Author: dbgoog99

  • Cerita Sex Ngentot Dan Bercinta Dengan Tunangan Temanku Sendiri

    Cerita Sex Ngentot Dan Bercinta Dengan Tunangan Temanku Sendiri


    935 views

    Cersex TerbaruCerita Hot Dewasa Terkini, Koleksi Cerita Cabul Siswa, Cerita Sex Amoy Elok, Narasi Cabul Paling langka, Narasi Seks Terbaru, Narasi Abg Binal Ngentot, Ungkap Narasi Ngentot Tersembunyi, Tante Riang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Sekitar Seks Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Seks Pemerkosaan Terganas, Seks Sedarah Terhits, Kasus Cabul Tante Riang, Cerita Acara pesta Seks Remaja, Photo Syur Hot, Photo Bugil Terbaik, Panduan Seksual Terkomplet dan Paling dipercaya.

    Bacaan Seks Ngentot Bercinta dengan Tunangan Temanku – Karena saya sudah mengkhianati temanku sendiri. Karena tidak kuat meredam gairah, pada akhirnya episode panas di antara saya dan tunangan temanku juga tidak terelak. Goyangan bokong Leni makin liar. Aku juga tidak kalah sama seperti dengan Leni, frekwensi pacuanku semakin kupercepat, sampai pada akhirannya,
    “Aaakkkhhhh.., Herriii..!” jerit Leni sekalian menanamkan kukunya ke bahuku.

    “Aakhh, Lenii.., Saya sayang Kamuu..!”
    Namaku Heri, tentu saja bukan nama asli donk. Saya ada di sesuatu kota yang kebenaran kerap dipanggil sebagai kota kembang pengalamanku ini terjadi mungkin kira- anggap dua tahun yang kemarin. Sebutlah saja Leni (bukan nama sebetulnya), ia ialah tunangan temanku yang namanya Edi (bukan nama asli) yang ada di Jakarta, yang mana di saat itu Edi harus keluar kota untuk kepentingan usahanya.

    Kelompok Bacaan Seks Ngentot Bercinta dengan Tunangan Temanku
    Bacaan Seks Ngentot Bercinta dengan Tunangan Temanku
    Oh iya, Edi ini punyai adik lelaki yang namanya Deni, di mana adiknya itu rekan bermainku . Jika tidak salah, malam itu ialah malam minggu, kebenaran di saat itu saya kembali bersiap-sedia untuk keluar. Mendadak telepon di rumahku mengeluarkan bunyi, rupanya dari Deni yang ingin pinjam motorku untuk jemput temannya di stasiun kereta api. Ia katakan nitip sesaat tunangan kakaknya, karena di dalam rumah kembali tidak ada siapa saja. Saya tidak dapat menampik, kembali juga saya ingin ketahui tunangan temanku itu ibarat bagaimana ternyata.
    Tidak lama selanjutnya Deni tiba, karena tempat tinggalnya memang tidak sangat jauh dari rumahku dan secara langsung ke arah kamarku.
    “Hei Her..! Saya segera pergi nih.. mana kuncinya..?” kata Deni.

    “Tuch.., di meja belajar.” kataku, walau sebenarnya dalam hati saya kecewa bisa juga gagal dech acaraku.
    “Oh iya Her.., kenalin nih tunangan kakakku. Saya nitip sesaat ya, masalahnya barusan di dalam rumah tidak ada siapa saja, jadi saya mengajak dahulu ke sini. nanti kok Her..,” kata Deni sekalian ketawa kecil.

    “Heri..,” kataku sekalian memberikan tanganku.
    “Leni..,” ucapnya sekalian tersenyum.
    “Busyeett..! Senyumnya..!” kataku dalam hati.
    Jantungku segera berdebar- debar saat berjabat tangan dengannya. Bibirnya sensual sekali, kulitnya putih, payudaranya cukup besar, matanya, hidungnya, dasarnya, wahh..! Mengakibatkan pikiran kotorku mulai keluar.
    “Heh..! Kok justru bengong Her..!” kata Deni sekalian menepuk bahuku.
    “Eh.. oh.. mengapa Den..?” terkejut saya.
    “Her, saya pergi dahulu ya..! Ooh ya Len.., kalau sang Heri macem-macem, teriak saja..!” sebut Deni sekalian segera pergi.

    Leni cuma tersenyum saja.
    “Sialan lu Den..!” gerutuku dalam hati.
    Sepeninggalnya Deni, saya menjadi mirip orang kebingungan saja, serba salah dan saya tidak tahu apa yang harus kulakukan. Memang pada pokoknya saya ini karakternya cukup pemalu, tetapi kupaksakan pada akhirnya.
    “Mo minum apa Len..?” kataku melepaskan rasa maluku.
    “Apa saja dech Her. Asal tidak memberi racun.” ucapnya sekalian tersenyum.
    “Juga bisa bergurau nih cewek, saya kasih obat perangsang baru tahu..!” kataku dalam hati sekalian pergi untuk ambil sejumlah minuman kaleng dalam kulkas.
    Pada akhirnya kami mengobrol tidak pasti, sampai ia bercerita jika ia kembali kecewa sekali sama Edi tunangannya itu, pasalnya ia itu benar-benar tidak tahu jika Edi pergi keluar kota. Telah jauh tiba ke Bandung, kenyataannya orang yang dituju kembali pergi, walau sebenarnya awalnya Edi katakan jika ia tidak akan ke mana saja.
    “Sudah dech Len.., mungkin gagasannya itu di luar sangkaan.., menjadi Kamu harus tahu donk..!” kataku berlagak arif.
    “Kalau sekali sich tidak apa Her, tetapi ini sudah yang keberapa kalinya, Saya terkadang sukai berprasangka buruk, jangan-jangan Ia punyai cewek lain..!” sebut Leni dengan suara kecewa.
    “Heh.., jangan nuduh dahulu Len, siapa tahu sangkaan Kamu salah,” kataku.
    “Tahu ah.., menjadi kebingungan Saya Her, sudah dech, tidak perlu bicarakan Ia kembali..!” potong Leni.
    “Terus ingin bicara apa nih..?” kataku polos.
    Leni tersenyum dengar ucapanku.
    “Kamu sudah punyai kekasih Her..?” bertanya Leni.
    “Eh, belom.. tidak laris Len.. mana ada yang ingin sama Saya..?” jawabku sedikit bohong.
    “Ah berbohong Kamu Her..!” sebut Leni sekalian mencubit lenganku.
    Seerr..! Tiba- datang saluran darahku seperti melesat secara cepat, automatis adikku berdiri perlahan- tempat, saya menjadi salah kelakuan. Kelihatannya sang Leni menyaksikan peralihan yang terjadi pada diriku, saya segera berpura-pura ingin ambil minum kembali, karena minumanku telah habis, tapi ia segera tarik tanganku.
    “Ada apakah Len..? Minumannya telah habis ..?” katak u berpura-pura bodoh.
    “Her, Kamu ingin nolongin Saya..?” sebut Leni seperti memelas.
    “Iyaa.., ada apakah Len..?” jawabku.
    “Saya.., Saya.. ingin bercinta Her..?” pinta Leni.
    “Hah..!” terkejut saya dengarnya, seperti petir pada siang hari, pikirkan saja, baru satu jam yang lantas kami kenalan, tapi ia telah ucapkan hal semacam itu kepadaku.
    “Ka.., Kamu..?” ujarku terbata-bata. Belum kusempat melanjutkan kata- kataku, telunjuknya langsung ditempelkan ke bibirku, selanjutnya ia membelai pipiku, selanjutnya secara halus ia mencium bibirku.
    Saya cuma dapat diam saja mendapatkan tindakan semacam itu. Meskipun ini mungkin bukan yang pertamanya kali buatku, tetapi jika yang semacam ini saya baru yang pertamanya kali rasakan sama orang yang baru kukenal. Demikian halus ia mencium bibirku, selanjutnya ia berbisik kepadaku,
    “Saya ingin bercinta sama Kamu, Her..! Puasin Saya Her..!” Lantas ia mulai mencium telinganku, selanjutnya leherku, “Aahh..!” saya mendesah.

    Mendapatkan tindakan semacam itu, gejolakku pada akhirnya bangun . Demikian halus sekali ia mencium sekitaran leherku, selanjutnya ia mencium lagi bibirku, dijulurkan lidahnya menjalari rongga mulutku. Pada akhirnya kecupannya kubalas , gelombang napasnya mulai tidak teratur. Lumayan lama kami berciuman, selanjutnya kulepaskan kecupannya, selanjutnya kujilat telinganya, dan mencari lehernya yang putih bak pualam. Dia mendesah kepuasan,
    “Aahh Her..!”
    Bacaan Seks Ngentot Bercinta dengan Tunangan Temanku
    Dengar desahannya, saya makin bergairah, tanganku mulai menyebar ke belakang, ke t- shirt-nya. Selanjutnya kuarahkan ke arah pengait BH-nya, dengan sekali sentakan, pengait itu lepas. Selanjutnya saya mencium bibirnya kembali, ini kali kecupannya mulai cukup brutal, karena mungkin gairah yang telah capai ubun- ubun, lidahku dihisapnya sampai berasa sakit, tapi sakitnya sakit nikmat.
    “Her.., membuka donk pakaiannya..!” ucapnya manja.
    “Bukain donk Len..,” kataku.
    Sekalian menciumiku, Leni buka satu-satu kancing baju, selanjutnya kaos dalamku, selanjutnya ia lemparkan ke samping tempat tidur.
    Dia segera mencium leherku, langsung ke arah puting susuku. Saya cuma dapat mendesah karena enaknya,
    “Akhh.., Len.” Selanjutnya Leni mulai buka sabukku dan celanaku dibukanya .
    Pada akhirnya tinggal celana dalam saja. Ia tersenyum saat menyaksikan kepala kemaluanku off set alias menyembul ke atas. Leni menyaksikan mukaku sesaat, selanjutnya ia cium kepala kemaluanku yang menyembul keluar tersebut. Dengan perlahan-lahan ia turunkan celana dalamku, selanjutnya ia lemparkan semaunya. Dengan penuh gairah ia mulai menjilat-jilati cairang bening yang keluar kemaluanku, rasanya sangat nikmat.
    Sesudah senang menjilat-jilati, selanjutnya ia mulai masukkan kemaluanku ke mulutnya.
    “Okkhhhh.. sangat nikmat,” kataku dalam hati, kelihatannya kemaluanku berasa dihisap-sedot.
    Leni benar-benar menikmatinya, sekali- sekali ia gigit kemaluanku.
    “Auuwwwww.., sakit donk Len..!” kataku sekalian cukup meringis.
    Leni seperti tidak dengar ucapanku, ia tetap saja memaju- undurkan kepalanya. Mendapatkan tindakannya, pada akhirnya saya tidak kuat , saya telah tidak kuat kembali meredamnya,
    “Len, Saya ingin keluar.. akhh..!” Leni cuek saja, ia justru mengisap tangkai kemaluanku lebih keras , sampai pada akhirnya,
    “Croott.. croott..!” Saya menyembur lahar panasku ke mulut Leni.
    Ia menelan semua cairan spermaku, berasa cukup nyeri tapi nikmat. Sesudah cairannya betul-betul bersih, Leni selanjutnya berdiri, selanjutnya ia buka semua bajunya sendiri, hingga kemudian ia telanjang bundar. Selanjutnya ia mendekatiku, menciumi bibirku.
    “Puasin Saya Her..!” ucapnya sekalian merengkuh badanku, selanjutnya ia ke arah tempat tidur.
    Sampai disitu ia tidur terlentang. Saya lantas dekatinya, kutLenih badannya yang cantik, kuciumi bibirnya, selanjutnya kujilati belakang telinga kirinya.
    Ia mendesah kenikmatan,
    “Aahh..!” Dengar desahannya, saya tambah bergairah, selanjutnya lidahku mulai menyebar ke payudaranya.
    Kujilati putingnya yang samping kiri, dan tangan kananku meremas payudaranya yang samping kiri, sekalian terkadang kupelintir putingnya.
    “Okkhh..! Heri sayang, terus Her..! Okhh..!” desahnya mulai tidak pasti.
    Senang dengan bukit kembarnya, tubuhku kugeser, selanjutnya kujilati pusarnya, jilatanku semakin turun ke bawah. Kujilati sekitaran pangkal pahanya, Leni mulai melenguh luar biasa, tangan kananku mulai mengelus bukit kemaluannya, lantas kumasukkan, cari suatu hal yang mungkin kata orang itu ialah klitoris.
    Leni makin melenguh luar biasa, ia menggeliat bak ikan yang kekurangan air. Selanjutnya saya mulai menjilat-jilati bibir kemaluannya, kukuakkan sedikit bibir kemaluannya, kelihatan terang sekali apa yang namanya klitoris, dengan cukup sedikit meredam napas, kusedot klitorisnya.
    “Aakkhh.. Her..,” Leni menjerit cukup keras, ternyata ia telah orgasme, karena saya rasakan cairan yang menyemprotkan hidungku, terkejut saya.
    Mungkin ini pengalaman pertama kaliku menjilat-jilati kemaluan wanita, karena awalnya saya tidak sebelumnya pernah.
    Saya masih menjilat-jilati dan mengisap klitorisnya.
    “Her..! Masukkan Her..! Masukkan..!” pinta ia muka memeras meredam gairah.
    Saya yang dari barusan sudah meredam gairah, lantas bangun dan arahkan senjataku ke dalam mulut kemaluannya, kugesek-gesekkan dahulu disekitaran bibir kemaluannya.
    “Sudah donk Her..! Cepat masukkan..!” ucapnya manja.
    “Hmm.., ternyata ni cewek tidak sabaran sekali.” kataku dalam hati.
    Selanjutnya kutarik badannya ke bawah, hingga kakinya menjuntai ke lantai, kelihatan kemaluannya yang menyembul. Pahanya kulebarkan sedikit, selanjutnya kuarahkan kemaluanku ke lubang senggama yang merah mengembang. Perlahan-lahan tetapi tentu kudorong badanku.
    “Bless..!” pada akhirnya kemaluanku tenggelam dalam lubang kemaluan Indri.
    “Aaakkhh Her..!” desah Leni.
    Terkejut ia karena sentakan kemaluanku yang langsung menerobos kemaluan Leni. Saya mulai mengerakkan badanku, lama-lama semakin cepat, kadang- terkadang sekalian meremas- remas ke-2 bukit kembarnya. Selanjutnya kubungkukkan tubuhku, lantas kuhisap puting susunya.
    “Aakkhh.., teruss.., Sayangg..! Teruss..!” erang Leni sekalian tangannya menggenggam ke-2 pipiku.
    Saya masih menggejot badanku, tiba- datang badan Leni melafalkanng,
    “Aaakkhh.. Herriii..!” Rupanya Leni telah capai pucuknya lebih dulu.
    “Saya sudah keluar lebih dulu Sayang..!” kata Leni.
    “Saya masih lama Len..,” kataku sekalian tetap memacu badanku.
    Selanjutnya kuangkat badan Leni ke tengah tempat tidur, secara spontan, kaki Leni melingkar di pinggangku. Saya memacu badanku, di ikuti goyangan bokong Leni. “Aakkhh Len.., punyai Kamu sedap sekali.” kataku beri pujian, Leni cuma tersenyum saja. Simak juga: Bacaan Seks Ngentot Sebuah Keinginan Kecil Si Kekasih
    Saya bingung, mengapa saya dapat lama keluarnya. Badan kami berdua telah basah oleh keringat, kami tetap mengayuh bersama ke arah pucuk kepuasan. Pada akhirnya saya tidak kuat meredam kepuasan ini.
    “Aahh Len.., Saya nyaris keluar..,” kataku cukup terbata-bata.
    “Saya Her..! Kita keluarin sama- sama ya Sayang..!” kata Leni sekalian menggoyang bokongnya yang bahenol tersebut.
    Goyangan bokong Leni makin liar. Aku juga tidak kalah sama seperti dengan Leni, frekwensi pacuanku semakin kupercepat, sampai pada akhirannya,
    “Aaakkhh.., Herriiiii..!” jerit Leni sekalian menanamkan kukunya ke bahuku.
    “Aakhh, Lenii.., Saya sayang Kamuu..!” erangku sekalian dekap badan Leni. Kami termenung beberap saat, dengan napas yang tersenggal-senggal seperti pelari marathon.
    “Kamu luar biasa sekali Her..!” puji Leni.
    “Kamu Len..!” pujiku sesudah cukup lama kami berangkulan.
    Selanjutnya kami cepat- cepat menggunakan pakain kami kembali karena takut adik tunangannya Leni terburu tiba.

  • Cerita Sex Terkini Kontol Wawan Menusuk Sampai Dalam

    Cerita Sex Terkini Kontol Wawan Menusuk Sampai Dalam


    900 views

    Cersex Terbaru – Cerita Hot Dewasa Terkini, Koleksi Cerita Cabul Siswa, Cerita Sex Amoy Elok, Narasi Cabul Paling langka, Narasi Seks Terbaru, Narasi Abg Binal Ngentot, Ungkap Narasi Ngentot Tersembunyi, Tante Riang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Sekitar Seks Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Seks Pemerkosaan Terganas, Seks Sedarah Terhits, Kasus Cabul Tante Riang, Cerita Acara pesta Seks Remaja, Photo Syur Hot, Photo Bugil Terbaik, Panduan Seksual Terkomplet dan Paling dipercaya.

     

    Bacaan Seks Terkini 2023 Pelet Tukang Bangunan – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Pagi itu ibarat biasa saya bangun lebih pagi dari mas Deni, kusiapkan makan pagi walau cuma beberapa lembar roti dan selai dan satu gelas kopi hitam hangat saat sebelum dia pergi kerja. Demikian dia usai berpakian dia juga makan pagi dengan rileks nya didampingi olehku. Saat sebelum tidak lupa mas Deni mencium keningku mesra disertai senyumannya yang hangat dan pergi pagi-pagi sekali memburu kereta ke arah tempat dia bekerja.
    Demikianlah sehari-harinya kami berdua. Telah tiga tahun lama waktunya kami menikah. Dengan modal tabungan dan sedikit kontribusi orang-tua kamipun dapat pergi dari “Pondok Mertua Cantik” dan mencicil rumah imut di luar kota jakarta untuk tempat tinggal kami.

    Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Pelet Tukang Bangunan
    Bacaan Seks Terkini 2023 Pelet Tukang Bangunan
    Setiap hari saya bekerja di dalam rumah sebagai ibu rumah-tangga, walaupun memang tragisnya saya belum patut memiliki predikat “ibu”. Mungkin memanglah belum rezeki, dan memang waktunya belum pas untuk kami untuk mempunyai turunan . Maka setiap hari saya isi waktu luangku dengan membenahi rumah dan mengolah. Komplek rumahku termasuk baru, dan beberapa rumah belum berisi menjadi saya banyak beraktivitas apa pun untuk hilangkan kesepianku.
    Telah 5 ini hari saya mempunyai kegiatan baru, yakni memantau tugas tukang yang tengah meluaskan bangunan rumahku. Kebenaran bulan kemarin mas Deni mendapatkan tambahan uang dari bonus akhir tahunnya. Uang itu lalu kami tabung dan bekasnya kamu gunakan untuk membuat kanopi penutup garasi di area depan rumah kami.
    “Selamat pagi bu..” Sapa si mandor pak Ihksan secara ramah.

    “Oh pak Ihksan, silahkan masuk pak” Ujarku dengan tidak kalah ramah.
    Pas jam 9 pagi pak Ihksan dan anak buahnya mengawali kerjanya. Tugas membuat kanopi termasuk gampang dan tidak makan banyak tenaga, hingga sanggup dilaksanakan cukup dengan dua orang saja. Pagi itu ibarat beberapa hari awalnya pak Ihksan tiba bersama Wawan atau umum diundang Acong sepupunya untuk menolong kerjakan kanopi kami.

    Pak Ihksan yang telah berusia sekitaran 40-an itu semakin lebih mengarah me-mandori tugas anak buahnya saja yang tenaganya semakin kuat. Dan Wawan sepupunya itu yang kurang lebih berusia sekitaran tengah 20-an, tidak berbeda jauh denganku, semakin banyak lakukan tugas berat di bawah instruksi pak Ihksan.
    “Silakan pak diminum airnya” Sapaku ramah sekalian membawa nampan berisi kopi dan air putih dan meletakkannya di teras.
    “Oh ya terima kasih bu Santi..” Jawab pak Ihksan secara santun sekalian tersenyum sekalian terus meneruskan kerjanya.

    Berlainan dengan pak Ihksan, Wawan tidak banyak berbicara. Dia semakin banyak diam dan fokus bekerja. Bahkan juga sebelumnya kupikir dia mempunyai abnormalitas sangking dia tidak pernah kudengar bicara 1x juga. Tetapi satu perihal yang membuatku cukup risi dengan Wawan ialah bagaimana dia sering memerhatikanku. Sering dia melihatku dengan tajam, yang membuatku menjadi cukup salah kelakuan jika berjumpa mata dengannya.. Hal tersebut yang terkadang membuatku tidak ingin semakin lama di luar, walau sebenarnya kapan saya punyai rekan mengobrol walau cuma hanya pak Ihksan.
    Dan waktu itu sama dengan beberapa hari awalnya, ini kali juga Wawan melihatku secara cermat. Dia melihatiku lekat-lekat dari ujung rambut sampai ujungnya kaki sambil menggergaji kerangka kanopi di teras rumah. Harus kuakui, Wawan mempunyai aura misteri yang membuatku ingin tahu. Entahlah karena sikapnya yang demikian pendiam, atau karena argumen lain. Bukan sekali 2x dia mendapatiku secara cepat saat saya sedang sembunyi-sembunyi memerhatikannya. Secara cepat melihat dan membalasnya pandangan mataku seolah tahu jika saya sedang memperhatikannya.
    Namun ada satu perihal yang mengganggu rasa penasaranku. Walau selalu bekerja tanpa memakai pakaian, Wawan tidak pernah melepas Kalung hitam yang melingkar di lehernya. Kalung warisan itu ibarat dibuat dari kulit dengan bandul berwujud persegi warna hitam yang mengingatiku pada aksesori yang kerap digunakan di film sinetron pertandingan di tv. Ada satu perihal kembali yang membuatku ganjil, yakni dia seringkali menyeka-usap atau memain-mainkan kalung yang terlingkar di lehernya itu sambil dia berbisik-bisik seperti berzikir. Seringkali dia melihatiku lekat-lekat sambil lakukan kebiasan anehnya itu yang membuatku semakin risi saja.
    Entahlah semenjak kapan diawalinya, tetapi belakangan ini saya sering mendapatkan mimpi aneh. Sebuah mimpi kabur di mana saya dikunjungi sosok pria tanpa baju. Saya tidak bisa ingat terang bagaimana muka pria itu terkecuali tubuhnya yang tegap berotot. Tanpa basa-basi sang pria dalam mimpiku itu mendekapku dan memulai merangkul badanku. Selanjutnya entahlah bagaimana ceritanya, sang pria itu mulai menjamahku. Dia secara brutal meniduriku sampai pada akhirnya aku juga terjaga di tengah mimpi aneh/jelek itu secara bercucur keringat.
    Yang membuat semakin aneh ialah saya terus mendapatkan mimpi itu terus-terusan sepanjang sejumlah sesudahnya. Dan seperti umumnya, di dalam mimpi itu si pria mendadak tiba dan meniduriku. Satu perihal yang jadi kemiripan setiap mimpi ialah saat sebelum menjamahku, figur misteri itu selalu memaksakanku untuk mengoral kemaluannya, yang anehnya dalam mimpi itu selalu kulayani dengan suka hati.
    Walau saya tidak dapat ingat bagaimana perawakan sang figur yang sering tiba di mimpiku itu, antiknya saya dapat ingat benar bagaimana bentuk kemaluan sang pria tersebut.
    Saya dapat rasakan bagaimana baunya, teksturnya saat saya mengulumnya dalam mulutku. Bahkan juga saya dapat ingat rasanya di kemaluanku. Saya menjadi seperti dibikin mimpi basah setiap malam, dan terjaga dengan cairan kemaluan yang menetes-netes di celana dalamku.
    Dan demikianlah sepanjang sekian hari beruntun, saya terjaga dari mimpi jelek itu dengan keringat yang mengalir deras. Tetapi tetap saya tidak dapat ingat mukanya seperti apakah. Sampai di suatu saat saya sedang duduk di teras, memerhatikan tugas pak Ihksan dan Wawan. Tanpa sadar saya sedang memperhatikan Wawan lekat-lekat. Kuperhatikan tubuhnya yang berotot, berkilat keringat didera matahari, kulitnya yang gelap tetapi bersih.. dan aku juga tercekat saat Wawan kembali melihatku, seolah ketahui jika dia sedang dilihat.

    Aku juga selekasnya masuk ke rumah dan menenggak air putih dengan napas tersengal-sengal. Mungkinkah saya bermimpi Wawan sejauh ini?
    Makin hari saya makin tidak dapat lupakan mimpi-mimpiku pada malam hari itu. Terkadang saya merasa kebingungan temukan diriku tengah melamun membaygkan mimpiku itu. Aku juga tidak memahami mengapa saya menjadi kerap mengingat mimpi erotis itu, dan membaygkan bilaman sang pria yang tiba itu ialah Wawan. Aku juga terus berusaha untuk hilangkan beberapa pikiran aneh itu dan berusaha untuk tidak pikirkannya benar-benar dan membuangnya jauh.
    Sesuatu saat pada minggu ke dua, saya sedang menyiapkan kopi dan air putih untuk pak Ihksan dan Wawan. Hari itu saya malas sekali untuk mandi pagi, dan masih tetap memakai gaun tidurku tadi malam yang dilapisi oleh cardigan tipis sewarna dengan gaun tidurku tersebut. Saya terkejut saat menyaksikan Wawan tiba sendiri tanpa ditemani pak Ihksan.
    “Eng.. pak Ihksan ke mana?” Tanyaku dengan canggung.
    “……..Pak Ihksan sakit. Istirahat di rumah.” Jawab Wawan pendek. Kupikir-pikir baru ini kali saya dengar suaranya dan menanyakan secara langsung padanya.
    “Ooh.. Saya simpan di sini ya minumnya..” Ujarku perlahan sambil menyimpan nampan. Entahlah mengapa suaranya yang berat membuatku menjadi sedikit menciut.
    Wawan tidak menjawab dan secara langsung menyimpan perlengkapan yang dibawa. Dengan rileks dia melepaskan pakaiannya dan menggantungnya di pagarku. Saya termenung. Entahlah ini kali saya demikian berkeinginan untuk melihati tubuhnya semakin lama. Kupandangi tubuhnya yang mulai berkeringat mengeduk semen, berkilat-kilat. Entahlah bagaimana reaksi mas Deni jika mendapatiku tengah melamun memelototi pria lain semacam ini. Yang terang waktu itu saya benar-benar lupa dengan mas Deni, betul-betul lupa.
    Lamunanku tersadarkan saat kembali lagi Wawan mendapatiku ketangkap basah melihatinya. Dengan muka bersemu aku juga selekasnya masuk tanpa banyak berbicara. Di dalam rumah saya atur napas, saya tidak mengerti dapat melakukan perbuatan sebodoh tersebut. Beberapa saat berlalu saya memilih untuk melihat tv saja. Tetapi kembali lagi saya tidak dapat fokus dan pikiranku melayg membaygkan beberapa mimpi erotis yang kualami.
    Sebuah ketukan perlahan membubarkan fantasiku. Aku juga terlonjak duduk dari lamunanku. Kucoba untuk menurunkan debaran jantungku yang sejak dari barusan berdegap kuat melamunkan mimpi tidak pantas itu. Aku juga selekasnya jalan keluar dan buka pintu.
    “Izin bu. Hujan, saya stop dahulu.” Tutur Wawan pendek.
    Saya mirip orang bodoh cuma berdiri dimuka pintu dengan mata terbeliak dan mulut menganga. Tidak menygka Wawan ada di depan pintu berdiri sedekat itu denganku.
    “I-iya mas, silahkan saja.” Ujarku cepat.
    Kusaksikan badannya basah kuyup diguyur hujan. Rupanya saya tidak mengetahui turun hujan sangking asyiknya melamun barusan. Aku juga kembali tubuh dan tinggalkan Wawan yang berdiri mematung di teras melihati hujan deras yang mengguyuri teras rumah. Ternyata dia barusan sebelumnya sempat mengalihkan rangka-rangka kanopi lebih dulu hingga tubuhnya basah kuyup kehujanan. Kupikir-pikir kasihan jika dia kedinginan semacam itu, bisa jadi dia sakit dan justru tugas rumahku menjadi tidak terurus.
    “…. Eng, silahkan mas jika ingin beres-beres di dalam kamar mandi..” Ujarku canggung sekalian menunduk buka pintu sedikit mempersilakannya masuk.
    Sementara Wawan balas melihatiku sesaat, selanjutnya jalan meng ikutiku masuk ke rumah. Selekasnya sesudah memberinya handuk aku juga berlari di dalam kamar dan diam diri.
    “Duh, mengapa menjadi deg-degan ini sich?!” Umpatku dalam hati.
    Saya terduduk di kasur, selanjutnya merebahkan diriku ke-2 kakiku menjuntai kebawah. Saya pejamkan mata berusaha menurunkan debaran jantungku. Pikiranku melayg tidak teratasi, membaygkan badan kekar Wawan yang tengah diguyur shower dalam kamar mandiku, membaygkan bulir-bulir air jatuh ke antara badannya. Saya menghela napas panjang, tidak memahami dengan pikiranku sendiri.
    Tanpa kusadari Wawan rupanya sudah usai bersihkan badannya. Dia jalan perlahan keluar kamar mandi dan melihat masuk ke kamar. Posisi kamar mandi itu berseberangan dengan kamar tidurku, menjadi siapa saja yang keluar kamar mandi bisa secara gampang melihat di dalam kamar tidurku jika pintunya terbuka. Dan apesnya saat itu saya lupa tutup pintu kamar tidurku, hingga Wawan bisa langsung melihatku yang tengah merebahkan diri di atas kasur demikian dia keluar kamar mandi.
    “Saya telah usai, bu.” Tutur Wawan pendek.
    Saya terlonjak terkejut dan terduduk. Suara itu benar-benar dekat. Dan betul saja, Wawan ada di tingkat pintu kamar tidurku. Saya termenung mematung merunduk kebawah menghindar dari sorotan matanya. Entahlah semenjak kapan dia berdiri disitu. Mungkinkah sejak dari barusan dia melihatiku yang sedang merebahkan diri di atas kasur?. Yang paling mengagetkan ialah mendadak dengan perlahan-lahan Wawan mengambil langkah masuk ke kamarku, dan rapatkan pintu ada di belakangnya.
    Saya tercekat diam seribu bahasa. Otaku berusaha mengolah apa yang sedang dilakukan Wawan, dan pikirkan bagaimana dia berani sekali punyai nyali masuk ke kamarku. Nyaliku semakin menciut setiap kali Wawan mengambil langkah merapat, perlahan-lahan dia mempersempit jarak di antara kami berdua. Tubuhku lemas, di antara cemas, takut dan terpana. Terpana oleh badan telanjangnya yang menarik yang saat itu cuma terbelit selembar handuk putih di atas lututnya. Wawan melihatiku lekat-lekat tanpa kata-kata.
    Sementara saya semakin menunduk ketakutan dan cemas didera sorotan matanya yang tajam.
    Jantungku berdegap kuat saat kurasakan sentuhan halus Wawan di ujung-ujung rambutku. Apakah benar itu tangannya? Apa ini cuma Angan-anganku semata?. Sementara itu saya tetap tidak berani mendangak dan menentukannya. Entahlah mengapa tidak terbesit untuk menyingkirkannya. Kenekatan Wawan saat itu ciutkan nyaliku.
    Sementara itu jantungku tidak stop berdetak kuat tidak teratasi setiap punggung jari menyeka halus rambut pendek tergerai ku. Disekanya halus dari ujung ke pangkal rambutku yang terurai disebelah mukaku. Saya tidak sanggup menantang dan cuma dapat mematung. Ingin rasanya saya menantang, tetapi anehnya saya tidak sanggup. Jangankan berontak, mengusung muka menantang pandangannya juga saya tidak mampu.
    Sampai pada akhirnya dengan seluruh kemampuanku, saya sukses berontak dan menepiskan tangannya dari mukaku. Kutampar tangannya sampai melayg, dan dengan langsung kudorong tubuhnya dengan ke-2 tanganku dengan keinginan menyingkirkannya keluar kamarku.
    “Egghh! Keluar kamu!!”
    Tetapi tubuhku yang lebih imut darinya pasti tidak membuat bergerak sedikitpun. Justru kembali saya yang terjengkang kebelakang dan jatuh berlutut di lantai. Saat tersebut mendadak Wawan memegang tepi handuknya, dan loloskan handuknya turun sampai jatuh ke lantai. Posisi ku yang berlutut di hadapannya automatis segera bertemu dengan anggota badan bawahnya, sejajar dengan pinggangnya. Sekarang Wawan telanjang bundar di depanku tanpa satu helai benangpun terkecuali kalung warisan yang melingkar di lehernya.
    Dan di waktu itu lah semua jadi semakin tidak teratasi. Tidak lama kemudian saya kembali termenung mematung berlutut, di antara terkejut dan terkesima. K0ntol Wawan yang 1/2 keras itu pas bertemu satu jengkal jauhnya dari mukaku. Otakku segera bereaksi mengganggu alam bawah sadarku, mengulangi kembali memory beberapa mimpi yang kualami sejumlah malam hari ini. Bentuk k0ntol yang ada di depanku ini betul-betul familier. Ya, ini ialah k0ntol sang figur misteri yang sering menghantui malamku. Saya memang tidak pernah ingat dengan figurnya, tetapi saya hafal benar dengan k0ntol tersebut. Rupanya memang betul, tidak lain dan tidak bukan k0ntol itu ialah k0ntol Wawan sendiri.
    Seperti dilanda rasa haru dan kangen karena pada akhirnya dapat menyaksikannya langsung, kuperhatikan secara cermat k0ntol Wawan yang pas menodong mukaku tersebut. Bagaimana setiap goresan di tangkai k0ntolnya, kantung zakarnya, urat-urat di sekliling batagnya, kepala k0ntolnya yang sedikit lonjong berkilat, bahkan juga bentuk rambut kemaluannya memang betul benar-benar kuhapal.
    Bak tengah menyaksikan ular kobra yang siap mematuk, kupandangi k0ntolnya yang gagah melawan. Kuakui panjangnya kemungkinan cuma beda lebih panjang 2-3CM dari punya mas Deni. Karena mungkin ukuran kepala k0ntolnya yang berlainan dan sedikit besar. Tetapi yang paling jelas ialah diameternya. Walau mungkin cuma berbeda 2-3CM diameternya dari punya mas Deni, tetapi yang terang membuat menjadi kelihatan lebih tebal dan gemuk. Saya menjadi menelan ludah gugup saat terpikir bagimana rasa k0ntol itu di mulutku dan di kemaluanku dalam mimpiku.
    Bacaan Seks Terkini 2023 Pelet Tukang Bangunan
    Dan tanpa berbicara, Wawan mengelus lagi mukaku halus dengan tanganya. Sementara itu dia perlahan-lahan lebih memajukan pinggangnya semakin merapat, memperkecil jarak di antara mukaku dan kemaluannya. Tetapi ini kali saya tidak lagi cemas atau berontak, saya justru merasa tenang bahkan juga menanti-nanti. Sampai pada akhirnya saya dapat mengisap wewangian kemaluannya yang bersatu sabun merasuk di dalam hidungku. Secara perasaanah saya pejamkan mata nikmati baunya yang ciri khas. Mataku perlahan-lahan terpejam syahdu bersamaan Wawan dekatkan k0ntolnya.
    “Ach…”
    Saya terpekik kecil saat pipi halusku bergesekan secara hangatnya kulit tangkai k0ntol Wawan. Teksturnya yang tidak rata demikian berasa di pipi kananku. Tetap dengan mata terpejam kubiarkan k0ntol Wawan menelusuri mukaku. Dimulai dari pipi, selanjutnya berpindah ke hidungku sampai daguku dapat rasakan kantung zakarnya di daguku. Tangan Wawan yang semula cuma mengelus pipiku, sekarang berpindah memegang belakang kepalaku. Automatis bibirku menjadi mengecup pangkal kemaluan Wawan. narasi seks
    “Hhhmm…”
    Itil V3
    Wawan mendengus perlahan. Ditujukannya kembali kepalaku sampai sekarang bibirku mengecup naik ke tangkai kemaluannya, dan mengecup kepala k0ntolnya halus. Dan aku juga seperti memahami akan kemauan Wawan, kugerakkan bibirku mencumbui lubang urine nya yang berasa sedikit basah dan asin.
    “Mmhcch.. Mmmhcccup.. Cuppphmm.. Cupphhmmmmm…”
    Dengan jinaknya kutimpali dengan ciuman mesra pergerakan kepala k0ntol Wawan yang berputar-putar di sekitar bibirku. Perlahan-lahan tetapi tentu Wawan menggerakkan k0ntolnya maju, buka bibirku yang tertutup rapat. Sekarang tanpa banyak menggerakkan tangannya, kepalaku dengan automatis bergerak perlahan mencumbui k0ntolnya sampai masuk dikit demi sedikit.
    Bibirku sekarang sedikit menganga, ganti dari menciumi jadi mengulum kecil walau baru hanya kepala k0ntolnya saja.
    Kunikmati dan kukecap mesra rasa k0ntol Wawan di mulutku. Saya tidak pernah mengoral k0ntol siapa saja awalnya, bahkan juga k0ntol mas Deni sekalinya. Pengalaman oralku cuma dari beberapa mimpi yang kualami saja. Tetapi sekarang dengan giatnya saya menghisapi tangkai kemaluan Wawan semakin dalam sampai sekarang telah 1/2 batangnya masuk ke mulutku.
    Wawan juga semakin semangat dan memulai gerakkan pinggulnya lebih kuat. Sekarang saya cuma diam dan pasif saja memperlebar mulutku biarkan kontol tebal Wawan mengawini mulutku. Kepalaku sekarang bertumpu di tepi kasur meredam sikatan k0ntol Wawan masuk keluar di mulutku. Wawan mulai cukup sedikit brutal. Dipeganginya kuat-kuat ke-2 segi mukaku sekalian kadang-kadang dia menjejali k0ntolnya sampai ke tenggorokanku. Saya terbatuk-batuk mual karena tingkahnya, tetapi tetap saya memasrahkan diriku sepasrah-pasrahnya.
    “Uuggghhhhh…”
    Wawan juga menggeram saat dia memasukkan k0ntolnya dalam dalam di dalam mulutku. Baru saya tahu besarnya berbeda 2-3CM itu. Dadaku berasa sesak, oksigen ketahan di tenggorokanku karena k0ntol Wawan yang tenggelam dalam. Saya tercekik sampai tidak berasa mukaku merah padam dan air mataku mengucur dari segi sisi mataku yang tetap terpejam. Berasa ujung k0ntol Wawan sentuh segi paling dalam kerongonganku.
    “OHOK.. OHOK.. OHOKKK..!!!”
    Saya terbatuk-batuk saat oksigen kembali masuk ke dalam paru-paruku. Kumuntahkan sedikit lendir lekat kerongonganku sampai jatuh membasahi gaun malamku. Terlihat k0ntol Wawan berkilat basah oleh ludahku saat dia mengambilnya dari dalam mulutku. Sisa hubungan bening lendir ludahku barusan yang tetap terpaut disebelah bibirku dan kepala k0ntolnya. Rasanya lama sekali barusan dia men- deep throat ku, mungkin 30 detik, mungkin 1 menit saya tidak tahu. Tetapi entahlah bagaimana saya tidak geram malah demikian senang dapat mengoral k0ntolnya semacam itu.
    Wawan secara halus mengusap tersisa sisa ludah di bibirku. Dengan perlahan-lahan dia mambantuku berdiri yang masih cukup lemas barusan. Tetapi selanjutnya secara cepat Wawan menggerakkan badanku sampai saya jatuh terbujur di kasur. Dengan sedikit berdebar saya memerhatikan Wawan yang tetap berdiri disebelah kasur. Dengan perlahan-lahan diangkatnya ke-2 kakiku keatas kasur. Disekanya halus telapak kakiku, dan dimainkan sesaat gelang kaki yang terlilit di pergelangan kananku. Tanpa basa-basi selanjutnya Wawan mencium telapal kakiku gaungs. Dikecupnya jari kaki imutku dan diisapnya kuat-kuat.
    “Emggghhh..!”
    Langsung tubuhku menggelinjang karena kesan geli yang diakibatkannya. Selanjutnya seperti macan yang dekati mangsanya, Wawan turut naik keatas kasur dan merayap di atas badanku. Telapaknya yang kasar meraba-raba pergelangan kakiku dan naik sampai ke lututku. Tubuhku sekarang bergidik sejadi-jadinya. Apalagi sekarang tangannya telah naik kembali telusuri pahaku serta telah datang di pinggiran celana dalamku. Kontan saya rapatkan pahaku malu mungkin dia akan menanggalkan celana dalamku. Tetapi saya dikejuti oleh pergerakannya yang benar-benar tiba-tiba, daripada turunkan cd ku dia justru menjambak ujung gaun tidurku dan menyingkapnya keatas.
    Saya menggelinjang kecil meredam mukaku yang merah padam saat Wawan sukses membuka gaunku sampai ke atas dadaku. Terpampanglah telah ke-2 payudaraku di hadapannya. Saya yang memang saat itu tidak kenakan bra, sekarang harus mengikhlaskan ke-2 gunung kembarku jadi tontonannya. Yang membuatku semakin malu ialah ke-2 puting sususku rupanya telah muncul keras, pertanda jika saya memang senang juga diberlakukan semacam itu olehnya.
    Wawan melihati nanar dadaku. Kuakui memang payudaraku tidak terlampau besar (cuma 32B), tetapi memiliki bentuk yang bundar padat dan ke-2 puting susuku yang sedikit panjang warna kemerahan tentulah masih tetap membuat Wawan dahaga. Betul saja, tanpa banyak berbicara Wawan selekasnya menyantap dada kiriku sampai habis.
    “Aaaauuhhh..!!”
    Saya mendesah geli sambil membekap bibiku saat Wawan mengisap payudaraku kuat-kuat. Tidak cuma disantapnya dadaku, tetapi dengan lidahnya dia menjawil-jawil puting susuku dalam mulutnya seperti hewan yang kelaparan.
    “Aaahmmm…sslrrrpp.. Nyaammhhh…ccttttt..”
    Sampai berdecit-decit bibirnya menetek di payudaraku. Payudaraku yang sampingnya ikut juga dimainkan memakai tangannya. Kasar memang, tetapi berasa sangat nikmat menurutku. Puting susuku berubah-ubah digelitkinya, diambilnya, dipuntirnya, diambilnya kuat-kuat sampai semakin memanjang, bahkan juga disinggung-sentilnya sampai berasa cukup nyeri.
    Senang menetek kiri dan kanan, Wawan mengakhiri bermainnya. Tidak cuma ia, aku juga menjadi tersengal-sengal dibikinnya. Sesudah napasnya terkumpul kembali, Wawan sekarang bergerak turun menciumi perut dan pusarku. Saya cuma dapat tengadah kegelian dan kadang-kadang melihat kebawah cari tahu perlakuannya.
    “Aakh!!”
    Kembali saya tersentak terkejut saat tangan Wawan menyekai paha dalamku dan ganti menyekai selangkanganku. Sia-sia saja kuapit pahaku erat-erat, karena Wawan juga telah mengetahui ada suatu hal di celana dalamku. Dengan berkekuatan disentaknya ke-2 pahaku sampai terkangkang. Kembali kualihkan mukaku meredam malu saat Wawan temukan bintik basah memanjang dari muka celana dalamku. Bintik basah vertikal itu tercetak di sepanjang garis khayal bibir kemaluanku. Secara halus, Wawan mencolek bintik basah itu yang tidak salah turut mencolek kemaluanku di luar.
    “Aungghhhh…”
    Saya meringis dan membekap lagi bibirku ketika kurasakan saluran listrik yang melecut badanku saat Wawan mencolek celana dalamku. Menyaksikan reaksiku Wawan semakin menggalakkan pergerakan telunjukku. Sekarang diseka dan digosok-gosokkannya semakin cepat telunjuknya, seolah memancinf cd saya supaya lebih basah . Saya cuma dapat menggelinjang dan mendesah terbata-bata berjinjit di atas kasur karena rasa sedap yang diakibatkannya.
    Tubuhku semakin menggelinjang liar saat pada akhirnya telunjuk Wawan sukses masuk menelusup dari antara celana dalamku. Kugigit bibirku kuat-kuat saat pada akhirnya kurasakan langsung telunjuk Wawan di bibir kemaluanku. Telunjuknya menyekai bibir kemaluanku turun naik dari pojok atas sampai kebawah berkali-kali. Dinikmatinya telunjuknya yang sekarang menjadi basah berminyak oleh memekku. Yang membuatku semakin lupa dataran yakni saat Wawan mengelitiki pojok atas bibir memekku. Secara tepat dia temukan benjolan kecil yang terselinap itu dan diutak-utiknya secara cepat. Kontan saja tubuhku semakin menggelinjang bak cacing kepanasan.
    “Heemmmff..heeemmmgfffff….”

    Saya mendesah berat saat klentitku dirangsang oleh ujung telunjuknya. Dia mengetahui benar saya betul-betul menikmatinya sampai dia sekarang cuma fokus mainkan klentitku saja. Tubuhku melayg layg keasikan saat Wawan putuskan loloskan cd ku, dan secara cepat menukar telunjuknya dengan ujung lidahnya. Lidahnya yang basah yang hangat, dan Teksturnya yang ciri khas semakin menambahkan keasikan yang kurasakan.
    Sekarang ganti gantian Wawan yang mengoral diriku. Saya baru kali rasakan rangsangan foreplay yang ini enaknya, hampir menyamakan nikmat hubungan seksual yang kulakukan dengan mas Deni. Mas Deni tidak pernah menggairahkanku sebegitu binal dan kotor. Kemana sajakah saya sejauh ini? Baru kali saya demikian senang dan tidak ingin telah dimainkan semacam ini. Wawan dengan semangat mencumbu memekku. Bibirnya dan lidahnya men- French kiss kemaluanku tanpa sangsi. Baru kali berikut kurasakan memekku sebecel ini.
    Tidak cuma dari cairan pelumasku saja, tetapi juga dari ludah Wawan yang mencumbu kemaluanku Posisiku yang sekarang terlihat seperti katak yang siap dibedah, mengangkang dengan lebar-lebarnya biarkan Wawan terus lakukan perlakuan biadabnya kepadaku. Mataku terpejam-pejam sangking demikian enaknya rangsangan Wawan. Tetapi pas saat di mana tinggal sedikit kembali saya capai pucuk kepuasan, Wawan mengakhiri oralnya. Entahlah karena capek, atau memang dia menyengaja. Yang tentu saya segera jengkel dan merasa kecewa. Ingin rasanya saya berteriak dan merengek padanya meminta dilanjutkan kembali, tetapi saya malu. Saya cuma dapat melihat Wawan dengan pandangan bertanya dan sedikit melihat meminta.
    Wawan kelihatannya memang tahu terang saya telah mempasrahkan diriku seutuhnya kepadanya. Dengan perlahan-lahan dia menjajarkan dianya diatasku. Tanpa ingat malu kurengkuh leher Wawan dan kuciumi gaungs bibirnya. Biarkanlah dia berpikiran saya pelacur atau binal, yang penting saya ingin sekali diselesaikan birahiku sekarang ini . Wawan juga untungnya diam dan cuma membalasnya cumbuanku tanpa berbicara apapun. Kuciumi bibirnya mesra seolah membujuknya kembali untung meneruskan pencabulannya padaku. Wawan rupanya sembunyi-sembunyi telah menyiapkan diri.
    Tanpa kusadari Wawan telah arahkan moncong k0ntolnya tepar di muka bibir memekku. Mataku membelalak berbinar saat kurasakan kepala k0ntolnya mencocol halus lubang kemaluanku. Dengan berdebar tidak sabaran, selekasnya kuposisikan kembali ke-2 kakiku mengangkang siap-siap menyongsong k0ntol yang sangat kurindui tersebut.
    Wawan tidak terlampau cepat-cepat mempenetrasi diriku, sampai saya menjadi kegatalan sendiri dibikinnya. Pertama kali Wawan menggesek-gesekkan tangkai k0ntolnya dulu, membalurinya dengan cairan pelumasku. Lantas secara halus digosoknya juga kelentitku dengan moncong k0ntolnya, yang membuat tubuhku ngilu-ngilu enak. Sambil terus kucumbui lehernya dan dagunya, terkadang menyengaja kuangkat dan kumajukan pinggulku supaya cepat-cepar Wawan masukkan tangkai jantannya walau terus melenceng.
    Pada akhirnya ketika birahiku sudah tidak terbensung kembali di ubun-ubunku, saat tersebut Wawan mengincar lubang kemaluanku. Perlahan-lahan tetapi tentu kepala k0ntol Wawan mulai tenggelam masuk di rongga memekku. Dengan mendesah ketahan, kunikmati seluruh tangkai Wawan yang berjubal masuk di lubang yang sejauh ini cuma bisa dimasuki oleh maa Deni.
    “Ooooouugghhhhhh…nggg..oohhhhhhh…”
    Kurasakan bagaimana lezatnya otot dinding kemaluanku yang dipaksakan merenggang lebih dari umumnya. Diameter k0ntol Wawan yang melampaui punyai mas Deni memaksakan memekku menyesuaikan kembali. Walau licin dan telah sangat basah, tetap berasa bagaimana sesak dan sempitnya memekku menantang k0ntol gemuk Wawan. Wawan dengan mahirnya menarik undur tangkai k0ntolnya, selanjutnya memacu lebih dalam dari sebelumnya. Terus perlahan-lahan semacam itu sampai pada akhirnya bermenit-menit selanjutnya ke-2 pangkal kemaluan kami berjumpa. Wawan menggeram senang rasakan k0ntolnya yang tenggelam dalam di rahimku. Begitupun saya yang temukan kesan kepuasan sanggup menelan habis k0ntol Wawan yang notabene lebih hebat yang umumnya kurasakan.
    Kami berdua lantas termenung sesaat nikmati pertautan kemaluan kami. Berasa ada chemistry antara kami karena ke-2 kemaluan kami berasa demikian cocok satu dengan sama lain. Umumnya punya mas Deni tidak pernah dapat se-pas ini. Tetapi sekarang k0ntol Wawan bersatu dengan prima dengan memekku. K0ntolnya sanggup raih beberapa sudut rongga paling dalam yang tidak pernah diraih mas Deni sebelumnya. Begitupun besarnya, baru ini saya rasakan memekku sesak penuh dipenuhi k0ntol sebegitu gemuk. Walaupun cukup nyeri kurasa, tetapi tidak dapat kupungkiri saya betul-betul menyenangi otot memekku merenggang lebar semacam ini.
    Bermenit-menit selanjutnya kami masij saja diam sama-sama nikmati kedutan dan remasan kemaluan keduanya. Kami sama-sama berpandangan mesra sambil berciuman halus. Sampai pada akhirnya Wawan memiliki inisiatif memacu pinggulnya perlahan-lahan.
    “PLOK!”
    “Ouuwwwwhhh..mmsssssshhh”
    Sekali pukulan cepat bunyi kemaluan kami beradu. Wawan dengan perlahan menarik undur k0ntolnya keluar. Saya dapat rasakan bagaimana rongga memekku seolah turut ketarik keluar saat dia ambil ancang ancang undur. Dan secara cepat Wawan mendesak maju menghajar memekku sampai mentok kembali semuanya.
    Tempat tidur pernikahanku dan mas Deni sekarang berderit-derit kuat. Terlihat bagaimana badan Wawan yang berkilat seksi oleh keringat bergerak memiliki irama diatasku. Dari belakang saya terlihat terbenam di bawah tubuh Wawan. Yang kelihatan kemungkinan cuma punggung Wawan saja, dan cuma ada 2 buah tangan yang mencengkeram tengkuk dan mencakar punggungnya gaungs. sepasang kaki yang melilit pinggul Wawan erat-erat sambil merenggangakan dan menjinjitkan jari-jari kaki imutnya bak seorang balerina.
    “Ouggh.. Ugghh.. Uuuuuhmmmm…”
    Wawan menggeram saat mengakhiri pacuannya sesudah temponya turun. Saya cuma dapat tersengal-sengal dengan gestur sakau di bawah badan Wawan. Wawan melihat sepintas ke almari di seberang tempat tidur, dan dia punseperti memperoleh gagasan. Dia juga putar badanku sampai saya tiduran kesamping. Selanjutnya diputarnya tubuhku secara gampangnya (karena tubuhku lebih kecil darinya) hingga sekarang saya berposisi merayap di depannya.
    Semua dilaksanakanya tanpa mengambil k0ntolnya dari memekku. Lalu dia geser badanku sampai sekarang kami berdua bertemu dengan cermin pada pintu almari itu. Sekarang saya berpegangan di tepi kasur sementara Wawan mulai memicu kembali kuda poninya.
    “Aaaawwwwh… Aaaaaaahhhh… Aaaaaaaaaaaaahhh…!”
    Sekarang tanpa kembali malu saya mulai berteriak sekencang-kencangnya. Saya menjerit-jerit bak orang disiksa. Tentu saja saya sedang disiksa kepuasan oleh Wawan sekarang ini. Entahlah mengapa dengan menghadap cermin semacam itu perasaan binalku ada perlahan-lahan. Saya seperti tidak mengenali figur wanita yang tengah asyik menjerit-jerit di dalam cermin tersebut.
    Apakah benar itu santi? Istri dari Deni? Aku juga tidak yakin jika itu ialah diriku. Wanita di dalam cermin itu sedang asyik mengerang dan mendesah biarkan dianya dicicipi oleh tukang bangunan yang nista. Ya, mungkin wanita di cermin itu wanita nista. Nista karena biarkan dianya nikmati kepuasan terlarang dan mengkhianati suaminya. Simak juga: Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank
    “Aaaghhh terusss.. Terus mas Wawaniiii.. Terussssssss”
    Aku juga mulai berani buka mulut dan panggil-manggil Wawan. Wawan secara brutalnya menjambak rambutku dan mencengkeram bahuku dari belakang, supaya hentakannya dapat semakin kuat . Wawan juga mencondongkan tubuhnya dan berbisik tidak kalah binal dariku.
    “Iyaaa mas Wawan.. Aaauwwwwh… Bantai terus masss bantai masss..”
    “Hmmmggg..rrrr…kamu sukai kan?!”
    “Iya masss… Santi sukai masss.. Sukai sekali maaaasssh.. Aaaauuggghh”
    “Hmmmgghhh.. Saya kuat khan? Ugfhh.. Uffghh.. Gak kaya suami kamu lemah.. Uffghh”
    “He eh mass.. Enakk masss.. Santi senang massss.. Auuuuhh!!
    “Tentukan mana.. Uffgh.. Saya apa suami.. Ufgh.. Kamu??”
    “Aaaasgghh… Santi sama mas Wawan ajaaa… Aaahhh santi nikmatt sama aauhh.. Mas Wawaniiii…!”
    “Mulai sekarang ini.. Nffhhh…kamu selesai..ssshhm..istriku saja yah.. Uufgghh…”
    “Mhmhhh.. Iyah iyah mass.. Santi ingin menjadi istri mas Wan.. Awwugh.. Mas Wawanii…!!”
    “Gghrrrr.. Bagusss… Tidak hamilin yaah?? Ingin?? Uffgh..”
    “Iya mas Wawaaannnn.. Hamilin santi masshhh.. Hamilin masss.. Semprotin aauwwwhh yang.. Banyak massss.. Ighhh..aaahhhh…”
    “Uggfhhg nih.. Nih… Mmmggaaaaaaaaahhh!!!!”
    Wawan selanjutnya menghentakkan dalam-dalam k0ntolnya dan menyembur benihnya di dalam rahimku. Sudah pasti lusuhbut semprotannya dengan orgasme ku yang talah kalah hebat. Kami berdua sama kejang nikmati klimaks paling indah yang sebelumnya pernah kami alami ini. Sampai akhirnya badan kami berdua roboh di atas kasur. Benih Wawan menetes-leleh antara celah kemaluanku. Kami berdua selekasnya hampir lelap bahkan juga tidak sampai ingat untuk mengambil kemaluan kami berdua. Kamipun pada akhirnya tertidur sama-sama menerpah keduanya masih pada kondisi seperti barusan. Kurengkuh mesra suami baruku yang mengorok di atas badanku ini dan turut lelap dengannya.

  • Cerita Sex Dewasa ngentot Dengan Adit Bocah Yang Lugu

    Cerita Sex Dewasa ngentot Dengan Adit Bocah Yang Lugu


    571 views

    Cersex TerbaruCerita Hot Dewasa Terkini, Koleksi Cerita Cabul Siswa, Cerita Sex Amoy Elok, Narasi Cabul Paling langka, Narasi Seks Terbaru, Narasi Abg Binal Ngentot, Ungkap Narasi Ngentot Tersembunyi, Tante Riang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Sekitar Seks Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Seks Pemerkosaan Terganas, Seks Sedarah Terhits, Kasus Cabul Tante Riang, Cerita Acara pesta Seks Remaja, Photo Syur Hot, Photo Bugil Terbaik, Panduan Seksual Terkomplet dan Paling dipercaya.

     

    Bacaan Seks Dewasa Adit Bocah Yang Untung – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Sabtu siang itu sehabis pulang sekolah, Adit telah repot mengganti pakaian. Anak SMP itu ingin selekasnya pergi bermain games diwarnet langganannya. Sesudah usai menggunakan kaos dan Celana pendeknya, Adit baru sadar, uang kantongnya telah habis, dengan uang simpanannya, anak SMP itu hampir setiap hari bermain permainan online dan surfing internet diwarnet. Adit selekasnya mendekati ayahnya yang terlihat siap-siap untuk keluar,
    “Yah, meminta uang donk”,
    “Baru dateng dah meminta uang, ingin buat bermain tentu ya? sudah bermain yang tidak membayar saja”,
    “Yah, kelak belikan computer donk, agar saya dapat bermain games di rumah”,
    “Aduh Adit, untuk apa sich, habiskan uang saja”,
    “tetapi yah… saya ingin ngegame”,
    “ya bermain di luar kan dapat”,

    Kelompok Bacaan Seks Dewasa Adit Bocah Yang Untung
    Bacaan Seks Dewasa Adit Bocah Yang Untung
    “kelak kan bayar yah jika bermain di luar”,
    “Aduh, dasar kamu, singgah ke kontrakannya mbak Sari sana, pinjem leptopnya”,
    “Aduh, malu yah”,
    “Terserah kamu Dit, yang mau bermain kamu” Ayahnya itu lantas pergi keluar.
    Adit kebingungan harus bagaimana, Anjuran dari ayahnya barusan tidak salah, tetapi dia tahu tentu netbooknya seorang cewek itu tidak ada gamenya, dan Adit malu untuk menjumpai mbak Sari, Tetangganya yang elok tersebut.
    Adit sebelumnya sempat berpikir di dalam tempat tinggalnya, tetapi tidak lama dia memutuskan untuk bertandang sesaat kerumah tetangganya tersebut.

    Sesampainya di rumah tetangganya itu Adit sebelumnya sempat kebingungan, ingin bicara seperti apakah. Belum dia coba mengetok pintu, pintu tersebut terbuka dan secara langsung seorang menegur Adit,
    “Hey Adit, ada apakah? “, Adit terkejut bersatu terpana, menyaksikan 2 orang cewek elok dimukanya, yakni mbak Sari dan mbak Rahma.

    Rumah kontrak itu ditempati dua mahasiswi elok tersebut. Dimuka mata Adit itu terdapat dua orang mahasiswi super elok, yang satu memiliki rambut panjang, dan satu kembali rambutnya sedikit pendek, tetapi yang anak SMP itu tahu ialah Sari dan Rahma benar-benar elok dan memesona, kulitnya putih dan badannya benar-benar stylish seperti mode.
    “mm… tidak papah mbak, hehe”,
    “lah, terus kok diem dimuka? Eh, Sar saya pergi dahulu”,
    “Iya ma, ati ati” sang elok Rahma tau-tau pergi tinggalkan Sari dan Adit.
    “M…mbak Sari, itu mbak Rahma ingin ke mana?”,
    “Pulang daerah ia, eh Adit barusan ingin ngapain?” Adit kebingungan kembali, bagaimana dia dapat bicara dimuka wanita secantik Sari.

    Mahasiswi itu menggunakan tanktop hitam dan celana pendek, badan mulusnya membuat Adit kebingungan, buah dada montoknya tidak salah membuat Adit canggung.
    “m… anu mbak, sebenernya… saya ingin pinjem leptopnya mbak Sari…”,
    “Oh, ingin untuk apa dek?”,
    “m… tidak menjadi dech mbak” Adit kembali lantas coba tinggalkan Sari.
    “loh, hey tidak perlu malu, untuk apa Adit?” Sari langsung tangkap tangan kiri Adit. langsung Adit dapat rasakan lembutnya tangan Sari tersebut.
    Adit pada akhirnya kembali dan memulai berbicara.
    “Anu mbak… ingin buat bermain game… hehe…”,
    “Ealah… haha, jika ingin pinjem tidak papah kok”,
    “b..betulan mbak?”,
    “Iya, sini dech masuk dahulu” Adit pada akhirnya dibawa masuk kerumah tersebut.
    Di dalam rumah, Adit duduk dahulu di ruang depan, sedang Sari telah masuk ke. Adit menyaksikan rumah itu memang lumayan kecil, telah pasnya ditempati 2 orang saja.
    “Adit… Sini deh…” Adit kebingungan kembali, dia harus menjumpai mahasiswi elok itu dikamarnya.
    Adit selanjutnya ke arah kamar itu, dan kelihatan Sari telah ada di atas kasur sekalian bawa netbooknya.
    “mm… bagaimana mbak?”,
    “Sini dech, kamu mau bermain games apa?” Adit masih repot menyaksikan paha mulus Sari di atas kasur tersebut.
    “eh, mm… adanya… tidak apa mbak?”,
    “tidak tahu dek, umumnya yang bermain itu sang Rahma” Adit pada akhirnya membulatkan tekad untuk merapat, Adit duduk disamping Sari, Sari lantas memberi netbook itu, dan sekarang mulai diutak atik oleh Adit.
    Adit bingung, desktop leptop Sari itu kebanyakan shortcut, nyaris penuh satu monitor.
    “W..wah, banyak benar shortcutnya mbak, sampai penuh monitornya”,
    “hehe, tidak tahu Dit, malas mengurusnya, haha” Adit menyaksikan senyuman cantik Sari, membuat Adit menetes.
    “hmm, ada banyak games ini mbak, tetapi umumnya yang lain beberapa program tidak terang”,
    “ooh, dapat benerin tidak Dit? yang tidak penting hapusin dech”,
    “loh, kan saya tidak tahu yang mana yang tidak penting mbak”,
    “coba saja dech, yang bukan buat ngetik atau ngegame hapusin saja”,
    “oh, iya dech, saya coba mbak”,
    “hehe, siip, bentar saya keluar dahulu”,
    “oh, oke mbak” Sari lantas tinggalkan Adit, mahasiswi elok itu keluar rumah, kelihatannya pergi untuk beli suatu hal.sebuah hal.
    Adit mulai mengutak atik leptop itu, hapus sejumlah program yang tidak begitu penting, walau dia tidak tahu apa itu betul-betul tidak dipakai.
    Adit sebelumnya sempat menyaksikan saksikan seisi kamar Sari tersebut. banyak baju bersebaran tidak diatur, digantung sampai ada yang didiamkan di atas kasur dan dilantai. Adit tau-tau terkejut, menyaksikan ada BH didekat kasur itu, Adit menyaksikan kekanan kekiri, tahu tidak ada orang, dia merapat dan ambil BH tersebut. Adit hatinya berdebar, menyaksikan ukuran BH itu lumayan besar, lantas Adit mencium harum benda itu, benar-benar harum.
    “Dit, sudah belum?” Adit terkejut 1/2 mati, suara Sari kedengar sesudah masuk dari pintu, Langsung BH yang dia pegang itu dilempar kesudut kamar, Adit mengambil langsung posisi kembali sekalian mengutak atik leptop.
    Kemudian Sari telah tiba kekamar sekalian bawa barang-barang dalam tas.
    “ud..sudah saya benerin sedikit mbak”,
    “mm… bagus dech Dit…” Sari selanjutnya pergi keluar kamar kembali, Adit mengembuskan napasnya, sambil lega tidak kedapatan.
    Beberapa saat itu Adit tetap mengutak atik Leptop, selanjutnya kedengar suara Sari di luar kamar,
    “Adit… ingin minum apa?”,
    “Aduh, tidak perlu mbak, menjadi ngerepotin…”,
    “ingin susu tidak Dit?” Adit tau-tau tersentak dengar kata susu, fikirannya masih tidak konsentrasi.
    “Dit? ingin tidak?”,
    “m..mm..ingin dech mbak” Adit berusaha berpikir positif, dan menghindar dari pikiran kotornya.
    Sesaat selanjutnya Sari tiba bawa satu gelas susu, dan diberikan ke Adit.
    “ini Dit…”
    Adit melihat, bukan menyaksikan gelas, tetapi langsung menyaksikan mengarah buah dada montok punya Sari tersebut.
    “Eh…mm.. terima kasih mbak”
    gelas itu dicapai tangan Adit, tanpa sangsi langsung dia minum susu di dalam gelas itu, slruup, betul saja itu susu biasa.
    “Bagaimana Dit?”,
    “mm… manis mbak, segar”,
    “bukan susunya, bagaimana leptopnya itu?”,
    “Eh, hehe, sudah mendingan mbak, nih simak”,
    “Wah, sudah bersih monitornya, terima kasih Adit…”
    Adit menyaksikan lagi senyuman diwajah Sari, Adit sebetulnya tinggal hapus sejumlah File yang tanpa menyengaja dibikin, atau sejumlah file tidak penting, tetapi yang dia dapat senyuman cantik dan susu manis.
    “Hehe, iya mbak”,
    “Sudah, kamu bermain games situ, saya simak”

    Sari selanjutnya berbaring disamping Adit, sekalian menyaksikan anak SMP itu mulai bermain sebuah games.
    Adit tahu yang dia mainkan itu bukan games yang dia tujuan, tetapi mana ingin dia menyianyiakan waktu bermain sekalian ditemani seorang bidadari. Games yang dia mainkan memang lumayan familier untuk semua kelompok, gampang buat dimainkan. Kadang-kadang dia melihat mengarah Sari, mahasiswi itu kadang-kadang repot memakai handphonenya, kadang-kadang menyaksikan Adit bermain.
    Adit tetap tertarik, untuk ketahui apa betul buah dada montok punya Sari itu betul-betul besar sesuai BH yang dia dapatkan barusan.
    “Dit, mati tuch, ngelamun saja”,
    “Eh, aduh … haha, dapat dilanjutin kok mbak”,
    “sini dech Dit, saya yang bermain coba” Netbook tersebut lantas diambil oleh Sari.
    Adit sebelumnya sempat terkejut, dia merasa ada benda kenyal sentuh pahanya, betul saja, saat Sari ambil leptop dimuka Adit yang duduk itu, buah dada montok Sari menyenggol paha Adit. anak SMP itu sebelumnya sempat tergetar hatinya. Sekarang Sari kelihatan mulai repot bermain, Adit menjadi tidak ingin bermain.
    “Susah ya Dit”,
    “ah, tidak kok mbak, nanti terlatih”
    Sari meneruskan bermain, Adit sekarang duduk disamping mahasiswi itu sekalian repot memerhatikan badan mulus yang montok tersebut.
    Adit sebelumnya sempat melihat mengarah jam, rupanya telah jam 4, anak SMP itu mau tidak mau harus pulang dahulu, dia sebetulnya ingin dikamar hanya itu temani Sari yang elok.
    “mm…mbak Sari, saya pulang dahulu ya”,
    “loh, kok pulang?”,
    “sudah sore, m… kelak saya ke sini kembali dech”,
    “ooh, iya dech, saya nantikan loh kelak, hehe”,
    “i..iya mbak, hehe” Adit selanjutnya dengan sedih tinggalkan rumah kontrak itu, dan pulang kerumahnya.
    Sesampainya dirumahnya itu, Adit masih tidak dapat stop pikirkan Sari yang memesona itu, Adit menjadi tertarik sama wanita yang lebih biasa darinya tersebut.
    “Hey, darimanakah kamu?”,
    “eh, mm… anu yah, barusan bermain games dileptopnya mbak Sari” rupanya ayahnya itu telah pulang lebih dulu,
    “tuch, kan, ada yang gratis, mengapa harus mencari yang bayar”,
    “hehe, iya yah”,
    “sudah, sana kamu mandi, ada PR tidak?”,
    “ada yah, ya sudah saya mandi dahulu kelak ngerjain prnya”
    Adit selanjutnya pergi mandi. sedang mandi juga dia tetap pikirkan Sari, benar-benar dia menjadi menyenangi mahasiswi tersebut.
    Sesudah mandi, dia kenakan pakaian kembali, lantas mulai kerjakan PRnya.
    Sampai jam 7, Adit tetap tidak sanggup menuntaskan PRnya itu, entahlah karena tidak tahu, atau karena pikirkan Sari.
    “Aduuh, huh”,
    “Knapa Dit?”,
    “sulit yah PRnya”,
    “kamu umumnya bermain games sich”
    dengar games, Adit terpikir, dia barusan janji untuk kembali kekontrakan Sari, “yah, saya ketempatnya mbak Sari ya”,
    “Loh, mau bermain games kembali ya, itu PRnya dituntaskan dahulu”,
    “i…ndak yah, ingin meminta tolong ngerjain PR”,
    “nach,jika itu bisa, ya telah sana…”.
    Adit selanjutnya bawa PRnya itu ke arah tempat kontrak Sari tersebut.
    Sesampainya disitu, Sekarang Adit tidak sangsi untuk mengetok pintu, dan disongsong lagi oleh Sari.
    “Eh, Adit, mau bermain kembali ya?”,
    “i…ndak mbak, meminta tolong ngerjain PR ku dong…”,
    “ooh, bisa, yok masuk”
    Adit selanjutnya masuk, dan selekasnya dia sekarang dengan suka kerjakan PRnya, dengan kontribusi bidadari secantik Sari. tidak lama PRnya itu telah usai,
    “Sudah ini mbak, yeey..”, “hehe, sip dech”,
    “mm…mbak Sari, leptopnya telah dimatiin?”,
    “oh ya, itu tetap dikamar, barusan kamu tinggal saya yang bermain hehe”,
    “ooh, kalau… saya lanjut bermain tidak papah kan mbak?”,
    “tidak papah kok, mari dech kekamar” Adit selanjutnya lagi kekamar itu bersama Sari.
    Adit duduk langsung dikasur dan memulai bermain netbook.
    “wah, sudah jauh mbak”,
    “iya, saya sich asal saja bermainnya, hehe, Adit, saya tinggal mandi dahulu ya…”
    Dengar kata mandi, Adit langsung melihat mengarah Sari, dan Anak SMP itu langsung takjub,Sari repot buka bajunya!
    Sari perlahan-lahan buka tanktopnya, pergerakannya membuat Adit kagum. Adit tidak sanggup meredam kebahagiaannya, saat menyaksikan mahasiswi elok itu melepaskan BHnya. Walau kelihatan dari belakang saja, Adit sangat senang. Selanjutnya diikuti Sari melepaskan celana pendeknya, dan sisa celana dalamnya saja.
    Sari lantas ambil handuk, dan pergi keluar kamar ke arah kamar mandi.
    Bacaan Seks Dewasa Adit Bocah Yang Untung
    Adit riang sendiri, dia benar-benar suka dapat menyaksikan seorang wanita secantik Sari melepaskan bajunya. Sesudah dengar gemericik air dari kamar mandi, Adit mengambil langsung BH yang digunakan Sari barusan, dan langsung anak SMP itu yakin, besar buah dada Sari sama sesuai BH yang dia dapatkan tadi siang. Harum yang sama, dan ukuran yang besar, membuat Adit tau-tau menjadi terangsang, k0ntol anak SMP itu berdiri dicelananya.
    Adit masih bimbang sendiri, dia tidak sanggup sembunyikan gairahnya. Anak SMP itu melemparkan BH itu, selanjutnya ambil lagi leptop punya Sari, dan buka folder folder individu punya Sari. Adit terpana kembali, melihati photo foto Sari yang demikian memesona dan bikin gemas, buah dada montok punya Sari menjadi pujaannya sekarang ini.
    “huuh, segernyaa…”
    Adit terkejut 1/2 mati, rupanya Sari telah usai mandi, anak SMP itu secara cepat tutup semua yang barusan dia membuka, lantas berpura pura meneruskan gamenya.
    Adit selanjutnya melihat ke Sari, dan kembali lagi dia terpana, menyaksikan badan mulus Sari itu mengkilau sesudah mandi. handuk yang digunakannya cuma tutup buah dada sampai beberapa pahanya saja. narasi seks
    “m…udah usai mbak mandinya?”,
    “sudah Dit, eh ke mana itu barusan?”
    Sari terlihat kebingungan cari BHnya barusan, yang rupanya membuat Adit terkejut, karena barusan telah dia lempar kesudut lain kamar tersebut. Adit langsung diam dan lanjut bermain games.
    Sesudah cari, Sari temukan BHnya itu ada disudut kasur yang lain, selekasnya dia mengambil, sekalian dia tersenyum lebar.
    “naah, inilah, kok dapat sampai sini ya?”,
    Adit menjadi kebingungan, dia takut dimarahin oleh Sari.
    Sari lantas dekati Adit yang sedang main itu,
    “serius sekali bermainnya Dit?”
    Suara Sari terlihat dipelankan, membuat Adit semakin kebingungan.
    “eh..mm… kembali hebat mbak…”,
    “ooh, hebat ya…”
    Sari lantas berdiri, dan melepaskan handuknya, buah dadanya itu sekarang terjuntai bebas.
    Adit melihat, dan tidak dapat sembunyikan senyumannya, menyaksikan buah dada montok Sari itu, puting merah muda punya Sari yang membuat k0ntolnya berdenyut.
    “Tuch, Ajakan mana sama liatin saya?”
    Adit langsung merasa malu, dia menunduk,
    “m..maaf mbak”,
    “BH ku barusan kamu apain hayo?”,
    “n..tidak kok mbak”,
    “kok dapat sampai sana?”,
    “n… itu…”
    Adit masih bimbang. Sari lantas menghadapkan Adit kearahnya, lantas mengusung kepalanya yang menunduk tersebut.
    “katakan saja Dit, kenapa…” A
    dit kebingungan bersatu campur, benar-benar dia tidak pernah menyaksikan seorang wanita elok tanpa menggunakan pakaian.
    “mm… Adit ingin tahu mbak..”,
    “ingin tahu?”,
    “iya, kok… BHnya mbak Sari besar sekali”,
    “iya iya lah Dit… kan buah dada ku besar ”
    dengar Sari mengucapkan buah dada, Adit salah menelan ludahnya.
    “ya… terus… ada yang lain kembali sich…”,
    “apalagi Dit?”, “mm… barusan.. kan mbak Sari memberi saya susu..”,
    “iya, terus?”,
    “saya anggap itu susunya mbak Sari…”,
    “ya tidak lah Dit…”,
    “mm… bukannya… susu itu…”,
    “kan saya belum menyusui, mana dapat hasilkan air susu…”,
    Adit sebetulnya kebingungan, mengapa dia menanyakan dan mengucapkan kata-kata tersebut.
    “ooh, tapi… kan punyai mbak Sari besar buah dadanya…”,
    “ya belum juga dasarnya Dit…”
    Adit sebetulnya tahu, memang itu bukan susu dari buah dada Sari.
    “mm.. begitu ya, ya maaf mbak”,
    Sari sebelumnya sempat tersenyum menyaksikan Adit yang merasa bersalah,
    “ya sudah, jika tidak yakin, sini deh…”
    Sari tau-tau ambil tangan Adit, lantas ditempelkan dibuah dada montoknya.
    Saat itu juga Adit terkejut bersatu suka, rasakan kenyal dan lembutnya buah dada Sari tersebut.
    “coba digenggam, tentu tidak ada yang keluar…”
    Adit membulatkan tekad, dia mulai mengelus elus buah dada montok punya Sari itu, sekalian menyaksikan muka elok mahasiswi itu,
    Itil V3
    “mm… belum keluar mengapa mbak?”,
    “ya kan belum nikah Dit, jadi…ahhn”
    Sari mendesah, saat Rupanya Adit telah repot meremas buah dada montoknya itu dengan tangan tangannya.
    Sari sebetulnya ingin hentikan tangan Adit, tetapi menyaksikan anak SMP itu benar-benar serius, dia biarkan. Adit repot mengelus dan meremas 2 buah dada montok punya Sari itu, sekalian rasakan kesan hebat yang baru pertama dia rasa tersebut.
    “mmf… sudah Dit, tidak keluar kan?”
    Adit menjadi yakin ini peluang emasnya untuk nikmati buah dada montok itu, Adit saat itu juga melejitkan tangannya keputing kiri punya Sari, lantas benda yang mulai mengeras itu dia tekan pencet dan diputar putar.
    “aaahn…Dit…itu..oohf”
    Adit benar-benar suka dengar desahan yang dibikin oleh Sari, Adit mulai berani, dia lantas menyantap puting kanan Sari itu dengan mulutnya. Lidahnya selekasnya bergerak nakal, menjilat-jilati puting itu, entahlah darimanakah Adit dapat tirukan episode sex yang sebelumnya pernah dia saksikan diinternet.
    “aaahn… geli Dit…auuh” sekalian meremas buah dada montok itu Adit sekarang asyik mencicip puting kenyal punya Sari. entahlah mengapa Sari biarkan Adit, dan turut rasakan kesan nikmat yang diakibatkan oleh tingkah anak SMP tersebut.
    “mm…cup..mm..cup…mm”
    dengan nakal Adit memilin dan menciumi puting merah muda punya Sari tersebut.
    “Aaahn..ah..oh.. ssh”
    Sari ikut-ikutan terangsang, mahasiswi elok itu mengusung tangannya, lantas tangannya itu disilangkan, Adit menjadi merasa seperti disuruh untuk memberikan kepuasan Sari, Adit lantas merubuhkan badan Sari kekasur,
    “aah… Adit.. mmf”
    Kembali baris terus melahap buah dada montok itu, dia telah lupa bagaimana bermain games, karena yang dia mainkan saat ini benar-benar lebih nikmat.
    Sari terlihat geleng geleng, sekalian rasakan buah dadanya itu diremas dan digraygi oleh Adit. Adit sekarang ada pas di atas badan Sari yang cuma menggunakan celana dalam saja tersebut. Adit repot terus meremas buah dada Sari, kadang-kadang dia menyaksikan muka Sari yang memeras itu, lantas Adit menyaksikan ketiak Sari, tanpa sangsi dia merapat dan menjilat-jilatinya.
    “Aaahn…ouh, geli sekali Dit, mmmf”,
    “mm…wangi sekali badan mbak Sari”,
    “aahn..mmf..ssh..oh”
    Sari sadar, ada benda keras yang berdenyut yang ada pas di atas celana dalamnya tersebut.
    “aahn.. Dit, berhenti…” Sari hentikan Adit, dia menggerakkan anak SMP tersebut.
    “aahmm… m..maaf mbak, saya menjadi keasyikan sendiri”,
    “huuh, kamu itu, pintar sekali sich”,
    “Eh, mbak, loh…kok”
    Sari tau-tau dekati Adit dan buka celananya, k0ntol tegaknya itu sekarang telah ada digenggaman tangan Sari yang mulus tersebut.
    “Karena kamu sudah nakal, saya kasih hukuman…uufhmm”,
    “aduh, mbak, oooh”
    Adit mendangak kan kepalanya keatas, saat dia rasakan mulut Sari telah mengulum k0ntolnya, tangkai k0ntolnya yang tegak itu dikocak tangan Sari.
    “mm…mm…cup..mm..slruup..mm”,
    “ah.. mbak, tersebut..ooh”
    Adit tidak dapat meredam kepuasan hebat itu, tidak pernah dia membaygkan k0ntolnya akan dioral oleh wanita secantik Sari tersebut.
    Adit rasakan cairan yang ada pada k0ntolnya itu sekarang dihisap oleh Sari, kesan hebat itu membuat benar-benar suka. beberapa saat saja, Adit sudah tidak kuasa meredam kepuasan itu,
    Croot croot crooot, Adit menyembur spermanya isi melulu Sari tersebut.
    “uufgh..gleeg…uhuk..mmmf”
    Sari stop memproses k0ntol Adit, mahasiswi itu repot menelan sperma Adit dimulutnya, bersihkan mukanya.
    “aduh..m…maaf mbak Sari…”,
    “Kamu ini Dit, cocok sekali dateng cocok saya sendiri…”, “memang mengapa mbak?”,
    “mari kita bermain games yang hebat saja Dit”,
    “mm..bermain apa mbak?”
    Sari tau-tau buka ke-2 pahanya, lantas melepaskan celana dalamnya, memek basahnya itu tidak salah membuat Adit melotot, bulu bulu lembut di atas lubang itu membuat Adit semakin kagum, Sekarang bidadari dimukanya itu seperti meminta untuk ditiduri.
    “loh, m..mbak Sari, itu…”,
    “Sini Dit, bermain dengan aku, menggantiin kekasihku yang kembali pulang daerah “,
    “loh, tetapi mbak, kan…”,
    “sudah sini, bersihkan memekku, tentukan mana bersihkan memeku, atau bermain games?”,
    “saya, saya mau…mmmf!”
    Adit langsung melejit dan tempelkan kepalanya antara ke-2 paha Sari, dan selekasnya lidahnya itu menjulur keluar dan memulai bergerak menelusuri sisi paling luar memek Sari.
    “Aaahn… begitu dong…ouh…”
    Adit mengganas sendiri, lidahnya bergerak gesit mencicip basahnya memek Sari tersebut. , berbau harum badan Sari membuat Adit semakin terangsang.
    Mulutnya itu lantas semakin dekat tutup memek Sari, dan Adit dengan nakal mengisap hirup memek tersebut.
    “mm..slruup..mm…mm..”
    lidahnya masih tetap bergera gerak, dia tahu cairan yang dia rasa itu cukup aneh rasanya, tetapi begitu nikmat.
    “aaahn…Adit.. wow..ouh”
    Sari benar-benar terangsang, mahasiswi itu telah lama tidak rasakan memeknya dioral lelaki.
    Mahasiswi itu meremas buah dadanya sendiri, sekalian rasakan kesan nikmat dari geliat lidah Adit dimemeknya.
    “aahn…ssh..ouh… Aaahn, sudah Dit..”
    Sari hentikan Adit, dengan mengusung kepala anak SMP itu, lantas Adit itu ditumbangkan kekasur.
    “eeh, mbak Sari…”
    Adit menyaksikan Sari merayap perlahan-lahan di atas badannya itu, buah dadanya berayun dimukanya, k0ntol tegak Adit itu rupanya sekarang digenggam Sari.
    “saya pintar bermain loh, ini saya buktiin, cewek pintar bermain…ouh”
    Adit tidak dapat meredam kegembiraanya, meliha Sari sedang buka selangkangannya, lantas memeknya yang terbuka itu di turunkan, lantas ditempelkan diperut Adit.
    Sari mulai menggesek gesek perut anak SMP itu dengan selangkangan basahnya, air dari lubang itu membasahi perut Adit.
    “Aaahn..ouh..” Adit tetap diam, nikmati senasi itu, tidak lama Sari beralih, berdiri pas di atas k0ntol Adit, dan selekasnya benda tumpul punya Adit itu segera masuk kelubang kepuasan, sleeb, K0ntol anak SMP itu isi memek Sari. “mbak Sari…oooh”,
    “aahn…meski masih SMP, punyamu besar ya Dit…aouh.oh” Sari termenung, Memeknya sekarang telah berjumpa dengan k0ntol Adit, renyut renyut kepuasan itu sekarang sedang mereka bedua cicipi.
    Adit melihat muka Sari, terlihat seperti benar-benar semangat.
    “m..mbak Sari, kayaknya… sukai sekali beginian…”, “ouh… iya Dit, mmf… aaahn” Sari mulai bergerak, sekarang badan Sari mulai berayun turun naik, k0ntol Adit tidak pakai repot ribet untuk nikmati memek basah tersebut.
    “Auh, sedap sekali mbak..”,
    “oooh..ssh…aahn” Sari semakin asyik melonjak lompat di atas Adit.
    Adit tidak ingin diam saja, dia capai buah dada montok Sari, dan memulai dia remas remas kembali.
    “aahn… begitu Dit, terusin…ouh”
    Adit benar-benar rasakan kepuasan yang tidak ada dua, k0ntolnya asyik berlaga, tangannya asyik nikmati buah dada montok itu, benar-benar Adit tidak pernah menduga dapat bersetubuh dengan Sari yang elok yang montok tersebut.
    “Aahn…eenngh…Adit..ooh”

    Pinggul Sari itu bergerak dengan asyik, k0ntol Adit itu menjadi masuk keluar dengan asyik mengobok obok memek Sari yang elok tersebut.
    suara desahan Sari memang hebat menarik, tetapi suara hasil tubrukan k0ntol Adit dan memek Sari menyemarakkan situasi sex dikamar tersebut. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Pertalian cinta Yang Tidak Menyengaja
    Sekarang menit untuk menit Adit dan Sari repot memberikan kepuasan keinginan sex mereka, bersetubuh bersama dikamar itu dengan asyiknya.
    “m..mbak Sari, saya tidak kuat, aduh”
    Sari lantas mengusung pinggulnya, melepaskan k0ntol Adit dari memeknya, lantas mahasiswi itu duduk dan menggesek perut Adit kembali.
    “Keluarin Dit, mari ayo, hmm…ooh”
    Croot crooot crooot Sperma punya Adit itu menyemburkan keluar, muncrat membasahi punggung Sari dan mengucur kebawah. Kemudian Sari mencium Adit, mahasiswi itu bingung, rupanya nikmat bersetubuh dengan anak SMP.
    “cup…. hehe, terima kasih Adit, asyik dech..”,
    “i..iya mbak, terima kasih juga…”,
    “hehe, sudah cepat kamu bersih bersih terus pulang, sudah malem loh”,
    “oh, i..iya mbak”
    Adit lantas selekasnya menggunakan celananya kembali, dan membereskan dianya, lantas mohon pamit pada Sari.
    “mbak Sari, saya pulang dahulu..”,
    “Iya, eh Dit, m… esok ke sini ya?” Sari mengedipkan mata kirinya sambil membujuk Adit,
    “i..iya mbak, siap, hehe”
    Adit lantas selekasnya pulang, dia benar-benar suka, telah senang bersetubuh dengan Sari yang benar-benar memesona tersebut.

  • Cerita Sex Ngentot Sebuah Keinginan Nentot Dengan Si Kecil Kekasih

    Cerita Sex Ngentot Sebuah Keinginan Nentot Dengan Si Kecil Kekasih


    554 views

    Cersex TerbaruCerita Hot Dewasa Terkini, Koleksi Cerita Cabul Siswa, Cerita Sex Amoy Elok, Narasi Cabul Paling langka, Narasi Seks Terbaru, Narasi Abg Binal Ngentot, Ungkap Narasi Ngentot Tersembunyi, Tante Riang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Sekitar Seks Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Seks Pemerkosaan Terganas, Seks Sedarah Terhits, Kasus Cabul Tante Riang, Cerita Acara pesta Seks Remaja, Photo Syur Hot, Photo Bugil Terbaik, Panduan Seksual Terkomplet dan Paling dipercaya.

     

    Bacaan Seks Ngentot Sebuah Keinginan Kecil Si Kekasih – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Sdh tiga tahun ini saya, Indra (21) pacaran dgn seorang wanita elok, tinggi, putih bersih, seimbang yang sdh saya peroleh hatinya sejak kami duduk dibangku SMA. Ia ialah Yulia (19), wanita yang sdh saya luluhkan hatinya untuk isi ruangan hatiku. Sdh tiga tahun ini kami lalui semua sukai atau duka, orangtua Yulia juga telah mengenalku dgn baik.
    tiga tahun ini saya jalaninya dgn bersama tidak ada yang terlwatkan. Tp saya tetap rasakan ada yang kurang, saya ingin jalinan ini mengambil langkah ke cara selanjutnya, seperti yang dilaksanakan beberapa orang lain waktu pacaran.
    Kelompok Bacaan Seks Ngentot Sebuah Keinginan Kecil Si Kekasih
    Bacaan Seks Ngentot Sebuah Keinginan Kecil Si Kekasih
    “yank, jalan yok..” ajakku,
    “jalan ke mana yank?” Bertanya Yulia,
    “ke mana saja cari angin saja..” jawabku,
    “ya sudah yok kita jalan”. Lantas kami juga jalanan kesebuah taman dan duduk di suatu bangku di dekat danau sekalian melihati panorama sekitaran.
    Saya rangkul Yulia,

    “sayaannkkk sekali dengan kamu” kataku sekalian merengkuhnya,
    “saya jg sayank dengan kamu..hhhmmmm..” jawabannya sekalian menyandar kepalanya di bahuku dan tangannya memutari pinggangku.
    “sayank, saya ingin tanya dech” sahutku,
    “apa sayank?” jawabannya,
    “kamu merasa ada yang kurang tidak sich dalam jalinan kita?” sahutku.

    “hhhmmm..tidak ada kok yank..memang mengapa?” jawab Yulia,
    “tidak apa apa sich..saya merasa ada yang kurang saja..” jawabku,
    “memang apa sich yang kurang? Oohhh jangan-jangan kamu ingin kita..” berpikir Yulia dan aku juga cuma dapat diam saja.
    “saya tidak ingin..saya tidak sepakat kalau kita ngelakuin free seks..” jawab Yulia,
    “bukan ML kok sayank” jawabku,
    “terus apa?” jawabannya,
    “kamu tahu bondage?” tanyaku,
    “bondage? Apa itu? Baru denger saat ini jg saya..” jawabannya.

    Lantas aku juga memberi sebuah video bondage di hndponeku,
    “seperti begini yank..” kataku sekalian memberikan video dan foto mengenai bondage.
    “di iket-iket begitu? Memang apa nikmatnya?” tanyanya bingung,
    “ya kelak jg kamu tahu rasanya..hehehe..” jawabku,
    “mmmm..” Yulia juga terus melihati video dan foto dari hapeku.

    “ingin ya sayank?” tanyaku, “tp jangan macem-macem..” jawabannya,
    “iya janji tidak akan macem-macem..” jawabku,
    “yaudah kelak saya kabarin kembali kalau ingin..” jawab Yulia, dan aku juga berpikir sesaat.
    “kriiinnggg kriiinnggg..” hape Yulia berdering lantas dia juga bicara.
    “sayank, kita pulang yok..mama sama papah ingin pergi ke rumah nenek 2 hari ini..ucapnya ada masalah” sahut Yulia, “ya sudah yok kita jalan pulang..” ajakku, lantas kami juga pulang.
    Sesampai di rumah, orangtua Yulia sdh bersiap-sedia pergi dan merangkumun memercayakan Yulia padaku. Sesudah ortu Yulia pergi kerumah neneknya, aku juga cuma berduaan saja dgn Yulia.
    “kamu berani kalau sendiri di rumah?” tanyaku,
    “memang kamu ingin ke mana?” Bertanya Yulia,
    “ya pulanglah..” jawabku,

    “iihh kok sampai hati sich ninggalin saya sendiri? Ucapnya ingin coba bondage?” jawabannya,
    “memang kamu mau bermain begituan?” tanyaku,
    “kalau kamu tidak macem-macem, saya ingin..” jawab Yulia,
    “saya tidak akan macem-macem kok..hehehe..” kataku sekalian merengkuhnya dan cium keningnya, Yulia juga tersenyum.
    “siapin alat-alatnya yank..” sahutku,
    “apa saja emangnya?” tanyanya,
    “tali, saputangan, sama lakban saja” jawabku,
    “oke dech..kita bermain dikamar saja yok yank” jawabannya,
    “mari dech bisa” jawabku,
    “yaudah kamu lebih dulu saja kekamar, saya ingin ngambilin alat-alatnya dahulu..” sahut Yulia.
    lantas Yulia juga pergi ambil perlengkapannya.
    “ini yank alat-alatnya..” jawabannya.
    Lantas saya mengambil tali dan saya mulai ikat pergelangan tangan Yulia kebelakang, lantas saya ikat jg lengan dan sisi bawah dan atas payudaranya.
    “aadduuhhh yaanngg jangan kenceng-kenceng dong..sakit tahu..” erangnya,
    “tahan dong sayank..ini jg tidak kencang kok..” jawabku.
    Lantas saya ikat pergelangan kaki, lutut, paha dan jempol kakinya,
    “iiihhhh kok diiketnya semua sich? Tidak dapat gerak yaanngg..” erang Yulia sekalian meronta-ronta.
    Bacaan Seks Ngentot Sebuah Keinginan Kecil Si Kekasih
    Saya gumpalkan saputangan yang Yulia mengambil, lantas saya sumpalkan ke mulutnya, lantas saya aku lakban mulut Yulia 3x selanjutnya saya mengambil kembali saputangan dan saya lipat segi panjang dan saya kenakan tutupi hidung dan mulutnya sampai dagu.
    “mmmpphhhh mmmppphhhh..” erang Yulia dalam sumpalan,
    “nach saat ini proses akhir..hehehe..” saya tengkurapkan Yulia dikasur, lantas saya ikat tali dipergelangan kaki Yulia, lantas saya gabungkan dgn ikatan di pergelangan tangan Yulia sampai kaki dan tangan Yulia bersinggungan.
    “mmmppphhhh mmmppphhhh..” erang Yulia karena diikat hogtied.
    “mmmmppphhh uggggghhhh uggggghhhh..” erang Yulia,
    “mari sayank coba lepasin iketannya..hehehehe” ledekku,
    “eeemmmpphhh uggggghhhh..” erang Yulia coba melepas dianya dari ikatanku.
    “kamu meronta-ronta dahulu ya, saya ingin membuat kopi dahulu..” kataku sekalian mencium bibirnya yang saya sumpal berlapis. “eemmmppphh mmppphhhhhh..” erang Yulia.
    Lantas aku juga pergi ke dapur membuat kopi dan juice untuk Yulia, sedangkan itu Yulia terus meronta berusaha melepas ikatan ditubuhnya.
    “hai sayank bagaimana ikatannya? Hehehehe..” ledekku sekalian masuk kamar dan bawa minuman,
    “eeeeemmmpppphhhhh..” erang Yulia yang sdh lemas karena capek berusaha melepas ikatan ditubuhnya, lantas saya lepas sapu tangan dan lakban yang tutup mulutnya,
    “fffuuuaahhhh..iihhh sayank, kok saya diiket begini sich? Lepasiinn doonnkk yaanngg, pegel nihh..” rengeknya,
    “kelak dong sayank, kalau ingin lepasnya saat ini, ya lepasin sendiri dong..hehehehe” jawabku sekalian menolongnya duduk diranjang,
    “iihhh kok begitu sich, kamu sudah tidak sayank kembali ya dengan aku? Eerrrgghhh..” sahut Yulia,
    “ya sayank lah..kok begitu sich bicaranya?” jawabku,
    “ya habisnya kamu tidak ingin lepasin saya..” jawabannya,
    “saya sayank kok dengan kamu..mmuuuaahhhh..” jawabku sekalian mencium bibirnya dan Yulia juga membalas.
    “yaudah nih minum dahulu..” kataku sekalian memberi minuman gunakan sedotan,
    “sudah yank..sayaaaaank lepasin dahulu dong, kaki saya keram nih..” sahut Yulia, lantas saya lepas ikatan hogtied dan ikatan di kaki Yulia.

    “nnggghhhhh legaa..” sahutnya, lantas saya pijit-pijit kaki Yulia supaya peredaran darahnya mengucur lagi.
    “habis ini kita kembali berlanjut ya? Hehehe” sahutku,
    “kembali sayank? Adduuhh saya masih lelah nih..” jawabannya,
    “ya kamu istirahat dahulu sayank..mmuuaahhh..” saya cium bibirnya,
    “uuummmhhh..iya..” jawab Yulia.
    Saya terus pijit-pijit kakinya sampai merasa pegalnya lenyap.
    “sudah sayank, sudah lebih enak” sahutnya,
    “oke dech..kita kembali berlanjut ya..” kataku sekalian mengambil tali dan ikat pergelangan kaki, lutut dan pahanya kembali.
    Lantas tali yang di lutut saya ikat kembali dgn tali pendek dan saya ikat kembali ke tali yang berada di bawah dan atas payudaranya, jadilah Yulia saya ikat terduduk diranjang dgn dgn lutut yang sentuh payudaranya,
    “mari sayaannkk membuka mulutnya kembali..saya ingin sumpal kamu kembali..hehehe..” sahutku, lantas Yulia juga menurut dan buka mulutnya.
    Lantas saya aku sumpal mulut Yulia dgn saputangan yang baru,
    “uuuuuggggghhhh..” lantas saya tutup mulutnya dgn saputangan yang yang lain,
    “mmmmpphh mmmpphhhh..” erang Yulia, dan Yulia mulai meronta-ronta coba melepas ikatannya.
    Saya rangkul badan Yulia sekalian melihat tv dan Yulia juga terus berusaha melepas ikatan ditubuhnya.
    “mmppphhh oooggghhhhh mmmppphhh..” Yulia juga repot berusaha melepas ikatanh ditubuhnya.
    “mmmmppphhh oooggghhhhh mmmppphhhh..” leguh Yulia karena kecewa tidak dapat melepas ikatannya.
    “kamu mengapa sayank? Kaya geram-marah begitu? Hehehehe..” tanyaku,
    “mmmppphhhhh oooggghhhhh..” jawab Yulia dgn mengeluh,
    “kamu bicara apa sich sayank? Yang terang dong bicaranya..hehehe” ledekku,
    “mmmppphhhh aaaaggghhhhhh..” erang Yulia sekalian memberikan mulutnya yang tersumpal,
    “apa sayank? Yang terang dong..” jawabku jahil,
    “mmmmmmppphhhh..” Yulia juga mengambek dgn buang muka,
    “hehehe..jangan ngambek dong sayank..bergurau doank..” jawabku sekalian melepas sumpalannya.
    “ffuuaahhh..kamu ini masih sempat saja jahilin saya..hhuuuuuhhhh..” Yulia juga cemberut ngambek,
    “hehehehe..jangan cemberut begitu dong sayank..” kataku sekalian merengkuh badannya.
    “aadduuhhh sayaaannnkkk saakkitt tubuhku..” jawabannya karena ikatan ditubuhnya semakin kuat karena saya dekap badannya,
    “eh maaf ya sayank..hehehe..” jawabku sekalian saya kecup keningnya.
    “sayaaanklepasin dong..tangan saya keram nih..” sahutnya, lantas saya lepas ikatan di pergelangan tangan dan lengannya. “sini saya pijitin kembali..” kataku, lantas saya pijit-pijit tangan dan lengan Yulia lantas saya ikat kembali pergelangan tangannya ke depan lantas saya ikat kembali bersatu dgn pergelangan kakinya,
    “lho sayank, mengapa diiket kembali? Iiiiggghhhhh..” protesnya, Simak juga: Bacaan Seks Ngentot Eva Ponakanku yang Menarik
    “hehehe..tidak apapun sayank, kan diiketnya ke depan” jawabku,
    “kalau kamu dapat lepasin semua ikatannya, saya kasih hadiah dech..hehehe..” tambahku,
    “benar ya? Oke saya coba..eegghhhh iiiggghhhhh..” erang Yulia coba melepas ikatan dipergelangan tangannya. “aahh sudah kendur nih..siapin hadiahnya ya..” sahutnya,
    “iya lepasin dahulu saja ikatannya..hehehehe..” jawabku, lantas Yulia juga terus coba buka ikatan di pergelangan kakinya.
    “yeeehh sudah terlepas dari kaki..sedikit kembali..eeggghhh eegghhhh..” sahut Yulia sekalian coba melepas ikatan di pergelangan tangannya,
    “yyeee sukses..tinggal lepas semua dech ikatannya” lantas Yulia juga melepas tali yang menjadikan satu lutut dan dadanya, lantas dia lepas semua ikatan yang berada di paha, lutut, dan pergelangan kakinya.
    “yeee sukses..hayooo mana hadiahnya?” tagih Yulia,
    “iyaa kelak kita ke mall membeli yang kamu ingin..” jawabku,
    “betulan? Terima kasih ya sayank..” jawab Yulia sekalian merengkuhku.
    Sesudah permainan itu, kami juga pergi ke mall untuk beli hadiah untuk Yulia. Dan sejak hari itu, Yulia juga jadi terlatih dgn bondage. Malah, seringkali Yulia sendiri yang meminta untuk diikat.

  • Cerita Sex Terkini Behubungan Dengan Ibu Sandra Pimpinan Bank

    Cerita Sex Terkini Behubungan Dengan Ibu Sandra Pimpinan Bank


    87 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Hallo, kenalkan nama saya Hengky (nama rahasia tentu saja). Sekarang ini sich berumur 37 tahun. Memiliki seorang istri dan dua orang anak. usia 8 dan tujuh tahun. Dapat disebut kami keluarga yang berbahagia. Anakku 1 cowok dan 1 cewek, cocok sdh. Istriku? Well, ucapkan I am a lucky bastard. Istriku seorang yang elok dan seksi, tinggi tubuhya 169cm buah dadanya dapat disebutkan proposional dgn badannya, montok ataupun lebih persisnya sedikit chubby.
    Saya memang tidak sukai cewek yang kurus dan entahlah mengapa cewek chubby selalu membuatku terangsang. Chubby bukan ndut atau overweight. Istriku sukai berpakain yang seksi, itu didukung oleh kulitanya yang putih mulus dan perawakan badannya yang bohay.
    Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank
    Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank
    Rambutnya yang panjang seketiak membuat ia sangat enak untuk dilihat. dan saya mengetahui kalau kita pergi jalan ke mall, tentu banyak mata lelaki yang menyaksikannya, meskipun hanya sepintas. membuat gw senang sekalian teransang (sakit kali gw). Tinggiku 185cm dgn berat 90kg. Penisku standar orang indonesia sich. tidak panjang seperti di film BF atau seperti di narasi dewasa yang lain. Saya tidak pernah ngukur berapakah panjangnya, tp yang dapat kubanggakan ialah diameternya. Dapat disebut lebih gemuk dibandingkan teman yang saya mengenal, sedikit ada garis-garis urat dgn kepala penis yang lumayan besar. Saya tidak tahu standar besar itu bagaimana, tp penisku banyak memberikan kepuasan banyak cewek . Maka saya percaya punyaku memang lumayan bagus.

     

    awalnya, gw ngesex dgn pembantu tetangga yang berusia 50-an tp masih baik untuk di-ML. Well, itu sekitaran 5-6 bulan yang kemarin. Saat ini bu lastri dah pulang daerah nemenin adek-nya yang suaminya wafat. Kemungkinan tidak akan kembali dan tetangga sebelahku sdh ambil pembantu baru yang maish muda, kurus, poin dan tidak menarik perhatianku. yah, lenyap dech sumber pemuasanku . Maka sejumlah bulan akhir gw hanya kadang-kadang ngesex dgn kenalan lama yang memang dahulu pernah ngesex.

    Sampai dua bulan akhir ini, gw punyai tempat pemuasan masih tetap. Lebih muda sedikit dari bu lastri, lebih ramping sedikit dari bu lastri (bahkan juga lebih ramping sedikit dari istriku), tp buah dadanya montok. Damn! gw sukai sekali dengan cewek yang berbuah dada montok. Ia berumur lebih tua 7-8 tahuan dari gw dech. Cukup tinggi meskipun tidak tinggi-tinggi sekali, tidak tahu dech tingginya berapakah. Perutnya rata, walau sebenarnya anaknya 2 dan sudah gede-gede. Ia nikah muda, menjadi anaknya sekrang paling tua sdh kuliah. Namaya bu Sandra.

    Bu Sandra sekarang ini jadi kepala cabang sebuah bank. Waktu gw tetap kerja di bank itu, bu Sandra masih menjadi kepala pemasaran. Orang yang murah senyuman dan supel. Meskipun sdh berusia, tp performa dan fisiknya maish bagus. Ia rajin senam dan kadang-kadang perawatan. Kulitnya putih dan rambutnya sebahu dan selalu memakai ikat rambut hiasan. Selalu pakai rok, tidak pernah gw saksikan ia pakai celana panjang (apalagi celana pendek). Selalu memakai pakaian dalaman yang cukup redah dan blazer.

    gw kerja di bank, kawan-kawan dan gw kerap sejumlah kalai bergurau dapat menyetubuhi bu Sandra. Tp kita tidak ada yang bernai macem-macem ke ia karena ia orangnya kelihatan tegas dan bukan “murahan”. Saat gw sdh keluar bank, kedengar isu kalau ia pisah. Tidak tahu mengapa. Gw tidak pernah kontek dai semenjak keluar bank.

    Sampai satu saat, “nasib” menghadapkan kita…. untuk sama-sama memberikan kepuasan.
    Hari itu gw kembali ingin jalan ke mall. Tidak ada pikiran untuk “memburu”, lagian gw memang kembali ingin jalan. Jemu ajah di dalam kantor. FYI, sebenarnay sekretarisku itu cukup cakep dan seksi, tp seperti kata peribahasa, don’t shit where you eat . Maka gw tidak pernah apapun in sekretaris gw. Akhir gw datang di food court. order makan, duduk rileks sekalian melihatin cewek-cewek ABG dgn baju yang seksi. I wish, i can fuck those young girls. Tp, gw tidak berani, karena gw bukan type cowok yang dapat bertanggungjawab. Sesudah sekitaran 1 jam makan dan duduk rileks, gw jalan di mall untuk sightseeing. Saat melalui sebuah restoran, dari kaca gw saksikan muka yang cukup kerabatr. Rupanya bu Sandra.
    Kembali bicara dgn dua orang yang tampakny klien usaha kali. Bajunya bu Sandra masih inget sekali dech. Daleman warna putih yang cukup rendah, blazer hitam dan rok span putih . Benar-benar cocok sekali dgn kulitnya yang putih. Damn! sesudah beberapa tahun tidak saksikan ia, bu Sandra tetap menarik ajah. Gw menyengaja tidak terlalau jauh dari restoran itu, saksikan beberapa toko yang disampingnya ajah. Untunglah tidak berlama-lama ke-2 tamu bu Sandra pergi, tp bu Sandra tetap di dalam, kayakanya tetap nikmati makanannya dan kadang-kadang ngetik di hapenya. Gw ngototin masuk tuch restoran, disongsong oleh pelayan, tp saya menunjuk bu Sandra dan berketepatan bu Sandra saksikan ke gw.
    “Masih inget sama saya bu?” sekalian saya jalan perlahan dekatinya.
    “Loh? pak Hengky khan?” sekalian bu Sandra berdiri dan jabat tangan.
    Yah, kita bercakap ajah dan berbasa basi, tp kadang-kadang gw mengambil pandang menyaksikan belahan dadanay yang kelihatan sedikti dari kembali pakaian dalamnya. Tidak ada yang memikat buat di obrolin, seperti umumnya masalah pekerjaan dan yang lain.
    Lantas “berpura-pura” tanay masalah keluarga, anak lantas suami.
    “Oh, saya dengan suami sdh pisah. belum mengetahui yah?” tetap tersenyum.
    “Oh, sorry bu… kapan cerainya? maaf saya tidak tahu” jawab gw pura=pura begog.
    “Pisah sich, tidak ada persetujuan pisah. Ia tinggal dirumahnya sendiri, saya di rumah sendiri” jawab bu Sandra.
    “ouhh, lantas beberapa anak bagaimana bu?” ini kali benar-benar serius, karena gw belum mengetahui.
    “Turut saya, tp kadang-kadang ke bapaknya ” jawab bu Sandra tenang.
    Tidak terlampau detil ia narasi meskipun tidak bertanya. Sepertinya ia tidak ingin bercerita lebih detil masalah “pisah” sama suaminya. Tp gw mulai SSI, siapa tahu sukses.
    “Lantas bu Sandra tidak nikah kembali?”
    “Hahaha… sudah tua pak Hengky, tidak mikir ingin nikah dech”
    “Loh, bu Sandra masih elok kok. Bisa membuat cowok ngelirik lah”
    “Aduh, hahah… dapat ajah pak Hengky ini”
    “Saya ajah sukai bu melihatin bu Sandra di dalam kantor. Kalau bu Sandra melalui selalu membuat saya deg-deg-an” Kata gw dgn cuek. tidak perduli dech tersinggung apa tidak ia.
    “Oh yah? wah, nakal rupanya yah pak Hengky ini” dgn suara yang rileks. Tidak geram pertanda.
    Saya lanjut SSI gw tanpa merendahkan dianya. Ia justru seringkali ketawa dan mengkap dgn rileks rayuan gw.
    Kita juga tukar PIN. Lantas saya lanjutin SSInya ke ia.
    “Kalau malem tidur sendiri kalau gituh saat ini?”
    “Loh? pertanyaannya loh… haha, mancing nih pertanyaannya” jawab bu Sandra rileks.
    “Khan ucapnya tidak menikah kembali dan pisah dengan suami”
    “Yah, tidak perlu dijawab khan kalau gituh… memang mengapa? ingin nemenin emangnya?”
    “Kalau kadang-kadang dapat kok nemenin bu Sandra. tidak nolak saya”
    “Haha. nakal rupanya pak Hengky ini. Saya berpikir alim loh dahulu”
    … dan beragam SSI gw dijawab rileks sama bu Sandra. Kita masih narasi yang cukup nyerempet sedikit gituh. Gw harus juga “sedikit” bohong dgn narasi kalau istriku dingin dan gw jarang-jarang dapat porsi, tp tidak jajan, hanya self servis.

