Author: dbgoog99

  • Cerita Sex Selingkuh

    Cerita Sex Selingkuh


    3241 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Selingkuh ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex  – Kami baru melakukan pernikahan tapi dalam 4 bulan ini brlum ada tanda tanda hamil, setelah konsultasi ke dokter katanya sih baik baik saja , mungkin karena kita dulu sering clubbing suka minumk minum dan merokok acara tersebut biasa kami lakukan setiap malam minggu dan selama 4 tahun itu kami pacaran.

    Suamiku seorang sales yang hampir dua hari sekali pasti ke luar kota, bahkan kadang satu minggu di luar kota, karena rasa kasihannya terhadapku, maka dia berniat untuk menyekat rumahku untuk membuka tempat kost agar aku tidak merasa sendirian di rumah.

    Mula-mula empat kamar tersebut kami kost-kan untuk cewek-cewek, ada yang mahasiswa ada pula yang karyawati. Aku sangat senang ada teman untuk ngobrol-ngobrol. Setiap suamiku pulang dari luar kota, pasti dibawakan oleh-oleh agar mereka tetap senang tinggal di rumah kami.

    Tetapi lama-kelamaan aku merasa makin tambah bising, setiap hari ada yang apel sampai larut malam, apalagi malam minggu, aduh bising sekali bahkan aku semakin iri pada mereka untuk kumpul bersama-sama satu keluarga.

    Begitu suamiku datang dari luar kota, aku menceritakan hal-hal yang tiap hari kualami, akhirnya kita putuskan untuk membubarkan tempat kost tersebut dengan alasan rumah mau kita jual. Akhirnya mereka pun pada pamitan pindah kost.

    Bulan berikutnya kita sepakat untuk ganti warna dengan cara kontrak satu kamar langsung satu tahun khusus karyawan-karyawan dengan syarat satu kamar untuk satu orang jadi tidak terlalu pusing untuk memikirkan ramai atau pun pulang malam.

    Apalagi lokasi rumah kami di pinggir jalan jadi tetangga-tetangga pada cuek. Satu kamar diisi seorang bule berbadan gede, putih dan cakep. Untuk ukuran harga kamar kami langsung dikontan dua tahun dan ditambah biaya perawatan karena dia juga sering pulang malam. Daftar Bola Tangkas 2

    Suatu hari suamiku datang dari luar kota, dia pulang membawa sebotol minuman impor dan obat penambah rangsangan untuk suami istri.

    Suamiku bertanya, “Lho kok sepi-sepi aja, pada ke mana.”

    “Semua pada pulang karena liburan nasional, tapi yang bule nggak, karena perusahaannya ada sedikit lembur untuk mengejar target”, balasku mesra.

    Kemudian suamiku mengambil minumannya dan cerita-cerita santai di ruang tamu,

    “Nich sekali-kali kita reuni seperti di diskotik”, kata suamiku, “Aku juga membawa obat kuat dan perangsang untuk pasangan suami istri, ntar kita coba ya..”

    Sambil sedikit senyum, kujawab, “Kangen ya.. emang cuman kamu yang kangen..”

    Lalu kamipun bercanda sambil nonton film porno.

    “Nich minum dulu obatnya biar nanti seru..” kata suamiku.

    Lalu kuminum dua butir, suamiku minum empat butir.

    “Lho kok empat sih.. nanti over lho”, kataku manja.

    “Ach.. biar cepat reaksinya”, balas suamiku sambil tertawa kecil.

    Satu jam berlangsung ngobrol-ngobrol santai di ruang tamu sambil nonton film porno, kurasakan obat tadi langsung bereaksi. Aku cuma mengenakan baju putih tanpa BH dan CD. Kita berdua duduk di sofa sambil kaki kita diletakkan di atas meja.

    Cerita Sex Selingkuh Kulihat suamiku mulai terangsang, dia mulai memegang lututku lalu meraba naik ke pahaku yang mulus, putih dan seksi. Buah dadaku yang masih montok dengan putingnya yang masih kecil dan merah diraihnya dan diremasnya dengan mesra, sambil menciumiku dengan lembut, perlahan-lahan suamiku membuka kancing bajuku satu persatu dan beberapa detik kemudian terbukalah semua pelapis tubuhku.

    “Auh..” erangku, kuraba batang kemaluan suamiku lalu kumainkan dengan lidah, kukulum semuanya, semakin tegang dan besar.

    Dia pun lalu menjilat klitorisku dengan gemas, menggigit-gigit kecil hingga aku tambah terangsang dan penuh gairah, mungkin reaksi obat yang kuminum tadi. Liang kewanitaanku mulai basah, dan sudah tidak kuat aku menahannya.

    “Ach.. Mas masukin yuk.. cepat Mas.. udah pingin nich..” sambil mencari posisi yang tepat aku memasukkan batang kemaluannya pelan-pelan dan,

    “Bless..”, batang kemaluan suamiku masuk seakan membongkar liang surgaku.

    “Ach.. terus Mas.. aku kangen sekali..”, dengan penuh gairah entah kenapa tiba-tiba aku seperti orang kesurupan, seperti kuda liar, mutar sana mutar sini. Begitu pula suamiku semakin cepat gesekannya. Kakiku diangkatnya ke atas dan dikangkangkan lebar-lebar.

    Perasaanku aneh sekali, aku seakan-akan ingin sekali diperkosa beberapa orang, seakan-akan semua lubang yang aku punya ingin sekali dimasuki batang kemaluan orang lain. Seperti orang gila, goyang sana, goyang sini sambil membayangkan macam-macam.

    Ini berlangsung lama sekali dan kita bertahan seakan-akan tidak bisa keluar air mani. Sampai perih tapi asik sekali.

    Sampai akhirnya aku keluar terlebih dahulu,

    “Ach.. Mas aku keluar ya.. udah nggak tahan nich.. aduh.. aduh.. adu..h.. keluar tiga kali Mas”,desahku mesra.

    “Aku juga ya.. ntar kamu agak pelan goyangnya.. ach.. aduh.. keluar nich..” Mani kental yang hangat banyak sekali masuk ke dalam liang kenikmatanku.

    Dan kini kita berada dalam posisi terbalik, aku yang di atas tapi masih bersatu dalam dekapan.
    Kucabut liang kewanitaanku dari batang kemaluan suamiku terus kuoles-oleskan di mulut suamiku, dan suamiku menyedot semua mani yang ada di liang kewanitaanku sampai tetes terakhir.

    Kemudian kita saling berpelukan dan lemas, tanpa disadari suamiku tidur tengkurap di karpet ruang tamu tanpa busana apapun, aku pun juga terlelap di atas sofa panjang dengan kaki telentang, bahkan film porno pun lupa dimatikan tapi semuanya terkunci sepertinya aman.

    Ketika subuh aku terbangun dan kaget, posisiku bugil tanpa sehelai benang pun tetapi aku telah pindah di kamar dalam, tetapi suamiku masih di ruang tamu. Akhirnya perlahan-lahan kupakai celana pendek dan kubangunkan suamiku.

    Akhirnya kami mandi berdua di kamar mandi dalam. Jam delapan pagi saya buatkan sarapan dan makan pagi bersama, ngobrol sebentar tentang permainan seks yang telah kami lakukan tadi malam. Tapi aku tidak bertanya tentang kepindahan posisi tidurku di dalam kamar, tapi aku masih bertanya-tanya kenapa kok aku bisa pindah ke dalam sendirian.

    Sesudah itu suamiku mengajakku mengulangi permaina seks seperti semalam, mungkin pengaruh obatnya belum juga hilang.

    Aku pun disuruhnya minum lagi tapi aku cuma mau minum satu kapsul saja. Belum juga terasa obat yang kuminum, tiba-tiba teman suamiku datang menghampiri karena ada tugas mendadak ke luar kota yang tidak bisa ditunda.

    Yah.. dengan terpaksa suamiku pergi lagi dengan sebuah pesan kalau obatnya sudah bereaksi kamu harus tidur, dan aku pun menjawabnya dengan ramah dan dengan perasaan sayang. Maka pergilah suamiku dengan perasaan puas setelah bercinta semalaman.

    Dengan daster putih aku kembali membenahi ruang makan, dapur dan kamar-kamar kost aku bersihkan.

    Tapi kaget sekali waktu membersihkan kamar terakhir kost-ku yang bersebelahan dengan kamar tidurku, ternyata si bule itu tidur pulas tanpa busana sedikit pun sehingga kelihatan sekali batang kemaluan si bule yang sebesar tanganku. Tapi aku harus mengambil sprei dan sarung bantal yang tergeletak kotor yang akan kucuci.

    Dengan sangat perlahan aku mengambil cucian di dekat si bule sambil melihat batang kemaluan yang belum pernah kulihat secara dekat. Ternyata benar seperti di film-film porno bahwa batang kemaluan bule memang besar dan panjang. Sambil menelan ludah karena sangatlah keheranan, aku mengambil cucian itu.

    Tiba-tiba si bule itu bangun dan terkejut seketika ketika melihat aku ada di kamarnya. Langsung aku seakan-akan tidak tahu harus berkata apa.

    “Maaf tuan saya mau mengambil cucian yang kotor”, kataku dengan sedikit gugup.

    “Suamimu sudah berangkat lagi?” jawabnya dengan pelan dan pasti. Dengan pertanyaan seperti itu aku sangat kaget. Dan kujawab, “Kenapa?”.

    Cerita Sex Selingkuh Sambil mengambil bantal yang ditutupkan di bagian vitalnya, si bule itu berkata, “Sebelumnya aku minta maaf karena tadi malam aku sangat lancang.

    Aku datang jam dua malam, aku lihat suamimu tidur telanjang di karpet ruang tamu, dan kamu pun tidur telanjang di sofa ruang tamu, dengan sangat penuh nafsu aku telah melihat liang kewanitaanmu yang kecil dan merah muda, maka aku langsung memindahkan kamu ke kamar, tapi tiba-tiba timbul gairahku untuk mencoba kamu.

    Mula-mula aku hanya menjilati liang kewanitaanmu yang penuh sperma kering dengan bau khas sperma lelaki. Akhirnya batang kemaluanku terasa tegang sekali dan nafsuku memuncak, maka dengan beraninya aku meniduri kamu.”

    Dengan rasa kaget aku mau marah tapi memang posisi yang salah memang diriku sendiri, dan kini terjawablah sudah pertanyaan dalam benakku kenapa aku bisa pindah ke ruang kamar tidurku dan kenapa liang kewanitaanku terasa agak sakit

    “Trus saya.. kamu apain”, tanyaku dengan sedikit penasaran

    “Kutidurin kamu dengan penuh nafsu, sampai mani yang keluar pertama kutumpahkan di perut kamu, dan kutancapkan lagi batanganku ke liang kewanitaanmu sampai kira-kira setengah jam keluar lagi dan kukeluarkan di dalam liang kewanitaanmu”, jawab si bule.

    “Oic.. bahaya nich, ntar kalo hamil gimana nich”, tanyaku cemas.

    “Ya.. nggak pa-pa dong”, jawab si bule sambil menggandengku, mendekapku dan menciumku.
    Kemudian dipeluknya tubuhku dalam pangkuannya sehingga sangat terasa batang kemaluannya yang besar menempel di liang kewanitaanku.

    “Ach.. jangan dong.. aku masih capek semalaman”, kataku tapi tetap saja dia meneruskan niatnya, aku ditidurkan di pinggir kasurnya dan diangkat kakiku hingga terlihat liang kewanitaanku yang mungil, dan dia pun mulai manjilati liang kewanitaanku dengan penuh gairah. Aku pun sudah mulai bernafsu karena pengaruh obat yang telah aku minum sewaktu ada suamiku.

    “Auh.. Jhon.. good.. teruskan Jhon.. auh”. Satu buah jari terasa dimasukkan dan diputar-putar, keluar masuk, goyang kanan goyang kiri, terus jadi dua jari yang masuk, ditarik, didorong di liang kewanitaanku.

    Akhirnya basah juga aku, karena masih penasaran Jhon memasukkan tiga jari ke liang kewanitaanku sedangkan jari-jari tangan kirinya membantu membuka bibir surgaku.

    Dengan nafsunya jari ke empatnya dimasukkan pula, aku mengeliat enak. Diputar-putar hingga bibir kewanitaanku menjadi lebar dan licin. Nafsuku memuncak sewaktu jari terakhir dimasukkan pula.

    “Aduh.. sakit Jhon.. jangan Jhon.. ntar sobek.. Jhon.. jangan Jhon”, desahku sambil mengeliat dan menolak perbuatannya, aku berusaha berdiri tapi tidak bisa karena tangan kirinya memegangi kaki kiriku.

    Dan akhirnya, “Bless..” masuk semua satu telapak tangan kanan Jhon ke dalam liang kewanitaanku, aku menjerit keras tapi Jhon tidak memperdulikan jeritanku, tangan kirinya meremas payudaraku yang montok hingga rasa sakitnya hilang.

    Akhirnya si bule itu tambah menggila, didorong, tarik, digoyang kanan kiri dengan jari-jarinya menggelitik daging-daging di dalamnya, dia memutar posisi jadi enam sembilan, dia menyumbat mulutku dengan batang kemaluannya hingga aku mendapatkan kenikmatan yang selama ini sangat kuharapkan.

    “Auch.. Jhon punyamu terlalu panjang hingga masuk di tenggorokanku.. pelan-pelan aja”, ucapku tapi dia masih bernafsu.

    Tangannya masih memainkan liang kewanitaanku, jari-jarinya mengelitik di dalamnya hingga rasanya geli, enak dan agak sakit karena bulu-bulu tangannya menggesek-gesek bibir kewanitaanku yang lembut. Ini berlangsung lama sampai akhirnya aku keluar.

    “Jhon.. aku nggak tahan.. auch.. aouh.. aku keluar Jhon auch, aug.. keluar lagi Jhon..” desahku nikmat menahan orgasme yang kurasakan.

    “Aku juga mau keluar.. auh..” balasnya sambil mendesah.

    Kemudian tangannya ditarik dari dalam liang kewanitaanku dan dia memutar berdiri di tepi kasur dan menarik kepalaku untuk mengulum kemaluannya yang besar.

    Dengan sangat kaget dan merasa takut, kulihat di depan pintu kamar ternyata suamiku datang lagi, sepertinya suamiku tidak jadi pergi dan melihat peristiwa itu.

    Aku tidak bisa berbuat apa-apa, kupikir sudah ketahuan, telanjur basah, aku takut kalau aku berhenti lalu si bule tahu dan akhirnya bertengkar, tapi aku pura-pura tidak ada sesuatu hal pun, si bule tetap kukulum sambil melirik suamiku, takut kalau dia marah.

    Tapi ternyata malah suamiku melepas celana dan mendekati kami berdua yang sudah tengang sekali, mungkin sudah menyaksikan kejadian ini sejak tadi. Dan akhirnya si bule kaget sekali, wajahnya pucat dan kelihatan grogi, lalu melepas alat vitalnya dari mulutku dan agak mudur sedikit.

    Tapi suamiku berkata, “Terusin aja nggak pa-pa kok, aku sayang sama istriku.. kalau istriku suka begini.. ya terpaksa aku juga suka.. ayo kita main bareng”.

    Akhirnya semua pada tersenyum merdeka, dan tanpa rasa takut sedikit pun akhirnya si bule disuruh tidur telentang, aku tidur di atas tubuh si bule, dan suamiku memasukkan alat vitalnya di anusku, yang sama sekali belum pernah kulakukan.

    Cerita Sex Selingkuh Dengan penuh nafsu suamiku langsung memasukkan batang kemaluannya ke dalam anusku. Karena kesulitan akhirnya dia menarik sedikit tubuhku hingga batang kemaluan si bule yang sudah masuk ke liang kewanitaanku terlepas, suamiku buru-buru memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaanku yang sudah basah, di goyang beberapa kali akhirnya ikut basah, dan dicopot lagi dan dimasukkan ke anusku dan.. “Bless..”, batang kemaluan suamiku menembus mulus anusku. “Aduh.. pelan-palan Mas..”, seruku. Markas Judi Online Dominoqq

    Kira-kira hampir setengah jam posisi seperti ini berlangsung dan akhirnya suamiku keluar duluan, duburku terasa hangat kena cairan mani suamiku, dia menggerang keenakan sambil tergeletak melihatku masih menempel ketat di atas tubuh si bule.

    Akhirnya si bule pun pindah atas dan memompaku lebih cepat dan aku pun mengerang keenakan dan sedikit sakit karena mentok, kupegang batang kemaluan si bule yang keluar masuk liang kewanitaanku, ternyata masih ada sisa sedikit yang tidak dapat masuk ke liang senggamaku.

    Suamiku pun ikut tercengang melihat batang kemaluan si bule yang besar, merah dan panjang. Aku pun terus mengerang keasyikan, “Auh.. auh.. terus Jhon.. auh, keluarin ya Jhon..”

    Akhirnya si bule pun keluar, “Auch.. keluar nich..” ucapnya sambil menarik batang kemaluannya dari liang kewanitaanku dan dimasukkan ke mulutku dan menyembur juga lahar kental yang panas, kutelan sedikit demi sedikit mani asin orang bule.

    Suamiku pun ikut menciumku dengan sedikit menjilat mani orang asing itu. Kedua lelaki itu akhirnya tersenyum kecil lalu pergi mandi dan tidur siang dengan puas.

    Sesudah itu aku menceritakan peristiwa awalnya dan minta maaf, sekaligus minta ijin bila suatu saat aku ingin sekali bersetubuh dengan si bule boleh atau tidak.

    “Kalau kamu mau dan senang, ya nggak apa-apa asal kamu jangan sampai disakiti olehnya”. Sejak saat itupun bila aku ditinggal suamiku, aku tidak pernah merasa kesepian. Dan selalu dikerjain oleh si bule.

    Saya sekarang sendirian di ruang elektronik, lampu sudah saya hidupkan kembali, sambil merokok dan menunggu Fanny kembali ke ruang ini, saya termangu-mangu. “Aduh, sekarang dia panggil saya Mas, padahal saya bossnya, belum lagi kalau dia hamil”.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah

    Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah


    2770 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Aku yang berprofesi sebagai dokter sekarang sedang mewakili proyek perbaikan gizi yang mana tempatanya di kepulauan, jarak dari aku tempati ke prakter membutuhkan waktu 2 jamman, aku sudah mempunyai suami.
    Sepeninggalku, ternyata suamiku menunjukkan dirinya sebagai gay. Dia mempunyai pemuda simpanan teman tidur dan pemuas sex. Selama aku dinas di kepulauan, pemuda itu beberapa kali dibawa pulang menginap di rumah.

    Untuk menyembunyikan sikapnya, sehari-hari teman gaynya disimpan di luar, disewakan rumah. Kejadian ini memukul perasaanku. Segala upaya untuk menyadarkan suamiku ternyata tidak membawa hasil.

    Aku membawa kedukaanku di pulau dengan cara melayani masyarakat setempat. Untuk mengisi kekosongan waktu, aku buka praktek sebagai dokter umum. Suatu hari ketika jam praktek hampir usai, seorang pasien laki-laki tegap berkumis dan bercambang datang minta agar diperiksa. Ia memperkenalkan namamanya Fredo. Keluhannya sering pusing.
    Silakan Pak Fredo naik ke tempat tidur biar saya periksa, Segera aku memeriksa pernafasan, tekanan darah dan lain-lainnya. Ketika tanganku memegang tangannya yang berbulu lebat, ada perasaan canggung dan geli. Sewaktu Pak Fredo pamit, dia meninggalkan amplop biaya pemeriksaan. Ternyata isinya melebihi kewajaran tarip seorang dokter umum.

    Hari berlalu, ketika suatu malam saat aku akan mengunci kamar praktek, dihadapanku telah berdiri Pak Fredo.

    Dokter, apakah masih ada waktu untuk periksa saya ? Maaf saya datang terlalu malam karena ada pekerjaan tanggung

    Aku kaget karena kehadirannya tanpa aku ketahui. Dengan senyum geli aku membuka kembali ruang praktek sambil mempersilakan masuk.

    Dok, saya tidak mempunyai keluhan. Hanya saya ingin tahu apakah tekanan darah saya normal
    Demikian Pak Fredo mengawali pembicaraan.

    Saya bisa tidur nyenyak setelah makan obat dokter

    Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah Sambil memerika, kami berdua terlihat pembicaraan ringan, mulai dari sekolah sampai hobi. Dari situ aku baru tahu, Pak Fredo telah dua tahun menduda ditinggal mati istri dan anak tunggalnya yang kecelakaan di Solo.

    Sejak saat itu hidupnya membujang. Ketika pamit dari ruang praktekku, Pak Fredo menawarkan suasana santai sambil menyelam di kepulauan karang.
    Dok, panoramanya sangat indah, pantainya juga bersih lho

    Aku setuju atas tawaran itu dan Pak Fredo akan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.
    Dalam speed boath yang menyeberangkan kami, hanya berisi aku, Pak Fredo dan pengemudi kapal.

    Sesampainya disana, aku merasa canggung ketika harus berganti pakaian selam di hadapan laki-laki. Tapi aku juga belum tahu cara mengenakan pakaian selam jika tanpa bantuan Pak Fredo. Terpaksa dengan pakaian bikini aku dibantu Pak Fredo memakai pakaian renang. Tangan kekar berbulu itu beberapa kali menyentuh pundak dan leherku. Ada perasaan merinding.
    Tanpa terasa kegiatan menyelam menjadi kegiatan rutin. Bahkan pergi ke tempat penyelaman sering hanya dilakukan kami berdua, aku dan pak Fredo. Semakin hari jarak hubungan aku dengan Pak Fredo menjadi lebih akrab dan dekat.

    Kami sudah saling terbuka membicarkan keluarga masing-masing sampai dengan keluahanku mengenai suamiku yang gay. Dia tidak lagi memanggilku Bu Dokter, tapi cukup namaku, dik Nastiti.
    Musim barat hampir tiba, kami berdua di tengah perjalanan ke tempat penyelaman.

    Tiba-tiba datang hujan dan angin sehingga gelombang laut naik-turun cukup besar. Aku mual, sehingga kapal dibelokkan Pak Fredo ke arah sisi pulau yang terlindung. Kami turun ke pantai, duduk di bangunan kayu beratap rumbia tempat para penyelam biasa istirahat sambil menikmati bekal. Hanya ada dua bangku panjang dan meja kayu di tempat itu.

    Angin kencang menyebabkan tubuh kami basah dan dingin. Aku duduk mepet ke Pak Fredo. Aku tidak menolak ketika Pak Fredo memelukku dari belakang. Tangan berbulu lebat itu melingkar dalam dada dan perutku.

    Dekapan itu terasa hangat dan erat. Aku memejamkan mata sambil merebahkan kepalaku di pundaknya, sehingga rasa mabuk laut mulai reda.
    Sebuah kecupan ringan melekat di keningku, kemudian bergeser ke bibir, aku berusaha menolak, tapi tangan yang melingkar di dadaku berubah posisi sehingga dengan mudah menyusup dalam BHku.

    Tiba-tiba badanku terasa lemas saat jari tangan itu membuat putaran halus di puting susuku. Bibir berkumis lebat itu menjelajah ke bagian sensitip di leher dan belakang telingaku. Persasaan nikmat dan merinding menjalar dalam tubuhku.

    Bibir itu kembali bergeser lambat menyusur dagu, bergerak ke leher, pundak dan akhirnya berhenti di buah dadaku. Aku tidak tahu kapan kaitan BH itu terbuka. Dorongan kuat muncul di vaginaku, ingin rasanya ada benda bisa mengganjal masuk.
    Tangan kekar itu akhirnya membopongku dan meletakkan di atas meja kayu. BHku telah jatuh di atas pasir, mulut dan tanggan Pak Fredo bergantian menghisap dan meremas kedua gunungku, kanan kiri.

    Aku bagaikan melayang, kedua tanganku menjambak rambut Pak Fredo. Kepalaku tanpa terkendali bergerak ke kanan dan kiri semakin liar disertai suara eluhan nikmat.

    Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah Oooohhhhhaaoohhhha ooooohhhhaaaauuhhhhhh. Kedua tangannya semakin kencang meremas buah dadaku. Mulutnya bergeser perlahan ke bawah menelusur pusaraa.. terusa.vaginaku. Ahhhaa husssaa. ahhaa aahhhhhh.

    Ketika mulut itu menemukan klitorisku, jeritanku tak tertahan Auh..haha aahhha.. husssa.. sebuah benda lunak menyeruak bibir vaginaku. Bergerak perlahan dalam usapan halus serta putaran di dinding dalam, membuatku semakin melayang.

    Tanpa terasa eranganku semakin keras. Untuk menambah kenikmatan, aku angkat tinggi pantatku ke atas. Ingin rasanya benda itu masuk lebih dalam.

    Tapi aku hanya memperoleh dipermukaan. Ooohhhhaa..haahhaa haaahhahuuuaaaaa. t..earaua.sa..se..se..se..dikitaatas. Ooohhhaa.aahhh aaa.. Sebuah hisapan kecil di klitorisku memperkuat cengkeraman tanganku di pinggir meja.

    Hisapan itu semakin lama semakin kuata. kuat dan kuata.. menjadikan kenikmatan tak terhinggaa. memuncul denyutan orgasme.

    Otot-otot disekitar vaginaku mengejang nikmat dan nikmat sekali. Sesekali nafasku tersengal aaaaaa..hhhhhhaaaaahuuuaaaa..aahhhhha.aahhhhaaa aaaahhhhhhhhaa. ahhhhaa huhhhhhhhaehhhhhh.

    Denyut itu menjalar dintara pangkal paha dan pantat ke seluruh tubuh. Orgasme yang sempurna telah aku dapatkan. Puncak kenikmatan telah aku rasakan.
    Lemas sekujur tubuhku, aku ingin dipeluk erat, aku ingin ada sebuah benda yang masih tertinggal dalam vaginaku untuk mengganjal sisa denyutan yang masih terasa. Tapi aku hanya menemukan kekosongan.

    Tangan-tangan berbulu itu dengan pelan membuka kembali pahaku. Kedua kakiku diangkat diantara bahunya. Kemudian terasa sebuah benda digeser-geser dalam vaginaku. Semula terasa geli, tapi kemudian aku sadar Pak Fredo sedang membasahi penisnya dengan cairan kawinku.

    Seketika aku bangun sambil menutup kedua kakiku. Aku mendorong badannya, dan aku menangis. Sambil membuang muka aku sesenggukan. Kedua tanganku menutup dada dan selangkangan. Pak Fredo tertunduk duduk dibangku menjauhi aku.

    Ia sadar aku tidak mau dijamah lebih dari itu. Sambil menelungkupkan badan di meja, tangisku tetahan. Pak Fredo mendekati dan dengan lembut ia membisikkan kata permintaan maaf. Diapun menyorongkan BH serta celana dalamku.

    Aku tetap menangis sambil menutup muka dengan kedua tanganku. Akhirnya pak Fredo pergi menjauh menuju kapal mengambil bekal.
    Kami duduk berjauhan tanpa kata-kata. Sekali lagi Pak Fredo mengajukan permintaan maaf dan berjanji tidak mengulang kejadian itu. Ia menyerahkan botol air mineral kepadaku.
    Maafkan aku dik Nastiti, aku khilaf, aku telah lama tidak merasakan seperti ini sehingga aku khilaf. Aku minta maaf yah, aku harap kejadian ini tidak mengganggu persahabatan kita. Yuk kita minum dan makan siang, terus pulang
    Aku merasa iba pada Pak Fredo. Ternyata dengan tulus dia masih bisa menahan syahwatnya. Padahal bisa saja memaksa dan memperkosaku.

    Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah Kesadaranku mulai pulih, emosiku mereda. Aku mulai berpikir pada kejadian tadi, bukankah aku telah terlanjur basah saat ini ? Bukankah bagian dari kehormatanku telah dijamah Pak Fredo ?

    Bukankah tubuhku yang paling sensitif telah dinikmati Pak Fredo ? Apa artinya mempertahankan kesucian perkawinan ? Bukankah aku tidak pernah menikmati rasa seperti ini dengan suamiku ? Bukankah aku telah kawin dengan seorang gay ? Yah aku telah diusir dari rumahku oleh teman gay suamiku. Markas Judi Online Dominoqq

    Tapi itu bukan salah suamiku. Ia terlahir dengan kelainan jiwa. Ia menjadi gay dengan menanggung penderitaan. Ia terpaksa memperistri aku hanya untuk menutupi gaynya. Aku ingin merasakan kenikmatan, tapi aku tidak ingin jadi korban, aku tidak ingin punya anak dari hubungan ini dengan Pak Fredo.

    Keberanianku mulai muncul. Aku melompat dan memeluk Pak Fredo. Kelihatan Pak Fredo ragu pada sikapku sehingga tangannya tidak bereaksi memelukku. Aku bisikan kata mesra.

    Pak, aku kepingin lagi, seperti tadi, tapi aku minta kali ini jangan dikeluarkan di dalam
    Maksud dik Nastitia..

    Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, tanganku meraba ke penisnya. Kemudian tanganku menyusup dalam celana renangnya. Sebuah benda yang tidur melingkar, tiba-tiba bangun karena sentuhanku

    Tapi jangan dikeluarkan di dalam ya Pak.

    Terima kasih.

    Senyum Pak Fredo berkembang. Kembali aku didekap, aku dipeluk erat oleh kedua tangan kekar. Aku benamkan mukaku di dada bidang berbulu.

    Tanpa komando aku duduk di atas meja sambil tetap memeluk Pak Fredo. Aku diam, mataku terpejam ketika pelan-pelan aku direbahkan di atas meja.

    Satu persatu pengikat BHku lepas sehingga tampaklah susuku yang masih sangat padat lengkap dengan putingnya yang berwarna coklat kemerahan dan sudah berdiri dengan pongahnya. Kedua tangannya meraih dadaku, mulut hangat menyelusur gunungku, perlahan-lahan bergeser ke bawah, semakin ke bawah gerakkannya semakin liar.

    Gesekan kumis sepanjang perut membuatku menegang. Aku pasrah ketika celana dalamku ditarik ke bawah lepas dari kaki sehingga kini aku sudah benar-benar bagaikan bayi yang baru lahir tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.

    Mulut hangat itu kembali bermain lincah diantara bibir bawahku yang ditutupi rambut-rambut kemaluan yang berwarna hitam legam dan tumbuh dengan lebatnya disekeliling lubang kawinku dan clitorisku terasa sudah mengeras pertanda aku sudah dilanda nafsu kawin yang amat menggelegak.

    Kenikmatan kembali menjalar di rahimku. Auha.e.e.e.e.e.e.ea..haaahahaaahahaah. Auhhhhsssaa aku mengerang. Pak Fredo sambil berdiri di tepi meja mengusapkan benda panjang dan keras di klitorisku.

    Aaaahhhha..uhhh.. jeritan kecil tertahan mengawali dorongan penis Pak Fredo menyusup vaginaku. Pantatku diangkat tinggi dengan kedua tangannya ketika benda itu semakin dalam terbenam. Tanpa hambatan penis Pak Fredo masuk lebih dalam menjelajah vaginaku.

    Dimulai dengan gerakan pendek maju mudur berirama semakin lama menjadi panjang. Nafasku tersengal menahan setiap gerak kenikmatan. Aaaha.ahha..ahhaa.haaaaaaaaaaaa..haassssaa
    Entah berapa lama aku menerima irama gerakan maju mundur benda keras dalam vaginaku. Aku telah merasakan denyut orgasme. AuuuuuuuuhhhhhJeritan dan cengkeraman tanganku di pundak belakang penanda aku mencapai puncak orgasme.

    Gerakan benda itu dalam vaginaku masih tetap berirama, tegar maju mundur dan membuat gesekan dengan sudut-sudut sensitif. Tiba-tiba irama gerakan itu berubah menjadi cepat, semakin cepata.. suara eluhan Pak Fredo terdengar dan otot vaginaku kembali ikut menegang, yaha aku mau kembali orgasmea aaahhhhhhhhhhhhaa. aahhhha.

    Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah Tiba-tiba benda dalam vaginaku ditarik keluar. Semprotan cairan hangat mengenai pahaku dan meleleh di atas meja. Pak Fredo mencapai puncak kenikmatan. Pak Fredo memenuhi janjinya, tidak mengeluarkan cairan mani dalam vaginaku. Aku lemasa..lemas sekali seperti tidak bertulang.

    Aku didekap lembut dan sebuah ciuman di kening menambah berkurang daya kekuatanku.
    Tiga tahun kemudian setelah kejadian di pulau itu, aku telah menikmati hari-hari bahagiaku. Aku sekarang telah menjadi nyonya Fredo.

    Di pelukanku ada si mungil Indri, buah hati kami berdua. Setelah perceraian dengan suamiku, satu tahun kemudian aku menikah dengan Pak Fredo. Mantan suamiku mengirim berita ia sekarang sekolah di Australia.

    Tapi aku tahu semua itu hanya kamuflase, seperti dalam pengakuannya lewat telepon, mantan suamiku menetap di Sydney agar dapat memperoleh kebebasan menjadi kaum gay.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah

    Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah


    2703 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex Dari kecil Q tinggal bersama nenekku, dan bersama nenekku tinggal dengan om-om dan tante-tanteku (anak-anak dari nenekku). Omku yang ketiga menikah dengan seorang wanita yang bernama Cindy yang kupanggil dengan sebutan Tante Cindy .

    Tante Cindy orangnya cantik, wajah dan tubuhnya cukup sexy dan orangnya mudah bergaul, terutama denganku.

    Oh ya, namaku adalah Dimas, masih sekolah di SMA waktu itu. Semula omku tersebut tinggal bersama kami, dan aku yang saat itu sedang menikmati masa remaja kira-kira umur 16 tahun sering melihat Tante Cindy sedang bercumbu dengan suaminya, dan kadang-kadang di depanku Tante Cindy mengusap penis omku, sebut saja Om Wahyu. Batang kemaluanku yang saat itu sedang remaja-remajanya langsung menjadi tegang, dan setelah itu aku melakukan onani membayangkan sedang bersetubuh dengan Tante Cindy.

    Setelah mereka menikah 1 tahun, akhirnya mereka pindah dari tempat nenek kami dan membeli rumah sendiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah nenek kami. Kalau Tante Cindy hendak pergi, biasanya dia memanggilku untuk menjaga rumahnya, takut ada maling. Suatu hari aku dipanggil oleh Tante Cindy untuk menjaga rumahnya.

    Ketika aku datang, dia sedang ada di kamar dan memanggilku, “Dimas, masuk ke kamar..!” teriaknya.
    “Ya Tante..” jawabku.
    Ternyata di dalam kamar, tante sedang memakai BH dan celana dalam saja, aku disuruh mengaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran aku mengaitkan BH-nya. Rupanya Tante Cindy tahu aku gemetaran.
    Dia bertanya, “Kenapa Dimas gemetaran..?”
    “Enggak Tante,” jawabku.
    Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya tubuhku dan diciumnya bibirku sambil berkata, “Dimas, Tante ada perlu mau pergi dulu, ini Tante kasih pendahuluan dulu, nanti kalau Tante pulang, Tante akan berikan yang lebih nikmat.”
    “Ya Tante.” jawabku.

    Cerita Sex Tante Cindy Gairah Kepalaku terasa pusing, baru pertama kali aku menyentuh bibir seorang wanita, apalagi wanita cantik seperti Tante Cindy. Lalu aku ke kamar mandi melakukan onani sambil membayangkan tubuh Tante Cindy.

    Kira-kita jam 3 sore, tante pulang dan aku menyambutnya dengan penuh harap. Tante Cindy langsung masuk kamar, sedangkan aku menunggu di ruang tamu, kira-kira 10 menit kemudian, dia memanggil pembantunya untuk disuruh ke supermarket untuk membeli sesuatu, jadi tinggalah di rumah aku dan Tante Cindy saja.

    Setelah pembantunya pergi, Tante Cindy menutup pintu dan menggandengku untuk masuk ke kamarnya.
    Lalu Tante Cindy berkata, “Dimas, seperti yang kujanjikan, aku akan meneruskan pendahuluan tadi.”
    Aku diam saja, gemetar menahan nafsu.
    Tiba-tiba Tante Cindy mencium bibirku, dan berkata, “Balaslah Dimas, hisap bibirku..!”
    Aku menghisapnya, dan terasa bibirnya sangat enak dan bau tubuhnya wangi, karena dia memakai parfum Avon yang merangsang, aku menjadi salah tingkah.

    Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah

    Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah

    Tiba-tiba dia memegang batang kemaluanku, aku sangat kaget.
    “Wah punyamu sudah tegang dan besar Dimas,” sahut Tante Cindy.
    Lalu Tante Cindy berkata lagi, “Apakah kamu pernah berhubungan sex dengan wanita?”
    Aku menjawab sambil gemetar, “Jangankan berhubungan sex, mencium wanita saja baru kali ini.”
    Tante Cindy tersenyum dan berkata, “Hari ini Tante akan ajarkan cara berhubungan sex dengan seorang wanita.”
    Lalu Tante Cindy membuka bajunya sehingga telanjang bulat, lalu dipegangnya tanganku dan dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar. Markas Judi Online Dominoqq

    Sambil gemetaran aku memegang buah dadanya dan memegang putingnya.
    Tante Cindy mendesis merasakan kenikmatan usapanku dan berkata, “Terus Dimas.., terus..!”
    Lalu dengan memberanikan diri aku mencium putingnya, dan Tante Cindy bertambah mendesis. Dibukanya celana pendekku dan CD-ku, sehingga aku juga menjadi telanjang bulat sepertinya. Penisku dielus-elusnya sambil berkata, “Dimas, punyamu besar amat, lebih besar dari punya Om Wahyu.”

    Cerita Sex Tante Cindy Gairah Setelah puas menghisap puting buah dada tante, aku mencium pusarnya, dan akhirnya sampai di vaginanya.
    “Ayo Dimas, cepat hisap punyaku..!”
    Aku memberanikan diri mencium kemaluannya dan menjilat-jilat dalamnya, sedangkan tante tambah mendesis.
    Tante berkata, “Sabar Dimas, Tante kepingin mencium punya Dimas dulu.”
    Lalu dia membaringkanku di tempat tidur dan mulai mencium biji kemaluanku dan menghisap penisku perlahan-lahan. Serasa dunia ini melayang, alangkah nikmatnya, baru pertama kali batang kemaluanku dihisap oleh seorang wanita cantik, apalagi oleh Tante Cindy yg sangat cantik.

    Penisku semakin membesar, dan rasanya seperti mau kencing, tetapi rasanya sangat nikmat, ada yang mau keluar dari kemaluanku.
    Aku menjerit, “Tante, Tante.., lepas dulu, aku mau kencing dulu.”
    Tetapi rupanya tante sudah tahu apa yang mau keluar dari kemaluanku, malah dia semakin kuat menghisap penisku. Akhirnya meletuslah dan keluarlah air maniku, dengan mesranya Tante Cindy menghisap air maniku dan menjilat-jilat penisku sampai bersih air maniku.

    Batang kemaluanku terkulai lemah, tetapi nafsuku masih terasa di kepalaku.
    Lalu tante berkata, “Tenang Dimas, ini baru tahap awal, istirahat dahulu.”
    Aku diberi minum coca-cola, setelah itu kami berciuman kembali sambil tiduran. Tanpa kusadari kemaluanku sudah membesar lagi dan kembali aku menghisap buah dadanya.
    “Tante.., aku sayang Tante.”
    Lalu tante berkata, “Ya Dharma, Tante juga sayang Dimas.”
    Lalu aku menjilat vagina tante sampai ke dalam-dalamnya dan tante menjerit kemanjaan.
    “Ayo Dharma.., kita mulai pelajaran sex-nya..!”
    Penisku yang sudah tegang dimasukkan ke dalam liang kemaluan Tante Cindy yang sudah licin karena air vaginanya.

    Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah

    Cerita Sex Semoknya Tante Cindy Membuat Gairah

    Perlahan-lahan batang kemaluanku amblas ke dalam lubang kemaluan tante, dan tante mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. Aduh terasa nikmatnya, dan kembali kami berciuman dengan mesranya.
    Lalu aku berkata kepada Tante Cindy, “Tante.., kalau tahu begini nikmatnya kenapa enggak dulu-dulu Tante ajak Dimas bersetubuh dengan Tante..?”
    Tante hanya tersenyum manis. Terasa penisku semakin mengembang di dalam vagina Tante Cindy, tante semakin mendesis.
    Tante mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berkata, “Dimas.., Tante kepengen keluar nih..!”
    Kujawab, “Keluarin saja Tante, biar Tante merasa nikmat..!”

    Tidak lama kemudian tante menjerit histeris karena orgasme dan mengeluarkan air kemaluannya, penisku masih tegang rasanya.
    Dengan lembut aku mencium tante dan berkata, “Tante sabar ya, Dimas masih enak nih..,”
    Kemudian aku semakin memperkuat tekanan batangku ke liang tante, sehingga tidak lama setelah itu aku memuncratkan air maniku di dalam vagina Tante Cindy bersamaan dengan keluarnya cairan tante untuk kedua kalinya. Terasa tubuh ini menjadi lemas, kami tetap berpelukan dan berciuman. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama saling menyabuni tubuh kami masing-masing, dan kami berjani untuk melakukannya lagi dilain waktu.

    Setelah peristiwa itu, setiap malam aku selalu terkenang akan vagina Tante Cindy, sehingga rasanya aku ingin tidur bersama Tante Cindy, tetapi bagaimana dengan Om Wahyu. Rupanya nasib baik masih menemaniku, tiba-tiba saja Om Wahyu dipindahkan tugasnya ke Bandung, dan untuk sementara Tante Cindy tidak dapat ikut karena Om Wahyu tidurnya di mess. Sambil mencari kontrakan rumah, Tante Cindy tinggal di Jakarta, tetapi setiap Sabtu malam Om Wahyu pulang ke Jakarta.

    Cerita Sex Tante Cindy Gairah Atas permintaan Tante Cindy, setiap malam aku menemaninya, aku harus sudah ada di rumah Tante Cindy jam 8 malam. Untuk tidur malam, aku disiapkan sebuah kamar kosong, tapi untuk kamuflase saja, sebab setelah pembantunya tidur aku pindah ke kamar Tante Cindy. Tentunya Tante Cindy sudah siap menyambutku dengan pelukan mesranya, dan kami bercumbu sepanjang malam dengan nikmatnya dan mesranya. Kalau waktu pertama kali aku hanya menghisap kemaluannya, sekarang kami sudah saling menghisap atau gaya 69. Lubang kemaluan Tante Cindy sudah puas kuciumi, bahkan sekarang bukan saja lubang vagina, tetapi juga lubang anus, rasanya nikmat menghisapi lubang-lubang tante. Penisku juga dihisap tante dengan ketatnya dan terasa ngilu ketika lubang kencingku dihisap Tante Cindy, tapi nikmat.

    Setelah kami saling menghisap, akhirnya barulah kami saling memasukkan kemaluan kami, dan kali ini tante berada di atasku. Batang kemaluanku yang sudah tegang dan berdiri tegak dimasukkan ke kemaluan tante, aduh nikmatnya. Lalu aku menghisap buah dada tante sambil menggoyang-goyangkan pantatku. Kira-kira sepuluh menit, tante mengeluarkan air maninya sambil menjerit nikmat, namun aku belum mengeluarkan air maniku. Lalu aku bertukar posisi, sekarang tante di bawah, aku yang di atas. Karena tante sudah keluar, terasa mudah memasukkan kemaluanku ke dalam vagina tante, dan kembali kami berpacu dalam nafsu.

    Sambil mencium bibir Tante Cindy, aku berkata, “Tante… Tante.., kenapa sih lubang Tante enak banget, punyaku terasa dijepit-jepit lubang Tante yang lembut.”
    Sambil tersenyum tante menjawab, “Dimas.., batang kamu juga enak, kalau dengan Om Wahyu Tante hanya bisa orgasme sekali, tetapi dengan kamu bisa berkali-kali.”
    Kembali aku menekan batang penisku erat-erat ke liang kemaluan tante sambil mengoyang-goyangkan pantatku, dan akhirnya aku menjerit, “Tante.., Tante.., aku keluar..!”
    Alangkah nikmat rasanya.

    Cerita Sex Tante Cindy Gairah Perlahan-lahan aku mengeluarkan batang kemaluanku dari liang senggama tante. Setelah itu kembali kami berciuman dan tidur sambil berpelukan sampai pagi. Ketika bagun pagi-pagi aku kaget, karena aku tahu di sampingku ada Tante Cindy yang tidak memakai apa-apa, nafsuku timbul kembali. Kubangunkan Tante Ciindy dan kembali kami bersetubuh dengan nikmatnya, dan akhirnya kami mandi bersama-sama.

    Selama hampir 1 bulan lamanya kami seperti sepasang suami istri yang sedang berbulan madu, kecuali hari Sabtu dan Minggu dimana Om Wahyu pulang. Pengalaman ini tidak akan terlupakan seumur hidupku, walaupun sekarang aku sudah beristri dan mempunyai 2 orang anak. Kadang-kadang Tante Cindy masih mengajak aku bersetubuh di hotel. Tetapi sejak aku beristri, perhatianku kepadanya agak berkurang, lagipula usia Tante Cindy sudah bertambah tua.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Sepong Kontol

    Cerita Sex Sepong Kontol


    6984 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Sepong Kontol ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSuatu kebahagiaan tersendiri bila ada tercipta rasa saling menyayangi di antara saudara. Tapi
    kebahagiaan seperti apa yang dirasakan Sandraketika berusaha memberikan kebahagiaan untuk Shanty
    sebagai rasa sayang seorang adik kepada kakak kandungnya?

    Cerita nyata ini dipaparkan oleh Lucky, suami Sandra, kepada saya untuk direka menjadi satu cerita.
    Lucky, 34 tahun, dan Sandra, 27 tahun, adalah pasangan suami istri harmonis yang dikaruniai 1 orang
    putri 3 tahun yang lucu. Tinggal di Wilayah Jakarta Timur, Shanty, 30 tahun, saat itu sudah beberapa
    hari menginap di rumah mereka karena sedang menghindar dari suaminya. Shanty sedang mengurus
    perceraian dari suaminya karena sudah merasa tidak ada kecocokan lagi di antara mereka.
    Malam itu, 21 Juni 2006..
    “Kami mau tidur dulu, Mbak..”, kata Sandra kepada Shanty yang masih asyik menonton tv.
    “Tadi anakku tertidur di kamarmu..”, kata Sandra lagi.
    “Iya.. Pergilah istirahat sana. Kasihan si Lucky besok harus kerja lagi..”, kata Shantysambil
    tersenyum.
    “Biar anakmu tidur denganku..”, sambung Shanty. Akhirnya Sandra dan Lucky segera masuk ke kamarnya.
    “Kasihan Mbak Shanty ya, Mas?”, kata Sandra sambil memeluk Lucky.
    “Iya.. Sudah berapa lama dia pisah ranjang dengan suaminya?”, tanya Lucky sambil memjamkan matanya.
    “Kalau gak salah sih.. Sudah hampir 4 bulan, Mas”, kata Sandra sambil menyusupkan tangannya ke sarung
    Lucky.
    “Haaa?! Mas nggak pakai celana dalam ya?”, tanya Sandra agak kaget tapi tangannya erat memegang kontol
    Lucky.
    “Memang tidak pakai kok..”, kata Lucky santai sambil tersenyum menatap Sandra.
    “Jadi selama kita tadi nonton TV bersama Mbak Shanty.. Yeeeee nakal ya!”, kata Sandrasambil meremas
    kontol Lucky agak keras.
    “Nggak apa-apa kok.. Nggak kelihatan ini kan?”, kata Lucky sambil memiringkan badannya menghadap
    Sandra.
    “Lagian kalau dia lihat juga.. Anggap saja amal.”, kata Lucky sambil tersenyum nakal.
    “Nakal ya!”, kata Sandra sambil melumat bibir Lucky sementara tangannya tak hentimengocok kontol Lucky
    hingga tegang.
    “Mmmm.. Enak sayang..”, bisik Lucky ketika kontolnya makin cepat dikocok.
    “Buka dulu bajunya, Mas..”, kata Sandra sambil menghentikan tangannya.
    Lalu Sandra bangkit dari kasur dan melepas seluruh pakaiannya. Lucky juga ikut bangkit lalu segera
    melepas pakaiannya.
    “Jangan dulu ke kasur.. Hisap dulu dong..”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandralalu tangannya agak menekan dan membimbing kepala Sandra ke arah kontolnya. Sandra mengerti dan menuruti kemauan suaminya itu. Bola Tangkas Android

    “Ohh..”, desah Lucky terdengar ketika mulut Sandra sudah mengulum penuh kontolnya.
    “Mm.. Kamu memang pintar.. hh..”, kata Lucky sambil memejamkan matanya ketika tangan Sandra dengan
    pelan mengocok kontolnya.
    “Mm..”, terdengar suara Sandra ketika mulutnya tak henti menghisap kontol Luckysambil tangannya tak
    henti mengocoknya.
    “Ohh.. Ennakk sayangg..”, kata Lucky sambil memajumundurkan pantatnya seiring hisapan mulut Sandra
    pada kontolnya.
    “Gantian, Mas..”, kata Sandra setelah menghisap kontol Lucky beberapa lama.
    Sandra lalu membaringkan tubuhnya di kasur kemudian membuka lebar pahanya. Tampak bulu bulu halus
    tumbuh agak lebat di sekitar memeknya.

    Cerita Sex Sepong Kontol “Oww.. Enak sekali Mass..”, desah Sandra dengan mata terpejam ketika lidah Luckymulai menjilati
    belahan memeknya dari atas ke bawah bolak-balik. Pantat Sandralangsung bergoyang seiring rasa nikmat
    yang dirasakannya.
    “Ohh.. Teruss.. Ohh.”, desah Sandra makin keras ketika jari Lucky keluar masuk lubang memeknya yang
    sangat basah sambil tetap lidahnya menjilati kelentitnya.
    Tubuh Sandra melengkung dan menggeliat serta menggelinjang menahan nikmat yang luar biasa.. Sampai
    akhirnya, serr! Serr! Serr! Sandra mendesakkan kepala Lucky ke memeknya ketika terasa semburan air
    mani dalam memeknya disertai rasa nikmat dan nyaman yang amat sangat.
    “Ohh!! Ohh!!”, suara Sandra serak keluar dari mulutnya..

    “Nikmat sekali Mass..”, desah Sandra dengan tubuh lemas terkulai di atas kasur.
    “Kini giliranku..”, kata Lucky tersenyum sambil bangkit lalu menaiki tubuh Sandra.
    Mulut Lucky yang masih basah oleh cairan memek Sandra segera melumat bibirSandra. Sandra segera
    membalas lumatan bibir Lucky sambil memegang kontol Luckydan mengarahkan ke lubang memeknya. Bless..
    Bless.. Kontol Lucky ditekan dan dengan segera sudah keluar masuk memek Sandra.
    “Ohh..”, kembali desah Sandra terdengar seiring keluar masuk kontol Lucky ke memeknya.
    “Ohh enak sekali rasanya sayang..”, bisik Lucky ke telinga Sandra sambil tak hentimemompa kontolnya.
    “Kita enak-enakan di sini, sementara Mbak Shanty kesepian..”, kata Sandra sambil mengecup bibir Lucky.
    “Ya itu sudah nasibnya, sayang..”, kata Lucky sambil terus merengkuh tubuh Sandradalam kenikmatan.
    “Ohh enakk, sayangg..”, desah Sandra sambil menggeliat keenakan.
    “Mas suka nggak kepada Mbak Shanty?”, tanya Sandra di sela persetubuhan itu.
    “Ya tentu saja suka, namanya juga kakak sendiri..”, kata Lucky sambil terus memompa kontolnya keluar
    masuk.
    “Maksudku, suka secara fisik.. Lelaki suka wanita..”, kata Sandra sambil menggoyangkan pantatnya.
    “Kok kamu membicarakan orang lain sih?”, kata Lucky.
    “Ngak apa-apa kan, Mas? Lagian itu membuatku makin bergairah..”, kata Sandrasambil mempercepat
    goyangannya.
    “Benarkah?”, tanya Lucky.
    “Iyaahh.. Kadang saya suka membayangkan Mas bersetubuh dengan wanita lain. Dan itu membuat saya
    bergairah.. Nggak marah kan, Mas?”, tanya Sandra.
    “Fantasi seperti itu boleh saja, sayang..”, kata Lucky sambil mengecup kening Sandra.
    “Ohh.. Betulkahh?”, Sandra mendesah.

    Cerita Sex Sepong Kontol

    Cerita Sex Sepong Kontol

    “Kalau saya mau Mas membahagiakan Mbak Shanty, mau nggak?”, tanya Sandramengagetkan Lucky.
    Serta merta mereka menghentikan gerakan sambil memek dan kontol mereka tetap berpautan.
    “Masksud kamu apa, sayang..?”, tanya Lucky. Sandra tidak menjawab pertanyaanLucky, tapi hanya
    tersenyum lalu mengecup bibir Lucky.
    “Mbak Shanty adalah orang yang paling saya sayang, dan saya ingin dia mendapatkan yang terbaik..”,
    kata Sandra.
    “Saya ingin bisa memberikan yang terbaik buat dia..”, lanjut Sandra.
    “Mas adalah yang terbaik buat saya..”, kata Sandra sambil tersenyum.
    “Saya rela membagi hal terbaik yang saya punya dengan Mbak Shanty..”, kata Sandra lagi.
    “Mas ngerti kan maksud saya?”, Sandra sambil kembali menggoyang pantatnya.
    “Mas ngerti.. Tapi apakah kamu benar-benar..”, ucapan Lucky terputus karena Sandra keburu melumat
    bibirnya.
    Kembali mereka bersetubuh melanjutkan yang terhenti tadi.
    “Saya benar-benar ingin Mas membahagiakan Mbak Shanty.. Juga itu membuat saya makin bergairah..”, kata
    Sandra sambil menggoyang pantatnya lebih cepat.
    “Baiklah.. Ohh.. Ohh..”, desah Lucky sambil mempercepat gerakannya.
    “Aku mau keluarr sayangg..”, kata Lucky sambil mendesakkan kontolnya makin dalam ke memek Sandra.
    Crott! Croott! Croott! Air mani Lucky menyembur banyak di dalam memek Sandra.
    “Ohh.. Enak sekali sayang..”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandra.
    “Mas mau kan memenuhi permintaan saya..?”, tanya Sandra manja.
    “Iya.. Baiklah..”, kata Lucky sambil tersenyum.
    “Terima kasih. Sering saya membayangkan Mas menyetubuhi Mbak Shanty..”, bisik Sandra. Dan mereka pun
    kembali saling berpagutan tanpa melepas kontol dan memek mereka yang masih bertautan.
    Suatu pagi..
    “Mas, Mbak Shanty.. Saya akan ke pasar dengan si kecil.., ada mau titip tidak?”, kata Sandra kepada
    mereka berdua.
    “Aku ikut, San..”, kata Shanty.
    “Nggak usah, Mbak.., saya mau ke rumah ibu Heru dulu soalnya”, kata Sandra berdalih.
    “Ya sudah kalau begitu..”, kata Shanty.
    Akhirnya Sandra dan anaknya segera meninggalkan rumah. Tinggal Lucky dan Shantyberdua.
    “Tidak ke kantor, Luck?”, tanya Shanty.
    “Saya sudah ijin untuk datang agak siang, Mbak..”, jawab Lucky sambil mendekati dan duduk di samping
    Shanty.
    “Ada satu hal yang ingin saya tanyakan, Mbak..”, kata Lucky.
    “Apa itu?”, tanya Shanty sambil menatap mata Lucky.
    “Bagaimana urusan Mbak dengan Mas Rudy? Saya kasihan kepada Mbak..”, kata Lucky.
    “Nggak tahulah, Luck.. Kita lihat saja nanti..”, kata Shanty sambil menyenderkan tubuhnya di kursi.
    “Mbak putus asa?”, tanya Lucky sambil tangannya mencoba memegang tanganShanty.
    Shanty hanya diam ketika Lucky menggenggam tangannya. Hanya air mata yang terlihat menetes di sudut
    matanya.
    “Aku tidak ingin hidup lebih lama lagi..”, kata Sandra sambil terisak.
    “Saya mengerti bagaimana perasaan Mbak..”, kata Lucky air mata Shanty makin deras membasahi pipinya..
    “Boleh aku pinjam bahumu, Luck? Aku nggak tahan..”, kata Shanty.
    Lucky mengangguk. Dan Shanty segera merebahkan kepalanya di bahu Lucky dan menangis terisak. Lucky
    mengusap-ngusap rambut dan punggung Shanty untuk menenangkannya.
    “Sudahlah, Mbak.. Mbak masih punya kami..”, kata Lucky sambil melepas rangkulan Shanty dan menatap
    matanya.
    “Kami sayang Mbak.. Saya sayang Mbak..”, kata Lucky.
    “Benarkah?”, tanya Shanty sambil meyeka air matanya. Lucky tak menjawab hanya mengangguk sambil
    menatap mata Shanty.
    Lama mereka saling bertatapan. Ada rasa tak menentu ketika Shanty menatap mata Lucky. Apalagi ketika
    Lucky sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya hingga hampir bersentuhan. Shanty tak bisa berkata
    apa-apa ketika terasa ada rasa hangat dan nyaman ketika bibir Lucky menyentuh bibirnya. Ketika Lucky
    mengecup bibirnya, Shanty hanya bisa terpejam merasakan rasa nyaman dan rasa berdesir di hatinya.
    “Mmhh..”, hanya itu yang keluar dari mulut Shanty ketika Lucky mulai melumat bibirnya.
    “Luck.. Jangan.. Mmhh..”, kata Shanty ingin menolak tapi gairahnya telah mulai naik. Lucky tak
    menjawab, tapi makin hangta melumat bibir Shanty.
    “Mmhh..”, Shanty mendesah dan mulai terbawa aliran gairahnya yang bangkit perlahan.
    Dibalasnya ciuman Lucky dengan panas dan liar. Sebagai wanita yang telah lama tidak merasakan
    kehangatan sentuhan laki-laki, perlakuan Lucky membuat Shanty bergairah tinggi dan mulai melupakan
    kesedihannya saat itu.
    “Luck.. Aku.. Aku.. Ohh..”, suara Shanty terputus putus serak ketika tangan Lucky mulai menggerayangi
    bagian depan baju dasternya. Dua gumpalan empuk di dada Shanty diremas perlahan oleh Lucky sambil
    tetap berciuman.
    Cerita Sex Sepong Kontol “Mbak, kita pindah ke kamar..”, ajak Lucky sambil menarik tangan Shanty.
    “Tapi.. Tapi.. Bagaimana dengan Sandra?”, tanya Shanty ragu.
    “Saya bisa menyayangi Mbak seperti ini karena Sandra sayang kepada Mbak..”, kata Lucky sambil menarik
    Shanty ke kamar.
    “Maksudnya apa, Luck..”, tanya Shanty.
    Lucky tidak langsung menjawab, tapi langsung memeluk dan melumat bibir Shanty. Shantypun karena sudah
    terbawa gairahnya langsung membalas pagutan Lucky. Keduanya terus berciuman sambil melepas pakaian
    masing-masing. Lucky merebahkan tubuh telanjang Shanty ke atas kasur.
    “Ohh.. Luckyy.. Mmhh..”, desah Shanty keras ketika lidah dan mulut Lucky menggigit dan menjilati buah
    dadanya, apalagi ketika satu tangan Lucky turun ke perut lalu turun lagi ke memeknya yang sudah sangat
    basah.
    “Saya sayang Mbak..”, kata Lucky sambil menatap Shanty lalu kepalanya mulai turun ke perut lalu turun
    lagi ke memek.
    “Oohh.. Ohh.. Oww.. Sshh..”, jerit lirih Shanty sambil mata terpejam ketika lidah Lucky liar menjilati
    belahan memek dan kelentitnya bergantian.
    Serr! Serr! Serr! Shanty merasakan rasa nikmat yang sangat luar biasa ketika cairan cintanya menyembur
    disertai dengan geliatan dan gelinjang tubuh ketika rasa nikmat itu menjalar.
    “Ohh, Lucky.. Aku sudah lama tidak merasakan hal seperti ini.. Makanya aku keluar cepat..”, kata
    Shanty sambil menatap Lucky yang sudah berada di atas tubuhnya.
    “Saya akan membahagiakan Mbak.. Kapan saja Mbak mau..”, kata Lucky sambil tersenyum lalu mengecup
    bibir Shanty.
    “Tapi.. Sandra..”, tanya Shanty.
    “Sandra sangat sayang pada Mbak..”, kata Lucky sambil mengarahkan kontolnya ke lubang memek Shanty.
    Shanty meraih kontol Lucky dan membimbing ke lubang memeknya. Tak lama Lucky sudah turun naik memompa
    kontolnya di lubang memek Shanty.
    “Ohh.. Mhh..”, desah Lucky dengan mata terpejam sambil memeluk Shanty.
    “Ohh.. Enak sekaliihh.. Ohh..”, desah Shanty sambil menggoyangkan pinggulnya cepat.
    Setelah beberapa lama, serr! Serr! Serr! Kembali Shanty menyemburkan air maninya disertai jeritan
    kenikmatan dari mulutnya.
    “Nikmat sekali.. Ohh..”, bisik Shanty dengan tubuh lunglai.
    “Tengkurap, Mbak..”, pinta Lucky sambil mencabut kontolnya.
    Shanty menuruti permintaan Lucky tersebut. Shanty membalikkan badannya tanpa menungging, lalu
    melebarkan kakinya agar kontol Lucky bisa mudah masuk lubang memeknya. Bless..! Lucky mengarahkan
    kontol ke lubang memek Shanty dari belakang lalu menekan dan akhirnya kontol Lucky leluasa keluar
    masuk. Mata Lucky terpejam merasakan kenikmatan memompa kontolnya di memek Shanty sambil memegangi
    bongkahan pantat Shanty yang bulat padat. Markas Judi Online Dominoqq

    Cerita Sex Sepong Kontol “Ohh.. Saya mau keluarrhh..”, kata Lucky serak.
    “Jangan dikeluarkan di dalam, Luck.. Aku nggak KB..”, kata Shanty cepat.
    Lucky makin mempercepat pompaan kontolnya lalu dengan segera mengeluarkan kontolnya kemudian digesek-
    gesekkan di belahan pantat Shanty, sampai.. Croott! Croott! Croott! Air mani Lucky menyembur banyak
    dan jauh hingga punggung Shanty.
    “Ohh.. Enak sekali, Mbak..”, kata Lucky sambil berbaring di samping tubuh Shanty yang masih tengkurap
    berlumuran air mani Lucky di punggung dan pantatnya.
    “Apakah ini akan menjadi masalah, Luck?”, tanya Shanty.
    “Tidak akan, Mbak.. Percaya kepada kata-kata saya..”, kata Lucky sambil tersenyum lalu mengecup bibir
    Shanty.
    Menurut Lucky, sampai dengan saat ini hubungan dengan Shanty, yang sudah resmi bercerai dengan
    suaminya, tetap berjalan. Sandra selalu meminta Lucky bercerita tentang hubungan sex-nya dengan Shanty
    tiap kali mau bersetubuh. Hal ini membuat Sandra sangat bergairah. Shanty dicarikan kontrakan oleh
    Lucky sekitar Jakarta Timur agar lebih leluasa menumpahkan kasih sayangnya kepada Shanty.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Sexynya Istriku

    Cerita Sex Sexynya Istriku


    3145 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Sexynya Istriku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Perkenalkan namaku Diana Saat ini aku mengalami kebingungan dimana aku tidak tau harus berbuat apa
    sebab itu untuk mengurangi rasa kebingunganku aku ingin menceritakan kisahku pada khalayak saat ini
    aku berumur 26 tahun aku sudah berkeluarga dan punya satu anak, suamiku bernama Miko dia adalah tipe
    orang penyayang kepada istrinya dan keluarga.

    Suamiku adalah pengusaha yang sedang merintis karirnya, karena kesibukannya dalam bekerja dia sekarang
    jarang dirumah dan sering keluar kota disaat dia sedang diluar kota dia selalu kepikiran sama aku dan
    anakku yang masih umur 2 tahun lantas karena kepikiran terus seperti itu maka suamiku menyuruh adiknya
    yang muda bernama Kholis untuk tinggal bersama kami.

    Kholis adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah PTS. Kehidupan rumah tangga aku bahagia,
    hingga peristiwa terakhir yang aku alami.

    Selama kami menikah kehidupan seks kami menurut aku normal saja. Aku tidak tahu apa yang dimaksud
    dengan orgasme. Tahulah, aku dari keluarga yang kolot. Memang di SMA aku mendapat pelajaran seks,
    tetapi itu hanya sebatas teori saja.

    Aku tidak tahu apa yang dinamakan orgasme. Aku memang menikmati seks. Saat kami melakukannya aku
    merasakan nikmat. Tetapi tidak berlangsung lama. Suami aku mengeluarkan spermanya hanya dalam 5 menit.

    Kemudian kami berbaring saja. Selama ini aku sangka itulah seks. Bahkan sampai anak kami lahir dan
    kini usianya sudah mencapai dua tahun. Dia seorang anak laki-laki yang lucu.

    Di rumah kami tidak mempunyai pembantu. Karenanya aku yang membersihkan semua rumah dibantu oleh
    Kholis. Kholis adalah pria yang rajin. Secara fisik dia lebih ganteng dari suami aku. Suatu ketika
    saat aku membersihkan kamar Kholis, tidak sengaja aku melihat buku Penthouse miliknya. Aku terkejut
    mengetahui bahwa Kholis yang aku kira alim ternyata menyenangi membaca majalah ‘begituan’.

    Lebih terkejut lagi ketika aku membaca isinya. Di Penthouse ada bagian bernama Penthouse Letter yang
    isinya adalah cerita tentang fantasi ataupun pengalaman seks seseorang. Aku seorang tamatan perguruan
    tinggi juga yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik.

    Cerita Sex Sexynya Istriku Aku tidak menyangka bahwa ada yang namanya oral seks. Dimana pria me’makan’ bagian yang paling intim
    dari seorang wanita. Dan wanita melakukan hal yang sama pada mereka. Sejak saat itu, aku sering secara
    diam-diam masuk ke kamar Kholis untuk mencuri-curi baca cerita yang ada pada majalah tersebut.

    Suatu ketika saat aku sibuk membaca majalah itu, tidak aku sadari Kholis datang ke kamar. Ia kemudian
    menyapa aku. Aku malu setengah mati. Aku salting dibuatnya. Tapi Kholis tampak tenang saja. Ketika aku
    keluar dari kamar ia mengikuti aku.

    Aku duduk di sofa di ruang TV. Ia mengambil minum dua gelas, kemudian duduk disamping aku. Ia
    memberikan satu gelas kepada aku. Aku heran, aku tidak menyadari bahwa aku sangat haus saat itu.
    Kemudian ia mengajak aku berbicara tentang seks. Aku malu-malu meladeninya. Tapi ia sangat pengertian.
    Dengan sabar ia menjelaskan bila ada yang masih belum aku ketahui.

    Tanpa disadari ia telah membuat aku merasa aneh. Excited aku rasa. Kini tangannya menjalari seluruh
    tubuh aku. Aku berusaha menolak. Aku berkata bahwa aku adalah istri yang setia. Ia kemudian memberikan
    argumentasi bahwa seseorang baru dianggap tidak setia bila melakukan coitus. Yaitu dimana sang pria
    dan wanita melakukan hubungan seks dengan penis pada liang kewanitaan.

    Ia kemudian mencium bagian kemaluan aku. Aku mendorong kepalanya. Tangannya lalu menyingkap daster
    aku, sementara tangan yang lain menarik lepas celana dalam aku. Ia lalu melakukan oral seks pada aku.
    Aku masih mencoba untuk mendorong kepalanya dengan tangan aku. Tetapi kedua tangannya memegang kedua
    belah tangan aku. Aku hanya bisa diam. Aku ingin meronta, tapi aku merasakan hal yang sangat lain.

    Tidak lama aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku alami seumur hidup aku. Aku mengerang pelan.
    Kemudian dengan lembut menyuruhnya untuk berhenti. Ia masih belum mau melepaskan aku.

    Tetapi kemudian anak aku menangis, aku meronta dan memaksa ingin melihat keadaan anak aku.
    Barulah ia melepaskan pegangannya. Aku berlari menemui anak aku dengan beragam perasaan bercampur
    menjadi satu.

    Ketika aku kembali dia hanya tersenyum. Aku tidak tahu harus bagaimana. Ingin aku menamparnya kalau
    mengingat bahwa sebenarnya ia memaksa aku pada awalnya. Tetapi niat itu aku urungkan. Toh ia tidak
    memperkosa aku. Aku lalu duduk di sofa kali ini berusaha menjaga jarak. Lama aku berdiam diri.

    Ia yang kemudian memulai pembicaraan. Katanya bahwa aku adalah seorang wanita baru. Ya, aku memang
    merasakan bahwa aku seakan-akan wanita baru saat itu. Perasaan aku bahagia bila tidak mengingat suami
    aku. Ia katakan bahwa perasaan yang aku alami adalah orgasme. Aku baru menyadari betapa aku telah
    sangat kehilangan momen terindah disetiap kesempatan bersama suami aku.

    Hari kemudian berlalu seperti biasa. Hingga suatu saat suami aku pergi keluar kota lagi dan anak aku
    sedang tidur. Aku akui aku mulai merasa bersalah karena sekarang aku sangat ingin peristiwa itu
    terulang kembali. Toh, ia tidak berbuat hal yang lain.

    Aku duduk di sofa dan menunggu dia keluar kamar. Tapi tampaknya dia sibuk belajar di kamar. Mungkin
    dia akan menghadapi mid-test atau semacamnya. Aku lalu mencari akal supaya dapat berbicara dengannya.

    Aku kemudian memutuskan untuk mengantarkan minuman kedalam kamar. Disana ia duduk di tempat tidur
    membaca buku kuliahnya. Aku katakan supaya dia jangan lupa istirahat sambil meletakkan minuman diatas
    meja belajarnya.

    Ketika aku permisi hendak keluar, ia berkata bahwa ia sudah selesai belajar dan memang hendak
    istirahat sejenak. Ia lalu mengajak aku ngobrol. Aku duduk ditempat tidur lalu mulai berbicara
    dengannya.

    Tidak aku sadari mungkin karena aku lelah seharian, aku sambil berbicara lantas merebahkan diri diatas
    tempat tidurnya. Ia meneruskan bicaranya. Terkadang tangannya memegang tangan aku sambil bicara.

    Cerita Sex Sexynya Istriku Saat itu pikiran aku mulai melayang teringat kejadian beberapa hari yang lalu. Melihat aku terdiam dia
    mulai menciumi tangan aku. Saat aku sadar, tangannya telah berada pada kedua belah paha aku, sementara
    kepalanya tenggelam diantara selangkangan aku. Oh, betapa nikmatnya. Kali ini aku tidak melawan sama
    sekali. Aku menutup mata dan menikmati momen tersebut.

    Nafas aku semakin memburu saat aku merasakan bahwa aku mendekati klimaks. Tiba-tiba aku merasakan
    kepalanya terangkat. Aku membuka mata bingung atas maksud tujuannya berhenti. Mata aku terbelalak saat
    memandang ia sudah tidak mengenakan bajunya. Mungkin ia melepasnya diam-diam saat aku menutup mata
    tadi.

    Tidak tahu apa yang harus dilakukan aku hanya menganga saja seperti orang bodoh. Aku lihat ia sudah
    tegang. Oh, betapa aku ingin semua berakhir nikmat seperti minggu lalu. Tangan kirinya kembali bermain
    diselangkangan aku sementara tubuhnya perlahan-lahan turun menutupi tubuh aku.

    Perasaan nikmat kembali bangkit. Tangan kanannya lalu melolosi daster aku. Aku telanjang bulat kini
    kecuali bra aku. Tangan kirinya meremasi buah dada aku. Aku mengerang sakit. Tangan aku mendorong
    tangannya, aku katakan apa sih maunya. Dia hanya tersenyum.

    Aku mendorongnya pelan dan berusaha untuk bangun. Mungkin karena intuisinya mengatakan bahwa aku tidak
    akan melawan lagi, ia meminggirkan badannya. Dengan cepat aku membuka kutang aku, lalu rebah kembali.
    Ia tersenyum setengah tertawa.

    Dengan sigap ia sudah berada diatas tubuh aku kembali dan mulai mengisapi puting susu aku sementara
    tangan kanannya kembali memberi kehidupan diantara selangkangan aku dan tangan kirinya mengusapi
    seluruh badan aku.

    Cerita Sex Sexynya Istriku

    Cerita Sex Sexynya Istriku

    Selama kehidupan perkawinan aku dengan Miko, ia tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini saat kami
    melakukan hubungan seks. Seakan-akan seks itu adalah buka, mulai, keluar, selesai. Aku merasakan diri
    aku bagaikan mutiara dihadapan Kholis.

    Kemudian Kholis mulai mencium bibir aku. Aku balas dengan penuh gairah. Sekujur tubuh aku terasa panas
    sekarang. Kemudian aku rasakan alatnya mulai mencari-cari jalan masuk. Dengan tangan kanan aku, aku
    bantu ia menemukannya. Ketika semua sudah pada tempatnya, ia mulai mengayuh perahu cinta kami dengan
    bersemangat.

    Kedua tangannya tidak henti-hentinya mengusapi tubuh dan dada aku. Aku hanya bisa memejamkan mata aku.
    Aduh, nikmatnya bukan kepalang. Tangannya lalu mengalungkan kedua tangan aku pada lehernya.

    Aku membuka mata aku. Ia menatap mata aku dengan sejuta arti. Kali ini aku tersenyum. Ia balas
    tersenyum. Mungkin karena gemas melihat aku, bibirnya lantas kembali memagut.
    Oh, aku merasakan waktunya telah tiba.

    Kedua tangan aku menarik tubuhnya agar lebih merapat. Dia tampaknya mengerti kondisi aku saat itu. Ini
    dibuktikannya dengan mempercepat laju permainan. Ahh, aku mengerang pelan. Kemudian aku mendengar
    nafasnya menjadi berat dan disertai erangan aku merasakan kemaluan aku dipenuhi cairan hangat.

    Sejak saat itu, aku dan dia selalu menunggu kesempatan dimana suami aku pergi keluar kota untuk dapat
    mengulangi perbuatan terkutuk itu. Betapa nafsu telah mengalahkan segalanya. Setiap kali akan
    bercinta, aku selalu memaksanya untuk melakukan oral seks kepada aku. Tanpa itu, aku tidak dapat hidup
    lagi. Aku benar-benar memerlukannya.

    Dia juga sangat pengertian. Walaupun dia sedang malas melakukan hubungan seks, dia tetap bersedia
    melakukan oral seks kepada aku. Aku benar-benar merasa sangat dihargai olehnya.
    Ceritanya dulu suami aku Miko punya komputer.

    Kemudian oleh Kholis disarankan agar berlangganan internet. Menurutnya juga dapat dipakai untuk
    berbisnis. Suami aku setuju saja. Pernah Kholis melihat aku memandangi Miko saat dia menggunakan
    internet, kemudian dia tanya kepada aku, apa aku kepingin tahu.

    Miko yang mendengar lalu menyuruh Kholis untuk mengajari aku menggunakan komputer dan internet.
    Pertama-tama aku suka karena banyak yang menarik. Hanya tinggal tekan tombol saja. Bagus sekali.
    Tetapi aku mulai bosan karena aku kurang mengerti mau ngapain lagi.

    Saat itulah Kholis lalu menunjukkan ada yang namanya Newsgroup di internet. Saat pertama kali baca aku
    terkejut sekali. Banyak berita dan pendapat yang menarik. Tetapi waktu aku tidak terlalu banyak. Aku
    harus mengurus anak aku. Dia baru dua tahun. Aku akung sekali kepadanya. Kalau sudah tersenyum dapat
    menghibur aku walaupun dalam keadaan sedih.

    Cerita Sex Sexynya Istriku Aku tidak mengerti program ini. Hanya Kholis ajarkan kalau mau menulis tekan tombol ini. Terus begini,
    terus begini, dan seterusnya. Tetapi aku tidak cerita-cerita sama dia kalau kemarin aku sudah kirim
    berita ke Newsgroup. Takut dia marah sama aku.

    Aku hanya bingung mau cerita sama siapa. Masalahnya aku benar-benar sudah terjerumus. Aku tidak tahu
    bagaimana harus menghentikannya.

    Kini aku bagaikan memiliki dua suami. Aku diperlakukan dengan baik oleh keduanya. Aku tahu suami aku
    sangat mencintai aku. Aku juga sangat mencintai suami aku. Tetapi aku tidak bisa melupakan kenikmatan
    yang telah diperkenalkan oleh Kholis kepada aku.

    Suami aku tidak pernah curiga sebab Kholis tidak berubah saat suami aku ada di rumah. Tetapi bila Miko
    sudah pergi keluar kota, dia memperlakukan aku sebagaimana istrinya.

    Dia bahkan pernah memaksa untuk melakukannya di kamar kami. Aku menolak dengan keras. Biar bagaimana
    aku akan merasa sangat bersalah bila melakukannya ditempat tidur dimana aku dan Miko menjalin hubungan
    yang berdasarkan cinta. Markas Judi Online Dominoqq

    Aku katakan dengan tegas kepada Kholis bahwa dia harus menuruti aku. Dia hanya mengangguk saja. Aku
    merasa aman sebab dia tunduk kepada seluruh perintah aku. Aku tidak pernah menyadari bahwa aku salah.
    Benar-benar salah.

    Suatu kali aku disuruh untuk melakukan oral seks kepadanya. Aku benar benar terkejut. Aku tidak dapat
    membayangkan apa yang harus aku lakukan atas ‘alat’nya. Aku menolak, tetapi dia terus memaksa aku.
    Karena aku tetap tidak mau menuruti kemauannya, maka akhirnya ia menyerah.

    Kejadian ini berlangsung beberapa kali, dengan akhir dia mengalah. Hingga terjadi pada suatu hari
    dimana saat aku menolak kembali dia mengancam untuk tidak melakukan oral seks kepada aku. Aku bisa
    menikmati hubungan seks kami bila dia telah melakukan oral seks kepada aku terlebih dahulu.

    Aku tolak, karena aku pikir dia tidak serius. Aku berpikir bahwa dia masih menginginkan seks
    sebagaimana aku menginginkannya. Ternyata dia benar-benar melakukan ancamannya. Dia bahkan tidak mau
    melakukan hubungan seks lagi dengan aku.

    Aku bingung sekali. Aku membutuhkan cara untuk melepaskan diri dari kerumitan sehari-hari. Bagi aku,
    seks merupakan alat yang dapat membantu aku menghilangkan beban pikiran.
    Selama beberapa hari aku merasa seperti dikucilkan. Dia tetap berbicara dengan baik kepada aku. Tetapi
    setiap kali aku berusaha mengajaknya untuk melakukan hubungan seks dia menolak. Aku tidak tahu harus
    berbuat apa. Aku berusaha semampu aku untuk merayunya, tetapi dia tetap menolak.

    Aku bingung, apa aku tidak cukup menarik. Wajah aku menurut aku cukup cantik. Pada masa-masa kuliah,
    banyak sekali teman pria aku yang berusaha mencuri perhatian aku. Teman wanita aku bilang bibir aku
    sensual sekali. Aku tidak mengerti bibir sensual itu bagaimana. Yang aku tahu aku tidak ambil pusing
    untuk hal-hal seperti itu.

    Aku tidak diijinkan terlalu banyak keluar rumah oleh orang tua aku kecuali untuk keperluan les ataupun
    kursus. Aku orangnya supel dan tidak pilih-pilih dalam berteman. Mungkin hal ini yang (menurut aku
    pribadi)menyebabkan banyak teman pria yang mendekati aku.

    Sesudah melahirkan, aku tetap melanjutkan aktivitas senam aku. Dari sejak masa kuliah aku senang
    senam. Aku tahu aku memiliki tubuh yang menarik, tidak kalah dengan yang masih muda dan belum menikah.
    Kulit aku putih bersih, sebab ibu aku mengajarkan bagaimana cara merawat diri.

    Bila aku berjalan dengan suami aku, selalu saja pria melirik kearah aku. Suami aku pernah mengatakan
    bahwa dia merasa sangat beruntung memiliki aku. Aku juga merasa sangat beruntung memiliki suami
    seperti dia.

    Miko orangnya jujur dan sangat bertanggung jawab. Itu yang sangat aku sukai darinya. Aku tidak hanya
    melihat dari fisik seseorang, tetapi lebih dari pribadinya.

    Tetapi Kholis sendiri menurut aku sangatlah ganteng. Mungkin itu pula sebabnya, banyak teman wanitanya
    yang datang kerumah.

    Katanya untuk belajar. Mereka biasa belajar di teras depan rumah kami. Kholis selain ganteng juga
    pintar menurut aku. Tidaklah sulit baginya untuk mencari wanita cantik yang mau dengannya.

    Aku merasa aku ditinggalkan. Kholis tidak pernah mengajak aku untuk melakukan hubungan seks lagi. Dia
    sekarang bila tidak belajar dikamar, lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman-teman wanitanya.
    Aku kesepian sekali dirumah. Untung masih ada anak aku yang paling kecil yang dapat menghibur.

    Hingga suatu saat aku tidak dapat menahan diri lagi. Malam itu, saat Kholis masuk ke kamarnya setelah
    menonton film, aku mengikutinya dari belakang.

    Aku katakan ada yang perlu aku bicarakan. Anak aku sudah tidur saat itu. Dia duduk di tempat tidurnya.
    Aku bilang aku bersedia melakukannya hanya aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat.
    Dengan gesit dia membuka seluruh celananya dan kemudian berbaring.

    Dia katakan bahwa aku harus menjilati penisnya dari atas hingga bawah. Walaupun masih ragu-ragu, aku
    lakukan seperti yang disuruh olehnya. Penisnya mendadak ‘hidup’ begitu lidah aku menyentuhnya.
    Kemudian aku disuruh membasahi seluruh permukaan penisnya dengan menggunakan lidah aku.

    Dengan bantuan tangan aku, aku jilati semua bagian dari penisnya sebagaimana seorang anak kecil
    menjilati es-krim. Tidak lama kemudian, aku disuruh memasukkan penisnya kedalam mulut aku. Aku
    melonjak kaget. Aku bilang, dia sendiri tidak memasukkan apa apa kedalam mulutnya saat melakukan oral
    seks kepada aku, kenapa aku harus dituntut melakukan hal yang lebih.
    Dia berkata bahwa itu disebabkan karena memang bentuk genital dari pria dan wanita berbeda. Jadi bukan
    masalah apa-apa. Dia bilang bahwa memang oral seks yang dilakukan wanita terhadap pria menuntut wanita
    memasukkan penis pria kedalam mulutnya. Sebenarnya aku juga sudah pernah baca dari majalah-majalah
    Penthouse miliknya, aku hanya berusaha menghindar sebab aku merasa hal ini sangatlah tidak higienis.

    Karena khawatir aku tidak memperoleh apa yang aku inginkan, aku menuruti kemauannya. Kemudian aku
    disuruh melakukan gerakan naik dan turun sebagaimana bila sedang bercinta, hanya bedanya kali ini,
    penisnya berada di dalam mulut aku, bukan pada liang senggama aku.

    Selama beberapa menit aku melakukan hal itu. Aku perlahan-lahan menyadari, bahwa oral seks tidaklah
    menjijikkan seperti yang aku bayangkan. Dulu aku membayangkan akan mencium atau merasakan hal-hal yang
    tidak enak. Sebenarnya hampir tidak terasa apa-apa. Hanya cairan yang keluar dari penisnya terasa
    sedikit asin. Masalah bau, seperti bau yang umumnya keluar saat pria dan wanita berhubungan seks.

    Cerita Sex Sexynya Istriku Tangannya mendorong kepala aku untuk naik turun semakin cepat. Aku dengar nafasnya semakin cepat, dan
    gerakan tangannya menyebabkan aku bergerak semakin cepat juga. Kemudian menggeram pelan, aku tahu
    bahwa dia akan klimaks, aku berusaha mengeluarkan alatnya dari mulut aku, tetapi tangannya menekan
    dengan keras. Aku panik.

    Tidak lama mulut aku merasakan adanya cairan hangat, karena takut muntah, aku telan saja dengan cepat
    semuanya, jadi tidak terasa apa-apa.

    Saat dia sudah tenang, dia kemudian melepaskan tangannya dari kepala aku. Aku sebenarnya kesal karena
    aku merasa dipaksa. Tetapi aku diam saja. Aku takut kalau dia marah, semua usaha aku menjadi sia-sia
    saja.

    Aku bangkit dari tempat tidur untuk pergi berkumur. Dia bilang bahwa aku memang berbakat. Berbakat
    neneknya, kalau dia main paksa lagi aku harus hajar dia.

    Sesudah nafasnya menjadi tenang, dia melakukan apa yang sudah sangat aku tunggu-tunggu. Dia melakukan
    oral seks kepada aku hampir 45 menit lebih. Aduh nikmat sekali. Aku orgasme berulang-ulang. Kemudian
    kami mengakhirinya dengan bercinta secara ganas.

    Sejak saat itu, oral seks merupakan hal yang harus aku lakukan kepadanya terlebih dahulu sebelum dia
    melakukan apa-apa terhadap aku. Aku mulai khawatir apakah menelan sperma tidak memberi efek samping
    apa-apa kepada aku.

    Dia bilang tidak, malah menyehatkan. Karena sperma pada dasarnya protein. Aku percaya bahwa tidak ada
    efek samping, tetapi aku tidak percaya bagian yang ‘menyehatkan’. Hanya aku jadi tidak ambil pusing
    lagi.

    Tidak lama berselang, sekali waktu dia pulang kerumah dengan membawa kado. Katanya untuk aku. Aku
    tanya apa isinya. Baju katanya. Aku gembira bercampur heran bahwa perhatiannya menjadi begitu besar
    kepada aku.

    Saat aku buka, aku terkejut melihat bahwa ini seperti pakaian dalam yang sering digunakan oleh wanita
    bila dipotret di majalah Penthouse. Aku tidak tahu apa namanya, tapi aku tidak bisa membayangkan untuk
    memakainya.

    Dia tertawa melihat aku kebingungan. Aku tanyakan langsung kepadanya sebenarnya apa sih maunya. Dia
    bilang bahwa aku akan terlihat sangat cantik dengan itu. Aku bilang “No way”. Aku tidak mau dilihat
    siapapun menggunakan itu. Dia bilang bahwa itu sekarang menjadi ’seragam’ aku setiap aku akan bercinta
    dengannya.

    Karena aku pikir toh hanya dia yang melihat, aku mengalah. Memang benar, saat aku memakainya, aku
    terlihat sangat seksi. Aku bahkan juga merasa sangat seksi. Aku menggunakannya di dalam, dimana ada
    stockingnya, sehingga aku menggunakan pakaian jeans di luar selama aku melakukan aktivitas dirumah
    seperti biasa. Efeknya sungguh di luar dugaan aku. Aku menjadi, apa itu istilahnya, horny sekali.

    Aku sudah tidak tahan menunggu waktunya tiba. Dirinya juga demikian tampaknya. Malam itu saat aku
    melucuti pakaian aku satu persatu, dia memandangi seluruh tubuh aku dengan sorot mata yang belum
    pernah aku lihat sebelumnya. Kami bercinta bagaikan tidak ada lagi hari esok.

    Sejak saat itu, aku lebih sering lagi dibelikan pakaian dalam yang seksi olehnya. Aku tidak tahu dia
    mendapatkan uang darimana, yang aku tahu semua pakaian ini bukanlah barang yang murah. Lama-kelamaan
    aku mulai khawatir untuk menyimpan pakaian ini dilemari kami berdua (aku dan Miko) sebab jumlahnya
    sudah termasuk banyak.

    Karenanya, pakaian ini aku taruh di dalam lemari Kholis. Dia tidak keberatan selama aku bukan
    membuangnya. Katanya, dengan pakaian itu kecantikan aku bagai bidadari turun dari langit.

    Pakaian itu ada yang berwarna hitam, putih maupun merah muda. Tetapi yang paling digemari olehnya
    adalah yang berwarna hitam. Katanya sangat kontras warnanya dengan warna kulit aku sehingga lebih
    membangkitkan selera.

