Author: dbgoog99

  • Cerita Sex Dewasa Damar Si Kakak Ngentot Dengan Adik

    Cerita Sex Dewasa Damar Si Kakak Ngentot Dengan Adik


    1069 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Dewasa Pertalian cinta Yang Tidak Menyengaja – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Nama saya Damar (nama rahasia). Saya tuch sudah kuliah semester 3 disalah satu kampus. Saya tinggal masih bersama orangtua dan adik saya yang masih duduk di kursi SMP, Mirna namanya (jg nama rahasia). Babak belur saya kedua-duanya kerja . Maka rumah kerap tinggal adik saya dan saya saja, ama pembantu.
    Di saat sore rumah sedang kosong; babak belur kembali pergi dan kebenaran pembantu jg kembali tidak ada. Adik saya kembali pergi. Saya nyewa VCD bokep xxx dan x2.- Saya senang sekali, karena tidak gangguen cocok kembali menonton. Narasi x2 di VCD itu kebenaran menceritakan mengenai jalinan seks sedarah di antara kakak dek. Edan sekali dech episodenya. Saya berpikir kok dapat ya.

    Kelompok Bacaan Seks Dewasa Pertalian cinta Yang Tidak Menyengaja
    Bacaan Seks Dewasa Pertalian cinta Yang Tidak Menyengaja
    Eh, saya berani tidak ya ngelakuin itu ama adik saya yang masih SMP? tp khan adik saya masih polos sekali, kalau di film ini sih sudah jago and pro, berpikir saya dalam hati. Kembali menonton plus mikir bagaimana triknya ngelakuin ama adik saya, eh, bel bunyi. Wah, teryata adik saya, sang Mirna ama temannya dateng. Apes, mana filmnya belum usai kembali. Langsung saya simpen saja tuch VCD, terus saya bukain pintu. Mirna ama temannya masuk. Eh, temannya manis jg lho.
    “Darimanakah lo?” bertanya saya.
    “Dari jalanan dong. Memang kaya kakak, ngedekem melulu di dalam rumah,” jawabannya sekalian muram.
    “Saya jg kerap jalan tahu, memang elo doank. Hanya saat ini kembali malas,” kata saya.

    “Oh ya, kak. Kenalin nih teman saya, namanya Siska. teman sama kelas saya,” ucapnya. pada akhirnya saya kenalan ama tuch anak.
    Mendadak sang Mirna tanya,

    “simak VCD Boyzone saya tidak?”
    “Tau’, mencari saja di laci,” kata saya.
    Eh, ia ngebuka tempat saya naro VCD xxx. Saya langsung gelagapan.
    “Eh, bukan disitu…” kata saya cemas.
    “Kali saja ada kak,” ucapnya. Terlambat.
    Belum sempat saya tahan ia sudah melihat VCD xxx yang covernya cukup hot itu, kalau yang x2 sich tidak ada gambarnya.

    “Aduh… kak. Kok menonton film kaya begini?” ucapnya sekalian mandang jijik ke VCD xxx tersebut.
    Temannya sich hanya senyam-senyum saja.
    “Tidak kok, saya barusan dititipin ama teman saya,” jawab saya berbohong.
    “Berbohong sekali. Ngapain jg kalau dititipin nyasar ampe di laci ini,” ucapnya.
    “Kak, ini film kotor kan? mmmmm… kaya apa sich?” tanyanya kembali.
    Saya tertawa saja dalam hati. Agak jijik, kok saat ini justru ingin tahu.
    “Elo ingin menonton jg?” bertanya saya.
    “Mmmmm…. jijik sich… tp… ingin tahu kak…,” ucapnya sekalian malu.
    “Siska, elo mo menonton jg tidak?” tanyanya ke temannya.
    “Saya mah asyik saja. Lagian saya sudah sebelumnya pernah kok menonton film begituan” jawab temannya.
    “Gimana… menjadi tidak? terburu mama ama papah pulang nih,” desakku.
    “Mari dech. Tp kalau saya jijik, dimatiin ya?” ucapnya.
    “Sedap saja lo, elo kabur saja ke kamar,” jawab saya.
    Lantas VCD itu saya hidupin. Jreeeeng… dimulailah film xxx itu. Saya nontonnya sekalian kadang-kadang mandangin adik saya ama temannya. Sang Siska sich kelihatannya tenang nontonnya, sudah ahli kali ya? Kalau adik saya kelihatan sekali baru pertama kalinya menonton film kaya gituan. Ia kelihatan takut-takut. Apalagi cocok episode penisnya cowo dikulum. Mana tuch penis gedenya meminta ampun.
    “Ih, jijik banget…” kata Mirna.
    Cocok episode ML kayanya sang Mirna sudah tidak kuat. Ia segera kabur ke kamar.
    “Yeee, justru kabur,” kata Siska.
    “Elo masih ingin menonton tidak?” bertanya saya ke sang Siska.
    “Ya, terusin saja,” jawabannya.
    Wah, bisa jg nih anak. Kayanya, dapat nih saya bermain ama ia. Tp kalau ia geram bagaimana? berpikir saya dalam hati. Ah, tidak apapun kok. Tidak sampai ML ini. Sekalian menonton, saya duduknya ngedeket ama ia. Ia tetap terus serius menonton. Lantas saya coba pegang tangannya. Pertama ia terkejut tp ia tidak berusaha ngelepas tangannya dari tangan saya. Peluang besar, berpikir saya. Saya elus saja lehernya. Ia justru pejamkan matanya. Kayanya ia menikmatin sekali. Wow, gantenggnya itu lho… manis!! Saya menjadi pengan ngotot.
    Waktu ia tetap merem, saya deketin bibir saya ke bibir ia. Pada akhirnya bersinggunganlah bibir kita. Mungkin karena memang sudah jago, sang Siska justru ngajakin french kiss. Lidah ia masuk ke dalam mulut saya dan bermain di dalam mulut. Apes, jawara ia dibanding saya. Saat saya dikalahin ama anak SMP sich.
    Sekalian kita berfrench kiss, saya berusaha masukkin tangan saya ke kembali pakaiannya. Cari sebuah buah dada imut. Ukuran toketnya tidak demikian besar, tp kayanya sich seksi. Masalahnya tubuh sang Siska itu tidak besar tp tidak kurus, dan badannya itu putih. Demikian bertemu toketnya, langsung saya pegang dan saya raba-raba. Tp tetap terbungkus ama bra-nya.
    “Pakaian lo saya membuka ya?” bertanya saya.

    Ia ngangguk saja sekalian mengusung tangannya ke atas. Saya membuka pakaiannya. Saat ini ia tinggal pakai bra warna pink dan celana panjang yang masi h dipakai. Shit!! kata saya dalam hati. Mulus sekali! Saya membuka saja bra-nya. payudaranya bagus, lancip dan putingnya warna pink. Langsung saya jilatin toketnya… ia mendesah… Saya menjadi semakin terangsang. Saya menjadi pengan ngentotin ia. Tp saya belom sebelumnya pernah ML menjadi saya tidak berani.
    Tp kalau sekitaran dada saja sich saya cukup tahu. Bagaimana ya? Mendadak cocok saya kembali ngejilatin toketnya sang Siska, adik saya keluar kamar. Kita sama terkejut. Ia terkejut melihat apa yang kakak dan temannya lakukan. Saya dan Siska terkejut cocok melihat Mirna keluar kamar. Sang Siska cepat-cepat pakai bra dan pakaiannya kembali. Sang Mirna masuk langsung ke kamarnya kembali. Kayanya ia shock melihat apa yang kita berdua lakukan. Sang Siska langsung pamit mo pulang.
    “Katakan ama Mirna ya…. sorry,” kata Siska.
    “Gpapa kok,” jawab saya. Pada akhirnya ia pulang.
    saya ketuk kamarnya Mirna. Saya ingin ngejelasin. Eh, si dia diem saja. Masih terkejut kali ya, berpikir saya. Saya tidur saja, dan rupanya saya ketiduran ampe malem. Cocok kebangun, saya tidak dapat tidur kembali. Saya keluar kamar. Menonton tv ah, berpikir saya. Cocok sampai di muka TV rupanya adik saya kembali tidur di atas bangku depan TV. Tentu ketiduran kembali nih anak, kata saya dalam hati. Karena melihat ia tidur dgn cukup “terbuka” mendadak saya menjadi keinget ama film x2 yang belom usai saya saksikan, yang ceritanya mengenai jalinan seks di antara adik dan kakak, ditambahkan keinginan saya yang tidak kesampaian cocok sama Siska barusan.
    Saat adik saya ngegerakin kakinya membuat roknya terkuak, dan kelihatanlah CD-nya. Demikian melihat cd nya saya menjadi makin gairah. Tp saya takut. Ini kan adik saya sendiri saat saya entotin sich. Tp dorongan gairah makin mengganas. Ah, saya pelorotin saja cdnya. Eh, nanti kalau ia bangun bagaimana? ah, cuek saja. Demikian CD-nya turun semua, wow, bel ahan memeknya kelihatan masih rapet dan di hias bulu-bulu lembut yang baru tumbuh. Saya coba sentuh… hmmm, lembut sekali. Saya sentuh garis memek-nya. Mendadak ia menggumam. Saya menjadi terkejut. Saya merasa di ruangan TV terlampau terbuka. Saya rapiin kembali baju adik saya, truss saya gendong ke kamarnya ia.
    Sampai di dalam kamar dia… it’s show time, berpikir saya. Saya setubuhin ia di atas kasurnya. Saya bukain pakaiannya. Rupanya ia tidak pakai bra. Wah, payah jg nih adik saya. Nanti kalau toketnya menjadi turun bagaimana. Demikian pakaiannya kebuka, toket imutnya menyembul. Ih, lucu memiliki bentuk. Masih kecil toketnya tp cukup ada. Saya coba isep putingnya… hmmm…. nikmat! Toket dan putingnya demikian halus. Eh, mendadak ia bangun!!
    “Kak… ngapain lo!!” teriaknya sekalian menggerakkan saya. Saya terkejut sekali.
    “mmmm… mmm… tidak kok, saya hanya ingin meneruskan barusan cocok sama sang Siska. Tidak papah kan?” jawab saya ketakutan.
    Saya mengharap babak belur saya tidak ngedenger pekikan adik saya yang cukup keras barusan. Ia nangis.
    “Sorry ya Mir. Saya salah, setelah elo jg sich ngapain tidur di ruangan TV dgn kondisi semacam itu. Tidak pakai bra kembali,” kata saya.
    “Jangan katakan sama mama dan papah ya, please…,” kata saya.
    Ia masih nangis. Pada akhirnya saya tempatin ia. Aduh, saya takut nanti ia nga du.
    Semenjak waktu itu saya kalau bertemu ia sukai canggung. Kalau bicara paling seadanya saja. Tp saya masih ingin tahu. Saya masih ingin coba kembali untuk ngegituin Mirna. Sampai di suatu hari, adik saya kembali sendiri di dalam kamar. Saya coba masuk.
    “Mir, kembali ngapain elo,” saya coba untuk beramah tamah.
    “Kembali dengarkan kaset,” jawabannya.
    “Yang saat itu, elo masih geram ya….” bertanya saya.
    “….” ia diem saja.
    “Sebenernya gue… gue… ingin coba lagi….” edan ya saya ngotot sekali. Ia terkejut dan cocok ia mo bicara suatu hal langsung saya deketin wajahnya dan secara langsung saya cium bibirnya.
    “Mmhhpp… kakk…. mmmhph…” ia kaya mo bicara suatu hal.sebuah hal.
    Tp pada akhirnya ia diem dan meng ikuti permainan saya untuk kecupan. Sekalian kecupan itu tangan saya coba meraba-raba toketnya di luar. Pertama merasakan toketnya disentuh, ia menepiskan tangan saya. Tp saya terus berusaha sekalian masih tetap berciuman.
    Sesudah beberapa saat berciuman sekalian meraba-raba toket, saya coba buka pakaiannya. Eh, kok ia segera ingin saja dibuka ya? Mungkin ia kembali rasakan kepuasan yang sangat benar-benar dan pertama kalinya dirasanya. Demikian dibuka, langsung saya membuka bra-nya. Saya jilatin putingnya dan sekalian menyeka dan mneremas- remas toket yang satunya. Meskipun toket adik saya itu tetap cukup kecil, tp bisa memberi kesan yang tidak kalah dgn toket yang besar. Saat kembali di isep-isep, ia mendesah,
    “Sshh… ssshhhh…. ahhh, sedap, kak….” Sesudah saya isepin, putingnya jadi tegang dan cukup keras.
    Truss saya membuka celana saya dan saya keluarin “adik” saya yang sudah cukup tegang. Cocok ia melihat, ia cukup terkejut. Masalahnya dahulu kita sebelumnya pernah mandi bersama cocok “punyai” saya tetap kecil. Saat ini kan sudah besar dong. Saya bertanya ama ia,
    “berani untuk ngisep punyai saya tidak? nanti punyai elo jg saya isepin dech, kita pakai posisi 69”
    “69… apa’an tuch?” tanyanya.
    “Posisi di mana kita sama-sama menghisap dan ngejilatin punyanya mitra kita pada waktu terkait.” terang saya.
    “Oooo…” Langsung saya ngebuka celana ia dan CDnya ia.
    Kita langsung ngambil posisi 69. Saya membuka belahan memeknya dan kelihatanlah klentitnya seperti bentuk kacang di dalam memeknya tersebut. Saat saya sentuh pakai lidah, ia mengeluh,
    “Ahhhh… kakak nyentuh apanya sich kok sedap banget….” tanyanya.
    “Elo harusnya ngejilatin dan ngisep punyai saya dong. Saat elo doank yang sedap,” kata saya.
    “Iya kak, setelah takut dan geli sich…” jawabannya.
    “Jangan bayangin yang bukan-bukan donk. Bayangin saja kenikmatan elo,” kata saya kembali.
    Waktu itu jg ia segera menjilat punyai saya. Ia ngejilatin kepala anu saya dgn perlahan-lahan. Uuhhh…. sedap benar. Truss ia mulai ngejilatin semua dari tangkai saya. Lantas ia masukkin punyai saya ke mulutnya dan memulai mengisapnya. Ooohhhh…. edan benar. Ia rupanya berpotensi. Isepannya ngebuat saya menjadi nyaris keluar.
    “Stop… eh, Mir, setop dahulu,” kata saya.
    “lho knapa?” bertanya nya.
    “Tahan dahulu nanti saya keluar,” jawab saya.
    “Lho memang mengapa kalau keluar?” tanyanya kembali.
    “Nanti games over,” kata saya.
    Rupanya adik saya memang belom tahu permasalahan sex. Benar-benar polos. Pada akhirnya jelaskan mengapa kalau cowo sudah keluar tidak tetap pemainannya. Pada akhirnya ia mulai memahami. Posisi kita sudah tidak 69 kembali, menjadi saya saja yang bekerja. Selanjutnya saya terusin ngisepin memeknya dan klentitnya. Ia terus-terusan mendesah dang mengeluh.
    “Kak Damar… terus kak… disitu… iya disitu… oohhhhh…. ssshhhh….” Saya terus mengisap dan menjilat-jilatinya. Ia menjambak rambut saya. Sekalian matanya merem terbuka.
    Pada akhirnya saya sudah pada keadaan bugar kembali (barusan kan keadaannya sudah mo keluar). Saya bertanya sama adik saya,
    “Elo berani ML tidak?”
    “…” ia diem.
    “Saya ingin ML, tp terserah elo… saya tidak maksa,” kata saya.
    “Sebenerya saya takut. Tp sudah kepalang tanggung nih…. saya kembali on air,” katanya.
    “Ok… menjadi elo ingin ya?” bertanya saya kembali.
    “…” ia diem kembali.
    “Ya sudah dech, kayanya elo ingin,” kata saya.
    “Tp tahan sedikit. kelak cukup sakit awalannya. Masalahnya elo baru pertama kalinya,” kata saya.
    “…” ia diem saja sekalian melihat kosong ke langit-langit.
    Saya membuka ke-2 iris pahanya lebar-lebar. Kelihatan bibir memeknya yang masih sempit tersebut. Saya arahin ke lobang memek nya. Demikian saya sentuhin pala anu saya ke memeknya, Mirna menarik napas panjang, dan kelihatan sedikit keluarkan air mata.
    “Tahan ya Mir….” Langsung saya dorong anu saya masuk ke dalam dalam memeknya.
    Tp masih sulit, masalahnya masih sempit sekali. Saya terus coba menggerakkan anu gue… dan… bleesss… Masuk jg pala anu saya. Mirna cukup teriak,
    “akhhh sakit kak….”
    “Tahan ya Mir…” kata saya.
    Bacaan Seks Dewasa Pertalian cinta Yang Tidak Menyengaja
    Saya terus menggerakkan supaya masuk semua. Pada akhirnya masuk semua anu saya ke selangkangan adik saya sendiri.
    “Ahhh… kak… sakit kak… ahhhh.” Sesudah masuk, langsung saya goyang mundur-maju, masuk keluar memeknya.
    “Ssshhh… sakittt kakk…. ahhh… enak… kak, terussss… goyang kakk…” Ia menjadi mengeluh tidak keruan.
    Sesudah beberapa saat dgn posisi itu, kita mengganti dgn posisi dog model. Mirna saya suruh nungging dan saya masukkin ke memeknya melalui belakang. Sesudah masuk, terus saya pacu. Tp dgn kondisi dog model itu rupanya Mirna langsung alami orgasme. Berasa sekali otot-otot di saat memeknya itu seperti menarik anu saya agar semakin masuk.
    Itil V3
    “Ahhhhh… ahhha… saya lemess banget… kak,” rintihnya dan ia jatuh tengkurap.
    Tp saya belom orgasme . Maka saya terusin saja. Saya kembali bad annya untuk tidur telentang. Truss saya membuka kembali belahan pahanya. Saya masukkin anu saya ke saat memeknya. Walau sebenarnya ia sudah kecapaian.
    “Kak, sudah donk. Saya sudah lemes…” pintanya.
    “Sesaat lagi ya…” jawab saya.
    Tp sesudah beberapa saat saya pacu, eh, si dia segar kembali.
    “kak, yang cukup cepat kembali dong…” ucapnya. Saya mempercepat dorongan dan pacuan saya.
    “Ya… kaya… begitu dong… sssshh… ahhh.. uhuuh,” desahannya semakin maut saja.
    Sekalian ngegenjot, tangan saya meraba-raba dan meremas toketnya yang imut tersebut. Mendadak saya seolah ingin meletus, rupanya saya mo orgasme.
    “Ahhh, Mir saya mo keluar…. ahhh…” Rupanya saat yang bersama ia orgasme jg.
    Anu saya sperti dipijat- pijat di dalam. Karena enak, saya ngeluarinnya di dalam memeknya. Nanti saya suruh minum pil KB saja agar tidak hamil, berpikir saya dalam hati. Sesudah orgasme bersama itu saya cium bibirnya sesaat. Kemudian saya dan ia pada akhirnya ketiduran dan pada kondisi bugil dan berkeringat di dalam kamar karena kecapaian.
    Saat bangun, saya denger ia kembali mendesah sekalian menangis.
    “Kak, bagaimana nih. Punyai saya berdarah banyak,” tangisnya.
    Saya simak rupanya di atas kasurnya ada bintik darah yang lumayan banyak. Dan memeknya cukup melebar sedikit. Saya terkejut melihatnya. Bagaimana nih jadi?
    “Kak, saya sudah tidak perawan kembali ya?” tanyanya.
    “…” saya diem saja. Setelah mo jawab apa.
    Gila… saya sudah mengambil keperawanan adik saya sendiri.
    “Kak, punyai saya tidak apa-apakan?” tanyanya kembali.
    “Berdarah ini lumrah untuk pertama kalinya,” kata saya.
    Mendadak, karena melihat ia tidak pakai CD dan menunjukkan memeknya yang cukup melebar itu ke saya, anu saya “On” kembali.
    Saya elus-elus saja memek adik saya tersebut. Truss saya suruh ia berbaring kembali.
    “Mo diapain kembali saya kak?” tanyanya.
    “Tidak, saya ingin simak apa punyai elo baik saja,” kata saya sekalian berbohong, walau sebenarnya saya ingin nikmati kembali.
    Cocok ia berbaring, saya membuka belahan memeknya. Memang sich menjadi lebih lebar dan masih tetap ada tersisa sedikit darah jadi kering. Saya mencari klitorisnya, saya jilatin .
    “Kak, jangan donk. Masih perih nih,” larangnya.
    Yaaa… kok ia sudah tidak ingin kembali.
    “Ya sudah dech, kalau masih perih,” kata saya.
    Saya kebingungan nih, saya masih ingin kembali, tp adik saya sudah terburu tidak ingin. Sakit sekali kali ya, pertama kalinya begituan. Ya sudah dech, saya mengajak mandi bersama saja siapa tahu kalau sudah segar kelak ia ingin kembali.
    “Kita mandi bersama saja yok,” pinta saya.
    “Ayo…” kata Mirna.
    Kita mandi di dalam kamar mandi adik saya. Saya idupin air shower yang anget. Wuihhh, nikmat sekali cocok terkena air anget. Setelah cape ML ama adik sen- diri, mandi air anget. Di bawah pancuran shower, saya pertama kali ngambil posisi ada di belakangnya. Truss saya mulai nyabunin bela- kang badannya. Sesudah belakangnya usai semua, masih juga dalam posisi saya ada berada di belakangnya, saya mulai nyabunin sisi depannya, dimulai dari perut ke atas. Cocok sampai sisi toketnya saya sabunin, ia mulai meng- gelinjang dan mendesah kembali. Saya ciumin sisi belakang lehernya sekalian terus nyiumin leher adik saya tersebut. Puting adik saya, saya pilin- pilin pakai ujung jempol dan ujung telunjuk.
    Eh, di saat saya nyabunin toket imutnya itu tangan ia sentuh dan memulai meraba-meraba badan saya dan berusaha cari punyai saya. Demikian terjamah punyai saya langsung dipegang dan dipijat. Tangan saya yang satu kembali mulai bergerilya ke wilayah selangkangannya. Dgn dengan modal sabun, saya mulai nyabunin sisi memek adik saya tersebut. Pertama, saya seka di luar bibir memeknya, lantas jemari saya mulai coba masuk cari klitorisnya. Adik saya mendadak bicara kembali tp masih pada kondisi kepuasan karena masih saya ciumin lehernya dan putingnya saya pilin-pilin.
    “Kak, sshhh… Jangan dahulu dong. Sshttss… ahhh…” erangnya.
    Ya sudah, saya gosok-gosok saja di luar. Rupanya belom lama sesudah saya gosok-gosok itu rupanya adik saya orgasme.
    “Aahhh… ah…” ia mendesah kenikmatan dan ia segera lemas.
    Sesudah ia orgasme itu, saya meminta ia untuk mainkan anu saya pakai tangannya. Dgn menggunakan sabun ia mengocak anu saya. Sedap sekali. Tangannya yang kecil itu memegang anu saya kuat sekali. Pada akhirnya selang beberapa saat saya keluar jg. Usai itu, kita keluar langsung kamar mandi. dan saya keluar kamarnya.
    Sesudah hari itu, saya cukup repot dgn beberapa tugas kuliah saya sampai satu minggu. Nach, di suatu hari saya kembali melalui di muka kamar Mirna. Eh, kedengeran suara orang kembali mendesah-desah, tp cukup kabur. Wah, kembali ngapain nih anak. Saya ingin tahu, kalau saya ketuk tentu nanti udahan. Saya melalui belakang saja, masalahnya ada jendela yang “cukup” untuk melihat ke dalam kamarnya, meskipun harus manjat. Saya panjat dinding, truss saya simak melalui jendela. Ternyata… Saya terkejut sekali. Saya kirain paling ia kembali masturbasi, taunya sang Mirna kembali di jilatin memeknya ama sang Siska.
    Saat adik saya lesbi sich. Saya masih tidak setelah berpikir. Ya sudah dech saya cicipin saja dech. Saya simak sang Siska masih pakai rok seragam SMPnya, dan dadanya sudah kebuka dan toketnya yang lancip dan seksi itu kaya’nya semakin seksi dech. Dan sang Mirna sudah bugil. Kacau-balau jg nih beberapa anak smp. Pulang dari sekolah lang sung “maen”. Sang Mirna tetap terus mendesah, karena Siska menjilat-jilati memeknya dgn benar-benar gairah. Tangannya sang Siska jg meremas-remas toket imutnya Mirna, dan ia jg terkadang meremas toketnya sendiri.
    “mmmppphhhhh…. Siska…. geliii sekali. Aaahhh…. sedap.. mmmhh..” kedengar sedikit desahannya Mirna.
    Kembali asyik-asyiknya mendadak saya inget ama janji bertemu teman saya untuk ngerjain pekerjaan saya. Apes, mengapa saya dapat lupa ama tuch pekerjaan. Ya sudah, mau tak mau saya tempatin dech episode lesbi ini.
    Esok malemnya, cocok sang Mirna kembali menonton TV, saya bicara ama ia.
    “Nanti malem saya bicara suatu hal ama elo. Jangan tidur dahulu ya?” kata saya.
    “Bicara saat ini saja knapa?” jawabannya.
    “Saya kembali ada pekerjaan nih. Dasarnya tungguin ya!” kata saya kembali.
    Sesudah pekerjaan saya usai, saya langsung ke kamar adik saya. saya ketok…
    “Mir, sudah tidur belom?” panggil saya cukup perlahan-lahan agar tidak ke- dengeran babak belur saya.
    “Masuk saja kak, tidak digembok kok,” jawabannya.
    “Hai, belom mengantuk kan?” kata saya.
    “Belom kok. Ada apakah sich kak? Kok kayanya serius sekali,” katanya.
    “Mir, sorry. Kemaren gue… kemaren saya melihat elo,” saya diem.
    Saya tidak sedap bicaranya, masalahnya ia dapat geram karena saya lihat.
    “Melihat apa kak?” tanyanya ingin tahu.
    “Nnggg… melihat elo ‘maen’ ama Siska kemaren di dalam kamar elo,” kata saya.
    Mirna langsung kelihatan terkejut. Ia diem dan kelihatan tegang.
    “Mengapa sich Mir, apa elo lesbi. Ups, sorry itu privacy elo sich. Saya tidak memiliki hak tanya. Hanya saya ingin tahu saja,” kata saya.
    Mendadak ia ngeluarin air mata.
    “Abis… setelah kak Damar repot terus sich satu minggu ini,” jawabannya sekalian cukup nangis.
    “Mirna kan ingin kembali, kaya saat itu. Setelah enak…” jawabannya kembali.
    “Kok tidak katakan a ja ama saya?” kata saya.
    “Setelah Mirna malu. Malu meminta ama kak Damar. Terus, Mirna sharing ke Siska. Eh, ia katakan,
    ‘mo coba ama ia tidak?'” jelasnya.
    “Karena Mirna ingin sekali, ya sudah Mirna maen saja ama Siska. Tp kayanya masih enakan… masih lebih enak maen ama kak Damar,” katanya segera nunduk sekalian masih cukup nangis.

    Saya bersedih ngedengernya. Saya angkat wajahnya agar tidak nunduk. Saya deketin wajahnya perlahan-lahan, lantas saya deketin mulutnya dan saya cium bibirnya dgn perlahan-lahan agar Mirna menikmatinya. Mirna langsung memberi respon dgn mainkan bibirnya di bibir saya. Lidah saya maen di dalam mulutnya. Tangan saya mulai buka kancing piyamanya, lantas saya membuka piyamanya sekalian masih pada kondisi berciuman.
    Saya raba pelan-pelan toketnya yang masih imut itu dan tetap terbungkus bra. Saya berciuman ama adik saya itu lumayan lama jg. Saya membuka branya. Adik saya masih juga dalam posisi kondisi duduk, saya isep toketnya dimulai dari putingnya yang masih cukup baru t umbuh tp seksi itu dan terus saya jilatin melingkari putingnya sampai ke semua permukaan toketnya.
    Dan toket yang satu kembali saya pilin-pilin putingnya. Saya ingin memberi service terbaik ke ade saya. Setelah kasian ia sudah pengan sekali satu minggu ini. Saya membuka celana piyamanya. Ia tinggal menggunakan CD saja. saya membuka CDnya. Kelihatanlah memek seorang anak SMP yang masih cukup polos tersebut. Mulai di tumbuhi rambut-rambut lembut. Saya simak Memeknya itu mulai basah. Kayanya ia kembali betul-betul terangsang. Saya membuka belahan memeknya. Saya jilatin sekitaran clitorisnya. Ia bergoyang-goyang, meredam kepuasan sekalian cukup menjambak rambut saya. Berasa asin saat saya jilat cairan memeknya.
    “Kak… terussss… kak… di situ…. enakkk… hhh…” desahnya cukup keras.
    “Ssstt… jangan keras-keras dong. Sudah malem nih,” kata saya takut babak belur bangun.
    Dapat berabe nih. Suara ia menjadi bising sekali. Sesudah cukup lama mempetting ia disekitaran vagin anya, saya langsung ngeluarin anu saya. Anu saya sich tidak perlu pakai pemanasan kembali. “Pacar” sudah tegang!
    “Mir, saya masukkin saat ini ya?” kata saya.
    Mirna langsung tegak lempeng mendangak ke atas. Saya selekasnya atur posisi di atas badannya antara pahanya. Saya membuka pahanya lebar-lebar hingga selangkangannya benar-benar terbuka. Ini kali saya dapat menyaksikan dgn terang ‘pintu’nya yang berbentuk sela dua bibir-bibir. Dgn dua tangan saya membuka bibir memeknya itu dan dapat kusaksikan celahnya itu terlihat penuh cairan licin. Saya dorongkan saja pinggulku hingga anu saya cocok di muka lubang kepuasannya. Dgn satu tangan saya menggesek-gesekkan kepalanya hingga buka bibirnya dan mengakibatkan kepalanya cocok ada di depan sela lubangnya tersebut. Dgn satu sentakan perlahan-lahan saya dorongkan kepala anu saya mema- sukinya.
    “Kak…. mmmpphhhhhh!” erangnya. Saya diam sesaat sampai kenaikan rasa nikmat barusan berkurang pelan-pelan.
    Saya rasakan bah wa sejumlah tusukan dapat mem- bagiku keluar dan saya tidak ingin tinggalkan ia dgn ketdktun- tasan. Kan saya mo memberi service yang bagus. Saya tahan sesaat, sekalian saya pandangin muka polos adik saya yang sedang merem. Kemudian saya mulai memacunya. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria
    “mmmppphhhh… ssshhh… ahhh..” ia menggumam tidak terang.
    Saya percepat pergerakan saya mundur-maju.
    “Kak… teruss kak….” ia terus mengeluh.
    Sesudah saya cukup negrasa saya mo keluar, saya keluarin anu saya dari memek adik. Untung rupanya saya belum sampai orgasme. Saya mengganti style. Adik saya gue suruh tidur ke samping. Kemudian saya angkat satu kakinya, dan saya masukkin kembali anu saya.
    “Ahhh… kembali kak… teeruss…” ucapnya.
    Saya goyang kembali. Rupanya pada kondisi itu membuat ia dan jg saya orgasme.
    “Kak… gue… mo… ke.. keluar nih… ahhhhhhhhhh…” ia mendesah panjang, tidak lama dari orgasme ia, saya jg keluar dan saya ngeluarin sperma saya di dadanya.
    “Mir, elo n ggak coba jilat sperma saya?” bertanya saya.
    “Geli ah,” jawabannya.
    “Eh, coba deh…” Ia ambil sperma saya dari dadanya dgn jarinya dan ia jilat.
    “Mmm… asin. Tp kok sedap ya?” jawabannya.
    Ia justru suka. Ia justru menjilat-jilati sperma saya yang tumpah di dadanya.
    “Ok Mir, saya mo tidur. Tp kalau elo ingin maen kembali, jangan malu. Katakan saja ama saya,” kata saya.
    “Iya dech, kak. Terima kasih ya!” jawab Mirna.
    begitu dech cerita jalinan saya ama adik saya Mirna dan sampai saat ini saya ama Mirna masih ngelakuin jalinan seks kakak-adik yang kita cicipi sekali.

  • Cerita Sex Dewasa Kiki Berhubungan DenganKu Wanita Haus Sex Pemuas Gairah

    Cerita Sex Dewasa Kiki Berhubungan DenganKu Wanita Haus Sex Pemuas Gairah


    2451 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Dewasa Kiki Wanita Haus Sex Pemuas Gairah – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Baru saja ini saya berjumpa lagi Kiki (bukan nama sebetulnya). Dia sekarang telah berkelseja dan uarga k menikah ada di Palembang. Untuk sesuatu masalah keluarga, dia bersama anaknya yang tetap berumur lima tahun pulang ke Yogya tanpa dibarengi suaminya.
    Kiki masih sama dengan dahulu, kulitnya yang putih, bibirnya yang merah mengembang, rambutnya yang lebat tumbuh terbangun selalu di atas pundak. Walau rambutnya cukup kemerahan tetapi karena kulitnya yang putih bersih, sering kali menarik dilihat, apalagi jika ada dalam dekapan dan dielus-elus.

    Kelompok Bacaan Seks Dewasa Kiki Wanita Haus Sex Pemuas Gairah
    narasi sex 2023


    Pertemuan di Yogya ini mengingati kejadian sepuluh tahun kemarin saat dia masih kuliah dalam suatu perguruan tinggi terkenal di Yogya. Sepanjang kuliah, dia ada di rumah bude, kakak ibunya yang kakak ibuku. Rumahku dan rumah bude cukup jauh dan saat itu kami jarang-jarang bertemu Kiki.
    Saya mengenalinya semenjak kanak-kanak. Dia memang gadis yang gesit, terbuka dan termasuk berotak encer. Satu tahun sesudah saya menikah, istriku melahirkan anak kami yang pertama. Jalinan kami rukun dan sama-sama menyukai. Kami ada di rumah sendiri, cukup di luar kota.

    Saat melahirkan, istriku alami pendarahan luar biasa dan harus dirawat di dalam rumah sakit semakin lama daripada anak kami. Benar-benar ribet harus menjaga bayi di dalam rumah. Karenanya, ibu mertua, ibuku sendiri, tante (ibunya Kiki) dan Kiki dengan suka-rela bergiliran menolong kewalahan kami. Semua berakhir selamat sampai istriku dibolehkan pulang dan secara langsung dapat menjaga dan menyusui anak kami.

    Beberapa hari selanjutnya, Kiki sering tiba melihat anak kami yang ucapnya elok dan lucu. Bahkan juga, bingung mengapa, bayi kami benar-benar rekat dengan Kiki. Jika sedang rewel, menangis, meronta-ronta jika digendong Kiki jadi diam dan tertidur dalam pangkuan atau gendongan Kiki. Sehabis pulang kuliah, jika ada waktu, Kiki selalu singgah dan menolong istriku menjaga sang kecil.

    Semakin lama Kiki kerap ada di rumah kami. Istriku benar-benar suka atas kontribusi Kiki. Nampaknya Kiki ikhlas dan tulus menolong kami. Apalagi saya harus kerja segenap hari dan kerap pulang malam. Semakin bertambah besar, bayi kami menyusut nakalnya. Kiki mulai tidak banyak mampirke rumah. Istriku makin sehat dan dapat mengurusi semua kepentingannya. Tetapi sesuatu malam saat saya asyik menuntaskan tugas di dalam kantor, Kiki mendadak ada.
    “Ada apakah Ki, malam-malam ini.”
    “Mas Heri, tinggal sendiri di dalam kantor?”
    “Ya, Darimanakah kamu?”
    “Menyengaja kesini.”
    Kiki merapat ke arahku. Berdiri dari sisi bangku kerja. Kiki kelihatan kenakan rok dan T-shirt warna kegemarannya, pink. Tercium olehku berbau minyak wangi ciri khas remaja.
    “Ada apakah, Kiki?”
    “Mas… saya ingin seperti Mbak Tari.”
    “Ingin? Ingin apanya?” Kiki tidak menjawab tapi justru mengambil langkah kakinya yang putih mulus sampai berdiri sama persis di depanku.
    Dalam waktu cepat dia telah duduk di pangkuanku.
    “Kiki, apa-apaan kamu ini..” Tanpa menantiku usai berbicara, Kiki telah menyikatkan bibirnya di bibirku dan mengisapnya kuat-kuat.
    Bibir yang sejauh ini cuma dapat kupandangi dan pikirkan, sekarang betul-betul landing keras. Kulumanya penuh gairah dan napas lembutnya menyodok. Lidahnya dimainkan cepat dan menari gesit dalam rongga mulutku. Dia cari lidahku dan mengisapnya kuat-kuat. Saya berusaha melepasnya tetapi sandaran bangku merintangi. Lebih dari itu, terang-terangan ada rasa nikmat sesudah beberapa bulan tidak melakukan hubungan intim dengan istriku. Kiki renggangkan pagutannya dan ucapnya,

    “Mas, saya selalu suka Mas. Saya sukai terkait dengan lelaki, bahkan juga sejumlah dosen sudah kuajak beginian.
    Tidak bercumbu sekian hari saja rasanya tubuh panas dingin. Saya tidak pernah temukan lelaki yang cocok.”
    Kuangkat badan Kiki dan kududukkan di kertas yang tetap berantakan di meja kerja. Saya bangun dari duduk dan mengambil langkah ke pintu ruangan kerjaku. Saya mengamankan dan tutup kelambu ruang.
    “Ki.. Kuakui, aku juga kelaparan. Telah 4 bulan tidak bercumbu dengan Tari.”
    “Menjadikan saya Mbak Tari, Mas. Mari,” kata Kiki sekalian turun dari meja dan menyambut langkahku.
    Dia merengkuhku kuat-kuat hingga dadanya yang empuk seutuhnya melekat di dadaku. Berasa juga k0ntolku yang sudah mengeras bertabrakan dengan perut bawah pusarnya yang halus. Kiki rapatkan juga perutnya ke kemaluanku yang tetap terbungkus celana tebal. Kiki menyikat lagi leherku dengan kuluman bibirnnya yang mengembang bak bibir aktris populer. Saluran listrik seolah menyebar ke semua badan. Saya sebelumnya sangsi menyongsong keliaran Kiki. Tetapi saat kepuasan mendadak menyebar ke semua badan, jadi berlebihan semata melepaskan peluangini.
    “Kamu sangat bernafsu, Kiki..” bisikku lirih di telinganya.
    “Hmmm… iya… Sayang..” balasnya lirih sambil mendesah.
    “Saya sebetulnya inginkan Mas semenjak lama… ukh…” serunya sambil menelan ludahnya.
    “Mari, Mas… lanjutkan..”
    “Ya Sayang. Apa yang kamu harapkan dari Mas?”
    “Semua,” kata Kiki sambil tangannya menelusuri dan mengelus tangkai kemaluanku.
    Bibirnya terus sapu permukaan kulitku di leher, dada dan tengkuk. Perlahan-lahan kusingkap T-Shirt yang dikenainya. Kutarik perlahan-lahan ke atas dan langsung tangan Kiki sudah diangkat pertanda minta T-Shirt langsung dibuka saja. Kaos itu kulempar ke atas meja. Ke-2 jariku langsung merengkuhnya kuat-kuat sampai tubuh Kiki rekat ke dadaku.
    Ke-2 bukitnya melekat lagi, berasa hangat dan halus. Jariku cari kancing BH yang berada di punggungnya. Kulepas perlahan-lahan, talinya, kuturunkan lewat tangannya. BH itu pada akhirnya jatuh ke lantai dan sekarang ujung payudaranya melekat rekat ke arahku. Saya merosot perlahan-lahan ke dadanya dan kujilati penuh nafsu. Permukaan dan pinggir putingnya berasa sedikit asin oleh keringat Kiki, tetapi menambahkan nikmat wewangian gadis muda.
    Tangan Kiki menyeka-usap rambutku dan membawa kepalaku supaya mulutku selekasnya mengisap putingnya.
    “Sedot kuat-kuat Mas, sedooottt…” bisiknya.
    Saya penuhi permohonannya dan Kiki tidak dapat meredam ke-2 kakinya. Dia seolah lemas dan jatuhkan tubuh ke lantai berkarpet tebal. Ruangan ber-AC itu berasa semakin hangat.
    “Mas lepas…” ucapnya sekalian terlentang di lantai.
    Bacaan Seks Dewasa Kiki Wanita Haus Sex Pemuas Gairah
    Kiki minta saya melepaskan baju. Kiki sendiri juga melepaskan rok dan celana dalamnya. Aku juga melakukan perbuatan begitu tetapi tetap kusisakan celana dalam. Kiki menyaksikan dengan pandangan mata sayu seperti tidak sabar menanti. Selekasnya saya mengejarnya, berbaring di lantai. Kudekap badannya dari samping sambil kugosokkan telapak tanganku ke putingnya. Kiki melenguh sedikit selanjutnya sedikit memiringkan badannya ke arahku. Menyengaja dia selekasnya arahkan putingnya ke mulutku.
    “Mas sedot Mas… lanjutkan, sedap sekali Mas… enak…” Kupenuhi permohonannya sambil kupijat-pijat bokongnya.
    Tanganku mulai nakal cari selangkangan Kiki. Rambutnya tidak terlampau tebal tetapi daratannya cukup oke untuk landingkan pesawat “cocorde” punyaku. Kumainkan jariku di situ dan Kiki terlihat sedikit tersentak.
    “Ukh… khmem.. hsss… terus… terus,” lenguhnya tidak terang.
    Sementara sedotan di putingnya kugencarkan, jari tanganku seperti menuai dawai gitar di pusat kepuasannya. Berasa jari kanan tengahku sudah capai gumpalan kecil daging pada dinding atas depan memeknya, ujungnya kuraba-raba halus memiliki irama. Lidahku mainkan puting sambil kadang-kadang mengisap dan menghembusnya. Jariku memilin klitoris Kiki dengan tehnik petik melodi.
    Kiki menggeliat-gelinjang, melenguh-lenguh penuh nikmat.
    “Mas… Mas… ampun… terus, ampun… terus ukhhh…” Sesaat selanjutnya Kiki lemas.
    Tetapi itu tidak berjalan lama karena Kiki bergairah lagi dan kembali ambil inisitif. Tangannya mencari arah kejantananku. Kudekatkan supaya mudah dicapai, dengan langsung Kiki menarik celana dalamku. Bersama dengan itu melejit keluar pusaka kecintaan Tari. Mengakibatkan, memukul ke muka Kiki.
    “Uh… Mas… apaan ini,” kata Kiki terkejut.
    Tanpa menanti jawabanku, tangan Kiki langsung mencapainya. Ke-2 telapak tangannya memegang dan mengelus k0ntolku.
    “Mas… ini asli?”
    “Asli, 100 %,” jawabku.
    Kiki menggeleng kepala. Lantas lidahnya menyikat cepat ke permukaan k0ntolku yang dengan diameter 6 cm dan panjang 19 cm itu, sedikit cukup bengkok ke kanan. Pada bagian samping kanan kelihatan mencolok saluran otot keras. Sisi bawah kepalanya, tetap sisa sedikit kulit yang menggelambir. Otot dan gelambiran kulit tersebut yang membuat wanita semakin bertambah nikmat rasakan tusukan senjata unggulanku.
    “Mas, tidak pernah saya menyaksikan k0ntol sebesar dan selama ini.”
    “Saat ini kamu menyaksikannya, menggenggamnya dan menikmatinya.”
    “Betapa berbahagianya MBak Tari.”
    “Karena itu kamu ingin seperti ia, kan?”
    Kiki langsung menarik k0ntolku.
    “Mas, saya ingin cepat menikmatinya. Masukan, cepat masukan.”
    Kiki menelentangkan badannya. Pahanya direntangkannya. Kelihatan begitu mulus putih dan bersih. Antara bulu lembut di selangkangannya, kelihatan lubang memek yang imut. Saya sudah ada di pahanya. Exocet-ku sudah siap melaju. Kiki melihatiku penuh berharap.
    “Cepat Mas, cepat..”
    “Sabar Kiki. Kamu harus betul-betul terangsang, Sayang…”
    Tetapi nampaknya Kiki tidak sabar. Tidak pernah kusaksikan wanita sekasar Kiki. Ia tidak ingin dicumbui dahulu saat sebelum dimasuki k0ntol pasangannya.
    “Cepat Mas…” ajaknya kembali.
    Itil V3
    Kupenuhi permohonannya, kutempelkan ujung k0ntolku di atas lubang memeknya, kutekan perlahan-lahan tetapi benar-benar sangat susah masuk, kuangkat kembali tetapi Kiki malah mendorongkan bokongku dengan ke-2 iris tangannya. Bokongnya sendiri didorong ke atas. Tidak terhindar, tangkai k0ntolku seperti mengenai dinding tebal. Tetapi Kiki nampaknya ingin bermain kasar. Aku juga, walau belum terangsang betul, kumasukkan k0ntolku sekeras dan sekencangnya. Walau perlahan-lahan bisa memasukirongga memeknya, tetapi sangat terasa sesak, geret, panas, perih dan susah. Kiki tidak gentar, justru menyongsongnya penuh nafsu.
    “Jangan paksa, Sayang..” pintaku.
    “Terus. Paksakan, siksa saya. Siksa… tusuk saya. Keras… keras jangan takut Mas, terus..” Dan saya tidak dapat menghindari. Kulesakkan keras sampai setengah k0ntolku sudah masuk.
    Kiki menjerit,
    “Aouwww.. sedikit kembali..” Dan saya memencetnya kuat-kuat.
    Bersama dengan itu berasa ada yang mengucur dari saat memek Kiki, menetes keluar. Saya melihat, darah… darah fresh. Kiki diam. Napasnya tersengal-sengal. Matanya memejam. Saya meredam k0ntolku masih tetap menancap. Tidak turun, tidak naik. Untuk kurangi kemelutnya, kucari ujung puting Kiki dengan mulutku. Walau cukup membungkuk, saya bisa meraihnya. Kiki sedikit menyusut kemelutnya.
    Sesaat selanjutnya dia mintaku mengawali kegiatan. Kugerakkan k0ntolku yang cuma setengah jalan, naik turun dan Kiki mulai terlihat menikmatinya. Gerakan stabil itu kupertahankan lumayan lama. Lama-lama tusukanku semakin dalam. Kiki pasrah dan tidak sebuas barusan. Dia nikmati irama masuk keluar di lubang kemaluannya yang mulai basah dan menyalurkan cairan pelicin. Kiki mulai bangun nafsunya menggeliat dan melenguh dan pada akhirannya menjerit lirih,
    “Uuuhh.. Mas… uhhh… enaakkkk.. enaaakkk… Terus… aduh… ya ampun nikmatnya..” Kiki melemas dan terkulai.
    Kucabut k0ntolku yang tetap keras, kubersihkan dengan bajuku. Saya duduk dari sisi Kiki yang terkulai.
    “Kiki, mengapa kamu?”
    “Lemas, Mas. Kamu sangat gagah.”
    “Kamu liar.”
    Kiki memang kerap terkait dengan lelaki. Tetapi tidak ada yang sukses tembus keperawanannya karena selaput daranya sangat tebal. Tetapi perkiraanku, beberapa lelaki akan kalah oleh ganasnya Kiki ajak senggama tanpa pemanasan yang cukup. Edan memang anak itu, cepat panas.
    Semenjak peristiwa itu, Kiki selalu ingin mengulangnya. Tetapi saya selalu menghindari. Cuma sekali kejadian itu kami ulangi dalam suatu hotel selama seharian. Kiki saat itu kesetanan dan kuladeni tekadnya dengan semua style. Kiki akui senang. baca narasi seks lainnya di seksigo.com
    Sesudah lulus, Kiki menikah dan ada di Palembang. Semenjak itu tidak ada beritanya. Dan, saat pulang ke Yogya bersama anaknya, saya bertemu di dalam rumah bude. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Pucuk Birahi yang Tidak Tertahan
    “Mas Heri, ingin coba kembali?” bisiknya lirih.
    Saya cuma menggangguk.
    “Masih besar ?” tanyanya memikat.
    “Ya, tambah besar donk.”
    Dan malamnya, saya mengunjungi di hotel tempatnya bermalam. Pertempuran juga kembali terjadi dalam posisi sama sudah masak.
    “Mas Heri, Mbak Tari bisa digunakan belum?” tanyanya.
    “Belum, dokter melarang,” kataku bohong.
    Dan, Kiki juga malam itu coba melayaniku sampai kami sama terpenuhi.

  • Cerita Sex Dewasa Memperkosa Adikku Yang Nakal

    Cerita Sex Dewasa Memperkosa Adikku Yang Nakal


    3025 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Dewasa Memperkosa Adikku Yang Nakal ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Nama saya adalah Tohir, seorang anak smu doyan banget nge-seks dan jilatin memek seorang cewek. Aq punya adik cewek yang namanya Fina angelina. Aku dan adikku adalah anak orang kaya. Jika aku kelas 3 Smu, fina adikku saat ini duduk di kelas 3 smp mau lulus.

    Fina di sekolahny termasuk gadis, cewek yang sangat populer karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Aq sebagai seorang kakaknya selalu membayangkan jika adikku yang manis dan cantik itu aku setubuhi sendiri. Pasti kontolku bakalan nut-nutan.

    Singkat kata, adikku fina memang seorang gadis yang sangat cantik dan merupakan kebanggaan orang tuaku. Selain itu dia juga sangat pandai membawa diri di hadapan orang lain sehingga semua orang menyukainya. Namun di balik semua itu, sang “putri” ini sebetulnya tidaklah perfect. Kepribadiannya yang manis ternyata hanya topeng belaka. Di dunia ini, hanya aku, kakak laki-lakinya, yang tahu akan kepribadiannya yang sesungguhnya. Kedua orang tuaku yang sering keluar kota untuk berbisnis selalu menitipkan rumah dan adikku kepadaku. Tapi mereka tidak tahu kalau aku kesulitan untuk mengendalikan adikku yang bandelnya bukan main. Di hadapanku, dia selalu bersikap membangkang dan seenaknya. Bila aku berkata A, maka dia akan melakukan hal yang sebaliknya. Pokoknya aku sungguh kewalahan untuk menanganinya.

    Cerita Sex Memperkosa Adikku Yang Nakal Suatu hari, semuanya berubah drastic. Hari itu adalah hari Sabtu yang tak akan terlupakan dalam hidupku. Pada akhir minggu itu, seperti biasanya kedua orang tuaku sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis. Mereka akan kembali minggu depannya. Kebetulan, aku dan adikku juga sedang liburan panjang. Sebetulnya kami ingin ikut dengan orang tua kami keluar kota, tapi orang tuaku melarang kami ikut dengan alasan tak ingin kami mengganggu urusan bisnis mereka. Biarpun adikku kelihatan menurut, tapi aku tahu kalau dia sangat kesal di hatinya. Setelah mereka pergi, aku mencoba untuk menghiburnya dengan mengajaknya nonton DVD baru yang kubeli yaitu Harry Potter and the Order of Pheonix. Tapi kebaikanku dibalas dengan air tuba. Bukan saja dia tidak menerima kebaikanku, bahkan dia membanting pintu kamarnya di depan hidungku. Agen Maxbet Online

    Inilah penghinaan terakhir yang bisa kuterima. Akupun menonton DVD sendirian di ruang tamu. Tapi pikiranku tidaklah focus ke film, melainkan bagaimana caranya membalas perbuatan adikku. Di rumah memang cuma ada kami berdua. Orang tua kami berpendapat bahwa kami tidak memerlukan pembantu dengan alasan untuk melatih tanggung jawab di keluarga kami. Selintas pikiran ngawur pun melintas di benakku. Aku bermaksud untuk menyelinap ke kamar adikku nanti malam dan memfoto tubuh telanjangnya waktu tidur dan menggunakannya untuk memaksa adikku agar menjadi adik yang penurut.
    Malam itu, jam menunjukan pukul sebelas malam. Aku pun mengedap di depan pintu kamar adikku. Daun telingaku menempel di pintu untuk memastikan apa adikku sudah tertidur. Ternyata tidak ada suara TV ataupun radio di kamarnya. Memang biasanya adikku ini kalau hatinya sedang mengkal, akan segera pergi tidur lebih awal. Akupun menggunakan keahlianku sebagai mahasiswa jurusan teknik untuk membuka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan aku memang mempunyai kit untuk itu yang kubeli waktu sedang tour ke luar negeri. Di tanganku aku mempunyai sebuah kamera digital.

    Di kamar adikku, lampu masih terang karena dia memang tidak berani tidur dalam kegelapan. Akupun berjalan perlahan menuju tempat tidurnya. Ternyata malam itu dia tidur pulas terlentang dengan mengenakan daster putih. Tanganku bergerak perlahan dan gemetar menyingkap dasternya ke atas. Dia diam saja tidak bergerak dan napasnya masih halus dan teratur. Ternyata dia memakai celana dalam warna putih dan bergambar bunga mawar. Pahanya begitu mulus dan aku pun bisa melihat ada bulu-bulu halus menyembul keluar di sekitar daerah vaginanya yang tertutup celana dalamnya.

    Cerita Sex Memperkosa Adikku Yang Nakal Kemudian aku menggunakan gunting dan menggunting dasternya sehingga akhirnya bagian payudaranya terlihat. Di luar dugaanku, ternyata dia tidak mengenakan kutang. Payudaranya tidak begitu besar, mungkin ukuran A, tapi lekukannya sungguh indah dan menantang. Jakunku bergerak naik turun dan akupun menelan ludah melihat pemandangan paling indah dalam hidupku. Kemudian dengan gemetar dan hati-hati, aku pun membuka celana dalamnya. Adikku masih tertidur pulas.
    Pemandangan indah segera terpampang di hadapanku. Sebuah hutan kecil yang tidak begitu lebat terhampar di depan mataku. Sangking terpesonanya, aku hanya bisa berdiri untuk sekian lamanya memandang dengan kamera di tanganku. Aku lupa akan maksud kedatanganku kemari. Sebuah pikiran setanpun melintas, kenapa aku harus puas hanya dengan memotret tubuh adikku. Apakah aku harus mensia-siakan kesempatan satu kali ini dalam hidupku? Apalagi aku masih perjaka ting-ting. Tapi kesadaran lain juga muncul di benakku, dia adalah adik kandungku., For God Sake. Kedua kekuatan kebajikan dan kejahatan berkecamuk di pikiranku.

    Akhirnya, karena pikiranku tidak bisa memutuskan, maka aku membiarkan “adik laki-lakiku” di selangkangku memutuskan. Ternyata beliau sudah tegang siap perang. Manusia boleh berencana, tapi iblislah yang menentukan. Kemudian aku meletakan kamera di meja. Aku pun menggunakan kain daster yang sudah koyak untuk mengikat tangan adikku ke tempat tidur. Sengaja aku membiarkan kakinya bebas agar tidak menghalangi permainan setan yang akan segera kulakukan. Adikku masih juga tidak sadar kalau bahaya besar sudah mengancamnya. Aku pun segera membuka bajuku dan celanaku hingga telanjang bulat.

    Cerita Sex Dewasa Memperkosa Adikku Yang Nakal

    Cerita Sex Dewasa Memperkosa Adikku Yang Nakal

    Kemudian aku menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Ternyata daerah itu sangat harum, kelihatan kalau adikku ini sangat menjaga kebersihan tubuhnya. Kemudian aku pun mulai menjilati daerah lipatan dan klitoris adikku. Adikku masih tertidur pulas, tapi setelah beberapa lama, napasnya sudah mulai memburu. Semakin lama, vagina adikku semakin basah dan merekah. Aku sudah tak tahan lagi dan mengarahkan moncong meriamku ke lubang kenikmatan terlarang itu. Kedua tanganku memegang pergelangan kaki adikku dan membukanya lebar-lebar.

    Cerita Sex Memperkosa Adikku Yang Nakal Ujung kepala penisku sudah menempel di bibir vagina adikku. Sejenak, aku ragu-ragu untuk melakukannya. Tapi aku segera menggelengkan kepalaku dan membuang jauh keraguanku. Dengan sebuah sentakan aku mendorong pantatku maju ke depan dan penisku menembus masuk vagina yang masih sangat rapat namun basah itu. Sebuah teriakan nyaring bergema di kamar,” Aaaggh, aduh….uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN??” Adikku terbangun dan menjerit melihatku berada di atas tubuhnya dan menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan dan menahan rasa sakit yang luar biasa. Matanya mulai berkaca-kaca. Sedangkan pinggulnya bergerak-gerak menahan rasa sakit. Tangannya berguncang mencoba melepaskan diri. Begitu juga kakinya mencoba melepaskan diri dari pegangannku. Namun semua upaya itu tidak berhasil. Aku tidak berani berlama-lama menatap matanya, khawatir kalau aku akan berubah pikiran. Aku mengalihkan pandangan mataku ke arah selangkangan. Ternyata vagina adikku mengeluarkan darah, darah keperawanan.

    Aku tidak menghiraukan semua itu karena sebuah kenikmatan yang belum pernah kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yang bercokol di dalam vagina adikku merasakan rasa panas dan kontraksi otot vagina adikku. Rasanya seperti disedot oleh sebuah vakum cleaner. Aku pun segera menggerakan pinggulku dan memompa tubuh adikku. Adikku menangis dan menjerit:” Aduhh..aahh..uuhh..am..pun..ka k…lep..as..kan..pana ss…sakitt!!” “Kak..Adii..mengo..uuhh..yak.. aduh…tubuhku!!! ” Aku tidak tahan dengan rengekan adikku, karena itu aku segera menggunakan celana dalam adikku untuk menyumpal mulutnya sehingga yang terdengar hanya suara Ughh..Ahhh.

    Setelah sekitar lima belas menit, adikku tidak meronta lagi hanya menangis dan mengeluh kesakitan. Darah masih berkucuran di sekitar vaginanya tapi tidak sederas tadi lagi. Aku sendiri memeramkan mata merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku semakin cepat menggerakan pinggulku karena aku merasa akan segera mencapai klimaksnya. Sesekali tanganku menampar pantat adikku agar dia menggoyangkan pinggulnya sambil berkata:’ Who is your Daddy?” Sebuah dilema muncul di pikiranku. Haruskah aku menembak di dalam rahim adikku atau di luar? Aku tahu kalau aku ingin melakukannya di dalam, tapi bagaimana bila adikku hamil? Ahh… biarlah itu urusan nanti, apalagi aku tahu di mana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit kemudian..crott..crottt..akupu n menembakan cairan hangat di dalam rahim adikku. Keringat membasahi kedua tubuh kami dan darah keperawanan adikku membasahi selangkangan kami dan sprei tempat tidur.

    Aku membiarkan penisku di dalam vagina adikku selama beberapa menit. Kemudian setelah puas, aku mencabut keluar penisku dan tidur terlentang di samping adikku. Aku kemudian membebaskan tangan adikku dan membuka sumpalan mulutnya. Kedua tanganku bersiap untuk menerima amukan kemarahannya. Namun di luar dugaanku, dia tidak menyerangku. Adikku hanya diam membisu seribu bahasa dan masih menangis. Posisinya masih tidur dan hanya punggungnya yang mengadapku. Aku melihat tangannya menutup dadanya dan tangan lainnya menutup vaginanya. Dia masih menangis tersedu-sedu.

    Cerita Sex Memperkosa Adikku Yang Nakal Setelah semua kepuasanku tersalurkan, baru sekarang aku bingung apa yang harus kulakukan selanjutnya. Semua kejadian ini di luar rencanaku. Aku sekarang sangat ketakutan membayangkan bagaimana kalau orang tuaku tahu. Hidupku bisa berakhir di penjara. Kemudian pandangan mataku berhenti di kamera. Sebuah ide jenius muncul di pikiranku. Aku mengambil kameranya dan segera memfoto tubuh telanjang adikku. Adikku melihat perbuatanku dan bertanya: ”Kak Adi, Apa yang kau lakukan? Hentikan, masih belum cukupkah perbuatan setanmu malam ini? Hentikan…” Tangannya bergerak berusaha merebut kameraku. Namun aku sudah memperkirakan ini dan lebih sigap. Karena tenagaku lebih besar, aku berhasi menjauhkan kameranya dari jangkauannya. Aku mencabut keluar memori card dari kameranya dan berkata: “Kalau kamu tidak mau foto ini tersebar di website sekolahmu, kejadian malam ini harus dirahasiakan dari semua orang. Kamu juga harus menuruti perintah kakakmu ini mulai sekarang.”

    Wajah adikku pucat pasi, dan air mata masih berlinang di pipinya. Kemudian dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Sebuah perasaan ibaratnya telah memenangi piala dunia, bersemayam di dadaku. Aku tahu, kalau mulai malam itu aku telah menaklukan adikku yang bandel ini. Kemudian aku memerintahkan dia untuk membereskan ruangan kamarnya dan menyingkirkan sprei bernoda darah dan potongan dasternya yang koyak. Selain itu aku segera menyuruhnya meminum pil KB yang kudapat dari lemari obat ibuku. Terakhir aku menyuruhnya mandi membersihkan badan, tentu saja bersamaku. Aku menyuruhnya untuk menggunakan jari-jari lentiknya untuk membersihkan penisku dengan lembut.

    Malam itu, aku telah memenangkan pertempuran. Selama seminggu kepergian orang tuaku, aku selalu meniduri adikku di setiap kesempatan yang ada. Pada hari keempat, adikku sudah terbiasa dan tidak lagi menolakku biarpun dia masih kelihatan sedih dan tertekan setiap kali kita bercinta. Aku juga memerintahkannya untuk membersihkan rumah dan memasakan makanan kesukaanku. Aku juga memberi tugas baru untuk mulut mungil adikku dengan bibirnya yang merah merekah. Setiap malam selama seminggu ketika aku menonton TV, aku menyuruh adikku untuk memberi oral seks. Dan aku selalu menyemprotkan spermaku ke dalam mulutnya dan menyuruhnya untuk menelannya.

    Cerita Sex Memperkosa Adikku Yang Nakal Ketika orang tuaku kembali minggu depannya, aku memerintahkan adikku untuk bersikap sewajarnya menyambut mereka. Ketika ibuku memeluk adikku, aku melihat wajah adikku yang seperti ingin melaporkan peristiwa yang terjadi selama seminggu ini. Aku pun bertindak cepat dan berkata pada ibuku: “Ibu, gimana perjalanan ibu? Tunjukan dong FOTOnya kepada kami berdua.” Ibuku tersenyum mendengar ini dan tidak mencurigai apa pun. Tapi adikku menjadi sedikit pucat dan tahu makna dari perkataanku. Dia pun tidak jadi berkata apa-apa. Daftar Maxbet

    Sejak itu, setiap kali ada kesempatan, aku selalu meniduri adikku. Tentu saja kami mempraktekan safe sex dengan kondom dan pil. Setelah dia lulus SMA, kami masih melakukannya, bahkan sekarang dia sudah menikmati permainan kami. Terkadang, dia sendiri yang datang memintanya. Ketika dia lulus SMA, aku yang sekarang sudah bekerja di sebuah bank bonafid dipindahkan ke Jakarta. Aku meminta orang tuaku untuk mengijinkan adikku kuliah di Jakarta. Tentu saja aku beralasan bahwa aku akan menjaganya agar adikku tidak terseret dalam pergaulan bebas. Orang tuaku setuju dan adikku juga pasrah. Sekarang kami berdua tinggal di Jakarta dan menikmati kebebasan kami. Hal yang berbeda hanyalah aku bisa melihat bahwa adikku telah berubah menjadi gadis yang lebih binal.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Dewasa Menikmati Ngentot Dengan Merry Pemikmat Rangsang

    Cerita Sex Dewasa Menikmati Ngentot Dengan Merry Pemikmat Rangsang


    2664 views

    Link BokepNarasi Seks Dewasa di Curi, di Melarikan dan di Setubuhi – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Seks Pemerkosaan Paling nikmat Ditiduri Bapak Tiri. Tahun 2014 pada bulan Januari, tidak berasa telah tiga tahun pernikahanku dengan Merry, rekan satu universitas di Jakarta satu jalur. Wanita turunan Tiong Hoa yang saat ini telah berumur 31 tahun, lebih muda tiga tahun dari saya sendiri. Sejak lulus Master pada sektor management, kegiatan rutin tugas sudah tunda akan kedatangan anak.

    Untung saja hal tersebut rupanya tidak mengusik keserasian dalam keluargaku. Kita sama-sama memahami dan mengerti akan aktivitas masing-masing dan masih tetap jaga kesetimbangan di antara tugas dan jalinan intim. Di kota Bandung ini kehidupanku dengan Merry termasuk telah mapan. Rumah dengan lantai dua di perumahan termasuk elit, mobil 2 buah yang masing-masing dipakai oleh Merry dan saya sendiri terlihat menghias garasi rumah itu. Tugas dan kedudukan yang tinggi di antara saya imbang dengan tugas Merry sebagai office manajer dalam suatu perusahaan advertensi terkenal.
    Di umurnya yang telah kepala tiga, kecantikan Merry masih benar-benar terbangun. Sebagai pujaan di periode kuliah dahulu, Merry memang populer karena kecantikan dan muka ciri khas nya sebagai turunan bangsa timur. Kulit putihnya masih tetap lembut dan mulus terurus. Keelokan badannya masih tetap tetap sama seperti saat saya semaksimal mungkin memburu untuk memperoleh hatinya di periode kuliah.

     

    Narasi Seks Dewasa di Curi, di Melarikan dan di Setubuhi
    Narasi Seks Terkini Pada akhirnya keserasian dan ketenangan di rumah tanggaku terdobrak dengan peristiwa hebat yang menerpaku dan Merry pada awal tahun ini. Sebuah peristiwa yang betul-betul membuat saya sebagai suami meradang kemarahan dan sakit hati dan menjadi musibah besar untuk Merry istriku.
    Peristiwa ini diawali di saat saya dan Merry lagi ke rumah sesudah makan malam bersama pada sebuah akhir minggu yang berhiaskan hujan deras di Bandung. Jam sepuluh malam pas saya memarkirkan BMW 320i hitamku dalam garasi rumah. Cuaca yang tidak memberikan dukungan membuat saya dan Merry malas habiskan malam di luar rumah. Apalagi pada malam itu Merry telah menyaratkan kemauan untuk melewati malam secara berduaan saja di dalam rumah.
    Sesudah keluar mobil dan masuk ke ruangan tengah, Merry terlihat segera ke kamar untuk ganti baju, sedangkan saya menghenyakkan badanku ke sofa dan melihat acara humor yang terdapat setiap hari itu, cukup melipur . Beberapa saat selanjutnya terlihat Merry keluar kamar sekalian menggelung rambut panjangnya ke atas sekalian membereskan dasternya, kelihatan kemolekan dan keelokan badannya yang prima buatku waktu itu.
    “Saya mandi dahulu ya mas” bilangnya sekalian membereskan daster mandinya yang warna ungu tersebut. Keseksian kelakuannya yang bikin gemas tanda jika malam hari ini Merry inginkan ada jalinan intim yang spesial.
    Saya menggangguk saja sekalian memantau Merry ngeloyor ke kamar mandi tanpa berusaha tutupi sisi depan dasternya yang masih belum dikancingkan. Beberapa saat selanjutnya telah kedengar shower air yang isi bathtub di dalam kamar mandi kami. Aku juga bergerak ke kamar sekedar untuk tiduran dan memikirkan aktivitas malam hari ini. Sekalian menanti di ruang tidur kulewatkan waktu sekalian dengarkan alunan piano Richard Clayderman yang didengar merdu dalam kamar. Tidak berapakah lama selanjutnya Merry dah masuk meng ikuti saya ke ruang tidur. Berbau harum wangi badannya benar-benar menarik malam tersebut. Ia juga lantas merebahkan badan moleknya di sampingku, rapatkan ke badanku seperti cari kehangatan. Aku juga merengkuh dan mencium kening wanita yang kucintai ini. Senyumnya yang memabukkan itu selekasnya membuat gairahku membara. Merry juga telah bernafsu sepertinya, dengan perlahan-lahan ia beringsut ke atas badanku yang tetap menggunakan piyama komplet. Sekalian mainkan kancing bajuku ia tundukkan mukanya, mendesak hidungku dan aku juga saat itu juga itu rasakan kehangatan dari badannya, payudaranya yang tetap terbungkus daster ungunya berasa hangat menekan dadaku. Selekasnya kami terlarut dalam cumbuan yang demikian mesra waktu itu.

    “Kreek….kreekk…krosak..krosak”, suara yang didengar lumayan keras dari ruangan tengah itu segera membuat kami sadar dari pemanasan. “Apa itu mas?”,bisik Merry sekalian turun dari tempat tidur, membereskan pakaiannya dan menggelung rambutnya.
    “Nantikan saja di sini ma”, jawabku sekalian turut turun melihat ruangan tengah yang kebenaran tetap jelas karena lampu besar yang berpijar tersebut. Perlahan-lahan saya mengelilingi ruangan tengah, kosong,tv yang tetap berpijar dengan suara perlahan-lahan tidak matikan. Ke arah ruangan tamu yang telah gelap. “Ctek..”,sakelar lampu kunyalakan, menyaksikan sekitar,tidak terjadi apa-apa. Pada waktu kembali, “DEG…”,pintu samping ke arah garasi rupanya terbuka sedikit. Rupanya lupa tidak digembok saat saya pulang barusan. Rasa khawatir mulai menghinggapi diriku, selekasnya ku tutup pintu itu dan sekalian saya kunci. Tau-tau “Pettt…”,lampu tengah mati sendirinya, begitupun lampu kamar,kamar makan, dapur dan rupanya semua lampu di rumahku mati. “Sialan..siapa ini yang melakukan perbuatan?” pikirku sekalian gelapgapan cari senter dan korek api.

    “Mas….Mas…”kedengar suara Merry panggil manggil dari dalam kamar.
    “nanti ma…nyari senter”,jawabku sekalian terus cari posisi almari kabinet yang berada di dekat pintu samping.
    Gludukk…gludukk…krosakk…..
    Kedengar suara ribut yang entahlah darimanakah aslinya. “Maassss…..Maasss….Mmaahhppp…MMhmp…hmmppp..” kedengar seperti suara Merry.
    “Maa…kenapa kamu?” teriakku sekalian secepat-cepatnya segera lagi ke ruang tidur ku yang gelap.
    “Dukkk…Deepp….Buukk..Buukk..” berasa sebuah pukulan keras dan mutlak membantai pelipisku,perut dan dengan telaknya menghajar paling akhir daguku yang membuat saya segera terhuyung ke samping.
    Paling akhir yang kuingat ialah bentrokan kepalaku dengan kerasnya keramik lantai kamar ku. Saat itu juga mataku berkunang kunang, pedih berasa di pelipis dan tulang igaku berasa sakit sekali. Saat sebelum saya sebelumnya sempat banyak berbuat, sepasang tangan kekar sudah menyaut bahuku, memaksakan mendudukkan saya, selanjutnya tanpa bias banyak berbuat, tangan itu menggeret saya masuk ke kamar.
    “Telah tidak sadarkan diri sepertinya”, kata itu yang pertama kalinya kudengar selanjutnya. Suara berat dari lelaki yang saya tidak tahu siapa. “Ikat ia kuat kuat”,suara lain kedengar tidak dekat dari posisiku terduduk dekarang.
    Dalam perhitungan detik saja, berasa ke-2 tanganku ditelikung ke belakang dan sepasang tangan lainnya dengan cepat mengikat tanganku dengan tali ke sebuah bangku. Tidak sampai semenit selanjutnya saya tidak bias gerakkan tangan atau kaki ku kembali karena terlilit dengan demikian kuatnya di atas bangku. Sreettt….sreettt…..suara robekan dan selanjutnya sebuah lakban hitam demikian kerasnya membekap mulutku sampai ke pipi ku.
    “ctek..”lampu kamar tau-tau berpijar. ” Aaahhhhhh….Ahhhhhhh..”jeritan Merry demikian kuat dari samping sudut kamar membuat saya kaget sekalian meredam pusing dan perih di kepalaku. Dan langsung kusaksikan ialah 3 orang lelaki berpostur besar dan kekar sudah bersama-sama di kamarku sekarang ini. Dan Merry terlihat sedang menantang lelaki ke-3 yang berusaha membekuknya,menyudutkan ke pojok kamar dan menekap mulutnya. Seorang kembali langsung mendekati dan turut menolong membekuk istriku yang liar menantang sekalian menyepak nendang. Saya tidak dapat melakukan perbuatan apa apa menyaksikan peristiwa tersebut.
    “Diam..!!Diam….!! Ingin kubunuh kamu!!”, hardik seorang lelaki sekalian menodongkan sebilah pisau ke leher Merry. “Toloooongg..!!”teriak Merry yang pada akhirnya dihenyakkan paksakan telungkup di lantai. Sebuah sapu tangan terlihat disumpalkan ke dalam mulut istriku dan di ikat kan ke belakang kepalanya, sedangkan ke-2 tangan dan kakinya terlihat sedang di ikat dengan tali warna merah,perlawanan nya nampaknya sia sia karena harus bertemu dengan 3 orang lelaki sekalian yang kelihatan demikian kuat tubuhnya.
    Selanjutnya yang kelihatan ialah diriku yang terlilit kuat di atas bangku tidak memiliki daya dan Merry istriku yang mendekap di lantai sekalian menangis tersedu-sedu dengan mulut tersumpal, tangan terlilit ke belakang dan ke-2 kaki terlilit di betisnya.
    Perlahan-lahan saya mulai temukan kesadaran diriku sendiri dan memulai terang menyaksikan keadaan yang terjadi, terang mereka bertiga sedang mencuri rumah kami dan saat ini telah sukses melumpuhkan saya dan istriku.
    “Mencari barangnya wok..”,perintah seorang pada mereka. Yang diundang wok selekasnya mengobrak abrik kamar kami, cari barang bernilai,sementara seorang kembali melihat keluar kamar dari jendela, memperhatikan keadaan dan pimpinan mereka sepertinya tengah menghunus pisau pas dari sisi kepalaku. “Mengharap saja uangnya bertemu dan ini selekasnya usai boss”,bilangnya dengan dingin kepadaku. “Dan tidak ada yang hendak cedera”.

    Wok terlihat tetap mengobrak abrik almari,cari uang yang mereka anggap ada dalam almari walau sebenarnya bukan disana kami simpan uang dan barang bernilai kami yang lain. Peti uang justru ada di ruangan kerjaku di samping dapur. Tetapi itu sudah pasti tidak dikenali oleh mereka.
    “Tidak bertemu ndan..”, kata Wok
    “kamu yang benar carinya” gertak komandan nya
    “Benar tidak ada di sini ndan”, jawab Wok
    “Brakkkkk….!!”, sepakan keras ke bangku ku mebuat saya terhuyung
    “Di mana kamu taruh uang tersebut..Haa!!”, gertaknya sekalian dekatkan pisaunya ke leherku.
    Saya hanya geleng-geleng saja….sekalian melihat istriku yang semakin ketakutan dengan tingkah mereka.
    “Jawab!!!…Bego kamu”. “Plakk…”, pukulan keras berkenaan pipiku membuat perih dan mata berkunang kunang, tapi saya pun tidak memberikan jawaban.
    “Ndan….ada yang melalui” kata orang yang berjaga-jaga di atas jendela
    “Siapa Jon..??”, jawab sang komandan
    “Tidak tau….tetangga mungkin kembali ke rumah”, balas Jon sekalian terus mengincar keluar jendela.
    “Kamu jangan bermain bermain yha dengan aku”,desis komandan sekalian tempelkan pisaunya lebih ketat ke leherku, membuat darahku berhembus rasakan mata pisau yang dingin melekat pada kulit leherku.
    “Saat ini kamu kasih tahu di mana uang kamu”, kata sang komandan. Sementara wok bergerak mendekati Merry.
    “Mungkin istrinya tahu ndan..” kata Wok
    Komandan terlihat berpikiran sesaat, melihat Merry dan melihat saya berhgantian.
    “Coba bertanya istrinya..!!” desis komandan pada akhirannya.
    “Sreet…”, Wok terlihat menghunus pisaunya dan dekati Merry yang mendekap ketakutan.
    “Seharusnya kita bisa berita bagus dari nyonya…hehe”,kata sang Wok pada Merry
    “Kasih tahu di mana kamu nyimpan uangmu nyonya cantik’, sekalian memberikan ancaman muka Merry dengan pisau belati mengkilatnya.
    “Hmmppff…”, Merry kelihatan tidak ingin menjawab dan justru menangis kembali lebih keras.
    “Diam kamu..!! Diam…!! Bodoh”, hardik Wok yang nampaknya semakin geram menyaksikan istriku menangis dan membuat suara ribut.
    Dengan kasarnya istriku dibalikkan dan Wok menghunus pisaunya dekat muka Merry. Dan berikut awalnya dari musibah seterusnya, karena demikian badan Merry dibalikkan karena itu sisi dasternya yang terkuak terlihat tampilkan belahan dan sisi atas dari payudaranya yang terang membuat wok terpana dengan panorama tersebut. Jon juga yang bekerja mengincar keluar pada akhirnya justru melihat dengan kagum pada panorama itu, panorama dada istriku yang terlihat hidup turun naik bersamaan napasnya dan coba bertahan tidak untuk menangis.
    “Weeiiittss….mantab neh nyonya”, wok yang sekalian menghunus pisau kelihatan sekali benar-benar nikmati panorama istriku tersebut.
    “Ndan….ndan…”,panggil wok sekalian melihat komandan lantas matanya mengerling ke istriku yang tetap menangis tersebut.
    Komandan lantas mendatanginya, berjongkok dekat istriku yang ketakutan. Tangan nya terlihat mengelus muka istriku. “Janganlah sampai kami melakukan perbuatan kasar sama Nyonya, lebih bagus nyonya kerja sama sama kita yha”, katakan komandan sekalian terus menyeka muka,pipi dan leher istriku. Darahku mulai tersirap dengan yang mereka kerjakan pada istriku tersebut.
    “Dadanya ndan…..teteknya putih sekali ndan”, canda wok yang segera membuat saya berontak keras, menghentakkan kaki bangku tempatku di ikat ini.
    “Duukkk….Plakkk”, sepakan dan pukulan keras dilancarkan sang Jon yang bergerak dari jendela jalan ke arahku, membuat iga ku terasanya hancur dan cuma bisa menunduk. Sementara Jon gabung dengan 2 temannya di sudut yang mengerubungi istriku. “Jangan beberapa macam kamu!!”, hanya itu yang ia katakan sekalian berakhir melaluiku.
    Saat ini ke-3 nya terlihat mengerubungi istriku, dan saya percaya tentu mereka memiliki niat jelek pada Merry.
    “MMMhhppppp…..mhhpppp”, suara Merry yang terbungkam, ternyata ia tidak menangis kembali, terlihat dari posisiku ia meronta ronta seolah akan menantang, saat komandan berdiri, rupanya kelihatan dengan kurangajarnya tangan Wok menelusup ke kembali daster Merry,sementara tangan satunya meredam badan Merry agar masih tetap terlentang. Saya geram bukan bermain tapi pun tidak dapat melakukan perbuatan apa apa menyaksikan peristiwa tersebut. Terlihat tangan kiri wok meremas remas payudara kanan Merry,saat ini tempatnya justru menindih Merry, kakinya mengamankan pergerakan pinggul Merry hingga tangan nya bebas menggerayangi payudaranya.
    “Haluuss dan kenyal sekali neh tetek…”, canda Wok yang makin bernafsu
    Remasan itu terkadang diselipin memilin milin puting susu Merry yang tidak kenakan BH dibalik dasternya, pilinan itu membuat badan Merry menggerinjal sampai meliuk keatas, membusungkan dadanya berusaha menghindar dari gerayangan tangan Wok dan meronta kanan kiri, tapi hal tersebut sia-sia saja karena posisi badannya yang ditindih Wok seolah terkunci dan tidak dapat bergerak banyak.
    “heee….heeee….mending kamu nikmati saja montok”, sergah Wok seolah menghina.
    “Sreett…”, daster yang digunakan Merry diungkap kasar ke kiri, memperlihatkan payudara kanan nya yang terlihat putih membusung,demikian mulusnya payudara istriku kelihatan kontras dengan tangan Wok yang hitam tersebut. Masih memegang daster istriku agar masih tetap terbuka, Wok terlihat terkesima menyaksikan panorama dibawahnya. Putting susu istriku yang terlihat demikian muncul itu seperti sebuah buah anggur ranum di atas buah melon yang demikian bundar. Putting warna kecoklat-coklatan itu kelihatan bergerak turun naik bersamaan napasnya, lingkaran susu disekitaran putingnya seolah membesar kontras dengan kulit payudaranya yang putih mulus seperti lilin.
    “Hiii…hiii..hiii…,Mama…mama…aku mimik cucu dong”,canda Wok yang oleh kurang ajarnya matanya melotot menyaksikan putting susu Merry. Mulutnya mulai merapat sekalian berwujud monyong monyong ke dada istriku.
    “cuupp…cuppp…mmuuahhh”,goda Wok oleh kurang ajarnya memonyongkan bibirnya.
    Istriku segera berontak kembali dengan keras dan sukses membuat badannya telungkup kembali.
    “Hadooohh….nih nyonya bandel sangat sich”, gerutu Wok karena pegangan nya lepas. Dengan sekenanya ia berusaha mengubah badan Merry yang berontak dengan liar. Sisi mana saja dari Merry berusaha ia kunci kembali, tangan nya pada akhirnya sukses menekan pinggang dan dada istriku, dengan spontan tangan Wok mengamankan pundak istriku dan menelikungnya, lantas dengan sekenanya ia mengelitik ketiak Merry, mengelitik perut dan pinggangnya yang membuat Merry menggerinjal gerinjal kegelian. “Hayooo….hayooo…rasakan…”,sergah Wok yang tetap mengelitiki sisi samping payudaranya sekalian menekan badannya ke lantai.
    “Breettt…”,Jon terlihat repot mengaitkan sebuah tali di ujung tempat tidur kami. “Membawa ke atas saja wok daridapa bermain di lantai”, bilangnya sekalian bergerak ke tempat tidur bawah dan memulai mengaitkan sebuah tali .

    Komandan pada akhirnya mendekati wok dan lantas mereka berdua menuntun badan Merry yang meronta ronta ke atas tempat tidur. Ikatan tali di pergelangan tangan istriku dilepaskan mereka tapi saat itu juga itu ke-2 tangan istriku direntangkan kuat ke samping ujung tempat tidur oleh Jon dan Wok. Komandan terlihat berusaha menangani Merry yang meronta dengan menindih badannya terlentang, sedangkan Wok dan Jon masing-masing berusaha mengikat tangan istriku ke ujung tempat tidur. Dua menit berakhir pada akhirnya ke-2 tangan Merry sukses di ikat dengan kuatnya ke ujung tempat tidur dalam posisi terentang. Komandan lantas menggelosor ke bawah, melepas ikatan di kaki Merry sementara Wok dan Jon siap-siap dengan memegang pergelangan kaki Merry. Hal yang masih sama mereka kerjakan dan sesaat selanjutnya yang terlihat kelihatan ialah istriku Merry yang terbujur terlentang dengan posisi seperti huruf X di tempat tidur, ke-2 tangan dan kakinya masing-masing terlilit dengan kuatnya ke pojok sudut tempat tidur. Benar-benar sesuatu panorama yang menakutkan bagiku tapi kelihatannya itu membuat mereka bertiga benar-benar kesenangan. Merry dengan mulut tetap tersumpal terlihat tersengal-sengal dalam bernafas menangani keadaan yang terjadi kepadanya. Yang dapat dilaksanakan cuma geleng-geleng gelengkan kepala karena ke-2 tangannya tertarik sama demikian kuatnya oleh ikatan itu, tidak sedikitpun ia dapat gerakkan atau menekuk lengannya, ini membuat dadanya selalu terlihat membusung dan turun naik bersamaan napasnya.
    Sang komandan ternyata tidak demikian tertarik dengan keadaan begitu, karena ia terlihat ngeloyor melaluiku dan keluar kamar. Ternyata untuk ia uang dengan jumlah besar ialah yang khusus untuknya. Lain dengan Wok dan Jon yang ternyata telah terkuasai gairah menyaksikan posisi istriku telentang tidak memiliki daya. Wok terlihat perlahan-lahan dekati sisi bawah tempat tidur, lantas dengan perlahan-lahan juga badannya mulai menindih badan Merry yang terlihat meronta dan meregangkan badannya berusaha untuk menghindari.
    Tapi sia-sia karena posisi kaki Wok saat ini telah mengamankan pinggulnya. Ke-2 tangannya mulai menggerayangi perut Merry, bergerak keatas, rasakan dada yang membusung demikian kenyal di pegangan jemari jarinya. Pada akhirnya kancing daster istriku mulai dibuka satu-satu. Sesudah kancing tersebut terbuka semua, tangan Wok menguak segi sisi daster itu ke samping kanan dan kiri. Panorama yang terlihat selanjutnya membuat mereka berdua menelan ludah masing-masing. Badan Merry yang 1/2 terhimpit memperlihatkan perut yang sedikit gendut tapi benar-benar menarik, pusarnya terlihat terang di tengah-tengah tengah kulit perutnya yang mulus tersebut. Sepasang payudara yang montok terlihat tegak melawan agar selekasnya dimainkan, dengan sepasang putting susu kecoklat-coklatan yang mulai kelihatan tegak mengacungkan benar-benar bikin gemas agar selekasnya dicicipi. Leher tingkatan nya benar-benar menarik agar selekasnya di cium. Dan lengan nya terlihat demikian bundar montok terpentang ke segi kanan kiri tempat tidur, memperlihatkan lembah ketiak yang demikian mulus dan membuat dua lelaki itu tidak sabar untuk merasainya.
    Wok tidak stop sampai di sana saja, pisaunya langsung menelusup ke lengan pakaian istriku, dan Breett…..daster itu lepas prima dari badan Merry. Dengan sekali sentakan daster itu direnggutkan dari bawah punggung Merry dan disingkirkan ke lantai. Tinggal lah Merry menggunakan CD warna biru muda yang tutupi sisi bawah badannya.
    Itil V3
    Jon yang ada disebelah atas tempat tidur dekat ke-2 tangan istriku terlilit lantas terlihat longgarkan sumpalan di mulut istriku. Saat sebelum kain itu dilepaskan, wok sebelumnya sempat memberikan ancaman dengan pisaunya agar istriku masih tetap diam dan tidak bergerak. Sesudah kain sumpal mulut itu dilepaskan, Merry Hanya dapat melihat takut pada ke-2 orang itu, yang jelas sudah akan melakukan tindakan tidak menggembirakan pada dianya.
    Wok lantas beringsut ke tepi badan istriku, melepas gelungan rambut Merry hingga rambutnya terurai lepas makin menambahkan kecantikan dari istriku tersebut. Tangan nya awali dengan meraba-raba perut Merry yang datar itu, mengelus elus pinggang dan pusarnya, membuat Merry cuma dapat mengalihkan mukanya tidak dapat untuk menantang.
    Gerayangan tangan wok terus ke arah payudaranya, rasakan demikian padat dan kenyalnya payudara Merry. Merry yang diberlakukan semacam itu pada akhirnya cuma dapat meredam tangisnya, makin lama usapan tangan wok disekitaran payudaranya pada akhirnya membuat tangisnya pecah kembali.
    “Sssttt….diam kamu…diam kamu..!!”, hardik wok sekalian mencekik leher Merry. Membuat Merry terhenyak termenung ketakutan 1/2 mati. Wok melepas cekikan tangan nya pada leher Merry dan tangannya menelusur lagi ke bawah melalui leher pundak dan menyeka ketiaknya. Saat itu juga Merry menggerinjal kegelian, karena saya tahu pada bagian tersebut salah satunya titik badannya yang paling sensitive. Wok terlihat mengetahui hal tersebut, ia terlihat terkesima dengan reaksi kegelian Merry, ia terlihat berpikiran suatu hal dan lantas menindih lagi badan Merry di bagian perutnya. Saat sebelum melakukan tindakan selanjutnya ia terlihat memerintah Jon lakukan suatu hal buatnya, tidak terang apa yang disuruh karena Jon terlihat mengambil langkah keluar sekalian terkekeh kukuh.
    “Saat ini waktunya kembali lagi ke masalah kita ya sayang”,canda Wok sekalian merengkuh kuat badan istriku.
    “Kamu ucapkan di mana kamu simpan uang karena itu ini tidak akan lama akan usai”,tambahnya.
    Istriku hanya termenung saja menyaksikan muka lelaki tersebut.

    Jemari tangan kiri wok lantas dengan perlahan-lahan menyeka payudara kanan Merry, nikmati kehalusan nya, perlahan-lahan ke arah ujungnya dan pada akhirnya jemari telunjuknya mulai mainkan putting susu Merry, menyeka pas ujung putingnya, putar mutar jarinya, membuat putting susu itu melenting ke sana kesini karena mulai mengeras. Merry hanya dapat tutup mata sekalian mengalihkan mukanya,mulutnya terkatup rapat meredam tingkah laku Wok itu, tentu saja ia merasa kegelian dengan permainan jemari lelaki tersebut. Sesaat selanjutnya Merry cuma dapat tersedu-sedu dan pada akhirnya menangis kembali. Air matanya terlihat deras mengucur.
    “Nangis lagi….nangis kembali”, bentak Wok dengan marah. “Mari saat ini coba kalau dapat nangis lagi…Haaa”. Wok terlihat secara cepat memberosotkan badannya, secara cepat ke-2 kakinya mengamankan pergerakan pinggul Merry, mukanya merunduk didekatkan dada Merry, sedangkan ke-2 tangannya terlihat menyeka pinggang Merry, bergerak keatas, kesamping payudara dan pada akhirnya dengan gaungs jemari jarinya seolah mengantongi ketiak Merry.
    “Kitik kitik kitik kitik……kitik kitik kitik kitik…ayo nangis kembali sekarang…hayooo…kitik kitik kitik kitik…ayooo nangis lagi…..kitik kitik kitik….hehehe”. Wok oleh kurang ajarnya mengelitik ketiak Merry yang terpentang lebar tersebut. Merry awalannya tetap menangis tapi sedetik selanjutnya seolah tersengat listrik karena gelitikin Wok tersebut. Badannya spontan berontak dengan kuat, tangan nya terlihat berusaha keras dengan liar untuk terlepas dari ikatan tersebut. Tapi sia-sia karena ikatan itu demikian kuatnya. Upayanya cuma untuk menekuk lengan nya saja tidak dapat, hingga ketiaknya tetap terpentang dengan lebar, membuat bebas Wok yang tetap mengelitik bawah lengannya.
    “Hayoo…mau nangis lagi….kitik kitik kitik kitik……sllruupp…cup..cupp..muuaahhh”. Terlihat wok sekalian terus mengelitik mulutnya sebelumnya sempat mengecup putting susunya, mengisapnya,dan mainkan lidah kasarnya di pucuk putting susunya.
    Merry jadi histeris, tangisnya rupanya tidak sanggup meredam tertawa karena rasa gelinya tersebut. Sekalian meredam tangis,Merry tidak dapat meredam ketawanya .
    “Jangaaannnnn…..hoohh….hoohh…hehehehehe……eemmhhhh…..hehehehe…..Geliiiiii…..iiihhhhh……hehehehehe……”,c uma itu yang didengar dari mulut Merry.
    Wok secara terampilnya masih tetap mainkan jemari jarinya itu, seolah menari nari di lembah ketiak istriku yang wangi itu, kadangkala tangannya beralih ke samping payudara Merry, mengarah ke bawah kembali,jarinya masih tetap menari di pinggang Merry, membuat berkelojotan bak cacing kepanasan, kegelian tidak tertahan, tapi pun tidak memiliki daya apa apa karena pinggulnya yang seperti didekap dan dipeluk oleh ke-2 kaki Wok.
    “Ucapnya mo nangis…ayoo nangis terus….kitik kitik kitik kitik kitik ….. hahahahaha….asyik kan…hayoo…mau apa kamu…kitik kitik kitik kitik…..kitik kitik kitik kitik”, canda Wok memikat Merry sekalian tidak berhenti-hentinya mengelitiki badannya.
    Darahku telah naik keatas kepala rasanya menyaksikan peristiwa tersebut. Saya berusaha berontak tapi ikatan di atas bangku ini membuatku tidak bisa bergerak benar-benar, ditambahkan rasa pusing karena terbentur di lantai tetap membekas berasa sekali di kepala.
    “Muuacchhh..muaacchhh…kitik kitik kitik kitik…..kitik kitik kitik kitik”,hanya itu yang tetap kudengar dari Wok, sedangkan Merry tetap meronta ronta liar kegelian sekalian meracau tidak karuan.
    Nyaris lima menit itu dilaksanakan Wok ke Merry, sampai pada akhirnya stop. “hehehehe…asyik kan”, kata wok melepas tangannya dari ketiak Merry sekalian bangun namun tetap dalam posisi menempati perut Merry.

    “Pakai ini Wok”, hebat Jon yang tau-tau telah ada di sisi bawah tempat tidur. Dan kusaksikan ia melempar pena yang kutahu ada di atas meja kerjaku. Pena dengan tinta cair. Dibuat dari perak dan ujungnya tersimpul lembaran bulu burung Elang. Saya tersirap kembali menyaksikannya….saya tahu yang ingin dilaksanakan mereka. Napasku makin mengincar menyaksikan tingkah tersebut.
    Wok terlihat dengan senang mengambil pena itu, namun bukan ujungnya yang hendak ia pakai tetapi bulu elang yang berada di pangkalnya. Dengan nakal ia menunjukkan bulu elang itu pada Merry, sekalian digerak gerakkan. Merry terlihat melotot matanya memikirkan apa yang hendak terjadi. Tangan wok lantas mengantongi payudara kanan Merry, siku kanan nya yang menggenggam bulu menekuk meredam dada Merry. Pegangan Wok meruncing di bagian atas payudara Merry, membuat sisi atas payudara itu mencuatkan putingnya yang telah tegak. Wok terlihat menjilat seringkali ujung bulu elang itu, membuat terlihat lancip, lantas dengan perlahan-lahan sekali tundukkan kepala sekalian dekatkan ujung bulu elang itu ke ujung putting susu Merry.
    “Siap..satu…hehehe..dua…”,Wok betul-betul memikat Merry saat sebelum mengerjainya. Membuat Merry langsung mengalihkan kepalanya jauh ke samping. Dan…ujung bulu elang itu dengan perlahan-lahan mulai bersinggungan dengan ujung putting susunya, menyeka usapnya dengan pergerakan lembut dan halus. Membuat Merry seperti tersengat listrik kembali, badannya melafalkant bersamaan usapan bulu itu pada putingnya.
    Dengan trampil Wok gerakkan pena bulu itu, menyengaja biarkan ujung bulu-bulunya tidak sentuh lingkaran susunya tapi cuma menyeka pas di ujung putingnya saja, membuat Merry menjerit ketahan histeris. Gelitikin yang dirasa pada ujung putingnya seolah-olah ada saluran listrik yang menusuk simpul simpul syarafnya. Tangan nya mengepal berusaha berontak lagi, lengan nya terlihat menegang kuat, bibirnya terkatup rapat dan matanya terpejam.
    Wok terlihat benar-benar nikmati sekali permainan itu, sekalian terus menyeka gosokkan bulu itu ke putting susu istriku, kadang-kadang ia melihat reaksi muka Merry dan terkekeh kesenangan.
    “Hiii..hi…ayoo..saya ingin membuat penthil kamu sekuat mungkin sayang…..hehehehe”,canda Wok.
    Dan peralihan itu juga terang terjadi, sesudah beberapa saat berakhir, saya sebelumnya tidak pernah menyaksikan putting susu istriku muncul setegak itu, lingkaran susunya terlihat membesar merah, bintik bintiknya kelihatan terang dan putingnya muncul merah nyaris dengan tinggi ujung jemari kelingking. Terlihat keras sekali karena usapan dari bulu itu tidak membuat putting itu bergerak benar-benar, tanda jika putting itu benar-benar kaku.
    Wok terlihat senang menyaksikan hasil kerjanya, sesudah menempatkan pena bulu itu dari sisi badan istriku, badannya dekap lagi Merry, tangan kanannya bergerak mengantongi payudara kiri Merry dan meremas remasnya dengan kuat.
    “Tetek kok montok sekali begini sich…heheh”, lelucon Wok yang makin menambah saya panas menyaksikannya. Tanpa diperhitungkan mulutnya secara cepat menyeruput putting kanan tadi telah kelihatan menegang sekali itu,mengisapnya dengan kuat, sampai semua lingkaran susu yang memeras itu terbenam dalam mulut Wok.
    “shlrruupppp……shlruupp..” suara yang diakibatkan karena sedotan mulutnya kedengar keras, kecipak lidahnya terlihat saat melumat putting susu Merry, membuat Merry terlonjak sampai meliuk badannya ke atas tidak kuat dengan tindakan Wok, badannya mengambil ke sana kesini tapi tidak dapat melepas pagutan wok dari payudaranya.
    Senang melumat putting susu istriku, Wok melepas pagutannya. Ia beringsut turun sekalian tangannya tetap meremas dan menggerayangi sekujur badan Merry.
    “Nikmat benar teteknya tuch Jon”,canda Wok pada temannya. Jon terlihat biasa saja menyaksikannya. Wok mengerling kepadaku.
    “Kamu sukai kan melihat istrimu seperti begitu tadi…hehehehe”,lontar wok padaku. Saya hanya melihat wok dengan penuh sakit hati waktu itu.
    Wok tidak peduli dengan pandanganku, ia terlihat tetap terpikat dan bergairah mengerjai istriku yang terlihat masih terngah engah napasnya. Ia lantas ambil posisi dari sisi badan Merry,mengerling nakal pada istriku yang mulai kecapekan tersebut.

    “Penthil mu memang membuat gairah sekali sayang”,canda Wok sekalian makin merapat ke Merry. Dua jemari telunjuknya digerak gerakkan nakal depan muka istriku. Dan saat itu juga itu dua jemari telunjuknya dimainkan pada ke-2 putting susu Merry dengan bersama. Telunjuknya tergetar cepat,mengelitik putting susu yang tetap menegang tersebut. Merry sampai terhentak napasnya, matanya terpejam dan terdongak keatas. Singgungan cepat dari telunjuk wok membuat putting susu istriku melenting semakin kesini dimainkan olehnya. Lantas wok dekatkan mukanya ke ketiak Merry, mengendusi endus keharuman badannya sekalian tetap terus mainkan putting susu itu tiada henti.
    “Ketiak yang wangi….nikmatnya memang buat dikitikin neh”,kata wok nakal pada istriku.
    Dengarnya istriku hanya dapat geleng-geleng gelengkan kepalanya,ia telah kecapekan karena terkuras tenaganya saat berontak barusan. Tapi sepertinya wok belum juga senang mengerjai istriku kembali. Lumayan lama ia mainkan putting susu istriku semacam itu, pada akhirnya ia beringsut cukup ke bawah dengan posisi tetap dari sisi Merry,tanpa diperhitungkan ke-2 tangan nya mengantongi lagi ketiak Merry dengan bersama. Mainkan jemari jarinya tapi lebih beringas,jemari jarinya bergerak cepat sekali mengelitik ke-2 ketiak Merry pas di tengah-tengah nya, membuat Merry justru seolah terbungkam,tidak dapat menghindari,badannya cuma menggelinjang geliat kegelian yang semakin menambah wok bergairah mengelitikinya. Merry cuma dapat berusaha menghindari ketiaknya dari capaian tangan wok, memiringkan badannya ke kiri dan ke kanan, berusaha keras mengatupkan lengannya, tapi hal yang sia sia saja, ke-2 lengannya masih tetap terentang dengan kuatnya ke samping, buka ketiaknya lebar lebar, memberikan kebebasan pada lelaki itu untuk mainkan jemari jarinya disitu.

    Dan canda bujukan yang membuat saya semakin benci itu kedengar kembali.
    “kitik kitik kitik kitik…..kitik kitik kitik kitik ……kitik kitik kitik kitik…”. Ini kali tiada henti ia mengelitiki istriku.
    Nyaris 10 menit itu berakhir, dan saya tidak dapat kembali membandingkan suara Merry di antara ketawa dan menangis, yang terdapat cuma rontaan badannya yang lama-lama semakin kurang kuat bersamaan secara terkurasnya tenaga ia. Badan istriku terlihat telah mengkilat bermandi keringat, rambutnya nampek lekat lengket di kening dan lehernya. Aku juga telah menunduk lemas pasrah sama yang terjadi.

