Cerita Sex Menghayal Berhubungan Intim Dengan Guru Sekolah

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
170 views

Sangkin enaknya masturbasi di dalam kamar mandi sekolah, aqu sampai tidak mengetahui jika pintu kamar mandi walaupun kututup tetapi tidak kukunci. Aqu makin tidak perduli, yang kutahu aqu harus memberikan kepuasan birahiku yang sedang kebakar, kucoba meredam desahanku, walaupun kadangkala lepas desisan desisan kecil dari bibir tipisku.

Foto Bokep Barat – “sshh..emhhh”, desisan kecil kadang-kadang kelaur dari bibir tipisku.
Aqu membaygkan bercinta dgn pak Lukman, guru olah raga baru di sekolah tempatku bekerja, pak
Lukman benar-benar ganteng dan tubuhnya yang benar-benar kekar, siang tadi aqu memerhatikannya yang sedang memberikan panduan langkah meregangkan otot ke siswa kelas 6 SD. ototnya demikian keakar, belom kembali ada benjolan yang menggelembung antara pahanya. Terus terbayg-bayg, aqu menjadi gak kaut kembali meredam birahiku hingga kemudian berbuntut di dalam kamar mandi sekolah ini saat jam pelajaran usai dan sekolah telah sepi. Aqu membaygkan bercinta dgn pak Lukman di dalam kamar mandi ini, ia memompa kemaluannya yang besar di kemaluanqu dari belakang, tubuhnya menggerakkan tubuhku hingga aqu mau tak mau meredam tubuhku di tembok kamar mandi dan sedikit menungging.

Aqu mempraktikkannya seakan-akan semua riil, satu tanganku bertumpu pada dinding dan yang
lain membelai klitorisku dari depan.

‘uuuh pak Lukman’, desisku perlahan. aqu terus memburu kepuasan, keringatku mulai keluar di atas
keningku. Tidak lama aqu merasa nyaris datang di ujung kepuasan itu, tapi mendadak,
‘braaak’, pintu kamar mandi tau-tau terbuka.
‘bu Diana’, kata orang yang berdiri di muka pintu kamar mandi dgn mata yang tidak berkedip-kedip sedikitpun melihatku. Aqu tersentak terkejut,

‘pak Mukidi ehhhh…’, kataqu terkejut saat menyaksikan pak Mukidi, cleaning servis sekolah yang umurnya
sekitaran 40 tahun. Sangkin terkejutnya dan tidak tahu melakukan perbuatan apa aqu jongkok rapatkan kakiku sangkin
terkejutnya, tapi tanganku tetap ada di selangkanganku, aqu demikian terkejut sampai lupa tarik tanganku.

‘pak Mukidii keluar’, kataqu dgn suara perlahan. Mukaku pucat sangkin taqut dan malunya. Kurang ajar
betul ia, bukanlah keluar tetapi justru segera masuk dan tutup pintu kamar kamar mandi dan
mengamankannya.

‘ngapain pak… keluar,’ perintahku dgn masih tetap berjongkok sekalian membereskan rok ku ke bawah yang
semula terkuak sampai ke pinggul.
‘Bu Diana’, kata Mukidi sekalian dekatiku dan dekap tubuhku. Aqu semakin bertambah terkejut, tetapi aqu
tdak berani berteriak, aqu taqut ada orang yang ketahui jika aqu masturbasi di dalam kamar mandi sekolah.

‘jangaan pak’, kataqu berusaha melepas pelukannya, kugeser tubuhku untuk melepas diri
dari pelukannya, tapi ia masih tetap mendekapku sampai aqu menubruk dinding.
‘jangan paak’, kataqu taqut, ia tidak mendengarkanku, bahkan juga ia dekatkan mukanya dan menciumi leherku,
‘jangaaan’, kataqu kembali.

Menyaksikan Mukidi yang demikian brutal dgn napas mendengus dengaus menciumi leherku dan tangannya
mulai meraba-raba buah dadaqu. Aqu mengetahui jika aqu terjerat, aqu berusaha menantang, dgn
semaksimal mungkin aqu dorong tubuhnya, sukses, ia jatuh di lantai kamar mandi.

