Cerita Sex Menikmati Hubungan Intim Dengan Tante Wina

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
54 views

Nama pamanku ialah paman Arich, beliau ialah seseorang yang memiliki harta berlebihan atau bisa disebut sangat kaya. Sama seperti yang saya ucapkan barusan, karena pamanku orang kaya karena itu rumahnya-pun benar-benar istimewa dan tempat rumahnya-pun dengan kota.

Nonton Bokep – Dengan bangunan 2 lantai, pelataran rumah luas dan tentu saja seisi rumahnya-pun pasti disanggupi barang eksklusif. Paman Arich ini ialah orang yang repot dengan upayanya.
Paman Arich ini memiliki istri yang elok dan bertubuh yang bagus dan seksi. Nama istri paman ialah Tante Wina, dari pernikahan Paman dan tante Wina mereka sudah dianugerahi anak yang tetap berumur tiga tahun. Walau-pun Tante Wina telah memiliki satu orang anak, tetapi badannya tetap seperti terlihat anak ABG saja. Karena mungkin ia orang kaya yah, menjadi ia gampangnya keluarkan dana untuk perawatan badannya.
Badannya yang putih mulus dan seksi itu, benar-benar sangat cantik dimata beberapa lelaki. Tante Wina ini memiliki bokong yang kuat dan buah dada kurang lebih memiliki ukuran 34 C. Hal tersebut benar-benar membuatku benar-benar takjub ke tante Wina. Oke saat ini berlanjut ke jalan cerita, sekarang aku-pun sudah ada di rumah Paman Arich. Sesampai di rumah Paman Arich, aku-pun disongsong oleh Paman Arich dan tante Wina.
Waktu itu paman Arich-pun mendekatiku dan aku-pun berjabatan tangan dan mencium tanganya, setealh saya selsai berjabatan tangan dengan paman Tante Wina-pun menyambutku denagn kecupan dipipi-ku. Sebetulnya saya cukup kaok karena saya tidak terlatih denga kecupan seorang wanita, walaupun ia ialah istri pamanku sendiri. Tetapi biarlah saya kira saja angin kemarin. Setelah itu pembantu pama-lupun membawa tasku dan mengantar saya di dalam kamar yang hendak saya temapti.
Sesampainhya dikamar saya sangat kagum, saya tempati kamar yang besarnya 3x lipat dari kamar tidurku yang terdapat dirumahku. Kemudian saya berkeliling-keliling rumah, sebelumnya sempat menyaksikan kamar mandi yang tidak terpikir olehku. Disitu ada washtafel dengan cermin yang lebih besar wc duduk, bathup, dan dua shower yang satu sama kaca kabur sedangan yang satu sama kain yang diputarkan membuat 1/4 lingkaran. Tempat itu tetap pada sebuah ruang tanpa pemisah.
Waktu-pun berlalau, di sore hari-nya, aku-pun duduk di pinggir kolam renang, saat saya sedang santai Paman Arich tiba mendekatiku dan beliau berbicara ia akan pergi keluar kota untuk kperluan usahanya. Waktu itu ia mohon pamit dan mohon maaf padaku karena ia tidak bisa temaniku. Tidak lama kemudian pamanku-pun akan bernagkat keluar kota, saya dan ante Wina-pun mengantar beliau sampai pagar rumah.
Sesudah keperginya Paman waktu itu kami-pun kembali masuk ke rumah. Aku-pun waktu itu kembali duduk dan nikmati situasi sekitar Rumah dan Kolam renang tersebut. Saat au sedang santai, tau-tau dari belakangku ada sosok yang elok dan menarik, Ternyata yang tiba ialah Tante Wina dengan pakaian kimono selanjutnya tante Wina-pun mendekatiku,
” Hemmm… Gar kamu sukai tidak sama rumah pamanmu ini ? “,
” Iya lah Tante, siapa sich yang nggk sukai tinggal di rumah semegah ini, seperti saya akan kerasan dech tante tinggal di sini, apalagi saya dapat berenang sesukaku dan kapanku saya ingin, hhe.., ”
” Sukur dech jika begitu Gar, Emmm… ngomong-ngomong kamu sukai renang yah, yuk kita renang bersama Gar, cocok sekali masalahnya di cuaca panas begini jika buwat berenang, ”
” Ayok tente, kebenaran saya suka juga berenang, ”
Benar-benar peluang bagus nih karena saya dapat berenang dengan tante sebohay ini, hhe. Saat pertama kalinya berjumpa saya cuma dapat memikirkan bentuk badannya saja, dan saat ini saya akan dapat menyaksikan tanteku dengan pakaian renag, oke cuy. Sekarang tante Wina-pun berdiri dan memulai buka kimono-nya. Waktu itu berasa dag dig dug sekali jantungku saat menyaksikan Tante Wina yang sekarang cuma menggunakan pakaian renang.