    Di saat itu pada akhirnya wok hentikan gelitikannya. Dengan mengisap keras putting susu istriku, ia lantas bangun dan beringsut ke dekat jendela,terlihat senang dengan bermainnya barusan. Saya melihat dan baru sadar kalau sang pimpinan rupanya bertumpu pada pintu kamar tersenyum menyaksikan perilaku anak buahnya.
    Sang komandan lantas terlihat merapat pada anak buahnya, bicara suatu hal yang saya tidak dapat dengarnya. Lantas wok keluar kamar entahlah ke arah ke mana. Jon terlihat dekati istriku dengan perlahan-lahan, rupanya ia menyumpal lagi mulut Merry dengan sapu tangan dan mengikatnya sampai ke belakang kepala Merry. Istriku terlihat melotot saja sekalian terus memantau gerakan ke-2 lelaki tersebut. Sesudah Jon mengikat sapu tangan itu ke dalam mulut Merry, tangannya mulai menggerayang ke badan istriku, pandangan nya terlihat terdiam pada payudara istriku yang terlihat bintik bercak kemerahan sisa dimainkan sang Wok barusan. Kadang-kadang ia meremas halus payudara itu, mainkan putingnya dan mengecupnya seringkali. Merry tetap termenung dengan tindakan tersebut. Tangan Jon selanjutnya mengarah ke bawah, menelusup ke CD istriku.
    Merry terlihat berusaha gerakkan pinggulnya bermaksud menghindar dari tangannya, tetapi tangan Jon sudah menelusup ke CD nya dan dengan sekali sentak memelorotkan kain biru segitiga itu secara gampangnya ke bawah, menariknya kasar sampai robek dari selangkangan istriku. Merry terlihat menjerit ketahan, saya secara jelas menyaksikan kemaluan istriku sendiri. Rambutnya yang terlihat cukup lebat tetapi rapi dan gundukan kemaluan yang terlihat benar-benar menarik. Jon lantas menyeka ngusap permukaan vagina Merry yang mulai mengeluh tidak terang karena tersumpal mulutnya. Jemari Jon terlihat kadang-kadang akan ditempatkan ke tapi tidak maka menyeka lagi ngusap sisi permukaan atasnya saja, sedangkan tangan kanannya asyik meremas remas payudara Merry. Dan waktu itu terlihat Wok kembali masuk kamar, mengambil langkah secara cepat dan bawa suatu hal yang membuat saya tambah lemas, sebuah kemoceng…
    Tanpa menanti lama Wok dekati tempat tidur, sekalian duduk di tepian tempat tidur, ia segera menyekakan kemoceng bulu itu ke dada Merry yang saat itu juga itu tersentak terkejut. Saya telah panas menyaksikannya lagi. Tingkah laku Wok ini memang sungguh kelewatan, karena ia menyengaja ingin permainkan istriku, mengerjai istriku dengan manfaatkan badan istriku yang tidak kuat geli tersebut. Kemoceng itu dioleskan pergerakan cepat, menyeka permukaan ke-2 payudara Merry, mengelitik putting susunya , selanjutnya ke arah samping payudara nya, ke arah ketiak Merry, putar mutar kepala kemoceng itu di ketiak Merry, selanjutnya turun ke pinggang, perut dan pusarnya tidak lepas dari gelitikan kemoceng tersebut. Betul-betul membuat Merry seolah mati kutu, ini kali tertawanya terlihat lepas hanya ketahan oleh sumpalan di mulutnya. Yang didengar olehku hanya tertawa dan jeritan histerisnya. Mata Merry terlihat terbelalak ke atas, yang dapat dilaksanakan hanya meronta, ketawa dan ketawa kegelian. Saya juga paham jika Merry merasa tidak punyai keinginan agar dapat lepas kembali, yang ia harapkan hanya orang itu hentikan gelitikannya saja.

  • Cerita Sex Dewasa ngentot Dengan Adit Bocah Yang Lugu

    Cerita Sex Dewasa ngentot Dengan Adit Bocah Yang Lugu


    1864 views

    Cersex TerbaruCerita Hot Dewasa Terkini, Koleksi Cerita Cabul Siswa, Cerita Sex Amoy Elok, Narasi Cabul Paling langka, Narasi Seks Terbaru, Narasi Abg Binal Ngentot, Ungkap Narasi Ngentot Tersembunyi, Tante Riang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Sekitar Seks Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Seks Pemerkosaan Terganas, Seks Sedarah Terhits, Kasus Cabul Tante Riang, Cerita Acara pesta Seks Remaja, Photo Syur Hot, Photo Bugil Terbaik, Panduan Seksual Terkomplet dan Paling dipercaya.

     

    Bacaan Seks Dewasa Adit Bocah Yang Untung – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Sabtu siang itu sehabis pulang sekolah, Adit telah repot mengganti pakaian. Anak SMP itu ingin selekasnya pergi bermain games diwarnet langganannya. Sesudah usai menggunakan kaos dan Celana pendeknya, Adit baru sadar, uang kantongnya telah habis, dengan uang simpanannya, anak SMP itu hampir setiap hari bermain permainan online dan surfing internet diwarnet. Adit selekasnya mendekati ayahnya yang terlihat siap-siap untuk keluar,
    “Yah, meminta uang donk”,
    “Baru dateng dah meminta uang, ingin buat bermain tentu ya? sudah bermain yang tidak membayar saja”,
    “Yah, kelak belikan computer donk, agar saya dapat bermain games di rumah”,
    “Aduh Adit, untuk apa sich, habiskan uang saja”,
    “tetapi yah… saya ingin ngegame”,
    “ya bermain di luar kan dapat”,

    Kelompok Bacaan Seks Dewasa Adit Bocah Yang Untung
    Bacaan Seks Dewasa Adit Bocah Yang Untung
    “kelak kan bayar yah jika bermain di luar”,
    “Aduh, dasar kamu, singgah ke kontrakannya mbak Sari sana, pinjem leptopnya”,
    “Aduh, malu yah”,
    “Terserah kamu Dit, yang mau bermain kamu” Ayahnya itu lantas pergi keluar.
    Adit kebingungan harus bagaimana, Anjuran dari ayahnya barusan tidak salah, tetapi dia tahu tentu netbooknya seorang cewek itu tidak ada gamenya, dan Adit malu untuk menjumpai mbak Sari, Tetangganya yang elok tersebut.
    Adit sebelumnya sempat berpikir di dalam tempat tinggalnya, tetapi tidak lama dia memutuskan untuk bertandang sesaat kerumah tetangganya tersebut.

    Sesampainya di rumah tetangganya itu Adit sebelumnya sempat kebingungan, ingin bicara seperti apakah. Belum dia coba mengetok pintu, pintu tersebut terbuka dan secara langsung seorang menegur Adit,
    “Hey Adit, ada apakah? “, Adit terkejut bersatu terpana, menyaksikan 2 orang cewek elok dimukanya, yakni mbak Sari dan mbak Rahma.

    Rumah kontrak itu ditempati dua mahasiswi elok tersebut. Dimuka mata Adit itu terdapat dua orang mahasiswi super elok, yang satu memiliki rambut panjang, dan satu kembali rambutnya sedikit pendek, tetapi yang anak SMP itu tahu ialah Sari dan Rahma benar-benar elok dan memesona, kulitnya putih dan badannya benar-benar stylish seperti mode.
    “mm… tidak papah mbak, hehe”,
    “lah, terus kok diem dimuka? Eh, Sar saya pergi dahulu”,
    “Iya ma, ati ati” sang elok Rahma tau-tau pergi tinggalkan Sari dan Adit.
    “M…mbak Sari, itu mbak Rahma ingin ke mana?”,
    “Pulang daerah ia, eh Adit barusan ingin ngapain?” Adit kebingungan kembali, bagaimana dia dapat bicara dimuka wanita secantik Sari.

    Mahasiswi itu menggunakan tanktop hitam dan celana pendek, badan mulusnya membuat Adit kebingungan, buah dada montoknya tidak salah membuat Adit canggung.
    “m… anu mbak, sebenernya… saya ingin pinjem leptopnya mbak Sari…”,
    “Oh, ingin untuk apa dek?”,
    “m… tidak menjadi dech mbak” Adit kembali lantas coba tinggalkan Sari.
    “loh, hey tidak perlu malu, untuk apa Adit?” Sari langsung tangkap tangan kiri Adit. langsung Adit dapat rasakan lembutnya tangan Sari tersebut.
    Adit pada akhirnya kembali dan memulai berbicara.
    “Anu mbak… ingin buat bermain game… hehe…”,
    “Ealah… haha, jika ingin pinjem tidak papah kok”,
    “b..betulan mbak?”,
    “Iya, sini dech masuk dahulu” Adit pada akhirnya dibawa masuk kerumah tersebut.
    Di dalam rumah, Adit duduk dahulu di ruang depan, sedang Sari telah masuk ke. Adit menyaksikan rumah itu memang lumayan kecil, telah pasnya ditempati 2 orang saja.
    “Adit… Sini deh…” Adit kebingungan kembali, dia harus menjumpai mahasiswi elok itu dikamarnya.
    Adit selanjutnya ke arah kamar itu, dan kelihatan Sari telah ada di atas kasur sekalian bawa netbooknya.
    “mm… bagaimana mbak?”,
    “Sini dech, kamu mau bermain games apa?” Adit masih repot menyaksikan paha mulus Sari di atas kasur tersebut.
    “eh, mm… adanya… tidak apa mbak?”,
    “tidak tahu dek, umumnya yang bermain itu sang Rahma” Adit pada akhirnya membulatkan tekad untuk merapat, Adit duduk disamping Sari, Sari lantas memberi netbook itu, dan sekarang mulai diutak atik oleh Adit.
    Adit bingung, desktop leptop Sari itu kebanyakan shortcut, nyaris penuh satu monitor.
    “W..wah, banyak benar shortcutnya mbak, sampai penuh monitornya”,
    “hehe, tidak tahu Dit, malas mengurusnya, haha” Adit menyaksikan senyuman cantik Sari, membuat Adit menetes.
    “hmm, ada banyak games ini mbak, tetapi umumnya yang lain beberapa program tidak terang”,
    “ooh, dapat benerin tidak Dit? yang tidak penting hapusin dech”,
    “loh, kan saya tidak tahu yang mana yang tidak penting mbak”,
    “coba saja dech, yang bukan buat ngetik atau ngegame hapusin saja”,
    “oh, iya dech, saya coba mbak”,
    “hehe, siip, bentar saya keluar dahulu”,
    “oh, oke mbak” Sari lantas tinggalkan Adit, mahasiswi elok itu keluar rumah, kelihatannya pergi untuk beli suatu hal.sebuah hal.
    Adit mulai mengutak atik leptop itu, hapus sejumlah program yang tidak begitu penting, walau dia tidak tahu apa itu betul-betul tidak dipakai.
    Adit sebelumnya sempat menyaksikan saksikan seisi kamar Sari tersebut. banyak baju bersebaran tidak diatur, digantung sampai ada yang didiamkan di atas kasur dan dilantai. Adit tau-tau terkejut, menyaksikan ada BH didekat kasur itu, Adit menyaksikan kekanan kekiri, tahu tidak ada orang, dia merapat dan ambil BH tersebut. Adit hatinya berdebar, menyaksikan ukuran BH itu lumayan besar, lantas Adit mencium harum benda itu, benar-benar harum.
    “Dit, sudah belum?” Adit terkejut 1/2 mati, suara Sari kedengar sesudah masuk dari pintu, Langsung BH yang dia pegang itu dilempar kesudut kamar, Adit mengambil langsung posisi kembali sekalian mengutak atik leptop.
    Kemudian Sari telah tiba kekamar sekalian bawa barang-barang dalam tas.
    “ud..sudah saya benerin sedikit mbak”,
    “mm… bagus dech Dit…” Sari selanjutnya pergi keluar kamar kembali, Adit mengembuskan napasnya, sambil lega tidak kedapatan.
    Beberapa saat itu Adit tetap mengutak atik Leptop, selanjutnya kedengar suara Sari di luar kamar,
    “Adit… ingin minum apa?”,
    “Aduh, tidak perlu mbak, menjadi ngerepotin…”,
    “ingin susu tidak Dit?” Adit tau-tau tersentak dengar kata susu, fikirannya masih tidak konsentrasi.
    “Dit? ingin tidak?”,
    “m..mm..ingin dech mbak” Adit berusaha berpikir positif, dan menghindar dari pikiran kotornya.
    Sesaat selanjutnya Sari tiba bawa satu gelas susu, dan diberikan ke Adit.
    “ini Dit…”
    Adit melihat, bukan menyaksikan gelas, tetapi langsung menyaksikan mengarah buah dada montok punya Sari tersebut.
    “Eh…mm.. terima kasih mbak”
    gelas itu dicapai tangan Adit, tanpa sangsi langsung dia minum susu di dalam gelas itu, slruup, betul saja itu susu biasa.
    “Bagaimana Dit?”,
    “mm… manis mbak, segar”,
    “bukan susunya, bagaimana leptopnya itu?”,
    “Eh, hehe, sudah mendingan mbak, nih simak”,
    “Wah, sudah bersih monitornya, terima kasih Adit…”
    Adit menyaksikan lagi senyuman diwajah Sari, Adit sebetulnya tinggal hapus sejumlah File yang tanpa menyengaja dibikin, atau sejumlah file tidak penting, tetapi yang dia dapat senyuman cantik dan susu manis.
    “Hehe, iya mbak”,
    “Sudah, kamu bermain games situ, saya simak”

    Sari selanjutnya berbaring disamping Adit, sekalian menyaksikan anak SMP itu mulai bermain sebuah games.
    Adit tahu yang dia mainkan itu bukan games yang dia tujuan, tetapi mana ingin dia menyianyiakan waktu bermain sekalian ditemani seorang bidadari. Games yang dia mainkan memang lumayan familier untuk semua kelompok, gampang buat dimainkan. Kadang-kadang dia melihat mengarah Sari, mahasiswi itu kadang-kadang repot memakai handphonenya, kadang-kadang menyaksikan Adit bermain.
    Adit tetap tertarik, untuk ketahui apa betul buah dada montok punya Sari itu betul-betul besar sesuai BH yang dia dapatkan barusan.
    “Dit, mati tuch, ngelamun saja”,
    “Eh, aduh … haha, dapat dilanjutin kok mbak”,
    “sini dech Dit, saya yang bermain coba” Netbook tersebut lantas diambil oleh Sari.
    Adit sebelumnya sempat terkejut, dia merasa ada benda kenyal sentuh pahanya, betul saja, saat Sari ambil leptop dimuka Adit yang duduk itu, buah dada montok Sari menyenggol paha Adit. anak SMP itu sebelumnya sempat tergetar hatinya. Sekarang Sari kelihatan mulai repot bermain, Adit menjadi tidak ingin bermain.
    “Susah ya Dit”,
    “ah, tidak kok mbak, nanti terlatih”
    Sari meneruskan bermain, Adit sekarang duduk disamping mahasiswi itu sekalian repot memerhatikan badan mulus yang montok tersebut.
    Adit sebelumnya sempat melihat mengarah jam, rupanya telah jam 4, anak SMP itu mau tidak mau harus pulang dahulu, dia sebetulnya ingin dikamar hanya itu temani Sari yang elok.
    “mm…mbak Sari, saya pulang dahulu ya”,
    “loh, kok pulang?”,
    “sudah sore, m… kelak saya ke sini kembali dech”,
    “ooh, iya dech, saya nantikan loh kelak, hehe”,
    “i..iya mbak, hehe” Adit selanjutnya dengan sedih tinggalkan rumah kontrak itu, dan pulang kerumahnya.
    Sesampainya dirumahnya itu, Adit masih tidak dapat stop pikirkan Sari yang memesona itu, Adit menjadi tertarik sama wanita yang lebih biasa darinya tersebut.
    “Hey, darimanakah kamu?”,
    “eh, mm… anu yah, barusan bermain games dileptopnya mbak Sari” rupanya ayahnya itu telah pulang lebih dulu,
    “tuch, kan, ada yang gratis, mengapa harus mencari yang bayar”,
    “hehe, iya yah”,
    “sudah, sana kamu mandi, ada PR tidak?”,
    “ada yah, ya sudah saya mandi dahulu kelak ngerjain prnya”
    Adit selanjutnya pergi mandi. sedang mandi juga dia tetap pikirkan Sari, benar-benar dia menjadi menyenangi mahasiswi tersebut.
    Sesudah mandi, dia kenakan pakaian kembali, lantas mulai kerjakan PRnya.
    Sampai jam 7, Adit tetap tidak sanggup menuntaskan PRnya itu, entahlah karena tidak tahu, atau karena pikirkan Sari.
    “Aduuh, huh”,
    “Knapa Dit?”,
    “sulit yah PRnya”,
    “kamu umumnya bermain games sich”
    dengar games, Adit terpikir, dia barusan janji untuk kembali kekontrakan Sari, “yah, saya ketempatnya mbak Sari ya”,
    “Loh, mau bermain games kembali ya, itu PRnya dituntaskan dahulu”,
    “i…ndak yah, ingin meminta tolong ngerjain PR”,
    “nach,jika itu bisa, ya telah sana…”.
    Adit selanjutnya bawa PRnya itu ke arah tempat kontrak Sari tersebut.
    Sesampainya disitu, Sekarang Adit tidak sangsi untuk mengetok pintu, dan disongsong lagi oleh Sari.
    “Eh, Adit, mau bermain kembali ya?”,
    “i…ndak mbak, meminta tolong ngerjain PR ku dong…”,
    “ooh, bisa, yok masuk”
    Adit selanjutnya masuk, dan selekasnya dia sekarang dengan suka kerjakan PRnya, dengan kontribusi bidadari secantik Sari. tidak lama PRnya itu telah usai,
    “Sudah ini mbak, yeey..”, “hehe, sip dech”,
    “mm…mbak Sari, leptopnya telah dimatiin?”,
    “oh ya, itu tetap dikamar, barusan kamu tinggal saya yang bermain hehe”,
    “ooh, kalau… saya lanjut bermain tidak papah kan mbak?”,
    “tidak papah kok, mari dech kekamar” Adit selanjutnya lagi kekamar itu bersama Sari.
    Adit duduk langsung dikasur dan memulai bermain netbook.
    “wah, sudah jauh mbak”,
    “iya, saya sich asal saja bermainnya, hehe, Adit, saya tinggal mandi dahulu ya…”
    Dengar kata mandi, Adit langsung melihat mengarah Sari, dan Anak SMP itu langsung takjub,Sari repot buka bajunya!
    Sari perlahan-lahan buka tanktopnya, pergerakannya membuat Adit kagum. Adit tidak sanggup meredam kebahagiaannya, saat menyaksikan mahasiswi elok itu melepaskan BHnya. Walau kelihatan dari belakang saja, Adit sangat senang. Selanjutnya diikuti Sari melepaskan celana pendeknya, dan sisa celana dalamnya saja.
    Sari lantas ambil handuk, dan pergi keluar kamar ke arah kamar mandi.
    Bacaan Seks Dewasa Adit Bocah Yang Untung
    Adit riang sendiri, dia benar-benar suka dapat menyaksikan seorang wanita secantik Sari melepaskan bajunya. Sesudah dengar gemericik air dari kamar mandi, Adit mengambil langsung BH yang digunakan Sari barusan, dan langsung anak SMP itu yakin, besar buah dada Sari sama sesuai BH yang dia dapatkan tadi siang. Harum yang sama, dan ukuran yang besar, membuat Adit tau-tau menjadi terangsang, k0ntol anak SMP itu berdiri dicelananya.
    Adit masih bimbang sendiri, dia tidak sanggup sembunyikan gairahnya. Anak SMP itu melemparkan BH itu, selanjutnya ambil lagi leptop punya Sari, dan buka folder folder individu punya Sari. Adit terpana kembali, melihati photo foto Sari yang demikian memesona dan bikin gemas, buah dada montok punya Sari menjadi pujaannya sekarang ini.
    “huuh, segernyaa…”
    Adit terkejut 1/2 mati, rupanya Sari telah usai mandi, anak SMP itu secara cepat tutup semua yang barusan dia membuka, lantas berpura pura meneruskan gamenya.
    Adit selanjutnya melihat ke Sari, dan kembali lagi dia terpana, menyaksikan badan mulus Sari itu mengkilau sesudah mandi. handuk yang digunakannya cuma tutup buah dada sampai beberapa pahanya saja. narasi seks
    “m…udah usai mbak mandinya?”,
    “sudah Dit, eh ke mana itu barusan?”
    Sari terlihat kebingungan cari BHnya barusan, yang rupanya membuat Adit terkejut, karena barusan telah dia lempar kesudut lain kamar tersebut. Adit langsung diam dan lanjut bermain games.
    Sesudah cari, Sari temukan BHnya itu ada disudut kasur yang lain, selekasnya dia mengambil, sekalian dia tersenyum lebar.
    “naah, inilah, kok dapat sampai sini ya?”,
    Adit menjadi kebingungan, dia takut dimarahin oleh Sari.
    Sari lantas dekati Adit yang sedang main itu,
    “serius sekali bermainnya Dit?”
    Suara Sari terlihat dipelankan, membuat Adit semakin kebingungan.
    “eh..mm… kembali hebat mbak…”,
    “ooh, hebat ya…”
    Sari lantas berdiri, dan melepaskan handuknya, buah dadanya itu sekarang terjuntai bebas.
    Adit melihat, dan tidak dapat sembunyikan senyumannya, menyaksikan buah dada montok Sari itu, puting merah muda punya Sari yang membuat k0ntolnya berdenyut.
    “Tuch, Ajakan mana sama liatin saya?”
    Adit langsung merasa malu, dia menunduk,
    “m..maaf mbak”,
    “BH ku barusan kamu apain hayo?”,
    “n..tidak kok mbak”,
    “kok dapat sampai sana?”,
    “n… itu…”
    Adit masih bimbang. Sari lantas menghadapkan Adit kearahnya, lantas mengusung kepalanya yang menunduk tersebut.
    “katakan saja Dit, kenapa…” A
    dit kebingungan bersatu campur, benar-benar dia tidak pernah menyaksikan seorang wanita elok tanpa menggunakan pakaian.
    “mm… Adit ingin tahu mbak..”,
    “ingin tahu?”,
    “iya, kok… BHnya mbak Sari besar sekali”,
    “iya iya lah Dit… kan buah dada ku besar ”
    dengar Sari mengucapkan buah dada, Adit salah menelan ludahnya.
    “ya… terus… ada yang lain kembali sich…”,
    “apalagi Dit?”, “mm… barusan.. kan mbak Sari memberi saya susu..”,
    “iya, terus?”,
    “saya anggap itu susunya mbak Sari…”,
    “ya tidak lah Dit…”,
    “mm… bukannya… susu itu…”,
    “kan saya belum menyusui, mana dapat hasilkan air susu…”,
    Adit sebetulnya kebingungan, mengapa dia menanyakan dan mengucapkan kata-kata tersebut.
    “ooh, tapi… kan punyai mbak Sari besar buah dadanya…”,
    “ya belum juga dasarnya Dit…”
    Adit sebetulnya tahu, memang itu bukan susu dari buah dada Sari.
    “mm.. begitu ya, ya maaf mbak”,
    Sari sebelumnya sempat tersenyum menyaksikan Adit yang merasa bersalah,
    “ya sudah, jika tidak yakin, sini deh…”
    Sari tau-tau ambil tangan Adit, lantas ditempelkan dibuah dada montoknya.
    Saat itu juga Adit terkejut bersatu suka, rasakan kenyal dan lembutnya buah dada Sari tersebut.
    “coba digenggam, tentu tidak ada yang keluar…”
    Adit membulatkan tekad, dia mulai mengelus elus buah dada montok punya Sari itu, sekalian menyaksikan muka elok mahasiswi itu,
    Itil V3
    “mm… belum keluar mengapa mbak?”,
    “ya kan belum nikah Dit, jadi…ahhn”
    Sari mendesah, saat Rupanya Adit telah repot meremas buah dada montoknya itu dengan tangan tangannya.
    Sari sebetulnya ingin hentikan tangan Adit, tetapi menyaksikan anak SMP itu benar-benar serius, dia biarkan. Adit repot mengelus dan meremas 2 buah dada montok punya Sari itu, sekalian rasakan kesan hebat yang baru pertama dia rasa tersebut.
    “mmf… sudah Dit, tidak keluar kan?”
    Adit menjadi yakin ini peluang emasnya untuk nikmati buah dada montok itu, Adit saat itu juga melejitkan tangannya keputing kiri punya Sari, lantas benda yang mulai mengeras itu dia tekan pencet dan diputar putar.
    “aaahn…Dit…itu..oohf”
    Adit benar-benar suka dengar desahan yang dibikin oleh Sari, Adit mulai berani, dia lantas menyantap puting kanan Sari itu dengan mulutnya. Lidahnya selekasnya bergerak nakal, menjilat-jilati puting itu, entahlah darimanakah Adit dapat tirukan episode sex yang sebelumnya pernah dia saksikan diinternet.
    “aaahn… geli Dit…auuh” sekalian meremas buah dada montok itu Adit sekarang asyik mencicip puting kenyal punya Sari. entahlah mengapa Sari biarkan Adit, dan turut rasakan kesan nikmat yang diakibatkan oleh tingkah anak SMP tersebut.
    “mm…cup..mm..cup…mm”
    dengan nakal Adit memilin dan menciumi puting merah muda punya Sari tersebut.
    “Aaahn..ah..oh.. ssh”
    Sari ikut-ikutan terangsang, mahasiswi elok itu mengusung tangannya, lantas tangannya itu disilangkan, Adit menjadi merasa seperti disuruh untuk memberikan kepuasan Sari, Adit lantas merubuhkan badan Sari kekasur,
    “aah… Adit.. mmf”
    Kembali baris terus melahap buah dada montok itu, dia telah lupa bagaimana bermain games, karena yang dia mainkan saat ini benar-benar lebih nikmat.
    Sari terlihat geleng geleng, sekalian rasakan buah dadanya itu diremas dan digraygi oleh Adit. Adit sekarang ada pas di atas badan Sari yang cuma menggunakan celana dalam saja tersebut. Adit repot terus meremas buah dada Sari, kadang-kadang dia menyaksikan muka Sari yang memeras itu, lantas Adit menyaksikan ketiak Sari, tanpa sangsi dia merapat dan menjilat-jilatinya.
    “Aaahn…ouh, geli sekali Dit, mmmf”,
    “mm…wangi sekali badan mbak Sari”,
    “aahn..mmf..ssh..oh”
    Sari sadar, ada benda keras yang berdenyut yang ada pas di atas celana dalamnya tersebut.
    “aahn.. Dit, berhenti…” Sari hentikan Adit, dia menggerakkan anak SMP tersebut.
    “aahmm… m..maaf mbak, saya menjadi keasyikan sendiri”,
    “huuh, kamu itu, pintar sekali sich”,
    “Eh, mbak, loh…kok”
    Sari tau-tau dekati Adit dan buka celananya, k0ntol tegaknya itu sekarang telah ada digenggaman tangan Sari yang mulus tersebut.
    “Karena kamu sudah nakal, saya kasih hukuman…uufhmm”,
    “aduh, mbak, oooh”
    Adit mendangak kan kepalanya keatas, saat dia rasakan mulut Sari telah mengulum k0ntolnya, tangkai k0ntolnya yang tegak itu dikocak tangan Sari.
    “mm…mm…cup..mm..slruup..mm”,
    “ah.. mbak, tersebut..ooh”
    Adit tidak dapat meredam kepuasan hebat itu, tidak pernah dia membaygkan k0ntolnya akan dioral oleh wanita secantik Sari tersebut.
    Adit rasakan cairan yang ada pada k0ntolnya itu sekarang dihisap oleh Sari, kesan hebat itu membuat benar-benar suka. beberapa saat saja, Adit sudah tidak kuasa meredam kepuasan itu,
    Croot croot crooot, Adit menyembur spermanya isi melulu Sari tersebut.
    “uufgh..gleeg…uhuk..mmmf”
    Sari stop memproses k0ntol Adit, mahasiswi itu repot menelan sperma Adit dimulutnya, bersihkan mukanya.
    “aduh..m…maaf mbak Sari…”,
    “Kamu ini Dit, cocok sekali dateng cocok saya sendiri…”, “memang mengapa mbak?”,
    “mari kita bermain games yang hebat saja Dit”,
    “mm..bermain apa mbak?”
    Sari tau-tau buka ke-2 pahanya, lantas melepaskan celana dalamnya, memek basahnya itu tidak salah membuat Adit melotot, bulu bulu lembut di atas lubang itu membuat Adit semakin kagum, Sekarang bidadari dimukanya itu seperti meminta untuk ditiduri.
    “loh, m..mbak Sari, itu…”,
    “Sini Dit, bermain dengan aku, menggantiin kekasihku yang kembali pulang daerah “,
    “loh, tetapi mbak, kan…”,
    “sudah sini, bersihkan memekku, tentukan mana bersihkan memeku, atau bermain games?”,
    “saya, saya mau…mmmf!”
    Adit langsung melejit dan tempelkan kepalanya antara ke-2 paha Sari, dan selekasnya lidahnya itu menjulur keluar dan memulai bergerak menelusuri sisi paling luar memek Sari.
    “Aaahn… begitu dong…ouh…”
    Adit mengganas sendiri, lidahnya bergerak gesit mencicip basahnya memek Sari tersebut. , berbau harum badan Sari membuat Adit semakin terangsang.
    Mulutnya itu lantas semakin dekat tutup memek Sari, dan Adit dengan nakal mengisap hirup memek tersebut.
    “mm..slruup..mm…mm..”
    lidahnya masih tetap bergera gerak, dia tahu cairan yang dia rasa itu cukup aneh rasanya, tetapi begitu nikmat.
    “aaahn…Adit.. wow..ouh”
    Sari benar-benar terangsang, mahasiswi itu telah lama tidak rasakan memeknya dioral lelaki.
    Mahasiswi itu meremas buah dadanya sendiri, sekalian rasakan kesan nikmat dari geliat lidah Adit dimemeknya.
    “aahn…ssh..ouh… Aaahn, sudah Dit..”
    Sari hentikan Adit, dengan mengusung kepala anak SMP itu, lantas Adit itu ditumbangkan kekasur.
    “eeh, mbak Sari…”
    Adit menyaksikan Sari merayap perlahan-lahan di atas badannya itu, buah dadanya berayun dimukanya, k0ntol tegak Adit itu rupanya sekarang digenggam Sari.
    “saya pintar bermain loh, ini saya buktiin, cewek pintar bermain…ouh”
    Adit tidak dapat meredam kegembiraanya, meliha Sari sedang buka selangkangannya, lantas memeknya yang terbuka itu di turunkan, lantas ditempelkan diperut Adit.
    Sari mulai menggesek gesek perut anak SMP itu dengan selangkangan basahnya, air dari lubang itu membasahi perut Adit.
    “Aaahn..ouh..” Adit tetap diam, nikmati senasi itu, tidak lama Sari beralih, berdiri pas di atas k0ntol Adit, dan selekasnya benda tumpul punya Adit itu segera masuk kelubang kepuasan, sleeb, K0ntol anak SMP itu isi memek Sari. “mbak Sari…oooh”,
    “aahn…meski masih SMP, punyamu besar ya Dit…aouh.oh” Sari termenung, Memeknya sekarang telah berjumpa dengan k0ntol Adit, renyut renyut kepuasan itu sekarang sedang mereka bedua cicipi.
    Adit melihat muka Sari, terlihat seperti benar-benar semangat.
    “m..mbak Sari, kayaknya… sukai sekali beginian…”, “ouh… iya Dit, mmf… aaahn” Sari mulai bergerak, sekarang badan Sari mulai berayun turun naik, k0ntol Adit tidak pakai repot ribet untuk nikmati memek basah tersebut.
    “Auh, sedap sekali mbak..”,
    “oooh..ssh…aahn” Sari semakin asyik melonjak lompat di atas Adit.
    Adit tidak ingin diam saja, dia capai buah dada montok Sari, dan memulai dia remas remas kembali.
    “aahn… begitu Dit, terusin…ouh”
    Adit benar-benar rasakan kepuasan yang tidak ada dua, k0ntolnya asyik berlaga, tangannya asyik nikmati buah dada montok itu, benar-benar Adit tidak pernah menduga dapat bersetubuh dengan Sari yang elok yang montok tersebut.
    “Aahn…eenngh…Adit..ooh”

    Pinggul Sari itu bergerak dengan asyik, k0ntol Adit itu menjadi masuk keluar dengan asyik mengobok obok memek Sari yang elok tersebut.
    suara desahan Sari memang hebat menarik, tetapi suara hasil tubrukan k0ntol Adit dan memek Sari menyemarakkan situasi sex dikamar tersebut. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Pertalian cinta Yang Tidak Menyengaja
    Sekarang menit untuk menit Adit dan Sari repot memberikan kepuasan keinginan sex mereka, bersetubuh bersama dikamar itu dengan asyiknya.
    “m..mbak Sari, saya tidak kuat, aduh”
    Sari lantas mengusung pinggulnya, melepaskan k0ntol Adit dari memeknya, lantas mahasiswi itu duduk dan menggesek perut Adit kembali.
    “Keluarin Dit, mari ayo, hmm…ooh”
    Croot crooot crooot Sperma punya Adit itu menyemburkan keluar, muncrat membasahi punggung Sari dan mengucur kebawah. Kemudian Sari mencium Adit, mahasiswi itu bingung, rupanya nikmat bersetubuh dengan anak SMP.
    “cup…. hehe, terima kasih Adit, asyik dech..”,
    “i..iya mbak, terima kasih juga…”,
    “hehe, sudah cepat kamu bersih bersih terus pulang, sudah malem loh”,
    “oh, i..iya mbak”
    Adit lantas selekasnya menggunakan celananya kembali, dan membereskan dianya, lantas mohon pamit pada Sari.
    “mbak Sari, saya pulang dahulu..”,
    “Iya, eh Dit, m… esok ke sini ya?” Sari mengedipkan mata kirinya sambil membujuk Adit,
    “i..iya mbak, siap, hehe”
    Adit lantas selekasnya pulang, dia benar-benar suka, telah senang bersetubuh dengan Sari yang benar-benar memesona tersebut.

  • Cerita Sex Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Dengan Pria Sejatinya

    Cerita Sex Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Dengan Pria Sejatinya


    2358 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Saat saya masih duduk dibangku SMP sampai SMA saya sukai bermain dirumahnya, dan karena dampak dari beberapa buku XXX dan jg film XXX saya mulai berani memegang-megang sisi peka dari badan Ema, keluarga M tidak berprasangka buruk karena saya tetap mereka kira saudara atau sepupu walaupun jauh.

    Dahulu kerap saat ia sedang sapu saya dekap dari belakang dan meraba-raba buah dadanya ataupun waktu saya bermalam saya meremas-remas tangan dan mengelus pahanya, Ema masih polos waktu itu dan cuma tanggapan birahi yang ia beri tanpanya memahami harus bagaimana waktu itu, aku juga kerap beronani dan memikirkan andaikan saya bersetubuh denganya.

    Kelompok Bacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria

    Bacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria
    3 tahun berakhir, dan sekarang saya bekerja diperusahaan ekspor impor, Ema juga menikah dgn W pria yang jg masih tetangganya di kota P. W ialah pria yang berpendapatan dgn jadi tukang ojek. Saya sdh tidak ada di kota P, tp kos di wilayah T yang masih juga dalam daerah Jakarta jg, ini supaya dekat dgn tempat saya bekerja.

    Narasi dewasa terkini, Waktu itu saya sedang dinas luar, dan karena kebenaran melalui wilayah P, karena itu saya luangkan singgah kerumah Om M sekedar untuk istirahat sesaat, rupanya Om M sedang kerja dan teteh I sedang menanti warung nasinya, yang ada cuma adik Om M yang tuna rungu atau bisu. Waktu itu pernikahan Ema baru satu tahun, saat saya tiba ia sedang melihat film sinetron di tv dan kenakan daster tanpa lengan.

    “Hai Ma.. Apa kabarnya?” sapaku.

    “Eh Rido.. Lama tidak kelihatan, mari masuk.. Tumben, ada apakah nih?” sahutnya halus.

    “Kebenaran saya melalui sini menjadi sekaligus singgah” jawabku.

    Ia buka almari es dan memberikanku satu gelas air dingin, 1/2 jam selanjutnya dari mulutnya melaju narasi mengenai W si suami, dahulu suaminya itu tukang jajan ke arah tempat prostitusi apabila terkait intimpun cuma sesaat.. Terkadang k0ntolnyapun tidak ingin ereksi. Saya dengarkan ceritanya dgn rileks, dan pada akhirnya ia menjelaskan masalah saya dan ia dahulu yang membuat jantungku berdegap keras.

    “Jadi ingat dahulu ya di? Saat kita masih..”

    Kujentikkan jariku dimulutnya supaya tidak melanjutkan kalimatnya dan secara spontan kuremas jari tangannya, dan kulumat bibirnya dgn penuh bergairah dan kupeluk badannya kuat. Ema melenguh pertanda birahinya jg mulai mencapai puncak.

    “Arghh.. Do.. Ohh..”

    K0ntolkupun sdh benar-benar tegang seolah-olah meloncat dari tempatnya dibalik celana panjang kerjaku. Sekarang kuarahkan lidahku ke lehernya, selanjutnya turun kebelahan dadanya, isis semakin mendesah luar biasa dan reflek tangannya buka reluiting celanaku dan cari k0ntolku yang sdh menegang keras. Dikocaknya k0ntolku halus dan perlahan-lahan, rasa nikmat menyebar di semua badanku. Kubuka tali dasternya dan sekarang Ema cuma kenakan bra dan celana dalamnya saja..

    Dan jemari jari Ema mulai melepaskan bajuku, dan dgn mahir ia melepaskan celana panjangku, ku membuka bra yang tutupi payudaranya yang tetap terhitung kuat karena Ema belum memiliki anak, kujilati dan kuremas perlahan ke-2 bukit cantiknya tersebut..

    “Shh.. Rido.. Oh.. Rido.. Sayanng.. Enaak.. Ahh” desahannya membuat libidoku semakin meninggi dan meletus-ledak.

    “Ka.. Mu.. Sek.. Sang maaa.. Ssh..” ucapku terputus-putus karena gelegak birahi yang meletus-letup.

    Rasa penasaranku di saat saya masih duduk dibangku dibangku sekolah harus kutuntaskan, toh ia sekarang sdh ada yang punyai, pikirku. Saya tidak buang begitu banyak waktu, kulepaskan celana dalamnya yang warna putih dan kulepaskan jg celana dalamku, sampai k0ntolku sekarang berdiri tegang bebas dan siap ke arah lubang surgawi punya Ema..

    Kuarahkan mulutku keliang memeknya.. Lantas mulai kujilati memeknya yang sdh basah karena ia sdh alami birahi ygs angat tinggi, dan kadang-kadang kuhisap itilnya yang kemerahan.

    “Uff.. Rido.. Ka.. Mu apakan me.. Mek Emas.. Akh.. Bang W tidak per.. Nach kerjakan ini.. Ouh.. Ssh.. Arghh”

    Ema mulai meracau, mungkin suaminya karena dahulunya kerap jajan di luar karena itu jarang-jarang atau tidak memahami apa itu foreplay. Peluang.. bathinku..

    Jilatanku semakin mengganas dan Ema mengoyangkan pinggulnya kekiri dan kekanan tanda ia sdh lupa diri dan lupa segalanya jika sekarang statusnya ialah istri W.

    “Oohhhh.. Ridoo.. Ema.. Gak tahaan.. Memasukin doong.. Pleasee.. Aahhhh.. Masukkan kontolmu di.. Aahhhh..”

    Kusaksikan Ema sdh tidak sabar kembali untuk meraih orgasme dan buka memeknya lebar-lebar dgn memperlebar ke-2 kakinya.. Kuhujamkan k0ntolku ke memeknya yang sdh basah.. Lebih gampang untuk k0ntolku dan secara langsung masuk kedalam memeknya..

    “Oughhhh.. Arghhhh.. Ohh.. Kontol Rido sedap.. Ahh.. Coba da.. Ri du.. Lu dooo.. Ohh”

    Ema meracau tidak karuan, kugenjot k0ntolku masuk keluar lubang surgawinya dan makin lama semakin cepat dan cepat , hingga menimbulakn suara

    Itil V3
    “Plokk.. Plok..” di semua ruang..30menit berakhir kuhujamkan k0ntolku di dalam lubang surgawinya, mendadak.. Memeknya menjepit keras k0ntolku dan ia memmeluk kuat dan menggigit putingku.. Ternyata ia sesaat lagi akan orgasme.. Kupacu k0ntolku bisa lebih cepat dan badannya menggelepar-gelepar karena nikmat.

    “Ridoi.. Ema ke.. Lu.. Arr..”

    “Iya.. Sayang.. Saya jg.. Sebeenn.. Tar lagii” ucapku menderu..

    Karena k0ntolku jg sdh mengeras dan berdenyut siap memuntahkan laharnya..

    “Emas.. Ohh.. Saya.. Jg.. Ke.. Luarr..”.

    Badanku roboh didadanya, dgn badan berkeringat kuelus payudaranya dan kucium bibirnya..

    “Ema.. Barang kamu sedap..”..

    “Barang kamu jg do.. Ahh..” sahut Ema lemas tidak memiliki daya.

    Tanpa kami ketahui ada sepasang mata memantau dari barusan, bahkan bisa saja dari sejak awalnya, kulirik ruang samping yang cuma tertutup gorden, kusaksikan disebelahku Ema sdh tertidur nyenyak karena kecapekan, kuhampiri orang yang mengintipku semenjak barusan, rupanya ia ialah adik omku M yang bisu, tanpa satu helai benangpun kuhampiri ia, adik omku ini memiliki tubuh cukup gendut dan kulitnya cukup kecoklat-coklatan, ia cuma melihat k0ntolku yang sekarang sdh mulai kembali tegang. Kutunjuk dgn jemari mengarah k0ntolku dgn tujuan apa ia inginkan ini jg seeprti yang dilihatnya barusan.

    Kuraih tangannya untuk menggenggam k0ntolku, tangannya gemetaran karena saya tahu tentu ia tidak pernah disentuh lelaki apalagi disentuh, saya takut ada seseorang kembali yang tiba dan ada mata lain yang tangkap basah perlakuanku ini, karena itu selekasnya kubuka pakaiannya dan semua baju dalamnya, kusedot dan kuhisap payudaranya dan kumasukkan jariku ke saat memeknnya..

    “Uhh.. Mphh.. Shh” Mbak M mulai kenikmatan mungkin karena ia sdh horny dari barusan menyaksikan episodeku dgn Ema, kuhujamkan k0ntolku cukup keras kelubangnya yang masih virgin alias perawan, kututup mulutnya supaya tidak berteriak atau keluarkan suara keras, sampai menggugah Ema atau kedengar oleh yang lain.

    Kugenjot semakin cepat dan cepat , Mbak M kusuruh menungging dan tangannya berpegangan pada bibir tempat tidur, kugenjot k0ntolku masuk keluar, mendadak ia kembali lantas denga garangnya menggenggam k0ntolku untuk ditempatkannya ke memeknya dari depan lantas ajakku jatuh keranjangnya, kugenjot kembali ia dgn posisi normal seperti yang ia harapkan..

    “Mph.. Argh.. Uhh.. Ah.. Akhh” karena bisu ia tidak bsia menjelaskan akan orgasme atau keluar, karena itu ia merengkuh kuat dan menggigit leherku lantas terkulai lemas dgn mata terpejam, saya harus orgasme jg denganya, pikirku..

    Tidak peduli ia sdh terkulai lemas dan pejamkan mata, kugenjot ia cepat dan k0ntolku mulai berdenyut cukup lama sekarang saya alami orgasme, karena setahuku, bila dalam permainan ke-2 lelaki akan memiliki ketahanan yang cukup lama. Napasku mulai membur dan sekalian kugenjot memek Mbak M yang sdh basah itu kucumbui bibirnya meskipun Mbak M tidak memberi respon atau tidak tahu bagaimanakah cara berciuman.

    “sshhhh.. Mbak.. Saya ingin munn.. Cratt.. Arghh” kutumpahkan spermaku di dalam lubang memeknya yang hangat..

    Ahh.. Sangat nikmat istirahatku siang hari ini.. Kukenakan bajuku dan kubangunkan Ema untuk mohon pamit, sekalian kubisikkan kepadanya.

    “Lain waktu kita bertemu di luar ya?” Ema cuma menjawab dgn anggukan dan senyum.

    Pada narasi sebelumnya saya sdh bercerita pengalaman bagaimana perselingkuhanku dgn Ema dan jg sekalian adik pamanku Mbak M, sesudah peristiwa itu saya dan Ema seringkali berjumpa di hotel dan mengulangi dan mereguk dahaga akan sex antara kami berdua, hingga kemudian satu tahun saya tidak berjumpa denganya kembali. Kudengar sekarang Ema sdh memiliki seorang anak dari pernikahannya dgn W.

    Narasi Dewasa Desahan Selingkuhan Genit

    Entahlah mengapa semenjak pagi hari ini saya terus pikirkan Ema, rasa kangen untuk bersetubuh kembali denganya demikian kuat dan menggebu, sampai pada akhirnya kuberanikan diri lagi untuk tiba ke tempat tinggalnya siang hari ini sela waktu kerjaku. Kuketuk pintu seringkali, seperti umumnya rumah itu kelihatan kosong dan sepi. Cukup lama saya menanti dari muka pintu hingga kemudian pintu terbuka dan yang membukanya ialah Lisna adik Ema, perlu jg saya katakan jika Omku MJ menikah dgn seorang wanita ynag sdh menjanda 2x yakni teteh I dan ia bawa dua orang anak yakni Ema dan Lisna dan ke-2 nya berbeda bapak.

    Bacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria
    “Eh Kak Rido, sdh lama tidak bertemu.. Masuk Kak,” sebut Lisna sambil buka pintu.

    Situasi rumah sama seperti dahulu saya tiba lenggang dan sepi.

    “Pada ke mana Lis?” ucapku basa-basi.

    “Mama menjaga warung, Papah kerja..” jawab Lisna,

    “Engg.. Kalau Kak Ema?” tanyaku kembali cepat.

    “Kak Ema sdh tidak tinggal di sini, ia kontrak dgn Om W di kota T,” sambungnya.

    Ada rasa sedih dihatiku karena semua keinginan dan pikiran kotorku semenjak pagi hari ini tidak kesampaian. Lisna ialah gadis yang mulai dewasa, badannya ramping dan cukup kecil. Tp kulitnya betul-betul putih mulus dan bibirnya merah mengembang yang membuat lelaki mana saja akan gaungs menyaksikannya. Waktu itu Lisna cuma kenakan kaos you can see/kaos tanpa lengan dan celana pendek olahraga yang benar-benar pendek dan kurang. Sebelumnya sempat saya menelan ludah menyaksikan pahanya yang mulus dan melawan itu, tp saya berusahan sedapat mungkin meredam pergolakan gairah yang semenjak pagi hari ini demikian menggebu.

    “Lisna masih sekolah ya?” tanyaku untuk hilangkan kebimbangan.

    “Ihh.. Sedap saja, karena itu Kak Rido seringkali bermain donk kesini, saat ini Lisna sdh kerja tauu..” katanya dgn style manja.

    “Oh iya? Wah nona Lisna yang elok ini sdh besar ternyata ya?” lanjutku.

    Kusaksikan Lisna tersipu malu, kelihatan dari muka putihnya yang merona merah. Entahlah keberanian darimanakah, mendadak kata-kata ini melaju dari mulutku,

    “Lisna.. Saat ini kamu benar-benar elok dan seksi dech..” ucapku sekalian menelan ludah.

    “Ihh.. Kak Rido gombal ah..” balasnya sambil ketawa gurih dan mencubit pahaku.

    “Ehh… Berani nyubit Kak Rido ya? Sakit tahu..” jawabku sekalian berpura-pura memperlihatkan rona muka kesakitan.

    Kukejar ia yang coba menghindari dan berlari kecil dariku. Mendadak Lisna jatuh di karpet ruangan tamu karena terganjal tepian sofa, aku juga tidak kehilangan akal, ku ikuti ia dan turut juga berpura-pura jatuh dan menindih badannya yang terlentang di karpet ruangan tamu. Badanku mendekat dgn badannya, dadanya yang tidak terlampau besar tp seksi itu turun naik seolah meredam pergolakan, untuk gadis remaja yang beranjak dewasa tersebut.

    Kupandangi mata dan bibirnya yang merakah itu, spontan saja kubelai halus rambut dan keningnya, tidak ada pergerakan penampikan darinya.. Bahkan juga saat kucium bibirnya dan melumatnya dgn penuh bergairah.. Lisna tidak menampik, bahkan juga layani pagutan demipagutan bibirku. Lidah kami slaing mnejelajah dan napas kami berdua mulai tidak teratur, dan kedengar menderu terpicu birahi. Tanganku bergerilya dibalik kaosnya, dgn mahir kubuka ikatan tali bra kepunyaannya yang tutupi ke-2 buah dadanya.

    Berasa denyut jantung Lisna berdegap keras, mungkin ia tidak pernah dibutuhkan semacam ini oleh lelaki atau kekasih-pacarnya dahulu. Kuangkat kaosnya beberapa keatas, sampai sekarang buah dadanya kelihatan terang dipelupuk mataku, sekalian terus kupagut bibirnya, kuremas halus payudaranya dari bawah sampai pucuk putingnya. Lisna menggeliat luar biasa dan memulai mendesah luar biasa sekalian pejamkan matanya..

    “Ahh.. Kak.. Dooo.. Ouhh” desahnya membuat libidoku semakin meninggi.

    Lantas lidahku turun kelehernya.. Kebelahan dadanya.. Dan pada akhirnya kujilati dan kusedot teteknya yang mulai mengeras.

    “Arghh.. Kakk.. Ughh.. Mphh..” Lisna mendesah penuh nimat, sekalian terus kujilat dan kusedot putingnya, kubuka celana pendeknya, sampai Lisna cuma kenakan celana dalamnya saja yang warna biru.

    Kuraba permukaan memeknya yang masih tetutup CD, kuremas-remas perlahan dan kusodok-sodok dgn jemari jariku yang mahir menggeraygi mekynya.

    “Uhh.. Kak.. Riii.. Doooo.. Ahh.. Aduhh.. Kak.. Kok. Gi.. Ni sich ahh.. E.. Nakk.. Ohh..” Lisna sdh mulai meracau tidak dapat meredam nikmat yang menghinggapi sekujur badannya.

    Kubuka celana panjangku dan kutuntun tangannya untuk menggengam k0ntolku., kugerakkan tanganya supaya membuat pergerakan mengocak k0ntolku yang sdh demikian sangat tegang dan tidak sabar ingin raih kepuasan.

    Kulepaskan celana dalamnya, yang ketinggalan sekarang cuma mey-nya yang banyak bulu-bulu lembut di atasnya. Kuarah lidahku ke lubang kewanitaannya, Lisna terhenyak terkejut dan matanya terbeliak, karena sepanjang umur ia tidak pernah diberlakukan semacam ini kepadanya.

    “Kakk.., Uhh.. Ge.. Lii.. Ahh.. Kak.. Rido.. Mphh.. Geli.. Uohh.. Sedap.. Me.. Mek Lisna.. Ahh..” racau Lisna tidak karuan, memeknya mulai basah tanda birahinya sdh benar-benar mencapai puncak.

    Kuarahkan k0ntolku keliang memeknya, sempit dan ketahan suatu hal.sebuah hal..

    “Kakk.. Arghh.. Sa.. Kiit.. Lisna.. Takut Kak..” katanya terputus-putus di antara sakit dan nimat.

    “Takut apa Lis?” ucapku masih dgn napas menderu.

    “Lisna takut hamil kakak..” katanya kembali.

    “Jika cuma kadang-kadang tidak akan hamil Lis..” rayuku karena gairahku sdh demikian melonjak, diotakku cuma berbicara jika ini hari saya harus mereguk kepuasan dari gadis ramping dan mulus ini.

    “Ja.. Ngan di sini Kak.. Lisna takut.. Yang.. Ti ada orang..” napasnya tetap tidak teratur.

    “Jadi Lisna ingin kita ke hotel? Emangnya Lisna tidak kerja?” lanjutku.

    Lisna geleng-geleng,

    “Lisna kembali off Kak..” karena ia bekerja sebagai SPG dalam suatu mall karena itu liburannya malah di saat hari kerja.

    Kupacu motorku kedaerah menteng, dan kucari hotel yang bertingkat sedang, tidak terlampau eksklusif tp cukup buat berdua selesaikan keinginan, dalam hati saya ketawa, edan.. Dahulu hotel ini kupakai bersama Ema, sekarang dgn Lisna adiknya walaupun mereka berasal dari 2 bapak yang berlainan. Kuparkir motorku dan segera ke arah penerima tamu, cukup tergesa memang, karena gairahku yang sebelumnya sempat melonjak barusan jadi terlambat.

    Narasi Dewasa Desahan Selingkuhan Genit

    Sesampainya dikamar hotel kulumat rakus bibirnya dan smabil dgn posisi berdiri kami tanggalkan semua baju yang menempel ditubuh kami. Seperti 2 orang yang benar-benar haus dan lapar akan sex, kami berdua sama-sama bercumbu dan bergulir diranjang hotel yang empuk, sekarang Lisna betul-betul menumpahkan gairahnya karena sdh tidak ada rasa cemas di didrinya akna ada orang yang menyaksikan. Kujilati tetenya yang mengeras dan kusedot putingnya membuat Lisna mendesah dan meracau sejadi-jadinya.

    “Kakaak Rii.. doo ahh.. Teruuss.. Terussiin kaka.. Auhh.. Lisnaa enakk nihh..” Lisna melihatkan kepalanya ke kanan dan ke kiri betul-betul kerepotan akan sex dan kepuasan yang baru direguknya.

    Kujilati memeknya yang basah oleh cairan, kujelajahi lubang surgawinya dgn lidahku dan kadang-kadang mengisap dan menggigit kecil klitorisnya, badannya menggelepar.. Tanganya meremas rambutku dan Lisna menggigit bibirnya karena sangat enaknya. 10 menit berakhir dan jilatanku pada memeknya semakin liar dan semakin menjadi. Mendadak badannya melafalkanng, tangannya mencengkeram rambutku demikian kuat, 1/2 histeris Lisnah berteriak dan mendesis..

    “Ahh.. Kaa.. Imaahh.. Ke.. Luarr.. Ahh..”

    Lantas satu menit selanjutnya badannya lesu dan terkulai lemas diranjang. Kubiarkan Lisna menusukti orgasmenya.. Kujilati tetenya dan kadang-kadang kuciumi bibirnya, hingga kemudian libidonya bangkit kembali. Kuarahkan k0ntolku kemulutnya, Lisna sebelumnya sempat menggelemg tidak ingin melakukan.

    “Lisna belum.. Sebelumnya pernah Kak..” katanya perlahan.

    Saya tersenyum dan berbicara,

    “Perlahan-lahan Lis.. Kak Rido ajari..”

    Pertama Lisna mengoral k0ntolku berasa giginya berkenaan tangkai k0ntolku dan membuat nyeri, tp 5 menit selanjutnya ia sdh mahir dan betul-betul pintar mengocak k0ntolku dimulutnya.. K0ntolku semakin mengeras dan Lisna semakin suka dan semakin cepat mengocak k0ntolku di dalam mulutnya, saya mengeluh penuh nikmat..

    “Arghhhh.. Lisna.. Ohh.. Ka.. Mu pintarr.. Sayaang.. Ohh.. Iya teruss.. Enaak..” racauku.

    Kukeluarkan k0ntolku dari mulutnya, lantas kuarahkan pada memek yang sdh licin sesudah orgasmenya yang pertama barusan, sekarang k0ntolku 1/2 masuk ke dalam memeknya..

    “Ouh.. Maasih.. Sa.. Kit Kak..”. sebut Lisna denga muka meringis..

    Kutarik keluar perlahan-lahan.. Lantas kuhujamkan kembali halus, lama-lama k0ntolku semakin tenggelam di dalam lubang memeknya yang sempit.. Dan saat kurasa tinggal sedikit kembali kutekan cukup keras..

    “Ahh.. Kakk.. Lisna 1/2 menjerit”

    Karena terkejut saat semua k0ntolku ambles di dalam lubangnya. Kumaju undurkan bokongku, dan kedengar suara decakan dari lubang surgawinya, kugoyang sedikit k0ntolku hingga membuat memek Lisna berdenyut.

    “Ahh.. Kakakk.. Enaak.. Kak.. Benerr.. Dehh.. Uhh.. Teruss.. Lisna.. Inginn.. Ini.. Teruss.. Ahh,” racau Lisna kembali.

    Kugenjot semakin cepat.. cepat dan Cepat..

    “Lisnah.. Ohh.. Memekmu sempit Lis.. Uhh.. Nikmatt” desahku ke lebih enak..

    “Kak Rido.. Ihh.. Kok ginii sichh.. Enakk bangett.. Ahh.. Lisnaa tidak tahaan nih.. Kakk..” Lisna mendesah luar biasa. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Kiki Wanita Haus Sex Pemuas Gairah

    Pacuan k0ntolku di lubang memeknya semakin mengganas dan kurasakan k0ntolku mulai berdenyut siap memuntahkan sprema. Badan Lisna tergetar dan melafalkanng luar biasa..

    “Kakk.. Ahh.. Teruss.. Dikiit kembali.. Lisnaa ingin.. Keluarr lagii.. Ouhh,” desah Lisna panjang menemani orgasmenya.

    Aku juga ingin selesaikan permainanku dan capai orgasme.. Saya menggeram luar biasa dan napasku semakin menderu..

    “Saya.. Ju.. Gak.. Ma.. Uu.. Keluarr Liss.. Arhh”

    Badanku terkulai lemas di atas tubunya, kami bersimbah peluh dan sama-sama tersenyum penuh nikmat. Kamipun melakukan kembali dan betul-betul memberikan kepuasan dahaga sex kami berdua sampai siang ganti malam.

  • Cerita Sex Di Balik Kerudung

    Cerita Sex Di Balik Kerudung


    5003 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Di Balik Kerudung ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSudah kurang lebih setahun aku bekerja pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam perundingan pembelian tanah yang akan dijadikan tempat usaha. Di perusahaan itu aku juga memilki jabatan yang tidak rendah karena aku selalu yang disuruh berangkat menyurvey, menawar, dan memastikan kalau lahan yang akan dibuat usaha itu benar-benar strategis.
    Aku juga sering bertemu dengan klien yang meminta bantuan perusahaan kami atau yang bekerja sama dengan perusahaan kami. Aku mendapatkan kepercayaan oleh perusahaan setelah aku berhasil memenangkan tender yang sangat besar sekali, dari itu aku menjadi orang kepercayaan bosku.

    Dikala aku menyurvey sebuah lahan aku selalu ditemani oleh seorang teman kantorku yang ditugaskan oleh kantor untuk menemaniku. Namanya Bu Rena, orangnya tidak begitu cantik, tapi senyumannya sangatlah manis sekali. Dia berusia sekitar 35 tahunan, dia juga sudah mempunyai suami dan mempunyai dua orang anak. Tapi tubuh Bu Rena ini masih sangat langsig sekali, payudaranya lumayan besar sekitar 34B dan pantatnya yang ranum menghiasi pemandangan tubuh Bu Rena dibalik kerudung yang selalu menutupi wajahnya. Sudah lama aku bekerja bersama Bu Rena, jadi aku mengetahui bagaimana sifat Bu Rena. Sehungga kami dengan tidak segan lagi ketika saling bercanda.

    Cerita Seks 2016 | Selain ditemani Bu Rena aku, saat menyurvey aku juga selalu diantar oleh sopir pribadiku yang juga sudah lama bekerja denganku. dibalik kerudung Bu Rena sempat aku menebak-nebak tentang gairah Seks Bu Rena ini, bahkan aku juga sempat menanyakan pada Bu Rena saat kami keluar menyurvey. Dia hanya tersenyum dengan pertanyaanku yang menjurus soal hubungan Seks.

    Aku menjadi tahu kalau Bu Rena ini juga sebenarnya gak baik-baik banget, aku juga bisa mendapatkannya, tapi dia menutupinya dengan berkerudung saat dikantor. Aku juga sering menggodanya saat berada dikantor tapi tidak didepan teman-teman kantor, tapi ketika terlihat sepi, dan Bu Rena selalu hanya membalas godaanku dengan senyuman yang sangat khas dari raut wajahnya.

    Waktu itu hari sabtu aku mengambil cuti karena aku ingin istirahat dirumah, menenagkan pikiran dari segala urusan yang ada dikantor. Tapi tak sesuai dengan harapanku, sekitar jam 10 siang aku ditelpon oleh atasanku dan aku ditugaskan untuk menyurvey sebuah lahan dengan sebuah klien dari perusahaan.
    Dengan tak bisa mneolak aku pun menyanggupinya. Dan aku meminta kalau Bu Rena diantar kerumahku. Segera aku bergegas tata-tata, menyiapkansegala sesuatu yang aku perlukan. Dan setengah jam kemudian Bu Rena sampai kerumahku dengan diantar sopir perusahaan. Aku mempersilahkannya masuk dirumahku dulu sambil menunggu bersiap. Istriku dengan Bu Rena juga sudah kenal karena aku sudah cerita tentang Bu Rena jadi istriku gak masalah.

    Setelah aku selesai, aku mencari sopirku, dan setelah aku panggil istriku yang menjawab, kalau sopirku pagi tadi ijin untuk mengantar istrinya kerumah sakit. Jadi terpaksalah aku menyetir mobil sendiri. Dan aku langsung berpamitan dengan istriku. Aku dan Bu Rena lalu masuk mobil dan kami pun langsung meninggalkan rumah.

    Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Rena. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.

    Cerita Sex Di Balik Kerudung Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.

    Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Rena sambil berkata,

    “Bisa 2 jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
    “Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku,
    “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.” Aku terdiam.

    Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu. Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa.

    Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan? Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yangb sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Rena diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya.

    Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata,

    “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…” O, senangnya hatiku.

    Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !

    “Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik BH nya.
    “Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya. “Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
    “Kita lakukan saja…asal Bu Rena gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya.

    Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.

    “Masa di mobil?” protesnya,
    “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
    “Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Rena yang terasa hangat dan berlendir…

    Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik,

    “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
    “Iya sayang,” bisikku,
    “ Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
    “Ya sudah dulu dong,” Bu Rena menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya,
    “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…” Aku ketawa kecil.

    Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi. Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Rena, yang jelas sudah siap diapakan saja. Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Rena, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal.

    Soalnya aku punya istri, Bu Rena pun punya suami. Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.

    Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.

    Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat,

    Cerita Sex Di Balik Kerudung “Bu Rena kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.

    Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar. Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Rena tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya.

    Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Rena yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat…. Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus bulu kemaluan yang lebat keriting itu.

    Bu Rena pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.

    Bu Rena melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini.

    “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
    “Emang punya suami Bu Rena seperti apa?” tanyaku.
    “Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Rena sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.

    Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.

    Bu Rena sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari. Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat.

    Lalu turun ke bawah perutnya. Markas Judi Online Dominoqq

    “Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Rena berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas.

    Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….

    “Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Rena mulai menceracau tak menentu.

    Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.

    “Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah.

    Cerita Sex Di Balik Kerudung Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu. “Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Rena menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya,
    “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…” Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat.

    Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek. “Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Rena.

    Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Rena. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri.

    Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.

    “Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
    “Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya,
    “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….” Aku memang tidak berlebihan.

    Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Rena juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran. Bu Rena pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya.

    “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
    “Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Rena.
    “I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.

    Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya ….. Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Rena. Liang yang terasa berkedut-kedut.

    Lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.

    “Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Rena sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.

    Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual,

    “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang…mulai saat ini Bu Rena jadi istri rahasiaku…”
    “Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
    “Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
    “Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja,
    “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
    “Asyik dong, jadi aman….” “Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..” Kata-kata Bu Rena itu membuat napsuku bangkit lagi.

    Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi. Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Rena yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengentot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Rena action dari atas tubuhku.

    Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya. Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Rena yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat. Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Rena, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya.

    Lalu terdengar erangan nikmatnya,

    “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..” Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.

    Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Rena sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya. Bu Rena memejamkan matanya waktu aku mulai mengentotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas.

    Cerita Sex Di Balik Kerudung Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk ….. Aku pun makin ganas mengentotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan.

    Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.

    “Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengentot liang memeknya.

    Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Rena yang sedang mencapai orgasme pula.

    “Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Rena waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
    “Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.

    Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan,

    “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.” Aku mengangguk dengan senyum.

    Sementara hatiku berkata,

    “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”

    Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Rena. Salah satu smsnya berbunyi:

    “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?” Kujawab singkat,
    “Kapan pun aku siap..” Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Di Genjot

    Cerita Sex Di Genjot


    7907 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Di Genjot ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSaya mempunyai kisah seks yang terjadi di tahun 2013 saat itu saya adalah penjual alat alat medis untuk keperluan rumah sakit. Awalnya saat ada pegawai baruku yang mendaftar sebagai karyawan namanya Fanny dia sangat supel dan ceria dia memiliki kesabaran yang sangat tapi matanya yang agak nakal.

    “Biarin” pikir saya, selama dia mampu menjualkan alat-alat medis perusahaan, dia tetap layak dipertahankan sebagai karyawan marketing yang digaji dengan baik.

    Walaupun kadang melihat Fanny pengin banget ngerasain tubuhnya. tetapi saya tidak mau terlibat cinta dengan karyawati saya, apalagi Making Love, walaupun saya sendiri belum menikah, wibawa saya sebagai boss bisa luntur jadi bubur.

    Alkisah saya memesan alat USG dua minggu yang lalu, dan kini tibalah barang pesanan senilai 450 juta tersebut dihadapan saya. USG (Ultra Sonografi) 3 dimensi berwarna. Fanny tentu saja ikut terlibat dalam transaksi ini.

    Siang itu setelah Fanny menjemput barang pesanan tersebut dari jasa courier, sekarang dua wujud menakjubkan itu ada di depan saya. Yang satu Fanny yang lain CKD-USG yang sangat istimewa itu.
    Kenapa istimewa, karena kalau untuk USG bayi dalam kandungan, wajah bayi pun bisa nampak seperti foto, juga untuk USG alat-alat dalam yang lain, baik itu ginjal, jantung, pembuluh darah yang besar, maupun ovarium dari seorang wanita.

    Sempat saya telpon kepada Rumah Sakit pemesan bahwa barang pesanan mereka sudah datang, karena Direktur Medis sudah pulang. Saya telpon ke rumah beliau, dan beliau perintahkan untuk melakukan pengiriman barang jam 8 pagi besok di Rumah Sakit tempat beliau bekerja. Sambil dia pesan, agar barang yang diterima harus sudah siap dipakai dan dioperasikan.

    “Mati !’ pikir saya, karena itu artinya hari ini juga saya harus merakitnya, karena alat medis elektronik yang mahal seperti ini, semua komponen dalam bentuk lepas (CKD = Completely Knock Down).

    Akhirnya setelah menerima “perintah” dari pembeli, saya panggil bagian service yang Insinyur Elektro untuk mulai merangkai USG ini. Mulai sore tersebut, akhirnya dengan berdebar-debar, selesailah semua jam 12 malam.

    Fanny tentu saja tidak boleh pulang hingga malam tersebut, karena sebagai bagian Marketing diapun akan mendapat share keuntungan 5 % dari nilai transaksi ini. Selain melayani kami dengan membuatkan kopi.

    Pak Sabastian, 10 tahun lebih tua dari saya yang merakit alat ini sudah nampak kelelahan dan ikut tegang ketika saya mulai menancapkan kabel listrik. “ON”…hiduplah alat mahal ini, kami bertiga termangu-mangu didepan alat ini, selain ini untuk pertama kalinya juga perusahaan kami mendapat pesanan alat ini, juga pertama kali Pak Sebastian merakit.

    Tinggal kami bertiga di ruang elektrik perusahaan, semua karyawan tentu sudah pulang dan terlelap dirumah masing-masing.

    Kami bertiga takjub memandangi alat yang sudah hidup tersebut, nampaknya tidak ada trouble sedikitpun, “Ayo kita coba, kita hanya punya waktu 7 jam sebelum menyerahkan barang ini” suara saya memecah keheningan

    “Saya, Pak !” Pak Sebastian langsung menyahut, selain dia sudah hapal alat-alat medis kedokteran, dia juga tahu kecanggihan alat ini dan pemeriksaan yang berharga 500.000 untuk setiap kali total USG seluruh tubuh.

    Cerita Sex Di Genjot Dengan bersemangat Pak Sebastian melepas bajunya dan tidur dimeja kerja bagian elektronik yang sebenarnya meja ping-pong..Mulailah saya jadi ahli USG dadakan, berbekal buku manual dan seingat-ingatnya pelajaran Anatomi, saya mulai memeriksanya dengan memberinya lubricant / pelincir agar prop USG yang besar ini bisa digeser dengan mudah di badan pak Sebastian.

    Dari Jantung, Lambung, Kantong Empedu, Pembuluh Darah dan Ginjal.Luar Biasa !, dari layar nampak persis seperti mata saya ada didalam badan Pak Sebastian. Saya dan Fanny tertawa ketika nampak adanya batu kecil di Ginjal sebelah kiri Pak Sebastian, Pak Sebastian langsung meringis kawatir.

    “Tenang saja Pak, masih kecil sekali, pakai obatpun saya harapkan bisa hilang”.

    “Saya gantian, Pak” Fanny ikut-ikutan muncul suaranya setelah takjub melihat percobaan saya pada pak Sebastian.

    Saya mendadak bengong, selain ruang yang penuh dengan alat elektronik dan hanya ada meja pingpong ini, hanya ada Saya, Fanny dan Pak Sebastian.

    Saya memandang Pak Sebastian, nampaknya dia mengerti kejengahan saya,

    “Iya, pak dicoba saja pada Fanny, sekalian untuk dicoba untuk melihat telur dan rahim”,

    “Tapi.”kata saya.

    “Sudahlah pak,

    dicoba daripada nanti kita diklaim nanti saya yang repot” dia menyahu

    “Cobalah Pak, tidak usah sungkan, biar saya pamit pulang dulu” Pak Sebastian matanya nampak serius, tapi nampak diujung bibirnya senyum kecil, pengertian sekaligus menantang saya untuk “memeriksa”

    Fanny. “Pamit Pak !, saya pulang dulu”

    Langsung dia ngeloyor pergi, mungkin kelelahan, mungkin tidak ingin mengganggu “acara” saya dengan Fanny.

    Setelah Pak Sebastian tidak lagi di ruang, tinggal saya bersama Fanny,

    “Jadi, Pak ?” suara Fanny kembali muncul, saya hanya bisa mengangguk-angguk

    ‘Ya, silahkan”.

    Tanpa ragu sedikitpun Fanny melepas kancing bajunya dan membaringkan diri di meja pingpong, nampak BH Krem dan sebagian payudara yang menyembul, kulit yang putih dan sangat bersih. Aduh…”My Dick” mendadak bangkit ditengah malam !.

    Mulailah saya memberikan pelincir di perutnya yang putih dan kencang, “Hi-hi-hi, dingin, pak”. ketika pelincir menetes diperutnya. Saya periksa lambung dan ginjalnya, normal semuanya. Saya tidak berani memeriksanya lebih lanjut.

    “Pak, sekalian yang lain, mumpung gratis”.

    Saya mulai menggerakkan prop USG ke bagian tubuh atasnya, karena BHnya masih ditempat tentu saja saya tidak bisa mengarahkan prop tepat ke Jantungnya

    “Fanny, eh.eh.”.

    ”Oh, ini Pak” Sambil memegang BHnya ” Sebentar, Pak” dengan gaya akrobat seorang wanita, BH Fanny sudah terlepas.

    Cerita Sex Di Genjot

    Cerita Sex Di Genjot

    Nampak payudara yang sangat indah di depan saya , puting yang kencang dan bagus , payudaranya walaupun tidak besar akan tetapi kencang, nampak kenyal dan sangat proporsional kiri dan kanan. Saya mulai mengarahkan prop USG ke arah Jantungnya dengan menggesernya dari daerah perut.

    Nampaknya Fanny menikmati geseran prop USG tersebut, kedua putingnya nampak mengeras menjulang. Lebih gila lagi malahan sekarang dia menutup kedua matanya, sambil berdesis pelan. Saya arahkan prop USG tepat di jantungnya, dengan pembesaran 200 X, saya mulai “membaca” ruang-ruang jantungnya.

    Karena saya mencoba menelusuri bagian kiri dan kanan jantung, tentu saja saya harus berulang-ulang menggeser prop USG, sambil mengatakan padanya apa yang saya baca dari layar monitor. Tak pernah sekejappun Fanny membuka kedua matanya, sambil terus berdesis-desis pelan.

    “My Dick” sudah tidak tahan lagi, lihat keadaan seperti ini. Saat tangan kanan saya memegang dan menggeser prop USG, entah dari mana mendadak refleks tangan kiri meremas payudara kanan Fanny.

    Saya remas-remas dan memain-mainkan pelan payudaranya. Desis Fanny makin jelas kentara,

    “Terus.Pak”…”Terus Pak” Fanny berbisik

    ”Mana tahan” pikir saya.

    Sudah tidak ingat lagi antara boss dan karyawatinya. Saya letakkan prop USG tersebut, sekarang yang memeriksa jantungnya adalah tangan kanan saya di payudara kirinya. Saya isap-isap dan gigit-gigit pelan payudaranya. “Enak Pak.terus.terus” sambil tetap terus menutup mata.

    Saya jilat-jilat dan ciumi perutnya, tangan kanan saya sekarang sudah berpindah ke arah selangkangannya yang masih terbalut rapi dengan rok. Saya elus-elus dengan halus selangkangannya, terasa lembab. “Eh.eh..eh.enak pak”

    Saya masukkan tangan saya kedalam roknya, teraba CD-nya, basah nian, kakinyapun tidak lagi sejajar seperti tadi, sekarang kakinya mementang lebar-lebar memberi kesempatan tangan saya untuk mengeksplorasi selangkangannya lebih lanjut.

    Saya tarik tepi CDnya, teraba vulvanya yang sudah basah, saya gosok pelan-pelan bibir dalam vaginanya. Lendir vaginanya mempermudah saya untuk menggosok-gosok jari tengah saya ke vaginanya, juga kelentitnya. “Ekh..ekh..ekh”..makin keras suara Fanny.

    “Sebentar yaa”..mendadak saya bangkit, saya segera matikan USG dan lampu ruang elektronik yang terang benderang itu dengan segera. Saya lepas segera semua baju yang saya kenakan juga CD saya. Saya sudah tidak sabar lagi.

    Fannypun juga tidak mau kalah, tanpa diperintahkan, langsung dia lepas semua baju, rok, dan CDnya. Dari remang-remang penerangan dari ruang sebelah sekarang nampaklah Fanny yang telanjang bulat dan menakjubkan. Bukit kewanitaannya dipayungi oleh rambut yang lebat,

    “Pantas, alisnyapun lebat” pikir saya. Kini saya langsung mengarahkan mulut saya ke vaginanya, karena lebatnya “hutan” kewanitaannya, saya terpaksa menggunakan kedua tangan saya untuk menyibak “hutan”nya. Gantian sekarang malah Fanny yang mengelus-ngelus dan memilin-milin payudaranya sendiri.

    Cerita Sex Di Genjot Memeknya berbau khas yang agak keras dan berasa asin, seperti keju belanda. Maklumlah, kami berdua tidak sempat mandi sejak pagi hari tadi. Tapi sudahlah mulut saya sudah dalam posisi itu. Saya jilat-jilat kelentitnya dan naik turun di bibir dalam vaginanya naik – turun.

    “Pak, masukin.pak” Fanny memohon. Tanpa perintah kedua, saya berdiri. Saya tarik tubuh Fanny ketepi meja pingpong, segera saya masukkan “tongkat naga” saya ke vaginanya.

    “Bless…” tanpa kesulitan saya masukkan

    “My Dick” saya, karena lendir di vagina Fanny sudah membanjir, selain posisi saya yang berdiri mempermudah hal itu. Saya pegang pinggulnya, saya tarik dan dorong tubuh Fanny, sesuai dengan arah laju pinggul saya yang maju mundur.

    “Ekh..ekh..ekh”.terus menerus suara Fanny terdengar keenakan. Setelah 10 menit mendadak tangan Fanny memegang sangat keras kedua tangan saya yang sedang memegang pinggulnya ‘Maaasssss..” Fanny menjerit tertahan…pada saat yang bersamaan, vagina Fanny berdenyut-denyut keras

    “My Dick” saya yang didalamnya seperti diremas-remas dengan lembut oleh vaginanya. Fanny orgasme hebat, pantatnya tidak lagi terletak dimeja pingpong tapi terangkat keras keatas. Rupanya dia sedang menikmati semaksimalnya orgasme dan keheningan sesaat yang timbul pada dirinya.

    Setelah dia agak tenang, saya baru kembali memompanya, terasa agak kering sekarang vaginanya, habis lendirnya

    “Sakit, mas..sakit, mas” dia mengeluh.

    “Tanggung” pikir saya. Segera saya ambil pelincir USG yang tergeletak dekat kami, saya olesi kepala “My Dick” saya dan juga vagina Fanny, segera saya masukkan kembali “My Dick” saya kedalam vaginanya, sekarang kembali licin seperti semula.

    “Terus. mas, enak”…saya tetap dalam posisi semula, sekarang dengan bekal sedikit pelincir diibu jari saya, saya bantu Fanny dengan menggosok-gosok kelentitnya. Kali ini, sungguh sulit saya orgasme, konsentrasi saya buyar total, setelah Fanny memanggil saya dengan sebutan “Mas”, aduh saya ini boss-nya.

    Tapi “what the hell, what will be, will be”. Kembali saya berusaha konsentrasi untuk mengeluarkan semua isi “My Dick” saya. Rupa-rupanya “perkosaan” saya dengan ibu jari kanan saya memakai pelincir di kelentitnya mengundang kembali orgasme Fanny. Sedangkan otak saya masih berperang antara “Mas dan Pak”.

    “Tahan mas.tahan.saya mau keluar lagi”..dalam hitungan menit muncullah “Maaasss.masss..masss.” dan remasan lembut vagina Fanny yang berdenyut-denyut di “My Dick” saya. Fanny orgasme untuk kedua kalinya, tetapi tidak sehebat yang pertama, tangannya meremas keras tangan kiri saya,

    sedangkan tangan kanan saya masih aktif di kelentitnya. “Rugi, kalau saya tidak orgasme” pikir saya. Segera gantian saya menutup mata, konsentrasi penuh membayangkan vaginanya Sharon Stone. Saya percepat pompaan saya di selangkangannya.

    “Akkkkhhhhhhhhhhh..” saya mendengus panjang, saya keluarkan semua isi “My Dick” saya kevaginanya, dan saya tanamkan sedalam-dalamnya “tongkat naga” saya..saya orgasme.
    Saya tergeletak disamping Fanny, dua manusia telanjang bulat dengan vagina dan “My Dick” yang berleleran sperma.

    Cerita Sex Di Genjot Fanny memeluk saya , dijilat-jilat pelan telinga saya “Maaf ya mas, sejak tadi malam memang saya lagi “kepengin”” Fanny berbisik. “Puas mas ?, saya puas sekali”. Saya mengangguk.

    “Ayo kita pulang” saya mengingatkan, jam sudah menunjukkan jam 2 malam. Segera kami berdiri dan merapikan baju, Fanny kekamar mandi membersihkan sisa-sisa sperma yang berleleran di vaginanya.

    Saya sekarang sendirian di ruang elektronik, lampu sudah saya hidupkan kembali, sambil merokok dan menunggu Fanny kembali ke ruang ini, saya termangu-mangu. “Aduh, sekarang dia panggil saya Mas, padahal saya bossnya, belum lagi kalau dia hamil”.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Di Kocokin Sama Anak Sekolah Yang Bohay di Toilet

    Cerita Sex Di Kocokin Sama Anak Sekolah Yang Bohay di Toilet


    628 views

     

    Tetapi lomba kekinian dance ini tidak diselenggarakan antara kelas, tapi antara angkatan yang membuat acara ini jadi hebat dan semarak ialah supporter dari tiap-tiap kelas dan angkatan yang sama-sama beradu mulut sampai beradu jotos untuk tim yang mereka menjagokan!biasa sajalah anak muda seperti kami egonya kembali tinggi-tingginya

    Cersex Terbaru – Oke kembali lagi ke acara ultah sekolah saya ini diawali dari jam 9 pagi.-cerita cabul terbaru- Tetapi saya tiba jam 11 siang! hehe.. mahfum lah anak bandel yang menyukai cari kesan dan menyengaja saya hadirnya terlambat cuma untuk menonton band-band ibukota dan melihat lomba kekinian dance saja. Dan pada akhirnya saat yang ditunggu tiba .
    Kekinian dance angkatan kelas 3 yakni angkatan saya sendiri yang dengan anggota lima orang. Tetapi yang saya mengenal dekat cuma Putri yang mempunyai nama komplet Putri hermansyah.
    ohhh ya saya kok telah mengenaln seseorang walau sebenarnya saya saja belum kenalan!hhehee..nama saya Boy sob nama panjangnya gak perlu dech ya buruk masalahnya.

    Acarapun diawali dari performa kelas 1 lantas di ikuti kelas 2 dan sebagai penutup ialah kelas 3. Mereka segera masuk ke lapangan tengah. Baju yang mereka gunakan cukup seksi. Meskipun pada bagian perutnya tidak terbuka. Baju yang mereka gunakan ketat tentunya, menunjukkan buah dada mereka yang baru ‘tumbuh’.

    Cukup membuat mata pelajar lelaki melotot. Dengan disertai beberapa lagu techno mereka semuanya yang muda belia seumuran saya meliuk-liukan tubuhnya dengan seksi. Bersamaan lompatan-lompatan atau beberapa gerakan seksi mereka buah dada mereka bergoyang-goyang cantik dan tergetar-getar!cantiknya terasanya dunia waktu itu
    Mata saya cuma tertuju pada Putri seorang. Selain mukanya yang elok, dia mempunyai buah dada yang cukup seksi tentu saja. Rambutnya yang terurai panjang menambahkan seksi badan cantiknya. Meskipun ada juga rekan 1 team dancernya yang saya berpikir cukup bohai .

    Dimulai dari buah dada yang lebih besar dibanding Putri, dia mempunyai paha yang gempal. Tetapi perhatian saya masih tetap tertuju pada Putri. Lumrah saja saya merhatiin terus, menurut saya ia cewek terseksi secara fisik atau non. Sesudah mereka bermodern dance riang dan menghidupkan nafsu pada lelaki, dengan keringat bercucur di kening, leher dan beberapa bagian yang lain, mereka selekasnya ganti pakaian.
    Putri selekasnya ke arah kelas untuk mengenakn lagi seragamnya. Bersamaan jalannya jalan, payudaranya yang baru tumbuh bergoyang-goyang. Setelah dia ambil baju mengganti dari tasnya, dia juga ke arah wc untuk ganti pakaian.

    Lantas saya ikutin ia dari belakang. Kelihatan, tali branya nyeplak karena keringat yang basah ke badannya. wowww sedapnyo. Sesudah masuk itu, dia masuk ke dalam kamar mandi. Tanpa dia ketahui bra dan celana dalemnya yang warna hitam jatuh di muka pintu kamar mandi.

    Saya juga langsung ambil bra an cdnya yang jatuh itu dan secara langsung saya pegang. Saya juga masuk ke dalam kamar mandi cowo dengan tujuan ingin kencing tanpa tujuan untuk sembunyikan ke dua barang itu. Dalam pikiran saya, saya akan beri sesudah saya kencing.
    Sesudah saya kencing, saya simak Putri mondar-mandir disekitaran kamar mandi. Langsung saja saya tegor,
    “Cari apa Putri?”
    “Eh lo Boy, ini nih saya cari bh sama cd saya, lo lyat tidak?”
    “Ohhh, ini mksd lo?” Langsung saya tunjukin bra dan cdnya.
    “Iya, ni ia yang saya mencari. Ni lo nemu di mana?”
    “Ni barusan jatoh. Lo gak tau…”
    “Oh yaudah, thanks ya Boy.
    “Iya sama Putri.”
    “Yaudah dech, saya mo mengganti pakaian dahulu yah. Panas sekali nih.”
    “Ngapain Putri?”
    “Mengganti baaajuuu… mengapa?? Mo ikuuut??” Bertanya Putri nakal.
    “Hhhee. Emg bisa Putri??”
    “Hmmm…” ia melihat ke sekitaran. Kemudian ia segera nyruh masuk saya untuk 1 kamar mandi dengannya.
    “Ywdh yok masuk.”
    “Putri, saya mo kencing dahulu yah. Lo jangan ngintip.” Langsung saya membuka clana saya sekalian ngebelakangin Putri. Terus kencing. dan Mendadak Putri berbicara
    “Oh my god. Besar sekali Boy barang (Penis saya) lo” Saya juga terkejut.
    “Putri, disebut jangan ngintip. Ko ngintip sich?”
    “Hhehe. Sori Boy, setelah tidak sengaja… hehee boong ding, saya ingin tahu saja ingin liat…”
    “Ah, dsar lo Putri. Ywdh, mengganti pakaian barusan ucapnya mo mengganti pakaian?”
    “Yaudah”Saya juga menggunakan clana saya kembali.
    Putri juga repot buka pakaian dancenya. Terus celananya. Terus branya. Lantas cdnya.
    Saya juga merhatiin semua.
    “Eh Boy, jgn melihatin kesini donk.” Sekalian dia tutupi toketnya yang sekel dengan tangan kirinya. Terus memiawnya tertutupin sama cdnya yang baru dibuka.
    “Hehehe. saya ingin tahu Putri…”
    “Ingin tahu??”
    “Iya”
    “Lo barusan ingin tahu sama barang saya kan?”
    “Iya sich” sekalian dia senyuman-senyum.
    “Putri, saya mo remes-remes toket lo donk. Bisa gak?”
    “Ha? Tai lo Boy. Memang lo siapa saya!!”
    “nanti saja Putri”
    “Tetapi saya pegang-pegang barang lo ya Boy? Agar adil.”
    “Oh yaudah” dan saya juga ngebuka resleting saya. Nyingkap CD saya. Terus ngeluarin Penis saya.
    Saya dengan semangat ngeremes-ngremes buah dada Putri yang sekel. Tetapi ia cukup takut-takut buat megang Penis saya.

    “mengapa Putri? Pegang dong… saya saja sudah megang toket lo nih. Sekel sekali sich Putri toket lo?”
    “Ihh, saya baru pertama nih megang barang cowo. Hahaha.”
    “Sstt. Jgn kenceng2 ktawanya…”
    dan saya coba bawa tangannya buat megang Penis saya secara perlahan-lahan dan sedikit desakan pada akhirnya, Penis saya juga terjamah oleh tangan Putri.
    “Oowwhhh… kocok-kocok donk Putri…” Pinta saya.
    Ia juga cukup malu cocok ingin ngocok Penis saya.
    Pada akhirnya pelan2 ia kocok Penis saya. saya juga sekalian ngeremes2 toket ia.
    “Owwhhh… sedap Putri… cukup kencang donk megangnya…”
    “Iya… ohh besar bgt sich Boy?? Lo dah ngaceng ya nih??”
    “Iya sudah lah. Secara saya ngeremes2 toket lo sudah gairah begini. Tentu dah ngaceng.”
    “Putri… saya isep yah toket lo??”
    “Ihh, edan lo ah.”
    “Bentar…”
    “Yaudah… nih…” dia juga memberikan toketnya ke dalam mulut saya. Tetapi dia ngelepasin kocokannya dari Penis saya.
    “Putri, sekalian kocokin Penis saya donk. Jangan berenti…”
    “Uwhh… iya iya… cerewet lo ahh…” Ia juga ngocok Penis saya cukup cepat.
    “Aahhhh… ohhhh… sedap Putrii…” suara saya mendesah. Terus saya kenyot2 toketny.
    “Ahhh… yang cepat kembali Putri… oohh… uuhhh… ssshhh…” sekalian saya kulum lehernya, langsung ke bibirnya.
    “Putri, sepongin donk sebentar…”
    “Ha?”
    “Sepongiiin… masukkan Penis saya ke dalam mulut lo… terus kocokin pakai mulut lo…”
    “Aaahhh!! Tidak ahh!! Pakai tangan saja yah Boy? Nnti kapan-kapan dech.” Putri nolak.
    “nanti Putrii… ingin nihh…” saya meminta.
    “Ah lo Boy. Yaudah, tp bentar saja ya”
    “iya, sampai keluar…”
    “Ahh, tp peju lo jgn dikeluarin dimulut saya!!”
    “Iya, gak… nnti kalau saya dah ingin muncrat saya cabut Penis saya dari mulut lo…”
    “Yaudah, maen cepat yaa. Takut didugan nih saya nanti sama beberapa anak yang laen.”
    “iya” jwab saya.
    Putri juga jongkok di muka saya. Mulutnya cocok sekali sudah berhadepan sama Penis saya.
    Saya juga memberikan Penis saya ke mulutnya. Putri juga tanpa sangsi buka mulutnya lebar2. saya terus dorong semua Penis saya masuk ke dalam mulutnya Putri. Kemudian ia rapetin mulutnya dan memulai menggerakkan mulutnya mundur-maju sekalian skali-kali mainkan lidah dan bibirnya buat mijet-mijet Penis saya.

    Penis saya kerasa agak-agak anget. Terus ada juga rasa-rasa benyek-lembek sedap yang dari lidahnya.
    Itu semua saya imbangin dengan turut gerak-gerakin Penis saya mundur-maju.
    “Ooohh… Putriiii… enaaaaaakkk… mmmhhhhhh… ooohhh… sshhhh…” sekalian saya belai-belai rambutny yang gak terlampau panjang.
    “mmmmpphhhh… mmmppphhhh… mmpphh…” Putri juga mendesah samabil terus nyepongin Penis saya.
    “Ooohhhhhhhhh… teeruusss Putriiii… ooohhh… eeennnaaakkk… terus Putri…”
    “mmmpphhhh… mmmppphhhh…”
    “Cepatin lagii Putriiii…” pinta saya.
    “Mmmhhh… mhhhh… mmmhhhhhhmmhhhh…” Putri juga sedkit cukup kerepotan nyepongin Penis saya.
    “Aaahhhh… ooouhhhcchhh… sedap Putriii… oowwwhhhwwwwwhhh… sshhhhhh”
    Putri juga makin percepat kocokan mulutnya di mulut saya. Saya juga menyeimbangin dengan memajumundurkan Penis saya di mulutnya.
    Karena sangat berasa pesatnya. Pada akhirnya saya sudah merasakan kalau peju saya ingin keluar.
    “Aaohhh… Putriii… saya ingin keluar nihhhh…”
    Secara cepat ia ngelepasin mulutnya dari Penis saya. Terus ia berdiri dari yang pernah cocok nyepongin saya dalam posisi jongkok. Saya juga raih tangan kanannya. Terus saya bimbing buat megang Penis saya yang sudah ngaceng sekali krn ingin keluar.
    “Kocokin yang cepat Putri…”
    Putri juga mengocak Penis saya cepat. Cocok ia kembali ngocokin Penis saya, saya kissing bibirnya yang imut2, sekalian kadang2 saya remes2 toketnya yang sekel tidak terlampau besar.

    Pada akhirnya sesudah kurang lebih 3 menit dikocakin pakai tangannya.
    “Aaarrghhhh… cchhaaaaaa… saya mauuu keluarrrrr nihh…”
    “Uwwhh, yaudah keluarin saja Boy…” ia juga ngarahin Penis saya ke wc agar peju saya nnti langsung ke membuang ke lubang wc tanpa bertebaran di lantai.
    “Aaarghhh… oooooooooouhhhhhhhh… sssssssshhhhhhhhhhh… aaaaah… saya keluar Putriii…” pada akhirnya peju saya juga keluar.
    Peju saya muncrat 6x. dari banyak mulai sampai keluar setetes setetes.
    “Oouhwwww… edan Boy, sangat banyak peju lo… duuhh terkena tangan saya kembali nih…” Putri juga ngelepasin tangannya dari Penis saya.
    Terus ia ngebersihin tangannya yang terkena peju saya sedikit pakai aer di gayung.
    “Uuffhh… iya nih Putri, sudah lama sich saya tidak colai… tetapi pada akhirnya saat ini saya justru dicoliin sama lo… lelah nih Putri… Putri bersihkan donk peju saya nih sedikit kembali pakai mulut lo…” pinta saya kea ca.
    Itil V3
    “Apa?” Putri terkejut.
    “Jilatin sedikit nih ujung Penis saya, kan masih ad sisa2 pejunya…”
    “Ih malas. Tidak ah. Jijik saya.”
    “Yah, tanggung nih Putri… sedikit kembali”
    “Tidak. Nnti saja yah kapan-kpan Boy…” Putri memberikan keinginan.
    “Huh. Dsar lo Putri. Tanggung nih. Yaudah dech.”
    “Nih saya bersihkan peju lo yang di sini saja nih.” Kata Putri sekalian nyiramin aer ke dalam wc yang pernah banyak peju saya.
    Sesudah nyiramin peju saya yang bertebaran di wc, Putri juga ganti lagi pakaian. Begitupun saya. Saya juga menggunakan celana dalam saya kembali selanjutnya resleting celana panjang saya.
    Saya perhatiin Putri. Dia kleiatan seksi sekali. Satu-satu dia gunakan bajunya. Dimulai dari celana dalemnya yang berwana hitam. Branya yang warna hitam. Tetapi dia cukup kesusahan ketika akan menyangkutkan branya. Lantas dia juga minta bantuan saya.
    “Boy tolong pakein donk.” Dia juga membelakangi saya minta menyangkutkan pengait branya.
    “Tetapi ada ketentuannya yaa…” sebut saya ngeledek.
    “Persyaratan apaan?”
    “Terka donk”
    “Hmmm apa ya. Gak tahu ah! Sudah cepatan pakein!!” dia juga cukup sedikit ngotot.
    “Itu tuch.” Saya juga menunjuk ke memiawnya.
    “Ohh ini… lo ingin ngewe sama saya?” Putri juga menanyakan dengan suara cukup sedikit terkejut.
    “Iaa, saya ingin ngewe sama lo Putri… blh gak?”
    “Anjjrriitttt lo Boy, apa masih tidak cukup yang sekarang?”
    “Kurang laaaah… saya ingin nyicipin badan lo pakai Penis gue…”
    “Aaaaaaaahhh!”
    “Sssstt, jgn kenceng-kenceng Putri… Ayoo donk Putriiiii… kapan-kapan yaaahh?? Gak saat ini kok…” sebut saya meminta kembali.
    “Saya masih virgin laaahh Boyyy.”
    “Ahh yakinnn lo??”
    “IYA!”
    “Kalau dari toket lo yang saya pegang barusan sich kayanya lo sudah gak virgin deh…”
    “Hah? Tahu darimanakah lo???”
    “Ya tahu laaahh, kalau toket cewe yang sudah gak virgin tuch sudah cukup kendor sedikit, gak terlampau sekel banget…”
    “Hahhha edan ya lo, kayanya sudah pakar sekali nih masalah beginian”. Sekalian ia repot membereskan pakaiannya.
    “Iya lah, karena itu kapan-kapan ingin coba ngewe sama saya gak?”
    “Hmmm bagaimana yaaaaa, yaa simak kelak saja deehhh”. Sekalian berkaca di cermin kecil sekalian membereskan rambut dan poninya.

    “Yawdahhh nnti kapan-kapan kita coba yaa??” Sebut saya pastikan.
    “Iya ahh, yaudah, saya ingin kembali ke beberapa anak dahulu nih. Natar saya didugan kembali mengganti pakaian doang kok lama sekali.” Ia juga buka pintu dan keluar kamar mandi.
    “Sipp, ati-ati lo. Thankss Putrii atas handjob dan blowjob lo… Hehhhe”
    “Haahh, akan sedap nih kalau andaikan kelak saya ML dengannya” Berpikir saya.
    dan sesudah berapakah menit saya keluar toilet itu rasa menyesal juga tiba mendekati! biasa sajalah penyesalan selalu hadirnya terakhir dan tidak pernah lebih dulu! menyesal mengapa Boy? he…menyesal mengapa ya gak saya paksakan Putri untuk segera saja ngajakin ngentot!hahahaha…
    sekalian membayangkan andaikan cocok di dalam toilet cewek itu saya ngentot sama Putri, tetapi saya punyai obsesi untuk ngedapetin perawan sang Putri bagaimapun triknya saya harus yang pertama menyetubuhi ia jika masih perawan! OK dech sob begitu dahulu narasi seks terkini dari saya, terima kasih,.

     

  • Cerita Sex Di Muka

    Cerita Sex Di Muka


    5137 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Di Muka ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexAku mempunyai teman cowok di perusahaan swasta tugasnya adalah menemui klien jika ada klien yang minta
    penjelasan dari penawaran yang kantor berikan, hari Sabtu biasanya telpon sepi tapi pukul 10 pagi tadi
    ad telpon dari salah satu clien untuk diberi penjelasan mengenai penawaran yang kami berikan.

    Sekitar jam 11.30 tiba-tiba datang seorang cewek, dia adalah Chika, kami tahu dia adalah pacarnya
    Anto. Kami persilahkan Chika untuk masuk dan menunggu Anto yang sedang ada dinas keluar. Chika juga
    bilang kalau memang disuruh Anto untuk menunggu dikantor.

    Chika waktu itu baru pulang dari kantornya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantor kami. Kami
    berempat berbincang-bincang diruang tengah. Chika duduk di kursi meja kantor Anto. Chika mengenakan
    blazer warna coklat dengan rok span diatas lutut. Cantik.

    Dari postur tubuhnya boleh dijamin semua laki-laki yang melihatnya pasti akan tergiur untuk
    mencicipinya. Chika, 21 tahun, mempunyai tinggi kurang lebih 165 cm, 47 kg dan menggunakan bra ukuran
    (kira-kira) 34B, dan kulitnya kuning langsat. Dengan wajah layaknya cewek kantoran.

    Sekitar jam 12.15 tiba-tiba Anto telepon kantor memberi kabar kalau 2 roda belakang mobil yang dipakai
    mengalami kebocoran di jalan padahal posisi dia ada di tempat yang jauh dari pemukiman dan belum
    sampai ke tempat calon klien. Dia mencoba untuk mencari tempat tambal ban di dekat situ. Anto juga
    sempat bebincang dengan Chika untuk sabar menunggu.

    Kami pun meneruskan perbincangan kami berempat. Dengan bercanda kami juga menggoda Chika dengan
    cerita-cerita mengenai hubungan dia dengan Anto. Diluar terlihat mulai mendung. Dan benar saja tidak
    beberapa lama kemudia turun hujan. Aku mencoba menghubungi HP Anto, dia masih mencari tempat tambal
    ban dan kehujanan juga. Kami teruskan pembicaraan.

    “Chika, gimana “punya” Anto, gede nggak?”, tanya Indra menanyakan sesuatu yang membuat merah padam
    muka Chika.

    “Ah…mas Indra…tanyanya kok gitu…rahasia dong”, jawab Chika malu-malu.

    “Gedean mana kalo sama punya Pak Redi ….”, tanya Indra sambil menyebutkan namaku.

    “Ah….mas Indra…”, jawab Chika lagi.

    Cerita Sex Di Muka Pembicaraan seperti itu pun terus berlanjut. Kami semakin memojokkan Chika dengan pertanyaan-
    pertanyaan menjurus sex. Kami juga tahu kalau Chika sudah sering berhubungan badan dengan Anto dari
    cerita Anto sendiri. Dan hal itupun tidak kami tutupi dalam pertanyaan untuk memojokkan Chika.

    “Eh, kalian berdua jangan “nganggurin” Chika gitu donk, kasih Chika “minum” ..!” perintahku kepada
    Indra dan Beni dengan perintah simbolis. Rupanya Indra dan Beni tahu apa maksudku.

    “Oh iya, sori Chika, maaf Boss…..!” jawab Beni sekenanya sambil pura-pura berjalan menuju belakang
    ,padahal dia berjalan kearah belakang kursi Chika dan hal itu tidak disadari Chika. Diluar hujan
    semakin deras!

    Dengan gerakan kilat Beni merangkul Chika dari belakang….

    “Gini..,” kata Beni dengan mendekap erat Chika. “Kamu pikir deh Chika… umurmu baru 21 dan bodymu
    sexy, ngga kecewa donk kami nyobain kamu” lanjut Beni semakin erat mendekap Chika yang meronta dan
    terkejut mendapat perlakuan seperti itu.

    “Ah … apa-apaan ini” teriak Chika , sehingga tampaklah wajahnya yang ketakutan.

    Hal ini semakin membuat kami bertiga jadi horny saja.

    Tiba-tiba saja Indra menarik kaki Chika.

    “Diam…sebentar Chika..!” perintahku sambil mencoba melepas kancing blazer yang Chika pakai.
    Lalu Indra dengan terburu buru ikut mencoba melepas rok yang dipakai Chika dan sambil bicara kepada
    saya, “Dah boss ditidurin aja dulu di lantai”.

    Chika semakin meronta dan coba berteriak tapi dekapan tangan Beni dan Indra membungkam erat mulut
    Chika. Dan teriakan lenyap ditelan suara derasnya hujan.