Aqu mengambil langsung peluang, berdiri ke pintu, tapi saat aqu coba buka
grendel pintu kamar mandi. Tanganku ketahan oleh tangan Mukidi yang kekar,
‘lepaskan’, kataqu, tapi Mukidi yang telah kesetanan itu tidak mendengarkanku, ia justru putar
tangan kananku ke belakang tubuhku dgn paksakan, tangannya yang lain meredam tangan kiriku didinding.

Aqu terjerat, tenaganya kuat sekali, tubuhku seperti terkunci dan tidak dapat bergerak,
‘pak Mukidi jangan…sakit..lepaskan’, kataqu meminta dgn suara memelas.
‘bu Diana… diamkan aqu…’, ucapnya didekat telingaqu, dengusan napasnya sampai berasa menimpa
telingaqu.

“ahhh lepaskan’, aqu meminta kembali demikian ketahui tubuh kekarnya menekan tubuhku
kedinding. Aqu benar-benar taqut, saat merasa ada benda yang keras kenyal menubruk pantatku.
‘ahh kemaluannya sudah tegang, ia akan memerkosaqu’, jerit batinku
Aqu makin melawan berusaha melepas penguncian tangannya yang meredam ke-2 tanganku.

Cerita Lainnya:   Hentai001

‘sebaiknya bu Diana jangan bising, kelak ada orang yag dengar, biarkanlah saya digebukin orang tapi
saya akan narasi ke semuanya orang jika ibu Diana masturbasi di dalam kamar mandi’, ucapnya memberikan ancaman,
aqu kurangi perlawananku, ancamannya demikian mengena. Apalagi di sekolah aqu dikenali
sebagai wanita anggun yang berkarisma. Aqu hentikan perlawananku…berpikir sesaat.

Peluang itu tidak disia siakannya, tangan kananku ditempatkan keatas mendekat didinding berpadu
dgn tangan kiriku, dgn tangan kirinya ia meredam ke-2 tanganku.

‘jangan paak, kumohhhon jangaan’, aqu memelas padanya. Tetapi percuma, tangan kanannya telah
bebas meraba-raba buah dadaqu, ia memerah buah dadaqu keras sekali. Ingin rasanya menangis
tapi aqu taqut justru ada yang dengar.

“aahh bu Diana..buah dada bu Diana besar sekali emmhh’, kata-kata kotor yang beri pujian keelokan
tubuhku keluar mulutnya.Kurang senang meraba-raba buah dadaqu yang tetap tertutupi baju, ia
menarik bajuqu keatas melepas dari dalam rokku. Tangannya yang kasar mulai berasa meraba-raba
raba perutku,
‘ammpuun pak lepaskan’, kucoba kembali meminta saat ia mulai memerah buah dadaqu.

’emmh bu Diana, besar sekali toket bu Diana”, ucapnya kembali dgn berbisik dari belakang, dengusan
napasnya yang berderu mengisyaratkan ia benar-benar bergairah. Dan aqu dapat rasakan kemaluannya telah
benar-benar keras sekali menubruk nabrak pantatku. Ini semua mengisyaratkan ia betul-betul sangat
ingin menyebadaniku.

‘Bu Diana izinkan saya meniduri bu Diana’, bisiknya perlahan sekalian menarik rokku keatas. Aqu
terkejut dengarnya, tapi tenagaqu tidak lumayan kuat melepas penguncian tangannya.
‘Pak..jangan jangan kasihani aqu’, kataqu memelas. Kelihatannya apapun itu yang kukatakan tidak bisa
membendung gairah setannya, sesaat tidak kurasakan tangan kanannya meraba-raba tubuhku.
Ingin tahu apa yang dilaqukannya. aqu melihat ke belakang dan betapa terkejutnya..

‘oooh jangan pak’, aqu cemas saat menyaksikan ke belakang ia keluarkan kemaluannya, walaupun tidak
demikian terang aqu dapat menyaksikan kemaluannya yang besar dan hitam legam telah keluar sarangnya.
Belom
lenyap rasa terkejutku, Mukidi menekan tubuhku mendekat kedinding, aqu rasakan benda kenyal dan
keras mengesek dan menubruk pantatku.

‘Aduuh pantat bu Diana montok banget’, ucapnya meremas remas pantatku. Aqu terkejut, aqu
baru terpikir bila saat masturbasi barusan aqu melepaskan celana dalamku dan celana dalamku masih
bergantung pada pintu kamar mandi.