    Gw bingung kalau bu Sandra rupanya tidak risi, justru serius denger ceritaku.
    Kita tetap menceritakan ngalor ngidul, kadang-kadang tidak sempret dgn SSI.
    Tp tidak ada apa-apa, kita pada akhirnya pamitan. Janjian satu saat dapat berjumpa kembali. Dan hari itu kita pisah tidak terjadi apa-apa. Yah gw sich rileks ajah, meskipun ingin sekali.
    Sekian hari kita tidak pernah kontak-an. Ia tidak contact, gw tidak contact. Sampai satu saat saat main-main saksikan up-date status beberapa orang di hape gw, saksikan punyai bu Sandra yang didalamnya “menjaga diri di jalan yah sayang”. Langsung gw chat ia.
    “Wah, sudah dapat pasangan bu Sandra?”
    “Hahah… anakku keluar kota sama temannya. pikiranmu loh pak Hengky”
    “Ouhh… wah, sendiri di rumah donk. tidak takut?” pancingku
    “Ah, sudah biasa kok.” jawabannya pendek.
    Damn! sulit sekali sich nih orang. Sepertinya tidak nolak, tp tidak kasih lampu hijau. Gw ciba terus sich.
    “Sampai kapan anaknya pergi? 2-2-nya?” masih mancing gw.
    “Sampai minggu kembali. hanya satu orang, yang 1 sama bapaknya sampai minggu. hayoo, mengapa nanya-nanya?”
    Wah, kok sepertinya ada “keinginan” nih.
    “Tidak papah, siapa yang tahu bu Sandra ingin saya datangi”
    “haha.. kalau ingin dateng, yah dateng ajah. Hanya bertamu ajah khan?”
    “Memang bisa kalau nginep?” pancingku kembali
    “Loh? dicari istrinya kelak. genting saya… haha”
    “Tidak kok, percaya tidak. nginep satu hari dech” ngotot dech gw.
    “Memang berani pak Hengky?”
    Wah, chat seterusnya ulur tarik dech sama bu Sandra masalah dapat nginep apa tidak. Bu Sandra terlihat entahlah memang jual mahal atau sangsi. tidak tahu dech gw. Lumayan banyak rayuan sich hingga kemudian ia mengizinkan gw nginap satu hari dirumahnya. Tp sore datengnya, karena esok siang ia tetap kerja.
    Yipieeee…
    Untuk masalah pergi nginep satu hari, istriku tidak berprasangka buruk. Karena dgn pekerjaan gw ini, kerap gw pergi keluar kota 1-2 hari untuk share masalah . Maka ia tidak akan berprasangka buruk. Paling suruh membeli oleh-olehan. Tp itu dapat ditata dech.
    Gw menyengaja tidak membawa mobil dan gw naik taxi ke rumah bu Sandra. Singkat kata, sore gw naek taxi ke rumah bu Sandra. Perumahan yang elit. Tp seperti perumahan gw, kayaknay warganya cuek dgn tetangga. Rumah ia cukup mojok. Rupanya sampai sana, ada pembantunya. Aduh, tidak dapat macem-macem ini. Sialan gw berpikir! bu Sandra belum pulang, tp pembantunay udha dititipin pesan . Maka gw dipersilakan masuk di ruangan tamu dan menanti. Sepanjang 1 jam gw tunggu dan bicara dgn pembantunya, rupanya ia pembantu harian, dateng pagi pulang sesudah bu Sandra dateng. Fiuhh, sukurlah. Gw percaya tentu bisa execusi bu Sandra. Asala sabar ajah.
    Pada akhirnya bu Sandra pulang. Cocok ia masuk, gw menyengaja menyaksikan sisi dadanya. Ia pakai pakaian batik terusan yang pendek dgn belahan dada rendah. Menjadi lebih terang kelihatan belahan dadanya. Pahanya juga kelihatan mulus sekali. Duh, asli gw menyengaja sekali saksikan belahannya.
    Sesudah basa-basi dan salam-salaman. Siapin makan, bercakap lantas pembantunya pamit pulang. Pada akhirnya kita berdua dech.
    Bu Sandra masih pakai pakaian kerjanya belum mandi. Kita bercakap sekalian makan dan gw masih kadang-kadang melihat dadany. Gw menyengaja tidak curi pandang. tp benar-benar menyaksikan saat momentnya cocok.
    “Heh, matamu itu kok nakal sich” dgn suara rileks tanpa geram.
    Tp sedikit berbeda. Ia lebih rileks, tidak jaim. yahh… seperti waSandra biasa yang umumnya dech. Gw cukup terkejut ajah, karena baru ini kali saksikan ia semacam itu.
    “Yah, saya khan masih normal bu. ada yang cantik yah saya sukai lihatnya”
    Bu Sandra ketawa rileks. gw terus SSI ke ia, ia tanggapin dgn rileks tanpa geram sama sekalipun. Narasi masalah istriku yang dingin (hahaha..). Saat usai makan, ia membawa ke dapur, gw bantuin ke dapur. meskipun ia katakan tidak perlu, tp tetep gw bantuin. Di dapur kadang-kadang tangan kita bersinggungan saat bantuin ia nyuci. masih sekalian narasi rileks.
    Lantas ia pamit ingin mandi dahulu. Gw tanpa malu dan takut, ngotot ajah dech bicara
    “Saya belum mandi nih bu”
    “Kamar mandi ada tuch dari sisi. saya mandi dikamar” sekalian ternseyum.
    Kita guyonan masalah itu dgn SSI tetep jalan, hingga kemudian..
    “haha.. sudah saya sangka kamu ingin nakal di sini” lantas masuk kamarnya, tanpa tutup pintu kamarnya.
    Gw saksikan ia mengambil handuk dan masuk kamar mandi, tp pintu kamar mandinya ditutup tidak rapat. Damn! ini tentu lampu hijau. Langsung gw jalan masuk kamarnya dan buka pintu kamar mandinya perlahan-lahan. Bu Sandra sdh melepaskan pakaiannya dan kembali melilitkan handuk di tubuhnya.
    Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank
    Untuk memendekkan narasi, saya tidak tulis apa ajah sanjungan dan beberapa cerita disana. Dgn tanpa malu gw langsung membuka pakaian semua saat bu Sandra tetap bersihkan wajahnya. Saat ia usai bersihkan muka dan saksikan dari kaca gw telanjang, ia hanya tersenyum. Gw dekap ia dari belakang dan berusaha perlahan-lahan ingin membuka handuknya. Ia “berpura-pura” ngelarang waluapun tanpa perlawanan. Saat sdh dapat terbuka, gw benar-benar takjub akan tubuhnya. Putih, mulus, perut kempes, meskipun ada kerut-kerut sedikit dimana-mana, tp kelihatan bagus.
    Toketnya padat, dgn pentil coklat yang cukup gemuk. Gw sempat bengong sekalian ngelus tubuhnya.
    “Sedih yah saksikan aslinya?” sekalian pasang muka cukup serius.
    “Bagaimana kalau kita mandinya kelak ajah dan saya tunjukkin sedih apa tidak”
    Lantas perlahan-lahan dari kamar mandi gw ambil giring ke tempat tidurnya, ia nurut ajah masih tetep posisi membelakagi gw.
    Sampai dikamar deket tempat tidur, gw puter tubuhnya. Saat bertatapan, gw langsung cium bibirnya perlahan-lahan. bu Sandra balas kecupan gw dan perlahan-lahan lidah kita sama-sama berjumpa. Gw cium ia sekalian terus memainakn lidah gw, sepertinya bu Sandra menikmatinya. bu Sandra terus membalasnya kecupan gw, bahakn ia dapat menyeimbangi sama-sama hirup lidah kita. Tanganku mengelus punggungnya, sedangkan bu Sandra hanya merengkuh gw doang. Tanganku meremas lembut bokong bu Sandra yang rupanya masihlah padat.
    bu Sandra mengeluh perlahan. Jemari gw perlahan-lahan mengelus perlahan belahan bokongnya, dgn satu tangan berusaha buka belahan bokong dan satu tangan berusaha mengelus segi dalam bokongnya. Jariku kugosok perlahan dan mengelus lubang bokongnya. Cukup sedikit basah rupanya. Gile, rupanya bu Sandra masih basah sekali sampai ke wilayah bokong. Ada erangan lembut dari bu Sandra, sekalian ia mengigit perlahan bibirku. Jariku makin turun agar dapat merasakan mekinya yang sdh basah. Jariku tambah gesit mainkan didaerah antara bokong dan meki tersebut. Makin kedengar erangan bu Sandra. Ada goyangan kecil di bokongnya.
    Gw berusaha untuk selalu mainkan jarinya, apalgi goyangannya semakin kerasa dan erangan sekalian kecupan semakin kedengar.
    Tpii…
    Sorry pembaca, memang cukup keputus dan memang membuat kentang. Tp itu yang terjadi seterusnya.
    Mendadak bu Sandra melepas kecupan gw, melepaskan tanganku yang kembali asyik dan duduk di tempat tidur sekalian meredam kepalanya. Tidak ada isak tangin, tidak ada perkataan, hanya duduk dan kedengar masih tetap ada tersisa desahan yang berusaha dilepaskan. Asli gw kebingungan mengapa. Gw berpikir gw lakukan kekeliruan. gw berjongkok dan berusaha meredam gairah dan menanyakan kedia ada apakah. Ia katakan tidak terjadi apa-apa, tp tidak ingin saksikan gw. pada akhirnya gw hanya jongkok ajah sekalian pegang pahanya.
    Asli gw gairah sekali, tp gw tidak berani maksa. Ia katakan sorry, lantas katakan suruh gw pulang, tp dgn suara datar dan bukan emosi. gw katakan tidak dapat dan kasih argumen. lantas ia suruh gw tidur dikamar anaknya ajah kalau gituh. Gw terang tidak ingin, hanya gw tidak katakan. Tp gw tetap rileks bertanya mengapa. Gw tidak tahu berapakah menit, tp beberapa saat selanjutnya gw berusaha bertanya dan ia berusaha defensive. Sebetulnya sebel dan ingin cabut ajah dech, tp geu tidak ingin percuma dan kentang. Dasarnya gw berusaha tenang dech. Hingga kemudian ia luluh dan narasi. Sebetulnya ia tidak ingin seperti ginih, tp sejumlah ini hari ia memang kembali meredam emosi karena rupanya suaminya sdh tinggal dgn waSandra lain.
    Anaknya narasi ke ia. Ia berusaha tabah dan tidak emosi. Di dalam kantor dan depan beberapa anaknya juga ia berusaha memperlihatkan ia tidak dipengaruhi, walau sebenarnya ia emosi sekali. Beberapa saat selanjutnya ia “sharing” ke gw sekalian telanjang kita berdua. Shit! penis gw sampai lemas kembali. Kelihatan ia cukup menitikkan air mata meskipun tidak sampai nangis meraung-raung.
    Sehingga ia sebetulnya ingin membuktikkan dalam diri sendiri kalau ia tetap menarik dan dicintai pria, tp tiba-tiba “pikiran normal”-nya kembali. Sialan! ia meminta maaf dan ingin suruh saya tidur di dalam kamar anaknya. Pada akhirnya gantian saya yang sharing. Narasi jujur dan mengapa gw boong. Ia menjadi bengong dan tidak nangis kembali. Entahlah berapakah lama kita beberapa cerita dan justru menjadi sesion sama-sama bertanya jawab. Pada akhirnya bu Sandra dapat ketawa kembali. Kelihatannya ada yang membuat kita berdua lega gituh. meskipun ia cukup sebel karena gw boong untuk pdkt ke dia…
    Akhirnya….
    Perlahan-lahan tp tentu, bu Sandra dekati gw dan merengkuhku dan secara langsung mencium bibir gw. Sekalian duduk di tempat tidur kita berciuman dan sama-sama mengisap lidah. Perlahan-lahan kudorong bu Sandra ketempat tidur tidak ada perlawanan. Saat bu Sandra sdh diranjang, ia tempatkan posisi kakinya langsung menjepit tubuhku . Maka kakinya langsung bersilang di belakangku. Kita masih tetep berciuman dan sama-sama mengisap lidah. Berikut saya sukanya bini orang, tidak perlu diajar kembali serta lebih pintar.
    Itil V3
    Entahlah berapakah lama kita kecupan, yang tentu lama. Bu Sandra kayakany sukai sekali berciuman. Tp pinggangnya terus bergoyang sepertinya berusaha menggesek mekinya dgn penisku. Berasa sekali mekinya basah sekali. Lantas gw merasai tangannya berusaha menggenggam penisku untuk menuntun masuk ke dalam mekinya. Saat ujung penisnya sentuh masuk mekinya perlahan-lahan, bu Sandra cukup mengeluh. Ia katakan perlahan-lahan, karena dah lama tidak pernah ngesex.
    Kudorong perlahan penisku masuk, bu Sandra tetap mengeluh perlahan. Biuh, seperti ngese sama perawan. Walau sebenarnya cocok penisu masuk, mekinya licin dan tidak terlampau geret seperti bu lastri. Sesudah penisku masuk semua, ku goyang masuk keluar perlahan. bu Sandra mendesah perlahan. Kutambah kecepatan untuk masuk keluarnya. Kakinya semakin menjepit pinggangku, kecupan kita sudha lepas. gw menyaksikan bu Sandra terpejam sekalian mulutnya gaak terbuka. Kugoyang terus penisku masuk keluar dgn kecepatan yang masih tetap. Toket bu Sandra cukup bergoyang, bu Sandra tidak stop mendesah. Gw tidak terasa ingin keluar sama sekalipun. karena mungkin barusan sempat lemas dan turn off kali. Saat coba kusodok cukup keras kedalam mekinya, bu Sandra cukup teriak sekalian memukul perlahan tubuhku.
    “Sakit bu?”
    “shtt… g-ak kok. terkejut ajah”
    Lantas kuulangi sikat cukup dalam ke saat mekinya, keluar kembali jeritannya kecilnya.
    Lantas kutambah sedikit kecepatan penisku masuk keluar, bu Sandra makin mendesah
    “ouhhh… sshhtt… ahhhgghh…” tp matanay terpejam.
    Tidak berapakah lama…
    “ohhh… saya ingin keluar”… bu Sandra menggoyahkan bokongnya, penis gw tanda tangan kedalam mekinya.
    bu Sandra gerakkan bokongnya terus dan pada akhirnya ia meningkatkan bokongnay dan menekan kebadanku. Tangannya memelku ku kuat.
    Kadang-kadang bokongnya seperti tergetar.
    “ouhhh… ohhhh… ouhhh…”. Kedekatkan kepalaku ke kepala bu Sandra, ia menyambutnya dgn mencium bibirku. Kecupan mesra, bukan french kiss.
    Gw belum orgasme, tp orgasme pertama bu Sandra terang membuat ia lemas dan gw tidak sampai hati memaksakan. Kakinya terkulai dan terlepas dari capitannya. tangannya sdh lepas selain tubuhnya. ia buka matanya…
    “ehhm… sorry yah? sakit tidak?”
    “tidak kok bu, tenang ajah…” kucium bibirnya kembali mesra.
    Tersebut orgasme pertama bu Sandra. Setelah itu kita mandi dan dikamar mandi, sekalian ia duduk di closet, bu Sandra mengoral penisku. Cukup pandai ia mengoral penisku. Bahkan juga ia dapat masukan semua ke mulutnya penisku, Sampai keluar dan tanpa ragu meredam dan biarkan sperma semua keluar di dalam mulutnya dan ia menelannya. wow, gw sukai sekali melihatnya.
    Usai mandi, usai keringkan tubuh. kita kembali lagi ke tempat tidur dan tertutupi selimut sekalian telanjang. Kita lanjut narasi masalah pasangan kita. Masalah seks pasangan kita. Malem itu sampai subuh kita ngesex kurang lebih 2-3x dech. Bahkan juga kita sempat order makan karena kelaperan dan kedinginan.
    Pagi kita bangun dan saya diminta berpindah kamar anaknya saat sebelum pembantunya dateng. Siangnya, pembantunya diminta pulang dgn argumen ia ingin pergi keluar kota. Pada akhirnya, hari itu kita ngesex seringkali.
    Gw tidak kira kalau bu Sandra senafsu tersebut. Terang-terangan gw sampai lelah dan penis gw menjadi panas. Gw mengakui ke ia kalau gw tidak kuat. Ia hanya ketawa dan tidak persoalkan, karena suaminya ia gituh, justru lebih tidak kuat daripada gw.
    Sampai sekrang, ia TTM masih tetap gw. Justru semenjak ngesex sama gw, ia menjadi rajin menjaga badannya. Ia katakan agar gw tetep sukai. Ia tidak pernah senang kalau maen hanya sekali. Meskipun kalau orgasme ia lebih cepat keluar, tp tidak cukup hanya sekali. Karena permasalahan pekerjaan dan waktu, kita memang jarang-jarang berjumpa. Tp kalau berjumpa, ditegaskan jika pasti dipuas-puasin. Kalau kita bertemu, mustahil tidak ngesex. Justru sepertinya gw pemuasannya ia. Seringkali gw yang tidak kuat daripada bu Sandra. Tp ia tidak ingin gw meminum obat kuat atau semacamnya. Gw tidak ingin sich.
    Untunglah bu Sandra berusaha jaga jalinan kita masih tetap aman. Ia tidak ingin terlihat orang kalau ia ada jalinan dgn pria lain dan ia tidak ingin kalau sampai rumah tanggaku permasalahan.
    Ia ngakunya turut KB, aliran kandungnya diapit. Mudah-mudahan dech, tp sudah beberapa waktu ini aman sich. Kita hanya dapat bertemu satu bulan 1-2x doang sich. Ia selalu ngajak ngesex dirumahnya, tidak pernah ingin di hotel short time. Terbaru 2x kita di hotel, itu juga karena curi peluang ke luar kota. Gw justru yang takut kalau ngesex dirumahnya justru di-grebek. Baca : Bacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
    Tp untunglah tidak. Argumennya ia takut kedapatan orang kalau ke hotel. Setiap hari paling hanya melalui telepon. Ia tidak ingin phone seks atau menonton BF. Bahkan juga ia “maksa” saya untuk membuka utang di cabangnya ia, supaya ada argumen untuk bertemu muka. Meskipun tidak ngapa-ngapain sich, Karena di mobil ajah ia tidak ingin macem-macem. Untung angsuran pinjamannya rendah.
    Bu Sandra yang keliatannya jaim gituh, rupanya gairahnya besar. Walau sebenarnya ia tidak terlampau sukai pedes dan tidak ada bulu lembut lebat pada tangan atau kakinya. Tp kalau masalah seks, ia gairah sekali. Bahkan juga, ia ingin coba lubang bokongnya gw masukkin. bu Sandra dan gw sama pertama kalinya maen di lubang bokong. Seringkali kita lakukan, tp tidak kerap.
    Repotnya, setiap kali usai ngesex sama bu Sandra, gw perlu 1-2 hari baru dapat gairah dengan istri kembali. Apa karena mungkin “kekurangan” yah? Mudah-mudahan sudi. Cerita riil dari gw. well, 80% riil 20% bumbu-nya. Kalau sudi, saya mau mencoba tulis cerita yang lain.

  • Cerita Sex Dewasa Damar Si Kakak Ngentot Dengan Adik

    Cerita Sex Dewasa Damar Si Kakak Ngentot Dengan Adik


    355 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Dewasa Pertalian cinta Yang Tidak Menyengaja – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Nama saya Damar (nama rahasia). Saya tuch sudah kuliah semester 3 disalah satu kampus. Saya tinggal masih bersama orangtua dan adik saya yang masih duduk di kursi SMP, Mirna namanya (jg nama rahasia). Babak belur saya kedua-duanya kerja . Maka rumah kerap tinggal adik saya dan saya saja, ama pembantu.
    Di saat sore rumah sedang kosong; babak belur kembali pergi dan kebenaran pembantu jg kembali tidak ada. Adik saya kembali pergi. Saya nyewa VCD bokep xxx dan x2.- Saya senang sekali, karena tidak gangguen cocok kembali menonton. Narasi x2 di VCD itu kebenaran menceritakan mengenai jalinan seks sedarah di antara kakak dek. Edan sekali dech episodenya. Saya berpikir kok dapat ya.

    Kelompok Bacaan Seks Dewasa Pertalian cinta Yang Tidak Menyengaja
    Bacaan Seks Dewasa Pertalian cinta Yang Tidak Menyengaja
    Eh, saya berani tidak ya ngelakuin itu ama adik saya yang masih SMP? tp khan adik saya masih polos sekali, kalau di film ini sih sudah jago and pro, berpikir saya dalam hati. Kembali menonton plus mikir bagaimana triknya ngelakuin ama adik saya, eh, bel bunyi. Wah, teryata adik saya, sang Mirna ama temannya dateng. Apes, mana filmnya belum usai kembali. Langsung saya simpen saja tuch VCD, terus saya bukain pintu. Mirna ama temannya masuk. Eh, temannya manis jg lho.
    “Darimanakah lo?” bertanya saya.
    “Dari jalanan dong. Memang kaya kakak, ngedekem melulu di dalam rumah,” jawabannya sekalian muram.
    “Saya jg kerap jalan tahu, memang elo doank. Hanya saat ini kembali malas,” kata saya.

    “Oh ya, kak. Kenalin nih teman saya, namanya Siska. teman sama kelas saya,” ucapnya. pada akhirnya saya kenalan ama tuch anak.
    Mendadak sang Mirna tanya,

    “simak VCD Boyzone saya tidak?”
    “Tau’, mencari saja di laci,” kata saya.
    Eh, ia ngebuka tempat saya naro VCD xxx. Saya langsung gelagapan.
    “Eh, bukan disitu…” kata saya cemas.
    “Kali saja ada kak,” ucapnya. Terlambat.
    Belum sempat saya tahan ia sudah melihat VCD xxx yang covernya cukup hot itu, kalau yang x2 sich tidak ada gambarnya.

    “Aduh… kak. Kok menonton film kaya begini?” ucapnya sekalian mandang jijik ke VCD xxx tersebut.
    Temannya sich hanya senyam-senyum saja.
    “Tidak kok, saya barusan dititipin ama teman saya,” jawab saya berbohong.
    “Berbohong sekali. Ngapain jg kalau dititipin nyasar ampe di laci ini,” ucapnya.
    “Kak, ini film kotor kan? mmmmm… kaya apa sich?” tanyanya kembali.
    Saya tertawa saja dalam hati. Agak jijik, kok saat ini justru ingin tahu.
    “Elo ingin menonton jg?” bertanya saya.
    “Mmmmm…. jijik sich… tp… ingin tahu kak…,” ucapnya sekalian malu.
    “Siska, elo mo menonton jg tidak?” tanyanya ke temannya.
    “Saya mah asyik saja. Lagian saya sudah sebelumnya pernah kok menonton film begituan” jawab temannya.
    “Gimana… menjadi tidak? terburu mama ama papah pulang nih,” desakku.
    “Mari dech. Tp kalau saya jijik, dimatiin ya?” ucapnya.
    “Sedap saja lo, elo kabur saja ke kamar,” jawab saya.
    Lantas VCD itu saya hidupin. Jreeeeng… dimulailah film xxx itu. Saya nontonnya sekalian kadang-kadang mandangin adik saya ama temannya. Sang Siska sich kelihatannya tenang nontonnya, sudah ahli kali ya? Kalau adik saya kelihatan sekali baru pertama kalinya menonton film kaya gituan. Ia kelihatan takut-takut. Apalagi cocok episode penisnya cowo dikulum. Mana tuch penis gedenya meminta ampun.
    “Ih, jijik banget…” kata Mirna.
    Cocok episode ML kayanya sang Mirna sudah tidak kuat. Ia segera kabur ke kamar.
    “Yeee, justru kabur,” kata Siska.
    “Elo masih ingin menonton tidak?” bertanya saya ke sang Siska.
    “Ya, terusin saja,” jawabannya.
    Wah, bisa jg nih anak. Kayanya, dapat nih saya bermain ama ia. Tp kalau ia geram bagaimana? berpikir saya dalam hati. Ah, tidak apapun kok. Tidak sampai ML ini. Sekalian menonton, saya duduknya ngedeket ama ia. Ia tetap terus serius menonton. Lantas saya coba pegang tangannya. Pertama ia terkejut tp ia tidak berusaha ngelepas tangannya dari tangan saya. Peluang besar, berpikir saya. Saya elus saja lehernya. Ia justru pejamkan matanya. Kayanya ia menikmatin sekali. Wow, gantenggnya itu lho… manis!! Saya menjadi pengan ngotot.
    Waktu ia tetap merem, saya deketin bibir saya ke bibir ia. Pada akhirnya bersinggunganlah bibir kita. Mungkin karena memang sudah jago, sang Siska justru ngajakin french kiss. Lidah ia masuk ke dalam mulut saya dan bermain di dalam mulut. Apes, jawara ia dibanding saya. Saat saya dikalahin ama anak SMP sich.
    Sekalian kita berfrench kiss, saya berusaha masukkin tangan saya ke kembali pakaiannya. Cari sebuah buah dada imut. Ukuran toketnya tidak demikian besar, tp kayanya sich seksi. Masalahnya tubuh sang Siska itu tidak besar tp tidak kurus, dan badannya itu putih. Demikian bertemu toketnya, langsung saya pegang dan saya raba-raba. Tp tetap terbungkus ama bra-nya.
    “Pakaian lo saya membuka ya?” bertanya saya.

    Ia ngangguk saja sekalian mengusung tangannya ke atas. Saya membuka pakaiannya. Saat ini ia tinggal pakai bra warna pink dan celana panjang yang masi h dipakai. Shit!! kata saya dalam hati. Mulus sekali! Saya membuka saja bra-nya. payudaranya bagus, lancip dan putingnya warna pink. Langsung saya jilatin toketnya… ia mendesah… Saya menjadi semakin terangsang. Saya menjadi pengan ngentotin ia. Tp saya belom sebelumnya pernah ML menjadi saya tidak berani.
    Tp kalau sekitaran dada saja sich saya cukup tahu. Bagaimana ya? Mendadak cocok saya kembali ngejilatin toketnya sang Siska, adik saya keluar kamar. Kita sama terkejut. Ia terkejut melihat apa yang kakak dan temannya lakukan. Saya dan Siska terkejut cocok melihat Mirna keluar kamar. Sang Siska cepat-cepat pakai bra dan pakaiannya kembali. Sang Mirna masuk langsung ke kamarnya kembali. Kayanya ia shock melihat apa yang kita berdua lakukan. Sang Siska langsung pamit mo pulang.
    “Katakan ama Mirna ya…. sorry,” kata Siska.
    “Gpapa kok,” jawab saya. Pada akhirnya ia pulang.
    saya ketuk kamarnya Mirna. Saya ingin ngejelasin. Eh, si dia diem saja. Masih terkejut kali ya, berpikir saya. Saya tidur saja, dan rupanya saya ketiduran ampe malem. Cocok kebangun, saya tidak dapat tidur kembali. Saya keluar kamar. Menonton tv ah, berpikir saya. Cocok sampai di muka TV rupanya adik saya kembali tidur di atas bangku depan TV. Tentu ketiduran kembali nih anak, kata saya dalam hati. Karena melihat ia tidur dgn cukup “terbuka” mendadak saya menjadi keinget ama film x2 yang belom usai saya saksikan, yang ceritanya mengenai jalinan seks di antara adik dan kakak, ditambahkan keinginan saya yang tidak kesampaian cocok sama Siska barusan.
    Saat adik saya ngegerakin kakinya membuat roknya terkuak, dan kelihatanlah CD-nya. Demikian melihat cd nya saya menjadi makin gairah. Tp saya takut. Ini kan adik saya sendiri saat saya entotin sich. Tp dorongan gairah makin mengganas. Ah, saya pelorotin saja cdnya. Eh, nanti kalau ia bangun bagaimana? ah, cuek saja. Demikian CD-nya turun semua, wow, bel ahan memeknya kelihatan masih rapet dan di hias bulu-bulu lembut yang baru tumbuh. Saya coba sentuh… hmmm, lembut sekali. Saya sentuh garis memek-nya. Mendadak ia menggumam. Saya menjadi terkejut. Saya merasa di ruangan TV terlampau terbuka. Saya rapiin kembali baju adik saya, truss saya gendong ke kamarnya ia.
    Sampai di dalam kamar dia… it’s show time, berpikir saya. Saya setubuhin ia di atas kasurnya. Saya bukain pakaiannya. Rupanya ia tidak pakai bra. Wah, payah jg nih adik saya. Nanti kalau toketnya menjadi turun bagaimana. Demikian pakaiannya kebuka, toket imutnya menyembul. Ih, lucu memiliki bentuk. Masih kecil toketnya tp cukup ada. Saya coba isep putingnya… hmmm…. nikmat! Toket dan putingnya demikian halus. Eh, mendadak ia bangun!!
    “Kak… ngapain lo!!” teriaknya sekalian menggerakkan saya. Saya terkejut sekali.
    “mmmm… mmm… tidak kok, saya hanya ingin meneruskan barusan cocok sama sang Siska. Tidak papah kan?” jawab saya ketakutan.
    Saya mengharap babak belur saya tidak ngedenger pekikan adik saya yang cukup keras barusan. Ia nangis.
    “Sorry ya Mir. Saya salah, setelah elo jg sich ngapain tidur di ruangan TV dgn kondisi semacam itu. Tidak pakai bra kembali,” kata saya.
    “Jangan katakan sama mama dan papah ya, please…,” kata saya.
    Ia masih nangis. Pada akhirnya saya tempatin ia. Aduh, saya takut nanti ia nga du.
    Semenjak waktu itu saya kalau bertemu ia sukai canggung. Kalau bicara paling seadanya saja. Tp saya masih ingin tahu. Saya masih ingin coba kembali untuk ngegituin Mirna. Sampai di suatu hari, adik saya kembali sendiri di dalam kamar. Saya coba masuk.
    “Mir, kembali ngapain elo,” saya coba untuk beramah tamah.
    “Kembali dengarkan kaset,” jawabannya.
    “Yang saat itu, elo masih geram ya….” bertanya saya.
    “….” ia diem saja.
    “Sebenernya gue… gue… ingin coba lagi….” edan ya saya ngotot sekali. Ia terkejut dan cocok ia mo bicara suatu hal langsung saya deketin wajahnya dan secara langsung saya cium bibirnya.
    “Mmhhpp… kakk…. mmmhph…” ia kaya mo bicara suatu hal.sebuah hal.
    Tp pada akhirnya ia diem dan meng ikuti permainan saya untuk kecupan. Sekalian kecupan itu tangan saya coba meraba-raba toketnya di luar. Pertama merasakan toketnya disentuh, ia menepiskan tangan saya. Tp saya terus berusaha sekalian masih tetap berciuman.
    Sesudah beberapa saat berciuman sekalian meraba-raba toket, saya coba buka pakaiannya. Eh, kok ia segera ingin saja dibuka ya? Mungkin ia kembali rasakan kepuasan yang sangat benar-benar dan pertama kalinya dirasanya. Demikian dibuka, langsung saya membuka bra-nya. Saya jilatin putingnya dan sekalian menyeka dan mneremas- remas toket yang satunya. Meskipun toket adik saya itu tetap cukup kecil, tp bisa memberi kesan yang tidak kalah dgn toket yang besar. Saat kembali di isep-isep, ia mendesah,
    “Sshh… ssshhhh…. ahhh, sedap, kak….” Sesudah saya isepin, putingnya jadi tegang dan cukup keras.
    Truss saya membuka celana saya dan saya keluarin “adik” saya yang sudah cukup tegang. Cocok ia melihat, ia cukup terkejut. Masalahnya dahulu kita sebelumnya pernah mandi bersama cocok “punyai” saya tetap kecil. Saat ini kan sudah besar dong. Saya bertanya ama ia,
    “berani untuk ngisep punyai saya tidak? nanti punyai elo jg saya isepin dech, kita pakai posisi 69”
    “69… apa’an tuch?” tanyanya.
    “Posisi di mana kita sama-sama menghisap dan ngejilatin punyanya mitra kita pada waktu terkait.” terang saya.
    “Oooo…” Langsung saya ngebuka celana ia dan CDnya ia.
    Kita langsung ngambil posisi 69. Saya membuka belahan memeknya dan kelihatanlah klentitnya seperti bentuk kacang di dalam memeknya tersebut. Saat saya sentuh pakai lidah, ia mengeluh,
    “Ahhhh… kakak nyentuh apanya sich kok sedap banget….” tanyanya.
    “Elo harusnya ngejilatin dan ngisep punyai saya dong. Saat elo doank yang sedap,” kata saya.
    “Iya kak, setelah takut dan geli sich…” jawabannya.
    “Jangan bayangin yang bukan-bukan donk. Bayangin saja kenikmatan elo,” kata saya kembali.
    Waktu itu jg ia segera menjilat punyai saya. Ia ngejilatin kepala anu saya dgn perlahan-lahan. Uuhhh…. sedap benar. Truss ia mulai ngejilatin semua dari tangkai saya. Lantas ia masukkin punyai saya ke mulutnya dan memulai mengisapnya. Ooohhhh…. edan benar. Ia rupanya berpotensi. Isepannya ngebuat saya menjadi nyaris keluar.
    “Stop… eh, Mir, setop dahulu,” kata saya.
    “lho knapa?” bertanya nya.
    “Tahan dahulu nanti saya keluar,” jawab saya.
    “Lho memang mengapa kalau keluar?” tanyanya kembali.
    “Nanti games over,” kata saya.
    Rupanya adik saya memang belom tahu permasalahan sex. Benar-benar polos. Pada akhirnya jelaskan mengapa kalau cowo sudah keluar tidak tetap pemainannya. Pada akhirnya ia mulai memahami. Posisi kita sudah tidak 69 kembali, menjadi saya saja yang bekerja. Selanjutnya saya terusin ngisepin memeknya dan klentitnya. Ia terus-terusan mendesah dang mengeluh.
    “Kak Damar… terus kak… disitu… iya disitu… oohhhhh…. ssshhhh….” Saya terus mengisap dan menjilat-jilatinya. Ia menjambak rambut saya. Sekalian matanya merem terbuka.
    Pada akhirnya saya sudah pada keadaan bugar kembali (barusan kan keadaannya sudah mo keluar). Saya bertanya sama adik saya,
    “Elo berani ML tidak?”
    “…” ia diem.
    “Saya ingin ML, tp terserah elo… saya tidak maksa,” kata saya.
    “Sebenerya saya takut. Tp sudah kepalang tanggung nih…. saya kembali on air,” katanya.
    “Ok… menjadi elo ingin ya?” bertanya saya kembali.
    “…” ia diem kembali.
    “Ya sudah dech, kayanya elo ingin,” kata saya.
    “Tp tahan sedikit. kelak cukup sakit awalannya. Masalahnya elo baru pertama kalinya,” kata saya.
    “…” ia diem saja sekalian melihat kosong ke langit-langit.
    Saya membuka ke-2 iris pahanya lebar-lebar. Kelihatan bibir memeknya yang masih sempit tersebut. Saya arahin ke lobang memek nya. Demikian saya sentuhin pala anu saya ke memeknya, Mirna menarik napas panjang, dan kelihatan sedikit keluarkan air mata.
    “Tahan ya Mir….” Langsung saya dorong anu saya masuk ke dalam dalam memeknya.
    Tp masih sulit, masalahnya masih sempit sekali. Saya terus coba menggerakkan anu gue… dan… bleesss… Masuk jg pala anu saya. Mirna cukup teriak,
    “akhhh sakit kak….”
    “Tahan ya Mir…” kata saya.
    Bacaan Seks Dewasa Pertalian cinta Yang Tidak Menyengaja
    Saya terus menggerakkan supaya masuk semua. Pada akhirnya masuk semua anu saya ke selangkangan adik saya sendiri.
    “Ahhh… kak… sakit kak… ahhhh.” Sesudah masuk, langsung saya goyang mundur-maju, masuk keluar memeknya.
    “Ssshhh… sakittt kakk…. ahhh… enak… kak, terussss… goyang kakk…” Ia menjadi mengeluh tidak keruan.
    Sesudah beberapa saat dgn posisi itu, kita mengganti dgn posisi dog model. Mirna saya suruh nungging dan saya masukkin ke memeknya melalui belakang. Sesudah masuk, terus saya pacu. Tp dgn kondisi dog model itu rupanya Mirna langsung alami orgasme. Berasa sekali otot-otot di saat memeknya itu seperti menarik anu saya agar semakin masuk.
    Itil V3
    “Ahhhhh… ahhha… saya lemess banget… kak,” rintihnya dan ia jatuh tengkurap.
    Tp saya belom orgasme . Maka saya terusin saja. Saya kembali bad annya untuk tidur telentang. Truss saya membuka kembali belahan pahanya. Saya masukkin anu saya ke saat memeknya. Walau sebenarnya ia sudah kecapaian.
    “Kak, sudah donk. Saya sudah lemes…” pintanya.
    “Sesaat lagi ya…” jawab saya.
    Tp sesudah beberapa saat saya pacu, eh, si dia segar kembali.
    “kak, yang cukup cepat kembali dong…” ucapnya. Saya mempercepat dorongan dan pacuan saya.
    “Ya… kaya… begitu dong… sssshh… ahhh.. uhuuh,” desahannya semakin maut saja.
    Sekalian ngegenjot, tangan saya meraba-raba dan meremas toketnya yang imut tersebut. Mendadak saya seolah ingin meletus, rupanya saya mo orgasme.
    “Ahhh, Mir saya mo keluar…. ahhh…” Rupanya saat yang bersama ia orgasme jg.
    Anu saya sperti dipijat- pijat di dalam. Karena enak, saya ngeluarinnya di dalam memeknya. Nanti saya suruh minum pil KB saja agar tidak hamil, berpikir saya dalam hati. Sesudah orgasme bersama itu saya cium bibirnya sesaat. Kemudian saya dan ia pada akhirnya ketiduran dan pada kondisi bugil dan berkeringat di dalam kamar karena kecapaian.
    Saat bangun, saya denger ia kembali mendesah sekalian menangis.
    “Kak, bagaimana nih. Punyai saya berdarah banyak,” tangisnya.
    Saya simak rupanya di atas kasurnya ada bintik darah yang lumayan banyak. Dan memeknya cukup melebar sedikit. Saya terkejut melihatnya. Bagaimana nih jadi?
    “Kak, saya sudah tidak perawan kembali ya?” tanyanya.
    “…” saya diem saja. Setelah mo jawab apa.
    Gila… saya sudah mengambil keperawanan adik saya sendiri.
    “Kak, punyai saya tidak apa-apakan?” tanyanya kembali.
    “Berdarah ini lumrah untuk pertama kalinya,” kata saya.
    Mendadak, karena melihat ia tidak pakai CD dan menunjukkan memeknya yang cukup melebar itu ke saya, anu saya “On” kembali.
    Saya elus-elus saja memek adik saya tersebut. Truss saya suruh ia berbaring kembali.
    “Mo diapain kembali saya kak?” tanyanya.
    “Tidak, saya ingin simak apa punyai elo baik saja,” kata saya sekalian berbohong, walau sebenarnya saya ingin nikmati kembali.
    Cocok ia berbaring, saya membuka belahan memeknya. Memang sich menjadi lebih lebar dan masih tetap ada tersisa sedikit darah jadi kering. Saya mencari klitorisnya, saya jilatin .
    “Kak, jangan donk. Masih perih nih,” larangnya.
    Yaaa… kok ia sudah tidak ingin kembali.
    “Ya sudah dech, kalau masih perih,” kata saya.
    Saya kebingungan nih, saya masih ingin kembali, tp adik saya sudah terburu tidak ingin. Sakit sekali kali ya, pertama kalinya begituan. Ya sudah dech, saya mengajak mandi bersama saja siapa tahu kalau sudah segar kelak ia ingin kembali.
    “Kita mandi bersama saja yok,” pinta saya.
    “Ayo…” kata Mirna.
    Kita mandi di dalam kamar mandi adik saya. Saya idupin air shower yang anget. Wuihhh, nikmat sekali cocok terkena air anget. Setelah cape ML ama adik sen- diri, mandi air anget. Di bawah pancuran shower, saya pertama kali ngambil posisi ada di belakangnya. Truss saya mulai nyabunin bela- kang badannya. Sesudah belakangnya usai semua, masih juga dalam posisi saya ada berada di belakangnya, saya mulai nyabunin sisi depannya, dimulai dari perut ke atas. Cocok sampai sisi toketnya saya sabunin, ia mulai meng- gelinjang dan mendesah kembali. Saya ciumin sisi belakang lehernya sekalian terus nyiumin leher adik saya tersebut. Puting adik saya, saya pilin- pilin pakai ujung jempol dan ujung telunjuk.
    Eh, di saat saya nyabunin toket imutnya itu tangan ia sentuh dan memulai meraba-meraba badan saya dan berusaha cari punyai saya. Demikian terjamah punyai saya langsung dipegang dan dipijat. Tangan saya yang satu kembali mulai bergerilya ke wilayah selangkangannya. Dgn dengan modal sabun, saya mulai nyabunin sisi memek adik saya tersebut. Pertama, saya seka di luar bibir memeknya, lantas jemari saya mulai coba masuk cari klitorisnya. Adik saya mendadak bicara kembali tp masih pada kondisi kepuasan karena masih saya ciumin lehernya dan putingnya saya pilin-pilin.
    “Kak, sshhh… Jangan dahulu dong. Sshttss… ahhh…” erangnya.
    Ya sudah, saya gosok-gosok saja di luar. Rupanya belom lama sesudah saya gosok-gosok itu rupanya adik saya orgasme.
    “Aahhh… ah…” ia mendesah kenikmatan dan ia segera lemas.
    Sesudah ia orgasme itu, saya meminta ia untuk mainkan anu saya pakai tangannya. Dgn menggunakan sabun ia mengocak anu saya. Sedap sekali. Tangannya yang kecil itu memegang anu saya kuat sekali. Pada akhirnya selang beberapa saat saya keluar jg. Usai itu, kita keluar langsung kamar mandi. dan saya keluar kamarnya.
    Sesudah hari itu, saya cukup repot dgn beberapa tugas kuliah saya sampai satu minggu. Nach, di suatu hari saya kembali melalui di muka kamar Mirna. Eh, kedengeran suara orang kembali mendesah-desah, tp cukup kabur. Wah, kembali ngapain nih anak. Saya ingin tahu, kalau saya ketuk tentu nanti udahan. Saya melalui belakang saja, masalahnya ada jendela yang “cukup” untuk melihat ke dalam kamarnya, meskipun harus manjat. Saya panjat dinding, truss saya simak melalui jendela. Ternyata… Saya terkejut sekali. Saya kirain paling ia kembali masturbasi, taunya sang Mirna kembali di jilatin memeknya ama sang Siska.
    Saat adik saya lesbi sich. Saya masih tidak setelah berpikir. Ya sudah dech saya cicipin saja dech. Saya simak sang Siska masih pakai rok seragam SMPnya, dan dadanya sudah kebuka dan toketnya yang lancip dan seksi itu kaya’nya semakin seksi dech. Dan sang Mirna sudah bugil. Kacau-balau jg nih beberapa anak smp. Pulang dari sekolah lang sung “maen”. Sang Mirna tetap terus mendesah, karena Siska menjilat-jilati memeknya dgn benar-benar gairah. Tangannya sang Siska jg meremas-remas toket imutnya Mirna, dan ia jg terkadang meremas toketnya sendiri.
    “mmmppphhhhh…. Siska…. geliii sekali. Aaahhh…. sedap.. mmmhh..” kedengar sedikit desahannya Mirna.
    Kembali asyik-asyiknya mendadak saya inget ama janji bertemu teman saya untuk ngerjain pekerjaan saya. Apes, mengapa saya dapat lupa ama tuch pekerjaan. Ya sudah, mau tak mau saya tempatin dech episode lesbi ini.
    Esok malemnya, cocok sang Mirna kembali menonton TV, saya bicara ama ia.
    “Nanti malem saya bicara suatu hal ama elo. Jangan tidur dahulu ya?” kata saya.
    “Bicara saat ini saja knapa?” jawabannya.
    “Saya kembali ada pekerjaan nih. Dasarnya tungguin ya!” kata saya kembali.
    Sesudah pekerjaan saya usai, saya langsung ke kamar adik saya. saya ketok…
    “Mir, sudah tidur belom?” panggil saya cukup perlahan-lahan agar tidak ke- dengeran babak belur saya.
    “Masuk saja kak, tidak digembok kok,” jawabannya.
    “Hai, belom mengantuk kan?” kata saya.
    “Belom kok. Ada apakah sich kak? Kok kayanya serius sekali,” katanya.
    “Mir, sorry. Kemaren gue… kemaren saya melihat elo,” saya diem.
    Saya tidak sedap bicaranya, masalahnya ia dapat geram karena saya lihat.
    “Melihat apa kak?” tanyanya ingin tahu.
    “Nnggg… melihat elo ‘maen’ ama Siska kemaren di dalam kamar elo,” kata saya.
    Mirna langsung kelihatan terkejut. Ia diem dan kelihatan tegang.
    “Mengapa sich Mir, apa elo lesbi. Ups, sorry itu privacy elo sich. Saya tidak memiliki hak tanya. Hanya saya ingin tahu saja,” kata saya.
    Mendadak ia ngeluarin air mata.
    “Abis… setelah kak Damar repot terus sich satu minggu ini,” jawabannya sekalian cukup nangis.
    “Mirna kan ingin kembali, kaya saat itu. Setelah enak…” jawabannya kembali.
    “Kok tidak katakan a ja ama saya?” kata saya.
    “Setelah Mirna malu. Malu meminta ama kak Damar. Terus, Mirna sharing ke Siska. Eh, ia katakan,
    ‘mo coba ama ia tidak?'” jelasnya.
    “Karena Mirna ingin sekali, ya sudah Mirna maen saja ama Siska. Tp kayanya masih enakan… masih lebih enak maen ama kak Damar,” katanya segera nunduk sekalian masih cukup nangis.

    Saya bersedih ngedengernya. Saya angkat wajahnya agar tidak nunduk. Saya deketin wajahnya perlahan-lahan, lantas saya deketin mulutnya dan saya cium bibirnya dgn perlahan-lahan agar Mirna menikmatinya. Mirna langsung memberi respon dgn mainkan bibirnya di bibir saya. Lidah saya maen di dalam mulutnya. Tangan saya mulai buka kancing piyamanya, lantas saya membuka piyamanya sekalian masih pada kondisi berciuman.
    Saya raba pelan-pelan toketnya yang masih imut itu dan tetap terbungkus bra. Saya berciuman ama adik saya itu lumayan lama jg. Saya membuka branya. Adik saya masih juga dalam posisi kondisi duduk, saya isep toketnya dimulai dari putingnya yang masih cukup baru t umbuh tp seksi itu dan terus saya jilatin melingkari putingnya sampai ke semua permukaan toketnya.
    Dan toket yang satu kembali saya pilin-pilin putingnya. Saya ingin memberi service terbaik ke ade saya. Setelah kasian ia sudah pengan sekali satu minggu ini. Saya membuka celana piyamanya. Ia tinggal menggunakan CD saja. saya membuka CDnya. Kelihatanlah memek seorang anak SMP yang masih cukup polos tersebut. Mulai di tumbuhi rambut-rambut lembut. Saya simak Memeknya itu mulai basah. Kayanya ia kembali betul-betul terangsang. Saya membuka belahan memeknya. Saya jilatin sekitaran clitorisnya. Ia bergoyang-goyang, meredam kepuasan sekalian cukup menjambak rambut saya. Berasa asin saat saya jilat cairan memeknya.
    “Kak… terussss… kak… di situ…. enakkk… hhh…” desahnya cukup keras.
    “Ssstt… jangan keras-keras dong. Sudah malem nih,” kata saya takut babak belur bangun.
    Dapat berabe nih. Suara ia menjadi bising sekali. Sesudah cukup lama mempetting ia disekitaran vagin anya, saya langsung ngeluarin anu saya. Anu saya sich tidak perlu pakai pemanasan kembali. “Pacar” sudah tegang!
    “Mir, saya masukkin saat ini ya?” kata saya.
    Mirna langsung tegak lempeng mendangak ke atas. Saya selekasnya atur posisi di atas badannya antara pahanya. Saya membuka pahanya lebar-lebar hingga selangkangannya benar-benar terbuka. Ini kali saya dapat menyaksikan dgn terang ‘pintu’nya yang berbentuk sela dua bibir-bibir. Dgn dua tangan saya membuka bibir memeknya itu dan dapat kusaksikan celahnya itu terlihat penuh cairan licin. Saya dorongkan saja pinggulku hingga anu saya cocok di muka lubang kepuasannya. Dgn satu tangan saya menggesek-gesekkan kepalanya hingga buka bibirnya dan mengakibatkan kepalanya cocok ada di depan sela lubangnya tersebut. Dgn satu sentakan perlahan-lahan saya dorongkan kepala anu saya mema- sukinya.
    “Kak…. mmmpphhhhhh!” erangnya. Saya diam sesaat sampai kenaikan rasa nikmat barusan berkurang pelan-pelan.
    Saya rasakan bah wa sejumlah tusukan dapat mem- bagiku keluar dan saya tidak ingin tinggalkan ia dgn ketdktun- tasan. Kan saya mo memberi service yang bagus. Saya tahan sesaat, sekalian saya pandangin muka polos adik saya yang sedang merem. Kemudian saya mulai memacunya. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria
    “mmmppphhhh… ssshhh… ahhh..” ia menggumam tidak terang.
    Saya percepat pergerakan saya mundur-maju.
    “Kak… teruss kak….” ia terus mengeluh.
    Sesudah saya cukup negrasa saya mo keluar, saya keluarin anu saya dari memek adik. Untung rupanya saya belum sampai orgasme. Saya mengganti style. Adik saya gue suruh tidur ke samping. Kemudian saya angkat satu kakinya, dan saya masukkin kembali anu saya.
    “Ahhh… kembali kak… teeruss…” ucapnya.
    Saya goyang kembali. Rupanya pada kondisi itu membuat ia dan jg saya orgasme.
    “Kak… gue… mo… ke.. keluar nih… ahhhhhhhhhh…” ia mendesah panjang, tidak lama dari orgasme ia, saya jg keluar dan saya ngeluarin sperma saya di dadanya.
    “Mir, elo n ggak coba jilat sperma saya?” bertanya saya.
    “Geli ah,” jawabannya.
    “Eh, coba deh…” Ia ambil sperma saya dari dadanya dgn jarinya dan ia jilat.
    “Mmm… asin. Tp kok sedap ya?” jawabannya.
    Ia justru suka. Ia justru menjilat-jilati sperma saya yang tumpah di dadanya.
    “Ok Mir, saya mo tidur. Tp kalau elo ingin maen kembali, jangan malu. Katakan saja ama saya,” kata saya.
    “Iya dech, kak. Terima kasih ya!” jawab Mirna.
    begitu dech cerita jalinan saya ama adik saya Mirna dan sampai saat ini saya ama Mirna masih ngelakuin jalinan seks kakak-adik yang kita cicipi sekali.

  • Cerita Sex Ngentot Dengan Eva Ponakanku Yang Seksi Dan Menarik

    Cerita Sex Ngentot Dengan Eva Ponakanku Yang Seksi Dan Menarik


    709 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Ngentot Eva Ponakanku yang Menarik – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Kenalkan namaku Antony , saya berusia 29 tahun. Nama lain akrabku ialah Tony. Saat ini saya bekerja pada sebuah perusahaan multimedia desain dan pemasaran di Jakarta. Konsentrasi dari pekerjaanku lebih ke arah web desain. Statusku belum juga menikah, dan jg belum mempunyai kekasih yang serius.
    Saya ialah anak ke-2 dari 3 bersaudara. Kakak dan adikku lelaki semua. Saat ini kakak kandungku sdh memiliki keluarga, dan ada di Denpasar, Bali. Adik kandungku barusan menuntaskan kuliah-nya di Jakarta, dan kami tinggal bersama-sama. -cerita seks terbaru- Semenjak saya berpindah ke Jakarta, orangtua kami beli rumah di Jakarta supaya saya dan adikku tidak mudah dipengaruhi oleh karakter dan rutinitas beberapa anak kos yang tidak betul. Memang saya mengakui itu kekuatiran yang terlalu berlebih, tp untuk kami itu ialah karena karena sudah dikasih rumah oleh mereka.

     

    Kelompok Bacaan Seks Ngentot Eva Ponakanku yang Menarik
    Bacaan Seks Ngentot Eva Ponakanku yang Menarik
    Kakak pertamaku semenjak tamat dari kursi SMU langsung berpindah ke Denpasar, Bali. Ia ambil sektor kedokteran, dan sekarang saat ini ia sukses buka praktik sendiri di Denpasar dan tinggal di situ. Sesudah lama ia beralih dari 1 tempat ke arah tempat lain di wilayah terasing untuk ujian praktik dan jg karena suruhan pemerintahan.
    Saya ingin bercerita pengalaman mengagumkan saat saya masih kuliah di kota pahlawan (Surabaya) nyaris sepuluh tahun yang kemarin. Pengalaman ini mengikutsertakan jalinan saya dgn kakak ponakanku yang berusia 5 tahun lebih tua dari saya. -cerita cabul terbaru- Jika saya pikir-pikir kembali saat ini, keperjakaanku diambil oleh kakak ponakanku sendiri, dan tidak ada rasa penyesalan dalam diriku.

    Atau karena mungkin saya ialah lelaki, menjadi permasalahan keperjakaan tidak begitu penting untuk kami golongan Adam.
    Kakak ponakanku namanya Evani, tp semenjak kecil saya selalu panggilnya Eva atau cuma Cici yang maknanya kakak wanita. Kami asal dari kota yang sama yaitu kota Surabaya. Eva ialah anak dari kakak wanita ibuku. Ia ialah anak bibi yang pertama dari 3 bersaudara.

    Eva di saat sepuluh tahun yang lantas wajahnya elok, putih, dgn tinggi tubuh 165 cm. Dadanya montok, walaupun tidak demikian besar. Tp pinggulnya bukan bermain cantiknya.
    Aneh-nya anak dari ibuku semua-nya lelaki, dan anak dari bibi semua-nya wanita. Rumah kami tdklah jauh, dan saat masih SMP dan SMA, Eva selalu singgah ke rumahku hampir setiap 3x satu minggu. Karena tempat les privat matematika, dan fisika-nya cuma sejumlah mtr. dari rumahku . Maka dibanding pulang ke rumah-nya dahulu sehabis sekolah, ia memutuskan untuk singgah di rumahku untuk makan siang lantas pergi kembali ke les private-nya.

    Dapat disebutkan walaupun usia kami berbeda 5 tahun, tp kami benar-benar dekat. Eva ramah, halus, dan benar-benar perhatian ke kami. Kami memandang Eva seperti kakak kandungan sendiri. Tp saya sering merasakan Eva memberikan sedikit perhatian ekstra kepadaku. Saat itu saya berpikiran karena mungkin kakak pertamaku nyaris seumur dgn-nya, dan adik bungsuku umur-nya berbeda sangat jauh darinya. Tp sesudah peristiwa malam itu, saya baru ketahui mengapa Eva memberi perhatian ekstra kepadaku.
    Eva kerap bercurah hati dgnku, walaupun saat itu saya masih duduk di kursi SD. Terkadang saya tidak memahami apa yang ia omongkan. Jika ia ketawa, aku juga turut ketawa. Walaupun saya saat itu tidak tahu mengapa harus ketawa. Mengingat itu kembali, saya dapat ketawa sendiri sekarang ini. Jiwa beberapa anak masih polos dan murni.
    Sejak tamat SMA, Eva berpindah ke Bandung dan kuliah di situ.
    Semenjak kepindahnya Eva, terang-terangan saya merasa kehilangan dan terkadang kangen dgn-nya. Cuma satu tahun 2x Eva pulang ke Surabaya, dan itu cuma untuk sejumlah minggu saja. Dan yang menjengkelkan, setiap kali Eva pulang, sering kali saat saya harus hadapi ujian umum . Maka waktuku untuk bermain dgn ia sangat terbatas.
    Saya jg pernah cemburu oleh lelaki yang saat ini jadi suami Eva, saat Eva membawa-nya pulang berjumpa keluarga-nya dan keluargaku. Rasa cemburu ini sangat berbeda. Tidak sesakit rasa cemburu pada kekasih sendiri. Mungkin rasa cemburu karena takut akan kehilangan kakak kecintaan saja. Lelaki itu namanya Erik. Erik asal dari kota Samarinda, yang kebenaran kuliah di kampus yang sama dgn Eva.
    Jalinan Erik dan Eva terus berjalan sampai akhir-nya sehabis kuliah, mereka putuskan agar selekasnya menikah. Keputusan menikah ini atas keinginan Erik, karena ia harus kembali lagi ke Samarinda dan meneruskan usaha orang tua-nya. Eva menikah di umur-nya yang ke 24 tahun. Sudah pasti sesudah menikah Eva harus turut Erik ke Samarinda.
    Sejak kepindahnya Eva ke Samarinda, jalinan kami sebelumnya sempat terputus sepanjang dua tahun. Dan berita mengenai Eva cuma bisaku peroleh dari bibi (ibu Eva) saja. Di saat itu Eva masih belum sempat dianugerahi seorang anak. Setiap kali saya menanyakan ke bibi kenapa sampai waktu itu Eva belum mempunyai anak, jawaban bibi sering kali sama, yah di antara aktivitas Eva menolong usaha Erik atau Eva sendiri masih tidak siap mempunyai anak.
    Rupanya memang betul, semenjak Eva menikah dan berpindah bersama Erik di Samarinda, usaha Erik betul-betul lancar dan berkembang cepat. Erik mempunyai toko yang luas dan terdiri jadi 2 sisi. Erik tangani usaha business di bagian smartphones dan aksesorinya. Dan Eva tangani usaha business pada bagian konveksi dan aksesorinya seperti capit rambut, anting-anting, dan lain-lain. Erik dan Eva kerap terbang ke Jakarta untuk order smartphones, dan beberapa barang mode terkini di Indonesia untuk dipasarkan di toko mereka.
    Sesuatu hari sesudah dua tahun lama-nya tidak ada contact dgn Eva. Mendadak Eva terbang ke Surabaya karena kangen dgn orang tuanya. Erik tidak tiba dengannya dan Eva tinggal untuk 10 hari saja. Tp lawatan ini kali tidak pas ketika waktunya. Gagasan Eva pulang ini untuk memberikan surprise buat orang tuanya, justru ia lebih dikejuti oleh orang tuanya.

    Saat itu bibi dan paman harus terbang ke Thailand karena berlibur dan tidak mungkin diurungkan karena ticket dan semua fasilitasnya sdh dibayarkan . Maka Eva berjumpa dgn bibi/paman cuma untuk 2/tiga hari saja. Seterusnya Eva harus jaga rumah dan ke-2 adiknya. Waktu itu saya masih duduk di kursi kuliah, dan kebenaran baru masuk semester baru. Tidak ada aktivitas yang bermakna ketika kami baru masuk semester baru.
    Di hari Jumat siang (kurang lebih jam 2 siang), setelah dari kuliah, saya segera memilih untuk pulang ke rumah saja. Tidak sebagaimana umumnya. Umumnya tiap hari Jumat, saya dan beberapa teman kuliah tentu terus ngafe atau istilahnya mejeng (kalau bahasa kami bilangnya ‘mejeng’) di mall. Waktu datang di dalam rumah, Eva sdh berada di sana dan kembali melihat VCD bersama pembantu.
    “Halo Eva, kapan tiba?”, sapaku.
    “Halo Tony. Baru saja tiba. Cici jemu di dalam rumah. Tara dan Dina kembali keluar tuch ama cowok-cowoknya . Maka cici jemu di dalam rumah sendiri . Maka yah berpindah saja di sini.”, jawabannya enteng.
    “Eva dah makan belum?”, bertanya saja.
    “Sdh barusan. Tuch ada ikan goreng ama sambel lahapan mbak punyai. Mantep tuch!”, gurau Eva sekalian melihat ke pembantuku.
    Saya selanjutnya masuk kamar dan menukar baju rumah. Eva saat itu sedang menonton film Armageddon (Bruce Willis). Salah satunya film favoritku. Selanjutnya saya gabung denganya menonton bersama sekalian makan siang di muka TV. Tp memang betul, ikan goreng sambel lahapan pembantuku memang tidak ada saingannya. Sebelumnya sempat saja saya tambah 2/3 piring.
    Di tengah melihat VCD, pembantuku tawarkan kami juice buah. Sudah pasti penawaran yang tidak bisa dilewati. Pada siang berlubang ini, juice buah fresh ialah penawar yang paling tepat.
    Saya duduk di sofa sekalian kakiku naik di atas meja, dan Eva duduk cocok di sebelahku. Makin lama Eva makin merapat ke saya. Saya tidak demikian peduli karena saya sdh terlatih dgn tersebut. Berbau wangi rambutnya sebelumnya sempat tercium waktu itu. Eva terlihat jemu, karena mungkin ia sudah menonton film itu dahulunya.
    “Tony, cici jemu nih!”, ucapnya.
    “Terus Eva ingin ngapain?”, tanyaku.
    “Tidak tahu nih. Ingin ke Thailand cici.”, jawabannya sekalian ketawa.
    “Ya sono, membeli ticket! Tony anterin dech saat ini”, responku seadanya. Mendadak Eva mencubit perutku.
    “Eva ingin ke mall tidak?”, tawaranku.
    “Malas ah. Mall mall terus-terusan. Tidak ada yang lain?”, bertanya Eva.
    “Ada. Ingin ke Tretes? Nginep di sono.”, tawaranku kembali.
    “Bisa sich, tp tidak ini hari. Masih panas dan macet kembali beberapa jam begini.”, jawabannya.
    “Trus saat ini Eva ingin ngapain?”, tanyaku satu kali lagi.
    “Ke kamar Tony yok. Ada komputer games baru tidak?”, bertanya ia.
    “Simak saja sendiri.”, jawabku rileks.
    Selanjutnya kami cabut dari depan TV dan biarkan pembantuku menonton film tersebut. Di dalam kamar saya menghidupkan AC dan komputer. Saya biarkan Eva bermain-main computerku, dan saya cuma tiduran pada tempat tidur sekalian membaca komik manga. Rupanya Eva tidak menjadi bermain games komputer, tp justru searching-browsing beberapa foto yang saya scanned sendiri. Zaman itu digital kamera masih mahal dan kwalitasnya buruk, tidak sekarang ini. Eva kelihatan senyuman-senyum sendiri menyaksikan beberapa foto kami waktu tetap kecil.
    Mendadak bak tersambar petir, Eva membuat saya mati kutu. Saya lupa keseluruhan jika di komputer itu banyak koleksi beberapa film porno yang saya dapat dari beberapa teman kuliah.
    “Hayo apa ini, Tony?!”, bertanya ia sedikit mengkritik.
    “Weleh Eva jangan membuka itu donk! Barang privasi! Khusus lelaki.”, jawabku seadanya.
    “Memang cewek tidak bisa simak yah?”, bertanya ia mengkritik kembali.
    “Kalau cewek ingin simak, bisa saja, tp simak kelak saja atau kapan-kapan, jangan sekarang ini. “, jawabku sekalian malu tidak karuan.
    “Cici ingin simak saat ini bisa kan?! Lagian hanya ini saja. Tony lupa yah, cici kan sdh punyai suami.”, jawab ia kembali.
    “Ya sudah. Terserah Eva. Tp suaranya dikecilin yah. Nanti mbak terdengaran kembali.”, pintaku.
    Tanpa basa-basi, Eva langsung putar saja beberapa film porno tersebut. Anehnya seolah-olah Eva kelihatan nikmati beberapa film porno itu. Koleksiku termasuk banyak dan dari banyak negara, ada Amrik, Australia, Canada, Jepang, Hongkong, Taiwan, Thailand, dan sedikit saja yang Indo. Mahfum bokep Indo waktu itu masih sulit didapatkan. Berlainan dgn zaman sekarang ini.
    Lumayan lama Eva melihat beberapa film bokep itu, mendadak saya dikejuti oleh panggilannya. Panggilan berikut awalnya dari segala hal.
    “Tony, pinjitin cici donk? Meminta mama tuch beliin bangku belajar yang sedap. Membuat pegal saja.”, kata Eva.
    Terang-terangan dari dahulu, saya tidak sebelumnya pernah sungkan-sungkan untuk memijat Eva jika ia meminta. Tp ini kali saya berkeberatan, karena Eva sedang menonton film porno. Semenjak barusan saya ingin keluar kamar, dan biarkan Eva menonton sendiri. Tp jg sedikit ada rasa tidak sedap kalau tinggalkan ia sendiri. Saya berdiri pada posisi yang serba salah. Pada akhirnya saya memilih untuk penuhi keinginan Eva.
    “Ehmm…ehmmm…”, suara Eva kenikmatan.
    “Kurang keras, Eva?”, tanyaku.
    “Cukup Tony. Tp agak turun ke lengan sedikit yah.”, pinta Eva.
    Saat ini ingin tidak ingin saya turut menonton film bokep itu bersama Eva. Saya tidak berani berbicara apapun. Malu dan risi itu argumen yang paling tepat. Saya mengakui mulai dari barusan rudal saya sdh cukup berdiri, tp belum juga maksimal.
    Lumayan lama saya memijat bahu dan lengan Eva. Mendadak saya dikejuti dgn suaranya yang membuat jantungku seolah-olah ingin lepas.
    “Tony, ingin pijet susu cici tidak?”, bertanya Eva.
    Jeblerrr, seperti tersambar petir, ingin selekasnya tidak sadarkan diri saja saya dgn pertanyaan Eva tersebut.
    “Mmmm… tujuan Eva apa yah?”, tanyaku berpura-pura bego.
    “Iya, cici bertanya Tony. Ingin tidak pijet susu cici?”, jawab Eva sekalian tangannya meraba-raba payu daranya sendiri.
    “Mmmmm… “, cuma itu yang bisa jadi jawab.
    Dgn malu saya turunkan ke-2 telapak tangan saya ke arah ke-2 payu daranya, dan meremasnya halus. Badan Eva mendadak kaget sesaat, selanjutnya rileks kembali. Cuma beberapa menit saja, mendadak Eva berbicara:
    “Tony, setop dahulu. nanti, cici ingin lepas BH dahulu.”
    Edan betul nih, saya dibuat tidak karuan saja. Eva melepas BH nya dari dalam kaos putihnya tanpa melepaskan kaosnya.
    “Nach, kalau ini Tony lebih bebas.”, ucapnya rileks.
    Jelas saja, saya dapat rasakan daging halus yang mencolok terang ia dadanya, walaupun tetap terbungkus kaos putihnya. Saya menelan ludah, malu, risi, gugup tp ke-2 telapak tangan tetap meremas-remas payu daranya. Rudal k0ntolku saat ini jadi berdiri yang tegak, dan sangat keras.
    “Ehmm…ehmmm…ahhh”, suara Eva pelan-pelan berbeda seperti suara pemain wanita di film bokep yang sedang kami saksikan.
    Tangan kanan Eva saat ini sdh tidak menggenggam mouse komputer kembali, tp meremas telapak tanganku yang sedang repot meremas-remas payu daranya.
    Saya betul-betul masih hijau di bagian beginian. Pembelajaran sex yang saya peroleh cuma dari beberapa film bokep saja. Reality sex pengalaman masih tidak pernah sama sekalipun. Ini saja pertama kalinya saya meraba-raba, meremas payu dara seorang wanita.
    “Ahh… Tony … ahhh … “, suara Eva semakin seksi dan berikut pertama kalinya saya menyaksikan muka Eva pada kondisi terangsang alias horny.
    Kakak ponakan yang umumnya manis dan halus, sekarang beralih menjadi wanita yang sedang haus akan sex. Saya tidak sebelumnya pernah menygka jika Eva rupanya benar-benar mengusai di bagian ini.
    Tanpa sungkan-sungkan kembali, Eva menanyakan dgn vulgarnya, “Tony, ingin gituan ama cici tidak?!”.
    “Anu, gituan apa ci?”, tanyaku berpura-pura bego kembali.
    “Tony jangan berpura-pura bloon ah”, jawab Eva sekalian mencubit tanganku.
    “Tp Tony memang tidak tahu, ingin gituan apa sich?”, jawabku masih berpura-pura kembali.
    “Aduhh Tony, reseh nih. Tujuan cici itu, Tony ingin tidak ngentot ama cici?”, ini kali pertanyaannya semakin vulgar.
    Itil V3
    Istilah ‘ngentot’ jarang-jarang digunakan di Surabaya waktu zaman tersebut. Istilah ini umum digunakan di Jakarta dan sekelilingnya. Karena mungkin dahulunya Eva sebelumnya pernah kuliah di Bandung, menjadi istilah ini sdh biasa diucap olehnya.
    “Hah?! Percaya nih Eva? Di sini saat ini? Nanti terdengaran mbak loh.”, jawab cemas.
    “Kunci saja pintunya. Sepertinya mbak kembali tidur siang. Lagian kita putar musik saja agar tidak kedengeran.”, jawab Eva.
    Tanpa dikasih aba2, dgn cepat saya mengamankan pintu kamar, selanjutnya tutup film bokep barusan dan menggantinya dgn mp3 program. Eva sdh tiduran di atas ranjangku sekalian melihatku yang sedang berdiri dari sisi tempat tidur. Tidak tahu harus dimulai dari mana.
    Seolah-olah memahami dgn kelakuan lakuku yang ingin hijau. Eva selanjutnya menarik badanku supaya gabung denganya di atas tempat tidur. Tanpa malu, tangan Eva menjulur ke celana boxerku, dan dgn singkat saja tangkai k0ntolku sudah digenggamnya dgn gampang.
    “Wah, kok dah tegang nih?”, bertanya Eva memikat.
    “Ah, Eva dapat saja nih?”, jawabku malu.
    “Tony sebelumnya pernah tidak gituan ama cewek lain?”, bertanya Eva ingin tahu.
    “Menurut Eva bagaimana?”, jawabku malu.
    “Jika menurut cici sich, sepertinya tidak pernah yah. Tony masih malu begitu … tp MAU!”, godanya kembali.
    “Cici ajarin Tony yah. Tp ini untuk ini kali saja. Tidak akan ada lain waktu. Cici ingin mengambil Tony punyai perjaka.”, kata Eva sekalian ketawa.
    Saya seperti tidak mengenali Eva sebagai kakak ponakanku yang sebagaimana umumnya. Hati sayang saya sebagai adik ponakan pada kakak ponakan beralih menjadi hati gairah birahi. Ingin sekali saya menyetubuhinya dan nikmati badannya dari ujung rambut sampai ujungnya kaki.
    Dgn selekasnya saja kulepas semua baju yang saya gunakan termasuk celana boxerku. Sekarang saya yang terlanjang bundar. Karena mungkin terlampau gairah dan gugup, saya sampai lupa jika Eva tetap kenakan pakaian komplet. Brrr… semprotan angin AC betul-betul dingin. Dgn selekasnya saya matikan AC di dalam kamar. Reflek badan saya untuk menghindar dari masuk angin.
    “Eva, tidak lepas pakaian?”, bertanya saya polos.
    “Nanti dahulu, perlahan-lahan donk sayang.”, jawab Eva rileks.
    Terang-terangan panggilan kata ‘sayang’ di sini berlainan sekali rasanya dgn kata ‘sayang’ yang kerap Eva katakan dulu-dulunya. Ini kali seolah-olah kata ‘sayang’ yang bermakna seperti ‘aku punyamu’ atau ‘nikmatilah aku’, atau apalah begitu. Yang tentu bau sex.
    Saya tiduran di atas tempat tidur dgn sikap tubuh telentang, ke-2 telapak tangan di atas perut, dan dgn tangkai k0ntol yang menegang. Eva seperti memahami apa yang harus ia lakukan. Eva arahkan badannya di atas badanku dan mengawali actionnya.
    Pertama kali ia mencium leherku, selanjutnya menjilat-jilati kuping saya. Sudah pasti bulu romaku berdiri dibikinnya.
    Saya coba mencium bibirnya, tp setiap kali saya coba, Eva selalu menghindari saja.
    “Eva, Tony ingin cium bibir cici.”, kataku.
    “Jangan Tony. Kecupan bibir kan cuma untuk pacar. Cici kan bukan kekasih kamu.”, jawab Eva.
    Saya cuma menggangguk saja tanda sepakat, dan biarkan dianya menelusuri semua badanku. Eva betul-betul mengusai pada sektor beginian. Ia dgn cepat dapat ketahui di mana titik kekuranganku tanpa menanyakan kepadaku. Dgn tanpa ragu ia mengulum halus tangkai k0ntolku, dgn kadang-kadang menjilat-jilatnya. Badanku bak melayg di surga, tiap hisapan yang ia beri pada tangkai k0ntolku membuatku melayg-layg.
    Lumayan lama ia bermain dgn tangkai k0ntolku, pada akhirnya ia stop dan buka kaosnya. Oh my gosh, pertama ini kali saya menyaksikan sepasang payu dara cantik punya Eva. Sepanjang saya cuma nikmati sisi atasnya saja yang putih mulus tertutupi oleh pakaian renang. Ini kali semua lebar terbuka. Demikian putih, mulus, dan warna putingnya yang coklat muda melawan di muka mataku.
    Bacaan Seks Ngentot Eva Ponakanku yang Menarik
    Eva menyuruhku mengulum puting susu-nya. Untuk yang ini saya dapat, seperti mengulum permen cup-pa-cup saja.
    “ahh … ahh …”, kedengar suara erangan lembut Eva.
    Ia berusaha meredam suaranya supaya tidak kedengar oleh pembantuku.
    “Tony, tolong lepas celana cici donk?!”, pintanya halus. Sudah pasti penawaran yang mahal. Dgn selekasnya saya bebaskan celana jeansnya plus celana dalamnya.
    Satu kali lagi … OH MY … saya jadi napas sesak sekarang ini. Saya saat ini dapat menyaksikan meki Eva dgn terang.
    Benar-benar cantik, lebih cantik dari meki-meki yang sebelumnya pernah saya saksikan dari beberapa film porno. Jembutnya jg lembut dan tidak demikian lebat. Paha-nya mulus, dan perutnya langsing. Tidak sebelumnya pernah terpikirkan olehku awalnya jika Eva se-sexy ini. Meskipun sudah menikah lebih dari dua tahun, Eva masih rajin menjaga bentuk badannya.
    Terpintas dalam pikiranku untuk menjilati meki punya Eva seperti yang kerap saya saksikan di film bokep. Tp niat ini ditampik oleh Eva, karena mungkin takut saya tidak tahan menghirup aroma meki . Maka saya cuma dibolehkan untuk mainkan tanganku pada bagian itilnya. Meki Eva halus sekali dan sekarang jadi basah. Suara erangan nikmat Eva semakin menjadi, dan terkadang sedikit lepas kontrol.
    “Tonyyy, ahhh … ahhh … geli Tony…”, suara Eva yang sedang bernapsu.
    “Sedap Eva?”, tanyaku.
    Tp Eva seolah-olah tidak dengar pertanyaan ini. Ia tetap fokus dan nikmati tiap sentuhan-sentuhan yang saya beri.
    Meki Eva makin basah dan licin. Ini kali badannya sedikit menegang. Waktu itu saya tidak memahami apa yang bisa terjadi denganya, yang kedengar dari mulutnya cuma
    “Tony … ahh ahh … cici ingin tiba ggg … cici ingin tiba gg”. Cuma dalam perhitungan detik, mendadak badan Eva melafalkanng dan menjerit keras.
    Saya cemas dan selekasnya saja saya tutup mulutnya dgn tanganku. Napasnya tersengal-sengal, dan merengkuhku sekencang mungkin. Badan Eva berkeringat, mahfum waktu itu AC sudah saya matikan, ingat Surabaya kota yang panas, tidak bingung Eva menjadi berkeringat.
    “Tony … thank you …”, ucapnya sekalian tersengal-sengal.
    “Tony ingin rasain masuk kesini tidak?”, ucapnya sekalian menunjuk mekinya yang sdh basah.
    Saya cuma menggangguk malu sekalian berbicara,
    “Kalau Eva ijinin, Tony ingin saja masuk ke situ.”.
    “Aduh, genit kamu. Terang cici ijinin donk. Saat cici hanya ijinin pegang. Kan tanggung.”, jawabannya genit.
    Selanjutnya ia menambah,
    “Tony, tp ini cuma untuk ini hari saja yah. Dan ini cuma rahasia kita berdua saja. Janganlah sampai ini dibongkar pada orang lain, apalagi kalau sampai suami cici tahu. Cici dapat bunuh diri.”, ucapnya serius.
    “Husss … mana bisa demikian Eva”, jawabku tegas.
    “Karena itu, Tony harus menjaga rahasia ini, ok?!”, pintanya. Saya cuma memberi sinyal peace, yang bermakna ‘I swear’.
    “Saat ini Tony mengambil posisi di atas cici. Cici bimbing dedek Tony dahulu. Jangan asal-asalan bermain tusuk yah?!”, ucapnya kembali. Saya cuma dapat menggangguk saja.
    Dgn ambil posisi di atasnya, Eva coba membimbing tangkai k0ntolku masuk ke dalam saat mekinya. Saya jadi tidak sabar kembali, ingin segera masuk ke. Saya demikian bergairah waktu itu. Usai sukses tembus masuk ke dalam saat meki Eva, mata Eva terpejam dan mulutnya bernada basah “ugghh…”. Saat k0ntolku tenggelam didalamnya, saya belum ingin coba mainkan pinggulku. Saya ingin rasakan hangatnya meki Eva untuk sesaat. Pertama kalinya k0ntolku masuk ke dalam lubang kepuasan wanita.
    “Mengapa Tony. Kok diam saja?”, bertanya Eva.
    “Tony ingin diam dahulu ci. Punyai cici anget sekali.”, jawabku.
    “Sedap?”, bertanya Eva satu kali lagi, dan saya mengganggukan kepalaku.
    “Jika begitu kocok saat ini yah, nanti jika Tony ingin keluar pejunya, keluarin saja yah. Jangan berusaha untuk ditahan. Ini kan pertama kalinya buat Tony, menjadi cici dapat mahfum kalau Tony tidak dapat mengatur keluarnya peju.”, terang Eva.
    Pelan-pelan saya mainkan pinggulku. Saya belum terlatih. Saya sedikit gugup. Eva menolongku mainkan pinggulku supaya dorongan dan irama kocokan tangkai k0ntolku lebih memiliki irama. Selangkangan Eva dibuka lebih lebar olehnya, supaya memberi ruang bagiku bergerak lebih bebas.
    “Ahhh…Tony…cepet pintar kamu…yah di sono terus … terus lebih dalam lagi …”, puji Eva. Saya cuma tersenyum saja.
    “Uhhh … ohhh… uhhh…”, desahan Eva semakin menjadi.

    Eva berusaha sekeras mungkin meredam desahannya supaya tidak sampai kedengar terlampau keras. Eva terlihat bergairah sekali, dan memulai keluarkan ucapannya yang kotor. Aku juga dengar kata-kata kotor Eva, jadi semakin bergairah jg. Saya merasa seperti lelaki salah satu yang sanggup memberikan kepuasan gairah birahi Eva.
    “Tonyyy … entotin cici terus … entot cici terus … k0ntolnya enakkk bangettt sichhh … uuuhhh…”.
    Menyaksikan tingkah laku Eva, saya jadi seolah-olah terikut olehnya, dan seperti penyakit menyebar, aku juga mulai bicara yang jorok-jorok juga.
    “Iya ci … Tony entotin terus meki cici … kalau dapat entot terus foreverrr …”, kacau-balau dech kata-kataku.
    “Tonyyy … cici ingin kencinggg … geliii bangettt … uuhhh …”.
    Makna ‘kencing’ di sini tidak bukan air seni betulan, tp karena terlampau gelinya Eva merasa seolah-olah ingin kencing. Yang tentu meki Eva semakin basah saja.
    “Uhh…ohhh … sukai tidak ngentot ama cici … sukai tidak? meki cici sedap tidak? … “, bertanya Eva kacau-balau.
    “Enakkk bangettt cici … enakkk sekali … Tony kelak kapan-kapan meminta kembali yah? … tidak ingin sekali doang, pleaseee …”, mintaku.
    “Iyaaa … iyaaa … asal Tony sukaaa … Tony bisa entot cici terusss … uuhh … oohhh”, jawabannya.
    Saya jadi sangat senang dengarnya.
    “Eva sukai ngentot ternyataa yahhh … baru tahu Tony”, kataku.
    “Siapaaa di bumi ini yang tidak sukai ngentot, heh? Cici jg manusia kann…”, jawab Eva.
    Badanku terus memompa-mompa Eva, dan ini kali saya yang jadi berkeringat. Sebagian besar tubuhku basah, dan itu membuat Eva makin bergairah. Terkadang ia menyeka dadaku yang berkeringat dgn telapak tangannya, dan terkadang menjambak halus rambutku.
    “Eva …ahhh… Tony sepertinya ingin meletuskk nanti lagii … bagaimana nihhh”, kataku cemas.
    “Keluarin ajaaa kalau dah tidak tahann …”, jawabannya.
    “Iyaaa … Tony ingin keluarrr nanti lagii … cici bersiap yah”, kataku kembali. Eva cuma menggangguk saja.
    Kupercepat kembali goyangan pingguku. Eva jadi seperti cacing kepanasan.
    “Tonyyy … cici jg ingin tiba gg … enakk benar k0ntolnya sichhh …”, puji Eva kembali.
    “Eva … dah dipucukkk nihhh … nanti lagiii … nanti lagiii …”, kataku tidak karuan.
    “Berbarengan yah sayanggg … ahhh ahhh … cici jg ingin tiba sayanggg …”, Eva mengingau.
    Dengar kata ‘sayang’ kembali, saya jadi tambah bergairah kembali. Bendungan pejuku sesaat lagi bobol, dan saya tahu tentu jika itu akan tidak lama nantinya.
    “Eva … Tony nanti lagiii datanggg …”, kataku memberikan aba-aba.
    “Iya sayanggg, keluarin yah sayanggg … uuhhh … oohhh ….”.
    Selang beberapa menit selanjutnya …
    “Eva … Tony datanggg … ahhhh … ahhhh …”, kataku sekalian tangkai k0ntolku keluarkan semua pejunya dalam lubang meki Eva.
    “Ahhh … Tony sayanggg … cici jg keluarrrr … ahhh … ahhh …”, sahut Eva sekalian merengkuh badanku yang basah kuyung.
    Kubiarkan tangkai k0ntolku menumpahkan lava hangat dalam lubang meki Eva. Eva tetap merengkuh badanku dgn napas tersengal-sengal. Sesudah selang sesaat, muka kami sama-sama bertemu, dan Eva selekasnya mencium keningku.
    “Tony, thank you satu kali lagi yah.”, kata Eva.
    “Tony jg thank you buat Eva. Ini pengalaman bernilai Tony.”, jawabku.
    “Tidak nyesel kamu Tony?”, bertanya Eva ingin tahu.
    “Tidak sama sekalipun. “, jawabku tegas yang selanjutnya kelihatan Eva tersenyum manis.
    “Aduh … peju perjaka sangat banyak. Tidak cukup meki cici yang memuat. Tp saat ini dah tidak perjaka kembali nih!”, gurau Eva. Saya cuma tersenyum saja.
    “Tp untuk ukuran perjaka, Tony termasuk luar biasa loh. Masih sanggup membuat cici tiba satu kali lagi.”, pujinya.
    “Eva, benar tidak sich kalau cewek menelan peju perjaka dapat tahan lama muda?”, tanyaku bergurau.
    “Aduh … mana ada yang begituan. Itu kan hanya dogma saja”, jawab Eva.
    Posisi tangkai k0ntolku tetap menancap di saat meki Eva. Masih cukup keras sich, tp gairah birahiku sdh berkurang. Saya diamkan tangkai k0ntolku dalam sana sekalian merengkuh badan Eva. Badanku basah kuyup, dan untungnya Eva tidak sungkan-sungkan merengkuh badanku yang sedang penuh bermandikan keringat. Saya merasa Eva memang sayang kepadaku.
    Tidak berasa keseluruhan waktu kita berperang di atas tempat tidur lebih dari 3 jam. Jam 6 sorean Eva pamit pulang, karena ia ada janji dgn beberapa teman saat SMA-nya dahulu. Saat malam harinya saya terima sms darinya yang berbicara:
    “Tony, ingat janjinya yah. Jangan bilang-bilang sama siapa saja. Nanti cici tidak kasih kembali loh?!”.
    Selanjutnya saya balas smsnya,
    “Jika Eva ingin Tony tutup mulut mengenai rahasia ini, tolong sumbat mulut Tony ama susu Eva kembali dech.”.
    “Aduh … masih tidak cukup yah?! Dah suka nih yah?! Nanti sebelon cici pulang ke Smrd, cici kasih kembali dech.”, balesnya.
    Malam itu saya tidak dapat tidur, terpikir-ingat peristiwa erotis siang hari tersebut. Saya tidak menygka kakak ponakan yang paling saya sayang dan yang paling saya hargai, sekarang sudah saya setubuhi. Saya tidak menygka jika Eva ialah wanita pertama yang sebelumnya pernah saya setubuhi. Yang lebih mengagetkan , ia ialah kakak ponakan sendiri yang mana kami berdua masih tetap ada sedikit jalinan darah (di antara ibuku dan ibunya).
    Sedikit ada perasaan bersalah dan menyesal, tp karena saya tetap termasuk pemuda yang mudah bergairah, saya tetap mempunyai pertimbangan dan keinginan untuk menyetubuhi Eva satu kali lagi saat sebelum ia pulang ke Samarinda. Dan untungnya pertimbangan atau keinginanku ini tdklah percuma, sepanjang tersisa 6 hari berliburnya di Surabaya, kami selalu cari peluang untuk ‘bercinta’. Di kamarku, di kamarnya, dan sekali di bak mandi di tempat tinggalnya.
    Eva sudah berbeda tidak saja sekadar kakak ponakan saja, tp lebih jadi guru seks-ku. Ia kelihatan benar-benar mengusai saat memberikan kepuasan gairah birahi lelaki. Jurus goyang pinggulnya dgn posisi ia di atas sanggup membuatku bonyok. Seolah-olah dgn tempatnya di atas, mekinya berasa seperti meremas-remas dan mengisap tangkai k0ntolku. Pertama kalinya Eva memperkenalkan jurus goyang pinggulnya, saya tidak sanggup bertahan, dan cuma seringkali goyangan pinggulnya, saya segera ejakulasi. Eva sebelumnya sempat mengkritik gurau saat itu, dan mahfum menyaksikan peristiwa ini.
    Setelah sesudah bersetubuh dgn Eva, saya banyak menanyakan mengenai pengalaman seks-nya dgn Erik dan terkadang saya memperbandingkan diriku dgn Erik. Sudah pasti menurut dia, saya masih tetap sedikit kalah dibanding suami-nya sendiri. Tp Eva mengaku jika saya kerap ‘bermain’ denganya, saya semakin lebih ‘jago’ dibanding suami-nya sendiri. Permasalahan ukuran k0ntol, Eva katakan punyaku lebih panjang dibanding punyai Erik, tp punya suami-nya lebih melebar kesamping alias lebih gemuk.
    Saat saya bertanya sedap mana yang panjang atau yang gemuk, ia menjawab keduanya mempunyai keasikan yang benar-benar berlainan. Dan ia menambah sekalian bergurau betapa lebih bagus jika ada yang panjang dan gemuk. Langsung saja saya memberi respon guraunya dgn ajak threesome dgn Erik. Eva menjawab lebih bagus ia mati dibanding harus threesome dgn suami-nya sendiri.
    Eva sebelumnya pernah akui jika ia tidak sebelumnya pernah menyimpan hati gairah kepadaku. Karena hanya ia sudah lenyap contact dgnku lebih dari dua tahun lama waktunya, dan sekembalinya ia ke Surabaya, saya banyak berbeda khususnya dari sisi fisik.
    Ia memujiku semakin bertambah ganteng, dan memiliki tubuh padat. Mungkin keaktifanku berenang satu minggu 2x, jadikan tubuhku kelihatan padat, walaupun tidak gempal. Karena berikut Eva akui jika ia benar-benar kagum pada peralihan fisikku ini, dan pada akhirnya memberanikan dianya untuk coba seducing atau memikatku dengan seksual atau secara singkat bermain api dgnku. Sebetulnya ia sendiri takut bukan bermain saat sebelum persetubuhan kami yang pertama.
    Takut akan penolakanku, dan takut jika kedapatan pembantu rumahku. Tp sejak persetubuhan pertama kami sukses, Eva akui jadi makin bergairah dgnku. Tidak bingung setiap saya minta porsi untuk menidurinya, ia tidak sebelumnya pernah menampik sekali juga. Jika saja kondisinya tidak mengizinkan, ia cuma berbisik atau memberikan pertanda untuk meredam gairahku dahulu sampai kelak kondisinya mengizinkan.
    Kembalinya Eva ke Samarinda jadi pil yang pahit bagiku. Karena guru seks-ku meninggalkanku di Surabaya sendiri. Hampir setiap hari saya ber-masturbasi sendiri sekalian memikirkan memori-memori cantik meniduri Eva. Saya merasa seperti pecundang waktu itu, hanya karena masturbasi yang dapat saya kerjakan. Kerap saya menelepon Eva melalui ponsel-nya, bercerita begitu berat saya ditinggalkan olehnya, dan begitu rindunya saya denganya.
    Jujur saja, saya cuma kangen akan kehebatannya ‘bercinta’, berbau badannya, dan enaknya ejakulasi dalam lubang mekinya. Harus dipahami jika sepanjang bersetubuh dgn Eva saat itu, saya tidak sebelumnya pernah menggunakan kondom sekalinya, bahkan juga tidak pernah menggenggam apa itu kondom sampai hubungan seksual selanjutnya dgn kekasih pertama kaliku. Saya tidak sebelumnya pernah bertanya apa Eva oke saja dgn saya berejakulasi dalam lubang mekinya. Sebelumnya sempat saya khawatir jika ia hamil karena spermaku. Tetapi saya lega karena sesudah 1.lima tahun selanjutnya Eva baru dipastikan positif hamil . Maka jarak waktunya jauh berbeda dgn kekuatiranku.
    Sejak itu, saya tidak pernah kembali ‘bercinta’ kembali dgn Eva. Walaupun terkadang setiap pulang ke Surabaya, saya sebelumnya sempat ajaknya ‘1 kali saja’. Tp ajakanku selalu ditampiknya, karena Erik berada di sana juga bersama anaknya yang baru lahir. Hingga kemudian saya memilih untuk berpindah ke Jakarta, cari karierku di situ. Simak juga: Bacaan Seks Ngentot Bercinta Tiap Hari Sama Atasan Elok
    Saya belajar banyak dari Eva, ia selalu memberikan beberapa tips langkah mengalahkan wanita di atas tempat tidur. Walaupun kami sdh tidak sebelumnya pernah kembali ‘bercinta’, tp kamu tetap terkait baik. Seolah-olah tidak ada perasaan bersalah atau rasa aneh sejak peristiwa itu antara kami. Eva banyak menasihati kepadaku mengenai ketidaksamaan cinta dan gairah. Eva jujur menjelaskan kepadaku jika waktu itu ia cuma gairah padaku, dan cuma ada cinta pada Erik.
    Beberapa tips pemberian Eva sangatlah manjur dan bervariatif. Sisa kekasih-pacarku dan beberapa teman ‘one night stand’ di Jakarta (mahfum jika di kota metropolis ini, sex bebas sudah jadi rahasia) menyenangi style permainan ranjangku.
    Mungkin jika ada peluang, saya akan bercerita hal menarik lain yang saya alami dgn sisa kekasih-pacarku, dan jg beberapa teman ‘one night stand’. Perlu beberapa pembaca narasi seks seksigo.com, banyak wanita-wanita karier dan executive di Jakarta yang tidak kenakan celana dalam kurun waktu mereka sedang tandang di dugem-dugem Jakarta. Yakin atau tidak, ini umumnya mereka kerjakan dgn menyengaja. Sesudah saya tanya argumen mereka, satu diantaranya untuk membuat ringkas masukkan tangkai k0ntol pasangan-nya tanpa diketahui oleh beberapa orang sekitaran.

  • Cerita Sex Terkini Ngentot Dengan Dinda Wanita Elok Junior di Kantor

    Cerita Sex Terkini Ngentot Dengan Dinda Wanita Elok Junior di Kantor


    790 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Saya tidak tahu bagaimana saya dapat terpikat dgn wanita ini. Semua bermula di saat saya buka emailku dan terima salam perjumpaan dari seorang yang namanya Indri. Hampir tiap hari saya terima e-mail darinya.
    Sesudah jalan hampi dua bulan, jalinan di jagat maya itu makin kuat. Sampai ia berani mengirim photo dianya yang separoh telanjang meskipun sisi mukanya di blur. Indri memberitahukan tersebut dianya.

    Kerana mukanya di blur, saya tidak tahu siapa ia sebetulnya. Tiap menyaksikan fotonya terpikir badan montok yang mulus, buah dada yang bundar besar dan montok dgn putingnya yang warna coklat kemerah-merahan itu membuat gairah birahiku naik. Indri mulai berani bercerita hal peribadinya kepadaku khususnya kehidupan sex bersama suaminya.

    Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
    Bacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
    Ucapnya ia merasa kesepian karena sejak suaminya menempati kedudukan dikantornya, suaminya asyik dgn pekerjaan kantornya. Ia jarang-jarang memperoleh nafkah biologis dari suaminya. Dan kalaulah dapat, ia tidak pernah memperoleh kepuasan waktu berhubungan seksual dgn suaminya, karena demikian suaminya inginkannya umumnya suaminya langsung meniduri dianya dan sesudah suaminya menyemprot pejunya, suaminya langsung tidur tanpa mempedulikan dianya sudahkah memperoleh kepuasan atau memang belum.
    Mencapai bulan ke-3 hubunganku dgn Indri, saya dikejuti dgn sebuah e-mail dari Indri,
    “Bang… ingin sekali Indri rasakan kepuasan dalam bersetubuh.
    Tetapi rasanya tidak mungkin itu bisa Indri dapatkan dari suamiku.

    Karena ia repot dgn masalah kantornya.
    Jika saksikan photo Abang,
    Abang tentu mampu memberi kepuasan yang Indri harapkan.
    Apa mungkin hal tersebut terjadi, Bang?????
    Ah sepertinya Indri kebanyakan mengharap???
    Tetapi Indri percaya satu saat keinginan itu tentu diwujudkan.”

    Narasi dewasa terkini, E-mail itu benar-benar menggangu pikiranku sepanjang beberapa hari. Apalagi jika memikirkan bentuk badan Indri yang benar-benar menarik. E-mail itu juga selanjutnya saya balas,
    “Ndri… sebetulnya Abang juga jg inginkan hal tersebut.
    Tiap menyaksikan photo Indri, Abang selalu terpikir akan keelokan badan Indri,
    Hingga gairah birahi Abang bangun menggebu-gebu.
    Abang menjadi tersanjung dgn ajakan Indri.
    Tp bagaimana saya dapat merealisasikan keinginan kamu???
    Siapa kamu sebetulnya aku juga tidak tahu???
    Keinginan Abang, Indri bisa beritahukan jati diri Indri yang sebetulnya.
    Hingga Abang dapat merealisasikan keinginan Indri…..”
    Saya mengharap waktu itu jg Indri membalasnya emailku, tetapi sampai nyaris 1 bulan rupanya Indri belum jg membalasnya emailku itu, sampai sesuatu hari ada e-mail masuk dari Indri
    “Bang… Indri akan kasih tahu siapa sebetulnya Indri.
    Tp ketentuannya Abang harus janji tidak akan menebarkan dan beritahukan jati diri diriku ke siapa saja.
    Indri yakin Abang bisa jaga kerahasiaan itu…
    Ini nomor HPku 0856xxxxxxx”
    Di bawah kata-kata itu ada sebuah photo terkini Indri. Betapa kagetnya saya saat menyaksikan photo itu. Rupanya Indri ialah Dinda… rekan sekantor dan satu sisi dgnku. Dinda ialah juniorku. Dalam hati saya menyanjungnya begitu sejauh ini ia bisa sembunyikan jati diri dianya walaupun tiap hari berjumpa dgnku, hingga aku juga tidak tahu jika ia ialah Indri pacarku di jagat maya.
    Saat jam pulang dari kantor saya menyengaja mendatanginya, dan terlihat ia kaget menyaksikan saya telah berdiri dimuka meja kerjanya.
    “Din…, ingin pulang bersama?” ajakku
    Dinda kelihatannya tidak yakin dgn ajakanku, dgn cukup sangsi ia menjawab,
    “Bisa jg nih… cukup irit biaya taxi…”
    Pada akhirnya dgn memakai mobilku saya dan Dinda telusuri jalanan ibukota yang masih macet. Dalam perjalanan Dinda sebelumnya sempat bertanya nomor HPku yang selanjutnya diletakkannya nomor HPku itu dalam HPnya.
    Saya menawarkan pada Dinda bagaimana jika saat sebelum pulang kerumah masing-masing mencari tempat makan dahulu dan rupanya Dinda menyepakati ajakanku itu. Kamipun pada akhirnya masuk salah satunya restaurant dan di saat makan itu, dgn berhati-hati saya menanyakan pada Dinda,
    “Din, kamu serius dgn ajakan kamu diemail kemarin kepadaku?” tanyaku.
    “Menurut Abang bagaimana? Abang sendiri berani tidak terima rintangan dariku?” jawab Dinda sekalian tangannya menuliskan pesan singkat di HPnya.
    Tidak berapakah lama HPku mengeluarkan bunyi tanda ada sebuah SMS masuk dan demikian saya saksikan rupanya SMS dari Dinda. Sekalian tersenyum saya baca SMS itu,

    “Bang, jujur tiap bertemu Abang di dalam kantor saya selelu memikirkan nikmatnya ditiduri Abang!! Abang ialah keinginan untuk Dinda untuk merealisasikan kepuasan yang sudah lama lenyap dari Dinda. Jika Abang ingin malam hari ini kita kerumah Dinda mumpung suami Dinda kembali dinas luar kota.”
    Seolah tidak yakin dgn SMS itu, saya lihat muka Dinda,
    “Ke rumahku yok Bang?” mengajak Dinda sekalian bersihkan tersisa makanan dimulutnya tanpa menanti jawaban dariku. Dinda panggil pelayan restaurant dan minta bill dan melunasinya selekasnya sesudah bill itu diterimanya. Seperti kerbau dicocok hidungnya saya menurut saja saat Dinda ajak kerumahnya.
    Dalam perjalanan saya masih bimbang dgn kenekatan Dinda. Ternyata dorongan gairah sudah menaklukkan akal sehat Dinda. Rasanya saya tidak sabar ingin selekasnya sampai di rumah Dinda dan nikmati badan montok Dinda yang sejauh ini selalu saya pikirkan. Rupanya malam hari ini apa yang saya pikirkan sejauh ini akan diwujudkan.
    Saat datang di rumah Dinda, Dinda segera turun dari mobilku dan membuka pintu pagar dan menyuruhku supaya memarkir mobilku dihalaman belakang supaya tidak terlihat orang dari jalan. Selanjutnya Dinda buka kunci pintu tempat tinggalnya dan lenyap dibalik pintu.
    Usai memarkir mobil aku juga segera masuk ke rumah Dinda dan demikian pintu terbuka, terheran saya saat itu juga menyaksikan badan Dinda yang cuma ditutup pakaian tidur tipis warna putih dan tanpa BH dan CD hingga sisi payudara dan selangkangannya kelihatan terang. Terlihat payudaranya yang bundar besar dan montok menggantung cantik dgn putingnya yang warna coklat ke-merah2an sama dengan yang kelihatan dipotret yang sebelumnya pernah dikirim kepadaku. Dan sisi selangkangannya kelihatan sisi vaginanya tertutupi bulu2 jem but yang hitam lebat, kontras dgn warna kulit pahanya yang putih mulus. Sisi tersebut yang sejauh ini tidak pernah saya saksikan, hingga demikian menyaksikan sisi itu aku juga berdecak takjub,
    “Sempurna…” batinku.
    Dgn senyum manis Dinda merengkuhku. Saya selekasnya membalasnya dekapannya. Saya sentuh pipinya dgn hidungku. Licin dan halus. Per-lahan2 saya mengucup bibirnya. Selanjutnya mulai mengulum lidahnya dan mengisapnya pelan-pelan sekalian merengkuh lehernya.
    Saat saya makin rapatkan tubuhku, payudara Dinda yang besar dan montok berasa menjejal didadaku. Pelukan saya longgarkan supaya tanganku dapat meremas payudara Dinda. Tetapi belum sentuh payudaranya, tanganku digenggamnya dan diambilnya tanganku sekalian jalan ke arah di dalam kamarnya.
    Mengetahui hal tersebut aku juga selekasnya menggendong Dinda sekalian mulutku mengulum bibirnya sampai hingga ke kamarnya. Sesampai dikamar saya rebahkan Dinda di kasur yang empuk. Saya berbisik telinganya,
    “Malam hari ini, kamu akan rasakan lagi kepuasan yang sudah lama tidak kau rasakan….. Saya akan penuhi keinginan kamu…..!!!”.
    Sekalian terus berciuman tanganku mulai menyebar di dada Dinda. Berasa payudara Dinda yang besar dan montok, memang padat dan kuat. Saya meremas-meremas payudaranya sekalian mengulum lidahnya. Dinda membalasnya kulumanku.
    Sesudah senang berkuluman dan remas-meremas, saya terus melepas pakaian tidur Dinda supaya tidak ada yang tutupi keelokan badannya. Sekarang dari jarak dekat saya bisa menyaksikan begitu cantik badannya yang berkulit putih mulus tersebut. Saya terus menjilat telinga dan semua badannya.
    “Aaaahhhhhhhggggghhhhhh…” Dinda mengeluh manja.
    Dinda berusaha melepas bajuku… sampai yang sisa tinggal cdku saja.
    Tidak sabar rasanya saya untuk menyentuh daging mentah yang tersaji dimuka mata….
    Selanjutnya tanganku meremas ke-2 payudara Dinda yang kenyal dan montok tersebut. Kusaksikan puting payudara Dinda yang warna coklat kemerahan telah menegak. Dgn rakus saya hirup payudaranya. Sebelumnya samping kiri dan yang samping kembali kuremas-remas. Sesudah senang saya hirup payudara yang samping kiri, saya berpindah ke payudara samping kanan. Terlihat Dinda telah semakin terangsang. Ia mendesah dan menggelinjang di antara geli dan nikmat.
    “Mmmm… sedap Bang … sssshhhh… ooooohhh…” erangnya perlahan-lahan.
    Saya terus mengisap ke-2 puting payudara Dinda gantian… Dinda menggelinjang kembali.
    “Mmmm sedappp Bang… terus Bang … ” Dinda makin mendesah tidak karuan saat hisapan mulutku semakin kuat pada payudaranya.
    “Aawww….nnggggggg… Bang!!!” Dinda mengeluh dan ke-2 tangannya menggenggam kain seprai dgn kuat.
    Saya makin mengganas… tidak senang dgn mengisap, mulutku mulai menjilat-jilati ke-2 payudara Dinda dengan berganti-gantian. Semua permukaan payudaranya basah. Ku-gigit2 puting payudaranya sekalian meremas-remas ke-2 payudara Dinda yang besar dan montok tersebut.
    “Ooohhh… oouwww… sssshhh… tambah sedap Bang” erang Dinda.
    Saya tidak perduli. Dinda menjerit kecil sekalian menggelinjang ke kanan dan kiri, kadang-kadang ke-2 jari tangannya menggenggam dan meremas rambutku. Ke-2 tanganku masih tetap meremas payudara Dinda sekalian mengisapnya.
    Di dalam mulut, puting payudara Dinda ku-pilin-pilin dgn lidahku sekalian terus mengisap. Dinda cuma sanggup mendesis, mengeluh, dan seringkali menjerit perlahan-lahan saat gigiku menggigit halus putingnya. Sejumlah tempat di ke-2 bulatan payudaranya terlihat warna kemerahan sisa hisapan dan garis-garis kecil sisa gigitanku.
    Sesudah cukup senang mengisap payudara Dinda, bibir dan lidahku sekarang merayap turun ke bawah. Kutinggalkan ke-2 payudara Dinda yang basah yang penuh dgn pertanda merah sisa gigitan dan hisapanku yang cukup terang kelihatan.
    Lidahku mulai menjilat-jilati perutnya, Dinda mulai meng-erang2 kecil kenikmatan, berbau keringat badannya menambahkan gairahku makin mencapai puncak. Kucium dan kubasahi semua perutnya yang putih mulus itu dgn air liurku.
    Saya turun kebawah lagi… dgn cepat lidah dan bibirku yang tidak pernah terlepas dari kulit badannya itu sudah ada di atas bukit vaginanya yang cantik. Terlihat bulu-bulu jembutnya yang lebat itu sudah basah oleh cairan vaginanya. Nampaknya Dinda sangat terangsang karena tingkahku.
    Itil V3
    Pelan-pelan jilatanku turun ke lututnya selanjutnya naik kembali ke pangkal paha. Saya stop menjilat-jilati pangkal pahanya selanjutnya kusibakkan bulu2 jembut Dinda yang lebat yang tutupi bukit vaginanya hingga terpampanglah belahan vaginanya yang sangat basah.
    “Membuka sayang…” pintaku supaya ia renggangkan kangkangannya.
    “Oooh…” Dinda cuma mendesah perlahan-lahan saat saya memperlebar kangkangannya. Keliatannya ia sangat terangsang…
    Saya tempatkan kepalaku pas di atas selangkangan Dinda. Dinda buka ke-2 iris pahanya lebar-lebar… Mukanya yang manis terlihat kusut dan rambutnya terlihat acak2an. Ke-2 matanya sayu melihat ke-langit-langit, nikmati apa yang sudah lama lenyap dalam kehidupannya. Bibirnya basah mengembang sangat indah.
    Saya tersenyum, sesaat lagi saya akan rasakan kepuasan yang kuidamkan sepanjang ini… meniduri badan montok Dinda yang sejauh ini selalu saya pikirkan. Kunikmati sebentar keelokan vagina Dinda. Bibir vaginanya yang barusan tertutup oleh lebatnya bulu jembutnya, sekarang terlihat merah mengembang. Aahhh begitu enaknya bila kelak penisku bisa masuk lubang vagina itu.
    Dinda menekan kepalaku supaya lebih dekat ke vaginanya. Hidungku tenggelam antara ke-2 bibir vaginanya yang empuk dan hangat. Kuhirup se-puas-puasnya berbau vagina yang ciri khas tersebut. Bibirku mulai menjilat-jilati sisi bawah bibir vagina Dinda dgn penuh bergairah. Saya jilati vaginanya dgn mulutku, sedangkan ke-2 tanganku meremas pantatnya yang padat bundar dan montok dgn gaungs.
    Dinda men-jerit-jerit rasakan kepuasan yang tidak terhitung, badannya menggelinjang luar biasa dan kadangkala megelinjang kuat, seringkali ke-2 pahanya menjepit kepalaku yang asyik menjilat-jilati bibir vaginanya.
    “Mmmm… ohh… hgggghhhh… nikmat Bang, jilat itil Dinda Bang” Dinda mengeluh, mendesah dan merengek-rengek manja supaya sisi itilnya selekasnya saya jilati.
    Ke-2 tangannya bergerak meremas rambutku, sekalian menggoyang-goyangkan pinggulnya. Kadangkala pantatnya dinaikkannya sekalian melafalkanng nikmat, kadangkala digoyangkankan pantatnya selaras dgn jilatanku ke vaginanya.
    “Oouhhh… yaahh… yaaahah… huhuhu… huhuhu… Jilat 1tilnya Bang, mari jilat 1tilnya kembali!!” Dinda semakin kuat mendesah demikian 1tilnya saya jilati.
    Kadangkala Dinda seperti menangis, mungkin tidak memiliki daya meredam kepuasan yang dirasa pada vaginanya. Badannya menggelinjang luar biasa dan kepala Dinda beralih kekiri dan kekanan dgn cepat, mulutnya mendesis dan mengeluh tidak karuan.
    Saya semakin bergairah menyaksikan reaksinya. mulutku makin buas, dgn napas terengah-engah kulebarkan kembali bibir vagina Dinda hingga kelihatan terang sisi dalam vagina Dinda warna merah sangat basah oleh cairan kepuasannya.
    Kuusap dgn halus bibir vagina Dinda. Selanjutnya lantas per-lahan-lahan saya jilati belahan vagina Dinda yang terlihat merah mengembang yang sangat basah. Di bagian atas vaginanya 1tilnya yang besar warna kemerahan terlihat makin tegak dan jadi membesar tanda Dinda pada keadaan yang benar-benar terangsang.
    Kujulurkan lidahku dan menjilat-jilati lagi 1tilnya yang besar tersebut. Dinda menjerit keras sekalian ke-2 kakinya menyentak-nyentak ke bawah. Dinda melafalkanng dgn hebat…
    Bacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
    Dgn gaungs saya menggenggam ke-2 iris pahanya dgn kuat lantas kulekatkan bibir dan hidungku di atas sela ke-2 bibir vaginanya, kujulurkan lidahku keluar sepanjang mungkin lantas kusapukan lidahku di atas bibir vaginanya dengan berulang kali sekalian kadang-kadang saya cucukan lidahku di dalam lubang kemaluan yang sudah demikian basah.
    “Hgggghgggh… hhghghghg… ssssshsh!!!” Dinda menjerit kenikmatan dan mendesis panjang dgn tindakanku tersebut.
    Badannya melafalkanng lagi. Pantatnya diangkat-angkat keatas hingga lidahku bisa menyelinap masuk ke lubang vaginanya dan men-jilat-jilat 1tilnya. Mendadak kudengar Dinda seperti terisak dan kurasakan ada lelehan hangat berkunjung ke bibir mulutku. Saya terus menjilat-jilati 1tilnya sampai badan Dinda terkulai kurang kuat dan pada akhirnya pantatnya juga kembali terjatuh ke kasur. Dinda sudah capai orgasmenya karena perlakauan lidahku pada vaginanya. Untuk pertamanya kali Dinda memperoleh lagi kepuasan syurga dunia sesudah demikian lama lenyap dalam hidupnya. Dinda terus mengeluh meresapi kepuasan itu.
    Seer… seeerrr… seeeerrrr… cairan hangat terus menetes keluar lubang vagina Dinda. Sela vaginanya sekarang terlihat lebih merah. Selangkangannya terlihat basah penuh dgn air liur bersatu lendir orgasmenya. Sluurp…. sluuuurrp… sluuuurrrp… saya jilat semua cairan yang terus keluar membasahi permukaan bukit vaginanya tersebut.
    “Ooohh… Dinda keluar Bang…..!!!” erang Dinda sekalian tangannya menekan kuat-kuat kepalaku keselangkangannya hingga mulut dan hidungku melekat ketat dicelah vaginanya. Kurasakan sela vagina Dinda ber-denyut-denyut. Dinda betul-betul sudah memperoleh kepuasan yang maha dasyat diorgasmenya yang pertama karena tingkah lidahku.