    “Sudah kamu ngga usah melawan, yang penting sekarang kamu santai aja di lantai dan ikutin permainan
    kami” timpalku.

    “Permainan apa …..?” tanya Chika dengan ketakutan.

    Tapi kami senang sekali, apalagi saya melihat Chika seperti ini. Saya jadi tambah horny….
    “Ok-ok ..baik..,” kata Chika tiba-tiba, “Kalian semua sudah tahu kalau aku sering berhubungan badan
    dengan mas Anto….tapi jangan ceritakan kejadian ini… aku mau melayani permainan kalian…”, kata
    Chika membuat kami bertiga terkejut mendengarnya.
    “Ok-ok ..baik..,” kata Chika tiba-tiba, “Kalian semua sudah tahu kalau aku sering berhubungan badan
    dengan mas Anto….tapi jangan ceritakan kejadian ini… aku mau melayani permainan kalian…”, kata
    Chika membuat kami bertiga terkejut mendengarnya.
    Tiba-tiba saja Chika langsung mendekati saya dan segera menciumi saya di bibir.. Otomatis saya
    merespon. Lidah kami saling ‘bergerilya’. Kemudian ciuman Chika berganti ke bibir Beni, hm.. enaknya
    pikirku. Dan berganti lagi ke bibir Indra. Aku jilati leher Chika, terus dia juga menjilati kuping
    Indra.

    Tanpa sadar Chika mendesah, “Ahh, enak, Mas… terus..!”

    “Sekarang aku buka baju kamu….! Tapi tangan kamu tetap diam…. boleh pegangan jalantol Beni atau
    Indra ..!” kataku.

    “Aduh dingin dong..! Masa mau ML saya yang ditenjangi dulu..!” jawab Chika.

    Dengan cepat aku membuka baju Chika dan langsung aku lempar. Dengan sigapnya Indra dan Beni langsung
    bergerilya di dada Chika. Dinaikkannya BH Chika sehingga mereka berdua bisa menggigit kedua puting
    Chika. Markas Judi Online Dominoqq

    Cerita Sex Di Muka

    Cerita Sex Di Muka

    “Ahh, enak gigitannya….” Chika mendesah pelan.
    Samar-samar saya melihat Chika sambil memperhatikan wajah saya dan dia tersenyum.

    Sekarang tangan saya mencoba mencari buah dada Chika untuk saya remas-remas.

    Beni dan Indra segera menuju bagian bawah tubuh Chika.

    “Pokoknya santai saja Chika…!” kata Beni sambil menaikkan rok yang dikenakan Chika.
    “Hmm.., CD model low cut dengan warna hitam nih..!” ujar Indra sambil bergumam melihat CD yang dipakai
    Chika.

    “Kamu tahu saja kesukaan kami..!” kata Indra, “Dan kamu seksi banget dengan CD warna ini, bikin kita
    horny….!” kataku. Dan sekarang Chika sudah berjongkok untuk dia mulai ber-‘karaoke’.
    “Oohh, enak, sedot lagi yang kuat Chika..!” kata saya sambil mendesah.

    Kurang lebih 15 menit Chika telah ber-‘karaoke’ terhadap pen|s kami bertiga. Kemudian Chika dengan
    perlahan melepas sendiri seluruh baju, rok dan pakaian dalamnya.

    “Sekarang…sentuh tubuh telanjangku….!” kata Chika memerintah kami bertiga.

    Kesempatan ini tidak kami sia-sia kan. Langsung saja saya rebahkan Chika di lantai dan saya jilati
    vaginanya, dan Beni juga tidak kalah ganasnya menyedot habis kedua putting Chika sedangkan Indra
    melumat habis bibir Chika. .Samar-samar saya mendengar Chika mulai mendesah.

    Kali ini saya gantian ke buah dada Chika, saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantian, dari kanan
    ke kiri. Tetapi saya tidak menyentuh sedikit pun puting Chika.

    Dan Chika kemudian bicara, “Ayo isep… puting saya..!”

    “Wah ini saatnya ..!” pikir saya dalam hati.

    “Kamu minta diisep puting kamu..!” jawab saya sambil tersenyum.

    Saya lihat Bani dan Indra tersenyum melihat Chika terkapar pasrah.

    Tidak lama setelah saya memainkan buah dada Chika, saya turun lagi ke vaginanya. Tampaklah bulu-bulu
    vag|na Chika yang begitu halus dan dicukur rapih. Dengan sigap saya langsung menghisap vag|na Chika.

    “Ohh.. enakk..! Terus donk Mas..!” sahut Chika sambil mendesah.
    Kalimat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.

    “Ahh….aku mau keluar,” lirih Chika

    Dan tiba-tiba saja cairan vag|na Chika keluar diiringin teriakan dari Chika.

    “Mas, kamu kok hebat ….mainin memekku..?” kata Chika terputus-putus.
    Saya hanya tersenyum saja.

    “Masukin punya mas…sekarang..!” pinta Chika.

    “Nanti dulu, puting kamu aku isep lagi..!” jawab saya.

    Maka dengan cepat langsung puting yang berwarna coklat muda itu saya hisap dengan kencangnya secara
    bergantian, kiri dan kanan.

    “Ahh, enakk mas..! Kencang lagi..!” teriak Chika.

    Mendengar suara cewek lagi terangsang begitu membuat saya tambah horny, apalagi penisku sudah dari
    tadi menunggu giliran ‘masuk’. Maka langsung saja saya memasukkan pen|s saya ke vagina Chika.

    “Sempit banget memek Chika…!” pikir saya dalam hati.

    Setelah sedikit bersusah payah, akhirnya masuk juga pen|s saya ke vag|na Chika

    “memek kamu enak dan sempit ….” kata saya dengan napas yang mulai tidak teratur.
    Dan kalimat saya dibalas dengan senyum oleh Chika yang sedang merem melek.

    Begitu masuk, langsung saya goyangkan. Yang ada hanya suara Chika yang terus mendesah dan teriak.

    “Terus mas… tambah cepet ..!”

    Dan sekilas di samping saya tampak Beni dan Indra dengan pen|s mereka sudah menegang.

    “Sabar …tunggu giliran kalian, sekarang aku beresi dulu memek Chika ini..!” jawab saya sambil sambil
    menggoyangkan Chika.

    Beni dan Indra hanya menganggukan kepala.

    Tidak lama kemudian Chika minta ganti posisi, kali ini dia mau di atas.

    Kami pun berganti posisi.

    “Ahh.., enakk.., pen|s mas terasa banget didalam..!” teriak Chika sambil merem melek.

    5 menit kemudian Chika teriak, “Ahh.., aku keluar lagi..!” dan dia langsung jatuh ke pelukan saya.

    Tetapi saya belum keluar. Akhirnya saya ganti dengan gaya dogy.

    Kali ini kembali Chika menjerit, “Terus… mas..!”

    Tidak lama kemudian saya merasa kalau saya sudah mau keluar.

    “Chika, mau keluarin dimana..?” tanya saya.

    “Di muka saya saja.” jawabnya cepat.

    Kemudian, “Croott.., crott..!” sperma saya saya keluarkan di wajah Chika.

    Cerita Sex Di Muka Kemudian Chika dengan cepat membersihkan pen|s saya, bahkan saya sampai ngilu dengan hisapannya. Tidak
    lama saya pun jatuh lemas di sampingnya. Saya melihat Beni dan Indra meremas pen|s masing-masing dan
    dia pun melihat Chika dengan tatapan ingin mendapat perlakuaan yang sama seperti saya.

    Tiba-tiba saja Indra mencium Chika dengan ganasnya. Secara otomatis Chika membalasnya. Kemudian ciuman
    Indra mulai turun ke leher Chika dan dada Chika. Chika hanya pasrah diperlakukan seperti itu. Dada
    Chika diremas-remas oleh Indra dan sapuan lidahnya mulai turun ke daerah bawah.

    “Hmm.., vag|na kamu bakal aku bikin basah lagi…..!” kata Indra dengan suara menggoda.
    Kemudian tanpa diperintah Indra segera mencium dan menjilati vag|na Chika dengan lahapnya seperti
    orang yang kelaparan.

    “Ahh.. ahh.. ahh.., enak mas..!” timpal Chika.

    Kemudian Beni tidak mau kalah, segera Beni raih buah dada Chika dan segera menghisapnya. Beni mulai
    dari putingnya yang kanan, kemudian beralih ke yang kiri, Beni juga remas-remas buah dada Chika.

    “Yang kencang mas..!” kata Chika lirih.

    Kurang lebih 5 menit Beni memainkan dada Chika, kemudian Beni turun ke vaginanya. Tampaklah vag|na
    Chika yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang rapih itu sudah tampak basah.

    “Memek kamu sudah basah Chika.., sudah ngga tahan yach..?” kata Beni sambil tersenyum.

    Chika hanya menangguk saja tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Kemudian Beni mendekatkan mulutnya ke
    depan vag|na Chika, dan langsung Beni hisap jilati vag|na Chika

    “Teruss..! Enak…mas!” itulah suara yang terdengar dari mulut Chika.

    Setelah 10 menit Beni memainkan vag|na Chika, Beni melakukan gerakan lebih jauh. Dan dengan segera
    Beni memasukkan penisnya ke dalam vag|na Chika.

    “Pelan-pelan….!” kata Chika.

    Beni hanya tersenyum dan segera mencium Chika, dan Chika pun membalasnya dengan penuh semangat.

    Bless, seluruh pen|s Beni kini berada di dalam vag|na Chika. Dan tanpa dikomando lagi Beni segera
    bergerak diikuti goyangan pinggul Chika. Chika memeluk Beni begitu eratnya dan Beni memperhatikan
    wajah Chika yang sedang merem melek seakan-akan tidak ingin berhenti memperoleh kenikmatan.

    5 menit kemudian Chika ingin berganti posisi.

    “Gantian dogy …!” pinta Chika

    Beni turuti saja kemauan Chika.

    “Bless, bless.., bless..!” sedikit terdengar suara pen|s dan vag|na yang sedang berlomba, karena vag|
    na Chika sudah basah dan menurut Beni, Chika tidak lama lagi akan keluar.

    Dan benar saja dugaan Beni, tiba-tiba saja Chika teriak, “Ah.., ahh.., ahh.., aku keluar..!”
    Kemudian Chika langsung jatuh lemas dengan posisi telungkup, sementara pen|s Beni masih tertancap
    dalam vag|na Chika. Beni segera menggerakkan penisnya supaya dapat juga segera keluar. Tidak lama Beni
    terasa ingin keluar.

    “Keluarin di mana Chika..?” tanya Beni.

    “Di dalam …..!” jawab Chika dengan suara yang terbata-bata.

    Lalu, “Crott, crott..!” pen|s Beni segera mengeluarkan semburan spermanya.

    “Ahh..!” Beni bersuara dengan keras, “Enak….!” lanjut Beni.

    Kemudian Beni langsung rebah di sebelah kanan Chika, sementara Indra tersenyum memperhatikan mereka
    berdua karena belum mencicipi Chika.

    “Wah capek kamu Chika..?” tanya Indra.

    Chika yang sudah lemas hanya dapat tersenyum.

    Setelah istirahat beberapa menit, Chika melanjutkan meladeni permainan Indra.

    Tanpa terasa hampir 3 jam kami menikmati tubuh Chika. Setelah selesai kira-kira setengah jam sebelum
    jam 4 sore Anto datang.

    Kami hanya tersenyum melihat Anto mencium pipi Chika dengan sayang.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Di Nodai

    Cerita Sex Di Nodai


    10344 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Di Nodai ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexDengan cuaca yang masih mendung dan dingin di dalam kamarku aku bangun dan ingin menuju kekamar mandi, dan aku masih merasakan getaran tarangan majikannku yang membekas di bahuku sungguh enak di pijit sama majikan baru kali ini seumur hidupku tubuhku dijamah oleh laki laki.

    Sebelum kecerita perkenalkan namaku Lisa umurku saat ii 19 tahun aku anak terakhirdati 6 saudara dan kesemuanya adalah wanita, kakaku yang 3 dan 4 mereka juga sama menjadi pembantu rumah tangga , sudah 1 tahun ini aku bekerja di rumah majikanku yang masih muda baru mempunyai anak 1 berumur 3 tahun.

    Majikan perempuanku yang kupanggil ibu adalah seorang karyawati, sedang majikan laki-lakiku seorang pegawai negeri sebuah instansi pemerintah. Kehidupan di dalam rumah tangga majikanku dapat dikatakan harmonis, itu yang membuatku kerasan tinggal bersama mereka. Ibu majikan seorang wanita yang baik, begitu pula dengan suaminya.

    Hari Sabtu dimana ibu bekerja, sedang bapak setiap Sabtu dan Minggu libur. Di rumah tinggal bapak, aku dan anaknya. Aku merasa tidak enak badan sejak hujan-hujanan kemarin waktu aku pergi ke pasar. padahal malam harinya aku sudah minum obat, tetapi hingga pagi hari ini aku merasa sakit disekujur tubuh.

    Walau begitu tetap kupaksakan diri untuk bekerja, karena sudah kewajibanku sehari-hari dalam keluarga ini. Setelah anaknya tidur, kurebahkan diriku di kamar. Cuaca mendung bulan November, setengah terpejam sayup-sayup kudengar bapak memanggil namaku, tetapi karena badan ini terasa berat, aku tak sanggup untuk bangkit, sampai bapak datang ke kamarku.

    Bapak terkejut melihat kondisiku, dihampirinya aku dan duduk ditepi ranjang. Aku berusaha untuk bangkit walau kepala ini seperti dibebani ribuan batu, tiba-tiba tangan bapak menyentuh dahiku kemudian merengkuh bahuku untuk memintaku tiduran kembali. Agen Judi

    Bapak bilang kalau tubuhku demam, kemudian dia memijit keningku, mataku terpejam Lisamati pijitan itu, terasa sakit di kepala dan lemas sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat bapak menyuruhku untuk telungkup, akupun menurutinya.

    Kuraskana kain bajuku disingkap ke atas oleh bapak, kemudian tali pengait behaku dicopotnyanya. Aku terkejut, tetapi karena lemas aku pasrah saja, kurasakan pijitan bapak dipunggungku. Disinlah awal keanehan itu terjadi.

    Walaupun kondisi demam, tetapi perasaan itu tetap saja kurasakan, begitu hangat, begitu damai, begitu takut dan akhirnya begitu nikmat, mata kupejamkan sambil Lisamati pijatan bapak. Umur bapak sudah tigapuluhan dan kuakui kalau bapak mempunyai wajah yang awet muda.

    Disaat aku merasakan pijitan bapak, tiba-tiba kurasakan resluiting celana pendekku di belakang diturunkan oleh bapak.

    Aku ingin berontak dan membalikkan badan, tetapi ditolak oleh bapak dengan mengatakan bahwa bagian bawahpun harus dipijat, akhirnya aku mengalah walau disertai rasa malu saat bapak melihat pantatku.

    Jujur, yang ada di dalam benakku tidak ada prasangka lain selain aku dipijit bapak. Setelah agak lama, bapak menyudahi pijitannya dan aku diberi lagi obat demam yang segera kuminum, bapak kemudian meninggalkan kamarku.

    Cerita Sex Di Nodai Sebelum tidur kuputuskan ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti yang telah aku ceritakan di atas, bahwa celana dalamku basah, dan ternyata bukan pipis. Aku raba dan rasakan ternyata berlendir dan agak lengket, aku tidak tahu hubungan basah ini dengan pijatan bapak tadi. Aku tak mampu berpikir jauh, setelah dari kamar mandi, kuputuskan untuk tidur di kamar.

    Sore hari gerimis turun, ketika aku tidur, siang tadi ibu majikan dan anaknya pergi kerumah famili serta menginap di sana karena ada hajatan, sementara bapak tinggal di rumah sebab besok Minggu ada acara di komplek.

    Setelah sesiang tadi aku tidur, kurasakan tubuhku agak mendingan, mungkin karena pengaruh obat turun demam yang aku minum tadi, sehingga aku berani untuk mandi walau dengan air hangat. Selesai mandi terdengar suara bapak dari ruang TV memanggil namaku, aku bergegas kesana.

    Bapak menanyakan keadaanku yang kujawab sudah baikan. kemudian bapak menyuruhku membuatkan teh hangat untuknya. Teh kubuat dan kuhidangkan di meja depan bapak, kemudian bapak menyuruhku duduk di bawah depan tempat duduk bapak, kuturuti perintahnya.

    Ternyata bapak sedang Lisamati TV, kemudian bapak memegang pundaku serta memijit perlahan-lahan dan bertanya apakah pijitannya enak, kujawab enak sekali sembari tersenyum, sembari tetap memijat pundakku kami berdua membisu sambil menonton TV.  Agen Judi

    Lama-kelamaan perasaan aneh itu menjalar lagi, aku merasakan sesuatu yang lain, yang ku tak paham perasaan apa ini, kurasakan sekujur bulu tubuhku mermang. Tiba-tiba kurasakan hembusan nafas di samping leherku, aku melirik, ternyata wajah bapak telah sampai di leherku, aku merasakan getaran-getaran aneh yang menjalar kesemua tubuhku, aku tidak berontak, aku takut, tetapi getaran-getaran aneh itu kurasakan begitu nikmat hingga tanpa kusadari kumirngkan kepalaku seakan memberi keleluasaan bapak untuk mencmbunyanya.

    Tak terasa aku memejamkan mata dan Lisamati setiap usapan bibir serta lidah bapak di leherku. Getaran itu kini menjalar dari leher terus turun ke bawah, yang kurasakan tubuhku melayang, tidak mempunyai beban, terasa ringan sekali seolah terbang.

    Otakku seakan buntu, tidak dapat berpikir jernih, yang kutahu aku mengikuti saja karena pengalaman ini belum pernah aku rasakan seumur hidup, antara takut dan nikmat. Tangan bapak masih memijat pundakku sementara dia masih mencumbui leherku, tak lama kemudian kurasakan tangan itu meraih kancing baju depanku dan membukanya satu persatu dari atas ke bawah.

    Setelah semua kancing bajuku terlepas, kembali tangan bapak memijat bahuku, semua itu aku rasakan dengan melayang-layang, perlahan tapi pasti kedua tangan bapak menyentuh ke dua payudaraku, aku kaget.

    Kedua tanganku lalu memegang tangan bapak, bapak membisikkan supaya aku Lisamati saja pijitannya, tanganku akhirnya terlepas dari tangan bapak. Lagi-lagi kurasakan sesuatu getaran aneh, hanya getaran ini lebih dahsyat dari yang pertama, payu daraku diremas tepatnya daripada dipijit, walau masih memakai bh.

    Kemudian tangan bapak kembali kepundakku, ternyata diturunkannya tali bhku, perlahan-lahan diturunkan sebatas lengan, sementara ciuman bapak masih di leher, kadang leher kiri, kadang leher kanan.

    Aku melayang hebat, dimana kedua tangan bapak meraih payudaraku dari bagian atas turun ke bawah, sesampai di putingku remasan berubah menjadi pilinan dengan jari, aku sempat membuka mata, tetapi hanya sesaat, getaran aneh berubah menjadi sengatan.

    Sengatan kenikmatan yang baru ini kualami, dipilin-pilinnya kedua putingku, tak sadar ku keluarkan desahan pelan. Secara tidak kusengaja, tangan kiriku meraba celana dalamku sendiri, kurasakan gatal disekitar kemaluaku, ternyata kemaluanku basah, aku tersentak dan memberontak.

    Cerita Sex Di Nodai Bapak kaget, kemudian menanyakan ada apa, aku tertunduk malu. Setelah didesak aku menjawab malu, kalau aku ngompol. Bapak tersenyum dan berkata bahwa itu bukan ompol, lalu bapak berdiri dan membimbingku duduk di sofa.

    Bapak menanyakan padaku, yang kujawab bahwa ini pengalamanku yang pertama, kemudian bapak mengatakan ingin memberi pengalaman selanjutnya dengan catatan supaya aku tidak menceritakan pengalaman ini pada siapa saja.

    Aku hanya mengangguk dan menunduk, tak berani kutatap mata bapak karena malu. Di luar hari sudah berganti malam, gerimis pun berubah menjadi hujan, tetapi aneh, hawa di ruang TV berubah menjadi hangat, apakah ini hanya perasaanku saja?

    Sementara aku duduk di sofa, bapak malah jongkok dihadapanku. Aku rikuh dan menundukkan kepalaku. Tiba-tiba bapak maju menuju payu daraku dan menciuminya, seperti bayi menetek ibunya. Aku berkata malu, tetapi di jawab bapak untuk Lisamati saja.

    Sengatan itu kembali menyerangku ketika ciuman bapak berubah menjadi jilatan dan kuluman di putingku, aku kembali terpejam dan mengerang, tak kusadari tanganku berada di kepala bapak, mengelus dan sedikit menjambak rambut bapak.

    Aku tidak kuat menyangga tubuhku, perlahan dan pasti tubuhku terjatuh di sofa, bapak membetulkan posisiku sehingga tiduran disofa. Kemudian jilatan bapak berlanjut diperutku, sementara tangan kiri bapak di payudaraku, tangan kanan meraba dari betis naik ke paha serta menyingkap rok yang kukenakan.

    Aku sudah kehilangan akal sehat, hanya bisa diam dan Lisamati setiap jilatan dan elusan bapak. Aku terkejut pada saat jilatan bapak sampai ke celana dalamku, aku mengatakan bahwa itu kotor dan pesing, tetapi dengan sabarnya bapak menenangkanku untuk tetap saja Menikmatinya.

    Aku hanya terdiam dan pasrah, di antara takut dan malu serta rasa nikmat yang tak kuduga sebelumnya. Perlahan bapak membuka rok serta mencopot celana dalamku dan menciumi rambut kemaluanku.

    Takut bercampur geli berkecamuk di dalam dadaku, kurapatkan kedua pahaku menahan geli, tetapi keanehan terjadi lagi, lama kelamaan tanpa kusadari kedua pahaku membuka dan semakin lebar. Posisi ini memudahkan bapak untuk mencumbu lebih dalam.

    Tiba pada bagian tengah atas kemaluanku, kurasakan ujung lidah bapak menyengat yang lebih dahsyat lagi, tanpa kusadari kunaikkan pantatku ke atas ke bawah, aku meracau tidak karuan, sukar kulukiskan dengan kata-kata perasaan ini.

    Kurasakan dunia gelap dan berputar, sayup-sayup kudengar suara kecipakan di sekitar selangkanganku, hingga ada suatu desakan dari dalam kemaluanku, desakan itu tak dapat kutahan, sesuatu yang akan meledak keluar, seperti bila ingin pipis, tetapi ini lebih dari itu.

    Tanganku tak dapat kukendalikan, kujambak rambut bapak sambil menekan kepalanya pada kemaluanku. Aku melonjak, mengjan. menahan, meracau, tiba-tiba sesuatu itu keluar dari dalam kemaluanku, kemaluanku basah… bahkan banjir… kurasakan aku ngompol…Agen Judi

    Setelah itu tubuhku lemas, keringat membanjiri tubuhku, tulang-tulangku terasa lepas dari tempatnya… perasaan apa ini? antara nikmat… kebelet pipis… dan lemas

    Kulihat bapak tersenyum dan mengelus rambutku, bapak menanyakan apa yang aku rasakan. Kubalas dengan tatapan yang bertanya-tanya, tetapi aku tidak dapat berkata-kata, diantara nafasku yang masih memburu, aku hanya tersenyum dan memandangnya sayu.

    Bapak berlutut di sampingku, melepas sarungnya, meraih tanganku dan membimbingnya untuk memegang tengah celana dalamnya, kuturuti, kuraba dari luar celana dalam bapak, ini pun pengalaman pertamaku memegang kemaluan laki-laki.

    Cerita Sex Di Nodai Kurasakan sesuatu menonjol keras ke atas di tengahnya, bapak Lisamati elusanku dan kuliirik mata bapak setengah terpejam. Tak lama, dia menurunkan celana dalamnya, sesaat kuterpekik melihat benda yang baru kali ini kulihat.

    Bapak mengajariku untuk mengurut benda itu dari atas ke bawah, aku geli memegang benda itu, empuk tapi keras… keras tapi lentur… Bapak membangkitkanku dari rebahan, kemudian menyuruhku untuk menjilat benda itu, karena tadi bapak sudah menjiltati kemaluanku, apa salahnya kalo sekarang aku menjilati kemaluannya, pikirku.

    Pertama memang kujilati benda itu, lama-kelamaan kumasukkan benda itu ke dalam mulutku, aku ingat masa kecilku ketika menjilati es krim. Benda itu berdenyut-denyut di dalam rongga mulutku, aku merasa aneh tetapi senang, seperti anak keci mendapat makanan kesukaannya.

    Tiba-tiba bapak mengerang sambil menarik kepalaku, benda itu berkeduk hebat, aku heran ada apa ini, tetapi benda itu tak dapat kulepaskan, karena kepalaku ditahan tangan bapak, kemudian kurasakan suatu cairan terasa di mulutku yang akhirnya daripada tersedak, cairan itu kutelan habis, terasa amis… gurih… sedikit asin.

    Kulihat bapak mendengus, seperti habis lari jauh, nafasnya tersengal-sengal. Dia tersenyum dan memelukku, aku merasa damai dalam pelukannya.

    Bapak mengajakku ke kamar mandi, sebelum kami masuk, bapak melucuti sisa pakaianku dan juga pakaiannya. Aku merasa heran, aku menurut tanpa ada perlawanan, mungkin karena nikmat yang baru saja pertama kali aku dapat.

    Di dalam kamar mandi, bapak memandikanku, bapak mengagumi bulu-bulu yang tumbuh di ketiak dan selangkanganku dan berpesan agar aku tetap memelihara dan melarang memotongnya. Pada saat bapak menyabuniku, getaran-getaran aneh menyerangku lagi.

    Geli bercampur nikmat menyelimuti seluruh tubuhku, sehingga tak terasa aku mulai mendesis lagi, bapak bilang bila aku tidak tahan keluarkan saja erangan itu, tapi aku malu.

    Setelah aku selesai disabuni, bapak menyuruhku menyabuninya, dengan rasa takut-takut kusabuni punggung sampai kakinya, pada giliran tubuh bagian depan, kulihat kemaluan bapak yang tadinya lemas tampak kokoh berdiri.

    Bapak mengatakan enak disabuni olehku, dia meraih wajahku dan mencium mulutku, aku merasakan getaran semakin hebat ketika lidah bapak bermain di dalam rongga mulutku, aku hanya terdiam dan Lisamati permainan lidah bapak, perlahan kuimbangi permainan lidah bapak dengan lidahku sendiri, kami saling berpagutan.

    Bapak membimbing tanganku untuk menyentuh kemaluannya yang masih terbalut sabun, aku merasakan licin serta mengocoknya. Payudaraku pun menyentuh dada bapak yang licin oleh sabun, terasa mengeras di kedua putingku, kami berpelukan… berciuman dan saling bergesekan… aktivitas ini menimbulkan gelinjang kenikmatan yang tiada tara bagiku.

    Setelah tubuh kami berdua tersiram air dan bersih dari sabun, bapak menyuruhku untuk menghadap wastafel setengah menunduk sembari kakiku direnggangkannya, bapak jongkok membelakangiku dan mulai menjilati pantatku, aku menengok ke belakang dan bapak hanya tersenyum.

    Pada saat lidah bapak menyentuh dan mempermainkan duburku, aku tersentak dan sedikit mengangkat kakiku, kurasakan kegelian bercampur dengan kenikmatan, aku mendesis, kemaluanku basah dan lengket, sehingga tangan kiriku tak sadar meraba daging bulat kecil yang mengeras di tengah kemaluanku sembari mengosok-gosok dan menekannya, secara naluri bagian itu yang kurasakan dapat memberi kenikmatan yang tiada terkira.

    Tak lama berselang aku berasa ingin pipis lagi. Tangan kananku mencengkeram erat bibir wastafel, mengerang hebat, tangan kiriku kutekan kuat pada benjolan kenikmatanku, aku meladak lagi, nafasku memburu tidak karuan, sesaat aku merasa lemas dan seakan hilang pijakan tempatku berdiri. Bapak menangkapku kemudian membopongku menuju kamarku.

    Direbahkannya diriku di tempat tidur, bapak duduk di tepi tempat tidurku sembari mengelus rambutku, tersenyum dan mengecup keningku, hatiku tentram, nafasku mulai teratur kembali. Setelah semuanya kembali normal bapak merebahkan dirinya di sisiku, tanpa bicara, bapak meraba payudaraku, serta menjilatinya.

    Cerita Sex Di Nodai

    Cerita Sex Di Nodai

    Getaran-getaran itu datang kembali menyerangku, aku menggelinjang serta mengeluarkan suara-suara desisan, kuremas kepala bapak sembaru kutekan ke arah dalam payudaraku. Bapak naik ke atas tubuhku, menyodorkan kemaluannya untuk kujilat lagi, kuraih dan kukulum kemaluan bapak seperti layaknya menjilati es krim, bapak memaju-mundurkan pantatnya sehingga kemaluan bapak keluar masuk dalam mulutku.

    Aku Lisamati keluar masuknya kemaluan bapak di dalam mulutku. setelah beberapa saat, bapak melepaskan kemaluannya dari mulutku. Bapak menggeser tubuhnya, kedua pahaku di kesampingkannya, perlahan-lahan kemaluan bapak didekatkan pada kemaluanku sambil berkata bila terasa sakit aku harus bilang.

    Pertama menyentuh kulit luar kemaluanku, aku agak tersentak kaget, mulailah rasa sakit itu timbul setelah kemaluan bapak mulai sedikit demi sedikit memasuki vaginaku.

    Aku menjerit kesakitan yang kemudian diikuti dengan dicabutnya kemaluan bapak, bapak mencium bibirku sembari membisikkan kata supaya aku menahan rasa sakit tersebut sembari mempermainkan lidahnya di dalam mulutku.

    Kemudian bapak mulai menusuk lagi, walau kemaluanku sudah basah total. tapi rasa sakit itu tak terkira, aku tak sanggup mengaduh karena mulutku tersumbat mulut bapak. Tak terasa air mataku meleleh menahan sakit yang tak terkira, kedua tanganku mencengkeram erat pinggang bapak.

    Akhirnya kemaluan bapak menembus lubangku… diusapnya air mataku, kemaluan bapak masih tetap tertancap dalam lubangku. Bapak berhenti menggoyang, setelah dilihatnya aku agak tenang, mulailah bapak memaju-mundur kemaluannya lagi secara perlahan, aku sempat heran, rasa sakit itu berangsur hilang digantikan dengan nikmat.

    Aku merasa kemaluanku berkedut-kedut dengan sesuatu benda asing di dalamnya, sementara itu air lendirku juga sudah membasahi liang kemaluanku, sehingga rasa sakit itu hilang tergantikan oleh kenikmatan yang sukar dikatakan. Agen Judi

    Tidak begitu lama kemudian aku merasa ingin pipis kembali, aku peluk bapak, aku naikkan pantatku seolah ingin menelan semua kemaluan bapak. Aku kejang, aku melenguh panjang, aku menggigit pundak bapak, sesuatu yang nikmat aku rasakan lagi, dunia berputar-putar, semua terlihat berputar, sungguh kejadian ini nikmat sekali.

    Aku terhempas lemas setelah aku mengalami apa yang baru aku alami, rasa sakit sudah hilang. Bapak menghentikan aktifitas seakan memberi kesempatan diriku untuk Lisamati puncak kenikmatan yang baru saja kualami.

    Cerita Sex Di Nodai Setelah beberapa saat, dengan kemaluan yang masih mengacung ke atas, bapak mencabut kemaluannya dan menyerahkannya kedalam mulutku lagi, aku kulum kemaluan bapak, tak lama kemudian bapak melenguh… dan cairan itu kembali mendera mulutku, karena pengalaman tadi, semua cairan itu aku telan tanpa tersisa sedikitpun.

    Bapak merebahkan tubuhya disampingku, dan mengucapkan terima kasih, dia mengatakan bahwa perawanku telah hilang. Aku tercenung kulihat ke bawah, sprei tempat tidurku ternoda merah darah perawanku.

    Tetapi aku tidak menyesal, karena hilang oleh orang yang aku kagumi sekaligus aku sayangi, Aku tidur di dalam pelukan bapak, kami kelelahan setelah mengarungi perjalanan puncak kenikmatan bersama, dalam tidurku, aku tersenyum bahagia, kulirik bapak, dia terpejam sembari tersenyum juga.

    Seperti kebiasaanku sehari-hari dalam rumah tangga majikanku ini, aku bangun pada pukul 5, kulihat bapak masih tertidur lelap, kami masih dalam keadaan bugil, karena semalam tidak sempat berpakaian karena kelelahan.

    Aku turun dari tempat tidur, selangkanganku masih berasa perih seakan benda tumpul panjang itu masih mengganjal di dalam lubangku. Dengan agak tertatih aku menuju kamar mandi, kubersihkan seluruh tubuhku beserta lendir-lendir yang mengering bercampur bercak darah di sekitar kemaluan dan bulu-buluku, sembari mandi aku bersiul gembira.

    Kuraba lubang kemaluanku, masih terasa sisa-sisa keperihan di dalamnya, aku mengerti sekarang, dimana perbedaan antara air seni dengan lendir hormon yang keluar dari kemaluanku bila dirangsang, Aku tersenyum geli memikirkan kebodohanku selama ini.

    Selesai mandi, aku membereskan rumah seperti kewajibanku sehari-hari, setelah itu aku buatkan segelas kopi panas dan kubawa ke kamarku, dimana bapak masih terlelap di sana. Perlahan kuletakkan kopi di atas meja, aku melangkah ke arah tempat tidur, kuperhatikan wajah bapak yang tertidur.

    Betapa tenang, betapa damai, betapa gantengnya, perlahan kuusap pipi bapak serta kubelai rambutnya, dengan sedikit takut… kucium sudut bibir bapak. Pandanganku menyapu dada bapak, kemudian turun ke salangkangannya yang tertutup selimut, kulirik benda asing yang semalam telah memaksa masuk ke dalam lobangku.

    Aku tersentak kaget, walau tertutup selimut kulihat jelas benda itu tegak berdiri mengeras, ku usap perlahan sembari tertawa geli dalam hati. Perlahan kusingkap selimut itu, sekarang terpampang jelas benda itu dimana pantulan cahaya lampu menerpa ujung kepala kemaluan bapak yang seperti helm itu.

    Kudekatkan wajahku ke benda itu agar terlihat lebih jelas lagi, perlahan kugenggam, kukocok, kujilati dan kumasukkan ke dalam mulutku.

    Bapak bergerak perlahan, aku terkejut dan berhenti mengulumnya, tetapi bapak melihat padaku dan menyuruh untuk meneruskan aktivitasku, kembali kuulangi kuluman kemaluan bapak sembari tersenyum, dielusnya rambutku sembari kudengar erangan bapak.

    Cerita Sex Di Nodai Bapak bergeser sedikit, tangannya meraih pantatku serta menyingkapkan dasterku ke atas, perlahan diusapnya belahan dalam pantatku, dengan tangan kanan kuraih tangan bapak di selangkanganku, ternyata kemaluanku sudah basah kembali.

    Aku pun kembali terangsang dengan usapan tangan bapak di kemaluanku, sedikit kugoyang pantatku kekiri dan kekanan tanpa melepaskan kulumanku pada kemaluan bapak. Beberapa saat kemudian, bapak meminta untuk menghentikan aktifitasku, bapak bangkit dari tempat tidur, dan menyuruhku untuk menunggi di tepi tempat tidur.

    Dari arah belakang, perlahan bapak memasukkan kemaluannya ke dalam lubangku, aku heran, gaya apa lagi yang bapak berikan untukku, kuraih bantal untuk mengganjal kepalaku, sementara dari belakang, bapak memaju-mundurkan pantatnya.

    Sensasi baru kurasakan, dengan posisi yang belakangan kuketahui bernama doogy style itu, seakan dapat kuatur jepitanku pada kemaluan bapak. Aku merasa ingin pipis lagi, kugigit bantal sembari mengerang dahsyat, otot-ototku kakiku mengejang sampai ke arah pantat, sedikit kujinjitkan kakiku, kucoba bertahan semampuku, kujambak speri di sampingku.

    Aku tak tahan lagi, dengan kedutan-kedutan hebat, jebolah pertahananku, aku teriak dan mendesis kugigit bantal sekeras-kerasnya, pantatku berkedut-kedut ke atas bawah, aku lemas, aku jatuhkan tubuhku ke atas kasur sembari nafasku haru memburu.

    Kulihat bapak tersenyum ke arahku, kemaluannya semakin berkilat akibat lendirku tertimpa cahaya dari luar kamar. Kuraih kemaluan bapak, kukocok-kocok sembari aku mengatur nafasku, tangan bapak merengkuh rambutku, diusap-usapnya kepalaku, diciumnya keningku. Setelah nafasku teratur, kuraih kemaluan bapak dan kukulum lagi, tidak berapa lama, bapak mengejang dan mengeluarkan cairan dari kemaluan bapak yang kutelan habis tanpa bersisa.

    Bapak kemudian pergi mandi, sementara aku kembali kekesibukanku hari ini yaitu memasak. Pukul delapan pagi, kulihat bapak selesai mandi dan bersiap untuk menghadiri acara komplek.

    Setelah berpamitan padaku, aku meneruskan memasak, hari ini kubuatkan masakan spesial untuk bapak, semua bahan telah tersedia di dalam kulkas yang kubeli hari Jumat kemarin di pasar.

    Pukul 12 siang, bapak kembali dari acara di komplek, aku sedang menonton acara TV setelah selesai masak, kemudian bapak menyuruh membuatkan es teh manis untuknya, aku bergegas pergi ke dapur untuk membuatkan pesanan bapak.

    Di saat aku sibuk mengaduk gula, tiba-tiba dari arah belakang bapak memelukku, aku tersentak karena melihat bapak tidak mengenakan pakaian selembar pun.

    Tanpa bicara, dicumbuinya diriku dari belakang, aku menggelinjang kegelian, diusapnya leherku dengan lidah bapak sampai ke telingaku dan digigit-gigitnya daun kupingku. Aku tersentak kegelian, tanganku menyenggol teh yang sedang kubuat, gelas jatuh dan air di dalamnya tumpah membasahi dasterku.

    Tanpa memeperhatikan peristiwa itu, bapak melahap mulutku dengan ciuman-ciuman ganasnya, aku terpengarah tidak siap, sedikit kehabisan nafas melayani ciuman bapak. Dengan tidak melepas ciumannya, tangan bapak mencopot dasterku, kemudian dengan terburu-buru, dilepasnya beha dan celana dalamku, aku hanya pasrah menghadapi kelakuan bapak.

    Cerita Sex Di Nodai Sedikit membopong, didudukannya aku di atas meja makan, kemudian bapak melebarkan selangkanganku serta menjilati kemaluanku. Dengan berpegang pada tepi meja, aku menggelinjang keenakan, kurasakan sapuan-sapuan lidah bapak dikemaluanku sebagai sensasi yang tiada duanya.

    Mungkin karena sebentar lagi aku merasa akan datang bulan, sehingga nafsu yang ada dalam diriku sedang dalam puncak-puncaknya. Aku pipis lagi, kujambak rambut bapak dengan tidak sungkan lagi, kutekan kepala bapak ke dalam kemaluanku.

    Kurasakan lidah bapak menembus di dalam lobangku, aku menjerit tertahan, meledaklah kenikmatanku, bapak menyedot habis semua lendir nikmatku sampai tuntas serta menjilati rambut lebatku.

    Dengan menahan posisiku, bapak berdiri dan memasukkan kemaluannya ke dalam lobangku, perlahan tapi pasti kemaluan bapak masuk. Aku membisikkan sesuatu ke bapak, aku mengatakan bila ingin merasakan semprotan cairan bapak di dalam rongga kemaluanku.

    Bapak menanyakan apakah aku subur atau tidak, aku jawab bila dalam dua atau tiga hari ke depan akan datang bulan. Setelah bapak mendengar pengakuanku, dia tersenyum dan semakin bersemangat untuk menusukan kemaluannya di lobangku.

    Ternyata bapak lama juga mengalami puncak, kebalikannya dalam diriku, aku merasakan suatu kedutan nikmat lagi dan berasa ingin pipis kembali. Aku peluk bapak, kucium bibirnya, sementara kedua kakiku menjepit pinggang bapak. Agen Judi

    Dengan berpangku pada tepi meja makan, bapak bertambah kencang volume memaju – mundurkan kemaluannya di dalam lobangku. Aku terpekik, aku menjerit, aku mendekap erat-erat tubuh bapak, kurasakan ledakan kembali menyerang dalam lubang kenikmatanku.

    Sementara bapak kulihat semakin cepat dan berkata bila kita berdua akan mencapai puncak secara bersama-sama. Tapi aku sudah tidak tahan lagi, aku mengerang… mengejang… kugigit bibir bapak, ternyata demikian pula dengan bapak.

    Kami berdua mencapai puncak tinggi bersamaan, kurasakan cairan hangat bapak dan cairanku menyatu di dalam lubang kemaluanku. Aku berkedut, bapak berkedut, kami semakin erat berpelukan, peluh membanjiri seluruh tubuh, jepitan kakiku di pinggang bapak, diimbangi pelukan tangan bapak di tubuhku, kami berdua sesak, kami berdua klimaks, kami berdua memejamkan mata sesaat tidak peduli dengan sekitar.

    Sampai pada suatu ketika, ibu mengunjungi orang tuanya di lain propinsi, ibu berangkat dengan anaknya menggunakan kereta Api sementara bapak tidak ikut karena tidak dapat cuti. Ibu pergi sekitar lima hari.

    Pagi hari sesuai dengan tugasku sehari-hari, aku mengepel ruangan, sengaja kulepas bh dan celana dalamku, aku hanya mengenakan daster saja tanpa dalaman. Kulihat kamar majikanku masih tertutup pintunya, kuketuk pintu dengan maksud ingin mengepel kamar majikanku.

    Kemudian bapak membukakan pintu, aku masuk dan langsung mengepel, sementara bapak masuk kekamar mandi yang terletak juga di lama kamar majikanku. Sengaja agak berlama-lama mengepel dengan maksud memancing reaksi bapak, kutarik dasterku lebih agak ke atas, sehingga kedua pahaku terlihat jelas.

    Pancinganku mengena, bapak keluar dari dalam kamar mandi dan mengomentariku bahwa pahaku tampak putih mulus, kubalikkan badan sengaja menghadap ke arah bapak, dengan posisiku mengepel akan terlihat jelas kedua payudaraku yang tak tertutup beha.

    Cerita Sex Di Nodai Bapak tersenyum menghampiriku dan berkata bila aku sengaja memancing dirinya, kubalas senyuman bapak dengan berkata memang aku sengaja, karena aku ingin disetubuhi bapak lagi. Kulihat bapak menurunkan sarungnya, yang ternyata juga tidak mengenakan celana dalam, terlihat kemaluan bapak sudah berdiri tegang.

    Setelah pamit untuk mencuci tanganku, kuhampiri bapak, aku elus kemaluan itu, bapak duduk ditepi tempat tidur, sementara aku jongok di antara kedua paha bapak, perlahan tapi pasti, kemaluan bapak aku cium dan kumasukkan kedalam mulutku.

    Terdengar desisan bapak, sementara tangan kiriku menyentuh kemaluanku, ternyata sudah basah, terus kuelus perlahan kemaluanku.

    Bapak merengkuh bahuku, menarik supaya aku berdiri, dan memposisikan aku jongkok di atas kemaluan bapak. Dengan perlahan kuturunkan pantatku dan dibantu dengan tangan bapak untuk mengarahkan kemaluannya menuju lobang kemaluanku, pertama agak susah untuk masukkan kemaluan bapak, kucoba memasukkannya sedikit demi sedikit.

    Setelah posisi dan kedalaman kemaluan bapak sudah pas, mulailah kuturun-naikan pantatku, tangan bapak tidak tinggal diam, diarihnya dasterku untuk dilepas, kemudian diremas-remaslah kedua payudaraku.

    Lama-kelamaan aku merasakan sengatan yang luar biasa, kupercepat goyanganku, kugesek-gesek kemaluanku, dan tak lama kemudian aku tak sanggup lagi menahan kebelet pipisku, kupeluk bapak dengan posisi masih tertancap kemaluan bapak, jebolah pertahananku, aku kebanjiran lagi.

    Kami bertukar posisi, aku sekarang di bawah, ditepi ranjang, sedang bapak berdiri di sisi ranjang, Sebelum bapak memasukkan kemaluannya dia bertanya kapan aku mens, kujawab kira-kira lima hari lagi aku mens.

    Setelah tahu jawabanku, bapak segera mengangkat kedua kakiku dan perlahan memasukkan kemaluannya kedalam kemaluanku, digoyangkannya pantat bapak maju-mundur, sensasi kemasukan kemaluan bapak di dalam kemaluanku terulang lagi, aku merasa terangsang lagi, kubantu dengan menggoyangkan pantatku.

    Aku klimaks lagi, tetapi bapak mengajak untuk bersama-sama karena beliau juga sudah hampir. setelah beberapa saat kutahan, akhirnya jebol lagi pertahananku, kulihat hampir bersamaan pertahanan bapak juga jebol, akhirnya kami dapat mencapai klimaks secara bersamaan.

    Lama posisi kemaluan bapak tertancap dalam kemaluanku, akupun tidak dapat berbuat apa-apa karena nikmat, setelah beberapa saat kami terdiam, baru dicabutlah kemaluan bapak. Kami berdua mandi bersama layaknya suami istri.

    Aku bilang kepada bapak bila aku sayang kepadanya, dijawab dengan senyuman bapak. Setiap hari semenjak kepergian ibu, kami selalu memadu kasih, tetapi jelas setelah bapak kembali dari kantor. Kadang di kamarku, di kamar bapak, di dapur, di ruang belakang, bahkan pernah di garasi dan di dalam mobil. Hatiku senang, tentram, hingga ibu pulang dari luar kota.

    Hingga suatu malam aku tidak dapat tidur, udara sangat panas sehingga membuatku kegerahan, kucopot beha dan celana dalamku, hingga hanya memakai daster saja, kondisi seperti ini membuat aku menjadi terangsang.

    Kugosok-gosok kemaluanku dan kuraba-raba payudaraku sambil membayangkan kejadian-kejadian yang kulalui bersama majikan laki-lakiku. Tiba-tiba aku mendengar suara desahan dari kamar tidur majikanku, aku keluar dan jongkok di bawah jendela mendengarkan desahan-desahan nikmat kedua majikanku, letak kamar majikanku tidak jauh dar kamarku, hanya dibatasi oleh gudang.

    Aku terdiam mendengarkan kegiatan di dalam kamar majikanku, kutaksir posisi ibu di atas tubuh bapak. Suara-suara itu membuat tegang seluruh tubuhku, kuraba selangkanganku dengan tangan kanan, sementara tangan kiriku meremas payudaraku.

    Aku terhanyut, mataku terpejam membayangkan kenikmatan itu, tanpa terasa gosokan tangan kanan di kemaluanku semakin cepat, dan jari tengahku sudah masuk kedalam kehangatan kemaluanku, terasa melayang diriku.

    Cerita Sex Di Nodai Tak lama datanglah klimaks, posisiku sudah selonjor kenikmatan, sementara suara-suara di dalam kamar juga tambah seru, tak lama kudengar bapak dan ibu telah mencapai klimaks, kemudian hening.

    Aku terhuyung kembali ke kamarku dan berbaring di tempat tidurku, nafasku masih tersenggal, sisa-sisa kenikmatan masih terasa, aku melap kemaluanku dengan celana dalamku. Setelah nafasku teratur, kurasakan hatiku sakit, cemburukah aku. dadaku bergejolak, seakan tidak rela bila kedua majikanku bersetubuh.

    Perasaan ini tidak boleh jawab hati kecilku, tetapi perasaanku tidak dapat dibohongi, aku telah jatuh cinta kepada bapak majikanku. Pikiranku bergejolak, antara logika dengan perasaan, yang aku rasa tidak akan mencapai titik temu, bagaimanakah ini?

    Akhirnya kuputuskan untuk keluar dari pekerjaanku, semula ibu menahan dengan menjanjikan gajiku dinaikkan, tetapi aku menolak, kukatakan bahwa aku akan mencari pengalaman di tempat lain. Malamnya bapak mengintrogasiku, menanyakan kenapa aku pindah dari keluarga itu. Agen Judi

    Aku bilang bila aku mulai menyukai dan mencintai bapak serta tidak rela bila bapak berdua sama ibu, bapak sendiri tidak dapat berbuat apa-apa, kemudian ia mencium pipiku lama sekali, tak terasa menetes air mataku.

    Besoknya aku pergi dari rumah itu, bapak memberiku uang tujuh kali gajiku, untuk modal katanya yang pasti tanpa sepengetahuan ibu. Sebetulnya berat hatiku meninggalkan keluarga ini, tetapi hati kecilku memberontak, terhadap orang yang aku sayangi.

    Keputusanku sudah bulat, mungkin nanti suatu saat aku mendapatkan jodoh yang juga menyayangiku seperti bapak.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Diam Diam Berhubungan Dengan Pria Lain Selain Suamiku Sendiri

    Cerita Sex Diam Diam Berhubungan Dengan Pria Lain Selain Suamiku Sendiri


    1763 views

    Saat saya turun dari lift saya menyaksikan seorang pria berdiri didekat bangku di lobi. Saya ada di toko hadiah sekitaran 15 menit dan tidak temukan apapun untuk dibaca.

     

    Cersex Terbaru – Saya berpikir saya akan balik dan melihat TV sampai waktu makan malam. Orang itu tetap berdiri di lobi. Saat saya sampai di lift, dia tiba ada di belakang saya dan naik. Saat kami sampai ke lantai 6, saya keluar dan kembali ke kanan untuk pergi ke kamar saya. Cuma ada 4 kamar di sayap tersebut.

    Ia keluar dan memulai meng ikuti saya. Saya ambil sekitaran 6 cara dan kembali dan berteriak “Apa Anda meng ikuti saya?” Ia melonjak lagi dan berbicara “Saya cuma akan balik kamarku.” Saya biarkan ia pergi melalui saya dan ia pergi ke ruangan paling akhir di samping kiri, pas di samping kamar saya. Saya pergi ke kamar dengan hati kelihatannya saya lakukan hal yang betul, tapi juga sedikit malu-maluin. Saya menghidupkan TV dan berusaha untuk temukan suatu hal untuk dinonton. Sekitaran 15 menit selanjutnya telephone berdering.

    Saya menjawab telephone itu dan berpikiran itu ialah suami saya. Suara di ujung menjelaskan “Hi ini ialah Dale. Saya ada di ruangan samping Anda. Saya cuma ingin menjelaskan maaf sudah menakuti Anda. Saya menjawab “OK , mungkin saya berpikiran berlebihan.” Ia menjelaskan jika ia berpikiran saya lakukan hal yang betul. Ia menjelaskan ia ingin membayar kekeliruannya dengan saya dan bawa saya ke makan malam.

    Saya ucapkan padanya terima kasih tetapi saya sedang menanti panggilan dari suami saya, berpikiran ini akan hentikan apa pun itu yang dipikirkannya. Ia menjelaskan jika ia betul-betul ingin membuat makan malam itu terjadi dan akan bawa saya ke lokasi yang bagus dan Ia akan jemput saya jam 6. Apa yang dapat saya ucapkan tapi “OK”, Sampai bertemu. Ia bertnaya siapa nama Anda? Saya menjawab Beckey. Saya kenakan sweater dan rok hitam yang menerpa pas di bawah lutut.

    Pada sekitaran jam 5 sampai 6 ada rap pada pintu di antara kamar kami. Saya tidak menyaksikan kamar ini bersebelahan. Dale menanyakan apa saya siap dan mengharap saya tidak menambang jika rekan saya tiba. Saya menjelaskan OK tidak jadi masalah dengan saya. Kami pergi ke lobi dan Dale mengenalkan saya ke Larry. Dale mempunyai sebuah mobil carteran dan mendapatkan arah ke restaurant yang baik sekitaran 4 block dari hotel. Kami masuk dan duduk. Saya duduk dan Dale duduk di salah satunya bangku dan Larry duduk di lain sisi. Kami pesan dan mempunyai pembicaraan kecil sekalian menanti makanan tiba.

    Dale sedang bicara dan saya merasa kan tangannya di lutut saya. Saya tidak lakukan apapun dan sekalian bicara tangannya bergerak naik di atas rok saya. Lantas saya merasa Larry lakukan hal yang masih sama. Saya harus mengaku jika saya telah terangsang. Di saat makan datang ke-2 tangan mereka sekitaran 1/2 jalan ke atas kaki saya. Kami usai makan dan kembali tangan mereka ada di kaki saya, ini kali di bawah rok saya. Saya tetap tidak hentikan mereka. check tiba, Dale bayar dan kami tinggalkan restaurant itu.

    Saya merasakan lega jika tidak ada hail yang tidak diharapkan. Dale menanyakan apa saya ingin pergi ke bar. Saya menjelaskan padanya dua minuman yang saya minum di saat makan malam telah lebih dari cukup. Ia dan Larry ke-2 nya ketawa dan kami sedang diperjalanan kembali lagi ke hotel. Dale memarkirkan mobil rentalnya dan kami mulai bicara. Dale membungkuk dan memberikan saya kecupan panjang. Saya menciumnya lagi dan merengkuh ia. Ia menyisipkan tangannya ke bawah pinggang saya dan memulai mengelus pantat saya.

    Larry, yang ada di atas bangku belakang, membungkuk bangku dan memulai mengelus punggung saya. Tangan mereka mendadak mengelus payudara saya. Sesudah beberapa saat Larry menjelaskan silahkan kita pergi ke kamar Dale. Kami kembali lagi ke ruang. Sesudah kami masuk Larry mulai menciumku. Tangannya menluncur ke bokong saya. Dale tutup pintu dan ada ada di belakang saya dan memulai menggosok payudara saya. Ia mengambil langkah undur dan memulai melepaskan sweater saya. Larry pecahkan kecupan lumayan lama karena itu untuk tiba di atas kepalaku.

    Dale selanjutnya melepaskan bra saya dan menyisipkan tangannya di bawah bra untuk menggosok payudara dan putting saya. Sesudah dia melepaskan bra saya, dia buka ritsleting rok saya. Dengan 1 pergerakan, ia melepas rok dan celana dalam saya. Mendadak saya mengetahui jika saya telanjang di muka dua lelaki yang saya jumpai kurang dari 4 jam lalu. Larry dan saya tetap berciuman.

    Saya mulai berpikiran mengenai suami saya. Saya perlu hentikan ini. Tapi semua pikiran itu lenyap saat Dale mulai menggosok vagina saya. Larry bawa saya ke arah tempat tidur ukuran king. Ia tempatkan saya di punggung saya dan memulai menjilat-jilati vagina saya. Saya ada di surga. Lantas saya merasa mulut pada payudara saya.

    Saya merunduk dan menyaksikan jika Dale telah telanjang. Saya ulurkan tangan dan sentuh penisnya. Selainnya penis suami saya itu ialah salah satu penis saya sebelumnya pernah sentuh. Penisnya keras seperti batu. Larry turun dan Dale masuk ke dalam posisi menyetubuhiku.

    Saya meminta untuk menggunakan kondom tapi dia menjelaskan mereka tidak mempunyai apapun itu. Saya demikian terangsang, saya memerintahnya meneruskan tapi tidak tembak dalam vagina saya. Ia tidak menjelaskan apapun dan melaju penisnya di vagina saya. Larry melepas baju dan tiba ke kepala saya. Saya ambil penisnya pada tanganku dan memasukkan ke dalam mulut saya. Saya saat ini punyai kontol memompa di vagina saya dan satu di mulut saya. Hati yang fenomenal. Dale mulai memompa lebih keras. Ia menjelaskan ia akan tembak di mana saya harapkan. Tembak di vagina saya.

    Saya ingin rasakan air mani Anda di vagina saya. Satu pompaan keras lantas dan dia menggerakkan sedalam yang ia dapat. Dia menggenggam masih dan saya bisa rasakan penisnya dan air mani memukul dinding vagina saya.

    Dale turun dan Larry ambil tempat. Dale tiba ke kepala saya dan saya menempatkan air mani yang tutupi kontol di mulut saya dan saya dibikin bersih air maninya sementara Larry sedang menyetubuhi saya.

    Tidak perlu waktu yang lama untuk Larry untuk muncrat. Saat dia usai saya bersihkan penisnya. Mereka selanjutnya tiduran setiap segi saya dan memulai menggosok badan saya dari kepala sampai kaki.

    Itu tidak kelamaan saat sebelum Larry keras kembali dan kita bersetubuh kembali. Ini membawa semakin lama untuk nembak sekarang ini. Saya merasa kan Dale menyaksikan Larry sialan ini dan Dale terangsang kembali. Demikian Larry diambil keluar Dale ambil tempat. Saat dia usai kita cuma tiduran di situ dengan tangan mereka di semua badan saya. Saya seperti wanita yang memperoleh service yang hebat. Larry menanyakan apa saya sebelumnya pernah lakukan DP. Saya menjelaskan padanya jika salah satu orang yang saya punyai sebelumnya pernah berhubungan seksual dengan suami saya. Itu sampai sekarang ini. Ia selanjutnya menanyakan mengenai anal. Saya katakan, saya kerjakan kadang-kadang tetapi tidak begitu menyenangi tersebut.

    Dale mulai mengisap payudaraku kembali dan saya dapat rasakan penisnya makin keras kembali. Larry sudah capai ke bawah dan meraba-raba vagina saya. Ia selanjutnya melaju jarinya di lubang bokong saya. Saya ingin menghentikannya tetapi saya merasakan demikian baik dan saya tidak mau stop. Saya harus mengaku jika saya merasa benar-benar nyaman. Ia mulai memompa keluar dan masuk. Saya tidak yakin jika saya terangsan dengan mempunyai satu jemari ke bokongku. Dia menarik jarinya keluar dan Dale bergulir pada saya dan memulai mengentot saya kembali. Saya mulai kacau-balau untuk ke-5 kalinya dalam kurun waktu kurang dari 2 jam.

    Saya umumnya tidak memperoleh banyak dalam satu minggu. Sesudah Dale tiba, saya menyaksikan jika Larry telah tiba. Saat dia kembali, dia tempatkan sejumlah lotion pada penisnya. Ia menjelaskan ke saya untuk tiduran disebelah saya menghadap Dale. Ia menempatkan penisnya pada bokongku. Dale mulai menghisap payudaraku. Larry Saya tidak percaya saya ingin lakukan ini. Ia menjelaskan “Silahkan kita coba. Saya akan stop di setiap Anda ucapkan. “Ok tolong untuk membawa rileks ya.

    Saya merasa kan penekanan dari penisnya karena segera masuk. Pergerakan lamban itu menyakitkan. Ia stop dan biarkan saya terlatih dengan tersebut. Ia selanjutnya menggerakkan sedikit dalam. Itu menyakitkan tetapi mulai merasa baik di saat yang masih sama. Ia terus menggerakkan pelan-pelan sampai semua penisnya ada dalam.

    Ia menggenggam masih untuk saat yang cepat dan pelan-pelan mulai memompa. Saya tidak yakin jika saya menyenangi ini. Ia mulai memompa lebih keras serta lebih cepat. vagina saya kebakar dengan tidak menyentuhnya. Larry terus menjelaskan begitu ketat bokong saya. Ia melaju bisa lebih cepat dan memuncratkan air mani di atas bokongku. Ia tinggalkan penisnya di bokong saya sampai menghaluskan dan jatuh. Saya tinggal dengan mereka semalaman tapi tidak dapat tidur. Setiap saya akan tertidur salah satunya pada mereka ingin menyetubuhiku. Sekitaran 7 Dale menggugah saya dan ia keras .

    Ia menjelaskan ke saya untuk duduk di atas nya dan naik kemaluannya. Sementara saya naik Dale, Larry mendapatkan belakang saya dan menjelaskan ke saya untuk tahan. Saya selanjutnya merasa kemaluannya menggerakkan pada lubang bokongku.

    Itu semakin lebih ketat tetapi dia sukses masuk. Mereka berdua mulai memompa. Saya tidak dapat memberitahukan Anda berapa baik rasanya. Dale tiba pertama dan Larry beberapa saat selanjutnya. Saya punyai air mani yang keluar vagina saya dan bokong saya. Larry menjelaskan “silahkan kita pergi makan pagi.” Saya katakan saya perlu mandi pertama. Dale menjelaskan tidak butuh mandi cuma sikat gigi dan sisir rambut saya saja. Saya pergi ke kamar mandi dan pipis. Ada air mani menetes keluar vagina saya dan bokong.

    Saat saya keluar Larry memberikan sweater dan rok saya untuk digunakan. Saya menjelaskan ke mereka saya perlu celana dalam saya. Mereka berdua menjelaskan tidak apa pergi tanpa celana dalam. Saya ucapkana OK tapi bila orang berbicara apapun mereka betul-betul berutang ke saya. Sesampainya dalam lift sayan bisa rasakan air mani menetes di kaki saya. Saya katakan saya harus kembali dan membersihkan. Satu kali lagi ke-2 nya menjelaskan Saya tidak butuh pergi.

    Saat kami duduk di atas meja, saya pastikan rok saya tarik ke bawah untuk tutupi air mani yang bocor.

    Dale menyisipkan tangannya di bawah meja dan melaju itu sekitaran 1/2 jalan. Saya berpikir pelayan tahu apakah yang sedang terjadi tetapi tidak menjelaskan apapun. Sesudah kami usai, kami kembali lagi ke kamar. Larry menjelaskan dia ingin mempunyai satu perputaran kembali saat sebelum saya harus bersiap-sedia untuk pergi. Mengapa tidak. Saat saya melepas rok saya , saya menyaksikan posisi luar buat saya menempati. Mereka berdua ketawa.

    Saya mengentot dengan mereka 1x kembali. Saya ambil rok saya, sweater dan bra. Saat saya menggunakan celana dalam saya Dale menanyakan apa dia dapat mempunyai celana dalamku. Saya memberikannya ke Dale dan Larry memberikanku kecupan. Kami memberikan E-mail kami keduanya hingga kita dapat masih tetap terkait bila kami sedang pada sebuah wilayah. Saya selanjutnya pergi ke kamar untuk bersiap-sedia untuk pergi. Saya pergi mandi dan usai pengepakan. Pada penerbangan pesawat pulang ke rumah yang dapat saya sedang pikirkan ialah begitu besar saya merasa kan dan bagaimana saya tetap terangsang.

    Saya bersumpah saya bisa rasakan air mani mereka dalam diriku. Saat saya sampai di dalam rumah suami saya menanyakan apa yang terjadi. Saya menjelaskan padanya saya ingin ia sekarang ini. Kami mengentot seringkali malam itu, lebih dari yang umumnya kita kerjakan dalam satu minggu.

    Saya E-mail Dale dan Larry menjelaskan ke mereka jika saya hamil. Saya tidak paham tentu siapa ayah anak itu, tetapi sepanjang yang saya berpikir itu suami saya. Saya masih ingin menyaksikan dan bermain-main dengan kalian berdua kembali. Itu hal yang paling menggembirakan yang saya punyai dalam tahun ini.

  • Cerita Sex Dibalik Rok SMU

    Cerita Sex Dibalik Rok SMU


    4168 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Dibalik Rok SMU ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSeorang gadis yang masih dikelas 3 SMU negeri di Yogyakarta dimana usianya menginjak 17 tahun dia
    memiliki tubuh yang padat dan seksi tentunya kulitnya yang putih, rambutnya lurus panjang, Rafa adalah
    anak terakhir dari 4 saudara dimana ayah dan ibunya menjabat sebagai pejabat di Ibukota Jakarta.

    Sedangkan saudaranya ada yang tinggal dengan suaminya dan sedang kuliah di luar kota jadi krseharian
    Rafa di rumah hanya sendiri kadang juga dia memonta di temani oleh supupunya yang rumahnyha dekat
    dengannya.

    Sebagai anak ABG yang mengikuti trend masa kini, Rafa sangat gemar memakai pakaian yang serba ketat
    termasuk juga seragam sekolah yang dikenakannya sehari-hari. Rok abu-abu yang tingginya beberapa senti
    di atas lutut sudah cukup menyingkapkan kedua pahanya yang putih mulus, dan ukuran roknya yang ketat
    itu juga memperlihatkan lekuk body tubuhnya yang sekal menggairahkan.

    Penampilannya yang aduhai ini tentu mengundang pikiran buruk para laki-laki, dari yang sekedar
    menikmati kemolekan tubuhnya sampai yang berhasrat ingin menggagahinya. Salah satunya adalah Baskoro,
    si tukang becak yang mangkal di depan gang rumah Rafa.

    Baskoro, pria berusia 40 tahunan itu, memang seorang pria yang berlibido tinggi, birahinya sering naik
    tak terkendali apabila melihat gadis-gadis cantik dan seksi melintas di hadapannya.

    Sosok pribadi Rafa memang cukup supel dalam bergaul dan sedikit genit termasuk kepada Baskoro yang
    sering mengantarkan Rafa dari jalan besar menuju ke kediaman Rafa yang masuk ke dalam gang.

    Suatu sore, Rafa pulang dari sekolah. Seperti biasa Baskoro mengantarnya dari jalan raya menuju ke
    rumah. Sore itu suasana agak mendung dan hujan rintik-rintik, keadaan di sekitar juga sepi, maklumlah
    daerah itu berada di pinggiran kota YK.

    Dan Baskoro memutuskan saat inilah kesempatan terbaiknya untuk melampiaskan hasrat birahinya kepada
    Rafa. Ia telah mempersiapkan segalanya, termasuk lokasi tempat dimana Rafa nanti akan dikerjai.
    Baskoro sengaja mengambil jalan memutar lewat jalan yang lebih sepi, jalurnya agak jauh dari jalur
    yang dilewati sehari-hari karena jalannya memutar melewati areal pekuburan.

    “Lho koq lewat sini Pak?”, tanya Rafa.
    “Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup”, bujuk Baskoro sambil terus mengayuh becaknya.

    Cerita Sex Dibalik Rok SMU Dengan sedikit kesal Rafa pun terpaksa mengikuti kemauan Baskoro yang mulai mengayuh becaknya agak
    cepat. Setelah sampai pada lokasi yang telah direncanakan Baskoro, yaitu di sebuah bangunan tua di
    tengah areal pekuburan, tiba-tiba Baskoro membelokkan becaknya masuk ke dalam gedung tua itu.

    “Lho kenapa masuk sini Pak?”, tanya Rafa.

    “Hujan..”, jawab Baskoro sambil menghentikan becaknya tepat di tengah-tengah bangunan kuno yang gelap
    dan sepi itu. Dan memang hujan pun sudah turun dengan derasnya.

    Bangunan tersebut adalah bekas pabrik tebu yang dibangun pada jaman belanda dan sekarang sudah tidak
    dipakai lagi, paling-paling sesekali dipakai untuk gudang warga. Keadaan seperti ini membuat Rafa
    menjadi semakin panik, wajahnya mulai terlihat was-was dan gelisah.

    “Tenang.. Tenang.. Kita santai dulu di sini, daripada basah-basahan sama air hujan mending kita
    basah-basahan keringat..”, ujar Baskoro sambil menyeringai turun dari tempat kemudi becaknya dan
    menghampiri Rafa yang masih duduk di dalam becak.

    Bagai tersambar petir Rafapun kaget mendengar ucapan Baskoro tadi.

    “A.. Apa maksudnya Pak?”, tanya Rafa sambil terbengong-bengong.

    “Non cantik, kamu mau ini?” Baskoro tiba-tiba menurunkan celana komprangnya, mengeluarkan penisnya
    yang telah mengeras dan membesar.

    Rafa terkejut setengah mati dan tubuhnya seketika lemas ketika melihat pemandangan yang belum pernah
    dia lihat selama ini.

    “J.. Jaangan Pak.. Jangann..” pinta Rafa dengan wajah yang memucat.

    Sejenak Baskoro menatap tubuh Rafa yang menggairahkan, dengan posisinya yang duduk itu tersingkaplah
    dari balik rok abu-abu seragam SMU-nya kedua paha Rafa yang putih bersih itu.

    Kaos kaki putih setinggi betis menambah keindahan kaki gadis itu. Dan di bagian atasnya, kedua buah
    dada ranum nampak menonjol dari balik baju putih seragamnya yang berukuran ketat.

    “Ampunn Pak.. Jangan Pak..”,

    Rafa mulai menangis dalam posisi duduknya sambil merapatkan badan ke sandaran becak, seolah ingin
    menjaga jarak dengan Baskoro yang semakin mendekati tubuhnya.

    Tubuh Rafa mulai menggigil namun bukan karena dinginnya udara saat itu, tetapi tatkala dirasakannya
    sepasang tangan yang kasar mulai menyentuh pahanya.

    Tangannya secara refleks berusaha menampik tangan Baskoro yang mulai menjamah paha Rafa, tapi percuma
    saja karena kedua tangan Baskoro dengan kuatnya memegang kedua paha Rafa.

    “Oohh.. Jangann.. Pak.. Tolongg.. Jangann..”,

    Rafa meronta-ronta dengan menggerak-gerakkan kedua kakinya. Akan tetapi Baskoro malahan semakin
    menjadi-jadi, dicengkeramnya erat-erat kedua paha Rafa itu sambil merapatkan badannya ke tubuh Rafa.

    Rafa pun menjadi mati kutu sementara isak tangisnya menggema di dalam ruangan yang mulai gelap dan
    sepi itu. Kedua tangan kasar Baskoro mulai bergerak mengurut kedua paha mulus itu hingga menyentuh
    pangkal paha Rafa.

    Tubuh Rafa menggeliat ketika tangan-tangan Baskoro mulai menggerayangi bagian pangkal paha Rafa, dan
    wajah Rafa menyeringai ketika jari-jemari Baskoro mulai menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.

    “Iihh..”,
    pekikan Rafa kembali menggema di ruangan itu di saat jari Baskoro ada yang masuk ke dalam liang
    vaginanya.

    Tubuh Rafa menggeliat kencang di saat jari itu mulai mengorek-ngorek lubang kewanitaannya. Desah nafas
    Baskoro semakin kencang, dia nampak sangat menikmati adegan ‘pembuka’ ini. Ditatapnya wajah Rafa yang
    megap-megap dengan tubuh yang menggeliat-geliat akibat jari tengah Baskoro yang menari-nari di dalam
    lubang kemaluannya.

    “Cep.. Cep.. Cep..”, terdengar suara dari bagian selangkangan Rafa.

    Saat ini lubang kemaluan Rafa telah banjir oleh cairan kemaluannya yang mengucur membasahi
    selangkangan dan jari-jari Baskoro.

    Puas dengan adegan ‘pembuka’ ini, Baskoro mencabut jarinya dari lubang kemaluan Rafa. Rafa nampak
    terengah-engah, air matanya juga meleleh membasahi pipinya. Baskoro kemudian menarik tubuh Rafa turun
    dari becak, gadis itu dipeluknya erat-erat, kedua tangannya meremas-remas pantat gadis itu yang sintal
    sementara Rafa hanya bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa di sekujur tubuhnya yang gemetaran
    itu. Baskoro juga menikmati wanginya tubuh Rafa sambil terus meremas remas pantat gadis itu.

    Selanjutnya Baskoro mulai menikmati bibir Rafa yang tebal dan sensual itu, dikulumnya bibir itu dengan
    rakus bak seseorang yang tengah kelaparan melahap makanan.

    “Eemmgghh.. Mmpphh..”, Rafa mendesah-desah di saat Baskoro melumat bibirnya.

    Dikulum-kulum, digigit-gigitnya bibir Rafa oleh gigi dan bibir Baskoro yang kasar dan bau rokok itu.
    Ciuman Baskoro pun bergeser ke bagian leher gadis itu.

    “Oohh.. Eenngghh..”, Rafa mengerang-ngerang di saat lehernya dikecup dan dihisap-hisap oleh Baskoro.

    Cengkeraman Baskoro di tubuh Rafa cukup kuat sehingga membuat Rafa sulit bernafas apalagi bergerak,
    dan hal inilah yang membuat Rafa pasrah di hadapan Baskoro yang tengah memperkosanya.

    Cerita Sex Dibalik Rok SMU Setelah puas, kini kedua tangan kekar Baskoro meraih kepala Rafa dan menekan tubuh Rafa ke bawah
    sehingga posisinya berlutut di hadapan tubuh Baskoro yang berdiri tegak di hadapannya. Langsung saja
    oleh Baskoro kepala Rafa dihadapkan pada penisnya.

    “Ayo.. Jangan macam-macam non cantik.. Buka mulut kamu”, bentak Baskoro sambil menjambak rambut Rafa.

    Takut pada bentakan Baskoro, Rafa tak bisa menolak permintaannya. Sambil terisak-isak dia sedikit demi
    sedikit membuka mulutnya dan segera saja Baskoro mendorong masuk penisnya ke dalam mulut Rafa.

    “Hmmphh..”, Rafa mendesah lagi ketika benda menjijikkan itu masuk ke dalam mulutnya hingga pipi Rafa
    menggelembung karena batang kemaluan Baskoro yang menyumpalnya.

    “Akhh..” sebaliknya Baskoro mengerang nikmat.

    Kepalanya menengadah keatas merasakan hangat dan lembutnya rongga mulut Rafa di sekujur batang
    kemaluannya yang menyumpal di mulut Rafa.

    Rafa menangis tak berdaya menahan gejolak nafsu Baskoro. ceritasexdewasa.org Sementara kedua tangan Baskoro yang masih
    mencengkeram erat kepala Rafa mulai menggerakkan kepala Rafa maju mundur, mengocok penisnya dengan
    mulut Rafa. Suara berdecak-decak dari liur Rafa terdengar jelas diselingi batuk-batuk.

    Beberapa menit lamanya Baskoro melakukan hal itu kepada Rafa, dia nampak benar-benar menikmati.

    Tiba-tiba badan Baskoro mengejang, kedua tangannya menggerakkan kepala Rafa semakin cepat sambil
    menjambak-jambak rambut Rafa. Wajah Baskoro menyeringai, mulutnya menganga, matanya terpejam erat
    dan..

    “Aakkhh..”, Baskoro melengking, croot.. croott.. crroott..

    Seiring dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan Baskoro yang mengisi mulut Rafa yang
    terkejut menerima muntahan cairan itu. Rafa berusaha melepaskan batang penis Baskoro dari dalam
    mulutnya namun sia-sia, tangan Baskoro mencengkeram kuat kepala Rafa.

    Sebagian besar sperma Baskoro berhasil masuk memenuhi rongga mulut Rafa dan mengalir masuk ke
    tenggorokannya serta sebagian lagi meleleh keluar dari sela-sela mulut Rafa.

    “Ahh”, sambil mendesah lega, Baskoro mencabut batang kemaluannya dari mulut Rafa.

    Cerita Sex Dibalik Rok SMU Nampak batang penisnya basah oleh cairan sperma yang bercampur dengan air liur Rafa. Demikian pula
    halnya dengan mulut Rafa yang nampak basah oleh cairan yang sama.

    Rafa meski masih dalam posisi terpaku berlutut, namun tubuhnya juga lemas dan shock setelah
    diperlakukan Baskoro seperti itu.

    “Sudah Pak.. Sudahh..” Rafa menangis sesenggukan, terengah-engah mencoba untuk ‘bernego’ dengan
    Baskoro yang sambil mengatur nafas berdiri dengan gagahnya di hadapan Rafa.

    Nafsu birahi yang masih memuncak dalam diri Baskoro membuat tenaganya menjadi kuat berlipat-lipat
    kali, apalagi dia telah menenggak jamu super kuat demi kelancaran hajatnya ini sebelumnya.

    Setelah berejakulasi tadi, tak lama kemudian nafsunya kembali bergejolak hingga batang kemaluannya
    kembali mengacung keras siap menerkam mangsa lagi.

    Baskoro kemudian memegang tubuh Rafa yang masih menangis terisak-isak. Rafa sadar akan apa yang
    sebentar lagi terjadi kepadanya yaitu sesuatu yang lebih mengerikan. Badan Rafa bergetar ketika
    Baskoro menidurkan tubuh Rafa di lantai gudang yang kotor itu, Rafa yang mentalnya sudah jatuh seolah
    tersihir mengikuti arahan Baskoro.

    Setelah Rafa terbaring, Baskoro menyingkapkan rok abu-abu seragam SMU Rafa hingga setinggi pinggang.
    Kemudian dengan gerakan perlahan, Baskoro memerosotkan celana dalam putih yang masih menutupi
    selangkangan Rafa.

    Kedua mata Baskoro pun melotot tajam ke arah kemaluan Rafa. Kemaluan yang merangsang, ditumbuhi rambut
    yang tidak begitu banyak tapi rapi menutupi bibir vaginanya, indah sekali.

    Baskoro langsung saja mengarahkan batang penisnya ke bibir vagina Rafa. Rafa menjerit ketika Baskoro
    mulai menekan pinggulnya dengan keras, batang penisnya yang panjang dan besar masuk dengan paksa ke
    dalam liang vagina Rafa.

    “Aakkhh..”, Rafa menjerit lagi, tubuhnya menggelepar mengejang dan wajahnya meringis menahan rasa
    pedih di selangkangannya.

    Kedua tangan Rafa ditekannya di atas kepala, sementara ia dengan sekuat tenaga melesakkan batang
    kemaluannya di vagina Rafa dengan kasar dan bersemangat.

    “Aaiihh..”, Rafa melengking keras di saat dinding keperawanannya berhasil ditembus oleh batang penis
    Baskoro. Darah pun mengucur dari sela-sela kemaluan Rafa.

    “Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh..” Baskoro mendesis nikmat.

    Setelah berhasil melesakkan batang kemaluannya itu, Baskoro langsung menggenjot tubuh Rafa dengan
    kasar.

    “Oohh.. Oogghh.. Oohh..”, Rafa mengerang-ngerang kesakitan. Tubuhnya terguncang-guncang akibat gerakan
    Baskoro yang keras dan kasar.

    Sementara Baskoro yang tidak peduli terus menggenjot Rafa dengan bernafsu. Batang penisnya basah kuyup
    oleh cairan vagina Rafa yang mengalir deras bercampur darah keperawanannya.

    Sekitar lima menit lamanya Baskoro menggagahi Rafa yang semakin kepayahan itu, sepertinya Baskoro
    sangat menikmati setiap hentakan demi hentakan dalam menyetubuhi Rafa, sampai akhirnya di menit ke-
    delapan, tubuh Baskoro kembali mengejang keras, urat-uratnya menonjol keluar dari tubuhnya yang hitam
    kekar itu dan Baskoro pun berejakulasi.

    “Aahh..” Baskoro memekik panjang melampiaskan rasa puasnya yang tiada tara dengan menumpahkan seluruh
    spermanya di dalam rongga kemaluan Rafa yang tengah menggelepar kepayahan dan kehabisan tenaga karena
    tak sanggup lagi mengimbangi gerakan-gerakan Baskoro.

    Cerita Sex Dibalik Rok SMU Dan akhirnya kedua tubuh itupun kemudian jatuh lunglai di lantai diiringi desahan nafas panjang yang
    terdengar dari mulut Baskoro. Baskoro puas sekali karena telah berhasil melaksanakan hajatnya yaitu
    memperkosa gadis cantik yang selama ini menghiasi pandangannya dan menggoda dirinya.

    Setelah rehat beberapa menit tepatnya menjelang Isya, akhirnya Baskoro dengan becaknya kembali
    mengantarkan Rafa yang kondisinya sudah lemah pulang ke rumahnya. Karena masih lemas dan akibat rasa
    sakit di selangkangannya, Rafa tak mampu lagi berjalan normal hingga Baskoro terpaksa menuntun gadis
    itu masuk ke dalam rumahnya.

    Suasana di lingkungan rumah yang sepi membuat Baskoro dengan leluasa menuntun tubuh lemah Rafa hingga
    sampai ke teras rumah dan kemudian mendudukkannya di kursi teras.

    Setelah berbisik ke telinga Rafa bahwa dia berjanji akan datang kembali untuk menikmati tubuhnya yang
    molek itu, Baskoro pun kemudian meninggalkan Rafa dengan mengayuh becaknya menghilang di kegelapan
    malam, meninggalkan Rafa yang masih terduduk lemas di kursi teras rumahnya.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Dipatok 3 Burung

    Cerita Sex Dipatok 3 Burung


    3468 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Dipatok 3 Burung ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Fela pulang kerja jalan kaki, jalanan cukup sepi, sementara suara guruh sesekali terdengar. Awan terlihat mendung dilangit malam itu.
    Cewek yang tingginya sekitar 170 cm, langsing, kakinya juga jenjang banget (Fela waktu itu pake rok yg rada mini) mempercepat jalannya.

    Pukul 20:00 jalanan diluar rumah Fela, sepi jarang ada mobil yang lewat. Penduduk kota sudah tahu akan ada badai besar malam itu.

    Kelima berandal yang bertubuh kekar itu mengendap-endap memasuki pekarangan rumah. Mereka mau membalas cewek bertampang melankolis itu yang memergoki mereka mencuri minuman keras tadi,dengan melaporkan satpam. Mereka berencana berpesta memperkosa cewek itu habis-habisan sebagai balasannya.

    “Sssstttt…..hati-hati jangan berisik…..ayo sini….” Bisik Emilo sambil memberi aba-aba untuk segera maju bersembunyi dikebun rumah Fela yang penuh semak-semak.

    Sementara itu Fela tidak mengetahui kalau dirinya diikuti oleh para berandal sejak sepulang kerja tidak menaruh curiga. Cewek itu menyalakan kran air mandi, lalu menuju kekamarnya. Fela menyalakan lagu disco, sambil melepaskan baju kerjanya.

    Di kebun para berandal sudah mulai mengendap- endap sambil menyusun rencana untuk masuk ke dalam rumah. Edi dan Jack mendapat tugas mengawasi jalanan, sedangkan Emilo membuka pintu depan, Joe dan Billie mencari jalan masuk lewat belakang. Joker123

    Pada saat itu secara tidak sengaja Joe melewati jendela kamar Fela yang lagi membuka baju kerjanya. Roknya berada diatas ranjang, sementara Fela yang tubuhnya cuma terbungkus kemeja kerja dan celana dalam sambil berdisco membuka kancing kemejanya.

    Joe segera memanggil Billie untuk melihat pemandangan itu. Mereka menelan ludah melihat Fela yang meliuk-liuk merangsang menari disco. Ukuran dadanya yang sekitar 36B keliatan jelas banget belahannya ketika cewek itu sudah melepas kemejanya.

    “Wow, Joe…LOOK AT HER TITS….aku ingin segera mencicipi tubuhnya….” Bisik Billie tanpa melepaskan padangan matanya menatap tubuh Fela yang hanya mengenakan baju dalam.
    “He…he….he…sabar, Bill…nanti kita cicipi sama-sama, sampai pagi!” sahut Joe yang makin bernapsu melihat hal itu.

    Beberapa saat kemudian Fela beranjak menuju kekamar mandi. Sementara itu Emilo yang berhasil membuka pintu depan segera memberi aba-aba pada teman-temannya untuk masuk. Para berandal itu sudah memperhitungkan segalanya, mereka mengunci pintu dari dalam sehingga nanti mereka bebas bertindak.

    Kabel telpon sudah mereka putus, cewek itu tinggal sendirian dan lagi badai yang akan datang sangat menguntungkan rencana mereka. Dengan leluasa mereka masuk ke kamar cewek itu. Jack membuka kulkas, yang lain masuk ke kamar Fela. Edi memeriksa lemari pakaian Fela.

    “Hai….lihat apa yang kutemukan!” sambil menunjukkan barang temuannya. Joe segera menyahut celana dalam itu.

    “Hmmmmm….mmmm…” Joe mencium celana dalam

    “Ingat aku yang pertama bercinta dengannya!” sahutnya sambil tersenyum penuh arti. Para berandal itu tak sabar membayangkan apa yang akan mereka nikmati. Lalu mereka mengambil posisi untuk bersembunyi.

    Fela selesai mandi menuju keruang tengah. Tubuhnya hanya terbalut oleh baju dalam dan kemeja putih, duduk menikmati acara TV kabel.
    Waktu itu pukul 20:30, cewek itu tidak menaruh curiga bahwa ada orang lain dalam rumahnya. Tiba-tiba dari arah belakang salah seorang berandal maju mendekap tubuhnya. Fela terkejut dan segera berontak melepaskan diri.

    “EVER BEEN GANG RAPED BABY? DON’T KNOW WHAT YOU BEEN MESSIN! YOU STILL REMEMBER US DON’T YOU……” ejek Edi.

    Fela segera mengenali wajah itu menjadi ketakutan sekali, ia tak menyangka kalau para berandal itu benar-benar melaksanakan ancamannya.

    Joe maju menerkamnya tiba-tiba, cewek itu menjerit ketakutan ketika berhasil dipeluk. Ia meronta-ronta dan menendang Joe. Tanpa disadarinya tendangannya mengenai selangkangan Joe membuatnya meringis kesakitan dan melepaskan dekapannya.

    Cerita Sex Dipatok 3 Burung Fela segera melepaskan diri dan lari menuju pintu depan. Para berandal segera mengejarnya sambil menyorakinya. Dengan sekuat tenaga pintu depan itu berusaha dibuka, tetapi usahanya sia-sia.

    “Wooooo……woooooo……ha…ha…ha….ayo sayang, mau lari kemana kamu hah….ayo sini…ha…ha….ha…” Ejek para berandal yang mengejarnya dari belakang. Fela segera dikepung oleh para berandal. Mereka menyoraki ketidak berdayaannya.

    Fela didesak terus sampai merapat kedinding, Joe yang tadi meringis kesakitan mulai maju. Pada saat cewek itu hampir putus asa, ia berhasil berkelit dari kepungan berandal itu, lolos dan lari menuju ke dapur, Fela bermaksud lari lewat pintu belakang.

    Para berandal segera mengejarnya lagi. Nasib sial bagi Fela, begitu tangannya berhasil menyentuh gagang pintu, para berandal berhasil menangkapnya kembali. Rambut pirang Fela yang panjangnya sebahu terjambak, sehingga ia tidak bisa berbuat apa-apa.

    “Aaaahhhh….aammpun…aaah” hiba Fela, sementara para berandal tersenyum sinis memandangnya.

    “Sayang…. Kami akan memberimu pengalaman yang tak akan kau lupakan! kau tadi telah merusak acara pesta kami, sekarang kau harus membayarnya dengan tubuhmu yang indah itu……ha…ha..ha…, oya kau juga akan menyesal telah menendang punyaku, akan kujoblos kau sampai mampus! ” Joe maju dari kerumunan temannya.

    Fela tak berdaya, rambutnya dijambak sementara tangannya dilipat kebelakang. Dari dapur ia diseret menuju ruang tamu saat itu pukul 20:45. Disana ia dikelilingi oleh kelima berandal sambil didorong-dorong.

    “Sayang, kita akan berpesta denganmu!” seru Edi tak sabar sambil mendorong ke arah Billie.

    “Ha…..ha…ha…. kau tak akan bisa lolos kali ini….” Ejek Billie sambil mendekap tubuh Fela. Mereka berteriak-teriak membuat Fela makin ketakutan.

    “Kemarikan dia Bill….HEY BABE, I BET MY COCK WOULD FEEL REAL GOOD WARPED UP IN YOUR PUSSY!” seru Jack tak sabar, sambil mempraktekkan gaya bercinta penuh napsu

    Fela didorong ke arah Jack yang segera merangkul nya dari depan. Mulutnya segera mencari dada cewek itu, sementara pinggulnya bergerak maju mundur seakan sedang bercinta dengannya.

    “Wooooo…. Wooooou…..FUCK YOU GIRL, FUCK YOU…..” Jack menggerayangi cewek itu.

    “Aaaahhhh…….aaam…punnn….aahhh…..jaa…aa ahhhh!!!” jerit Fela ketakutan.

    Tiba-tiba dengan satu sabetan, tangan salah satu berandal merobek kemeja putih Fela, membuat cewek itu terpelanting. Emilo segera mendekap dari belakang. Sekarang tubuh Fela hanya mengenakan BH dan celana dalam saja, membuat mereka makin menjadi-jadi.

    “Ah…aahh…aahh!” jerit Fela ketika tangan Emilo yang mendekap tubuhnya dari belakang mulai menggerayangi pahanya yang putih mulus.

    “Kita akan memberimu pengalaman yang tak terlupakan, manis…ha…ha…ha…” bisik Emilo.

    Para berandal lainnya ikutan beraksi. Tangan Edi meremas remas buah dada Fela. Jack memburu kemaluan Fela, sementara Billie dan Joe buka baju dan celana panjang mereka sambil tertawa sinis. Tubuh para berandal itu terlihat begitu kekar dan berotot.

    “HEY, SOMEBODY GET BEHIND THE BITCH AND HOLD HER ARMS, I’M FUCKING HER FIRST!” Joe memberi aba-aba yang langsung disetujui teman-temannya. Cewek itu meronta-ronta di bopong kelima berandal itu keruang tengah.

    “Jack, Emilo, kau pegangi tangan dan kakinya, terlentangkan dia di meja ini” perintah Joe.
    Lonceng berdentang menunjukkan pukul 21:00. Disana Fela diterlentangkan di atas sebuah meja bundar. Masing-masing tangan dan kakinya dipegangi erat-erat oleh para berandal.

    Sinar lampu diatas meja membuat cewek itu silau, Fela hanya bisa melihat tubuh-tubuh kekar mengerubunginya dan tangan-tangan berotot meraba-raba dadanya, wajah sinis dan suara tawa para berandal mengejek ketidak berdayaannya.

    Lidah Joe menelusuri lehernya yang jenjang. Fela berontak berusaha melepaskan diri, tetapi apa daya tenaga seorang cewek dibanding dengan lima laki-laki yang kesetanan.

    Jack dan Edi memegangi kakinya, sementara tangan kanan dan kiri Fela dipegangi erat-erat oleh Emilo dan Billie. Joe mencumbunya dengan kasar dan penuh napsu, tangannya dengan liar meremas-remas buah dada Fela.

    “I CAN SEE THE NIPPLES POKING AT HER BRA!” kata Joe yang langsung disambut oleh tawa para berandal.

    “HEY, CUT THAT BRA OFF MAN. WHAT’S WRONG WITH YOU?” sahut Emilo sudah tidak sabar lagi.

    “Aaaah…..aaah….ooh…jangan…..aahkh!” jerit Fela ketika dengan satu hentakan kasar tangan Joe merobek BH yang dikenakannya.

    Para berandal makin seru menyorakinya. Mulut Joe segera melumat buah dada Fela yang sintal, sementara tangan kirinya masih meremas-remas buah dada sebelah kanan Fela.

    “Aaaaah….aaoooh…..ooooh…aahh …aaaahh…aaahhhhh….” desah Fela mengeliat-liat. Putingnya dijilati penuh napsu oleh lidah Joe.

    “Ha….ha….ha…. kau sungguh mengiurkan sayang!” tawa Billie menelan ludah tak sabar ingin segera menikmati gilirannya. Joe sekarang membuka celana dalamnya sendiri, penisnya yang hitam besar 10 inci itu terlihat tegak siap beraksi.

    “Kenyal sekali…..ha…ha…ha…”seru Joe sambil menerkam dan mulutnya menciumi buah dada cewek itu dengan buas.

    Tubuh Fela mengeliat-liat membusur, sementara buah dadanya diremas-remas sampai merah. Lidah Joe menelusuri buah dada Fela, lalu turun ke daerah perut dan menjilati pusarnya. Beberapa saat kemudian sambil tersenyum sinis, mata Joe memelirik kearah paha Fela.

    “Oooohhh….jangan…..aaahhhh….” hiba Fela ketakutan tidak berani membayangkan diperkosa oleh kelima berandal kekar dan berotot.

    Lalu tangan Joe mulai memelorot celana dalam Fela. Cewek itu berusaha mempertahankannya

    “Ha..ha…ha…percuma kau berontak manis!” ejek Joe ketika Fela berontak sekuat tenaga, tetapi Billie dan Emilo makin erat memegangi tangan Fela, perlahan- lahan celana dalamnya terlepas, rambut kemaluan Fela terlihat ketika celana dalam berwarna pink itu dari pinggul dilorot turun kepahanya dan akhirnya terlepas.

    “Cihuuuiiii……Ha…ha…ha….PARTY TIMES… ha…ha…ha….” Teriaknya sambil memutar-putar celana dalam itu, lalu dicium dalam-dalam menikmati aromanya dan dilemparkan kelantai. Mata Joe jelalatan memandangi Fela yang telanjang bulat terlentang diatas meja.

    Fela lemas karena ketakutan, ia tak berani membayangkan para berandal itu akan ‘menelan tubuhnya ramai-ramai’. Para berandal makin ramai menyorakinya, mata mereka jelalatan memandang setiap lekuk tubuh Fela. Emilo yang tadi memegangi tangan Fela digantikan oleh Billie.

    “Oooooh…..aaaahh….am…pun…..aaaah…jang… an…aaahh..” hiba tangis Fela.

    “Diam!….THERE’S GOING TO BE A BIG PARTY IN YOUR PUSSY TONIGHT…..Ha…ha…ha…kita lihat siapa yang paling hebat bercinta denganmu!” ejek Emilo mendekati Fela sambil mengeluarkan pisau lipat.

    Fela ketakutan ketika Emilo memainkan pisau itu diantara buah dadanya sambil tersenyum sinis memandang tubuhnya. Pisau itu bergerak kearah puting susunya dan diputar-putar mengelilingi belahan buah dada Fela yang naik-turun karena napasnya tak beraturan.

    Cerita Sex Dipatok 3 Burung Hal itu membuat para berandal benar-benar terangsang. Pisau itu terasa dingin di buah dada Fela, lalu pisau itu bergerak kearah perut cewek itu dan turun ke daerah bawah pusar cewek itu. Edi menyeringai penuh arti ketika mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Emilo dengan pisau lipatnya.

    “Ayo Milo, cukur sampai habis…..ha…ha…ha…ha…” seru Edi kegirangan.

    “Aaaahh…..ohhhh…jangan….aaah….” teriak Fela sambil berontak, tetapi para berandal itu makin mempererat pegangannya, sementara pisau lipat itu dengan buas mulai beraksi mencukur rambut kemaluannya.

    “Ha…ha….ha… kesempatan yang langka ini tak akan kami lewat begitu saja. Ayo manis berteriaklah semaumu, tak akan ada yang mendengarmu saat ini.” Ejek Joe sambil menerkam buah dada Fela,

    Diremasnya kuat-kuat membuat cewek itu mengerang kesakitan sementara Emilo mencukur rambut kemaluannya tanpa foam pelicin sehingga Fela merasa perih. Billie, Jack dan Edi yang memegangi kaki dan kedua tangan Fela tertawa melihat cewek itu meronta-ronta.

    “Aaaaaagggg….aaaaoooohh….ooooohhh…oohh.. .” desah Fela buah dadanya diremas-remas oleh Joe. Suara desahan itu membuat para berandal itu makin terangsang.

    Dengan buas pisau Emilo beraksi, dalam beberapa menit saja rambut kemaluan Fela telah tercukur habis. Daerah kulit bawah perut Fela yang tadinya ada rambut kemaluannya terlihat memerah. Emilo tersenyum puas,

    Joe segera maju sambil mementang kaki cewek itu lebar-lebar, sekarang ia berada diantara pahanya , memandang kemaluan Fela yang terlihat jelas karena rambut disekitar daerah itu habis tercukur.

    “Ha…ha…ha…buah dadamu sungguh lezat, NOW I’LL EAT YOUR PUSSY!” kata Joe sambil menjilatkan lidahnya sementara matanya melirik kearah kemaluan Fela.

    “Oooooh….lepas…kan….jang…an ..oooOOAAHH!” tangis Fela terhenti ketika Joe mulai menjilatinya. Lidah itu seakan menjulur panjang menjelajahi lorong vagina Fela. Tubuh cewek itu mengelinjang-gelinjang, sementara lidah Joe bergerak seperti cacing menggali lobang.

    “Oooooohhhhh…aaaauuuuoooo…oooouuu…aaaah. ..” Desis Fela sementara kepalanya hanya bisa menggeleng ke kiri dan kanan. Tubuh Fela bergetar, tangannya mengepal erat-erat, Emilo menciumi leher dan daerah sekitar ketiak, sambil tangannya mencubit puting susu cewek itu. Jack melepaskan kaki cewek itu, dan ikutan mencumbu perut Fela. Lidah Jack menjilati pusar cewek itu.

    “Uuuuuuhhhh….oooouuh…ooohhh…” suara desah Fela makin keras, ketika lidah Joe masuk makin dalam divaginanya.

    “Ha…ha…ha….percuma kau berontak sayang, mau tak mau kau akan menikmati pesta ini!” ejek salah satu berandal.

    Buah dada Fela memerah dan mengembang karena remasan tangan Emilo.

    Joe makin bersemangat, ketika vagina Fela mulai berlendir. Lidah itu menjelajah makin dalam bersamaan dengan pekik desah Fela. Emilo masih mengulum buah dada cewek itu. Judi Slot online 

    Putingnya disedot kuat-kuat, membuat cewek itu mengeliat menahan rasa nikmat dan sakit yang bercampur menjadi satu. Tanpa disengaja dari puting buah dada Fela keluar cairan putih seperti susu. Emilo lebih bersemangat lagi menyedoti cairan itu, sementara tangannya meremas-remas buah dada Fela agar keluar lebih banyak.

    “Uuuuggghhhh……uuuuuhhhh….uuuhhhh….aaauuuhh hhh….” desis Fela dengan napas tersedak-sedak.

    “Ha…ha…ha….ternyata tubuhmu menghianatimukan? Diam-diam kau menikmatinya……BITCH!!!!” ejek Emilo sambil menyedoti buah dada Fela, kanan-kiri.

    Lonceng berbunyi menunjukkan pukul 21:30. Rupanya para berandal itu senang bermain-main dengan tubuhnya dan berniat melakukan WARMING-UP sebelum memperkosanya.

    Fela hanya bisa mengeliat-liat dikerubuti para berandal yang kekar. Lidah Joe dengan lahapnya menjilati vagina Fela.

    Tidak puas hanya lidah, sekarang jari tangan Joe ikutan beraksi. Jari tengah dan telunjuk Joe masuk di lobang kemaluan cewek itu, diputar-putar seolah-olah mengaduk-aduk vagina Fela, sementara lidahnya ikut menjilati bibir kemaluan Fela.

    “Aaaauuuuhhhhh……uuuuuhhh…..aaahhhh” desah cewek itu makin keras, membuat para berandal itu tertawa mengejek ketidak berdayaannya. Jari tangan Joe menusuk masuk dan bermain-main dengan klitorisnya, membuat Fela mengelinjang-gelinjang.

    Mata Fela terpejam, kepalanya menggeleng ke kiri kanan, Jack menciumi pusarnya, tangan Emilo meremas-remas buah dadanya. Setelah puas bermain-main, Joe mementang kedua kaki Fela.

    “Joe mau pakai kondom?” tanya Billie. Joe menolak usul Billie.

    “NO WAY….Ha…ha…ha….I WANT TO FEEL SKIN TO SKIN…ok sekarang saatnya manis… NOW LETS SEE JUST HOW TIGHT YOUR CUNT IS!” Joe mengangkat pinggul Fela tinggi-tinggi.

    Penisnya sekarang digesek-gesekkan disekitar bibir kemaluan Fela berusaha menyibak belahannya. Mata cewek itu terbelalak kaget ketika merasakan kepala penis Joe yang besar dan hangat. Batang penis itu berdenyut-denyut dibibir kemaluannya.

    “Ohhh…ohhhh sekarang saatnya!” pikiran Fela melayang jauh ketika Joe mulai beraksi menindih tubuhnya.

    “Ayo Joe cumbu dia sampai mampus……Cihuuui!!!” para berandal itu memberi semangat.
    Joe merasakan rasa hangat yang mengalir pada kepala batang kemaluannya yang sudah menancap tepat pada pintu gua kenikmatan milik cewek itu.

    Joe menekan perlahan, seperempat dari bagian kepala kemaluannya mulai terbenam ….Fela menahan napas …. ditekan lebih dalam lagi …. separuh dari bagian kepala kemaluannya melesak masuk …. dengan lebih bertenaga Joe mendesak batang kemaluannya untuk masuk lebih dalam lagi. Markas Judi Online Dominoqq

    “Ayo Joe! sedikit lagi! Masukin saja semua! Biar dia rasain Joe!” Emilo menyoraki Joe sambil meremas-remas buah dada Fela.

    “AAAgggh!!!!” Pekik Fela merasakan sesuatu yang menyakitkan dipangkal pahanya ketika seluruh kepala kemaluan Joe sudah terbenam kedalam liang hangat miliknya, dengan satu hentakan yang kuat, penis Joe menyeruak masuk ke dalam vagina Fela membuatnya memekik kesakitan.

