Cerita Sex Berhubungan Dapat Kepuasan Saat Sesudah Aktivitas Berenang

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
52 views

Sesuatu hari cutiku di Bandung, aqu meluangkan diri untuk fitness, jaga keadaan tubuhku. Aqu kerja di Jakarta, dalam suatu moment organizer terkenal. Hampir tiap 2 hari sekali setelah pulang kerja aqu fitness dalam suatu hotel, dgn perlengkapan fitness yang komplet. Mahfum, pekerjaanku memerlukan vitalitas tinggi.

Cersex Stw – Karena itu meskipun liburan di Bandung, atau persisnya pulang ke desa halaman, aqu tidak pernah melewati olahragaqu yang satu ***** O ya, aqu Ariyo, biasa diundang Riyo. Umurqu 30 tahun, dan belom menikah. Tentu saja ini adalah keuntunganku agar dapat nikmati saat lajang semakin lama, having fun dan get a life.

Sebetulnya tujuan fitnessku sebelumnya main-main, ingin menyaksikan wanita-perempuan seksi kenakan pakaian ketat (pakaian senam), tetapi pada akhirnya berasa faedahnya, otot perutku rata, bisep dan trisepku tercipta, sampai membuatku optimis. Tetapi tentu saja aktivitasku mejeng wanita kenakan pakaian seksi tidak pernah kulewatkan. Sekalian menyelam minum air.. he he hee.

Terkini Ok, pada akhirnya kupilih sebuah hotel di bilangan Asia Afrika. Aqu melatih tidak segera pulang ke rumahku. Sehari cutiku, kumanfaatkan untuk nikmati Bandung sendiri, dibanding dgn beberapa orang rumah. Orang tuaqu termasuk old mode, yang penuh dgn peraturan keras, meskipun ku sadar hal tersebut yang bisa membuatku hidup berdikari.
Hari itu tetap sore sekitaran jam 16:30. Sesudah aqu check in dan istirahat sesaat, kumanfaatkan sarana fitness gratisku. Aqu mulai menukar bajuku dgn celana pendek dan t-shirt tanpa lengan.

Saat aqu masuk ruangan fitness, aqu menyaksikan sekitar, masih cukup kosong. Hanya ada banyak pria di sejumlah alat. Hmm, this is not my lucky day, pikirku sekalian jalan ke arah sepeda statis. Ku kayuh sepeda itu sekitaran lima menit dan berpindah ke sejumlah alat yang lain.

Sepuluh menit mendekati jam lima sore, satu, dua wanita masuk. Ok, this isn’t my unlucky day after all. Aqu semakin semangat menarik beban. Di ikuti sejumlah wanita yang lain, yang tentu saja berpakain senam, beragam warna, ada yang menggunakan celana panjang cutbray dan kaos ketat, short pants bra, menambahkan cantiknya panorama tempat fitness itu. Beberapa dari mereka ada yang duduk, ada yang bercakap, cekikikan, dan coba sejumlah alat.

Oh, mungkin mereka ingin ber-aerobic, pikirku. Benar saja saat seorang wanita kenakan pakaian seperti mereka masuk dan mengotak-ngatik tape compo, dan kedengarlah suara musik house dgn tempo cepat. Masing-masing mereka membuat barisan dan memulai bergerak meng ikuti pelatih. Pergerakan untuk pergerakan mereka ikutinya. Masih pemanasan.
Mendadak seorang wanita masuk, benar-benar elok dibandingkan mereka, tinggi 165 kurang lebih, rambut panjang diikat buntut kuda, menggunakan baju senam bahan lycra mengkilap warna krem dgn mode tank hebat dan g-string di pantatnya. Bongkahan pantatnya tertutup lycra ketat warna krem lebih muda, sesampainya seperti warna kulit tangannya yang kuning langsat sampai kaki yang tertutup kaos kaki dan sepatu. Woow, benar-benar seksi.