    Saat penekanan tangan Dinda pada kepalaku cukup mengendor, dgn tidak mempedulikan erangannya, mulut dan lidahku bermain lagi di semua vagina Dinda. Sejumlah bulu jembutnya turut masuk ke mulut ku, saya rasa bibirku sangat basah dan rongga mulutku penuh dgn cairan orgasme dari vaginanya.
    Lidah ku terus menjilat-jilati 1til Dinda yang sangat lebam tersebut. Sekalian perlahan-lahan saya masukan jemari telunjuk ku di dalam lubang vaginanya yang hangat yang sangat basah, saya dapat rasakan jemari telunjukku terjepit kuat oleh dinding-dinding dalam vagina Dinda. Jariku terasanya di-remas-remas di dalam lubang vagina Dinda.
    Punggung Dinda lagi terangkut saat jemari ku semakin masuk ke lubang vaginanya. Saya tidak masukan jariku terlampau dalam karena saya ingin peniskulah yang merasainya. Saya cabut jariku keluar lubang vagina Dinda dan saya rangkul punggung Dinda dan saya ambil punggungnya naik ke atas hingga vaginanya kembali pas ada di mulutku.
    Tau-tau Dinda menarik rambutku hingga bibirku terlepas dari vaginanya. Ia bangun sekalian meredam kepuasan. Badannya tetap menggigil saat saya melepas mulutku dari vaginanya. Ia dorong badanku sampai saya terbujur diranjang, selanjutnya dgn cepat Dinda melepas cdku. Karena itu tersembullah penisku yang telah ngaceng dan tegak berdiri. Dinda senyuman.
    “Hmm… penis Abang besar dan panjang sama sesuai sangkaanku sepanjang ini… !!” kata Dinda.
    Dgn tersenyum tangannya menggenggam tangkai penisku lantas Dinda dekatkan mulutnya ke penisku. Ia buka mulut dan masukkan penisku di dalam mulutnya. Dinda mulai mengisap penisku. Dalam mulutnya saya merasa kepala penisku dijilat-jilat oleh lidah Dinda.
    Saya merasa penisku semakin menegang dan keras. Dinda dgn penuh gairah menjilat-jilati tangkai penisku dan saya nyaris edan rasakan kepuasan yang saya rasa waktu itu. Tidak cuma dijilati, tangkai penisku yang sangat ngaceng dan keras itu mulai dihisap dan disedot oelh Dinda.
    “Mmmph… slurp slurp slurp… mmppphh…!!!” bunyi mulut Dinda yang sedang menyepong penisku.
    Susah untuk Dinda untuk masukkan semua penisku yang panjang dan besar itu di dalam mulutnya yang imut tersebut. Seringkali ia coba tapi baru setengah masuk telah berkenaan anak tekaknya membuat ia terselak. Dinda terus mengisap penisku dgn mulutnya. Ia menjilat-jilati penisku dimulai dari kepala penisku sampai ke buah pelirku. Dikenyotnya ke-2 buah pelirku.
    “Aduhh… mmmppphhhhh… Diiiiinnnnn terus Diiiiinnnnnn… sedap Din…!!!” pintaku pada Dinda supaya mulutnya terus menjilat, mengisap dan mengulum penisku.
    Senang menhulum ke-2 buah pelirku, mulut Dinda naik menjilat-jilati lagi tangkai penisku selanjutnya lidahnya stop pas di kepala penisku. Lidahnya me-jilat-jilat lubang kencing yang ada pas ditengah-tengah kepala penisku dan kadang-kadang ia masukkan semua penisku di dalam mulutnya kembali.
    “Mmmmmmmppphhhhhh… oooohhhhhh… nikmat sekali Diiiinnnnn…!!!” kembali lagi saya mengeluh rasakan kenimatan itu.
    Mendadak Dinda stop mengulum penisku dan ia membisikkan suatu hal kepadaku.
    “Bang, saya tidak pernah melakukan perbuatan semacam ini dgn seseorang selainnya dgn suamiku. Saya tahu apa yang kita lakukan ini salah, tp saya sudah tidak tahan dan ini ialah rahasia kita berdua. Tolong menjaga rahasia ini Bang!” bisik Dinda sekalian tempelkan pipinya ke pipiku.
    Dgn berbisik juga saya menjawab keinginan itu,
    “Jangan cemas sayang, sampai kapan saja saya akan jaga rahasia kita berdua ini”
    Selanjutnya kami berdua tersenyum. Lantas saya baringkan Dinda dan menguakkan kakinya dan menjejal pinggul Dinda dgn bantal. Vaginanya yang sudah basah kunyup sekarang terhampar cantik di depan ku.
    Pelan-pelan saya mulai menindih badan Dinda dan tempatkan kepala penisku pas dari muka bibir vaginanya yang telah menunggu tusukan penisku. Saat sebelum masukkan penisku dalam lubang vagina Dinda, saya merebahkan diriku di atas perutnya. Untuk mengurangkan berat tubuh, saya sanggah tubuhku dgn sikuku.
    Pada kondisi tiarap di atas perut Dinda saya mulai menghisap dan menjilat-jilati puting payudaranya. Terlihat Dinda betul-betul pada keadaan kepuasan. Tangannya kuat merengkuh kepala dan rambutku. Napasnya mendengus kuat. Dadanya bergelombang seperti lautan dipukul badai.
    Perlahan-lahan kepala penisku mulai memotong sela vagina Dinda, lantas dikit demi sedikit tangkai penisku segera masuk ke lubang senggama vaginanya yang sangat basah tersebut.
    “Aaaahhhhhh… mmmpphhhhhh…!!!” Dinda mendesah meredam sakit tetapi nikmat saat penisku yang besar dan panjang itu mulai menerobos masuk ke lubang senggama vaginanya yang masih sempit.
    Ternyata vagina Dinda jarang-jarang digunakan sama suaminya, hingga tetap sangat terasa sempit sekali. Sesaat saya stop enjotan penisku di dalam vagina Dinda untuk nikmati nikmatnya empotan vaginanya yang hebat enaknya. Tangkai penisku berasa diremas2 dan dipijit-pijit oleh empotan di dalam lubang senggama vagina Dinda. Sekalian meredam nikmat yang benar-benar, saya melanjutkan enjotan penisku dalam lubang senggama vagina Dinda yang super basah, hangat dan empotannya yang benar-benar kuat.
    Saya meng kembali -isap-isap ke-2 payudara Dinda dengan berganti-gantian. Dindapun mendesah meredam kegelian dan kepuasan.
    “Aarrgghhh nikmaaattttt, Bang…!!!” jerit Dinda saat semua penisku sudah ambles di dalam lubang senggama vaginanya sampai mentok ke dasar vaginanya. Saya diamkan sebentar penisku tenggelam didalamnya. Empotan vagina Dinda semakin berasa oleh penisku.
    Dinda mengusung badannya sekalian merengkuh badanku. Kami berbalas kuluman sementara penisku tetap tenggelam semuanya dalam vaginanya yang halus dan nikmat tersebut.
    Selanjutnya saya mulai memaju undurkan bokongku hingga penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Sebentar saya saksikan kebawah, terlihat bibir vagina Dinda jadi monyong setiap tangkai penisku kutarik keluar dan bibir vagina Dinda akan melesak di dalam setiapkali penisku kumasukkan di dalam lubang senggama vagina Dinda.
    Panorama itu dan rintihan Dinda membuat saya tambah bergairah saat meniduri Dinda.
    “Aaaaahhhhhh… nnniiikkkmmmaaattt, Bang…!!!” tidak henti2nya Dinda mendesah rasakan kepuasan yang dirasakannya.
    Enjotan penisku dgn sekalian memutar-mutar penisku di lubang senggama vaginanya membuat gairah Dinda semakin menggebu-gebu. Tangannya mencekram kuat bahuku sekalian matanya merem terbuka dan mulutnya mengeluh kenikmatan.
    “Terus Bang… enjot yang kuat… nikmaaaaat… aaaaahhh…!!!” erangannya makin kuat.
    Saya terus memompa vagina Dinda dgn semaksimal mungkin. Penisku masuk keluar dgn cepat di lubang senggama vaginanya yang makin licin dan basah. Dinda mengusung-angkat dan gerakkan pinggulnya membalasnya tiap tusukan penisku ke vaginanya.
    Selanjutnya saya mengambil penisku dan minta Dinda menungging. Dinda menungging dan saya berlutut ada berada di belakangnya. Terlihat belahan vaginanya terlihat nyempil dari belakang dan terlihat ujung2 bulu jembutnya yang basah oleh cairan vaginanya. Kusodokkan penisku masuk lubang senggama vaginanya.
    “Ohhh… enaknya, Mari Bang sikat yang keras… Aggghhhhhh… nikmatnya…!!” erang Dinda dan aku juga makin kuat memompa lubang senggama vagina Dinda dgn penisku.
    Tidak berapakah lama selanjutnya, Ser… seer… seeer… berasa vagina Dinda menyemprot lagi cairan orgasmenya untuk yang ke-2 kali.
    “Aaaahhhhh… Baaaang… Dinda keeee… luuuuaaaarrrr… lagi…” jerit Dinda saat memperoleh orgasme ke-2 nya.
    Vaginanya ber-denyut-denyut kuat sekali. Hingga saya biarkan penisku dalam lubang senggama vaginanya untuk rasakan kepuasan karena empotan vagina Dinda itu.
    Sesudah empotan vaginanya stop Dinda ingin ia yang di atas. Saya mengikuti tekadnya. Saya mengambil penisku dan membaringkan badanku di atas tempat tidur. Sekalian menggemgam tangkai penisku, Dinda mulai turunkan pantatnya dan arahkan tangkai penisku pas di bawah vaginanya. Sesudah penisku masuk ke lubang vaginanya, perlahan-lahan tempat ia gerakkan pantatnya turun naik. Dalam posisi itu dgn terang saya bisa menyaksikan penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Menyaksikan hal tersebut gairahku menjadi tambah menggebu.
    Saat Dinda gerakkan pantatnya turun naik, saya meremas-remas payudaranya. Penisku berasa licin, ini memperlihatkan jumlahnya lendir yang ada pada lubang senggama vagina Dinda karena 2x orgasme yang dirasakannya. Kupegang kuat ke-2 payudaranya selanjutnya dgn memakai ibu jari dan jemari telunjukku saya me-milin2 puting payudara Dinda.
    “Ohhh… eeeennnaaaaakkkkk… hnggg…” racau mulut Dinda sekalian terus menaikturunkan pantatnya. Kadang-kadang ia me-mutar-mutar pantatnya yang selanjutnya digabungkan dgn pergerakan mirip orang meredam kencing. Saat Dinda lakukan pergerakan itu, hebat dinding-dinding lubang senggama vagina Dinda seperti me-mijit-mijit tangkai penisku. Baru ini kali saya betul-betul rasakan enaknya vagina dgn empotan yang hebat.
    Napas Dinda mulai ngos-ngosan dan berasa panas, tanda ia sangat terangsang. Lubang vaginanya berasa makin ketat menjepit penisku.Tanganku tetap meraba-raba dan meremas-remas payudaranya.
    Sesaat selanjutnya saya suruh ia meredam tempatnya dgn mengusung sedikit pantatnya agar saya bisa menyikatkan penisku ke lubang senggama vaginanya. Demikian Dinda meredam tempatnya, aku juga mulai memompa penisku masuk keluar lubang senggama vaginanya sekalian tanganku terus menerus memilin puting payudaranya.
    “Ohh… nikmaattt… ehhhhh… enaaaaakkkk!!!” erang Dinda ber-kali-kali.
    “Ah…!!! mengapa stop. Kembali nikmat-nikmtnya niiih, Bang. Mari sikatin kembali penisnya…!!” protes Dinda saat saya stop mengenjotkan penisku.
    “Sabar… sayang. Saya capek…” jawabku bersandiwara. Walau sebenarnya saya mulai rasakan jika pejuhku sesaat lagi jg akan muncrat, jika saja saya terus memompanya barusan tentu pejuhku akan muncrat. Saya masih ingin semakin lama rasakan penisku bermain dalam lubang senggama vagina Dinda yang super nikmat itu.
    Dinda tetap di atas. Dgn ke-2 telapak tangannya di atas dadaku, ia membongkok sedikit. Saya tidak jemu-jemunya bermain dgn payudaranya yang mengkal dan bundar tersebut. Di saat kuusap seka puting payudaranya, tubuhnya mulai mengeliat rasakan kepuasan.
    “Mari Baaaang, sikat kembali vagina Dinda dgn penis besar Abang… enaaaakkk Baaaang!!!” bujuk Dinda satu kali lagi.
    Dgn pelan-pelan, kembali saya mulai mengenjotkan penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Makin lama makin cepat.
    “Ennaaaak… aaahhhh niiiiiiikmaaaaat…!!! Dinda ingin keluuuuaaaaarrr kembali Baaaangg!!!” Dinda mulai mendesah kembali.
    “Tahan dahulu Din, Abang jg sesaat sedang ingin keluar…” kataku.
    Tanpa mengambil penisku dari vagina Dinda, perlahan-lahan saya dorong badan Dinda sampai tiduran hingga saat ini posisiku berada di atas Dinda. Saya angkat ke-2 kaki Dinda dan saya tumpangkan di atas bahuku selanjutnya dgn pergerakan yang cepat saya pompa kembali vagina Dinda dgn penisku.
    “Agghhhhhh… aduh Baaaaang… enaaaaaakkk Baaaang…!!!” Dinda mengeluh kenikmatan ketika penisku mulai memompa lubang senggama vagina Dinda lagi, karena dgn posisi semacam itu vaginanya berasa lebih sempit hingga gesekan penisku makin berasa olehnya.
    Penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Makin lama makin cepat. Saya makin percepat pompaanku dan Dinda mulai mengeluh kuat. Saya tahu Dinda akan memperoleh orgasmenya. Demekian juga Saya.
    “Din, saya ******* pejuhku di dalam atau di luar nih???”
    “Di dalam saja Bang, Dinda ingin rasakan semburan pejuh Abang!!!!”
    “Jika kamu hamil bagaimana????”
    “Jaannggggannn…. takut Bang… Dinda gunakan KB kok. Dinda tahu kok tentu Abang akan rasakan lebih nikmat jika dikeluarkan di dalam!!!” Dinda menjerit lembut menentang perkataanku.
    Saya semakin cepat memompa penisku di lubang senggama vagina Dinda. Hingga kemudian,
    “Baaaangggg!!!! Dinda keluuuuuaaaarrr….. Ssssshhhh… Aaaaahhhh!!!” teriak Dinda. Ser… seerr… seeerrr… semprotan cairan orgasme Dinda menemani teriakannya.
    Dan di saat mencapi orgasme itu empotan vagina Dinda sangat terasa kuat. Hal itu membuat penisku rasakan nikmat yang sangat benar-benar hingga dgn sekali enjotan yang kuat Crot… croott… crooottt… menyemburkanlah pejuhku banyak di dalam lubang senggama vagina Dinda.
    “Aaahhh….. ssssshhhhh… Aaaaahhhh…!!! Saya mengeluh rasakan pucuk kepuasan yang benar-benar hebat.
    Saat itu juga itu banjirlah vagina Dinda oleh semprotan cairan orgasmenya dan semburan pejuhku. Karena sangat jumlahnya cairan kental dan pekat itu sampai luber keluar membasahi seprai.
    Dinda tersenyum senang dan biarkan air nikmat itu mengucur. Nyaris lima menit saya tiarap di atas badan Dinda, selanjutnya Dinda menjatuhkan badanku lantas ia tiarap di atas tubuhku. Diciumnya bibirku sekalian menggesekkan belahan vaginanya ke tangkai penisku. Berasa belahan vagina Dinda tersebut hangat dan berasa licin. Lama-lama penisku mulai ngaceng kembali. Simak juga: Bacaan Seks Terkini Ngentot dengan Wanita Asia Idamanku
    Pelan-pelan kepala Dinda turun sampai bibirnya bersinggungan dgn penisku. Terus dijilatnya buah pelirku dan dikulumnya penisku. Kepuasan mulai menyebar kesemua badanku, rasakan enaknya jilatan dan kuluman lidah dan bibir Dinda pad penisku.
    “Bang, tidur di sini saja yah? Saya masih ingin nikmati penis besar ini…!!!” bisik Dinda manja.
    Saat kutengok jam memberikan jam 00.15 Bermakna telah 2 jam lebih saya menggumuli badan yang cantik ini. Saya dekap Dinda sekalian menggangguk dan pada akhirnya kami bersetubuh satu kali lagi sebelumnya terakhir kita tertidur keletihan.
    Pagi harinya saya terbangun saat kurasakan jilatan dan kuluman pada penisku, dan saat saya saksikan Dinda dgn rakusnya mengerjai penisku dgn mulutnya. Kusaksikan jam memperlihatkan nyaris jam 1/2 enam pagi.
    Pagi hari ini ialah hari Sabtu, bermakna kami berdua liburan kerja. Nyaris selama seharian itu aktivitas kami tidak terlepas dari persetubuhan. Selama seharian itu saya menggumuli badan montok Dinda dan rasakan sempitnya dan empotan vagina Dinda. Begitupun Dinda, ber-kali-kali ia rasakan kepuasan persetubuhan yang hebat yang sudah lama tidak ia merasai.

  • Cerita Sex Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Dengan Pria Sejatinya

    Cerita Sex Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Dengan Pria Sejatinya


    814 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Saat saya masih duduk dibangku SMP sampai SMA saya sukai bermain dirumahnya, dan karena dampak dari beberapa buku XXX dan jg film XXX saya mulai berani memegang-megang sisi peka dari badan Ema, keluarga M tidak berprasangka buruk karena saya tetap mereka kira saudara atau sepupu walaupun jauh.

    Dahulu kerap saat ia sedang sapu saya dekap dari belakang dan meraba-raba buah dadanya ataupun waktu saya bermalam saya meremas-remas tangan dan mengelus pahanya, Ema masih polos waktu itu dan cuma tanggapan birahi yang ia beri tanpanya memahami harus bagaimana waktu itu, aku juga kerap beronani dan memikirkan andaikan saya bersetubuh denganya.

    Kelompok Bacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria

    Bacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria
    3 tahun berakhir, dan sekarang saya bekerja diperusahaan ekspor impor, Ema juga menikah dgn W pria yang jg masih tetangganya di kota P. W ialah pria yang berpendapatan dgn jadi tukang ojek. Saya sdh tidak ada di kota P, tp kos di wilayah T yang masih juga dalam daerah Jakarta jg, ini supaya dekat dgn tempat saya bekerja.

    Narasi dewasa terkini, Waktu itu saya sedang dinas luar, dan karena kebenaran melalui wilayah P, karena itu saya luangkan singgah kerumah Om M sekedar untuk istirahat sesaat, rupanya Om M sedang kerja dan teteh I sedang menanti warung nasinya, yang ada cuma adik Om M yang tuna rungu atau bisu. Waktu itu pernikahan Ema baru satu tahun, saat saya tiba ia sedang melihat film sinetron di tv dan kenakan daster tanpa lengan.

    “Hai Ma.. Apa kabarnya?” sapaku.

    “Eh Rido.. Lama tidak kelihatan, mari masuk.. Tumben, ada apakah nih?” sahutnya halus.

    “Kebenaran saya melalui sini menjadi sekaligus singgah” jawabku.

    Ia buka almari es dan memberikanku satu gelas air dingin, 1/2 jam selanjutnya dari mulutnya melaju narasi mengenai W si suami, dahulu suaminya itu tukang jajan ke arah tempat prostitusi apabila terkait intimpun cuma sesaat.. Terkadang k0ntolnyapun tidak ingin ereksi. Saya dengarkan ceritanya dgn rileks, dan pada akhirnya ia menjelaskan masalah saya dan ia dahulu yang membuat jantungku berdegap keras.

    “Jadi ingat dahulu ya di? Saat kita masih..”

    Kujentikkan jariku dimulutnya supaya tidak melanjutkan kalimatnya dan secara spontan kuremas jari tangannya, dan kulumat bibirnya dgn penuh bergairah dan kupeluk badannya kuat. Ema melenguh pertanda birahinya jg mulai mencapai puncak.

    “Arghh.. Do.. Ohh..”

    K0ntolkupun sdh benar-benar tegang seolah-olah meloncat dari tempatnya dibalik celana panjang kerjaku. Sekarang kuarahkan lidahku ke lehernya, selanjutnya turun kebelahan dadanya, isis semakin mendesah luar biasa dan reflek tangannya buka reluiting celanaku dan cari k0ntolku yang sdh menegang keras. Dikocaknya k0ntolku halus dan perlahan-lahan, rasa nikmat menyebar di semua badanku. Kubuka tali dasternya dan sekarang Ema cuma kenakan bra dan celana dalamnya saja..

    Dan jemari jari Ema mulai melepaskan bajuku, dan dgn mahir ia melepaskan celana panjangku, ku membuka bra yang tutupi payudaranya yang tetap terhitung kuat karena Ema belum memiliki anak, kujilati dan kuremas perlahan ke-2 bukit cantiknya tersebut..

    “Shh.. Rido.. Oh.. Rido.. Sayanng.. Enaak.. Ahh” desahannya membuat libidoku semakin meninggi dan meletus-ledak.

    “Ka.. Mu.. Sek.. Sang maaa.. Ssh..” ucapku terputus-putus karena gelegak birahi yang meletus-letup.

    Rasa penasaranku di saat saya masih duduk dibangku dibangku sekolah harus kutuntaskan, toh ia sekarang sdh ada yang punyai, pikirku. Saya tidak buang begitu banyak waktu, kulepaskan celana dalamnya yang warna putih dan kulepaskan jg celana dalamku, sampai k0ntolku sekarang berdiri tegang bebas dan siap ke arah lubang surgawi punya Ema..

    Kuarahkan mulutku keliang memeknya.. Lantas mulai kujilati memeknya yang sdh basah karena ia sdh alami birahi ygs angat tinggi, dan kadang-kadang kuhisap itilnya yang kemerahan.

    “Uff.. Rido.. Ka.. Mu apakan me.. Mek Emas.. Akh.. Bang W tidak per.. Nach kerjakan ini.. Ouh.. Ssh.. Arghh”

    Ema mulai meracau, mungkin suaminya karena dahulunya kerap jajan di luar karena itu jarang-jarang atau tidak memahami apa itu foreplay. Peluang.. bathinku..

    Jilatanku semakin mengganas dan Ema mengoyangkan pinggulnya kekiri dan kekanan tanda ia sdh lupa diri dan lupa segalanya jika sekarang statusnya ialah istri W.

    “Oohhhh.. Ridoo.. Ema.. Gak tahaan.. Memasukin doong.. Pleasee.. Aahhhh.. Masukkan kontolmu di.. Aahhhh..”

    Kusaksikan Ema sdh tidak sabar kembali untuk meraih orgasme dan buka memeknya lebar-lebar dgn memperlebar ke-2 kakinya.. Kuhujamkan k0ntolku ke memeknya yang sdh basah.. Lebih gampang untuk k0ntolku dan secara langsung masuk kedalam memeknya..

    “Oughhhh.. Arghhhh.. Ohh.. Kontol Rido sedap.. Ahh.. Coba da.. Ri du.. Lu dooo.. Ohh”

    Ema meracau tidak karuan, kugenjot k0ntolku masuk keluar lubang surgawinya dan makin lama semakin cepat dan cepat , hingga menimbulakn suara

    Itil V3
    “Plokk.. Plok..” di semua ruang..30menit berakhir kuhujamkan k0ntolku di dalam lubang surgawinya, mendadak.. Memeknya menjepit keras k0ntolku dan ia memmeluk kuat dan menggigit putingku.. Ternyata ia sesaat lagi akan orgasme.. Kupacu k0ntolku bisa lebih cepat dan badannya menggelepar-gelepar karena nikmat.

    “Ridoi.. Ema ke.. Lu.. Arr..”

    “Iya.. Sayang.. Saya jg.. Sebeenn.. Tar lagii” ucapku menderu..

    Karena k0ntolku jg sdh mengeras dan berdenyut siap memuntahkan laharnya..

    “Emas.. Ohh.. Saya.. Jg.. Ke.. Luarr..”.

    Badanku roboh didadanya, dgn badan berkeringat kuelus payudaranya dan kucium bibirnya..

    “Ema.. Barang kamu sedap..”..

    “Barang kamu jg do.. Ahh..” sahut Ema lemas tidak memiliki daya.

    Tanpa kami ketahui ada sepasang mata memantau dari barusan, bahkan bisa saja dari sejak awalnya, kulirik ruang samping yang cuma tertutup gorden, kusaksikan disebelahku Ema sdh tertidur nyenyak karena kecapekan, kuhampiri orang yang mengintipku semenjak barusan, rupanya ia ialah adik omku M yang bisu, tanpa satu helai benangpun kuhampiri ia, adik omku ini memiliki tubuh cukup gendut dan kulitnya cukup kecoklat-coklatan, ia cuma melihat k0ntolku yang sekarang sdh mulai kembali tegang. Kutunjuk dgn jemari mengarah k0ntolku dgn tujuan apa ia inginkan ini jg seeprti yang dilihatnya barusan.

    Kuraih tangannya untuk menggenggam k0ntolku, tangannya gemetaran karena saya tahu tentu ia tidak pernah disentuh lelaki apalagi disentuh, saya takut ada seseorang kembali yang tiba dan ada mata lain yang tangkap basah perlakuanku ini, karena itu selekasnya kubuka pakaiannya dan semua baju dalamnya, kusedot dan kuhisap payudaranya dan kumasukkan jariku ke saat memeknnya..

    “Uhh.. Mphh.. Shh” Mbak M mulai kenikmatan mungkin karena ia sdh horny dari barusan menyaksikan episodeku dgn Ema, kuhujamkan k0ntolku cukup keras kelubangnya yang masih virgin alias perawan, kututup mulutnya supaya tidak berteriak atau keluarkan suara keras, sampai menggugah Ema atau kedengar oleh yang lain.

    Kugenjot semakin cepat dan cepat , Mbak M kusuruh menungging dan tangannya berpegangan pada bibir tempat tidur, kugenjot k0ntolku masuk keluar, mendadak ia kembali lantas denga garangnya menggenggam k0ntolku untuk ditempatkannya ke memeknya dari depan lantas ajakku jatuh keranjangnya, kugenjot kembali ia dgn posisi normal seperti yang ia harapkan..

    “Mph.. Argh.. Uhh.. Ah.. Akhh” karena bisu ia tidak bsia menjelaskan akan orgasme atau keluar, karena itu ia merengkuh kuat dan menggigit leherku lantas terkulai lemas dgn mata terpejam, saya harus orgasme jg denganya, pikirku..

    Tidak peduli ia sdh terkulai lemas dan pejamkan mata, kugenjot ia cepat dan k0ntolku mulai berdenyut cukup lama sekarang saya alami orgasme, karena setahuku, bila dalam permainan ke-2 lelaki akan memiliki ketahanan yang cukup lama. Napasku mulai membur dan sekalian kugenjot memek Mbak M yang sdh basah itu kucumbui bibirnya meskipun Mbak M tidak memberi respon atau tidak tahu bagaimanakah cara berciuman.

    “sshhhh.. Mbak.. Saya ingin munn.. Cratt.. Arghh” kutumpahkan spermaku di dalam lubang memeknya yang hangat..

    Ahh.. Sangat nikmat istirahatku siang hari ini.. Kukenakan bajuku dan kubangunkan Ema untuk mohon pamit, sekalian kubisikkan kepadanya.

    “Lain waktu kita bertemu di luar ya?” Ema cuma menjawab dgn anggukan dan senyum.

    Pada narasi sebelumnya saya sdh bercerita pengalaman bagaimana perselingkuhanku dgn Ema dan jg sekalian adik pamanku Mbak M, sesudah peristiwa itu saya dan Ema seringkali berjumpa di hotel dan mengulangi dan mereguk dahaga akan sex antara kami berdua, hingga kemudian satu tahun saya tidak berjumpa denganya kembali. Kudengar sekarang Ema sdh memiliki seorang anak dari pernikahannya dgn W.

    Narasi Dewasa Desahan Selingkuhan Genit

    Entahlah mengapa semenjak pagi hari ini saya terus pikirkan Ema, rasa kangen untuk bersetubuh kembali denganya demikian kuat dan menggebu, sampai pada akhirnya kuberanikan diri lagi untuk tiba ke tempat tinggalnya siang hari ini sela waktu kerjaku. Kuketuk pintu seringkali, seperti umumnya rumah itu kelihatan kosong dan sepi. Cukup lama saya menanti dari muka pintu hingga kemudian pintu terbuka dan yang membukanya ialah Lisna adik Ema, perlu jg saya katakan jika Omku MJ menikah dgn seorang wanita ynag sdh menjanda 2x yakni teteh I dan ia bawa dua orang anak yakni Ema dan Lisna dan ke-2 nya berbeda bapak.

    Bacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria
    “Eh Kak Rido, sdh lama tidak bertemu.. Masuk Kak,” sebut Lisna sambil buka pintu.

    Situasi rumah sama seperti dahulu saya tiba lenggang dan sepi.

    “Pada ke mana Lis?” ucapku basa-basi.

    “Mama menjaga warung, Papah kerja..” jawab Lisna,

    “Engg.. Kalau Kak Ema?” tanyaku kembali cepat.

    “Kak Ema sdh tidak tinggal di sini, ia kontrak dgn Om W di kota T,” sambungnya.

    Ada rasa sedih dihatiku karena semua keinginan dan pikiran kotorku semenjak pagi hari ini tidak kesampaian. Lisna ialah gadis yang mulai dewasa, badannya ramping dan cukup kecil. Tp kulitnya betul-betul putih mulus dan bibirnya merah mengembang yang membuat lelaki mana saja akan gaungs menyaksikannya. Waktu itu Lisna cuma kenakan kaos you can see/kaos tanpa lengan dan celana pendek olahraga yang benar-benar pendek dan kurang. Sebelumnya sempat saya menelan ludah menyaksikan pahanya yang mulus dan melawan itu, tp saya berusahan sedapat mungkin meredam pergolakan gairah yang semenjak pagi hari ini demikian menggebu.

    “Lisna masih sekolah ya?” tanyaku untuk hilangkan kebimbangan.

    “Ihh.. Sedap saja, karena itu Kak Rido seringkali bermain donk kesini, saat ini Lisna sdh kerja tauu..” katanya dgn style manja.

    “Oh iya? Wah nona Lisna yang elok ini sdh besar ternyata ya?” lanjutku.

    Kusaksikan Lisna tersipu malu, kelihatan dari muka putihnya yang merona merah. Entahlah keberanian darimanakah, mendadak kata-kata ini melaju dari mulutku,

    “Lisna.. Saat ini kamu benar-benar elok dan seksi dech..” ucapku sekalian menelan ludah.

    “Ihh.. Kak Rido gombal ah..” balasnya sambil ketawa gurih dan mencubit pahaku.

    “Ehh… Berani nyubit Kak Rido ya? Sakit tahu..” jawabku sekalian berpura-pura memperlihatkan rona muka kesakitan.

    Kukejar ia yang coba menghindari dan berlari kecil dariku. Mendadak Lisna jatuh di karpet ruangan tamu karena terganjal tepian sofa, aku juga tidak kehilangan akal, ku ikuti ia dan turut juga berpura-pura jatuh dan menindih badannya yang terlentang di karpet ruangan tamu. Badanku mendekat dgn badannya, dadanya yang tidak terlampau besar tp seksi itu turun naik seolah meredam pergolakan, untuk gadis remaja yang beranjak dewasa tersebut.

    Kupandangi mata dan bibirnya yang merakah itu, spontan saja kubelai halus rambut dan keningnya, tidak ada pergerakan penampikan darinya.. Bahkan juga saat kucium bibirnya dan melumatnya dgn penuh bergairah.. Lisna tidak menampik, bahkan juga layani pagutan demipagutan bibirku. Lidah kami slaing mnejelajah dan napas kami berdua mulai tidak teratur, dan kedengar menderu terpicu birahi. Tanganku bergerilya dibalik kaosnya, dgn mahir kubuka ikatan tali bra kepunyaannya yang tutupi ke-2 buah dadanya.

    Berasa denyut jantung Lisna berdegap keras, mungkin ia tidak pernah dibutuhkan semacam ini oleh lelaki atau kekasih-pacarnya dahulu. Kuangkat kaosnya beberapa keatas, sampai sekarang buah dadanya kelihatan terang dipelupuk mataku, sekalian terus kupagut bibirnya, kuremas halus payudaranya dari bawah sampai pucuk putingnya. Lisna menggeliat luar biasa dan memulai mendesah luar biasa sekalian pejamkan matanya..

    “Ahh.. Kak.. Dooo.. Ouhh” desahnya membuat libidoku semakin meninggi.

    Lantas lidahku turun kelehernya.. Kebelahan dadanya.. Dan pada akhirnya kujilati dan kusedot teteknya yang mulai mengeras.

    “Arghh.. Kakk.. Ughh.. Mphh..” Lisna mendesah penuh nimat, sekalian terus kujilat dan kusedot putingnya, kubuka celana pendeknya, sampai Lisna cuma kenakan celana dalamnya saja yang warna biru.

    Kuraba permukaan memeknya yang masih tetutup CD, kuremas-remas perlahan dan kusodok-sodok dgn jemari jariku yang mahir menggeraygi mekynya.

    “Uhh.. Kak.. Riii.. Doooo.. Ahh.. Aduhh.. Kak.. Kok. Gi.. Ni sich ahh.. E.. Nakk.. Ohh..” Lisna sdh mulai meracau tidak dapat meredam nikmat yang menghinggapi sekujur badannya.

    Kubuka celana panjangku dan kutuntun tangannya untuk menggengam k0ntolku., kugerakkan tanganya supaya membuat pergerakan mengocak k0ntolku yang sdh demikian sangat tegang dan tidak sabar ingin raih kepuasan.

    Kulepaskan celana dalamnya, yang ketinggalan sekarang cuma mey-nya yang banyak bulu-bulu lembut di atasnya. Kuarah lidahku ke lubang kewanitaannya, Lisna terhenyak terkejut dan matanya terbeliak, karena sepanjang umur ia tidak pernah diberlakukan semacam ini kepadanya.

    “Kakk.., Uhh.. Ge.. Lii.. Ahh.. Kak.. Rido.. Mphh.. Geli.. Uohh.. Sedap.. Me.. Mek Lisna.. Ahh..” racau Lisna tidak karuan, memeknya mulai basah tanda birahinya sdh benar-benar mencapai puncak.

    Kuarahkan k0ntolku keliang memeknya, sempit dan ketahan suatu hal.sebuah hal..

    “Kakk.. Arghh.. Sa.. Kiit.. Lisna.. Takut Kak..” katanya terputus-putus di antara sakit dan nimat.

    “Takut apa Lis?” ucapku masih dgn napas menderu.

    “Lisna takut hamil kakak..” katanya kembali.

    “Jika cuma kadang-kadang tidak akan hamil Lis..” rayuku karena gairahku sdh demikian melonjak, diotakku cuma berbicara jika ini hari saya harus mereguk kepuasan dari gadis ramping dan mulus ini.

    “Ja.. Ngan di sini Kak.. Lisna takut.. Yang.. Ti ada orang..” napasnya tetap tidak teratur.

    “Jadi Lisna ingin kita ke hotel? Emangnya Lisna tidak kerja?” lanjutku.

    Lisna geleng-geleng,

    “Lisna kembali off Kak..” karena ia bekerja sebagai SPG dalam suatu mall karena itu liburannya malah di saat hari kerja.

    Kupacu motorku kedaerah menteng, dan kucari hotel yang bertingkat sedang, tidak terlampau eksklusif tp cukup buat berdua selesaikan keinginan, dalam hati saya ketawa, edan.. Dahulu hotel ini kupakai bersama Ema, sekarang dgn Lisna adiknya walaupun mereka berasal dari 2 bapak yang berlainan. Kuparkir motorku dan segera ke arah penerima tamu, cukup tergesa memang, karena gairahku yang sebelumnya sempat melonjak barusan jadi terlambat.

    Narasi Dewasa Desahan Selingkuhan Genit

    Sesampainya dikamar hotel kulumat rakus bibirnya dan smabil dgn posisi berdiri kami tanggalkan semua baju yang menempel ditubuh kami. Seperti 2 orang yang benar-benar haus dan lapar akan sex, kami berdua sama-sama bercumbu dan bergulir diranjang hotel yang empuk, sekarang Lisna betul-betul menumpahkan gairahnya karena sdh tidak ada rasa cemas di didrinya akna ada orang yang menyaksikan. Kujilati tetenya yang mengeras dan kusedot putingnya membuat Lisna mendesah dan meracau sejadi-jadinya.

    “Kakaak Rii.. doo ahh.. Teruuss.. Terussiin kaka.. Auhh.. Lisnaa enakk nihh..” Lisna melihatkan kepalanya ke kanan dan ke kiri betul-betul kerepotan akan sex dan kepuasan yang baru direguknya.

    Kujilati memeknya yang basah oleh cairan, kujelajahi lubang surgawinya dgn lidahku dan kadang-kadang mengisap dan menggigit kecil klitorisnya, badannya menggelepar.. Tanganya meremas rambutku dan Lisna menggigit bibirnya karena sangat enaknya. 10 menit berakhir dan jilatanku pada memeknya semakin liar dan semakin menjadi. Mendadak badannya melafalkanng, tangannya mencengkeram rambutku demikian kuat, 1/2 histeris Lisnah berteriak dan mendesis..

    “Ahh.. Kaa.. Imaahh.. Ke.. Luarr.. Ahh..”

    Lantas satu menit selanjutnya badannya lesu dan terkulai lemas diranjang. Kubiarkan Lisna menusukti orgasmenya.. Kujilati tetenya dan kadang-kadang kuciumi bibirnya, hingga kemudian libidonya bangkit kembali. Kuarahkan k0ntolku kemulutnya, Lisna sebelumnya sempat menggelemg tidak ingin melakukan.

    “Lisna belum.. Sebelumnya pernah Kak..” katanya perlahan.

    Saya tersenyum dan berbicara,

    “Perlahan-lahan Lis.. Kak Rido ajari..”

    Pertama Lisna mengoral k0ntolku berasa giginya berkenaan tangkai k0ntolku dan membuat nyeri, tp 5 menit selanjutnya ia sdh mahir dan betul-betul pintar mengocak k0ntolku dimulutnya.. K0ntolku semakin mengeras dan Lisna semakin suka dan semakin cepat mengocak k0ntolku di dalam mulutnya, saya mengeluh penuh nikmat..

    “Arghhhh.. Lisna.. Ohh.. Ka.. Mu pintarr.. Sayaang.. Ohh.. Iya teruss.. Enaak..” racauku.

    Kukeluarkan k0ntolku dari mulutnya, lantas kuarahkan pada memek yang sdh licin sesudah orgasmenya yang pertama barusan, sekarang k0ntolku 1/2 masuk ke dalam memeknya..

    “Ouh.. Maasih.. Sa.. Kit Kak..”. sebut Lisna denga muka meringis..

    Kutarik keluar perlahan-lahan.. Lantas kuhujamkan kembali halus, lama-lama k0ntolku semakin tenggelam di dalam lubang memeknya yang sempit.. Dan saat kurasa tinggal sedikit kembali kutekan cukup keras..

    “Ahh.. Kakk.. Lisna 1/2 menjerit”

    Karena terkejut saat semua k0ntolku ambles di dalam lubangnya. Kumaju undurkan bokongku, dan kedengar suara decakan dari lubang surgawinya, kugoyang sedikit k0ntolku hingga membuat memek Lisna berdenyut.

    “Ahh.. Kakakk.. Enaak.. Kak.. Benerr.. Dehh.. Uhh.. Teruss.. Lisna.. Inginn.. Ini.. Teruss.. Ahh,” racau Lisna kembali.

    Kugenjot semakin cepat.. cepat dan Cepat..

    “Lisnah.. Ohh.. Memekmu sempit Lis.. Uhh.. Nikmatt” desahku ke lebih enak..

    “Kak Rido.. Ihh.. Kok ginii sichh.. Enakk bangett.. Ahh.. Lisnaa tidak tahaan nih.. Kakk..” Lisna mendesah luar biasa. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Kiki Wanita Haus Sex Pemuas Gairah

    Pacuan k0ntolku di lubang memeknya semakin mengganas dan kurasakan k0ntolku mulai berdenyut siap memuntahkan sprema. Badan Lisna tergetar dan melafalkanng luar biasa..

    “Kakk.. Ahh.. Teruss.. Dikiit kembali.. Lisnaa ingin.. Keluarr lagii.. Ouhh,” desah Lisna panjang menemani orgasmenya.

    Aku juga ingin selesaikan permainanku dan capai orgasme.. Saya menggeram luar biasa dan napasku semakin menderu..

    “Saya.. Ju.. Gak.. Ma.. Uu.. Keluarr Liss.. Arhh”

    Badanku terkulai lemas di atas tubunya, kami bersimbah peluh dan sama-sama tersenyum penuh nikmat. Kamipun melakukan kembali dan betul-betul memberikan kepuasan dahaga sex kami berdua sampai siang ganti malam.

  • Cerita Sex Ngentot Bercinta Setiap Hari Dengan Atasan

    Cerita Sex Ngentot Bercinta Setiap Hari Dengan Atasan


    1094 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Ngentot Bercinta Tiap Hari Sama Atasan Elok – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Saya ialah pria yang masih singgel tetapi bukan sigle parent. Saya bekerja satu ruangan dgn seorang gadis elok (anak Boss). Ia atasan saya , orangnya elok seksi dan montok memikat. Ia kerap membuat penis saya terus naik enyut-enyutan. Tidak bingung ia punyai hobi kerap ngesex. Saya punyai hobi yang sama. Tetapi tidak sama semaniak ia.
    Hampir tiap hari ia ngesex dgn lelaki yang dicintainya, bahkan juga saya kerap dibawa bercinta dengannya. Selain saya suka dan nikmati bodinya yang aduhai itu, saya tidak berani menampik perintahnya.. dasarnya ” Asal Ibu Suka (AIS). Dan saya dijanjikannya naik pangkat dan sudah pasti gajii naik plus bonuus bodinya yang montok tersebut.

    Kelompok Bacaan Seks Ngentot Bercinta Tiap Hari Sama Atasan Elok
    narasi dewasa


    Ia orangnya elok seksi walaupun umurnya jauh di atas saya. Karena ia selalu sukai gunakan rok ‘superr’ mini tipis warna putih terbuka terkadang kelihatan bayang-bayang bulu-bulu Vaginanya. Karena itu saya tahu bila ia setiap hari tidak sebelumnya pernah gunakan celana dalam. Yang saya bingung ama ia,
    Saat ia berada di luar ruangan kerja ia selalu gunakan rok biasa bahkan juga sebelumnya pernah gunakan celana. Tetapi cocok ada di ruangan kerja kita ia selalu gunakan rok ‘super’ mini itu . Maka bila ada suatu hal yang ia perlukan ia selalu minta bantuan saya yang mengurus. Meja kerjanya yang ada di depan saya , menjadi saya dapat menyaksikan apa yang ditanganinya.

    Setiap detik ia selalu memancing birahi saya. Ia kerap berpura-pura saksikan situasi di luar jendela, walau sebenarnya ia ingin memeperlihatkan kemontokan bokongnya yang super montok tersebut. Lantas ia berpura-pura menyaksikan kerja hasil saya sekalian dekat-dekat terus ia tundukkan kepalanya..

    lantas yah jelaslah payudaranya yang bergantung bebas tanpa rintangan dari kutang. Digeol-geolkan dan hentakan nikmat tubuhnya, karena itu bergoyang-goyang juga payudara itu kiri-kanan-kiri kembali..
    Tetapi yang paling kronis, ia berpura-pura jatuhkan buku di lantai, terus ia jongkok membelakangi saya. Cocok ia nunduk, roknya terkuak keatas menjadi kelihatanlah bokongnya yang montok putih dan warna Vaginanya yang putih kemerahan dgn bulu yang terlihat melawan untuk disentuh.

    Cocok ia sudah mengambil itu bolpoint, eh.. dijatuhin kembali terus nungging kembali.. lagi…. Ia goyangin itu bokongnya mundur-maju, bawah-atas..lantas ia renggangkan kakinya hingga Vaginanya yang sedap itu mengembang seperti bunga ‘mawar’ dan demikian selanjutnya. Sampai saya tidak tahan akan sikapnya tersebut. Langsung saja saya deketin ia terus saya obok-obok ‘anu-nya’.. Dan rupanya.. apa yang terjadi.. ohh..
    Ia nikmati sentuhan sentuhan ku. Sekarang ini saya bekerja dgn lidah saya. Saya jilat sedikit kacangnya dan di “suck” supaya basah. Tidak samapai dua menit sudah terlihat ada cairan bening di Vaginanya. Karena penis saya sudah tidak tahan, lantas saya masukkan penis saya ke Vaginanya. Ia mendesis – meronta – mengeluh nikmat(3M) demikian pula saya. Hangat dan lembab. Lantas saya mula goyang kanan kiri, mundur-maju dan terkadang saya putar. Ia benar-benar luar biasa, sesudah saya cukup pasif dalam pergerakan saya karena sudah nyaris nyampe. Ia dgn gagah menggoyang bodinya maju-maju-mundur, kanan-kiri-kiri dan berputar-putar dgn garangs.
    Sementara saya semakin berat metahan orgasme saya yang nyaris mencapai puncak , pada akhirnya..
    “Bu bisa keluarin di dalamnya..?”kata ku.
    “Bisa sayang, memang sudah ingin keluar.. ya?”ucapnya sekalian terus memacu bokongnya mundur-maju.
    “Iya, bu”kata ku.
    “Kita sama ya, hmmmm..ochhhh..”.
    Dgn tersisa tenaga saya goyang kembali sampai saya berasa sedap benar karena orgasme saya sudah sampai deket pintu helm …………………..
    Lantas saya dekap ia dari belakang sekalian saya remes dadanya. Dan crott.. crott.. crott. crott, air mani saya muncrat di dalam lubang Vaginanya. Dan diapun mendesah ohh yes dan lantas mencekram bangku dgn kuat dan tubuhnya tergetar dan menegang.. Ternyata ia klimaks . Dgn penis dan Vagina tetap berpadu saya tetep dekap ia dari belakang.
    Bacaan Seks Ngentot Bercinta Tiap Hari Sama Atasan Elok
    Ia tersenyum senang lantas melumat bibir ku. Ia katakan penis ku sedap sekali sich. Ia rindu ucapnya bila tidak dicoblos-coblos penis ku barang satu hari. Tidak lama saya dekap pinggangnya kuat- kuat dari belakang sekalian ngerintih akhh.. akhhgg dan lantas pada dinding Vaginanya kubikin berasa hangat karena semburan sperma saya barusan. Tidak ke tulungan nikmatnya ucapnya, tetapi ia harus cepat-cepat ngrapiin pakaian dan nyuci Vaginanya. Habis gituan luemes sekali dan tidak dapat bekerja kembali. Setelah sekalian berdiri sich.
    Sedap lho ngesex di dalam kantor. Terlebih lagi bila lembur jangan disebut. Di atas meja kerja, di WC, di lift, di lantai atas gedung atau dalam mobilnya bisa juga, perasaan takut kedapatan itu ada selalu, tetapi kepuasannya lain daripada yang lain, dasarnya kesannya lain.
    Malamnya saya dibawa ke pub. Sesudah jam dua belas malam, saya mengajak ia pulang. Ia kutuntun ke mobil ku karena ia mulai mabok karena kebanyakan konsumsi minuman dan kuantarkan ke apartemennya. Saya kebingungan kenapa ia tidak pulang ke tempat tinggalnya sendiri.. kenapa ke sini. kuantar sampai ke kamarnya di lantai 7, saya istirahat sesaat di atas sofanya.

    Ia bangun dan mendekati saya untuk berterima kasih dan selamat malam.. tetapi bodinya jatuh dalam dekapan saya hingga gairah saya untuk meng’anu’nya mulai bangun. kuciumi dari kening, mata, hidung sampai mulut sensualnya disongsongnya kecupan saya dgn permainan lidahnya yang telah professional.
    Lama kami berciuman dan saya mulai meremas teteknya yang cukup kenyal.. lantas kubuka resleting pakaiannya.. selanjutnya khususupkan tangan ku ke behanya untuk meremas teteknya kembali dan mainkan putingnya.. sekalian terus berciuman. Satu-satu bajunya jatuh ke lantai.. kutang.. Celana Dalam.. tetapi kami tetap berciuman. tangan ku tidak tinggal diam.. meremas di atas kadang-kadang mainkan puting dan meraba-raba dan mainkan pada bagian Vaginanya.. oi.. jembutnya yang memikat.. sedapnya..
    Vaginanya sudah banjir karena otot Vaginanya keluarkan cairan karena rangsangan dari saya.. tangannya mulai buka satu-satu baju ku sampai kami berdua full bugil. kusodok sikat jemari tengah ku ke Vaginanya..sshh.. oohh.. gung.. please.. sshh.. don’t setop..aahh.. terus jemari ku telunjuk ku mainkan itilnya yang mulai menegang.. sshh.. aahh.. dan ia mulai merebahkan tubuhnya di atas sofa kuciumi kembali putingnya dan kusodok-sodok kembali Vaginanya dgn dua jemari..sshh.. aahh..oohh my goodd..sshh.. ia mulai mencari penis ku yang telah tegang semenjak barusan..
    dan memulai mengisap penis ku.. dimulai dari kepala.. sshh.. aahh.. buu.. aahh.. sshh.. perlahan-lahan tempat mulutnya masuk dan menyantap penis ku semua sshh..hhmm.. kutambah jemari ku satu kembali sampai tiga yang masuk ke Vaginanya sshh.. aachh.. tambah satu kembali sampai cuma jempol saja yang tetap di luar mainkan itilnya..sshh.. hhmm.. saya bebaskan penis ku dari mulutnya dan memulai kuarahkan ke bibir Vaginanya yang banjir.. perlahan-lahan tempat kudorong penis ku.. sshh.. oohh.. honey.. hhmm.. bibir bawahnya menggigit bibir atasnya.. kuangkat ke-2 pahanya dan kusandarkan di sandaran sofa yang samping kiri sedang yang kanan kuangkat.. dan bless.. aahh.. sshh.. kuayunkan perlahan-lahan tempat..
    sshh.. oohh my god.. come on.. sshh..terus kuayunkan sampai kupercepat ayunan ku.. sshh.. buu.. saya ingin keluar buu..sshh.. keluarin di dalam saja sayang..ohh aahh.. ke-2 pahanya mulai dijepitkan pada pinggang ku sekalian terus menggoyahkan bokongnya sshh.. aahh..
    Mendadak ia menjerit histeris oohh..sshh.. sshh..sshh.. rupanya ia telah keluar.. saya terus memacu bokong ku makin cepat dan keras sampai mentok ke dasar Vaginanya sshh.. aahh.. dan aagghh.. croott.. crroott.. ccrrooott.. kutekan bokong ku sampai penis ku melekat dasar Vaginanya.. dan keluarlah peju ku ke lubang Vaginanya.. sshh.. bbrr.. saat paling akhir peju ku keluar.. aku juga lemas tapi tidak saya cabut tetapi menaikan kembali ke-2 pahanya sampai dgn terang saya saksikan bagaimana penis ku masuk ke Vaginanya yang di kelilingi oleh jembutnya yang memikat.. kubelai jembutnya sekalian kadang-kadang meraba-raba itilnya.
    Ssshh.. aahh.. saya mulai mengayunkan lagi penis ku.. agar cukup nyeri saya paksa..kapan kembali.. sshh.. aahh.. hhmm.. saya minta ia untuk posisi nungging dgn tidak melepas penis ku dalam Vaginanya.. penis ku berasa dipelintir oleh Vaginanya.. terus kugenjot kembali..sshh dan.. sshh.. ia menggerakkan bokongnya dan aachh.. lebih cepat honey..sshh.. ia telah keluar kembali. Saya masih asyik mengoyang bokong ku sekalian meremas teteknya yang dari barusan saya diamkan.. sshh.. hhmm..aahh.. dan creett.. creett.. aku juga menekan bokong ku dan menarik pinggulnya sampai penis ku mentok di dasar Vaginanya.. kami berdua sama lemas..
    Ia mengambil sebatang rokok.. dihidupkannya dan ia hirup itu rokok.. sama seperti saat ia mengisap penis saya.. kami duduk dan sama nikmati permainan itu sekalian ia merokok kami sama-sama mengobok-obok kemaluan masing-masing.. kuangkat bodinya ke arah tempat tidur.. kami tidak membenahi baju kami yang tetap berantakan di lantai ruangan tamu.. saya putar jam bekerja pas pu kul 5 masalahnya saya ingin pulang.. Ia mulai rapatkan matanya sekalian tangannya merang kul dan bodinya yang berkeringat mendekat ke bodi ku.. walaupun udara di rungan telah dingin tapi bodi kami tetap berkeringat karena permainan barusan.. Di kesempatan lain saya tiba ke tempat tinggalnya nganterin beberapa surat penting. Kebenaran siang itulah kembali sendiri.
    “Oh kamu sayang.. mari cepat masuk..ehhmm”ucapnya sekalian nutup pintu.
    “Iya bu, saya hanya ingin ngantar surat
    ini “kata ku.
    Terus saya berpamitan pulang.. tetapi..
    “Aduh koq cepat-cepat sangat sich.. ibu ingin minta bantuan kembali.. bisa khan..”ucapnya manja.
    Lantas, matanya merem terbuka sekalian lidahnya dikeluarkan, saya sudah tahu tentu ia ingin ngentot kembali nich. Dasarnya sudah tidak tahan dech. Langsung saya dibawa ia masuk dan duduk di teras. Saat itu ia gunakan pakaian kulot putih terbuka. Kelihatan payudaranya yang montok dgn putingnya yang menyembul dari kembali pakaiannya. Saya saksikan ia kembali ‘super’ gairah, lantas ia pancing saya untuk making love. Saya sich “asyik-asik” saja.
    Lantas kulot dan CD dilepaskan tahap demi tahap, lantas Vaginanya saya raba-raba, dan kelentitnya saya diplintir sampai ia terangsang sekali. Terus pakaian, celana dan CD saya diplorotin. Lantas kita duduk di lantai teras. Dalam sikap duduk rileks kaki ku selonjor, ia sedot-sedot penis ku sampai saya mendesah-desah dan penis ku jadi tegang dan keras. Ia kangkangi kakinya terus ia pegang penis ku yang sudah keras sekalian arahkan ke Vaginanya yang telah basah dan mengembang tersebut. Simak juga: Bacaan Seks Ngentot Tetangga Montok Di Dalam Taksi
    Aduh nikmatnya terus ia naik terus turun sekalian digoyangkan-goyang terus dikocak lagi hingga kepuasan yang tidak terbatas. Rasanya ia menjadi lemas dan raih, tetapi ia berusaha tidak ingin udahan. Sepertinya teriak ketahan, mungkin ia ta kut terdengaran tetangga. Ia naik terus turun dan saya ngimbangi dari bawah, lagi hingga pada akhirnya saya dan ia dekapan erat-erat karena ia telah merasa nyaris klimaks, dan tidak lama ia juga menegang dan pada akhirnya sama pucuk dan keluar.
    Dasarnya nikmat sekali, dan tubuh saya berasa lemas tidak berkekuatan kepinginnya tidak ingin terlepas dari bodi nya. Tanpa gunakan celana dahulu ia pergi ke kamar mandi. Bokongnya yang montok bergoyang kanan-kiri-kanan-kiri.. Terkadang ia tundukkan bodinya hingga tempatnya nungging ke saya.. hingga Vaginanya kelihatan mengembang.. ohh. Saya melotot saksikan kelakuannya demikian seronok. Ah saya cuek saja. Yang penting.. uueennaakk.. ooii..

  • Cerita Sex Terkini Ngentot Dengan Wanita Asia Idamanku

    Cerita Sex Terkini Ngentot Dengan Wanita Asia Idamanku


    411 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Terkini Ngentot dengan Wanita Asia Idamanku – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Kenalkan nama saya Thomas, Saya seorang expat (bule) yang sudah lama ada di Jakarta, dan saya ingin menanyakan ke anda: Sudah pernahkah anda mempunyai fantasi seksual pada seorang perempun? Wanita itu bisa jadi siapa pun! Dapat menjadi guru anda di sekolah dahulu, dosen di kampus, rekan kerja, bos atau bawahan bahkan bisa saja pembantu di dalam rumah anda! Yang terang wanita itu tentu mempunyai suatu hal yang membuat napas anda sesak setiap mengingatnya.
    Well, saya punyai! dan yakin atau tidak, sy adalah lelaki yang untung antara juta-an lelaki yang lain, kenapa? Karena anda akan temukan jika semua mimpi dan fantasi seksual saya bisa menjadi realita.

    Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Ngentot dengan Wanita Asia Idamanku
    narasi ngentot


    Sejak dahulu saya memang menyenangi wanita Asia, mungkin salah satunya argumen kenapa saya ingin diberikan tugas oleh kantor saya di Jakarta, tempat yang semula saya tidak pernah mengetahui keberadaannya, tempat yang semula saya tidak mengetahui bakal ada wanita seperti Rani.
    Hmmh, Rani.. Ia memang tidak mempunyai buah dada sebesar Pamela Anderson, tp buah dadanya yang sedikit lebih besar dibanding kepalan tanganku selalu terpikir dalam blouse kerjanya tertutupi bra hitam pas di bawah leher panjang dan pundak cantik warna kuning langsat ciri khas wanita Asia.

    Rani memang tidak mempunyai bentuk badan seindah Cindy Crawford, tetp pinggangnya yang kecil selalu temani pinggul cantik bak apel dan hmm.. bokongnya yang ranum selalu terpikir! Tidak ketinggal kaki kecilnya yang panjang bak peragawati menyokong pahanya yang putih bersih tertutupi rok mininya yang seksi! Tidak akan habis keinginanku inginkan dianya! Terpikir selalu diriku di atas badannya yang ramping putih meremas buah dadanya! Menarik turun rok mininya! Dan memasukkan alat kejantananku di dalam kemaluannya! Memompanya dgn cepat! Serta lebih cepat! Dan..

    “Thomas?”
    “Oh.. Hi! Ran..” dgn gelagapan saya menjawab panggilan Rani yang entahlah sudah berapakah lama ada di hadapanku yang sedang melamun sekalian minum sendiri di Hard Rock Kafe ini. He he he, malunya saya!
    “Thomas, kamu kembali ngapain di sini?” Satu kali lagi ia menyapaku.
    “Ran! Tidak kira bertemu kamu di sini”, jawabku cepat tutupi terkejutku.
    Rani menjawab dgn senyum sekalian berbicara:
    “Saya sich memang kerap kesini! Senang dech dapat bertemu kamu, hihi.. kamu sendiri kan? Saya gabung kamu yah? yah?”

    Sempat sebelum saya menjawab, Rani sudah menarik kursi dan duduk di sampingku, dan saya berpikiran
    “Ya Tuhan begitu anehnya ini..” Lantas seterusnya kita berdua sudah asyik bicara ngalor-ngidul.
    Tidak kusangka Rani rupanya kuat minum. Perbincangan kami diwarnai oleh order baru yang selalu tiba menukar gelas cocktailnya yang mulai kosong
    Sementara fokusku untuk minum sudah luluh-lantak dihancurkan sepasang pundak cantik didampingi leher panjang di atas belahan dada putih punya Rani, si fantasi seksualku yang mendadak tiba mendekati! Rani malam ini lebih seksi dari umumnya tertutupi gaun sackdressnya yang warna merah berpijar. Dan kuberpikir ,
    “Oh Tuhan mimpi apa saya tadi malam?” Tidak berasa jam sudah memperlihatkan jam 3 pagi.
    Dari langkah Rani bicara dan raut wajahnya, kutahu bergelas-gelas cocktail yang Ia minum sudah memberi hasil sama sesuai yang diinginnya. Rani mabuk. Tidak ada sesuatu hal lain yang dapat kulakukan selainnya minta kunci mobilnya dan memaksakan untuk membawanya sampai di dalam rumah. Rani tidak menantang dan dgn pasrah masuk ke mobil di atas bangku penumpang depan.
    Kumulai memakai mobilnya sampai mendadak Rani berbicara,
    “Thom! Saya tidak dapat pulang kembali mabuk kaya beginih.. Ke rumah kamu saja yahh.. saya tidur rumah kamu dahulu bisa kan Thom?” Saya berpikiran
    “Terima kasih Tuhanku!”
    Setelah tiba di apartemenku, kubimbing ia ke kamar tidurku, Rani duduk langsung pada tempat tidur. Tersenyum saya sekalian melepas sepatunya, kuberpikir
    “Ya Tuhan begitu cantik dan sexynya sepasang kaki putih seperti kapas ini.. dan mmmppphhhh..” Mendadak kedengar bisikan-bisikan yang berbicara,
    Jangan Thomas! Ia mabuk! Kamu tidak bisa menggunakan peluang! Itu tidak gentleman!” Lantas,
    “Man! saksikan begitu sexynya bahu sang Rani, lehernya.. pahanya.. Ohh” Dan,
    “Thomas! Kamu bukanlah orang semacam itu!” Lantas,
    “Ingat Thomas! Kapan kembali kamu punyai peluang semacam ini, jangan bodoh!”
    “Apes!!” dalam hatiku.

    Ada seorang wanita elok dan seksi, idamanku, fantasy seksualku, duduk pada tempat tidurku dan saya justru kebingungan harus bagaimana.
    “Apes! Apes! Apes!” Saat saya sedang repot sendiri dgn pikiranku, mendadak,
    “Thomashh.. sini Thomas.. Hhh” rintih Rani.
    Dengan tidak berpikir 2x saya merapat seperti anak buah diundang majikan dan berbicara,
    “I.. Iya Ran.. Ada yang kamu ingin? Air putih mungkin?”
    “Saya ingin kamuhh, Thomas sayangggggg..” Rani menjawab.
    “Deg deg!” tidak dapat kutahan degup jantungku yang makin menderu-deru.
    Belum kuberpikir selanjutnya, kusaksikan jari-jari imut Rani sudah ada di ikat pinggangku bersama dgn tangan putih dengan bulu lembutnya.
    “Saya ingin kamu Thomas.. ” Satu kali lagi Rani buka bibirnya yang basah dan ranum memeras,
    “Iya Thomashh.. malam hari ini!” Rani melanjutkan desahannya.
    “Tp.. Ran..” belum kuhabis berkata, mendadak jari-jari imut barusan dgn perlahan-lahan buka ikat pinggangku dan dgn kontribusi lengan yang cantik dengan bulu lembut barusan menarik turun celana blue jeansku dgn gampang tanpa perlawanan dariku.
    “Ohh Rani.. Saya tidak tahu ini betul dilaksanakan atau..” jawabku.
    “Ssstttt.. Saya selalu ingin ketahui bagaimana rasanya dgn orang putih sepertimu Thomas.. ” Rani menggunting, dan memulai menarik turun celana dalamku.
    “Hmmh, memang Punyanya bule sepertimu lebih besar dibanding ke orang kita.” Rani dgn genit melihati alat kemaluanku yang memang mulai mengeras.
    “Ran..” Saya yang merasa harus menjelaskan suatu hal.sebuah hal. dipotong Kembali olehnya sekalian berbicara,
    “Kamu harus tahu kedahsyatan cewek Indonesia Thommmmm.. mmhh,” sekalian berbicara begitu Rani dekatkan muka cantiknya ke jantananku dan sekalian mengedip-ngedipkan bulu matanya yang panjang dan lentik.
    Bacaan Seks Terkini Ngentot dengan Wanita Asia Idamanku
    Rani mulai mengecupnya,
    “Mmmuuah.. cup.. cup..” Bibirnya yang merah ranum mulai menelusuri kepala kejantananku yang mulai mengeras dan terus mengeras.
    “Saya tidak pernah dgn barang segede begini.. hihi,” godanya genit dan ini kali menjulurkan lidahnya ke tangkai kemaluanku dari bawah kembali lagi ke atas sentuh kepala kejantananku kembali.
    “Mmmhh,” godanya kembali.
    “Shh.. hh,” saya hanya dapat mendesis, tidak terpikir begitu terangsangnya saya oleh peristiwa ini! Dan,
    “Emmhh,” Rani masukkan 1/2 alat kejantananku di dalam mulutnya yang imut, dan kepalanya mulai bergerak turun naik secara perlahan-lahan.
    “Ughhooghh.. Rani! yeah!” Saya mendesah meredam rasa nikmat dari mulut Rani yang basah dan hangat.
    Rani sesaat menarik keluar kejantananku dari mulutnya dan berbicara,
    “mmmpphhh.. Sedap tidak sayang?” Lantas melumat lagi dan mengisap kejantananku ini kali dgn irama yang bisa lebih cepat, “mmmppphhhh.. mm..mm..”
    “Arrgghh!! Rani! Oh Rani..” Saya mulai mengeluh cukup keras karena rasakan lidah lembut Rani bergerak dalam mulutnya yang hangat sementara kepala Rani terus bergerak turun naik semakin bertambah cepat.
    “Ouuggghhhhhhh!!” Ini kali saya tidak bisa meredam keinginan yang melimpah-luap dalam diriku.
    Kutarik turun gaun sackdress yang digunakannya hingga kelihatan punggung putih mulus dengan bulu lembut sedikit tertutup oleh rambutnya yang panjang dan hitam lebat. Rani tidak menggunakan bra. Selanjutnya kuteruskan kembali menarik turun sampai kelihatan celana dalam putih tipis berenda yang membalut bokong putih kemerah-merahan yang ranum.
    Lantas kujulurkan tanganku yang panjang coba raih lubang kewanitaan yang terselinap di bawah bokong ranum putih kepunyaannya. Dan terjamah olehku daging lembut sedikit dengan bulu yang sudah basah oleh cairan lubrikasi pertanda siap untuk bercinta!
    “Ohh Rani.. hh kamu telah basah,” ku berbicara terbata-bata.
    “Hmm.. hmm..” Kata-kataku dijawab Rani dgn hisapan yang bisa lebih cepat dan liar berasa cepat melumat semua tangkai kejantananku.
    “Ghhaahh.. Rani!!” Saya mengeluh lagi dan memulai menggerakkan jari-jariku pada bagian apa dari lubang kemaluannya yang dapat kuraih! Trus dan trus kujulurkan jariku sampai sentuh klitorisnya.
    “mmmmppphhhh!” Ini kali berasa reaksi Rani karena Dia mengeluh keras sekalian membalasnya dgn percepat hisapan dan lumatannya ke tangkai kejantananku.
    “mmmmpphhhhh!! hmm,” saya tidak ingin kalah dan membalasnya lagi dgn getarkan dengan cepat sekali jariku di atas klitorisnya!
    “Ouuuhhhhh.. ohhoohh,” tidak kuat Rani keluarkan kejantananku dari dalam mulutnya, mendesah dan memulai memegang tangkai kejantananku dan mengocak cepat turun naik.
    “Uhh.. mmmpphhhh.. ooohhh.. yeahh!!” Berdua kami mengeluh, mendesah, nikmati sentuhan masing-masing hingga kemudian Rani mendadak dekatkan wajahnya kepadaku.
    Rani mulai menciumi dan melumat bibirku dgn bibirnya yang merah basah. Kubalas kecupannya sekalian kupeluk dan kuelus punggung mulus dan rambutnya yang terurai ada di belakang.
    “mmmppphhhhh..” Sekalian berciuman, Rani melebarkan ke-2 kaki mulus tingkatannya dan naik keatas ku.
    “Saat ini Thomaasss.. hh.. hh.. ambil saya sekaranghh..” Rani berbicara dgn napas mengincar sekalian melihat rekat mukaku dgn wajah cantiknya.
    Dgn penuh gairah kutarik turun celana dalamnya dan kupegang tangkai kejantananku dgn tangan kanan, jg selangkangan Rani dgn tangan kiri. Lantas mulai masukkan dgn perlahan-lahan kepala kejantananku di dalam lubang kemaluannya yang merah berpijar basah banyak rambut-rambut hitam lembut cantik di atasnya.
    “Hoohh.. sshh,” Rani mendangak ke atas sekalian pejamkan matanya dan mendesis rasakan kepuasan penetratif kepala kejantananku di lubang memeknya yang lantas lusuhbut dgn masukkan tangkai kejantananku lebih dalam . “Zlleeebbbb!”
    “Uhh.. yeah!! Thomashh!”
    “Ohh Raniiiiii..” sekalian kuangkat tubuh Rani sedikit dan kulepas kembali hingga turun naik di atas tubuhku.
    “Ouurgghh.. ahh..” Ini kali Rani mengeluh makin keras dgn raut muka sedikit meringis sekalian berbicara kembali, “Terus Thomashh.. gerakin kembali bisa lebih cepat shh.. mmmpppphhhh.. yeahh..”
    Itil V3
    Terang-terangan tidak gampang buatku untuk bergerak cepat memompa Rani turun naik dalam capitan kewanitaannya yang sempit dan hangat seakan ingin mengisap semua kejantananku masuk ke.
    “Ohh.. mm.. mmmppphhhh.. shh.. yeahh..” Rani tanpa berhenti-hentinya mendesah, mengeluh dan menggeram mesra bersamaan kunaikkannya kecepatan badannya yang mulai basah berkeringat turun naik di atasku sekalian kubenamkan terus lebih dalam kejantananku ke lubang kemaluannya yang makin hangat berasa meremas-remas dan memijat-mijat kejantananku.
    “Ohh Rani.. ohh kamu sukai sayanghh?” Saya menanyakan di antara rintihan, buruan napas dan erangan kita berdua.
    “Hhh.. Cepat kembali sayanghh.. mmhh. cepat lagihh!” Rintih Rani makin semangat dan memulai menggerak-gerakan pinggul mulus sexynya dgn pergerakan erotis kekiri dan kekanan yang membuat lubang kemaluannya makin sempit hangat membara, mengisap dan memuntahkan kuat kejantananku masuk keluar makin cepat dan keras.
    “Arrgghhhhh!! Yeaaaahhhhh!” Marahku sekalian membalasnya dgn memacukan bokongku ke atas untuk menolong kejantananku menusuk dan menyerang lebih dalam .
    “Mppphhhhhh.. oohh. oooohhh.. ahh.. ohh.. uuhh.. uhh.. uhh..urrgghhaa!” Jerit Rani menyongsong pacuan luar biasa yang kuberikan padanya tiada henti hingga kelihatan muka elok Rani pejamkan ke-2 matanya lantas meringis luar biasa sekalian menggigit bibir bawah yang merah basah.
    “Mmmhh!!” dan buka mulutnya kembali
    “Uuucccccchhhhhhhh!!” Berasa semua badannya menggeliat, tergetar luar biasa ke arah pucuk kepuasan dan orgasme berkali-kali yang kuberikan padanya tanpa ampun. Simak juga: Bacaan Seks Terkini 2023 Konsumen Servis Restoran Stik
    Berasa sakit pegangan jari-jemarinya yang imut sedikit mencakar dan menggengam keras di ke-2 bahuku di ikuti dgn semua badannya menegang dgn saat itu juga. Pada akhirnya,
    “Serr!” Berasa cairan hangat mengguyuri tangkai kejantananku yang sedang memompa keras dalam lubang kemaluannya. Yah! Pucuk orgasme. Rani sudah meraihnya.
    “Uuuccchhhhh.. hoh.. hh.. hh.. hoh.. hohh.. hh,” tersengal-sengal napas Rani mengincar.
    Semua badannya yang putih cantik sudah habis basah kuyup oleh keringatnya, tidak ketinggal rambutnya yang jg tidak kalah basah. Berasa tegang badannya menyusut. Genggamannya melemas, dan badannya jatuh kurang kuat lesu di atas badanku yang jg sudah basah kuyup diguyur keringat.
    “Oooooohh..hh..hh.. mmmppphhhhhh kamu memang luar biasa Thomas.. saya tidak pernah merasa sepuas ini oleh lelaki sebelumnya..” Papar Rani.
    Saya anggap tidak perlu saya katakan kembali apa yang terjadi selanjutnya, karena narasi ini bukanlah berkenaan diriku, tetapi berkenaan fantasi seksualku, di mana saya mengharap andapun akan alami hal yang sama dgn fantasi seksual anda.

  • Cerita Sex Dewasa Kiki Berhubungan DenganKu Wanita Haus Sex Pemuas Gairah

    Cerita Sex Dewasa Kiki Berhubungan DenganKu Wanita Haus Sex Pemuas Gairah


    818 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Dewasa Kiki Wanita Haus Sex Pemuas Gairah – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Baru saja ini saya berjumpa lagi Kiki (bukan nama sebetulnya). Dia sekarang telah berkelseja dan uarga k menikah ada di Palembang. Untuk sesuatu masalah keluarga, dia bersama anaknya yang tetap berumur lima tahun pulang ke Yogya tanpa dibarengi suaminya.
    Kiki masih sama dengan dahulu, kulitnya yang putih, bibirnya yang merah mengembang, rambutnya yang lebat tumbuh terbangun selalu di atas pundak. Walau rambutnya cukup kemerahan tetapi karena kulitnya yang putih bersih, sering kali menarik dilihat, apalagi jika ada dalam dekapan dan dielus-elus.

    Kelompok Bacaan Seks Dewasa Kiki Wanita Haus Sex Pemuas Gairah
    narasi sex 2023


    Pertemuan di Yogya ini mengingati kejadian sepuluh tahun kemarin saat dia masih kuliah dalam suatu perguruan tinggi terkenal di Yogya. Sepanjang kuliah, dia ada di rumah bude, kakak ibunya yang kakak ibuku. Rumahku dan rumah bude cukup jauh dan saat itu kami jarang-jarang bertemu Kiki.
    Saya mengenalinya semenjak kanak-kanak. Dia memang gadis yang gesit, terbuka dan termasuk berotak encer. Satu tahun sesudah saya menikah, istriku melahirkan anak kami yang pertama. Jalinan kami rukun dan sama-sama menyukai. Kami ada di rumah sendiri, cukup di luar kota.

    Saat melahirkan, istriku alami pendarahan luar biasa dan harus dirawat di dalam rumah sakit semakin lama daripada anak kami. Benar-benar ribet harus menjaga bayi di dalam rumah. Karenanya, ibu mertua, ibuku sendiri, tante (ibunya Kiki) dan Kiki dengan suka-rela bergiliran menolong kewalahan kami. Semua berakhir selamat sampai istriku dibolehkan pulang dan secara langsung dapat menjaga dan menyusui anak kami.

    Beberapa hari selanjutnya, Kiki sering tiba melihat anak kami yang ucapnya elok dan lucu. Bahkan juga, bingung mengapa, bayi kami benar-benar rekat dengan Kiki. Jika sedang rewel, menangis, meronta-ronta jika digendong Kiki jadi diam dan tertidur dalam pangkuan atau gendongan Kiki. Sehabis pulang kuliah, jika ada waktu, Kiki selalu singgah dan menolong istriku menjaga sang kecil.

    Semakin lama Kiki kerap ada di rumah kami. Istriku benar-benar suka atas kontribusi Kiki. Nampaknya Kiki ikhlas dan tulus menolong kami. Apalagi saya harus kerja segenap hari dan kerap pulang malam. Semakin bertambah besar, bayi kami menyusut nakalnya. Kiki mulai tidak banyak mampirke rumah. Istriku makin sehat dan dapat mengurusi semua kepentingannya. Tetapi sesuatu malam saat saya asyik menuntaskan tugas di dalam kantor, Kiki mendadak ada.
    “Ada apakah Ki, malam-malam ini.”
    “Mas Heri, tinggal sendiri di dalam kantor?”
    “Ya, Darimanakah kamu?”
    “Menyengaja kesini.”
    Kiki merapat ke arahku. Berdiri dari sisi bangku kerja. Kiki kelihatan kenakan rok dan T-shirt warna kegemarannya, pink. Tercium olehku berbau minyak wangi ciri khas remaja.
    “Ada apakah, Kiki?”
    “Mas… saya ingin seperti Mbak Tari.”
    “Ingin? Ingin apanya?” Kiki tidak menjawab tapi justru mengambil langkah kakinya yang putih mulus sampai berdiri sama persis di depanku.
    Dalam waktu cepat dia telah duduk di pangkuanku.
    “Kiki, apa-apaan kamu ini..” Tanpa menantiku usai berbicara, Kiki telah menyikatkan bibirnya di bibirku dan mengisapnya kuat-kuat.
    Bibir yang sejauh ini cuma dapat kupandangi dan pikirkan, sekarang betul-betul landing keras. Kulumanya penuh gairah dan napas lembutnya menyodok. Lidahnya dimainkan cepat dan menari gesit dalam rongga mulutku. Dia cari lidahku dan mengisapnya kuat-kuat. Saya berusaha melepasnya tetapi sandaran bangku merintangi. Lebih dari itu, terang-terangan ada rasa nikmat sesudah beberapa bulan tidak melakukan hubungan intim dengan istriku. Kiki renggangkan pagutannya dan ucapnya,

    “Mas, saya selalu suka Mas. Saya sukai terkait dengan lelaki, bahkan juga sejumlah dosen sudah kuajak beginian.
    Tidak bercumbu sekian hari saja rasanya tubuh panas dingin. Saya tidak pernah temukan lelaki yang cocok.”
    Kuangkat badan Kiki dan kududukkan di kertas yang tetap berantakan di meja kerja. Saya bangun dari duduk dan mengambil langkah ke pintu ruangan kerjaku. Saya mengamankan dan tutup kelambu ruang.
    “Ki.. Kuakui, aku juga kelaparan. Telah 4 bulan tidak bercumbu dengan Tari.”
    “Menjadikan saya Mbak Tari, Mas. Mari,” kata Kiki sekalian turun dari meja dan menyambut langkahku.
    Dia merengkuhku kuat-kuat hingga dadanya yang empuk seutuhnya melekat di dadaku. Berasa juga k0ntolku yang sudah mengeras bertabrakan dengan perut bawah pusarnya yang halus. Kiki rapatkan juga perutnya ke kemaluanku yang tetap terbungkus celana tebal. Kiki menyikat lagi leherku dengan kuluman bibirnnya yang mengembang bak bibir aktris populer. Saluran listrik seolah menyebar ke semua badan. Saya sebelumnya sangsi menyongsong keliaran Kiki. Tetapi saat kepuasan mendadak menyebar ke semua badan, jadi berlebihan semata melepaskan peluangini.
    “Kamu sangat bernafsu, Kiki..” bisikku lirih di telinganya.
    “Hmmm… iya… Sayang..” balasnya lirih sambil mendesah.
    “Saya sebetulnya inginkan Mas semenjak lama… ukh…” serunya sambil menelan ludahnya.
    “Mari, Mas… lanjutkan..”
    “Ya Sayang. Apa yang kamu harapkan dari Mas?”
    “Semua,” kata Kiki sambil tangannya menelusuri dan mengelus tangkai kemaluanku.
    Bibirnya terus sapu permukaan kulitku di leher, dada dan tengkuk. Perlahan-lahan kusingkap T-Shirt yang dikenainya. Kutarik perlahan-lahan ke atas dan langsung tangan Kiki sudah diangkat pertanda minta T-Shirt langsung dibuka saja. Kaos itu kulempar ke atas meja. Ke-2 jariku langsung merengkuhnya kuat-kuat sampai tubuh Kiki rekat ke dadaku.
    Ke-2 bukitnya melekat lagi, berasa hangat dan halus. Jariku cari kancing BH yang berada di punggungnya. Kulepas perlahan-lahan, talinya, kuturunkan lewat tangannya. BH itu pada akhirnya jatuh ke lantai dan sekarang ujung payudaranya melekat rekat ke arahku. Saya merosot perlahan-lahan ke dadanya dan kujilati penuh nafsu. Permukaan dan pinggir putingnya berasa sedikit asin oleh keringat Kiki, tetapi menambahkan nikmat wewangian gadis muda.
    Tangan Kiki menyeka-usap rambutku dan membawa kepalaku supaya mulutku selekasnya mengisap putingnya.
    “Sedot kuat-kuat Mas, sedooottt…” bisiknya.
    Saya penuhi permohonannya dan Kiki tidak dapat meredam ke-2 kakinya. Dia seolah lemas dan jatuhkan tubuh ke lantai berkarpet tebal. Ruangan ber-AC itu berasa semakin hangat.
    “Mas lepas…” ucapnya sekalian terlentang di lantai.
    Bacaan Seks Dewasa Kiki Wanita Haus Sex Pemuas Gairah
    Kiki minta saya melepaskan baju. Kiki sendiri juga melepaskan rok dan celana dalamnya. Aku juga melakukan perbuatan begitu tetapi tetap kusisakan celana dalam. Kiki menyaksikan dengan pandangan mata sayu seperti tidak sabar menanti. Selekasnya saya mengejarnya, berbaring di lantai. Kudekap badannya dari samping sambil kugosokkan telapak tanganku ke putingnya. Kiki melenguh sedikit selanjutnya sedikit memiringkan badannya ke arahku. Menyengaja dia selekasnya arahkan putingnya ke mulutku.
    “Mas sedot Mas… lanjutkan, sedap sekali Mas… enak…” Kupenuhi permohonannya sambil kupijat-pijat bokongnya.
    Tanganku mulai nakal cari selangkangan Kiki. Rambutnya tidak terlampau tebal tetapi daratannya cukup oke untuk landingkan pesawat “cocorde” punyaku. Kumainkan jariku di situ dan Kiki terlihat sedikit tersentak.
    “Ukh… khmem.. hsss… terus… terus,” lenguhnya tidak terang.
    Sementara sedotan di putingnya kugencarkan, jari tanganku seperti menuai dawai gitar di pusat kepuasannya. Berasa jari kanan tengahku sudah capai gumpalan kecil daging pada dinding atas depan memeknya, ujungnya kuraba-raba halus memiliki irama. Lidahku mainkan puting sambil kadang-kadang mengisap dan menghembusnya. Jariku memilin klitoris Kiki dengan tehnik petik melodi.
    Kiki menggeliat-gelinjang, melenguh-lenguh penuh nikmat.
    “Mas… Mas… ampun… terus, ampun… terus ukhhh…” Sesaat selanjutnya Kiki lemas.
    Tetapi itu tidak berjalan lama karena Kiki bergairah lagi dan kembali ambil inisitif. Tangannya mencari arah kejantananku. Kudekatkan supaya mudah dicapai, dengan langsung Kiki menarik celana dalamku. Bersama dengan itu melejit keluar pusaka kecintaan Tari. Mengakibatkan, memukul ke muka Kiki.
    “Uh… Mas… apaan ini,” kata Kiki terkejut.
    Tanpa menanti jawabanku, tangan Kiki langsung mencapainya. Ke-2 telapak tangannya memegang dan mengelus k0ntolku.
    “Mas… ini asli?”
    “Asli, 100 %,” jawabku.
    Kiki menggeleng kepala. Lantas lidahnya menyikat cepat ke permukaan k0ntolku yang dengan diameter 6 cm dan panjang 19 cm itu, sedikit cukup bengkok ke kanan. Pada bagian samping kanan kelihatan mencolok saluran otot keras. Sisi bawah kepalanya, tetap sisa sedikit kulit yang menggelambir. Otot dan gelambiran kulit tersebut yang membuat wanita semakin bertambah nikmat rasakan tusukan senjata unggulanku.
    “Mas, tidak pernah saya menyaksikan k0ntol sebesar dan selama ini.”
    “Saat ini kamu menyaksikannya, menggenggamnya dan menikmatinya.”
    “Betapa berbahagianya MBak Tari.”
    “Karena itu kamu ingin seperti ia, kan?”
    Kiki langsung menarik k0ntolku.
    “Mas, saya ingin cepat menikmatinya. Masukan, cepat masukan.”
    Kiki menelentangkan badannya. Pahanya direntangkannya. Kelihatan begitu mulus putih dan bersih. Antara bulu lembut di selangkangannya, kelihatan lubang memek yang imut. Saya sudah ada di pahanya. Exocet-ku sudah siap melaju. Kiki melihatiku penuh berharap.
    “Cepat Mas, cepat..”
    “Sabar Kiki. Kamu harus betul-betul terangsang, Sayang…”
    Tetapi nampaknya Kiki tidak sabar. Tidak pernah kusaksikan wanita sekasar Kiki. Ia tidak ingin dicumbui dahulu saat sebelum dimasuki k0ntol pasangannya.
    “Cepat Mas…” ajaknya kembali.
    Itil V3
    Kupenuhi permohonannya, kutempelkan ujung k0ntolku di atas lubang memeknya, kutekan perlahan-lahan tetapi benar-benar sangat susah masuk, kuangkat kembali tetapi Kiki malah mendorongkan bokongku dengan ke-2 iris tangannya. Bokongnya sendiri didorong ke atas. Tidak terhindar, tangkai k0ntolku seperti mengenai dinding tebal. Tetapi Kiki nampaknya ingin bermain kasar. Aku juga, walau belum terangsang betul, kumasukkan k0ntolku sekeras dan sekencangnya. Walau perlahan-lahan bisa memasukirongga memeknya, tetapi sangat terasa sesak, geret, panas, perih dan susah. Kiki tidak gentar, justru menyongsongnya penuh nafsu.
    “Jangan paksa, Sayang..” pintaku.
    “Terus. Paksakan, siksa saya. Siksa… tusuk saya. Keras… keras jangan takut Mas, terus..” Dan saya tidak dapat menghindari. Kulesakkan keras sampai setengah k0ntolku sudah masuk.
    Kiki menjerit,
    “Aouwww.. sedikit kembali..” Dan saya memencetnya kuat-kuat.
    Bersama dengan itu berasa ada yang mengucur dari saat memek Kiki, menetes keluar. Saya melihat, darah… darah fresh. Kiki diam. Napasnya tersengal-sengal. Matanya memejam. Saya meredam k0ntolku masih tetap menancap. Tidak turun, tidak naik. Untuk kurangi kemelutnya, kucari ujung puting Kiki dengan mulutku. Walau cukup membungkuk, saya bisa meraihnya. Kiki sedikit menyusut kemelutnya.
    Sesaat selanjutnya dia mintaku mengawali kegiatan. Kugerakkan k0ntolku yang cuma setengah jalan, naik turun dan Kiki mulai terlihat menikmatinya. Gerakan stabil itu kupertahankan lumayan lama. Lama-lama tusukanku semakin dalam. Kiki pasrah dan tidak sebuas barusan. Dia nikmati irama masuk keluar di lubang kemaluannya yang mulai basah dan menyalurkan cairan pelicin. Kiki mulai bangun nafsunya menggeliat dan melenguh dan pada akhirannya menjerit lirih,
    “Uuuhh.. Mas… uhhh… enaakkkk.. enaaakkk… Terus… aduh… ya ampun nikmatnya..” Kiki melemas dan terkulai.
    Kucabut k0ntolku yang tetap keras, kubersihkan dengan bajuku. Saya duduk dari sisi Kiki yang terkulai.
    “Kiki, mengapa kamu?”
    “Lemas, Mas. Kamu sangat gagah.”
    “Kamu liar.”
    Kiki memang kerap terkait dengan lelaki. Tetapi tidak ada yang sukses tembus keperawanannya karena selaput daranya sangat tebal. Tetapi perkiraanku, beberapa lelaki akan kalah oleh ganasnya Kiki ajak senggama tanpa pemanasan yang cukup. Edan memang anak itu, cepat panas.
    Semenjak peristiwa itu, Kiki selalu ingin mengulangnya. Tetapi saya selalu menghindari. Cuma sekali kejadian itu kami ulangi dalam suatu hotel selama seharian. Kiki saat itu kesetanan dan kuladeni tekadnya dengan semua style. Kiki akui senang. baca narasi seks lainnya di seksigo.com
    Sesudah lulus, Kiki menikah dan ada di Palembang. Semenjak itu tidak ada beritanya. Dan, saat pulang ke Yogya bersama anaknya, saya bertemu di dalam rumah bude. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Pucuk Birahi yang Tidak Tertahan
    “Mas Heri, ingin coba kembali?” bisiknya lirih.
    Saya cuma menggangguk.
    “Masih besar ?” tanyanya memikat.
    “Ya, tambah besar donk.”
    Dan malamnya, saya mengunjungi di hotel tempatnya bermalam. Pertempuran juga kembali terjadi dalam posisi sama sudah masak.
    “Mas Heri, Mbak Tari bisa digunakan belum?” tanyanya.
    “Belum, dokter melarang,” kataku bohong.
    Dan, Kiki juga malam itu coba melayaniku sampai kami sama terpenuhi.

  • Cerita Sex Ngentot Dengan Tetangga Montok Di Dalam Taksi

    Cerita Sex Ngentot Dengan Tetangga Montok Di Dalam Taksi


    393 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Ngentot Tetangga Montok Di Dalam Taksi – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Saya seorang remaja yang tetap berusia 18 tahun dan sudah lulus dari sebuah SMUN di Malang dan ada di sebuah dusun kecil di samping selatan kota Malang, sebuah dusun yang tidak terlampau ramai karena tempatnya yang benar-benar jauh dari pusat perkotaan.
    Budhe Marni sendiri ialah seorang tetanggaku yang berada tinggal pas ada di belakang rumahku. Wanita ini berumur sekitaran 40 tahun dan telah memiliki suami dan tiga orang anak, yang satu masih duduk di kursi kelas 6 SD sementara yang yang lain telah mencapai kursi SMP. Suami Budhe Marni bekerja sebagai tukang kebun dalam suatu sekolah negeri di kota.

    Kelompok Bacaan Seks Ngentot Tetangga Montok Di Dalam Taksi
    narasi sex


    Berkenaan bentuk badan Budhe Marni sampai saya ingin untuk bersetubuh dan berselingkuh dengannya nampaknya bukanlah hal yang terlampau memikat buat diuraikan karena bentuk badan Budhe Marni bukan seperti seorang aktris yang elok, gemulai, dan menarik layaknya seperti mode iklan atau pemain film sinetron kelas tinggi, tapi dia hanya seorang wanita daerah istri seorang tukang kebun dan seorang ibu rumah-tangga yang selalu disibukkan oleh masalah-urusan keluarga sampai tidak sebelumnya sempat untuk lakukan aktivitas BL (bodi language), renang, dan olahraga seperti banyak orang kaya. Pastilah bisa dipikirkan bagaimana badan Budhe Marni.
    Bentuk tubuh ibu rumah-tangga ini ialah biasa-biasa saja atau oleh beberapa pemuda bodi Budhe Marni bisa dilihat benar-benar tidak menarik. Tinggi tubuh wanita beranak tiga itu sekitaran 154 cm dan berat tubuh 50 kg. Anda bisa memikirkan sendiri bagaimana bentuk badannya sama ukuran semacam itu.

    Berkenaan gairah dan nafsuku pada Budhe Marni bukan tercipta dalam kurun waktu yang singkat, tapi gairah dan nafsu itu bisa disebut mulai tercipta sejak saya tetap berusia sekitaran 14 tahun dan tetap mencapai kursi SMP.

    Saat itu saya kerap kali bermain dan mandi di sungai yang ada di dekat kampungku, dan di saat saya bermain dan mandi di sungai tersebut seringkali saya menyaksikan Budhe Marni bertelanjang diri membersihkan dan mandi di sungai itu. Dan tidak jarang-jarang juga sambil melihat dia mandi saya lakukan masturbasi karena tidak tahan menyaksikannya bugil tanpa satu helai kain juga yang melekat di badannya.

    Sesudah mencapai kursi SMU aku juga tidak sebelumnya pernah kembali pergi ke sungai itu bagus untuk sekadar bermain maupun mandi. Kembali juga saya harus bersekolah di SMU yang ada di pusat perkotaan yang tempatnya benar-benar jauh dari perkampunganku sampai saya harus terpaksa indekos sepanjang lebih kurang 3 tahun saat studiku di SMU dan saya jarang-jarang sekali pulang ke rumahku di daerah.
    Baru sekitaran tengah tahun 2004 lalu saya lulus dari kursi SMU dan kembali lagi ke rumahku di daerah. Dan sesudah lulus dari SMU aku juga harus tidak bekerja karena tahun ini saya tidak sukses dalam ujian masuk PTN (SPMB). Mau tak mau saya harus coba kembali pada tahun kedepan agar bisa diterima di PTN.
    Sepanjang tidak bekerja saya sering luntang lantung sendiri karena tidak punyai tugas dan apalagi teman-temanku saat kecil dahulu rupanya umumnya telah tempuh study di perguruan tinggi di kota dan beberapa kembali telah bekerja dan jarang-jarang sekali pulang, hingga keadaan perkampunganku seringkali kelihatan sepi akan beberapa pemuda. Yang banyak kelihatan tentulah hanya bapak-bapak atau ibu-ibu dan anak-anak yang tetap kecil.
    Di beberapa hari tersebut saya kembali kerap pergi ke sungai di mana saya selalu bermain dan mandi saat saya tetap kecil dahulu. Sesuatu saat di saat saya sedang pergi memancing di sungai, tanpa menyengaja mataku melihat sejumlah wanita yang sedang mandi dan membersihkan di sungai itu dan salah satunya rupanya ialah Budhe Marni. Saat itu bodi Budhe Marni terlihat sangat berlainan dengan yang sebelumnya pernah saya saksikan dulu saat saya tetap kecil. Saat ini badannya terlihat lebih gendut dan bokongnya juga terlihat semakin lebih besar dan perutnya terlihat cukup sedikit membuncit karena kegemukan.
    Di awal saya menyaksikan bodi badan wanita berusia 41 tahun itu sedang membersihkan, saya tidak tertarik benar-benar karena dia kelihatan tidak seksi dan tidak menarik buatku sampai saya melanjutkan niatku untuk memancing ikan di hari tersebut. Sesudah sejumlah waktu berakhir, tanpa menyengaja mataku tertuju kembali pada Budhe Marni yang mulai melepas baju yang dikenainya. K0ntolku demikian kerasnya menegang saat menyaksikan dia melepaskan celana dalam hitamnya.
    Dia terlihat kesusahan melepas celana dalam yang ketat itu karena sangat besarnya ukuran bokongnya. Tidak lama kemudian dia mulai membasahi badannya sama air. Nafsu seksku terasanya tidak tertahan kembali waktu menyaksikan Budhe Marni yang sudah bertelanjang bundar dan sudah basah oleh air itu mulai menggosokannya sabun ke badannya. Wanita yang telah bersuami itu menggosoki badannya dan seringkali meremas payudara dan menggosok bokongnya dengan sabun. Ingin sekali saya turun dekati dan ajaknya untuk bersetubuh di saat dan tempat tersebut. Namun tetap ada banyak wanita lain di situ.
    Saya tetap pikirkan risiko yang besar sekali yang dapat saya terima bila saja dia tidak ingin lakukan jalinan tubuh denganku, atau suaminya ketahui perlakuan kami, dan bagaimana perlakuan orang daerah bila sampai ketahui perzinahan kami hingga aku juga putuskan meredam nafsu yang benar-benar kuat tersebut. Selanjutnya saya segera pulang dan tidak melanjutkan niatku memancing di hari tersebut.

    Saat datang di dalam rumah, pikiranku masih terusik oleh bayang-bayang Budhe Marni. Badannya.., celana dalam hitamnya.., bokongnya.., payudaranya.. Pikiran itu terus mengusikku. Sesudah berpikiran sesaat pada akhirnya saya mempunyai gagasan agar bisa bersetubuh dengan tetanggaku itu dan pada akhirnya saya memilih untuk mulai menggandeng Budhe Marni supaya ingin lakukan jalinan suami istri denganku.
    Sejak saat tersebut saya seringkali bermain ke rumah Budhe Marni saat suami dan beberapa anaknya tidak ada di rumah. Dan tidak jarang-jarang juga saya bergurau dan memikatnya. Dan jalinan yang menarik juga nampaknya mulai tercipta antara saya dan ibu berusia 41 tahun tersebut. Terlihat sekali jika dia menyimpan nafsu padaku.
    Sesuatu saat di saat Budhe Marni sedang menyetrika baju di kamar tamunya, dengan membulatkan tekad saya berusaha mengutarakan tujuan, nafsu, dan kemauanku ke tetanggaku tersebut. Dan rupanya kemauan, gairah, dan nafsuku tidak bertepuk samping tangan. Rupanya wanita itu mempunyai rasa minat yang sama padaku.
    Sesudah terlihat terang jika antara kami berdua memang sama-sama menyimpan minat, pada akhirnya saya menerangkan padanya jika kami tidak mungkin lakukan jalinan suami istri dan perzinahan itu di tempat tinggalnya atau di rumahku. Aku juga menjelaskan kepadanya jika kami cuma bisa melakukan pada tempat lain contohnya saja di hotel murahan di kota. Hal tersebut ditujukan supaya suami dan beberapa anaknya maupun tetangga tidak ketahui perlakuan kami. Sesudah dia sepakat pada akhirnya kami juga putuskan waktu dan tempat yang cocok untuk melakukan niat itu.
    Sesuatu sore pas di saat yang kami setujui saya pergi ke kota untuk sewa sebuah taksi yang akan mengantar kami ke hotel yang kami tujuan. Sepanjang sejumlah waktu bertransaksi dengan pengemudi taksi, pada akhirnya terbentuk persetujuan dan pengemudi juga ingin mengantarkan kami. Sesudah saya masuk ke mobil, pengemudi mulai jalankan mobilnya ke arah tempat di mana Budhe Marni sedang menanti, yakni dalam suatu taman di tepian kota.
    Bacaan Seks Ngentot Tetangga Montok Di Dalam Taksi
    Sekitaran maghrib pada akhirnya kami datang dalam suatu taman di tepian kota tempat Budhe Marni sedang menanti. Selanjutnya saya minta pengemudi supaya perlambat pergerakan mobilnya. Sesudah sesaat kelihatan seorang wanita kenakan pakaian rok terusan sedang berdiri di seberang jalan dan terlihat menyaksikan ke mobil kami. Dan saya minta pengemudi untuk hentikan pergerakan mobilnya. Kemudian saya keluar dan mendekati Budhe Marni, menggamit tangan dan menyilahkannya masuk ke taksi.
    Sesudah kami berdua masuk ke mobil saya minta pengemudi untuk jalankan mobilnya ke hotel yang kami tujuankan. Dan dengan pelan-pelan mobil melesat ke kota tempat hotel yang kami tujuankan ada.
    Sejumlah waktu dalam mobil, saya dan Budhe Marni terlihat kaku karena antara kami tidak pernah bercinta benar-benar dan jalinan khusus kami masih barusan diawali. Selanjutnya saya mengawali pembicaraan dan dengan diselipin oleh gurau dan guyonanku, pada akhirnya kami berdua dapat sama-sama berhubungan secara baik bahkan juga semakin lama perbincangan kami juga lanjut ke arah yang jorok-jorok dan nampaknya Budhe Marni tidak keberatan dengan hal tersebut dan dia terlihat demikian bernafsu.
    Beberapa saat berakhir saya mulai menciumnya. Pertama kalinya dia terlihat kaget melihatku berani menciumnya. Sedetik selanjutnya saya mulai dekatkan mukaku ke mukanya dan memulai mencium dan mencumbu leher wanita 41 tahun tersebut. Sebelumnya dia meredam badanku dengan ke-2 tangannya seakan dia tidak ingin saya lakukan hal tersebut. Tapi saya terus berusaha dekatkan mukaku ke lehernya untuk mencumbunya.
    Baru sesudah sejumlah lama pada akhirnya Budhe Marni terlihat pasrah dan membiarkanku mencium dan mencumbu lehernya. Napasnya mulai terlihat ngos-ngosan karena nafsu sex yang dirasanya. Dan kadang-kadang dia keluarkan beberapa suara desahan yang benar-benar menggairahkan dan membuat jantungku makin berdegub kuat.
    Selanjutnya saya mulai melepaskan kaos yang saya gunakan. Dan dengan tetap dengan celana panjang saya mencumbu lagi wanita beranak tiga tersebut.
    Sepanjang bibirku repot mencumbu bibir dan leher tetanggaku itu, tangan kananku repot menggenggam pinggang, bokong, dan kadang-kadang meremas payudara Budhe Marni yang tetap kenakan pakaian komplet tersebut. Beberapa saat selanjutnya tangan kananku mulai meraba-raba punggungnya dan mencari tempat resleting rok terusan yang dikenai Budhe Marni. Sesudah temukannya, tanpa henti saya terus mencium dan mencumbu wanita itu sekalian saya berusaha turunkan resletingnya dan berusaha menguak dikit demi sedikit pembungkus badan wanita 41 tahun tersebut.
    Dan pada akhirnya kelihatanlah buah dada besar Budhe Marni yang tetap terbungkus BH warna hitam. Dengan menciumi dan kadang-kadang menggigit-gigit lehernya, tangan kananku raih tali BH-nya dan memulai menurunkannya ke bawah. Sementara itu tangan kiriku raih tali BH yang satu kembali dan memulai menurunkannya ke bawah. Di antara cumbuan dan kecupan kami, tangan kananku menyelusup masuk ke BH Budhe Marni. Dan sesudah merasakan payudara besarnya, tangan kananku tidak berhenti-hentinya meremas-remas buah dada montoknya.
    Belum senang saya lakukan hal tersebut, saya beralih ke pengemudi yang terlihat sedang repot memakai mobilnya dan menjelaskan padanya untuk menangguhkan pergi ke hotel yang kami tujuankan dan meminta supaya dia jalankan mobilnya untuk berkeliling-keliling kota saja dan meminta untuk perlambat pergerakan mobil dan menerangkan padanya jika saya akan menambahkan ongkos taksinya. Sesudah dia sepakat, saya beralih lagi ke Budhe Marni dan dia tersenyum ke arahku. Selanjutnya saya mencumbu lagi wanita tetanggaku tersebut.
    Sesaat selanjutnya saya mulai melepaskan celana panjang dan celana dalam yang saya gunakan dan minta Budhe Marni untuk melepaskan semua baju yang dikenainya. Dan sedetik selanjutnya kami berdua sudah sama telanjang bundar tanpa satu helai kain juga yang menempel di badan kami. Keringat yang membasahi semua badan Budhe Marni makin menambahkan nafsu seksku karena badan montoknya terlihat makin mengkilap dan menarik. Selanjutnya saya minta wanita bersuami itu untuk mengangkang di atasku dan menghadap ke arahku, sedangkan itu saya dengan k0ntol yang tetap terus menegang dan yang tidak hentinya keluarkan lelehan cairan bening (air madzi) duduk bertumpu di tengah-tengah jok belakang. Selanjutnya saya minta wanita dengan 3 anak itu untuk menempati saya dan memasukkan k0ntolku ke lubang anusnya.
    Kepuasan yang benar-benar hebat saya rasa saat pelan-pelan k0ntolku mulai tenggelam dalam lubang anus Budhe Marni. Begitu enaknya sex itu, begitu enaknya badan wanita yang telah berusia 41 tahun ini, wanita yang telah bersuami, mempunyai tiga anak, dan tetanggaku ini. Benar-benar enaknya kejadian waktu itu. Dalam benakku terpikir andaikan saja kepuasan perzinahan ini tidak sebelumnya pernah usai, misalkan saja kami berdua tetap bersetubuh tanpa capai titik pucuk kepuasan. Beberapa detik perselingkuhan itu kami merasai seperti di surga, nikmat dan menggembirakan.
    Budhe Marni yang sudah mengangkang di atasku dan sudah memasukkan k0ntolku ke lubang anusnya terus gerakkan bokongnya ke atas dan ke bawah, terus mengocak k0ntolku yang terjepit nikmat dalam lubang anusnya. Antara kepuasan hebat yang terus saya merasai, tanganku tidak berhenti-hentinya meremas-remas bokong Budhe Marni, menyeka-usap pinggangnya, dan kadang-kadang meremas-remas buah dada montoknya. Tidak jarang-jarang dengan pergerakan bokong Budhe Marni ke atas dan ke bawah itu membuat kadang-kadang k0ntolku yang tegang dan basah itu lepas keluar lubang anusnya sampai saya kadang-kadang harus membenahi posisi k0ntolku supaya masuk kembali ke lubang anus wanita montok tetanggaku tersebut.
    Beberapa saat berakhir, saya minta Budhe Marni untuk mengubah pergerakan bokongnya. Tidak lama kemudian dia mulai memutar-mutarkan bokongnya kadangkala sama arah jarum jam dan terkadang bokongnya putar bersimpangan jarum jam. Antara goyangan-goyangan bokong Budhe Marni yang nikmat itu, dari mulutku kadang-kadang keluar desahan dan rintihan. Beberapa suara itu ialah refleksi dari kepuasan hebat yang saya rasa sepanjang saat lakukan perzinahan dan perselingkuhan dengan Budhe Marni, perzinahan dan perselingkuhan yang nikmat dengan seorang wanita yang telah bersuamikan tukang kebun dan telah mempunyai tiga anak, yang memiliki tubuh montok, berpantat dan berbuah dada besar.
    Itil V3
    Sepanjang beberapa saat berakhir, goyangan-goyangan berputar-putar bokong Budhe Marni yang nikmat nyaris membuat saya capai titik klimaks. Cepat-cepat saya minta Budhe Marni untuk mengusung bokongnya supaya k0ntolku lepas dari capitan lubang anusnya. Saya tidak ingin sekencang itu capai pucuk kepuasan dan sekencang itu mengakhiri jalinan suami istriku dengan Budhe Marni. Selanjutnya saya diam diri sesaat dan atur napasku yang ngos-ngosan. Sementara itu Budhe Marni terlihat repot mengatur rambutnya yang acak-acakan dan kadang-kadang mengusap keringat yang terlihat membasahi semua badannya.
    Sesudah napasku mulai teratur dan saya tidak kembali rasakan akan memuncratkan sperma dan capai titik klimaks, karena itu aku juga melihat lagi Budhe Marni yang terlihat tersenyum ke arahku. Selanjutnya saya meminta bertumpu di jok taksi sisi belakang dan meminta untuk cukup mengangkangkan kakinya supaya memeknya dapat terang kelihatan. Dengan duduk bertumpu dan cukup melorot ke bawah, Budhe Marni mulai buka cukup lebar ke-2 kakinya sampai kelihatanlah rambut-rambut merah kehitaman yang tumbuh lebat disekitaran selangkangannya dan beberapa kembali tutupi lubang memeknya.
    Dengan perlahan-lahan saya merunduk dan dekatkan mukaku ke lubang memek Budhe Marni. Dengan pelan-pelan saya menguak rambut rambut merah kehitaman itu dan berusaha cari tempat lubang memek Budhe Marni. Sesudah terlihat olehku lubang memeknya, saya mulai menjilat-jilatinya dan kadang-kadang masukkan telunjukku ke dalamnya. Dan nampaknya wanita 41 tahun itu mulai rasakan kepuasan.
    Waktu terus berakhir dan saya tidak berhenti-hentinya menjilat-jilati dan kadangkala masukkan dua sampai empat jariku ke saat memek Budhe Marni. Antara desahan dan gemuruh napasnya yang mengincar, sambil dengan mata terpejam wanita 41 tahun itu seringkali meremas-remas ke-2 payudaranya sendiri dan kadang-kadang melintir dan menarik puting susunya dengan ke-2 tangannya.
    Menyaksikan badannya yang montok dan kelakuannya yang semacam itu, nafsu seksku seperti tidak bisa ditahan kembali. Pelan-pelan saya berdiri dan memulai dekap badan Budhe Marni dan menidurkannya di jok sisi belakang. Kemudian dia mulai buka matanya dan dengan terlihat benar-benar pasrah dia cuma mendesah-ndesah saat saya mulai menindihnya dan dengan pelan-pelan mulai masukkan k0ntolku yang tegang ke lubang memeknya. Tidak berhenti-hentinya saya menjejal-jejalkan k0ntolku ke lubang memek Budhe Marni yang hangat, benyek, halus dan basah tersebut. Simak juga: Bacaan Seks Ngentot Kocokan Nikmat Anak Sekolah
    Beberapa saat selanjutnya saat saya terus mengocak k0ntolku dalam capitan hangat memek Budhe Marni, mendadak saya rasakan akan menyembur sperma sebagai sebuah pertanda jika saya akan capai titik pucuk kepuasan. Dan satu kali lagi saya tidak ingin sekencang itu capai titik klimaks. Saya masih ingin lama-lama bercumbu dan bersetubuh dengan tetanggaku ini. Dan dengan pelan-pelan saya menarik k0ntolku keluar kehangatan memek Budhe Marni supaya saya tidak memuncratkan sperma sekencang tersebut.
    Tapi telat, sebentar sesudah k0ntolku tercabut keluar halusnya memek Budhe Marni, saya tidak tahan kembali meredam spermaku yang memaksakan keluar dalam k0ntolku hingga cairan putih kental juga muncrat dan bertebaran di perut dan beberapa kembali ke buah dada Budhe Marni. Budhe Marni selanjutnya mulai menyeka dan meratakan cairan kental itu ke perut dan buah dadanya yang montok dan kadang-kadang dia meremas-remas payudaranya dengan ke-2 tangannya.
    Sementara itu saya tetap berlutut di atas badan Budhe Marni yang sedang tidur terlentang dan dengan tangan kanan saya terus mengocak perlahan-lahan k0ntolku untuk keluarkan beberapa sisa sperma yang tetap ketinggalan dan rasakan kepuasan beberapa detik terakhir pucuk kepuasanku.

