Bro…ini Mbak Riyani. Tukang pijat berlangganan nyokap aqu. Dasarnya lo akan santai dech. Biayanya lo bertanya sendiri ke orangnya ya. Aqu hanya nganterin doank ke sini. Tar kalau sudah usai, lo anter sendiri ia pulang atau lo kasih biaya.”,terang temanku.
Nonton Bokep – “Oke. Sip.. Tengkyu ya.”,jawabku.
Seperginya temanku, kupersilahkan Mbak Riyani ini untuk segera ke kamarku. Tempat di mana
aqu dipijat nanti. Mbak Riyani telah bawa minyak sendiri ternyata.
“Mbak Riyani, biasa dibayarkan berapakah sama ibunya teman saya untuk pijat?”, tanyaqu sambil mulai
melepaskan baju.
“Panggil Mbak Riyani saja, Mas. Umumnya sich rerata 50rb,Mas.”,jawabannya.
“Ohh…iya.. Saya anggap barusan yang mijat tua lho. Mbak Riyani ini kelihatannya masih terbilang muda ya..”,ujarku.
“Dapat saja, Mas. Ya usia saya sekitaran 29 tahun ini. Terima kasih jika disebut masih terbilang muda.”,jawabannya.
Ya…Mbak Riyani ini diusianya yang ke-29, masih terlihat muda. Kulitnya terlihat tetap kuat.
Aqu mulai tiduran, dgn hanya kenakan sepotong celana kolor. Mbak Riyani mulai membaluri
kakiku dgn minyak. Setelah melemaskan sejumlah persendian, Mbak Riyani mulai memijat dgn perlahan.
Sambil memijat itu, kami mengobrol supaya tidak jemu.
“Lho, suaminya Mbak kerja apa? Mungkin jika pas dapat saya menjadikan pengemudi pada tempat kerja saya.
Masalahnya saya kembali perlu pengemudi.”,tanyaqu.
“Saya telah pisah sekitaran satu tahun yang lantas, Mas. Suami saya nikah kembali.”,jawabannya.
“Ohh…Maaf, saya tidak tahu, Mbak. Tetapi tetap nafkahi anak?”,tanyaqu.
“Belum mempunyai anak, Mas . Maka saya tinggal hanya sama ibu saya. Ingin tidak mau, ya saya menjadi pemijat.
Karena saya dahulu sempat juga bekerja di tempat pijat.”,balasnya.
Setelah mengobrol basa-basi lumayan lama, tidak berasa Mbak Riyani telah usai memijat sisi
belakang badanku. Waktunya sekarang aqu telentang, supaya Mbak Riyani dapat memijat kaki, perut dan dada.
Setelah telentang, Mbak Riyani mulai memijat lagi sisi kakiku. Dari bawah, sampai kepangkal
paha. Memang betul menurut pengetahuan Permupengan. Saat badan kita merasa santai, karena itu sang “otong”
bisa menjadi tegang. Demikian demikian sebaliknya. Dan itu sekarang terjadi padaqu.
Mbak Riyani tetap memijat sisi pahaqu. Dari paha bawah sampai ke pangkalnya. Tiba2
kemaluanku menegang. Sebetulnya aqu cukup malu dgn peristiwa ini dan berusaha untuk
tutupinya dgn guling, atau apalah supaya Mbak Riyani tidak ketahuinya. Tetapi ternyata, telah
telat. Mbak Riyani melihat seringkali mengarah selangkanganku, selanjutnya tersenyum kecil.
“Aduhh..Maaf..Mbak..Saya tidak ada pikiran macem2 kok.”,ujarku.
“Tidak apapun,Mas. Saya telah terbiasa. Memang umumnya demikian. Saat badan santai,bagian-bagian
otot akan bereaksi kebalikannya.”,jawabannya.