    Aku mulai menikmati hal-hal yang diajarkan oleh Kholis kepada aku. Aku merasakan semua bagaikan
    pelajaran seks yang sangat berharga. Ingin aku menunjukkan apa yang telah aku ketahui kepada suami
    aku. Sebab pada dasarnya, dialah pria yang aku cintai. Tetapi aku takut bila dia beranggapan lain dan
    kemudian mencium perbuatan aku dan Kholis.

    Aku tidak ingin rumah tangga kami hancur. Tetapi sebaliknya, aku sudah tidak dapat lagi meninggalkan
    tingkat pengetahuan seks yang sudah aku capai sekarang ini.

    Suatu ketika, Kholis pulang dengan membawa teman prianya. Temannya ini tidak seganteng dirinya, tetapi
    sangat macho. Pada mukanya masih tersisa bulu-bulu bekas cukuran sehingga wajahnya sedikit terlihat
    keras dan urakan. Kholis memperkenalkan temannya kepada aku yang ternyata bernama Bari.

    Kami ngobrol panjang lebar. Bari sangat luas pengetahuannya. Aku diajak bicara tentang politik hingga
    musik. Menurut penuturannya Bari memiliki band yang sering main dipub. Ini dilakukannya sebagai hobby
    serta untuk menambah uang saku.

    Cerita Sex Sexynya Istriku Aku mulai menganggap Bari sebagai teman. Bari semakin sering datang kerumah. Anehnya, kedatangan Bari
    selalu bertepatan dengan saat dimana Miko sedang tidak ada dirumah. Suatu ketika aku menemukan mereka
    duduk diruang tamu sambil meminum minuman yang tampaknya adalah minuman keras. Aku menghampiri mereka
    hendak menghardik agar menjaga kelakuannya.
    Ketika aku dekati ternyata mereka hanya minum anggur. Mereka lantas menawarkan aku untuk mencicipinya.
    Sebenarnya aku menolak. Tetapi mereka memaksa karena anggur ini lain dari yang lain. Akhirnya aku coba
    walaupun sedikit. Benar, aku hanya minum sedikit. Tetapi tidak lama aku mulai merasa mengantuk. Selain
    rasa kantuk, aku merasa sangat seksi.

    Karena aku mulai tidak kuat untuk membuka mata, Kholis lantas menyarankan agar aku pergi tidur saja.
    Aku menurut. Kholis lalu menggendong aku ke kamar tidur. Aku heran kenapa aku tidak merasa malu
    digendong oleh Kholis dihadapan Bari. Padahal Bari sudah tahu bahwa aku sudah bersuami. Aku tampaknya
    tidak dapat berpikir dengan benar lagi.

    Kata Kholis, kamar aku terlalu jauh, padahal aku berat, jadi dia membawa aku ke kamarnya. Aku menolak,
    tetapi dia tetap membawa aku ke kamarnya. Aku ingin melawan tetapi badan rasanya lemas semua.
    Sesampainya dikamar, Kholis mulai melucuti pakaian aku satu persatu. Aku mencoba menahan, karena aku
    tidak mengerti apa tujuannya. Karena aku tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya, perlawanan aku tidak
    membawa hasil apa apa.

    Kini aku berada diatas tempat tidur dengan keadaan telanjang. Kholis mulai membuka pakaiannya. Aku
    mulai merasa bergairah. Begitu dirinya telanjang, lidahnya mulai bermain-main didaerah selangkangan
    aku. Aku memang tidak dapat bertahan lama bila dia melakukan oral seks terhadap aku. Aku keluar hanya
    dalam beberapa saat. Tetapi lidahnya tidak kunjung berhenti. Tangannya mengusapi payudara aku.
    Kemudian mulutnya beranjak menikmati payudara aku.

    Kini kami melakukannya dalam ‘missionary position’. Begitulah istilahnya kalau aku tidak salah ingat
    pernah tertulis dimajalah-majalah itu. Ah, nikmat sekali. Aku hampir keluar kembali. Tetapi ia malah
    menghentikan permainan. Sebelum aku sempat mengeluarkan sepatah katapun, tubuh aku sudah dibalik
    olehnya. Tubuh aku diangkat sedemikian rupa sehingga kini aku bertumpu pada keempat kaki dan tangan
    dalam posisi seakan hendak merangkak.

    Sebenarnya aku ingin tiduran saja, aku merasa tidak kuat untuk menopang seluruh badan aku. Tetapi
    setiap kali aku hendak merebahkan diri, ia selalu mengangkat tubuh aku. Akhirnya walaupun dengan susah
    payah, aku berusaha mengikuti kemauannya untuk tetap bangkit.

    Kemudian dia memasukkan penisnya ke dalam liang kewanitaan aku. Tangannya memegang erat pinggang aku,
    lalu kemudian mulai menggoyangkan pinggangnya. Mm, permainan dimulai kembali rupanya.

    Kembali kenikmatan membuai diri aku. Tanpa aku sadari, kali ini, setiap kali dia menekan tubuhnya
    kedepan, aku mendorong tubuh aku kebelakang. Penisnya terasa menghunjam-hunjam kedalam tubuh aku tanpa
    ampun yang mana semakin menyebabkan aku lupa diri.
    Aku keluar untuk pertama kalinya, dan rasanya tidak terkira. Tetapi aku tidak memiliki maksud
    sedikitpun untuk menghentikan permainan. Aku masih ingin menggali kenikmatan demi kenikmatan yang
    dapat diberikan olehnya kepada aku. Kholis juga mengerti akan hal itu. Dia mengatur irama permainan
    agar bisa berlangsung lama tampaknya.

    Sesekali tubuhnya dibungkukkannya kedepan sehingga tangannya dapat meraih payudara aku dari belakang.
    Salah satu tangannya melingkar pada perut aku, sementara tangan yang lain meremasi payudara aku. Saat
    aku menoleh kebelakang, bibirnya sudah siap menunggu. Tanpa basa-basi bibir aku dilumat oleh dirinya.

    Aku hampir mencapai orgasme aku yang kedua saat dia menghentikan permainan. Aku bilang ada apa, tetapi
    dia langsung menuju ke kamar mandi.

    Aku merasa sedikit kecewa lalu merebahkan diri aku ditempat tidur. Jari tangan aku aku selipkan
    dibawah tubuh aku dan melakukan tugasnya dengan baik diantara selangkangan aku. Aku tidak ingin’mesin’
    aku keburu dingin karena kelamaan menunggu Kholis.

    Tiba-tiba tubuh aku diangkat kembali. Tangannya dengan kasar menepis tangan aku. Iapun dengan langsung
    menghunjamkan penisnya kedalam tubuh aku. Ah, kenapa jadi kasar begini. Belum sempat aku menoleh
    kebelakang, ia sudah menarik rambut aku sehingga tubuh aku terangkat kebelakang sehingga kini aku
    berdiri pada lutut aku diatas tempat tidur.

    Rambut aku dijambak kebelakang sementara pundaknya menahan punggung aku sehingga kepala aku menengadah
    keatas. Kepalanya disorongkan kedepan untuk mulai menikmati payudara aku.

    Dari mulut aku keluar erangan pelan memintanya untuk melepaskan rambut aku. Tampaknya aku tidak dapat
    melakukan apa-apa walaupun aku memaksa. Malahan aku mulai merasa sangat seksi dengan posisi seperti
    ini.

    Semua ini dilakukannya tanpa berhenti menghunjamkan dirinya kedalam tubuh aku. Aku merasakan bahwa
    penisnya lebih besar sekarang. Apakah ia meminum semacam obat saat dikamar mandi? Ah, aku tidak
    peduli, sebab aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat.

    Yang membuat aku terkejut ketika tiba-tiba dua buah tangan memegangi tangan aku dari depan. Apa apaan
    ini? Aku mulai mencoba meronta dengan sisa tenaga yang ada pada tubuh aku. Kemudian tangan yang
    menjambak aku melepaskan pegangannya. Kini aku dapat melihat bahwa Kholis berdiri diatas kedua
    lututnya diatas tempat tidur dihadapan aku.

    Jadi, yang saat ini menikmati aku adalah… Aku menoleh kebelakang. Bari! Bari tanpa membuang kesempatan
    melumat bibir aku. Aku membuang muka, aku marah sekali, aku merasa dibodohi. Aku melawan dengan
    sungguh-sungguh kali ini.

    Cerita Sex Sexynya Istriku Aku mencoba bangun dari tempat tidur. Tetapi Bari menahan aku. Tangannya mencengkeram pinggang aku dan
    menahan aku untuk berdiri. Sementara itu Kholis memegangi kedua belah tangan aku. Aku sudah ingin
    menangis saja.

    Aku merasa diperalat. Ya, aku hanya menjadi alat bagi mereka untuk memuaskan nafsu saja. Sekilas
    teringat dibenak aku wajah suami dan anak aku. Tetapi kini semua sudah terlambat. Aku sudah semakin
    terjerumus.

    Kholis bergerak mendekat hingga tubuhnya menekan aku dari depan sementara Bari menekan aku dari
    belakang. Dia mulai melumat bibir aku. Aku tidak membalas ciumannya. Tetapi ini tidak membuatnya
    berhenti menikmati bibir aku. Lidahnya memaksa masuk kedalam mulut aku. Tangan aku dilingkarkannya
    pada pinggangnya, sementara Bari memeluk kami bertiga.

    Aku mulai merasakan sesak napas terhimpit tubuh mereka. Tampaknya ini yang diinginkan mereka, aku
    bagaikan seekor pelanduk di antara dua gajah. Perlahan-lahan kenikmatan yang tidak terlukiskan
    menjalar disekujur tubuh aku.

    Perasaan tidak berdaya saat bermain seks ternyata mengakibatkan aku melambung di luar batas imajinasi
    aku sebelumnya. Aku keluar dengan deras dan tanpa henti. Orgasme aku datang dengan beruntun.

    Tetapi Kholis tidak puas dengan posisi ini. Tidak lama aku kembali pada ‘dog style position’. Kholis
    menyorongkan penisnya kebibir aku. Aku tidak mau membuka mulut. Tetapi Bari menarik rambut aku dari
    belakang dengan keras. Mulut aku terbuka mengaduh. Kholis memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksa
    aku mengulum penisnya.

    Kemudian mereka mulai menyerang tubuh aku dari dua arah. Dorongan dari arah yang satu akan menyebabkan
    penis pada tubuh mereka yang berada diarah lainnya semakin menghunjam. Aku hampir tersedak. Kholis
    yang tampaknya mengerti kesulitan aku mengalah dan hanya diam saja. Bari yang mengatur segala gerakan.

    Tidak lama kemudian mereka keluar. Sesudah itu mereka berganti tempat. Permainan dilanjutkan. Aku
    sendiri sudah tidak dapat menghitung berapa banyak mengalami orgasme. Ketika mereka berhenti, aku
    merasa sangat lelah. Walupun dengan terhuyung-huyung, aku bangkit dari tempat tidur, mengenakan
    pakaian aku seadanya dan pergi ke kamar aku.

    Di kamar aku masuk ke dalam kamar mandi aku. Di sana aku mandi air panas sambil mengangis. Aku tidak
    tahu aku sudah terjerumus kedalam apa kini. Yang membuat aku benci kepada diri aku, walaupun aku
    merasa sedih, kesal, marah bercampur menjadi satu, namun setiap aku teringat kejadian itu, aku merasa
    basah pada selangkangan aku.

    Malam itu, saat aku menyiapkan makan malam, Kholis tidak berbicara sepatah katapun. Bari sudah pulang.
    Aku juga tidak mau membicarakannya. Kami makan sambil berdiam diri.

    Sejak saat itu, Bari tidak pernah datang lagi. Aku sebenarnya malas bicara kepada Kholis. Aku ingin
    menunjukkan kepadanya bahwa aku tidak suka dengan caranya menjebak aku. Tetapi bila ada suami aku aku
    memaksakan diri bertindak biasa. Aku takut suami aku curiga dan bertanya ada apa antara aku dan
    Kholis.

    Hingga pada suatu kesempatan, Kholis berbicara bahwa dia minta maaf dan sangat menyesali perbuatannya.
    Dikatakannya bahwa ‘threesome’ adalah salah satu imajinasinya selama ini. Aku mengatakan kenapa dia
    tidak melakukannya dengan pelacur. Kenapa harus menjebak aku. Dia bilang bahwa dia ingin melakukannya
    dengan ’someone special’.

    Aku tidak tahu harus ngomong apa. Hampir dua bulan aku melakukan mogok seks. Aku tidak peduli
    kepadanya. Aku membalas perbuatannya seperti saat aku pertama kali dipaksa untuk melakukan oral seks
    kepadanya.

    Selama dua bulan, ada saja yang diperbuatnya untuk menyenangkan aku. Hingga suatu waktu dia membawa
    makanan untuk makan malam. Aku tidak tahu apa yang ada dipikirannya. Hanya pada saat aku keluar,
    diatas meja sudah ada lilin. Saat aku duduk, dia mematikan sebahagian lampu sehingga ruangan menjadi
    setengah gelap.

    Itu adalah ‘candle light dinner’ aku yang pertama seumur hidup. Suami aku tidak pernah cukup romantis
    untuk melakukan ini dengan aku. Malam itu dia kembali minta maaf dan benar-benar mengajak aku
    berbicara dengan sungguh-sungguh. Aku tidak tahu harus bagaimana.

    Aku merasa aku tidak akan pernah memaafkannya atas penipuannya kepada aku. Hanya saja malam itu begitu
    indah sehingga aku pasrah ketika dia mengangkat aku ke kamar tidurnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Si Cantik Meimei Selingkuhanku

    Cerita Sex Si Cantik Meimei Selingkuhanku


    2249 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Si Cantik Meimei Selingkuhanku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Sejak peristiwa sexku dengan Diana aku semakin aktif untuk mengikuti senam, yach biasa untuk menyalurkan hasratku yang menggebu ini.

    Kegiatan ini semua tentunya juga rapi karena ku nggak kepingin istriku tahu hal ini. Suatu ketika aku diperkenalkan pada teman-teman diana satu kelompok, dan pinter sekali diana bersandiwara dengan berpura-pura telah bertemu denganku pada suatu pesta pernikahan seseorang sehingga temannya tidak ada yang curiga bahwa aku telah berhubungan dengan diana.

    Hari ini, seusai senam jam 08.30 aku harus langsung kekantor untuk mempersiapkan pertemuan penting nanti siang jam 14.00. Kubelokkan kendaraanku pada toko buku untuk membeli perlengkapan kantor yang kurang, saat aku asyik memilih tiba-tiba pinggangku ada yang mencolek, saat kutoleh dia adalah Meimei teman diana yang tadi dikenalkan.
    “Belanja Apa De…, kok serius banget…”, Tanyanya dengan senyum manis.
    “Ah enggak cuman sedikit untuk kebutuhan kantor aja kok…”

    Akhirnya aku terlibat percakapan ringan dengan Meimei. Dari pembicaraan itu kuperoleh bahwa Meimei adalah keturunan cina dengan jawa sehingga perpaduan wajah itu manis sekali kelihatannya. Matanya sipit tetapi alisnya tebal dan…, Aku kembali melirik kearah dadanya.., alamak besar sekali, kira-kira 36C berbeda jauh dengan diana sahabatnya.
    “Eh.., De aku ada yang pengin kubicarakan sama kamu tapi jangan sampai tahu diana ya”, pintanya sambil melirikku penuh arti.
    “Ngomong apaan sih.., serius banget mei…, apa perlu?”, tanyaku penuh selidik.
    “Iya perlu sekali…, Tunggu aku sebentar ya…, kamu naik apa..”, tanyanya lagi.
    “Ada kendaraan kok aku…” timpalku penasaran. Akhirnya kuputuskan Meimei ikut aku walaupun mobilnya ada, nanti kalau omong-omgngnya sudah selesai Meimei tak antar lagi ketempat ini.
    “Masalah apa mei kamu kok serius banget sih…”, tanyaku lagi.
    “Tenang De…, ikuti arahku ya…, santai saja lah…”, pintanya.

    Cerita Sex Si Cantik Selingkuhanku Sesekali kulirik paha Meimei yang putih itu tersingkap karena roknya pendek, dan Meimei tetap tidak berusaha menutupi. Sesuai petunjuk arah dari Meimei akhirnya aku memasuki rumah besar mirip villa dan diceritakan oleh Meimei bahwa tempat itu biasa dipakai untuk persewaan.

    “Ok mei sekarang kita kemana ini dan kamu mau ngomong apaan sih”, tanyaku tak sabar, setelah aku masuk ruangan dan Meimei mempersilahkan duduk.
    “Gini De langsung aja ya…, Kamu pernah merasakan Diana ya..?”, tanyanya.
    Deg…, dadaku berguncang mendengar perkataan Ana yang ceplas ceplos itu.
    “Merasakan apaan sih mei?”, tanyaku pura-pura bodoh.
    “Alaa De jangan mungkir aku dikasih tahu lho sama Diana, dia menceritakan bagaimana sukanya dia menikmatimu…, Hayooooo masih mungkir ya…”.

    Aku hanya diam namun sedikit grogi juga, nampak wajahku panas mendengar penuturan Meimei yang langsung dan tanpa sungkan tersebut. Aku terdiam sementara Meimei merasa diatas angin dengan berceloteh panjang lebar sambil sesekali dia senyum dan menyilangkan kakinya sehingga nampak pahanya yang mulus tanpa cacat. Aku hanya cengar cengir saja mendengar semua omomgannya.
    “Gimana De masih mau mungkir nih…, Bener semua kan ceritaku tadi…?”, Tanyanya antusias.

    Aku hanya tersenyum kecut. Kuperhatikan Meimei meninggalkan tempat duduknya dan tak lama kemudian dia keluar sambil membawa dua gelas air minum. Meimei kembali menatapku tajam aku seperti tertuduh yang menunggu hukuman. Tak lama berselang kembali Meimei berdiri dan duduk disampingku.

    “De…”, sapanya manja.
    Aku melirik dan, “Apa?”, jawabku kalem.
    “Aku mau seperti yang kau lakukan pada Diana De…”, aku sedikit terkejut mendengar pengakuannya dan tanpa membuang waktu lagi kudekatkan bibirku pada bibirnya.
    Pelan dan kurasakan bibir Meimei hangat membara. Kami berpagut bibir, kumasukkan lidahku saat bibir Meimei terbuka, sementara tanganku tidak tinggal diam.

    Kusentuh lembut payudaranya yang kenyal dia tersentak kaget. Bibirku masih bermain semakin larut dalam bibirnya. Meimei kelihatan menikmati sekali sentuhan tanganku pada payudaranya. Sementara tangan kananku mengusap lembut punggungnya. Meimei semakin menjadi leherku diciumi dan tangan Meimei berada dipunggungku. Tanganku beroperasi semakin jauh dengan meraba paha Meimei yang mulus dia semakin menggelinjang saat tangan kananku mulai masuk dalam payudaranya. Tanpa menunggu reaksi lanjutan aku menaikkan BH sehingga tanganku dengan mudah menyentuh puting yang mulai mengeras. Markas Judi Online Dominoqq

    Cerita Sex Si Cantik Selingkuhanku Kudengar nafas Meimei memburu dengan diselingi perkataan yang aku tak mengerti. Meimei mulai pasrah dan kedua tangaku menaikkan kaos sehingga kini Meimei hanya memakai rok mini yang sudah tidak lagi berbentuk sedangkan BH hitam sudah tidak lagi menutup payudaranya. Kudorong perlahan Meimei untuk berbaring di Sofa, Aku terkagum melihat putihnya tubuh yang nyaris tanpa cacat.

    Kuperhatikan putting susunya memerah dan kaku, bulu-bulu halus berada disekitar pusar menambah gairahku. Meimei hanya terpejam dan aku mulai menurunkan rok mini setelah jariku berhasil menyentil pengait dibawah pusar. Kini Meimei hanya tinggal memakai CD dan BH hitam kontras dengan warna kulitnya. Aku bergegas mempreteli pakaianku dan hanya tinggal CD.

    Cepat-cepat kutindih tubuh mulus itu dan Meimei mulai menggelinjang merasakan sesuatu mengganjal dibawah pusarnya. Aku turun menciumi kakinya sesenti demi sesenti.
    “Enggghh hhss”, hanya suara itu yang kudengar saaat mulutku beraksi di lutut dan pahanya.

    Penisku terasa sakit karena kejang. Mulutku mulai menjalar di paha.., benar-benar kunikmati sejengkal demi sejengkal. Tanganku mencoba menelusuri daerah disela pahany, Dan kudengar suara itu semakin menjadi saat tanganku berhasil menyusup dari pinggir CD hitam dan berhasil menemukan tempat berbulu dengan sedikit becek didalamnya.

    Tanganku terus membelai bulu-bulu kaku dan tangan satunya berusaha mempermudah dengan menurunkan CD didaerah pada berpapasan dengan mulutku. Kusibak semua penghalang yang merintangi tanganku untuk menjamah kemaluan, dan kini semakin nampak wajah asli kemaluan Ana indah montok putih kemerahan dengan bulu jarang tapi teratur letaknya.

    Cerita Sex Si Cantik Selingkuhanku Mataku terus mengawasi kemaluan Meimei yang menarik, kulihat klitorisnya membengkak keluar merah muda warnamya…, aku semakin terangsang hebat.

    Mulutku masih disela pahanya sementara tanganku terus menembus liang semakin dalam dan Meimei semakin menggelinjang terkadang mengejang saat kupermainkan daging kecil disela gua itu. Kusibakkan dua paha dengan merentangkan kaki kanan pada sandaran sofa sedangkan kaki kiri kubiarkan menyentuh lantai.

    Cerita Sex Si Cantik Meimei Selingkuhanku

    Cerita Sex Si Cantik Meimei Selingkuhanku

    Kini kemaluan Meimei semakin terbuka lebar. Mulutku sudah tak sabar ingin merasakan lidahku sudah berdecak kagum dan berharap cepat menerobos liangnya beradu dengan daging kecil yang manja itu dengan bulu yang tidak banyak. Kumisku bergeser perlahan beradu dengan bulu halus milik Meimei dan dia hanya bisa terpejam dengan lenguhan panjang setengah menjerit.

    Kubirakan dia mengguman tak karuan. Lidahku mulai menjilat dan bibirku menciba menghisap daging kecil milik Meimei yang menjorok keluar. Kuadu lidahku dengan daging kecil dan bibirku tak henti mengecup, kurasakan kemaluan semakin basah.

    Meimei berteriak semakin keras saat tangaku juga mengambil inisiatif untuk meremas payudaranya yang bergerak kiri kanan saat Meimei bergoyang kenikmatan. Aku juga tidak tahan melihat semua ini. Kutarik bibirku menjauh dari kemaluanya dan kulepas Cdku sehingga nampaklah batang penisku yang sudah tegak berdiri dengan ujung merah dengan sedikit lendir.

    Kusaksikan Meimei masih terpejam kudekatkan ujung penisku sampai akhirnya menyentuh kecil kemaluan Meimei . Jeritan Meimei semakin menjadi dengan mengangkat pantatnya supaya penisku menjenguk lubangnya. Kujauhkan penisku sebentar dan kulihat pantat Meimei semakin tinggi mencari. Kugesek gesekkan lagi penisku dengan keras, aku terkejut tiba-tiba tanfan Meimei menagkap batang penisku dan dituntun menuju lubang yang telah disiapkan.

    Cerita Sex Si Cantik Selingkuhanku Denga lembut dan sopan penisku masuk perlahan. Saat kepala penis masuk Meimei menjerit keras dan menjepitkan kedua kainya dipinggangku. Kupaksakan perlahan batang penisku akhirnya berhasil menjenguk lubang terdalam milik Meimei. Kaki Meimei kaku menahanku dia membuka mata dan tersenyum.

    “Jangan digoyang dulu ya De…”, pintanya dan dia terpejam kembali.
    Aku menurut saja. Kurasakan kemaluan Meimei berdenyut keras memijit penisku yang tenggelam dalam tanpa gerak. Akhirnya Meimei mulai menggoyangkan pantatnya perlahan. Aku merasakan geli yang luar biasa. Kuputar juga pantatku sambil bergerak maju mundur dan saat penisku tenggelam kurasakan bibir kemaluan Meimei ikut tenggelam dengan kulit penisku.

    Tak seberapa lama aku merasakan penisku mulai panas dan geli yang berada diujung aku semakin menekan dan manarik cepat-cepat. Meimei merasakan juga rupanya, dia mengimbangi dengan menjepitkan kedua kakinya dipinggangku sehingga gerak penisku terhambat. Saat penis masuk karena bantuan kaki Meimei semakin dalam kurasakan tempat yang dituju.
    Aku tidak kuat dan, “mei aku mau keluar”, lenguhku.

    Meimei hanya tersenyum dan semakin mempererat jepitan kakinya. Akhirnya, Kutekan semua penisku dalam-dalam dan kusaksikan Meimei terpejam dan berteriak keras. Kurasakan semprotan luar biasa didalam kemaluan Meimei. Dan aku terus menggoyangnya, tiba-tiba Meimei berteriak dan tangannya memelukku kuat-kuat.

    Bibirnya menggigit dadaku sementara pantatnya terus mengejang kaku, aku hanya terdiam merasakan nikmatnya semua ini.
    Aku menindih Meimei dan penisku masih kerasan didalam liang sanggamanya. Meimei mengelus punggungku perlahan seolah merasa takut kehilangan kenikmatan yang sudah direguknya. Perlahan kujauhkan pantatku dari tubuh Meimei dan kurasakan dingin penisku saat keluar dari liang kenikmatan. Aku terlentang merasakan sisa-sisa kenikmatan.

    Meimei kembali bergerak dan berdiri. Dia tersenyum melangkah menuju kamar mandi. Kudengar suara gemericik air mengguyur…,
    Meimei kembali mendekatiku, aku duduk diatas karpet untuk berdiri hendak membersihkan penisku yang masih belepotan, aku terkejut saat Meimei kembali mendorongku untuk tidur.
    “Eh mei aku mau ke kamar mandi dulu.., bersih- bersih nih…”
    Tapi tak kudengar jawaban karena Meimei menunduk di sela pahaku dan kurasakan mulut Meimei kembali beraksi memanjakan penisku dengan lidahnya. Aku geli menggelinjang merasakan nikmatnya kuluman mulut Ana ke penisku. Telur penisku dijilat dan dihisap perlahan. Serasa ujung syarafku menegang.

    Cerita Sex Si Cantik Selingkuhanku Kujepit kepalanya dengan dua pahaku, Aku mulia menggumam tak karuan tapi Meimei semakin ganas melumat penisku. Ujung penisku dihisap kuat-kuat kemudian dilepas lagi dan tangnnya mengocok tiada henti. Akhirnya aku menyerah untuk merasakan kenikmatan mulut Meimei yang semakin menggila. Kulihat kepala Meimei naik turun mengelomoh penisku yang menegang. Saat mulutnya menghisap kusaksikan pipi Meimei kempot seperti orang tua.

    Penisku dikeluarkan dari mulutnya dan kusaksikan kepala penisku sudah memerah siap untuk menyemprotkan air kehidupan. Meimei kembali menggoyang mulutnya untuk penisku tiada henti. Kepala penisku mendapat perlakukan istimewa. Dihisap dan dikulum. Lidahnya menjilat dan mengecap seluruh bagian penisku. Tangan Meimei membantu mulutnya yang mungil memegangi penisku yang mulai tak tentu arah. Aku kegerahan, kupegang kepalanya dan kuataur ritme agar aku tidak cepat keluar.

    Hanya suara aneh itu yang sanggup keluar dari mulutku. Aku mencoba duduk untuk melihat seluruh gerakan Meimei yang semakin liar pada penisku. Kepala Meimei tetap dalam dekapan tangaku, kuciumi rambutnya yang halus dan kobelai punggungnya yang putih licin, dia mulai berkeringat mengagumu penisku. Mulut Meimei berguman menikmati ujung penisku yang semakin membonggol. Tanganku kuarahkan untuk meremas payudaranya. Saat kegelianku datang, payudaranya jadi sasaran amuk tanganku. Kuremas kuat Meimei hanya mengguman dan melenguh. Gila, Sayang aku tidak berhasil mengatur waktu yang lebih lama lagi untuk tidak mengeluarkan cairanku. Mulut Meimei sekain ganas melihat tingkahku yang mulai tak karuan. Lenguhku semakin keras. diluar dugaan Meimei semakin kuat melakukan kuluman dan hisapan peda penisku. Akhirnya aku tidak tahan merasakan kenikmatan yang tiada tara ini. Kuangkat pantatku tinggi – tinggi, rupanya Meimei mengerti maksudku, dimasukkannya dalam-dalam penisku dan kurasakan Meimei tambah kuat menghisap cairanku aku jadi merasa tersedot masuk dalam mulutnya.

    Tak seberapa lama setelah cairanku habis, Meimei masih mengulum dan membersihkan sisa-sisa dengan mulutnya. Aku hanya bisa tengadah merasakan semuanya. Setelah itu Meimei mulai melepas mulutnya dari penisku. Kulihat semuanya sudah bersih dan licin. Meimei tersenyum dan dia mengelus dadaku yang masih telanjang. Aku baru bisa berdiri dan menuju ke kamar mandi saat Meimei beranjak dari duduknya untuk membuatkan aku minuman. Kubersihkan diriku. Aku minum sejenak, dan Meimei hanya diam saja memandangiku.
    “Kenapa mei…?”, tanyaku.
    Dia memandangku dan berkata, “Maaf ya De sebenarnya aku tadi hanya memancingmu saja kok, aku nggak tahu kamu udah pernah main ama Diana atau belum, abisan aku lihat tatapan mata Diana sama kamu kadang mesra sekali sih aku jadi curiga”
    “Gila, kupikir”, tapi aku hanya senyum saja mendengarnya.

    Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 12.45 aku harus bergegas untuk menyiapkan rapat. Kami berdua menuju ke toko tempat Meimei memarkir mobilnya. Selama diperjalanan kami semakin mesra dan berkali-kali kudengar lenguh manja Meimei seakan masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Tangankupun sekali-kali tidak lagi takut menelungkup disela pahanya atu penggelayut dipayudaranya yang besar. Bahkan Meimei semakin membiarkan pahanya terbuka lebar dengan rok terangkat untuk mempermudah tanganku mengembara dikemaluannya.

    Meimei pun tak mau kalah penisku jadi sasaran tangannya saat tangaku tidak menempati kemaluannya. Kurasakan penisku tegang kembali. Meimei hanya tersenyum dan meraba terus penisku dari luar celana. Akhirnya sampai juga ditempat Meimei memarkir mobil dan kami berpisah, Meimei memberikan kecup manja dan ucapan terima kasih.
    Aku hanya tersenyum dan bergumam, “Besok aku mau lagi..”
    Meimei mengangguk dan berkata “Kapanpun Ade mau, Meimei akan layani”
    Hati setanku bersoak mendengar jawaban yang mengandung arti kemanjaan sebuah penis dan keganasan kemaluan memerah dengan bulu halus. Diana tidak mengetahui kalau aku sering merasakan kemaluan Meimei yang putih dan empuk itu. Mereka masih tetap akrab dan berjalan bersama seperti biasanya.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Si Indah

    Cerita Sex Si Indah


    2412 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Si Indah ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Nama saya Indah. Orang biasa memanggil “Iin” atau “Indah”. Aku sekarang baru lulus dari sebuah Universitas di Jakarta.

    Saya adalah seorang wanita yang berparas yah tidak akan mengecewakan bagi siapapun yang memandangnya deh. Tinggi badanku saya 171 cm, berat badan 53 kg, biar langsing tapi aku rajin fitness minimal 2 kali seminggu di Gym, jadi ya kulitku kencang dan mulus, berambut hitam lurus sebahu, bermata hitam kecoklatan, dan kulit saya kuning langsat (yah pokoknya kulit orang Indonesia banget deh!) dan asalnya dari Sunda, di Cicaheum, Bandung! tapi tinggalnya di Daan Mogot, Jakarta. Dan saya masih benar-benar “totally virgin” alias perawan asli ketika hal yang akan saya ceritakan ini terjadi!

    Saya tadinya seorang wanita yang normal, maksud saya sifat seksualitas saya itu normal seperti wanita lainnya, suka sama cowok, apalagi yang keren! Walau sekarang masih senang sama cowok, tapi arah seksualitas saya lebih cenderung ke arah seorang lesbian setelah hal ‘itu’ terjadi, jadi saya simpulkan bahwa saya adalah seorang biseksual!

    Siang itu aku seperti biasa, jalan dari rumah ke kampus, biasa bawa tugas-tugas yang setumpuk dari dosen-dosen yang killer-killer. Setelah kuliah (maklum hanya sebentar, ketika itu hari Sabtu, jadi kuliah yang barusan sebenarnya hanya buat pengganti buat selasanya, karena dosennya tidak masuk!) jadi jam 12.30 sudah bubaran. Aku tuh orang yang paling sering diledekin sama teman-temanku karena hanya punya tampang ‘n body doang, tapi tidak punya cowok! (katanya terlalu mikirin belajar, padahal sih kan memang harus).

    Terus, siang itu karena bete banget habis kuliah, ya aku langsung saja pulang! Tapi ketika sudah hampir sampai di rumah aku kepikiran, lebih baik malam minggu begini menyewa beberapa VCD saja di rental dekat rumahku! Tentang rental itu terus terang aku bilang bagus! Tempatnya cukup besar dan terlihat mewah, dan ber-AC, lagi pula harga VCD sewaannya pun tidak terlalu mahal! Ya sudah deh, aku menyewa film-film itu kalau tidak salah sih aku menyewa 6 film!

    Cerita Sex Si Indah Sorenya ketika aku mau menonton film pertama, telpon rumah berdering memecah kesunyian (maklum orang rumah pada pergi! Papa sama mama lagi pulang kampung ke Bandung, terus adikku yang cowok ikutan camping sama klub pecinta alamnya di Garut). Pokoknya benar-benar sendirian deh. Ya sudah, dengan agak malas kuangkat telepon itu, dan ternyata benar seperti yang kuduga, yang menelpon si Mira (dia hanya tinggal berdua dengan kakeknya ditambah pembantu), sobatku sejak semester satu.

    “Hallo.., ini Indah ya..? Ini aku, Mira..!” katanya.
    “Hallo.., ya ini aku, ada apa lagi nih, Mir..!” jawabku.
    “Gini, Ndah.. aku lupa kalo Mang Eja (pembantunya) yang megang kunci rumahku, padahal tadi pas dia mau berangkat ke rumahnya (di Karawang) aku taruh kuncinya di tasnya, soalnya kebelet pipis, trus aku lupa deh, dan kuncinya kebawa dia..!” katanya panjang.
    “Duh, Mir.. masih cantik kok udah pikun..!” tukasku enteng.
    “Trus, kamu gimana sekarang..?” tanyaku lagi.
    “Ya tau deh bingung banget nih, dia baru balik lagi pas minggu malem, katanya sih gitu..!” Mira memang nadanya waktu itu lagi kesal dan bingung.
    “Gimana kalo aku nginep di rumahmu aja malem ini, Ndah.. masa aku mau nginep di hotel..?” pintanya dengan nada sedikit memelas.

    Rumahnya si Mira sekitar 1 jam jaraknya kalau ditempuh dari rumahku, akhirnya aku sih boleh-boleh saja, paling tidak ada teman deh di rumah! Masa anak gadis sendirian di rumah, di Jakarta Barat lagi, yang terkenal kriminalitasnya. Begitu tukasku dalam hati.

    “Oke deh, Mir.. gue tungguin..! Ati-ati lu, Mir..!” tukasku ringan.

    Aku menunda menonton VCD itu, karena mau mandi dulu, malu biar sama teman sendiri tapi belum mandi. Ketika jam 16.30 tepat, si Mira datang, waktu itu hujan deras, dia tidak membawa payung, ya sudah deh basah kuyup ketika sampai rumah! Aku kasih tahu tentang gadis yang feminim ini, tingginya sekitar 160 cm deh, tapi masih lebih tinggi aku sedikit, penampilannya persis seperti Putri Solo sekali, langsing singset, kulit putih kekuningan, rambut hitam lurus agak panjang dari rambutku, dan waktu itu dia memakai kemeja krem dengan rok sebetis (agak belah sedikit sampai sepaha).

    Ketika dia datang, aku kebetulan baru saja habis mandi, dan hanya memakai handuk di kepala dan longdress buat pakaian orang habis mandi! Biar begitu juga aku selalu pakai BH dan CD-ku dong! Tidak seperti yang di film-film barat, hanya bahu yang menempel di badan saja! Ya sudah, aku suruh dia masuk dan segera mandi, aku pinjamkan dasterku (dia yang minta karena hanya di rumah saja). Aku berdua Mira awalnya sih biasa saja, sama sekali tidak ada tuh perasaan saling suka (secara seksual) sama dia, hanya memang kami saling mengagumi fisik masing-masing.

    Sehbis dia mandi, kami berdua makan Indomie Rebus hangat yang baru kubikin, sungguh nikmat saat itu, udara dingin ditutupi dengan kehangatan dari Mie itu, mengasyikkan! Malamnya kira-kira jam 19.30 baru deh kami menonton VCD yang kusewa siang tadi, judulnya kalau tidak salah sih Wildthings, nah inilah merupakan faktor yang membuat kami jadi ‘lesbo’. Aku sendiri juga kaget, ternyata di CD keduanya, artis Neve Campbell (tidak disangka juga Neve campbell mau akting bercinta sama cewek) sama artis satunya lagi (sorry, lupa nih) itu saling bermain cinta, walaupun disana juga ada aktornya, jadi mereka bercinta bertiga, 2 cewek dan 1 cowok.

    Cerita Sex Si Indah Awalnya kami sih kaget dan agak jijik, melihat 2 cewek saling bersetubuh bugil begitu, walaupun ada juga prianya. Kami terus terpana melihat adegan bagian itu yang berdurasi sekitar 5-10 menit. Dan terus terang, ketika itu aku merasakan sesuatu yang benar-benar lain merasuki perasaanku, mungkin memang juga sudah naluri seksku dari sananya mungkin, yang cenderung bisa jadi lesbian, jadi aku merasa sesuatu yang aku benar-benar ingin rasakan kelembutan seksual seorang wanita. Terasa sekali hasrat seksualku mulai naik, lalu tanpa sengaja aku memegang lengan kanan si Mira, lalu kutatap dalam-dalam tubuhnya.

    Ternyata dia yang selama ini kuanganggap biasa saja terlihat menjadi sangat sensual di hadapanku, benar-benar seorang wanita yang anggun. Kulitnya yang sangat mulus (beneran lho..!) membuatku selalu ingin memegangnya, bahkan sempat terbesit bahwa di malam panjang ini aku harus bercinta dengannya, dan keinginan itu semakin menjadi-jadi ketika adegan di VCD itu antara artis wanitanya saling berciuman bibir dengan sangat lembutya, dan saling menjilati tubuh satu sama lain. Tapi ketika itu si Mira tidak merespon, dia hanya balas memegang jemariku saja, dan tiap sebentar melihatku dengan pandangan yang terus terang sangat menggodaku.

    Nafsu seksualku semakin bertambah, keinginan yang teramat dan amat sangat menimpa diriku kala itu, sepertinya aku mulai merasakan bahwa libidoku naik dengan sangat drastis, tapi aku masih dapat menahannya sambil hanya mengelus-elus tangan Mira dan sesekai rambutnya yang cantik itu. Mulailah kucoba untuk mengalihkan perhatiannya, kumatikan lampu yang terang, dan kunyalakan yang redup (walau masih agak terang juga). Lalu mulai aku memegangi dagunya dan menolehkannya pada wajahku, tersentak dia agak terkejut, sungguh! Wajah Mira membuatku sangat naksir padanya, baru kali itu aku rasakan hal seperti itu.

    Dan hal yang membuatku lebih membuat libido semakin membara ketika Mira mengucapkan kata-kata indah kepadaku.

    “Ya ampun, kalo diperhatikan elu tuh sweet banget lo, Ndah! Bodymu juga sensual banget..!” setika itu pula tersentak nafsu seksualku sangat menggebu.

    Mulailah kututup mulut Mira dengan jemariku, tanganku yang satunya lagi mengelus-elus rambutnya. Perlahan-lahan alam bawah sadarku memerintahkanku untuk mencumbu bibirnya yang manis itu. Lalu kulakukan, kukecup dengan penuh mesra, dan seperti yang kuharapkan, Mira akhirnya juga merasakan apa yang sudah kurasakan sejak tadi. Dia akhirya juga jadi ‘horny’ setelah kuperlakukan seperti itu.

    Serentak kami pindah ke kamarku, sambil sedikit berlarian dan tertawa senang. Sampai di kamarku, aku menggodanya dengan mengatakan,

    “Aku.. aku sungguh suka sama kamu Mira, kamu sangat cantik, ayu, dan baik!”

    Dan tampaknya serentak itu pula Mira mulai merasakan libidonya membara! Kami berciuman bibir, dia jelujurkan lidahnya ke bibirku, kusambut lidah dengan lidahku. Kami bercumbu sangat baik, dengan memainkan lidah dan mengulum-ngulumnya (seperti orang sudah terlatih, padahal sih tidak pernah!).

    Tindakan kami terus berlanjut, sementara kami berciuman, Mira perlahan menarik ke atas dasterku, terus hingga perasaanku sangat nikmat kala itu. Dia meraih CD kremku dan membukanya perlahan-lahan. Kubantu dengan sedikit mengatur selangkanganku, dan terlepaslah CD-ku yang mungil itu. Kubalas dia dengan langsung membuka dasternya dari bawah ke atas, kulihat sekarang Mira hanya mengenakan Bra dan CD-nya, itu merupakan stelan pakaian dalamku, karena punyanya basah terkena hujan.

    Cerita Sex Si Indah Dia mencium leherku terus dan menjilati telingaku, aku tetap meraba-raba perutnya yang sudah terbuka itu sesukaku, sungguh kulit yang sangat indah dari yang penah kurasakan.

    Lalu kucium mesra dan kuhisap-hisap pusarnya, hingga dia benar-benar kegelian dan berkata, “Ohh, Indaahh.. uhmm, terus sayang.. oohh..!” desahnya di telinga kiriku pelan, suara serak basahnya yang membuatku semakin ingin memberikan nafsu juga padanya.

    Suara Mira benar-benar membuatku semakin nafsu, tampak kami sedikit berkeringat karena memang agak tegang melakukan ini.

    Kuhisap dan kujilati keringat yang seperti embun itu di pahanya.

    “Ohh, kamu betul-betul bidadari, Mira sayangku..!” tukasku.

    Tak hanya itu, Mira pun membalas dengan membuka restleting daster di punggungku. Lepaslah busana kami berdua, tinggal bra dan CD yang merekat. Kulihat payudaranya tampak mengeras perlahan-lahan, lalu dia sendiri yang membuka bra-nya secara mendadak. Dengan cepat pula dia lepas CD-nya, dia lakukan semua itu di hadapanku. Lalu dia memutari tubuhku dan menulunkupkanku di ranjang sambil menciumi dan menghisap-hisap leher belakangku.

    Dia melepas bra-ku, terus dia ciumi sampai CD-ku terlepas, dan dia lalu menciumi pantatku yang benar-benar seksi. Dijilati selangkanganku antara lubang dubur dengan pantatku, kurasakan sangat nikmat.

    “Ooohh sayang.. teruskan sayang..! Miraa..!”

    Sungguh kurasakan kenikmatan yang teramat sangat, dan juga mulai kurasakan vaginaku mulai basah sedikit demi sedikit. Mira lantas membalikkan tubuhku, kini kami berhadapan, kami mulai lagi berciuman.

    Mira sengaja menindihku dengan menghimpitkan payudaranya ke payudaraku sambil tetap mencumbuiku. Payudaraku yang berukuran 34C itu semakin mengeras akibat tindihan tubuh Mira yang yang sungguh sensual. Tangan Mira satunya meremas-remas lembut puting susuku, yang satunya lagi ia mainkan dalam liang kemaluanku, kurasakan kegelian dengan kenikmatan yang teramat sangat, hingga hampir tak kuasa aku menahannya.

    “Miraa, oh Mira sayang.. ahh.. ahh.. ahh..”

    Hampir satu jam kami melakukan ini, sungguh terasa begitu cepat. Lalu kami berputar posisi, sepertinya Mira lebih sering nonton film BF dan membaca buku-buku seks dari pada aku, sehingga dia tahu banyak style-style yang memberi kenikmatan.
    “Orang bilang sytle ini 69 sayang..” tukasnya.
    Aku sungguh tergoda ketika selangkangan Mira di hadapanku, kucium-cium dan kujilati duburnya, sungguh aroma parfum dicampur bau kulitnya membuatku semakin terangsang.

    Mira melakukan sesuatu yang membuatku sangat merasakan sesuatu yang paling berbeda di dalam hidupku, dia menuangkan coke ke liang kemaluanku, kurasakan dingin. Tiba-tiba puncak kenikmatan datang ketika Mira menjilati vaginaku, memainkan lidah lembutnya di liang peranakanku, dan meniup-niup kecil disertai gigitan-gigitan halus.

    “Ohh.. ahh.. terus, terus, teruskan sayang..! Oooh.. ah..,” kurasakan itulah puncak kenikamatan yang kudapatkan. Markas Judi Online Dominoqq

    Cerita Sex Si Indah Walaupun vaginaku basah bercampur dengan coke itu, Mira tetap menjilati dan melalapnya. Oh sungguh membuatku tak kuasa menahan kenikmatan itu!

    Aku memang terkadang sering mencukur rambut-rambut yang ada di sekitar vaginaku, jadi hal itu memudahkan Mira menjalankan aksinya. Begitu juga Mira, vaginanya yang ada di hadapan wajahku kucium kecil, lalu kuhisap-hisap dan kujilati. Aku mencoba mengikutinya, yaitu dengan mengigit-gigit kecil dan memasukkan serta memainkan lidahku di liang peranakannya, oh sungguh memuaskan ketika itu. Mira sampai-sampai berkata,

    “Uuhmmf.. sayang.. oh.. Indaah aahh..!”

    Mira dan aku sungguh sedang merasakan betapa nikmatnya bercinta, itulah pengalama pertamaku bercinta, dengan seorang wanita lagi, begitupun Mira.

    Tubuh kami berkeringat, kami saling menjilati kulit dan menjilati keringatnya yang baunya benar-benar menggoda. Lalu kami bertukar posisi, jujur kami sedikit lelah, Mira berbaring di dadaku, kurasakan lembut payudaranya di tangan kananku, sedang tangan kiriku meremas-remas kecil vaginanya, lagi kami berciuman. Aku dan Mira bersetubuh (kendati sesama wanita) dengan cukup melelahkan, semalaman kami bercinta.

    Mulai jam 10 malam sampai pagi, kami tetap berbugil ria berduaan, saling menikmati tubuh, sedikit kami kurangi frekwensi pergerakan, lebih kepada bergerak slowly! Kemudian kuulang lagi, kucium dan kuhisap-hisap serta kujilati kedua Nipples-nya..

    “Ooh payudaramu benar-benar indah, kendati sedikit lebih menggoda payudaraku..,” katanya.

    Kalau aku tidak salah, kami bercinta sekitar 3 jam, kami lelah, lalu tidur berpelukan berdua. Saling mengeratkan tubuh, tapi Mira tak berhenti mencumbu kening, pipi, serta bibirku.

    Ketika terjaga saat jam 4 pagi, kulihat Mira tidur pulas di lengan kananku, kutolehkan wajahku menghadapnya, kucumbui lagi Mira.., sungguh dia terlihat sangat anggun dalam keadaan bugil dan lelah begitu..! Aku mulai merasakan keanehan timbul, karena malam itu baru saja aku bersetubuh dengan sesama jenis, tapi yang kurasakan adalah kenikmatan yang tiada tara!

    “Oh Miraa, sayang..!” kudaratkan lagi bibirku pada bibirnya sambil kuusap-usap rambut panjangnya.

    Pagi harinya Mira terbangun lebih dahulu. Dia bilang dia sudah bangun jam 7, tapi aku baru bangun jam 7.30 pagi. Ketika bangun, kulihat Mira sedang bugil duduk di kursi di kamarku dengan kedua kakinya diangkat dan ditahan dengan kedua tangannya, sehingga menutupi payudaranya, dia menatapku dengan senyuman manis. Kubalas dengan segera bangun ke hadapannya dan lagi-lagi aku menciumi bibir seksinya.

    Aku berkata, “Mira sayang, terima kasih ya, aku benar-benar ngga tau kenapa malam itu, tapi kamu sungguh hebat..! Aku.. aku mencintai kamu, Mir, sungguh..! Aku benar-benar suka kamu..!” ucapku spontan sambil memandangi matanya.

    Cerita Sex Si Indah “Ah sudahlah, Indah sayanng.. aku ngga menyesal kok, kamu juga sangat hebat semalam, baru kali ini juga aku bercinta, sama kamu lagi!
    “Hihihi.. aku, aku juga cinta kamu, sayang, sungguh..!” aku benar-benar terkejut Mira berkata itu, tapi aku sungguh senang.

    Kini kami sungguh sangat lebih akrab dari sebelumnya, dan kami selalu melakukan persetubuhan (benar-benar bugil) dimanapun kami punya kesempatan, sungguh! Aku sangat menikmatinya begitu juga sayangku Mira! kini mereka (teman-teman kampus) tidak dapat ngeledek bahwa aku tidak punya pacar, atau cuma punya tampang ‘n body saja, tapi tidak punya cowok. Kini aku punya, meskipun satu jenis denganku, dia lah Mira yang sangat kusayangi! Inilah kebiasaan baru kami, juga dengan sering berkata,

    “Sayang, sayang, dan sebagainya!”

    Meskipun tidak ada seorangpun yang mengetahui bahwa kami ini lesbian dan telah beberapa kali bercinta.

    Sekian kisah nyata ini dari saya, hanya untuk berbagi pengalaman. Love you all readers! Indah.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Si Montok Datang Ke Hotelku

    Cerita Sex Si Montok Datang Ke Hotelku


    2634 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Si Montok Datang Ke Hotelku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – tok tok tok aku membuka pintu kamar dan mendapati sesosok cewek ABG berseragam putih abu-abu dengan memakai helm pink. Yah dia adalah Shanty, bertubuh sangat sempurna melebihi usianya. Berkulit putih, berwajah cantik khas wanita Sunda, tinggi 170an dan bodinya sangat yahuuuud.

    Maklum Shanty suka dance dan mahir tari jaipong yang otomatis membentuk tubuhnya menjadi singset dengan pantat yang sintal, semok, montok dan suka nungging. Tanpa Malu dia masuk dan sama sekali tidak terkejut dengan keadaanku yang hanya memakai CD Gtman saja. Ternyata dia bispak bisyar dan itu dia lakukan untuk membiayai sekolahnya karena disini dia ikut pamannya dan tidak pernah dikirimi uang oleh ortunya.
    ‘aku harus memanggil bapak, Om atau Mas? Tanya Shanty si bisyar membuka obrolan
    “Mas aja biar mesra! Jawabku
    ‘aku mandi dulu ya Mas?? Katanya sambil melepaskan seragam SMAnya.

    Cerita Sex Montok Ke Hotelku Oooooohhhh indahnya tubuh Shanty, kulitnya mulus tanpa cela, payudaranya membulat sempurna dan Ooo eeemmmm. Geeeee belahan pantatnya seperti buah apel australia. Aku sampai menelan ludah mengagumi keseksianya, penisku mengeras dan nafasku memburu ingin segera menikmati tubuhnya. Shanty masuk ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan semprotan shower tanpa menutup pintu.
    Layaknya sebuah pertunjukan striptease, Shanty si bisyar melenggak-lenggok menari sambil memainkan shower bagaikan sebuah mik. Aku sudah tidak tahan dan langsung membuang handuk serta CD yang sebenarnya baru aku kenakan saat membuka pintu. Aku menghampirinya dan langsung memeluk tubuh basahnya.
    ‘gak kuat ya Mas?? Katanya memanja
    “kamu nakal Ya, mempermainkan aku? Tanyaku
    ‘gantian dong, kemarin Mas ngerjain aku lari sampai lemes! Jawabnya
    “Oooo ingin membalas ya? Kataku sambil mencubit putingnya yang mengacung
    Kami langsung berpelukan erat dan beradu bibir dengan hot sambil meraba menjelajahi tubuh halusnya, sangat nikmat dan busa sabun cair membuat suasana semakin mesra. Membuat elusanku semakin lembut, licin dan nyaman.

    Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh.pantatnya menggeliat menggelitik penisku membalas perlaakuanku yang terus-terusan meremas dan memainkan payudara bulatnya. Ooooooooohhhhhhhhh.. aku tidak kuat jika harus terus bercumbu, apalagi staminaku sudah sempat terkuras oleh Cristine dan Melly. Buru-buru aku menggendong tubuhnya dan melemparnya keatas kasur serta langsung menindihnya. Agen Maxbet Terpercaya

    aaaaahhhh…Mas jorok, Shanty kan masih penuh busa sabun?? Protesnya
    “udah biarin aja…ntar juga dibersihkan orang hotel! Jawabku
    Aku melumat habis kedua payudaranya, meremas dan terus memilin putingnya yang merah mengacung. Shanty terus melenguh dan memejamkan mata menikmati setiap detik cumbuanku. Kebawah aku terus mencium dan menjilat lembut kulitnya, menyusuri perut hingga ke selangkanganya.
    Jembutnya begitu lembut, tidak terlalu keriting bahkan hampir lurus… aku tergoda sekali dan melahapnya. Aku cium bibir vaginanya sambil menggigit mesra dengan bibirku. Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh….Shanty menjambak rambutku sambil merintih lirih.
    ‘geli Mas…jangan begitu aku maluuuuuuu….uuuuuhhhhhhh! rengeknya
    “haemmmm..haemmmmmm…tapi enak kan?! Jawabku sambil sengaja menggigitnya agak kuat dan memasukkan ujung jari telunjukku kedalam memeknya.
    AAAAAAAAUUUUW…AH..AH..AH…UUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH HHHH…. gumamnya sambil membelai rambutku. Tidak ada amis atau asin di Vaginanya, sangat bersih dan terawat semakin terasa lezat dan memikat. Aku mulai memaju mundurkan jariku, mengocoknya dan menggelitik ruang di Vaginanya dengan memutar-mutar jariku.

    Cerita Sex Montok Ke Hotelku ‘aaaaaaaaaaaahhh…Mas…buruan masukin aja! pintanya
    “bentar lagi ya?? Jawabku
    Aku mempercepat kocokanku dan semakin dalam, terus hingga jariku tidak tersisa. Mendadak gerakan tubuhnya menjadi liar dan binal, pantatnya naik turun dengan kepala mendongak keatas serta kaki menendang-nendang tubuhku. Aku tetap mengocoknya, terus dan teruuuuuuuuuuuuuuuss hingga muncratlah lendir orgasmenya ke bibirku.
    Hemmmmm… Shanty si bisyar bergumam dan terengah dengan tubuh yang semakin basah, basah oleh air dan bercampur dengan keringat. Tak ingin kehilangan momen, aku langsung membuka paahanya lebar-lebar, mengganjal pantatnya dengan bantal kemudian langsung menyerangnya dengan penisku.
    AAAAAAAAAAAAAAAUUUUUUUUWWWWWWW…
    OOOOOOOOOOOOOOOOO HHHHH….
    BLESSSSSSSSSSSS…BLES…
    BLESSSSSSSSSSSSSS…
    BLESS SSSSSS…

    penisku melengkung memasuki memeknya, menandakan memeknya masih sempit dan butuh dorongan ekstra untuk menerobosnya. Maju…munduuuurrr…majuuuuuuuu…mundur berulang kali dan semakin cepat. Kedua bola kenyal di dadanya berayun naik turun dengan indahnya, menggoda aku untuk meremasnya. Aku kunci posisi pahanya dengan kakiku dan aku arahkan kedua tanganku untuk menjamah dan memerah susunya. Aku remas kuat sekalian untuk berbegangan….
    AAAAAAAHHH… OOOHHH.. OOH.. OOOHHH.. OOOOHHH… AAAAAH H..AH..AH…AH….AH…
    “mmmmm… enak banget goyanganmu Mas! Pujinya sambil meringis dan mendesis
    “aku mau kok sering-sering memuaskan kamu! Rayuku
    “kenapa gak dari dulu, aku kan sudah lulus!! Jawabnya
    “lebih enak kalau kamu bukan muridku, bisa bebas! Jawabku
    Aku menggenjot goyanganku, semakin keras mendorong maju hingga membuat pantatnya terangkat dan melengkung dibagian perut. Sangat dalam… memek Shanty si bisyar lebih dalam daripada memeknya Melly, sangat nikmat menelan penisku hingga tanpa sisa.
    Cerita Sex Montok Ke Hotelku UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH… cruuuuuuuuuuuuuuttt. ..crut…memek Shanty menyemburkan lava hangat yang membuat memeknya terasa semakin licin dan nikmat. Markas Judi Online Dominoqq
    ‘Maaaaaaaaaaaaasssssssssss…aku diatas doooooooong! Rengeknya
    “iya…bentar lagi! Jawabku
    Aku benamkan semakin dalam, terus naik-turun dan aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh…. palkonku berdenyut kencang seakan mau menyemprotkan sperma. Buru-buru aku kembali mengatur tempo seranganku, sejenak berhenti dengan alasan memberinya kesempatan berposisi WOT.

    Cerita Sex Si Montok Datang Ke Hotelku

    Cerita Sex Si Montok Datang Ke Hotelku

    Hemmmmmmmmmm…gumam Shanty saat mulai menelan penisku dengan memeknya. dengan tangan bertumpu di dadaku, Shanty langsung menggoyangkan pantatnya dengan cepat. Memutar ke kiri dengan cepat, seperti goyangan ngebor Inul… sangat ahli memutar pantat, pujiku dalam hati. Jujur aku belum pernah merasakan goyangan ngebor yang secepat goyanganya. Aku sangat terangsang, merasa geli sekali dan cenut-ceut di palkonku. Spontan aku memencet putingnya dan menariknya….
    AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH…ADUUUUUUUUUUUUUUHHH… sakit Mas! Teriaknya
    “sori Ning…aku reflek!! Jawabku

    Shanty tahu bahwa aku tidak tahan diperlakukan demikian, setelah mengatur posisi Shanty kembali bergoyang cepat tetapi dengan gerakan naik-turun. Ah..ah..ah..ah…desahnya penuh semangat! Kembali kami bergulat dengan goyangan yang berimbang, terus dan teruuuuuuuuusss…. hingga lima belas menit kemudian, palkonku kembali berkedut kencang dan tak kuasa menahan nikmat yang teramat sangat.
    CROT…CROOOOTTTTTTTT…
    CROOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTTT. ……..
    AHHHHHHHHHHHHHHHH…
    “uuuuuuuuuuuuuhhh…nikmat sekali goyanganmu! Pujiku
    ‘mmmmmm…kok gak bilang-bilang sih Mas… kok disemprotin di dalam! Jawabnya
    “aku gak kuat Ning,…maaf! jawabku
    “berdoa aja supaya aku tidak hamil…” jawabnya centil sambil mencubit hidungku.
    Tubuh Shanty ambruk menindihku, nafasnya terengah dengan detak jantung yang berdetak kencang. Kami berbincang mesra sambil saling berpelukan. Mendadak Shanty terperanjat begitu melihat jam sudah menunjukkan angka 16:20 Wib. Buru-buru dia mencuci muka, memakai seragamnya dan berpamitan pulang karena tidak mau dimarahi ibunya yang cerewet. Aku tidak sempat mengucapkan terima kasih atau apalah…

    Cerita Sex Montok Ke Hotelku Malam itu Elvine tidak datang menemuiku di hotel, membuatku menunggu dan semalaman tanpa kegiatan. Aku tidak tahu mengapa, tetapi aku sangat kecewa dan geregetan. Di sekolah diapun tidak ada, saat aku tanya pada Melly dan yang lainya mereka kompak menjawab tidak tahu. Sialan aku dikerjain sama elvine. Gumamku dalam hati!! Disiang harinya, saat hampir semua guru dan murid sudah pulang tiba-tiba Elvine menghampiriku di ruang guru. Daftar Maxbet

    Dia memintaa maaf karena semalam tidak bisa datang dan baru bisa menemuiku siang ini karena mendadak harus kerumah neneknya yang sedang sakit keras. Dan dia memohon untuk memberikan nilainya dulu serta berjanji akan menggantinya dilain waktu. Karena tidak tega aku mengiyakan saja karena kebetulan staminaku sedang loyo kecapean menunggu!
    Pengalamanku ini hanya sebuah awal yang membuat kehidupanku berubah total, terutama dalam bidang sex dan cewek bisyar.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Sopir Pribadi

    Cerita Sex Sopir Pribadi


    10847 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Sopir Pribadi ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexAku ingin menceritakan pengalaman berkesanku dan aku lakukan pertama kalinya perkenalkan namaku Endah
    mahasiswi perguruan tinggi di Surabaya. Saat malam hari aku sendirian di rumah ayahku masih di kantor
    sedangkan ibuku ikut seminar dan di rumah hanya aku dan sopirku di tambah pembantuku.

    Sopirku bernama Dika dia usianya 35 tahun dan sudah menikah tetapi istrinya tinggal di kota lain. Aku
    merasakan kecapekan setelah seharian aku jalan-jalan dan aku ingin sekali tidur tetapi entah mengapa
    aku tidak bisa memejamkan mataku ini lalu aku mempunyai ide untuk menelepon temanku Maya untuk aku
    ajak ngobrol melalui telepon.

    Telepon Maya angkat awalnya kami ngobrol biasa saja tetapi tidak tahu kenapa tiba-tiba Maya nafasnya
    memburu dan terdengar teriakan-teriakan juga suara seorang cowok yang seperti suara pacar Maya. Aku
    hanya memdengar suara-suara teriakan kesakitan tetapi juga seperti merasakan sesuatu kenikmatan dan
    teleponpun terputus dengan sendirinya.

    Pikiranku melayang kemana-mana dan aku mulai memikirkan tentang seseorang yang sedang berhubungan
    badan. Aku semakin terangasang setelah mendengar suara Maya juga khayalanku sendiri dan akupun membuka
    kaos ketatku, bra, serta celana dalam aku meremas payudaraku dan memasukkan jariku ke vaginaku.

    Aku kocok vaginaku hingga aku pun menyapai orgasme ditempat tidur, aku merasa puas dan akupun memakai
    bajuku lalu merencanakan untuk pergi makan.

    Aku cari sopirku kemana-mana tetapi tidak ada hingga aku temukan dia dikamar tidurnya, dia tertidur
    pulas dengan hanya mengunakan kaos tanpa lengan dan sarung.

    Aku mau membangunkan dia tetapi melihat dia tertidur pulas akupun mengurungkan niatku untuk
    membangunkan dia, kasihan dia kecapekan setelah mengantar aku seharian jalan-jalan pikirku.

    Sebelum aku meninggalkan kamarnya mataku tiba-tiba tertuju pada tonjolan yang ada dibalik sarungnya
    sehingga membuat aku ingin mengetahui bagaimana wujud tonjolan itu.

    Aku beranikan diri untuk melihat tonjolan itu dari bawah lalu aku singkapkan sarungnya secara
    perlahan, aku terkejut melihatnya karena dia tidak memakai celana dalam sehinnga aku bisa melihat
    dengan leluasa penis yang agak berdiri dan membuat aku ingin memegang, mengelus, dan mengulumnya.

    Cerita Sex Sopir Pribadi Aku ingin sekali memegangnya tetapi aku takut sopirku nanti terbangun dan dia akan marah terhadapku,
    dengan tangan yang gemetaran juga dingin dan jantung yang berdetak kencang aku beranikan diri untuk
    memegangnya.

    Aku singkapkan sarungnya lebih keatas dan akupun mulai memegangnya, terasa hangat dan membuat tanganku
    yang tadinya dingin menjadi hangat.

    Aku semakin tertarik untuk menikmatinya lagi, aku elus berkali-kali penisnya hingga berdiri dan
    semakin panjang penis itu. Jantungku semakin berdetak kencang tetapi keinginanku untuk melakukan yang
    lebih lagi juga semakin besar maka ku putuskan untuk mencoba mengulumnya.

    Ku jilati serta memberikan gigitan kecil pada buah pelirnya yang berwarna kecoklatan hingga membuat
    aku makin bernafsu dan sedikit demi sedikit aku mulai menuju penis yang telah berdiri.

    Aku masukkan secara perlahan terasa hangat yang disertai rasa asin dan masuklah penis itu sampai pada
    ujung tenggorokanku, aku coba masuk dan keluarkan sehingga membuat tubuhku mengeluarkan keringat yang
    di ikuti rasa gemetaran.

    Payudaraku terasa semakin membesar dan mengeras sehingga membuat braku terasa sesak juga vaginaku yang
    terasa mengeluarkan cairan. Akupun semakin tidak bisa menahan nafsuku yang sudah memuncak lalu aku
    semakin mempercepat kulumanku sehingga membuat penis sopirku licin karena liurku.

    Di saat aku sedang keenakkan melakukan kuluman di penis sopirku tiba-tiba aku terkejut oleh teriakan
    sopirku dan mencabut penisnya dari mulutku.

    Dia lalu berdiri dan memarahi aku, dia merasa bersalah pada orang tuaku karena membiarkan aku
    melakukan hal ini, akupun tidak mau menyerah begitu saja dan karena aku tidak bisa menahan nafsuku
    lagi yang seperti mau meledak akupun mengancam sopirku dengan mengatakan pada ayahku bahwa aku telah
    diperkosa sopirku juga akan mengatakan pada istrinya kalau tidak mau melayani kenginanku.

    Dia ketakutan dan menyerah padaku, akupun tidak menyia-nyiakannya langsung saja aku melepas sarungnya
    dan aku jongkok didepannya. Kulihat wajah sopirku terlihat wajahnya menampakkan kesedihan tetapi aku
    tidak mempedulikannya.

    Aku tidak peduli bagaimana perasaan sopirku, aku hanya ingin kenikmatan seperti yang telah temanku
    rasakan. Aku ingin membuat dia agresif terhadapku dan melupakan istrinya sesaat, karena keinginanku
    itu aku mulai melakukan rangsangan terhadapnya.

    Kukulum lagi penisnya yang telah lemas tanpa canggung dan takut lagi pada sopirku, kupercepat
    kulumanku sehingga membuat penisnya kembali berdiri. Aku sangat menikmati penis.

    “Ehhmm.. Enak.. Ehmm” dan aku merasa bahagia karena membuat dia mulai terangsang yang mulai
    menunjukkan ke agresifannya.

    Sopirku mendesis menikmati kulumanku. “Ough.. Terus.. Cepat.. Ouh Endah”

    Hanya itu saja kata yang keluar dari mulutnya akupun semakin bersemangat dan semakin mempercepat
    kulumanku.

    Hingga beberapa kuluman penisnya terasa semakin membesar dan menegang juga disertai denyutan dan dia
    pun memegang kepalaku juga memcambak rambutku dengan kasar dia semakin memaju mundurkan kepalaku dan
    akupun semakin bersemangat karena aku tahu dia akan sampai.

    “Ouhh.. Ouuhh aku sampai aku sampai Endah ough” dan keluarlah spermanya ke mulutku hingga mulutku
    tidak muat untuk menampungnya.

    Spermanya terasa hangat, asin, dan baunya membuat diriku ingin memuntahkan sperma itu dari mulutku
    tetapi dia menarik kepalaku lalu mencium aku. Ciumannya yang sangat bersemangat kepadaku membuat aku
    terpakasa untuk menelan spermanya untuk mengimbangi permainan bibir itu.

    Aku merasa kerepotan untuk mengimbanginya karena baru kali ini aku dicium oleh cowok, dia terus
    mencium aku dan tangannya mulai menyelinap masuk ke kaosku. Tangannya menuju ke payudaraku, dia
    meremas-remasnya sehingga membuat nafasku semakin memburu yang disertai degupan jantung yang cepat.
    Dia semakin agresif dengan membuka kaos ketatku, rok, bra serta celana dalamku.

    Cerita Sex Sopir Pribadi Terbukalah sudah apa yang selama ini aku tutupi, aku merasa risih karena baru kali ini aku telanjang
    dihadapan cowok sehinnga tangankupun secara spontan menutup vaginaku juga payudaraku. Tetapi karena
    nafsuku yang semakin memuncak maka aku biarkan tubuhku telanjang dan akupun dengan agresif melucuti
    kaosnya.

    Sekarang kita benar-benar telanjang bulat, kita saling berhimpitan sehingga penis yang telah mengacung
    itu menempel pada vaginaku. Aku ingin sekali merasakan penis itu masuk ke vaginaku dan aku telah
    mencoba memasukannya tetapi tidak bisa, dengan terpaksa aku hanya mengesekkan penisnya ke vaginaku dan
    itu membuat aku semakin bernafsu.

    Setelah dia puas mencium aku dia menurunkan kepalanya menuju kaki, dia menciumi kakiku sampai ke
    vaginaku. Dia menjilati vaginaku, menyedot vaginaku dan juga memberikan gigitan kecil pada vaginaku
    sehingga membuat aku tak bisa menahan getaran tubuhku.

    Semakin dia mempercepat jilatannya semakin keras pula erangan serta desissan yang keluar dari mulutku.

    Tanganku berpegangan pada kepalanya dan akupun menekan kepalanya serta mengangkat salah satu kakiku
    kepundaknya agar bisa semakin masuk ke vaginaku, jilatan dia membuat aku tak bisa lagi menahan tubuhku
    sendiri. Tubuhku melengkung ke belakang dan kepalaku medongak keatas yang disertai keringat yang
    semakin mengucur deras. Markas Judi Online Dominoqq

    “Auhh.. Ouhh..”

    Dia terus menjilati vaginaku sehingga membuat aku semakin tidak tahan “Ough.. Yes.. Ouugh.. Aku
    keluar” dan akupun mengalami orgasmeku yang pertama, aku merasa kenikmatan yang luar biasa karena baru
    kali ini kali mengalami orgasme bersama cowok.

    Sopirku menghisap-hisap vaginaku hingga terasa kering, ceritasexdewasa.org nafasku yang tadinya memburu sekarang sudah
    mulai reda. Aku yang telah mengalami orgasme terasa badanku lemas tetapi sopirku masih saja semangat,
    dia mengendongku ke tempat tidur dan menjatuhkanku.

    Dia bermain di payudaraku yang berukuran sedang putih bersih kemerahan, sopirku mengulum, menyedot,
    meremas dan juga menggigit-gigit payudaraku. Permainan mulutnya sanggup menaikkan kembali nafsuku,
    sopirku sangat menikmati payudaraku dan dia selalu memuji payudaraku yang kenyal dan kencang itu.

    Aku yang ingin kembali menikmati penis sopirku segera aku menggulingkan sopirku disampingku, aku
    menindihnya dengan vaginaku menghadap ke muka sopirku dan kita pun saling melakukan rangsangan. Aku
    kembali mengulum penisnya sedangkan dia menjilati vaginaku.

    Permainan lidahnya yang liar di vaginaku membuat tak kuasa menahan nafsuku yang mau meledak dan dengan
    segera akupun minta untuk memasukkan penisnya ke vaginaku dan diapun mengijinkannya.

    Aku membalikkan badan dan sekarang penis itu tepat di bawah vaginaku, aku memegang penis itu dan
    mengarahkannya ke vaginaku tetapi aku tidak bisa memasukkannya terasa sulit walaupun vaginaku telah
    basah.

    Penis sopirku seperti tidak mau masuk penisnya selalu ke kanan atau ke kiri. Sopirku pun membantuku,
    dia memegang penisnya sedangkan tangan satunya menuju vaginaku dan memasukkan jarinya ke vaginaku,
    akupun terkaget dan berteriak “Ouhh”.

    Jarinya maju mundur dan seperti mengaduk vaginaku, sopirkupun mengeluarkan jarinya lalu mencoba
    memasukkan penisnya ke vaginaku.

    Secara mengejutkan penis itu masuk dengan mudah, aku terkaget merasakannya lalu berteriak “Auhh..
    Ough..”

    Cerita Sex Sopir Pribadi

    Cerita Sex Sopir Pribadi

    Dan mataku melotot serta kepalaku mendongak ke atas. Vaginaku terasa penuh dan disertai rasa nyeri
    yang sangat hebat tetapi sopirku duduk menghiburku dengan menciumku.

    Dia menyuruhku naik turun tetapi itu sulit bagiku karena baru yang pertama aku melakukannya, aku
    mencoba naik turun rasanya nikmat sekali merasakan dua alat kelamin bergesekan tetapi tetap rasa nyeri
    tetap ada.

    Akhirnya akupun lancar menaik-turunkan, melihat itu sopirku semangat dia mulai meremas payudaraku dan
    mulai melakukan gerakan juga. Lama-kelamaan rasa nyeri itu berubah menjadi rasa nikmat tiada duanya
    dengan cepat aku menaik turunkan. Gesekan itu sangat nikmat Mayambah lagi remasan sopirku di
    payudaraku.

    “Uhh.. Aauhh.. Oouughh” aku terus mendesis.

    Malam yang sunyi kembali berisik oleh bunyi kocokan serta teriakanku, kulihat sopirku sekali
    memejamkan mata menikmati kocokanku. Hingga beberapa lama kita tetap pada posisi itu dan akupun
    merasakan sesuatu yang mau meledak di vaginaku.

    “Ouhh.. Ouughh.. Aku sampai” akupun merasakan orgasme yang kedua kali.

    Tenaga yang habis membuat aku tidak dapat menahan tubuhku dan akupun rubuh diatas sopirku. Dengan
    penis yang masih menancap di vaginaku sopirku membalikkanku hingga dia berada diatas, dia kembali
    mengocok vaginaku yang telah kelelahan dengan semangat yang masih memburu diapun ingin mengalami
    orgasme maka akupun melayani dia walaupun tenagaku sudah habis.

    Sopirku merasa tidak puas dengan posisi dia diatas dan dia meminta aku untuk duduk dipangkuannya dan
    dia dengan semangat kembali mengocok. Aku yang sudah lemas masih mencoba mengimbagi kocokannya, aku
    mencoba memaju-mundurkan pantatku walaupun sudah lemas.

    Dia semakin semangat untuk mengocokku dengan buas dia juga menggigit payudaraku dan itu sangat membuat
    diriku kembali terangsang. “Oouuh.. Ouuhh.. Uuhh”

    Akupun di buat tidak berdaya dan lagi-lagi aku dibuat orgasme untuk ketiga kalinya. “Uuhh.. Ouugh..
    Kau hebat Dika.. Ouugh”.

    Dengan orgasmeku yang ketiga tubuhku semakin lemas tak berdaya, posisi kami tetap duduk dan aku terus
    saja memuji dia “Kau hebat Dika” kataku.

    Cerita Sex Sopir Pribadi Sopirku menyuruhku untuk menungging dengan lemas dan antara sadar dan tidak aku masih menurutinya. Dia
    masih tidak bosan mengerjai vaginaku. Dia masih dengan semangat tetap mengocok serta meremas
    payudaraku dan kadang-kadang meremas pantat ku. Jarinya juga masuk ke anusku.

    “Ouugh.. Ougghh.. Ougghh” kataku semakin menikmati, dengan kasar dia mengocok vaginaku dan juga
    anusku. Dengan kocokan dari anus dan vagina tubuhku semakin tak karuan dibuatnya.

    “Ouuhh.. Ougghh.. Terus Dika”

    Tak berselang lama aku merasakan lagi orgasme yang ke empat.

    “Oouuhh.. Kau hebat.. Oughh.. Aku aku dapat ough..”

    Dan dia pun mengikuti mengalami klimaks dengan sperma yang masih banyak. Semprotan spermanya membuat
    mataku terbelalak dan aku pun merasakan kenikmatan, spermanya tidak dapat tertampung di vaginaku
    sehingga jatuh ke sprei.

    Kitapun terjatuh bersamaan di tempat tidur, sopirku berada disampingku dan dia masih mencium serta
    meremas pantat dan payudaraku. Setelah nafasku mulai reda akupun langsung keluar dari kamarnya dengan
    masih telanjang dan berjalan dengan gontai, sopirku pun tertidur lagi.

    Begitulah kisah nyataku bersama sopirku yang baru aku alami sekitar 25 Agustus 2004. Aku tidak kecewa
    walaupun keperawananku telah hilang tetapi aku senang mendapat pengalaman yang berharga.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex SPG Pengoda

    Cerita Sex SPG Pengoda


    2562 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex SPG Pengoda ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Entah dari mana asalanya, tiba-tiba suatu siang saat aku sedang santai aku mendapatkan telpon dari seorang laki-laki yang aku gak kenal. Nmaun dari pembicaraanya dia seperti sudah mengetahui semua tentangku. Terlihat dari cara dia menanyakan apa saja sepertinya dia sudah mengetahui siapa aku, namun dia berlagak begok. Tapi aku cuek saja dan aku pun menanggapi telponnya dengan baik. Karena terdengar dari suaranya seperti laki-laki yang mapan dan kaya, soalnya pas ngobrol ditelpon dia mengajakku ketemuan disebuah restoran elit, jadi gak mungkin jika dia tidak orang kaya.

    Namaku Morin, umurku 21 tahun, aku mempunyai badan yang bagus. Tubuhku langsing, tinggiku lumayan, bentuk lekuk tubuhku juga oke, jadi setiap laki-laki pasti melirikku karena aku selalu berpakaian super seksi. Selain itu aku juga bekerja menjadi sebuah SPG suatu produk. Selain sebagai SPG, untuk memenuhi gaya hidupku yang mewah aku juga menjajakan tubuhku kepada om-om mata keranjang yang banyak duitnya. Aky mengenal pekerjaan sampingaku sejak beberapa tahun yang lalu saat aku terdesak kebutuhan dan temanku yang mengajarinya. Dan sampailah sekarang pekerjaan sampingan itu masih aku jalani demi mencukupi kebutuhanku yang mewah.
    Setelah laki-laki yang menelponku tadi mengajakku ketemu, aku pun mengiyakannya dan kami pun berjanjian untuk ketemu di resto malam ini. Aku pun berdandan sangat seksi sekali dengan Omaianku untuk menarik perhatian om-om. Dengan gaun pendek warna merah super ketat, dan belahan dada yang cukup lebar sehingga membuat payudaraku sangat kelihatan sekali, pastinya om-om yang akan kutemui akan langsung bergairah melihatku. Akhirnya kita pun ketemu direst yang ditentukan, aku melihat sosok laki-laki yang belum tua banget sekitar 43 tahunan, dengan pakaian yang sangat rapi, wajahnya juga sangat cooll abis, membuatku pun seketika senang melihatnya. Situs Judi Bola
    Akhirnya kita dudu berdua, ngobrol kesana kemari. Namun diobrolan kita om-om itu selalu memandangi bagian dadaku yang terbuka, aku sudah mengetahui kalau om itu sudah terpikat denganku. aku pun melanjutkan obrolan kita dengan nada yang lebih mesra dan tentunya lebih intim. Hingga akhirnya om itu mengajakku pergi kesuatu took tempat penjualan HP mewah. Disana sambil terus memuji kecantikanku, om ganteng itu membelikanku sebuah Hp keluaran terbaru.
    Makasih ya Om, Om baik amat sih mau beliin Aku hp baru, triji lagi. Dia hanya tersenyum dan mengajak aku makan, tentunya bukan makanan yang dijual di resto ku. Sambil makan dia terus mengajakku guyon, orangnya menyenangkan. Kamu besok kerja jam berapa Morin, tanyanya. Besok Aku off Om. emangnya kenapa. Aku mau ngajak kamu jalan, kalo besok kamu off kan gak usah buru-buru pulang. Jalan kemana Om, aku sudah menduga apa jawabannya.
    Pastinya akan ngajakin aku ngentot, apa lagi kalo gak itu. Wow.., mobilnya keren banget Om. Sama kaya orangnya kata ku setelah kami sampai di mobilnya. Aku duduk di depan disebelahnya. Tak lama kamipun meluncur meninggalkan mal. Dia mulai mengelus-ngelus paha ku yang masih tertutup celana jeans. Tentunya elusannya tidak terlalu terasa karena masih terhalangi kain jeans celanaku. Dia membawaku ke apartemennya. Tak lama kami sudah sampai di apartemen.
    Kita turun ke basement, parkir mobil dan menuju lift. Dia langsung memijit lantai apartmentnya dan lift meluncur ke atas. Apartmentnya type studio sehingga hanya ada satu ruang yang multi fungsi, kamar mandi dan pantri yang merangkap dapur. Dia merebahkan diri di ranjang. Sementara aku pergi ke kamar mandi. Ketika muncul kembali, aku hanya berbalut handuk kemudian ikut rebahan diranjang bersamanya. Dia melingkarkan tangannya pada pundak ku dan mengelus-elus nya.
    Tak lama dia mulai menciumi bibir ku sambil meraba-raba toket ku. Dia membuka belitan handuk sehingga aku langsung bertelanjang bulat. Dia melotot melihat jembutku yang lebat. Langsung diciumi dan dijilati toket ku dengan rakus. Dihisap hisapnya pentil ku. Jarinya meraba bibir Vagina ku yang dipenuhi dengan jembut yang lebat. Akupun melenguh nikmat ketika jarinya menemukan itilku. Sementara itu, toket ku masih terus dijilati dan diemut pentilnya.
    Aku yang sudah sangat bernafsu kemudian berbalik menindih tubuhnya. Dengan cepat aku melucuti kancing kemejanya. Kuhisap pentilnya, sementara tanganku melucuti celananya. Morin buka dulu ya Om kataku sambil bangkit duduk dan membuka seluruh pakaiannya. Dia tinggal bercelana dalam, dan tampak Penisnya mencuat keluar tak mampu tertampung didalam celana dalam. Penis Om gede banget, panjang lagi kataku sambil mengelus-elus Penisnya dari balik celana dalam. Akupun kemudian membuka celana dalamnya, dan Penisnya yang sudah ngaceng keras tampak berdiri tegak dihadapannya.
    Gila.. Gede banget.. Bikin Morin nafsu.. kataku sambil menundukkan kepala mulai menjilati dan kemudian mengulum Penisnya. Dia mengelus- elus rambutku yang panjang. Kadang tangannya berpindah ke toketku yang sekal dan mempermainkan pentilnya. Morin.. Enak banget Morin.. desahnya, aku terus menjilati Penisnya. Ih.. Om, gede banget… Memang kamu belum pernah liat yang besar begini? Belum Om.. Punya cowok Morin nggak sebesar ini. jawabku. Arghh.. Enak Morin. erangnya lagi. Kujilatinya lubang kencingnya dan kemudian kukulum Penisnya dengan bernafsu.

    Sementara itu batang Penisnya kukocok sambil sesekali kuremas perlahan biji pelernya. Dia keenakan ketika aku mengeluar masukkan Penisnya dengan mulutku. Dia mengusap-usap rambutku dengan gemas. Ruangan segera dipenuhi oleh erangannya. Saat aku menghisap Penisnya, kepalaku maju mundur, toketku pun bergoyang. Dengan gemas diremasnya toketku. Morin.., jepit Omai toketmu pintanya. Aku langsung meletakkan Penisnya di belahan toketku, dan kemudian dia mengenjot Penisnya diantara toketku.

    Enak banget sshh.. Dia seperti tak kuasa menahan rasa nikmat itu. Setelah beberapa lama, dia menyodorkan kembali Penisnya ke mulutku. Aku menyambutnya dengan penuh nafsu. Setelah beberapa lama, aku menaiki tubuhnya dan mengarahkan Penisnya ke Vaginaku. Aku menurunkan tubuhku dan Penisnya mulai menerobos Vaginaku yang sempit. Ooh.. besar banget nih Penisnya Om.. Ahh.. desahku ketika Penisnya telah berhasil memasuki Vaginaku. Tapi enak khan.. tanyanya menggoda Iya sih..Aduh.. Oh.. Sstt.. Hah.. Hah.. erangku lagi ketika dia mulai menggenjot Vaginaku dari bawah.

    Dia memegang pinggangku sambil terus mengenjot Vaginaku. Sementara aku menyodorkan toketku ke mulutnya. Dia segera menjilati toket ku. Om.. Gimana Om.. Enak khan ngentotin Morin? tanya ku menggoda. Aku masih meliuk-liukan tubuhku. Dia pun terus mengenjot Vaginaku dari bawah, sambil sesekali tangannya meremas toketku yang berayun-ayun menggemaskan. Setelah bosan dengan posisi itu, dia membalikkan tubuhku sehingga dia berada diatas. Segera dia menggenjot Penisnya keluar masuk Vaginaku sambil menciumi wajahku.

    Cerita Sex SPG Pengoda Ehmm.. Sstt.. Om.. Enak.. Ohh. Penis Om gede banget, Vagina Morin sampe sesek rasanya Om, gesekan Penis Om terasa banget di Vagina Morin. Mau deh Morin dientot Om tiap malam, Aku melenguh keenakkan. Ayo isap pentil Morin Om perintahku. Diapun kemudian menghisap pentilku sambil terus menggenjot Vaginaku. Tak lama tubuhku mengejang, dan aku mengerang dan menggelinjang ketika nyampe. Terasa Vaginaku berkedut2.

    Morin, enak banget, Penisku seperti sedang diemut, nikmat banget rasanya, luar biasa empotan Vagina kamu. Dia mengeluarkan Penisnya dari Vaginaku dan aku kusuruh menungging membelakanginya. Dengan gaya doggy style dia mengentoti ku dari belakang. Aduh.. Om.. kuat banget.. Ohh.. erang ku ketika dia mengenjot Vaginaku. Gila.. Vaginamu enak banget Morin.. katanya. Dia memegang pinggul ku, terkadang meremas pantatku yang membulat.

    Aku pun menjerit nikmat. Toketkupun tampak bergoyang-goyang menggemaskan. Bosan dengan posisi ini, dia kemudian duduk di kursi. Aku lalu duduk membelakanginya dan mengarahkan Penisnya ke dalam Vaginaku. Dia menyibakkan rambutku yang panjang dan menciumi leher ku. Sementara itu aku bergerak naik turun. Tangannya sibuk meremas toketku. Ahh.. Ahh.. Ahh.. erangku seirama dengan goyangan badanku diatas tubuhnya. Markas Judi Online Dominoqq

    Terkadang erangan itu terhenti saat disodorkannya jemarinya untuk kuhisap. Beberapa saat kemudian, dihentikannya goyangan badannya dan dicondongkannya tubuhku agak ke belakang, sehingga dapat menghisap toketku. Dengan gemas dilahapnya bukit kembarku dan sesekali pentilku dijilatinya. Eranganku semakin keras terdengar, membuat dia menjadi kembali bernapsu. Setelah dia selesai menikmati toket ranumku, kembali aku mengenjot tubuhku naik turun dengan liar.
    Binal banget kelihatannya. Cukup lama dia menikmati perngentotan dengan aku di atas kursi. Lalu dia berdiri, dan kembali berciuman dengan aku sambil dengan gemas meremas dan menghisap toketku. Dia ingin segera menuntaskan permainan ini. Lalu aku direbahkan di atas ranjang. Dia kemudian mengarahkan Penisnya kembali ke dalam Vaginaku. Ahh.. erangku kembali ketika Penisnya kembali menyesaki Vaginaku.

    Langsung dia mengenjot dengan ganas. Erangan nikmat mereka berdua memenuhi ruangan itu, ditambah dengan bunyi derit ranjang menambah panas suasana. Aku menggelengkan kepala ke kanan kekiri menahan nikmat. Tanganku meremas-remas sprei ranjang. Om.. Morin hampir sampai Om.. Terus.. Ahh.. Ahh jeritku sambil tubuhku mengejang dalam dekapannya. Aku telah nyampe. Dia menghentikan enjotannya sebentar, dan aku pun kemudian lunglai di atas ranjang.

