
Author: dbgoog99
-

Video Bokep Asia Kokone Mizutani memek tembem ngentot keras
-

Kisah Memek Dapat Jatah Dari Mantan Pacar

Duniabola99.com – Sehabis makan, aku ngobrol dimobilnya yang diparkir di tepi pantai. Karena hari itu malam selasa, maka suasananya sepi, nggak banyak mobil yang parkir di pantai itu. Kebetulan sekali kaca mobilnya sangat gelap lapisannya, sehingga dari luar orang akan sukar ngintip ke dalam mobil. Mobil diparkir menghadap ke semak semak yang sangat rimbun sehingga dari kaca depan pun orang tidak dapat ngintip ke dalam mobil. Rupanya dia memang mencari tempat strategis.Malam itu sekitar pukul 21.30, walaupun keadaan didalam mobil gelap, kami masih dapat memandang wajah masing masing.
“Sin, kemana suami kamu”, tanyanya.
“Dia sibuk sama kerjaannya”, jawabku.
“Kasian deh kamu, coba kamu dulu sama aku terus,Agen BandarQ kamu gak akan kesepian seperti sekarang deh”, katanya lagi.
“Abis dulu kamu kalo pacaran napsu banget sih, pengennya ngajak maen melulu”, jawabku lagi.
“Kalo udah napsu kan harusnya terus maen Sin, supaya gak jadi odol”, katanya sambil tersenyum.
“Apanya yang jadi odol”, tanyaku gak ngerti.
“Kalo udah napsu, terus gak dikeluarin kan lama lama bisa jadi odol didalem”, jawabnya sambil tertawa.
“Dasar”, jawabku sambil mencubit pinggangnya.
“Kamu dulu kan gak mau dielus2, maunya pacaran pasfoto doang”, katanya lagi.
“Kok pas foto”, tanyaku gak ngerti.
“Iya, yang dipegang cuma boleh dagu keatas seperti pasfoto, gitu”, jawabnya.
“Kamu sendiri udah nikah atau masih pacaran” jawabku membelokkan pembicaraan.
“Aku masih sendiri, menclok dari satu kembang ke kembang lain”, jawabnya.
“Terus ke semua kembang kamu minta kenikmatan dong”, tanyaku lagi.
“La iya lah, soalnya kalo dapet kan nikmat”, jawabnya.
“Terus kamu dikasi”, tanyaku lebih lanjut.
“Seringnya sih dikasih, Kalo sekarang aku minta ke kamu dikasih gak Sin? Kamu kan jablay”, katanya sambil memelukku. Wajahnya dengan sangat perlahan-lahan didekatkan wajahku.Tanpa menunggu jawabanku, dia nekat mencium bibirku dengan penuh napsu. Aku kaget tapi tidak menolak malah menyambut ciumannya, tangannya segera menyambar toketku dan diremas remasnya dengan gemas.
“Sin, aku pengen ngentot sama kamu”, katanya terus terang sambil terus meremes remes toketku.
Kancing bajuku mulai dibukanya satu persatu, kemudian tangannya merogoh masuk kedalam braku. Toketku langsung diremesnya lagi, jari2nya kemudian memlintir pentilku. Aku menjadi terangsang karena ulahnya.
“Ah, kamu nakal ih”, kataku manja.
“Tapi kamu suka kan diremes2 begini. Aku boleh pegang nonok kamu ya Sin, udah kepengin nih aku”, katanya sambil membuka retsluiting celanaku.Dia tidak menunggu lampu hijau dari aku tapi langsung action saja. Aku membiarkan tindakannya. Celanaku malah diplorotkan sampe kepaha sehingga kelihatanlah CDku yang tipis dan minim. dengan penuh napsu langsung tanggannya menerobos ke sela2 pahaku dan menggosok nonokku yang masih dilapisi CD.
“Sin udah basah banget nonok kamu, kamu udah napsu ya, jembut kamu lebat banget Sin, nggak heran napsu kamu besar, Kamu belum pernah dientot di mobil kan Sin, kita ngentotnya dimobil aja ya”, katanya lagi.Aku bingung apakah membiarkan dia mengentoti aku atau tidak, dalam hati sih aku kepengen. Makanya aku membiarkan dia meraba seluruh tubuhku. Aku buka retsluiting celananya juga, menurunkan celananya, kemudian aku merogoh masuk CDnya, wow kontolnya ternyata besar dan panjang, ngacengnya sudah keras sekali.
“Gede amat kontolmu” kataku.
“Emangnya kamu belum pernah ngerasain kontol segede punyaku”, jawabnya bangga.
“Gak segede kontolmu”, jawabku terus terang.
“Wah kalo gitu nonok kamu masih sempit dong, cuma kelewatan kontol yang kecil, malem ini asik dong kita ya. Kamu mau kan aku entot”, katanya sambil tertawa.
kontol dia tergolong besar juga, keker, melengkung keatas dan urat-uratnya nonjol-nonjol. “
Wah!… pasti cewek kamu ngejerit kalo kamu entot dong”
“Iya, ngejerit keenakan. sebentar lagi kamu juga jerit2, cewek yang jembutnya lebat kaya kamu kan binal banget kalo lagi dientot”, jawabnya.Singkat cerita, kami berdua pindah ke bangku belakang mobilnya. Baju dan celana ku dilepaskan dan dia langsung saja meremas2 kembali toketku. Nggak lama kemudian braku sudah dilepasnya. Dia mencium keningku, kemudian mataku. Aku terpejam menikmati ciuman dan remasannya ditoketku. Ciumannya turun ke hidungku, pipiku dan akhirnya mendarat di bibirku. Nafasku mulai agak memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat. Dia mengarahkan mulutnya ke leherku, ke pundak, lalu turun ke toketku yang sudah mengeras. Dia memainkan lidahnya dipentilku yang juga sudah mengeras, yang kiri dan kemudian yang kanan.
“Aah enak”, kataku terengah karena napsuku yang sudah berkobar2.Dia terus menciumi pentilku, kemudian turun ke perutku dan menciumi puserku, aku selalu kegelian kalo puserku dicium. Sambil mencium puserku, tangannya nyelip ke balik CD mini ku dan meraba nonokku. otomatis pahaku mengangkang supaya dia mudah mengakses nonokku.
“Sin, ni jembut, lebat amat,” katanya sambil mengelus2 jembutku.
Kemudian jarinya terbenam dinonokku dan terus mengilik2 itilku.
“Sin nonokmu udah basah banget, kamu udah napsu sekali ya”, katanya.
Aku tidak menjawab perkataannya hanya mengerang keenakan karena kilikan jarinya ke itilku makin cepat.
Mulutnya kemudian menciumi jembutku dan kemudian lidahnya menggantikan fungsi jarinya mengilik itilku. Aku semakin tidak dapat menahan napsuku dan eranganku semakin keras. Dia langsung meremas kedua toketku dan memlintir2 pentilku.“aku udah pengen dientot nih, masukin dong kontol kamu”, kataku minta.
Lidahnya terus saja menjilati itilku sehingga kembali aku mendesah keenakan.
“Aah enak banget, padahal baru dijilat. Apalagi kalo disodok pake kontol gede kamu, lebih enak lagi, ayoo dong aku udah gak tahan nih”, aku terus merengek2 minta segera dientot.
Dia merebahkan senderan bangku mobilnya sehingga aku menjadi berbaring, kakiku agak menekuk karena panjang mobilnya tidak mencukupi. Dia segera memposisikan dirinya kedekat kepalaku
“Sin, aku pengen ngerasain dulu diemut sama kamu”, katanya sambil mendekatkan kontolnya ke mulutku.
Segera kugapai kontolnya yang sudah ngaceng dan kumasukan kontolnya yang besar dan melengkung kedalam mulutku. Langsung kuemut dengan keras. Dia mendorong kontolnya keluar masuk pelan ke mulutku sambil mendesis. Aku emut kontolnya terus.
“Sin diemut mulut kamu aja nikmatnya kaya begini, apalagi kalo diemut nonok kamu ya”, katanya sambil mempercepat enjotan kontolnya keluar masuk mulutku.
“Sin, aku ngecret dimulut kamu ya”, katanya.
“Jangan, dinonokku aja, aku udah pengen ngerasain kontol kamu keluar masuk nonokku”, jawabku.
Dia melepaskan semua pakaiannya dan kemudian menarik CDku sampe lepas, kami sudah bertelanjang bulat. Dia memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku dan mengarahkan kontol gedenya ke nonokku. Aku rasakan kepala kontolnya mulai masuk perlahan, ditekannya lagi sedikit sehingga kontolnya mulai menyeruak sdiakit2 ke dalam nonokku. Nikmat banget rasanya nonokku kegesek kontolnya yang besar dan keras itu. Perlahan tapi pasti kontolnya nancep makin dalam ke nonokku. Kurasakan nonokku udah mulai basah karena gesekan kontolnya yang hampir masuk semua itu. Akhirnya dia mendesakkan kontolnya dengan cepat dan tiba-tiba sehingga nancap semuanya di nonokku.“ssshhhhh…..”, erangku sambil terpejam. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras.Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku kekiri, lalu kekanan, memutar, mengiringi enjotan kontolnya di nonokku. Aku meremas rambutnya, sesekali badannya kupeluk erat2. Tubuhku dan dia berkeringat karena dalam ruangan mobil mulai panas, namun aku tidak perduli karena sedang merasakan nikmat. Dia terus mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku merasa sudah mau nyampe
“cepetan ngenjotnya, lebih keras lagi, enak banget kontolmu”
Kakiku kuangkat ke atas melingkari pinggangnya sehingga rasanya kontolnya nancep makin dalem di nonokku. Akhirnya“aahhhh”
kurasakan nonokku menegang dan mengejut-ngejut menjepit kontolnya.
“Sin, nonokmu nikmat bangetnya bisa ngempot, Agen Domino QQ baru kali ini aku ngerasain empotan nonok senikmat empotan kamu”, katanya sambil terus mengenjotkan kontolnya.
“Aaahhhhh…. gila…. ini nikmat sekali… “, dia menancapkan kontolnya sedalam2nya ke nonokku dan ngecretlah pejunya. Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, pejunya muncrat banyak sekali. Aku terkulai lemes, kupeluk dia
“Sin, enak banget ngentot sama kamu, rasanya beda sama cewek lainnya yang pernah kuentoti”, katanya.
“Aku juga nikmat, abis kontol kamu gede banget. Aku pengen lagi deh, kita cari kamar yuk. Biasanya selain di mobil kamu ngentotnya dimana” ajakku.Dia langsung mencabut kontolnya, mengambil tisu dan diberikannya kepadaku untuk mengelap nonok dan keringetku. Diapun menyeka keringat dan kontolnya dengan tisu. Tisu bekasnya dibuang ke luar jendela yang sudah dibuka sdikit supaya hawa didalem mobil tidak terlalu panas.
Kami memakai pakaian kembali dan dia membawaku ke motel didekat pantai. Sampe dimotel, aku langsung masuk ke kamarnya. Iseng aku hidupkan TVnya, ternyata motelnya menanyangkan film biru, perempuan dengan wajah asia sedang nungging dientot sama bule. kontol si bule yang besar dan panjang keluar masuk nonok sicewek, dan ceweknya ber ah uh, seperti lazimnya film biru.
Aku duduk di tempat tidur, napsu juga aku nonton filmnya, sementara dia sedang membereskan pembayaran sewa kamar. Kemudian dia duduk disebelahku di tempat tidur, ikut nonton. Aku merapatkan ke badannya, toketku sebelah kiri udah nempel di badannya. kontolnya kuraba, ternyata sudah ngaceng lagi dengan kerasnya. Dia membalas meremes toketku. Segera saja pakaianku dilepasnya semuanya. Langsung dia kembali meremes2 toketku sambil mencium bibirku. Aku berbaring ditempat tidur, dia mulai menciumi toketku dan menghisap pentilku. Tangan satunya menjalar kebawah dan mengkilik2 nonok dan itilku. Aku merintih2 karena napsuku sudah naik lagi. Segera dia melepas pakaiannya sendiri dan berbaring disebelahku. kontolnya yang sudah keras sekali kuremes2 dan kukocok2. Dia memutar badannya ke posisi 69 dan mulai menjilati nonok dan itilku diantara pahaku yang sudah mengangkang lebar2. Jembutku dielus2nya sambil terus mengemut itilku. Aku sudah tidak dapat menahan napsuku yang sudah berkobar2. kontolnya segera kuemut2.Akhirnya aku mengambil inisiatif menaiki badannya, menduduki kontolnya sehingga kontolnya kembali menyusup ke dalam nonokku, kutekan dengan keras sehingga sebentar saja kontolnya sudah nancep semuanya ke nonokku. Aku mulai mengenjot kontolnya dengan menaik-turunkan pantatku. kontolnya keluar masuk nonokku seirama dengan enjotan pantatku. Aku udah nggak tahan lagi, sehingga enjotanku makin cepet dan keras. Toketku diremas2nya, dan pentilku terkadang diemut2nya.
“aku mau nyampe, enak banget kontolmu deh”, erangku dan akhirnya aku ambruk diatas badannya. Terasa nonokku kedutan meremes2 kontolnya.Dia segera berguling sehingga aku telentang dibawahnya. Dia meneruskan permainan dengan mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Nikmat sekali, baru nyampe sudah dienjot dengan keras. Dia terus saja mengenjot nonokku dengan cepat dan keras,
“Sin, tadi empotan nonokmu kerasa banget deh, lebih kerasa katimbang di mobil. Nikmat banget deh Sin ngentot sama kamu”. Nggak lama lagi akhirnya dia pun hampir nyampe,
“Sin keluarin sama2 ya, aku hampir ngecret nih”.
Aku tidak menjawab, kakiku melingkari pinggangnya dan kuteken keras2 sehingga kontolnya nancep dalem sekali di nonokku, sampai akhirnya aku bergetar karena nyampe lagi “nikmat banget, teken yang keras dong”. Dia mengenjotkan kontolnya sedalam2nya di nonokku dan melenguh
“Sin, aku ngecret”.
Terasa pejunya muncrat beberapa kali didalam nonokku. Oh nikmat banget rasanya, lemes banget badanku, aku memeluk dia erat2, dan dia akhirnya berbaring disebelahku, kontolnya berlumuran peju dan cairan nonokku.
“lemes banget deh aku, ngentot sama kamu menguras tenaga ya”, kataku.
“Ya udah, tidur aja dulu, nanti bangun tidur kita ngentot lagi”, jawabnya sambil memelukku. Karena lelah, aku tertidur dipelukannya.
Aku tidak tau berapa lama tertidur dipelukannya. Ketika aku terbangun, dia sedang memandangi wajahku yang masih ngantuk itu.
“Sin, kamu cantik sekali kalo sedang tidur, sayangnya kamu bukan istriku ya”.
“Enggak jadi istri tapi kan udah melayani napsunya kamu”, jawabku tersenyum.
Dia bangun dan masuk kamar mandi, keluar dari kamar mandi, dia membawa gayung, sabun dan handuk. Dia mulai membersihkan nonokku yang belepotan pejunya dan lendirku sendiri. Setelah bersih, dia masuk ke kamar mandi lagi, terdengar suara air yang dibuang dan keran yang dibuka.Tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi membawa gayung yang tadi, lengkap dengan sabun dan handuk. Rupanya dia mengganti air digayung. Dia duduk disebelahku dan mulai menyeka wajahku, terus kebawah, ke toketku, perutku, nonokku lagi, pahaku sampai ke telapak kakiku. Aku jadi merinding, apalagi ketika toket, puser, nonok dan pahaku dielus2nya dengan handuk basah.
Apalagi ruangan dingin karena AC tetap menyala. Aku hanya terpejam saja, menahan gelinya usapan handuk. Selesainya dia berkata, “Gantian dong”. Aku segera membuang air yang ada digayung dan mengisinya dengan air yang baru. Aku kembali ke tempat tidur dan mulai mengelap wajah, leher, dada dan perutnya dengan handuk basah. kontolnya kukocok2 dan kepalanya kuemut2.
“Enggak dilap malah diemut”, katanya.Aku tidak menjawab karena kepalaku sedang mengangguk2 sehingga kontolnya keluar masuk di mulutku. Cukup lama aku mengemut kontolnya, sampe pelan2 kontolnya mulai mengeras lagi. Segera kontolnya kukocok2 dengan cepat sehingga ngaceng sempurna. “sudah siap tempur lagi nih kontolmu”. Dia tidak menjawab, tapi segera memeluk dan mencium bibirku. Tangannya segera meremas2 toketku dan kemudian kembali mengilik2 itilku. Dia tau bahwa napsuku akan cepat berkobar kalo itilku dikilik2, dia benar – nggak lama kemudian aku sudah napsu kembali dan pengen segera dientot.
“aku udah pengen ngerasain kontolmu keluar masuk nonokku lagi, masukin dong”, aku merengek2.
Dia akhirnya menaiki aku dan segera menancapkan kontolnya ke nonokku. Nikmat banget rasanya ketika kontolnya yang besar itu segera menyesaki nonokku karena sudah nancep semuanya kdealam nonokku. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras. Aku mulai mengerang2 keenakan. Pantatku bergerak kekiri dan kekanan mengimbangi enjotan kontolnya. Toketku diremas2nya dengan kedua tangannya, dia bertumpu dengan sikutnya, hal ini menambah rangsangan buatku.
“Akhhh… Oukkkhhh” seruku kenikmatan.
Dia memelukku erat dan mempercepat enjotan kontolnya, makin lama makin cepat dan keras. Aku tidak dapat menahan serangannya lagi, sehingga akhirnya aku melolong “aku nyampe lagi, nikmat banget ngentot sama kamu deh”. nonokku terasa berdenyut2 meremas kontolnya sehingga dia pun meringis keenakan
“Aah Sin, empotan nonok kamu kerasa banget. kontolku kaya sedang diemut dan diremes. Empotanmu hebat banget Sin”.Dia mencabut kontolnya dari nonokku, aku ditunggingkannya dan dia menancapkan kontolnya ke nonokku dengan keras, sekali enjot kontolnya sudah masuk semua. Kemudian dia mulai lagi mengenjot nonokku dari belakang. Aku nelungkup ke bantal menahan rasa nikmat yang luar biasa ketika dienjot kontolnya. Dia memegang pantatku sambil mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku nggak tahan untuk nyampe lagi, luar biasa enjotannya yang begitu merangsang aku sehingga aku cepat sekali nyampe.“aku mau nyampe lagi, aakh”, seruku dan aku ambruk ke tempat tidur.
“Sin, kamu cepet banget nyampenya, aku belum kerasa mau ngecret”, katanya.
“Abis kontolmu enak banget, kamu pinter banget ngenjotnya. Terusin aja sampe kamu ngecret lagi dinonokku”, jawabku.Dia menelentangkan ku dan segera dinaikinya tubuhku. kontolnya kembali ambles dinonokku dan dia mulai mengenjotkan keluar masuk dengan cepat. Kalo ditekan, kontolnya ambles semua di nonokku, ooh nikmat banget rasanya. Dia dengan perkasa terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Setelah ngecret 2 kali dinonokku, ternyata dia bisa bertahan lebih lama.
Kadang kontolnya dicabut dari nonokku, dan sebentar kemudian ditancepkannya kembali dengan keras sehingga dengan sekali sodok langsung nancep semuanya ke nonokku.
“nikmat benget enjotanmu yang barusan, terus, yang keras”, aku merintih2.
Dia meneruskan cara enjotannya. Aku kembali berteriak2 keenakan. Aku menggoyangkan pinggulku kekiri dan kekanan,.ketika kontolnya dicabut, pantatku refleks mengangkat keatas untuk mencegah kontolnya lepas dari nonokku. Dia mengubah gaya enjotannya,sehabis menjotkan kontolnya hingga masuk semua, dia menarik kontolnya separuh beberapa kali kemudian digentakkannya kembali sehingga nancep kebagian paling dalam dari nonokku.“Aaakh, makin lama dientot kamu makin nikmat rasanya, aku lemes banget deh”, kataku kepayahan.
Dia terus mempermainkan nonokku dengan cara itu. Kemudian dia memelukku erat2, menciumi wajah dan bibirku. kontolnya tidak dienjotkan karena sudah nancep dalam sekali, tetapi digerak2kan. Lebih nikmat lagi rasanya karena seakan2 kontolnya sedang menggaruk2 nonokku.
“pinter banget sih kamu kasih kenikmatan sama aku”, teriakku.
Dia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan keras dan cepat. Aku menggeliat2 keenakan sambil mengerang2. Aku membelitkan kakiku ke pinggangnya, supaya dia cuma bisa mengeluar-masukkan kontolnya ke nonokku tanpa bisa mencabutnya.
“Sin, aku udah mau ngecret”, akhirnya dia melenguh.
Kakiku yang melingkar dipinggangnya kuturunkan, aku mengangkang selebar2nya karena aku yakin dia akan mengenjotkan kontolnya lebih cepat dan keras lagi. Dia dengan terengah2 terus mengenjot nonokku, sampai akhirnya
“Sin, aku ngecret”.
Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, dan bersamaan dengan itu akupun nyampe lagi
“aakh nikmat banget malem ini, kamu luar biasa sekali sehingga aku nyampe 3 kali baru kamu ngecret”.
nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya. Keringatku bercampur dengan keringatnya yang membanjir walaupun AC dalam kamar menyala.Setelah denyut jantung kembali normal, kami masuk kamar mandi dan membersihkan diri.
“Kita istirahat saja ya Sin, besok baru pulang”. “iya, aku lemes banget nih, tapi besok sebelum check out aku dientot lagi ya”
Ketika aku terbangun kembali, kulihat di sudah terbangun dan turun dari ranjang ke kamar mandi.
“Sin, tidur aja lagi masih gelap diluar”.
Aku melihat arloji, jam 5 lewat.Tetapi aku merasa lapar, mungkin karena semalam kerja keras dengan dia. Dia kembali dari kamar mandi.
“aku laper nih”, kataku.
Dia tersenyum “Semalem kerja keras ya Sin”
“Iyalah, kamunya sih gak puas2 ngentotnya”, jawabku.
“Tapi suka kan”, katanya lagi.
“Suka banget, enak kok gak suka”, jawabku.
Dia menelpon room service pesan makan pagi. Tidak lama kemudian, pesanannya datang. Aku segera masuk ke kamar mandi dan dia dengan hanya balutan handuk menerima dan membayar pesanan makanan itu. Setelah itu, walaupun masih gelap segera makanan kusantap dengan lahap. Sehabis makan aku masuk kekamar mandi membersihkan diri.
“Sin, ngapain bebersih, kan sebentar lagi keringatan lagi”, katanya dari ranjang.
Ketika keluar dari kamar mandi, dia sudah berbaring di ranjang sambil mengelus2 kontolnya. Aku berbaring disebelahnya dan segera mengelus2 kontolnya juga. Dia membiarkan aku mengelus2 kontolnya, kuremas2 dan mulai kukocok2. Nggak lama kemudian kontolnya mulai mengeras. -

Brother Fingers and Fucks not Sister-daddi

-

Kisah Memek Sepasang mantan Kekasih bergairah

Duniabola99.com – Sepulang sekolah kurasakan suasana yang sepi di rumahku. Satu persatu nomor telepon teman kusambung dan tiada yang ada di rumah. Sesaat kucoba telepon mantan pacarku, ternyata ada, dan kucoba satunya lagi dan ternyata juga ada. Kuajak mereka janjian ke rumahku.
Sejam telah berlalu. Mereka berdua akhirnya datang. Suasana sepi rumah hilang. Akhirnya kami saling bercanda. Rian dan Anto adalah mantanku dan kami awalnya teman yang cukup akrab dan suka berkumpul bersama. Sebenarnya masih ada perasaan suka di hatiku terhadap mereka. Rasanya kurindu akan suasana dulu. Kami mulai bercanda dan duduk bersamaan. Rian memang mantanku yang agresif. Terkadang ia memegang tanganku dan juga merangkulku. Anto melihat reaksi Rian tampaknya ia tak mau kalah. Hal yang sama pun ia lakukan.Mungkin karena mereka mantanku maka aku tidak canggung. Sebenarnya aku menyukai sentuhan-sentuhan mereka. Tahap demi tahap kejadian pun terlewati. Kadang aku dipeluk Rian dan kadang aku dipelukan Anto. Aku pun tak mau kalah, kebetulan Anto saat itu diam dan kupeluk ia dari belakang. “Rin, itu kamu empuk ya,” sahut Anto sambil menggoyangkan punggungnya yang tertempel dadaku sehingga bergesekan. Kurasakan nyilu dan nikmat di putingku, dan membuatku terdiam sesaat. Kemudian,
“Masa, sori Nto.. tapi enak ya,” ucapku sambil bercanda.
“Kayak gitu nggak enak, yang enak kayak ini,” perlahan Rian menarikku dan perlahan kulepaskan Anto.
Rian memelukku, tangannya kurasakan menyentuh dadaku dan mengusap-usapnya lalu meremas-remas.Sesaat kuterdiam menahan nafas dan agak terkaget dengan sentuhan Rian. Kurasakan putingku mengeras dan menegang membuat aliran darahku terangsang keseluruh tubuh. Rasanya nyilu dan nikmat membuat seluruh tubuhku merinding dan lemas. Perlahan mengalir ketonjolan didekat saluran kencingku. Kemudian kurasakan bibir vagina dan anusku berdenyut-denyut. Kusadari aku terangsang. Untung Rian tak menyentuh selangkanganku. “Udah yan, lepasin tangannya dong!” ucapku sambil kedua tanganku melepaskan kedua tangan Rian dari dadaku. Walaupun sebenarnya kusuka, tapi kutolak karena aku terangsang. Kurasakan sebuah bibir mencium kupingku. Mataku melirik ke arah wajah tersebut dan kulihat sekilas wajah Anto. Sesaat kuterdiam kembali. Nikmat di dalam darahku mengalir kembali. Bibir Anto kemudian melumat daun telingaku. Kurasakan nikmat dan lembut mulut Anto dan membuatku tidak dapat mengelak dan menolak. Perlahan lidah Anto menjulur masuk ke lubang telingaku. “Aaahh..” hanya itu yang bisa kuucapkan. Daguku terangkat tinggi. Kurasakan putingku mengeras dan menegang menjadi sensitif. Kurasakan nyilu dan nikmat di putingku.
Tampaknya Rian tak mau kalah. Segera tangannya meremas-remas dadaku. Perlahan kurasakan mulut Rian melumat bibirku. Lidahnya menjilati semua yang ada di mulutku. Aku hanya bisa terdiam tak bergerak, kurasakan pikiranku melayang jauh. Birahiku mengalir di dalam darahku. Tubuhku semakin sensitif dan haus akan sentuhan. Terlintas di pikiranku berharap mendapatkan yang lebih lagi. Kurasakan buaian tangan Anto di pahaku sehingga membuat daerah sensitif di selangkanganku semakin menjadi. Kurasakan rokku perlahan diangkat Anto. Tangannya mengelus-elus pahaku dari daerah paha luar, dalam dan sampai di belahan selangkanganku.Terlintas di pikiranku bahaya bila pembantuku melihat kejadian ini. Perlahan kulepaskan bibirku dari bibir Rian. Dengan suara yang tegang dan gemetar akhirnya dapat kuucapkan,
“Udah dong..! Jangan ya, nanti pembantuku ngeliat.”
Akhirnya mereka berhenti.
“Sorry ya Rin, aku kangen ama kamu,” ucap Anto.
“Aku juga, maaf ya.. abis tubuh kamu bagus nggak kayak pacar gua sekarang,” sahut Rian sambil salah satu tangannya mengelus dadaku.
“Nggak apa-apa aku juga, kita ke atas yuk!” ucapku.
Lalu kami bergegas pindah ke atas.Selesai naik tangga ternyata Rian langsung memelukku sambil berjalan. Kedua tangannya menggerayangi buah dadaku. Kurasakan putingku menegang nyilu yang nikmat. Birahi mengalir dalam darahku membuatku terangsang. Kemudian kami bertiga duduk. Dan tak lama kemudian tubuhku kali ini dirangkul oleh Anto. Tangannya mengelus dan meraba pahaku, kemudian perlahan menyusup di rokku. Tak lama kemudian celana dalamku yang membentuk belahan kemaluanku terlihat jelas. Tangannya bergerak dari bagian paha luar, dalam, dan selangkanganku. Terasa bibir vaginaku berdenyut dan sensitif. Sebenarnya tanpa mereka sadari aku sedang menikmati kejadian ini dan aku terangsang. Aku berusaha menyembunyikan perasaan ini.
“Rina.. Paha kamu mulus.. putih.. kulit kamu lembut ya,” sahut Anto dengan kedua tangan yang menikmati tubuhku. Sesaat kemudian kurasakan tangan Rian mendekap salah satu buah dadaku yang sedang terangsang. Sesaat nafasku tertahan kemudian batinku terdiam. Kurasakan nikmat di dadaku. Putingku sedang dialiri darah birahi. Perlahan daguku terangkat tinggi. Akhirnya nafasku berburu.Tampaknya Rian dan Anto tahu bila aku terangsang. Tanpa basa basi lagi mereka melakukan permainan selanjutnya. Perlahan tangan Rian yang mendekap dadaku turun dan menyusup kaosku. Kurasakan tangan Rian menyentuh kulit perutku dan menyusup sampai mendekap dadaku yang tertutup BH dan kemudian meremas-remas. Daguku terangkat tinggi. Kemudian bibir Rian kurasakan mengecup dan mencuimi leherku. Mataku terpejam dan kugigit lembut bibir bawahku.
“Oouuhh..” dengan pelan desahan itu keluar dari mulutku. Semakin kukeluarkan suara dari mulut maka semakin mereka menjadi. Kurasakan tali BH-ku terlepas dan BH-ku mengendor. Entah siapa yang melakukannya. Kurasakan tangan Rian mendekap dadaku secara langsung. “Aahh,” kurasakan. Dadaku diremas-remas lagi dan kemudian kedua putingku dimainkan oleh Rian. Nikmatnya!
Perlahan BH dan kaosku diangkat. Udara pun menyentuh putingku langsung dan merangsang tubuhku. Celana dalamku dibuka Anto. Kaos dan BH-ku dilepas Rian. Rokku tidak ketinggalan. Pakaian yang menyelimuti tubuhku berserakan entah berada dimana.
Akhirnya tiada sehelai kainpun di tubuh ini. Semakin tubuhku polos semakin buaian udara merangsang tubuhku. Rasanya tubuh ini ingin dinikmati. Perlahan tangan Anto membuat kakiku mengangkang lebar. Rasanya buaian angin merangsang paha dalam dan daerah kemaluanku dan membuatku berharap untuk mendapatkan kenikmatan. Kurasakan bibir Anto menyentuh dan mengecup bibir vaginaku. Daguku terus terangkat tinggi dan dadaku reflek membusung seakan menyodorkan diri. Kurasakan seperti ada setrum yang mengalir dari bibir vagina ke seluruh tubuh.
“Oouuhh..” dengan panjang kuucapkan. Kurasakan tangan Rian meremas dadaku dan memainkan putingku. Ah, dua titik sensitifku terangsang. Dengan reflek dadaku kubusungkan sesampai-sampainya. Tampaknya Rian tidak diam melihatku begini. Segera ia menghisap salah satu putingku lagi. Ah, sekarang ketiga titik sensitifku terangsang. Kurasakan jari-jari Anto perlahan masuk ke liang vaginaku. Lalu keluar lagi dan akhirnya keluar masuk dengan cepat dan serakah. Kurasakan birahiku melayang dan terangsang membuatku pasrah dan menikmati cara mereka yang sedang menikmati tubuhku. Kuarasakan kemaluanku basah. Anusku juga terkena air yang mengalir. Tampaknya Anto mengetahui hal ini. Perlahan salah satu jarinya masuk ke anusku. Semakin lama anusku licin dan jari Anto dapat keluar masuk mudah. Akhirnya jari-jari Anto keluar masuk dikedua liang tubuhku. Nikmat kurasakan dan entah mengapa semakin kusodorkan kedua liangku ke arahnya. Bibir Anto menikmati daerah pinggang dan perutku. Aah, seperti listrik mengalir dalam darahku dan juga daerah daerah tubuhku yang mereka sentuh.Akhirnya kuterbaring dan kulihat Anto melepaskan celananya. Kulihat miliknya terhunus dan ia tujukan ke liang vaginaku. Kurasakan sentuhan miliknya di bibir vaginaku. Perlahan-lahan masuk. Dagu dan dadaku terangkat tinggi. “Aaahh..” kuucapkan sambil akhirnya milik Anto menancap dalam di liang vaginaku. Kemudian ia keluar-masukkan. Kurasakan gesekan milik Anto keluar masuk. Nikmat rasanya sampai-sampai anusku berdenyut-denyut. Mataku setengah terpejam dan kadang-kadang tubuhku goyang karena tak tahan merasakan nikmat. Sekilas terlihat Rian melepaskan celananya. Kulihat miliknya lalu ia tempelkan ke mulutku. Kurasakan di bibirku dan tampaknya aku menyukainya. Perlahan miliknya dimasukkan ke dalam mulutku. Entah mengapa mulutku terangsang. Lalu kudekap milik Rian dengan tanganku. Kuayun-ayunkan dan kuhisap dengan mulutku. Kurasakan seluk beluknya dan kunikmati dengan lidah dan mulutku. Kujilat, kuhisap, kutelan dan seterusnya.
Beberapa saat kemudian kurubah posisiku jadi mengungging. Dengan begini mulutku dapat menikmati milik Rian yang terhunus. Perlahan kurasakan kenikmatan yang berbeda. Milik Anto perlahan ia cabut dari liang vaginaku dan kemudian ia hunuskan ke anusku yang kurasakan berdenyut-denyut nikmat. Perlahan ia masukkan ke anusku yang sudah terangsang, basah dan longgar karena jemarinya. Akhirnya tertancap dalam dan ia keluar masukkan dengan pelan. Karena sudah licin maka ia keluar-masukkan dengan cepat dan akhirnya menyembur cairan di liang anusku.
“Ouuhh..” kuucapkan sambil menikmati semburan yang Anto keluarkan. Setelah itu Anto mendiamkan miliknya diam tertancap. Sesaat kemudian ia mainkan lagi. Anusku sangat licin karena cairannya. Kadang ia keluarkan dulu dan kemudian dia tancapkan lagi. Tampaknya ia sengaja. Karena setiap tancapan aku mendesah karena merasakan nikmat.
Beberapa saat kemudian kurasakan banyak cairan yang menyembur dari milik Rian. Karena kubenar-benar terangsang maka kurasakan nikmat. Lalu kutelan dan entah mengapa malah membuatku tambah terangsang. Setelah habis kulepaskan hisapanku. Rian terdiam. Anto menarik pundakku. Sehingga ia dapat memelukku dari belakang. Tangannya meraba-raba dadaku.Kurasakan ia berdiri dan aku tergantung di miliknya yang menancap. Kulihat Rian menghampiriku lagi. Kurasakan miliknya ia tancapkan ke liang vaginaku. Ah, aku diapit. Kurasakan kedua liangku mereka masuki. Dan akhirnya kami sama-sama sampai puncak dan puas.
Suasana rumah yang sepi sangat merangsang kami. Kemudian aku ajak mereka ke kamarku. Di sana tubuhku mereka nikmati lagi dan lagi. Aku pun menikmatinya juga. Karena gairah kami yang tinggi maka kami lakukan berulang-ulang. Sampai disaat kuhisap milik mereka dan tiada cairan yang mereka keluarkan di mulutku dan liangku. Kurasakan tak ada semburan.
Karena sudah malam akhirnya kami jalan keluar bertiga. Kami jalan-jalan dengan mobilku yang kaca filmnya hampir 100%. Kami main di utara Jakarta. Kemudian kami buat mobil goyang sampai jam 04:00 pagi. Tentu kami melakukan istirahat. Dan kami keluar dan balik jam 04:00 lebih. Tampaknya gairah seumur kami memang fit. Anto dan Rian bergiliran menyetir. Dan diperjalanan tiada sehelai kainpun di tubuhku. Kondisi kaca mobil yang memungkinkan sehingga selepas dari mojok aku pun masih bercinta dengan mereka. Sampai-sampai penjaga karcis pun tidak melihat tubuh polosku. Diperjalanan aku duduk di belakang dan mereka bergiliran bercinta denganku. Mungkin karena tubuhku yang lebih unggul dari cewek-cewek lain jadi mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan yang jarang ini. Dan mereka terus menikmati tubuhku.
-