Tidak menyengaja kusaksikan sisi dadanya karena handuk yang menggantung di bahu ditempatkannya dikursi dekat dgn alat yang kupakai. Benjolan putingnya kelihatan terang sekali, menghias benjolan cantik yang kurang lebih 36 b ukuran. Sedikit melihat ke arahku lantas pada akhirnya cari barisan yang masih kosong dan meng ikuti pergerakan pelatih. Dadaqu berdegap kuat di saat ia melihat meskipun hanya sedetik.
Pergerakan untuk pergerakan pelatih di ikutinya, dimulai dari pergerakan pemanasan sampai pergerakan cepat melompat-lompat sesampainya bongkahan buah dadanya bergerak naik turun. Gagangku mulai membesar bersamaan dgn gesitnya pergerakan dirinya. Mataqu terus tertuju pada dirinya. Posisiku kebenaran sekali membuat 45 derajat dari samping kirinya cukup ke belakang. Hmm begitu untungnya diriku. Hingga kemudian ia melaqukan pergerakan pendinginan. Keringat membasahi pakaiannya, tercetak terang di punggung dan dadanya, sesampainya benjolan puting itu kelihatan terang sekali, saat ia putar tubuh ke kanan dan ke kiri.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Menikmati Keperawaan Bos Atau Atasanku

Hingga kemudian aqu dibikin malu. Saat aqu memerhatikan ia, ia juga memerhatikanku melalui refleksi kaca cermin yang ada di depannya saat aqu mengubah pandangang ke kaca. Ia tersenyum kepadaqu melalui refleksi cermin. Entahlah berapakah lama ia melihatku sebelom aqu sadar dipandangi. Aqu langsung mengalihkan muka dan bergerak dari alat yang kupakai.

Aqu selekasnya ganti baju untuk berenang. Selekasnya kuceburkan diri untuk mendinginkan otak. Dua atau tiga balikan kucoba ganti style hingga kemudian balikan keempat style punggung, kepalaqu menubruk seorang dan jatuh menyelam ke air. Sama kita kembali dan sesudah kembali ku sadar yang ku tubruk ialah pantatnya dirinya yang sudah ganti baju renang, potongan high cut di pinggul dgn warna floral biru yang seksi. Sekarang benjolan putingnya terselinap dibalik cup pakaian renangnya, membuatku sedikit sedih.

“Eh, maaf Mbak, tidak terlihat, habis style punggung sich” kataqu mohon maaf.
“Tidak kok Mas, aqu yang salah, tidak saksikan lajur orang berenang”, jawabannya sekalian menyeka muka dan rambutnya ke belakang.
Dirinya tersenyum kembali lagi ke arahku, sekalian lirikan matanya sapu di muka sampai sisi pusarku.

“Kenalan donk, aqu Ariyo, biasa diundang Riyo”, kataqu sekalian memberikan tangan.
Dijabatnya tanganku sekalian berbicara”Elsya, selengkapnya Aurelsya”, jawabannya.
Kita menyisih ke bibir kolam, sekalian mencelupkan diri se batasan leher masing-masing. Kita duduk bersampingan.

“Baru di sini Mas?”, Elsya mulai kembali buka perbincangan.
“Iya, tetapi jangan panggil Mas, Riyo saja cukup kok. Aqu asli Bandung, tetapi memang baru kes*****
Aqu kerja di Jakarta. Kamu Sya?”, ku kembali menanyakan.

“Aqu asli Bandung , kerja di bank B**, menjadi CS. Deket sini kok, seberangan. Aqu biasa aerobic dan
renang di sini, duahari sekali, yang ada agenda aerobicnya saja”.

Perbincangan kita berkembang dari hal pekerjaan ke arah beberapa hal yang lebih individu. Elsya baru putus dgn kekasihnya, kurang lebih dua minggu yang kemarin. Keluarga kekasihnya tidak sepakat dgn Elsya dan kekasihnya dijodohkan dgn seseorang opsi keluarganya. Cukup bersedih Elsya menceritakan sampai..

“Sya, balapan yok ke seberang, style bebas”, ajakku.
“Hayo,.. siapa taqut?”, jawabannya.
Kita berdua berlomba-lomba sampai sebrang. Aqu sedikit nakal dgn menggerakkan pundaknya ke belakang sesampainya Elsya sedikit ketinggalan. Di saat aqu lebih dulu di seberang..

“Ari, kamu nakal, kamu nakal”, rengeknya sekalian memukul-mukul tanganku.

Aqu tertawa-tawa dan bekerja mundur menjauhi dari Elsya. Ia melafalkanrku, hingga kemudian”Byurr,.”., aqu jatuh kebelakang. Kakiku menyenggol kakiknya sampai diapun jatuh dan kita berdua tidak menyengaja berangkulan. Dadanya yang empuk sentuh dadaqu, membuat gagangku membesar lagi. Saat sama berdiri, kita tetap berangkulan walaupun cukup renggang.