    Butir keringat mengalir diwajahku. Toketku naik turun seirama dengan helaan nafasku. Dia kembali menggemasi toketku dengan bernafsu. Dia mulai lagi mengenjot Vaginaku sambil sesekali meremas toketku yang bergoyang seirama enjotannya. Dia terus mengenjotkan Penisnya keluar masuk Vaginaku sampai akhirnya ngecretlah pejunya di dalam Vaginaku. Aku terkapar karena kenikmatan dan lemas. Beberapa saat kemudian dia mulai menciumiku sambil mengusap-usap pahaku, dan kemudian mengilik Vaginaku dengan jemarinya. Ehmm.. erangku saat itil diusap-usap dengan gemas. Eranganku terhenti karena dia menciumku dengan penuh napsu. Tangannya meremas2 toketku yang besar menantang. Om kuat banget sih , baru ngecret sudah mau ngentot lagi ucapku lirih.

    Iya habis pengen diempot Vagina kamu lagi, nikmat banget rasanya bisiknya. Desahanku kembali terdengar ketika lidahnya mulai menari di atas pentilku yang sudah menonjol keras. Dihisapnya dengan gemas gunung kembarku hingga membuat tubuhku menggelinjang nikmat. Gantian dong Morin bisiknya setelah puas menikmati toketku yang ranum. Kami pun kembali berciuman sementara aku meremas Penisnya yang mulai membengkak. Aku pun kemudian mendekatkan wajahku ke Penisnya, dan mulai mengulum Penisnya.

    Sambil menghisap Penisnya, aku mengocok perlahan batangnya. Dia mengelus-elus kepalaku ketika aku sedang mengemut Penisnya. Dia sudah ingin ngentot lagi dengan aku. Aku disuruh duduk membelakanginya di pangkuannya. Dia mengarahkan Penisnya kedalam Vaginaku. Ah.. desahku ketika Penisnya kembali menyesaki Vaginaku. Aku kemudian menaik-turunkan tubuhku di atas pangkuannya. Dia pun tak tinggal diam, aku diciuminya ketika aku sedang mengenjot Penisnya dalam jepitan Vaginaku.

    Sambil menciumi aku, tangannya memainkan itilku. Ah.. Terus Om.. Morin mau nyampe.. desahku. Semakin cepat dia mengusap itilku, sedangkan tubuhku pun semakin cepat menggenjot Penisnya. Ahh.. erangku nikmat saat aku nyampe. Tubuhku mengejang dan kemudian terkulai lemas diatas pangkuannya. Kembali terasa Vaginakua berkedut2 dengan keras. Setelah reda kedutan Vaginaku, Penisnya dicabut dari Vaginaku, masih ngaceng keras dan berlumuran cairan Vaginaku.

    Aku ditelentangkan dan segera dia menaiki tubuhku. Pahaku sudah mengangkang lebar. Dia tidak langsung memasukkan Penisnya kedalam Vaginaku, tetapi digesek-gesekkan dahulu di sekitar bibir Vaginaku hingga menyentuh itilku. “Om.. Aduuhh.. Aduuhh Om! Sshh.. Mmppffhh.. Ayo Om.. Masukin aja.. Nggak tahann.. aku menjerit-jerit tanpa malu”. Udah nggak tahan ya.. Morin, cepat banget sudah napsu lagi.. jawabnya. Tiba-tiba dia langsung menekan sekuat tenaga.

    Aku sama sekali tak menyangka akan hal itu, sehingga Penisnya langsung melesak ke dalam Vaginaku. Penisnya kembali menyesakiVaginaku yang sempit itu. Dia mulai mengenjotkan Penisnya naik turun dengan teratur sehingga menggesek seluruh lubang Vaginaku. Aku turut mengimbanginya, pinggulku berputar penuh irama. Bergerak patah- patah, kemudian berputar lagi. Efeknya luar biasa, kedutan Vaginaku kembali terasa. Morin, nikmat banget deh empotan Vagina kamu, katanya terengah.

    Cerita Sex SPG Pengoda Aku semakin bergairah, pinggulku terus bergoyang tanpa henti sambil mengedut-ngedutkan otot Vaginaku. Akkhh.. Morin.. Eennaakkhh.., hebaathh.. Uugghh.. erangnya berulang-ulang. Dia semakin kuat meremas2 dan memilin2 pentilku dan bibirnya terus menyapu seluruh wajahku hingga ke leher, sambil semakin mempercepat irama enjotannya. Aku berusaha mengimbangi keluar masuknya Penisnya didalam Vaginaku dengan goyangan pantatku. Sepertinya dia berusaha keras untuk bertahan, agar tidak ngecret sebelum aku nyampe lagi.

    Penisnya terus mengaduk2 Vaginaku semakin cepat lagi. Vaginaku terasa makin berkedut, kedua ujung pentilku semakin keras, mencuat berdiri tegak. Langsung pentilku disedot kuat2 kemudian dijilati dengan penuh nafsu. Om..! Lebih cepat lagi doonng..! teriakku sambil menekan pantatnya kuat2 agar Penisnya lebih masuk ke Vaginaku. Beberapa detik kemudian tubuhku bergetar hebat, diiringi dengan cairan hangat menyembur dari Vaginaku. Bersamaan dengan itu, tubuhnya pun bergetar keras yang diiringi semprotan pejunya ke dalam Vaginaku. Aku pun mengerang tertahan. Dia langsung memeluk tubuhku erat-erat, dengan penuh perasaan. Agen Sbobet

    Aku membalas pelukannya sambil merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kakiku melingkar di sekitar pinggangnya, sementara bibirnya terus menghujani sekujur wajah dan leherku dengan ciuman. Aku masih bisa merasakan kedutan Vaginaku. Setelah beristirahat sejenak, kami segera membersihkan diri dengan di kamar mandi. Aku belum pernah merasakan sedemikian nikmatnya dientot lelaki.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Sri Si Janda Kembang Yang Menggoda

    Cerita Sex Sri Si Janda Kembang Yang Menggoda


    3006 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Sri Si Janda Kembang Yang Menggoda ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Telah belasan tahun berpraktek aku di kawasan kumuh ibu kota, tepatnya di kawasan Pelabuhan Rakyat di Jakarta Barat. Pasienku lumayan banyak, namun rata-rata dari kelas menengah ke bawah.

    Jadi sekalipun telah belasan tahun aku berpraktek dengan jumlah pasien lumayan, aku tetap saja tidak berani membina rumah tangga, sebab aku benar-benar ingin membahagiakan isteriku, bila aku memilikinya kelak, dan kebahagiaan dapat dengan mudah dicapai bila kantongku tebal, simpananku banyak di bank dan rumahku besar.

    Namun aku tidak pernah mengeluh akan keadaanku ini. Aku tidak ingin membanding-bandingkan diriku pada Dr. Susilo yang ahli bedah, atau Dr. Hartoyo yang spesialis kandungan, sekalipun mereka dulu waktu masih sama-sama kuliah di fakultas kedokteran sering aku bantu dalam menghadapi ujian. Mereka adalah bintang kedokteran yang sangat cemerlang di bumi pertiwi, bukan hanya ketenaran nama, juga kekayaan yang tampak dari Baby Benz, Toyota Land Cruiser, Pondok Indah, Permata Hijau, Bukit Sentul dll.

    Cerita Sex Sri Si Kembang Menggoda Dengan pekerjaanku yang melayani masyarakat kelas bawah, yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan yang terjangkau, aku memperoleh kepuasan secara batiniah, karena aku dapat melayani sesama dengan baik. Namun, dibalik itu, aku pun memperoleh kepuasan yang amat sangat di bidang non materi lainnya.

    Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di rumahnya. Seperti biasa, aku mengunjunginya setelah aku menutup praktek pada sekitar setengah sepuluh malam. Ternyata sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa aku sediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibu dapat di ringankan penyakitnya.

    Saat aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul di tepi sungai jebol, dan air bah menerjang, hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan mematikan mesin yang sempat hidup sebentar. Air di mana-mana, dan aku pun membantu keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2 lantai dan di lantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal.

    Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap sampai air surut. Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah aku berduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali, maklum, umurnya aku perkirakan baru sekitar awal dua puluhan.

    “Pak dokter, maaf ya, kami tidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di bawah”, katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu.
    “Oh, enggak apa-apa kok Dik”, sahutku.
    Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanya padanya, yang ternyata bernama Sri.

    Cerita Sex Sri Si Kembang Menggoda Ternyata Sri adalah janda tanpa anak, yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang lalu. Karena hanya berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Sri tetap menjanda. Sri sekarang bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnya bekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.

    Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari, dan aku lihat Sri mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja, dan karena sempitnya kamar ini, aku terpaksa duduk di samping Sri yang mulai merebahkan diri.

    Tampak rambut Sri yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya yang membusung tampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika Sri berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya agak tersingkap, sehingga dapat kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat dalam. Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangat menantang. Aku coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Sri tetap lelap dalam tidurnya.

    Pikiranku menerawang, teringat aku akan Wati, yang juga mempunyai buah dada montok, yang pernah aku tiduri malam minggu yang lalu, saat aku melepaskan lelah di panti pijat tradisional yang terdapat banyak di kawasan aku berpraktek. Tapi Wati ternyata hanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya jauh di bawah harapanku. Waktu itu aku hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap keras dan mengacung setelah ’selesai’ bergumul dengan Wati. Maklum, aku tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan aku masih memendam berahi di antara selangkanganku.

    Aku mencoba meraba buah dada Sri yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah bajunya. Teraba puting susunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah dapat kulakukan tanpa membuat Sri terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah kanan, ternyata Sri tetap tertidur.

    Aku mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan agak menegang, jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu Sri yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah dada Sri yang montok itu. Terasa Sri bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun aku segera menyambar bibirnya, agar dia tidak menjerit. Aku lumatkan bibirku ke bibirnya, sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Sri yang semula agak tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.

    Setalah aku yakin Sri tidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya. Ternyata Sri sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah malah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, dan saat itu kilat di luar membuat sekilas tampak pangkal paha Sri yang mulus, dengan bulu kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu.

    Cerita Sex Sri Si Kembang Menggoda Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris Sri sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa Sri agak menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku itu.

    Sri membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku. Agaknya Sri mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.

    Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Sri melepaskan celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur.

    Cerita Sex Sri Si Janda Kembang Yang Menggoda

    Cerita Sex Sri Si Janda Kembang Yang Menggoda

    Mata Sri tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah berkilat.

    Kutarik kepala Sri agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Sri tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku. Aku memajukan bokongku dan batang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Sri. Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan juga kemaluannya. Aku mainkan jariku di clitoris Sri, yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Sri mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat. Markas Judi Online Dominoqq

    Cerita Sex Sri Si Kembang Menggoda Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sri, dan kudorong Sri hingga telentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal. Sri mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. Aku turunkan bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sri, lalu aku geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya.

    Kemudian aku dorongkan batang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Sri. Terasa agak seret majunya, karena Sri telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan batang kemaluan laki-laki sejak itu. Dengan sabar aku majukan terus batang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan Sri. Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Sri, namun ini hanya sebentar saja, karena segera terasa Sri mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapat mendorong batang kemaluanku sampai habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Sri.

    Aku membiarkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluan Sri sekitar 20 detik, baru setelah itu aku mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat sampai habis. Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Sri yang juga menimpali dengan gerakan bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat kepala dan batang kemaluanku terasa di remas-remas oleh liang kemaluan Sri yang makin membasah.

    Tidak terasa, Sri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama aku menyetubuhi Sri, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan membuatnya kaget, jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat. Sekitar 40 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Sri, aku hunjamkan seluruh batang kemaluanku dalam dalam, kutekan dasar kemaluan Sri dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk di dalam kesempitan liang kemaluan Sri dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih dari satu minggu.

    Terasa badan Sri melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya yang montok. Batang kemaluanku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sambil memeluk tubuh Sri yang berkeringat, aku bisikan ke telinganya,
    “Sri, terima kasih, terima kasih..”

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Sudah Lama Tidak Menikmati Hubungan Intim

    Cerita Sex Sudah Lama Tidak Menikmati Hubungan Intim


    516 views

    Bacaan Seks Terkini 2023 Kepuasan yang Sudah Lama Lenyap

    Kurang lebih lima tahun yang lantas saat umurku masih 37 tahun salah seorang sehabatku memercayakan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena dia rekan baikku dan suamiku tidak berkeberatan pada akhirnya saya menyepakatinya. Nama pemuda itu Fandi, kulitnya kuning langsat dgn tinggi 173 cm.

    Cersex Terbaru – Tubuhnya kurus kekar karena Fandi seorang atlet karate di tempatnya. Oh iya, Fandi ini sebelumnya pernah jadi siswaku saat saya tetap jadi guru SD.

    Fandi benar-benar santun dan sadar diri. Ia banyak menolong tugas rumah dan kerap temani atau mengantarkan ke-2 anakku bila ingin melancong. Dalam kurun waktu satu bulan saja ia telah bersatu dgn keluargaku, bahkan juga suamiku kerap ajaknya bermain tenis bersama-sama.

    Saya jg jadi terlatih dgn hadirnya, awalannya saya benar-benar jaga performaku jika di depannya. Saya tidak malu kembali kenakan pakaian kaos ketat yang sisi dadanya cukup rendah, kembali juga Fandi menunjukkan sikap yang lumrah bila saya kenakan pakaian yang cukup menunjukkan keelokan garis badanku.

    Sekitaran tiga bulan sesudah kehadirannya, suamiku mendapatkan pekerjaan sekolah S-2 keluar negeri sepanjang 2, lima tahun. Saya benar-benar berat melepaskannya, karena saya kebingungan bagaimana salurkan keperluan sex-ku yang tetap menggelora.

    Walaupun umurku telah tidak muda kembali, tetapi saya teratur melakukan dgn suamiku, paling tidak satu minggu 5x. Mungkin itu karena olahraga yang selalu saya lakukan, hingga keinginan badanku masih seperti anak muda. Dan sekarang dgn kepergiannya automatis saya harus mengendalikan diri.
    Awalannya biasa-biasa saja, tetapi sesudah dua bulan kesepian yang sangat benar-benar serangku. Itu membuat saya jadi gelisah dan jadi ogah-ogahan. Seperti minggu pagi itu, walaupun jam sudah memperlihatkan angka 9. Karena tempo hari ke-2 anakku meminta diantarkan menginap di dalam rumah nenek mereka, hingga ini hari saya ingin tidur sepuasnya. Sesudah makan, saya lantas malas-malasan di atas sofa di muka TV. Tidak lama kedengar suara pintu dibuka dari kamar Fandi.
    Kudengar suara jalannya dekatiku.
    “Bu Ranti..?” Suaranya berbisik, saya diam saja. Kupejamkan mataku semakin kuat.
    Sesudah sesaat kosong, mendadak saya tercekat saat rasakan suatu hal di pahaku. Kuintip lewat pojok mataku, rupanya Fandi telah berdiri dari sisi ranjangku, dan matanya sedang tertuju melihat badanku, tangannya menggenggam sisi bawah gaunku, saya lupa jika saya sedang kenakan pakaian tidur yang tipis, apalagi tidur terlentang juga. Hatiku jadi berdebar tidak karuan, saya terus bersandiwara tertidur.
    “Bu Ranti..?” Suara Fandi kedengar keras, kupikir ia ingin pastikan apa tidurku betul-betul nyeyak atau tidak.
    Saya memilih untuk berpura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku terkuak semua sampai keleher.
    Lantas kurasakan Fandi mengelus bibirku, jantungku seperti melonjak, saya coba masih tetap tenang supaya pemuda itu tidak berprasangka buruk. Kurasakan kembali tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke bantal automatis ketiakku kelihatan. Kuintip kembali, muka pemuda itu dekat sekali dgn mukaku, tetapi saya percaya dia belum mengetahui jika saya berpura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin.
    Lantas kurasakan tangannya mencari leherku, bulu kudukku meremang geli, saya coba bertahan, saya ingin ketahui apa yang ingin dilakukan pada badanku. Tidak lama kemuadian saya rasakan tangannya meraba-raba buah dadaku yang tetap tertutup BH warna hitam
    Sebelumnya dia hanya mengelus-elus, saya masih tetap diam sekalian nikmati elusannya, lantas saya rasakan buah dadaku mulai diremas-remas, saya rasakan seakan ada suatu hal yang sedang naik-turun dalam badanku, saya telah lama rindukan sentuhan lelaki dan kekasaran seorang pria. Saya putuskan masih tetap diam sampai waktunya datang.

    Saat ini tangan Fandi sedang berusaha buka kancing BH-ku dari depan, selang beberapa saat kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Saya ingin mendesah nikmat tetapi kelak amalah membuat takut, menjadi kurasakan remasannya dalam diam.
    Kurasakan tangannya gemetaran waktu menekan puting susuku, kulirik perlahan, kusaksikan Fandi dekatkan mukanya ke buah dadaku. Lantas dia menjilat-jilat puting susuku, badanku ingin menggelinjang rasakan kepuasan hisapannya, saya terus bertahan.
    Kulirik puting susuku yang warna merah tua telah mengkilap oleh air liurnya, mulutnya terus mengisap puting susuku dibarengi gigitan-gigitan kecil. PeraFandiku campur baur tidak karuan, sangat nikmat.
    Tangan kanan Fandi mulai mencari selangkanganku, lantas kurasakan jarinya meraba-raba memekku yang tetap tertutup CD, saya tidak tahu apa memekku telah basah apa belum. Yang terang jari-jari Fandi menekan-nekan lubang memekku di luar CD, lantas kurasakan tangannya menyelusup masuk ke CD-ku.
    Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kepuasan menjalari badanku. Jari-jari Fandi coba masuk lubang memekku, lantas kurasakan jarinya ambles masuk ke, wah sangat nikmat. Saya harus akhiri Fandiwaraku, saya sudah tidak tahan kembali, kubuka mataku sekalian menyentakkan badanku.
    “Fandi!! Ngapain kamu?”
    Saya berusaha bangun duduk, tetapi tangan Fandi menekan bahuku dgn keras. Mendadak Fandi mecium mulutku sekencang kilat, saya berusaha melawan dgn kerahkan semua tenagaku. Tetapi Fandi semakin keras menekan bahuku, justru saat ini pemuda itu menindih badanku, saya kesusahan bernapas ditindih badannya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya melumat lagi mulutku, lidahnya masuk ke mulutku, tetapi saya berpura-pura menampik.
    “Bu.., maafkan saya. Telah lama saya ingin rasakan ini, maafkan saya Bu… ” Fandi melepas kecupannya lantas melihatku dgn pandangan minta.
    “Kamu kan dapat denagan beberapa teman kamu yang masih terbilang muda. Ibukan telah tua,” Ujarku halus.
    “Tetapi saya telah terpikat dgn Bu Ranti.. Saat SD saya kerap melihat BH yang Ibu gunakan… Saya akan memberikan kepuasan Ibu sepuasnya,” jawab Fandi.
    “Ah kamu… Ya telah terserah kamu sajalah”
    Saya berpura-pura menghela napas panjang, walau sebenarnya badanku telah tidak tahan ingin disentuh olehnya.
    Lantas Fandi melumat bibirku dan perlahan-lahan saya melayani permainan lidahnya. Ke-2 tangannya meremas-remas bokongku. Untuk membuat makin membara, saya meminta ijin ke WC yang ada dalam kamar tidurku. Dalam kamar mandi, kubuka semua baju yang berada di badanku, kupandangi tubuhku di cermin.
    Apakah benar pemuda seperti Fandi terangsang menyaksikan badanku ini? Peduli sangat yang penting saya ingin rasakan bagaimana sih bercinta dgn remaja yang masih panas.
    Keluar kamar mandi, Fandi sama persis masuk kamar. Matanya terbelalak menyaksikan badan sintalku yang tidak berpenutup satu helai benangpun.
    “Bodi Ibu bagus sekali.. ” ia beri pujian sambil mengecup putting susuku yang telah mengeras sejak dari barusan.
    Badanku disandarnya di tembok depan kamar mandi. Lantas diciuminya sekujur badanku, dimulai dari pipi, ke-2 telinga, leher, sampai ke dadaku. Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku 1/2 digigit-gigit, digelitik-gelitik dgn ujung lidah, jg dikenyot-kenyot dgn benar-benar bergairah.
    “Ibu hebat…,” desisnya.
    “Apanya yang luar biasa..?” Tanyaku sekalian mangacak-acak rambut Fandi yang panjang seleher.
    “Tubuh Ibu tidak banyak berbeda dibanding saya SD dahulu” Ucapnya sekalian terus melumat puting susuku. Sangat nikmat.
    “Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sambil meremas benjolan kemaluannya.
    Dgn segera kuloloskan celana sampai celana dalamnya. Memahami tekadku, ia lantas duduk di tepi tempat tidur dgn ke-2 kaki mengangkang. DIbukanya sendiri pakaian kaosnya, sedangkan saya berlutut raih tangkai k0ntolnya, hingga sekarang kami sama bugil.
    Cukup lama saya mencumbu kemaluannya, Fandi meminta giliran, ia ingin mengerjai memekku.
    “Masukkan saja yok, Ibu ingin merasakan k0ntol kamu San!” Cegahku sekalian menciumnya.
    Fandi tersenyum lebar. “Telah tidak sabar ya ?” godanya.
    “Kamu jg telah tidak kuatkan sebetulnya San,” Balasku sekalian mencubit perutnya yang berotot.
    Fandi tersenyum lantas menarik badanku. Kami berangkulan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas tempat tidur. Rupanya Fandi pandai sekali bercumbu. Birahiku naik makin tinggi dalam kurun waktu yang benar-benar singkat. Berasa memekku makin berdenyut, lendirku semakin membanjir, tidak sabar menunggu inovasi tangkai kemaluan Fandi yang besar.
    Berlainan dgn suamiku, Fandi kelihatannya lebih sabar. Ia tidak selekasnya masukkan tangkai k0ntolnya, tetapi terus menciumi sekujur badanku. Paling akhir ia mengubah badanku sampai menelungkup, lantas diciuminya ke-2 pahaku sisi belakang, naik ke bongkahan bokongku, naik terus sampai ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.
    Fandi menyisipkan tangan kirinya ke bawah badanku, badan kami berimpitan dgn posisi saya membelakangi Fandi, lantas diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan kadang-kadang pipiku. Sementara itu tangan kanannya menyeka-usap memekku dari belakang. Berasa jemari tengahnya menyelusup halus ke lubang memekku yang basah mengembang.
    “Memek Ibu bagus, tebel, tentu sedap ‘bercinta’ sama Ibu…,” ia berbisik sama persis di telingaku.
    Suaranya sangat parau, tanda birahinya juga sama tingginya dgn saya. Saya tidak dapat bereaksi apapun itu kembali. Kubiarkan saja apapun itu yang dilaksanakan Fandi, sampai berasa tangan kanannya bergerak mengusung samping pahaku.
    Mataku terpejam rapat, seolah tidak bisa kembali buka. Berasa napas Fandi makin mengincar, sedangkan ujung lidahnya mengelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya memegang dan meremas gaungs buah dadaku, sedangkan yang kanan mengusung samping pahaku makin tinggi. Lalu…, berasa sebuah benda tumpul menyodok masuk ke dalam lubang memekku dari belakang. Oh, my God, ia sudah masukkan rudalnya…!!!
    Sesaat saya tidak bisa bereaksi benar-benar, tetapi cuma menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inch untuk inch tangkai kemaluan Fandi masuk lubang memekku. Berasa penuh, nikmat hebat.
    “Oohh…,” tidak lama kemudian saya mulai bereaksi tidak karuan. Badanku langsung menggerinjal-gerinjal, sedangkan Fandi mulai memaju undurkan tongkat warisannya. Mulutku mulai merintih-rintih tidak teratasi.
    “Fandi, k0ntolmu enaaak…!!!,” kataku 1/2 menjerit.
    Fandi tidak menjawab, tetapi terus memaju undurkan rudalnya. Pergerakannya cepat dan kuat, bahkan juga condong kasar. Sudah pasti saya makin menjerit-jerit dibikinnya. Tangkai k0ntolnya yang besar itu ibarat akan membedah lubang memekku sampai ke dasar.
    “Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”
    Fandi justru makin semangat dengar jerit dan rintihanku. Saya makin erotis.
    “Aahh, k0ntolmu…, oohh, aarrghh…, k0ntolmuu…, oohh…!!!”
    Fandi terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dgn tangkai k0ntol yang hebat keras dan kaku. Meskipun kami bersetubuh dgn posisi ke samping, kelihatannya Fandi benar-benar tidak kesusahan menyikatkan tangkai kemaluannya pada memekku. Orgasmeku cepat sekali berasa akan meletus.
    “Ibu ingin keluar! Ibu ingin keluaaar!!” saya menjerit-jerit.
    “Yah, yah, yah, saya jg, saya jg! Sedap sekali ‘bercinta’ sama Ibu!” Fandi menyikat-nyodok makin kuat.
    “Sikat terus, Fandi!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”
    “Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sikat terus k0ntolmuuu…!”
    “Ohhh, ah, uuugghhh… ”
    “Enaaak…, k0ntol kamu sedap, k0ntol kamu enak, yahhh, teruuusss…”
    Pada beberapa detik akhir, tangan kananku raih bokong Fandi, kuremas bongkahan bokongnya, sedangkan paha kananku mengusung lempeng tinggi-tinggi. Berasa memekku berdenyut kuat sekali. Saya orgasme!
    Sebentar saya seperti melayg, tidak ingat apapun terkecuali nikmat yang tidak terucapkan. Mungkin telah ada 5 tahun saya tidak merasa kan kepuasan semacam ini. Fandi mengecup-ngecup pipi dan daun telingaku. Sesaat ia biarkan saya atur napas, saat sebelum selanjutnya ia mintaku menungging. Saya baru sadar jika rupanya ia belum capai orgasme.
    Kuturuti keinginan Fandi. Dgn cukup lesu karena orgasme yang hebat, kuatur posisi badanku sampai menungging. Fandi meng ikuti pergerakanku, tangkai kemaluannya yang besar dan panjang itu masih tetap menancap saat memekku.
    Itil V3
    Lantas perlahan-lahan berasa ia mulai mengayun pinggulnya. Rupanya ia hebat sabar. Ia memaju undurkan gerak pinggulnya satu-dua dengan teratur, seolah-olah kami barusan mengawali permainan, walau sebenarnya pasti perjalanan birahinya telah lumayan tinggi barusan.
    Saya nikmati pergerakan mundur-maju k0ntol Fandi dgn diam. Kepalaku menunduk, kuatur kembali napasku. Tidak berapakah lama, memekku mulai berasa sedap kembali. Kuangkat kepalaku, melihat ke belakang. Fandi selekasnya merunduk, dikecupnya pipiku.
    “Fan.. Kamu luar biasa sekali.. Ibu anggap barusan kamu hampir keluar,” kataku terang-terangan.
    “Emangnya Ibu sukai jika saya cepat keluar?” jawabannya halus di telingaku.
    Saya tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Fandi memahami, diciumnya bibirku. Lantas ia memacu bisa lebih cepat. Ia seperti ketahui jika saya mulai kenikmatan . Karena itu kugoyang-goyang pinggulku perlahan-lahan, ke kanan dan ke kiri.
    Fandi melenguh. Diremasnya ke-2 bongkah bokongku, lantas pergerakannya menjadi semakin kuat dan cepat. Tangkai kemaluannya yang hebat keras menusuk-hunjam memekku. Saya mulai mengerang-erang .
    “Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, k0ntolmu sedap bangeett… Fann!!”
    Fandi tidak bernada, tetapi menggecak-gecak makin kuat. Badanku sampai terbuncang-guncang. Saya menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku menjalar naik makin tinggi. Kurasakan Fandi juga ini kali selekasnya akan capai klimaks.
    Karena itu kuimbangi pergerakannya dgn menggoyahkan pinggulku segera. Kuputar-putar bokongku, kadang-kadang kumajumundurkan bersimpangan dgn pergerakan Fandi. Pemuda itu mulai mengerang-erang tanda ia juga selekasnya akan orgasme.
    Mendadak Fandi menyuruhku kembali. Ditariknya k0ntolnya dari kemaluanku. Saya kembali cepat. Lantas kukangkangkan ke-2 kakiku dgn 1/2 mengusungnya. Fandi langsung menyikatkan ke-2 dengkulnya sampai mendekat pada pahaku. Ke-2 kakiku menekuk mengangkang. Fandi menggenggam ke-2 kakiku di bawah lutut, lantas tangkai k0ntolnya yang keras menusuk mulut memekku yang menganga.
    “Aarrgghhh…!!!” saya menjerit.
    “Saya nyaris keluar!” Fandi bergumam.
    Pergerakannya langsung cepat dan kuat. Saya tidak dapat bergoyang dalam posisi semacam itu, karena itu saya pasrah saja, nikmati gecakan-gecakan keras tangkai kemaluan Fandi. Ke-2 tanganku mencekram sprei kuat-kuat.
    “Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.
    “Ooohhh, sedap sekali…, saya kenikmatan…, sedap ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Fandi
    “Ibu jg, Ibu jg, memek Ibu keenakaan…!” Balasku.
    “Saya hampir keluar, Buu…, memek Ibu sedap bangeet… ”
    “Ibu jg ingin keluar kembali, tahan dahulu! Teruss…, yaah, saya jg ingin keluarr!”
    “Ah, oh, uughhh, saya tidak tahan, saya tidak tahan, saya ingin keluaaar…!”
    “Yaahh teruuss, sikat teruss!!! Ibu sedap enak, Ibu sedap, Fandin…, saya ingin keluar, saya ingin keluar, memekku kenikmatan, saya kenikmatan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”
    Badanku melafalkanng sebentar sementara otot memekku berasa berdenyut kuat. Saya menjerit panjang, tidak dapat meredam enaknya orgasme. Pada waktu bersama, Fandi menekan kuat-kuat, menusukkan tangkai kemaluannya dalam-dalam di lubang memekku.
    “Oohhh…!!!” ia juga menjerit, sedangkan berasa kemaluannya menyemburkan-nyemburkan cairan mani di saat memekku. Enaknya tidak terucapkan, sangat indah capai orgasme dalam kurun waktu sama persis bersama semacam itu.
    Lantas badan kami sama melunglai, tapi kemaluan kami tetap terus bertautan. Fandi merengkuhku mesra sekali. Sesaat kami sama sIbuk atur napas.
    “Sedap sekali,” bisik Fandi sesaat selanjutnya.
    “Hmmm…” Saya menggelinjang manja. Berasa tangkai kemaluan Fandi bergerak di saat memekku.
    “Memek Ibu sedap sekali, dapat nyedot-nyedot gitu…”
    “Apalagi k0ntol kamu…, besar, keras, dalemmm…”
    Fandi bergerak menciumi saya kembali. Ini kali diangkatnya tangan kananku, lantas kepalanya menyelusup mencium ketiakku. Saya mengikik kegelian. Fandi menjilat-jilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tetapi sedap. Apalagi selanjutnya lidahnya terus menjulur-julur menjilat-jilati buah dadaku.
    Fandi lantas menetek seperti bayi. Saya mengikik kembali. Putingku disedot, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Fandi karena sikapnya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak kembali. Fandi mengusung mukanya sedikit, tersenyum tipis, lantas berbicara,
    Bacaan Seks Terkini 2023 Kepuasan yang Sudah Lama Lenyap
    “Saya dapat tidak puas-puas ‘bercinta’ sama Ibu… Ibu jg sukai kan?”
    Saya tersenyum saja, dan itu cukup untuk Fandi sebagai jawaban. Akhirnya, sepanjang hari itu kami bersetubuh kembali. Sesudah break sesaat pada sore hari malamnya Fandi minta lagi porsi dariku. Minimal malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dgn entahlah berapakah kali saya capai orgasme. Yang terang, esok paginya badanku betul-betul lesu, lemas tidak berkekuatan.
    Nyaris tidak tidur benar-benar, tetapi saya masih tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya saya kuyu sekali. Beberapa teman banyak yang menduga saya sakit, walau sebenarnya saya malah sedang bahagia, setelah bersetubuh semalam sehari dgn sisa siswaku yang gagah.
    Telah satu minggu Fandi jadi” suami”ku. Dan jujur saja saya benar-benar nikmati kehidupan malamku sepanjang satu minggu ini. Fandi betul-betul pemuda yang benar-benar gagah, sepanjang satu minggu ini lubang memekku selalu disiramnya dgn sperma fresh. Dan entahlah berapakah kali saya meredam jeritan karena kepuasan hebat yang dia beri.
    Meskipun malam telah senang menjilat, mengisap, dan mencium sepasang payudaraku. Fandi selalu meremasnya kembali bila ingin pergi kuliah saat pagi hari, ucapnya sih buat menambahkan semangat. Saya tidak ingin larang karena saya jg nikmati semua perlakuannya itu, walaupun mengakibatkan saya harus membereskann bajuku kembali.
    Malam itu sekitaran jam 1/2 10-an. Sesudah menidurkan anakku yang paling bungsu, saya pergi kekamar mandi untuk ganti pakaian. Fandi minta saya kenakan pakaian yang biasa saya gunakan ke sekolah. Sesudah usai ganti baju saya lalu keluar dan berdiri duduk di muka meja dandan. Lantas berhias seperti yang biasa saya kerjakan bila ingin pergi mengajarkan kesekolah.

    Tidak lama kudengar suara ketukan, hatiku segera bersorak senang tidak sabar menunggu permainan apalagi yang akan dilaksanakan Fandi padaku.
    “Masuk.. Tidak digembok,” panggilku dgn suara lembut.
    Lantas Fandi masuk dgn memakai T-shirt ketat dan celana putih sependek paha.
    “Malam ibu… Siap..?” Godanya sekalian medekatiku.
    “Telah sayang…” Jawabku sekalian berdiri.
    Tetapi Fandi meredam bahuku lantas mintaku untuk duduk kembali sembil menghadap kecermin meja dandan. Lantas dia berbisik ketelingaku dgn suara yang lembut.
    “Bu.. Ibu ingin tahu tidak darimanakah umumnya saya melihat ibu?”
    “Memang melalui mana..?” Tanyaku sekalian mengubah 1/2 tubuh.
    Dgn halus dia sentuh daguku dan arahkan mukaku baju dandan. Lantas sekalian mengecup leherku Fandi berkata.
    “Disini bu..” Bisiknya.
    Dari cermin saya menyaksikan ditengah-tengah kerah pakaian yang kukenakan cukup terbuka hingga samar-samar kelihatan tali BHku yang warna hitam. Patut bila sedang mengajarkan di muka kelas atau mengobrol dgn beberapa guru pria di sekolah, kadangkala saya merasa pandangan mereka sedang menelanjangi saya. Ternyata panorama ini yang mereka tonton waktu itu.
    Tetapi toh mereka hanya dapat menyaksikan, memikirkan dan ingin menyentuhnya pikirku. Lantas tangan kanan Fandi masuk kecelah itu dan mengelus bahuku. Sementara tangan kirinya perlahan-lahan buka kancing bajuku satu-satu. Sesudah terbuka semua Fandi lantas buka bajuku tanpa melepaskannya. Lantas dia raih ke-2 payudaraku yang tetap tertutup BH.
    “Berikut yang membuat saya selalu ingat ibu sampai saat ini,” Bisiknya ditelingaku sekalian meremas ke-2 susuku yang tetap kuat ini.
    Lantas tangan Fandi meraih daguku dan selekasnya tempelkan bibir hangatnya padaku dgn penuh kasih dan emosinya. Saya tidak tinggal diam dan selekasnya menyongsong sapuan lidah Fandi dan mengisapnya dgn keras air liur Fandi, kulilitkan lidahku menyongsong lidah Fandi dgn penuh getaran birahi. Selanjutnya tangannya yang keras mengusung badanku dan membaringkannya ditengah-tengah tempat tidur.
    Dia lantas melihat badan depanku yang terbuka, dari cermin saya dapat menyaksikan BH hitam yang terbuka dgn “push up bra model”.
    Hingga memberi kesan-kesan payudaraku nyaris tumpah melimpah keluar lebih sepertiganya. Agar semakin membuat Fandi lebih panas, saya lantas mengelus-elus payudaraku yang samping kiri yang tetap dibalut bra, sedangkan tangan kiriku membelai pussy yang menyembul mendesak CDku, karena waktu itu saya kenakan celana “mini high cut model”.
    Fandi terlihat kagum menyaksikan kelakuanku, lantas dia mendekatiku dan menyikat bibirku yang halus dan hangat dan secara langsung melumatnya. Sementara tangan kanan Fandi landing disembulan payudara samping kananku yang fresh, dielusnya halus, diselinapkan tangannya dalam bra yang cuma 2/3 tutupi payudaraku dan dikeluarkannya buah dadaku.
    Didesak dan dicarinya puting susuku, lantas Fandi memilinnya dengan lembut dan menariknya perlahan-lahan. Tindakannya itu membuatku melepaskan kecupan Fandi dan mendesah, mendesis, menghempas kepalaku kekiri dan kekanan.
    Setelah link dgn bibir hangatku, Fandi lantas sapu dagu dan leherku, hingga saya meracau terima dera kepuasan tersebut.
    “Fandi… Fandi… Mengapa kamu yang memberi kepuasan ini..”
    Fandi lantas hentikan aktivitas mulutnya. Tangannya selekasnya buka hubungan bra yang ada di muka, dgn sekali pijitan jemari telunjuk dan ibu jari samping kanan Fandi, Selekasnya 2 buah gunung kembarku yang tetap kuat dan terurus menyembul keluar nikmati kebebasan alam yang cantik.
    Lantas Fandi tempelkan bibir hangatnya pada buah dadaku samping kanan, disapu dan dijilatnya sembulan daging fresh tersebut. Sekencang itu juga merambatlah lidahnya pada puting coklat muda keras, fresh melawan ke atas. Fandi mengulum putingku dgn buas, kadang-kadang digigit lembut dan diambilnya dgn gigi.
    Saya cuma dapat mengeluh dan mengeluhkan, sekalian mengusung tubuhku sambil melepas pakaian dan rok kerjaku dan bra warna hitam yang sudah dibuka Fandi dan kulemparkan kekursi dandan. Dgn giat penuh gairah Fandi mengisap buah dadaku yang samping kiri, tangan kanannya meraba-raba dan menyebar kebawah sampai ia sentuh CDku dan stop digundukan nikmat yang penuh melawan fresh ke atas.
    Lantas Fandi merabanya ke vertikal, di atas kebawah. Menyaksikan CDku yang telah basah lembab, dia segera menurukannya mendororng dgn kaki kiri dan secara langsung membuangnya sampai jatuh ke karpet.
    Adapun tangan kanan itu selekasnya mengelus dan memberi sentuhan rangsangan pada memekku, yang di bagian atasnya banyak bulu lembut terurus adapun di bagian belahan memek dan di bagian bawahnya bersih dan mulus tidak ada memiliki rambut. Rangsangan Fandi makin tajam dan luar biasa hingga saya meracau.
    “Fannnn.. Sentuh ibu sayang,.. Fandii membuat.. Ibu terbaang.. Pleaase.”
    Fandi selekasnya buka gundukan tebal memek punyaku lantas mulutnya selekasnya menjulur kebawah dan lidahnya menjulur masuk untuk sentuh lebih dalam cari kloritasku yang makin jadi membesar dan mengeras. Ia menekan dgn penuh gairah dan lidahnya bergerak liar ke atas dan kebawah.
    Saya menggeliat dan teriak tidak kuat meredam orgasme yang akan makin mendesak muncul seperti merapi yang ingin memuntahkan isi buminya. Dgn tersengal-sengal kudorong bokongku naik, sambil tanganku menggenggam kepala Fandi dan memencetnya kebawah sekalian mengeluh.
    “Fandi.. Aarghh..”
    Saya tidak dapat meredamnya kembali sampai menjerit saat terima ledakan orgasme yang pertama, magma juga melimpah menyemprotkan ke atas hidung Fandi yang mancung.
    “Fandi.. Ibu keluaa.. aar.. Sann..” Memekku berdenyut kuat dan melafalkannglah badanku sekalian masih tetap meracau.
    “Fandi.. Kamu jago sekali mainkan lidahmu saat memekku sayang.. Cium ibu sayang.”
    Fandi selekasnya bangun dekap kuat di atas dadaku yang pada kondisi oleng menyongsong getaran orgasme. Dia lantas mencium mulutku dgn kuatnya dan saya menyambutnya dgn link ganas, kuserap lidah Fandi dalam rongga mulutku yang cantik.
    Badanku terbaring tidak memiliki daya sebentar, Fandipun mencumbuku dgn mesra sekalian tangannya mengelus-elus semua badanku yang lembut, sambil memberi ciuman hangat didahi, pipi dan mataku yang terpejam dgn penuh cinta. Dibiarkannya saya nikmati beberapa sisa kepuasan orgasme yang luar biasa. Jg memberikan peluang berkurangnya gairah yang kurasakan.
    Sesudah merasa saya cukup istirahat Fandi mulai sentuh dan membelaiku kembali. Saya selekasnya bangun dan medorong belahan tubuh Fandi yang ada diatasku. Kudekatkan kepalaku kewajahnya lantas kucium dan kujilati pipinya, selanjutnya menyebar kekupingnya.
    Kumasukkan lidahku ke lubang telinga Fandi, hingga dia meronta meredam nafsunya. Jilatanku semakin turun kebawah sampai keputing susu kiri Fandi yang memiliki rambut, Kubelai dada Fandi yang sektor berotot sedang tangan kananku mainkan puting yang samping kiri. Mengelinjang Fandi mendapatkan sentuhan yang menusuk dititik riskannya yang menjalar nafsunya itu, Fandipun mengeluh dan mendesah.
    Aktivitasku makin menghangat dgn turunkan sapuan lidah sekalian tanganku menjalar keperut. Lantas kumainkan lubang pusar Fandi didesak kebawah dfan kesamping terus kulepaskan dan kubelai perut bawah Fandi hingga kemudian kekemaluan Fandi yang telah jadi membesar dan mengeras.
    Kuelus halus dgn jari lentikku tangkai kemaluan Fandi yang melawan ke atas, warna kemerahan kontras dgn kulit Fandi yang putih kepalanya juga sudah berbening air birahi.
    Menyaksikan kondisi yang telah menarik itu saya jadi tidak sabar dan selekasnya kutempelkan bibir hangatku kekepala kontol Fandi dgn penuh gelor gairah, kusapu kepala kontol dgn jeli, kuhisap lubang air seninya hingga membuat Fandi putar kepalanya kekiri dan kekanan, mendongkak-dongkakkan kepalanya meredam keikmatan yang benar-benar tidak ada tara, adapun tangannya menjambak kepalaku.
    “Buuu.. Dera nikmat darimu tidak tertahan.. Aku ingin memilikimu sepenuhnya,” Fandi mengeluh.
    Saya tidak menjawab, cuma lirikan mataku sekalian mengedipkannya satu ke Fandi yang sedang kelejotan. Sukmanya sedang terbang melayg kealam raya oleh embusan cinta birahi yang tinggi. Adapun tanganku memijit dan mengocaknya dgn irama yang perlahan dan makin cepat, sedangkan lidahku menjilat-jilati semua permukaan kepala kontol itu. Termasuk di bagian urat yang peka sisi atas sekalian kupijat-pijat dgn penuh gairah birahi.
    Sadar akan kondisi Fandi yang makin menaiki pucuk kepuasan dan aku juga sendiri sudah terangsang. Renyutan memekku sudah memengaruhi deburan darah badanku, kulepaskan kumulan kontol Fandi dan selekasnya kuposisikan badanku di atas badan Fandi menghadap kekakinya.
    Dan kumasukkan kontol Fandi yang keras dan menengang ke lubuk nikmatku. Selekasnya kuputar memompanya turun naik sekalian menekan dan memijat dgn otot memek semaksimal mungkin. Irama pergerakanpun kutambah sampai kecepatan optimal.
    Fandi berteriak, sedangkan aku juga terpusat nikmati dera kepuasan gesekan kontol Fandi yang menggesek G-spotku berkali-kali hingga memunculkan dera kepuasan yang sangat indah. Tangan Fandipun tidak tinggal diam diremasnya bokongku yang bundar montok cantik, dan dielus-elusnya anusku, sekalian nikmati dera goyanganku pada kontolnya. Dan pada akhirnya kami berdua berteriak.
    “Buu Dennook.. Saya tidak kuat kembali.. Beri kepuasan lebih kembali bu.. Renyutan diujung kontolku sudah tidak tertahan”

    “Ibu pandai… Ibu liaarr… Ibu membuatku melayg.. Saya ingin keluarr”.
    Lantas Fandi mintaku untuk putar tubuh manghadap pada dianya dan dibalikkannya badanku hingga. Saat ini saya ada di bawah badannya bersandarkan bantal tinggi, lantas Fandi meningkatkan ke-2 kakiku kebahunya selanjutnya dia bertimpuh di muka memekku. Sekalian mengayun dan memompa kontolnya dgn yang cepat dan kuat. Saya dapat menyaksikan bagaimana muka Fandi yang tidak kuat kembali akan renyutan diujung kontol yang makin mendesak seolah ingin meletus.
    “Buu… Pleaass.. See.. Saya akaan meleedaaakkh!”
    “Tungguu Fandi.. Orgasmeku jg mauu.. Tiba ssayaang.. Kita sama yaa..”
    Akhirnya… Croottt.. Croottt.. Croottt tidak tertahan kembali bendungan Fandi bobol memuntahkan spermanya di memekku. Bersama aku juga mendengus dan meneriakkan erangan kepuasan.
    Selekasnya lusuhbar bibir Fandi, kukulum dgn hangat dan kusodorkan lidahku ke rongga mulut Fandi. Kudekap tubuh Fandi yang sama melafalkanng, basah tubuh Fandi dgn peluh bersatu dgn peluhku. Lantas dia terkulai didadaku sekalian nikmati renyut memekku yang kuat menyongsong orgasme yang nikmat yang sejauh ini kurindui.
    Lantas Fandi membelai rambutku dgn penuh kasih-sayang selanjutnya mengecup keningku.
    “Buu.. terima kasih, i love you so much.. Terus beri kepuasan semacam ini bagiku ya..” Bisiknya halus.
    Saya cuma menggangguk perlahan-lahan, sesudah memberi kecupan selamat tidur saya merengkuhnya dan secara langsung lelap. Karena esok saya harus masuk kerja dan ada banyak yang lain penjelajahan penuh kepuasan yang akan kami lewati.Bacaan Seks Terkini 2023 Kepuasan yang Sudah Lama Lenyap

    Kurang lebih lima tahun yang lantas saat umurku masih 37 tahun salah seorang sehabatku memercayakan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena dia rekan baikku dan suamiku tidak berkeberatan pada akhirnya saya menyepakatinya. Nama pemuda itu Fandi, kulitnya kuning langsat dgn tinggi 173 cm.
    Tubuhnya kurus kekar karena Fandi seorang atlet karate di tempatnya. Oh iya, Fandi ini sebelumnya pernah jadi siswaku saat saya tetap jadi guru SD.

    Fandi benar-benar santun dan sadar diri. Ia banyak menolong tugas rumah dan kerap temani atau mengantarkan ke-2 anakku bila ingin melancong. Dalam kurun waktu satu bulan saja ia telah bersatu dgn keluargaku, bahkan juga suamiku kerap ajaknya bermain tenis bersama-sama.

    Saya jg jadi terlatih dgn hadirnya, awalannya saya benar-benar jaga performaku jika di depannya. Saya tidak malu kembali kenakan pakaian kaos ketat yang sisi dadanya cukup rendah, kembali juga Fandi menunjukkan sikap yang lumrah bila saya kenakan pakaian yang cukup menunjukkan keelokan garis badanku.

    Sekitaran tiga bulan sesudah kehadirannya, suamiku mendapatkan pekerjaan sekolah S-2 keluar negeri sepanjang 2, lima tahun. Saya benar-benar berat melepaskannya, karena saya kebingungan bagaimana salurkan keperluan sex-ku yang tetap menggelora.

    Walaupun umurku telah tidak muda kembali, tetapi saya teratur melakukan dgn suamiku, paling tidak satu minggu 5x. Mungkin itu karena olahraga yang selalu saya lakukan, hingga keinginan badanku masih seperti anak muda. Dan sekarang dgn kepergiannya automatis saya harus mengendalikan diri.
    Awalannya biasa-biasa saja, tetapi sesudah dua bulan kesepian yang sangat benar-benar serangku. Itu membuat saya jadi gelisah dan jadi ogah-ogahan. Seperti minggu pagi itu, walaupun jam sudah memperlihatkan angka 9. Karena tempo hari ke-2 anakku meminta diantarkan menginap di dalam rumah nenek mereka, hingga ini hari saya ingin tidur sepuasnya. Sesudah makan, saya lantas malas-malasan di atas sofa di muka TV. Tidak lama kedengar suara pintu dibuka dari kamar Fandi.
    Kudengar suara jalannya dekatiku.
    “Bu Ranti..?” Suaranya berbisik, saya diam saja. Kupejamkan mataku semakin kuat.
    Sesudah sesaat kosong, mendadak saya tercekat saat rasakan suatu hal di pahaku. Kuintip lewat pojok mataku, rupanya Fandi telah berdiri dari sisi ranjangku, dan matanya sedang tertuju melihat badanku, tangannya menggenggam sisi bawah gaunku, saya lupa jika saya sedang kenakan pakaian tidur yang tipis, apalagi tidur terlentang juga. Hatiku jadi berdebar tidak karuan, saya terus bersandiwara tertidur.
    “Bu Ranti..?” Suara Fandi kedengar keras, kupikir ia ingin pastikan apa tidurku betul-betul nyeyak atau tidak.
    Saya memilih untuk berpura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku terkuak semua sampai keleher.
    Lantas kurasakan Fandi mengelus bibirku, jantungku seperti melonjak, saya coba masih tetap tenang supaya pemuda itu tidak berprasangka buruk. Kurasakan kembali tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke bantal automatis ketiakku kelihatan. Kuintip kembali, muka pemuda itu dekat sekali dgn mukaku, tetapi saya percaya dia belum mengetahui jika saya berpura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin.
    Lantas kurasakan tangannya mencari leherku, bulu kudukku meremang geli, saya coba bertahan, saya ingin ketahui apa yang ingin dilakukan pada badanku. Tidak lama kemuadian saya rasakan tangannya meraba-raba buah dadaku yang tetap tertutup BH warna hitam
    Sebelumnya dia hanya mengelus-elus, saya masih tetap diam sekalian nikmati elusannya, lantas saya rasakan buah dadaku mulai diremas-remas, saya rasakan seakan ada suatu hal yang sedang naik-turun dalam badanku, saya telah lama rindukan sentuhan lelaki dan kekasaran seorang pria. Saya putuskan masih tetap diam sampai waktunya datang.

    Saat ini tangan Fandi sedang berusaha buka kancing BH-ku dari depan, selang beberapa saat kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Saya ingin mendesah nikmat tetapi kelak amalah membuat takut, menjadi kurasakan remasannya dalam diam.
    Kurasakan tangannya gemetaran waktu menekan puting susuku, kulirik perlahan, kusaksikan Fandi dekatkan mukanya ke buah dadaku. Lantas dia menjilat-jilat puting susuku, badanku ingin menggelinjang rasakan kepuasan hisapannya, saya terus bertahan.
    Kulirik puting susuku yang warna merah tua telah mengkilap oleh air liurnya, mulutnya terus mengisap puting susuku dibarengi gigitan-gigitan kecil. PeraFandiku campur baur tidak karuan, sangat nikmat.
    Tangan kanan Fandi mulai mencari selangkanganku, lantas kurasakan jarinya meraba-raba memekku yang tetap tertutup CD, saya tidak tahu apa memekku telah basah apa belum. Yang terang jari-jari Fandi menekan-nekan lubang memekku di luar CD, lantas kurasakan tangannya menyelusup masuk ke CD-ku.
    Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kepuasan menjalari badanku. Jari-jari Fandi coba masuk lubang memekku, lantas kurasakan jarinya ambles masuk ke, wah sangat nikmat. Saya harus akhiri Fandiwaraku, saya sudah tidak tahan kembali, kubuka mataku sekalian menyentakkan badanku.
    “Fandi!! Ngapain kamu?”
    Saya berusaha bangun duduk, tetapi tangan Fandi menekan bahuku dgn keras. Mendadak Fandi mecium mulutku sekencang kilat, saya berusaha melawan dgn kerahkan semua tenagaku. Tetapi Fandi semakin keras menekan bahuku, justru saat ini pemuda itu menindih badanku, saya kesusahan bernapas ditindih badannya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya melumat lagi mulutku, lidahnya masuk ke mulutku, tetapi saya berpura-pura menampik.
    “Bu.., maafkan saya. Telah lama saya ingin rasakan ini, maafkan saya Bu… ” Fandi melepas kecupannya lantas melihatku dgn pandangan minta.
    “Kamu kan dapat denagan beberapa teman kamu yang masih terbilang muda. Ibukan telah tua,” Ujarku halus.
    “Tetapi saya telah terpikat dgn Bu Ranti.. Saat SD saya kerap melihat BH yang Ibu gunakan… Saya akan memberikan kepuasan Ibu sepuasnya,” jawab Fandi.
    “Ah kamu… Ya telah terserah kamu sajalah”
    Saya berpura-pura menghela napas panjang, walau sebenarnya badanku telah tidak tahan ingin disentuh olehnya.
    Lantas Fandi melumat bibirku dan perlahan-lahan saya melayani permainan lidahnya. Ke-2 tangannya meremas-remas bokongku. Untuk membuat makin membara, saya meminta ijin ke WC yang ada dalam kamar tidurku. Dalam kamar mandi, kubuka semua baju yang berada di badanku, kupandangi tubuhku di cermin.
    Apakah benar pemuda seperti Fandi terangsang menyaksikan badanku ini? Peduli sangat yang penting saya ingin rasakan bagaimana sih bercinta dgn remaja yang masih panas.
    Keluar kamar mandi, Fandi sama persis masuk kamar. Matanya terbelalak menyaksikan badan sintalku yang tidak berpenutup satu helai benangpun.
    “Bodi Ibu bagus sekali.. ” ia beri pujian sambil mengecup putting susuku yang telah mengeras sejak dari barusan.
    Badanku disandarnya di tembok depan kamar mandi. Lantas diciuminya sekujur badanku, dimulai dari pipi, ke-2 telinga, leher, sampai ke dadaku. Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku 1/2 digigit-gigit, digelitik-gelitik dgn ujung lidah, jg dikenyot-kenyot dgn benar-benar bergairah.
    “Ibu hebat…,” desisnya.
    “Apanya yang luar biasa..?” Tanyaku sekalian mangacak-acak rambut Fandi yang panjang seleher.
    “Tubuh Ibu tidak banyak berbeda dibanding saya SD dahulu” Ucapnya sekalian terus melumat puting susuku. Sangat nikmat.
    “Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sambil meremas benjolan kemaluannya.
    Dgn segera kuloloskan celana sampai celana dalamnya. Memahami tekadku, ia lantas duduk di tepi tempat tidur dgn ke-2 kaki mengangkang. DIbukanya sendiri pakaian kaosnya, sedangkan saya berlutut raih tangkai k0ntolnya, hingga sekarang kami sama bugil.
    Cukup lama saya mencumbu kemaluannya, Fandi meminta giliran, ia ingin mengerjai memekku.
    “Masukkan saja yok, Ibu ingin merasakan k0ntol kamu San!” Cegahku sekalian menciumnya.
    Fandi tersenyum lebar. “Telah tidak sabar ya ?” godanya.
    “Kamu jg telah tidak kuatkan sebetulnya San,” Balasku sekalian mencubit perutnya yang berotot.
    Fandi tersenyum lantas menarik badanku. Kami berangkulan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas tempat tidur. Rupanya Fandi pandai sekali bercumbu. Birahiku naik makin tinggi dalam kurun waktu yang benar-benar singkat. Berasa memekku makin berdenyut, lendirku semakin membanjir, tidak sabar menunggu inovasi tangkai kemaluan Fandi yang besar.
    Berlainan dgn suamiku, Fandi kelihatannya lebih sabar. Ia tidak selekasnya masukkan tangkai k0ntolnya, tetapi terus menciumi sekujur badanku. Paling akhir ia mengubah badanku sampai menelungkup, lantas diciuminya ke-2 pahaku sisi belakang, naik ke bongkahan bokongku, naik terus sampai ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.
    Fandi menyisipkan tangan kirinya ke bawah badanku, badan kami berimpitan dgn posisi saya membelakangi Fandi, lantas diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan kadang-kadang pipiku. Sementara itu tangan kanannya menyeka-usap memekku dari belakang. Berasa jemari tengahnya menyelusup halus ke lubang memekku yang basah mengembang.
    “Memek Ibu bagus, tebel, tentu sedap ‘bercinta’ sama Ibu…,” ia berbisik sama persis di telingaku.
    Suaranya sangat parau, tanda birahinya juga sama tingginya dgn saya. Saya tidak dapat bereaksi apapun itu kembali. Kubiarkan saja apapun itu yang dilaksanakan Fandi, sampai berasa tangan kanannya bergerak mengusung samping pahaku.
    Mataku terpejam rapat, seolah tidak bisa kembali buka. Berasa napas Fandi makin mengincar, sedangkan ujung lidahnya mengelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya memegang dan meremas gaungs buah dadaku, sedangkan yang kanan mengusung samping pahaku makin tinggi. Lalu…, berasa sebuah benda tumpul menyodok masuk ke dalam lubang memekku dari belakang. Oh, my God, ia sudah masukkan rudalnya…!!!
    Sesaat saya tidak bisa bereaksi benar-benar, tetapi cuma menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inch untuk inch tangkai kemaluan Fandi masuk lubang memekku. Berasa penuh, nikmat hebat.
    “Oohh…,” tidak lama kemudian saya mulai bereaksi tidak karuan. Badanku langsung menggerinjal-gerinjal, sedangkan Fandi mulai memaju undurkan tongkat warisannya. Mulutku mulai merintih-rintih tidak teratasi.
    “Fandi, k0ntolmu enaaak…!!!,” kataku 1/2 menjerit.
    Fandi tidak menjawab, tetapi terus memaju undurkan rudalnya. Pergerakannya cepat dan kuat, bahkan juga condong kasar. Sudah pasti saya makin menjerit-jerit dibikinnya. Tangkai k0ntolnya yang besar itu ibarat akan membedah lubang memekku sampai ke dasar.
    “Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”
    Fandi justru makin semangat dengar jerit dan rintihanku. Saya makin erotis.
    “Aahh, k0ntolmu…, oohh, aarrghh…, k0ntolmuu…, oohh…!!!”
    Fandi terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dgn tangkai k0ntol yang hebat keras dan kaku. Meskipun kami bersetubuh dgn posisi ke samping, kelihatannya Fandi benar-benar tidak kesusahan menyikatkan tangkai kemaluannya pada memekku. Orgasmeku cepat sekali berasa akan meletus.
    “Ibu ingin keluar! Ibu ingin keluaaar!!” saya menjerit-jerit.
    “Yah, yah, yah, saya jg, saya jg! Sedap sekali ‘bercinta’ sama Ibu!” Fandi menyikat-nyodok makin kuat.
    “Sikat terus, Fandi!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”
    “Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sikat terus k0ntolmuuu…!”
    “Ohhh, ah, uuugghhh… ”
    “Enaaak…, k0ntol kamu sedap, k0ntol kamu enak, yahhh, teruuusss…”
    Pada beberapa detik akhir, tangan kananku raih bokong Fandi, kuremas bongkahan bokongnya, sedangkan paha kananku mengusung lempeng tinggi-tinggi. Berasa memekku berdenyut kuat sekali. Saya orgasme!
    Sebentar saya seperti melayg, tidak ingat apapun terkecuali nikmat yang tidak terucapkan. Mungkin telah ada 5 tahun saya tidak merasa kan kepuasan semacam ini. Fandi mengecup-ngecup pipi dan daun telingaku. Sesaat ia biarkan saya atur napas, saat sebelum selanjutnya ia mintaku menungging. Saya baru sadar jika rupanya ia belum capai orgasme.
    Kuturuti keinginan Fandi. Dgn cukup lesu karena orgasme yang hebat, kuatur posisi badanku sampai menungging. Fandi meng ikuti pergerakanku, tangkai kemaluannya yang besar dan panjang itu masih tetap menancap saat memekku.
    Itil V3
    Lantas perlahan-lahan berasa ia mulai mengayun pinggulnya. Rupanya ia hebat sabar. Ia memaju undurkan gerak pinggulnya satu-dua dengan teratur, seolah-olah kami barusan mengawali permainan, walau sebenarnya pasti perjalanan birahinya telah lumayan tinggi barusan.
    Saya nikmati pergerakan mundur-maju k0ntol Fandi dgn diam. Kepalaku menunduk, kuatur kembali napasku. Tidak berapakah lama, memekku mulai berasa sedap kembali. Kuangkat kepalaku, melihat ke belakang. Fandi selekasnya merunduk, dikecupnya pipiku.
    “Fan.. Kamu luar biasa sekali.. Ibu anggap barusan kamu hampir keluar,” kataku terang-terangan.
    “Emangnya Ibu sukai jika saya cepat keluar?” jawabannya halus di telingaku.
    Saya tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Fandi memahami, diciumnya bibirku. Lantas ia memacu bisa lebih cepat. Ia seperti ketahui jika saya mulai kenikmatan . Karena itu kugoyang-goyang pinggulku perlahan-lahan, ke kanan dan ke kiri.
    Fandi melenguh. Diremasnya ke-2 bongkah bokongku, lantas pergerakannya menjadi semakin kuat dan cepat. Tangkai kemaluannya yang hebat keras menusuk-hunjam memekku. Saya mulai mengerang-erang .
    “Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, k0ntolmu sedap bangeett… Fann!!”
    Fandi tidak bernada, tetapi menggecak-gecak makin kuat. Badanku sampai terbuncang-guncang. Saya menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku menjalar naik makin tinggi. Kurasakan Fandi juga ini kali selekasnya akan capai klimaks.
    Karena itu kuimbangi pergerakannya dgn menggoyahkan pinggulku segera. Kuputar-putar bokongku, kadang-kadang kumajumundurkan bersimpangan dgn pergerakan Fandi. Pemuda itu mulai mengerang-erang tanda ia juga selekasnya akan orgasme.
    Mendadak Fandi menyuruhku kembali. Ditariknya k0ntolnya dari kemaluanku. Saya kembali cepat. Lantas kukangkangkan ke-2 kakiku dgn 1/2 mengusungnya. Fandi langsung menyikatkan ke-2 dengkulnya sampai mendekat pada pahaku. Ke-2 kakiku menekuk mengangkang. Fandi menggenggam ke-2 kakiku di bawah lutut, lantas tangkai k0ntolnya yang keras menusuk mulut memekku yang menganga.
    “Aarrgghhh…!!!” saya menjerit.
    “Saya nyaris keluar!” Fandi bergumam.
    Pergerakannya langsung cepat dan kuat. Saya tidak dapat bergoyang dalam posisi semacam itu, karena itu saya pasrah saja, nikmati gecakan-gecakan keras tangkai kemaluan Fandi. Ke-2 tanganku mencekram sprei kuat-kuat.
    “Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.
    “Ooohhh, sedap sekali…, saya kenikmatan…, sedap ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Fandi
    “Ibu jg, Ibu jg, memek Ibu keenakaan…!” Balasku.
    “Saya hampir keluar, Buu…, memek Ibu sedap bangeet… ”
    “Ibu jg ingin keluar kembali, tahan dahulu! Teruss…, yaah, saya jg ingin keluarr!”
    “Ah, oh, uughhh, saya tidak tahan, saya tidak tahan, saya ingin keluaaar…!”
    “Yaahh teruuss, sikat teruss!!! Ibu sedap enak, Ibu sedap, Fandin…, saya ingin keluar, saya ingin keluar, memekku kenikmatan, saya kenikmatan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”
    Badanku melafalkanng sebentar sementara otot memekku berasa berdenyut kuat. Saya menjerit panjang, tidak dapat meredam enaknya orgasme. Pada waktu bersama, Fandi menekan kuat-kuat, menusukkan tangkai kemaluannya dalam-dalam di lubang memekku.
    “Oohhh…!!!” ia juga menjerit, sedangkan berasa kemaluannya menyemburkan-nyemburkan cairan mani di saat memekku. Enaknya tidak terucapkan, sangat indah capai orgasme dalam kurun waktu sama persis bersama semacam itu.
    Lantas badan kami sama melunglai, tapi kemaluan kami tetap terus bertautan. Fandi merengkuhku mesra sekali. Sesaat kami sama sIbuk atur napas.
    “Sedap sekali,” bisik Fandi sesaat selanjutnya.
    “Hmmm…” Saya menggelinjang manja. Berasa tangkai kemaluan Fandi bergerak di saat memekku.
    “Memek Ibu sedap sekali, dapat nyedot-nyedot gitu…”
    “Apalagi k0ntol kamu…, besar, keras, dalemmm…”
    Fandi bergerak menciumi saya kembali. Ini kali diangkatnya tangan kananku, lantas kepalanya menyelusup mencium ketiakku. Saya mengikik kegelian. Fandi menjilat-jilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tetapi sedap. Apalagi selanjutnya lidahnya terus menjulur-julur menjilat-jilati buah dadaku.
    Fandi lantas menetek seperti bayi. Saya mengikik kembali. Putingku disedot, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Fandi karena sikapnya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak kembali. Fandi mengusung mukanya sedikit, tersenyum tipis, lantas berbicara,
    Bacaan Seks Terkini 2023 Kepuasan yang Sudah Lama Lenyap
    “Saya dapat tidak puas-puas ‘bercinta’ sama Ibu… Ibu jg sukai kan?”
    Saya tersenyum saja, dan itu cukup untuk Fandi sebagai jawaban. Akhirnya, sepanjang hari itu kami bersetubuh kembali. Sesudah break sesaat pada sore hari malamnya Fandi minta lagi porsi dariku. Minimal malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dgn entahlah berapakah kali saya capai orgasme. Yang terang, esok paginya badanku betul-betul lesu, lemas tidak berkekuatan.
    Nyaris tidak tidur benar-benar, tetapi saya masih tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya saya kuyu sekali. Beberapa teman banyak yang menduga saya sakit, walau sebenarnya saya malah sedang bahagia, setelah bersetubuh semalam sehari dgn sisa siswaku yang gagah.
    Telah satu minggu Fandi jadi” suami”ku. Dan jujur saja saya benar-benar nikmati kehidupan malamku sepanjang satu minggu ini. Fandi betul-betul pemuda yang benar-benar gagah, sepanjang satu minggu ini lubang memekku selalu disiramnya dgn sperma fresh. Dan entahlah berapakah kali saya meredam jeritan karena kepuasan hebat yang dia beri.
    Meskipun malam telah senang menjilat, mengisap, dan mencium sepasang payudaraku. Fandi selalu meremasnya kembali bila ingin pergi kuliah saat pagi hari, ucapnya sih buat menambahkan semangat. Saya tidak ingin larang karena saya jg nikmati semua perlakuannya itu, walaupun mengakibatkan saya harus membereskann bajuku kembali.
    Malam itu sekitaran jam 1/2 10-an. Sesudah menidurkan anakku yang paling bungsu, saya pergi kekamar mandi untuk ganti pakaian. Fandi minta saya kenakan pakaian yang biasa saya gunakan ke sekolah. Sesudah usai ganti baju saya lalu keluar dan berdiri duduk di muka meja dandan. Lantas berhias seperti yang biasa saya kerjakan bila ingin pergi mengajarkan kesekolah.

    Tidak lama kudengar suara ketukan, hatiku segera bersorak senang tidak sabar menunggu permainan apalagi yang akan dilaksanakan Fandi padaku.
    “Masuk.. Tidak digembok,” panggilku dgn suara lembut.
    Lantas Fandi masuk dgn memakai T-shirt ketat dan celana putih sependek paha.
    “Malam ibu… Siap..?” Godanya sekalian medekatiku.
    “Telah sayang…” Jawabku sekalian berdiri.
    Tetapi Fandi meredam bahuku lantas mintaku untuk duduk kembali sembil menghadap kecermin meja dandan. Lantas dia berbisik ketelingaku dgn suara yang lembut.
    “Bu.. Ibu ingin tahu tidak darimanakah umumnya saya melihat ibu?”
    “Memang melalui mana..?” Tanyaku sekalian mengubah 1/2 tubuh.
    Dgn halus dia sentuh daguku dan arahkan mukaku baju dandan. Lantas sekalian mengecup leherku Fandi berkata.
    “Disini bu..” Bisiknya.
    Dari cermin saya menyaksikan ditengah-tengah kerah pakaian yang kukenakan cukup terbuka hingga samar-samar kelihatan tali BHku yang warna hitam. Patut bila sedang mengajarkan di muka kelas atau mengobrol dgn beberapa guru pria di sekolah, kadangkala saya merasa pandangan mereka sedang menelanjangi saya. Ternyata panorama ini yang mereka tonton waktu itu.
    Tetapi toh mereka hanya dapat menyaksikan, memikirkan dan ingin menyentuhnya pikirku. Lantas tangan kanan Fandi masuk kecelah itu dan mengelus bahuku. Sementara tangan kirinya perlahan-lahan buka kancing bajuku satu-satu. Sesudah terbuka semua Fandi lantas buka bajuku tanpa melepaskannya. Lantas dia raih ke-2 payudaraku yang tetap tertutup BH.
    “Berikut yang membuat saya selalu ingat ibu sampai saat ini,” Bisiknya ditelingaku sekalian meremas ke-2 susuku yang tetap kuat ini.
    Lantas tangan Fandi meraih daguku dan selekasnya tempelkan bibir hangatnya padaku dgn penuh kasih dan emosinya. Saya tidak tinggal diam dan selekasnya menyongsong sapuan lidah Fandi dan mengisapnya dgn keras air liur Fandi, kulilitkan lidahku menyongsong lidah Fandi dgn penuh getaran birahi. Selanjutnya tangannya yang keras mengusung badanku dan membaringkannya ditengah-tengah tempat tidur.
    Dia lantas melihat badan depanku yang terbuka, dari cermin saya dapat menyaksikan BH hitam yang terbuka dgn “push up bra model”.
    Hingga memberi kesan-kesan payudaraku nyaris tumpah melimpah keluar lebih sepertiganya. Agar semakin membuat Fandi lebih panas, saya lantas mengelus-elus payudaraku yang samping kiri yang tetap dibalut bra, sedangkan tangan kiriku membelai pussy yang menyembul mendesak CDku, karena waktu itu saya kenakan celana “mini high cut model”.
    Fandi terlihat kagum menyaksikan kelakuanku, lantas dia mendekatiku dan menyikat bibirku yang halus dan hangat dan secara langsung melumatnya. Sementara tangan kanan Fandi landing disembulan payudara samping kananku yang fresh, dielusnya halus, diselinapkan tangannya dalam bra yang cuma 2/3 tutupi payudaraku dan dikeluarkannya buah dadaku.
    Didesak dan dicarinya puting susuku, lantas Fandi memilinnya dengan lembut dan menariknya perlahan-lahan. Tindakannya itu membuatku melepaskan kecupan Fandi dan mendesah, mendesis, menghempas kepalaku kekiri dan kekanan.
    Setelah link dgn bibir hangatku, Fandi lantas sapu dagu dan leherku, hingga saya meracau terima dera kepuasan tersebut.
    “Fandi… Fandi… Mengapa kamu yang memberi kepuasan ini..”
    Fandi lantas hentikan aktivitas mulutnya. Tangannya selekasnya buka hubungan bra yang ada di muka, dgn sekali pijitan jemari telunjuk dan ibu jari samping kanan Fandi, Selekasnya 2 buah gunung kembarku yang tetap kuat dan terurus menyembul keluar nikmati kebebasan alam yang cantik.
    Lantas Fandi tempelkan bibir hangatnya pada buah dadaku samping kanan, disapu dan dijilatnya sembulan daging fresh tersebut. Sekencang itu juga merambatlah lidahnya pada puting coklat muda keras, fresh melawan ke atas. Fandi mengulum putingku dgn buas, kadang-kadang digigit lembut dan diambilnya dgn gigi.
    Saya cuma dapat mengeluh dan mengeluhkan, sekalian mengusung tubuhku sambil melepas pakaian dan rok kerjaku dan bra warna hitam yang sudah dibuka Fandi dan kulemparkan kekursi dandan. Dgn giat penuh gairah Fandi mengisap buah dadaku yang samping kiri, tangan kanannya meraba-raba dan menyebar kebawah sampai ia sentuh CDku dan stop digundukan nikmat yang penuh melawan fresh ke atas.
    Lantas Fandi merabanya ke vertikal, di atas kebawah. Menyaksikan CDku yang telah basah lembab, dia segera menurukannya mendororng dgn kaki kiri dan secara langsung membuangnya sampai jatuh ke karpet.
    Adapun tangan kanan itu selekasnya mengelus dan memberi sentuhan rangsangan pada memekku, yang di bagian atasnya banyak bulu lembut terurus adapun di bagian belahan memek dan di bagian bawahnya bersih dan mulus tidak ada memiliki rambut. Rangsangan Fandi makin tajam dan luar biasa hingga saya meracau.
    “Fannnn.. Sentuh ibu sayang,.. Fandii membuat.. Ibu terbaang.. Pleaase.”
    Fandi selekasnya buka gundukan tebal memek punyaku lantas mulutnya selekasnya menjulur kebawah dan lidahnya menjulur masuk untuk sentuh lebih dalam cari kloritasku yang makin jadi membesar dan mengeras. Ia menekan dgn penuh gairah dan lidahnya bergerak liar ke atas dan kebawah.
    Saya menggeliat dan teriak tidak kuat meredam orgasme yang akan makin mendesak muncul seperti merapi yang ingin memuntahkan isi buminya. Dgn tersengal-sengal kudorong bokongku naik, sambil tanganku menggenggam kepala Fandi dan memencetnya kebawah sekalian mengeluh.
    “Fandi.. Aarghh..”
    Saya tidak dapat meredamnya kembali sampai menjerit saat terima ledakan orgasme yang pertama, magma juga melimpah menyemprotkan ke atas hidung Fandi yang mancung.
    “Fandi.. Ibu keluaa.. aar.. Sann..” Memekku berdenyut kuat dan melafalkannglah badanku sekalian masih tetap meracau.
    “Fandi.. Kamu jago sekali mainkan lidahmu saat memekku sayang.. Cium ibu sayang.”
    Fandi selekasnya bangun dekap kuat di atas dadaku yang pada kondisi oleng menyongsong getaran orgasme. Dia lantas mencium mulutku dgn kuatnya dan saya menyambutnya dgn link ganas, kuserap lidah Fandi dalam rongga mulutku yang cantik.
    Badanku terbaring tidak memiliki daya sebentar, Fandipun mencumbuku dgn mesra sekalian tangannya mengelus-elus semua badanku yang lembut, sambil memberi ciuman hangat didahi, pipi dan mataku yang terpejam dgn penuh cinta. Dibiarkannya saya nikmati beberapa sisa kepuasan orgasme yang luar biasa. Jg memberikan peluang berkurangnya gairah yang kurasakan.
    Sesudah merasa saya cukup istirahat Fandi mulai sentuh dan membelaiku kembali. Saya selekasnya bangun dan medorong belahan tubuh Fandi yang ada diatasku. Kudekatkan kepalaku kewajahnya lantas kucium dan kujilati pipinya, selanjutnya menyebar kekupingnya.
    Kumasukkan lidahku ke lubang telinga Fandi, hingga dia meronta meredam nafsunya. Jilatanku semakin turun kebawah sampai keputing susu kiri Fandi yang memiliki rambut, Kubelai dada Fandi yang sektor berotot sedang tangan kananku mainkan puting yang samping kiri. Mengelinjang Fandi mendapatkan sentuhan yang menusuk dititik riskannya yang menjalar nafsunya itu, Fandipun mengeluh dan mendesah.
    Aktivitasku makin menghangat dgn turunkan sapuan lidah sekalian tanganku menjalar keperut. Lantas kumainkan lubang pusar Fandi didesak kebawah dfan kesamping terus kulepaskan dan kubelai perut bawah Fandi hingga kemudian kekemaluan Fandi yang telah jadi membesar dan mengeras.
    Kuelus halus dgn jari lentikku tangkai kemaluan Fandi yang melawan ke atas, warna kemerahan kontras dgn kulit Fandi yang putih kepalanya juga sudah berbening air birahi.
    Menyaksikan kondisi yang telah menarik itu saya jadi tidak sabar dan selekasnya kutempelkan bibir hangatku kekepala kontol Fandi dgn penuh gelor gairah, kusapu kepala kontol dgn jeli, kuhisap lubang air seninya hingga membuat Fandi putar kepalanya kekiri dan kekanan, mendongkak-dongkakkan kepalanya meredam keikmatan yang benar-benar tidak ada tara, adapun tangannya menjambak kepalaku.
    “Buuu.. Dera nikmat darimu tidak tertahan.. Aku ingin memilikimu sepenuhnya,” Fandi mengeluh.
    Saya tidak menjawab, cuma lirikan mataku sekalian mengedipkannya satu ke Fandi yang sedang kelejotan. Sukmanya sedang terbang melayg kealam raya oleh embusan cinta birahi yang tinggi. Adapun tanganku memijit dan mengocaknya dgn irama yang perlahan dan makin cepat, sedangkan lidahku menjilat-jilati semua permukaan kepala kontol itu. Termasuk di bagian urat yang peka sisi atas sekalian kupijat-pijat dgn penuh gairah birahi.
    Sadar akan kondisi Fandi yang makin menaiki pucuk kepuasan dan aku juga sendiri sudah terangsang. Renyutan memekku sudah memengaruhi deburan darah badanku, kulepaskan kumulan kontol Fandi dan selekasnya kuposisikan badanku di atas badan Fandi menghadap kekakinya.
    Dan kumasukkan kontol Fandi yang keras dan menengang ke lubuk nikmatku. Selekasnya kuputar memompanya turun naik sekalian menekan dan memijat dgn otot memek semaksimal mungkin. Irama pergerakanpun kutambah sampai kecepatan optimal.
    Fandi berteriak, sedangkan aku juga terpusat nikmati dera kepuasan gesekan kontol Fandi yang menggesek G-spotku berkali-kali hingga memunculkan dera kepuasan yang sangat indah. Tangan Fandipun tidak tinggal diam diremasnya bokongku yang bundar montok cantik, dan dielus-elusnya anusku, sekalian nikmati dera goyanganku pada kontolnya. Dan pada akhirnya kami berdua berteriak.
    “Buu Dennook.. Saya tidak kuat kembali.. Beri kepuasan lebih kembali bu.. Renyutan diujung kontolku sudah tidak tertahan”

    “Ibu pandai… Ibu liaarr… Ibu membuatku melayg.. Saya ingin keluarr”.
    Lantas Fandi mintaku untuk putar tubuh manghadap pada dianya dan dibalikkannya badanku hingga. Saat ini saya ada di bawah badannya bersandarkan bantal tinggi, lantas Fandi meningkatkan ke-2 kakiku kebahunya selanjutnya dia bertimpuh di muka memekku. Sekalian mengayun dan memompa kontolnya dgn yang cepat dan kuat. Saya dapat menyaksikan bagaimana muka Fandi yang tidak kuat kembali akan renyutan diujung kontol yang makin mendesak seolah ingin meletus.
    “Buu… Pleaass.. See.. Saya akaan meleedaaakkh!”
    “Tungguu Fandi.. Orgasmeku jg mauu.. Tiba ssayaang.. Kita sama yaa..”
    Akhirnya… Croottt.. Croottt.. Croottt tidak tertahan kembali bendungan Fandi bobol memuntahkan spermanya di memekku. Bersama aku juga mendengus dan meneriakkan erangan kepuasan.
    Selekasnya lusuhbar bibir Fandi, kukulum dgn hangat dan kusodorkan lidahku ke rongga mulut Fandi. Kudekap tubuh Fandi yang sama melafalkanng, basah tubuh Fandi dgn peluh bersatu dgn peluhku. Lantas dia terkulai didadaku sekalian nikmati renyut memekku yang kuat menyongsong orgasme yang nikmat yang sejauh ini kurindui.
    Lantas Fandi membelai rambutku dgn penuh kasih-sayang selanjutnya mengecup keningku.
    “Buu.. terima kasih, i love you so much.. Terus beri kepuasan semacam ini bagiku ya..” Bisiknya halus.
    Saya cuma menggangguk perlahan-lahan, sesudah memberi kecupan selamat tidur saya merengkuhnya dan secara langsung lelap. Karena esok saya harus masuk kerja dan ada banyak yang lain penjelajahan penuh kepuasan yang akan kami lewati.

  • Cerita Sex Susu Maya

    Cerita Sex Susu Maya


    9632 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Susu Maya ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexBegitu rasanya malas sekali karena pagi itu aku berangkat ke kantor pagi seklai karena banyak kerjaan
    yang menumpuk dan yang tidak enaknya saat berangkat di tengah jalan hujan turun deras sekali, karena
    tidak ingin basah kuyup jadinya aku berteduh di sekitar warung terdekat.

    Ibu permisi numpah berteduh Entah gak tau aku siapa namanya saat itu, hujan mendadak turun tanpa ada
    pertanda mendung.

    “Gak apa apa dik silahkan berteduh nunggu hujan reda kalau di lanjut perjalanannya malah basah kuyup,
    jawab ibu pemilik warung tersebut.

    “Saya pesan kopi susunya Bu, jangan banyak-banyak gulanya ya,” pintaku setelah mengambil duduk dalam
    warung itu. Sambil menunggu pesananku, kuamati pemandangan sekeliling warung itu.

    Warung tempat kuberteduh terlihat sangat rapi dan bersih, walaupun ukurannya kecil. Sungguh, aku baru
    kali itu singgah disana, meskipun sehari-hari kerab melintasi jalan di depannya. Pagi itu, ada tiga
    orang yang turut berteduh sambil sarapan,

    Kelihatannya mereka itu sopir dan kenek angkot yang pangkalannya tak seberapa jauh dari warung itu.
    Belum lagi kopi susu yang kupesan tiba dihadapanku, kulihat dua wanita muda masuk ke warung.

    “Uhh, gila hujannya ya Fin.., untung sudah sampai sini,” kata yang berbadan agak gemuk pada temanya
    yang lebih langsing.

    Dari penampilan mereka aku bisa menebak kalau mereka adalah sales promotion girl (SPG), dibelakang
    baju kaos yang mereka pakai ada sablonan bertulis Susu Siip (sengaja disamarkan), produk susu baru
    buatan lokal. Keduanya langsung duduk dibangku panjang tepat di depanku.

    “Ini Dik kopi susunya, apa nggak sekalian pesan sarapan Dik?” ibu pemilik warung membawakan pesananku.

    “Makasih Bu, ini saja cukup. Saya sudah sarapan kok,” jawabku, Ibu itu pun berlalu, setelah sempat
    menawarkan menu pada dua wanita muda dihadapanku.

    “Hm maaf Mas, apa tidak mau coba susu kami?” sebuah suara wanita mengejutkan aku.

    Hampir saja aku tersedak kopi yang sedang kuseruput dari cangkirnya, sebagian kopi malah tumpah
    mengotori lengan bajuku.

    “Duh maaf, kaget ya Mas. Tuh jadi kotor bajunya,” wanita yang agak gemuk menyodorkan tisue kepadaku.

    “Ohh, nggak apa Mbak, makasih ya,” kuterima tisue pemberiannya dan membersihkan lengan bajuku.

    “Maaf, susu apa maksud Mbak?” aku bertanya.

    “Hik.. Hik.. Mas ini rupanya kaget dengar susu kita Fin,” canda sigemuk, si langsing tersenyum saja.

    Cerita Sex Susu Maya “Ini loh Mas, susu siip. Susu baru buatan lokal tapi oke punya. Harganya murah kok, masih promosi Mas,
    ada hadiahnya kalau beli banyak,” si langsing menjelaskan, ia juga menerangkan harga dan hadiahnya.

    Sebenarnya aku ingin lebih lama diwarung itu supaya bisa lebih lama bersama dua wanita SPG susu itu,
    tapi nampaknya hujan sudah mulai berhenti dan aku harus melanjutkan perjalanan karena waktunya sudah
    mepet & Pekerjaan dikantor masih menunggu tuk diselesaikan.

    “Saya tertarik Mbak, tapi kayaknya saya harus lanjutkan perjalanan nih, tuh hujannya sudah berhenti.
    Emm, gimana kalau saya kasih alamat saya, ini kartu nama saya dan kalau boleh Mbak berdua tulis
    namanya disini ya,” kusodorkan selembar kartu namaku sekaligus meminta mereka menulis namanya dibuku
    saku yang kubawa.

    “Oh Mas Andy toh namanya. Pulang kerjanya jam berapa Mas biar bisa ketemu nanti kalau kami
    kerumahnya,” si gemuk yang ternyata bernama Maya bertanya sambil senyum-senyum padaku.

    “Jam empat sore juga saya sudah dirumah kok. Mbak Maya dan Mbak Wati boleh kesana sekitar jam itu,
    saya tunggu ya,” jawabku. Wati yang langsing juga tersenyum.

    Aku kemudian membayar kopi susu pesananku dan meninggalkan warung, untuk segera menuju ke kantor. Jam
    3 sore aku sudah menyelesaikan laporanku yang menumpuk, dan aku langsung pulang kekontrakanku.

    Oh ya umurku saat itu sudah menginjak 28 tahun, ceritasexdewasa.org aku coba mandiri merantau dikota kembang ini. Kuputar
    lagu-lagu melankolisnya Katon Bagaskara di VCD Player sambil kunikmati berbaring dikasur kamarku.

    Foto Lusi kupandangi, pacarku itu sudah tiga minggu ini pindah ke Jakarta, bersama pindah tugas
    bapaknya yang tentara. Kayaknya sulit melanjutkan tali kasih kami, apalagi jarak kami sekarang jauh.

    Dan sepertinya ini takdirku, berkali-kali gagal kawin gara-gara terpisah tiba-tiba, jadi jomblo sampai
    umur segitu. Membayangkan kenangan manis bersama Lusi, aku akhirnya lelap tertidur ditemani tembang
    manis Katon.

    Sampai akhirnya gedoran pintu kontrakan membangunkanku. Astaga sudah jam setengah 5 sore, aku segera
    membukakan pintu utama kontrakanku untuk melihat siapa yang datang.

    “Sore Mas Andy, duh baru bangun ya? Maaf ya mengganggu lagi,” ternyata yang datang Maya dan Wati, SPG
    Susu yang kujumpai pagi tadi.

    “Oh Mbak Maya dan Mbak Wati.., saya pikir nggak jadi datang. Silahkan masuk yuk, saya basuh muka
    sebentar ya,” kupersilahkan mereka masuk dan aku kekamar mandi membasuh mukaku.

    Sore itu Maya dan Wati tidak lagi menggunakan seragam SPG, mereka pakai casual. Maya walau agak gendut
    jadi terlihat seksi mengenakan jeans ketat dipadu kaos merah ketat pula, sedangkan Wati yang langsing
    semakin asyik pakai rok span mini dipadu kaos kuning ketat.

    Rumah kontrakanku type 36, jadi hanya ada ruang tamu dan kamar tidur yang ukurannya kecil, selebihnya
    dapur dan kamar mandi juga sangat mini dibagian belakang. Setelah basuh muka, aku menemani mereka
    duduk di ruang tamu.

    Cerita Sex Susu Maya

    Cerita Sex Susu Maya

    “Wah ternyata Mas Andy ini Kerja di Farmasi ya, boleh dong kapan-kapan kita di jelasin masalah obat
    Mas?” Maya buka bicara saat aku duduk bersama mereka.

    “Tentu boleh, kapan Mbak mau datang aja kesini,” jawabku.

    Selanjutnya kami kembali bicara masalah produk susu yang mereka pasarkan. Bergantian bicara, Maya dan
    Wati menjelaskan kalau susu yang mereka jual ada beberapa macam dengan kegunaan yang beragam.

    Ada susu untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak usia sekolah, balita, bayi, orangtua, pertumbuhan
    remaja, sampai susu greng untuk menambah vitalitas pria. Nah, untuk susu penambah vitalitas pria itu,
    bicara mereka sudah berani agak porno dan mesum, membuat aku blingsatan mendengarnya.

    “Hmm, boleh-boleh.. Saya ambil susu grengnya dua mbak, nanti kalau bagus saya tambah lagi lain kali,”
    aku memotong bicara mereka yang semakin ngawur.

    “Nah gitu dong Mas, biar istri Mas senang kalau suaminya greng,” Wati kembali bercanda.