Shiori Uehara Catwalk Poison 27

-

Kisah Memek Rasa Terima Kasih Telah Memuaskan Tika

Duniabola99.com – Aku tengah rebahan melepas lelah usai habis-habisan tempur tenis meja melawan Roy di ubin samping Gelanggang Olahraga (GOR) yang berlokasi di Jl. Pemuda Bogor ketika HP di saku celana pendekku berdering keras, membuatku kaget.
Hallo, Mas Dani, ini aku..” suara renyah seorang wanita dengan logat khas Jawa terasa bagai batu batere yang langsung mengembalikan energi.
Dengan penuh semangat aku bangkit dan membalas sapaan si penelpon yang sejak sepekan terakhir memang sudah sangat kurindukan.
“Kamu di mana May, kapan sampai, naik apa, trus aku jemput di mana..?” saking rindunya, aku memborbardirnya dengan pertanyaan yang langsung dibalas dengan tawa terkekeh-kekeh.
“Nafsuan amat sih, Mas nanyanya. Aku bingung mesti jawab yang mana..?” balas Maya, wanita yang telah mampu mencuri hatiku di tengah kenyataan bahwa aku kini adalah suami dari seorang isteri dan ayah dari empat anak.Singkat cerita, aku tahu posisi Maya saat ini di mana dan langsung saja janjian untuk bertemu di tempat yang sudah kami sepakati, dekat sebuah hotel di kawasan Ciawi. Tanpa buang waktu, aku pun berganti pakaian.
“Gua tinggal dulu bentaran, Roy. Ada urusan penting,” teriakku di pintu kamar mandi GOR yang tengah dipakai Roy.
Tanpa menunggu jawaban mitra olahraga tenis mejaku itu, dengan Suzuki Forsa warna merah tua yang sudah tiga tahun terakhir menemaniku, aku meninggalkan GOR. Sepanjang perjalanan sudah membayang indahnya pertemuanku dengan Maya.Aku mengenal Maya setahun lalu, saat sama-sama dalam bus Pahala Kencana yang membawa kami dari Semarang tujuan Bogor. Aku memang berasal dari Semarang, namun sejak 10 tahun terakhir menetap di Bogor. Keberadaanku di Semarang saat itu adalah menghadiri pemakaman seorang tanteku, adik ayah. Ayahku sendiri sudah tiga tahun lalu kembali ke pangkuan-Nya. Sementara ibuku, kini menetap di rumah kakakku, di perumahan Cinere, Jakarta Selatan. HokiJudi99
Kebiasaan naik bus malam tujuan Bogor-Semarang dan sebaliknya dalam beberapa tahun terakhir, telah melahirkan kebiasaan baru pada diriku, yakni memilih tempat duduk nomor 5 di jajaran belakang sopir. Jujur saja, sebagai seorang Pridosel (Pria doyan selingkuh), doa yang muncul terus menerus di dalam hati adalah moga-moga yang duduk di bangku sampingku nanti adalah Wanimpri (Wanita impian pria).
Soal Wanimpri, memang tergantung pada selera. Bagiku sendiri, wanita impian adalah seseorang wanita yang memiliki wajah menarik (bukan berarti tangannya terletak di bagian wajah, hehehe), bentuk badan menarik (tidak segemuk ayam broiler, juga tidak sekurus lidi), dan paling utama, enak untuk diajak bercanda (kalau pake pelawak kan mahal).Doa konyol itu terkabul, malah berlebih. Pukul 13.00 yang menjadi jadwal bagi persiapan pemberangkatan bus, sesosok wanita ayu dengan sebuah tas kain di pundak kiri tengah menggendong seorang balita menaiki tangga pintu masuk bus. Aku merasa berani memastikan bahwa wanita itu pasti akan duduk di bangku kosong sebelahku. Pasalnya, seluruh bangku penumpang kuperhatikan sudah terisi.
“Maaf Pak, ini benar bangku nomor enam..?” sapa wanita itu pelan.
Aku menganggukkan kepala perlahan tanpa menjawab. Bagiku, pertanyaan itu lebih mirip basa-basi dan tidak perlu dijawab, karena pasti wanita itu sudah tahu nomor bangku yang dia maksud berdasar denah yang ada di kantor agen perjalanan tempat dia membeli tiket bus. Kendati demikian, aku menganguk. Tidak ada salahnya toh, menyenangkan orang, apalagi untuk seorang wanita ayu, kendati si wanita ayu itu membawa buntut. Mendinganlah, daripada nenek-nenek, pikirku. Sambil menggeser badan, sempat beberapa saat mataku memandang wajah wanita di sampingku. Dan kesimpulan singkat yang kuperoleh saat itu, wanita ini sedang dirundung masalah. Bisa diproyek, nikh, demikian otak nakalku.Tanpa terasa, bus telah melaju meninggalkan kota Semarang. Beberapa kali ujung mataku melirik ke samping, sementara yang kuperhatikan tampaknya tidak punya minat (mungkin belum) untuk menoleh ke arahku. Pandangan wanita di sampingku itu lurus kaku ke depan. Sesekali aku mendehem, sesekali pula aku mengubah posisi dudukku. Maksudnya sih jelas, mencoba memancing perhatian si wanita. Gagal. Akhirnya aku pejamkan mata, mencoba memanfaatkan waktu dengan tidur.
Namun aku merasa mendapat peluang saat supir bus memarkir kendaraan untuk istirahat dan makan malam di kawasan Kendal. Saat itu sudah sekitar pukul 19.00. Ketika kubuka mataku, sebagian besar penumpang bus tidak ada di tempatnya, termasuk di bangku depan, kiri, kanan samping dan belakangku. Tapi kurasakan bahwa wanita yang duduk di bangku sampingku masih di tempatnya.
Setelah menguap beberapa kali, aku menggeliatkan tubuh. Juga kugeliatkan kepalaku dengan membuat putaran searah jarum jam dan sebaliknya. Kulakukan itu dua tiga kali, rupanya perbuatan itu mendapat respon dari wanita yang duduk di sampingku.
“Perjalanannya melelahkan ya, Pak..?” ujarnya lirih.
Aha, es batu itu akhirnya cair juga.
“Iya, Mbak. Eh, nggak turun makan, Mbak..?” aku tersenyum, sementara sepasang mataku melirik ke arah anaknya yang tampak pulas di pangkuan.
“Sebenarnya mau, tapi..,” tatapan mata wanita di sampingku itu sepertinya telah membuat kata-kata lanjutan yang langsung kutangkap maknanya.
Wanita ini tengah dalam kesulitan, dan di antara sekian kesulitan itu, tentu bermuara pada soal yang namanya uang. Aku tersenyum sendiri, mendapat kesimpulan seperti itu.
“Ayo kita turun makan. Mungkin putra Mbak juga lapar..,”
Tanpa menunggu persetujuannya aku mengambil inisiatif dengan berdiri dan mempersilakannya untuk sama-sama turun bus dan makan di restoran.Dari perbincangan, kutahu namanya Maya. Perjalanan hidup wanita ayu berusia 26 tahun yang ternyata berasal dari Jepara itu ternyata kurang menggembirakan. Suaminya sejak setahun lalu pergi tanpa kabar berita, menyusul pertengkaran hebat antara mereka. Maya menuturkan, dia berangkat ke Bogor setelah mendengar kabar suaminya itu kini menetap di rumah mertuanya dan telah bekerja kembali di sebuah perusahaan swasta.
“Saya mencari suami saya bukan untuk kembali, tapi menuntut cerai. Seorang bekas teman kuliah telah meminta saya untuk mau menjadi isterinya,” papar wanita itu dengan nada polos.
Maya menuturkan, dia sebenarnya berasal dari keluara yang bahagia. Ayahnya sejak tiga tahun lalu pensiun dari kegiatannya sebagai pegawai Kantor di sebuah Departemen di Jepara. Dia sendiri merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.Tidak berapa lama setelah dia lulus, Ibrahim (asli Bogor), manajer perusahaan mebel ukir yang tidak jauh dari rumahnya datang melamar. Namun kebahagiaan rumah tangganya menghadapi cobaan. Krisis moneter di tahun 1997 menghadirkan gelombang badai. Perusahaan tempat suaminya bekerja termasuk yang rentan dan gagal untuk bangkit dari kebangkrutan.
Tidak tahan menghadapi kenyataan, sang suami menghabiskan uang pesangon dari perusahaan dengan berjudi bersama sesama teman korban PHK. Tidak hanya uang pesangon yang habis, sebagai isteri dia ternyata juga dijadikan taruhan. Dan Maya dihadapkan pada kenyataan betapa Ibrahim, suaminya tercinta begitu tega untuk menyerahkannya pada salah seorang teman kerjanya yang memenangkan perjudian tersebut.
“Saya layani pria itu melampaui layaknya pelayanan yang biasa diberikan seorang isteri terhadap seorang suami sebagai pembalasan atas suami saya yang telah menjadi pecundang itu,” paparnya.
Ketika saya tanya lebih jauh apa yang dia maksud, Maya berkata bahwa pelayanan habis-habisan yang dia berikan pada teman kerja suaminya itu adalah seperti yang muncul dalam beberapa adegan film biru.
“Termasuk gaya ‘Kijang Panther’..,” katanya datar membuatku terpancing untuk bertanya arti gaya tersebut yang segera dijawab, “‘Kaki kejang pantat muter-muter’..” kalimat terakhir ini membuatku tidak dapat menahan tawa.
Namun saya tidak dapat lebih lama menikmati kenyamanan di restoran bersama Maya. Bunyi klakson bus memaksa kami untuk menyudahi perbincangan mengasyikkan di restoran itu. Kali ini saya tidak mengambil posisi di jendela. Posisi itu saya berikan pada Maya, sehingga dia dapat lebih rileks dalam memangku anaknya. Pembicaraan yang terputus saat istirahat makan di restoran kami lanjutkan. Makin lama semakin menjurus, tapi juga dengan nada yang semakin menurun setara dengan nada bisik-bisik.Sekali waktu, entah sengaja atau tidak, dia membiarkan saja tangan kananku terjepit di sela-sela buah dadanya dan kepala anaknya, aduh mak, jeritku. Aku tidak menyia-nyiakan peluang emas ini. Punggung jari tengah dan kelingkingku dengan lembut bergerilya di permukaan kaos pada bagian buah dadanya, membuat Maya beberapa kali menggelinjangkan tubuhnya.
“Geli, Mas Dani,” suaranya yang lirih di telingaku membuat aku menghentikan gerakan sekaligus menetralisir keadaan dengan melayangkan pandangan mata ke sekeliling penumpang bus.Malu juga rasanya jika ada yang diam-diam memperhatikan ulahku. Deru mesin bus cukup menolong juga. Sepertinya saling memahami, kami berdua tidak melanjutkan obrolan. Namun yang terjadi kemudian adalah aku mendapat keleluasaan dari Maya. Caranya, anaknya yang tidur di pangkuan kami berdua dengan letak kepala di paha Maya dan kaki di pahaku, ditutupi selendang lurik yang diambil dari tas kain.
Tidak ragu lagi, tanganku kini dengan mudah menjalar, berbelanja gratis. Karena tempat belanja yang paling mudah dicapai adalah di bagian buah dada, ya ke sana lah tanganku menuju. Gerakan-gerakan pelan dari punggung jari tengah dan kelingkingku lagi-lagi membuat Maya menggelinjangkan tubuh.
“Geli..,” bisiknya.
Tanpa kuduga, jari-jari tangan kirinya bergerak ke arah selangkanganku, membuat gerakan mengelus-elus, lalu meremas, pelan, membuat si ‘junior’ terasa mengeras, mengakibatkan sedikit rasa sakit karena terbelenggu oleh celana dalam. Beberapa saat kemudian aku cium aroma aneh. Aroma yang sangat khas dan aku kenal biasa muncul dari seorang wanita yang tengah orgasme.Benar ternyata.
“Saya keluar, Mas. Terima kasih..,” bisik Maya.
“Keluar apanya,” tanyaku, pura-pura bego.
Maya tidak menjawab, tapi jari-jari tangannya beraksi, mencubit paha di bagian selangkanganku, membuatku nyaris berteriak. Spontan aku tutup mulutku dengan kepalan tangan bagian punggung dan menggeliat, kemudian meguap, sebuah trik supaya penumpang bus di kiri-kanan dan belakangku tidak curiga.“Maaf, Mas. Salahnya, sih.” Sikapnya yang kini tidak segan untuk menyandarkan kepalanya di bahuku membuatku sangat senang.
Pikiranku saat itu tengah mereka-reka sebuah rencana setibanya nanti di Kota Bogor.
“Kau juga harus bisa membuatku keluar. Kau harus membuatku senang, Maya. Dan aku, aku, aku ingin merasakan pelayanan maksimal, termasuk jurus ‘Kijang panthermu’..,” kataku dalam hati.Dan pagi itu aku benar-benar dibuat melayang-layang, terbang ke swargaloka oleh Maya. Harus kuakui, dari sekian banyak wanita yang pernah kugauli, termasuk isteriku yang sampai kini setia mendampingiku, baru kali ini aku merasa mendapatkan kepuasan seks yang demikian lengkap. Secara lahiriah aku merasa menjadi pejantan terhebat di dunia. Secara batiniah, aku mendapatkan keindahan yang begitu hebat tentang seks. Maya benar-benar mampu membuatku begitu bugar. Barangkali semua ini tidak lepas dari caranya yang begitu ‘pas’ dalam menempatkan diriku sebagai seorang lelaki yang dia nilai layak untuk menyetubuhinya.
“Mandi air hangat dulu. Biar segar, ya Mas Dani..,” ujarnya.
Saat itu kami telah berada di sebuah hotel yang cukup bersih di kawasan Ciawi, Bogor. Anak Maya, saat itu tertidur pulas.Dengan perasaan yang campur aduk (termasuk mereka-reka jawaban yang dapat kusampaikan pada isteriku jika pulang nanti, karena harusnya pulang pagi kok jadi sore), aku mengguyur tubuhku dengan shower yang mengeluarkan air hangat. Saat itulah kurasakan adanya tangan halus yang tengah menggosokkan sabun di bagian punggungku. Maya ternyata. Wanita itu tersenyum dan, surprise, dia dalam keadaan telanjang bulat memandangiku.
“Tubuh Mas bagus..,” sepasang matanya yang nakal sempat melirik ke arah selangkanganku.
Kucoba menarik tubuhnya untuk kupeluk, tapi dia menghindar.
“Nanti dulu, disabun dulu biar enak dan segar dipakenya.”
“Dipake apa dan oleh siapa..?” tanyaku.
Maya hanya senyum simpul.Singkat cerita, selepas saling guyur dan saling sabun, badanku merasa segar bugar, sementara si junior meronta-ronta, sedikit pegal karena cukup lama dalam kondisi ‘siap tempur’. Sensasi luar biasa indah kuperoleh ketika aku berjalan menuju tempat tidur dengan kondisi saling berpelukan dan saling mengulum bibir dengan Maya. Tampaknya Maya mendapatkan kenyamanan dalam acara adu bibir.
Dalam tempo lama, kepalaku dia peluk, sehingga upaya melepaskan pertautan bibirku dengannya tidak berhasil. Sementara gerak lembut jari-jari tanganku di dua buah dada Maya dan sesekali memelintir putingnya, membuat wanita ini mulai naik. Hal ini terasa dengan gerak tangannya yang bagai tak sadar mencari-cari bagian selangkanganku. Saat dia temukan yang dicari, barang itu pun diremas-remasnya dengan pelan.
“Saya mau, Mas..,” bisiknya.
Saya mengangguk. Maya pun membuka selangkangannya, dan membimbing si junior untuk memasuki alat vital kewanitaannya. Saya mengambil sikap seperti memenuhi keinginannya. Saya ambil bantal, lalu saya sodorkan ke arah pantatnya, sehingga belahan vagina Maya benar-benar tampak jelas.“Mas..,” Maya berteriak kecil saat kepalaku tiba-tiba sudah menjilat-jilat permukaan lubang vaginanya.
Kedua tangannya berusaha keras menyingkirkan kepalaku dari bagian vaginanya, sementara desah nafasnya terdengar tidak beraturan. Sesekali kulihat dia menggigit bibir, sepasang matanya terpejam, sedangkan tangan kedua tangan kanannya akhirnya meremas-remas pundakku.Tidak tega juga aku saat memandang wajahnya yang terlihat sayu. Aku pun berjongkok dan mendekatkan alat vitalku ke permukaan vaginanya. Wajah Maya kulihat begitu ‘Sumringah’. Sepasang matanya yang tajam menusuk pandang mataku serasa memberi isyarat agar aku segera memasukinya.
Dan Maya pun berdesah panjang saat alat kelaminku memasuki lubang miliknya. Gaya Maya yang dengan penuh perhatian sesekali mengusap wajah dan dadaku, mampu menambah daya rangsangku. Di saat itulah aku merasakan vagina Maya terasa memilin si junior. Pilinan yang bercampur dengan pijatan-pijatan lembut di satu sisi, serta cara Maya memandangku sepertinya melontarkanku ke suatu tempat yang sangat nyaman. Sangat indah. Oo.., begitu indahnya, aku berharap keindahan ini jangan cepat hilang.
Tapi ketika puncak keindahan itu sampai, ditandai dengan menegangnya tubuhku dibarengi pancaran air yang menerobos lewat lubang kencingku ke vagina Maya, aku pun tidak dapat mengelak.
“Aku korban ‘Kijang Panther’..,” desahku, sambil berguling ke sisi tubuh Maya.
Maya tersenyum, sedikit malu, tangan kanannya menggebukku pelan, mesra.
Selama beberapa saat aku telentang. Pandangan mataku sempat melirik ke arah anak Maya yang masih pulas. Sedangkan Maya tidak kulihat, rupanya tengah ke kamar mandi. Pandangan mataku mengarah ke langit-langit, sementara pikiranku mencoba memutar kembali rekaman pengalaman persetubuhanku dengan Maya barusan.Di tengah kondisi mata terpejam dan tubuh telentang, aku rasakan alat kelaminku dibersihkan sebuah tangan dengan handuk dan air hangat.
“Aku sangat puas, terima kasih, Mas..,” Maya mengecup si junior.
Dampaknya luar biasa. Si junior tidak dapat kukendalikan.
Maya seperti mengerti apa yang kupikirkan, “Aku juga pengin lagi, kok Mas..,”Hari itu aku putuskan untuk menginap, menemani Maya di hotel, setelah lebih dahulu aku menelepon rumah dan mendengar suara isteriku yang mengabarkan tidak ada masalah apa-apa. Aku katakan aku batal pulang hari ini karena ada acara reuni dengan teman-teman lama. Sebelum bertanya macam-macam, aku kemukakan bahwa untuk oleh-oleh, aku sudah membawa beberapa dus bandeng presto dan wingko babat kegemaran isteriku (kadang kupikir aku ini begitu egois. Tapi salah isteriku juga sih. Kok lebih memikirkan bandeng presto. Coba dia tanyakan keadaan bandengku.., hehehe).
Singkat kata, Maya dengan bantuanku akhirnya beberapa bulan kemudian berhasil mendapatkan surat cerai dari suaminya, melalui proses pengadilan agama. Dan agaknya kini dia berada di Bogor dalam rangka mengucapkan terima kasih atas bantuan yang aku berikan berupa penyediaan kamar hotel plus ongkos pulang ke Semarang (padahal aku tidak merasa rugi karena selalu mendapat pelayanan seksual yang fantastis).
Tiba di hotel yang sudah kupesan sebagai tempat pertemuanku dengan Maya, aku langsung mengarahkan mobil ke parkir di tempat yang agar terlindung. Biasa, jaga-jaga jangan sampai ketemu teman, kenalan atau lebih-lebih kerabat isteri. Bisa runyam nanti. Petugas Satpam dan resepsionist yang melihatku mengangguk hormat dan tersenyum kecil.
“Tamunya sudah ada di atas, Oom..,” satu di antara dua pria petugas resepsionist itu memberi informasi.
Aku mengangguk dan langsung menuju kamar 202 yang merupakan kamar favoritku di hotel ini.“Hai, apa kabar May..?” aku tidak menyelesaikan kalimatku.
Wanita yang membuka pintu kamar dan berdiri di depanku rupawan, tapi dia bukan Maya. Gadis itu melempar senyum.
“Maaf, saya salah..,” dengan kikuk aku berancang-ancang memutar badan.
“Mas Dani, ya..? Nggak salah, kok. Mau nemuin Maya, kan..? Saya Rani, temen Maya..,” gadis itu mengangsurkan tangan.
Aku terima. Halus juga nih tangan. Tanpa banyak kata, Rani memintaku untuk masuk kamar. Tidak kulihat Maya di ruang itu. Ah, mungkin dia lagi di toilet, demikian pikirku.Aku pun duduk di sofa. Sementara itu kulihat Rani mengambil sesuatu di dalam tasnya. Sebuah amplop surat. Rani menyodorkan amplop itu padaku. Penilaian kilatku langsung menyatakan bahwa Rani memiliki perawakan tubuh lebih tinggi dibanding Maya. Maya memiliki tinggi sekitar 160 cm dengan berat badan 50 kg. Tingi badan gadis di depanku ini sekitar 165 cm dengan berat sekitar 63 kg. Warna kulit Rani sedikit lebih putih, bedanya pada ujung bibir atas sebelah kanan Rani tidak terdapat andeng-andeng (tahi lalat). Yah setiap orang punya ciri khas, memang.
Dengan penuh tanda tanya, kubuka surat itu. Beberapa kali aku tarik nafas panjang, kutahan, lalu perlahan-lahan kuhembuskan, menghembuskannya dalam-dalam. Sesekali kupandang Rani yang duduk di kursi sampingku, tampaknya cukup sabar untuk menanti reaksiku.
“Jadi Maya sudah balik lagi ke Jepara, Ran..?” tanyaku.
Rani mengangguk.
“Terus kamu..,”
“Terserah sama Mas Dani. Kalau kehadiran saya di sini nggak diinginkan, saya ya segera tinggalkan tempat ini. Tapi saya sendiri sebenarnya ingin kenal Mas Dani lebih jauh.”
Kaget juga mendengar kalimat seperti itu muncul dari seorang gadis yang baru kukenal.“Maksud Rani..?” tanyaku pula.
Rani menggeser kursinya sehingga lebih dekat dengan kursiku.
“Saya penasaran dengan cerita Maya..,” ujarnya.
“Penasaran gimana..?” aku ikutan penasaran.
Barangkali jika Rhoma Irama mendengar, dia bakal ikut penasaran pula.Rani menuturkan bahwa diantara dia dan Maya terjalin pershabatan sejak sama-sama SMP di Jepara. Tidak ada rahasia bagi keduanya. Beberapa bulan lalu, saat Rani yang kini mengadu nasib dengan menjadi guru Geografi di sebuah SMUN di Bekasi pulang kampung, keduanya bertemu dan saling bertukar cerita. Termasuk, menurut Rani, hubungan yang aneh antara Maya denganku.
“Maya sangat memuji dan mengagungkan nama Mas Dani sebagai seorang teman yang menyenangkan. Maya sering menyebut bahwa dia sulit menghapus bayangan Mas Dani dari pikirannya..,”
We la dalah.., hatiku mendadak kembang kempis mendengarnya.Aku pun mulai menangkap hubungan antara telepon Maya, suratnya, dan keberadaan Rani di hotel saat ini bersamaku. Dalam suratnya, Maya menegaskan pekan ini dia jadi menikah dengan bekas teman kuliah yang dulu pernah dia ceritakan padaku. Dia ingin mengawali hidup barunya tanpa beban. Untuk itu, dia telah mengungkap pula hubungan unik antara dirinya denganku, serta menjadikan semua yang terjadi sebagai bagian masa lalu yang tidak akan terulang lagi.
Maya menulis, calon suaminya itu bisa mengerti dan malah tertarik untuk kenal denganku.
“Atas persetujuan Mas Eko, saya undang Mas Dani pada pernikahan kami nanti. Datanglah.”
Di bagian lain, Maya mengungkap tentang Rani, sahabatnya yang gundah, beberapa tahun hidup menyendiri di tengah hingar bingarnya kehidupan metropolitan. Selain meminta maaf jika kejadian ini mengecewakanku, Maya meminta bantuanku agar mau menjadikan Rani, sahabatnya, sebagai sahabat istimewaku.Mendadak aku jadi ingat sejarah Sultan Hadiwijaya, Raja Pajang yang ketika muda dikenal dengan nama Karebet. Dalam upayanya menjadi seorang raja, Karebet suatu saat menemui Kanjeng Ratu Kalinyamat yang tengah melakukan tapa brata secara bugil, dan baru akan memakai pakaian setelah pembunuh suaminya Pangeran Hadiri, yakni Arya Penangsang mati.
Kepada Karebet, Ratu Kalinyamat menjanjikan hadiah istimewa berupa dua gadis cantik yang setia mendampinginya, jika mampu mewujudkan janji, yakni membunuh Arya Penangsang. Karebet menikmati hadiah itu, setelah Sutawijaya (kelak jadi raja Mataram) selaku anak angkatnya membuyarkan usus di lambung Arya penangsang dengan sebuah tombak.Aku menengadahkan wajah, memandang langit-langit dan kemudian tersenyum sendiri. Dalam wujud yang berbeda, aku merasakan kesetaraan pengalaman hidupku dengan apa yang pernah terjadi pada era Kanjeng Ratu Kalinyamat. Mendapat sebuah hadiah istimewa dari seorang wanita berupa gadis cantik untuk sebuah perbuatan yang menyenangkan, si wanita pemberi hadiah.
“Kamu tahu, nggak Ran, aku saat ini suami sah dari seorang isteri dan ayah sah dari empat anak. Aku tak mau mengubah kondisi itu..,” ujarku pada Rani, setelah selama beberapa waktu kami saling berdiam diri.
Bagiku, hal ini penting kusampaikan sebagai antisipasi dampak yang mungkin terjadi (jika benar) Rani menginginkan sebuah hubungan unik sebagaimana pernah terjadi antara sahabatnya, Maya, denganku.Rani tersenyum. “Aku juga mendapat informasi soal itu dari Maya. Nggak masalah. Mas Dani nggak usah khawatir,” tegasnya.
Aku menghela nafas panjang, lega.
“Jadi keputusan Mas Dani..,” Rani memandang wajahku lekat.
Aku mengangkat bahu dan bangkit berdiri, dan kurengkuh tubuh Rani, “Kamu juga faham soal ‘Kijang Panther’..,” helaan nafas yang lalu kuhembuskan lembut di telinganya membuat Rani spontan merapatkan tubuh dan menempelkan pipinya ke pipiku.
“Bagian yang itu, Rani nggak janji..,” bisiknya manja.
Aku tergelak.
Saat aku dan Rani mencapai puncak kenikmatan yang ditandai dengan menegangnya tubuhku dan suara erangan Rani disertai sepasang tangannya mencengkeram bahuku, aku pun berdesis, “Terima kasih Maya.”
Rani melotot, “Kok Maya..?”
Aku tersenyum. “Karena dia menghadirkan kamu di sini.”
Aku memeluk Rani yang balas memelukku. Kami sama-sama tersenyum saat melihat sepasang cicak berkejaran di langit-langit. Ah, indahnya. -

Cerita Dewasa Perawanku Hilang Di Tangan Adikku Sendiri

Perawanku – Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki.. Berikut ini aku ingin berbagi pengalaman tentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri.
Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22 tahun dan adikku berusia 18 tahun.
Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya, sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah.
Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap…..
Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik melakukannya
Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi ketagihan… Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri. Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme.
Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri.
Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan. Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan. Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya.
Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa.
Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memekku. Tentu saja aku keberatan, walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan keperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta tolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsung menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku lansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang.
Sejak itu, pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.
Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku menodaiku. Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga ingin merasakan tubuhku juga… dia menjawab:
“Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan juga lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak, “emang adik pernah nyobain cewe?” dia bilang “ya, belum kak”…. itulah percakapan awal bencana itu.
Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, kau merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu aku memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kaget sekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku, gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku… Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan namaku… Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan.
Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat dia sangat senang aku dating… ditariknya aku ke kamarnya dan kami langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat. Gilanya begitu aku melihat kontolnya, aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya… sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku.
“Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya mencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku…
“Ohhhhh…” katanya.Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi ke memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku masih sangat tinggi.
“Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengekku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku…
“Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca” katanya tanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikan kedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah ketika keluar dari rumahnya.Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekali lelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampai setiap orang di bis.
Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi ke sport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsung menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan libidoku dengan cara berolah raga.
Di tempat sport club, kami berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamar denganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang “kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna”
“Abis pake apa” timpalku, “aku ngga punya baju lagi”
“Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka” katanya
Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan menganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarku tadi… Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku telanjang juga”.
Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, aku pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya sauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuat segalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku… adikku terus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya, aku sangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikku onani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya.
Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik ke bagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku melihat kegelisahanku. Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan.
Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata:
“Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu”
“Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe bahenol” katanya
“Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kataku lebih berani
“Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…
Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar.
Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya.
“Kenapa dimatiin” kataku
“Udah cukup panas kak” katanya
Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing. Tiba-tiba cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memekku, apalagi melihat kontol adikku.
Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendak keluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”.
“Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara takut dan ingin.
“Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adikku
“Belum” kataku, “emang kamu udah..?” lanjutku
“Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya
“Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kataku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku yang besar menempel di kontolnya.
Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku dan menempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutup G-string.
“Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak” katanya dengan nafas memburu.
“Aw… dik ngapain kamu” timpalku tanpa berusaha merubah posisiku, karena memang aku juga menginginkannya.
“Pengen ngentot kakak” katanya kasar sambil menekan batangnya kepantatku.
Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan kakakm John, inget dong”
Adikku tetap memegang pinggulku “tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget”
“Tolong kak,” katanya memelas. Aku di suruh nagpain juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.
Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca, libidoku tambah naik..
“Persetan dengan pacar brengsek” batinku.“Jangan disini” pintaku.
“Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas pinggulku.
“Kakak belum siap” kataku.
“Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya.
Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok di belakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memeku dari belakang…
“Oh… ngapain kamu dik…” kataku tanpa melarangnya.
Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku dari belakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku saja ngga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus menjilati memekku
“Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintihku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali dan bagian dalam memekku gatal sekali…
Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku..
“Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku….“udah….” kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku…
“Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kataku.
Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnya yang besar… dia kesulitan…
“Mana lubangnya kak..” katanya.
Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goaku…
“Ini dik” kataku begitu tepat di depannya, “gesek-gesek aja yah dik”.
“Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya.
“aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”.
Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas….
“Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kataku pura-pura…..
“Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….”
“Memang bisa lebih enak…???” kataku menantang.
Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnya yang besar amblas ditelan memekku”
Aku merasakan perih luar biasa dan “aw…. sakit dik…” teriakku.
Adikku menahan batangnya didalam memekku ….
“Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar biasa. Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga adikku…“Oh, kak… nikmat banget memekmu..” katanya.
“Ssssshhhh… ia dik… enak banget” kataku.
Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinya maksimum.
“Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya
Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya di memekku…
“Ma kasih kak” katanya tanpa dosa dan memakaikan celanaku lagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis. Aku langsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali diri.. “kenapa adikku????”
Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…
Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena dua hari setelah itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam.
Setahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai ada seorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah. Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.
Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila bersetubuh dengan adikku.
Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak aku juga sangat ketagihan permainan sex nya.
Demikian kisah nyataku dengan adikku.
-

Foto Ngentot Jodi Taylor menyebar kaki panjang lebar untuk dimasukin keras setelah mengisap

Duniabola99.com – foto pasangan Jodi Taylor yang lagi sange ngentot saat baru bangun pagi diatas ranjangnya yang besar.
-

Kisah Memek Hangat Nya Tubuh Bu Guru Anisa

Duniabola99.com – Saat itu sedang liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu.
Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa ( saya memanggilnya Anisa ) yang terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Anis usianya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman – teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Martin guru olah raga kami itu.
Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak.
Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi. Kata pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.
Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo ?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.
Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.
Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.
Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. “Maaf” katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Anisa minta aku meminjamkan jaketku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi ? wow…Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Tiba-tiba dia memelukku lagi.
“Dingin banget” katanya. “Terang dingin , habis kamu bugil begini” jawabku.
“Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ?” pinta Anisa.
Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman
” Maaf Nisa ?”
“Enggak apa-apa ?!”: sahutnya.Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Anisa merangkulku, “Dingin” katanya, aku peluk saja dia erat-erat. ” Hangat bu ?” tanyaku ” iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya ” pintanya. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat.
Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Anisa. Lalu aku menghindar. “Kenapa?” tanya Anisa
” Maaf Nisa ? ” Jawabku.” Tidak apa-apa Rangga, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.
Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku.
Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku. Tanganku mulai merogoh ‘Ms. Veggy’nya Anisa, astaga ! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari tadi. Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. ‘Ms. Veggy’nya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.
Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia ? kan belum kawin ?” Kamu kuat ya?” bisiknya mesra.
” Lumayan sayang ?!” sahutku setengah berbisik.
” Biasa main dimana ?” tanyanya
“Ada apa sayang?” tanyaku kembali.” Akh enggak” jawabnya sambil melepas ‘Ms. Veggy’nya dari ‘Mr. Penny’ku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati ‘Mr. Penny’ku tanpa rasa jijik sedikitpun. Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah ‘Ms. Veggy’nya. Aku jilati ‘Ms. Veggy’ itu tanpa rasa jijik pula. Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.
Aku sempat bertanya, “Bagaimana jika kamu hamil ?”
” Don’t worry !” katanya. Dan setelah dia memebersihkan ‘Ms. Veggy’nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Anisa tampak anggun dan cantik sekali.Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali ‘Mr. Penny’ku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa ‘Mr. Penny’, dia kan belum nikah ? tidak punya pacar ? kata orang dia lesbi.
Aku menuruti permintaan Anisa. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya.
Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang ‘Ms. Veggy’nya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas.
Anisa minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan.Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan. Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.
Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Anisa minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohon-pohon besar.
Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Anisa menuntun ‘Mr. Penny’ku masuk ke ‘Ms. Veggy’nya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan ‘Mr. Penny’ku masuk kedalam ‘Ms. Veggy’nya.
Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, ‘Ms. Veggy’nya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir ‘Ms. Veggy’nya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang ‘Ms. Veggy’nya, dan menekannya dalam-dalam. Mata Anisa merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, ‘Mr. Penny’ku di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Anisa minta agar aku jangan ejakulasi dulu,
“Tahan ya ?” pintanya. ” Jangan dikeluarin lho ?!” pintanya lagi.
Lalu dia menghisap ‘Mr. Penny’ku dalam-dalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan ‘Mr. Penny’ku di ‘Ms. Veggy’nya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia ” keluar”, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang “keluar” dan oh,,,,oh…oh….muncratlah air maniku dilubang ‘Ms. Veggy’ Anisa.
“Jahat kamu ?!” kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. ” Jahat kamu Rangga, aku kalah terus sama kamu ” Ujarnya lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi.
Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Anisa menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata ” Aku suka kamu ” Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Anisa tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi ‘Mr. Penny’ku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocok-ngocoknya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku ” keluar” karena tangan Anisa selalu memainkan ‘Mr. Penny’ku sepanjang perjalanan di Taxi itu.
” Aku lemas sayang ?!” bisikku mesra
” Biarin !” Bisiknya mesra sekali. ” Aku suka kok !” Bisiknya lagi.Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jari-jari tanganku menyolok ‘Ms. Veggy’nya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? astaga lagi, Anisa sudah ‘keluar’ banyak, ‘Ms. Veggy’nya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami sama-sama basah oleh cairan kemaluan.
Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.
Hari-hari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Anisa guru biologiku, nampak wajar-wajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.

HUhu
Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya.
Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Cincin Anisa hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Anisa berencana berhenti menjadi guru, “sakit rasanya” ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Anisa akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.
Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Anisa Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Anisa tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banyak itu dan memelukku erat-erat, lalu menangis sejadi-jadinya.
“Aku rindu kamu Rangga kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja laki-laki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku ” Kata Anisa lirih dan pelan sambil memelukku.
Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Anisa. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium “Anisa”. Dia setuju dan masih menenteskan air mata.
Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa. Ku kabari Anisa dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Rangga, cuma Rangga berbeda usia tiga tahun dengan Anisa putriku.Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya.
-

Kisah Memek Horny Di Tempat Umum

Duniabola99.com – Aku punya sebuah kebiasaan sejak lama. Aku suka sekali bila tubuhku dipandangi dengan bebas. Mungkin karena aku terlalu mencintai tubuhku. Aku selalu merawat tubuhku agar tetap indah untuk dipandangi orang lain. Aku merawat kulit, rajin mandi susu, wax jugakulakukan. Dadaku sangat montok. Ukuran 37B, perutku rata, dan aku masih perawan.
Aku suka bila dilihati tetapi tidak suka dijamah. Mmemekku sangat indah bila kuperhatikan, karena bulunya tidak begitu lebat, juga tidak tipis. Aku benar-benar mencintai tubuhku.Hari itu aku mendapatkan voucher menginap di sebuah hotel di Bali. Tadinya aku ingin mengajak teman-temanku. Tetapi aku berpikir mungkin aku ingin sendiri dulu.
Aku suka memakai bra yang mendorong dadaku naik. Sehingga dadaku terlihat lebih besar montok. Aku juga suka mengenakan rok pendek dan G string. Hari itu aku mengenakan rok yang sangat pendek hanya sepantat. Dan aku memakai kaos ketat berwarna putih dengan bra yang membuat dadaku sehingga terlihat lebih besar.
Saat di toilet sebelum check in, aku sadar bahwa dadaku akan tampak lebih indah bila tidak dibungkus bra. Maka aku lepas braku hingga para tamu melihat padaku karena aku cantik, sexy dan tinggi seperti model-model porno yang mereka lihat di majalah.
Hari itu sangat panas. Aku merasa sangat horny. Ketika masuk ke kamar, aku langsung membuka jendela balkon. Kulihat, di sana langsung menghadap pantai, beberapa kelompok orang sedang berdiri memandangke hotel arahku. Lalu aku bertambah horny.
Aku membuka kausku begitu saja, duduk di balkon kamarku. Mata-mata mereka memandangi dadaku yang telanjang dan mencuat itu. Aku berniat memanas-manasimereka sambil pura-pura tidak peduli.
Aku meraba dadaku dan mencubit putingnya. Aku merasakan sensasi menggelitik. Mungkinkarena aku sedang ditonton, juga karena memang aku sedang horny. Aku membelai perutku dan menurunkan sedikit rokku. Mengelus-elus paha dan pangkal pahaku sementara tatapan mereka semakin nyalang.
Aku pura-pura tidak melihat dan tenggelam dalam duniaku sendiri. Aku menyusupkan tanganku ke dalam rok dan mengusap-usap memekku yang mulai basah. Lalu aku mengeluarkan tanganku dan menghisapnya.Kemudian aku menungging di atas kursi dan menggosok-gosokan dadaku di kursi seperti kucing, lalu menggosok-gosokan memekku di lengan kursi. Seakan aku juga terjebak dalam permainanku sendiri, aku menyambar handuk dan menutupi dadaku. Lalu aku menurunkan rokku dengan dramatis, agar mereka bisa melihat pantatku yang indah. Aku sengaja lebih menungging lagi agar mereka bisa melihat memekku dari belakang.
Aku merasa penontonku semakin banyak. Aku semakin berani. Kunaikkan kakiku di atas pagar balkon dan duduk di kursi dengan handuk menutupi dadaku. Lalu aku merentangkan kakiku selebar-lebarnya dan mengusap-usap klitorisku. Seluruh tubuhku menggelinjang keenakan dan aku melenguh. Semakin lama aku menggosok memekku semakin cepat. Sentuhan di benjolan itu membuat tubuhku menggila.
Aku berusaha menahan agar aku tidak cepat-cepat orgasme. Aku menggosoknya lebih pelan dan agak turun intensitasnya. Lalu kupercepat
lagi. Aku hampir menjerit saking nikmatnya. Lalu aku membuka memekku dengan tangan kanan dan tangan kiriku masih menggosok
memekku dengan penuh nafsu.Aku hampir orgasme. Aku benar-benar menjerit keenakan. Kulihat mereka terbengong dengan penuh nafsu. Dan aku pun akhirnya orgasme. Aku merentangkan kakiku semakin lebar dan kumasukkan tiga jari sekaligus ke liang memekku. Kukeluar masukkan di permukaannya karena aku takut menerobos keperawananku.
Aku menutup mata dalam posisi jari dalam memek. Beberapa saat kemudian, aku mengusap memekkulagi, kali ini dengan tangan meraba-raba dadaku sehingga handukku pun terjatuh. Aku menggosok- gosoknya sampai aku terduduk lemas saking enaknya. Lalu aku menjilat jari-jariku dengan
tatapan nakal.
Mereka akhirnya tersadar bahwa aku melakukannya dengan sengaja. Tetapi aku tidak peduli. Mereka bertepuk tangan. Lalu aku berjalan masuk padahal aku semakin terangsang. Aku bermasturbasi dalam kamar sekali lagi. Hari itu sangat luar biasa bagiku.Pada hari kedua, aku pergi ke kafe sendirian. Aku sedang dalam nafsu tinggi karena kemarin. Aku memakai rok mini dan bikini tipis yang menunjukkan jelas putingku. Aku tidak memakai celana dalam. Di kafe itu, lampunya cukup remang.
Kemudian seorang cowok mendekatiku
“Mbak, sendirian?” tanyanya.
Kulihat tampangnya lumayan. Aku tersenyum dan bergeser untuknya. Ia terus melihat pada dadaku yang menjulang. Kukatakan padanya dengan blak-blakan..
“Kuizinkan kamu melakukan oral sex padaku. Tapi kita harus melakukannya di sini.” kataku.
“Di sini?”, tanyanya sambil melihat ke sekeliling kafe remang itu.
“Takut?” tantangku.Dia menggeleng. Ia melumat bibirku sementara tangannya menjelajahi buah dadaku.
“Gue bener-bener beruntung! Lanjutinnya dimana?”
“Nggak ada lanjutin. Aku cuma mau kamu ngoral aku.” kataku. Ia berhenti sejenak.
“Bagianku?”
“Mau nggak?” tanyaku menuntun tangannya menyusup di balik rok dan menyentuh memekku yang basah.Ia menggigit putingku dari luar bikini. Aku menggelinjang dan mulai bersandar santai pada sofa. Ia meremas-remas dadaku sementara tanganku bermasturbasi sendiri.
Aku menjerit kecil sehingga mata-mata nakal mulai melihat. Aku bertambah basah. Dia melepaskan bikiniku dan melumat dadaku sementara aku memangkunya. Aku merasakan penisnya menegang. Ia melumatku semakin dahsyat dan aku menjerit lagi.
Ia lalu menyusupkan tangannya ke dalam celana dalamku dan menggosok naik turun memekku. Aku terkikik antara geli dan nikmat. Ia berjongkok dan kuturunkan rokku ketika aku masih berdiri dengan dada telanjang.
Pandangan mesum mengarah padaku tetapi aku tidak peduli. Mukanya telah menghadap tepat pada memekku yang kubuka lebar. Saat lidahnya menjilat, aku merasakan sensasi luar biasa. Tubuhku menggelinjang nikmat. Ia menjilat sambil jarinya terus menggosok memekku.Aku menjerit-jerit. Lalu jarinya dimasukkan ke dalam memekku. Sakit rasanya. Aku takut kehilangan keperawananku.
“Aku masih perawan.” ujarku.
Ia tertawa. Sebagai balasannya, ia menggigit kecil klitorisku hingga aku menjerit.
“Tenang aja” jawabnya.
Lalu ia memasukkan jarinya pelan-pelan. Rasanya aneh. Lalu ia memutar-mutar jari-jarinya di dalam memekku. Aku mulai
merasakan nikmatnya. Aku mengangkat pantatku dan meminta lebih. Ia mulai mempercepat gerakan jarinya sambil juga menjilat klitorisku. Sesekali digigitnya.Aku tidak tahu lagi aku dimana. Aku hanya merasa nikmat. Mereka juga memandangiku. Aku begitu bahagia. Aku orgasme. Aku benar-benar lemas. Tiga kali aku dibuatnya orgasme tanpa ia perlu melepas celana.
Kemudian ia memakaikan rok dan bikiniku. Ia melumat bibirku saat kami selesai. Ia berkata dengan nada lembut dan nafas berderu..
“Aku mau lebih. Aku mau merawanin kamu.” katanya.Aku tersenyum
“Nggak bisa.” kataku.
“Kenapa?” tanyanya.
“Buat aku jatuh cinta.” kataku.Ia membuktikannya. Ia mengabulkan apa mauku. Kami berulang kali bercinta di hadapan umum. Semakin hari semakin gila.
Aku tidak ingin pulang dibuatnya. Suatu hari kami bercinta di pantai. Di lain hari kami bercinta di laut. Kami berkali-kali memotret diri sendiri dan merekamnya untuk kami tonton sendiri ataupun untuk disebarkan.
Saat menontonnya sendiri ataupun menyaksikan orang lain yang menonton, kami menjadi horny dan bercinta di mana saja selama belum diusir.
Tetapi akhirnya aku meninggalkannya saat pulang ke kotaku. Aku masih lebih suka mempertontonkan diri sendiri. Kali ini aku berani menggunakan vibrator.
Akhirnya aku bisa benar-benar jatuh cinta pada seseorang. Ia adalah kakak temanku. Hari itu aku dan teman perempuanku sedang menonton film porno di rumahnya. Kami sama-sama suka bermasturbasi.
Saat itu kami sedang bugil, lalu aku sadar bahwa kakaknya ada di kamar sebelah. Lalu muncul ide gila ini. Kami akan melakukan adegan sex dengan pintu terbuka. Saat itu orang tua temanku sedang tidak ada. Aku buru-buru melepas pakaianku, tetapi masih memakai G String. Lalu aku duduk di kursi kulit dan menghadap pintu.TV kami matikan. Temanku yang ternyata biseks mulai menjelajahi dadaku. Rasanya aneh. Antara sesama wanita rasanya begitu lembut walau aku tidak begitu horny dengannya. Lalu jarinya menjelajah ke memekku. Lalu kakaknya keluar hingga ia terpaku mendengar desahanku. Saat itu temanku sedang memasukkan vibrator dalam memekku.
Aku menggelinjang keenakan sambil menggosok-gosok klitorisku sendiri. Temanku tertawa nakal. Lalu kakaknya masuk dalam kamarnya dan membentak..
“Ngapain lo berdua?” Kami pura-pura terkejut.
Ia benar-benar marah pada adiknya. Tetapi ia tidak marah padaku. Jadi kutunjukkan saja lebih demonstratif untuknya. Aku mencabut vibrator dan berjalan ke arahnya dengan telanjang bulat. Ia terpaku melihatku dengan agak salah tingkah. Aku menciumnya. Ia tidak membalas. Tetapi aku tidak menyerah!
Aku duduk di hadapannya dan menaikkan kakiku satu-satu. Kurentangkan selebar-lebarnya. Ia terbelalak melihat memekku. Aku bangga akan tubuhku. Aku bermasturbasi di hadapannya. Aku sangat menyukainya. Ia membuatku lebih horny lagi. Ketika aku hampir memasukkan vibrator, ia mendekatiku.
Melumat bibirku dan turun sampai ke memekku. Aku membuka pakaiannya. Kami sama-sama berdiri. Tadinya aku hampir orgasme tetapi tidak jadi.
“Aku suka kamu” kataku.
Ia tidak bereaksi. Ia menciumi tengkukku dan tangannya menggerayangi tubuhku. Aku menidurinya dan memegang penisnya yang mengeras. Temanku keluar sambil tersenyum padaku.
Aku mengocok penisnya dan menjilatinya. Sesekali menggigit kepalanya. Ia mengerang. Lalu aku menggosok-gosok penisnya pada memekku. Penisnya cukup besar hingga aku agak takut dan terus melumatnya. Semakin lama aku semakin menikmatinya. Rasanya seru. Aku terus menjilat dan berusaha memasukkan penisnya dalam mulutku. Aku menggigit-gigitnya dan sesekali memainkan zakarnya.Ia mengerang keenakan sampai akhirnya ia orgasme. Aku menelan semua spermanya. Aku tertawa senang. Lalu ia balik menerkamku. memekku habis dijilat dan digigitinya. Ia bagaikan singa gila. Dan dia adalah pria paling hebat dalam melakukan oral sex yang kutahu selama ini. Aku orgasme sampai empat kali!
Dia lalu memasukkan penisnya dalam memekku. Aku dan dia sama-sama mendesah-desah keenakan. Aku merasakan denyutan di memekku semakin kuat hingga aku menjerit keenakan.
Sementara dia juga sesekali menjerit. Kami benar-benar gila. Sesekali ketika aku berkata akan orgasme, ia berhenti dan mengganti posisi. Aku benar-benar lemas dia buat. Ia hebat sekali dalam bercinta.
Ketika akhirnya aku dan dia sama-sama orgasme, itu adalah orgasme yang paling yang pernah kurasakan. Aku takkan pernah melupakannya. Nikmatnya masih terasa setelah setengah hari berlalu. Ketika mengingatnya, aku jadi sering bermasturbasi sendiri. Bahkan terkadang di hadapan umum sekalipun bila aku sedang horny sekali. -