    Sementara badai diluar mulai turun dengan deras dimulailah pesta perkosaan itu. Fela terlentang diatas meja bundar diruang tengah, tangan dan kakinya dipegangi erat-erat oleh Billie dan Edi, buah dadanya dijilati, disedoti oleh Jack dan Emilo, sementara penis Joe mengoyak-koyak vaginanya dengan ganas.

    “Aaagh…..aaahh….ooooh….ooohh…” suara rintih Fela seiring dengan gerakan ayunan pinggul Joe yang kuat. Senti demi senti batang kemaluan Joe menelusur masuk menerobos keketatan liang kemaluan Fela yang sudah basah berlendir itu.

    Setiap ayunan Joe membuat tubuhnya mengelepar kesakitan karena penis yang besar itu berusaha masuk lebih dalam. Suara desahan Fela membuat para berandal itu makin bernapsu menikmati tubuhnya.

    “Ayo Joe…..genjot terus sampai mampus….. ha…ha…ha…” seru salah satu berandal.
    Joe merasakan begitu ketatnya ujung kemaluannya terjepit di dalam vagina Fela, selang beberapa saat penis itu terhenti menerobos keluar masuk.

    “CAN’T SEEM TO GET MY COCK DEEP ENOUGH INTO YOU BABY!” Joe mengatur posisi pinggulnya, “YOU SO DAMN TIGHT!.” kemudian dengan satu hentakan yang kuat membuat batang penis itu hilang tertelan kemaluan Fela.

    “AAAaaaaggggkkk!!” suara lolong histeris Fela ketika dengan satu hentakan kuat tanpa masalah penis itu beraksi lagi di liang vagina Fela yang berlendir, rupanya selaput perawan Fela robek.

    Cerita Sex Dipatok 3 Burung “Uuuugggghhhh…. SO YOU’RE STILL A VIRGIN? Ha…ha…ha….manis, kau tak akan melupakan pengalaman ini!” ejek Joe, Penis itu dengan mudah menerjang keluar masuk dengan cepat, sementara tubuhnya menghentak hentak barbar diatas Fela yang mendesah-desah tak berdaya.

    Kemaluan Fela terasa akan robek oleh desakan penis Joe yang menyeruak masuk keluar dalam-dalam seperti membor kilang minyak. Joe melengkuh-lengkuh nikmat, pinggulnya berayun-ayun memompa, penis itu keluar masuk.

    Kaki Fela terangkat tinggi diatas meja terayun-ayun seirama gerakan pinggul Joe menghujamkan keluar masuk batang penisnya yang dengan barbar beraksi divaginanya.

    Fela berharap ia dapat pingsan saat itu juga supaya tidak merasakan sakit yang tak terlukiskan itu. Para berandal itu menyanyikan lagu “ROW YOUR BOAT”.

    “Aaaahhh…aaaahh….ammm….pun….aahh…

    aaahh…aaahh….sakit..ahhhhh..aaaahhh….”jerit Fela. Pinggul Joe bergerak seperti pompa. Penis itu keluar masuk seiring desahan Fela.

    “Ayo Joe coblos terus, coblos…coblos…woooo…

    wooooo BABY….” teriak Emilo sambil menciumi dada cewek itu.

    “Delapan puluh delapan……delapan puluh sembilan….sembilan puluh…Ayo…” dengan semangat Edi menghitungi setiap hujaman penis Joe.

    “Aaaaahhh….wahhhhaaa….aaaah….uuuuh…

    uuugh….” pekik Fela, sementara Joe berayun-ayun diatas tubuhnya. Cewek itu hanya bisa terisak-isak. Suara petir menyambar di sela-sela badai.

    “YEAAAHHH. HOW’S IT FEEL, BABE, HOW’S IT FEEL WITH A REAL MAN’S BIG COCK IN YOUR BELLY? OOOOOOOOOOOOO YOU FEEL SO GOOD, SO HOT.” ejek Joe sambil memaksa Fela yang mendesah untuk melihat penisnya mengenjot keluar masuk lorong vaginanya.

    Fela bisa merasakan setiap inci dari otot dibatang penis Joe bergerak menelusuri lorong kemaluannya.
    “Uuuh…uuuh….uuaah…” lengkuh Joe, sudah sekitar setengah jam dia berayun-ayun diatas cewek itu, keringat membasahi tubuh keduanya, tetapi gerakan pinggulnya tetap ganas, penisnya menyodok-sodok dikemaluan Fela, tangannya menggerayangi pahanya dengan liar.

    Sementara itu Emilo membuka celana panjang dan celana dalamnya sendiri, penisnya panjang, (tetapi tidak sebesar Joe sekitar 8.7 inci) sudah tegak menegang.

    Jack masih asyik menyedoti puting buah dada Fela. Sesekali cewek itu berusaha memberontak, tetapi Edi dan Billie mempererat pegangannya. Joe melengkuh-lengkuh nikmat di atas tubuh Fela yang mengeliat-liat menahan berat tubuh Joe yang menindihnya.

    “Seratus enam puluh enam…… seratus enam puluh tujuh…..seratus enam puluh delapan…..ayo Joe taklukan dia….ha…ha…ha…” Edi menyemangati yang langsung diikuti oleh para berandal yang lain.

    “Seratus tujuh puluh tiga….seratus tujuh puluh empat…seratus tujuh puluh lima….” Para berandal yang lain ikutan menyemangati Joe.

    Tubuh dan buah dada Fela berguncang-guncang seirama dengan hentakan genjotan Joe yang makin liar. Vaginanya terasa terbakar oleh gesekan penis Joe yang buas.

    “Aaaaaaahhhh…..aaaaaa….aaaaaahh…..aahhhh…. ..ooooohhh” Fela melolong menahan sakit

    “Ayo…….ayo….seratus delapan puluh delapan…..seratus delapan puluh sembilan….seratus sembilan puluh….ha…ha…ha…” Edi memberi semangat.

    Cerita Sex Dipatok 3 Burung “Uuuuaah….uuuuuh….uuughh…tubuhmu nikmat sekali!” Joe mengejek Fela yang mengigit bibirnya menahan sakit. Pinggulnya maju mundur diantara selangkangan cewek itu. Jack dengan gemas mengigit puting buah dada Fela, sementara tangannya yang satu meremas- remas buah dada sebelah kanan.

    “Aaaaahh……uuuughhh…..uuughh…uuukkkh….ooo uuuughh…” rintih Fela, sementara gerakan Joe mulai pelan, tapi mantap.

    “Seratus sembilan puluh enam…..seratus sembilan puluh tujuh….” Semua berandal menyemangati Joe. Batang penisnya keluar masuk dengan barbar.

    “”I’M COMING, BABY!” lengkuh Joe.

    “OH GOD! NO, PLEASE ! NOOOOO!! NOO! DON’T COME INSIDE ME!!! NOOO, PLEASE!!!!…..AAAKKKHHHH!” kepala Fela terjengkang keatas, sementara terdengar suara lolong kesakitan ketika batang penis itu menghujam dalam-dalam divaginanya.

    Dengan satu hentakan kuat Joe mencapai klimax, penisnya menyemburkan sperma dalam lorong kemaluan Fela.

    “Uuuuuugggh…..ha…ha…ha….bagaimana?” ejek Joe sambil mencabut penisnya dengan perkasa.

    “kau akan digilir sampai pagi!!…..ha…ha…ha…NEXT!!!” seru salah satu berandal.

    Sementara itu kilat diluar menyambar-yambar, waktu itu pukul 22:25. Fela hanya bisa terisak-isak, Emilo maju sambil menyeringai. Tanpa perlawanan yang berarti, Emilo sudah berada di antara selangkangan cewek itu.

    “Ha…ha…ha…IS MY TIME TO RIDE, BABY I’M GONNA TAKE MY TIME AND FUCK YOU NICE AND SLOW. LET’S SEE HOW LONG I CAN KEEP MY DICK HARD IN THIS WONDERFULLY TIGHT CUNT OF YOURS. SEE HOW LONG I CAN KEEP YOU MOANS…..!” ejek Emilo, sementara batang penisnya dengan mudah masuk ke vagina Fela.

    “Cerita sex” Emilo memulai gerakannya, pinggulnya bergerak memutar, memastikan penisnya masuk penuh, lalu bergerak maju mundur perlahan tapi dalam. Pinggulnya berayun-ayun pelan dan mantap, diantara kedua paha Fela yang terbuka lebar, sambil meremas-remas buah dadanya.

    Kadang jari-jari tangan Emilo melintir-lintir puting susu cewek itu, tubuh Fela hanya bisa mengeliat-liat, sementara dari bibirnya yang terbuka terdengar suara erangan dan desah.

    Penis itu beraksi di vaginanya, pinggulnya diangkat ke antara pinggang Emilo yang maju mundur. Jack meninggalkan kerumunan menuju kulkas diruang makan. Joe duduk disofa, sambil melihat teman- temannya beraksi diatas tubuh Fela.

    Billie masih dengan erat memegangi tangan kanan dan kiri Fela, juga Edi yang memegangi kedua kaki Fela. Suara desah erangan cewek itu bagai musik merdu ditelinga mereka.

    Tubuh Fela basah kuyup karena keringat, sementara Emilo melengkuh-lengkuh nikmat.

    “Ooooooooohhhhhh…….uuuuuuhhhhh…..uuuhhhh…. .uuhhh…..

    ha…ha…ha….” suara Emilo, penisnya yang panjang tanpa ampun terus mengenjot kemaluan Fela. Buah dadanya dijadikan bual-bualan oleh Emilo.

    Giginya mengigiti putingnya dengan gemas, membuat Fela menjerit kesakitan. Terlihat bercak-bercak merah bekas cupangan disekitar leher dan dada ditubuh Fela.

    “Aaaahhh…..aaaaoooohhh….ooooohhhhhh…ooooohhh h…..” desah Fela merasakan penis Emilo menusuk keluar masuk divaginanya. Sudah sekitar lima belas menit Emilo beraksi, tubuh Fela berguncang- guncang seirama ayunan pinggul Emilo.

    Pukul 23.10. Kilat dan guntur bersahutan diluar, membuat jalanan bertambah sepi.

    “Hah…hah….hah……uuuggghhh…”lengkuh Emilo, sekarang ayunannya tidak perlahan seperti pertama, tetapi berirama cepat dan dalam. Vagina Fela terasa perih terbakar oleh gesekan penis Emilo.

    “Ha….ha…ha….. tunggu punyaku manis, YOU WILL LOVE IT!” seru Edi sambil mengolesi penisnya sendiri dengan selei sehingga kepala penis itu terlihat gilap dan lebih besar dari yang sebelumnya.

    “Uuuuuggghhhh…….uuuuuggghh…… uuuugggghhhh……”desah Fela pendek seirama keluar masuk penis Emilo di kemaluannya.

    Edi meremas-remas penisnya sendiri, sambil memandangi setiap lekuk tubuh Fela.

    “Ha…ha…ha….Ed, kau sudah tak sabar ya?……” tanya Billie sambil matanya terkagum melihat penis Edi yang makin besar, sehingga kepala penis itu seperti jamur.

    “Oooooohhhhhh….uuugggghhh…..oooohh……

    oooohh……..HERE I CAMEEE……!!!!” jerit klimax Emilo, penisnya menghujam dalam-dalam sambil menyemprotkan cairan putih.

    “Aaaaaaakkkkkhhhhhhh……oooohhh……” pekik Fela diantara lengkuhan nikmat Emilo.

    Emilo mencium kening Fela yang terlentang terengah-engah diatas meja.

    “FUCK YOU BABE!…..ha…ha..ha….” ejek Emilo sambil mencabut penisnya.

    Posisinya segera digantikan oleh Edi. Kepala penis yang besar itu digesek-gesekkan di antara paha Fela. Edi memandangi tubuh Fela yang sintal dan mulus basah oleh keringat.

    “LET’S GO TO HEAVEN, manis…ha…ha…ha….” Bersamaan dengan kata itu Edi menciumi buah dada Fela, sementara tangannya mengesek-gesekkan penisnya di bibir kemaluan cewek itu.

    Teriakan Fela tertelan badai yang ganas, pukul 23.45. Fela, meronta-ronta tubuhnya membusur digumuli Edi yang penuh napsu, sementara para berandal yang lain tertawa terbahak-bahak.

    Tangan Fela yang dipegangi oleh Billie,membuatnya tak bisa melawan, sehingga dengan leluasa Edi menciumi tubuhnya.

    Dari leher, lidah Edi terus menelusur turun ke buah dadanya, disedotnya kuat-kuat buah dada cewek itu, membuatnya mengerang kesakitan, lidahnya menjilati dengan lahap cairan yang keluar dari puting susu Fela.

    Tiba-tiba dengan hentakan yang kuat penis Edi menerobos masuk kemaluan cewek itu.

    “Aaaaakkkkkkkhhhhh…….”Diana berteriak kesakitan. Penis itu terus berusaha masuk penuh, Fela bisa merasakan kepala penis yang besar itu berusaha masuk lebih dalam di vaginanya.

    “Uuuuugggghhhhh…..sempit sekali….uuuuaahh…

    hhhaaaa….”seru Edi sambil terus mendorong masuk penisnya.

    “Ayo…..Ed,……ha….ha…ha….masukkan semuanya….biar mampus dia!” teriak Joe menyemangati Edi.

    Cerita Sex Dipatok 3 Burung Sekarang kepala penis itu sudah masuk, Edi diam sebentar merasakan otot vagina Fela yang berusaha menyesuaikan diri dengan penisnya. Dinding vagina Fela serasa meremas-remas penisnya, membuatnya lebih tegang.

    “Ha….ha…ha….kulumat kau, manis!” bisik Edi sambil mulai menggenjotkan penisnya dengan barbar. Joe menciumi leher Fela, Jack meremas-remas buah dadanya.

    Emilo meratakan olesan selai, sedangkan tangan Edi mementang pahanya agar lebih leluasa penisnya bisa maju mundur diliang kemaluan Fela.

    “Aaaahhhh……aaahhhhhh…..aaaggghhhh…

    aaahhhhh…” lolongan desah Fela digarap ramai-ramai. Suara desah dan erangan Fela terdengar bagai musik merdu ditelinga para berandal. Tanpa menghiraukan Fela yang sudah kelelahan, mereka terus berpesta menikmati tubuh cewek itu.

    Bagai menyantap hidangan lezat, mereka melahap dan menjilati tubuh Fela yang basah, mengkilat karena olesan selai dan keringat. Penis Edi menerobos keluar masuk dengan cepat, sementara disetiap hentakan tubuhnya terdengar erangan Fela menghiba kesakitan.

    Jack yang meremas-remas buah dadanya sekarang mulai menjilatinya penuh napsu, sedangkan putingnya disedoti agar keluar cairan seperti susu, Joe terus menciumi leher Fela yang jenjang.
    “Uuugggh…….uuuuggghhh……..aauughh…..

    uuugghhh….uuuuggghhh….” rintih Fela, sudah sekitar lima belas menit Edi berpacu dengan birahi, peluh membasahi tubuhnya. Edi melengkuh-lengkuh penuh napsu, menikmati setiap inci hujaman penisnya dilorong kemaluan Fela.

    “Haaah…..haaah….uuuggh…..bagaimana manis, asik bukan…..kau akan digilir sampai pagi…ha…ha…

    ha….Haah….haaah….” seru Edi sementara pinggulnya bergerak seperti memompa diantara kedua paha Fela. Buah dada cewek itu memerah diremas-remas dengan kasar oleh para berandal. Tubuh Fela berguncang-guncang dengan ganas seirama ayunan Edi.

    “He…he…he…..buah dadamu lezat sekali, ya…..kau akan membayarnya dengan tubuhmu sayang!” ejek Jack sambil menjilatkan lidahnya keudara sementara tangannya meremas-remas buah dada cewek itu dengan napsu.

    Fela hanya bisa terisak-isak sambil menahan sakit disekujur tubuhnya yang basah kuyup karena keringat dan selai. Penis Edi makin ganas menggenjot cewek itu.

    “Aaaauuh…..aaagggh……uuuuugggghhhh…

    uuuughhhhh….” pikik desah Fela. Vaginanya terasa panas dan perih oleh gesekan penis Edi yang barbar.

    Badai masih ganas, didekat lantai meja makan, terlihat BH dan celana dalam Fela berserakan sementara diatas meja Fela diperkosa dengan ganas oleh lima berandal yang kekar, tubuhnya dipentang dan dijilati penuh napsu.

    Buah dadanya dicengkram dan diremas-remas, lehernya diciumi, puting dan pusarnya dijilati, sementara Edi melengkuh-lengkuh nikmat, cewek itu hanya bisa merintih dan mendesah karena penis besar dan hitam beraksi menghentak-hentak barbar keluar masuk diantara selangkangannya.

    Waktu menunjukkan 24:16 Edi sudah hampir mencapai klimax, irama ayunan pinggulnya makin cepat tanpa perduli Fela yang terengah-engah kelelahan, Jack menggigit puting buah dadanya, membuat Fela mengerang kesakitan.

    “aakkkh….aaahh…ooooohhhh…” rintih Fela diantara lengkuh nikmat Edi.

    “Huuuh…uuuhhh…..uuuuhhh…..uhhhh….

    HUUAAAHHHH…..” jerit Edi mencapai klimax, dengan satu hujaman yang kuat, penisnya masuk hilang tertelan dilorong vagina Fela.

    “Aaaaakkkkhhhh….” jerit Fela tertahan, tubuh cewek itu mengeliat kejang, lalu lunglai, pingsan kelelahan, sementara penis itu menyemburkan banyak sprema dalam vaginanya. Peluh menetes dari tubuh Edi yang masih menindih cewek itu.

    “Ha…ha…ha….tubuhmu sungguh menggairahkan sekali…” Raut wajahnya terlihat puas, beberapa saat kemudian Edi mencabut penisnya, sambil mencium leher Fela yang masih pingsan. Jack siap-siap maju mengambil posisi.

    “Biarkan dia istirahat dulu, nggak enak kalau nggak ada perlawanan” Cegah Joe.

    “Kita beri dia obat perangsang saja!” usul Billie sambil tersenyum penuh napsu.

    “Jangan, kita simpan itu untuk yang terakhir” Joe duduk disofa.

    Beberapa menit kemudian, sekitar pukul 24:40, Fela yang baru saja siuman dibopong ramai-ramai menuju kamarnya, disana cewek itu dilempar ke ranjang dan langsung diterkam oleh para berandal yang sekarang semuanya sudah telanjang bulat.

    Cewek itu berusaha berontak melarikan diri, tetapi dengan cekatan para berandal itu menerentangkan tubuh Fela.

    Cewek itu berteriak ketakutan ketika para berandal dengan buas menggumuli tubuhnya.

    “Aaaahhhh…..aampun…..aaaahhhh….”hiba Fela, sementara Edi dengan kasar mulai meremas-remas buah dada kanannya. Joe berusaha mencium bibirnya yang merah merekah. Emilo menjilati dan menyedoti puting sebelah kiri.

    “Aaaaduuuhh…aaaaawww…aaaahhh…..ja…ja….ngan…”teriakan Fela tak digubris.

    Jack maju mengambil posisi diantara kedua kakinya, tersenyum sinis sambil membungkuk menciumi leher cewek itu. Fela mengeliat-liat tak berdaya. Lidah Jack menelusur turun dari lehernya menuju perutnya Fela.

    “Aaaaaahhh…..le…paskan…..aaaahhh” jerit Fela ditengah kerubutan berandal. Jack mulai menjilati daerah pusar Fela.

    “Manis…tadi kulihat kau suka disco! bagaimana kalau sambil diputarkan lagu…hmmm?…
    disco…rock…atau metal?….OK metal saja!”

    Billie mengejek Fela. Beberapa saat kemudian terdengar lagu metal, membuat para berandal itu lebih bersemangat menikmati setiap lekuk tubuh Fela.

    “Ha…ha…ha…manis, kami masih belum puas!” ejek Jack. Billie membaca surat yang ditemukannya dimeja rias pinggir ranjang.

    Gumam Billie sambil melihat Fela yang mendesah-desah tak berdaya dijilati dan diciumi teman-temannya. Beberapa saat kemudian Billie naik keatas ranjang, berbaring disamping cewek itu.

    “Nah Fela sayang, ARE YOU READY TO LOSE YOUR VIRGINITY IN ANOTHER HOLE? kau benar-benar beruntung manis! kau pasti puas!” kata Billie sambil menjilat muka cewek itu yang menangis ketakutan.

    Billie merangkul tubuhnya dari samping dan digulingkan menghadapkan keatas terlentang sehingga posisinya sekarang dibawah Fela.

    “Hai….sayang pestanya dilanjutkan. Manis kau pikir tadi sudah yang paling sakit, tunggu yang ini kau akan rasain sakit yang sebenernya!” kata Emilo sambil menerkam gemas buah dadanya.

    “Dan sekarang kau dapat kehormatan manis BECAUSE I’LL TAKE YOUR ASS VIRGINITY!!” mata Fela terbelalak ketakutan.

    “Oooohhh….jang…aan…PLEASE!!!!” hiba Fela disela isak tangisnya.

    “Dianay kau akan merasakan sesuatu yang belum pernah kau bayangkan sebelumnya sayang!” ejek Billie.

    Cewek itu berusaha berontak sekuat tenaga, tapi kerubutan dan remasan dibuah dadanya membuatnya tak bisa berkutik.

    Fela didudukkan tepat diatas tubuh Billie, berandal itu mengarahkan penisnya yang tegak di lobang anus cewek itu dan segera dihujamkan dalam anus Fela tanpa pelumas sehingga membuatnya menjerit kesakitan.

    “AAAAKKKKKKKHHHHHH!!!!” lolong Fela, sementara penis Billie (10 inci) masuk penuh dalam anusnya, sekarang cewek itu dipaksa tidur terlentang. Jack diatas menindihnya sementara Fela meronta-ronta kesakitan, anusnya terasa sakit oleh batang penis Billie yang berada dibawahnya.

    Jack yang sudah puas menjilati perut Fela, sekarang mementang kedua paha Fela, mengarahkan penisnya (8 inci) ke lorong vagina cewek itu.

    Apa daya tenaga seorang cewek yang dikeroyok lima lelaki kekar, dengan mudah masing-masing tangan Fela diikat dengan tali BH dijeruji pilar ranjangnya agar tidak bisa berontak.

    Jack segera memasukkan penisnya ke vagina Fela yang masih meronta-ronta, sambil tertawa terbahak-bahak.

    “Ha….ha…ha…. sayang sekarang kau rasakan ini!” sambil berkata seperti itu, Jack dan Billie mulai menggoyangkan pinggul mereka.

    Penis Billie bergerak naik-turun dianus sedangkan penis Jack menyodok keluar masuk seirama nada metal yang makin bersemangat. Teriakan cewek itu tertelan oleh bunyi halilintar yang keras. Usaha Fela untuk berontak membuat ikatan ditangannya makin erat dan menyakitkan.

    Tubuh Fela meronta-ronta kesakitan, tanpa disadarinya gerakannya itu makin membuat Jack dan Billie yang memperkosanya makin terangsang.

    Cerita Sex Dipatok 3 Burung Tubuhnya mulai menggelinjang kesana kemari, pinggulnya bergerak-gerak ke kanan, kiri, memutar, sementara Billie yang dibawah mempertahankan kecepatan ritme keluar masuk batang penisnya dianus Fela. Suara kecipak akibat gesekan kemaluan mereka berdua semakin terdengar.

    Sodokan batang penis Billie dianus Fela membuat tubuh cewek itu meliuk-liuk tak beraturan dan semakin lama semakin bergerak naik seolah menantang kejantanan Jack.

    “Ha…ha…ha….Dianay kau suka ya? Nih akan kumasukkan lebih dalam lagi! HAAAHHHH!!!!” teriak Jack sambil bertumpu pada remasan tangannya dibuah dada cewek itu ia menyodokkan penisnya lebih dalam ke vagina Fela.

    “Oooooohhhh……aaahhh….aaahhhh…aahh…

    ampun…amp..aaaaahhh…aaahh!!!!” erang Fela kesakitan. Sementara kedua penis berandal itu mengkoyak-koyak vagina dan anusnya, begitu penuh nafsu, ganas dan liar.

    Melihat pemandangan itu dan terbakar oleh api birahi, para berandal lainnya sambil tertawa terbahak-bahak melihat ketidak berdayaan Fela, mereka meremas-remas penis mereka sendiri.

    “Ohhh….ha…ha…ha….bagaimana sayang, bagaimana rasanya….puas nggak? tenang pestanya masih lama….tunggu giliran kita…ha…ha…ha..” seru para berandal lainnya.

    Beberapa menit saja penis mereka sudah tegak tegang siap beraksi kembali. Ranjang berderit-derit seirama musik metal dan gerakan mereka yang barbar, Fela ditindih ditengah-tengah mereka yang menghentak-hentak berpacu dalam birahi.

    Gerakan Billie bagaikan dongkrak memaksa tubuh Fela mengelinjang keatas mengundang penis Jack masuk ke lorong vaginanya, sedangkan gerakan Jack yang seperti memompa dari atas menekan kebawah sehingga penis Billie masuk penuh, begitu seterusnya, membuat cewek itu terengah-engah menahan rasa sakit di anus dan vaginanya sekaligus. Billie menciumi leher, tengkuk, telinganya penuh napsu.

    “Uuuggh…uuggh…uuuughhh….” rintih Fela seirama ayunan kedua penis itu. Cewek itu bisa merasakan seakan-akan kedua penis itu saling bertemu dan bergesekan didalam perutnya, hanya berbeda lorong saja.

    Jack dan Billie melengkuh-lengkuh nikmat. Buah dadanya diremas-remas dengan kasar sekali oleh Jack. Fela merasakan kesakitan, tapi remasan dibuah dadanya membuatnya tetap tersadar. Para berandal yang lainnya bersorak-sorak menyemangati keduanya melahap tubuh Fela.

    Penis-penis mereka digesek-gesekkan di tubuh cewek itu. Waktu menunjukkan Pukul 01:20 sementara pesta perkosaan itu makin brutal terbawa napsu birahi para berandal.

    Badai diluar makin ganas dan guntur sesekali menggelegar menelan teriakan Fela. Joe menemukan lipstik dimeja rias dan dioleskan dengan paksa dibibir Fela.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Diperawani

    Cerita Sex Diperawani


    10932 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Diperawani ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexIni cerita nyataku 4 tahun lalu. Saat itu aku masih duduk di kelas 1 SMA. Aku bersekolah di sekolah yang terfavorit di Semarang. Aku senang sekali bisa sekolah di sekolah yang sangat terpandang di kota ini. Hidupku tergolong lengkap. Orang tua yang sangat menyayangi aku dan adikku, teman – teman yang juga sangat memperhatikan aku. Di sekolahku aku termasuk cewek gaul diantara teman – temanku.

    Waktu di SMP aku sudah sering ganti-ganti cowok. Mungkin itu yang bikin aku dibenci oleh sebagian cowok, yaitu aku suka mempermainkan mereka. Di rumah aku juga sudah berusaha ramah dengan para tetangga (karena pada saat itu keluargaku baru pindah ke perumahan yang aku tinggali sampai sekarang). Tapi ngga tau kenapa kok masih ada aja orang yang memandang padaku sebelah mata.

    Hari itu papaku memanggil pembantu rumah tanggaku yang dulu pernah bekerja pada kami saat masih di rumah lama, untuk bekerja pada kami lagi. Karena kami sekeluarga lebih percaya pada orang itu daripada kalau harus mencari pembantu yang lainnya. Namanya Sulaijah. Usianya masih 28 tahun dan orangnya centil abiz. Tapi pekerjaannya selalu rapi. Dia datang di hari itu juga diantar calon suaminya yang juga bekerja di Semarang sebagai penjaga di kolam renang di dekat rumah kami.
    Aku senang sekali dengan mbak jah ini karena dia bisa menjadi anak seumurku sekaligus orang dewasa yang selalu memperingatkan aku saat aku salah. Dia seperti kakakku sendiri. Tapi tidak dengan calon suaminya. Aku sangat ngga suka ngliat wajahnya yang terkesan mesum itu. Caranya memandangku menjijikkan sekali, jadi aku agak cuek sama dia. Mungkin itu malah buat dia jadi gemes sama aku kali ya…

    Saat liburan sekolah, banyak teman – temanku yang man ke rumah. Ada yang Cuma maen, ada yang pedekate sama aku. Padahal mereka tahu aku dah punya cowok. Tapi mereka selalu bilang “namanya juga usaha” atau “sebelum janur kunig melengkung, bla…bla…bla…” capek deh….. suatu hari aku dikagetkan oleh datangnya cowokku yang pulang dari luar kota dengan membawa bunga. Aku tersanjung banget. Saat itu aku di rumah sendirian. Pembantuku? Biasa….kerjanya ngegosip mulu ama pembantu – pembantu laen. Dan pulangnya pasti siang, sebelum buat makan siang. Dominoqq Online

    Cerita Sex Diperawani Karena kami kangen udah ngga ketemu lama, di dalam rumah, kami berpelukan lamaaa banget. Lalu dia memegan daguku. Wajahnya didekatkan ke wajahku….uh….rasanya deg – deg an banget….

    Akhirnya dia mulai mengulum bibirku bagian atas. Udah lama kami ngga berciuman, rasanya horny sampe ubun – ubun……. Dia menciumi leher serta telingaku. Baru kali itu aku rasakan………….. rasanya geli, tapi luar biasa bikin horny. Lalu dia mencium bibirku sambil mengeluarkan lidahnya. Digoyang – goyangkan lidahnya di dalam mulutku. Mencoba bernain – main dengan lidahku. Lalu dia berbisik “aku kangen banget sama kamu” aku hanya tersenyum ngedengar dia ngomong gitu. Rasanya kayak terbang di awang – awang. Oh……………….!!!

    Kami terbawa suasana dan ngga sadar kalau di pintu ada orang yang sedang mengamati kami. Kami sadar saat orang itu berdehem kepada kami. Hoaaa…. Aku langsung salting….. ternyata itu calon suami pembantuku namanya mas Ratno. Karena ngerasa ngga enak, cowokku pamit padaku dan ngasih isyarat kalau dia akan telpon aku nanti.

    Setelah cowokku pergi aku Tanya sama mas Ratno,

    “ada apa mas?” dengan nada yang aku buat – buat seolah – olah ngga pernah terjadi apa – apa.

    Sambil cengar – cengir mas Ratno jawab, “tadi cowokmu?” dengan sinis aku jawab,

    “kan bukan urusan mas….ada apa nih mas?”
    “Cuma nyari Jah. Dia ada?”
    “dia lagi belanja sampe sekarang belum pulang. Mungkin lagi main ke rumah tetangga, tapi aku ngga tau dimana.” Balasku.
    ”Ooo…. pantesan berani….di rumah sendiri sih…..” aku kaget bukan main.

    Berani – beraninya dia ngomong gitu.

    “emang apa urusan kamu???!!” sangkalku agak sedikit membentak.
    “ya ngga apa – apa. Aku Cuma mau bilang kalau aku udah sempet ambil gambar kalian lho tadi…..” sumpah! Aku tambah kaget bukan main.
    ”terus mau situ apa?mau nglaporin ke papaku?Awas lho kalau berani!!”
    “awas kenapa?” katanya sambil senyum licik.
    “kalau dah ngga ada keperluan keluar aja deh….males banget sih….” Setelah itu aku masuk ke dalam, dan aku liat dia keluar rumah sambil kayak mencari – cari mbak Jah di rumah tetangga.

    Cerita Sex Diperawani

    Cerita Sex Diperawani

    Dalam hati aku bilang “mampus lo!!!!”

    Aku masuk kamar sambil berharap kalau mas Ratno ngga bilang ke siapa – siapa. Sambil baca tiduran, aku baca novel yang belum aku selesaikan supay rasa takutku hilang. Lalu aku nyalakan radio. Tanpa sadar, tau – tau aku udah masuk ke alam mimpi padahal masih pukul 9 an. Dalam mimpiku waktu itu, aku sedang dikejar kejar anjing. Aku lari terengah – engah. Ngga tau gimana ceritanya kok yang ngejar aku ternyata Boby, temen aku yang lagi pedekate ma aku.

    Karena jengkel ma dia, aku menampar mukanya. Dia memegang tanganku kencang sekali. Dan ngga tau kenapa aku juga ngrasain kalau kakiku berat banget buat digerakkan. Aku terus meronta. Tapi tetep ngga bisa. Akhirnya aku terbangun dari mimpiku di siang bolong itu. Aku kaget setengah mati karena tubuhku terasa berat saat aku bangun. Ternyata ada orang merebahkan tubuhnya di atasku. Betul…Mas Ratno. Dia sedang membekap mulutku dengan kain atau baju, aku ngga tau pasti saat itu.

    Dan yang paling aku kaget lagi adalah aku sudah dalam keadaan bugil. Memang di dalam mimpiku tadi aku dikejar anjing pas telanjang bulet. Ternyata saat itu mas Ratno uda di dalam kamarku dan nelanjangin aku. Lalu di berdiri di atasku dan mengeluarkan sesuatu dari kantongnya.HP. dia menunjukkan sesuatu di depan mataku. Ternyata foto telanjangku sebelum tangan dan kakiku diikat serta di dalam foto itu, aku dipakein kacamata supaya keliatannya aku dalam kondisi sadar.

    Lalu mas Ratno bilang Dominoqq Online ke aku kalau Mbak Jah lagi pergi dan pulangnya sore. Dia menyuruh mas Ratno buat jagain rumah. Aku menangis dan terus menangis…… aku ngga tau bakal gini kejadiannya……..aku terus meronta siapa tau bisa lepas dari ikatan dari tangan atau kakiku. Tapi ternyata dia mengikatnya kuat sekali. Aku sampe kecapekan. Lalu dia mulai menciumi wajahku dengan penuh nafsu.

    Aku benar – benar ngga bisa berbuat apa – apa kecuali menangis. Lalu mulutnya yang bau mengulum hidungku. ceritasexdewasa.org Salah satu tangannya memegangi payudaraku dan tangannya yang lain mengelus – elus pahaku. Aduh…. Rasanya jijik banget….aku ngga bisa habis pikir, keperawananku bakal hilang oleh orang menjijikkan ini. Uda item, pendek, bau pula….!!

    Mulutnya terus menciumiku perlahan dari wajah kemudan leher lalu sampai ke payudaraku. Ach……… aku semakin meronta saat payudaraku diremas – remas olehnya. Aku bener – bener ngga rela. Sampai aku bener – bener ngga punya kekuatan buat meronta lagi. Aku pasrah….. saat dia tau aku dah ngga meronta lagi, dia semakin bergairah. Dan aku tetap pasrah. Jari – jari tangannya mulai mengelus – elus vaginaku. Payudaraku diemutnya sampai aku bener – bener horny.
    Aku seolah sudah bisa menikmatinya.

    Cerita Sex Diperawani Lalu dia membuka kaosnya sendiri. Bau banget badannya. Kayak ngga pernah mandi beberapa hari. Aku mencoba untuk meronta lagi, lalu dia bilang kalau aku ngga mau pasrah saja, dia bakal nyebarin foto – fotoku itu ke orang – orang terdekatku. Dan kalau aku nurut, foto – foto itu akan dihapusnya. Aku ngga punya pilihan selain biarkan dia merawanin aku. Lalu dia membuka celananya sekaligus celana dalamnya. Terlihat kontolnya yang big size. Baru kali ini aku ngliat kontol secara langsung. Biasanya aku Cuma ngeliat di gambar – gambar porno di internet.

    Lalu di jongkok dan menjilati vaginaku. Aku bener-bener ngga kuat!! Bener-bener horny ampe akhirnya keluar cairan dari vaginaku. Dan vaginaku berkedut-kedut kencang. Ah…… dia tersenyum lebar mengetahui aku sudah terangsang. Lalu dia mempersiapkan pistolnya buat masuk ke tujuan terakhirnya dan akhirnya keperawananku lepas. Aku berteriak sekencangnya tapi mulutku di jejali kain sangat banyak, jadi ngga ada suara yang bisa keluar dari mulutku.

    Dia terus memasuk dan keluarkan kontolnya dari vaginaku. Aku Cuma bisa menggelinjang antara nikmat, sedih, marah, dan jijik. Tapi mau gimana lagi…… lalu tangannya memeras kedua payudaraku yang masih sangat kencang.

    “tubuh kamu bener – bener OK y, Yos” dia berkata padaku.

    Memang aku sendiri sering bangga sama diriku sendiri karena aku tergolong cantik dan tubuhku sempurna. Tinggiku 164, memiliki kulit putih dan payudara yang kencang banget ukuran 34B.

    Setelah setengah jam dia memasuk dan mengeluarkan kontolnya dari vaginaku akhirnya dia klimaks juga. Dia mengeluarkan di dalam vaginaku. Aku semakin takut waktu itu….aku takut hamil. Aku ngga berhenti menangis. Dan menyesali perbuatanku sama mas Ratno yang ternyata malah bikin dia gemes sama aku. Dia sempat bilang sendiri sama aku.

    Akhirnya selesai juga dia melampiaskan nafsunya padaku. Lalu dia menunjukkan padaku hapenya dan dia menepati janjinya untuk menghapus foto – fotoku tadi, termasuk foto ciumanku sama cowokku paginya. Lalu dia melepaskan ikatanku. Dan aku menutupi seluruh tubuhku dengan sprei di sebelahku. Sambil berteriak menyuruhnya pergi. Setelah memakai baju, dia pun pergi. Aku berlari ke ruang tamu dan mengunci pintu depan dengan keadaan masih telanjang. Aku ngga peduli saat ada orang di apotek seberang lihat aku menutup pintu dengan keadaan telanjang. Aku menangis seharian di dalam kamarku. Dominoqq Online

    Saat orang tuaku pulang, aku ingin mengatakan pada mereka tentang perbuatan mas Ratno padaku. Tapi aku malu. Aku juga takut kalau malah disuruh menikah sama mas Ratno.

    Ini bener – bener cerita nyataku. Sejak itu aku ngga pernah ragu buat ML ama cowokku. Cowokku tadinya kaget, tapi malah senang karena bisa ML sama aku. Dan lain kali aku ceritakan kisah – kisahku lainnya. Makasih dah mau baca curhatanku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Diperkosa

    Cerita Sex Diperkosa


    15109 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Diperkosa ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexIni terjadi sudah lama sekali saat aku masih berumur 15 tahun dan sejak itu semua kejadian yang tidak
    enak menimpaku sunguh nasibku jadi begini, dan kepada siapa aku harus mengadu , semoga dalam ceritaku
    ini pembaca cerita dewasa bisa memetik nilai positifnya dan tentunya bisa menolongku.

    Perkenalkan namaku Utami aku anak terakhir dari 5 saudara keluargaku terbilang miskin ayahku hanya
    pegawai rendah di pemerintah kota Malang , kondisi rumahku sudah tua tetapi letaknya di pinggir jalan.

    Di rumah, aku tinggal bersama seorang kakak laki-laki, Ayah dan Ibuku, sedang mbak-mbak dan mas-masku
    yang lain sudah berkeluarga. Masih ada lagi, mbak-mbak 2 orang yang membantu Ibuku, dan kadang-kadang
    ada seorang tukang antar beras dari desa yang menginap di rumahku kalau kemalaman.

    Untuk menutupi biaya hidup keluarga, Ibuku terpaksa membuka warung pecel di rumah, lumayan karena
    untuk keperluan sehari-hari keluarga dapat ditolong dari warung ini. Biarpun baru kelas 3 SMP, tubuhku
    termasuk bongsor, tinggiku sekitar 150 cm, beratku 38 kg, dan buah dadaku sudah mulai besar, sebesar
    mangga yang sekilonya berisi dua, kulitku kuning langsat, bersih dan wajahku terbilang cantik, badanku
    proporsional, kata teman-temanku.

    Orang tuaku mendidik dengan ketat dalam suasana jawa dan keagamaan yang taat, dan tabu akan hal-hal
    yang berbau erotis atau porno, lebih-lebih sampai melakukan hal itu sebelum menikah. Terlebih lagi di
    usiaku yang masih sangat muda, aku tidak pernah berani mau macam-macam dengan laki-laki yang mencoba
    menaksirku. Selain itu, aku kasihan dengan orang tuaku, apabila ada kejadian yang menyusahkan beliau
    berdua. Bola Tangkas

    Cerita Sex Diperkosa Kehidupanku berjalan biasa-biasa saja, sampai kejadian itu terjadi. Waktu itu, di tengah malam tiba-
    tiba aku terbangun dari tidur, aku merasa nafasku sesak, dan mataku gelap, kaki dan tanganku sakit,
    serta perut dan dadaku tertekan benda yang berat.

    Aku menjadi panik dan mencoba bersuara tetapi tidak bisa, rupanya mulutku tertutup oleh sesuatu benda,
    dan juga mataku, sedang benda yang menindihku itu ternyata orang. Tangan dan kaki yang sakit ini,
    rupanya disebabkan karena telah diikat dengan kuat, sehingga terasa sakit dan tidak dapat bergerak.
    Setelah sadar betul dari tidurku ini, aku menyadari ada suatu peristiwa yang menakutkan akan terjadi.

    Tanganku diikat di sisi atas tempat tidur, sedangkan kakiku diikat di sisi bawah sehingga kakiku
    menganga. Aku telentang di tempat tidur dalam posisi seperti huruf “X”. Aku merasa bahwa sebagian
    pakaianku sudah tidak melekat dengan benar di badanku, BH-ku tersingkap, dan celana dalamku rupanya
    sudah tidak ada.

    Ada tangan yang dengan kasar sedang meraba-raba kemaluan dan buah dadaku, terutama pada kedua puting
    susuku yang terasa digigit-gigit, ngilu-ngilu sakit.

    Dan terdengar suara napas ngos-ngosan, sambil menggigit dan menjilat-jilat sekujur badanku, buah
    dadaku, leherku, telingaku, dan terus turun kebawah. Aku mulai menangis, karena merasa tidak berdaya,
    tapi tidak bisa, berteriak pun tidak bisa, saking ngerinya, aku kemudian tidak sadarkan diri.

    Tidak berselang lama kemudian, aku tersadar kembali, aku merasa posisi badanku belum berubah, masih
    saja telentang dengan kedua tangan dan kaki terikat pada sudut-sudut tempat tidur. Hanya saja sekarang
    semua baju yang melekat pada tubuhku telah terlepas, sehingga aku telentang dengan keadaan telanjang
    bulat.

    Aku sedih sekali, karena benar-benar tidak berdaya untuk mempertahankan kehormatanku, sebentar lagi
    hidupku akan hancur, setelah bajingan yang tidak kukenal dan tidak dapat kulihat itu selesai
    memerkosaku. Aku benar-benar sedih menyadari bahwa bagian terpenting dari hidupku sebentar lagi akan
    direnggut paksa oleh orang yang tak kukenal.

    Rupanya, pada saat semua keluargaku sudah tertidur, ada orang yang masuk ke dalam rumah dan kemudian
    masuk ke kamarku yang kebetulan kuncinya hanya dari slot kayu yang dipakukan ke kusen pintu, sehingga
    cukup disentak sekali saja bisa lepas.

    Rupanya orang tersebut sudah cukup mengetahui situasi rumahku. ceritasexdewasa.org Tangan dan kakiku masih terikat, dan
    mulut serta mataku pun masih tertutup, menurut perkiraanku pada saat itu kira-kira pukul 12-1 malam,
    aku ketahui dari bunyi jangkrik yang sayup-sayup kedengaran. Bola Tangkas

    Tiba-tiba aku merasa, badanku ada yang mengelus-elus dan menggerayangi, kedua buah dadaku terasa
    diremas-remas dan pada bagian putingku dipelintir-pelintir. Bagian perutku terasa dicium dan dijilat-
    jilat, terus menurun kebawah dan kemudian giliran kedua paha saya yang kemudian dicium-cium dan
    dijilat-jilat, terus kepangkal pahaku, akhirnya kemaluanku yang menjadi sasaran permainan mulut dan
    lidah orang tersebut.

    Terasa lidahnya menyapu kedua bibir kemaluanku dan sekali-sekali terasa lidahnya mencoba membelah
    bibir kemaluanku untuk menerobos kedalam lubang vaginaku. Pada saat berikutnya terasa klitorisku
    menjadi sasaran lidahnya. Aku tidak dapat berkutik, ingin kututup pahaku, tetapi kedua kakiku
    dipegangi dan diikat dengan kuat.

    Cerita Sex Diperkosa Mula-mula terasa pedih, linu dan nyeri luar biasa. Lidah orang itu, menyapu bibir kemaluanku dan
    mencoba menerobos ke dalam liang vaginaku, sambil menggigit dan menjilati clitorisku, dan kadang-
    kadang lidahnya terjulur ke dalam liang vaginaku.

    Gigitan-gigitan kecilnya mula-mula membuatku merasa sakit, tapi lama-kelamaan muncul rasa lain yang
    belum pernah kurasakan seumur hidupku, geli, linu, sedikit perih tapi nikmat sehingga membuat seluruh
    badanku terasa panas dingin.

    Lama-kelamaan tanpa terasa aku menggoyang-goyangkan pantatku karena menahan rasa geli luar biasa yang
    ditimbulkan dari permainan mulut dan lidahnya pada bagian-bagian sensitifku itu. Dan dihisap-hisapnya
    pula, sehingga aku semakin bertambah tak dapat menahan rasa gelinya, dan tangan orang itu pun tidak
    tinggal diam, dipuntir-puntirnya puting buah dadaku, serta diremas-remasnya, sehingga menambah rasa
    geli sekaligus nikmat.

    Aku sudah melupakan rasa takut dan sedih, berganti dengan rasa sangat nikmat, nikmat sekali, sulit
    kuutarakan rasa nikmatnya. Rupanya inilah, yang disebut dengan surga dunia.

    Saking tidak tahannya, aku ingin menjerit tapi tidak dapat mengeluarkan suara, hanya desahan dari
    hidungku, tiba-tiba aku merasakan suatu kenikmatan luar biasa yang tidak dapat kulukiskan dan aku
    tiba-tiba merasa hendak pipis, Bola Tangkas

    “..crut.., crut.., crut.., nyut.., nyut.., nyut..”, dan bagian dalam kemaluanku terasa berdenyut-
    denyut. Badanku menjadi kejang dan bergetar dengan hebat sampai tak terasa badanku tersentak-sentak
    dan terangkat-angkat di atas tempat tidur.

    Rupanya aku telah mencapai yang disebut orgasme. Dan pipisku itu rupanya cairan yang menyemprot dari
    dalam vaginaku saat orgasme. Setelah saat kenikmatan yang melandaku usai, seluruh badanku terasa lemas
    tak bertenaga.

    Kemudian terasa orang itu mulai menindihku, mulutnya terasa menghisap-hisap leherku, mulutnya berbau
    aneh, rupanya itu adalah bau cairan yang keluar dari milikku.

    Tangannya meraba-raba dan meremas-remas seluruh tubuhku, terutama pada kedua bongkahan pantatku,
    kadang dengan halus tapi seringkali kasar, dan tiba-tiba pada pangkal pahaku, tempat dimana tadi
    dijilat-jilat dan di sedot-sedotnya, terasa ada benda tumpul, keras lagi besar menggesek-gesek di
    antara kedua pahaku yang sudah terkangkang itu.

    Secara otomatis aku mencoba merapatkan kedua kakiku, akan tetapi tidak bisa karena tertahan oleh
    ikatan pada sudut-sudut tempat tidur.

    Benda tumpul itu terasa mengoles-oles bibir kemaluanku dan sekali-sekali ditekan pada klitorisku.
    Terasa sangat geli dan ada perasaan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhku. Tak terasa kemaluanku
    menjadi sangat basah dan ini rupanya disadari juga oleh orang tersebut, bahwa aku sudah sangat siap
    untuk permainan selanjutnya.

    Cerita Sex Diperkosa

    Cerita Sex Diperkosa

    Secara perlahan-lahan terasa benda tersebut menguak kedua bibir kemaluanku yang masih sangat rapat dan
    terasa benda tersebut memaksa masuk kedalam lubang vaginaku. Rupanya itu adalah penis orang itu,
    perasaan sakit pada kemaluanku mulai terasa, pedih, terasa penis orang tersebut yang rupanya sangat
    besar sulit menembus kemaluanku yang masih perawan, aku mencoba menjerit, tapi hanya terdengar
    lenguhan dan dengusan dari hidungku saja, karena mulutku dibekap.

    Aku mencoba berontak, tapi tidak bisa, karena kedua tangan dan kakiku terikat, benar-benar aku merasa
    tidak berdaya. Dan akhirnya, aku merasa kemaluanku seakan-akan terbelah dan ulu hatiku seakan-akan
    disodok oleh benda tumpul, ketika orang tersebut dengan ganas dan kasar secara brutal menekan masuk
    dengan paksa seluruh penisnya kedalam lubang kemaluanku.

    Terasa besar dan panjang, memadati serta mengisi setiap sudut ruang kemaluanku, sakit dan ingin
    pingsan rasanya bercampur aduk dalam diriku. Penis yang besar itu terasa memadati dan terbenam, diam
    sejenak dalam kemaluanku.

    Tidak lama kemudian terasa orang itu mulai menaikturunkan pantatnya, sehingga penisnya naik turun,
    masuk keluar, pada kemaluanku. Mula-mula setiap penisnya bergerak masuk atau keluar dari kemaluanku,
    terasa sakit dan nyeri, akan tetapi lama kelamaan, rasa perih hilang dan berganti dengan rasa nikmat,
    perasaan nikmat yang sukar kulukiskan, semakin lama perasaan nikmat itu mulai menjalar ke seluruh
    tubuhku, sehingga aku merasa seakan melayang-layang.

    Badanku dengan tidak sadar mulai meresponsnya dengan ikut bergoyang-goyang, dan tiba-tiba badanku
    bergetar lagi dengan hebat dan bagian dalam kemaluanku kembali berdenyut-denyut dengan hebat, aku
    mengalami orgasme lagi dan bahkan lebih hebat daripada sebelumnya.

    Dan rupanya, orang itu masih tetap kuat dan naik turun, terus-menerus, beberapa saat kemudian, aku
    mengalami orgasme lagi, lagi dan lagi, dan dia masih naik turun terus dengan stabil tanpa ada tanda-
    tanda akan berhenti, aku keluar terus menerus lagi dan lagi. Sampai seluruh badanku terasa lemas tidak
    bertenaga.

    Aku sekarang benar-benar terkapar tidak berdaya, dengan kedua kaki yang terpentang diperkosa oleh
    orang tersebut sesuka hatinya. Dan orang itu, suatu saat mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba dia
    merangkulku kuat-kuat, serta menciumi serta menghisap leherku kuat-kuat, dan terasa penisnya
    berdenyut-denyut, kemudian terasa cairan hangat kental menyembur dengan derasnya membasahi rongga-
    rongga lubang kewanitaanku. Bola Tangkas

    Dan karena tekanan badannya yang kuat serta denyutan-denyutan yang kurasakan dari penisnya, sehingga
    membuatku kembali mengalami orgasme yang kesekian kalinya secara bersamaan dengan orang tersebut.

    Cerita Sex Diperkosa Badanku bergetar dan akupun merasakan denyutan-denyutan juga, nikmat sekali. Badan orang tersebut
    terkulai menelungkup di atas badan saya dengan penisnya yang masih terbenam di dalam liang
    kewanitaanku.

    Setelah beristirahat sebentar terasa penis orang tersebut yang masih terbenam dalam kemaluanku
    mengeras kembali. Dan malam itu rupanya permainan belum usai, dengan semangat menggebu-gebu orang itu
    mengulangi lagi permainannya, demikian diulanginya sampai tiga kali lagi pada malam itu.

    Aku sungguh merasa lelah dan lemas sekali, seluruh tulang-tulangku seakan-akan terasa dilolosi, tapi
    di sisi lain aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat luar biasa.

    Sungguh ini suatu pengalaman pertama yang sulit kulupakan dan bahkan sampai kini pun aku tidak tahu,
    siapa pelaku sebenarnya. Barang-barang di rumahku tidak ada yang hilang satupun, jadi tentu saja dia
    bukan pencuri. Baru pada saat menjelang pagi, orang itu keluar dari kamar, dimana sebelumnya satu tali
    di tanganku dilepaskan simpulnya.

    Dan setelah orang itu pergi, aku buka talinya, tangan satunya aku lepaskan, rupanya mata dan mulutku
    diplester, pakai plester putih. Dan kakiku pun sudah kulepaskan. Kulihat, ada bekas-bekas warna merah
    di sepreiku yang putih warnanya dan badanku pun juga terlihat merah-merah, bekas gigitan dan
    sedotannya. Celana dalamku, teronggok sobek di lantai, demikian juga baju dan BH-ku.

    Aku merasa sedih sekali mengingat aku telah kehilangan milikku yang paling berharga, tapi di lain
    pihak ada perasaan puas yang melanda diriku dikarenakan perasaan nikmat yang baru saja kuperoleh. Aku
    tidak berani menceritakan hal itu ke orang tuaku ataupun kepada saudaraku karena malu dan takut. Aku
    hanya memendam kejadian ini seorang diri saja.

    Kejadian ini, masih terulang lagi berkali-kali, sampai aku tamat dari SMA dan herannya aku tidak
    hamil, entah diapakan oleh orang ini. Aku sudah tidak lagi merasa takut apabila kamarku dimasuki
    kembali oleh orang tersebut, bahkan aku ada semacam perasaan rindu dan kehilangan jika orang tersebut
    baru datang agak lama.

    Aku hanya dapat menduga bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh tukang antar beras dari desa yang
    memang sering bermalam di rumahku, tapi setiap aku bertemu dengannya, dia bersikap biasa saja, seolah
    tidak ada pernah ada kejadian apapun. Aku sebenarnya ingin meminta pertanggungjawabannya, tetapi malu,
    jangan-jangan bukan dia, karena sebenarnya aku tidak memiliki bukti apapun.

    Cerita Sex Diperkosa Setelah tamat SMA, aku dilamar oleh seorang pemuda, dia bersedia menikahiku karena menurutnya dia
    sangat mencintaiku dan di matanya, aku adalah anak gadis yang lugu, sopan, alim dan tidak pernah
    macam-macam.

    Namun apa yang sebenarnya telah terjadi, sungguh membuatku sedih. Pemuda ini, pada malam pertama kami,
    mendapatiku sudah tidak perawan lagi, dan dia menuduhku sudah berpengalaman. Aku menyadari tuduhannya
    betul, jadi aku diam saja dan tidak menjawab. Dia bertambah marah, sehingga sering dia pulang larut
    malam dalam keadaan mabuk. Dalam keadaan setengah sadar itu, dia bahkan sudah mulai berani memukulku.

    Aku sadar, memang pada awalnya akulah yang bersalah, mengapa dulu aku tidak berterus terang saja pada
    pemuda yang sekarang telah menjadi suamiku ini. Lama-kelamaan aku tidak tahan lagi karena aku sering
    disakitinya, sehingga aku pulang ke orangtuaku dan menceritakan tentang tabiat suamiku ini serta latar
    belakang perlakuannya padaku. Bola Tangkas

    Ibuku menyesali nasibku yang jelek, dan menyarankan untuk mencari jalan tengah yang terbaik. Tapi aku
    sudah telanjur takut terhadap suamiku karena dia sudah sangat sering menyakitiku. Dan akhirnya dengan
    terpaksa aku menggugatnya cerai.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Diperkosa 2 Pria

    Cerita Sex Diperkosa 2 Pria


    3621 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Diperkosa 2 Pria ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Minggu minggu ini banyak terjadi kemalingan masuk keperumahan yang kami tempati, karena was was kalau terjadi kemalingan yang sebelum belumnya maka komplek perumahan mengadakan ronda malam atau menyewa penjaga malam, kebetulan ada 2 dua yang kosong katanya sering dotempati sebagai tempat persembunyian perampok.

    Malam itu aku terkena influenza berat karena kehujanan sepanjang siang.

    “Aku masih menyiapkan makanan untuk penjaga malam, mas….!!”, kata istriku yang berpostur tubuh mungil dengan tinggi 155 cm, berwajah menarik seperti bintang Film Mandarin, meskipun kulitnya agak sawo matang dengan rambut pendek, sehingga tampak lebih muda dari usianya yang menginjak 40 tahun.

    Malam itu udara sangat panas sehingga dia hanya memakai daster yang lumayan tipis, sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya, utamanya pantat bahenol nya yang empuk itu yang bergoyang saat berjalan.

    Walaupun perutnya tidak ramping lagi, karena sudah dua kali mengandung dan model dasternya berkancing di depan sehingga payudara biarpun tidak besar, tapi padat berisi, yang berukuran 34C agak tersembul dan kedua puting susu nya tampak menonjol dari balik dasternya karena memang dia kalau dirumah hanya memakai camisole tipis saja.

    “Sudah pukul sepuluh kok belum datang, ya ..!”, dia bergumam sendiri karena mengira aku sudah tertidur.

    Beberapa saat kemudian kudengar dua orang bercakap-cakap di luar dan mengetuk pintu rumah pelan. Istriku yang rebahan di sampingkupun bangkit dan entah tersadar atau tidak istriku membetulkan rambutnya dan memoles bibirnya sehingga bibirnya semakin merah.

    “Lho ????”, gumannya pelan ketika tersadar dia memoles bibirnya, tapi karena penjaga malam itu terus mengetuk pintu, dia pun tak jadi membersihkan bibirnya yang merah merangsang itu.
    “Malam, Bu Yati…!”, terdengar suara seseorang dan aku mengerti kalau suara itu adalah Pak Deran dan istriku sudah dikenal oleh dua orang petugas jaga tersebut karena sering istriku pulang malam seusai mengajar di kampusnya.
    “Masuk dulu Pak Deran..!”, terdengar istriku mempersilahkan penjaga malam itu masuk, sementara kudengar bunyi halilintar yang cukup keras dan hujan tiba-tiba turun dengan derasnya.
    “Wah hujan ? saya sama Pak Towadi, Bu Yati..!” katanya.

    “Nggak apa-apa,… masuk saja … lagian hujan deras, pak….!” kata istriku.

    “Selamat malam, Bu Yati..!” kudengar Pak Towadi memberi salam pada istriku.

    “Sebentar tak buatkan kopi ..!” kata istriku, kemudian kudengar istriku berjalan menuju dapur di belakang rumah.

    “Di, lihat kamu ngga?!” terdengar suara bisikan Pak Deran,

    “Kamu kacau, Ran?!” balasan suara bisikan Pak Towadi.

    “Kamu lihat, enggak..?” suara Pak Deran lagi,

    “Iya, Ran muncul…., kayak penghapus ?” kata Pak Towadi,

    Rupanya mereka berbisik-bisik mengenai puting susu istriku yang menonjol di balik dasternya, karena malam itu istriku hanya mengenakan camisole di balik dasternya.

    “Pantatnya bahenol, lagi….,” lanjut bisikan Pak Deran,

    “Hus istri orang itu, Ran..!” kata Pak Towadi,

    “Eeh, ini malam Jum’at, kan..? Pas kuat-kuatnya ilmuku hi hi?!!!” kudengar Pak Deran tertawa ditahan pelan,

    “Dicoba aja.., yok…, siapa tahu Bu Yati mau…!” kata Pak Deran.

    Kuingat Pak Towadi orangnya hitam agak tinggi dengan badan kekar dan Pak Deran orangnya tambun pendek, keduanya berumur 50 tahunan lebih, aku bergidik juga mendengar perkataan mereka mengenai istriku tadi.

    Mereka penduduk asli daerah itu, terkenal sangat doyan dengan perempuan, bahkan mereka pernah bercerita saat aku jaga malam, kalau pernah membuat pedagang jamu yang bertubuh bahenol, yang sering keliling dua minggu sekali di daerah tempat tinggalku.

    Pernah dibuat hampir tak dapat berjalan karena digilir mereka berdua, dimana saat itu pedagang jamu itu masih perawan dan sampai saat bercerita malam itu, pedagang jamu itu masih sering meminta kepada mereka berdua untuk menggilirnya.

    Biarpun sekarang sudah bersuami, katanya tak pernah puas dengan suaminya yang masih muda, bahkan pedagang jamu itu pernah meminta mereka berdua datang ke rumahnya.
    “Kalau sudah kena punya kami, pak, …. Waahhh…perempuan pasti malas dengan suaminya dan?..suaminya tak berkutik kalau kami ada, dan membiarkan kami tidur bersama istrinya dalam satu kamar bersama suaminya”, kata Pak Deran terkekeh kekeh malam itu.

    Kemudian kudengar suara bisikan mereka lagi….. “Kamu jangan ngaco, Ran.

    Sudah nanti kelewatan?!” kata Pak Towadi

    “Keris pusakaku.. ku bawa.. Di…. Ini ..he he he ?!” kata Pak Deran,

    “kamu jangan, gitu Ran…, orangnya lagian baik…, kasihan suaminya nanti, pinginnya sama kamu aja nanti .. !!” suara Pak Kardi lagi.

    Cerita Sex Diperkosa 2 Pria Karena perasaanku nggak enak akhirnya kuputuskan untuk keluar dan mereka berdua terlihat kaget melihatku, tapi Pak Deran yang membawa keris langsung mencabut kerisnya dan langsung mengarahkan kerisnya padaku dan tiba-tiba gelap menyelimutiku.

    Kemudian aku terjaga dan kudapati diriku di tempat tidur kembali, kutoleh pintu kamarku dan kusen kamar dan lantai pintu kulihat seperti membara.

    “Eeeecch ?….eeeeccchhh. …eeeeecccchhhh …..!!!! ”

    Kudengar desis istriku dan akupun turun, tubuhku terasa lemas sehingga aku merangkak mendekati pintu kamar dan…… seperti terkena listrik beribu ribu volt saat tanganku memegang kunci kamarku hingga aku tersengkur makin lemas seperti karung bersimpuh di depan pintu kamar yang sedikit terbuka itu.

    Aku tak percaya melihat di ruang tamu dari pintu kamar yang terbuka sedikit itu, kulihat istriku berdiri di depan Pak Deran yang membawa selongsong keris sebesar batang kemaluan orang dewasa lebih besar dari lampu TL 40 watt yang ujungnya di arahkan kepada istriku yang berdiri.

    Sedangkan tangan yang satunya seolah memelintir di ujung lainnya yang berbentuk huruf U memanjang itu. Kedua tangan Pak Deran kini memegang pangkal keris yang melengkung itu dan kedua jarinya memelintir ujung nya dan kulihat istriku yang berdiri, tubuhnya bergetas dan kembali mendesis

    “Heeeggghhh ?..oooooohhhhhhh. ……ooooooohhh hhhhh…. ..!!!!!” Pak Deran bukan lagi seperti memelintir tapi menarik narik kedua ujung keris berbentuk U itu dan terlihat istriku membusungkan dadanya seperti kedua puting susu nya tertarik ke depan.

    “Mmm heeeggggh ?..aaaaaaa… .aaaaduuuuuhhhhh h……!! !!!” istriku mendesis panjang dan Pak Deran langsung mengulum salah satu ujung U itu dan …. “Paaak ?.paaakkkk… .jaa…jaaangaaa annnnn ?.paaakkkkk.. ….!!!!! ” suara desis istriku memelas dan tangan kanan istriku secara refleks memegang payudara kanannya, istriku mendesis-desis kembali….. “Ummmppff?. Paakkkk….. jaaa….jaaaaang aaaannnn ? paaaakkkk ?..!!!!” istriku mendesis.

    Tangan kanan Pak Deran memelintir ujung satunya dan istriku pun memegang kedua payudaranya kembali yang masih terbungkus daster dan camisole nya itu.

    “EEecccchhhhhhhgggg hhhhh ??!!!!!!!” istriku mendesah lagi saat Pak Deran memutar selongsong kerisnya sehingga pangkal keris berbentuk U itu berdiri.

    Sementara jari-jari tangan kanannya mengelus-elus pinggiran lubang keris itu dan kulihat pantat bahenol istriku pun bergetar dengan hebat. Pak Deran semakin cepat mengelus dan bahkan menggosok lubang keris itu dan istriku pun mengerang-erang

    “Paaakk ? paaakkk….suuu. ..suuuuddaaaaahh ? paaakkk ?jangaaan diteruuuuskaaaaan ?.eeeecchghghghghghg h ??.!!!!!”, sementara pantatnya pun bergetar hebat dan kedua tangan istriku memegang pantat bahenol nya yang bergetar hebat saat Pak Deran menjilati lubang keris itu dan pantat bahenol istriku meliuk liuk tak karuan.

    Kedua tangannya meramas pantat bahenol nya sendiri yang mulai maju mundur saat Pak Deran menyedot nyedot lubang keris itu dan bahkan lidah Pak Deran menjilati lubang itu dan…..

    “Mmmppfffhhh hghghghgghghg ?.” istriku semakin keras mendesis desis, selangkangan nya terangkat angkat dan mendekati ujung selongsong keris ysng tengah disedot sedot dan dijilati lubangnya oleh Pak Deran.

    `Paaaak ? sudddaaaah ngngngngngngng hhhheeeghghghghgh??!!!” istriku mendesis kedua matanya tertutup dan selangkangan nya tertarik ke depan hingga selangkangan nya kini mengesek ngesek sarung keris itu.

    “Suudddaaaaah paaaak jangaaaaan sudaaah eeeeechghghghg ?.!!!!” istriku terus mendesis desis. Kemudian Pak Deran menghentikan aksinya.

    Cerita Sex Diperkosa 2 Pria

    Cerita Sex Diperkosa 2 Pria

    “Diii… , elus lubang kerisku ?!!!” kata Pak Deran kepada Pak Towadi yang dari tadi bengong, sementara di pangkal selangkangan nya sudah menggelembung menunjukkan batang kemaluan nya sudah berdiri tegang.

    Pak Towadi langsung mengelus lubang keris Pak Deran dan kembali…. “Eeeeee….. eeeeee… .eeeeehhhhh. ….eeeecccchhhg hghghg?..! !!!!” istriku mendesis.

    “Enak Bu Yati….?” tanya Pak Deran yang berdiri dihadapannya dan selangkangan istriku masih menempel di sarung keris itu.

    Istriku ngga menjawab, diam saja……

    “Ooooo.. kurang enak rupanya?!!!” kata Pak Deran kemudian…. .. “Jaaa….jaaaangaaa nnnn….. , paaakkkk…. ..!!!!” rintih istriku memelas,

    “Singkap dastermu, Buuuu……! !!!” perintahnya.

    “Paaak …..oooohhhhhh. …jaaa.. ..jaaangaaannn ….paakkkk. …..!!!! ” istriku menghiba. “Ayooo .. nggak usah malu Buuu…. atau biar dia yang mencari jalannya sendiri?!” kata Pak Deran.

    Seperti diperintah sarung keris itupun menempel di selangkangan istriku saat Pak Deran melepasnya dan….Markas Judi Online Dominoqq

    “Paak ….jaaa…jaaangaa nnnn…paaaakkkk ?.!!!!” desis istriku saat sarung itu mulai menggosok selangkangannya kembali, sehingga pantatnya pun bergetar kembali.

    “Dii ?malam ini kita nonton dulu ? biar Mbah Gandul yang nyebokin Bu Yati, malam ini punya dia?lihat Dii ? Bu Yati menaikkan dasternya ? rupanya dia sudah kebelet….” Kulihat istriku mendesis-desis dan mengelinjang, sementara kedua tangannya memegang pantat nya sendiri dan menarik ke atas dasternya pelan-pelan, sehingga mulai tersingkap paha mulusnya.

    Semakin lama pantatnya semakin bergetar cepat dan selangkangannya maju mundur oleh gosokan sarung keris yang di sebut Pak Deran, Mbah Gandul itu.

    Begitu dasternya tersingkap sampai pangkal pahanya, Mbah Gandul langsung menyusup ke selangkangan istriku dan ….. “Mmmmmmpppfff ..eeecchhhh ?..bessaaaar ??oooooohhhhhh. ….!!!” desis panjang istriku.

    “Sudah, Di , kita keluar biar Bu Yati malam ini milik Mbah Gandul?!!!” kata Pa Deran.

    “Bu Yati, titip Mbah Gandul yaa, selamat menikmati, besok baru kami,… Oh… ya…., besok kan ibu pulang malam?.nggak usah pake BH dan celana dalam ya kalau pulang, nanti dibungkus dan serahkan ke saya di pos kalau pulang? biar lebih enak ?he he he….!!! ” kata Pak Deran sambil meremas payudara istriku yang berdiri tak berkutik dengan kedua kakinya yang terkangkang. Merekapun keluar meninggalkan istriku yang terbengong.

    “Mmmpppff ….oooohhhhh. …beee.. ..besaaar ?aaamaaatttt. …!!!!” rintihnya saat kedua orang itu telah pergi. Istriku pun berusaha duduk di kursi panjang dan rupanya dia berusaha menarik sarung keris itu keluar tapi…..

    “Mbaaaah uummppfff oooooohhh… aaammmmpuuunnn. ..mmmbaaaahhh. …. ?..!!!” istriku mendesis keras.

    “ooocch masuukkk ke daalaaam eeeccchh gilaaa uummpppfff heeecchhh gilaaa ?uuuccch geliiii aaaccch koook giniiii rasanyaaaaa uumppppccchh ennnnaaaaakkkkckccc hhhh??!!!” dan kulihat istriku mencengkeram erat sandaran kursi dan pantat nya bergetar keras maju mundur di tempat duduknya dan goyangan pantatnya semakin kencang, sementara keringatnya memebanjir dan nafasnya terengah engah

    “Eccchhhghghghg mbaaaaah Gaaanduuull ?. akuuuu keluaaaaar ?.!!!” istriku mengerang saat mencapai orgasme malam itu.

    Cerita Sex Diperkosa 2 Pria Tubuhnya tersungkur miring di kursi panjang dan beberapa saat kemudian kaki nya terkangkang lebar dan tubuhnya bertumpu di kedua tangannya melihat selangkangan nya yang digarap Mbah Gandul kembali itu. Kembali pantatnya bergoyang sementara mulutnya mendesis-desis kenikmatan dan nafasnya memburu keras dan….
    “Mbaaah…mmmbbaahh hhh…… ..aaaa… aaaakkuuuuu. .keee…keeeelua aaar lagiiiii ?.!!!!” dia mengerang saat mencapai orgasme keduanya dan pantat nya tersentak-sentak. Kemudian dia duduk kembali dan berusaha berdiri dan berjalan menuju kamar, akupun cepat-cepat rebahan di tempat tidur….

    “Mas…maaasss. … bangun,….mass. …!!!!” panggil istriku

    “Kamu kelihatanya kok kumal dik, tadi… ku dengar ribut-ribut diluar…..! !!”

    “Maas ?!!!!!” kata istriku tersipu-sipu, sambil memelukku..

    Selang seminggu kemudian, kembali Pak Deran dan Pak Towari mendapat giliran tugas jaga Dan seperti kebiasaan yang lalu-lalu, mereka pasti akan mampir kerumahku dengan alasan untuk minum kopi.

    Sudah sejak jam 7 malam aku masuk kekamar, dengan pura-pura badan merasa ngga enak. Begitulah kira-kira jam 9 malam, terdengar ketukan pada pintu depan dan terdengar istriku yang masih nonton TV diruang tamu membuka pintu depan dan terdengar suara Pa Towari dan Pak Deran…

    “Selamat bu Yati…. apa bapak masih bangun…?”

    “Ohh…bapak ngga enak badan dan sudah masuk tidur sejak jam 7 tadi…!!!” terdengar sahutan istriku…..

    “Oooo…maaf mengganggu, tapi saya hanya mampir sebentar untuk mengambil kopi saja…!!” “Kalau begitu silakan duduk dulu, saya akan menyediakan kopi didapur…!” sahut istriku lagi, sambil berjalan masuk kedalam.

    Sesaat kemudian kudengar suara langkah kaki menyusul istriku kedapur dan…

    “Bu Yati, nggak bilang suami ibu kan mengenai kejadian yang lalu…. ?..!!!” terdengar suara Pak Towadi. Tak terdengar suara jawaban dari istriku.

    Tak selang kemudian terdengar suara ribut-ribut tertahan dari arah dapur dan…….

    “Ooooohhhh.. ..jangan. …Jangaan paak ?!!!!!” terdengar suara menghiba

    “Kenapa, Bu Yati…? diam saja bu….ntar juga pasti enak kok….!!!” suara Pa Towari kembali.

    “Jangan pak, ampuun paaak ?.!!!” istriku semakin menghiba, kayaknya Pak Towadi semakin mendesaknya, kemudian dengan mengendap-edapa aku turun dari tempat tidur dan mengintip dari celah-celah pintu kamar…. dan….terlihat dengan cepat Pak Towadi melompat dan berdiri diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar, saat istriku akan mengatupkan kedua kakinya.

    “Tutup selambunya, Ran…!!!” kata nya ke Pak Deran, dan Pak Deran langsung menutup selambu dan pintu rumah. “Ayo?emut kontolku Bu Yati..” kata Pak Towadi tiba-tiba sambil mengeluarkan penisnya yang agak kecil lemas tapi panjang berbintil- bintil seperti buah pace mendekati mulut istriku.

    “Jaaa….jaaangaann nn paaak?.aaampun paaak ??!!!!” istriku terisak sambil memegang pergelangan tangan Pak Towadi yang menyambak rambutnya dan pantat Pak Towadi maju dan batang kemaluannya yang panjang berbintil-bintil semakin dekat dengan mulut istriku.

    “Lepas rambut saya paaak…!!!” isak istriku dan Pak Towadi melepas jambakannya dan istriku membuka mulutnya yang sudah dekat dengan penis Pak Towadi dan istriku mengulum penis berbintil Pak Towadi.

    “Sedot Bu Yati ?.wwwuhhh Raan Bu Yati pinter nyedot kontolku ?!!!” kata Pak Towadi ke Pak Deran yang juga mendekati istriku dan “Sudaaah nanti biar Bu Yati sendiri…!! !” katanya, aku tak mengerti maksud kata-kata Pak Deran.

    Kemudian Pak Towadi mencabut penis berbintilnya dari mulut istriku dan mendorong istriku untuk duduk dibangku panjang yang ada di dapur, sementara dia duduk di kiri istriku, sedang Pak Deran dikanan istriku.

    “Bu Yati? gosok punyakmu sendiri ?!!” kata Pak Deran sambil memegang tangan kanan istriku ke selangkangan nya sendiri.

    “Ayooo ?.!!!” kata Pak Deran lirihdan mulailah istriku masturbasi menggosok dan mengocok bibir vaginanya sendiri sampai akhirnya bunyi kecepak terdengar dari selangkangannya. ..

    “Itilmu Bu Yati…!!!” kata Pak Deran dan istriku mengerang sendiri saat memepermainkan kelentiitnya.

    “Paaak ?!!!!’ istriku mendesis

    “Kenapa, Bu Yati…?” tanya Pak Towadi “Paaaak ?.!’ istriku hanya mendesis

    “Ran Bu Yati mulai naik niih…. ,!!!” kata Pak Towadi dan Pak Deran pun berdiri dan menuju pintu dan membukanya dan masuk kembali memegang tali dan betapa terkejutnya aku saat Pak Deran menarik Tarzan.

    Cerita Sex Diperkosa 2 Pria Kontol herdernya yang setia, yang selalu menemani mereka jaga. Istrikupun terkejut sepertiku dan Pak Deran mengunci pintu kembali dan Pak Towadi memegang istriku yang akan lari.

    “Diaam ?” bentak Pak Towadi “Jangaan paaak ?..” istriku akan mengatupkan kakinya tapi Pak Deran sudah berdiri di depan istriku dan menahan kaki istriku dan Tarzan.

    Langsung menyusup di antara kaki Pak Deran yang menahan kaki istriku dan “Aaaaaauuuuwwwwwww. ……Paaaak ?..!!!!” suara istriku mengerang saat selangkangan nya yang gundul dijilati Tarzan.

    Rupanya si Tarzan sudah terlatih merangsang wanita karena istriku memegang pinggang Pak Deran yang berdiri di depan istriku menahan agar kaki istriku tetap terkangkang lebar

    “Eeeccch eeh eeeeeecchchh ?..wwwuuucccggghhh paaaaak aaaahhcchhchchc ?”

    istriku mengerang ddan mendesis keras karena jilatan Tarzan di selangkangan nya.

    “Gimana Ibu Yati? Enak Ibu Yati?” kata Pak Deran terkekeh kekeh

    “Paaak ampuuunn adduuuuuuccch aaduuucchh mmmppfsss paaaakkkkzzzzz ? eeh eeh eeeh eh eh?.paakk akuuu wwwwwwuucccch ngngngngngng? ..’ istriku mengerang keras dan memegang erat pinggang Pak Deran sedangkan pantat bahenol terangakt angkat saat orgasme ketiganya malam itu meledak dan Tarzan dengan ganasnya terus merangsang kelentit.

    Bibir vagina istriku dan hanya terpaut beberapa menit istriku mengerang kembali saat mencapai orgasmenya yang ke empat dan tubuh istriku pun terjatuh di kursi nafasnya mendengus dengus keringatnya mengalir deras tetapi Tarzan

    Kontol herder itu terus merangsang istriku dengan jilatan jilatan mautnya di bibir vagina istriku dan kelentit istriku dan istriku pun mengejang dan mengerang kembali saat oergasmenya ke lima meledak.

    Tubuh istriku benar benar lunglai dan Pak Deran membalikkan tubuh istriku yang terkapar di kursi panjang dan menarik kedua kaki istriku yang tertelungkup di lantai dan bertumpu di kedua lututnya sehingga istriku menungging dan Tarzan rupanya sudah siap dan batang kemaluannnya yang merah sudah membesar dan menegang langsung melompat di punggung istriku dan Pak Towadi mengarahkan batang kemaluan Tarzan ke liang vagina istriku

    “MMmmppppfffh paaak jangaaaaan akuuu mnmmmn nn nggaaak mauuu mmmmppfffff .

    uuuucccch ucccchhh ?!!!!!” istriku mengerang saat batang kemaluan Tarzan menerobos masuk ke liang vagina istriku dan kulihat begitu cepatnya Tarzan mengenjotkan pantatnya sehingga istriku tak lagi dapat mengerang hanya mendesis

    “wwwhhh wwwwhhhhhw wwhwhhhwhw ?..!!!!” dan bunyi kecepak-kecepak di selangkangan istriku semakin keras “”wwwwhhhhcchh wwwccchhhh ngngngngng ?.!!!” istriku mengejan saat orgasme dan terus entah sampai orgasme yang keberapa hingga tampaknya istriku hampir pingsan.

    Saya sekarang sendirian di ruang elektronik, lampu sudah saya hidupkan kembali, sambil merokok dan menunggu Fanny kembali ke ruang ini, saya termangu-mangu. “Aduh, sekarang dia panggil saya Mas, padahal saya bossnya, belum lagi kalau dia hamil”.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Dirumah Tante

    Cerita Sex Dirumah Tante


    18450 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Dirumah Tante ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSore yang kelabu saat itu. Aku kesal setengah mati gara-gara rapat BEM yang tidak kunjung menemukan hasil. Jengkel memang aku rasakan, karena semuanya tetak kukuh dengan pendirian dan pendapatnya masing-masing. Terkadang BEM sudah seperti di Senayan saja.
    Aku pulang ke rumah menggunakan motor butut kesayanganku. Motor yang udah nemenin aku selama menjadi mahasiswa di kota ini. Perkenalkan aku Andra, mahasiswa teknik semester 5 universitas negeri di kotaku. Kalo perawakan, aku terus terang sering di bilang ganteng mirip tantowi yahya. Tinggi rata-rata 170 cm, namun agah sedikit padat.

    Aku aktif di organisasi BEM sejak awal semester 4 ini. Aku kira enak menjadi ketua BEM. Namun ternyata tidak seenak yang aku bayangkan. Kuliahku jadi terbengkalai, ntah bagaimana hasil semester ini.

    Kita langsung mulai saja ceritanya. Cerita ini adalah cerita yang menurutku serba kebetulan. Aku pun ga nyangka semua ini akan terjadi.

    Sepulang rapat BEM aku langsung pulang ke rumahku. Rumah tanteku lebih tepatnya. Aku tinggal di sana karena tidak ada yang menghuni rumah itu. Tante dan keluarganya telah pindah ke Amerika mengikuti om yang bekerja sebagai seorang supervisor di salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia. Rumahnya sangat besar, aku tinggal disini bersama dengan seorang pembantu wanitanya tante yang bertanggung jawab membersihkan rumah tersebut.

    Sampai di rumah perasaanku emang sudah serba uring-uringan. Rasanya darah tinggiku kumat. Pusing menang, pandanganku kabur sampai aku pingsan di bawah tangga menuju lantai 2 dimana kamarku berada.

    Ntah berapa lama aku tidak sadarkan diri. Yang aku tau waktu aku sadar aku berada di atas sofa ruang keluarga didampingi mbak Yuni.

    “den Andra udah sadar..” suara mbak Yuni memecah kebuyaranku.
    “ehh… mbak Yuni, aku tadi pingsan yah mbak. Maaf merepotkan mbak, aku emang lagi ga enak badan..”
    “ahh,, ga apa-apa lagi den. Emang den Andra kenapa?? kok bisa sampai pingsang segala??”
    “ga tau lah mbak, kayaknya darah tinggi ku kumat gara-gara rapat tadi.”
    “den Andra ini ada-ada saja, masa masih muda udah kena darah tinggi.”
    “hahah… mau gimana lagi mbak, kata dokter emang begitu. Yaudah mbak, aku mau ke atas dulu, mau mandi trus istirahat.”
    “jangan lupa makan den. Mbak udah masak tuh. Aden mau makan d bawah atau di atas??”
    “di atas aja kalo begitu mbak”

    Percakapan kami pun berlalu seiring dengan berjalannya aku menuju kamarku. Mbak Yuni merupakan seorang janda muda beranak satu. Anaknya di tinggal di kampung halamannya bersama dengan keluarganya. Sebenarnya dia cantik, wajahnya ayu, kulitnya putih terawat. Mungkin karena di rumah tidak terlalu banyak kerjaan dia bisa merawat tubuhnya. Yang paling menarik itu tubuhnya yang sangat-sangat proporsional. Payudaranya tetep kenceng walau udah beranak satu dan pinggulnya padet berisi. Bisa di katakan dia adalah miss pembantu, heheh.

    Cerita Sex Dirumah Tante Sesampainya di kamar, aku langsung mandi. Walau ada air panas, tapi aku paling malas mandi dengan air panas, soalnya ga ada segarnya jadinya. Setelah mandi aku rebahkan diri di atas ranjang kesayanganku dengan masih mengenakan handuk. Tak lama berselang mbak Yuni datang membawa makanan dan susu coklat hangat kesukaan ku. Situs Judi Slots

    “ini den, makanannya. Jangan lupa di makan trus minum susunya biar ga tambah sakit.”
    “iya mbak, makasih..” jawabku dengan senyuman.
    “kalo gitu mbak ke bawah dulu yah den. Kalo ada apa-apa panggil aja mbak.”
    “iya mbak Yuni yang bawel..”

    Mbak yuni pun keluar dari kamarku. Langsung saja aku ganti pakaianku dengan pakaian resmi di rumah. Yah celana boxer sama baju singglet. Makanan yang telah d antar mbak yuni pun tak lupa aku santap.

    Makanan habis aku pun mulai untuk istirahat. Namun mataku tetap ga bisa di bawa tidur. Ntah kenapa sejak ngeliat mbak Yuni yang tadi makai baju you can see aku selalu kepikiran dia. Biasanya dia lebih suka pakai daster ato baju kaos sama celana pendek selutut. Eh tadi dia pakai celana pendek sepaha plus baju you can see. Pokoknya mempertontonkan banget deh.

    Pikiranku mulai kotor, aku mulai membayangkan gimana yah kalo aku tidurin mbak Yuni. Tapi aku juga takut, ntar dia marah dan nadu sama om dan tante. Bisa diusir aku. Namun si otong udh minta di kasih jatah dan setan pun membujuk-bujuk supaya cari akal buat bisa nidurin mbak Yuni.

    Tak lama lampu neon un menyala di atas kepalaku. Bagai mana kalo aku coba minta pijitin sma mbak Yuni. Kalo berhasil taktik berikutnya bisa nyusul. Emang sih cara ini cara paling kuno dalam menjebak pembantu, tapi apa salahnya di coba.

    Aku mulai ideku tadi. Aku turun ke lantai satu untuk mencari mbak Yuni. Aku mencari ke kamarnya, namun mbak Yuni ga ada di sana. Aku cari lagi, mungkin di toilet, tapi juga tidak ada. Malas mencari aku panggil saja dia. Eh ternyata dia lagi nonton di ruang tangah.

    “ada apa den?”
    “eh mbak Yuni di cariin ke kamarnya alah ada di ruang tengah..”
    “iya den, mbak lagi nonton tadi. Ada apa yah den cari mbak?”
    “ini mbak, badan aku capek-capek semua. Mbak misa mijit ga?”
    “mbak ga bisa mijit den, ntar takut aden jadi salah urat. Aden mau di panggilin tkang urut langganannya nyonya?”
    “mbak aja deh mbak, ntar nunggunya lama. Lagian sekarang udah jam berapa.”
    “gimana yah den. Tapi kalo salah urat jangan salahin mbak loo..”
    “iya deh mbak. Aku tunggu di kamar yah”

    Langkah pertama berhasil, sekarang tinggal bagaimana membujuk nya saja. Aku langsung ke kamar. Kubuka bajuku dan langsung aku tengkurep di atas ranjang. Tak lama mbak Yuni datang dengan masih memakai pakaian yang tadi.

    “den Andra ada body lotion ga buat mijit?”
    “ada tuh mbak di atas meja. Ambil aja.” Kataku singkat
    “kalo ga enak bilang aja yah den.”

    Aku tidah menjawab. Mbak Yuni duduk di pinggir ranjang dan menuang body lotion ke tangannya dan mulai memijit punggungku. Emang sih pijitannya kurang enak, tapi lumayan lah demi bisa menggoyang ranjang ini.

    “mbak kalo susah mijitnya dari samping, naik aja duduk di atas punggung aku mbak, ga apa-apa kok.”
    “ahh ga usah den. Ga enak di lihat orang.”
    “siapa yang bakal lihat mbak, kan di rumah ini Cuma ada kita berdua, gabakal ada yag liat. Kalo mijitnya kaya gini kan mbak juga yang bakal susah. Ntar pinggangnya keseleo lagi.”
    “iya deh den. Maaf loo den.” Katanya sopan sambil beranjak naik dan duduk ke atas pinggang ku.

    Saat memijit mbak Yuni terus bercerita tentang pengalamannya bekerja di rumah ini selama 5 tahun terakhir. Ternyata dari ceritanya mbak Yuni emang masih muda. Umurnya baru 25 tahun. Dulu dia nikahnya umur 16 tahun trus punya anak cowok. Waktu dia umur 20 taun dia mulai kerja di sini sama tante, sampai sekarang. Aku berfikir, mungkin inilah saatnya aku mulai melencengkan pertanyaanku.

    “sekarang umur anak mbak udah brapa taun??”
    “sekarang mah udah 8 taun den, namanya Rangga.”
    ”pasti orangnya ganteng. Soalnya mamanya cantik banget.”
    “ah aden ni bisa aja. Mana pula ada pembantu yang cantik den.”
    “serius mbak, mbak itu cantik, putih, sexy lagi. Terus terang aku suka lo sama gaya berpakaian mbak yang kaya gini. Mbak nampak lebih muda dan lebih segar.”
    “ihh aden pinter banget ngegombalnya.”
    “mbak ga percaya yah. Kalo aku belum punya tunangan, aku mau tuh jadiin mbak pacar.”
    “ihh udah ah den. Aden ni ada-ada aja.”

    Cerita Sex Dirumah Tante Mbak Yuni terus memijit tubuh ku. Setelah bagian punggung selesai pijitannya pindah ke kaki. Kami terus bercerita dan aku terus memberi serangan agar cita-cita ku tercapai. Situs Judi Slots

    “mbak, kok mbak ga nikah lagi? Kan mbak cantik?”
    “ga ah den, belum saatnya rasanya. Mbak mau fokos buat ngebesari anak mbak dulu. Mbak mau ngumpulin duit dulu, biar nanti dia ga kaya orang tuanya. Mbak mau dia nanti kuliah kaya den Andra trus jadi orang gede biar bisa ngebehagiain orang tuanya.”
    ”trus misalnya kalo mbak lagi kepengan gimana mbak?”
    “kepengen apa yah den?”
    “iya, kepengen itu. Biasanya kalo orang udah berkeluarga dan udah punya anak kan ketagihan buat gituan. Emang mbak ga kepengen lagi gituan?”
    “ya kepengen lah den. Tapi mau gimana lagi. Ya terpaksa harus di tahan-tahan aja.”
    “kasian yah mbak. Harus tersiksa gini. Tapi kalo mbak emang kepengen aku mau lo bantuin mbak.”
    “ihh aden nih. Kan ga boleh den. Ntar ketauan orang bisa brabe. Ehh aden kakinya udah selesai mbak pijit nih.”
    “ya ga apa-apa lah mbak, daripada tersiksa. Bagian depan juga dong mbak, masa bagian belakangnya doang.”

    Mbak Yuni tampak berfikir karena ucapan ku tadi. Aku berbalik menelentang, terus terang aku lumayan terbawa karena pembicaraan kai tadi, batangku pun mulai berdiri, tercertak jelas dari boxer yang aku pakai. Dan sempat aku melihat mbak Yuni beberapa kali melihat ke arah selangkangan ku.

    Sebenarnya ukuran batangku pun tidak begitu panjang, hanya rata-rata orang Indonesia, namun diameternya emang agak besar sekitar 5 cm. Dan saat ini si otong sudah agak ngeceng.

    Mbak Yuni mulai memijit badian dadaku, dia memijit dari arah samping. Dan dari sini aku dapat melihat wajah cantiknya dan belahan dada montoknya. Selain itu tanganku juga bergesekan teru dengan paha mulusnya.

    “tuhkan mbak masih cantik banget.”
    “aden mulai lagi kan. Jangan gitu dong den, mbak kan jadi malu.”
    “aku serius lo mbak. Sexy lagi, pasti bakal beruntung orang yang dapat mbak sebagai istrinya nanti.”

    Mbak Yuni hanya tersenyum-senyum dengan pujian ku. Dia terus saja memijit dada ku hingga puting kupun menegang. Mungkin dia suka dengan dadaku yang memang bidang karena aku sering angkat beban di tempat aku biasa fitnes.

    “mbak, masa mijit dada aku terus. Pijit yang lain dong.” Kataku protes.
    “maaf den, keasikan ngobrol sampai lupa deh.”
    “ngomong-ngomong ga susah mbak pijit dari situ?”
    “iya sih den. Tapi mau ginama lagi. Ntar adeknya aden kedudukin lagi sama mbak.”
    “ahh ga apa-apa mbak. Dudukin aja.”
    “ga usah lah den, mbak jadi ga enak ntar.”
    “enak kok mbak, dudukin aja” memaksa

    Mbak Yuni pun pindah duduk ke atas paha ku. Kira-kira pas antara adek ku dengan selangkangannya. Muka mbak Yuni memerah mungkin merasa malu dengan keaadan kami saat ini. Dengan begini payudara mbak Yuni makin terlihat jelas sangat kontras dengan baju hitam yang dia pakai. Lama kelamaan si otong malah semakin bangun. Aku yakin mbak Yuni meaakannya karena dia tepat mendudukinya.

    Cerita Sex Dirumah Tante

    Cerita Sex Dirumah Tante

    Tanganku mulai nakal mengelus-elus pahanya mbak Yuni. Namun tidak ada penulakan dari mbak Yuni dan tampaknya mbak Yuni juga menikmati elusanku di pahanya. Tidah hanya itu aku mulai menggoyang-goyangkan badanku sedikit demi sedikit, sehingga otongku dapat bergesekan dengan nonanya mbak Yuni, walau masih terlapisi oleh celana kami. Tapi lumayan lah untuk memancing-mancing mbak Yuni.

    Wajahnya semakin memerah, nafasnya mulai memburu. Aku dapat merasakan nafasnya semakin cepat. Aku tingkatkan lagi serangan ku. Tangan ku ku pindahkan ke pantatnya dan sedikit aku elus-elus. Selain itu goyangan tubuhku semakin aku perkencang. Namun yang teradi karena goyangan itu, tangannya yang saat itu memijat bahuku malah terpeleset. Dia terjeatu di dada ku. Dan yang lebih ajaib lagi bibirnya mbak Yuni pas mendarat di bibir ku.

    “maaf den, mbak kepeleset tangannya.” Mukanya merah padam.
    “ga apa-apa kok mbak. Kalo minta tambah boleh ga mbak?” pancingan ku.
    “tambah apa den?”
    “tambah ciumannya. Heheh” aku cengengesan.
    “tuhkan aden tambah nakal. Udah dari tadi tangannya kemana-mana. Sekarang malah minta cium. Ntar mbak aduin sama nyonya lo.”
    “jangan dong mbak. Maaf deh, aku Cuma kebawa aja. Tapi mbak suka kan?” jawabku memancing lagi.

    Mbak Yuni tidak menjawab pertanyaan ku. Walau begitu dia tetap berada di atas ku. Dengan nafas yang masih memburu menikmati goyangan yang aku berikan kepadanya.

    Mbak Yuni tidak melakukan apa-apa. Dia tetap duduk di atasku dan tanyanya tenang menopang badannya di dadaku. Matanya merem, seperti menikmati sesuatu. Goyangan semakin ku percepat. Al hasil mbak Yuni mendesah.

    Aku bersorak dalam hatiku. Aku berhasil memancing mbak yuni untuk masuk ke jebakan ku. Kembali ku mainkan tangan ku. Tanganku kembali ke pantatnya mbak Yun dan meremas-remas pantatnya sambil terus menggoyang-goyang. Dia tidak lagi protes dengan apa yang aku lakukan. Dia malah semakin menikmati.

    “gimana mbak? Enak ga mbak?”

    Mbak Yuni hanya mengangguk, matanya sayu menandakan dia sangat menikmati goyangan ku.

    Cerita Sex Dirumah Tante “mau yang lebih enak ga mbak?”
    “apa den.?” Jawabnya tersenggal.
    “kita main yuk mbak, aku juga ga tahan nih.”
    “jangan den, ntar ketahuan orang. Kaya gini aja udah cukup den.”
    “ga bakal ada orang yang tau selain kalo mbak yang bilang kepada orang lain mbak.”
    “tapi mbak takut hamil den. Trus mbak juga takut kalo ntar aden ngadu sama nyonya.”
    “mbak percaya deh sama aku. Aku ga bakal bilang sama siapa-siapa asal mbak juga gitu.” Jawabku sambil membalikkan badan. Sekarang aku berada di atas menindih mbak Yuni sambil terus menggoyang selangkangannya mbak Yuni.

    Mbak Yuni menikmati banget apa yang aku lakukan terhadapnya. Dia tampaknya sudah setuju dengan apa yang aku ingin kan.

    Melihat lampu hijau telah menyala. Tangan ku mulai menggerayangi tubuh mbak Yuni. Bibirku langsung menyambar bibir mbak Yuni dan mbak Yuni pun menanggapi ciuman ku. Tangan ku mulai mendaki gunung indah yang dari dulu menjadi impian ku. Aku remas kedua gunung identik itu terasa banget kalo mbak Yuni ga pake BH di dalamnya. Soalnya putting susu mbak Yuni terasa keras dan mencetak keluar. Ternyata mbak Yuni punya putting yang kecil sehingga dari tadi aku ga sadar kalo mbak Yuni ga pake BH.

    Serangan terus ku lakukan. Leher dan belakang telinganya ku cium dan ku jilat. Mbak Yuni menggeliat pertanda nafsunya sangat menggebu-gebu. Tangan kupun telah masuk kedalam baju you can see yang di pakai mbak yuni. Kenyal sekali memang. Si otong berada di puncak akibatnya. Dan pastinya semakin terasa sama mbak Yuni. Cairan beningpun sudah keluar dari ujung penis ku bahkan telah tembus sampai keluar celana boxer yang aku pakai. Tapi mak Yuni lebih parah. Celananya telah basah akibat gesekan yang aku berikan, membuat aku tambah bersemangat menggempur mbak Yuni.

    “mbak, bajunya aku buka yah, biar tambah enak.”

    Mbak Yuni hanya mengangguk menjawab pertanyaan yang aku berikan. Tak menunggu waktu lama baju mbak Yuni telah terlempar ntah kemana. Remasanku semakin kuat, mbak Yuni semakin menggeracau dan mendesah tak karuan hanya kata kata

    “ahhh.. sssshhh… dan terus den” yang aku dengar dari tadi.

    Kedua putting kecil itupun tak lupa aku jilat dan aku hisap. Sangat nikmat rasanya. Meremas sambil menghisap susu besar seperti ini. Tak lupa aku tinggalkan dua tanda cupangan di kedua susunya mbak Yuni. Tanda aku telah pernah menidurinya. Dan tanda yang selalu aku berikan kepada semua payudara yang telah pernah aku hisap. Situs Judi Slots

    Gempuran kembali aku tambah. Tanganku turun menuju selangkangan mbak Yuni dan menggosok-gosoknya. Merasa kurang nyaman, aku pelorotkan celana beserta celana dalamnya sehingga sekarang mbak Yuni bugil total. Alangkah terkesimanya aku melihat ternyata mbak Yuni mencukur habis semua bulu kemaluannya. Vaginyanya tampak bersih dan mengkilat karena lendir yang dia keluarkan.

    Kembali aku gesekkan tanganku ke bibir vaginanya. Klitorisnyapun tampak membengkak karena nafsunya yang menggebu. Cairan beningpun tampak banjir keluar dari lobang surganya mbak Yuni. Ku jilat vaginanya mbak Yuni. Namun mbak Yuni menolaknya. Dia langsung menutup vagina mulus yang dia punya.

    “jorok atuh den. Masa tempat kencing aden jilat.”
    “ga apa-apa mbak. Mbak nikmati aja. Pasti rasanya enak banget.” Jawabu meyakinkannya.

    Ku angkat tangan mbak Yuni dari vaginanya dan langsung ku sergap. Mbak Yuni tambah menggeracau ga karuan

    “enak den.. aden bener,.. enak banget… terus den.. hisap yang,.. keras” ucapnya tak karuan. Terus aku jilat dan aku hisap lobang surganya.

    Jari tengah ku pun aku masukkan ke dalam lubang vagina nya membuat caian didalamnya meluber keluar. Kelihatannya mbak Yuni emang udah lama ga di sentuh sama lelaki. Nafsunya sampai sebegini banget , fikirku.

    Cerita Sex Dirumah Tante Tak lama aku menjilat vaginanya mbak Yuni, mbak Yuni mendapatkan orgasmenya yang pertama. Orgasme yang sangat dasyat, sampai sampai muncrat keluar. Langsung saja aku hisap semua cairan kental yang keluar tanpa ada sisa. Lumayan lama mbak Yuni menegang karena orgasmenya. Dia tampak kelelahan karena orgasme pertamanya.

    “gimana mbak?? Capek yah mbak??”
    “iya den. Mbak jadi lemes gini. Tapi enak banget den. Mbak aden apain tadi sampai mbak kenikmatan gini.. rasanya mbak kaya terbang gitu den” nafasnya tersenggal.
    “ga di apa-apain kok mbak. Sekarang mbak istirahat dulu.. ntar aku kasih yang lebih nikmat.”

    Mbak Yuni pun ketiduran di kamarku tanpa busana. Spray tempat tidurku basah karena cairannya mbak Yuni. Aku biarkan mbak Yuni istirahat biar nanti mbak Yuni bisa fresh lagi.

    Akupun tidur di sebelah mbak Yuni sambil memeluk nya.

    Aku ketiduran lama, dan terbangun pukul 10 pagi. Untung hari itu aku ga ada jadwal kuliah jadi aku bisa seharian di rumah.

    Saat itu mbak Yuni masih tertidur, sepertinya dia benar-benar keletihan semalam.

    “mbak.. mbak.. keletihannya sampai ketiduran sampai jam segini.”

    Aku bangunkan mbak Yuni dengan meremas-remas dadanya. Namuan dia masih saja tidur. Dasar mbak Yuni. Tidurnya kaya orang mati kataku dalam hati. Aku cium bibirnya pun diamsih belum juga bangun, malahan adekku yang bangun karena ngebangunin mbak Yuni. Mungkin karena semalam aku belum ngeluarin stok sperma yang udah seminggu aku simpan karena ga berhubungan dengan pacar ku.

    Vaginanyapun kembali aku gosok-gosok dengan tangan ku. Tapi mbak Yuni tetap tidak bangun, namun lama-lama aku gesek vaginanya menjadi lembab dan basah. Nafasnya pun kembali memburu. Melihat kejadiannya begini, langsung saja aku buka celanaku beserta CD yang aku pakai, keluarlah si otong dari sarangnya dengan tegap minta sarapan pagi.