‘Gawat neh’, pekikku dalam hati ketahui pantatku tidak dibaluti kain sedikitpun. Tentu ia dgn
gampang cari target tembaknya apalagi kemaluanqu sudah keluarkan cairan karena masturbasi barusan, aqu jadi cemas kembali, aqu taqut membaygkannya. Kucoba kembali melawan,
tetapi masih tetap sia sia.

Aqu pasrah, rasanya mustahil lepas, kurasakan ada benda kenyal sedang menggesek gesek
belahan kemaluanqu yang licin seperti cari mencari target. Pada akhirnya benda itu stop pas di
mulut lubang kemaluanqu sesudah memperoleh target tembak, kemaluan Mukidi telah ada
pas di muka mulut kemaluanqu, aqu benar-benar tidak memiliki daya.
‘Pak Mukidi ampun pak’, kataqu meminta kembali mengetahui dalam perhitungan detik kemaluannya akan
selekasnya masuk ke tubuhku.

‘Bu Diana sudah lama saya ingin giniin bu Diana, bu Diana seksi banget’, ucapnya, dan tau-tau
kurasakan kemaluannya segera masuk, aqu cemas coba menantang sengan tersisa sisa keinginanku,
bukanlah lepas tetapi justru karena pergerakan tubuhku kemaluan itu justru tenggelam masuk ke dalam
dalam lubang kemaluanqu,
‘aaaah tidaaak’, pekikku dalam hati saat kurasakan kemaluannya berasa tenggelam penuhi
kemaluanqu. Aqu menarik napas, ingin rasanya menangis.

Benar-benar apes, kemaluanqu yang telah basah saat aqu masturbasi barusan justru mempermudah gagang itu
masuk, tapi aku pikir itu lebih bagus, bila mustahil kemaluanqu dapat lecet sebab ada benda yang
memaksakan masuk, tetapi karena cairan yang sebelomnya memang sudah banjiri kemaluanqu
membuat kemaluan Mukidi yang besar itu juga masuk perlahan-lahan menggesek dinding lubang kemaluanqu
perlahan-lahan.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Meniknati Hubungan Intim Dengan Rekan Tim Senior

’emmmh bu Diana, kemaluan bu Diana sedap sekali, ooohhh’, desahnya didekat telingaqu saat
kemaluannya dilelepkan sedalam dalam mungkin dan berasa sentuh rahimku,
‘Ya ampuuun panjang sekali kemaluan lelaki ini, ampuuun’, pekikku dalam hati. Aqu mengharap
kemaluan itu sudah mentok karena sangat terasa keras menubruk rahimku dan berasa sedikit perih
karena jujur saja belom sempat ada benda sebesar itu masuk ke dalam kemaluanqu. Saat gagangan itu
ambles, aqu termenung, di antara kebingungan, taqut, kagum, nikmat dan terkejut. Semua kacau
dikepalaqu… aqu betul-betul termenung, tidak bergerak.

Aqu pasrah, tidak keluarkan sepatah katapun, tidak kusangka khyalanku bercinta di dalam kamar mandi
sekolah, dan disebadani dari belakang kesampean , tapi perbedaannya bukan dgn pak Lukman dan
aqu tidak inginkan ini terjadi. Tetapi realitanya, lelaki yang sedang mendesah desah
dibelakangku, yang sedang memasukkan gagangannya di lubang surgaqu yang bernilai ialah
karyawan kebersihan alias cleaning servis di sekolah kami.

Realita yang harus kuterima, Mukidi sedang nikmati kemaluanqu, nikmati memompa
kemaluannya masuk keluar di lubang kemaluanku.
‘oooh bu Diana…ohhh enaknya’, desah Mukidi gak karuan berkali kali

’emmmh’, aqu mendesis kecil, walaupun aqu tidak sukai tetapi mendadak aqu rasakan rasa nikmat walaupun
tersamar oleh rasa taqutku. Mukidi terus mengocak kemaluannya tiada henti, demikian dalam
melesak masuk di lubang kemaluanqu. Ke-2 tanganku tetap ditahan oleh tangannya yang kekar di
dinding kamar mandi.

‘oooh ya ampppuuun kemaluannya teraasa banget’, teriakku dalam hati. Saat aqu mulai tenang,
aqu mengetahui jika kemaluan Mukidi memang besar dan keras sekali, gesekan dan tusukan
kemaluannya demikian oke penuhi lubang kemaluanqu. Berasa sekali ada benda yang
menjejal selangkangku, mulai menyebarkan rasa nikmat yang menyebar di semua tubuhku.