“Ya…namun saya menjadi merasa tidak sedap. Malu .”,jawabku. Mbak Riyani tersenyum. Entahlah
mengapa, pijatan Mbak Riyani berasa lama sekali diarea pahaqu. Bahkan juga saat dia mulai memijat
pangkal pahaqu dan tidak menyengaja sentuh tangkai kemaluanku meskipun Hanya
nyerempet, rasanya berbeda. Kemaluanku semakin berdenyut2 dan mengeras. Mbak Riyani terlihat
kadang-kadang melihat kemaluanku sambil tangannya terus memijat.
Selanjutnya, pijatan Mbak Riyani berpindah kearea dada dan perut. Saat dia memijat perut, kadangkala dia
memijat perutku sisi bawah. Jelas saja tangannya menyenggol kepala kemaluanku yang sedang
berdiri yang tegak tersebut. Kelihatannya Mbak Riyani cuek saja dan masih tetap melanjutkan memijat. Aqu yang menjadi salah
kelakuan sendiri karena malu, tetapi semakin lama horny.
Mbak Riyani menggunakan baju biasa. Tidak kurang atau kedodoran. Dia menggunakan rok panjang dgn
kaos kasual di bagian atasnya. Cukup gaul untuk seorang pemijat.
Seringkali tangan Mbak Riyani dgn tidak menyengaja menyenggol kepala kemaluanku. Kemaluanku
terlihat membubung, sesampainya celana kolor yang kupakai seaakan tergerak keatas oleh suatu hal.sebuah hal.
Ya…kesalahanku ialah, saat dipijat aqu tidak menggunakan celana dalam. Supaya santai, pikirku. Ternyata…
Aqupun semakin lama jadi horny tidak karuan. Apalagi saat Mbak Riyani yang waktu itu ada disamping
kiriku akan memijat tangan kananku. Bukanlah berpindah tempat, dia justru mendorongkan badannya
cenderung mengarah tangan kananku,sesampainya badannya kadang-kadang berasa bertopang pada badanku.
Buah dadanya berasa menekan dadaqu. Makin horny saja jadi. Kicoba menyingkirkan rasa horny itu
dgn ajak Mbak Riyani mengobrol. Tetapi gagal. Bahkan juga Mbak Riyani menceritakan mengenai
kesusahan ekonomi yang dirasakannya sekarang ini. Ucapnya dia sedang memerlukan uang 200rb. Sampai hal-hal
pribadinya melaju dari mulutnya. Main-main,otak nakalku bekerja.
“Mbak. Kalau mijit yang kanan, Mbak tidak berpindah saja ke kanan?”,tanyaqu.
“Mengapa,Mas ?”,tanyanya kembali.
“Emmm…nggak sich. Hanya, kalau Mbak tidak berpindah taqutnya justru membuat yang bawah barusan tambah
tidak karuan,Mbak.”,balasku sekalian bergurau.
“Ohh…Hahaha…Iya,kelak baru berpindah kok,Mas. Saat ini Mas nya santai saja dahulu.”,katanya.
Bagaimana dapat santai jika sang “otong” tegang dan otak menjadi ngeres begini? Pikirku… Mbak Riyani masih tetap
dalam tempatnya. Justru yang ada,seringkali berasa kemaluanku kesenggol dgn biasanya. Karena
tidak kuat,pada akhirnya perasaan nakalku keluar .
“Wahh…si Mbak tidak berpindah nih . Maka tambah berdiri kan tuch. Trus bagaimana dong. Badan saya
santai,tetapi yang bawah sepertinya tidak santai tuch,Mbak.”,protesku.
“Ohh…ya Maaf,Mas.”,jawabannya singkat sekalian tersenyum.
“Wahh,..semestinya Mbak bisa juga buat santai donk. Kan ucapnya agar semua badan santai.”,candaqu.
“Dibikin santai bagaimana tujuannya,Mas?”,bertanya Mbak Riyani.
Setelah Ssi cukup keras,pada akhirnya Mbak Riyani sukses kurRiyani. Dgn imbalan 100rb
tentu saja,hanya BJ. Aqu dapat berpikiran semacam itu karena banyak hal.