  • Cerita Sex Terkini Berhubungan Dengan Seorang Custamer Servis Restoran

    Cerita Sex Terkini Berhubungan Dengan Seorang Custamer Servis Restoran


    306 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Terkini 2023 Konsumen Servis Restoran Stik – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Ini kali mimin akan bercerita mengenai kepuasan seorang custamer servis restoran stik yang berada di salah satunya kota besar berinisial kota MLN. Benar-benar sangat hot dan penuh kepuasan ini,banyak style yang begitu asyik tentu membuat terbawa dalam kepuasan style bercinta Ini awalnya dari sebuah narasi dengan keelokan bercinta.
    Saya bekerja di salah satunya tempat makan steak yang sediakan salad bar di suatu mall. Sejumlah pekan terakhir ini, ada seorang konsumen, bapak-bapak, yang rajin bertandang ke restoran tempat saya bekerja. Saat makan, matanya selalu melihatiku. Kalau saya melalui dekat mejanya, selalu ia senyuman, ia berusaha ajak saya berbicara tapi tidak pernah sukses karena saat ia makan di restoran itu, situasi sedang ramai, hingga saya dan waiter/waitress yang lain jadi benar-benar repot layani tamu.

    Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Konsumen Servis Restoran Stik
    narasi dewasa
    Di suatu hari, ia bertandang kembali ke restoku. Kebenaran ini kali tamu yang makan di sini sedikit, hingga ada peluang bertegur sapa. Ia bertanya namaku siapa, kujawab namaku Saya. Ia menanyakan kembali, ini hari saya kerja sampai jam berapakah. Saat saya tanya mengapa ia menanyakan semacam itu ia katakan ingin kasi saya kejutan.
    saya tanya kembali karena ingin tahu, surprisenya apa. Ia jawab kalau dikasih tahu ya bukan kejutan namanya. Terus ia katakan akan tunggu saya sekitaran jam 6 sore.

    Usai kerja, saya menukar baju dinas baju ku sendiri. Saya menggunakan kaos ketat dengan belahan yang rendah hingga toketku yang besar melihat keluar, dan celana jeans ketat. Ia menanti tidak jauh dari restoran. Pas saat saya menyapanyanya, ponselku mengeluarkan bunyi, dari temanku. Ia melihatiku yang sedang terima telepon temanku. Sesudah saya usai bertelpon, ia menanyakan,
    “Dari siapa Len, cowok kamu ya”.

    “Tidak kok pak, dari temanku, ngajakin saya jalan”.
    “Terus”, tanyanya kembali.
    “Kan sudah janjian ama bapak, ya Saya tolak ajakannya”.
    “Teman kamu cowok atau cewek”, tanyanya terus.
    “Cowok pak”, jawabku.
    “NGajakin jalan tahu ngajak berpacaran?” guyonnya kembali.
    “Kedua-duanya pak”, jawabku sekenanya sekalian ketawa.
    “Ucapnya ingin kasi kejutan?”, tagihku.
    Ia lantas ajakku ke toko ponsel.
    “Len, ponsel kamu dah kuno, saya beliin yang baru ya”. Terkejut saya dengar penawarannya.

    Tanpa menanti jawabanku, ia meminta ke spg nya, ponsel triji terkini. Kelihatannya uang sejumlah juta mudah untuk dia. Saya menyangka tentu ada ujungnya, mustahil kan lelaki ingin ngasi ponsel mahal demikian saja. Saya sich tidak peduli kalau saya harus melayani napsunya, saya juga tertarik sama sang bapak, sesudah temu seringkali di restoran. Orangnya belum tua, tetapi yang tentu bukan abg lah yao. Tampan, dada sektor, seperti type lelaki idealku lah.
    “Ma kasih ya pak, bapak baik sangat sich ingin beliin Saya ponsel baru, triji kembali”. Ia cuma tersenyum dan ajak saya makan, tentu saja bukan makanan yang dipasarkan di restoran ku.
    Sekalian makan ia terus ajakku guyon, orangnya menggembirakan.
    “Kamu esok kerja jam brapa Len”, tanyanya.
    “Esok Saya off pak. emangnya mengapa”.
    “Saya mo ngajak kamu jalan, kalau esok kamu off kan tidak perlu cepat-cepat pulang”.
    “Jalan ke mana pak”, saya telah menyangka apa jawabnya.
    Tentunya akan ngajakin saya ngentot, apalagi kalau tidak tersebut.
    “Wow.., mobilnya kece sekali pak. Sama kaya orangnya” kata ku sesudah kami sampai di mobilnya.
    Saya duduk di muka disampingnya. Tidak lama kamipun melaju tinggalkan mal. Ia mulai mengelus-ngelus paha ku yang tetap tertutup celana jeans. Tentu saja elusannya tidak terlampau berasa karena tetap terhalangi kain jeans celanaku. Ia membawaku ke apartmentnya.
    Tidak lama kami telah tiba di apartment. Kita turun ke lantai dasar, parkir mobil dan ke arah lift. Ia segera memijit lantai apartmentnya dan lift melaju ke atas. Apartmentnya tipe studio hingga cuma ada satu ruangan yang multi-fungsi, kamar mandi dan pantri yang merangkap dapur. Ia merebahkan diri di tempat tidur.
    Sementara saya pergi ke kamar mandi. Saat ada kembali, saya cuma berbalut handuk selanjutnya turut tiduran diranjang dengannya. Ia melingkarkan tangannya pada bahu ku dan mengelus-elus nya. Tidak lama ia mulai menciumi bibir ku sekalian meraba-raba toket ku. Ia buka lilitan handuk hingga saya segera bertelanjang bundar. Ia melotot menyaksikan jembutku yang lebat. Langsung diciumi dan dijilati toket ku dengan rakus. Disedot hisapnya pentil ku.
    Jarinya meraba-raba bibir memek ku yang disanggupi jembut yang lebat. Aku juga melenguh nikmat saat jarinya temukan itilku. Dalam pada itu, toket ku tetap terus dijilati dan diemut pentilnya. Saya yang sangat bergairah selanjutnya kembali menindih badannya. Secara cepat saya menanggalkan kancing bajunya. Kuhisap pentilnya, sedangkan tanganku menanggalkan celananya.

    “Lena membuka dahulu ya pak” kataku sekalian bangun duduk dan buka semua bajunya.
    Ia tinggal berCD, dan terlihat penisnya muncul keluar tidak sanggup tertampung di dalam CD.
    “Penis bapak besar sekali, panjang kembali” kataku sekalian mengelus-elus penisnya dari kembali CD.
    Aku juga selanjutnya buka CD nya, dan penisnya yang telah ngaceng keras terlihat berdiri yang tegak didepannya.
    “Edan.. Besar sekali.. Membuat Lena gairah..” kataku sekalian tundukkan kepala mulai menjilat-jilati dan mengulum penisnya.
    Ia mengelus- elus rambutku yang panjang. Terkadang tangannya beralih ke toketku yang sekal dan permainkan pentilnya.
    “Len.. Sedap sekali Len..” desahnya, saya terus menjilat-jilati penisnya.
    “Ih.. pak, besar sekali..”.
    “Memang kamu tidak pernah simak yang besar ini?”
    “Belum pak.. Punyai cowok Lena tidak sebesar ini.” jawabku.
    “Arghh.. Sedap Len.” erangnya kembali.
    Bacaan Seks Terkini 2023 Konsumen Servis Restoran Stik
    Kujilatinya lubang kencingnya dan kukulum penisnya secara bergairah. Sementara itu tangkai penisnya kukocok sekalian kadang-kadang kuremas perlahan-lahan biji pelernya. Ia kenikmatan saat saya mengeluar masukan penisnya dengan mulutku. Ia menyeka-usap rambutku dengan gaungs. Ruang selekasnya dipenuhi dengan erangannya. Saat saya mengisap penisnya, kepalaku mundur-maju, toketku juga bergoyang. Dengan gaungs diremasnya toketku.
    “Len.., capit gunakan toketmu ” pintanya.
    Aku segera menempatkan penisnya di belahan toketku, dan ia mengenjot penisnya antara toketku.
    “Sedap sekali sshh..” Ia seperti tidak dapat meredam rasa nikmat tersebut.
    Sesudah sejumlah lama, ia memberikan lagi penisnya ke mulutku. Saya menyambutnya dengan penuh gairah.
    Sesudah sejumlah lama, saya naiki badannya dan arahkan penisnya ke memekku. Saya turunkan badanku dan penisnya mulai menerobos memekku yang sempit.
    “Ooh.. besar sekali nih penisnya pak.. Ahh..” desahku saat penisnya sudah sukses masuk memekku.
    “Tetapi sedap khan..” tanyanya memikat
    “Iya sich..Aduh.. Oh.. Sstt.. Hah.. Hah..” erangku kembali saat ia mulai memacu memekku dari bawah.
    Ia menggenggam pinggangku sekalian terus mengenjot memekku. Sementara saya memberikan toketku ke mulutnya. Ia selekasnya menjilat-jilati toket ku.
    “Pak.. Bagaimana pak.. Sedap khan ngentotin Lena?” bertanya ku memikat.
    Saya tetap meliuk-liukan badanku. Ia juga terus mengenjot memekku dari bawah, sekalian kadang-kadang tangannya meremas toketku yang berayun-ayun bikin gemas. Sesudah jemu dengan posisi itu, ia mengubah badanku hingga ia ada di atas. Selekasnya ia memacu penisnya masuk keluar memekku sekalian menciumi mukaku.
    “Ehmm.. Sstt.. pak.. Sedap.. Ohh. penis bapak besar sekali, memek Lena sampai sesek rasanya pak, gesekan penis bapak berasa sekali di memek Lena. Ingin dech Lena dientot bapak setiap malam,” Saya melenguh keenakkan.
    “Mari hisap pentil Lena pak” perintahku. Diapun selanjutnya mengisap pentilku sekalian terus memacu memekku.
    Tidak lama badanku melafalkanng, dan saya mengeluh dan menggeliat saat nyampe. Berasa memekku berkedut-kedut.
    “Len, sedap sekali, penisku seolah tengah diemut, nikmat sekali rasanya, hebat empotan memek kamu”. Ia keluarkan penisnya dari memekku dan saya kusuruh menungging membelakanginya.
    Dengan style doggy model ia mengentoti ku dari belakang.
    “Aduh.. pak.. kuat sekali.. Ohh..” erang ku saat ia mengenjot memekku.
    “Edan.. memekmu sedap sekali Len..” ucapnya.
    Ia menggenggam pinggul ku, kadangkala meremas bokongku yang membulat. Aku juga menjerit nikmat. Toketkupun terlihat bergoyang-goyang bikin gemas. Jemu dengan posisi ini, ia selanjutnya duduk di atas bangku. Saya lantas duduk membelakanginya dan arahkan penisnya ke saat memekku. Ia menyibakkan rambutku yang panjang dan menciumi leher ku. Sementara itu saya bergerak turun naik. Tangannya repot meremas toketku.
    “Ahh.. Ahh.. Ahh..” erangku selaras dengan goyangan tubuhku di atas badannya.
    Kadangkala erangan itu berhenti saat diberikannya jarinya untuk kuhisap. Sesaat selanjutnya, distopnya goyangan tubuhnya dan dicondongkannya badanku cukup ke belakang, hingga bisa mengisap toketku. Dengan gaungs disantapnya bukit kembarku dan kadang-kadang pentilku dijilatinya. Eranganku makin keras kedengar, membuat ia jadi bernapsu lagi.
    Sesudah ia usai nikmati toket ranumku, kembali saya mengenjot badanku turun naik dengan liar. Binal sekali keliatannya. Lumayan lama ia nikmati perngentotan dengan saya di bangku. Lantas ia berdiri, dan berciuman lagi dengan saya sekalian dengan gaungs meremas dan mengisap toketku. Ia ingin selekasnya menyelesaikan permainan ini. Lantas saya direbahkan di atas tempat tidur. Ia selanjutnya arahkan penisnya kembali lagi ke saat memekku.
    “Ahh..” erangku kembali saat penisnya memadati lagi memekku.
    Langsung ia mengenjot dengan garang. Erangan nikmat mereka berdua penuhi ruang itu, ditambahkan bunyi derit tempat tidur menambahkan panas situasi. Saya menggelengkan kepala ke kanan kekiri meredam nikmat. Tanganku meremas-remas sprei tempat tidur.
    “Pak.. Lena nyaris sampai pak.. Terus.. Ahh.. Ahh” jeritku sekalian badanku melafalkanng dalam pelukannya.
    Saya sudah nyampe. Ia hentikan enjotannya sesaat, dan aku juga selanjutnya lesu di atas tempat tidur. Butir keringat mengucur diwajahku. Toketku turun naik selaras dengan helaan napasku. Ia menggemasi lagi toketku secara bergairah. Ia mulai kembali mengenjot memekku sekalian kadang-kadang meremas toketku yang bergoyang selaras enjotannya. Ia terus mengenjotkan penisnya masuk keluar memekku hingga kemudian ngecretlah pejunya di saat memekku. Saya tergeletak karena kepuasan dan lemas.
    Sesaat selanjutnya ia mulai menciumiku sekalian menyeka-usap pahaku, dan mengilik memekku dengan jarinya.
    “Ehmm..” erangku saat itil diseka-usap dengan gaungs.
    Eranganku berhenti karena ia menciumku dengan penuh napsu. Tangannya meremas-rems toketku yang besar melawan.
    “Pak kuat sekali sich , baru ngecret mau ngentot kembali” ucapku lirih.
    “Iya habis ingin diempot memek kamu kembali, nikmat sekali rasanya” bisiknya.
    Desahanku terdengar kembali saat lidahnya mulai menari di atas pentilku yang telah mencolok keras. Disedotnya dengan gaungs gunung kembarku sampai membuat badanku menggeliat nikmat.
    “Giliran donk Len” bisiknya sesudah senang nikmati toketku yang ranum.
    Kami juga berciuman lagi sementara saya meremas penisnya yang mulai membesar. Aku juga selanjutnya dekatkan mukaku ke penisnya, dan memulai mengulum penisnya.
    Sekalian mengisap penisnya, saya mengocak perlahan-lahan batangnya. Ia mengelus-elus kepalaku saat saya sedang mengemut penisnya. Ia ingin ngentot kembali dengan saya. Saya diminta duduk membelakanginya di pangkuannya. Ia arahkan penisnya kedalam memekku.
    Itil V3
    “Ah..” desahku saat penisnya memadati lagi memekku.
    Saya selanjutnya menaik-turunkan badanku di atas pangkuannya. Ia juga tidak tinggal diam, saya diciuminya saat saya sedang mengenjot penisnya dalam capitan memekku. Sekalian menciumi saya, tangannya mainkan itilku.
    “Ah.. Terus pak.. Lena ingin nyampe..” desahku.
    Makin cepat ia menyeka itilku, dan badanku juga makin cepat memacu penisnya.
    “Ahh..” erangku nikmat saat saya nyampe. Badanku melafalkanng dan terkulai lemas di atas pangkuannya. Kembali berasa memekkua berkedut-kedut dengan keras. Sesudah surut kedutan memekku, penisnya ditarik dari memekku, masih ngaceng keras dan berlumuran cairan memekku.
    Saya ditelentangkan dan selekasnya ia naiki badanku. Pahaku telah mengangkang lebar. Ia tidak langsung masukkan penisnya kedalam memekku, tapi digesek-gesekkan dulu disekitaran bibir memekku sampai sentuh itilku.
    “Pak.. Aduuhh.. Aduuhh pak! Sshh.. Mmppffhh.. Mari pak.. Masukkan saja.. Tidak tahann..” saya menjerit-jerit tanpa malu. “Sudah tidak tahan ya.. Len, cepat sekali telah napsu kembali..” jawabannya.
    Mendadak ia segera menekan semaksimal mungkin. Saya benar-benar tidak menygka akan hal tersebut, hingga penisnya langsung melesak ke saat memekku. Penisnya memadati lagi memekku yang sempit tersebut. Ia mulai mengenjotkan penisnya turun naik secara teratur hingga menggesek semua lubang memekku. Saya ikut menyeimbanginya, pinggulku berputar-putar penuh irama. Bergerak patah- patah, selanjutnya berputar-putar kembali. Dampaknya hebat, kedutan memekku lagi berasa.
    “Len, nikmat sekali dech empotan memek kamu”, ucapnya terengah.
    Saya makin bernafsu, pinggulku terus bergoyang tiada henti sekalian mengedut-ngedutkan otot memekku.
    “Akkhh.. Len.. Eennaakkhh.., hebaathh.. Uugghh..” erangnya berkali-kali.
    Ia makin kuat meremas-remas dan memilin-milin pentilku dan bibirnya terus sapu semua mukaku sampai ke leher, sekalian makin percepat irama enjotannya. Saya berusaha menyeimbangi masuk keluarnya penisnya didalam memekku dengan goyangan bokongku. Kelihatannya ia berusaha keras untuk tetap bertahan, supaya tidak ngecret saat sebelum saya nyampe kembali. Penisnya terus mengaduk-aduk memekku makin cepat kembali. Memekku berasa semakin berkedut, ke-2 ujung pentilku makin keras, muncul berdiri yang tegak. Langsung pentilku dihisap kuat-kuat selanjutnya dijilati penuh gairah. Simak juga: Bacaan Seks Terkini 2023 Kepuasan yang Sudah Lama Lenyap
    “Pak..! Bisa lebih cepat doonng..!” teriakku sekalian menekan bokongnya kuat-kuat supaya penisnya lebih masuk ke dalam memekku. Beberapa menit selanjutnya badanku tergetar luar biasa, disertai cairan hangat menyemburkan dari memekku. Bersama dengan itu, badannya juga tergetar keras yang disertai semburan pejunya ke saat memekku.
    Aku juga mengeluh ketahan. Ia segera merengkuh badanku erat-erat, dengan penuh hati. Saya membalasnya dekapannya sekalian rasakan kepuasan yang hebat. Kakiku melingkar disekitaran pinggangnya, sedangkan bibirnya terus menghujani sekujur muka dan leherku dengan kecupan. Saya bisa rasakan kedutan memekku.
    Sesudah istirahat sesaat, kami selekasnya bersihkan diri di dalam kamar mandi. Saya tidak pernah rasakan sebegitu enaknya dientot lelaki.

  • Cerita Sex Berhubungan Intim Malam Pucuk Birahi yang Tidak Tertahan

    Cerita Sex Berhubungan Intim Malam Pucuk Birahi yang Tidak Tertahan


    792 views

    Dimulai dgn perkenalanku dgn seorang pramuniaga yang benar-benar elok, umurnya sekitaran 33 tahun dan memiliki anak satu. Rindi namanya, benar-benar gampang dikenang dan begitu enak kedengar dalam telinga.

    Cersex Terbaru –  Perjumpaan itu benar-benar cantik dan romantis, ketika matahari terbenam ketelan air laut di atas dek ferry kusaksikan seorang wanita bertumpu di tiang besi dgn rambut yang terurai melambai tertiup semilir angin laut, benar-benar elok dan seksi lekuk badan dan dadanya membusung di depan, sweter unggu dan span warna hitam tidak bisa sembunyikan keelokan badannya.
    Dgn cara yang tentu kuhampiri dgn sedikit panggilan dan pembicaraan yang santun mulai dia terikut oleh obrolanku yang sedikit komedi dan terkadang memunculkan gelak tawa yang munculkan lesung pipinya, ya ampun elok benar makhluk ini.
    Sesudah senang dgn bercakap ini itu dan matahari juga malu memperlihatkan mukanya rupanya sdh jam 19:00 WIB, tidak berasa sdh perjumpaan yang berlama-lama di atas dek dan kami memilih untuk kembali lagi ke kursi masing-masing. Kami janji akan berjumpa lagi jam 21:30 di tiang besi saksi perjumpaan kami.

    Sesudah mandi dan membereskan diri, tidak sadar smartphone-ku berdering, sirene yang menyengaja kupasang sudah panggilku agar selekasnya naik ke dek karena sdh waktunya kujemput bidadariku di atas dek. “Hai Novem..” sapa merdu Rindi menyapaku dgn menepuk punggungku saat saya melihat lautan.

    “Hai, Rin..” sedikit strategi, kubelai rambutnya.
    “Maaf Rin..” kataku mesra.
    “Ada apakah Novem..” balasnya manja.
    “Nih benang membuat rusak panorama,” jawabku, walau sebenarnya benang itu semenjak barusan berada di tanganku.
    “Oh kamu ini dapat saja Novem..” bisiknya manja.

    Rindi sdh berpisah tiga tahun yang lantas karena suaminya sukai taruhan dan mabok-mabukan yang membuat banyak dililit utang dan kehidupan rumah tangganya selalu tidak terbebas akan kerusuhan.
    “Mengapa kamu tidak mencari suami kembali, Rin..” tanyaku untuk pecahkan kesunyian.
    “Ah.. nantilah,” jawabannya, “Saya masih sukai sendiri dan kunikmati peranan gandaku sebagai ibu dan ayahnya Ranny (anaknya, red) toh masih lumayan gajiku untuk mengongkosinya.”
    “Luar biasa kamu Rin, bagitu tabah pada kondisi demikian. Kurang apa coba.. kamu berdikari, elok, seksi dan masih terbilang muda kembali, aku juga ingin mendaftarkan kalau masih tetap ada lowongan.. ahahaha..” saya menyengaja ketawa untuk meriuhkan situasi karena kusaksikan ia diam dgn muka cukup memeras.
    “Hahahhaa..” rupanya ia ketawa,
    “Ah kamu ini pantesnya menjadi adikku,” jawabannya berbuat tidak etis.
    “Hahahaha.. saya justru,” terpingkal-pingkal karena itu, “Lho walaupun adik tp dapat buat adik sang Ranny lho.”
    “Tidak mungkin,” jawabannya.
    “Lha kok tidak yakin.. jangan suka ya kelak,” jawabku.
    “Yee.. siapa yang ingin,” godanya manja.
    “Saya yang ingin,” jawabku.
    Kamipun ketawa ria.
    “Dasar buaya,” jawabannya.
    Bacaan Seks Dewasa Pucuk Birahi yang Tidak Tertahan
    Tanpa sadar kapal bergoyang dan angin makin kuat dan Rindi sdh berada di dekapanku, karena terumbang-ambing kapal kudekap badan sintalnya dan tidak lepas kupengang buah dadanya yang besar, rupanya diapun diam saja. Kutahan goyangan kapal dan tidak kulewatkan peluang itu dgn sedikit fantasiku goyangkan bokongku dan..,
    “Ah.. nakalnya kamu..” rupanya diapun mengetahui semakin nekadnya saya ambil peluang dalam kesempitan sekalian mencubit pinggangku,
    “Memikat ya..” bisiknya.
    “Ah saat, tp sukai kan,” jawabku.
    “Hahahaa..” gelak tawapun tidak terhindar kembali.

    “Rin turun yok, bahaya nich.. sepertinya angin makin kuat dan goyangan kapal makin ganas kalau saya yang goyang kamu sih tidak jadi masalah, lha ini kapal yang goyang.. hehehe..” ajakku mesra.
    “Dasaar.. dasaar, benar-benar buaya kamu Novem,” balasnya manja.
    “Upsssss.. bukan buaya tp biawak.. hahahha..” balasku.
    Kamipun ke arah anak tangga, satu-satu anak tangga kami lewati dgn tangan yang memutari perutnya dan diapun melingkarkan tangannya di pinggangku. Dgn berani kucium telinganya, ia diam saja cuma reaksi tangannya saja yang memegang perutku dan kamipun sdh sampai di muka pintu yang tertulis staf only lantas kutarik pinggangnya untuk masuk, diapun tidak menampik. Dgn luas ruang 2 X 4 m2 sangat luas untuk kami berdua. Dalam keremangan lampu kulumat bibir minimnya, napas kamipun makin menderu. Rupanya ia pengalaman sekali dalam french kiss.
    Kami berciuman 5 menit lama waktunya dan ia mulai buka sweternya sedang saya buka jaket kulitku dan kami menjadikan alas sampai tidak ada benang sehelaipun yang menempel di badan kami berdua. Benar-benar cantik badannya, dgn ukuran payudara 36B dan belum turun kuanggap sangat prima. Pada kondisi berdiri, kulumat bibirnya dan mulai turun ke tengguk sampai payudaranya dgn puting yang merah muda,
    “Seperti masih ABG saja,” pikirku.
    Kulumat yang kanan dan kupiin-pilin yang kiri membuat suaranya,
    “Hmm.. ach.. hmm.. sppt.. Novem lanjutkan Novem.. aacch, sedap Novem..” Kepalaku juga ditekannya ke dadanya, tidak kupedulikan ia, kuhisap, kugigit-gigit kecil putingnya sampai dia semakin menjambak rambutku. Dgn jenggot yang baru kucukur dua hari yang lantas kugesek-gesekan daguku di gunung kembarnya.
    “Oooh Novem.. please masukkan donk.. sstt..” Tidak kupedulikan ocehannya sampai kulumat perutnya, pusarnya dan pada akhirnya sampai juga di gundukan surga dunia, benar-benar cantik.
    Mataku terbeliak rupanya tidak ada satu helai rambutpun di sekitarnya, wangi dan harum yang ciri khas. Mukanya yang elok tersenyum manis padaku, kuturunkan mukaku sekalian terus menjulurkan lidah di atas perutnya turun terus dan sampai di wilayah yang paling kusukai, harum sekali baunya. Tidak harus sangsi.
    “Ohh.. apa yang akan kau kerjakan.. akh..” desahnya sekalian pejamkan mata meredam kepuasan yang dirasanya.
    Sesaat selanjutnya tangannya justru menggerakkan kepalaku makin bawah dan,
    “Nyam-nyam..” Sangat nikmat kemaluan Rindi.
    Oh, bukit kecil yang warna merah menggairahkan birahiku. Kusibakkan ke-2 bibir kemaluannya dan,
    “Cleeekk..” ujung hidungku kupaksakan masuk ke sela kemaluan yang sdh semenjak barusan becek.
    “Aaahh.. kamu nakaal,” jeritnya lumayan keras.
    Terang-terangan kemaluannya ialah paling indah yang sebelumnya pernah kucicipi, bibir kemaluannya yang merah mengembang dgn memiliki bentuk yang gendut dan lebar itu membuatku makin bergairah saja. Secara berganti-gantian, kutarik kecil ke-2 iris bibir kemaluan itu dgn mulutku.
    “Ooohh lidahmu.. ooh enaknya Novem..” lirih Rindi.
    “Novem, sudah donk Novem masukkan saja.. Novem oohh.. saya sudah tidak tahan nich, please tiduri saya..” pinta Rindi lirih.
    Tanpa banyak mulut kumasukkan tangkai kemaluanku yang panjang dan tegak itu, ia tersentak,
    “Ach perlahan donk Say.. sstt..” Kugenjot dgn penuh hati, sedangkan tanganku tidak tinggal diam, kupilin-pilin puting susunya yang imut.
    Cuma sepuluh menit kemudian goyangan badan Rindi berasa menegang, saya memahami jika itu ialah tanda-tanda orgasme yang akan selekasnya dicapainya.
    “Novemmm.. aahh.. saya nggaak.. tidak kuaat aahh.. aahh.. oohh..” desahnya ketahan.
    “Tahan Rin.. nantikan saya dahulu ngg.. ooh nikmatnya.. tahan dahulu.. jangan keluarin dahulu..” Tp percuma saja, badan
    Rindi menegang kaku, tangannya mencengkeram kuat di bahuku, dadanya menjauhi mukaku sampai ke-2 telapak tanganku makin bebas memberi remasan pada buah dadanya.
    Saya sadar susahnya meredam orgasme itu, karena mungkin lama waktunya ku-oral kemaluannya yang sedap tersebut.
    “mmmppphhhh.. ooohhhhh.. aahh.. Novem sayang.. Novem.. ooh enaak.. saya kelauaar.. oohh.. oohh..” teriaknya panjang akhiri set permainan tersebut.
    Saya rasakan capitan kemaluannya di sekitar burungku mengeras dan berasa mencengkeram kuat sekali, sedangkan itu tangkai kemaluanku masih tegak berdiri dan ia sdh 4 atau 5x orgasme.
    “Novem, mari donk Say saya sudah tidak tahan nich.. Novem keluarin donk.. saya hirup saja ya, agar cepat keluar..” Tanpa kusuruh ia sdh melumat dan mengisap kemaluanku.
    “Astaga..” kurasakan penekanan dari dalam batangku kelihatannya akan keluar.
    “Rin.. Rin.. setop Rin.. saya ingin keluar nich..” desahku ketahan.
    “Ya sudah Novem, masukkan saja ke mekiku.. saya jg ingin rasakan pejumu membajiri mekiku.. saya rindu, sudah lama tidak ada yang banjiri mekiku dgn peju..” balas Rindi dgn suara manja dan sedikit genit.
    “Aach.. Rin, saya ingin keluar nich Rin.. ach.. achh..” saya lemas lesu tidak memiliki daya di atas badan Rindi yang seksi tersebut.
    “Terima kasih ya Novem..” Kamipun tertidur dan saya kaget saat terjaga sdh jam 04:00, untung saja tidak ada yang mendapati perlakuan kami.
    Sesudah membereskan diri, kamipun kembali di atas bangku masing-masing serta kami janji akan berjumpa lagi di kota, kebenaran kami satu kota. Hingga kini kamipun sering terkait dgn loyalitas kebebasan yang hargai dan junjung sex yang sehat..

  • Cerita Sex Di Kocokin Sama Anak Sekolah Yang Bohay di Toilet

    Cerita Sex Di Kocokin Sama Anak Sekolah Yang Bohay di Toilet


    301 views

     

    Tetapi lomba kekinian dance ini tidak diselenggarakan antara kelas, tapi antara angkatan yang membuat acara ini jadi hebat dan semarak ialah supporter dari tiap-tiap kelas dan angkatan yang sama-sama beradu mulut sampai beradu jotos untuk tim yang mereka menjagokan!biasa sajalah anak muda seperti kami egonya kembali tinggi-tingginya

    Cersex Terbaru – Oke kembali lagi ke acara ultah sekolah saya ini diawali dari jam 9 pagi.-cerita cabul terbaru- Tetapi saya tiba jam 11 siang! hehe.. mahfum lah anak bandel yang menyukai cari kesan dan menyengaja saya hadirnya terlambat cuma untuk menonton band-band ibukota dan melihat lomba kekinian dance saja. Dan pada akhirnya saat yang ditunggu tiba .
    Kekinian dance angkatan kelas 3 yakni angkatan saya sendiri yang dengan anggota lima orang. Tetapi yang saya mengenal dekat cuma Putri yang mempunyai nama komplet Putri hermansyah.
    ohhh ya saya kok telah mengenaln seseorang walau sebenarnya saya saja belum kenalan!hhehee..nama saya Boy sob nama panjangnya gak perlu dech ya buruk masalahnya.

    Acarapun diawali dari performa kelas 1 lantas di ikuti kelas 2 dan sebagai penutup ialah kelas 3. Mereka segera masuk ke lapangan tengah. Baju yang mereka gunakan cukup seksi. Meskipun pada bagian perutnya tidak terbuka. Baju yang mereka gunakan ketat tentunya, menunjukkan buah dada mereka yang baru ‘tumbuh’.

    Cukup membuat mata pelajar lelaki melotot. Dengan disertai beberapa lagu techno mereka semuanya yang muda belia seumuran saya meliuk-liukan tubuhnya dengan seksi. Bersamaan lompatan-lompatan atau beberapa gerakan seksi mereka buah dada mereka bergoyang-goyang cantik dan tergetar-getar!cantiknya terasanya dunia waktu itu
    Mata saya cuma tertuju pada Putri seorang. Selain mukanya yang elok, dia mempunyai buah dada yang cukup seksi tentu saja. Rambutnya yang terurai panjang menambahkan seksi badan cantiknya. Meskipun ada juga rekan 1 team dancernya yang saya berpikir cukup bohai .

    Dimulai dari buah dada yang lebih besar dibanding Putri, dia mempunyai paha yang gempal. Tetapi perhatian saya masih tetap tertuju pada Putri. Lumrah saja saya merhatiin terus, menurut saya ia cewek terseksi secara fisik atau non. Sesudah mereka bermodern dance riang dan menghidupkan nafsu pada lelaki, dengan keringat bercucur di kening, leher dan beberapa bagian yang lain, mereka selekasnya ganti pakaian.
    Putri selekasnya ke arah kelas untuk mengenakn lagi seragamnya. Bersamaan jalannya jalan, payudaranya yang baru tumbuh bergoyang-goyang. Setelah dia ambil baju mengganti dari tasnya, dia juga ke arah wc untuk ganti pakaian.

    Lantas saya ikutin ia dari belakang. Kelihatan, tali branya nyeplak karena keringat yang basah ke badannya. wowww sedapnyo. Sesudah masuk itu, dia masuk ke dalam kamar mandi. Tanpa dia ketahui bra dan celana dalemnya yang warna hitam jatuh di muka pintu kamar mandi.

    Saya juga langsung ambil bra an cdnya yang jatuh itu dan secara langsung saya pegang. Saya juga masuk ke dalam kamar mandi cowo dengan tujuan ingin kencing tanpa tujuan untuk sembunyikan ke dua barang itu. Dalam pikiran saya, saya akan beri sesudah saya kencing.
    Sesudah saya kencing, saya simak Putri mondar-mandir disekitaran kamar mandi. Langsung saja saya tegor,
    “Cari apa Putri?”
    “Eh lo Boy, ini nih saya cari bh sama cd saya, lo lyat tidak?”
    “Ohhh, ini mksd lo?” Langsung saya tunjukin bra dan cdnya.
    “Iya, ni ia yang saya mencari. Ni lo nemu di mana?”
    “Ni barusan jatoh. Lo gak tau…”
    “Oh yaudah, thanks ya Boy.
    “Iya sama Putri.”
    “Yaudah dech, saya mo mengganti pakaian dahulu yah. Panas sekali nih.”
    “Ngapain Putri?”
    “Mengganti baaajuuu… mengapa?? Mo ikuuut??” Bertanya Putri nakal.
    “Hhhee. Emg bisa Putri??”
    “Hmmm…” ia melihat ke sekitaran. Kemudian ia segera nyruh masuk saya untuk 1 kamar mandi dengannya.
    “Ywdh yok masuk.”
    “Putri, saya mo kencing dahulu yah. Lo jangan ngintip.” Langsung saya membuka clana saya sekalian ngebelakangin Putri. Terus kencing. dan Mendadak Putri berbicara
    “Oh my god. Besar sekali Boy barang (Penis saya) lo” Saya juga terkejut.
    “Putri, disebut jangan ngintip. Ko ngintip sich?”
    “Hhehe. Sori Boy, setelah tidak sengaja… hehee boong ding, saya ingin tahu saja ingin liat…”
    “Ah, dsar lo Putri. Ywdh, mengganti pakaian barusan ucapnya mo mengganti pakaian?”
    “Yaudah”Saya juga menggunakan clana saya kembali.
    Putri juga repot buka pakaian dancenya. Terus celananya. Terus branya. Lantas cdnya.
    Saya juga merhatiin semua.
    “Eh Boy, jgn melihatin kesini donk.” Sekalian dia tutupi toketnya yang sekel dengan tangan kirinya. Terus memiawnya tertutupin sama cdnya yang baru dibuka.
    “Hehehe. saya ingin tahu Putri…”
    “Ingin tahu??”
    “Iya”
    “Lo barusan ingin tahu sama barang saya kan?”
    “Iya sich” sekalian dia senyuman-senyum.
    “Putri, saya mo remes-remes toket lo donk. Bisa gak?”
    “Ha? Tai lo Boy. Memang lo siapa saya!!”
    “nanti saja Putri”
    “Tetapi saya pegang-pegang barang lo ya Boy? Agar adil.”
    “Oh yaudah” dan saya juga ngebuka resleting saya. Nyingkap CD saya. Terus ngeluarin Penis saya.
    Saya dengan semangat ngeremes-ngremes buah dada Putri yang sekel. Tetapi ia cukup takut-takut buat megang Penis saya.

    “mengapa Putri? Pegang dong… saya saja sudah megang toket lo nih. Sekel sekali sich Putri toket lo?”
    “Ihh, saya baru pertama nih megang barang cowo. Hahaha.”
    “Sstt. Jgn kenceng2 ktawanya…”
    dan saya coba bawa tangannya buat megang Penis saya secara perlahan-lahan dan sedikit desakan pada akhirnya, Penis saya juga terjamah oleh tangan Putri.
    “Oowwhhh… kocok-kocok donk Putri…” Pinta saya.
    Ia juga cukup malu cocok ingin ngocok Penis saya.
    Pada akhirnya pelan2 ia kocok Penis saya. saya juga sekalian ngeremes2 toket ia.
    “Owwhhh… sedap Putri… cukup kencang donk megangnya…”
    “Iya… ohh besar bgt sich Boy?? Lo dah ngaceng ya nih??”
    “Iya sudah lah. Secara saya ngeremes2 toket lo sudah gairah begini. Tentu dah ngaceng.”
    “Putri… saya isep yah toket lo??”
    “Ihh, edan lo ah.”
    “Bentar…”
    “Yaudah… nih…” dia juga memberikan toketnya ke dalam mulut saya. Tetapi dia ngelepasin kocokannya dari Penis saya.
    “Putri, sekalian kocokin Penis saya donk. Jangan berenti…”
    “Uwhh… iya iya… cerewet lo ahh…” Ia juga ngocok Penis saya cukup cepat.
    “Aahhhh… ohhhh… sedap Putrii…” suara saya mendesah. Terus saya kenyot2 toketny.
    “Ahhh… yang cepat kembali Putri… oohh… uuhhh… ssshhh…” sekalian saya kulum lehernya, langsung ke bibirnya.
    “Putri, sepongin donk sebentar…”
    “Ha?”
    “Sepongiiin… masukkan Penis saya ke dalam mulut lo… terus kocokin pakai mulut lo…”
    “Aaahhh!! Tidak ahh!! Pakai tangan saja yah Boy? Nnti kapan-kapan dech.” Putri nolak.
    “nanti Putrii… ingin nihh…” saya meminta.
    “Ah lo Boy. Yaudah, tp bentar saja ya”
    “iya, sampai keluar…”
    “Ahh, tp peju lo jgn dikeluarin dimulut saya!!”
    “Iya, gak… nnti kalau saya dah ingin muncrat saya cabut Penis saya dari mulut lo…”
    “Yaudah, maen cepat yaa. Takut didugan nih saya nanti sama beberapa anak yang laen.”
    “iya” jwab saya.
    Putri juga jongkok di muka saya. Mulutnya cocok sekali sudah berhadepan sama Penis saya.
    Saya juga memberikan Penis saya ke mulutnya. Putri juga tanpa sangsi buka mulutnya lebar2. saya terus dorong semua Penis saya masuk ke dalam mulutnya Putri. Kemudian ia rapetin mulutnya dan memulai menggerakkan mulutnya mundur-maju sekalian skali-kali mainkan lidah dan bibirnya buat mijet-mijet Penis saya.

    Penis saya kerasa agak-agak anget. Terus ada juga rasa-rasa benyek-lembek sedap yang dari lidahnya.
    Itu semua saya imbangin dengan turut gerak-gerakin Penis saya mundur-maju.
    “Ooohh… Putriiii… enaaaaaakkk… mmmhhhhhh… ooohhh… sshhhh…” sekalian saya belai-belai rambutny yang gak terlampau panjang.
    “mmmmpphhhh… mmmppphhhh… mmpphh…” Putri juga mendesah samabil terus nyepongin Penis saya.
    “Ooohhhhhhhhh… teeruusss Putriiii… ooohhh… eeennnaaakkk… terus Putri…”
    “mmmpphhhh… mmmppphhhh…”
    “Cepatin lagii Putriiii…” pinta saya.
    “Mmmhhh… mhhhh… mmmhhhhhhmmhhhh…” Putri juga sedkit cukup kerepotan nyepongin Penis saya.
    “Aaahhhh… ooouhhhcchhh… sedap Putriii… oowwwhhhwwwwwhhh… sshhhhhh”
    Putri juga makin percepat kocokan mulutnya di mulut saya. Saya juga menyeimbangin dengan memajumundurkan Penis saya di mulutnya.
    Karena sangat berasa pesatnya. Pada akhirnya saya sudah merasakan kalau peju saya ingin keluar.
    “Aaohhh… Putriii… saya ingin keluar nihhhh…”
    Secara cepat ia ngelepasin mulutnya dari Penis saya. Terus ia berdiri dari yang pernah cocok nyepongin saya dalam posisi jongkok. Saya juga raih tangan kanannya. Terus saya bimbing buat megang Penis saya yang sudah ngaceng sekali krn ingin keluar.
    “Kocokin yang cepat Putri…”
    Putri juga mengocak Penis saya cepat. Cocok ia kembali ngocokin Penis saya, saya kissing bibirnya yang imut2, sekalian kadang2 saya remes2 toketnya yang sekel tidak terlampau besar.

    Pada akhirnya sesudah kurang lebih 3 menit dikocakin pakai tangannya.
    “Aaarrghhhh… cchhaaaaaa… saya mauuu keluarrrrr nihh…”
    “Uwwhh, yaudah keluarin saja Boy…” ia juga ngarahin Penis saya ke wc agar peju saya nnti langsung ke membuang ke lubang wc tanpa bertebaran di lantai.
    “Aaarghhh… oooooooooouhhhhhhhh… sssssssshhhhhhhhhhh… aaaaah… saya keluar Putriii…” pada akhirnya peju saya juga keluar.
    Peju saya muncrat 6x. dari banyak mulai sampai keluar setetes setetes.
    “Oouhwwww… edan Boy, sangat banyak peju lo… duuhh terkena tangan saya kembali nih…” Putri juga ngelepasin tangannya dari Penis saya.
    Terus ia ngebersihin tangannya yang terkena peju saya sedikit pakai aer di gayung.
    “Uuffhh… iya nih Putri, sudah lama sich saya tidak colai… tetapi pada akhirnya saat ini saya justru dicoliin sama lo… lelah nih Putri… Putri bersihkan donk peju saya nih sedikit kembali pakai mulut lo…” pinta saya kea ca.
    Itil V3
    “Apa?” Putri terkejut.
    “Jilatin sedikit nih ujung Penis saya, kan masih ad sisa2 pejunya…”
    “Ih malas. Tidak ah. Jijik saya.”
    “Yah, tanggung nih Putri… sedikit kembali”
    “Tidak. Nnti saja yah kapan-kpan Boy…” Putri memberikan keinginan.
    “Huh. Dsar lo Putri. Tanggung nih. Yaudah dech.”
    “Nih saya bersihkan peju lo yang di sini saja nih.” Kata Putri sekalian nyiramin aer ke dalam wc yang pernah banyak peju saya.
    Sesudah nyiramin peju saya yang bertebaran di wc, Putri juga ganti lagi pakaian. Begitupun saya. Saya juga menggunakan celana dalam saya kembali selanjutnya resleting celana panjang saya.
    Saya perhatiin Putri. Dia kleiatan seksi sekali. Satu-satu dia gunakan bajunya. Dimulai dari celana dalemnya yang berwana hitam. Branya yang warna hitam. Tetapi dia cukup kesusahan ketika akan menyangkutkan branya. Lantas dia juga minta bantuan saya.
    “Boy tolong pakein donk.” Dia juga membelakangi saya minta menyangkutkan pengait branya.
    “Tetapi ada ketentuannya yaa…” sebut saya ngeledek.
    “Persyaratan apaan?”
    “Terka donk”
    “Hmmm apa ya. Gak tahu ah! Sudah cepatan pakein!!” dia juga cukup sedikit ngotot.
    “Itu tuch.” Saya juga menunjuk ke memiawnya.
    “Ohh ini… lo ingin ngewe sama saya?” Putri juga menanyakan dengan suara cukup sedikit terkejut.
    “Iaa, saya ingin ngewe sama lo Putri… blh gak?”
    “Anjjrriitttt lo Boy, apa masih tidak cukup yang sekarang?”
    “Kurang laaaah… saya ingin nyicipin badan lo pakai Penis gue…”
    “Aaaaaaaahhh!”
    “Sssstt, jgn kenceng-kenceng Putri… Ayoo donk Putriiiii… kapan-kapan yaaahh?? Gak saat ini kok…” sebut saya meminta kembali.
    “Saya masih virgin laaahh Boyyy.”
    “Ahh yakinnn lo??”
    “IYA!”
    “Kalau dari toket lo yang saya pegang barusan sich kayanya lo sudah gak virgin deh…”
    “Hah? Tahu darimanakah lo???”
    “Ya tahu laaahh, kalau toket cewe yang sudah gak virgin tuch sudah cukup kendor sedikit, gak terlampau sekel banget…”
    “Hahhha edan ya lo, kayanya sudah pakar sekali nih masalah beginian”. Sekalian ia repot membereskan pakaiannya.
    “Iya lah, karena itu kapan-kapan ingin coba ngewe sama saya gak?”
    “Hmmm bagaimana yaaaaa, yaa simak kelak saja deehhh”. Sekalian berkaca di cermin kecil sekalian membereskan rambut dan poninya.

    “Yawdahhh nnti kapan-kapan kita coba yaa??” Sebut saya pastikan.
    “Iya ahh, yaudah, saya ingin kembali ke beberapa anak dahulu nih. Natar saya didugan kembali mengganti pakaian doang kok lama sekali.” Ia juga buka pintu dan keluar kamar mandi.
    “Sipp, ati-ati lo. Thankss Putrii atas handjob dan blowjob lo… Hehhhe”
    “Haahh, akan sedap nih kalau andaikan kelak saya ML dengannya” Berpikir saya.
    dan sesudah berapakah menit saya keluar toilet itu rasa menyesal juga tiba mendekati! biasa sajalah penyesalan selalu hadirnya terakhir dan tidak pernah lebih dulu! menyesal mengapa Boy? he…menyesal mengapa ya gak saya paksakan Putri untuk segera saja ngajakin ngentot!hahahaha…
    sekalian membayangkan andaikan cocok di dalam toilet cewek itu saya ngentot sama Putri, tetapi saya punyai obsesi untuk ngedapetin perawan sang Putri bagaimapun triknya saya harus yang pertama menyetubuhi ia jika masih perawan! OK dech sob begitu dahulu narasi seks terkini dari saya, terima kasih,.

     

  • Cerita Sex Sudah Lama Tidak Menikmati Hubungan Intim

    Cerita Sex Sudah Lama Tidak Menikmati Hubungan Intim


    462 views

    Bacaan Seks Terkini 2023 Kepuasan yang Sudah Lama Lenyap

    Kurang lebih lima tahun yang lantas saat umurku masih 37 tahun salah seorang sehabatku memercayakan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena dia rekan baikku dan suamiku tidak berkeberatan pada akhirnya saya menyepakatinya. Nama pemuda itu Fandi, kulitnya kuning langsat dgn tinggi 173 cm.

    Cersex Terbaru – Tubuhnya kurus kekar karena Fandi seorang atlet karate di tempatnya. Oh iya, Fandi ini sebelumnya pernah jadi siswaku saat saya tetap jadi guru SD.

    Fandi benar-benar santun dan sadar diri. Ia banyak menolong tugas rumah dan kerap temani atau mengantarkan ke-2 anakku bila ingin melancong. Dalam kurun waktu satu bulan saja ia telah bersatu dgn keluargaku, bahkan juga suamiku kerap ajaknya bermain tenis bersama-sama.

    Saya jg jadi terlatih dgn hadirnya, awalannya saya benar-benar jaga performaku jika di depannya. Saya tidak malu kembali kenakan pakaian kaos ketat yang sisi dadanya cukup rendah, kembali juga Fandi menunjukkan sikap yang lumrah bila saya kenakan pakaian yang cukup menunjukkan keelokan garis badanku.

    Sekitaran tiga bulan sesudah kehadirannya, suamiku mendapatkan pekerjaan sekolah S-2 keluar negeri sepanjang 2, lima tahun. Saya benar-benar berat melepaskannya, karena saya kebingungan bagaimana salurkan keperluan sex-ku yang tetap menggelora.

    Walaupun umurku telah tidak muda kembali, tetapi saya teratur melakukan dgn suamiku, paling tidak satu minggu 5x. Mungkin itu karena olahraga yang selalu saya lakukan, hingga keinginan badanku masih seperti anak muda. Dan sekarang dgn kepergiannya automatis saya harus mengendalikan diri.
    Awalannya biasa-biasa saja, tetapi sesudah dua bulan kesepian yang sangat benar-benar serangku. Itu membuat saya jadi gelisah dan jadi ogah-ogahan. Seperti minggu pagi itu, walaupun jam sudah memperlihatkan angka 9. Karena tempo hari ke-2 anakku meminta diantarkan menginap di dalam rumah nenek mereka, hingga ini hari saya ingin tidur sepuasnya. Sesudah makan, saya lantas malas-malasan di atas sofa di muka TV. Tidak lama kedengar suara pintu dibuka dari kamar Fandi.
    Kudengar suara jalannya dekatiku.
    “Bu Ranti..?” Suaranya berbisik, saya diam saja. Kupejamkan mataku semakin kuat.
    Sesudah sesaat kosong, mendadak saya tercekat saat rasakan suatu hal di pahaku. Kuintip lewat pojok mataku, rupanya Fandi telah berdiri dari sisi ranjangku, dan matanya sedang tertuju melihat badanku, tangannya menggenggam sisi bawah gaunku, saya lupa jika saya sedang kenakan pakaian tidur yang tipis, apalagi tidur terlentang juga. Hatiku jadi berdebar tidak karuan, saya terus bersandiwara tertidur.
    “Bu Ranti..?” Suara Fandi kedengar keras, kupikir ia ingin pastikan apa tidurku betul-betul nyeyak atau tidak.
    Saya memilih untuk berpura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku terkuak semua sampai keleher.
    Lantas kurasakan Fandi mengelus bibirku, jantungku seperti melonjak, saya coba masih tetap tenang supaya pemuda itu tidak berprasangka buruk. Kurasakan kembali tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke bantal automatis ketiakku kelihatan. Kuintip kembali, muka pemuda itu dekat sekali dgn mukaku, tetapi saya percaya dia belum mengetahui jika saya berpura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin.
    Lantas kurasakan tangannya mencari leherku, bulu kudukku meremang geli, saya coba bertahan, saya ingin ketahui apa yang ingin dilakukan pada badanku. Tidak lama kemuadian saya rasakan tangannya meraba-raba buah dadaku yang tetap tertutup BH warna hitam
    Sebelumnya dia hanya mengelus-elus, saya masih tetap diam sekalian nikmati elusannya, lantas saya rasakan buah dadaku mulai diremas-remas, saya rasakan seakan ada suatu hal yang sedang naik-turun dalam badanku, saya telah lama rindukan sentuhan lelaki dan kekasaran seorang pria. Saya putuskan masih tetap diam sampai waktunya datang.

    Saat ini tangan Fandi sedang berusaha buka kancing BH-ku dari depan, selang beberapa saat kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Saya ingin mendesah nikmat tetapi kelak amalah membuat takut, menjadi kurasakan remasannya dalam diam.
    Kurasakan tangannya gemetaran waktu menekan puting susuku, kulirik perlahan, kusaksikan Fandi dekatkan mukanya ke buah dadaku. Lantas dia menjilat-jilat puting susuku, badanku ingin menggelinjang rasakan kepuasan hisapannya, saya terus bertahan.
    Kulirik puting susuku yang warna merah tua telah mengkilap oleh air liurnya, mulutnya terus mengisap puting susuku dibarengi gigitan-gigitan kecil. PeraFandiku campur baur tidak karuan, sangat nikmat.
    Tangan kanan Fandi mulai mencari selangkanganku, lantas kurasakan jarinya meraba-raba memekku yang tetap tertutup CD, saya tidak tahu apa memekku telah basah apa belum. Yang terang jari-jari Fandi menekan-nekan lubang memekku di luar CD, lantas kurasakan tangannya menyelusup masuk ke CD-ku.
    Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kepuasan menjalari badanku. Jari-jari Fandi coba masuk lubang memekku, lantas kurasakan jarinya ambles masuk ke, wah sangat nikmat. Saya harus akhiri Fandiwaraku, saya sudah tidak tahan kembali, kubuka mataku sekalian menyentakkan badanku.
    “Fandi!! Ngapain kamu?”
    Saya berusaha bangun duduk, tetapi tangan Fandi menekan bahuku dgn keras. Mendadak Fandi mecium mulutku sekencang kilat, saya berusaha melawan dgn kerahkan semua tenagaku. Tetapi Fandi semakin keras menekan bahuku, justru saat ini pemuda itu menindih badanku, saya kesusahan bernapas ditindih badannya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya melumat lagi mulutku, lidahnya masuk ke mulutku, tetapi saya berpura-pura menampik.
    “Bu.., maafkan saya. Telah lama saya ingin rasakan ini, maafkan saya Bu… ” Fandi melepas kecupannya lantas melihatku dgn pandangan minta.
    “Kamu kan dapat denagan beberapa teman kamu yang masih terbilang muda. Ibukan telah tua,” Ujarku halus.
    “Tetapi saya telah terpikat dgn Bu Ranti.. Saat SD saya kerap melihat BH yang Ibu gunakan… Saya akan memberikan kepuasan Ibu sepuasnya,” jawab Fandi.
    “Ah kamu… Ya telah terserah kamu sajalah”
    Saya berpura-pura menghela napas panjang, walau sebenarnya badanku telah tidak tahan ingin disentuh olehnya.
    Lantas Fandi melumat bibirku dan perlahan-lahan saya melayani permainan lidahnya. Ke-2 tangannya meremas-remas bokongku. Untuk membuat makin membara, saya meminta ijin ke WC yang ada dalam kamar tidurku. Dalam kamar mandi, kubuka semua baju yang berada di badanku, kupandangi tubuhku di cermin.
    Apakah benar pemuda seperti Fandi terangsang menyaksikan badanku ini? Peduli sangat yang penting saya ingin rasakan bagaimana sih bercinta dgn remaja yang masih panas.
    Keluar kamar mandi, Fandi sama persis masuk kamar. Matanya terbelalak menyaksikan badan sintalku yang tidak berpenutup satu helai benangpun.
    “Bodi Ibu bagus sekali.. ” ia beri pujian sambil mengecup putting susuku yang telah mengeras sejak dari barusan.
    Badanku disandarnya di tembok depan kamar mandi. Lantas diciuminya sekujur badanku, dimulai dari pipi, ke-2 telinga, leher, sampai ke dadaku. Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku 1/2 digigit-gigit, digelitik-gelitik dgn ujung lidah, jg dikenyot-kenyot dgn benar-benar bergairah.
    “Ibu hebat…,” desisnya.
    “Apanya yang luar biasa..?” Tanyaku sekalian mangacak-acak rambut Fandi yang panjang seleher.
    “Tubuh Ibu tidak banyak berbeda dibanding saya SD dahulu” Ucapnya sekalian terus melumat puting susuku. Sangat nikmat.
    “Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sambil meremas benjolan kemaluannya.
    Dgn segera kuloloskan celana sampai celana dalamnya. Memahami tekadku, ia lantas duduk di tepi tempat tidur dgn ke-2 kaki mengangkang. DIbukanya sendiri pakaian kaosnya, sedangkan saya berlutut raih tangkai k0ntolnya, hingga sekarang kami sama bugil.
    Cukup lama saya mencumbu kemaluannya, Fandi meminta giliran, ia ingin mengerjai memekku.
    “Masukkan saja yok, Ibu ingin merasakan k0ntol kamu San!” Cegahku sekalian menciumnya.
    Fandi tersenyum lebar. “Telah tidak sabar ya ?” godanya.
    “Kamu jg telah tidak kuatkan sebetulnya San,” Balasku sekalian mencubit perutnya yang berotot.
    Fandi tersenyum lantas menarik badanku. Kami berangkulan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas tempat tidur. Rupanya Fandi pandai sekali bercumbu. Birahiku naik makin tinggi dalam kurun waktu yang benar-benar singkat. Berasa memekku makin berdenyut, lendirku semakin membanjir, tidak sabar menunggu inovasi tangkai kemaluan Fandi yang besar.
    Berlainan dgn suamiku, Fandi kelihatannya lebih sabar. Ia tidak selekasnya masukkan tangkai k0ntolnya, tetapi terus menciumi sekujur badanku. Paling akhir ia mengubah badanku sampai menelungkup, lantas diciuminya ke-2 pahaku sisi belakang, naik ke bongkahan bokongku, naik terus sampai ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.
    Fandi menyisipkan tangan kirinya ke bawah badanku, badan kami berimpitan dgn posisi saya membelakangi Fandi, lantas diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan kadang-kadang pipiku. Sementara itu tangan kanannya menyeka-usap memekku dari belakang. Berasa jemari tengahnya menyelusup halus ke lubang memekku yang basah mengembang.
    “Memek Ibu bagus, tebel, tentu sedap ‘bercinta’ sama Ibu…,” ia berbisik sama persis di telingaku.
    Suaranya sangat parau, tanda birahinya juga sama tingginya dgn saya. Saya tidak dapat bereaksi apapun itu kembali. Kubiarkan saja apapun itu yang dilaksanakan Fandi, sampai berasa tangan kanannya bergerak mengusung samping pahaku.
    Mataku terpejam rapat, seolah tidak bisa kembali buka. Berasa napas Fandi makin mengincar, sedangkan ujung lidahnya mengelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya memegang dan meremas gaungs buah dadaku, sedangkan yang kanan mengusung samping pahaku makin tinggi. Lalu…, berasa sebuah benda tumpul menyodok masuk ke dalam lubang memekku dari belakang. Oh, my God, ia sudah masukkan rudalnya…!!!
    Sesaat saya tidak bisa bereaksi benar-benar, tetapi cuma menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inch untuk inch tangkai kemaluan Fandi masuk lubang memekku. Berasa penuh, nikmat hebat.
    “Oohh…,” tidak lama kemudian saya mulai bereaksi tidak karuan. Badanku langsung menggerinjal-gerinjal, sedangkan Fandi mulai memaju undurkan tongkat warisannya. Mulutku mulai merintih-rintih tidak teratasi.
    “Fandi, k0ntolmu enaaak…!!!,” kataku 1/2 menjerit.
    Fandi tidak menjawab, tetapi terus memaju undurkan rudalnya. Pergerakannya cepat dan kuat, bahkan juga condong kasar. Sudah pasti saya makin menjerit-jerit dibikinnya. Tangkai k0ntolnya yang besar itu ibarat akan membedah lubang memekku sampai ke dasar.
    “Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”
    Fandi justru makin semangat dengar jerit dan rintihanku. Saya makin erotis.
    “Aahh, k0ntolmu…, oohh, aarrghh…, k0ntolmuu…, oohh…!!!”
    Fandi terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dgn tangkai k0ntol yang hebat keras dan kaku. Meskipun kami bersetubuh dgn posisi ke samping, kelihatannya Fandi benar-benar tidak kesusahan menyikatkan tangkai kemaluannya pada memekku. Orgasmeku cepat sekali berasa akan meletus.
    “Ibu ingin keluar! Ibu ingin keluaaar!!” saya menjerit-jerit.
    “Yah, yah, yah, saya jg, saya jg! Sedap sekali ‘bercinta’ sama Ibu!” Fandi menyikat-nyodok makin kuat.
    “Sikat terus, Fandi!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”
    “Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sikat terus k0ntolmuuu…!”
    “Ohhh, ah, uuugghhh… ”
    “Enaaak…, k0ntol kamu sedap, k0ntol kamu enak, yahhh, teruuusss…”
    Pada beberapa detik akhir, tangan kananku raih bokong Fandi, kuremas bongkahan bokongnya, sedangkan paha kananku mengusung lempeng tinggi-tinggi. Berasa memekku berdenyut kuat sekali. Saya orgasme!
    Sebentar saya seperti melayg, tidak ingat apapun terkecuali nikmat yang tidak terucapkan. Mungkin telah ada 5 tahun saya tidak merasa kan kepuasan semacam ini. Fandi mengecup-ngecup pipi dan daun telingaku. Sesaat ia biarkan saya atur napas, saat sebelum selanjutnya ia mintaku menungging. Saya baru sadar jika rupanya ia belum capai orgasme.
    Kuturuti keinginan Fandi. Dgn cukup lesu karena orgasme yang hebat, kuatur posisi badanku sampai menungging. Fandi meng ikuti pergerakanku, tangkai kemaluannya yang besar dan panjang itu masih tetap menancap saat memekku.
    Itil V3
    Lantas perlahan-lahan berasa ia mulai mengayun pinggulnya. Rupanya ia hebat sabar. Ia memaju undurkan gerak pinggulnya satu-dua dengan teratur, seolah-olah kami barusan mengawali permainan, walau sebenarnya pasti perjalanan birahinya telah lumayan tinggi barusan.
    Saya nikmati pergerakan mundur-maju k0ntol Fandi dgn diam. Kepalaku menunduk, kuatur kembali napasku. Tidak berapakah lama, memekku mulai berasa sedap kembali. Kuangkat kepalaku, melihat ke belakang. Fandi selekasnya merunduk, dikecupnya pipiku.
    “Fan.. Kamu luar biasa sekali.. Ibu anggap barusan kamu hampir keluar,” kataku terang-terangan.
    “Emangnya Ibu sukai jika saya cepat keluar?” jawabannya halus di telingaku.
    Saya tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Fandi memahami, diciumnya bibirku. Lantas ia memacu bisa lebih cepat. Ia seperti ketahui jika saya mulai kenikmatan . Karena itu kugoyang-goyang pinggulku perlahan-lahan, ke kanan dan ke kiri.
    Fandi melenguh. Diremasnya ke-2 bongkah bokongku, lantas pergerakannya menjadi semakin kuat dan cepat. Tangkai kemaluannya yang hebat keras menusuk-hunjam memekku. Saya mulai mengerang-erang .
    “Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, k0ntolmu sedap bangeett… Fann!!”
    Fandi tidak bernada, tetapi menggecak-gecak makin kuat. Badanku sampai terbuncang-guncang. Saya menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku menjalar naik makin tinggi. Kurasakan Fandi juga ini kali selekasnya akan capai klimaks.
    Karena itu kuimbangi pergerakannya dgn menggoyahkan pinggulku segera. Kuputar-putar bokongku, kadang-kadang kumajumundurkan bersimpangan dgn pergerakan Fandi. Pemuda itu mulai mengerang-erang tanda ia juga selekasnya akan orgasme.
    Mendadak Fandi menyuruhku kembali. Ditariknya k0ntolnya dari kemaluanku. Saya kembali cepat. Lantas kukangkangkan ke-2 kakiku dgn 1/2 mengusungnya. Fandi langsung menyikatkan ke-2 dengkulnya sampai mendekat pada pahaku. Ke-2 kakiku menekuk mengangkang. Fandi menggenggam ke-2 kakiku di bawah lutut, lantas tangkai k0ntolnya yang keras menusuk mulut memekku yang menganga.
    “Aarrgghhh…!!!” saya menjerit.
    “Saya nyaris keluar!” Fandi bergumam.
    Pergerakannya langsung cepat dan kuat. Saya tidak dapat bergoyang dalam posisi semacam itu, karena itu saya pasrah saja, nikmati gecakan-gecakan keras tangkai kemaluan Fandi. Ke-2 tanganku mencekram sprei kuat-kuat.
    “Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.
    “Ooohhh, sedap sekali…, saya kenikmatan…, sedap ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Fandi
    “Ibu jg, Ibu jg, memek Ibu keenakaan…!” Balasku.
    “Saya hampir keluar, Buu…, memek Ibu sedap bangeet… ”
    “Ibu jg ingin keluar kembali, tahan dahulu! Teruss…, yaah, saya jg ingin keluarr!”
    “Ah, oh, uughhh, saya tidak tahan, saya tidak tahan, saya ingin keluaaar…!”
    “Yaahh teruuss, sikat teruss!!! Ibu sedap enak, Ibu sedap, Fandin…, saya ingin keluar, saya ingin keluar, memekku kenikmatan, saya kenikmatan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”
    Badanku melafalkanng sebentar sementara otot memekku berasa berdenyut kuat. Saya menjerit panjang, tidak dapat meredam enaknya orgasme. Pada waktu bersama, Fandi menekan kuat-kuat, menusukkan tangkai kemaluannya dalam-dalam di lubang memekku.
    “Oohhh…!!!” ia juga menjerit, sedangkan berasa kemaluannya menyemburkan-nyemburkan cairan mani di saat memekku. Enaknya tidak terucapkan, sangat indah capai orgasme dalam kurun waktu sama persis bersama semacam itu.
    Lantas badan kami sama melunglai, tapi kemaluan kami tetap terus bertautan. Fandi merengkuhku mesra sekali. Sesaat kami sama sIbuk atur napas.
    “Sedap sekali,” bisik Fandi sesaat selanjutnya.
    “Hmmm…” Saya menggelinjang manja. Berasa tangkai kemaluan Fandi bergerak di saat memekku.
    “Memek Ibu sedap sekali, dapat nyedot-nyedot gitu…”
    “Apalagi k0ntol kamu…, besar, keras, dalemmm…”
    Fandi bergerak menciumi saya kembali. Ini kali diangkatnya tangan kananku, lantas kepalanya menyelusup mencium ketiakku. Saya mengikik kegelian. Fandi menjilat-jilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tetapi sedap. Apalagi selanjutnya lidahnya terus menjulur-julur menjilat-jilati buah dadaku.
    Fandi lantas menetek seperti bayi. Saya mengikik kembali. Putingku disedot, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Fandi karena sikapnya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak kembali. Fandi mengusung mukanya sedikit, tersenyum tipis, lantas berbicara,
    Bacaan Seks Terkini 2023 Kepuasan yang Sudah Lama Lenyap
    “Saya dapat tidak puas-puas ‘bercinta’ sama Ibu… Ibu jg sukai kan?”
    Saya tersenyum saja, dan itu cukup untuk Fandi sebagai jawaban. Akhirnya, sepanjang hari itu kami bersetubuh kembali. Sesudah break sesaat pada sore hari malamnya Fandi minta lagi porsi dariku. Minimal malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dgn entahlah berapakah kali saya capai orgasme. Yang terang, esok paginya badanku betul-betul lesu, lemas tidak berkekuatan.
    Nyaris tidak tidur benar-benar, tetapi saya masih tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya saya kuyu sekali. Beberapa teman banyak yang menduga saya sakit, walau sebenarnya saya malah sedang bahagia, setelah bersetubuh semalam sehari dgn sisa siswaku yang gagah.
    Telah satu minggu Fandi jadi” suami”ku. Dan jujur saja saya benar-benar nikmati kehidupan malamku sepanjang satu minggu ini. Fandi betul-betul pemuda yang benar-benar gagah, sepanjang satu minggu ini lubang memekku selalu disiramnya dgn sperma fresh. Dan entahlah berapakah kali saya meredam jeritan karena kepuasan hebat yang dia beri.
    Meskipun malam telah senang menjilat, mengisap, dan mencium sepasang payudaraku. Fandi selalu meremasnya kembali bila ingin pergi kuliah saat pagi hari, ucapnya sih buat menambahkan semangat. Saya tidak ingin larang karena saya jg nikmati semua perlakuannya itu, walaupun mengakibatkan saya harus membereskann bajuku kembali.
    Malam itu sekitaran jam 1/2 10-an. Sesudah menidurkan anakku yang paling bungsu, saya pergi kekamar mandi untuk ganti pakaian. Fandi minta saya kenakan pakaian yang biasa saya gunakan ke sekolah. Sesudah usai ganti baju saya lalu keluar dan berdiri duduk di muka meja dandan. Lantas berhias seperti yang biasa saya kerjakan bila ingin pergi mengajarkan kesekolah.

    Tidak lama kudengar suara ketukan, hatiku segera bersorak senang tidak sabar menunggu permainan apalagi yang akan dilaksanakan Fandi padaku.
    “Masuk.. Tidak digembok,” panggilku dgn suara lembut.
    Lantas Fandi masuk dgn memakai T-shirt ketat dan celana putih sependek paha.
    “Malam ibu… Siap..?” Godanya sekalian medekatiku.
    “Telah sayang…” Jawabku sekalian berdiri.
    Tetapi Fandi meredam bahuku lantas mintaku untuk duduk kembali sembil menghadap kecermin meja dandan. Lantas dia berbisik ketelingaku dgn suara yang lembut.
    “Bu.. Ibu ingin tahu tidak darimanakah umumnya saya melihat ibu?”
    “Memang melalui mana..?” Tanyaku sekalian mengubah 1/2 tubuh.
    Dgn halus dia sentuh daguku dan arahkan mukaku baju dandan. Lantas sekalian mengecup leherku Fandi berkata.
    “Disini bu..” Bisiknya.
    Dari cermin saya menyaksikan ditengah-tengah kerah pakaian yang kukenakan cukup terbuka hingga samar-samar kelihatan tali BHku yang warna hitam. Patut bila sedang mengajarkan di muka kelas atau mengobrol dgn beberapa guru pria di sekolah, kadangkala saya merasa pandangan mereka sedang menelanjangi saya. Ternyata panorama ini yang mereka tonton waktu itu.
    Tetapi toh mereka hanya dapat menyaksikan, memikirkan dan ingin menyentuhnya pikirku. Lantas tangan kanan Fandi masuk kecelah itu dan mengelus bahuku. Sementara tangan kirinya perlahan-lahan buka kancing bajuku satu-satu. Sesudah terbuka semua Fandi lantas buka bajuku tanpa melepaskannya. Lantas dia raih ke-2 payudaraku yang tetap tertutup BH.
    “Berikut yang membuat saya selalu ingat ibu sampai saat ini,” Bisiknya ditelingaku sekalian meremas ke-2 susuku yang tetap kuat ini.
    Lantas tangan Fandi meraih daguku dan selekasnya tempelkan bibir hangatnya padaku dgn penuh kasih dan emosinya. Saya tidak tinggal diam dan selekasnya menyongsong sapuan lidah Fandi dan mengisapnya dgn keras air liur Fandi, kulilitkan lidahku menyongsong lidah Fandi dgn penuh getaran birahi. Selanjutnya tangannya yang keras mengusung badanku dan membaringkannya ditengah-tengah tempat tidur.
    Dia lantas melihat badan depanku yang terbuka, dari cermin saya dapat menyaksikan BH hitam yang terbuka dgn “push up bra model”.
    Hingga memberi kesan-kesan payudaraku nyaris tumpah melimpah keluar lebih sepertiganya. Agar semakin membuat Fandi lebih panas, saya lantas mengelus-elus payudaraku yang samping kiri yang tetap dibalut bra, sedangkan tangan kiriku membelai pussy yang menyembul mendesak CDku, karena waktu itu saya kenakan celana “mini high cut model”.
    Fandi terlihat kagum menyaksikan kelakuanku, lantas dia mendekatiku dan menyikat bibirku yang halus dan hangat dan secara langsung melumatnya. Sementara tangan kanan Fandi landing disembulan payudara samping kananku yang fresh, dielusnya halus, diselinapkan tangannya dalam bra yang cuma 2/3 tutupi payudaraku dan dikeluarkannya buah dadaku.
    Didesak dan dicarinya puting susuku, lantas Fandi memilinnya dengan lembut dan menariknya perlahan-lahan. Tindakannya itu membuatku melepaskan kecupan Fandi dan mendesah, mendesis, menghempas kepalaku kekiri dan kekanan.
    Setelah link dgn bibir hangatku, Fandi lantas sapu dagu dan leherku, hingga saya meracau terima dera kepuasan tersebut.
    “Fandi… Fandi… Mengapa kamu yang memberi kepuasan ini..”
    Fandi lantas hentikan aktivitas mulutnya. Tangannya selekasnya buka hubungan bra yang ada di muka, dgn sekali pijitan jemari telunjuk dan ibu jari samping kanan Fandi, Selekasnya 2 buah gunung kembarku yang tetap kuat dan terurus menyembul keluar nikmati kebebasan alam yang cantik.
    Lantas Fandi tempelkan bibir hangatnya pada buah dadaku samping kanan, disapu dan dijilatnya sembulan daging fresh tersebut. Sekencang itu juga merambatlah lidahnya pada puting coklat muda keras, fresh melawan ke atas. Fandi mengulum putingku dgn buas, kadang-kadang digigit lembut dan diambilnya dgn gigi.
    Saya cuma dapat mengeluh dan mengeluhkan, sekalian mengusung tubuhku sambil melepas pakaian dan rok kerjaku dan bra warna hitam yang sudah dibuka Fandi dan kulemparkan kekursi dandan. Dgn giat penuh gairah Fandi mengisap buah dadaku yang samping kiri, tangan kanannya meraba-raba dan menyebar kebawah sampai ia sentuh CDku dan stop digundukan nikmat yang penuh melawan fresh ke atas.
    Lantas Fandi merabanya ke vertikal, di atas kebawah. Menyaksikan CDku yang telah basah lembab, dia segera menurukannya mendororng dgn kaki kiri dan secara langsung membuangnya sampai jatuh ke karpet.
    Adapun tangan kanan itu selekasnya mengelus dan memberi sentuhan rangsangan pada memekku, yang di bagian atasnya banyak bulu lembut terurus adapun di bagian belahan memek dan di bagian bawahnya bersih dan mulus tidak ada memiliki rambut. Rangsangan Fandi makin tajam dan luar biasa hingga saya meracau.
    “Fannnn.. Sentuh ibu sayang,.. Fandii membuat.. Ibu terbaang.. Pleaase.”
    Fandi selekasnya buka gundukan tebal memek punyaku lantas mulutnya selekasnya menjulur kebawah dan lidahnya menjulur masuk untuk sentuh lebih dalam cari kloritasku yang makin jadi membesar dan mengeras. Ia menekan dgn penuh gairah dan lidahnya bergerak liar ke atas dan kebawah.
    Saya menggeliat dan teriak tidak kuat meredam orgasme yang akan makin mendesak muncul seperti merapi yang ingin memuntahkan isi buminya. Dgn tersengal-sengal kudorong bokongku naik, sambil tanganku menggenggam kepala Fandi dan memencetnya kebawah sekalian mengeluh.
    “Fandi.. Aarghh..”
    Saya tidak dapat meredamnya kembali sampai menjerit saat terima ledakan orgasme yang pertama, magma juga melimpah menyemprotkan ke atas hidung Fandi yang mancung.
    “Fandi.. Ibu keluaa.. aar.. Sann..” Memekku berdenyut kuat dan melafalkannglah badanku sekalian masih tetap meracau.
    “Fandi.. Kamu jago sekali mainkan lidahmu saat memekku sayang.. Cium ibu sayang.”
    Fandi selekasnya bangun dekap kuat di atas dadaku yang pada kondisi oleng menyongsong getaran orgasme. Dia lantas mencium mulutku dgn kuatnya dan saya menyambutnya dgn link ganas, kuserap lidah Fandi dalam rongga mulutku yang cantik.
    Badanku terbaring tidak memiliki daya sebentar, Fandipun mencumbuku dgn mesra sekalian tangannya mengelus-elus semua badanku yang lembut, sambil memberi ciuman hangat didahi, pipi dan mataku yang terpejam dgn penuh cinta. Dibiarkannya saya nikmati beberapa sisa kepuasan orgasme yang luar biasa. Jg memberikan peluang berkurangnya gairah yang kurasakan.
    Sesudah merasa saya cukup istirahat Fandi mulai sentuh dan membelaiku kembali. Saya selekasnya bangun dan medorong belahan tubuh Fandi yang ada diatasku. Kudekatkan kepalaku kewajahnya lantas kucium dan kujilati pipinya, selanjutnya menyebar kekupingnya.
    Kumasukkan lidahku ke lubang telinga Fandi, hingga dia meronta meredam nafsunya. Jilatanku semakin turun kebawah sampai keputing susu kiri Fandi yang memiliki rambut, Kubelai dada Fandi yang sektor berotot sedang tangan kananku mainkan puting yang samping kiri. Mengelinjang Fandi mendapatkan sentuhan yang menusuk dititik riskannya yang menjalar nafsunya itu, Fandipun mengeluh dan mendesah.
    Aktivitasku makin menghangat dgn turunkan sapuan lidah sekalian tanganku menjalar keperut. Lantas kumainkan lubang pusar Fandi didesak kebawah dfan kesamping terus kulepaskan dan kubelai perut bawah Fandi hingga kemudian kekemaluan Fandi yang telah jadi membesar dan mengeras.
    Kuelus halus dgn jari lentikku tangkai kemaluan Fandi yang melawan ke atas, warna kemerahan kontras dgn kulit Fandi yang putih kepalanya juga sudah berbening air birahi.
    Menyaksikan kondisi yang telah menarik itu saya jadi tidak sabar dan selekasnya kutempelkan bibir hangatku kekepala kontol Fandi dgn penuh gelor gairah, kusapu kepala kontol dgn jeli, kuhisap lubang air seninya hingga membuat Fandi putar kepalanya kekiri dan kekanan, mendongkak-dongkakkan kepalanya meredam keikmatan yang benar-benar tidak ada tara, adapun tangannya menjambak kepalaku.
    “Buuu.. Dera nikmat darimu tidak tertahan.. Aku ingin memilikimu sepenuhnya,” Fandi mengeluh.
    Saya tidak menjawab, cuma lirikan mataku sekalian mengedipkannya satu ke Fandi yang sedang kelejotan. Sukmanya sedang terbang melayg kealam raya oleh embusan cinta birahi yang tinggi. Adapun tanganku memijit dan mengocaknya dgn irama yang perlahan dan makin cepat, sedangkan lidahku menjilat-jilati semua permukaan kepala kontol itu. Termasuk di bagian urat yang peka sisi atas sekalian kupijat-pijat dgn penuh gairah birahi.
    Sadar akan kondisi Fandi yang makin menaiki pucuk kepuasan dan aku juga sendiri sudah terangsang. Renyutan memekku sudah memengaruhi deburan darah badanku, kulepaskan kumulan kontol Fandi dan selekasnya kuposisikan badanku di atas badan Fandi menghadap kekakinya.
    Dan kumasukkan kontol Fandi yang keras dan menengang ke lubuk nikmatku. Selekasnya kuputar memompanya turun naik sekalian menekan dan memijat dgn otot memek semaksimal mungkin. Irama pergerakanpun kutambah sampai kecepatan optimal.
    Fandi berteriak, sedangkan aku juga terpusat nikmati dera kepuasan gesekan kontol Fandi yang menggesek G-spotku berkali-kali hingga memunculkan dera kepuasan yang sangat indah. Tangan Fandipun tidak tinggal diam diremasnya bokongku yang bundar montok cantik, dan dielus-elusnya anusku, sekalian nikmati dera goyanganku pada kontolnya. Dan pada akhirnya kami berdua berteriak.
    “Buu Dennook.. Saya tidak kuat kembali.. Beri kepuasan lebih kembali bu.. Renyutan diujung kontolku sudah tidak tertahan”

    “Ibu pandai… Ibu liaarr… Ibu membuatku melayg.. Saya ingin keluarr”.
    Lantas Fandi mintaku untuk putar tubuh manghadap pada dianya dan dibalikkannya badanku hingga. Saat ini saya ada di bawah badannya bersandarkan bantal tinggi, lantas Fandi meningkatkan ke-2 kakiku kebahunya selanjutnya dia bertimpuh di muka memekku. Sekalian mengayun dan memompa kontolnya dgn yang cepat dan kuat. Saya dapat menyaksikan bagaimana muka Fandi yang tidak kuat kembali akan renyutan diujung kontol yang makin mendesak seolah ingin meletus.
    “Buu… Pleaass.. See.. Saya akaan meleedaaakkh!”
    “Tungguu Fandi.. Orgasmeku jg mauu.. Tiba ssayaang.. Kita sama yaa..”
    Akhirnya… Croottt.. Croottt.. Croottt tidak tertahan kembali bendungan Fandi bobol memuntahkan spermanya di memekku. Bersama aku juga mendengus dan meneriakkan erangan kepuasan.
    Selekasnya lusuhbar bibir Fandi, kukulum dgn hangat dan kusodorkan lidahku ke rongga mulut Fandi. Kudekap tubuh Fandi yang sama melafalkanng, basah tubuh Fandi dgn peluh bersatu dgn peluhku. Lantas dia terkulai didadaku sekalian nikmati renyut memekku yang kuat menyongsong orgasme yang nikmat yang sejauh ini kurindui.
    Lantas Fandi membelai rambutku dgn penuh kasih-sayang selanjutnya mengecup keningku.
    “Buu.. terima kasih, i love you so much.. Terus beri kepuasan semacam ini bagiku ya..” Bisiknya halus.
    Saya cuma menggangguk perlahan-lahan, sesudah memberi kecupan selamat tidur saya merengkuhnya dan secara langsung lelap. Karena esok saya harus masuk kerja dan ada banyak yang lain penjelajahan penuh kepuasan yang akan kami lewati.Bacaan Seks Terkini 2023 Kepuasan yang Sudah Lama Lenyap

    Kurang lebih lima tahun yang lantas saat umurku masih 37 tahun salah seorang sehabatku memercayakan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena dia rekan baikku dan suamiku tidak berkeberatan pada akhirnya saya menyepakatinya. Nama pemuda itu Fandi, kulitnya kuning langsat dgn tinggi 173 cm.
    Tubuhnya kurus kekar karena Fandi seorang atlet karate di tempatnya. Oh iya, Fandi ini sebelumnya pernah jadi siswaku saat saya tetap jadi guru SD.

    Fandi benar-benar santun dan sadar diri. Ia banyak menolong tugas rumah dan kerap temani atau mengantarkan ke-2 anakku bila ingin melancong. Dalam kurun waktu satu bulan saja ia telah bersatu dgn keluargaku, bahkan juga suamiku kerap ajaknya bermain tenis bersama-sama.

    Saya jg jadi terlatih dgn hadirnya, awalannya saya benar-benar jaga performaku jika di depannya. Saya tidak malu kembali kenakan pakaian kaos ketat yang sisi dadanya cukup rendah, kembali juga Fandi menunjukkan sikap yang lumrah bila saya kenakan pakaian yang cukup menunjukkan keelokan garis badanku.

    Sekitaran tiga bulan sesudah kehadirannya, suamiku mendapatkan pekerjaan sekolah S-2 keluar negeri sepanjang 2, lima tahun. Saya benar-benar berat melepaskannya, karena saya kebingungan bagaimana salurkan keperluan sex-ku yang tetap menggelora.

    Walaupun umurku telah tidak muda kembali, tetapi saya teratur melakukan dgn suamiku, paling tidak satu minggu 5x. Mungkin itu karena olahraga yang selalu saya lakukan, hingga keinginan badanku masih seperti anak muda. Dan sekarang dgn kepergiannya automatis saya harus mengendalikan diri.
    Awalannya biasa-biasa saja, tetapi sesudah dua bulan kesepian yang sangat benar-benar serangku. Itu membuat saya jadi gelisah dan jadi ogah-ogahan. Seperti minggu pagi itu, walaupun jam sudah memperlihatkan angka 9. Karena tempo hari ke-2 anakku meminta diantarkan menginap di dalam rumah nenek mereka, hingga ini hari saya ingin tidur sepuasnya. Sesudah makan, saya lantas malas-malasan di atas sofa di muka TV. Tidak lama kedengar suara pintu dibuka dari kamar Fandi.
    Kudengar suara jalannya dekatiku.
    “Bu Ranti..?” Suaranya berbisik, saya diam saja. Kupejamkan mataku semakin kuat.
    Sesudah sesaat kosong, mendadak saya tercekat saat rasakan suatu hal di pahaku. Kuintip lewat pojok mataku, rupanya Fandi telah berdiri dari sisi ranjangku, dan matanya sedang tertuju melihat badanku, tangannya menggenggam sisi bawah gaunku, saya lupa jika saya sedang kenakan pakaian tidur yang tipis, apalagi tidur terlentang juga. Hatiku jadi berdebar tidak karuan, saya terus bersandiwara tertidur.
    “Bu Ranti..?” Suara Fandi kedengar keras, kupikir ia ingin pastikan apa tidurku betul-betul nyeyak atau tidak.
    Saya memilih untuk berpura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku terkuak semua sampai keleher.
    Lantas kurasakan Fandi mengelus bibirku, jantungku seperti melonjak, saya coba masih tetap tenang supaya pemuda itu tidak berprasangka buruk. Kurasakan kembali tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke bantal automatis ketiakku kelihatan. Kuintip kembali, muka pemuda itu dekat sekali dgn mukaku, tetapi saya percaya dia belum mengetahui jika saya berpura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin.
    Lantas kurasakan tangannya mencari leherku, bulu kudukku meremang geli, saya coba bertahan, saya ingin ketahui apa yang ingin dilakukan pada badanku. Tidak lama kemuadian saya rasakan tangannya meraba-raba buah dadaku yang tetap tertutup BH warna hitam
    Sebelumnya dia hanya mengelus-elus, saya masih tetap diam sekalian nikmati elusannya, lantas saya rasakan buah dadaku mulai diremas-remas, saya rasakan seakan ada suatu hal yang sedang naik-turun dalam badanku, saya telah lama rindukan sentuhan lelaki dan kekasaran seorang pria. Saya putuskan masih tetap diam sampai waktunya datang.

    Saat ini tangan Fandi sedang berusaha buka kancing BH-ku dari depan, selang beberapa saat kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Saya ingin mendesah nikmat tetapi kelak amalah membuat takut, menjadi kurasakan remasannya dalam diam.
    Kurasakan tangannya gemetaran waktu menekan puting susuku, kulirik perlahan, kusaksikan Fandi dekatkan mukanya ke buah dadaku. Lantas dia menjilat-jilat puting susuku, badanku ingin menggelinjang rasakan kepuasan hisapannya, saya terus bertahan.
    Kulirik puting susuku yang warna merah tua telah mengkilap oleh air liurnya, mulutnya terus mengisap puting susuku dibarengi gigitan-gigitan kecil. PeraFandiku campur baur tidak karuan, sangat nikmat.
    Tangan kanan Fandi mulai mencari selangkanganku, lantas kurasakan jarinya meraba-raba memekku yang tetap tertutup CD, saya tidak tahu apa memekku telah basah apa belum. Yang terang jari-jari Fandi menekan-nekan lubang memekku di luar CD, lantas kurasakan tangannya menyelusup masuk ke CD-ku.
    Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kepuasan menjalari badanku. Jari-jari Fandi coba masuk lubang memekku, lantas kurasakan jarinya ambles masuk ke, wah sangat nikmat. Saya harus akhiri Fandiwaraku, saya sudah tidak tahan kembali, kubuka mataku sekalian menyentakkan badanku.
    “Fandi!! Ngapain kamu?”
    Saya berusaha bangun duduk, tetapi tangan Fandi menekan bahuku dgn keras. Mendadak Fandi mecium mulutku sekencang kilat, saya berusaha melawan dgn kerahkan semua tenagaku. Tetapi Fandi semakin keras menekan bahuku, justru saat ini pemuda itu menindih badanku, saya kesusahan bernapas ditindih badannya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya melumat lagi mulutku, lidahnya masuk ke mulutku, tetapi saya berpura-pura menampik.
    “Bu.., maafkan saya. Telah lama saya ingin rasakan ini, maafkan saya Bu… ” Fandi melepas kecupannya lantas melihatku dgn pandangan minta.
    “Kamu kan dapat denagan beberapa teman kamu yang masih terbilang muda. Ibukan telah tua,” Ujarku halus.
    “Tetapi saya telah terpikat dgn Bu Ranti.. Saat SD saya kerap melihat BH yang Ibu gunakan… Saya akan memberikan kepuasan Ibu sepuasnya,” jawab Fandi.
    “Ah kamu… Ya telah terserah kamu sajalah”
    Saya berpura-pura menghela napas panjang, walau sebenarnya badanku telah tidak tahan ingin disentuh olehnya.
    Lantas Fandi melumat bibirku dan perlahan-lahan saya melayani permainan lidahnya. Ke-2 tangannya meremas-remas bokongku. Untuk membuat makin membara, saya meminta ijin ke WC yang ada dalam kamar tidurku. Dalam kamar mandi, kubuka semua baju yang berada di badanku, kupandangi tubuhku di cermin.
    Apakah benar pemuda seperti Fandi terangsang menyaksikan badanku ini? Peduli sangat yang penting saya ingin rasakan bagaimana sih bercinta dgn remaja yang masih panas.
    Keluar kamar mandi, Fandi sama persis masuk kamar. Matanya terbelalak menyaksikan badan sintalku yang tidak berpenutup satu helai benangpun.
    “Bodi Ibu bagus sekali.. ” ia beri pujian sambil mengecup putting susuku yang telah mengeras sejak dari barusan.
    Badanku disandarnya di tembok depan kamar mandi. Lantas diciuminya sekujur badanku, dimulai dari pipi, ke-2 telinga, leher, sampai ke dadaku. Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku 1/2 digigit-gigit, digelitik-gelitik dgn ujung lidah, jg dikenyot-kenyot dgn benar-benar bergairah.
    “Ibu hebat…,” desisnya.
    “Apanya yang luar biasa..?” Tanyaku sekalian mangacak-acak rambut Fandi yang panjang seleher.
    “Tubuh Ibu tidak banyak berbeda dibanding saya SD dahulu” Ucapnya sekalian terus melumat puting susuku. Sangat nikmat.
    “Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sambil meremas benjolan kemaluannya.
    Dgn segera kuloloskan celana sampai celana dalamnya. Memahami tekadku, ia lantas duduk di tepi tempat tidur dgn ke-2 kaki mengangkang. DIbukanya sendiri pakaian kaosnya, sedangkan saya berlutut raih tangkai k0ntolnya, hingga sekarang kami sama bugil.
    Cukup lama saya mencumbu kemaluannya, Fandi meminta giliran, ia ingin mengerjai memekku.
    “Masukkan saja yok, Ibu ingin merasakan k0ntol kamu San!” Cegahku sekalian menciumnya.
    Fandi tersenyum lebar. “Telah tidak sabar ya ?” godanya.
    “Kamu jg telah tidak kuatkan sebetulnya San,” Balasku sekalian mencubit perutnya yang berotot.
    Fandi tersenyum lantas menarik badanku. Kami berangkulan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas tempat tidur. Rupanya Fandi pandai sekali bercumbu. Birahiku naik makin tinggi dalam kurun waktu yang benar-benar singkat. Berasa memekku makin berdenyut, lendirku semakin membanjir, tidak sabar menunggu inovasi tangkai kemaluan Fandi yang besar.
    Berlainan dgn suamiku, Fandi kelihatannya lebih sabar. Ia tidak selekasnya masukkan tangkai k0ntolnya, tetapi terus menciumi sekujur badanku. Paling akhir ia mengubah badanku sampai menelungkup, lantas diciuminya ke-2 pahaku sisi belakang, naik ke bongkahan bokongku, naik terus sampai ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.
    Fandi menyisipkan tangan kirinya ke bawah badanku, badan kami berimpitan dgn posisi saya membelakangi Fandi, lantas diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan kadang-kadang pipiku. Sementara itu tangan kanannya menyeka-usap memekku dari belakang. Berasa jemari tengahnya menyelusup halus ke lubang memekku yang basah mengembang.
    “Memek Ibu bagus, tebel, tentu sedap ‘bercinta’ sama Ibu…,” ia berbisik sama persis di telingaku.
    Suaranya sangat parau, tanda birahinya juga sama tingginya dgn saya. Saya tidak dapat bereaksi apapun itu kembali. Kubiarkan saja apapun itu yang dilaksanakan Fandi, sampai berasa tangan kanannya bergerak mengusung samping pahaku.
    Mataku terpejam rapat, seolah tidak bisa kembali buka. Berasa napas Fandi makin mengincar, sedangkan ujung lidahnya mengelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya memegang dan meremas gaungs buah dadaku, sedangkan yang kanan mengusung samping pahaku makin tinggi. Lalu…, berasa sebuah benda tumpul menyodok masuk ke dalam lubang memekku dari belakang. Oh, my God, ia sudah masukkan rudalnya…!!!
    Sesaat saya tidak bisa bereaksi benar-benar, tetapi cuma menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inch untuk inch tangkai kemaluan Fandi masuk lubang memekku. Berasa penuh, nikmat hebat.
    “Oohh…,” tidak lama kemudian saya mulai bereaksi tidak karuan. Badanku langsung menggerinjal-gerinjal, sedangkan Fandi mulai memaju undurkan tongkat warisannya. Mulutku mulai merintih-rintih tidak teratasi.
    “Fandi, k0ntolmu enaaak…!!!,” kataku 1/2 menjerit.
    Fandi tidak menjawab, tetapi terus memaju undurkan rudalnya. Pergerakannya cepat dan kuat, bahkan juga condong kasar. Sudah pasti saya makin menjerit-jerit dibikinnya. Tangkai k0ntolnya yang besar itu ibarat akan membedah lubang memekku sampai ke dasar.
    “Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”
    Fandi justru makin semangat dengar jerit dan rintihanku. Saya makin erotis.
    “Aahh, k0ntolmu…, oohh, aarrghh…, k0ntolmuu…, oohh…!!!”
    Fandi terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dgn tangkai k0ntol yang hebat keras dan kaku. Meskipun kami bersetubuh dgn posisi ke samping, kelihatannya Fandi benar-benar tidak kesusahan menyikatkan tangkai kemaluannya pada memekku. Orgasmeku cepat sekali berasa akan meletus.
    “Ibu ingin keluar! Ibu ingin keluaaar!!” saya menjerit-jerit.
    “Yah, yah, yah, saya jg, saya jg! Sedap sekali ‘bercinta’ sama Ibu!” Fandi menyikat-nyodok makin kuat.
    “Sikat terus, Fandi!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”
    “Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sikat terus k0ntolmuuu…!”
    “Ohhh, ah, uuugghhh… ”
    “Enaaak…, k0ntol kamu sedap, k0ntol kamu enak, yahhh, teruuusss…”
    Pada beberapa detik akhir, tangan kananku raih bokong Fandi, kuremas bongkahan bokongnya, sedangkan paha kananku mengusung lempeng tinggi-tinggi. Berasa memekku berdenyut kuat sekali. Saya orgasme!
    Sebentar saya seperti melayg, tidak ingat apapun terkecuali nikmat yang tidak terucapkan. Mungkin telah ada 5 tahun saya tidak merasa kan kepuasan semacam ini. Fandi mengecup-ngecup pipi dan daun telingaku. Sesaat ia biarkan saya atur napas, saat sebelum selanjutnya ia mintaku menungging. Saya baru sadar jika rupanya ia belum capai orgasme.
    Kuturuti keinginan Fandi. Dgn cukup lesu karena orgasme yang hebat, kuatur posisi badanku sampai menungging. Fandi meng ikuti pergerakanku, tangkai kemaluannya yang besar dan panjang itu masih tetap menancap saat memekku.
    Itil V3
    Lantas perlahan-lahan berasa ia mulai mengayun pinggulnya. Rupanya ia hebat sabar. Ia memaju undurkan gerak pinggulnya satu-dua dengan teratur, seolah-olah kami barusan mengawali permainan, walau sebenarnya pasti perjalanan birahinya telah lumayan tinggi barusan.
    Saya nikmati pergerakan mundur-maju k0ntol Fandi dgn diam. Kepalaku menunduk, kuatur kembali napasku. Tidak berapakah lama, memekku mulai berasa sedap kembali. Kuangkat kepalaku, melihat ke belakang. Fandi selekasnya merunduk, dikecupnya pipiku.
    “Fan.. Kamu luar biasa sekali.. Ibu anggap barusan kamu hampir keluar,” kataku terang-terangan.
    “Emangnya Ibu sukai jika saya cepat keluar?” jawabannya halus di telingaku.
    Saya tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Fandi memahami, diciumnya bibirku. Lantas ia memacu bisa lebih cepat. Ia seperti ketahui jika saya mulai kenikmatan . Karena itu kugoyang-goyang pinggulku perlahan-lahan, ke kanan dan ke kiri.
    Fandi melenguh. Diremasnya ke-2 bongkah bokongku, lantas pergerakannya menjadi semakin kuat dan cepat. Tangkai kemaluannya yang hebat keras menusuk-hunjam memekku. Saya mulai mengerang-erang .
    “Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, k0ntolmu sedap bangeett… Fann!!”
    Fandi tidak bernada, tetapi menggecak-gecak makin kuat. Badanku sampai terbuncang-guncang. Saya menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku menjalar naik makin tinggi. Kurasakan Fandi juga ini kali selekasnya akan capai klimaks.
    Karena itu kuimbangi pergerakannya dgn menggoyahkan pinggulku segera. Kuputar-putar bokongku, kadang-kadang kumajumundurkan bersimpangan dgn pergerakan Fandi. Pemuda itu mulai mengerang-erang tanda ia juga selekasnya akan orgasme.
    Mendadak Fandi menyuruhku kembali. Ditariknya k0ntolnya dari kemaluanku. Saya kembali cepat. Lantas kukangkangkan ke-2 kakiku dgn 1/2 mengusungnya. Fandi langsung menyikatkan ke-2 dengkulnya sampai mendekat pada pahaku. Ke-2 kakiku menekuk mengangkang. Fandi menggenggam ke-2 kakiku di bawah lutut, lantas tangkai k0ntolnya yang keras menusuk mulut memekku yang menganga.
    “Aarrgghhh…!!!” saya menjerit.
    “Saya nyaris keluar!” Fandi bergumam.
    Pergerakannya langsung cepat dan kuat. Saya tidak dapat bergoyang dalam posisi semacam itu, karena itu saya pasrah saja, nikmati gecakan-gecakan keras tangkai kemaluan Fandi. Ke-2 tanganku mencekram sprei kuat-kuat.
    “Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.
    “Ooohhh, sedap sekali…, saya kenikmatan…, sedap ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Fandi
    “Ibu jg, Ibu jg, memek Ibu keenakaan…!” Balasku.
    “Saya hampir keluar, Buu…, memek Ibu sedap bangeet… ”
    “Ibu jg ingin keluar kembali, tahan dahulu! Teruss…, yaah, saya jg ingin keluarr!”
    “Ah, oh, uughhh, saya tidak tahan, saya tidak tahan, saya ingin keluaaar…!”
    “Yaahh teruuss, sikat teruss!!! Ibu sedap enak, Ibu sedap, Fandin…, saya ingin keluar, saya ingin keluar, memekku kenikmatan, saya kenikmatan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”
    Badanku melafalkanng sebentar sementara otot memekku berasa berdenyut kuat. Saya menjerit panjang, tidak dapat meredam enaknya orgasme. Pada waktu bersama, Fandi menekan kuat-kuat, menusukkan tangkai kemaluannya dalam-dalam di lubang memekku.
    “Oohhh…!!!” ia juga menjerit, sedangkan berasa kemaluannya menyemburkan-nyemburkan cairan mani di saat memekku. Enaknya tidak terucapkan, sangat indah capai orgasme dalam kurun waktu sama persis bersama semacam itu.
    Lantas badan kami sama melunglai, tapi kemaluan kami tetap terus bertautan. Fandi merengkuhku mesra sekali. Sesaat kami sama sIbuk atur napas.
    “Sedap sekali,” bisik Fandi sesaat selanjutnya.
    “Hmmm…” Saya menggelinjang manja. Berasa tangkai kemaluan Fandi bergerak di saat memekku.
    “Memek Ibu sedap sekali, dapat nyedot-nyedot gitu…”
    “Apalagi k0ntol kamu…, besar, keras, dalemmm…”
    Fandi bergerak menciumi saya kembali. Ini kali diangkatnya tangan kananku, lantas kepalanya menyelusup mencium ketiakku. Saya mengikik kegelian. Fandi menjilat-jilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tetapi sedap. Apalagi selanjutnya lidahnya terus menjulur-julur menjilat-jilati buah dadaku.
    Fandi lantas menetek seperti bayi. Saya mengikik kembali. Putingku disedot, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Fandi karena sikapnya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak kembali. Fandi mengusung mukanya sedikit, tersenyum tipis, lantas berbicara,
    Bacaan Seks Terkini 2023 Kepuasan yang Sudah Lama Lenyap
    “Saya dapat tidak puas-puas ‘bercinta’ sama Ibu… Ibu jg sukai kan?”
    Saya tersenyum saja, dan itu cukup untuk Fandi sebagai jawaban. Akhirnya, sepanjang hari itu kami bersetubuh kembali. Sesudah break sesaat pada sore hari malamnya Fandi minta lagi porsi dariku. Minimal malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dgn entahlah berapakah kali saya capai orgasme. Yang terang, esok paginya badanku betul-betul lesu, lemas tidak berkekuatan.
    Nyaris tidak tidur benar-benar, tetapi saya masih tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya saya kuyu sekali. Beberapa teman banyak yang menduga saya sakit, walau sebenarnya saya malah sedang bahagia, setelah bersetubuh semalam sehari dgn sisa siswaku yang gagah.
    Telah satu minggu Fandi jadi” suami”ku. Dan jujur saja saya benar-benar nikmati kehidupan malamku sepanjang satu minggu ini. Fandi betul-betul pemuda yang benar-benar gagah, sepanjang satu minggu ini lubang memekku selalu disiramnya dgn sperma fresh. Dan entahlah berapakah kali saya meredam jeritan karena kepuasan hebat yang dia beri.
    Meskipun malam telah senang menjilat, mengisap, dan mencium sepasang payudaraku. Fandi selalu meremasnya kembali bila ingin pergi kuliah saat pagi hari, ucapnya sih buat menambahkan semangat. Saya tidak ingin larang karena saya jg nikmati semua perlakuannya itu, walaupun mengakibatkan saya harus membereskann bajuku kembali.
    Malam itu sekitaran jam 1/2 10-an. Sesudah menidurkan anakku yang paling bungsu, saya pergi kekamar mandi untuk ganti pakaian. Fandi minta saya kenakan pakaian yang biasa saya gunakan ke sekolah. Sesudah usai ganti baju saya lalu keluar dan berdiri duduk di muka meja dandan. Lantas berhias seperti yang biasa saya kerjakan bila ingin pergi mengajarkan kesekolah.