    “Duh.. Mbak, saya belum kawin nih. Maksud saya susu greng itu saya pakai buat kerja, supaya tetap fit
    kalau kerja,” kataku.

    Jawabanku itu membuat mereka saling pandang, lalu keduanya tertawa sendiri.

    “Wah kita kira Mas sudah punya istri, ternyata masih bujang. Kok ganteng-ganteng belum laku sih?” Maya
    menggoda.

    Suasana terasa langsung akrab bersama dua SPG susu itu. Mereka pun menceritakan latar belakang mereka
    tanpa malu kepadaku. Maya, wanita berumur 26 tahun, dulunya karyawati sebuah bank, lalu berhenti
    karena dinikahi rekan sekerjanya.

    Tapi kini dia janda tanpa anak sejak suaminya sakit dan meninggal, tiga tahun lalu. Sedangkan Wati,
    bernasib sama. Wanita 24 tahun itu, pernah menikah dengan lelaki sekampungnya, tetapi kemudian jadi
    janda gantung sejak suaminya jadi TKI dan tak ada kabarnya sejak 4 tahun lalu. Keduanya terpaksa
    menjadi SPG untuk menghidupi diri.

    “Kami malu Mas, sudah kawin masih bergantung pada orangtua, makanya kami kerja begini,” kata Wati.

    “Kalau Mas mau, gimana kalau saya seduhkan susu greng itu. Sekedar coba Mas, siapa tahu Mas jadi
    pingin beli lebih banyak?” Maya menawarkanku setelah obrolan kami semakin akrab.

    Belum sempat kujawab dia sudah bangkit dan menanyakan dimana letak dapur, ia pun menyeduhkan secangkir
    susu greng buatku. Susu buatan Maya itu kucicipi, lalu kuteguk habis, kemudian kembali ngobrol dengan
    mereka.

    Saat itu jam menunjuk angka tujuh malam. Lima belas menit setelah meneguk susu buatan Maya, aku
    merasakan dadaku bergemuruh dan panas sekujur tubuh, agak pusing juga.

    “Ohh.. Kok saya pusing jadinya Mbak? Kenapa ya? Ahh..,” aku meremasi rambutku sambil bersandar di
    kursi bambu.

    “Agak pusing ya Mas, itu memang reaksinya kalau pertama minum Mas. Mana coba saya pijitin lehernya,”
    Wati pindah duduk kesampingku sambil memijiti tengkuk leherku, agak enakan rasanya setelah jemari
    lentik Wati memijatiku.

    “Nah, biar lebih cepat sembuh saya juga bantu pijit ya,” Maya pun bangkit dan duduk disampingku,
    posisiku jadi berada ditengah keduanya.

    Tapi, astaga, Maya bukannya memijit leherku malah menjamah celana depanku dan memijiti penisku yang
    mendadak tegang dibalik celana.

    Cerita Sex Susu Maya “Ahh Mbaak.., mmfphh.. Ehmm,” belum selesai kalimat dari bibirku, bibir Wati segera menyumpal dan
    melumat bibirku.

    Gila pikirku, aku hendak menahan aksi mereka tapi aku pun terlanjur menikmati, apalagi reaksi susu sip
    yang kuteguk memang mujarab, birahiku langsung naik. Akhirnya kubalas kuluman bibir Wati, kusedot
    bibir tipisnya yang mirip Enno Lerian itu.

    “Waduh.., gede juga Andy juniornya Mas,” ucapan Maya kudengar tanpa melihatnya karena wajah Wati yang
    berpagutan denganku menutupi.

    Tapi aku tahu kalau saat itu Maya sudah membuka resleting celanaku dan mengeluarkan penisku yang
    tegang dari celana. Sesaat setelah itu, kurasakan benda kenyal dan basah melumuri penisku, rupanya
    Maya menjilati penisku.

    “Ahh.., tidak Mbak.., jangan Mbak,” kudorong tubuh Wati dan Maya, aku jadi panik kalau sampai ada
    warga yang melihat adegan kami.

    “Ayolah Mas.. Kan sudah tanggung. Nanti pusing lagi loh,” Maya seperti tak puas, Wati pun menimpali.

    “Maksud saya jangan kita lakukan disini, takut kalau ketahuan Pak RT. Kita pindah kekamar aja yah,

    ” aku mengajak keduanya pindah ke kamar tidurku, setelah mengunci pintu utama kontrakanku.

    Sampai di kamarku, bagaikan balita yang akan dimandikan ibunya, pakaianku segera dilucuti dua SPG itu,
    dan mereka pun melepasi seluruh pakaiannya. Wah tubuh mereka nampak masih terawat, mungkin karena lama
    menjanda.

    Sebelum melanjutkan permainan tadi, kuputar lagi lagu Katon Bagaskara dengan volume agak keras supaya
    suara kami tak terdengar keluar. Setelah itu, aku rebah dikasurku dan Maya segera mengulangi aksinya
    menjilati, menghisap penisku yang semakin mengeras. Markas Judi Online Dominoqq

    Maya bagaikan serigala lapar yang mendapatkan daging kambing kesukaannya. Sedangkan Wati berbaring
    disisiku dan kami kembali berpagutan bibir, bermain lidah dalam kecupan hangat. Dalam posisi itu
    tanganku mulai aktif meraba-raba susu Wati disampingku, kenyal dan hangat sekali susu itu, lebih sip
    sari susu sip yang mereka jual kepadaku.
    “Oh Mas, saya sudah nggak tahan Mas,” Maya mengeluh dan melepaskan kulumannya dipenisku.
    “Ayo Lin, kamu duluan.. Tapi cepat yahh,” Wati menyuruh Maya.

    Cerita Sex Susu Maya Wanita bertubuh agak gemuk itu segera menunggangiku, menempatkan vagina basahnya diujung penisku Maya
    berposisi jongkok dan bless, penisku menembusi vaginanya.

    “Ohh.. Aaauhh.. Mass hengg,” Maya meracau sambil menggenjot pinggulnya naik turun dengan posisi
    jongkok diatasku. Kurasakan nikmatnya vagina Maya, apalagi lemak pahanya ikut menjepit di penisku.

    Wati yang turut terbakar birahinya segera menumpangi wajahku dengan posisi jongkok juga, bibir
    vaginanya tepat berada dihadapan bibirku langsung kusambut dengan jilatan lidah dan isapan kecil.
    Posisi mereka yang berhadapan diatas tubuhku memudahkan keduanya saling pagut bibir, sambil pinggulnya
    memutar, naik turun, menekan, diwajah dan penisku.

    Lima belas menit setelah itu, Maya mempercepat gerakannya dan erangannya pun semakin erotis terdengar.

    “Ahh Mass.., sayaa kliimmaakss.. Ohh ammphhuunnhh,” Maya mengejang diatasku, lalu ambruk berbaring
    disamping kananku. Melihat Maya KO, Wati kemudian turun dari wajahku dan segera mengambil posisi Maya,
    dia mau juga memasukkan penisku ke memeknya.

    “Ehh tunnggu Mbak Wati, tunggu,” kuhentikan Wati.

    Aku bangkit dan memeluknya lalu membaringkannya dikasur, sehingga akulah yang kini diatas tubuhnya.

    “Mass.. Aku pingin seperti Maya Masshh.. Puasin aku ya.. Meemmppffhh.. Ouhh Mass,” Wati tersengal-
    sengal kuserang cumbuan, sementara penis tegangku sudah amblas dimekinya.

    “Ohh enakhhnya memekmu Watthh.. Enakhh ughh,”
    “Engh.. Genjot yang kerass Mass, koontollmu juga ennahhkk.. Ohh Mass,” Wati dan aku memanjat tebing
    kenikmatan kami hingga dua puluh menit, sampai akhirnya Wati pun mengejang dalam tindihanku.

    “Amphhunn Mass.. Ohh nikhhmatt bangghett Masshh..,” Wati mengecup dadaku dan mencakar punggungku
    menahan kenikmatan yang asyik.

    “Iya Watt.. Inii untukkhhmu.. Ohh.. Oohh,” aku pun menumpahkan berliter spermaku ke dalam vagina Wati.

    Setelah sama-sama puas, dua SPG susu itu pun berlalu dari rumahku, kutambahkan dua lembar ratusan ribu
    untuk mereka. Aku pun kembali tidur dan menghayalkan kenikmatan tadi.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Tante Aniez

    Cerita Sex Tante Aniez


    2509 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Aniez ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Keluarga kami, bertetangga dengan keluarga Pak Aniez, rumah sebelah, terutama mama dan Bu Aniez, walau usia mereka terpaut jauh, mama berusia 46 sementara Bu Aniez 32 tahun.
    Mama dan Bu Aniez sering belanja bersama atau sekedar jalan-jalan saja. Saya sering dimintai tolong untuk menyetir, walau mereka bisa mengemudi sendiri.

    “Ifan, kamu ada acara, nggak?” kata mama jika nyuruh saya.

    Mengantar mereka, saya suka, karena aku termasuk anak mama. Sayapun menjadi ikut-ikutan Judi Online Terpercaya 3333 akrab dengan Rida, anaknya Bu Aniez yang baru berusia 5 tahun. Rida sering kuajak main. Di balik itu aku mulai senang juga, karena bisa bersama Bu Aniez yang cantik, putih bersih. Nampak anggun dengan pakaian jilbab modis rapat sekali. Di rumahpun dia sering mengenakan jilbab. Tingginya kira-kira 165 cm, tapi masih tinggian saya sedikit, beberapa centimeteran. Wajahnya cantik, mempesona dan indah, betapa indahnya yang tidak nampak, di balik pakaiannya, apalagi di balik beha? Ah pikirku agak galau.

    Lambat laun aku menjadi tertarik dengan Bu Aniez ini, gejala ini baru timbul dua bulan terakhir ini. Kami berdua sering beradu pandang dan saling melempar senyum. Entah senyum apa, aku kurang paham? Paling tidak bagiku atau saya yang terlalu GR. Sering suara memanggil lewat bibirnya yang indah

    “Ifan….” Itu yang menjadi terbayang-banyang, suara sangat merdu bagiku dan menggetarkan relung-relung hatiku.

    Ia di rumah, bersama Rida dan Parmi, pembantunya. Suaminya kerja di luar kota, pulangnya 2 minggu sekali atau kadang lebih.

    Pagi itu saya tidak ada jadwal kuliah, setelah mandi, sekitar pukul 08.00 saya keluar rumah, maksudku cari Judi Bandar Terpercaya 303 teman untuk kuajak ngobrol. Suasana sepi rumah-rumah di kompleks perumahan kami, banyak yang sudah tutup karena para tetangga sudah pada pergi kerja. Kalaupun ada, hanya pembantu mereka. Tetapi Bu Aniez, rupanya masih ada di rumah, karena mobilnya masih di carport. Mungkin dia belum berangkat kerja.

    Iseng-iseng aku masuk rumah itu setelah mengetuk pintu tak ada tanggapan. Aku langsung masuk, karena aku sudah terbiasa keluar-masuk rumah ini, bila disuruh mama atau sekedar main dengan Rida. Pagi itu Rida sudah pergi sekolah diantar Parmi. Di dalam rumah, terdengar suara gemercik air dari kamar mandi.

    “Siapa ya?” terdengar suara dari kamar mandi
    “Saya, Bu, Ifan, mau pinjam bacaan” jawabku beralasan.
    “O… silakan di bawah meja… ya”
    “Ya Bu, terima kasih…”kataku

    Sambil duduk di karpet, membuka-buka majalah, saya membayangkan, pasti Bu Aniez telanjang bulat di bawah shower, betapa indahnya. Tiba-tiba pikiran nakalku timbul, aku pingin ngintip, melangkah berjingkat pelan, tapi tak ada celah atau lubang yang akses ke kamar mandi. Justru dadaku terasa gemuruh, berdetak kencang, bergetaran. Kalau ketahuan bisa berabe! Akhirnya kubatalkan niatku mengintipnya, kembali aku membuka-buka buku.

    Cerita Sex Tante Aniez Beberapa menit kemudian terdengar pintu kamar mandi bergerak, Bu Aniez keluar. Judi303 Terpercaya Astaga…, Tubuh yang sehari-hari selalu ditutup rapat, kini hanya memakai lilitan handuk dari dadanya sampai pahanya agak ke atas, sembari senyum lalu masuk ke kamarnya. Aku pura-pura mengabaikan, tapi sempat kelihatan pahanya mulus dan indah sekali, dadaku bergetar lebih keras lagi. Wah belum apa-apa, sudah begini. Mungkin aku benar-benar masih anak-anak? Pikirku. Rasa hatiku pingin sekali tahu apa yang ada di kamar itu. Aku pingin nyusul! Perhatianku pada bacaan buyar berantakan, fokusku beralih pada yang habis mandi tadi.

    Dalam kecamuk pikiranku, tiba-tiba Bu Aniez menyapa dari dalam kamar:

    “Kamu nggak kuliah, Fan?” katanya dari dalam kamar
    “Tid..dak, …eh nanti sore, Bu” jawabku gagap, hari itu memang jadwal kuliahku sore.

    Mungkin ia tahu kalau aku gugup, malah mengajak ngomong terus.

    Mengapa aku tidak ikut masuk saja, seperti kata hatiku padahal pintu tidak ditutup rapat. Lalu aku nekad mendekat pintu kamarnya dan menjawab omongannya di dekat pintu. Kemudian aku tak tahan, walau agak ragu-ragu, lalu aku membuka sedikit pintunya.

    “Masuk saja, enggak apa-apa, Fan” katanya

    Hatiku bersorak karena dipersilakan masuk, dengan sikap sesopan-sopannya dan pura-pura agak Agen Pokerqq Terpercaya takut, saya masuk. Dia sedang mengeringkan rambutnya dengan hairdryer di depan meja rias.

    “Duduk situ, lho Fan!” pintanya sambil menunjuk bibir ranjangnya.
    “Iya,… Ibu… enggak ke kantor” sambil duduk persis menghadap cermin meja rias.
    “Nanti, jam 10an. Saya langsung ke balaikota, ada audensi di sana, jadi agak siang” katanya lagi.

    Sesaat kemudian dia menyuruh saya membantu mengeringkan rambutnya dan sementara tangannya mengurai-urai rambutnya. Kembali aku menjadi gemetar memegang hairdryer, apalagi mencium bau segar dan wangi dari tubuhnya. Leher belakang, bahu, punggung bagian atasnya yang putih mulus merupakan bangun yang indah. Aku memperhatikan celah di dadanya yang dibalut handuk itu, dadaku bergetar cepat. Tanpa sengaja tanganku menyenggol bahu mulusnya, ”Thuiiing…” Seketika itu rasanya seperti disengat listrik tegangan 220V.

    “Maaf, Bu” kata terbata-bata
    “Enggak pa-pa… kamu pegang ini juga boleh. Daripada kamu lirik-lirik, sekalian pegang” katanya sambil menuntun tangan kananku ke arah susunya, aku jadi salah tingkah.

    Rupanya dia tahu lewat kaca rias, bila saya memperhatikan payudaranya. Dadaku tambah bergoncang. Aku Judi Bola Online Wd Pulsa menjadi gemetar, percaya antara ya dan tidak, aku gemetaran memegangnya. Maklum baru kali ini seumur-umur.

    Beberapa saat kemudian dia beranjak dari tempat duduknya, sambil berkata:

    “Kamu sudah pernah sun pacarmu, belum?” tanyanya mengagetkan
    “Ah.. Ibu ada-ada aja, malu….kan…”
    “Ngapain malu, kamu sudah cukup umur lho, berapa umurmu?
    “21 Bu..”

    “Sudah dewasa itu. Kalau belum pernah cium, mau Bu ajari… Gini caranya” katanya sambil memelukkan tangannya pada bahuku.

    Kami berdiri berhadapan, tubuhnya yang dibalut handuk warna pink itu dipepetkan pada tubuhku, nafasnya terasa hangat di leherku. Wanita cantik ini memandangku cukup lama, penuh pesona dan mendekatkan bibirnya pada bibirku, aku menunduk sedikit. Bibirnya terasa sejuk menyenangkan, kami berciuman. Seketika itu dadaku bergemuruh seperti diterpa angin puting beliung, bergetar melalui pori-pori kulitku.

    “Kamu ganteng, bahkan ganteng sekali Fan, bahumu kekar macho. Aku suka kamu.” katanya
    “Sejak kapan, Bu?” kataku di tengah getaran dadaku
    “Sejak… kamu suka melirik-lirik aku kan?!”

    Saya menjadi tersipu malu, memang aku diam-diam mengaguminya juga dan suka melirik perempuan enerjik ini.

    “Ya sebenarnya aku mengagumi Ibu juga” kataku terbata-bata
    “ Tuh… kan?! Apanya yang kamu kagumi?
    “Yeahh, Bu Aniez wanita karier, cantik lagi…” kataku
    “Klop, ya…” sambil mengecup bibirku

    Kembali kami berpagutan, kini bibirku yang melumat bibirnya dan lidah Bu Aniez mulai menari-nari beradu dengan lidahku. Aku mulai berani memeluk tubuhnya, ciuman semakin seru. Sesekali mengecup keningnya, pipinya kemudian kembali mendarat di bibirnya. Karena serunya kami berpelukan dengan berciuman, tanpa terasa handuk yang melilit pada tubuhnya lepas, sehingga Bu Aniez tanpa sehelai kainpun, tapi dia tidak memperdulikan. Rasanya aku tidak percaya dengan kejadian yang aku alami pagi itu.

    Aku mencoba mencubit kulitku sendiri ternyata sakit. Inilah kenyataannya, bukan mimpi. Seorang wanita dengan tubuh semampai, putih mulus, payudaranya indah, pinggulnya padat berisi, dan yang lebih mendebarkan lagi pada pangkal pahanya, di bawah perutnya berbentuk huruf “V” yang ditumbuhi rambut hitam sangat sedap dipandang. Pembaca bisa membayangkan betapa seorang anak remaja laki-laki berhadapan langsung perempuan cantik tanpa busana di depan mata.

    Saya memang sering melihat foto-foto bugil di internet, tapi kali ini di alam nyata. Luar biasa indahnya, sampai menggoncang-goncang rasa dan perasaanku. Antara kagum dan nafsu birahi bergelora makin berkejar-kejaran di pagi yang sejuk itu.

    Bu Aniez membuka kaosku dan celanaku sekalian dengan cedeku. Dalam hitungan detik, kini kami berdua berbugilria, berangkulan ketat sekali, payudaranya yang indah-montok itu menempel dengan manisnya di dadaku, menambah sesak dadaku yang sedang bergejolak. Perempuan mantan pramugari pesawat terbang ini terus merangsek sepertinya sedang mengusir dahaga kelelakian. Penisku ngaceng bukan main kakunya, saya rasa paling kencang selama hidupku. Apalagi jari-jari Bu Aniez yang lentik nan lembut itu mulai menimang-nimang dan mengocok-ngocok lembut. Rasanya nikmat sekali.

    Lambat-laun tubuhnya melorot, sambil tak henti-hentinya menciumiku mulai dari bibir, ke leher, dada dengan pesona permainan lidahnya yang indah di tubuhku. Sampai pada posisi belahan payudaranya dilekatkan pada penisku, digerak-gerakkan, naik-turun beberapa saat. Ah… nikmat sekali.

    Sampai dia terduduk di pinggir ranjang, aku masih berdiri, penisku diraih lidahnya menari-nari di ujungnya, kemudian dikulum-kulum. Rasanya luar biasa nikmatnya, sebuah sensasi yang memuncak. Rasanya sampai sungsum, tulang-tulang dan ke atas di ubun-ubun. Tanganku meraih susunya, keremas-remas lembut, empuk dan sejuk dengan puntingnya yang berwarna merah jingga itu.

    Cerita Sex Tante Aniez Secara naluri aku pilin-pilin lembut, dia mendesah lirih. Ku rasakan betapa enaknya susunya di kedua telapak tanganku. Setelah sekitar lima menit, dia membaringkan diri di ranjang dengan serta merta aku menindih tubuh molek itu dan dia sambut dengan rangkulan ketat, kami saling membelai, saling mengusap, bergulat dan berguling. Kaki kami saling melilit, dengan gesekan exotic, membuat tititku kaku seperti kayu menempel ketat pada pahanya. Susunya disodorkan pada bibirku, lalu puntingnya ku-dot habis-habisan, saking nafsunya.

    Sementara itu kuremas lembut payudaranya yang sebelah, bergantian kiri-kanan. Kepalaku ditekankan pada dadanya, sehingga mukaku terbenam di antara kedua susunya, sambil kuciumi sejadi-jadinya. Perempuan ayu ini mendesis lembut, lalu tangannya mengelus tak melepas penisku.

    Aku benar-benar tak tahan, dengan permainan ini nafsuku makin menjadi-jadi, saat ini rasanya penisku benar-benar ngacengnya maksimal sepanjang sejarah, keras sekali dan rasanya ingin memainkan perannya. Aku lalu mengambil posisi menindih Bu Aniez yang tidur terlentang. Pada bagian pinggul antara perut dan pangkal paha tercetak huruf V yang ditumbuhi rambut tipis dan rapi.

    Ketika aku mencoba membuka pahanya nampak lobang merekah warna pink. Kuarahkan senjataku ke selakangannya, pahanya agak merapat dan kutekan. Tapi rasanya hanya terjepit pahanya saja, tidak masuk sasaran. Paha putih mulus itu ku buka sedikit, lalu kutekan kembali dan tidak masuk juga. Adegan ini saya lakukan berulang kali, tapi belum berhasil juga. Perempuan dengan deretan gigi indah itu malah ketawa geli. Penisku hanya basah karena kena cairan dari Vnya. Dia masih ketawa geli, saya menjadi kesal dan malu.

    “Tolonginlah… Bu, gimana caranya…” pintaku
    “Kamu keburu nafsu… tapi tak tahu caranya” katanya masih ketawa

    Lalu Bu Aniez memegang penisku kemudian diarahkan pada selakangannya, tepatnya pada lobang kewanitaannya. Pahanya di renggangkan sedikit dan lututnya membentuk sudut kiri-kanan

    “Sekarang tekan, pelan-pelan” bisiknya

    Kuikuti petunjuknya, dan kutekan pinggulku hingga penisku masuk dengan manisnya. Saat kumasukkan itu rasanya nikmat luar biasa, seolah-olah aku memasuki suatu tempat yang begitu mempesona, nyaman dan menakjubkan. Pada saat aku menekan tadi, Bu Aniez mengerang lembut.

    “Ahhh…..Ifan…….” desahnya
    “Kenapa,….. sakit Bu.?.” tanyaku
    “Nggak…sihh, enakan….malah “ jawabnya yang kusambut dengan tekanan penisku yang memang agak seret.
    “Saya juga enakan, Bu.. enak banget”
    “Tarik dan tekan lagi Fan. Burungmu gede mantap….” katanya.

    Aku ikuti arahannya dan gerakan ini menimbulkan rasa sangat nikmat yang berulang-ulang seiring dengan gerakan pinggulku yang menarik dan menekan. Saat aku tekan, pinggul Bu Aniez ditekan ke atas, mungkin supaya alat seks kami lebih ketat melekat dan mendalam. Di bawah tindihanku dia mengoyang-goyangkan pinggulnya dan kedua kakinya dililitkan ketat pada kakiku. Kadang diangkat ke atas, tangannya merangkul bahuku kuat sambil tak hentinya menggoyangkan pinggulnya. Aku melakukan gerakan pinggul seirama dengan gerakannya. Sesekali berhenti, berciuman bibir dan mengedot susunya. Kami benar-benar menyatu. Nikmat abiz!

    “Enak ya Fan, beginian?!” katanya disela-sela kegiatan kami
    “Yah.. enak sekali Bu” kataku

    Kami melakukan manuver gerakan bergulung, hingga Bu Aniez di atasku. Dalam posisi begini ia melakukan gerakan lebih mempesona. Goyangan pinggulnya semakin menyenangkan, tidak hanya naik turun, tetapi juga meliuk-liuk menggairahkan sambil mencuimiku sejadi-jadinya. Kedua tangannya diluruskan untuk menompang tubuhnya, pinggulnya diputar meliuk-liuk lagi.

    Setelah sekitar 15 menit, suasananya semakin panas, sedikit liar. Perempuan berambut sebahu itu makin bergairah dan menggairahkan, susunya disodorkan pada bibirku dan ku santap saja, saya senang menikmati susunya yang montok itu. Dalam menit berikutnya gerakannya makin kuat dan keras sehingga ranjangnya turut bergoyang. Kemudian merebahkan diri telungkup menindihku, dengan suaranya. Markas Judi Online Dominoqq

    “Ah.. uh… eh…. a….ku…..keluarrr Fan” katanya terengah-engah.

    Cerita Sex Tante Aniez Aku terpana dengan pemandangan ini, bagaimana tingkahnya saat mencapai puncak, saat orgasme, benar-benar mengasyikkan, wajahnya merona merah jambu. Sebuah pengalaman benar-benar baru yang menakjubkan. Nafasnya terengah-engah saling berburu. Beberapa menit kemudian gerakan pinggulnya makin melemah dan sampai berhenti. Diam sejenak kemudian bergerak lagi “Ah…” orgasme lagi dan beberapa saat kemudian wanita yang susunya berbentuk indah ini terkapar lemas, tengkurap menindih tubuhku.

    Suasananya mendingin, namun aku masih membara, karena penisku masih kuat menancap pada lobang kewanitaan Bu Aniez, kemudian di merebahkan disisiku sambil menghela nafas panjang.

    “Aku puas Fan…”
    “Permainan Ibu hebat sekali” kataku
    “Sekarang ganti kamu, lakukan kayak aku tadi” katanya lagi

    Kemudian aku kembali menunggangi Bu Aniez, dia terlentang pahanya dibuka sedikit. Dan penisku kuarahkan pada selakangannya lagi seperti tadi, disambut dengan tangannya menuntun memasukkan ke Vnya.

    “Tekan Fan! Main sesukamu, tapi jangan terlalu keras supaya nikmat dan kamu tahan lama.” Sambil memelukku erat kemudian mencium bibir.

    Saya mulai memompa wanita cantik bertubuh indah ini lagi, dengan menggerak-gerakkan pinggulku maju-mundur berulang-ulang. Ia menyambut dengan jepitan vaginanya ketat terasa mengisap-isap. Saat kutekan disambut dengan jepitan ini yang seolah dapat merontokkan sendi-sendiku. Dan tentu saja menimbulkan rasa nikmat bukan kepalang. Nikmat sekali! Sampai pada saatnya, beberapa menit kemudian…

    “Aku mau keluar Bu…….” kataku terengah-engah
    “Tahan dulu Sayang, aku juga mau keluar lagi kok… terus digoyang…nih… pentilku didot” katanya terengah-engah juga.

    Aku mengedot susunya dan meremas-remas, sambil memompanya. Sepertinya aku diajak melayang-layang di angkasa tinggi. Setelah beberapa menit, ada sebuah kekuatan yang mendorong mengalir dari dalam tubuhku. Semua tenaga terpusat di satu tempat menghentak-hentak menerobos keluar lewat penisku. Spermaku keluar memancar dengan dahsyatnya, memenuhi lorong birahi milik Bu Aniez, diiringi dengan rasa nikmat luar biasa.

    “Ahh….uh…ehh..”suara erangan kami bersahut-sahutan.

    Nafas kami berdua terengah-engah saling memburu, kejar-kejaran. Betapa nikmatnya perempuan ini walau lebih tua dari saya, tapi dahsyat sekali. Bu Aniez sangat mempesona. Saya memang pernah mengeluarkan sperma dengan cara onani atau mimpi basah, tapi kali ini mani-ku yang memancar dan masuk ke vagina seorang perempuan, ternyata membawa kenikmatan luar biasa dan baru kali ini aku rasakan, dengan dorongan yang menghentak-hentak hebat, apalagi dengan Bu Aniez, seorang perempuan yang aku kagumi kecantikannya. Seolah-olah ujung rambutku ikut merasakan kenikmatan ini. Dahsyat dan menghebohkan!

    Setelah beberapa menit aku terkapar lemas di atas tubuh wanita si kaki belalang itu (ini istilahku; kakinya indah sekali kayak kaki belalang), lalu melihat jam di dinding menunjuk pukul 09.16. Astaga, berarti aku bermain sudah satu jam lebih. Lalu aku mencabut penisku, dan segera ke kamar mandi diikuti Bu Aniez, sambil mencium pipiku.

    “Terima kasih ya Fan” katanya sambil menciumku
    “Sama-sama Bu..” kami kembali berciuman.

    Aku berpakaian kembali, kemudian segera keluar rumah, karena takut kalau-kalau Parmi dan Rida pulang.

    Sore harinya ada kuliah di kampus, selama mengikuti kuliah aku tidak concern pada dosen. Aku selalu teringat pagi itu, betapa peristiwa yang menyenangkan itu berlangsung begitu mulus, semulus paha Bu Aniez. Padahal hari-hari sebelumnya, mendapat senyumannya dan melihat wajahnya yang cantik, aku sudah senang. Tadi kini aku telah merasakan semuanya! Sebuah pengalaman yang benar-benar baru sekaligus negasyikkan. Lalu aku nulis sms.

    “Gimana Bu Aniez, lanjutkan?” teks SMSku
    “Kapan, …Yang….?” jawabnya

    Lalu kami sepakat malam ini dilanjutkan. Mama dan papaku pergi keluar rumah pukul 19.00 ada acara di kantor papa. Sebelum berangkat, saya pamit mama dan aku beralasan pada mama untuk mengerjakan tugas di rumah teman.

    “Mungkin, kalau kemalaman saya tidur di sana Ma” kataku pada mama.

    Semula mama keberatan, tapi akhirnya mengijinkan.

    Aku sudah tidak sabaran, kepingin rasanya ke rumah sebelah. Tapi Bu Aniez bilang kalau datang nanti setelah Rida dan Parmi tidur. Rasanya menunggu kayak setahun.

    Sekitar pukul sembilan malam ada sms masuk dari Bu Aniez

    “Mrka dah tdr, kemarilah…”
    “Aku berangkat, Mi” kataku pada pembantuku, tahunya aku ke rumah teman.
    “Nggak pakai motor Mas..?” tanya Mimi
    “Dijemput temanku diujung jalan” kataku

    Malam itu gerimis, aku berangkat ke rumah sebelah, tapi jalanku melingkar lingkungan dulu untuk kamuflase, agar Mimi tidak curiga.

    Setelah mengambil jalan melingkar, aku langsung masuk rumah dan disambut Bu Aniez dan langsung masuk kamar. Nyonya rumah mengunci pintu, mematikan lampu tengah dan masuk kamar. Rida tidur di kamar sebelah, sedang Parmi tidur di kamar belakang dekat dapur dan akses ke ruang utama di kunci juga. Sehingga cukup aman.

    Lampu meja kamar masih menyala redup, Bu Aniez masuk kamar dan mengunci pintu dengan hati-hati. Dia mengembangkan tangannya dan kami berpelukan kembali. Seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak ketemu. Kami mulai bermain cinta, kucium bibir indah perempuan ini, kamipun mulai hanyut dalam arus birahi. Malam itu ia memakai gaun tidur katun dominasi warna putih berbunga, kubuka kancingnya dan kelepas dengan gemetaran. Beha dan cedenya warna putih dan indah sekali. Diapun mulai membuka kaos lalu celana panjang yang kupakai, kami kembali berpelukan, bercumbu saling beradu lidah dan setiap inci kulit mulusnya kuciumi dengan lembutnya.

    “Kamu tak usah keburu-Buru, waktu kita panjang” katanya
    “Ya, Bu tadi pagi saya takut ketahuan…maka buru-buru.” kataku sambil membuka kait behanya, (agak lama karena belum tahu caranya) dan menarik pita yang melingkar di kedua bahunya.

    Lalu aku menciumi payudaranya wajahku kubenamkan di sela-selanya, sambil mengedot punting susunya bergantian kiri kanan. Saya suka sekali memainkan benda kembar milik Bu Aniez ini. Perempuan cantik itu mulai mendesah lembut. Lalu kutarik cedenye ke bawah melalui kakinya dan diapun menarik juga cedeku, kami saling tarik dan akhirnya kami tanpa busana seperti pagi tadi pagi.

    Kami berdua mulai mendaki gunung birahi, bergandengan tangan bahkan berpelukan menaiki awan-awan nafsu dan birahi yang makin membara. Nafas desah dan leguhan beriring-iringan dengan derai hujan di luar rumah. Kucoba memainkan seperti di bf yang pernah aku lihat. Pahanya kubuka lebar-lebar aku mempermainkan Vnya dengan jemariku, bibir, klitoris, serta lobangnya berwarna merah jambu menggairahkan. Sesekali kumasukkan jariku dilobang itu dan menari-nari di sana.

    Cerita Sex Tante Aniez Lalu tak ketinggalan lidahku ikut menari di klitorisnya dan mengedot-edot. Kuperlakukan demikian perempuan matang-dewasa itu bergelincangan sejadi-jadinya. Bu Aniezpun tidak kalah dahsyatnya dia mengedot penisku penuh nafsu. Lidahnya menari-nari pada kepala Mr P-ku, berputar-putar dan kemudian diemut, diedot habis-habisan, nikmat sekali. Kami saling memberi kenikmatan, saya sampai kelimpungan.

    “Ayoo…masukkan Fan…, aku tak tahan….” bisiknya terengah-engah, setelah beberapa menit mengedot.

    Saya mulai memasukkan kelelakianku ke dalam lubang kewanitaannya, memompa sepuas-puasnya. Kami berdua benar-benar menikmati malam itu dan ber-seks-ria yang mengasyikkan bersama si tubuh indah putih itu, dengan bentuk pinggul yang menggetarkan itu.

    Pendakian demi pendakian ke puncak kenikmatan kami lalui berdua yang selalu diakhiri kepuasan tiada tara, dengan menghela nafas panjang, nafas kepuasan. Kami terkapar bersama, di atas ranjang. Kami saling mengusap, dan mencium lembut, setelah selakangannya ku bersihkan dengan tisu dari spermaku yang tumpah keluar vaginanya. Kami berbaring berpelukan, masih telanjang, kaki kananku masuk di antara pahanya, sementara paha kirinya kujepit di antara pahaku. Kaki kami saling berlilitan.

    “Fan, sementara aku sendirian….dan kamu ‘belum terpakai…’ kita bisa main kayak gini ya…” katanya sambil mengusap-usap dadaku, setelah keletihan sirna.
    “Ya Bu, saya juga suka kok, bisa belajar sama Bubu Aniez…” kataku yang disambut dengan kecupan dipipiku.
    “Aku jadi ingat Fan, ketika kamu sunat dulu, saya baru saja menempati rumah ini. Ingat nggak?” katanya sambil menimang-nimang tititku.
    “Ingat Bu, waktu itu Bu Aniez manten baru ya… Dan ternyata Bu Aniez yang pakai pertama kali senjataku ini….” jawabku dan dia mengangguk mengiyakan jawabanku sambil tersenyum lebar.

    Malam semakin pekat dan dingin, namun api cumbuan semakin membara. Berbagai gaya telah diperkenalkan oleh Bu Aniez, mulai dari gaya konvensional, 69, dogie sytle, sampai gaya lainnya yang membawa sensasi demi sensasi. Beberapa puncak kenikmatan telah kuraih bersama Bu Aniez. Sayang sekali saya lupa sampai berapa kali aku mencapai puncak kenikmatan. Entah sampai berapa kali aku menaiki Bu Aniez, malam itu? Kulihat Bu Aniez tidur pulas setelah melakukan beberapa kali pendakian berahi yang melelahkan, sampai tak sempat berpakaian kembali. Terngiang olehku sesekali bisikannya setelah tenaganya pulih kembali:

    “Lagi yukk Fan…” kemudian kamipun memulai lagi.

    Pagi telah tiba, dengan pelan aku membuka mata, namun tidak membuat gerakan dan menggeser posisiku pagi itu. Saya terjaga masih berpelukan dengan Bu Aniez dan aku yang hanya berselimut. Sambil kulihat sekitar kamar, pakaianku bercampur dengan pakaian Bu Aniez berantakan di lantai kamar. Wanita cantik itu tersentak ketika melihat jam dinding menunjukkan pukul 05.05, rencananya aku akan pulang subuh tadi, sebelum Parmi bangun, tapi kami keenakan kelonan, tertidur, kesiangan. Apalagi semalaman hampir tidak tidur, mengarungi samudra raya kenikmatan bersama Ibu ayu ini. Lalu aku bertahan, di dalam kamar sampai Parmi mengantar Rida berangkat sekolah.

    Setelah Parmi pergi bersama Rida, aku bersiap pulang tapi sebelumnya kami mandi bersama. Lagi-lagi nafsu menyala-nyala kembali, lalu aku bergulat lagi dengan Bu Aniez, sampai kepuasan itu datang lagi. Aku baru pulang, sekitar pukul 07.30 dan Bu Aniez berangkat kerja dan menitipkan kunci rumah ke saya seperti biasanya dan nanti diambil Parmi.

    Langkah hubungan ini masih berjalan dengan manisnya, tanpa hambatan berarti. Hambatannya hanya, bila di rumahnya situasi tidak memungkinkan, karena ada orang lain atau suaminya di rumah. Lima tahun sudah aku berjalan dalam lorong-lorong kenikmatan yang menyenangkan bersama Bu Aniez. Kalau tidak di rumah, di rumahku juga pernah dan sesekali kami lakukan di hotel, bila kondisi rumah tidak memungkinkan. Di rumah biasanya pagi hari menjelang Bu Aniez berangkat ke kantor, sementara dan Rida dan Parmi ke sekolah.

    Seperti pagi itu aku dapati dia siap berangkat ke kantor, sudah pakai bleser dan celana coklat muda dan kerudung coklat motif Bunga, pakaian seragam kerja. Aku masuk ke rumahnya, langsung berpelukan dan berciuman mesra. Serta merta aku membuka kancing dan membuka celana panjang dan cedenya dengan cepat.

    “Kok tidak tadi… Saya mau berangkat nih…?
    “Tadi bantu mama dulu. Sebentar aja kok Bu, kita sudah dua minggu tidak main” bisikku.

    Dia tidak mau di bad, karena sudah pakaian rapi, nanti pakaiannya kusut, berantakan. Hanya dengan gaya doggie style, dia menunduk, tangannya berpegangan pada bibir meja. Lalu saya masukkan tititku dari belakang. Sudah beberapa menit, menembak tapi saya belum sampai puncak.

    “Saya capek Fan, gini… aja….” katanya terengah-engah sambil berdiri dan tititku tercabut.

    Kemudian perempuan yang masih menggunakan bleser dan kerudung itu duduk di meja, kedua tangannya ke belakang menompang tubuhnya. Sedangkan kedua kakinya diangkat dan ditaruh di atas kedua lenganku, sehingga tempiknya (Vnya), tampak merah merekah menantang. Lalu aku segera memasukkan kembali tititku pada lobang kehormatannya itu.

    “Cepetan keluarkan Fan, terlambat aku nanti….” katanya lirih.
    “Ya Bu” kataku sambil mulai menggenjot kembali.

    Kegiatan ini seperti gerak hidrolis, keluar-masuk, namun nikmatnya luar biasa. Sampai beberapa menit kemudian aku keluarkan dengan tenaga hentakan kuat dan ditandai pancaran spermaku keluar kencang dengan kenikmatan dahsyat pula. Bu Aniez juga mengerang panjang bersaut-sautan, sambil memeluk aku erat sekali dan mencium bibir, kakinya ditautkan pada pinggangku.

    Beberapa menit kemudian selesai, saya mengeluarkan sperma dengan semprotan yang tidak kalah dahsyatnya dari waktu-waktu sebelumnya, mengantar kepada kepuasan, walau terkesan tergesa-gesa. Setelah membersihkan diri, perempuan tinggi semampai itu bergegas memakai celananya kembali. Kemudian aku mencium keningnya lalu dia berangkat ke kantor. Pagi itu rasanya nikmat sekali seperti hari-hari sebelumnya.

    Rasanya saya tidak bosan-bosannya menikmati hubungan ini bersama Bu Aniez. Makanya banyak orang yang suka main beginian, tua muda semuanya, seperti yang sering kita baca dan lihat di media. Kini Bu Aniez bertambah anak, Refa namanya yang berumur empat tahun, mungkin saja dia itu hasil benihku. Sementara lakon itu kini masih berlangsung.-

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Tante Anna

    Cerita Sex Tante Anna


    9341 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Anna ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Cerita yang dituangkan di sini adalah kisah nyata dan bagi yang kebetulan merasa sama nama atau kisahnya mohon dimaafkan.
    Diawali dengan masuknya aku ke salah satu kampus yang kebetulan memang tempat cita-citaku sebagai ahli komputer. Pada tahun 1994, kepindahanku dari Jakarta Barat ke Bandung, tepatnya aku tinggal di daerah perumahan yang dulu pernah ditinggali kedua orang tuaku, dan sekarang aku tinggal bersama pembantu dan seorang anak kecil.

    Beranjak dari kehidupanku yang jauh dari orang tuaku dan aku baru saja memiliki motor untuk mendukungku berangkat ke kampus. Aku mulai terbiasa dengan kehidupan bertetangga dan aku sering dipanggil untuk membantu tetangga dekat yang kadang kuperhatikan sepertinya adalah seorang perempuan beranak 1 dan suaminya jarang di rumah. Usianya sekitar 32 tahunan, Aku memanggilnya Tante Anna (samaran).

    1 tahun sudah aku tinggal, di akhir tahun 1995 aku mulai merasakan gejolak nafsu yang amat sangat terhadap wanita. Pada suatu malam aku mulai merasa ingin sekali bermain/bertamu ke rumah tante Anna namun aku selalu tidak berani dan merasa takut kalau nanti suaminya akan datang dan aku akan dikomentari tidak baik.

    Bulan itu adalah bulan Januari 1996, usiaku pada saat itu baru 19 tahun dan tepat pada bulan Januari tanggal 20 aku genap 20 tahun. Di sini aku mengkisahkan hal sangat nyata yang terjadi dalam diriku. Malam itu malam Jum’at, cuaca sangat tidak mendukung dan tiba-tiba hujan sangat deras dengan diikuti angin kencang.

    Aku sangat sedih dengan kesendirianku, karena malam ini adalah malam kelahiranku. Aku duduk-duduk seorang diri sambil menghisap rokok kesukaanku, namun malam semakin tidak mendukung karena cuacanya. Aku berusaha mencari kesibukan dengan membaca-baca buku pelajaran, tiba-tiba aku dikejutkan dengan bunyi pagar samping yang khas, seorang wanita menghampiriku yang ternyata adalah tetangga sebelahku (Tante Anna).

    “Ada apa tan?” aku mulai bertanya.
    “Bob, (namaku) tolong dong pasangin lampu kamar saya di rumah,”

    Ternyata lampu kamar tante Anna mati dan aku disuruh memasangkannya. Lalu aku mengikutinya dari belakang menuju rumahnya melalui pintu belakang. Di saat aku mengikutinya aku sempat terangsang dengan sentuhannya pada saat memasuki pintu belakang, karena ternyata dia tidak menggunakan bra dan aku sempat gemetar.

    Cerita Sex Tante Anna Sementara ini aku berkonsentrasi dengan permintaanya agar aku memasangkan lampu di dalam kamarnya. Setelah selesai kukerjakan, cepat-cepat aku keluar kamarnya dan berusaha tenang, kemudian aku diminta untuk duduk dulu minum kopi karena kopinya sudah disuguhkan. Aku duduk sambil melihat tayangan TV dan aku lihat anaknya yang baru satu sedang tidur pulas di depan TV. Kemudian tidak berapa lama baru anaknya dipindahkan ke kamar. Sekarang tinggal aku dan tante Anna berdua di ruangan tengah.

    Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 dan aku minta izin untuk pulang namun aku dicegah, ia memintaku menemaninya ngobrol. Lama kelamaan aku mulai mengantuk dan dimintanya aku untuk rebahan dan diambilkannya bantal dan aku menurut saja. Ia bercerita bahwa tadi ada telepon dari temannya, katanya ia ditakut-takuti karena sekarang malam Jum’at ada hantu kalau sendirian di rumah. Agen Togel

    Asyik juga lama-lama acara mengobrolnya hingga tanpa kusadari tante Anna mulai mendekatiku dan meletakkan kepalanya di paha sebelah kiriku, karena aku rebahan agak di belakang dari tante Anna. Perasaanku mulai tak karuan, jantungku berdebar sangat keras serta sekujur tubuhku dingin. Karena baru pertama kali ini aku diperlakukan seperti itu (aku masih perjaka). Tiba-tiba tangan tante Anna mulai bergerak menuju selangkanganku, dan meremasnya kemudian mengusapnya. Saat itu aku memakai celana pendek berbahan lemas.

    “Hei, Bob!, ini kamu kok bangun?” tanya tante Anna.

    Saat itu aku sangat malu dan tidak bisa berkata-kata lagi. Kemudian Tante mematikan lampu dan memintaku pindah ke kamarnya dengan menarikku ke atas tempat tidur. Pikiranku sangat kacau dan sangat gugup saat tiba-tiba aku dipeluk dan ditindih kemudian diciumi. Hingga pada saat bibirku dikulumnya aku mulai panas dan terangsang amat sangat.

    Lama aku dibuatnya terlena dalam kemelut yang dibuatnya. Hingga tante itu mulai menuruni lekuk tubuhku sampai pada selangkanganku dan membuka celanaku. Sesaat kemudian seluruh pakaianku sudah terlepas dan apa yang terjadi ternyata penisku dimasukkan ke mulutnya. Aku merasa sangat tegang dan memang baru pertama kali aku mengalami hal seperti ini. Dengan lembut dan penuh penghayatan, penisku dipegangnya, kadang dijilatnya kadang dihisapnya namun juga kadang digigitnya hingga sampai pada buah zakarku juga di kulumnya.

    “Bob, jangan keluar dulu ya?” ujarnya dengan mulutnya yang tertutup oleh penisku.
    “Akh.. Mmnyamm”

    Aku sudah dapat membaca bahwa tante sangat haus akan sex. Seperti orang yang lama tidak bersetubuh hingga dengan ganasnya aku mulai ditindihnya dan aku mulai merespons. Dengan naluri rangsangan, aku dorong Tante Anna kemudian aku buka pakaiannya secara perlahan sambil menciuminya, kemudian kulumat teteknya yang tidak begitu besar namun masih kencang. Aku hisap dan kumain-mainkan lidahku di sekitar puting susunya, Tante Anna mulai terangsang sambil menggeliat-geliat dan menekan kepalaku agar aku lebih keras lagi menghisapnya.

    Cerita Sex Tante Anna Lama aku bermain di sekitar payudaranya sampai akhirnya aku disuruh menjilat bagian yang sensitif di antara selangkangannya. Aku mulai sedikit mengerti. Dengan dibantu tangannya, aku mengerti yang mana yang harus aku jilat dan kulumat. Hingga pada akhirnya aku ditariknya kembali ke atas sampai aku menindihnya dan dadaku menekan toketnya yang semakin agak keras. Lalu aku didorong ke sampingnya dan aku mulai ditindihnya kembali namun sekarang tante Anna memegang penisku yang semakin keras kemudian dengan perlahan tante Anna membimbingnya memasuki liang kenikmatannya.

    Posisi tante Anna berada di atas seperti orang naik kuda, menggoyang-goyangkan pinggulnya dan kadang menaik turunkan bokongnya. Lama sekali dia bertahan pada posisi itu, hingga akhirnya Tante menjerit kecil menahan sesuatu namun sambil mencengkeram bahuku..

    “Akhh, Bob, saaya keluar nih, ahh.. Ahh.. Ohh.. Bob kamu belum keluar ya?”

    Kemudian aku membalikkan tubuhnya dan sekarang aku ganti berada di atasnya dengan penisku masih menancap di liang kenikmatan itu. Aku mulai menyerang, dan sekarang aku mengeluarmasukkan penisku. Lalu aku mengambil posisi duduk di antara selangkangannya sambil mengocoknya. Suara yang keluar dari mulut Tante Anna membuatku sangat terangsang.

    “Bob, yang keras dong, lebih cepat kamu kocoknya,” kata tante sambil memegang kedua tanganku.

    Aku merasa belum akan sampai, tapi tiba-tiba tante Anna mulai menggeliat-geliat sangat kasar hingga aku dipeluknya.

    “Bob, ah.. Saya mau keluar lagii. Bob.. Ahh.. Ohh Bob”

    Lalu aku disuruhnya mencabut penisku dan tante Anna keluar menuju kamar mandi. Tidak berapa lama dia kembali dan membawa kain basah lalu mengusapkannya di penisku yang mulai lengket. Kemudian, tante Anna mulai menaiki tubuhku kembali dan memasukkan penisku ke vaginanya yang ternyata sudah kering. Ia memulai dengan gerakan lambat dengan menggoyangkan pinggulnya maju mundur dan aku kemudian diminta berposisi di atas. Agen Togel

    Sekarang aku yang mencoba memasukkan penisku ke dalam vaginanya dan mulai bereaksi namun sangat seret dan terasa penisku dijepitnya. Aku mencoba memasukkannya lebih dalam dan menekan penisku agar lebih masuk kemudian aku mencoba dengan perlahan kugerakkan maju mundur diiringi goyangan pinggul Tante Anna, sesekali kedua pahanya mengapit rapat. Lama aku mulai merasakan terangsang. Dengan mengulum toketnya aku mulai bereaksi dan aku mulai merasa ingin keluar. Akhirnya aku keluar dengan diiringi jeritan kecil tante Anna yang ternyata juga keluar bersamaan sampai aku tak bisa menahan diri. Kemudian aku langsung dipeluknya erat-erat dan tidak boleh mencabut penisku sampai aku tertidur.

    Cerita Sex Tante Anna

    Cerita Sex Tante Anna

    Terdengar suara samar-samar dari kejauhan, orang sudah ramai di luar seperti tukang roti dan lainnya. Aku terbangun dan kulihat tak ada seorangpun di sampingku dengan pintu kamar masih tertutup rapat dan hordeng jendela masih tertutup. Aku sempat kaget dan kulihat diriku dalam keadaan tanpa sehelai benang pun yang menempel di kulitku. Aku berusaha mencari pakaianku yang tadi malam dilempar ke sisi spring bed Tante Anna. Tak berapa lama kemudian Tante Anna membuka pintu dan masuk kembali ke kamar.

    “Bobby! Kamu sudah bangun?”
    “Ya..” jawabku sambil melihat seluruh tubuh Tante Anna yang ternyata baru selesai mandi dengan hanya menggunakan handuk.

    Handuk itu hanya menutupi sebatas toketnya dan pangkal pahanya yang putih merangsang. Lalu aku duduk di pinggir tempat tidur sambil memandangi pemandangan yang indah itu. Tiba-tiba saja penisku yang sudah loyo bangun kembali, namun kuurungkan niatku untuk bermain di pagi hari. Dengan cepat aku keluar dari kamar menuju kamar mandi.

    Selesai dari kamar mandi aku masuk kembali ke kamar tidur untuk minta handuk, tapi ternyata yang kulihat di dalam kamar, Tante Anna belum juga berpakaian sementara handuk yang melekat di tubuhnya sudah tidak ada. Aku pandangi terus tubuh tanpa busana itu, lalu aku mendekatinya dan sempat kucium bahunya, namun dengan gerakan yang cepat sekali aku didorongnya ke atas tempat tidur oleh tante Anna dan tanpa basa basi lagi dikulumnya lagi penisku hingga basah oleh liurnya.

    Pagi ini ternyata aku sudah mulai on kembali oleh kuluman, hisapan, dan belaian tante Anna pada penisku. Lalu aku dimintanya berdiri dan melumat toketnya yang sudah agak mengeras pada putingnya yang berwarna agak kemerahan. Kujilat, kuhisap kadang kuremas pada toket yang satunya. Kembali aku didorong dan ditindihnya lalu.. Bless.. Slepp.. Ternyata penisku sudah digiringnya masuk kembali ke liang kenikmatannya. Dengan agresif dan penuh nafsu, digoyangkannya maju mundur pantat Tante Anna hingga aku pun mengiringinya dari bawah, sambil kuremas-remas kedua toketnya dengan kedua tanganku.

    “Ah.. Aah.. Ahh.. Ohh, Booby saya puaas ssekalii. Bob, saya mau.. Keeluaar.. Ahhohh..”

    Cerita Sex Tante Anna Lalu Tante Anna mencabut penisku dari memeknya dan membersihkannya dengan kain di sekitar, kemudian aku dengan ganasnya memasukkan kembali senjataku lalu kugoyang-goyangkan lalu kutekan kembali hingga Tante Anna menjerit kecil..

    “Aahh.. Oohh, Bobb.. Mentok nih? Terus bob tekan punya kamu, oh Bob!”

    Lama sekali aku memainkan Tante Anna, kemudian aku mencoba kembali dengan posisi Doggy Style. Tante Anna sambil membungkukkan badannya di atas kasur kucoba untuk memasukkan penisku dan Blees.. Slepp..

    “Ahh, Bobb.. Terus Bob, Masukin sampai dalam, oh Bobb.. Yang kasar Bob” Agen Togel

    Lalu dengan cepat aku memaju mundurkan pantatku hingga aku sudah tidak tahan lagi. Dan kemudian aku sudah sampai pada dimana kenikmatan itu terasa sampai ujung rambut. Dan cairan yang kukeluarkan tidak kubuang keluar.

    Setelah selesai, aku mulai merasa letih dan sangat lapar. Aku mencoba beristirahat sebentar, kutatap langit-langit yang ada di kamar itu. Kuatur nafasku perlahan dan kupeluk kembali Tante Anna, kuusap-usap toketnya lalu aku mencoba menghisap-hisap pelan hingga sampai kumain-mainkan dengan tanganku.

    “Bob, udah ah, nanti lagi”.

    Lalu aku lepaskan tanganku dan aku langsung bangun menuju kamar mandi. Pukul 07.15 aku sudah rapi, lalu aku minta izin untuk pulang. Setelah itu aku mulai dengan pekerjaanku di rumah. Di dalam rumah aku sempat berfikir tentang apa yang telah terjadi semalam dengan Tante Anna.

    Malam pun tiba, aku seperti biasa ada di rumah sambil menyaksikan tontonan TV. Tiba-tiba pintu samping ada yang mengetuk dan kubuka, ternyata Tante Anna membawa makanan buatku. Dengan senyumnya aku ditawari makan lalu aku diciumnya, namun tangan tante Anna kembali menggerayangi penisku. Aku terangsang tapi niatku untuk bersetubuh lagi dengannya tertunda karena aku ada janji dengan teman.

    Cerita ini aku sudahi dulu, namun so pasti, kejadian yang kualami ini selalu terulang setiap malam bahkan kadang di siang hari pada saat anaknya sudah berangkat sekolah. Terkadang di siang hari sambil memutar film bokep kami bermain dengan mengikuti apa yang ada di adegan film tersebut. Lama kelamaan aku mulai terbiasa dan banyak yang aku pelajari dari permainan sexku dengan Tante Anna.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Tante Betty Yang Selalu Menggodaku

    Cerita Sex Tante Betty Yang Selalu Menggodaku


    2415 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Betty Yang Selalu Menggodaku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Suasana rumah Tante Betty petang itu masih lengang. Hanya tampak satu sepeda motor milik Randy dan sebuah mobil Kijang terbaru yang baru saja memasuki garasi. Randy dan kakaknya, Susan, berlibur di rumah Tante Betty untuk mengisi liburan kenaikan kelas. Tante Betty sebagai wanita karier sering merasa kesepian karena ia belum bersuami. Ia sangat senang apabila ponakan-ponakannya berkunjung ke rumahnya, apalagi sampai menginap lama seperti yang dilakukan anak dari kakak pertama dan keduanya itu.

    Susan baru saja pulang dari rumah Nina saat waktu menunjukkan pukul setengah delapan malam. Melihat suasana rumah sedang kosong ia segera masuk kamar. Matanya tampak sembab menandakan ia baru saja menangis. Meskipun jauh-jauh hari Susan sudah merasakan perubahan sikap Ari, namun tetap saja kaget dengan keputusan kekasihnya itu untuk tidak meneruskan hubungan mereka lagi. Apalagi di telepon tadi, Ari yang mengatakan bahwa mereka tidak cocok seperti dibuat-buat saja. Tapi Susan juga bukan gadis yang lemah. Baginya, tidak ada alasan baginya untuk menjadi gadis yang cengeng diusianya yang telah menginjak delapan belas.
    Pintu kamar Susan tiba-tiba saja terbuka. Kepala Randy muncul dari balik pintu sambil tersenyum.

    ?Baru datang, Kak??, tanya Randy sambil ngeloyor masuk meski kakaknya sedang berganti pakaian. Randy berjalan acuh tak acuh.
    ?Iya..?, jawab Susan singkat. Pikirannya masih sumpek dengan kejadian tadi siang. Segera saja direbahkan badannya di kasur setelah mengganti baju perginya dengan daster tipis.
    ?Kok, lesu gitu.., Kenapa??, Randy yang baru kelas dua SMP itu menghampiri Susan. Ia juga kemudian merebahkan badannya disamping kakaknya tersebut. Susan hanya diam saja seolah tidak mendengar pertanyaan adiknya. Matanya menerawang melihat langit-langit kamar. Randy pun akhirnya memperhatikan sepupunya tersebut. Susan memang benar-benar cantik. Kadang-kadang ia merasa lebih senang kalau Susan bukan saudaranya. Mungkin karena seringkali ia tanpa sadar mengagumi tubuh Susan. Entah mengapa akhir-akhir ini minatnya terhadap wanita begitu meningkat. Ia bahkan suka sekali melihat-lihat pose wanita di majalah kosmopolitan milik kakaknya itu. Biasanya ia jadi terangsang dan onani di kamar mandi.

    ?Sret..?, Sepersekian detik posisi tangan Susan bergerak memangku kepalanya sendiri dan tanpa ia sadari belahan baju di dadanya menjadi terbuka. Melihat hal demikian Randy jadi sedikit canggung. Ia kebingungan sekaligus menyukai pemandangan itu. Randy agak berdebar-debar ketika ia semakin jelas melihat lekuk buah dada kakaknya yang tampak ranum dan indah. Apalagi tampak tonjolan puting di balik daster tipis itu. Batang kon**lnya terasa sedikit mengeras.
    Karena dorongan hasratnya, Randy memberanikan diri perlahan-lahan mendekati tubuh Susan. Ia merangkul pinggang kakaknya tersebut. Merasakan sentuhan di tubuhnya, membuat rasa sedih Susan semakin mendalam. Air matanya mulai keluar dan ia segera membalikkan badan membelakangi adiknya. Ia tidak mau menangis di hadapan Randy. Posisi demikian membuat Randy bisa merangkul Susan dengan leluasa dari belakang.
    ?Kamu cantik deh.., malam ini..?, ucap Randy tanpa sadar. Susan pun hanya diam saja. Yang ia butuhkan saat ini hanyalah ada orang yang menyayanginya.
    Randy kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang Susan. Gadis yang merasa sedang bersedih itu sedikit bergerak lebih mendekatkan badannya ke dalam pelukan Randy. Ia ingin ada orang yang menghiburnya disaat-saat seperti ini. Respon Susan ini membuat Randy berani menggerakan tangannya dengan lembut untuk menyentuh bagian bawah buah dada sepupunya. Susan hanya memejamkan mata saja. Posisi tubuh yang berhimpitan itu membuat pikiran Randy semakin tidak menentu. Apalagi batang kon**lnya yang berhimpitan dengan pantat Susan. Perlahan ia mulai meremas dengan halus buah dada sepupunya tersebut.

    Cerita Sex Tante Yang Selalu Menggodaku Susan pun dalam keadaan sedang sedih menjadi merasa sangat tenang karena adiknya seperti mengerti kesedihannya. Ia tahan terhadap seorang sepupu. Ia juga membiarkan telapak tangan Randy membelai-belai buah dadanya yang memang tidak memakai beha. Belaian Randy pada bagian tubuhnya yang sensitif tersebut membuat jantung Susan sedikit berdebar-debar. Tapi ia segera menganggap wajar sentuhan kasih sayang sepupunya tersebut.

    Randy pun mulai berani menciumi bagian tengkuk leher Susan sambil memasukkan tangannya ke dalam daster Susan. Perasaan Susan menjadi sedikit tidak karuan. Ia mulai menyadari bahwa sentuhan sepupunya bukan lagi sentuhan kasih sayang, tapi di satu sisi ia amat menikmati sentuhan itu. Terutama remasan telapak tangan Randy terhadap puting susunya. Perasaan sedih yang sedang ia alami seperti berganti dengan keinginan untuk terus dibelai. Ia ingin menghentikan Randy, namun sentuhan itu membangkitkan perasaan lain dalam kesedihannya. Sentuhan-sentuhan halus itu membuat bulu tengkuknya berdiri. Buah dadanya pun menjadi agak mengeras oleh karena sentuhan dan remasan lembut tangan Randy.
    ?Ran, mmh.., udah ah.., aku kegelian?, akhirnya Susan berusaha menyudahi aktivitas itu.
    ?Ah, aku kan sayang sama kamu?, sahut Randy sambil sedikit ngos-ngosan. Ia masih saja merabai tubuh sepupunya.

    ?Engh, badanku jadi lemas semua nih?, tanpa sadar Susan berucap sambil setengah merengek. Kemaluannya bagian bawah pun mulai terasa hangat dan lembab.
    Randy tidak menghiraukan perkataan sepupunya tersebut, ia masih terus meremas-remas payudara Susan. Malah ia mulai memasukkan satu tangannya ke dalam celana dalam sepupunya. Bulu-bulu halus di memek Susan pun terasa di telapak tangan Randy. Iapun menyentuh bibir memek sepupunya itu. Susan menggelinjang. Nafasnya mulai tidak terkontrol. Kesadarannya pun mulai hilang. Sekilas ia hanya menyadari bahwa ia sedang dicumbui oleh sepupunya sendiri. Memeknya sudah mulai berdenyut-denyut.
    Randy secara lembut namun penuh nafsu mulai merebahkan tubuh Susan. kon**lnya seperti ingin membutuhkan sesuatu. Ditindihnya tubuh sepupunya dengan birahi yang mulai tidak terkontrol. Segera saja ia buka kancing daster sepupunya. Tampak dengan jelas kedua belah buah dada sepupunya yang indah itu dengan putingnya yang telah berdiri tegak. Ia langsung mengulumi puting buah dada sepupunya tersebut.
    ?Ran.., ngmhhnghh.., udah dong.., sshh?, ucap Susan ketika sekilas kesadarannya datang. Namun Randy sudak asyik dengan aktivitas birahinya. Lidahnya mempermainkan puting susu sepupunya dengan penuh perasaan. Mata Susan terpejam dan tangannya membelai kepala Randy, merasakan kenikmatan jilatan-jilatannya.

    Randy akhirnya mulai tak sabar, ditariknya turun celana dalam sepupunya tersebut. Susan sudah benat-benar dikuasai nafsu. Ia tidak sadar ketika celana dalamnya terlepas. Randy pun segera memelorotkan celana pendeknya sendiri sampai batang kon**lnya terlihat tegak. Dikangkangkannya kedua kaki Susan dengan perlahan. kon**lnya segera ia arahkan ke dalam pangkal paha Susan. ?Sleep!?, Setengah detik kemudian kon**l Randy mulai memasuki liang memek Susan. Terasa hangat dan empuk. Sesaat Susan seperti tersadar apa yang sedang terjadi, namun kesadarannya langsung hilang ketika Randy mulai menggerakan pinggangnya naik turun.
    Napas Randy semakin ngos-ngosan tatkala tubuhnya mulai bergerak menindih tubuh sepupunya yang mulus itu. Buah dada Susan bergoyang-goyang karena gerakan sodokan Randy terhadap tubuhnya. Semuanya seperti tidak dapat dihentikan begitu saja. Kesadaran Susan pun telah musnah berganti kebutuhan untuk dicumbui. Ia akhirnya juga merespon gerakkan yang dilakukan sepupunya tersebut. Memek Susan berdenyut-denyut ketika kon**l sepupunya terus bergerak dalam liang memeknya. Pinggangnya bergerak berputar-putar dan sambil merintih penuh rasa nikmat.

    Cerita Sex Tante Betty Yang Selalu Menggodaku

    Cerita Sex Tante Betty Yang Selalu Menggodaku

    ?Ran.., nghh enghhnak.., enghh terusshhsshh?, rintih Susan dalam kenikmatan.
    Desahan Susan membuat nafsu Randy semakin menjadi-jadi. Ia sama sekali tidak menyadari bahwa gadis yang sedang ia entot adalah kakak sepupunya sendiri. Konsentrasi Randy hanyalah pada gerakan tubuhnya yang maju mundur. Batang kon**lnya seperti dipijit-pijit di dalam lubang memek Susan. Ia semakin mempercepat gerakannya karena terasa sesuatu yang mendesak batang kon**lnya.
    ?Engghh.., yang.., engghh lebihhss kerassh..sshh?, Susan mendesah merasa saat itu dirinya telah membubung tinggi. Randy semakin mempercepat gerakannya. Bunyi kecepak-kecepuk menjadi semakin berirama. Randy merasa kon**lnya seperti akan meledak. Gerakannya kini telah menjadi hentakan-hentakan. Susan masih terus memeluk erat tubuh sepupunya sambil matanya terus terpejam.
    ?Esshh.., Ahh.., ahh..ampirr.., ashh?, Susan mendesah-desah. Ia merasa tubuhnya sudah hampir mencapai puncak. Gerakan tubuh keduanya menjadi sangat cepat.

    Tiba-tiba Randy menghentakkan badannya dengan keras dan lama ke dalam tubuh sepupunya. Kedua tubuh itu tampak bergetar. Tangan Susan pun memeluk tubuh Randy tak kalah eratnya. Keduanya telah sampai dipuncak kenikmatan.
    Adegan kedua sepupu itu tanpa disadari sebenarnya dilihat oleh Tante Betty dari balik pintu. Tante Betty benar-benar bingung dengan apa yang dilihatnya. Ia sebenarnya ingin segera memasuki kamar itu namun ia segera menyadari bahwa hal itu dapat memperburuk keadaan. Beberapa saat kemudian Tante Betty melihat keduanya tampak tertidur. Kedua ponakannya itu terkulai lemas dalam keadaan telanjang. Dengan perlahan ia memasuki kamar itu dan mendekati ranjang tempat dua ponakannya tertidur lelap.

    Cerita Sex Tante Yang Selalu Menggodaku Ia mulai menatap wajah kedua ponakannya dengan rasa galau. Mungkin karena aku terlalu sibuk sehingga hal ini sampai terjadi ucapnya dalam hati. Dengan perlahan ia mulai menaiki kasur dan mendekatkan badannya pada tubuh Susan. Dipeluknya gadis ponakannya itu dengan penuh rasa kasih sayang. Melihat tubuh gadisnya yang sintal dengan buah dada yang ranum membuatnya tersadar bahwa Susan memang mungkin sudah saatnya dewasa. Benar-benar kesalahanku, keluhnya.
    Randy yang merasa ada orang datang mulai terbangun. Kelopak matanya terbuka perlahan dan tampak tantenya memakai daster biru membelakanginya. Lekuk tubuh tantenya tampak indah dalam keremangan kamar. Dalam keadaan setengah sadar, ia masih merasakan kenikmatan yang baru saja dilaluinya bersama Susan. Tak terasa beberapa saat kemaluannya menegang kembali.

    Kebutuhan yang mulai mendesak itu membuat Randy mulai salah tingkah. Tiba-tiba saja ia ingin menyentuh tubuh tantenya yang berada di hadapannya. Apalagi lekuk tubuh tantenya terlihat sangat indah. Namun ia sangat takut apabila tantenya marah. Maka iapun berpura-pura tidur dan memejamkan mata. Dalam keadaan yang mulai birahi kembali Randy memutar otaknya agar dorongannya tersebut terpuaskan. Maka dengan pura-pura dalam keadaan tidur Randy menggerakan badannya untuk dapat memeluk tubuh tantenya.

    Tante Betty yang merasa tubuh Randy bergerak segara membalikkan badan dan memeluk tubuh Randy. Buah dadanya yang hanya dibalut daster biru terasa menyentuh bagian muka Randy. Tante Betty pun mulai membelai kepala Randy dengan penuh kelembutan. Diperhatikan ponakan laki-lakinya dari atas kepala dan turun ke bawah. Pasti banyak yang naksir, ucap tante Betty dalam hati melihat kepolosan wajah ponakannya itu.
    Tiba-tiba wajah Tante Betty memerah. Tak sengaja matanya menyapu kon**l Randy yang agak menegang. Ia berusaha menenangkan diri bahwa yang dihadapannya adalah keponakannya sendiri. Namun jantungnya semakin berdebar-debar. Apalagi diusia yang telah memasuki usia tiga puluh tahun ini ia belum pernah disentuh laki-laki. Kebutuhan seksualnya selama ini ia alihkan dengan menyibukkan diri pada pekerjaan. Sebagai wanita matang, selama ini ia belum pernah melihat tubuh laki-laki dewasa dalam keadaan telanjang. Tubuh Randy pun juga mulai mekar di usia enam belas tahun itu. Tiba-tiba kepala tante Betty terasa agak berkunang-kunang.
    Tanpa sadar tangan Tante Betty mulai bergerak mendekati batang kon**l Randy. Dengan perlahan-lahan agar Randy tidak terbangun, Tante Betty mulai menyentuh batang kon**l Randy. Terasa hangat dan agak keras. Dibelai-belai batang kon**l itu dengan penuh kelembutan. Ia membayangkan andai saja batang kon**l itu mendesak-desak di lubang memeknya. Matanya mulai terpejam. Tanpa sadar tangannya yang sebelah meremas buah dadanya sendiri. Terasa ada cairan hangat mengalir di dalam kemaluannya. Mau tidak mau Tante Betty mengakui bahwa ia mulai terangsang setelah menyentuh batang kon**l Ponakannya.

    Tiba-tiba saja tangan Randy bergerak. Rasa kaget itu membuat Tante Betty menghentikan sentuhannya. Ia memejamkan mata sambil berbaring dalam keadaan memeluk ponakannya. Harapannya adalah Randy menganggapnya tidur.
    Merasakan apa yang baru saja dilakukan tantenya terhadap kon**lnya, Randy menjadi berani. Dibukanya ritsluiting atas daster tantenya. Tampak di depan matanya buah dada yang lebih besar dari kepunyaan Susan. Tampak pula tonjolan mungil puting Tante Betty yang berwarna merah kecoklat-coklatan. Randy sudah tidak sabar. Ia langsung mengulum puting susu tantenya yang sudah mulai menegang itu. Buah dada tantenya pun mulai terasa mengeras. Markas Judi Online Dominoqq

    Tante Betty kebingungan dengan apa yang dilakukan ponakannya itu. Sekilas hampir saja ia beranjak bangun. Seharusnya ia menegur yang dilakukan ponakannya itu. Tapi jangan-jangan ia tahu apa yang tadi kulakukan, pikir Tante Betty. Ia menjadi takut sendiri kalau hal itu benar-benar terjadi. Pasti bisa memalukan dirinya jika ponakannya melapor pada mamanya.
    Akhirnya dengan pasrah, Tante Betty tetap berpura-pura tidur. Apalagi sentuhan lidah Randy pada putingnya membawa kenikmatan yang luas biasa. Bahkan ia mulai menikmati sepenuhnya ketika kuluman Randy disertai gigitan kecil. Tante Betty pun mengigit bibir karena cumbuan ponakannya.

    ?Ssshh..?, tanpa sadar Tante Betty mendesah penuh kenikmatan saat Randy mengulum puting buah dadanya. Ia pun memegangi kepala ponakannya dengan penuh kelembutan seperti tidak boleh membiarkan aktivitas itu berhenti. Kesadarannya mulai kabur dan seluruh sendi tubuhnya menjadi sangat lemas.
    Randy tahu bahwa tantenya berpura-pura tidur. Ia juga tahu kalau tantenya benar-benar menikmati semua yang dia lakukan pada tubuh tantenya itu. Hal ini semakin membangkitkan keberaniannya. Ia segera membuka daster Tante Betty sambil terus mengulum puting serta meremas-remas tubuh Tante Betty. Dijilatinya seluruh tubuh tantenya.

    Cerita Sex Tante Yang Selalu Menggodaku ?Enghh.., ahhng.., ahh.., nggssh?, Tante Betty mendesah tanpa mampu menahan apa yang dilakukan ponakannya tersebut. Tubuhnya seperti tidak mau berhenti dijilati. Saat ini dia hanya ingin terus disentuh dengan penuh kemesraan.
    Napas Randy mulai ngos-ngosan. Kebutuhannya untuk memuaskan dorongan kebutuhannya membuat ia segera membuka celana dalam Tante Betty. Pemandangan bulu-bulu halus di sekitar kemaluan tantenya membuat Randy semakin bernafsu. Diarahkan batang kon**lnya ke dalam selangkangan tante Betty.
    ?Sleep!?, Batang kon**lnya pun telah masuk ke dalam lubang memek tantenya. Tante Betty merasakan tubuhnya dimasuki sesuatu yang terasa luar biasa enaknya. Matanya terpejam sangat dalam. Tubuhnya mulai merespon gerakan naik turun Randy. Nafasnya tidak teratur dipenuhi dengan dorongan nafsu yang mulai tinggi.
    ?Aahh.., esshh.., ahh?, Tante Betty mulai mengerang kenikmatan. Ia pun memegangi pantat Randy untuk membantu gerakan naik turun. Mendengar suara desahan-desahan Susan pun terbangun. Ia sedikit terhenyak melihat tubuh tantenya dalam keadaan telanjang ditindih oleh Randy. Dilihatnya Randy dengan penuh nafsu menyetubuhi Tante Betty. Susan pun agak bingung bahwa Tantenya itu justru merepon dengan desahan-desahan. Tangan Randy memegangi paha Tante Betty dan pinggangnya terus bergerak di sela-sela selangkangan tantenya itu. Melihat adegan sepupu serta desahan tantenya dalam ruangan yang remang-remang ini membuat Susan mulai terangsang.
    Tanpa sadar Susan mendekati wajah tantenya itu. Diciumnya bibir Tante Betty. Tante Betty pun dalam keadaan yang sudah di awang-awang segera merespon ciuman itu dengan lumatan yang penuh birahi. Randy sudah asyik dengan aktivitas maju-mundur untuk meningkatkan kenikmatannya.
    ?Eng.., ssh.., nikmat.., Ran?, desah Tante Betty sambil disela-sela ciumannya dengan Susan. kon**l Randy terasa semakin tersedot-sedot. Suara kecepak kecepok menjadi semakin keras dan berirama sering dengan gerakan kon**l Randy memasuki liang memek Tante Betty.
    Susan semakin larut dengan permainan tante dan sepupunya itu. memeknya pun telah menjadi basah karena terangsang melihat adegan sepupu dan tantenya itu. Kepala Susan kemudian bergerak turun. Bibirnya mengulum puting dan tangannya meremas-remas buah dada tantenya.

    ?Enghss.., enghh.., terusshhin.., engshh?, Tante Betty semakin merasa terbang di awang-awang. Gerakan Randy membuat memeknya terasa sangat nikmat. Jilatan lidah Susan pada putingnya semakin membuat nafsunya menjadi-jadi. Nafasnya menjadi semakin tidak teratur. Cumbuan kedua ponakannya memenuhi kebutuhan seksualnya yang sudah tertahan belasan tahun. Tubuhnya pun ikut maju-mundur seiring dengan gerakan Randy. Ia pun semakin mempererat pelukannya pada Randy. Gerakan maju-mundur Randy diimbangi dengan gerakan bergoyang-goyang oleh Tante Betty. Aktivitas ini membuat ia merasa ada sesuatu yang mendesak. Tante Betty semakin mempercepat goyangannya. Ia memeluk Randy sangat erat sambil terus mengoyangkan pinggulnya dengan cepat. Tiba-tiba tubuh Tante Betty menegang dan memeknya berdenyut-denyut seperti meledakkan sesuatu. Ia merasa tubuhnya hancur berkeping-keping dalam kenikmatan.
    ?Ran.., ganti aku aja.., Tante udah lemas tuh?, ucap Susan tanpa malu-malu. Ia segera mengangkangkan kakinya. Nafsunya sudah memuncak dan harus dipenuhi. Seluruh bagian tubuhnya seperti menuntut untuk dicumbui.
    Randy pun menarik kon**l dari kemaluan tantenya yang telah terkulai itu. Diarahkannya batang kon**lnya itu ke arah lubang memek Susan yang telah mengangkang itu. ?Sleep!?, kon**lnya langsung terasa tersedot-sedot. Ditindihnya tubuh sepupunya itu.

    Cerita Sex Tante Betty Yang Selalu Menggodaku

    Cerita Sex Tante Betty Yang Selalu Menggodaku

    Mereka sudah dikuasai oleh birahi yang tak tertahankan. Kebutuhan itu saling memuaskan membuat tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka. Randy menciumi buah dada Susan sambil pinggang melakukan gerakan naik turun. Susan melingkarkan tangannya pada punggung Randy.
    ?Enghh terusshh.., Ran.., masukin terus.., enggsshh?, desah Susan sambil matanya masih terus terpejam. Dengan perlahan Randy menarik tubuh Susan agar duduk di atas pinggang Randy. Posisi ini semakin membuat kon**l Randy lebih bisa masuk lebih dalam lagi. Tangan Randy memegangi pantat sepupunya itu. Susan juga merasa memeknya terisi lebih penuh oleh batang kon**l Randy.
    Randy semakin merasa kon**lnya disedot-sedot oleh kemaluan sepupunya. Susan yang berada di atas tubuh Randy mulai menggerakkan badannya. Keduanya telah larut dalam gerakan berirama. Randy semakin memperdalam gerakannya pada selangkangan sepupunya. Susan pun mencontoh gerakan tantenya dengan menggoyang-goyang pinggangnya.
    ?Enghh.., terus.., Ran.., Enghh enaahkk?, mata Susan terpejam dan bibirnya mendesah. Randy terus menggerakan pinggangnya semakin cepat. Goyangan Susan pun menjadi samakin cepat pula. Kedua tubuh itu telah menyatu dalam kebutuhan yang tak tertahankan. memeknya terasa semakin berdenyut-denyut oleh sodokan-sodokan kon**l sepupunya itu.

    ?Lebihh kerashh.., enghh lagi?, Susan merasakan tubuhnya akan meledak. Gerakan keduanya menjadi semakin cepat dan keras. Tiba-tiba saja tubuh keduanya menegang secara bersamaan tanda mereka mencapai puncak kenimatan bersamaan. Beberapa saat kemudian ketiganya sudah tertidur pulas dalam keadaan telanjang.
    Peristiwa semalam tampaknya dianggap seperti tidak pernah ada oleh Tante Betty. Saat makan pagi, tante Betty tampak berusaha bersikap santai.
    ?Ran, kamu mau kemana hari ini?, tanya Tante Betty sambil mengoleskan mentega pada roti tawarnya. Ia sudah mengenakan busana kerja. Blus krem dan rok span abu-abu.
    ?Mungkin ke toko buku, ada novel Shedney Shieldon yang baru?, ucap Randy sambil berpura-pura membaca koran. Ia masih sungkan dengan Tante Betty mengingat apa yang dilakukannya semalam. Ia takut kalau sampai Tante Betty lapor ke mamanya. Bisa-bisa aku dibunuh oleh Papa, pikirnya.
    ?Kalau gitu ini buat beli novelnya?, ucap Tante Betty sambil menyodorkan dua lembar uang lima puluh ribuan. Randy pun mendongakan kepalanya sambil terheran-heran. Dilihatnya Tante Betty mengangguk. Tanda ia harus menerima uang itu.
    ?Makasih ya, Tante?, ucap Randy sambil menyorongkan badannya memeluk Tante Betty, Merekapun berangkulan erat.
    Tiba-tiba Tante Betty berbisik?, Yang tadi malem jangan kasih tau siapa-siapa ya, Ran?.

    Cerita Sex Tante Yang Selalu Menggodaku ?Iya, Tante?. Kemaluan Randy terasa mengeras.
    ?Terus kalau Randy takut tidur sendirian, tidur di kamar Tante aja ya?, ucap Tante Betty dengan nada datar. Ia tidak mau Randy menangkap keinginannya. Namun bagi Randy kata-kata itu seperti undangan yang sangat jelas maksudnya.
    Randy pun sedikit melonggarkan pelukannya dan melihat wajah Tante Betty tampak agak memerah. Hasrat untuk melakukan aktivitas seperti semalam menggelegak dalam dirinya. Tanpa sadar diciumnya bibir Tante Betty. Pertama lembut namun kemudian semakin ganas. Kebutuhannya mulai tak tertahankan. Tante Betty sempat gelagapan dengan apa yang dilakukan oleh Randy. Ia tidak mengira Randy sudah berani terang-terangan. Namun sekian detik kemudian ia mulai membalas ciuman itu. Mereka saling melumat lidah dan menghisap. Ia bahkan membiarkan tangan Randy membuka kancing blusnya. Tangan Randy segera menyisihkan BH dan meremasi buah dadanya. Semakin lama buah dada itu terasa mengeras.

    ?Sudah, Ran. Tante mau ke kantor?, ucap Tante Betty sambil berpura-pura tidak mau. Namun tampaknya Randy tidak peduli. Ia mulai menciumi leher tante Betty dengan lembut. Tangannya yang satu bahkan mulai mengangkat span abu-abu itu hingga celana dalam tante Betty terlihat. Tangan Randy pun mulai menggerayangi sesuatu yang ada di balik celana dalam itu.

    ?Ash.., neghh, udah, Ran?, desah Tante Betty. Ia tidak ingin terlambat. Tender proyek dua M itu bisa hilang, pikir tante Betty. Namun apa yang dilakukan ponakannya ini benar-benar terasa nikmat. Akhirnya ia membalikkan badan dan segera menurunkan celana dalamnya.
    ?Udah, Ran dari belakang aja?, ucap Tante Betty sunguh-sungguh. Rani, teman kantornya, pernah mengatakan kalau pria bersetubuh lewat belakang akan cepat ejakulasi. Paling tidak ia masih sempat merasakan persetubuhan dan tidak terlambat ke kantor.

    Kesempatan itu tidak disia-siakan Randy. Dipelorotkannya celana pendeknya. Batang kon**lnya tampak sudah sangat tegang. Perlahan diarahkannya kon**lnya ke memek Tante Betty. ?Slepp!?, kon**l Randy mulai memasuki lubang memek Tante Betty. Lututnya seperti hampir copot ketika kon**l itu masuk ke dalam lubang memek Tante Betty. Tante Betty juga segera merasa lemas. Ia pun segera menahan badannya pada sandaran sofa. Posisinya seperti orang yang akan naik kuda.
    ?Eenghh.., nikmat, terusshh?, desah Tante Betty sambil memejamkan mata. Randy memegangi pinggang tantenya dan terus menyodok-nyodokan kon**lnya ke memek Tante Betty. kon**lnya terasa seperti dipijat-pijat dan disedot-sedot. Ia kemudian ikut membungkukkan badan agar tangannya dapat meremas buah dada Tante Betty yang ranum menggantung.

    Gerakan mereka makin lama makin cepat. Tante Betty sudah tertelungkup di sandaran sofa dan Randy menyetubuhinya dari belakangnya. Kenikmatan itu semakin membuat ia lupa urusan kantornya.
    ?Terusshh, Ran.., enakk?, desah Tante Betty.
    Beberapa saat kemudian Randy mempercepat gerakannya. Ia memeluk erat tubuh Tante Betty namun pinggangya masih melakukan gerakan maju-mundur. Tiba-tiba tubuhnya mengejang sambil kon**lnya disorongkan secara mendalam ke lubang memek Tante Betty. Ia telah sampai di pucak kenikmatan. ?Cret.., cret.., cret?, sperma Randy membasahi lubang memek Tante Betty. Ia kemudian menarik kon**lnya dan segera menjatuhkan badannya ke sofa.

    Tante Betty segera menaikkan celana dalamnya dan merapikan blus serta rok mininya. Dilihatnya ponakannya memandang dengan mesra. Tampaknya kecanggungan diantara mereka sudah luntur dan berganti hubungan dua lawan jenis yang saling membutuhkan. Tante Betty pun mau tidak mau mulai mengakui bahwa ia tidak lagi melihat Randy sebagai ponakannya namun tak lain sebagai pria yang mampu memberikan kepuasan seksualnya.
    ?Udah, ya Tante ke kantor dulu?, ucap Tante Betty sambil mendekati Randy. Mereka berciuman dengan mesra seperti seorang kekasih. Setelah melihat jam di dinding, Tante Betty segera beranjak ke garasi. Ia sudah terlambat sepuluh menit. Tak lama kemudian deru suara mobil pun berbunyi dan semakin lama semakin menghilang. Randy pun segera memakai celananya dan tertidur di sofa.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Tante Dira

    Cerita Sex Tante Dira


    2454 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Dira ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Tante Raya adalah tateku yang memberikanku kepuasan dan kenikmatan dalam Sex. Karena sejak aku tinggal dirumahnya aku selalu menjadi pelampiasan nafsu Sex tante Raya yang besar. Pertama kali aku berhubungan Sex dengan tante Raya adalah ketika aku memepergoki tante Raya sedang masturbasi, namun bukannya tante Raya malu kepadaku malah tante Raya menggeretku masuk dalam kamarnya dan menyuruhku untuk memuaskan nafsu Sex nya itu. sementara aku sudah tidak bisa menolak karena tante Raya langung memegang penisku dan langung membuka celana dan celana dalamku dan langsung mengulumnya. Aku pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan memuaskan tante Raya.

    Setelah kejadian itu, tante sering memintaku memuaskan nafsunya kapan saja ketika tante Raya sedang sange. Dan aku pun menurutinya karena semua kehidupanku tante Raya yang memenuhinya. Hingga sampai sekarang aku masih menjadi pemuas nafsu tanteku Raya. Sampai suatu ketika siang hari setelah aku memuaskan nafsu tante Raya, tiba-tiba ada seseorang datang mengetok pintu. Setelah aku membuka pintu, nampaklah seorang wanita setengah baya dengan umur yang gak jauh beda dengan tante Raya sangat seksi sekali. Dengan pakaian yang sangat indah sekali tubuh tante itu terlihat sangat seksi sekali dan wajahnya juga terlihat sangat cantik sekali. Buah dadanya lumayan besar sekitar 36B dan pantat yang bulat padat menghiasi tubuh tante itu.
    Sapaan tante itu membuyarkan pandanganku, dan kemudian tante itu mencari tante Raya. Aku memepersilahkan masuk tante itu dn langsung memanggilkan tante Raya dan tak lama tante Raya pun keluar dan mereka tampak karab sekali. Ternyata setelah aku mendengar percakapanya ternyata tante cantik tante eksi itu namanya adalah tante Dira dan dia adalah adik perempuan tante Raya. Gilaaak bener, kakak adik dengan wajah cantik dan tubuh yang sangat bahenol sekali untuk dinikmati. agen judi bola
    Dirumah, tante Raya sudah beberapa kali berpesan padaku jangan sampe aku perlakukan Tante Dira sama sepertinya, rupanya Tante Raya cemburu karena ngeliat kemungkinan itu ada. Sampai suatu ketika tante sedang pergi dengan om ke Surabaya selama dua hari. Sehari sebelum berangkat aku sempat melampiaskan nafsuku bersama tanteku di sebuah motel deket rumah, biar aman. Disana sekali lagi tante Raya berpesan Aku mengiyakan, aku bersusaha meyakinkan.
    Setelah tante dan om berangkat aku mulai menyusun rencana. Dirumah tinggal aku, Tante Dira dan seorang pembantu. Hari pertama niatku belom berhasil. Beberapa kali aku menggoda Tante Dira dengan cerita-cerita menjurus porno tapi Tante nggak bergeming. Saking nggak tahan nafsu ingin menyetubuhi Tante Dira, malamnya aku coba mengintip saat dia mandi. Dibelakang kamar mandi aku meletakkan kursi dan berencana mengintip dari lubang ventilasi.
    Hari mulai malam ketika Tante Dira masuk kamar mandi, aku memutar kebelakang dan mulai melihat aktifitas seorang wanita cantik didalam kamar mandi. Perlahan kulihat Tante Dira menanggalkan daster merah jambunya dan menggantungkan di gantungan. Ups! Ternyata Tante Dira tidak memakai apa-apa lagi dibalik daster tadi. Putih mulus yang kuidam-idamkan kini terhampar jelas dibalik lubang fentilasi. Pertama Tante Dira membasuh wajahnya. Sejenak dia diam dan tiba-tiba tangannya mengelus-elus lehernya, lama.
    Perlahan tangan itu mulai merambah buah dadanya yang besar. Aku berdebar, lututku gemetaran melihat adegan sensual didalam kamar mandi. Jemari Tante Dira menjelajah setiap jengkal tubuhnya yang indah dan berhenti diselangkangannya. Badan Tante Dira bergetar dan dengan mata menutup dia sedikit mengerang ohh! Dan tubuhnya kelihatan melemas. Dia orgasme. Begitu cepatkah? Karena penisku juga sudah menggeliat-geliat, aku menuntaskan nafsuku dibelakang kamar mandi dengan mata masih memandang ke dalam. Nggak sadar aku juga mengerang dan spermaku terbang jauh melayang.
    Dalam beberapa detik aku memejamkan mata menahan sensasi kenikmatan. Ketika kubuka mata, wajah cantik Tante Dira sedang mendongak menatapku. Wah ketahuan nih. Belum sempat aku bereaksi ingin kabur, dari dalam kamar mandi Tante Dira memanggilku lirih.
    “Bayu, nggak baik mengintip,” kata tante Dira.
    “Aduh mati aku ketahuan deh,” gumamku dalam hati.
    “Maaf, tante ga sengaja,” kataku pelan
    “Nggak apa-apa, dari pada disitu mendingan..,” kata Tante Dira lagi sambil tangannya melambai dan menunjuk arah ke dalam kamar mandi.