Pertama,Mbak Riyani memerlukan uang. Ke-2 ,sebetulnya aqu tidak berpikir akan mngejak
Mbak Riyani exe. Dan Ke-3 ,Mbak Riyani wajahnya cukup manis,dan mempunyai buah dada yang
woow…toge… Kulitnya kuning langsat,bersih dan kuat.
“Bagaimana,Mbak? Jika ingin ya,mari.. jika tidak mau,ya tidak apapun. Pijat biasa saja.”,tawarku.
“Emmm…gimana ya,Mas. Sebetulnya saya tidak pernah begini-beginian. Saya tidak pernah jual diri
sejauh ini. Tetapi..karena saya perlu uang,dan telah lama ditinggalkan suami,ya…aku ingin
dech..”,jawabannya.
“Nah…gitu donk. Ini 100rb ditambahkan biaya pijat 50rb,jadi 150rb.”,ujarku sekalian menyimpan uang ke
pinggir tempat tidur.
Uang juga selekasnya masuk ke tas kecil Mbak Riyani. BJ dengan harga 100rb ? Mahal ,pikirku.
Ahh…namun tidak apapun dech.. Sesekali,pikirku. Tetapi kan yang penting dapat CIM.
Pada akhirnya setelah setuju,Mbak Riyani mulai buka celana kolorku dan melepasnya. Dia
menyimpan kolor itu di atas meja pinggir tempat tidur. Setelah bersihkan sisa2 minyak ditangannya, tangan
Mbak Riyani mulai memijat tangkai kemaluanku. Sangat nikmat rasanya. Perlahan-lahan dia mulai memijit
dan mengocak turun-naik. Aqupun minta Mbak Riyani untuk buka kaos yang dikenainya.
Mbak Riyanipun mengikuti,dan kelihatanlah buah dada tersebut. Besar,padat,dan kenyal. (mahfum, Mbak
Riyani belum turun mesin). Sambil tangan Mbak Riyani memijat kemaluanku, tanganku
meremas buah dadanya. Berasa sekali buah dada itu mengencang. Kumainkan putingnya,dan
makin lama puting itu menegang. Mbak Riyani mulai menjilat-jilati kepala kemaluanku. Lantas
mengisapnya perlahan-lahan. Tidak lama,kemaluanku juga masuk-keluar di dalam mulut Mbak Riyani.
Kadang-kadang dia mainkan lidahnya dgn sapu dari tangkai sampai kepala kemaluanku. Halus sekali BJ
dari Mbak Riyani. Aqu sangat horny satu waktu tersebut. Kadang-kadang,kuremas pantat Mbak
Riyani yang tetap tertutup rok panjangnya.
“Mbak,bisa aqu pegang pantatnya dari dalam saja ?”,tanyaqu.
Mbak Riyani menganggguk sekalian terus mengisap kemaluanku. Kuremas-remas pantatnya.
Cukup,dan yang penting tidak tepos. Tanganku makin nakal. Kuselipkan jariku dan membelai
belahan pantatnya. Kadang-kadang kusenggol perlahan kemaluannya. Berasa sekali bulu jembi Mbak Riyani
bersinggungan dgn jariku.
“Mbak,memeknya aqu mainkan bisa kan?”,tanyaqu.
“Bisa,Mas. Asal perlahan-lahan saja ya. Dan jangan semakin lama,Mas”,jawabannya.
Aqupun langsung menyisipkan jari-jariku di dalam cd Mbak Riyani. Mbak Riyani terlihat sedikit
buka selangkangannya. Kubelai perlahan bibir kemaluannya. Lantas kuelus-elus klitorisnya. Mbak
Riyani nampaknya mulai bergairah. Kedengar seringkali dia meredam napas. Jemari tanganku mulai
makin badung.
Kumasukkan jemari tengahku perlahan-lahan di dalam lubang kemaluan Mbak Riyani. Kemaluan itu basah.