    Tidak lama kudengar suara ketukan, hatiku segera bersorak senang tidak sabar menunggu permainan apalagi yang akan dilaksanakan Fandi padaku.
    “Masuk.. Tidak digembok,” panggilku dgn suara lembut.
    Lantas Fandi masuk dgn memakai T-shirt ketat dan celana putih sependek paha.
    “Malam ibu… Siap..?” Godanya sekalian medekatiku.
    “Telah sayang…” Jawabku sekalian berdiri.
    Tetapi Fandi meredam bahuku lantas mintaku untuk duduk kembali sembil menghadap kecermin meja dandan. Lantas dia berbisik ketelingaku dgn suara yang lembut.
    “Bu.. Ibu ingin tahu tidak darimanakah umumnya saya melihat ibu?”
    “Memang melalui mana..?” Tanyaku sekalian mengubah 1/2 tubuh.
    Dgn halus dia sentuh daguku dan arahkan mukaku baju dandan. Lantas sekalian mengecup leherku Fandi berkata.
    “Disini bu..” Bisiknya.
    Dari cermin saya menyaksikan ditengah-tengah kerah pakaian yang kukenakan cukup terbuka hingga samar-samar kelihatan tali BHku yang warna hitam. Patut bila sedang mengajarkan di muka kelas atau mengobrol dgn beberapa guru pria di sekolah, kadangkala saya merasa pandangan mereka sedang menelanjangi saya. Ternyata panorama ini yang mereka tonton waktu itu.
    Tetapi toh mereka hanya dapat menyaksikan, memikirkan dan ingin menyentuhnya pikirku. Lantas tangan kanan Fandi masuk kecelah itu dan mengelus bahuku. Sementara tangan kirinya perlahan-lahan buka kancing bajuku satu-satu. Sesudah terbuka semua Fandi lantas buka bajuku tanpa melepaskannya. Lantas dia raih ke-2 payudaraku yang tetap tertutup BH.
    “Berikut yang membuat saya selalu ingat ibu sampai saat ini,” Bisiknya ditelingaku sekalian meremas ke-2 susuku yang tetap kuat ini.
    Lantas tangan Fandi meraih daguku dan selekasnya tempelkan bibir hangatnya padaku dgn penuh kasih dan emosinya. Saya tidak tinggal diam dan selekasnya menyongsong sapuan lidah Fandi dan mengisapnya dgn keras air liur Fandi, kulilitkan lidahku menyongsong lidah Fandi dgn penuh getaran birahi. Selanjutnya tangannya yang keras mengusung badanku dan membaringkannya ditengah-tengah tempat tidur.
    Dia lantas melihat badan depanku yang terbuka, dari cermin saya dapat menyaksikan BH hitam yang terbuka dgn “push up bra model”.
    Hingga memberi kesan-kesan payudaraku nyaris tumpah melimpah keluar lebih sepertiganya. Agar semakin membuat Fandi lebih panas, saya lantas mengelus-elus payudaraku yang samping kiri yang tetap dibalut bra, sedangkan tangan kiriku membelai pussy yang menyembul mendesak CDku, karena waktu itu saya kenakan celana “mini high cut model”.
    Fandi terlihat kagum menyaksikan kelakuanku, lantas dia mendekatiku dan menyikat bibirku yang halus dan hangat dan secara langsung melumatnya. Sementara tangan kanan Fandi landing disembulan payudara samping kananku yang fresh, dielusnya halus, diselinapkan tangannya dalam bra yang cuma 2/3 tutupi payudaraku dan dikeluarkannya buah dadaku.
    Didesak dan dicarinya puting susuku, lantas Fandi memilinnya dengan lembut dan menariknya perlahan-lahan. Tindakannya itu membuatku melepaskan kecupan Fandi dan mendesah, mendesis, menghempas kepalaku kekiri dan kekanan.
    Setelah link dgn bibir hangatku, Fandi lantas sapu dagu dan leherku, hingga saya meracau terima dera kepuasan tersebut.
    “Fandi… Fandi… Mengapa kamu yang memberi kepuasan ini..”
    Fandi lantas hentikan aktivitas mulutnya. Tangannya selekasnya buka hubungan bra yang ada di muka, dgn sekali pijitan jemari telunjuk dan ibu jari samping kanan Fandi, Selekasnya 2 buah gunung kembarku yang tetap kuat dan terurus menyembul keluar nikmati kebebasan alam yang cantik.
    Lantas Fandi tempelkan bibir hangatnya pada buah dadaku samping kanan, disapu dan dijilatnya sembulan daging fresh tersebut. Sekencang itu juga merambatlah lidahnya pada puting coklat muda keras, fresh melawan ke atas. Fandi mengulum putingku dgn buas, kadang-kadang digigit lembut dan diambilnya dgn gigi.
    Saya cuma dapat mengeluh dan mengeluhkan, sekalian mengusung tubuhku sambil melepas pakaian dan rok kerjaku dan bra warna hitam yang sudah dibuka Fandi dan kulemparkan kekursi dandan. Dgn giat penuh gairah Fandi mengisap buah dadaku yang samping kiri, tangan kanannya meraba-raba dan menyebar kebawah sampai ia sentuh CDku dan stop digundukan nikmat yang penuh melawan fresh ke atas.
    Lantas Fandi merabanya ke vertikal, di atas kebawah. Menyaksikan CDku yang telah basah lembab, dia segera menurukannya mendororng dgn kaki kiri dan secara langsung membuangnya sampai jatuh ke karpet.
    Adapun tangan kanan itu selekasnya mengelus dan memberi sentuhan rangsangan pada memekku, yang di bagian atasnya banyak bulu lembut terurus adapun di bagian belahan memek dan di bagian bawahnya bersih dan mulus tidak ada memiliki rambut. Rangsangan Fandi makin tajam dan luar biasa hingga saya meracau.
    “Fannnn.. Sentuh ibu sayang,.. Fandii membuat.. Ibu terbaang.. Pleaase.”
    Fandi selekasnya buka gundukan tebal memek punyaku lantas mulutnya selekasnya menjulur kebawah dan lidahnya menjulur masuk untuk sentuh lebih dalam cari kloritasku yang makin jadi membesar dan mengeras. Ia menekan dgn penuh gairah dan lidahnya bergerak liar ke atas dan kebawah.
    Saya menggeliat dan teriak tidak kuat meredam orgasme yang akan makin mendesak muncul seperti merapi yang ingin memuntahkan isi buminya. Dgn tersengal-sengal kudorong bokongku naik, sambil tanganku menggenggam kepala Fandi dan memencetnya kebawah sekalian mengeluh.
    “Fandi.. Aarghh..”
    Saya tidak dapat meredamnya kembali sampai menjerit saat terima ledakan orgasme yang pertama, magma juga melimpah menyemprotkan ke atas hidung Fandi yang mancung.
    “Fandi.. Ibu keluaa.. aar.. Sann..” Memekku berdenyut kuat dan melafalkannglah badanku sekalian masih tetap meracau.
    “Fandi.. Kamu jago sekali mainkan lidahmu saat memekku sayang.. Cium ibu sayang.”
    Fandi selekasnya bangun dekap kuat di atas dadaku yang pada kondisi oleng menyongsong getaran orgasme. Dia lantas mencium mulutku dgn kuatnya dan saya menyambutnya dgn link ganas, kuserap lidah Fandi dalam rongga mulutku yang cantik.
    Badanku terbaring tidak memiliki daya sebentar, Fandipun mencumbuku dgn mesra sekalian tangannya mengelus-elus semua badanku yang lembut, sambil memberi ciuman hangat didahi, pipi dan mataku yang terpejam dgn penuh cinta. Dibiarkannya saya nikmati beberapa sisa kepuasan orgasme yang luar biasa. Jg memberikan peluang berkurangnya gairah yang kurasakan.
    Sesudah merasa saya cukup istirahat Fandi mulai sentuh dan membelaiku kembali. Saya selekasnya bangun dan medorong belahan tubuh Fandi yang ada diatasku. Kudekatkan kepalaku kewajahnya lantas kucium dan kujilati pipinya, selanjutnya menyebar kekupingnya.
    Kumasukkan lidahku ke lubang telinga Fandi, hingga dia meronta meredam nafsunya. Jilatanku semakin turun kebawah sampai keputing susu kiri Fandi yang memiliki rambut, Kubelai dada Fandi yang sektor berotot sedang tangan kananku mainkan puting yang samping kiri. Mengelinjang Fandi mendapatkan sentuhan yang menusuk dititik riskannya yang menjalar nafsunya itu, Fandipun mengeluh dan mendesah.
    Aktivitasku makin menghangat dgn turunkan sapuan lidah sekalian tanganku menjalar keperut. Lantas kumainkan lubang pusar Fandi didesak kebawah dfan kesamping terus kulepaskan dan kubelai perut bawah Fandi hingga kemudian kekemaluan Fandi yang telah jadi membesar dan mengeras.
    Kuelus halus dgn jari lentikku tangkai kemaluan Fandi yang melawan ke atas, warna kemerahan kontras dgn kulit Fandi yang putih kepalanya juga sudah berbening air birahi.
    Menyaksikan kondisi yang telah menarik itu saya jadi tidak sabar dan selekasnya kutempelkan bibir hangatku kekepala kontol Fandi dgn penuh gelor gairah, kusapu kepala kontol dgn jeli, kuhisap lubang air seninya hingga membuat Fandi putar kepalanya kekiri dan kekanan, mendongkak-dongkakkan kepalanya meredam keikmatan yang benar-benar tidak ada tara, adapun tangannya menjambak kepalaku.
    “Buuu.. Dera nikmat darimu tidak tertahan.. Aku ingin memilikimu sepenuhnya,” Fandi mengeluh.
    Saya tidak menjawab, cuma lirikan mataku sekalian mengedipkannya satu ke Fandi yang sedang kelejotan. Sukmanya sedang terbang melayg kealam raya oleh embusan cinta birahi yang tinggi. Adapun tanganku memijit dan mengocaknya dgn irama yang perlahan dan makin cepat, sedangkan lidahku menjilat-jilati semua permukaan kepala kontol itu. Termasuk di bagian urat yang peka sisi atas sekalian kupijat-pijat dgn penuh gairah birahi.
    Sadar akan kondisi Fandi yang makin menaiki pucuk kepuasan dan aku juga sendiri sudah terangsang. Renyutan memekku sudah memengaruhi deburan darah badanku, kulepaskan kumulan kontol Fandi dan selekasnya kuposisikan badanku di atas badan Fandi menghadap kekakinya.
    Dan kumasukkan kontol Fandi yang keras dan menengang ke lubuk nikmatku. Selekasnya kuputar memompanya turun naik sekalian menekan dan memijat dgn otot memek semaksimal mungkin. Irama pergerakanpun kutambah sampai kecepatan optimal.
    Fandi berteriak, sedangkan aku juga terpusat nikmati dera kepuasan gesekan kontol Fandi yang menggesek G-spotku berkali-kali hingga memunculkan dera kepuasan yang sangat indah. Tangan Fandipun tidak tinggal diam diremasnya bokongku yang bundar montok cantik, dan dielus-elusnya anusku, sekalian nikmati dera goyanganku pada kontolnya. Dan pada akhirnya kami berdua berteriak.
    “Buu Dennook.. Saya tidak kuat kembali.. Beri kepuasan lebih kembali bu.. Renyutan diujung kontolku sudah tidak tertahan”

    “Ibu pandai… Ibu liaarr… Ibu membuatku melayg.. Saya ingin keluarr”.
    Lantas Fandi mintaku untuk putar tubuh manghadap pada dianya dan dibalikkannya badanku hingga. Saat ini saya ada di bawah badannya bersandarkan bantal tinggi, lantas Fandi meningkatkan ke-2 kakiku kebahunya selanjutnya dia bertimpuh di muka memekku. Sekalian mengayun dan memompa kontolnya dgn yang cepat dan kuat. Saya dapat menyaksikan bagaimana muka Fandi yang tidak kuat kembali akan renyutan diujung kontol yang makin mendesak seolah ingin meletus.
    “Buu… Pleaass.. See.. Saya akaan meleedaaakkh!”
    “Tungguu Fandi.. Orgasmeku jg mauu.. Tiba ssayaang.. Kita sama yaa..”
    Akhirnya… Croottt.. Croottt.. Croottt tidak tertahan kembali bendungan Fandi bobol memuntahkan spermanya di memekku. Bersama aku juga mendengus dan meneriakkan erangan kepuasan.
    Selekasnya lusuhbar bibir Fandi, kukulum dgn hangat dan kusodorkan lidahku ke rongga mulut Fandi. Kudekap tubuh Fandi yang sama melafalkanng, basah tubuh Fandi dgn peluh bersatu dgn peluhku. Lantas dia terkulai didadaku sekalian nikmati renyut memekku yang kuat menyongsong orgasme yang nikmat yang sejauh ini kurindui.
    Lantas Fandi membelai rambutku dgn penuh kasih-sayang selanjutnya mengecup keningku.
    “Buu.. terima kasih, i love you so much.. Terus beri kepuasan semacam ini bagiku ya..” Bisiknya halus.
    Saya cuma menggangguk perlahan-lahan, sesudah memberi kecupan selamat tidur saya merengkuhnya dan secara langsung lelap. Karena esok saya harus masuk kerja dan ada banyak yang lain penjelajahan penuh kepuasan yang akan kami lewati.

  • Cerita Sex Menikmati Hubungan Saat Musim Hujan Yang Sangat Deras

    Cerita Sex Menikmati Hubungan Saat Musim Hujan Yang Sangat Deras


    364 views

    Pakde Yono memerintah Tari mengatur ceret air dan rantang makanannya selanjutnya mereka segera pulang saat sebelum hujan turun. Tari ialah istri Iding sepupu Pakde Yono yang semenjak kecil turut Pakde-nya. Pakde Yono ini ialah kakak bapaknya yang tidak memiliki anak sendiri.

    Cersex Terbaru – Dan setelah menikah pasangan itu masih tetap meng ikuti Pakde-nya yang sayang sekali pada sepupunya.
    Setiap hari mereka pundak membahu untuk cari sesuap nasi menolong Pakde Yono di sawah atau Budenya yang membuka warung skala kecil di tempat tinggalnya. Sebagaimana umumnya mendekati siang Tari mengantar minuman dan makanan Pakde-nya yang kerja di sawah. Hari itu kebenaran Iding pergi ke kota untuk beli pupuk dan bibit tanaman.
    Ternyata hujan terburu turun sementara mereka tetap di tengah-tengah bentangan sawah dusun yang benar-benar luas tersebut. Hujan ini hebat lebatnya. Dibarengi dgn angin yang menggoyang keras dan hampir merobohkan beberapa pohon di sawah hujan ini kali benar-benar hebat besarnya.-cerita dewasa terbaru- Sebagai petani yang sudah terlatih denagn peristiwa seperti ini dgn mudah Pakde Yono menghajar daun pisang yang lebar buat mereka pakai sebagai payung buat sedikit kurangi hempasan air hujan yang jatuh di muka mereka yang menghalangi pandangan mata.
    Sekalian memanggul cangkulnya Pakde Yono merengkuh pundak Tari erat-erat supaya payung daun pisangnya betul-betul dapat membuat perlindungan mereka berdua. Tari rasakan kehangatan badan Pakde-nya. Demikian juga Pakde Yono rasakan kehangatan badan Tari yang istri sepupunya tersebut. Jalan pematang langsung jadi licin hingga mereka berdua tidak dapat bergerak cepat. Sementara dekapan mereka jg semakin bertambah kuat karena Pakde Yono cemas Tari jatuh dari pematang. Terkadang terjadi penggantian, satu saat Tari yang merengkuhi pinggang Pakde-nya. Mendadak ada “setan melalui” yang menyaksikan mereka dan secara langsung menyikat ke duanya.

    Saat Pakde Yono merengkuh pundak Tari tanpa menyengaja seringkali sentuh payudaranya. Sebelumnya hal tersebut tidak memengaruhi Pakde, tapi udara dingin yang mengikuti hujan itu rupanya datangkan resah di hatinya.

    Kegundahan yang dapat mengubah hatinya. Pertama kalinya Pakde Yono tanpa menyengaja sentuh payudara istri sepupunya ia cukup terkejut, cemas Tari memandang dianya berlaku tidak santun.
    Tapi saat yang ke-2 kali dan dgn sadar menyentuhnya lagi untuk yang ke-3 kalinya ia tidak menyaksikan ada reaksi menampik dari Tari, pikiran Pakde mulai dimasuki “setan melalui” barusan. Dan perlahan-lahan tapi tentu penis dibalik kolornya mulai memanas dan bangun. Toh rasa ke-imanan Pakde Yono tetap berusaha katakan “jangan” meskipun tidak dapat disangkal jika dalam hatinya ia menginginkan suatu hal fenomena, mungkin seperti signal, yang tiba dari Tari.

    Demikian juga Tari yang rasakan seringkali payudaranya terjamah, sebelumnya ia tidak seutuhnya mengetahui. Tapi saat terjamah untuk yang ke-2 kalinya ia mulai ingat sentuhan yang sama yang kerap dilaksanakan oleh suaminya Iding. Umumnya jika Iding sentuh jenis itu tentu ada penginnya. Pikiran polos Tari langsung disikat “setan melalui” kembali.
    Apa ada jenis tekad suaminya itu jg menerpa tekad Pakde-nya pada hari hujan yang lebat dan dingin ini? Tapi seperti Pakde Yono, Tari jg berusaha menepiskan pikiran jeleknya dan berbicara dalam hatinya “mustahil, ah”. Meskipun dibalik sanggahhannya sendiri itu bersemi di hati kecilnya, akankah tiba sebuah fenomena yang membuat tangan Pakde-nya sentuh payudaranya kembali? Karena itu, saat pelukkan Pakde Yono pada pundak Tari yang makin mengetat dan mengakibatkan sentuhan ke tiga betul-betul datang, hal tersebut sdh adalah awalnya kemenangan si “setan melalui” barusan.
    Demikian juga waktu hujan yang makin lebat dan jalan yang makin licin sampai mewajibkan mereka sesuaikan dan menukar posisi dekapan supaya tidak jatuh dari pematang, dekapan Tari dari punggung pada pinggang dan dada Pakde-nya menggerakkan pergerakannya bisikkan “setan melalui” barusan. Payudara Tari yang kenyal melekat hangat di punggung dan tangan lembut Tari yang sentuh perut dan dada, membuat penis Pakde-nya betul-betul tidak sadar diri. Keras muncul di depan seperti cengkal kayu yang mencolok pada sarung anak yang disunat. Untung Tari ada di belakangnya hingga masalah tehnis itu tidak kelihatan olehnya. Pakde Yono mulai mencari apa jalan keluarnya?
    Demikian juga yang dirasa Tari waktu merengkuhi Pakde-nya dari belakang. Tangannya yang ketat merengkuh perut dan dada Pakde-nya membuat buah dadanya begitu gatal saat tergosok-gosok punggung Pakde yang tidak mungkin termenung karena tiap langkah kaki Pakde-nya pasti mengguncang semua beberapa bagian badannya. Kegatalan jenis itu jadi berasa nikmat saat Tari ingat bagaimana Iding suaminya kerap menggosokannya mukanya ke payudaranya. Semoga Pakde-nya tidak berkeberatan dgn dekapannya, begitu pikiran polos Tari.
    Selanjutnya si “setan melalui” membisikkan lagi ke pemikirannya, semoga tempat tinggalnya makin menjauh dan hujannya makin lebat, yang diikuti dgn seringai gigi taringnya karena senang menyaksikan upayanya sudah raih menangnya secara mutlak. Saat ini tinggal membawa Pakde yono dan keponakkan mantunya ini ke arah ke sentuhan setannya yang paling akhir.
    Hujan yang begitu luar biasa ini membuat jam dua siang hari berlubang itu gelap terasanya mendekati maghrib. Awan hitam tetap penuhi langit. Serta lebih horor kilat dan petir turut menyikat-nyambar. Pikiran Pakde Yono dan Tari saat ini ialah cari tempat berlindung. Pakde Yono tidak kehilangan arah. Ia tahu benar sekarang ada di petak sawah punya Parjan tetangganya. Jika ia belok sedikit ke kanan ia akan menemui dangau untuk berlindung. Dan betul, demikian Pakde Yono yang dalam dekapan Tari belok kekanan terlihat bayang-bayang kehitaman berdiri yang tegak di muka jalannya. Mereka berdua memilih untuk stop dahulu menanti hujan sedikit surut.

    Tari dapat turunkan beban gendongannya ke amben bambu yang ada di sana. Sekarang mereka sama-sama melihat. Tari melihat kaos oblong Pakde-nya yang basah kuyup lekat di badannya dan memperlihatkan bayang-bayang dadanya yang gempal berotot. Sementara Pakde Yono menyaksikan kebaya dan kain di badan Tari yang istri sepupunya basah kuyup dan membuat bayang-bayang badannya yang sintal dgn payudaranya yang menggembung di depan. Dgn 1/2 mati Pakde Yono berusaha sembunyikan benjolan penisnya pada celana kolornya.
    Pakde Yono memprediksi jarak dangau itu ke desanya kurang lebih “se-udut”-an, sebuah penghitungan yang biasa digunakan orang dusun berkenaan jarak dekat atau jauh diukur dari sebatang rokok yang dihidupkan (disedot). Mungkin sekitaran 6 s/d 8 menit orang jalan kaki. Sementara itu tidak dapat diharap bakal ada orang melalui sawah ini pada kondisi hujan jenis ini. Pandangan mata dengan jelas di depan tidak lebih dari 5 mtr., selainnya kabut hujan yang menyelimutinya semua bentangan sawah tersebut.
    Dalam usaha menghindari recikan hujan di dangau Pakde Yono dan Tari harus duduk mendekap ketengah amben yang relatip benar-benar sempit yang ada. Maknanya semua anggota badan harus naik ke amben hingga ingin tidak ingin mereka harus berdempetan lagi. Dan si “setan melalui” datang lagi tawarkan beragam pemikiran dan keputusan.
    Bacaan Seks Dewasa Ngentot di tengah Hujan
    Tari yang diterpa hujan dan udara dingin menggigil. Begitu jg Pakde Yono. Untuk memperlihatkan rasa kasihan pada istri sepupunya Pakde raih bahu Tari dan membagi kehangatan badannya. Dan untuk menghargai tujuan baik Pakde-nya Tari menyenderkan kepalanya pada dadanya. Meskipun baju mereka serba basah tapi saat badan-tubuh mereka menempel kehangatan itu terjadi jg. Dan dekapan yang ini sdh berlainan dgn dekapan saat awalnya Pakde Yono membagikan payung daun pisangnya barusan. Dekapan yang saat ini sdh tercemar secara akumulatip oleh terlibat si “setan melalui” barusan.
    Saat kepala Tari berasa pasrah bersender pada dada, jantung Pakde Yono langsung tidak jalan normal. Dan benjolan di celananya membuat sulit menempatkan duduknya. Demikian juga untuk Tari. Saat Pakde-nya raih pundaknya untuk memberi kehangatan pada badannya ia rasakan seolah Iding yang mencapainya. Dgn mukanya yang mendangak pasrah melihat ke muka Pakde-nya Tari makin menggigil sampai terdengaran giginya yang gemelutuk beradu. Dan berikut waktunya “si setan” melalui melempar bisikan-bisikan racunnya yang paling akhir ke Pakde Yono.
    “Mengambil!, Mengambil!, Mengambil!, Mengambil!”, dan Pakde tahu benar tujuannya.
    Seperti bunga layu yang jatuh dari tangkainya, muka Pakde Yono langsung jatuh menunduk. Bibirnya jemput bibir Tari yang istri keponakkannya tersebut. Dan desah-desah halus dari 2 individu manusia itu, membuat semua rasa dingin dari pakaian yang basah dan tiupan angin menderu karena hujan deras itu hancur saat itu juga dari persada Pakde Yono atau persada Tari. Mereka sekarang sama-sama melumat. Si “setan melalui” cepat berakhir untuk menghadap atasannya dgn laporan jika mekanisasi setannya sdh ditinggalkan dan dipasang dalam posisi “ON” pada tiap dada korbannya. Sekarang ia memiliki hak terima bintang kehormatan beberapa setan.
    Dan lumatan halus jadi pagutan liar. Sekarang lidah dan bibir mereka sama-sama berebutan jilatan, isepan dan ciuman. Dan tidak cuma hanya bibir. Jilatan, isepan dan ciuman itu memasuki dan menghujan ke semua arah. Ke-2 nya menggeliat dalam gelombang hebat birahi. Tari menggelinjangkan badannya meminta supaya Pakde-nya cepat merengkuhnya. Pakde Yono sendiri segera merengkuhi dada Tari. Mukanya menyerobot buah dadanya. Dikenyotnya pakaian basah penutup buah dadanya. Tari langsung mengeluh keras-keras menaklukkan suara hujan. Kaki-kakinya mencapai pinggiran amben sebagai sandaran untuk mengusung-angkat bokongnya sebagai signal untuk Pakde-nya jika ia sdh menanti tindak lanjut operasi cepat Pakde-nya.
    Pakde Yono memang ingin segala hal jalan cepat. Waktu mereka tidak banyak. Segala hal harus dapat dicapai saat sebelum hujan surut. Dan operasi ini tidak membutuhkan proses resmi. Kain penutup badan Tari cukup ia sibak dgn tangannya sampai ke pinggang. Nonok Tari yang menggembung terlihat benar-benar ranum dalam bayang-bayang jembutnya yang halus tipis. Kelentitnya terlihat ngaceng mengeras menanti lumatan lidahnya. Tidak ada yang dinanti, muka Pakde Yono langsung menyerobot ke kemaluan ranum tersebut. Bibir dan lidahnya melumat dan mengisap semua piranti kemaluan tersebut.
    Tangan Tari tangkap kepala Pakdenya, memencetnya supaya lumatan dan jilatan Pakde-nya lebih meruyak masuk ke dalam saat memeknya. Cairan birahi yang asin hangat bersatu dgn air hujan ia sedot dan telan untuk membasahi tenggorokannya yang kering kehausan. Itil Tari ia lumat dan gigit dgn segenap gaungsnya. Penekanan Tari pada kepalanya berbeda menjadi jambakkan pada rambutnya. Bokong Tari terus naik-naik jemput bibir dan lidah Pakde-nya. Tapi Pakde Yono tidak akan meng ikuti tekad baiknya. Perhitungan waktu undurnya sdh diawali.
    Sekarang Pakde Yono yang sdh tinggalkan celana kolornya di rumput-rumputan pematang merayap ke atas dan merengkuhi badan basah hujan Tari. Penisnya berayun-ayun cari targetnya. Paha Tari yang hangat langsung menjepit badan Pakde-nya dgn nonoknya yang pas terukur ke ujung penis Pakde Yono. Untuk cara lanjutannya, mereka berdua, baik yang senior atau yang yunior sdh trampil dgn sendirinya. Ujung penis Pakde Yono sdh pas ada di lubang memek istri sepupunya. Mereka sudah siap lakukan manuver akhir sekalian menanti hujan surut.
    Dan saat mereka sama-sama dorong, kemaluan Pakde Yono langsung ambles ditelan memek Tari. Sekalian bibir-bibir mereka sama-sama melumat, Pakde Yono mengayun dan Tari menggoyang. Penis dan memek Tari berjumpa dalam kehangatan seksual birahi ruangan luar, ditengah-tengah deras hujan, tiupan angin dan kilat dan petir yang menyikat-nyambar dgn dilihat oleh seluruh dangau yang komplet dgn bising ambennya, oleh belalang yang turut berlindung di atapnya, oleh kodok yang bergembira ria menyongsong hujan, oleh wereng yang berlindung di daunan padi yang sedang menguning, oleh baju-baju mereka yang basah dan lekat di tubuh.
    Pakde Yono percepat ayunan penisnya pada lubang kemaluan Tari. Meskipun ia benar-benar takjub sekalian merasakan nikmat yang benar-benar hebat atas penetratif penisnya pada lubang memek Tari yang terasanya perawan itu, ia masih tetap “concern” dgn waktu. Tari yang nikmati legitnya penis Pakde-nya menggeliat dgn luar biasanya. Ia jg ingin secepatnya raih orgasmenya. Pacuan penis Pakde-nya yang makin cepat pada kemaluannya percepat dorongan untuk orgasmenya.
    Sekarang ia rasakan segala hal sudah siap ada di ujung perjalanan. Dan dgn jambakan tangannya pada rambut Pakde Yono, bak kuda betina yang terlepas dari kandangnya Tari memicu semua saraf-saraf pekanya. Ke-2 kakinya ia jejakkan keras-keras pada pinggiran amben dangau sampai bokongnya terangkut tinggi untuk menelan semua tangkai penis Pakde Yono dan hadirlah malaikat nikmat meringkas semua otot, daging dan tulang belulang Tari. Cairan birahi Tari muncrat melewati deras hujan siang tersebut. Terus muncrat-muncrat yang di ikuti dgn bokongnya yang terus naik-naik jemputi penis Pakde Yono yang jg terus percepat sikatkannya untuk memburu peluang raih orgasme dengan bersamaan dgn orgasme Tari.
    Dan di saat puncratan cairan memek Tari mulai kering penis Pakde Yono yang tetap kuat mengayun memek Tari mendadak berkedut keras. Kedutan besar pertama menumpahkan bermili-mili liter air mani yang kental lekat dari kantong spermanya. Dan kedutan selanjutnya adalah kedutan pendamping yang kuras habis kandungan sperma dari kantongnya.
    Tidak lama kemudian bersama dgn keringnya hujan mereka berdua Pakde Yono dan Tari yang istri sepupunya tersengal-sengal dan rebah. Amben dangau itu hampir dibongkar. Bambu-bambunya ada yang lepas jatuh. Mereka sekarang kegerahan dalam dinginnya tersisa hujan. Keringat mereka bercucur rancu dgn air hujan yang membasahi sebelumnya. Pakde Yono dan Tari sudah raih kepuasan yang benar-benar hebat.

    Perlahan-lahan mereka bangun dari amben dan turun ke pematang kembali. Tari membenarkan tempat kain dan kebayanya. Pakde Yono menggunakan celana kolornya yang basah jatuh di pematang dan raih lagi cangkulnya. Langit yang cepat ceria kembali terlihat biru dgn tersisa awan yang berarak menyingkir. Pohon kelapa di desanya terlihat melambai menunggu kembalinya.
    Tari dan Pakde Yono percaya jika Bude atau Iding tentu kuatir dari mereka yang ketahan hujan ini. Pakde sdh memikirkan tentu istrinya sudah mengolah air untuk kopinya komplet dgn singkong bakar kegemarannya. Dan dalam bayang-bayang Tari, Iding tentu sudah benar-benar merindukan untuk bercumbu pada siang hari. Suara kodok di sawah mengantar mereka pulang ke tempat tinggalnya.

  • Cerita Sex Berhubungan Intim Saat Pulang Surprise

    Cerita Sex Berhubungan Intim Saat Pulang Surprise


    556 views

    “Biasa-biasa saja…”, jawabku.
    “Lu gak katakan ke Rida jika saya pergi mengelana?!”, tanyaku ke Edo.
    Saya cukup kecewa, karena awalnya sudah membuat gagasan supaya Rida tidak mencariku kembali.

    Cersex Terbaru – “Hahahahahaha, ia cinta mati sama lu man…”, Edo ketawa terpingkal-pingkal. Saya kebingungan, apa yang harus saya lakukan? Apa saya harus terima Rida?
    “Telah, kelak saya ceritain, lu mandi saja dahulu, tentu capekkan pulang dari Bali…”.

    Aku juga bawa koperku naik ke lantai 3, kembali lagi ke kamarku untuk mandi dan istirahat sesaat. Saat naik, lantai dua yang adalah tempat servis pijat-pijat, rupanya semua kamar tertutup, tentu ini hari ramai pelanggan, patutan saja di bawah saya cuma bertemu Edo sendiri.

    Lantai 3 hanya ada tante Yully sendiri, saya meminta membikinkan makanan, sekalian menanti aku juga mandi supaya tubuhku fresh. Hari mulai malam, saya mulai mengantuk, sesudah mandi aku juga selekasnya isi perutku, selanjutnya istirahat di kamarku. Karena lelahnya saya melalui perjalanan, aku juga lelap sesaat sampai suara keras menggugahku. Kelihatannya beberapa teman kembali pesta di luaran sana. Suara lagu disco benar-benar keras dan membuat saya tidak bisa tidur.

    Mau tak mau saya bangkit dari tidurku, ku pandangi jam dinding, rupanya jam dua subuh. Ku membuka pintu dan coba menyaksikan ruang kumpul kami. Panorama yang telah tidak asing, beberapa teman sedang pesta sex. Tetapi ini kali sedikit berbeda, kelihatannya ada tambahan anggota.
    Gadis itu membelakangi, hingga saya tidak bisa menyaksikannya secara jelas. Aku juga dekatinya, gadis itu sedang menyepong k0ntol Edo.
    “Rida?…”, begitu terkejutnya saya menyaksikan Rida sedang gabung dalam acara pesta ini.
    Edo lantas tersenyum, Rida tidak mempedulikanku, dia terus menyibuki dianya melumat k0ntol Edo. Kusaksikan sekitaran, Andi sedang menyedoti susu Tyas, dan yang yang lain, Ayu, Widya, Lisa, dan Iskandar sedang asyik menyanyi sekalian berjoget telanjang. Ini kali tidak ramai, entahlah repot apa beberapa teman yang lain. Jika bos Herman sich lumrah, semenjak menikah, dia telah jarang-jarang bermain-main kesini.
    Yang tidak habis kupikir ialah bagaimana Rida dapat ada dalam acara pesta ini. Saya termenung sesaat, sampai mendadak Ayu tarik tanganku supaya bergabung untuk menyanyi bersama-sama. Badan mereka yang bugil sedikit membuat k0ntolku mengeras, aku juga turut di barisan mereka untuk berjoget.
    Sekalian menari nikmati lagu ‘Move Like A Jagger’, Ayu menarik kaos ke atas, seakan ingin saya turut berjoget telanjang . Saya biarkan menelanjangiku, badan atas ku telah telanjang saat Ayu sukses menarik lepas kaos ku. Lantas sekalian menari di depanku, dia coba buka kancing dan resleting celanaku. Celanaku juga selanjutnya sukses diplorotkannya, sampai cuma sisa celana dalamku. Selang beberapa saat juga, Ayu memplorotkan celana dalamku.
    Masih sekalian berjoget, kami terus berangkulan tanpa kenakan pakaian. Badan Ayu tercium benar-benar wangi, dan Iskandar sedang asyik k0ntolnya dikulum berganti-gantian oleh dua gadis, Widya dan Lisa. Kadang-kadang aku juga meremas susu Ayu yang bikin gemas. Style berjogetnya yang sedikit genit, membuat k0ntolku mengeras. Kusaksikan arah Rida, rupanya ia telah ber-WOT dengan Edo. Edo yang duduk di atas sofa dipangkui oleh Rida. Rida terus bergoyang dengan badan membelakangi Edo, terlihat terang disini Rida yang sedang berpangku di paha Edo sedang terangsang berat. Goyangannya cantik membuat susunya tergetaran.
    Sedikit iri saya menyaksikan episode itu, yang mana akulah yang terlebih dulu mengenali Rida. Sedang tidak konsentrasi karena pikirkan Rida, mendadak ku rasa k0ntolku digenggam, kusaksikan ke bawah, rupanya Ayu telah berjongkok untuk mengocak k0ntolku. K0ntolku yang telah tegang kubiarkan Ayu mengocaknya. Justru saya tidak sabar untuk dikulum Ayu, selekasnya saya jambak rambut Ayu dan kutarik sampai mukanya berkenaan k0ntolku. Ayu memahami, dia juga segera membuka mulutnya untuk melumat k0ntolku.
    Posisi Andi sama dengan Edo, seolah tidak ingin kalah, Tyas juga ber-WOT dengan irama yang cepat. Susunya yang putih bergoyang lencang, gadis oriental ini seperti bintang di sini. Cuma Iskandar saja yang sama sepertiku, namun ia dilayani dua gadis sekalian.

    Sedotan Ayu yang cukup professional memang benar-benar menyenangkan, Memaju-mundurkan mulutnya dik0ntolku sekalian kadang-kadang dia meremas buah jakarku, membuat saya benar-benar nikmati kesan sepongan yang cukup lain. Telah entahlah berapakah lagu yang terlintasi, sampai kuluman Ayu cukup menjemukan ku, ingin sekali saya nikmati memeknya, meskipun seringkali dan cukup jemu, tetapi gairah birahiku tidak bisa bohong jika saya benar-benar memerlukan sex. Lantas saya menggerakkan muka Ayu supaya menjauhi k0ntolku. Ku mencari kondok yang selalu saya stock dan ku pasangkan, saya benar-benar sangat takut jika sampai mehamili seorag gadis di sini.
    Ku ambil badan Ayu untuk bergabung di atas sofa, selekasnya ku mengambil posisi supaya Ayu gampang berpangku di pahaku. Perlahan-lahan Ayu naik ke pahaku, lantas meRidang k0ntolku supaya gampang ditujukan ke k0ntolku saat dia akan duduk di pangkuanku.
    “Ah…”, desahan Ayu saat k0ntolku melesap ke memeknya.
    Sekarang ada 3 pasangan yang berlomba-lomba dengan style WOT. Ku saksikan ke Tyas dan Rida, dua gadis ini bagus sekali gairahku, saya justru tidak memikirkan Ayu yang WOT tapi Tyas dan Rida. Yang membuat saya tertarik sama ke-2 nya ialah, Rida ialah gadis paling muda di sini, ‘barang’ yang baru, hingga terlihat lebih ‘fresh’, dan Tyas ialah typeku, gadis oriental, saya benar-benar sangat sukai dengan gadis berkulit putih, terlihat lebih bersih.
    Ingin selekasnya ku mengakhiri pertalian cinta dengan Ayu, supaya bisa antre rasakan kembali sex dengan Rida dan Tyas. Tetapi Ayu terus bergoyang mengocak k0ntolku dengan penuh semangat. Dari belakang saya meremas-remas susunya, rambutnya wangi mengenaiku, hingga sensasiku ialah berfantasi dengan tutup mataku dan memikirkan Tyas lah yany sedang berpangku denganku. Desahan kepuasan kudengar dari mulut Ayu,
    “Ah… ah… ah…”. Acara pesta sex semacam ini kerap kami selenggarakan hampir tiap malam, tetapi ini kali sedikit berlainan, selainnya personel yang tidak komplet, tetapi kami dihibur pendatang baru, yakni Rida. Saya menyengaja mengirit tenagaku, biarkan Ayu yang lebih agresif, supaya saya bisa memiliki sedikit tenaga untuk bercinta dengan Rida dan Tyas.
    Bacaan Seks Ngentot Surprise Saat Pulang Berlibur
    Kusaksikan ke samping, Rida telah ganti posisi, tidak membelakangi Edo kembali, dia ber-WOT secara bertemu, hingga Edo dapat sekalian meremas dan menyedoti susunya. Saya makin terangsang menyaksikan susu fresh Rida yang terus dihisapi Edo, terlihat benar-benar fresh. Mudah-mudahan saja Edo selekasnya akhiri bermainnya hingga saya dapat berganti-gantian. Dan posisi Tyas tetap sama, dia tetap terus semangat mengoyangkan pinggulnya mengocak k0ntol Andi. Yang berlainan ialah Iskandar, dia telah mendoggie Lisa, dengan bibir yang terus bergelut dengan bibir Widya yang berjongkok di sampingnya.
    K0ntolku hangat di saat memek Ayu, karena takut berejakulasi dalam, saya minta Ayu hentikan WOTnya, saya meminta untuk keluarkan di luar. Meskipun memakai kondom, saya masih tetap sedikit berpikiran krisis, takut kecil kemungkinan ada kebocoran pada kondom. Saya benar-benar takut jika harus bertanggung-jawab atas wanita yang tidak betul, memang lumayan egois, itu juga argumen saya tinggalkan Rida.
    Selanjutnya Ayu juga berdiri, dan k0ntolku terlepas dari cengkeraman memeknya, dia lantas berjongkok di depanku, saya buka lebar pahaku supaya Ayu lebih gampang untuk blowjob. Lantas Ayu menarik kondom yang dipasang di k0ntolku, supaya saya lebih ‘merasakan’ enaknya sepongannya.
    K0ntolku dikocaknya, dengan tangan lantas berpindah dengab mulutnya, secara memiliki irama sekalian mainkan buah jakarku membuat saya tidak tahan dan merasa akan selekasnya berejakulasi. Kuluman yang makin cepat membuatku tidak tahan dan pada akhirnya menyemprot spermaku di tenggorokan Ayu, kutahan kepalanya supaya k0ntolku masih tetap meredam lebih dalam di situ. Ayu kelihatan terselak dengan semburan spermaku, lumayan menarik jika k0ntolku berejakulasi dalam, baik di memek ingin juga di mulut.
    Saya istirahat sesaat, sekalian menanti Edo atau Andi yang jemu, sekalian kumpulkan tenaga saya cuma duduk saja. Ayu yang gairah seksnya tinggi terlihat tidak senang, dia mengocak memeknya sendiri dengan jarinya, cewek hyperseks semacam ini benar-benar menjijikkanku. Lantas Widya yang semula cuma berciuman dengan Iskandar lantas mendekati Ayu, dia menolongnya mainkan memeknya, terlihat episode lesbian yang ada seperti pada beberapa film, bahkan juga mereka sama-sama berganti-gantian mainkan memek mereka.
    “Argh!…”, teriak Rida, langsung membuatku terkejut lantas melihat ke arahnya, rupanya Edo menggigit puting susu Rida lumayan kuat.
    “Sorry…”, kata Edo meneruskan kulumannya.
    Kusaksikan posisi Tyas saat ini telah berbeda, dia ditindih oleh Andi, dengan bringas Andi memompanya secara cepat.
    “Uh uh uh…”, desahan Tyas di ikuti getaran badan karena pompaan Andi.
    Posisi Iskandar dan Lisa sama juga, Iskandar menindih Lisa meskipun harus ada di lantai, tetapi semangatnya masih tetap berkobar, sekalian melumat bibir Lisa, Iskandar juga memompakan k0ntolnya di saat memek Lisa. Mereka memakai kondom, karena untuk keamanan, kami jaga citra gadis di sini, mereka sedikit akan kehilangan berlangganan bila sudah melahirkan anak.
    Untuk kami, lebih bagus beberapa gadis ini memakai kondom saat berhubungan seksual, karena cukup menyusahkan jika harus alami beberapa hal tidak diharapkan, kira saja jika harus mengaborsi bayi dalam kandungan mereka.
    Nyaris sejam berakhir, Edo tetap kelihatan kuat memacu Rida, kemungkinan dia konsumsi obat kuat, karena sejauh ini kami mengetahui jika Edo memang seorang hyperseks. Dan Andi dan Iskandar telah istirahat, begitupun beberapa gadis, mereka cuma merokok dan nikmati bir yang ada. Saya menyaksikan Tyas yang sedang lowong juga selekasnya mendatanginya. Tyas kelihatan sedikit lelah, rambutnya sedikit berantakan, tetapi saya tidak ingin tahu, kutarik tangannya supaya dia berdiri dan menjauhi dari segerombolan orang yang sedang nge-bir tersebut.
    “Layani saya donk Yas…”, pintaku, lantas selekasnya aku juga ambil kondom baru untuk digunakan.
    Saya tahu Tyas sedikit lelah, menjadi saya rebahkan dia di atas sofa, dia terduduk menyandarkan, saya berdiri di depannya lantas buka lebar selangkangannya. Ku tujukan ‘rudal’ ku ke sasaran targetku. ‘Bleps’, suara yang kedengar saat k0ntolku menancap sampai ke, full, di memeknya yang sedikit basah. Tyas lantas menyimpankan matanya dan berdesah,
    “Ah…”, dia terlihat lelah.
    Mukanya yang elok membuat saya benar-benar terangsang, sekalian memacunya aku juga melumat bibir cantiknya. Jika saja nasibnya bagus, mungkin Tyas telah jadi seorang aktris, muka dan badannya benar-benar memberikan dukungan sekali, bahkan juga lebih elok dari Sandra Dewi sekali juga. Badannya wangi, kuciumi pipinya yang putih tetapi sedikit merah merona, lantas kuciumi lehernya yang sedikit jangkung, “Wangi…”, sampai hingga ke susu nya yang bukat montok. Putingnya yang masih tetap sedikit kecil dan merah muda itu kulumat mati-matian.
    Masih memacunya, berasa air bertebaran, karena gadis oriental memang mempunyai sedikit keunikan, yakni ‘becek’.
    “Ah… Capek….”, desahan Tyas yang benar-benar tidak kugubris. Terus ku pacu tanpa ampun, sekalian menyaksikan ke Rida yang tetap dipacu oleh Edo.
    Saya sedikit tamak, maunya pengin segera menuntaskan ini lantas beralih ke Rida.
    Beberapa saat memacu Tyas, pada akhirnya ku saksikan Edo bangun, dia kelihatannya telah menuntaskan bermainnya. Kusaksikan Tyas juga telah lelah, dia tertidur dalam pacuanku, aku juga menarik keluar k0ntolku lantas berpindah dekati Rida.
    “Tamak sekali kau Man…”, kata Edo sekalian melepas kondomnya.
    “Hehehe, menumpahkan rasa rindu…”, jawabku. Lantas Edo juga bergabung untuk nge-bir sekalian kumpulkan tenaga kembali.
    Itil V3
    Rida terlihat juga tidak sadar diri, dia juga pasti kelelahan. Tindakan awalnya saya cuma nikmati susunya saja, kurang memberikan kepuasan jika Rida pada kondisi tertidur. Tetapi bolehkah buat, dia tentu benar-benar lelah dipacu Edo tiada henti sejak dari barusan. Buah dadanya terlihat fresh, tidak demikian besar hingga membuat daya khayalanku lumayan kuat memikirkan jika Rida masih duduk di kursi SMA. Ku remas-remas dadanya lantas kusedot kuat puting susunya, kumainkan juga dengan lidahku.
    Saya ingat lagi saat pertama saya mengenalinya, awalannya kupikir Rida ialah cewek baik, sesudah mengenalinya di Facebook, kami juga makin dekat, dan lakukan hubungan seks. Awalannya saya cuma mengetest, rupanya Rida serius untuk melayaniku, karena itu lah saya memendam hatiku supaya tidak jatuh hati. Saya tidak ingin memiliki pasangan yang menekuni di sektor semacam ini, aku juga kabur sejumlah minggu ke Bali, entahlah bagaimana Rida justru dapat gabung di sini, pesta sex saat ini.
    Kelak sajalah jika sebelumnya sempat baru bertanya ke Edo, malam hari ini agar saya menikmatinya dahulu. Lagian karena Rida telah ditiduri Edo, setdknya saya punyai argumen untuk tidak membangun jalinan selanjutnya.
    Sesudah senang menyedoti susu nya yang fresh, saya mulai arahkan k0ntolku ke memek Rida. Dia tetap lelap karena kelelahan, tidak sedikitpun bergerak untuk menampik, hingga secara gampang saya membobol memeknya yang basah dengan beberapa sisa air kepuasan memek Rida yang bahkan juga bercucur keluar membasahi sekitaran pahanya. Selangkangannya kubuka, kakinya ku angkat ke atas hingga saya gampang memacunya. Masih sempit dan legit seperti awalnya berjumpa, Rida yang masih hijau ini cukup memberi kesan untuk tingkatkan gairah birahiku.
    Edo telah kembali fresh, dia sekarang sedang memacu Tyas yang sedang lelap, dan Iskandar sedang memacu Ayu dengan style doggie. Hmm, kelihatannya itu model kesukaannya Iskandar, hahaha. Andi, Lisa dan Widya menari-nari di muka tv, ini kali lagu Melinda “Cinta Satu Malam” yang sedang memengaruhi pikiran mereka untuk berjoget.
    Jogetan mereka kelihatan lain, kelihatannya mereka mabok karena minuman keras yang mereka minum.
    Ku goyangkan bokongku mundur-maju hingga k0ntolku masuk keluar di memek Rida. Sekalian meremas-remas payudaranya, saya menciumi bibirnya. Rida belum juga sadar diri, badannya tidak memiliki daya, cuma bergoyang meng ikuti pompaan ku yang makin lama makin cepat.
    Ku tampar-tampar pipinya supaya Rida dapat sadar, tetapi capek sudah menyusupinya, matanya terbuka sesaat saja, lantas tutup lagi. Pipinya memeras karena pukulanku, sebentar-bentar cuma dengar suara desahan kecil,
    Bahkan juga saya menarik-narik putingnya supaya Rida dapat terjaga, tetapi percuma usahaku. Hingga saya berserah untuk menidurinya pada kondisi sadar, saya memacunya dengan kondisi Rida yang 1/2 sadar.
    Sampai beberapa saat berakhir sejak acara pesta, aku juga sedikit lelah. Saat senang meniduri Rida, kutarik k0ntolku, ku membuka kondom yang membuat perlindungan k0ntolku, dan ku kocokkan k0ntolku sampai spermaku muncrat di muka Rida. Kemudian aku juga kembali lagi ke kamar untuk istirahat, tetapi Edo, Andi dan Iskandar belum senang benar-benar nikmati ke-5 gadis tersebut. Mereka tetap memacu gadis-gadis yang telah tidak sadar diri tersebut.
    Saya istirahat lagi untuk mengembalikan stamina, esok saya harus kembali bekerja seperti sebelumnya. Upayanya ini cuma saya dan Edo saja yang semakin banyak menekuni, dan yang yang lain telah repot dengan kegiatan mereka sendiri. Apalagi semenjak Herman menikah, dia jarang-jarang kesini untuk membantu jaga usaha ini, hingga saya dan Edo yang lebih harus berusaha keras supaya usaha ini tidak gulung alas.

  • Cerita Sex Berhubungan Intim Malam Pertama Yang Masih Lugu

    Cerita Sex Berhubungan Intim Malam Pertama Yang Masih Lugu


    932 views

    karena merupakan anak satu-satunya , kedua orangtuaku sangat ingin cepat-cepat memiliki cucu dariku Wanita itu namanya Susi, dia seumuran denganku dia juga bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai general manager.

    Cersex Terbaru – Hari pernikahan kami berjalan lancar, yg kami berdua lakukan hanya tersenyum dan melambaikan tangan saja sepanjang hari, tdk seperti pasangan lainnya yg sangat antusias dengan perkawinannya kami berdua atau mungkin saya lebih tepatnya malah seolah-olah tdk perduli dengan apa yg terjadi dengan apa yg terjadi hari itu.
    Malam pertama kami bisa di bilang sangat aneh,tak ada hiasan pengantin, suasana yg harusnya romantis berubah menjadi sekaku es. Sepanjang malam tdk ada satupun dari kami yg memutuskan untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu. Matahari mulai menampakan diri di ufuk timur, kuputuskan untuk keluar dari kamar ku untuk membuat secangkir kopi di dapur.

    Setengah jam sudah dan kopi di cangkirku hampir habis,
    “gue ke kantor dulu, pulangnya mungkin agak kemaleman” ujar Susi sambil mengenakan sepatu di ruang tengah.

    Kata-katanya tdk dapat ku hiraukan, seakan terbawa dalam lamunan banyak hal yg menghantui pikiranku, suara pintu depan kemudian menyadarkanku bahwa wanita yg menyapaku tadi adalah istriku. Waktu terasa begitu lambat berjalan, setelah semua pekerjaanku di kantor selesai kuputuskan untuk pulang dan beristirahat. Setibanya di rumah keadaan sepertinya masih sama seperti dulu saat aku masih membujang, tdk ada yg berubah,….. tiba tiba

    “udah pulang kamu?” tanya Susi diiringi dengan senyum
    “sorry yah tadi gue nggak sempet masak, kita delivery aja yah” sambungnya.
    Tanpa berkata satu katapun aku berjalan pergi meninggalkannya, seperti belum yakin kalau semua ini sudah terjadi. Setelah mandi ku nyalakan televisi, tdk lama setelah itu terdengar bunyi bel dari pintu depan, ternyata kedua orang tua kami datang berkunjung.
    “eh, kok nggak bilang kalau mau dateng?” tanya Susi kepada kedua orangtua kami sambil menggandeng tanganku,
    Tangan Susi terasa dingin, mungkin karena dia baru selesai mandi dan sepertinya Susi belum memakai daleman. Kedua buah dadanya menjepit lenganku,dan entah sengaja atau tdk Susi mulai mengosokan kedua buah dadanya naik turun, sebenarnya kejadian itu sangat aku nikmati namun karena memang pada dasarnya kami tdk memiliki rasa cinta, jadi aku memutuskan untuk bersikap normal.
    Kunjungan kedua orang tua kami berakhir pukul 23.30 malam, kejadian tadi membuatku bingung harus bersikap seperti apa. Seumur hidup baru pernah aku diperlakukan seperti tadi, bisa saja kejadian tadi kunikmati, tetapi Susi bukanlah wanita yg kucintai.
    Yg anehnya lagi, hingga kedua orang tua kami pulang Susi tetap menggandeng tanganku, seakan tdk ingin dilepaskannya. Tdk ingin terus dalam keadaan yg membuatku seperti orang bodoh itu, kulepaskan tanganku dari dekapannya dan pergi ke ruang kerjaku
    Langkah kakiku menuju ruang kerja terasa semakin berat, Susi sebenarnya hanya ingin memulai sesuatu yg baik, tetapi mungkin aku terlalu serius menanggapinya. Saat pekerjaan kantorku hampir selesai Susi datang menghampiriku
    “masih marah ya?, maaf deh lain kali gue bakal ngasih tau lo dulu kalo gue mau berimprovisasi” suara Susi terdengar pelan penuh penyesalan,
    “Nggak, gue nggak marah.. gue cuma bingung aja tadi, mau nanggepinnya gimana” balasku, perlahan mulai ku sadari bahwa tdk ada jalan keluar lain selain membicarakan semua masalah dengan baik-baik
    “ya udah, kalo gitu gue tidur duluan yah..”sambung Susi dengan senyum manis di wajahnya
    Untuk ukuran kecantikan, Susi termasuk wanita yg cantik dan menawan, sebagai wanita karir yg selalu mementingkan penampilan, Susi sebenarnya sangat sexy. Walaupun orangnya perfectionis Susi tetap bisa membagi diri agar tetap bisa jadi orang yg asik, contohnya di kantor dia selalu berusaha terlihat berwibawa dan selalu rapih sedangkan di rumah dia sering hanya memakai celana jeans pendek dan baju tanpa lengan.
    Selain itu Susi sebenarnya orang yg mudah mencairkan suasana dan nyambung jika diajak bercerita tetapi karena pada dasarnya belum memiliki rasa sayang jadi masih sangat sungkan bagiku untuk melakukan sesuatu padanya.
    Malam itu sofa di ruang tv menjadi tepat tidurku, sengaja kubiarkan Susi tidur sendiri di kamar karena masih ada sesuatu yg mengganjal dalam diriku. Keesokan harinya Susi bangun lebih dulu, segera ia menuju ruang tv dan melihatku yg sedang tidur
    “loh, nggak tidur di dalem? Entar masuk angin loh” suara Susi terdengar di pagi hari saat ku coba untuk mengumpulkan nyawa,
    “nggak apa-apa,…….kalo gue tidur ama lo, entar kesannya gimana gitu” kataku sambil mengusap mata
    “gue buatin kopi mau nggak?” tanya Susi
    “nggak, nggak usah gue bisa buat sendiri kok” jawabku
    “udah, nih…” ujar Susi sambil menyodorkan secangkir kopi kepadaku, setelah itu dia duduk tepat disampingku, sangat dekat hingga paha kami berdua bersentuhan.
    Pagi itu Susi menggunakan hotpants dan baju kaos oblong yg kebesaran, membuatnya semakin terlihat sexy
    “nggak ngantor?” tanyaku basa-basi, jantungku berdetak kencang saat selesai bertanya Susi menaruh tangannya di pahaku, dan menatapku dengan matanya yg indah,
    “jam sembilan lewat dikit baru gue berangkat, lo?” tanya Susi balik
    “sama, gue juga…… kita berangkat bareng mau nggak?” Balasku
    “Siap komandan,,.” Jawab Susi sambil tertawa,

    Waktu sebelum berangkat ke kantor itu kami gunakan untuk bercanda dan saling mengenal lebih dekat lagi. Hari itu terasa sangat singkat, tugas-tugas di kantor terasa lebih ringan mungkin karena suasana hatiku yg sedang senang. Sepulang kantor kujemput Susi di kantornya kemudian kami makan malam di sebuah restoran dekat rumah kami, setelah itu kami pulang
    Sesampainya di rumah, kuputuskan untuk mandi dan langsung menonton tv. Jam menunjukan pukul 21.00 tetapi mataku sudah terasa berat, sambil menahan rasa kantuk kulangkah-kan kakiku menuju kamar, segera pintu kamar kubuka sedikit dan hendak masuk kedalamnya tetapi langkahku tertahan oleh sebuah pemandangan yg baru pertama kali ku lihat seumur hidup, lemari baju Susi terbuka, Susi sedang sibuk mencari-cari bajunya dalam keadaan topless dan hanya memakai celana jeans pendek . Refleks langsung kututup pintu itu sembari meminta maaf.
    Walaupun beberapa detik tadi sangat kunikmati, melihat kedua buah dada Susi yg lumayan besar dihadapan mataku, sangat ranum dan bentuknya pun bulat sempurna juga kencang, tapi kembali lagi rasa bersalah memenuhi kepalaku hingga membuatku lupa bahwa itu adalah hal yg wajar bagi suami istri
    “Sus, sorry gue mau ngambil bantal, gue nggak ngintip kok” ujarku dari luar kamar, memang terdengar sangat bodoh jika ada seorang suami yg meminta maaf saat melihat istrinya telanjang, tetapi itulah yg terjadi padku sekarang ini
    “nggak apa-apa masuk aja….” sahut Susi dari dalam kamar
    Dengan menggunakan tangan kiri, kututup mataku sedangkan tangan kananku meraba-raba permukaan tempat tidur untuk mencari bantal
    “udah, tanganya dilepas aja, matanya dibuka” suara Susi terdengar sambil mencolek pinggangku
    “Sorry, gue bukan mau ngintip tadi, gue bener-bener nggak sengaja”ujarku sedikit malu-malu.
    “nyantai aja lagi, gue yg di intip kok lo yg panik……gue juga baru pertama kali diintipin cowok” balas Susi sambil tertawa,
    “eh, nggak pegel apa tidur di sofa? Enakan tidur di sini bareng gue…” sambung Susi sambil menepuk tempat tidur.
    “udah, cepetan tvnya di matiin dulu”lanjut wanita itu sambil sedikit mendorongku,
    Setelah tv ku matikan, terus langkahku kuarahkan kembali ke kamar. Di kamar Susi sudah berada di atas tempat tidur, kakinya yg jenjang dan putih membuat suasana hatiku tak-karuan. Sikap Susi yg sangat baik padaku membuatku mulai menikmati perjodohan ini dan sedikit membuka hatiku bagi wanita ini.
    “sini,” ujar Susi sambil membetulkan posisi bantal yg berada di sampingnya
    Kurebahkan tubuhku tepat disampingnya dan langsung kupejamkan mataku, berharap tdk terjadi hal-hal yg aneh malam itu
    “lo masih punya pacar yah waktu kita nikah” kucoba untuk membuka mataku pelan-pelan, kutatap wajahnya yg kini sangat dekat denganku, posisi tubuh Susi sudah menindih sebagian tubuhku
    “nggak,, emang napa?” tanyaku balik
    “penasaran aja, abisnya lo dingin banget..serem tau” jawab Susi sambil tersenyum kecil
    “gue cuman kaget aja, keadaan berubah drastis banget” ujarku
    “ohh… gue kira lo jeruk makan jeruk lagi…” sambung wanita itu
    “ahh….lo kate gue maho?” jawabku bercanda, tangan Susi perlahan mulai memelukku perutku dan mulai lah dia menutup matanya
    “abisss…..” cekikik Susi memenuhi ruangan itu
    Karena tdk bisa lagi menahan kantuk akhirnya kami berdua tertidur sampai pagi, hanya tertidur tanpa melakukan sesuatu. Keesokan harinya Susi bangun terlebih dahulu, sepanjang malam dia memelukku dan tertidur dengan posisi setengah tubuhnya menindih tubuhku, dengan posisi seperti ini kedua buah dadanya menempel pada tubuhku dan kurasakan kehangatan yg beda dari sebelumnya.
    “beb,…bangun ih nggak ngantor kamu?” tanya Susi sambil menjepit hidungku.
    “beb?,,, bebek kali?” jawabku bercanda
    “iiih tuh kan bercanda lagi, teus maunya dipanggil apa?” tanya Susi lagi,
    “terserah kamu deh…” ujarku sambil mengucek-ngucek mata.
    Mulai pagi itu, di kantor hidupku terasa semakin indah. Susi sangat perhatian padaku dan terus saja mengirimkan SMS yg menanyakan kegiatanku dan lain-lain. Dan mulai pagi itu kehidupan kami mulai berubah seperti pengantin baru pada umumnya.
    Sehabis jam kantor, ku arahkan mobilku langsung pulang. Dirumah, Susi ternyata pulang lebih cepat. Malam itu Susi mengenakan baju kaos bola barcelona dengan celana hotpants, baju itu dimodifikasinya hingga bahu sebelah kanannya terlihat keluar dari leher baju bola itu.
    “baju bola gue tuh?.”tanyaku
    “iya..,, emang istri itu nggak boleh pake baju suaminya?” tanya Susi balik,
    “nggak juga sih,,,eh tapi kamu cantik loh kayak gitu” ujarku menggodanya
    “udah ah…makan dulu sana….keburu dingin”kata Susi sambil menunjuk ke arah ruang makan
    Selain cantik, baik hati dan sangat profesional dalam segala hal, Susi juga jago masak. Sehabis makan, aku segera pergi ke ruang tv menemui Susi yg sedang asik mencari siaran film-film box office yg biasa diputar di tv saat larut malam.
    “duduk sini,…deket gue” suara Susi terdengar saat kakiku mulai menginjak ruang tv.
    Sambil memegang sekaleng minuman dingin, perlahan kutempatkan tubuhku tepat disampingnya. Susi langsung menarik tanganku dan menggengam jemariku erat-erat. Perasaan ku tdk menentu, sudah lama sekali sejak aku duduk di bangku SMA baru sekarang lagi ada cewek yg begitu dekat denganku seperti ini.
    Sebegai laki-laki normal, firasatku mengatakan bahwa ada sesuatu yg ingin dikatakan oleh Susi tetapi dia masih malu karena sikapku yg masih begitu cuek, kucoba untuk memberi perhatian sedikit untuknya. Kucoba sandarkan tubuhku ke kursi dan benar saja, Susi langsung menyandarkan kepalanya di bahuku. Ku naikan tanganku sedikit agar Susi bisa meletakkan kepalanya di dadaku. Tubuh Susi sangat hangat, kubiarkan tangannya menyusuri pinggangku lalu dipeluknya.
    “Sus,….kalo mau minta tolong, atau mau ngomong sesuatu, kasih tahu aja…,,, aku siap bantu kok” ujarku untuk memecah suasana.
    “kamu masih belum nerima kenyataan kalo kita udah nikah ya?” tanya Susi pelan,
    “dulu sih iya,,,, tapi sekarang udah nggak,…abis kamu baik, cantik lagi” gombal ku
    “ih gombal,.” Balas Susi, sambil mencubit pinggangku
    “kalo aku sih pasrah aja ama orang tuaku mau di suruh apa juga, yg penting pekerjaanku nggak keganggu” sambung Susi
    “aku mau minta sesuatu sama kamu” lanjut Susi
    “minta apa?” tanyaku
    “ehm,,…gimana ngomongnya ya..” jawab Susi
    “udah,. Bilang aja nggak usah malu” Ujarku
    “beneran nih , gak apa-apa?..”tanya Susi
    “iya…beneran..,,trus apa?”
    “boleh minta cium nggak?” pinta Susi
    “ooh..” langsung kudaratkan bibirku ke pipinya.
    “iiihh…bukan di situ, tapi di sini” ujar Susi sambil menunjuk bibirnya.
    Bacaan Sex Terbaru 2023 Pengantin Yang Masih Lugu
    Sebenarnya pada waktu itu, hatiku ingin sekali menciumnya tetapi seumur hidupku, belum ada satupun wanita yg pernah ku cium, gaya pacaranku saat SMA dulu juga paling Cuma gandengan tangan saja, tdk lebih. Oleh karena itu beberapa lama kupikirkan hingga
    “kamu nggak mau yah.,, nggak apa-apa deh kalo gitu” ujar Susi dengan nada sedikit kecewa
    “nggak ,, gue cuma..” perkataanku terhenti
    “Cuma apa…?” tanya Susi
    “belum pernah ciuman…” ujarku malu-malu, mukaku semakin merah saat selesai mengatakannya.
    “astaga,.. jadi kalo nanti kita ciuman, itu jadi first kiss lo dong?”
    Masih dalam keadaan bingung dan malu, Susi menganggkat wajahku yg tertunduk malu. Menatapnya dengan penuh rasa cinta.
    “gue yg pertama, mau nggak?” tanya Susi
    Perasaan ku seperti melayg-layg diudara. Senang sekali rasanya, memang dulu tdk pernah kuharapkan Susi yg menjadi First kiss ku, tetapi karena dia begitu baik dan menyenanggakan akhirnya kubiarkan semuanya berjalan seperti air mengalir.
    “gue ajarain dulu yah, terus nanti kalo udah bisa, lo bales ya?” pinta Susi.
    Segera diciumnya kedua bibirku. Bibir Susi sangat tipis dan hangat, beberapa detik kunikmati bibirnya yg menempel pada bibirku. Tak lama setelah itu, Susi mulai memagut bibirku dan mulai menjulurkan lSusihnya kedalam mulutku.
    “dibales dong” ujar Susi di sela-sela serangannya ke bibirku
    Kubalas ciumannya dengan cara yg sama seperti yg dia ajarkan.
    “mmhhh” hanya itu segelintir suara yg dapat kudengar dari mulut Susi
    Setelah beberapa menit, kulepaskan ciumanku. Susi tertawa lepas sambil memandangiku.
    “nah, bibir lo udah nggak perjaka lagi.,, sapa dulu dong gurunya.” Ujar Susi sambil menepuk dadanya
    “gila juga lo ya,.. master banget deh kayaknya,.. buka kursus juga yah?” tanyaku
    “ya nggak lah,… gue juga baru pertama kali praktek nih, yg biasanya cuman gue baca di buku ama di film bf ternyata rasanya dahsyat yah” jawab Susi
    Baru ku tahu kalo Susi juga baru pertama kali ciuman dengan cowok, mungkin karena sepintas dia orangnya perfectionist jadi cowok-cowok pada sungkan mau jadi pacarnya.
    “jadi bibir lo juga udah nggak perawan nih?” candaku.
    “apa lagi yg masih perawan?” tanyaku menggodanya
    “ya semuanya lah…” jawab Susi sambil menarik bibirku.
    “mau dong nyobain…?” candaku
    “sok atuh,…silahken…” jawab Susi sambil menarik tanganku mendekati tubuhnya.
    “sorry,.. gue becanda kok…,,” ujarku
    “beneran juga nggak apa-apa” sambung Susi
    “nanggung gak sih rasanya kalo cuman gitu-gitu aja” lanjut Susi memancing ku
    “terus maunya gimana?” tanyaku
    “nggak ngerti-ngerti juga?” jawab Susi
    “ngomongnya langsung aja, nggak usah berbelit-belit bingung gue” sambungku
    “gue mau dientotin ama lo..beiby” balas Susi sambil menarik bajuku
    Kurasakan seperti ada yg mencongkel keluar jantungku dengan pisau yg sangat tajam, tak ku sangka sebenarnya selama ini walaupun perbuatanku kepada Susi sangat kasar, ternyata dia masih memendam hasrat yg begitu dalam padaku.
    “yah…,,gue tabu…nggak tau harus gimana duluan” ujarku
    “kan ada film Bokep..,, liat dari situ aja bisa kan?” balas Susi
    “gue coba deh,..”jawabku
    Susi segera berjalan menuju kamr tidur kami dan kembali membawa kotak kecil yg kukira isinya adalah segala macam peralatan make up seperti yg biasa wanita-wanita career koleksi, tapi ternyata isinya adalah kumpulan DVD film-film porno dari jepang, latin, blonde, redhead, amateur, dan lain-lain.
    “lengakap banget,..hobby nonton ginian yah?” tanyaku sambil melihat-lihat koleksi kasetnya
    “eh, ini punya temen kantor aku lagi,..nonton sih sering tapi kalo punya koleksi sebanyak ini….enggak deh” jawab Susi
    “gue kira lo hyper ” kataku bercanda
    “eh hyper juga asik tau, bisa siap setiap saat” sambungnya sambil tertawa dan terus mencari sebuah kaset yg menurutnya sangat bagus
    “nah ini dia akhirnya ketemu.” Ujar Susi sambil merapihkan kaset-kaset lain yg berantakan di atas sofa di ruang tv.
    “nontonnya di kamar aja, supaya kalau capek bisa langsung tidurr” sambung Susi
    “emangnya kita mau nygkul? Capek?” tanyaku bercanda.
    Itil V3
    Sebenarnya suasana hatiku saat ini sangat takkaruan ada senang bercampur bingung, kata-kata yg keluar dari mulut Susi menandakan bahwa dia sudah sangat mempercayaiku dan sangat menyaygiku, sementara aku masih bingung dengan perasaanku sendiri
    Adegan film pertama di kaset itu dipenuhi dengan ciuman, Susi menyuruhku duduk diatas tempat tidur dan dia duduk di pangkuanku.
    “tau gak, itu tuh namanya foreplay” ujar Susi
    Mulailah Susi memagut bibirku, selama beberapa menit kami mempertahankan posisi seperti itu. film pun berganti adegan, sekarang pemeran cowok di film itu mulai menggeraygi tubuh pemeran wanitanya. Baju pemeran wanita di singkap keatas dan payudara wanita itu mulai diemut oleh pemeran pria itu.
    “pengen deh di gituin” Susi tiba-tiba melepaskan ciuman kami dan mengatakannya,
    Posisi Susi sekarang duduk berhadapan denganku, Susi duduk di pangkuanku
    “ya udah,..bajunya di buka” ujarku
    Susi membuka bajunya perlahan, sedikit demi sedikit gumpalan daging di dadanya itu mulai tersingkap, ukuranya benar sangat besar, sama seperti saat pertama kali kulihat dengan tdk sengaja. Seperti orang bodoh, kedua buah dadanya hanya kuperhatikan tanpa berbuat apa-apa
    “kok cuman diliatin doang, aku pake lagi nih bajunya” ujar Susi ngambek
    “sorry, speechless aja gue….gede amir…seumur-umur baru pernah liat yg ginian,…eh besar pula lagi dapatnya” balasku untuk meredakan ngambeknya
    “ya udah.,,, di emut dong” ujar Susi lagi kali ini diiringi dengan senyum
    “nggak ahh….entar lecet, terus kalo lo mandi pasti nyeri” kataku
    “jadi gimana dong?” tanya Susi
    “aku jilatin aja mau nggak?” tanyaku balik
    Susi langsung menarik kepalaku ke arah buah dadanya, lSusihku kujulurkan dan mulai menyentuh permukaan kulit buah dadanya. Kujilat melingkar membentuk huruf O disekitar putingnya dan ujung putingnya ku sentuh perlahan menggunakan ujung lSusihku.
    “Mmhh…enak beb,,,terus..,,terus.. yg kanan juga,..aahh” desah Susi yg membuatku bersemangat melakukannya.
    15 menit kuserang kedua payudaranya, hanya suara desahan yg keluar dari bibir manis Susi,..saat tubuh Susi mengelijang hebat, kurasakan ada cairan membasahi celanaku.,
    “Sus,..celana lo basah.,,” ujarku, ku biarkan dadanya basah dan kutatap wajahnya yg sangat manis.
    “iya,..gue ‘jadi’ tadi..”ujar Susi sambil menciumi pipiku
    Adegan di film kini berubah lagi, k0ntol si pemeran pria yg sudah sedari tadi “tegang” mulai diurut turun naik oleh pemeran wanitanya. Dan setelah sudah cukup tegang, mulailah k0ntol itu dimasukkan kedalam mulut wanita itu.
    “mau gue gituin nggak?” tanya Susi
    “udah gak usah, lain kali aja” jawabku cepat.
    “nggak apa-apa, nggak usah malu…..enak lagi” balas Susi
    Susi segera menarik celanaku, dan langsung menggenggam k0ntolku yg belum menegang sama sekali dibalik celana dalamku.
    “gila,…gue udah hampir dua kali orgasme,…lo bediri aja belon…make obat apa?” tanya Susi
    “obat apaan?,…gue aja baru sekali diginiin” jawabku
    Susi kemudian menarik turun celanaku.
    “besar juga.,,beda dikit lah ama yg di film” ujar Susi, sambil tersenyum Susi mengenggam k0ntolku
    Susi mulai menganggkat k0ntolku dan mulai mengurutnya dari atas ke pangkal paha selma 10 menit, rasanya seperti berenang di awan, apa lagi saat Susi menempelkan bibirnya ke ujung kepala k0ntolku dan menghisapnya pelan..,,
    “udah…udah…”ujarku sambil mencoba menarik k0ntolku keluar dari mulut Susi,
    Tak lama setelah itu kerasakan sesuatu keluar dari k0ntolku, tdk dapat lagi kutahan. Kupejamkan mataku dan saat ku buka, Susi masih berada dalam posisi jongkok dan wajahnya berlumuran cairan berwarna putih yg tak lain dan tak bukan adalah spermaku.
    “aku kan dah bilang,….” ujarku
    “hahaha…asik…asik” bukanya marah, Susi justru tertawa kegirangan,
    Ku kenakan lagi celanaku dan segera mengambil handuk di lemari untuk membersihkan spermaku di wajah Susi
    “ketelen gak?” tanyaku
    “dikit..” jawab Susi sambil tersenyum.
    Tibalah film itu di puncak aksinya, si pemeran pria di film itu menarik turun celana dalam pemeran wanitanya dan mulai melumat daerah kewanitaan perempuan itu.
    “rebahan deh…..” ujarku
    Saat Susi berbaring di tempat tidur, kutempatkan tubuhku tepat diatasnya dan mulai menciumnya lagi. Kali ini tdk terlalu lama, segera kupindahkan sasaranku ke bagian lehernya, seperti instruksi di film itu.
    “Mmhh..”suara Susi pelan
    Tak lama setelah itu, kedua buah dadanya kumainkan, kupijat pelan dan mulai kujilat perlahan. Turun ke bagian perut dan anehnya lagi, tali hotpants Susi sudah tdk terikat dan sepertinya Susi tdk mengenakan celana dalam
    “cewek kok nggak pake celana dalam,” ujarku sambil mencubit pipinya
    “kalo nggak ada lo sih gue pake,… tapi kalo ada lo, masa iya gue pake,..entar tiba-tiba lo minta? Gimana?” balas Susi.
    Susi mulai menaikan pinggulnya dan menurunkan celananya. Sekarang Susi sudah tdk mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya. Semua yg selama ini tertutup kain baju ataupun celana sekarang jelas terlihat dihadapanku, pinggul Susi lumayan besar, pantatnya montok dan yg membuatku sangat bahagia dalah memeknya yg tdk memiliki bulu sedikitpun.
    “sering cukur neng?” tanyaku
    “nggak juga sih,..gak tau kenapa,, bulunya lama numbuh” jawab Susi.
    Susi menarik kepalaku mendekati memeknya yg sudah basah sedari tadi. Aroma kewanitaan yg baru pernah seumur hidup ku cium ternyata sangat wangi, mungkin karena seringnya dirawat.
    Perlahan mulai kujilati daging yg berada di belahan vagiannya itu, ku mainkan suasana dengan sesekali mempercepat jilatanku di liang kemaluannya. Semakin cepat kujilat, semakin Susi menjepit kepalaku di tengah kedua pahanya.
    “kalo gue tau enaknya gak ketulungan gini,…gue minta aja yah dari awal” gumam Susi
    Kali ini, kusingkap lobang kemaluannya dan ku hisap menggunakan bibir membentuk huruf O, sesuai dengan instruksi yg ada di film itu. Susi semakin mengejang hebat dan mencoba menarik rambutku agar kepalaku menjauh dari memeknya, tetapi seperti yg ku baca di buku jika terjadi hal seperti itu kita malah sering menghentikan permainan. Tentu saja itu adalah sebuah kesalahan yg sangat besar.
    Ku teruskan permainanku hingga kurasakan suatu cairan keluar membasahi lSusihku.
    “Keluar lagi?” tanyaku
    “iya,…enak deh” jawab Susi
    “ya udah,…gitu aja dulu yah,…kepala gue sakit banget, abis lo jambak tadi” ujarku
    “masa udahan sih?… sorry tadi gue kelepasan jadinya narik-narik rambut kamu gitu deh…” balas Susi.
    “entar baru nyambung lagi..yah” pintaku
    “iya, tapi jangan lama-lama” jawab Susi,
    Susi hanya terbaring di tempat tidur, kututupi tubuhnya dengan selimut. Film porno itu kami ‘pause’ sebentar. Aku segera menuju westaffel untuk mencuci muka, kulihat waktu menunjukan pukul 03.00 pagi hari. Saat itu ku sadari bahwa sekarang dalam diriku tdk hanya ada cinta, tetapi juga ada nafsu untuk istriku Susi. Setelah meminum segelas air, aku segera kembali ke kamar. Susi menyambutku dengan senyum penuh rasa sayang, ku rebahkan tubuhku disampingnya.

    “Sus.,,gue mau,..minta maaf,..kalo gue udah kasar sama lo sejak kita nikah, padahal lo juga nggak tahu apa-apa kan? Sekarang gue ngerasa bersalah banget” ujarku
    “biarin aja berlalu yg kayak gitu mah,…gak usah dipikir lagi, Susi juga udah lupa……kamu juga makin hari makin asik….seneng aku” jawab Susi.
    Saat itu terasa sangat panas, ku buka baju kaos ku dan tinggal memakai celana basket yg sejak tadi ku pakai.
    “ribet banget nih selimut…”ujar Susi sambil menyingkirkan selimut yg menutupi tubuhnya
    Susi segera memulai lagi adegan di film yg tadi kami ‘pause’. Susi menarik tanganku dan menempelkan telapak tanganku ke selangkagannya. Kini adegan di film itu bertambah panas, pemeran pria di film itu mulai memasukkan k0ntolnya kedalam memek pemeran wanita. Pemeran wanita di film itu hanya menggumam takkaruan.
    Beberapa menit kami menyaksikan film itu. Kali ini Susi hanya terpana melihat adegan di film itu. Mungkin Susi masih takut untuk mencobanya.
    “mau coba gituan?” tanya Susi
    “kalo sekarang nggak bisa, gak apa-apa juga…..lo aja yg master belum siap apa lagi gue” ujarku
    “kita coba tapi pelan-pelan yah…soalnya gue masih perawan” ujar Susi
    “gak apa-apa nanti aja,…”jawabku
    “tapi gue pengen banget..” sambung Susi
    “ya uda.,,,tapi bakal sakit loh nanti..”balasku
    Susi mulai menaikan pinggulnya dan pantatnya kusanggah dengan bantal. Ku buka sedikit lebar lubang kemaluannya, memang benar. Selaput dara masih utuh dSusilamnya, merah merona dan terlihat segar.
    “beneran masukin sekarang?” tanyaku.
    “iya tapi pelan-pelan yah” jawab Susi
    “iya” balasku
    Kumasukkan k0ntolku perlahan kedalam memek Susi. Hangat, perih dan sempit, terasa seperti disedot vaccum cleaner. Saat semua bagian sudah mulai terbenam, kulihat Susi meneteskan air mata. Sedih sekali melihatnya seperti itu, kulihat darah membekas di batang k0ntolku. Sejenak kupikir untuk melepaskan k0ntolku dari dalam memek Susi. Tetapi apa yg terjadi, Susi malah menggoyangkan pinggulnya.

    “sakit?’ tanyaku pelan
    “udah nggak kok,…perih aja tadi, banget…” jawabnya
    “mau diterusin?” tanyaku lagi
    “iya..” jawab Susi manja
    Perlahan mulai ku maju mundurkan pinggulku, makin lama makin cepat. Susi hanya menggumam sambil meremas buah dadanya.
    “ennnaaakk,,,” ujar Susi
    “mmhh …guuee….keelluuaarr..” jerit Susi
    Orgasme Susi disusul olehku, senang sekali melihatnya malah tertawa diakhir permainan kami. Cairan yg keluar dari memek Susi bercampur sedikit dengan darah.
    “Sus..sorry tadi gue keluarin di dalem..”ujarku
    “nggak apa-apa kali,..kalo nanti gue bunting,,bapaknya ni anak kan elo” jawab Susi.
    Hanya bisa tertawa, kami berdua tertawa sejadi-jadinya melihat perbuatan kami tadi. Akhirnya kami pun kelelahan dan tertidur.

  • Cerita Sex Berhubungan Intim Karena Cinta Yang Begitu Mendalam

    Cerita Sex Berhubungan Intim Karena Cinta Yang Begitu Mendalam


    691 views

    Waktu itu saya mulai kebingungan mengenai siapakah yang memperbesar jika bukan hantu, mendadak ada suatu hal yang melompati punggungku dan secara langsung saja membungkam mulut dan mataku. Refleks saja saya menyikut striker itu, terkena perutnya. Ia jatuh, dan secara langsung kupiting tangannya sekalian saya menghidupkan lampu.

    Cersex Terbaru – Ya ampun, rupanya Leni yang mengisengi saya. Ia menggunakan jaket hitam, dan jeans ketat hitam . Matanya basah dan wajahnya mengernyit kesakitan. Langsung kubangunkan ia sekalian menggotong ia ke ruang studio yang berkarpet tebal. Kubaringkan di karpet sekalian menyeka keringatnya yang keluar sekalian meredam rasa mualnya terkena sikutku barusan.
    “Aduh Leni, ngapain sich kamu ngagetin saya seperti begitu?” Sekalian meredam tangisnya,
    “Kamu ini bukanlah nolongin justru hiduphin saya. Karena itu liat-liat dahulu, baru pukul. Untung tidak terkena ulu hati. Jika terkena, tentu dech kamu senang jika saya mati, kekurangan napas. Agar kamu dapat mencari lainnya kan.” Busyet nih anak elok, kembali kesakitan sempat bergurau.

    Terang saja donk saya tersenyum.
    “Aduh maafkan saya ya sayang. Kamu sich, tiba tidak memberi berita dahulu. Kapan sampai di Yogya? Kok dapat masuk ke? Kan pagarnya saya kunci”, kataku.

    “Saya ingin memberi surprise dengan kamu. Saya sampai di Yogya barusan pagi jam 06.00. Naik terus taksi kesini. Simak rumah kamu sepi, dibanding ngebel justru tidak kejutan kembali mendingan saya lompat pagar saja”, ucapnya.
    Dasar Leni ini orangnya cuek sekali. Terkadang jika main-mainnya kambuh.muncul, tomboy-nya menaklukkan lelaki. Walau sebenarnya aslinya feminin sekali. Elok, tinggi, gesit dan anggun bisa juga (bergantung waktunya). Kulitnya putih, dan tubuh yang lebih tinggi untuk ukuran cewek, membuat ia bisa tampil elok dengan style dan model apapun itu.

    “Maafkan saya ya sayang. Kejutanmu sukses, sayang terlampau sukses. Maafkan saya ya”, kataku sekalian mengelus rambut hitamnya yang panjangnya sepunggung, dan secara halus saya mencium keningnya.
    Kemudian kami menceritakan banyak berkenaan berita masing-masing. Leni barusan diterima di SMU 3, dan ia suka di situ. Saya narasi beberapa lagu yang baru band kami buat dan latih sejauh ini sekalian menyetelkan contoh lagu itu di CD player. Sejumlah lagu melalui, ia manggut-manggut sekalian katakan,
    “Gab, lagunya bagus-bagus. Asyik buat goyang, nge-groove sekali”, sekalian melanjutkan dengar lagu selanjutnya.
    Saya keluar studio dahulu, membikinkan es jeruk agar pacarku tersayang agar mualnya cukup mendingan. Waktu saya kembali Leni melihatku sayu sekalian katakan,
    “Andri sayang, puterin kembali lagu yang nomor 5 donk. Lagunya romantis sekali. Saya menjadi terharu dengerinnya.” Ya telah, saya putarkan kembali ke trek 5, lagunya memang halus sekali, romantis dech dasarnya.
    Leni berdiri sekalian menggenggam tanganku,
    “Dance with me, honey!”, pintanya.
    Kupegang tangannya, lantas kami berdansa meng ikuti alunan musik yang saya buat. Sekalian merengkuhnya, saya menyaksikan matanya berlinang air mata.
    “Mengapa Sayang?”, tanyaku.
    “Tidak.., Hanya saya merasa begitu berbahagianya jika seorang disayangi seperti lirik lagu tersebut. ”
    “Do you wanna know something, honey?”, tanyaku kembali.
    “What is it, dear?”
    “This song is written by me, to kilat how deep is my love.. just for you, honey!”, kataku.
    “Oooh, Andri.., What a wonderful gift from God you are for me”, sekalian ia bicara demikian, air matanya tambah deras dan dekapannya makin kuat dan dansanya tambah halus. M
    ataku menjadi basah . Saya benar-benar menyukai Leni. Jika mungkin, biarkanlah semua hidupku saya lalui dengan dia.
    Leni meminta lagu itu diulangi terus, agar dansa kami tidak putus-putus dan liriknya dapat semakin dihayati. Perlahan-lahan sekalian larut dalam cantiknya lagu dan halusnya dansa kami, Leni mengusung kepalanya dari dadaku dan mengecup halus bibirku. Ciumannya halus sekali. Mungkin kurang menggembirakan untuk yang hanya ingin sex saja. Tetapi untuk yang sama-sama mencinta, ciuman semacam itu lebih terkena di hati dibanding apa yang terjadi selanjutnya.
    Bacaan Seks Dewasa Bukan Gairah Tetapi Karena Cinta
    Lampu studio yang cukup redup, alunan musik merdu yang keluar sound sistem yang kece dan kuat powernya (kebenaran tidak menembus keluar hingga tidak mengusik tetangga, karena studio musiknya kedap suara). Kami sama-sama mengecup secara halus dalam waktu yang lama.
    Sekalian masih tetap berputar-putar meng ikuti irama lagu, Leni berbicara,
    “Andri my love, bercintalah denganku sayang. Di sini dan melakukan saat ini!”
    Saya tersenyum dingin sekalian berbicara,
    “Leni, ma’af saya tidak dapat melakukan”.
    Leni terkejut,
    “Mengapa sayang?”
    “Saya tidak mau bercinta denganmu, Saya cuma ingin menyukaimu. Tidak untuk terkait tubuh, tetapi cuma menyukaimu sayang”.
    Ia tersenyum, sekalian meneruskan ciumannya, tetapi ini kali tangannya mulai meraba-raba punggungku, dan bibirnya tidak tutup kembali, tetapi buka untuk memberikan jalan lidahnya menyerang bibirku. Aku juga bereaksi layaknya seperti seorang lelaki yang normal. Kuelus halus punggungnya, kasar sekali. Terang saja, wong masih gunakan jaket jeans.
    Perlahan-lahan kubuka jaket hitamnya, dan melihat kaos ketatnya yang warna merah tanpa lengan, menunjukkan keelokan badan dan dadanya yang memiliki ukuran 34B. Tidak besar, cukup imut tetapi yang terpenting buatku kencangnya bukan besarnya. Dibanding seperti Pamella Anderson yang lebih besar tetapi tidak kuat.

    Kujelajahi terus sekujur tubuh sisi atasnya. Kunikmati tiap jengkal dari badan cantiknya. Dimulai dari punggungnya, pelan-pelan merayap ke pinggangnya, perutnya, dan dada cantiknya. Dibalik kaos merah ketatnya saya dapat menyaksikan dan rasakan puting yang makin mengeras dan menjulur keluar tempatnya, cetak prima pada pembungkusnya. Kuputarkan jariku disekitaran putingnya yang keras hebat, sekalian berbisik halus ke telinga Leni.
    “Coba merasai, Leni. Merasai sentuhanku ini!”
    “Mmmppphh.. mmppphh”, hanya itu bunyi yang keluar mulutnya, karena terlampau penuh khayalannya oleh keelokan cinta kami berdua.
    Walau bagaimanapun, ia memanglah bukan type cewek banyak berbicara sedikit melakukan tindakan. Faktanya perkataannya sedikit, tetapi tanpa sadar tangannya meraba-raba lembut celana jeans-ku, naikkan tangkai kemaluanku dari kungkungan celana dalamku. Ia terus mengelus barang kecintaannya ini dengan makin keras, seolah ia tahu benar jika celana jeans yang tebal itu merintangi tangkai kemaluanku untuk rasakan kepuasan belaian jarinya.
    “Oh Sayang, izinkan saya nikmati burungmu. Akan kubuktikan jika segala hal cuma buat kamu, Andri.”
    “Merasai semua, Sayang. Kerjakan apa yang kamu ingin. Semua diriku ialah punyamu Leni.”
    “Demikian juga saya Sayang. Kerjakan pada diriku apapun itu yang kamu harapkan. Leni sayang kamu, Andri.”
    Sesudah mendapatkan izin darinya,langsung (tetapi dengan masih tetap halus) kubuka kaos ketat merahnya. Wah.. patut saja putingnya mencolok sekali, ia tidak menggunakan bra.
    “Len, kamu kok tidak gunakan bra sich? Panas ya?”
    “Menyengaja kubuka waktu kamu buatkan es jeruk bagiku. Tuch, branya saya lempar ada di belakang drum. Jika kamu lebih sukai branya, mengambil saja. Tetapi jika lebih sukai didalamnya teruslah di sini sekalian gesturkan cintamu bagiku.”
    Wah, masa sich saya mentingin branya, jika dapat malah jangan sampai ia gunakan bra kembali. Kembali juga payudara sekencang itu, buat apa gunakan bra kembali sich? Leni juga tidak ingin kalah. Ia buka celana jeans-ku dengan cukup tergesa-gesa. Apesnya ujung tangkai kemaluanku yang sudah keluar celana dalamnya terjepit retsleting.
    “Aduh Leni, berhati-hati donk Sayang. Sakit kan.”
    “Ya ampun, Gab.. burungmu sich yang nakal. Belum dibuka sudah keluar lebih dulu. Salah kamu sendiri.. eh tidak dech, salah kamu sich (ucapnya sekalian menunjuk tangkai kemaluanku).”
    “Len, kelak jika dimarahi ia ngambek lho.”
    “He.. he.. he.. tidak dech. Bergurau kok ya sayang (sekalian mengelus dan mengocak halus tangkai kemaluanku).”
    “Ssshh.. aduh Leni. Sangat nikmat Sayang. Lanjutkan lanjutkan..”
    Sesudah demikian menit Leni mengocak halus tangkai kemaluanku, tangkai kemaluanku sekarang tegang prima. Sesudah senang dikerjai Leni, saya mengusung ia ke atas piano. Kusuruh ia duduk di sana, sesudah usai kupeloroti celana jeans-nya yang ketat. Sesudah penghambatnya tersingkirkan, baru saya dapat sepuas hati mengisap wangi badan pacarku tersayang tersebut. Dimulai dari dada, jilatanku perlahan-lahan turun sampai ke wilayah perutnya yang putih bersih.
    Kemudian, dengan tidak tergesa-gesa agar ia ingin tahu, saya menjilat-jilati sisi belakang lututnya, yakinlah rekan, ada kesan tertentu untuk wanita saat kita menjilat-jilati sisi ini. Dari sana jilatan naik ke paha depan, belakang, dan paling akhir paha sisi dalam. Di sana jilatanku bukan hanya menjalar lempeng tetapi berputar. Dekati lubang kepuasannya, menjauh kembali, dekati kembali, menjauh kembali, dekati kembali, menjauh kembali. Beberapa teman, tidak bakal ada cewek yang tidak ingin tahu saat diberlakukan selembut tersebut.
    Sama dengan Leni, ia sampai menangis karena tidak bisa meredam gairahnya, hingga ia nekad menarik rambutku ke lubang kepuasannya, karena sangat semangatnya sampai daguku kebentur piano yang disetubuhinya. Lidahku menelusuri bibir luar lubang kepuasannya dengan masih tetap halus dan mesra, sebelumnya terakhir kupuaskan dahagaku dan dahaganya dengan menyesap (bukan mengisap lho. Seperti kita jika ingin minum teh yang panas, diseruput). Ucapnya sesudah usai, seruputan itu berasa sangat nikmat, seperti menggunakan vibrator tetapi lebih nikmat karena yang getarkan mulut cowoknya sendiri dan bukan mesin.
    “Aduuhhh.. duuhhhh.. Ndri, kamu apain sich klitorisku? Aduuhhhh Ndri, kembali donk.. sshh nikmat sekali tuch. Sssh Ndri.. Ndri.. Ndriii.. aahhhhhh”. Pada akhirnya Leni orgasme .
    Ia memang sebelumnya tidak pernah berbicara terang-terangan jika ingin orgasme. Ia lebih sukai mengekspresikannya melalui sikap dan kerusuhan seperti barusan tersebut. Menyaksikan muka Leni yang bersimbah keringat, matanya yang tertutup, dan keningnya yang mengerut meredam rasa nikmat yang tetap menimpa otot-otot lubang kepuasannya, hatiku berbahagia karena saya dapat menggembirakan dan memberikan kepuasan nafsu sex pacarku tersayang itu, meskipun saya belum landingkan tangkai kemaluanku ke lubang kepuasannya.
    Memang sampai sekarang saya tidak pernah masukkan tangkai kemaluanku ke lubang kepuasannya karena saya benar-benar menyukainya, dan buatku bercinta yang sebenarnya (bersetubuh) saat pernikahan lebih bermakna dibanding bercinta sekarang ini yang cuma berdasar gairah semata.

  • Cerita Sex Thalia

    Cerita Sex Thalia


    15146 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Thalia ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexPerpisahan sekolah sudah semakin dekat, aku dan teman teman berencana berlibur di pantai pangandaran, kami sudah menyewa penginapan yang mana dekat dengan bibir pantai kami semua berpasangan dengan pacarnya, kita sangat senang dan keliling bersama sama saat malam hari yang mempunyai pacar jalan jalan menyusuri suara ombak di pantai.

    Terlalu asyik ada sebagian mereka untuk kembali ke penginapan dan ada juga yang bercinta dengan pasangannya masing masing, pada malam ke dua teman temanku melanjutkan dengan mengelilingi di sekitar pantai, singkat cerita tinggallah aku dan Thalia di penginapan, aku tanya dia “kenapa kamu tidak ikut keluar”

    Thalia menjawab “Kepalaku lagi pusing nih jadi agak malas untuk keluar. Karena aku sebagai teman kasihan melihat keadaan Thalia seperti itu jadi aku temenin dia di kamarnya, malam itu aku menonton tv kira kira pukul 7 malam karena Thalia gerah dia izin mau mandi , aku sih cuek saja mendengar perkataan itu aku masih asikk nonton tv nya.

    Setelah 10 menitan Thalia memanggil aku unutk mengambilkan handuknya karena lupa tidak terbawa saat masuk ke kamar mandi, ya udah aku bantu dia katanya suruh bawa masuk handuknya dan tiak terkunci pintu kamar mandinya aku sedikit kaget mendengar perkataan tersebut, lalu aku masuk dengan mata sedikit tertutp takutnya entar dikira ngintip atau gimana.

    Aku sungguh gugup dan hatiku berdebar dengan perlahan lahan tanganku yang kanan memberikan handuk kepada Thalia tangan kiriku menutup mataku,

    “Ini handuknya Thalia taruh mana”kataku

    “bawa sini soalnya tangaku tidak nyampe saya lagi di shower masuk saja gak apa apa kok “ kata Thalia , mendengar perkataan itu aku langsung masuk saja.
    “saya taruh sini ya handuknya di tempat wastafel , karena jaraknya wastafel dan shower hanya tertutup oleh tirai tipis jadi seakan akan siluet tubuh Thalia terkihat jelas, sungguh kagetnya lagi saat meletakkan handuk tangan Thalia langsung menyentuh tanganku kemudian dia kelaur dari tirai tipisnya terlihat tubuh telanjang Thalia masih basah total.

     

    Aku terpesona dengan payu daranya yang besar dan indah itu, kulitnya yang putih dan mulus tiba tiba penisku langsung tegang dan keras pemandangan indah pokoknya, tak lama kemudian tangan Thalia memegang tanganku menyuruh untuk memegang buah dadanya dan merasakan detak jantungnya.

    Dia berkata “ooh, Wolf. Saya sudah tidak tahan lagi.

    Usaplah payudaraku ini dan kita main yuk!”. Slot Online

    Sebagai cowok normal, saya pasti ereksi. Lalu pelan-pelan tangan kananku memeras payudaranya yang kanan.

    “Yaa, itu Wolf. Nikmat sekali.

    Teruskan Wolf!”. Sewaktu tanganku meremas pelan payudaranya, Tangan Thalia dengan ringan membuka kancing-kancing bajuku.

    Setelah kancing bajuku terlepas semua, Bibirnya yang ranum dan merah merekah itu pelan-pelan mencium dan menjilati dadaku.

    Lidahnya yang panjang itu terasa nikmat sekali di dadaku. Lalu dia kubalas dengan tangan kananku yang kuarahkan ke pantatnya yang besar dan bersih dan tangan kiriku memeluknya yang diteruskan dengan ciuman saya yang hot di bibirnya itu.

    Dia mengerang dan menikmatinya, beberapa detik kemudian tangannya membuka retseleting celanaku dan kemudian memelorotinya. Begitu celana dalamku dibuka, penisku yang sudah ereksi dari tadi langsung meloncat keluar.

    Melihat penisku yang sudah membesar dan memanjang, dia langsung membungkukkan badannya dan mulutnya itu dengan pelan mengulum penisku.

    Terasa nikmat sekali “Aah.., Thalia.., enak.., terusin!”. Lidahnya itu dengan leluasa menjilati permukaan penisku dan puncaknya, lidahnya diarahkan ke pucuk penisku.

    Setelah berselang beberapa detik, giginya itu langsung menggigit penisku dan langsung mengocoknya. Setelah setengah jam kita melakukan foreplay di kamar mandi, ternyata dia masih belum puas juga.

    “Wolf, yuk kita lanjutin di tempat tidur! saya pengin lebih hot lagi”.

    Dengan perlahan, saya angkat dia dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Setelah sampai di pinggir tempat tidur, perlahan-lahan saya taruh badannya di atas tempat tidur. Masih dalam keadaan membungkuk, saya ciumi bibirnya dan saya jilat payudaranya yang makin membesar itu.

    “Oyaa, terusin Wolf, terusin”, Mendengar omongannya saya jadi semakin buas menikmati tubuhnya. Saya rebahkan badannya menjadi dalam keadaan telentang, susunya yang membesar terlihat bagai Gunung Bromo yang menjulang tinggi.

    Payudaranya itu langsung saya serbu dengan jilatan lidahku. Setelah itu, mulutku diarahkan ke arah selangkangannya. Terlihat bulu vaginanya lebat bak hutan perawan yang masih belum terjamah.

    Cerita Sex Thalia Dengan asyik, tanganku mengobrak-abrik bulu vaginanya dan terlihatlah dinding daging tipis alias vaginanya. Langsung saya jilati vaginanya dengan buas dan Thalia langsung menjerit kenikmatan sambil mengerang dan berkata

    “Terusin Wolf, terusin”. Masukin lidahmu itu ke ‘dompet’ku”.

    Anehnya vaginanya yang rata-rata orang bilang vagina cewek itu biasanya kebanyakan bau tak sedap, tapi vagina Thalia terasa harum dan nikmat. Baunya yang justru harum itu membuat saya makin terangsang lagi untuk lebih lama menikmati vaginanya. 

    Sambil menciumi vaginanya, kedua tanganku juga meraba kedua belah payudaranya, Thalia hanya mengerang lagi dan memegang kedua tanganku dengan erat. Setelah setengah jam saya terus begitu, akhirnya Thalia minta posisinya diganti ke atas.

    Saya turuti dech, masa saya terus yang gerilya? Saya langsung pindah jadi di bawah dan Thalia di atas. Sebelum mulai aksinya, Thalia pertama-tama meremas sendiri kedua payudaranya dan mimik wajahnya itu yang membuatku tambah syuur.

    Sehabis meremas-remas sendiri kedua payudaranya, dia langsung memulai aksinya dengan mencium dan menjilati bibirku seraya tangannya meremas-remas dadaku yang agak bidang dan meraba-raba puting susuku.

    Bibirnya benar-benar fantastik, terasa nikmat dan pokoknya tidak bisa saya uraikan dengan kata-kata. Puas dengan menciumi dan menjilati bibirku, perhatiannya mengarah pelan-pelan ke bawah. Slot Online

    Pertama-tama dia menciumi dan menjilati leherku dan kadang-kadang menggigit leherku, serasa benar-benar nikmat.

    Sambil menikmati leherku, tangan kanannya berpindah posisi menjadi di penisku. Dengan enaknya dia mengocok penisku, ke atas.., ke bawah.., ke atas.. Dan seterusnya. Kocokannya benar-benar membuat mataku merem melek.

    Kemudian setelah menciumi, menjilati dan menggigit leherku, matanya tertuju ke dadaku. Lidahnya langsung menjilati puting susuku.

    Tapi dia cuma sebentar menjilati puting susuku, perhatiannya langsung tertuju ke penisku yang sudah besar dari tadi.

    Bibirnya langsung menjilat penisku, terasa nikmat sekali. Lidahnya itu yang membuatku puas sekali, dengan pelan-pelan lidahnya mnjilati penisku sambil tangannya yang kecil itu terus mengocoknya.

    “Aach Thalia.., Nikmat sekali Ohh”, Selang beberapa menit kemudian, sewaktu dia masih mengocok penisku.

    Terasa ada sesuatu yang hangat mengalir dari penisku dan serasa hendak meletus keluar. saya bilangin ke Thalia,

    “Awas, saya mau keluar. Tahan dulu kocokanmu

    Jangan sampai spermaku keluar saya masih pengin nerusin!!”,

    Tapi dengan cuek dia malah bertambah giat dan keras mengocok penisku sambil lidahnya menjilati pucuk penisku. ceritasexdewasa.org Beberapa menit kemudian keluarlah cairan kenikmatan yang berwarna putih yang disebut sperma.

    Dan spermaku mengenai mulutnya dan ada sebagian yang sengaja dijilat dan ditelan Thalia. Terasa nikmat sekali!, Thalia terus menjilati sisa-sisa sperma yang keluar dari penisku. Sementara Thalia masih sibuk dengan penisku, aku istirahat sejenak dalam kenikmatan yang tiada taranya.

    Sewaktu saya masih istirahat, terasa Thalia masih sibuk dengan penisku. Karena saya kasihan Thalia belum mencapai orgasme, Langsung saja saya bangun dan meneruskan aksi. Saya suruh Thalia pindah posisi jadi di bawah, langsung dia turuti.

    Sejenak sebelum memasukkan penisku, saya kocok sebentar penisku agar membesar dan Thalia membantuku dengan ikut mengocoknya. Selang beberapa detik kemudian penisku langsung berdiri lagi dan langsung saya masukkan ke vaginanya.

    Thalia langsung teriak dan mengerang kenikmatan, “Aacchh”. Tetapi terasa posisiku kurang nikmat, saya cabut lagi penisku dan saya taruh bantal di atas pantat Thalia supaya penisku terasa nikmat masuk divaginanya.

    Cerita Sex Thalia Begitu saya masukin penisku dalam-dalam, terasa vaginanya hangat dan sudah penuh cairan yang membuat penetrasi penisku terasa nikmat dan licin. Ini pertanda Thalia sudah mengalami orgasme sebelum saya masukin penisku.

    Penisku, aku tarik pelan-pelan, masukin lagi pelan-pelan dan demikian seterusnya. Thalia lagi-lagi berteriak kecil dan mengerang. Saya biarin Thalia berteriak dan mengerang, saya terusin aksiku dengan membuat variasi seperti menggoyang pinggulku.

    Selang 45 menit saya meneruskan aksiku, Thalia pelan-pelan berbisik “Wolf, saya sudah tidak kuat lagi.., saya sudah pengin keluar.., Cairan spermaku sudah mau keluar!”.

    Ternyata benar juga, beberapa detik kemudian di penisku terasa ada banyak cairan yang menyelimuti. Saya biarkan penisku di dalam vagina Thalia selama beberapa menit selama Thalia orgasme. Sebab saya baca, cewek senang kalau sewaktu dia orgasme, penis cowoknya berada dalam-dalam di vaginanya.

    Dan benar juga kata buku, Thalia terlihat sangat puas. Begitu dia selesai orgasme, beberapa menit kemudian selama penisku masih di dalam, terasa spermaku masih mau keluar. Buru-buru saya cabut penisku dari vagina Thalia dan Thalia langsung menyambutnya dengan kuluman yang hebat sekali.

    Sekali lagi spermaku langsung tumpah ke arah muka Thalia, sekeliling bibirnya langsung dipenuhi dengan spermaku yang ternyata banyak sekali. Sebagian cairan putih itu masuk ke mulutnya dan sebagian ada yang tumpah ke payudaranya dan ke sprei.

    Thalia memintaku untuk menjilat spermaku yang tumpah ke payudaranya dan saya turuti. Lidahku menyapu sisa-sisa spermaku di payudaranya dan Thalia terlihat benar-benar menikmatinya. Setelah puas, saya dan dia langsung lemas dan langsung tidur sambil dalam keadaan polos sampai pagi (tanpa berselimut).

    Cerita Sex Thalia

    Cerita Sex Thalia

    Pagi-paginya dia sudah bangun dan nonton TV masih dalam keadaan telanjang. Langsung tubuhnya yang indah itu saya tutupi dengan jaketku supaya tidak masuk angin, dia menolak seraya berbisik,

    “Wolf, lue hebaat sekali tadi malam. Baru lu cowok yang bisa muasin saya. cowok yang lain yang pernah nidurin saya terasa hambar. saya pengin lagi Wolf. saya pengin pagi dan malam selanjutnya kita terus bertelanjang bugil dan main terus.

    Kita cek out saja dari penginapan ini. Kita bilang ke anak-anak kalau kita ada urusan lain dan harus cepat pulang ke Bandung.

    Terus kita cek in ke hotel lain”.
    Ternyata saya lebih gila daripada dia, saya terima saja. Beberapa jam kemudian teman-temanku datang, saya langsung pamit mau pulang sama Thalia.

    Mereka percaya saja. Langsung deh kita cabut dan cek in di penginapan yang jauh dari mereka. Dan pengalaman itu diteruskan di hotel yang baru, siang malam saya dan Thalia mengadakan pesta seks tanpa istirahat. Slot Online

    Kecuali buat makan, dan minum. Setiap kali sehabis bersetubuh, saya dan Thalia merasakan kenikmatan yang tiada tara.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Melihat Istriku Selingkuh

    Cerita Sex Melihat Istriku Selingkuh


    55919 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Melihat Istriku Selingkuh ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexKarena aku suami yang setia saat istriku sedang ada tugas seminar diluar kota aku temani dia selama 3 hari di hotel berbintang kami mendapat kamar yang double beds , istriku yang ditunjuk sebagai wakil dosen di universitasnya harus siap jadi selama 2 hari itu istriku bangun pagi jam 7 untuk siap siap memberikan informasi pada khayak yang datang.
    Istriku memang cantik dan mempunyai body yang bahenol saat itu dia mengenakan blazer yang ketat sehingga payudaranya menjulang keluar agak terlihat putting yang mengecap di blazernya istriku yang sudah berumur 36 tahun masih bahenol apalagi ditambah memakai hak tinggi saat dia berjalan uhh sungguh seksi sekali.

    Sering aku berpikiran buruk agar istriku menyeleweng dan aku dapat menemuinya dengan mengintip bagaimana saat istriku “digarap” lelaki tua. Istriku memang pernah cerita kalau salah satu mahasiswanya di kelas yang berada di luar kota pernah “mempermainkan” daerah sensitifnya di selangkangannya, sehingga istriku tak berani berdiri lama-lama di kelas dan duduk di meja pengajar yang ditutup oleh taplak meja saja.

    “Mas nanti nggak usah dijemput karena sudah disediakan angkutan oleh panitia. Mas, capai tidur saja, kalau mau pijit saja, biar nanti malam tambah ‘greng’,tapi jangan dipijit cewek lho” kata istriku .
    “Yah, cari tukang pijit kakek kakek, sekalian mijit mijit anumu ?.” kataku berseloroh

    “Biar, selain memijit juga menyuntik iniku,” kata istriku tertawa sambil menunjuk selangkangannya

    “Bener ?”kataku

    “Boleh kan, mas? tanya istriku

    “Kau memang pingin to, dik?” tanyaku

    “Ya, aku pingin mas,” kata istriku vulgar menatapku dengan tajam

    “Boleh, kan?” kata istriku merayu

    “Kalau kau suka dan senang ?” jawabku

    Sesampai di penginapan, aku minta resepsionis untuk mencarikan tukang pijit. Sampai aku makan siang, barulah muncul tukang pijit itu, orangnya tua memakai ikat kepala dan membawa tas kulit kumal, berbaju hitam, dan celana komprang selutut, dia menyuruhku memakai sarung.

    “Siapa namanya, pak,” aku bertanya saat tukang pijit mulai memijitku.

    “Orang memanggil saya, Mbah Himan, mas,” katanya Menurut ceritanya, dia ahli pijit urat dan bisa membuat lelaki tambah greng dan dia mampu memperbesar kemaluan laki laki dan segudang cerita lainnya, bahkan ada cerita Mbah Himan yang membuatku bergidik, yaitu kalau dia bisa membangkitkan gairah seorang wanita tanpa menyentuh.

    Dia bahkan pernah membuat salah satu istri pejabat jauh- jauh datang dan menginap di rumahnya di desa untuk minta dipuaskan.
    Mbah Himan terus memijit dan akhirnya aku disuruh bersandar di tempat tidur dan menyuruh menyingkapkan sarungku dan kurasakan kesakitan pada saat aku dipijit batang kemaluanku dan beberapa saat kemudian kulihat batang kemaluanku membesar dan kudengar pintu dibuka, Mbah Himan cepat-cepat menutup sarungku, kulihat istriku masuk. Agen Judi Sbobet

    “Simpananmu, mas?”tanyanya berbisik saat melihat istriku.

    “Istri saya, mbah,”kataku

    “Ah, jangan bohong, perempuan ini bisa “dipakai”,”katanya.

    Belum sempat aku menjawab.

    “Aku juga bisa membuat mas tak berkutik,”katanya dan aku meringis kesakitan saat kurasakan perut kebawah seperti mengejang dan aku tak dapat bergerak.

    “Sudah pijatnya, mas,”kata istriku

    “Belum, jeng,” Mbah Himan yang menjawab.

    “Kenalkan ini istri saya, Mbah Himan,”kataku.

    “Bener to, jeng?katanya.

    Cerita Sex Melihat Istriku Selingkuh “Lho, iya mbah kan hotel ini nggak boleh bawa-bawa, memang apa mbah melihat saya oang yang nggak bener” kata istriku sambil menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Mbah Himan

    “Saya istrinya,” istriku memperkenalkan diri mendekati Mbah Himan yang duduk di pinggir ranjangku.

    “Saya, Mbah Himan,”katanya dan tangannya bersalaman dengan tangan istriku.

    “Heeh ?”kudengar istriku mendesis lirih.

    “Saya kira jeng wanita simpanan kang mas ini,”kata Mbah Himan.

    “Wah, kebetulan saya bawa surat nikah, mbah,”kata istriku mengambil surat nikah dari tasnya dan menyodorkan setengah membungkuk dan kulihat mata Mbah Himan langsung tertuju di blaser kuning istriku yang berleher rendah dan Mbah Himan menatap tajam gundukan daging payudara istriku bagian atas.

    “Jeng, pijet ya,” kata Mbah Himan

    “Saya, nggak biasa dipijat ?.”kata istriku terputus

    “Nggak Mbah Himan nggak perlu megang?.”katanya sambil berdiri dan menuju ranjang satunya, aku tak dapat berbuat apa apa saat istriku merebahkan dirinya di kasur empuk itu tanpa melepas sepatu tumit tingginya.

    Cerita Dewasa -Mbah Himan duduk dipinggir ranjang pantatnya bersebelahan dengan pantat bahenol istriku yang rebahan. Kulihat Mbah Himan membuka telapak tangannya dan hanya segenggam jaraknya dari tubuh istriku bergerak diatas tangan kanan istriku, tangan kirinya dan kedua betis istriku.

    “Gimana jeng, enak”tanya Mbah Himan

    “Waah, kok bisa ya nggak nyentuh rasanya seperti dipijit “kata istriku

    “Enak kan jeng,” Mbah Himan bertanya lagi

    “Ya ?”kata istriku

    “Ya apanya?”tanya Mbah Himan

    “Enak rasanya..”kata istriku “Jeng,

    Siapa namanya?”tanya Mbah Himan

    “Yati, mbah?”jawab istriku

    “Jeng Yati, tadi enak, kan?tanya Mbah Himan lagi

    “Iya, mbah enak,” kata istriku

    “Kalau ini nggak enak Jeng Yati, tapi nikmat..”kata Mbah Himan

    Kulihat Mbah Himan mengembangkan telapak tangannya diatas kedua payudara istriku dan “Mbaaaah ?”istriku mendesah saat Mbah Himan menutup telapak tangannya dan membuka lagi seolah Mbah Himan tengah meremas remas payudara montok istriku.