    Cerita Sex Tante Dira Aku paham maksudnya, dia memintaku masuk kedalam. Tanpa hitungan ketiga aku langsung loncat dan berlari memutar kedalam rumah dan sekejap aku sudah stand by di depan pintu kamar mandi. mataku sedikit melongok sekeliling takut ketahuan pembantu. Hampir bersamaan pintu kamar mandi terbuka dan aku bergegas masuk. Kulihat Tante Dira melilitkan handuk ditubuhnya. Tapi karena handuknya agak kecil maka paha mulusnya jelas terlihat, putih dan sangat menggairahkan.
    “Kamu pake ngitip aku segala,” ujar Tante Dira.
    “Aku kan nggak enak kalo mau ngomong langsung, bisa-bisa aku kena tampar, hehehe,” balasku.

    Tante Dira memandangku tajam dan dia kemudian menerkam mulutku. Dengan busanya dia mencumbuku. Bibir, leher, tengkuk dan dadaku nggak lepas dari sapuan lidah dan bibirnya. Melihat aksi ini nggak ada rasa kalo Tante Dira tuh orang desa. Ternyata keahlian bercinta itu tak memandang desa atau kota yah.

    Sekali sentak kutarik handuknya dan wow! Pemandangan indah yang tadi masih jauh dari jangkauan kini bener-bener dekat, bahkan menempel ditubuhku. Dalam posisi masih berdiri kemudian Tante Dira membungkuk dan melahap Penisku yang sudah tegak kembali. Lama aku dihisapnya, nikmat sekali rasanya. Tante Dira lebih rakus dari tante Raya. Atau mungkin disinilah letak ‘kampungan’nya, liar dan buas. Beberapa menit kemudian setelah puas menghisap, tante Dira mengambil duduk dibibir bak mandi dan menarik wajahku. Kutau maksudnya. Segera kusibakkan rambut indah diselangkangannya dan bibir merah labia mayora menantangku untuk dijilat. Jilatanku kemudian membuat Tante Dira menggelepar. Erangan demi erangan keluar dari mulut Tante Dira.

    “Bayu kamu hebat, pantesan si Raya puas selalu,” cerocos Tante Dira.
    “Emangnya Tante Dira tau?” jawabku disela aktifitas menjilat.
    “Ya tantemu itu cerita. Dan sebelum ke Surabaya dia berpesan jangan menggodaku, dia cemburu tuh,” balas Tante Dira.

    Ups, rupanya rahasiaku sudah terbongkar. Kuangkat wajahku, lidahku menjalar menyapu setiap jengkal kulit putih mulus Tante Dira.

    “Sedari awal aku sudah tau kamu mengintip, tapi kubiarkan saja, bahkan kusengaja aja tadi pura-pura orgasme untuk memancingmu, padahal sih aku belum keluar tadi, hehehe kamu tertipu ya, tapi yo, sekarang masukin yuk, aku bener-bener nggak tahan mau keluar,” kata Tante Dira lagi.
    Aku sedikit malu juga ketahuan mengintip tadi.

    Lalu aku bilang padanya “Sebentar lagi tante belom juga apa-apa masa mau langsung sih”.
    “Creeep…” secara tiba-tiba ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah vaginanya itu.
    “Aaahh… kamu nakaal,” jeritnya cukup keras. Terus terang vaginanya adalah terindah yang pernah kucicipi, bibir vaginanya yang merah merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir vagina itu dengan mulutku. “Ooohh lidahmu.. oooh nikmatnya Bayu…” lirih Tante Dira.

    “Aahh.. sayang… Tante suka yang itu yaahh.. sedooot lagi dong sayang oooggghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini.
    Lima menit kemudian… “Sayang.. Aku ingin cicipin punya kamu juga,” katanya seperti memintaku menghentikan tarian lidah di vaginanya.
    “Ahh… baiklah Tante, sekarang giliran Tante lagi yah..,” lanjutku kemudian berdiri mengangkang tepat di depan wajahnya . Tangannya langsung meraih Penisku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas rata-rata.

    “Okh Bayu… indah sekali punyamu ini..” katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala Penisku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.

    “Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm… ngggmm,” belum lagi kata-kata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan kearah mulutnya dan, “Crooop..” langsung memenuhi rongganya yang mungil itu.

    Matanya menatapku dengan pandangan lucu, sementara aku sedang meringis merasakan kegelian yang justru semakin membuat senjataku tegang dan keras.

    “Aduuuh enaak… ooohh enaknya Tante ooohh..” sementara ia terus menyedot dan mengocok Penisku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak.

    Cerita Sex Tante Dira Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu.
    Sesekali ia menggigit kecil kepala Penisku dalam mulutnya, “Mm… hmmm…” hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya.
    “Crop…” ia mengeluarkan Penisku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagi-lagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir vaginanya.

    “Aoouuuhh… Tante nggak tahan lagi sayang ampuuun… Bayuooo… hh masukin sekarang juga, ayooo..” pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan Penisku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi liang vaginanya yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir vaginanya dan mendorongnya perlahan.

    “Nggg… aa.. aa.. aa.. iii.. ooohh masuuuk… aduuuh besar sekali sayang, ooohh…” ia merintih, wajahnya memucat seperti orang yang terluka iris.
    “Ooohh.. aa… aahh… aahh… mmhh geliii ooohh enaknya, Baaayyyy… oooh,” desah Tante Dira.
    “Yaahh enaak juga Tante.. ooohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti ini, ooohh enaakk… ooohh Tante ooohh..” kata-kataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali. Markas Judi Online Dominoqq

    Tanganku yang tadi berada di atas kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Setiap ia menekan ke bawah dan menghempaskan vaginanya yang tertusuk Penisku, secara otomatis tanganku meremas keras bongkahan pantatnya. Secara refleks pula vaginanya menjepit dan berdenyut seperti menyedot batang kejantananku.

    Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh Tante Dira terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, “Bayuoo… aahh aku nngaak… nggak kuaat aahh.. aahh.. ooohh…”

    “Taahaan Tante… tunggu saya dulu nggg.. oooh enaknya Tante.. tahan dulu … jangan keluarin dulu..” Tapi sia-sia saja, tubuh Tante Dira menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya.

    Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. “Ooo… nggg… aahh… sayang sayang.. sayang.. oooh enaak..

    Tante kelauaar.. ooohh.. ooohh…” teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan vaginanya disekeliling Penisku mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang vaginanya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.

    Cerita Sex Tante Dira Kemudian aku genjot lagi tanpa memberikan waktu untuk istirahat untuk Tante Dira. Selang tak berapa lama Tante Dira mengerang nikmat dan merem melek setiap kali kugenjot dengan batang kejantananku yang sudah besar dan memerah.

    Lama kami bertarung dalam posisi ini, sesekali dia menarik tubuhku biar lebih dalam. Setelah puas dengan sensasi ini kami coba ganti posisi. Kali ini dalam posisi dua-duanya berdiri, kaki kanannya diangkat dan diletakkan diatas toilet.

    Agak sedikit menyamping kuarahkan Penisku ke vaginanya. Dengan posisi ini kerasa banget gigitan vaginanya ketika kugenjot keluar masuk. Kami berpelukan dan berciuman sementara Penisku masih tetep aktif keluar masuk.

    Puas dengan gaya itu kami coba mengganti posisi. Kali ini doggie style. Sambil membungkuk, tante Dira menopangkan tangan di bak mandi dan dari belakangnya kumasukkan kemaluanku. Uhh terasa nikmatnya karena batang Penisku seakan dijepit dengan daging yang kenyal. Kutepuk tepuk pantatnya yang mulus dan berisi. Tante Dira mendesis-desis seperti kepedesan. Lama kami mengeksplorasi gaya ini.

    Dalam beberapa menit kemudian Tante Dira memintaku untuk tiduran di lantai kamar mandi. Walaupun agak enggan, kulakuin juga maunya, tapi aku tidak bener-bener tiduran karena punggungku kusenderkan didinding sementara kakiku selonjoran.

    Dan dalam posisi begitu aku disergapnya dengan kaki mengangkangi tubuhku. Dan perlahan tangan kanannya memegang Penisku, sedikit dikocoknya dan diarahkan ke vagina yang sudah membengkak. Sedetik kemudian dia sudah naik turun diatas tubuhku. Rupanya Tante Dira sangat menikmati posisi ini. Buktinya matanya terpejam dan desisannya menguat.

    Lama kubiarkan dia menikmati gaya ini. Sesekali kucium bibirnya dan kumainkan pentil buah dadanya. Dia mengerang nikmat. Dan sejenak tiba-tiba raut mukanya berubah rona.
    Dia meringis, mengerang dan berteriak.

    “Bayu, aku mau nyampe lagi nih, oh, oh, oh, ah, ah nikmatnya,” erangnya.
    Tangannya meraih tubuhku dan aku dipeluknya erat. Tubuhnya menggeliat-geliat panas sekali.
    “Ohh,” ditingkah erangan itu, kemudian tubuhnya melemah dipangkuanku.

    Dalam hatiku curang juga nih Tante, masak aku dibiarkan tidak tuntas. Masih dalam posisi lemas, tubuhnya kutelentangkan di lantai kamar mandi tanpa mencabut mr happy dari vaginanya. Dan perlahan mulai kugenjot lagi. Dia mengerang lagi mendapatkan sensasi susulan. Uh tante Dira memang dahsyat, baru sebentar lunglai sekarang sudah galak lagi. Pinggulnya sudah bisa mengikuti alur irama goyanganku. Lama kami menikmati alunan irama seperti itu, kini giliranku mau sampai.
    “Tante aku mau keluarin ya”, kataku menahan gejolak, bergetar suaraku.

    “Sama-sama ya Bayu, aku mau lagi nih, ayo, yok keluarin, yok, ahh”.

    Dibalik erangannya, akupun melolong seperti megap-megap. Sejurus kemudian kami sudah berpelukan lemas dilantai kamar mandi. Persetan dengan lantai ini, bersih atau nggak, emangnya gue pikirin. Kayaknya aku tertidur sejenak dan ketika sadar aku segera mengangkat tubuh Tante Dira dan kamipun mandi bersama.

    Selesai mandi, kami bingung gimana harus keluar dari kamar mandi. Takut Bi Ijah tau. Kubiarkan Tante Dira yang keluar duluan, setelah aman aku menyusul kemudian. Namun bukannya kami kekamar masing-masing,

    Tante Dira langsung menyusul ke kamarku setelah mengenakan daster. Aku yang masih telanjang di kamarku langsung disergapnya lagi. Dan kami melanjutkan babak babak berikutnya. Malam itu kami habiskan dengan penuh nafsu membara.

    Kuhitung ada sekitar 10 kali kami keluar bersama. Aku sendiri sudah terbiasa dengan orgasme sebanyak itu. Walaupun di ronde-ronde terakhir spermaku sudah tidak keluar lagi, tapi rasa puas karena multi orgasme tetap jadi sensasi. agen judi online 

    Selama 2 hari Tante Raya di Surabaya, aku habiskan segala kemampuan sexualku dengan Tante Dira. Sejak kejadian itu masih ada sebulan tante Dira tinggal dirumah Tante Raya. Selama itu pula aku kucing-kucingan bermain cinta.

    Aku harus melayani Tante Raya dan juga bermain cinta dengan Tante Dira. Semua pengalaman itu nyata kualami. Aku nggak merasa capek harus melayani dua wanita STW yang dua-duanya punya nafsu tinggi karena aku juga menikmatinya.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Tante Diva Sungguh Menggoda Imanku

    Cerita Sex Tante Diva Sungguh Menggoda Imanku


    3139 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Diva Sungguh Menggoda Imanku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Aku berasal dari desa dan memutuskan pergi merantau ke Jakarta disaat umurku tujuh belas tahun, orang tuaku yang panik akan keadaanku jadi aku dititipkan di rumah Diva, Diva merupakan tanteku ini masih berumur 29 tahun mempunyai suami yang super sibuk dengan bisnisnya.

    Karena Ekonomi Keluargaku sedang tidak memadai akhirnya aku tidak dapat meneruskan kuliah, Tanteku sempat memintaku untuk meneruskan kuliahku dengan dibiayaiin mereka, namun aku menolak. Alasanku tidak ingin merepotkan mereka dan aku ingin coba bekerja. padahal aku sangat ingin kuliah.

    Disaat Aku coba kirim cv kebeberapa perusahaan, dan beberapa perusahaan memanggilku.. disaat itu om melarangku saat aku ingin pergi interview, katanya,

    ”kamu gak usah dateng om sudah urus kerjaan buatmu dikantor tante diva.” akhirnya aku bekerja dikantor tante diva, setiap hari aku harus berangkat kerja naik mobil bersama tante, maklum aku  gak bisa nyetir mobil jadi tante yg nyetir, dikantornya tante seorang manager yg sangat dihormati.

    Cerita Sex Tante Diva Sungguh Menggoda Aku sangat suka masturbasi, koleksi film bokepku banyak dari yg indonesia, bule, korea, jepang, china, india sampe arabpun ada.hehehe setiap 2 hari sekali aq masturbasi sambil nonton bokep, paling sering dipagi hari ketika bangun tidur kontol aq tegang..hehe sampai akhirnya tante diva tau ketika aq sedang asyik mengkocok kontolku.

    Tante masuk kamarku untuk memanggilku sarapan.

    “van sarapan dulu, ehhh kamu lagi asyik yak?!”, ujarnya sambil tersenyum dan dia menutup pintu kamarku lagi sambil berkata,

    Cerita Sex Tante Diva Sungguh Menggoda Imanku

    Cerita Sex Tante Diva Sungguh Menggoda Imanku

    “selesein dulu tuch sampe keluar..” aq kaget setengah mati dan sangat malu sekali.. aq lupa.mengunci pintu kamar rupanya semalam. aq sangat heran karena.tante tidak memarahiku tp malah tersenyum..dan seharian itu kerjaanku jadi kacau karena masih malu banget sm tanteku.

    Selesai makan malam aq langsung buru.buru masuk kamar. keesokan harinya aku terbangun ketika spermaku keluar karena aq mimpi.basah, dan kontol aq masih tegang serta berdenyut-denyut..rasanya pagi itu aq ingin masturbasi lagi.

    Kucari hp ku dan kunyalakan film bokep jepang..kuusap-usap kontol aq yg masih dibungkus CD..sesekali kumasukan tangan kedalam CD untuk mengkocok-kocok kontolku. Markas Judi Online Dominoqq

    Ketika tanganku sedang asyik mengkocok tiba-tiba terdengar suara tante diva,

    ” van keluarin aja kontolnya biar tante yang kocokin.

    ”pintanya manja.. spontan aq tersentak kaget.

    Cerita Sex Tante Diva Sungguh Menggoda “udah kamu gak perlu malu sm tante, tante juga lagi horny karena udara pagi ini dingin banget.” tante diva mendekatiku dan duduk dikasurku sambil tangannya menarik CD ku dan kontolku mencuat keluar karena udah tegang sedari tadi.

    “jangan tante nanti ketauan om…!!”, ujarku..

    “gpp van, om tidak ada dirumah, dia tadi jam 5 berangkat ke papua untuk urusan kantorny”

    Tanpa banyak bicara lagi tante diva langsung mengulum kontol aq..disedot-sedot kepala kontol aq…dijilati dari testis, batang dan kepala kontolnya…uggghhhh bigini yakk rasanya dioral…nikmat banget.

    Melihatku merem melek keenakan permainan lidah tante diva makin belingsatan..dia sangat nafsu banget kulumin kontolku..dihisapnya dalam-dalam kontolku… aaakkkkhhhh…gila nikmat banget banget tante…ujarku.. tak mau kalah dengan permainan tante diva.

    Tanganku mulai berani memegang payudara tante diva yg berukuran 34b, tidak terlalu besar tp masih padat berisi dan kenyal.. kuselipkan tanganku masuk dalam piyama yg tante diva kenakan..rupanya dia tidur tidak mengenakan bra.

    Kuusap-usap puting kanannya..tanganku yg 1 lagi membelai rambutnya yg halus dan lembut sebahu panjangnya. kupilin-pilin putingnya yg mulai mengeras dan kuremas dengan lembut… aq semakin bergairah dibuatnya dan kuangkat tubuhnya agar aq bisa mencium bibirnya yg tipis.

    Kukulum bibirnya, kuhisap-hisap lidahnya.. eehhmmmm…hmmm..gumam tanteku.. tanganku terus bergerilya kali ini kedua payudaranya bisa kuremas-remas..kujepit kedua putingnya dan kugesek-gesek dengan ujung jariku.. aaahhhh…desahnya menggoda…terus vannn…enak banget, katanya…kuciumi lehernya telinganya terus turun ke payudaranya… aq hisap kuat putingnya.

    Sssssllllluuuurrrrppppp….ssssshhhhh….begitu terdengar suara hisapanku.. aaaaakkkkhhhhhhh….nikmat banget vaaannnn….kamu hebat banget!! lengkuhnya..sambil matanya terpejam menikmati jilatanku…tangan kiriku kuselipkan masuk CD tante diva,kucari itilnya, rupanya tante diva udah sangat terangsang.

    Memeknya basah banget.. foreplay kamu hebat…terusin van, puasin tante hari ini..ujarnya manja.. tanpa ragu kupijit-pijit lembut itilnya yg mungil..kutekan kebawah keatas..tante diva jd belingsatan.. tubuhnya mengeliat.

    Jariku kumainkan disekeliling itilnya..sesekali kumasukan jari tengahku keliang memeknya yg udah basah banget…kulepasin semua piyama tante diva dan CD nya hingga telanjang bulat, kubuka kakinya lebar-lebar lalu kujilatin memeknya.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Tante Nely

    Cerita Sex Tante Nely


    3431 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Nely ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexKejadian ini berawal tahun 2010 yang lalu, namaku Dino umurku 23 tahun, aku anak ketiga dari empat bersaudara. Ayahku pegawai kereta api, sedangkan ibuku sudah meninggal 4 tahun yang lalu. saat ini aku belum bekerja, terasa sangat susah sekali mendapatkan pekerjaan dijaman sekarang ini, sehingga setiap hari hanya di rumah didepan komputer hanya sekedar browsing atau chating.

    Aku punya tetangga namanya pak Marno dia kerja sebagai kontraktor sangat kaya dikampungku dan jarang ada dirumah, istri nya tante Nely sangat cantik dengan bodynya yang sexy, sintal, putih mulus dan yang membuatku menelan ludah payudaranya yang super montok.

    Pada suatu hari saat rumah sedang sepi iseng-iseng aku buka situs dewasa orisex.com dan menontonnya, karena asyiknya menonton aku tak mendengar ada orang bertamu yang ternyata tante Nely tetangga sexyku. saat aku sedang asyik menonton dan tanganku masuk ke celana memegangi kemaluanku yang memang dari tadi sudah tegang mengacung acung, tante Nely sudah berada di pintu kamarku melihatku menonton Bokep, entah sudah berapa lama tante Nely berdiri disitu.

    ” Dino ! nonton gituan kok sendirian nanti kerasukan setan loh!! ” suara itu mengejutkanku dan segera aku keluarkan tanganku dari balik celana dan segera aku tutup laptopku
    ” Eh tante Nely !!” aku pura-pura sambil menutupi rasa maluku.
    “Kenapa dimatiin filmnya?” kata tante Nely semakin membuatku malu. ” ah . . . enggak kok tante, aku sedang liat-lihat aja kok ” jawabku rada ngeless . . hehehe
    “Koleksimu banyak gak mas dino ?”
    ” hah . . . koleksi apaan tante?” tanyaku pura-pura bego.
    ” itu tadi yang barusan mas dino tonton!!”
    “enggak kok tante cuma ada beberapa aja ” jawabku sambil aku perhatikan wajah tante Nely yang sedikit nakal, turun ke buah dadanya yang besar .

    dalam hati aku cuma bisa bilang oh Tuhan enak sekali bila bisa ngentot perempuan putih mulus ini. “Mas dino !, kok bengong!!

    ” ah . . . enggak kok tante!!” Agen Maxbet
    “gini aja, bawa laptonya nanti kerumah ya . . . aku juga pengen nonton dah lama sekali gak pernah nonton film gituan. nanti aku tunggu di balai dibelakang rumah ya!!.
    ” iya-iya tante nanti aku bawa kesana” jawabku asal aja.

    pikirku wah ada harapan nih.

    “oh ya mas dino, nanti langsung masuk aja ya pintu pagar dan pintu rumah gak aku kunci ya,soalnya mbok darmi dan anak-ana gak ada dirumah semua!”
    “Iya-iya tante, nanti dino langsung masuk aja”
    “ya udah ini piring bekas pisang goreng kemaren disimpan dulu !”
    “oh ya mas dino nanti kalo dah masuk pagar sama pintu rumah dikunci aja takut ada maling”
    “iya-iya,tante” Tante Nely pergi meninggalkan rumahku, aku pandangi lekuk tubuh sexynya sampai menghilang dari pandanganku.

    Cerita Sex Tante Nely aku sedikit heran dan campur senang, melihat kelakukan tante Nely yang mengajakku nonton bareng film bokep koleksiku. setelah aku simpan piring dan aku tutup semua pintu rumah, segera aku bergegas ke samping rumah tempat tante Nely tinggal. Rumah besar dengan halaman yang luas dan pagar yang tinggi, rumah pak marno suami tante Nely, aku coba dorong pagarnya ternyata memang benar tidak dikunci, sesuai petunjuk tante Nely aku gembok pagar dan aku melangkah menuju pintu rumah sama sperti pagar pintu juga tidak dikunci.
    Kudapati ruang tamu yang lebar dan tinggi, busyyeeeettt gede amat nih rumah, memang baru sekali ini aku masuk rumah tante Nely sejak direnovasi 3 tahun yang lalu.

    tak lupa aku kunci pintu depan dan segera aku melangkah ke belakang menuju balai (sawung), disana tante Nely sudah menunggu sambil membaca majalah, gak jelas majalah apa.

    “Eh mas dino, sini-sini kita nontonya disini aja ya ” aku disuruh duduk dekat tante Nely.
    “iya tante” jawabku agak canggung juga.
    “Mas dino ada berapa film nya?” “ada 45 buah tante” jawabku agak malu.
    “wah banyak juga ya!!” mulai aku pilih file bokep yang gambarnya paling jernih dan mulai aku play.

    akhirnya kami berdua menonton bokep, sambil aku lirih tangan tante Nely yang sangat putih, kakinya woooowww putih sekali, sampai aku nelan ludah “Glek,glek” aku lirik napas tante Nely mulai gak teratur jatungnya berdegap kencang sampai buah dada gedenya naik turun. aku rasa dia dah mulai terangsang dengan film bokep, tetapi aku gak berani macam-macam. aku sendiri dah mulai gak karuan pikiranku, kontolku yang dah tegang dari tadi semakin keras, dan aku rasakan ujungnya sudah keluar dari celana dalamku.

    Sesekali aku pergoki mata tante Nely melirik bagian selakangku,

    ” mas dino, sering nonton bokep ya ?”
    “gak juga tante kalo lagi suntuk aja dari pada gak ada kerjaan” jawabku
    “mas dino udah pernah melakukannya”tanya tante Nely
    “belum tante!” jawabku dan memang aku belum pernah melakukannya kalo cium perempuan sih pernah tapi kalo sampai ngentot aku belum berani melakukan.
    “mas dino belum pernah sama sekali???” tanya tante Nely dengan sedikit wajah heran
    “Belum” jawabku polos.
    “Mas dino mau coba?”tanya tante Nely menggodaku.
    “haah, mencoba tante?hmmmss” aku terdiam tidak bisa berbicara.

    mulai tangan tante Nely memegang pahaku, aku hanya bisa diam dan jantungku berdegup sangat kencang, rasa merinding menjalar ke seluruh badanku. tangan tante Nely mulai naik ke arah pangkal paha,buah dada nya mulai menempel di lenganku terasa sangat lembut (empuk).

    “mas dino mau? tante sudah gak tahan nih mas” tante Nely mulai ngaco ngomongnya.

    aku hany bisa mengangguk menyetujui tindakan tante Nely. mendapat respon tangannya mulai membuka kacing celanaku dan relestingku.

    “wooooowww gede banget mas dino punyamu??? dan kerasssss” tangannya mulai beraksi mengocok penisku nikmat banget terasa sampai di kepalaku.
    “mas dino tante kulum ya kontolnya?? tanpa menunggu jawaban dariku penisku sudah ada didalam mulutnya dan dijilati dari ujung sampai pangkal, aku lihat memang napsunya gede sekali tante Nely ini.

    aku hanya diam menikmati service tante Nely, sampai mataku merem melek. tanganku dipegang sama tante Nely dan dituntun menuju buah dadanya yang ternyata sudah tidak menggunakan BH, kenyal dan keras sekali buah dadanya.

    “mas dino diremas donk nenen tante!!” ohhhhhh . . . . .massss iya betulll begitu terussss . . . .yang kencang . . . .”
    “ouuughhh mas dini . . . enak bangetttt, nikmat bangetttt massss . . . ouuughh”
    ” mas dino dibuka ya baju sama celananya biar enak ?”
    ” iya tante” mulai aku lepas baju dan celanaku begitupun tante Nely yang juga membua pakainnya. oooooohhh tubuh yang mulusss dan indah, walaupun dah punya anak tapi masih seperti gadis.
    ” mas dino sini, nenen dulu punya tante, jilatin ya putingnya” disodorkannya buah dada yang ranum itu ke mulutku, tanpa babibu lagi aku kenyottt dan aku jilati sampai tante Nely menggelinjang keenakan seperti orang kesetanan. tangan tante Nely meraih tanganku dan diarahkan ke kemaluannya . . . . . . . . aku dapati kemaluan yang ditumbuhi bulu yang tipis jarang-jarang dan sangat lembut.

    mulai tanganku bereaksi menggosok vagina tante Nely yang sudah basah oleh lendir tanda memang dia sudah benar-benar terangsang. Agen Judi Maxbet

    “ooohhhh mas . . . terus ooouuugghhhh” ohhhhh yesssss ooooooohhh massss terussss” mulai kata-kata yang gak karuan keluar dari mulut tante Nely.

    kucium bibir tante Nely dibalasnya dengan lumatan bibir yang membuatku terkejut, lidahnya masuk kerongga mulutku menggelitik didalam, membuat gairahku memuncak.

    “Mas dino mulut yang bawah juga dicium donk, kepalaku didorong ke vagina tante Nely”mulai aku cium vagina itu dengan aroma yang khas, aku gak perduli aku lumat vagina itu lidah ku mulai masuk ke liang vagina tante Nely dan aku mainkan,
    “Ooooouuughhh masss teruuussss” ooouuughhh matiiiiii akuuuuuu ohhhhh enak banget”
    “mas dino, aku gak tahan masukin kontolmu ke memek tante” aku bangkit dan mulai aku arahkan penisku ke arah lobang vagina tante Nely yang basah oleh lendir dan air liurku” cleeessss terasa hangat saat ujung kontolku menempel tanpa menunggu lagi aku masukan kontolku . . .

    cleeeeeb masuk sepenuhnya ke vagina tante Nely

    ” ooouuugghhh mas kontolmu gede banget, terus mas genjottt sampai mati massss” ocehan tante Nely tak aku hiraukan, pinggulku mulai aku gerakkan naik turun sehingga kontolku melesak keluar masuk . . . . . .

    tangan tante Nely memegang pantatku dan mendorong ke arahnya sehingga kontolku benar-benar masuk sampai ke itil tante Nely, vagina itu berdeyut sangat kencang seolah-olah menjepit penisku.

    Cerita Sex Tante Nely “ooooohh mas dino aku keeeeee keeee keeluarrrrrr aooouuhhhhhh Tuhan” aku didekapnya seolah tidak mau dilepaskan, badannya mengejang dan terasa kaku, gerakanku aku hentikan karena aku dipeluknya sangat erat sekaliiiii . . .
    “mas dino aku dah keluar ini banyak banget, mas dino dibawah ya aku di atas” pinta tante Nely
    “iya tante” aku nurut aja kayak bocah kecil.

    aku posisi telentang tante Nely mulai pasang kuda-kuda jongkok dan mulai memasukkan batang kontolku ke vaginanya . . .

    “ooouuugghh tante” bisikku terasa enak sekali saat kontolku masuk memeknya.

    tante Nelypun mulai aksinya seolah naik kuda pinggulnya naik turun kadang maju mundur. Goyangan tante Nely memang benar-benar mauuut . . . kontolku terasa mau patah tapi enak banget. 5 menit kemudian . . . .

    ” Mas dinoooooo ouuughhhhhhhh ooouugggh tante keluar lagi masssss” badannya mengejang seperti tadi untuk beberapa saat dan akhirnya lemas dan menyandarkan kepalanya didadaku, tanda ia telah orgasme yang ke dua kalinya.

    kamipun beristirahat sebentar.

    “mas dino hebat juga belum keluar?” kata tante Nely memujiku.
    “ah tante gak juga, soalnya dino agak takut tante ketahuan suami tante bisa mati aku”bisikku
    “tenang mas dino suamiku pulangnya masih minggu depan”jawabnya sambil tersenyum.
    “ayo sekarang giliran mas dino keluarin ya, pakai posisi dogy style aja ya mas dino dari belakang” tanpa aku jawab aku berdiri ganti posisi dogy style dari belakang,

    langsung aku tancapkan batang kemaluanku yang gede ini ke lubang vaginanya dari belakang,

    “oooouuggg mas enakkk” aku goyangkan maju mundur sampai terasa dikepalaku. tangan tante Nely memegang papan pinggiran balai dan aku berdiri dibelakangnya sambil menghujamkan senjataku ke kemaluannya.

    enak banget pantatnya putih dan empuk itu serasa jadi bantalan.

    “ooouuggghh tante, pantatmu enak banget dipegang”kataku
    “remas yang keras pantatku masssss oouugggghhhh” kata tante Nely
    “oouuuhhhhhh tante ooouughhh tantteeee aku mau keluar” kataku dengan sigap tante Nely melepas tautan penisku dan memeknya dan segera memegang penisku sambil dikocok dan di masukkkan mulutnya . . .
    “oooouughhh tante enakkkk teruuusss yang kerasssss “kataku agak ngacaooo . . .

    oooougghhh keluuuarrr tannn . .Crooot . . . . crooooott crooooot crot croot lima kali kontolku mengeluarkan many di mulut tante Nely sampai mulut tante Nely penuh . . .

    kemudian diisapnya kontolku sekuat tenaganya . . . . oooh benar-benar enak sekali. akupun lemas dan tidur disamping tante Nely. . . .

    “mas dino enak gak ?” sambil berbisik ditelingaku
    “enak sekali tante?” kataku.
    “nomor hape mas dino masih yang lama kan ?”
    “masih tante ?” jawabku.
    “kapan-kapan kalo masih mau lagi, mas dino misscall aja ya!!”
    “ok tante” jawabku semangat.

    Setelah saat itu aku sering berhubungan badan dengan tante Nely disaat suaminya pergi keluar kota, kadang-kadang kalo tante Nely bener-bener terangsang dan ingin ML tak segan-segan dia mengetuk jendela kamarku dan kamipun ngentot sampai pagi hari. Ini hanya sebuah cerita, bagi yang dibawah + 17 tahun dilarang keras membaca cerita ini. Oke nanti dilanjut lagi, penulisnya udah pingin juga nih hihihihi .

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Tante Sange

    Cerita Sex Tante Sange


    3062 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Sange ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexPeristiwa ini terjadi saat akhir tahun kemarin, saat itu aku pulang malam sekali biasa kalau rapat
    selalau begitu berkepanjangan hingga bertele tele yang di bicarakan ini itu gak ada titik temunya
    membuat aku capek pikiran dan capek badan, langsung saja setelah sampai rumah aku masuk ke kamar tidur
    dan melepaskan jas kantor dan rok miniku ke lantai.

    Menuju ke lemari pakaian untuk memilih celana dalam dan bra, kulemparkan CD dan Bra ku di atas kasur
    aku menuju kemar mandi, di dalam kamar mandi, aku membuka celana dalamku yang berwarna putih dan bra
    yang berwarna sama yang kukenakan sejak pagi.

    Kubiarkan saja tergeletak di lantai kamar mandi. Aku segera masuk ke dalam tempat shower dan mandi.
    Hanya dengan mandi yang bersih yang bisa mengusir segala kepenatanku seharian di kantor.

    Saat menyabuni badanku, aku menyabuni bagian payudara dan vaginaku agak lama. Aku menikmati sensasi
    saat kedua bagian tubuhku itu tersentuh, walaupun oleh tanganku sendiri. Tak lama kemudian acara
    mandiku berakhir. cerita hot tante

    Aku kemudian keluar dari tempat shower dan menggapai handuk yang selalu tergantung di belakang pintu
    kamar mandiku. Dengan handuk itu, aku mengeringkan tubuhku.

    Kembali ke kamar tidur, aku kemudian mengambil pakaian dalam yang di taruh di atas tempat tidur dan
    kupakai. Setelah itu, handuk yang kupakai kuhamparkan di sandaran kursi yang ada di kamarku. Link Alternatif DewiFortunaQQ

    Aku membaringkan diriku ke atas tempat tidur. Bagian tubuhku yang tidak terutup oleh bra dan celana
    dalam yang kupakai, langsung menyentuh lembutnya sprei tempat tidurku. Aku memutuskan untuk
    beristirahat.

    Saat baru saja hendak terlelap, aku mendengar suara bel pintu. Aku kemudian bangkit dari tempat
    tidurku dan menggapai jubah tidur satinku yang berwarna merah muda yang tergantung di balik pintu
    kamarku.

    Sambil berjalan ke arah pintu depan, aku memakai jubah tidurku dengan terburu-buru. Hal ini tentu saja
    menyebabkan pada bagian dada tidak tertutup dengan rapi. Langkah-langkah kakiku menyebabkan celana
    dalamku terlihat dari belahan jubah tidurku yang panjangnya hanya sepaha. Aku tidak perduli, aku hanya
    berpikir siapa yang datang.

    Cerita Sex Tante Sange Saat aku membuka pintu, aku melihat seorang anak laki-laki berumur 14 tahun. Dia adalah anak dari
    tetangga di depan rumahku. Ditangannya dia membawa sebuah kotak. Pertama-tama sepertinya dia terkejut
    melihat penampilanku sebab dia bisa melihat sebagian bra yang tidak tertutup oleh jubah tidurku.

    “Ferdy, ada apa, sayang ?” tanyaku.

    Dengan agak gelalapan dia menjawabku,

    “Anu Tante, ini ada titipan dari Mama..”

    “Apa ini ? “, tanyaku.

    Sambil menyodorkan kotak yang dibawanya, dia berkata,

    “Cuma kue saja.”

    Aku kemudian mengambil kotak itu dari tangannya dan mempersilahkan dia masuk.

    “Mama kemana ?”, tanyaku.

    “Keluar sama papa. Mungkin agak malam baru pulang, soalnya mau ngurusi pesta”

    “Pesta apa ?”

    “Perayaan ulang tahun perkimpoian yang ke 25″

    “Oh begitu..”

    Aku kemudian mempersilahkan dia duduk di kursi ruang keluargaku. Aku kemudian mengambil air dari dapur
    dan membawanya keluar.

    “Ini silahkan di minum..”

    “Terima kasih, Tante..”

    Aku tersenyum kecil, sebab sewaktu aku menaruh air tadi ke meja, aku melihat kalau matanya melirik ke
    dalam jubah tidurku, tepat ke arah buah dadaku yang tertutup oleh braku. Diam-diam aku berencana untuk
    menggoda anak ini.

    Aku kemudian duduk di sebelahnya. Sejenak kemudian, anak itu aku ajak berbincang-bincang. Sebetulnya
    anak itu duduknya tidak tenang, tetapi aku pura-pura tidak memperhatikannya, sampai suatu ketika dia
    berkata,

    “Anu Tante, bra Tante bagus ya..”

    Aku tersenyum kecil. Dalam hatiku aku bersorak gembira. Anak ini memperhatikanku.

    “Memangnya bra Mamamu tidak bagus ? “, tanyaku.

    “Ngak sebagus punya Tante”

    “Lho, pernah ngintip Mamanya ya..,” godaku.

    Dengan muka yang agak kemerahan dia berkata,

    “Bukan gitu kan tahu dari jemuran..”

    “Kalau gitu cuma tahu branya aja ? Celana dalamnya ?”

    “Celana dalam juga”

    “Kalau gitu bagusan mana dengan punya Tante ?”

    Aku kemudian mengangkat sedikit jubah tidurku. Celana dalamku terlihat dengan jelas oleh anak itu.
    Dengan muka yang tambah merah, Ferdy menjawab,

    “Punya Tante jauh lebih bagus. Punya Mama potongannya biasa saja. Warnanya pun paling putih. Punya
    Tante bagus sekali ..”

    Aku tersenyum dan terus bertanya,

    “Pernah lihat Mama hanya pakai bra sama celana dalam ?”

    Anak itu menggeleng,

    “Belum ..”

    “Mau lihat kalau Tante yang pakai ?”

    Anak itu menganggukkan kepalanya. Aku segera berdiri. Sambil tersenyum aku melepaskan jubah tidurku.
    Kini di depannya aku hanya mengenakan bra dan celana dalam saja.

    “Bagaimana ? ..”

    “Tante kelihatan cantik. Kayaknya Mamanya Ferdy kalah deh”

    “Hush .. masa Mamanya Ferdy kalah ?”

    “Benar, Tante.. Tante cantik sekali..”

    Aku kembali duduk di sofa. Kali ini aku bertanya lebih berani,

    “Kamu pernah lihat payudara yang tidak tertutup bra ?”

    “Ngak pernah”

    “Mau lihat ?”

    Dengan muka memerah, dia mengangguk kecil. Sambil tersenyum aku melepaskan kait braku. Setelah lepas,
    braku kuhamparkan di samping sofa. Payudaraku terpampang untuknya. Mulut anak itu terngangga sedikit.

    “Tante betul-betuk cantik”, hanya itu komentarnya. Matanya terus saja menggerayangi kedua payudaraku.
    Aku tambah nakal, lalu bertanya,

    “Mau Tante telanjang sekalian ?”

    Cerita Sex Tante Sange Dia mengangguk pula. Aku melepaskan celana dalam yang kupakai. Setelah itu, kubuka kedua kakiku.
    Vaginaku beserta bulu-bulunya terlihat olehnya. Kini seluruh tubuhku bebas dinikmati oleh anak itu.
    Matanya tak henti-hentinya melalap semua bagian tubuhku.

    Sebentar-sebentar terlihat sepertinya dia tidak tahan untuk tidak menyentuh tubuhku, tetapi karena
    dari aku tidak ada tanggapan, maka dia hanya bisa menahan saja.

    Setelah agak lama, aku kembali berusaha mencairkan suasana dengan obrolan yang lain. Mungkin karena
    tubuhku dalam keadaan telanjang, anak itu sepertinya kurang menanggapi. Akhirnya setelah beberapa
    saat, aku mengingatkannya agar segera pulang.

    Aku mengambil kembali celana dalam, bra dan jubah tidurku dan memakainya kembali di depan anak itu.
    Saat hendak keluar pintu, anak itu berkata kepadaku,

    “Tante, terima kasih ya. Tante betul-betul cantik”

    Aku tersenyum saja. Dia meneruskannya,

    “Maukah Tante merahasiakannya untuk kita berdua saja?”

    Sambil tersenyum aku mengangguk. Anak itu tersenyum juga. Dengan langkah yang riang, dia kembali ke
    rumahnya. Aku segera mengunci pintu dan kembali ke kamarku. Aku kembali melepaskan jubah tidurku.
    Hanya dengan mengenakan bra dan celana dalam, aku membaringkan tubuhku ke tempat tidur.

    Peristiwa tadi membuat aku sangat gembira sekaligus terangsang. Aku kemudian mengambil penis dari
    karet dari laci tempat tidurku. Aku membuka bra dan celana dalamku dan membaringkan tubuhku yang
    telanjang kembali ke ranjang.

    Penis karetku kumasukan ke liang vaginaku dan kugerakkan maju mundur. Pikiranku kupenuhi dengan adegan
    dimana aku menelanjangi diri di depan anak itu.

    Nafsuku yang semakin memuncak akhirnya membuatku orgasme. Setelah mengalami orgasme berkali-kali, aku
    serasa tidak punya tenaga untuk melakukan apa-apa lagi. Dengan tubuh telanjang yang terkulai lemas dan
    penis karet yang tertancap di liang vaginaku, aku tertidur dengan pulas sampai pagi.

    Sejak hari itu, anak tetanggaku selalu ke rumahku bila kedua orang tuanya pergi. Tentu saja setiap
    kali datang, aku selalu memamerkan pakaian dalam yang aku pakai dan tubuh telanjangku. ceritasexdewasa.org Pernah satu dua
    kali aku membiarkannya melihatku sedang mandi. Selain itu, anak itu mulai berani meminjam pakaian
    dalamku untuk dipakai dan dimainkan.

    Kalau bertamu ke rumahku, dia akan meminjamnya dan memakainya selama di rumahku. Saat pulang, barulah
    dia memakai kembali pakaiannya. Tentu saja biasanya pakaian dalam yang dipakainya ikut dipakai ke
    rumah juga. Biasanya dikembalikan saat bertamu berikutnya. Aku memikirkan kalau bisa aku ingin
    memotret anak itu dengan memakai pakaian dalamku. Pasti terlihat sexy dan lucu.

    Cerita Sex Tante Sange Selain untuk masturbasi di kamar, dia mengaku kalau sering memakainya ke sekolah apalagi saat ujian,
    pikirannya lebih encer. Aku sendiri agak heran juga, bagaimana kalau teman-temannya mengetahui dia
    pakai bra di balik seragamnya, tetapi sepertinya dia bisa menyiasatinya.

    Aku sangat senang kalau ternyata anak itu betul-betul mengagumiku, apalagi dia mau memakai pakaian
    dalamku. Aku tidak merasa jijik dengan laki-laki demikian, sebaliknya aku malah merasa senang.

    Anak itu paling menyukai kumpulan g-stringku, tetapi aku tidak mengijinkannya untuk dipakai, sebab
    harganya mahal. Bagaimanapun juga aku takut jika g-stringku menjadi rusak karena dipakai olehnya.
    Tentu saja gaun dan jubah tidur tidak boleh juga.

    Koleksi string bikiniku yang bermacam-macam model dan warna adalah yang paling sering dibawa pulang
    selain celana dalam dan braku yang biasa aku pakai ke kantor sebab string bikini berbahan awet
    sedangkan pakaian dalam yang kupakai ke kantor tidak terlalu mahal.

    Dalam hati diam-diam aku berharap suatu saat aku memperoleh kesempatan untuk mencicipinya, tetapi aku
    tidak boleh terlalu berani. Aku hanya berharap suatu saat dia akan memintaku untuk melayani nafsunya.

    Biasanya perasaan itu akan memuncak bila aku melihatnya memakai string bikiniku. Aku berharap bisa
    menyusui anak itu, walaupun tanpa air susu, hehehe.. Aku juga ingin mencoba kemaluannya yang masih
    tanpa bulu itu baik di mulut maupun di vaginaku. Aku belum pernah mencoba dengan anak yang belum
    dewasa. Mungkin rasanya akan berbeda, ya?

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot


    3572 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Udara pagi ini terasa sejuk sekali, seakan menyambut baik datangnya hari Minggu ini, Secerah wajah tante Ivone yg tengah bercengkrama dengan bunga bunga ditaman. Meskipun nampak angkuh, namun kecantikan wajahnya tak dapat disembunyikan..

    Aku baru saja selesai mandi dan berniat ngeteh diteras rumah sambil mnghirup udara pagi yg segar. Akan tetapi mataku melihat tante Ivone tengah asyik menikmati keindahan bunga ditaman depan rumah. Dengan gaya ala petani bunga Cibodas, tante Ivone nampak srius mmperhatikan tanaman itu. ” Pagi tan ” sapaku. ” Hmm… ” balasnya tanpa berpaling dari rumpunan bunga. ” Mau aku buatin minum nda tan!? ” tanyaku lagi setengah menawarkan jasa. ” Nda usah!! ” jawabnya juga seraya membelakangiku. Aku tak melihat tante Rita, Hendri ataupun Nita pagi ini. ” Ach, pada lari pagi kali? ” fikirku dalam hati.

    Aku kmbali mmperhatikan tante Ivone yg mmblakangiku. Mulai dari betisnya yg putih mulus mskipun nampak kurus, pahanya yg lebih mulus dari betisnya, bokongnya meskipun trbalut clana pendek, namun trlihat jelas lekukannya. ” Coba dia bisa aku tiduri sperti tante Rita ya? ” gumanku dalam hati. Belum habis lamunanku,tiba tiba kulihat tubuh tante Ivone trhuyung lemah ingin trsungkur. Dengan cepat aku mloncat dan mmegangi tubuhnya yg nyaris trsungkur itu, mninggalkan sisa lamunan cabulku.

    Cerita Sex | Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Kurangkul tubuhnya yg mulus dan trlihat lemas sekali. “Ga papa kan tan??” tanyaku penuh rasa khawatir, sraya mmapah tubuh tante Ivone. “Kpalaku trasa pusing Fad” jawab tante Ivone lemah. “Ya udah, istirahat aja didalam” saranku sambil terus memapahnya ke dalam rumah. “Akhirnya aku bisa mrangkulmu Vone” ucapku dalam hati. Ada sjuta kebahagian dihatiku karna mampu mrangkul tubuh si angkuh trsebut.

    Stelah brada didalam rumah, dengan perlahan kududukan tante Ivone disofa ruang tamu. Dengan mnarik nafas tante Ivone duduk dan brsandar pada sandaran sofa. Stelah itu aku melangkah mninggalkannya sendiri. Tak brapa lama aku kembali dngn sgelas air hangat dan mnghampiri tante Ivone yg tengah brsandar disandaran sofa. “Minum dulu tan, biar enakan!” ujarku sambil mnyerahkan gelas brisi air hangat yg kubawa. Tante Ivone pun mminum air hngt yg kuberikan. “Makasih ya Fad” ucapnya lemah sambil mletakan gelas dimeja yg ada didepannya.

    “Kpalanya masih pusing ga tan!?” tanyaku. Tante Ivone hanya mnganggukan kpalanya. “Mau dipijatin ga!?” tanyaku lagi. “E, em” jawab tante Ivone prlahan seakan tengah mnahan sakit. Aku pun sgera memijat mulai dari kpalanya dngn prlahan lahan, kmudian dahinya yg dia bilang mrupakan pusat rasa sakitnya. “Wah, knapa tante Fad!?” tanya Nita yg baru saja pulang. “Tadi si tante hampir jatuh, kpalanya pusing Nit!” jawabku. ” Trlalu capek kali!? ” ujar Nita sambil mlangkah kedapur. “Dah aga mndingan Fad” jelas tante Ivone dngn mata terpejam, menikmati pijatan pijatan jariku. Terasa hangat dahinya brsamaan dngn rasa hangat yg menjalari tubuhku. Harum aroma tubuh tante Ivone trasa mnusuk kedua lobang hidungku. Mmbuat aku ingin lebih lama lagi memijat dan dekat dngnnya.

    “Masuk angin kali tan, dahinya aga anget ne!? ” jelasku, brupaya memancing agar niatku tercapai. “Iya kali? “ujarnya pula, seakan mngerti akan arti ucapanku. Membuatku makin brani lebih jauh. “Mau dikerikin ga!?” tanyaku dngn penuh haraf kepadanya. “Memang kamu bisa!?” tante Ivone balik brtanya. Membuat hatiku trasa brdebar tak karuan. “Ya bisa… ” jelasku dngn cepat, takut tante Ivone brubah fikiran lagi. “Ya udah, tapi dikamar ya…, ga enak disini” pinta tante Ivone. Mmbuat hatiku brdebar makin cepat. Dengan prlahanku papah dia mlangkah mnuju kamarnya. Akupun brusaha untuk menahan dan menenangkan hatiku. Yang mulai dirasuki niat dan fikiran kotorku.

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah brada didalam kamar, kusarankan agar dia istrahat diranjangnya. Tante Ivone pun mrebahkan tubuhnya sraya brnafas panjang. Seolah olah ada beban berat yg dibawanya. Aku sgera brlalu mngambil obat gosok dan coin untuk mengerik tubuh tante Ivone. Stelah kudapati smua yg kubutuhkan, aku kembali mnghampiri tante Ivone yg tengah menanti. Dengan mmbranikan diri aku memintamya agar dia mlepaskan pakaian yg dipakainya. Dia pun prlahan melepaskan pakaian atau baju yg dipakainya. Shingga tante Ivone kini hanya mngenakan bra yg brwarna pink dan clana pendek saja. Ada getaran hangat mnjalari sluruh tubuhku, saat menyaksikan tante Ivone mmbuka bajunya. Hingga mmbangunkan kjantanan dan hawa nafsuku. Yang memang telah mngendap dibenakku sejak awal, ketika memprhatikan dia ditaman.

    Dengan prasaan yg tak mnentu dan dibayangi nafsu dibenakku. Akupun mulai mngusap …

    Kurangkul tubuhnya yg mulus dan trlihat lemas sekali. “Ga papa kan tan??” tanyaku penuh rasa khawatir, sraya mmapah tubuh tante Ivone. “Kpalaku trasa pusing Fad” jawab tante Ivone lemah. “Ya udah, istirahat aja didalam” saranku sambil terus memapahnya ke dalam rumah. “Akhirnya aku bisa mrangkulmu Vone” ucapku dalam hati. Ada sjuta kebahagian dihatiku karna mampu mrangkul tubuh si angkuh trsebut.

    Stelah brada didalam rumah, dengan perlahan kududukan tante Ivone disofa ruang tamu. Dengan mnarik nafas tante Ivone duduk dan brsandar pada sandaran sofa. Stelah itu aku melangkah mninggalkannya sendiri. Tak brapa lama aku kembali dngn sgelas air hangat dan mnghampiri tante Ivone yg tengah brsandar disandaran sofa. “Minum dulu tan, biar enakan!” ujarku sambil mnyerahkan gelas brisi air hangat yg kubawa. Tante Ivone pun mminum air hngt yg kuberikan. “Makasih ya Fad” ucapnya lemah sambil mletakan gelas dimeja yg ada didepannya.

    “Kpalanya masih pusing ga tan!?” tanyaku. Tante Ivone hanya mnganggukan kpalanya. “Mau dipijatin ga!?” tanyaku lagi. “E, em” jawab tante Ivone prlahan seakan tengah mnahan sakit. Aku pun sgera memijat mulai dari kpalanya dngn prlahan lahan, kmudian dahinya yg dia bilang mrupakan pusat rasa sakitnya. “Wah, knapa tante Fad!?” tanya Nita yg baru saja pulang. “Tadi si tante hampir jatuh, kpalanya pusing Nit!” jawabku. ” Trlalu capek kali!? ” ujar Nita sambil mlangkah kedapur. “Dah aga mndingan Fad” jelas tante Ivone dngn mata terpejam, menikmati pijatan pijatan jariku. Terasa hangat dahinya brsamaan dngn rasa hangat yg menjalari tubuhku. Harum aroma tubuh tante Ivone trasa mnusuk kedua lobang hidungku. Mmbuat aku ingin lebih lama lagi memijat dan dekat dngnnya. Markas Judi Online Dominoqq

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh “Masuk angin kali tan, dahinya aga anget ne!? ” jelasku, brupaya memancing agar niatku tercapai. “Iya kali? “ujarnya pula, seakan mngerti akan arti ucapanku. Membuatku makin brani lebih jauh. “Mau dikerikin ga!?” tanyaku dngn penuh haraf kepadanya. “Memang kamu bisa!?” tante Ivone balik brtanya. Membuat hatiku trasa brdebar tak karuan. “Ya bisa… ” jelasku dngn cepat, takut tante Ivone brubah fikiran lagi. “Ya udah, tapi dikamar ya…, ga enak disini” pinta tante Ivone. Mmbuat hatiku brdebar makin cepat. Dengan prlahanku papah dia mlangkah mnuju kamarnya. Akupun brusaha untuk menahan dan menenangkan hatiku. Yang mulai dirasuki niat dan fikiran kotorku.

    Setelah brada didalam kamar, kusarankan agar dia istrahat diranjangnya. Tante Ivone pun mrebahkan tubuhnya sraya brnafas panjang. Seolah olah ada beban berat yg dibawanya. Aku sgera brlalu mngambil obat gosok dan coin untuk mengerik tubuh tante Ivone. Stelah kudapati smua yg kubutuhkan, aku kembali mnghampiri tante Ivone yg tengah menanti. Dengan mmbranikan diri aku memintamya agar dia mlepaskan pakaian yg dipakainya. Dia pun prlahan melepaskan pakaian atau baju yg dipakainya. Shingga tante Ivone kini hanya mngenakan bra yg brwarna pink dan clana pendek saja. Ada getaran hangat mnjalari sluruh tubuhku, saat menyaksikan tante Ivone mmbuka bajunya. Hingga mmbangunkan kjantanan dan hawa nafsuku. Yang memang telah mngendap dibenakku sejak awal, ketika memprhatikan dia ditaman.

    Dengan prasaan yg tak mnentu dan dibayangi nafsu dibenakku. Akupun mulai mngusap …

    Cerita Sex | Tante Sexy Yang Sombong

    ..usap punggung mulus yg mmblakangiku, dngn hati hati sekali. “Tali branya dibuka aja ya tan??” pintaku pnuh haraf sambil trus mngusap dan mengerik punggung bagus dihadapanku. “Iya… ” jawabnya lirih. Menahan kerikan dipunggungnya, entah sakit atau geli aku tak tau. Yang pasti tanganku sgera melepaskan kait tali branya, sehingga mmbuat branya mlorot mnutupi sbagian payudaranya yg bulat dan berisi. Sperti payudara milik gadis kebanyakan. Stelah tiada lagi penghalang dipunggungnya, akupun membalurinya dngn minyak gosok. Dan jari jemarikupun menari mmbentuk garis dipunggung tante Ivone.

    Sambil sekali kali mataku melirik kearah payudaranya yg brusaha ditutupi dngn bra dan kedua tlapak tangannya. Tapi hal trsebut mmbuatku smakin terangsang didorong rasa pnasaran yg tramat. Smentara tante Ivone hanya trdiam sraya mmejamkan matanya yg bulat dan indah. ” Pelan pelan ya Fad!? ” pintanya masih dngn mata yg trpejam. Tiba tiba pintu kamar prlahan terbuka, nampak Nita tengah brdiri dimuka pintu. “Tan aku mo kerumah tman dulu ya!?” ujar Nita brpamitan sraya matanya mlirik kearahku. “Iya Nit… ” balas tante Ivone tanpa brpaling kearahnya. Kmudian scara prlahan Nita mnutup pintu kembali dan brlalu pergi.

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Jari tanganku mulai nakal trhadap tugasnya, jariku trkadang nyelinap dibawah ketiaknya brusaha meraih benda yg bulat dan padat brisi yg ditutupinya. Tapi tangan tante Ivone terkadang brusaha mnghalanginya, dngn merapatkan pangkal lengannya. “Jari kamu nakal ya Fad!? ” ucap tante Ivone stengah berbisik seraya mlirik ke arahku. Membuatku trsipu malu. “Habis ga kuat sich, tan…” jawabku jujur. Tapi tante Ivone malah melepaskan branya shingga kini payudaranya nampak polos tanpa plindung lagi.

    Dan langsung menjadi santapan kedua mataku tanpa brkedip. Langsung mmbuat hatiku brdebar debar mnyaksikan pemandangan trsebut. “Sekarang bisa kamu plototin pe puas dech!!” ujar tante Ivone tak lagi mnutupit buah dadanya dngn kedua tlapak tangannya lagi. Jantungku trasa bgitu cepat brdetak dan mmbuat lemas sluruh prsendianku. Kontolku brlahan tapi pasti mulai brdiri tegak mngikuti dorongan hasratku.

    “Memang dah selesai ngeriknya Fad!?” tegur tante Ivone mngingatkanku. Mmbuat aku sgera mlanjutkan prkerjaanku yg trtunda sesaat. Hampir sluruh bagian belakang tubuh tante Ivone telah kukerik dan brwarna merah brgaris garis. Hanya bagian bokongnya yg luput dari kerikanku karna trhalang dngn clana pendek serta CD yg dikenakannya. Tapi belahan bokongnya telah puas kuplototin.

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot

    Akhirnya pekerjaanku selesai juga. Kemudian dngn prlahan jari jariku memijati pundaknya. Tante Ivone mnundukan kpalanya, sekali sekali trdengar suara dahak dari mulutnya. “Sudah Fad!” printahnya, agar aku mnyudahi pijatanku.

    Dengan prasaan malas akupun mnghentikan pijatanku dan sgera mmbrsihkan sisa sisa minyak dikedua tlapak tngnku. ” Cuci tanganmu dulu biar bersih sana!!” pinta tante Ivone skaligus printah. Akupun branjak pergi kekamar mandi yg memang ada didalam kamar trsebut. Stelah usai mncuci sluruh tanganku hingga bnar bnar bersih. Akupun kembali menghampiri tante Ivon yg tengah telentang diatas ranjang masih dngn keadaan sparuh bugil. Sperti saat aku tinggalkan kekamar mandi. Hingga payudaranya yg bulat dan brisi nampak mmbusung besar didadanya, dngn puting yg brwarna coklat susu. “Ayo Fad, kamu mau mainin ini kan!?”. “Aku juga mau kok!?” ucap tante Ivone sambil mremas salah satu payudaranya hingga putingnya mnonjol kearahku. Akupun mndekat mnghampirinya dngn perasaan nafsu. Membuat kontolku kian brdiri dan mngeras kencang dibalik clanaku.

    Akupun tak mnunggu lebih lama, sgeraku remasi payudaranya yg mnantang. Tante Ivone brgelinjang saat tlapak tanganku mndarat dan meremas kedua payudaranya. ” Achh.., iya Fad trussss ” rintihnya prlahan. Jari jemariku kian liar mremasi sluruh daging bulat yg padat brisi. JariQ juga memainkan putingnya yg mulai mngeras. ” Iya,.., ayo diisep Fad.., aaaayooo “pinta tante Ivone dngn nafas taj tratur. Akupun sgera mnjilati dan mengisapi puting payudaranya. “Aduhhh…, enaaaak, trusss….” desah tante Ivone sraya mmegangi kpalaku. Aku smakin brnafsu dngn puting yg kenyal sperti urat dan mnggemaskan. Smentara tante Ivone smakin mndesah tak karuan. Tangan kananku meluncur kearah slangkangan dibawah pusar, trus mnyusup masuk diantara clana dan CD tante Ivone. Hingga jari jariku trasa mnyentuh rumput halus yg cukup lebat didalamnya. Tante Ivone mmbuka pahanya tak kala jari tlunjukku brusaha masuk kedalam lobang yg ada ditengah bulu bulu halus miliknya. “Aowww…” jerit kecil tante Ivone saat tlunjukku brhasil memasuki lobang memeknya. Dia pun mnggeliatkan tubuhnya penuh gairah nafsu. Smentara kontolku smakin mngeras hendak kluar dari bahan yg mnutupinya.

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Cukup lama jari tlunjukku kluar masuk didalam memek tante Ivone, hingga lobang itu mulai trasa basah dan lembab. Sampai akhirnya tangan tante Ivone menahan gerakan tanganku dan mminta mnyudahinya. “Aaaachhh.., udaahhh., Faddh.., aaachh” rintih tante Ivone. Akupun menarik tanganku dari balik clananya dan mlepaskan putingnya dari mulutku.

    “Buka pakaianmu dong, Fad!!” seru tante Ivone sraya bangkit dan mlepaskan clana pendek serta CDnya. Shingga dia bugil dan nampak rumput hitam ditengah slangkangannya yg baru saja ku obok obok. Akupun mlepaskan smua pakaianku dan bugil sperti dirinya.

    Dengan senyum manis kearahku, tante Ivone mendekat dan brjongkok tepat didepan slangkanganku. “Aouw, gede banget..!!” seru tante Ivone sraya tlapak tangannya mraih kontolku yg telah brdiri dan keras. Dngn tangan kanan dia mmegang erat batang kontolku, sedangkan tlapak kirinya mngelus elus kpalanya. Hingga kpala kontolku trasa brdenyut hangat. Kmudian dimasukan kontolku kedalam mulutnya sraya matanya mlirik ke arahku. “Agghhh… “aku mlengguh tak kala sluruh kontolku tnggelam masuk kedalam mulutnya. Darahku brdesir hangt mnjalari sluruh urat ditubuhku. Aku hanya dapat memegangi kpala tante …

    …Ivone, mremas serta mngusap usap rambutnya yg ikal sebahu. Smentara tante Ivone smakin liar, sbentar mngulum dan mngemud seakan dia ingin melumat sluruh kontolku. Trnyata dia lebih buas dari tante Rita. Trkadang dia mnjilati dari batang hingga lobang kencing dikpalanya. ” Aaaaaaa… ” erangku menahan rasa nikmat nan tramat. Trasa tubuhku melayang jauh tak menentu.

    Entah brapa lama tante Ivone mngemut, mnjilat dan mngulum kontolku. Yg jelas hal ini mmbuat tubuhku brgetar dan hampir kejang. ” Gantian dong tan, aQ juga mau jilatin memekmu! ” rengekku, hampir tak mampu mnahan nafsuku. Ingin rasanya memuntahkan keluar sebanyak banyak. Agar tante Ivone mandi dngn air maniku.

    Tante Ivone sgera bangkit brdiri meninggalkan kontolku yg masih brdiri tegak. Kmudian aku mminta agar dia duduk dikursi tanpa lengan yg ada. Akupun brjongkok mnghadap memeknya yg dihiasi bulu lebatnya. Kedua kaki tante Ivone trtumpu pada kedua bahuku. Maka mulutku mulai mnjarah memek yg tlah mnganga terkuak jari jemariku, hingga nampak jelas lobang memek yg brwarna merah dan lembab. Lidahku pun mulai mnjelajahi dan mnjilati lorong itu. “Aaaaowwh…, aaaa…, iyyyaaa.., trussss, aassstttssh” desah tante Ivone saat lidahku brmain mnjilati lobang memeknya. “Aduuuhh,…, truuusss, lebihhh daallaaamm, aaah,… enaaakhh, agh, agh, aghhhh” rintihnya pula sambil mremas dan mnjambaki rambut dikpalaku. Lidahkupun smakin liar dan brusaha masuk lebih dalam lagi. “Aaaaghh,.., gilaaaa…, enaaaksss,.., ubss,.., aaaaachghhh” suara tante Ivone tak karuan. Lidahku brhenti mnjilati dinding lobang memek, kini brpindah pada daging mungil sbesar biji kacang hijau. Ku jilati itil yg brwarna merah dan basah dngn air mazinya dan air liurku.

    “Aughh…..” suara tante Ivone sperti tersedak sambil mrapatkan kedua pahanya, hingga mnjepit leherku, ketika ku isap itilnya. ” Aaaaa.., auwghhh…., yaaaaa ” ucap tante Ivone lirih. ” Udahhh…, Fad…, udddaah Faadd ” rengek tante Ivone sraya mndorong kpalaku dngn kakinya yg trkulai lemas dibahuku.

    Akupun mlepaskan isapan mulutku pada itil tante Ivone dan bangkit brdiri dihadapannya dngn kontol yg masih tegak dan keras. Kemudian mminta tante Ivone agar bangkit dari duduknya. Kini aku yg mnggantikan posisinya duduk dikursi.

    Cerita Tante Ivone naik keatas pahaku dan tubuhnya mnghadap kearahku, hingga tubuh kami saling brhimpitan. Kmudian tante Ivone mmbimbing kontolku masuk kelobang memeknya dngan jarinya. ” Aagghhsss.. ” rintih kecil tante Ivone ketika kontolku masuk menusuk memeknya. Tak lama kmudian bokongnya mulai turun naik, mngesek gesek kontolku didalamnya. Aqpun mngimbanginya dngn mmegangi pinggulnya mmbantu bokongnya turun naik. ” Aachhh.., yaaaa, oohhh, enaaak Fadd “. ” Auwwghhh…., aaaaaa…, oohhhh, yaaa ” racau tante Ivone tak karuan jika tubuhnya turun mnenggelamkan kontolku dimemeknya.

    ” Aauwww, aku ga tahan ne Fadd,…, aaaauwww, yessss ” rintih tante Ivone sraya mnggerakan bokongnya dngn cepat. Akupun mmbalas reaksinya, dengan melumat lagi payudaranya .”Aaaaaawhhh……..”erang tante Ivone sambil mnekan bokongnya lebih rapat dengan slangkanganku. Akupun mengejang mnahan tekanan bokong tante Ivone. “Aaaachhhh…….” akhirnya aku tak mampu lagi mmbendung cairan kental dari dalam kontolku. Kamipun saling brpelukan dngn erat beberapa saat dngn brcampur peluh masing masing.

    Setelah cukup lama kami brpelukan, kamipun bangkit dngn malas, enggan branjak dari suasana yg ada. Stelah itu kamipun mandi mmbrsihkan tubuh kami masing masing yg basah dngn peluh syurga.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Teman Kostku

    Cerita Sex Teman Kostku


    3161 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Teman Kostku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexWalaupun bulan ini penuh dengan kesibukanku, aku termasuk orang yang sangat susah untuk dapat mengontrol keinginan seks atas wanita. Pengalaman ini kualami beberapa hari sebelum bulan-bulan sibukku yang lalu di tempat kost. Di tempat kost kami berlima dan hanya ada satu-satunya cewek di kost ini, namanya Sari. Aku heran ibu kost menerima anak perempuan di kost ini. Oh, rupanya Sari bekerja di dekat kost sini.

    Sari orangnya cukup cantik dan kelihatan sudah matang dengan usianya yang relatif sangat muda, tinggi badanya kira-kira 160 cm. Yang membuatku bergelora adalah tubuhnya yang putih bersih dan payudaranya yang cukup montok. Ahh, kapan aku bisa mendapatkannya, pikirku. Menikmati tubuhnya, menancapkan penisku ke vaginanya dan menikmati gelora kegadisannya.

    Perlu pembaca ketahui, usiaku sudah 35 tahun. Belum menikah tapi sudah punya pacar yang jauh di luar kota. Soal hubungan seks, aku baru pernah 2 kali melakukannya dengan wanita. Pertama dengan Mbak Anik, teman sekantorku dan dengan Esther. Dengan pacarku, aku belum pernah melakukannya. Swear..! Beneran.

    Kami ber-5 di kost ini kamarnya terpisah dari rumah induk ibu kost, sehingga aku dapat menikmati gerak-gerik Sari dari kamarku yang hanya berjarak tidak sampai 10 meter. Yang gila dan memuncak adalah aku selalu melakukan masturbasi minimal 2 hari sekali. Aku paling suka melakukannya di tempat terbuka. Kadang sambil lari pagi, aku mencari tempat untuk melampiaskan imajinasi seksku.

    eSambil memanggil nama Sari, cret cret cret.., muncratlah spermaku, enak dan lega walau masih punya mimpi dan keinginan menikmati tubuh Sari. Aku juga suka melakukan masturbasi di rumah, di luar kamar di tengah malam atau pagi-pagi sekali sebelum semuanya bangun.

    Aku keluar kamar dan di bawah terang lampu neon atau terang bulan, kutelanjangi diriku dan mengocok penisku, menyebut-nyebut nama Sari sebagai imajinasi senggamaku. Bahkan, aku pernah melakukan masturbasi di depan kamar Sari, kumuntahkan spermaku menetesi pintu kamarnya. Lega rasanya setelah melakukan itu.

    Sari kuamati memang terlihat seperti agak binal. Suka pulang agak malam diantar cowok yang cukup altletis, sepertinya pacarnya. Bahkan beberapa kali kulihat suka pulang pagi-pagi, dan itu adalah pengamatanku sampai kejadian yang menimpaku beberapa hari sebelum bulan itu.

    Seperti biasanya, aku melakukan masturbasi di luar kamarku. Hari sudah larut hampir jam satu dini hari. Aku melepas kaos dan celana pendek, lalu celana dalamku. Aku telanjang dengan Tangan kiri memegang tiang dan tangan kanan mengocok penisku sambil kusebut nama Sari. Tapi tiba-tiba aku terhenti mengocok penisku, karena memang Sari entah tiba-tiba tengah malam itu baru pulang.

    Dia memandangiku dari kejauhan, melihat diriku telanjang dan tidak dengan cepat-cepat membuka kamarnya. Sepertinya kutangkap dia tidak grogi melihatku, tidak juga kutangkap keterkejutannya melihatku. Aku yang terkejut.

    Setelah dia masuk kamar, dengan cuek kulanjutkan masturbasiku dan tetap menyebut nama Sari. Yang kurasakan adalah seolah aku menikmati tubuhnya, bersenggama dengannya, sementara aku tidak tahu apa yang dipikirkannya tentangku di kamarnya. Malam itu aku tidur dengan membawa kekalutan dan keinginan yang lebih dalam.

    Paginya, ketika aku bangun, sempat kusapa dia.

    “Met pagi..” kataku sambil mataku mencoba menangkap arti lain di matanya.

    Kami hanya bertatapan.

    Ketika makan pagi sebelum berangkat kantor juga begitu.

    “Kok semalam sampai larut sih..?” tanyaku.
    “Kok tak juga diantar seperti biasanya..?” tanyaku lagi sebelum dia menjawab.
    “Iya Mas, aku lembur di kantor, temenku sampai pintu gerbang saja semalam.” jawabnya sambil tetap menunduk dan makan pagi.
    “Semalam nggak terkejut ya melihatku..?” aku mencoba menyelidiki.

    Wajahnya memerah dan tersenyum. Wahh.., serasa jantungku copot melihat dan menikmati senyum Sari pagi ini yang berbeda. Aku rasanya dapat tanda-tanda nih, sombongnya hatiku.

    Rumah kost kami memang tertutup oleh pagar tinggi tetangga sekeliling. Kamarku berada di pojok dekat gudang, lalu di samping gudang ada halaman kecil kira-kira 30 meter persegi, tempat terbuka dan tempat untuk menjemur pakaian. Tanah ibu kostku in cukup luas, kira-kira hampir 50 X 100 m. Ada banyak pohon di samping rumah, di samping belakang juga. Di depan kamarku ada pohon mangga besar yang cukup rindang.

    Rasanya nasib baik berpihak padaku. Sejak saat itu, kalau aku berpapasan dengan Sari atau berbicara, aku dapat menangkap gejolak nafsu di dadanya juga. Kami makin akrab. Ketika kami berbelanja kebutuhan Puasa di supermarket, kukatakan terus terang saja kalau aku sangat menginginkannya. Sari diam saja dan memerah lagi, dapat kulihat walau tertunduk.

    Aku mengajaknya menikmati malam Minggu tengah malam kalau dia mau. Aku akan menunggu di halaman dekat kamarku, kebetulan semua teman-teman kostku pulang kampung. Yang satu ke Solo, istrinya di sana, tiap Sabtu pasti pulang. Yang satunya pulang ke Temanggung, persiapan Puasa di rumah.

    Aku harus siapkan semuanya. Kusiapkan tempat tidurku dengan sprei baru dan sarung bantal baru. Aku mulai menata halaman samping, tapi tidak begitu ketahuan. Ahh, aku ingin menikmati tubuh Sari di halaman, di meja, di rumput dan di kamarku ini. Betapa menggairahkan, seolah aku sudah mendapat jawaban pasti.

    Sabtu malam, malam semakin larut. Aku tidur seperti biasanya. Juga semua keluarga ibu kost. Aku memang sudah nekat kalau seandainya ketahuan. Aku sudah tutupi dengan beberapa pakaian yang sengaja kucuci Sabtu sore dan kuletakkan di depan kamarku sebagai penghalang pandangan. Tidak lupa, aku sudah menelan beberapa obat kuat/perangsang seperti yang diiklankan. Markas Judi Online Dominoqq

    Tengah malam hampir jam setengah satu aku keluar. Tidak kulihat Sari mau menanggapi. Kamarnya tetap saja gelap. Seperti biasa, aku mulai melepasi bajuku sampai telanjang, tangan kiriku memegangi tiang jemuran dan tangan kananku mengocok penisku. Sambil kusebut nama Sari, kupejamkan mataku, kubayangkan sedang menikmati tubuh Sari. Sungguh mujur aku waktu itu. Di tengah imajinasiku, dengan tidak kuketahui kedatangannya, Sari telah ada di belakangku.

    Tanpa malu dan sungkan dipeluknya aku, sementara tanganku masih terus mengocok penisku. Diciuminya punggungku, sesekali digigitnya, lalu tangannya meraih penisku yang menegang kuat.

    “Sari.. Sari.. achh.. achh.. nikmatnya..!” desahku menikmati sensasi di sekujur penisku dan tubuhku yang terangkat tergelincang karena kocokan tangan Sari.
    “Uhh.. achh.. Sari, Sari.. ohh.. aku mau keluar.. ohh..” desahku lagi sambil tetap berdiri.

    Kemudian kulihat Sari bergerak ke depanku dan berlutut, lalu dimasukkannya penisku ke mulutnya.

    “Oohh Sari.. Uhh Sarii.., Saarrii.. Nikmat sekali..!” desahku ketika mulutnya mengulumi penisku kuat-kuat.

    Cerita Sex Teman Kostku Akhirnya aku tidak dapat menahannya lagi, crott.. crot.. crot.., spemaku memenuhi mulut Sari, membasai penisku dan ditelannya. Ahh anak ini sudah punya pengalaman rupanya, pikirku.

    Lalu Sari berdiri dengan mulut yang masih menyisakan spermaku, aku memeluknya dan menciuminya. Ahh.., kesampaian benar cita-citaku menikmati tubuhnya yang putih, lembut, sintal dan buah dadanya yang menantang.

    Kulumati bibirnya, kusapu wajahnya dengan mulutku. Kulihat dia memakai daster yang cukup tipis. BH dan celana dalamnya kelihatan menerawang jelas. Sambil terus kuciumi Sari, tanganku berkeliaran merayapi punggung, dada dan pantatnya. Ahh.. aku ingin menyetubuhi dari belakang karena sepertinya pantatnya sangat bagus. Aku segera melepaskan tali telami dasternya di atas pundak, kubiarkan jatuh di rumput.

    Ahh.., betapa manis pemandangan yang kulihat. Tubuh sintal Sari yang hanya dibalut dengan BH dan celana dalam. Wahh.., membuat penisku mengeras lagi. Kulumati lagi bibirnya, aku menelusuri lehernya.

    “Ehh.., ehh..!” desis Sari menikmati cumbuanku.
    “Ehh.., ehh..!” sesekali dengan nada agak tinggi ketika tanganku menggapai daerah-daerah sensitifnya.

    Kemudian kepalanya mendongak dan buah dadanya kuciumi dari atas. O my God, betapa masih padat dan montok buah dada anak ini. Aku mau menikmatinya dan membuatnya mendesis-desis malam ini. Tanganku yang nakal segera saja melepas kancing BH-nya, kubuang melewati jendela kamarku, entah jatuh di mana, mungkin di meja atau di mana, aku tidak tahu. Uhh.., aku segera memandangi buah dada yang indah dan montok ini. Wah luar biasa, kuputari kedua bukitnya. Aku tetap berdiri. bergantian kukulumi puting susunya. Ahh.., menggairahkan.

    Terkadang dia mendesis, terlebih kalau tangan kananku atau kiriku juga bermain di putingnya, sementara mulutku menguluminya juga. Tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga pelukan tangan kanan atau kiriku seolah mau lepas. Sari menegang, menggelinjang-gelinjang dalam pelukanku. Lalu aku kembali ke atas, kutelusuri lehernya dan mulutku berdiam di sana. Tanganku sekarang meraih celana dalamnya, kutarik ke bawah dan kubantu melepas dari kakinya. Jadilah kami berdua telanjang bulat.

    Kutangkap kedua tangan Sari dan kuajak menjauh sepanjang tangan, kami berpandangan penuh nafsu di awal bulan ini. Kami sama-sama melihat dan menjelajahi dengan mata tubuh kami masing-masing dan kami sudah saling lupa jarak usia di antara kami. Penisku menempel lagi di tubuhnya, enak rasanya. Aku memutar tubuhnya, kusandarkan di dadaku dan tangannya memeluk leherku.

    Kemudian kuremasi buah dadanya dengan tangan kiriku, tangan kananku menjangkau vaginanya. Kulihat taman kecil dengan rumput hitam cukup lebat di sana, lalu kuraba, kucoba sibakkan sedikit selakangannya. Sari tergelincang dan menggeliat-geliat ketika tanganku berhasil menjangkau klitorisnya. Seolah dia berputar pada leherku, mulutnya kubiarkan menganga menikmati sentuhan di klitorisnya sampai terasa semakin basah.

    Cerita Sex Teman Kostku Kubimbing Sari mendekati meja kecil yang kusiapkan di samping gudang. Kusuruh dia membungkuk. Dari belakang, kuremasi kedua buah dadanya. Kulepas dan kuciumi punggungnya hingga turun ke pantatnya. Selangkangannya semakin membuka saja seiring rabaanku.

    Setelah itu aku turun ke bawah selakangannya, dan dengan penuh nafsu kujilati vaginanya. Mulutku menjangkau lagi daerah sensitif di vaginanya sampai hampir-hampir kepalaku terjepit.

    “Oohh.., ehh.., aku nggak tahan lagi.., masukkan..!” pintanya.

    Malam itu, pembaca dapat bayangkan, aku akhirnya dapat memasukkan penisku dari belakang. Kumasukkan penisku sampai terisi penuh liang senggamanya. Saat penetrasi pertama aku terdiam sebelum kemudian kugenjot dan menikmati sensasi orgasme. Aku tidak perduli apakah ada yang mendengarkan desahan kami berdua di halaman belakang. Aku hanya terus menyodok dan menggenjot sampai kami berdua terpuaskan dalam gairah kami masing-masing.

    Aku berhasil memuntahkan spermaku ke vaginanya, sementara aku mendapatkan sensasi jepitan vagina yang hebat ketika datang orgasmenya. Aku dibuatnya puas dengan kenyataan imajinasiku malam Minggu itu. Sabtu malam atau minggu dini hari yang benar-benar hebat. Aku bersenggama dengan Sari dalam bebrapa posisi. Terakhir, sebelum posisi konvensioal, aku melakukan lagi posisi 69 di tempat tidur.

    Ahh Sari, dia berada dalam pelukanku sampai Minggu pagi jam 8 dan masih tertidur di kamarku. Aku bangun duluan dan agak sedikit kesiangan. Ketika melihat ke luar kamar, ohh tidak ada apa-apa. Kulihat kedua cucu ibu kostku sedang bermain di halaman. Mereka tidak mengetahui di tempat mereka bermain itu telah menjadi bagian sejarah seks hidupku dan Sari.

    Pembaca, itulah pengalamanmu dengan Sari di kost. Aku sudah dua malam Minggu bersamanya. Betapa hebat di bulan ini. Aku bisa, aku bisa.. dan mau terus berburu lagi. Ahh.., hidup memang menggairahkan dengan seks, dengan wanita. Hanya, aku harus super selektif memilihnya. Semoga pengalamanku ini berguna buat sobat muda.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Terkini Behubungan Dengan Ibu Sandra Pimpinan Bank

    Cerita Sex Terkini Behubungan Dengan Ibu Sandra Pimpinan Bank


    107 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Hallo, kenalkan nama saya Hengky (nama rahasia tentu saja). Sekarang ini sich berumur 37 tahun. Memiliki seorang istri dan dua orang anak. usia 8 dan tujuh tahun. Dapat disebut kami keluarga yang berbahagia. Anakku 1 cowok dan 1 cewek, cocok sdh. Istriku? Well, ucapkan I am a lucky bastard. Istriku seorang yang elok dan seksi, tinggi tubuhya 169cm buah dadanya dapat disebutkan proposional dgn badannya, montok ataupun lebih persisnya sedikit chubby.
    Saya memang tidak sukai cewek yang kurus dan entahlah mengapa cewek chubby selalu membuatku terangsang. Chubby bukan ndut atau overweight. Istriku sukai berpakain yang seksi, itu didukung oleh kulitanya yang putih mulus dan perawakan badannya yang bohay.
    Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank
    Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank
    Rambutnya yang panjang seketiak membuat ia sangat enak untuk dilihat. dan saya mengetahui kalau kita pergi jalan ke mall, tentu banyak mata lelaki yang menyaksikannya, meskipun hanya sepintas. membuat gw senang sekalian teransang (sakit kali gw). Tinggiku 185cm dgn berat 90kg. Penisku standar orang indonesia sich. tidak panjang seperti di film BF atau seperti di narasi dewasa yang lain. Saya tidak pernah ngukur berapakah panjangnya, tp yang dapat kubanggakan ialah diameternya. Dapat disebut lebih gemuk dibandingkan teman yang saya mengenal, sedikit ada garis-garis urat dgn kepala penis yang lumayan besar. Saya tidak tahu standar besar itu bagaimana, tp penisku banyak memberikan kepuasan banyak cewek . Maka saya percaya punyaku memang lumayan bagus.

     

    awalnya, gw ngesex dgn pembantu tetangga yang berusia 50-an tp masih baik untuk di-ML. Well, itu sekitaran 5-6 bulan yang kemarin. Saat ini bu lastri dah pulang daerah nemenin adek-nya yang suaminya wafat. Kemungkinan tidak akan kembali dan tetangga sebelahku sdh ambil pembantu baru yang maish muda, kurus, poin dan tidak menarik perhatianku. yah, lenyap dech sumber pemuasanku . Maka sejumlah bulan akhir gw hanya kadang-kadang ngesex dgn kenalan lama yang memang dahulu pernah ngesex.

    Sampai dua bulan akhir ini, gw punyai tempat pemuasan masih tetap. Lebih muda sedikit dari bu lastri, lebih ramping sedikit dari bu lastri (bahkan juga lebih ramping sedikit dari istriku), tp buah dadanya montok. Damn! gw sukai sekali dengan cewek yang berbuah dada montok. Ia berumur lebih tua 7-8 tahuan dari gw dech. Cukup tinggi meskipun tidak tinggi-tinggi sekali, tidak tahu dech tingginya berapakah. Perutnya rata, walau sebenarnya anaknya 2 dan sudah gede-gede. Ia nikah muda, menjadi anaknya sekrang paling tua sdh kuliah. Namaya bu Sandra.

    Bu Sandra sekarang ini jadi kepala cabang sebuah bank. Waktu gw tetap kerja di bank itu, bu Sandra masih menjadi kepala pemasaran. Orang yang murah senyuman dan supel. Meskipun sdh berusia, tp performa dan fisiknya maish bagus. Ia rajin senam dan kadang-kadang perawatan. Kulitnya putih dan rambutnya sebahu dan selalu memakai ikat rambut hiasan. Selalu pakai rok, tidak pernah gw saksikan ia pakai celana panjang (apalagi celana pendek). Selalu memakai pakaian dalaman yang cukup redah dan blazer.

    gw kerja di bank, kawan-kawan dan gw kerap sejumlah kalai bergurau dapat menyetubuhi bu Sandra. Tp kita tidak ada yang bernai macem-macem ke ia karena ia orangnya kelihatan tegas dan bukan “murahan”. Saat gw sdh keluar bank, kedengar isu kalau ia pisah. Tidak tahu mengapa. Gw tidak pernah kontek dai semenjak keluar bank.

    Sampai satu saat, “nasib” menghadapkan kita…. untuk sama-sama memberikan kepuasan.
    Hari itu gw kembali ingin jalan ke mall. Tidak ada pikiran untuk “memburu”, lagian gw memang kembali ingin jalan. Jemu ajah di dalam kantor. FYI, sebenarnay sekretarisku itu cukup cakep dan seksi, tp seperti kata peribahasa, don’t shit where you eat . Maka gw tidak pernah apapun in sekretaris gw. Akhir gw datang di food court. order makan, duduk rileks sekalian melihatin cewek-cewek ABG dgn baju yang seksi. I wish, i can fuck those young girls. Tp, gw tidak berani, karena gw bukan type cowok yang dapat bertanggungjawab. Sesudah sekitaran 1 jam makan dan duduk rileks, gw jalan di mall untuk sightseeing. Saat melalui sebuah restoran, dari kaca gw saksikan muka yang cukup kerabatr. Rupanya bu Sandra.
    Kembali bicara dgn dua orang yang tampakny klien usaha kali. Bajunya bu Sandra masih inget sekali dech. Daleman warna putih yang cukup rendah, blazer hitam dan rok span putih . Benar-benar cocok sekali dgn kulitnya yang putih. Damn! sesudah beberapa tahun tidak saksikan ia, bu Sandra tetap menarik ajah. Gw menyengaja tidak terlalau jauh dari restoran itu, saksikan beberapa toko yang disampingnya ajah. Untunglah tidak berlama-lama ke-2 tamu bu Sandra pergi, tp bu Sandra tetap di dalam, kayakanya tetap nikmati makanannya dan kadang-kadang ngetik di hapenya. Gw ngototin masuk tuch restoran, disongsong oleh pelayan, tp saya menunjuk bu Sandra dan berketepatan bu Sandra saksikan ke gw.
    “Masih inget sama saya bu?” sekalian saya jalan perlahan dekatinya.
    “Loh? pak Hengky khan?” sekalian bu Sandra berdiri dan jabat tangan.
    Yah, kita bercakap ajah dan berbasa basi, tp kadang-kadang gw mengambil pandang menyaksikan belahan dadanay yang kelihatan sedikti dari kembali pakaian dalamnya. Tidak ada yang memikat buat di obrolin, seperti umumnya masalah pekerjaan dan yang lain.
    Lantas “berpura-pura” tanay masalah keluarga, anak lantas suami.
    “Oh, saya dengan suami sdh pisah. belum mengetahui yah?” tetap tersenyum.
    “Oh, sorry bu… kapan cerainya? maaf saya tidak tahu” jawab gw pura=pura begog.
    “Pisah sich, tidak ada persetujuan pisah. Ia tinggal dirumahnya sendiri, saya di rumah sendiri” jawab bu Sandra.
    “ouhh, lantas beberapa anak bagaimana bu?” ini kali benar-benar serius, karena gw belum mengetahui.
    “Turut saya, tp kadang-kadang ke bapaknya ” jawab bu Sandra tenang.
    Tidak terlampau detil ia narasi meskipun tidak bertanya. Sepertinya ia tidak ingin bercerita lebih detil masalah “pisah” sama suaminya. Tp gw mulai SSI, siapa tahu sukses.
    “Lantas bu Sandra tidak nikah kembali?”
    “Hahaha… sudah tua pak Hengky, tidak mikir ingin nikah dech”
    “Loh, bu Sandra masih elok kok. Bisa membuat cowok ngelirik lah”
    “Aduh, hahah… dapat ajah pak Hengky ini”
    “Saya ajah sukai bu melihatin bu Sandra di dalam kantor. Kalau bu Sandra melalui selalu membuat saya deg-deg-an” Kata gw dgn cuek. tidak perduli dech tersinggung apa tidak ia.
    “Oh yah? wah, nakal rupanya yah pak Hengky ini” dgn suara yang rileks. Tidak geram pertanda.
    Saya lanjut SSI gw tanpa merendahkan dianya. Ia justru seringkali ketawa dan mengkap dgn rileks rayuan gw.
    Kita juga tukar PIN. Lantas saya lanjutin SSInya ke ia.
    “Kalau malem tidur sendiri kalau gituh saat ini?”
    “Loh? pertanyaannya loh… haha, mancing nih pertanyaannya” jawab bu Sandra rileks.
    “Khan ucapnya tidak menikah kembali dan pisah dengan suami”
    “Yah, tidak perlu dijawab khan kalau gituh… memang mengapa? ingin nemenin emangnya?”
    “Kalau kadang-kadang dapat kok nemenin bu Sandra. tidak nolak saya”
    “Haha. nakal rupanya pak Hengky ini. Saya berpikir alim loh dahulu”
    … dan beragam SSI gw dijawab rileks sama bu Sandra. Kita masih narasi yang cukup nyerempet sedikit gituh. Gw harus juga “sedikit” bohong dgn narasi kalau istriku dingin dan gw jarang-jarang dapat porsi, tp tidak jajan, hanya self servis.