Kisah Memek Bercinta Dengan Tukang Pijat

Duniabola99.com – Sebuah kisah bercinta atau ngentot (ML) dengan pekerjasalon (terapis) yang mana menyediakan jasa pijat dan
lalu karena nafsu berakhir dengan hubungan seks. Simak
kisah lengkapnya berikut ini!
Jakarta yang panas membuatku kegerahan di atas
angkot. Kantorku tidak lama lagi kelihatan di kelokan
depan, kurang lebih 100 meter lagi. Tetapi aku masih
betah di atas mobil ini. Angin menerobos dari jendela.
Masih ada waktu bebas dua jam. Kerjaan hari ini sudah
kugarap semalam. Daripada suntuk diam di rumah, tadi
malam aku menyelesaikan kerjaan yang masih
menumpuk. Kerjaan yang menumpuk sama
merangsangnya dengan seorang wanita dewasa yang
keringatan di lehernya, yang aroma tubuhnya tercium.
Aroma asli seorang wanita. Baunya memang agak lain,
tetapi mampu membuat seorang bujang menerawang
hingga jauh ke alam yang belum pernah ia rasakan.
Dik.., jangan dibuka lebar. Saya bisa masuk angin. kata
seorang wanita setengah baya di depanku pelan.
Aku tersentak. Masih melongo.
Itu jendelanya dirapetin dikit.., katanya lagi.
Ini..? kataku.
Ya itu.
Ya ampun, aku membayangkan suara itu berbisik di
telingaku di atas ranjang yang putih. Keringatnya
meleleh seperti yang kulihat sekarang. Napasnya
tersengal. Seperti kulihat ketika ia baru naik tadi,
setelah mengejar angkot ini sekadar untuk dapat secuil
tempat duduk.
Terima kasih, ujarnya ringan.
Aku sebetulnya ingin ada sesuatu yang bisa diomongkan
lagi, sehingga tidak perlu curicuri pandang melirik
lehernya, dadanya yang terbuka cukup lebar sehingga
terlihat garis bukitnya.
Saya juga tidak suka angin kencangkencang. Tapi saya
gerah. meloncat begitu saja katakata itu.
Aku belum pernah berani bicara begini, di angkot
dengan seorang wanita, separuh baya lagi. Kalau kini
aku berani pasti karena dadanya terbuka, pasti karena
peluhnya yang membasahi leher, pasti karena aku
terlalu terbuai lamunan. Ia malah melengos. Sial. Lalu
asyik membuka tabloid. Sial. Aku tidak dapat lagi
memandanginya.
Kantorku sudah terlewat. Aku masih di atas angkot.
Perempuan paruh baya itu pun masih duduk di depanku.
Masih menutupi diri dengan tabloid. Tidak lama wanita
itu mengetuk langitlangit mobil. Sopir menepikan
kendaraan persis di depan sebuah salon. Aku perhatikan
ia sejak bangkit hingga turun. Mobil bergerak pelan, aku
masih melihat ke arahnya, untuk memastikan ke mana
arah wanita yang berkeringat di lehernya itu. Ia
tersenyum. Menantang dengan mata genit sambil
mendekati pintu salon. Ia kerja di sana? Atau mau
gunting? Creambath? Atau apalah? Matanya
dikerlingkan, bersamaan masuknya mobil lain di
belakang angkot. Sial. Dadaku tibatiba berdegup
degup.
Bang, Bang kiri Bang..!
Semua penumpang menoleh ke arahku. Apakah suaraku
mengganggu ketenangan mereka?
Pelanpelan suaranya kan bisa Dek, sang supir
menggerutu sambil memberikan kembalian.
Aku membalik arah lalu berjalan cepat, penuh semangat.
Satu dua, satu dua. Yes.., akhirnya. Namun, tibatiba
keberanianku hilang. Apa katanya nanti? Apa yang aku
harus bilang, lho tadi kedipkedipin mata, maksudnya
apa? Mendadak jari tanganku dingin semua. Wajahku
merah padam. Lho, salon kan tempat umum. Semua
orang bebas masuk asal punya uang. Bodoh amat. Come
on lets go! Langkahku semangat lagi. Pintu salon
kubuka.
Selamat siang Mas, kata seorang penjaga salon,
Potong, creambath, facial atau massage (pijit)..?
Massage, boleh. ujarku sekenanya.
Aku dibimbing ke sebuah ruangan. Ada sekatsekat,
tidak tertutup sepenuhnya. Tetapi sejak tadi aku tidak
melihat wanita yang lehernya berkeringat yang tadi
mengerlingkan mata ke arahku. Ke mana ia? Atau
janganjangan ia tidak masuk ke salon ini, hanya pura
pura masuk. Ah. Shit! Aku tertipu. Tapi tidak apaapa
toh tipuan ini membimbingku ke alam lain.
Dulu aku paling anti masuk salon. Kalau potong rambut
ya masuk ke tukang pangkas di pasar. Ah.., wanita yang
lehernya berkeringat itu begitu besar mengubah
keberanianku.
Buka bajunya, celananya juga, ujar wanita tadi manja
menggoda, Nih pake celana ini..!
Aku disodorkan celana pantai tapi lebih pendek lagi.
Bahannya tipis, tapi baunya harum. Garis setrikaannya
masih terlihat. Aku menurut saja. Membuka celanaku dan
bajuku lalu gantung di kapstok. Ada dipan kecil
panjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhku
dan lebih sedikit. Wanita muda itu sudah keluar sejak
melempar celana pijit. Aku tiduran sambil baca majalah
yang tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu.
Sekenanya saja kubuka halaman majalah.
Tunggu ya..! ujar wanita tadi dari jauh, lalu pergi ke
balik ruangan ke meja depan ketika ia menerima
kedatanganku.
Mbak Wien.., udah ada pasien tuh, ujarnya dari ruang
sebelah. Aku jelas mendengarnya dari sini.
Kembali ruangan sepi. Hanya suara kebetan majalah
yang kubuka cepat yang terdengar selebihnya musik
lembut yang mengalun dari speaker yang ditanam di
langitlangit ruangan.
Langkah sepatu hak tinggi terdengar, pletakpletok
pletok. Makin lama makin jelas. Dadaku mulai berdegup
lagi. Wajahku mulai panas. Jari tangan mulai dingin. Aku
makin membenamkan wajah di atas tulisan majalah.
Halo..! suara itu mengagetkanku. Hah..? Suara itu lagi.
Suara yang kukenal, itu kan suara yang meminta aku
menutup kaca angkot. Dadaku berguncang. Haruskah
kujawab sapaan itu? Oh.., aku hanya dapat menunduk,
melihat kakinya yang bergerak ke sana ke mari di
ruangan sempit itu. Betisnya mulus ditumbuhi bulubulu
halus. Aku masih ingat sepatunya tadi di angkot. Hitam.
Aku tidak ingat motifnya, hanya ingat warnanya.
Mau dipijat atau mau baca, ujarnya ramah mengambil
majalah dari hadapanku, Ayo tengkurep..!
Tangannya mulai mengoleskan cream ke atas
punggungku. Aku tersetrum. Tangannya halus. Dingin.
Aku kegelian menikmati tangannya yang menari di atas
kulit punggung. Lalu pijitan turun ke bawah. Ia
menurunkan sedikit tali kolor sehingga pinggulku
tersentuh. Ia menekannekan agak kuat. Aku meringis
menahan sensasasi yang waow..! Kini ia pindah ke paha,
agak berani ia masuk sedikit ke selangkangan. Aku
meringis merasai sentuhan kulit jarinya. Tapi belum
begitu lama ia pindah ke betis.
Balik badannya..! pintanya.
Aku membalikkan badanku. Lalu ia mengolesi dadaku
dengan cream. Pijitan turun ke perut. Aku tidak berani
menatap wajahnya. Aku memandang ke arah lain
mengindari adu tatap. Ia tidak bercerita apaapa. Aku
pun segan memulai cerita. Dipijat seperti ini lebih
nikmat diam meresapi remasan, sentuhan kulitnya.
Bagiku itu sudah jauh lebih nikmat daripada bercerita.
Dari perut turun ke paha. Ah.., selangkanganku disentuh
lagi, diremas, lalu ia menjamah betisku, dan selesai.
Ia berlalu ke ruangan sebelah setelah membereskan
cream. Aku hanya ditinggali handuk kecil hangat. Kuusap
sisa cream. Dan kubuka celana pantai. Astaga. Ada
cairan putih di celana dalamku.
Di kantor, aku masih terbayangbayang wanita yang di
lehernya ada keringat. Masih terasa tangannya di
punggung, dada, perut, paha. Aku tidak tahan. Esoknya,
dari rumah kuitungitung waktu. Agar kejadian kemarin
terulang. Jam berapa aku berangkat. Jam berapa harus
sampai di Ciledug, jam berapa harus naik angkot yang
penuh gelora itu. Ah sial. Aku terlambat setengah jam.
Padahal, wajah wanita setengah baya yang di lehernya
ada keringat sudah terbayang. Ini garagara ibuku
menyuruh pergi ke rumah Tante Wanti. Bayar arisan.
Tidak apalah hari ini tidak ketemu. Toh masih ada hari
esok.
Aku bergegas naik angkot yang melintas. Toh, si
setengah baya itu pasti sudah lebih dulu tiba di
salonnya. Aku duduk di belakang, tempat favorit.
Jendela kubuka. Mobil melaju. Angin menerobos
kencang hingga seseorang yang membaca tabloid
menutupi wajahnya terganggu.
Mas Tut.. hah..? suara itu lagi, suara wanita setengah
baya yang kali ini karena mendung tidak lagi ada
keringat di lehernya. Ia tidak melanjutkan kalimatnya.
Aku tersenyum. Ia tidak membalas tapi lebih ramah.
Tidak pasang wajah perangnya.
Kayak kemarinlah.., ujarnya sambil mengangkat tabloid
menutupi wajahnya.
Begitu kebetulankah ini? Keberuntungankah? Atau
kesialan, karena ia masih mengangkat tabloid menutupi
wajah? Aku kira aku sudah terlambat untuk bisa satu
angkot dengannya. Atau janganjangan ia juga disuruh
ibunya bayar arisan. Aku menyesal mengutuk ibu ketika
pergi. Paling tidak ada untungnya juga ibu menyuruh
bayar arisan.
Mbak Wien.., gumamku dalam hati.
Perlu tidak ya kutegur? Lalu ngomong apa? Lha wong
Mbak Wien menutupi wajahnya begitu. Itu artinya ia
tidak mau diganggu. Mbak Wien sudah turun. Aku masih
termangu. Turun tidak, turun tidak, aku hitung kancing.
Dari atas: Turun. Ke bawah: Tidak. Ke bawah lagi: Turun.
Ke bawah lagi: Tidak. Ke bawah lagi: Turun. Ke bawah
lagi: Tidak. Ke bawah lagi: Hah habis kancingku habis.
Mengapa kancing baju cuma tujuh?
Hah, aku ada ide: toh masih ada kancing di bagian
lengan, kalau belum cukup kancing Bapakbapak di
sebelahku juga bisa. Begini saja daripada repotrepot.
Anggap saja tiaptiap baju sama dengan jumlah kancing
bajuku: Tujuh. Sekarang hitung penumpang angkot dan
supir. Penumpang lima lalu supir, jadi enam kali tujuh,
42 hore aku turun. Tapi eh.., seorang penumpang pakai
kaos oblong, mati aku. Ah masa bodo. Pokoknya turun.
Kiri Bang..!
Aku lalu menuju salon. Alamak.., jauhnya. Aku lupa
kelamaan menghitung kancing. Ya tidak apaapa,
hitunghitung olahraga. Hap. Hap.
Mau pijit lagi..? ujar suara wanita muda yang kemarin
menuntunku menuju ruang pijat.
Ya.
Lalu aku menuju ruang yang kemarin. Sekarang sudah
lebih lancar. Aku tahu di mana ruangannya. Tidak perlu
diantar. Wanita muda itu mengikuti di belakang.
Kemudian menyerahkan celana pantai.
Mbak Wien, pasien menunggu, katanya.
Majalah lagi, ah tidak aku harus bicara padanya. Bicara
apa? Ah apa saja. Masak tidak ada yang bisa
dibicarakan. Suara pletakpletok mendekat.
Ayo tengkurap..! kata wanita setengah baya itu.
Aku tengkurap. Ia memulai pijitan. Kali ini lebih
bertenaga dan aku memang benarbenar pegal,
sehingga terbuai pijitannya.
Telentang..! katanya.
Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. Paling
tidak aku dapat melihat leher yang basah keringat
karena kepayahan memijat. Ia cukup lama bermainmain
di perut. Sesekali tangannya nakal menelusup ke bagian
tepi celana dalam. Tapi belum tersentuh kepala juniorku.
Sekali. Kedua kali ia memasukkan jari tangannya. Ia
menyenggol kepala juniorku. Ia masih dingin tanpa
ekspresi. Lalu pindah ke pangkal paha. Ah mengapa
begitu cepat.
Jarinya mengelus tiap mili pahaku. Si Junior sudah
mengeras. Betulbetul keras. Aku masih penasaran, ia
seperti tanpa ekspresi. Tetapi eh.., diamdiam ia
mencuri pandang ke arah juniorku. Lama sekali ia
memijati pangkal pahaku. Seakan sengaja memainkan Si
Junior. Ketika Si Junior melemah ia seperti tahu
bagaimana menghidupkannya, memijat tepat di bagian
pangkal paha. Lalu ia memijat lutut. Si Junior melemah.
Lalu ia kembali memijat pangkal pahaku. Ah sialan. Aku
dipermainkan seperti anak bayi.
Selesai dipijat ia tidak meninggalkan aku. Tapi mengelap
dengan handuk hangat sisasisa cream pijit yang masih
menempel di tubuhku. Aku duduk di tepi dipan. Ia
membersihkan punggungku dengan handuk hangat.
Ketika menjangkau pantatku ia agak mendekat. Bau
tubuhnya tercium. Bau tubuh wanita setengah baya
yang yang meleleh oleh keringat. Aku pertegas bahwa
aku mengendus kuatkuat aroma itu. Ia tersenyum
ramah. Eh bisa juga wanita setengah baya ini ramah
kepadaku.
Lalu ia membersihkan pahaku sebelah kiri, ke pangkal
paha. Junior berdenyutdenyut. Sengaja kuperlihatkan
agar ia dapat melihatnya. Di balik kain tipis, celana
pantai ini ia sebetulnya bisa melihat arah turun naik Si
Junior. Kini pindah ke paha sebelah kanan. Ia tepat
berada di tengahtengah. Aku tidak menjepit tubuhnya.
Tapi kakiku saja yang seperti memagari tubuhnya. Aku
membayangkan dapat menjepitnya di sini. Tetapi,
bayangan itu terganggu. Terganggu wanita muda yang di
ruang sebelah yang kadangkadang tanpa tujuan jelas
bolakbalik ke ruang pijat.
Dari jarak yang begitu dekat ini, aku jelas melihat
wajahnya. Tidak terlalu ayu. Hidungnya tidak mancung
tetapi juga tidak pesek. Bibirnya sedang tidak terlalu
sensual. Nafasnya tercium hidungku. Ah segar. Payudara
itu dari jarak yang cukup dekat jelas membayang.
Cukuplah kalau tanganku menyergapnya. Ia terus
mengelap pahaku. Dari jarak yang dekat ini hawa panas
tubuhnya terasa. Tapi ia dingin sekali. Membuatku tidak
berani. Ciut. Si Junior tibatiba juga ikutikutan ciut.
Tetapi, aku harus berani. Toh ia sudah seperti pasrah
berada di dekapan kakiku.
Aku harus, harus, harus..! Apakah perlu menhitung
kancing. Aku tidak berpakaian kini. Lagi pula percuma,
tadi saja di angkot aku kalah lawan kancing. Aku harus
memulai. Lihatlah, masak ia begitu berani tadi
menyentuh kepala Junior saat memijat perut. Ah, kini ia
malah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku.
Ia berlutut mengelap paha bagian belakang. Kaki
kusandarkan di tembok yang membuat ia bebas
berlamalama membersihkan bagian belakang pahaku.
Mulutnya persis di depan Junior hanya beberapa jari.
Inilah kesempatan itu. Kesempatan tidak akan datang
dua kali. Ayo. Tunggu apa lagi. Ayo cepat ia hampir
selesai membersihkan belakang paha. Ayo..!
Aku masih diam saja. Sampai ia selesai mengelap bagian
belakang pahaku dan berdiri. Ah bodoh. Benarkan
kesempatan itu lewat. Ia sudah membereskan peralatan
pijat. Tapi sebelum berlalu masih sempat melihatku
sekilas. Betulkan, ia tidak akan datang begitu saja.
Badannya berbalik lalu melangkah. Pletak, pletok,
sepatunya berbunyi memecah sunyi. Makin lama suara
sepatu itu seperti mengutukku bukan berbunyi pletak
pelok lagi, tapi bodoh, bodoh, bodoh sampai suara itu
hilang.
Aku hanya mendengus. Membuang napas. Sudahlah.
Masih ada esok. Tetapi tidak lama, suara pletakpletok
terdengar semakin nyaring. Dari iramanya bukan sedang
berjalan. Tetapi berlari. Bodoh, bodoh, bodoh. Eh..,
kesempatan, kesempatan, kesempatan. Aku masih
mematung. Duduk di tepi dipan. Kaki disandarkan di
dinding. Ia tersenyum melihatku.
Maaf Mas, sapu tangan saya ketinggalan, katanya.
Ia mencaricari. Di mana? Aku masih mematung. Kulihat
di bawahku ada kain, ya seperti saputangan.
Itu kali Mbak, kataku datar dan tanpa tekanan.
Ia berjongkok persis di depanku, seperti ketika ia
membersihkan paha bagian bawah. Ini kesempatan
kedua. Tidak akan hadir kesempatan ketiga. Lihatlah ia
tadi begitu teliti membenahi semua perlatannya. Apalagi
yang dapat tertinggal? Mungkin sapu tangan ini saja
suatu kealpaan. Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada
sesuatu, juga pada sapu tangan. Karena itulah, tidak
akan hadir kesempatan ketiga. Ayo..!
Mbak.., pahaku masih sakit nih..! kataku memelas, ya
sebagai alasan juga mengapa aku masih bertahan duduk
di tepi dipan.
Ia berjongkok mengambil sapu tangan. Lalu memegang
pahaku, Yang mana..?
Yes..! Aku berhasil. Ini.., kutunjuk pangkal pahaku.
Besok saja Sayang..! ujarnya.
Ia hanya mengelus tanpa tenaga. Tapi ia masih
berjongkok di bawahku.
Yang ini atau yang itu..? katanya menggoda, menunjuk
Juniorku.
Darahku mendesir. Juniorku tegang seperti mainan
anakanak yang dituip melembung. Keras sekali.
Jangan cuma ditunjuk dong, dipegang boleh.
Ia berdiri. Lalu menyentuh Junior dengan sisi luar jari
tangannya. Yes. Aku bisa dapatkan ia, wanita setengah
baya yang meleleh keringatnya di angkot karena
kepanasan. Ia menyentuhnya. Kali ini dengan telapak
tangan. Tapi masih terhalang kain celana. Hangatnya,
biar begitu, tetap terasa. Aku menggelepar.
Sst..! Jangan di sini..! katanya.
Kini ia tidak malumalu lagi menyelinapkan jemarinya ke
dalam celana dalamku. Lalu dikocokkocok sebentar.
Aku memegang teteknya. Bibirku melumat bibirnya.
Jangan di sini Sayang..! katanya manja lalu melepaskan
sergapanku.
Masih sepi ini..! kataku makin berani.
Kemudian aku merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. Ia
menikmati, tangannya mengocok Junior.
Besar ya..? ujarnya.
Aku makin bersemangat, makin membara, makin
terbakar. Wanita setengah baya itu merenggangkan
bibirnya, ia terengahengah, ia menikmati dengan mata
terpejam.
Mbak Wien telepon.., suara wanita muda dari ruang
sebelah menyalak, seperti bel dalam pertarungan tinju.
Mbak Wien merapihkan pakaiannya lalu pergi menjawab
telepon.
Ngapaian sih di situ..? katanya lagi seperti iri pada
Wien.
Aku mengambil pakaianku. Baru saja aku memasang ikat
pinggang, Wien menghampiriku sambil berkata,
Telepon aku ya..!
Ia menyerahkan nomor telepon di atas kertas putih yang
disobek sekenanya. Pasti terburuburu. Aku langsung
memasukkan ke saku baju tanpa mencermati nomor
nomornya. Nampak ada perubahan besar pada Wien. Ia
tidak lagi dingin dan ketus. Kalau saja, tidak keburu
wanita yang menjaga telepon datang, ia sudah melumat
Si Junior. Lihat saja ia sudah separuh berlutut mengarah
pada Junior. Untung ada tissue yang tercecer, sehingga
ada alasan buat Wien.
Ia mengambil tissue itu, sambil mendengar kabar
gembira dari wanita yang menunggu telepon. Ia hanya
menampakkan diri separuh badan.
Mbak Wien.., aku mau makan dulu. Jagain sebentar
ya..!
Ya itulah kabar gembira, karena Wien lalu mengangguk.
Setelah mengunci salon, Wien kembali ke tempatku. Hari
itu memang masih pagi, baru pukul 11.00 siang, belum
ada yang datang, baru aku saja. Aku menanti dengan
debaran jantung yang membuncahbuncah. Wien
datang. Kami seperti tidak ingin membuang waktu,
melepas pakaian masingmasing lalu memulai
pergumulan.
Wien menjilatiku dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Aku menikmati kelincahan lidah wanita setengah baya
yang tahu di mana titiktitik yang harus dituju. Aku
terpejam menahan air mani yang sudah di ujung.
Bergantian Wien kini telentang.
Pijit saya Mas..! katanya melenguh.
Kujilati payudaranya, ia melenguh. Lalu vaginanya, basah
sekali. Ia membuncah ketika aku melumat klitorisnya.
Lalu mengangkang.
Aku sudah tak tahan, ayo dong..! ujarnya merajuk.
Saat kusorongkan Junior menuju vaginanya, ia melenguh
lagi.
Ah.. Sudah tiga tahun, benda ini tak kurasakan Sayang.
Aku hanya main dengan tangan. Kadangkadang
ketimun. Jangan dimasukkan dulu Sayang, aku belum
siap. Ya sekarang..! pintanya penuh manja.
Tetapi mendadak bunyi telepon di ruang depan
berdering. Kring..! Aku mengurungkan niatku. Kring..!
Mbak Wien, telepon. kataku.
Ia berjalan menuju ruang telepon di sebelah. Aku
mengikutinya. Sambil menjawab telepon di kursi ia
menunggingkan pantatnya.
Ya sekarang Sayang..! katanya.
Halo..? katanya sedikit terengah.
Oh ya. Ya nggak apaapa, katanya menjawab telepon.
Siapa Mbak..? kataku sambil menancapkan Junior
amblas seluruhnya.
Si Nina, yang tadi. Dia mau pulang dulu ngeliat orang
tuanya sakit katanya sih begitu, kata Wien.
Setelah beberapa lama menyodoknya, Terus dong Yang.
Auhh aku mau keluar ah.., Yang tolloong..! dia
mendesah keras.
Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.
Yang.., cepatcepat berkemas. Sebantar lagi Mbak
Mona yang punya salon ini datang, biasanya jam segini
dia datang.
Aku langsung beresberes dan pulang.
-