Waktu itu Tante Wina menggunakan pakaian renang yang terbagi dalam bikini dan celana renang yang seperti G-string terpajang di muka ke-2 mataku,
” Wah… saya anggap Tante barusan akan telanjang, wkwkwk, ” ucapku dengan polosnya.
” Hemmm… nanti kenikmatan kamu jika Tante telanjang, hhe, ” katanya bergurau.
” Tante tidak malu apa gunakan pakaian renang begitu dilihatin sama satpam ?, ”
” Sudah biasa kali Gar Tante pakai bikini seperti begini, malah terkadang ada sekitaran rumah Tante daerah ngintip Tante, ”
” Betul Tante… Tetapi sayang saya lupa membawa celana renang, ”
” Ah… Tidak apa apa pakai saja dahulu celana dalam kamu. Kelak saya suruh bi’ Imah suruh membeli untuk kamu, yok nyebur.., ” selekasnya Tante menyeburkan dianya.
Dengan malu saya buka bajuku tetapi belum membuka celana. Saya malu ama Tante. Lantas ia naik dari kolam. Ia dekatiku,
” Mari cepat… Malu ya ama Tante tidak apa apa. Kan kamu sepupu Tante . Maka sama dengan kakak wanita kamu, ”
Waktu ia dekatiku kelihatan terang putingnya mencolok keluar. Mahfum tidak ada bikini pakai busa. Saya melihat sisi buah dadanya. Ia cuma tersenyum. Kemudian ia menarikku lagi. Tanpa basa basi dengan muka menunduk saya merosotkan celana dalamku. Yang saya kuatirkan kepala Penis-ku terlihat jika sedang tegang menyembul dibalik celana dalamku. Sesudah melepaskan celanaku langsung saya berenang bersama Tante.
Sesudah senang renang saya naik dan selekasnya ke kamar mandi yang lebih besar. Saya masuk disitu saat saya ingin menutupnya, tidak ada kuncinya menjadi jika ada orang masuk tinggal membuka saja. Saya segera tempat dengan penutup kain. Saya tanggalkan semuanya yang ketinggalan ditubuhku dan saya mencuci sama air dingin. Saat akan menyabuni badanku.
Kedengar suara pintu terbuka, saya melihat rupanya Tanteku yang masuk. Spontan saya terkejut saya berusaha supaya tidak kedapatan, saat ia buka sedikit tempatku saya terkejut dan selekasnya menghadap ke belakang,
” Ehh… Maaf ya Gar saya tidak tahu jika kamu ada di dalam. Habis tidak ada suara sich, ”
Langsung mukaku memeras. Saya baru sadar jika Tante telah melepaskan bikini sisi atasnya. Ia selekasnya tutupinya dengan telapak tangannya. Saya tahu waktu badanku menghadap kebelakang tetapi kepalaku kembali melihat padanya,
” Maaf… Tante… Ini salahku, ” jawabku yang seakan tidak sadar apa yang saya kerjakan.
Lebih menarik telapak tangan Tante tidaklah cukup tutupi semua bagiannya. Disitu ada puting kecil warna cokelat dan benar-benar kontras dengan besarnya buah dada Tante,
” Tante tutup donk gordennya, akukan malu, ”
Selekasnya ditutup gorden tersebut. Dengan keras shower saya nyalakan SEOlah olah saya sedang mandi. Selekasnya saya lihat Tanteku. Rupanya ia tetap di luar belum masuk tempat shower. Ia berdiri didepat cermin. Disitu ia sedang bersihkan muka, terlihat buah dadanya bergoyang goyang menarik sekali. Dengan menyengaja saya sedikit buka gorden agar saya bisa menyaksikannya. Saya bermain-main dengan Penis-ku langsung keras.
Kukocok dengan sabun cair punya Tante. Saat saya lihat yang ke-2 kali ia memoleskan cairan disekujur badannya. Saya menyaksikan badan Tante mengkilat sesudah dikasih cairan tersebut. Saya tidak paham cairan apa tersebut. Ia memoleskan di sekitar buah dadanya cukup lama. Sekalian diputar putar terkadang supaya diremas kecil. Saat sekitaran 2 menit sepertinya ia mendesis buka sedikit mulutnya sambildia pejamkan mata.
Sekalian nikmati panorama saya fokuskan pada kocokanku dan pada akhirnya,
” Crotttt… Crotttt… Crotttt… Crotttt… “,
Sperma-ku tumpah semua ke CD sisa saya renang barusan. Yang saya terkejutkan tidak ada handuk, lupa saya mengambil dari dalam tasku. Saya kebingungan. Sesudah sesaat saya tidak menyaksikan Tante di muka cermin, tetapi ia telah ada di depan shower yang satunya. Saya takjub waktu ia merosotkan Celana dalamnya dengan perlahan-lahan tempat dan melempar Celana dalamnya kekeranjang dan masuk ke dalam shower.