Kita sama-sama pandang, selanjutnya Elsya merengkuhku lagi. Kesempatan kali ini tidak ku menyia-nyiakan dgn balas merengkuhnya. Udara Bandung yang dingin di sore yang bergerak malam itu, menambahkan kuatnya dekapan kita. Gagangku yang sejak dari barusan mengeras sentuh perut sisi bawahnya Elsya, atau persisnya di atas kemaluan Elsya sedikit. Pantat Elsya bergerak menggerakkan, sampai gagangku geli terjepit di antara perut Elsya dan perutku. Berkali-kali Elsya melaqukan itu, sesampainya darahku berhembus.
“Emhh.”., Elsya bergumam.

Sadar aqu ada di tempat umum, meskipun kolam renang cukup sepi, hanya ada 3 orang selainnya kita, membuatku cukup sedikit melepas dekapan walaupun sayg untuk dilaqukan.

“Sya, mending kita sauna yok!”, ajakku menetralisir situasi.
Elsya kelihatan cukup sedih dgn sikapku yang menyengaja kulaqukan.
“Oke!”, jawabannya singkat.

Kita berdua ambil handuk di atas bangku tepi kolam, dan jalan bersama, ke arah ruangan sauna yang tidak jauh dari kolam renang. Terbayg apa yang dilaqukan Elsya waktu di kolam, membuatku menerawang jauh membuat gagasan dgn Elsya seterusnya.

“Kosong.”., kataqu dalam hati menyaksikan ruangan sauna.

Kita berdua masuk, dan aqu menyengaja ambil tempat duduk dekat pintu, sesampainya seseorang tidak bisa menyaksikan kita beruda melalui jendela kecil pintu sauna.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Terkini Ngentot Dengan Dinda Wanita Elok Junior di Kantor

“Sya.”., belom sebelumnya sempat aqu berbicara, Elsya menciumku di bibir.

Bibir kita sama-sama berpagut melaqukan french kiss. Penetratif lidah Elsya di mulutku, memperlihatkan ia benar-benar eksper. Tangan Elsya menggenggam dadaqu, selanjutnya menyeka telusuri perut sampai sampai pada gagangku yang telah berdiri dari barusan. Elsya meremas gagangku yang tetap terbungkus celana renang, sedangkan kuremas dua gunung montok. Begitu kenyal dan kuat sekali buah dadanya.

Suhu ruangan sauna menambahkan panasnya udara disitu. Kubalik Elsya membelakangiku. Kuciumi tengkuknya, dan ku remas buah dadanya”.Emhh.. Riyo.. ahh”, Elsya melenguh. Ku susupkan tanganku ke buah dadanya, dari sela pakaian renangnya. Ku tentukan putingnya, dan membuat Elsya sedikit menjerit, dan menggeliat. Untungnya ruang sauna kedap suara.

“Riyo, aqu perlu kamu Ry,.. malam hari ini saja.. ahh.”., Elsya berbisik di telingaqu, sekalian masih kumainkan putingnya.
“Teruskan di kamarku yok,..!” ajakku.
Punggung Elsya menjauhi dari tubuhku dan kembali.
“Kamu check in di s*****.?”, tanyanya dgn muka sedikit senang.
“Bukanlah kamu.”.
“Ya sayg.”., sekalian pada akhirnya kutempatkan jemari telunjukku di mulutnya.
Pada akhirnya kujelaskan alasanku.

Satu-persatu kita keluar ruangan sauna. Elsya segera ke ruangan tukar Begitu juga diriku. Sesudah siap, Elsya menenteng tasnya dan kita juga jalan bersama. Kita jalan sekalian merengkuh pinggang masing-masing, seperti sepasang pacar yang telah lama berpacaran. Stelah ambil key card dari recepsionist, kita naik ke kamarku di 304.

Sesudah masuk, pintu ditutup, dan secara langsung kita merebahkan diri di tempat tidur. Untung ku tentukan tempat tidur share. Elsya tetap menggunakan pakaian seragam banknya, komplet dgn blazer, sepatu hak tinggi dan stoking hitam memikat. Seksi sekali!