Diam diam aqu mulai nikmati disetubuhi lelaki ini, setiap kali ia gerakkan gagang
kemaluannya, darahku berhembus, benar-benar hebat nikmat yang kudapat. Saat ia menanamkan
kemaluannya kembali ke lubangku, aqu mendesis perlahan, kucoba tidak keluarkan suara, aqu terlampau tinggi hati untuk mengaqui jika gagangan itu benar-benar memberi kepuasan padaqu, tapi
tetap desisan kecil keluar bibirku.
‘mmmh mmmmh’, desisku perlahan.
‘enakkan bu?, ucapnya tau-tau.

Rupanya ia ketahui jika aqu mulai nikmati tusukan kemaluannya. Aqu termenung malu, tidak
berani memberi komentar, jika kubilang tidak atau membentak-bentaknya, ia tentu tahu aqu berbohong karena
kemaluanqu telah keluarkan banyak cairan yang mengisyaratkan aqu terangsang dan
nikmati enjotan kemaluannya. Aqu tundukkan kepalaqu dan coba menghindar dari kecupan
bibirnya yang mengecup pipi kananku.

‘Tunggingin sedikit bu Diana’, ucapnya sekalian menarik pantatku keatas.
‘Kurang ajaaar… berani beraninya ia justru menyuruhku menungging’, umpatku dalam hati.
Tetapi aqu tidak punyai opsi selainnya menyelesaikan birahinya secepat-cepatnya, dan mengharap supaya
semua secepat-cepatnya usai. Aqu ikutinya saja tekadnya dgn menunggingkan sedikit
pantatku.

’emmh pantat bu Diana memang montok sekali, gak salah apa yang aqu khayalin sepanjang ini’, ucapnya
sekalian meremas remas pantatku gaungs.
‘Gila, rupanya aqu telah lama menjadi fantasi lelaki ini’, pikirku dalam hati.
Merasa posisiku siap, sekalian tangan kirinya meredam pinggulku, ia gerakkan lagi
kemaluannya kembali.

’emmh pak pelan’, kataqu saat kurasakan penetratif kemaluannya berasa lebih dalam dari
sebelomnya,karena mungkin aqu menunggingkan pantatku hingga posisi kemaluanqu betul-
betul bebas kendala. Mukidi tidak perlambat kocokannya, ia justru percepat, aqu mulai mendesah-desah perlahan tetap jaga sikapku,

’emmh emmmh’, desisku perlahan rasakan gesekan gagangannya di lubang kemaluanqu.
Menyaksikan tubuhku yang tergerak dorong ke depan, Mukidi kelihatannya menyengaja melepas ke-2
tanganku hingga aqu bisa meredam penekanan tubuhnya, dgn ke-2 tanganku bertumpu pada
tembok.

’emmmh edan geret banget’, erangnya. Sekarang ke-2 -tangannya meremas remas pantatku yang bundar
padat sekalian tidak stop mengocak kemaluannya.
‘ooh bu oooh’, Mukidi makin keras mendesah, aqu menjadi taqut kalau-kalau ada orang yang dengar
desahannya tersebut.
“pak Mukidi..ja..jangan bising pak..”, kataqu meminta taqut desahannya didengarkan orang.
‘I..i..iya bu emhh setelah sedap banget’, ucapnya perlahan dgn napas menderu.

Cerita Lainnya:   Hentai036

Kocokan kemaluannya berasa makin cepat. Kurang senang meremas-remas pantatku, ia
menguakkan belahan pantatku. dan kurasakan satu jarinya membelai duburku. Kontan saja aqu
menggelinjang, pantatku bergoyg ke kanan ke kiri karena kegelian.

‘oooh pak Mukidi..oooh’, aqu tidak lagi mendesis tapi desahan mulai keluar bibirku, rasa
nikmat yang terbentuk dari kocokan kemaluan Mukidi ditambai gesekan jarinya yang membelai duburku
seperti racikan yang cocok membuat aqu lupa diri, dan membuatku tidak bisa membendung desahanku.
Luar biasa sekali, rasanya aqu mulai betul-betul nikmati semuanya, tubuhku sangat terasa geli,
kepuasan rasanya menebar di semua tubuhku.