Sesudah sejumlah selanjutnya ia keluar. Saya menyengaja tidak keluar menanti Tanteku pergi. Tetapi ia mendekatiku,
” Garkoklama sekali mandinya ? Hayo ngapain di dalam, ”
Selanjutnya saya keluarkan kepalaku saja dibalik gorden. Saya terkejut ia ada di depanku tanpa satu busanapun yang melekat ditubuhnya. Langsung saya tutup kembali,
” Tabah malu ya, tidak perlu malu akukan masih Tantemu. Tidak papalah?, ”
” Anu Tante saya lupa membawa handuk menjadi saya malu jika harus keluar, ”
” Saya lupa membawa handuk, udahlah kamu keluar dahulu saja. Saya ingin ambilkan handukmu, ”
Tante telah pergi. Aku juga keluar shower. Sesudah beberapa menit saya mulai kedinginan tadi Penis-ku mengeras tau-tau menjadi kecil lagi. Lantas pintu terbuka pembantu Tante yang umurnya seperti kakakku tiba membawa handuk, aku juga terkejut selekasnya saya tutupi Penis-ku. Ia melihatku hanya tersenyum manis. Saya menunduk malu. Sesudah ia keluar, belum sempat saya tutup kejantananku Tante Wina telah masuk kembali.
Tetapi Tante Wina waktu itu tetap dengan posisi telanjang dan cuma kenakan g-string saja,
” Ada apakah Tante, Kok masih telanjang, ” jawabku berlagak cuek bebek walau sebenarnya saya benar-benar malu saat Penis-ku berdiri kembali.
” Sudah tidak malu ya…, anu Gar saya ingin minta bantuan, ”
” Tolong apa Tante kok serius sekali, Tetapi maaf ya Tante adik Tabah berdiri, ”
Waktu itu ia justru ketawa,
” Aduh ini sich biasa jika sedang simak wanita telanjang, ” jawab Tante.
” Ini saya meminta Tabah meluluri tubuh Tante masalahnya tukang lulurnya tidak tiba, ”
Hatiku seperti disikat petir pada siang berlubang, jujur saja saya tidak pernah pegang cewek semenjak waktu itu. sekarang puncak dicinta ulam-pun datang,
” Ingin nggak…?
” Ma… ma… ingin Tante, ” jawabku dengan sedikit grogi.
Selanjutnya Tante Wina-pun segera tiduran dengan posisi telungkup. Sekarang aku-pun mengawali membaluri punggung Tante dengan lulur dan saya ratakan di semua sisi badannya. Tanpa menyengaja mendadak handukku lepas, hal tersebut membuat kejantanaku-pun mencolok tidak ada terhalangi apapun itu.
Kemudia aku-pun secara spontan secara langsung tutupi kejantananku dengan tanganku,
” Telah biarin saja, yang terdapat hanya saya dan kamu apa sich yang kamu malukan, ”
Dengan rileksnya ia menyimpan handukku kelantai,
” Badan Tante bagus sekali, Meskipun telah mempunyai anak masih tetap buah dada Tante besar kembali kencang, ”
Saya bicara waktu saya tahu buah dadanya tertekan waktu ia telungkup. Dan ia cuma tersenyum. Saya saat ini meluluri sisi pahanya dan bokongnya,
” Gar stop sesaat, ”
Aku juga stop lantas ia melepas celana dalamnya. Automatis Penis-ku tambah gagah. Saya masih tetap tidak berani melihat sisi bawahnya. Sesudah beberapa saat ia mengubah tubuh ke arahku. Kembali kembali saya terselak menyaksikan panorama itu,
” Tabah anu kamu kembali tegang tuch, masukkan ke Anu tante Ingin ???, ”
” Hahhhhh… tante yang benar saja. Jangan bergurau begitu ah tante, ” ucapku.
” Serius Tante Gar, kamu ingin tidak ??? buruan masukkan Titit kamu ke Vagina Tante !!!, ”
” I… Iya tante, ” ucapku dengan sedikit grogi.
Tanpa berpikir panjang aku-pun mulai berlaga secara dengan bekal sedikit pengalaman saat saya melihat film porno dahulu,
” Saya masukkan ya Tante ???, ” ucapku pastikan kembali.