Foto Bugil Gadis cantik dari Ceko Eufrat melepas bra putih

-

Kisah Memek Keluarga Salmiah

Duniabola99.com – Namaku Salmiah, seorang guru berumur 30 tahun, sudah berkahwin dan mempunyai seorang anak lelaki berumur 15 tahun. Anakku tinggal bersama ibu dan bapa mertuaku di kampung. Apabila cuti penggal, anakku akan pulang ke rumahku. Sejak melahirkan anakku ini, aku tidak dapat mengandung lagi kerana rahimku tidak subur lagi. Aku ingin menceritakan satu pengalaman hitam yang berlaku ke atas diriku sejak enam bulan yang lalu dan berterusan hingga kini. Ianya berlaku kerana kesilapanku sendiri. kira-kira enam bulan yang lalu, seperti biasa setelah pulang dari mengajar aku akan ke rumah ayahku untuk menyediakan makan malamnya kerana ayah tinggal seorang sejak ibuku meninggal dunia. Adikku pula masih belajar di universiti dan jarang pulang. Pada petang itu setelah selesai memasak, aku merasa badanku lengguh dan sakit sedikit. Sebelum pulang aku berehat dahulu di rumah ayah kerana aku bosan tinggal seorang di rumah. Suamiku selalu lewat pulang kerana sibuk dengan pekerjaannya. Dan sejak kebelakangan ini juga aku jarang di setubuhinya. Walaupun umurku sudah 30 tahun, nafsu seksku masih mengebu-gebu dan setiap kali aku meminta di setubuhi suamiku selalu berkata yang dia letih. Seingat aku sudah hampir dua bulan aku tidak merasa nikmat bersetubuh.
“Eh Sal, termenung je. Ayah tengok kau semacam je, tak bermaya dan muka kau pucat sikit. Kenapa, kau tak sihat ke?” Tanya ayah mengejutkan aku dari lamunan.
“Ye la ayah, Sal rasa tak sedap badan. Rasa letih dan badan ni sakit-sakit.” Jawabku.
“Kasihan ayah tengok kau, penat mengajar balik siapkan makan malam ayah pula. Kalau kau penat tak payah la susah-susah, ayah boleh makan kat kedai depan tu.” Ayah berkata.
“Takpe la ayah, Sal tak kisah lagipun makan kat kedai tu bukan sedap sangat. Inikan sudah menjadi tanggungjawab Sal, siapa lagi nak menjaga ayah kalau bukan Sal.” Jawabku.
“Baik anak ayah ni, tak sia-sia ayah ada anak perempuan macam Sal ni. Kalau kau mahu mari sini, biar ayah urutkan badan kau.” Kata ayah lagi.
“Tak susahkan ayah ke?” Tanyaku.
“Takde la, bukanya susah sangat. Kau dah banyak tolong ayah dan tak salahkan jika ayah tolong kau. Kau pun bukanya orang lain, anak ayah juga.” Jawab ayah.
“Kalau ayah tak kisah boleh juga.” Kataku sambil menghampiri ayah.Ayah mengarahkan aku berbaring meniarap di atas carpet di ruang tamu. Ketika itu aku masih lengkap berpakaian baju kebarung kerana aku tidak menukar baju sejak pulang dari sekolah tadi. Ayah mula menguru belakangku, dari bahu hingga ke pinggang. Sekali-sekala urutan ayah hampi ke punggung pejalku. Aku merasa sedikit lega dengan urutan ayah, lama-kelamaam perasaan itu bertukar menjadi nikmat. Urutan lembut ayah membuatkan nafsuku mula terangsang kerana sejak akhir-akhir ini nafsuku cepat terangsang. Mungkin kerana aku sudah lama tidak di setubuhi suamiku yang selalu sibuk. Aku mula khayal dan merasa nikmat dengan urutan ayah.
“Sekarang kau baring terlentang pula, biar ayah urut kat depan pula.” Ayah mengejutkan aku dari khayan berahiku. Setelah berbaring ayah mula mengurut bahuku, aku merasa ghairah kembali apabila urutan lembut ayak di bahuku. Aku memejamkan mata menikmati urutan ayah yang merangsangkan nafsuku itu. Lama-kelamaan urutan ayah turun ke leher dan ke dadaku. Ketika tangan ayah berada di dada dan hampir menyentuh buah dadaku yang masih tertutup itu, getaran nafsuku bertambah kuat. Ayah mengurut di sekitar buah dadaku dengan agak lama, aku merasakan tangan ayah mula bermain-main di butang baju kebarungku.Aku tidak berdaya berbuat apa-apa melainkan berasa amat ghairah dan memerlukan belaian lelaki ketika itu. Kedua-dua buah dadaku terasa amat tegang di bawah coliku. Putingku terasa menonjol dan cipapku merasa hangat dan mula berair.
“Sal, biar ayah buka baju kau sikit agar senang ayah urutkan.” Ayah berkata sambil membuka butang baju kebarungku hingga ke perutku. Aku tidak dapat melakukan apa-apa lagi kerana belum sempat aku menjawab, bahagian dadaku sudah terdedah, nasib baik coliku masih ada. Ayah mengurut lagi, kali ini urutan ayah bertukar menjadi usapan di dadaku membuatkan nasfuku bertambah kuat. Nafasku mula tidak teratur dan tanpa sedar aku mengeluh perlahan.
“Susah la Sal, buka terus la baju ni.” Ayah menolak sedikit tubuhku dancuba menanggalkan baju kebarungku.
“Ayah, tak nak la. Sal malu la.” Jawabku.
“Ala… apa nak di malukan. Inikan ayah, bukannya ada orang lain.” Ayah terus membuka bajuku dan akhirnya bajuku itu berjaya di buka ayah. Aku memejamkan mata serapat-rapatnya kerana malu memandang ayah. Aku setengah telanjang di depan ayah, apabila ayah mula mengusap kembali dadaku, sentuhan tangan ayah di kulit dadaku membuatkan aku kembali terangsang dan membiarkan tangan ayah di dadaku.
Usapan ayah semakin menghampiri buah dadaku dan jari-jari ayah bermain di tepi coliku. Aku menjadi khayal lagi dan aku hampir mengerang kuat ketika tangan ayah mula meramas-ramas lembut buah dadaku yang terbungkus coli itu. Melihat diriku tidak membantah, tangan ayah mula masuk ke dalam coliku dan meramas-ramas buah dadaku yang terbungkus coli itu. Aku yang mula di kawal nafsu itu hanya membiarkan sahaja ayah mengusap buah dadaku kerana usapan itu sudah lama aku inginkan. Di dalam coli itu tangan ayah memicit dan mengelus puting buah dadaku. Ayah membuka pengait coliku dan melemparkan coliku ke lantai dan terpampanglah buah dadaku yang putih dan masih pejal itu di depan ayah.
“Apa yang ayah lakukan ni?”. Tanyaku malu dan menutup buah dadaku dengan ke dua tanganku sambil mengatur nafasnya yang terasa sesak menahan gejolak nafsu.
“Oo.. Ini adalah urutannya, tak usah la kau malu-malu.” Jawab ayah sambil meleraikan tanganku dari menutupi buah dadaku. Aku tidak dapat menghalang lagi apabila ayah meramas buah dadaku berulang-ulang sehingga aku merasa tidak kuat menahan nafsuku.Lama ayah mengusap dan meramas buah dadaku dan ayah beralih ke bahagian kakiku lalu mengurut kakiku pula. Urutan yang berupa usapan itu semakin lama semakin ke atas. Pehaku di usapnya lalu tangan ayah kecelah pahaku dan hampir menyentuh cipapku yang sudah berair itu. Kali ini aku pasrah kerana aku tidak mampu lagi melawan nafsuku. Ayah mula mengusap cipap tembamku dari luar seluar dalamku yang sudah basah itu. Aku tidak sedar bila ayah membuka kain kebarungku. Aku hanya sedar apabila seluar dalamku ditarik ke kaki dan dilucutkan oleh ayah. Aku sudah terlambat dan tidak dapat menghalang lagi kerana aku kini terbaring tanpa sehelai pakaian. Cipapku terdedah tanpa ditutupi seurat benang. Aku kini betul-betul di kawal nafsu dan aku perlu di puaskan. Di saat ini aku tidak peduli lagi, biar pun ayah aku rela. Cipapku yang berbulu halus itu diusap-usap ayah, bibir cipapku diraba-raba dan kelentitku dibelai-belai lembut. Ghairahku memuncak, lubang cipapku mengemut dan ciaran lendir hangat keluar lagi membasahai permukaan cipapku. Badanku mengigil apabila merasa cipapku di jilat ayah. Aku menekan-nekan kepala ayah dengan agak kuat supaya jilatannya masuk lebih dalam lagi. Aku mengerang sambil membuka mataku yang lama terpejam.
Ayah bangun dan melepaskan kain pelikat yang dipakainya. Ayah kini telanjang bulat di depanku, aku sedikit terperanjat serta malu apabila melihat batang ayah, berbeza dari batang suamiku kerana batang ayah lebih besar dan panjang. Ayah menghampiriku dan menguak kedua pahaku hingga aku terkangkang. Ayah berlutut di celah pahaku dengan batangnya terpacak keras mula mendekati cipapku. Waktu itu nafsuku telah berada dipuncak setelah melihat batang besar ayah. Batang ayah mula menyentuh bibir cipapku. Ayah menggeselkan kepala batangnya ke bibir cipapku dan ditekan masuk perlahan-lahan ke dalam cipapku.
“Arrrghhh… apa ayah buat ni…” Ayah hanya diam dan terus menekan lagi batangnya masuk ke dalam cipapku. Aku merasa cipapku penuh serta sedikit sakit dan akhirnya seluruh batang ayah berada di dalam cipapku. Aku mengerang nikmat menerima batang besar ayah dan aku merasa cipapku penuh. Aku juga merasa sedikit senak di dalam, batang besar panjang itu benar-benar mengisi rongga cipapku. Sendat dan padat aku rasakan, aku benar-benar menikmatinya kerana batang suamiku tidak sebesar dan sepanjang ini. Akhirnya aku pasrah, ayah mula menggerakkan batangnya keluar masuk dan ayah merapatkan badannya ke dadaku. Buah dadaku di belai manja dan dihisap oleh bibir lebam ayah. Aku kegelian dan mengeliat sambil mengerang kesedapan.“Ohh.. Ayah.. Arghh.. Sedapnyaa… Laju lagi ayah, tekan dalam-dalam. Ahh.. Nikmatnya.” Tanpa sedar aku merenggek. Belum pernah aku merasa sebegini nikmat, batang ayah yang besar dan panjang benar-benar nikmat. Ayah melajukan gerakannya, kerana kenikmatan itu aku mula mencapai klimaks, tubuhku kejang dan aku mengerang agak kuat.
“Cipap kau sungguh sedap Sal. Masih sempit dan kemutan cipap kau betul-betul hebat. ” Puji ayah. Aku tersenyum bangga kerana ayah memujiku, walaupun sudah beranak, cipapku masih hebat.
“Sal, sekarang kau meniarap pula” Minta ayah. Aku pun terus meniarap dan ayah mula meramas daging punggungku yang masih pejal dan berisi itu. Ayah menjilat lubang duburku, lubang duburku terkemut-kemut menahan kesedapan jilatan ayah. Kemudian ayah menarik bahagian pinggangku keatas menyuruh aku menonggeng dalam keadaan meniarap.
“Angkat sikit punggung kau” Minta ayah lagi. Aku menurut kemahuan ayah, sekarang aku meniarap dengan muka dan dada di atas carpet manakala punggungku terangkat ke atas.
Ayah menolak kedua-dua kakiku agar berjauhan dan mula melumurkan cecair dari cipapku di bibir duburku. Ayah menyucuk lubang duburku dengan jarinya.
“Buat apa ni ayah”. Tanyaku.
“Jangan kemut… biarkan sahaja…” Ayah berkata. Jari ayah yang licin dengan cairan cipapku mula masuk dan di tekan ayah sehingga ke pangkal jarinya terbenam di dalam duburku. Ayah menggerakkan jarinya keluar masuk lubang duburku beberapa kali. Ayah berdiri dibelakangku dan menekan batangnya ke lubang duburku.
“Arrgghh” Aku menjerit kesakitan sambil mengangkat kepala dan dadaku ke atas.
“Jangan kemut… teran sikit…” Arah ayah yang sedang merenggangkan daging punggungku. Setelah aku meneran sedikit, hampir separuh batang ayah terbenam ke dalam duburku. Ayah menariknya keluar batangnya semula dan memasukkan kembali sehingga seluruh batangnya masuk kedalam rongga duburku. Ayah mula mengerakkan batangnya menujah duburku dan beberapa kali tujahan di lakukan ayah, aku mula merasa kesedapanya sambil mengerang kenikmatan. Ayah mula melakukan pergerakan tujahan batangnya dengan laju. Sebelah tangan memegang pinggang dan sebelah lagi menarik rambutku ke belakang.Aku mengikut gerakan tujahan ayah sambil mengayak-ayakkan punggungku ke kiri dan ke kanan. Aku memainkan kelentitku dengan jariku sendiri dan ayah merapatkan badannya memeluk aku dari belakang. Tiba-tiba ayah mengerang dan tubuhnya mengejang. Aku merasa ada sesuatu cecair yang panas mengalir dalam rongga duburku. Ayah memancut air maninya dengan laju dan agak banyak ke dalam duburku. Aku terus mengemut-ngemut batang ayah dan aku juga mencapai klimaks bersama ayah. Aku tertiarap di atas carpet dan ayah mencabut batangnya lalu melumurkan cairan yang melekat pada batangnya di atas punggungku. Aku masih lagi tertiarap, aku merasakan bibir duburku sudah longgar. Setelah itu aku bangun dan mencapai pakaianku yang bersepah satu persatu. Selepas itu aku bangun dan mengenakan pakaian untuk pulang. Ayah masih terbaring dan sebelum aku keluar, ayah mengucapkan terima kasih kepadaku kerana merelakan diri untuk di setubuhinya setelah sekian lamadia tidak merasanya. Aku hanya diam dan keluar untuk pulang dan aku merasa menyesal namun begitu aku merasa sangat puas. Keesokkan harinya seperti biasa setelah pulang dari mengajar, aku ke rumah ayah. Ketika aku sampai, aku melihat ayah sedang menonton tv sambil menghisap rokok. Ayah hanya memakai kain pelikatnya yang terselak hingga ke paras peha.
“Baru pulang Sal, kalau penat rehat la dulu…” Sapa ayah bersikap seperti biasa seolah-olah tiada apa yang berlaku.
“Takpe la ayah, Sal ke dapur dulu ya.” Kataku dengan perasaan malu kerana kejadian semalam. Aku membuka tudung dan terus ke dapur untuk menyediakan makan malam untuk ayah.
“Sal, kau ni rajin la… macam ibu kau dulu. Kau pun masih cantik dan bertubuh menarik, sama macam arwah ibu kau.” Aku di kejutkan dengan sapaan ayah di belakangku. Aku tidak sedar bila ayah datang ke dapur dan aku bertambah terkejut apabila tiba-tiba ayah memelukku dari belakang. Pelukkan ayah rapat ke tubuhku dan tangannya mula mengusap-ngusap perutku di sebalik baju kurung yang aku pakai.
“Eh ayah, apa ni… jangan la macam ni, tak elok.” Kataku dan cuba melepaskan diri dari pelukkan ayah. Namun ayah memelukku dengan kemas membuatkan aku tidak dapat bergerak.
“Ala Sal… tak payah la nak malu-malu lagi dengan ayah. Kitakan dah…” Kata ayah tanpa meneruskan kata-katanya.
“Jangan la ayah, Sal tak suka macam ni. Sal tak nak kejadian semalam berulang lagi.” Jawabku.Ayah tidak mengedahkan kata-kataku, tangan ayah mula ke dadaku dan meramas lembut buah dadaku. Tanganya yang satu lagi turun ke celah kangkangku dan mengusap-ngusap cipapku. Aku cuba meronta namun pergerakkanku tidak kuat kerana pelukkan ayah begitu kemas.
“Ayah, jangan la buat Sal macam ni… tolong la ayah.” Aku merayu.
“Kenapa Sal, kau tak suka ke? semalam kau tak marah. Ayah asyik teringgatkan kejadian semalam dan ayah tak dapat tahan melihat tubuh gebu kau. Tubuh bogel kau asyik terbayang di mata ayah.” Jawab ayah membuatkan aku menjadi tersangat malu. Aku tidak dapat mengelak lagi, jika aku melawan pun ayah tetap tidak melepaskan aku. Aku terpaksa merelakan perbuatanya kerana aku tidak kuat untuk melawan nafsu ayah dan juga nafsuku yang mula terangsang akibat ramasan ayah di buah dadaku serta usapan tangannya di cipapku. Melihat diriku mula mengalah dan tidak melawan lagi, ayah dengan rakus menggomol tubuhku. Ayah meyingkap kainku ke atas dan menarik seluar dalamku ke bawah, ke paras lututku. Ayah menolak tubuhku sedikit menonggeng, aku menahan tangganku pada meja makan dan ayah duduk mencangkung mengadap punggung gebuku yang lebar serta sedikit tonggek itu.
Kemudian aku merasa punggungku di cium dan di jilat ayah. Jilatan lidah ayah terus ke lurah punggungku. Ayah menguak daging punggungku dan ayah mula menjilat lubang duburku hingga ke bibir cipapku. Di cipapku, lidah ayah menusuk ke dalam dan keletikku di jilatnya. Aku mengerakkan punggungku ke kiri dan ke kanan menahan kegelian dan kenikmatan jilatan ayah. Ayah tidak menunggu lama, ayah bangun lalu menanggalkan kain pelikatnya. Ayah menghalakan batangya yang keras itu ke bibir cipapku dan dengan sekali tekan, batang ayah berjaya masuk ke dalam cipapku.
“Uurrrggghhh…” Aku mengerang ke nikmatan ketika ayah menekan batangnya masuk hingga ke pangkal. Ayah mula mengerakkan batangnya menujah-nujah cipapku dari belakang. Aku yang kini bertambah ghairah mula mengerakkan punggungku ke belakang agar batang besar dan panjang itu masuk lebih dalam ke dalam cipapku. Sambil menujah cipapku, tangan ayah masuk ke dalam bajuku lalu menolak coliku ke atas dan terus meramas-ramas buah dadaku dengan agak kuat. Kali ini ayah menyetubuhiku dengan agak ganas sedikit. Perbuatan ayah itu juga membuatkan aku merasa kenikmatan yang agak berlainnan kerana selama ini suamiku menyetubuhiku dengan lembut. Agak lama juga ayah melakukan tujahannya menbuatkan dua kali aku mencapai klimaks. Ketika batang ayah menujah cipapku, ayah memasukkan jarinya ke dalam duburku dengan bantuan cairan cipapku.Ayah mengerakkan jarinya ke luar masuk ke dalam duburku bersama tujahan batangnya di dalam cipapku. Aku merasa sungguh nikmat dengan perbuatan ayah itu. Kemudian ayah menarik batangnya keluar dan batangnya itu di gesel serta di tekan-tekan ke bibir duburku. Aku tahu ayah mahu memasukkan batangnya ke dalam duburku. Aku meneran sedikit agar lubang duburku dapat menerima batang ayah. Ayah menekan batangnya masuk perlahan-lahan dan kali ini aku tidak merasa terlalu sakit. Ayah menekan batangnya masuk sehingga rapat ke pangkal batangnya. Ayah mula mengerakkan batangnya perlahan-lahan dan lama kelamaan tujahan batang ayah meningkat laju.
“Emmmm…ohhh… aahhhh…” Aku yang mula merasa kenikmatan dari lubang duburku mengerang kenikmatan bersama-sama tujahan batang ayah. Tujahan ayah bertambah kuat dan laju, duburku mengemut kuat batang ayah. Tubuh ayah mula kejang, ayah menekan batangnya masuk dalam-dalam dengan kuat. Aku merasa di dalam duburku ada semburan hangat membasahi rongga duburku. Agak lama ayah membiarkan batangnya di dalam duburku sambil memeluk dan meniarap di belakangku.
“Terima kasih Sal, kau memang anak ayah yang baik.” Kata ayah ketika menarik batangnya keluar. Aku hanya terdiam kerana aku tidak tahu apakah yang harus ku ucapkan.Ayah memakai kain pelikatnya dan terus ke ruang tamu meninggalkan aku yang masih tertonggeng meniarap di atas meja makan. Aku bangun lalu mengenakan pakaianku dan aku berehat seketika sebelum menyiapkan makan malam ayah. Sebelum pulang, aku bersalam dengan ayah dan ketika aku berjalan keluar, ayah sempat menepuk punggungku sambil mengucapkan terima kasih sekali lagi. Aku hanya tertunduk malu dan sejak hari itu boleh dikatakan setiap hari aku disetubuhi ayah. Kini aku tidak lagi dahagakan seks kerana aku sentiasa di puaskan ayah. Pada suatu hari, seperti biasa apabila aku selesai menyediakan makan malam ayah, ayah akan menyetubuhiku dahulu sebelum aku pulang. Apabila selesai di setubuhi ayah, aku mengenakan kembali pakaianku untuk bersiap pulang. Ketika aku keluar dari rumah ayah, aku terkejut apabila melihat adikku berada di berandar rumah. Aku menjadi takut kerana aku takut adikku tahu perbuatanku dengan ayah.
“Eh Zam, bila sampai?” Tanyaku sedikit tergugup.
“Hah kak, baru je sampai.” Jawab adikku melegakan sedikit diriku. Tetapi adikku memandangku agak berlainan. Pandanganya merisaukan aku, aku cepat-cepat meminta diri dan terus pulang.Sejak adikku pulang, aku tidak dapat lagi bersetubuh denan ayah namun aku lega kerana adikku tidak mengesaki perbuatan sumbangku. Pada suatu petang, setelah selesai menyediakan makan malam ayah dan adikku, aku mengajak adikku ke pekan untuk menemaniku kerana aku ingin membeli sedikit barang dapur rumahku. Suamiku telah ke luar negeri selama seminggu atas urusan kerjanya.
Pada malamnya, aku bersama adikku ke pekan dan aku membeli barang-barang yang perlu. Sampai di rumah, adikku menolongku mengangkat barang-barang yang aku beli tadi ke dapurku. Setelah selesai, aku mengajaknya minum dahulu sebelum pulang. Ketika adikku minum di ruang tamu, aku ke dapur mengemas barang-barang yang di beli tadi. Ketika mengemas, aku merasa tidak selesa dengan memakai baju kurung. Aku masuk ke bilik untuk menukar pakaianku dan semasa aku melucutkan bajuku, ketika itu baju kurungku di kepala dan tiba- tiba pinggangku dipeluk adikku. Berderau darahku dan baju kurungku itu pula masih tersangkut di kepalaku. Dalam keadaan terperangkap itu tangan adikku menjalar ke bahagian dada dan melekap di buah dadaku yang masih bersalut coli itu lalu di ramasnya beberapa kali sebelum cangkuk coliku dibukanya.
Baju kurungku yang tersangkut di kepalaku juga di tanggalkan adikku lalu di campakkan ke lantai.
“Zam, apa kau buat ni…?” Aku memarahi adikku.
“Ala kak, takkan tak boleh kot.. ayah boleh… Zam tahu la kak apa yang akak buat dengan ayah hari tu…” Jawab adikku sambil meramas-ramas buah dadaku.
“Apa kau cakap ni…” Kataku yang mula ketakutan. Aku meronta dan berjaya melepaskan diri lalu mengambil bajuku di lantai. Aku menutup bahagian dadaku yang terdedah dengan baju kurungku itu.
“Tak usah nak sorokkan lagi, Zam dah tengok aksi akak dengan ayah…” Adikku berkata lagi.
“Apa yang kau maksudkan…?” Tanyaku berpura-pura tidak tahu.
“Kalau akak tak bagi apa yang ayah dapat, Zam akan tunjukkan aksi akak dengan ayah ni kat abang Adi…” Adikku menjawap sambil mengeluarkan handphonenya dan menunjukan aksiku bersetubuh dengan ayah yang di rakamnya padaku. Aku menjadi bertambat takut dan terdiam kerana adikku tahu perbuatanku dengan ayah.“Akak fikirla mana yang baik, nak bagi apa yang Zam mahu atau Zam akan tunjukkan video ni kat abang Adi.” Kata-kata adikku membuatkan aku tidak tentu arah. Jika suamiku tahu, mati la aku. Mesti aku di ceraikan dan aku juga akan mendapat malu.
“Apa yang kau mahukan dari akak…?” Tanyaku dan aku hampir menanggis.
“Zam juga nak merasa apa yang ayah dapat. Takkan akak tak faham lagi kot….” Jawab adikku dengan senyuman gatalnya.
“Tolong la dik… jangan buat akak macam ni. Akakkan kakak kandung kau…” Aku merayu dengan suara terketar-ketar.
“Tak kisah la… Zam pun dah lama geramkan tubuh gebu akak ni.” Kata adikku lalu menghampiriku. Adikku menarik baju kurungku yang menutupi dadaku perlahan-lahan. Aku terpaksa membiarkannya menarik bajuku itu, bajuku itu di campakkan kembali di lantai dan terdedahlah bahagian atas tubuhku di depanya. Melihat diriku tidak membantah, adikku mula memegang buah dadaku yang masih pejal itu lalu di ramas-ramasnya dan menggentel-gentel puting buah dadaku. Sesekali ditarik-tariknya puting buah dadaku dan ditekannya ke dalam.Perbuatan adikku itu membuatkan aku terangsang, aku merasa basah di dalam seluar dalamku. Ramasan tangan adikku di buah dadaku yang mula tegang itu membuatkan aku mula merasa kenikmatan ramasannya.
“Tegang buah dada akak ni…” Adikku berkata sambil terus meramas-ramas buah dadaku. Perlahan-lahan ditolaknya badanku ke depan cermin almari bajuku. Dengan jelas aku melihat di dalam cermin itu tangan adikku mengerjakan buah dadaku. Tak lama kemudian pengait kain yang aku pakai di bukanya lalu mengelongsorlah kainku itu ke bawah. Aku kini hanya berseluar dalam sahaja dan di dalam cermin itu, aku dapat melihat tangan adikku menjalar ke dalam seluar dalamku.
“Ahhhh…” Keluar satu keluhan dari mulutku apabila merasa kelentitku disentuh jari adikku.
“Besarnya kelentit akak ni…” Bisik adikku di telingaku. Adikku meraba seluruh daerah cipapku, dikuaknya bibir cipapku dan di masukkan jarinya ke dalam cipapku. Jarinya mula di sorong masuk dan di tarikkan jarinya berulang kali, lidahnya menjalar turun di belakang leherku. Geli dan nikmat aku rasakan, adikku mula duduk mencangkung di belakangku. Seluar dalamku ditariknya turun, kedua-dua bongkah punggungku digigit dan di jilat adikku perlahan-lahan. Aku bertambah terangsang dan mula menikmati ciuman dan jilatan adikku.Adikku memusingkan tubuhku membuatkan mukanya mengadap cipapku, terpampanglah cipap di depannya. Adikku mula menjilat cipapku dan tanpa sedar aku menarik kepalanya agar melekap di cipapku. Aku dibaringkan ke katil, kedua pehaku di kangkangnya. Aku memejamkan mataku kerana malu, lidah adikku menjalar ke cipapku. Rupanya adikku ini berpengalaman dalam soal memuaskan nafsu wanita, dia mungkin pernah melakukan dengan perempuan lain. Adikku mejilat-jilat kelentitku, aku mengerang kenikmatan. Aku kepit kepala adikku dengan kakiku dan aku mula mencapai klimaks. Tubuhku menggigil dan mengejang agak lama. Adikku merangkak naik ke atas lalu mencium bibirku, lidahnya mengerayang di dalam mulutku dan lidahku juga di sedutnya. Ciuman adikku turun ke dadaku dan dihisapnya ke dua buah dadaku. Puting buah dadaku digigitnya perlahan dan di sedutnya dalam-dala. Bengkak dan tegang buah dadaku ketika itu. Adikku bangun lalu menanggalkan seluruh pakaiannya dan duduk di depan mukaku. Batangnya berada dia depan mataku. Besar juga batang adikku, hampir sama besar dengan batang ayahku. Berdenyut denyut kepala batangnya ketika itu. Disuakan batangnya ke mulutku lalu di geselkan di mulutku, apabila mulutku sedikit terbuka, batangnya terus ditolak masuk. Aku mula mengulum batang adikku dan kepala batangnya aku jilat.
Adikku menolak tubuhku agar aku baring semula, dia terus duduk di celah kangkangku. Adikku mengangkat kedua-dua kakiku ke atas dan dia menggesel-gesel batangnya di kelentikku sambil memandangku. Perlahan-lahan adikku menekan batangnya masuk ke lubang cipapku aku menyambutnya dengan erangan kenikmatan. Adikku menekan batangnya masuk sehingga ke pangkal batangnya. Adikku memegang kedua-dua belah kakiku dan dia mula sorong tarik batangnya keluar masuk ke dalam cipapku. Aku mengerang kenikmatan menikmati tujahan batang adikku sambil memaut lehernya membuaykan tubuhku terangkat dari katil. Agak lama juga adikku menujah batangnya dalam cipapku, tujahannya bertambah laju dan kuat. Adikku menekan batangnya masuk ke dalam cipapku dengan kuat dan batangnya terbenam di dalam cipapku sehingga ke pangkal rahimku. Tiba-tiba adikku mendengus dan tubuhnya kejang.
“Akakkk, Zam nak pancut niiiii… aahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…” Adikku menjerit dan ketika itu aku merasa ada semburan hangat yang agak banyak memancut-mancut di dalam cipapku. Adikku memancutkan air mani di dalam cipapku sehingga aku merasa rongga cipapku penuh. Nasib baik aku tidak dapat mengandung lagi, jika tidak pasti aku akan mengandungkan anak dari adikku sendiri.Adikku jatuh terbaring di sebelahku, nafasnya kuat kemengahan. Beberapa minit kemudian, adikku bangun dan memakai pakaiannya kembali.
“Terima kasih kak, cipap akak sungguh sedap dan nikmat.” Kata adikku sambil tersenyum.
“Zam, akak nak kau padamkan rakaman itu sekarang. Kau dah janjikan.” Mintaku.
“Akak jangan risau, Zam akan kotakan janji Zam tadi. Lain kali Zam nak rasa lagi cipap akak yang tembam ni.” Katanya sambil menepuk cipapku dan dia mengeluarkan handphonenya lalu memadam rakaman yang di rakamnya.
“Akak harap Zam tak bocorkan rahsia ni kat sesiapa terutamanya abang Adi kau.” Kataku lagi.
“Akak tak perlu risau, Zam akan rahsiakannya janji lain kali akak sanggup serahkan lagi tubuh akak ni pada Zam.” Kata adikku sambil bangun dan keluar dari bilikku dan terus pulang. Malam itu aku tidur nyeyak dengan kepuasan kerana sudah beberapa hari aku tidak disetubuhi ayah sejak adikku pulang. Sudah tiga hari aku tidak dapat menikmati persetubuhan kerana ayah dan adikku tidak ada masa yang sesuai.Mereka berdua selalu bersama, namun aku tahu mereka menginginkan tubuhku dari pandangan mereka. Aku pulang ke rumah dengan merasa sedikt kekosongan kerana nafsuku tidak dapat di penuhi. Malamnya aku menonton tv untuk mengisi kebosananku, esok suamiku baru pulang dari luar negeri. Sedang aku menonton, tiba-tiba aku merasa ghairah dan aku cuba menah perasaan itu tetapi aksi-aksi persetubuhanku bersama ayah serta adikku terbayang-bayang di kepalaku. Aku tidak dapat menahan lagi, aku menanggalkan baju serta coliku serta aku selakkan kain batik yang aku pakai ke atas. Aku mula membelai cipap dan biji kelentikku membuatkan cipapku mula basah. Aku masukkan jari ke dalam cipapku dan mula menyorong dan menarik jariku itu. Rodokan jariku semakin cepat, tiba-tiba bahu aku disentuh orang. Terkejut aku kerana ketika itu pahaku sedang terkangkang luas, jariku masih terbenam di dalam cipapku dan sebelah lagi tanganku sedang meramas buah dadaku serta kain sarungku yang terselak hingga ke pinggangku. Aku melihat adikku yang sudah menanggalkan seluarnya berada disebelahku. Aku merasa lega kerana orang yang berada di sebelahku adalah adikku.
“Zam ni, buat akak terperanjat dan takut aje. Macam mana Zam masuk…?” Tanyaku sambil memegang batangnya yang di halakan ke mukaku.
“Dah pintu rumah akak tak kunci, Zam masuk la… akak ni cuai betul, nasib baik Zam yang masuk, kalau orang lain masuk dan melihat akak macam ni… habis la akak.” Jawabnya sambil merapatkan batangnya ke mulutku. Aku terus memasukkan batang adikku ke dalam mulutku dan tangannya mula membelai cipap dan buah dadaku membuatkan aku tidak dapat menahan lagi gelora nafsuku.
“Zam, akak nak sekarang, akak dah tak tahan lagi ni…” Aku merayu dan menarik adikku untuk naik menindihi tubuhku. Tanpa membuang masa, adikku terus menujahkan batangnya ke dalam cipapku yang sudah becak itu. Beberapa minit kemudian aku mula klimaks dan adikku terus menujah cipapku dengan gagah dan semakin laju. Adikku mengubah kedudukanku menjadi menonggeng, dia mula menujah cipapku dari belakang dan setiap kali tujahannya tetap membawa nikmat kepadaku. Adikku mempercepatkan lagi hayunan dan tujahannya. Seluruh tubuhku bergegar dan buah dadaku bergoyang-goyang.
Aku mengerang nikmat dan adikku memeluk tubuhku rapat sambil menekan kuat batangnya masuk ke dalam cipapku lalu dia pun memancutkan air maninya yang hangat di dalam cipapku. Aku juga turut klimaks, cipapku mengemut batangnya dan seluruh anggota tubuhku mengejang. Beberapa minit kemudian adikku mencabut batangnya, air maninya yang banyak bertakung di dalam cipapku mula membuak keluar meleleh ke atas carpet. Nafasku turun naik, sesak dan rasa tak bermaya manakala adikku terlentang disebelahku sambil tangannya membelai buah dadaku.
“Boleh tahan juga akak nie… Zam dah lama inginkan tubuh akak…”. Katanya. Aku Cuma terdiam kepenatan, perlahan-lahan aku bangun dan aku melihat batang adikku yang mula layu tetapi masih lagi besar. Aku mengurutnya beberapa kali sebelum adikku bangun untuk mengenakan pakaiannya. Aku mencapai kain sarungku dan berkemban lalu aku menghantar adikku ke pintu rumahku. Setelah adikku keluar, aku menutup pintu dan ketika aku berjalan untuk ke bilik air, tiba-tiba pintu rumahku diketuk. Aku ingatkan adikku datang kembali dan aku berlari ke pintu lalu membukanya.“Eh Ayah… ada apa datang malam-malam ni, jemput la masuk…” Pelawaku dan ayah terus masuk lalu mengunci pintu.
“Ayah rindu kat kau la Sal… sebenarnya ayah sudah lama sampai…”. Kata-kata ayah mengejutkanku, ada kemungkinan ayah mendengar erangganku tadi bersama adikku.
“Habis ayah kat mana tadi…?” Tanyaku sedikit cemas.
“Ada kat luar tu… tunggu Sal selesai dengan Zam…” Mukaku merah padam apabila mendengarkan kata-kata ayah.
“His… apa ayah cakap ni…” Jawabku untuk menenangkan keadaan sambil berjalan ke dapur untuk menyediakan air minuman. Selang beberapa minit, ayah berada di belakangku dan ketika itu ayah sudah pun bertelanjang bulat dengan batangnya keras terpacak.
“Eh…! Ayah ni tak malu la…” Kataku sambil memandang ke arah batang besar ayah yang membengkok ke atas itu.
“Ayah pun nak juga macam Zam dapat tadi…! dah beberapa hari ayah tak menikmati tubuh Sal…” Kata ayah membuatkan aku menjadi malu kerana ayah sudah tahu apa yang aku dan adikku lakukan tadi.Tangan ayah mula memburaikan kain batik yang aku pakai lalu memeluk erat tubuhku ke tubuhnya. Sambil berdiri ayah membuka kangkangku lalu meraba cipapku dan jarinya mula di masukkan ke dalam cipapku yang masih lagi berair dan di pahaku ada lelehan air mani adikku.
“Ni kan dah sah buktinya kerja adik kau tu kan…!” Kata ayah membuat aku bertambah malu.
“Baiklah ayah… Sal mengaku, Sal terpaksa sebab Zam dah tahu apa yang Sal dan ayah buat. Dia ugut kalau Sal tak serahkan tubuh Sal, dia akan bagitahu abang Din.” Jawabku.
“Takpe la, ayah tak kisah… lagi pun bukannya orang lain… adik kau juga. Janji dia tak bocorkan rahsia tu sudah…” Kata ayah sambil menujah cipapku dengan jarinya dan tanganya sebelah lagi meramas-ramas buah dadaku.
“Ayah… biar Sal basuh dulu sebab cipap Sal berair sangat nie” Kataku.
“Biarkan Sal… ayah suka cipap yang baru lepas kena tujah…” Jawab ayah sambil memusingkan badanku ke meja makan. Ayah menonggengkanku lalu memasukkan batangnya yang tegang itu ke dalam cipapku dari belakang.
Aku mengeluh dan mengerang nikmat sambil mengemut sekuat mungkin, buah dadaku yang bergoyang-goyang itu diramas-ramas ayah. Aku memejamkan mata menghayati tujahan yang aku terima. Ayah mempercepatkan hayunannya, tanganku mengentel biji kelentikku agar bertambah nikmat dan aku cepat klimaks. Henjutan ayah semakin laju dan aku kian hampir.
“Ahhhhhh” Keluh ayah dan aku sambut dengan rengekkanku. Ayah memancutkan air maninya ke dalam cipapku, panas rasanya bercampur dengan air mani adikku. Setelah selesai, ayah keluar dan terus pulang meninggalkan aku yang terkangkang kepuasan kerana malam itu dua kali aku di puaskan. Sejak hari itu, aku di gilir-gilir di setubuhi ayah dan adikku ketika ada masa yang sesuai. Sehinggalah cuti penggal sekolah, aku tidak dapat menikmati lagi persetubuhan ayah dan adikku kerana anakku yang tinggal di kampung mertuaku pulang. Sudah seminggu aku tidak dapat memuaskan nafsuku dengan ayah atau adikku kerana anakku sentiasa berada disisiku. Anakku tidak mahu berengang denganku kerana dia terlalu rindukan aku. Tak kira dimana aku berada, dia pasti akan mengikutnya, jika aku ke rumah ayah dia juga akan ke sana.Pagi itu aku bangun agak lewat, aku dengan malas bangun lalu mengikat tuala ke tubuhku dan masuk ke bilik air untuk mandi. Di dalam bilik air aku terus mandi dan seluruh tubuhku disabun, ketika aku mencuci cipapku aku terbayang batang ayah dan adikku yang pernah menujah cipapku memang memberikan kepuasan yang tidak terhingga kepadaku. Apabila memikirkan semua itu aku mula menginginkan batang mereka. Aku mula mengusap cipapku serta mengentel kelentitku perlahan-lahan. “Emak…!!” Aku terkejut apabila mendengar suara anakku dari luar, cepat-cepat aku menarik dua batang jariku yang tenggelam di dalam cipapku.
“Err, ye… ada apa Atan…?”Tanyaku.
“Mak, Atan nak ke bandar ni…” Balasnya.
“Sekejap… emak keluar ni…” Aku mencapai tuala dan terus membalut tubuhku ,tuala yang aku pakai agak singkat, hanya menutupi sebahagaian pahaku. Buah dadaku yang besar itu menyebabkan kain tualaku menjadi terangkat sedikit dan apabila aku melangkah jelas menunjukkan bahagian atas pahaku.“Atan nak ke bandar dengan siapa…? Duit dah ada…?” Tanyaku.
“Atan pergi dengan kawan-kawan, duit yang mak bagi hari tu masih ada.” Jawab anakku sambil bersalam denganku.
“Baiklah Atan, jangan pulang lambat sangat… jaga diri baik-baik.” Pesanku.
“Ya la mak…” Anakku berkata dan keluar dari rumah. Aku memerhatikan anakku sehingga hilang dari pandanganku. Aku merasa gembira kerana anakku ke bandar, aku perlu bersiap untuk ke rumah ayah. Ketika aku hendak masuk ke bilik untuk bersiap, pintu rumahku di ketuk. Aku ke pintu dan membuka sedikit untuk melihat siapa yang datang. Rupa-rupanya ayah dan adikku, adikku menolak pintu rumahku terbuka dengan agak kuat menyebabkan aku yang berada di sebalik pintu itu terjatuh kerana di langgar pintu. Tualaku terselak menampakkan peha dan cipapku, ayah dan adikku terus masuk dan mengunci pintu. Adikku menarik tuala dari tubuhku lalu di campakkan ke lantai. Adikku memegang tubuhku lalu di dukungnya aku di dalam pelukkanya. Aku agak terkejut dengan tingkah laku adikku di depan ayah dan aku merasa sangat malu kerana tubuhku kini tiada seurat benang yang menutupinya. Tubuhku di angkat oleh adikku masuk ke dalam bilikku dan aku dicampakkan di atas katil.“Apa yang kau buat ni Zam?” Aku cuba menutup tubuhku dengan kain selimut kerana malu apabila di lihat ayah dan adikku serentak.
“Akak tak payah la nak malu lagi, Zam dan ayah tak kisah. Lagipun kami dah pernah lihat tubuh akak sebelum ni.” Jawab adikku dan ayah tersenyum memandangku.
“Jangan la macam ni Zam, ayah… Sal malu la.” Kataku. Tiada jawapan yang diterima, tubuhku kini d tolak adikku supaya aku tertentang dan kakiku dibuka lebar oleh ayah. Aku cuba meronta kerana malu, tetapi aah dan adikku tidak menghiraukan rotaanku itu. Aku merasa buah dadaku mula diramas dengan rakus oleh adikku. Ayah pula meraba-raba cipapku, di elunnya lembut lalu ayah mamasukkan jarinya ke dalam cipapku dan jarinya bermain di kelentitku.
“Ohhh..emmm” Aku mengeluh kerana mula terangsang dan aku berhenti meronta. Adikku meraba dan membelai seluruh tubuhku, ayah yang sedang mengorek cipapku menyembamkan mukanya ke cipapku yang mula basah itu. Akuh dapat merasakan lidah ayah mula meneroka lubang cipapku dan menjilat-jilat kelentitku.
“Ahhhh umm ayaaah… sedapnya…” Aku menyuakan cipapku ke muka ayah yang sedang menjilat cipapku.
Adikku masih menyonyot buah dadaku, kerana sudah terangsang aku tidak malu lagi, aku inginkan batang ayah dan adikku menujah cipapku lalu tanganku mula meraba mencari batang adikku. Aku dapat merasakan batang adikku sudah keras di dalam seluarnya. Adikku yang merasakan batangnya di sentuh oleh ku, cepat-cepat dia membuka seluar dan bajunya. Setelah batang adikku terjulur di depan mataku, aku mula memengusap batangnya beberapa kali dan menarik batang adikku itu masu ke mulutku. Adikku mengikut kehendakku dan terus menyuakan batangnya ke mulutku. Tersentuh sahaja kepala batang adikku ke bibirku, akumenjilat cecair yang mula meleleh dihujung batang adikku itu lalu aku terus mengulum batangnya. Ayah masih lagi menggomol cipapku dengan lahapnya.
“Ohhhh, uhhhh emmmm ahhhh!!!!!”Ketika itu juga aku mengerang dengan kuat bersama semburan di dalam cipapku. Ayah bangun lalu membuka seluarnya dan mengeluarkan batangnya yang sedang tegang itu. Ayah duduk di celah kangkangku dan ,enghalakan batangnya ke cipapku, dengan sekali tolak sahaja batang ayah masuk rapat ke pangkal.“Ohhhh ayaaaah” Keluhku sambil mengangkat punggung dan kedua kakiku memaut belakang ayah. Ayah terus menolak dan menarik batangnya ke dalam lubang cipapku dan tujahan ayah semakin laju. Kepalaku terangkat apabila ayah mempercepatkan lagi hayunannya. Buah dadaku bergegar mengikut hayunan batang ayah lalu di ramas-ramas adikku.
“Yaaaah….laju lagiiiii…tekannnnnn uhh uhhh uhhh emmmm” Jeritku dan aku merasa cipapku nak terpancut lagi. Sambil itu aku menghisap dan menyedup kuat batang adikku. Ayah berhenti menujah cipapku dan batangnya di tarik keluar.
“Zam, kau baring dan masukkan batang kau dari bawah. Sal, kau baring meniarap atas tubuh Zam.” Arah ayah sambil menarik tubuhku dan di tiarapkan di atas tubuh adikku yang terbaring itu. Adikku memasukkan batangnya ke dalam cipapku dan terus menujah cipapku sambi memeluk kemas tubuhku. Ayah meraba sambil meramas daging punggung yang masih pejal itu beberapa kali lalu ayah menjilat lubang duburku yang meniarap tertonggeng di atas adikku yang sedang menujah cipapku. Sambil menjilat ayah memasukkan sebatang jarinya ke dalam lubang duburku lalu di joloknya keluar dan masuk.Ayah bangun dan duduk berlutut di belakang punggungku lalu di halakan batangnya ke lubang duburku. Adikku berhenti menujah cipapku dan ayah mula menekan batangnya masuk perlahan-lahan ke dalam duburku. Aku merasa sakit sedikit tetapi ku tahanya, aku meluaskan kangkangku dan batang ayah berjaya masuk lalu di tekannya masuk hingga ke pangkal batangnya. Aku merasa lubang cipap dan duburku penuh, aku juga merasa sangat nikmat apabila dua-dua lubangku di penuhi serentak. Tak pernah aku merasa kenikmatan sebegini, ayah dan adikku mula menyorong dan menarik batang mereka. Ayah yang berada di atas belakangku bekerja keras menujah duburku. Adikku pula menikam dan menarik batangnya ke dalam cipapku. Aku memgerakkan punggungku mengikut hayunan ayah dan adikku sambil cipat dan duburku mengemut-ngemut kuat.
“Ohh.. Ayah nak pancut niii…” Ayah berkata sambil mengeluh dan tujahan batangnya di dalam duburku semakin laju dan kuat sehingga aku merasa batang ayah menucuk-nucuk di dalam duburku.
“Ummmmhh… ohhh… yaaa… ayah pancuttttt nie” Ayah menekan batangnya di dalam duburku hingga rapat kepangka batangnya dan terpancutlah air mani ayah di dalam duburku.
Adikku masih menghenjut cipapku dari bawah tanpa menghiraukan pancutan ayah. Aku merasa rongga duburku penuh dibanjiri air mani ayah, kehangatan air mani ayah di dalam duburku membuatkan aku juga mencapai klimaks sekali lagi.
“Ohhhhh emmm” Aku mengerang dan beberapa saat kemudian, ayah jatuh terlentang disisiku. Kini aku menumpukan kepada adikku yang sedang menyetubuhiku, adikku masih gagah menghayunkan batangnya.
“Hayun dikk….ohhhh .. laju lagi dik, uhhhh…” Aku mengerang sambil memeluk tubuh adikku. Punggungku di goyangkan dan cipapku mengemut kuat batang adikku yang sedang menujah laju cipapku.
“Yaa dik… emm… yaaa, laju sikit… laju lagii… aaaaahh, akak pancuuuuuuuut lagiii nieee” Erangku sambil cipapku mengemut kuat, tujahan adikku semakin laju dan juga kuat.
“Oh…! Ahh…! ” Tubuh adikku mula mengejag dan serentak dengan itu batangnya di tekan dalam-dalam dan dia melepaskan air maninya. Memancut-mancut air mani hangat adikku di dalam cipaku, banyak dan pekat.Aku bangun dan merebahkan tubuhku di sisi ayah dan adikku. Aku terbaring di tengah-tengah sambil menarik nafas panjang, puas sekali aku rasakan. Tak pernah aku merasa kepuasan sebegini. Ayah dan adikku bangun lalu mengenakan pakaian masing-masing.
“Dah nak balik ke?” Tanyaku.
“Terima kasih kak” Adikku menghampiriku dan mencium pipiku sambil meramas buah dadaku. Ayah pula menyucuk dua batang jarinya ke dalam cipapku yang melelehkan air mani adikku.
“Terima kasih Sal.” Kata ayah. Ayah dan adikku meninggalkanku yang masih terbaring kepuasan di atas katil. Aku bangun perlahan-lahan, air mani ayah dan adikku yang dipancutkan kedalam dubur dan cipapku kini meleleh ke pahaku. Dengan bertelanjang bulat aku keluar untuk mengambil tualaku yang berada di ruang tamu setelah direntapkan oleh adikku tadi. Aku mengambil tualaku di atas lantai lalu membalutnya di tubuhku. Dengan berkembangkan tuala itu, aku berjalan menuju ke bilik air untuk mandi semula. Ketika aku melalui bilik anakku, aku mendengar suara keluhan di dalamnya.Perlahan-lahan aku menolak pintu bilik anakku, aku agak terkejut apabila melihat anakku yang sedang berdiri dengan sedikit membongkok. Anakku sedang melancap batangnya yang agak besar dan panjang itu, ukuran batang anakku lebh kurang sama besar dengan batang suamiku tetapi batangnya lebih panjang sedikit. Mata anakku terpejam rapat, aku tidak menyangka batang anakku sudah menjadi begitu besar dan panjang. Aku melangkah masuk ke dalam bilik anakku memghalangnya kerana apa yang di lakukan anakku itu tidak elok untuk dirinya.
Langkahku terhenti apabila anakku mengeluh dan mengerang, segentak dengan itu air maninya menyembur keluar dengan agak banyak. Aku tidak jadi menghalang anakku kerana air maninya sudah terpancut keluar. Aku juga tidak mahu anakku melihat diriku yang dipenuhi air mani ayah dan adikku. Aku melangkah keluar lalu ke bilik air untuk mandi dan membersihkan tubuhku. Petang itu suamiku menalifon dan memberitahuku yang dia tidak dapat pulang malam ini kerana dia akan ke Kuala Lumpur atas urusan kerjanya, esok petang barulah dia akan pulang. Semasa makan malam, anakku memandangku agak berlainan, dia memandang tubuhku dari atas hingga ke kakiku. Selesai makan, aku dan anakku ke ruang tamu dan menonton tv. Anakku duduk di sebelahku sambil memelukku.“Tadi Atan tak ke bandar ke…? Cepat pulang…” Tanyaku sambil membelai kepala anak tunggalku itu.
“Tak jadi pergi, kawan Atan ada hal. Lain kali kot…” Anakku menjawab sambil memeluk erat tubuhku.
“Dah lama ke Atan pulang tadi..?” Tanyaku mula risau, aku takut anakku nampak apa yang berlaku tadi.
“Tadi Atan lepak kat kedai dulu, lepas tu baru la Atan pulang. Kenapa mak…?” Perasaanku lega sedikit apabila mendengar kata-kata anakku itu.
“Tak de apa-apa la Atan, mak tanya je.” Aku menjawab dan tanganku masih lagi membelai rambut anakku. Tangan anakku memaut pinggangku dan tanganya mengelus lembut perutku. Aku merasa tubuhku masih penat akibat persetubuhan aku dengan ayah dan adikku siang tadi.
“Atan, mak nak tidur dulu la ya. Mak ngantuk la.” Kataku pada anakku yang sedang memelukku sambil menonton tv. Aku melepaskan pelukkan anakku lalu aku bangun dan terus masuk ke bilikku.Aku menanggalkan coliku kerana sudah menjadi kebiasaanku tidur tanpa memakai coli. Aku memadam lampu lalu aku berbaring di atas kati untuk melepasi penatku kerana disetubuhi ayah dan adikku serentak. Bayangan persetubuhan tadi mula terbayang di fikiranku. Aku tertidur dan dan di dalam tidurku, aku seolah bermimpi tubuhku di sentuh lalu di raba-raba. Aku terasa buah dadaku di ramas-ramas dan celah kangkangku di gosoknya lembut. Bajuku di selak ke atas dan aku merasa buah dadaku di cium dan di jilat lalu puting buah dadaku di sedut-sedut. Kerana mengantuk, aku membiarkannya malah aku juga menikmati cumbuan dan rabaan di tubuhku. Perlahan-lahan aku merasakan kainku di tarik ke bawah dan kain itu mula meninggalkan tubuh bawahku. Aku merasa seluar dalamku juga ditarik kebawah melalui peha dan kakiku hingga terlepas dari tubuhku. Dalam tidurku itu, aku mula merasa ada sesuatu yang hangat dan keras menekan-nekan punggungku yang agak besar itu. Terasa ada tangan melingkari memeluk perutku dan perlahan-lahan tangan itu naik keatas mengapai buah dadaku yang membusung itu. Buah dadaku di ramas dan puting buah dadaku di gentel perlahan-lahan lalu di tarik dan di tekan dalam-dalam.
Perlahan-lahan tubuhku ditarik sehingga tubuhku terlentang, kakiku di kuak sehingga terkangkang dan aku dapat merasakan benda keras tadi menyentuh bibir cipapku. Aku menjadi terangsang dan merasakan mimpiku ini seolah-olah benar. Antara sedar dan tidak, aku menikmatinya dan aku tahu benda keras yang menekan cipapku adalah batang kemaluan lelaki. Kerana merasa kenikmatannya, aku membiarkan batang itu di sorong masuk kedalam cipapku kerana kufikir itu adalah perbuatan ayah. Buah dadaku di ramas-ramas bersama tujahan yang agak kuat masuk ke dalam cipapku.
“Urrrggghh…” Aku mengeluh namun mataku tetap terpejam. Aku merasa kelainan sedikit kerana batang di dalam cipapku itu tidak serupa batang ayah. Batang ayah besar tetapi batang yang berada di dalam cipapku ini tidak sebesar batang ayah. Aku tidak berfikir lagi apabila batang di dalam cipapku itu mula di gerakkan keluar masuk.
“Ohh… aahhh..” Aku mendesih menikmatinya sambil mengerakkan tubuhku sedikit namun mataku masih terpejam. Tujahan batang di dalam cipapku itu bartambah laju keluar masuk dalam cipapku dan gerakkan itu agak kasar.Tubuhku di peluk erat dan bibirku di cium membuatkan aku tersedar dan terjaga dari tidurku, aku melihat anakku berada di atas tubuhku dalam keadaan telanjang sedang menujahkan batangnya ke dalam cipapku. Namun sudah terlambat kerana dalam keadaan belum sedar sepenuhnya itu aku merasakan tubuh anakku mengejang-ngejang lalu aku merasa ada semburan hangat terpancut-pancut didalam cipapku. Tubuh anakku terkulai layu menindihi tubuhku, aku menolak tubuh anakku dan aku sedar bahawa anakku telah berjaya menyetubuhiku.
“Oh Atan.. kenapa kau menodai emak…?” Aku masih terkejut dengan perbuatan anakku itu dan aku mula menangis sambil memukul-mukul anakku yang hanya diam membisu.
“Maafkan Atan, mak. Atan tak dapat menahan nafsu, sebenarnya Atan mahu mengejutkan emak tetapi Atan jadi terangsang apabila melihat kain emak terselak sampai ke paha emak. Atan bertambah terangsang ketika tesentuh buah dada emak berkali-kali dan Atan cuba meramasnya. Atan bertambah berani kerana emak mengeluh ketika Atan meramas buah dada emak. Atan tak dapat menahan lagi lalu telanjangkan emak dan menyetubuh emak.” jawab Anakku. Aku menanggis lalu merebahkan diri, aku tidak tahu berbuat apa-apa lagi. Aku tidak menyangka anakku sanggup menyetubuhiku. Aku juga menyesal kerana tertidur lena sampai tidak menyedari disetubuhi anakku sendiri. Anakku keluar dari bilikku meninggakkan aku yang sedang menanggis itu.Keesokkan paginya, anakku tidak bersarapan denganku seperti biasa. Aku juga masih merasa marah padanya di atas apa yang dia lakukan padaku. Aku ke biilk anakku dan aku melihat dia masih terbaring di atas katilya.
“Atan, bangun… apa yang kau buat pada emak semalam hah…! Emak tak sangka Atan sanggup menyetubuhi emak, Atankan anak mak. Kenapa Atan sanggup menyetubui mak…?” Tanyaku memarahinya. Anakku mendiamkan diri membuatkan aku bertambah marah.
“Kenapa Atan sanggup buat mak macam ni, kenapa…?” Tanyaku lagi dan kali ini suaraku agak tinggi nadanya.
“Kenapa emak boleh, Atan nampak apa yang emak buat pagi semalam. Atan pun tak sangka emak sanggup bersetubuh dengan atuk dan pakcik.” Jawab anakku membuatkan aku tersentak, terkejut.
“Aa..apa kkau cakap..” Tanyaku terketar-ketar terkejut mendengar kata-kata anakku itu.
“Ala… mak tak payah berpura-pura tak tahu. Atan nampak dengan mata Atan sendiri. Atan tak sangka emak sanggup berlaku curang pada ayah. Emak nak Atan bagitahu ayah ke…?” Aku bertambah terkejut dan aku mula merasa takut. Aku takut anakku memberitahu suamiku diatas kecuranganku.
“Atan, tolong la emak Atan. Jangan bagitahu ayah, mati emak di kerjakan ayah nanti.” Rayuku.
“Habis, emak hendak marah Atan lagi ke…? Atan boleh rahsiakan tetapi emak mesti bagi apa yang Atan mahu.” Jawab anakku.
“Apa yang Atan mahukan…?” Tanyaku.
“Atan pun mahu apa yang atuk dan pakcik dapat. Atan mahukan tubuh emak, Atan tak tahan bila melihat emak ketika bersama atuk dan pakcik semalam.” Kata anakku membuatkan aku terkejut. Aku tak dapat berfikir lagi,
“Atankan sudah menyetubuhi emak malam tadi.” Kataku lagi.
“Itu lain, Atan mahu dengan kerelaan emak. Kalau emak setuju ,ini akan menjadi rahsia kita berdua dan Atan tak akan bagitahu ayah. Kalau emak setuju, Atan mahu sekarang.” Kata anakku sambil menghampiriku lalu menarik tanganku agar aku duduk di atas katilnya. Aku menjadi serba salah, jika aku tidak setuju dengan kemahuannya, aku takut anakku memberitahu suamiku. Nak tak nak, aku terpaksa mengikut kemahuannya. Aku merenung mata anakku yang baru berumur 15 tahun itu. Pandanganku beralih ke arah buah dadaku yang mula di ramas-ramas anakku.Anakku mencium leherku sambil membuka bajuku, coli yang di pakaiku juga di tanggalkannya. Apabila buah dadaku terdedah di depan matanya, anakku terus meramas dan mencium buah dadaku sambil di jilat-jilatnya. Anakku menolak tubuhkuterbsring di atas katilnya. Buad dadaku terus di ramas dan di jilatnya, jilaanya mula turun menyusuri perutku lalu lidahnya menjilat-jilat perutku. Tanganya menbuka ikatan kain batikku dan kainku itu di tarik kebawah lalu di tanggalnya. Aku kini terbaring tanpa pakaian, yang tinggal cuma seluar dalamku sahaja namun ia tak bertahan lama apabila anakku menarik seluar itu ke bawah melepasi kakiku dan di campaknya ke tepi. Anakku duduk di celah kangkangku lalu ia tunduk merapati cipapku. Anakku mula menjilat cipapku dan tanganya meramas-ramas buah dadaku. Aku mula menjadi terangsang dan nafsuku naik hingga aku mengarang kenikmatan.
“Uuhhh..Atan, sedapnya… pandai Atan.” Kataku sambil mengusap kepalanya dan menekan kealanya rapat ke cipapku. Anakku tidak berkata apa-apa malah semakin rancak menjilat cipap dan kelentitku. Anakku menangalkan seluar pendeknya lalu menindihi tubuhku.“Sabar Atan, Atan baring dulu.” Arahku. Anakku mengikut perintahku lalu berbaring di sebelahku. Aku mula mengusap batang anakku dan memasukkan batangnya ke dalam mulutku.
“Ahhhhh… Ummmmm… sedapnya mak” Keluh anakku. Aku terbongkok-bongkok menghisap batang anakku sambil tanganku mengusap batangnya ke atas dan ke bawah. Aku memasukkan batang anakku hingga pangkal batangnya, anakku memegang kepalaku lalu menekan agar batangnya masuk ke dalam mulutku lebih dalam lagi. Terangkat-angkat punggung anakku menahan hisapan mulutku.
“Sedap” Tanyaku sambil tanganku terus mengusap batang anakku. Anakku tersenyum dan menggangukkan kepalanya. Aku baringkan tubuhku sambil mengangkangkan kakiku, aku menarik anakku supaya menindihi tubuhku. Anakku membetulkan kedudukannya dan mula menekan batangnya masuk ke dalam cipapku hingga ke pangkal batangnya dengan sekali tekan sahaja.
“Atan, uhh.. Atan, sedapnya. Oh…!” Keluhku. Anakku mula menghayun batangnya menujah cipaku. Pada mulanya perlahan tetapi tidak lama, anakku mula melajukan tujahan batangnya dan aku kemutkan batangnya.“Jangan gelojoh Atan” Aku menegurnya.
“Atan dah tak tahan ni mak… emak kemut kuat sangat” Kata anakku sambil mengerang. Aku tahu anakku masih muda, masih tidak tahu mengawal nafsunya dan anakku tidak akan dapat bertahan lagi.
“Pancutlah, mak tak apa…” Aku memberikan sokongan.
“Ohhhhhh… ah…” Anakku mula memancutkan air maninya ke dalam cipapku lalu tertiarap di atas tubuhku.
“Dah puas?” Tanyaku.
“Dah mak.. sedapnya cipap mak, lain kali Atan nak lagi… bolehkan mak?” Minta anakku.
“Boleh, asalkan Atan menepati janji. Jangan bagitahu ayah atau sesiapa saja, tau..” Kataku membuatkan anakku tersenyum.
“Emak tak perlu risau, Atan tahu.” Jawabnya sambil memeluk tubuhku. Sejak hari itu, boleh di katakan setiap pagi apabila suamiku keluar bekerja, anakku akan datang kebilikku untuk memuaskan nafsunya. Aku tidak mampu menolak, anakku dengan manjanya memelukku, menindihiku sambil meramas-ramas buah dadaku lalu cipapku akan menjadi mangsa melepaskan nafsunya.
Aku juga terangsang dengan sentuhan anakku pada setiap pagi dan aku juga menikmatinya. Sekurang-kurangnya terubat juga gelora nafsuku walaupun tidak sepuas dari persetubuhanku dengan ayah atau adikku kerana aku juga tidak dapat menahan nafsuku yang selalu terangsang. Kini anakku tidak malu lagi telanjang di depanku malah aku juga turut ditelanjangi anakku. Anakku yang masih muda begitu bersemangat dan aku yang tidak merasakan belaian ayah atau adikku kerinduan dipuas. Setelah cuti sekolah tamat, anaku pulang ke rumah mertuaku. Namun sejak peristiwa itu anakku selalu pulang ke rumahku ika ada masa terluang untuk memuaskan nafsunya menikmati tubuhku. Apabila anakku ulang ke rumah mertuaku, setiap hari dis ebelah petang, aku akan ke rumah ayah untuk menyediakan makan malam ayah dan adikku termasuk menyediakan tubuhku untuk disetubuhi mereka. Begitulah perjalanan hidupku sehingga kini.
-

Kisah Memek Pesta Pernikahan

Duniabola99.com – Aku mempunyai pengalaman seks dan ingin kubagikan kepada para pembaca. Kisah ini terjadi beberapa waktu yang lalu, dimana aku sudah mempunyai seorang suami yang sampai sekarang masih tetap hidup rukun. Pengalaman seksku ini bukan pengalaman yang terjadi di antara aku dan suamiku, melainkan karena keadaan dimana aku terangsang oleh kehadiran seorang pria yang membuatku terpaksa untuk melakukannya. Dimulai dengan kejadian undangan pesta pernikahan kawanku.
Kringggg kringggg dering telpon rumahku berbunyi.
Hallo sapaku, rupanya teman SMAku sebut saja Lina yang menelepon.
Kamu pasti datang kan Len? tanya Lina.
Tentu saja aku datang, undangannya sudah kuterima kemarin sore kok. jawabku.
Setelah berbincang sejenak maka telpon kututup. Maklumlah aku adalah seorang wanita karier, jadi karena jadwalku yang padat sering kali aku banyak tidak menghadiri acaraacara pernikahan temantemanku yang lain. Namun kali ini yang menikah adalah Lina sahabat baikku, jadi mau tidak mau aku harus menyempatkan diri untuk menghadirinya.Pagi ini setelah bertemu dengan client, handphoneku berbunyi lagi. Rupanya Lina lagi yang menelpon memastikan aku untuk datang besok ke pernikahannya, sekalian juga mengundang untuk acara widodaren malam ini. Namun aku lupa telah berjanji untuk menemani suamiku bertemu dengan clientnya untuk acara dinner malam ini. Jadi aku meminta maaf kepada Lina dan aku berjanji kalau besok pada hari Hnya aku akan datang ke pernikahannya.
Malamnya, aku menemani suamiku untuk dinner dengan clientnya di salah satu hotel berbintang lima di kotaku. Kami memesan tempat terlebih dahulu dan memberitahukan kepada pelayan jika nanti ada yang mencari suamiku harap diantarkan ke tempat kami. Memang hampir semua pelayan disana telah banyak mengenal kami. Karena memang tidak jarang suamiku mengajak clientnya untuk Dinner di sana, tentunya untuk berurusan bisnis.
Kira kira 15 menit kemudian, datang seorang Lelaki yang umurnya rasanya tidak berbeda jauh dengan suamiku, dia didampingi dengan seorang wanita yang sangat anggun, meskipun parasnya tidak begitu cantik. Suamiku pun bangkit berdiri dan memperkenalkan diriku kepada mereka berdua. Rupanya lelaki itu bernama Surya dan istrinya Helen. Mereka pun duduk berdampingan bersebrangan dengan suamiku. Tidak lama kemudian, suamiku dan Surya terlibat pembicaraan yang seru soal bisnis mereka. Sementara aku pun asik sendiri dengan Helen berbincang dan bergosip. Namun kurasakan sesekali Surya sering mencuri pandang padaku. Maklum saja malam itu aku mengenakan baju berbelahan dada yang renda berwarna hitam yang tentunya sangat kontras dengan kulitku yang putih dan rambutku yang berwarna coklat kemerahan.
Dalam hati kecilku sebenarnya aku juga diamdiam mengagumi Surya. Badannya tinggi dan kekar serta penampilannya mempesona seolah memiliki kharisma tersendiri, ditambah lagi wajahnya yang tegas namun menunjukkan kesabaran serta sorot matanya yang tajam. Berbeda sekali dengan suamiku. Diamdiam ternyata aku juga sering memperhatikan Surya. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 21:00, Surya dan Helen pun pamit kepada kami karena mereka sudah berjanji akan pergi bersama saudara Helen yang kebetulan berulang tahun. Setelah membereskan pembayaran, aku dan suamiku pun pulang ke rumah.
Besoknya, seperti yang sudah di janjikan, aku pergi bersama suamiku ke pernikahan Lina. Benarbenar suatu pesta yang sangat meriah. Tamu yang diundang begitu banyak dan semua ornamen di dalam gedung serta keseluruhannya benar benar tertata dengan indahnya. Setelah hidangan utama keluar, aku permisi kepada suamiku hendak ke toilet. Ternyata Toilet di lantai atas dimana pesta berlangsung sangat penuh. Aku pun berinisiatif untuk turun ke lantai bawah sekalian hendak ke counter kue dengan maksud hendak membelikan kue untuk anakku.Ketika menunggu lift, aku tersentak ada seorang lelaki menyapaku. Ternyata Surya, teman suamiku yang bertemu semalam. Dia mengatakan dia mau turun juga sebab dia merasa mobilnya belum di kunci begitu katanya. Kami pun bersama memasuki lift. Aku jadi serba salah karena lift itu kosong dan tinggal kami berdua saja. Apalagi ketika Surya mendekatiku dan mengatakan kalau penampilanku sangat cantik malam ini.
Malam itu aku mengenakan terusan berwarna merah menyala dengan bagian punggung terbuka, dan bagian depan hanya di ikatkan ke leherku. Jantungku berdegup makin kencang. Tidak munafik aku pun semalaman terbayang terus akan Surya. Suasana jadi hening di dalam lift. Surya mendekatiku dia mengatakan bahwa sejak kemarin dia pun selalu teringat akan diriku, bahkan ketika malamnya dia bercinta dengan istrinya pun dia membayangkan sedang bercinta denganku. Aku pun tersentak sekaligus senang aku hanya tersenyum saja.
Tibatiba tangan Surya menarik tanganku. Dia mendekati wajahku dan mencium pipiku dengan lembut. Aku tidak kuasa untuk menolaknya. Lalu tibatiba Surya berjalan ke tombol lift dan dia memencet tombol lift hingga liftnya pun berhenti. Aku menjadi serba salah, dalam hati aku sangat takut, tetapi aku juga diam diam sangat menginginkan semuanya terjadi. Lalu Surya mendekatiku lagi, dia mencium bibirku dengan lembut. Nafasku semakin tidak teratur, aku pun tidak kuasa menolaknya. Kami pun melakukan french kiss dengan hebatnya. Tangan Surya perlahan meraih belakang leherku dan menarik tali pengikat bajuku, rupanya dia berusaha membuka pakaian pestaku yang dirasakannya menghalangi pemandangan indah yang sudah dinantinantikannya. Aku pun tersentak, tetapi dia membungkam mulutku lagi dengan ciuman ciumannya, aku hanya bisa mengikuti permainan ini sambil mendesah menghayati kenikmatannya.
Perlahan ciuman Surya turun ke leherku Sambil tangannya sudah megusap dan meremas remas buah dadaku.
Uhhh desahku karena begitu nikmat usapannya, begitu lembut namun kuat.
Kemudian tanpa kusadari Surya telah menghisap buah dadaku yang sebelah kiri sambil tangan kanannya meremasremas pelan ke buah dadaku yang sebelah kanan. Dihisapnya dan dijilatinya putingku yang sudah mengeras. Dipermainkannya putingku dengan lidahnya yang nakal.
Uuuhhh aku tidak tahan rasanya.
Kuremasremas rambut Surya, Uuuhhh Suurrr aku tidak tahan, Uuuhhh
Lalu Surya menarik tanganku ke arah ikat pinggangnya. Langsung kutarik ikat pinggangnya dan kulepaskan pengail dan resletingnya. Surya pun melorotkan celananya, lalu dia menyibakkan rokku hingga pahaku yang putih dan mulus terlihat dengan jelas. Sekilas kulihat batang kemaluan Surya telah berdiri dengan tegaknya.Surya menatapku dalam dalam, kemudian menciumku dari bibirku kemudian turun ke buah
dadaku.
Dan tibatiba, Blesss aaaccchhh
Lubang kemaluanku terasa hangat, Uuuhhhh Surrr nakal kamu
Surya hanya tersenyum saja. Dia lalu menggoyangkan batang kemaluannya keluar masuk keluar
masuk, makin lama semakin cepat.
Uuuhhh Surrr nikmatt sekalii uuuhhh aku merintih merasakan nikmat yang tidak terkira.
Goyangan yang dilakukan Surya makin lama semakin cepat makin cepat tubuhku tidak kuasa
menerima hujaman batang kemaluannya yang begitu dahsyat. Kurasakan sangat penuh di dalam lubangku.Aacchhh Surrrr aku tak tahan lagi uuhhh desahku kepadanya karena merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Tahan sayang kita keluar samasama katanya mencoba mengatur tempo permainan kami. Surya pun menggoyangkan pinggulnya semakin cepat. Surya melakukan gerakan keluar masuk berulangulang sambil sesekali pinggulnya diputarputar untuk menambahkan kenikmatan bersenggama.
Aacchhh nikmat sekali desahku kepadanya yang kali ini diikuti dengan tercapainya orgasmeku.Goyangan pinggulnya yang mendesakku hingga terhimpit dipojokan lift semakin menggebugebu dengan gerakan keluar masuk yang semakin lama semakin cepat. Iramanya pun semakin tidak beraturan karena kami melakukan dengan posisi berdiri dan aku bersandar pada pojokan dinding lift.
Aaacchhh tubuhku menegang, kepalaku tetarik ke belakang dan, Crooottt crooottt crooottt kurasakan air mani Surya menyemprot ke dalam rahimku.
Tubuhnya menegang sambil merapat ke tubuhku, nafasnya terengahengah menikmati permainan yang baru saja kami lalui dengan wktu dan tempo yang cepat.
Uuuhhh desahku terkahir kali menghayati permainan seks kami.
Surya menciumi bibirku kembali, kami melakukan french kiss sejenak, kemudian dengan cepat membereskan pakaian kami kembali yang berantakan karena terburu buru melepaskannya tadi.Setelah saling membetulkan pakaian, Surya pun menekan tombol lift kembali dan kami meluncur langsung naik ke atas, kali ini kembali ke tempat pesta berlangsung. Rupanya Surya memang tidak bermaksud turun, dia segera berlari ke lift ketika dia melihatku berjalan keluar ruangan. Setelah saling menukar nomer telpon, kami pun berpisah. Sambil masuk ke ruangan, Surya mengerlingkan mata nakalnya kepadaku, aku hanya membalasnya dengan senyuman saja. Ketika aku kembali ke tempat duduk, suamiku bertanya kenapa aku lama. Aku bilang saja bertemu dengan teman lama dan sempat mengobrol dengannya sejenak.
Dan tidak lama kemudian, acara pun diakhiri dengan foto bersama pengantin. Setelah memberi selamat kepada Lina, aku dan suamiku pun pulang ke rumah. Malamnya, aku banyak tersenyumsenyum sendiri karena masih mengingat kejadian yang begitu indah dan menggairahkan bersama dengan Surya di lift tadi. -

Foto Bugil remaja Viola Bailey memamerkan pantat mulus dan toket gedenya

Duniabola99.com – foto cewek cantuk pirang Viola Bailey memakai bikini yang sexy menampilakn tokenya yang gede dan bulat dan memamerkan memeknya yang pink bulunya yang baru dicukur diatas tempat tidurnya.
-