‘oooh ahhh’, aqu semankin mengganas desahanku semakin bertambah keras saja, Mukidi tidak saja cuma
membelai duburku dgn jarinya tapi masukkan satu jarinya ke duburku dan menyerang nusuk
jarinya ke duburku, refleks pantatku makin kutungingin, setiap kali ia menarik kemaluannya ia
membalas dgn menusukkan jarinya ke duburku. Jujur saja tebersit dipikiranku untuk melaqukan
anal seks dgn pak Mukidi, seperti yang dahulu pernah kulaquan dgn kekasihku.

Mukidi makin mengeluh tidak karuan, tidak kuhiraukan kembali apa yang disebutkan Mukidi, rasanya aqu
mau klimaks.
‘saya ingin keluar..ahh bu Diana’, kudengar kabur samar erangannya, tapi tidak kupedulikan karena
aqu merasa mau klimaks.

‘ooh emmmh oooh’ desahku lebih keras, kurapatkan tubuhku kedinding, Mukidi meng ikuti tubuhku
dan menekan keras keras kemaluannya di dalam kemaluanqu, bahkan juga ia menyerang jarinya sampai
ambles di dalam duburku
‘ahhhh setaaan kau parmaaaaan’, lirihku panjang, aqu klimaks, aqu tidak bisa meredamnya, benar-benar
hebat aqu dapat klimaks saat disetubuhi.

Kutelan air liurku nikmati tersisa kepuasan, masih kurasakan kemaluan Mukidi penuhi lubangku,
tapi tidak kurasakan kembali jemari Mukidi di duburku, ke-2 tangannya menggenggam pantatku dan
memompa kemaluannya dgn garang.

‘oooh bu Diana oooh’, tau-tau Mukidi mengeluh keras dan menekan tubuhku keras, aqu terkejut
mengetahui ia ingin klimaks, tetapi telat, diringi erangannya, kemaluan Mukidi telah
menyembur sperma hangat menyirahi rahimku. Berkali kali ia mengehentakkan kemaluannya
dalam-dalam membuat tubuhku tergerak ke tembok.

‘ooooh emmmh’, entahlah mengapa aqu turut nikmati kesan saat Mukidi klimaks di lubangku,
renyutan-denyutan kecil gagang kemaluannya berasa di sinding lubang kemaluanqu saat cairan
hangat spermanya bersebaran keluar menyiram lubangku.

‘Ahhh apa yang kulaqukan? Mukidi klimaks di kemaluanqu’, pekikku dalam hati. Aqu tersadarkan kembali, kurapatkan tubuhku kedinding dan menarik napasku, aqu terpikir jika aqu sudah ingin haid, aqu cuma dapat mengharap spermanya tidak membuahi telur dirahimku.

‘ahh bu Diana emmh’, ia coba mencium pipiku tetapi kudorong dgn mata melotot. Melihatku
protes, ia selekasnya membereskan bajunya tanpa bersihkan kemaluannya yang tetap diberi
cairan kemaluanqu.

‘Cepat keluar pak’, kataqu dgn suara keras sekalian membereskan posisi rokku. Mukidi tanpa berbicara
apa apa keluar langsung dan kukunci pintu kamar mandi. Aqu langsung bersihkan kemaluanku
dari cairanku sendiri dan sperma Mukidi yang mengucur keluar,
‘gila..sangat banyak spermanya’, umpatku dalam hati.

Aqu kenakan celana dalam dan membereskan pakaian yang kukenakan. Aqu mengendap-endap keluar
kamar mandi dgn hati berdebar-debar, taqut ada orang yang ketahui apa yang terjadi barusan di dalam kamar mandi.
Situasi sekitaran sekolah sepi, memang waktu itu hampir jam 4 sore. Dgn hati berdebar-debar aqu
masuk ruang guru, kusaksikan kepala sekolah dan dua orang guru belom pulang mereka kembali repot
dgn masalah masing-masing. Aqu sedikit bernafas lega walaupun hati kotor masih tetap ada dibenakku.
Dan sore itu aqu pulang kerumah dgn hati yang tidak pasti di antara malu, kagum dan taqut.

Category: BOKEP ANIME
cersex inces cersex perkosa cersex ipar cersex anal cersex menyusui cersex jkt

Related video