    Mbak Yuni yang sedang tidur ini akan langsung aku genjot buat ngebanguninnya. Aku buka lebar-lebar selangkangannya dan kembali aku jilat biar lendirnya tambah banyak dan ga susah buat coblos lobangnya mbak Yuni.

    Setelah 15 menit aku jilat, aku langsung mengambil posisi dan mengancang-ancang kuda-kuda buat menikmati vaginanya mbak Yuni. “dengan masuknya si otong kedalam vaginanya Mabak Yuni, maka aku akan berhasil menjalankan taktik kuno ini” kataku. Si otong aku gesek-gesekkan ke vaginanya mbak Yuni biar ada pelicinnya.

    Tak lama aku masukkan kontolku pelan-pelan, agak susah memang, mungkin karena mbak Yuni udah lama ga di entot ato karena emang batangku yang kegedean buat vaginanya mbak Yuni. Setelah berusaha menekan akhirnya kepala kontolku pun masuk kedalam vaginanya mbak Yuni. Namun dia masih saja belum bangun. Aku tekan keras kontolku ke dalam vaginanya mbak Yuni sampai mentok dan mbak Yuni pun terbelalak merasakannya. “aden Andra.. Sakit den.. kok adeng ga ngomong-ngomong mau masukin kontolnya?”

    “mbak sih, susah banget bangunnya. Udah dari tadi aku bangunin tapi masih belum bangun. Ya langsung aja aku masukin, udah ga tahan sih..” jawab ku cengengesan.

    Aku mulai mengocok kontolku yang ada di dalam vaginanya mbak Yuni. Dia terlihat masih meringis kaena perih yang dirasakannya, namun lama kelamaan ringisannya berubah menjadi desahan kenikmatan. Bahkan kata-kata kotor mulai keluar dari mulutnya. Tapi kata-kata kotor yang keluar makin membuat aku bernafsu menikmati tubuhnya mbak Yuni dan semakin kencang pula aku menusuk vaginanya mbak Yuni.

    Tak lama memakai gaya standar mbak Yuni meminta kami ganti posisi. Dia meminta berganti menjadi doggy style. Aku kembali menggoyang mbak Yuni dari belakang.

    “enak kaya gini den. Lebih kerasa. Tapi kok kontol aden gede banget sampai rasanyanya ga muat di memeknya mbak”
    “yang penting enak kan mbak sayang” jawabku sambil terus menggoyang kontolku di memek mbak Yuni. Desahan dan erangan nikmat tak henti-hentinya keluar dari mulut mbak Yuni, membuat suasana menjadi semakin panas.

    Lima menit bersama doggy style, mbak yuni semakin liar. Kelihatannya dia akan mengalami orgasmenya. Aku yang merasakan kontraksi otot vagina mbak Yuni semakin cepat, terus memompa semakin cepat sampai akhirnya tubuh mbak Yuni kejang menandakan puncak kenikmatannya telah datang. Batang kontolku terasa di siram dan di remas kuat oleh cairan dan dinding vagina mbak Yuni.

    “ahh… nikmat banget den.. Aden hebat banget nunggangi mbak Yuni.”
    “heheh.. emang kuda di tunggangi mbak?” Jawabku bercanda melonggarkan ayunanku.

    Cerita Sex Dirumah Tante Sebenarnya aku juga hampir mengalami klimaks saat mbak Yuni orgasme tadi. Namun karena mbak Yuni sempat minta berhenti, sehingga semprotan sperma ku pun tertunda. Beberapa saat mbak Yuni mengambil nafas. Kemudian dia meminta aku berbalik dan segera naik ke pangkuan ku. Kontolku yang masih ereksi dimasukkannya kedalam lobang surganya. Gampang saja, lobang yang telah basah itu langsung terisi oleh kontolku.

    Goyangan pinggul mbak Yuni mulai mengocok kontolku yang minta di keluarkan laharnya. Lambat dan lemah, tapi pasti koyangan itu di lakukannya. Memberi kenikmatan yang berbeda. Semakin lama goyangannya semakin cepat. Terkadang naik turun, atau berputar putar. Sepertinya mbak Yuni sangat mahir dalam gaya woman on top ini.

    Aku tidak hanya menerima kenikmatan yang diberikan mbak Yuni. Tangan nakalku langsung ku letakkan di payudara mbak Yuni dan tak hanya diam. Remasan dan cubitan ku berikan untuk menambah kenikmatan permainan kami ini. Sesekali aku sempatkan menghisap putting tegang yang terpampang di depan ku dan tidak jarang aku gigit kecil putting itu.

    “den,, enak gigitannya den. Ahhh… “ kata yang keluar dari mulutnya. Aku teruskan kerjaan ku. Cupanganku pun telah meraja lela di susunya mbak Yuni.

    Goyangan mbak yuni tampaknya berhasil membobol pertahanan ku. Rasanya tidak lama lagi spermaku akan muncrat dari ujung senapan ku.

    “mbak,.. akk.. akku udah ma.. mau keluar nih mbak.. shshhh.”
    “keluarin di dalam aja denhh… mbak kayaknya juga udah ga lama lagi..”

    Mendengar itu ku balikkan tubuh mbak Yuni dan langsung ku pompa keras memek nikmat tersebut.

    “ahhh… aku keluar mbaaaakkk” teriak ku mengiringi semprotan deras sperma ku di dalam memek mbak Yuni. Dan ternyata semprotankupun di sambut oleh orgasme mbak Yuni yang kesekian kalinya.

    Tubuhku langsung melemas menindih tubuh mbak Yuni. Kami terdiam sejenak. Nafas kami tersenggal tak beraturan. Kontolkupun semakin lama semakin melemas dan mengecil di dalam memeknya mbak Yuni. Ku cabut kontolku dan aku beranjak berbaring di sebalah mbak Yuni.

    “makasi yah mbak. Mbak udah mau ngelayani aku.”
    “sama-sama den. Mbak juga udah lama kepengan ngentot yang kaya gini. Tapi kok aden mau main sama pembantu kaya mbak. Kan aden sendiri punya pacar.”
    “ya ga apa-apa mbak. Emang ga boleh yah seorang majikan main sama pembantunya.?”
    “ya ga apa-apa sih den.” Jawabnya singkat.
    “ehh mbak. Ga apa-apa tuh aku nyemprotin sperma aku di dalam memeknya mbak.”
    “ndak apa-apa den. Ntar mbak minum jamu biar ga hamil.” Katanya sambil tersenyum.

    Kami terdiam. Dan tak terasa kami kembali ketiduran sampai pukul tiga sore. Ketika aku bangun mbak Yuni sudah tidak ada di sampingku lagi. Mungkin sudah kembali ke kamarnya. Segera aku bangkit dan mandi membasuh keringat dan sperma kering yang menempel di batang kontolku.

    Cerita Sex Dirumah Tante Setelah mandi, aku langsung kebawah mencari mbak Yuni. Ku temui dia sedang masak makan siang di dapur. Saat itu dia memakai baju kaos dengan stelan celana pendek ¾ . Lagi asik tampaknya sehingga tidak menyadari kehadiran ku. Tubuh indah mbak Yuni langsung ku peluk dari belakang mengagetkannya.

    “udah bangun toh den..”
    “udah sayang.. mbak, jangan panggi aku aden lagi yah. Kalo ada tante sama keluarganya aja panggil aden.”
    “trus panggil apa dong den?”
    “terserah kamu aja sayang.” Kataku mengecup pipinya.
    “iya deh sayang.” Jawabnya
    “sayang, aku boleh minta sesuatu ga?”
    “minta apa den.. eh sayang?”
    “kalo Cuma aku di rumah, kamu jangan pake baju yang kaya gini yah.”
    “trus baju apa dong?”
    “maunya sih telanjang aja. Gimana sayang.. mau yah?”
    “kok gitu sayang.?”
    “ya biar kalo aku lagi pengen, aku bisa masukin di mana aja.” Jawabku cengengesan.
    “tapi kamu juga karus gitu. Baru aku mau.”
    “OK” jawabku singkat. Situs Judi Slots

    Langsung ku telanjangi mbak Yuni saat itu juga. Begitu juga dengan aku. Kami sudah seperti kaum nudis saja di dalam rumah ini.

    Sejak saat itu, kami sudah seperti suami dan istri. Mbak Yuni pun aku suruh pindah tidur ke kamarku. Tentu saja kalau tidak ada om dan tante. Dan selama kami berdua di rumah, kami selalu telanjang ria. Dan kami juga melakukan hubungan dimana saja kami suka. Di kamar, dapur, kamar mandi, ruang tamu, bahkan di kolam renang belang rumah. Kami selaku melakukannya tanpa kondom.

    Sempat sih mbak Yuni hamil. Namun dia menggugur kannya dan sejak saat itu dia rajin mengkonsumsi pil KB. Kamipun terus melakukannya sampai aku tamat sekarang. Walaupun aku telah menyelesaikan kulah ku dan bekerja di luar kota.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Disodok

    Cerita Sex Disodok


    3674 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Disodok ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexPerkenalkan namaku Mia aku adalah pegawai karyawati di sebuah bank swasta, setelah habis melahirkan anak pertamaku gairah seksku berkurang maka dari itu anjuran dari suamiku aku dibawa ke dukun yang letaknya di desa kecil jauh dari Jakarta untuk mengembalikan gairah seksku.

    Setelah aku berobat kesana gairah seks untuk bersetubuh semakin menggebu gebu karena dalam rangka penyembuhan tersebut aku harus mau menuruti semua persyaratan yang diajukan oleh Ki Alugoro, antara lain diurut dengan semacam obat dalam keadaan telanjang bulat dan disetubuhi olehnya (waktu itu disetujui dan malah disaksikan oleh suamiku).

    Akupun setuju asal aku dapat sembuh dari frigiditasku. Dan mungkin karena kontol Ki Alugoro memang benar-benar besar, lagi pula dia pandai sekali mencumbu den membangkitkan gairahku, ditambah dengan ramuan-ramuan yang diberikan olehnya, maka sekarang aku benar-benar sembuh dari frigiditasku, dan menjadi wanita dengan gairah seks yang lumayan tinggi. Hanya saja, karena ukuran kontol suamiku jauh lebih kecil dari kontol Ki Alugoro, maka dengan sendirinya suamiku tidak pernah bisa memuaskanku dalam bersetubuh.

    Apakah aku harus datang lagi ke tempat Ki Alugoro dengan pura-pura belum sembuh? (padahal supaya aku disetubuhi lagi olehnya). Mula-mula terbersit pikiran untuk berbuat begitu, tapi setelah kupikir-pikir lagi kok gengsi juga ya?

    Masak seorang istri baik-baik datang ke laki-laki lain supaya disetubuhi walaupun kalau mengingat kontol Ki Alugoro yang luar biasa besar itu aku sering tidak bisa tidur dan gairahku untuk bersetubuh memuncak habis.

    Sering-sering aku harus memuaskan diri dengan dildo yang kubeli tempo hari di depan suamiku sehabis kami bersetubuh karena suamiku tidak bisa memuaskan diriku. Malah sering suamiku sendiri yang merojok-rojokkan dildo itu ke dalam tempikku.

    Untunglah, entah karena mengerti penderitaanku atau tidak, ternyata suamiku mempunyai angan-angan untuk melakukan persetubuhan three in one atau melihat aku disetubuhi oleh laki-laki lain, terutama setelah dia melihat aku disetubuhi Ki Alugoro tempo hari.

    Pantesan sejak itu, sebelum bercinta, dia selalu mengawalinya dengan angan-angannya. Angan-angan yang paling merangsang bagi suamiku, adalah membayangkan aku bersetubuh dengan laki-laki lain dengan kehadiran suamiku, seperti dengan Ki Alugoro tempo hari.

    Setelah beberapa lama dia menceritakan angan-angannya tersebut, suatu hari dia bertanya bahwa apakah aku mau merealisasikan angan-angan tersebut. Pada awalnya aku pura-pura mengira dia cuma bercanda. Namun dia semakin mendesakku untuk melakukan itu, aku bertanya apakah dia serius.

    Dia jawab, ”Ya aku serius!” Kemudian dia berkata, bahwa motivasi utamanya adalah untuk membuatku bahagia dan mencapai kepuasan setinggi-tingginya. Karena dengan melihat wajahku ketika mencapai orgasme dengan Ki Alugoro tempo hari, selain sangat merangsang juga memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya (rupanya, waktu melihat tempikku dianceli kontol gede Ki Alugoro, diam-diam dia mengocok-ngocok kontolnya sendiri sampai orgasme.

    Cerita Sex Disodok Tentu saja hal itu sebetulnya sangat aku harapkan. Inilah yang namanya dildo dicinta, kontolpun tiba. Secara terus terang, seperti aku tuturkan diatas, aku tidak pernah merasa puas dengan kontol suamiku yang kecil, terutama setelah tempikku dianceli oleh kontol Ki Alugoro yang luar biasa itu. Wah, rasanya sampai tidak bisa aku katakan.

    Kuakui selama ini aku juga sering mengalami gejolak birahi yang tiba-tiba muncul, apalagi di pagi hari apabila malamnya kami melakukan persetubuhan karena suamiku tidak dapat melakukannya secara sempurna dan aku tidak sampai orgasme.

    Rupanya angan-angan seksual suamiku tersebut bukan hanya merupakan sekadar angan-angan saja akan tetapi dia sangat bersikeras untuk dapat mewujudkannya menjadi suatu kenyataan dan suamiku terus membujukku agar aku mau membantunya dalam melaksanakan angan-angannya (padahal sebenarnya aku sudah sangat mengharapkan, kapan rencana itu diwujudkan?).

    Tetapi untuk meyakinkan keseriusannya aku pura-pura terpaksa mengalah dan berjanji akan membantunya sepanjang aku dapat melakukannya dan kutanyakan apakah dia tidak cemburu melihat istrinya ditelanjangi dan tempiknya dianceli dengan kontol orang lain? Dia bilang sama sekali tidak.

    ”Karena aku hanya ingin melihat kau bahagia dan terpuaskan dalam persetubuhan” jawabnya mantab waktu itu.

    ”Tentu saja aku akan mencarikan kau temanku yang mempunyai kontol besar dan keras. Setidak tidaknya sama dengan kontol Ki Alugoro tempo hari” janjinya lebih lanjut.

    Sejak itu dia rajin menawarkan nama-nama temannya untuk mensetubuhiku.

    ”Terserah kaulah, kan kau yang punya rencana aku disetubuhi temanmu” jawabku waktu itu.

    Akhirnya di suatu hari suamiku berbisik padaku, ”Aku telah mengundang Eros untuk menginap di sini malam ini”

    Hatiku berdebar keras mendengar kata-kata suamiku itu, karena Eros teman suamiku itu adalah salah seorang idola di sekolahku dulu dan dia adalah cowok yang menjadi rebutan cewek-cewek dan sangat kudambakan jadi pacarku semasa SMA. Suamikupun kenal baik dengan dia karena kami memang berasal dari satu kota kabupaten yang tidak seberapa besar.

    Terus terang kuakui bahwa penampilan Eros sangat oke. Bentuk tubuhnya pun lebih tinggi, lebih kekar dan lebih atletis dari tubuh suamiku karena dia dulu jago basket dan olah raga yudo.

    Walaupun Eros adalah cowok yang kudambakan semasa SMA dulu, tetapi kami belum pernah berpacaran karena dia memang agak acuh terhadap cewek dan disamping itu, banyak sainganku cewek-cewek yang mengejar-ngejar dia.

    Apalagi waktu itu sudah menjelang EBTANAS, dan setelah itu dia sibuk dengan persiapan masuk universitas. Waktu itu aku kelas 1, sedang dia kelas 3 SMA.

    Ketika Eros datang, aku sedang mematut-matut diri dan memilih gaun yang seksi dengan belahan dada yang cukup rendah agar aku terlihat menarik. Dari cermin rias di kamar tidurku, kuamati gaun yang kukenakan terlihat sangat ketat melekat pada tubuhku sehingga lekukan-lekukan tubuhku terlihat dengan jelas. Susuku kelihatan sangat menonjol membentuk dua buah bukit daging yang indah.

    Tubuhku memang ramping dan berisi. Susuku yang subur juga kelihatan sangat kenyal. Demikian pula pantatku yang cenderung nonggeng itu menonjol seakan menantang laki-laki yang melihatnya. Dengan perutku yang masih cukup rata dengan kulitku yang puber (putih bersih) membuat tubuhku menjadi sangat sempurna. Apalagi wajahku memang tergolong cantik.

    Cerita Sex Disodok Dan terus terang, dari dulu aku memang bangga dengan tubuh dan wajahku. Tiba-tiba aku baru tersadar, pantas saja suamiku mempunyai angan-angan untuk melihat aku disetubuhi oleh laki laki-lain. Ingin membandingkan dengan film BF yang sering kami lihat mungkin. Markas Judi Online Dominoqq

    Setelah mematut-matut diri, aku keluar untuk menyediakan makan malam. Setelah makan malam, Eros dan suamiku duduk mengobrol di teras belakang rumah dengan santai sambil menghabiskan beberapa kaleng bir yang dicampur dengan sedikit minuman keras pemberian teman suamiku yang baru pulang dari luar negeri. Tidak berapa lama aku pun ikut duduk minum bersama mereka. Malam itu hanya kami berdua ditambah Eros saja di rumah.

    Pembantuku yang biasa menginap, tadi siang telah kuberikan istirahat untuk pulang ke rumahnya selama beberapa hari, sedang anakku satu-satunya tadi siang dijemput mertuaku untuk menginap di rumahnya.

    Ketika hari telah makin malam dan udara mulai terasa dingin, tiba-tiba suamiku berbisik kepadaku, ”Aku telah bicara dengan Eros mengenai rencana kita. Dia setuju malam ini menginap di sini.

    ”Tapi walaupun demikian kalau kamu kurang cocok dengan pilihanku ini, kamu tidak usah takut berterus terang padaku!” bisik suamiku selanjutnya.

    Cerita Sex Disodok

    Cerita Sex Disodok

    ”Tapi kujamin kontolnya memang gede, aku beberapa kali melihatnya waktu kencing di kantor. Tapi soal kekerasannya, kamu sendiri yang dapat membuktikannya nanti” lanjutnya lagi.

    Mendengar bisikan suamiku itu, diam-diam hatiku gemetar sambil bersorak gembira, tetapi aku pura-pura diam saja, tidak menunjukkan sikap yang menolak atau menerima. Dalam hati aku mau lihat bagaimana reaksinya nanti bila aku benar-benar bersetubuh dengan laki-laki lain.

    Apakah dia nanti tidak akan cemburu melihat istrinya disetubuhi lelaki lain secara sadar dan seluruh bagian tubuh istrinya yang sangat rahasia dilihat dan dinikmati oleh laki-laki lain yang sudah amat dia kenal (kalau dengan Ki Alugoro kan dalam rangka penyembuhan?).

    Tidak berapa lama kemudian aku masuk ke kamar dan berganti pakaian memakai baju tidur tipis tanpa BH, sehingga susuku, terutama pentil susuku yang besar itu terlihat membayang di balik baju tidur.

    Ketika aku keluar kamar, baik suamiku maupun Eros kelihatan terpana untuk beberapa saat.

    Akan tetapi mereka segera bersikap biasa kembali dan suamiku langsung berkata, ”Ayo..!” katanya dengan senyum penuh arti kepada kami berdua dan kamipun segera masuk ke kamar tidur.

    Di kamar tidur suamiku mengambil inisiatif lebih dulu dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan di dadaku dan menyentuh susuku dari luar baju tidur.

    Melihat itu, Eros mulai mengelus-elus pahaku yang terbuka, karena baju tidurku tersingkap ke atas. Dengan berpura-pura tenang aku segera merebahkan diri tengkurap di atas tempat tidur.

    Sebenarnya nafsuku sudah mulai naik karena tubuhku dijamah oleh seorang laki-laki yang tidak lain adalah idolaku waktu di SMA dulu, apalagi aku dalam keadaan hanya memakai sehelai baju tidur tipis tanpa BH.

    Akan tetapi kupikir aku harus berpura-pura tetap tenang untuk melihat inisiatif dan aktivitas Eros dalam memancing gairah birahiku. Aku ingin tahu sampai seberapa kemahirannya.

    Beberapa saat kemudian kurasakan bibir Eros mulai menyusur bagian yang sensitif bagiku yaitu bagian leher dan belakang telinga. Merasakan gesekan-gesekan itu aku berpikir bahwa inilah saat untuk merealisasikan angan-angan suamiku. Seperti mengerti keinginanku, Eros mulai mengambil alih permainan selanjutnya.

    Aku langsung ditelentangkan di pinggir ranjang, kemudian tangannya yang kiri mulai memegang sambil memijit-mijit susuku yang sebelah kanan, sedangkan tangannya yang kanan mengelus-elus dan memijit-mijit bibir tempikku yang masih dibalut celana dalam, sambil mulutnya melumat bibirku dengan gemas.

    Tangan Eros yang berada di susuku mulai memelintir dengan halus ujung pentilku yang besar dan mulai mengeras.

    Masih dalam posisi terlentang, kurasakan jemari Eros. terus meremas-remas susuku dan memilin-milin pentilnya.

    Saat itu sebenarnya nafsuku belum begitu meninggi, tetapi rupanya Eros termasuk jagoan juga karena terbukti dalam waktu mungkin kurang dari 5 menit aku mulai mengeluarkan suara mendesis yang tak bisa kutahan. Kulihat dia tersenyum dan menghentikan aktivitasnya.

    Kini Eros mulai membuka baju tidurku dan beberapa saat kemudian aku merasakan tarikan lembut di pahaku. Lalu aku merasakan hembusan lembut hawa dingin AC di tempikku yang berarti celana dalamku telah dilepas oleh Eros. Kini Eros telah menelanjangi diriku sampai aku benar-benar dalam keadaan telanjang bulat tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.

    Aku hanya bisa pasrah saja merasakan gejolak birahi dalam diriku ketika tubuhku ditelanjangi laki-laki idolaku dihadapan suamiku sendiri.

    Kulirik Eros penuh nafsu menatap tubuhku yang telah telanjang bulat sepuas-puasnya.

    Cerita Sex Disodok Aku benar-benar tidak dapat melukiskan betapa perasaanku saat itu. Aku ditelanjangi oleh laki-laki idolaku dan yang sebenarnya aku harapkan kehadirannya.

    Belum pernah aku bertelanjang bulat di hadapan laki-laki lain, kecuali dengan Ki Alugoro dalam keadaan setengah sadar dalam rangka penyembuhan tempo hari, apalagi dalam situasi seperti sekarang ini.

    Aku merasa sudah tidak ada lagi rahasia tubuhku yang tidak diketahui Eros.

    Maka, secara reflek dalam keadaan terangsang, aku mengusap-usap kontol Eros yang telah tegang dari luar celananya. Ini kelihatan karena bagian bawah celana Eros mulai menggembung besar. Aku mengira-ngira seberapa besar kontol Eros ini.

    Kemudian aku mengarahkan tanganku ke arah retsluiting celananya yang telah terbuka dan menyusupkan tanganku memegang kontol Eros yang ternyata memang telah ngaceng itu. Aku langsung tercekat ketika terpegang kontol Eros yang seperti kata suamiku ternyata memang besar.

    Kulirik suamiku sedang membuka retsluiting celananya dan mulai mengelus-elus kontolnya sendiri. Dia kelihatan benar-benar sangat menikmati adegan ini. Tanpa berkedip dia menyaksikan tubuh istrinya digauli dan digerayangi oleh laki-laki lain.

    Sebagai seorang wanita dengan nafsu birahi yang lumayan tinggi, keadaan ini mau tidak mau akhirnya membuatku terbenam juga dalam suatu arus birahi yang hebat. Jilatan-jilatan Eros pada bagian tubuhku yang sensitif membuatku bergelinjang dengan dahsyat menahan arus birahi yang mulai menjalari diriku dan tempikku.

    Setelah beberapa saat aku memegang sambil mengelus-elus kontol Eros, tiba-tiba Eros berdiri dan membuka celana beserta celana dalamnya sehingga kontolnya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kungkungan dan sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas. Setelah membuka seluruh pakaiannya, kini Eros benar-benar bertelanjang bulat.

    Sehingga aku dapat melihat dengan jelas ukuran kontol Eros dalam keadaan ngaceng, yang ternyata memang jauh lebih besar dan lebih panjang dari ukuran kontol suamiku. Bentuknya pun agak berlainan. kontol Eros ini mencuat lurus ke depan agak mendongak ke atas, sedang kontol suamiku jauh lebih kecil, agak tunduk ke bawah dan miring ke kiri

    Aku betul-betul terpana melihat kontol Eros yang sangat besar dan panjang itu. kontol yang sebesar itu memang belum pernah aku lihat (waktu dengan Ki Alugoro aku tidak sempat memperhatikan seberapa besar kontolnya, karena aku agak malu-malu dan setengah sadar).

    Batang kontolnya kurang lebih berdiameter 5 cm dikelilingi oleh urat-urat yang melingkar dan pada ujung kepalanya yang sangat besar, panjangnya mungkin kurang lebih 18 cm, pada bagian pangkalnya ditumbuhi dengan rambut-rambut keriting yang lebat. Kulitnya kelihatan tebal, lalu ada urat besar disekeliling batangnya dan terlihat seperti kabel-kabel di dalam kulitnya. Kepala batangnya tampak kenyal, penuh, dan mengkilat.

    Kemudian dia menyodorkan kontolnya tersebut ke hadapan wajahku.

    Aku melirik ke arah suamiku, yang ternyata tambah asyik menikmati adegan ini sambil tersenyum puas dan mengelus-elus kontolnya, karena melihat aku kelihatan bernafsu menghadapi kontol yang sebesar itu.

    Aku sebenarnya sudah amat terangsang, tetapi untuk menunjukkan pada Eros, aku agak tidak enak hati.

    Tapi entah kenapa, tanpa kusadari tiba-tiba aku telah duduk di tepi ranjang sambil menggenggam kontol itu yang terasa hangat dalam telapak tanganku. Kugenggam erat-erat, terasa ada kedutan terutama di bagian uratnya.

    Lingkaran genggamanku hampir penuh menggapai lingkaran batang kontolnya. Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan pernah memegang kontol sebesar ini, dari seorang laki-laki lain secara sadar dan penuh nafsu dihadapan suamiku.

    Kembali aku melirik kepada suamiku. Kulihat dia semakin bertambah asyik menikmati adegan ini, malah kali ini bukan hanya mengelus-elus, tetapi malah sambil mengocok kontolnya sendiri, yaitu adegan istrinya yang penuh nafsu birahi sedang digauli oleh laki-laki lain, yang juga merupakan idolaku dulu.

    Tiba-tiba muncul nafsu hebat terhadap idolaku itu, sehingga dengan demonstratif kudekatkan mulutku ke kontol Eros, kujilati seluruh permukaannya dengan lidahku kemudian kukulum dan kuhisap-hisap dengan nafsu birahi yang membara. Aku merasa sudah kepalang basah maka aku akan nikmati kontol itu dengan sepuas-puasnya sebagaimana kehendak suamiku.

    Kuluman dan hisapanku itu membuat kontol Eros yang memang telah berukuran besar itu menjadi bertambah besar, bertambah keras dan kepala kontolnya jadi tambah mengkilat merah keungu-unguan.. Dalam keadaan sangat bernafsu, kontol Eros yang sedang mengaceng keras dalam mulutku itu mengeluarkan semacam aroma yang khas yang aku namakan aroma lelaki.

    Cerita Sex Disodok Aroma itu menyebabkan gairah birahiku semakin memuncak dan lubang tempikku mulai terasa berdenyut-denyut hebat hingga secara tidak sadar membuatku bertambah gemas dan semakin menjadi-jadi menghisap kontol itu seperti hisapan sebuah vacuum cleaner.

    Kuluman dan hisapanku yang amat bernafsu itu rupanya membuat Eros tidak tahan lagi. Tiba-tiba dia mendorong tubuhku sehingga telentang di atas tempat tidur.

    Aku pun kini semakin nekat dan semakin bernafsu untuk melayaninya. Aku segera membuka kedua belah pahaku lebar-lebar.

    ”Rros…” kataku pelan dan aku bahkan tidak tahu memanggilnya untuk apa.

    Sambil berlutut mendekatkan tubuhnya diantara pahaku, Eros berbisik, ”Ssttt…………!” bisiknya sambil kedua tangannya membuka pahaku sehingga selangkanganku terkuak. Itu berarti bahwa sebentar lagi kontolnya akan bercumbu dengan tempikku. Benar saja, aku merasakan ujung kontolnya yang hangat menempel tepat di permukaan tempikku.

    Tidak langsung dimasukkan di lubangnya, tetapi hanya digesek-gesekkan di seluruh permukaan bibirnya, ini membuat tempikku tambah berdenyut-denyut dan terasa sangat nikmat. Dan makin lama aku makin merasakan rasa nikmat yang benar-benar bergerak cepat di sekujur tubuhku dimulai dari titik gesekan di tempikku itu.

    Beberapa saat Eros melakukan itu, cukup untuk membuat tanganku meraih pinggangnya dan pahaku terangkat menjepit pinggulnya. Aku benar-benar menanti puncak permainan ini. Eros menghentikan aktivitasnya itu dan menempelkan kepala kontolnya tepat di antara bibir tempikku dan terasa bagiku tepat di ambang lubang tempikku. Aku benar-benar menanti tusukannya.

    ”Oocchh.. Rross, please..” pintaku memelas.

    Sebagai wanita di puncak birahi, aku betul-betul merasa tidak sabar dalam kondisi seperti itu. Sesaat aku lupa kalau aku sudah bersuami, yang aku lihat cuma Eros dan kontolnya yang besar dan panjang. Ada rasa deg-deg plas, ada pula rasa ingin cepat merasakan bagaimana rasanya dicoblos kontol yang lebih besar dan lebih panjang.

    ”Ooouugghhh……” batinku yang merasa tak sabar benar untuk menunggunya.

    Tiba-tiba aku merasakan sepasang jemari membuka bibir-bibir tempikku. Dan lebih dahsyat lagi aku merasakan ujung kontol Eros mulai mendesak di tengah-tengah lubang tempikku..

    Aku mulai gemetar hebat, karena tidak mengira akan senikmat ini aku akan merasakan kenikmatan bersetubuh. Apalagi dengan orang yang menjadi idolaku, yang sangat kukagumi sejak dulu.

    Perlahan-lahan Eros mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku.

    Aku berusaha membantu dengan membuka bibir tempikku lebar-lebar. Kelihatannya sangat sulit kontol sebesar itu masuk ke dalam lubang tempikku yang kecil.

    Tangan Eros yang satu memegang pinggulku sambil menariknya ke atas, sehingga pantatku agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang kontolnya yang diarahkan masuk ke dalam lubang tempikku.

    Pada saat Eros mulai menekan kontolnya, aku mulai mendesis-desis, ”Sssshhhhh…… ERrosso…… ppelan-ppelan Rrosso… ssshhhh…… desisku gemetar. Eros lalu menghentikan aktivitasnya sebentar untuk memberiku kesempatan untuk mengambil nafas, kemudian Eros melanjutkan kembali usahanya untuk memasukkan kontolnya. Setelah itu kontol Eros mulai terasa mendesak masuk dengan mantap.

    Sedikit demi sedikit aku merasakan terisinya ruangan dalam lubang tempikku. Seluruh tubuhku benar-benar merinding ketika merasakan kepala kontolnya mulai terasa menusuk mantap di dalam lubang tempikku, diikuti oleh gesekan dari urat-urat batang kontol itu setelahnya. Aku hanya mengangkang merasakan desakan pinggul Eros sambil membuka pahaku lebih lebar lagi.

    Kini aku mulai merasakan tempikku terasa penuh terisi dan semakin penuh seiring dengan semakin dalamnya kontol itu masuk ke dalam lubang tempikku.

    Sedikit suara lenguhan kudengarkan dari Eros ketika hampir seluruh kontolnya itu amblas masuk.

    Aku sendiri tidak mengira kontol sebesar dan sepanjang tadi bisa masuk kedalam lubang tempikku yang kecil. Walaupun belum seluruh kontol Eros masuk ke dalam tempikku, rasanya seperti ada yang mengganjal dan untuk menggerakkan kaki saja rasanya agak aneh. Tetapi sedikit demi sedikit aku mulai bisa menyesuaikan diri dan menikmati rasa yang nyaman dan nikmat.

    Ketika hampir seluruh batang kontol Eros telah amblas masuk ke dalam lubang tempikku, tanpa sengaja aku terkejang sehingga berakibat bagian dinding dalam tempikku seperti meremas batang kontol Eros.

    Aku agak terlonjak sejenak ketika merasakan kontol Eros seperti berkerojot di dalam lubang tempikku akibat remasan tersebut. Aku terlonjak bukan karena kontol itu merupakan kontol dari seorang laki-laki lain yang pertama yang kurasakan memasuki tubuhku selain kontol suamiku dan Ki Alugoro, akan tetapi karena aku merasakan kontol Eros memang terasa lebih istimewa dibandingkan kontol suamiku maupun kontol Ki Alugoro, baik dalam ukuran maupun ketegangannya.

    Cerita Sex Disodok Selama hidupku memang aku belum pernah melakukan persetubuhan dengan laki-laki lain selain dengan suamiku dan Ki Alugoro dan keadaan ini memberikan pengalaman baru bagiku. Aku tidak menyangka ukuran kontol seorang laki-laki berpengaruh besar sekali terhadap kenikmatan bersetubuh seorang wanita.

    Oleh karena itu secara refleks aku mengangkat kedua belah pahaku tinggi-tinggi dan menjepit pinggang Eros erat-erat untuk selanjutnya aku mulai mengoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan tubuh Eros. Saat itu kakiku masih menjuntai di lantai karpet kamar.

    Tanganku memegangi lengannya yang mencengkeram pinggulku. Aku menariknya kembali ketika Eros menarik kontolnya dari tempikku. Tapi dan belum sampai tiga perempat kontolnya berada di luar tempikku, tiba-tiba dia menghujamkannya lagi dengan kuat.

    Aku nyaris menjerit menahan lonjakan rasa nikmat yang disiramkan kepadaku secara tiba-tiba itu.

    Begitulah beberapa kali Eros melakukan hujaman-hujaman ke dalam lubang tempikku tersebut. Setiap kali hujaman seperti menyiramkan rasa nikmat yang amat sangat ke tubuhku.

    Aku begitu terangsang dan semakin terangsang seiring dengan semakin seringnya permukaan dinding lubang tempikku menerima gesekan-gesekan dari urat-urat kontol Eros yang seperti kabel-kabel yang menjalar-jalar itu.

    Biasanya suamiku kalau bersetubuh semakin lama semakin cepat gerakannya, tetapi Eros melakukan gerakan yang konstan seperti mengikuti alunan irama musik evergreen yang sengaja aku setel sebelumnya.

    Tapi anehnya, justru aku semakin bisa merasakan setiap milimeter permukaan kulit kontolnya dengan rytme seperti itu.

    Tahap ini sepertinya sebuah tahap untuk melakukan start menuju ke sebuah ledakan yang hebat, aku merasakan tempikku baik bagian luar maupun dalam berdenyut-denyut hebat seiring dengan semakin membengkaknya rasa nikmat di area selangkanganku. Tubuh kami sebentar menyatu kemudian sebentar lagi merenggang diiringi desah nafas kami yang semakin lama semakin cepat.

    Sementara itu aku pun kembali melirik ke arah suamiku. Kulihat suamiku agak ternganga menyaksikan bagaimana diriku disetubuhi oleh Eros.
    Melihat penampilan suamiku itu, timbul kembali rasa puas di hatiku, maka secara lebih demonstratif lagi kulayani permainan Eros sehebat-hebatnya secara aktif bagaikan adegan dalam sebuah BF.

    Keadaan ini tiba-tiba menimbulkan suatu kepuasan lain dalam diriku. Bukan saja disebabkan oleh kenikmatan persetubuhan yang sedang kualami bersama Eros, akan tetapi aku juga memperoleh suatu kepuasan lain karena aku telah dapat melaksanakan angan-angan suamiku. Suamiku menghendaki aku bersetubuh dengan laki-laki lain dan malam ini akan kulaksanakan sepuas-puasnya.

    Tiba tiba Eros semakin mempercepat hunjaman-hunjaman kontolnya ke dalam lubang tempikku.

    Tentu saja ini membuat aku semakin bernafsu sampai-sampai mataku terbeliak-beliak dan mulutku agak terbuka sambil kedua tanganku merangkul pinggulnya kuat-kuat.

    Aku tadinya tak menyangka sedikitpun kalau kontol Eros yang begitu besar mulai bisa dengan lancar menerobos lubang tempikku yang sempit dan sepertinya belum siap menerima hunjaman kontol dengan ukuran sedemikian besar itu. Terasa bibir tempikku sampai terkuak-kuak lebar dan seakan-akan tidak muat untuk menelan besar dan panjangnya kontol Eros. .

    ”Ooukkhhss.. sshhh.. Rross ..! Terrruusshh.. terrusshh.. Rross… mmmmhhhh…!” rintihku merasakan kenikmatan yang semakin lama semakin hebat ditempikku.

    ”Hhhmmh.. tempikmu.. niikmaat.. sekalii.. Mmiiaaa.. uukkhh.. uukkhh..” Eros mulai mengeluarkan kata-kata vulgar yang malah menambah nafsu birahiku mendengarnya.

    Gejolak birahi Eros ternyata makin menguasai tubuhnya dan tanpa canggung lagi ia terus menghunjam hunjamkan kontolnya mencari dan menggali kenikmatan yang ia ingin berikan kepadaku. Untuk tambah memuaskanku dan dirinya juga, batang kontol Eros terus menyusupi lubang tempikku sehingga akhirnya betul-betul amblas semuanya.

    ”Aarrggccchhhhhh…!!” aku melenguh panjang, kurasakan badanku merinding hebat, wajahku panas dan mungkin berwarna merah merona.

    Mataku memandang Eros dengan pandangan sayu penuh arti meminta sesuatu, yaitu meminta diberi rasa nikmat yang sebesar-besarnya.

    Eros kelihatan betul-betul terpana melihat wajahku yang diliputi ekspresi sensasional itu. Kemudian Eros tambah aktif lagi bergoyang menarik ulur batang kontolnya yang besar itu, sehingga dinding tempikku yang sudah dilumuri cairan kawin itu terasa tambah banjir dan licin.

    Wajahku semakin lepas mengekspresikan rasa sensasi yang luar biasa yang tidak pernah aku perkirakan sebegitu nikmatnya. Saking begitu nikmatnya perasaan maupun tempikku disetubuhi oleh Eros, tanpa kusadari aku mulai berceloteh di luar sadarku,

    ”Ohhss.. sshhh.. enaakk.. sseekalii… kkontolmu Rross…!! Oougghh.. terusshh…. teerruusshh..!!! Aku mendesah, merintih dan mengerang sepuas-puasnya. Aku sudah lupa diri bahwa yang menyetubuhiku bukanlah suamiku sendiri. Yang ada di benakku hanyalah letupan birahi yang harus dituntaskan.

    Dengan penuh nafsu kami saling berpelukan sambil berciuman. Nafas kami saling memburu kencang, lidah kami saling mengait dan saling menyErost, saling bergumul.

    Eros mengambil inisiatif dengan menggenjot pantatnya yang tampak naik turun semakin cepat diantara selangkanganku yang semakin terbuka lebar, akupun mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi sambil kutekuk dan kusampirkan ke pundaknya.

    Pantatku kuangkat untuk lebih memudahkan batang kontol Eros masuk seluruhnya dan menggesek syaraf-syaraf kenikmatan di rongga tempikku, akibatnya Erospun semakin mudah menyodokkan kontolnya yang panjang, besar dan keras itu keluar masuk sampai ke pangkal kontolnya hingga mengeluarkan suara berdecak-decak crot… crot… seperti suara bebek menyosor lumpur seiring dengan keluar masuknya kontol itu di dalam tempikku

    Eros melihat ke arah selangkanganku, tempikku mencengkeram kontolnya erat sekali, ia tersenyum puas bisa menaklukkan tempikku, yang semakin basah membanjir penuh dengan lendir pelumas putih kental sehingga membasahi bulu-bulu jembutku yang tidak terlalu lebat maupun bulu-bulu jembutnya itu dan sekaligus juga batang kontolnya yang semakin tambah mengeras.

    Eros mendengus-dengus bagai harimau terluka, genjotannya makin ganas saja. Mata Eros terlihat lapar menatap susuku yang putih montok dikelilingi bulatan coklat muda di tengahnya dan pentilku yang besar dan sudah begitu mengeras karena birahiku yang sudah demikian memuncak, maka tanpa menyia-nyiakan kesempatan Eros langsung menyErost pentil susuku yang begitu menantang itu.

    Tubuhku menggelinjang hebat. Dan susukupun makin kubusungkan bahkan dadaku kugerakkan ke kiri dan ke kanan supaya kedua pentil susuku yang makin gatal itu mendapatkan giliran dari serbuan mulutnya.

    Desahan penuh birahi langsung terlontar tak tertahankan begitu lidah Eros yang basah dan agak kasar itu menggesek pentil susuku yang peka.
    Eros begitu bergairah menjilati dan menghisap susu dan pentilku di sela-sela desah dan rintihanku yang sedang menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yang semakin lama semakin menggelora ini.

    ”Oouugghhss.. oouugghhss.. sshhhh… tteerruss Rrosso…” aku makin meracau tidak karuan, pikiranku sudah tidak jernih lagi, terombang ambing di dalam pusaran kenikmatan, terseret di dalam pergumulan persetubuhan dengan Eros, tubuh telanjangku serasa seenteng kapas melambung tinggi sekali.

    Aku merasakan kenikmatan bagai air bah mengalir ke seluruh tubuhku mulai dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun terutama sekali di sekitar tempikku.

    Tubuhku akhirnya mengejang sambil memeluk tubuh Eros erat sekali sambil menjerit-jerit kecil tanpa sadar.

    ”Aaaaccchhh…… Roosss… mmmmmhhhhhh… konnttolmmmuuu… aakkkuu…… kkeeelluuaaarrrr……” jeritku keenakan.

    Badan telanjangku terasa berputar-putar merasakan semburan kenikmatan yang dahsyat diterjang gelombang orgasme.

    Cerita Sex Disodok kontol Eros masih terus menggenjot lubang tempikku, dan aku hanya pasrah dipelukannya mengharapkan gelombang kenikmatan selanjutnya. Lebih dari sejam Eros menyetubuhiku tanpa henti, aku makin lama makin terseret di dalam kenikmatan pergumulan persetubuhan yang belum pernah kurasakan.

    Tubuhku akhirnya melemas setelah aku menyemburkan lagi cairan kawinku untuk kesekian kalinya bersamaan dengan Eros yang juga rupanya sudah tidak tahan lagi dan……

    ”Aaacchhh….. oooccchhh… Mmiiaaa… teemmpiikkmmuuu…… nniikkkmaattttt… sseekkalliiii… adduuhhh…… aaakkuu.. kkekkeeeluaarrr…” erangnya sambil menyemburkan pejunya di dalam tempikku

    Kemudian untuk beberapa saat Eros masih membiarkan kontolnya menancap di dalam tempikku.

    Akupun tidak mencoba untuk melepas kontol itu dari tempikku.

    Setelah agak beberapa lama, Eros mengeluarkan kontolnya yang ternyata masih berdiri dengan tegar walaupun sudah orgasme di lubang tempikku. Walaupun kontolnya masih sangat tegar berdiri dengan kerasnya

    Eros menghentikan persetubuhan ini karena dia meminta suamiku menggantikannya untuk menyetubuhiku. Kini ganti dia yang akan menonton diriku disetubuhi oleh suamiku sendiri yang ternyata entah sejak kapan dia sudah bertelanjang bulat.

    Suamiku dengan segera menggantikan Eros dan mulai menyetubuhi diriku dengan hebat. Kurasakan nafsu birahi suamiku sedemikian menyala-nyala sehingga sambil berteriak-teriak kecil dia menghunjamkan kontolnya yang kecil itu ke dalam lubang tempikku.

    Akan tetapi apakah karena aku masih terpengaruh oleh pengalaman yang barusan kudapatkan bersama Eros, maka ketika suamiku menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku, kurasakan kontol suamiku itu kini terasa hambar.

    Kurasakan otot-otot lubang tempikku tidak lagi sedemikian tegangnya menjepit kontol suamiku sebagaimana ketika kontol Eros yang berukuran besar dan panjang itu menerobos sampai ke dasar lubang tempikku. kontol suamiku kurasakan tidak sepenuhnya masuk ke dalam lubang tempikku dan terasa lebih lembek bahkan dapat kukatakan tidak begitu terasa lagi dalam lubang tempikku yang barusan diterobos oleh kontol yang begitu besar dan panjang.

    Mungkin disebabkan pengaruh minuman alkohol yang terlalu banyak, atau mungkin juga suamiku telah berada dalam keadaan yang sedemikian rupa sangat tegangnya, sehingga hanya dalam beberapa kali saja dia menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku dan dalam waktu kurang dari satu menit, suamiku telah mencapai puncak ejakulasi dengan hebat.

    Malahan karena kontol suamiku tidak berada dalam lubang tempikku secara sempurna, dia telah menyemprotkan separuh pejunya agak di luar lubang tempikku dengan berkali-kali dan sangat banyak sekali sehingga seluruh permukaan tempik sampai ke sela paha dan jembutku basah kuyup dengan peju suamiku.

    Selanjutnya suamiku langsung terjerembab tidak bertenaga lagi terhempas kelelahan di sampingku. Sementara itu, karena aku pasif saja waktu disetubuhi suamiku, dan membayangkan kontol Eros yang luar biasa itu, maka aku sama sekali tidak kelelahan, malah nafsuku kembali memuncak.

    Bagaikan seekor kuda betina binal aku jadi bergelinjangan tidak karuan karena aku ingin mengalami puncak orgasme lagi dengan disetubuhi oleh Eros. Tapi yang disampingku kini suamiku, yang telah lemas dan tak berdaya sama sekali.

    Oleh karena itu dengan perasaan kecewa berat aku segera bangkit dari tempat tidur dalam keadaan tubuh yang masih bertelanjang bulat hendak menuju kamar mandi yang memang berada di dalam kamar tidur untuk membersihkan cairan-cairan bekas persenggamaan yang melumuri selangkangan dan tubuhku.

    Namun untunglah, seperti mengerti perasaanku, tiba-tiba Eros yang masih dalam keadaan bertelanjang bulat dan ngaceng kontolnya itu memelukku dari belakang sambil memagut serta menciumi leherku secara bertubi-tubi. Selanjutnya dia membungkukkan tubuhku ke pinggir ranjang. Aku kini berada dalam posisi menungging. Dalam posisi yang sedemikian Eros menusukkan kontolnya ke dalam tempikku dari belakang dengan garangnya.

    Karena posisiku menungging, aku jadi lebih leluasa menggoyang-goyangkan pantatku, yang tentu saja tempikku juga ikut bergoyang ke kiri dan ke kanan.

    Hal ini membuat Eros semakin bernafsu menghujam-hujamkan kontolnya ke dalam tempikku sehingga dengan cepat tubuhku kembali seperti melayang-layang merasakan kenikmatan yang tiada tara ini.

    Tak berapa lama tubuhku mengejang dan…

    ”Roosss…… oooccchhhh… aacchhh… Rrosso… akk… aakkuu… mmaaauu… kkkeelluuuaaaarrrrrr……” rintihku sambil mencengkeram pinggir ranjang, aku telah mencapai puncak persetubuhan terlebih dahulu.

    Begitu aku sedang mengalami puncak orgasme, Eros menarik kontolnya dari lubang tempikku, sehingga seluruh tubuhku terasa menjadi tidak karuan, kurasakan lubang tempikku berdenyut agak aneh dalam suatu denyutan yang sangat sukar sekali kulukiskan dan belum pernah kualami.

    Namun walaupun sudah orgasme, aku masih berkeinginan sekali untuk melanjutkan persetubuhan ini. Dalam keadaan yang sedemikian tiba-tiba Eros yang masih bertelanjang bulat sebagaimana juga diriku, menarikku dan mengajakku tidur bersamanya di kamar tamu di sebelah kamarku.

    Bagaikan kerbau dicocok hidung, aku mengikuti Eros ke kamar sebelah. Kami berbaring di ranjang sambil berdekapan dalam keadaan tubuh masing-masing masih bertelanjang bulat bagaikan sepasang pengantin baru yang sedang berbulan madu.

    Kemudian Eros melepaskan pelukannya dan menelentangkan diriku lalu dengan bernafsu menciumi susuku dan menyErost-nyErost pentilnya yang mancung itu sehingga aku kembali merasakan suatu rangsangan birahi yang hebat. Tidak lama kemudian tubuh kami kami pun udah bersatu kembali dalam suatu permainan persetubuhan yang dahsyat.

    Kali ini rupanya Eros ingin mengajakku bersetubuh dengan cara yang lain. Mula-mula Eros membalikkan tubuhku sehingga posisiku kini berada di atas tubuhnya.

    Selanjutnya dengan spontan kuraih kontol Eros dan memandunya ke arah lubang tempikku. Kemudian kutekan tubuhku agak kuat ke tubuh Eros dan mulai mengayunkan tubuhku turun-naik di atas tubuhnya.

    Mula-mula secara perlahan-lahan akan tetapi lama-kelamaan semakin cepat dan kuat sambil berdesah-desah kecil, ”Occhhh… oocchhh… acchhh… sssshhhh…” desahku dibuai kenikmatan.

    Sementara itu Eros dengan tenang telentang menikmati seluruh permainanku sampai tiba-tiba kurasakan suatu ketegangan yang amat dahsyat dan dia mulai mengerang-erang kecil, ”Oocchhh… oocchhh… Mmiiaaaa… ttteeemmpppiikkmuuu… mmmhhhhh…”

    Akupun semakin cepat menggerakkan tubuhku turun-naik di atas tubuh Eros dan nafasku pun semakin memburu berpacu dengan hebat menggali seluruh kenikmatan tubuh laki-laki yang berada di bawahku.

    Tidak berapa lama kemudian aku menjadi terpekik kecil melepaskan puncak ejakulasi dengan hebat.

    ”Ooooccchhhhh…… mmmmhhhhhh… ooocccchhhh…… mmmmhhhhhh……” pekikku keenakan dan tubuhkupun langsung terkulai menelungkup di atas tubuh Eros.

    Tapi ternyata Eros belum sampai pada puncaknya. Maka tiba-tiba dia bangkit dengan suatu gerakan yang cepat. Kemudian dengan sigap dia menelentangkan tubuhku di atas tempat tidur dan mengangkat tinggi-tinggi kedua belah pahaku ke atas sehingga lubang tempikku yang telah basah kuyup oleh lendir kawin tersebut menjadi terlihat jelas menganga dengan lebar.

    Selanjutnya Eros mengacungkan kontolnya yang masih berdiri dengan tegang itu ke arah lubang tempikku dan menghunjamkan kembali kontolnya tersebut ke lubang tempikku dengan garang.

    Aku menjadi terhentak bergelinjang kembali ketika kontol Eros mulai menerobos dengan buasnya ke dalam tubuhku dan membuat gerakan mundur-maju dalam lubang tempikku.

    Aku pun kini semakin hebat menggoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan turun-naiknya kontol Eros yang semakin lama semakin cepat merojok-rojokkan kontol besarnya ke lubang tempikku.

    Aku merasakan betapa lubang tempikku menjadi tidak terkendali berusaha menghisap dan melahap kontol Eros yang teramat besar dan panjang itu sedalam-dalamnya serta melumat seluruh otot-ototnya yang kekar dengan rakusnya.

    Selama pertarungan itu beberapa kali aku terpekik agak keras karena kontol Eros yang tegar dan perkasa itu menggesek bagian paling dalam tempikku (mungkin titik itu yang dinamakan G-Spot atau titik gairah seksual tertinggi wanita)

    Akhirnya, bersamaan dengan orgasmeku yang entah ke berapa kali aku tak ingat lagi, kulihat Eros tiba juga pada puncaknya.

    ”Mmmiiiaaaa… ooocchhh…………… ooocccchhhhhh… Mmmiiiiaaaaaaaa…………………… ttteeemmmppikkkmmmuuu… ooccchhhsss… aakkkuu… kkkellluuaaarrrrrr……” rintihnya dengan mimik wajah yang sangat luar biasa dia menyebut-nyebut namaku sambil mengeluarkan kata-kata vulgarnya lagi dan melepaskan puncak ejakulasinya secara bertubi-tubi menyemprotkan seluruh pejunya di dalam tempikku dalam waktu yang amat panjang.

    Sementara itu kontolnya tetap dibenamkannya sedalam-dalamnya di lubang tempikku sehingga seluruh pejunya terhisap dalam tempikku sampai titik penghabisan.

    Selanjutnya kami terhempas kelelahan ke tempat tidur dengan tubuh yang tetap menyatu. Selama kami tergolek, kontol Eros masih tetap terbenam dalam tempikku, dan aku pun memang tetap berusaha menjepitnya erat-erat karena tidak ingin segera kehilangan benda tersebut dari dalam tubuhku.

    Setelah beberapa lama kami tergolek melepaskan lelah, Eros mulai bangkit dan menciumi wajahku dengan lembut yang segera kusambut dengan mengangakan mulutku sehingga kini kami terlibat dalam suatu adegan cium yang mesra penuh dengan perasaan.

    Sementara itu tangannya dengan halus membelai-belai rambutku sebagaimana seorang suami yang sedang mencurahkan cinta kasihnya kepada istrinya.

    Suasana romantis ini akhirnya membuat gairah kami muncul kembali.

    Kulihat kontol Eros mulai kembali menegang tegak sehingga secara serta merta Eros segera menguakkan kedua belah pahaku membukanya lebar-lebar untuk kemudian mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku kembali. Berlainan dengan suasana permulaan yang kualami tadi, dimana kami melakukan persetubuhan dalam suatu pertarungan yang dahsyat dan liar.

    Kali ini kami bersetubuh dalam suatu gerakan yang santai dalam suasana yang romantis dan penuh perasaan. Kami menikmati sepenuhnya sentuhan-sentuhan tubuh telanjang masing-masing dalam suasana kelembutan yang mesra bagaikan sepasang suami istri yang sedang melakukan kewajibannya.

    Cerita Sex Disodok Aku pun dengan penuh perasaan dan dengan segala kepasrahan melayani Eros sebagaimana aku melayani suamiku selama ini. Keadaan ini berlangsung sangat lama sekali dan kubisikkan padanya bahwa ada bagian tertentu di dalam tempikku yang kalau tersentuh kontolnya, dapat menghasilkan rasa nikmat yang amat sangat.

    Erospun kelihatannya mengerti dan berusaha menyentuh bagian itu dengan kontolnya. Keadaan ini berakhir dengan tibanya kembali puncak persenggamaan kami secara bersamaan. Inilah yang belum pernah kualami, bahkan kuimpikanpun belum pernah. Mengalami orgasme secara bersama-sama dengan pasangan bersetubuh!

    Rasanya tak bisa kulukiskan dengan kata kata. Kami kini benar-benar kelelahan dan langsung tergolek di tempat tidur untuk kemudian terlelap dengan nyenyak dalam suatu kepuasan yang dalam.

    Semenjak pengalaman kami malam itu, aku selalu terbayang-bayang kehebatan Eros. Tetapi entah kenapa suamiku malah tidak pernah membicarakan lagi soal angan-angan seksualnya dan tidak pernah menyinggung lagi soal itu.

    Padahal aku malah ingin mengulanginya lagi. Karena apa yang kurasakan bersama suamiku sama sekali tidak sehebat sebagaimana yang kualami bersama Eros. Kuakui malam itu Eros memang hebat. Walaupun telah beberapa waktu berlalu namun bayangan kejadian malam itu tidak pernah berlalu dalam benakku.

    Malam itu aku telah merasakan suatu kepuasan persetubuhan yang luar biasa hebatnya yang belum pernah aku alami selama ini. Bahkan dengan Ki Alugoropun tidak sehebat ini, karena dengan Eros aku merasakan orgasme berkali-kali, sedang dengan Ki Alugoro cuma sekali.

    Dan walaupun telah beberapa kali menyetubuhiku, Eros masih tetap saja kelihatan bugar. kontolnya pun masih tetap ngaceng dan berfungsi dengan baik melakukan tugasnya keluar-masuk lubang tempikku dengan tegar hingga membuatku menjadi agak kewalahan.

    Aku telah terkapar lunglai dengan tidak putus-putusnya mengerang kecil karena terus-menerus mengalami puncak orgasme dengan berkali-kali namun kontol Eros masih tetap ngaceng bertahan. Inilah yang membuatku terkagum-kagum.

    Terus terang kuakui bahwa selama melakukan persetubuhan dengan suamiku, aku tidak pernah mengalami puncak orgasme sama sekali. Apalagi dalam waktu yang berkali-kali dan secara bertubi-tubi seperti malam itu.

    Sehingga, karena desakan birahi yang selalu datang tiap hari, dengan diam-diam aku masih menjalin hubungan dengan Eros tanpa sepengetahuan suamiku. Awalnya di suatu pagi Eros berkunjung ke rumahku pada saat suamiku sudah berangkat ke tempat tugasnya. Secara terus terang saat itu dia minta kepadaku untuk mau disetubuhi.

    Mulanya aku pura-pura ragu memenuhi permintaannya itu. Akan tetapi karena aku memang mengharapkan, akhirnya aku menyetujui permintaan tersebut. Apalagi kebetulan anakku juga lagi ke sekolah diantar pembantuku. Sehingga kubiarkan saja dia menyetubuhiku di rumahku sendiri.

    Hubungan sembunyi-sembunyi itu rupanya membawa diriku ke dalam suatu alam kenikmatan lain tersendiri. Misalnya ketika kami bersetubuh secara terburu-buru di ruang tamu yang terbuka, kurasakan suatu sensasi kenikmatan yang hebat dan sangat menegangkan.

    Keadaan ini membawa hubunganku dan Eros semakin berlanjut. Demikianlah sehingga akhirnya aku dan Eros sering melakukan persetubuhan tanpa diketahui oleh suamiku.

    Pernah kami melakukan persetubuhan yang liar di luar rumah, yaitu di taman dibelakang rumah, sambil menatap awan-awan yang berarak, ternyata menimbulkan sensasi tersendiri dan kenikmatan yang ambooii.

    ”Mestinya pemerintah memperbolehkan rakyatnya melakukan persetubuhan di tempat terbuka, asal tidak terdapat unsur paksaan!” anganku saat itu.

    Aku berpikir, kalau melakukan persetubuhan di tempat terbuka dengan disaksikan oleh orang lain, pasti lebih nikmat lagi deh!

    Sampai di suatu hari, Eros membisikkan rencananya kepadaku bahwa ia ingin bercinta secara three in one, tetapi bukan satu cewek dua cowok, tetapi satu cowok dua cewek. Maksudnya dia minta aku melibatkan satu orang temen cewekku untuk bersetubuh bersama.

    Mula-mula aku agak kaget dibuatnya, tetapi aku pikir-pikir boleh juga ya, hitung-hitung buat menambah pengalaman dalam bersetubuh.

    ”Wuih, pasti lebih seru nih” pikirku dalam hati sambil membayangkan kenikmatan di tempikku, apalagi sambil melihat juga Eros bersetubuh dengan cewek lain.

    ”Eh, tapi.. aku cemburu nggak ya? Tapi biarlah, ini kan suatu sensasi lain yang belum pernah kualami” pikirku lagi.

    Aku malah menambahkan usul kepada Eros, bagaimana kalau dilakukan di taman belakang rumah, habis asik sih! Lagipula aku memang punya temen (namanya Lina) yang ketika aku ceritain soal pengalamanku dengan Ki Alugoro maupun dengan Eros, keliatannya dia bernafsu banget dan pengin ikut-ikutan menikmati, boleh secara three in one ataupun sendiri sendiri, katanya.

    Soalnya kontol suaminya memang berukuran kecil dan pendek, apalagi suaminya sekarang lagi bertugas ke luar negeri dalam waktu yang lama, sehingga dia selalu kesepian di rumahnya yang besar itu.
    Ketika hal itu aku katakan pada Eros, dia langsung setuju dan menanyakan kapan hal itu akan dilaksanakan?

    Tentu saja aku jawab secepatnya. Keesokan harinya, sehabis berbelanja di salah satu mall aku mampir ke rumah Lina dan menceriterakan tentang rencanaku tersebut.

    Tentu saja dia sangat setuju dan antusias sekali mendengarnya, tetapi dia mengajukan sebuah syarat, yaitu itu dilakukan di taman di tepi kolam renang di belakang rumahnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Enaknya Berhubungan Dengan Pramugari Sebelum Terbang Landas

    Cerita Sex Enaknya Berhubungan Dengan Pramugari Sebelum Terbang Landas


    2535 views

    Pakaiannya putih ketat dibuat dari bahan yang plastis memberikan lekukan badannya yang prima. Perutnya datar dan pinggangnya yang melekuk benar-benar aduhai. Tidak kusadari ia menyaksikan ke arahku.
    “Kok melihatin seperti begitu sich Mas?” Mukaku langsung merah padam memikul malu.

     

    Cersex Terbaru  – Saya gelagapan katakan, “Maaf Non habis kamunya cakep sekali sich.” Di luar sangkaan ia hanya tersenyum kecil.
    Sekalian ulurkan tangannya ia berbicara,
    “Nama saya Nilla, nama kamu siapa?” saya cukup bengong sesaat tetapi selanjutnya memegang tangannya dan menjawab,
    “Eh.. nama saya Ricky.” Tangannya halus sekali.
    Pikiranku mulai ngeres. Wah sedap sekali jika yang digenggam itu kemaluanku.
    “Kok jabat tangannya tidak lepas-lepas sich?” saya tersentak kembali dan meminta maaf.

    Saya ambil majalah dan memulai membacanya untuk tutupi mukaku yang mulai merah meredam malu. Saya memang bisa disebut jarang-jarang ada kekasih meskipun saya bisa disebut cukup. Jika permasalahan sex, saya sich individual pengalaman masih tidak ada, hanya masturbasi saja pernahnya. Saya telah ngebet sekali nge-seks dengan cewek tetapi sampai saat ini keberuntungan masih tidak ada.
    “Eh kamu sebelumnya pernah sekolah di SMP XXX (edited) kan? ” tanyanya secara mendadak.
    “Kamu kok tahu?”
    “Barusan waktu melihat kamu rasanya saya sebelumnya pernah melihat kamu sich, apalagi ngedenger nama kamu. Saya dahulu pernah sama kelas dengan kamu.”
    “Tetapi rasanya tidak ada yang namanya Nilla di kelasku.”
    “Saat itu saya belum mengganti nama, saat itu namaku Gizha , inget tidak?” Saya seperti tersentak saja, sang Geizha itu kekasih mimpiku, meskipun tubuhnya tidak perfect tetapi elok sekali.
    Tetapi cewek yang di muka mataku ini keliatannya lain sekali, lebih elok.
    “Oh kamu toh, edan, kamu berbeda sekali. Kamu dahulu seperti anak kecil saja, saat ini seperti bidadari saja,” timpalku.
    Ia hanya tersipu saja, selanjutnya kami mulai bercerita kondisi masing-masing. Rupanya sesudah lulus SMP, ia pergi ke Kanada untuk belajar dalam sana. Dari Kanada, ia jalan-jalan ke Taiwan dan diperjalanan kembali ke Kanada tetapi akan ada di L.A untuk saat ini. Sementara di Kanada, ia tidak ada cowok, ucapnya sich tidak ada yang memburu ia. Edan, pikirku, cewek cakep, bodi perfect seperti ia tidak ada yang memburu.
    Pada akhirnya makan malam mulai disajikan. Sebagai penumpang First Class, kami disodori berbagai tipe arak dan anggur.
    “Whisky please,” ucapku ke si pramugari.
    Ia tuangkan satu gelas Whisky. Nilla rupanya memutuskan untuk minum Brandy. Saat makan malam disajikan, lampu mulai diredupkan. Mendadak saja saya ada rasa untuk mengutarakan hatiku padanya yang tidak tersampaikan saat di Surabaya.
    “Nil, saya ingin bertanya nih tetapi kamu jangan terkejut ya..” Sekalian masih tetap kunyah ia melihat ke arahku dan menggangguk. “Nil, saya waktu di xxxx (edited) dahulu sudah mulai senang dengan kamu, tetapi tidak ada peluang dan keberanian.”
    “Rik, kamu mah gombal,” jawabannya sekalian minum Whisky-nya.
    “Nil, yang ingin saya tanyain, jika contohnya saya ngejar kamu bagaimana?”
    “Bergantung,” jawabannya polos. Saya tidak banyak bertanya kembali, kata “bergantung” telah membuatku lenyap semangat dan patah semangat.
    Pada akhirnya piring kami diambil lagi dan waktu sudah cukup malam dan saya telah ingin tidur. Saya meminta selimut ke pramugari pesawat itu dan Nilla juga meminta selimut. Tetapi pramugarinya kembali dan memberitahukan jika selimutnya tinggal satu saja tetapi selimut ini cukup buat 2 orang. Pada akhirnya saya dan Nilla sharing selimut itu dan tempat menyimpan tangan di tengah-tengah kuangkat. Saya masih tidak dapat tidur, pikirkan sang Nilla.
    Buatku kata “bergantung” ialah sebuah tolakan lembut yang menyakitkan. Sebelumnya pernah saya menanti jawaban seorang cewek yang memberikan kata “bergantung” tapi rupanya ia telah mempunyai kekasih. Mendadak saja saya rasakan kepala Nilla di bahuku, ternyata ia tertidur dan tidak menyengaja. Saya lihat mukanya yang manis dan cakep tersebut. Bibir imutnya seolah memikatku untuk menciumnya. Tapi saya sukses meredam gairahku dan memulai membenarkan dudukku. Saya melihat kembali, seolah saya ingin sekali melihati ia terus.
    Pada akhirnya tanpa perduli risiko, tanganku, kutaruh di pinggangnya sementara tangan satunya kutaruh ada di belakang kepalanya dan kucium bibirnya. Tanpa diperhitungkan, lidahnya mulai menerobos bibirku dan pada akhirnya lidah kami bertarung dalam mulut kami. Tangannya menarikku agar lebih dekat. Pada akhirnya kami istirahat untuk ambil napas.

    “Nil, apa sich tujuanmu ‘tergantung’?”
    “Tujuanku, bergantung kamu ingin tidak ngejar saya. Jika kamu ingin, sich saya terima saja.” Saya takjub, rupanya barusan ia hanya bermain hard-to-get.
    Kucium ia satu kali lagi tetapi ini kali saya mulai ciumi lehernya dan kupingnya. Tanganku mulai masuk ke pakaiannya yang ketat tersebut.
    Pada akhirnya tanganku mulai sentuh sisi dasar payudaranya, dengan 1 pergerakan mulus, tanganku mulai memegang payudaranya yang lentur tersebut. Pentilnya yang telah berdiri itu kumainkan dengan ibu jariku. Ia hanya mendesah kecil. Ia melepaskan kecupan kami dan di bawah selimut yang hangat itulah melepas kaos dan BH-nya.
    Penumpang lain telah tidur dan kami duduk di atas bangku paling belakang, hingga tidak ada yang bisa menyaksikan atau menyangka apa yang kami kerjakan. Kemudian kami mulai meneruskan permainan kami yang edan ini. Tanganku mulai meraba-raba masuk celananya tidak bisa disangka, rupanya ia tidak menggunakan celana dalam. Tanganku mulai mencari “rimba” kemaluannya dan pada akhirnya temukan klitorisnya yang sudah berdiri seperti pentil payudaranya.
    Saat tanganku sentuh klitorisnya, ia tergetar sedikit. Kubenamkan kepalaku di bawah selimut dan dengan lahapnya kuhisap dan kujilat pentilnya sementara tanganku repot bermain-main dengan klitoris dan lubang kemaluannya. Desahannya mulai cukup cepat dan saya mulai takut kedapatan dan ketangkap . Maka kucium ia sekalian tanganku masih tetap main di kemaluannya.

    Pada akhirnya ia mendapatkan klimaks dan jeritannya hanya kedengar dalam mulutku. Ledakan klimaksnya benar-benar hebat dan tanganku banjir oleh air bah klimaksnya seakan-akan seperti bendungan pecah keluar lubang kemaluannya. Celananya sekarang juga sudah basah oleh air klimaksnya. Tanganku yang untuk pertamanya kali bermain-main dengan kemaluan cewek ini mulai pegal.
    Pada akhirnya kubetulkan posisi dudukku dan kupeluk ia. Ia menggunakan lagi kaosnya dan bertumpu pada dadaku.
    “Rik, kamu belum senang kan, saya puasin yah?” Saya mulai gelagapan, jangan-jangan sang Nilla mau bermain di pesawat.
    Saya tidak ingin memikul malu jika kedapatan beberapa orang, menjadi saya katakan,
    “Nil, kamu kelihatannya lelah, kamu istirahat saja, kamu jika ingin puasin saya bisa saja tetapi kelak saja.” Pada akhirnya pesawat kami datang di Honolulu, Hawaii untuk isi bahan bakar.
    Kami dibolehkan menanti dalam pesawat atau turun pesawat dan melihat-lihat kondisi Hawaii dari ruangan tunggu. Saya dan Nilla turun pesawat dan ke ruangan tunggu. Kami punyai 2 jam untuk jalanan.
    “Nil, kita ingin ngapain?” tanyaku sekalian menggamit tangannya bak sepasang pacar.
    “Kamu penginnya apa?” jawabannya sekalian memberi senyum seribu makna. Waktu masuk, saya menyaksikan ada iklan hotel dalam airport.
    Kuajukan saranku untuk istirahat dalam hotel. Nilla sepakat saja dan kami pesan satu kamar. Sesampainya di dalam kamar, saya segera merebahkan diri di tempat tidur sesudah melepaskan kaos dan sepatu dan kaos kakiku. Nilla berdiri di muka tempat tidur dan menghidupkan TV, acara yang ditaygkan ialah MTV. Ia jalan perlahan dekati tempat tidur tanpa melepas contact mata. Pinggulnya mengarah ke kanan dan kiri dengan seksinya.
    Dengan pergerakan yang mulus, ia mulai berdansa dengan seksinya. Satu-satu bajunya dilepaskan sampai tubuhnya tidak terbungkus satu helai kain juga. Tangkai kemaluanku telah tegang dan keras seperti baja. Pelan-pelan ia naik ke tempat tidur. Dengan ke-2 lututnya, ia menyokong tubuhnya dan ia mulai merunduk dan menNilgkapkan selimut tempat tidur yang kupakai. Sabukku dilepasnya dan celanaku diambil sampai ke lutut.
    Tangkai kemaluanku sangat mencolok dan kepalanya keluar sisi atas celana dalamku. Kutendang celanaku ke lantai. Celana dalamku dipelorotnya dan mulutnya yang kecil itu mulai mengulum tangkai kemaluanku.
    Semua itu dilakukan tanpa melepas contact matanya dari mataku. Pergerakan mulutnya yang turun naik disertai sedotannya yang keras benar-benar membuat gairahku meletus. Pinggulku, kugerakkan turun naik selaras dengan turun naik mulutnya.
    Kepalanya kupegang dan setiap kepalanya turun, kudorong kepalanya serendah mungkin supaya semua tangkai kemaluanku ditelannya sedalam mungkin. Pada akhirnya klimaksku mulai menaiki naik dengan tajam, pergerakan mulutnya mulai cepat dan hisapan-hisapannya makin keras.
    “Nil, saya ingin keluar nih, jika kamu tidak lepasin entar saya akan nyemprot di mulut kamu nih..” ucapku.
    Ia tidak menggubris peringatan yang kuberikan, bahkan juga pergerakannya semakin dipercepat.
    “Ohh yess.. arghh..” Saya menjerit keras.
    Saya seakan melayg di dimensi ke-4 dan kepuasan yang kudapat tidak bisa digambarkan kata-kata saat saya menyemprot spermaku dalam mulutnya yang imut tersebut. Semua spermaku ditelannya dan tangkai kemaluanku dijilatinya supaya tidak ada setetes sperma juga yang akan ketinggalan.

    Ia melihatku dan menanyakan,
    “Bagaimana, saya luar biasa tidak?” Luar biasa? Apa yang dilakukan benar-benar luar biasa dan mungkin ia penjilat kemaluan lelaki yang terbaik di dunia.
    Saya tidak tahu berapakah tahun ia latihan dan berapakah tangkai kemaluan yang sudah ia hirup.
    “Nil, saya tidak tahu bagaimana bilangnya, kamu bukan luar biasa kembali, kamu the best.”
    “Rik, saya tahu kamu hanya basa basi saja. Barusan itu pertama kalinya saya coba ngisep kontol orang loh..”
    “Yang benar saja, saya tidak yakin Nil. Saat saya cowok pertama yang kamu isep.”
    “Okay dech Rik, saya ceritain dech. Saya dahulunya ada beberapa cowok, tetapi semua tidak pas. Setiap kali saya sama cowok-cowokku yang dahulu tiba, kami sampai petting.”
    “Terus?”
    “Yah, waktu sampai heavy petting, kusuruh cowokku ‘ngisep aku’ tetapi tidak ada yang ingin . Maka satu-satu saya putusin.”
    “Nach apa hubungan dengan kamu ‘ngisep aku’?”
    “Saya sayang dengan kamu Rik, argumen ke-2 saya putusin cowok-cowokku yang dahulu karena saya tidak dapat ngelupain kamu.
    Saya masih inget saat itu saya terganggu dengan orang jahat di dekat Mal Galaxy, kamu membantu saya. Jika tidak ada kamu saya tidak tahu akan bagaimana. Semenjak saat itu saya mulai senang dengan kamu.” Hatiku mulai terjamah dengan ucapannya tersebut.
    Kupeluk ia dan kucium bibirnya. Kecupanku mulai menyebar ke pipinya, kupingnya, dagunya dan lehernya. Tidak berapakah lama, kecupanku sampai ke buah dadanya. Sekalian kucium dan kujilat pentil buah dadanya yang mulai keras dan tegak, tanganku mencari perutnya, hutannya dan pada akhirnya jariku masuk ke lubang kemaluannya. Ia mulai mendesah kecil. Tangannya mengelus kepalaku dan rambutku. Kecupanku mulai turun ke bawah sampai ke lubang kemaluannya.
    Klitorisnya yang sudah berdiri yang tegak kelihatan terang. Kujilat sekali dan dampaknya benar-benar hebat. Jeritan-jeritan kepuasan mulai keluar mulutnya. Sekalian jariku masuk keluar lubangnya yang sempit itu, kujilati klitorisnya dengan penuh semangat. Berbau odor sex yang keluar kemaluannya berasa wangi di hidungku, menambahkan semangatku. Jilatanku keras dan cepat. Irama sikatan jariku kupercepat dan kuperlambat, membuat Nilla menggelinjang dan menjerit kenikmatan.
    “Rik, kontolmu Rik, masukkan dong..”
    “Nil, kamu sudah sebelumnya pernah belum?”
    “Kok tanya sich? Tentu belum lah!”
    “Nil, pertama kalinya akan sakit loh.”
    Itil V3
    “Begini saja Nil, saya berbaring di tempat tidur and kamu mengangkang di atasku, terus kamu saja yang masukkan supaya kamu sedap. Jika begitu, semua kamu yang ngatur. Jika sakit diem, jika sudah biasa masukkan kembali.”
    “Suka-suka kamu dech.” Pada akhirnya ia juga mengangkang di atas tangkai kemaluanku dan berat tubuhnya didukung lututnya.
    Pelan-pelan ia turunkan tubuhnya. Tangannya menggenggam tangkai kemaluanku dan ditujukannya ke lubang kemaluannya. Lubang kemaluannya sempit sekali. Dikit demi sedikit tangkai kemaluanku ditelan lubang kemaluannya. Kurasakan ada kendala di muka tangkai kemaluanku, ternyata ia masih betul-betul perawan.
    “Nil, waktu hymen kamu pecah kamu tentu merasakan sakit menjadi kamu kerasin saja supaya sekali masuk langsung.” Ia menurut saranku dan memakai semua berat tubuhnya dan gravitasi, ia turunkan tubuhnya.
    Di saat yang sama, kuangkat lututku untuk menyokong tubuhnya. Jeritannya bergema dalam kamar yang kecil itu dan seprei tempat tidur diremasnya kuat-kuat. Kami istirahat sesaat, supaya lubang kemaluannya dapat menyesuaikan karena ada tangkai kemaluanku dalam lubang kemaluannya. Sesudah lebih kurang 3 menit, kutidurkan ia di tempat tidur. Ke-2 kakinya di bahuku dan saya menanyakan,
    “Nil, saya mulai ya?”
    “Iya Rik, tetapi jangan sakiti saya.”
    “Tenang jika sakit katakan saja, saya tentu setop.” Pinggulku mulai kugerakan mundur-maju dan jariku bermain-main dengan klitorisnya.

    Irama sikatanku diawali irama yang perlahan, dan irama itu kadangkala kupercepat. Erangan kepuasan bergema dalam kamar. Nilla sudah klimaks 2x sepanjang irama ini kupermainkan. Pada akhirnya klimaksku juga sudah merapat. Iramanya kupercepat dan Nilla juga meng ikuti iramaku dan tarik tanganku supaya tangkai kemaluanku dapat masuk sedalam mungkin.
    Cocok saat sebelum saya klimaks, kurasakan dinding lubang kemaluan Nilla mengeras dan mencekram tangkai kemaluanku dengan kuatnya dan ia juga memperoleh klimaksnya satu kali lagi. Tidak lebih dari dua detik, aku juga menyemprot spermaku dalam lubang kemaluannya. Tubuh kami penuh keringat dan aku juga tiduran di samping Nilla.
    Kami kenakan pakaian lagi dan segera ke arah pesawat, karena kami cuma ada sepuluh menit saat sebelum pesawatnya pergi.

  • Cerita Sex Enaknya Diperkosa

    Cerita Sex Enaknya Diperkosa


    9108 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Enaknya Diperkosa ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexGadis pelajar yang masih duduk di kelas 3 SMU di kota Jogya, umurnya yang baru 17 tahun sudah memliki
    tubuh yang padat dan berisi , kulitnya yang putih, rambutnya lurus dengan wajah yang begitu cantiknya,
    dia bernama Hanim anak bungsu dari 4 saudaranya, ayah dan ibunya sekarang tugas di Ibu kota, dan
    saudaranya juga sudah berkeluarga semua jadinya dia tinggal dirumah sendiri.

    Terkadang dia juga ditemani oleh sepupunya yang mahasiswi dari sebuah universitas negeri ternama di
    kota itu. Biasanya, anak ABG yang mengikuti trend masa kini sangat gemar memakai pakaian yang serba
    ketat termasuk juga seragam sekolah yang dikenakannya sehari-hari.

    Rok abu-abu yang tingginya beberapa senti di atas lutut dan ukuran rok yang ketat yang memperlihatkan
    lekuk body tubuh yang sekal menggairahkan. Namun Hanim tidak. Dia adalah seorang muslimah yang taat.

    Seringnya ia bergaul dengan anak-anak ROHIS di sekolahnya membuat dia lebih menyukai untuk memakai
    jilbab panjang sepinggul yang longgar, dan baju lengan panjang serta rok panjang, walaupun,

    Karena peraturan sekolah, roknya tidak bisa ia buat terlalu longgar, sehingga bagaimanapun ia berusaha
    menyembunyikan pantatnya yang montok dan merekah indah, tetap saja terlihat samar menggairahkan dari
    balik rok abu-abu panjangnya. Dewa Poker

    Penampilannya yang santun ini tentu mencegah pikiran buruk para laki-laki yang berpapasan dengannya,
    walaupun penampilan gadis berjilbab itu tidak serta merta menghlangkan kecantikan alami yang ia
    miliki.

    Kecantikan alami itulah yang mengundang beberapa lelaki tetap saja meliriknya saat berpapasan. Salah
    satunya adalah Yanto, si tukang becak yang mangkal di depan gang rumah Hanim. Yanto, pria berusia 40
    tahunan itu, memang seorang pria yang berlibido tinggi, birahinya sering naik tak terkendali apabila
    melihat gadis-gadis cantik melintas di hadapannya.

    Dulu, ketika ia sudah tak mampu menahan libidonya, dia pernah menggagahi seorang wanita yang memakai
    jilbab lebar dan jubah longgar, dijalan ketika wanita itu pulang. Ternyata ia menikmati sensasi ketika
    memperkosanya.

    Bagaimana wanita berjilbab itu meronta-ronta saat diperkosa, namun juga menikmatinya. Bagaimana ia
    bisa membuat wanita berjilbab itu orgasme berkali-kali, sehingga pada peristiwa pemerkosaannya yang
    kedua dan ketiga, wanita berjilbab itu hanya pasrah dan malah dengan agak ditahan menikmati permainan
    kasar yang dilakukan Parjo.

    Cerita Sex Enaknya Diperkosa Walaupun berjilbab, sosok pribadi Hanim memang cukup supel dalam bergaul, termasuk kepada Yanto yang
    sering mengantarkan Hanim dari jalan besar menuju ke kediaman gadis SMA berjilbab lebar itu yang masuk
    ke dalam gang.

    Suatu sore, Hanim pulang dari sekolah. Seperti biasa Yanto mengantar gadis berjilbab itu dari jalan
    raya menuju ke rumah. Sore itu suasana agak mendung dan hujan rintik- rintik, keadaan di sekitar juga
    sepi, maklumlah daerah itu berada di pinggiran kota YK.

    Dan Yanto memutuskan saat inilah kesempatan terbaiknya untuk melampiaskan hasrat birahinya kepada
    Hanim, gadis berjilbab yang sudah beberapa hari terakhir ini membuat libidonya memuncak. Ia telah
    mempersiapkan segalanya, termasuk lokasi tempat dimana Hanim nanti akan dikerjai.

    Yanto sengaja mengambil jalan memutar lewat jalan yang lebih sepi, jalurnya agak jauh dari jalur yang
    dilewati sehari-hari karena jalannya memutar melewati areal pekuburan.

    “Lho koq lewat sini Pak?”, tanya Hanim.

    Suaranya yang lembut terdengar pasrah di telinga Yanto, membuat kont0lnya mulai berdiri, embayangkan
    desahan-desahan yang keluar dari mulut gadis berjilbab itu saat ia menyetubuhinya.

    “Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup”, bujuk Yanto sambil terus mengayuh becaknya.

    Dengan pasrah Hanim pun terpaksa mengikuti kemauan Yanto yang mulai mengayuh becaknya agak cepat.
    Setelah sampai pada lokasi yang telah direncanakan Yanto, yaitu di sebuah bangunan tua di tengah areal
    pekuburan, tiba-tiba Yanto membelokkan becaknya masuk ke dalam gedung tua itu.

    “Lho kenapa masuk sini Pak?”, tanya gadis alim itu.

    “Hujan..”, jawab Yanto sambil menghentikan becaknya tepat di tengah-tengah bangunan kuno yang gelap
    dan sepi itu.

    Dan memang hujan pun sudah turun dengan derasnya.

    Bangunan tersebut adalah bekas pabrik tebu yang dibangun pada jaman belanda dan sekarang sudah tidak
    dipakai lagi, paling-paling sesekali dipakai untuk gudang warga. Keadaan seperti ini membuat Hanim
    menjadi gelisah, wajahnya mulai terlihat was-was.

    “Tenang.. Tenang.. Kita santai dulu di sini, daripada basah-basahan sama air hujan mending kita
    basah-basahan keringat..”, ujar Yanto sambil menyeringai turun dari tempat kemudi becaknya dan
    menghampiri gadis berjilbab yang montok itu yang masih duduk di dalam becak.

    Bagai tersambar petir Hanimpun kaget mendengar ucapan Yanto tadi.

    “A.. Apa maksudnya Pak?”, tanya Hanim sambil terbengong-bengong.

    “Non cantik, kamu mau ini?” Yanto tiba-tiba menurunkan celana komprangnya, mengeluarkan kont0lnya yang
    telah mengeras dan membesar.

    Hanim terkejut setengah mati dan tubuhnya seketika lemas ketika melihat pemandangan yang belum pernah
    dia lihat selama ini. Ia selalu menjaga matanya dan langsung shock melihat benda itu tiba-tiba saja
    disodorkan didepannya.

    “J.. Jaangan Pak.. Jangann..” pinta gadis berjilbab itu dengan wajah yang memucat.

    Sejenak Yanto menatap tubuh Hanim yang terbalut jilbab lebar dan seragam SMU. Pelan-pelan tangannya
    maju dan dengan tenang menyingkapkan rok panjang Hanim, hingga keatas lutut. Kaos kaki putih setinggi
    betis menambah keindahan kaki gadis berjilbab itu.

    Cerita Sex Enaknya Diperkosa Jilbab lebarnya ia singkapkan dan disampirkan ke pundak, sehingga terlihat gundukan payudara gadis
    berjilbab itu yang montok, seolah minta diremas-remas.

    “Ampunn Pak.. Jangan Pak..”, gadis berjilbab berwajah pasrah itu mulai menangis dalam posisi duduknya
    sambil merapatkan badan ke sandaran becak, seolah ingin menjaga jarak dengan Yanto yang semakin
    mendekati tubuhnya.

    Tubuh Hanim mulai menggigil namun bukan karena dinginnya udara saat itu, tetapi tatkala dirasakannya
    sepasang tangan yang kasar mulai menggerayangi betisnya, lalu pelan-pelan naik ke pahanya yang sudah
    terbuka.

    Tangan gadis berjilbab itu secara refleks berusaha menampik tangan Yanto yang mulai menjamah pahanya,
    tapi percuma saja karena kedua tangan Yanto dengan kuatnya memegang kedua paha Hanim.

    “Oohh.. Jangann.. Pak.. Tolongg.. Jangann..”, gadis cantik berjilbab itu meronta-ronta dengan
    menggerak-gerakkan kedua kakinya.

    Akan tetapi Yanto malahan semakin menjadi- jadi, dicengkeramnya erat-erat kedua paha Hanim itu sambil
    merapatkan badannya ke tubuh Hanim.

    Hanim pun menjadi mati kutu sementara isak tangisnya menggema di dalam ruangan yang mulai gelap dan
    sepi itu. Kedua tangan kasar Yanto semakin intens bergerak mengurut kedua paha mulus itu hingga
    menyentuh pangkal paha Hanim.

    Tubuh gadis SMU berjilbab yang montok dan menggairahkan itu menggeliat ketika tangan-tangan Yanto
    mulai menggerayangi bagian pangkal pahanya, dan wajah Hanim yang lembut dan seakan pasrah menyeringai
    ketika jari-jemari Yanto mulai menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.

    “eeehhhh..”, desahan Hanim mulai menggema di ruangan itu di saat jari Yanto ada yang masuk ke dalam
    liang mem3knya. Yanto pun sadar bahwa gadis berjilbab itu melai terangsang akan perbuatannya

    Cerita Sex Enaknya Diperkosa Tubuh Hanim menggeliat kencang di saat jari itu mulai mengorek-ngorek lubang kewanitaannya. Desah
    nafas Yanto semakin kencang, dia nampak sangat menikmati adegan ‘pembuka’ ini. Ditatapnya wajah gadis
    berjilbab itu yang nampak pasrah dengan desahan yang keluar dari mulutnya disertai tubuh yang
    menggeliat-geliat akibat jari tengah Yanto yang menari-nari di dalam lubang kemaluannya.

    “Cep.. Cep.. Cep..”, terdengar suara dari bagian selangkangan Hanim.

    Saat ini lubang kemaluan gadis berjilbab itu telah banjir oleh cairan kemaluannya yang mengucur
    membasahi selangkangan dan jari-jari Yanto. Tiba-tiba tubuh gadis berjilbab montok itu menegang. Dari
    mulutnya pekikan tertahan,

    “eehmmmmh……!!!” ternyata gadis itu sudah mendapat orgasmenya yang pertama kali dalam hidupnya. Sesuatu
    yang sangat nikmat ia rasakan, dan tubuhnya terlonka-lonjak untuk beberapa saat, mengalami kenikmatan
    yang sangat.

    Mem3knya terasa geli, dan tubuhnya yang lemas mulai bersandar pasrah pada tubuh Yanto, tukang becak
    yang membuatnya mendapatkan kenikmatan itu dengan paksaan.

    Puas dengan adegan ‘pembuka’ ini, Yanto mencabut jarinya dari lubang kemaluan Hanim. Hanim nampak
    terengah-engah, air matanya juga meleleh membasahi pipinya. Yanto kemudian menarik tubuh Hanim turun
    dari becak, gadis itu dipeluknya erat-erat, kedua tangannya meremas-remas pantat gadis berjilbab itu
    yang sintal sementara Hanim hanya bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa di sekujur tubuhnya
    yang gemetaran itu. Yanto juga menikmati wanginya tubuh Hanim sambil terus meremas remas pantat gadis
    itu.

    Selanjutnya Yanto mulai menikmati bibir Hanim yang tebal dan sensual itu, dikulumnya bibir gadis
    berjilbab itu dengan rakus bak seseorang yang tengah kelaparan melahap makanan.

    “Eemmgghh.. Mmpphh..”, Hanim mendesah-desah di saat Yanto melumat bibirnya.
    Dikulum-kulum, digigit-gigitnya bibir gadis berjilbab yang sintal itu oleh gigi dan bibir Yanto yang
    kasar dan bau rokok itu.

    Ciuman Yanto pun bergeser ke bagian leher gadis SMU berjilbab itu. Ia naikan sedikit jilbab Hanim, dan
    ketika leher Hanim yang putih bersih terlihat, langsung saja Yanto melumatnya.

    “Oohh.. Eenngghh..”, Hanim mengerang-ngerang di saat lehernya dikecup dan dihisap-hisap oleh Yanto.
    Yanto sengaja tidak membuka jilbab Hanim, karena ia menyukai sensasi yang tercipta dihatinya, ketika
    melihat seorang gadis lugu yang berjilbab lebar mengerang-erang dan mendesis nikmat didepan matanya.

    Cerita Sex Enaknya Diperkosa

    Cerita Sex Enaknya Diperkosa

    Cengkeraman Yanto di tubuh Hanim cukup kuat sehingga membuat Hanim sulit bernafas apalagi bergerak,
    dan hal inilah yang membuat gadis berjilbab itu pasrah di hadapan Yanto yang tengah memperkosanya,
    selain karena ia sudah tidak punya tenaga setelah orgasme dahsyatnya yang pertama.

    Setelah puas, kini kedua tangan kekar Yanto meraih kepala Hanim yang masih terbungkus jilbab dan
    menekan tubuh Hanim ke bawah sehingga posisinya berlutut di hadapan tubuh Yanto yang berdiri tegak di
    hadapannya. Langsung saja oleh Yanto kepala gadis alim berjilbab itu itu dihadapkan pada kont0lnya.

    “Ayo.. Jangan macam-macam non cantik.. Buka mulut kamu”, bentak Yanto sambil mencengkeram kepala Hanim
    yang masih berjilbab itu.

    Takut pada bentakan Yanto, Hanim tak bisa menolak permintaannya. Sambil terisak-isak gadis berjilbab
    yang cantik itu sedikit demi sedikit membuka mulutnya dan segera saja Yanto mendorong masuk kont0lnya
    ke dalam mulut Hanim.

    “Hmmphh..”, Hanim mendesah lagi ketika benda menjijikkan itu masuk ke dalam mulutnya hingga pipi gadis
    berjilbab itu menggelembung karena batang kemaluan Yanto yang besar menyumpalnya.

    “Akhh..” sebaliknya Yanto mengerang nikmat.

    Kepalanya menengadah keatas merasakan hangat dan lembutnya rongga mulut Hanim di sekujur batang
    kemaluannya yang menyumpal di mulut gadis berjilbab itu.

    Gadis berjilbab itu menangis tak berdaya menahan gejolak nafsu Yanto. Sementara kedua tangan Yanto
    yang masih mencengkeram erat kepala Hanim yang masih terbungkus jilbab mulai menggerakkan kepala Hanim
    maju mundur, mengocok kont0lnya dengan mulut gadis alim berjilbab yang montok itu. Suara berdecak-
    decak dari liur Hanim terdengar jelas diselingi batuk-batuk.

    Beberapa menit lamanya Yanto melakukan hal itu kepada Hanim, dia nampak benar-benar menikmati. Bahkan
    sensasi yang ia rasakan melihat seorang gadis berjilbab dengan terpaksa mengulum kont0lnya sangatlah
    nikmat.

    Tiba-tiba badan Yanto mengejang, kedua tangannya menggerakkan kepala Hanim semakin cepat sambil
    menjambak-jambak jilbab Hanim. Wajah Yanto menyeringai, mulutnya menganga, matanya terpejam erat dan..

    “Aakkhh..”, Yanto melengking, croot.. croott.. crroott..

    Seiring dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan Yanto yang mengisi mulut Hanim yang
    terkejut menerima muntahan cairan itu. Gadis lugu berjilbab itu berusaha melepaskan batang kont0l
    Yanto dari dalam mulutnya namun sia-sia, tangan Yanto mencengkeram kuat kepala Hanim.

    Sebagian besar sperma Yanto berhasil masuk memenuhi rongga mulut Hanim dan mengalir masuk ke
    tenggorokannya serta sebagian lagi meleleh keluar dari sela-sela mulut gadis lugu yang berjilbab itu.

    “Ahh”, sambil mendesah lega, Yanto mencabut batang kemaluannya dari mulut Hanim.

    Cerita Sex Enaknya Diperkosa Nampak batang kont0lnya basah oleh cairan sperma yang bercampur dengan air liur Hanim. Demikian pula
    halnya dengan mulut Hanim yang nampak basah oleh cairan yang sama. Gadis manis berjilbab itu meski
    masih dalam posisi terpaku berlutut, namun tubuhnya sudah sangat lemas dan shock setelah diperlakukan
    Yanto seperti itu.

    “Sudah Pak.. Sudahh..” gadis berjilbab montok itu menangis sesenggukan, terengah-engah mencoba untuk
    ‘bernego’ dengan Yanto yang sambil mengatur nafas berdiri dengan gagahnya di hadapan Hanim.

    Nafsu birahi yang masih memuncak dalam diri Yanto membuat tenaganya menjadi kuat berlipat- lipat kali,
    apalagi dia telah menenggak jamu super kuat demi kelancaran hajatnya ini sebelumnya.

    Setelah berejakulasi tadi, tak lama kemudian nafsunya kembali bergejolak hingga batang kemaluannya
    kembali mengacung keras siap menerkam mangsa lagi.

    Yanto kemudian memegang tubuh Hanim yang masih menangis terisak-isak. Gadis belia berjilbab itu sadar
    akan apa yang sebentar lagi terjadi kepadanya yaitu sesuatu yang lebih mengerikan.

    Badan Hanim bergetar ketika Yanto menidurkan tubuh gadis berjilbab itu di lantai gudang yang kotor.
    Hanim yang mentalnya sudah jatuh seolah tersihir mengikuti arahan Yanto.

    Setelah gadis lugu berjilbab itu terbaring, Yanto menyingkapkan rok abu-abu panjang seragam SMU Hanim
    hingga setinggi pinggang. Kemudian dengan gerakan perlahan, Yanto memerosotkan celana dalam putih yang
    masih menutupi selangkangan Hanim.

    Gadis berjilbab itu hanya bisa pasrah akan keadaan, karena tenaga dan keberaniannya sudah hlang entah
    kemana. Kedua mata Yanto pun melotot tajam ke arah kemaluan Hanim. Kemaluan yang merangsang, ditumbuhi
    rambut yang tidak begitu banyak tapi rapi menutupi bibir mem3knya, indah sekali.

    Ia tahu bahwa kemaluan wanita berjilbab selalu bagus, karena tidak pernah tersentuh barangnya laki-
    laki, dan terawat. Tapi milik Hanim, gadis berjilbab lugu yang terbaring dihadapannya itu sangat
    menggairahkan.

    Yanto langsung saja mengarahkan batang kont0lnya ke bibir mem3k Hanim. Gadis berjilbab itu menjerit
    ketika Yanto mulai menekan pinggulnya dengan keras, batang kont0lnya yang panjang dan besar masuk
    dengan paksa ke dalam liang mem3k Hanim.

    “Aakkhh..”, gadis lugu berjilbab itu menjerit lagi, tubuhnya menggelepar mengejang dan wajahnya
    meringis menahan rasa pedih di selangkangannya.

    Kedua tangan Hanim ditekannya di atas kepala, sementara ia dengan sekuat tenaga melesakkan batang
    kemaluannya di mem3k gadis berjilbab itu dengan kasar dan bersemangat.

    “Aaiihh..”, Hanim melengking keras di saat dinding keperawanannya berhasil ditembus oleh batang kont0l
    Yanto. Darah pun mengucur dari sela-sela kemaluan gadis alim itu. Barang yang sangat ia jaga telah
    dirnggut dengan paksa oleh seorang tukang becak. Tangisnya kembali pecah.

    “Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh..” Yanto mendesis nikmat.

    Setelah berhasil melesakkan batang kemaluannya itu, Yanto langsung menggenjot tubuh Hanim dengan
    kasar.

    “Oohh.. Oogghh.. Oohh..”, Hanim mengerang- ngerang kesakitan.

    Tubuhnya terguncang-guncang akibat gerakan Yanto yang keras dan kasar. Sementara Yanto yang tidak
    peduli terus menggenjot Hanim dengan bernafsu. Batang kont0lnya basah kuyup oleh cairan mem3k gadis
    berjilbab berkulit putih bersih itu, yang mengalir deras bercampur darah keperawanannya.

    Cerita Sex Enaknya Diperkosa Sekitar lima menit lamanya Yanto menggagahi Hanim yang semakin kepayahan itu, sepertinya Yanto sangat
    menikmati setiap hentakan demi hentakan dalam menyetubuhi gadis berjilbab itu, sampai akhirnya di
    menit ke-delapan, tubuh Yanto kembali mengejang keras, urat-uratnya menonjol keluar dari tubuhnya yang
    hitam kekar itu dan Yanto pun berejakulasi.

    “Aahh..” Yanto memekik panjang melampiaskan rasa puasnya yang tiada tara dengan menumpahkan seluruh
    spermanya di dalam rongga kemaluan Hanim yang tengah menggelepar kepayahan dan kehabisan tenaga karena
    tak sanggup lagi mengimbangi gerakan-gerakan Yanto.

    Dan akhirnya kedua tubuh itupun kemudian jatuh lunglai di lantai diiringi desahan nafas panjang yang
    terdengar dari mulut Yanto. Yanto puas sekali karena telah berhasil melaksanakan hajatnya yaitu
    memperkosa gadis cantik berjilbab yang selama ini menghiasi pandangannya dan menggoda dirinya.

    Setelah rehat beberapa menit tepatnya menjelang Isya, akhirnya Yanto dengan becaknya kembali
    mengantarkan Hanim yang kondisinya sudah lemah pulang ke rumahnya. Karena masih lemas dan akibat rasa
    sakit di selangkangannya, gadis berjilbab itu tak mampu lagi berjalan normal hingga Yanto terpaksa
    menuntun gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

    Suasana di lingkungan rumah yang sepi membuat Yanto dengan leluasa menuntun tubuh lemah gadis lugu
    berjilbab itu hingga sampai ke teras rumah dan kemudian mendudukkannya di kursi teras.

    Setelah berbisik ke telinga Hanim bahwa dia berjanji akan datang kembali untuk menikmati tubuh gadis
    berjilbab yang montok dan molek itu, Yanto pun kemudian meninggalkan Hanim dengan mengayuh becaknya
    menghilang di kegelapan malam,

    Meninggalkan gadis berjilbab itu yang masih terduduk lemas di kursi teras rumahnya. Tentu saja tidak
    lupa Yanto sudah mengambil gambar telanjang dari gadis berjilbab itu, untuk berjaga-jaga agar Hanim
    tidak membocorkan rahasianya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Enaknya Memek Berjilbab

    Cerita Sex Enaknya Memek Berjilbab


    4554 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Enaknya Memek Berjilbab ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Pagi itu karena suntuk aku berencana untuk refreshing di sebuah hutan cagar alam di sekitar kotaku,
    dimana aku tinggal disini baru 4 minggu aku merasa betah, segera aku menyalakan motorku menuju ke
    lokasi, sesampainya disana udara terasa sejuk dengan pohon pinus dan hutan cagar alam meyegarkan
    mataku.

    Ketika sedang berjalan menikmati kesunyian dan kesejukan hutan, aku melihat sesosok gadis manis
    berjilbab sedang duduk disebuah bangku dibawah sebuah Agen Judi Poker Online 303 rumah kayu yang memang disediakan untuk
    beristirahat.