    Gw bingung kalau bu Sandra rupanya tidak risi, justru serius denger ceritaku.
    Kita tetap menceritakan ngalor ngidul, kadang-kadang tidak sempret dgn SSI.
    Tp tidak ada apa-apa, kita pada akhirnya pamitan. Janjian satu saat dapat berjumpa kembali. Dan hari itu kita pisah tidak terjadi apa-apa. Yah gw sich rileks ajah, meskipun ingin sekali.
    Sekian hari kita tidak pernah kontak-an. Ia tidak contact, gw tidak contact. Sampai satu saat saat main-main saksikan up-date status beberapa orang di hape gw, saksikan punyai bu Sandra yang didalamnya “menjaga diri di jalan yah sayang”. Langsung gw chat ia.
    “Wah, sudah dapat pasangan bu Sandra?”
    “Hahah… anakku keluar kota sama temannya. pikiranmu loh pak Hengky”
    “Ouhh… wah, sendiri di rumah donk. tidak takut?” pancingku
    “Ah, sudah biasa kok.” jawabannya pendek.
    Damn! sulit sekali sich nih orang. Sepertinya tidak nolak, tp tidak kasih lampu hijau. Gw ciba terus sich.
    “Sampai kapan anaknya pergi? 2-2-nya?” masih mancing gw.
    “Sampai minggu kembali. hanya satu orang, yang 1 sama bapaknya sampai minggu. hayoo, mengapa nanya-nanya?”
    Wah, kok sepertinya ada “keinginan” nih.
    “Tidak papah, siapa yang tahu bu Sandra ingin saya datangi”
    “haha.. kalau ingin dateng, yah dateng ajah. Hanya bertamu ajah khan?”
    “Memang bisa kalau nginep?” pancingku kembali
    “Loh? dicari istrinya kelak. genting saya… haha”
    “Tidak kok, percaya tidak. nginep satu hari dech” ngotot dech gw.
    “Memang berani pak Hengky?”
    Wah, chat seterusnya ulur tarik dech sama bu Sandra masalah dapat nginep apa tidak. Bu Sandra terlihat entahlah memang jual mahal atau sangsi. tidak tahu dech gw. Lumayan banyak rayuan sich hingga kemudian ia mengizinkan gw nginap satu hari dirumahnya. Tp sore datengnya, karena esok siang ia tetap kerja.
    Yipieeee…
    Untuk masalah pergi nginep satu hari, istriku tidak berprasangka buruk. Karena dgn pekerjaan gw ini, kerap gw pergi keluar kota 1-2 hari untuk share masalah . Maka ia tidak akan berprasangka buruk. Paling suruh membeli oleh-olehan. Tp itu dapat ditata dech.
    Gw menyengaja tidak membawa mobil dan gw naik taxi ke rumah bu Sandra. Singkat kata, sore gw naek taxi ke rumah bu Sandra. Perumahan yang elit. Tp seperti perumahan gw, kayaknay warganya cuek dgn tetangga. Rumah ia cukup mojok. Rupanya sampai sana, ada pembantunya. Aduh, tidak dapat macem-macem ini. Sialan gw berpikir! bu Sandra belum pulang, tp pembantunay udha dititipin pesan . Maka gw dipersilakan masuk di ruangan tamu dan menanti. Sepanjang 1 jam gw tunggu dan bicara dgn pembantunya, rupanya ia pembantu harian, dateng pagi pulang sesudah bu Sandra dateng. Fiuhh, sukurlah. Gw percaya tentu bisa execusi bu Sandra. Asala sabar ajah.
    Pada akhirnya bu Sandra pulang. Cocok ia masuk, gw menyengaja menyaksikan sisi dadanya. Ia pakai pakaian batik terusan yang pendek dgn belahan dada rendah. Menjadi lebih terang kelihatan belahan dadanya. Pahanya juga kelihatan mulus sekali. Duh, asli gw menyengaja sekali saksikan belahannya.
    Sesudah basa-basi dan salam-salaman. Siapin makan, bercakap lantas pembantunya pamit pulang. Pada akhirnya kita berdua dech.
    Bu Sandra masih pakai pakaian kerjanya belum mandi. Kita bercakap sekalian makan dan gw masih kadang-kadang melihat dadany. Gw menyengaja tidak curi pandang. tp benar-benar menyaksikan saat momentnya cocok.
    “Heh, matamu itu kok nakal sich” dgn suara rileks tanpa geram.
    Tp sedikit berbeda. Ia lebih rileks, tidak jaim. yahh… seperti waSandra biasa yang umumnya dech. Gw cukup terkejut ajah, karena baru ini kali saksikan ia semacam itu.
    “Yah, saya khan masih normal bu. ada yang cantik yah saya sukai lihatnya”
    Bu Sandra ketawa rileks. gw terus SSI ke ia, ia tanggapin dgn rileks tanpa geram sama sekalipun. Narasi masalah istriku yang dingin (hahaha..). Saat usai makan, ia membawa ke dapur, gw bantuin ke dapur. meskipun ia katakan tidak perlu, tp tetep gw bantuin. Di dapur kadang-kadang tangan kita bersinggungan saat bantuin ia nyuci. masih sekalian narasi rileks.
    Lantas ia pamit ingin mandi dahulu. Gw tanpa malu dan takut, ngotot ajah dech bicara
    “Saya belum mandi nih bu”
    “Kamar mandi ada tuch dari sisi. saya mandi dikamar” sekalian ternseyum.
    Kita guyonan masalah itu dgn SSI tetep jalan, hingga kemudian..
    “haha.. sudah saya sangka kamu ingin nakal di sini” lantas masuk kamarnya, tanpa tutup pintu kamarnya.
    Gw saksikan ia mengambil handuk dan masuk kamar mandi, tp pintu kamar mandinya ditutup tidak rapat. Damn! ini tentu lampu hijau. Langsung gw jalan masuk kamarnya dan buka pintu kamar mandinya perlahan-lahan. Bu Sandra sdh melepaskan pakaiannya dan kembali melilitkan handuk di tubuhnya.
    Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank
    Untuk memendekkan narasi, saya tidak tulis apa ajah sanjungan dan beberapa cerita disana. Dgn tanpa malu gw langsung membuka pakaian semua saat bu Sandra tetap bersihkan wajahnya. Saat ia usai bersihkan muka dan saksikan dari kaca gw telanjang, ia hanya tersenyum. Gw dekap ia dari belakang dan berusaha perlahan-lahan ingin membuka handuknya. Ia “berpura-pura” ngelarang waluapun tanpa perlawanan. Saat sdh dapat terbuka, gw benar-benar takjub akan tubuhnya. Putih, mulus, perut kempes, meskipun ada kerut-kerut sedikit dimana-mana, tp kelihatan bagus.
    Toketnya padat, dgn pentil coklat yang cukup gemuk. Gw sempat bengong sekalian ngelus tubuhnya.
    “Sedih yah saksikan aslinya?” sekalian pasang muka cukup serius.
    “Bagaimana kalau kita mandinya kelak ajah dan saya tunjukkin sedih apa tidak”
    Lantas perlahan-lahan dari kamar mandi gw ambil giring ke tempat tidurnya, ia nurut ajah masih tetep posisi membelakagi gw.
    Sampai dikamar deket tempat tidur, gw puter tubuhnya. Saat bertatapan, gw langsung cium bibirnya perlahan-lahan. bu Sandra balas kecupan gw dan perlahan-lahan lidah kita sama-sama berjumpa. Gw cium ia sekalian terus memainakn lidah gw, sepertinya bu Sandra menikmatinya. bu Sandra terus membalasnya kecupan gw, bahakn ia dapat menyeimbangi sama-sama hirup lidah kita. Tanganku mengelus punggungnya, sedangkan bu Sandra hanya merengkuh gw doang. Tanganku meremas lembut bokong bu Sandra yang rupanya masihlah padat.
    bu Sandra mengeluh perlahan. Jemari gw perlahan-lahan mengelus perlahan belahan bokongnya, dgn satu tangan berusaha buka belahan bokong dan satu tangan berusaha mengelus segi dalam bokongnya. Jariku kugosok perlahan dan mengelus lubang bokongnya. Cukup sedikit basah rupanya. Gile, rupanya bu Sandra masih basah sekali sampai ke wilayah bokong. Ada erangan lembut dari bu Sandra, sekalian ia mengigit perlahan bibirku. Jariku makin turun agar dapat merasakan mekinya yang sdh basah. Jariku tambah gesit mainkan didaerah antara bokong dan meki tersebut. Makin kedengar erangan bu Sandra. Ada goyangan kecil di bokongnya.
    Gw berusaha untuk selalu mainkan jarinya, apalgi goyangannya semakin kerasa dan erangan sekalian kecupan semakin kedengar.
    Tpii…
    Sorry pembaca, memang cukup keputus dan memang membuat kentang. Tp itu yang terjadi seterusnya.
    Mendadak bu Sandra melepas kecupan gw, melepaskan tanganku yang kembali asyik dan duduk di tempat tidur sekalian meredam kepalanya. Tidak ada isak tangin, tidak ada perkataan, hanya duduk dan kedengar masih tetap ada tersisa desahan yang berusaha dilepaskan. Asli gw kebingungan mengapa. Gw berpikir gw lakukan kekeliruan. gw berjongkok dan berusaha meredam gairah dan menanyakan kedia ada apakah. Ia katakan tidak terjadi apa-apa, tp tidak ingin saksikan gw. pada akhirnya gw hanya jongkok ajah sekalian pegang pahanya.
    Asli gw gairah sekali, tp gw tidak berani maksa. Ia katakan sorry, lantas katakan suruh gw pulang, tp dgn suara datar dan bukan emosi. gw katakan tidak dapat dan kasih argumen. lantas ia suruh gw tidur dikamar anaknya ajah kalau gituh. Gw terang tidak ingin, hanya gw tidak katakan. Tp gw tetap rileks bertanya mengapa. Gw tidak tahu berapakah menit, tp beberapa saat selanjutnya gw berusaha bertanya dan ia berusaha defensive. Sebetulnya sebel dan ingin cabut ajah dech, tp geu tidak ingin percuma dan kentang. Dasarnya gw berusaha tenang dech. Hingga kemudian ia luluh dan narasi. Sebetulnya ia tidak ingin seperti ginih, tp sejumlah ini hari ia memang kembali meredam emosi karena rupanya suaminya sdh tinggal dgn waSandra lain.
    Anaknya narasi ke ia. Ia berusaha tabah dan tidak emosi. Di dalam kantor dan depan beberapa anaknya juga ia berusaha memperlihatkan ia tidak dipengaruhi, walau sebenarnya ia emosi sekali. Beberapa saat selanjutnya ia “sharing” ke gw sekalian telanjang kita berdua. Shit! penis gw sampai lemas kembali. Kelihatan ia cukup menitikkan air mata meskipun tidak sampai nangis meraung-raung.
    Sehingga ia sebetulnya ingin membuktikkan dalam diri sendiri kalau ia tetap menarik dan dicintai pria, tp tiba-tiba “pikiran normal”-nya kembali. Sialan! ia meminta maaf dan ingin suruh saya tidur di dalam kamar anaknya. Pada akhirnya gantian saya yang sharing. Narasi jujur dan mengapa gw boong. Ia menjadi bengong dan tidak nangis kembali. Entahlah berapakah lama kita beberapa cerita dan justru menjadi sesion sama-sama bertanya jawab. Pada akhirnya bu Sandra dapat ketawa kembali. Kelihatannya ada yang membuat kita berdua lega gituh. meskipun ia cukup sebel karena gw boong untuk pdkt ke dia…
    Akhirnya….
    Perlahan-lahan tp tentu, bu Sandra dekati gw dan merengkuhku dan secara langsung mencium bibir gw. Sekalian duduk di tempat tidur kita berciuman dan sama-sama mengisap lidah. Perlahan-lahan kudorong bu Sandra ketempat tidur tidak ada perlawanan. Saat bu Sandra sdh diranjang, ia tempatkan posisi kakinya langsung menjepit tubuhku . Maka kakinya langsung bersilang di belakangku. Kita masih tetep berciuman dan sama-sama mengisap lidah. Berikut saya sukanya bini orang, tidak perlu diajar kembali serta lebih pintar.
    Itil V3
    Entahlah berapakah lama kita kecupan, yang tentu lama. Bu Sandra kayakany sukai sekali berciuman. Tp pinggangnya terus bergoyang sepertinya berusaha menggesek mekinya dgn penisku. Berasa sekali mekinya basah sekali. Lantas gw merasai tangannya berusaha menggenggam penisku untuk menuntun masuk ke dalam mekinya. Saat ujung penisnya sentuh masuk mekinya perlahan-lahan, bu Sandra cukup mengeluh. Ia katakan perlahan-lahan, karena dah lama tidak pernah ngesex.
    Kudorong perlahan penisku masuk, bu Sandra tetap mengeluh perlahan. Biuh, seperti ngese sama perawan. Walau sebenarnya cocok penisu masuk, mekinya licin dan tidak terlampau geret seperti bu lastri. Sesudah penisku masuk semua, ku goyang masuk keluar perlahan. bu Sandra mendesah perlahan. Kutambah kecepatan untuk masuk keluarnya. Kakinya semakin menjepit pinggangku, kecupan kita sudha lepas. gw menyaksikan bu Sandra terpejam sekalian mulutnya gaak terbuka. Kugoyang terus penisku masuk keluar dgn kecepatan yang masih tetap. Toket bu Sandra cukup bergoyang, bu Sandra tidak stop mendesah. Gw tidak terasa ingin keluar sama sekalipun. karena mungkin barusan sempat lemas dan turn off kali. Saat coba kusodok cukup keras kedalam mekinya, bu Sandra cukup teriak sekalian memukul perlahan tubuhku.
    “Sakit bu?”
    “shtt… g-ak kok. terkejut ajah”
    Lantas kuulangi sikat cukup dalam ke saat mekinya, keluar kembali jeritannya kecilnya.
    Lantas kutambah sedikit kecepatan penisku masuk keluar, bu Sandra makin mendesah
    “ouhhh… sshhtt… ahhhgghh…” tp matanay terpejam.
    Tidak berapakah lama…
    “ohhh… saya ingin keluar”… bu Sandra menggoyahkan bokongnya, penis gw tanda tangan kedalam mekinya.
    bu Sandra gerakkan bokongnya terus dan pada akhirnya ia meningkatkan bokongnay dan menekan kebadanku. Tangannya memelku ku kuat.
    Kadang-kadang bokongnya seperti tergetar.
    “ouhhh… ohhhh… ouhhh…”. Kedekatkan kepalaku ke kepala bu Sandra, ia menyambutnya dgn mencium bibirku. Kecupan mesra, bukan french kiss.
    Gw belum orgasme, tp orgasme pertama bu Sandra terang membuat ia lemas dan gw tidak sampai hati memaksakan. Kakinya terkulai dan terlepas dari capitannya. tangannya sdh lepas selain tubuhnya. ia buka matanya…
    “ehhm… sorry yah? sakit tidak?”
    “tidak kok bu, tenang ajah…” kucium bibirnya kembali mesra.
    Tersebut orgasme pertama bu Sandra. Setelah itu kita mandi dan dikamar mandi, sekalian ia duduk di closet, bu Sandra mengoral penisku. Cukup pandai ia mengoral penisku. Bahkan juga ia dapat masukan semua ke mulutnya penisku, Sampai keluar dan tanpa ragu meredam dan biarkan sperma semua keluar di dalam mulutnya dan ia menelannya. wow, gw sukai sekali melihatnya.
    Usai mandi, usai keringkan tubuh. kita kembali lagi ke tempat tidur dan tertutupi selimut sekalian telanjang. Kita lanjut narasi masalah pasangan kita. Masalah seks pasangan kita. Malem itu sampai subuh kita ngesex kurang lebih 2-3x dech. Bahkan juga kita sempat order makan karena kelaperan dan kedinginan.
    Pagi kita bangun dan saya diminta berpindah kamar anaknya saat sebelum pembantunya dateng. Siangnya, pembantunya diminta pulang dgn argumen ia ingin pergi keluar kota. Pada akhirnya, hari itu kita ngesex seringkali.
    Gw tidak kira kalau bu Sandra senafsu tersebut. Terang-terangan gw sampai lelah dan penis gw menjadi panas. Gw mengakui ke ia kalau gw tidak kuat. Ia hanya ketawa dan tidak persoalkan, karena suaminya ia gituh, justru lebih tidak kuat daripada gw.
    Sampai sekrang, ia TTM masih tetap gw. Justru semenjak ngesex sama gw, ia menjadi rajin menjaga badannya. Ia katakan agar gw tetep sukai. Ia tidak pernah senang kalau maen hanya sekali. Meskipun kalau orgasme ia lebih cepat keluar, tp tidak cukup hanya sekali. Karena permasalahan pekerjaan dan waktu, kita memang jarang-jarang berjumpa. Tp kalau berjumpa, ditegaskan jika pasti dipuas-puasin. Kalau kita bertemu, mustahil tidak ngesex. Justru sepertinya gw pemuasannya ia. Seringkali gw yang tidak kuat daripada bu Sandra. Tp ia tidak ingin gw meminum obat kuat atau semacamnya. Gw tidak ingin sich.
    Untunglah bu Sandra berusaha jaga jalinan kita masih tetap aman. Ia tidak ingin terlihat orang kalau ia ada jalinan dgn pria lain dan ia tidak ingin kalau sampai rumah tanggaku permasalahan.
    Ia ngakunya turut KB, aliran kandungnya diapit. Mudah-mudahan dech, tp sudah beberapa waktu ini aman sich. Kita hanya dapat bertemu satu bulan 1-2x doang sich. Ia selalu ngajak ngesex dirumahnya, tidak pernah ingin di hotel short time. Terbaru 2x kita di hotel, itu juga karena curi peluang ke luar kota. Gw justru yang takut kalau ngesex dirumahnya justru di-grebek. Baca : Bacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
    Tp untunglah tidak. Argumennya ia takut kedapatan orang kalau ke hotel. Setiap hari paling hanya melalui telepon. Ia tidak ingin phone seks atau menonton BF. Bahkan juga ia “maksa” saya untuk membuka utang di cabangnya ia, supaya ada argumen untuk bertemu muka. Meskipun tidak ngapa-ngapain sich, Karena di mobil ajah ia tidak ingin macem-macem. Untung angsuran pinjamannya rendah.
    Bu Sandra yang keliatannya jaim gituh, rupanya gairahnya besar. Walau sebenarnya ia tidak terlampau sukai pedes dan tidak ada bulu lembut lebat pada tangan atau kakinya. Tp kalau masalah seks, ia gairah sekali. Bahkan juga, ia ingin coba lubang bokongnya gw masukkin. bu Sandra dan gw sama pertama kalinya maen di lubang bokong. Seringkali kita lakukan, tp tidak kerap.
    Repotnya, setiap kali usai ngesex sama bu Sandra, gw perlu 1-2 hari baru dapat gairah dengan istri kembali. Apa karena mungkin “kekurangan” yah? Mudah-mudahan sudi. Cerita riil dari gw. well, 80% riil 20% bumbu-nya. Kalau sudi, saya mau mencoba tulis cerita yang lain.

  • Cerita Sex Terkini Berhubungan Dengan Seorang Custamer Servis Restoran

    Cerita Sex Terkini Berhubungan Dengan Seorang Custamer Servis Restoran


    346 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Terkini 2023 Konsumen Servis Restoran Stik – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Ini kali mimin akan bercerita mengenai kepuasan seorang custamer servis restoran stik yang berada di salah satunya kota besar berinisial kota MLN. Benar-benar sangat hot dan penuh kepuasan ini,banyak style yang begitu asyik tentu membuat terbawa dalam kepuasan style bercinta Ini awalnya dari sebuah narasi dengan keelokan bercinta.
    Saya bekerja di salah satunya tempat makan steak yang sediakan salad bar di suatu mall. Sejumlah pekan terakhir ini, ada seorang konsumen, bapak-bapak, yang rajin bertandang ke restoran tempat saya bekerja. Saat makan, matanya selalu melihatiku. Kalau saya melalui dekat mejanya, selalu ia senyuman, ia berusaha ajak saya berbicara tapi tidak pernah sukses karena saat ia makan di restoran itu, situasi sedang ramai, hingga saya dan waiter/waitress yang lain jadi benar-benar repot layani tamu.

    Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Konsumen Servis Restoran Stik
    narasi dewasa
    Di suatu hari, ia bertandang kembali ke restoku. Kebenaran ini kali tamu yang makan di sini sedikit, hingga ada peluang bertegur sapa. Ia bertanya namaku siapa, kujawab namaku Saya. Ia menanyakan kembali, ini hari saya kerja sampai jam berapakah. Saat saya tanya mengapa ia menanyakan semacam itu ia katakan ingin kasi saya kejutan.
    saya tanya kembali karena ingin tahu, surprisenya apa. Ia jawab kalau dikasih tahu ya bukan kejutan namanya. Terus ia katakan akan tunggu saya sekitaran jam 6 sore.

    Usai kerja, saya menukar baju dinas baju ku sendiri. Saya menggunakan kaos ketat dengan belahan yang rendah hingga toketku yang besar melihat keluar, dan celana jeans ketat. Ia menanti tidak jauh dari restoran. Pas saat saya menyapanyanya, ponselku mengeluarkan bunyi, dari temanku. Ia melihatiku yang sedang terima telepon temanku. Sesudah saya usai bertelpon, ia menanyakan,
    “Dari siapa Len, cowok kamu ya”.

    “Tidak kok pak, dari temanku, ngajakin saya jalan”.
    “Terus”, tanyanya kembali.
    “Kan sudah janjian ama bapak, ya Saya tolak ajakannya”.
    “Teman kamu cowok atau cewek”, tanyanya terus.
    “Cowok pak”, jawabku.
    “NGajakin jalan tahu ngajak berpacaran?” guyonnya kembali.
    “Kedua-duanya pak”, jawabku sekenanya sekalian ketawa.
    “Ucapnya ingin kasi kejutan?”, tagihku.
    Ia lantas ajakku ke toko ponsel.
    “Len, ponsel kamu dah kuno, saya beliin yang baru ya”. Terkejut saya dengar penawarannya.

    Tanpa menanti jawabanku, ia meminta ke spg nya, ponsel triji terkini. Kelihatannya uang sejumlah juta mudah untuk dia. Saya menyangka tentu ada ujungnya, mustahil kan lelaki ingin ngasi ponsel mahal demikian saja. Saya sich tidak peduli kalau saya harus melayani napsunya, saya juga tertarik sama sang bapak, sesudah temu seringkali di restoran. Orangnya belum tua, tetapi yang tentu bukan abg lah yao. Tampan, dada sektor, seperti type lelaki idealku lah.
    “Ma kasih ya pak, bapak baik sangat sich ingin beliin Saya ponsel baru, triji kembali”. Ia cuma tersenyum dan ajak saya makan, tentu saja bukan makanan yang dipasarkan di restoran ku.
    Sekalian makan ia terus ajakku guyon, orangnya menggembirakan.
    “Kamu esok kerja jam brapa Len”, tanyanya.
    “Esok Saya off pak. emangnya mengapa”.
    “Saya mo ngajak kamu jalan, kalau esok kamu off kan tidak perlu cepat-cepat pulang”.
    “Jalan ke mana pak”, saya telah menyangka apa jawabnya.
    Tentunya akan ngajakin saya ngentot, apalagi kalau tidak tersebut.
    “Wow.., mobilnya kece sekali pak. Sama kaya orangnya” kata ku sesudah kami sampai di mobilnya.
    Saya duduk di muka disampingnya. Tidak lama kamipun melaju tinggalkan mal. Ia mulai mengelus-ngelus paha ku yang tetap tertutup celana jeans. Tentu saja elusannya tidak terlampau berasa karena tetap terhalangi kain jeans celanaku. Ia membawaku ke apartmentnya.
    Tidak lama kami telah tiba di apartment. Kita turun ke lantai dasar, parkir mobil dan ke arah lift. Ia segera memijit lantai apartmentnya dan lift melaju ke atas. Apartmentnya tipe studio hingga cuma ada satu ruangan yang multi-fungsi, kamar mandi dan pantri yang merangkap dapur. Ia merebahkan diri di tempat tidur.
    Sementara saya pergi ke kamar mandi. Saat ada kembali, saya cuma berbalut handuk selanjutnya turut tiduran diranjang dengannya. Ia melingkarkan tangannya pada bahu ku dan mengelus-elus nya. Tidak lama ia mulai menciumi bibir ku sekalian meraba-raba toket ku. Ia buka lilitan handuk hingga saya segera bertelanjang bundar. Ia melotot menyaksikan jembutku yang lebat. Langsung diciumi dan dijilati toket ku dengan rakus. Disedot hisapnya pentil ku.
    Jarinya meraba-raba bibir memek ku yang disanggupi jembut yang lebat. Aku juga melenguh nikmat saat jarinya temukan itilku. Dalam pada itu, toket ku tetap terus dijilati dan diemut pentilnya. Saya yang sangat bergairah selanjutnya kembali menindih badannya. Secara cepat saya menanggalkan kancing bajunya. Kuhisap pentilnya, sedangkan tanganku menanggalkan celananya.

    “Lena membuka dahulu ya pak” kataku sekalian bangun duduk dan buka semua bajunya.
    Ia tinggal berCD, dan terlihat penisnya muncul keluar tidak sanggup tertampung di dalam CD.
    “Penis bapak besar sekali, panjang kembali” kataku sekalian mengelus-elus penisnya dari kembali CD.
    Aku juga selanjutnya buka CD nya, dan penisnya yang telah ngaceng keras terlihat berdiri yang tegak didepannya.
    “Edan.. Besar sekali.. Membuat Lena gairah..” kataku sekalian tundukkan kepala mulai menjilat-jilati dan mengulum penisnya.
    Ia mengelus- elus rambutku yang panjang. Terkadang tangannya beralih ke toketku yang sekal dan permainkan pentilnya.
    “Len.. Sedap sekali Len..” desahnya, saya terus menjilat-jilati penisnya.
    “Ih.. pak, besar sekali..”.
    “Memang kamu tidak pernah simak yang besar ini?”
    “Belum pak.. Punyai cowok Lena tidak sebesar ini.” jawabku.
    “Arghh.. Sedap Len.” erangnya kembali.
    Bacaan Seks Terkini 2023 Konsumen Servis Restoran Stik
    Kujilatinya lubang kencingnya dan kukulum penisnya secara bergairah. Sementara itu tangkai penisnya kukocok sekalian kadang-kadang kuremas perlahan-lahan biji pelernya. Ia kenikmatan saat saya mengeluar masukan penisnya dengan mulutku. Ia menyeka-usap rambutku dengan gaungs. Ruang selekasnya dipenuhi dengan erangannya. Saat saya mengisap penisnya, kepalaku mundur-maju, toketku juga bergoyang. Dengan gaungs diremasnya toketku.
    “Len.., capit gunakan toketmu ” pintanya.
    Aku segera menempatkan penisnya di belahan toketku, dan ia mengenjot penisnya antara toketku.
    “Sedap sekali sshh..” Ia seperti tidak dapat meredam rasa nikmat tersebut.
    Sesudah sejumlah lama, ia memberikan lagi penisnya ke mulutku. Saya menyambutnya dengan penuh gairah.
    Sesudah sejumlah lama, saya naiki badannya dan arahkan penisnya ke memekku. Saya turunkan badanku dan penisnya mulai menerobos memekku yang sempit.
    “Ooh.. besar sekali nih penisnya pak.. Ahh..” desahku saat penisnya sudah sukses masuk memekku.
    “Tetapi sedap khan..” tanyanya memikat
    “Iya sich..Aduh.. Oh.. Sstt.. Hah.. Hah..” erangku kembali saat ia mulai memacu memekku dari bawah.
    Ia menggenggam pinggangku sekalian terus mengenjot memekku. Sementara saya memberikan toketku ke mulutnya. Ia selekasnya menjilat-jilati toket ku.
    “Pak.. Bagaimana pak.. Sedap khan ngentotin Lena?” bertanya ku memikat.
    Saya tetap meliuk-liukan badanku. Ia juga terus mengenjot memekku dari bawah, sekalian kadang-kadang tangannya meremas toketku yang berayun-ayun bikin gemas. Sesudah jemu dengan posisi itu, ia mengubah badanku hingga ia ada di atas. Selekasnya ia memacu penisnya masuk keluar memekku sekalian menciumi mukaku.
    “Ehmm.. Sstt.. pak.. Sedap.. Ohh. penis bapak besar sekali, memek Lena sampai sesek rasanya pak, gesekan penis bapak berasa sekali di memek Lena. Ingin dech Lena dientot bapak setiap malam,” Saya melenguh keenakkan.
    “Mari hisap pentil Lena pak” perintahku. Diapun selanjutnya mengisap pentilku sekalian terus memacu memekku.
    Tidak lama badanku melafalkanng, dan saya mengeluh dan menggeliat saat nyampe. Berasa memekku berkedut-kedut.
    “Len, sedap sekali, penisku seolah tengah diemut, nikmat sekali rasanya, hebat empotan memek kamu”. Ia keluarkan penisnya dari memekku dan saya kusuruh menungging membelakanginya.
    Dengan style doggy model ia mengentoti ku dari belakang.
    “Aduh.. pak.. kuat sekali.. Ohh..” erang ku saat ia mengenjot memekku.
    “Edan.. memekmu sedap sekali Len..” ucapnya.
    Ia menggenggam pinggul ku, kadangkala meremas bokongku yang membulat. Aku juga menjerit nikmat. Toketkupun terlihat bergoyang-goyang bikin gemas. Jemu dengan posisi ini, ia selanjutnya duduk di atas bangku. Saya lantas duduk membelakanginya dan arahkan penisnya ke saat memekku. Ia menyibakkan rambutku yang panjang dan menciumi leher ku. Sementara itu saya bergerak turun naik. Tangannya repot meremas toketku.
    “Ahh.. Ahh.. Ahh..” erangku selaras dengan goyangan tubuhku di atas badannya.
    Kadangkala erangan itu berhenti saat diberikannya jarinya untuk kuhisap. Sesaat selanjutnya, distopnya goyangan tubuhnya dan dicondongkannya badanku cukup ke belakang, hingga bisa mengisap toketku. Dengan gaungs disantapnya bukit kembarku dan kadang-kadang pentilku dijilatinya. Eranganku makin keras kedengar, membuat ia jadi bernapsu lagi.
    Sesudah ia usai nikmati toket ranumku, kembali saya mengenjot badanku turun naik dengan liar. Binal sekali keliatannya. Lumayan lama ia nikmati perngentotan dengan saya di bangku. Lantas ia berdiri, dan berciuman lagi dengan saya sekalian dengan gaungs meremas dan mengisap toketku. Ia ingin selekasnya menyelesaikan permainan ini. Lantas saya direbahkan di atas tempat tidur. Ia selanjutnya arahkan penisnya kembali lagi ke saat memekku.
    “Ahh..” erangku kembali saat penisnya memadati lagi memekku.
    Langsung ia mengenjot dengan garang. Erangan nikmat mereka berdua penuhi ruang itu, ditambahkan bunyi derit tempat tidur menambahkan panas situasi. Saya menggelengkan kepala ke kanan kekiri meredam nikmat. Tanganku meremas-remas sprei tempat tidur.
    “Pak.. Lena nyaris sampai pak.. Terus.. Ahh.. Ahh” jeritku sekalian badanku melafalkanng dalam pelukannya.
    Saya sudah nyampe. Ia hentikan enjotannya sesaat, dan aku juga selanjutnya lesu di atas tempat tidur. Butir keringat mengucur diwajahku. Toketku turun naik selaras dengan helaan napasku. Ia menggemasi lagi toketku secara bergairah. Ia mulai kembali mengenjot memekku sekalian kadang-kadang meremas toketku yang bergoyang selaras enjotannya. Ia terus mengenjotkan penisnya masuk keluar memekku hingga kemudian ngecretlah pejunya di saat memekku. Saya tergeletak karena kepuasan dan lemas.
    Sesaat selanjutnya ia mulai menciumiku sekalian menyeka-usap pahaku, dan mengilik memekku dengan jarinya.
    “Ehmm..” erangku saat itil diseka-usap dengan gaungs.
    Eranganku berhenti karena ia menciumku dengan penuh napsu. Tangannya meremas-rems toketku yang besar melawan.
    “Pak kuat sekali sich , baru ngecret mau ngentot kembali” ucapku lirih.
    “Iya habis ingin diempot memek kamu kembali, nikmat sekali rasanya” bisiknya.
    Desahanku terdengar kembali saat lidahnya mulai menari di atas pentilku yang telah mencolok keras. Disedotnya dengan gaungs gunung kembarku sampai membuat badanku menggeliat nikmat.
    “Giliran donk Len” bisiknya sesudah senang nikmati toketku yang ranum.
    Kami juga berciuman lagi sementara saya meremas penisnya yang mulai membesar. Aku juga selanjutnya dekatkan mukaku ke penisnya, dan memulai mengulum penisnya.
    Sekalian mengisap penisnya, saya mengocak perlahan-lahan batangnya. Ia mengelus-elus kepalaku saat saya sedang mengemut penisnya. Ia ingin ngentot kembali dengan saya. Saya diminta duduk membelakanginya di pangkuannya. Ia arahkan penisnya kedalam memekku.
    Itil V3
    “Ah..” desahku saat penisnya memadati lagi memekku.
    Saya selanjutnya menaik-turunkan badanku di atas pangkuannya. Ia juga tidak tinggal diam, saya diciuminya saat saya sedang mengenjot penisnya dalam capitan memekku. Sekalian menciumi saya, tangannya mainkan itilku.
    “Ah.. Terus pak.. Lena ingin nyampe..” desahku.
    Makin cepat ia menyeka itilku, dan badanku juga makin cepat memacu penisnya.
    “Ahh..” erangku nikmat saat saya nyampe. Badanku melafalkanng dan terkulai lemas di atas pangkuannya. Kembali berasa memekkua berkedut-kedut dengan keras. Sesudah surut kedutan memekku, penisnya ditarik dari memekku, masih ngaceng keras dan berlumuran cairan memekku.
    Saya ditelentangkan dan selekasnya ia naiki badanku. Pahaku telah mengangkang lebar. Ia tidak langsung masukkan penisnya kedalam memekku, tapi digesek-gesekkan dulu disekitaran bibir memekku sampai sentuh itilku.
    “Pak.. Aduuhh.. Aduuhh pak! Sshh.. Mmppffhh.. Mari pak.. Masukkan saja.. Tidak tahann..” saya menjerit-jerit tanpa malu. “Sudah tidak tahan ya.. Len, cepat sekali telah napsu kembali..” jawabannya.
    Mendadak ia segera menekan semaksimal mungkin. Saya benar-benar tidak menygka akan hal tersebut, hingga penisnya langsung melesak ke saat memekku. Penisnya memadati lagi memekku yang sempit tersebut. Ia mulai mengenjotkan penisnya turun naik secara teratur hingga menggesek semua lubang memekku. Saya ikut menyeimbanginya, pinggulku berputar-putar penuh irama. Bergerak patah- patah, selanjutnya berputar-putar kembali. Dampaknya hebat, kedutan memekku lagi berasa.
    “Len, nikmat sekali dech empotan memek kamu”, ucapnya terengah.
    Saya makin bernafsu, pinggulku terus bergoyang tiada henti sekalian mengedut-ngedutkan otot memekku.
    “Akkhh.. Len.. Eennaakkhh.., hebaathh.. Uugghh..” erangnya berkali-kali.
    Ia makin kuat meremas-remas dan memilin-milin pentilku dan bibirnya terus sapu semua mukaku sampai ke leher, sekalian makin percepat irama enjotannya. Saya berusaha menyeimbangi masuk keluarnya penisnya didalam memekku dengan goyangan bokongku. Kelihatannya ia berusaha keras untuk tetap bertahan, supaya tidak ngecret saat sebelum saya nyampe kembali. Penisnya terus mengaduk-aduk memekku makin cepat kembali. Memekku berasa semakin berkedut, ke-2 ujung pentilku makin keras, muncul berdiri yang tegak. Langsung pentilku dihisap kuat-kuat selanjutnya dijilati penuh gairah. Simak juga: Bacaan Seks Terkini 2023 Kepuasan yang Sudah Lama Lenyap
    “Pak..! Bisa lebih cepat doonng..!” teriakku sekalian menekan bokongnya kuat-kuat supaya penisnya lebih masuk ke dalam memekku. Beberapa menit selanjutnya badanku tergetar luar biasa, disertai cairan hangat menyemburkan dari memekku. Bersama dengan itu, badannya juga tergetar keras yang disertai semburan pejunya ke saat memekku.
    Aku juga mengeluh ketahan. Ia segera merengkuh badanku erat-erat, dengan penuh hati. Saya membalasnya dekapannya sekalian rasakan kepuasan yang hebat. Kakiku melingkar disekitaran pinggangnya, sedangkan bibirnya terus menghujani sekujur muka dan leherku dengan kecupan. Saya bisa rasakan kedutan memekku.
    Sesudah istirahat sesaat, kami selekasnya bersihkan diri di dalam kamar mandi. Saya tidak pernah rasakan sebegitu enaknya dientot lelaki.

  • Cerita Sex Terkini Kontol Wawan Menusuk Sampai Dalam

    Cerita Sex Terkini Kontol Wawan Menusuk Sampai Dalam


    1002 views

    Cersex Terbaru – Cerita Hot Dewasa Terkini, Koleksi Cerita Cabul Siswa, Cerita Sex Amoy Elok, Narasi Cabul Paling langka, Narasi Seks Terbaru, Narasi Abg Binal Ngentot, Ungkap Narasi Ngentot Tersembunyi, Tante Riang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Sekitar Seks Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Seks Pemerkosaan Terganas, Seks Sedarah Terhits, Kasus Cabul Tante Riang, Cerita Acara pesta Seks Remaja, Photo Syur Hot, Photo Bugil Terbaik, Panduan Seksual Terkomplet dan Paling dipercaya.

     

    Bacaan Seks Terkini 2023 Pelet Tukang Bangunan – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Pagi itu ibarat biasa saya bangun lebih pagi dari mas Deni, kusiapkan makan pagi walau cuma beberapa lembar roti dan selai dan satu gelas kopi hitam hangat saat sebelum dia pergi kerja. Demikian dia usai berpakian dia juga makan pagi dengan rileks nya didampingi olehku. Saat sebelum tidak lupa mas Deni mencium keningku mesra disertai senyumannya yang hangat dan pergi pagi-pagi sekali memburu kereta ke arah tempat dia bekerja.
    Demikianlah sehari-harinya kami berdua. Telah tiga tahun lama waktunya kami menikah. Dengan modal tabungan dan sedikit kontribusi orang-tua kamipun dapat pergi dari “Pondok Mertua Cantik” dan mencicil rumah imut di luar kota jakarta untuk tempat tinggal kami.

    Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Pelet Tukang Bangunan
    Bacaan Seks Terkini 2023 Pelet Tukang Bangunan
    Setiap hari saya bekerja di dalam rumah sebagai ibu rumah-tangga, walaupun memang tragisnya saya belum patut memiliki predikat “ibu”. Mungkin memanglah belum rezeki, dan memang waktunya belum pas untuk kami untuk mempunyai turunan . Maka setiap hari saya isi waktu luangku dengan membenahi rumah dan mengolah. Komplek rumahku termasuk baru, dan beberapa rumah belum berisi menjadi saya banyak beraktivitas apa pun untuk hilangkan kesepianku.
    Telah 5 ini hari saya mempunyai kegiatan baru, yakni memantau tugas tukang yang tengah meluaskan bangunan rumahku. Kebenaran bulan kemarin mas Deni mendapatkan tambahan uang dari bonus akhir tahunnya. Uang itu lalu kami tabung dan bekasnya kamu gunakan untuk membuat kanopi penutup garasi di area depan rumah kami.
    “Selamat pagi bu..” Sapa si mandor pak Ihksan secara ramah.

    “Oh pak Ihksan, silahkan masuk pak” Ujarku dengan tidak kalah ramah.
    Pas jam 9 pagi pak Ihksan dan anak buahnya mengawali kerjanya. Tugas membuat kanopi termasuk gampang dan tidak makan banyak tenaga, hingga sanggup dilaksanakan cukup dengan dua orang saja. Pagi itu ibarat beberapa hari awalnya pak Ihksan tiba bersama Wawan atau umum diundang Acong sepupunya untuk menolong kerjakan kanopi kami.

    Pak Ihksan yang telah berusia sekitaran 40-an itu semakin lebih mengarah me-mandori tugas anak buahnya saja yang tenaganya semakin kuat. Dan Wawan sepupunya itu yang kurang lebih berusia sekitaran tengah 20-an, tidak berbeda jauh denganku, semakin banyak lakukan tugas berat di bawah instruksi pak Ihksan.
    “Silakan pak diminum airnya” Sapaku ramah sekalian membawa nampan berisi kopi dan air putih dan meletakkannya di teras.
    “Oh ya terima kasih bu Santi..” Jawab pak Ihksan secara santun sekalian tersenyum sekalian terus meneruskan kerjanya.

    Berlainan dengan pak Ihksan, Wawan tidak banyak berbicara. Dia semakin banyak diam dan fokus bekerja. Bahkan juga sebelumnya kupikir dia mempunyai abnormalitas sangking dia tidak pernah kudengar bicara 1x juga. Tetapi satu perihal yang membuatku cukup risi dengan Wawan ialah bagaimana dia sering memerhatikanku. Sering dia melihatku dengan tajam, yang membuatku menjadi cukup salah kelakuan jika berjumpa mata dengannya.. Hal tersebut yang terkadang membuatku tidak ingin semakin lama di luar, walau sebenarnya kapan saya punyai rekan mengobrol walau cuma hanya pak Ihksan.
    Dan waktu itu sama dengan beberapa hari awalnya, ini kali juga Wawan melihatku secara cermat. Dia melihatiku lekat-lekat dari ujung rambut sampai ujungnya kaki sambil menggergaji kerangka kanopi di teras rumah. Harus kuakui, Wawan mempunyai aura misteri yang membuatku ingin tahu. Entahlah karena sikapnya yang demikian pendiam, atau karena argumen lain. Bukan sekali 2x dia mendapatiku secara cepat saat saya sedang sembunyi-sembunyi memerhatikannya. Secara cepat melihat dan membalasnya pandangan mataku seolah tahu jika saya sedang memperhatikannya.
    Namun ada satu perihal yang mengganggu rasa penasaranku. Walau selalu bekerja tanpa memakai pakaian, Wawan tidak pernah melepas Kalung hitam yang melingkar di lehernya. Kalung warisan itu ibarat dibuat dari kulit dengan bandul berwujud persegi warna hitam yang mengingatiku pada aksesori yang kerap digunakan di film sinetron pertandingan di tv. Ada satu perihal kembali yang membuatku ganjil, yakni dia seringkali menyeka-usap atau memain-mainkan kalung yang terlingkar di lehernya itu sambil dia berbisik-bisik seperti berzikir. Seringkali dia melihatiku lekat-lekat sambil lakukan kebiasan anehnya itu yang membuatku semakin risi saja.
    Entahlah semenjak kapan diawalinya, tetapi belakangan ini saya sering mendapatkan mimpi aneh. Sebuah mimpi kabur di mana saya dikunjungi sosok pria tanpa baju. Saya tidak bisa ingat terang bagaimana muka pria itu terkecuali tubuhnya yang tegap berotot. Tanpa basa-basi sang pria dalam mimpiku itu mendekapku dan memulai merangkul badanku. Selanjutnya entahlah bagaimana ceritanya, sang pria itu mulai menjamahku. Dia secara brutal meniduriku sampai pada akhirnya aku juga terjaga di tengah mimpi aneh/jelek itu secara bercucur keringat.
    Yang membuat semakin aneh ialah saya terus mendapatkan mimpi itu terus-terusan sepanjang sejumlah sesudahnya. Dan seperti umumnya, di dalam mimpi itu si pria mendadak tiba dan meniduriku. Satu perihal yang jadi kemiripan setiap mimpi ialah saat sebelum menjamahku, figur misteri itu selalu memaksakanku untuk mengoral kemaluannya, yang anehnya dalam mimpi itu selalu kulayani dengan suka hati.
    Walau saya tidak dapat ingat bagaimana perawakan sang figur yang sering tiba di mimpiku itu, antiknya saya dapat ingat benar bagaimana bentuk kemaluan sang pria tersebut.
    Saya dapat rasakan bagaimana baunya, teksturnya saat saya mengulumnya dalam mulutku. Bahkan juga saya dapat ingat rasanya di kemaluanku. Saya menjadi seperti dibikin mimpi basah setiap malam, dan terjaga dengan cairan kemaluan yang menetes-netes di celana dalamku.
    Dan demikianlah sepanjang sekian hari beruntun, saya terjaga dari mimpi jelek itu dengan keringat yang mengalir deras. Tetapi tetap saya tidak dapat ingat mukanya seperti apakah. Sampai di suatu saat saya sedang duduk di teras, memerhatikan tugas pak Ihksan dan Wawan. Tanpa sadar saya sedang memperhatikan Wawan lekat-lekat. Kuperhatikan tubuhnya yang berotot, berkilat keringat didera matahari, kulitnya yang gelap tetapi bersih.. dan aku juga tercekat saat Wawan kembali melihatku, seolah ketahui jika dia sedang dilihat.

    Aku juga selekasnya masuk ke rumah dan menenggak air putih dengan napas tersengal-sengal. Mungkinkah saya bermimpi Wawan sejauh ini?
    Makin hari saya makin tidak dapat lupakan mimpi-mimpiku pada malam hari itu. Terkadang saya merasa kebingungan temukan diriku tengah melamun membaygkan mimpiku itu. Aku juga tidak memahami mengapa saya menjadi kerap mengingat mimpi erotis itu, dan membaygkan bilaman sang pria yang tiba itu ialah Wawan. Aku juga terus berusaha untuk hilangkan beberapa pikiran aneh itu dan berusaha untuk tidak pikirkannya benar-benar dan membuangnya jauh.
    Sesuatu saat pada minggu ke dua, saya sedang menyiapkan kopi dan air putih untuk pak Ihksan dan Wawan. Hari itu saya malas sekali untuk mandi pagi, dan masih tetap memakai gaun tidurku tadi malam yang dilapisi oleh cardigan tipis sewarna dengan gaun tidurku tersebut. Saya terkejut saat menyaksikan Wawan tiba sendiri tanpa ditemani pak Ihksan.
    “Eng.. pak Ihksan ke mana?” Tanyaku dengan canggung.
    “……..Pak Ihksan sakit. Istirahat di rumah.” Jawab Wawan pendek. Kupikir-pikir baru ini kali saya dengar suaranya dan menanyakan secara langsung padanya.
    “Ooh.. Saya simpan di sini ya minumnya..” Ujarku perlahan sambil menyimpan nampan. Entahlah mengapa suaranya yang berat membuatku menjadi sedikit menciut.
    Wawan tidak menjawab dan secara langsung menyimpan perlengkapan yang dibawa. Dengan rileks dia melepaskan pakaiannya dan menggantungnya di pagarku. Saya termenung. Entahlah ini kali saya demikian berkeinginan untuk melihati tubuhnya semakin lama. Kupandangi tubuhnya yang mulai berkeringat mengeduk semen, berkilat-kilat. Entahlah bagaimana reaksi mas Deni jika mendapatiku tengah melamun memelototi pria lain semacam ini. Yang terang waktu itu saya benar-benar lupa dengan mas Deni, betul-betul lupa.
    Lamunanku tersadarkan saat kembali lagi Wawan mendapatiku ketangkap basah melihatinya. Dengan muka bersemu aku juga selekasnya masuk tanpa banyak berbicara. Di dalam rumah saya atur napas, saya tidak mengerti dapat melakukan perbuatan sebodoh tersebut. Beberapa saat berlalu saya memilih untuk melihat tv saja. Tetapi kembali lagi saya tidak dapat fokus dan pikiranku melayg membaygkan beberapa mimpi erotis yang kualami.
    Sebuah ketukan perlahan membubarkan fantasiku. Aku juga terlonjak duduk dari lamunanku. Kucoba untuk menurunkan debaran jantungku yang sejak dari barusan berdegap kuat melamunkan mimpi tidak pantas itu. Aku juga selekasnya jalan keluar dan buka pintu.
    “Izin bu. Hujan, saya stop dahulu.” Tutur Wawan pendek.
    Saya mirip orang bodoh cuma berdiri dimuka pintu dengan mata terbeliak dan mulut menganga. Tidak menygka Wawan ada di depan pintu berdiri sedekat itu denganku.
    “I-iya mas, silahkan saja.” Ujarku cepat.
    Kusaksikan badannya basah kuyup diguyur hujan. Rupanya saya tidak mengetahui turun hujan sangking asyiknya melamun barusan. Aku juga kembali tubuh dan tinggalkan Wawan yang berdiri mematung di teras melihati hujan deras yang mengguyuri teras rumah. Ternyata dia barusan sebelumnya sempat mengalihkan rangka-rangka kanopi lebih dulu hingga tubuhnya basah kuyup kehujanan. Kupikir-pikir kasihan jika dia kedinginan semacam itu, bisa jadi dia sakit dan justru tugas rumahku menjadi tidak terurus.
    “…. Eng, silahkan mas jika ingin beres-beres di dalam kamar mandi..” Ujarku canggung sekalian menunduk buka pintu sedikit mempersilakannya masuk.
    Sementara Wawan balas melihatiku sesaat, selanjutnya jalan meng ikutiku masuk ke rumah. Selekasnya sesudah memberinya handuk aku juga berlari di dalam kamar dan diam diri.
    “Duh, mengapa menjadi deg-degan ini sich?!” Umpatku dalam hati.
    Saya terduduk di kasur, selanjutnya merebahkan diriku ke-2 kakiku menjuntai kebawah. Saya pejamkan mata berusaha menurunkan debaran jantungku. Pikiranku melayg tidak teratasi, membaygkan badan kekar Wawan yang tengah diguyur shower dalam kamar mandiku, membaygkan bulir-bulir air jatuh ke antara badannya. Saya menghela napas panjang, tidak memahami dengan pikiranku sendiri.
    Tanpa kusadari Wawan rupanya sudah usai bersihkan badannya. Dia jalan perlahan keluar kamar mandi dan melihat masuk ke kamar. Posisi kamar mandi itu berseberangan dengan kamar tidurku, menjadi siapa saja yang keluar kamar mandi bisa secara gampang melihat di dalam kamar tidurku jika pintunya terbuka. Dan apesnya saat itu saya lupa tutup pintu kamar tidurku, hingga Wawan bisa langsung melihatku yang tengah merebahkan diri di atas kasur demikian dia keluar kamar mandi.
    “Saya telah usai, bu.” Tutur Wawan pendek.
    Saya terlonjak terkejut dan terduduk. Suara itu benar-benar dekat. Dan betul saja, Wawan ada di tingkat pintu kamar tidurku. Saya termenung mematung merunduk kebawah menghindar dari sorotan matanya. Entahlah semenjak kapan dia berdiri disitu. Mungkinkah sejak dari barusan dia melihatiku yang sedang merebahkan diri di atas kasur?. Yang paling mengagetkan ialah mendadak dengan perlahan-lahan Wawan mengambil langkah masuk ke kamarku, dan rapatkan pintu ada di belakangnya.
    Saya tercekat diam seribu bahasa. Otaku berusaha mengolah apa yang sedang dilakukan Wawan, dan pikirkan bagaimana dia berani sekali punyai nyali masuk ke kamarku. Nyaliku semakin menciut setiap kali Wawan mengambil langkah merapat, perlahan-lahan dia mempersempit jarak di antara kami berdua. Tubuhku lemas, di antara cemas, takut dan terpana. Terpana oleh badan telanjangnya yang menarik yang saat itu cuma terbelit selembar handuk putih di atas lututnya. Wawan melihatiku lekat-lekat tanpa kata-kata.
    Sementara saya semakin menunduk ketakutan dan cemas didera sorotan matanya yang tajam.
    Jantungku berdegap kuat saat kurasakan sentuhan halus Wawan di ujung-ujung rambutku. Apakah benar itu tangannya? Apa ini cuma Angan-anganku semata?. Sementara itu saya tetap tidak berani mendangak dan menentukannya. Entahlah mengapa tidak terbesit untuk menyingkirkannya. Kenekatan Wawan saat itu ciutkan nyaliku.
    Sementara itu jantungku tidak stop berdetak kuat tidak teratasi setiap punggung jari menyeka halus rambut pendek tergerai ku. Disekanya halus dari ujung ke pangkal rambutku yang terurai disebelah mukaku. Saya tidak sanggup menantang dan cuma dapat mematung. Ingin rasanya saya menantang, tetapi anehnya saya tidak sanggup. Jangankan berontak, mengusung muka menantang pandangannya juga saya tidak mampu.
    Sampai pada akhirnya dengan seluruh kemampuanku, saya sukses berontak dan menepiskan tangannya dari mukaku. Kutampar tangannya sampai melayg, dan dengan langsung kudorong tubuhnya dengan ke-2 tanganku dengan keinginan menyingkirkannya keluar kamarku.
    “Egghh! Keluar kamu!!”
    Tetapi tubuhku yang lebih imut darinya pasti tidak membuat bergerak sedikitpun. Justru kembali saya yang terjengkang kebelakang dan jatuh berlutut di lantai. Saat tersebut mendadak Wawan memegang tepi handuknya, dan loloskan handuknya turun sampai jatuh ke lantai. Posisi ku yang berlutut di hadapannya automatis segera bertemu dengan anggota badan bawahnya, sejajar dengan pinggangnya. Sekarang Wawan telanjang bundar di depanku tanpa satu helai benangpun terkecuali kalung warisan yang melingkar di lehernya.
    Dan di waktu itu lah semua jadi semakin tidak teratasi. Tidak lama kemudian saya kembali termenung mematung berlutut, di antara terkejut dan terkesima. K0ntol Wawan yang 1/2 keras itu pas bertemu satu jengkal jauhnya dari mukaku. Otakku segera bereaksi mengganggu alam bawah sadarku, mengulangi kembali memory beberapa mimpi yang kualami sejumlah malam hari ini. Bentuk k0ntol yang ada di depanku ini betul-betul familier. Ya, ini ialah k0ntol sang figur misteri yang sering menghantui malamku. Saya memang tidak pernah ingat dengan figurnya, tetapi saya hafal benar dengan k0ntol tersebut. Rupanya memang betul, tidak lain dan tidak bukan k0ntol itu ialah k0ntol Wawan sendiri.
    Seperti dilanda rasa haru dan kangen karena pada akhirnya dapat menyaksikannya langsung, kuperhatikan secara cermat k0ntol Wawan yang pas menodong mukaku tersebut. Bagaimana setiap goresan di tangkai k0ntolnya, kantung zakarnya, urat-urat di sekliling batagnya, kepala k0ntolnya yang sedikit lonjong berkilat, bahkan juga bentuk rambut kemaluannya memang betul benar-benar kuhapal.
    Bak tengah menyaksikan ular kobra yang siap mematuk, kupandangi k0ntolnya yang gagah melawan. Kuakui panjangnya kemungkinan cuma beda lebih panjang 2-3CM dari punya mas Deni. Karena mungkin ukuran kepala k0ntolnya yang berlainan dan sedikit besar. Tetapi yang paling jelas ialah diameternya. Walau mungkin cuma berbeda 2-3CM diameternya dari punya mas Deni, tetapi yang terang membuat menjadi kelihatan lebih tebal dan gemuk. Saya menjadi menelan ludah gugup saat terpikir bagimana rasa k0ntol itu di mulutku dan di kemaluanku dalam mimpiku.
    Bacaan Seks Terkini 2023 Pelet Tukang Bangunan
    Dan tanpa berbicara, Wawan mengelus lagi mukaku halus dengan tanganya. Sementara itu dia perlahan-lahan lebih memajukan pinggangnya semakin merapat, memperkecil jarak di antara mukaku dan kemaluannya. Tetapi ini kali saya tidak lagi cemas atau berontak, saya justru merasa tenang bahkan juga menanti-nanti. Sampai pada akhirnya saya dapat mengisap wewangian kemaluannya yang bersatu sabun merasuk di dalam hidungku. Secara perasaanah saya pejamkan mata nikmati baunya yang ciri khas. Mataku perlahan-lahan terpejam syahdu bersamaan Wawan dekatkan k0ntolnya.
    “Ach…”
    Saya terpekik kecil saat pipi halusku bergesekan secara hangatnya kulit tangkai k0ntol Wawan. Teksturnya yang tidak rata demikian berasa di pipi kananku. Tetap dengan mata terpejam kubiarkan k0ntol Wawan menelusuri mukaku. Dimulai dari pipi, selanjutnya berpindah ke hidungku sampai daguku dapat rasakan kantung zakarnya di daguku. Tangan Wawan yang semula cuma mengelus pipiku, sekarang berpindah memegang belakang kepalaku. Automatis bibirku menjadi mengecup pangkal kemaluan Wawan. narasi seks
    “Hhhmm…”
    Itil V3
    Wawan mendengus perlahan. Ditujukannya kembali kepalaku sampai sekarang bibirku mengecup naik ke tangkai kemaluannya, dan mengecup kepala k0ntolnya halus. Dan aku juga seperti memahami akan kemauan Wawan, kugerakkan bibirku mencumbui lubang urine nya yang berasa sedikit basah dan asin.
    “Mmhcch.. Mmmhcccup.. Cuppphmm.. Cupphhmmmmm…”
    Dengan jinaknya kutimpali dengan ciuman mesra pergerakan kepala k0ntol Wawan yang berputar-putar di sekitar bibirku. Perlahan-lahan tetapi tentu Wawan menggerakkan k0ntolnya maju, buka bibirku yang tertutup rapat. Sekarang tanpa banyak menggerakkan tangannya, kepalaku dengan automatis bergerak perlahan mencumbui k0ntolnya sampai masuk dikit demi sedikit.
    Bibirku sekarang sedikit menganga, ganti dari menciumi jadi mengulum kecil walau baru hanya kepala k0ntolnya saja.
    Kunikmati dan kukecap mesra rasa k0ntol Wawan di mulutku. Saya tidak pernah mengoral k0ntol siapa saja awalnya, bahkan juga k0ntol mas Deni sekalinya. Pengalaman oralku cuma dari beberapa mimpi yang kualami saja. Tetapi sekarang dengan giatnya saya menghisapi tangkai kemaluan Wawan semakin dalam sampai sekarang telah 1/2 batangnya masuk ke mulutku.
    Wawan juga semakin semangat dan memulai gerakkan pinggulnya lebih kuat. Sekarang saya cuma diam dan pasif saja memperlebar mulutku biarkan kontol tebal Wawan mengawini mulutku. Kepalaku sekarang bertumpu di tepi kasur meredam sikatan k0ntol Wawan masuk keluar di mulutku. Wawan mulai cukup sedikit brutal. Dipeganginya kuat-kuat ke-2 segi mukaku sekalian kadang-kadang dia menjejali k0ntolnya sampai ke tenggorokanku. Saya terbatuk-batuk mual karena tingkahnya, tetapi tetap saya memasrahkan diriku sepasrah-pasrahnya.
    “Uuggghhhhh…”
    Wawan juga menggeram saat dia memasukkan k0ntolnya dalam dalam di dalam mulutku. Baru saya tahu besarnya berbeda 2-3CM itu. Dadaku berasa sesak, oksigen ketahan di tenggorokanku karena k0ntol Wawan yang tenggelam dalam. Saya tercekik sampai tidak berasa mukaku merah padam dan air mataku mengucur dari segi sisi mataku yang tetap terpejam. Berasa ujung k0ntol Wawan sentuh segi paling dalam kerongonganku.
    “OHOK.. OHOK.. OHOKKK..!!!”
    Saya terbatuk-batuk saat oksigen kembali masuk ke dalam paru-paruku. Kumuntahkan sedikit lendir lekat kerongonganku sampai jatuh membasahi gaun malamku. Terlihat k0ntol Wawan berkilat basah oleh ludahku saat dia mengambilnya dari dalam mulutku. Sisa hubungan bening lendir ludahku barusan yang tetap terpaut disebelah bibirku dan kepala k0ntolnya. Rasanya lama sekali barusan dia men- deep throat ku, mungkin 30 detik, mungkin 1 menit saya tidak tahu. Tetapi entahlah bagaimana saya tidak geram malah demikian senang dapat mengoral k0ntolnya semacam itu.
    Wawan secara halus mengusap tersisa sisa ludah di bibirku. Dengan perlahan-lahan dia mambantuku berdiri yang masih cukup lemas barusan. Tetapi selanjutnya secara cepat Wawan menggerakkan badanku sampai saya jatuh terbujur di kasur. Dengan sedikit berdebar saya memerhatikan Wawan yang tetap berdiri disebelah kasur. Dengan perlahan-lahan diangkatnya ke-2 kakiku keatas kasur. Disekanya halus telapak kakiku, dan dimainkan sesaat gelang kaki yang terlilit di pergelangan kananku. Tanpa basa-basi selanjutnya Wawan mencium telapal kakiku gaungs. Dikecupnya jari kaki imutku dan diisapnya kuat-kuat.
    “Emggghhh..!”
    Langsung tubuhku menggelinjang karena kesan geli yang diakibatkannya. Selanjutnya seperti macan yang dekati mangsanya, Wawan turut naik keatas kasur dan merayap di atas badanku. Telapaknya yang kasar meraba-raba pergelangan kakiku dan naik sampai ke lututku. Tubuhku sekarang bergidik sejadi-jadinya. Apalagi sekarang tangannya telah naik kembali telusuri pahaku serta telah datang di pinggiran celana dalamku. Kontan saya rapatkan pahaku malu mungkin dia akan menanggalkan celana dalamku. Tetapi saya dikejuti oleh pergerakannya yang benar-benar tiba-tiba, daripada turunkan cd ku dia justru menjambak ujung gaun tidurku dan menyingkapnya keatas.
    Saya menggelinjang kecil meredam mukaku yang merah padam saat Wawan sukses membuka gaunku sampai ke atas dadaku. Terpampanglah telah ke-2 payudaraku di hadapannya. Saya yang memang saat itu tidak kenakan bra, sekarang harus mengikhlaskan ke-2 gunung kembarku jadi tontonannya. Yang membuatku semakin malu ialah ke-2 puting sususku rupanya telah muncul keras, pertanda jika saya memang senang juga diberlakukan semacam itu olehnya.
    Wawan melihati nanar dadaku. Kuakui memang payudaraku tidak terlampau besar (cuma 32B), tetapi memiliki bentuk yang bundar padat dan ke-2 puting susuku yang sedikit panjang warna kemerahan tentulah masih tetap membuat Wawan dahaga. Betul saja, tanpa banyak berbicara Wawan selekasnya menyantap dada kiriku sampai habis.
    “Aaaauuhhh..!!”
    Saya mendesah geli sambil membekap bibiku saat Wawan mengisap payudaraku kuat-kuat. Tidak cuma disantapnya dadaku, tetapi dengan lidahnya dia menjawil-jawil puting susuku dalam mulutnya seperti hewan yang kelaparan.
    “Aaahmmm…sslrrrpp.. Nyaammhhh…ccttttt..”
    Sampai berdecit-decit bibirnya menetek di payudaraku. Payudaraku yang sampingnya ikut juga dimainkan memakai tangannya. Kasar memang, tetapi berasa sangat nikmat menurutku. Puting susuku berubah-ubah digelitkinya, diambilnya, dipuntirnya, diambilnya kuat-kuat sampai semakin memanjang, bahkan juga disinggung-sentilnya sampai berasa cukup nyeri.
    Senang menetek kiri dan kanan, Wawan mengakhiri bermainnya. Tidak cuma ia, aku juga menjadi tersengal-sengal dibikinnya. Sesudah napasnya terkumpul kembali, Wawan sekarang bergerak turun menciumi perut dan pusarku. Saya cuma dapat tengadah kegelian dan kadang-kadang melihat kebawah cari tahu perlakuannya.
    “Aakh!!”
    Kembali saya tersentak terkejut saat tangan Wawan menyekai paha dalamku dan ganti menyekai selangkanganku. Sia-sia saja kuapit pahaku erat-erat, karena Wawan juga telah mengetahui ada suatu hal di celana dalamku. Dengan berkekuatan disentaknya ke-2 pahaku sampai terkangkang. Kembali kualihkan mukaku meredam malu saat Wawan temukan bintik basah memanjang dari muka celana dalamku. Bintik basah vertikal itu tercetak di sepanjang garis khayal bibir kemaluanku. Secara halus, Wawan mencolek bintik basah itu yang tidak salah turut mencolek kemaluanku di luar.
    “Aungghhhh…”
    Saya meringis dan membekap lagi bibirku ketika kurasakan saluran listrik yang melecut badanku saat Wawan mencolek celana dalamku. Menyaksikan reaksiku Wawan semakin menggalakkan pergerakan telunjukku. Sekarang diseka dan digosok-gosokkannya semakin cepat telunjuknya, seolah memancinf cd saya supaya lebih basah . Saya cuma dapat menggelinjang dan mendesah terbata-bata berjinjit di atas kasur karena rasa sedap yang diakibatkannya.
    Tubuhku semakin menggelinjang liar saat pada akhirnya telunjuk Wawan sukses masuk menelusup dari antara celana dalamku. Kugigit bibirku kuat-kuat saat pada akhirnya kurasakan langsung telunjuk Wawan di bibir kemaluanku. Telunjuknya menyekai bibir kemaluanku turun naik dari pojok atas sampai kebawah berkali-kali. Dinikmatinya telunjuknya yang sekarang menjadi basah berminyak oleh memekku. Yang membuatku semakin lupa dataran yakni saat Wawan mengelitiki pojok atas bibir memekku. Secara tepat dia temukan benjolan kecil yang terselinap itu dan diutak-utiknya secara cepat. Kontan saja tubuhku semakin menggelinjang bak cacing kepanasan.
    “Heemmmff..heeemmmgfffff….”

    Saya mendesah berat saat klentitku dirangsang oleh ujung telunjuknya. Dia mengetahui benar saya betul-betul menikmatinya sampai dia sekarang cuma fokus mainkan klentitku saja. Tubuhku melayg layg keasikan saat Wawan putuskan loloskan cd ku, dan secara cepat menukar telunjuknya dengan ujung lidahnya. Lidahnya yang basah yang hangat, dan Teksturnya yang ciri khas semakin menambahkan keasikan yang kurasakan.
    Sekarang ganti gantian Wawan yang mengoral diriku. Saya baru kali rasakan rangsangan foreplay yang ini enaknya, hampir menyamakan nikmat hubungan seksual yang kulakukan dengan mas Deni. Mas Deni tidak pernah menggairahkanku sebegitu binal dan kotor. Kemana sajakah saya sejauh ini? Baru kali saya demikian senang dan tidak ingin telah dimainkan semacam ini. Wawan dengan semangat mencumbu memekku. Bibirnya dan lidahnya men- French kiss kemaluanku tanpa sangsi. Baru kali berikut kurasakan memekku sebecel ini.
    Tidak cuma dari cairan pelumasku saja, tetapi juga dari ludah Wawan yang mencumbu kemaluanku Posisiku yang sekarang terlihat seperti katak yang siap dibedah, mengangkang dengan lebar-lebarnya biarkan Wawan terus lakukan perlakuan biadabnya kepadaku. Mataku terpejam-pejam sangking demikian enaknya rangsangan Wawan. Tetapi pas saat di mana tinggal sedikit kembali saya capai pucuk kepuasan, Wawan mengakhiri oralnya. Entahlah karena capek, atau memang dia menyengaja. Yang tentu saya segera jengkel dan merasa kecewa. Ingin rasanya saya berteriak dan merengek padanya meminta dilanjutkan kembali, tetapi saya malu. Saya cuma dapat melihat Wawan dengan pandangan bertanya dan sedikit melihat meminta.
    Wawan kelihatannya memang tahu terang saya telah mempasrahkan diriku seutuhnya kepadanya. Dengan perlahan-lahan dia menjajarkan dianya diatasku. Tanpa ingat malu kurengkuh leher Wawan dan kuciumi gaungs bibirnya. Biarkanlah dia berpikiran saya pelacur atau binal, yang penting saya ingin sekali diselesaikan birahiku sekarang ini . Wawan juga untungnya diam dan cuma membalasnya cumbuanku tanpa berbicara apapun. Kuciumi bibirnya mesra seolah membujuknya kembali untung meneruskan pencabulannya padaku. Wawan rupanya sembunyi-sembunyi telah menyiapkan diri.
    Tanpa kusadari Wawan telah arahkan moncong k0ntolnya tepar di muka bibir memekku. Mataku membelalak berbinar saat kurasakan kepala k0ntolnya mencocol halus lubang kemaluanku. Dengan berdebar tidak sabaran, selekasnya kuposisikan kembali ke-2 kakiku mengangkang siap-siap menyongsong k0ntol yang sangat kurindui tersebut.
    Wawan tidak terlampau cepat-cepat mempenetrasi diriku, sampai saya menjadi kegatalan sendiri dibikinnya. Pertama kali Wawan menggesek-gesekkan tangkai k0ntolnya dulu, membalurinya dengan cairan pelumasku. Lantas secara halus digosoknya juga kelentitku dengan moncong k0ntolnya, yang membuat tubuhku ngilu-ngilu enak. Sambil terus kucumbui lehernya dan dagunya, terkadang menyengaja kuangkat dan kumajukan pinggulku supaya cepat-cepar Wawan masukkan tangkai jantannya walau terus melenceng.
    Pada akhirnya ketika birahiku sudah tidak terbensung kembali di ubun-ubunku, saat tersebut Wawan mengincar lubang kemaluanku. Perlahan-lahan tetapi tentu kepala k0ntol Wawan mulai tenggelam masuk di rongga memekku. Dengan mendesah ketahan, kunikmati seluruh tangkai Wawan yang berjubal masuk di lubang yang sejauh ini cuma bisa dimasuki oleh maa Deni.
    “Ooooouugghhhhhh…nggg..oohhhhhhh…”
    Kurasakan bagaimana lezatnya otot dinding kemaluanku yang dipaksakan merenggang lebih dari umumnya. Diameter k0ntol Wawan yang melampaui punyai mas Deni memaksakan memekku menyesuaikan kembali. Walau licin dan telah sangat basah, tetap berasa bagaimana sesak dan sempitnya memekku menantang k0ntol gemuk Wawan. Wawan dengan mahirnya menarik undur tangkai k0ntolnya, selanjutnya memacu lebih dalam dari sebelumnya. Terus perlahan-lahan semacam itu sampai pada akhirnya bermenit-menit selanjutnya ke-2 pangkal kemaluan kami berjumpa. Wawan menggeram senang rasakan k0ntolnya yang tenggelam dalam di rahimku. Begitupun saya yang temukan kesan kepuasan sanggup menelan habis k0ntol Wawan yang notabene lebih hebat yang umumnya kurasakan.
    Kami berdua lantas termenung sesaat nikmati pertautan kemaluan kami. Berasa ada chemistry antara kami karena ke-2 kemaluan kami berasa demikian cocok satu dengan sama lain. Umumnya punya mas Deni tidak pernah dapat se-pas ini. Tetapi sekarang k0ntol Wawan bersatu dengan prima dengan memekku. K0ntolnya sanggup raih beberapa sudut rongga paling dalam yang tidak pernah diraih mas Deni sebelumnya. Begitupun besarnya, baru ini saya rasakan memekku sesak penuh dipenuhi k0ntol sebegitu gemuk. Walaupun cukup nyeri kurasa, tetapi tidak dapat kupungkiri saya betul-betul menyenangi otot memekku merenggang lebar semacam ini.
    Bermenit-menit selanjutnya kami masij saja diam sama-sama nikmati kedutan dan remasan kemaluan keduanya. Kami sama-sama berpandangan mesra sambil berciuman halus. Sampai pada akhirnya Wawan memiliki inisiatif memacu pinggulnya perlahan-lahan.
    “PLOK!”
    “Ouuwwwwhhh..mmsssssshhh”
    Sekali pukulan cepat bunyi kemaluan kami beradu. Wawan dengan perlahan menarik undur k0ntolnya keluar. Saya dapat rasakan bagaimana rongga memekku seolah turut ketarik keluar saat dia ambil ancang ancang undur. Dan secara cepat Wawan mendesak maju menghajar memekku sampai mentok kembali semuanya.
    Tempat tidur pernikahanku dan mas Deni sekarang berderit-derit kuat. Terlihat bagaimana badan Wawan yang berkilat seksi oleh keringat bergerak memiliki irama diatasku. Dari belakang saya terlihat terbenam di bawah tubuh Wawan. Yang kelihatan kemungkinan cuma punggung Wawan saja, dan cuma ada 2 buah tangan yang mencengkeram tengkuk dan mencakar punggungnya gaungs. sepasang kaki yang melilit pinggul Wawan erat-erat sambil merenggangakan dan menjinjitkan jari-jari kaki imutnya bak seorang balerina.
    “Ouggh.. Ugghh.. Uuuuuhmmmm…”
    Wawan menggeram saat mengakhiri pacuannya sesudah temponya turun. Saya cuma dapat tersengal-sengal dengan gestur sakau di bawah badan Wawan. Wawan melihat sepintas ke almari di seberang tempat tidur, dan dia punseperti memperoleh gagasan. Dia juga putar badanku sampai saya tiduran kesamping. Selanjutnya diputarnya tubuhku secara gampangnya (karena tubuhku lebih kecil darinya) hingga sekarang saya berposisi merayap di depannya.
    Semua dilaksanakanya tanpa mengambil k0ntolnya dari memekku. Lalu dia geser badanku sampai sekarang kami berdua bertemu dengan cermin pada pintu almari itu. Sekarang saya berpegangan di tepi kasur sementara Wawan mulai memicu kembali kuda poninya.
    “Aaaawwwwh… Aaaaaaahhhh… Aaaaaaaaaaaaahhh…!”
    Sekarang tanpa kembali malu saya mulai berteriak sekencang-kencangnya. Saya menjerit-jerit bak orang disiksa. Tentu saja saya sedang disiksa kepuasan oleh Wawan sekarang ini. Entahlah mengapa dengan menghadap cermin semacam itu perasaan binalku ada perlahan-lahan. Saya seperti tidak mengenali figur wanita yang tengah asyik menjerit-jerit di dalam cermin tersebut.
    Apakah benar itu santi? Istri dari Deni? Aku juga tidak yakin jika itu ialah diriku. Wanita di dalam cermin itu sedang asyik mengerang dan mendesah biarkan dianya dicicipi oleh tukang bangunan yang nista. Ya, mungkin wanita di cermin itu wanita nista. Nista karena biarkan dianya nikmati kepuasan terlarang dan mengkhianati suaminya. Simak juga: Bacaan Seks Terkini 2023 Ibu Sandra Pimpinan Bank
    “Aaaghhh terusss.. Terus mas Wawaniiii.. Terussssssss”
    Aku juga mulai berani buka mulut dan panggil-manggil Wawan. Wawan secara brutalnya menjambak rambutku dan mencengkeram bahuku dari belakang, supaya hentakannya dapat semakin kuat . Wawan juga mencondongkan tubuhnya dan berbisik tidak kalah binal dariku.
    “Iyaaa mas Wawan.. Aaauwwwwh… Bantai terus masss bantai masss..”
    “Hmmmggg..rrrr…kamu sukai kan?!”
    “Iya masss… Santi sukai masss.. Sukai sekali maaaasssh.. Aaaauuggghh”
    “Hmmmgghhh.. Saya kuat khan? Ugfhh.. Uffghh.. Gak kaya suami kamu lemah.. Uffghh”
    “He eh mass.. Enakk masss.. Santi senang massss.. Auuuuhh!!
    “Tentukan mana.. Uffgh.. Saya apa suami.. Ufgh.. Kamu??”
    “Aaaasgghh… Santi sama mas Wawan ajaaa… Aaahhh santi nikmatt sama aauhh.. Mas Wawaniiii…!”
    “Mulai sekarang ini.. Nffhhh…kamu selesai..ssshhm..istriku saja yah.. Uufgghh…”
    “Mhmhhh.. Iyah iyah mass.. Santi ingin menjadi istri mas Wan.. Awwugh.. Mas Wawanii…!!”
    “Gghrrrr.. Bagusss… Tidak hamilin yaah?? Ingin?? Uffgh..”
    “Iya mas Wawaaannnn.. Hamilin santi masshhh.. Hamilin masss.. Semprotin aauwwwhh yang.. Banyak massss.. Ighhh..aaahhhh…”
    “Uggfhhg nih.. Nih… Mmmggaaaaaaaaahhh!!!!”
    Wawan selanjutnya menghentakkan dalam-dalam k0ntolnya dan menyembur benihnya di dalam rahimku. Sudah pasti lusuhbut semprotannya dengan orgasme ku yang talah kalah hebat. Kami berdua sama kejang nikmati klimaks paling indah yang sebelumnya pernah kami alami ini. Sampai akhirnya badan kami berdua roboh di atas kasur. Benih Wawan menetes-leleh antara celah kemaluanku. Kami berdua selekasnya hampir lelap bahkan juga tidak sampai ingat untuk mengambil kemaluan kami berdua. Kamipun pada akhirnya tertidur sama-sama menerpah keduanya masih pada kondisi seperti barusan. Kurengkuh mesra suami baruku yang mengorok di atas badanku ini dan turut lelap dengannya.

  • Cerita Sex Terkini Ngentot Dengan Dinda Wanita Elok Junior di Kantor

    Cerita Sex Terkini Ngentot Dengan Dinda Wanita Elok Junior di Kantor


    868 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Saya tidak tahu bagaimana saya dapat terpikat dgn wanita ini. Semua bermula di saat saya buka emailku dan terima salam perjumpaan dari seorang yang namanya Indri. Hampir tiap hari saya terima e-mail darinya.
    Sesudah jalan hampi dua bulan, jalinan di jagat maya itu makin kuat. Sampai ia berani mengirim photo dianya yang separoh telanjang meskipun sisi mukanya di blur. Indri memberitahukan tersebut dianya.

    Kerana mukanya di blur, saya tidak tahu siapa ia sebetulnya. Tiap menyaksikan fotonya terpikir badan montok yang mulus, buah dada yang bundar besar dan montok dgn putingnya yang warna coklat kemerah-merahan itu membuat gairah birahiku naik. Indri mulai berani bercerita hal peribadinya kepadaku khususnya kehidupan sex bersama suaminya.

    Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
    Bacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
    Ucapnya ia merasa kesepian karena sejak suaminya menempati kedudukan dikantornya, suaminya asyik dgn pekerjaan kantornya. Ia jarang-jarang memperoleh nafkah biologis dari suaminya. Dan kalaulah dapat, ia tidak pernah memperoleh kepuasan waktu berhubungan seksual dgn suaminya, karena demikian suaminya inginkannya umumnya suaminya langsung meniduri dianya dan sesudah suaminya menyemprot pejunya, suaminya langsung tidur tanpa mempedulikan dianya sudahkah memperoleh kepuasan atau memang belum.
    Mencapai bulan ke-3 hubunganku dgn Indri, saya dikejuti dgn sebuah e-mail dari Indri,
    “Bang… ingin sekali Indri rasakan kepuasan dalam bersetubuh.
    Tetapi rasanya tidak mungkin itu bisa Indri dapatkan dari suamiku.

    Karena ia repot dgn masalah kantornya.
    Jika saksikan photo Abang,
    Abang tentu mampu memberi kepuasan yang Indri harapkan.
    Apa mungkin hal tersebut terjadi, Bang?????
    Ah sepertinya Indri kebanyakan mengharap???
    Tetapi Indri percaya satu saat keinginan itu tentu diwujudkan.”