    “Mbaaah jangaaan, mbaaah,” istriku mendesis dan kedua tangan istriku menekan dibawah ketiaknya sehingga kedua payudara montoknya semakin menggelembung dari balik blaser nya.

    “ooh mbbaaaaah ?

    Cerita Sex Melihat Istriku Selingkuh ”istriku merintih ketika tangan Mbah Himan semakin cepat membuka menutup meremas dari jauh kedua payudara montok istriku yang masih terbalut blaser kuningnya. “Hhhheeeggghhhhhh ??”istriku mendesah saat salah satu tangan Mbah Himan seolah memelintir puting susu istriku dan tampak jelas kedua puting susu istriku tersembul dari balik blaser nya.

    “maaas mbaaaah Demooooo tolooong maaass heeqqhhhh ?..”rintih istriku dan tersentak saat tangan Mbah Himan sepertinya memelintir sambil menarik kedua puting susu istriku. Mbah Himan semakin lama semakin menguasai istriku dan rupanya istriku hanya bisa mendesis dan mendesah oleh perlakuan Mbah Himan.

    “Ayo buka kancingnya,”perintah Mbah Himan Istriku yang mengerang “Ngaaaaak mauuuu mbaaaah ?.engaaaaak ??.” istriku seperti ada yang menarik tubuhnya dan terduduk di ranjang walaupun mulutnya menolak tapi kedua tangannya membuka satu kancing blaser kuningnya dan aku tertegun saat istriku melepas kaitan BHnya di belakang dan menarik BHnya sendiri hingga tali talinya terputus.
    “Ayo mbah haus,” kata Mbah Himan. istriku membuka tiga kancing blaser nya dan dengan sendirinya kedua payudara montok istriku dimana kedua puting susunya yang menegang tersembul keluar dari blaser kuningnya.

    “Aku haus Jeng Yati, aku dari tadi capek mijit kangmasmu, tapi gak dikasih minum, aku pingin minum,”kata Mbah Himan sambil seolah mengusap kedua payudara istriku yang langsung mengerang “mbaaah ??.. ngaaaaak mauuuuuuu ?.”

    Tapi istriku memegang paayudara kanannya bagian bawah dan menyodorkan ke mulut Mbah Himan dan Mbah Himan langsung mencaplok payudara kanan istriku yang disodorkan ke mulutnya. “Mbaaaaaah akuuuuu kooook oooohhhh rasanyaaaa air susukuuuu mau keluaaaar ?.mbaaaaah ??.”dan bunyi “srep srep” kudengar mulut Mbah Himan menyedot nyedot payudara kanan istriku yang mengeluarkan air susu.

    Mbah Himan menarik tubuh istriku hingga turun dari ranjang dan istriku kini berdiri menyorongkan badannya di depan Mbah Himan yang duduk di ranjang karena tangan kiri Mbah Himan memeluk punggung istriku sedangkan tangan kanan Mbah Himan meremas remas payudara kiri istriku

    “Maaaas akuuu koook jadiiii beginiiiii??..”desis istriku “oooooh enaaak mbaaaaaah??.”rintih istriku dan kedua tangan istriku memeluk kepala Mbah Himan yang mengenakan ikat kepala.
    Rupanya sedotan Mbah Himan pada payudara kanan istriku begitu kuat dan cepat hingga beberapa menit saja air susu payudara kanan istriku pun habis dan Mbah Himan langsung melahap payudara kiri istriku dan kembali suara “srep srep” terdengar lagi saat Mbah Himan dengan ganasnya menyedot air susu payudara kiri istriku yang terus mengerang tak karuan.

    Begitu ganasnya Mbah Himan menyedot air susu payudara kiri istriku, istriku pun menekan kepala Mbah Himan ke dadanya hingga ikat kepala Mbah Himan terlepas dan kulihat kepala botak berambut jarang itupun tampak, gilanya istriku memeluk kepala Mbah Himan. Agen Judi Sbobet

    Tampak kedua mata istriku terpejam mendapat perlakuan ganas Mbah Himan pada payudara kiri istriku dan Mbah Himan menghentikan sedotannya saat air susu istriku habis.

    “Nikmat kan Jeng Yati,”tanya Mbah Himan Istriku hanya diam dan menoleh padaku kemudian mendesis kembali saat telapak tangan kanan Mbah Himan di depan selangkangan istriku.

    Tangan kanan Mbah Himan seolah menggosok selangkangan istriku sehingga istriku berjinjit karenanya. Rupanya Mbah Himan mempermainkan istriku dan Mbah Himan membiarkan istriku terus berjinjit jinjit sementara selangkangan istriku terangkat angkat ke atas sementara tangan kirinya meraih tas kulit kumalnya dan kudengar dari selangkangan istriku berbunyi

    “cek cek cek” menandakan lendir vagina istriku sudah keluar. “Mbaaaah sudaaaaah mbaaaaah ampuuuun jangaaan teruuuskannn hghghgh ?.”desis istriku dan tubuh istriku limbung dan Mbah Himan memeluk istriku dan mendudukan istriku di samping kiri Mbah Himan.

    Kini istriku yang sudah lunglai tengah duduk dipeluk tangan kiri Mbah Himan, ceritasexdewasa.org kepala istriku bersandar dibahu kiri Mbah Himan, kedua payudara montoknya keluar dari blaser kuningnya, sementara kedua kakinya yang bersepatu hak tinggi terkangkang lebar, sehingga celana dalam sutera putihnya tampak.
    Tangan kanan Mbah Himan meraih bungkusan putih itu dan aku begitu ngeri dan jijik melihat sesuatu entah apa namanya, sesuatu sebesar batang kemaluan orang dewasa seperti ulat hijau mempunyai gurat gurat melingkar seperti sekrup dan mempunyai seperti duri duri di sana sini.

    Bungkusan di tangan kanan Mbah Himan didekatkan pada selangkangan istriku dan pluk benda itu melompat di paha kiri istriku yang langsung menjerit tertahan.
    “Apa mbaaah ?..”erang istriku dan Mbah Himan menyingkap rok span hitam elastis istriku dan begitu melihat sesuatu yang merambat dipaha kirinya, istriku langsung lunglai dipelukkan Mbah Himan.

    “Lihat Jeng Yati,”katanya sambil memaksa istriku melihat benda yang merayap ke selangkangan nya. “Glek” kudengar istriku menelan ludah

    “Apaa ini yang merayaap mbaaaah jangaaan ?.mbaaaah ? ampuuun ? ” rintih istriku menghiba.

    Mbah Himan bukannya mengambil benda itu, tapi malah menundukkan kepala istriku agar bisa melihat sedang apa benda yang semakin mendekati selangkangan istriku dan Mbah Himan meyingkap celana dalam sutera istriku ke kanan sehingga bulu bulu kemaluan istriku yang lebat terlihat.

    Cerita Sex Melihat Istriku Selingkuh Benda itu mendengus dan tampak olehku asap seluar dari liang berbibirnya menyembur bulu bulu kemaluan istriku yang langsung memejamkan kedua matanya dan mendesis

    “Mmmmpppppfffzzzzzz ??.” Tiba ?tiba benda itu mematuk ke bagian atas kemaluan istriku dan “Itiiiilkuuuuuu mbaaaaaah ?..”meluncur kata kata istriku seperti seorang pelacur saat lubang berbibir benda itu melahap kelentit istriku.

    “Mbaaah ? ooohh ?.. hgggghhhh ?. mmmmmppppffzzzz?,”istriku merintih rintih dan pantat bahenolnya berguncang tangan kirinya meremas sprei dan tangan kanan istriku memeluk pinggang Mbah Himan kencang.

    Keringat istriku mengucur deras nafasnya menderu deru menahan nafsu birahinya Rupanya benda itu semakin ganas mengulum dan menyedot nyedot kelentit istriku sehingga tubuh istriku benar benar bergetar hebat, tangan kiri istriku meremas sprei ranjangnya hingga

    “mmmmppppffzzzz akuuuuuuu ngaaaaaak tahaaaaaan mbaaaaaah ?. akuuuuuu keluaaaaaar ??..”erang istriku dan pantat bahenol istriku tersentak sentak dan kedua kakinya mengejang lurus terkangkang mencapai orgasme di sore hari itu.
    Mbah Himan membiarkan istriku sampai nafasnya tenang dan kemudian menegakkan tubuh istriku yang lunglai berdiri dan memeluk istriku dari belakang dimana kedua payudara istriku keluar dari blaser kuningnya dan rok spannya tersingkap sampai diperutnya.

    Mbah Himan menuntun istriku ke ranjangku. Kulihat benda itu membujur sepanjang bibir vagina istriku dan Mbah Himan memelorotkan celana dalam sutera istriku sampai di lututnya. Aku hanya dapat menelan ludah saat benda itu mulai bergerak seperti gerakan mengempot bibir vagina istriku yang langsung mendesis desis

    “hhhheggggghhhhh enaaaaak enaaaaak maaaas akuuu dikempoooot ?.ennnaaaaak hhhhhghghghghg ?.”Pantat bahenol istriku bergoyang ke kiri kenan dan ke atas merasakan kenikmatan empotan benda itu pada bibir vaginanya.

    Tak lama kemudian desis istriku semakin keras dan “itiiiilkuuuuuuu ?.eehehghghghgghhh eeeempiiiiikuuuu ?. maaaas akuuuu keluaaaar ??”kembali untuk kedua kalinya pantat bahenol istriku tersentak sentak begitu kerasnya saat orgasme keduanya berlangsung.

    Mbah Himan tetap memegang tubuh istriku yang lemas dengan tangan kirinya di perut istriku, sementara tangan kanannya menarik paha kanan istriku hingga berdiri terkangkang.

    Kulihat benda ulat itu tetap mengulum kelentit istriku dan tiba tiba ekor ulat itu mengacung ke atas dan tangan kanan Mbah Himan langsung membuka lebar bibir vagina istriku yang basah dan ulat itupun melingkarkan bagian ekornya saat Mbah Himan membuka lebar-lebar Akupun merinding aaat ekar ulat itu menempel di bibir vagina istriku yang terbuka itu dan “Eeeeegggghhhhhh ?. `istriku mendesah saat ujung ekor ulat itu merambat menembus liang vagina istriku.

    “Mbaaaaah jangaaaaaan eeehhhgggggghhhhh ?..”istriku mendesah keras saat ekor ulat itu semakin dalam menusuk liang vagina istriku.

    Secara refleks istriku membuka kedua kakinya dan tubuhya menyorongkan tubuhnya ke depan sehingga kedua payudara montok istriku yang menggantung segera ditangkap oleh tangan kanan Mbah Himan dan meremas remas payudara istriku, sedangkan tangan kirinya yang menopang tubuh istriku ikut ikutan meremas remas payudara istriku.

    Cerita Sex Melihat Istriku Selingkuh Tubuh istriku mengelinjang tak karuan menerima tiga sengatan birahi sekaligus, dimana kedua payudaranya secara bergantian di remas remas tangan mbah Himan, sedangkan kelentitnya dikulum dan disedot sedot mulut ulat itu dan liang vagina istriku dijejali tubuh ulat yang berbulu seperti duri dan bergurat di tubuh ulat itu.

    Pantat istriku menungging nungging dan kedua tangan istriku ke belakang memegang kencang pinggul Mbah Himan yang menggesek gesekkan selangkangannya ke pantat istriku.

    “Ngngnghhhhhh ?.. mbaaaaahhh ?..zzzzzzzz eeeeeccchhhhhhh ? enaaaaaaaak ?.. xxzzzz ? heeeh ? mmmmmpppffzzzzz ?..” istriku mendesis desis tak karuan, sekali kali gerakan pinggulnya maju mundur dengan cepatnya. Agen Judi Sbobet

    “Akuuuuuuu nggaaaak heh heh keluuuaaaaaaaaaaaaar ?? ngngngngngng ?..”istriku mengerang saat orgasme ketiganya dan tubuh istriku terhuyung ke depan dan tersungkur di lantai, sedangkan kedua kakinya menekuk kedua lututnya menopang tubuhnya yang bersimba peluh di lantai, sehingga posisi istriku menungging.
    Istriku benar-benar tak kuasa karena baru kali ini istriku orgasme lebih dari dua kali dan kulihat Mbah Himan yang menopang tubuh istriku mengikuti arah tubuh istriku tersungkur di belakang tubuh istriku dan melihat istriku menungging,

    Mbah Himan langsung membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku sehingga anus istriku terlihat. Mbah Himan semakin membuka pantat istriku dan anus istriku pun terbuka dan tanpa jijik Mbah Himan menjilati anus istriku yang membuat tubuh istriku berkelejot dan tersentak,

    “Mbaaaah jangaaaaaan anuuuusskuuuuu ?..heeeeghghgh ?..oooh .. oooh ? enaaaaak ?..zzzzzzccccchh ??.” istriku mengerang erang tak karuan tubuhnya seolah menggigil dan pantat istriku seolah disengat oleh listrik ribuan volt goyangannya menggetarkan pantat bahenolnya.

    “Uuuuuummmpppppffffzzzz ??”istriku melenguh saat Mbah Himan menjulurkan lidahnya menembus masuk lubang anus istriku dan kepala Mbah Himan maju mundur mengeluar masukkan lidahnya yang panjang ke dalam anus istriku.

    Erangan istriku semakin kencang dan tubuh nya bergetar hebat menerima rangsangan di lubang anusnya, kelentit dan liang vaginanya bersamaan, sehingga desisan istriku seolah seperti orang yang menangis tersedu sedu merasakan nikmatnya rangsangan Mbah Himan dan ulat yang menyumpal liang vaginanya.

    “Ngngngngccchhhhhhhheeehhhhhhhhh ???”istriku mengigit bibirnya matanya terpejam dan kedua tangannya tergenggam erat dan “Wwwwwuuuuooooooooogggghhhhhh ??..’istriku mengerang dan pantat bahenolnya tersentak sentak saat mencapai orgasmenya yang ke empat dan tubuh istriku tengkurap dan tersungkur di lantai.

    Hanya pantat bahenol istriku yang sekali kali bergetar hebat dan tubunya tak kuasa bergerak dan nafas istriku masih memburu, kedua matanya tertutup, mulutnya masih mendesis desis lemah menikmati kenikmatan baru dimana ketiga serangan birahi di daerah paling sensitif istriku di serang dengan gencarnya.

    Tiba tiba Mbah Himan memelorotkan celana pendek komprang hitamnya dan tersembullah batang kemaluannya yang sudah menegang kaku sebesar lampu TL 40 watt dan mempunyai ujung seperti jamur besar itupun di pegang oleh tangan kanannya dan menarik kedua pangkal paha depan istriku.

    Sehingga istriku menungging kembali dan kedua tangannya kembali membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku sehingga lubang anus istriku menganga kembali dan Mbah Himan meludahi lubang anus istriku dan lidahnya menjulur lagi menerobos masuk ke lubang anus istriku.

    Mbah Himan terus meludahi dan mengeluar masukkan lidahnya hingga benar-benar penuh ludah Mbah Himan. Mbah Himan memegang batang kemaluannya kembali dan “Zzzzzzaaaaangaaaaaaan mbbbaaaaahhh aaammmpppfffuuunn heeeeegghhhhhh ?”desis istriku lemah saat Mbah Himan dengan tenaganya yang masih greng itu menekan kepala jamur penisnya ke lubang anus istriku.

    Cerita Sex Melihat Istriku Selingkuh Istriku mengerang dan mengernyitkan dahinya dan “Mmmmmpppfpff ??.” pantat istriku bergetar lagi saat ulat itu mulai merangsang kelentit dan liang vagina istriku dan “Heeeeeeccccccgggghhhh ??”istriku melenguh saat kepala jamur batang kemaluan Mbah Himan perlahan tapi pasti melesak ke lubang anus istriku.

    “Amppuuuuuucccccchhhhhh ?.ampuuuuuun mbaaaaaah saaaakkkiiiii eeeeeeeh ?.. “pantat istriku bergetar lagi, rupanya setiap Mbah Himan menekan penisnya ke lubang anus istriku, ulat yang menyumpal di liang vagina istriku bergetar dan mulut ulat itu menyedot kelentit istriku bersaamaan sehingga batang kemaluan Mbah Himan semakin lama semakin dalam di lubang anus istriku.

    Begitu batang kemaluan Mbah Himan masuk seluruhnya di lubang anus istriku, Mbah Himan pun mulai menarik kembali dan memasukkan kembali batang kemaluannya di dalam lubang anus istriku dan suara “slep slep slep” semakin lama semakin cepat terdengar dan tubuh istriku kedepan ke belakang mengikuti genjotan pantat Mbah Himan mengeluar masukkan batang kemaluannya di lubang dubur istriku.
    “Mbbbbbaaaaah akuuuuuu ??.” rintih istriku

    “Akuuuu jugaaaa jeng Yatiiiiii ??.” erang Mbah Himan semakin cepat menggenjot batang kemaluannya di lubang vagina istriku

    ”istriku mengerang lirih dan Mbah Himan menghujam batang kemaluannya dalam dalam ke lubang anus istriku yang mengalami orgasme ke lima dan tangan Mbah Himan menarik pangkal paha istriku hingga pantat Mbah Himan menyodok nyodok pantat bahenol istriku karena air manimya muncrat di dalam anus istriku dan bunyi “preeeet preeeet” seperti orang buang angin terdengar dari lubang anus istriku dan rupanya air mani Mbah Himan keluar dari tekanan lubang anus istriku yang tersumpal oleh batang kemaluan Mbah Himan yang cukup besar itu.

    Mereka kemudian menggelepar dan tersungkur bersamaan tubuh tua renta itu menindih tubuh sintal istriku yang benar benar lunglai melayani lelaki tua itu. Keduanya pun tertidur karena kelelahan.

    Sekitar pukul tujuh malam, istriku terbangun dan langsung mandi keramas. Istriku mengenakan stelan blaser dan rok span coklat muda malam itu dan kulihat istriku tanpa mengenakan BH dan celana dalamnya berhias diantara dua ranjang berdiri di depan cermin.

    Mbah Himan tak lama kemudian bangun dan mandi. Begitu istriku selesai berhias, Mbah Himan pun selesai mandinya tanpa menggunakan apapun sehingga batang kemaluannya yang sebesar lampu TL 40 watt dan ujungnya yang seperti jamur besar itu sudah menegang kaku.

    Mbah Himan mendekati istriku dari belakang dan memeluk tubuh istriku, tangan kirinya langsung meremas payudara kiri istriku, sedang tangan kanan Mbah Himan langsung menelusuri perut istriku dan kemudian menyingkap rok span istriku bagian depan dan menyusupkan tangan kanannya menggerayangi selangkangan istriku.

    Tak lama kemudian bunyi kecepak “cek cek cek” di selangkangan istriku pun terdengar dan istriku mulai mendesis desis

    “Heeeeh heeeh heeeeh mbaaaaah ???” Pantat bahenol istriku pun mulai menungging nungging dan tangan kiri Mbah Himan membuka resleting rok span istriku dan menariknya ke atas, kedua kaki istriku semakin terkangkang karena tangan kanan Mbah Himan semakin gencar mengocok dan mengelus bibir vagina istriku yang semakin basah yang menimbulkan suara kecepak yang semakin keras di selangkangan nya.
    Tangan kiri Mbah Himan mendorong tubuh istriku ke depan sehingga tubuhnya bertumpu di meja rias dan punggung istriku sejajar dengan kepalanya yang mendekati cermin meja rias.

    Cerita Sex Melihat Istriku Selingkuh Mbah Himan kemudian memegang pangkal batang kemaluannya yang menegang kaku dan dari belakang mengarahkan ujung batang kemaluannya yang seperti jamur ke liang vagina istriku dan rintihan istriku pun terdengar
    “Mbaaaaah jaaaanggggggg ?. uuuppppppffff besaaaar mbaaaaah oooooh maaas ?. akuuu disetubuhi mbaaah ?.ooooh maaass mekaaaar membesaaaaar hheghghghgh sesaaak liang kuuuu maaaaas ??.ooooh menjuluuuuur ke dalam liaaangkuuu eeeeh eh eh eh akuuu ngaaaak kuaaaat maaaas akuuu keluaaaaaarrr ??..ngngngngngngngng ?..”istriku mengerang dengan hebatnya,pantat bahenolnya tersentak sentak sehingga batang kemaluan Mbah Himan secara otomatis amblas seluruhnya ke dalam liang vagina istriku.

    “Mmmmmppppfffffff kok membesssaaaaar ?.. oooooh ?.. semakiiin dalaaaaam maaaas ?..maaaas hheeeeghhh ?. mekaaaaaar ?.. ffffff ?. akuuuu mmmmmmngngngngngngngng ??.”istriku kembali mencapai orgasmenya ke dua malam itu atau ke tujuh sejak siang tadi disetubuhi Mbah Himan.

    Tubuh istriku limbung dan Mbah Himan memeluk istriku yang sempoyongan karena lutut istriku tak kuat menahan berat tubuhnya sendiri karena tenaga istriku terkuras melayani nafsu syahwat lelaki tua itu yang terus mengenjot menyetubuhi istriku tanpa ampun. Agen Judi Sbobet

    Tubuh istriku pun terjatuh di ranjangku dan posisi kakinya di kepalaku sehingga terlihat jelas batang kemaluan Mbah Himan tengah menyumpal liang vagina istriku yang tertelungkup.

    “Mbaaaaah aku diboooooooor ???” rintih istriku dan kulihat Mbah Himan tanpa mengenjot pantatnya, batang kemaluannya terlihat dengan jelas membesar mengecil dan rupanya memanjang memendek seperti mata bor melubangi kayu.

    “Mbaaaaaah akuuuuu keluaaaaar lagiiiiiiii ??”rintih istriku mencapai orgasme yang ketiga malam itu dan batang kemaluan Mbah Himan terus mengebor liang vagina istriku, dan istriku merintih berkali kali.

    Selanjutnya istriku terus menerus mengerang dan orgasme ke 4 kalinya, Mbah Himan menyetubuhi istriku sampai pagi dan entah berapa kali istriku mengalami orgasme, sehingga keesokkan paginya istriku sulit berjalan, kata istriku bibir vaginanya membengkak, hingga dengan terpaksa istriku tak memakai celana dalamnya pada hari ke dua seminar itu.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Gadis SMP

    Cerita Sex Gadis SMP


    44811 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Gadis SMP ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSelamat malam semuanya aku baru membaca tentang cerita dewasa dan aku tiba tiba mempunyai kenangan akan seksku, maka dari itu aku akan menceritakan kisahku di blog ini dan terimakasih atas kesempatannya, perkenalkan namaku Dani umurku 21 tahun kejadian tak berlangsung lama kurang lebih satu tahun yang lalu dan aku masih ingat betul kejadian tersebut.

    Aku mempunyai 2 saudara dan aku adalah anak pertama aku berstatus mahasiswa di daerah Jawa Barat, aku memang anak rantau sekarang aku ngekost di derah dimana daerahnya terbilang kumuh atau kotor memang aku sengaja mencari kost yang agak mendalam dari jalan raya, karena aku ingin kehidupanku tidak terusik apalagi kalau membawa cewek tidak merasa takut atau was was.
    Aku menyadari aku termsuk laki laki pedofil dimana dalam ceritaku ini 3 gadis yang umurnya masih masih belia menjadi penyalur kebutuhan seksku. Tepatnya tahun 2014 aku berkenala dengan Intan umur 15 tahun pertemuan aku denga Intan yaitu saat aku maen game di mall dan kita saling bertemu karena kesenangan kita sama.
    Tepatnya hari Selasa saat perkuliahanku kosong aku sengaja unutk melepas stress dan mencari hiburan di mall dengan bermain game, dimana memang hari itu tidak seperti biasanya suasana masih sepi mungkin karena banyak yang sibu bekerja, saat asyk bermain game master aku melihat seorang gadis di pojokan yang masih berseragam SMP sedang menangis.

    Aku samperin dengan rasa kasihan melihat dia, trus aku tanya.

    “kenapa dek kok nangis” disini ama siapa”

    “Intan habis diganggu sama teman teman kakak”

    Ow ternyta namanya Intan, dalam hati ku aku tau nama gasi ini.

    Aku tanya lagi “kenapa kok di ganggu dek Intan”

    “Aku mau maen game hari ini karena uang saku ku dirampas sama teman teman jadi aku gak tau harus gimana”

    “Kemana teman temanku kamu kok teganya rampas uang sakumu”

    “Mereka langsung pergi Kak dan Intan gak ada uang unutk pulang”

    Aku sempat bingung mau bagaimana soalnya aku juga kasihan melihat Intan. “Apa aku bawa ke security untuk meminta bantuan” tap kok Intan masih bawa seragam sekolah takutnya entar malah dimarahi orang tuanya karena bolos sekolah.
    “yaudah gini aja kakak kasih uang kepada intan untuk pulang “

    “Tapi Intan gak berani pulang kak takut dimarahi mama soalnya aku ijinnya berangkat ke sekolah, lha kalau pulang entar bisa di marahi terusan sama mama kak” Agen Maxbet

    Cerita Sex Gadis SMP “waduh tambah bingu aku saat itu” atau gini aja dek Intan apa nemenin kakak maen game, dek Intan boleh ikut maen kok asalkan ganti seragam dulu, soalya entar takutya kalau maen game masih pakai seragam entar ditangkap sama security
    “Tapi Intan gak bawa salin baju Kak gimana”

    “dengan kagetnya aku, lha terus giman dek Intan”

    “gak tau Kak harus bagaimana”

    “Yaudah tenang dek Intan entar kakak beliin baju dulu di stand lantai 2”

    “entar ganti di kamar ganti atau WC”

    “dengan wajah senang Intan menganggukkan kepalanya”

    “kamu tunggu di WC situ entar kakak kalau sudah dapat baju gantinya aku antar”

    Saat aku meniggalkan dek Intan sebentar aku menoleh kebelakang melihat wajahnya yang berhenti menangis tersebut terlihat wajah paras cantiknya seperti berbie kulit putihnya dan bodynya yang semampai mulus apalagi payudaranya yang terlhat membekas dari baju seragam yang ketatnya, pikiran aku sudah kemana mana seakan akan aku nafsu dengan gadis SMP.

    Kita sepakat untuk bertemu di WC dekat arena bermain, aku langsung menuju ke outlate yang jual baju dengan rasa canggung dan malu aku memilih milih baju yang menurutku seksi, eeee malah ditanya ama kasirnya buat siapa mas, aku jawab buat kado ulangtahun ponakan aku mbak, dengan nada tertawa cekikikan mbak kasir menertawakanku.

    Aku memang sengaja memilih baju yang belahan dadanya agak turun sehingga belahan dadanya agak terlihat bila memakai itu dan aku belikan celana jeans pendek orang biasa bilang celana gemes, biar menjadi pencuci mata buatku, aku sempat berfikir apa aku entar dikerjani sama gasi SMP itu.

    Ah sudahlah karena niatku dari awal baik untuk membantu dek Intan biar tenangtidak nangis nangis lagi.

    “Kakak kok melongo melihat kau sih”

    “kamu benar benar cocok makin cantik” kataku

    “ahhhh tapi Intan malu kak pakai ini soalnya bajunya agak terbelah di dadanya dan celana terlihat pahaku kak”

    “Aku rayu dengan jurusku supaya Intan PD memakai baju itu, dan akhirnya kita pergi maen game bersama”

    Setelah kita bermain dan bersenang senang tak terasa waktu sudah menunjukan jam pulang sekolah, rencanya aku mau antar dia denga taksi tapi saat aku tanya ternyta rumahnya sejalur dengan tempat kos aku, jadinya kita pulang menggunakan Bus umum, aku mengantar Intan sampai dekat dengan rumahnya.

    Kemudian aku kasihkan no teleponku kepada Intan “nih no telponku dek’ entar suatu saat kalau ingin bermain lagi tinggal sms atau telpon kakak, dan tidak lupa bajunya simpan kamu saja hitung hitung buat hadiah dari kakak hehe..
    Kita berpisah dan selama satu minggu tidak ada kabar atau sms dari Intan, ah sudahlah mungkin dia lupa atau kehapus nomerku, hari minggu kebiasannku mencuci pakain dan memandikan burung peliharaaku, hapeku dikamar bunyi terus memang aku sengaja tidak aku jawab mungkin dari teman kuliahku yang biasanya ngajak ngopi diwarung sebelah.

    Dengan rasa kaget aku mendapat banyak telpon dengan nomer yang tidak aku kenal dan ada sms ternyata dari Intan”. Yang isinya.

    Cerita Sex Gadis SMP “kakak ada waktu gak aku mau maen ke kost san kakak”

    “aku jawab , aku lagi free silahkan kesini saja aku tunggu di depan gang entar kalau sudah sampai sms lagi” kataku.

    “dia memblas lagi ksih tau daerahnya dan alamatnya kak biar Intan chek di goole maps” Agen Maxbet Terpercaya

    “oke aku kasih ancar ancar dengan tepat”

    Setelah 40 menitan Intan sudah tiba ke kos aku dan lebih kagumnya dia memaki baju yang kau kasihkan kepada dia, sungguh menggoda mataku payudara Intan ini “batinku.

    “kak aku lagi bosen dirumah sendirian papa mama sedang maen kerumah mbah dan aku sendiri bersama pambantuku”

    “yaudah santai saja disini ada komputer playstation dan komik” silahkan kalau maen yang mana dek “ kataku.

    “Maen komputer saja kak, ada game nya kan”

    “ada kok dek silahkan maen yang kamu suka” aku tak lanjutin sebentar memnadikan burung love birdku”

    Setelah 30 menitan menyelesaikan kegiatanku aku meregangkan tubuhku dan membakar rokok, tapi Intan yang berada di dalam kamar kost ku kok sepi banget gak ada suaranya atau musik playernya, aku hampiri dia ke kamar kost , dan Intan ijin mau kemar mandi,

    “silahkan masuk saja gak dikunci kok tapi maaf kamar mandinya agak tidak bersih maklum lah kost cowok. Hehe
    Saat Intan menuju ke kamar mandi aku ada niat unutk menginti dia dari celah celah dinding, dengan perlahan lahan aku menuju ke kamar mandi tapi yang aku herankan adalah ada bunyi erangan di dalam kamar mandi dan aku juga bingung kenapa ada suara tersebut. Kemudian sirna lah aku untuk mengintip Intan yang ada di kamar mandi.

    Lama sekali aku menunggu dia keluar dari kamar mandi dengan rasa curiga aku buka komputer dan ternyata dia habis nonton FILM BLUE , waow tak kusangka gadis SMP ini mebuka folder pribadiku dan menonton film porno, seketika akulangsung menutup jendela dan kamar kostku. Kemudian aku mengetuk pintu kamar mandi.

    “Intan kamu gak kenapa kenapa kan”

    “gak apa apa kok kak bentar lagi Intan keluar”

    “aku berusaha masuk ke kamar mandi karena saat itu setan sudah menguasai pikiranku maka aku buka kamar mandi itu”
    Intan lupa untuk mengunci pintu kamar mandi, dan terbuka lah pintu kamar mandi tersebut yang membuat rodalku langsung berdiri dan menunjukan kejantanannya, Intan yang duduk di pojok mbak mandi sedang melakukan orgasme memegang memek yang merah dan sempit tanpa bulu masih mulus selakangan Intan, membaut birahiku tidak teratasi.

    Langsung saja aku gendong Intan menuju ke kasur dan dia tidak menolaknya, tanpa banyak omong langsung saja aku jilar memeknya yang masih basah.

    Uuuhhhh ahhhh auuuuuuuhhh ahhhhrgggghhhhhh , hanya kata itu yang terucap di bibir Intan saat aku jilatin memeknya, aku mencari klitorisnya yang msih mumpat di antara memek merahnya, setelah ketemu klitorisnya aku hisap deng lembut denga lidahku, tubuh Intan langsung mengjang dan kegirangan melenguh panjang.

    Dengan suara erangannya Intan sungguh menikmati, ahhhhhhh enakkkk kakak. Sungguh keras suara intan tapi aku tidak peduli dengan sura tersebut aku terus jilati memeknya yang semakin memerah.

    Dengan menyetel lagu musik jadi aku agak tenang karena buninya tertutup oleh alunan musik rock.
    “Intan malah brtanya kok pergi kak kan sedang enakkkk, perkataan Intan tersebut sontak membuatku semakin terangsang bahwa dia tidak ingin kehilagan waktu yang tepat ini.

    “sebentar Intan kakak sedang mengelis lagu lagu biar semakin panas” sambil mengatur volume sound aku mentyuruh Intan untuk membuka semua baju yang di pakainya, tanpa banyak tanya dia langsung membuaka bajunya dan terlihat payu dara yang sebesar bola bowling , dan giliraku membuka baju aku.

    Cerita Sex Gadis SMP

    Cerita Sex Gadis SMP

    Terus aku keluarkan kontolku dan aku suruh Intan unutk menjilati burungku, tanpa ada penolakan lagi Intan mengiyakannya dia sekarang berasda diaatas aku, dengan posisi 69 kita saling menjilati organ vital kami, sungguh lanyah sekali lidah intan untuk memainkan penisku, mungkin karena dia tadi sudah menonton adegan film porn jadi dia sedikit memahaminya.
    Kemudian aku ganti posisi dengan menindih tubuh Intan yang kecil ini, aku tanya.

    “ Intan sudah perbah mens belum”

    “udah baru hari kemarin sudah berhenti” Yeeeessssss batinku sungguh pas sekali aku mendapatkan memek gadis SMP ini.

    “untung saja dia habis mens kalau gak bisa serem kalau aku menghamili gadis yang masih usianya 14 tahun ini”
    “Cerita Sex Abg Mesum”

    Dengan tenang aku memasuka penisku ke arah lubang vagina Intan, aku sodokkna pelan pelan.

    “sakittttt kakak,, ahhh pelan pepaln kakkk” erang Intan denga wajah yang menikmati karena sakit.
    Dengan sabar aku sodokkan sedikit demi sedikit karena lubangnya yang memang masih sempit apalagi ukuran peniku lebih besar dari lubang memeknya.

    Aku tusuk secar pelan pelan, masuk setangah aku berhenti sebentar agar sakitnya Intan biar terbiasa, setelah 3 menit aku masukkan lebih dalam lagi sleppppb tapi masih ad mengganjal mungkin karena selaput daranya Intan.

    “aku bisikan di telinga Intan kamu tahan sedikut yan sayang sambil mendorong penisku dan bleessssss masuk semua penisku ke dalam memeknya.

    “ahhhhhhhhhhhhhh sakitttttt kakak, dengan wajah yang kesakitan akhirnya selaput daranya robek karena aku sodokkan penisku ke dalamnya.
    Biarin Intan kamu pasti meinkamtinya, aku biarkan penisku didalam memeknya supaya terbiasa denga penisku yang ukurannya besar, ak goyangkan pinggulku dengan pelan pelan agar dapat rangasangan dari Intan dan usahaku sugguh berhasil membuatnya nyaman.

    Intan langsung semakin nafsu dan menggenjot badannya naik turun.

    “enakkk banget kakk sungguh enakkk ahhhhhh lebih enakan mana ketimbang maen sendiri dikamar mandi tadi sapaku”

    “aku mau pipissss kakak , Intan mau piiipiisss nih”

    “pipisss saja dek, kakak juga mau pipiss juga”

    Ahhhrrgggggggggggg dengan nada bersamaan kami mencapai kenikmatan bersama.

    Setelah kejadian itu Intan sering maen ke kostsanku pada saat pulang sekloah atau harri libur unutk meminta jatah dan memuakan nafsunya.

    Cerita Sex Gadis SMP Kejadian terus terulang hampir setiap semingggu bisa tiga atau emapt kali kita bersenggama bersama.
    Suatu ketiak aku membuka pertanyaan kepada Intan “kamu nyesel gakperawan kamu kakak ambil?”
    “Intan tidak menyesal kak, malah senang banget dan sayang dengan kakak karena banyak mengajariku dan membantu dengan tugas sekolah jawbnya.

    “Ya sudah syukurlah kalau begitu dek intan kakak juga sayang denga adek”

    Bersetubuh dengan gadis SMP memang penuh fantasi, dan menjadi kenyataan bisa ngentot denga gadis perawan, tapi unutk para pembaca janga meniru karena aku ingin berbagi cerita dengan semuanya yang sam suka hobi denga cerita sex, demikianlah cerita singkatku akhir akata aku ucapkan terimakasih.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Mesum Dalam Kelas

    Cerita Sex Mesum Dalam Kelas


    28314 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Mesum Dalam Kelas ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexCerita sexku ini terjadi setahun lalu saat aku masih di bangku SMU kelas 2 terlebih dahulu perkenalkan diriku biasa dipanggil Arif aku tergolong orang yang haus sex dan nafsu besar demi kepuasan sex ku terpenuhi kadang aku melakukan diluar kendali, hobiku yang disekolah selalu mengintip cewek cewek dikamar mandi sambil onani.
    Kadang pula aku mengintip cewek yang sedang latihan cheerleaders jika sedang latihan biasanya cewek cewek tersebut memkai celana yang seksi kadang juga ada yang pakai rok jadi aku selalu berimajinasi di tingkat dua sambil ngocok peliku.

    Ada juga aku pernah dengan nekat di tempat ganti cewek yang sedang ganti baju olahraga, aku lihat paha pahanya dan celana dalamnya. Jangankan Siswi sekolah yang jadi pelampiasanku soal sex, bahka guru guru yang masih muda dan cantik pokoknya yang penuh gairah juga aku lakukan bermajinasi dengannya, dan semua kejadian diatas aku rangkum dengan hubungan sex sama salah satu siswi yang cantik namanya Rani.
    Tapi tidak seperti biasanya, nafsu tidak bergejolak, hanya biasa-biasa saja. Malah, yang ada aku justru jatuh cinta sama dia. Dan kayaknya sih dia juga. Tidak hanya itu, anak-anak juga sering meledek ataupun mencomblangkan aku sama dia.

    Pada awalnya saat aku melihat tingkah laku dan ekspresi wajahnya, aku menilai dia sebagai cewek yang bukan nafsu besar. Rani memang tidak sexy, badannya tidak berisi-berisi banget. Pantatnya juga tidak bahenol. Dadanya juga mungkin kurang sedikit dari 34.

    Tapi kulit putihnya, pahanya yang sering kelihatan dan leher seragamnya yang suka kendor membuat nafsuku jadi lama-lama bergejolak. Model rambutnya sangat kusuka. Ikal, belah tengah agak ke pinggir, dan berwarna hitam kebiruan/blue black.

    Tapi, pikiranku tertutup oleh Ja-Im (jaga image) di depan dia, dan berpikir nanti saja kalau sudah jadian saja baru bisa ngapa-ngapain. Suatu hari, aku menjalankan niat nekatku seperti biasa. Pertama aku bersembunyi di WC kamar mandi cewek.

    Aku tahu pada hari itu cewek-cewek cheer mau gladi resik, jadi sekalian memakai seragam lomba yang tentunya sedikit terbuka (sudah gitu ditambah pula cewek-ceweknya sexy-sexy lagi). Yang kulihat waktu itu adalah beragam model celana dalam yang beberapa menyelip di belahan pantat, mulai dari yang putih polos, polkadot, biru, dan lain-lain.
    Barang yang di bawah segera berdiri tegak, dan aku mencoba membuka retsleting perlahan. Setelah beberapa saat aku mulai onani, tiba-tiba ada cewek yang masuk ke WC, lalu ngobrol-ngobrol sama cewek-cewek cheers itu.
    Dan ketika kulihat sepatunya, ternyata Rani. Dia lalu sedikit membetulkan rok abu-abunya, kemudian mengangkat kedua kakinya bergantian ke tembok untuk membetulkan tali sepatu. Saat itu kulihat jelas paha mulusnya yang putih bersih. Situs IDN Poker Online

    Cerita Sex Mesum Dalam Kelas Betapa kencangnya tititku waktu itu. Tapi sebelum aku bisa mengeluarkan spermaku, cewek-cewek sudah pergi semua. Akhirnya aku mengambil tempat lainnya itu dari kelas. Aku mengintip dan melanjutkan onani sambil duduk di kursi dekat jendela.

    Fuuhhh.., cheers itu sexy-sexy sekali. Tidak lama, tiba-tiba ada seseorang yang lewat di depan kelasku yang sepertinya adalah cewek. Tiba-tiba lagi, belum sempat aku membetulkan celana, cewek tersebut masuk kelasku.

    Ternyata si Rani..! Kagetku tidak dapat dideskripsikan dengan kata-kata ataupun tulisan dengan bahasa apapun.

    Maluku juga bernasib sama. Cat merah pun mungkin masih kalah merah dibanding wajahku. Rani lalu setengah berteriak.
    “Yaampuuunnn.., si Arifff.. ngapain kamuuu..?” (Rani kalau ngomong denganku pakai aku-kamu). Rani melihatku dengan setengah senyum malu-malu.

    Bibirnya yang tersenyum dia tutupi dengan kedua telapak tangannya seperti orang menyembah. Dengan terbata-bata aku berbicara,

    “Eehh.., Ran.., ini…” Dia langsung memotong omongan gagapku itu, kembali dengan ekspresi senyuman,

    “Hahaa.., dasar..! Sini dong bantuin nyariin buku LKS-LKS yang ketinggalan…”
    Sejenak aku justru bingung. Rani yang sudah melihatku setengah bugil bawah kok biasa-biasa saja, dan malah minta tolong mencarikan buku lagi..? Pikirku, ya sudahlah.., semoga saja dia tidak ’ember’ (cerita-cerita sama orang lain).

    Dengan pura-pura tidak ada apa-apa, aku langsung menghampirinya dan membuka serta mencari-cari di lemari kelas. Rani berdiri di dekatku sambil membungkuk. Waktu aku sedang mencari-cari buku, aku menyadari kalau Rani memperhatikan aku.

    Saat kulihati dia, dan kutanya, “Kenapa, Ran..?”, dia hanya menjawab, “Ehem.., Ooh.., enggaaak…” dengan nada manja. Lalu sekilas kulihat leher seragamnya agak turun, sehingga buah dadanya yang terbalut bra terlihat.

    Memang sih tidak besar dan tidak kecil, tapi dapat membuat nafsuku bangkit. Lalu kuteruskan lagi mencari buku-bukunya. Tahu-tahu, Rani mendekatkan wajahnya ke pipi kananku, dan menciumnya lembut.
    Akibatnya, bulu kudukku jadi merinding. Apalagi ditambah ciuman Rani merambat sampai ke daerah kuping.

    Aku setengah berbisik, “Ran..,” dia malah meneruskan ciumannya ke bibirku. Tanpa pikir panjang, kuterima dan kubalas ciumannya. Tidak mau kalah. Rani lalu melingkari kedua tangannya di leherku. Aku pun memeluk badan pinggangnya sambil sekali-sekali kuelus pantatnya.

    Rani memulai ciuman lidahnya. Kubalas lagi, kutabrak-tabrakkan lidahnya di dalam mulutku itu dengan lidahku. Ternyata diam-diam Rani nafsuan juga. Aku mencoba menyelipkan salah satu tanganku ke balik kemeja seragamnya yang sudah keluar.

    Punggungnya benar-benar enak dielus. Ciumanku sudah lumayan lama. Rani nampak menikmati mengulum-ngulum lidahku. Kemudian, Rani membuka kemejanya sendiri dan kemejaku juga. Untung saja waktu itu aku kebetulan tidak memakai kaos dalam, jadi tidak terlalu repot-repot.

    Rani lalu mencopot bra-nya, modelnya yang tidak memakai tali. Saat sepintas kulihat, payudaranya nampak kencang dan sedikit membesar, mungkin ereksinya cewek. Apalagi saat kuraba-raba, terasa sekali betapa kencangnya payudara Rani.

    Putingnya berwarna merah muda. Masih dalam posisi berdiri, kuturunkan kepalaku dan kuelus payudara indahnya itu dengan lidahku. Sekelilingnya kubasahi dan kujilati kembali. Rani menikmati jilatan lidahku ke payudaranya.

    Ia meresponnya dengan, “Aahhh.., uughhh..,” dan dengan sedikit jambakan ke rambutku. Tidak berapa lama setelah menghisap ‘pepaya bangkok’, Rani menuntunku untuk duduk di kursi, dan dia melucuti celana abu-abu dan celana dalamku.

    Rani ingin ‘spongky-spongky’ (oral seks/alias jilat titit). Sebelum mulai, Rani sempat mengocok-ngocok sedikit sambil mendesah, “Aghh.., ahh..,” Kini aku tahu bagaimana rasanya apa yang banyak orang bilang seperti terkena getaran atau sengatan listrik.
    Barangku langsung ereksi sekeras-kerasnya. Rani mulai pelan-pelan memasukkan tititku ke mulutnya, agak malu-malu. Saat bibirnya mengenai ujung Tititku itu, aku langsung refleks mendongak ke atas, kedua tanganku mencengkeram pinggir meja dan kursi dengan keras.

    Cerita Sex Mesum Dalam Kelas Namun, setelah beberapa lama Rani naik turun menghisapi tititku, sudah mulai biasa. Ternyata nikmat sekali. Rani juga sekali-sekali menjilati sekeliling tititku, dan kemudian lanjut menghisap. Saat itu mungkin itulah ereksi terbesar dan terkerasku selama ini, dan juga mungkin terpanjang.

    Rani memegang pangkal batang tititku dengan keras. Rani yang kadang mengelus bulu testisku dan menjilatinya membuatku sangat geli namun bukan geli untuk tertawa, melainkan geli nikmat. Selama kegiatan sex itu, aku dan Rani tidak mengeluarkan dialog apa-apa kecuali hanya mendesah,

    “Aghg.. ehhh…” dan desahan-desahan lainnya. Tidak lama kemudian, Rani tidak mendudukiku, tapi ia justru berjongkok dan mulai meng-onani-kan aku. Sejenak aku berpikir mungkin ia belum mau perawannya hilang.

    Tetap saja pada akhirnya aku tidak perduli. Aku menerima kocokannya yang ternyata lebih enak daripada kocokanku sendiri.

    Apalagi bila kocokan tangannya mengenai pangkal kepala tititku, wuiihhh.., mungkin seperti listrik ratusan volt. Mungkin karena nafsuku yang sangat besar, orgasme-ku sedikit lagi tercapai.

    Aku langsung menyuruh Rani bersiap-siap, meskipun untuk ngomong pun susah karena desahan, “Ran.., ehh… hhh… bentar lagi..” Rani tidak menjawab. Namun dia sudah siap membuka rongga mulutnya di depan kemaluanku.

    Lalu, “Crooottt..!” akhirnya aku ejakulasi. Setelah beberapa semprotan, aku sempat berhenti beberapa detik, dan kuangkat badan Rani.

    Aku bermaksud untuk menyiram spermaku tidak hanya di wajahnya saja, namun di payudaranya juga (seperti di film-film biru).

    Akhirnya setelah kutahan, kuteruskan siraman air maniku itu ke dadanya, meskipun tinggal beberapa semprotan. Rani kemudian terdiam sejenak.

    Dia menghempaskan kelelahannya. Sambil melihati dadanya yang tersiram mani, ia juga mengelap wajahnya yang lebih penuh dengan cairan hangat putih kental dengan telapak tangannya. Rani lalu berkata,

    “Iiihh.., Arif banyak amat siihh..!” sambil tersenyum. Kemudian ia mengambil handuk kecil yang sering ia bawa dari tasnya, dan lanjut membersihkan maniku lagi.

    Setelah itu, ia yang masih telanjang bulat menduduki pahaku sambil melingkari tangannya di leherku. Lalu ia berkata, “Arif.., yang ini (sambil menunjuk ke selangkangangannya) jangan dulu yah.., kalo mau kayak tadi aja..”

    Aku langsung mengerti maksudnya dengan mengangguk sambil tersenyum. Kemudian, setelah ia memelukku dengan erat, ia menyuruh supaya segera berpakaian.

    “Arif.., ayo beres-beres, pakean lagi.., nanti tau-tau ada guru atau petugas sekolah looo..!” Aku dan Rani segera berpakaian dan keluar kelas dengan hati-hati setelah mengambil LKS yang dia cari tadi, dan memasang tampang biasa-biasa supaya tidak dicurigai. Situs IDN Poker Online

    Malamnya, akhirnya aku dan Rani resmi jadian. Lumayan aneh kan, terbalik, jadian setelah bercinta duluan. Sejak itu hingga sekarang, aku tidak pernah lagi mengintip dan onani melihat cewek cheers, di WC cewek ataupun guru-guru wanita.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Mertua Pemarah

    Cerita Sex Mertua Pemarah


    28737 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Mertua Pemarah ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexBapak mertuaku (Pak Tom, samaran) yang berusia sekitar 60 tahun baru saja pensiun
    dari pekerjaannya di salah satu perusahaan di Jakarta. Sebetulnya beliau sudah
    pensiun dari anggota ABRI ketika berumur 55 tahun, tetapi karena dianggap masih
    mampu maka beliau terus dikaryakan. Karena beliau masih ingin terus berkarya,
    maka beliau memutuskan untuk kembali ke kampungnya didaerah Malang, Jawa Timur
    selain untuk menghabiskan hari tuanya, juga beliau ingin mengurusi kebun Apelnya
    yang cukup luas.

    Ibu mertuaku bernama Bu Mar (nama samaran) walaupun sudah berusia sekitar 45
    tahun, tetapi penampilannya jauh lebih muda dari umurnya. Badannya saja tidak
    gemuk gombyor seperti biasanya ibu-ibu yang sudah berumur, walau tidak cantik
    tetapi berwajah ayu dan menyenangkan untuk dipandang. Penampilan ibu mertuaku
    seperti itu mungkin karena selama di Jakarta kehidupannya selalu berkecukupan dan
    telaten mengikuti senam secara berkala dengan kelompoknya.
    Beberapa bulan yang lalu, aku mengambil cuti panjang dan mengunjunginya bersama
    Istriku (anak tunggal mertuaku) dan anakku yang baru berusia 2 tahun. Kedatangan
    kami disambut dengan gembira oleh kedua orang mertuaku, apalagi sudah setahun
    lebih tidak bertemu sejak mertuaku kembali ke kampungnya.

    Pertama-tama, aku di peluk oleh Pak Tom mertuaku dan istriku dipeluk serta
    diciumi oleh ibunya dan setelah itu istriku segera mendatangi ayahnya serta
    memeluknya dan Bu Mar mendekapku dengan erat sehingga terasa payudaranya
    mengganjal empuk di dadaku dan tidak terasa penisku menjadi tegang karenanya.

    Dalam pelukannya, Bu Mar sempat membisikkan Sur (namaku).., Ibu kangen sekali
    denganmu, sambil menggosok-gosokkan tangannya di punggungku, dan untuk tidak
    mengecewakannya kubisiki juga, Buuu, Saya juga kangen sekali dengan Ibu, dan aku
    menjadi sangat kaget ketika ibu mertuaku sambil tetap masih mendekapku
    membisikiku dengan kata-kata, Suuur, Ibu merasakan ada yang mengganjal di perut
    Ibu, dan karena kaget dengan kata-kata itu, aku menjadi tertegun dan terus saling
    melepaskan pelukan dan kuperhatikan ibu mertuaku tersenyum penuh arti.

    Setelah dua hari berada di rumah mertua, aku dan istriku merasakan ada keanehan
    dalam rumah tangga mertuaku, terutama pada diri ibu mertuaku. Ibu mertuaku selalu
    saja marah-marah kepada suaminya apabila ada hal-hal yang kurang berkenan,
    sedangkan ayah mertuaku menjadi lebih pendiam serta tidak meladeni ibu mertuaku
    ketika beliau sedang marah-marah dan ayah mertuaku kelihatannya lebih senang
    menghabiskan waktunya di kebun Apelnya, walaupun di situ hanya duduk-duduk
    seperti sedang merenung atau melamun. Agen Poker Terpercaya

    Istriku sebagai anaknya tidak bisa berbuat apa-apa dengan tingkah laku orang
    tuanya terutama dengan ibunya, yang sudah sangat jauh berlainan dibanding sewaktu
    mereka masih berada di Jakarta, kami berdua hanya bisa menduga-duga saja dan
    kemungkinannya beliau itu terkena post power syndrome. Karena istriku takut untuk
    menanyakannya kepada kedua orang tuanya, lalu Istriku memintaku untuk mengorek
    keterangan dari ibunya dan supaya ibunya mau bercerita tentang masalah yang
    sedang dihadapinya, maka istriku memintaku untuk menanyakannya sewaktu dia tidak
    sedang di rumah dan sewaktu ayahnya sedang ke kebun Apelnya.

    Di pagi hari ke 3 setelah selesai sarapan pagi, istriku sambil membawa anakku,
    pamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi mengunjungi Budenya di kota Kediri,
    yang tidak terlalu jauh dari Malang dan kalau bisa akan pulang sore nanti.

    Lho, Mur (nama istriku), kok Mas mu nggak diajak..?, tanya ibunya.
    Laah.., nggak usahlah Buuu, biar Mas Sur nemenin Bapak dan Ibu, wong nggak lama
    saja kok, sahut istriku sambil mengedipkan matanya ke arahku dan aku tahu apa
    maksud kedipan matanya itu, sedangkan ayahnya hanya berpesan pendek supaya hati-
    hati di jalan karena hanya pergi dengan cucunya saja.

    Tidak lama setelah istriku pergi, Pak Tompun pamitan dengan istrinya dan aku,
    untuk pergi ke kebun apelnya yang tidak terlalu jauh dari rumahnya sambil
    menambahkan kata-katanya, Nak Suuur, kalau nanti mau lihat-lihat kebun, susul
    bapak saja ke sana. ceritasexdewasa.org Sekarang yang di rumah hanya tinggal aku dan ibu mertuaku
    yang sedang sibuk membersihkan meja makan. Untuk mengisi waktu sambil menunggu
    waktu yang tepat untuk menjalankan tugas yang diminta oleh istriku, kugunakan
    untuk membaca koran lokal di ruang tamu.

    Cerita Sex Mertua Pemarah Entah sudah berapa lama aku membaca koran, yang pasti seluruh halaman sudah
    kubaca semua tak kutemukan ada cerita dewasa disana, tak pula kutemukan list
    video bokep ( ya iyalahhhh …) dan tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara sesuatu
    yang jatuh dan diikuti dengan suara mengaduh dari belakang, dengan gerakan reflek
    aku segera berlari menuju belakang sambil berteriak, Buuu, ada apa buuu?.

    Dan dari dalam kamar tidurnya kudengar suara ibu mertuaku seperti merintih, Nak
    Suuur, tolooong Ibuuu, dan ketika kujenguk ternyata ibu mertuaku terduduk di
    lantai dan sepertinya habis terjatuh dari bangku kecil di dekat lemari pakaian
    sambil meringis dan mengaduh serta mengurut pangkal pahanya. Serta merta kuangkat
    ibu mertuaku ke atas tempat tidurnya yang cukup lebar dan kutidurkan sambil
    kutanya, Bagian mana yang sakit Buuu, dan ibu mertuaku menjawab dengan wajah
    meringis seperti menahan rasa sakit, Di sini.., sambil mengurut pangkal paha
    kanannya dari luar rok yang dipakainya.

    Tanpa permisi lalu kubantu mengurut paha ibu mertuaku sambil kembali kutanya,
    Buuu, apa ada bagian lain yang sakit..?
    Nggak ada kok Suuur, cuman di sepanjang paha kanan ini ada rasa sakit sedikit..,
    jawabnya.

    Ooh, iya nak Suuur, tolong ambilkan minyak kayu putih di kamar ibu, biar paha ibu
    terasa panas dan hilang sakitnya.
    Aku segera mencari minyak yang dimaksud di meja rias dan alangkah kagetku ketika
    aku kembali dari mengambil minyak kayu putih, kulihat ibu mertuaku telah
    menyingkap roknya ke atas sehingga kedua pahanya terlihat jelas, putih dan mulus.

    Aku tertegun sejenak di dekat tempat tidur karena melihat pemandangan ini dan
    mungkin karena melihat keragu-raguanku ini dan tertegun dengan mataku tertuju ke
    arah paha beliau, ibu mertuaku langsung saja berkata, Ayooo..lah nak Suuur, nggak
    usah ragu-ragu, kaki ibu terasa sakit sekali ini lho, lagi pula dengan ibu mertua
    sendiri saja kok pake sungkan sungkan, tolong di urutkan paha ibu tapi nggak usah
    pakai minyak kayu putih itu, ibu takut nanti malah paha ibu jadi kepanasan.

    Dengan perasaan penuh keraguan, kuurut pelan-pelan paha kanannya yang terlihat
    ada tanda agak merah memanjang yang mungkin sewaktu terjatuh tadi terkena bangku
    yang dinaikinya seraya kutanya, Bagaimana Buuu, apa bagian ini yang sakit..?

    Betul Nak Suuur, yaa yang ituuu, tolong urutkan yang agak keras sedikit dari atas
    ke bawah, dan dengan patuh segera saja kuikuti permintaan ibu mertuaku. Setelah
    beberapa saat kuurut pahanya yang katanya sakit itu dari bawah ke atas, sambil
    memejamkan matanya, ibu mertuaku berkata kembali, Nak Suuur, tolong agak ke atas
    sedikit ngurutnya, sambil menarik roknya lebih ke atas sehingga sebagian celana
    dalamnya yang berwarna merah muda dan tipis itu terlihat jelas dan membuatku
    menjadi tertegun dan gemetar entah kenapa, apalagi vagina ibu mertuaku itu
    terlihat mengembung dari luar CD-nya dan ada beberapa helai bulu vaginanya yang
    keluar dari samping CD-nya.

    Ayoo,doong, Nak Sur, kok ngurutnya jadi berhenti, kata ibu mertuaku sehingga
    membuatku tersadar.
    Iii, yaa, Buuu maaf, tapi, Buuu, jawabku agak terbata-bata dan tanpa
    menyelesaikan perkataanku karena agak ragu.
    aah kenapa sih Nak Suuur..?, kata ibu mertuaku kembali sambil tangan kanannya
    memegang tangan kiriku serta menggoncangnya pelan.
    Buuu, Saa, yaa, saayaa, sahutku tanpa sadar dan tidak tahu apa yang harus
    kukatakan, tetapi yang pasti penisku menjadi semakin tegang karena melihat bagian
    CD ibu mertuaku yang menggelembung di bagian tengahnya.

    Nak Suuur.., katanya lirih sambil menarik tangan kiriku dan kuikuti saja tarikan
    tangannya tanpa prasangka yang bukan-bukan, dan setelah tanganku diciumnya serta
    digeser geserkan di bibirnya, lalu secara tidak kuduga tanganku diletakkan tepat
    di atas vaginanya yang masih tertutup CD dan tetap dipegangnya sambil dipijat-
    pijatkannya secara perlahan ke vaginanya diikuti dengan desis suara ibu mertuaku,
    ssshh, ssshh.

    Kejadian yang tidak kuduga sama sekali ini begitu mengagetkanku dan secara tidak
    sadar aku berguman agak keras.

    Buuu, Saayaa, dan belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, dari mulut ibu
    mertuaku terdengar, Nak Suuur, koook seperti anak kecil saja.., siiih?.
    Buu, Saa, yaa, takuuut kalau nanti bapak datang, sahutku gemetar karena memang
    saat itu aku takut benar, sambil mencoba menarik tanganku tetapi tangan ibu
    mertuaku yang masih tetap memegang tanganku, menahannya dan bahkan semakin
    menekan tanganku ke vaginanya serta berkata pelan,
    Nak Suuur, Bapak pulang untuk makan siang selalu jam 1 siang nanti, tolong
    Ibuuu, naak,terdengar seperti mengiba.
    Entot ibu nak suurrrrr … ibu sudah tak tahan pengen telanjang bugil dan
    dientotin …….

    Sebetulnya siapa sih yang tidak mau kalau sudah seperti ini, aku juga tidak
    munafik dan pasti para pembaca pun juga tidak bisa menahan diri kalau dalam
    situasi seperti ini, tetapi karena ini baru pertama kualami dan apalagi dengan
    ibu mertuaku sendiri, tentunya perasaan takutpun pasti akan ada.

    Ayooolah Nak Suuur, tolongin Ibuuu, Naak, kudengar ibu mertuaku mengiba kembali
    sehingga membuatku tersadar dan tahu-tahu ibu mertuaku telah memelukku.
    Buuu, biar saya kunci pintunya dulu, yaa..?, pintaku karena aku was-was kalau
    nanti ada orang masuk, tetapi ibu mertuaku malah menjawab,
    Nggak usah naak, selama ini nggak pernah ada orang pagi-pagi ke rumah Ibu, serta
    terus mencium bibirku dengan bernafsu sampai aku sedikit kewalahan untuk
    bernafas.

    Semakin lama ibu mertuaku semakin tambah agresif saja, sambil tetap menciumiku,
    tangannya berusaha melepaskan kaos oblong yang kukenakan dan setelah berhasil
    melepaskan kaosku dengan mudah disertai dengan bunyi nafasnya yang terdengar
    berat dan cepat, ibu mertuaku terus mencium wajah serta bibirku dan perlahan-
    lahan ciumannya bergerak ke arah leher serta kemudian ke arah dadaku.

    Ciuman demi ciuman ibu mertuaku ini tentu saja membuatku menjadi semakin bernafsu
    dan ketakutanku yang tadipun sudah tidak teringat lagi. Agen Poker Terpercaya

    Buuu, boleh saya bukaa, rok Ibu..? tanyaku minta izin.
    Suuur, bol, eh, boleh, Nak, Nak Suur, boleh lakukan apa saja.., katanya dengan
    suara terputus-putus dan terus kembali menciumi dadaku dengan nafasnya yang cepat
    dan sekarang malah berusaha melepas kancing celana pendek yang ada di badanku.

    Setelah rok ibu mertuaku terlepas, lalu kulepaskan juga kaitan BH-nya dan
    tersembulah payudaranya yang tidak begitu besar dan sudah agak menggelantung ke
    bawah dengan puting susunya yang besar kecoklatan. Sambil kuusapkan kedua
    tanganku ke bagian bawah payudaranya lalu kutanyakan,

    Buuu, boleh saya pegang dan ciumi tetek, Ibuu..?
    Bool, eh, boleh, sayang.., lakukan apa saja yang Nak Sur mau.., Ibu sudah lama
    sekali tidak mendapatkan ini lagi dari bapakmu, ayoo.., sayaang, sahut ibu
    mertuaku dengan suara terbata-bata sambil mengangkat dadanya dan perlahan-lahan
    kupegang kedua payudara ibu mertuaku dan salah satu puting susunya langsung
    kujilati dan kuhisap-hisap, serta pelan-pelan kudorong tubuh ibu mertuaku
    sehingga jatuh tertidur di kasur dan dari mulut ibu mertuaku terdengar,
    ssshh, aahh.., sayaang, ooohh, teruuus, yaang, tolong puasiiin Ibuu, Naak, dan
    suara ibu mertuaku yang terdengar menghiba itu menjadikanku semakin terangsang
    dan aku sudah lupa kalau yang kugeluti ini adalah ibu mertuaku sendiri dan ibu
    dari istriku.

    Cerita Sex Mertua Pemarah Naak Suuur, kudengar suara ibu mertuaku yang sedang meremas-remas rambut di
    kepalaku serta menciuminya,
    Ibuu, ingin melihat punyamu, Naak, seraya tangannya berusaha memegang penisku
    yang masih tertutup celana pendekku.
    Iyaa, Buu, saya buka celana dulu Buuu, sahutku setelah kuhentikan hisapanku pada
    payudaranya serta segera saja aku bangkit dan duduk di dekat muka ibu mertuaku.

    Segera saja ibu mertuaku memegang penisku yang sedang berdiri tegang dari luar
    celana dan berkomentar,

    Nak Suur, besar betuuul, dan keras lagi, ayooo, dong cepaat.., dibuka celananya,
    agar Ibu bisa melihatnya lebih jelas, katanya seperti sudah tidak sabar lagi, dan
    tanpa disuruh ibu untuk kedua kalinya, langsung saja kulepas celana pendek yang
    kukenakan.

    Ketika aku membuka CD-ku serta melihat penisku berdiri tegang ke atas, langsung
    saja ibu mertuaku berteriak kecil,

    Aduuuh, Suuur, besaar sekali, padahal menurut anggapanku ukuran penisku
    sepertinya wajar saja menurut ukuran orang Indonesia tapi mungkin saja lebih
    besar dari punya suaminya dan ibu mertuaku langsung saja memegangnya serta
    mengocoknya pelan-pelan sehingga tanpa kusadari aku mengeluarkan desahan kecil,
    ssshh, aahh, sambil kedua tanganku kuusap-usapkan di wajah dan rambutnya.
    Aduuuh, Buuu, sakiiit, teriakku pelan ketika ibu mertuaku berusaha menarik
    penisku ke arah wajahnya, dan mendengar keluhanku itu segera saja ibu mertuaku
    melepas tarikannya dan memiringkan badannya serta mengangkat separuh badannya
    yang ditahan oleh tangan kanannya dan kemudian mendekati penisku.

    Setelah mulutnya dekat dengan penisku, langsung saja ibu mertuaku mengeluarkan
    lidahnya serta menjilati kepala penisku sedangkan tangan kirinya meremas-remas
    pelan kedua bolaku, sedangkan tangan kiriku kugunakan untuk meremas-remas
    rambutnya serta sekaligus untuk menahan kepala ibu mertuaku. Tangan kananku
    kuremas-remaskan pada payudaranya yang tergantung ke samping.

    Setelah beberapa kali kepala penisku dijilatinya, pelan-pelan kutarik kepala ibu
    mertuaku agar bisa lebih dekat lagi ke arah penisku dan rupanya ibu mertuaku
    cepat mengerti apa yang kumaksud dan walaupun tanpa kata-kata langsung saja
    kepalanya didekatkan mengikuti tarikan kedua tanganku dan sambil memegangi batang
    penisku serta dengan hanya membuka mulutnya sedikit, ibu mertuaku secara pelan-
    pelan memasukkan penisku yang sudah basah oleh air liurnya sampai setengah batang
    penisku masuk ke dalam mulutnya.

    Kurasakan lidah ibu mertuaku dipermainkannya dan digesek-gesekannya pada kepala
    penisku, setelah itu kepala ibu ditariknya mundur pelan-pelan dan kembali
    dimajukan sehingga penisku terasa sangat nikmat. Rupanya dia jago ngisep kontol.
    Karena tidak tahan menahan kenikmatan yang di berikan ibu mertuaku, aku jadi
    mendesis, ssshh, aacccrrr, ooohh, mengikuti irama maju mundurnya kepala ibu.
    Makin lama gerakan kepala ibu mertuaku maju mundur semakin cepat dan ini menambah
    nikmat bagiku.

    Beberapa menit kemudian, ibu mertuaku secara tiba-tiba melepaskan penisku dari
    mulutnya, padahal aku masih ingin hal ini terus berlangsung dan sambil kembali
    menaruh kepalanya di tempat tidur, dia menarik bahuku untuk mengikutinya. Ibu
    langsung mencium wajahku dan ketika ciumannya mengarah ke telingaku, kudengar ibu
    berkata dengan agak berbisik,

    Naak Suuur, Ibu juga kepingin punya ibu dijilati, dan sambil kunaiki tubuh ibu
    mertuaku lalu kutanyakan,
    Buuu, apa boleh, saya lakukan?, dan segera saja ibu menjawabnya,
    Nak Suuur, tolong pegang dan jilati kepunyaan ibu, naak, ibu sudah lama kepingin
    di gituin.

    Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, aku menurunkan badanku secara perlahan-
    lahan dan ketika melewati dadanya kembali kuciumi serta kujilati payudara ibu
    mertuaku yang sudah tidak terlalu keras lagi, ceritasexdewasa.org setelah beberapa saat kuciumi
    payudara ibu, aku segera menurunkan badanku lagi secara perlahan sedangkan ibu
    mertuaku meremas-remas rambutku, juga terasa seperti berusaha mendorong kepalaku
    agar cepat-cepat sampai ke bawah. Kuciumi dan kujilati perut dan pusar ibu sambil
    salah satu tanganku kugunakan untuk menurunkan CD-nya.

    Cerita Sex Mertua Pemarah Kemudian dengan cekatan ku lepas CD-nya dan kulemparkan ke atas lantai. Kulihat
    vagina ibu mertuaku begitu lebat ditumbuhi bulu-bulu yang hitam mengitari liang
    vaginanya. Mungkin karena terlalu lama aku menjilati perut dan sekitarnya,
    kembali kurasakan tangan ibu yang ada di kepalaku menekan ke bawah dan kali ini
    kuikuti dengan menurunkan badanku pelan-pelan ke bawah dan sesampainya di dekat
    vaginanya, kuciumi daerah di sekitarnya dan apa yang kulakukan ini mungkin
    menyebabkan ibu tidak sabaran lagi, sehingga kudengar suara ibu mertuaku,

    Nak Suuur, tolooong, cepaat, saa.., yaang, ayooo, Suuur.

    Tanpa kujawab permintaannya, aku mulai melebarkan kakinya dan kuletakkan badanku
    di antara kedua pahanya, lalu kusibak bulu vaginanya yang lebat itu untuk melihat
    belahan vagina ibu dan setelah bibir vagina ibu terlihat jelas lalu kubuka bibir
    kemaluannya dengan kedua jari tanganku, ternyata vagina ibu mertuaku telah basah
    sekali. Ketika ujung lidahku kujilatkan ke dalam vaginanya, kurasakan tubuh ibu
    menggelinjang agak keras sambil berkata,

    Cepaat, Suuur, ibu sudah nggak tahaan.

    Dengan cepat kumasukkan mulut dan lidahku ke dalam vaginanya sambil kujilati dan
    kusedot-sedot dan ini menyebabkan ibu mulai menaik-turunkan pantatnya serta
    bersuara,

    ssshh, aahh, Suuur, teruuus, adduuuhh, enaak, Suuur, Lalu kukecup clitorisnya
    berulang kali hingga mengeras, hal ini membuat ibu mertuaku menggelinjang hebat,
    Aahh, ooohh, Suuur, betuuul, yang itu, Suuur, enaak, aduuuh, Suuur, teruskaan,
    aahh, sambil kedua tangannya menjambak rambutku serta menekan kepalaku lebih
    dalam masuk ke vaginanya.

    Kecupan demi kecupan di vagina ibu ini kuteruskan sehingga gerakan badan ibu
    mertuaku semakin menggila dan tiba-tiba kudengar suara ibu setengah mengerang,

    aahh, oooh, duuuh, Suuur, ibuu, mau.., mauuu, sampaiii, Naak, oooh, disertai
    dengan gerakan pantatnya naik turun secara cepat.

    Gerakan badannya terhenti dan yang kudengar adalah nafasnya yang menjadi
    terengah-engah dengan begitu cepatnya dan tangannyapun sudah tidak meremas-remas
    rambutku lagi, sementara itu jilatan lidahku di vagina ibu hanya kulakukan
    sekedarnya di bagian bibirnya saja. Dengan nafasnya yang masih memburu itu,
    tiba-tiba ibu mertuaku bangun dan duduk serta berusaha menarik kepalaku seraya
    berkata,

    Naak Suuur, ke siniii, saayaang, dan tanpa menolak kuikuti saja tarikan tangan
    ibu, ketika kepalaku sudah di dekat kepalanya, ibu mertuaku langsung saja
    memelukku seraya berkata dengan suara terputus-putus karena nafasnya yang masih
    memburu,
    Suuur, Ibu puas dengan apa yang Nak Suuur, lakukan tadi, terima kasiih, Naak.

    Ibu mertuaku bertubi-tubi mencium wajahku dan kubalas juga ciumannya dengan
    menciumi wajahnya sambil kukatakan untuk menyenangkan hatinya,

    Buuu, saya sayang Ibuuu, saya ingin ibu menjadi, puu..aas.

    Setelah nafas ibu sudah kembali normal dan tetap saja masih menciumi seluruh
    wajahku dan sesekali bibirku, dia berkata,

    Naak Suuur, Ibu masih belum puas sekali, Suuur, tolooong puasin ibu sampai
    benar-benar puaas, Naak, seraya kurasakan ibu merenggangkan kedua kakinya.

    Karena aku masih belum memberikan reaksi atas ucapannya itu, karena tiba-tiba aku
    terpikir akan istriku dan yang kugeluti ini adalah ibu kandungnya, aku menjadi
    tersadar ketika ibu bersuara kembali,

    Sayaang, ayooo, tolooong Ibu dipuasin lagi Suuur, tolong masukkan punyamu yang
    besar itu ke punya ibu.
    Buuu, seharusnya saya tidak boleh melakukan ini, apalagi kepada Ibuu,sahutku di
    dekat telinganya.
    Suuur, nggak apa-apa, Naak, Ibu yang kepingin, lakukanlah Naak, lakukan sampai
    Ibu benar-benar puas Suuur, katanya dengan suara setengah mengiba.

    aahh, biarlah, kenapa kutolak, pikirku dan tanpa membuang waktu lagi aku lalu
    mengambil ancang-ancang dan kupegang penisku serta kuusap-usapkan di belahan
    bibir vagina ibu mertuaku yang sudah sedikit terbuka. Sambil kucium telinga ibu
    lalu kubisikkan,

    Buuu, maaf yaa., saya mau masukkan sekarang, boleh?.
    Suur, cepat masukkan, Ibu sudah kepingin sekali Naak, sahutnya seperti tidak
    sabar lagi dan tanpa menunggu ibu menyelesaikan kalimatnya aku tusukkan penisku
    ke dalam vaginanya, mungkin entah tusukan penisku terlalu cepat atau karena ibu
    katanya sudah lama tidak pernah digauli oleh suaminya langsung saja beliau
    berteriak kecil,
    Aduuuh, Suuur, pelan-pelan saayaang, ibu agak sakit niiih, katanya dengan wajah
    yang agak meringis mungkin menahan rasa kesakitan. Agen Poker Terpercaya

    Kuhentikan tusukan penisku di vaginanya, Maaf Buu, saya sudah menyakiti Ibu,

    maaf ya Bu. Ibu mertuaku kembali menciumku,
    Tidak apa-apa Suuur, Ibu cuma sakit sedikit saja kok, coba lagi Suur.., sambil
    merangkulkan kedua tangannya di pungungku.
    Buuu, saya mau masukkan lagi yaa dan tolong Ibu bilang yaa, kalau ibu merasa
    sakit, sahutku. T

    anpa menunggu jawaban ibu segera saja kutusukkan kembali penisku tetapi sekarang
    kulakukan dengan lebih pelan. Ketika kepala penisku sudah menancap di lubang
    vaginanya, kulihat ibu sedikit meringis tetapi tidak mengeluarkan keluhan,

    Buuu, sakit.., yaa?. Ibu hanya menggelengkan kepalanya serta menjawab,
    Suuur, masukkan saja sayaang, sambil kurasakan kedua tangan ibu menekan
    punggungku.

    Aku segera kembali menekan penisku di lubang vaginanya dan sedikit terasa kepala
    penisku sudah bisa membuka lubang vaginanya, tetapi kembali kulihat wajah ibu
    meringis menahan sakit. Karena ibu tidak mengeluh maka aku teruskan saja tusukan
    penisku dan, Bleess, penisku mulai membongkar masuk ke liang vaginanya diikuti
    dengan teriakan kecil,

    Aduuuh, Suuur, sambil menengkeramkan kedua tangannya di punggungku dan tentu saja
    gerakan penisku masuk ke dalam vaginanya segera kutahan agar tidak menambah sakit
    bagi ibu.
    Buuu, sakit yaa..? maaf ya Buuu. Ibu mertuaku hanya menggelengkan kepalanya.
    Enggak kok sayaang, ibu hanya kaget sedikit saja, lalu mencium wajahku sambil
    berucap kembali, Suuur, besar betul punyamu itu.

    Pelan-pelan kunaik-turunkan pantatku sehingga penisku yang terjepit di dalam
    vaginanya keluar masuk dan ibupun mulai menggoyang-goyangkan pantatnya pelan-
    pelan sambil berdesah, ssshh, oooh, aahh, sayaang, nikmat, teruuuskan, Naak,
    katanya seraya mempercepat goyangan pantatnya. Akupun sudah mulai merasakan
    enaknya vaginan ibu dan kusahut desahannya,

    Buuu, aahh, punyaa Ibu juga nikmat, buuu, sambil kuciumi pipinya.

    Makin lama gerakanku dan ibu semakin cepat dan ibupun semakin sering mendesah,

    Aah, Suuurr, ooh, teruus, Suur. Ketika sedang nikmat-enaknya menggerakkan penisku
    keluar masuk vaginanya, ibu menghentikan goyangan pantatnya.

    Aku tersentak kaget,

    Cerita Sex Mertua Pemarah Buuu, kenapa? apa ibu capeeek?, Ibu hanya menggelengkan kepalanya saja, sambil
    mencium leherku ibu berucap, Suuur, coba hentikan gerakanmu itu sebentar.
    Ada apa Buuu, sahutku sambil menghentikan goyangan pantatku naik turun.
    Suuur, kamu diam saja dan coba rasakan ini, kata ibu tanpa menjelaskan apa
    maksudnya dan tidak kuduga tiba-tiba terasa penisku seperti tersedot dan terhisap
    di dalam vagina ibu mertuaku, sehingga tanpa sadar aku mengatakan, Buuu, aduuuh,
    enaak, Buu, teruus Bu, oooh, nikmat Buu, dan tanpa sadar, aku kembali
    menggerakkan penisku keluar masuk dengan cepat dan ibupun mulai kembali
    menggoyangkan pantatnya.
    oooh, aah, Suuur, enaak Suuur, dan nafasnya dan nafaskupun semakin cepat dan
    tidak terkontrol lagi.

    Mengetahui nafas Ibu serta goyangan pantat Ibu sudah tidak terkontrol lagi, aku
    tidak ingin ibu cepat-cepat mencapai orgasmenya, lalu segera saja kuhentikan
    gerakan pantatku dan kucabut penisku dari dalam vaginanya yang menyebabkan ibu
    mertuaku protes,

    Kenapa, Suuur, kok berhenti?, tapi protes ibu tidak kutanggapi dan aku segera
    melepaskan diri dari pelukannya lalu bangun.

    Tanpa bertanya, lalu badan ibu mertuaku kumiringkan ke hadapanku dan kaki kirinya
    kuangkat serta kuletakkan di pundakku, sedangkan ibu mertuaku hanya mengikuti
    saja apa yang kulakukan itu. Dengan posisi seperti ini, segera saja kutusukkan
    kembali penisku masuk ke dalam vagina ibu mertuaku yang sudah sangat basah itu
    tanpa kesulitan.

    Ketika seluruh batang penisku sudak masuk semua ke dalam vaginanya, segera saja
    kutekan badanku kuat-kuat ke badan ibu sehingga ibu mulai berteriak kecil,

    Suuur, aduuuh, punyamu masuk dalam sekali, naak, aduuuh, teruuus sayaang, aah,
    dan aku meneruskan gerakan keluar masuk penisku dengan kuat.

    Setiap kali penisku kutekan dengan kuat ke dalam vagina ibu mertuaku, ibu terus
    saja berdesah,

    Ooohh, aahh, Suuur, enaak, terus, tekan yang kuaat sayaang.

    Aku tidak berlama-lama dengan posisi seperti ini. Kembali kehentikan gerakanku
    dan kucabut penisku dari dalam vaginanya. Kulihat ibu hanya diam saja tanpa
    protes lagi dan lalu kukatakan pada ibu,

    Buuu, coba ibu tengkurap dan nungging, kataku sambil kubantu membalikkan badan
    dan mengatur kaki ibu sewaktu nungging,
    Aduuh, Suuur, kamu kok macem-macem sih, komentar Ibu mertuaku.

    Aku tidak menanggapi komentarnya dan tanpa kuberi aba-aba penisku kutusukkan
    langsung masuk ke dalam vagina ibu serta kutekan kuat-kuat dengan memegang
    pinggangnya sehingga ibu berteriak,

    Aduuuh Suuur, oooh, dan tanpa kupedulikan teriakan ibu, langsung saja kukocok
    penisku keluar masuk vaginanya dengan cepat dan kuat hingga membuat badan ibu
    tergetar ketika sodokanku menyentuh tubuhnya dan setiap kali kudengar ibu
    berteriak,
    oooh, oooh, Suuur, dan tidak lama kemudian ibu mengeluh lagi,
    Suuur, Ibu capek Naak, sudaah Suuur, Ibuu capeeek, dan tanpa kuduga ibu lalu
    menjatuhkan dirinya tertidur tengkurap dengan nafasnya yang terengah-engah,
    sehingga mau tak mau penisku jadi keluar dari vaginanya.

    Tanpa mempedulikan kata-katanya, segera saja kubalik badan ibu yang jatuh
    tengkurap. Sekarang sudah tidur telentang lagi, kuangkat kedua kakinya lalu
    kuletakkan di atas kedua bahuku. Ibu yang kulihat sudah tidak bertenaga itu hanya
    mengikuti saja apa yang kuperbuat. Segera saja kumasukkan penisku dengan mudah ke
    dalam vagina ibu mertuaku yang memang sudah semakin basah itu, kutekan dan
    kutarik kuat sehingga payudaranya yang memang sudah aggak lembek itu terguncang-
    guncang. Ibu mertuaku nafasnya terdengar sangat cepat,

    Suuur, jangaan, kuat-kuat Naak, badan ibu sakit semua, sambil memegang kedua
    tanganku yang kuletakkan di samping badannya untuk menahan badanku.

    Mendengar kata-kata ibu mertuaku, aku menjadi tersadar dan teringat kalau yang
    ada di hadapanku ini adalah ibu mertuaku sendiri dan segera saja kehentikan
    gerakan penisku keluar masuk vaginanya serta kuturunkan kedua kaki ibu dari
    bahuku dan langsung saja kupeluk badan ibu serta kuucapkan,

    Maaf, Buu, kalau saya menyakiti Ibu, saya akan mencoba untuk pelan-pelan, segera
    saja ibu berucap,
    Suuur nggak apa-apa Nak, tapi Ibu lebih suka dengan posisi seperti ini saja,
    ayoo, Suuur mainkan lagi punyamu agar ibu cepat puaas.
    Iyaa, Buuu, saya akan coba lagi, sahutku sambil kembali kunaik-turunkan pantatku
    sehingga penisku keluar masuk vagina ibu dan kali ini aku lakukan dengan hati-
    hati agar tidak menyakiti badan ibu, dan ibu mertuakupun sekarang sudah mulai
    menggoyangkan pantatnya serta sesekali mempermainkan otot-otot di vaginanya,
    sehingga kadang-kadang terasa penisku terasa tertahan sewaktu memasuki liang
    vaginanya. Agen Poker Terpercaya

    Ketika salah satu payudara ibu kuhisap-hisap puting susunya yang sudah mengeras
    itu, ibu mertuaku semakin mempercepat goyangan pinggulnya dan terdengar
    desahannya yang agak keras diantara nafasnya yang sudah mulai memburu,

    ooohh, aahh, Suuur, teruuus, oooh, seraya meremas-remas rambutku lebih keras.

    Akupun ikut mempercepat keluar masuknya penisku di dalam vaginanya.

    Goyangan pinggul ibu mertuakupun semakin cepat dan sepertinya sudah tidak bisa
    mengontrol dirinya lagi. Disertai nafasnya yang semakin terengah-engah dan kedua
    tangannya dirangkulkan ke punggungku kuat-kuat, ibu mengatakan dengan terbata-
    bata,

    Nak Suuur, aduuuh, Ibuuu, sudaah, oooh, mauuu kelluaar. Aku sulit bernafas karena
    punggungku dipeluk dan dicengkeramnya dengan kuat dan kemudian ibu mertuaku
    menjadi terdiam, hanya nafasnya saja yang kudengar terengah-engah dengan keras
    dan genjotan penisku keluar masuk vaginanya.

    Untuk sementara aku hentikan untuk memberikan kesempatan pada ibu menikmati
    orgasmenya sambil kuciumi wajahnya, Bagaimana,

    Buuu?, mudah-mudahan ibu cukup puas.

    Cerita Sex Mertua Pemarah Ibu mertuaku tetap masih menutup matanya dan tidak segera menjawab pertanyaanku,
    yang pasti nafas ibu masih memburu tetapi sudah mulai berkurang dibanding
    sebelumnya. Karena ibu masih diam, aku menjadi sangat kasihan dan kusambung
    pertanyaanku tadi di dekat telinganya, Agen Poker Terpercaya

    Buu, saya tahu ibu pasti capek sekali, lebih baik ibu istirahat dulu saja..,
    yaa?, seraya aku mulai mengangkat pantatku agar penisku bisa keluar dari vagina
    ibu yang sudah sangat basah itu.

    Tetapi baru saja pantatku ingin kuangkat, ternyata ibu mertuaku cepat-cepat
    mencengkeram pinggulku dengan kedua tangannya dan sambil membuka matanya,
    memandang ke wajahku,

    Jangaan, Suuur, jangan dilepas punyamu itu, ibu diam saja karena ingin melepaskan
    lelah sambil menikmati punyamu yang besar itu mengganjal di tempat ibuuu, jangaan
    dicabut dulu, yaa, sayaang, terus kembali menutup matanya.

    Mendengar permintaan ibu itu, aku tidak jadi mencabut penisku dari dalam vagina
    ibu dan kembali kujatuhkan badanku pelan-pelan di atas badan ibu yang nafasnya
    sekarang sudah kelihatan mulai agak teratur, sambil kukatakan,

    Tidaak, Buuu, saya tidak akan mencabutnya, saya juga masih kepingin terus seperti
    ini, sambil kurangkul leher ibu dengan tangan kananku.

    Ibu hanya diam saja dengan pernyataanku itu, tetapi tiba-tiba penisku yang sejak
    tadi kudiamkan di dalam vaginanya terasa seperti dijepit dan tersedot vagina ibu
    mertuaku, dan tanpa sadar aku mengaduh,

    Aduuuh, oooh, Buuu.
    Kenapa, sayaang, enaak yaa?, sahut ibu sambil mencium bibirku dengan lembut dan
    sambil kucium hidungnya kukatakan, Buuu, enaak sekaliii, dan seperti tadi,
    sewaktu ibu mertuaku mula-mula menjepit dan menyedot penisku dengan vaginanya,
    secara tidak sengaja aku mulai menggerakkan lagi penisku keluar masuk vaginanya
    dan ibu mertuakupun kembali mendesah,
    oooh, aah, Suuur, teruuus, naak, aduuuh, enaak sekali.

    Semakin lama gerakan pinggul ibu semakin cepat dan kembali kudengar nafasnya
    semakin lama semakin memburu. Gerakan pinggul ibu kuimbangi dengan mempercepat
    kocokan penisku keluar masuk vaginanya. Makin lama aku sepertinya sudah tidak
    kuat untuk menahan agar air maniku tetap tidak keluar,

    Buuu, sebentar lagi, sayaa, sudaah, mau keluaar, sambil kupercepat penisku keluar
    masuk vaginanya dan mungkin karena mendengar aku sudah mendekati klimaks, ibu
    mertuakupun semakin mempercepat gerakan pinggulnya serta mempererat cengkeraman
    tangannya di punggungku seraya berkata,
    Suuur, teruuuss, Naak, Ibuuu, jugaa, sudah dekat, ooohh, ayooo Suuur, semprooot
    Ibuu dengan airmuu, sekaraang.
    Iyaa, Buuu, tahaan, sambil kutekan pantatku kuat-kuat dan kami akhiri teriakan
    itu dengan berpelukan sangat kuat serta tetap kutekan penisku dalam-dalam ke
    vagina ibu mertuaku.

    Dalam klimaksnya terasa vagina ibu memijat penisku dengan kuat dan kami terus
    terdiam dengan nafas terengah-engah.

    Setelah nafas kami berdua agak teratur, lalu kucabut penisku dari dalam vagina
    ibu dan kujatuhkan badanku serta kutarik kepala ibu mertuaku dan kuletakkan di
    dadaku.Setelah nafasku mulai teratur kembali dan kuperhatikan nafas ibupun
    begitu, aku jadi ingat akan tugas yang diberikan oleh istriku.

    Buuu, apa ini yang menyebabkan ibu selalu marah-marah pada Bapak..?, tanyaku.
    Mungkin saja Suuur, kenapa Suuur?, Sahutnya sambil tersenyum dan mencium pipiku.
    Buuu, kalau benar, tolong ibu kurangi marah-marahnya kepada Bapak, kasihan dia,
    ibu hanya diam dan seperti berfikir.

    Setelah diam sebentar lalu kukatakan,

    Buuu, sudah siang lho, seraya kubangunkan tubuh ibu serta kubimbing ke kamar
    mandi.

    Setelah peristiwa ini terjadi, ibu seringkali mengunjungi rumah kami dengan
    alasan kangen cucu dan anaknya Mur, tetapi kenyataannya ibu mertuaku selalu
    mengontakku melalui telepon di kantor dan meminta jatahnya di suatu motel,
    sebelum menuju ke rumahku. Untungnya sampai sekarang Istriku tidak curiga, hanya
    saja dia merasa aneh, karena setiap bulannya ibunya selalu mengunjung rumah kami.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Gadis Manis

    Cerita Sex Gadis Manis


    8165 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Gadis Manis ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex“…(sorry nama saya harus disensor…) apakah kamu pernah memotret model bugil?”
    Terus terang saya belum pernah jadi saya jawab dengan mantap,
    “Belum mbak, emang kenapa?”
    “Aku nggak ngerti kenapa ya ada orang yang mau dipotret begitu”, jawabnya.

    Sita orangnya manis, berjilbab dan sudah berkeluarga. Usianya baru 27 tahun,
    punya anak baru berumur 1 tahun. Dia juga salah satu editor andalan perusahaan
    kami. Boleh dibilang dia adalah primadona di kantor kami. Saya coba iseng-iseng
    tanya meminta Mbak Sita untuk dipotret tanpa busana (gila ya…? kalo dia marah …
    atau dia mau trus kalo ketahuan suaminya bisa bubar….!!! Padahal pacar sendiri
    aja belum pernah difoto bugil…).

    So, saya to the point aja,

    “Ehmm … Mbak Sita mau nggak kalo saya potret tanpa busana, tapi ini bukan porno
    lho, saya buat yang artistik”.

    Dan ternyata dia mau, saya sendiri tidak menyangka jawabannya,

    ”Betul nih, aku mau dong tapi dengan syarat, muka dan tanda-tanda fisik aku
    disamarkan atau ketutup. Pokoknya orang lain nggak boleh tau itu fotoku”,
    ujarnya.

    Saya sendiri kaget setengah mati mendengar jawabannya, tapi udah kepalang basah
    saya bilang,

    ”Oke, jadi kapan mbak Sita bisa punya waktu….”. “Gimana kalo nanti malam setelah
    meeting redaksi”, katanya.

    Saya setuju. So… the moment came… Selepas meeting, kami ke ruangan dia sambil
    membawa perlengkapan foto. Judi Poker Online

    “Mau dimana mbak…? Di studio aja ya, supaya nggak usah pasang lighting lagi”,
    tanya saya.

    Kebetulan di kantor kami ada sebuah ruangan di sudut yang dijadikan studio foto.

    “Boleh, yuk kita kesana…”, kata Sita sambil berjalan menuju studio.

    Sesampainya di studio saya menyiapkan lampu dan perlengkapan lain, sementara itu
    saya melirik dia mulai buka kerudung, atasan dan celana panjangnya. Setelah
    ngelepas bra dan CD, Sita diam sebentar.. mikir kayaknya,

    “Jadi nggak ya…, nggak deh, nggak jadi aja…” katanya.

    Saya nggak coba bujuk cuma bilang.

    “Ya udah…., kalo memang belum siap sih lain kali aja, atau memang dibatalkan
    aja”.

    Sita diam sejenak terus dia pake lagi bra dan CDnya. Saya sih tidak masalah, bisa
    melihat tubuh telanjang Sita saja sudah anugerah besar. Ternyata dibalik
    kerudungnya selama ini tubuhnya masih sangat menarik.

    “Ya sudah mbak, kalo gitu saya pulang aja ya…”, saya pamit pada Sita.

    Eh tapi ternyata dia malah merasa nggak enak,”ng…. sorry…aku nggak enak sama kamu
    karena udah janji…” katanya.

    “Sebenarnya aku nggak apa – apa kok… cuma malu aja telanjang didepan kamu,
    apalagi biasanya aku pake kerudung”.

    Akhirnya bra dan CD yang udah kembali dipake dia buka lagi.

    “Tapi … janji nggak kelihatan mukanya ya…” pinta Sita. “Iya deh mbak, saya janji
    …”, saya jawab sekenanya karena hati saya berdegup keras melihat tubuhnya yang
    telanjang itu

    Akhirnya pemotretan jadi dilakukan. Awalnya cuma beberapa jepretan, saya coba
    arahkan dia untuk berpose

    “Mbak, tangan kirinya diangkat kebelakang kepala… oke bagus….trus kakinya dibuka
    sedikit…”. Sita menurut semua arahan saya, sampai akhirnya dia mau juga difoto
    seluruhnya dan tampak muka.
    “Mbak… udah bagus posenya, difoto seluruh badan ya… oke sekarang mukanya
    menghadap kamera…”

    Saya sudah lupa sama janji pada Sita untuk tidak memperlihatkan mukanya tapi dia
    sendiri kemudian bilang, Judi Poker Online

    “Yah… keliatan deh mukanya, tapi udah kepalang deh… terusin aja… nggak apa-apa
    kok. Tapi awas kalo nggak bagus…”.

    Malah akhirnya dia mau difoto abis – abisan dan saya coba tanya apakah Sita mau
    berpose ‘hardcore’,

    “Kalo posisi ML mau kan ya mbak…”. Sita agak kaget,
    “Sama siapa … emang ada siapa lagi diluar…kalo sama kamu nanti siapa yang
    motret”.
    “ya sama saya tentunya mbak, abis sama siapa lagi… mau saya panggilkan Ucup”,
    saya sebut nama office boy kantor.

    “Gila ah… nggak mau kalo sama dia…mending sama kamu…”, Sita protes.
    “Iya deh mbak…nanti saya pake tripod, timer dan remote…jadi bisa ditinggal. Cuma
    meskipun nggak sampe ‘keluar’ tapi ‘masukinnya’ beneran ya supaya kelihatan
    natural”, saya berkilah (terus terang ini pertama kalinya buat saya, sama pacar
    sendiri aja belum pernah)
    “Iya deh…tapi kalo udah nggak tahan cepet keluarin di luar ya”, kata Sita.
    “Mudah – mudahan lho, soalnya saya belum pernah nih…”, saya berterus terang.
    “Wah… aku merawanin kamu dong …”, kata Sita lagi. Saya set kamera saya dan
    mendekati Sita.

    Cerita Sex Gadis Manis Vaginanya sudah basah sewaktu saya coba pegang,

    “Udah basah kok…jadi nggak akan sakit”, Sita meyakinkan saya.

    Saya buka retsleting membuka celana dan mengeluarkan penis yang sedari tadi sudah
    tegang. Akhirnya penis saya masuk juga ke dalam vaginanya. ceritasexdewasa.org Terasa nikmat sekali,
    sambil menggoyangkan pinggul Sita mendesah lirih. Kami melakukannya sambil setiap
    kali saya nyalakan remote untuk mengambil gambar kami.

    Setelah berganti beberapa posisi, mengambil puluhan foto dan memory saya habis
    pemotretan kami akhiri… tapi kenikmatan yang saya rasakan tidak mau saya lewatkan
    begitu saja. Kami terus bergoyang sampai akhirnya penis saya akan mengeluarkan
    sperma… Buru – buru saya mau cabut dan tapi dia tahan

    “jangan sekarang… aku lagi …. terusin dulu…”, pinta Sita sambil mencengkeram
    pantat saya.

    Akhirnya saya nggak bisa tahan lagi, penis saya berdenyut – denyut dan pancaran
    sperma ke dalam vaginanya.

    “Gila enak banget mbak Sita …”, saya kecup bibirnya, dia cuma diam sepertinya
    malu dan bersalah banget… saya juga jadi ikut ngerasa salah…
    “Maaf ya mbak…mustinya nggak sampe keterusan…”, saya meminta maaf
    “Nggak apa – apa… aku juga yang nggak bisa nahan…”, Sita berkata lirih.
    “Sini aku bersihkan dulu penis kamu…”, Sita mengambil tissue dan menjilati
    seluruh penis saya.

    Setelah itu dia mengelap dengan tissue,

    ”Kalo nggak dibersihin dulu nanti jadi lengket, kasihan kamu kan pulangnya
    jauh..”

    Akhirnya saya memakai kembali celana, kemudian mengambil kamera dan mengeluarkan
    memorynya. Sita masih telanjang dengan posisi terlentang di karpet, sementara
    kedua kakinya terbuka lebar.

    “Mbak, saya ambil memory satu lagi ya…nanti sambil pake bajunya saya foto lagi”,
    saya bergegas ke meja saya untuk mengambil memory cadangan.

    Cerita Sex Gadis Manis Tapi sewaktu akan kembali ke studio, saya merasa ingin kencing, sehingga saya
    mampir dulu ke toilet. Sewaktu kembali saya melihat pintu studio masih terbuka
    (saya lupa menutupnya…) dan saya intip ternyata Sita masih dalam posisi yang sama
    dan memejamkan matanya menikmati apa yang baru terjadi.

    Saya mengambil beberapa foto termasuk close up vaginanya yang melelehkan sperma
    saya, lalu keluar dari studio membiarkan dia beristirhat. Sewaktu keluar saya
    melihat si Ucup sedang membersihkan ruangan. “Cup…kamu jangan masuk studio dulu
    ya”, saya memberitahu Ucup.

    “Kenapa pak, emang Bu Sita masih di situ…”, tanya Ucup polos.
    “Lho kok kamu tahu tadi ngintip ya…”,saya agak kaget mendengannya.
    “Tadi waktu bapak keluar dari studio dan ke toilet, saya sempat masuk kedalam mau
    membersihkan tapi saya lihat Bu Sita lagi telanjang disitu ya saya keluar lagi,
    tapi sebelumnya saya sempat pegang tetek dan itunya, Bu Sita cuma mendesah…”,
    kata Ucup
    “Ibu Sita lihat kamu…”,tanya saya.
    “Kayaknya sih nggak soalnya merem dan nggak bergerak lagi”, jawabnya.
    “Yah sudah… ini duit 50 ribu, kamu jangan bilang siapa-siapa ya”, perintah saya.
    “Oke boss…tapi kalo boleh saya berkomentar, body Ibu Sita bagus banget ya pak…
    kalo saya punya istri kayak dia pasti tiap hari udah saya kerjain, wong begitu
    saja saya udah basah kok”, Ucup berkomentar sambil cengar-cengir.
    “Yah sudah, kamu pulang aja…besok datang agak pagi buat terusin bersih-bersih”.

    Sita saya bangunkan, dan sambil memakai baju saya terus mengambil foto. Setelah
    selesai Sita bilang, Judi Poker Online

    ”Aku bisa difoto dengan pakaian lengkap begini dong, yang cantik ya… tapi
    setidaknya aku pernah punya “foto nude” , meski cuma sekali… “. Aku mengambil
    sekitar 30 foto Sita dengan mengenakan Jilbab.

    Menurutku dia malah lebih terlihat menarik dengan pakaian seperti itu.

    Setelah itu kami pulang, Sita menganggap hal itu seperti tidak pernah terjadi.
    Malah foto – foto itu nggak pernah dia tanyain apalagi dilihat… malu kali ya,
    padahal hubungan saya dengan dia masih baik-baik…

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Ngeseks Dengan Sahabat Bokap

    Cerita Sex Ngeseks Dengan Sahabat Bokap


    13477 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Ngeseks Dengan Sahabat Bokap ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Hai para pembaca cerita dewasa perkenalkan namaku Bica aku wanita umur 28 tahun kata orang tubuhku proposional dari tinggiku 169 cm dan berat badanku 56 kg ukuran payudaraku 36B didukung dengan wajah cantikku berkulit putih, memang aku dulu sering jadi SPG dalam acara pameran mobil jadi bisa dibayangkan secara singkat tentang diskripsiku.
    Aku sudah mempunyai suami namanya Roni umurnya lebih tua dari aku 2 tahun, sementara ditahun ini kami memang sepakat untuk menunda momongan dulu, kalau masalah seks kehidupan kami baik baik saja, Suamiku bisa dibilang Hypersex malah bisa jadi dalam sehari minta jatah 3 kali.

    Dan cerita ini berawal dari kesuksesan Roni bekerja di kantornya dan mendapat kepercayaan dari sang atasan yang sangat baik. Kepercayaan ini membuat dia sering harus bekerja overtime, pada awalnya aku bisa menerima semua itu tetapi kelamaan kebutuhan ini harus dipenuhi juga dan itulah yang membuat kami sering bertengkar karena kadang Roni harus berangkat lebih pagi dan lewat tengah malam baru pulang.
    Dan mulailah cerita ini ketika Roni mendapat tanggung jawab untuk menangani suatu proyek dan dia dibantu oleh rekan kerjanya Faiz dari luar kota. Pertama diperkenalkan Faiz langsung seperti terkesima dan sering menatapku, hal itu membuatku risih.

    Faiz cukup tampan gagah dan kekar. Karena tuntutan pekerjaan dan efisiensi, kantor Roni memutuskan agar Faiz tinggal di rumah kami utk sementara. Dan memang mereka berdua sering bekerja hingga larut malam di rumah kami.

    Faiz tidur di kamar persis di seberang kamar kami. Sering di malam hari aku berpamitan tidur matanya yang nakal suka mencuri pandang diantara sela-sela baju tidur yang aku kenakan. Aku memang senang tidur bertelanjang agar jika Roni datang bisa langsung bercinta.

    Pernah suatu saat ketika pagi hari kami aku dan Roni bercinta di dapur waktu masih pagi sekali dengan posisiku duduk di meja dan Roni dari depan, tiba-tiba Faiz muncul dan melihat kami, dia menempelkan telunjuk dimulutnya agar aku tidak menghentikan kegiatan kami, karena kami sedang dalam puncaknya dan Roni yang membelakangi Faiz dan aku juga tidak tega menghentikan Roni. Daftar Poker

    Akhirnya ku biarkan Faiz melihat kami bercinta tanpa Roni sadari hingga kami berdua orgasme. Dan aku tahu Faiz melihat tubuh telanjangku ketika Roni melepaskan penisnya dan terjongkok di bawah meja.

    Cerita Sex Ngeseks Dengan Sahabat Bokap Setelah kejadian itu Faiz lebih sering memperhatikan tiap lekuk tubuhku. Sampai suatu waktu ketika pekerjaan Roni benar2 sibuk sehingga hampir seminggu tidak menyentuhku. Di hari Jum’at kantor tempat Roni bekerja mengadakan pesta dinner bersama di rumah atasan Roni.

    Rumahnya terdiri dari dua lantai yang sangat mewah di lantai 2 ada semacam galeri barang2 antik. Kami datang bertiga dan malam itu aku mengenakan pakaian yang sangat seksi, gaun malam warna merah yang terbuka di bagian belakang dan hanya dikaitkan di belakang leher oleh kaitan kecil sehingga tidak memungkinkan memakai BH.

    Bagian bawahpun terdapat sobekan panjang hingga sejengkal di atas lutut, malam itu saya merasa sangat seksi dan Faiz pun sempat terpana melihatku keluar dari kamar. ceritasexdewasa.org Sebelum berangkat aku dan Roni sempat bercinta di kamar dan tanpa sepengetahuan kami ternya Faiz mengintip lewat pintu yang memang kami ceroboh tidak tertutup sehingga menyisakan celah yang cukup untu melihat kami dari pantulan cermin, sayangnya karena letih atau terburu-buru mau pergi Roni orgasme terlebih dahulu dan aku dibiarkannya tertahan.

    Dan Faiz mengetahui hal itu. Malam itu ketika acara sangat ramai tiba-tiba Roni dipanggil oleh atasannya untuk diperkenalkan oleh customer. Roni berkata padaku untuk menunggu sebentar, sambil menunggu aku ke lantai 2 untuk melihat barang2 antik, di lantai 2 ternyata keadaan cukup sepi hanya 2-3 orang yang melihat-lihat di ruangan yang besar itu. Daftar Poker

    Aku sangat tertarik oleh sebuah cermin besar di pojokan ruangan, tanpa takut aku melihat ke sana dan mengaguminya juga sekaligus mengagumi keseksian tubuhku di depan cermin, tanpa ku sadari di sampingku sudah berada Faiz .

    “Udah nanti kacanya pecah lho..cakep deh..!”, canda Faiz

    “Ah bisa aja kamu BFaiz”,balasku tersipu.

    Setelah berbincang2 di depan cermin cukup lama Faiz meminta tolong dipegangkan gelasnya sehingga kedua tanganku memegang gelasnya dan gelasku.

    “Aku bisa membuat kamu tampak lebih seksi”,katanya sambil langsung memegang rambutku yang tergerai dengan sangat lembut.

    Tanpa bisa mengelak dia telah menggulung rambutku sehingga menampak leherku yang jenjang dan mulus dan terus terang aku seperti terpesona oleh keadaan diriku yang seperti itu. dan memang benar aku terlihat lebih seksi.
    Dan saat terpesona itu tiba-tiba tangan Faiz meraba leherku dan membuatku geli dan detik berikutnya Faiz telah menempelkan bibirnya di leher belakangku, daerah yang paling sensitif buatku sehingga aku lemas dan masih dengan memegang gelas Faiz yang telah menyudutkanku di dinding dan menciumi leherku dari depan.

    “Faiz apa yang kamu lakukan..lepaskan aku Faiz..lepas..!”,rontaku tapi Faiz tahu aku tidak akan berteriak di suasana ini karena akan mempermalukan semua orang.

    Faiz terus menyerangku dengan kedua tanganku memegang gelas dia bebas meraba buah dadaku dari luar dan terus menciumi leherku, sambil meronta-ronta aku merasakan gairahku meningkat, apalagi saat tiba-tiba tangan Faiz mulai meraba belahan bawah gaunku hingga ke selangkanganku.

    “Faizz..hentikan Faiz aku mohon..tolong Faiz..jangan lakukan itu..”,rintihku, tapi Faiz terus menyerang dan jari tengah tangannya sampai di bibir vaginaku yang ternyata telah basah karena serangan itu.

    Dia menyadari kalau aku hanya mengenakan G-string hitam dengan kaitan di pinggirnya, lalu dengan sekali sentakan dia menariknya dan terlepaslah G-stringku. Aku terpekik pelan apalagi merasakan ada benda keras mengganjal pahaku.

    Ketika Faiz sudah semakin liar dan akupun tidak dapat melepaskan, tiba-tiba terdengar suara Roni memanggil dari pinggir tangga yang membuat pegangan himpitan Faiz terlepas, lalu aku langsung lari sambil merapikan pakaian ku menuju Roni yang tidak melihat kami dan meninggalkan Faiz dengan G-string hitamku.

    Cerita Sex Ngeseks Dengan Sahabat Bokap Aku sungguh terkejut dengan kejadian itu tapi tanpa disadari aku merasakan gairah yang cukup tinggi merasakan tantangan melakukan di tempat umum walau dalam kategori diperkosa.

    Ternyata pesta malam itu berlangsung hingga larut malam dan Roni mengatakan dia harus melakukan meeting dengan customer dan atasannya dan dia memutuskan aku untuk pulang bersama Faiz.

    Tanpa bisa menolak akhirnya malam itu aku diantar Faiz, diperjalanan dia hanya mengakatakan

    “Maaf Bica..kamu sungguh cantik malam ini.” Sepanjang jalan kami tidak berbicara apaun. Hingga sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamar dan menelungkupkan diri di kasur, aku merasakan hal yang aneh antara malu aku baru saja mengalami perkosaan kecil dan perasaan malu mengakui bahwa aku terangsang hebat oleh serangan itu dan masih menyisakan gairah.

    Tanpa sadar ternyata Faiz telah mengunci semua pintu dan masuk ke dalam kamarku, aku terkejut ketika mendengar suaranya’,

    “Bica aku ingin mengembalikan ini”‘ katanya sambil menyerahkan G-stringku berdiri dengan celana pendek saja, dengan berdiri aku ambil G-stringku dengan cepat, tapi saat itu juga Faiz telah menyergapku lagi dan langsung menciumiku sambil langsung menarik kaitan gaun malamku, maka bugilah aku diahadapannya.

    Tanpa menunggu banyak waktu aku langsung dijatuhkan di tempat tidur dan dia langsung menindihku.

    Aku meronta-ronta sambil menendang-nendang?

    ”Faizz..lepaskan aku Faiz..ingat kau teman suamiku Faiz..jangan..ahh..aku mohon”, erangku ditengah rasa bingung antara nafsu dan malu, tapi Faiz terus menekan hingga aku berteriak saat penisnya menyeruak masuk ke dalam vaginaku, ternyata dia sudah siap dengan hanya memakai celana pendek saja tanpa celana dalam.

    “Ahhhh?Faizz..kau..:’ Lalu mulailah dia memompaku dan lepaslah perlawananku, akhirnya aku hanya menutup mata dan menangis pelan..clok..clok..clok..aku mendengar suara penisnya yang besar keluar masuk di dalam vaginaku yang sudah sangat basah hingga memudahkan penisnya bergerak. Daftar Poker

    Lama sekali dia memompaku dan aku hanya terbaring mendengar desah nafasnya di telingaku, tak berdaya walau dalam hati menikmatinya. Sampai kurang lebih satu jam aku akhirnya melenguh panjang

    “Ahhh?..” ternyata aku orgasme terlebih dahulu, sungguh aku sangat malu mengalami perkosaan yang aku nikmati.