    Dari bajunya yang atasan putih dan bawahan rok abu-abu, aku tau kalau dia adalah seorang siswi SMU.
    Segera otak kotorku bekerja dan membuat kont0lku naik.

    Bayangkan, menikmati mem3k gadis cantik berjilbab pelajar SMU ditengah hutan yang sunyi dan sejuk ini.
    Segera aku menghampiri dan menyapa sang gadis itu. Yang sedang duduk termangu.

    “Assalamu’alaikum..” kataku sedikit keras, memang sengaja mengagetkannya.

    Gadis berjilbab itu sedikit kaget lalu dengan cepat menoleh kearahku. Wajahnya cantik putih,d engan
    hidung mancung dan bibir tipis. Kacamata minus bertengger di hidungnya.

    “Wa’alaikum salam.. ngagetin aja ihh..” katanya dengan tersenyum kecil.

    Suaranya yang lembut, menambah gejolak birahiku. Otakku QQ Poker Online 333 berfantasi membayangkan suara lirihnya
    meTinatih2 karena mem3knya kusodok2 dengan kont0lku.

    “lagi ngapain?” tanyaku.

    Sembunyi2 aku menatap tubuhnya. Sekal untuk seorang siswi SMU. Pantatnya bulat, tubuhnya padat berisi
    namun langsing, dengan tinggi semampai. Buah dadanya terlihat sedikit mononjol dibalik seragam putih
    osis lengan panjang dan jilbab putih yang terulur menutupi dadanya.

    “lagi ngelamun.” Jawabnya sambil tersenyum manis.

    “ngelamunin apa?” tanyaku lagi, memancing pembicaraan.

    Sambil semakin mendekat hingga disampingnya. Siswi berjilbab itu memandangku seksama seakan menilai,
    lalu menjelurkan lidahnya padaku, menggoda. Aku tersenyum.

    “kenalin, Wawan.” Kataku sambil mengulurkan tanganku.

    siswi berjilbab itu Situs Poker Online Asia 303 tersenyum dan menyambutnya.

    “Tina” katanya.

    Tangannya yang bersentuhan dengan tanganku terasa sangat halus.

    “lagi ngapain disini sendirian? Bolos yaa…” kataku mengganggunya. siswi berjilbab itu segera berdiri
    didepanku.

    “iya nih… lagi BT di sekolah..” katanya sambil menggerutu.

    “emang kenapa? Habis putus cinta yah?” tanyaku nakal.

    “idih… nggak… sekarang jadwalnya olah raga… guru olah raganya rese…sukanya grepe-grepe..” jawab gadis
    cantik berjilbab siswi Smu itu.

    Tangannya sudah dilipat didepan dada, semakin membuat tonjolan buah dadanya terlihat. Hatiku semakin
    tidak karuan.

    “tapi diam-diam suka kaaan…” kataku menggoda.

    Iklan Sponsor :

    “idiiiih…jijik, tau…” jawabnya sambil sok bergidik.

    “eehhh… digrepe-grepe bisa enak lhoo..” kataku terus memancing.

    Siswi berjilbab itu hanya tersenyum simpul sambil kembali menjulurkan lidahnya genit.

    “eh Tina, mau gak, masuk lebih dalem ke hutan? Ada tempat yang buagus banget deh…” kataku.
    Padahal aku berbohong.

    “yang bener? Ahh, gak mau ah…ntar Tina mau diapa-apain, lagi…” jawabnya, sambil masih tersenyum genit.

    “ga papa deh… ayo ikut… diapa-apain kan ga papa kalo enak.” Kataku seolah bercanda.

    Padahal otakku sudah memikirkan banyak jurus untuk mendapatkan tubuh gadis cantik berjilbab itu.
    “iya deh.” Jawab Tina akhirnya, membuat hatiku seolah meloncat saking senangnya.

    “tapi janji gak diapa-apain yah.” Jawabnya lagi.

    “gak kok, ntar tak kasih yang enak-enak″ jawabku lagi.

    Akhirnya kami pun berjalan menyusuri jalan setapak sambil bercakap-cakap dan menikmati keindahan
    hutan.

    Cerita Sex Enaknya Memek Berjilbab Beberapa lama, setelah kami berada semakin masuk kedalam hutan, kami menemukan lagi sebuah tempat
    beristirahat. Sebuah batu besar panjang 2 meter, dengan atap Poker Online IDN dari daun pinus sekedar menahan jika ada
    hujan. Tina berlari kecil menuju tempat itu dan duduk dubatu itu.

    “istirahat dulu, capek..” kata gadis manis berjilbab itu.

    “oke.” Kataku sambil duduk disampingnya.

    “jadi gak nih, mau yang enak-enak?” kataku kembali memancing.

    “gak mau ah.. emangnya Tina apaan..” katanya sambil pura-pura marah.

    Aku semakin medekatkan dudukku pada gadis berjilbab bertubuh sekal itu.

    “yah, kan Tina cantik.. mas jadi gak tahan..” bisikku ketelinganya yang masih tertutup jilbab.

    Pelan kuraih tangan kanannya yang halus, lalu kuremas dan kubelai. Gadis cantik berjilbab itu
    menatapku, namun diam saja. Terlihat wajahnya merah karena malu.

    Segera siswi berjilbab itu menarik tangannya dan memalingkan tubuhnya agak membelakangiku, karena
    tatapan sayunya bertemu dengan tatapanku. Pelan-pelan kupeluk Tina dari belakang pelan-pelan. Gadis
    cantik berjilbab bertubuh sekal itu sedikit berontak.

    “jangan mas.. Tina gak mau..” bisiknya sambil sedikit berontak.

    “ga papa Tina, ntar mas kasih enak…” bisikku ke telinganya yang tertutup jilbab.

    Kudaratkan ciumanku di pipi kanannya. Tina masih tegang, mungkin karena tidak pernah dipegang cowok.
    Apalagi kont0lku yang sudah ereksi dibalik celana jeansku dari tadi, menempel di pantatnya karena aku
    sudah duduk menkangkang. Kugenggam tangan kiTinaya dengan tangan kananku, tangan kiriku memeluknya,
    sementara bibirmu mulai menciumi pipi dan telinganya.

    “Ohh..sstt” desisnya.

    Aku palingkan wajahnya sehingga aku mudah mencium bibirnya yang mungil, pelan saja dan siswi berjilbab
    itu mulai menanggapinya. Kupermainkan lidahku dengan Poker Online Asia Terbaik lidahnya, sementara kuputar pelan-pelan tubuhnya
    sampai menghadapku (masih dalam keadaan duduk).

    Dengan cukup cepat kupeluk mesra dia agar tidak semakin berontak, kedua tanganku mengelus-elus
    punggungnya dan terkadang kuremas lembut kedua pantatnya. pantatnya begitu menggairahkan. padat berisi
    sampai-sampai ingin rasanya meremas dan menciuminya.

    Kont0lku sudah semakin tegang. Pelan-pelan sambil terus kuciumi gadis SMU berilbab yang sudah pasrah
    itu, kubuka ritsleting celanaku dan kukeluarkan kont0l besarku. Gadis itu seolah tertegun bingung
    karena tidak tau apa yang harus ia lakukan.

    Langsung kubimbing tangannya untuk mengelus-elus dan mengurut seluruh bagian kont0l. Terasa nikmat
    kont0lku dibelai dan diurut oleh tangan halus siswi lugu berjilbab itu.

    Kusandarkan Tina pelan-pelan didinding kayu gubuk istirahat itu, bibirku semakin bergerilya di seluruh
    permukaan wajahnya yang cantik.

    “Ohh, sst..” desahnya, yang semakin membuatku bernafsu.

    Dengan bibirku yang tetap aktif, tangan kananku mulai menelusuri badannya, kuelus-elus pundaknya, lalu
    turun ke dada kanannya, menyusup kebalik jilbabnya, meremas buah dada sekalnya. Kuraba pelan, lalu
    mulai remasan-remasan kecil, siswi berjilbab itu mulai menggeliat. Buah dadanya terasa kenyal dan
    kencang, semakin kuperlama remasanku, dengan sekali-kali kuraba perutnya.

    Tanganku mulai membuka satu-persatu kancing seragam OSIS lengan panjangnya, dan menyusup masuk didalam
    bajunya, mengelus perutnya dan Tina kegelian. Tanganku yang masih di dalam bajunya, mulai naik
    kedadanya dan meremas kedua gunung kembarnya, jariku keselipkan dibranya agar menjangkau putingnya
    untuk kupermainkan. Tina mulai seTinag medesah,
    “Sst.. ahh.. ohh”

    Karena branya sedikit kencang dan mengganggu aktivitas remasanku, maka tanganku segera melepaskan
    semua kancing bajunya dan kemudian kait branya kubuka, sehingga longgarlah segel 2 bukit kembar itu.

    Bajunya kusingkap kesamping, sementara Bhnya kusingkap keatas, menampakkan keindahan dadanya, putih
    mulus, kedua putingnya mencuat mengeras ingin dijilati. Sudah saatnya nih beraksi si lidah.

    Cerita Sex Enaknya Memek Berjilbab Kujilati, kusedot-sedot, kucubit, kupelintir kecil kedua putingnya. Tina mulai meracau tidak karuan
    manahan nikmatnya permainan bibirku di kedua dadanya. Kubuka baju dan branya sehingga tubuh atasnya
    hanya tinggal ditutupi jilbab putih membungkus kepalanya yang sengaja tidak kulepaskan.

    Gairahku semakin meninggi melihat gadis berjilbab yang lugu terengah-engah keenakan kurangsang dengan
    baju yang sudah terbuka memperlihatkan buah dadanya yang putih ranum menggunung.

    Tubuhnya yang putih, dua bukit ranum dengan 2 puting mencuat indah, wajahnya memerah, keTinagat
    mengalir, ditambah desahan-desahan yang menggairahkan, sungguh pemandangan yang tidak boleh disia-
    siakan.

    Kuciumi bibirnya lagi, dengan kedua tanganku yang sudah bebas bergerilya di kedua bongkahan dadanya.
    Nafas kami menderu menyatu, mendesah. Perlawanan gadis cantik berjilbab tadi sudah tidak terasa lagi.
    .

    Untunglah hutan itu sepi, sehingga desahan Tina yang semakin keras tidak membuatku takut ketahuan.
    Kulepas baju seragamnya dengan sedikit paksaan, kusibakkan jilbabnya sehingga tidak menutupi dadanya,
    lalu Kuciumi dan kujilati badannya, mulai dari pundak, turun ke dadanya.

    Sengaja kujilati bongkahan dadanya berlama-lama tanpa menyentuh putingnya, kupermainkan lidahku
    disekitar putingnya. Kutempelkan tiba-tiba lidahku ke puting kanannya dan kugetarkan cepat, tangan
    kiriku mencubit-cubit puting kiTinaya, Tina semakin kelojotan menahan geli-geli nikmat. Enak sekali
    menikmati bukit kembar cewek jilbaban.

    Tangan kananku mulai merayap ke pahanya, yang masih tertutup rok abu-abu panjang, kuelus naik turun,
    terkadang sengaja menyentuh pangkal pahanya. Terakhir kali, tanganku merayap ke pangkal paha,
    menyingkapkan rok abu-abu panjangnya keatas sehingga celana dalamnya terlihat.

    Dengan satu jariku, kugesek-gesek mem3knya yang ternyata sudah basah sampai membekas keluar di celana
    pendeknya. Kedua kaki gadis berkulit putih berjilbab berwajah lugu itu langsung merapat menahan geli.
    Tanganku mengelus pahanya dan membukanya, menjalar ke kemaluannya, lalu semua jariku mulai
    menggosokkan naik turun ke bukit kemaluannya.

    “Ah udah mass..uhh hmm.. aduuhh.. enakk..”, geliatnya sambil meremas pundakku erat.
    Kulumat bibirnya, tanganku mulai menyusup menguak CD-nya, meraba mem3knya. Tina semakin terangsang,
    dengan desisan pelan serta gelinjang-gelinjang birahi.

    Tak lama kemudian siswi berjilbab itu mendesis panjang dan melejang-lejang. Ia menggigit bibir
    bawahnya sambil matanya terkatup erat, lalu mem3knya berdenyut-denyut seperti denyutan kont0l kalau
    melepas mani. Tina lalu menarik nafas panjang. Basah mengkilap semua jariku, karena mungkin Tina tidak
    pernah terasang seperti ini, lalu kujilat sampai kering.

    “Mas jahat, katanya Tina gak akan diapa-apain..” kata siswi berjilbab bertubuh sekal itu sambil
    memelukku erat.

    “tapi Tina suka kan.. enak kan..” bisikku semakin bernafsu.

    Sudah saatnya kont0lku dipuaskan. Kucium bibirnya lembut, kubimbing lagi tangannya untuk meremas dan
    mengurut kont0lku. Gantian aku yang melenguh dan mendesis, menahan nikmat. Posisiku kini berdiri
    didepan Tina, kuturunkan celanaku dan kuminta Tina untuk terus memijat kont0lku.

    “harus digimanain lagi nih?”, tanyanya bingung sambil tetap mengelus-elus batang kejantananku.
    Terlihat disekitar ujung kont0lku sudah basah mengeluarkan cairan bening karena ereksi dari tadi.
    “Ya diurut-urut naik turun gitu, sambil dijilat seperti menikmati es krim” sahutku.

    Ditimang-timangnya kont0lku, dengan malu-malu lalu dijilati kont0lku, ekspresi wajahnya seperti anak
    kecil.

    Gadis berjilbab SMU itu pelan-pelan mulai memasukkan kont0lku ke mulutnya dan

    “Ahh Tina, jangan kena gigi, rada sakit tuh, ok sayang?”

    “Hmm, ho oh”, mengiyakan sambil tetap mengulum kont0lku.

    Nah begini baru enak, walaupun masih amatir.

    “Yess..” desahku menahan nikmat, terlihat semakin cepat gerakan maju mundur kepalanya.

    “Mas, bolanya juga?” tanyanya lagi sambil menyentuh zakarku.

    “Iya dong sayang, semuanya deh, tapi jangan kena gigi lho”.

    Dijilati dan diemutnya zakarku, setiap jengkal kemaluanku tidak luput dari jilatannya, hingga
    kemaluanku basah kuyup.

    “Ahh..ohh..yes..” desahku dengan semakin menekan-nekan kepalanya.

    Dimasukkannya batangku pelan-pelan ke mulutnya yang mungil sampai menyentuh tenggorokannya, kont0lku
    dikulum-kulum, divariasikan permainan lidahnya dan aku semakin menggeliat. Terkadang d siswi berjilbab
    itu juga menjilati lubang kencingku, diujung kepala kont0l, sehingga aku hampir melompat menahan
    nikmat dan geli yang mendadak.

    Dilanjutkannya lagi kocokan ke kont0lku dengan mulutnya. Pelan-pelan kubelai kepalanya yang masih
    terbungkus jilbab dan aku mengikuti permainan lidah Tina, kugoyangkan pantatku searah. Enak sekali
    permainan bibir dan lidahnya, Tina sudah mulai terbiasa dengan kejantanan cowok.

    Akhirnya, badanku mulai mengejang,

    “Tina, aku mau keluar.. ohh ahh..” dan sengaja dipercepat kocokan kont0lku dengan tangannya.
    Croott crot crot creet.. air maniku berhamburan keluar banyak sekali, sebagian kena wajahnya dan
    mengotori kacamatanya, dan sebagian lagi meluber di tangan Tina dan kont0lku. Tina sempat terkejut
    melihat pemandangan menakjubkan itu.

    “iihh… jijik… apa nih mas..?” katanya sambil mengernyit.

    “ini namanya pejuh, Tina.. coba aja enak lho.. bisa menghaluskan kulit kalo dilumuTina ke wajahmu..”

    Dengan sedikit keraguan siswi berjilbab itu pelan-pelan menjilat air maniku yang meluber di kont0lku.

    “Asin dan gurih, enak juga ya Ko?”, katanya sambil menelan semua spermaku sampai habis bersih dan
    kinclong.

    Yang menyembur diwajahnya ia ratakan sehingga wajahnya mengkilap karena air pejuhku. Akus emakin
    terangsang melihat gadis berjilab melakuka nhal itu.

    Tanpa membuang waktu lagi, aku yang mempunyai stamina dan birahi yang berlipat segera kembali
    mendorong badannya agar bersandar di dinding kayu gubug itu. Bibirnya yang indah dengan lipgloss itu
    kulumat dengan penuh birahi. kurasakan siswi berjilbab itu mulai mendesah dan menggeliat menahan
    birahi. Kuremas-remas dadanya yang sudah menunggu dari tadi untuk dinikmati lagi.

    Cerita Sex Enaknya Memek Berjilbab Kuraba-raba lagi mem3k si Tina, pinggangnya menggeliat menahan nikmat sekaligus geli yang demikian
    hebat sampai pahanya merapat lagi. Kembali kusingkapkan rok abu-abunya ke perutnya, setelah tadi
    sempat turun lagi, sengaja tidak kupelorotkan CD-nya, karena aku ingin melihat pemandangan indah dulu. Markas Judi Online Dominoqq
    Wow, CD-nya pink tipis berenda dan mungil, sehingga dalam keadaan normal kelihatan jelas bulu-bulunya.

    Lalu aku berlutut didepan selangkangannya. Kakinya kubuka diiTinagi desahan tertahan gadis SMU
    berjilbab berwajah cantik itu. Tangan kiTinaya menutup mulutnya seakan berusaha menahan nafsu birahi
    yang tak tertahankan.

    Tangan kanannya ada dipundakku, namun tidak berusaha menahan ketika aku maju dan mulai menjilati kedua
    pahanya dari bawah sampai ke pangkalnya, lalu kucium aroma lembab dan agak amis dari mem3knya yang
    membuat laki-laki manapun semakin bernafsu.

    Kujilat sekitar pangkal paha tanpa mengenai mem3knya, yang membuat Tina semakin kelojotan.
    Kupelorotkan CD-nya pelan-pelan sambil menikmati aroma khas mem3knya, lalu kujilat CD bagian dalam
    yang membungkus kemaluannya.

    Sesaat aku terpesona melihat mem3knya, bulunya yang tertata rapi tapi pendek-pendek, bibirnya yang
    gundul mengkilap terlihat jelas dan rapat, di tengah-tengahnya tersembul daging kecil.

    Mem3k yang masih suci ini semakin membuatku bergelora, kont0lku mulai berontak lagi minta dipijat
    Tina. Mulutku sudah tidak sabaran untuk menikmati sajian paling lezat itu, lidahku mulai bergerilya
    lagi.

    Pertama kujilati bulu-bulu halusnya, Tinatihan Tina terdengar lagi. Terbukti titik lemah Tina ada di
    mem3knya, begitu siswi berjilbab itu menggerakkan pantatnya, dengan antusias lidahku menari bergerak
    bebas di dalam mem3knya yang sempit (masih aman karena selaput dara berada lebih ke dalam).

    Begitu sampai di klitorisnya (yang sebesar kacang kedelai), langsung kukulum tanpa ampun
    “Akhh.. sstt.. ampuun… aduuhh.. enaaak.. stt” racau gadis perawan SMU berjilbab itu sambil
    menggeleng-geleng kepalanya yang masih terbungkus jilbab menahan serbuan kenikmatan yang menggila dari
    lidahku.

    Dengan gerakan halus, kuusap-usap klitorisnya dan siswi berjilbab itu makin kelojotan dan tidak begitu
    lama terjadi kontraksi di mem3knya. Aku tau Tina akan klimaks lagi, makin kupercepat permainan
    lidahku.

    Sesaat kemudian, sambil tangan kiTinaya semakin menutup mulutnya semakin erat,gadis berjilbab
    berseragam abu-abu putih itu menjerit sambil badannya meregang. Mengalirlah dengan deras cairan
    cintanya itu, tentu saja yang telah kutunggu-tunggu itu. Kujilati semua cairan yang ada sampai
    mem3knya mengkilap bersih, rasanya segar, gurih dan enak sekali.

    Beberapa saat, kubiarkan Tina istirahat sambil tersengal-sengal mengatur napas terduduk lemah dibangku
    panjang digubug itu, bersandar didinding. Aku duduk disebelahnya lalu kupeluk erat dengan mesra,
    kukecup keningnya, dan kedua pipinya.

    Sambil memandangku, wajahnya tersenyum malu. Nampak wajahnya merah padam setelah mengalami orgasme,
    serta malu karena melakukannya denganku. Aku menduga baru kali ini siswi berjilbab itu merasakan
    nikmat begitu dasyat, sampai lemas sekujur tubuhnya. Setelah nafasnya mulai normal, kuciumi bibirnya
    dengan lembut.

    “Nikmat sekali kan Tina? Ingin lagi? Masih kuat kan?” kataku dengan mencium bibirnya lagi.
    Gadis cantik berjilbab itu hanya diam sambil memalingkan wajahnya, namun tidak ada penolakan dari
    tubuhnya. Kupalingkan lagi wajah cantknya menghadapku dan kucium rada lama bibirnya dengan lembut.

    Pelan-pelan aku kembali memosisikan tubuhku dihadapannya. Kont0lku tepat berada didepan mem3knya.
    Kulepaskan celana dalam seksinya, lalu lambat-lambat kumajukan pinggulku, menggesekan kont0lku ke
    mem3knya.

    “Oh..hmm..” gadis manis berjilbab itu kembali mendesah bergairah, pasrah kusetubuhi ditengah hutan
    yang sunyi itu.

    Baju seragam SMU nya sudah teronggok dilantai gubug, disamping celana dalamnya. Wajah gadis alim
    berjilbab itu yang pasrah membuatku nyaris tidak mampu mengendalikan birahiku.

    Kulumat bibirnya dengan rakus, tanganku bergerak ke bawah dan menggenggam kont0lku, semakin intens
    menggesek-gesekkan kont0lku ke mem3k ranumnya, membuat siswi berjilbab itu semakin menggelinjang
    karena rangsanganku.

    Sembari melumat bibirnya, tangan kiriku turun mengusap payudaranya dengan gerakan melingkar di
    bawahnya menuju ke arah puting lalu menyentil dan memilin pentil gadis cantik berjilbab itu. Kemudian
    gantian punggungnya kuusap dengan usapan Tinagan sampai siswi berjilbab itu merasa kegelian.

    “Ohh.. Maas.. auughh.. gelii… Nikmat Maas..!!”

    tangan kanan gadis berjilbab itu mencengkeram erat pundak kiriku sampai membuat pundakku lecet karena
    kukunya, sementara secara refleks tangan kiTinaya mulai ikut meremas-remas buah dada kiTinaya..
    kakinya membuka lebar melingkar dipingganggku.

    Tatapan gadis berjilbab itu sayu, dikuasai sepenuhnya oleh nafsu birahi. nafasnya memburu. Siswi
    berjilbab itu memejamkan matanya. Desahan dam Tinatihannya semakin keras ketika kuciumi kening, pipi
    dan kujilat dan kugigiti daun telinganya dari luar jilbabnya.

    “Tina, tahan yaa.. mas akan kasih kenikmatan buatmu.. tapi awalnya bakal sakit sedikit.. tapi kalo dah
    kebiasa pasti enak kok..”kataku menenangkan gadis manis berjilbab lugu itu yang akan kurenggut
    keperawanannya.

    “mmhh… pelan yah mas.. Tina takut..” desahnya, namun tanpa penolakan karena sudah pasrah 100%.

    Dengan birahi yang sudah di ubun-ubun, aku mengangkat sedikit pantat Tina, untuk memberi posisi nyaman
    pada persetubuhan ini. Kupegangi kedua belah pahanya dan semakin kubuka kakinya lebar-lebar.
    Terlihatlah belahan mem3knya agak kehitaman dengan bagian dalam yang kemerahan, dihiasi rambut tipis.

    “Aahh..”, Tina melenguh panjang, badannya goyang kekanan kekiri, kuberikan rangsangan tambahan.

    Kujilati pusar dan perutnya, lalu ke paha dan betisnya. Kugigit dekat pangkal pahanya sampai memberkas
    merah.

    “Mass.. Kamu.. Oh.., sudah.. Tina nggak tahan..”.

    kutatap wajahnya dengan tatapan menenangkan. Matanya sayu pasrah. Ia menggigit bibir bawahnya berusaha
    menahan birahi dan mempersiapkan diri pada rasa sakit yang kukatakan akan dirasakannya. Susah payah
    kumasukkan kont0lku yang sudah keras dan besar ke mem3knya yang becek, dan.. Blesshh..

    “Ouuhh.. Ohh..”.

    Aku mulai memasukan kont0lku ke liang mem3knya pelan-pelan. Sulit sekali memasukan kont0lku ke liang
    mem3k gadis manis berjilbab itu saking rapatnya. Tina berteriak,

    “Ahhh… sakiiittt mas!” Aku yang tidak peduli karena sudah terlanjur nafsu memulai melakukan gerakan
    maju-mundur dengan pelan-pelan.

    Gadis berjilbab bertubuh sekal itu membalas dengan menjambak rambutku. Aku terus melakukan genjotan
    terhadap mem3knya yang sangat nikmat itu…

    “Ahhhh… sakittt mas..”, aku mulai mempercepatkan gerakan maju-mundur. Tina berteriak,

    “Ahhhhhhhh”, aku mengeluarkan kont0lku dari mem3knya dan langsung keluarlah darah segar mengalir dari
    mem3k Tina turun ke pahanya, dan membasahi bangku tempat kami bersenggama. .

    Setelah beristirahat beberapa helaan nafas, kembali kutekan pantatku perlahan dan dengan pelan dan
    teknik maju mundur yang membuat Tina semakin kelojotan, akhirnya masuklah semua kont0lku ke dalam
    mem3k sempit legit gadis SMU berjilbab itu.

    “Aahh.. Mas.. aduh Maas..sakit tapi enaakk.. aduuhh.. lagii..” gadis berjilbab berparas cantik dan
    lugu itu meracau dan mendesah mulai keenakan. Mem3knya mulai terbiasa dihujam kont0lku.

    Tina menaikan pantatnya dan aku menekan lagi pelan-pelan, terus berlangsung beberapa lama, kian lama
    kian cepat.

    “aduuhh.. Tina mau enak lagiihh..” Tina mem3kik.

    Cerita Sex Enaknya Memek Berjilbab Aku semakin kencang mengocok mem3knya dengan kont0lku. Siswi berjilbab itu diam sejenak sambil
    memegang lenganku.

    “Sudah keluar lagi Tina?”

    “Sebentar lagi.. Ohh..” jawab Tina

    Secara tiba-tiba kugerakkan pantatku maju mundur agak memutar dengan cepat, batangku terasa mau patah.
    Tina kelojotan sambil melejang-lejang nikmat.

    “Ah..”. Tina meremas remas payudaranya dan menggigit jaTinaya sendiri dan matanya terpejam.
    Jepitan kaki di pinggangku menguat. Dinding mem3k gadis cantik berjilbab itu terasa menebal sehingga
    lubangnya menjadi lebih sempit. Siswi berjilbab itu memelukku dan mengulum bibirku,

    “An.. Mas.. Aku.. Hggkk.., Ahh.. Nikmatt..” Tina bergerak liar.

    Kutekankan kont0lku dalam-dalam dan kurasakan denyutan di dinding mem3k serta dasar rahimnya. Kont0lku
    terasa disiram cairan yang hangat. Kutekan tyubuhnya didinding gubug dengan tubuhku.

    siswi berjilbab itu masih terus mengejang dan menggelinjang menikmati orgasmenya. Kubiarkan kont0lku
    terendam dalam cairan mem3knya. siswi berjilbab itu mendesah dan meTinatih penuh kenikmatan.

    Kami diam sejenak. Kuberikan kesempatan untuknya beristirahat dan mengatur nafasnya. Matanya masih
    tertutup. Sejenak kurangsang mem3knya dengan gerakan pada otot kemaluanku. siswi berjilbab itu
    mendesah dan membuka matanya. Dikalungkannya kedua tangannya pada leherku.

    “Tinaa.. sekarang giliran mas yaa..” kataku berbisik. siswi berjilbab itu mengangguk.
    Masih tersisa orgasmenya, dengan tubuh yang masih bergetar2. Kugerakkan lagi pantatku maju mundur dan
    memutar.

    Perlahan-lahan dan semakin lama semakin cepat. Kurasakan mem3knya lebih becek dari semula, namun aku
    tidak mau menghentikan permainan untuk mengeTinagkannya. Gesekan kulit kont0l dengan dinding mem3k
    gadis manis berjilbab itu masih terasa nikmat.
    Gairah siswi cantik berjilbab itu mulai bangkit lagi. Iapun mengimbangi gerakanku perlahan-lahan.
    Setelah beberapa saat kemudian gerakannyapun juga semakin cepat. Kutarik pantatku sampai tinggal
    kepala kont0lku saja yang menyentuh bibir mem3knya, dengan gerakan cepat dan bertenaga kuhempaskan
    lagi ke bawah. Badan siswi cantik berjilbab itu terguncang.

    Kurapatkan pahanya, kemudian kakiku menjepit kedua kakinya. Aku menurunkan tempo permainan sambil
    beristirahat sejenak. Sesaat kemudian kukembalikan pada tempo semula. Aku hanya menarik turunkan
    kont0lku sampai setengahnya saja. Jepitan mem3k siswi cantik berjilbab itu lebih terasa. Kurasakan
    aliran darah di kont0lku semakin cepat.

    “Tina.. Aku mau keluar..”.

    “Tunggu.. Kita bareng.. a.. nn mas..”

    Kukangkangkan kaki siswi cantik berjilbab itu kembali. Kedua betisnya kujepit di ketiakku. Dalam
    posisi demikian maka mem3knya terbuka lebar sekali.

    “Mas Wawan..”. Tubuh Tina menegang.

    “Tina aku juga.. Mau.. Ohh..”.

    “Ahh.. Nikmatt”.

    Cairan mem3k siswi cantik berjilbab itu bertambah banyak, sementara itu ujung kont0lku berdenyut
    denyut. Tubuhnya bergerak seperti kuda Sumbawa yang melonjak-lonjak liar.

    “Tina.. Oh.. nih ku kasih pejuh… nikmatin sayaannghhh..”

    Dan kemudian.. Crot.. Crot.. Crot.. kutumpahkan spermaku di dalam guanya sampai menetes-netes keluar.

    “Tahan sebentar.. Ahh..”.

    Gadis cantik berjilbab itupun mendapatkan orgasmenya setelah berusaha sesaat sebelum kont0lku berhenti
    menyemprotkan pelurunya. Kutekankan lagi kont0lku, denyutan pada otot-otot kemaluan kami saling
    memberikan kenikmatan ekstra.

    Aku berguling ke samping. Kami berpelukan dengan badan bersimbah keTinagat. Jilbabnya basah karena
    keTinagat kami berdua. Sungguh nikmat bercinta dengan gadis perawan.

    Setelah beristirahat beberapa saat, kami segera membenahi baju kami dan keluar dari hutan. Kembali
    kukecup mesra kening dan bibir gadis manis berjilbab itu. Kuminta ia meminum pil anti hamil yang
    selalu kubawa, dan membeTinaya 3 lembar seratus ribuan untuknya.

    Tidak lupa kuantarkan dia kembali kerumahnya karena jam sudah menunjukkan pukul 12 siang dan kuminta
    nomor Hpnya, kali aja aku kangen dengan jepitan mem3knya.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Fitri

    Cerita Sex Fitri


    2345 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Fitri ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex  – Saat aku sedang menonton tv dikamarku tiba tiba Tika keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju
    tidur yang tranparan , waooowww dia habis cuci muka dan bersih bersih siap untuk tidur, dikamar tidur
    kami memang ada tv dan kamar mandi dalammnya jadi kami dapat menonton tv dengan tiduran , saat ini Tia
    yang sedang tidur disampingku.

    Melihat tubuh Tia yang seksi aku sungguh horny, dengan mata tepejam aku mengajak Tia bicara.
    Lho kok udah tidur sih??tanyaku

    Dengan nada bergumam Tia hanya menjawab “Hmmmmmmm”

    Sambil membuka matanya dan tersenyum kecilnya, uhh membuat burungku semakin tegang tangannya sambil
    mengelus pipiku kemudia dia mecium pipiku
    “Tidur yang nyenyak yaa..” katanya perlahan.

    Lalu ia kembali berbaring dan memejamkan matanya. Tidur! Nah lho? Sial
    benar. Cuma begitu saja? Aku terbengong beberapa saat.

    “Tia!..!” aku mengguncang-guncang tubuhnya.

    “Umm.. udah maleem.. Tia ngantuk niih..”

    Kalau sudah begitu, percuma saja. Dia tidak akan bangun. Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh
    pernyaluran. Si “ujang” masih tegang dan penasaran minta jatah.

    Begitulah Tia. Sebagai istri, dia hampir sempurna. Wajah dan fisiknya enak dilihat, sifatnya baik dan
    menarik. Perhatiannya pada kebutuhanku sehari-hari sangat cukup.

    Hanya saja, kalau di tempat tidur dia sangat “hemat”. Nafsuku terbilang tinggi. Sedangkan Tia, entah
    kenapa (menurutku) hampir tidak punya nafsu seks.

    Tidak heran meskipun sudah lebih setahun kami menikah, sampai saat ini kami belum punya anak. Untuk
    pelampiasan, aku terkadang selingkuh dengan wanita lain. Tia bukannya
    tidak tahu.

    Tapi tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya. Nafsuku sulit ditahan. Rasanya ingin kupaksa
    saja Tia untuk melayaniku. Tapi melihat wajahnya yang sedang pulas, aku jadi tidak tega.

    Kucium rambutnya. Akhirnya kuputuskan untuk tidur sambil memeluk Tia. Siapa
    tahu dalam mimpi, Tia mau memuaskanku? Hehehe..

    Esoknya saat jam istirahat kantor, aku makan siang di Citraland Mall.
    Tidak disangka, disana aku bertemu dengan Andri, sahabatku dan Tia semasa
    kuliah dahulu.

    Kulihat Andri bersama dengan seorang wanita yang mirip dengannya. Seingatku, Andri tidak punya adik.
    Ternyata setelah kami diperkenalkan, wanita itu adalah adik sepupu Andri.

    Fitri namanya. Heran juga aku, kok saudara sepupu bisa semirip itu ya? Pendek kata, akhirnya
    kami makan satu meja.

    Sambil makan, kami mengobrol. Ternyata Fitri seperti juga Andri, tipe yang mudah akrab dengan orang
    baru. Terbukti dia tidak canggung mengobrol denganku.

    Ketika aku menanyakan tentang Joe (suami Andri, sahabatku semasa kuliah), Andri bilang bahwa Joe
    sedang pergi ke Surabaya sekitar dua minggu yang lalu untuk suatu keperluan.

    “Paling juga disana dia main cewek!” begitu komentar Andri.

    Aku hanya manggut-manggut saja. Aku kenal baik dengan Joe, dan bukan hal yang aneh kalau Joe ada main
    dengan wanita lain disana.

    Saat Fitri permisi untuk ke toilet, Andri langsung bertanya padaku.

    “Van, loe ama Tia gimana?”

    “Baek. Kenapa?”

    “Dari dulu loe itu kan juga terkenal suka main cewek. Kok bisa ya akur
    ama Tia?”

    Aku diam saja.

    Aku dan Tia memang lumayan akur. Tapi di ranjang jelas ada masalah. Kalau dituruti nafsuku, pasti
    setiap hari aku minta jatah dari Tia.

    Tapi kalau Tia dituruti, paling hebat sebulan dijatah empat atau lima kali! Itu juga harus main paksa.
    Seingatku pernah terjadi dalam sebulan aku hanya dua kali dijatah Tia.

    Jelas saja aku selingkuh! Mana tahan?

    “Kok diem, Van?” pertanyaan Andri membuyarkan lamunanku.

    “Nggak kok..”

    “Loe lagi punya masalah ya?”

    “Nggaak..”

    “Jujur aja deh..” Andri mendesak.

    Kulirik Andri. Wuih, nafsuku muncul. Aku jadi teringat saat pesta di rumah Joe. Karena nafsuku sudah
    sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.

    “Cerita doong..!” Andri kembali mendesak.

    “Mi.., loe mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai. Andri kelihatan kaget.

    “Eh? Loe jangan macem-macem ya Van!” kecam Andri.

    Aduh.., kelihatannya dia marah.

    “Sorry! Sorry! Gue nggak serius.. sorry yaa..” aku sedikit panik.

    Tiba-tiba Andri tertawa kecil.

    “Keliatannya loe emang punya masalah deh.. Oke, nanti sore kita ketemu lagi di sini ya? Gue juga di
    rumah nggak ada kerjaan.”

    Saat itu Fitri kembali dari toilet. Kami melanjutkan mengobrol sebentar, setelah itu aku kembali ke
    kantor.

    Jam 5 sore aku pulang kantor, dan langsung menuju tempat yang dijanjikan. Sekitar sepuluh menit aku
    menunggu sebelum akhirnya telepon genggamku berdering.

    Dari Andri, menanyakan dimana aku berada. Setelah bertemu, Andri langsung mengajakku naik ke mobilnya.
    Mobilku kutinggalkan disana. Di jalan Andri langsung menanyaiku tanpa basa-basi.

    “Van, loe lagi butuh seks ya?”

    Aku kaget juga ditanya seperti itu. “Maksud loe?”

    “Loe nggak usah malu ama gue. Emangnya Tia kenapa?”

    Aku menghela nafas. Akhirnya kuputuskan untuk mengeluarkan uneg-unegku.

    “Mi.. Tia itu susah banget.. dia bener-bener pelit kalo soal begitu. Loe bayangin aja, gue selalu
    nafsu kalo ngeliat dia. Tapi dia hampir nggak pernah ngerespon.

    Kan nafsu gue numpuk? Gue butuh penyaluran dong!

    Untung badannya kecil, jadi kadang-kadang gue paksa dia.”

    Andri tertawa. “Maksudnya loe perkosa dia ya? Lucu deh, masa istri sendiri
    diperkosa sih?”

    “Dia nggak marah kok. Lagi gue perkosanya nggak kasar.”

    “Mana ada perkosa nggak kasar?” Andri tertawa lagi. “Dan kalo dia nggak
    marah, perkosa aja dia tiap hari.”

    “Kasian juga kalo diperkosa tiap hari. Gue nggak tega kalo begitu..”
    “Jadi kalo sekali-sekali tega ya?”

    “Yah.. namanya juga kepepet.. Udah deh.. nggak usah ngomongin Tia lagi ya?”

    “Oke.. kita juga hampir sampe nih..”

    Aku heran. Ternyata Andri menuju ke sebuah apartemen di Jakarta Barat.
    Dari tadi aku tidak menyadarinya.

    “Mi, apartemen siapa nih?”

    “Apartemennya Fitri. Pokoknya kita masuk dulu deh..”

    Fitri menyambut kami berdua. Setelah itu aku menunggu di sebuah kursi, sementara Fitri dan Andri masuk
    ke kamar. Tidak lama kemudian Andri memanggilku dari balik pintu kamar tersebut.

    Dan ketika aku masuk, si “ujang” langsung terbangun, sebab kulihat Andri dan Fitri tidak memakai
    pakaian sama sekali. Mataku tidak berkedip melihat pemandangan hebat itu. Dua wanita yang cantik yang
    wajahnya mirip sedang bertelanjang.

    bulat di depanku.

    Mimpi apa aku?

    “Kok bengong Van? Katanya loe lagi butuh? Ayo sini..!” panggil Andri lembut.
    Aku menurut bagai dihipnotis. Fitri duduk bersimpuh di ranjang.

    “Ayo berbaring disini, Mas Ivan.”

    Aku berbaring di ranjang dengan berbantalkan paha Fitri. Kulihat dari
    sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Fitri yang menggantung
    mempesona.

    Ukurannya lumayan juga. Fitri langsung melucuti pakaian atasku, sementara Andri melucuti akaianku
    bagian bawah, sampai akhirnya aku benar-benar telanjang. Batang kemaluanku mengacung keras menandakan
    nafsuku yang bergolak.

    “Gue pijat dulu yaa..” kata Andri.

    Kemudian Andri menjepit kemaluanku dengan kedua payudaranya yang montok itu. Ohh.., kurasakan pijatan
    daging lembut itu pada kemaluanku. Rasanya benar-benar nyaman. Kulihat Andri tersenyum kepadaku.

    Aku hanya mengamati bagaimana kedua payudara Andri yang sedang digunakan untuk memijat batang penisku.

    “Enak kan, Van?” Andri bertanya.

    Aku mengangguk. “Enak banget. Lembut..”

    Fitri meraih dan membimbing kedua tanganku dengan tangannya untuk mengenggam payudaranya. Dia
    membungkuk, sehingga kedua payudaranya menggantung bebas di depan wajahku.

    “Van, perah susu gue ya?” pintanya nakal.

    Aku dengan senang hati melakukannya. Kuperah kedua susunya seperti
    memerah susu sapi, sehingga Fitri merintih-rintih.

    “Ahh.. awww.. akh.. terus.. Van.. ahh.. ahh..”

    Payudara Fitri terasa legit dan kenyal. Aku merasa seperti raja yang dilayani dua wanita cantik.
    Akhirnya Andri menghentikan pijatan spesialnya.

    Berganti tangan kanannya menggenggam pangkal si “ujang”.

    “Dulu diwaktu pesta di rumah gue, kontol loe belum ngerasain lidah gue ya?” kata Andri, dan kemudian
    dengan cepat lidahnya menjulur menjilat si “ujang” tepat di bagian bawah lubangnya.

    Aku langsung merinding keenakan dibuatnya. Dan beberapa detik kemudian kurasakan hangat, lembut, dan
    basah pada batang kemaluanku. Si “ujang” telah berada di dalam mulut Andri, tengah disedot dan
    dimainkan dengan lidahnya. Markas Judi Online Dominoqq

    Tidak hanya itu, Andri juga sesekali mengemut telur kembarku sehingga menimbulkan rasa ngilu yang
    nikmat. Sedotan mulut Andri benar-benar membuatku terbuai, apalagi ketika ia menyedot-nyedot ujung
    kemaluanku dengan kuat.

    Enaknya tidak terlukiskan. Sampai kurasakan alat kelaminku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan
    sperma.

    “Mi.. gue.. udah mau.. ke.. luar..”

    Andri semakin intens mengulum dan menyedot, sehingga akhirnya kemaluank menyemprotkan sperma berkali-
    kali ke dalam mulut Andri. Lemas badanku dibuatnya.

    Tanganku yang beraksi pada payudara Fitri pun akhirnya berhenti. Andri terus mengulum dan menyedot
    kemaluanku, sehingga menimbulkan rasa ngilu yang amat sangat. Aku tidak tahan dibuatnya.

    “Aahh.. Andri.. udahan dulu dong..!”

    “Kok cepet banget keluar?” ledeknya.

    “Uaah.., gue kelewat nafsu sih.. maklum dong, selama ini ditahan terus.”
    aku membela diri.

    “Oke deh, kita istirahat sebentar.”

    Andri lalu menindih tubuhku. Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Nafasnya hangat
    menerpa wajahku. Fitri mengambil posisi di selangkanganku, menjilati kemaluanku.

    Gairahku perlahan-lahan bangkit kembali. Kuraba-raba kemaluan Andri hingga akhirnya aku menemukan
    daging kenikmatannya. Kucubit pelan sehingga Andri mendesah perlahan. Kugunakan
    jari jempol dan telunjukku untuk memainkan daging tersebut, sementara jari manisku kugunakan untuk
    mengorek liang sanggamanya.

    Desahan Andri semakin terdengar jelas. Kemaluannya terasa begitu basah. Sementara itu Fitri terus saja
    menjilati kemaluanku. Tidak hanya itu, Fitri mengosok-gosok mulut dan leher si “ujang”, sehingga
    sekali lagi bulu kudukku merinding menahan nikmat.

    Kali ini aku merasa lebih siap untuk tempur, sehingga langsung saja aku membalik posisi tubuhku,
    menindih Andri yang sekarang jadi telentang. Dan langsung kusodok lubang sanggamanya dengan batang
    kemaluanku.

    Andri mendesis pendek, lalu menghela nafasnya. Seluruh batang kemaluanku terbenam ke dalam rahim
    Andri. Aku mulai mengocok maju mundur. Andri melingkarkan tangannya memeluk tubuhku.

    Fitri yang menganggur melakukan matsurbasi sambil mengamati kami berdua yang sedang bersatu dalam
    kenikmatan bersetubuh. Andri mengeluarkan jeritan-jeritan kecil, sampai akhirnya berteriak saat
    mencapai puncak kenikmatannya, berbeda denganku yang lebih kuat setelah sebelumnya mencapai orgasme.

    Kucabut batang kemaluanku dari vagina Andri, dan langsung kuraih tubuh Fitri. Untuk mengistirahatkan
    si “ujang”, aku menggunakan jari-jariku untuk mengobok-obok vagina Fitri.

    Kugosok-gosok klitorisnya sehingga Fitri mengerang keras. Kujilati dan kugigit lembut sekujur
    payudaranya, kanan dan kiri. Fitri meremas rambutku, nafasnya terengah-engah dan memburu.
    Setelah kurasakan cukup merangsang Fitri, aku bersedia untuk main course.

    Fitri nampaknya sudah siap untuk menerima seranganku, dan langsung mengambil doggy style. Vaginanya
    yang dihiasi bulu-bulu keriting nampak sudah basah kuyup.

    Kumasukkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya dengan pelan tapi pasti. Fitri merintih-rintih
    keras saat proses penetrasi berlangsung. Setelah masuk seluruh penisku, kudiamkan beberapa saat untuk
    menikmati kehangatan yang diberikan oleh jepitan vagina Fitri.

    Hangat sekali, lebih hangat dari milik Andri. Setelah itu kumulai menyodok
    Fitri maju mundur.

    Fitri memang berisik sekali! Saat kami melakukan sanggama, teriakan-teriakannya terdengar kencang.
    Tapi aku suka juga mendengarnya. Kedua payudaranya bergelantungan bergerak liar seiring dengan gerakan
    kami.

    Kupikir sayang kalau tidak dimanfaatkan, maka kuraih saja kedua danging kenyal tersebut dan angsung
    kuremas-remas sepuasnya. Nafsuku semakin memuncak, sehingga sodokanku semakin kupercepat, membuat
    Fitri semakin keras mengeluarkan suara.

    “Aaahh.. Aaahh.. Gue keluaar.. Aaah..” teriak Fitri dengan lantang.

    Fitri terkulai lemas, sementara aku terus menyetubuhinya. Beberapa saat
    kemudian aku merasa mulai mendekati puncak kepuasan.

    “Fit.. gue mau keluar nih..”

    Fitri langsung melepaskan kemaluannya dari kemaluanku, dan langsung mengulum kemaluanku sehingga
    akhirnya aku memuntahkan spermaku di dalam mulut Fitri, yang ditelan oleh Fitri sampai habis

    Aku berbaring, capek. Nikmat dan puas sekali rasanya. Andri berbaring di sisiku.

    Payudaranya terasa lembut dan hangat menyentuh lengan kananku. Fitri masih membersihkan batang
    kemaluanku dengan mulutnya.

    “Gimana Van? Puas?” Andri bertanya.

    “Puas banget deh.. Otak gue ringan banget rasanya.”

    “Gue mandi dulu ya?” Fitri memotong pembicaraan kami.

    Lalu ia menuju kamar mandi.

    “Gue begini juga karena gue lagi pengen kok. Joe udah dua minggu pergi.
    Nggak tau baliknya kapan.” Andri menjelaskan.

    “Nggak masalah kok. Gue juga emang lagi butuh sih. Lain kali juga gue
    nggak keberatan.”

    “Huss! Sembarangan loe. Gue selingkuh cuma sekali-sekali aja, cuma pengen balas dendam ama Joe. Dia
    suka selingkuh juga sih! Beda kasusnya ama loe!”

    Aku diam saja. Andri bangkit dari ranjang dan mengingatkanku.

    “Udah hampir setengah delapan malem tuh. Nanti Tia bingung lho!”

    Aku jadi tersadar. Cepat-cepat kukenakan pakaianku, tanpa mandi terlebih dahulu. Setelah pamiit dengan
    Fitri, Andri mengantarku kembali ke Citraland.

    Disana kami berpisah, dan aku kembali ke rumah dengan mobilku. Di rumah, tentu saja Tia enanyakan
    darimana saja aku sampai malam belum pulang. Kujawab saja aku habis makan malam bersama teman.

    “Yaa.. padahal Tia udah siapin makan malem.” Tia kelihatan kecewa.

    Sebenarnya aku belum makan malam. Aku lapar.

    “Ya udah, Ivan makan lagi aja deh.. tapi Ivan mau mandi dulu.” kataku
    sambil mencium dahinya.

    Tia kelihatan bingung, tapi tidak berkata apa-apa.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Gadis Manis

    Cerita Sex Gadis Manis


    8213 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Gadis Manis ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex“…(sorry nama saya harus disensor…) apakah kamu pernah memotret model bugil?”
    Terus terang saya belum pernah jadi saya jawab dengan mantap,
    “Belum mbak, emang kenapa?”
    “Aku nggak ngerti kenapa ya ada orang yang mau dipotret begitu”, jawabnya.

    Sita orangnya manis, berjilbab dan sudah berkeluarga. Usianya baru 27 tahun,
    punya anak baru berumur 1 tahun. Dia juga salah satu editor andalan perusahaan
    kami. Boleh dibilang dia adalah primadona di kantor kami. Saya coba iseng-iseng
    tanya meminta Mbak Sita untuk dipotret tanpa busana (gila ya…? kalo dia marah …
    atau dia mau trus kalo ketahuan suaminya bisa bubar….!!! Padahal pacar sendiri
    aja belum pernah difoto bugil…).

    So, saya to the point aja,

    “Ehmm … Mbak Sita mau nggak kalo saya potret tanpa busana, tapi ini bukan porno
    lho, saya buat yang artistik”.

    Dan ternyata dia mau, saya sendiri tidak menyangka jawabannya,

    ”Betul nih, aku mau dong tapi dengan syarat, muka dan tanda-tanda fisik aku
    disamarkan atau ketutup. Pokoknya orang lain nggak boleh tau itu fotoku”,
    ujarnya.

    Saya sendiri kaget setengah mati mendengar jawabannya, tapi udah kepalang basah
    saya bilang,

    ”Oke, jadi kapan mbak Sita bisa punya waktu….”. “Gimana kalo nanti malam setelah
    meeting redaksi”, katanya.

    Saya setuju. So… the moment came… Selepas meeting, kami ke ruangan dia sambil
    membawa perlengkapan foto. Judi Poker Online

    “Mau dimana mbak…? Di studio aja ya, supaya nggak usah pasang lighting lagi”,
    tanya saya.

    Kebetulan di kantor kami ada sebuah ruangan di sudut yang dijadikan studio foto.

    “Boleh, yuk kita kesana…”, kata Sita sambil berjalan menuju studio.

    Sesampainya di studio saya menyiapkan lampu dan perlengkapan lain, sementara itu
    saya melirik dia mulai buka kerudung, atasan dan celana panjangnya. Setelah
    ngelepas bra dan CD, Sita diam sebentar.. mikir kayaknya,

    “Jadi nggak ya…, nggak deh, nggak jadi aja…” katanya.

    Saya nggak coba bujuk cuma bilang.

    “Ya udah…., kalo memang belum siap sih lain kali aja, atau memang dibatalkan
    aja”.

    Sita diam sejenak terus dia pake lagi bra dan CDnya. Saya sih tidak masalah, bisa
    melihat tubuh telanjang Sita saja sudah anugerah besar. Ternyata dibalik
    kerudungnya selama ini tubuhnya masih sangat menarik.

    “Ya sudah mbak, kalo gitu saya pulang aja ya…”, saya pamit pada Sita.

    Eh tapi ternyata dia malah merasa nggak enak,”ng…. sorry…aku nggak enak sama kamu
    karena udah janji…” katanya.

    “Sebenarnya aku nggak apa – apa kok… cuma malu aja telanjang didepan kamu,
    apalagi biasanya aku pake kerudung”.

    Akhirnya bra dan CD yang udah kembali dipake dia buka lagi.

    “Tapi … janji nggak kelihatan mukanya ya…” pinta Sita. “Iya deh mbak, saya janji
    …”, saya jawab sekenanya karena hati saya berdegup keras melihat tubuhnya yang
    telanjang itu

    Akhirnya pemotretan jadi dilakukan. Awalnya cuma beberapa jepretan, saya coba
    arahkan dia untuk berpose

    “Mbak, tangan kirinya diangkat kebelakang kepala… oke bagus….trus kakinya dibuka
    sedikit…”. Sita menurut semua arahan saya, sampai akhirnya dia mau juga difoto
    seluruhnya dan tampak muka.
    “Mbak… udah bagus posenya, difoto seluruh badan ya… oke sekarang mukanya
    menghadap kamera…”

    Saya sudah lupa sama janji pada Sita untuk tidak memperlihatkan mukanya tapi dia
    sendiri kemudian bilang, Judi Poker Online

    “Yah… keliatan deh mukanya, tapi udah kepalang deh… terusin aja… nggak apa-apa
    kok. Tapi awas kalo nggak bagus…”.

    Malah akhirnya dia mau difoto abis – abisan dan saya coba tanya apakah Sita mau
    berpose ‘hardcore’,

    “Kalo posisi ML mau kan ya mbak…”. Sita agak kaget,
    “Sama siapa … emang ada siapa lagi diluar…kalo sama kamu nanti siapa yang
    motret”.
    “ya sama saya tentunya mbak, abis sama siapa lagi… mau saya panggilkan Ucup”,
    saya sebut nama office boy kantor.

    “Gila ah… nggak mau kalo sama dia…mending sama kamu…”, Sita protes.
    “Iya deh mbak…nanti saya pake tripod, timer dan remote…jadi bisa ditinggal. Cuma
    meskipun nggak sampe ‘keluar’ tapi ‘masukinnya’ beneran ya supaya kelihatan
    natural”, saya berkilah (terus terang ini pertama kalinya buat saya, sama pacar
    sendiri aja belum pernah)
    “Iya deh…tapi kalo udah nggak tahan cepet keluarin di luar ya”, kata Sita.
    “Mudah – mudahan lho, soalnya saya belum pernah nih…”, saya berterus terang.
    “Wah… aku merawanin kamu dong …”, kata Sita lagi. Saya set kamera saya dan
    mendekati Sita.

    Cerita Sex Gadis Manis Vaginanya sudah basah sewaktu saya coba pegang,

    “Udah basah kok…jadi nggak akan sakit”, Sita meyakinkan saya.

    Saya buka retsleting membuka celana dan mengeluarkan penis yang sedari tadi sudah
    tegang. Akhirnya penis saya masuk juga ke dalam vaginanya. ceritasexdewasa.org Terasa nikmat sekali,
    sambil menggoyangkan pinggul Sita mendesah lirih. Kami melakukannya sambil setiap
    kali saya nyalakan remote untuk mengambil gambar kami.

    Setelah berganti beberapa posisi, mengambil puluhan foto dan memory saya habis
    pemotretan kami akhiri… tapi kenikmatan yang saya rasakan tidak mau saya lewatkan
    begitu saja. Kami terus bergoyang sampai akhirnya penis saya akan mengeluarkan
    sperma… Buru – buru saya mau cabut dan tapi dia tahan

    “jangan sekarang… aku lagi …. terusin dulu…”, pinta Sita sambil mencengkeram
    pantat saya.

    Akhirnya saya nggak bisa tahan lagi, penis saya berdenyut – denyut dan pancaran
    sperma ke dalam vaginanya.

    “Gila enak banget mbak Sita …”, saya kecup bibirnya, dia cuma diam sepertinya
    malu dan bersalah banget… saya juga jadi ikut ngerasa salah…
    “Maaf ya mbak…mustinya nggak sampe keterusan…”, saya meminta maaf
    “Nggak apa – apa… aku juga yang nggak bisa nahan…”, Sita berkata lirih.
    “Sini aku bersihkan dulu penis kamu…”, Sita mengambil tissue dan menjilati
    seluruh penis saya.

    Setelah itu dia mengelap dengan tissue,

    ”Kalo nggak dibersihin dulu nanti jadi lengket, kasihan kamu kan pulangnya
    jauh..”

    Akhirnya saya memakai kembali celana, kemudian mengambil kamera dan mengeluarkan
    memorynya. Sita masih telanjang dengan posisi terlentang di karpet, sementara
    kedua kakinya terbuka lebar.

    “Mbak, saya ambil memory satu lagi ya…nanti sambil pake bajunya saya foto lagi”,
    saya bergegas ke meja saya untuk mengambil memory cadangan.

    Cerita Sex Gadis Manis Tapi sewaktu akan kembali ke studio, saya merasa ingin kencing, sehingga saya
    mampir dulu ke toilet. Sewaktu kembali saya melihat pintu studio masih terbuka
    (saya lupa menutupnya…) dan saya intip ternyata Sita masih dalam posisi yang sama
    dan memejamkan matanya menikmati apa yang baru terjadi.

    Saya mengambil beberapa foto termasuk close up vaginanya yang melelehkan sperma
    saya, lalu keluar dari studio membiarkan dia beristirhat. Sewaktu keluar saya
    melihat si Ucup sedang membersihkan ruangan. “Cup…kamu jangan masuk studio dulu
    ya”, saya memberitahu Ucup.

    “Kenapa pak, emang Bu Sita masih di situ…”, tanya Ucup polos.
    “Lho kok kamu tahu tadi ngintip ya…”,saya agak kaget mendengannya.
    “Tadi waktu bapak keluar dari studio dan ke toilet, saya sempat masuk kedalam mau
    membersihkan tapi saya lihat Bu Sita lagi telanjang disitu ya saya keluar lagi,
    tapi sebelumnya saya sempat pegang tetek dan itunya, Bu Sita cuma mendesah…”,
    kata Ucup
    “Ibu Sita lihat kamu…”,tanya saya.
    “Kayaknya sih nggak soalnya merem dan nggak bergerak lagi”, jawabnya.
    “Yah sudah… ini duit 50 ribu, kamu jangan bilang siapa-siapa ya”, perintah saya.
    “Oke boss…tapi kalo boleh saya berkomentar, body Ibu Sita bagus banget ya pak…
    kalo saya punya istri kayak dia pasti tiap hari udah saya kerjain, wong begitu
    saja saya udah basah kok”, Ucup berkomentar sambil cengar-cengir.
    “Yah sudah, kamu pulang aja…besok datang agak pagi buat terusin bersih-bersih”.

    Sita saya bangunkan, dan sambil memakai baju saya terus mengambil foto. Setelah
    selesai Sita bilang, Judi Poker Online

    ”Aku bisa difoto dengan pakaian lengkap begini dong, yang cantik ya… tapi
    setidaknya aku pernah punya “foto nude” , meski cuma sekali… “. Aku mengambil
    sekitar 30 foto Sita dengan mengenakan Jilbab.

    Menurutku dia malah lebih terlihat menarik dengan pakaian seperti itu.

    Setelah itu kami pulang, Sita menganggap hal itu seperti tidak pernah terjadi.
    Malah foto – foto itu nggak pernah dia tanyain apalagi dilihat… malu kali ya,
    padahal hubungan saya dengan dia masih baik-baik…

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Gadis SMP

    Cerita Sex Gadis SMP


    44980 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Gadis SMP ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSelamat malam semuanya aku baru membaca tentang cerita dewasa dan aku tiba tiba mempunyai kenangan akan seksku, maka dari itu aku akan menceritakan kisahku di blog ini dan terimakasih atas kesempatannya, perkenalkan namaku Dani umurku 21 tahun kejadian tak berlangsung lama kurang lebih satu tahun yang lalu dan aku masih ingat betul kejadian tersebut.

    Aku mempunyai 2 saudara dan aku adalah anak pertama aku berstatus mahasiswa di daerah Jawa Barat, aku memang anak rantau sekarang aku ngekost di derah dimana daerahnya terbilang kumuh atau kotor memang aku sengaja mencari kost yang agak mendalam dari jalan raya, karena aku ingin kehidupanku tidak terusik apalagi kalau membawa cewek tidak merasa takut atau was was.
    Aku menyadari aku termsuk laki laki pedofil dimana dalam ceritaku ini 3 gadis yang umurnya masih masih belia menjadi penyalur kebutuhan seksku. Tepatnya tahun 2014 aku berkenala dengan Intan umur 15 tahun pertemuan aku denga Intan yaitu saat aku maen game di mall dan kita saling bertemu karena kesenangan kita sama.
    Tepatnya hari Selasa saat perkuliahanku kosong aku sengaja unutk melepas stress dan mencari hiburan di mall dengan bermain game, dimana memang hari itu tidak seperti biasanya suasana masih sepi mungkin karena banyak yang sibu bekerja, saat asyk bermain game master aku melihat seorang gadis di pojokan yang masih berseragam SMP sedang menangis.

    Aku samperin dengan rasa kasihan melihat dia, trus aku tanya.

    “kenapa dek kok nangis” disini ama siapa”

    “Intan habis diganggu sama teman teman kakak”

    Ow ternyta namanya Intan, dalam hati ku aku tau nama gasi ini.

    Aku tanya lagi “kenapa kok di ganggu dek Intan”

    “Aku mau maen game hari ini karena uang saku ku dirampas sama teman teman jadi aku gak tau harus gimana”

    “Kemana teman temanku kamu kok teganya rampas uang sakumu”

    “Mereka langsung pergi Kak dan Intan gak ada uang unutk pulang”

    Aku sempat bingung mau bagaimana soalnya aku juga kasihan melihat Intan. “Apa aku bawa ke security untuk meminta bantuan” tap kok Intan masih bawa seragam sekolah takutnya entar malah dimarahi orang tuanya karena bolos sekolah.
    “yaudah gini aja kakak kasih uang kepada intan untuk pulang “

    “Tapi Intan gak berani pulang kak takut dimarahi mama soalnya aku ijinnya berangkat ke sekolah, lha kalau pulang entar bisa di marahi terusan sama mama kak” Agen Maxbet

    Cerita Sex Gadis SMP “waduh tambah bingu aku saat itu” atau gini aja dek Intan apa nemenin kakak maen game, dek Intan boleh ikut maen kok asalkan ganti seragam dulu, soalya entar takutya kalau maen game masih pakai seragam entar ditangkap sama security
    “Tapi Intan gak bawa salin baju Kak gimana”

    “dengan kagetnya aku, lha terus giman dek Intan”

    “gak tau Kak harus bagaimana”

    “Yaudah tenang dek Intan entar kakak beliin baju dulu di stand lantai 2”

    “entar ganti di kamar ganti atau WC”

    “dengan wajah senang Intan menganggukkan kepalanya”

    “kamu tunggu di WC situ entar kakak kalau sudah dapat baju gantinya aku antar”

    Saat aku meniggalkan dek Intan sebentar aku menoleh kebelakang melihat wajahnya yang berhenti menangis tersebut terlihat wajah paras cantiknya seperti berbie kulit putihnya dan bodynya yang semampai mulus apalagi payudaranya yang terlhat membekas dari baju seragam yang ketatnya, pikiran aku sudah kemana mana seakan akan aku nafsu dengan gadis SMP.

    Kita sepakat untuk bertemu di WC dekat arena bermain, aku langsung menuju ke outlate yang jual baju dengan rasa canggung dan malu aku memilih milih baju yang menurutku seksi, eeee malah ditanya ama kasirnya buat siapa mas, aku jawab buat kado ulangtahun ponakan aku mbak, dengan nada tertawa cekikikan mbak kasir menertawakanku.

    Aku memang sengaja memilih baju yang belahan dadanya agak turun sehingga belahan dadanya agak terlihat bila memakai itu dan aku belikan celana jeans pendek orang biasa bilang celana gemes, biar menjadi pencuci mata buatku, aku sempat berfikir apa aku entar dikerjani sama gasi SMP itu.

    Ah sudahlah karena niatku dari awal baik untuk membantu dek Intan biar tenangtidak nangis nangis lagi.

    “Kakak kok melongo melihat kau sih”

    “kamu benar benar cocok makin cantik” kataku

    “ahhhh tapi Intan malu kak pakai ini soalnya bajunya agak terbelah di dadanya dan celana terlihat pahaku kak”

    “Aku rayu dengan jurusku supaya Intan PD memakai baju itu, dan akhirnya kita pergi maen game bersama”

    Setelah kita bermain dan bersenang senang tak terasa waktu sudah menunjukan jam pulang sekolah, rencanya aku mau antar dia denga taksi tapi saat aku tanya ternyta rumahnya sejalur dengan tempat kos aku, jadinya kita pulang menggunakan Bus umum, aku mengantar Intan sampai dekat dengan rumahnya.

    Kemudian aku kasihkan no teleponku kepada Intan “nih no telponku dek’ entar suatu saat kalau ingin bermain lagi tinggal sms atau telpon kakak, dan tidak lupa bajunya simpan kamu saja hitung hitung buat hadiah dari kakak hehe..
    Kita berpisah dan selama satu minggu tidak ada kabar atau sms dari Intan, ah sudahlah mungkin dia lupa atau kehapus nomerku, hari minggu kebiasannku mencuci pakain dan memandikan burung peliharaaku, hapeku dikamar bunyi terus memang aku sengaja tidak aku jawab mungkin dari teman kuliahku yang biasanya ngajak ngopi diwarung sebelah.

    Dengan rasa kaget aku mendapat banyak telpon dengan nomer yang tidak aku kenal dan ada sms ternyata dari Intan”. Yang isinya.

    Cerita Sex Gadis SMP “kakak ada waktu gak aku mau maen ke kost san kakak”

    “aku jawab , aku lagi free silahkan kesini saja aku tunggu di depan gang entar kalau sudah sampai sms lagi” kataku.

    “dia memblas lagi ksih tau daerahnya dan alamatnya kak biar Intan chek di goole maps” Agen Maxbet Terpercaya

    “oke aku kasih ancar ancar dengan tepat”

    Setelah 40 menitan Intan sudah tiba ke kos aku dan lebih kagumnya dia memaki baju yang kau kasihkan kepada dia, sungguh menggoda mataku payudara Intan ini “batinku.

    “kak aku lagi bosen dirumah sendirian papa mama sedang maen kerumah mbah dan aku sendiri bersama pambantuku”

    “yaudah santai saja disini ada komputer playstation dan komik” silahkan kalau maen yang mana dek “ kataku.

    “Maen komputer saja kak, ada game nya kan”

    “ada kok dek silahkan maen yang kamu suka” aku tak lanjutin sebentar memnadikan burung love birdku”

    Setelah 30 menitan menyelesaikan kegiatanku aku meregangkan tubuhku dan membakar rokok, tapi Intan yang berada di dalam kamar kost ku kok sepi banget gak ada suaranya atau musik playernya, aku hampiri dia ke kamar kost , dan Intan ijin mau kemar mandi,

    “silahkan masuk saja gak dikunci kok tapi maaf kamar mandinya agak tidak bersih maklum lah kost cowok. Hehe
    Saat Intan menuju ke kamar mandi aku ada niat unutk menginti dia dari celah celah dinding, dengan perlahan lahan aku menuju ke kamar mandi tapi yang aku herankan adalah ada bunyi erangan di dalam kamar mandi dan aku juga bingung kenapa ada suara tersebut. Kemudian sirna lah aku untuk mengintip Intan yang ada di kamar mandi.

    Lama sekali aku menunggu dia keluar dari kamar mandi dengan rasa curiga aku buka komputer dan ternyata dia habis nonton FILM BLUE , waow tak kusangka gadis SMP ini mebuka folder pribadiku dan menonton film porno, seketika akulangsung menutup jendela dan kamar kostku. Kemudian aku mengetuk pintu kamar mandi.

    “Intan kamu gak kenapa kenapa kan”

    “gak apa apa kok kak bentar lagi Intan keluar”

    “aku berusaha masuk ke kamar mandi karena saat itu setan sudah menguasai pikiranku maka aku buka kamar mandi itu”
    Intan lupa untuk mengunci pintu kamar mandi, dan terbuka lah pintu kamar mandi tersebut yang membuat rodalku langsung berdiri dan menunjukan kejantanannya, Intan yang duduk di pojok mbak mandi sedang melakukan orgasme memegang memek yang merah dan sempit tanpa bulu masih mulus selakangan Intan, membaut birahiku tidak teratasi.

    Langsung saja aku gendong Intan menuju ke kasur dan dia tidak menolaknya, tanpa banyak omong langsung saja aku jilar memeknya yang masih basah.

    Uuuhhhh ahhhh auuuuuuuhhh ahhhhrgggghhhhhh , hanya kata itu yang terucap di bibir Intan saat aku jilatin memeknya, aku mencari klitorisnya yang msih mumpat di antara memek merahnya, setelah ketemu klitorisnya aku hisap deng lembut denga lidahku, tubuh Intan langsung mengjang dan kegirangan melenguh panjang.

    Dengan suara erangannya Intan sungguh menikmati, ahhhhhhh enakkkk kakak. Sungguh keras suara intan tapi aku tidak peduli dengan sura tersebut aku terus jilati memeknya yang semakin memerah.

    Dengan menyetel lagu musik jadi aku agak tenang karena buninya tertutup oleh alunan musik rock.
    “Intan malah brtanya kok pergi kak kan sedang enakkkk, perkataan Intan tersebut sontak membuatku semakin terangsang bahwa dia tidak ingin kehilagan waktu yang tepat ini.

    “sebentar Intan kakak sedang mengelis lagu lagu biar semakin panas” sambil mengatur volume sound aku mentyuruh Intan untuk membuka semua baju yang di pakainya, tanpa banyak tanya dia langsung membuaka bajunya dan terlihat payu dara yang sebesar bola bowling , dan giliraku membuka baju aku.

    Cerita Sex Gadis SMP

    Cerita Sex Gadis SMP

    Terus aku keluarkan kontolku dan aku suruh Intan unutk menjilati burungku, tanpa ada penolakan lagi Intan mengiyakannya dia sekarang berasda diaatas aku, dengan posisi 69 kita saling menjilati organ vital kami, sungguh lanyah sekali lidah intan untuk memainkan penisku, mungkin karena dia tadi sudah menonton adegan film porn jadi dia sedikit memahaminya.
    Kemudian aku ganti posisi dengan menindih tubuh Intan yang kecil ini, aku tanya.

    “ Intan sudah perbah mens belum”

    “udah baru hari kemarin sudah berhenti” Yeeeessssss batinku sungguh pas sekali aku mendapatkan memek gadis SMP ini.

    “untung saja dia habis mens kalau gak bisa serem kalau aku menghamili gadis yang masih usianya 14 tahun ini”
    “Cerita Sex Abg Mesum”

    Dengan tenang aku memasuka penisku ke arah lubang vagina Intan, aku sodokkna pelan pelan.

    “sakittttt kakak,, ahhh pelan pepaln kakkk” erang Intan denga wajah yang menikmati karena sakit.
    Dengan sabar aku sodokkan sedikit demi sedikit karena lubangnya yang memang masih sempit apalagi ukuran peniku lebih besar dari lubang memeknya.

    Aku tusuk secar pelan pelan, masuk setangah aku berhenti sebentar agar sakitnya Intan biar terbiasa, setelah 3 menit aku masukkan lebih dalam lagi sleppppb tapi masih ad mengganjal mungkin karena selaput daranya Intan.

    “aku bisikan di telinga Intan kamu tahan sedikut yan sayang sambil mendorong penisku dan bleessssss masuk semua penisku ke dalam memeknya.

    “ahhhhhhhhhhhhhh sakitttttt kakak, dengan wajah yang kesakitan akhirnya selaput daranya robek karena aku sodokkan penisku ke dalamnya.
    Biarin Intan kamu pasti meinkamtinya, aku biarkan penisku didalam memeknya supaya terbiasa denga penisku yang ukurannya besar, ak goyangkan pinggulku dengan pelan pelan agar dapat rangasangan dari Intan dan usahaku sugguh berhasil membuatnya nyaman.

    Intan langsung semakin nafsu dan menggenjot badannya naik turun.

    “enakkk banget kakk sungguh enakkk ahhhhhh lebih enakan mana ketimbang maen sendiri dikamar mandi tadi sapaku”

    “aku mau pipissss kakak , Intan mau piiipiisss nih”

    “pipisss saja dek, kakak juga mau pipiss juga”

    Ahhhrrgggggggggggg dengan nada bersamaan kami mencapai kenikmatan bersama.

    Setelah kejadian itu Intan sering maen ke kostsanku pada saat pulang sekloah atau harri libur unutk meminta jatah dan memuakan nafsunya.

    Cerita Sex Gadis SMP Kejadian terus terulang hampir setiap semingggu bisa tiga atau emapt kali kita bersenggama bersama.
    Suatu ketiak aku membuka pertanyaan kepada Intan “kamu nyesel gakperawan kamu kakak ambil?”
    “Intan tidak menyesal kak, malah senang banget dan sayang dengan kakak karena banyak mengajariku dan membantu dengan tugas sekolah jawbnya.

    “Ya sudah syukurlah kalau begitu dek intan kakak juga sayang denga adek”

    Bersetubuh dengan gadis SMP memang penuh fantasi, dan menjadi kenyataan bisa ngentot denga gadis perawan, tapi unutk para pembaca janga meniru karena aku ingin berbagi cerita dengan semuanya yang sam suka hobi denga cerita sex, demikianlah cerita singkatku akhir akata aku ucapkan terimakasih.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Gairah Anak Kampus

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus


    6642 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Gairah Anak Kampus ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSaat ini aku kuliah di kota Bandung daku mempunyai kenalan yang orangnya asik dan supel di kampus
    namanya Ratih, dia dikampus sering memakai jilbab, tubuhnya montok jika dia berjalan bokongnya yang
    semok itu sungguh menggoda apalagi terlihat garis celana dalamnya yang menonjol di sela bokongnya.

    Pernah sekali aku melihat dia memakai baju biasa tanpa jilbab, waktu aku main ke kostnya. wow,
    ternyata Ratih sangat sexy. Namun pemandangan itu hanya sebentar saja, karena dia cepat-cepat
    mengganti baju tidurnya dengan pakaian jilbabnya.

    Hal itu mengingatkan aku akan kakakku dan semakin membuatku ingin menjamah tubuhnya. Namun selalu saja
    dia bisa menolak. Paling-paling, kami hanya berciuman, namun tidak pernah lebih dari itu.

    Siang itu Ratih kuajak jalan-jalan, hutan wisata yang ada di sebelah Utara kota B. Setelah parkir,
    akupun mencari tempat yang nyaman untuk ngobrol dan strategis buat pacaran. Begitu dapat, kami pun
    asyik ngobrol ngalor ngidul.

    Tak sengaja, tanganku asyik mengelus-elus jemarinya di atas pahanya. Ratihpun menatapku dengan sayu.
    Segera kucium bibirnya yang mungil. Ratih pun menyambut dengan antusias.

    Lidahnya dengan lincah memilin lidahku hingga membuatku tersengal-sengal. Kudekap erat tubuhnya,
    sambil tangan kananku mencoba meremas remas pantatnya yang bahenol dan dia tidak menolaknya.

    Tubuhnya pun bergetar hebat. Pelahan tanganku merayap menyingkapkan rok panjangnya dan mengusap
    pahanya yang ternyata sangat mulus sekali ketelusupkan jemariku ke dalam celana dalamnya.

    “Mas, jangan ahhh, malu dilihat orang” katanya sembari mencoba mencegah tanganku beraksi lebih lanjut.

    “Pindah tempat yuk, yang lebih aman,” ajakku sambil terus mencoba meremas payudaranya.
    Ratih langsung menggelinjang. Daftar Poker Online

    Terasa buah dadanya yang ranum mulai mengeras, tanda bahwa Ratih mulai terangsang hebat. Matanya yang
    sayu jadi tampak mesum, tanda Ratih dilanda rangsangan berahi yang amat dahsyat. Kamipun segera
    berbenah diri, membetulkan pakaian yang sempat berantakan.

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus Kami pun segera pulang dan ku ajak Ratih ke rumah kontrakanku, karena aku di kota B mengontrak rumah
    mungil dan tinggal sendirian. Saat itu, hari sudah gelap. Sebenarnya aku sudah nggak tahan lagi ingin
    mencium dia lagi, dan tahu sendirilah selanjutnya.

    Tapi gimana lagi, lha wong Ratih hanya diam terpaku. Aku jadi malah takut, jangan-jangan dia menyesal
    telah mau kuajak nginap di rumahku.

    “Em, lagi mikirin apa? Kok termangu-mangu ?” tanyaku sambil menghampirinya.

    Ratih hanya memandangku sekilas.

    “Sudahlah, tiduran saja di kasur, aku nanti biar tidur di sofa. Aku janji nggak akan menyentuhmu
    kecuali kalu Ratih pengen,” kataku lagi sambil menuju sofa.

    Tiba-tiba Ratih menangis dan kuberanikan diriku untuk memeluknya dan menenangkannya, Ratih tak
    menolaknya. Setelah agak tenang kubisiki dia bahwa dia tampak cantik malam ini apalagi dia mengenakan
    jilbab yang aku sangat suka akan wanita yang mengenakan jilbab.

    Ratih tersenyum dan menatapku dalam, lalu memejamkan matanya. Kucium bibirnya, hangat, dia
    menerimanya. Kucium dia dengan lebih galak dan dia membalasnya, lalu tangannya merangkul pundakku.
    Kami berciuman dengan penuh nafsu.

    Kusibakkan jilbabnya yang menutupi lehernya lalu aku turun ke lehernya, Ratihpun mendesah
    “aaaahh.” Mendengar itu kuberanikan meremas payudaranya yang montok.

    Ratih mendesah lagi, dan menjambak rambutku. Setelah beberapa saat kulepaskan dia. Ratih sudah
    terangsang, kuangkat baju panjangnya, tampaklah bra hitamnya yang sangat kusukai, kumulai meremas
    payudara yang masih terbungkus branya, diapun melenguh terangsang.

    Lalu mulai kusingkap bra hitamnya ke atas tampaklah gunung kembar yang pas dalam genggaman tanganku,
    dengan punting merah-coklat cerah yang telah mengeras. Kubasahi telunjukku dan mengelusnya, Ratih
    hanya memjamkan matanya dan menggigit bibirnya.

    Kulanjutkan menyingkap rok panjangnya, dia memakai CD warna hitam berenda transparan sehingga tampak
    sebagian rambut kemaluannya yang lembab. Sengaja aku tidak melepas jilbabnya dan pakainya, karena
    Ratih tampak lebih sexy dengan hanya memakai jilbab dan pakaian yang tersingkap.

    Kumulai menurunkan CD hitamnta dan WOW, ternyata jembutnya tidak terlalu lebat dan rapi, rambut di
    sekitas bibir kemaluannya bersih, hanya di bagian atasnya. Dan kemaluannya tampak kencang dengan
    clitoris yang cukup besar dan mulai basah.

    “Kamu rajin mencukur ya,” tanyaku.

    Dengan wajah memerah dia mengiyakan. Kupangku dia dan mulai menciuminya lagi, dan sapuan lidahku mulai
    kukonsentrasikan di puntingnya, kujilati, kutekan bahkan kugigit kecil dengan gigiku, Ratih
    menggelinjang keasyikan, dan mendesah-desah merasakan rangsangan kenikmatan.

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus Tangan kananku mulai memainkan clit-nya, ternyata sudah banjir, kugesek klitorisnya dengan jari
    tengahku, perlahan-lahan, desahan dan lenguhan makin sering kudengar.

    Seirama dengan sapuan lidahku di puntingnya, Ratih makin terangsang, dia bahkan menjambak rambutku dan
    menekan kepalaku ke payudaranya,

    “Mas, enakh… banget…enakh…” Desahannya dan lenguhannya.

    Kira-kira 5 menit dari kumulai, badannya mulai mengejang dan

    “Mas… Ratih… mo… keluaaaarrr!” Sambil berteriak Ratih orgasme, denyutan kemaluannya kurasakan di
    tangan kananku. Ratih kemudian berdiri.

    “Sekarang giliranmu,” katanya.

    Celanaku langsung dilucutinya dan akupun disuruhnya berbaring. Salah satu tangannya memegang
    kemaluanku dan yang lain memegang zakarnya, dia mengelusnya dengan lembut

    “mmmmhhh…,” desahku.

    “Enak ya, Mas.”

    Akupun mengangguk.

    Ratih mulai menciumi kemaluanku dan mengelus zakarnya, dan mengemutnya dan mengocoknya dengan
    mulutnya. Terasa jutaan arus listrik mengalir ke tubuhku, kocokannya sungguh nikmat. Aku heran, sejak
    kapan dia belajar mengulum dan mengocok kemaluan lelaki. Nampak dia sudah sangat mahir dalam urusan
    kocok mengocok kemaluan laki-laki.

    “Belajar darimana Rat, kok lincah banget?, tanyaku.

    “Hmmm, aku pernah liat BF bareng teman-teman di kostku. Kayaknya enak banget, dan ternyata memang
    benar,” jawab Ratih sambil terus mengulum kemaluanku.

    Ratih tampak sexy dengan jilbab yang masih terpasang diwajahnya, namun payudaraya keluar karena
    kaosnya terangkat keatas. Bibirnya yang mungil sibuk melumat habis kemaluanku.

    Kupegang kepalanya, kuikuti naik turunnya, sesekali kutekan kepalanya saat turun. Sesaat kemudian dia
    berhenti.

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus

    “Mas, kont0lmu lumayan besar dan panjang yach, keras lagi, aku makin terangsang nich.”

    Aku hanya tersenyum, lalu kuajak dia main 69, dia mau. Kemaluananya yang banjir itu tepat diwajahku,
    merah dan kencang, sedang Ratih masih asyik mengocok kemaluanku. Saat itu aku baru menikmati lagi
    kemaluan seorang wanita, setelah kakakku menikah.

    Aku mulai menjilati kemaluannya, harum sekali bau sabun dan bau cairan kewanitaanya, dan clitorisnya
    sampai memerah dan kuhisap cairan yang sudah keluar, tiba tiba dia berteriak saat kuhisap kemaluanya
    keras-keras.

    “Masss… I lovvve ittt, babbyy”, dia menjerit dan aku tahu kalau dia lagi klimaks karena kenaluanya
    sedang kujilat dan saat itulah aku rasakan cairan wanita lagi selain punya kakakku dulu yang asam-asam
    pahit tapi nikmat.

    Setelah dia klimaks, dia bilang dia capai tapi aku nggak peduli karena aku belum keluar dan aku bilang
    ke dia kalau aku belum puas, saat itulah permainan dilanjutkan.

    Dia mulai melakukan gaya anjing dan aku mulai memasukkan kont0lku ke sela-sela pahanya yang
    menggiurkan dan aku tarik dorong selama beberapa lama. Baru dijepit pahanya saja, rasanya sudah di
    awang-awang. Apalagi kalau kemaluanku bisa masuk ke kemaluanya.

    Beberapa lama kemudian, aku bosan dengan gaya itu, dan kusuruh dia untuk berada di bawahku. Ratih
    memandangku dengan sayu. Segera kukulum puting payudaranya yang tampak mengeras itu, kontan dia
    melenguh hebat.

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus Ternyata puting payudaranya merupakan titik rangsangnya. Dengan diam-diam aku mulai menempelkan
    kemaluanku ke dalam kemaluanya yang ternyata sudah basah lagi. Kugesek gesek dan ku tekan tekan
    kemaluanku ke kemaluannya karena aku tidak mau mngambil keperawanannya, karena aku sangat mencintai
    dan menyayanginya.

    Saat aku berada di atas Ratih, kujilati payudaranya yang memerah dan dia menjerit perlahan dan
    mendesah-desah di telingaku dan membuatku tambah bernafsu dan tanpa pikir panjang-panjang lagi, aku
    mulai menekannya dengan nafsu dan

    “Mass… aku mauuu keluaarrr” dan aku juga menjawabnya

    “Em… kayaknya akuu jugaa maauu…” nggak sampai 2 atau 3 detik, badanku dan Ratih sama-sama bergetar
    hebat dan aku merasakan ada yang keluar dari kemaluanku diatas kemaluannya dan aku juga merasa ada
    yang membasahi kemaluanku dengan amat sangat.

    Setelah itu, Ratih terdiam karena kelelahan dan aku mulai mencium-ciumi bibirnya yang kecil dan
    mukanya. Aku mulai membelai-belai rambutnya dan karena dia terlalu kelelahan dia tertidur pulas.

    Keesokan harinya aku terbangun dan melihat Ratih sudah memakai pakaian dan jilbabnya dengan rapi,
    kemudian dia memelukku serta berkata

    ”Mas makasih kamu tidak mengambil keperawanku, padahal aku sudah tidak tahan lagi untuk merasakan
    kemaluanmu yang besar itu” Aku tersenyum lalu aku bilang
    “selaput daramu nanti akan aku minta pada malam pertama setelah kita menikah nanti”

    Setelah kejadian itu, kami sering melakukan lagi tapi hanya sebatas oral dan petting saja.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Gerobak Sayur

    Cerita Sex Gerobak Sayur


    11289 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Gerobak Sayur ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexAdalah warto seorang pria lajang asli banyumas yang berprofesi sebagai seorang penarik gerobak sayur disebuah pasar tradisional dibilangan jakarta selatan. Berperawakan sedang ukuran rata-rata, tinggi tidak, pendek tidak, jelek nggak, cakeppun ngga, kulit sawo matang cenderung hitam agak berminyak, karena profesi sebagai penarik gerobak postur tubuh menjadi ideal tanpa fitness, maklum seorang penerik gerobak lebih banyak menggunaka otot ketimbang otak, sehingga secara tidak sengaja otot akan terbangun dengan sendirinya.
    Jam kerja warto jam 3 sore hingga jam 12 malam melayani para pedagang-pedagang pasar membawa barang dagangan atau pembeli membawa pulang barang belanjaan. Dari sekian banyak langganan warto ada seorang pedagang sayuran dan bumbu dapur bernama narti yang begitu dekat dengan warto karena kebetulan pangkalan gerobak warto berada didepan counter atau tepatnya lapak dagangan mbok narti. Hubungan bisnis mereka tergolong dekat sampai-sampai pembayaran ongkos gerobak dibayar bulan oleh mbok narti.

    Mbok narti berasal dari salah satu desa di indramayu, kulitnya hitam berwajah manis, dengan tinggi sedang tetapi memiliki sepasang buahdada ideal yang sering membuat mas warto melihat dengan sudut matanya, ukuran cukup mantap sekitar 34 atau 35. Telah bersuami bernama mas tarsica yang tinggal dikampung mengurus sawah dan bebek hasil berjualan narti di kota. Narti pun menyadari kalau Warto sering melirik kepadanya, tetapi dia tidak begitu mempedulikan bahkan cenderung semakin berani mengekspos bagian-bagian tubuhnya yang dapat mengundang hasrat birahi Warto, malah kadang tatapan Warto dan Narti seringkali bertemu yang akhirnya mereka saling senyum tanpa mengerti arti kejadian tersebut.

    Pada suatu pagi Warto mendapat telpon dari pamannya di kampung yang mengabarkan bahwa bude Sakem membutuhkan biaya untuk berobat karena sakit. Bude Sakem adalah orang yang menbesarkan Warto ketiga dia ditinggal oleh orang tuanya transmigrasi ke Lampung. Warto memang dekat dengan budenya yang satunya ini karena ia ingin membalas jasa budenya. Warto bingung karena saat ini ia tidak memiliki uang. Uang dikantong hanya cukup untuk makan nanti siang. Agen Poker

    Dalam kebingunganya Warto teringat relasinya dipasar yah Narti, ia akan mencoba meminjam uang kepadanya, atau paling tidak ia mencoba meminta bayaran gerobak dimuka sehingga ia dapat segera mengirim uang tersebut kebudenya yang sedang sakit di kampung. Bergegas ia menuju rumah petakan Narti yang terletak di belakang pasar tempat ia berdagang. Kontrakan Narti merupakan rumah petakan kumuh terbuat dari tripleks dan dicet apadanya, rapat dan berhimpatan satu dengan lainnya. Petakan ini memang kebanyakan dihuni oleh sesama pedagang dipasar.

    Cerita Sex Gerobak Sayur Tidak berapa lama Warto tiba dipetakan Narti, suasana petakan sepi karena jam segini sekitar jam 9 sampai jam 11 kebanyakan penghuni pergi ke pasar induk kramat jati untuk membeli barang dagangan. ceritasexdewasa.org Warto sedikit cemas, jangan-jangan Narti juga pergi belanja ke pasar induk. Dengan ragu-ragu Warto mencoba mengetuk pintu petakan Narti, sepi tidak terdengar jawaban, kembali Warto menjadi ragu apakah Narti ada di petakan. Ia kembali mencoba mengetuk pintu, tidak juga ada jawaban, ketika Warto mulai merasa putus asa, terdengar suara penghuni sebelah petakan, seorang nenek tua, ibu dari seorang pedagang di pasar yang juga Warto kenal mengatakan bahwa Narti sedang mandi di MCK dekat musola sekitar 25 meter dari petakan Narti.

    ”Tunggu aja di dalam mas, mbak Narti sebentar lagi juga selesai” ujar nenek tetangga Narti.
    ”Baik nek, tak tunggu disini aja” jawab Warto dengan logat jawanya yang dihaluskan karena menghormati nenek.

    Dengan perasaan galau Warto menunggu Narti, tidak begitu lama Warto menunggu terlihat Narti tergopong berjalan setengah berlari sambil menutupi bagian dadanya yang nampak tercetak dua bukit kembar karena Narti tidak menggunakan handuk melainkan menggunakan daster tidurnya yang telah tipis apalagi setengah basah kena air ketika ia mandi di MCK tadi.

    ”Weh ada mas Warto, ada apa mas tumben kesini, ada perlu sama aku” Narti nyerocos sambil tetap bejalan menuju pintu petakannya
    ”Ya.. mbak.. aku ada perlu nih” Narti menyuruh Warto masuk kepetakannya, karena ia tidak enak bicara diluar, ia berpikir tidak mungkin mas Warto pagi-pagi begini kepetakannya kalau tidak ada perlu apalagi Narti melihat wajah Warto tampak sedih.
    ”Ada apa Mas, sepertinya lagi sedih nih” tanya Narti
    ”Aku butuh uang Mbak budeku dikampung sakit, beliau minta aku mengirim uang untuk biaya berobat”, mata Warto tidak lepas dari cetakan dada yang amat jelas didada Narti.

    Dasar, wong lagi bingung kok matanya tetap ke ”susuku” pikir Narti.

    ”Sakit apa” Narti mencoba menyakinkan, dengan tidak berusaha lagi menutupi cetakan susunya seperti tadi saat ini berlari dari MCK menuju petakannya.

    Pikirnya toh mas Warto sering juga menatapnya pada saat ini berdagang.

    ”Saya nggak tau, tapi mereka meminta saya mengirim uang untuk berobat, mba boleh saya minta bayaran gerobak untuk bulan depan mbak” dengan setengah menunduk Warto mengungkapkan maksudnya kepada Narti.
    ”Mas Warto butuh berapa” tanya Narti
    ”Ya sejumlah bayaran upah saya aja, mba, 185 ribu” jawab Warto dengan masih tetap menunduk.
    ”Sebentar ya mas” Narti beranjak ke balik hordeng biliknya, entah apa yang akan dilakukan Warto bertanya-tanya.

    Sejenak Warto dapat menilik benda-benda yang ada di petakan Narti, sebuah termos, 2 buah gelas kaca yang sudah tidak bening lagi, sebuah kasur butut dan radio kecil serta sebuah changer hp masih menempel di stop kontak. Dan apa itu, sebuah BH dan celana dalam yang rendanya mulai terurai benangnya milik Narti tergantung di jemuran di dalam petakan, mungkin malu kalau di jemur di luar. Warto mengenali BH tersebut karena sering digunakan oleh Narti.

    Cerita Sex Gerobak Sayur ”Ini mas 200 ribu, aku buletin uangnya, sekalian aku membantu mas yang lagi ketimpa musibah, mudah-mudahnya bude Sakem cepat sembuh” suara Narti mengejutkan Warto yang sedang browsing sekitang petakan Narti.
    ”Aduh terima kasih mbak” mata Warto bersinar-sinar karena Narti berkenan menolongnya.
    ”Uang ini saya titipkan pada Yanto, tukang ketoprak tetangga kampungku yang kebetulan nanti sore akan pulang kampung”. Agen Poker
    ”Ya sudah cepat sana, nanti keburu Yanto tidak ada” ucap Narti
    ”Tanpa ba-bi-bu Warto segera kerumah Yanto, situkang ketoprak yang akan pulang kampung.
    ”Yan… ini aku titip buat bude Sakem yang sedang sakit 190 ribu rupiah, yang 10 ribu untuk nambahin ongkos kamu, sekalian salam dan katakan aku belum bisa pulang ”

    Adalah menjadi kebiasaan dilingkungan Warto, saling menitip uang apabila ada seorang kerabat, tetangga kampung atau teman yang akan pulang kampung. Warto juga telah beberapa kali dititipi oleh Yanto. Memang mereka tidak mengenal adanya transfer uang lewat bank.

    ”Baik nanti aku sampaikan To… wis kamu ndak usah bingung, semoga nggak ada apa-apa” ucap Yanto.

    ”Terima kasih To..hati-hati ya.” Warto berucap sambil permisi kepada sahabatnya yang telah berkenan menerim titipan uang darinya untuk bude yang sedang sakit dikampung.

    Kembali terbayang wajah bude Sakem, wajah yang teduh dan rela mengurus dan menganggapnya sebagai anak, wajah yang penuh kedamaian. Bagiamana budenya mengajarnya setiap malam, bagaiamana budenya menemani saat ia makan, semua kembali terbayang. Tapi karena faktor usia, saat ini beliau sedang tergolek lemah di kampung.

    Tiba-tiba ingatannya kembali ke Narti, ia belum mengucapkan apapun kepadanya apalagi terima kasih setelah ia menjadi dewa penolong baginya. Warto kembali menuju petakan Narti, untuk mengucapkan terima kasih atas pertolongan yang telah ia berikan.

    Tidak berapa lama Warto telah tiba dimuka petakan Narti, Warto langsung menyeruak masuk tanpa mengetuk lebih dulu. Terbelalak Warto melihat pemandangan yang nampak di dalam, saat itu Narti sedang mengeringkan badannya dengan daster tipis sebagai pengganti handuk. Narti hanya menggunakan handuk untuk menutupi kemaluannya, sedangkan dua buah bukit kembarnya tertutup BH warna putih cenderung sudah menjadi cream yang tampaknya tidak dapat menampung isinya. Warto tidak pernah membayangkan kalau payudara Narti begitu indahnya besar, putih dan masih seperti orang belum bersuami, mungkin karena jarang disentuh oleh suaminya

    Mereka berdua terkesima, Warto terbelalak menyaksikan pemandangan tersebut sedangkan Narti hanya diam seribu basa karena tidak tau apa yang harus dilakukannya.

    Tiba-tiba kedua mata mereka saling bertemu satu dengan yang lainnya, saling bertatapan dengan tetap tanpa suara, saat itu naluri sebagai manusia yang bicara, Warto mendekat sementara Narti masih tetap diam tanpa bahasa, sementara bibir Warto mulai mendekat bahkan dekat sekali ke kening Narti.
    .
    Narti merasakan hembusan birahi Warto, akhirnya ia merasakan sebuah ciuman lembut mendarat dikeningnya, ia memejamkan mata tak tau harus menikmati atau apa yang harus dilakukan sementara, karena lembutnya kecupan Warto, birahinyapun mulai terusik, apalagi setelah kecupan Warto turun ke pipi kemudian terus turun menelusur hingga sampai pada bibirnya.

    Hangat sekali kecupan Warto, kecupan yang memang telah lama tidak ia rasakan, lidah Warto lincah bermain di dalam mulutnya yang mau tidak mau mengundang hasratnya untuk melayani permainan lidah dan bibir Warto.

    Cerita Sex Gerobak Sayur Tangan kanan Warto mulai menelusuri bagian belakang Narti yang memang tidak terbungkus apa-apa hanya seutas tali BH yang masih menggantung disana, diusapnya lembut pinggung dan pantat Narti, kemudian tangan kirinya mulai menelusur diperut Narti sehingga menimbulkan sensasi yang tidak terkira bagi pemiliknya

    Ehhhh…………..Narti berguman menikmati usapan dan belaian serta kecupan bibir Warto, ditambah lagi tangan kiri Warto semakin mendekati dua bukit kembar miliknya yang masih terbungkus BH, sensasi yang dirasakan semakin nikmat. Tangan kanan Warto naik dari pantat menuju pengait tali BH Narti dan dengan sentuhan halus, BH itu sudah terlepas dan meluncur turun sampai tertahan oleh handuk penutup kemaluan Narti.

    Tampaklah oleh Warto dua bukit kembar milik Narti yang kini bebas menggantung tanpa penghalang. Warto semakin bersemangat dari semula mengusap, membelai kemudian kini sudah sampai pada tahap meremas, apa saja yang ia remas pantat, perut, pinggul hingga payudara Narti tidak luput dari remasannya. Hal ini semakin memuat Narti tidak berdaya, ia benar-benar dimabuk nafsu yang dibangkitkan oleh Warto seorang penarik gerobak langganannya. Ia tidak ingat lagi suaminya dikampung, ia lupa segalanya.

    Sedikit demi sedikit Warto mendorong tubuh Narti ke arah kasur butut milik Narti yang hanya menurut saja oleh dorongan tubuh Warto hingga ia menurunkan tubuhnya dan duduk dikasur. Warto mengikuti gerakan Narti menuju tempat tidur mulutnya kini bermain lincah memainkan puting susu Narti. Seakan tidak puas hanya mengecup dan mengisapnya tanggan kirinyapun ikut membantu meremas-remas bukit kembar milik Narti.

    Dengan dorongan Warto kini tubuh Narti sudah tergolek dikasur tanpa penutup dada hanya handuk yang tidak mampu lagi menutupi kemaluannya karena tersingkap oleh gesekan-gesekan tubuh mereka.

    Kebiasaan Narti, sehabis mandi ia hanya menggunakan handuk sebagai penutup barang miliknya yang paling berharga tanpa celana dalam, sedangkan bagian dada hanya dibungkus BH (mending BH-nya bagus). Kebiasaan berpakaian seperti ini kerap ia lakukan sambil beraktivitas di petakannya.

    Kebiasaan seperti ini memudahkan Warto untuk melakukan aksinya. Kembali ia mengecup bibir Narti yang memang sudah menunggu aksi Warto berikutnya. Gejolak birahi yang dirasakan segera menghempas segalanya. Statusnya sebagai istri dari Tarsica seorang petani dan pemelihara bebek di kampung tidak lagi ia ingat. Apalagi tangan kanan Warto mulai membuka handuk lusuh satu-satunya yang masih ia kenakan sebagai penutup kemaluannya.

    Dengan sekali tarik, tampaklah oleh Warto kemaluan Narti dihadapannya, rambut kemaluan yang tebal berwarna hitam tampak acak-acakan tak terawat menutupi bibis vagina milik Narti. Pantulan cahaya matahari yang menerobos lewat celah dinding petakan Narti membantu memberikan penerangan bagi Warto untuk sejenak mengamati kemaluan Narti. Ia kagum dengan Narti kemaluan Narti yang tampak menonjol persis kue apem yang adonananya sempurna.

    Narti agak risik melihat Warto memandang vaginanya seperti hendak melihat seluruhnya, tak habis akal tangan Narti mengapai tonjolan diselangkangan Warto yang memang sejak tadi menuntuk untuk dijamah, sejenak Warto terhenyak sejenak ketika tangan Narti mendarat dikemaluannya, namun hal itu tidak terlalu lama, karena kenikmatan dan sensasi yang ia rasakan amatlah menghanyutkan, apalagi Narti mulai mencoba memasukkan tangannya kedalam celana Warto. Warto tak sabar segera ia memelorotkan celana sekaligus CD-nya, agar kenikmatan yang ia rasakan semakin terasa. Kaos berlambang salah satu Caleg Partai tertentu yang ia gunakan juga tak luput ia lepaskan. Agen Poker

    Cerita Sex Gerobak Sayur Tampaklah oleh Narti tubuh hitam, kekar karena sering menarik gerobak sayur milik Warto mengkilap karena keringat dan torehan cahaya matahari. Belum hilang rasa kagum Narti terhadap kekekaran tubuh Warto, ia merasakan sesuatu menyentuh kemaluannya, yah tangan Warto mulai mengusap rambut kemaluan Narti yang tidak mengyangka bahwa seorang penarik gerobak mempunyai gaya bercinta yang romantis tidak seperti suaminya dikampung, cek-ecek-ecek sudah boro-boro ada pemanasan, terlalu terburu-buru, maklum katanya ia harus melihat aliran air disawah, apakah bendungan yang ia buat dapat mengalir keseluruh bagian sawahnya dengan sempurna. Jangankan orgasme bagi Narti terkadang terangsang pun belum. Lain halnya dengan Warto yang rada sabaran dalam memacu birahinya.