Video bokep Honoka Orihara pamer toket gede dan mastrubasi
-

Kisah Memek tempat kost putri

Duniabola99.com – Aku seorang mahasiswa di Jogja, dank au anak perantauan disini aku gnekost dirumah yang biasanya dijadikan tempat kost anak mahasiwa baik putra maupun putri, tempat huniku di kelilingi banyak kost cewek, dimana cerita ini aku akan berbagi pengalamanku dengan kost putrid yang berada di belakang kostku,
Singkat cerita aku dan penghuni kos putra yang lainnya memang sudah kenal dan lumayan akrab dengan penghuni kos putri belakang, jadi kalo ada yang perlu bantuan tinggal bilang saja.Aku sering sekali main ke kosan putri itu untuk sekedar ngobrol-ngobrol saja diruang tamunya, itupun kalau dikosanku lagi sepi, maklum saja aku sendiri yang angkatan tua yang nyaris gak ada kerjaan, sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan kuliah dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Saking seringnya aku main ke kosan belakang, ketujuh cewek penghuninya sudah sangat terbiasa dengan kehadiranku disana, dan ada satu orang cewek bernama Ana, tingginya sekitar 165cm, beratnya sekitar 50kg, kulitnya kuning, ukuran Branya mungkin cuma 34A, pernah sehabis mandi masih dengan balutan handuk sejengkal diatas lutut dia lewat didepanku dengan santainya.
Aku yang masih sangat normal sebagai lelaki sempat melongo melihat pahanya yang mulus ternyata, dan dia cuek aja tampaknya.
Sampai suatu hari, sewaktu liburan UAS sekitar menjelang sore saat aku datang ke kosan belakang seperti biasa, disana hanya ada Ana sendiri, dia memakai daster bunga-bunga tipis selutut, dia sedang didepan komputer dikamarnya yang terbuka pintunya, kupikir dia lagi mengerjakan tugas
“lagi ngapain, An? Yang laen kemana?” tanyaku didepan pintu, “eh Mas Zaky, lagi suntuk nih, lagi ngegame aja, yang laen kan mudik mas, trus Mbak rina kan KKN pulangnya malem terus” jawabnya sambil masih memainkan mousenya
“masuk mas”.
Aku pun masuk dan duduk di karpetnya
“ emang kamu ga mudik juga An?”
“aku kan ngambil SP mas, males klo harus ngulang reguler” jawabnya.
“lagi ngegame apa sih?” tanyaku lagi
“ini nih maen monopoly, abis yang ada cuma ini” sambil merubah posisi kakinya bersila dan sempat memperlihatkan pahanya, akupun melongo lagi di sajikan pahanya itu, sampai akhirnya dia sadar dan sambil menutup pahanya dia bilang
“hayo ngliatin apa?”
“eh ngga, ga liat apa-apa” jawabku gelagapan
“hayooo ngaku, pasti nafsu ya, dasar cowo” dia bilang
“yeee jangan cowo aja donk yang salah, yang bikin nafsu kan cewe” kataku membela diri
“wuuu ngeles aja” dia bilang sambil melanjutkan gamenya tadi, “eh mas punya film ga? BT nih”
“film apa ya? Yang di tempatku kan dah di tonton semuanya” jawabku
“yaaah apa aja deeeh” dia memohon
“apa dong, ya emang udah ga ada lagi, ada juga bokep tuh klo mau”
“mau dong mas mau” dia bilang
aku kaget mendengar itu langsung bilang
“beneran nih, nanti kepengen repot lagi”
“udah sana ambilin, aku iseng ni mas”
“tapi nontonnya bareng ya” kubilang
“iihh ga mau ah, nanti malah mas zaky pengen, bisa diperkosa aku”
“ga bakalan atuh sampe kaya gitu, mau diambilin ga niy? Tapi nonton bareng ya”
“iya deh, ambil sana” pintanya.
Secepatnya aku lari ke kos lalu mengcopy bokep yang ada di komputer dikamarku, aku copy yang bagus-bagus saja, kemudian setelah selesai aku langsung berlari ke kamar Ana dan menyerahkannya. Ana pun langsung mengcopy yang ada di flashdiskku.
Kamipun menontonnya, aku duduk berada disebelah kirinya, dan dia duduk sambil memegang bantal. Kami tak ada bicara saat film itu dimulai. Baru beberapa menit menonton, aku mulai horny karena baru kali ini aku nonton bokep sama cewek yang bukan pacarku berdua saja, kontan saja akupun agak-agak salah tingkah berganti-ganti posisi duduk demi menutupi kontolku yang sudah berdiri tegang.Tak berapa lama sepertinya diapun mulai merasakan hal yang sama, nafasnya mulai tak teratur dan agak berat seperti ada yang ditahan, duduknya pun mulai berganti posisi dan sekarang bersila sambil memeluk bantalnya itu. Seandainya aku yang jadi bantalnya, hmmmmm. Akhirnya aku memberanikan diri bertanya
“kenapa, An? hayoo”
“apaan sih, ga kenapa-napa ko, mas tuh yang kenapa dari tadi gerak-gerak terus?” dia merengut
“ yahhh, namanya juga nonton bokep An, nontonnya sama cewek manis berdua aja lagi” kubilang
“emangnya kenapa klo nonton ma cewek berdua aja”, sepertinya dia memancingku
nekad saja aku bilang
“ya, jadi kepengen lah jadinya”
“tuuh kan bener yang aku bilang tadi” Dia melanjutkan
“ mas zaky suka ya begituan?”
dan aku jawab asal
“ya sukalah, enak sih”
“lah kamu sendiri suka nonton bokep ya? Dah dari kapan? Jangan-jangan kamu juga udah lagi?” langsung aku cecar saja sekalian
“iihhh, apaan sih” dia bilang,
“udahhh ngaku ajah, udah pernah kan?kalo udah juga ga papa, rahasia aman kok, hehe” aku cecar terus
“mmmm tau ah” dia malu tampaknya, kemudian dia mengalihkan dan bertanya
“mas zaky klo begituan suka jilatin kaya gitu mas” sambil menunjuk adegan cowok lagi jilatin memek cewek
“iya, suka, di oral juga suka, kenapa? Pengen ya hehehe”
“ihhhh orang cuma nanya” jawabnya malu-malu
“kamu emangnya belom pernah di oral kaya gitu An?”
“belom lah,aku sebenernya pernah ML 2 kali, tp cowokku ga pernah tuh ngejilatin ‘itu’ku, aku terus yang disuruh isepin ‘anu’nya “ akhirnya dia ngaku juga
“ wahh keenakan cowokmu donk, diisep terus kontolnya ma kamu, dah jago dunk, jadi pengen, hehe”
“wuuu sana ma pacarmu sana” katanya
“pacarku kan jauh An” jawabku.
Aku langsung bergeser merapatkan diri disamping dia
“ Din, mau aku jilatin memeknya ga?” aku langsung aja abis udah ga tahan. Dia diam saja, aku cium pipinya diapun menghadapkan mukanya kearahku, aku dekatkan bibirku ke bibirnya dan kamipun berciuman dengan sangat bernafsu. Tangan kiriku mulai meraba toketnya, diapun melenguh “mmmh” sambil tetap berciuman.
“An, udah lama aku pingin ngerasain ngentot sama kamu” kataku“aku juga mas, aku kan sering mancing mas zaky, tapi mas kayanya ga ngerasa” dia bilang
“ihh pake mancing-mancing segala, kan tinggal ajak aja aku pasti mau”
“yeee masa aku yang ajak” katanya manja sambil menggelayutkan tangannya dileherku
“berarti boleh dong memeknya aku jilat” sambil kuturunkan tanganku ke memeknya yang masih terbalut dasternya
“lom diijinin aja tangannya udah megang memekku nih” sambil tersenyum kemudian menciumiku.
Aku langsung melumat bibirnya sambil mengangkat dasternya hingga tanganku dan memeknya hanya dibatasi CD tipis saja.
Ana sudah mulai memasukkan tangannya kedalam celana(saat itu aku hanya menggunakan celana boxer) dan CD ku sampai menyentuh kontolku dan kemudian mengelusnya lembut
“mmmhhh Ana sayang”
Aku membuka kaosku lalu melepaskan dasternya sekalian hingga tersisa CD dan bra nya saja.
“kamu seksi An”
“mas zaky juga kontolnya gede, Ana suka banget, Ana isep ya?”
“iya An, aku juga ga sabar pingin memek km”
Akupun berdiri, Ana memelorotkan celana sekaligus CDku sampai kontolku seperti melompat kedepan mukanya saking tegangnya, Ana sedikit kaget saat melihat kontolku yang memiliki panjang sekitar 17cm
“mas, gede ih, pacarku ga segede ini kontolnya”
Saat dia sudah membuka mulutnya ingin melahap kontolku, aku langsung menariknya hingga berdiri
“sebentar sayang, dah ga sabaran pengen isep ya?”
Ana mengangguk manyun
“kita 69 yuk sayang”
Aku membuka tali bra nya dan lalu cdnya kuturunkan, terlihat bersih memeknya tanpa jembut.
“memek kamu bersih sayang”
“baru kemaren aku cukur mas, abis suka gatel kalo ada bulunya, mas suka ngga?”
“suka banget sayang” sambil kuciumi memeknya.
Ana naik ke kasurnya dengan posisi telentang mengundangku, akupun naik dan memposisikan kontolku berhadapan dengan mukanya lalu mukaku didepan memeknya.
Aku mulai menjilati memeknya dengan lembut , Ana tanpa ragu memasukkan kontolku ke mulutnya dan mengocoknya perlahan
“oughhh, mmmhhh Ana sayang” memek Ana terasa sangat legit aku menjilati klitorisnya yang kemerahan
“hmpffhhh….mmmpphhh” Ana melenguh
Sekitar 5 menit kami di posisi ini, kami sudah sama-sama tidak tahan, aku mengubah posisiku berada di atas tubuh telentang Ana dan mengarahkan kontolku ke memeknya. Memeknya sudah agak basah setelah oral tadi, aku menggesek-gesekkan kontolku sesaat
“ohhhh, masukin masku sayang, Ana ga tahan lagi mmmmhhh”
Aku senang mendengarnya memohon minta di entot. Aku menekankan kontolku perlahan, baru kepalanya yang masuk, agak sulit, aku hentakkan sedikit, Ana menggigit bibirnya, dan akhirnya kontolku berhasil memasuki lubang senggamanya
Sempit dan seret rasanya membuatku merasakan kenikmatan saat aku awal bercinta dengan pacarku, namun ini terasa lebih mungkin karena lebih menantang. Aku memompa memeknya perlahan-lahan, Ana mengikuti gerakanku dengan menggerakkan pinggulnya mengarahkan memeknya. Aku genjot terus sambil kupeluk Ana dan menciumi bibirnya yang merah basah.“mmh. Hmmpppf….sayang enak banget sayang, memek kamu sempit banget, kontolku kaya dipijet-pijet”
“ he emh mas, oughhh terus mas, masukin terus mas, biar Ana jepit kontolnya, ahhhhh” bicaranya terengah-engah
Aku menggenjot terus sampai akhirnya kontolku amblas didalam memeknya. Aku semakin cepat memompa liang senggamanya.
“ahhh,,ohhhh, masku,,,ohh,,entot aku ohh..enak banget mas sayang, Ana pingin oohhhhh dientot mas terus, ayo ooougghhh” Ana sudah tak karuan omongannya saking menikmatinya.
15 menitan kami bercinta dalam posisi tersebut dan aku memintanya nungging untuk posisi doggy , Ana menurut saja, aku masukkan kontolku kememeknya lagi dan sekarang sudah agak lancar walaupun masih terasa sempitnya seperti memeras dan menyedot kontolku masuk.
Aku memegang pantatnya yang mulus bersih sambil aku pompa tak terlalu cepat, Anapun memajumundurkan memeknya hingga seperti akan menelan kontolku seluruhnya dan sangat nikmat rasanya.
Aku mempercepat genjotanku di memeknya, Ana sedikit berteriak kenikmatan
“auhh mas,, mmmhh terus mas, enak ahhh…kontol mas…oohhh sayang”
Nafasku semakin memburu dan bernafsu mendengar ocehannya itu membuat genjotanku menjadi sangat cepat
“sayang, aku kluarin dimana sayang…ah ah oughh”
“didalem…argh aja sayang auuhhh ga papa, Ana juga mau keluar mmmhhh”
Genjotanku cepat sekali karena spermaku sudah tak tertahankan lagi mau keluar.
“arrrgghhh aku keluar sayanggg”
Dan saat itu juga tubuh Ana mengejang orgasme
“ahhhhhhh, aku juga ssssshh mas”
Aku muntahkan spermaku dalam lubang memek Ana, aku memutar tubuh Ana dengan kontol masih tertancap di memeknya,aku memeluk dan menciumnya
“kamu hebat sayang, memek kamu hebat jepitannya”
“mas zaky juga”
Dia mengajakku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh kami, dengan masih telanjang kami keluar kamar dan menuju kamar mandi. Aku membersihkan seluruh tubuhnya dengan perasaan sayang yang luar biasa, dan diapun melakukan hal yang sama kepadaku.
Setelah selesai membersihkan tubuh kami, kami kembali kekamarnya dan memakai kembali pakaian kami,saat itu dia bilang kepadaku
“makasih ya mas, udah ngasih kepuasan buat aku, enak banget ngentot sama kamu mas”
“sama-sama sayang, besok-besok lagi ya?”
“siap mas. Muachh” jawabnya sambil menciumku
Akupun kembali ke kosku dengan hati sangat senang dan saat ada kesempatan berdua kamipun melakukannya lagi. Atau saat sama-sama tidak tahan kami janjian ke hotel untuk memuaskan nafsu kami.
-

Cerita Sex Terkini Behubungan Dengan Ibu Sandra Pimpinan Bank
Cersex Terbaru – Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Hallo, kenalkan nama saya Hengky (nama rahasia tentu saja). Sekarang ini sich berumur 37 tahun. Memiliki seorang istri dan dua orang anak. usia 8 dan tujuh tahun. Dapat disebut kami keluarga yang berbahagia. Anakku 1 cowok dan 1 cewek, cocok sdh. Istriku? Well, ucapkan I am a lucky bastard. Istriku seorang yang elok dan seksi, tinggi tubuhya 169cm buah dadanya dapat disebutkan proposional dgn badannya, montok ataupun lebih persisnya sedikit chubby.
Saya memang tidak sukai cewek yang kurus dan entahlah mengapa cewek chubby selalu membuatku terangsang. Chubby bukan ndut atau overweight. Istriku sukai berpakain yang seksi, itu didukung oleh kulitanya yang putih mulus dan perawakan badannya yang bohay.
Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank
Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank
Rambutnya yang panjang seketiak membuat ia sangat enak untuk dilihat. dan saya mengetahui kalau kita pergi jalan ke mall, tentu banyak mata lelaki yang menyaksikannya, meskipun hanya sepintas. membuat gw senang sekalian teransang (sakit kali gw). Tinggiku 185cm dgn berat 90kg. Penisku standar orang indonesia sich. tidak panjang seperti di film BF atau seperti di narasi dewasa yang lain. Saya tidak pernah ngukur berapakah panjangnya, tp yang dapat kubanggakan ialah diameternya. Dapat disebut lebih gemuk dibandingkan teman yang saya mengenal, sedikit ada garis-garis urat dgn kepala penis yang lumayan besar. Saya tidak tahu standar besar itu bagaimana, tp penisku banyak memberikan kepuasan banyak cewek . Maka saya percaya punyaku memang lumayan bagus.
awalnya, gw ngesex dgn pembantu tetangga yang berusia 50-an tp masih baik untuk di-ML. Well, itu sekitaran 5-6 bulan yang kemarin. Saat ini bu lastri dah pulang daerah nemenin adek-nya yang suaminya wafat. Kemungkinan tidak akan kembali dan tetangga sebelahku sdh ambil pembantu baru yang maish muda, kurus, poin dan tidak menarik perhatianku. yah, lenyap dech sumber pemuasanku . Maka sejumlah bulan akhir gw hanya kadang-kadang ngesex dgn kenalan lama yang memang dahulu pernah ngesex.
Sampai dua bulan akhir ini, gw punyai tempat pemuasan masih tetap. Lebih muda sedikit dari bu lastri, lebih ramping sedikit dari bu lastri (bahkan juga lebih ramping sedikit dari istriku), tp buah dadanya montok. Damn! gw sukai sekali dengan cewek yang berbuah dada montok. Ia berumur lebih tua 7-8 tahuan dari gw dech. Cukup tinggi meskipun tidak tinggi-tinggi sekali, tidak tahu dech tingginya berapakah. Perutnya rata, walau sebenarnya anaknya 2 dan sudah gede-gede. Ia nikah muda, menjadi anaknya sekrang paling tua sdh kuliah. Namaya bu Sandra.
Bu Sandra sekarang ini jadi kepala cabang sebuah bank. Waktu gw tetap kerja di bank itu, bu Sandra masih menjadi kepala pemasaran. Orang yang murah senyuman dan supel. Meskipun sdh berusia, tp performa dan fisiknya maish bagus. Ia rajin senam dan kadang-kadang perawatan. Kulitnya putih dan rambutnya sebahu dan selalu memakai ikat rambut hiasan. Selalu pakai rok, tidak pernah gw saksikan ia pakai celana panjang (apalagi celana pendek). Selalu memakai pakaian dalaman yang cukup redah dan blazer.
gw kerja di bank, kawan-kawan dan gw kerap sejumlah kalai bergurau dapat menyetubuhi bu Sandra. Tp kita tidak ada yang bernai macem-macem ke ia karena ia orangnya kelihatan tegas dan bukan “murahan”. Saat gw sdh keluar bank, kedengar isu kalau ia pisah. Tidak tahu mengapa. Gw tidak pernah kontek dai semenjak keluar bank.
Sampai satu saat, “nasib” menghadapkan kita…. untuk sama-sama memberikan kepuasan.
Hari itu gw kembali ingin jalan ke mall. Tidak ada pikiran untuk “memburu”, lagian gw memang kembali ingin jalan. Jemu ajah di dalam kantor. FYI, sebenarnay sekretarisku itu cukup cakep dan seksi, tp seperti kata peribahasa, don’t shit where you eat . Maka gw tidak pernah apapun in sekretaris gw. Akhir gw datang di food court. order makan, duduk rileks sekalian melihatin cewek-cewek ABG dgn baju yang seksi. I wish, i can fuck those young girls. Tp, gw tidak berani, karena gw bukan type cowok yang dapat bertanggungjawab. Sesudah sekitaran 1 jam makan dan duduk rileks, gw jalan di mall untuk sightseeing. Saat melalui sebuah restoran, dari kaca gw saksikan muka yang cukup kerabatr. Rupanya bu Sandra.
Kembali bicara dgn dua orang yang tampakny klien usaha kali. Bajunya bu Sandra masih inget sekali dech. Daleman warna putih yang cukup rendah, blazer hitam dan rok span putih . Benar-benar cocok sekali dgn kulitnya yang putih. Damn! sesudah beberapa tahun tidak saksikan ia, bu Sandra tetap menarik ajah. Gw menyengaja tidak terlalau jauh dari restoran itu, saksikan beberapa toko yang disampingnya ajah. Untunglah tidak berlama-lama ke-2 tamu bu Sandra pergi, tp bu Sandra tetap di dalam, kayakanya tetap nikmati makanannya dan kadang-kadang ngetik di hapenya. Gw ngototin masuk tuch restoran, disongsong oleh pelayan, tp saya menunjuk bu Sandra dan berketepatan bu Sandra saksikan ke gw.
“Masih inget sama saya bu?” sekalian saya jalan perlahan dekatinya.
“Loh? pak Hengky khan?” sekalian bu Sandra berdiri dan jabat tangan.
Yah, kita bercakap ajah dan berbasa basi, tp kadang-kadang gw mengambil pandang menyaksikan belahan dadanay yang kelihatan sedikti dari kembali pakaian dalamnya. Tidak ada yang memikat buat di obrolin, seperti umumnya masalah pekerjaan dan yang lain.
Lantas “berpura-pura” tanay masalah keluarga, anak lantas suami.
“Oh, saya dengan suami sdh pisah. belum mengetahui yah?” tetap tersenyum.
“Oh, sorry bu… kapan cerainya? maaf saya tidak tahu” jawab gw pura=pura begog.
“Pisah sich, tidak ada persetujuan pisah. Ia tinggal dirumahnya sendiri, saya di rumah sendiri” jawab bu Sandra.
“ouhh, lantas beberapa anak bagaimana bu?” ini kali benar-benar serius, karena gw belum mengetahui.
“Turut saya, tp kadang-kadang ke bapaknya ” jawab bu Sandra tenang.
Tidak terlampau detil ia narasi meskipun tidak bertanya. Sepertinya ia tidak ingin bercerita lebih detil masalah “pisah” sama suaminya. Tp gw mulai SSI, siapa tahu sukses.
“Lantas bu Sandra tidak nikah kembali?”
“Hahaha… sudah tua pak Hengky, tidak mikir ingin nikah dech”
“Loh, bu Sandra masih elok kok. Bisa membuat cowok ngelirik lah”
“Aduh, hahah… dapat ajah pak Hengky ini”
“Saya ajah sukai bu melihatin bu Sandra di dalam kantor. Kalau bu Sandra melalui selalu membuat saya deg-deg-an” Kata gw dgn cuek. tidak perduli dech tersinggung apa tidak ia.
“Oh yah? wah, nakal rupanya yah pak Hengky ini” dgn suara yang rileks. Tidak geram pertanda.
Saya lanjut SSI gw tanpa merendahkan dianya. Ia justru seringkali ketawa dan mengkap dgn rileks rayuan gw.
Kita juga tukar PIN. Lantas saya lanjutin SSInya ke ia.
“Kalau malem tidur sendiri kalau gituh saat ini?”
“Loh? pertanyaannya loh… haha, mancing nih pertanyaannya” jawab bu Sandra rileks.
“Khan ucapnya tidak menikah kembali dan pisah dengan suami”
“Yah, tidak perlu dijawab khan kalau gituh… memang mengapa? ingin nemenin emangnya?”
“Kalau kadang-kadang dapat kok nemenin bu Sandra. tidak nolak saya”
“Haha. nakal rupanya pak Hengky ini. Saya berpikir alim loh dahulu”
… dan beragam SSI gw dijawab rileks sama bu Sandra. Kita masih narasi yang cukup nyerempet sedikit gituh. Gw harus juga “sedikit” bohong dgn narasi kalau istriku dingin dan gw jarang-jarang dapat porsi, tp tidak jajan, hanya self servis.Gw bingung kalau bu Sandra rupanya tidak risi, justru serius denger ceritaku.
Kita tetap menceritakan ngalor ngidul, kadang-kadang tidak sempret dgn SSI.
Tp tidak ada apa-apa, kita pada akhirnya pamitan. Janjian satu saat dapat berjumpa kembali. Dan hari itu kita pisah tidak terjadi apa-apa. Yah gw sich rileks ajah, meskipun ingin sekali.
Sekian hari kita tidak pernah kontak-an. Ia tidak contact, gw tidak contact. Sampai satu saat saat main-main saksikan up-date status beberapa orang di hape gw, saksikan punyai bu Sandra yang didalamnya “menjaga diri di jalan yah sayang”. Langsung gw chat ia.
“Wah, sudah dapat pasangan bu Sandra?”
“Hahah… anakku keluar kota sama temannya. pikiranmu loh pak Hengky”
“Ouhh… wah, sendiri di rumah donk. tidak takut?” pancingku
“Ah, sudah biasa kok.” jawabannya pendek.
Damn! sulit sekali sich nih orang. Sepertinya tidak nolak, tp tidak kasih lampu hijau. Gw ciba terus sich.
“Sampai kapan anaknya pergi? 2-2-nya?” masih mancing gw.
“Sampai minggu kembali. hanya satu orang, yang 1 sama bapaknya sampai minggu. hayoo, mengapa nanya-nanya?”
Wah, kok sepertinya ada “keinginan” nih.
“Tidak papah, siapa yang tahu bu Sandra ingin saya datangi”
“haha.. kalau ingin dateng, yah dateng ajah. Hanya bertamu ajah khan?”
“Memang bisa kalau nginep?” pancingku kembali
“Loh? dicari istrinya kelak. genting saya… haha”
“Tidak kok, percaya tidak. nginep satu hari dech” ngotot dech gw.
“Memang berani pak Hengky?”
Wah, chat seterusnya ulur tarik dech sama bu Sandra masalah dapat nginep apa tidak. Bu Sandra terlihat entahlah memang jual mahal atau sangsi. tidak tahu dech gw. Lumayan banyak rayuan sich hingga kemudian ia mengizinkan gw nginap satu hari dirumahnya. Tp sore datengnya, karena esok siang ia tetap kerja.
Yipieeee…
Untuk masalah pergi nginep satu hari, istriku tidak berprasangka buruk. Karena dgn pekerjaan gw ini, kerap gw pergi keluar kota 1-2 hari untuk share masalah . Maka ia tidak akan berprasangka buruk. Paling suruh membeli oleh-olehan. Tp itu dapat ditata dech.
Gw menyengaja tidak membawa mobil dan gw naik taxi ke rumah bu Sandra. Singkat kata, sore gw naek taxi ke rumah bu Sandra. Perumahan yang elit. Tp seperti perumahan gw, kayaknay warganya cuek dgn tetangga. Rumah ia cukup mojok. Rupanya sampai sana, ada pembantunya. Aduh, tidak dapat macem-macem ini. Sialan gw berpikir! bu Sandra belum pulang, tp pembantunay udha dititipin pesan . Maka gw dipersilakan masuk di ruangan tamu dan menanti. Sepanjang 1 jam gw tunggu dan bicara dgn pembantunya, rupanya ia pembantu harian, dateng pagi pulang sesudah bu Sandra dateng. Fiuhh, sukurlah. Gw percaya tentu bisa execusi bu Sandra. Asala sabar ajah.
Pada akhirnya bu Sandra pulang. Cocok ia masuk, gw menyengaja menyaksikan sisi dadanya. Ia pakai pakaian batik terusan yang pendek dgn belahan dada rendah. Menjadi lebih terang kelihatan belahan dadanya. Pahanya juga kelihatan mulus sekali. Duh, asli gw menyengaja sekali saksikan belahannya.
Sesudah basa-basi dan salam-salaman. Siapin makan, bercakap lantas pembantunya pamit pulang. Pada akhirnya kita berdua dech.
Bu Sandra masih pakai pakaian kerjanya belum mandi. Kita bercakap sekalian makan dan gw masih kadang-kadang melihat dadany. Gw menyengaja tidak curi pandang. tp benar-benar menyaksikan saat momentnya cocok.
“Heh, matamu itu kok nakal sich” dgn suara rileks tanpa geram.
Tp sedikit berbeda. Ia lebih rileks, tidak jaim. yahh… seperti waSandra biasa yang umumnya dech. Gw cukup terkejut ajah, karena baru ini kali saksikan ia semacam itu.
“Yah, saya khan masih normal bu. ada yang cantik yah saya sukai lihatnya”
Bu Sandra ketawa rileks. gw terus SSI ke ia, ia tanggapin dgn rileks tanpa geram sama sekalipun. Narasi masalah istriku yang dingin (hahaha..). Saat usai makan, ia membawa ke dapur, gw bantuin ke dapur. meskipun ia katakan tidak perlu, tp tetep gw bantuin. Di dapur kadang-kadang tangan kita bersinggungan saat bantuin ia nyuci. masih sekalian narasi rileks.
Lantas ia pamit ingin mandi dahulu. Gw tanpa malu dan takut, ngotot ajah dech bicara
“Saya belum mandi nih bu”
“Kamar mandi ada tuch dari sisi. saya mandi dikamar” sekalian ternseyum.
Kita guyonan masalah itu dgn SSI tetep jalan, hingga kemudian..
“haha.. sudah saya sangka kamu ingin nakal di sini” lantas masuk kamarnya, tanpa tutup pintu kamarnya.
Gw saksikan ia mengambil handuk dan masuk kamar mandi, tp pintu kamar mandinya ditutup tidak rapat. Damn! ini tentu lampu hijau. Langsung gw jalan masuk kamarnya dan buka pintu kamar mandinya perlahan-lahan. Bu Sandra sdh melepaskan pakaiannya dan kembali melilitkan handuk di tubuhnya.
Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank
Untuk memendekkan narasi, saya tidak tulis apa ajah sanjungan dan beberapa cerita disana. Dgn tanpa malu gw langsung membuka pakaian semua saat bu Sandra tetap bersihkan wajahnya. Saat ia usai bersihkan muka dan saksikan dari kaca gw telanjang, ia hanya tersenyum. Gw dekap ia dari belakang dan berusaha perlahan-lahan ingin membuka handuknya. Ia “berpura-pura” ngelarang waluapun tanpa perlawanan. Saat sdh dapat terbuka, gw benar-benar takjub akan tubuhnya. Putih, mulus, perut kempes, meskipun ada kerut-kerut sedikit dimana-mana, tp kelihatan bagus.
Toketnya padat, dgn pentil coklat yang cukup gemuk. Gw sempat bengong sekalian ngelus tubuhnya.
“Sedih yah saksikan aslinya?” sekalian pasang muka cukup serius.
“Bagaimana kalau kita mandinya kelak ajah dan saya tunjukkin sedih apa tidak”
Lantas perlahan-lahan dari kamar mandi gw ambil giring ke tempat tidurnya, ia nurut ajah masih tetep posisi membelakagi gw.
Sampai dikamar deket tempat tidur, gw puter tubuhnya. Saat bertatapan, gw langsung cium bibirnya perlahan-lahan. bu Sandra balas kecupan gw dan perlahan-lahan lidah kita sama-sama berjumpa. Gw cium ia sekalian terus memainakn lidah gw, sepertinya bu Sandra menikmatinya. bu Sandra terus membalasnya kecupan gw, bahakn ia dapat menyeimbangi sama-sama hirup lidah kita. Tanganku mengelus punggungnya, sedangkan bu Sandra hanya merengkuh gw doang. Tanganku meremas lembut bokong bu Sandra yang rupanya masihlah padat.
bu Sandra mengeluh perlahan. Jemari gw perlahan-lahan mengelus perlahan belahan bokongnya, dgn satu tangan berusaha buka belahan bokong dan satu tangan berusaha mengelus segi dalam bokongnya. Jariku kugosok perlahan dan mengelus lubang bokongnya. Cukup sedikit basah rupanya. Gile, rupanya bu Sandra masih basah sekali sampai ke wilayah bokong. Ada erangan lembut dari bu Sandra, sekalian ia mengigit perlahan bibirku. Jariku makin turun agar dapat merasakan mekinya yang sdh basah. Jariku tambah gesit mainkan didaerah antara bokong dan meki tersebut. Makin kedengar erangan bu Sandra. Ada goyangan kecil di bokongnya.
Gw berusaha untuk selalu mainkan jarinya, apalgi goyangannya semakin kerasa dan erangan sekalian kecupan semakin kedengar.
Tpii…
Sorry pembaca, memang cukup keputus dan memang membuat kentang. Tp itu yang terjadi seterusnya.
Mendadak bu Sandra melepas kecupan gw, melepaskan tanganku yang kembali asyik dan duduk di tempat tidur sekalian meredam kepalanya. Tidak ada isak tangin, tidak ada perkataan, hanya duduk dan kedengar masih tetap ada tersisa desahan yang berusaha dilepaskan. Asli gw kebingungan mengapa. Gw berpikir gw lakukan kekeliruan. gw berjongkok dan berusaha meredam gairah dan menanyakan kedia ada apakah. Ia katakan tidak terjadi apa-apa, tp tidak ingin saksikan gw. pada akhirnya gw hanya jongkok ajah sekalian pegang pahanya.
Asli gw gairah sekali, tp gw tidak berani maksa. Ia katakan sorry, lantas katakan suruh gw pulang, tp dgn suara datar dan bukan emosi. gw katakan tidak dapat dan kasih argumen. lantas ia suruh gw tidur dikamar anaknya ajah kalau gituh. Gw terang tidak ingin, hanya gw tidak katakan. Tp gw tetap rileks bertanya mengapa. Gw tidak tahu berapakah menit, tp beberapa saat selanjutnya gw berusaha bertanya dan ia berusaha defensive. Sebetulnya sebel dan ingin cabut ajah dech, tp geu tidak ingin percuma dan kentang. Dasarnya gw berusaha tenang dech. Hingga kemudian ia luluh dan narasi. Sebetulnya ia tidak ingin seperti ginih, tp sejumlah ini hari ia memang kembali meredam emosi karena rupanya suaminya sdh tinggal dgn waSandra lain.
Anaknya narasi ke ia. Ia berusaha tabah dan tidak emosi. Di dalam kantor dan depan beberapa anaknya juga ia berusaha memperlihatkan ia tidak dipengaruhi, walau sebenarnya ia emosi sekali. Beberapa saat selanjutnya ia “sharing” ke gw sekalian telanjang kita berdua. Shit! penis gw sampai lemas kembali. Kelihatan ia cukup menitikkan air mata meskipun tidak sampai nangis meraung-raung.
Sehingga ia sebetulnya ingin membuktikkan dalam diri sendiri kalau ia tetap menarik dan dicintai pria, tp tiba-tiba “pikiran normal”-nya kembali. Sialan! ia meminta maaf dan ingin suruh saya tidur di dalam kamar anaknya. Pada akhirnya gantian saya yang sharing. Narasi jujur dan mengapa gw boong. Ia menjadi bengong dan tidak nangis kembali. Entahlah berapakah lama kita beberapa cerita dan justru menjadi sesion sama-sama bertanya jawab. Pada akhirnya bu Sandra dapat ketawa kembali. Kelihatannya ada yang membuat kita berdua lega gituh. meskipun ia cukup sebel karena gw boong untuk pdkt ke dia…
Akhirnya….
Perlahan-lahan tp tentu, bu Sandra dekati gw dan merengkuhku dan secara langsung mencium bibir gw. Sekalian duduk di tempat tidur kita berciuman dan sama-sama mengisap lidah. Perlahan-lahan kudorong bu Sandra ketempat tidur tidak ada perlawanan. Saat bu Sandra sdh diranjang, ia tempatkan posisi kakinya langsung menjepit tubuhku . Maka kakinya langsung bersilang di belakangku. Kita masih tetep berciuman dan sama-sama mengisap lidah. Berikut saya sukanya bini orang, tidak perlu diajar kembali serta lebih pintar.
Itil V3
Entahlah berapakah lama kita kecupan, yang tentu lama. Bu Sandra kayakany sukai sekali berciuman. Tp pinggangnya terus bergoyang sepertinya berusaha menggesek mekinya dgn penisku. Berasa sekali mekinya basah sekali. Lantas gw merasai tangannya berusaha menggenggam penisku untuk menuntun masuk ke dalam mekinya. Saat ujung penisnya sentuh masuk mekinya perlahan-lahan, bu Sandra cukup mengeluh. Ia katakan perlahan-lahan, karena dah lama tidak pernah ngesex.
Kudorong perlahan penisku masuk, bu Sandra tetap mengeluh perlahan. Biuh, seperti ngese sama perawan. Walau sebenarnya cocok penisu masuk, mekinya licin dan tidak terlampau geret seperti bu lastri. Sesudah penisku masuk semua, ku goyang masuk keluar perlahan. bu Sandra mendesah perlahan. Kutambah kecepatan untuk masuk keluarnya. Kakinya semakin menjepit pinggangku, kecupan kita sudha lepas. gw menyaksikan bu Sandra terpejam sekalian mulutnya gaak terbuka. Kugoyang terus penisku masuk keluar dgn kecepatan yang masih tetap. Toket bu Sandra cukup bergoyang, bu Sandra tidak stop mendesah. Gw tidak terasa ingin keluar sama sekalipun. karena mungkin barusan sempat lemas dan turn off kali. Saat coba kusodok cukup keras kedalam mekinya, bu Sandra cukup teriak sekalian memukul perlahan tubuhku.
“Sakit bu?”
“shtt… g-ak kok. terkejut ajah”
Lantas kuulangi sikat cukup dalam ke saat mekinya, keluar kembali jeritannya kecilnya.
Lantas kutambah sedikit kecepatan penisku masuk keluar, bu Sandra makin mendesah
“ouhhh… sshhtt… ahhhgghh…” tp matanay terpejam.
Tidak berapakah lama…
“ohhh… saya ingin keluar”… bu Sandra menggoyahkan bokongnya, penis gw tanda tangan kedalam mekinya.
bu Sandra gerakkan bokongnya terus dan pada akhirnya ia meningkatkan bokongnay dan menekan kebadanku. Tangannya memelku ku kuat.
Kadang-kadang bokongnya seperti tergetar.
“ouhhh… ohhhh… ouhhh…”. Kedekatkan kepalaku ke kepala bu Sandra, ia menyambutnya dgn mencium bibirku. Kecupan mesra, bukan french kiss.
Gw belum orgasme, tp orgasme pertama bu Sandra terang membuat ia lemas dan gw tidak sampai hati memaksakan. Kakinya terkulai dan terlepas dari capitannya. tangannya sdh lepas selain tubuhnya. ia buka matanya…
“ehhm… sorry yah? sakit tidak?”
“tidak kok bu, tenang ajah…” kucium bibirnya kembali mesra.
Tersebut orgasme pertama bu Sandra. Setelah itu kita mandi dan dikamar mandi, sekalian ia duduk di closet, bu Sandra mengoral penisku. Cukup pandai ia mengoral penisku. Bahkan juga ia dapat masukan semua ke mulutnya penisku, Sampai keluar dan tanpa ragu meredam dan biarkan sperma semua keluar di dalam mulutnya dan ia menelannya. wow, gw sukai sekali melihatnya.
Usai mandi, usai keringkan tubuh. kita kembali lagi ke tempat tidur dan tertutupi selimut sekalian telanjang. Kita lanjut narasi masalah pasangan kita. Masalah seks pasangan kita. Malem itu sampai subuh kita ngesex kurang lebih 2-3x dech. Bahkan juga kita sempat order makan karena kelaperan dan kedinginan.
Pagi kita bangun dan saya diminta berpindah kamar anaknya saat sebelum pembantunya dateng. Siangnya, pembantunya diminta pulang dgn argumen ia ingin pergi keluar kota. Pada akhirnya, hari itu kita ngesex seringkali.
Gw tidak kira kalau bu Sandra senafsu tersebut. Terang-terangan gw sampai lelah dan penis gw menjadi panas. Gw mengakui ke ia kalau gw tidak kuat. Ia hanya ketawa dan tidak persoalkan, karena suaminya ia gituh, justru lebih tidak kuat daripada gw.
Sampai sekrang, ia TTM masih tetap gw. Justru semenjak ngesex sama gw, ia menjadi rajin menjaga badannya. Ia katakan agar gw tetep sukai. Ia tidak pernah senang kalau maen hanya sekali. Meskipun kalau orgasme ia lebih cepat keluar, tp tidak cukup hanya sekali. Karena permasalahan pekerjaan dan waktu, kita memang jarang-jarang berjumpa. Tp kalau berjumpa, ditegaskan jika pasti dipuas-puasin. Kalau kita bertemu, mustahil tidak ngesex. Justru sepertinya gw pemuasannya ia. Seringkali gw yang tidak kuat daripada bu Sandra. Tp ia tidak ingin gw meminum obat kuat atau semacamnya. Gw tidak ingin sich.
Untunglah bu Sandra berusaha jaga jalinan kita masih tetap aman. Ia tidak ingin terlihat orang kalau ia ada jalinan dgn pria lain dan ia tidak ingin kalau sampai rumah tanggaku permasalahan.
Ia ngakunya turut KB, aliran kandungnya diapit. Mudah-mudahan dech, tp sudah beberapa waktu ini aman sich. Kita hanya dapat bertemu satu bulan 1-2x doang sich. Ia selalu ngajak ngesex dirumahnya, tidak pernah ingin di hotel short time. Terbaru 2x kita di hotel, itu juga karena curi peluang ke luar kota. Gw justru yang takut kalau ngesex dirumahnya justru di-grebek. Baca : Bacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
Tp untunglah tidak. Argumennya ia takut kedapatan orang kalau ke hotel. Setiap hari paling hanya melalui telepon. Ia tidak ingin phone seks atau menonton BF. Bahkan juga ia “maksa” saya untuk membuka utang di cabangnya ia, supaya ada argumen untuk bertemu muka. Meskipun tidak ngapa-ngapain sich, Karena di mobil ajah ia tidak ingin macem-macem. Untung angsuran pinjamannya rendah.
Bu Sandra yang keliatannya jaim gituh, rupanya gairahnya besar. Walau sebenarnya ia tidak terlampau sukai pedes dan tidak ada bulu lembut lebat pada tangan atau kakinya. Tp kalau masalah seks, ia gairah sekali. Bahkan juga, ia ingin coba lubang bokongnya gw masukkin. bu Sandra dan gw sama pertama kalinya maen di lubang bokong. Seringkali kita lakukan, tp tidak kerap.
Repotnya, setiap kali usai ngesex sama bu Sandra, gw perlu 1-2 hari baru dapat gairah dengan istri kembali. Apa karena mungkin “kekurangan” yah? Mudah-mudahan sudi. Cerita riil dari gw. well, 80% riil 20% bumbu-nya. Kalau sudi, saya mau mencoba tulis cerita yang lain. -

Foto Ngentot Cassidy Klein menghabiskan sorenya dengan menghisap penis

Duniabola99.com – foto cewek pirang cantik Ciassidy Klein sange hisap kontol di dalam mobil berlanjut hingga kekamar dan malakukan hubungan sex yang sangat hot dengna pacarnya yang berkontol besar dan menjilati besih batang kontol dan air maninya. Joker888
-