    Narasi dewasa terkini, E-mail itu benar-benar menggangu pikiranku sepanjang beberapa hari. Apalagi jika memikirkan bentuk badan Indri yang benar-benar menarik. E-mail itu juga selanjutnya saya balas,
    “Ndri… sebetulnya Abang juga jg inginkan hal tersebut.
    Tiap menyaksikan photo Indri, Abang selalu terpikir akan keelokan badan Indri,
    Hingga gairah birahi Abang bangun menggebu-gebu.
    Abang menjadi tersanjung dgn ajakan Indri.
    Tp bagaimana saya dapat merealisasikan keinginan kamu???
    Siapa kamu sebetulnya aku juga tidak tahu???
    Keinginan Abang, Indri bisa beritahukan jati diri Indri yang sebetulnya.
    Hingga Abang dapat merealisasikan keinginan Indri…..”
    Saya mengharap waktu itu jg Indri membalasnya emailku, tetapi sampai nyaris 1 bulan rupanya Indri belum jg membalasnya emailku itu, sampai sesuatu hari ada e-mail masuk dari Indri
    “Bang… Indri akan kasih tahu siapa sebetulnya Indri.
    Tp ketentuannya Abang harus janji tidak akan menebarkan dan beritahukan jati diri diriku ke siapa saja.
    Indri yakin Abang bisa jaga kerahasiaan itu…
    Ini nomor HPku 0856xxxxxxx”
    Di bawah kata-kata itu ada sebuah photo terkini Indri. Betapa kagetnya saya saat menyaksikan photo itu. Rupanya Indri ialah Dinda… rekan sekantor dan satu sisi dgnku. Dinda ialah juniorku. Dalam hati saya menyanjungnya begitu sejauh ini ia bisa sembunyikan jati diri dianya walaupun tiap hari berjumpa dgnku, hingga aku juga tidak tahu jika ia ialah Indri pacarku di jagat maya.
    Saat jam pulang dari kantor saya menyengaja mendatanginya, dan terlihat ia kaget menyaksikan saya telah berdiri dimuka meja kerjanya.
    “Din…, ingin pulang bersama?” ajakku
    Dinda kelihatannya tidak yakin dgn ajakanku, dgn cukup sangsi ia menjawab,
    “Bisa jg nih… cukup irit biaya taxi…”
    Pada akhirnya dgn memakai mobilku saya dan Dinda telusuri jalanan ibukota yang masih macet. Dalam perjalanan Dinda sebelumnya sempat bertanya nomor HPku yang selanjutnya diletakkannya nomor HPku itu dalam HPnya.
    Saya menawarkan pada Dinda bagaimana jika saat sebelum pulang kerumah masing-masing mencari tempat makan dahulu dan rupanya Dinda menyepakati ajakanku itu. Kamipun pada akhirnya masuk salah satunya restaurant dan di saat makan itu, dgn berhati-hati saya menanyakan pada Dinda,
    “Din, kamu serius dgn ajakan kamu diemail kemarin kepadaku?” tanyaku.
    “Menurut Abang bagaimana? Abang sendiri berani tidak terima rintangan dariku?” jawab Dinda sekalian tangannya menuliskan pesan singkat di HPnya.
    Tidak berapakah lama HPku mengeluarkan bunyi tanda ada sebuah SMS masuk dan demikian saya saksikan rupanya SMS dari Dinda. Sekalian tersenyum saya baca SMS itu,

    “Bang, jujur tiap bertemu Abang di dalam kantor saya selelu memikirkan nikmatnya ditiduri Abang!! Abang ialah keinginan untuk Dinda untuk merealisasikan kepuasan yang sudah lama lenyap dari Dinda. Jika Abang ingin malam hari ini kita kerumah Dinda mumpung suami Dinda kembali dinas luar kota.”
    Seolah tidak yakin dgn SMS itu, saya lihat muka Dinda,
    “Ke rumahku yok Bang?” mengajak Dinda sekalian bersihkan tersisa makanan dimulutnya tanpa menanti jawaban dariku. Dinda panggil pelayan restaurant dan minta bill dan melunasinya selekasnya sesudah bill itu diterimanya. Seperti kerbau dicocok hidungnya saya menurut saja saat Dinda ajak kerumahnya.
    Dalam perjalanan saya masih bimbang dgn kenekatan Dinda. Ternyata dorongan gairah sudah menaklukkan akal sehat Dinda. Rasanya saya tidak sabar ingin selekasnya sampai di rumah Dinda dan nikmati badan montok Dinda yang sejauh ini selalu saya pikirkan. Rupanya malam hari ini apa yang saya pikirkan sejauh ini akan diwujudkan.
    Saat datang di rumah Dinda, Dinda segera turun dari mobilku dan membuka pintu pagar dan menyuruhku supaya memarkir mobilku dihalaman belakang supaya tidak terlihat orang dari jalan. Selanjutnya Dinda buka kunci pintu tempat tinggalnya dan lenyap dibalik pintu.
    Usai memarkir mobil aku juga segera masuk ke rumah Dinda dan demikian pintu terbuka, terheran saya saat itu juga menyaksikan badan Dinda yang cuma ditutup pakaian tidur tipis warna putih dan tanpa BH dan CD hingga sisi payudara dan selangkangannya kelihatan terang. Terlihat payudaranya yang bundar besar dan montok menggantung cantik dgn putingnya yang warna coklat ke-merah2an sama dengan yang kelihatan dipotret yang sebelumnya pernah dikirim kepadaku. Dan sisi selangkangannya kelihatan sisi vaginanya tertutupi bulu2 jem but yang hitam lebat, kontras dgn warna kulit pahanya yang putih mulus. Sisi tersebut yang sejauh ini tidak pernah saya saksikan, hingga demikian menyaksikan sisi itu aku juga berdecak takjub,
    “Sempurna…” batinku.
    Dgn senyum manis Dinda merengkuhku. Saya selekasnya membalasnya dekapannya. Saya sentuh pipinya dgn hidungku. Licin dan halus. Per-lahan2 saya mengucup bibirnya. Selanjutnya mulai mengulum lidahnya dan mengisapnya pelan-pelan sekalian merengkuh lehernya.
    Saat saya makin rapatkan tubuhku, payudara Dinda yang besar dan montok berasa menjejal didadaku. Pelukan saya longgarkan supaya tanganku dapat meremas payudara Dinda. Tetapi belum sentuh payudaranya, tanganku digenggamnya dan diambilnya tanganku sekalian jalan ke arah di dalam kamarnya.
    Mengetahui hal tersebut aku juga selekasnya menggendong Dinda sekalian mulutku mengulum bibirnya sampai hingga ke kamarnya. Sesampai dikamar saya rebahkan Dinda di kasur yang empuk. Saya berbisik telinganya,
    “Malam hari ini, kamu akan rasakan lagi kepuasan yang sudah lama tidak kau rasakan….. Saya akan penuhi keinginan kamu…..!!!”.
    Sekalian terus berciuman tanganku mulai menyebar di dada Dinda. Berasa payudara Dinda yang besar dan montok, memang padat dan kuat. Saya meremas-meremas payudaranya sekalian mengulum lidahnya. Dinda membalasnya kulumanku.
    Sesudah senang berkuluman dan remas-meremas, saya terus melepas pakaian tidur Dinda supaya tidak ada yang tutupi keelokan badannya. Sekarang dari jarak dekat saya bisa menyaksikan begitu cantik badannya yang berkulit putih mulus tersebut. Saya terus menjilat telinga dan semua badannya.
    “Aaaahhhhhhhggggghhhhhh…” Dinda mengeluh manja.
    Dinda berusaha melepas bajuku… sampai yang sisa tinggal cdku saja.
    Tidak sabar rasanya saya untuk menyentuh daging mentah yang tersaji dimuka mata….
    Selanjutnya tanganku meremas ke-2 payudara Dinda yang kenyal dan montok tersebut. Kusaksikan puting payudara Dinda yang warna coklat kemerahan telah menegak. Dgn rakus saya hirup payudaranya. Sebelumnya samping kiri dan yang samping kembali kuremas-remas. Sesudah senang saya hirup payudara yang samping kiri, saya berpindah ke payudara samping kanan. Terlihat Dinda telah semakin terangsang. Ia mendesah dan menggelinjang di antara geli dan nikmat.
    “Mmmm… sedap Bang … sssshhhh… ooooohhh…” erangnya perlahan-lahan.
    Saya terus mengisap ke-2 puting payudara Dinda gantian… Dinda menggelinjang kembali.
    “Mmmm sedappp Bang… terus Bang … ” Dinda makin mendesah tidak karuan saat hisapan mulutku semakin kuat pada payudaranya.
    “Aawww….nnggggggg… Bang!!!” Dinda mengeluh dan ke-2 tangannya menggenggam kain seprai dgn kuat.
    Saya makin mengganas… tidak senang dgn mengisap, mulutku mulai menjilat-jilati ke-2 payudara Dinda dengan berganti-gantian. Semua permukaan payudaranya basah. Ku-gigit2 puting payudaranya sekalian meremas-remas ke-2 payudara Dinda yang besar dan montok tersebut.
    “Ooohhh… oouwww… sssshhh… tambah sedap Bang” erang Dinda.
    Saya tidak perduli. Dinda menjerit kecil sekalian menggelinjang ke kanan dan kiri, kadang-kadang ke-2 jari tangannya menggenggam dan meremas rambutku. Ke-2 tanganku masih tetap meremas payudara Dinda sekalian mengisapnya.
    Di dalam mulut, puting payudara Dinda ku-pilin-pilin dgn lidahku sekalian terus mengisap. Dinda cuma sanggup mendesis, mengeluh, dan seringkali menjerit perlahan-lahan saat gigiku menggigit halus putingnya. Sejumlah tempat di ke-2 bulatan payudaranya terlihat warna kemerahan sisa hisapan dan garis-garis kecil sisa gigitanku.
    Sesudah cukup senang mengisap payudara Dinda, bibir dan lidahku sekarang merayap turun ke bawah. Kutinggalkan ke-2 payudara Dinda yang basah yang penuh dgn pertanda merah sisa gigitan dan hisapanku yang cukup terang kelihatan.
    Lidahku mulai menjilat-jilati perutnya, Dinda mulai meng-erang2 kecil kenikmatan, berbau keringat badannya menambahkan gairahku makin mencapai puncak. Kucium dan kubasahi semua perutnya yang putih mulus itu dgn air liurku.
    Saya turun kebawah lagi… dgn cepat lidah dan bibirku yang tidak pernah terlepas dari kulit badannya itu sudah ada di atas bukit vaginanya yang cantik. Terlihat bulu-bulu jembutnya yang lebat itu sudah basah oleh cairan vaginanya. Nampaknya Dinda sangat terangsang karena tingkahku.
    Itil V3
    Pelan-pelan jilatanku turun ke lututnya selanjutnya naik kembali ke pangkal paha. Saya stop menjilat-jilati pangkal pahanya selanjutnya kusibakkan bulu2 jembut Dinda yang lebat yang tutupi bukit vaginanya hingga terpampanglah belahan vaginanya yang sangat basah.
    “Membuka sayang…” pintaku supaya ia renggangkan kangkangannya.
    “Oooh…” Dinda cuma mendesah perlahan-lahan saat saya memperlebar kangkangannya. Keliatannya ia sangat terangsang…
    Saya tempatkan kepalaku pas di atas selangkangan Dinda. Dinda buka ke-2 iris pahanya lebar-lebar… Mukanya yang manis terlihat kusut dan rambutnya terlihat acak2an. Ke-2 matanya sayu melihat ke-langit-langit, nikmati apa yang sudah lama lenyap dalam kehidupannya. Bibirnya basah mengembang sangat indah.
    Saya tersenyum, sesaat lagi saya akan rasakan kepuasan yang kuidamkan sepanjang ini… meniduri badan montok Dinda yang sejauh ini selalu saya pikirkan. Kunikmati sebentar keelokan vagina Dinda. Bibir vaginanya yang barusan tertutup oleh lebatnya bulu jembutnya, sekarang terlihat merah mengembang. Aahhh begitu enaknya bila kelak penisku bisa masuk lubang vagina itu.
    Dinda menekan kepalaku supaya lebih dekat ke vaginanya. Hidungku tenggelam antara ke-2 bibir vaginanya yang empuk dan hangat. Kuhirup se-puas-puasnya berbau vagina yang ciri khas tersebut. Bibirku mulai menjilat-jilati sisi bawah bibir vagina Dinda dgn penuh bergairah. Saya jilati vaginanya dgn mulutku, sedangkan ke-2 tanganku meremas pantatnya yang padat bundar dan montok dgn gaungs.
    Dinda men-jerit-jerit rasakan kepuasan yang tidak terhitung, badannya menggelinjang luar biasa dan kadangkala megelinjang kuat, seringkali ke-2 pahanya menjepit kepalaku yang asyik menjilat-jilati bibir vaginanya.
    “Mmmm… ohh… hgggghhhh… nikmat Bang, jilat itil Dinda Bang” Dinda mengeluh, mendesah dan merengek-rengek manja supaya sisi itilnya selekasnya saya jilati.
    Ke-2 tangannya bergerak meremas rambutku, sekalian menggoyang-goyangkan pinggulnya. Kadangkala pantatnya dinaikkannya sekalian melafalkanng nikmat, kadangkala digoyangkankan pantatnya selaras dgn jilatanku ke vaginanya.
    “Oouhhh… yaahh… yaaahah… huhuhu… huhuhu… Jilat 1tilnya Bang, mari jilat 1tilnya kembali!!” Dinda semakin kuat mendesah demikian 1tilnya saya jilati.
    Kadangkala Dinda seperti menangis, mungkin tidak memiliki daya meredam kepuasan yang dirasa pada vaginanya. Badannya menggelinjang luar biasa dan kepala Dinda beralih kekiri dan kekanan dgn cepat, mulutnya mendesis dan mengeluh tidak karuan.
    Saya semakin bergairah menyaksikan reaksinya. mulutku makin buas, dgn napas terengah-engah kulebarkan kembali bibir vagina Dinda hingga kelihatan terang sisi dalam vagina Dinda warna merah sangat basah oleh cairan kepuasannya.
    Kuusap dgn halus bibir vagina Dinda. Selanjutnya lantas per-lahan-lahan saya jilati belahan vagina Dinda yang terlihat merah mengembang yang sangat basah. Di bagian atas vaginanya 1tilnya yang besar warna kemerahan terlihat makin tegak dan jadi membesar tanda Dinda pada keadaan yang benar-benar terangsang.
    Kujulurkan lidahku dan menjilat-jilati lagi 1tilnya yang besar tersebut. Dinda menjerit keras sekalian ke-2 kakinya menyentak-nyentak ke bawah. Dinda melafalkanng dgn hebat…
    Bacaan Seks Terkini Dinda Wanita Elok Junior di Kantor
    Dgn gaungs saya menggenggam ke-2 iris pahanya dgn kuat lantas kulekatkan bibir dan hidungku di atas sela ke-2 bibir vaginanya, kujulurkan lidahku keluar sepanjang mungkin lantas kusapukan lidahku di atas bibir vaginanya dengan berulang kali sekalian kadang-kadang saya cucukan lidahku di dalam lubang kemaluan yang sudah demikian basah.
    “Hgggghgggh… hhghghghg… ssssshsh!!!” Dinda menjerit kenikmatan dan mendesis panjang dgn tindakanku tersebut.
    Badannya melafalkanng lagi. Pantatnya diangkat-angkat keatas hingga lidahku bisa menyelinap masuk ke lubang vaginanya dan men-jilat-jilat 1tilnya. Mendadak kudengar Dinda seperti terisak dan kurasakan ada lelehan hangat berkunjung ke bibir mulutku. Saya terus menjilat-jilati 1tilnya sampai badan Dinda terkulai kurang kuat dan pada akhirnya pantatnya juga kembali terjatuh ke kasur. Dinda sudah capai orgasmenya karena perlakauan lidahku pada vaginanya. Untuk pertamanya kali Dinda memperoleh lagi kepuasan syurga dunia sesudah demikian lama lenyap dalam hidupnya. Dinda terus mengeluh meresapi kepuasan itu.
    Seer… seeerrr… seeeerrrr… cairan hangat terus menetes keluar lubang vagina Dinda. Sela vaginanya sekarang terlihat lebih merah. Selangkangannya terlihat basah penuh dgn air liur bersatu lendir orgasmenya. Sluurp…. sluuuurrp… sluuuurrrp… saya jilat semua cairan yang terus keluar membasahi permukaan bukit vaginanya tersebut.
    “Ooohh… Dinda keluar Bang…..!!!” erang Dinda sekalian tangannya menekan kuat-kuat kepalaku keselangkangannya hingga mulut dan hidungku melekat ketat dicelah vaginanya. Kurasakan sela vagina Dinda ber-denyut-denyut. Dinda betul-betul sudah memperoleh kepuasan yang maha dasyat diorgasmenya yang pertama karena tingkah lidahku.

    Saat penekanan tangan Dinda pada kepalaku cukup mengendor, dgn tidak mempedulikan erangannya, mulut dan lidahku bermain lagi di semua vagina Dinda. Sejumlah bulu jembutnya turut masuk ke mulut ku, saya rasa bibirku sangat basah dan rongga mulutku penuh dgn cairan orgasme dari vaginanya.
    Lidah ku terus menjilat-jilati 1til Dinda yang sangat lebam tersebut. Sekalian perlahan-lahan saya masukan jemari telunjuk ku di dalam lubang vaginanya yang hangat yang sangat basah, saya dapat rasakan jemari telunjukku terjepit kuat oleh dinding-dinding dalam vagina Dinda. Jariku terasanya di-remas-remas di dalam lubang vagina Dinda.
    Punggung Dinda lagi terangkut saat jemari ku semakin masuk ke lubang vaginanya. Saya tidak masukan jariku terlampau dalam karena saya ingin peniskulah yang merasainya. Saya cabut jariku keluar lubang vagina Dinda dan saya rangkul punggung Dinda dan saya ambil punggungnya naik ke atas hingga vaginanya kembali pas ada di mulutku.
    Tau-tau Dinda menarik rambutku hingga bibirku terlepas dari vaginanya. Ia bangun sekalian meredam kepuasan. Badannya tetap menggigil saat saya melepas mulutku dari vaginanya. Ia dorong badanku sampai saya terbujur diranjang, selanjutnya dgn cepat Dinda melepas cdku. Karena itu tersembullah penisku yang telah ngaceng dan tegak berdiri. Dinda senyuman.
    “Hmm… penis Abang besar dan panjang sama sesuai sangkaanku sepanjang ini… !!” kata Dinda.
    Dgn tersenyum tangannya menggenggam tangkai penisku lantas Dinda dekatkan mulutnya ke penisku. Ia buka mulut dan masukkan penisku di dalam mulutnya. Dinda mulai mengisap penisku. Dalam mulutnya saya merasa kepala penisku dijilat-jilat oleh lidah Dinda.
    Saya merasa penisku semakin menegang dan keras. Dinda dgn penuh gairah menjilat-jilati tangkai penisku dan saya nyaris edan rasakan kepuasan yang saya rasa waktu itu. Tidak cuma dijilati, tangkai penisku yang sangat ngaceng dan keras itu mulai dihisap dan disedot oelh Dinda.
    “Mmmph… slurp slurp slurp… mmppphh…!!!” bunyi mulut Dinda yang sedang menyepong penisku.
    Susah untuk Dinda untuk masukkan semua penisku yang panjang dan besar itu di dalam mulutnya yang imut tersebut. Seringkali ia coba tapi baru setengah masuk telah berkenaan anak tekaknya membuat ia terselak. Dinda terus mengisap penisku dgn mulutnya. Ia menjilat-jilati penisku dimulai dari kepala penisku sampai ke buah pelirku. Dikenyotnya ke-2 buah pelirku.
    “Aduhh… mmmppphhhhh… Diiiiinnnnn terus Diiiiinnnnnn… sedap Din…!!!” pintaku pada Dinda supaya mulutnya terus menjilat, mengisap dan mengulum penisku.
    Senang menhulum ke-2 buah pelirku, mulut Dinda naik menjilat-jilati lagi tangkai penisku selanjutnya lidahnya stop pas di kepala penisku. Lidahnya me-jilat-jilat lubang kencing yang ada pas ditengah-tengah kepala penisku dan kadang-kadang ia masukkan semua penisku di dalam mulutnya kembali.
    “Mmmmmmmppphhhhhh… oooohhhhhh… nikmat sekali Diiiinnnnn…!!!” kembali lagi saya mengeluh rasakan kenimatan itu.
    Mendadak Dinda stop mengulum penisku dan ia membisikkan suatu hal kepadaku.
    “Bang, saya tidak pernah melakukan perbuatan semacam ini dgn seseorang selainnya dgn suamiku. Saya tahu apa yang kita lakukan ini salah, tp saya sudah tidak tahan dan ini ialah rahasia kita berdua. Tolong menjaga rahasia ini Bang!” bisik Dinda sekalian tempelkan pipinya ke pipiku.
    Dgn berbisik juga saya menjawab keinginan itu,
    “Jangan cemas sayang, sampai kapan saja saya akan jaga rahasia kita berdua ini”
    Selanjutnya kami berdua tersenyum. Lantas saya baringkan Dinda dan menguakkan kakinya dan menjejal pinggul Dinda dgn bantal. Vaginanya yang sudah basah kunyup sekarang terhampar cantik di depan ku.
    Pelan-pelan saya mulai menindih badan Dinda dan tempatkan kepala penisku pas dari muka bibir vaginanya yang telah menunggu tusukan penisku. Saat sebelum masukkan penisku dalam lubang vagina Dinda, saya merebahkan diriku di atas perutnya. Untuk mengurangkan berat tubuh, saya sanggah tubuhku dgn sikuku.
    Pada kondisi tiarap di atas perut Dinda saya mulai menghisap dan menjilat-jilati puting payudaranya. Terlihat Dinda betul-betul pada keadaan kepuasan. Tangannya kuat merengkuh kepala dan rambutku. Napasnya mendengus kuat. Dadanya bergelombang seperti lautan dipukul badai.
    Perlahan-lahan kepala penisku mulai memotong sela vagina Dinda, lantas dikit demi sedikit tangkai penisku segera masuk ke lubang senggama vaginanya yang sangat basah tersebut.
    “Aaaahhhhhh… mmmpphhhhhh…!!!” Dinda mendesah meredam sakit tetapi nikmat saat penisku yang besar dan panjang itu mulai menerobos masuk ke lubang senggama vaginanya yang masih sempit.
    Ternyata vagina Dinda jarang-jarang digunakan sama suaminya, hingga tetap sangat terasa sempit sekali. Sesaat saya stop enjotan penisku di dalam vagina Dinda untuk nikmati nikmatnya empotan vaginanya yang hebat enaknya. Tangkai penisku berasa diremas2 dan dipijit-pijit oleh empotan di dalam lubang senggama vagina Dinda. Sekalian meredam nikmat yang benar-benar, saya melanjutkan enjotan penisku dalam lubang senggama vagina Dinda yang super basah, hangat dan empotannya yang benar-benar kuat.
    Saya meng kembali -isap-isap ke-2 payudara Dinda dengan berganti-gantian. Dindapun mendesah meredam kegelian dan kepuasan.
    “Aarrgghhh nikmaaattttt, Bang…!!!” jerit Dinda saat semua penisku sudah ambles di dalam lubang senggama vaginanya sampai mentok ke dasar vaginanya. Saya diamkan sebentar penisku tenggelam didalamnya. Empotan vagina Dinda semakin berasa oleh penisku.
    Dinda mengusung badannya sekalian merengkuh badanku. Kami berbalas kuluman sementara penisku tetap tenggelam semuanya dalam vaginanya yang halus dan nikmat tersebut.
    Selanjutnya saya mulai memaju undurkan bokongku hingga penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Sebentar saya saksikan kebawah, terlihat bibir vagina Dinda jadi monyong setiap tangkai penisku kutarik keluar dan bibir vagina Dinda akan melesak di dalam setiapkali penisku kumasukkan di dalam lubang senggama vagina Dinda.
    Panorama itu dan rintihan Dinda membuat saya tambah bergairah saat meniduri Dinda.
    “Aaaaahhhhhh… nnniiikkkmmmaaattt, Bang…!!!” tidak henti2nya Dinda mendesah rasakan kepuasan yang dirasakannya.
    Enjotan penisku dgn sekalian memutar-mutar penisku di lubang senggama vaginanya membuat gairah Dinda semakin menggebu-gebu. Tangannya mencekram kuat bahuku sekalian matanya merem terbuka dan mulutnya mengeluh kenikmatan.
    “Terus Bang… enjot yang kuat… nikmaaaaat… aaaaahhh…!!!” erangannya makin kuat.
    Saya terus memompa vagina Dinda dgn semaksimal mungkin. Penisku masuk keluar dgn cepat di lubang senggama vaginanya yang makin licin dan basah. Dinda mengusung-angkat dan gerakkan pinggulnya membalasnya tiap tusukan penisku ke vaginanya.
    Selanjutnya saya mengambil penisku dan minta Dinda menungging. Dinda menungging dan saya berlutut ada berada di belakangnya. Terlihat belahan vaginanya terlihat nyempil dari belakang dan terlihat ujung2 bulu jembutnya yang basah oleh cairan vaginanya. Kusodokkan penisku masuk lubang senggama vaginanya.
    “Ohhh… enaknya, Mari Bang sikat yang keras… Aggghhhhhh… nikmatnya…!!” erang Dinda dan aku juga makin kuat memompa lubang senggama vagina Dinda dgn penisku.
    Tidak berapakah lama selanjutnya, Ser… seer… seeer… berasa vagina Dinda menyemprot lagi cairan orgasmenya untuk yang ke-2 kali.
    “Aaaahhhhh… Baaaang… Dinda keeee… luuuuaaaarrrr… lagi…” jerit Dinda saat memperoleh orgasme ke-2 nya.
    Vaginanya ber-denyut-denyut kuat sekali. Hingga saya biarkan penisku dalam lubang senggama vaginanya untuk rasakan kepuasan karena empotan vagina Dinda itu.
    Sesudah empotan vaginanya stop Dinda ingin ia yang di atas. Saya mengikuti tekadnya. Saya mengambil penisku dan membaringkan badanku di atas tempat tidur. Sekalian menggemgam tangkai penisku, Dinda mulai turunkan pantatnya dan arahkan tangkai penisku pas di bawah vaginanya. Sesudah penisku masuk ke lubang vaginanya, perlahan-lahan tempat ia gerakkan pantatnya turun naik. Dalam posisi itu dgn terang saya bisa menyaksikan penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Menyaksikan hal tersebut gairahku menjadi tambah menggebu.
    Saat Dinda gerakkan pantatnya turun naik, saya meremas-remas payudaranya. Penisku berasa licin, ini memperlihatkan jumlahnya lendir yang ada pada lubang senggama vagina Dinda karena 2x orgasme yang dirasakannya. Kupegang kuat ke-2 payudaranya selanjutnya dgn memakai ibu jari dan jemari telunjukku saya me-milin2 puting payudara Dinda.
    “Ohhh… eeeennnaaaaakkkkk… hnggg…” racau mulut Dinda sekalian terus menaikturunkan pantatnya. Kadang-kadang ia me-mutar-mutar pantatnya yang selanjutnya digabungkan dgn pergerakan mirip orang meredam kencing. Saat Dinda lakukan pergerakan itu, hebat dinding-dinding lubang senggama vagina Dinda seperti me-mijit-mijit tangkai penisku. Baru ini kali saya betul-betul rasakan enaknya vagina dgn empotan yang hebat.
    Napas Dinda mulai ngos-ngosan dan berasa panas, tanda ia sangat terangsang. Lubang vaginanya berasa makin ketat menjepit penisku.Tanganku tetap meraba-raba dan meremas-remas payudaranya.
    Sesaat selanjutnya saya suruh ia meredam tempatnya dgn mengusung sedikit pantatnya agar saya bisa menyikatkan penisku ke lubang senggama vaginanya. Demikian Dinda meredam tempatnya, aku juga mulai memompa penisku masuk keluar lubang senggama vaginanya sekalian tanganku terus menerus memilin puting payudaranya.
    “Ohh… nikmaattt… ehhhhh… enaaaaakkkk!!!” erang Dinda ber-kali-kali.
    “Ah…!!! mengapa stop. Kembali nikmat-nikmtnya niiih, Bang. Mari sikatin kembali penisnya…!!” protes Dinda saat saya stop mengenjotkan penisku.
    “Sabar… sayang. Saya capek…” jawabku bersandiwara. Walau sebenarnya saya mulai rasakan jika pejuhku sesaat lagi jg akan muncrat, jika saja saya terus memompanya barusan tentu pejuhku akan muncrat. Saya masih ingin semakin lama rasakan penisku bermain dalam lubang senggama vagina Dinda yang super nikmat itu.
    Dinda tetap di atas. Dgn ke-2 telapak tangannya di atas dadaku, ia membongkok sedikit. Saya tidak jemu-jemunya bermain dgn payudaranya yang mengkal dan bundar tersebut. Di saat kuusap seka puting payudaranya, tubuhnya mulai mengeliat rasakan kepuasan.
    “Mari Baaaang, sikat kembali vagina Dinda dgn penis besar Abang… enaaaakkk Baaaang!!!” bujuk Dinda satu kali lagi.
    Dgn pelan-pelan, kembali saya mulai mengenjotkan penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Makin lama makin cepat.
    “Ennaaaak… aaahhhh niiiiiiikmaaaaat…!!! Dinda ingin keluuuuaaaaarrr kembali Baaaangg!!!” Dinda mulai mendesah kembali.
    “Tahan dahulu Din, Abang jg sesaat sedang ingin keluar…” kataku.
    Tanpa mengambil penisku dari vagina Dinda, perlahan-lahan saya dorong badan Dinda sampai tiduran hingga saat ini posisiku berada di atas Dinda. Saya angkat ke-2 kaki Dinda dan saya tumpangkan di atas bahuku selanjutnya dgn pergerakan yang cepat saya pompa kembali vagina Dinda dgn penisku.
    “Agghhhhhh… aduh Baaaaang… enaaaaaakkk Baaaang…!!!” Dinda mengeluh kenikmatan ketika penisku mulai memompa lubang senggama vagina Dinda lagi, karena dgn posisi semacam itu vaginanya berasa lebih sempit hingga gesekan penisku makin berasa olehnya.
    Penisku masuk keluar lubang senggama vagina Dinda. Makin lama makin cepat. Saya makin percepat pompaanku dan Dinda mulai mengeluh kuat. Saya tahu Dinda akan memperoleh orgasmenya. Demekian juga Saya.
    “Din, saya ******* pejuhku di dalam atau di luar nih???”
    “Di dalam saja Bang, Dinda ingin rasakan semburan pejuh Abang!!!!”
    “Jika kamu hamil bagaimana????”
    “Jaannggggannn…. takut Bang… Dinda gunakan KB kok. Dinda tahu kok tentu Abang akan rasakan lebih nikmat jika dikeluarkan di dalam!!!” Dinda menjerit lembut menentang perkataanku.
    Saya semakin cepat memompa penisku di lubang senggama vagina Dinda. Hingga kemudian,
    “Baaaangggg!!!! Dinda keluuuuuaaaarrr….. Ssssshhhh… Aaaaahhhh!!!” teriak Dinda. Ser… seerr… seeerrr… semprotan cairan orgasme Dinda menemani teriakannya.
    Dan di saat mencapi orgasme itu empotan vagina Dinda sangat terasa kuat. Hal itu membuat penisku rasakan nikmat yang sangat benar-benar hingga dgn sekali enjotan yang kuat Crot… croott… crooottt… menyemburkanlah pejuhku banyak di dalam lubang senggama vagina Dinda.
    “Aaahhh….. ssssshhhhh… Aaaaahhhh…!!! Saya mengeluh rasakan pucuk kepuasan yang benar-benar hebat.
    Saat itu juga itu banjirlah vagina Dinda oleh semprotan cairan orgasmenya dan semburan pejuhku. Karena sangat jumlahnya cairan kental dan pekat itu sampai luber keluar membasahi seprai.
    Dinda tersenyum senang dan biarkan air nikmat itu mengucur. Nyaris lima menit saya tiarap di atas badan Dinda, selanjutnya Dinda menjatuhkan badanku lantas ia tiarap di atas tubuhku. Diciumnya bibirku sekalian menggesekkan belahan vaginanya ke tangkai penisku. Berasa belahan vagina Dinda tersebut hangat dan berasa licin. Lama-lama penisku mulai ngaceng kembali. Simak juga: Bacaan Seks Terkini Ngentot dengan Wanita Asia Idamanku
    Pelan-pelan kepala Dinda turun sampai bibirnya bersinggungan dgn penisku. Terus dijilatnya buah pelirku dan dikulumnya penisku. Kepuasan mulai menyebar kesemua badanku, rasakan enaknya jilatan dan kuluman lidah dan bibir Dinda pad penisku.
    “Bang, tidur di sini saja yah? Saya masih ingin nikmati penis besar ini…!!!” bisik Dinda manja.
    Saat kutengok jam memberikan jam 00.15 Bermakna telah 2 jam lebih saya menggumuli badan yang cantik ini. Saya dekap Dinda sekalian menggangguk dan pada akhirnya kami bersetubuh satu kali lagi sebelumnya terakhir kita tertidur keletihan.
    Pagi harinya saya terbangun saat kurasakan jilatan dan kuluman pada penisku, dan saat saya saksikan Dinda dgn rakusnya mengerjai penisku dgn mulutnya. Kusaksikan jam memperlihatkan nyaris jam 1/2 enam pagi.
    Pagi hari ini ialah hari Sabtu, bermakna kami berdua liburan kerja. Nyaris selama seharian itu aktivitas kami tidak terlepas dari persetubuhan. Selama seharian itu saya menggumuli badan montok Dinda dan rasakan sempitnya dan empotan vagina Dinda. Begitupun Dinda, ber-kali-kali ia rasakan kepuasan persetubuhan yang hebat yang sudah lama tidak ia merasai.

  • Cerita Sex Terkini Ngentot Dengan Wanita Asia Idamanku

    Cerita Sex Terkini Ngentot Dengan Wanita Asia Idamanku


    454 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Terkini Ngentot dengan Wanita Asia Idamanku – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Kenalkan nama saya Thomas, Saya seorang expat (bule) yang sudah lama ada di Jakarta, dan saya ingin menanyakan ke anda: Sudah pernahkah anda mempunyai fantasi seksual pada seorang perempun? Wanita itu bisa jadi siapa pun! Dapat menjadi guru anda di sekolah dahulu, dosen di kampus, rekan kerja, bos atau bawahan bahkan bisa saja pembantu di dalam rumah anda! Yang terang wanita itu tentu mempunyai suatu hal yang membuat napas anda sesak setiap mengingatnya.
    Well, saya punyai! dan yakin atau tidak, sy adalah lelaki yang untung antara juta-an lelaki yang lain, kenapa? Karena anda akan temukan jika semua mimpi dan fantasi seksual saya bisa menjadi realita.

    Kelompok Bacaan Seks Terkini 2023 Ngentot dengan Wanita Asia Idamanku
    narasi ngentot


    Sejak dahulu saya memang menyenangi wanita Asia, mungkin salah satunya argumen kenapa saya ingin diberikan tugas oleh kantor saya di Jakarta, tempat yang semula saya tidak pernah mengetahui keberadaannya, tempat yang semula saya tidak mengetahui bakal ada wanita seperti Rani.
    Hmmh, Rani.. Ia memang tidak mempunyai buah dada sebesar Pamela Anderson, tp buah dadanya yang sedikit lebih besar dibanding kepalan tanganku selalu terpikir dalam blouse kerjanya tertutupi bra hitam pas di bawah leher panjang dan pundak cantik warna kuning langsat ciri khas wanita Asia.

    Rani memang tidak mempunyai bentuk badan seindah Cindy Crawford, tetp pinggangnya yang kecil selalu temani pinggul cantik bak apel dan hmm.. bokongnya yang ranum selalu terpikir! Tidak ketinggal kaki kecilnya yang panjang bak peragawati menyokong pahanya yang putih bersih tertutupi rok mininya yang seksi! Tidak akan habis keinginanku inginkan dianya! Terpikir selalu diriku di atas badannya yang ramping putih meremas buah dadanya! Menarik turun rok mininya! Dan memasukkan alat kejantananku di dalam kemaluannya! Memompanya dgn cepat! Serta lebih cepat! Dan..

    “Thomas?”
    “Oh.. Hi! Ran..” dgn gelagapan saya menjawab panggilan Rani yang entahlah sudah berapakah lama ada di hadapanku yang sedang melamun sekalian minum sendiri di Hard Rock Kafe ini. He he he, malunya saya!
    “Thomas, kamu kembali ngapain di sini?” Satu kali lagi ia menyapaku.
    “Ran! Tidak kira bertemu kamu di sini”, jawabku cepat tutupi terkejutku.
    Rani menjawab dgn senyum sekalian berbicara:
    “Saya sich memang kerap kesini! Senang dech dapat bertemu kamu, hihi.. kamu sendiri kan? Saya gabung kamu yah? yah?”

    Sempat sebelum saya menjawab, Rani sudah menarik kursi dan duduk di sampingku, dan saya berpikiran
    “Ya Tuhan begitu anehnya ini..” Lantas seterusnya kita berdua sudah asyik bicara ngalor-ngidul.
    Tidak kusangka Rani rupanya kuat minum. Perbincangan kami diwarnai oleh order baru yang selalu tiba menukar gelas cocktailnya yang mulai kosong
    Sementara fokusku untuk minum sudah luluh-lantak dihancurkan sepasang pundak cantik didampingi leher panjang di atas belahan dada putih punya Rani, si fantasi seksualku yang mendadak tiba mendekati! Rani malam ini lebih seksi dari umumnya tertutupi gaun sackdressnya yang warna merah berpijar. Dan kuberpikir ,
    “Oh Tuhan mimpi apa saya tadi malam?” Tidak berasa jam sudah memperlihatkan jam 3 pagi.
    Dari langkah Rani bicara dan raut wajahnya, kutahu bergelas-gelas cocktail yang Ia minum sudah memberi hasil sama sesuai yang diinginnya. Rani mabuk. Tidak ada sesuatu hal lain yang dapat kulakukan selainnya minta kunci mobilnya dan memaksakan untuk membawanya sampai di dalam rumah. Rani tidak menantang dan dgn pasrah masuk ke mobil di atas bangku penumpang depan.
    Kumulai memakai mobilnya sampai mendadak Rani berbicara,
    “Thom! Saya tidak dapat pulang kembali mabuk kaya beginih.. Ke rumah kamu saja yahh.. saya tidur rumah kamu dahulu bisa kan Thom?” Saya berpikiran
    “Terima kasih Tuhanku!”
    Setelah tiba di apartemenku, kubimbing ia ke kamar tidurku, Rani duduk langsung pada tempat tidur. Tersenyum saya sekalian melepas sepatunya, kuberpikir
    “Ya Tuhan begitu cantik dan sexynya sepasang kaki putih seperti kapas ini.. dan mmmppphhhh..” Mendadak kedengar bisikan-bisikan yang berbicara,
    Jangan Thomas! Ia mabuk! Kamu tidak bisa menggunakan peluang! Itu tidak gentleman!” Lantas,
    “Man! saksikan begitu sexynya bahu sang Rani, lehernya.. pahanya.. Ohh” Dan,
    “Thomas! Kamu bukanlah orang semacam itu!” Lantas,
    “Ingat Thomas! Kapan kembali kamu punyai peluang semacam ini, jangan bodoh!”
    “Apes!!” dalam hatiku.

    Ada seorang wanita elok dan seksi, idamanku, fantasy seksualku, duduk pada tempat tidurku dan saya justru kebingungan harus bagaimana.
    “Apes! Apes! Apes!” Saat saya sedang repot sendiri dgn pikiranku, mendadak,
    “Thomashh.. sini Thomas.. Hhh” rintih Rani.
    Dengan tidak berpikir 2x saya merapat seperti anak buah diundang majikan dan berbicara,
    “I.. Iya Ran.. Ada yang kamu ingin? Air putih mungkin?”
    “Saya ingin kamuhh, Thomas sayangggggg..” Rani menjawab.
    “Deg deg!” tidak dapat kutahan degup jantungku yang makin menderu-deru.
    Belum kuberpikir selanjutnya, kusaksikan jari-jari imut Rani sudah ada di ikat pinggangku bersama dgn tangan putih dengan bulu lembutnya.
    “Saya ingin kamu Thomas.. ” Satu kali lagi Rani buka bibirnya yang basah dan ranum memeras,
    “Iya Thomashh.. malam hari ini!” Rani melanjutkan desahannya.
    “Tp.. Ran..” belum kuhabis berkata, mendadak jari-jari imut barusan dgn perlahan-lahan buka ikat pinggangku dan dgn kontribusi lengan yang cantik dengan bulu lembut barusan menarik turun celana blue jeansku dgn gampang tanpa perlawanan dariku.
    “Ohh Rani.. Saya tidak tahu ini betul dilaksanakan atau..” jawabku.
    “Ssstttt.. Saya selalu ingin ketahui bagaimana rasanya dgn orang putih sepertimu Thomas.. ” Rani menggunting, dan memulai menarik turun celana dalamku.
    “Hmmh, memang Punyanya bule sepertimu lebih besar dibanding ke orang kita.” Rani dgn genit melihati alat kemaluanku yang memang mulai mengeras.
    “Ran..” Saya yang merasa harus menjelaskan suatu hal.sebuah hal. dipotong Kembali olehnya sekalian berbicara,
    “Kamu harus tahu kedahsyatan cewek Indonesia Thommmmm.. mmhh,” sekalian berbicara begitu Rani dekatkan muka cantiknya ke jantananku dan sekalian mengedip-ngedipkan bulu matanya yang panjang dan lentik.
    Bacaan Seks Terkini Ngentot dengan Wanita Asia Idamanku
    Rani mulai mengecupnya,
    “Mmmuuah.. cup.. cup..” Bibirnya yang merah ranum mulai menelusuri kepala kejantananku yang mulai mengeras dan terus mengeras.
    “Saya tidak pernah dgn barang segede begini.. hihi,” godanya genit dan ini kali menjulurkan lidahnya ke tangkai kemaluanku dari bawah kembali lagi ke atas sentuh kepala kejantananku kembali.
    “Mmmhh,” godanya kembali.
    “Shh.. hh,” saya hanya dapat mendesis, tidak terpikir begitu terangsangnya saya oleh peristiwa ini! Dan,
    “Emmhh,” Rani masukkan 1/2 alat kejantananku di dalam mulutnya yang imut, dan kepalanya mulai bergerak turun naik secara perlahan-lahan.
    “Ughhooghh.. Rani! yeah!” Saya mendesah meredam rasa nikmat dari mulut Rani yang basah dan hangat.
    Rani sesaat menarik keluar kejantananku dari mulutnya dan berbicara,
    “mmmpphhh.. Sedap tidak sayang?” Lantas melumat lagi dan mengisap kejantananku ini kali dgn irama yang bisa lebih cepat, “mmmppphhhh.. mm..mm..”
    “Arrgghh!! Rani! Oh Rani..” Saya mulai mengeluh cukup keras karena rasakan lidah lembut Rani bergerak dalam mulutnya yang hangat sementara kepala Rani terus bergerak turun naik semakin bertambah cepat.
    “Ouuggghhhhhhh!!” Ini kali saya tidak bisa meredam keinginan yang melimpah-luap dalam diriku.
    Kutarik turun gaun sackdress yang digunakannya hingga kelihatan punggung putih mulus dengan bulu lembut sedikit tertutup oleh rambutnya yang panjang dan hitam lebat. Rani tidak menggunakan bra. Selanjutnya kuteruskan kembali menarik turun sampai kelihatan celana dalam putih tipis berenda yang membalut bokong putih kemerah-merahan yang ranum.
    Lantas kujulurkan tanganku yang panjang coba raih lubang kewanitaan yang terselinap di bawah bokong ranum putih kepunyaannya. Dan terjamah olehku daging lembut sedikit dengan bulu yang sudah basah oleh cairan lubrikasi pertanda siap untuk bercinta!
    “Ohh Rani.. hh kamu telah basah,” ku berbicara terbata-bata.
    “Hmm.. hmm..” Kata-kataku dijawab Rani dgn hisapan yang bisa lebih cepat dan liar berasa cepat melumat semua tangkai kejantananku.
    “Ghhaahh.. Rani!!” Saya mengeluh lagi dan memulai menggerakkan jari-jariku pada bagian apa dari lubang kemaluannya yang dapat kuraih! Trus dan trus kujulurkan jariku sampai sentuh klitorisnya.
    “mmmmppphhhh!” Ini kali berasa reaksi Rani karena Dia mengeluh keras sekalian membalasnya dgn percepat hisapan dan lumatannya ke tangkai kejantananku.
    “mmmmpphhhhh!! hmm,” saya tidak ingin kalah dan membalasnya lagi dgn getarkan dengan cepat sekali jariku di atas klitorisnya!
    “Ouuuhhhhh.. ohhoohh,” tidak kuat Rani keluarkan kejantananku dari dalam mulutnya, mendesah dan memulai memegang tangkai kejantananku dan mengocak cepat turun naik.
    “Uhh.. mmmpphhhh.. ooohhh.. yeahh!!” Berdua kami mengeluh, mendesah, nikmati sentuhan masing-masing hingga kemudian Rani mendadak dekatkan wajahnya kepadaku.
    Rani mulai menciumi dan melumat bibirku dgn bibirnya yang merah basah. Kubalas kecupannya sekalian kupeluk dan kuelus punggung mulus dan rambutnya yang terurai ada di belakang.
    “mmmppphhhhh..” Sekalian berciuman, Rani melebarkan ke-2 kaki mulus tingkatannya dan naik keatas ku.
    “Saat ini Thomaasss.. hh.. hh.. ambil saya sekaranghh..” Rani berbicara dgn napas mengincar sekalian melihat rekat mukaku dgn wajah cantiknya.
    Dgn penuh gairah kutarik turun celana dalamnya dan kupegang tangkai kejantananku dgn tangan kanan, jg selangkangan Rani dgn tangan kiri. Lantas mulai masukkan dgn perlahan-lahan kepala kejantananku di dalam lubang kemaluannya yang merah berpijar basah banyak rambut-rambut hitam lembut cantik di atasnya.
    “Hoohh.. sshh,” Rani mendangak ke atas sekalian pejamkan matanya dan mendesis rasakan kepuasan penetratif kepala kejantananku di lubang memeknya yang lantas lusuhbut dgn masukkan tangkai kejantananku lebih dalam . “Zlleeebbbb!”
    “Uhh.. yeah!! Thomashh!”
    “Ohh Raniiiiii..” sekalian kuangkat tubuh Rani sedikit dan kulepas kembali hingga turun naik di atas tubuhku.
    “Ouurgghh.. ahh..” Ini kali Rani mengeluh makin keras dgn raut muka sedikit meringis sekalian berbicara kembali, “Terus Thomashh.. gerakin kembali bisa lebih cepat shh.. mmmpppphhhh.. yeahh..”
    Itil V3
    Terang-terangan tidak gampang buatku untuk bergerak cepat memompa Rani turun naik dalam capitan kewanitaannya yang sempit dan hangat seakan ingin mengisap semua kejantananku masuk ke.
    “Ohh.. mm.. mmmppphhhh.. shh.. yeahh..” Rani tanpa berhenti-hentinya mendesah, mengeluh dan menggeram mesra bersamaan kunaikkannya kecepatan badannya yang mulai basah berkeringat turun naik di atasku sekalian kubenamkan terus lebih dalam kejantananku ke lubang kemaluannya yang makin hangat berasa meremas-remas dan memijat-mijat kejantananku.
    “Ohh Rani.. ohh kamu sukai sayanghh?” Saya menanyakan di antara rintihan, buruan napas dan erangan kita berdua.
    “Hhh.. Cepat kembali sayanghh.. mmhh. cepat lagihh!” Rintih Rani makin semangat dan memulai menggerak-gerakan pinggul mulus sexynya dgn pergerakan erotis kekiri dan kekanan yang membuat lubang kemaluannya makin sempit hangat membara, mengisap dan memuntahkan kuat kejantananku masuk keluar makin cepat dan keras.
    “Arrgghhhhh!! Yeaaaahhhhh!” Marahku sekalian membalasnya dgn memacukan bokongku ke atas untuk menolong kejantananku menusuk dan menyerang lebih dalam .
    “Mppphhhhhh.. oohh. oooohhh.. ahh.. ohh.. uuhh.. uhh.. uhh..urrgghhaa!” Jerit Rani menyongsong pacuan luar biasa yang kuberikan padanya tiada henti hingga kelihatan muka elok Rani pejamkan ke-2 matanya lantas meringis luar biasa sekalian menggigit bibir bawah yang merah basah.
    “Mmmhh!!” dan buka mulutnya kembali
    “Uuucccccchhhhhhhh!!” Berasa semua badannya menggeliat, tergetar luar biasa ke arah pucuk kepuasan dan orgasme berkali-kali yang kuberikan padanya tanpa ampun. Simak juga: Bacaan Seks Terkini 2023 Konsumen Servis Restoran Stik
    Berasa sakit pegangan jari-jemarinya yang imut sedikit mencakar dan menggengam keras di ke-2 bahuku di ikuti dgn semua badannya menegang dgn saat itu juga. Pada akhirnya,
    “Serr!” Berasa cairan hangat mengguyuri tangkai kejantananku yang sedang memompa keras dalam lubang kemaluannya. Yah! Pucuk orgasme. Rani sudah meraihnya.
    “Uuuccchhhhh.. hoh.. hh.. hh.. hoh.. hohh.. hh,” tersengal-sengal napas Rani mengincar.
    Semua badannya yang putih cantik sudah habis basah kuyup oleh keringatnya, tidak ketinggal rambutnya yang jg tidak kalah basah. Berasa tegang badannya menyusut. Genggamannya melemas, dan badannya jatuh kurang kuat lesu di atas badanku yang jg sudah basah kuyup diguyur keringat.
    “Oooooohh..hh..hh.. mmmppphhhhhh kamu memang luar biasa Thomas.. saya tidak pernah merasa sepuas ini oleh lelaki sebelumnya..” Papar Rani.
    Saya anggap tidak perlu saya katakan kembali apa yang terjadi selanjutnya, karena narasi ini bukanlah berkenaan diriku, tetapi berkenaan fantasi seksualku, di mana saya mengharap andapun akan alami hal yang sama dgn fantasi seksual anda.

  • Cerita Sex Tetangga

    Cerita Sex Tetangga


    4080 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tetangga ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexAku pikir tidak perlu aku sebutkan nama dan tempat ku yang pastinya aku akan berbagai pengalam cerita
    sexku , usiaku yang mau mendekati kepala empat ini kalau di pikir pikir aku seharusnya sudah punya
    anak, aku dan istriku sudah menikah selma 10 tahun, begitu wajahku yang tidak ganteng tubuh saya kayak
    orang cacingan.

    Tapi aku sungguh beruntung mendapatkan istri yang begitu cantik membuat para tetangga pada iri
    denganku bisa dikatakan istriku paling cantik di lingkungannya. Istriku bernama Nieta Isteriku Ada
    satu kebiasaanku yang mungkin jarang orang lain miliki, yaitu keinginan sex yang tinggi.

    Mungkin para pembaca tidak percaya, kadang-kadang pada siang hari selagi ada tamu pun sering saya
    mengajak isteri saya sebentar ke kamar untuk melakukan hal itu. Yang anehnya, ternyata isteriku pun
    sangat menikmatinya. Walaupun demikian saya tidak pernah berniat jajan untuk mengimbangi kegilaanku
    pada sex. Mungkin karena belum punya anak, isteriku pun selalu siap setiap saat.

    Kegilaan ini dimulai saat hadirnya tetangga baruku, entah siapa yang mulai, kami sangat akrab. Atau
    mungkin karena isteriku yang supel, sehingga cepat akrab dengan mereka. Suaminya juga sangat baik,
    usianya kira-kira sebaya denganku. Hanya isterinya, woow busyet.., selain masih muda juga cantik dan
    yang membuatku gila adalah bodynya yang wah, juga kulitnya sangat putih mulus.

    Mereka pun sama seperti kami, belum mempunyai anak. Mereka pindah ke sini karena tugas baru suaminya
    yang ditempatkan perusahaannya yang baru membuka cabang di kota tempatku.

    Aku dan isteriku biasa memanggil mereka Mas Geri dan Mbak Deshi. Selebihnya saya tidak tahu latar
    belakang mereka. Boleh dibilang kami seperti saudara saja karena hampir setiap hari kami ngobrol, yang
    terkadang di teras rumahnya atau sebaliknya.

    Pada suatu malam, saya seperti biasanya berkunjung ke rumahnya, setelah ngobrol panjang lebar, Geri
    menawariku nonton VCD blue yang katanya baru dipinjamnya dari temannya. Aku pun tidak menolak karena
    selain belum jauh malam kegiatan lainnya pun tidak ada. Seperti biasanya, film blue tentu ceritanya
    itu-itu saja. Yang membuatku kaget, tiba-tiba isteri Geri ikut nonton bersama kami.

    “Waduh, gimana ini Ger..?”

    Nggak enak nih..!”

    “Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, nggak bisa dipegang.

    Kalau Mas nggak keberatan, Mbak diajak sekalian.” katanya menyebut isteriku.

    Aku tersinggung juga waktu itu. Tapi setelah kupikir-pikir, apa salahnya? Akhirnya aku pamit sebentar
    untuk memanggil isteriku yang tinggal sendirian di rumah.

    “Gila kamu..! Apa enaknya nonton gituan kok sama tetangga..?” kata isteriku ketika kuajak.

    Akhirnya aku malu juga sama isteriku, kuputuskan untuk tidak kembali lagi ke rumah Geri.

    Mendingan langsung tidur saja supaya besok cepat bangun. Paginya aku tidak bertemu Geri, karena sudah
    lebih dahulu berangkat. Di teras rumahnya aku hanya melihat isterinya sedang minum teh. Ketika aku
    lewat, dia menanyaiku tentang yang tadi malam. Aku bilang Nieta tidak mau kuajak sehingga aku langsung
    saja tidur.

    Mataku jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya hampir transparan menampakkan lekuk tubuhnya yang
    sejak dulu menggodaku. Tapi ah.., mereka kan tetanggaku. Tapi dasar memang pikiranku sudah tidak be,
    kutunda keberangkatanku ke kantor, aku kembali ke rumah menemui isteriku.

    Seperti biasanya kalau sudah begini aku langsung menarik isteriku ke tempat tidur. Mungkin karena
    sudah biasa Nieta tidak banyak protes. Yang luar biasa adalah pagi ini aku benar-benar gila. Aku
    bergulat dengan isteriku seperti kesetanan. Kemaluan Nieta kujilati sampai tuntas, bahkan kusedot
    sampai isteriku menjerit. Edan, kok aku sampai segila ini ya, padahal hari masih pagi.Tapi hal itu
    tidak terpikirkan olehku lagi.

    Isteriku sampai terengah-engah menikmati apa yang kulakukan terhadapnya. Nieta langsung memegang
    kemaluanku dan mengulumnya, entah kenikmatan apa yang kurasakan saat itu. Sungguh, tidak dapat
    kuceritakan.

    “Mas.., sekarang Mas..!” pinta isteriku memelas.
    Akhirnya aku mendekatkan kemaluanku ke lubang kemaluan Nieta. Dan tempat tidur kami pun ikut
    bergoyang.

    Setelah kami berdua sama-sama tergolek, tiba-tiba isteriku bertanya,

    “Kok Mas tiba-tiba nafsu banget sih..?”

    Aku diam saja karena malu mengatakan bahwa sebenarnya Deshi lah yang menaikkan tensiku pagi ini.
    Sorenya Geri datang ke rumahku,

    “Sepertinya Mas punya kelainan sepertiku ya..?” tanyanya setelah kami berbasa-basi.

    “Maksudmu apa Ger..?” tanyaku heran.

    “Isteriku tadi cerita, katanya tadi pagi dia melihat Mas dan Mbak Nieta bergulat setelah ngobrol
    dengannya.”

    Loh, aku heran, dari mana Deshi nampak kami melakukannya? Oh iya, baru kusadari ternyata jendela kamar
    kami saling berhadapan.

    Geri langsung menambahkan,

    “Nggak usah malu Mas, saya juga maniak Mas.” katanya tanpa malu-malu.

    “Begini saja Mas,” tanpa harus memahami perasaanku, Geri langsung melanjutkan,

    “Aku punya ide, gimana kalau nanti malam kita bikin acara..?”

    “Acara apa Ger..?” tanyaku penasaran.

    “Nanti malam kita bikin pesta di rumahmu, gimana..?”

    “Pesta apaan..? Gila kamu.”

    Cerita Sex Tetangga “Pokoknya tenang aja Mas, kamu cuman nyediain makan dan musiknya aja Mas, nanti minumannya saya yang
    nyediain. Kita berempat aja, sekedar refing ajalah Mas, kan Mas belum pernah mencobanya..?”

    Malamnya, menjelang pukul 20.00, Geri bersama isterinya sudah ada di rumahku. Sambil makan dan minum,
    kami ngobrol tentang masa muda kami. Ternyata ada persamaan di antara kami, yaitu menyukai dan
    cenderung maniak pada sex.

    Diiringi musik yang disetel oleh isteriku, ada perasaan yang agak aneh kurasakan. Aku tidak dapat
    menjelaskan perasaan apa ini, mungkin pengaruh minuman yang dibawakan Geri dari rumahnya.

    Tiba-tiba saja nafsuku bangkit, aku mendekati isteriku dan menariknya ke pangkuanku. Musik yang tidak
    begitu kencang terasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Geri juga menarik isterinya dan
    menciumi bibirnya. Aku semakin terangsang, Nieta juga semakin bergairah. Aku belum pernah merasakan
    perasaan seperti ini. Markas Judi Online Dominoqq

    Tidak berapa lama Nieta sudah telanjang bulat, entah kapan aku menelanjanginya. Sesaat aku merasa
    bersalah, kenapa aku melakukan hal ini di depan orang lain, tetapi kemudian hal itu tidak terpikirkan
    olehku lagi. Seolah-olah nafsuku sudah menggelegak mengalahkan pikiran normalku.

    Kuperhatikan Geri perlahan-lahan mendudukkan Deshi di meja yang ada di depan kami, mengangkat rok yang
    dikenakan isterinya, kemudian membukanya dengan cara mengangkatnya ke atas. Aku semakin tidak karuan
    memikirkan kenapa hal ini dapat terjadi di dalam rumahku.

    Tetapi itu hanya sepintas, berikutnya aku sudah menikmati permainan itu. Deshi juga tinggal hanya
    mengenakan BH dan celana dalamnya saja, dan masih duduk di atas meja dengan lutut tertekuk dan terbuka
    menantang.

    Perlahan-lahan Geri membuka BH Deshi, tampak dua bukit putih mulus menantang menyembul setelah
    penutupnya terbuka.

    “Kegilaan apa lagi ini..?” batinku.

    Seolah-olah Geri mengerti, karena selalu saya perhatikan menawarkan bergantian denganku. ceritasexdewasa.org Kulihat
    isteriku yang masih terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan
    nafsu yang menggelora, seolah-olah tidak keberatan bila posisiku digantikan oleh Geri.

    Kemudian kudekati Deshi yang kini tinggal hanya mengenakan celana dalam. Dengan badan yang sedikit
    gemetar karena memang ini pengalaman pertamaku melakukannya dengan orang lain, kuraba pahanya yang
    putih mulus dengan lembut.

    Sementara Geri kulihat semakin beringas menciumi sekujur tubuh Nieta yang biasanya aku lah yang
    melakukannya.

    Perlahan-lahan jari-jemariku mendekati daerah kemaluan Deshi. Kuelus bagian itu, walau masih tertutup
    celana dalam, tetapi aroma khas kemaluan wanita sudah terasa, dan bagian tersebut sudah mulai basah.

    Perlahan-lahan kulepas celana dalamnya dengan hati-hati sambil merebahkan badannya di atas meja.
    Nampak bulu-bulu yang belum begitu panjang menghiasi bagian yang berada di antara kedua paha Deshi
    ini.

    “Peluklah aku Mas, tolonglah Mas..!” erang Deshi seolah sudah siap untuk melakukannya.
    Tetapi aku tidak melakukannya. Aku ingin memberikan kenikmatan yang betul-betul kenikmatan kepadanya
    malam ini.

    Kutatapi seluruh bagian tubuh Deshi yang memang betul-betul sempurna. Biasanya aku hanya dapat
    melihatnya dari kejauhan, itu pun dengan terhalang pakaian. Berbeda kini bukan hanya melihat, tapi
    dapat menikmati. Sungguh, ini suatu yang tidak pernah terduga olehku. Seperti ingin melahapnya saja.

    Kemudian kujilati seluruhnya tanpa sisa, sementara tangan kiriku meraba kemaluannya yang ditumbuhi
    bulu hitam halus yang tidak begitu tebal. Bagian ini terasa sangat lembut sekali, mulut kemaluannya
    sudah mulai basah. Perlahan kumasukkan jari telunjukku ke dalam.

    “Sshh.., akh..!” Deshi menggelinjang nikmat.

    Kuteruskan melakukannya, kini lebih dalam dan menggunakan dua jari, Deshi mendesis.

    Kini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Deshi, kuhisap bagian putingnya, tubuh Deshi bergetar
    panas. Tiba-tiba tangannya meraih kemaluanku, menggenggam dengan kedua telapaknya seolah takut lepas.

    Posisi Deshi sekarang berbaring miring, sementara aku berlutut, sehingga kemaluanku tepat ke mulutnya.
    Perlahan dia mulai menjilati kemaluanku. Gantian badanku sekarang yang bergetar hebat.

    Deshi memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Ya ampun, hampir aku tidak sanggup menikmatinya. Luar
    biasa enaknya, sungguh..! Belum pernah kurasakan seperti ini. Sementara di atas Sofa Geri dan isteriku
    seperti membentuk angka 69.

    Nieta ada di bawah sambil mengulum kemaluan Geri, sementara Geri menjilati kemaluan Nieta. Napas kami
    berempat saling berkejaran, seolah-olah melakukan perjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang
    entah sudah beberapa lagu seolah menambah semangat kami.

    Kini tiga jari kumasukkan ke dalam kemaluan Deshi, dia melenguh hebat hingga kemaluanku terlepas dari
    mulutnya. Gantian aku sekarang yang menciumi kemaluannya. Kepalaku seperti terjepit di antara kedua
    belah pahanya yang mulus. Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya dan kumasukkan ke dalam kemaluannya
    sambil kupermainkan di dalamnya. Aroma dan rasanya semakin memuncakkan nafsuku. Sekarang Deshi
    terengah-engah dan kemudian menjerit tertahan meminta supaya aku segera memasukkan kemaluanku ke
    lubangnya.

    Cerita Sex Tetangga Cepat-cepat kurengkuh kedua pahanya dan menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya dan kubuka pahanya
    lebar-lebar supaya aku dapat memasukkan kemaluanku sambil berjongkok. Perlahan-lahan kuarahkan
    senjataku menuju lubang milik Deshi.

    Ketika kepala kemaluanku memasuki lubang itu, Deshi mendesis,

    “Ssshh.., aahhk.., aduh enaknya..! Terus Mas, masukkan lagi akhh..!”

    Dengan pasti kumasukkan lebih dalam sambil sesekali menarik sedikit dan mendorongnya lagi. Ada
    kenikmatan luar biasa yang kurasakan ketika aku melakukannya. Mungkin karena selama ini aku hanya
    melakukannya dengan isteriku, kali ini ada sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.

    Tanganku sekarang sudah meremas payudara Deshi dengan lembut sambil menGerapnya. Mulut Deshi pun
    seperti megap-megap kenikmatan, segera kulumat bibir itu hingga Deshi nyaris tidak dapat bernapas,
    kutindih dan kudekap sekuat-kuatnya hingga Deshi berontak.

    Pelukanku semakin kuperketat, seolah-olah tidak akan lepas lagi. Keringat sudah membasahi seluruh
    tubuh kami. Geri dan isteriku tidak kuperhatikan lagi. Yang kurasakan sekarang adalah sebuah
    petualangan yang belum pernah kulalui sebelumnya. Pantatku masih naik turun di antara kedua paha
    Deshi.

    Luar biasa kemaluan Deshi ini, seperti ada penyedot saja di dalamnya. Kemaluanku seolah tertarik ke
    dalam. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Deshi merem melek menikmati permainan
    ini.

    Erangannya tidak pernah putus, sementara helaan napasnya memburu terengah-engah. Posisi sekarang
    berubah, Deshi sekarang membungkuk menghadap meja sambil memegang kedua sisi meja yang tadi tempat dia
    berbaring, sementara saya dari belakangnya dengan berdiri memasukkan kemaluanku.

    Hal ini cukup sulit, karena selain ukuran kemaluanku lumayan besar, lubang kemaluan Deshi juga semakin
    ketat karena membungkuk.

    Kukangkangkan kaki Deshi dengan cara melebarkan jarak antara kedua kakinya. Perlahan kucoba memasukkan
    senjataku. Kali ini berhasil, tapi Deshi melenguh nyaring, perlahan-lahan kudorong kemaluanku sambil
    sesekali menariknya.

    Lubangnya terasa sempit sekali. Beberapa saat, tiba-tiba ada cairan milik Deshi membasahi lubang dan
    kemaluanku hingga terasa nikmat sekarang. Kembali kudorong senjataku dan kutarik sedikit. Goyanganku
    semakin lincah, pantatku maju mundur beraturan. Sepertinya Deshi pun menikmati gaya ini.

    Buah dada Deshi bergoyang-goyang juga maju-mundur mengikuti irama yang berasal dari pantatku. Kuremas
    buah dada itu, kulihat Deshi sudah tidak kuasa menahan sesuatu yang tidak kumengerti apa itu.
    Erangannya semakin panjang.

    Kecepatan pun kutambah, goyangan pinggul Deshi semakin kuat. Tubuhku terasa semakin panas. Ada sesuatu
    yang terdorong dari dalam yang tidak kuasa aku menahannya. Sepertinya menjalar menuju kemaluanku. Aku
    masih berusaha menahannya.

    Segera aku mencabut kemaluanku dan membopong tubuh Deshi ke tempat yang lebih luas dan menyuruh Deshi
    telentang di bentangan karpet. Secepatnya aku menindihnya sambil menekuk kedua kakinya sampai kedua
    ujung lututnya menempel ke perut, sehingga kini tampak kemaluan Deshi menyembul mendongak ke atas
    menantangku. Segera kumasukkan senjataku kembali ke dalam lubang kemaluan Deshi.

    Cerita Sex Tetangga Pantatku kembali naik turun berirama, tapi kali ini lebih kencang seperti akan mencapai finis saja.
    Suara yang terdengar dari mulut Deshi semakin tidak karuan, seolah menikmati setiap sesuatu yang
    kulakukan padanya.

    Tiba-tiba Deshi memelukku sekuat-kuatnya. Goyanganku pun semakin menjadi. Aku pun berteriak sejadinya,
    terasa ada sesuatu keluar dari kemaluanku. Deshi menggigit leherku sekuat-kuatnya, segera kurebut
    bibirnya dan menggigitnya sekuatnya, Deshi menjerit kesakitan sambil bergetar hebat.

    Mulutku terasa asin, ternyata bibir Deshi berdarah, tapi seolah kami tidak memperdulikannya, kami
    seolah terikat kuat dan berguling-guling di lantai. Di atas sofa Geri dan isteriku ternyata juga sudah
    mencapai puncaknya.

    Kulihat Nieta tersenyum puas. Sementara Deshi tidak mau melepaskan kemaluanku dari dalam kemaluannya,
    kedua ujung tumit kakinya masih menekan kedua pantatku. Tidak kusadari seluruh cairan yang keluar dari
    kemaluanku masuk ke liang milik Deshi. Kulihat Deshi tidak memperdulikannya.

    Perlahan-lahan otot-ototku mengendur, dan akhirnya kemaluanku terlepas dari kemaluan Deshi. Deshi
    tersenyum puas, walau kelelahan aku pun merasakan kenikmatan tiada tara. Nieta juga tersenyum, hanya
    nampak malu-malu. Kemudian memunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi.

    Hingga saat ini peristiwa itu masih jelas dalam ingatanku. Geri dan Deshi sekarang sudah pindah dan
    kembali ke Jakarta. Sesekali kami masih berhubungan lewat telepon. Mungkin aku tidak akan pernah
    melupakan peristiwa itu. Pernah suatu waktu Deshi berkunjung ke rumah kami, kebetulan aku tidak ada di
    rumah. Dia hanya ketemu dengan isteriku. Seandainya saja..

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Thalia

    Cerita Sex Thalia


    15150 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Thalia ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexPerpisahan sekolah sudah semakin dekat, aku dan teman teman berencana berlibur di pantai pangandaran, kami sudah menyewa penginapan yang mana dekat dengan bibir pantai kami semua berpasangan dengan pacarnya, kita sangat senang dan keliling bersama sama saat malam hari yang mempunyai pacar jalan jalan menyusuri suara ombak di pantai.

    Terlalu asyik ada sebagian mereka untuk kembali ke penginapan dan ada juga yang bercinta dengan pasangannya masing masing, pada malam ke dua teman temanku melanjutkan dengan mengelilingi di sekitar pantai, singkat cerita tinggallah aku dan Thalia di penginapan, aku tanya dia “kenapa kamu tidak ikut keluar”

    Thalia menjawab “Kepalaku lagi pusing nih jadi agak malas untuk keluar. Karena aku sebagai teman kasihan melihat keadaan Thalia seperti itu jadi aku temenin dia di kamarnya, malam itu aku menonton tv kira kira pukul 7 malam karena Thalia gerah dia izin mau mandi , aku sih cuek saja mendengar perkataan itu aku masih asikk nonton tv nya.

    Setelah 10 menitan Thalia memanggil aku unutk mengambilkan handuknya karena lupa tidak terbawa saat masuk ke kamar mandi, ya udah aku bantu dia katanya suruh bawa masuk handuknya dan tiak terkunci pintu kamar mandinya aku sedikit kaget mendengar perkataan tersebut, lalu aku masuk dengan mata sedikit tertutp takutnya entar dikira ngintip atau gimana.

    Aku sungguh gugup dan hatiku berdebar dengan perlahan lahan tanganku yang kanan memberikan handuk kepada Thalia tangan kiriku menutup mataku,

    “Ini handuknya Thalia taruh mana”kataku

    “bawa sini soalnya tangaku tidak nyampe saya lagi di shower masuk saja gak apa apa kok “ kata Thalia , mendengar perkataan itu aku langsung masuk saja.
    “saya taruh sini ya handuknya di tempat wastafel , karena jaraknya wastafel dan shower hanya tertutup oleh tirai tipis jadi seakan akan siluet tubuh Thalia terkihat jelas, sungguh kagetnya lagi saat meletakkan handuk tangan Thalia langsung menyentuh tanganku kemudian dia kelaur dari tirai tipisnya terlihat tubuh telanjang Thalia masih basah total.

     

    Aku terpesona dengan payu daranya yang besar dan indah itu, kulitnya yang putih dan mulus tiba tiba penisku langsung tegang dan keras pemandangan indah pokoknya, tak lama kemudian tangan Thalia memegang tanganku menyuruh untuk memegang buah dadanya dan merasakan detak jantungnya.

    Dia berkata “ooh, Wolf. Saya sudah tidak tahan lagi.

    Usaplah payudaraku ini dan kita main yuk!”. Slot Online

    Sebagai cowok normal, saya pasti ereksi. Lalu pelan-pelan tangan kananku memeras payudaranya yang kanan.

    “Yaa, itu Wolf. Nikmat sekali.

    Teruskan Wolf!”. Sewaktu tanganku meremas pelan payudaranya, Tangan Thalia dengan ringan membuka kancing-kancing bajuku.

    Setelah kancing bajuku terlepas semua, Bibirnya yang ranum dan merah merekah itu pelan-pelan mencium dan menjilati dadaku.

    Lidahnya yang panjang itu terasa nikmat sekali di dadaku. Lalu dia kubalas dengan tangan kananku yang kuarahkan ke pantatnya yang besar dan bersih dan tangan kiriku memeluknya yang diteruskan dengan ciuman saya yang hot di bibirnya itu.

    Dia mengerang dan menikmatinya, beberapa detik kemudian tangannya membuka retseleting celanaku dan kemudian memelorotinya. Begitu celana dalamku dibuka, penisku yang sudah ereksi dari tadi langsung meloncat keluar.

    Melihat penisku yang sudah membesar dan memanjang, dia langsung membungkukkan badannya dan mulutnya itu dengan pelan mengulum penisku.

    Terasa nikmat sekali “Aah.., Thalia.., enak.., terusin!”. Lidahnya itu dengan leluasa menjilati permukaan penisku dan puncaknya, lidahnya diarahkan ke pucuk penisku.

    Setelah berselang beberapa detik, giginya itu langsung menggigit penisku dan langsung mengocoknya. Setelah setengah jam kita melakukan foreplay di kamar mandi, ternyata dia masih belum puas juga.

    “Wolf, yuk kita lanjutin di tempat tidur! saya pengin lebih hot lagi”.

    Dengan perlahan, saya angkat dia dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Setelah sampai di pinggir tempat tidur, perlahan-lahan saya taruh badannya di atas tempat tidur. Masih dalam keadaan membungkuk, saya ciumi bibirnya dan saya jilat payudaranya yang makin membesar itu.

    “Oyaa, terusin Wolf, terusin”, Mendengar omongannya saya jadi semakin buas menikmati tubuhnya. Saya rebahkan badannya menjadi dalam keadaan telentang, susunya yang membesar terlihat bagai Gunung Bromo yang menjulang tinggi.

    Payudaranya itu langsung saya serbu dengan jilatan lidahku. Setelah itu, mulutku diarahkan ke arah selangkangannya. Terlihat bulu vaginanya lebat bak hutan perawan yang masih belum terjamah.

    Cerita Sex Thalia Dengan asyik, tanganku mengobrak-abrik bulu vaginanya dan terlihatlah dinding daging tipis alias vaginanya. Langsung saya jilati vaginanya dengan buas dan Thalia langsung menjerit kenikmatan sambil mengerang dan berkata

    “Terusin Wolf, terusin”. Masukin lidahmu itu ke ‘dompet’ku”.

    Anehnya vaginanya yang rata-rata orang bilang vagina cewek itu biasanya kebanyakan bau tak sedap, tapi vagina Thalia terasa harum dan nikmat. Baunya yang justru harum itu membuat saya makin terangsang lagi untuk lebih lama menikmati vaginanya. 

    Sambil menciumi vaginanya, kedua tanganku juga meraba kedua belah payudaranya, Thalia hanya mengerang lagi dan memegang kedua tanganku dengan erat. Setelah setengah jam saya terus begitu, akhirnya Thalia minta posisinya diganti ke atas.

    Saya turuti dech, masa saya terus yang gerilya? Saya langsung pindah jadi di bawah dan Thalia di atas. Sebelum mulai aksinya, Thalia pertama-tama meremas sendiri kedua payudaranya dan mimik wajahnya itu yang membuatku tambah syuur.

    Sehabis meremas-remas sendiri kedua payudaranya, dia langsung memulai aksinya dengan mencium dan menjilati bibirku seraya tangannya meremas-remas dadaku yang agak bidang dan meraba-raba puting susuku.

    Bibirnya benar-benar fantastik, terasa nikmat dan pokoknya tidak bisa saya uraikan dengan kata-kata. Puas dengan menciumi dan menjilati bibirku, perhatiannya mengarah pelan-pelan ke bawah. Slot Online

    Pertama-tama dia menciumi dan menjilati leherku dan kadang-kadang menggigit leherku, serasa benar-benar nikmat.

    Sambil menikmati leherku, tangan kanannya berpindah posisi menjadi di penisku. Dengan enaknya dia mengocok penisku, ke atas.., ke bawah.., ke atas.. Dan seterusnya. Kocokannya benar-benar membuat mataku merem melek.

    Kemudian setelah menciumi, menjilati dan menggigit leherku, matanya tertuju ke dadaku. Lidahnya langsung menjilati puting susuku.

    Tapi dia cuma sebentar menjilati puting susuku, perhatiannya langsung tertuju ke penisku yang sudah besar dari tadi.

    Bibirnya langsung menjilat penisku, terasa nikmat sekali. Lidahnya itu yang membuatku puas sekali, dengan pelan-pelan lidahnya mnjilati penisku sambil tangannya yang kecil itu terus mengocoknya.

    “Aach Thalia.., Nikmat sekali Ohh”, Selang beberapa menit kemudian, sewaktu dia masih mengocok penisku.

    Terasa ada sesuatu yang hangat mengalir dari penisku dan serasa hendak meletus keluar. saya bilangin ke Thalia,

    “Awas, saya mau keluar. Tahan dulu kocokanmu

    Jangan sampai spermaku keluar saya masih pengin nerusin!!”,

    Tapi dengan cuek dia malah bertambah giat dan keras mengocok penisku sambil lidahnya menjilati pucuk penisku. ceritasexdewasa.org Beberapa menit kemudian keluarlah cairan kenikmatan yang berwarna putih yang disebut sperma.

    Dan spermaku mengenai mulutnya dan ada sebagian yang sengaja dijilat dan ditelan Thalia. Terasa nikmat sekali!, Thalia terus menjilati sisa-sisa sperma yang keluar dari penisku. Sementara Thalia masih sibuk dengan penisku, aku istirahat sejenak dalam kenikmatan yang tiada taranya.

    Sewaktu saya masih istirahat, terasa Thalia masih sibuk dengan penisku. Karena saya kasihan Thalia belum mencapai orgasme, Langsung saja saya bangun dan meneruskan aksi. Saya suruh Thalia pindah posisi jadi di bawah, langsung dia turuti.

    Sejenak sebelum memasukkan penisku, saya kocok sebentar penisku agar membesar dan Thalia membantuku dengan ikut mengocoknya. Selang beberapa detik kemudian penisku langsung berdiri lagi dan langsung saya masukkan ke vaginanya.

    Thalia langsung teriak dan mengerang kenikmatan, “Aacchh”. Tetapi terasa posisiku kurang nikmat, saya cabut lagi penisku dan saya taruh bantal di atas pantat Thalia supaya penisku terasa nikmat masuk divaginanya.

    Cerita Sex Thalia Begitu saya masukin penisku dalam-dalam, terasa vaginanya hangat dan sudah penuh cairan yang membuat penetrasi penisku terasa nikmat dan licin. Ini pertanda Thalia sudah mengalami orgasme sebelum saya masukin penisku.

    Penisku, aku tarik pelan-pelan, masukin lagi pelan-pelan dan demikian seterusnya. Thalia lagi-lagi berteriak kecil dan mengerang. Saya biarin Thalia berteriak dan mengerang, saya terusin aksiku dengan membuat variasi seperti menggoyang pinggulku.

    Selang 45 menit saya meneruskan aksiku, Thalia pelan-pelan berbisik “Wolf, saya sudah tidak kuat lagi.., saya sudah pengin keluar.., Cairan spermaku sudah mau keluar!”.

    Ternyata benar juga, beberapa detik kemudian di penisku terasa ada banyak cairan yang menyelimuti. Saya biarkan penisku di dalam vagina Thalia selama beberapa menit selama Thalia orgasme. Sebab saya baca, cewek senang kalau sewaktu dia orgasme, penis cowoknya berada dalam-dalam di vaginanya.

    Dan benar juga kata buku, Thalia terlihat sangat puas. Begitu dia selesai orgasme, beberapa menit kemudian selama penisku masih di dalam, terasa spermaku masih mau keluar. Buru-buru saya cabut penisku dari vagina Thalia dan Thalia langsung menyambutnya dengan kuluman yang hebat sekali.

    Sekali lagi spermaku langsung tumpah ke arah muka Thalia, sekeliling bibirnya langsung dipenuhi dengan spermaku yang ternyata banyak sekali. Sebagian cairan putih itu masuk ke mulutnya dan sebagian ada yang tumpah ke payudaranya dan ke sprei.

    Thalia memintaku untuk menjilat spermaku yang tumpah ke payudaranya dan saya turuti. Lidahku menyapu sisa-sisa spermaku di payudaranya dan Thalia terlihat benar-benar menikmatinya. Setelah puas, saya dan dia langsung lemas dan langsung tidur sambil dalam keadaan polos sampai pagi (tanpa berselimut).

    Cerita Sex Thalia

    Cerita Sex Thalia

    Pagi-paginya dia sudah bangun dan nonton TV masih dalam keadaan telanjang. Langsung tubuhnya yang indah itu saya tutupi dengan jaketku supaya tidak masuk angin, dia menolak seraya berbisik,

    “Wolf, lue hebaat sekali tadi malam. Baru lu cowok yang bisa muasin saya. cowok yang lain yang pernah nidurin saya terasa hambar. saya pengin lagi Wolf. saya pengin pagi dan malam selanjutnya kita terus bertelanjang bugil dan main terus.

    Kita cek out saja dari penginapan ini. Kita bilang ke anak-anak kalau kita ada urusan lain dan harus cepat pulang ke Bandung.

    Terus kita cek in ke hotel lain”.
    Ternyata saya lebih gila daripada dia, saya terima saja. Beberapa jam kemudian teman-temanku datang, saya langsung pamit mau pulang sama Thalia.

    Mereka percaya saja. Langsung deh kita cabut dan cek in di penginapan yang jauh dari mereka. Dan pengalaman itu diteruskan di hotel yang baru, siang malam saya dan Thalia mengadakan pesta seks tanpa istirahat. Slot Online

    Kecuali buat makan, dan minum. Setiap kali sehabis bersetubuh, saya dan Thalia merasakan kenikmatan yang tiada tara.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Tubuhku Di Kuasai

    Cerita Sex Tubuhku Di Kuasai


    2885 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tubuhku Di Kuasai ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Kehidupan dalam rumah tanggaku berjalan baik baik saja untunglah aku mendapat suami yang pengertian dan saying terhadap keluarga semua kebutuhan hampir dari kahir dan batin terpenuhi, aku dibesarkan dari lingkungan yang taat agama adat jawanya selanjutanya aku dan mas Abraham setelah kuliah memutuskan untuk menikah kerena sudah 4 tahun kita pacaran jadi melanjutkan ke jenjang yang serius.

    Bersyukur kehidupanku berkecukupan ayahku yang pekerjaannya sebagai pamong di daerahku dan orang tua mas Abraham adalah bisnismen di kota dan menetap di Jakarta, akhirnya kita menikah dan selama 1 tahun kami merencanakan untuk menunda momongan memang rencananya begitu mas Abraham masih ingin beduaan dan aku serius juga dalam pekerjaanku tanpa diganggu oleh momongan dulu.

    Mas Abraham ingin aku mencurahkan perhatianku kepada pekerjaan dan ingin tetap menikmati kehidupan berdua dulu tanpa di ganggu anak dulu. Saat ini usiaku menginjak 27 tahun. tinggiku 158cm dan rambut sebahu. kulitku kata teman2ku sawo matang, karena jika putih pasti kalah denagn orang chines.

    Cerita Sex Tubuhku Di Kuasai Tidak heran selama aku kuliah dulu di daerah surakarta,banyak teman sekampusku yang coba endekati, namun hatiku terpaut pada Mas Abraham saja. Bukan materi yang aku kejar pada dirinya, namun karena sikapnya yang santun thdp aku.

    Teman2 bilang aku terlalu pilih2,namun semua itu salah, dan kebetulan Mas Abraham datang kekostku slalu pake BMW kadang mercy milik orang tuanya. Tapi aku lebih suka jika ia datang dan jemput pake sepeda motor saja.

    Bukan apa2, di kampungku orangtuaku juga punya mobil seperti itu. Kehidupan sexualku normal dan Mas Abrahampun tau ttg seleraku. Ia amat mengerti kapan kami bisa berhubungan badan dan kapan tidak. Akupun tidak mau Mas Abraham terlalu memporsir tenaganya untuk melakukan kewajibannya. Sebagai wanita jawa aku dituntut untuk nrimo dan pasrah saja.

    Kami tinggal di surakarta dan menempati rumah pemberian orang tua Mas Abraham. Di rumah yang luas dan asri ini, kami tinggal dan ditemani dua orang pembantu suami istri.

    Kedua pembantu itu telah lama ikut dengan orang tua Mas Abraham. Umur mereka kira2 65 tahun. yang perempuan bernama mak imah dan pak bidin. Kami mempercayakan rumah kepada mereka jika kami pergi kerja.

    Setiap hari aku kekantor kadang diantar Mas Abraham dan kadang aku nyetir sendiri. Suatu saat aku pulang kantor dan mau kerumah, aku tanpa sengaja menyerempet sebuah sepeda yang dikemudikan oleh seorang pria paro baya.

    Pria itu jatuh dan aku karena takut dan kaget, maka aku larikan saja mobilku kearah rumah. Sesampai dirumah aku, masukkan mobil dan diam di kamar. Masih terbayang olehku saat, pria itu jatuh dan memanggil manggil aku untuk berhenti, namun aku tancap gas.

    Dirumah perasanku tak tenang dan itu aku diamkan saja dari Mas Abraham. setelah kejadian itu besoknya aku minta diantar kekantor dengan Mas Abraham. hampir tiap malam aku bermimpi bertemu dengan pria yang ku tabrak itu. sampai2 Mas Abraham heran akan sikapku yang berubah dingin dan gelisah.

    Lalu Mas Abraham menanyakan sebab perubahan sikapku itu. Akupun berterus terang dan Mas Abraham memahaminya. Lalu ia sarankan aku untuk menagmbil seorang sopir, untuk mengantarku. Akupun setuju, sebab aku memang trauma sejak saat itu menyetir sendiri.

    Beberapa hari kemudian, datanglah sopir yang dicari Mas Abraham itu. Alangkah kagetnya aku, soalnya itu adalah orang yang aku tabrak tempo hari. Iapun kaget, namun aku berusaha menagatur sikapku, aku yakin iapun masih ingat denganku saat ku tabrak.

    Supaya Mas Abraham tak curiga pada orang yang ku tabrak itu, maka aku setuju saja jika ia jadi sopirku. Aku pikir itung2 balas jasa ataskesalahanku saat itu. Namanya Pak Hardi, umurnya kira2 66 tahun, namun masih kuat dan sehat.

    Sejak saat itu aku slalu diantar Pak Hardi kemana aku pergi, baik kekantor atau belanja. Setiap pagi ia telah ada di rumah, dan siap2 membersihkan mobilku.

    Cerita Sex Tubuhku Di Kuasai Sedang suamiku telah akrab dgn Pak Hardi. Suatu hari saat mengantar aku kekantor sambil bincang2 Pak Hardi, bilang padaku. Bu.. kalau ndak salah ibu dulu, nabrak saya dengan mobil ini kan?.. tanyanya.

    Aku terdiam dan Pak Hardipun berkata, ibu,,, kejam dan tidak bertanggung jawab. Lalu ku jawab… maaf pak.. waktu itu memang saya salah,, saya tergesa gesa saat itu, jawabku.

    Alahhhh kalian orang kaya memang begitu.. menganggap orang lain sampah, lanjutnya.. Lalu ku jawab.. jangan gitu pak? saya waktu itu benar2 khilaf kataku lagi. Lalu ia diam… Aku… pun diam saja saat itu, hingga sampai di rumah.

    Sejak kejadian itu sikapnya terhadapku jadi lain dan aku tidak ambil pusing. Aneh memang kenapa sejak saat Pak Hardi bertanya kepadaku saat itu, aku merasakan adanya sensasi tersendiri dalam hatiku saat menatap matanya. Markas Judi Online Dominoqq

    Perasaanku kepada Pak Hardi serasa ingin terus bersama dengannya. Jika ia pulang sore harinya,aku merasa ada yang hilang dalam hidupku. Dan pagi jika ia datang untuk mengantarku rasa itu jadi senang dan seperti kasmaran. Perasanku kepada Mas Abraham biasa saja.

    Jum’at sore saat ia menjemputku, entah kenapa aku minta Pak Hardi untuk mampir dulu untuk singgah di sebuah restoran. Disitu aku mengambil tempat agak kesudut dan suasananya amat romantis.

    Pak Hardi kuajak makan. kami duduk berhadap hadapan, ia pandangngi terus mataku. Akupun demikian seperti aku memandang mas hedra. Tanpa ada kata2 ia genggam jemariku saat itu, aku merasa tenang seperti gadis remaja dengan pasangannya.

    Pak Hardi lalu meraih tanganku dan menciumnya. Baru kali ini, tanganku di pegang orang selain suamiku dan ada rasa hangat yang mengalir di sekujur tubuhku. Beberapa saat kami menikmati suasana yang tak aku hendaki itu terjadi.

    Setelah itu kami keluar dari restoran itu dan menuju kemobil. Dalam mobiku itu, aku terdiam dan bingung akan kejadian barusan, otakku tidak berjalan sebagai mana mestinya, soalnya aku bermesraan dengan sopirku yang tidak sepadan denganku dan ia dengan bebasnya meraih dan meremas tanganku.

    Dalam mobil sebelum berjalan, Pak Hardi menoleh kearahku,dan kembali meraih jemariku dan lalu ia rengkuh tubuhku lalu ia kecup bibirku. aku kembali seperti orang linglung. Sesampai dirumah aku terus terbayang sensasi kejadian tadi sore itu.
    Alangkah kurang ajarnya sopirku itu, bisik hatiku. Malam harinya, dengan separo hati, aku layani suamiku dengan apa adanya. Tidak ada lagi rasa nikmat yang aku rasakan saat Mas Abraham mencumbuku dan mensebadaniku. Hatiku slalu terbayang wajah Pak Hardi.

    Kalau pikiranku sehat saat itu, aku berpikir apa istimewanya Pak Hardi? gak ada rasanya. tapi aku slalu terbayang wajahnya, sampai2 saat suamiku saat berada diatas tubuhku saat melakukan hubungan badan, aku kira Pak Hardi yang diatas tubuhku, tapi untunglah aku masih bisa mengusai diri.

    Besoknya aku seperti biasa diantar olehnya, dan ia tambah berani dengan meraba paha dan dadaku, tangannya aku tepiskan, namaun ia hanya senyum. Setiap hari, matanya tidak luput memandangku dari ujung rambut sampai kaki.

    Entah kenapa setiap hari, ada2 saja yang ia pegang dari tubuhku, kadang dadaku, paha, kadang ia cium bibirku. Namun aku tidak berontak. Suatu ketika saat pulang kantor, mobil tidak ia arahkan kerumah tapi, kerumahnya di kawasan kartosuro.

    Disana, suasananya sepi dan jarang ada rumah penduduk. Entah kenapa akau, mau saja diajak turun dan amsuk kerumahnya, yang dikelilinggi pohon2 besar. Rumahnya terbuat dari kayu dan beratap genteng yang telah tua.

    Dalam rumah itu hanya ada dipan beralaskan tikar dan sebuah bantal. Lalu Pak Hardi menutup pintu rumah itu dan menyilahkan aku duduk di pinggiran dipan itu. Kalau dilihat, gubuknya seperti rumah dukun dan didindingnya ada semacam tulang2 dan bau menyan.

    Pak Hardi kebelakang dan tidak lama kemudian muncul dan duduk di sampingku. Bu… beginilah keadaan saya, katanya… oooo.. ndak apa lah pak? jawabku. Lalu tiba2 saja ia lingkarkan tangannya di bahuku.

    Aku merasa tidak enak.. buk… saya,,, ingin… merasakan kehanagatan tubuh ibu,,, katanya. Dulunya istri saya masih hidup jika tidak ibu tabrak saya saat itu, saya masih bisa menolongnya, namun ibu, membuat saya terlambat.. dan istri saya mati, terangnya.

    Sekarang ibu,, lah yang menggantikannya… lanjutnya lagi. Aku diam saja saat itu, aku begitu karena pikiranku sudah kosong dan dalam diriku ada semacam gairah yang menghentak untuk dituntaskan dan lepaskan.

    Setelah berkata begitu, satu persatu pakainanku jatuh kelantai dan setiap inci tubuhku ia raih dan remah hingga aku tidak berpenutup lagi.

    Aku ia baringkan di dipan kayu itu, lalu ia buka pakaiannya hingga, sama2 bugil denganku. saat itu aku sebelumnya hanya berpakaian kantor. lalu ia raih inci demi inci setiap rongga di tubuhku.

    Dan akhirnya ia hujamkan kejantanannya kekemaluanku berkali kali. ,hingga derit dipan itu terdengar. Aku hanya mendengus dan merasa terus dijadikan kuda pacu.

    Tubuh mulusku dijamah Pak Hardi berulang ulang, hingga akhirnya ia pancarkan cairan hangat itu didalam kemaluanku, ada rasa hangat dan tegang saat ia sampai klimaks. Aku pun tanpa kusadari dari tadi telah pula klimax.

    Tubuhku saat itu penuh dengan keringat dan bercampur dengan keringat Pak Hardi. Aku mersakan perih dan nyilu pada selangkanganku karena kejantanan Pak Hardi panjang dan besar juga. hampir seluruh kulit tubuhku merah2 dan putingku serasa panas akibat gigitan Pak Hardi.

    Cerita Sex Tubuhku Di Kuasai Beberapa saat kemudian aku di suruh berpakaian dan berbenah seperti biasa lagi. Lalu aku pulang diantarkanya dengan mobilku.

    Dalam mobil aku merasa sesal telah mengkhianati Mas Abraham, namun apa dayaku, sebab Pak Hardi amat berkuasa terhadap tubuhku, hingga ia berhasil menelanjangngi dan menyetubuhi ku.

    Sejak saat itu, bila ada waktu saat aku pulang kantor, Pak Hardi slalu menytubuhiku dan kadang jika suamiku ke jakarta, ia dengan seenaknya tidur di rumahku dan kamipun bersebadan dengan Pak Hardi di atas ranjang kami dengan Mas Abraham.

    Setiap ia menggauliku aku slalu merasakan puas dan pegal2 pada selangkangannku. Para pembantuku tidak curiga atas tindakan kami itu. Pak Hardi pun tampaknya bisa menutup mulut kedua pembantuku.

    Hampir selama 6 bulan aku menjadi bulan2an nafsu Pak Hardi, itu, akupun merasakannya. Namun aku sedikit tenang, aku tidak bakalan hamil, karena aku sudah memasang spiral.

    Dan itu aku sadari, karena hampir setiap berhubungan sex dengan Pak Hardi, ia slalu mengeluarkan air maninya dalam rahimku.

    Dan memang aku sempat mencium bau tidak enak saat ia berada diatas tubuhku. Bau keringatnya amat busuk, namun aku slalu mengganti sprei ranjangku setiap ia meniduriku, sebab bau keringatnya akan tinggal di kain sprei itu. kamarpun aku semprot dengan wewangian dan acnya slalu menyala.

    Dan sekian lama barulah aku mengetahui dari seorang teman bahwa Pak Hardi adalah seorang dukun dan aku telah di guna- gunainya.

    Atas saran dan bantuan seorang orang pintar di tempat rekan kerjaku itu, kini aku telah terbebas dari guna-guna Pak Hardi. Iapun lalu, aku pecat dan ia sempat mengancamku, akan membongkar hubungan sexku dengan ku kepada suamiku.