    Tidak puas hanya dengan membelai Warto mulai menusuk-nusukan jari manisnya kevagina Narti yang telah basah oleh cairan birahinya, hangat dan licin yang dirasakan Warto. Ehh…ehh…Narti meracau merasakan kenikmatan sentuhan tangan Warto ke dalam kelaminnya. Warto terus beraksi hingga ia tak tega melihat Narti meracau tidak menentu, mengelengkan kepalanya kekanan dan kekiri karena nikmatnya, apalagi tangan Narti beraksi dikemaluan Warto mulai tidak menentu kadang mengusap kadang menggosok kadang memencet.

    Disamping itu birahi Wartopun telah meninggi, akhirnya entah siapa yang memulai Warto yang semangat menindih tubuh Narti, atau Narti yang tak sabar menarik tubuh Warto untuk segera menindih dan memasukkan alat kelaminnya kedalam kemaluannya. Tangan Narti tetap dikemaluan Warto untuk segera membimbingnya menuju lubang vaginanya, Sejenak Warto menggosok-gosokkan kemaluan miliknya ke vagina Narti.

    Narti mengangkat pantatnya tinggi-tinggi, Warto menusukkan kemaluannya… blesss…blesssssssssssss…Narti menggit bibir merasakan kenikmatan kemaluan Warto meluncur kekemaluannya yang memang telah lama tidak dijamah oleh suaminya karena ia lama tak pulang kampung. Biasanya sebulan dua kali atau tiga kali ia pulang, tapi sudah dua bulan ini ia belum dapat pulang kampung, karena pasar sedang ramai menjelang pemilu.

    Hampir seluruh kemaluan Warto membenam di vagina Narti, sejenak mereka terdiam, masing-masing merasakan nikmatnya bersenggarama. Bagi Warto ini adalah kenikmatan yang tak terhingga yang pernah ia rasakan, karena selama ini paling-paling hanya sabun mandi, tetapi karena telah beberapa kali menonton film biru bersama-teman sesama penarik gerobak, atau pengalaman mengintip tetangga disekitar tempat ia mengontrak rumah dan karena nalurinya ia dapat menjalankan peran dengan baik.

    Selang beberapa saat mulailah Warto menaik-turunkan tubuhnya menindih tubuh Narti, bunyi kecipak karena beradunya kelamin mereka dan dengusan nafas keduanya semakin menambah sensasi bagi mereka. Suasana pagi menjelang siang, dimana matahari nampak mulai meninggi semakin menambah suhu didalam petakan Narti dan sekaligus menambah gejolak birahi mereka. Memang seputar petakan Narti pada jam-jam seperti ini terasa lebih sepi, karena sebagian besar anak-anak sedang bergelut dengan kegiatan sekolah, sementara orang tua mereka yang kebanyakan para pedagang dipasar, sedang belanja barang daganganya, paling-paling hanya beberapa anak yang belum sekolah yang tinggal dirumah atau sperti nenek tadi yang memberi tahu Warto bahwa Narti ada di dalam petakannya.

    Cerita Sex Gerobak Sayur

    Cerita Sex Gerobak Sayur

    Mas…mas..mas… ehm..ehh..ehh desahan Narti semakin tidak menentu, hal ini semakin memacu birahi Warto, dari pelan kemudian sedang kemudian cepat secara berulang-ulang Warto menghujamkan kelaminnya kedalam vagina Narti. Uhg..uhg..mba..mba..Warto mulai menimpali desahan Narti diiringi dengan dengus nafasnya laksana banteng ketaton.

    Terasa oleh Warto Narti mengangkat tubuhnya semakin tinggi dan gerakan kepalanya kekiri dan kekanan semakin cepat ditambah lagi dengan desahannya yang semakin tidak menentu, menandakan puncak birahinya akan segera tercapai. Mas…mas..aku..aku..ahhhhhhhhh. akhirnya meletuslah lahar birahi kenikmatan Narti. Kedua tangganya menarik kencang tubuh Warto agar menghimpit tubuhnya sambil menjerit perlahan menandakan kenikmatan yang tiada terkira.

    Sementara Warto juga mulai merasakan hasratnya akan segera terpenuhi, dengan kecepatan maksimal ia mamacu menaikturunkan tubuhnya menindih tubuh Narti yang nampak tak berdaya setelah mengalami orgasme. Keringat mengucur deras hari tubuh hitamnya eh..eh..ehhhhh aku keluar mba…ahhhh. Tak terbayangkan nikmat yang dirasakan Warto, terasa dari ujung jari kaki sambil keubun-ubun ia rasakan, sejenak ia terdiam dengan tetap menindih tubuh Narti yang juga ikut menikmati semburan sperma Warto di rahimya. Nafas Warto tidak menentu, seluruh tenaganya terkuran diakhir permainan tadi.

    Keduanya nampak terkulai lemas, setelah menikmati permainan mereka, Narti nampak terdiam sementara Warto tidak tau apa yang harus ia ucapkan. Akhirnya keduanya tertidur dengan tubuh masih telanjang tanpa sehelai benangpun.

    Narte…Narte….Narte…sayup-sayup Narti mendengan seorang memanggil namanya, antara sadar dan tidak sadar sperti bermimpi. Narte…Narte….Narte kembali terdengan suara panggilan dengan logat Batak yang kental, keduanya terbangun Narti tersentak begitu juga dengan Warto.

    Setelah berulang kali barulah Narti bangun membuka pintu petakan tempat tinggalnya, dengan pakaian sekenanya, yaitu kain jarik panjang yang biasa digunakan untuk membawa dagangannya, rupanya si Butet yang datang hendak menagih uang cicilan yang harian utang Narti kepadanya. Butet layaknya bank keliling dipasa tempat Narti berdagang, ia meminjamkan sejumlah uang kepada para pedangan dan dicicil setiap hari, minggu atau bulan tergantung perjanjian, jangan tanya soal besaran bunga, pasti lebih besar dari bank, tapi para pedangan lebih suka ke si Butet ketimbang ke Bank, karena prosedur mudah, cepat dan tidak perlu KTP, KK dan Slip Gaji (he..he.. pengalaman kredit di bank nih).

    Ia menyodorkan uang Rp. 15.000 kepada si Butet.

    ”Siang-siang begini rupanya tidur kau” seru Butet masih dengan logat yang Batak yang kental.

    Narti hanya tersenyum sambil kembali menutup pintu, meninggalkan kebingunan Butet.

    ”Bah…malas kali kau rupanya” omel Butet.

    Cerita Sex Gerobak Sayur Lain hal dengan Narti, sejenak ia kembali ketempat mereka bertempur tadi, dikasur tipisnya tidak lagi ia temui Warto, tetapi hanya sebuah kaos kucel dan kusut berlambang caleg masih, kemanakah gerangan Warto. Belum hilang kebingungan Narti, Warto muncul dari belakang lemari plastik bergambar kembang yang sudah bolong disana-sini milik Narti. Rupanya Warto bersembunyi disana saat tadi si Butet datang, ia takut kalau-kalau butet melihatnya sedang berada di patakan Narti, pasti kacau urusan.

    Narti memandang Warto yang muncul dari balik belakang lemari dengan pakaian setengah telajang dan menyadari kondisi tubuhnya yang masih tanpa mengenakan penutup kecuali jariknya. Barulah ia sadar akan apa yang terjadi, ia telah menghianati suami, telah menyerahkan sesuatu yang seharunya hanya ia berikan kepada suaminya tidak kepada Warto, menunduk ia sambil menangis.

    Sementara Warto tidak tau apa yang harus dilakukan, Agen Poker

    ”maafkan aku mbak…maafkan aku, hanya itu yang keluar dari mulut Warto. Narti masih saja tertunduk sambil menangis, keduan tangannya diletakkan diatas pahanya. ”Kamu nggak salah Warto, aku yang salah”. Keduanya kembali terdiam.

    Warto mencoba kembali menbangun kekakuan suasana dengan mendatangi Narti dan membelai rambutnya, lembut sekali warto melakukan itu, berulang-ulang tangannya mengusap rambut Narti, pundak dan belakang tubuh Narti yang duduk menggeloso dilantai.

    ”aku minta maaf mba” sekali lagi Warto berucap lirih.

    Narti menjatuhkan kepalanya didada Warto sambil mengangkap kepalanya dan berucap sama sperti yang ia ucapkan tadi.

    ”Kita sama-sama bersalah Warto” tambahnya.

    Seksi sekali bibir Narti saat mengucapkan itu dimata Warto, ingin sekali ia mengecup bibir seksi itu, tapi ia masih ragu karena Narti masih menenteskan air mata. Sementara belaian tangan warto di kepala pundak dan belakang tubuhnya kembali mengusik birahi Narti yang memang sudah lama tidak tersentuh suaminya. Setan terus menggoda membisikkan kata-kata birahi kepada keduanya.

    Akhirnya Warto tak tahan dengan suasana dengan yakin ia mengecup bibir Narti, apalagi ia merasakan ada reaksi di bibir dan tubuh Narti, Warto semakin berani usapan pada tubuh bagian belakang belakang sampai kebelakang telinga, mau tidak mau membangkitkan kembali hasrat seksual Narti, ia sedikit beringsuk kekiri meluruskan tubuhnya hingga berhadap-hadapan dengan Warto sambil tetap menerima rangsangan dari bibir Warto, tangannya mulai mencari apa yang seharusnya ia lakukan, mencari sesuatu diselangkangan Warto yang memang sudah kembali terbangun dan siap beraksi.

    Tegang dan keras serta mengkilap dibagian kepala sesaat ia mencuri pandang saat Warto mengecup bibirnya. Warto agak terkejut dan sedikit mengangkat pantatnya manakala tangan Narti menyentuh kelaminnya. Kini kecupannya tidak lagi di bibir Narti tetapi sudah kepipi kemudian turun keleher dan sampailah pada bagian atas dada Narto, terus turun diantara dua bukit kembar milik Narti, tangan kirinya menggapai buah dada Narti sebelah kiri sementara mulutnya mengecup halus puting susu Narti sebelah kanan sambil menjilat dan mengigit secara lembut.

    Cerita Sex Gerobak Sayur Narti mendorong tubuhnya kemuka sementara tangan kirinya merapatkan kepala Warto dan menyodor kedua payudaranya. Tenggelam wajah Warto di dada Narti, sementara tangan Narti semakin keras mengenggam penis Warto sambil turus menaik-turunkan tangannya mengusap dan mengocok penis Warto. Beberapa lama aksi ini mereka lakukan, hingga akhirnya terdengar suara Narti

    “mas…mas…mas Warto sekarang, aku nggak tahan”. Narto menrorong tubuh Narti ke kasur tipis dengan kepalanya tetap payudara Narti, yang mengikuti gerakan Warto menidurinya.

    Penis Warto yang sudah menegang maksimal sementara vagina Narti telah basah kuyup sejak sesekali tangan Warto menjamahnya, mudah bagi Warto memasukkan penisnya ke vagina Narti, hangat ia rasakan menjalar dibatang kelaminnya. Sejenak berhenti, kemudian maju dan mundur secara berirama Warto menggenjot Narti. Sementara Narti begitu menikmatinya, kain jarik menutup tubuhnya tadi sudah tak tahu entah kemana, nikmat sekali ia rasakan sodokan Warto dikelaminnya, terus…terus…terus…ahh..ahh, ia mendesah tak teratur.

    Birahi yang dibangkitkan Warto melalui penis, kecupan pada bibir dan payudara serta usapan pada belakang telinga dan bisikan-bisikan mesra yang diucapkan Warto membuat Narti semakin mendekati puncak kenikmatan, ahh..ahh..ahhh..aku mau ssssaampaai..terusssss, makin tidak karuan ucapan Narti. Hingga akhirnya meledaklah birahi Narti diiringi dengan semakin maksimalnya hujaman-hujaman penis Warto yang juga akan sampai pada puncaknya.

    Ahhhhhhh ….bersamaan mereka mencapai hasrat birahinya, nafas kedua memacu tak karuan sementaram keringat mengucur dari kedua tubuh mereka, Warto masih menindih tubuh Narti, ketika ia sadar bahwa ia harus segera bekerja manarik gerobak sayurnya, sementara Narti juga tersadar bahwa ia harus segera kelapak dagangnya. Akhirnya waktu menghentikan pertempuran mereka sebelum keluar dari petakan Narti, Warto masih sembat mengecup bibir dan mengusap payudara Narti. Sementara Narti terseyum sambil memegang kedua payudaranya menyuguhkan kepada Warto seakan menantang.

    Sejak kejadian itu mereka, beberapa kali kembali mengulanginya setiap ada kesempatan, kadang di petakan Narti, kadang ditempat Warto, bahkan mereka pernah melakukannya di rel kerata api dilakang pasar tengan tetap berpakaian.

    Pernah suatu ketika hasrat Narti begitu menggebu, kebetulan pasar sudah mulai sepi karena sudah jam 1 dini hari, ia mengirim pesan pendek kepada Warto untuk segera menjumpainya ditempat ”biasa”

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Gigolo

    Cerita Sex Gigolo


    3628 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Gigolo ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSenang bisa berbagi pengalaman sex, aku akan menceritakan kisahku menjadi pria gigolo, cerita ini
    nyata terjadi di kehidupanku dan pernah aku alamai , perkenalkan namaku Andi umurku 25 tahun aku dari
    Bandung, dan yang mengejutkan aku melayani semalan dengan 4 wanita sekaligus, profesi ini aku jalankan
    dari 3 tahun lalu.

    Aku mempunyai langganan namanya tante Mira dia janda tapi belum mempunyai anak dia tinggal di bandung
    orangnya cantik, payudaranya besar dia seorang yang kaya dan memiliki perusahaan di Bandung dan Di
    Surabaya dan memliki sahan di hotel berbintang di Bandung.

    Sabtu pukul 7 pagi, HP-ku berbunyi dan terdengar suara seorang wanita, dan kulihat ternyata nomor HP
    Tante Mira.

    “Hallo Sayang.. lagi ngapain nich.. udah bangun?” katanya.

    “Oh Tante.. ada apa nich, tumben nelpon pagi-pagi?” kataku.

    “Kamu nanti sore ada acara nggak?” katanya.

    “Nggak ada Tante.. emang mo ke mana Tante?” tanyaku.

    “Nggak, nanti sore anter Tante ke puncak yach sama relasi Tante, bisa khan?” katanya.

    “Bisa tante.. aku siap kok?” jawabku.

    “Oke deh Say.. nanti sore Tante jemput kamu di tempatmu”, katanya.

    “Oke.. Tante”, balasku, dengan itu juga pembicaraan di HP terputus dan aku pun beranjak ke kamar mandi
    untuk mandi. Dewapoker88

    Sore jam 5, aku sudah siap-siap dan berpakaian rapi karena Tante Mira akan membawa teman relasinya.
    Selang beberapa menit sebuah mobil mercy new eye warnah hitam berkaca gelap berhenti di depan rumahku.

    Ternyata itu mobil Tante Mira, langsung aku keluar menghampiri mobil itu sesudah aku mengunci seluruh
    pintu rumah dan jendela. Aku pun langsung masuk ke dalam mobil itu duduk di jok belakang, setelah
    masuk mobil pun bergerak maju menuju tujuan.

    Di dalam mobil, aku diperkenalkan kepada dua cewek relasinya oleh tante, gila mereka cantik-cantik
    walaupun umur mereka sudah 40 tahun, namanya Tante Lisa umurnya 41 tahun kulitnya putih, payudaranya
    besar,

    Dia merupakan istri seorang pengusaha kaya di Jakarta dan Tante Sari 39 tahun, payudaranya juga besar,
    kulitnya putih, juga seorang istri pengusaha di Jakarta. Mereka adalah relasi bisnis Tante Mira dari
    Jakarta yang sedang melakukan bisnis di Bandung, dan diajak oleh Tante Mira refreshing ke villanya di
    kawasan Puncak. Keduanya keturunan Tionghoa.

    Di dalam mobil, kami pun terlibat obralan ngalor-ngidul, dan mereka diberitahu bahwa aku ini seorang
    gigolo langganannya dan mereka juga mengatakan ingin mencoba kehebatanku. Selang beberapa menit
    obrolan pun berhenti, dan kulihat Tante Lisa yang duduk di sebelahku, di sofa belakang, tangannya
    mulai nakal meraba-raba paha dan selangkanganku.

    Cerita Sex Gigolo Aku mengerti maksudnya, kugeser dudukku dan berdekatan dengan Tante Lisa, lalu tangan Tante Lisa,
    meremas batang kemaluanku dari balik celana. Dengan inisatifku sendiri, aku membuka reitsleting celana
    panjangku dan mengeluarkan batang kemaluanku yang sudah tegak berdiri dan besar itu. Tante Lisa kaget
    dan matanya melotot ketika melihat batang kemaluanku besar dan sudah membengkak itu.

    Tante Lisa langsung bicara kepadaku,

    “Wow.. Ded, kontol kamu gede amat, punya suamiku aja kalah besar sama punya kamu..” katanya.

    “Masa sich Tante”, kataku sambil tanganku meremas-remas payudaranya dari luar bajunya.

    “Iya.. boleh minta nggak, Tante pengen ngerasain kontol kamu ini sambil kontolku dikocok-kocok dan
    diremas-remas, lalu dibelai mesra?” katanya.

    “Boleh aja.. kapan pun Tante mau, pasti Andi kasih”, kataku.

    Langsung disambut Tante Lisa dengan membungkukkan badannya lalu batang kemaluanku dijilat-jilat dan
    dimasukakkan ke dalam mulutnya, dengan rakusnya batang kemaluanku masuk semua ke dalam mulutnya sambil
    disedot-sedot dan dikocok-kocok.

    Tante Sari yang duduk di jok depan sesekali menelan air liurnya dan tertawa kecil melihat batang
    kemaluanku yang sedang asyik dinikmati oleh Tante Lisa. Tanganku mulai membuka beberapa kancing baju
    Tante Lisa dan mengeluarkan kedua payudaranya yang besar itu dari balik BH-nya. lalu kuremas-remas.

    “Tante.. susu tante besar sekali.. boleh Andi minta?” tanyaku.

    Tante Lisa hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tanganku mulai meremas-remas payudaranya.

    Tangan kiriku mulai turun ke bawah selangkangannya, dan aku mengelus-ngelus paha yang putih mulus itu
    lalu naik ke atas selangkangannya, dari balik CD-nya jariku masuk ke dalam liang kewanitaannya. Saat
    jariku masuk, mata Tante Lisa merem melek dan medesah kenikmatan,

    “Akhhh.. akhhhh.. akhhh.. terus sayang..”

    Beberapa jam kemudian, aku sudah tidak tahan mau keluar.

    “Tante… Andi mau keluar nich..” kataku.

    “Keluarain di mulut Tante aja”, katanya.

    Selang beberapa menit, “Crooot.. crooot.. crottt..” air maniku keluar, muncrat di dalam mulut Tante
    Lisa, lalu Tante Lisa menyapu bersih seluruh air maniku.

    Kemudian aku pun merobah posisi. Kini aku yang membungkukkan badanku, dan mulai menyingkap rok dan
    melepaskan CD warna hitam yang dipakainya. Setelah CD-nya terlepas, ceritasexdewasa.org aku mulai mencium dan menjilat
    liang kewanitaannya yang sudah basah itu.

    Aku masih terus memainkan liang kewanitaannya sambil tanganku dimasukkan ke liang senggamanya dan
    tangan kiriku meremas-remas payudara yang kiri dan kanan. Sepuluh menit kemudian, aku merubah posisi.

    Kini Tante Lisa kupangku dan kuarahkan batang kemaluanku masuk ke dalam liang senggamanya, “Blesss..
    belssss.” batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaannya, dan Tante Lisa menggelinjang
    kenikmatan, ku naik-turunkan pinggul Tante Lisa, dan batang kemaluanku keluar masuk dengan leluasa di
    liang kewanitaannya.

    Cerita Sex Gigolo Satu jam kemudian, kami berdua sudah tidak kuat menahan orgasme, kemudian kucabut batang kemaluanku
    dari liang kewanitaannya, lalu kusuruh Tante Lisa untuk mengocok dan melumat batang kemaluanku dan
    akhirnya, “Crooot.. crott.. croottt..” air maniku muncrat di dalam mulut Tante Lisa. Seketika itu juga
    kami berdua terkulai lemas.

    Kemudian aku pun tertidur di dalam mobil. sesampainya di villa Tante Mira sekitar jam 8 malam. Lalu
    mobil masuk ke dalam pekarangan villa. Kami berempat keluar dari mobil. Tante Mira memanggil penjaga
    villa, lalu menyuruhnya untuk pulang dan disuruhnya besok sore kembali lagi.

    Kami berempat pun masuk ke dalam villa, karena lelah dalam perjalanan aku langsung menuju kamar tidur
    yang biasa kutempati saat aku diajak ke villa Tante Mira.

    Begitu aku masuk ke dalam kamar dan hendak tidur-tiduran, aku terkejut ketika ke 3 tante itu masuk ke
    dalam kamarku dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelain benang pun yang menempel di tubuhnya.
    Kemudian mereka naik ke atas tempat tidurku dan mendorongku untuk tiduran, lalu mereka berhasil
    melucuti pakaianku hingga bugil.

    Batang kemaluanku diserang oleh Tante Sari dan Tante Mira, sedangkan Tante Lisa kusuruh dia
    mengangkang di atas wajahku, lalu mulai menjilati dan menciumi liang kewanitaan Tante Lisa. Dengan
    ganasnya mereka berdua secara bergantian menjilati, menyedot dan mengocok batang kemaluanku, hingga
    aku kewalahan dan merasakan nikmat yang luar biasa.

    Kemudian kulihat Tante Sari sedang mengatur posisi mengangkang di selangkanganku dan mengarahkan
    batang kemaluanku ke liang kewanitaannya, “Blesss.. bleeesss..” batang kemaluanku masuk ke dalam liang
    kewanitaan Tante Sari, lalu Tante Sari menaik turunkan pinggulnya dan aku merasakan liang kewanitaan
    yang hangat dan sudah basah itu. Aku terus menjilat-jilat dan sesekali memasukkan jariku ke dalam
    liang kewanitaan Tante Lisa, sedangakan Tante Mira meremas-remas payudara Tante Sari.

    Beberapa jam kemudian, Tante Sari sudah orgasme dan Tante Sari terkulai lemas dan langsung menjatuhkan
    tubuhnya di sebelahku sambil mencium pipiku.

    Kini giliran Tante Mira yang naik di selangkanganku dan mulai memasukan batang kemaluanku yang masih
    tegak berdiri ke liang senggamanya, “Bleesss.. bleesss..” batang kemaluanku pun masuk ke dalam liang
    kewanitaan Tante Mira. Sama seperti Tante Sari, pinggul Tante Mira dinaik-turunkan dan diputar-putar.

    Setengah jam kemudian, Tante Mira sudah mencapai puncak orgasme juga dan dia terkulai lemas juga,
    langsung kucabut batang kemaluanku dari liang kewanitaan Tante Mira, lalu kusuruh Tante Lisa untuk
    berdiri sebentar, dan aku mengajaknya untuk duduk di atas meja rias yang ada di kamar itu,

    Lalu kubuka lebar-lebar kedua pahanya dan kuarahkan batang kemaluanku ke liang kewanitaannya,
    “Blesss.. .bleeess..” batang kemaluanku masuk ke dalam liang kewanitaan Tante Lisa.

    Kukocok-kocok maju mundur batang kemaluanku di dalam liang kewanitaan Tante Lisa, dan terdengar
    desahan hebat,

    “Akhhh.. akhhh.. akhhh.. terus sayang.. enak..”

    Aku terus mengocok senjataku, selang beberapa menit aku mengubah posisi, kusuruh dia membungkuk dengan
    gaya doggy style lalu kumasukan batang kemaluanku dari arah belakang.

    “Akhhh.. akhhh..” terdengar lagi desahan Tante Lisa.

    Cerita Sex Gigolo

    Cerita Sex Gigolo

    Aku tidak peduli dengan desahan-desahannya, aku terus mengocok-ngocok batang kemaluanku di liang
    kewanitaannya sambil tanganku meremas-remas kedua buah dada yang besar putih yang bergoyang-goyang
    menggantung itu. Aku merasakan liang kewanitaan Tante Lisa basah dan ternyata Tante Lisa sudah keluar.

    Aku merubah posisi, kini Tante Lisa kusuruh tiduran di lantai, di atas karpet dan kubuka lebar-lebar
    pahanya dan kuangkat kedua kakinya lalu kumasukkan batang kemaluanku ke dalam liang kewanitaannya,
    “Blesss.. blessss.. blessss..” batang kemaluanku masuk dan mulai bekerja kembali mengocok-ngocok di
    dalam liang kewanitaannya. Selang beberapa menit, aku sudah tidak tahan lagi, lalu kutanya ke Tante
    Lisa,

    “Tante, aku mau keluar nich.. di dalam apa di luar?” tanyaku.

    “Di dalam aja Sayang..” pintanya.

    Kemudian, “Crottt.. crooottt.. croottt..” air maniku muncrat di dalam liang kewanitaan Tante Lisa,
    kemudian aku jatuh terkulai lemas menindih tubuh Tante Lisa sedangkan kejantananku masih manancap
    dengan perkasanya di dalam liang kewanitaannya.

    Kami berempat pun tidur di kamarku, keesokan harinya kami berempat melakukan hal yang sama di depan TV
    dekat perapian, di kamar mandi, maupun di dapur.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Goyangan Hot Tante Dona Sangat Dasyat

    Cerita Sex Goyangan Hot Tante Dona Sangat Dasyat


    2415 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Goyangan Hot Tante Dona Sangat Dasyat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Kejadian ini merupakan sebagian dari kisah yang kualami, kurang lebih 4 tahun yang lalu. Berawal dari aku sangat menyukai wanita yang berusia 30-40 tahun, dengan kulit mulus. Bagiku wanita ini sangat menarik, apalagi jika ‘jam terbangnya’ sudah tinggi. Sehingga pandai dalam bercinta.

    Namun sebagai pegawai swasta yang bekerja, aku memiliki keterbatasan waktu, tidak mudah bagiku untuk mencari wanita tersebut. Hal ini yang mendorong aku untuk mengiklankan diriku pada sebuah surat kabar berbahasa Inggris, untuk menawarkan jasa ‘full body massage’. Uang bagiku tidak masalah, karena aku berasal dari keluarga menengah dan gajiku cukup, namun kepuasan yang ku dapat jauh dari itu. Sehingga aku tidak memasang tarif untuk jasaku itu, diberi berapapun kuterima.

    Sepanjang hari itu, sejak iklanku terbit banyak respon yang kudapat, sebagian dari mereka hanya iseng belaka, atau hanya ingin ngobrol. Di sore hari, kurang lebih pukul 18.00 seorang wanita menelponku.

    “Hallo dengan Ivan?” suara merdu terdengar dari sana.

    “Ya saya sendiri” jawabku.

    Cerita Sex Goyangan Tante Dona Dasyat Dan seterusnya dia mulai menanyakan ciri-ciriku. Selanjutnya, “Eh ngomong-ngomong, berapa sich panjangnya kamu punya?” katanya.

    “Yah normal sajalah sekitar 18 cm dengan diameter 6 cm.” jawabku.

    “Wah lumayan juga yach, lalu apakah jasa kamu ini termasuk semuanya,” lanjutnya.

    “Apa saja yang kamu butuhkan, kamu pasti puas dech..” jawabku. Dan yang agak mengejutkan adalah bahwa dia meminta kesediaanku untuk melakukannya dengan ditonton suaminya. Namun kurasa, wah ini pengalaman baru buatku.

    Akhirnya dia memintaku untuk segera datang di sebuah hotel “R” berbintang lima di kawasan Sudirman, tak jauh dari kantorku. Aku menduga bahwa pasangan ini bukanlah sembarang orang, yang mampu membayar tarif hotel semahal itu. Dan benar dugaanku, sebuah president suite room telah ada di hadapanku. Segera kubunyikan bel di depan kamarnya. Dan seorang pria, dengan mengenakan kimono, berusia tak lebih dari 40 tahun membukakan pintu untukku.

    “Ivan?” katanya.

    “Ya saya Ivan,” jawabku. Lalu ia mencermatiku dari atas hingga bawah sebelum ia mempersilakan aku masuk ke dalam. Pasti dia tidak ingin sembarang orang menyentuh istrinya, pikirku.

    “OK, masuklah” katanya. Kamar itu begitu luas dan gelap sekali. Aku memandang sekeliling, sebuah TV berukuran 52″ sedang memperlihatkan blue film.

    Lalu aku memandang ke arah tempat tidur. Seorang wanita yang kutaksir umurnya tak lebih dari 30 tahun berbaring di atas tempat tidur, badannya dimasukkan ke dalam bed cover tersenyum padaku sambil menjulurkan tangannya untuk menyalamiku. “Kamu pasti Ivan khan? Kenalkan saya Donna” katanya lembut.

    Cerita Sex Goyangan Tante Dona Dasyat Aku terpana melihatnya, rambutnya sebahu berwarna pirang, kulitnya mulus sekali, wajahnya cantik, pokoknya perfect! Aku masih terpana dan menahan liurku, ketika dia berkata “Lho kok bingung sich”.

    “Akh enggak..” kataku sambil membalas salamnya.

    “Kamu mandi dulu dech biar segar, tuch di kamar mandi,” katanya.

    “Oke tunggu yach sebentar,” jawabku sambil melangkah ke kamar mandi. Sementara, suaminya hanya menyaksikan dari sofa dikegelapan. Cepat-cepat kubersihkan badanku biar wangi. Dan segera setelah itu kukenakan celana pendek dan kaos.

    Aku melangkah keluar, “Yuk kita mulai,” katanya.

    Dengan sedikit gugup aku menghampiri tempat tidurnya. Dan dengan bodohnya aku bertanya, “Boleh aku lepaskan pakaianku?”, dia tertawa kecil dan menjawab, “terserah kau saja..”.

    Segera kulepaskan pakaianku, dia terbelalak melihatku dalam keadaan polos, “Ahk.. ehm..” dan segera mengajakku masuk ke dalam bed cover juga. “Kamu cantik sekali Donna” kataku lirih.

    Aku tak habis pikir ada wanita secantik ini yang pernah kulihat dan suaminya memperbolehkan orang lain menjamahnya, ah.. betapa beruntungnya aku ini. “Ah kamu bisa saja,” kata Donna. Markas Judi Online Dominoqq

    Segera aku masuk ke dalam bed cover, kuteliti tubuhnya satu persatu. Kedua bulatan payudaranya yang cukup besar dan berwarna putih terlihat menggantung dengan indahnya, diantara keremangan aku masih dapat melihat dengan sangat jelas betapa indah kedua bongkah susunya yang kelihatan begitu sangat montok dan kencang. Samar kulihat kedua puting mungilnya yang berwarna merah kecoklatan. “Yaa aammpuunn..” bisikku lirih tanpa sadar, “Ia benar-benar sempurna” kataku dalam hati.

    “Van..” bisik Tante Donna di telingaku.

    Cerita Sex Goyangan Tante Dona Dasyat Aku menoleh dan terjengah. Ya Ampuun, wajah cantiknya itu begitu dekat sekali dengan wajahku. Hembusan nafasnya yang hangat sampai begitu terasa menerpa daguku. Kunikmati seluruh keindahan bidadari di depanku ini, mulai dari wajahnya yang cantik menawan, lekak-lekuk tubuhnya yang begitu seksi dan montok, bayangan bundar kedua buah payudaranya yang besar dan kencang dengan kedua putingnya yang lancip, perutnya yang ramping dan pantatnya yang bulat padat bak gadis remaja, pahanya yang seksi dan aah.., kubayangkan betapa indah bukit kemaluannya yang kelihatan begitu menonjol dari balik bed cover. Hmm.., betapa nikmatnya nanti saat batang kejantananku memasuki liang kemaluannya yang sempit dan hangat, akan kutumpahkan sebanyak mungkin air maniku ke dalam liang kemaluannya sebagai bukti kejantananku.

    “Van.. mulailah sayang..” bisik Tante Donna, membuyarkan fantasi seks-ku padanya. Sorotan kedua matanya yang sedikit sipit kelihatan begitu sejuk dalam pandanganku, hidungnya yang putih membangir mendengus pelan, dan bibirnya yang ranum kemerahan terlihat basah setengah terbuka, duh cantiknya. Kukecup lembut bibir Tante Donna yang setengah terbuka. Begitu terasa hangat dan lunak. Kupejamkan kedua mataku menikmati kelembutan bibir hangatnya, terasa manis.

    Selama kurang lebih 10 detik aku mengulum bibirnya, meresapi segala kehangatan dan kelembutannya. Kuraih tubuh Tante Donna yang masih berada di hadapanku dan kubawa kembali ke dalam pelukanku.

    “Apa yang dapat kau lakukan untukku Van..” bisiknya lirih setengah kelihatan malu.

    Kedua tanganku yang memeluk pinggangnya erat, terasa sedikit gemetar memendam sejuta rasa. Dan tanpa terasa jemari kedua tanganku telah berada di atas pantatnya yang bulat. Mekal dan padat. Lalu perlahan kuusap mesra sambil kuberbisik, “Tante pasti tahu apa yang akan Ivan lakukan.. Ivan akan puaskan Tante sayang..” bisikku pelan. Jiwaku telah terlanda nafsu.

    Kuelus-elus seluruh tubuhnya, akhh.. mulus sekali, dengan sedikit gemas kuremas gemas kedua belah pantatnya yang terasa kenyal padat dari balik bed cover. “Oouuhh..” Tante Donna mengeluh lirih.

    Bagaimanapun juga anehnya aku saat itu masih bisa menahan diri untuk tidak bersikap over atau kasar terhadapnya, walau nafsu seks-ku saat itu terasa sudah diubun-ubun namun aku ingin sekali memberikan kelembutan dan kemesraan kepadanya. Lalu dengan gemas aku kembali melumat bibirnya. Kusedot dan kukulum bibir hangatnya secara bergantian dengan mesra atas dan bawah. Kecapan-kecapan kecil terdengar begitu indah, seindah cumbuanku pada bibir Tante Donna. Kedua jemari tanganku masih mengusap-usap sembari sesekali meremas pelan kedua belah pantatnya yang bulat pada dan kenyal. Bibirnya yang terasa hangat dan lunak berulang kali memagut bibirku sebelah bawah dan aku membalasnya dengan memagut bibirnya yang sebelah atas. ooh.., terasa begitu nikmatnya. Dengusan pelan nafasnya beradu dengan dengusan nafasku dan berulang kali pula hidungnya yang kecil membangir beradu mesra dengan hidungku. Kurasakan kedua lengan Tante Donna telah melingkari leherku dan jemari tangannya kurasakan mengusap mesra rambut kepalaku.

    Cerita Sex Goyangan Tante Dona Dasyat Batang kejantananku terasa semakin besar apalagi karena posisi tubuh kami yang saling berpelukan erat membuat batang kejantananku yang menonjol dari balik celanaku itu terjepit dan menempel keras di perut Tante Donna yang empuk, sejenak kemudian kulepaskan pagutan bibirku pada bibir Tante Donna.

    Wajahnya yang cantik tersenyum manis padaku, kuturunkan wajahku sambil terus menjulurkan lidah di permukaan perutnya terus turun dan sampai di daerah yang paling kusukai, wangi sekali baunya. Tak perlu ragu.

    “Ohh apa yang akan kau lakukan.. akh..” tanyanya sambil memejamkan mata menahan kenikmatan yang dirasakannya. Beberapa saat kemudian tangan itu malah mendorong kepalaku semakin bawah dan.., “Nyam-nyam..” nikmat sekali kemaluan Tante Donna. Oh, bukit kecil yang berwarna merah merangsang birahiku.

    Kusibakkan kedua bibir kemaluannya dan, “Creep..” ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah kemaluan yang sudah sedari tadi becek itu.

    “Aaahh.. kamu nakaal,” jeritnya cukup keras. Terus terang kemaluannya adalah terindah yang pernah kucicipi, bibir kemaluannya yang merah merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir kemaluan itu dengan mulutku. “Ooohh lidahmu.. ooh nikmatnya Ivan..” lirih Tante Donna.

    Sementara aku asyik menikmati bibir kemaluannya, ia terus mendesah merasakan kegelian, persis seorang gadis perawan yang baru merasakan seks untuk pertama kali, kasihan wanita ini dan betapa bodohnya suaminya yang hanya memandangku dari kegelapan.

    “Aahh.. sayang.. Tante suka yang itu yaahh.. sedoot lagi dong sayang oogghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini.

    Cerita Sex Goyangan Tante Dona Dasyat Lima menit kemudian.. “Sayang.. Aku ingin cicipi punya kamu juga,” katanya seperti memintaku menghentikan tarian lidah di atas kemaluannya.

    “Ahh.. baiklah Tante, sekarang giliran Tante,” lanjutku kemudian berdiri mengangkang di atas wajahnya yang masih berbaring. Tangannya langsung meraih batang kemaluan besarku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas rata-rata.

    “Okh Van.. indah sekali punyamu ini..” katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala kemaluanku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.

    “Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm.. nggmm,” belum lagi kata-kata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan burungku kearah mulutnya dan, “Croop..” langsung memenuhi rongganya yang mungil itu. Matanya menatapku dengan pandangan lucu, sementara aku sedang meringis merasakan kegelian yang justru semakin membuat senjataku tegang dan keras.

    “Aduuh enaak.. oohh enaknya Tante oohh..” sementara ia terus menyedot dan mengocok batang kemaluanku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak. Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu. Sesekali ia menggigit kecil kepala kemaluanku dalam mulutnya, “Mm.. hmm..” hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya.

    “Crop..” ia mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagi-lagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir kemaluannya.

    “Aoouuhh.. Tante nggak tahan lagi sayang ampuun.. Vann.. hh masukin sekarang juga, ayoo..” pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan kemaluanku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi liang kemaluannya yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir kemaluannya dan mendorongnya perlahan, “Ngg.. aa.. aa.. aa.. ii.. oohh masuuk.. aduuh besar sekali sayang, oohh..” ia merintih, wajahnya memucat seperti orang yang terluka iris.

    Cerita Sex Goyangan Tante Dona Dasyat Aku tahu kalau itu adalah reaksi dari bibir kemaluannya yang terlalu rapat untuk ukuran burungku. Dan Tante Donna merupakan wanita yang kesekian kalinya mengatakan hal yang sama. Namun jujur saja, ia adalah wanita setengah baya tercantik dan terseksi dari semua wanita yang pernah kutiduri. Buah dadanya yang membusung besar itu langsung kuhujani dengan kecupan-kecupan pada kedua putingnya secara bergiliran, sesekali aku juga berusaha mengimbangi gerakan turun naiknya diatas pinggangku dengan cara mengangkat-angkat dan memiringkan pinggul hingga membuatnya semakin bernafsu, namun tetap menjaga ketahananku dengan menghunjamkan kemaluanku pada setiap hitungan kelima.

    Cerita Sex Goyangan Hot Tante Dona Sangat Dasyat

    Cerita Sex Goyangan Hot Tante Dona Sangat Dasyat

    Tangannya menekan-nekan kepalaku kearah buah dadanya yang tersedot keras sementara burungku terus keluar masuk semakin lancar dalam liang senggamanya yang sudah terasa banjir dan amat becek itu. Puting susunya yang ternyata merupakan titik nikmatnya kugigit kecil hingga wanita itu berteriak kecil merintih menahan rasa nikmat sangat hebat, untung saja kamar tidur tersebut terletak di lantai dua yang cukup jauh untuk mendengar teriakan-teriakan kami berdua. Puas memainkan kedua buah dadanya, kedua tanganku meraih kepalanya dan menariknya kearah wajahku, sampai disitu mulut kami beradu, kami saling memainkan lidah dalam rongga mulut secara bergiliran. Setelah itu lidahku menjalar liar di pipinya naik kearah kelopak matanya melumuri seluruh wajah cantik itu, dan menggigit daun telinganya. Genjotan pinggulnya semakin keras menghantam pangkal pahaku, burungku semakin terasa membentur dasar liang senggama.

    “Ooohh.. aa.. aahh.. aahh.. mmhh gelii oohh enaknya, Vann.. ooh,” desah Tante Donna.

    Cerita Sex Goyangan Tante Dona Dasyat “Yaahh enaak juga Tante.. oohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti ini, oohh enaakk.. oohh Tante oohh..” kata-kataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali. Tanganku yang tadi berada di atas kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Setiap ia menekan ke bawah dan menghempaskan kemaluannya tertusuk burungku, secara otomatis tanganku meremas keras bongkahan pantatnya. Secara refleks pula kemaluannya menjepit dan berdenyut seperti menyedot batang kejantananku.

    Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh Tante Donna terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, “Vann.. aahh aku nngaak.. nggak kuaat aahh.. aahh.. oohh..”

    “Taahaan Tante.. tunggu saya dulu ngg.. ooh enaknya Tante.. tahan dulu .. jangan keluarin dulu..” Tapi sia-sia saja, tubuh Tante Donna menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya. Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. “Ooo.. ngg.. aahh.. sayang sayang.. sayang.. ooh enaak.. Tante kelauaar.. oohh.. oohh..” teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan kemaluannya disekeliling burungku mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang kemaluannya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.

    Sementara itu makin kupercepat gerakanku, makin terdengar dengan jelas suara gesekan antara kemaluan saya dengan kemaluannya yang telah dibasahi oleh cairan dari kemaluan Tante Donna. “Aaakhh.. enakk!” desah Tante Donna sedikit teriak.

    “Tante.. saya mau keluar nich.. eesshh..” desahku pada Tante Donna.

    “Keluarkanlah sayang.. eesshh..” jawabnya sambil mendesah.

    Cerita Sex Goyangan Tante Dona Dasyat “Uuugghh.. aaggh.. eenak Tante..” teriakku agak keras dengan bersamaannya spermaku yang keluar dan menyembur di dalam kemaluan Tante Donna.

    “Hemm.. hemm..” suara itu cukup mengagetkanku. Ternyata suaminya yang sedari tadi hanya menonton kini telah bangkit dan melepas kimononya. “Sekarang giliranku, terima kasih kau telah membangkitkanku kau boleh meninggalkan kami sekarang,” katanya seraya memberikan segepok uang padaku.

    Aku segera memakai pakaianku, dan melangkah keluar. Tante Donna mengantarkanku kepintu sambil sambil menghadiahkanku sebuah kecupan kecil, katanya “Terima kasih yach.. sekarang giliran suamiku, karena ia butuh melihat permainanku dengan orang lain sebelum ia melakukannya.”

    “Terima kasih kembali, kalau Tante butuh saya lagi hubungi saya saja,” jawabku sambil membalas kecupannya dan melangkah keluar.

    “Akh.. betapa beruntungnya aku dapat ‘order’ melayani wanita seperti Tante Donna,” pikirku puas. Ternyata ada juga suami yang rela mengorbankan istrinya untuk digauli orang lain untuk memenuhi hasratnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Guru Praktik

    Cerita Sex Guru Praktik


    3012 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Guru Praktik ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexWaktu itu aku masih kelas dua, di salah satu SMA Negeri di Bandung. Aku termasuk salah satu siswa dengan segudang kegiatan. Dari mulai aktif di OSIS, musik, olah raga, sampai aktif dalam hal berganti-ganti pacar.
    Tapi satu hal yang belum pernah kulakukan saat itu hubungan kelamin Sering kali aku berkhayal sedang berhubungan badan dengan salah satu wanita yang pernah menjadi pacarku. Tapi aku tidak punya keberanian untuk meminta, mengajak ataupun melakukan itu.

    Mungkin karena cerita sahabatku yang terpaksa menikah karena telah menghamili pacarnya dan sekarang hidupnya hancur lebur. Itu mungkin yang bikin kutakut, setengah mati. Tapi aku menyukai rasa takut itu, bukankah rasa takut itu yang bisa menjauhkan aku dari perbuatan dosa.

    Pada suatu saat, datang gerombolan guru praktek dari IKIP Bandung yang akan menggantikan guru kami untuk beberapa minggu. Salah satu dari guru praktek itu bernama Lisa. Dia orangnya cantik, ah bukan… bukan cantik… tapi dia sempurna. Peduli setan dengan matematika yang diajarkannya, aku hanya ingin menikmati wajahnya, memeluk tubuhnya yang tinggi semampai, mengecup bibirnya, dan… aku pun berkhayal sangat jauh, tapi semua itu tidak mungkin. Dengan pacarku yang seumur denganku saja, aku tidak berani, apalagi dengan Lisa.

    Singkat cerita, aku melaju dengan motorku. Hari sudah sore aku harus cepat-cepat sampai di rumah. Dalam perjalanan kulihat bu Lisa. Aku memberanikan diri berhenti dan menghampirinya. Setelah sedikit berbasa-basi dia bercerita bahwa dirinya baru saja pindah kost dan tempat kost yang sekarang letaknya tepat di tengah-tengah antara sekolahku dengan rumahnya. Sehingga setiap sore aku mengantarkannya ke tempat kost-nya. Kejadian itu berlangsung setiap hari selama 1 minggu lebih. Kami berdua mulai akrab, bahkan nantinya terlalu akrab.

    Seperti biasanya, aku mengantarkan Ibu Lisa pulang ke kost-nya. Anehnya saat itu, dia tidak ingin langsung pulang tapi mengajakku jalan-jalan di pertokoan di daerah Alun-Alun Bandung. Setelah puas kami pun pulang menuju ke kost Ibu Lisa.

    Dan ketika kupamit Ibu Lisa memegang tanganku dan…

    Cerita Sex Guru Praktik “Jangan pulang dulu, dong!” Ibu Lisa menahanku, tapi memang inilah yang selama ini kuharapkan.
    “Udah malam Bu, takut entar dimarahi…” Perkataanku terhenti melihat dia menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya yang kecil.
    “Jangan panggil aku Ibu Lisa, coba tebak berapa umurku?” ternyata umurnya terpaut 5 tahun dengan umurku yang saat itu 17 tahun.
    “Panggil aku Lisa.” Aku hanya menganggukkan kepalaku.
    “Sini yuk, aku punya baju baru yang akan aku pamerkan kepadamu.”

    Ditariknya tanganku menuju kamarnya, jantungku mulai berdetak kencang.

    Sesampainya di kamar, dia menyuruhku duduk di depan televisi yang memperlihatkan pahlawan kesayanganku, McGyver. Lisa kemudian menghampiri lemari pakaian di samping televisi.

    “Aku punya 3 buah baju baru, coba kamu nilai mana yang paling bagus.”

    Kujawab dengan singkat, “OK!” lalu kembali aku menonton McGyver kesayanganku. Walaupun mataku tertuju ke pesawat televisi, tapi aku dapat melihat dengan jelas betapa dia dengan santainya membuka baju seragam kuliahnya, jantungku berdebar keras. Lisa hanya menyisakan BH berwarna hitam dan celana dalam hitam. Dia melakukan gerakan seolah sedang mencari pakaian di tumpukan bajunya yang tersusun rapih di dalam lemari.

    “Aku tidak bisa menemukan baju baruku, kemana ya?” Aku hanya terdiam pura-pura menonton TV, tapi pikiranku tertuju kepada belahan pantat yang hanya tertutup kain tipis. Link Alternatif DewiFortunaQQ

    Sesekali dia membalikkan tubuhnya sehingga aku bisa melihat dua buah benda yang menggunung di balik BH-nya. Akhirnya dia mengenakan gaun tidur berwarna pink yang sangat tipis, Lalu dia menghampiriku, dan kami berdua duduk berhadapan.

    “Kamu kenapa, kok pucat”, aku terdiam.
    “Kamu takut ya?” Aku tetap terdiam.
    “Aku tau kamu suka aku.” Aku terdiam.
    “Hey, ngomong dong.” Aku tetap terdiam.

    Dalam kediamanku selama itu aku menyimpan sesuatu di dadaku yang berdetak sangat kencang dan keras serasa ingin meledak ketika dia menempelkan bibir mungilnya ke bibirku. Dia melumat bibirku, sedikit buas tapi mesra. Aku mulai memberanikan diri untuk membalasnya. Kugerakkan bibirku dan kulumat kembali bibirnya. Tak lama kemudian, telapak tangan lisa yang hangat meraih pergelangan tanganku. Dibawanya tanganku ke arah buah dadanya. Jantungku saat itu sangat tidak karuan. Kuremas buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi tidak juga terlalu kecil, tapi aku dapat merasakan betapa kencangnya kedua gunung surga itu. Lidah kami pun mulai bermain.

    Tiba-tiba dia mendorongku, terus mendorongku sehingga aku telentang di atas karpet kamarnya. Aku hanya menurut dan tak bergerak. Lisa membuka baju tidurnya yang tipis. Kali ini dia tidak berhenti ketika hanya BH dan CD-nya saja yang melekat di tubuhnya, tapi BH-nya kemudian terjatuh ke karpet. Belum sempat aku bergerak, Lisa menjatuhkan tubuhnya di atas tubuhku, buah dadanya yang sangat keras menindih dadaku.

    “Kamu suka, ya?” aku mengangguk.

    Aku tak kuasa menahan diri, ketika aku mengangkat kepalaku untuk melumat bibirnya kembali, dia menahan kepalaku, aku heran.

    “Ke.. ke… kenapa Lis?” kataku terbata-bata.

    Dia hanya tersenyum, lalu dengan santainya dia memanjat turun tubuhku. Aku hanya terdiam, aku tidak berani bergerak. Aku bagaikan seorang prajurit yang hanya bergerak berdasarkan komando dari Lisa. Dia mulai membelai pahaku dan sedikit mempermainkan selangkanganku. Sesekali dia menciumi celana seragam abu-abuku tepat pada bagian batang kejantananku. Aku memejamkan mata, aku pasrah,

    “Aku… aku… ah…!”

    Aku membiarkannya, ketika Lisa mulai membuka celana seragamku, mulai dari ikat pinggangku dan berlanjut dengan menyingkapkan CD-ku. Dia meraih batang kemaluanku dengan mesranya.

    “Ah… crot… crot… crot…!” Aku tak kuasa menahan diriku ketika bibirnya yang mungil menyentuh kepala kemaluanku.

    Aku malu, malu setengah mati.

    “Tenang, itu biasa kok.”

    Senyumnya membuat rasa maluku hilang, senyum dari wajah sang bidadari itu membuat keberanianku muncul,

    “Ya aku berani, aku nekat!”

    Aku menarik kepalanya dan membalikkan tubuhku, sehingga aku berada tepat di atasnya. Dia sedikit kaget, tapi hal itu membuat aku suka dan makin berani. Aku beranjak ke bawah, kubuka CD-nya. Saat itu yang ada dipikiranku hanya satu, aku harus mencontoh film-film biru yang pernah kutonton.

    “Kamu mulai nakal, ya.”
    “Ibu guru tidak suka.”

    Aku tak memperdulikan candanya. Kuturunkan CD-nya perlahan, kulihat sekilas rumput kecil yang menutupi celah surganya. Seketika kucumbu dan kumainkan lidahku di celah surga itu. Tangan kananku terus menarik CD-nya sampai ke ujung kakinya dan kulempar entah jatuh di mana. Aku menghentikan sejenak permainan lidahku, kuangkat pinggul yang indah itu dan kugendong dia menuju ke tempat tidur yang terletak tepat di belakang kami berdua.

    Kuletakkan tubuh semampai dengan tinggi 173cm itu tepat di pinggir tempat tidur. Aku kemudian berjongkok, dan kembali memainkan lidahku di sekitar celah surganya, bahkan aku berhasil menemukan batu kecil di antara celah itu yang setiap kutempelkan lidahku dia selalu mengerang, mendesah, bahkan berteriak kecil.

    Tangan kiriku ikut bermain bersama lidahku, dan tangan kananku membersihkan sisa air mani yang baru saja keluar. Wow… batang kejantananku sudah keras lagi. Ketika aku sedang asyik bermain di celah surganya, dia menarik kepalaku.

    “Buka celana kamu, semuanya…!” Aku menurut dan kembali menindih tubuhnya.

    Setelah kepala kami berdekatan dia mencium bibirku sekali dan kemudian dia tersenyum, hanya saat itu matanya sudah sayu, tidak lagi bulat penuh dengan cahaya yang sangat menyilaukan.

    Dia mengangkat kepalanya disertai tangan kananya meraih batangku dan mengarahkannya ke lubang kemaluannya. Tapi ketika batangku menyentuh bibir lubang kemaluannya,

    “Crot… cret… creeett…!” Kembali aku meraih puncakku, dia pun tersenyum.

    Hanya saat itu aku tidak lagi malu, yang ada dipikiranku hanyalah aku ingin bisa memuaskannya sebelum orgasmeku yang ketiga. Aku heran setelah orgasme yang pertama ini batang kejantananku tidak lagi lemas, kubiarkan Lisa mengocok-ngocok batanganku, dengan hanya melihat garis wajah milik sang bidadari di depanku dan juga membelai rambutnya yang hitam legam, aku kembali bernafsu.

    “Pelan-pelan aja tidak usah takut.” Dia berbisik dan tersenyum padaku.

    Tak karuan perasaanku saat itu, apalagi ketika kepala kemaluanku dioles-oleskannya ke bibir kemaluannya. Tangannya yang kecil mungil itu akhirnya menarik batang kemaluanku dan membimbingnya untuk memasuki lubang kewanitaannya.

    “Bles… sss… sek!” Batangku sudah seratus persen tertanam di lubang surganya.

    Rasa percaya diriku semakin meningkat ketika aku menyadari bahwa aku tidak lagi mengalami orgasme. Aku mulai menarik pinggulku sehingga kemaluanku tertarik keluar dan membenamkannya lagi, terus menerus berulang. Keluar, masuk, keluar, masuk, keluar, masuk begitu seterusnya.

    “Oh Dig…!” Dia mulai memanggil nama akrabku, aku dipanggil Jedig oleh sahabat-sahabatku.

    Selama ini Lisa hanya memanggil nama asliku seperti yang tertera di dalam absen kelasku.

    “Dig, terus… kamu mulai pintar…” Aku tak peduli, aku terus bergerak naik turun.

    Cerita Sex Guru Praktik Aku merasakan batang kemaluanku yang basah oleh cairan dari lubang surga milik Lisa. Naik dan turun hanya itu yang kulakukan. Sesekali aku mencium bibirnya, sesekali tanganku mempermainkan bibir dan buah dadanya.

    “Ah… ah… ah, ah… oh!” Nafasnya memburu.
    “Ah Dig… ah… ah… ooowww!” Dia berteriak kecil, matanya sedikit melotot dan kemudian dia kembali tersenyum.

    Aku terdiam sejenak, aku heran kenapa dia melakukan itu. Yang kuingat, saat itu batang kemaluanku serasa disiram oleh cairan hangat ketika masih ada di dalam lubang kemaluannya. “Ntar dulu ya Jedig Sayang.” Dia mengangkat tubuhnya sehingga kemaluanku terlepas, aku menahan tubuhnya. Aku tak ingin kemaluanku terlepas aku masih ingin terus bermain.

    “Eit… sabar dong, kita belum selesai kok.” Kulihat dirinya memutar tubuhnya kemudian nungging di depan mataku.

    Aku sangat mengerti apa yang harus kulakukan, ya… seperti di film-film itu.

    Aku mendekatinya dengan batang kemaluanku yang sudah siap menghunus lubang kemaluannya. Aku mencoba memasukannya, tapi aku mengalami kesulitan. Satu, dua, ya dua kali aku gagal memasukan batangku. Akhirnya dia menggunakan tangan mungilnya untuk membimbing batangku.

    “Blesss…” Batangku masuk dengan perlahan. Berbeda dengan tadi, sekarang aku tidak lagi naik turun tetapi maju mundur.

    Kami berdua mendesah. Nafas kami saling memburu. Terus dan terus lagi.

    “Ah… oh… uh… terus Dig…, ah… oooww!” Kembali dia berteriak kecil, saat ini aku mengerti, setiap kali dia berteriak pasti kemudian dia merubah posisinya.

    Benar saja posisi kami kembali seperti posisi awal. Dia telentang di bawah dan aku menindihnya di atas. Aku tidak lagi memerlukan tangan mungilnya untuk membimbingku. Aku sudah bisa memasukan batang kemaluanku sendiri tepat menuju lubang surga yang sesekali beraroma harum bunga itu.

    Kembali aku melakukan naik dan turun. Kali ini aku menjadi siswa yang benar-benar aktif, tidak hanya di sekolah tapi di ranjang. Kuangkat kaki kanannya, kujilati betisnya yang tanpa cacat itu sambil terus menggerakan pinggulku.

    Beberapa saat kemudian, aku merasakan darahku mengalir dengan keras, ada sesuatu di dalam tubuhku yang siap untuk meledak. Gerakanku semakin kencang, cepat, dan tidak teratur.

    “Terus Dig, lebih cepat lagi… terus lebih cepat lagi Dig, terus.”

    Gerakanku semakin cepat. Kami berdua sudah seperti kuda liar yang saling kejar-mengejar sehingga terdengar suara nafas yang keras dan saling sambut menyambut.

    “Terus Dig, terus… ah… uh… oh…!”
    “Oban sayang… ah… dig… dig… dig… aaoowww!”

    Saat ini teriakannya sangat keras dan kulihat matanya sedikit melotot dan giginya terkatup dengan sangat keras. Kemudian dia terjatuh.

    “Dig cepetan ya sayang…!”
    “Aku capek.”

    Aku tak bisa berhenti menggerakan tubuhku, sepertinya ada suatu kekuatan yang mendorong dan menarik pinggulku.

    “Ah… oh… Ufff… aaah…!”
    “Crot… cret… cret…!”

    Muncratlah air kenikmatan itu dari tubuhku. Aku terjatuh di sampingnya, aku puas! Dia tersenyum padaku dan memelukku, dia menaruh kepalanya di dadaku. Setelah mengecup bibirku kami berdua pun tertidur pulas.

    Beberapa bulan setelah percintaanku dengan Ibu Lisa… Perpisahaan pun dimulai, setelah aku memainkan beberapa lagu di panggung perpisahaan untuk menandakan berakhirnya masa kerja praktek mahasiswa-mahasiswa IKIP di sekolahku. Kulihat mereka menaiki bus bertuliskan IKIP di pinggirnya. Aku mencari Lisa, bidadari yang merenggut keperjakaanku.

    “Lisa… hey…!” Lisa menengok dan matanya melotot.
    “Ups… Ibu Lisa!” Aku lupa, dia kan guruku.
    “Sampai ketemu lagi ya, jangan lupa belajar!” sambil menaiki tangga bus dia menyerahkan surat padaku.

    Aku langsung membaca dan tak mengerti apa maksud dari tulisan itu.

    Akhirnya bus itu pergi dan saat itulah saat terakhir aku melihatnya. Aku tak akan pernah lupa walaupun hanya sekali aku melakukannya dengan Lisa. Tapi itu sangat berbekas. Aku selalu merindukannya. Bahkan aku selalu berkhayal aku ada di dekat dia setiap aku dekat dengan perempuan. Sekarang ketika aku sudah duduk di bangku kuliah aku baru mengerti apa arti dari surat Lisa.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat


    3264 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexGue punya sahabat namanya Olla kami jarang bertemu atau berjumpa sejak kami sudah berkeluarga hingga
    anak kami bertumbuhya dewasa tapi kami selalu telpon atau sms menanyakan kabar jadi jalinan
    persahabatan kami masih berlanjut sampai sekarang, ada saja yang kami bicarakan dari tanya kabar
    anaknya, orang tuaya dan lain sebagainya.

    Pada hari sabtu pagi Olla menelponku katanya dia habis pulang dari Magelang kota kelahirannya dia
    membawakan oleh oleh kecil untuk keluargaku.

    Katanya Anaknya yang bernama Riko akan mengahantarkan oleh olehnya kerumahku kalau aku tidak keluar,

    Ah terimakasih Olla sudah mengasih oleh oleh. Pasti dia membawa gethuk kesukaanku khas makanan
    magelang, gue pun tidak keluar menunggu kedatangan Riko kerumahku, yang mana hampir 15 tahun aku tidak
    pernah melihat Riko.

    Malam itu Datanglah yang memakai mobil Jeep masuk kedalam rumahku, kuintip dari jendela. Dua orang
    anak tanggung turun dari jeep itu. Mungkin si Riko datang bersama temannya. Ah, jangkung bener anak
    Olla. Gue buka pintu. Dengan sebuah bingkisan si Riko naik ke teras rumah

    “Selamat siang, Tante. Ini titipan mama untuk Tante Erna. Kenalin ini Bonny teman saya, Tante”. Riko
    menyerahkan kiriman dari mamanya dan mengenalkan temannya padaku. Gue sambut gembira mereka.

    Oleh-oleh Olla dan langsung Gue simpan di lemari es-ku biar nggak basi. Gue terpesona saat melihat
    anak Olla yang sudah demikian gede dan jangkung itu. Dengan gaya pakaian dan rambutnya yang trendy
    sungguh keren anak sahabatku ini.

    Demikian pula si Donny temannya, mereka berdua adalah pemuda-pemuda masa kini yang sangat tampan dan
    simpatik. Ah, anak jaman sekarang, mungkin karena pola makannya sudah maju pertumbuhan mereka jadi
    subur. Mereka Gue ajak masuk ke rumah. Kubuatkan minuman untuk mereka.

    Kuperhatikan mata si Donny agak nakal, dia pelototi bahuku, buah dadaku, leherku. Matanya mengikuti
    apapun yang sedang Gue lakukan, saat Gue jalan, saat Gue ngomong, saat Gue mengambil sesuatu.

    Ah, maklum anak laki-laki, kalau lihat perempuan yang agak melek, biar sudah tuaan macam Gue ini,
    tetap saja matanya melotot. Dia juga pinter ngomong lucu dan banyak nyerempet-nyerempet ke masalah
    seksual. Dan si Riko sendiri senang dengan omongan dan kelakar temannya. Dia juga suka nimbrung,
    nambahin lucu sambil melempar senyuman manisnya.

    Kami jadi banyak tertawa dan cepat saling akrab. Terus terang Gue senang dengan mereka berdua. Dan
    tiba-tiba Gue merasa berlGue aneh, apakah ini karena naluri perempuanku atau dasar genitku yang nggak
    pernah hilang sejak masih gadis dulu, hingga teman-temanku sering menyebutku sebagai perempuan gatal.
    Dan kini naluri genit macam itu tiba-tiba kembali hadir

    Mungkin hal ini disebabkan oleh tingkah si Donny yang seakan-akan memberikan celah padaku untuk
    mengulangi peristiwa-peristiwa masa muda. Peristiwa-peristiwa penuh birahi yang selalu mendebarkan
    jantung dan hatiku.

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat Ah, dasar perempuan tua yang nggak tahu diri, makian dari hatiku untukku sendiri. Tetapi gebu libidoku
    ini demikian cepat menyeruak ke darahku dan lebih cepat lagi ke wajahku yang langsung terasa bengap
    kemerahan menahan gejolak birahi mengingat masa laluku itu.

    “Tante, jangan ngelamun. Cicak jatuh karena ngelamun, lho”. Kami kembali terbahak mendengar kelakar
    Riko. Dan kulihat mata Donny terus menunjukkan minatnya pada bagian-bagian tubuhku yang masih mulus
    ini.

    Dan Gue tidak heran kalau anak-anak muda macam Donny dan Riko ini demen menikmati penampilanku.
    Walaupun usiaku yang memasuki tahun ke 42 Gue tetap “fresh” dan “good looking”. Gue memang suka
    merawat tubuhku sejak muda.

    Boleh dibilang tak ada kerutan tanda ketuaan pada bagian-bagian tubuhku. Kalau Gue jalan sama Oke,
    suamiku, banyak yang mengira Gue anaknya atau bahkan “piaraan”nya. Kurang asem, tuh orang.

    Dan suamiku sendiri sangat membanggakan kecantikkanku. Kalau dia berkesempatan untuk membicarakan
    istrinya, seakan-akan memberi iming-iming pada para pendengarnya hingga Gue tersipu walaupun dipenuhi
    rasa bangga dalam hatiku.

    Beberapa teman suamiku nampak sering tergoda untuk mencuri pandang padaku. Tiba-tiba Gue ada ide untuk
    menahan kedua anak ini.

    “Hai, bagaimana kalau kalian makan siang di sini. Gue punya resep masakan yang gampang, cepat dan
    sedap. Sementara Gue masak kamu bisa ngobrol, baca tuh majalah atau pakai tuh, komputer si oom. Kamu
    bisa main game, internet atau apa lainnya. Tapi jangan cari yang ‘enggak-enggak’, ya..”, Gue tawarkan
    makan siang pada mereka. Markas Judi Online Dominoqq

    Tanpa konsultasi dengan temannya si Donny langsung iya saja. Gue tahu mata Donny ingin menikmati
    sensual tubuhku lebih lama lagi.

    Si Riko ngikut saja apa kata Donny. Sementara mereka buka komputer Gue ke dapur mempersiapkan
    masakanku. Gue sedang mengiris sayuran ketika tahu-tahu Donny sudah berada di belakangku. Dia
    menanyaiku, “Tante dulu teman kuliah mamanya Riko, ya. Kok kayanya jauh banget, sih?”.

    “Apanya yang jauh?, Gue tahu maksud pertanyaan Donny.

    “Iya, Tante pantesnya se-umur dengan teman-temanku”.

    “Gombal, ah. Kamu kok pinter nge-gombal, sih, Don”.

    “Bener. Kalau nggak percaya tanya, deh, sama Riko”, lanjutnya sambil melototi pahaku.

    “Tante hobbynya apa?”.

    “Berenang di laut, skin dan scuba diving, makan sea food, makan sayuran, nonton Discovery di TV”.

    “Ooo, pantesan”.

    “Apa yang pantesan?”, sergapku.

    “Pantesan body Tante masih mulus banget”.

    Kurang asem Donny ini, tanpa kusadari dia menggiring Gue untuk mendapatkan peluang melontarkan kata-
    kata “body Tante masih mulus banget” pada tubuhku. Tetapi Gue tak akan pernah menyesal akan giringan
    Donny ini.

    Dan reaksi naluriku langsung membuat darahku terasa serr.., libidoku muncul terdongkrak. Setapak demi
    setapak Gue merasa ada yang bergerak maju. Donny sudah menunjukkan keberaniannya untuk mendekat ke Gue
    dan punya jalan untuk mengungkapkan kenakalan ke-lelakian-nya.

    “Ah, mata kamu saja yang keranjang”, jawabku yang langsung membuatnya tergelak-gelak.

    “Papa kamu, ya, yang ngajarin?, lanjutku.

    “Ah, Tante, masak kaya gitu aja mesti diajarin”.

    Ah, cerdasnya anak ini, kembali Gue merasa tergiring dan akhirnya terjebak oleh pertanyaanku sendiri.

    “Memangnya pinter dengan sendirinya?”, lanjutku yang kepingin terjebak lagi.

    “Iya, dong, Tante. Gue belum pernah dengar ada orang yang ngajari gitu-gitu-an”.

    Ah, kata-kata giringannya muncul lagi, dan dengan senang hati kugiringkan diriku.

    “Gitu-gituan gimana, sih, Don sayang?”, jawabku lebih progresif.

    “Hoo, bener sayang, nih?”, sigap Donny.

    “Habis kamu bawel, sih”, sergahku.

    “Sudah sana, temenin si Riko tuh, n’tar dia kesepian”, lanjutku.

    “Si Riko, mah, senengnya cuma nonton”, jawabnya.

    “Kalau kamu?”, sergahku kembali.

    “Kalau saya, action, Tante sayang”, balas sayangnya.

    “Ya, sudah, kalau mau action, tuh ulek bumbu tumis di cobek, biar masakannya cepet mateng”, ujarku
    sambil memukulnya dengan manis.

    “Oo, beres, Tante sayang”, dia tak pernah mengendorkan serangannya padaku.

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat Kemudian dia menghampiri cobekku yang sudah penuh dengan bumbu yang siap di-ulek. Beberapa saat
    kemudian Gue mendekat ke dia untuk melihat hasil ulekannya.

    “Uh, baunya sedap banget, nih, Tante. Ini bau bumbu yang mirip Tante atau bau Tante yang mirip
    bumbu?”.

    Kurang asem, kreatif banget nih anak, sambil ketawa ngakak kucubit pinggangnya keras-keras hingga dia
    aduh-aduhan. Seketika tangannya melepas pengulekan dan menarik tanganku dari cubitan di pinggangnya
    itu.

    Saat terlepas tangannya masih tetap menggenggam tanganku, dia melihat ke matGue. Ah, pandangannya itu
    membuat Gue gemetar. Akankah dia berani berbuat lebih jauh? Akankah dia yakin bahwa Gue juga
    merindukan kesempatan macam ini? Akankah dia akan mengisi gejolak hausku? Petualanganku? Nafsu
    birahiku?

    Gue tidak memerlukan jawaban terlampau lama. Bibir Donny sudah mendarat di bibirku. Kini kami sudah
    berpagutan dan kemudian saling melumat. Dan tangan-tangan kami saling berpeluk. Dan tanganku meraih
    kepalanya serta mengelusi rambutnya.

    Dan tangan Donny mulai bergeser menerobos masuk ke blusku. Dan tangan-tangan itu juga menerobosi BH-ku
    untuk kemudian meremasi payudarGue. Dan Gue mengeluarkan desahan nikmat yang tak terhingga. Nikmat
    kerinduan birahi menggauli anak muda yang seusia anakku, 22 tahun di bawah usiaku.

    “Tante, Gue nafsu banget lihat body Tante. Gue pengin menciumi body Tante. Gue pengin menjilati body
    Tante. Gue ingin menjilati nonok Tante. Gue ingin ngentot Tante”.

    Ah, seronoknya mulutnya. Kata-kata seronok Donny melahirkan sebuah sensasi erotik yang membuat Gue
    menggelinjang hebat. Kutekankan selangkanganku mepet ke selangkangnnya hingga kurasakan ada jendolan
    panas yang mengganjal. Pasti kontol Donny sudah ngaceng banget.

    Kuputar-putar pinggulku untuk merasakan tonjolannya lebih dalam lagi. Donny mengerang.Dengan tidak
    sabaran dia angkat dan lepaskan blusku. Sementara blus masih menutupi kepalGue bibirnya sudah mendarat
    ke ketiakku.

    Dia lumati habis-habisan ketiak kiri kemudian kanannya. Gue merasakan nikmat di sekujur urat-uratku.
    Donny menjadi sangat liar, maklum anak muda, dia melepaskan gigitan dan kecupannya dari ketiak ke
    dadaku.

    Dia kuak BH-ku dan keluarkan buah dadaku yang masih nampak ranum. Dia isep-isep bukit dan pentilnya
    dengan penuh nafsu. Suara-suara erangannya terus mengiringi setiap sedotan, jilatan dan gigitannya.

    Sementara itu tangannya mulai merambah ke pahaku, ke selangkanganku. Dia lepaskan kancing-kancing
    kemudian dia perosotkan hotpants-ku. Gue tak mampu mengelak dan Gue memang tak akan mengelak.

    Birahiku sendiri sekarang sudah terbakar hebat. Gelombang dahsyat nafsuku telah melanda dan
    menghanyutkan Gue. Yang bisa kulakukan hanyalah mendesah dan merintih menanggung derita dan siksa
    nikmat birahiku.

    Begitu hotpants-ku merosot ke kaki, Donny langsung setengah jongkok menciumi celana dalamku. Dia
    kenyoti hingga basah kuyup oleh ludahnya. Dengan nafsu besarnya yang kurang sabaran tangannya
    memerosotkan celana dalamku. Kini bibir dan lidahnya menyergap vagina, bibir dan kelentitku. Gue jadi
    ikutan tidak sabar.

    “Donny, Tante udah gatal banget, nih”.

    “Copot dong celanamu, Gue pengin menciumi kamu punya, kan”.

    Dan tanpa protes dia langsung berdiri melepaskan celana panjang berikut celana dalamnya. kontolnya
    yang ngaceng berat langsung mengayun seakan mau nonjok Gue. Kini Gue ganti yang setengah jongkok,
    kukulum kontolnya.

    Dengan sepenuh nafsuku Gue jilati ujungnya yang sobek merekah menampilkan lubang kencingnya. Gue
    merasakan precum asinnya saat Donny menggerakkan pantatnya ngentot mulutku. Gue raih pahanya biar arah
    kontolnya tepat ke lubang mulutku.

    “Tante, Gue pengin ngentot memek Tante sekarang”. Gue tidak tahu maunya, belum juga Gue puas mengulum
    kontolnya dia angkat tubuhku. Dia angkat satu kakiku ke meja dapur hingga nonokku terbuka. Kemudian
    dia tusukkannya kontolnya yang lumayan gede itu ke memekku.

    Gue menjerit tertahan, sudah lebih dari 3 bulan Oke, suamiku nggak nyenggol-nyenggol Gue. Yang
    sibuklah, yang rapatlah, yang golflah. Terlampau banyak alasan untuk memberikan waktunya padaku.

    Kini kegatalan kemaluanku terobati, Kocokkan kontol Donny tanpa kenal henti dan semakin cepat. Anak
    muda ini maunya serba cepat. Gue rasa sebentar lagi spermanya pasti muncrat, sementara Gue masih belum
    sepenuhnya puas dengan entotannya.

    Gue harus menunda agar nafsu Donny lebih terarah. Gue cepat tarik kemaluanku dari tusukkannya, Gue
    berbalik sedikit nungging dengan tanganku bertumpu pada tepian meja. Gue pengin dan mau Donny nembak
    nonokku dari arah belakang. Ini adalah gaya favoritku.

    Biasanya Gue akan cepat orgasme saat dientot suamiku dengan cara ini. Donny tidak perlu menunggu
    permintaanku yang kedua. kontolnya langsung di desakkan ke memekku yang telah siap untuk melahap
    kontolnya itu.

    Nah, Gue merasakan enaknya kontol Donny sekarang. Pompaannya juga lebih mantab dengan pantatku yang
    terus mengimbangi dan menjemput setiap tusukan kontolnya. Ruang dapur jadi riuh rendah.
    Selintas terpikir olehku, di mana si Riko. Apakah dia masih berkutat dengan komputernya? Atau dia
    sedang mengintip kami barangkali? Tiba-tiba dalam ayunan kontolnya yang sudah demikian keras dan
    berirama Donny berteriak.

    “Dang, Riko, ayoo, bantuin Gue .., Dang..”.

    Ah, kurang asem anak-anak ini. Jangan-jangan mereka memang melakukan konspirasi untuk mengentotku saat
    ada kesempatan disuruh mamanya untuk mengirimkan oleh-oleh itu. Kemudian kulihat Riko dengan tenangnya
    muncul menuju ke dapur dan berkata ke Donny

    “Gue kebagian apanya Don?’

    “Tuh, lu bisa ngentot mulutnya. Dia mau kok”.

    Duh, kata-kata seronok yang mereka ucapkan dengan kesan seolah-olah Gue ini hanya obyek mereka. Dan
    anehnya ucapan-ucapan yang sangat tidak santun itu demikian merangsang nafsu birahiku, sangat eksotik
    dalam khayalku. Gue langsung membayangkan seolah-olah Gue ini anjing mereka yang siap melayani apapun
    kehendak pemiliknya.

    Gue melenguh keras-keras untuk merespon gaya mereka itu. Kulihat dengan tenangnya Riko mencopoti
    celananya sendiri dan lantas meraih kepalGue dengan tangan kirinya, dijambaknya rambutku tanpa
    menunjukkan rasa hormat padaku yang adalah teman mamanya itu.

    Untuk kemudian ditariknya mendekat ke kontolnya yang telah siap dalam genggaman tangan kanannya.
    kontol Riko nampak kemerahan mengkilat. Kepalanya menjamur besar diujung batangnya.

    Saat bibirku disentuhkannya aroma kontolnya menyergap hidungku yang langsung membuat Gue kelimpungan
    untuk selekasnya mencaplok kontol itu. Dengan penuh kegilaan Gue lumati, jilati kulum, gigiti
    kepalanya, batangnya, pangkalnya, biji pelernya.

    Tangan Riko terus mengendalikan kepalGue mengikuti keinginannya. Terkadang dia buat maju mundur agar
    mulutku memompa, terkadang dia tarik keluar kontolnya menekankan batangnya atau pelirnya agar Gue
    menjilatinya.

    Duh, Gue mendapatkan sensasi kenikmatan seksualku yang sungguh luar biasa. Sementara di belakang sana
    si Donny terus menggenjotkan kontolnya keluar masuk menembusi nonoknya sambil jari-jarinya mengutik-
    utik dan disogok-sogokkannya ke lubang pantatku yang belum pernah Gue mengalami cara macam itu. Oke,
    suamiku adalah lelaki konvensional.

    Saat dia menggauliku dia lakukan secara konvensional saja. Sehingga saat Gue merasakan bagaimana
    perbuatan teman dan anak sahabatku ini Gue merasakan adanya sensasi baru yang benar-benar hebat
    melanda Gue.

    Kini 3 lubang erotis yang ada padaku semua dijejali oleh nafsu birahi mereka. Gue benar-benar jadi
    lupa segala-galanya. Gue mengenjot-enjot pantatku untuk menjemputi kontol dan jari-jari tangan Donny
    dan mengangguk-anggukkan kepalGue untuk memompa kontol Riko.

    “Ah, Tante, mulut Tante sedap banget, sih. Enak kan, kontolku. Enak, kan? Sama kontol Oom enak mana?
    N’tar Tante pasti minta lagi, nih”

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat Dia percepat kendali tangannya pada kepalGue. Ludahku sudah membusa keluar dai mulutku. kontol Riko
    sudah sangat kuyup. Sesekali Gue berhenti sessat untuk menelan ludahku.

    Tiba-tiba Donny berteriak dari belakang, “Gue mau keluar nih, Tante. Keluarin di memok atau mau
    diisep, nih?”.

    Ah, betapa nikmatnya bisa meminum air mani anak-anak ini. Mendengar teriakan Donny yang nampak sudah
    kebelet mau muncratkan spermanya,

    Gue buru-buru lepaskan kontol Riko dari mulutku. Gue bergerak dengan cepat jongkok sambil mengangakan
    mulutku tepat di ujung kontol Donny yang kini penuh giat tangannya mengocok-ocok kontolnya untuk
    mendorong agar air maninya cepat keluar.

    Kudengar mulutnya terus meracau, “Minum air maniku, ya, Tante, minum ya, minum, nih, Tante, minum ya,
    makan spermGue ya, Tante, makan ya, enak nih, Tante, enak nih air maniku, Tante, makan ya..”

    Air mani Donny muncrat-muncrat ke wajahku, ke mulutku, ke rambutku. Sebagian lain nampak mengalir di
    batang dan tangannya. Yang masuk mulutku langsung Gue kenyam-kenyam dan kutelan. Yang meleleh di
    batang dan tanganannya kujilati kemudian kuminum pula.

    Kemudian dengan jari-jarinya Donny mengorek yang muncrat ke wajahku kemudian disodorkannya ke mulutku
    yang langsung kulumati jari-jarinya itu. Ternyata saat Riko menyaksikan apa yang dikerjakan Donny dia
    nggak mampu menahan diri untuk mengocok-ocok juga kontolnya.

    Dan beberapa saat sesudah kontol Donny menyemprotkan air maninya, menyusul kontol Riko memuntahkan
    banyak spermanya ke mulutku.

    Gue menerima semuanya seolah-olah ini hari pesta ulang tahunku. Gue merasakan rasa yang berbeda,
    sperma Donny serasa madu manisnya, sementara sperma Riko sangat gurih seperti air kelapa muda.

    Dasar anak muda, nafsu mereka tak pernah bisa dipuaskan. Belum sempat Gue istirahat mereka mengajak
    Gue ke ranjang pengantinku. Mereka nggak mau tahu kalau Gue masih mengagungkan ranjang pengantinku
    yang hanya Oke saja yang boleh ngentot Gue di atasnya. Setengahnya mereka menggelandang Gue memaksa
    menuju kamarku.

    Gue ditelentangkannya ke kasur dengan pantatku berada di pinggiran ranjang. Riko menjemput satu
    tungkai kakiku yang dia angkatnya hingga nempel ke bahunya.

    Dia tusukan kontolnya yang tidak surut ngacengnya sesudah sedemikian banyak menyemprotkan sperma untuk
    menyesaki memekku, kemudian dia pompa kemaluanku dengan cepat kesamping kanan, kiri, ke atas, ke bawah
    dengan penuh irama.

    Gue merasakan ujungnya menyentuh dinding rahimku dan Gue langsung menggelinjang dahsyat. Pantatku naik
    turun menjemput tusukan-tusukan kontol legit si Riko. Sementara itu Donny menarik tubuhku agar
    kepalGue bisa menciumi dan mengisap kontolnya. Kami bertiga kembali mengarungi samudra nikmatnya
    birahi yang nikmatnya tak terperi.

    Hidungku menikmati banget aroma yang menyebar dari selangkangan Donny. Jilatan lidah dan kuluman
    bibirku liar melata ke seluruh kemaluan Donny.

    Kemudian untuk memenuhi kehausanku yang amat sangat, paha Donny kuraih ke atas ranjang sehingga satu
    kakinya menginjak ke kasur dan membuat posisi pantatnya menduduki wajahku. Dengan mudah tangan Donny
    meraih dan meremasi susu-susu dan pentilku.

    Sementara hidungku setengah terbenam ke celah pantatnya dan bibirku tepat di bawah akar pangkal
    kontolnya yang keras menggembung.

    Gue menggosok-gosokkan keseluruhan wajahku ke celah bokongnya itu sambil tangan kananku ke atas untuk
    ngocok kontol Donny. Duh, Gue kini tenggelam dalam aroma nikmat yang tak terhingga. Gue menjadi
    kesetanan menjilati celah pantat Donny.

    Aroma yang menusuk dari pantatnya semakin membuat Gue liar tak terkendali. Sementara di bawah sana
    Riko yang rupanya melihat bagaimana Gue begitu liar menjilati pantat Donny langsung dengan buasnya
    menggenjot nonokku. Dia memperdengarkan racauan nikmatnya,

    “Tante, nonokmu enak, Tante, nonokmu Gue entot, Tante, nonokmu Gue entot, ya, enak, nggak, heh?, Enak
    ya, kontolku, enak Tante, kontolku?”. Gue juga membalas erangan, desahan dan rintihan nikmat yang
    sangat dahsyat. Dan ada yang rasa yang demikian exciting merambat dari dalam kemaluanku.

    Gue tahu orgasmeku sedang menuju ke ambang puncak kepuasanku. Gerakkanku semakin menggila, semakin
    cepat dan keluar dari keteraturan. Kocokkan tanganku pada kontol Donny semakin kencang. Naik-naik
    pantatku menjemputi kontol Riko semakin cepat, semakin cepat, cepat, cepat, cepat.

    Dan teriakanku yang rasanya membahana dalam kamar pengantinku tak mampu kutahan, meledak menyertai
    bobolnya pertahanan kemaluanku. Cairan birahiku tumpah ruah membasah dab membusa mengikuti batang
    kontol yang masih semakin kencang menusukki nonokku.

    Dan Gue memang tahu bahwa Riko juga hendak melepas spermanya yang kemudian dengan rintihan nikmatnya
    akhirnya menyusul sedetik sesudah cairan birahiku tertumpah. Kakiku yang sejak tadi telah berada dalam
    pelukannya disedoti dan gigitinya hingga meninggalkan cupang-cupang kemerahan.

    Sementara Donny yang sedang menggapai menuju puncak pula, meracau agar Gue mempercepat kocokkan
    kontolnya sambil tangannya keras-keras meremasi buah dadaku hingga Gue merasakan pedihnya. Dan saat
    puncaknya itu akhirnya datang, dia lepaskan genggaman tanganku untuk dia kocok sendiri kontolnya
    dengan kecepatan tinggi hingga spermanya muncrat semburat tumpah ke tubuhku.

    Cerita Sex Hadiah Dari Sahabat Gue yang tetap penasaran, meraih batang yang berkedut-kedut itu untuk kukenyoti, mulutku mengisap-isap
    cairan maninya hingga akhirnya segalanya reda. Jari-jari tanganku mencoleki sperma yang tercecer di
    tubuhku untuk Gue jilat dan isap guna mengurangi dahaga birahiku.

    Sore harinya, walaupun Gue belum sempat merasakan getuk kirimannya yang kini berada dalam lemari esku
    dengan penuh semangat dan terima kasih Gue menelepon Olla.

    “Wah, terima kasih banget atas kirimannya, ya. Karena sudah lama Gue tidak merasakannya, huh, nikmat
    banget rasanya. Ada gurihnya, ada manisnya, ada legitnya”, kataku sambil selintas mengingat kenikmatan
    yang Gue raih dari Riko anaknya dan Donny temannya.

    Olla tertawa senang sambil menjawab, “Nyindir, ya. Memangnya kerajinan tanduk dari Pucang (sebuah desa
    di utara Magelang yang menjadi pusat kerajinan dari tanduk kerbau) itu serasa getuk kesukaanmu itu.

    N’tar deh kalau Gue pulang lagi, kubawakan sekeranjang getukmu”.
    Gue tersedak dan terbatuk-batuk. Mati Gue, demikian pikirku. Ternyata bingkisan dalam kulkas itu bukan
    getuk kesukaanku.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Hadiah Terindah Dari Arisan Ibu PKK

    Cerita Sex Hadiah Terindah Dari Arisan Ibu PKK


    3646 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Hadiah Terindah Dari Arisan Ibu PKK ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Arisan ibu-ibu selalu saja memiliki gosip yang berbagai ragam. Mulai dari gosip berlian, gosip hutan piutang, bahkan gosip seks. Kali ini aku terkejut sekali, ketika seorang teman membisikkan padaku, kalau Ibu Wira itu, suka rumput muda. Justru yang dia sukai adalah laki- laki belasan tahun. Rasany aku kurang percaya. Ap ia? Bu Wira yang sudah berusia lebih 50 tahunmasih doyan laki-laki belasan tahun?

    “Woalaaah…Bu Tuty masya enggak percaya sih?” kata Bu Lina lagi. Aku sudah janda hampir 10 tahun, sejak perkawinan suamiku dengann istri mudanya. Aku tak nuntut apa-apa, keculi Julius putra tunggalku harus bersamaku dan rumah yang kami benagun bersama, menjadi milikku. Aku sakit hati sekali sebenarnya. Justru perkawinan suamiku, karena katanya aku tidak bisa melahirkan lagi, sejak peranakanku diangkat, ketika aku dinyatakan terkena tumor rahim. Suamiku mengakui, kalau permainan seksku masih sangat Ok. Dalam usia 37 tahun, aku masih keliahatan cantik dan seksi.

    “Lihat tuh, Bu Tuty. Matanya asyik melirik anak bu Tuty terus tuh,” kata Bu Salmah tetanggaku itu. Kini aku jadi agak percaya, ketika aku melihat dengan jelas, Bu Wira mengedipkan matanya ke putra tunggalku Julius. Rasanya aku mau marah, kenapa Bu Wira mau mengincar putraku yang masih berusia hampir 15 tahun berkisar 12 hari lagi.

    Cerita Sex Hadiah Terindah Dari Arisan Sepulang dari arisan, aku sengaja mendatangi tetangga yang lain dan secara lembut menceritakan apa yang diceritakan Bu Salmah kepadaku. Tetanggaku itu tertawa cekikikan. Dari ceritanya, suami bu Wira sudah tak sanggup lagi, bahkan suaminya sudah tahu kelakuannya itu. Bu Wira memang suka burung muda, kata mereka. Bahkan putra tetanggaku titu pernah digarap oleh Bu Wira. Karean malu ribut- ribut, lagi pula anaknya yang sudah berusia 18 tahun dibiarkan saja.

    “Laki-laki kan enggak apa-apa bu. Kalau anak perempuan, mungkin perawannya bisa hilang. Kalau anak laki-laki, siapa tahu perjakanya hilang,” kata tetanggaku pula. Bulu kudukku berdiri, mendengarkan celoteh tetanggaku itu. Aku kurang puas denga dua informasi itu. Aku bertandang lagi ke tetanggaku yang lain masih di kompleks perumahan …..(Dirahasiakan) Indah. Tetangku itu juga mengatakan, kalau itu soal biasa sekarang ini. Malamnya aku ngobrol-ngobrol dengan putraku Julius. Julius mengatakan, kalau Tante Wira sudah mengodanya. Bahkan sekali pernah menyalaminya dan mempermainkan jari telunjuknya di telapak tangan putraku. Pernah sekali juga, kata putraku, Tante Wira mengelus burung putraku dari balik celananya, waktu putraku bermain ke rumah Tante Wira.

    Aku sangat terkejut sekali mendengar pengakuan putraku Julius menceritakan tingkah laku Bu Wira. Tapi tetanggaku mengatakan, itu sudah rahasia umum, dan kini masalah itu sudah biasa. Bahkan tetanggaku mengajakku untuk berburu burung muda bersama-sama.

    Malamnya aku tak bisa tidur. AKu sangat takut, kalau putraku akan menjadi korban dari ibu-ibu di kompleks itu. Sudah sampai begitu? Semua sudah menjadi rahasia umum dan tak perlu dipermasalahkan? Lamat-lamat aku memperhatikan putraku. Trnyata dia memang ganteng seperti ayahnya. Persis fotocopy ayahnya. Walau masih 15 tahun, tubuhnya tinggi dan atletis, sebagai seorang pemain basket. Gila juga pikirku.

    Rasa takutku marah-marah kepada Bu Wira, karean aku juga mungkin pernah dia lihat berselingkuh dengan teman sekantorku. Mungkin itu akan jadi senjatanya untuk menyerangku kembali, pikirku. Hingga aku harus menjaga anak laki-lakiku yang tunggal, Julius.

    Ketika Julius pergi naik sepeda mootr untuk membeli sesuatu keperluan sekolahnya, aku memasuki kamarnya. Aku melihat majalah- majalah porno luar negeri terletak di atas mejanya. Ketika aku menghidupkan VCD, aku terkejut pula, melihat film porno yang terputar. Dalam hatiku, aku haru semnyelamatkan putraku yang tunggal ini.

    Sepulangnya dari toko, aku mengajaknya ngobrol dari hati ke hati.

    “Kamu kan sudah dewasa, nak. Mami tidak marah lho, tapi kamu harus jawab sejujurnya. Dari mana kamu dapat majalah-majalah porno dan CD porno itu,” kataku. Julius tertunduk. Lalu menjawab dengan tenang dan malu-malu kalau itu dia peroleh dari teman-temannya di sekolah.

    “Mama marah?” dia bertanya. AKu menggelengkan kepalaku, karena sejak awal aku mengatakan, aku tidak akan marah, asal dijawab dengan jujur. AKu harus menjadikan putra tunggalku ini menjadi teman, agar semuanya terbuka.

    “Kamu sudah pernah gituan sama perempuan?” tanyaku. “Maksud mami?” “Apa kamu sudah pernah bersetubuh dengan perempuan?” tanyaku lagi. Menurutnya secara jujur dia kepingin melakukan itu, tapi dia belum berani. Yang mengejutkan aku, katanya, minggu depan dia diajak kawan- kawannya ke lokalisasi PSK, untuk cari pengalaman kedewasaan. Aku langsung melarangnya secara lembut sebagai dua orang sahabat. Aku menceritakan bagaimana bahaya penyakit kelamin bahkan ***-AIDS. Jika sudah terkena itu, maka kiamatlah sudah hidup dan kehidupannya.

    “Teman-teman Julius, kok enggak kena ***, MI? Padahal menurut mereka, merekaitu sudah berkali-kali melakukannya?’ kata putraku pula. Ya ampun….begitu mudahnya sekarang untuk melakukan hal sedemikian, batinku. “Pokoknya kami tidak boleh pergi. Kalau kamu pergi, Mami akan mati gantung diri,” ancamku. “Tapi Mi?” “Tapi apa?” “Julius akan kepingin juga. Katanya nikmat sekali Mi. Lalu bagaimana dong? Julius kepingin Mi. Katanya kalau belum pernah gituan, berarti belum laki-laki dewasa, Mi?” putraku merengek dan sangat terbuka. Aku merangkul putraku itu. Kuciumi keningnya dan pipinya denga penuh kasih sayang. Aku tak ingin anakku hancur karean PSK dan dipermainkan oleh ibu-ibu atau tante girang yang sering kudengar, bahkan oleh Bu Wira yang tua bangka itu.

    Cerita Sex Hadiah Terindah Dari Arisan Tanpa terasa airmataku menetes, saat aku menciumi pipi putraku. Aku memeluknya erat-erat. Aku akan gagal mendidiknya, jika anakku semata wayang ini terbawa arus teman-temannya ke PSK sana.

    “Kamu benar-benar merasakannya, sayang?” bisikku. “Iya Mi,” katanya lemah. Aku merasakan desahan nafasnya di telingaku. Yah…malam ini kita akan melakukannya sayang. Asal kamu janji, tidak mengikuti teman-temanmu mencari PSK, kataku tegas. “Berarti aku sama dengan Tony dong, Mi?” “Tony? Siapa Tony?” tanyaku ingin tahu, kenapa dia menyamakan dirinya dengan Tony. Menurut cerita Julius putraku, Tony juga dilarang mamanya mengikuti teman-temannya pergi mencari PSK, walau Tony sudah sempat juga pergi tiga kali bersama teman-teman sekelasnya. Untuk itu, secara diam-diam Tony dan mamanya melakukan persetubuhan. Katanya, Tony memakai kondom, agar mamanya tidak hamil. Aku terkejut juga mendengarnya.

    “Kamu tidak perlu memakai kondom, sayang. Mami yakin, kalau mami tidak akan hamil,” kataku meyakinkannya. Seusai makan malam, Julius tak sabaran meminta agar kami melakukannya. AKu melihat keinginan putra begitu mengebu-gebu. Mungkin dia sudah pengalaman melihat CD Porno dan majalah porno pikirku. AKu secepatnya ke kamar mandi mencuci paginaku dan membuka BH dan CD ku. AKu memakai daster miniku yang tipis.

    Di kamar mandi aku menyisiri rambutku serapi mungkin dan menyemprotkan parfum ke bagian-bagian tubuhku. Aku ingin, putraku mendapatkan yang terbaik dariku, agar dia tidak lari ke PSK atau tante girang. Putraku harus selamat. Ini satu-satunya cara, karea nampaknya dia sudah sulit dicegah, pengaruh teman-temannya yang kuat. Jiwanya sedang labil-labilnya, sebagai seorang yang mengalami puberitas. Begitu aku keluar dari kamar mandi, putraku sudah menanti di kamar. Dia kelihatan bingung melihat penampilanku malam ini. Tidak seperti biasanya.

    “Kamu sudah siap sayang,” kataku. Putraku mengangguk. Kudekati dia. Kubuka satu persatu pakaiannya. Kini dai telanjang bulat. AKua melapaskan dasterku. Aku juga sudah telanjang bulat. Aku melihat putraku melotot mengamati tubuhku yang telanjang. Mungkin dia belum pernah melihat perempuan telanjang sepertiku di hadapannya. Aku duduk di tempat tidur. Kutarik tangannya agar berdiri di sela-sela kedua kakiku. Aku peluk dia.

    Cerita Sex Hadiah Terindah Dari Arisan Aku kecip bibirnya dengan mesara. Pantatnya kusapu-sapu dengan lembut, juga punggungnya. Dengan cepat terasa burungnya bergerak-gerak di perutku. Kujilati lehernya. dia mendesah kenikmatan. Liodahku terus bermain di pentil teteknya. Lalu menjalar ke ketiaknya dan sisi perutnya. Aku merasakan tangan anakku mulai memagang kepalaku. Kuperintahkan dia untuk duduk di pangkal pahaku. Kini dia duduk di pangkal pahaku, dengan kedua kakinya bertumpu ke pinggir tempat tidur. Tiba-tiba aku merebahkan diriku ke tempat tidur. dia sudah berada di atasku. Kuminta agar dia mengisap puting susuku. Mulutnya mulai beraksi. Sementara burungnya terasa semakin keras pada rambut paginaku. Dengan cepat pula, kurebahkan dirinya. Kini aku yang balik menyerangnya. Kujilati sekujur tubuhnya. Batang burungnya, telur yang menggantung di pangkal burungnya. Ku kulum burungnya dan kupermainkan lidahku pada burung itu.

    Cerita Sex Hadiah Terindah Dari Arisan Ibu PKK

    Cerita Sex Hadiah Terindah Dari Arisan Ibu PKK

    “Mami…geli,” putraku mendesah. “Tapi enakkan, wayang,” tanyaku. “Enak sekali Mi,” katanya. Aku meneruskan kocokanku pada burungnya. Dia menggelinjang-gelinjang. Kuteruskan kucokanku. Kedua kakinya menjepit kepalaku dan…croot.croot.crooooooot! Spermanya keluar. Kutelan sepermanya dan kujilati batangnya agar spermanya tak tersisa. Aku senagaja memperlihatkannya kepadanya.

    Kini dia menjadi lemas. Terlalu cepat dia keluar. Mungkin sebagai pemula, dia tak mampu mengontrol diri. Kuselimuti dirinya. 20 menit kemudian, setelah nafasnya normal, aku memberinya air minum segelas. Lalu aku membimbingnya ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Kusabuni burungnya dan kulap pakai handuk. Kini kami sudah terbaring berdua di tempat tidur.

    “Enak sayang?” tanyaku. Dia menagngguk. “Tapi Mi, kita kan belum begituan. Katanya kalau begituan, burung Julius masuk ke lubang mem*k Mami,” katanya polos. Aku menganguk. Kamu harus segar dulu. Nanti kita ulangi lagi. Nanti kamu boleh memasukkannya ke lubang Mami, kataku. “Kenapa nanti Mi? Kenapa tidak sekarang?” dia mendesak. Dia sudah begitu menginginkannya pikirku. Langsung kulumat bibirnya. Kujulurkan lidahku ke dala mulutnya. Dia langsung meresponsnya. Kini dia berganti memberikan lidahnya padaku. Aku mengemutnya dengan lembut. Tanganku terus membelai-belai tubuhnya dan burungnya kuelus- elus. Sebentar saja burung itu bangkit.

    “Naiki Mami, sayang,” kataku. Dia naik ke tubuhku. “Masukkan,” pintaku. Dia mencari-cari lubangku. Kuarahkan burungnya dengan tanganku. Setelah burung itu terasa di tengah bibir paginaku, kuminta dia menekannya. Dia menakan burungnya dan langsung masuk, karean paginaku sudah basah. Aku memang sudah sangat lama merindukan ada burung memasuki paginaku. Setelah terhenti 5 tahun perselingkuhanku dengan seorang duda teman sekantorku (sejak dia pindah) aku tak pernah lagi selingkuh. Burung yang besarnya cukup itu, terasa sudah mengganjal di liang paginaku. KUkangkangkan kedua kakiku. Aku membiarkan burung itu tenggelam di dalamnya. Tak lama kemudian, aku merasakan putraku sudah mulai menarik-cucuk burungnya. Aku biarkan saja, walaupun sebenarnya aku sudah agak gatal ingin meresponsnya. Lama kelamaan, aku tak tahan juga. Aku pun meresponnya dengan hati-hati, seakan aku hanya melayaninya saja, bukan karean kebutuhanku. Sambil memompa burungnya, kuarahkan mulutnya untuk mengisap-isap pentil payudaraku. Dia melakukannya. AKu sudah melayang di buatnya. Sudah lama sekali aku tidak merasakan kenikmatan itu, sementara usia yang 37 tahun, masih membutuhkannya. Kujepit kedua kakiku ke tubuh putraku. Aku orgasme dengan cepat. Aku tidak memperlihatkan, kalau aku sudah orgasme. Perlahan-lahan aku tetap meresponsnya, sampai aku normal kembali.

    Cerita Sex Hadiah Terindah Dari Arisan “Jangan digenjot dulu, sayang. Mami Capek. Isap saja tetek mami, sayang,” pitaku. Aku tak ingin dia sudah orgasme, sementara aku masih jauh. Dia menjilati tetekku dan mengisap-isapnya. Atas permintaanku, sekali-sekali dia juga menggigit putingku. Libidoku bangkit. Aku mulai melayang. Aku mulai menggoyang tubuhnya dari bawah. Dia merespons dengan kemabli menggejotku, menarik dan mencucuk burungnya ke dalam liang paginaku. Aku mendengar, suara begitu becek pada paginaku. Aku sedikit malu, karena selama ini, aku sudah tidak merawat lagi paginaku. Tapi dia semakin semangat mengocokkan burungnya.

    “Mami…aku sudah mau keluar nih…” katanya. Saat itu aku juga sudah mau muncrat. Aku percepat goyanganku, agar aku lebih dulu sampai pada puncak kenikmatan itu. Dan…dia memelukku erat sekali. Bahuku digigitnya dan sebelah tangannya mencengkeram rambutku. Ternyata kami bisa sama-sama sampai. Aku masih mampu mengatur irama permainan ini, pikirku.