Ternyata telah terangsang. Bless… Hangat sekali kemaluan Mbak Riyani. Aqu gerakkan jariku
masuk-keluar dgn perlahan-lahan.
“Mpphh…Mpphh….”,desah Mbak Riyani dgn perlahan.
Ternyata karena terlampau horny,aqu akan ejaqulasi lebih dulu. Sekitaran 15 menit
berlalu,kemaluanku berasa berdenyut tidak karuan. Mbak Riyani terus mengisap kemaluanku.
Sambil tangan kanannya mengocak tangkai kemaluanku.
“Mbak…Mau keluar nih…Ohhh…”,ujarku..
“Keluarin saja,Mas. Di mulut saya. Mengeluarkan semua…Mpphhh….”,jawabannya.
Mbak Riyani terus mengeluar-masukkan kemaluanku di dalam mulutnya. Semakin lama tidak dapat
kutahan. Hisapan Mbak Riyani terlampau nikmat.
CROOT…CROTT..CROOT….Air maniqu muncrat di dalam mulut Mbak Riyani. Seringkali
semprotan,kelihatannya cairan kental itu penuhi rongga mulut Mbak Riyani.
“Mpphh….Mppphhh….Mpphhh…”,desahnya bersamaan dgn muncratnya air maniqu.
Tangan Mbak Riyani terlihat mengocak seringkali saat lahar panasku muntah. Sangat nikmat
rasanya… Luaaar Biasaaa…
Ternyata air maniqu itu ditelan Mbak Riyani. Terlihat setelah dia menelan air maniqu,dia masih
mengisap dan menjilat-jilati kepala kemaluanku sampai tidak ada lelehan air mani yang keluar. Mbak Riyani
terus mengisap sampai kemaluanku mulai melemas,lantas diselesaikan acara mengisap tersebut.
Aqu belum juga menggunakan celanaqu. Menyengaja kubiarkan diriku telanjang. Mbak Riyani
kelihatannya nikmati aktivitas barusan. Lantas,setelah beberapa saat dia istirahat,dia kembali
memijat. Dgn aqu yang masih telanjang,dan dia telanjang sisi atasnya. Sejam berakhir,kemaluanku
justru menegang lagi. Tetapi ini kali Mbak Riyani membisikkan suatu hal padaqu.
“Tegang kembali ya,Mas ? Yang barusan kurang?”,bertanya ia.
“Iya..kurang sepertinya. Hahaha… Tetapi biarin dech,tidak apapun,Mbak.”,jawabku.
“Tidak apapun,Mas. Jika Mas ingin tambah kembali,saya ingin kok. Tidak Hanya ngemut saja,Mas.
Langsung bermain.”,katanya.
“Namun…nambah kembali bayarnya?”,tanyaqu.
“Tidak,Mas. Gratis. Karena saya daritadi juga ingin. Saya coba tahan2 cocok ngemut barusan lama-
lama saya ingin ,Mas. Telah lama tidak merasakan rasanya itu,Mas.”,terangnya sekalian
menunjuk kemaluanku yang mulai menegang lagi.
“Betulan nih,Mbak?”,tanyaqu pastikan.
“Betulan,Mas. Kira saja sebagai bonus. 100rb hanya ngemut rasanya saya tidak sedap . Maka
ini kali,bermain tetapi tidak mesti bayar,Mas. Karena saya ingin.”,jelasnya.
Dan akhirnya…tanpa menanti lama,kami melaqukan pemuasan gairah waktu itu . Mumpung
rumah kembali sepi,pikirku. Dari narasi awalnya,setelah Bj hebat yang membuatku Crot itu,Mbak
Riyani ternyata terangsang. Setelah istirahat satu jam ( saya yang istirahat,Mbak Riyani tetep mijit
badan saya tetapi nyantai),Mbak Riyani yang menyaksikan kemaluanku kembali tegang,justru tawarkan
exe gratis. Sudah pasti tidak kutolak. Toh,,berdasar berita dari temanku itu,Mbak Riyani memang
orangnya sehat dan bersih. Selainnya bahenol tentu saja.