    Sepuluh menit kemudian Faiz mempercepat pompaannya lalu terdengar suara Faiz di telingaku “Ahhh..hmmfff?” aku merasakan vaginaku penuh dengan cairan kental dan hangat sekitar tiga puluh deti kemudian Faiz terkulai di atasku.

    “Maaf Bica aku tak kuasa menahan nafsuku..”bisiknya pelan lalu berdiri dan meninggalkanku terbaring dan menerawang. hinga tertidur Aku tak tahu jam berapa Roni pulang hingga pagi harinya. Esok paginya di hari sabtu seperti biasa aku berenang di kolam renang belakang Roni dan Faiz berpamitan untuk nerangkat ke kantor.
    Karena tak ada seorang pun aku memberanikan diri untuk berenang tanpa pakaian. Saat asiknya berenang tanpa disadari, Faiz ternyata beralasan tidak enak badan dan kembali pulang, karena Roni sangat mempercayainya maka dia izinkan Faiz pulang sendiri.

    Faiz masuk dengan kunci milik Roni dan melihat aku sedang berenang tanpa pakaian. Lalu dia bergerak ke kolam renag dan melepaskan seluruh pakaiannya, saat itulah aku sadari kedatangannya,

    “Faizz..kenapa kau ada di sini?” tanyaku,

    “Tenang Bica suaimu ada di kantor sedang sibuk dengan pekerjaannya”, aku melihat tubuhnya yang kekar dan penisnya yang besar mengangguk angguk saat dia berjalan telanjang masuk ke dalam kolam

    “Pantas sajaku semalam vaginaku terasa penuh sekali”‘pikirku.

    Cerita Sex Ngeseks Dengan Sahabat Bokap Aku buru-buru berenang menjauh tetai tidak berani keluar dr dalam kolam karena tidak mengenakan pakaian apapun juga. Saat aku bersandar di pingiran sisi lain kolam, aku tidak melihat ada tanda2 Faiz di dalam kolam.
    Aku mencari ke sekeliling kolam dan tiba-tiba aku merasakan vaginaku hangat sekali, ternyata Faiz ada di bawah air dan sedang menjilati vaginaku sambil memegang kedua kakiku tanpa bisa meronta.

    Akhirnya aku hanya bisa merasakan lidahnya merayapai seluruh sisi vaginaku dan memasuki liang senggamaku..aku hanya menggigit bibir menahan gairah yang masih bergelora dari semalam. Cukup lama dia mengerjai vaginaku, nafasnya kuat sekali pikirku.

    Detik berikutnya yang aku tahu dia telah berada di depanku dan penisnya yang besar telah meneyruak menggantian lidahnya?

    “Arrgghh..” erangku menahan nikmat yang sudah seminggu ini tidak tersentuh oleh Roni. Akhirnya aku membiarkan dia memperkosaku kembali dengan berdiri di dalam kolam renang.

    Sekarang aku hanya memeluknya saja dan membiarkan dia menjilati buah dadaku sambil terus memasukan penisnya keluar masuk.

    Bahkan saat dia tarik aku ke luar kolam aku hanya menurutinya saja, gila aku mulai menikamti perkosaan ini, pikirku, tapi ternyata gairahku telah menutupi kenyataan bahwa aku sedang diperkosa oleh teman suamiku.

    Dan di pinggir kolam dia membaringkanku lalu mulai menyetubuhi kembai tubuh mulusku..”Kau sangat cantik dan seksi Bica..ahh” bisiknya ditelingaku.

    Aku hanya memejamkan mata berpura-pura tidak menikmatinya, padahal kalau aku jujur aku sangat ingin memeluk dan menggoyangkan pantatku mengimbangi goyangan liarnya. Hanya suara eranggannya dan suara penisnya maju mundur di dalam vaginaku, clok..clok..clep..dia tahu bahwa aku sudah berada dalam kekuasaannya.

    Beberapa saat kemudian kembali aku yang mengalami orgasme diawali eranganku

    “Ahhh..” aku menggigit keras bibirku sambil memegang keras pinggiran kolam,

    “Nikmati sayang?”demikian bisiknya menyadari aku mengalami orgasme. Sebentar kemudian Faiz lah yang berteriak panjang,

    “Kau hebat Bica..aku cinta kau..AAHHH..HHH” dan aku merasakan semburan kuat di dalam vaginaku.

    Gila hebat sekali dia bisa membuatku menikmatinya pikirku. Setelah dia mencabut penisnya yang masih terasa besar dan keras, aku reflek menamparnya dan memalingkan wajahku darinya. Aku tak tahu apakah tamparan itu berarti kekesalanku padanya atau karena dia mencabut penisnya dari vaginaku yang masih lapar.

    Setelah Roni pulang herannya aku tidak menceritakan kejadian malam lalu dan pagi tadi, aku berharap Roni dapat memberikan kepuasan padaku.

    Dengan hanya menggenakan kimono dengan tali depan aku dekati Roni yang masih asik di depan komputernya di dalam kamar, lalu aku buka tali kimonoku dan kugesekan buah dadaku yang besar itu ke kepalanya dari belakang, berharap da berbalik dan menyerangku.

    Ternyta yang kudapatkan adalah bentakannya “Bica..apakah kamu tak bisa melihat kalau aku sedang sibuk?

    Jangan kau ganggu aku dulu..ini untuk masa depan kita” teriaknya keras.

    Aku yakin Faiz juga mendengar teriakannya. Aku terkejut dan menangis, lalu aku keluar kamar dengan membanting pintu, lalu aku pergi ke pinggir kolam dan duduk di sana merenung dan menahan nafsu.

    Cerita Sex Ngeseks Dengan Sahabat Bokap Dari kolam aku bisa melihat bayangan di Roni di depan komputer dan lampu di kamar Faiz. Tampak samar-samar Faiz keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Karena di luar gelap tak mungkin dia melihatku.
    Tanpa sadar aku mendekat ke jendelanya dan memperhatikan Faiz mengeringkan tubuh. Gila kekar sekali tubuhnya dan yang menarik perhatianku adalah penisnya yang besar dan tegang mengangguk-angguk bergoyang sekanan memanggilku.
    Aku malu sekali mengagumi dan mengaharapkan kembali penis itu masuk ke dalam vaginaku yang memang masih haus.

    Perlahan aku membelai-belai vaginaku hingga terasa basah, akhirnya aku memutuskan untuk memintanya pada Faiz, dengan hati yang berdebar kencang dan nafsu yang sudah menutupi kesadaran, aku nekat masuk ke dalam kamar Faiz dan langsung mengunci pintu dari dalam.

    Faiz sangat terkejut “Tyas..apa yang kamu lakukan?”, aku hanya menempelkan telunjuk di bibirku dan memberi isyarat agar tidak bersuara karena Roni ada di kamar seberang.

    Langsung aku membuka pakaian tidurku dan terpampanglah tubuh putih mulusku tanpa sehelai benagpun di hadapannya, Faiz hanya terperangah dan menatap kagum pada tubuhku. Faiz tersenyum sambil memperlihatkan penisnya yang semakin membesar dan tampak berotot.

    Dengan segera aku langsung berlutut di hadapannya dan mengulum penisnya, Faiz yang masih terkejut dengan kejadian ini hanya mendesah perlahan merasakan penisnya aku kulum dan hisap dengan nafsuku yang sudah memuncak.

    Sambil mulutku tetap di dalam penisnya aku perlahan naik ke atas tempat tidur dan menempatkan vaginaku di mulut Faiz yang sudah terbaring, dia mengerti maksudku dan langsung saja lidahnya melahap vaginaku yang sudah sangat basah, cukup lama kami dalam posisi itu, terinat akan Roni yang bisa saja tiba-tiba datang aku langsung mengambil inisiatif untuk merubah posisi dan perlahan duduk di atas penisnya yang sudah mengacung tegang dan besar panjang.

    Perlahan aku arahkan dan masukan ke dalam lubang vaginaku, rasanya berbeda dengan saat aku diperkosanya, perlahan tapi pasti aku merasaskan suatu sensasi yang amat besar sampai akhirnya keseluruhan batang penis Faiz masuk ke dalam vaginaku

    “Ahh..sssfff..Braaam!” erangku perlahan menahan suara gairahku agar tidak terdengar, aku merasakan seluruh penisnya memenuhi vaginaku dan menyentuh rahimku.

    Sungguh suatu sensasi yang tak terbayangkan, dan sensasi itu semakin bertambah saat aku mulai menggoyangkan pantatku naik turun sementara tangan Faiz dengan puasnya terus memainkan kedua buah dadaku memuntir-muntir putingku hingga berwarna kemerahan dan keras

    “ahh..ahh..” demikian erangan kami perlahan mengiringi suara penisnya yan keluar masuk vaginaku clok..clok..clok? Tak tahan dengan nafsunya mendadak Faiz duduk dan mengulum buah dadaku dengan rakusnya bergantian kiri kanan bergerak ke leher dan terus lagi.

    Aku sungguh tak dapat menahan gairah yang selama ini terpendam. Mungkin karena nafsu yang sudah sangat tertahan atau takut Roni mendengar tak kuasa aku melepaskan puncak gairahku yang pertama sambil mendekap erat Faiz dan menggigit pundaknya agar tidak bersuara.

    Kudekap erta Faiz seakan tak dapat dilepaskan mengiringi puncak orgasmeku. Faiz merasakan penisnya disiram cairan hangat dan tahu bahwa aku mengalami orgasme dan membiarkanku mendekapnya sangat erat sambil memelukku dengan belaian hangatnya.

    Selesai aku orgasme sekiat 30 detik, Faiz membalikan aku dengan penisnya masih tertancap di dalam vaginaku. Faiz mulai mencumbuku dengan menjilati leher dan putingku perlahan, entah mengapa aku kembali bernafsu dan membalas ciumannya denga mesra, lidah kami saling berpagutan dan Faiz merasakan penisnya kembali dapat keluar masuk dengan mudah karena vaginaku sudah kembali basah dan siap menerima serangan berikutnya.

    Cerita Sex Ngeseks Dengan Sahabat Bokap Dan Faiz langsung memompa penisnya dengan semangat dan cepat membuat tubuhku bergoyang dan buah dadaku bergerak naik turun dan sungguh suara yang timbul antara erangan kami berdua yang tertahan derit tempat tidur dan suara penisnya keluar masuk di vaginaku kembali membakar gairahku dan aku bergerak menaik turunkan pantatku untuk mengimbangi Faiz.

    Dan benar saja 10 menit kemudian aku sampai pada puncak orgasme yang kedua, dengan meletakan kedua kakiku dan menekan keras pantatnya hingga penisnya menyentuh rahimku. Kupeluk Faiz dengan erat yang membiarkan aku menikmati deburan ombak kenikmatan yang menyerangku berkali-kali bersamaan keluarnya cairanku.
    Kugigit bibirku agar tidak mengeluarkan suara, cukup lama aku dalam keadaan ini dan anehnya setelah selesai aku berada dalam puncak ternyata aku sudah kembali mengimbangi gerakan Faiz dengan menaik turunkan pantatku. Daftar Poker

    Saat itulah kudengar pintu kamarku terbuka dan detik berikutnya pintu kamar Faiz diketuk Roni, “Faizz..kau sudah tidur?”, demikian ketuk Roni.

    Langsung saja Faiz melepaskan pelukannya dan menyuruhku bersembunyi di kamar mandi. Sempat menyambar pakaian tidurku yang tergeletak di lantai aku langsung lari ke kamar mandi dan mengunci dari luar.

    Sungguh hatiku berdebar dengan kerasnya membayangkan apa jadinya jika aku ketahuan suamiku. Faiz dengan santai dan masih bertelanjang membuka pintu dan mengajak Roni masuk, Roni sempat terkejut melihat Faiz telanjang,

    ”Sedang apa kamu Faiz” tanpa curiga dengan tempat tidur yang berantakan yang kalau diperhatikan dari dekat ada cairan kenikmatanku.

    Faiz hanya tersenyum dan mengatakan,”Mau tau aja..”

    Dasar Roni dia langsung membicarakan suatu hal pekerjaan dan mereka terlibat pembicaraan itu. Kurang lebih sepuluh menit mereka berbicara dan sepuluh menit juga hatiku sungguh berdebar-debar tapi anehnya dengan keadaan ini nafsuku sungguh semakin menjadi-jadi.

    Setelah Roni keluar, Faiz kembali mengunci pintu kamar dan mengetuk kamar mandi perlahan,”Bica buka pintunya..sudah aman”.

    Begitu aku buka pintunya Faiz langsung menarik aku dan mendudukanku di meja dekat kamar mandi, langsung saja dibukanya kedua kakiku dan bless penisnya kembali memenuhi vaginaku.

    “Ahhh..ahh..” erangan kami berdua kembali terdengar perlahan sambil terus menggoyangkan pantatnya maju mundur Faiz melahap buah dadaku dan putingku.

    Sepuluh menit berlalu dan goyang Faiz semakin cepat sehingga aku tahu dia akan mencapai puncaknya, dan akupun merasakan hal yang sama

    “Faizz lebih cepat sayang aku sudah hampir keluar..” desahku

    “Tahan sayang kita bersamaan keluarnya”, dan benar saja saat kurasakan maninya menyembur deras dalam vaginaku aku mengalami orgasme yang ketiga dan lebih hebat dari yang pertama dan kedua, kami saling berpelukan erat dan menikmati puncak gairah itu bersamaan.

    “Faizzz..,” desahku tertahan.

    “Ahhh Bica..kau hebat..” demikian katanya.

    Akhirnya kami saling berpelukan lemas berdua, sungguh suatu pertempuran yang sangat melelahkan. Saat kulirik jam ternyata sudah dua jam kami bergumul.

    “Terima kasih Faiz..kau hebat..” kataku dengan kecupan mesra dan langsung memakai pakaian tidurku kembali dan kembali ke kamarku. Roni tidak curiga sama sekali dan tetap berkutat dengan komputernya dan tidak menghiraukanku yang langsung berbaring tanpa melepas pakaianku seperti biasanya karena aku tahu ada bekas ciuman Faiz di sekujur buah dadaku.

    Cerita Sex Ngeseks Dengan Sahabat Bokap Malam itu aku merasa sangat bersalah pada Roni tapi di lain sisi aku merasa sangat puas dan tidur dengan nyenyaknya. Esoknya seperti biasa di hari Minggu aku dan Roni berenang di pagi hari tetapi mengingat adanya Faiz.

    Kami yang biasanya berenang bertelanjang akhirnya memutuskan memakai pakaian renag, aku syukuri karena hal ini dapat menutupi buah dadaku yang masih memar karena gigitan Faiz. Saat kami berenang aku menyadari bahwa Faiz sedang menatap kami dari kamarnya.

    Dan saat Roni sedang asyik berenang kulihat Faiz memanggilku dengan tangannya dan yang membuat aku terkejut dia menunjukan penisnya yang sudah mengacung besar dan tegang. Seperti di hipnotis aku nekat berjalan ke dalam.

    ”Ron aku mau ke dalam ambil makanan ya..!” kataku pada Roni, dia hanya mengiyakan sambil terus berenang, Roni memang sangat hobi berenang bisa 2 jam nonstop tanpa berhenti.
    Aku dengan tergesa masuk ke dalam dan menuju kamar Faiz. Di sana Faiz sudah menunggu dan tak sabar dia melucuti pakain renangku yang memang hanya menggunakan tali sebagai pengikatnya.

    “Gila kamu Faiz..bisa ketahuan Roni lho,” protesku tanpa perlawanan karena aku sendiri sangat bergairah oleh tantangan ini. dan dengan kasar dia menciumi punggungku sambil meremas buah dadaku

    “Tapi kamu menikmatinya khan?!,” goda Faiz sambil mencium leher belakangku.

    Dan aku hanya mendesah menahan nikmat dan tantangan ini. Yang lebih gila Faiz menarikku ke jendela dan masih dari belakang dia meremas-remas buah dadaku dan meciumi punggung hingga pantatku,

    “Gila kau Faiz, Roni bisa melihat kita,” tapi anehnya aku tidak berontak sama sekali dan memperhatikan Roni yang benar-benar sangat menikamti renangnya.

    Di kamar Faiz pun aku sangat menikmati sentuhan Faiz.

    “Bica kamu suka ini khan?” tanyanya sambil dengan keras menusukan penisnya ke dalam vaginaku dari belakang.

    “AHH..Faiz..” teriakku kaget dan nikmat, sekarang aku berani bersuara lebih kencang karena tahu Roni tidak akan mendengarnya.

    Langsung saja Faiz memaju mundurkan penisnya di vaginaku.

    ”Ahh.. Faiz lebih kencang..fuck me Faiz..puaskan aku Faiz..penismu sungguh luar biasa..Faiz aku sayang kamu..” teriakku tak keruan dengan masih memperhatikan Roni.

    Faiz mengimbangi dengan gerakan yang liar hingga vaginaku terasa lebih dalam lagi tersentuh penisnya dengan posisi ini,

    ”Bicaa..khhaau hhebat..” desahnya sambil terus menekanku, kalau saja Roni melihat sejenak ke kamar Faiz maka dia akn sangat terkejut meilhat pemandangan ini, istrinya sedang bercinta dengan rekan kerjanya.

    Ternyata kami memang bisa saling mengimbangi, kali ini dalam waktu 20 menit kami sudah mencapai puncak secara bersamaan

    “Teruuus Faiz lebih khheeenncang..ahhhh aku keluar Faizzz”, teriaku.

    “Aaakuu juga Bicaa..nikkkkmat ssekali mmmeemeekmu..aahhhhh.” teriaknya bersamaan dengan puncak kenikmatan yang datang bersamaan.

    Cerita Sex Ngeseks Dengan Sahabat Bokap

    Cerita Sex Ngeseks Dengan Sahabat Bokap

    Setelah itu aku langsung mencium bibirnya dan kembali mengenakan pakaian renangku dan kembali berenang bersama Roni yang tidak menyadari kejadian itu.

    Setelah itu hari-hari berikutnya sungguh mendatangkan gairah baru dalam hidupku dengan tantangan bercinta bersama Faiz.

    Pernah suatu saat ketika akhirnya Roni mau bercinta denganku di suatu malam hingga akhirnya dia tertidur kelelahan, aku hendak mengambil susu di dapur dan karena sudah larut malam aku nekat tidak mengenakan pakaian apapun.

    Saat aku membungkuk di depan lemari es sekelebat ku lihat bayangan di belakangku sebelum aku menyadari Faiz sudah di belakangku dan langsung menubruku dari belakang.

    Penisnya langsung menusuk vaginaku yang membuatku hanya tersedak dan menahan nikmat tiba-tiba ini. Kami bergumul di lantai dapur lalu dia mengambil kursi dan duduk di atasnya sambil memangku aku,

    “Faizz kamu nakal” desahku yang juga menikmatinya dan kami bercinta hingga hampir pagi di dapur. Sungguh bersama Faiz kudapatkan gairah terpendamku selama ini.

    Akhirnya ketika proyek kantor Roni selesai Faiz harus pergi dari rumah kami dan malam sebelum pergi aku dan Faiz menyempatkan bercinta kembali.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Dirumah Tante

    Cerita Sex Dirumah Tante


    18383 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Dirumah Tante ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSore yang kelabu saat itu. Aku kesal setengah mati gara-gara rapat BEM yang tidak kunjung menemukan hasil. Jengkel memang aku rasakan, karena semuanya tetak kukuh dengan pendirian dan pendapatnya masing-masing. Terkadang BEM sudah seperti di Senayan saja.
    Aku pulang ke rumah menggunakan motor butut kesayanganku. Motor yang udah nemenin aku selama menjadi mahasiswa di kota ini. Perkenalkan aku Andra, mahasiswa teknik semester 5 universitas negeri di kotaku. Kalo perawakan, aku terus terang sering di bilang ganteng mirip tantowi yahya. Tinggi rata-rata 170 cm, namun agah sedikit padat.

    Aku aktif di organisasi BEM sejak awal semester 4 ini. Aku kira enak menjadi ketua BEM. Namun ternyata tidak seenak yang aku bayangkan. Kuliahku jadi terbengkalai, ntah bagaimana hasil semester ini.

    Kita langsung mulai saja ceritanya. Cerita ini adalah cerita yang menurutku serba kebetulan. Aku pun ga nyangka semua ini akan terjadi.

    Sepulang rapat BEM aku langsung pulang ke rumahku. Rumah tanteku lebih tepatnya. Aku tinggal di sana karena tidak ada yang menghuni rumah itu. Tante dan keluarganya telah pindah ke Amerika mengikuti om yang bekerja sebagai seorang supervisor di salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia. Rumahnya sangat besar, aku tinggal disini bersama dengan seorang pembantu wanitanya tante yang bertanggung jawab membersihkan rumah tersebut.

    Sampai di rumah perasaanku emang sudah serba uring-uringan. Rasanya darah tinggiku kumat. Pusing menang, pandanganku kabur sampai aku pingsan di bawah tangga menuju lantai 2 dimana kamarku berada.

    Ntah berapa lama aku tidak sadarkan diri. Yang aku tau waktu aku sadar aku berada di atas sofa ruang keluarga didampingi mbak Yuni.

    “den Andra udah sadar..” suara mbak Yuni memecah kebuyaranku.
    “ehh… mbak Yuni, aku tadi pingsan yah mbak. Maaf merepotkan mbak, aku emang lagi ga enak badan..”
    “ahh,, ga apa-apa lagi den. Emang den Andra kenapa?? kok bisa sampai pingsang segala??”
    “ga tau lah mbak, kayaknya darah tinggi ku kumat gara-gara rapat tadi.”
    “den Andra ini ada-ada saja, masa masih muda udah kena darah tinggi.”
    “hahah… mau gimana lagi mbak, kata dokter emang begitu. Yaudah mbak, aku mau ke atas dulu, mau mandi trus istirahat.”
    “jangan lupa makan den. Mbak udah masak tuh. Aden mau makan d bawah atau di atas??”
    “di atas aja kalo begitu mbak”

    Percakapan kami pun berlalu seiring dengan berjalannya aku menuju kamarku. Mbak Yuni merupakan seorang janda muda beranak satu. Anaknya di tinggal di kampung halamannya bersama dengan keluarganya. Sebenarnya dia cantik, wajahnya ayu, kulitnya putih terawat. Mungkin karena di rumah tidak terlalu banyak kerjaan dia bisa merawat tubuhnya. Yang paling menarik itu tubuhnya yang sangat-sangat proporsional. Payudaranya tetep kenceng walau udah beranak satu dan pinggulnya padet berisi. Bisa di katakan dia adalah miss pembantu, heheh.

    Cerita Sex Dirumah Tante Sesampainya di kamar, aku langsung mandi. Walau ada air panas, tapi aku paling malas mandi dengan air panas, soalnya ga ada segarnya jadinya. Setelah mandi aku rebahkan diri di atas ranjang kesayanganku dengan masih mengenakan handuk. Tak lama berselang mbak Yuni datang membawa makanan dan susu coklat hangat kesukaan ku. Situs Judi Slots

    “ini den, makanannya. Jangan lupa di makan trus minum susunya biar ga tambah sakit.”
    “iya mbak, makasih..” jawabku dengan senyuman.
    “kalo gitu mbak ke bawah dulu yah den. Kalo ada apa-apa panggil aja mbak.”
    “iya mbak Yuni yang bawel..”

    Mbak yuni pun keluar dari kamarku. Langsung saja aku ganti pakaianku dengan pakaian resmi di rumah. Yah celana boxer sama baju singglet. Makanan yang telah d antar mbak yuni pun tak lupa aku santap.

    Makanan habis aku pun mulai untuk istirahat. Namun mataku tetap ga bisa di bawa tidur. Ntah kenapa sejak ngeliat mbak Yuni yang tadi makai baju you can see aku selalu kepikiran dia. Biasanya dia lebih suka pakai daster ato baju kaos sama celana pendek selutut. Eh tadi dia pakai celana pendek sepaha plus baju you can see. Pokoknya mempertontonkan banget deh.

    Pikiranku mulai kotor, aku mulai membayangkan gimana yah kalo aku tidurin mbak Yuni. Tapi aku juga takut, ntar dia marah dan nadu sama om dan tante. Bisa diusir aku. Namun si otong udh minta di kasih jatah dan setan pun membujuk-bujuk supaya cari akal buat bisa nidurin mbak Yuni.

    Tak lama lampu neon un menyala di atas kepalaku. Bagai mana kalo aku coba minta pijitin sma mbak Yuni. Kalo berhasil taktik berikutnya bisa nyusul. Emang sih cara ini cara paling kuno dalam menjebak pembantu, tapi apa salahnya di coba.

    Aku mulai ideku tadi. Aku turun ke lantai satu untuk mencari mbak Yuni. Aku mencari ke kamarnya, namun mbak Yuni ga ada di sana. Aku cari lagi, mungkin di toilet, tapi juga tidak ada. Malas mencari aku panggil saja dia. Eh ternyata dia lagi nonton di ruang tangah.

    “ada apa den?”
    “eh mbak Yuni di cariin ke kamarnya alah ada di ruang tengah..”
    “iya den, mbak lagi nonton tadi. Ada apa yah den cari mbak?”
    “ini mbak, badan aku capek-capek semua. Mbak misa mijit ga?”
    “mbak ga bisa mijit den, ntar takut aden jadi salah urat. Aden mau di panggilin tkang urut langganannya nyonya?”
    “mbak aja deh mbak, ntar nunggunya lama. Lagian sekarang udah jam berapa.”
    “gimana yah den. Tapi kalo salah urat jangan salahin mbak loo..”
    “iya deh mbak. Aku tunggu di kamar yah”

    Langkah pertama berhasil, sekarang tinggal bagaimana membujuk nya saja. Aku langsung ke kamar. Kubuka bajuku dan langsung aku tengkurep di atas ranjang. Tak lama mbak Yuni datang dengan masih memakai pakaian yang tadi.

    “den Andra ada body lotion ga buat mijit?”
    “ada tuh mbak di atas meja. Ambil aja.” Kataku singkat
    “kalo ga enak bilang aja yah den.”

    Aku tidah menjawab. Mbak Yuni duduk di pinggir ranjang dan menuang body lotion ke tangannya dan mulai memijit punggungku. Emang sih pijitannya kurang enak, tapi lumayan lah demi bisa menggoyang ranjang ini.

    “mbak kalo susah mijitnya dari samping, naik aja duduk di atas punggung aku mbak, ga apa-apa kok.”
    “ahh ga usah den. Ga enak di lihat orang.”
    “siapa yang bakal lihat mbak, kan di rumah ini Cuma ada kita berdua, gabakal ada yag liat. Kalo mijitnya kaya gini kan mbak juga yang bakal susah. Ntar pinggangnya keseleo lagi.”
    “iya deh den. Maaf loo den.” Katanya sopan sambil beranjak naik dan duduk ke atas pinggang ku.

    Saat memijit mbak Yuni terus bercerita tentang pengalamannya bekerja di rumah ini selama 5 tahun terakhir. Ternyata dari ceritanya mbak Yuni emang masih muda. Umurnya baru 25 tahun. Dulu dia nikahnya umur 16 tahun trus punya anak cowok. Waktu dia umur 20 taun dia mulai kerja di sini sama tante, sampai sekarang. Aku berfikir, mungkin inilah saatnya aku mulai melencengkan pertanyaanku.

    “sekarang umur anak mbak udah brapa taun??”
    “sekarang mah udah 8 taun den, namanya Rangga.”
    ”pasti orangnya ganteng. Soalnya mamanya cantik banget.”
    “ah aden ni bisa aja. Mana pula ada pembantu yang cantik den.”
    “serius mbak, mbak itu cantik, putih, sexy lagi. Terus terang aku suka lo sama gaya berpakaian mbak yang kaya gini. Mbak nampak lebih muda dan lebih segar.”
    “ihh aden pinter banget ngegombalnya.”
    “mbak ga percaya yah. Kalo aku belum punya tunangan, aku mau tuh jadiin mbak pacar.”
    “ihh udah ah den. Aden ni ada-ada aja.”

    Cerita Sex Dirumah Tante Mbak Yuni terus memijit tubuh ku. Setelah bagian punggung selesai pijitannya pindah ke kaki. Kami terus bercerita dan aku terus memberi serangan agar cita-cita ku tercapai. Situs Judi Slots

    “mbak, kok mbak ga nikah lagi? Kan mbak cantik?”
    “ga ah den, belum saatnya rasanya. Mbak mau fokos buat ngebesari anak mbak dulu. Mbak mau ngumpulin duit dulu, biar nanti dia ga kaya orang tuanya. Mbak mau dia nanti kuliah kaya den Andra trus jadi orang gede biar bisa ngebehagiain orang tuanya.”
    ”trus misalnya kalo mbak lagi kepengan gimana mbak?”
    “kepengen apa yah den?”
    “iya, kepengen itu. Biasanya kalo orang udah berkeluarga dan udah punya anak kan ketagihan buat gituan. Emang mbak ga kepengen lagi gituan?”
    “ya kepengen lah den. Tapi mau gimana lagi. Ya terpaksa harus di tahan-tahan aja.”
    “kasian yah mbak. Harus tersiksa gini. Tapi kalo mbak emang kepengen aku mau lo bantuin mbak.”
    “ihh aden nih. Kan ga boleh den. Ntar ketauan orang bisa brabe. Ehh aden kakinya udah selesai mbak pijit nih.”
    “ya ga apa-apa lah mbak, daripada tersiksa. Bagian depan juga dong mbak, masa bagian belakangnya doang.”

    Mbak Yuni tampak berfikir karena ucapan ku tadi. Aku berbalik menelentang, terus terang aku lumayan terbawa karena pembicaraan kai tadi, batangku pun mulai berdiri, tercertak jelas dari boxer yang aku pakai. Dan sempat aku melihat mbak Yuni beberapa kali melihat ke arah selangkangan ku.

    Sebenarnya ukuran batangku pun tidak begitu panjang, hanya rata-rata orang Indonesia, namun diameternya emang agak besar sekitar 5 cm. Dan saat ini si otong sudah agak ngeceng.

    Mbak Yuni mulai memijit badian dadaku, dia memijit dari arah samping. Dan dari sini aku dapat melihat wajah cantiknya dan belahan dada montoknya. Selain itu tanganku juga bergesekan teru dengan paha mulusnya.

    “tuhkan mbak masih cantik banget.”
    “aden mulai lagi kan. Jangan gitu dong den, mbak kan jadi malu.”
    “aku serius lo mbak. Sexy lagi, pasti bakal beruntung orang yang dapat mbak sebagai istrinya nanti.”

    Mbak Yuni hanya tersenyum-senyum dengan pujian ku. Dia terus saja memijit dada ku hingga puting kupun menegang. Mungkin dia suka dengan dadaku yang memang bidang karena aku sering angkat beban di tempat aku biasa fitnes.

    “mbak, masa mijit dada aku terus. Pijit yang lain dong.” Kataku protes.
    “maaf den, keasikan ngobrol sampai lupa deh.”
    “ngomong-ngomong ga susah mbak pijit dari situ?”
    “iya sih den. Tapi mau ginama lagi. Ntar adeknya aden kedudukin lagi sama mbak.”
    “ahh ga apa-apa mbak. Dudukin aja.”
    “ga usah lah den, mbak jadi ga enak ntar.”
    “enak kok mbak, dudukin aja” memaksa

    Mbak Yuni pun pindah duduk ke atas paha ku. Kira-kira pas antara adek ku dengan selangkangannya. Muka mbak Yuni memerah mungkin merasa malu dengan keaadan kami saat ini. Dengan begini payudara mbak Yuni makin terlihat jelas sangat kontras dengan baju hitam yang dia pakai. Lama kelamaan si otong malah semakin bangun. Aku yakin mbak Yuni meaakannya karena dia tepat mendudukinya.

    Cerita Sex Dirumah Tante

    Cerita Sex Dirumah Tante

    Tanganku mulai nakal mengelus-elus pahanya mbak Yuni. Namun tidak ada penulakan dari mbak Yuni dan tampaknya mbak Yuni juga menikmati elusanku di pahanya. Tidah hanya itu aku mulai menggoyang-goyangkan badanku sedikit demi sedikit, sehingga otongku dapat bergesekan dengan nonanya mbak Yuni, walau masih terlapisi oleh celana kami. Tapi lumayan lah untuk memancing-mancing mbak Yuni.

    Wajahnya semakin memerah, nafasnya mulai memburu. Aku dapat merasakan nafasnya semakin cepat. Aku tingkatkan lagi serangan ku. Tangan ku ku pindahkan ke pantatnya dan sedikit aku elus-elus. Selain itu goyangan tubuhku semakin aku perkencang. Namun yang teradi karena goyangan itu, tangannya yang saat itu memijat bahuku malah terpeleset. Dia terjeatu di dada ku. Dan yang lebih ajaib lagi bibirnya mbak Yuni pas mendarat di bibir ku.

    “maaf den, mbak kepeleset tangannya.” Mukanya merah padam.
    “ga apa-apa kok mbak. Kalo minta tambah boleh ga mbak?” pancingan ku.
    “tambah apa den?”
    “tambah ciumannya. Heheh” aku cengengesan.
    “tuhkan aden tambah nakal. Udah dari tadi tangannya kemana-mana. Sekarang malah minta cium. Ntar mbak aduin sama nyonya lo.”
    “jangan dong mbak. Maaf deh, aku Cuma kebawa aja. Tapi mbak suka kan?” jawabku memancing lagi.

    Mbak Yuni tidak menjawab pertanyaan ku. Walau begitu dia tetap berada di atas ku. Dengan nafas yang masih memburu menikmati goyangan yang aku berikan kepadanya.

    Mbak Yuni tidak melakukan apa-apa. Dia tetap duduk di atasku dan tanyanya tenang menopang badannya di dadaku. Matanya merem, seperti menikmati sesuatu. Goyangan semakin ku percepat. Al hasil mbak Yuni mendesah.

    Aku bersorak dalam hatiku. Aku berhasil memancing mbak yuni untuk masuk ke jebakan ku. Kembali ku mainkan tangan ku. Tanganku kembali ke pantatnya mbak Yun dan meremas-remas pantatnya sambil terus menggoyang-goyang. Dia tidak lagi protes dengan apa yang aku lakukan. Dia malah semakin menikmati.

    “gimana mbak? Enak ga mbak?”

    Mbak Yuni hanya mengangguk, matanya sayu menandakan dia sangat menikmati goyangan ku.

    Cerita Sex Dirumah Tante “mau yang lebih enak ga mbak?”
    “apa den.?” Jawabnya tersenggal.
    “kita main yuk mbak, aku juga ga tahan nih.”
    “jangan den, ntar ketahuan orang. Kaya gini aja udah cukup den.”
    “ga bakal ada orang yang tau selain kalo mbak yang bilang kepada orang lain mbak.”
    “tapi mbak takut hamil den. Trus mbak juga takut kalo ntar aden ngadu sama nyonya.”
    “mbak percaya deh sama aku. Aku ga bakal bilang sama siapa-siapa asal mbak juga gitu.” Jawabku sambil membalikkan badan. Sekarang aku berada di atas menindih mbak Yuni sambil terus menggoyang selangkangannya mbak Yuni.

    Mbak Yuni menikmati banget apa yang aku lakukan terhadapnya. Dia tampaknya sudah setuju dengan apa yang aku ingin kan.

    Melihat lampu hijau telah menyala. Tangan ku mulai menggerayangi tubuh mbak Yuni. Bibirku langsung menyambar bibir mbak Yuni dan mbak Yuni pun menanggapi ciuman ku. Tangan ku mulai mendaki gunung indah yang dari dulu menjadi impian ku. Aku remas kedua gunung identik itu terasa banget kalo mbak Yuni ga pake BH di dalamnya. Soalnya putting susu mbak Yuni terasa keras dan mencetak keluar. Ternyata mbak Yuni punya putting yang kecil sehingga dari tadi aku ga sadar kalo mbak Yuni ga pake BH.

    Serangan terus ku lakukan. Leher dan belakang telinganya ku cium dan ku jilat. Mbak Yuni menggeliat pertanda nafsunya sangat menggebu-gebu. Tangan kupun telah masuk kedalam baju you can see yang di pakai mbak yuni. Kenyal sekali memang. Si otong berada di puncak akibatnya. Dan pastinya semakin terasa sama mbak Yuni. Cairan beningpun sudah keluar dari ujung penis ku bahkan telah tembus sampai keluar celana boxer yang aku pakai. Tapi mak Yuni lebih parah. Celananya telah basah akibat gesekan yang aku berikan, membuat aku tambah bersemangat menggempur mbak Yuni.

    “mbak, bajunya aku buka yah, biar tambah enak.”

    Mbak Yuni hanya mengangguk menjawab pertanyaan yang aku berikan. Tak menunggu waktu lama baju mbak Yuni telah terlempar ntah kemana. Remasanku semakin kuat, mbak Yuni semakin menggeracau dan mendesah tak karuan hanya kata kata

    “ahhh.. sssshhh… dan terus den” yang aku dengar dari tadi.

    Kedua putting kecil itupun tak lupa aku jilat dan aku hisap. Sangat nikmat rasanya. Meremas sambil menghisap susu besar seperti ini. Tak lupa aku tinggalkan dua tanda cupangan di kedua susunya mbak Yuni. Tanda aku telah pernah menidurinya. Dan tanda yang selalu aku berikan kepada semua payudara yang telah pernah aku hisap. Situs Judi Slots

    Gempuran kembali aku tambah. Tanganku turun menuju selangkangan mbak Yuni dan menggosok-gosoknya. Merasa kurang nyaman, aku pelorotkan celana beserta celana dalamnya sehingga sekarang mbak Yuni bugil total. Alangkah terkesimanya aku melihat ternyata mbak Yuni mencukur habis semua bulu kemaluannya. Vaginyanya tampak bersih dan mengkilat karena lendir yang dia keluarkan.

    Kembali aku gesekkan tanganku ke bibir vaginanya. Klitorisnyapun tampak membengkak karena nafsunya yang menggebu. Cairan beningpun tampak banjir keluar dari lobang surganya mbak Yuni. Ku jilat vaginanya mbak Yuni. Namun mbak Yuni menolaknya. Dia langsung menutup vagina mulus yang dia punya.

    “jorok atuh den. Masa tempat kencing aden jilat.”
    “ga apa-apa mbak. Mbak nikmati aja. Pasti rasanya enak banget.” Jawabu meyakinkannya.

    Ku angkat tangan mbak Yuni dari vaginanya dan langsung ku sergap. Mbak Yuni tambah menggeracau ga karuan

    “enak den.. aden bener,.. enak banget… terus den.. hisap yang,.. keras” ucapnya tak karuan. Terus aku jilat dan aku hisap lobang surganya.

    Jari tengah ku pun aku masukkan ke dalam lubang vagina nya membuat caian didalamnya meluber keluar. Kelihatannya mbak Yuni emang udah lama ga di sentuh sama lelaki. Nafsunya sampai sebegini banget , fikirku.

    Cerita Sex Dirumah Tante Tak lama aku menjilat vaginanya mbak Yuni, mbak Yuni mendapatkan orgasmenya yang pertama. Orgasme yang sangat dasyat, sampai sampai muncrat keluar. Langsung saja aku hisap semua cairan kental yang keluar tanpa ada sisa. Lumayan lama mbak Yuni menegang karena orgasmenya. Dia tampak kelelahan karena orgasme pertamanya.

    “gimana mbak?? Capek yah mbak??”
    “iya den. Mbak jadi lemes gini. Tapi enak banget den. Mbak aden apain tadi sampai mbak kenikmatan gini.. rasanya mbak kaya terbang gitu den” nafasnya tersenggal.
    “ga di apa-apain kok mbak. Sekarang mbak istirahat dulu.. ntar aku kasih yang lebih nikmat.”

    Mbak Yuni pun ketiduran di kamarku tanpa busana. Spray tempat tidurku basah karena cairannya mbak Yuni. Aku biarkan mbak Yuni istirahat biar nanti mbak Yuni bisa fresh lagi.

    Akupun tidur di sebelah mbak Yuni sambil memeluk nya.

    Aku ketiduran lama, dan terbangun pukul 10 pagi. Untung hari itu aku ga ada jadwal kuliah jadi aku bisa seharian di rumah.

    Saat itu mbak Yuni masih tertidur, sepertinya dia benar-benar keletihan semalam.

    “mbak.. mbak.. keletihannya sampai ketiduran sampai jam segini.”

    Aku bangunkan mbak Yuni dengan meremas-remas dadanya. Namuan dia masih saja tidur. Dasar mbak Yuni. Tidurnya kaya orang mati kataku dalam hati. Aku cium bibirnya pun diamsih belum juga bangun, malahan adekku yang bangun karena ngebangunin mbak Yuni. Mungkin karena semalam aku belum ngeluarin stok sperma yang udah seminggu aku simpan karena ga berhubungan dengan pacar ku.

    Vaginanyapun kembali aku gosok-gosok dengan tangan ku. Tapi mbak Yuni tetap tidak bangun, namun lama-lama aku gesek vaginanya menjadi lembab dan basah. Nafasnya pun kembali memburu. Melihat kejadiannya begini, langsung saja aku buka celanaku beserta CD yang aku pakai, keluarlah si otong dari sarangnya dengan tegap minta sarapan pagi.

    Mbak Yuni yang sedang tidur ini akan langsung aku genjot buat ngebanguninnya. Aku buka lebar-lebar selangkangannya dan kembali aku jilat biar lendirnya tambah banyak dan ga susah buat coblos lobangnya mbak Yuni.

    Setelah 15 menit aku jilat, aku langsung mengambil posisi dan mengancang-ancang kuda-kuda buat menikmati vaginanya mbak Yuni. “dengan masuknya si otong kedalam vaginanya Mabak Yuni, maka aku akan berhasil menjalankan taktik kuno ini” kataku. Si otong aku gesek-gesekkan ke vaginanya mbak Yuni biar ada pelicinnya.

    Tak lama aku masukkan kontolku pelan-pelan, agak susah memang, mungkin karena mbak Yuni udah lama ga di entot ato karena emang batangku yang kegedean buat vaginanya mbak Yuni. Setelah berusaha menekan akhirnya kepala kontolku pun masuk kedalam vaginanya mbak Yuni. Namun dia masih saja belum bangun. Aku tekan keras kontolku ke dalam vaginanya mbak Yuni sampai mentok dan mbak Yuni pun terbelalak merasakannya. “aden Andra.. Sakit den.. kok adeng ga ngomong-ngomong mau masukin kontolnya?”

    “mbak sih, susah banget bangunnya. Udah dari tadi aku bangunin tapi masih belum bangun. Ya langsung aja aku masukin, udah ga tahan sih..” jawab ku cengengesan.

    Aku mulai mengocok kontolku yang ada di dalam vaginanya mbak Yuni. Dia terlihat masih meringis kaena perih yang dirasakannya, namun lama kelamaan ringisannya berubah menjadi desahan kenikmatan. Bahkan kata-kata kotor mulai keluar dari mulutnya. Tapi kata-kata kotor yang keluar makin membuat aku bernafsu menikmati tubuhnya mbak Yuni dan semakin kencang pula aku menusuk vaginanya mbak Yuni.

    Tak lama memakai gaya standar mbak Yuni meminta kami ganti posisi. Dia meminta berganti menjadi doggy style. Aku kembali menggoyang mbak Yuni dari belakang.

    “enak kaya gini den. Lebih kerasa. Tapi kok kontol aden gede banget sampai rasanyanya ga muat di memeknya mbak”
    “yang penting enak kan mbak sayang” jawabku sambil terus menggoyang kontolku di memek mbak Yuni. Desahan dan erangan nikmat tak henti-hentinya keluar dari mulut mbak Yuni, membuat suasana menjadi semakin panas.

    Lima menit bersama doggy style, mbak yuni semakin liar. Kelihatannya dia akan mengalami orgasmenya. Aku yang merasakan kontraksi otot vagina mbak Yuni semakin cepat, terus memompa semakin cepat sampai akhirnya tubuh mbak Yuni kejang menandakan puncak kenikmatannya telah datang. Batang kontolku terasa di siram dan di remas kuat oleh cairan dan dinding vagina mbak Yuni.

    “ahh… nikmat banget den.. Aden hebat banget nunggangi mbak Yuni.”
    “heheh.. emang kuda di tunggangi mbak?” Jawabku bercanda melonggarkan ayunanku.

    Cerita Sex Dirumah Tante Sebenarnya aku juga hampir mengalami klimaks saat mbak Yuni orgasme tadi. Namun karena mbak Yuni sempat minta berhenti, sehingga semprotan sperma ku pun tertunda. Beberapa saat mbak Yuni mengambil nafas. Kemudian dia meminta aku berbalik dan segera naik ke pangkuan ku. Kontolku yang masih ereksi dimasukkannya kedalam lobang surganya. Gampang saja, lobang yang telah basah itu langsung terisi oleh kontolku.

    Goyangan pinggul mbak Yuni mulai mengocok kontolku yang minta di keluarkan laharnya. Lambat dan lemah, tapi pasti koyangan itu di lakukannya. Memberi kenikmatan yang berbeda. Semakin lama goyangannya semakin cepat. Terkadang naik turun, atau berputar putar. Sepertinya mbak Yuni sangat mahir dalam gaya woman on top ini.

    Aku tidak hanya menerima kenikmatan yang diberikan mbak Yuni. Tangan nakalku langsung ku letakkan di payudara mbak Yuni dan tak hanya diam. Remasan dan cubitan ku berikan untuk menambah kenikmatan permainan kami ini. Sesekali aku sempatkan menghisap putting tegang yang terpampang di depan ku dan tidak jarang aku gigit kecil putting itu.

    “den,, enak gigitannya den. Ahhh… “ kata yang keluar dari mulutnya. Aku teruskan kerjaan ku. Cupanganku pun telah meraja lela di susunya mbak Yuni.

    Goyangan mbak yuni tampaknya berhasil membobol pertahanan ku. Rasanya tidak lama lagi spermaku akan muncrat dari ujung senapan ku.

    “mbak,.. akk.. akku udah ma.. mau keluar nih mbak.. shshhh.”
    “keluarin di dalam aja denhh… mbak kayaknya juga udah ga lama lagi..”

    Mendengar itu ku balikkan tubuh mbak Yuni dan langsung ku pompa keras memek nikmat tersebut.

    “ahhh… aku keluar mbaaaakkk” teriak ku mengiringi semprotan deras sperma ku di dalam memek mbak Yuni. Dan ternyata semprotankupun di sambut oleh orgasme mbak Yuni yang kesekian kalinya.

    Tubuhku langsung melemas menindih tubuh mbak Yuni. Kami terdiam sejenak. Nafas kami tersenggal tak beraturan. Kontolkupun semakin lama semakin melemas dan mengecil di dalam memeknya mbak Yuni. Ku cabut kontolku dan aku beranjak berbaring di sebalah mbak Yuni.

    “makasi yah mbak. Mbak udah mau ngelayani aku.”
    “sama-sama den. Mbak juga udah lama kepengan ngentot yang kaya gini. Tapi kok aden mau main sama pembantu kaya mbak. Kan aden sendiri punya pacar.”
    “ya ga apa-apa mbak. Emang ga boleh yah seorang majikan main sama pembantunya.?”
    “ya ga apa-apa sih den.” Jawabnya singkat.
    “ehh mbak. Ga apa-apa tuh aku nyemprotin sperma aku di dalam memeknya mbak.”
    “ndak apa-apa den. Ntar mbak minum jamu biar ga hamil.” Katanya sambil tersenyum.

    Kami terdiam. Dan tak terasa kami kembali ketiduran sampai pukul tiga sore. Ketika aku bangun mbak Yuni sudah tidak ada di sampingku lagi. Mungkin sudah kembali ke kamarnya. Segera aku bangkit dan mandi membasuh keringat dan sperma kering yang menempel di batang kontolku.

    Cerita Sex Dirumah Tante Setelah mandi, aku langsung kebawah mencari mbak Yuni. Ku temui dia sedang masak makan siang di dapur. Saat itu dia memakai baju kaos dengan stelan celana pendek ¾ . Lagi asik tampaknya sehingga tidak menyadari kehadiran ku. Tubuh indah mbak Yuni langsung ku peluk dari belakang mengagetkannya.

    “udah bangun toh den..”
    “udah sayang.. mbak, jangan panggi aku aden lagi yah. Kalo ada tante sama keluarganya aja panggil aden.”
    “trus panggil apa dong den?”
    “terserah kamu aja sayang.” Kataku mengecup pipinya.
    “iya deh sayang.” Jawabnya
    “sayang, aku boleh minta sesuatu ga?”
    “minta apa den.. eh sayang?”
    “kalo Cuma aku di rumah, kamu jangan pake baju yang kaya gini yah.”
    “trus baju apa dong?”
    “maunya sih telanjang aja. Gimana sayang.. mau yah?”
    “kok gitu sayang.?”
    “ya biar kalo aku lagi pengen, aku bisa masukin di mana aja.” Jawabku cengengesan.
    “tapi kamu juga karus gitu. Baru aku mau.”
    “OK” jawabku singkat. Situs Judi Slots

    Langsung ku telanjangi mbak Yuni saat itu juga. Begitu juga dengan aku. Kami sudah seperti kaum nudis saja di dalam rumah ini.

    Sejak saat itu, kami sudah seperti suami dan istri. Mbak Yuni pun aku suruh pindah tidur ke kamarku. Tentu saja kalau tidak ada om dan tante. Dan selama kami berdua di rumah, kami selalu telanjang ria. Dan kami juga melakukan hubungan dimana saja kami suka. Di kamar, dapur, kamar mandi, ruang tamu, bahkan di kolam renang belang rumah. Kami selaku melakukannya tanpa kondom.

    Sempat sih mbak Yuni hamil. Namun dia menggugur kannya dan sejak saat itu dia rajin mengkonsumsi pil KB. Kamipun terus melakukannya sampai aku tamat sekarang. Walaupun aku telah menyelesaikan kulah ku dan bekerja di luar kota.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Pembantu Muda Yang Panass

    Pembantu Muda Yang Panass


    14829 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Pembantu Muda Yang Panass ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSebulan ini kami kerepotan soalnya yang biasanya membersihkan rumah pulang kampung, aku telepon dia untuk balik lagi kesini katanya sudah tidak bisa karena dia menjaga orang tuanya yang sudah tua di kampungnya, sedikit pusing juga tidak ada pembantu dirumah.

    Tapi memang nasib sedang mujur atau beruntung tak lama kemudian satu hari orang tua mendapatkan penggantinya, sebut saja nama Sania dia berasal dari desa Jawa tengah dia tamatan SD wajahnya yang lugu tapi memberi khas wajah desa yang oriental di usianya yang masih 18 tahun wajahnya begitu cantik.

    Awalnya istri aku tidak setuju akan pembantu ini karena dia tau kalau suaminya kadang kumat menjelma menjadi buaya darat hehe, tapi dengan segala cara aku meyakinkan istriku dengan berbagai alasan yang masuk akal.

    Pembantu Muda Yang Panass Sudah sebulan Sania menjadi pembantu dirumah aku, dia cukup gesit melakukan semua pekerjaannya dari ngepel, mencuci pakain, membantu memasak dan lain sebagainya, hampir satu minggu ini aku amati terus pekerjaan sungguh teliti dia jika melakukan sesuatunya, tapi lama kelamanaan wajah Sania semakin cantik.
    Sehingga aku melihat bodynya yang seksi bibirnya yang sensual, dagunya yang lancip membuat aku betah dirumah, saat itu di bulan Agustus 2015 tepatnya hari Sabtu karena memang di kerjaanku kalau sabtu dan minggu libur aku sengaja unutk bangun ebih awal dari hari sebelumnya, dan istriku kalau hari sabtu belum tentu libur karena dia bekerja di bidang jasa.

    Aku putuskan untuk langsung mandi biar fresh aku baru ingat kalau uair PAM di tempat ku ini sudah empat hari ini mati, yang biasanya aku mandi di kamar mandi dalam terpaksa aku mandi di kamar mandi satunya, saat keluar dari kamar aku mendengar suara air yang mengacur siapa lagi kalau bukan Sania, ceritasexdewasa.org dia sedang mandi di belakang penampungan air PAM.
    Kamar mandi ke dua pun aku lihat ternyata belum ada airnya jadi aku terus berjalan menuju dapur untuk mendidihkan air untuk membuat kopi biar segar, karena letak dapur dan penampunga air pam bersebelahan hanya terutup pintu aku iseng aja unutk mengintip Sania yang sedang mandi dan Waooooww tubuhnya bugil telanjang.

    Tak disangka dia sedang asyk menyabuni tubuhnya aku lihat payudaranya yang tidak begitu besar tai menantang terlihat putingnya yang coklat masih keras dan kencang membikin rodalku yang di dalam celana langsung menunjukan kejantananya. Agen Poker

    Sayangnya karena dia mandinya jongkok, meqinya nggak begitu keliatan bro, selesai mandi doi pakai handuk sambil deg-deg an takut ketahuan Aku keluar dari dapur menuju ruang tamu dan tanpa sepengetahuan doi.
    Aku ikutin dari belakang menuju kamarnya, dan Aku intip lagi ohh… ternyata dia punya kebiasaan kalo mo Subuhan gak pake apa-apa cuma jubah luar aja(tau kan maksud Aku) yg nutupin seluruh badannya.

    Pagi hari itu juga Aku gak nahan, sambil ngebayangin si Sania, Aku paksa istri Aku ngelayanin sampai 2 kali hahaha …gak kuat bro.

    Pembantu Muda Yang Panass Hari-hari selanjutnya Aku jadi rajin bangun pagi dan walau PAM udah lancar lagi, tp Aku masih bisa ngintip Sania dikamarnya sehabis dia mandi.
    Kebiasaan ngintip itu, bikin menambah ngeres otak Aku, dan keinginan mo menyetubuhi Sania makin bertambah besar.

    Hari itu mungkin hari Naas bagi Sania, tp hari beruntung buat Aku bro… hari itu hari Minggu pagi buta, Bini Aku sepulang kerja hari sabtu ada acara di kantornya sampai malam, akhirnya bilang nggak pulang ke rumah, dia pulang ke rumah orang tuanya yang nggak begitu jauh dari kantornya.

    Kesempatan neh, setan & iblis mulai main-main di otak Aku. seperti biasa, Sania bangun pagi terus langsung mandi, kali ini Aku nggak ngintip dia mandi.

    Tapi langsung masuk ke kamarnya, sambil deg-deg an nunggu dia selesai mandi yang ditunggu akhirnya datang juga…(kayak acara di TV ). pas dia lagi buka handuk tanpa bra bre bro lagi dengan tenaga yang dipinjemin setan, Aku langsung peluk dan Aku cium, doi gelagepan dan tentunya kaget bukan kepalang.

    “hhp..hppp” Sania berusaha untuk berontak tapi tau sendiri Setan ma Iblis udah nurunin ilmunya ma Aku, jadi doi gak bisa apa2 hehehe, mula-mula Sania Aku ancam, bahwa Aku udah punya photo bugilnya dan akan Aku sebarin ke kampungnya kalo dia nggak mau diem (padahal sih bohong, mana berani Aku moto doi, ketahuan bini berabe hehehe…) dan juga Aku ancam kalo dia gak mo nurut Aku bisa keras ma dia, dan Aku janji kalo dia nurut Aku akan tambah gajinya, akhirnya dengan terpaksa doi Nurut.

    Pembantu Muda Yang Panass

    Pembantu Muda Yang Panass

    “Pak… saya mau diapain”

    “sttt diem aja … pokoknya kamu taunya enak..”

    “Jangan perkosa saya pak!” kata Sania memelas

    “Siapa yang mau perkosa kamu, saya nggak akan perkosa kamu kok…saya cuma pengen cium aja”kata Aku untuk berusaha nenangin dia.

    Karena Aku udah yakin Sania gak berontak lagi, mulai bibir Aku yang dari tadi melahap ganas bibirnya, menjelajah kesekitar buah dadanya yang putih mulus dan bagai buah mangga mengkel itu.

    Sekitar agak lama juga Aku nyiumin dan menghisap buah dada dan putingnya Sania, sambil tangan Aku membelai belai lembut bibir vaginanya yang ditumbuhi bulu tidak begitu lebat.

    “Pak.. jangan pak… saya belum pernah begini” ujar Sania, walau begitu tubuhnya mulai bereaksi.

    “Udah tenang aja gak papa kok…” jari tanganku mulai masuk pelan-pelan di sekitar bibir vaginanya puting susunya bertambah tegang.
    “Pakk..jangannn.” namun tanngannya berkata lain, tangannya memegangi kepalaku yang asyik menyedot dan memainkan putting susunya, seakan didekapnya, tidak mau dilepaskan

    Setelah puas dengan buah dadanya aku dorong dia ke tempat tidur dan mulailah menjelajah vaginanya uhh.. bersih bro vaginanya (ye..abis mandi, gimana gak bersih. dengan gemas Aku lahap dan Aku isep bibir meqinya, kadang Aku sedot. Sania meracau gak jelas

    “ehmmm pakk…teruss..pak” sudah banyak cairan bening memenuhi rongga meqinya, dan lidah Aku terus bermain di dalam meqinya sambil tangan Aku berusaha untuk membuka celana Aku sendiri.

    Mr. P Aku udah tegang dari tadi, setelah Aku lihat Sania udah horny banget, pelan pelan Aku pasang pengaman di Mr. P Aku dan Aku tempelin Mr.P Aku ke Miss V nya perlahan-lahan Aku masukin, ternyata walau udah banyak cairan susah juga Bro…maklum perawan hehehe…, kirain reaksi Sania nggak mau, ternyata karena udah horny kali ya, dia malah Bantu ngepasin Punya Aku ke Ms. V nya.

    “Pak…sakit pak, perihh…”

    “iya sakit sedikit, ntar juga enaknya banyak”

    Pembantu Muda Yang Panass Akhirnya dengan perjuangan keras bobollah keperawanan Sania, beserta lumatan bibir Aku ke bibirnya yang seksi itu, Mr. P Aku maju mundur tak kenal lelah,
    “Gimana sekarang udah enak kan?”

    “Hhee.. ehh….”

    Beberapa menit kemudian. Agen Poker

    “Pak .. eh.. Pak….saya…saya mau Pipis “ sambil merem melek akhirnya kakinya mengejang dan tangannya mencegkeram pundak Aku keras banget.
    Sania mencapai orgasme, mungkin untuk yang pertama kalinya. Dan Aku lihat dia lemas, tapi Aku gak perduli Aku kocok terus Mr. P Aku di dalam meqinya yang udah banyak cairan bercampur darah.

    “Ampun pak…ampunn…Sania capek”

    “Sebentar lagi sayang…” nggak sadar Aku ngomong sayang biasanya cuam ke bini,
    Tidak lama berselang Aku juga mencapai Orgasme.

    “Surt… Bapak juga dah mau keluar nehhh…”

    “Ehmmm… crot..crot”

    Seluruh badan Aku lemas, dan Aku rebah disamping Sania yang kelihatan menangis.

    “Pak… Sania takut nih”

    “Tenang…kamu gak bakalan hamil kok, dan nggak bakalan ada yang tahu…”

    Hari berganti hari, perbuatan kayak gini Aku ulang setiap ada kesempatan dan Sania dengan rela sekarang ngelayanin Aku, dan yang pasti Aku selalu siap pakai pengaman demi keamanan Rumah tangga Aku juga tentunya.
    Gaji yang Aku janjiin juga nggak lupa Aku tepatin, jadi lah Sania pengasuh yang multi fungsi, bisa ngasuh anaknya dan Bapaknya.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau


    15444 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexNamaku benny, sudah 1 tahun aku menikah dengan istriku ana. Istriku memiliki satu adik yang bernama putri yang tinggal dengan ibu mertuaku. Ayah istriku sudah lama meninggal sejak istriku masih kecil. Pekerjaanku adalah seorang freelancer yang lebih sering melakukan pekerjaan di rumah. Hanya kadang-kadang aku keluar untuk menemui clientku.
    Seperti hari-hari biasa siang itu aku bekerja di rumah, tiba-tiba aku mendengar pintu depan dibuka dan terdengar suara tv dinyalakan. Hmmmmm pasti adik iparku lagi si putri. Putri memang sering datang kerumahku, sehingga sering langsung masuk rumah tanpa permisi.

    Aku keluar dari ruang kerjaku dan melihat putri menonton tv dengan wajah cemberut. Tangannya sibuk memencet-mencet remot, entah mau menonton apa. Yang pasti dia sedang dalam mood yang tidak baik.

    “Berantem lagi sama ibu ?” tanyaku ke putri.

    Memang sudah sering kali putri mengungsi ke rumahku kalau sedang berseteru dengan dengan ibu mertuaku.

    “Iya” jawab putri ketus.
    “Masih masalah yang sama ?” tanyaku lagi.
    “Ya begitu deh…” jawab putri singkat.

    Putri dan ibu mertuaku memang sering berseteru dengan masalah yang sama yaitu nikah. Setelah aku menikah dengan istriku, ibu mertuaku berharap adik iparku segera menyusul untuk menikah. Apalagi jarak usia istriku dengan putri cuma 1 tahun, tentu aja setelah aku dan ana menikah 1 tahun, ibu mertuaku sangat berharap putri segera menikah juga.

    Cuma masalahnya… selama ini putri tidak tertarik dengan laki-laki. Yap, rahasia ini sudah jadi pengetahuan umum antara putri, ibu mertuaku, ana dan aku. Putri yang selalu berpenampilan tomboy itu tidak pernah dekat dengan laki-laki, jadi jangankan menikah, punya pacar saja setahuku tidak pernah. Yang ada putri punya beberapa teman dekat wanita yang agak tidak wajar tingkat kedekatannya. Bahkan dia sempat membawa teman dekatnya yang bernama dina kerumahku. Agen Bola Terpercaya

    Aku duduk disebelah putri menemaninya menonton tv. “Ya bagaimana lagi put, namanya orang tua pasti harapannya ya kayak ibu itu” kataku ke putri. Putri cuma merengut mendengar omonganku.

    Putri sering datang kerumahku untuk curhat. Walaupun aku cuma kakak iparnya, putri lebih sering cerita ke aku karena cuma aku yang bisa mendengarkan cerita dia soal pacar dan nikah ini. Kalau dengan istri atau ibu mertuaku, pasti ujung-ujungnya bertengkar. Tapi sebenarnya selama ini aku cuma pendengar pasif aja sih.

    “Tapi kan abang tau sendiri aku bagaimana” kata putri menjawab omonganku.
    “Iya abang ngerti, tapi solusinya bagaimana ? Kamu sama ibu berantem terus. Umur kamu juga makin dewasa, enggak bisa selamanya kayak begini kan ?” kataku.
    “Ya abang enggak ngerti sih, aku ya begini, enggak tertarik sama cowok. Mau dipaksa bagaimanapun juga enggak akan suka” jawab putri meninggi.

    Sebenernya aku ngerti banget. Sudah banyak sekali buku dan artikel yang aku dan istriku baca untuk menghadapi keadaan putri ini. aku ngerti sekali bahkan komunitas dokter juga seakan sudah lepas tangan untuk kasus penyuka sejenis ini, tapi kita masih di indonesia. Tidak ada orang tua yang mau anaknya menjadi penyuka sejenis. Semua orang tua berharap anaknya menikah dan punya anak.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau “Sorry banget ya put, apa kamu bener-bener yakin kamu lesbian ?” aku bertanya karena ada beberapa kasus ada wanita yang cuma mengalami fase beberapa waktu untuk menyukai sesama tapi setelah fase itu lewat bisa kembali normal.
    “Yakin lah” jawab putri memerah. Memang pertanyaanku tadi agak sensitif.
    “Maaf lagi ya, kamu dah pernah nyoba pacaran sama sama cowok ?” tanyaku hati-hati

    putri terdiam lama. “Dulu sih bang pernah”. jawab putri pelan

    “Nah dulu bisa, kenapa sekarang enggak bisa” tanyaku sambil tertawa sedikit untuk mencairkan suasana.
    “Enggak sesederhana itu bang” jawab putri masih kesal
    “Dulu kenapa bisa pacaran, si dia ganteng ya ?” tanyaku masih dengan nada bercanda.
    “Iya sih..” jawab putri agak malu-malu

    Aku sebenarnya tidak mau memaksa putri. Tapi demi kebaikan ibu mertuaku, dengan fakta putri pernah pacaran dengan laki-laki, aku berharap putri bisa mencoba lagi dekat laki-laki, atau….. dalam pikiran nakal,aku berharap minimal putri biseksual sehingga masih bisa nikah…. ha.ha..maksa sih.

    “Ya sekarang cari aja yang ganteng lagi, mungkin kamu bisa jadian” kataku menyederhanakan, walau aku tau pasti tidak sesederhana itu.
    “Aku dah pernah coba dekat lagi dengan cowok bang, aku juga enggak mau kayak gini terus. Tapi bagaimana lagi, aku ngerasa hambar” jawab putri
    “Aku juga capek bang kayak gini terus, aku juga pengen normal, tapi aku cuma merasa hambar ke cowok” jawab putri hampir menangis

    aku terdiam. Memang sulit sih.. pikiranku macam-macam membayangkan putri menjalani hubungan dengan laki-laki dengan terpaksa, apalagi sampai menikah..

    “Maaf ya, abang sih berharap kamu bisa coba lagi dekat dengan laki-laki, cuma untuk memastikan…. siapa tau setelah dekat dengan laki-laki yang tepat, hati kamu bisa terbuka untuk menikah” kataku
    “Atau mungkin kamu nyoba itu dulu sama laki-laki biar tau enak apa enggak” kataku sambil tertawa..
    “Nyoba apa ?” tanya putri bingung. Agen Bola Terpercaya
    “Udah ah enggak usah dibahas lagi, lagian abang masih banyak kerjaan” kataku masih tertawa sambil beranjak ke ruang kerjaku lagi.
    “Nyoba apaan bang ? Yeiy ngomong enggak jelas” tanya putri lagi sewot.

    Aku yang sudah berjalan ke ruang kerjaku cuma tertawa saja melihat putri sewot.

    Malam harinya, saat aku dan istriku sudah diatas ranjang hampir tertidur, teleponku berbunyi menandakan ada sms masuk. Dengan malas aku mengambil handphoneku dan melihat ternyata sms berasal dari putri.

    “Dari siapa bang” tanya istriku dengan mata masih terpejam.
    “Putri” jawabku
    “Berantem lagi dia sama ibu ?” tanya istriku.
    “Mungkin” jawabku.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau Istriku memang sudah hapal, putri sering sms ke aku kalau sedang bertengkar dengan ibu. Agak aneh sih putri lebih dekat ke aku daripada ke istriku yang kakaknya. Tapi kalau melihat betapa miripnya watak istriku dengan ibunya, jadi terlihat wajar putri dekat ke aku kalau sedang bertengkar dengan ibu.
    Aku membuka sms putri, sedang istriku langsung menarik selimut untuk melanjutkan tidur

    “Yang tadi siang maksudnya apa bang ?” isi sms putri

    Aku terdiam sebentar.

    “Ping” sms putri berikutnya masuk
    “Sudah enggak usah dibahas lagi, cuma bercanda tadi” jawabku berharap putri tidak melanjutkan pertanyaanya.
    “Maksudnya jorok ya ?” sms putri datang lagi.
    “hehe” jawabku singkat.
    “Ih abang… serius abang nyuruh aku untuk ML sama cowok ?” sms putri lagi
    “hehe sorry, sudah lupain aja ya. Abang enggak serius tadi” jawabku

    lama tidak ada jawab dari putri. Sesaat aku menduga putri tidak melanjutkan perbincangan kami.

    “Menurut abang kalau aku ML sama cowok bisa normal lagi gitu ?” sms putri datang setelah aku teridur sebentar.
    “Maaf put, enggak seharusnya aku bilang gitu ke kamu. Itu ide gila aja. Jangan dianggap serius” jawabku

    kembali tidak ada jawaban dari putri untuk beberapa lama

    “Kalau memang bisa ngebuat aku normal lagi, mungkin aku mau” sms putri
    “Gila kamu, sudah itu ide gila. jangan dilanjutin” sms aku
    “Lagian kamu masih perawan, sayang banget. Lebih baik perawan kamu diberi ke pasangan kamu nanti” sms aku lagi.
    “Perawan ? Hmmmmm….” jawab sms putri

    aku sedikit bingung dengan jawaban putri

    “Maksudnya ?” tanya ku lewat sms

    lama putri tidak menjawab.

    “Jangan bilang siapa-siapa ya bang, aku sebenernya sudah enggak perawan” jawab putri lewat sms
    “Kamu dah pernah ML sama cowok ?” tanyaku terkejut
    “Belum sih, tapi aku dah pernah nyoba dildo” jawab putri semakin mengagetkan ku.

    lama aku berfikir untuk menjawab apa.

    “Sebenernya sayang sih… tapi kalau kamu dah pernah nyoba dildo, ya ML sama cowok enggak jauh beda lah, Enak kan ?” jawabku
    “Tapi…” jawab putri terputus
    “Aku nyobanya sama cewek bang, sama dina yang aku kenalin ke abang dulu. Jadi yang aku rasain begituan sama cewek” jawab putri gamblang

    aku menarik nafas panjang. Aku tidak menduga putri sudah sejauh itu pengalamannya. Aku sungguh tidak tau harus berkata apa lagi.

    “Jadi bagaimana bang, aku perlu nyoba ML sama cowok ?” tanya putri lewat sms

    Kepalaku pusing bagaimana menjawabnya. Sungguh informasi baru ini terlalu mengagetkanku.

    “Bang ?” tanya putri lagi.
    “Sorry put, abang enggak tau sih. Tadi cuma bercanda aja, eh kamu nanggapin serius” jawabku setelah lama berfikir
    “Iya putri tau ini ide gila, tapi mungkin berhasil bang. Putri juga pengen normal kayak yang lain” jawab sms putri.
    “Mungkin kalau putri dah ML sama cowok jadi tau enaknya, mungkin putri bisa buka hati ke cowok”. lanjut putri lagi

    Aku cuma menarik nafas panjang

    “Tapi masalahnya, putri bisa nyoba itu sama siapa ? Putri enggak punya temen cowok sekarang”

    Setelah lama berfikir aku menjawab “Sebenernya abang masih kaget put sama omongan kamu. Tapi kalau kamu memang mau coba, ya seharusnya sama cowok yang menurut kamu bisa dilanjutin ke tingkat pernikahan. Enggak seharusnya kamu melakuin itu sama sembarangan cowok”

    “Tapi aku bener-bener enggak punya temen cowok yang deket bang” jawab putri
    “Hmmmm…” aku menjawab singkat karena tidak mau ikut campur

    Setelah lama tidak ada pesan, sms putri masuk lagi. “Atau sama abang aja nyobanya bagaimana ?”

    “Gila kamu, aku ini suami kakakmu tau” jawabku dengan marah
    “Tapi abang kan yang tau banget aku, dan aku dah percaya abang” jawab sms putri

    Tiba-tiba istriku bangun. “Bahas apaan sih bang, kok smsnya banyak banget” tanya istriku.

    “Oh biasa si putri habis berantem” jawabku agak gagap.
    “Udah suruh putri tidur aja” kata istriku kemudian membalik badannya untuk melajutkan tidurnya.
    “Sudah ya put, besok deh dilanjutin lagi pembicaraannya” sms aku ke putri.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau Aku menaruh handphoneku untuk tidur. Tapi sebelumnya aku menghapus beberapa sms pembicaraanku dengan putri. Kalau istriku tau, bisa ngamuk-ngamuk dia.

    Esok harinya putri datang kerumahku jam 1 siang. Seperti biasa dia langsung masuk dan menonton TV. Aku tau dia pasti ingin melanjutkan pembicaraan semalam. Tapi aku juga ragu untuk melanjutkan. Sehingga untuk beberapa saat aku tetap melanjutkan pekerjaanku di ruang kerja. Tapi akhirnya aku keluar juga menemui putri di ruang keluarga. Bagaimanapun pasti akan diteruskan suatu saat kan ? Agen Bola Terpercaya

    “Dah makan put ?” tanyaku sewaktu keluar dari ruang kerja dan duduk di samping dia.

    putri cuma menjawab dengan anggukan. akhirnya kami berdua hanya saling diam. Putri terlihat sekali menghindar pandangan mata dari aku. Matanya fokus ke televisi dengan sesekali melihat ke handphonenya.

    Jujur semalam aku sulit tidur karena membayangkan putri. Walaupun selama menikah aku tidak pernah selingkuh dari isriku, tapi sebelum menikah aku punya beberapa pengalaman nakal. Setelah aku menikah, kadang aku membayangkan untuk mencoba lagi perempuan lain selain istriku. Apalagi tiba-tiba ada wanita yang menawarkan diri. Ya walau dengan alasan yang sedikit nyeleneh.

    Walaupun tomboy, putri termasuk wanita yang cantik. Wajahnya sangat mirip dengan istriku, tapi dengan wajah yang lebih segar karena lebih muda. Tubuhnya pun lebih tinggi semampai, jauh lebih ramping dari istriku. Kekurangganya cuma 1, kulitnya sedikit lebih hitam dibandingkan istriku. Wajar lah aku susah tidur membayangkan sensasi putri dengan semua keadaan ini.

    Setelah beberapa lama akhirnya aku membuka pembicaraan.

    “Kamu yakin pengen mencoba itu ?” tanyaku.

    putri cuma menjawab dengan seyum kecil.

    “Aku ini suami kakakmu loh” kataku lagi. Aku agak heran dengan diriku sendiri. Rencananya aku ingin menghindar, tapi aku malah berbicara seperti ini. Kelihatan sekali kalau aku juga mau. he..he..
    “Malah dari itu, aku yakin abang akan bisa jaga rahasia kan” kata putri dengan sedikit senyum menggoda

    Kami terdiam beberapa saat.

    “Hmm.. kalau begitu ayo kita ke kamar aja” kataku sedikit bergetar.

    Agak kagok aku mengajak adik iparku sendiri ke kamar tidur.

    Putri segera bangkit, dia menunggu aku yang mengunci pintu depan terlebih dahulu. Kemudian putri mengikutiku masuk ke kamar. Aku pun tidak lupa untuk mengunci pintu kamar, walaupun dirumah cuma ada kami berdua.

    “Kamu duduk aja di tempat tidur put” kataku mempersilakkan.

    Putri kemudian duduk dengan sedikit malu-malu. Putri yang memakai kaus dan celana jeans itu seperti mengkerut duduk diujung tempat tidurku. Aku pun duduk disebelahnya. Karena kagok akhirnya kami terdiam beberapa saat.

    “Dah siap ?” tanyaku. Putri menjawab dengan anggukan.
    “Mungkin kita mulai dengan kissing dulu” kataku menyarankan. Putri tidak menjawab, tapi menghadapkan tubuhnya ke hadapanku.

    Aku kemudian mendekatkan muka ku ke wajahnya, secara perlahan aku kecup bibirnya. Putri secara refleks menghindar.

    “Maaf… maaf..” kata putri. Putri pun kembali memajukan tubuhnya sehingga aku bisa mengecup bibirnya lagi.

    Terlihat putri agak sulit menerima ciumanku. Wajar menurutku, lagi pula selama ini dia tidak pernah mengalami ciuman dari laki-laki.

    Setelah beberapa lama putri mulai agak rileks dan mencoba menikmati ciuman dari aku. Melihat putri agak rileks, aku memeluk tubuhnya agar ciuman kami bisa lebih dalam. Sesekali aku membelai-belai tubuh dan rambutnya sambil terus mencium bibirnya dengan intens.

    Aku melihat putri sudah terbawa dengan permainan french kiss kami. Dengan perlahan aku membimbinganya untuk terlentang ditempat tidur. Tidak sulit aku memposisikan putri untuk terlentang ditengah ranjang dengan aku masih terus mencium bibirnya dengan posisi badan disamping putri.

    Tangan kananku mencoba untuk memegang payudara putri. Dengan cepat putri menahan tanganku. Dengan perlahan aku sisihkan tangannya kesamping, tapi dengan cepat tangannya kembali menahan tanganku. Tapi setelah 3 kali mencoba, tangan putri tidak menahan lagi walaupun tangannya menggegam tanganku. Lagi pula telapak tanganku sudah diatas payudaranya.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau Payudara putri tidak terlalu besar, tapi cukup enak untuk digenggam. Satu payudara penuh bisa masuk ke dalam genggamanku. Perlahan aku meremas payudaranya. Kenyal layaknya gadis yang belum menikah. Setelah puas meremas payudara, aku mencoba untuk memegang putingnya. Ah sial, pakaian dan bra menyulitkan aku untuk memegang putingnya.

    Secara perlahan aku masukan tanganku dari bawah baju menuju payudaranya lagi, kuulangi lagi meremas-remas payudaranya, kali ini hanya terhalang bra.

    Setelah beberapa saat aku melepaskan ciumanku dan berkata “Branya dilepas ya”. Putri tidak menjawab, hanya mengangkat tubuhnya supaya tanganku bisa menjangkau kait branya. Dengan sekali jalan aku lepaskan kait bra putri. aku sudah terlalu pengalaman melepas bra hasil pengalamanku dengan istriku

    Kait bra putri sudah terlepas, tapi bra belum dibuka. Sekarang aku menjangkau langsung payudara putri dari bawah kain bra sambil terus mencium bibirnya. Putri sedikit melenguh saat aku memainkan putingnya.

    Setelah puas memainkan payudara kiri dan kanan, aku mencoba membuka kancing dan resleting celananya. Ada sedikit perlawanan dari putri sedikit, tapi setelah kancing dan resleting terbuka, putri memangkat pinggulnya untuk memudahkan aku untuk membuka celananya.

    Aku membelai celana dalamnya, terutama diatas garis vaginanya. Terasa ada sedikit lembab di celana dalam itu. Perlahan aku belai-belai segaris dengan garis vagina. Terasa celana dalamnya makin basah. Beda dengan istriku yang tidak pernah sebegitu basah sampai membasahi celana dalam.

    “Bajunya aku buka ya” kataku sambil menarik bajunya keatas. Putri mengganguk kecil dan merubah posisi untuk mempermudah aku membuka baju dan bra-nya sekaligus.

    Segera aku juga membuka baju dan celanaku sehingga kami berdua hanya memakai celana dalam. Agen Bola Terpercaya

    Kemudian aku memposisikan badanku diatasnya, dengan perlahan aku meneruskan ciumanku dengan posisi badanku diatas badan putri. Ciumanku aku variasikan ke telinga dan leher putri. Tidak lupa tanganku juga terus memainkan payudara kiri dan kanan.

    Penisku yang sudah sangat tegang menggesek vagina putri walaupun masih terhalang dengan celana dalam. Tapi terasa gesekan penisku ditanggapi dengan gerakan pinggul putri.

    Kemudian aku turun ke dadanya untuk menjilati dan menghisap payudara dan puting putri. Suara lenguhan putri mulai terdengar. Puas menghisap puting putri, aku turun kebawah lagi untuk membuka celana dalam putri. Mengerti dengan maksudku, putri mengangkat pinggulnya untuk memudahkan aku membuka celana dalamnya.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau

    Aku melebarkan paha putri sehingga aku dengan mudah melihat vaginanya. Vagina putri masih sangat mungil. Hanya terlihat satu garis dengan rambut tipis mengelilinginya. Kalau memang putri baru mencoba memasukkan dildo beberapa kali, pasti vagina ini masih sangat sempit.

    Aku melebarkan bibir vagina putri untuk melihat klitoris. Klitoris putri tergolong kecil, tapi masih terlihat dengan mudah. Aku mulai menjilati klitoris putri dibarengi dengan tanganku memainkan puting payudaranya. Lenguhan putri makin menggila. Kepalanya sesekali kekiri dan kekanan. Sesekali kepalanya terdongak saat aku menghisap klitorisnya.

    “Bang… bang.. bang…” lenguhan putri sesekali memanggilku
    “Akh….” tubuh putri menegang sambil pahanya mengatup keras. Putri sudah mencapai orgasmenya.
    “Udah dulu bang sebentar.” kata putri sambil terengah-engah…

    Aku segera memposisikan diri untuk rebahan di samping dia.

    “Kok aku dibuat keluar bang, kan belum itu” tanya putri
    “Ya tenang aja, habis ini kita lanjutin lagi” kataku sambil membelai-belai tubuhnya.

    Setelah putri agak tenang, aku kembali mencium bibir putri sambil terus membelai-belai tubuhnya. Terasa birahi putri mulai naik lagi.

    Aku mencoba memegang vagina-nya untuk mengecek, ternyata masih sangat basah sisa orgasmenya tadi. aku sempat mengelap sedikit vaginanya.

    Segera aku melebarkan kakinya dan menempatkan diriku diatas tubuh putri. Otomatis penisku sudah menjurus langsung ke vaginanya.

    “Aku masukin ya” tanyaku ke putri
    “Pelan-pelan bang” kata putri terdengar sedikit takut

    Aku mengarahkan penisku ke vaginanya, kugesek-gesek sedikit kepala penisku searah dengan garis vagina putri. Terasa sangat basar vaginanya.

    Kemudian aku dorong perlahan penisku masuk ke vagina putri. Walaupun memang sudah tidak perawan, tapi terasa vaginanya sangat sempit. Aku jadi teringat awal-awal ML-ku dengan istriku. Sempit, peret.

    Putri menggigit bibirnya sewaktu penisku mulai masuk mengisi vaginanya. Tampang putri tersebut sangat menggodaku sehingga penisku makin keras. Setelah penisku masuk keseluruhan, aku mulai menarik penisku sedikit untuk didorong kembali masuk kedalam vagina putri.

    “Akh…akh…akh…” lenguhan putri setiap kali penisku masuk secara total kedalam vaginanya.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau Teringat akan istriku, aku mencoba untuk mengocok dengan irama dangkal-dangkal-dangkal-dalam separti gerakan favorit istriku. Ternyata hasilnya tidak jauh beda. Putri semakin melenguh dengan keras.

    “Akh..akh..akh…bang..akh..ak hh..” lenguhan putri sambil sesekali memanggilku. Lenguhan itu semakin menyemangati aku untuk melakukan penetrasi ke vaginanya.

    aku sengaja hanya memakai posisi missionary karena ini ML pertama putri, sebaiknya tidak usah posisi aneh-aneh.

    Aku ambil bantal kemudian aku selipkan dibawah pinggul putri sehingga vaginanya makin menantang keatas. Kemudian aku masukkan penisku dengan posisi tubuhku tegak. Penisku terasa menggaruk-garuk bagian atas vaginanya. Agen Bola Terpercaya

    Putri makin meracau menikmati penetrasi penisku. Kemudian tiba-tiba dia merenggut tubuhku dan memelukku dengan erat. tubuhnya terasa bergetar dan kakinya merenggut erat pinggulku.

    “Aduh bang,aku keluar lagi” kata putri terengah-engah

    Aku yang belum puas kemudian memposisikan putri lagi dibawah, aku melakukan penetrasi dengan cepat. keluar, masuk, keluar masuk. aku mengejar untuk bisa ejakulasi secepatnya sebelum vagina putri kering. Sudah 2 kali dia orgasme, pasti sudah sangat kelelahan

    Dengan tidak banyak bicara akhirnya aku merasakan dorongan di penisku untuk melakukan ejakulasi. Aku dorong dalam-dalam penisku ke dalam vagina putri dan melepaskan spermaku dengan kuat.

    “ah…ah..” nafasku terengah-engah setelah melepaskan spermaku.Kemudian aku rebahan disamping putri. Putri yang sudah mulai pulih kemudian mengelap vaginanya dari sperma dan cairan vagina.

    Setelah itu dia langsung memakai bajunya dan bersiap-siap pergi.

    “Buru-buru sekali” kataku. aku biasanya berbaring sambil bermesraaan setelah ML dengan istriku.
    “Takut kakak pulang” kata putri sambil membenahi rambutnya

    aku melihat jam, baru jam 4, tapi memang agak riskan sih, takutnya istriku tiba-tiba pulang cepat dari kantornya.

    “Aku pulang dulu ya bang” kata putri pamit.
    “Trus bagaimana ?” tanyaku..

    ‘Nanti malem aja lewat sms” putri tersenyum kemudian keluar dari kamar.

    aku yang masih kelelahan akhirnya kembali rebahan.

    “Gimana put hasilnya ?” smsku keputri pada malam harinya setelah istriku tidur.
    “Hasil apa ” jawab putri menggoda
    “Enak gak gituan sama cowok” tanyaku to the point
    “He..he..he.. enak sih, tapi….” jawab putri menggantung
    “Tapi apa ? Jadi mau mencoba sama cowok lagi ?” tanyaku
    “Mau sih, tapi…” jawab putri menggantung lagi
    “Tapi apa ?” tanyaku penasaran..
    “Tapi aku perlu diyakinkan beberapa kali lagi ” jawab putri nakal

    setelah itu aku beberapa kali ML dengan putri. Putri sendiri mengaku masih berhubungan dengan dina. Mungkin putri masuk ke kategori biseks.

    Setelah beberapa lama putri akhirnya mengenalkan calon suaminya ke ibu, ana dan aku. Tapi….walaupun dia sudah punya calon suami, kadang-kadang kami masih melanjutkan perselingkugan kami.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Di Nodai

    Cerita Sex Di Nodai


    10293 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Di Nodai ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexDengan cuaca yang masih mendung dan dingin di dalam kamarku aku bangun dan ingin menuju kekamar mandi, dan aku masih merasakan getaran tarangan majikannku yang membekas di bahuku sungguh enak di pijit sama majikan baru kali ini seumur hidupku tubuhku dijamah oleh laki laki.

    Sebelum kecerita perkenalkan namaku Lisa umurku saat ii 19 tahun aku anak terakhirdati 6 saudara dan kesemuanya adalah wanita, kakaku yang 3 dan 4 mereka juga sama menjadi pembantu rumah tangga , sudah 1 tahun ini aku bekerja di rumah majikanku yang masih muda baru mempunyai anak 1 berumur 3 tahun.

    Majikan perempuanku yang kupanggil ibu adalah seorang karyawati, sedang majikan laki-lakiku seorang pegawai negeri sebuah instansi pemerintah. Kehidupan di dalam rumah tangga majikanku dapat dikatakan harmonis, itu yang membuatku kerasan tinggal bersama mereka. Ibu majikan seorang wanita yang baik, begitu pula dengan suaminya.

    Hari Sabtu dimana ibu bekerja, sedang bapak setiap Sabtu dan Minggu libur. Di rumah tinggal bapak, aku dan anaknya. Aku merasa tidak enak badan sejak hujan-hujanan kemarin waktu aku pergi ke pasar. padahal malam harinya aku sudah minum obat, tetapi hingga pagi hari ini aku merasa sakit disekujur tubuh.

    Walau begitu tetap kupaksakan diri untuk bekerja, karena sudah kewajibanku sehari-hari dalam keluarga ini. Setelah anaknya tidur, kurebahkan diriku di kamar. Cuaca mendung bulan November, setengah terpejam sayup-sayup kudengar bapak memanggil namaku, tetapi karena badan ini terasa berat, aku tak sanggup untuk bangkit, sampai bapak datang ke kamarku.

    Bapak terkejut melihat kondisiku, dihampirinya aku dan duduk ditepi ranjang. Aku berusaha untuk bangkit walau kepala ini seperti dibebani ribuan batu, tiba-tiba tangan bapak menyentuh dahiku kemudian merengkuh bahuku untuk memintaku tiduran kembali. Agen Judi

    Bapak bilang kalau tubuhku demam, kemudian dia memijit keningku, mataku terpejam Lisamati pijitan itu, terasa sakit di kepala dan lemas sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat bapak menyuruhku untuk telungkup, akupun menurutinya.

    Kuraskana kain bajuku disingkap ke atas oleh bapak, kemudian tali pengait behaku dicopotnyanya. Aku terkejut, tetapi karena lemas aku pasrah saja, kurasakan pijitan bapak dipunggungku. Disinlah awal keanehan itu terjadi.

    Walaupun kondisi demam, tetapi perasaan itu tetap saja kurasakan, begitu hangat, begitu damai, begitu takut dan akhirnya begitu nikmat, mata kupejamkan sambil Lisamati pijatan bapak. Umur bapak sudah tigapuluhan dan kuakui kalau bapak mempunyai wajah yang awet muda.

    Disaat aku merasakan pijitan bapak, tiba-tiba kurasakan resluiting celana pendekku di belakang diturunkan oleh bapak.

    Aku ingin berontak dan membalikkan badan, tetapi ditolak oleh bapak dengan mengatakan bahwa bagian bawahpun harus dipijat, akhirnya aku mengalah walau disertai rasa malu saat bapak melihat pantatku.

    Jujur, yang ada di dalam benakku tidak ada prasangka lain selain aku dipijit bapak. Setelah agak lama, bapak menyudahi pijitannya dan aku diberi lagi obat demam yang segera kuminum, bapak kemudian meninggalkan kamarku.

    Cerita Sex Di Nodai Sebelum tidur kuputuskan ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti yang telah aku ceritakan di atas, bahwa celana dalamku basah, dan ternyata bukan pipis. Aku raba dan rasakan ternyata berlendir dan agak lengket, aku tidak tahu hubungan basah ini dengan pijatan bapak tadi. Aku tak mampu berpikir jauh, setelah dari kamar mandi, kuputuskan untuk tidur di kamar.

    Sore hari gerimis turun, ketika aku tidur, siang tadi ibu majikan dan anaknya pergi kerumah famili serta menginap di sana karena ada hajatan, sementara bapak tinggal di rumah sebab besok Minggu ada acara di komplek.

    Setelah sesiang tadi aku tidur, kurasakan tubuhku agak mendingan, mungkin karena pengaruh obat turun demam yang aku minum tadi, sehingga aku berani untuk mandi walau dengan air hangat. Selesai mandi terdengar suara bapak dari ruang TV memanggil namaku, aku bergegas kesana.

    Bapak menanyakan keadaanku yang kujawab sudah baikan. kemudian bapak menyuruhku membuatkan teh hangat untuknya. Teh kubuat dan kuhidangkan di meja depan bapak, kemudian bapak menyuruhku duduk di bawah depan tempat duduk bapak, kuturuti perintahnya.

    Ternyata bapak sedang Lisamati TV, kemudian bapak memegang pundaku serta memijit perlahan-lahan dan bertanya apakah pijitannya enak, kujawab enak sekali sembari tersenyum, sembari tetap memijat pundakku kami berdua membisu sambil menonton TV.  Agen Judi

    Lama-kelamaan perasaan aneh itu menjalar lagi, aku merasakan sesuatu yang lain, yang ku tak paham perasaan apa ini, kurasakan sekujur bulu tubuhku mermang. Tiba-tiba kurasakan hembusan nafas di samping leherku, aku melirik, ternyata wajah bapak telah sampai di leherku, aku merasakan getaran-getaran aneh yang menjalar kesemua tubuhku, aku tidak berontak, aku takut, tetapi getaran-getaran aneh itu kurasakan begitu nikmat hingga tanpa kusadari kumirngkan kepalaku seakan memberi keleluasaan bapak untuk mencmbunyanya.

    Tak terasa aku memejamkan mata dan Lisamati setiap usapan bibir serta lidah bapak di leherku. Getaran itu kini menjalar dari leher terus turun ke bawah, yang kurasakan tubuhku melayang, tidak mempunyai beban, terasa ringan sekali seolah terbang.

    Otakku seakan buntu, tidak dapat berpikir jernih, yang kutahu aku mengikuti saja karena pengalaman ini belum pernah aku rasakan seumur hidup, antara takut dan nikmat. Tangan bapak masih memijat pundakku sementara dia masih mencumbui leherku, tak lama kemudian kurasakan tangan itu meraih kancing baju depanku dan membukanya satu persatu dari atas ke bawah.

    Setelah semua kancing bajuku terlepas, kembali tangan bapak memijat bahuku, semua itu aku rasakan dengan melayang-layang, perlahan tapi pasti kedua tangan bapak menyentuh ke dua payudaraku, aku kaget.

    Kedua tanganku lalu memegang tangan bapak, bapak membisikkan supaya aku Lisamati saja pijitannya, tanganku akhirnya terlepas dari tangan bapak. Lagi-lagi kurasakan sesuatu getaran aneh, hanya getaran ini lebih dahsyat dari yang pertama, payu daraku diremas tepatnya daripada dipijit, walau masih memakai bh.

    Kemudian tangan bapak kembali kepundakku, ternyata diturunkannya tali bhku, perlahan-lahan diturunkan sebatas lengan, sementara ciuman bapak masih di leher, kadang leher kiri, kadang leher kanan.

    Aku melayang hebat, dimana kedua tangan bapak meraih payudaraku dari bagian atas turun ke bawah, sesampai di putingku remasan berubah menjadi pilinan dengan jari, aku sempat membuka mata, tetapi hanya sesaat, getaran aneh berubah menjadi sengatan.

    Sengatan kenikmatan yang baru ini kualami, dipilin-pilinnya kedua putingku, tak sadar ku keluarkan desahan pelan. Secara tidak kusengaja, tangan kiriku meraba celana dalamku sendiri, kurasakan gatal disekitar kemaluaku, ternyata kemaluanku basah, aku tersentak dan memberontak.

    Cerita Sex Di Nodai Bapak kaget, kemudian menanyakan ada apa, aku tertunduk malu. Setelah didesak aku menjawab malu, kalau aku ngompol. Bapak tersenyum dan berkata bahwa itu bukan ompol, lalu bapak berdiri dan membimbingku duduk di sofa.

    Bapak menanyakan padaku, yang kujawab bahwa ini pengalamanku yang pertama, kemudian bapak mengatakan ingin memberi pengalaman selanjutnya dengan catatan supaya aku tidak menceritakan pengalaman ini pada siapa saja.

    Aku hanya mengangguk dan menunduk, tak berani kutatap mata bapak karena malu. Di luar hari sudah berganti malam, gerimis pun berubah menjadi hujan, tetapi aneh, hawa di ruang TV berubah menjadi hangat, apakah ini hanya perasaanku saja?

    Sementara aku duduk di sofa, bapak malah jongkok dihadapanku. Aku rikuh dan menundukkan kepalaku. Tiba-tiba bapak maju menuju payu daraku dan menciuminya, seperti bayi menetek ibunya. Aku berkata malu, tetapi di jawab bapak untuk Lisamati saja.

    Sengatan itu kembali menyerangku ketika ciuman bapak berubah menjadi jilatan dan kuluman di putingku, aku kembali terpejam dan mengerang, tak kusadari tanganku berada di kepala bapak, mengelus dan sedikit menjambak rambut bapak.

    Aku tidak kuat menyangga tubuhku, perlahan dan pasti tubuhku terjatuh di sofa, bapak membetulkan posisiku sehingga tiduran disofa. Kemudian jilatan bapak berlanjut diperutku, sementara tangan kiri bapak di payudaraku, tangan kanan meraba dari betis naik ke paha serta menyingkap rok yang kukenakan.

    Aku sudah kehilangan akal sehat, hanya bisa diam dan Lisamati setiap jilatan dan elusan bapak. Aku terkejut pada saat jilatan bapak sampai ke celana dalamku, aku mengatakan bahwa itu kotor dan pesing, tetapi dengan sabarnya bapak menenangkanku untuk tetap saja Menikmatinya.

    Aku hanya terdiam dan pasrah, di antara takut dan malu serta rasa nikmat yang tak kuduga sebelumnya. Perlahan bapak membuka rok serta mencopot celana dalamku dan menciumi rambut kemaluanku.

    Takut bercampur geli berkecamuk di dalam dadaku, kurapatkan kedua pahaku menahan geli, tetapi keanehan terjadi lagi, lama kelamaan tanpa kusadari kedua pahaku membuka dan semakin lebar. Posisi ini memudahkan bapak untuk mencumbu lebih dalam.

    Tiba pada bagian tengah atas kemaluanku, kurasakan ujung lidah bapak menyengat yang lebih dahsyat lagi, tanpa kusadari kunaikkan pantatku ke atas ke bawah, aku meracau tidak karuan, sukar kulukiskan dengan kata-kata perasaan ini.

    Kurasakan dunia gelap dan berputar, sayup-sayup kudengar suara kecipakan di sekitar selangkanganku, hingga ada suatu desakan dari dalam kemaluanku, desakan itu tak dapat kutahan, sesuatu yang akan meledak keluar, seperti bila ingin pipis, tetapi ini lebih dari itu.

    Tanganku tak dapat kukendalikan, kujambak rambut bapak sambil menekan kepalanya pada kemaluanku. Aku melonjak, mengjan. menahan, meracau, tiba-tiba sesuatu itu keluar dari dalam kemaluanku, kemaluanku basah… bahkan banjir… kurasakan aku ngompol…Agen Judi

    Setelah itu tubuhku lemas, keringat membanjiri tubuhku, tulang-tulangku terasa lepas dari tempatnya… perasaan apa ini? antara nikmat… kebelet pipis… dan lemas

    Kulihat bapak tersenyum dan mengelus rambutku, bapak menanyakan apa yang aku rasakan. Kubalas dengan tatapan yang bertanya-tanya, tetapi aku tidak dapat berkata-kata, diantara nafasku yang masih memburu, aku hanya tersenyum dan memandangnya sayu.

    Bapak berlutut di sampingku, melepas sarungnya, meraih tanganku dan membimbingnya untuk memegang tengah celana dalamnya, kuturuti, kuraba dari luar celana dalam bapak, ini pun pengalaman pertamaku memegang kemaluan laki-laki.

    Cerita Sex Di Nodai Kurasakan sesuatu menonjol keras ke atas di tengahnya, bapak Lisamati elusanku dan kuliirik mata bapak setengah terpejam. Tak lama, dia menurunkan celana dalamnya, sesaat kuterpekik melihat benda yang baru kali ini kulihat.

    Bapak mengajariku untuk mengurut benda itu dari atas ke bawah, aku geli memegang benda itu, empuk tapi keras… keras tapi lentur… Bapak membangkitkanku dari rebahan, kemudian menyuruhku untuk menjilat benda itu, karena tadi bapak sudah menjiltati kemaluanku, apa salahnya kalo sekarang aku menjilati kemaluannya, pikirku.

    Pertama memang kujilati benda itu, lama-kelamaan kumasukkan benda itu ke dalam mulutku, aku ingat masa kecilku ketika menjilati es krim. Benda itu berdenyut-denyut di dalam rongga mulutku, aku merasa aneh tetapi senang, seperti anak keci mendapat makanan kesukaannya.

    Tiba-tiba bapak mengerang sambil menarik kepalaku, benda itu berkeduk hebat, aku heran ada apa ini, tetapi benda itu tak dapat kulepaskan, karena kepalaku ditahan tangan bapak, kemudian kurasakan suatu cairan terasa di mulutku yang akhirnya daripada tersedak, cairan itu kutelan habis, terasa amis… gurih… sedikit asin.

    Kulihat bapak mendengus, seperti habis lari jauh, nafasnya tersengal-sengal. Dia tersenyum dan memelukku, aku merasa damai dalam pelukannya.

    Bapak mengajakku ke kamar mandi, sebelum kami masuk, bapak melucuti sisa pakaianku dan juga pakaiannya. Aku merasa heran, aku menurut tanpa ada perlawanan, mungkin karena nikmat yang baru saja pertama kali aku dapat.

    Di dalam kamar mandi, bapak memandikanku, bapak mengagumi bulu-bulu yang tumbuh di ketiak dan selangkanganku dan berpesan agar aku tetap memelihara dan melarang memotongnya. Pada saat bapak menyabuniku, getaran-getaran aneh menyerangku lagi.

    Geli bercampur nikmat menyelimuti seluruh tubuhku, sehingga tak terasa aku mulai mendesis lagi, bapak bilang bila aku tidak tahan keluarkan saja erangan itu, tapi aku malu.

    Setelah aku selesai disabuni, bapak menyuruhku menyabuninya, dengan rasa takut-takut kusabuni punggung sampai kakinya, pada giliran tubuh bagian depan, kulihat kemaluan bapak yang tadinya lemas tampak kokoh berdiri.

    Bapak mengatakan enak disabuni olehku, dia meraih wajahku dan mencium mulutku, aku merasakan getaran semakin hebat ketika lidah bapak bermain di dalam rongga mulutku, aku hanya terdiam dan Lisamati permainan lidah bapak, perlahan kuimbangi permainan lidah bapak dengan lidahku sendiri, kami saling berpagutan.

    Bapak membimbing tanganku untuk menyentuh kemaluannya yang masih terbalut sabun, aku merasakan licin serta mengocoknya. Payudaraku pun menyentuh dada bapak yang licin oleh sabun, terasa mengeras di kedua putingku, kami berpelukan… berciuman dan saling bergesekan… aktivitas ini menimbulkan gelinjang kenikmatan yang tiada tara bagiku.

    Setelah tubuh kami berdua tersiram air dan bersih dari sabun, bapak menyuruhku untuk menghadap wastafel setengah menunduk sembari kakiku direnggangkannya, bapak jongkok membelakangiku dan mulai menjilati pantatku, aku menengok ke belakang dan bapak hanya tersenyum.

    Pada saat lidah bapak menyentuh dan mempermainkan duburku, aku tersentak dan sedikit mengangkat kakiku, kurasakan kegelian bercampur dengan kenikmatan, aku mendesis, kemaluanku basah dan lengket, sehingga tangan kiriku tak sadar meraba daging bulat kecil yang mengeras di tengah kemaluanku sembari mengosok-gosok dan menekannya, secara naluri bagian itu yang kurasakan dapat memberi kenikmatan yang tiada terkira.

    Tak lama berselang aku berasa ingin pipis lagi. Tangan kananku mencengkeram erat bibir wastafel, mengerang hebat, tangan kiriku kutekan kuat pada benjolan kenikmatanku, aku meladak lagi, nafasku memburu tidak karuan, sesaat aku merasa lemas dan seakan hilang pijakan tempatku berdiri. Bapak menangkapku kemudian membopongku menuju kamarku.

    Direbahkannya diriku di tempat tidur, bapak duduk di tepi tempat tidurku sembari mengelus rambutku, tersenyum dan mengecup keningku, hatiku tentram, nafasku mulai teratur kembali. Setelah semuanya kembali normal bapak merebahkan dirinya di sisiku, tanpa bicara, bapak meraba payudaraku, serta menjilatinya.

    Cerita Sex Di Nodai

    Cerita Sex Di Nodai

    Getaran-getaran itu datang kembali menyerangku, aku menggelinjang serta mengeluarkan suara-suara desisan, kuremas kepala bapak sembaru kutekan ke arah dalam payudaraku. Bapak naik ke atas tubuhku, menyodorkan kemaluannya untuk kujilat lagi, kuraih dan kukulum kemaluan bapak seperti layaknya menjilati es krim, bapak memaju-mundurkan pantatnya sehingga kemaluan bapak keluar masuk dalam mulutku.

    Aku Lisamati keluar masuknya kemaluan bapak di dalam mulutku. setelah beberapa saat, bapak melepaskan kemaluannya dari mulutku. Bapak menggeser tubuhnya, kedua pahaku di kesampingkannya, perlahan-lahan kemaluan bapak didekatkan pada kemaluanku sambil berkata bila terasa sakit aku harus bilang.

    Pertama menyentuh kulit luar kemaluanku, aku agak tersentak kaget, mulailah rasa sakit itu timbul setelah kemaluan bapak mulai sedikit demi sedikit memasuki vaginaku.

    Aku menjerit kesakitan yang kemudian diikuti dengan dicabutnya kemaluan bapak, bapak mencium bibirku sembari membisikkan kata supaya aku menahan rasa sakit tersebut sembari mempermainkan lidahnya di dalam mulutku.

    Kemudian bapak mulai menusuk lagi, walau kemaluanku sudah basah total. tapi rasa sakit itu tak terkira, aku tak sanggup mengaduh karena mulutku tersumbat mulut bapak. Tak terasa air mataku meleleh menahan sakit yang tak terkira, kedua tanganku mencengkeram erat pinggang bapak.

    Akhirnya kemaluan bapak menembus lubangku… diusapnya air mataku, kemaluan bapak masih tetap tertancap dalam lubangku. Bapak berhenti menggoyang, setelah dilihatnya aku agak tenang, mulailah bapak memaju-mundur kemaluannya lagi secara perlahan, aku sempat heran, rasa sakit itu berangsur hilang digantikan dengan nikmat.

    Aku merasa kemaluanku berkedut-kedut dengan sesuatu benda asing di dalamnya, sementara itu air lendirku juga sudah membasahi liang kemaluanku, sehingga rasa sakit itu hilang tergantikan oleh kenikmatan yang sukar dikatakan. Agen Judi

    Tidak begitu lama kemudian aku merasa ingin pipis kembali, aku peluk bapak, aku naikkan pantatku seolah ingin menelan semua kemaluan bapak. Aku kejang, aku melenguh panjang, aku menggigit pundak bapak, sesuatu yang nikmat aku rasakan lagi, dunia berputar-putar, semua terlihat berputar, sungguh kejadian ini nikmat sekali.

    Aku terhempas lemas setelah aku mengalami apa yang baru aku alami, rasa sakit sudah hilang. Bapak menghentikan aktifitas seakan memberi kesempatan diriku untuk Lisamati puncak kenikmatan yang baru saja kualami.

    Cerita Sex Di Nodai Setelah beberapa saat, dengan kemaluan yang masih mengacung ke atas, bapak mencabut kemaluannya dan menyerahkannya kedalam mulutku lagi, aku kulum kemaluan bapak, tak lama kemudian bapak melenguh… dan cairan itu kembali mendera mulutku, karena pengalaman tadi, semua cairan itu aku telan tanpa tersisa sedikitpun.

    Bapak merebahkan tubuhya disampingku, dan mengucapkan terima kasih, dia mengatakan bahwa perawanku telah hilang. Aku tercenung kulihat ke bawah, sprei tempat tidurku ternoda merah darah perawanku.

    Tetapi aku tidak menyesal, karena hilang oleh orang yang aku kagumi sekaligus aku sayangi, Aku tidur di dalam pelukan bapak, kami kelelahan setelah mengarungi perjalanan puncak kenikmatan bersama, dalam tidurku, aku tersenyum bahagia, kulirik bapak, dia terpejam sembari tersenyum juga.

    Seperti kebiasaanku sehari-hari dalam rumah tangga majikanku ini, aku bangun pada pukul 5, kulihat bapak masih tertidur lelap, kami masih dalam keadaan bugil, karena semalam tidak sempat berpakaian karena kelelahan.

    Aku turun dari tempat tidur, selangkanganku masih berasa perih seakan benda tumpul panjang itu masih mengganjal di dalam lubangku. Dengan agak tertatih aku menuju kamar mandi, kubersihkan seluruh tubuhku beserta lendir-lendir yang mengering bercampur bercak darah di sekitar kemaluan dan bulu-buluku, sembari mandi aku bersiul gembira.

    Kuraba lubang kemaluanku, masih terasa sisa-sisa keperihan di dalamnya, aku mengerti sekarang, dimana perbedaan antara air seni dengan lendir hormon yang keluar dari kemaluanku bila dirangsang, Aku tersenyum geli memikirkan kebodohanku selama ini.

    Selesai mandi, aku membereskan rumah seperti kewajibanku sehari-hari, setelah itu aku buatkan segelas kopi panas dan kubawa ke kamarku, dimana bapak masih terlelap di sana. Perlahan kuletakkan kopi di atas meja, aku melangkah ke arah tempat tidur, kuperhatikan wajah bapak yang tertidur.

    Betapa tenang, betapa damai, betapa gantengnya, perlahan kuusap pipi bapak serta kubelai rambutnya, dengan sedikit takut… kucium sudut bibir bapak. Pandanganku menyapu dada bapak, kemudian turun ke salangkangannya yang tertutup selimut, kulirik benda asing yang semalam telah memaksa masuk ke dalam lobangku.

    Aku tersentak kaget, walau tertutup selimut kulihat jelas benda itu tegak berdiri mengeras, ku usap perlahan sembari tertawa geli dalam hati. Perlahan kusingkap selimut itu, sekarang terpampang jelas benda itu dimana pantulan cahaya lampu menerpa ujung kepala kemaluan bapak yang seperti helm itu.

    Kudekatkan wajahku ke benda itu agar terlihat lebih jelas lagi, perlahan kugenggam, kukocok, kujilati dan kumasukkan ke dalam mulutku.

    Bapak bergerak perlahan, aku terkejut dan berhenti mengulumnya, tetapi bapak melihat padaku dan menyuruh untuk meneruskan aktivitasku, kembali kuulangi kuluman kemaluan bapak sembari tersenyum, dielusnya rambutku sembari kudengar erangan bapak.

    Cerita Sex Di Nodai Bapak bergeser sedikit, tangannya meraih pantatku serta menyingkapkan dasterku ke atas, perlahan diusapnya belahan dalam pantatku, dengan tangan kanan kuraih tangan bapak di selangkanganku, ternyata kemaluanku sudah basah kembali.

    Aku pun kembali terangsang dengan usapan tangan bapak di kemaluanku, sedikit kugoyang pantatku kekiri dan kekanan tanpa melepaskan kulumanku pada kemaluan bapak. Beberapa saat kemudian, bapak meminta untuk menghentikan aktifitasku, bapak bangkit dari tempat tidur, dan menyuruhku untuk menunggi di tepi tempat tidur.