    Aku keringat dan putraku juga berkeringat. Perlahan dia ku baringkan ke sisiku dan aku menyelimuti tubuh kami dengan selimut tipis, sekaligus melap tubuh kami dari keringat. Setelah 15 menit aku bangkit dan meneguk segelas air putih. Segelas kuberikan kepdanya. Julius berjanji untuk merahasiakan ini kepada siapa saja, termasuk kepada teman dekatnya. Walau menurut Julius, temannya sudah berhubungan dengan beberapa wanita di lokalisasi PSK, namun behubungan dengan ibunya jauh lebih nikmat. Aku juga memberi yang terbaik buat putraku, demi keselamatan hidupnya, terhidar dari PSK dan tante giang.

    Aku menyangupi, memberinya cara lain bermain seks, seperti yang dia lihat di CD porno dan majalah-majalah, seperti doggystyle dan sebagainya. Malam itu, Julius juga bersumpah, tidak akan pergi mencari PSK, walau pun teman-temannya menuduhnya laki-laki Kuper dan ketinggalan zaman, karea dia sudah mendapatkannya dariku dengan baik. Sejak saat itu, kami selalu melakukannya secara teratur, tidak serampangan. Tenatu saja di tempat tidur, di dapur, di sofa dan tempat-tempat lai di rumah kami dengan suasana yang indah. Bahkan kami pernah juga melakukannya di hotel, ketika kami wisata ke bogor. Semua orang memuji kegantengan putraku yang wajahnya imut-imut dan manja itu.

    Kini putraku sudah SMA, AKu sudah persis 40 tahun. Orang bilang aku masih tetap cantik, karean aerobik. Sebeanranya, selain aerobik, aku juga melakukan hubungan seks yang sangat terataur.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Horny Di Kos an

    Cerita Sex Horny Di Kos an


    3594 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Horny Di Kos an ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSetelah kejadian kemarin yang aku share kepada pembaca dewasa “mesum didalam mobil” saat itu aku
    sedang makan di kantin bersama Sinta, kami bercanda sambil gosipin menunggu jam kuliah masuk, saat itu
    pukul 13.00 bisa kebayang jam seperti itu kantin pasti penuh, saking asyknya kita bercanda aku
    dikagetkan dengan seseorang yang menpuk pundakku.

    “Helo girls, gabung yah, penuh nih !” sapa orang itu yang ternyata si Dimas, salah satu playboy
    kampusku yang dua minggu lalu terlibat ML denganku (baca mesum didalam mobil)

    “Penuh apa alasan buat bisa deketin kita, heh ?” goda Sinta padanya.

    “Iya nih, dasar, itu tuh disana aja kan ada yang kosong, hus…hus..!!” kataku dengan nada
    bercanda“Maunya sih…cuma kalo gua disana takutnya ada yang merhatiin gua, jadi mendingan gua deketin
    sekalian” kelakarnya dengan gaya khas seorang playboy.“Gila ga tau malu amat, jijay lo !” sambil
    kucubit lengannya

    Kami bertiga menikmati makan dan obrolan kami semakin seru dengan datangnya pemuda ini. Harus kuakui
    Dimas memang pandai berkomunikasi dengan wanita dan menarik perhatian mereka. Dalam empat sekawan
    geng-ku saja dia sudah pernah menikmati petualangan sex dengan tiga diantaranya (termasuk aku),
    tinggal si Indah yang belum dia rasakan.

    “Kuliah jam berapa lagi nih kalian ?” tanyanya“Gua sih masih lama, jam tiga nanti, pulang tanggung”
    jawabku“Kalo gua sih sebentar lagi jam satu masuk, BT deh kuliahnya Bu Dinah yang killer itu” jawab
    Sinta sambil mengelap mulutnya dengan tisu.

    “Halo Ci….hai Nana (Sinta) !” sapa Indah yang tiba-tiba nongol dari keramaian orang lalu duduk di
    sebelah Sinta.

    Hari itu Indah tampil dengan penampilan barunya yaitu rambutnya yang panjang itu dicat coklat sehingga
    nampak seperti cewek indo. Dia terlihat begitu menawan dengan baju pink yang bahunya terbuka dipadu
    celana panjang putih.

    Kuperkenalkan Dimas pada Indah, berbeda dengan kami bertiga yang dari fakultas yang sama, Sastra
    Inggris, Indah berasal dari Fakultas Ekonomi sehingga dia belum mengenal Dimas. Begitu kenal dengan
    Indah, Dimas langsung beraksi dengan kata-kata dan pujian gombalnya.

    Dengan sifat Indah yang gaul itu mereka cepat akrab dan omongannya nyambung.“Dasar aligator darat”
    begitu gumamku dalam hati sambil menyedot minumanku.Tak lama kemudian HP Sinta berdering lalu dia
    pamitan karena ada janji mau mengerjakan tugas kelompok dengan temannya di perpustakaan.

    Jadi sekarang tinggallah kami bertiga.“Ngapain yah enaknya sambil nunggu, bosen kan disini terus ?”
    kata Indah setelah menghabiskan kentang goreng dan minumnya. Ternyata dia sedang menunggu kuliah jam
    tiga juga.

    “Ke kost gua gimana ? gua sih dah beres ga ada apa-apa lagi” usul DimasKami pun mengiyakan daripada
    menunggu dua jam lebih di kampus, di kostnya kan banyak film jadi bisa nonton dulu. Kami pun berjalan
    ke gerbang samping yang menuju ke kostnya setelah membayar makan.

    Hanya dalam lima menit kami sudah tiba di tujuan. Kostnya cukup besar dan bagus karena termasuk kost
    yang mahal di daerah sini, terdiri dari dua tingkat dengan kamar mandi di kamar masing-masing.

    Cerita Sex Horny Di Kos an Penghuninya campur pria-wanita, tapi menurut Dimas lebih dari setengahnya wanita, makannya dia betah
    di sini.“Welcome to my room, sori yah rada berantakan” dia membukakan pintu dan mempersilahkan kami
    masuk ke kamarnya di tingkat dua.

    Ini bukan pertama kalinya aku ke sini, aku bahkan pernah ML disini saat one night stand dengannya.
    Pada temboknya terpampang beberapa poster pemain sepak bola, juga ada sebuah poster anime Kenshin.
    Foto pacarnya yang kuliah di luar negri dipajang diatas meja belajarnya yang sedikit acak-acakan.

    Kami ngobrol-ngobrol sambil menikmati snack hingga akhirnya obrolan kami mulai menjurus ke masalah
    seks. Dimas tanpa basa-basi menawarkan nonton film bokep koleksinya, dipilihnya salah satu vcd bokep
    Jepang favoritnya.

    Aku tidak ingat judulnya, yang pasti adegannya membuatku merinding. Kami bertiga hening menatapi layar
    komputer seakan terhanyut dalam adegan yang pemerkosaan masal seorang wanita oleh beberapa pria,
    sperma pria-pria itu berhamburan membasahi si wanita.

    Darahku serasa memanas dan selangkanganku mulai basah. Indah di sebelahku juga mulai gelisah, dia
    terlihat menggesek-gesekkan kedua pahanya. Dan, si Dimas….oh dia meremas-remas tangan Indah, dia juga
    mulai berani mengelus lengannya.

    Melihat reaksi Indah yang malu-malu mau dan sudah terangsang berat, Dimas makin berani mendekatkan
    mulutnya ke pundak Indah yang terbuka. Indah menggelinjang kecil merasakan hembusan nafas Dimas pada
    leher dan pundaknya.

    Karena sudah merasa horny, ditambah lagi Dimas dan Indah mulai beraksi, akupun tidak malu-malu lagi
    mengekspresikan nafsuku pada Indah yang duduk paling dekat denganku. Tanganku merayap lewat bagian
    bawah bajunya dan terus menyelinap ke balik bra-nya.

    Aku dapat merasakan putingnya makin mengeras ketika kumain-mainkan dengan jariku. Mulutku saling
    berpagutan dengannya, lidah kami saling beradu dan bertukar ludah. Sementara di sebelah sana, Dimas
    mulai menjilati leher dan pundaknya, disibakkannya rambut panjang itu lalu dihirupnya wangi tubuhnya
    sebelum cupangannya berlanjut ke leher dan belakang telinganya.

    Indah mendesah tertahan menikmati perlakuan ini, tangannya mulai bergerak meraih penis Dimas yang
    masih tertutup celana jeansnya, diraba-rabanya benda yang sudah mengeras itu dari luar. Ciuman Dimas
    menurun lagi ke bahu Indah sambil menurunkan pakaian dengan bahu terbuka itu secara perlahan-lahan,
    suatu cara profesional dan erotis dalam menelanjangi seorang wanita.

    Aku juga ikut menurunkan pakaian Indah dari sebelah kiri sehingga pakaian itu sekarang menggantung di
    perutnya. Dengan cekatan Dimas menurunkan cup BH kanannya dan langsung melumatnya dengan rakus.

    Indah melenguh merasakan payudaranya dihisap kuat oleh Dimas. Aku sekarang melepaskan pakaianku
    sendiri hingga bugil lalu mendekati Dimas yang sudah merebahkan tubuh Indah di ranjangnya. Kupeluk
    pinggangnya dari belakang dan melepaskan sabuknya disusul resleting celananya.

    Dimas berhenti sejenak untuk membiarkanku melucuti dirinya, disaat yang sama Indah juga melepasi
    pakaiannya. Kini kami bertiga sudah telanjang bulat. Kami menyuruh Dimas rebahan di ranjang agar bisa
    menservis penisnya. Penis yang sudah mengeras kukocok dan kujilati, lalu kumasukkan ke mulutku.

    Bersama dengan Indah, kami bergantian melayani ‘adik’ Dimas dengan jilatan dan emutan. Indah melakukan
    aktivitasnya dengan terngkurap diatas tubuh Dimas dengan kata lain mereka dalam posisi 69, jadi Dimas
    bisa menikmati vagina Indah sementara kami berdua menikmati penisnya.

    Dimas sangat menikmati vagina Indah, hal ini nampak dari cara dia menjilat dan menyedot liang itu,
    terkadang suara hisapannya terdengar jelas sehingga membuat Indah mengerang pendek. Beberapa menit
    kemudian Indah mengerang lebih panjang dan suara seruput Dimas terdengar lebih jelas, ternyata Indah
    sudah mencapai orgasme pertama. Markas Judi Online Dominoqq

    Dimas mengganti posisi, Indah disuruh telungkup di ranjang dan pantatnya diangkat menungging, Dimas
    sendiri mengambil posisi di belakangnya dan mengarahkan senjatanya ke vagina Indah. Indah merintih
    sambil meremas sprei menikmati penis Dimas melesak masuk membelah bibir bawahnya.

    Ketika penis itu masuk sebagian, Dimas menghentakkan pinggulnya dengan bertenaga sehingga penisnya
    amblas seluruhnya dalam vagina Indah. Tubuhnya tersentak pelan dengan mata membelakak diikuti dengan
    erangan nikmatnya.

    Cerita Sex Horny Di Kos an Dimas memompa Indah dengan gerakan-gerakan yang mantap dan erotis sehingga Indah tidak sanggup berkata
    apa-apa selain mengap-mengap keenakan. Kedua tangannya menjelajahi payudara Indah yang berukuran
    sedang tapi padat, kedua putingnya dipencet-pencet atau dipelintir.

    Aku sendiri yang tidak tahan hanya menonton mengambil posisi berselonjor di depan Indah, kedua pahaku
    kubuka lebar dan kudekatkan ke wajah Indah.“Dah…jilatin punya gua yah…ga tahan nih !”Indah mulai
    menjilati paha dan vaginaku, lidahnya menari-nari menggelikitik klitorisku yang sudah menegang
    sementara tangannya meraih payudaraku dan mencubit-cubit putingku.

    Lidah Indah memberi rangsangan tak terkira pada kemaluanku sehingga aku tidak tahan untuk tak
    mendesah. Desahan kami bertiga pun terdengar memenuhi kamar ini. Kami berganti posisi menjadi woman on
    top, Indah bergoyang di atas penis Dimas dan aku naik ke wajah Dimas berhadapan dengan Indah, kini
    vaginaku dilayani oleh Dimas dengan lidahnya.

    Sambil terus bergoyang aku berciuman dengan Indah, aku kembali menikmati lidah sesama jenisku, kami
    bercipokan sambil mengeluarkan desahan-desahan tertahan. Ciuman Indah terus turun ke leherku hingga
    berhenti di payudara kananku, sebuah gigitan kecil disertai hisapan pada daerah itu membuatku
    menggeliat, disusul tangan Dimas menjulur dari bawah mencaplok yang kiri.

    Ooohh…sepertinya bagian sensitifku diserang semua, lidah Dimas yang dikeraskan itu melesak masuk lebih
    dalam dan bergoyang menggelikitik dinding kemaluanku, tangannya yang satu meremas dan sesekali menepuk
    pantatku yang sekal.

    Aku semakin erat mendekap Indah sambil satu tanganku meremas payudaranya. Tak lama kemudian aku merasa
    sesuatu yang mendesak keluar dari bawah sana, ahh…aku tak sanggup lagi menahan cairan cinta yang mulai
    membasahi vaginaku.

    Hal yang sama juga dialami Indah tak lama kemudian, dia melepas emutannya pada putingku, nafasnya
    makin memburu dan dia menaik-turunkan tubuhnya dengan lebih cepat.

    Tubuh kami berdua mengejang hebat dan erangan klimaks keluar dari mulut kami. Dimas menusuk-nusukkan
    jarinya ke vaginaku membuat cairan itu makin membanjir dan tubuhku makin tak terkendali, aku mendesah
    panjang tanpa mempedulikan rasa sakit dari kuku Indah yang mencakar lenganku.

    Cairanku diseruput Dimas dengan rakusnya, vagina Indah juga mengeluarkan banyak cairan sehingga
    menimbulkan bunyi kecipak air. Goyangan kami mulai mereda, kami berpelukan menikmati sisa-sisa orgasme
    barusan, kami menghimpun nafas kami yang kacau balau, keringat seperti embun membasahi dahi dan tubuh
    kami.

    Akhirnya kujatuhkan diriku ke samping dan Indah jatuh di dekapan Dimas. Dimas menoleh ke samping
    bertatapan muka denganku lalu mengembangkan senyum, nampak mulutnya masih basah oleh cairan cintaku.
    Hebat juga dia, bisa membuat dua wanita klimaks dalam waktu hampir bersamaan, begitu pujiku dalam
    hati.

    “Gimana girls, ready for next round ? gua belum keluar nih” katanya sambil mengelus rambut panjang
    Indah.

    “Hhhh…lu duaan aja dulu deh, gua kumpul tenaga dulu. Heh sialan lu Ndah, pakai cakar-cakaran segala
    sakit tau, nih !” omelku memperlihatkan bekas cakaran di lengan kiriku yang sedikit berdarah sambil
    mencubit lengannya.

    “Hihihi…sory dong Ci, tadi kan kita lagi lupa daratan lagi, yang penting kan enjoy juga” jawabnya
    santai sambil tersenyum kecil.Sebentar kemudian Dimas sudah membalikkan tubuh Indah menjadi telentang
    dibawahnya, lalu kembali penisnya dimasukkan ke vagina Indah diiringi desahannya.

    Ranjang ini sudah mulai bergetar lagi oleh goyangan tubuh mereka. Sambil menggenjot Dimas meraih
    payudaraku dan memencetnya lembut sebagai sinyal mengajakku segera bergabung.“Ntar yah, gua mo minum
    dulu nih, haus” kataku sambil bangkit berdiri dan mengambil sebuah gelas, aku membuka kran dispenser
    yang terletak di dekat jendela untuk mengisi air.

    Ketika sedang meneguk air tiba-tiba aku mendengar suara kresek-kresek di pintu. Kutajamkan
    pendengaranku dan melihat ada seperti bayangan di celah bawah pintu, pasti seseorang mengintip kami
    pikirku.

    Aku tadinya bermaksud memberitahu mereka, tapi sebaiknya kuselidiki sendiri karena mereka sedang sibuk
    berpacu dengan nafsu sampai tidak begitu menghiraukanku. Kusingkap sedikit tirai jendela untuk melihat
    siapa di luar sana, ada seseorang pria sedang menempelkan telinganya pada pintu, dia juga berusaha
    mencari-cari lubang untuk mengintip, tapi wajahnya tidak jelas.

    Dalam pikiranku terbesit sebaiknya kuajak saja dia untuk meramaikan, mumpung aku daritadi belum
    dimasuki penis karena Dimas sedang asyik menggumuli Indah. Maka sebelumnya aku melihat dulu sekeliling
    apa ada orang lain lagi selain dia, letak kamar ini cukup strategis agak ujung dan jauh dari
    keramaian,

    Setelah yakin tidak ada siapapun lagi selain pengintip ini kuberanikan diri membuka pintu
    mengejutkannya. Pelan-pelan gagang pintu kuputar dan…hiya…orang itu terdorong masuk karena sedang
    menyandarkan tubuhnya pada pintu, dengan cekatan pintu kembali kututup. Orang itu benar-benar
    terkejut, bingung, dan terangsang melihat sekelilingnya bugil dan ada yang bersenggama pula.

    Dimas dan Indah yang sedang berasyik-masyuk kontan ikut terkejut, Indah menyambar guling untuk
    menutupi tubuhnya dan menjerit kecil. Belakangan aku tahu dia adalah kacung di kost ini, namanya
    Dadan, usianya masih 17 tahun, anaknya tinggi kurus dan berkulit sawo matang.

    Cerita Sex Horny Di Kos an Tadinya dia cuma mau mengambil barang di gudang yang kebetulan harus lewat kamar ini, ketika itu lah
    dia mendengar suara-suara aneh dan terpancing untuk mendengar dan mengintipnya. Dia langsung
    tertunduk-tunduk minta maaf berkali-kali karena dimarahi Dimas yang merasa gusar diintip olehnya.

    Namun ketika Dimas merenggut kerah baju pemuda itu dan hendak memukulnya buru-buru aku mencegah dan
    menenangkan si Dimas yang bertemperamen tinggi.

    “Ehhh…udah-udah, dia kan ga sengaja tadi, kita juga yang salah terlalu keras suaranya…udah lu sana aja
    terusin pestanya sama Indah, biar dia gua yang urus, lagian di sini kurang cowoknya” bujukku
    mengedipkan sebelah mata pada Dimas.

    Kuelus-elus dada Dimas dan berusaha menenangkannya, setelah kubujuk-bujuk akhirnya dia mundur
    juga.“Tenang Mas, lu orang terusin aja, biar gua urus yang ini”

    Akupun tersenyum padanya mencoba mengajak bicara sambil memegangi kedua lengannya, kurasakan tubuhnya
    masih agak gemetar dan tertunduk, entah karena tegang, kaget, atau malu.

    “Nama lu Dadan ya ?” tanyaku dengan lembut dan dijawab dengan anggukan kepalanya.“Lu tadi udah ngeliat
    apa aja Dan ?” tanyaku lebih lanjut

    “Belum liat apa-apa kok Non, sumpah…saya cuma denger suara-suara terus saya cari tau” jawabnya
    terbata-bata

    “Terus kamu tau apa yang kita kerjain barusan itu ?” dijawab lagi dengan anggukan kepala“Kamu pernah
    ngerasain ngentot sebelumnya ?”

    “Nggak pernah Non, paling cuma liat di VCD sambil coli”

    “Ya udah Dan, berhubung kamu udah disini gimana kalau mbak ajarin kamu soal gituan” aku tersenyum lagi
    dan mengangkat wajahnya yang tertunduk, walaupun gugup tapi matanya terus ke arah tubuhku yang polos,
    sebentar-sebentar juga melihat ke arah Indah

    “Sini Mbak bukain bajunya, biar enakan, ayo…jangan malu-malu disini semua bugil kok !” kulucuti
    pakaiannya tanpa menunggu responnya, dia masih malu-malu menutupi penisnya dengan tangan.

    Kutepis tangannya dan kugenggam penis yang masih setengah tegang itu, aku berlutut di depannya dan
    mulai menjilati benda itu, kemasukkan bagian kepalanya ke mulutku dan kuemut pelan. Aku melirik ke
    atas melihat reaksi wajahnya dengan mata merem-melek dan menelan ludah memperhatikan aku mengoralnya.

    Makin kukocok benda itu terasa makin keras dan besar, memang ga jumbo size sih, namanya juga ABG, tapi
    kerasnya lumayan.“Hmmmhhh…Mbak…geli mbak !” erangnya gemetaran.“Udah jangan cerewet, dikasih enak
    gratisan malah bawel, nanti juga ketagihan kok” jawabku.

    Tiba-tiba terdengarlah suara musik heavy metal mengalun di kamar ini, sambil terus menyepong
    kulirikkan bola mataku ke arah suara. Ternyata si Dimas menyalakan MP3 di komputernya dan menyetel
    volume suaranya untuk meredam suara kami.

    Kemudian mereka yang tadinya melongo memperhatikanku mengerjai anak muda sudah mulai lagi dengan
    kesibukan mereka. Kini Dimas menaikkan kedua tungkai Indah ke bahunya dan kembali melesakkan penisnya
    ke vaginanya.

    Setelah beberapa kumainkan dalam mulutku, penis itu mulai berkedut-kedut, pemiliknya juga mendesah
    makin tak karuan. Akupun semakin dalam menelan benda itu hingga menyentuh daging lunak di
    tenggorokanku.

    “Mbak…ohhh…enakk banget mbak…aahhh !” desahnya panjang bersamaan dengan spermanya yang ngecret di
    dalam mulutkuPipiku sampai kempot mengisap dan menelan cairan itu dengan nikmat, tak setetes pun
    tertinggal. Kemudian akupun bangkit berdiri sambil tetap menggenggam penisnya yang masih ngaceng tapi
    agak berkurang tegangnya.

    “Gimana Dan, pernah diginiin ga sama cewek sebelumnya, rasanya gimana ?” tanyaku dengan senyum
    nakal.“Baru pertama kali mbak…he-eh emang enak banget” katanya masih dengan nafas terengah-engah.

    “Ini baru pemanasan Dan, masih banyak yang lebih enak kok, yuk sini deh !” kataku seraya menaikkan
    pantat ke meja belajar dan mekangkangkan kedua belah paha mulusku.Kubimbing penisnya ke arah vaginaku
    yang terkuak lebar, setelah tepat sasaran kusuruh dia menggerakkan pinggulnya ke depan.

    Blesss….terbenamlah penis itu ke dalamku diiringi desahan nikmat kami. Tanpa kuajari lagi dia mulai
    menggerak-gerakkan pinggulnya maju-mundur, sodokannya walaupun terasa makin mantap tapi rasanya masih
    ada yang kurang yaitu dia tidak memberi rangsangan pada bagian sensitifku lainnya, maklumlah namanya
    juga perjaka, masih amatiran.

    Aku harus terus berinisiatif mengajarinya, maka kutarik kepalanya mendekati payudaraku yang membusung,
    kusuruh dia mengeyotnya sepuas hati. Barulah dia mulai berani menjilati dan mengulum payudaraku,
    bahkan tangan satunya kini aktif menggerayangi payudaraku yang lain.
    Entah karena terlalu nafsu atau kelepasan dia gigit putingku yang kanan dengan cukup keras, sampai aku
    menjerit.“Aakkhh…Dan sakit, jangan keras-keras dong !”Di seberang sana Indah sudah dibuat orgasme
    entah yang keberapa kalinya.

    Tak sampai lima menit berikutnya Dimas pun mendesah panjang mencapai klimaksnya, dia mencabut penisnya
    dari vagina Indah dan menumpahkan isinya diatas perut rata Indah. Merekapun roboh bersebelahan, Indah
    mengusap-ngusapkan sperma itu ke tubuhnya dan menjilati sisi-sisanya di jari.

    Dadan masih terus menyodokku dari depan, gairahku makin memuncak saja, vaginaku terasa makin panas
    akibat gesekan dengan penisnya, suara erangan kami terlarut bersama dengan dentuman musik rock dari
    komputer.

    Bosan dengan posisi ini, dia memintaku ganti gaya. Sekarang kami melakukannya dengan gaya berdiri, aku
    berpegangan pada tepi meja sambil disodok dari belakang, dengan posisi demikian tangannya lebih bebas
    menggerayangi payudaraku yang bergantung, putingku dipencet dan dipilin-pilin terkadang agak kasar
    sampai benda itu mencuat tegang.

    “Dan…tambah cepet dong…mbak udah mau nih…!!” aku mengerang lirih saat kurasakan klimaks sudah
    diambang.

    “Ooohhh…ahhh…saya juga….kok rasanya tambah…enak mbak” sahutnya dengan menambah goyangannya

    “Keluarin di…dalam….jangan cabut kontol lu…ahh” kataku dengan suara bergetarKamipun mencapai orgasme
    bersama, tubuhku menggelinjang hebat, aku berteriak seolah mengiringi lagu di komputer, kepalaku
    terangkat dan mataku merem-melek.

    Si Dadan juga mendesah nikmat merasakan orgasme pertamanya bersama seorang wanita. Spermanya menyembur
    banyak sekali di dalam rahimku, cairan hangat dan kental itu juga membasahi daerah selangkanganku
    serta sebagian meleleh turun ke pahaku.

    Tubuhku lemas bersimbah peluh dan jatuh terduduk di kursi terdekat. Kubentangkan pahaku lebar-lebar
    agar bagian itu mendapat angin segar, soalnya rasanya panas banget setelah begitu lama bergesekan.
    Liang kenikmatanku nampak menganga dan sisa-sisa cairan persengamaan masih menetes sehingga membasahi
    kursi di bawahnya.

    “Saya mau lagi dong Mbak, abis memek Mbak legit banget sih, lagi yah Mbak !” pintanya sambil
    menggenggam penisnya yang masih tegang itu di dekat wajahku.“Iyah, tapi nanti yah, Mbak istirahat
    sebentar” jawabku sambil mengelap keringat di wajahku dengan tisu.

    Kulihat Dimas bangkit dan mendekatiku, senjatanya sudah dalam posisi siap tempur lagi setelah cukup
    istirahat. Dia belai rambutku dan meraih tanganku untuk digenggamkan pada penisnya.

    “Yuk, Cit…sambil kumpulin tenaga, kasih senjata gua amunisi dulu dong !” pintanyaAkupun memijati benda
    itu diselingi jilatan. Melihat si Dadan yang bengong aku pun menarik tangannya menyuruh berdiri di
    sisi kananku.

    Maka dihadapanku sekarang mengacunglah dua batang senjata yang saling berhadapan dan masing-masing
    kugenggam dengan kedua tanganku. Kugerakkan tangaku mengocok keduanya, mulutku juga turut melayani
    silih berganti.

    Merasa cukup dengan pemanasan, Dimas menyuruhku berhenti, dan menyuruhku bangun dulu, lalu dia duduki
    kursi itu baru menyuruhku duduk lagi di pangkuannya (sepertinya mau gaya berpangkuan deh).

    Dengan agak kasar dia menyuruh Dadan menyingkir“Heh, sana lo….kali ini giliran gua tau, jangan ganggu
    lagi !”

    Cerita Sex Horny Di Kos an “Eee…udah jangan galak ah, gitu-gitu juga dia kan yang bantu-bantu lu orang di sini” sahutku mengelus
    lengan Dimas.“Dan lu minta mbak yang itu aja buat ngajarin lu” lanjutku “Dah mau yang ajarin dia
    bentar kan, masih pemula nih”

    Sekarang Dadan tidak segrogi saat pertama main denganku barusan, dia menindih tubuh Indah yang masih
    terbaring. Indah mengajarinya teknik berciuman, nampaknya Dadan cepat dalam mempelajari teknik-teknik
    bercinta yang kami ajarkan,

    Sebentar saja dia sudah nampak beradu lidah dengan panasnya bersama Indah, tangannya juga kini lebih
    aktif menjelajahi lekuk-lekuk tubuh Indah memberi rangsangan. Indah yang gairahnya sudah bangkit lagi
    merespon dengan tak kalah hebat.

    Dia berguling ke samping sehingga dia kini di atas Dadan, lidahnya tetap bermain-main dengan lidah
    lawannya sementara tangan lembutnya meraih penis pemuda tanggung itu serta mengocoknya, Dadan
    mendesah-desah tak karuan menghadapi keliaran Indah.

    Indah membimbing penis itu memasuki vaginanya, dengan posisi berlutut dia turunkan tubuhnya hingga
    penis itu melesak masuk ke dalamnya. Kemudian mulailah dia menaik-turunkan tubuhnya dengan gencar
    membuat pemuda tanggung itu kelabakan. Kedua tangan Dadan mencengkram kedua payudara Indah dan
    meremasinya dengan bernafsu.

    Di tempat lain aku sedang asyik menggoyangkan tubuhku di pangkuan Dimas. Vaginaku dihujam penisnya
    yang sekeras batu itu. Otot-otot kemaluanku serasa berkontraksi makin cepat memijati miliknya.

    Tangannya yang mendekapku dari belakang terus saja menggerayangi payudaraku dengan variasi remasan
    lembut dan kasar. Kutengokkan wajahku agar bisa berciuman dengannya, lidah kami saling membelit dan
    beradu dengan panasnya.

    Beberapa menit kemudian mulutnya merambat ke telingaku, dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku
    merinding dan makin terbakar birahi. Mulutnya terus mengembara ke tenguk, leher, dan pundakku
    meninggalkan bekas liur maupun bercak merah.

    Tanpa terasa goyangan tubuh kami semakin dahsyat sampai kursinya ikut bergoyang, kalau saja bahannya
    jelek mungkin sudah patah tuh kursi. Posisi ini berlangsung 20 menit lamanya karena kami begitu
    terhanyut menikmatinya. Selama itu terdengar dua SMS yang masuk ke ponselku namun tak kuhiraukan agar
    tak merusak suasana.

    Akhirnya akupun tak bisa menahan orgasmeku, tubuhku kembali menggelinjang dahsyat, pandanganku serasa
    berkunang-kunang. Mengetahui aku akan segera keluar, dia makin bergairah, tubuhku ditekan-tekan
    sehingga penisnya menusuk lebih dalam, tangannya pun semakin kasar meremasi payudaraku.

    “Aaaahhkkkk….!” jeritku bersamaan dengan lagu mp3 yang hampir berakhirKugenggam erat lengan Dimas dan
    menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melanda tubuhku. Aku merasakan cairan cinta yang
    mengalir hangat pada selangkanganku.

    Akupun akhirnya bersandar lemas dalam dekapannya, penisnya tetap menancap di vaginaku, nafas kami
    tersenggal-senggal dan keringatpun bercucuran dengan derasnya. Kemudian dia angkat tubuhku hingga
    penisnya tercabut, tangan satunya menyelinap ke lipatan pahaku.

    Diangkatnya tubuhku dengan kedua lengan, aku menjerit kecil saat dia tiba-tiba menaikkanku ke
    lengannya karena kaget dan takut jatuh. Dibawanya aku ke ranjang lalu diturunkan di sana, nafasku
    belum teratur sehingga nampak sekali dadaku turun naik seperti gunung mau meletus.

    Tepat disebelah kami Dadan sedang menindih tubuh telanjang Indah dengan gerak naik-turun yang cepat.
    Indah hanya bisa menggelinjang dan mendesah, rambut panjangnya sudah kusut tak karuan, matanya menatap
    kosong pada kami.

    “Lagi yah Ci, dikit lagi tanggung gua belum keluar nih” pinta Dimas sambil merenggangkan kedua
    pahaku.Aku hanya pasrah saja mengikuti apa maunya. Dengan lancar penisnya yang sudah basah dan licin
    itu meluncur ke dalam vaginaku, aku mendesis dan meremas sprei saat dia hentakkan pinggulnya hingga
    seluruh penisnya masuk.

    Lagu dari komputer entah sudah berganti berapa kali, kali ini yang mengalun adalah lagunya Aerosmith
    yang dipakai soundtrack film ‘Armageddon’nya Bruce Willis. Lagu ini mengiringi permainan kami dalam
    babak ini. Perkasa juga si Dimas ini, dia masih sanggup menggenjotku dengan frekuensi tinggi sampai
    tubuhku terguncang hebat, padahal sebelumnya dia sudah membuatku dan Indah orgasme, kekuatannya jauh
    lebih meningkat dibanding ketika pertama kali one night stand denganku setahun lalu.

    Aku menggenggam tangan Indah dan bertatapan wajah dengannya“Udah berapa kali Ndah ?” tanyaku
    bergetar“Nggak tau…udah aahh…keenakan…ga hitung…lagi” jawabnya dengan mata merem melek.

    Aku makin tak terkontrol, kepalaku kugelengkan ke kiri-kanan, sesekali aku menggigit jari saking
    nikmatnya kocokan Dimas.

    Dia mempermainkan birahiku dengan sengaja tidak menyentuh payudaraku membiarkannya bergoyang-goyang
    seirama badanku, sehingga aku sendiri yang berinisiatif meraih tangannya dan meletakkannya di
    payudaraku, barulah dia mulai memencet-mencet putingku membuatku semakin terbakar.

    Akhirnya akupun sudah tidak kuat lagi, perasaan itu kuekspresikan dengan sebuah erangan panjang dan
    menarik sprei di bawahku hingga berantakan.“Udah dulu dong, Mas…gua gimana bisa kuliah ntar !” pintaku
    dengan terengah-engahTubuhku basah seperti mandi saja, habis AC kamarnya lagi rusak sih, sementara ini
    cuma ada kipas angin berukuran sedang, sedangkan iklim di Jakarta tau sendiri kan seperti apa
    gerahnya.

    Paham dengan kondisiku, dia biarkan aku beristirahat, dikecupnya bibirku dengan lembut disertai
    sedikit kata-kata manis dan pujian, setelah itu dia beralih ke Indah untuk menuntaskan hajatnya yang
    tinggal sedikit lagi. Kuseka dahiku yang bercucuran keringat lalu kulirikkan arlojiku, 20 menit lagi
    jam tiga, harus segera siap-siap kembali ke kampus.

    Indah yang sedang dalam posisi dogie digarap dari dua arah oleh mereka. Dadan yang menyodoknya dari
    belakang akhirnya klimaks, dia mengeluarkan penisnya dan menyiramkan isinya di punggung dan pantat
    Indah.

    Si Dimas yang sedang menyetubuhi mulut Indah juga tak lama kemudian menyusul, dia mengerang sambil
    menahan kepala Indah pada penisnya. Indah sendiri hanya bisa mengerang tertahan dan matanya merem
    melek menerima semprotan sperma Dimas, nampak cairan putih itu meleleh sedikit di pinggir bibir
    mungilnya.

    Cerita Sex Horny Di Kos an Dimas ambruk di sisiku dengan memeluk Indah yang menyandarkan kepalanya ke dada bidangnya, si Dadan
    terduduk lemas di bawah ranjang (karena ranjang sudah penuh sesak). Setelah tubuhku cukup stabil,
    pelan-pelan aku bangkit menuju kamar mandi dengan langkah gontai.

    Disana aku mencuci muka, dan membersihkan ceceran sperma di tubuhku dengan air. Indah masuk ketika aku
    sedang duduk di toilet buang air kecil.

    “Huh…ngagetin aja lu Dah, rambut acak-acakan kaya kuntilanak gitu lagi !” ujarku“Kuntilanak bajunya
    putih oi, ga bugil gini” jawabnya asal, lalu menyalakan kran wastafel.

    Setelah selesai berbenah diri, kami mengenakan kembali pakaian kami untuk kembali kuliah. Saat itu jam
    sudah menunjukkan hampir pukul tiga, maka itu kami agak terburu-buru sampai aku melupakan ponselku
    sehingga pulang kuliah aku harus balik lagi ke sini untuk mengambilnya.

    Kami berlari-lari kecil ke kampus, mana ruang kuliahku di lantai tiga lagi, aku sampai ke kelas
    terlambat lima menit, untung belum melebihi toleransi keterlambatan. Di kelas pun aku tidak bisa fokus
    karena selain masih lelah, dosennya, Pak Iwan ngomongnya juga slow motion, bikin ngantuk saja sehingga
    beberapa kali aku menguap.

    Temanku di sebelah bahkan bertanya“Baru bangun tidur lu Ci ? kok kusut gitu” karena make up ku memang
    agak luntur waktu cuci muka tadi“Iyah nih masih ngantuk tadi di kost temen belum cukup tidurnya”
    jawabku tersenyum dipaksa Lelah sekali hari itu sehingga begitu sampai di rumah aku langsung tiduran
    dan bangun jam tujuh malam, baru mandi untuk bersiap-siap menunggu jemputan Verna dan lainnya untuk
    nge-dugem malam itu.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik

    Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik


    3416 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Perkenalkan namaku Evan, kira kira hampir satu tahun Evan ngekost di rumah bu Fely, tak sengaja juga aku bisa ngekost di tmuah ibu Fely dimana awal ceritanya kita bertemu di pasar, saat itu Ibu Fely mendapat kejadian kecopetan saat Ibu Fely teriak minta tolong aku langsung mengejar pencopet itu dan bisa menangkap copet tersebut dan mengembalikan dompetnya.

    Setelah kejadian itu aku sedikit bercerita ingin mancari tempat kost disitulah ibu Fely berbalik baik hati untuk ngekost di tempatnya yaitu di rumah bedengan. Suatu hari sudah empat bulan aku ngekost di kostnya dan aku telat bayar kost selama tiga bulan, mungkin juga karena ibu Fely masih teringat saat aku bantu mengembalikan dompetnya jadi beliau terlalu baik denganku.

    Tapi dalam hatiku Evan tidak enak tapi gimana lagi duitku juga tidak punya jadi apabila bertemu ibu Fely aku banyak menghindar unutk bertemu dengannya langsung. Sampai satu hari waktu itu masih sore jam 4.

    Evan masih tidur-tiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok tok..tok..tok.. lalu suara bu Fely yang manggil,Van Van ada di dalem gak?Sontak Evan bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Evan.

    Dengan cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja ah, ntar juga bu Fely pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara bu Fely,t Evan lagi tidur ya..?t dan dari kamar mandi Evan menyahut sedikit teriak,t lagi mandi bu.

    Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara bu Fely jadi dekat,tya udah mandi aja dulu Van, ibu tunggu di sini yat eh ternyata masuk ke kamar, Evan tadi gak mengunci pintu. sbusyet dah, terpaksa bener-bener harus mandi nie,tpikir Evan.

    Sekitar lima belas menit Evan di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau bu Fely bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lama-lama toh bu Fely sepertinya masih menunggu.

    Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik Akhirnya keluar juga Evan dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburu-buru. Bu Fely tersenyum manis melihat Evan yang salah tingkah,lama juga kamu mandi ya Zackt bu Fely membuka pembicaraan.

    Pasti bersih banget mandinya yat gurau bu Fely sambil sejenak melirik dada bidang Evan. sah ibu bisa aja biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..? jawab Evan sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur.

    Bu Fely mendekat dan duduk di samping Evan, sCuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulutucap bu Fely.

    Evan jadi kikuk,twahduh kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret niet jawab Evan dengan sedikit memohon. Bu Fely terlihat sedikit berpikirtmmmm boleh deh, tapi jangan lama-lama ya emang uangmu di pakai untuk apa sie? terlihat bu Fely sedikit menyelidik.

    Hmmmm pasti buat cewe mu yatdia terlihat kurang senang. sah nggak juga kok bu.. saya emang lagi ada keperluan,t jawab Evan hati-hati melihat raut wajah bu Fely yang kurang senang. shuhlaki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh sama aja dengan suamiku.tkeluh bu Fely dengan nada kesal.

    Waduh nampaknya bu Fely lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Evan. Dengan cepat Evan menjawab,tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kokshhhhh.bu Fely menghela nafas,tudahlah Van, gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah ibu Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Marni terus aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Marni jauh lebih muda ya.”Cerita Sex”

    Sedikit penjelasan bahwa bu Fely ini istri pertama dari pak Kardi, sedangkan istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Marni dan bu Fely tampaknya udah mulai kesepian nie wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu. jawab Evan kikuk gak apa-apa Van, ibu hanya mau curhat aja sama kamu boleh kan Van?suara bu Fely sendu.

    Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas bu Fely terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie, gawat dong pikir Evan. sudah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kardi kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Marni,

    Evan bermaksud menghibur. sah kamu Van emang ibu masih cantik menurutmu? bu Fely menatap sendu ke arah Evan, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya.

    Uhh. ingin rasanya Evan menghapus air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Evan bisa berbuat sesuatu busyet Evan memaki dalam hati skenapa otak gwa jadi kotor gini.

    Dengan sedikit gugup Evan menjawab,tmmmeeeiya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda.

    Uupsss . Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa kata-kata yang menggoda yang keluar dari mulut gerutu Evan dalam hati. Evan jadi panik, jangan-jangan bu Fely marah dengan ucapan Evan. Tapi ternyata Evan salah, karena bu Fely tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi, ih Evan bisa aja menghibur.

    Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua siet rona wajah bu Fely berubah sedih lagi, kalo menurutmu Van, apa ibu emang gak menarik lagi? sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap Evan minta penilaian.

    Terang aja Evan makin kikuk, wah aku mau ngomong apa ya bu? Takutnya nanti di bilang lancang lho tapi kalo mau jujur. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh. Bu Fely tampaknya senang dengan pujian itu,thmmm.. kamu ada-ada aja saja ibu udah 43 lho.. emang Evan liat dari mananya bisa bilang begitu? Evan jadi cengar cengir, itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.

    Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik Bu Fely kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke Evan sambil berkata, ah.. gak perlu malu.
    Bilang ajat Nafas Evan terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan bu Fely, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian Evan mengalihkan pandangan ke arah tubuh bu Fely mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh Evan memperhatikan bahwa bu Fely memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya.

    Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Evan beralih ke bagian depan uupss terlihat belahan dada yang hmmm sepertinya buah dada itu lumayan besar.

    Sentuhan lembut tangan bu Fely di paha Evan yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan Evan. Markas Judi Online Dominoqq

    Dengan penuh selidik bu Fely bertanya,lho kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an Evan sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh bu Fely,mmm eeemm.. ibu benar-benar masih cantik

    Kulitnya masih kencang masih sangat menggodat Tidak ada jawaban dari mulut bu Fely, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat dan seperti ada magnet yang kuat, wajah bu Fely makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah.

    Evan pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Evan menyambut bibir merah bu Fely, desahan nafas mulai terasa berat hhhhhhhhciuman terus bertambah dahsyat, bu Fely menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Evan, dan dibalas dengan lilitan lidah Evan sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

    Dengan naluri yang alami, tangan Evan merambat naik ke bahu bu Fely, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Evan meraba bahu bu Fely sampai ke lehernya.

    Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Evan meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. shhhhhhhhht nafas bu Fely mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak.

    Jemari lentik bu Fely tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Evan melingkari pinggang Evan, mencari lipatan handuk, hendak membukanya Uupps. Evan tersentak dan sadar.,tupshhh maaf bu maaf bu saya terbawa suasana.

    Evan tertunduk tak berani menatap bu Fely sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah bu Fely. Terlihat bu Fely pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka.

    Pemandangan yang menakjubkan. napa Van kita sudah memulainya dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam kamu harus menyelesaikannya Evan tatapan bu Fely terlihat semakin sendu mmm ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu bisa gawat dong pak Kardi juga bisa marah besar but jawab Evan.

    Tanpa menjawab bu Fely bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. Evan terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh bu Fely.

    Kemudian dengan tenang bu Fely melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya. Saat berjalan membelakangi Evan itu nampak gerakan bokong bu Fely naik turun, dan perasaan Evan semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat bu Fely berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur.”Cerita Sex”

    Evan tidak melepaskan sedikit pun gerakan bu Fely. Sampai bu Fely berdiri dekat di depan Evan dan berkata,tkamarnya udah di kunci Van, dan gak ada yang akan mengganggu. Evan tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan.

    Bu Fely kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. Evan mendekat dan duduk di samping bu Fely hmmm nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Evan langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

    Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik Bu Fely yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Evan, menarik wajah dan langsung melumat bibir Evan dengan nafsu yang membara. Evan membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah bu Fely, tangan Evan meremas payudara montok milik bu Fely.

    Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah. Setelah beberapa saat, bu Fely mendorong lembut badan Evan, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu.

    Evan mendorong lembut tubuh bu Fely, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang.

    Tanpa menunggu lagi Evan melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting.

    Dengan gemas Evan menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya HHHH. AHHH.MMMH. suara bu Fely mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. Evan melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel bu Fely yang menggelinjang kegelian.

    Evan menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam bu Fely, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan bu Fely mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambut-rambut yang tertata rapi.

    Evan mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha bu Fely yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama. Tanpa menunggu lama.

    Evan menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina bu Fely dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat bu Fely mengerang kenikmatan, ceritasexdewasa.org AHHHH. MMMMH HHH Van.UHH desahan birahi yang memuncak dari bu Fely membuat Evan semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.

    Setelah beberapa menit Evan mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya bu Fely tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya, Van. Ayo sayang masukkin Van hhhhmmmmh. Suara bu Fely ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.

    Dengan tenang Evan menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap.

    Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik Bu Fely semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya. Evan naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina bu Fely yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan Evan dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

    Dengan sekali dorongan penis Evan amblas sampai setengahnya. Evan menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan bu Fely, AHHH.TERUSKAN Van.AHHH.

    Kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Evan memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

    Evan bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan bu Fely mencengkam punggung Evan, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh

    AH..AH..AH..MMHMHHHHHH. tak hentinya desahan meluncur dari bibir Evan dan bu Fely. Sesaat Evan menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, bu Fely memeluk Evan dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya.

    Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, bu Fely memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan.

    Sesekali bu Fely memutar pantatnya dan kemudian memasu

    kkan batang zakar Evan lebih dalam. Evan tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu bu Fely.

    Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat bu Fely seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan. Dengan sigap Evan membalikkan posisi, bu Fely kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Evan meneruskan pertempuran.

    Van ..AHH..AH..AH..UHTERUS Van. AHHHAHH IBU SAMPAI VAN.AHHHHHHHHH MMMMMHHH.

    Setelah teriakan tertahan bu Fely mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Evan merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.

    Evan menikmatinya dengan memutar “mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Evan kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut bu Fely.

    Yang dengan cepat meraih penis Evan dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut bu Fely mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Evan membaringkan tubuhnya disamping bu Fely.

    Terdiam untuk beberapa saat. Bu Fely bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Evan. makasih ya sayang ini rahasia kita berdua I love u Van,t bisik mesra bu Fely di telinga Evan.

    mmm baik but belum sempat Evan menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk bu Fely menempel di bibirnya, kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dongtucap bu Fely manja. iya sayang. Balas Evan, senyum manis merekah di bibir seksi bu Fely.

    Setelah itu dengan cepat Evan dan bu Fely merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Evan, bu Fely berbisik mesra,tsayang tar malem suamiku gak ada di rumah.. aku tunggu di kamar ya berapa ronde pun dilakoni buat Evan sayang. Sambil berpelukan mesra, Evan menyanggupi ajakan bu Fely.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Ibu Majikanku Yang Benar- Benar liar Di Tempat tidur

    Cerita Sex Ibu Majikanku Yang Benar- Benar liar Di Tempat tidur


    1967 views

    Link BokepNarasi Seks Ngentot Ibu Majikanku yang Benar-benar liar di Tempat tidur – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Seks Dewasa Asyiknya Bercinta dengan Seorang Pramugari. Saya betul-betul lemas dengar keputusan faksi management perusahaan ini hari. Bulan kemarin perusahaan telah sampaikan gagasannya untuk kurangi beberapa pegawai, termasuk sopir. Ini hari saya tahu saya termasuk yang terkena PHK.

    Istriku tidak banyak berbicara saat kutunjukkan surat penghentian hubungan kerja tersebut. Dia cuma melihati bayi kami yang baru berumur tiga bulan. Terpikir di pikiran kami bagaimanakah cara menjaga bayi ini tanpa tugas. Pesangon yang tidak berapa banyaknya tentu tidak akan tahan lama.

     

    narasi seks, supir, majikan, narasi seks liar di tempat tidur
    Narasi Seks Ngentot Sepanjang satu minggu penuh saya sibukkan diri iklan lowongan kerja di koran dan bertandang ke beragam jenis perusahaan untuk mencari pekerjaan. Hasilnya kosong. Untungnya sorenya istriku bawa berita bahagia.
    Pak Sulaiman, lelaki tua yang tinggal tidak jauh dari rumah kami terkena stroke. Dia harus istirahat keseluruhan dan stop menyupir untuk majikan nya. Kata istriku, majikan pak Sulaiman perlu supir baru selekasnya. Istriku menimbarkan selembar kertas tertulis nama dan alamat majikan Pak Sulaiman.

    Besok paginya saya segera melaju ke rumah Pak Tan, bekas majikan Pak Sulaiman. Rumah Pak Tan hebat besar dan eksklusif. Pembantu Pak Tan membuka pintu gerbang dan menyilahkan saya menanti di teras. Sesaat selanjutnya Pak Tan menjumpaiku. Dia seorang lelaki Cina tua, bos sebuah perusahaan perlengkapan masak di Surabaya.

    “Kamu tetangga Pak Sulaiman?” Bertanya Pak Tan.
    “Betul, Pak. Nama saya Andi”
    “Kamu terlihat muda sekali. Berapakah umurmu?” Bertanya Pak Tan.
    “24tahun, Pak”
    “Telah lama menjadi supir?”
    “tiga tahun, Pak”

    “Oke, Andi. Langsung. Kamu bisa menjadi supir individu istri saya. Istri saya ialah Tempat Manajer perusahaan. Dia harus banyak berkeliling-keliling ke cabang-cabang perusahaan di beberapa kota lain di Jawa Timur dan di Indonesia,” terang Pak Tan. “Upah tiga bulan awal Rp 1,dua juta. Sepakat?”

    “Sepakat, Pak”
    “Kamu mulai kerja ini hari!” kata Pak Tan.

    Satu minggu telah saya jadi supir Nyonya Tan. Dari pegawai kantor, saya tahu nama Nyonya Tan ialah Yena, sebuah nama yang cantik. Di dalam kantor, beberapa pegawai begitu enggan dan hormat kepadanya, dan tidak pernah ada yang berbicara jelek mengenai wanita hebat ini.

    Di mobil, saat tidak sedang menghubungi, Bu Yena tidak banyak berbicara. Seperti pagi hari ini diperjalanan ke Malang, ke arah kantor cabang. Dia cuma berbicara sejumlah patah kata jikamana saya terlampau cepat atau terlampau perlahan berkendara.

    Kami sampai di Malang saat sebelum tengah hari. Bu Yena majikan ku langsung pimpin rapat beberapa pegawai. Saya sendiri segera ke arah warung makan di muka kantor. Sesudah 3 jam menanti, perutku mulas. Tentu itu karena sambal pecel lele yang kumakan di warung barusan. Saya cari WC. Kata pegawai kantor, WC supir ada pada bagian belakang. Saya selekasnya menyelusup ke belakang cari WC yang diartikan, melalui lorong-lorong sempit setumpukan stock barang perusahaan.

    Sesudah usai dengan masalahku di dalam kamar kecil, saya berniat lagi di depan melalui lorong-lorong sempit tersebut. Dinding salah satunya lorong itu rupanya ialah kaca salah satunya ruangan kantor. Gorden dinding kaca itu terbuka sedikit, dan tidak menyengaja dari sela kecil itu saya menyaksikan sebuah episode hebat, yang sudah tentu bukan aktivitas kantoran umumnya.

    Seorang lelaki muda sedang asyik merengkuh, mencium dan dengan lidahnya mencari dada wanita yang saya mengenal benar, yaitu Bu Yena. di atas sebuah sofa di ruangan kantor kepala marketing cabang Malang.

    Sisi atas blus Bu Yena majikan ku lebar terbuka, memperlihatkan dadanya yang penuh dibalik BH yang tergerai samping. Bu Yena terlihat demikian nikmati tersebut. Kepalanya terdongak dengan mata terpejam bibirnya terbuka. Jika tidak ada dinding kaca ini, saya tentu bisa dengar desah-desah enaknya. Saya terdiam nikmati episode kecil di sela sempit tersebut.

    Tidak menyengaja lututku sentuh setumpukan stock barang pecah iris. Setumpukan piring jatuh bersebaran, memunculkan suara yang jelas kedengar dari di dalam ruang. Kusaksikan tindakan Bu Yena dan lelaki itu berhenti saat itu juga. Saya lari menjauh, tidak harus repot mengatur kembali piring-piring yang berantakan.

    Satu jam selanjutnya Bu Yena keluar kantor dan meminta kembali ke Surabaya. Saya tidak berani banyak berbicara dalam mobil. Bu Yena pun tidak, tetapi dia terlihat rileks sekali. Saya bertanya dalam hati apa dia mengetahui saya melihatnya barusan. Dua puluh menit selanjutnya, masih juga dalam perjalaan kembali ke Surabaya, dia keluarkan suatu hal dari tasnya.

    “Andi, berapakah umurmu?” Bertanya Bu Yena mendadak.
    “24 tahun, bu”
    “Telah menikah?”
    “Telah, Bu. Saya punyai bayi umur tiga bulan”

    Mendadak Bu Yena melempar satu amplop tebal ke bangku di sebelahku. Beberapa lembar 100 beberapa ribu terlihat dari ujung amplop yang terbuka.

    “Itu buat kamu dan anakmu. lima juta rupiah!” kata Bu Yena.
    “Buat saya?” tanyaku bingung.
    “Ya, buat kamu,” tegas Bu Yena.
    “Wah, buat apa ini, ya, bu?” tanyaku tidak memahami. Saya menyaksikannya dari kaca spion. Dapat kusaksikan Bu Yena majikan ku tersenyum dari kaca tersebut.

    “Ini uang tutup mulut. Saya tahu kamu melihat saya sedang bermesraan sama Alex barusan. Jangan ada yang mengetahui ini. Jika Pak Tan tahu, itu bermakna dari kamu. Dan kau pasti kehilangan tugas. Kunci mulutmu dengan uang lima juta itu, dan kau masih tetap dapat bekerja. Paham?” tutur Bu Yena tegas.

    Saya termenung sesaat. Kuberanikan berbicara, “Ibu tidak butuh memberikan saya uang tersebut. Saya akan tutup mulut. Ibu dapat pegang kata-kata saya” “Tidak! Mengambil saja! Dan jangan berbicara kembali!” tersebut kalimat paling akhir bu Yena. Selainnya, dia tidak berbicara kembali. Besoknya saya menyerahkan uang ke tabunganku tanpa bilang-bilang istriku. Dan seterusnya, saya tutup mulut rapat-rapat. Beberapa hari jalan seperti umumnya, tidak banyak yang berbeda.

    Yang sedikit berbeda ialah situasi dalam mobil. Akhir-akhir ini Bu Yena seringkali berubah tempat duduk. Jika umumnya dia duduk pas di belakangku, ini kali dia seringkali berubah ke kiri. Dia seringkali mengambil pandang ke arahku dari duduknya di mobil. Entahlah mengapa dia demikian. Yang terang saya tidak pernah berani melihatnya dari kembali spion.

    Pagi hari ini saya mengantarkan Bu Yena ke lapangan terbang Juanda. Dia akan bekerja mengecek cabang Bali sepanjang satu minggu . Maka, sepanjang satu minggu ini saya akan stand-by di dalam kantor Pak Tan sebagai pengemudi cadangan. Tetapi setelah siang sebuah sms masuk ke dalam HP-ku. Itu dari Bu Yena. Bunyinya, : Pengemudi cabang Bali sakit. Kamu ke Bali siang hari ini. Telah saya kirim uang buat membeli ticket pesawat. Kamu segera ke kantor Cabang Denpasar”.

    Selekasnya saya menghasilkan uang ticket dan alamat kantor Cabang Denpasar dari kantor Surabaya. Juga senang rasanya naik pesawat untuk pertamanya kali. 4 jam selanjutnya saya telah ada di Kantor Cabang Denpasar. “Saya semakin nyaman jika kamu yang nyupir,” kata Bu Yena demikian duduk di atas bangku belakang di mobil Cabang Denpasar. “Kamu banyak tahu jalanan di Denpasar, kan?” bertanya Bu Yena.

    “Ya, Bu. Saya tempuh SMA saya di sini,” kataku.
    “Baik, langsung ke Hotel Santika Kuta Beach,” perintah Bu Yena.

    Itil V3
    Sesudah check-in di hotel, saya sebelumnya sempat membawa barang ke kamar Bu Yena, sebuah kamar cottage pas di tepi pantai Kuta. “Ini uang buat mencari hotel kecil disekitaran sini. Mobil kamu membawa. HP-kamu perlu stand-by. Jika saya perlu keluar, saya akan telephone,” kata bu Yena.

    “Baik, bu!”

    Saya memperoleh hotel kecil tidak jauh dari Santika Kuta Beach. Jam tujuh malam kurang sedikit, setelah mandi, dan kenakan t-shirt, teleponku tergetar. Bu Yena kirim SMS. “Pengisi daya saya ketinggal di mobil. Dapat kau antara ke hotel?” begitu bunyi SMS tersebut. Saya selekasnya bergerak. Saat sampai di hotel, SMS Bu Yena tiba kembali, “Kamu telah tiba hotel? Dapat segera antara pengisi daya ke kamar saya?”

    Dengan pengisi daya pada tangan, saya mengarah ke sisi belakang hotel dan cari cottage bu Yena. Pada malam hari situasi cottage itu syahdu betul, dengan tanaman teduh, lampu redup di seputaran cottage dan suara ombak laut tidak jauh dari cottage. Saya mengetok pintu cottage.

    “Masuk saja, tidak digembok!” kedengar suara Bu Yena. Saya tidak berani secara langsung masuk. Sangsi saya berdiri di muka pintu.
    “Masuk, Andi!” suara Bu Yena cukup meninggi, 1/2 memerintah.

    Saya menggerakkan pintu. Bu Yena berdiri di dekat jendela yang menghadap ke pantai dengan satu gelas soft-drink dengan rambut tergerai dan senyuman manis. Berdebar-debar saya menyaksikannya. Tank-top merah ketat yang dikenai biarkan lekuk-lekuk dadanya kelihatan terang. Belahan dada yang cantik itu juga tidak terselinapkan. Saya melihat kakinya yang jenjang. Shorts putih yang teramat pendek itu menyuguhkan sepasang paha mulus yang kuat.

    “Ini pengisi dayanya, Bu Yena. Saya simpan sini, ya!” kataku grogi. Bu Yena jalan mendekatiku. Ya ampun! Langkah jalan itu, begitu getarkan dada. Seksi nian orang satu ini. “Kamu terlihat grogi,” tutur Bu Yena tenang, melihatku dengan pandangan penuh. Tidak pernah dia melihatku sebegitu rupa sebelumnya.

    “Saksikan sekitar. Sebuah kamar yang sangat nyaman dengan lampu redup, dan suara debur ombak. Prima sekali, kan? ” kata Bu Yena dalam kerlingnya. Wewangian farfum mahal itu menangkap hidungku. Saya tidak tahu Bu Yena berbicara apa, tetapi saya menjawab.

    “Ya, betul. Prima,” kataku. Saya undur langkah-langkah. Bu Yena semakin dekat ke arahku.
    “Apa yang kau sedang pikirkan saat ini?” bertanya Bu Yena. Mukanya tidak jauh dari mukaku,
    “Saya….eh…saya, harus selekasnya kembali. Saya tidak mau mengusik kesempurnaan situasi ini,” kataku.

    “Demikian?” kata Bu Yena perlahan, menempatkan gelas di atas meja di sampingnya. “Jika demikian, membalikin tubuh dan tutup pintu itu,” ucapnya selanjutnya. Saya mengikuti perintahnya. Saya mengubah tubuh, dan tutup pintu.

    “Tidak, demikian, Andi. Tutup dari dalam, bukan di luar!” tutur Bu Yena.
    Saya kaget. “Dari dalam? Tujuan Ibu?””

    “Ya, dari dalam. Dan kau masih tetap di sini. Kita hanya berdua di dalam kamar yang romantis ini. Tidak dapatkah kau saksikan tempat tidur itu? Tidak kah kau tahu mengapa saya panggilmu kesini? Tidak dapatkah kau saksikan begitu saya inginkanmu?”

    Saya diam terdiam. Tetapi ada benda yang mulai berasa mengembang di selangkanganku. Bu Yena dekatiku dan mengalungkan ke-2 tangannya ke leherku. “Pangil saya Yena saja. Membawa saya ke tempat tidur tersebut. Saya ingin kamu cumbui saya. Bercintalah denganku. Saya ingin sekali!” Belum saya ucapkan sepatah kata.

    Bibir Yena sudah landing di bibirku. Dilumatnya saya dengan rakus dan brutal. Entahlah mengapa saya tidak lagi sangsi. Kubalas lumatan bibir itu dengan tidak kalah brutal. Benar-benar manis dan fresh bibir tersebut. Yena selekasnya melepaskan kaosku dan melepaskan tank-topnya sendiri, biarkan dada cantiknya telanjang.

    Saya selekasnya menangkap dada cantik tersebut. Kukulum dan kuhisap mati-matian puting susu Yena. Saya percaya itu yang dia sukai dan dia ingin sekarang ini. Dan saya betul. Dia mengeluh dan mendesah dan membiarku saya mengeksploitasi dada dan lehernya dengan bibir dan lidahku.

    Kukulum halus puting merah jambu itu dan kurema-remas dengan irama yang embut juga. Badan Yena tergetar luar biasa. Dengan kecupan terus-menerus dan dorongan dadanya juga, dia gerakkan saya ke tempat tidur dan menindihku dengan terus-menerus, tetap dengan kecupannya yang semakin brutal.

    “Susuku. Saya ingin kau hirup putingku kembali. Susuri sekujur dadaku. Untuk aku nikmat. Untuk aku melayang-layang, Andi!”
    “Kau akan peroleh yang kau ingin, Yena” kataku tersengal.

    Kuberi Yena jilatan-jilatan rakus di puting dan seputaran susunya. Dia membalasanya dengan pergerakan yang terbiasa dan trampil. Dibalasnya saya dengan mengisap dan menggigit kecil putingku. Dan debur ombak pantai Kuta seperti tiba-tiba menuntun Yena untuk mintaku melepas celana pendek yang dikenai itu, dan dia tidak sabar menolong saya melepas celana jeansku.

    “Lepas celanaku, Andi. Lepas dan berikan saya kejantananmu,” Yena mendesah saat mulai kuraih celana itu untuk kulorotkan. Tempik cantik dan manis wanita Cina itu menyembul dengan keramaian rambut lembut yang menyemut disekelilingnya.

    “Kamu ingin saya menggerayangi ini dengan lidahku?” tanyaku.
    “Itu yang saya ingin. Do it!” kata Yena.

    Dia menolong dirinya telentang dan raih kepalaku. Kubenamkan mukaku di tempik Yena dan kumainkan lidahku, menyerobot sedalam mungkin ke seantero vagina yang basah dan lapar tersebut. Yeni mendesah, mengeluh, mendesah dan mengerang nikmat. “Ohhhh! ooouhhhh! Ouuuhhhh, Andiiiii! That’s good. Terussss. Terusss. Ouuuh!” Yena terus mengeluh antara debur ombak pantai.

    Sesaat selanjutnya, dia mengusung kepala dan raih penisku. “Saat ini kau harus rasakan balasanku,” canda Yena. Dia menelan bulat-bulan penisku dan mengulumnya penuh nikmat. Iapun menarik penisku mundur-maju dimulai dari kecepatan rendah, sedang dan kecepatan tinggi dengan capitan mulutnya. Saya tersengal-sengal dibikinnya. Benar-benar pakar wanita ini memberi kepuasan pada penisku. Betul-betul mabok saya dibikinnya.

    Tidak sabar kembali saya. Libidoku telah naik ke ubun-ubun. Saya menindihnya, serang susunya satu kali lagi dan membuat Yena menggeliat liar pada tempat tidur tersebut. Yena lebih tidak sabar . Dia membetot penisku dan menolongku cari tempik basahnya.

    “Senangkan saya, berbahagiakan saya, Andi. Saya ingin kamu semenjak pertama saya menyaksikan kamu!
    “Kamu kebanyakan minta, Yena,” kataku.

    Kubenamkan penisku ke vaginanya yang basah melawan. Kupompa dengan penuh kehalusan dengan pergerakan yang kusesuaikan dengan debar napas Yena. Kubiarkan penisku cari beberapa titik nikmat di vagina Cina seksi ini. Kuberi dia bonus gigitan-gigitan kecil di puting dan sekujur susunya. Ini membuat Yena suka bukan bermain. Tidak dapat kujelaskan rintihan, desahan dan erangan Yena.

    Saya dan Yena bercinta tadi malam jemu. Yena cuma memberikan istirahat sesaat saat sebelum dia mulai serang saya kembali. Dia punyai banyak tehnik permainan yang membuatku terperanjat. Dan dia selalu minta, minta dan minta. Ini membuat saya harus menyeimbanginya terus, berapakah kalipun dia meminta.

    Kami ada di Bali satu minggu penuh. Yena pandai membuat argumen tidak untuk perlu tiba ke kantor cabang. Dia cuma ingin saya mencumbunya terus dan terus tidak ada habis. Saat malam paling akhir saat sebelum kembali ke Surabaya, saya dan Yena bercinta dalam sleeping-bag setelah larut malam di pantai yang sunyi.

    Demikian kembali ke Surabaya, Yena terus meminta saya memberikan kepuasannya : di dalam kamar tempat tinggalnya saat Pak Tan dan seisi rumah sedang keluar, dan dimanapun. Kami pergi ke hotel di Malang, Jogja, Madiun, Jakarta bahkan juga Singapura. Kerap juga Yena meminta saya mencumbunya dalam mobil dan dimanapun dia jadi horny.

  • Cerita Sex Ibu – Ibu Muda

    Cerita Sex Ibu – Ibu Muda


    4937 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Ibu – Ibu Muda ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexKarena setiap pagi aku lewat di depan rumahnya jadinya aku tahu persis penghuni yang ada dirumah
    tersebut dengan anak balitanya yang masih kecil , mamah mudanya namanya Sari dia lulusan seni tari di
    ikip, keluarganya berjiwa seni dimana suaminya seorang pelukis, mbak Sari juga tidak cantik banget
    cuman yang bikin penasaran itu cara bicanya yang khas jawa.

    Lembut dan pasrah itu bikin aku betah ngelihatin mukanya kalo pas bertamu ke rumahnya. Apalagi dia
    enak juga diajak ngomong, suaranya itu senada dengan wajah pasrahnya. Aku jadi suka bayangin dia
    merintih-rintih di bawah siksaan aku.

    Nah, suatu hari lakinya jadi kaya mendadak karena ada order lukisan dalam jumlah besar. Terus, dia
    ngontrak rumah sebelah buat Sari sama anaknya. Rumah yang sekarang dijadiin galeri lukis.

    Doi yang sebelumnya sering cerita kalo lakinya sibuk banget, sekarang cerita repotnya ngurus rumah dan
    anaknya yang umur 3 tahun sendirian. Itu sebabnya dia ngajak adiknya Poppy dan ponakannya Umi untuk
    tinggal serumah.

    Tampang dua cewek itu mirip banget sama Sari, cuma dua-duanya lebih seger dan imut-imut. Akhirnya aku
    tahu juga kalo di rumah itu, sering cuma ada tiga cewek tadi sama satu anak balita. Nafsu juga aku
    waktu temen aku ngasih usul yang menarik. Langsung saja aku telepon Sari malem itu. Aku rubah suara
    aku biar nggak dikenal.

    “Choirun ada?”

    “Nggak ada, lagi mancing. Ini siapa ya?”

    Huh bego, pikirku. Dia kagak tahu kalo lakinya lagi maen sama Linda, tante Chinese yang gatal !

    “Mbak Sari sendiri ya?”

    “Nggak, sama Poppy dan Umi,”

    “Ya sudah, besok saja,”

    Tiga temen aku langsung bersorak begitu pasti malam itu lakinya Sari nggak di rumah. Kami berempat pun
    segera berjalan ke rumah dekat gerbang perumahan itu. Tiga temen aku sudah siap dengan ‘peralatan’nya,
    lalu mengetuk pintu. Seorang perempuan mengintip dari balik korden.

    “Siapa ya?”

    “Kami dari Polres bu, ada yang ingin kami sampaikan,” sahut teman aku yang badannya memang mirip
    polisi.

    Tak lama kemudian pintu terbuka, tiga temen aku masuk. Dari jauh aku lihat Poppy dan Umi ikut menemui
    mereka.

    “Maaf bu, suami ibu kami tangkap satu jam lalu,”

    “Lho, kenapa?” Sari terlonjak.

    “Ia kedapatan menghisap ganja…”

    “Nggak mungkin!” perempuan itu memiawik.

    “Tapi begitulah kenyataannya. Kami juga dapat perintah menggeledah rumah ini. Ini suratnya,”

    Cerita Sex Ibu – Ibu Muda Sari tak dapat menolak, dibiarkannya ketiga ‘polisi’ itu menggeledah rumahnya. Dasar nakal, seorang
    temen aku sudah menyiapkan seplastik ganja dan kemudian ia teriak,

    “Ada di bawah kasur sini, komandan!” Temenku yang paling besar memandang Sari dengan tajam.
    “Sekarang kalian bertiga ikut ke kantor polisi!” tegasnya.

    “Tapi…tapi…saya nggak tahu bagaimana barang itu ada di situ…” kata Sari terbata-bata.
    “Sekarang ibu bantu kami, ikut saja ke kantor polisi, juga dua adik ini,”

    Akhirnya ketiga cewek itu mau juga ikut, setelah sebelumnya Sari menitipkan anaknya ke Bu Tukiran.
    Temen aku pinter juga, dia pinjam mobil Feroza Sari dengan alasan mereka cuma bawa motor. Lewat
    handphone, salah satu temen aku ngasih tahu.

    “Beres Dan, siap cabut,” katanya.

    Aku segera pakai topeng ski, ambil kunci mobil dan duduk di belakang stir. Sebelum masuk, kaget juga
    tiga cewek itu karena tangan mereka diborgol di belakang punggung.

    “Kami nggak ingin repot nantinya,” alasan temen aku. Hanya beberapa saat saja, mobil pun berjalan.
    Sari duduk di tengah dengan satu temen aku menjaga pintu. Sedang Poppy dan Umi di belakang dijaga dua
    lagi temen aku.

    Baru jalan 100 meteran di jalan menurun ke arah Kasongan, tiga temen aku itu ketawa ngakak.
    “Gampang banget…” kata mereka.

    Tentu saja tiga cewek itu bingung. Apalagi Sari kini terpaksa duduk merapat jendela karena dipepet
    lelaki besar di sebelahnya.

    “Kalian tidak akan kami bawa ke kantor polisi, seneng kan nggak perlu lihat pistol? Tapi jangan
    khawatir, nanti kita tunjukin pistol yang lain,” desisnya.

    “Eh…eh…apa-apaan ini?” Sari ketakutan.

    “Eiiiiii….awwwhhhh…kurangajj…awwwhhhh…” Sari menjerit dan meronta, sebab tiba-tiba kedua payudaranya
    ditangkap dua telapak tangan yang besar, lalu diremas-remas keras seenaknya.

    Dua gadis di belakang juga menjerit-jerit ketika payudara mereka pun diperlakukan sama. Lelaki itu
    lalu menyingkapkan jilbab Sari dan dengan nafsu kembali mencengkeram payudara montok itu.

    Sari makin keras menjerit. Lalu tiba-tiba…breetttt….bagian muka jubah tipisnya koyak sehingga
    memperlihatkan tonjolan buah dadanya yang berbungkus BH coklat muda.

    “Wah, susu yang segar,” kata temen aku.

    “Jangannn…tolong…jangaann…” Sari menangis.

    “Jangan cerewet, kalian bertiga tidak usah bawel, nurut saja atau tempik kalian kuculek pake belati
    ini!” kali ini temen aku mulai mengancam dengan menyentuhkan ujung belati ke permukaan payudara Sari
    yang menyembul dari BH-nya.

    Cerita Sex Ibu – Ibu Muda Di belakang, Poppy dan Umi terisak-isak. Blus keduanya sudah lepas, tinggal rok yang menutupi bagian
    bawah tubuh muda dan mulus itu. Keduanya pun memiawik berbarengan ketika penutup dada mereka direnggut
    hingga putus.

    “Wah…wah…ini susu yang indah…” kata kedua temen aku di belakang.

    “Coba lihat punya Nyonya ini…” lanjut mereka.

    Temen aku di depan pun bertindak cepat, memutus tali antara dua cup BH Sari. Sari terisak, buah
    dadanya kini telanjang dan…..

    ”Awwwwww….” ia menjerit agak keras ketika kedua putingnya dijepit dan ditarik serta diguncang-
    guncangkan.

    Kedua temen aku di belakang ketawa dan ikut-ikutan melakukan hal yang sama pada puting Umi dan Poppy.

    Sari meronta-ronta tapi sia-sia saja ketika tubuhnya dibaringkan di jok mobil, lalu temen aku duduk di
    atas perutnya, memunggungi dan menyingkapkan bagian bawah jubahnya. Kedua kaki telanjangnya
    menendang-nendang, tapi ia kesakitan juga waktu kedua bagian dalam paha mulusnya dicengkeram keras.

    Ia menjerit lagi waktu selangkangannya yang ditutupi celana dalam putih digebuk sampai bunyi berdebuk.
    Dengan kasar, jari-jari temen aku menyingkapkan kain segitiga itu hingga memiawnya yang berjembut agak
    lebat terbuka.

    Tanpa ba bi bu, ditusukkannya telunjuknya ke lubang memiaw Sari.

    “Aaaaakhhhh….” Sari menjerit kesakitan. memiawnya yang kering membuat tusukan itu jadi amat
    menyakitkan.

    Tapi temen aku itu nekad terus nyodok-nyodok memiaw yang legit itu. Malah waktu telunjuknya sudah
    terasa agak licin, dia tambah jari tengah. Lagi-lagi Sari menjerit kesakitan. Tapi nggak kapok juga
    temen aku itu. Sebentar saja sudah tiga jari yang nyodok-nyodok memiaw perempuan manja itu.

    Di belakang, Poppy dan Umi juga merintih-rintih, sebab dua lelaki yang bersama mereka kini mengisap-
    isap pentil susu mereka sambil terus meremas-remas teteknya yang kenyal. Poppy pertama kali memiawik
    waktu tangan temen aku menelusup sampai ke balik celdamnya dan meremas-remas memiawnya sambil sesekali
    mencabuti jembutnya.

    Umi akhirnya juga mendapat penghinaan yang sama, bahkan ia merasa klentitnya lecet karena terus
    diuyel-uyel dengan kasar.

    Mobil akhirnya sampai ke rumah besar punya temen aku yang asyik ngobok-obok memiaw Sari. Aku buka
    pintu belakang mobil. Di dalam, aku liat Poppy dan Umi yang topless, cuman pake rok doank! Dan yang
    lebih bikin aku kaget lagi,

    Ternyata tongkol dua temen aku lagi dijilatin ama dua perawan itu. Toket kedua anak itu kelihatan
    mulai memerah karena terus diremet-remet. Terang aja aku tersentak, tapi aku sendiri gak bisa berbuat
    apa-apa lagi! Soalnya aku sendiri nggak tahan, terus ikut mencet pentil kanan Poppy dan pentil kiri
    Umi.

    “Nggghhhhh….” dua cewek itu cuma bisa mengerang karena dua tongkol ada di mulut mereka.
    Terus aku buka pintu tengah. Buset, di dalam, temen aku masih asyik menjilati memiaw Sari dan
    menyodok-nyodok lubangnya dengan tiga jari.

    Sari sudah tidak menjerit-jerit lagi. Yang terdengar sekarang cuma rintihannya, persis seperti
    bayangan aku. Nggak tahan, aku naik, terus aku pegangin kepala perempuan berjilbab itu.

    “Emut tongkol aku, kalau nggak, aku potong tetek lu!” kata aku sambil nyodorin tongkol yang udah
    ngaceng sejak tadi.

    Cerita Sex Ibu – Ibu Muda Tangan kiri aku mencengkeram tetek kanan Sari yang montok sampai ke pangkalnya. Tangan kanan aku
    menahan kepala Sari biar tetep menghadap tongkol. Sari nyerah, dia buka mulutnya. Cepet aku masukin
    tongkol aku sampe ke pangkalnya.

    “Diemut!” bentak aku sambil menambah tenaga remasan di buah dadanya.

    Aku ngerasain kenikmatan yang luar bisa banget waktu tongkol aku diemut-emutnya sambil merintih-
    rintih. Biar gampang, sama temen aku tadi, aku gotong cewek itu dan aku lempar ke lantai garasi. Sari
    menjerit kesakitan dan makin keras jeritannya waktu jubahnya aku lucuti, begitu juga rok dalam dan
    celdamnya. Terlihatlah memiawnya yang terpelihara rapi, dengan bulu-bulu halus yang diatur dengan
    indahnya.

    Aku mainkan itilnya yang ada di dalam bibir memiawnya sampai dia berkelojotan ke kanan-ke kiri.
    Sekarang temen aku yang jongkok di depan muka cewek itu dan memaksanya berkaraoke. Dari belakangnya,
    tanpa banyak bicara, aku langsung ngent*t cewek itu.

    “Aunghhhhhh…” Sari mengerang panjang waktu tongkol aku nyodok memiawnya sampai mentok. memiawnya
    lumayan rapet dan legit biarpun dia sudah punya anak satu. Ada seperempat jam aku kocok memiawnya pake
    tongkol, terus aku suruh dia nungging.

    Dari depan, temen aku masih ngent*t mulutnya sambil memegangi kepala cewek berjilbab itu. Dari
    belakang, pemandangan itu bikin aku makin nafsu. Aku remet keras-keras memiawnya pake tangan kiri,
    terus telunjuk kanan aku tusukin ke pantatnya.

    Sari mengerang lagi waktu aku gerakin telunjuk aku berputar-putar supaya lobang kecil itu jadi lebar.
    Begitu mulai lebar, aku masukin tongkol ke dalamnya. Tubuh Sari mengejang hebat, erangannya juga
    terdengar amat heboh.

    Tapi tetep aku paksa tongkol aku biar susahnya bukan main. Sampe akhirnya tongkol aku masuk sampai ke
    pangkal, aku tarik lagi sampai tinggal kepalanya yang kejepit. Terus dengan tiba-tiba aku dorong
    sekuat tenaga.

    “Aaaaaakhhhhh…..” Sari melepas tongkol temen aku dan menjerit keras.

    Tapi rupanya pas temen aku sampai puncak kenikmatannya. Akibatnya air maninya nyemprot muka Sari
    sampai belepotan. Cuek, aku genjot terus pantat perempuan montok itu biar dia menangis-nangis
    kesakitan.

    Malah sekarang aku peluk dia sambil kedua teteknya aku remes-remes. Temen aku yang barusan nyemprot
    sekarang malah masukin dua jarinya ke lubang memiaw Sari dan diputar-putar. Ini bikin Sari makin
    kesakitan.

    Aku ngerasa tongkol aku udah peka banget. Jadi makin cepet aku genjot dan langsung aku banting cewek
    itu. Sari nggak sempet mengelak, waktu tongkol aku tempelkan ke mulutnya dan aku paksa dia
    mengulumnya.

    “Crooottt…crottt…crottt…” air mani aku nyemprot sampai tiga kali ke dalam mulutnya. Sari sudah mau
    menumpahkannya, jadi aku pencet pentilnya dan aku tarik ke atas.

    “Telen!” bentak aku.

    Sambil merem, Sari menelannya semua, lalu menekuk tubuhnya sambil menangis. Dengan ujung jilbabnya aku
    dan temen aku mengelap tongkol yang berlendir. Dari celah pantat bundar Sari aku lihat ada darah
    keluar.

    Lagi asyik ngelihatin tubuh bugil Sari, aku dengar ketawa ngakak dua temen aku. Lalu terlihat Poppy
    dan Umi turun dari mobil dan jalan sempoyongan. Aku melotot. Dua cewek itu nyaris bugil. Jilbab mereka
    disampirkan ke belakang sehingga teteknya yang kemerahan bekas diremas-remas bebas terlihat, dengan
    pentilnya yang kecoklat-coklatan.

    Cerita Sex Ibu – Ibu Muda

    Cerita Sex Ibu – Ibu Muda

    Dua-duanya terisak-isak, di sekitar bibir dua cewek hitam manis itu belepotan lendir putih. Yang
    menarik, rok mereka sudah lepas, tinggal celdam putih milik Poppy dan kuning muda Umi. Malah celdam
    Poppy dibikin temen aku terangkat tinggi sampai nyelip di bibir memiawnya. Akibatnya, bibir memiawnya
    kanan dan kiri kelihatan gemuk dan jembutnya menyembul ke kanan dan kiri.

    Nggak tahan, aku pepet anak itu ke mobil, terus tangan aku mulai merayapi selangkangannya. Tangan aku
    mulai bermain-main di bibir vaginanya yang njepit celananya.

    “Jangaann…ampun oommm…” rintihnya. “Adduhhhh…” pekik mahasiswi UAD itu, karena aku cabut beberapa
    helai jembutnya.

    Dari bawah aku cengkeram tetek kanan Poppy yang nggak seberapa gede tapi kenyal itu, terus aku dorong
    ke atas sampai putingnya ngacung, lalu aku sedot kuat-kuat. Poppy meronta kesakitan, apalagi kemudian
    aku tarik celdamnya ke atas.

    Poppy memiawik waktu celdamnya akhirnya putus. Aku terus melorot dan aku paksa cewek itu nyodorin
    memiawnya buat aku hisap. Aku mainin itilnya dengan lidah aku, bahkan sampai aku sedot pakai mulut
    aku! Poppy makin kelojotan dan mendesah.

    Sementara itu, aku lihat Umi lagi dipaksa menyepong tongkol temen aku. Sedang Sari sudah mulai
    disodomi lagi. Malah, dia dipaksa telentang dengan tongkol menusuk pantatnya, lalu memiawnya disodok
    dari depan. Kedengeran Sari menjerit-jerit kesakitan.

    “Aihhh…” Poppy memiawik waktu telunjuk aku masuk satu ruas ke lubang pantatnya, terus aku dorong ke
    depan sampai lubang memiawnya merekah dan kelihatan lorong yang merah dan basah, aku jilatin sampai
    cewek 21 tahun itu menggeliat-geliat.

    “Aduhh…jangaann…” Poppy menjerit waktu aku tiba-tiba berdiri sambil mengangkat kaki kirinya.
    Tapi aku nggak peduli, tongkol aku pas banget nunjuk memiawnya. Terus aku kucek-kucek memiaw anak itu,
    sampai mulai terasa basah.

    Cerita Sex Ibu – Ibu Muda Terus aku pegang tongkol aku dan aku paksa masuk kepalanya ke celah bibir memiawnya. Kepala tongkol
    aku terasa seperti direndam di air hangat. Poppy menjerit makin nggak karuan waktu tangan kiri aku
    mencengkeram tetek kanannya sampai ke pangkalnya sekuat tenaga. Malah, daging kenyal itu sampai terasa
    seperti remuk.

    “Aaaakkhh….auhhhhh….ouchhh…aiiiii….sakkkiiittt….adduhhhhh….” Poppy menjerit histeris waktu aku dorong
    pinggang ke depan dengan tiba-tiba dan sekuat tenaga.

    Tongkol aku masuk sampai ke pangkalnya. Malah kerasa kepalanya sampai mentok ke dasar memiawnya.
    Begitu mentok aku berhenti sebentar. Gadis itu sesenggukan, nafasnya tersengal-sengal. Tapi yang
    paling asyik, aku merasa tongkol aku di dalam memiawnya seperti dibasahi cairan hangat. Belakangan aku
    tahu yang hangat itu darah keperawanannya.

    Dengan gerakan kasar dan tiba-tiba, aku kocok tongkol aku di dalam memiaw Poppy. Terasa sempit banget
    dan kering. Aku sih enak, tapi akibatnya Poppy menjerit-jerit kesakitan dan minta ampun. Poppy masih
    merintih-rintih waktu tongkol aku tarik keluar, terus aku jongkok di depan selangkangannya. Langsung
    aku masukin empat jari ke dalam lubang memiawnya yang masih menganga.

    “Aucchhhhh…sakkkiiittt…aaahhhh…” Poppy menjerit lagi waktu empat jari aku puter-puter di dalam
    memiawnya.

    Waktu aku tarik keluar empat jari aku yang basah lendir dan darah, cewek itu jatuh melorot sambil
    terus menangis.

    “Hey, bawa sini perawan satu itu, lu ambil memiaw yang ini. Pantatnya buat aku ya!” teriak aku ke
    teman yang lagi asyik ngucek-ngucek memiaw Umi.

    Temen aku cepat bangun lalu menyeret kedua kaki Umi dan menggeletakkan cewek imut-imut itu di dekat
    kaki aku. Tanpa banyak bicara, dia terus mendorong Poppy yang menangis sambil duduk bersimpuh sehingga
    jatuh terlentang.

    Aku tarik Umi sampai kepalanya berbantalkan paha aku, menghadap Poppy yang lagi digarap ulang. Aku
    remas-remas pelan kedua payudaranya yang kenyal. Cewek itu menangis.

    “Kamu paling muda, jadi memiawmu pasti paling enak. Kamu mau tongkolku masuk memiawmu?” kata aku
    sambil memilin-milin putingnya yang hitam dan mungil tetapi tebal.

    “Huuu…jangaaannn…huuu…” ABG itu menangis lagi.

    “Lihat Bu Lik Sari dan Bu Lik Poppy itu…memiawnya sudah jebol…kalau kamu nggak mau seperti mereka,
    kamu harus nurutin apa kata aku, ngerti? Sekarang lihat ini,” Aku lalu menghampiri Sari yang sedang
    dient*t dan disodomi berbarengan. Markas Judi Online Dominoqq

    Aku pegang kepala Sari yang lagi menjerit-jerit kesakitan. Lalu aku paksa dia mengulum tongkol aku
    lagi sampai tongkol aku basah. Terus aku suruh temen aku yang lagi nyodok memiaw Sari bangun, gantian
    dia memasukkan tongkolnya ke mulut Sari.

    Terus aku suruh pindah tongkol temen aku satunya dari pantat ke memiaw. Badan Sari kelojotan dan
    gemeteran waktu aku paksa tongkol aku ikut masuk memiawnya.

    Temen aku yang dari tadi menyodomi dia rupanya nggak tahan lama lagi. Dia cepat-cepat menggerakkan
    tongkolnya maju mundur. Sari menjerit histeris, sebab dua tongkol di dalam memiawnya bikin memiawnya
    seperti mau sobek.

    Temen aku rupanya nggak tahan. Nggak lama dia ngecrot di dalam memiaw Sari. Yang di atas juga gitu,
    dia ngecrot lumayan banyak di dalam mulut Sari. Sari ambruk, lemes di lantai. Sekarang aku balik ke
    Poppy yang lagi menjerit-jerit karena dipaksa duduk di atas tongkol temen aku.

    Kedua teteknya dicengkeram sehingga dia terpaksa bergerak-gerak naik turun. Dari belakang, aku dorong
    punggung Poppy yang mulus sampai dia ambruk di atas dada temen aku.

    “Kamu nggak mau disodomi juga kan. Lihat nih,” kata aku lagi kepada Umi yang makin kenceng nangisnya.

    Poppy menjerit melengking waktu telunjuk aku paksa masuk ke lubang anusnya. Rapet banget, jadi aku
    paksa satu telunjuk lagi masuk dan aku gerak-gerakin, bikin lubangnya makin lebar. Sampai cukupan buat
    masuknya kepala tongkol, aku sodok aja. Kepala tongkol aku sekarang kejepit pantat Poppy. Aku dorong
    dua senti,

    Poppy menjerit lagi. Mundur satu senti lalu maju tiga senti. Poppy makin keras menjerit. Lalu mundur
    lagi satu senti dan dengan tenaga penuh….

    “Aaaaaachhhhh…aauuhhhhh….saakkkiiitt….nggghhhhh….” Poppy menjerit histeris.

    Cerita Sex Ibu – Ibu Muda Tongkol aku masuk sampai pangkalnya ke dalam lubang pantatnya. Sempit banget, sampai kerasa tongkol
    aku seperti remuk di dalam. Tapi terus aku genjot agak lama.

    Lima menitan, aku lepas dan dua temen aku yang tadi ngerjain Sari udah siap di belakang Poppy, mau
    gantiin. Aku balik ke Umi, sementara Poppy mulai menjerit lagi waktu pantatnya disodomi lagi. Tapi
    jeritannya hilang waktu mulutnya juga diperkosa.

    “Gimana? Kamu mau nurut?” kata aku sambil jongkok di sebelah Umi dan mengucek-ucek memiawnya yang
    berjembut tipis.

    “I…iya…iya…” katanya terbata-bata.

    “Bagus, sekarang bersihin tongkolku,” kata aku sambil berdiri, menyodorkan tongkol aku yang basah air
    mani temen aku dan darah dari pantat Poppy.

    Umi menelan ludahnya, tampangnya tampak jijik. Tapi karena takut, dia jilat juga tongkol aku. Gila,
    aku kayak di awang-awang, apalagi dia terus mulai menyedot-nyedot tongkol aku. Setelah lama dia
    nyepong aku, aku liat tiga temen aku udah selesai. Poppy kayaknya pingsan. memiaw, pantat dan mulutnya
    belepotan air mani.

    “Aku juga bersihin dong,” kata temen-temen aku berbarengan.

    Umi nggak punya pilihan lain. Akhirnya gadis imut-imut itu berjongkok di depan empat lelaki, menjilati
    dan menyepong tongkol-tongkol berlendir.

    Tidak cuma itu, dia juga aku suruh jilat seluruh air mani di badan Sari dan Poppy. Malah, dari memiaw
    Sari aku sendokin air mani dan aku suapin ke mulut Umi yang berbibir mungil itu.

    “Huuu…huuu…sudahh…saya mau pulang…” Umi terisak sambil duduk bersimpuh.

    “Boleh, tapi kamu harus joget dulu,” kata aku sambil melepas ikatan di tangannya.

    Umi seperti kebingungan. Tapi tiba-tiba ia menjerit karena temen aku tahu-tahu menyabetkan ikat
    pinggangnya, kena payudara kirinya.

    “Ayo cepet joget!” bentaknya.

    Takut-takut Umi berdiri, tapi kali ini temen aku yang lain menampar pantatnya dari belakang.
    “Joget yang hot!” bentaknya.

    Akhirnya Umi mulai meliuk-liukkan tubuhnya. Merangsang banget, gadis berjilbab tapi bugil, joget di
    depan aku. Aku tunjuk selangkangannya.

    “Ayo, gerakin pinggulmu maju mundur sampai memiawmu kena telunjukku ini,” kata aku.

    Umi nurut. Pinggulnya maju mundur sampai memiawnya yang berjembut tipis nyenggol telunjuk aku. Pas mau
    nyenggol kelima kalinya, sengaja aku sodok agak kenceng sampai seperti menusuk klentitnya. Umi
    menjerit kesakitan. Sekarang dia malah ketakutan waktu tiga temen aku ikut joget di sekelilingnya
    sambil memegang-megang buah dada, pantat dan memiawnya.

    “Jogetmu bikin aku ngaceng nih!” kata aku sambil mengacungkan tongkol aku yang emang udah tegang
    banget.

    Temen-temen aku ketawa ngakak lalu memegangi kedua tangan Umi dan menelentangkannya di lantai.

    “Aaahhh….janngaaaannnn….kalian jahaaaattt…aaahhhh…” Umi menjerit dan meronta-ronta.
    Satu kakinya dipegangi temen aku, satu lagi aku pegangin, ngangkang lebar banget. Umi nangis lagi,
    waktu ngerasa memiawnya mulai kesenggol kepala tongkol aku.

    Cewek mungil ini menjerit keras waktu jari aku dan temen aku menarik bibir memiawnya ke kanan dan
    kiri. Terus, tongkol aku mulai masuk 4 senti dan tarikan langsung dilepas. Sekarang tongkol aku
    kejepit memiaw perawan yang sempit. Aku ambil posisi, pegangan dua buah dadanya yang mulus sambil
    jempol dan telunjuk aku menjepit pentilnya.

    “Aku harus adil dong, masak saudaramu dapat tongkol, kamu nggak?” kata aku sambil dengan tiba-tiba
    mendorong tongkol aku maju dengan kekuatan penuh.

    Akibatnya luar biasa. Umi menjerit sangat keras. Aku sendiri merasa tongkol aku merobek sesuatu yang
    sangat liat. Begitu tongkol aku mentok ke dasar memiawnya, aku berhenti sebentar. Kerasa memiawnya
    berdenyut-denyut meremas-remas tongkol aku. Pelan-pelan aku merasa ada cairan hangat membasahi tongkol
    aku. Itu pasti darah perawannya.

    Akhirnya, ABG imut-imut itu menjerit-jerit tak berhenti waktu tongkol aku kocok dengan gerak cepat di
    dalam memiawnya. Apalagi temen-temen aku asyik meremas-remas teteknya. Malah, kerasa ada yang mulai
    nusuk pantatnya pakai jari. Ada lagi yang memaksanya ngemut tongkolnya.

    Nggak lama, aku pindah tongkol ke pantatnya setelah Umi dibikin nungging. Lagi-lagi Umi menjerit
    histeris, sebab pantatnya yang lebih sempit dari memiawnya itu tetap bisa aku jebol pakai tongkol aku.

    Seperti dua cewek lainnya, sekarang Umi telentang di atas dada aku, terus memiawnya yang berdarah
    disodok tongkol temen aku dari depan. Mulutnya sekarang malah dipaksa ngemut dua tongkol sekaligus.

    Sekarang Umi aku paksa nungging di atas dada temen aku sambil tongkolnya tetap di dalam memiaw cewek
    yang baru lulus SMU itu. Dua tongkol masih berebut masuk mulutnya. Dari belakang, sekarang aku coba
    masukin tongkol aku, bareng tongkol temen aku yang sudah masuk duluan.

    Umi merintih kesakitan, waktu tongkol aku bisa masuk. Pas tongkol temen aku masuk sampai pangkalnya,
    aku sodok keras-keras sampai tongkol aku juga masuk sampai pangkal. Umi memiawik keras, sebab terasa
    ada yang ‘krekk’ di dalam memiawnya. Selaput daranya mungkin sobek lebih lebar lagi.

    Aku ambil tongkol karet punya temen aku, terus aku tusukin jauh-jauh ke dalam anusnya. memiawnya jadi
    terasa tambah sempit aja. Umi mengerang panjang waktu aku nggak tahan lagi, ngocokkan tongkol beneran
    dan tongkol karet makin cepat.

    “Minggir…minggir…” kata aku ke dua temen aku yang lagi memperkosa mulut Umi.

    Cepet aku masukin tongkol aku ke dalam mulut berbibir mungil itu dan, sedetik kemudian, air mani aku
    tumpah banyak banget di dalam mulutnya. Umi sudah lemas waktu dia ditelentangin dan tiga temen aku
    antri ngocok cepat-cepat lalu nembak di dalam mulutnya.

    Cewek itu betul-betul tak berdaya. Saat temen aku yang terakhir nyemprot ke dalam mulutnya, dia malah
    sudah pingsan. Mulutnya yang terbuka betul-betul putih, penuh air mani. Malah, wajah imut-imutnya juga
    ikut basah.

    Tiga cewek itu sekarang sudah di mobil lagi. Mulut-mulut mereka yang penuh air mani sudah dilakban,
    sedang tangan diikat di belakang punggung. Tiga cewek bugil itu digeletakkan begitu saja di lantai
    tengah mobil.

    Cerita Sex Ibu – Ibu Muda Sari yang pertama siuman, merintih dan menggeliat. Dua temen aku yang jaga di jok tengah lalu
    mengangkatnya hingga duduk di tengah-tengah. Lagi-lagi payudara montoknya diremas-remas dan putingnya
    disedot-sedot. Sari cuma bisa merintih. Tapi ia mengerang kesakitan waktu dua ujung gagang kuas lukis
    yang runcing didorong di atas dua putingnya sampai tak bisa maju lagi.

    “Ini bagus dan menarik,” kata temen aku lalu mengikat empat kuas dengan karet gelang di dua ujung
    gagang kuas, masing-masing dua kuas.

    Ia lalu merenggangkan kedua kuas dan menyelipkan payudara Sari di antaranya. Selanjutnya, tarikan
    dilepas sehingga kuas kembali merapat dan menjepit erat gumpalan daging montok itu di pangkalnya.

    Dua buah dada Sari diperlakukan seperti itu, sehingga menggelembung dan makin lama makin terlihat
    merah kehitaman. Sari merintih dan menggeliat-geliat kesakitan. Lalu Poppy yang menyusul siuman juga
    diperlakukan sama.

    Terakhir, begitu sampai Kasongan, Umi siuman. Perlakuan yang diterimanya nyaris sama. Bedanya, cuma
    dua kuas yang menjepit di payudaranya. Tapi, pasti sakit sekali karena yang dijepit adalah dua
    putingnya sekaligus.

    Rumah Sari dini hari itu sepi sekali. Maka mobil langsung masuk garasi yang memiliki pintu tembus ke
    kamar Sari. Tiga pigura besar langsung disiapkan temen-temen aku. Lalu cewek-cewek yang masih
    menggeliat kesakitan itu, kita ‘pigura’ dengan tangan terikat di frame atas, kaki di frame bawah.
    “Ini pasti lucu,” kata temen aku sambil bawa masuk dongkrak mobil.

    Diputarnya dongkrak sehingga bagian pengangkat turun merapat dan ulirnya yang berdiameter tiga senti
    menonjol tiga senti. Lalu dibuatnya Umi duduk di atas dongkrak. Otomatis besi berulir menusuk
    memiawnya.

    Lalu diputarnya lagi dongkrak sehingga turun dan besi berulir naik. Umi mengerang kesakitan, sebab
    begitu besi pengangkat rapat, besi berulir itu mencuat ke dalam memiawnya sedalam 10 senti lebih.

    Darah perawannya bercampur air manipun menetes ke dongkrak dan lantai keramik putih. Sedang Sari dan
    Poppy dipigura pada posisi berdiri. Dua puting Sari dan Poppy lalu disentuh dengan raket nyamuk.

    Sekejap tapi dua cewek itu langsung melonjak dan mengerang kesakitan. Lalu gagang raket ditusukkan ke
    dalam memiaw Poppy. Lubang pantatnya dimasuki lima kuas dengan bulu di dalam. Di memiaw Sari aku
    masukin dua baterai besar dan satu di pantatnya.

    Tiga buah pancing lalu aku ikat di pigura Sari. Lalu, tiga kail aku tancapkan di pentil dan
    klitorisnya. Sari mengerang hebat waktu tali pancing aku gulung sampai menarik tiga titik peka itu.
    Sampai akhirnya, Sari pingsan lagi.

    “Kamu berdua harus pingsan lagi ya?” kata aku kepada Poppy dan Umi yang ketakutan waktu ngelihat enam
    tusuk gigi lancip di tangan aku.

    Pertama-tama Poppy yang mengerang hebat waktu dua tusuk gigi aku tancepin di dua pentilnya sampai lima
    senti. Darah lalu mengalir dan menetes lewat ujung tusuk gigi. Waktu klentitnya yang aku tusuk dari
    bawah sampai tembus ke atas, Poppy mengerang lagi dan tubuhnya kejang sampai akhirnya lemas, pingsan.

    Sekarang Umi yang ketakutan. Aku tarik satu persatu putingnya, aku tusuk tembus melintang sehingga
    nyangkut di gagang kuas. Darah juga menitik lewat ujung tusuk gigi. Seperti Poppy, dia juga pingsan
    waktu klentitnya juga aku tusuk tembus melintang.

    Keadaan sepi, aku dan temen-temen membuka lebar korden ruang tamu, lalu menyalakan lampu. Cepat kami
    cabut dari situ sambil melihat pemandangan indah di ruang tamu… *** Seminggu kemudian, aku mampir ke
    rumahnya.

    Berlagak nggak tahu, toh Sari, Poppy dan Umi juga nggak tahu kalo aku yang merkosa mereka. Tapi aku
    kaget juga waktu yang membuka pintu bukan mereka, tapi seorang gadis berjilbab putih panjang dan jubah
    ungu.

    “Saya Kantuningsih. Saya kos di sini,” kata gadis berwajah khas Jawa itu.

    “Bu Sari kemana?”

    “Bu Sari sekarang tinggal di Klaten…” sahutnya.

    Ow… ow… aku kecewa. Tapi entar dulu, kapan-kapan si Kantun ini perlu disodok juga memiawnya. Temen-
    temen aku harus dikasih tau ! Betapa mempesonanya wanita ini. dibalik kesopanan pakaian tersembunyi
    pesona liar.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,