“Tempat tinggalnya sepi kan,Mas ? Kelak taqutnya cocok neak kembali gituan,ada orang.”,tanyanya.
“Sepi kok. Kelak sore baru pada pulang . Maka tenang saja,Mbak.”,jawabku.
Mbak Riyani mulai melepaskan rok panjang yang digunakannya. Lantas celana dalam warna biru muda yang
dikenainya juga turut dipelorotkannya. Ditempatkannya di pinggir tempat tidur.
“Mbak,diemut kembali ya. Agar semakin tegang dahulu.”,pintaqu.
Mbak Riyani menggangguk perlahan sekalian tersenyum. Selanjutnya dia mulai mengisap kemaluanku
kembali. Posisi masih sama dengan barusan. IA bertimpuh disamping kiriku dgn kepala menghadap
kekemaluanku dan selangkangannya menghadap kearahku. Mbak Riyani buka ke-2 pahanya.
Nampaklah kemaluan yang daritadi belum kusaksikan ini. Jembinya tidak lebat. Rapi. Dan kemaluannya itu
tidak warna hitam atau gelap. Justru dapat kubilang bersih. Aqupun arahkan tanganku ke
kemaluan Mbak Riyani. Kuleus-elus bibir kemaluannya. Kadang-kadang kumainkan klitorisnya yang terlihat
menegang tersebut. Dan kumasukkan jariku di dalam lubang kemaluannya. Masuk-keluar kugerakkan
jariku sampai kemaluan Mbak Riyani mulai basah. Dan itu membuat mendesah. Ini kali
desahannya lebih kuat dari awal.
“Aghhh…Ya..Mas…Teruuss….Mppphh….”,rintihnya sambil mengemut kemaluanku.
Dua jemari kumasukkan di dalam lubang tersebut. Mbak Riyani makin mendesah.
“Oghhh…Masss…Teruuss…Mas…aghhh…”,erangnya.
Aqu terus mainkan jariku di tempat kemaluan Mbak Riyani. Mbak Riyani terlihat repot mengisap
kemaluanku sekalian kadang-kadang mendesah. Kemaluanku telah mengeras,begitupun kemaluan Mbak
Riyani yang telah basah.
“Saat ini saja,Mbak.”,ajakku.
Mbak Riyani mengakhiri hisapannya,lantas selekasnya bergerak untuk duduk di atasku. Dia menempati
selangkanganku. Perlahan-lahan digenggamnya tangkai kemaluanku dan ditempatkannya di dalam
kemaluannya. Dgn sedikit penekanan,pada akhirnya kemaluanku tenggelam di dalam kemaluan Mbak Riyani.
Kemaluan Mbak Riyani meskipun basah tetapi berasa peret. Perlahan-lahan,Mbak Riyani mulai bergerak
menggoyg badanku.
“Aghh…Aghhh….”,rintihnya sambil bergoyg turun-naik.
Buah dadanya kelihatan mengikuti pergerakan badannya. Kuraih buah dada itu dan kuremas-remas.
Kadang-kadang kumainkan putingnya yang menegang.Mbak Riyani terus bergoyg,bahkan juga pergerakannya kadang-kadang
putar pinggulnya.
“Ohh…ya..Mbak…Teruss..Mbak…”,rintihku.
Kuangkat badan sisi atasku,sampai posisi Mbak Riyani sekarang kupangku. Sambil nikmati goygan
Mbak Riyani,aqu mengisap puting buah dadanya. Kujilati dgn penuh gairah. Mbak Riyani
melingkarkan tangannya di bahuku.
“Oghhh…Ya..Masss….Enaak..Mass…Aghhh…”,erangnya.