    Dari arah belakang, perlahan bapak memasukkan kemaluannya ke dalam lubangku, aku heran, gaya apa lagi yang bapak berikan untukku, kuraih bantal untuk mengganjal kepalaku, sementara dari belakang, bapak memaju-mundurkan pantatnya.

    Sensasi baru kurasakan, dengan posisi yang belakangan kuketahui bernama doogy style itu, seakan dapat kuatur jepitanku pada kemaluan bapak. Aku merasa ingin pipis lagi, kugigit bantal sembari mengerang dahsyat, otot-ototku kakiku mengejang sampai ke arah pantat, sedikit kujinjitkan kakiku, kucoba bertahan semampuku, kujambak speri di sampingku.

    Aku tak tahan lagi, dengan kedutan-kedutan hebat, jebolah pertahananku, aku teriak dan mendesis kugigit bantal sekeras-kerasnya, pantatku berkedut-kedut ke atas bawah, aku lemas, aku jatuhkan tubuhku ke atas kasur sembari nafasku haru memburu.

    Kulihat bapak tersenyum ke arahku, kemaluannya semakin berkilat akibat lendirku tertimpa cahaya dari luar kamar. Kuraih kemaluan bapak, kukocok-kocok sembari aku mengatur nafasku, tangan bapak merengkuh rambutku, diusap-usapnya kepalaku, diciumnya keningku. Setelah nafasku teratur, kuraih kemaluan bapak dan kukulum lagi, tidak berapa lama, bapak mengejang dan mengeluarkan cairan dari kemaluan bapak yang kutelan habis tanpa bersisa.

    Bapak kemudian pergi mandi, sementara aku kembali kekesibukanku hari ini yaitu memasak. Pukul delapan pagi, kulihat bapak selesai mandi dan bersiap untuk menghadiri acara komplek.

    Setelah berpamitan padaku, aku meneruskan memasak, hari ini kubuatkan masakan spesial untuk bapak, semua bahan telah tersedia di dalam kulkas yang kubeli hari Jumat kemarin di pasar.

    Pukul 12 siang, bapak kembali dari acara di komplek, aku sedang menonton acara TV setelah selesai masak, kemudian bapak menyuruh membuatkan es teh manis untuknya, aku bergegas pergi ke dapur untuk membuatkan pesanan bapak.

    Di saat aku sibuk mengaduk gula, tiba-tiba dari arah belakang bapak memelukku, aku tersentak karena melihat bapak tidak mengenakan pakaian selembar pun.

    Tanpa bicara, dicumbuinya diriku dari belakang, aku menggelinjang kegelian, diusapnya leherku dengan lidah bapak sampai ke telingaku dan digigit-gigitnya daun kupingku. Aku tersentak kegelian, tanganku menyenggol teh yang sedang kubuat, gelas jatuh dan air di dalamnya tumpah membasahi dasterku.

    Tanpa memeperhatikan peristiwa itu, bapak melahap mulutku dengan ciuman-ciuman ganasnya, aku terpengarah tidak siap, sedikit kehabisan nafas melayani ciuman bapak. Dengan tidak melepas ciumannya, tangan bapak mencopot dasterku, kemudian dengan terburu-buru, dilepasnya beha dan celana dalamku, aku hanya pasrah menghadapi kelakuan bapak.

    Cerita Sex Di Nodai Sedikit membopong, didudukannya aku di atas meja makan, kemudian bapak melebarkan selangkanganku serta menjilati kemaluanku. Dengan berpegang pada tepi meja, aku menggelinjang keenakan, kurasakan sapuan-sapuan lidah bapak dikemaluanku sebagai sensasi yang tiada duanya.

    Mungkin karena sebentar lagi aku merasa akan datang bulan, sehingga nafsu yang ada dalam diriku sedang dalam puncak-puncaknya. Aku pipis lagi, kujambak rambut bapak dengan tidak sungkan lagi, kutekan kepala bapak ke dalam kemaluanku.

    Kurasakan lidah bapak menembus di dalam lobangku, aku menjerit tertahan, meledaklah kenikmatanku, bapak menyedot habis semua lendir nikmatku sampai tuntas serta menjilati rambut lebatku.

    Dengan menahan posisiku, bapak berdiri dan memasukkan kemaluannya ke dalam lobangku, perlahan tapi pasti kemaluan bapak masuk. Aku membisikkan sesuatu ke bapak, aku mengatakan bila ingin merasakan semprotan cairan bapak di dalam rongga kemaluanku.

    Bapak menanyakan apakah aku subur atau tidak, aku jawab bila dalam dua atau tiga hari ke depan akan datang bulan. Setelah bapak mendengar pengakuanku, dia tersenyum dan semakin bersemangat untuk menusukan kemaluannya di lobangku.

    Ternyata bapak lama juga mengalami puncak, kebalikannya dalam diriku, aku merasakan suatu kedutan nikmat lagi dan berasa ingin pipis kembali. Aku peluk bapak, kucium bibirnya, sementara kedua kakiku menjepit pinggang bapak. Agen Judi

    Dengan berpangku pada tepi meja makan, bapak bertambah kencang volume memaju – mundurkan kemaluannya di dalam lobangku. Aku terpekik, aku menjerit, aku mendekap erat-erat tubuh bapak, kurasakan ledakan kembali menyerang dalam lubang kenikmatanku.

    Sementara bapak kulihat semakin cepat dan berkata bila kita berdua akan mencapai puncak secara bersama-sama. Tapi aku sudah tidak tahan lagi, aku mengerang… mengejang… kugigit bibir bapak, ternyata demikian pula dengan bapak.

    Kami berdua mencapai puncak tinggi bersamaan, kurasakan cairan hangat bapak dan cairanku menyatu di dalam lubang kemaluanku. Aku berkedut, bapak berkedut, kami semakin erat berpelukan, peluh membanjiri seluruh tubuh, jepitan kakiku di pinggang bapak, diimbangi pelukan tangan bapak di tubuhku, kami berdua sesak, kami berdua klimaks, kami berdua memejamkan mata sesaat tidak peduli dengan sekitar.

    Sampai pada suatu ketika, ibu mengunjungi orang tuanya di lain propinsi, ibu berangkat dengan anaknya menggunakan kereta Api sementara bapak tidak ikut karena tidak dapat cuti. Ibu pergi sekitar lima hari.

    Pagi hari sesuai dengan tugasku sehari-hari, aku mengepel ruangan, sengaja kulepas bh dan celana dalamku, aku hanya mengenakan daster saja tanpa dalaman. Kulihat kamar majikanku masih tertutup pintunya, kuketuk pintu dengan maksud ingin mengepel kamar majikanku.

    Kemudian bapak membukakan pintu, aku masuk dan langsung mengepel, sementara bapak masuk kekamar mandi yang terletak juga di lama kamar majikanku. Sengaja agak berlama-lama mengepel dengan maksud memancing reaksi bapak, kutarik dasterku lebih agak ke atas, sehingga kedua pahaku terlihat jelas.

    Pancinganku mengena, bapak keluar dari dalam kamar mandi dan mengomentariku bahwa pahaku tampak putih mulus, kubalikkan badan sengaja menghadap ke arah bapak, dengan posisiku mengepel akan terlihat jelas kedua payudaraku yang tak tertutup beha.

    Cerita Sex Di Nodai Bapak tersenyum menghampiriku dan berkata bila aku sengaja memancing dirinya, kubalas senyuman bapak dengan berkata memang aku sengaja, karena aku ingin disetubuhi bapak lagi. Kulihat bapak menurunkan sarungnya, yang ternyata juga tidak mengenakan celana dalam, terlihat kemaluan bapak sudah berdiri tegang.

    Setelah pamit untuk mencuci tanganku, kuhampiri bapak, aku elus kemaluan itu, bapak duduk ditepi tempat tidur, sementara aku jongok di antara kedua paha bapak, perlahan tapi pasti, kemaluan bapak aku cium dan kumasukkan kedalam mulutku.

    Terdengar desisan bapak, sementara tangan kiriku menyentuh kemaluanku, ternyata sudah basah, terus kuelus perlahan kemaluanku.

    Bapak merengkuh bahuku, menarik supaya aku berdiri, dan memposisikan aku jongkok di atas kemaluan bapak. Dengan perlahan kuturunkan pantatku dan dibantu dengan tangan bapak untuk mengarahkan kemaluannya menuju lobang kemaluanku, pertama agak susah untuk masukkan kemaluan bapak, kucoba memasukkannya sedikit demi sedikit.

    Setelah posisi dan kedalaman kemaluan bapak sudah pas, mulailah kuturun-naikan pantatku, tangan bapak tidak tinggal diam, diarihnya dasterku untuk dilepas, kemudian diremas-remaslah kedua payudaraku.

    Lama-kelamaan aku merasakan sengatan yang luar biasa, kupercepat goyanganku, kugesek-gesek kemaluanku, dan tak lama kemudian aku tak sanggup lagi menahan kebelet pipisku, kupeluk bapak dengan posisi masih tertancap kemaluan bapak, jebolah pertahananku, aku kebanjiran lagi.

    Kami bertukar posisi, aku sekarang di bawah, ditepi ranjang, sedang bapak berdiri di sisi ranjang, Sebelum bapak memasukkan kemaluannya dia bertanya kapan aku mens, kujawab kira-kira lima hari lagi aku mens.

    Setelah tahu jawabanku, bapak segera mengangkat kedua kakiku dan perlahan memasukkan kemaluannya kedalam kemaluanku, digoyangkannya pantat bapak maju-mundur, sensasi kemasukan kemaluan bapak di dalam kemaluanku terulang lagi, aku merasa terangsang lagi, kubantu dengan menggoyangkan pantatku.

    Aku klimaks lagi, tetapi bapak mengajak untuk bersama-sama karena beliau juga sudah hampir. setelah beberapa saat kutahan, akhirnya jebol lagi pertahananku, kulihat hampir bersamaan pertahanan bapak juga jebol, akhirnya kami dapat mencapai klimaks secara bersamaan.

    Lama posisi kemaluan bapak tertancap dalam kemaluanku, akupun tidak dapat berbuat apa-apa karena nikmat, setelah beberapa saat kami terdiam, baru dicabutlah kemaluan bapak. Kami berdua mandi bersama layaknya suami istri.

    Aku bilang kepada bapak bila aku sayang kepadanya, dijawab dengan senyuman bapak. Setiap hari semenjak kepergian ibu, kami selalu memadu kasih, tetapi jelas setelah bapak kembali dari kantor. Kadang di kamarku, di kamar bapak, di dapur, di ruang belakang, bahkan pernah di garasi dan di dalam mobil. Hatiku senang, tentram, hingga ibu pulang dari luar kota.

    Hingga suatu malam aku tidak dapat tidur, udara sangat panas sehingga membuatku kegerahan, kucopot beha dan celana dalamku, hingga hanya memakai daster saja, kondisi seperti ini membuat aku menjadi terangsang.

    Kugosok-gosok kemaluanku dan kuraba-raba payudaraku sambil membayangkan kejadian-kejadian yang kulalui bersama majikan laki-lakiku. Tiba-tiba aku mendengar suara desahan dari kamar tidur majikanku, aku keluar dan jongkok di bawah jendela mendengarkan desahan-desahan nikmat kedua majikanku, letak kamar majikanku tidak jauh dar kamarku, hanya dibatasi oleh gudang.

    Aku terdiam mendengarkan kegiatan di dalam kamar majikanku, kutaksir posisi ibu di atas tubuh bapak. Suara-suara itu membuat tegang seluruh tubuhku, kuraba selangkanganku dengan tangan kanan, sementara tangan kiriku meremas payudaraku.

    Aku terhanyut, mataku terpejam membayangkan kenikmatan itu, tanpa terasa gosokan tangan kanan di kemaluanku semakin cepat, dan jari tengahku sudah masuk kedalam kehangatan kemaluanku, terasa melayang diriku.

    Cerita Sex Di Nodai Tak lama datanglah klimaks, posisiku sudah selonjor kenikmatan, sementara suara-suara di dalam kamar juga tambah seru, tak lama kudengar bapak dan ibu telah mencapai klimaks, kemudian hening.

    Aku terhuyung kembali ke kamarku dan berbaring di tempat tidurku, nafasku masih tersenggal, sisa-sisa kenikmatan masih terasa, aku melap kemaluanku dengan celana dalamku. Setelah nafasku teratur, kurasakan hatiku sakit, cemburukah aku. dadaku bergejolak, seakan tidak rela bila kedua majikanku bersetubuh.

    Perasaan ini tidak boleh jawab hati kecilku, tetapi perasaanku tidak dapat dibohongi, aku telah jatuh cinta kepada bapak majikanku. Pikiranku bergejolak, antara logika dengan perasaan, yang aku rasa tidak akan mencapai titik temu, bagaimanakah ini?

    Akhirnya kuputuskan untuk keluar dari pekerjaanku, semula ibu menahan dengan menjanjikan gajiku dinaikkan, tetapi aku menolak, kukatakan bahwa aku akan mencari pengalaman di tempat lain. Malamnya bapak mengintrogasiku, menanyakan kenapa aku pindah dari keluarga itu. Agen Judi

    Aku bilang bila aku mulai menyukai dan mencintai bapak serta tidak rela bila bapak berdua sama ibu, bapak sendiri tidak dapat berbuat apa-apa, kemudian ia mencium pipiku lama sekali, tak terasa menetes air mataku.

    Besoknya aku pergi dari rumah itu, bapak memberiku uang tujuh kali gajiku, untuk modal katanya yang pasti tanpa sepengetahuan ibu. Sebetulnya berat hatiku meninggalkan keluarga ini, tetapi hati kecilku memberontak, terhadap orang yang aku sayangi.

    Keputusanku sudah bulat, mungkin nanti suatu saat aku mendapatkan jodoh yang juga menyayangiku seperti bapak.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Tante Anna

    Cerita Sex Tante Anna


    9338 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Anna ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Cerita yang dituangkan di sini adalah kisah nyata dan bagi yang kebetulan merasa sama nama atau kisahnya mohon dimaafkan.
    Diawali dengan masuknya aku ke salah satu kampus yang kebetulan memang tempat cita-citaku sebagai ahli komputer. Pada tahun 1994, kepindahanku dari Jakarta Barat ke Bandung, tepatnya aku tinggal di daerah perumahan yang dulu pernah ditinggali kedua orang tuaku, dan sekarang aku tinggal bersama pembantu dan seorang anak kecil.

    Beranjak dari kehidupanku yang jauh dari orang tuaku dan aku baru saja memiliki motor untuk mendukungku berangkat ke kampus. Aku mulai terbiasa dengan kehidupan bertetangga dan aku sering dipanggil untuk membantu tetangga dekat yang kadang kuperhatikan sepertinya adalah seorang perempuan beranak 1 dan suaminya jarang di rumah. Usianya sekitar 32 tahunan, Aku memanggilnya Tante Anna (samaran).

    1 tahun sudah aku tinggal, di akhir tahun 1995 aku mulai merasakan gejolak nafsu yang amat sangat terhadap wanita. Pada suatu malam aku mulai merasa ingin sekali bermain/bertamu ke rumah tante Anna namun aku selalu tidak berani dan merasa takut kalau nanti suaminya akan datang dan aku akan dikomentari tidak baik.

    Bulan itu adalah bulan Januari 1996, usiaku pada saat itu baru 19 tahun dan tepat pada bulan Januari tanggal 20 aku genap 20 tahun. Di sini aku mengkisahkan hal sangat nyata yang terjadi dalam diriku. Malam itu malam Jum’at, cuaca sangat tidak mendukung dan tiba-tiba hujan sangat deras dengan diikuti angin kencang.

    Aku sangat sedih dengan kesendirianku, karena malam ini adalah malam kelahiranku. Aku duduk-duduk seorang diri sambil menghisap rokok kesukaanku, namun malam semakin tidak mendukung karena cuacanya. Aku berusaha mencari kesibukan dengan membaca-baca buku pelajaran, tiba-tiba aku dikejutkan dengan bunyi pagar samping yang khas, seorang wanita menghampiriku yang ternyata adalah tetangga sebelahku (Tante Anna).

    “Ada apa tan?” aku mulai bertanya.
    “Bob, (namaku) tolong dong pasangin lampu kamar saya di rumah,”

    Ternyata lampu kamar tante Anna mati dan aku disuruh memasangkannya. Lalu aku mengikutinya dari belakang menuju rumahnya melalui pintu belakang. Di saat aku mengikutinya aku sempat terangsang dengan sentuhannya pada saat memasuki pintu belakang, karena ternyata dia tidak menggunakan bra dan aku sempat gemetar.

    Cerita Sex Tante Anna Sementara ini aku berkonsentrasi dengan permintaanya agar aku memasangkan lampu di dalam kamarnya. Setelah selesai kukerjakan, cepat-cepat aku keluar kamarnya dan berusaha tenang, kemudian aku diminta untuk duduk dulu minum kopi karena kopinya sudah disuguhkan. Aku duduk sambil melihat tayangan TV dan aku lihat anaknya yang baru satu sedang tidur pulas di depan TV. Kemudian tidak berapa lama baru anaknya dipindahkan ke kamar. Sekarang tinggal aku dan tante Anna berdua di ruangan tengah.

    Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 dan aku minta izin untuk pulang namun aku dicegah, ia memintaku menemaninya ngobrol. Lama kelamaan aku mulai mengantuk dan dimintanya aku untuk rebahan dan diambilkannya bantal dan aku menurut saja. Ia bercerita bahwa tadi ada telepon dari temannya, katanya ia ditakut-takuti karena sekarang malam Jum’at ada hantu kalau sendirian di rumah. Agen Togel

    Asyik juga lama-lama acara mengobrolnya hingga tanpa kusadari tante Anna mulai mendekatiku dan meletakkan kepalanya di paha sebelah kiriku, karena aku rebahan agak di belakang dari tante Anna. Perasaanku mulai tak karuan, jantungku berdebar sangat keras serta sekujur tubuhku dingin. Karena baru pertama kali ini aku diperlakukan seperti itu (aku masih perjaka). Tiba-tiba tangan tante Anna mulai bergerak menuju selangkanganku, dan meremasnya kemudian mengusapnya. Saat itu aku memakai celana pendek berbahan lemas.

    “Hei, Bob!, ini kamu kok bangun?” tanya tante Anna.

    Saat itu aku sangat malu dan tidak bisa berkata-kata lagi. Kemudian Tante mematikan lampu dan memintaku pindah ke kamarnya dengan menarikku ke atas tempat tidur. Pikiranku sangat kacau dan sangat gugup saat tiba-tiba aku dipeluk dan ditindih kemudian diciumi. Hingga pada saat bibirku dikulumnya aku mulai panas dan terangsang amat sangat.

    Lama aku dibuatnya terlena dalam kemelut yang dibuatnya. Hingga tante itu mulai menuruni lekuk tubuhku sampai pada selangkanganku dan membuka celanaku. Sesaat kemudian seluruh pakaianku sudah terlepas dan apa yang terjadi ternyata penisku dimasukkan ke mulutnya. Aku merasa sangat tegang dan memang baru pertama kali aku mengalami hal seperti ini. Dengan lembut dan penuh penghayatan, penisku dipegangnya, kadang dijilatnya kadang dihisapnya namun juga kadang digigitnya hingga sampai pada buah zakarku juga di kulumnya.

    “Bob, jangan keluar dulu ya?” ujarnya dengan mulutnya yang tertutup oleh penisku.
    “Akh.. Mmnyamm”

    Aku sudah dapat membaca bahwa tante sangat haus akan sex. Seperti orang yang lama tidak bersetubuh hingga dengan ganasnya aku mulai ditindihnya dan aku mulai merespons. Dengan naluri rangsangan, aku dorong Tante Anna kemudian aku buka pakaiannya secara perlahan sambil menciuminya, kemudian kulumat teteknya yang tidak begitu besar namun masih kencang. Aku hisap dan kumain-mainkan lidahku di sekitar puting susunya, Tante Anna mulai terangsang sambil menggeliat-geliat dan menekan kepalaku agar aku lebih keras lagi menghisapnya.

    Cerita Sex Tante Anna Lama aku bermain di sekitar payudaranya sampai akhirnya aku disuruh menjilat bagian yang sensitif di antara selangkangannya. Aku mulai sedikit mengerti. Dengan dibantu tangannya, aku mengerti yang mana yang harus aku jilat dan kulumat. Hingga pada akhirnya aku ditariknya kembali ke atas sampai aku menindihnya dan dadaku menekan toketnya yang semakin agak keras. Lalu aku didorong ke sampingnya dan aku mulai ditindihnya kembali namun sekarang tante Anna memegang penisku yang semakin keras kemudian dengan perlahan tante Anna membimbingnya memasuki liang kenikmatannya.

    Posisi tante Anna berada di atas seperti orang naik kuda, menggoyang-goyangkan pinggulnya dan kadang menaik turunkan bokongnya. Lama sekali dia bertahan pada posisi itu, hingga akhirnya Tante menjerit kecil menahan sesuatu namun sambil mencengkeram bahuku..

    “Akhh, Bob, saaya keluar nih, ahh.. Ahh.. Ohh.. Bob kamu belum keluar ya?”

    Kemudian aku membalikkan tubuhnya dan sekarang aku ganti berada di atasnya dengan penisku masih menancap di liang kenikmatan itu. Aku mulai menyerang, dan sekarang aku mengeluarmasukkan penisku. Lalu aku mengambil posisi duduk di antara selangkangannya sambil mengocoknya. Suara yang keluar dari mulut Tante Anna membuatku sangat terangsang.

    “Bob, yang keras dong, lebih cepat kamu kocoknya,” kata tante sambil memegang kedua tanganku.

    Aku merasa belum akan sampai, tapi tiba-tiba tante Anna mulai menggeliat-geliat sangat kasar hingga aku dipeluknya.

    “Bob, ah.. Saya mau keluar lagii. Bob.. Ahh.. Ohh Bob”

    Lalu aku disuruhnya mencabut penisku dan tante Anna keluar menuju kamar mandi. Tidak berapa lama dia kembali dan membawa kain basah lalu mengusapkannya di penisku yang mulai lengket. Kemudian, tante Anna mulai menaiki tubuhku kembali dan memasukkan penisku ke vaginanya yang ternyata sudah kering. Ia memulai dengan gerakan lambat dengan menggoyangkan pinggulnya maju mundur dan aku kemudian diminta berposisi di atas. Agen Togel

    Sekarang aku yang mencoba memasukkan penisku ke dalam vaginanya dan mulai bereaksi namun sangat seret dan terasa penisku dijepitnya. Aku mencoba memasukkannya lebih dalam dan menekan penisku agar lebih masuk kemudian aku mencoba dengan perlahan kugerakkan maju mundur diiringi goyangan pinggul Tante Anna, sesekali kedua pahanya mengapit rapat. Lama aku mulai merasakan terangsang. Dengan mengulum toketnya aku mulai bereaksi dan aku mulai merasa ingin keluar. Akhirnya aku keluar dengan diiringi jeritan kecil tante Anna yang ternyata juga keluar bersamaan sampai aku tak bisa menahan diri. Kemudian aku langsung dipeluknya erat-erat dan tidak boleh mencabut penisku sampai aku tertidur.

    Cerita Sex Tante Anna

    Cerita Sex Tante Anna

    Terdengar suara samar-samar dari kejauhan, orang sudah ramai di luar seperti tukang roti dan lainnya. Aku terbangun dan kulihat tak ada seorangpun di sampingku dengan pintu kamar masih tertutup rapat dan hordeng jendela masih tertutup. Aku sempat kaget dan kulihat diriku dalam keadaan tanpa sehelai benang pun yang menempel di kulitku. Aku berusaha mencari pakaianku yang tadi malam dilempar ke sisi spring bed Tante Anna. Tak berapa lama kemudian Tante Anna membuka pintu dan masuk kembali ke kamar.

    “Bobby! Kamu sudah bangun?”
    “Ya..” jawabku sambil melihat seluruh tubuh Tante Anna yang ternyata baru selesai mandi dengan hanya menggunakan handuk.

    Handuk itu hanya menutupi sebatas toketnya dan pangkal pahanya yang putih merangsang. Lalu aku duduk di pinggir tempat tidur sambil memandangi pemandangan yang indah itu. Tiba-tiba saja penisku yang sudah loyo bangun kembali, namun kuurungkan niatku untuk bermain di pagi hari. Dengan cepat aku keluar dari kamar menuju kamar mandi.

    Selesai dari kamar mandi aku masuk kembali ke kamar tidur untuk minta handuk, tapi ternyata yang kulihat di dalam kamar, Tante Anna belum juga berpakaian sementara handuk yang melekat di tubuhnya sudah tidak ada. Aku pandangi terus tubuh tanpa busana itu, lalu aku mendekatinya dan sempat kucium bahunya, namun dengan gerakan yang cepat sekali aku didorongnya ke atas tempat tidur oleh tante Anna dan tanpa basa basi lagi dikulumnya lagi penisku hingga basah oleh liurnya.

    Pagi ini ternyata aku sudah mulai on kembali oleh kuluman, hisapan, dan belaian tante Anna pada penisku. Lalu aku dimintanya berdiri dan melumat toketnya yang sudah agak mengeras pada putingnya yang berwarna agak kemerahan. Kujilat, kuhisap kadang kuremas pada toket yang satunya. Kembali aku didorong dan ditindihnya lalu.. Bless.. Slepp.. Ternyata penisku sudah digiringnya masuk kembali ke liang kenikmatannya. Dengan agresif dan penuh nafsu, digoyangkannya maju mundur pantat Tante Anna hingga aku pun mengiringinya dari bawah, sambil kuremas-remas kedua toketnya dengan kedua tanganku.

    “Ah.. Aah.. Ahh.. Ohh, Booby saya puaas ssekalii. Bob, saya mau.. Keeluaar.. Ahhohh..”

    Cerita Sex Tante Anna Lalu Tante Anna mencabut penisku dari memeknya dan membersihkannya dengan kain di sekitar, kemudian aku dengan ganasnya memasukkan kembali senjataku lalu kugoyang-goyangkan lalu kutekan kembali hingga Tante Anna menjerit kecil..

    “Aahh.. Oohh, Bobb.. Mentok nih? Terus bob tekan punya kamu, oh Bob!”

    Lama sekali aku memainkan Tante Anna, kemudian aku mencoba kembali dengan posisi Doggy Style. Tante Anna sambil membungkukkan badannya di atas kasur kucoba untuk memasukkan penisku dan Blees.. Slepp..

    “Ahh, Bobb.. Terus Bob, Masukin sampai dalam, oh Bobb.. Yang kasar Bob” Agen Togel

    Lalu dengan cepat aku memaju mundurkan pantatku hingga aku sudah tidak tahan lagi. Dan kemudian aku sudah sampai pada dimana kenikmatan itu terasa sampai ujung rambut. Dan cairan yang kukeluarkan tidak kubuang keluar.

    Setelah selesai, aku mulai merasa letih dan sangat lapar. Aku mencoba beristirahat sebentar, kutatap langit-langit yang ada di kamar itu. Kuatur nafasku perlahan dan kupeluk kembali Tante Anna, kuusap-usap toketnya lalu aku mencoba menghisap-hisap pelan hingga sampai kumain-mainkan dengan tanganku.

    “Bob, udah ah, nanti lagi”.

    Lalu aku lepaskan tanganku dan aku langsung bangun menuju kamar mandi. Pukul 07.15 aku sudah rapi, lalu aku minta izin untuk pulang. Setelah itu aku mulai dengan pekerjaanku di rumah. Di dalam rumah aku sempat berfikir tentang apa yang telah terjadi semalam dengan Tante Anna.

    Malam pun tiba, aku seperti biasa ada di rumah sambil menyaksikan tontonan TV. Tiba-tiba pintu samping ada yang mengetuk dan kubuka, ternyata Tante Anna membawa makanan buatku. Dengan senyumnya aku ditawari makan lalu aku diciumnya, namun tangan tante Anna kembali menggerayangi penisku. Aku terangsang tapi niatku untuk bersetubuh lagi dengannya tertunda karena aku ada janji dengan teman.

    Cerita ini aku sudahi dulu, namun so pasti, kejadian yang kualami ini selalu terulang setiap malam bahkan kadang di siang hari pada saat anaknya sudah berangkat sekolah. Terkadang di siang hari sambil memutar film bokep kami bermain dengan mengikuti apa yang ada di adegan film tersebut. Lama kelamaan aku mulai terbiasa dan banyak yang aku pelajari dari permainan sexku dengan Tante Anna.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Diperkosa

    Cerita Sex Diperkosa


    15029 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Diperkosa ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexIni terjadi sudah lama sekali saat aku masih berumur 15 tahun dan sejak itu semua kejadian yang tidak
    enak menimpaku sunguh nasibku jadi begini, dan kepada siapa aku harus mengadu , semoga dalam ceritaku
    ini pembaca cerita dewasa bisa memetik nilai positifnya dan tentunya bisa menolongku.

    Perkenalkan namaku Utami aku anak terakhir dari 5 saudara keluargaku terbilang miskin ayahku hanya
    pegawai rendah di pemerintah kota Malang , kondisi rumahku sudah tua tetapi letaknya di pinggir jalan.

    Di rumah, aku tinggal bersama seorang kakak laki-laki, Ayah dan Ibuku, sedang mbak-mbak dan mas-masku
    yang lain sudah berkeluarga. Masih ada lagi, mbak-mbak 2 orang yang membantu Ibuku, dan kadang-kadang
    ada seorang tukang antar beras dari desa yang menginap di rumahku kalau kemalaman.

    Untuk menutupi biaya hidup keluarga, Ibuku terpaksa membuka warung pecel di rumah, lumayan karena
    untuk keperluan sehari-hari keluarga dapat ditolong dari warung ini. Biarpun baru kelas 3 SMP, tubuhku
    termasuk bongsor, tinggiku sekitar 150 cm, beratku 38 kg, dan buah dadaku sudah mulai besar, sebesar
    mangga yang sekilonya berisi dua, kulitku kuning langsat, bersih dan wajahku terbilang cantik, badanku
    proporsional, kata teman-temanku.

    Orang tuaku mendidik dengan ketat dalam suasana jawa dan keagamaan yang taat, dan tabu akan hal-hal
    yang berbau erotis atau porno, lebih-lebih sampai melakukan hal itu sebelum menikah. Terlebih lagi di
    usiaku yang masih sangat muda, aku tidak pernah berani mau macam-macam dengan laki-laki yang mencoba
    menaksirku. Selain itu, aku kasihan dengan orang tuaku, apabila ada kejadian yang menyusahkan beliau
    berdua. Bola Tangkas

    Cerita Sex Diperkosa Kehidupanku berjalan biasa-biasa saja, sampai kejadian itu terjadi. Waktu itu, di tengah malam tiba-
    tiba aku terbangun dari tidur, aku merasa nafasku sesak, dan mataku gelap, kaki dan tanganku sakit,
    serta perut dan dadaku tertekan benda yang berat.

    Aku menjadi panik dan mencoba bersuara tetapi tidak bisa, rupanya mulutku tertutup oleh sesuatu benda,
    dan juga mataku, sedang benda yang menindihku itu ternyata orang. Tangan dan kaki yang sakit ini,
    rupanya disebabkan karena telah diikat dengan kuat, sehingga terasa sakit dan tidak dapat bergerak.
    Setelah sadar betul dari tidurku ini, aku menyadari ada suatu peristiwa yang menakutkan akan terjadi.

    Tanganku diikat di sisi atas tempat tidur, sedangkan kakiku diikat di sisi bawah sehingga kakiku
    menganga. Aku telentang di tempat tidur dalam posisi seperti huruf “X”. Aku merasa bahwa sebagian
    pakaianku sudah tidak melekat dengan benar di badanku, BH-ku tersingkap, dan celana dalamku rupanya
    sudah tidak ada.

    Ada tangan yang dengan kasar sedang meraba-raba kemaluan dan buah dadaku, terutama pada kedua puting
    susuku yang terasa digigit-gigit, ngilu-ngilu sakit.

    Dan terdengar suara napas ngos-ngosan, sambil menggigit dan menjilat-jilat sekujur badanku, buah
    dadaku, leherku, telingaku, dan terus turun kebawah. Aku mulai menangis, karena merasa tidak berdaya,
    tapi tidak bisa, berteriak pun tidak bisa, saking ngerinya, aku kemudian tidak sadarkan diri.

    Tidak berselang lama kemudian, aku tersadar kembali, aku merasa posisi badanku belum berubah, masih
    saja telentang dengan kedua tangan dan kaki terikat pada sudut-sudut tempat tidur. Hanya saja sekarang
    semua baju yang melekat pada tubuhku telah terlepas, sehingga aku telentang dengan keadaan telanjang
    bulat.

    Aku sedih sekali, karena benar-benar tidak berdaya untuk mempertahankan kehormatanku, sebentar lagi
    hidupku akan hancur, setelah bajingan yang tidak kukenal dan tidak dapat kulihat itu selesai
    memerkosaku. Aku benar-benar sedih menyadari bahwa bagian terpenting dari hidupku sebentar lagi akan
    direnggut paksa oleh orang yang tak kukenal.

    Rupanya, pada saat semua keluargaku sudah tertidur, ada orang yang masuk ke dalam rumah dan kemudian
    masuk ke kamarku yang kebetulan kuncinya hanya dari slot kayu yang dipakukan ke kusen pintu, sehingga
    cukup disentak sekali saja bisa lepas.

    Rupanya orang tersebut sudah cukup mengetahui situasi rumahku. ceritasexdewasa.org Tangan dan kakiku masih terikat, dan
    mulut serta mataku pun masih tertutup, menurut perkiraanku pada saat itu kira-kira pukul 12-1 malam,
    aku ketahui dari bunyi jangkrik yang sayup-sayup kedengaran. Bola Tangkas

    Tiba-tiba aku merasa, badanku ada yang mengelus-elus dan menggerayangi, kedua buah dadaku terasa
    diremas-remas dan pada bagian putingku dipelintir-pelintir. Bagian perutku terasa dicium dan dijilat-
    jilat, terus menurun kebawah dan kemudian giliran kedua paha saya yang kemudian dicium-cium dan
    dijilat-jilat, terus kepangkal pahaku, akhirnya kemaluanku yang menjadi sasaran permainan mulut dan
    lidah orang tersebut.

    Terasa lidahnya menyapu kedua bibir kemaluanku dan sekali-sekali terasa lidahnya mencoba membelah
    bibir kemaluanku untuk menerobos kedalam lubang vaginaku. Pada saat berikutnya terasa klitorisku
    menjadi sasaran lidahnya. Aku tidak dapat berkutik, ingin kututup pahaku, tetapi kedua kakiku
    dipegangi dan diikat dengan kuat.

    Cerita Sex Diperkosa Mula-mula terasa pedih, linu dan nyeri luar biasa. Lidah orang itu, menyapu bibir kemaluanku dan
    mencoba menerobos ke dalam liang vaginaku, sambil menggigit dan menjilati clitorisku, dan kadang-
    kadang lidahnya terjulur ke dalam liang vaginaku.

    Gigitan-gigitan kecilnya mula-mula membuatku merasa sakit, tapi lama-kelamaan muncul rasa lain yang
    belum pernah kurasakan seumur hidupku, geli, linu, sedikit perih tapi nikmat sehingga membuat seluruh
    badanku terasa panas dingin.

    Lama-kelamaan tanpa terasa aku menggoyang-goyangkan pantatku karena menahan rasa geli luar biasa yang
    ditimbulkan dari permainan mulut dan lidahnya pada bagian-bagian sensitifku itu. Dan dihisap-hisapnya
    pula, sehingga aku semakin bertambah tak dapat menahan rasa gelinya, dan tangan orang itu pun tidak
    tinggal diam, dipuntir-puntirnya puting buah dadaku, serta diremas-remasnya, sehingga menambah rasa
    geli sekaligus nikmat.

    Aku sudah melupakan rasa takut dan sedih, berganti dengan rasa sangat nikmat, nikmat sekali, sulit
    kuutarakan rasa nikmatnya. Rupanya inilah, yang disebut dengan surga dunia.

    Saking tidak tahannya, aku ingin menjerit tapi tidak dapat mengeluarkan suara, hanya desahan dari
    hidungku, tiba-tiba aku merasakan suatu kenikmatan luar biasa yang tidak dapat kulukiskan dan aku
    tiba-tiba merasa hendak pipis, Bola Tangkas

    “..crut.., crut.., crut.., nyut.., nyut.., nyut..”, dan bagian dalam kemaluanku terasa berdenyut-
    denyut. Badanku menjadi kejang dan bergetar dengan hebat sampai tak terasa badanku tersentak-sentak
    dan terangkat-angkat di atas tempat tidur.

    Rupanya aku telah mencapai yang disebut orgasme. Dan pipisku itu rupanya cairan yang menyemprot dari
    dalam vaginaku saat orgasme. Setelah saat kenikmatan yang melandaku usai, seluruh badanku terasa lemas
    tak bertenaga.

    Kemudian terasa orang itu mulai menindihku, mulutnya terasa menghisap-hisap leherku, mulutnya berbau
    aneh, rupanya itu adalah bau cairan yang keluar dari milikku.

    Tangannya meraba-raba dan meremas-remas seluruh tubuhku, terutama pada kedua bongkahan pantatku,
    kadang dengan halus tapi seringkali kasar, dan tiba-tiba pada pangkal pahaku, tempat dimana tadi
    dijilat-jilat dan di sedot-sedotnya, terasa ada benda tumpul, keras lagi besar menggesek-gesek di
    antara kedua pahaku yang sudah terkangkang itu.

    Secara otomatis aku mencoba merapatkan kedua kakiku, akan tetapi tidak bisa karena tertahan oleh
    ikatan pada sudut-sudut tempat tidur.

    Benda tumpul itu terasa mengoles-oles bibir kemaluanku dan sekali-sekali ditekan pada klitorisku.
    Terasa sangat geli dan ada perasaan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhku. Tak terasa kemaluanku
    menjadi sangat basah dan ini rupanya disadari juga oleh orang tersebut, bahwa aku sudah sangat siap
    untuk permainan selanjutnya.

    Cerita Sex Diperkosa

    Cerita Sex Diperkosa

    Secara perlahan-lahan terasa benda tersebut menguak kedua bibir kemaluanku yang masih sangat rapat dan
    terasa benda tersebut memaksa masuk kedalam lubang vaginaku. Rupanya itu adalah penis orang itu,
    perasaan sakit pada kemaluanku mulai terasa, pedih, terasa penis orang tersebut yang rupanya sangat
    besar sulit menembus kemaluanku yang masih perawan, aku mencoba menjerit, tapi hanya terdengar
    lenguhan dan dengusan dari hidungku saja, karena mulutku dibekap.

    Aku mencoba berontak, tapi tidak bisa, karena kedua tangan dan kakiku terikat, benar-benar aku merasa
    tidak berdaya. Dan akhirnya, aku merasa kemaluanku seakan-akan terbelah dan ulu hatiku seakan-akan
    disodok oleh benda tumpul, ketika orang tersebut dengan ganas dan kasar secara brutal menekan masuk
    dengan paksa seluruh penisnya kedalam lubang kemaluanku.

    Terasa besar dan panjang, memadati serta mengisi setiap sudut ruang kemaluanku, sakit dan ingin
    pingsan rasanya bercampur aduk dalam diriku. Penis yang besar itu terasa memadati dan terbenam, diam
    sejenak dalam kemaluanku.

    Tidak lama kemudian terasa orang itu mulai menaikturunkan pantatnya, sehingga penisnya naik turun,
    masuk keluar, pada kemaluanku. Mula-mula setiap penisnya bergerak masuk atau keluar dari kemaluanku,
    terasa sakit dan nyeri, akan tetapi lama kelamaan, rasa perih hilang dan berganti dengan rasa nikmat,
    perasaan nikmat yang sukar kulukiskan, semakin lama perasaan nikmat itu mulai menjalar ke seluruh
    tubuhku, sehingga aku merasa seakan melayang-layang.

    Badanku dengan tidak sadar mulai meresponsnya dengan ikut bergoyang-goyang, dan tiba-tiba badanku
    bergetar lagi dengan hebat dan bagian dalam kemaluanku kembali berdenyut-denyut dengan hebat, aku
    mengalami orgasme lagi dan bahkan lebih hebat daripada sebelumnya.

    Dan rupanya, orang itu masih tetap kuat dan naik turun, terus-menerus, beberapa saat kemudian, aku
    mengalami orgasme lagi, lagi dan lagi, dan dia masih naik turun terus dengan stabil tanpa ada tanda-
    tanda akan berhenti, aku keluar terus menerus lagi dan lagi. Sampai seluruh badanku terasa lemas tidak
    bertenaga.

    Aku sekarang benar-benar terkapar tidak berdaya, dengan kedua kaki yang terpentang diperkosa oleh
    orang tersebut sesuka hatinya. Dan orang itu, suatu saat mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba dia
    merangkulku kuat-kuat, serta menciumi serta menghisap leherku kuat-kuat, dan terasa penisnya
    berdenyut-denyut, kemudian terasa cairan hangat kental menyembur dengan derasnya membasahi rongga-
    rongga lubang kewanitaanku. Bola Tangkas

    Dan karena tekanan badannya yang kuat serta denyutan-denyutan yang kurasakan dari penisnya, sehingga
    membuatku kembali mengalami orgasme yang kesekian kalinya secara bersamaan dengan orang tersebut.

    Cerita Sex Diperkosa Badanku bergetar dan akupun merasakan denyutan-denyutan juga, nikmat sekali. Badan orang tersebut
    terkulai menelungkup di atas badan saya dengan penisnya yang masih terbenam di dalam liang
    kewanitaanku.

    Setelah beristirahat sebentar terasa penis orang tersebut yang masih terbenam dalam kemaluanku
    mengeras kembali. Dan malam itu rupanya permainan belum usai, dengan semangat menggebu-gebu orang itu
    mengulangi lagi permainannya, demikian diulanginya sampai tiga kali lagi pada malam itu.

    Aku sungguh merasa lelah dan lemas sekali, seluruh tulang-tulangku seakan-akan terasa dilolosi, tapi
    di sisi lain aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat luar biasa.

    Sungguh ini suatu pengalaman pertama yang sulit kulupakan dan bahkan sampai kini pun aku tidak tahu,
    siapa pelaku sebenarnya. Barang-barang di rumahku tidak ada yang hilang satupun, jadi tentu saja dia
    bukan pencuri. Baru pada saat menjelang pagi, orang itu keluar dari kamar, dimana sebelumnya satu tali
    di tanganku dilepaskan simpulnya.

    Dan setelah orang itu pergi, aku buka talinya, tangan satunya aku lepaskan, rupanya mata dan mulutku
    diplester, pakai plester putih. Dan kakiku pun sudah kulepaskan. Kulihat, ada bekas-bekas warna merah
    di sepreiku yang putih warnanya dan badanku pun juga terlihat merah-merah, bekas gigitan dan
    sedotannya. Celana dalamku, teronggok sobek di lantai, demikian juga baju dan BH-ku.

    Aku merasa sedih sekali mengingat aku telah kehilangan milikku yang paling berharga, tapi di lain
    pihak ada perasaan puas yang melanda diriku dikarenakan perasaan nikmat yang baru saja kuperoleh. Aku
    tidak berani menceritakan hal itu ke orang tuaku ataupun kepada saudaraku karena malu dan takut. Aku
    hanya memendam kejadian ini seorang diri saja.

    Kejadian ini, masih terulang lagi berkali-kali, sampai aku tamat dari SMA dan herannya aku tidak
    hamil, entah diapakan oleh orang ini. Aku sudah tidak lagi merasa takut apabila kamarku dimasuki
    kembali oleh orang tersebut, bahkan aku ada semacam perasaan rindu dan kehilangan jika orang tersebut
    baru datang agak lama.

    Aku hanya dapat menduga bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh tukang antar beras dari desa yang
    memang sering bermalam di rumahku, tapi setiap aku bertemu dengannya, dia bersikap biasa saja, seolah
    tidak ada pernah ada kejadian apapun. Aku sebenarnya ingin meminta pertanggungjawabannya, tetapi malu,
    jangan-jangan bukan dia, karena sebenarnya aku tidak memiliki bukti apapun.

    Cerita Sex Diperkosa Setelah tamat SMA, aku dilamar oleh seorang pemuda, dia bersedia menikahiku karena menurutnya dia
    sangat mencintaiku dan di matanya, aku adalah anak gadis yang lugu, sopan, alim dan tidak pernah
    macam-macam.

    Namun apa yang sebenarnya telah terjadi, sungguh membuatku sedih. Pemuda ini, pada malam pertama kami,
    mendapatiku sudah tidak perawan lagi, dan dia menuduhku sudah berpengalaman. Aku menyadari tuduhannya
    betul, jadi aku diam saja dan tidak menjawab. Dia bertambah marah, sehingga sering dia pulang larut
    malam dalam keadaan mabuk. Dalam keadaan setengah sadar itu, dia bahkan sudah mulai berani memukulku.

    Aku sadar, memang pada awalnya akulah yang bersalah, mengapa dulu aku tidak berterus terang saja pada
    pemuda yang sekarang telah menjadi suamiku ini. Lama-kelamaan aku tidak tahan lagi karena aku sering
    disakitinya, sehingga aku pulang ke orangtuaku dan menceritakan tentang tabiat suamiku ini serta latar
    belakang perlakuannya padaku. Bola Tangkas

    Ibuku menyesali nasibku yang jelek, dan menyarankan untuk mencari jalan tengah yang terbaik. Tapi aku
    sudah telanjur takut terhadap suamiku karena dia sudah sangat sering menyakitiku. Dan akhirnya dengan
    terpaksa aku menggugatnya cerai.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Denyutan Memek

    Cerita Sex Denyutan Memek


    10353 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Denyutan Memek ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexAku akan menceritakan pengalaman seksku dimana di sebuah cerita dewasa aku menyelipkan nana dan
    emailku di sebuah komentar, tak lama kemudian banyak para cowok khususnya yang email padaku, aku
    membalas satu persatu emailnya kadang juga ada yang minta ngajakin ngentot, minta foto telanjang mint
    pin bb dan kesemuanya aku tanggapi.

    Tapi ada yang membuat diriku terpesona menyita perhatiannya namanya Adi dia berasal dari Denpasar
    kadang kalau emailan sama dia sering blak blak kan apa adanya, dia malah sering ngirim foto saat
    ngentot dengan ABGnya, ceweknya cantik payudaranya besar yang hebatnya dia masih umur 18 tahun.

    Tapi kata Adi binalnya luar biasa kalo lagi dientot. Fotonya telanjang bulat dalam posisi telentang
    dan ngangkang sehingga semua ‘modalnya’ terpampang dengan jelas. Tanpa sengaja, foto Susan terlihat
    oleh mas Indra ketika aku diskusi dengan dia di kantorku.

    Mas Indra, customer yang akhir2 ini sering ngentotin aku, iseng buka2 komputerku, dan terlihat lah
    foto Susan yang sangat menantang itu. Dia nanya kepadaku, ini foto siapa. Aku jawab itu foto cewek
    abgnya chattinganku di Denpasar.

    Dia dengan sangat bernapsu nyuruh aku kontak ke Adi apakah Susan bisa dia book, kalo bisa dia mau ke
    Denpasar sambil melihat peluar bisnis yang ada disana. Aku bilang ke dia, aku ikutan ya. Mas Indra gak
    keberatan kalo akupun ikut dengan dia, cuma dia mengatakan kalo Susan mau dientotnya, dia sebenarnya
    gak perlu aku, jadi aku harus cari kesibukan sendiri. Poker Deposit Pulsa

    Gak masalah buat aku kalo demikian, kan ada Adi yang bisa aku kontak, rasanya dia gak akan keberatan
    menemani aku selama ada di Denpasar. Ternyata jawaban Adi positif, Susan bersedia menemani mas Indra
    selama berasa di Denpasar. Mas Indra sangat bersemangat mengurus kepergian ke Denpasar. Akupun kontak
    Adi mengenai hal ini.
    Sampailah aku di Denpasar, sudah senja. Adi dan Susan menjemput kami di airport. Susan sangat menarik,
    dia make kemben dan celana jin yang ketat sehingga toketnya yang montok menyembul dengan jelas,
    demikian pula pantatnya yang membulat sangat memancing gairah mas Indra untuk segera mengentotinya.

    Dengan taksi, mas Indra segera memboyong Susan ke hotel yang sudah di booknya. Aku ditinggalkannya
    dengan Adi. Adi orangnya cukup ganteng, tinggi besar dengan badan atletis. Adi mengajak aku dengan
    mobilnya untuk mencari makan malam.

    Sambil makan malam, Adi menceritakan siapa dirinya. Dia duren – duda keren tanpa anak – wiraswasta di
    Bali, seumur dengan mas Indralah. Aku bilang apakah aku haru manggil dia mas, jawabnya gak udahlah.

    Panggil Adi sudah cukup, gak usah formal. Habis makan dia nanya aku mau kemana lagi, jawabku aku ikut
    kemana dia membawaku. Malah kutambahi, Dea milik kamu selama di denpasar. Dia tersenyum mendengarnya.

    “Kalo begitu, kita ke villa aja ya”, katanya.

    “Vila? Diluar kota?” tanyaku.

    “Enggak kok, masih di dalem kota. Vila itu gak besar tapi punya private pool sendiri. Kamu bawa bikini
    gak”, jawabnya.

    “Bawa Di, daleman Dea juga model bikini semua, minim dan tipis sekali”, jawabku.

    Cerita Sex Denyutan Memek Aku sudah tau kemana arah perkataannya. Dia cuma tersenyum saja dan mengarahkan mobilnya ke vila itu.
    Mobilnya langsung masuk ke garasi vila, rolling door garasi pun ditutup oleh petugas vila. Adi
    mengajakku turun dari mobil, aku membawa tasku dan Adi membawa tas yang berisi makanan dan minuman,
    mungkin juga pakaiannya.

    Vila itu cuma satu ruang, seperti kamar hotel, isinya ranjang besar, lemari pakaian, ceritasexdewasa.org meja makan dari
    kayu dan lemari es kecil, di ruangan lain ada pantri kecil dan kamar mandi. Adi meletakkan makanan dan
    minuman yang dibawanya di meja pantri.

    Tersedia kompor gas dan peralatan masak sederhana di pantri itu. Yang menarik, keluar dari ruang vila
    ada tempat terbuka yang terlindung oleh tembok yang tinggi dan pepohonan yang sangat rindang, sehingga
    privacy sangat terjamin.

    Ada pool kecil, semacam whirlpool untuk berendam, dan ada gazebo yang berisi sipan tanpa matras.
    Disamping dipan ada meja kecil untuk meletakkan makanan, minuman dan peralatan kecil lainnya.
    “Tempatnya nyaman ya Di”, kataku. Adi hanya tersenyum, kemudian dia masuk ke kamar mandi.

    Keluar dari kamar mandi dia hanya mengenakan celana pendek yang gombrong, dia menuju ke gazebo sambil
    membawa matrasnya. Matras diletakkan di dipan dan dia berbaring sambil membuka coca cola kaleng dan
    meminumnya.

    “Ayo Dea, pake dong bikininya, mau pake daleman bikini kamu juga gak apa”, ajaknya. Aku segera
    melepaskan pakaian luarku, tinggallah aku berbalut bra tipis model ikatan dan g string yang juga
    tipis. Aku keluar ruang menuju gazebo.

    Adi membelalak melihat pemandangan indah yang sedang mendekatinya. “Dea kamu napsuin banget”, katanya.
    Aku duduk disebelahnya, segera aku ditariknya hingga terbaring disebelahnya. Dan yang kurasakan
    berikutnya adalah bibirnya yang langsung mencium bibirku dan melumat.

    Aku tergagap sesaat sebelum aku membalas lumatannya. Aku merasakan lidahnya menyusup ke dalam mulutku.
    Dan reflekku adalah mengisapnya. Lidahnya menari-nari di mulutku. Napsuku naik. Sambil melumat,
    tangannya juga merambah tubuhku.

    Kemudian kurasakan remasan jari kasar pada toketku yang masih terbungkus bra tipis. Aku menggelinjang.
    Menggeliat-geliat hingga pantatku terangkat naik dari matras karena rasa nikmat yang luar biasa.

    Bibirnya melumatku, dan aku menyambutnya dengan penuh napsu. Dirangkulnya tubuhku, bibirnya lebih
    menekan lagi. Disedotnya lidahku, sekaligus juga ludahku. Kemudian tangannya kembali meremasi kedua
    toketku, dan dilepaskannya ikatan braku. Poker Deposit Pulsa

    Ganti bibirnyalah yang menjilati dan mengemut toket dan pentilku. Aku nggak mampu menahan gelinjang
    ini, rintihan keluar dari mulutku. Tangannya turun untuk meraih g stringku. Aku makin tak mampu
    menahan napsu saat jari-jari kasar itu merabai bibir memekku dari luar g string dan kemudian mengilik
    itilku ..aku langsung merasa melayang karena kenikmatan itu.

    Jarinya meraih memekku melalui samping g stringku. Aku rasakan ujung jari nya bermain di bibir
    memekku. Cairan memekku yang sudah mengalir sejak tadi menjadi pelumas untuk memudahkan masuknya
    jari-jarinya ke memekku.

    Dia terus menggumuli tubuhku dan merangsek ke ketiakku. Dia jilati dan sedoti ketiakku. Dia menikmati
    rintihan yang keluar dari bibirku. Dia nampaknya ingin memberikan sesuatu yang lain dari yang lain.
    Sementara jari-jarinya terus mengilik memekku.

    Dinding-dindingnya yang penuh saraf-saraf peka dia kutik-kutik, hingga aku serasa kelenger kenikmatan.
    Dan tak terbendung lagi, cairan memekku mengalir dengan derasnya. Yang semula satu jari, kini
    disusulkan lagi jari lainnya. Kenikmatan yang aku terimapun bertambah. Dia tahu persis titik-titik
    kelemahanku.

    Jari-jarinya mengarah pada G-spotku. Dan tak ayal lagi. Hanya dengan jilatan di ketiak dan kobokan
    jari-jari di memekku, dia berhasil membuatku nyampe. Kepalanya kuraih dan kuremasi rambutnya. Kupeluk
    tubuhnya erat-erat dan kuhunjamkan kukuku ke punggungnya.

    Cerita Sex Denyutan Memek Pahaku menjepit tangannya, sementara pantatku terangkat agar jarinya lebih melesek ke memekku. Aku
    berteriak histeris. Kakiku mengejang menahan kedutan memekku yang memuntahkan cairan bening.
    Keringatku yang mengucur deras mengalir ke mataku, ke pipiku, kebibirku. Kusibakkan rambutku untuk
    mengurangi gerahnya tubuhku.
    Saat telah reda, kurasakan tangannya mengusap-usap rambutku yang basah sambil meniup-niup dengan penuh
    kasih sayang. Dia eluskan tangannya, dia sisir rambutku dengan jari-jarinya. Hawa dingin merasuki
    kepalaku.

    “Dea, kamu liar banget deh. Istirahat dulu yaa. Aku ambilkan minum dulu”, dia masuk kembali ke pantri
    untuk mengambilkan minuman. Aku dibawakan kaleng coca cola, dibukakan dan diberikannya kepadaku.

    Segera kuminum coca cola itu sampe habis. Sementara aku masih terlena di dipan dan menarik nafas
    panjang sesudah nyampe tadi, dia terus menciumi dan ngusel-uselkan hidungnya ke perutku. Bahkan lidah
    dan bibirnya menjilati dan menyedoti keringatku. Tangannya tak henti-hentinya merabai selangkanganku.
    Aku terdiam. Aku perlu mengembalikan staminaku. “Masih capek Dea”, bisiknya. “Nggak Di. Lagi narik
    napas saja. Tadi nikmat banget yaa padahal kamu belum apa-apa. Baru di utik-utik saja Dea sudah
    kelabakkan”, jawabku.

    Dengan jawabanku tadi dengan penuh semangat dia turun dari dipan. Dia lepasin sendiri celana
    pendeknya. aku sangat tergetar menyaksikan tubuhnya. Bahunya bidang. Lengannya kekar, dengan otot-otot
    yang kokoh.

    Perutnya nggak nampak membesar, rata dengan otot-otot perut yang kencang, seperti papan penggilasan.
    Bukit dadanya yang kokoh, dengan dua pentil besar kecoklatan, sangat menantang menunggu gigitan dan
    jilatan. Poker Deposit Pulsa

    Pandanganku terus meluncur ke bawah. Dan yang paling membuatku terpesona adalah kontolnya yang besar,
    panjang, keras hingga nampak kepalanya berkilatan sangat menantang. Dengan sobekan lubang kencing yang
    gede, kontol itu mengundang untuk diremes, dikocok dan diemut.

    Sesudah telanjang Dia menarik lepas g stringku sehingga sekarang kita berdua sudah bertelanjang bulat.
    “Dea, jembut kamu lebat banget, pantes kamu tadi jadi liar”, katanya sambil mengelus2 jembutku.

    “Bukannya liar Di, itu namanya menikmati”, jawabku.

    Aku mendorong tubuhnya hingga terbaring di matras. Kontolnya yang keras kugelitik dengan rambutku.
    Kemudian kepala kontolnya kubasahi dengan ludahku. Kuratakan ludah dengan jariku. Dia menggeliat
    kegelian.

    Dengan lembut kuusap seluruh permukaan kepala kontolnya yang besar, dia melenguh karena nikmatnya.
    Kugenggam pangkal kontolnya dan kepalanya yang basah mulai kujilati. Diujung kepalanya ada setitik
    cairan bening.

    Sambil menjilati cairan bening itu, kontolnya kukocok turun naik. Terasa agak asin. Dengan lidah
    kujilati kepala dan leher kontolnya, semua daerah sensitif kujelajahi dengan lidah. Akhirnya kepalanya
    kuemut dan kukeluar masukkan ke dalam mulutku.

    Cerita Sex Denyutan Memek

    Cerita Sex Denyutan Memek

    Perutnya kuelus2, dia meremas2 rambutku. Aku terus saja mengisap kontolnya. kontol yang Gede, panjang,
    kepalanya yang bulat berkilatan. kepalaku dielus-elusnya. Dan dia menyibakkan rambutku agar tidak
    menggangu keasyikanku. dengan penuh semangat aku terus mengulum kontolnya.

    “Dea, nikmat banget emutanmu”, erangnya.

    “Kamu pinter banget siihh”. aku terus memompa dengan lembut. Berkali2 aku mengeluarkan kepala itu dari
    mulutku.. Aku menjilati tepi-tepinya .. Pada pangkal kepala ada alur semacam cincin atau bingkai yang
    mengelilingi kepala itu.

    Dan sobekan lubang kencingnya kujilati habis-habisan. “Dea, nikmatnya aah”, kembali dia
    mengerang.Rupanya dia tak tahan dengan rangsanganku, aku ditariknya dari kontolnya, dibaringkannya dan
    kembali mulutnya mengarah ke memekku.

    Dengan lembut dia menjilati daerah sekeliling memekku, pahaku dikangkangkan supaya dia mudah mengakses
    memekku. “Di…”, ganti aku yang melenguh keenakan. Lidahnya makin liar menjelajahi memekku.

    Bibir memekku dikuakkan dengan jarinya dan kembali itilku yang menjadi sasaran lidahnya. Aku makin
    menggelinjang gak karuan. Napasku menjadi gak teratur, “Di .., Dea dientot dong”, erangku. Dari
    memekku kembali membanjir cairan bening.

    Dia menjilati cairan itu. Badannya kutarik, dia segera menempatkan kontol besarnya di bibir memekku.
    Pelan2 dimasukkannya sedikit demi sedikit, nikmat banget rasanya kemasukan kontol yang gede banget.

    Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk, mula2 pelan dan makin lama makin cepat sehingga dengan
    satu hentakan keras, kontolnya sudah ambles semuanya di memekku, “Aah, Di”, erangku lagi.

    Dia terus saja mengenjotkan kontolnya dengan keras dan cepat, sehingga akhirnya memekku makin
    berdenyut mencengkeram kontolnya dengan keras. “Di, terus yang cepat Di, Dea mau nyampe, aah”, erangku
    dengan liar. Poker Deposit Pulsa

    Dia terus saja mengenjotkan kontolnya sampe akhirnya, “Aah Di, Dea nyampe…”, kembali aku berteriak.
    Dia menghentikan enjotannya. Kembali aku dibelai2 dan bibirku diciumnya dengan mesra.

    “Di nikmat banget dientot ama kamu, baru sebentar dienjot, Dea dah nyampe,” kataku. Dia mencabut
    kontolnya dan minta aku nungging Segera ditancapkannya kembali kontolnya di memekku dari belakang.

    Pinggulku dipeganginya sambil mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat, rasanya kontol
    panjangnya masuk lebih dalam lagi ke memekku, nikmat banget rasanya. Dia rupanya ingin merasakan
    macem2 gaya ngentot, segera dia telentang dan minta aku yang diatas.

    Aku menancapkan kontolnya dimemekku dan kuturunkan tubuhku sehingga kontolnya kembali ambles di
    memekku. Aku emnggerakkan pinggulku turun naik dan juga dengan gerakan memutar. Dia meremas2 toketku
    dan memlintir pentilku.

    Aku membungkukkan badanku sehingga dia bisa mengemut pentilku, sesekali digigitnya pelan, aku
    menjerit2 karena nikmatnya.

    Cerita Sex Denyutan Memek “Dea, aku dah mau ngecret, didalem boleh gak”, katanya sambil terus meremes toketku.

    “Ngecretin didalem aja Di, biar lebih nikmat”, jawabku sambil terus menaik turunkan pinggulku mengocok
    kontolnya yang ambles di memekku. Aku kembali membungkuk, kali ini bibirnya kucium dengan ganas. Dia
    memegangi pinggangku.

    Gerakan pinggulku makin cepat, aku juga merasa akan nyampe lagi. Memekku terasa berdenyut2, “dia aku
    mau nyampe juga, bareng ya Di”, kataku terengah. Terus kugerakan pinggulku naik turun dengan cepat
    sampe akhirnya pejunya muncrat menyembur2 didalam memekku.

    Bersamaan dengan ngecretnya dia, akupun nyampe kembali’ “Di, nikmatnya..”, erangku. Aku menelungkup
    lemas dibadannya, dia memelukku dan mengecup bibirku, sementara kontolnya masih nancap di memekku.

    “Di lemes banget, tapi nikmatnya luar biasa”, kataku.

    “ini baru ronde pertama lo Dea”, jawabnya.

    “Dea mau kok kamu entotin sampe pagi”, kataku. “Kita kedalem yuk”, katanya. Dia mendorongku bangun
    sehingga kontolnya tercabut dari memekku. Kita segera pindah kedalam.

    Aku berbaring kelelahan diranjang. DIa berbaring disebelahku, kayaknya dia belum puas karena tangannya
    kembali meremas toketku.

    “Kamu seksi banget ya Dea, toket kamu besar dan kenceng. Jembut kamu lebat banget, aku suka ngentot
    ama yang jembutnya lebat. Mana memek kamu kenceng banget empotannya, aku mau ngerasain lagi ya Dea”,
    katanya dan dia kembali mencium bibirku.

    Dia bangun dan segera mengarah ke memekku, dia tau titik lemahku ada dimemekku. Lidahnya kembali
    menjilati memekku. Ujung lidahnya kembali menelusup masuk ke memekku. Rambutnya segera kuremas2 dan
    kutekankan kepalanya supaya lidahnya lebih masuk lagi ke memekku.

    Pantatku menggelinjang naik keatas. Dia terus saja menggarap memekku, pahaku dipeganginya erat2
    sehingga aku sulit untuk bergerak2, aku hanya bisa mendesah2 kenikmatan. Rupanya desahanku merangsang
    napsunya sehingga segera dia melepaskan memekku dan menaiki tubuhku. “Di, kamu kuat banget sih. Baru
    aja ngecret udah pengen masuk lagi”, keluhku. Dia tidak menjawab.
    Digenggamnya kontolnya, diarahkan ke memekku. Aku menggelinjang saat kepala tumpul yang bulat gede itu
    menyentuh dan langsung mendorong bibir memekku. Kepala kontolnya menguak gerbang memekku.

    Memekku langsung menyedotnya, agar seluruh batang kontol gede itu bisa dilahapnya. Uuhh .. aku
    merasakan nikmat desakan kontol yang hangat panas memasuki memekku.Sesak. Penuh. Tak ada ruang dan
    celah yang tersisa.

    Kontol panas itu terus mendesak masuk. Rahimku terasa disodok-sodoknya. Kontol itu akhirnya mentok di
    mulut rahimku. Kemudian dia mulai melakukan pemompaan. Ditariknya pelan kemudian didorongnya.

    Ditariknya pelan kembali dan kembali didorongnya. Begitu dia ulang-ulangi dengan frekuensi yang makin
    sering dan makin cepat. Dan aku mengimbangi secara reflek. Saat dia menarik kontolnya, pantatku juga
    menarik kecil sambil sedikit ngebor.

    Dan saat dia menusukkan kontolnya, pantatku cepat menjemputnya disertai goyangan igelnya. Demikian
    secara beruntun, semakin lama makin cepat.Toketku bergoncang-goncang, rambutku terburai, keringatku
    bercampur keringatnya mengalir dan berjatuhan di tubuh masing-masing, mataku dan matanya sama-sama
    melihat keatas dengan menyisakan sedikit putih matanya.

    Cerita Sex Denyutan Memek Goncangan makin cepat itu juga membuat ranjang kokoh itu ikut berderak-derak. “Dea, nikmat banget deh
    memek kamu”, dia melenguh. Poker Deposit Pulsa

    “Iya Di, kontol kamu enak banget, Panjangg .. Uhh gede banget.” Posisi nikmat ini berlangsung
    bermenit-menit. Kulihat tubuh kekar nya tampak berkilatan karena keringatnya. keringatnya mengalir
    dari lehernya, terus ke dada bidangnya, dan akhirnya ke tonjolan otot di perutnya.

    Dengan gemas kumainkan pentilnya yang bekilatan itu. Kugigiti, kujilati, kuremas-remas. Tambah buas
    gerakannya. Sodokan kontolnya tambah kencang di memekku dan tangannya meremes2 toketku.

    Pada akhirnya, setelah sekian lama dia mengenjot memekku dan aku nyampe 2 kali secara berturut2,
    kontolnya terasa berdenyut keras dan kuat sekali.. Kemudian menyusul denyut-denyut berikutnya.

    Pada setiap denyutan aku rasakan memekku sepertinya disemprot air kawah yang panas. Pejunya kembali
    berkali-kali ngcret di dalam memekku. Uhh .. Aku jadi lemes banget. “Di, Dea lemes Di, tapi nikmat
    banget. Istirahat dulu ya Di”, kataku. Aku langsung terkapar di ranjang dan tak lama kemudian aku
    tertidur.
    Pagi hari. Aku terbangun karena ada ciuman di bibirku. Diluar udah terang. Dia sedang mencium bibirku.
    Aku menyambut ciumannya, kayanya sarapan pagiku ya dientot lagi. wajah kami sama-sama maju saling
    berciuman dengan mesra dan hangat, saling menghisap bibir, lalu lama kelamaan, entah siapa yang
    memulai, aku dan dia saling menghisap lidah dan ciuman pun semakin bertambah panas dan bergairah.

    Ciuman dan hisapan berlanjut terus, sementara tangan nya mulai beralih dari betisku, merayap ke pahaku
    dan membelainya dengan lembut. Darahku semakin berdesir. Mataku terpejam. Kembali dia melepas bibirnya
    dari bibirku.

    Satu tangannya masih terus membelai pahaku, akupun terbaring pasrah menikmati belaiannya, sementara ia
    sendiri membaringkan tubuhnya miring di sisiku. Dia mencium bibirku kembali, yang serta merta kubalas
    dengan hisapan pada lidahnya.

    Mungkin saat itu gairahku semakin menggelegak akibat tangannya yang mulai beralih dari pahaku ke
    selangkanganku, membelai memekku.

    “Mmhh.. Di” desahku disela2 ciuman panas kami. Dari mencium bibirku, lidahnya mulai berpindah ke
    telinga dan leherku, dan kembali lagi ke bibir dan lidahku.Permainannya yang lembut dan tak tergesa-
    gesa ini membuatku terpancing menjadi semakin bernapsu, sampai akhirnya ia mulai memainkan tangannya
    meraba2 toketku, pentilku yang saat itu sudah tegak mengacung digesek2nya.

    Diciuminya toketku, kemudian mulai menjilati pentilku. “Ooohh.. sshh.. aachh.. Di..” desahku langsung
    terlontar tak tertahankan begitu lidahnya yang basah dan kasar menggesek pentilku yang terasa sangat
    peka.

    Dia menjilati dan menghisap toket dan pentilku di sela-sela desah dan rintihku yang sangat menikmati
    gelombang rangsangannya. Dia melepas pentilku lalu bangkit berlutut mengangkangi betisku, dan mulai
    menciumi pahaku.

    Cerita Sex Denyutan Memek Kembali bibirnya yang basah dan lidahnya yang kasar menghantarkan rangsangan hebat yang merebak ke
    seluruh tubuhku pada setiap sentuhannya di pahaku. Apalagi ketika lidahnya menggoda selangkanganku
    dengan jilatannya yang sesekali melibas bibir memekku.

    Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan merintih pasrah melawan gejolak napsu. Dia mengalihkan
    jilatannya kejembutku yang telah begitu basah penuh lendir memekku. “Di .. ohh..” lenguhku. Lidahnya
    melalap vaginaku dari bawah sampai ke atas, menyentuh itilku.

    Dia menghentikan jilatannya dan berlutut di depanku. Memekku terasa panas, basah dan berdenyut-denyut
    melihat kontolnya yang tegang besar kekar berotot.

    Dia membuka kakiku hingga mengangkang lebar lebar, lalu di turunkannya pantatnya dan menuntun
    kontolnya ke bibir memekku. Terasa sekali kepala kontolnya menembus memekku.”Hngk!
    Besaar..sekalii..Di,” erangku.

    Tanpa terburu-buru, dia kembali menjilati dan menghisap pentilku yang masih mengacung dengan lembut,
    kadang menggodaku dengan menggesekkan giginya pada pentilku, tak sampai menggigitnya, lalu kembali
    menjilati dan menghisap pentilku, nikmat banget rasanya, sementara setengah kontolnya bergerak
    perlahan dan lembut menembus memekku.

    Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dengan perlahan, membuat lendir memekku semakin banyak
    meleleh di memekku, melicinkan jalan masuk kontol berototnya ini ke dalam memekku tahap demi tahap.

    Lidahnya yang kasar dan basah berpindah-pindah dari satu pentil ke pentil yang lain. “Ouuch.. sshh..
    aachh.. teruuss.. Di. masukin kontolmu yang dalaam..! oouch..niikmaatnya!” erangku.

    Seluruh rongga memekku terasa penuuh, kurasakan begitu nikmatnya dinding memekku digesek kontolnya
    yang keras dan besaar..! Akhirnya seluruh kontolnya yang kekar besar itu tertelan kedalam memekku.
    Terasa bibir memekku dipaksa meregang, mencengkeram otot besar dan keras ini.

    Melepas pentilku, dia mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan, “..oouch. niikmaat..Di..!!” aku pun
    tak kuasa lagi untuk tidak merespon kenikmatan ini dengan membalas menggerakan pantatku maju-mundur
    dan kadang berputar menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya napasku semakin tersengal2 diselingi
    desah desah penuh kenikmatan.

    “hh.. sshh.. hh.. Di..oohh ..suungguuhh.. niikmmaat.” lidahnya kembali menari di pentilku. Aku benar
    benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambutnya. Kontolnya yang dahsyat semakin cepat dan
    kasar menggenjot memekku dan menggesek dinding memekku yang mencengkeram erat.

    Hisapan dan jilatannya pada pentilku pun semakin cepat dan bernapsu. Seluruh tubuhku bergelinjang liar
    tanpa bisa kukendalikan. Desahanku sudah berganti dengan erangan liar,

    “Ahh.. Ouchh.. entootin Dea terus Di, .. genjoott.. habis memekku..!! genjoott.. kontolmu sampe
    mentok..!!” Ooohh.. Di.. bukan maiin.. eennaaknyaa.. ngeentoot denganmu..!!” mendengar celotehanku,
    dia berubah menjadi semakin beringas, kontolnya makin cepat dienjotkan keluar masuk memekku.

    Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan gelombang kenikmatan melanda seluruh tubuhku ”Ngghh.. nghh ..
    nghh.. Di.. Akku mau nyampe..!!” pekikanku meledak menyertai gelinjang liar tubuhku sambil memeluk
    erat tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhku.

    Dia mengendalikan gerakannya yang tadinya cepat dan kasar itu menjadi perlahan sambil menekan
    kontolnya dalam2 dengan memutar mutar keras sekalii.. Itilku yang sudah begitu mengeras habis
    digencetnya.Cerita Dewasa Hot

    “..aacchh.. Di.. niikmaat.. tekeen.. teruuss.. itilkuu..!!” Akhirnya aku nyampe, kupeluk tubuhnya erat
    sekali. wajahnya kuciumi sambil mengerang2 dikupingnya sementara dia terus menggerakkan sambil menekan
    kontolnya secara sangat perlahan. Poker Deposit Pulsa

    Tubuhku yang terkulai lemas dengan kontolnya masih di dalam memekku yang masih berdenyut-denyut. Tanpa
    tergesa-gesa, dia mengecup bibir, pipi dan leherku dengan lembut dan mesra, sementara kedua lengan
    kekarnya memeluk tubuh lemasku dengan erat.
    Ia sama sekali tidak menggerakkan kontolnya yang masih besar dan keras di dalam memekku. Ia memberiku
    kesempatan untuk mengatur napasku yang terengah-engah. Setelah aku kembali “sadar” , aku pun mulai
    membalas ciumannya, sehingga dia kembali memainkan lidahnya pada lidahku dan menghisap bibir dan
    lidahku semakin liar.

    Cerita Sex Denyutan Memek Napsuku kembali terpancing dan aku mulai kembali menggerak-gerakkan pantatku perlahan-lahan,
    menggesekkan kontolnya pada dinding memekku. Respon gerakan pantatku membuatnya semakin liar.

    Genjotan kontolnya pada memekku mulai cepat, kasar dan liar. Lalu dia memintaku untuk berbalik, sambil
    merangkak dan menungging kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu sambil memelas

    “Di..masukin kontol gedemu dari belakang kelobang memekku..” Dia pun menatap bokongku. Sambil memegang
    kontolnya disodokannya ketempat yang dituju

    ”Bleess..” ..Ooohh. Di.. teruss.. yang.. dalaam..!”! terasa besar dan panjang kontolnya menyodok
    memekku, terasa sekali gesekannya di memekku yang menyempit karena tertekuk tubuhku yang sedang
    menungging ini.

    Dia menggarapku dengan penuh napsu, tubuhku kuayun ayunkan maju mundur, ketika kebelakang kusentakan
    keras sekali menyambut sodokannya sehingga kontol yang besar dan panjang itu lenyap tertelan memekku.

    “Hngk.. ngghh..Adi..Dea mau keluaar lagii.. aargghh..!!” aku melenguh panjang, aku nyampe lagi.
    Kudorong pantatku ke belakang keras sekali menancapkan kontolnya yang besar sedalam-dalam2nya di dalam
    memekku.

    Terasa memekku berdenyut2 mengempot kontol besarnya. Setelah mengejang beberapa detik diterjang
    gelombang kenikmatan, tubuhku melemas dipelukannya yang menindih tubuhku dari belakang.
    Berat memang tubuhnya, namun dia menyadari itu dan segera menggulingkan dirinya, rebah di sisiku.
    Tubuhku yang telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh dengan rasa
    kepuasan.

    Dia memeluk tubuhku dan mengecup pipiku, membuatku merasa semakin nyaman dan puas. “Dea aku belum
    ngecret..! tolong isepin kontolku dong..!” tanpa sungkan lagi kuemut kontolnya, kujilati biji
    pelernya, bahkan selangkangannya ketika kulihat dia menggeliat geliat kenikmatan,

    “..Ohh Dea.. nikmat sekalii.. teruss .. lumat kontolku iseep yang daleemm.. ohh..” dia mengerang penuh
    semangat membuatku semakin gairah saja mengemut kontolnya yang besar. untuk makin merangsang dirinya
    aku merangkak dihadapannya tanpa melepaskan kontolnya dari mulutku,

    Kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil kuhentak2 kebelakang. benar saja melihat gerakan erotisku
    dia makin mendengus2. Emutanku makin beringas, kontol yang besar itu yang menyumpal mulutku, kepalaku
    naik turun cepat sekali, dia menggelinjang hebat.

    Akhirnya kurasakan memekku ingin melahap kembali kontolnya yang masih perkasa ini, dengan cepat aku
    lepas kontolnya dari mulutku langsung aku merangkak ke atas tubuhnya kuraih kontolnya lalu kududuki
    sembari ku tuju ke memekku.

    Bleess.. “..Ooohh..Dea..masuukin kontolku semuanya..!!” dia mengerang. kuputar-putar pinggulku dengan
    cepatnya sekali kali kuangkat pantatku lalu kujatuhkan dengan keras sehingga kontol yang besar itu
    melesak dalaam sekali.. “..aachh.. Dea.. putaar..habiisiin kontoolku..eennakk.. sekaallii..!!”
    gilirannya merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhnya.
    Kugenjot bahkan sambil menekan keras sekali pantatku. Kontolnya kugenjot dan kupelintir habis, bahkan
    kukontraksikan otot2 memekku sehingga kontol yang besar itu terhisap dan terkenyot didalam memekku.

    Dia menggelinjang habis kadang mengejangkan tubuhnya sambil meremas pantatku keras sekali, kutekan
    lagi pantatku lebih keras, kontolnya melesak seluruhnya bahkan jembutnya sudah menyatu dengan
    jembutku, itilku tergencet kontolnya.

    Badanku sedikit kumiringkan ke belakang, biji pelernya kuraih dan kuremas-remas, “..Ooohh.. aachh..
    yeess.Dea”, dia membelalakan matanya. lalu dia bangkit, dengan posisi duduk ia mengemut toketku… aachh
    tubuhku semakin panaas.. kubusungkan kedua toketku.

    “..Emut pentilku.. dua. duanya.. ..yeess..!! …sshh.. …oohh..!! erangku. “..Ooohh.. Dea.. nikmatnya
    bukan main posisi ini..! kontolku melesak dalam sekali menembus memekmu..!” dia mendengus2. kurasakan
    kontolnya mengembung pertanda pejunya setiap saat akan meletup,

    “..Ohh.. sshh..aahh.. Di ..keluaar.. bareeng..”, erangku lagi. “..iya..Dea..aku…udah mau ngecret”.
    tubuhku mengejang ketika kurasakan semburan dahsyat di dalam memekku,

    “..aachh. jepiit kontoolku.. yeess.. sshh..oohh..nikmaatnya.. memekmu Dea..!!” dia mengecretkan
    pejunya di dalam memekku, terasa kental dan banyak sekali. Akupun menggelinjang hebat,
    “..Nggkkh..sshh.. uugghh.. Di.. teekeen kontoolmu.. sampe mentookkhh.. aarrgghh..!!

    Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya mulai kontolnya, pantatnya, pinggangnya bahkan dadanya yang
    kekar kupeluk erat sekali. Seluruh pejunya kuperas dari kontolnya yang sedang terjepit didalam
    memekku. Nikmatnya sungguh luar biasa. Poker Deposit Pulsa

    Akhirnya perlahan lahan kesadaranku pulih kembali, tubuhku terasa lemas sekali. “Di, sarapan ini lebih
    nikmat dari semalem, Dea mau lagi dong”, kataku. “Iya Dea, kamu mau gak jalan2 sama aku keliling Bali.

    Kamu bilang aja ke mas Indra kamu mau pulang sendiri. Tiketmu diubah saja tanggal pulangnya, kamu
    pulang sendiri aja ke Jakarta. Kita kan bisa jalan2 sambil ngentot sepuasnya. Mau ya Dea”, dia
    membujukku.

    Aku tergiur juga dengan ajakannya. Aku memberitahukan hal itu ke mas Indra dan dia sama sekali tidak
    keberatan. Aku tinggal selama beberapa hari di Bali, menikmati pemandangan yang indah dan tentu saja
    menikmati kontol Adi yang nikmat banget.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Gerobak Sayur

    Cerita Sex Gerobak Sayur


    11226 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Gerobak Sayur ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexAdalah warto seorang pria lajang asli banyumas yang berprofesi sebagai seorang penarik gerobak sayur disebuah pasar tradisional dibilangan jakarta selatan. Berperawakan sedang ukuran rata-rata, tinggi tidak, pendek tidak, jelek nggak, cakeppun ngga, kulit sawo matang cenderung hitam agak berminyak, karena profesi sebagai penarik gerobak postur tubuh menjadi ideal tanpa fitness, maklum seorang penerik gerobak lebih banyak menggunaka otot ketimbang otak, sehingga secara tidak sengaja otot akan terbangun dengan sendirinya.
    Jam kerja warto jam 3 sore hingga jam 12 malam melayani para pedagang-pedagang pasar membawa barang dagangan atau pembeli membawa pulang barang belanjaan. Dari sekian banyak langganan warto ada seorang pedagang sayuran dan bumbu dapur bernama narti yang begitu dekat dengan warto karena kebetulan pangkalan gerobak warto berada didepan counter atau tepatnya lapak dagangan mbok narti. Hubungan bisnis mereka tergolong dekat sampai-sampai pembayaran ongkos gerobak dibayar bulan oleh mbok narti.

    Mbok narti berasal dari salah satu desa di indramayu, kulitnya hitam berwajah manis, dengan tinggi sedang tetapi memiliki sepasang buahdada ideal yang sering membuat mas warto melihat dengan sudut matanya, ukuran cukup mantap sekitar 34 atau 35. Telah bersuami bernama mas tarsica yang tinggal dikampung mengurus sawah dan bebek hasil berjualan narti di kota. Narti pun menyadari kalau Warto sering melirik kepadanya, tetapi dia tidak begitu mempedulikan bahkan cenderung semakin berani mengekspos bagian-bagian tubuhnya yang dapat mengundang hasrat birahi Warto, malah kadang tatapan Warto dan Narti seringkali bertemu yang akhirnya mereka saling senyum tanpa mengerti arti kejadian tersebut.

    Pada suatu pagi Warto mendapat telpon dari pamannya di kampung yang mengabarkan bahwa bude Sakem membutuhkan biaya untuk berobat karena sakit. Bude Sakem adalah orang yang menbesarkan Warto ketiga dia ditinggal oleh orang tuanya transmigrasi ke Lampung. Warto memang dekat dengan budenya yang satunya ini karena ia ingin membalas jasa budenya. Warto bingung karena saat ini ia tidak memiliki uang. Uang dikantong hanya cukup untuk makan nanti siang. Agen Poker

    Dalam kebingunganya Warto teringat relasinya dipasar yah Narti, ia akan mencoba meminjam uang kepadanya, atau paling tidak ia mencoba meminta bayaran gerobak dimuka sehingga ia dapat segera mengirim uang tersebut kebudenya yang sedang sakit di kampung. Bergegas ia menuju rumah petakan Narti yang terletak di belakang pasar tempat ia berdagang. Kontrakan Narti merupakan rumah petakan kumuh terbuat dari tripleks dan dicet apadanya, rapat dan berhimpatan satu dengan lainnya. Petakan ini memang kebanyakan dihuni oleh sesama pedagang dipasar.

    Cerita Sex Gerobak Sayur Tidak berapa lama Warto tiba dipetakan Narti, suasana petakan sepi karena jam segini sekitar jam 9 sampai jam 11 kebanyakan penghuni pergi ke pasar induk kramat jati untuk membeli barang dagangan. ceritasexdewasa.org Warto sedikit cemas, jangan-jangan Narti juga pergi belanja ke pasar induk. Dengan ragu-ragu Warto mencoba mengetuk pintu petakan Narti, sepi tidak terdengar jawaban, kembali Warto menjadi ragu apakah Narti ada di petakan. Ia kembali mencoba mengetuk pintu, tidak juga ada jawaban, ketika Warto mulai merasa putus asa, terdengar suara penghuni sebelah petakan, seorang nenek tua, ibu dari seorang pedagang di pasar yang juga Warto kenal mengatakan bahwa Narti sedang mandi di MCK dekat musola sekitar 25 meter dari petakan Narti.

    ”Tunggu aja di dalam mas, mbak Narti sebentar lagi juga selesai” ujar nenek tetangga Narti.
    ”Baik nek, tak tunggu disini aja” jawab Warto dengan logat jawanya yang dihaluskan karena menghormati nenek.

    Dengan perasaan galau Warto menunggu Narti, tidak begitu lama Warto menunggu terlihat Narti tergopong berjalan setengah berlari sambil menutupi bagian dadanya yang nampak tercetak dua bukit kembar karena Narti tidak menggunakan handuk melainkan menggunakan daster tidurnya yang telah tipis apalagi setengah basah kena air ketika ia mandi di MCK tadi.

    ”Weh ada mas Warto, ada apa mas tumben kesini, ada perlu sama aku” Narti nyerocos sambil tetap bejalan menuju pintu petakannya
    ”Ya.. mbak.. aku ada perlu nih” Narti menyuruh Warto masuk kepetakannya, karena ia tidak enak bicara diluar, ia berpikir tidak mungkin mas Warto pagi-pagi begini kepetakannya kalau tidak ada perlu apalagi Narti melihat wajah Warto tampak sedih.
    ”Ada apa Mas, sepertinya lagi sedih nih” tanya Narti
    ”Aku butuh uang Mbak budeku dikampung sakit, beliau minta aku mengirim uang untuk biaya berobat”, mata Warto tidak lepas dari cetakan dada yang amat jelas didada Narti.

    Dasar, wong lagi bingung kok matanya tetap ke ”susuku” pikir Narti.

    ”Sakit apa” Narti mencoba menyakinkan, dengan tidak berusaha lagi menutupi cetakan susunya seperti tadi saat ini berlari dari MCK menuju petakannya.

    Pikirnya toh mas Warto sering juga menatapnya pada saat ini berdagang.

    ”Saya nggak tau, tapi mereka meminta saya mengirim uang untuk berobat, mba boleh saya minta bayaran gerobak untuk bulan depan mbak” dengan setengah menunduk Warto mengungkapkan maksudnya kepada Narti.
    ”Mas Warto butuh berapa” tanya Narti
    ”Ya sejumlah bayaran upah saya aja, mba, 185 ribu” jawab Warto dengan masih tetap menunduk.
    ”Sebentar ya mas” Narti beranjak ke balik hordeng biliknya, entah apa yang akan dilakukan Warto bertanya-tanya.

    Sejenak Warto dapat menilik benda-benda yang ada di petakan Narti, sebuah termos, 2 buah gelas kaca yang sudah tidak bening lagi, sebuah kasur butut dan radio kecil serta sebuah changer hp masih menempel di stop kontak. Dan apa itu, sebuah BH dan celana dalam yang rendanya mulai terurai benangnya milik Narti tergantung di jemuran di dalam petakan, mungkin malu kalau di jemur di luar. Warto mengenali BH tersebut karena sering digunakan oleh Narti.

    Cerita Sex Gerobak Sayur ”Ini mas 200 ribu, aku buletin uangnya, sekalian aku membantu mas yang lagi ketimpa musibah, mudah-mudahnya bude Sakem cepat sembuh” suara Narti mengejutkan Warto yang sedang browsing sekitang petakan Narti.
    ”Aduh terima kasih mbak” mata Warto bersinar-sinar karena Narti berkenan menolongnya.
    ”Uang ini saya titipkan pada Yanto, tukang ketoprak tetangga kampungku yang kebetulan nanti sore akan pulang kampung”. Agen Poker
    ”Ya sudah cepat sana, nanti keburu Yanto tidak ada” ucap Narti
    ”Tanpa ba-bi-bu Warto segera kerumah Yanto, situkang ketoprak yang akan pulang kampung.
    ”Yan… ini aku titip buat bude Sakem yang sedang sakit 190 ribu rupiah, yang 10 ribu untuk nambahin ongkos kamu, sekalian salam dan katakan aku belum bisa pulang ”

    Adalah menjadi kebiasaan dilingkungan Warto, saling menitip uang apabila ada seorang kerabat, tetangga kampung atau teman yang akan pulang kampung. Warto juga telah beberapa kali dititipi oleh Yanto. Memang mereka tidak mengenal adanya transfer uang lewat bank.

    ”Baik nanti aku sampaikan To… wis kamu ndak usah bingung, semoga nggak ada apa-apa” ucap Yanto.

    ”Terima kasih To..hati-hati ya.” Warto berucap sambil permisi kepada sahabatnya yang telah berkenan menerim titipan uang darinya untuk bude yang sedang sakit dikampung.

    Kembali terbayang wajah bude Sakem, wajah yang teduh dan rela mengurus dan menganggapnya sebagai anak, wajah yang penuh kedamaian. Bagiamana budenya mengajarnya setiap malam, bagaiamana budenya menemani saat ia makan, semua kembali terbayang. Tapi karena faktor usia, saat ini beliau sedang tergolek lemah di kampung.

    Tiba-tiba ingatannya kembali ke Narti, ia belum mengucapkan apapun kepadanya apalagi terima kasih setelah ia menjadi dewa penolong baginya. Warto kembali menuju petakan Narti, untuk mengucapkan terima kasih atas pertolongan yang telah ia berikan.

    Tidak berapa lama Warto telah tiba dimuka petakan Narti, Warto langsung menyeruak masuk tanpa mengetuk lebih dulu. Terbelalak Warto melihat pemandangan yang nampak di dalam, saat itu Narti sedang mengeringkan badannya dengan daster tipis sebagai pengganti handuk. Narti hanya menggunakan handuk untuk menutupi kemaluannya, sedangkan dua buah bukit kembarnya tertutup BH warna putih cenderung sudah menjadi cream yang tampaknya tidak dapat menampung isinya. Warto tidak pernah membayangkan kalau payudara Narti begitu indahnya besar, putih dan masih seperti orang belum bersuami, mungkin karena jarang disentuh oleh suaminya

    Mereka berdua terkesima, Warto terbelalak menyaksikan pemandangan tersebut sedangkan Narti hanya diam seribu basa karena tidak tau apa yang harus dilakukannya.

    Tiba-tiba kedua mata mereka saling bertemu satu dengan yang lainnya, saling bertatapan dengan tetap tanpa suara, saat itu naluri sebagai manusia yang bicara, Warto mendekat sementara Narti masih tetap diam tanpa bahasa, sementara bibir Warto mulai mendekat bahkan dekat sekali ke kening Narti.
    .
    Narti merasakan hembusan birahi Warto, akhirnya ia merasakan sebuah ciuman lembut mendarat dikeningnya, ia memejamkan mata tak tau harus menikmati atau apa yang harus dilakukan sementara, karena lembutnya kecupan Warto, birahinyapun mulai terusik, apalagi setelah kecupan Warto turun ke pipi kemudian terus turun menelusur hingga sampai pada bibirnya.

    Hangat sekali kecupan Warto, kecupan yang memang telah lama tidak ia rasakan, lidah Warto lincah bermain di dalam mulutnya yang mau tidak mau mengundang hasratnya untuk melayani permainan lidah dan bibir Warto.

    Cerita Sex Gerobak Sayur Tangan kanan Warto mulai menelusuri bagian belakang Narti yang memang tidak terbungkus apa-apa hanya seutas tali BH yang masih menggantung disana, diusapnya lembut pinggung dan pantat Narti, kemudian tangan kirinya mulai menelusur diperut Narti sehingga menimbulkan sensasi yang tidak terkira bagi pemiliknya

    Ehhhh…………..Narti berguman menikmati usapan dan belaian serta kecupan bibir Warto, ditambah lagi tangan kiri Warto semakin mendekati dua bukit kembar miliknya yang masih terbungkus BH, sensasi yang dirasakan semakin nikmat. Tangan kanan Warto naik dari pantat menuju pengait tali BH Narti dan dengan sentuhan halus, BH itu sudah terlepas dan meluncur turun sampai tertahan oleh handuk penutup kemaluan Narti.

    Tampaklah oleh Warto dua bukit kembar milik Narti yang kini bebas menggantung tanpa penghalang. Warto semakin bersemangat dari semula mengusap, membelai kemudian kini sudah sampai pada tahap meremas, apa saja yang ia remas pantat, perut, pinggul hingga payudara Narti tidak luput dari remasannya. Hal ini semakin memuat Narti tidak berdaya, ia benar-benar dimabuk nafsu yang dibangkitkan oleh Warto seorang penarik gerobak langganannya. Ia tidak ingat lagi suaminya dikampung, ia lupa segalanya.

    Sedikit demi sedikit Warto mendorong tubuh Narti ke arah kasur butut milik Narti yang hanya menurut saja oleh dorongan tubuh Warto hingga ia menurunkan tubuhnya dan duduk dikasur. Warto mengikuti gerakan Narti menuju tempat tidur mulutnya kini bermain lincah memainkan puting susu Narti. Seakan tidak puas hanya mengecup dan mengisapnya tanggan kirinyapun ikut membantu meremas-remas bukit kembar milik Narti.

    Dengan dorongan Warto kini tubuh Narti sudah tergolek dikasur tanpa penutup dada hanya handuk yang tidak mampu lagi menutupi kemaluannya karena tersingkap oleh gesekan-gesekan tubuh mereka.

    Kebiasaan Narti, sehabis mandi ia hanya menggunakan handuk sebagai penutup barang miliknya yang paling berharga tanpa celana dalam, sedangkan bagian dada hanya dibungkus BH (mending BH-nya bagus). Kebiasaan berpakaian seperti ini kerap ia lakukan sambil beraktivitas di petakannya.

    Kebiasaan seperti ini memudahkan Warto untuk melakukan aksinya. Kembali ia mengecup bibir Narti yang memang sudah menunggu aksi Warto berikutnya. Gejolak birahi yang dirasakan segera menghempas segalanya. Statusnya sebagai istri dari Tarsica seorang petani dan pemelihara bebek di kampung tidak lagi ia ingat. Apalagi tangan kanan Warto mulai membuka handuk lusuh satu-satunya yang masih ia kenakan sebagai penutup kemaluannya.

    Dengan sekali tarik, tampaklah oleh Warto kemaluan Narti dihadapannya, rambut kemaluan yang tebal berwarna hitam tampak acak-acakan tak terawat menutupi bibis vagina milik Narti. Pantulan cahaya matahari yang menerobos lewat celah dinding petakan Narti membantu memberikan penerangan bagi Warto untuk sejenak mengamati kemaluan Narti. Ia kagum dengan Narti kemaluan Narti yang tampak menonjol persis kue apem yang adonananya sempurna.

    Narti agak risik melihat Warto memandang vaginanya seperti hendak melihat seluruhnya, tak habis akal tangan Narti mengapai tonjolan diselangkangan Warto yang memang sejak tadi menuntuk untuk dijamah, sejenak Warto terhenyak sejenak ketika tangan Narti mendarat dikemaluannya, namun hal itu tidak terlalu lama, karena kenikmatan dan sensasi yang ia rasakan amatlah menghanyutkan, apalagi Narti mulai mencoba memasukkan tangannya kedalam celana Warto. Warto tak sabar segera ia memelorotkan celana sekaligus CD-nya, agar kenikmatan yang ia rasakan semakin terasa. Kaos berlambang salah satu Caleg Partai tertentu yang ia gunakan juga tak luput ia lepaskan. Agen Poker

    Cerita Sex Gerobak Sayur Tampaklah oleh Narti tubuh hitam, kekar karena sering menarik gerobak sayur milik Warto mengkilap karena keringat dan torehan cahaya matahari. Belum hilang rasa kagum Narti terhadap kekekaran tubuh Warto, ia merasakan sesuatu menyentuh kemaluannya, yah tangan Warto mulai mengusap rambut kemaluan Narti yang tidak mengyangka bahwa seorang penarik gerobak mempunyai gaya bercinta yang romantis tidak seperti suaminya dikampung, cek-ecek-ecek sudah boro-boro ada pemanasan, terlalu terburu-buru, maklum katanya ia harus melihat aliran air disawah, apakah bendungan yang ia buat dapat mengalir keseluruh bagian sawahnya dengan sempurna. Jangankan orgasme bagi Narti terkadang terangsang pun belum. Lain halnya dengan Warto yang rada sabaran dalam memacu birahinya.

    Tidak puas hanya dengan membelai Warto mulai menusuk-nusukan jari manisnya kevagina Narti yang telah basah oleh cairan birahinya, hangat dan licin yang dirasakan Warto. Ehh…ehh…Narti meracau merasakan kenikmatan sentuhan tangan Warto ke dalam kelaminnya. Warto terus beraksi hingga ia tak tega melihat Narti meracau tidak menentu, mengelengkan kepalanya kekanan dan kekiri karena nikmatnya, apalagi tangan Narti beraksi dikemaluan Warto mulai tidak menentu kadang mengusap kadang menggosok kadang memencet.

    Disamping itu birahi Wartopun telah meninggi, akhirnya entah siapa yang memulai Warto yang semangat menindih tubuh Narti, atau Narti yang tak sabar menarik tubuh Warto untuk segera menindih dan memasukkan alat kelaminnya kedalam kemaluannya. Tangan Narti tetap dikemaluan Warto untuk segera membimbingnya menuju lubang vaginanya, Sejenak Warto menggosok-gosokkan kemaluan miliknya ke vagina Narti.

    Narti mengangkat pantatnya tinggi-tinggi, Warto menusukkan kemaluannya… blesss…blesssssssssssss…Narti menggit bibir merasakan kenikmatan kemaluan Warto meluncur kekemaluannya yang memang telah lama tidak dijamah oleh suaminya karena ia lama tak pulang kampung. Biasanya sebulan dua kali atau tiga kali ia pulang, tapi sudah dua bulan ini ia belum dapat pulang kampung, karena pasar sedang ramai menjelang pemilu.

    Hampir seluruh kemaluan Warto membenam di vagina Narti, sejenak mereka terdiam, masing-masing merasakan nikmatnya bersenggarama. Bagi Warto ini adalah kenikmatan yang tak terhingga yang pernah ia rasakan, karena selama ini paling-paling hanya sabun mandi, tetapi karena telah beberapa kali menonton film biru bersama-teman sesama penarik gerobak, atau pengalaman mengintip tetangga disekitar tempat ia mengontrak rumah dan karena nalurinya ia dapat menjalankan peran dengan baik.

    Selang beberapa saat mulailah Warto menaik-turunkan tubuhnya menindih tubuh Narti, bunyi kecipak karena beradunya kelamin mereka dan dengusan nafas keduanya semakin menambah sensasi bagi mereka. Suasana pagi menjelang siang, dimana matahari nampak mulai meninggi semakin menambah suhu didalam petakan Narti dan sekaligus menambah gejolak birahi mereka. Memang seputar petakan Narti pada jam-jam seperti ini terasa lebih sepi, karena sebagian besar anak-anak sedang bergelut dengan kegiatan sekolah, sementara orang tua mereka yang kebanyakan para pedagang dipasar, sedang belanja barang daganganya, paling-paling hanya beberapa anak yang belum sekolah yang tinggal dirumah atau sperti nenek tadi yang memberi tahu Warto bahwa Narti ada di dalam petakannya.

    Cerita Sex Gerobak Sayur

    Cerita Sex Gerobak Sayur

    Mas…mas..mas… ehm..ehh..ehh desahan Narti semakin tidak menentu, hal ini semakin memacu birahi Warto, dari pelan kemudian sedang kemudian cepat secara berulang-ulang Warto menghujamkan kelaminnya kedalam vagina Narti. Uhg..uhg..mba..mba..Warto mulai menimpali desahan Narti diiringi dengan dengus nafasnya laksana banteng ketaton.

    Terasa oleh Warto Narti mengangkat tubuhnya semakin tinggi dan gerakan kepalanya kekiri dan kekanan semakin cepat ditambah lagi dengan desahannya yang semakin tidak menentu, menandakan puncak birahinya akan segera tercapai. Mas…mas..aku..aku..ahhhhhhhhh. akhirnya meletuslah lahar birahi kenikmatan Narti. Kedua tangganya menarik kencang tubuh Warto agar menghimpit tubuhnya sambil menjerit perlahan menandakan kenikmatan yang tiada terkira.

    Sementara Warto juga mulai merasakan hasratnya akan segera terpenuhi, dengan kecepatan maksimal ia mamacu menaikturunkan tubuhnya menindih tubuh Narti yang nampak tak berdaya setelah mengalami orgasme. Keringat mengucur deras hari tubuh hitamnya eh..eh..ehhhhh aku keluar mba…ahhhh. Tak terbayangkan nikmat yang dirasakan Warto, terasa dari ujung jari kaki sambil keubun-ubun ia rasakan, sejenak ia terdiam dengan tetap menindih tubuh Narti yang juga ikut menikmati semburan sperma Warto di rahimya. Nafas Warto tidak menentu, seluruh tenaganya terkuran diakhir permainan tadi.

    Keduanya nampak terkulai lemas, setelah menikmati permainan mereka, Narti nampak terdiam sementara Warto tidak tau apa yang harus ia ucapkan. Akhirnya keduanya tertidur dengan tubuh masih telanjang tanpa sehelai benangpun.

    Narte…Narte….Narte…sayup-sayup Narti mendengan seorang memanggil namanya, antara sadar dan tidak sadar sperti bermimpi. Narte…Narte….Narte kembali terdengan suara panggilan dengan logat Batak yang kental, keduanya terbangun Narti tersentak begitu juga dengan Warto.

    Setelah berulang kali barulah Narti bangun membuka pintu petakan tempat tinggalnya, dengan pakaian sekenanya, yaitu kain jarik panjang yang biasa digunakan untuk membawa dagangannya, rupanya si Butet yang datang hendak menagih uang cicilan yang harian utang Narti kepadanya. Butet layaknya bank keliling dipasa tempat Narti berdagang, ia meminjamkan sejumlah uang kepada para pedangan dan dicicil setiap hari, minggu atau bulan tergantung perjanjian, jangan tanya soal besaran bunga, pasti lebih besar dari bank, tapi para pedangan lebih suka ke si Butet ketimbang ke Bank, karena prosedur mudah, cepat dan tidak perlu KTP, KK dan Slip Gaji (he..he.. pengalaman kredit di bank nih).

    Ia menyodorkan uang Rp. 15.000 kepada si Butet.

    ”Siang-siang begini rupanya tidur kau” seru Butet masih dengan logat yang Batak yang kental.

    Narti hanya tersenyum sambil kembali menutup pintu, meninggalkan kebingunan Butet.

    ”Bah…malas kali kau rupanya” omel Butet.

    Cerita Sex Gerobak Sayur Lain hal dengan Narti, sejenak ia kembali ketempat mereka bertempur tadi, dikasur tipisnya tidak lagi ia temui Warto, tetapi hanya sebuah kaos kucel dan kusut berlambang caleg masih, kemanakah gerangan Warto. Belum hilang kebingungan Narti, Warto muncul dari belakang lemari plastik bergambar kembang yang sudah bolong disana-sini milik Narti. Rupanya Warto bersembunyi disana saat tadi si Butet datang, ia takut kalau-kalau butet melihatnya sedang berada di patakan Narti, pasti kacau urusan.

    Narti memandang Warto yang muncul dari balik belakang lemari dengan pakaian setengah telajang dan menyadari kondisi tubuhnya yang masih tanpa mengenakan penutup kecuali jariknya. Barulah ia sadar akan apa yang terjadi, ia telah menghianati suami, telah menyerahkan sesuatu yang seharunya hanya ia berikan kepada suaminya tidak kepada Warto, menunduk ia sambil menangis.

    Sementara Warto tidak tau apa yang harus dilakukan, Agen Poker

    ”maafkan aku mbak…maafkan aku, hanya itu yang keluar dari mulut Warto. Narti masih saja tertunduk sambil menangis, keduan tangannya diletakkan diatas pahanya. ”Kamu nggak salah Warto, aku yang salah”. Keduanya kembali terdiam.

    Warto mencoba kembali menbangun kekakuan suasana dengan mendatangi Narti dan membelai rambutnya, lembut sekali warto melakukan itu, berulang-ulang tangannya mengusap rambut Narti, pundak dan belakang tubuh Narti yang duduk menggeloso dilantai.

    ”aku minta maaf mba” sekali lagi Warto berucap lirih.

    Narti menjatuhkan kepalanya didada Warto sambil mengangkap kepalanya dan berucap sama sperti yang ia ucapkan tadi.

    ”Kita sama-sama bersalah Warto” tambahnya.

    Seksi sekali bibir Narti saat mengucapkan itu dimata Warto, ingin sekali ia mengecup bibir seksi itu, tapi ia masih ragu karena Narti masih menenteskan air mata. Sementara belaian tangan warto di kepala pundak dan belakang tubuhnya kembali mengusik birahi Narti yang memang sudah lama tidak tersentuh suaminya. Setan terus menggoda membisikkan kata-kata birahi kepada keduanya.

    Akhirnya Warto tak tahan dengan suasana dengan yakin ia mengecup bibir Narti, apalagi ia merasakan ada reaksi di bibir dan tubuh Narti, Warto semakin berani usapan pada tubuh bagian belakang belakang sampai kebelakang telinga, mau tidak mau membangkitkan kembali hasrat seksual Narti, ia sedikit beringsuk kekiri meluruskan tubuhnya hingga berhadap-hadapan dengan Warto sambil tetap menerima rangsangan dari bibir Warto, tangannya mulai mencari apa yang seharusnya ia lakukan, mencari sesuatu diselangkangan Warto yang memang sudah kembali terbangun dan siap beraksi.

    Tegang dan keras serta mengkilap dibagian kepala sesaat ia mencuri pandang saat Warto mengecup bibirnya. Warto agak terkejut dan sedikit mengangkat pantatnya manakala tangan Narti menyentuh kelaminnya. Kini kecupannya tidak lagi di bibir Narti tetapi sudah kepipi kemudian turun keleher dan sampailah pada bagian atas dada Narto, terus turun diantara dua bukit kembar milik Narti, tangan kirinya menggapai buah dada Narti sebelah kiri sementara mulutnya mengecup halus puting susu Narti sebelah kanan sambil menjilat dan mengigit secara lembut.

    Cerita Sex Gerobak Sayur Narti mendorong tubuhnya kemuka sementara tangan kirinya merapatkan kepala Warto dan menyodor kedua payudaranya. Tenggelam wajah Warto di dada Narti, sementara tangan Narti semakin keras mengenggam penis Warto sambil turus menaik-turunkan tangannya mengusap dan mengocok penis Warto. Beberapa lama aksi ini mereka lakukan, hingga akhirnya terdengar suara Narti

    “mas…mas…mas Warto sekarang, aku nggak tahan”. Narto menrorong tubuh Narti ke kasur tipis dengan kepalanya tetap payudara Narti, yang mengikuti gerakan Warto menidurinya.

    Penis Warto yang sudah menegang maksimal sementara vagina Narti telah basah kuyup sejak sesekali tangan Warto menjamahnya, mudah bagi Warto memasukkan penisnya ke vagina Narti, hangat ia rasakan menjalar dibatang kelaminnya. Sejenak berhenti, kemudian maju dan mundur secara berirama Warto menggenjot Narti. Sementara Narti begitu menikmatinya, kain jarik menutup tubuhnya tadi sudah tak tahu entah kemana, nikmat sekali ia rasakan sodokan Warto dikelaminnya, terus…terus…terus…ahh..ahh, ia mendesah tak teratur.

    Birahi yang dibangkitkan Warto melalui penis, kecupan pada bibir dan payudara serta usapan pada belakang telinga dan bisikan-bisikan mesra yang diucapkan Warto membuat Narti semakin mendekati puncak kenikmatan, ahh..ahh..ahhh..aku mau ssssaampaai..terusssss, makin tidak karuan ucapan Narti. Hingga akhirnya meledaklah birahi Narti diiringi dengan semakin maksimalnya hujaman-hujaman penis Warto yang juga akan sampai pada puncaknya.

    Ahhhhhhh ….bersamaan mereka mencapai hasrat birahinya, nafas kedua memacu tak karuan sementaram keringat mengucur dari kedua tubuh mereka, Warto masih menindih tubuh Narti, ketika ia sadar bahwa ia harus segera bekerja manarik gerobak sayurnya, sementara Narti juga tersadar bahwa ia harus segera kelapak dagangnya. Akhirnya waktu menghentikan pertempuran mereka sebelum keluar dari petakan Narti, Warto masih sembat mengecup bibir dan mengusap payudara Narti. Sementara Narti terseyum sambil memegang kedua payudaranya menyuguhkan kepada Warto seakan menantang.

    Sejak kejadian itu mereka, beberapa kali kembali mengulanginya setiap ada kesempatan, kadang di petakan Narti, kadang ditempat Warto, bahkan mereka pernah melakukannya di rel kerata api dilakang pasar tengan tetap berpakaian.

    Pernah suatu ketika hasrat Narti begitu menggebu, kebetulan pasar sudah mulai sepi karena sudah jam 1 dini hari, ia mengirim pesan pendek kepada Warto untuk segera menjumpainya ditempat ”biasa”

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,