Fun Sized Teen Kiara Knight Gets Pounded

-

Hentai025


-

Kisah Memek Kasih Sex di Sekolah

Duniabola99.com – Memasuki masa kuliah adalah masa yg menyenangkan untuk semua orang, tak terkecuali untuk Verika dan Reymond yg dianggap sudah cukup dewasa dan bertanggungjawab akan masa depannya. Jika masa SMA mereka harus agak backstreet dgn keluarga Verika karena dianggap belum cukup umur, maka masa kuliah mereka sudah mulai dilepas untuk saling antar jemput dan pulang malam dgn alasankuliah.
Semester pertama adalah masa awal adaptasi dimana biasanya mereka terikat dgn jam sekolah dan masa ini harus mengikuti jam kuliah yg bisa sudah dipilih berdasarkan jadwal yg tersedia. Dikarenakan beda fakultas, Verika dan Reymond terkadang saling menunggu satu sama lain untuk dapat sekedar bertemu, bercengkrama, dan atau makan bersama. Dimasa Verika harus menunggu waktu kuliah berikutnya dan Reymond sedang kosong jadwalnya, terkadang mereka menunggu di kos Reymond dimana.petualangan ini dimulai.Pagi itu tanpa disangka dosen yg mengajar mata kuliah yg Verika ambil sedang kosong karena sang dosen sedang berhalangan, Reymond yg dari pagi sudah suntuk karena harus bangun pagipagi menjemput kekasihnya untuk kuliah pagi mendadak tersenyum sambil menawarkan kekasihnya itu untuk mampir ke kosnya sambil menunggu mata kuliah berikutnya yg kebetulan bersamaan dgnnya. Verika yg cukup lega dgn absennya dosen killer itu tampaknya tak ragu mengiyakan ajakan Reymond, mengingat dia malas pulang lagi untuk ganti baju karena dosen killer yg absen itu mengharuskan formal dress bagi para mahasiswa/siswi yg mengikuti kelasnya, pagi itu Verika mengenakan rok span coklat selutut dgn kemeja ketat dibalut cardigans yg membuatnya tampak lebih anggun dan manis.
Dgn motor honda klasiknya Reymond membonceng Verika menuju kosnya dgn pemikiran polos bisa tidur lagi mengingat semalam dia tidur cukup larut bersamasama teman kosnya menonton bola. Kos Reymond sebenarnya adalah kos khusus cowok namun mengingat sang pemilik sering keluar kota dan menitipkan dgn penjaganya yg merupakan temen nonton bola Reymond, sehingga dia tak terlalu sulit untuk memasukkan Verika ke kamartoh pikirnya dia mau tidur lagi dan mungkin Verika mau bukabuka komputer melihat dvd yg kemarin dia sewa atau bermain game.
Sesampai di kos, Reymond memarkirkan motornya tepat didepan kamar kos sementara suasana kos sendiri cukup hening karena kebanyakan penghuni kos sudah berangkat ke kampus atau kerja. Verika yg baru pertama masuk ke kamar kos Reymond nampaknya cukup canggung mengingat biasanya dia cuma bertemu Reymond diruang tamu depan yg memang diperuntukkan untuk bertamu. Kamar kos Reymond tak terlalu besar namun cukup nyaman, ada satu buah kasur, lemari, meja belajar dan kursi yg agak berantakan khas kamar cowok .
Reymond langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur berusaha untuk membayar hutang tidurnya sementara naluri kewanitaan Verika muncul untuk membereskan bukubuku dan cd yg berserakan. Tak sampai sepuluh menit Verika sudah sedikit membereskan kekacauan kamar Reymond dan duduk didepan komputer untuk bermain mini game untuk mengisi kekosongan waktu. Reymond tampaknya tak benarbenar tertidur mengingat dia juga tak mau kekasihnya bosan menunggu beberapa jam untuk kembali kampus, masa Verika sedang asik bermain, tibatiba Reymond berdiri memeluk Verika dari belakang, Verika yg sdg duduk asik bermain game sempat kaget namun kembali melanjutkan permainannya.Reymond yg dalam posisi berdiri memeluk Verika yg sdg dalam posisi duduk dari belakang, punya keleluasaan untuk mengusap payudara mungil Verika yg berbalut kemeja dan cardigans, Verika agak cuek karena pacaran mereka dari SMA memang sebatas maen raba, french kiss, HJ atau petting dalam kondisi berpakaian. Melihat kekasihnya yg tampaknya sudah terbiasa dgn aksinya, Reymond semakin agresif mengusap dan meremas lembut payudara mungil Verikaketika hasrat tak tertahan, Reymond menarik Verika berdirimemutar badannya sehingga berhadapan dan melumat bibir indah Verika. Bibir mereka saling bertemu dan sesekali lidah nakal Reymond memasuki rongga mulut Verikaberkeliaran dgn nakalnya, sementara kedua tangannya meremas pantat bulat Verika yg terbalut rok span warna coklat.
Beberapa masa mereka melakukan french kiss sudah cukup untuk membakar gairah muda yg menggeloraReymond membalik tubuh Verika dan kembali memeluknya dari belakang, namun kali ini dilakukan didepan kaca sambil sesekali dia melihat ekspresi wajah Verika masa payudaranya diremas lembut kedua tangan besarnya itu, Verika mendesah pelanapalagi ketika merasakan tonjolan menekan pantatnyasensasi petting yg sering dirasakan Verika! Dgn perlahan Reymond membuka cardigans Verika, melemparkannya sembarang ke pojokan kamardan dgn napas memburu, membuka satu persatu kancing kemeja Verika dari belakang tubuh Verika sambil menatapnya melalui pantulan kaca. Kancing kemeja itu satu persatu terbuka, dan dgn lembut Reymond menyibakkan kemeja Verika namun tak melepaskannyasehingga terlihat bagian depan tubuh Verika yg hampir telanjang.
Dari pantulan kaca, sebentar dia memandangi perut Verika yg mulus dan rata serta payudara mungil yg terbungkus bra warna kremReymond mencium cuping telinga Verika sambil berkataI Love Youkata klise yg mampu mendobrak pertahanan wanita yg sedang mabuk cinta.
Sambil menciumi bagian belakang telinga Verika dan sesekali tengkuknya, kedua tangan Reymond aktif mengusap perut rata Verika sambil sesekali meremasi payudara Verika yg terbungkus bra krem berenda tersebut. Verika mendesah, menggigit bibir bawahnya sendiri masa lidah Reymond menyapu tengkuknya yg dipenuhi bulubulu halus. Kedua tangan Reymond yg terus meremasi payudara Verika yg masih tertutup bra tampaknya tak sabar lagi untuk memilin puting payudara dan meremasi tanpa ada halangan apapundan dgn satu sentakan, cup bra Verika dinaikkan keatas sehingga payudara mungil Verika mencuat keluar dgn puting payudara coklat kemerahan yg mengeras.
Secara kasar Reymond memelintir puting payudara indah itu sehingga Verika menjerit kecilmemaksa Reymond meminta maaf dgn kecupan lembut di pipi kiri Verika (Posisi Reymond msh dibelakang Verika dan mereka masih samasama berdiri didepan kaca). Interupsi kecil itu memaksa Reymond mengalihkan tangannya ke bagian restleting rok span Verika yg berada dibelakang.dia berusaha meloloskan rok span itu dan membuka ikat pinggang kecil yg dikenakan Verika. Reymond memaksa diri untuk tak melakukan hal yg lebih lagi ketika dia berhasil membuka rok span Verikadia memilih untuk melepas kemeja Verika yg sdh terbuka kancingnya sehingga Verika cuma mengenakan cd dan bra berdiri didepan kacaReymond melihat tubuh indah kekasihnya dari pantulan kaca sambil berkata
I Love You kembalikatakata sakti yg membuat Verika luluhpasrah tak bisa melawan kehendak nafsu yg ada. Reymond menyibakkan rambut Verika dan menciumi punggung halus Verika sambil membuka kaitan bratak seberapa lama kaitan itu terlepas dan dgn sabar meloloskan bra krem berenda itu dari tubuh Verika. Reymond memilih untuk tak melihat tubuh bagian atas Verika yg sudah telanjang dari pantulan kaca namun meneruskan membuka cd Verika sambil menciumi punggungnya dari atas hingga kebagian pinggang tepat diantara belahan gundukan padat pantat Verika. Dgn posisi telanjang penuh, Verika sedikit gemetar mengingat udara pagi itu cukup dingin, namun dia cuma dapat memejamkan mata menunggu sensasi berikutnya yg terjadi
Jantung Reymond berdegup kencang ketika memandang tubuh polos kekasihnya untuk pertama kali melalui pantulan cermindgn perlahan Reymond membuka celana panjang dan cdnya sendiri sehingga kemaluan hitam besarnya mengacung bebas dgn arogankembali Reymond memeluk Verika yg masih berdiri terpaku didepan cermin sambil menyelipkan kemaluannya diantara kedua belah bongkahan pantat Verikadigesekkannya perlahan sehingga menimbulkan campur aduk antara ngilu, geli dan nikmattangan kanannya mengusap rambut kemaluan Verika yg tak terlalu lebat sambil sesekali jari tengahnya menyentuh klitoris Verika.Verika mendesah merasakan sensasi petting tanpa sehelai benang pun menutupi kemaluan mereka berduakemaluannya terasa geli kenikmatan menerima gesekangesekan lembut kemaluan hitam besar milik Reymond dgn uraturat yg menonjol keluar.sementara klitorisnya terangsang sentuhansentuhan nakal jemari Reymond. Desahan demi desahan sambung menyambung tatkala kemaluan mereka saling bersentuhan skin to skintangan kiri Reymond menggenggam kuat payudara kiri Verika sambil sesekali memelintir puting payudaranya dgn lembut dan terkadang kasar. Reymond menciumi bahu, pundak, leher Verika sambil terus membisikkan katakata sakti
I Love Youdan setelah beberapa menit Reymond berbisik
membungkuk dikit sayg, Verika cuma menurut pasrah sambil kedua tangannya bertopang pada sisi kanan dan kiri kaca didepannya.sesungguhnya dia antara sadar dan tak sadar mengikuti kemauan kekasihnya itu, dan masa Verika merasa benda bulat hangat yg cukup besar sudah berada didepan bibir kemaluannya, dia tersentak dan spontan berbalik ke arah menghadap Reymond sambil berkata
Enggakjangan sekarang, dulu kita sudah komit tdk mau ML sebelum resmidan kamu sudah menyggupinya, kedua tangan Verika sedikit mendorong tubuh Reymond untuk agak memberi ruang bagi keduanya
Iya sayg, aku serius sama kamuaku ga akan lari dari tanggung jawab, begitu gombalnya jawaban Reymond. Verika tetap menolak dan berusaha memungut pakaiannya yg berserakan dilantai kamar kos itunamun dgn cepat Reymond mencengkram kedua pergelangan tangan Verika dan menghempaskan tubuh polos kekasihnya itu keatas tempat tidurVerika terjatuh telentang dan mencoba berontak, namun cengkraman tangan Reymond yg kuat dan besar membuat usacuma siasia..Reymond! Aku gamau!, rengek Verika memohon kepada kekasihnya yg terkenal cukup temperamen dikalangan temantemannya. Reymond menindih Verika sambil mencari sesuatu untuk menahan rontaan tangan Verika yg cukup menyulitkannya untuk menuntaskan aksinyadan dia mendapati ikat pinggang Verika yg akhirnya digunakan untuk mengikat kedua tangan Verikakedua tangan Verika terikat dipergelangan dan disangkutkan kepinggir besi tempat tidur, sehingga posisi Verika terlentang sementara kedua tangan terikat keatas
Verika mencoba untuk berteriak, namun dgn sigap tangan kanan Reymond membekap mulutnya sambil berkata
ga usah teriak sayg, kamu ga malu nanti ketauan anak kos yg lain lg bugil begini? Aku serius sama kamu Entah terbuai atau pasrah dgn kondisi yg ada, Verika menahan diri untuk tak berteriak namun agak sedikit terisaksementara Reymond mulai melakukan aksinya.
Dimulai dari kecupan lembut dibibir yg lamalama semakin kasar, melahap seluruh bibir Verika, menciumi leher jenjangnya dgn dibumbui jilatanjilatan buas yg mau tak mau membangkitkan gairah Verika juga. Tak ada satupun yg luput dari wajah dan leher Verika dari sapuan mulut buas Reymondsementara kedua tangannya meremas kencang kedua payudara mungil Verika hingga menyisakan puting payudaranya yg semakin mencuat kencangsejenak Reymond berhenti melakukan aksinya, memegang kemaluan besarnya sendiri lalu duduk disamping kepala Verika sambil menjambak rambutnya menyorongkan mulut Verika untuk mengulum kemaluan besar hitamnya itu
Verika berusaha untuk tak membuka mulutnya namun dgn paksa Reymond terus menyodokkan kemaluannya sehingga bagian kepalanya masuk sedikit didalam mulut Verikadgn satu sentakan, Reymond menyodokkan dgn paksa kemaluannya kedalam mulut Verikaagak sedikit nyeri terkena deretan gigi Verika, namun terasa hangat ketika hampir setengahnya sudah masuk! Pelanpelan Reymond mengocokkan kemaluannya dalam mulut Verikawalau tak dapat masuk sepenuhnya namun sensasinya sangat luar biasa mengingat baru pertama kali Verika melakukan blow job walau dgn sedikit terpaksa.Nikmati saja sayg, spt masa kamu menghisap permen lolipop kesukaanmu, desah Reymond membujuk kekasihnya yg mulai menitikkan air mataVerika cuma dpt terpejam dan mencoba menikmati kemaluan Reymond yg terlalu besar untuk mulutnya dan sedikit berasa asinapalagi masa ada sedikit cairan keluar dari lubang kemaluan itu. Beberapa kali Reymond bergejolak dan menahan kocokannya, dia berusaha menahan agar jangan sampai orgasme terlebih dahulu.dgn cepat dia menarik kemaluannya dari mulut Verika lalu merangsek keantara paha Verika, membukanya lebarlebar sambil memegang kedua lutut Verika.
kemaluan Verika terpampang jelas dihadapannya, dgn rambut kemaluan yg tdk terlalu lebat dan tdk terlalu tipis, bibir kemaluan yg merekah merah berkilatan cairan kenikmatandan yg lebih membuatnya bergairah adalah klitoris Verika yg tampaknya sedikit mengeras karena rangsanganrangsangan paksa yg dibuatnya. Tanpa berkatakata lagi Reymond segera menjilati klitoris Verika sambil menggigitinya pelanpelansesekali dia menghisapnya seperti masa menikmati puting payudara Verika
Arrrggg Reymondapa yg kamu lakukanarrgggg geliiiii Verika meracau sendiriReymond yg sadar bahwa kekasihnya mulai menikmati kondisi yg ada semakin aktif melancarkan aksinyamengulumi klitoris Verika, menjilati bibir kemaluannyanaik kepusar lalu menerkam kedua payudara Verika dgn rakusnya! Dia benarbenar mencengkram kedua payudara mungil nan sekel itu, sehingga puting payudaranya mencuat dan lebih mudah dilahapnyaentah berapa menit dia menikmati payudara Verika sehingga timbul memarmemar dibawah payudara dan sekitar puting Verika.
Reymond menindih tubuh telanjang Verika dan siap mengarahkan kemaluannya ke lubang kemaluan Verika
Reymondjangan pleaseaku belum mau ngelakuin itu, pinta Verika dgn wajah memelasReymond terus mengarahkan kemaluannya ke arah lubang kenikmatan Verika.Verika sendiri sudah merasakan kepala kemaluan Reymond berada tepat didepan lubang kemaluannya yg masih rapat itu! Reymond berusaha pelanpelan mendorongnyadan setiap dorongan membuat Verika menjerit kecilsenti demi sentiReymond merasakan seluruh kepala kemaluannya sudah masuk dalam lubang kemaluan Verikanamun cukup sulit memang mengingat ini pertama kali buat mereka berdua melakukannya.Verika merontaronta mencoba melepaskan ikatan tangannya sambil mencoba menggoygkan tubuh polosnya yg ditindih badan besar Reymond.dia merasakan nyeri yg luar biasa dilubang kemaluannya masa kepala kemaluan besar itu sudah mulai masuk. Reymond agak kesulitan untuk mendorongnya lebih dalam karena rontaan kekasihnya itudgn agak kesal dia memegang kedua paha Verika dan membentangkannya lebarlebar sehingga memudahkan langkah selanjutnya untuk memasukkan seluruh kemaluannya kedalan kemaluan Verika
Reymondplease jgn dimasukkin.kamu sudah janji kan?, rengek Verika.
Kenapa sayg? Sakit ya kemaluannya? Kamu nikmatin aja.nanti kemaluanmu akan terbiasa, jawab Reymond sekenanya.
Usaha Reymond menerobos lebih dalam lagi cukup sulitnamun dgn satu sentakan cepat.blesssssss! Tiga perempat kemaluannya sudah masuk kedalam liang kemaluan Verika.dia membiarkannya beberapa masa lalu mulai mengocokannya pelan2.
Ahhhhh..Verikakemaluan kamu enak sekalisempit dan hangat.tititku geli!.racau Reymond sambil memegang kedua paha Verika agar terbuka lebar sambil mengocokan kemaluannya. Verika yg mulai kehabisan tenaga dgn keringat bercucurandan memar sana sini didaerah dada, payudara, perut bekas cupangan Reymond cuma menggigit pelan bibirnya sendiri sambil menahan antara sakit dan nikmat yg datang bersamaan! Reymond tahu bahwa kekasihnya itu mulai menikmati perkosaan yg terjadipelan2 dia melepaskan cengkraman kedua tangan besarnya dikedua paha mulus Verika.menyusuri dada Verika dgn kecupankecupan lembut yg diakhiri dgn lumatan penuh kasih dibibir sementara kedua tangannya melepaskan ikatan tangan Verika.sambil terus mengocokngocok pelan kemaluan kekasihnya dgn kemaluan besar hitamnya itu! Setelah tangan Verika terlepas, terlihat memar bekas jeratan karena kuatnya ikatan ituVerika tak melawan lagi, dia sudah tak berdayaapalagi ketika Reymond membalikan tubuh telanjangnyadan memposisikan tubuh Verika utk telungkup dan menaikan pantatnya utk sedikit nunggingdia cuma pasrah dan merasakan sentakan demi sentakan kemaluan besar Reymond menghujam liang kemaluannya, entah sudah berapa kali dia merasakan orgasme.
Reymond menyetubuhi Verika dari belakang dan sesekali menekan dalamdalam kemaluannya sambil meremas kuatkuat payudara mungil Verika dari belakang sehingga bertambah merahkontras dgn kulitnya yg halus sawo matang. Tibatiba tubuh Reymond bergetar dan mencabut kemaluannya dgn cepat! Dan Verika merasakan cairan kental hangat membasahi pantat bulat dan sebagian punggungnyaArrggggghhh Verika.nikmat sekali kemaluan kamu sayg!
Reymond membersihkan spermanya yg berceceran ditubuh kekasihnya itu dan tibatiba dia tersadar.kenapa tak ada darah yg keluar?
-

Not brother hard on won’t go away not sister helps

-

Kisah Memek Cewek Kuliah Simpanan Pejabat

Duniabola99.com – Siang itu hp-ku berdering dari nomer yang tidak aku kenal dan ketika kuangkat terdengar suara seorang wanita “Halo mas Adhie, apa kabar? kok lama gak ada kontak-kontak aku sih?”, karena tidak mengenali suaranya, akupun menanyakan “Aku baik-baik saja, sorry dengan siapa ini?”
“Ini Rita mas, wah udah lupa ya sama Rita? jawabnya Aku jadi ingat Rita, dia seorang janda cantik berusia 35 tahun dengan 2 anak. Aku mengenalnya ketika ia masih menjadi istri simpanan kenalanku seorang pejabat, pada saat itu usianya baru sekitar 20 tahun Baru-baru ini aku bertemu dengan Rita kembali pada saat aku dan istriku hendak mengambil raport anak kami yang kebetulan sekelas dengan anak Rita yang sudah besar.Untuk menghindari kecurigaan istriku, pada saat bertemu aku hanya mengangguk tersenyum sambil mengedipkan mata Untungnya Ritapun memahami dengan tidak mengajakku berbicara sehingga istriku tidak menaruh curiga
“Hei kok mas Adhie diam aja?, hayo sedang mikir apa… jorok ya?” sapanya lagi ditelepon yang mengagetkan aku
“Gak kok Rit, cuma sedang ngebayangin kamu aja, kok kamu tambah oke sekarang” candaku yang disambut derai tawanya yang renyah
“Mas kantornya masih disana khan?, mampir kerumah kapan2 mas” katanya sambil menyebutkan alamat rumahnya yang memang sering aku lalui apabila hendak kekantor
“Rita udah dicerai 2 tahun yang lalu lho mas” katanya lagi
sebetulnya aku sudah mengetahui itu karena keluarga kenalanku bekas suaminya sempat heboh ketika mengetahui sisuami/bapak mempunyai istri simpanan. Kamipun ngobrol ditelepon panjang lebar diselingi humor2 sedikit berbau sex yang kadang ditanggapi Rita sambil berkata “Wah kalo ngobrolnya begini, yang repot Rita mas, gak ada pelampiasan,kalo mas Adhie sih enak”, aku tertawa mendengar itu dan berjanji akan mampir rumahnya
Keesokan harinya karena kebetulan supirku tidak masuk karena ijin menengok orang tuanya yang sakit dikampung, pada perjalanan menuju kantor aku membelokkan mobilku kealamat rumah Rita aku berpikir tidak ada salahnya mampir sebentar dirumah Rita
Setibanya didepan alamat rumah yang diberikan Rita, aku melihat Rita sedang berbelanja sayur didepan pintu pagar rumahnya Akupun memarkir mobilku dan dari dalam mobil memperhatikan Rita sambil menunggu dia selesai berbelanja sayurRita mengenakan daster yang longgar dan terlihat rambutnya dibungkus handuk sehingga aku tau dia baru saja selesai mandi Setelah selesai berbelanja dan tukang sayur sudah menjauh, akupun memajukan mobilku dan memarkir didepan pagar rumahnya Ketika aku turun dari mobil dan menghampiri pintu pagar, Rita terhenyak kaget melihatku
“Eh mas Adhie, kirain siapa Wah sorry mas Rita sedang berantakan habis mandi dan belanja nih, maklum kedua pembantu sedang pulang kampung” katanya sambil mempersilahkan aku masuk Akupun masuk dan duduk diruang tamunya yang meskipun tidak terlalu besar tetapi tertata apik dan berseni
Rita permisi meninggalkan aku untuk meletakkan belanjaannya didapur Sambil menunggu aku melihat-lihat koleksi foto yang terpampang didinding ruang tamu yang kebanyakan adalah foto2 Rita yang memang dulu pernah menjadi seorang foto model
Membandingkan Rita sekarang dengan foto2 yang terpampang, tidak banyak berubah, aku rasa karena Rita yang ada darah Aceh dan Betawi rajin merawat tubuh dan senam Rita kembali keruang tamu dengan membawa 2 minuman hangat, ketika melihatku sedang memperhatikan koleksi fotonya, dia berkata
“Itu hanya sebagian foto2 Rita mas, yang keren2 Rita pasang dikamar”,
“Keren gimana Rit?, ini saja menurutku sudah oke2 tuh” sahutku
“Wah kalo liat yang dikamar bisa bengong nanti mas Adhie” katanya lagi sambil tertawa dan duduk disofa didepankuRita sudah melepas lilitan handuk dikepalanya tapi tetap menggunakan daster, terus terang Rita terlihat sangat cantik dengan rambut terurai basah Belum lagi daster tipisnya yang kadang menerawang memperlihatkan bentuk tubuhnya yang aduhai, apalagi ketika meletakkan minuman yang otomatis dia menundukkan tubuhnya aku dapat melihat belahan dada nya dengan jelas karena Rita tidak mengenakan BH dibalik dasternya, pemandangan sensual itu langsung membuatku horny dan kontolku langsung mengeras
“Belanja sayur tadi murah ya Rit?” tanyaku bercanda,
“Abis yang belanja cantik dan sexy sih”,
“Ah mas Adhie bisa aja” katanya tersipu dan mukanya merona merah menambah cantik wajahnyakemudian Ritapun bercerita tentang kasusnya, dimana istri pertama suaminya pernah mendatangi rumahnya yang menyebabkan keributan Karena kasus itu suaminya mendapat tegoran keras dan harus menceraikan Rita Aku melihat airmatanya menggenang dipelupuk matanya ketika menceritakan itu, dan Rita menghapusnya dengan tissue Untuk mengalihkan pembicaraan yang membuatnya sedih berpikir, aku bertanya padanya
“Emang foto2 kamu yang dikamar se-sensual apa sih Rit?”
“Mau liat mas?, tapi janji ya jangan diketawain” jawabnya yang aku iyakan, kemudian dia mengajakku menuju kamar tidurnya untuk memperlihatkan koleksi fotonyaBerjalan dibelakang Rita dalam jarak yang dekat, aku dapat mencium bau harum sabun dari tubuhnya dan juga dengan jelas aku dapat melihat bongkahan pantatnya yang bergoyang ketika melangkah Hampir saja aku tidak dapat menahan diri untuk memeluk tubuhnya dari belakang, untung aku masih menjaga image dengan menahan diri Setibanya dikamar tidurnya, aku sempat terhenyak melihat sekitar sepuluh koleksi foto Rita berukuran setengah poster yang keseluruhannya artistik hitam putih
Istimewanya lagi keseluruhan foto tersebut memperlihatkan tubuh telanjangnya !!!
“Apa komentar mas Adhie?” katanya mengagetkanku yang bengong melihat koleksi foto2 tersebut
“Wah istimewa foto2 kamu Rit, gimana aslinya ya”, sambil mencubit pinggangku Rita berkata
“Ih… mas Adhie genit, masa mau liat aslinya Rita, udah tua nih aku mas”Karena dia tidak melepaskan cubitan dipinggangku, maka aku tangkap tangannya dengan sedikit menarik sehingga tubuh Rita tidak seimbang dan agak sempoyongan tubuhnya merapat ketubuhku yang secara refleks aku peluk Memeluk ubuh Rita yang hanya dibalut daster tipis terasa sangat sensual, apalagi ketika dia menengadahkan wajahnya yang cantik berjarak sangat dekat dengan wajahku
“Eh mas, mau apa? lepasin Rita mas” katanya dengan agak meronta dipelukanku Karena sudah dipenuhi nafsu otakku, aku tidak melepaskan pelukanku, malah kemudian aku cium bibir indahnya dan kukulum “Mmmmffff… jangggaaan…mass… inget… sss hhh” katanya sambil tetap meronta hendak melepaskan pelukan dan ciumanku Dengan tinggi sekitar 163 dan berat sepandan, rontaan Rita tidak berarti bagiku yang tinggi 170/76Sambil tetap mengulum bibirnya, aku mulai meremas bongkahan pantat sexynya dan agak sedikit kuangkat keatas dan merapat ketubuhku
“Mmmmmm… masss… ssshhhh” gumamnya yang kini sudah tidak meronta lagi malahan membalas ciumanku
Kumasukkan lidahku kemulutnya yang langsung disambut dengan hisapan pada lidahku, kemudian dia berusaha memasukkan lidahnya kemulutku yang juga langsung kuhisap kuat2 Tanganku yang tadinya mermas pantatnya, kini sudah mulai meraba pahanya yang mulus sambil menyingkapkan dasternya,
ketika tanganku sampai diselangkangan yang dibungkus celana dalam tipis, kuusap2 belahan memeknya yang membuatnya menggelinjang dan makin bernafsu menciumku Aku selipkan jariku melalui pinggir celana dalamnya untuk menyentuh memeknya dan dengan lembut aku kork dan raba, sementara ciumanku aku turunkan kelehernya kemudian turun kedadanya
Dari bali daster yang dikenakan, kuciumi teteknya yang berukuran 36 dan wooww…masih kencang, lalu aku hisap putingnya dari balik daster yang dikenakannya Sensasi rasa puting yang kuhisap dengan kain dasternya dimulutku membuatku makin bernafsu, sementara terasa memeknya mulai basah oleh rabaan jariku
“Oooooooohhhhh… maasss……enaaaakkk… trusss ss… …sayaaaang” katanya sambil meremas rambutku Geli gesekan kain daster diputing teteknya berbaur dengan hisapan dan gigitanku membuatnya makin menggelinjang tidak karuan Dengan cepat aku buka daster yang dikenakannya, begitu juga celana dalamnya sehingga kini Rita berdiri dalam keadaan bugil Kuraih teteknya, kuremas remas dengan sedikit kasar sambil memilin putingnya yang membuat Rita menjadi liarLalu kuciumi kedua teteknya bergantian sebelum turun dan mulai menciumi selangkangannya Dengan posisi jongkok diselangkangannya aku mulai menjilati memeknya Rita dengan berdiri dan sebelah kakinya ditopangkan dipahaku agak sedikit mengangkang hingga memperlihatkan memeknya yang indah dan dicukur bersih
Ketika mulutku menemui klitorisnya, kujepit klitorisnya yang sebesar kacang kedelai dan sudah mengeras dengan bibirku dan aku hisap sambil menjilat klitorisnya sementara tanganku bermain dilubang anusnya Kulihat Rita memejamkan matanya sambil meremas remas kedua teteknya sendiri sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi jilatanku dimemeknya
“Sssssssshhhhhhh………puaaaassssiiin nn Ritaaaa…masssss……aggghhhh… ohhhh… mauuuu u… kluarrrr” dan sambil tubuhnya meregang, Rita menjepitkan kedua pahanya dikepalaku yang membuatku agak sulit bernafas dan kemudian terasa cairan memeknya dilidahku bertambah banyak, Rita sudah kliamaks
Setelah terdiam sejenak, Rita sambil tersenyum menarik tubuhku, melepas pakaian yang kukenakan sambil menciumi wajahku kemudian setelah aku telanjang bulat membimbingku rebah ditempat tidur “Sekarang giliran Rita ngerjain mas Adhie” katanya sambil mengecup kepala kontolku yang tegak gagah bediri pada posisiku yang telentang
Perlahan Rita menjilati batang kontolku naik dan turun sambil sesekali mengecup kepala kontolku Rasa geli dan nikmat tak terhingga ketika Rita dengan lidahnya menelusuri urat yang menonjol dikontolku Apalagi ketika dia membuka lubang kencingku denganlidahnya kemudian menghisap kuat2…
“Aggggghhhhh… seddddaaaap……ayooooo isap… kuattttt…anjiiiingggggg… ”, seperti biasa pada aku mengeluarkan kata2 kotor dan kasar Sluuuurp… sluuurp… suara mulut Rita mengulum kontolku karena dengan sengaja dia mengeluarkan banyak ludah pada saat mengulum kontolku, aku merasa sensasi yang hebat“Jilatiiiin…kontollllkuuu… sebeluuum akuuu…entotin…memekkkkmuuuuu…bangsaaaat” teriakku liar sambil menarik tubuhnya dan meposisikan kami 69 lalu aku kembali menjilati memeknya selagi Rita asyik mengerjai kontolku dengan nikmat
Lidahku kusapukan keseluruh permukaan memeknya kemudian mengitari lubang anusnya sebelum kembali kememeknya dan menghisap kuat2 klitorisnya Saking nikmatnya Rita sempat menghentikan kulumannya dikontolku sambil mendesis
“SSsssshhhh…oooohhhh” ketika klitorisnya aku gigit2 kecil
“Aku sudah gak tahan mas” katanya sambil bangkit dan berjongkok dengan membelakangiku kemudian sambil memegang batang kontolku perlahan-lahan dia menurunkan pinggulnya memasukkan kontolku keliang senggamanya yang terasa sangat sempit karena cukuplama tidak dijamah kontol lelaki
Saking semptnya beberapa kali Rita si bekas istri simpanan berhenti sebelum melanjutkan memasukkan kontolku Kudengar dia agak merintih mungkin terasa perih dinding memeknya dimasuki kontolku setelah semua kontolku masuk “Heeek…oooohhh… penuh memekku massss” rintihnya Lalu Rita mulai menunggangikontolku, menaik turunkan, memutar pinggulnya dengan liar
“Aggghhhhh… enaaaakkkk…bangettttttt…masssss sssssshhhhh
“desisnya sambil menggoyangkan pinggulnya dengan liarkarena posisi duduknya membelakangi aku ketika menunggangi kontolku, kadang aku bangkit mencium punggung dan leher belakangnya sambil meremas teteknya dari belakang dengan gemas Kedengaran Rita si bekas istri simpanan agak kesakitan ketika kuremas kasar teteknya
“Addduuuhhhhhhh…… terusss… sakitinnnnn … akuuuu…massss” teriaknya yang rupanya Rita suka sex kasar “Teruuussssss…… entottttiiiin kontollllkuuu… bangsaaaattttt” gumamku sambil kadang menaikkan pantaku untuk menemui goyangan pinggulnya Dan
“Adddddduuuuhhhhh… akuuuu…keluuuuaaaarrrr sayaaaaang” teriaknya sambil mempercepat goyangan kemudian terasa dinding memeknya makin keras menjepit batang kontolku dan serasa batang kontolku disiram cairan didalam memeknya
Setelah klimaks yang kedua, Rita si bekas istri simpanan terdiam sambil menghela nafas panjang menikmati klimaksnya pada posisi menduduki kontolku yang masih keras didalam memeknya Tanpa melepas kontolku didalam memeknya, aku dorong tubuhnya sehingga Rita pada posisi menungging, lalu dengan ganas dan liar kugenjot Rita pada posisi doggie style Sambil kuciumi punggung, leher dan belakang telinganya aku terus melanjutkan genjotan kontolku dimemeknya
“Aaaaagggghhh………terussssss… mas ssss… genjoooottt…yanggggg… dalaaaam…entotinnnnn akuuu …masss” teriaknya ketika ia kembali terngsang birahinya oleh genjotan dan ciumanku Kadang rambut indahnya aku tarik kasar sambil menepuk kedua pantatnya
“Yeeeeahhhh… rasaaaaiiin…kontollllkuu… pela cuuuurrrrkuuu” bentakku dengan semakin memperkuat genjotanku Rupanya Rita sangat suka dengan perlakuan dan kata2 kasarku
“Yaaaaaaa…… akuuuu… pelacuuuurmuuu……ent oooot akuuu dalammmm …dalaaaam” ujarnya sambil memaju mundurkan pantatnya mengimbangi entotanku
Pas dengan posisi doggie style, aku balikkan tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya kepundakku kemudian kembali memompa memeknya sambil meremas kasar teteknya Putingnya kupilin-pilin dan tarik yang membuat Rita si bekas istri simpanan agak kesakitan tapi nikmat “Yeeeeeaaahhhh………aggghhhh… ssshhhhh” desisnya“Masssss… Ritaaaa… gakkkk…tahaaaannn… mauu uu kluaaaarrrrr… lagiiiiiiii”, “Iyaaaaaa… babiiiii… ayyyyoooo… bareeengggg g… akuuu jugaaaaa…” kataku ketika kurasa aku akan mengeluarkan spermaku Pompaanku makin cepat dan dalam, sementara dinding memeknya kembali menjepit keras kontolku…dan…croooooot… crooooot akupun mengeluarkan spermaku didalam memeknya sementara Rita secara bersamaanpun kembali klimaks
Setelah klimaks kami terdiam berpelukan sambil mencoba mengatur nafas kami yang tidak beraturan ”Maaf ya Rit, aku khilaf Abis kamu sih sexy dan cantik” kataku kemudian sambil mengecup lembut bibirnya, “Ooh gak apa2 mass, terimakasih mas sudah menolong Rita dengan memuaskan Rita Lagian baru sekali ini Rita merasa betul2 puas, suami Rita dulu gak bisa muasin Rita mas” jawabnya sambil membalas kecupanku
Setelah membersihkan diri dikamar mandi, aku berpakaian dan pamit kekantor Sebelum keluar dari rumahnya aku sempat mencium wajah cantiknya, dan kami berjanji untuk mengulangi lagi bila ada kesempatan
Demikian kisahku dengan seorang janda cantik bekas istri simpanan. Sampai kini aku paling suka dengan wanita matang setengah baya.
-

Kisah Memek Ngentot Mbak Irma Janda Muda Tetanggaku

Duniabola99.com – Namaku rudi, usiaku 26 tahun, aku telah berumah tangga, tepat di deket rumahku tinggal seorang wanita cantik berusia sekitar 35 tahunan, tanpa suami tinggal sendiri, namanya irma dia karyawan sebuah bank swasta di kotaku menurut tetangga dia istri simpanan dari seorang pejabat.
cerita ini bermula ketika suatu pagi aku sekitar pukul 5 aku sedang lari pagi, lewat depan rumah mbaku irma, komplek rumahku memang masi sepi kalau jam segitu, tanpa sengaja aku melihat mbak irma hanya menggunakan pakaian dalam membuka gorden yang menutupi jendelanya, dengan tersipu malu mbak irma langsung lari masuk ke ruangan ternyata dia juga tahu kalau aku melihatnya. sejak saat itu aku selalu memikirkan mbak irma meski aku sudah punya istri, istriku lah yang menjadi pelampiasan ku setiap sehabis melihat mbak irma pulang kerja.suatu hari istriku pergi ke rumah ibu nya di luar kota, aku tidaku bisa menemani karna memang banyak pekerjaan di kantor. aku berpikir inilah kesempatanku mendekati mbak irma, karena istriku akan di rumah ibunya selama seminggu, tapi apa cukup waktu segitu, cara demi cara aku pikirkan namun semuanya bakal buntu.
Ke esokan harinya aku menyempatkan lari pagi, aku lihat rumah mbak irma masih nyala lampunya, ah sepertinya dia masi tidur aku berputar memutari komplek,, tak lama kemudian aku melihat dia baru saja datang dengan mengendarai sepeda, membuka pagar rumahnya, suasana memang sepi sekali,aku pun berusaha mendekat
“hi mbak, darimana nih??” sapaku
“dari rumah temen mas” wajahnya yang menantang menjawabku
“nginep ya mbak?”
“iya mas” sambil gugup dia menjawabku sepertinya dia masi malu waktu itu pernah ku lihat hanya berpakaian dalam.
“ya sudah mbak capek kayaknya tuh mata masih merah, aku pulang dulu mbak, bersih2 rumah ga ada istri soalnya”
“hehe iya, emangnya kemana mbak dian nya??”
“lagi ke rumah ibunya mbak, kangen katanya”
“ow… berapa hari mas?? kalo butuh bantuan bilang aj mas, sapa tau bisa bantu”
“wah kebetulan tuh mbak” pikirku melayang untuk meminta puaskan nafsuku
“kebetulan apa mas??”
“ehhh ga kok mbak bercanda, ya sudah aku pulang dulu ya?? o ya tar kerja kah? kalo capek tar aku anter ga papa kok”
“ga mas aku libur, lagi ga enak badan nih”
aku pun pergi menuju rumah, hubungan ini ga aku sia sia kan, sampai di rumah aku sms mbak irma, ternyata nyambung juga hingga akhirnya sms an sampe malem, kata2 ku sudah mulai menjurus pada sex, tenryata mbak irma sedikit ngebales meskipun akhirnya dia takut akan hubungan ku dengan istriku. namun aku jawab mumpung ga ada dia
esok pagi mbaku irma telpn aku ” mas tolong belikan obat donk, bisa kan?? pusing nih mau minta tolong sapa lagi aku ga taw”
“ok sayang” jawbku
“idih sayang di bom istrimu baru tau rasa lo”
hari sabtu adalah hari libur aku pergi membeli obat. setelah dapat aku masuk ke rumah mbak irma.
“mbak ini obatnya”
“iya mas bentar”
jrennnnggggg mbak irma memakai lingerie tapi agak tebal dikit lah berwarna biru muda, serentak senjataku bergejolak melihat tubuhnya yang putih serasa sengaja disuguhkan pada ku.
“masuk mas, silahkan duduk dulu” celana dalam nya telihat samar2 di balik gaun tipis itu
mataku bener2 dimanjakan olehnya
“silahkan diminum mas” sambil menyuguhkan teh dia merunduk dan belahan dadanya terlihat jelas. BH yang berwarna hitam telihat membungkus barang indah itu.
“makasi mbak” mataku kembali terbelalak ketika melihat paha mulus saat mbak irma duduk di depanku, mulailah pikiranku melayang
“mas rud… mas rud… malah nglamun” suaranya membangunkanku dari lamunan ku
“heh maaf mbak lagi berfantasi”
“hayo fantasi apa? cerita di bbm itu ya ?? mas rudi ini bisa aja” sambil tertawa mbak irma menyingkap rambutnya. Rfbet99“hhehe iya mbak diitnggal istri seminggu sih gini deh jadinya, apalagi mbak pakaiannya gitu, tambah deh”
“hahhaha cuma kelihat paha aja udah melayang nih mas rudi”
“banget mbak, hahaha”
“mas maaf ya, aku sbenarnya sih g sakit, cuma akal akalan ku aja biar mas ke rumah, maaf ya ??
“wah parah, kirain sakit beneran, kawatir nih, yang lebih parah lagi adek ni berdiri trus ngeliat paha ma dada, tanggung jawab donk?”
“ye mulai deh minta ma bini sono” nadanya marah pada ku
“becanda, gitu aja amarah”
“iya ga papa, mas masukin tuh motor, temenin aku donk bentar aja mumpung ga ada bini mas katanya, haha”aku pun memasukkan motor ke garasi mbak irma, lalu aku masuk kembali, aku di ajak ke sebuah ruangan yang bagus sekali.
“mas ini aku namain ruangan surga, karna ini khusus kalo suami ku pulang, dia minta berhubungan disini, kedap suara soalnya ruangan ini mas, jadi meski teriak2 ga bakalan ada yang denger”
“wow keren juga ya mbak, boleh dicoba tuh mbak,” sambil duduk di kursi saya memandang ruangan itu“itu disana ada kamar mandi, disini lah mas kalo aku lagi pengen puasin diri sendiri” mataku terbelalak ketika mbak irma duduk dengan kaki terbuka, celana dalamnya tipis, shingga terlihat dengan jelas jembut dan kemaluannya
“eh iya mbak” sambil menahan aku menjawab
“liat ini mas? jangan diliat aja dong mas, dari kemaren aku tau kok mas … kalo kamu pengen aku, itu yang lagi berdiri masukin donk kesini” sambil menunjuk ms v nya mbak irma menantangku
“hmmm siap ” saya pun langsung telanjang bulat
“wow gede, enaku tuh, dah lama nih”
aku langsung menunduk karna mbak irma duduk sambil membuka kakinya di kursi, langsung kujilat kemaluannya
“ooughhhh….ssssssssshhhhh mas inget istri…. ahhh enakkkk”
celana dalam nya aku copot, lidahku tetap bergerilya di kemaluan mbak irma, sesekali dia mencengkeram rambutku sesekali dia menjarit
“ooughhhhhhhhhhhhh fuck”
menit2 demi menit berlalu, jari pun telah aku masukkan, jari yang semula kering kini di lumuri cairan putih dan bening,
“mas aku keluar kerasin……..oughhhhhhhhhh” irma mencapai orgasme nya
aku naik untuk mencumbu bibirnya, sambil kucopot BH yang menempel di dada nya, namun lingerie yang indah itu aku biarkan menghiasi tubuhnya, kecupan demi kecupan saling kita berikan, tangan ku bergerilya di gunung surganya, ku hisap pentilnya sesekali kugigit secara perlahan
“ough mas kamu ahli…ahhhhh sayang”
“oouugh mas udah dulu” sambil mengangkat kepalaku irma berdiri dan merunduk di depanku
“kumakan ya mas kontolmu ini” sambil mengocok dia mendekatkan mulutnya ke kontolku
aku pun cuma bisa menganggukkan kepala
“ouughhh sayang” desahku ketika kontolku di lumat habis
menit demi menit aku di kulum nya, aku merasakuan sedikit lagi aku orgasme, aku mengangkat kepala irma, kemudian dia lepaskan kulumannya
“ada apa mas?”
“ga papa aku mau orgasme berhenti bntar, pengen orgasme saat di dalam ini” sambil ku tunjuk vaginanya
“itu tar aja, ga adil tadi aku keluar di mulut kamu, sekarang harus di mulut juga” langsung mengulum kembali penisku, di kocok sekeras munngkin
“ouughhhhhh,,,, aku kluar… crotzzz” beberapa menit kemudian aku orgasme dalam mulut irma, dia lari ke kamar mandi sambil memuntahkan sperma ku, meski dia menlean dikit tapi masih banyak spermaku yang di mulutnya
“widih masih siap tempur” sapanya dari kamar mandi, sambil meminum pil KB, kemudian irma berjalan ke tepi kasur, dan membuka kakinya
“hehe iya donk barang bagus nih” sambil kudekati irma aku peluk sambil cium
“buruan sayang ga tahan nih lubang dari tadi nganggur” tanpa pikir panjang langsung aku masukin
“ooouughhhh” desahan bersama sambil bercumbu kembali, aku gerakukan maju mundur penis in terasa menghujam lubang sempit yang membuat saraf2 di otaku bekerja dengan senang
“mas… oouughhhh ” desah irma
“mass…. kerasin donk…. ahhhhhh… shhhhhhh” desah irma sambil menggoyang badannyaaku kerasin doronganku dengan sekali2 aku dorong penuh sehingga rasanya penis ini menyentuh pangkal di dalam
oouughhh masssss lov u….. ahhhhhhhhhh
setelah beberapa menit irma menariku untuk di bawah tancapkan lah penisku kedalam vaginanya “ouughhhhhhh”
selang beberapa menit irma orgasme, gesekan yang dilakukan sangat keras gerakan naik turunnya bener2 ajib, sampai terdengan suara “plok..plok”
“aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh maaaaaaaaaaaaassssssssss aku kluar…. cairan sperma ku banyak terasa mengalir di penisku
kemudian aku tarik irma untuk berciuman
setelah itu irma aku ajak dogy style, nafsu yang menyelimuti kita menjadikan gaya ini sedikit brutal berulangkali irma berteriak dan bunyi yang di sebabkan tumbukan antara paha ku dan pantatnya sangat keras……..
beberapa menit aku angkat tubuh irma menuju tembok, aku hujam di atas pangkuanku
“ouughhhhh luar biasa mas” desahnya sambil tersenyum
selang beberapa menit aku merasakan hampir orgasme“sayang aku beri kamu anak ya?” kataku sambil menggendongnya untuk kembali berbaring
“kalo bisa coba aja” candanya sambil memegang penisku untuk di arahkan ke lubangnya kembali
aku pun kembali menghujam vaginanya dengan penis ku, keras dan cepat tapi kadang aku menurunkan ritme dengan pelan2 tapi menusuk
“oughhhh masssssssss”
aku tersenyum sambil meronta keenakan
“mas aku mau keluar lagi……shhhhhhhhhh….. kerasin……..”
“aku juga sayang….oughhhhhhhhhhhh” tambah cepet aku genjot irma
beberapa menit kemudian
“oooouwwwwwwwwwwwwwwwwwhhhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh 3 kaaaaaaliiiiiiiiiiiiiii…. kumu hebat sayang” desah irma sambil mengejangkan tubuhnya memelukku
“ougggggggghhhhhhhh ini bentar lagi”
plok2 plok2…… suara penisku menghujam memeknya yang basah sekali
“crotzzzzzzzz…..zrotssssss” spermaku keluar di dalam vagina irma, akhirnya aku bisa menikmati irma dengan penuh…. kupeluk irma dan ku ciumi dan kujilati dad nya
“mas jangan pulang dulu, aku masih butuh kamu nanti” ucapnya pada ku
aku pun tersenyum, lalu ku kecup keningnya
hari itu aku benar2 ga pulang ke rumah sampai keesokan harinya
Hanya waktu istriku telpon … aku bilang lagi di rumah capek mau kemana2, begitu pula irma, padahal setelah telpon itu selesai permainan liar kami berlanjut
ketika istriku di rumah, aku dan irma masih sering ketemu dan melakukan hubungan ini di hotel, suatu saat irma memintaku memberinya anak, meski aku tidak usah bertanggung jawab akan hal itu karena dia bilang kalo itu anak dr suaminya yang datang sehari sebelum itu… kini irma sudah pindah dari komplek rumahku bersama anak hasil hubungan kami, namun komunikasi kami masih terjaga, sesekali kami bertemu di suatu kota untuk semata2 melakukan hubungan sex tidak lebih, dia tau aku sangat mencintai istriku.
-

Foto Bugil Model melepas bikini untuk pose telanjang dihutan

Duniabola99.com – foto cewek toket kecil melepas bikinya dihutan dan berpose hot menampilkan memeknya yang bulunya tipis tercukur
Kumpulan Foto Gadis Bening, Kumpulan Foto Bugil Wanita Seksi Dan Bohai, Kumpulan Gadis Cantik Telanjang, kumpulan wanita cantik putih bersih dari korea, kumpulan wanita cantik putih bersih dari asia, kumpulan wanita cantik putih bersih dari jepang,
-

Cerita Sex Terkini Ngentot Dengan Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
Cersex Terbaru – Bacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Saya tidak tahu bagaimana saya dapat terpikat dgn wanita ini. Semua bermula di saat saya buka emailku dan terima salam perjumpaan dari seorang yang namanya Indri. Hampir tiap hari saya terima e-mail darinya.
Sesudah jalan hampi dua bulan, jalinan di jagat maya itu makin kuat. Sampai ia berani mengirim photo dianya yang separoh telanjang meskipun sisi mukanya di blur. Indri memberitahukan tersebut dianya.Kerana mukanya di blur, saya tidak tahu siapa ia sebetulnya. Tiap menyaksikan fotonya terpikir badan montok yang mulus, buah dada yang bundar besar dan montok dgn putingnya yang warna coklat kemerah-merahan itu membuat gairah birahiku naik. Indri mulai berani bercerita hal peribadinya kepadaku khususnya kehidupan sex bersama suaminya.

Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
Bacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
Ucapnya ia merasa kesepian karena sejak suaminya menempati kedudukan dikantornya, suaminya asyik dgn pekerjaan kantornya. Ia jarang-jarang memperoleh nafkah biologis dari suaminya. Dan kalaulah dapat, ia tidak pernah memperoleh kepuasan waktu berhubungan seksual dgn suaminya, karena demikian suaminya inginkannya umumnya suaminya langsung meniduri dianya dan sesudah suaminya menyemprot pejunya, suaminya langsung tidur tanpa mempedulikan dianya sudahkah memperoleh kepuasan atau memang belum.
Mencapai bulan ke-3 hubunganku dgn Indri, saya dikejuti dgn sebuah e-mail dari Indri,
“Bang… ingin sekali Indri rasakan kepuasan dalam bersetubuh.
Tetapi rasanya tidak mungkin itu bisa Indri dapatkan dari suamiku.Karena ia repot dgn masalah kantornya.
Jika saksikan photo Abang,
Abang tentu mampu memberi kepuasan yang Indri harapkan.
Apa mungkin hal tersebut terjadi, Bang?????
Ah sepertinya Indri kebanyakan mengharap???
Tetapi Indri percaya satu saat keinginan itu tentu diwujudkan.”Narasi dewasa terkini, E-mail itu benar-benar menggangu pikiranku sepanjang beberapa hari. Apalagi jika memikirkan bentuk badan Indri yang benar-benar menarik. E-mail itu juga selanjutnya saya balas,
“Ndri… sebetulnya Abang juga jg inginkan hal tersebut.
Tiap menyaksikan photo Indri, Abang selalu terpikir akan keelokan badan Indri,
Hingga gairah birahi Abang bangun menggebu-gebu.
Abang menjadi tersanjung dgn ajakan Indri.
Tp bagaimana saya dapat merealisasikan keinginan kamu???
Siapa kamu sebetulnya aku juga tidak tahu???
Keinginan Abang, Indri bisa beritahukan jati diri Indri yang sebetulnya.
Hingga Abang dapat merealisasikan keinginan Indri…..”
Saya mengharap waktu itu jg Indri membalasnya emailku, tetapi sampai nyaris 1 bulan rupanya Indri belum jg membalasnya emailku itu, sampai sesuatu hari ada e-mail masuk dari Indri
“Bang… Indri akan kasih tahu siapa sebetulnya Indri.
Tp ketentuannya Abang harus janji tidak akan menebarkan dan beritahukan jati diri diriku ke siapa saja.
Indri yakin Abang bisa jaga kerahasiaan itu…
Ini nomor HPku 0856xxxxxxx”
Di bawah kata-kata itu ada sebuah photo terkini Indri. Betapa kagetnya saya saat menyaksikan photo itu. Rupanya Indri ialah Dinda… rekan sekantor dan satu sisi dgnku. Dinda ialah juniorku. Dalam hati saya menyanjungnya begitu sejauh ini ia bisa sembunyikan jati diri dianya walaupun tiap hari berjumpa dgnku, hingga aku juga tidak tahu jika ia ialah Indri pacarku di jagat maya.
Saat jam pulang dari kantor saya menyengaja mendatanginya, dan terlihat ia kaget menyaksikan saya telah berdiri dimuka meja kerjanya.
“Din…, ingin pulang bersama?” ajakku
Dinda kelihatannya tidak yakin dgn ajakanku, dgn cukup sangsi ia menjawab,
“Bisa jg nih… cukup irit biaya taxi…”
Pada akhirnya dgn memakai mobilku saya dan Dinda telusuri jalanan ibukota yang masih macet. Dalam perjalanan Dinda sebelumnya sempat bertanya nomor HPku yang selanjutnya diletakkannya nomor HPku itu dalam HPnya.
Saya menawarkan pada Dinda bagaimana jika saat sebelum pulang kerumah masing-masing mencari tempat makan dahulu dan rupanya Dinda menyepakati ajakanku itu. Kamipun pada akhirnya masuk salah satunya restaurant dan di saat makan itu, dgn berhati-hati saya menanyakan pada Dinda,
“Din, kamu serius dgn ajakan kamu diemail kemarin kepadaku?” tanyaku.
“Menurut Abang bagaimana? Abang sendiri berani tidak terima rintangan dariku?” jawab Dinda sekalian tangannya menuliskan pesan singkat di HPnya.
Tidak berapakah lama HPku mengeluarkan bunyi tanda ada sebuah SMS masuk dan demikian saya saksikan rupanya SMS dari Dinda. Sekalian tersenyum saya baca SMS itu,“Bang, jujur tiap bertemu Abang di dalam kantor saya selelu memikirkan nikmatnya ditiduri Abang!! Abang ialah keinginan untuk Dinda untuk merealisasikan kepuasan yang sudah lama lenyap dari Dinda. Jika Abang ingin malam hari ini kita kerumah Dinda mumpung suami Dinda kembali dinas luar kota.”
Seolah tidak yakin dgn SMS itu, saya lihat muka Dinda,
“Ke rumahku yok Bang?” mengajak Dinda sekalian bersihkan tersisa makanan dimulutnya tanpa menanti jawaban dariku. Dinda panggil pelayan restaurant dan minta bill dan melunasinya selekasnya sesudah bill itu diterimanya. Seperti kerbau dicocok hidungnya saya menurut saja saat Dinda ajak kerumahnya.
Dalam perjalanan saya masih bimbang dgn kenekatan Dinda. Ternyata dorongan gairah sudah menaklukkan akal sehat Dinda. Rasanya saya tidak sabar ingin selekasnya sampai di rumah Dinda dan nikmati badan montok Dinda yang sejauh ini selalu saya pikirkan. Rupanya malam hari ini apa yang saya pikirkan sejauh ini akan diwujudkan.
Saat datang di rumah Dinda, Dinda segera turun dari mobilku dan membuka pintu pagar dan menyuruhku supaya memarkir mobilku dihalaman belakang supaya tidak terlihat orang dari jalan. Selanjutnya Dinda buka kunci pintu tempat tinggalnya dan lenyap dibalik pintu.
Usai memarkir mobil aku juga segera masuk ke rumah Dinda dan demikian pintu terbuka, terheran saya saat itu juga menyaksikan badan Dinda yang cuma ditutup pakaian tidur tipis warna putih dan tanpa BH dan CD hingga sisi payudara dan selangkangannya kelihatan terang. Terlihat payudaranya yang bundar besar dan montok menggantung cantik dgn putingnya yang warna coklat ke-merah2an sama dengan yang kelihatan dipotret yang sebelumnya pernah dikirim kepadaku. Dan sisi selangkangannya kelihatan sisi vaginanya tertutupi bulu2 jem but yang hitam lebat, kontras dgn warna kulit pahanya yang putih mulus. Sisi tersebut yang sejauh ini tidak pernah saya saksikan, hingga demikian menyaksikan sisi itu aku juga berdecak takjub,
“Sempurna…” batinku.
Dgn senyum manis Dinda merengkuhku. Saya selekasnya membalasnya dekapannya. Saya sentuh pipinya dgn hidungku. Licin dan halus. Per-lahan2 saya mengucup bibirnya. Selanjutnya mulai mengulum lidahnya dan mengisapnya pelan-pelan sekalian merengkuh lehernya.
Saat saya makin rapatkan tubuhku, payudara Dinda yang besar dan montok berasa menjejal didadaku. Pelukan saya longgarkan supaya tanganku dapat meremas payudara Dinda. Tetapi belum sentuh payudaranya, tanganku digenggamnya dan diambilnya tanganku sekalian jalan ke arah di dalam kamarnya.
Mengetahui hal tersebut aku juga selekasnya menggendong Dinda sekalian mulutku mengulum bibirnya sampai hingga ke kamarnya. Sesampai dikamar saya rebahkan Dinda di kasur yang empuk. Saya berbisik telinganya,
“Malam hari ini, kamu akan rasakan lagi kepuasan yang sudah lama tidak kau rasakan….. Saya akan penuhi keinginan kamu…..!!!”.
Sekalian terus berciuman tanganku mulai menyebar di dada Dinda. Berasa payudara Dinda yang besar dan montok, memang padat dan kuat. Saya meremas-meremas payudaranya sekalian mengulum lidahnya. Dinda membalasnya kulumanku.
Sesudah senang berkuluman dan remas-meremas, saya terus melepas pakaian tidur Dinda supaya tidak ada yang tutupi keelokan badannya. Sekarang dari jarak dekat saya bisa menyaksikan begitu cantik badannya yang berkulit putih mulus tersebut. Saya terus menjilat telinga dan semua badannya.
“Aaaahhhhhhhggggghhhhhh…” Dinda mengeluh manja.
Dinda berusaha melepas bajuku… sampai yang sisa tinggal cdku saja.
Tidak sabar rasanya saya untuk menyentuh daging mentah yang tersaji dimuka mata….
Selanjutnya tanganku meremas ke-2 payudara Dinda yang kenyal dan montok tersebut. Kusaksikan puting payudara Dinda yang warna coklat kemerahan telah menegak. Dgn rakus saya hirup payudaranya. Sebelumnya samping kiri dan yang samping kembali kuremas-remas. Sesudah senang saya hirup payudara yang samping kiri, saya berpindah ke payudara samping kanan. Terlihat Dinda telah semakin terangsang. Ia mendesah dan menggelinjang di antara geli dan nikmat.
“Mmmm… sedap Bang … sssshhhh… ooooohhh…” erangnya perlahan-lahan.
Saya terus mengisap ke-2 puting payudara Dinda gantian… Dinda menggelinjang kembali.
“Mmmm sedappp Bang… terus Bang … ” Dinda makin mendesah tidak karuan saat hisapan mulutku semakin kuat pada payudaranya.
“Aawww….nnggggggg… Bang!!!” Dinda mengeluh dan ke-2 tangannya menggenggam kain seprai dgn kuat.
Saya makin mengganas… tidak senang dgn mengisap, mulutku mulai menjilat-jilati ke-2 payudara Dinda dengan berganti-gantian. Semua permukaan payudaranya basah. Ku-gigit2 puting payudaranya sekalian meremas-remas ke-2 payudara Dinda yang besar dan montok tersebut.
“Ooohhh… oouwww… sssshhh… tambah sedap Bang” erang Dinda.
Saya tidak perduli. Dinda menjerit kecil sekalian menggelinjang ke kanan dan kiri, kadang-kadang ke-2 jari tangannya menggenggam dan meremas rambutku. Ke-2 tanganku masih tetap meremas payudara Dinda sekalian mengisapnya.
Di dalam mulut, puting payudara Dinda ku-pilin-pilin dgn lidahku sekalian terus mengisap. Dinda cuma sanggup mendesis, mengeluh, dan seringkali menjerit perlahan-lahan saat gigiku menggigit halus putingnya. Sejumlah tempat di ke-2 bulatan payudaranya terlihat warna kemerahan sisa hisapan dan garis-garis kecil sisa gigitanku.
Sesudah cukup senang mengisap payudara Dinda, bibir dan lidahku sekarang merayap turun ke bawah. Kutinggalkan ke-2 payudara Dinda yang basah yang penuh dgn pertanda merah sisa gigitan dan hisapanku yang cukup terang kelihatan.
Lidahku mulai menjilat-jilati perutnya, Dinda mulai meng-erang2 kecil kenikmatan, berbau keringat badannya menambahkan gairahku makin mencapai puncak. Kucium dan kubasahi semua perutnya yang putih mulus itu dgn air liurku.
Saya turun kebawah lagi… dgn cepat lidah dan bibirku yang tidak pernah terlepas dari kulit badannya itu sudah ada di atas bukit vaginanya yang cantik. Terlihat bulu-bulu jembutnya yang lebat itu sudah basah oleh cairan vaginanya. Nampaknya Dinda sangat terangsang karena tingkahku.
Itil V3
Pelan-pelan jilatanku turun ke lututnya selanjutnya naik kembali ke pangkal paha. Saya stop menjilat-jilati pangkal pahanya selanjutnya kusibakkan bulu2 jembut Dinda yang lebat yang tutupi bukit vaginanya hingga terpampanglah belahan vaginanya yang sangat basah.
“Membuka sayang…” pintaku supaya ia renggangkan kangkangannya.
“Oooh…” Dinda cuma mendesah perlahan-lahan saat saya memperlebar kangkangannya. Keliatannya ia sangat terangsang…
Saya tempatkan kepalaku pas di atas selangkangan Dinda. Dinda buka ke-2 iris pahanya lebar-lebar… Mukanya yang manis terlihat kusut dan rambutnya terlihat acak2an. Ke-2 matanya sayu melihat ke-langit-langit, nikmati apa yang sudah lama lenyap dalam kehidupannya. Bibirnya basah mengembang sangat indah.
Saya tersenyum, sesaat lagi saya akan rasakan kepuasan yang kuidamkan sepanjang ini… meniduri badan montok Dinda yang sejauh ini selalu saya pikirkan. Kunikmati sebentar keelokan vagina Dinda. Bibir vaginanya yang barusan tertutup oleh lebatnya bulu jembutnya, sekarang terlihat merah mengembang. Aahhh begitu enaknya bila kelak penisku bisa masuk lubang vagina itu.
Dinda menekan kepalaku supaya lebih dekat ke vaginanya. Hidungku tenggelam antara ke-2 bibir vaginanya yang empuk dan hangat. Kuhirup se-puas-puasnya berbau vagina yang ciri khas tersebut. Bibirku mulai menjilat-jilati sisi bawah bibir vagina Dinda dgn penuh bergairah. Saya jilati vaginanya dgn mulutku, sedangkan ke-2 tanganku meremas pantatnya yang padat bundar dan montok dgn gaungs.
Dinda men-jerit-jerit rasakan kepuasan yang tidak terhitung, badannya menggelinjang luar biasa dan kadangkala megelinjang kuat, seringkali ke-2 pahanya menjepit kepalaku yang asyik menjilat-jilati bibir vaginanya.
“Mmmm… ohh… hgggghhhh… nikmat Bang, jilat itil Dinda Bang” Dinda mengeluh, mendesah dan merengek-rengek manja supaya sisi itilnya selekasnya saya jilati.
Ke-2 tangannya bergerak meremas rambutku, sekalian menggoyang-goyangkan pinggulnya. Kadangkala pantatnya dinaikkannya sekalian melafalkanng nikmat, kadangkala digoyangkankan pantatnya selaras dgn jilatanku ke vaginanya.
“Oouhhh… yaahh… yaaahah… huhuhu… huhuhu… Jilat 1tilnya Bang, mari jilat 1tilnya kembali!!” Dinda semakin kuat mendesah demikian 1tilnya saya jilati.
Kadangkala Dinda seperti menangis, mungkin tidak memiliki daya meredam kepuasan yang dirasa pada vaginanya. Badannya menggelinjang luar biasa dan kepala Dinda beralih kekiri dan kekanan dgn cepat, mulutnya mendesis dan mengeluh tidak karuan.
Saya semakin bergairah menyaksikan reaksinya. mulutku makin buas, dgn napas terengah-engah kulebarkan kembali bibir vagina Dinda hingga kelihatan terang sisi dalam vagina Dinda warna merah sangat basah oleh cairan kepuasannya.
Kuusap dgn halus bibir vagina Dinda. Selanjutnya lantas per-lahan-lahan saya jilati belahan vagina Dinda yang terlihat merah mengembang yang sangat basah. Di bagian atas vaginanya 1tilnya yang besar warna kemerahan terlihat makin tegak dan jadi membesar tanda Dinda pada keadaan yang benar-benar terangsang.
Kujulurkan lidahku dan menjilat-jilati lagi 1tilnya yang besar tersebut. Dinda menjerit keras sekalian ke-2 kakinya menyentak-nyentak ke bawah. Dinda melafalkanng dgn hebat…
Bacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
Dgn gaungs saya menggenggam ke-2 iris pahanya dgn kuat lantas kulekatkan bibir dan hidungku di atas sela ke-2 bibir vaginanya, kujulurkan lidahku keluar sepanjang mungkin lantas kusapukan lidahku di atas bibir vaginanya dengan berulang kali sekalian kadang-kadang saya cucukan lidahku di dalam lubang kemaluan yang sudah demikian basah.
“Hgggghgggh… hhghghghg… ssssshsh!!!” Dinda menjerit kenikmatan dan mendesis panjang dgn tindakanku tersebut.
Badannya melafalkanng lagi. Pantatnya diangkat-angkat keatas hingga lidahku bisa menyelinap masuk ke lubang vaginanya dan men-jilat-jilat 1tilnya. Mendadak kudengar Dinda seperti terisak dan kurasakan ada lelehan hangat berkunjung ke bibir mulutku. Saya terus menjilat-jilati 1tilnya sampai badan Dinda terkulai kurang kuat dan pada akhirnya pantatnya juga kembali terjatuh ke kasur. Dinda sudah capai orgasmenya karena perlakauan lidahku pada vaginanya. Untuk pertamanya kali Dinda memperoleh lagi kepuasan syurga dunia sesudah demikian lama lenyap dalam hidupnya. Dinda terus mengeluh meresapi kepuasan itu.
Seer… seeerrr… seeeerrrr… cairan hangat terus menetes keluar lubang vagina Dinda. Sela vaginanya sekarang terlihat lebih merah. Selangkangannya terlihat basah penuh dgn air liur bersatu lendir orgasmenya. Sluurp…. sluuuurrp… sluuuurrrp… saya jilat semua cairan yang terus keluar membasahi permukaan bukit vaginanya tersebut.
“Ooohh… Dinda keluar Bang…..!!!” erang Dinda sekalian tangannya menekan kuat-kuat kepalaku keselangkangannya hingga mulut dan hidungku melekat ketat dicelah vaginanya. Kurasakan sela vagina Dinda ber-denyut-denyut. Dinda betul-betul sudah memperoleh kepuasan yang maha dasyat diorgasmenya yang pertama karena tingkah lidahku.Saat penekanan tangan Dinda pada kepalaku cukup mengendor, dgn tidak mempedulikan erangannya, mulut dan lidahku bermain lagi di semua vagina Dinda. Sejumlah bulu jembutnya turut masuk ke mulut ku, saya rasa bibirku sangat basah dan rongga mulutku penuh dgn cairan orgasme dari vaginanya.
Lidah ku terus menjilat-jilati 1til Dinda yang sangat lebam tersebut. Sekalian perlahan-lahan saya masukan jemari telunjuk ku di dalam lubang vaginanya yang hangat yang sangat basah, saya dapat rasakan jemari telunjukku terjepit kuat oleh dinding-dinding dalam vagina Dinda. Jariku terasanya di-remas-remas di dalam lubang vagina Dinda.
Punggung Dinda lagi terangkut saat jemari ku semakin masuk ke lubang vaginanya. Saya tidak masukan jariku terlampau dalam karena saya ingin peniskulah yang merasainya. Saya cabut jariku keluar lubang vagina Dinda dan saya rangkul punggung Dinda dan saya ambil punggungnya naik ke atas hingga vaginanya kembali pas ada di mulutku.
Tau-tau Dinda menarik rambutku hingga bibirku terlepas dari vaginanya. Ia bangun sekalian meredam kepuasan. Badannya tetap menggigil saat saya melepas mulutku dari vaginanya. Ia dorong badanku sampai saya terbujur diranjang, selanjutnya dgn cepat Dinda melepas cdku. Karena itu tersembullah penisku yang telah ngaceng dan tegak berdiri. Dinda senyuman.
“Hmm… penis Abang besar dan panjang sama sesuai sangkaanku sepanjang ini… !!” kata Dinda.
Dgn tersenyum tangannya menggenggam tangkai penisku lantas Dinda dekatkan mulutnya ke penisku. Ia buka mulut dan masukkan penisku di dalam mulutnya. Dinda mulai mengisap penisku. Dalam mulutnya saya merasa kepala penisku dijilat-jilat oleh lidah Dinda.
Saya merasa penisku semakin menegang dan keras. Dinda dgn penuh gairah menjilat-jilati tangkai penisku dan saya nyaris edan rasakan kepuasan yang saya rasa waktu itu. Tidak cuma dijilati, tangkai penisku yang sangat ngaceng dan keras itu mulai dihisap dan disedot oelh Dinda.
“Mmmph… slurp slurp slurp… mmppphh…!!!” bunyi mulut Dinda yang sedang menyepong penisku.
Susah untuk Dinda untuk masukkan semua penisku yang panjang dan besar itu di dalam mulutnya yang imut tersebut. Seringkali ia coba tapi baru setengah masuk telah berkenaan anak tekaknya membuat ia terselak. Dinda terus mengisap penisku dgn mulutnya. Ia menjilat-jilati penisku dimulai dari kepala penisku sampai ke buah pelirku. Dikenyotnya ke-2 buah pelirku.
“Aduhh… mmmppphhhhh… Diiiiinnnnn terus Diiiiinnnnnn… sedap Din…!!!” pintaku pada Dinda supaya mulutnya terus menjilat, mengisap dan mengulum penisku.
Senang menhulum ke-2 buah pelirku, mulut Dinda naik menjilat-jilati lagi tangkai penisku selanjutnya lidahnya stop pas di kepala penisku. Lidahnya me-jilat-jilat lubang kencing yang ada pas ditengah-tengah kepala penisku dan kadang-kadang ia masukkan semua penisku di dalam mulutnya kembali.
“Mmmmmmmppphhhhhh… oooohhhhhh… nikmat sekali Diiiinnnnn…!!!” kembali lagi saya mengeluh rasakan kenimatan itu.
Mendadak Dinda stop mengulum penisku dan ia membisikkan suatu hal kepadaku.
“Bang, saya tidak pernah melakukan perbuatan semacam ini dgn seseorang selainnya dgn suamiku. Saya tahu apa yang kita lakukan ini salah, tp saya sudah tidak tahan dan ini ialah rahasia kita berdua. Tolong menjaga rahasia ini Bang!” bisik Dinda sekalian tempelkan pipinya ke pipiku.
Dgn berbisik juga saya menjawab keinginan itu,
“Jangan cemas sayang, sampai kapan saja saya akan jaga rahasia kita berdua ini”
Selanjutnya kami berdua tersenyum. Lantas saya baringkan Dinda dan menguakkan kakinya dan menjejal pinggul Dinda dgn bantal. Vaginanya yang sudah basah kunyup sekarang terhampar cantik di depan ku.
Pelan-pelan saya mulai menindih badan Dinda dan tempatkan kepala penisku pas dari muka bibir vaginanya yang telah menunggu tusukan penisku. Saat sebelum masukkan penisku dalam lubang vagina Dinda, saya merebahkan diriku di atas perutnya. Untuk mengurangkan berat tubuh, saya sanggah tubuhku dgn sikuku.
Pada kondisi tiarap di atas perut Dinda saya mulai menghisap dan menjilat-jilati puting payudaranya. Terlihat Dinda betul-betul pada keadaan kepuasan. Tangannya kuat merengkuh kepala dan rambutku. Napasnya mendengus kuat. Dadanya bergelombang seperti lautan dipukul badai.
Perlahan-lahan kepala penisku mulai memotong sela vagina Dinda, lantas dikit demi sedikit tangkai penisku segera masuk ke lubang senggama vaginanya yang sangat basah tersebut.
“Aaaahhhhhh… mmmpphhhhhh…!!!” Dinda mendesah meredam sakit tetapi nikmat saat penisku yang besar dan panjang itu mulai menerobos masuk ke lubang senggama vaginanya yang masih sempit.
Ternyata vagina Dinda jarang-jarang digunakan sama suaminya, hingga tetap sangat terasa sempit sekali. Sesaat saya stop enjotan penisku di dalam vagina Dinda untuk nikmati nikmatnya empotan vaginanya yang hebat enaknya. Tangkai penisku berasa diremas2 dan dipijit-pijit oleh empotan di dalam lubang senggama vagina Dinda. Sekalian meredam nikmat yang benar-benar, saya melanjutkan enjotan penisku dalam lubang senggama vagina Dinda yang super basah, hangat dan empotannya yang benar-benar kuat.
Saya meng kembali -isap-isap ke-2 payudara Dinda dengan berganti-gantian. Dindapun mendesah meredam kegelian dan kepuasan.
“Aarrgghhh nikmaaattttt, Bang…!!!” jerit Dinda saat semua penisku sudah ambles di dalam lubang senggama vaginanya sampai mentok ke dasar vaginanya. Saya diamkan sebentar penisku tenggelam didalamnya. Empotan vagina Dinda semakin berasa oleh penisku.
Dinda mengusung badannya sekalian merengkuh badanku. Kami berbalas kuluman sementara penisku tetap tenggelam semuanya dalam vaginanya yang halus dan nikmat tersebut.
Selanjutnya saya mulai memaju undurkan bokongku hingga penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Sebentar saya saksikan kebawah, terlihat bibir vagina Dinda jadi monyong setiap tangkai penisku kutarik keluar dan bibir vagina Dinda akan melesak di dalam setiapkali penisku kumasukkan di dalam lubang senggama vagina Dinda.
Panorama itu dan rintihan Dinda membuat saya tambah bergairah saat meniduri Dinda.
“Aaaaahhhhhh… nnniiikkkmmmaaattt, Bang…!!!” tidak henti2nya Dinda mendesah rasakan kepuasan yang dirasakannya.
Enjotan penisku dgn sekalian memutar-mutar penisku di lubang senggama vaginanya membuat gairah Dinda semakin menggebu-gebu. Tangannya mencekram kuat bahuku sekalian matanya merem terbuka dan mulutnya mengeluh kenikmatan.
“Terus Bang… enjot yang kuat… nikmaaaaat… aaaaahhh…!!!” erangannya makin kuat.
Saya terus memompa vagina Dinda dgn semaksimal mungkin. Penisku masuk keluar dgn cepat di lubang senggama vaginanya yang makin licin dan basah. Dinda mengusung-angkat dan gerakkan pinggulnya membalasnya tiap tusukan penisku ke vaginanya.
Selanjutnya saya mengambil penisku dan minta Dinda menungging. Dinda menungging dan saya berlutut ada berada di belakangnya. Terlihat belahan vaginanya terlihat nyempil dari belakang dan terlihat ujung2 bulu jembutnya yang basah oleh cairan vaginanya. Kusodokkan penisku masuk lubang senggama vaginanya.
“Ohhh… enaknya, Mari Bang sikat yang keras… Aggghhhhhh… nikmatnya…!!” erang Dinda dan aku juga makin kuat memompa lubang senggama vagina Dinda dgn penisku.
Tidak berapakah lama selanjutnya, Ser… seer… seeer… berasa vagina Dinda menyemprot lagi cairan orgasmenya untuk yang ke-2 kali.
“Aaaahhhhh… Baaaang… Dinda keeee… luuuuaaaarrrr… lagi…” jerit Dinda saat memperoleh orgasme ke-2 nya.
Vaginanya ber-denyut-denyut kuat sekali. Hingga saya biarkan penisku dalam lubang senggama vaginanya untuk rasakan kepuasan karena empotan vagina Dinda itu.
Sesudah empotan vaginanya stop Dinda ingin ia yang di atas. Saya mengikuti tekadnya. Saya mengambil penisku dan membaringkan badanku di atas tempat tidur. Sekalian menggemgam tangkai penisku, Dinda mulai turunkan pantatnya dan arahkan tangkai penisku pas di bawah vaginanya. Sesudah penisku masuk ke lubang vaginanya, perlahan-lahan tempat ia gerakkan pantatnya turun naik. Dalam posisi itu dgn terang saya bisa menyaksikan penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Menyaksikan hal tersebut gairahku menjadi tambah menggebu.
Saat Dinda gerakkan pantatnya turun naik, saya meremas-remas payudaranya. Penisku berasa licin, ini memperlihatkan jumlahnya lendir yang ada pada lubang senggama vagina Dinda karena 2x orgasme yang dirasakannya. Kupegang kuat ke-2 payudaranya selanjutnya dgn memakai ibu jari dan jemari telunjukku saya me-milin2 puting payudara Dinda.
“Ohhh… eeeennnaaaaakkkkk… hnggg…” racau mulut Dinda sekalian terus menaikturunkan pantatnya. Kadang-kadang ia me-mutar-mutar pantatnya yang selanjutnya digabungkan dgn pergerakan mirip orang meredam kencing. Saat Dinda lakukan pergerakan itu, hebat dinding-dinding lubang senggama vagina Dinda seperti me-mijit-mijit tangkai penisku. Baru ini kali saya betul-betul rasakan enaknya vagina dgn empotan yang hebat.
Napas Dinda mulai ngos-ngosan dan berasa panas, tanda ia sangat terangsang. Lubang vaginanya berasa makin ketat menjepit penisku.Tanganku tetap meraba-raba dan meremas-remas payudaranya.
Sesaat selanjutnya saya suruh ia meredam tempatnya dgn mengusung sedikit pantatnya agar saya bisa menyikatkan penisku ke lubang senggama vaginanya. Demikian Dinda meredam tempatnya, aku juga mulai memompa penisku masuk keluar lubang senggama vaginanya sekalian tanganku terus menerus memilin puting payudaranya.
“Ohh… nikmaattt… ehhhhh… enaaaaakkkk!!!” erang Dinda ber-kali-kali.
“Ah…!!! mengapa stop. Kembali nikmat-nikmtnya niiih, Bang. Mari sikatin kembali penisnya…!!” protes Dinda saat saya stop mengenjotkan penisku.
“Sabar… sayang. Saya capek…” jawabku bersandiwara. Walau sebenarnya saya mulai rasakan jika pejuhku sesaat lagi jg akan muncrat, jika saja saya terus memompanya barusan tentu pejuhku akan muncrat. Saya masih ingin semakin lama rasakan penisku bermain dalam lubang senggama vagina Dinda yang super nikmat itu.
Dinda tetap di atas. Dgn ke-2 telapak tangannya di atas dadaku, ia membongkok sedikit. Saya tidak jemu-jemunya bermain dgn payudaranya yang mengkal dan bundar tersebut. Di saat kuusap seka puting payudaranya, tubuhnya mulai mengeliat rasakan kepuasan.
“Mari Baaaang, sikat kembali vagina Dinda dgn penis besar Abang… enaaaakkk Baaaang!!!” bujuk Dinda satu kali lagi.
Dgn pelan-pelan, kembali saya mulai mengenjotkan penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Makin lama makin cepat.
“Ennaaaak… aaahhhh niiiiiiikmaaaaat…!!! Dinda ingin keluuuuaaaaarrr kembali Baaaangg!!!” Dinda mulai mendesah kembali.
“Tahan dahulu Din, Abang jg sesaat sedang ingin keluar…” kataku.
Tanpa mengambil penisku dari vagina Dinda, perlahan-lahan saya dorong badan Dinda sampai tiduran hingga saat ini posisiku berada di atas Dinda. Saya angkat ke-2 kaki Dinda dan saya tumpangkan di atas bahuku selanjutnya dgn pergerakan yang cepat saya pompa kembali vagina Dinda dgn penisku.
“Agghhhhhh… aduh Baaaaang… enaaaaaakkk Baaaang…!!!” Dinda mengeluh kenikmatan ketika penisku mulai memompa lubang senggama vagina Dinda lagi, karena dgn posisi semacam itu vaginanya berasa lebih sempit hingga gesekan penisku makin berasa olehnya.
Penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Makin lama makin cepat. Saya makin percepat pompaanku dan Dinda mulai mengeluh kuat. Saya tahu Dinda akan memperoleh orgasmenya. Demekian juga Saya.
“Din, saya ******* pejuhku di dalam atau di luar nih???”
“Di dalam saja Bang, Dinda ingin rasakan semburan pejuh Abang!!!!”
“Jika kamu hamil bagaimana????”
“Jaannggggannn…. takut Bang… Dinda gunakan KB kok. Dinda tahu kok tentu Abang akan rasakan lebih nikmat jika dikeluarkan di dalam!!!” Dinda menjerit lembut menentang perkataanku.
Saya semakin cepat memompa penisku di lubang senggama vagina Dinda. Hingga kemudian,
“Baaaangggg!!!! Dinda keluuuuuaaaarrr….. Ssssshhhh… Aaaaahhhh!!!” teriak Dinda. Ser… seerr… seeerrr… semprotan cairan orgasme Dinda menemani teriakannya.
Dan di saat mencapi orgasme itu empotan vagina Dinda sangat terasa kuat. Hal itu membuat penisku rasakan nikmat yang sangat benar-benar hingga dgn sekali enjotan yang kuat Crot… croott… crooottt… menyemburkanlah pejuhku banyak di dalam lubang senggama vagina Dinda.
“Aaahhh….. ssssshhhhh… Aaaaahhhh…!!! Saya mengeluh rasakan pucuk kepuasan yang benar-benar hebat.
Saat itu juga itu banjirlah vagina Dinda oleh semprotan cairan orgasmenya dan semburan pejuhku. Karena sangat jumlahnya cairan kental dan pekat itu sampai luber keluar membasahi seprai.
Dinda tersenyum senang dan biarkan air nikmat itu mengucur. Nyaris lima menit saya tiarap di atas badan Dinda, selanjutnya Dinda menjatuhkan badanku lantas ia tiarap di atas tubuhku. Diciumnya bibirku sekalian menggesekkan belahan vaginanya ke tangkai penisku. Berasa belahan vagina Dinda tersebut hangat dan berasa licin. Lama-lama penisku mulai ngaceng kembali. Simak juga: Bacaan Seks Terkini Ngentot dengan Wanita Asia Idamanku
Pelan-pelan kepala Dinda turun sampai bibirnya bersinggungan dgn penisku. Terus dijilatnya buah pelirku dan dikulumnya penisku. Kepuasan mulai menyebar kesemua badanku, rasakan enaknya jilatan dan kuluman lidah dan bibir Dinda pad penisku.
“Bang, tidur di sini saja yah? Saya masih ingin nikmati penis besar ini…!!!” bisik Dinda manja.
Saat kutengok jam memberikan jam 00.15 Bermakna telah 2 jam lebih saya menggumuli badan yang cantik ini. Saya dekap Dinda sekalian menggangguk dan pada akhirnya kami bersetubuh satu kali lagi sebelumnya terakhir kita tertidur keletihan.
Pagi harinya saya terbangun saat kurasakan jilatan dan kuluman pada penisku, dan saat saya saksikan Dinda dgn rakusnya mengerjai penisku dgn mulutnya. Kusaksikan jam memperlihatkan nyaris jam 1/2 enam pagi.
Pagi hari ini ialah hari Sabtu, bermakna kami berdua liburan kerja. Nyaris selama seharian itu aktivitas kami tidak terlepas dari persetubuhan. Selama seharian itu saya menggumuli badan montok Dinda dan rasakan sempitnya dan empotan vagina Dinda. Begitupun Dinda, ber-kali-kali ia rasakan kepuasan persetubuhan yang hebat yang sudah lama tidak ia merasai. -

Kisah Memek Dengan SPG Cantik

Duniabola99.com – Namaku Niko ku duduk sendirian menikmati pemandangan pantai sore itu, baru pertama kali aku merasakan patah hati sampai seperti ini. Mungkin karena sudah lama aku menjalin hubungan dengannya kalau di pikir-pikir hubunganku menginjak usia 2 tahun lebih dengan Nindy pacarku, dan sekarang dia memutuskan aku tanpa ada kesalahan atau alasan kenapa dia memutuskan aku.
Padahal kami sering melakukan hubungan intim layaknya dalam adegan cerita sex dan ternyata itu bukan satu jaminan bagi kami untuk tetap langgeng sampai pada kata pernikahan, padahal sebelumnya aku sudah memikirkan kalau masa depanku akan berakhir dengan Nindy tapi kini semua harapan itu pupus. Setelah Nindy menyatakan untuk menjauh dariku tanpa alasan yang jelas.Jadilah aku sendiri dalam kesedihan dan aku pikir aku tak akan bisa melupakan kejadian ini selamanya. Namun aku tidak menyangka kalau tidak butuh waktu lama untuk menemukan pengganti Nindy karena selang dua bulan sejak aku putus dengannya aku bertemu dengan gadis yang menarik hatiku, Vika namanya meskipun aku belum tahu juga alasan sebenarnya.
Apa aku hanya melampiaskan kekecewaanku padanya atau aku memang tertarik pada Vika, yang jelas pertama kali bertemu kami langsung berkenalan dan pada pertemuan kedua aku sudah berani menciumnya seperti dalam cerita dewasa. Namun masih sebatas ciuman semata tidak lebih, sampai akhirnya kamipun berjanji untuk bertemu yang kedua kalinya pada malam minggu ini.
Karena aku masih seorang mahasiswa di sebuah kampus ternama, maka aku bilang kalau aku akan menemuinya setelah pulang dari kampus. Dan Vika bekerja di sebuah toko kecantikan. Sebenarnya umur kami tidak jauh berbeda karena saat ini kami sama-sama berusia 23 tahun, Vika memang pantas bekerja di sebuah toko kecantikan karena dia memiliki wajah yang begitu cantik.
Sesuai janji yang telah kami sepakati akupun langsung menuju ke salah satu cafe yang menjadi tempat janjian kami. Ternyata aku yang sampai duluan di cafe tersebut dan menunggu Vika hingga satu jam lebih sebenarnya aku sudah males buat menunggunya terlalu lama tapi ketika dia menelpon dan memberitahu alasannnya telat akupun bisa memakluminya dan bersedia menunggu.Dari jauh aku lihat Vika tergopoh-gopoh menghampiri aku ” Maaf ya mas Niko … Vika telat…. ” Akupun mempersilahkan dia duduk dan kulihat dia begitu terengah-engah nafasnya ” Kamu lari ke sini Vik… ” Dia memandangku dan menggangguk aku jadi trenyuh menlihatnya ” Kenapa nggak pelan-pelan saja sich aku bisa nunggu kok apalagi kamu bilang kalau bakalan telat…. ” Kataku sambil terus menatapnya.
Dia tersenyum dan berkata ” Aku tidak mau membuat mas Niko lama nunggunya…. ” Aku segera memanggil pelayan cafe dan kembali memandang wajah Vika ” Ya sudah kita makan aja dulu…. ” Kulihat dia mengangguk dan akmipun menyantap makanan yang telah aku pesan, kutatap wajah Vika begitu cantik dan ayunya mungkin karena itu dia di terima sebagai SPG alat kecantikan.
Setelah selesai akupun mengajaknya keluar dengan mengendarai mobilku, akupun menuju salah satu rumah pribadi keluargaku yang berada di pinggiran kota ini. Kurang lebih menempuh perjalanan satu jam lebih kamipun sampai dan akupun menyuruh Vika masuk. Sepertinya dia ragu untuk masuk kedalam rumah tapi aku bilang kalau tidak ada siapa-siapa dan aku tidak akan macam-macam padanya.
Aku lihat dia tersenyum dengan candaanku, dan akupun membawanya ke ruang keluargaku di sana Vika duduk dan akupun sama duduk santai sambil berselonjoran sambil berkata “Kalau mau minum atau mau apa kamu ambil saja….” kataku pada Vika namun dia hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum padaku, sampai akhirnya akupun ketiduran di sana mungkin aku kecapekan karena perjalanan tadi.Ternyata begitu aku bangun Vika tidak ada di ruangan ini lagi, dan aku lihat lampu sudah menyala semua aku yakin kalau Vika yang melakukannya. Dan akupun mencari Vika namun di ruang tamu dan di dapur tidak ada dia, akhirnya akupun masuk kamar tidur utama ternyata dia berada di sana karena aku mendengar guyuran air di dalam kamar mandi, aku tersenyum dan hendak kembali ke ruang keluarga.
Sebelum mataku melihat pakaian Vika berada di atas tempat tidur, belum habis rasa kagetku tiba-tiba aku lihat dia keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk yang menutup sebagian tubuhnya. Dapat aku lihat pahanya begitu mulus dan juga teteknya yang kelihatan setengahnya saat itu juga mataku tidak berkedip ka rena dia terlihat pemain cerita dewasa yang sangat seksi.
Saat itu juga naluri lelakiku membuat mendekatinya tanpa rasa canggung lagi, kemudian aku peluk tubuh Vika yang masih terbalut handuk. Karena sudah pernah melakukan adegan layaknya dalam cerita sex akhirnya akupun menyusuri setiap lekuk tubuhnya dengan bibirku dan hal itu membuat Vika menggelinjang menikmati senntuhanku, dan aku semakin liar bermain dengan lidahku.Saat itulah aku melabuhkan kontolku pada lubang memeknya ” Oouugghh.. pelan sayang… ” Kata Vika begitu aku hentak dengan sedikit keras kontolku. Kemudian aku goyang pinggulku dengan seiring irama yang sama, kini terdengar desahan Vika begitu lembut ” Ooouuuggghhh….. oooouuugghh… sa…yang… nik… mat… sayang…… aaagghh … Aaaaaaghh… ” Desahnya membuatku semakin bergairah saja.
Kemudian aku tidak tahan juga semakin cepat aku bergerak layaknya adegan cerita sex di atas tubuhnya, kembali Vika mendesah panjang sekali lagi bahkan dia sesekali menghapus keringat yang mengucur dari keningku ” Ooouuugggghhhh…. sayang…. ooouuuggghhhhh…. oooouuuuugggghhhh…… aaaaagggghhhh….. ” Semakin cepat aku menggoyang pantatku.
Aku lihat Vika sudah beberapa kali mendesah panjang menandakan kalau dia sudah mengalami klimaks beberapa kali ” Ooouuugghh… aaaaaggggghhhh…. sa… yang…. aaaagggghhh….aaaaagghh… ” Saat Vika mendesah seperti itu akhirnya akupun mengejang dan kurasakan kontolku menumpahkan sesuatu pada memek Vika dan terasa hangat dan juga terasa nikmat rasanya.Semakin dalam aku menekan kontolku dan saat itu juga aku memeluk tubuhnya dengan begitu erat ” Ooooouuuggghh…. sayang…… aaaagggghhh… nikmat sayang…. aaagggghhhhhh… ” Tubuhku terkulai lemas di atas tubuh Vika yang dengan mesranya langsung memeluk tubuhku, dan beberapa kali juga aku cium wajahnya karena dia telah memberikan kepuasan padaku.
-