Beberapa saat berlalu,kuminta Mbak Riyani untuk nungging. Dia juga mengikuti. Setelah
nungging,aqu mulai menanamkan kemaluanku di dalam kemaluannya dari
belakang.”Ughhh….”,rintihnya saat kemaluanku memotong kemaluannya.
Aqu mulai bergerak mundur-maju dgn perlahan. Kadang-kadang kucoba untuk menepuk perlahan pantat Mbak
Riyani yang besar dan bundar tersebut.
“Aghh…Teruuss…Masss…Aghhh….Lebihh..cepaat…Masss…”,rintihnya.Kupercepat pergerakanku.
Tanganku berpegangan di pinggulnya. Dan selang beberapa saat.”Mass…Aqu
keluaarr..Mass…Aghh….Aghhhhh…”,erangnya.Kepala Mbak Riyani tidak lagi mendingak
keatas,tetapi kebawah. Badannya menggeliat kecil. Jarinya terlihat meremas bantal.
Ternyata Mbak Riyani orgasme. Berasa satu waktu orgasme itu,kemaluan Mbak Riyani seperti
mencekram kemaluanku dan memijat-mijatnya . Maka kuhentikan pergerakanku sesaat. Setelah
orgasme nya kelihatan berkurang,aqu bergerak lagi. Mbak Riyani tetap mendesah tidak
karuan.”Mppphh….Mpphhh…Mas….Ohh….”,erangnya.Aqu terus menyerang kemaluan Mbak Riyani
dgn kemaluanku. Buah dadanya menggantung bebas dan bergerak selaras dgn pergerakan badannya
saat kugenjot. Lumayan lama dgn doggy,kuminta Mbak Riyani untuk telentang. Mbak Riyani selekasnya
mengubah badan dan tiduran telentang. OA buka ke-2 pahanya. Terlihat sekali
kemaluan itu memeras dan basah. Klitorisnya menegang. Kugesek-gesekkan perlahan-lahan kepala
kemaluanku dibibir kemaluannya. Lantas kumasukkan perlahan-lahan. Kutekan kemaluanku makin dalam.
Mbak Riyani terlihat pejamkan matanya.
Selanjutnya aqu memompa kemaluanku di dalam kemaluan Mbak Riyani. Aqu bergerak mundur-maju.
Kutaruh ke-2 kaki Mbak Riyani bertopang pada ke-2 bahuku. Kugoyg badan sintal itu dgn cepat.
“Aghhh…Aghhh..Teruss…Masss….Ahhh….”,rintihnya dgn mata terpejam.Lantas kuturunkan
kakinya,dan dilingkarkannya di pinggangku. Seolah menolongku mendorongkan
kemaluanku di dalam kemaluannya. Tangannya memegang lenganku. Kadang-kadang,kujilati puting
buah dadanya. Dan beberapa saat selanjutnya..”Teruuss,,,Mass…Aghhh…Aqu mau…keluaar
lagiiihh…Aghhh…Masss…”,erangnya dgn keras.
Dan betul saja,beberapa menit ke depan,Mbak Riyani orgasme. Matanya terpejam dgn mulut
keluarkan rintihan panjang. Kakinya menekan pinggangku sampai pergerakanku berhenti.
Tangannya mencekram lenganku.
“Ooghhh…Oghh…Mppphhh…..”,erangnya nikmati orgasme.Tidak sampai satu menit aqu kembali
memacu badan Mbak Riyani. Dia masih
mendesah.”Sedap,Mbak?”,tanyaqu.”Iya..Mass..Ahh….”,jawabannya sambil mendesah perlahan.”Kelak
dikeluarin di mana,Mbak? Di mulut kembali?”,tanyaqu.”Didalem saja,Mas. Tidak apapun.”,jawabannya.
Kuhentikan pergerakanku.”Tidak taqut hamil,Mbak? Ini tidak ada kesepakatan tanggung-jawab
lho,Mbak. Saya kan bayar.”,balasku.