Elsya di bawah sementara aqu diatasnya menciumi bibimnya. Kadang-kadang kujilat leher dan telinganya. Elsya meracau panggil-manggil namaqu. Kubuka blazernya. Dari blouse putih tipis yang tetap melekat, kelihatan terang puting warna coklat menerawang. Hmm, menyengaja tidak menggunakan bra pikirku. Kubuka kancingnya satu-satu. Kujilati dadanya. Lidahku sapu dua bukit kembarnya yang mengencang. Rambutku disekanya sekalian ia melenguh dan panggil namaqu berulang-kali. Kadang-kadang kugigit putingnya.

Roknya kusingkapkan, rupanya dibalik stoking hitamnya itu, Elsya tidak menggunakan CD kembali. Ku jilat kemaluan Elsya yang tetap terhambat stoking. Bintik basah di bibir kemaluan tercetak terang di pantyhosenya. Elsya makin mecarau dan menggeliat. Ku gigit sobek sisi yang tutupi kemaluannya yang basah. Kujilati labia mayoranya. Perlahan-lahan kusapu bibir kemaluan merah mengembang tersebut. Kucari klitorisnya dan kumainkan lidahku di situ.

Elsya melafalkanng luar biasa, pertanda klimaks pertama kalinya.
“Emhh Arryy.. ahh”, Elsya sedikit berteriak ketahan.
“Terima kasih sayg.. oh.. betul-betul nikmat..!”.
“Dasarnya mengganti stoking ku mahal nih”, Elsya merengek-rengek sekalian cemberut.
“Oke, tetapi puaskan dahulu aqu Sya,.”., jawabku sekalian tiduran di tempat tidur.

Elsya selanjutnya kembali dan ada di atasku. Blouse terbuka yang tetap melekat itu disingkarkan. Sampai terpampanglah dua bukit menggantung di atasku. Kemaluan basah Elsya berasa di perutku. Rok yang terkuak dilepasnya melalui atas. Tinggal stoking yang tetap melekat, sepatunya juga sudah lepas.

Elsya menciumiku lagi. Lidahnya sapu dadaqu dan putingku. Kadang-kadang digigitnya, membuatku menggeliat kegelian. Selanjutnya lidahnya sapu perutku sampai sampai ke gagang kemaluanku yang tegak. Elsya mengocaknya perlahan-lahan. Ujung lidahnya menari di lubang kencingku. Rasa hangat itu berasa pada saat lidahnya sapu semua permukaan kemaluanku. Semua gagang kemaluanku tenggelam di mulut Elsya. Sekalian dikocak, masuk keluar mulutnya Elsya.

“Ohh..!” aqu juga tidak lepas meracau.

Nyaris berasa pucukku terwujud, ku dorong Elsya menjauhi dari kemaluanku, aqu bangun dan berlutut ada di belakang Elsya.

“Masukkin Ry, fuck me please, Ohh.. arrghh.. Arryy!”, Elsya berteriak bersamaan dgn masuknya gagang kemaluanku sedikit-demi sedikit melalui sela stoking yang kugigit barusan.
“Bless.”..Pantat Elsya bekerja maju undur, demikian pula pantatku, sama-sama bersimpangan.
“Oh.. ooh.. ahh.. ahh.. God,.. fuck me harder.. Aaahh.. Riyo.. yes”, demikianlah kalinat tidak teratur melaju dari mulut Elsya, bersama dgn makin capatnya pergerakanku.
Ku remas-remas bongkahan pantat seksinya. Elsya menjilat-jilati jari-jarinya sendiri.
“Mmhh.. Aaahh.. mmh.”., desah Elsya yang membuatku makin bergairah untuk memacu pantatku.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Menghayal Berhubungan Intim Dengan Guru Sekolah

Selanjutnya kita ganti posisi. Aqu tiduran dan Elsya ada di atasku. Elsya ambil ancang-ancang untuk masukkan kemaluanku ke kemaluan basahnya. Elsya lebih dulu menyeka-usapkan kemaluanku di bibir kemaluannya. Aqu semakin kelojotan dgn perlaquan Elsya. Centi untuk centi kemaluanku disantap kemaluan Elsya.

“Blessh.”., lengkaplah kemaluanku disantap kemaluannya.

Elsya bergerak naik turun teratur. Buah dadanya bergoyg naik turun juga. Panorama cantik terebut tidak kulewatkan saat tubuhku bangun, dan mukaku mendekati buah dadanya. Kuremas dua gunung kembar yang begoyg meng ikuti irama siempunya. Kujilati dan kusedot berganti-gantian.

“Errgh.. erghh.. ahh.”., Elsya mendesah pertanda nikmati pacuannya sendiri.