Waktu itu Tante Wina-pun cuma menggangguk dan aku-pun mulai membasahi kejantananku dengan ludahku dan memulai saya lelepkan dan,
” Blessssssssssss…, ”
Masuk kejantananku di dalam Vagian Tante Wina. Waktu itu saya yang baru pertama kalinya bersenggama aku-pun mengenjot Vagina Tante Wina dengan liarnya. Terus-terusan saya menngenjot Vagina Tante Wina secara cepat dan liarnya,
” Oughhh… Ssssssss…. Sedap tante … Aghhhh…, ”
” Ughhhh… kamu liar sekali gar… Aghhh…. Terus Gar, jika sudah tidak kuat keluarin saja didalem Gar… Aghhhh, ”
Dengan penuh semnagat saya terus memacu Vagina Tante Wina dengan penuh gairah. Ditengah-tengah pacuan kejantanan pada Vagina-nya ia minta saya aku memolesi lulur pada buah dadanya. Ia suruh saya agar cukup meremas remasnya. Aku juga ketagian acara itu disitu saya menyaksikan puting warna coklat muda kembali mengeras. Tetap dengan mengenjot lubang senggama-nya kadang-kadang saya menyeenggol putingnya dan saya singgung.
Waktu itu Ia memekik dan mendesah seperti ulat kepanasan,
” Iya semacam itu Gar, terus remas… Ssssss… Aghhh… terus pacu dan remas yang kuat Gar, Oughhh…, ”
Karena saya baru pemula dalam soal seks, sesudah kurang lebih 10 menit aku-pun merasa ada yang endesak dari kejantanaku,
” Tante sepertinya akau ingin keluar nih… Oughhhh, ”
” Tante Gar, sudah keluarin didalem aja… Sssssssss… Aghhhhhhhh, ”
Selang berapakah detik pada akhirannya kejantananku menyembur lahar panasnya,
” Crotttttttttt…. Crottt… Crottt… Crottt…, ”
” Oughhhhhh… sedap sekali tante rasanya, lega sekali tante, ”
” Wah senang ya kamu, sekrang kamu harus puasin tante, saat ini gosok-gosok itil tante ya gar , ini yah digosok terus!!!, ” katanya dengan muka yang cukup sedih.
tanpa menjawab aka-pun mulai sentuh Clitoris/itil-nya, saat saya sentuh clitoris Tante Wina, Saya dimintanya terus menyeka seka wilayah itu, terkadang saya pencet sisi ke-2 nya,
” Oughhhh… Gar sedap sekali, terus Gar jangan stop, Aghhhh…, ”
Sesudah kurang lebih 5 menit saya terus gosok secara halus tau-tau Tante menegang dan,
” Syurrrrr… Syurrrrr… Syurrrrr…,”
Saya cari sumber bunyi yang perlahan tetapi terang. Saya tahu jika itu berasal di bagian peka Tante. Lantas ia terkulai lemas,
” Terima kasih ya atas lulur plus-plusnya ya Gar, Untung ada kamu. Rupanya kamu pakar ya, ”
” Hehehe, iya lah Tante, pokonya jika hal seperti begini saya dapat utamakan dech Tante, ”
Kemudian, Tante Wina-pun keluar dari kamar mandi tersebut. Saya menggunakan handuk untuk tutupi sisi badanku. Saya meng ikutinya dari belakang. Rupanya ia jalan jalan di rumah tanpa satu helai benang juga. Aku juga selekasnya masuk ke dalam ruang tidur yang disiapkan, tenyata ada pembantu tadi mengambil handuk sedang mengatur bajuku ke lemari,
” Den, Tabah, barusan terkejut tidak melihat ibu telanjang, ” saat sebelum saya jawab.
Ia beritahukan jika Tante itu sukai telanjang dan memperlihatkan badannya ke semuanya orang baik wanita atau lelaki tetapi tidak berani jika ada suaminya. Pembantu itu beritahukan peristiwa yang aneh ia kerap renang telanjang dan yang paling aneh terkadang saat ia menyiram bunga ia telanjang dada di muka rumah persisnya halaman muka, walau sebenarnya kerap orang melalui depan rumah,
” Telah mengganti sana CD ada di dalam lemari itu tetapi sepertinya anunya den Tabah masih pemula, ” ia memikatku.
Sesudah melalui sekian hari aku juga kerap mandi sama Tante bahkan juga hampir setiap hari. Makin dilihat badannya semakin oke saja. Itu semua pengalaman saya hidup di rumah Tante Wina yang aduhai. Tetapi saya sedih waktu saya tinggalkan rumah tersebut. Saya disitu belum genap setahun. Karena harus kembali lagi ke rumah karena ayah ibuku bekerja di luar kota dan saya harus nantikan bersama kakak kandungku. Usai.

Cerita Lainnya:   Hentai019
Category: BOKEP ANIME
cersex inces cersex perkosa cersex ipar cersex anal cersex menyusui cersex jkt

Related video