“Iya,Mas,Saya tahu…Tenang saja. Saya biasa minum jamu kok.”,jawabannya sekalian tersenyum.
Dengar itu aqu menjadi lega. Dan aqu menggoyg lagi badan bahenol Mbak Riyani.Kumainkan
puting buah dadanya dgn lidahku. Kadang-kadang kuhisap sekalian aqu terus mengoyg
selangkangannya.”Mass…suka netek ke saya,ya..?”,tanyanya.
“Iya,Mbak. Teteknya membuat gemes.”,jawabku.Aqu terus memacu Mbak Riyani sampai sejumlah
menit selanjutnya.
“Mbak…Aqu ingin..keluar…ohh….ohhh…”,rintihku.
“Keluariin…Mass…Aghhh…Aghhh….Mppphh…..Ahh…”,erangnya.
Dan betul saja,kupercepat pergerakanku…CROOTT…CROOT…CROOOT…CROTT…Tumpahlah cairan
kentalku di dalam kemaluan Mbak Riyani. Kutekan kemaluanku lebih dalam. Aqu bertimpuh ditubuh
Mbak Riyani,sekalian mengisap puting buah dadanya. Dan Mbak Riyani mendesah perlahan
nikmati tiap semprotan air maniqu yang menghangatkan kemaluannya.Lantas,kucabut
kemaluanku.”Sini,Mas…Aku emut.”,katanya.
Kusodorkan kemaluanku kemulut Mbak Riyani. Dan selekasnya dijilati dan disedotnya kemaluanku. Aqu
merasa kegelian dan sangat nikmat.
Setelah usai bersihkan onderdil,Mbak Riyani kenakan pakaian lagi. Aqu kembali
kenakan kolorku. Dia minta istirahat sesaat. Dan memijatku lagi sepanjang 15 menit. Service
Mbak Riyani ini spesial menurutku. Baygkan,habis Bj,trus exe,masih ingin mijat. Setelah
kurasa cukup,aqu yang semula membayar uang sejumlah 150rb untuk Mbak Riyani,sekarang
kutambahkan 50rb kembali sebagai panduan. 200rb untuk BJ dan exe 2x crot ya…murahlah.Kami terlibat perbincangan
sesaat saat sebelum Mbak Riyani kuantar pulang. “Mbak,kapan-kapan jika saya ingin pijat kembali saya
kontak Mbak saja ya.”,kataqu.
“Oya,Mas. Bisa. Kapan pun. Tetapi jika yang bermain seperti barusan,saya siap juga Mas terkecuali cocok kembali
tanggal merah,saya Hanya dapat gunakan mulut saja.”,jawabannya.”Oke,Mbak. Tetapi benar lho,Mbak. Barusan
itu sedap sekali bermain sama Mbak.”,ujarku.
“Saya ,Mas. Saya senang sekali barusan. Justru maunya tambah kembali. Tetapi waktunya yang tidak
cocok.”,katanya.
“Ohh..jika ingin tambah kembali,ya bisa. Kapan?’,tanyaqu.
“Ya…kapan saja Mas panggil saya. Tetapi saya penginnya janganlah sampai orang2 tahu ya,Mas. Saya soanya
penginnya hanya sama Mas saja memberi bonusnya. Masalahnya sepanjang mijat,baru sama Mas saja saya
ngelaquin seperti barusan.”terangnya.
“Iya,Mbak. Kelak kalau ada waktu saya panggil kembali. Tetapi bukan mijit saja ya,Mbak.”,candaqu.
Mbak Riyani tersenyum. Hari mulai beranjak sore,dan selekasnya kuantarkan Mbak Riyani pulang.
Tempat tinggalnya tidak terlampau jauh dari rumahku.
Betul-betul pemijat yang pakar. Pakar saat membuat pelanggan senang. Senang dgn langkah yang berbeda. 200rb
untuk service spt itu ? Wahh…beruntung sekali…
Kelihatannya akan seringkali untuk “pijat” nih…