Kisah Memek Rasa memek gadis kecil seorang gelandangan

Duniabola99.com – Nama saya Tiyo, umur 34 tahun dan saya bertempat tinggal dekat kampus sebuah PTS di Jogja. Saya mengirim cerita ini untuk membagi pengalaman saya sehingga bisa menjadi referensi dalam mengarungi kehidupan para pembaca. Cerita ini sungguh nyata, akan tetapi nama-nama yang terlibat disini saya samarkan.
*****Aku adalah seorang karyawan di sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang beverage. Posisiku sudah lumayan tinggi, yaitu sebagai General Manager sehingga aku mendapatkan fasilitas perumahan dan sebuah mobil sedan. Aku masih lajang sehingga sehabis pulang kerja hobiku jalan-jalan cari pengalaman dan refresing.
Cerita ini berawal saat aku pulang kerja sekitar jam 11 malam, mobilku menabrak seorang anak yang digandeng ibunya sedang menyeberang jalan. Untung saja aku cepat menginjak rem sehingga anak itu lukanya tidak parah hanya sedikit saja dibagian pahanya. Ketika aku tawarkan untuk ke rumah sakit, Ibu itu menolak dan katanya lukanya tidak parah. Joker128
“Ya udah bu, sekarang aku antar Ibu pulang, dimana rumah Ibu?”
“Nggak usah den, si Mbok nggak usah diantar”.
“Kenapa Mbok, inikan sudah malam, nggak apa-apa Mbok aku antar ya?”
Si mbok ini tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk lesu dan ketika dia mau menjawab, dari arah ujung trotoar mencul anak kecil sambil membawa bekicot.
“Ini Mbok bekicotnya, biar luka Mbak Tika cepat sembuh”.
Ibu itu menerima bekicot dari gadis itu, memecahnya dibagian ujung dan mengoleskannya diluka gadis yang ternyata namanya Tika. Tapi, Setelah selesai mengoleskan, simbok itu mengandeng Tika dan adiknya mau pergi. Sebelum melangkah jauh, aku hadang dan berusaha untuk mengantarnya pulang.“Simbok mau pulang.., aku antar ya Mbok, kasihan Tika jalannya pincang”.
“Nggak usah den, simbok..”.
“Kenapa Mbok, nggak usah sungkan-sungkan, ini kan sudah malam, kasihan Tika Mbok..”.
“Simbok ini nggak punya rumah den, sombok cuma gelandangan”.
Aku sempat benggong mendengar jawaban simbok ini, akhirnya aku putuskan untuk mengajaknya ke rumahku walaupun hanya untuk malam ini saja. Terus terang aku kasihan kepada mereka.
“Ya sudah Mbok, kamu dan kedua anakmu itu malam ini boleh tidur dirumahku”
“Tapi ndoroo..”.
“Sudahlah Mbok, ini juga kan untuk menebus kesalahanku karena menabrak Tika”.Dari informasi yang aku dapatkan didalam mobil selama perjalanan pulang, simbok ini ternyata ditinggal suaminya saat mengandung adiknya Tika, yang akhirnya aku ketahui namanya Intan. Simbok ini yang ternyata namanya Inem, usianya sekitar 42 tahun, dan anaknya si Tika umurnya 14 tahun sedangkan Intan baru 11 tahun. Tika sempat lulus SD, sedangkan Intan hanya sempat menikmati bangku SD kelas 4.
Setelah sampai dirumah, Mbok Inem dan kedua anaknya langsung aku suruh mandi dan makan malam. Ternyata simbok, Tika dan Intan tidak membawa baju ganti sehingga setelah mandi baju yang dipakainya ya tetap yang tadi. Padahal baju yang dipakai ketigany sudah tidak layak untuk dipakai lagi. Simbok memakai daster yang lusuh dan sobek disana-sini sedangkan Tika dan Intan sama saja lusuh dan penuh jahitan disana sini. Besok yang kebetulan hari minggu, aku memang mempunyai rencana membelikan baju untuk mereka bertiga. Aku memang tipe orang yang nggak bisa melihat ada orang lain menderita. Kata temen-temen sih, aku termasuk orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.“Tika dan juga kamu Intan makan yang banyak ya.. biar cepet gede..”.
“Inggih Ndoro.., boleh nggak kalau Intan habiskan semuanya, karena Intan sudah 2 hari nggak makan”.
“Boleh nduuk.., Intan dan Tika boleh makan sepuasnya disini”.*****
Mulai dari sinilah awal dari petualangan seksku. Setelah acara makan malam selesai, ketiganya aku suruh tidur di kamar belakang. Sekitar jam 1 malam setelah aku selesai nonton acara TV yang membosankan, aku menuju kekamar belakang untuk menengok keadaan mereka. Ketika aku masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat dan keras saat aku melihat daster Mbok Inem yang tersingkap sampai ke pinggang. Ternyata dibalik daster itu, Mbok inemku ini memiliki paha yang betul-betul mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian depannya terlihat dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan kontolku yang masih perjaka ini langsung berontak.
Setelah agak tenang, tanganku langsung bergerilnya mengelus paha mulus Mbok inemku ini. Setelah puas mengelus pahanya, aku mulai menjilati ujung paha dan berakhir dipangkal pahanya. Aku sempat mau muntah ketika mulai menjilati klitorisnya. Di depan tadi kan aku sudah bilang kalau CD Mbok ku ini sobek dibagian depan.., jadi clitorisnya terlihat dengan jelas. Sedangkan yang bikin aku mau muntah adalah bau CDnya. Ya.. mungkin sudah berhari-hari tidak dicuci. Setelah sekitar 13 menit aku jilati clitnya dan ternyata Mbok inemku ini tidak ada reaksi.. ya mungkin terlalu capek shingga tidurnya pulas banget, aku mulai keluarkan kontolku dan mulai aku gesek-gesekkan di clitnya. Aku tidak berani melapas CDnya takut dia bangun. Ya.. aku hanya berani mengocok kontolku sambil memandangi clit dan juga teteknya. Ternyata Mbok inemku ini tidak memakai BH sehingga puting payudaranya sempat menonjol di balik dasternya. Aku tidak berani untuk memeras teteknya karena takut Mbok Inem akan bangun.Sedang asyik-asyiknya aku mengocok kontolku, si Tika bangun dan melihat ke arahku. Tika sempat mau teriak dan untung saja aku cepat menutup mulutnya dan memimta Tika untuk diam. Setelah Tika diam, berhubung aku sudah tanggung, terus saja aku kocok kontolku. Tika yang masih terduduk lemas karena ngantuk, tetap saja melihat tangan kiriku yang mengocok kontolku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya. Sambil melakukan aktivitasku, aku pandangi si Tika, gadis kecil yang benar-benar polos, dan aku lihat sesekali Tika melihat mataku terus berpindah ke paha ibunya yang sedang aku elus-elus berulangkali. Setelah sekitar 8 menit berlalu, aku tidak tahan lagi, dan akhirnya “.. croot.. crrott.. croot..” ada 6 kali aku menembakkan pejuhku ke arah clit Mbok inemku ini.
Saat aku keluarkan pejuhku, si Tika menutup matanya sambil memeluk kedua kakinya. Pada saat itulah aku tanpa sengaja melihat pangkal pahanya dan ternyata.., tikaku ini tidak memakai CD. Saat aku sedang melihat memeknya Tika, dia bilang..
“Ndoro.. kenapa pipis di memeknya simbok”. aku sendiri sempat kaget mendengarnya.
“Nduuk.. itu biar ibumu tidur nyenyak..”.
“Ndoroo.. Tika kedingingan.., Tika mau pipis.. tapi Tika takut ke kamar mandi..”.
“Ya.. sudah Nduk.. ayo aku antar ke kamar mandi”.
Tika kemudian aku ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Aku sendiri juga pengen pipis, terus Tika aku suruh jongkok didepanku. Tika kemudian mengangkat roknya dan.. suur.. banyak sekali air seni yang keluar dari memeknya. Aku sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, Tika aku gendong dan aku dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu aku peluk dan aku belai lembut rambut panjangnya yang sampai ke pinggang.
“Ndoro.. Tika belum cebok.. nanti memeknya Tika bau lho.. Ndoro..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. biar nanti Ndoro yang bersihin memeknya Tika.. Tika bobok disini ya.. sama ndoromu ini..”.Kemudian Tika aku angkat dan mulai aku baringkan di ranjang empukku ini. Tanganku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya.. dan juga payudaranya yang lumayan montok. Pada saat tanganku mengelus pahanya..
“Ndoro.. kenapa mengusap-usap kaki Tika yang lecet..”.
“Oh iya Nduk.. Ndoro lupa..”.
Tahu sendirilah, aku memang benar-benar sudah horny untuk mencicipi Tika, gadis kecilku ini. Bayangkan pembaca, disebelahku ada gadis 14 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja ketika tanganku mengelus-elus seluruh tubuhnya.Pembaca.. gimana udah belum ngebayanginya.. udah belum..! udah yaa.. aku terusin ceritanya.
Kemudian aku jongkok diantara kakinya dan mulailah aku singkap rok yang dipakai Tika sampai ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil usia 14 tahun denga bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu. Setelah pahanya aku kangkangkan, terpangpanglah segaris bibir memek yang dikanan-kirinya agak mengelembung.., eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari aku berusaha untuk menguak isi didalamnya. Dan ternyata.. isinya merah muda, basah karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga agak mengkilap.
Tangankupun mulai mengelus memek keperawanannya, dan sesekali aku pijit, pelintir dan aku tarik-tarik clitorisnya. Ake sendiri heran clitnya tikaku ini ukurannya nggak kalah sama ibunya.
“Aduuh.. Ndoro.. memeknya Tika diapain.. Ndoro..”.
“Tenang Nduk.. nggak apa-apa.. Ndoro mau nyembuhin luka kamu kok.. Tika diam saja yaa..”.
“Inggiih.. Ndoro..”.
Setelah Tika tenang, akupun mulai menjilati memeknya dan memang ada rasa dan bau pipisnya Tika.
“Ndoro.. jangaan.. Tika malu ndoroo.. memek Tika kan bau..”.
Aku bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai aku kocok-kocok dengan pelan. Tikapun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat pantatnya.
Aku pun mulai menyedot memeknya Tika dengan kuat dan aku lihat Tika menggigit bibir bawahnya sambil kepalanya digoyang kekanan kiri.
“Ndoroo.. geli Ndoro.. memeknya Tika diapain sih ndoroo..”.
Akupun tidak peduli dengan keadaan Tika yang kakinya menendang-nendang dan tangannya mencengkeram seprei ranjangku sampai sobek disana sini. Dan akhirnya..
“Ndoroo.. sudah Ndoro.. Tika mau pii.. piis dulu Ndoro..”.
Dan tidak lama kemudian “Ssuur.. suur.. suur..”
Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan memeknya yang mungkin baru pertama kali ini dikeluarkannya.Setelah kujilati dan kuhisap sampai bersih, akupun tiduran disebelahnya dan kurangkul tikaku ini.
“Ndoro.. maafin Tika ya.. Tika tadi pipis di mulutnya Ndoro.. pipis Tika bau ya Ndoro..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. tapi Tika harus dihukum.. karena udah pipis dimulut Ndoro..”
“Tika mau dihukum apa saja Ndoro.. asalkan Ndoro nggak marahin Tika..”.
“Hukumannya, Tika gantian minum pipisnya Ndoro.. mau nggak..”.
“Iya Ndoro..”.Akhirnya aku keluarkan kontolku yang sudah tegang. Begitu kontolku sudah aku keluarkan dari CDku, Tika yang masih terlalu polos itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aku lihat wajah Tika agak memerah. Setelah aku lepaskan kedua tangannya, aku sodorkan kontolku kedepan wajahnya dan aku suruh Tika untuk memegangnya.
“Nduk.. ayo dipegang dan dielus-elus..!
“Inggih Ndoro.. tapi Tika malu Ndoro.. Tika takut Ndoro..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. ini nggak nggigit kok.. ini namanya kontol Nduk..”.
Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut.
“Nduk.. kontolnya ndoromu ini diemut ya..”.
“Tapi Ndoro.. Tika takut Ndoro.. Tika jijik Ndoro..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. diemut saja seperti saat Tika ngemut es krim.. ayo nanti Tika Ndoro kasih es krim.. mau ya..”.
“Benar Ndoro.. nanti Tika dikasih es krim..”.”Iya Nduk..”.Tika pun jongkok diantara pahaku dan mulai memasukkan kontolku ke mulutnya yang mungil. Agak susah sih, bahkan kadang-kadang kontolku mengenai giginya.
“Nah gitu nduuk.. diisep ya.. yaa.. ya gituu.. nduuk..”.
Sambil Tika mengoral kontolku, kaos lusuhnya Tika pun aku angkat dan aku lepaskan dari tubuh mungilnya. Aku elus-elus teteknya dan kadang aku remas dengan keras.
“Aku gemes banget sih sama payudaranya yang bentuknya agak meruncing itu”.
Sekitar 12 menit kemudian, aku rasakan kontolku sudah berdenyut-denyut. Aku tarik kepala Tika dan aku kocok kontolku dimulut mungilnya.. dan.. aku tekan sampai menyentuh kerongkongannya dan akhirnya “.. croot.. croot.. croot.. cruut..!”
Cairan pejuhku sebagian besar tertelan oleh Tika dan hanya sedikit yang menetes keluar dari mulutnya.“Ndoroo.. pipisnya banyak banget.. Tika sampai mau muntah..”.
“He.. eh.. nduuk.. tapi enak kan.. pipisnya Ndoro..”.
“Inggih Ndoro.. pipis Ndoro kental banget.. Tika sampai nggak bisa telan.. agak amis Ndoro..”.
Aku memang termasuk laki-laki yang suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari aku fitnes. Menuku setiap hari: susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga suplemen protein produk Amerika. Jadi ya wajar kalau spermaku kental dan agak amis. Agen Joker128
Kemudian aku peluk bidadariku kecilku ini dan sesuai janjiku dia aku kasih es krim rasa vanilla. Setelah habis Tika memakan es krimnya, dia aku telentangkan lagi diranjangku. Terus aku kangkangkan lagi pahanya dan aku mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus terang saja aku penasaran sebelum membobol selaput daranya.
“Ndoro.. mau ngapain lagi.. nanti Tika pipis lagi lho Ndoro..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. pipis lagi aja Nduk.. Tika mau lagi khan es krim..”
“Mau Ndoro..”.Setelah aku siap, pahanya aku kangkangkan lagi lebih lebar, dan aku mulai memasukkan kepala kontolku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, tikaku meringgis.
“Ndoro.. memek Tika diapain.. kok sakit..”
Aku sempat tarik ulur kontolku di liang memeknya. Dan setelah kurasa mantap, aku tekan dengan keras. Aku rasakan ujung kontolku merobek selaput tipis, yang aku yakin itu adalah selaput daranya.
“Ndoorroo.. sakiit..” Langsung aku peluk Tika, kuciumi wajah dan bibir mungilnya.
“Nggak apa-apa Nduk.. nanti enak kok.. Tika tenang saja ya..”.
Setelah kudiamkan beberapa saat, aku mulai lagi memompa memeknya dan aku lihat masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya.“Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Ndoro.. ahh..” itulah yang keluar dari mulutnya Tika.
“Auuhh.. oohh.., Ndoro.., periih.., aahh.. gelii Ndoro.. aahh..,”.
SAmbil aku terus meusuk-nusuk memeknya, aku selalu perhatikan wajah imutnya Tika. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Wajahnya memerah, bibirnyapun kadang-kadang menggigit bibir bawahnya dan kalau aku lihatnya matanya terkadang hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki Tika pun sudah tidak beraturan menendang kesana-kesini dan juga kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kaitannya.
“Auuhh.. oohh.., ndoroo.., aahh.. ooh.. aahh, ndoroo..”.Aku mulai rasakan ada denyutan-denyutan vaginanya di kontolku, pertanda tikaku sebentar lagi orgasme. Kepala Tika pun mulai menengadah ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 14 tahun yang masih begitu polos, tubuhnya mengelinjang dengan desahan-desahan yang betul-betul erotis. Aku yakin para pembaca setuju dengan pendapatku, tapi tangannya pembaca kok megang-megang “itu” nya sendiri, hayo udah terangsang ya. Aku tahu kok, nggak usah malu-malu, terusin aja sambil membaca ceritaku ini.
“Oohh.. ahh.. auuhh.. geli ndoroo.. ahh..”
“Ndoroo.. Tika mau pipiiss.. ndoroo..”
“Seerr.. suurr.. suurr.., kontolku seperti disiram air hangat..”.
Aku peluk sebentar tikaku untuk memberikan kesempatan gadis kecilku menuntaskan orgasme. Setelah agak reda, aku lumat-lumat bibir mungilnya.
“Maapin Tika ya Ndoro.. Tika pipis dikasurnya Ndoro..”.
“Tika malu Ndoro.. udah gede masih ngompol di kasur..”.
“Nggak apa-apa Nduk.. (lugu sekali gadisku ini).. Ndoro juga mau pipis di kasur kok..”.
Aku sendiri sudah nggak tahan. Kakinya aku angkat, lalu kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan kontolku menyentuh dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan aku mulai mempercepat sodokan kontolku.
“Ndooro.. Tika capek.. Tika mau bobok.. ndooroo..”.
“Iya nduuk.. Tika bobok saja yaa..”.
“Memeek Tika periih.. ndooroo..”.
Kutekan keras-keras kontolku ke liang kenikmatannya dan kutarik pantatnya dan “croot.. cruut.. croot.. croot.. cruut.. croot..!”. Aku muntahkan pejuhku kedalam rahimnya.Aku cabut kontolku dari memek tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dengan darah segar mengalir keluar dari liang kemaluannya.
“Ndoro.., kenapa Ndoro pipis diperutnya Tika.., perut Tika jadi hangat Ndoro..”.
“Iya nduuk.., biar kamu nggak kedinginan.., ayo sekarang Tika bobok ya.., sini Ndoro kelonin..”.
“Inggih Ndoro.., sekarang Tika capek.., Tika pengen bobok..”.
Aku perhatikan memeknya sudah mulai melebar dan agak membelah dibandingkan sebelum aku perawanin. Aku peluk dia dan aku cium dengan mesra Tika, si gadis kecilku. Aku dan tikapun akhirnya tertidur dengan pulas. Nikmaat. -

Cerita Sex Bulan Madu
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Bulan Madu ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

Cerita Sex – Pengalaman menarik ini kami alami sewaktu kami berbulan madu di Pulau Bali dan Lombok. Waktu itu sedang low session jadi keadaan tidak seramai kalau sedang hari libur, di mana kami melakukan hubungan seks di tepi pantai yang sepi sambil membuat film dokumentasi adegan kami tersebut, juga sewaktu kami di hotel kegiatan kami sempat diintip oleh seorang pegawai hotel. Saya dan Vonny senang sekali bereksperimen dalam melakukan hubungan seks, dari segala macam gaya, alat-alat bantu seks sampai membuat foto dan film hubungan seks kami.
Vonny istriku itu kukenal sejak masih duduk dibangku SMA, ia adik kelasku, hingga setelah selesai kuliah ia akhirnya kunikahi. Sejak SMA kami sudah sering melakukan hubungan seks, apalagi semasa kuliah, karena kami berada di kota Malang meskipun tidak sekampus tetapi karena tempat kostku yang bebas jadi kami sering melakukan hubungan seks di tempat kost. Sebenarnya kami juga mempunyai cerita yang menarik sewaktu masih kuliah dulu, tetapi saya ingin menceritakan pengalaman yang satu ini dahulu.
Singkat cerita, Siang hari sekitar pukul 1.00, akhirnya kami berdua sampai di Pulau Bali, dari airport kami di antar taksi untuk mencari hotel di daerah Kuta, sejenak kami melepas lelah, setelah itu kami jalan-jalan di sepanjang jalan di Kuta, Vonny rupanya tertarik untuk membeli beberapa potong bikini untuk dipakai nanti di pantai.
Model yang ia beli sangat menggairahkan, kainnya tipis berwarna cerah hingga kalau dipakai lalu kena air, dipastikan apa yang dilapisinya akan terlihat dengan jelas, sengaja ia beli itu untuk membuat aku terangsang, lalu ada celana dalam yang hanya ada secungkup kain kecil untuk menutupi rambut kemaluannya, modelnya hanya bertali satu bagian belakangnya hingga belahan pantatnya jelas bebas terlihat, begitu juga penutup dadanya hanya sekedar untuk menutupi puting buah dadanya, selain itu banyak juga yang lain yang ia beli, pokoknya modelnya yang merangsang.
Semalam kami di Bali, keesokan harinya kami menyeberang ke Pulau Lombok yang pastinya lebih alami dibanding Bali. Sesampainya di Lombok kami masih harus menyeberang ke Pulau kecil di sebelah Pulau lombok yaitu di Gili Meno. Tempatnya sangat cocok untuk berbulan madu, kami menempati sebuah cottage yang asri, setelah berkemas kami segera menuju ke pantai untuk berenang, mula-mula Vonny masih mengenakan kaos rangkap untuk menutupi bikininya, sesampai di pantai yang berjarak sangat dekat dengan hotel, kami mencari tempat yang nikmat untuk berenang, kami melihat sepasang bule yang sedang asyik bercumbu ria di pinggir pantai yang landai dan berpasir putih itu sehingga kami bisa melihat kalau mereka berdua dalam keadaan telanjang bulat.“Vonny, kamu berani nggak seperti mereka itu”, tanyaku.
“Berani aja, pokoknya ada kamu aku mau aja”, sahut Vonny.Cerita Sex Bulan Madu Setelah menemukan tempat yang tepat segera kami berdua berenang di air laut yang jernih itu. Kulihat Vonny mengenakan bikini yang transparan hingga menampakkan bayang rambut kemaluannya di pangkal pahanya, sewaktu ia masuk ke air aku tidak dapat menahan nafsuku yang timbul melihat tubuh Vonny yang memakai bikini transparan itu. Payudaranya yang kencang menantang jelas terlihat di balik bikininya, ujung payudaranya yang berwarna coklat kemerahan membayang jelas terlihat. Segera saja penisku kerediri tegak melihat pemandangan yang indah itu, segera kuabadikan dengan handycamku tubuh Vonny dari segala sudut dan segala lekuk tubuhnya.
“Von, kamu lepasin aja bikinimu itu, kan sama aja kamu seperti nggak make apa-apa kalau kamu pake bikini itu”, sahutku.
“Enggak ah, malu aku”, jawab Vonny.
“Malu sama siapa, kan nggak ada orang yang tahu di sini, kan sepi”, sahutku.Ia melihat sekelilingnya nggak ada orang kecuali sepasang bule yang sedang asyik main kuda-kudaan.
“Iya deh aku lepas ya”, jawab Vonny.
Tak kusia-siakan sewaktu ia melepas bikininya kurekam terus dengan handycam-ku hingga ia telanjang bulat di tepi pantai, kulepas sekalian celana renangku hingga penisku yang sudah berdiri tegak tadi meloncat keluar seolah merasa bebas dari kurungannya. Tampak olehku tubuh telanjang Vonny. Rambut kemaluannya tampak kontras sekali dengan kulit tubuhnya yang putih mulus, serta dua gumpalan buah dadanya yang tegak mengacung membuat nafsu ini menjadi berkobar.
Ujung payudaranya yang berwarna coklat kemerahan itu tampak mengencang karena basah oleh air laut, ingin sekali kuremas-remas dan kuhisap ujung payudaranya itu. Kuabadikan semua tingkah laku Vonny yang telah telanjang bulat itu, ia bermain di air yang jernih sambil sekali-kali ia menoleh ke kiri dan kanan melihat kalau kalau ada yang melihat tubuhnya yang telanjang bulat itu.
Ia berbaring telentang di pasir pantai dengan posisi kakinya mengangkang hingga tampak belahan lubang vaginanya yang berwarna merah kehitaman itu, kurekam terus adegan ini sambil arah kamera kuarahkan ke bagian vaginanya yang terbuka lebar itu. Tanganku yang satu sambil mengurut penisku yang sudah berdiri tegak sambil sesekali meraba dan meremasi payudara Vonny yang sudah mengencang itu.
Rupanya Vonny juga sudah mulai terangsang ketika kuraba vaginanya dan kumainkan clitorisnya, ia lalu meraih penisku dan mengocoknya perlahan sambil mendesah keenakkan,
“Ughh…, Ninoo…, gelii, enakk…”, sambil tangannya semakin kencang mengocok penisku, akhirnya kutaruh handycamnya di suatu tempat yang tepat agar segala adegan kami dapat direkam dengan jelas, selintas terpikir olehku andai ada seseorang yang mau membantu untuk mengambil gambar dengan handycamku pasti akan lebih bagus lagi hasilnya.
Kulihat ke arah pasangan bule itu, ternyata mereka juga sedang melakukan hubungan seks di pasir pantai, kulihat Vonny juga asyik menyaksikan adegan itu dan tangannya yang satu meremasi payudaranya sedang tangannya yang lain dengan dua jarinya tampak sudah berada di dalam vaginanya yang tampak licin mengkilat karena cairan nafsunya tampaknya sudah membasahi liang vaginanya.
Kuhampiri Vonny yang telentang di atas pasir pantai itu segera ia meraih penisku dan mengarahkannya ke mulutnya yang mungil dan selanjutnya bagai anak kecil yang sedang makan ice cream, dijilatinya seluruh batang penisku dari ujung kepala sampai ke buah penisku tak lupa dikulumnya sambil sesekali di sedot dengan kuat.
“Ufffffff nikmat sekali Von…, terusin isapnya…, isap yang kenceng”, karena sudah bangkit nafsunya, Vonny dengan kuat menyedot ujung kepala penisku sambil sesekali menggunakan ujung lidahnya memainkan lubang kencingku, rasa yang ditimbulkan sangat nikmat sampai ke ubun-ubun.
Segera kubuat posisi yang memungkinkan aku bisa menjilati dan menghisap vagina Vonny yang sudah terbuka itu, ketika kujilati clitorisnya ia menggelinjang kenikmatan sambil kepalaku di jepit dengan kedua belah pahanya, ia rupanya ingin agar aku lebih lama menjilati vaginanya. Dengan dua jariku, jari tengah dan telunjuk kumasukkan ke dalam vaginanya dan mengocok dengan lembut hingga ia tampak mengerang-erang keenakkan, penisku di genggamnya erat sambil terus menghisap-isap ujung penisku.
Cukup lama kami saling isap dan jilat hingga aku melihat ke arah pasangan bule itu dan ternyata mereka sedang menyaksikan adegan kami. Kukatakan pada Vonny kalau kita sedang diperhatikan oleh pasangan bule itu.
“Biarin aja, biar mereka terangsang melihat permainan seks kita”.
Cerita Sex Bulan Madu Bukannya malu tapi Vonny malah lebih ganas dan agresif dalam permainan ini. Kini posisiku telentang di pasir dan Vonny berada di antara ke dua pahaku yang telentang, ia tampak begitu menikmati penisku yang kini sudah basah terkena air liurnya, tak henti-hentinya ia mengisap dan menggigit kecil ujung penisku sehingga aku kelojotan merasakan geli yang luar biasa, kurasakan desakan yang akan keluar dari penisku, segera aja kutarik kepala Vonny agar ia melepaskan penisku dari mulutnya, dan kini kurebahkan ia lalu kuhisap ujung payudaranya sebelah kanan sambil ujung yang satunya kumainkan dengan jariku, Vonny tampak menikmati permainan ini sambil tangannya sendiri memainkan ujung clitorisnya, kedua belah pahanya di buka lebar dan setengah diangkat agar lebih mudah dirinya memasukkan jarinya sendiri.
“Ninoo…, ayo masukin penismu di vaginaku dong…, aku udah kepengen nihh”, pinta Vonny sambil mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya. Markas Judi Online Dominoqq
Sambil dituntun tangannya kumasukkan ujung penisku ke lubang vaginanya. Vonny yang tampaknya memang sudah kepingin dengan mengangkat pantatnya ia sengaja membuat agar seluruh batang penisku masuk ke dalam vaginanya.
“Acchh…, uufffffhh”, desah Vonny ketika seluruh penisku masuk ke dalam vaginanya. Kedua pahanya dilingkarkan di badanku agar penisku tetap menancap di vaginanya, kutarik sedikit keluar lalu kumasukkan dalam-dalam, kutarik lagi kumasukkan lagi dengan ritme yang berirama membuat Vonny mengerang-erang keenakkan.
Kini dengan ritme yang lebih cepat kutekan-tekan sekuat tenaga hingga mulut Vonny menganga tanpa bisa mengucapkan sepatah katapun karena nikmat yang dia rasakan membuat ia hanya sanggup mengelinjang-gelinjang keenakan.
Kulihat payudaranya bergerak naik turun seirama dengan kocokan penisku di vaginanya.
“Niinnoo…, egghh…, aacchh…, aakuu pengen puass dulu ya”, pinta Vonny.
Tanpa kujawab ia lalu kini berada di atas tubuhku, penisku yang berdiri tegak itu dituntunnya ke liang vaginanya, lalu dengan jeritan kecil Vonny, “Aauu…”.
Seluruh batang penisku kini amblas masuk ke dalam vagina Vonny yang semakin licin itu, kini ia sepenuhnya bebas menguasai penisku, seperti orang naik kuda semakin lama semakin cepat gerakannya sambil tanganku meremas-remas kedua bukit payudaranya yang indah itu, ia ingin kedua payudaranya itu kuremas-remas dengan kuat hanya dengan begitu ia merasakan nikmat yang sebenarnya, kini ia tidak lagi bergaya seperti naik kuda, tetapi tetap seperti posisi semula hanya kini ia menggesek-gesekkan vaginanya maju mundur sambil ia meremasi sendiri payudaranya hingga akhirnya ia tampak mengejang-ngejang beberapa saat sambil menggigit bibirnya dan matanya terpejam merasakan nikmat yang tiada tara itu, akhirnya ia terkulai di atas tubuhku beberapa saat.
Lalu ia kembali mengocok penisku dengan vaginanya, kurasakan kini vaginanya lebih seret dari yang tadi sehingga menambah kenikmatanku, segera kuminta agar ia berjongkok aja, posisi doggie style adalah posisi kegemaranku, segera Vonny berjongkok sambil membuka lebar pahanya hingga kulihat dengan jelas lubang kenikmatan itu terbuka di hadapanku, vaginanya sangat merangsang sekali, rambutnya tidak terlalu lebat hingga seluruh bagian dalam vaginanya dapat terlihat dengan jelas.
Kini kepala penisku kuarahkan ke dalam lubang itu, dengan sekali dorongan, masuklah sebagian penisku ke dalam vagina Vonny. Vonny menjerit kecil ketika sebagian penisku masuk ke vaginanya, kini ia memundurkan pantatnya hingga amblaslah seluruh batang penisku ke dalam vagina Vonny. Dengan kuat kudesak-desak seluruh batang penisku dengan irama yang beraturan hingga Vonny merasa kegelian lagi. Sambil mendesis ia memintaku agar jariku di masukkan ke dalam anusnya, kubasahi jari telunjukku dengan ludah dan sebagian lagi kubasahi pula lubang anusnya dengan air ludahku.
Cerita Sex Bulan Madu
Sambil terus menggoyang kumasukkan jari telunjukku ke anusnya hingga seluruh jariku masuk ke dalam anusnya, sambil kutekan ke bawah hingga kurasakan geseran penisku di dalam vagina Vonny, ia tampak menikmati sekali permainan ini, berulangkali ia memintaku agar lebih keras lagi goyangannya sambil ia membuat gerakan maju mundur pantatnya.
“Uufffgghh…, Enak Vonn, vaginamu nikmat banget, orang lain pasti pengen ngrasain vaginamu ini, soalnya nikmat banget sih”, Kataku.
“Iya dong, lain kali kita coba ya, mungkin orang lain pasti udah keluar duluan sebelum aku puas”, sahut Vonny.
“Bener…, kamu pengen coba penis orang lain?”, tanyaku.
“Iya…, itu kalau kamu kasih ijin lho, tapi kamu harus ada juga di situ melihat aku main ama orang lain”, jawaban itu semakin membuatku terangsang hingga kupercepat kocokan penisku sambil menekan kuat kuat jariku yang ada di dalam anusnya, hingga akhirnya kurasakan ada desakan yang kuat yang akan menyembur keluar dari penisku, rupanya Vonny juga mengerti kalau aku mau keluar, kucabut keluar dan segera oleh Vonny diraihnya penisku dan segera ia menghisap kuat penisku sampai akhirnya aku tak kuat lagi menahan rasa nikmat ini hingga akhirnya,“Cett…, crett.., crett”, keluarlah cairan kenikmatanku, dengan lahap Vonny menghisap setiap tetes cairanku itu, lalu dengan lidahnya ia membersihkan ujung penisku hingga seluruh batang penisku mengkilat oleh air liurnya.
Apa yang kami lakukan itu ternyata di saksikan oleh sepasang bule tadi, bule cowoknya mengacungkan ibu jarinya ketika melihat kami kini tergeletak kelelahan di pasir pantai, kubalas dengan acungan jempol pula lalu ia tertawa. Kuingat tadi handycam yang sejak tadi merekam adegan kami itu, lalu segera kuambil dan kusimpan film tadi sebagai kenang-kenangan yang indah.
Dengan tetap telanjang bulat kami bermain di air sambil membersihkan diri dari pasir pantai yang menempel di seluruh tubuh kami, kami tetap di pantai itu sampai menunggu matahari terbenam, karena dari pantai itu kami dapat menyaksikan indahnya peristiwa alam itu, terlebih peristiwa yang baru kami alami tadi.
cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,
-

Video Bokep Eropa 2 cewek cantik eropa ngentot kontol gede

-

Video Bokep Asia Minami Wakana kena gangbang 9 pria

-

Foto Ngentot Pacar cantik Kitty Jane dicumbu mesra sebelum dihantam keras

Duniabola99.com – foto cewek kurus toket kecil Kitty Jane ngentot dengan pacarnya dan memeknya dijilati hingga argames puas maximal.
-

Kisah Memek Tetangga yang menyuruhku emut susu besar nya sampai vagina basah

Duniabola99.com – Ini adalah pengalaman saya dengan Bu Edi, tetangga saya. Waktu itu kira-kira jam 9 pagi saya berniat mau kerumahnya untuk membayar listrik karena memang dibantu oleh beliau dengan menyalur listrik di rumahnya krn kebetulan belum pasang listrik sendiri…
Trus sesampai dirumahnya ternyata sepi sekali. Aku kira tidak ada orang di rumah. Tapi aku liat pagar tidak dikunci, jadi inisiatif aku buka aja kemudian aku ketuk pintu rumah bu Edi… “Pagi bu” sapaku “Eh, mas leo…,masuk..”Aku pun langsung masuk kedalam rumah, kulihat Bu Edi pagi itu begitu seksi dengan menggunakan daster tanpa lengan yang serba tipis dan mini sehingga terlihat tubuh bu edi yang montok..”Wah kalo kayak gini bisa kacau ni otak…” kataku dalam hati “Ini bu, saya mau bayar listrik untuk bulan ini dan bulan depan.
Saya dobel aja, kebetulan ada rejeki…” aku memulai pembicaraan. “Oalah….kenapa kok pake didobel segala sih mas?? Gak apa2 kok bayar satu aja dulu, khan tanggalnya jg msh muda gini, barangkali ada keperluan mendadak khan bisa dipakai dulu…” katanya. “Ah gak apa2 kok bu. Mumpung lagi ada aja. Daripada ntar kepakai bln depan saya jd bingung bayarnya….” Jawabku.
“Mas leo ini bisa aja..masalah itu mah gampang mas bisa diatur…lagian tetangga dekat aja kok. Santai aja lah” serunya ramah. “Iya bu gak apa kok…dibayar dobel aja.” Kataku lagi. “Kalo gitu tunggu ya,,ibu ambil catatannya dulu..Oh iya mas leo mau minum apa? Panas apa dingin??” tanyanya lagi. “Ah gak usah repot2 bu….bentar lagi juga pulang kok..” seruku.
“Udah gak apa2…kopi ya?? Biar gak buru2 pulang…” katanya lagi. “Boleh deh bu, terima kasih…..” jawabku sambil tersenyum. Ibu Edi pun langsung masuk kedapur, Sementara aku hanya terdiam sambil menghitung uang dari dompetku untuk memastikannya tidak kurang. Ibu Edi keluar dari dapur dengan membawa secangkir kopi.“Silakan diminum mas…” “Terima kasih bu..” Jawabku. Bu Edi duduk disampingku sambil membuka2 lembaran buku catatan pembayaran listrik bulan lalu. Aku mencium aroma wangi sekali, ditambah pemandangan indah krn daster bu edi agak rendah sehingga aku bisa melihat belahan dadanya yg putih dan padat berisi. Situs Poker Online
Nampaknya bu edi baru selesai mandi. Aku merasakan ****** aku mulai membesar melihat pemandangan yahud ini… “Nah ini mas, totalnya masih sama seperti bulan kemarin, delapan puluh lima ribu. Jadi dibayar dobel kah?” Aku agak terkejut karena pikiranku masih melayang entah kemana.
“Eh….oh…iya bu, jadi bayar dobel. Berarti totalnya berapa bu??” Jawabku sekenanya. “Berarti ya seratus tujuh puluh ribu…” kata bu edi sambil senyum. “Oh…eh….ii….iya bu saya bayar semua. Ini a…ada dua ratus ribu saya titipkan semua aja..” kataku gugup.
Bagaimana tidak. Ketika menyebutkan jumlah tadi, pose bu edi sangat menantang, dengan belahan dada yg nampak jelas dan paha yg menganga.. “Lho kok kaget?? Kenapa?? Dibayar satu dulu aja gak apa2 kok mas” katanya. “eh…anu….nggak kok bu.
Beneran saya ada kok. Saya bayar semua aja..” kataku sambil melirik belahan dada bu edi yg begitu menantang.. Nampaknya bu edi mengetahui aku menyelidiki dadanya yg sekal itu..Namun bu edi hanya tersenyum tanpa berusaha menutupinya. “Ya udah kalo gitu gak apa2 deh. Emang mas leo liatin apa sih koq kayaknya jadi gak konsentrasi gitu??”
“Oh…eh…nggak kok bu.., anu….” aduh aku mulai bingung, sementara bu edi tersenyum memandang ku. “Kopinya diminum gih mas,, keburu dingin lho” serunya sambil tersenyum. “Masalah duitnya ntar aja deh, keliatannya mas leo lagi bingung gitu…” katanya sambil tersenyum nakal. Tiba2 bu edi menyentuh pahaku, “dari tadi ngliatin ini aja kenapa mas??” Tanya bu edi sambil menunjuk dadanya.“Oh….eh….anu…itu….gak sengaja bu…” jawabku makin gugup “Gak sengaja apa gak sengaja?? Koq diliatin terus sampai gak berkedip gitu..?” katanya sambil semakin mendekat ke aku. “Suka ya???” Tanyanya lagi “Mau??” aku semakin tidak bisa menjawab. Tapi kontolku semakin tegang krn bu edi mengelus-elus pahaku.
“Eh..m..m…maksud ibu??” Srup bibirnya bu edi langsung melumat bibirku dan tangannya meramas-remas ****** ku, pikiranku sangat kacau, aku masih bingung dan belum percaya kalo saat ini aku bermesraan dengan bu edi, yang selalu jadi fantasi sex ku. Birahiku pun mulai bangkit, aku pun mulai meremas-remas payudara bu edi yang tadinya hanya aku liatin saja.
Kami saling melumat dan tangan bu edi terus meremas-remas kontolku. Tanganku pun mulai menelusup dari sela-sela daster bu edi dan masuk ke dalam BHnya. Aku mainkan dan aku pilin-pilin puting susu bu edi yang mulai mengeras.
“Terus mas leo…ssshhs, enak banget..” dan tangan bu edi mulai membuka celana jeans ku, aku pun membantunya dan kemudian kulepas kaosku sehigga kini tinggal cd yang melekat. “Mas…kita ke kamar aja ya…jangan disini nanti diliat orang..” Dan kemudan mencium bibirku.
Bu edi langsung masuk kekamar dan membuka dasternya, tubuh bu edi kini tinggal berbalut BH dan cd saja. Kemudian sambil menatapku nakal bu edi mulai membuka bh dan cd nya. Kini bu edi telah telanjang bulat dihadapanku…
“Wow bener2 seksi nih….” Gumamku sambil memelototi tubuh bu edi satu per satu dari atas sampai bawah. Tubuh bu edi memang sangat mulus, kulitnya putih, payudara nya begitu menantang dengan puting kemerahan yg mengacung. Apalagi memek bu edi, begitu indah dengan klitoris yg menonjol, serta tidak ada satu helaipun bulu jembutnya..nampak sehabis dicukur.
“Kok malah bengong mas leo….sini dong” Bu Edi duduk di tepi ranjang dan kemudian aku mendekat dan menunduk mencium bibirnya. Tangan bu edi melepaskan cd ku dan keluarlah kontolku. “Waaahhh….. mas…ini besar banget, apa begini ya kalo orang arab?” Kebetulan memang aku keturunan arab….”lebih besar dari punya suamiku nih….wah muat gak ya??” kata bu edi sambil mengelus-elus ****** ku, sesekali dijilati ujung hingga buah pelirku jg tak lepas dari jilatan bu edi. Aku hanya terpejam menikmati servis dari bu edi ini. Bu edi kemudian berdiri dan menciumku kemudian turun kedadaku, putingku di hisap dan dijilati.
Ouh..bu enak banget bu, terus bu. Kemudian bu edi berjongkok dihadapan ku dan menjilat kontolku seperti menjilat es krim. Kemudian memasuk kan kontolku kemulutnya. Dia pun mengulum kontolku dengan lihai. Nikmat sekali rasanya, lebih nikmat dari hisapan istriku…. “ahh….Terus bu”, aku pun mulai memompa kontolku didalam mulut bu edi sehingga mulut bu edi terlihat penuh.
Sesekali bu edi menggunakan giginya untuk mengulum kontolku…aaaauuhhhh rasanya benar-benar nikmat. Sekitar 10 menit bu edi mengoralku, sebelum akhirnya menciumi buah pelirku, menjilatinya lalu berdiri dan kembali mencium bibirku.
Ternyata bu edi sangat menyenangi foreplay. Terbukti berkali-kali dia menjilat leher hingga belakang telingaku dan memainkan lidahnya di putingku. Bener-bener sensasi yang luar biasa. Aku pun tidak tinggal diam. Kini aku remasi payudara bu edi sambil aku jilat lehernya.
Payudara nya jg tak luput dari jilatan dan remasanku sampai aku mulai mengulum putingnya. Bu edi hanya mengeliat-mengeliat dan mendesah mendapat perlakuan ini dariku. Sesekali aku gigit2 kecil putingnya dan bu edi melenguh nikmat karenanya….
Perlahan aku baringkan bu edi sambil terus melumati payudara nya. Ciumanku turun ke perutnya..”Bener2 putih dan perfect tubuh ini” batinku. “Ahhhh…..sssssshshhh…..ouh…..terus mas….ahhhhh….enak banget lidahmu….ahhh….mas leo pinter…..eeehmm..” bu edi mengeliat.
Aku pun menjulurkan lidahku ke memeknya, asin, ternyata cairannya bu edi banyak banget keluar. Memek yang kemerahan itu bener-bener basah oleh ludahku yg bercampur lendirnya.. Aku pun mengangkangkan kakinya agar bisa menjilat lebih dalam, ku jilat klitorisnya lalu aku kulum-kulum dan sesekali kugigit pelan-pelan.Ouch…nikmat banget mas……terus…..auhhh…ouhhh…, hisap terus mas…” Aku pun menjilatnya dan kemudian ku masukkan jari ku kadalam memeknya dan bu indah pun menggelinjang keenakan…. Ouch..mas….ahhhhhh….terusin mas…aku gak pernah senikmat ini……jari kamu enak banget ahhh pinter mas…..shhhh…”
Tak lama kemudian bu edi menjepit kepalaku dan menjambak rambutku dan aku pun mepercepat permainan fucking finger ku di memeknya.. “Shhhhh…,uhhhhffff…aku mau keluar mas..oouuuuhh….hisap terus mas….,ohh……” Akupun menghisap kuat kuat lubang kenikmatan itu dan “cret..cret..” Cairan bu edi menyemprot mulutku dan aku pun menjilatnya sampai bersih.
Bu edi keliatan lemas….aku pun kembali berjongkok di atas kepala bu edi dan kembali ku sodorkan kontolku.. Bu edi pun menghisap dengan kuat kontolku..aku membalikkan badanku sehingga posisi kami sekarang 69, aku menahan badanku dengan lutut dan terus memompa mulut bu edi. Sementara memek bu edi kembali basah dan aku terus mengelus elusnya.
Aku pun memperbaiki posisiku dan kini kami sama-sama berbaring.. Kulumat bibir bu edi yang sensual dan menggemaskan, sambil tanganku memainkan klitorisnya.. “Shh..uhf.. nikmat banget mas…aaahh….masukin sekarang mas….auuhhhh..cepet mas aku udah ga tahan nih..gatel banget rasanya.”
Bu edi pun kusuruh mengangkang dan mengangkat kakinya kedepan hingga terlipat menyentuh payudara nya… Kini bibir memek bu edi muncul keluar dan menganga seakan berteriak minta dientot. Aku pun mengarahkan kontolku ke vagina bu edi dan mulai menggesek-gesekannya.. ”sssshhhh….aaahh…uuuhhh ayo maas masukin dong…ahhhhh”.. Aku pun menancapkan kontolku dengan cepat masuk ke dalam vagina bu edi yang sudah basah.
“Ouhhhh….pelan-pelan mas….ahhhhhhhhhh……kontolmu gede banget mas….”. Ternyata memek bu edi masih sempit dan enak banget kontolku serasa dipilin-pilin. Aku pun memompa terus memek bu edi…semakin lama semakin cepat.. “Ouh..terus mas…..iih…ahhh….sshhhh…”.
Kemudian aku berhenti dan menancapkan kontolku sedalam-dalamnya lalu aku diamkan…..aku ciumin payudara bu edi…lalu aku kulum putingnya…Dan secara tiba2 aku goyang lagi dengan gerakan menekan dan memutar.
“Shhhhhh…..ahhhhhh,,,masss pinter banget kamu…a.oooohhh…..enak mas….” Bu edi meracau tak karuan. Kemudian tubuh bu edi mengejang dan kontolku terasa dijepit kuat sekali..
“Ouh..aku keluar lagi mas…..enak mas…..enak banget,” Aku pun membalikkan badan bu edi dan ternyata bu edi langsung mengerti apa mauku dan dia pun langsung menungging dan kini kami dogy style..aku pun memasukan kontolku kedalam memek bu edi..“Ouhh…..mas….kamu kuat banget….ahhhhhh…..leo…..terus sayang…..nikmat banget “ Aku terus memompa memek bu edi sambil meremas-remas payudara bu edi yang bergelantungan.. ”Ouh..ahh..terus mas….,aku gak tahan lagi mas….ahhhhh….. “ rintih bu edi.
Aku pun merasa ada yang mau keluar dari kontolku,,,,aku semakin mempercepat kocokanku di memek bu edi. “huffft….aahhh….oh….sayang….aku mau keluar nih…” seruku. Aku tak peduli lagi dengan beda usia kami. Aku panggil bu edi dengan sayang. “ahhhh….uuhhh….iya sayang gak apa-apa terusin aja….shhhshhhh…” teriaknya.
Rupanya tak dapat kutahan lebih lama lagi. Dengan tusukan terakhir aku berhenti dan cret…cret…..cret…. “ahhhh….. sayang….. uuuhhhh” teriakku mengiringi semprotan spermaku ke memek bu edi.
“Auuuuuuuhhhh……oooooohhhh……” rintih bu edi. Aku merasa ada rasa hangat di sekujur kontolku…nampaknya bu edi orgasme lagi.. “aahh….” Kami berdua rebahan di kasur…bu edi tersenyum puas…lalu aku kecup bibirnya….. “makasih mas……enak bgt…..” ujar bu edi.
“Iya sayang….aku juga merasa enak bgt….puaaaassss sama km….” seruku sambil lalu mengulum bibirnya lagi. Tanganku mulai meraba payudara nya lagi. “mas….aahhhh udah dulu mas…..capek….ssshhh..” “Iya sayang,,,,aku cm gemes aja sama ini …” jawabku sambil mencubit payudara nya.. Kami pun berpakaian lagi. Ketika hendak pamit, bu edi melumat bibirku dan meremas kontolku….
“Uangnya dibawa aja dulu ya…..bln depan aja bayarnya…..” kata bu edi di sela2 ciuman kami. “Aku balas meremas payudara nya lalu aku kulum lagi bibirnya. “kalo bulan depan kelamaan….ini gak betah “ kataku sambil menunjuk kontolku. “Iya gampang….ntar aku sms kalo rumah lagi sepi….ok sayang…..”jawabnya..“Dengan senang hati” jawabku dan aku kulum bibirnya lagi sambil aku mainkan puting payudara nya…. Aku pun pamitan pulang. Sejak itu kami jadi sering ML kalo rumah bu edi lagi sepi. Bahkan pernah juga di hotel kalo bener2 gak tahan tapi di rumah lagi ada anak-anaknya.
Dan aku juga sering dibebaskan bayar listrik karena bu edi puas dengan pelayanan yang aku berikan, dan aku bisa puas memainkan payudara nya.
-

Foto Bugil Charity menunjukkan tubuhnya yang lentur dan menyebar vaginanya botak

Duniabola99.com – foto cewek cantik pirang Chartity bugil melepaskan semua pakaiannya menampilakan toketnya kecil padat dan menampilkan memeknya yang bulunya sudah dicukur habis sambil berpose hot disofa putih empuk.
Kumpulan majalah online dewasa, Foto majalah dewasa, cerita dunia, Dunia artis, Dunia maya, Dunia model, Popular word, Foto Cewek Cantik, Foto Cewek Seksi, Foto cewek cantik asia, Cewek mulus, cewek tokek besar, cewek cantik, cewek seksi, Foto cewek tokek kecil, Foto cewek tokek besar, Foto cewek manis
-

Akubi Yumemi cantik sangat becek ngentot anal threesome