Sekarang kutarik tubuh Elsya sesampainya turut tiduran di atas tubuhku. Ku mulai memacu pantatku dari bawah. Elsya teridam dan mengadahkan kepalanya, dan tidak lama kemudian Elsya berteriak meracau.

“Arrgghh.. oohh.. aah.. enakkhh.. aahh.. nikmathh.. ooh.”., serunya.
Kuyakin posisi semacam ini membuat rasakan kesan yang tidak ada duanya.

5 menit dgn posisi semacam itu, Elsya melafalkanng, dan berteriak panjang”, AARRGHH.. Shit.. Uuuhh..Riyo.. aaihh.”., pertanda ia capai klimaks.

Lepas kemaluanku dari kemaluannya ketika Elsya roboh di sisiku. Elsya ngos-ngosan kecapean. Sekarang giliranku untuk memperoleh kepuasan dari Elsya. Kubalik tubuh penuh keringat yang mengkilap terserang sinar lampu. Benar-benar seksi sekali ia waktu itu. Kubuka ke-2 kakiknya, dan ku lucuti stoking hitam yang tetap melekat di kakinya yang mulus. Kelihatan cantik kaki yang putih mulus dari pantat sampai betis. Kujilati lubang dubur Elsya, dan membuat ia sedikit mengusung pantatnya keatas.

“Please.. Riyo.. not now.. Give me a break.. Ohh.”., ratapnya saat mendapatkan perlaquanku.

Aqu tidak memedulikan ratapannya. Malah aqu makin edan dgn perlaquanku, menjilat-jilati lubang duburnya dan membuat penetratif di lubangnya dgn lidahku. Tempat perineumnya juga tidak lepas ku jilati. Hingga kemudian kuputuskan untuk mensodomi Elsya, karena kusaksikan lubang dubur Elsya cukup sedikit besar dibandingkan orang yang belom sebelumnya pernah disodomi.

“Sya, siap ya.”., kataqu sekalian menyekakan ludahku di kemaluan yang tetap berdiri yang tegak.
“Apa.., ingin apa Ry.. kamu ma.. AAHH,.. Riyoy.. Janng.. aahh”, belom usai Elsya berbicara, aqu sudah
menanamkan kemaluanku di duburnya.. demikian hangat, sempit dan halus.

Kutarik kembali perlahan-lahan dan kumasukkan kembali. Iramanya ku percapat. Elsya pasrah, dan meracau tidak
karuan.
“Eh.. Ehh.. bagaimana,.. eh.. sedap.. Sya..?, tanyaqu sekalian memacu pantat Elsya seksi yang aduhai.
“Ohh.. Arriieh.. aagh.. nikmat rii.. ah.. Shitt.. C’mon.. harder baby.”., jawabannya.

10 menit aqu memompa gagang kemaluanku di duburnya, berasa cairan air mani telah berada di ujungnya kepala kemaluanku. Cepat-cepat kutarik keluar kemaluanku, dan kubalik Elsya menghadapku. Sekalian kukocok, air maniqu muncrat dari muka Elsya. Elsya yang tidak siap terima air maniqu di wajahnya, mengelengkan kepala kanan dan kiri, sampai air maniqu membasahi rambut dan pipinya. Sampai akhrinya mulutnya terbuka, dan tersisa semburan air maniqu masuk di mulutnya.

Sesudah air maniqu habis, ia mengulum kemaluanku. Aqu yang tetap merasa geli tetapi nikmat, makin nikmati sisa- tersisa klimaks panjangku.
“God.. Thank you dear.. Elsya.”., kataqu sebentar sesudah ambruk ke samping Elsya.
“Nakal kembali kamu Ry,.. Tahu begitu ku minum semua.. kasi tahu kek ingin mucrat dari muka, begitu”, Elsya
cemberut menjawab.
Aqu hanya tersenyum. Tidak berasa kita bercinta lumayan lama, sampai jam 10 malam.
Pada akhirnya Elsya memilih untuk menginap di kamarku. Kita tetap melaqukannya seringkali sampai subuh. Toh, hari itu akhir minggu dan Elsya memang liburan pada hari Sabtu. Tatap muka pertama tersebut juga yang membuat kita pacaran sepanjang enam bulan hingga kemudian kita putus.

Category: BOKEP ANIME
cersex inces cersex perkosa cersex ipar cersex anal cersex menyusui cersex jkt

Related video