    Dengan minta duit sekitar 10 juta dari tabunganku aku, minta dia keluar. Sejak saat itu ia tidak pernah muncul lagi.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Tusukan Penis

    Cerita Sex Tusukan Penis


    4343 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tusukan Penis ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Aku dan Laras baru selesai mandi bersama dan akan berganti pakaian, saat ponselku berdering, ternyata
    telepon dari isteriku yang tadi berangkat ke Australia.
    “Dari siapa Yah…?” tanya Laras sambil memakai bh.
    “Bunda” jawabku

    “Terus Laras gimana, Yah…?” tanya Laras nampak khawatir.
    Aku memberi isyarat agar dia tenang. Setelah tekan tombol ‘yes’ aku aktifkan speaker-phone agar Laras
    bisa mendengar pembicaraan kami. Dalam kondisi sekarang ini aku tidak ingin Laras merasa aku
    merahasiakan sesuatu dari dia. Bagaimanapun hari ini adalah hari pertama aku selingkuh dengan Laras,
    aku tidak ingin mengacaukan saat-saat seperti ini. Laras kembali memakai seragam sekolahnya walaupun
    agak kusut.
    “Sore Bun, nginap dimana?” tanyaku
    “Di Causeway 353 Hotel” jawab isteriku.
    Setelah berbasa-basi dengan istriku, aku memberi tau kalau aku bersama Laras. Dari dulu istriku ingin
    mempunyai anak perempuan, tapi tidak mau hamil lagi. Laras yang sering datang ke rumah di luar jadwal
    pertemuan anak asuhku membuat Laras dan isteriku menjadi sangat dekat. Mungkin bagi Laras, kami adalah
    orang tuanya, sedangkan bagi isteriku, dia seperti mendapatkan anak perempuan kandung. Isteriku sudah
    sering mengusulkan agar Laras tidur di rumah saja supaya bisa mengawasiLaras sampai rencana kami
    mengirim Laras ke Australia untuk kuliah terlaksana.
    “Oh iya, Bun. Ini ada Laras” kataku lagi sambil meraih tangan Laras.
    Laras tadinya menolak tapi aku segera memberi isyarat agar dia tenang dan wajar.
    “Laras…? Hei… apa kabar Sayang…?” tanya isteriku pada Laras
    “Baik Bunda…”
    Lumayan lama Laras bicara dengan isteriku. Berkali-kali Laras melirik minta persetujuanku untuk
    menjawab pertanyaan isteriku. Ternyata benar dugaanku, isteriku merasa senang setelah tahu ada Laras
    di rumah. Salah satu pesannya kepadaLaras adalah mengawasi dan menjaga menu makananku.
    Akhirnya isteriku memberi tahu Laras kalau setelah lulus nanti, kami berencana mengirim Laras ke
    Australia untuk kuliah disana. Dia juga minta Laras pindah ke rumah kami. Sejenak Laras bengong tak
    percaya sampai aku ikut bicara meyakinkan Laras.
    “Makasih Ayah” kata Laras setelah telepon ditutup sambil memeluku dengan erat dan menciumi wajahku.
    “Laras tak pernah membayangkan kalau bisa kuliah ke luar negeri”
    “Itu karena usaha Laras sendiri. Ayah lihat Laras nilai rapotnya sangat bagus, jadi sayang kalau hanya
    kuliah disini.” Jawabku.
    “Sekarang kita makan dulu untuk merayakan berita gembira ini.”
    Aku angkat telepon antar ruang dan bicara dengan Ayu untuk menanyakan apakah pakaian Laras sudah
    dikirim dari rumah asuh. Ternyata pakaian Laras sudah sampai dan diletakkan di ruang keluarga. Aku
    suruh Laras mengambil tasnya. Setelah Larasberganti pakaian kami berangkat menuju mall yang baru di
    buka di jalan Pemuda. Mall dengan hotel ini cukup megah. Setelah makan di salah satu cafe, aku ajak
    Larasberbelanja pakaian, sepatu, dan kosmetik. Laras bingung ketika memilih, rupanya dia baru pertama
    kali mengenal baju, parfum, dan lain-lain yang harganya di atas satu juta rupiah.
    Selama ini penghuni rumah asuh ku hanya dibelikan pakaian yang sederhana, walapun bukan murahan.
    Harganya tidak sampai tiga ratus ribu satu stel. Kosmetik yang dibelikan isteriku mereka hanya merek
    lokal, jadi harganya tidak terlalu mahal. Akhirnya aku bantu dia memilih barang-barang yang akan
    dibelinya, salah satunya adalah lingerie dengan tali di bahu. Aku bayangkan Laras pasti sangat seksi
    memakai lingerie ini. Ketika membayar belanjaan Laras, aku baru tahu, dia membeli lotion untuk vagina
    juga. Aku tersenyum ketika Laras terlihat malu ketika aku ketahui dia membeli lotion vagina.
    Hampir jam sembilan malam kami sampai di rumah. Satpam yang membukakan gerbang memberi tahu kalau para
    pembantu dan tukang kebun sedang asyik nontonTV di paviliun belakang, sehingga kedatangan kami tidak
    mereka sadari. Kami langsung ke kamar tidurku.
    “Laras boleh tanya sama Ayah?” kata Laras tiba-tiba.
    “Boleh. Kenapa?”
    “Apa Bunda nggak marah, kalau tahu Ayah menghabiskan uang banyak buat Laras?”
    “Kenapa mesti Bunda marah, Sayang? Laras dengar sendiri di telepon tadi. Bunda juga sayang sama Laras.
    Ayah dan
    Cerita Sex Tusukan Penis Bunda tidak punya anak perempuan, itu sebabnya Bunda ingin Laras tinggal di sini, bukan di rumah asuh…
    Ayah sama Bunda sudah lama ingin mengangkat Laras menjadi anak secara resmi. Hanya karena rumah asuh
    itu dikelola Bunda, agak sulit prosedurnya. Akhirnya Ayah sama Bunda memutuskan agarLaras tinggal
    disini, resmi sebagai anak atau tidak sudah tidak penting lagi” kataku menjelaskan.
    “Iya sih, tapi…” kata-kata Laras terhenti. Aku tersenyum dan tetap diam menunggu Laras melanjutkan
    kata-katanya.

    “Kita sudah seperti suami isteri… Ayah, Laras sudah mengkhianati Bunda” kata Laras lagi.
    Ada keraguan dan penyesalan nampak di nada suaranya.
    “Sudahlah Laras. Semuanya sudah kita lakukan dengan penuh kesadaran. Kita menikmati hari ini dengan
    penuh gairah dan kenikmatan. Bunda juga menyusuh Laras tidur di sini untuk menemani Ayah.” kataku
    untuk menenangkannya. “Kalau nanti Laras tinggal disini, pati Bunda juga akan membelikan Laras baju,
    sepatu dan lain-lain. Nah, sekarang Laras istirahat dulu. Besok Ayah antar ke sekolah.”
    Laras menjawab dengan anggukan kepalanya sambil tersenyum yang dipaksakan lalu segera menyiapkan
    buku-buku pelajaran buat sekolah besok. Selesai menyiapkan buku dan seragamnya, Laras minta ijin untuk
    ke kamar mandi. Kali ini dia wanti-wanti agar aku tidak ikut.
    “Iya deh… Ayah tunggu disini” aku tertawa mengiyakan. Aku tahu, Laras pasti akan menggunakan lotion
    vaginanya.
    “Awas kalau ayah ngintip. Nanti nggak dikasi yang asyik-asyik…” kata Laras sambil melotot lucu.
    Setelah keluar dari kamar mandi, aku minta untuk memakai lingerie yang baru aku belikan. Aku duduk di
    sofa untuk mengamati Laras melepas pakaiannya dan mengambil lingerie barunya. Laras menatapku sambil
    tersenyum. Nampaknya dia menyukai lingerie yang aku belikan. Tangannya meraih karet spandek celana
    dalamnya. Dengan gerakan matanya, Laras minta pendapatku apakah melepas celana dalam atau tetap
    dipakai.
    Aku memberi isyarat agar dia melepas celana dalam dan branya, karena lingerie itu terdiri dari rok
    pendek dan G-string. Laras memenuhi permintaanku. Bra dan celana dalamnya dilepaskan lalu memakai
    lingerie barunya. Setelah memakai lingerie, aku minta Laras memakai make up yang tadi aku belikan. Dia
    hanya menyapukan bedak di wajahnya, lalu mengoleskan lipstick tipis di bibirnya.
    Aku benar-benar terpesona setelah Laras memakai lingerie barunya serta berdandan tipis seperti ini.
    Dia nampak sangat cantik dan seksi. Lingerie itu berbentuk terusan yang terbuat dari broklat pink
    transparan. Lingerie itu hanya menutup tubuh Laras mulai dari puting payudaranya sampai pangkal paha.

    Ada dua utas tali di bahu kanan dan kiri untuk menahan lingerie itu agar tidak terlepas. Lingerie itu
    memamerkan lekukan tubuh Laras dari dengan sempurna dan tidak terkesan norak. Bagian atas menampakkan
    bahu laras yang lembut dan agak bidang, nampak seksi. Payudaranya yang terlihat bagian atasnya nampak
    menonjol dan terangkat. Payudara seorang gadis yang baru mekar. Sedangkan bagian bawahnya
    memperlihatkan kedua paha dan kakinya yang panjang dan bersih mulus.
    Laras mendekati aku dengan bergaya seperti peragawati. Badannya lenggak-lenggok sengaja memancing
    birahiku, yang sudah bangkit sejak dia melepaskan pakaianya. Setelah kira-kira satu meter di depanku
    lenggokan tubuh Laras makin erotis. Gerakannya gemulai, pinggulnya bergerak dengan seksi, tangannya
    memegang rambutnya lalu diangkat ke atas. Kembali Laras meliukkan tubuhnya dengan tangan tetap menahan
    rambutnya. Aku benar-benar gemas dan terangsang menikmati gerakan Laras. kemudian tangannya memegang
    payudaranya lalu memijit dan meremas payudaranya sendiri, sambil sesekali mendesah.
    “Ayah… Laras cantik kan…?” tanya Laras sambil terus meremas payudaranya. “Ayah suka Laras berpakaian
    seperti ini…? Ayah juga suka Laras memakai make up…?”
    “Kamu cantik sekali Sayang.” Aku memujinya. Bukan untuk merayunya, tapi aku benar-benar tulus waktu
    mengatakannya. “Benar-benar cantik, juga seksi. Dengan lingerieini, keindahan tubuh Laras benar-benar
    tampak”
    “Ah, Ayah bisa aja…” jawab Laras sambil duduk di pangkuanku dengan manja. “Laras jadi malu nih…” kedua
    tangannya memeluk leherku
    “Lho, kenapa…?”
    Cerita Sex Tusukan Penis “Masa Laras dibilang seksi…” kata Laras sambil mendekatkan kepalaku di payudaranya.
    Aku segera menggigit puting Laras dari luar lingerie. Tanganku aku lingkarkan di pinggangnya dan
    menyibakkan lingerienya bagian belakang dari bawah untuk meraih pantatnya
    “Aahh… Ayah suka nakal sih…?” kata Laras di sela desahan nafasnya yang mulai memburu. Kepalaku diremas
    sambil diciumi.

    Cerita Sex Tusukan Penis

    Cerita Sex Tusukan Penis

    “Tapi Laras suka kan…?” kataku menggodanya. Dia hanya tertawa menggoda.
    “Suka banget…”
    Aku berdiri sambil mengangkat tubuh Laras. Dia aku gendong lalu berjalan mengitari kamarku yang
    berukuran lima kali tujuh meter persegi. Sambil berjalan, aku senandungkan lagu Everything I Do, I Do
    It for You yang biasa dinyanyikan Bryan Adam. Tangan Laras melingkar di leherku, bergayut manja. Aku
    berjalan sambil mengayun-ayunkan tubuh Laras seperti menina-bobokan seorang gadis kecil. Nampaknya dia
    menikmati sekali ayunan tanganku. Matanya setengah terpejam dengan mulut merekah. Aku dekatkan mulutku
    ke bibirnya, lalu perlahan aku gigit bibirnya lalu aku hisap dengan lembut.
    “Aahh…” Laras mendesah ketika lidahku menjilat langit-langit mulutnya.
    Kami berciuman sambil menggendong tubuh Laras. Desahan dan erangan Laras bersaing dengan suara kecupan
    bibirku pada bibirnya. Lalu kami saling lumat dan saling hisap. Aku bawa Laras ke tempat tidurku dan
    aku baringkan dia, sementara lidahku terus menghisap dan mengait lidahnya. Aku ingin mencoba suasana
    baru dalam persetubuhanku dengan Laras.

    Perlahan aku buka tali lingerie yang mengikat bahunya dengan mulutku. sesekali mulutku mengecup
    pundaknya sambil lidahku menjilat-jilat pundak Laras yang lunak tapi kenyal itu. Tali terlepas, tapi
    lingerie itu masih melekat pada tubuh Laras. kembali mulutku menurunkan sedikit lengerienya sampai
    dadanya terbuka, lalu aku kulum putingnya. Lidahku berputar dan mengait puting Laras yang sudah
    bertambah kenyal dan sekitar puting itu berubah berbintil-bintil.
    Nafsuku sudah mendekati puncak. Aku ingin menikmati Laras dengan cara lain. Aku berubah menjadi liar
    dan kasar. Kasar namun tidak sampai membuat Laras merasa sakit. Aku ingin memuaskan nafsuku dengan
    caraku sendiri. Dengan penuh semangat dan cepat aku cium leher Laras. Melihat kekasaranku, Laras agak
    terkejut. Aku semakin liar dan rakus menetek payudaranya. Rupanya Laras ikut terbawa suasana. Nafasnya
    terengah-engah terdengar di sela-sela erangannya.
    “Sshh… Ayah… aahh… sshh”
    Dengan tak kalah liar dia merengkuh kepalaku dan mencari-cari bibirku, lalu melumat bibirku sambil
    memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. kupeluk Laras dengan erat sambil beradu lidah. Kami saling hisap
    dan saling sedot sambil saling mengait-kaitkan lidah dengan penuh nafsu dan liar. Aku menumpukan berat
    badanku pada tubuh Laras, sehingga tubuh kami saling melekat dengan erat. Kulepas ciumanku pada bibir
    Laras, lalu aku susuri leher Laras, kemudian berpindah ke payudaranya kembali. Dengan kasar aku cium
    dan aku hisap payudara dan putingnya. Laras menggelinjang seperti ingin berontak melepaskan diri dari
    pelukanku. Aku tahu Laras tidak ingin aku yang mengendalikan permainan. Laras menginginkan dia yang
    mengendalikan permainan seperti tadi siang.
    Laras ternyata memang tipe wanita agresif, selalu ingin menguasai permainan seks yang dilakukan. Dalam
    setiap berhubungan sex, wanita seperti dia tidak hanya ingin dibuat orgasme dan dipuaskan, tapi juga
    ingin memuaskan pasangannya. Wanita seperti dia juga dengan mudah muncul birahinya, seperti waktu
    melihat aku telanjang dada tadi siang.
    Tapi aku tak peduli. Aku tidak memberi kesempatan kepadanya untuk bertindak lebih jauh. Aku masih
    ingin mengendalikan permainan ini. Kedua tanganku meremas-remas payudara Laras. Mulutku menyusuri
    perutnya yang rata dan kenyal. Lidahku merayap dipermukaan kulit perutnya yang halus dan licin karena
    ludahku. Kecupan dan jilatan lidahku makin cepat, liar dan kasar. Aku merangkak mundur sehingga
    bibirku menyentuh perut bawahnya, tepat di atas vagina, lalu aku jilat dan aku kecup sambil
    menghisapnya.
    Laras melenguh dan menggelinjang. Aku ingin memberi tanda pada perut bagian bawah ini. Segera aku
    kecup lalu kusedot dengan kuat sambil menggigit pelan. Laras mengerang ketika aku menghisap dan
    menggigit perutnya. Beberapa saat kemudian, nampak bercak merah karena pembuluh darah di bagian itu
    melebar. Lima buah cupang aku letakkan berjajar membentuk huruf V di perut Laras.
    Setelah puas memberi cupang di perut bagian bawah, aku melepaskan lingerienya, tidak dengan tanganku,
    tapi tetap dengan mulut dan gigiku. Ada sensasi lain yang aku rasakan ketika bibirku menyentuh
    kulitnya saat melepas lingerie itu. Sensasi lain dengan kalau aku sekedar mencium seluruh tubuhnya.
    Sensasi sentuhan bibirku pada kulit Laras saat melepas lingeri juga dirasakan Laras. Berkali-kali
    suara lenguhan dan desisan kami bersahut-sahutan. Demikian pula saat melepas G-string yang melekat di
    Cerita Sex Tusukan Penis selakangannya. Bibirkuku pun bersentuhan dengan vagina Laras. Kami kembali merintih, mengerang dan
    mendesah.
    Setelah seluruh tubuh Laras terbuka, dengan cepat aku pagut vagina Laras yang sudah basah berlendir.
    Lidahku dengan mantap menjilat dan bergetar pada klitorisnya, lalu vagina Laras aku hisap dan aku
    kilik-kilik dengan lidahku. Vaginanya mengeluarkan aroma berbeda dari tadi siang atau tadi sore. Itu
    karena Laras memakai lotion untuk vagina yang dia beli di mall. Aroma wangi menyusup hidungku membuat
    aku makin bersemangat untuk mengulum vagina dan klitorisnya.
    “Ahh… sshh” hanya itu kata-kata yang berkali-kali keluar dari mulut Laras, tak ada yang lain.
    Laras benar-benar menikmati permainanku. Badannya menggelinjang bergerak seperti ular yang menari
    karena mendengar tiupan seruling. Lidahku aku getarkan dengan cepat menyentuh bibir vagina Laras
    bagian dalam, sambil sesekali aku masukkan dan aku getarkan di dalam lubang vaginanya yang sangat
    sempit. Sesekali pula aku sedot saat kurasakan lendir vaginanya meleleh keluar sambil memasukkan
    klitorisnya ke dalam mulutku. Lalu aku masukkan hidungku ke dalam vaginanya. Sambil aku tekan,
    hidungku aku gesekkan di dalam lubang vagina Laras. sementara itu lidahku menjilat kulit antara anus
    dan vaginanya.
    “Auw…sshh… Ayaahh…” Laras menjerit saat lidahku menjilat kulit antara anus dan vaginanya. Sejenak dia
    bergetar, lalu Laras mengangkat badannya seperti akan duduk. Mulutnya mendesis dan mengerang.
    “Ssshh… Laras diapain Yah… ?” tanya Laras di sela-sela desisan bibirnya. “Aahh… nikmat bangeettt…”
    katanya lagi lalu kembali terlentang dan bergerak liar. Aku tak menjawab.
    Aku lebih peduli dengan vagina dan klitoris Laras. Lebih peduli pada kulit antara anus dan vaginanya.
    Aku terus menjilat dan menghisap. Membiarkan Laras menikmati setiap rangsangan yang aku berikan.
    Kedua kaki Laras aku angkat dan aku lipat di perutnya dengan posisi membuka, sehingga pantatnya
    terangkat dan vagina serta anusnya nampak sangat jelas. Ledir yang meleleh tampang cukup banyak dan
    deras. Vaginanya tampak berkedut-kedut pelan, klitorisnya menonjol ke depan seperti penis kecil yang
    sedang ereksi. Sedangkan anusnya yang berkerut ikut berkedut pula. Anusnya basah mengkilat karena
    terkena lelehan cairan vaginanya.
    Aku tusukkan hidungku ke lubang anus Laras lalu aku goyangkan sambil aku tekan. Tercium bau khas anus
    bercampur wangi lotion vagina membuatku nyaman muntuk terus menjilat dan memasukkan lidahku. Mungkin
    bagi orang lain jijik menjilat anus partner seksnya, tapi bagiku bau itu menimbulkan sensasi
    tersendiri, apalagi bercampur dengan lotion vagina. Lidahku dengan cepat menari mengorek anus Laras.
    Bibirku mengecup dan dan menjepit kerut-kerut anusnya kuat-kuat. Tak kuduga. Laras dengan cepat
    mencapai orgasme yang pertama malam ini. Tubuhnya meliuk-liuk tak terkendali lalu mengejang dengan
    kuat, mulutnya mendesis-desis.
    “Aahh… Ayah… Laras dapet lagi… aahh…” Laras berteriak kencang.
    Tangan Laras mencengkeram kepalaku lalu rambutku diremas. Aku berhenti sejenak mengamati Laras. Mata
    Laras terpejam dengan nafasnya terengah-engah. Kedua betis dan pahanya menjepit kepalaku ketika aku
    susupkan kembali di antara kedua pahanya. Aku teruskan jilatanku pada anusnya, namun tidak secepat dan
    sekaras tadi. Perlahan dan lebut seluruh permukaan lidahku aku oleskan ke anusnya beberapa kali, lalu
    aku ganti menghisap lembut dan pelan klitorisnya. Aku ingin Laras dapat menikmati orgasmenya sepanjang
    mungkin. Aku merangkak menindih Laras. dengan lembut dan pelan aku kecup payudaranya. Laras memeluku
    lalu mencium bibirku. Dia agak kaget mencium bau anusnya yang masih menempel di bibir dan lidahku,
    lalu tersenyum sambil memejamkan mata.
    “Ayah nggak jijik mencium dan menjlat anus Laras?”
    “Enggak tuh…” jawabku. Laras menjawab dengan memelukku lalu mencium bibirku dengan ganas.
    “Kalau gitu Laras juga enggak jijik.”
    “Enggak jijik apa?”
    “Ada deh… eh tapi Ayah nakal terus…?”
    “Nakal gimana Sayang?”
    “Laras inginnya Ayah yang ejakulasi, bukan Laras yang orgasme duluan”
    “Ya sudah… sekarang terserah Laras.” kataku lalu berbaring di samping kanannya sambil menyusupkan
    tangan kiriku di bawah kepalanya, lalu memeluknya.
    Perlahan Laras bangkit lalu menindih tubuhku, lalu dengan ganas dan liar dia mencium sekujur tubuhku.
    Leherku basah kuyup karena jilatannya. Hebat sekali gadis ini. Tujuh kali orgasme dalam sehari masih
    memiliki tenaga dan nafsu yang luar biasa dalam berhubungan sex. Mau tak mau aku membadingkan dengan
    isteriku yang hanya mampu bertahan dua kali orgasme sekali bersetubuh, kemudian menunggu dua atau tiga
    hari baru berhubungan sex lagi. Tapi Laras benar-benar tinggi stamina dan nafsunya. Laras tetap saja
    masih liar, menjilat-jilat tubuhku, dan meremas putingku dengan bibirnya. Putingku digigit-gigit dan
    dihisap bergantian kiri dan kanan.
    Sementara, penisku yang sudah tegang sejak mengamati Laras berganti pakaian dengan lingerie,
    dimasukkan kedalam vaginanya. Laras memang tidak menggoyangkan pantatnya untuk mengocok penisku, tapi
    gerakannya waktu menjilat dan mengisap tubuhku membuat pantatnya juga bergerak, sehingga penisku
    serasa dipilin dan dipijat vagina Laras. Ingin aku mengimbangi gerakan Laras, tapi setiap aku
    merespon, Laras melarangku.
    “Ayah diam dulu ya… biar Laras yang muasin Ayah…”
    Akhirnya aku diam menikmati permainannya yang semakin agresif dan liar. Aku hanya menggeliat dan
    mendesis nikmat. Laras memundurkan badannya, sehingga penisku terlepas dari vagina, namun bibir dan
    lidahnya tetap menjilat dan meremas kulit dada dan perutku. Bibir dan lidah Laras diseret dan bergeser
    di permukaan kulitku, lalu berhenti dan berputar-putar di tempat, diseret dan bergeser lagi, berkali-
    kali. Perpindahan lidah dan bibir Laras makin ke bawah ke aras penisku.
    Ketika sampai di pangkal penisku, lidahnya menekan dan menari-nari membasahi batang penisku. Kemudian
    lidah Laras mengitari selakanganku sebelah kiri dan kanan lalu berhenti di bagian bawah menjilat,
    mengecup dan memijat scrotumku dengan lembut sehingga aku melayang dibuatnya. Tiba-tiba Laras menjadi
    liar ketika dengan penuh nafsu, penisku dilahapnya lalu dihisap dan dipuntir dengan lidahnya.
    “Ssshh… Laras… sshh…” aku mendesis dan mengerang.
    “Nikmat kan Yah…?” kata Laras ketika berhenti menghisap penisku.
    “Iyyyaa… Terusin Sayang…aahh” aku minta Laras untuk meneruskkan aksinya.
    Sebenarnya, tanpa kusuruh pun Laras pasti terus mengulum dan mengocok penisku dengan mulut dan
    lidahnya, karena begitu selesai mengucapkan kata-kata itu, Laras dengan sigap langsung mengulum
    penisku kembali dengan intensitas lebih tinggi.
    Tangannya menggenggam pangkal penisku sambil digerakkan seolah sedang memutar gas sepeda motor
    dibarengi dengan gerakan mengocok dengan erat dan mantap namun lembut, sehingga penisku terasa nikmat
    sekali. Beberapa saat kemudian, aku sudah hampir ejakulasi. Laras mempercepat kocokannya dan
    memperkuat hisapannya. Namun tiba-tiba dilepaskannya penisku dari mulutnya. Bibirnya menyusuri pangkal
    Cerita Sex Tusukan Penis pahaku, lalu berputar-putar di pahaku bagian dalam. Kakiku kemudian diangkat sehingga tubuh dan kakiku
    membentuk sudut sembilan puluh derajat.
    Kemudian Laras meneruskan jilatannya sambil menyeret lidahnya dipermukaan kulit paha belakangku, lalu
    pantatku menjadi sasaran lidahnya. Giginya mengigit-gigit pelan pantatku dibarengi dengan hisapan dan
    jilatan lidahnya. Laras tidak berhenti di pantatku. Belahan pantatku pun ikut dijilat, dikecup dan
    dihisapnya. Anusku juga tak lepas dari korekan dan pijatan lidah Laras, sementara tangannya terus
    mengosok penisku.
    “Uhh… ssshh” hanya itu kata-kata yang mampu aku ucapkan menikmati jilatan, hisapan dan kecupan Laras
    di anusku.
    Baru kali ini seumur hidupku pantatku dijilat orang, apalagi sekarang dijilat dan dihisap gadis muda
    yang cantik seperti Laras. Aku benar-benar puas atas permainan Laras. lama sekali dia menjilat anusku
    sampai-sampai aku kembali hampir ejakulasi. Penisku yang ada dalam kocokan Laras terasa berkedut
    hebat, tapi dia berhenti mengocok penisku dan menjauhkan mulutnya dari anusku.
    “Laras… Masukin penis Ayah ke dalam…” kata-kataku terhenti.
    Aku berharap agar Laras segera mengulum penisku, namun lagi-lagi Laras membuat aku semakin penasaran.
    Laras malah menjilat betisku.
    “Sabar Ayah… ejakulasinya nanti dulu ya…” kata Laras sambil tersenyum mengejek.
    Aku makin penasaran. segera aku raih kepala Laras dan aku sodorkan ke penisku, namun Laras mengelak
    dengan gesit.
    “Eit… sabar dong… Ayah nikmatin aja dulu seperti siang tadi Laras menikmati permainan Ayah… hihihi…”
    kata Laras sambil tertawa.
    Rupanya dia ingin membalas, ketika tadi siang orgasmenya aku tunda sampai beberapa kali.
    Selesai berkata begitu, lidahnya lincah menari menyusuri betis belakangku, lalu lipatan lututku.
    Jilatan Laras terus turun ke arah telapak kakiku. Memang, geli dan nikmat rasanya, namun tentu saja
    lebih nikmat jika Laras mengisap penisku, bukan betis, lipatan lutut atau telapak kakiku. Kekecewaan
    karena ejakulasiku yang tertunda dua kali membuat penisku sedikit mengendur, walapun masih cukup keras
    untuk masuk ke vagina Laras. Rupanya Laras tahu kalau penisku jadi sedikit mengendur.
    Laras berhenti menjilat telapak kakiku, lalu merangkak menindih tubuhku. Tubuhnya dengan ketat
    menghimpit tubuhku. Payudaranya melesak karena menekan dadaku, sedangkan vagina dan klitorisnya
    digesek-gesekkan di penisku. Kembali penisku ereksi dengan sempurna. Tegang, keras, dan kekar. Dengan
    sekali gerakan pinggulku, ujung penisku sudah menempel di mulut lubang vagina Laras. aku angkat
    pantatku agar penisku segera melesak kedalamnya, namun vagina Laras benar-benar sempit, sehingga aku
    kesulitan dan gagal memasukan penisku. Nafsuku benar-benar memuncak, ingin segera terpuaskan.
    “Ayah… kok enggak sabaran sih…?” kata Laras sambil tertawa ketika aku gagal memasukkan penisku.
    “dibilang nanti ya nanti dong… Ayah sabar ya…” katanya lagi
    “Laras… ayo dong… Ayah udah nggak tahan, Sayang…” kini aku yang merengek minta segera dipuaskan oleh
    Laras.
    Laras menjawab permintaanku dengan mengulum putingku. Bibir dan lidahnya kembali menjilat-jilat
    dadaku, leherku dan melumat bibirku. Penisku yang sudah hampir meledak terjepit vaginanya. Laras
    menggerakkan pantatnya, penisku pun dikocok bibir vaginanya. Bibir vagina dan klitoris Laras yang
    basah terasa hangat mengocok, menjepit dan meremas penisku. Aku hampir gila diperlakukan Laras seperti
    ini.
    “Uh… ssshh…” Laras mendesis sambil menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan matanya erat-erat.
    Rupanya gesekan penisku di klitoris dan vaginanya telah membuat Laras terangsang hebat dan tak mampu
    membendung nafsunya sendiri. Nampak sekali gerakan Laras sudah tak teratur. Akhirnya Laras
    mengendurkan pelukannya. Penisku diraihnya lalu dikocok sebentar sebelum dimasukkan ke dalam
    vaginanya. Dengan susah payah, akhirnya setengah penisku amblas ke dalam vagina Laras. Laras berusaha
    memasukkan semua penisku ke dalam vaginanya dengan menduduki penisku, lalu mengangkat pantatnya dan
    menekannya ke bawah.
    “Ayaahh… ssshh… aahh” Laras mendesah dan mengerang ketika akhirnya penisku masuk semuanya ke dalam
    vaginanya.
    Dengan pelan dan lembut Laras bergerak memutar pinggulnya. Putaran dan goyangan laras membuat penisku
    terasa dipijat dan diremas. Lalu aku merasakan sesuatu yang belum aku rasakan selama bersetubuh dengan
    Laras atau dengan isteriku. Aku merasakan penisku disedot dengan kuat beberapa kali, lalu seperti
    dikocok biasa, kemudian disedot lagi beberapa kali, lalu biasa lagi… Aku tatap mata Laras yang
    terpejam menikmati persetubuhan yang kami lakukan. Aku merasa melayang. Berkali-kali sedotan vagina
    Laras membuatku segera menuju ejakulasi. Aku berusaha menahan, karena Laras saat ini belum meunjukkan
    tanda-tanda akan orgasme. Tiba-tiba Laras mencabut penisku dari vaginanya, lalu duduk sambil tangannya
    meremas dan mengocok penisku.
    “Jangan buru-buru dikeluarin Ayah… Ayah tadi janji sama Laras…”
    “Janji apa sayang…” aku benar-benar lupa apa yang suydah aku janjikan kepada Laras.
    “Masa lupa Yah…”jawab Laras tanpa memberi penjelasan apa janjiku, Laras mengulurkan kedua tangannya
    menyuruh aku bangkit. Setelah aku duduk, Laras membelakangi aku dan nungging.
    “Dari belakang Yah… Laras ingin disetubuhi dari belakang”
    “Oh… Laras… kamu bukan gadis kelas 3 SMA… kamu benar-benar wanita. Wanita dewasa yang matang dan
    selalu ingin mencoba yang baru…” kataku dalam hati.
    Tanpa menunggu lebih lama segera aku merangkak mendekati Laras dan memegang pantatnya. Dengan pelan
    aku masukkan penisku ke dalam vaginanya. Laras menyambut penisku dengan tidak sabar. Dihentakkannya
    pantatnya ke belakang dengan keras dan cepat. Vagina Laras yang sudah sangat basah dan agak melebar
    karena terangsang hebat, serta posisi doggy ini membuat penisku tak terlalu sulit memasuki vaginanya.
    setelah masuk semuanya Laras memutar pantatnya. Penisku serasa dipilin-pilin, diremas dan dipijat.
    “Ahh… Ayaahh….” Laras menjerit. “Nikmat sekali…aahh ssshh”
    Aku raih payudara Laras yang bergoyang-goyang karena gerakannya untuk mengocok penisku. Kuremas dan
    kupilin putingnya, sambil terus bergerak maju mundur mengocok penisku di dalam vagina Laras. Dengan
    posisi doggy ini membuat tulang vagina Laras yang bagian depan mengesek batang penisku bagian bawah.
    Nikmat dan nikmat. Itu yang aku rasakan ketika penisku keluar masuk dalam vagina Laras yang bergerak
    dan berputar.
    Entah kenapa aku yang tadi sudah hampir ejakulasi kini aku merasa sangat segar dan kuat. Tak sedikit
    pun tanda-tanda aku akan segera ejakulasi. Mungkin karena dengan posisi doggy ini aku merasa dapat
    mengendalikan persetubuhan, bukan dikendalikan oleh Laras, sehingga aku masih mampu bertahan. Apalagi
    aku melihat Laras menikmati persetubuhan dengan gaya yang pertama dia lakukan. Aku makin merasa nyaman
    dan mampu bertahan untuk tidak ejakulasi dengan cepat.
    Dengan mantap dan kencang aku sodokkan penisku ke dalam vagina Laras. tubuh Laras tergundang-guncang
    maju mundur karena goyanganku. Kedua tanganku memegang dan pantat Laras. empat jari tangan kanan dan
    kiri meremas pantat Laras, sedangkan jempolku aku selipkan di belahan pantatnya, mengorek dan mengelus
    anusnya.
    “Ayah… nikmat sekali…” kata Laras sambil menoleh ke belakang dan berusaha melihat apa yang aku lakukan
    terhadap anusnya.
    “Iya… Sayang… Ayah juga merasa nikmat…”
    “Jempol ayah… sshh… aahh… Jempol ayah…” Laras mendesiskan kata-kata dengan cepat sambil terengah-
    engah.
    “Hmmm…? Kenapa… ? Nikmat kan…?”
    “Iya… aahh… ssshh…” Laras makin mendesis dengan mata melotot. “Masukin Ayah… Masukin penis Ayah di
    anus Laras… Cepat Ayaahh…” Laras berteriak kesetanan.
    Rupanya dia ingin melakukan anal seks. Laras benar-benar gadis yang luar biasa di bidang seks. Dia
    nampaknya selalu ingin mencoba hal-hal yang baru. Sedangkan aku, ini pertama kali aku melakukan anal
    sex. Aku belum pernah memikirkan untuk melakukan anal sex, sementara isteriku juga tak pernah meminta.
    Memang kami melakukan hubungan sex dengan berbagai macam gaya, tapi yang namanya anal sex belum pernah
    kami coba lakukan. Kami tidak pernah mengeksplor anus waktu melakukan foreplay. Sejenak aku ragu, tapi
    Laras kembali meminta untuk melakukan anal sex. Perlahan aku lepaskan penisku dari vagina Laras.
    “Kenapa berhenti Ayah…?” tanya Laras “Kalau gitu cepat masukin penis Ayah dalam anus Laras…” kata
    Laras sambil meremas dan mengocok vagina serta klitorisnya sendiri.
    Aku turun dari tempat tidur untuk mengambil botol lubricant gel yang biasa aku gunakan untuk
    bersetubuh dengan isteriku. Karena dia sudah mengalami menopause, lubricant gel ini sangat menolong
    untuk membuat vagina isteriku basah. Kelenjar yang mengeluarkan cairan vaginanya tidak produktif lagi.
    Cerita Sex Tusukan Penis Kami gunakan lubricant gel agar isteriku tidak kesakitan waktu bersetubuh. Dengan demikian isteriku
    dapat menikmati persetubuhan yang kami lakukan.
    Kuminta Laras untuk nungging lagi. Perlahan aku elus anus Laras sambil sedikit-demi sedikit aku
    masukkan jariku agar otot-otot anusnya mengembang. Aku tahu, Laras akan kesakitan karena anusnya
    dimasuki penisku untuk yang pertama kali. Bagaimanapun juga otot anus berbeda elastisitasnya dengan
    otot vagina yang lebih mudah melebar saat dimasuki penis. Aku mencim dan menjilat anus Laras dengan
    lahap guna memberi rangsangan. Dengan jilatanku, aku berharap Laras akan merasa nikmat sehingga pada
    saat aku lakukan penetrasi, Laras tidak akan begitu kesakitan.
    “Aahh… aahh… sshh… Ayah… cepat masukin dong…” Laras merintih dan merengek agar aku cepat-cepat
    memasukkan penisku.
    Rupanya Laras benar-benar penasaran untuk menikmati anal sex.
    “Iya Sayang…” jawabku sambil terus menjilat dan mengorek anus Laras dengan lidahku. “Sabar sebentar…
    tunggu sampai anus Laras bener-bener siap menerima penis Ayah.”
    “Auw… ssshh nikmat. Ayah… masukin sekarang dong…”
    Aku tidak mau langsung memasukkan penisku ke dalam vagina Laras. aku tidak ingin dia terlali kesakitan
    karena pertama kali melakukan anal sex. Aku meraih botol lubricant gel lalu memasang tabung
    aplikatornya. Perlahan aku tusukkan tabung aplikator ke dalam anus Laras sambil menekan botol itu.
    “Ups… sshh ya… gitu dong Ayah… penisnya dimasukin”
    Laras tidak menyadari kalau yang aku masukkan kedalam anusnya bukan penis melainkan aplikator. Setelah
    cukup gel yang masuk ke dalam anus Laras, aku tuang dan aku oleskan pada telunjuk tangan kananku.
    Kemudian telunjukku yang basah karena lubricant gel perlahan-lahan aku tusukkan ke dalam anus Laras,
    aku tarik sedikit, lalu aku tusukkan lebih dalam lagi.
    “Ahh… terusin Yah…”
    Dengan perlahan aku kocok jariku di anus Laras, sementara tanganku yang lain meremas vagina Laras.
    Klitorisnya aku pilin-pilin dan pencet dengan lembut dengan jempolku, sedangkan dua jariku memasuki
    lubang vaginanya lalu bergerak keluar masuk di dalam vaginanya. Dua lubang sumber kenikmatan seksual
    Laras aku korek, aku tusuk-tusuk. Pantatnya aku jilat dan aku gigit-gigit pelan. Laras terus merintih
    dan mendesah menikmati setiap remasan, kocokan dan gigitanku. Anus Laras sudah siap sekarang, karena
    jariku dengan leluasa dapat keluar masuk memompa anusnya. Perlahan penisku yang sudah sangat keras dan
    tegang aku tempelkan di pantatnya. Jariku terus mempompa anus dan vaginanya.
    “Kok belum masuk sih…? Tadi yang masuk apa dong Yah…” tanya Laras setelah tahu penisku belum menyentyh
    anusnya
    Perlahan telunjuk kananku aku lepas dari anus Laras. Kembali aku tuang lubricant gel lalu aku oleskan
    di penisku. Perlahan penisku aku coba masukkan ke dalam anusnya. Susah sekali memasukkan penisku,
    walaupun lubrikan gel cukup membantu. Laras mengerti kesulitanku lalu menoleh ke belakang.
    “Sshh… Aahh… Susah masuknya ya Yah?” tanya Laras lalu dia merendahkan bahunya dan membuka lebar-lebar
    pahanya sehingga posisinya semakin nungging, pantatnya dan anus membuka lebih lebar.
    “Sabar ya Sayang…” kataku. “Agak sakit nanti pada awalnya”
    “Iya… Yah… nanti pasti sakit, tapi sesudah itu jadi nikmat” kata Laras sambil tersenyum.
    Aku paksa penisku agar bisa masuk ke dalam anus Laras dengan mendorongnya kuat-kuat.
    “Auw…” Laras menjerit kesakitan saat seperempat bagian penisku berhasil memasuki lubang anusnya.
    “Sakit sekali Yah…”
    Aku berhenti sejenak untuk membiarkan otot anusnya melebar secara alami agar tidak terlalu menyakitkan
    bagi Laras.
    “Kenapa berhenti Ayah…?” tanya Laras sambil menggoyangkan pantatnya.
    “Supaya Laras tidak kesakitan…” jawabku.
    “Terusin dong yah…” kata Laras lalu mendorong mundur sehingga penisku tertekan dan melesak beberapa
    senti lagi ke dalam anusnya. Akibatnya sungguh luar biasa bagiku.
    Pantat Laras yang berputar membuat penisku serasa dijepit dengan ketat oleh benda yang kenyal sambil
    diremas-remas. Nikmat. Sungguh nikmat!
    “Aahh…” kami mengerang hampir bersamaan.
    “Sakit Sayang?” tanyaku mendengar Laras merintih
    “Sakit sedikit … tapi nikmat sekali, Ayah” kata Laras. Kemudian Laras dengan semangat menggoyangkan
    pantatnya.
    Mendengar desahan dan erangan Laras yang dapat merasakan nikmat saat penisku bergoyang karena gerakan
    pantatnya, aku tarik penisku keluar sedikit lalu aku masukkan lagi dengan pelan tapi mantap. Setelah
    tiga empat kali penisku keluar masuk, aku tekan dengan sedikit keras sehingga penisku melesak
    sepenuhnya ke dalam anus Laras.
    “Auw…” Laras kembali menjerit
    “Sakit Sayang…?”
    “Enggak…” kata Laras sambil dengan semangat dia memutar pantatnya mengimbangi gerakan maju mundur yang
    aku lakukan. “Ahh… Nikmat sekali Ayah… sshh… aahh… sshh…”
    Aku membungkuk untuk meraih klitoris Laras lalu memilin dengan dua jariku, sementara tanganku yang
    lain meremas-remas payudaranya. Kami mengerang bersahut-sahutan. Belum lima menit, tubuh Laras
    mengejang sambil mengerang keras.

    “Ayaahh… auw… aahh…” teriakan Laras mengagetkan aku. Laras meliukkan badannya, pantatnya disodok-
    sodokkan ke belakang dengan keras dan cepat.
    “Kenapa Sayang…?” aku bertanya karena mengira dia kesakitan.
    “Laras…aahh…ssshh… Laras orgasme lagi….”
    Aku tak menduga Laras sudah orgasme. Rupanya benar informasi yang aku baca, anal sex lebih nikmat,
    baik bagi perempuan maupun laki-laki. Dengan anal sex, penis terjepit lebih kencang sedangkan bagi
    wanita, sodokan penis di dalam anus dapat dengan mudah mendorong otot-otot usus besar menekan G-spot.
    Itu sebabnya kenikmatan yang ditimbulkan luar biasa. Demikian pula Laras. Hari pertama melakukan
    persetubuhan disertai dengan anal sex.
    Hal ini rupanya yang menyebabkan Laras dengan mudah memperoleh puncak kenikmatan. Laras ambruk
    tersungkur di atas tempat tidur sehingga penisku terlepas dari anusnya. Sebenarnya aku juga hampir
    ejakulasi, kalau saja Laras dapat bertahan lebih lama sedikit lagi. Laras membalik tubuhnya hingga
    terlentang, nafasnya memburu terengah-engah sedangkan matanya terpejam.
    “Nikmat sekali Ayah…” katanya lalu diam tidak bergerak sampai beberapa saat.
    “Ayah-bener-bener hebat…” katanya lagi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Vagina Sempit

    Cerita Sex Vagina Sempit


    3050 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Vagina Sempit ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Rosa yang sedang mabok matanya memerah agak pusing setelah meminum sebotol wine bareng aku kita bercandaan ketawa ketiwi, kemudian aku ceritakan kisahku tentang petualanganku akan seks, Rosa mempunyai wajah yang imut umur dia 27 tahun tinggi penampilannya menarik dia belum mempunyai anak.

    Waktu pertama kali kenal dengannya, Rosa cenderung tertutup dan Situs Judi Pkv Terbaik pendiam. Tak heran kalau aku sebelumnya tak tahu kalau dia sebenarnya adalah tetanggaku sendiri, soalnya dia bisa dikatakan tak pernah keluar rumah kalau tidak ada urusan penting kecuali pergi ke Gereja tentunya.

    Aku mengenalnya saat ada acara di kantor suamiku yang melibatkan para Istri dan Suami karyawannya. Kedua Suami kami sama-sama bekerja di perusahaan swasta tetapi pada bagian yang berlainan.

    Dari perkenalan pertama itulah kemudian kami semakin bertambah akrab, aku jadi tahu kebiasaan kebiasaannya, apa yang dia suka dan dibencinya.

    Dan dari situlah aku paham kalau dia mempunyai rasa ketertarikan yang tinggi saat aku berbicara soal sex, meskipun wajahnya sering jadi bersemu kemerahan karenanya.

    Percakapan kami sore ini, yang telah dipengaruhi oleh beberapa gelas wine mengarah pada hal sex, Situs Online Judi Terbaik atau pada deskripsi yang lebih sempit, kekurangan dalam kehidupan sexnya.

    Meskipun dia sangat-sangat naif, dalam hal ini sangat mengejutkan, ternyata Rosa lebih tertarik dari apa yang kuduga sebelumnya. Selalu bertanya dengan rasa ingin tahu yang sangat besar tentang bagaimana rasanya menjalani apa yang disebutnya dengan istilah ‘pesta liar’.

    Telah dia ceritakan padaku seluruh kehidupan sexualnya, termasuk masa sekolah hingga bersuami (yang tak lebih dari hanya sekitar ciuman saja).

    Sex yang normal saja, mungkin hanya sekali dalam seminggu dengan menu utama tak lebih dari persetubuhan yang biasa saja. Aku sangat yakin bahwa dia belum pernah mengalami orgasme pada kehidupan sex-nya.

    Setelah dia menceritakan padaku tentang itu semua, aku memutuskan untuk mengajaknya bergabung Kumpulan Situs Judi Pkv Terbaik dalam petualangan sex-ku.
    Dengan wajah yang merona merah karena malu, dia memintaku untuk menceritakan semuanya dari awal.

    “Setelah suamiku berangkat kerja”, aku mengawalinya,

    “Ada teman suamiku yang ‘berkunjung’ ke rumah dan bertanya padaku apakah bisa singgah sejenak untuk sekedar… yah, kamu pasti sudah bisa menduga apa yang terjadi kemudian kan?”.

    “Dia datang saat suamimu tak di rumah?” tanyanya. Dia kelihatan sangat terkejut dan itu membuatku ingin tertawa saja.

    Keteruskan ceritaku padanya, setelah beberapa jam kemudian teman suamiku itu menelpon dua temannya untuk diajak bergabung.

    “Kamu bersetubuh dengan tiga orang sekaligus pada waktu yang sama?!”

    Kata persetubuhan yang keluar dari mulutnya benar benar mengejutkanku. Aku tertawa dan bilang padanya itu semua tak pernah direncanakan sebelumnya, itu terjadi begitu saja.

    Mungkin saja karena kami sudah telalu bergairah dan aku sendiri memenuhi pikiran mereka dengan Situs Online Judi Terbaik 2020 hal-hal yang membuat mereka terangsang. Aku menceritakan pada Rosa secara detail tentang orgasme yang kudapat, dan tentang betapa menggairahkannya tubuh tubuh mereka, khususnya dengan Rai.

    “Dalam tiga puluh lima tahun kehidupanku, belum pernah aku menjumpai penis seperti punyanya Rai.” kataku. Wajahnya makin memerah, nafasnya berubah jadi berat sewaktu kuceritakan dengan rinci tentang pengalamanku.

    “Rai benar-benar sangat membuatku tergila-gila, sosok pejantan perkasa yang akan selalu memberimu kepuasan abadi” kataku padanya.

    “Penisnya yang paling besar dan keras yang pernah kulihat. Kepala penisnya sangat besar bisa menyemprotkan sperma dengan kuat dan sangat indah”.

    Rosa tak mampu mengucapkan sepatah kata. Aku lihat situasi ini menyiksanya dengan kenikmatan, dan aku tahu hal ini sangat tabu baginya.

    Mengetahui dia tak pernah benar-benar terpuaskan dalam hidupnya, aku bersumpah kalau sekarang dia telah orgasme tanpa menyentuh dirinya sendiri.

    “Yang bener…, kamu sangat… sangat nakal” dia mengambil nafas. “Aku tak akan pernah bisa melakukan hal itu pada Paulus”. katanya menjelaskan.

    Aku tertawa seraya bilang padanya, “Bukan untuk Paulus, kamu perlu memperhatikan dirimu sendiri”. pengaruh situasi membuatku lebih mudah untuk mengatakannya.

    “Kamu tahu Nanda, selangkanganku sudah jadi sangat basah hanya dengan menceritakan semua ini padamu”. Aku menggodanya.

    Cerita Sex Vagina Sempit Dari mulutnya terdengar lenguhan lirih, kedua kakinya bergerak maju mundur dengan pelan diatas kursinya. Setelah beberapa pertanyaan lagi, aku katakan padanya kalau aku harus segera pulang dan membiarkannya mempertimbangkan usulanku untuk lebih memberi perhatian pada kebutuhan dirinya sendiri.

    Aku mempunyai dua hal yang harus kukerjakan, pertama melepaskan gairah dalam vaginaku dan kedua, menelpon. Aku orgasme tiga kali sore itu, orgasme terakhir kuperoleh hanya dengan membayangkan wajah Rosa yang sedang mengalami orgasme lewat permainan mulutku pada vaginanya.

    Aku tidak melihat dan mendengar kabarnya selama seminggu ini. Aku pikir dia telah kembali Daftar Agen Judiqq pada kebiasaanya dan bergaul dengan teman-temannya yang alim untuk menghapus pikirannya dari dosa yang kutebarkan padanya.

    Aku menelponnya pada Sabtu kemudian dan menanyakan apakah dia dapat membantuku merapikan beberapa hal yang sulit. Saat aku menemuinya di depan pintu rumahku, dia kelihatan malu-malu.

    “Masuklah” sambutku, “Akan kutuangkan segelas minuman untuk mengusir grogimu”.

    Awalnya dia hendak menolak minuman yang kusuguhkan padanya, yah, memang ’sedikit beralkohol’ sih. Dan memang dia belum pernah meminumnya selama ini. Tetapi setelah aku bujuk, akhirnya dia mau meminumnya juga.

    Dia hanya diam saja hingga gelas ketiga yang kemudian membuatnya jadi lebih terbuka. Dia kelihatan begitu manis waktu menanyakan apakah aku pernah bertemu Rai lagi.

    “Maunya sih begitu” ku lanjutkan “Tapi James sedang dalam perjalanan kemari sekarang” dia kelihatan terkejut.

    Tangannya nampak gemetar menghabiskan sisa minumannya, “Sedang kemari? James? Pria pertama yang kamu ceritakan padaku itu ?”.

    “Ya”, aku tertawa “Dia pasti akan tiba sebentar lagi”.

    Benar saja tak lama setelah kata terakhirku, terdengar bunyi bell dan James masuk dengan membawa sebotol anggur, memelukku, dan memandang dengan cermat pada Rosa. Setelah sedikit ngobrol-ngobrol, Rosa sudah bisa akrab dengan James.

    “Aku menceritakan tentang kisah kita pada Rosa, James” kami berdua dikejutkan oleh suara gelas yang djatuhkan Rosa.

    “Oh tidak…, aku jadi sangat malu” kata Rosa.

    “Jangan sayang, itu adalah hal yang indah, kita sama-sama dewasa dan kita menikmatinya, bukan begitu Yanna ?” kata James menjelaskan.

    “Tentu saja” jawabku sambil menuju ke pintu karena terdengar belnya berbunyi. Setelah kembali lagi pada mereka aku berkata, “Rosa, ini Rai, Rai, ini Rosa”.

    “Apa yang sedang kalian rencanakan” tanyanya.

    Keduanya mengangkat bahu dan bertanya padaku, “Yanna ?”.

    “Kita semua adalah teman yang sedang berkumpul menikmati senja yang indah ini” kataku.
    Aku tak tahu bagaimana atau kapan semua ini berawal, tapi yang jelas suasana menjadi bertambah hangat dan menggairahkan.

    James belakangan bersumpah padaku kalau Rosalah yang pertama kali berusaha mendekatinya. Kita duduk pada meja minum di dapur, James dan Rosa pada sisi yang satu, sedangkan aku dan Rai di sisi yang satunya lagi

    Galas yang ada dalam tanganku hampir saja terjatuh karena terkejut saat Rosa bertanya pada James “Bagaimana bisa lebih dari satu orang pria melakukannya dengan seorang wanita?”. Rai tertawa dan bilang padanya kalau kita akan senang sekali menunjukkan caranya pada Rosa.

    Aku menjadi sangat terangsang karena situasi ini. Rai menyuruhku untuk memandang ke seberang meja, mata Rosa terpejam rapat, nafasnya memburu. James telah bergeser lebih mendekat pada Rosa, akhirnya kami sadar kalau tangannya bergerak maju mundur dengan pelan di bawah meja.

    “Ya Nanda” ucapku.

    James terus melanjutkan manipulasinya atas vagina Rosa dengan jarinya, tangan yang satunya lagi telah menyusup dibalik baju Rosa, menyentuh payudaranya. James menutup mulut Rosa dengan ciuman yang dalam. Sedangkan tangan Rai telah berada dalam rokku untuk mencumbu vaginaku yang telah basah.

    “Ayo kita pindah ke ruang kelurga” usulku. James menghentikan ciumannya dan menarik tangannya dari dalam rok Rosa. Rosa terlihat sangat mempesona, payudaranya bergerak turun naik seirama dengan nafasnya, orgasmenya sudah hampir dekat.

    Cerita Sex Vagina Sempit Kami berjalan menuju ke ruang keluarga. Rai segera melucuti pakaianku, sementara kami berdua melihat James melepaskan atasan Rosa melewati kepalanya. Dia mengenakan setelan bra dan celana dalam biru muda yang cocok sekali dengan warna kulitnya, vaginanya tercetak jelas dibalik celana dalamnya yang telah berubah warnanya menjadi biru tua karena basah.

    Aku telah telanjang dan berlutut untuk melepaskan celan Rai dan membebaskan penisnya yang sudah amat tegang.

    Aku berhenti sejenak untuk menyaksikan payudara Rosa yang terlepas dari bra nya, begitu kencang, penuh dan puting besar yang telah keras. Nafasku terhenti dan nafsuku melonjak tinggi begitu James menarik turun celana dalam Rosa yang telah basah dengan pelan-pelan.

    Kami sama sama telanjang sekarang. Rambut kemaluanku yang selalu kucukur rapi membentuk huruf ‘V’, sedangkan milik Rosa walaupun masih ‘alami’ tapi tetap terlihat lebat dan indah.

    Tangan James segera bergerak mencumbui klitoris Rosa, mengexpose lebih luas labia majoranya. Penis Rai yang ereksi penuh tercetak jelas pada celana yang masih dikenakannya.

    Kami berdua terpaku memandang Rosa yang terlihat begitu sexy kala James mendudukkannya bertumpu pada kedua lututnya. James menurunkan celanya, penisnya terlontar keluar, mengacung ke atas ke bawah tepat di depan wajah Rosa.

    “Oh…tidak, punyamu sungguh besar”, gumam Rosa sambil menggenggam penis James. James memang memiliki penis yang indah, yang paling menonjol adalah bentuk kepala penisnya yang besar yang akan terasa menakjubkan saat itu menembus dalam vaginamu. Tapi dibandingkan dengan milik Rai, punya James tidaklah seberapa.

    “Jilat”, perintah James. Rosa kelihatan ragu ragu untuk membuka mulutnya. James bergerak sedikit ke atas membuat Rosa mengangkat sedikit pantat indahnya untuk selanjutnya tak mau jauh dari penis di hadapannya.

    Aku benar benar menjadi terbakar saat Rosa tetap terpaku lalu aku mulai mengendus vaginanya dari belakang, dan mulai menjilati dari klitoris hingga lubang anusnya yang rapat. Rai bergerak ke belakangku dan melesakkan kepala penisnya yang besar ke dalam vaginaku.

    Aku begitu bernafsu menjilati vagina Rosa, terpacu oleh lenguhannya yang tertahan penis James yang memenuhi rongga mulutnya.

    Penis Rai terasa penuh dalam vaginaku. Rai yang melihatku begitu bernafsu menjilati vagina Rosa menjadikannya menghentakkan pinggulnya dengan seluruh kekuatannya, membuat wajahku menampari pantat Rosa.

    Selang beberapa waktu kemudian “Ohhhh….Rai, Aku…”, Rosa menggeram seiring orgasmenya mengaliri lidahku. Aku mengangkat wajaku dari vaginanya. Begitu dia menoleh ke belakang, seulas senyuman terkembang di wajahnya.

    “Yanna, ternyata kamu yang melakukannya?” tanyanya terkejut.

    Aku hanya mampu menjawab, “Ya, sayang” seiring Rai yang menyetubuhiku tak hentinya dengan bebas dari belakang. Vaginaku coba beradaptasi dengan ukurannya, orgasmeku mulai merangkak, kepalaku terayun begitu Rai mulai melepaskan spermanya dalam diriku. Gerakan pinggangnya begitu dalam dan cepat.

    Rai mencabut penisnya dari tubuhku, dia menyemprotkan sisa sperma terakhirnya pada vaginaku yang terbuka dan diatas perutku.

    Nafasnya yang memburu laksana seekor banteng di arena matador, melepaskan tekanan birahinya yang baru saja meledak. James sekarang berada di belakang Rosa dan mulai melesakkan batang penisnya pada vaginanya.

    Rosa meringis kesakitan, memohon pada James untuk begerak pelan saat James mendorong dengan cepat seluruh batang penisnya menyeruak dalam vagina Rosa. James mulai bergerak pelan, tangannya mencengkeram pinggul Rosa dan menggerakkannya berlawanan dengan ayunan pinggangnya sendiri, mengubur batang penisnya dalam vaginanya yang rapat. Ekspresi yang tergambar pada wajah James sungguh tak terkira, dia menggeram melampiaskan perasaan yang menggempur dirinya.

    Rai memposisikan dirinya hingga penisnya tepat di hadapan wajah Rosa. Dia menggerakkan kepala Rosa sampai menyentuh penisnya yang basah berkilat oleh campuran sperma kami. Rosa mulai bergerak menjilati batangnya, menjilati cairanku dan sperma Rai.

    Aku langsung mempermainkan vaginaku dengan jemariku karenanya. Penis Rai mulai membesar begitu dia melihat temannya yang sibuk menyetubuhi Rosa dari belakang. Rosa mengocok penis Rai dengan kedua belah telapak tangannya, lalu mencoba membuka lebar lebar mulutnya agar muat menampung kepala penis Rai.

    James benar benar menikmati apa yang tengah dirasakannya, memukuli bongkahan pantat Rosa, mendorong pantatnya lebih ke depan lagi dan lagi agar penisnya bisa menyeruak lebih ke dalam vagina Rosa lagi.

    Serangan dua orang pria dari depan dan belakang yang baru saja beberapa waktu lalu dikenalnya, tak ayal lagi menjadikan Rosa seperti sebuah Rollercoaster yang dengan kecepatan tinggi bergerak naik, naik dan naik menuju ke puncak kenikmatan persetubuhan baru dalam hidupnya.

    Rosa meneriakkan orgasmenya seirama dengan bunyi becek yang keluar dari vaginanya. Tubuhnya terlihat menegang kaku dalam beberapa detik, matanya terpejam rapat, kepalanya mendongak keatas meresapi setiap ledakan orgasme yang didapatnya.

    Wajah dan tubuhnya yang telah basah oleh keringat menjadi semakin basah dan berkilat oleh lampu dalam ruangan ini. Adegan dan suasana ini tak terbandingkan meskipun oleh film peraih puluhan Piala Oscar!!!

    Kepala James mendongak ke atas dan mulai mengosongkan sperma yang memenuhi kantung bolanya ke dalam vagina Rosa. Kepala Rosa terlempar menjauh dari penis Rai begitu James untuk yang terakhir kalinya mendorong batang penisnya ke dalam vaginanya dan menghabiskan sisa spermanya.

    Aku meraih orgasmeku sendiri bersamaan waktu James menarik penisnya keluar dari vagina Rosa, sebuah lubang merah jambu nan basah dan dihiasi dengan rambut kemaluan yang hitam pekat. Sperma James perlahan meleleh keluar dari vaginanya.

    Rosa rebah kecapaian diatas lantai, matanya terpejam, tubuhnya berguling terlentang, pahanya terlihat masih bergetar perlahan menikmati sisa getaran kenikmatan yang ada.

    Rai mengambil bantalan sofa dan menempatkannya dibawah pantat Rosa. Mata Rosa terbuka memandangnya.

    “Jangan, tak mungkin aku dapat manampungmu”.

    Rai tak mengacuhkannya, dia memegang kedua kaki Rosa dan menempatkannya diatas pundaknya, kemudian mulai memposisikan penisnya mengarah ke vaginanya yang sudah basah kuyup itu.

    “Tidak, jangan” dia merintih begitu Rai mulai mendorong penisnya memasuki vaginanya.”Oh…nggghhh…, dia merobekku” .

    Rai tak bergeming, tetap bergerak. Rintihan Rosa berubah menjadi racauan begitu Rai menggerakkan masuk keluar separuh batang penisnya. Penis Rai terlihat basah oleh sperma James karenanya. Mata Rosa terpejam rapat, dia gigit bibirnya kuat kuat.

    Aku mendekatkan vaginaku ke wajah Rosa, memandang sperma dari vaginaku yang jatuh menetes pada pipinya dan mulai menggesekkan vaginaku pada mulut dan dagunya. Dengan bantuan James, Rai mengangkat kaki Rosa, membentangkannya lebar lebar dan mulai mengerjai vagina Rosa.

    Kedua buah zakarnya terayun ayun menghantam pantat Rosa. Sedangkan vaginaku melumuri wajah naifnya dengan cairanku dan sperma Rai. Segera saja aku merasakan gerakan lidahnya pada vaginaku begitu aku mengesksploitasi wajahnya.

    Beberapa waktu kemudian aku berhenti menggunakan lidahnya untuk memuaskanku dan duduk menyaksikan Rai memberinya persetubuhan yang selama ini didambanya.

    Suara dan baunya sungguh sangat menakjubkan saat Rai menggerakkan batangnya menembus vagina Rosa berulang kali. Akhirnya Rai berteriak kalau dia tak sanggup lagi menahan lahar spermanya yang akan keluar.

    Ditariknya penisnya keluar, dan mulai mengocok penisnya dengan tangannya sendiri diatas vagina Rosa. Aku segera mendekat dan meraihnya ke mulutku. Tembakan spermanya mengguyur tenggorokanku seiring denyutan demi denyutan yang mengosongkan kantung spermanya.

    Aku menatap Rosa, rambut kemaluannya yang hitam pekat dan bibir kemaluannya yang kemerahan terlumuri oleh sperma Rai yang tak tertampung dalam mulutku. Kutanyakan padanya apakah dia menyukai apa yang baru saja didapatkannya, jawabannya hanya “Oh…nikkmat”.

    Aku mengisi kembali gelas anggur kami. Rosa bangkit dan duduk menyilangkan kakinya, cairan yang mengalir keluar dari dalam vaginanya dengan cepat membasahi karpet.

    James yang baru saja menyaksikan temannya yang telah memberikan pada Rosa sebuah persetubuhan terhebat dalam hidupnya, masih saja mengocok batang penisnya dengan pelan dan berkata “Masih ada satu hal yang kuinginkan darinya”.

    Cerita Sex Vagina Sempit Perlahan dia mendekati Rosa sambil terus mengocok penisnya. “Buka mulutmu, sekarang”, katanya.
    Meskipun merasakan kekuatannya belum pulih benar, Rosa mulai menghisap habis batang penis James dalam mulutnya. Markas Judi Online Dominoqq

    Dengan kedua tangan James memegangi belakang kepala Rosa, James menggerakkan kepalanya berlawanan dengan gerakan pinggangnya sendiri. James menahan kepala Rosa agar tidak melepaskan penisnya saat dia menggeram orgasme.

    Jakunnya terlihat jelas naik turun saat dia memenuhi mulut Rosa dengan semburan spermanya hingga ada yang meleleh keluar dari samping celah mulutnya.

    Untuk beberapa saat keheningan merajai ruangan ini. Hanya suara nafas yang mulai mereda saja yang terdengar lirih.

    Rosa bangkit berdiri dan mulai mengenakan pakaiannya diatas kedua belah kaki yang masih gemetaran, celana dalamnya yang semula telah kering segera saja menjadi basah kembali seiring dengan warnanya yang berubah agak gelap karena cairan yang keluar dari vaginanya. Sambil mengenakan gaunnya, dia mengatakan kalau dia harus segera pulang, dia sedang menunggu telephone dari suaminya.

    Para pria berbaring diatas lantai, beristirahat sejenak setelah menyirami bukit birahi Rosa yang tandus. Beberapa menit setelah Rosa berlalu dan meredakan nafas yang memburu, kualihkan perhatianku pada para pria.

    “Boys, hadiah telah kalian terima, sudah puas kan?, Ayo, cepat bawa senjata kalian kemari dan urus aku!”.

    “Kalau Paulus mengetahuinya, oh… mati aku!!!” seru Rosa. “Berjanjilah padaku kalau ini akan selalu menjadi rahasia antara kamu dan aku,” teriaknya.

    “Tentu saja Nanda, jangan gusar gitu dong” kataku sambil membelai rambutnya.

    “Gusar? Kamu bilang gusar? Benar.. Yanna, aku merasa seperti seorang pelacur. Aku mempunyai affair dibelakang suamiku dengan bukan hanya satu, tapi dengan dua orang pria dan kamu!” katanya, menpis tanganku menjauh dari rambutnya.

    Kini sudah satu minggu setengah sejak terakhir kalinya aku bertemu dan bicara dengan Rosa. Aku tahu dia pasti malu atau katakanlah merasa bersalah setelah melakukan hubungan sex untuk pertama kalinya diluar ikatan perkawinannya. Dan itu merupakan pertama kali baginya dan sangat menakjubkan!.

    Aku telah ‘membagi’ penis yang paling mengagumkan dari apa yang ku miliki setahun belakangan ini dengan nama Rai dan James.

    Dengan tanpa sepengetahuan Rosa dan berdasar kesetiaan mereka, itu adalah sebuah rencana yang tak mungkin diskenario lebih baik lagi. Paulus, suami Rosa sedang pergi ke luar kota beberapa hari untuk keperluan Gereja.

    Rai dan James mampir ke tempatku. Mereka menjumpai aku dan Rosa yang sedang berjemur di pinggir kolam renang. Rosa seperti biasanya, sangat naif saat mereka mendekat tapi sangat anggun, mempesona, tinggi dengan rambut hitam pekat, dan figur yamg mangagumkan.

    Kemudian pada sore harinya mereka datang ‘berkunjung’. Obrolan hanyalah seputar bagaimana caranya agar mereka dapat menikmati keindahan tubuh Rosa sepuas puasnya. Hanya dengan memikirkannya saja telah membuatku basah dan ingin segera mendapatkan penyalurannya.

    Sepanjang malam itu aku aku memperoleh rangkaian persetubuhan yang dahsyat dari mereka berdua. Mereka dengan bercanda menyampaikan padaku bahwa mereka akan membunuhku bilamana aku tidak membantu mereka untuk mendapatkan Rosa.

    Kombinasi antara penis keras mereka dan mulit orgasme yang sudah tak terhitung lagi membuatku berjanji untuk melakukan apa saja yang mereka minta.

    Pada hari kepergian suamiku dalam tugas luar kota berikutnya, mereka datang lagi. Kali ini mereka membawa seorang teman baru lagi, Jay. Jay adalah seorang Ambon yang pernah mereka janjikan dulu.

    Aku tahu Rai dan James telah memanfaatkanku, tetapi apa yang kudapatkan dari mereka berdua benar benar dapat memuskan kebutuhan biologisku.

    Rai adalah seorang pria yang sangat mencengangkan dengan penis berurat kerasnya sedangkan James tak sekeras Rai, tetapi dia mempunya kepala penis yang lebih besar. Aku menikmati mereka berdua karena ukuran tak begitu penting bagiku, yang penting mereka dapat secara rutin mengisi kehampaan vaginaku diluar percintaan dengan suamiku sendiri tentunya.

    Aku tak mempunyai masalah dalam urusan ranjang dengan suamiku, kehidupan sex kami cukup panas. Tapi persetubuhan yang menyeluruh dan penuh dari mereka membuatku selalu memperoleh ledakan multi orgasme berbeda dari apa yang kudapat dari suamiku.

    Mereka berdua selalu bilang padaku bahwa gadis gadis seumuran mereka tidak dapat memuaskan mereka seperti yang kulakukan. Mereka sadar kalau vaginaku adalah milik mereka dan membawa seorang teman baru untukku adalah cara mereka menunjukkan hal itu. Tak perlu dikatakan lagi, aku memperoleh persetubuhan yang panas malam itu.

    Jay pamit lebih dulu sedangkan dua penis kesayanganku ‘menginap’ sampai pagi, menyetubuhiku lagi dan lagi hingga mereka pergi berselang hanya sepuluh menit sebelum kepulangan suamiku. Sekujur tubuhku penuh dengan sperma yang mereka tumpahkan barkali-kali.

    Ranjang penuh noda dan basah karena sperma. Aku taruh spreinya ke mesin cuci dan segera mandi membersihkan tubuhku saat suamiku datang. Kamar tidur kami penuh dengan aroma sex dan terjadilah lagi, aku orgasme di dalam mulut suamiku dan memberinya menu cairan asin dari vaginaku.

    Kembali pada Rosa…

    “Aku tak percaya telah membiarkan mereka melakukan semua ini terhadapku” gumam Rosa. “Dan aku tak sanggup menatap langsung ke matamu setelah apa yang telah terjadi antara kita” sambungnya lagi.

    Cerita Sex Vagina Sempit Aku tahu apa yang diperlukan dalam percakapan ini… sebotol anggur. Satu jam berlalu setelah aku menjadi seorang pendengar yang setia dan selalu mengisi gelasnya jika telah kosong. Dapat kukatakan dari arah percakapan ini setelah waktu terus berlalu, bahwa dia di sini tidak untuk mengungkapkan betapa jalangnya dirinya tetapi lebih kepada alasan yang lain lagi!!!
    Akhirnya dia bertanya ” Apakah kamu sudah ketemu sama mereka lagi sejak itu?”.

    “Oh, belum” kataku berbohong,

    “Oh…. sayang.., aku sangat gelisah dalam dua hari ini,” dia menambahkan, wajahnya jadi memerah.

    “Aku tak pernah menyangka kalau ada yang begitu besar dan keras,” katanya dengan menghindari menyebutkan ‘kata’ itu. “Bisa aku tanya hal yang sangat pribadi Yanna?”.

    Aku mengangguk dan bilang padanya bahwa dia dapat bertanya padaku segalanya.

    “Apakah kamu… bisexual?. Apa kamu sering melakukannya dengan wanita?”.

    Aku tertawa kecil dan mengatakan padanya kalau aku tidak menganggap demikian, tidak dalam perasaan yang sesungguhnya, tapi, ku katakan padanya bahwa melihat dirinya dalam suasana yang menggairahkan seperti kala itu menyebabkan semua itu terjadi begitu saja.

    Setelah beberapa gelas anggur lagi, aku bertanya kepadanya ” Jujur saja, kamu menikmati sore itu bukan?”.

    “Maksudku, itulah kenapa kamu berada disini sekarang, benar bukan?” sebelum dia dapat menjawab, aku menambahkan “Kamu mendapatkan orgasme sedikitnya selusin dengan Rai dan James dan sekali saat melakukannya denganku. Sekarang katakan padaku dengan sejujur-jujurnya, itu semua adalah kegiatan sexual yang selama ini kamu impikan bukan?”.

    Pengaruh anggur telah bekerja. Nafasnya menjadi berat dan putingnya tercetak jelas pada atasan ketatnya. Dia menganggukkan kepalanya. Rambut hitam panjangnya tergerai menutupi payudaranya yang penuh.

    Aku lebih menyudutkannya lagi dengan kembali mengingatkan dia akan bagaimana bergairahnya James kala menyetubuhinya, dan bagaimana penis keras Rai telah mengantarkannya pada orgasme yang berkepanjangan sore itu.

    “Ceritakan padaku Rosa, kamu dapat menceritakan segalanya”

    “Kita berbagi rahasia”.

    “Katakan padaku bagaimana kau menyukainya, bagaimana kau membutuhkannya,” aku mendesaknya.

    “Sumpah…, …ya!!!” akhirnya dia mengakuinya. “Aku memang menyukainya, aku melakukan masturbasi pagi dan malam dalam mingu mingu terakhir. Semua ini begitu tabu dan penuh dosa.A

    ku merasa begitu menginginkannya dan sangat ingin melakukannya lagi!”.

    Aku begitu terkejut mendengarkan seorang Nyonya yang begitu alim, lugu dan tertutup akhirnya menjadi sangat ‘terbuka’.

    “Maksudku, apa mereka suka melakukannya denganku” tanyanya.

    “Oh ya”, aku meyakinkannya. “Aku sangat yakin kalau kamu serasa bagaikan seorang perawan bagi mereka”.

    “Maksudku, aku tak ingin mereka menganggap aku seorang yang,… kamu tahu, aku sama sekali tak punya pengalaman dalam hal ini”. katanya.

    Aku tertawa lagi dan mengatakan padanya kalau mereka akan rela melewati rintangan apapun hanya untuk dapat menikmati vaginanya yang rapat itu lagi. Wajahnya kembali bersemu merah dan bertanya padaku bagaimana aku bisa bersama mereka sepanjang waktu.

    Kukatakan padanya bahwa mereka adalah pasangan bercintaku dalam setahun belakangan ini dan vaginaku tak bisa menampung penisnya Rai waktu pertama kali, tapi sekarang Rai dapat memasukkannya dengan lancar

    “Tapi bagaimana dengan suamimu?” tanyanya keheranan. “Apakah dia tak merasakan perbedaannya dalam dirimu?”.

    “Dia tak pernah menanyakan hal itu, tapi aku tahu dia pasti tak merasakannya. Begini, dia tetap rutin menggauliku, dan tebak hari apa biasanya dia melakukannya?”.

    “Oh.. sayangku…,” Rosa terperanjat, tangannya menutupi mulutnya. “Kamu sungguh nakal sekali!”.

    “Apakah mereka,.. mmm… maksudku para pria mau datang hari ini, mungkin sekedar untuk minum secangkir kopi”. dengan cepat dia bertanya.

    “Ya, pasti mereka mau,” kataku. “Tapi suamiku Teddy akan pulang sekitar jam empat sore nanti”. aku mengamati reaksinya, wajahnya tertunduk dengan mata menatap lantai.

    “Tapi kita bisa datang ke rumahmu dan aku tinggal menulis pesan untuk suamiku kalau aku sedang pergi belanja atau arisan apalah sama kamu. Bukankah katamu suamimu sedang keluar kota untuk beberapa hari sekarang ini?” kataku menghiburnya.

    “Oh ya, tentu kita bisa melakukannya” jawabnya dengan nada gembira. ” Apa kamu akan menelpon mereka?”.

    Dia benar-benar tak sabar dan ingin segara melakukannya. Tak mungkin lagi untuk menolaknya…

    “Aku akan menelpon mereka sekarang,” kataku, melihatnya duduk dikursi. Tangannya meremas pegangan kursi dengan kuat.

    Rosa segara pulang ke rumahnya untuk mandi. Aku melakukan hal yang sama dan mengatakan padanya akan langsung menelponnya begitu Rai dan James tiba nanti.

    Aku tak sabar untuk melihat reaksinya nanti saat melihat Jay datang bersama kami.

    Para pria datang kira-kira satu jam kemudian. Kami membuat sedikit rencana untuk’aksi’ nanti. James dan aku akan datang duluan dan Rai beserta Jay menyusul sejam kemudian.

    Cerita Sex Vagina Sempit Kami berangkat ke rumah Rosa dan mendapat sambutan yang hangat, dia kemudian memintaku untuk membantunya di dapur. Roknya yang lebar dan panjang berayun ke depan dan belakang di sela sela pinggangnya saat aku mengikutinya dari belakang.

    “Mana Rai” tanyanya.

    “Dia akan segera datang, kira-kira sejaman lagi deh” kataku padanya “Dia tertahan oleh pekerjaannya”.

    Rosa menuangkan anggur yang kubawakan dari rumah untuk kami, tentu saja di rumahnya tak mungkin ada persediaan anggur.

    Suaminya tak akan mengijinkan hal itu. Kami pergi ke ruang keluarga dan mengobrol di sana. Setelah lebih dari 45 menitan, aku minta pada Rosa untuk menunjukkan suasana rumahnya pada James.

    Aku dapat mendengarnya saat dia menunjukkan ruang bawah tangga dan mereka berdua menaiki tangga untuk melihat kamar tidur utama.

    Seperti yang direncanakan, aku menemui Rai dan Jay sebelum mereka membunyikan bel.
    “Mereka di atas” kataku menjelaskan,

    “Sudah lebih dari 45 menit yang lalu”. Kami bergandengan dan bergelak pelan layaknya pencuri berjalan keatas menuju ke kamar tidur utama.

    Pintunya tidak dikunci dan sedikit terbuka sehingga kami dapat menyaksikan pemandangan paling sexy yang ku saksikan hari ini.

    Rosa sedang bertumpu pada kedua siku dan lututnya di ujung tempat tidur, pantatnya mendongak tinggi, desahannya terdengar pelan. Roknya tersingkap hingga pinggang, kepalanya membelakangi kami, rata dengan kasur.

    Celana dalamnya tergeletak begitu saja pada lantai di dekat tempat tidur. James berlutut, wajahnya terkubur dalam pantat Rosa, menjilat dengan kuat pada klitorisnya yang basah hingga lubang anusnya.

    Aroma sexual memenuhi seluruh ruangan. Dan yang lebih tabu lagi, semua itu dilakukannya di rumahnya sendiri, bahkan diatas ranjang yang pastinya selalu dijaga kesuciannya oleh Sang Suaminya !!!

    Rupanya Rosa telah berubah menjadi seseorang yang berbeda sama sekali saat sisi ‘gelapnya’ terkuak. Dia telah mempersetankan segala aturan dan larangan yang selama ini mendoktrinnya…
    “Wuu-huu” teriak Rai “Saatnya pesta”

    Rosa segera bangkit menyingkirkan James dari vaginanya. Kepalanya menatap lurus ke arah kami dan menatap kami bertiga satu persatu. “Oh sayangku…” katanya.

    “Rosa, ini Jay teman baru kita” aku menjelaskan padanya.

    “Dia hitam sekali”.

    “Ya, dia seorang Ambon” sambungku. “Waah… apa nih yang sedang dilakukan James?
    Kelihatannya menggairahkan bagiku”.

    “Apa Nyong Ambon mencumbu vagina?” aku tanya pada Jay dengan pandangan menggoda.

    “Itu salah satu favoritku sayang” jawabnya kembali.

    Dengan cepat kulepaskan pakaianku kemudian menarik rok Rosa melewati kepalanya memperlihatkan payudaranya yang kini berayun bebas. “Wah, Rosa nggak pake BH hari ini” kataku, mengagumi putingnya yang sudah mengeras karena terangsang.

    James menarik Rosa ke posisi semula dan aku bergabung dengan mereka bersamaan dengan Jay yang menjelajahi belahan pantatku dengan lidahnya dan mulai mencumbui vaginaku. Rai tak mau menyia-nyiakan waktu dan langsung mengincar bibirku, menyodorkan penisnya yang baru setengah ereksi ke bibirku.

    Dalam posisi seperti ini aku dapat memasukkan seluruh bagian penisnya ke dalam mulutku, dan erangan kenikmatan keluar dari mulutnya menyuarakan apa yang tengah dirasakannya.

    Teriakan Rosa jadi bertambah keras, aku tahu letupan orgasme akan segera menyongsongnya dan aku segera mempermainkan putingnya dengan jariku begitu dia mencapai orgasme pertamanya di wajah James.

    Dia sungguh sangat cantik saat sedang dilanda orgasme!!! Kepala ranjang menjadi bergoyang maju mundur begitu James memompa vaginanya dengan penisnya. Kulepaskan mulutku dari penis Rai dan memberi semangat pada James agar menyetubuhi jiwa dan raganya.

    Ini membuat James menjadi lebih terbakar lagi gairahnya, dan memuji Rosa betapa ketat dan basah vaginanya dan dia akan segera mengisinya dengan sperma panasnya. Setelah beberapa menit, dia berteriak dan melepaskan spermanya dalam vagina Rosa.

    Aku mengarahkan kepala Rosa pada batang penis Rai dan dia mulai menjilatinya ke atas dan ke bawah.

    Aku menghampiri James yang sedang berbaring istirahat di tepi ranjang dan segera membersihkan penisnya dari sisa spermanya yang bercampur dengan cairan kewanitaan Rosa menggunakan mulutku. Jay langsung memanfaatkan situasi ini untuk segera melesakkan penis hitamnya ke vagina Rosa.

    Dia kelihatan seperti akan protes pada awalnya saat penis hitam Jay menerobos masuk ke dirinya dan langsung mengerang begitu penis Jay telah menyentuh dinding rahimnya.

    Jay segera membuat gerakan memacu, mengocok vaginanya yang segera saja mengantarkan Rosa pada gerbang orgasme keduanya, sebuah klimaks yang panjang. Wajahnya mengekspresikan perpaduan antara rasa sakit dan kenikmatan tiada tara.

    Seiring dengan Rosa yang tengah menikmati ledakan orgasmenya, aku tarik Jay dari tubuh Rosa, penis hitam panjangnya nampak berkilat berkilauan oleh cairan Rosa. Rai menarik Rosa, memeluknya dalam dekapan dadanya.

    Menghisap dan menggigit puting Rosa kemudian menempatkan penisnya dalam vagina Rosa yang telah kosong. Rosa menurunkan pantatnya perlahan memasukkan penis Rai yang ukurannya masih terlalu besar baginya, hingga akhirnya dapat tertampung masuk seluruhnya.

    Dia mulai menaik turunkan pantatnya diatas tubuh Rai. Lenguhan nikmatnya bergema di seluruh sudut kamar. Rai memegang erat pinggangnya menarik turun tubuhnya, beradu dengan tubuhnya sendiri hingga mengeksposs belahan pantat Rosa pada Rai.

    Aku mengambil Baby Oil dari kamar mandi Rosa dan melumurkannya pada batang penis Jay. Jay memposisikan dirinya di belakang Rosa dan mulai memaksakan penisnya untuk masuk dalam lubang anus Rosa yang masih perawan. Dia berteriak memohon jangan dan tidak berulang ulang, mencoba melepaskan diri dari penis Jay di belakangnya.

    Rai mendekapnya erat dalam pelukannya, tangannya melingkar erat di pinggang Rosa. Jay kini mulai dapat memasukkan kepala penisnya ke dalam lubang anus Rosa dan menekan perlahan lebih ke dalam.

    Cerita Sex Vagina Sempit Rosa nyaris berteriak keras begitu Jay akhirnya berhasil memasukkan seluruh batang penisnya ke dalam lubang anusnya. Bersamaan dengan penis Rai di dalam vagina Rosa, Jay mulai mengayun maju mundur penisnya dalam lubang anus Rosa dengan variasi dangkal dalam menyebabkan Rosa langsung mendongakkan kepalanya ke atas. Jay menggeram hebat begitu spermanya menyembur dalam anus Rosa.

    James tiba-tiba menggantikan posisi Jay dan segera meggasak kembali lubang anus Rosa, sperma Jay meleleh keluar dari lubang anus Rosa begitu James melesakkan penisnya ke dalam.

    Dia juga tak sanggup bertahan lama dan dalam menit berikutnya menanamkan penisnya dalam dalam, mencengkeram dan memukul bongkahan pantat Rosa, menariknya rapat-rapat menempel erat dengan tubuhnya. Pinggangnya bergerak cepat maju mundur mengiringi pengisian lubang anus Rosa dengan spermanya lebih banyak lagi.

    Rai mengeluarkan penisnya dan mengincar lubang anus Rosa sebagai pelepasan terakhir juga. Untuk 10 menit ke depan Rai menggoyang Rosa dari belakang. Aku mendekati Rosa dan menarik rambutnya ke belakang membuat wajahnya menengadah keatas.

    Langsung kuberi dia ciuman yang panjang dan dalam. Kemudian menyodorkan vaginaku ke depan wajah, hidung dan mulutnya. Kupegang kepalanya dan mendekatkannya pada bibir vaginaku, melingkarkan kedua pahaku pada lehernya memaksanya untuk membenamkan mulut dan lidahnya lebih dalam lagi pada vaginaku dengan tanganku yang mengendalikannya dari belakang kepalanya.

    Dan meledaklah orgasmeku. Reflek ku himpit kuat kuat kepalanya dengan kedua belah pahaku, menekan ke depan pantatku agar semakin dalam wajahnya tenggelam dalam vaginaku. Aku menggeram hebat.

    Tubuhku mengejang ngejang untuk beberapa saat, lalu lemas menyelubungiku. Rosa segera menarik kepalanya dari jepitan kedua pahaku seperti orang yang kehabisan nafas, Rai mendekatkan kepalanya ke arah vaginaku dan langsung menghisap habis cairan kenikmatanku, membuat wajahnya belepotan karenanya.

    Jay dan James mengocok batang penis mereka saat Rai berteriak bahwa orgasmenya sudah dekat di dalam lubang anus Rosa. Rai menarik keluar penisnya dari anus Rosa dan segera mengocoknya di depan wajah Rosa. Teriakan Rai mengiringi tembakan spermanya pada wajah, pipi dan mulut Rosa yang terbuka menunggu.

    Detik berikutnya Jay sudah berada diantara paha Rosa dan bersiap untuk memasukkan batang penisnya dalam vagina Rosa yang sudah sangat basah. Berdiri di ujung tempat tidur, dia memegangi kedua tumit kaki Rosa dan mulai menggoyang Rosa kembali.

    Bibir tengah vaginanya mencengkeram erat sekeliling batang penis Jay seiring tiap hentakan, kelentitnya ikut tedorong masuk begitu Jay menekan masuk penisnya. Orgasme Rosa berkesinambungan, Jay menggeram keenakan. James kemudian melumuri payudara dan perut Rosa dengan spermanya.

    Jay tidak mengendorkan gerakannya sampai pada saat penisnya terasa akan meledak oleh dorongan spermanya, dan akhirnya meyirami rahim Rosa dengan guyuran sperma panasnya. Rosa berbaring terlentang dengan kaki yang masih terpentang lebar.

    Sperma melumuri sekujur tubuhnya, dan meleleh keluar dari kedua lubang bawahnya. Para pria mengoles oleskan penis mereka yang basah pada wajah Rosa. Sedangkan aku juga telah mendapatkan lagi orgasmeku sendiri dengan permainan jari tanganku.

    Aku pandangi Rosa, lalu mulai menjilat dan mengisap membersihkan sekujur tubuhnya dari sisa-sisa sperma. Tangannya membelai rambutku saat aku membersihkan sperma para pria yang masih tertinggal pada vaginanya.

    Aku kenakan kembali pakaianku secepat aku melepasnya tadi dan bilang pada mereka kalau aku tak dapat tinggal lebih lama lagi dan harus segera pulang karena suamiku sedang ada di rumah sekarang.
    Aku terbangun keesokan harinya, segera ke rumah Rosa begitu suamiku berangkat ke kantor. Aku harus mencari tahu tentang semua kejadian semalam.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex  Tukang Pijat Gadungan

    Cerita Sex  Tukang Pijat Gadungan


    4715 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex  Tukang Pijat Gadungan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Rencana untuk berlibur kesampaian juga diman aku dan teman sekantor liburan ke pengandaran , berempat
    kami berangkat Aku, Sita, Zilfa dan cowoknya Zilfa namanya Edi , kurang lebih 6 jam akhirnya sampai di
    tempat tujuan kami sebelumnya sudah menyewa tempat penginapan satu rumah yang terdiri dari 2 kamar
    tidur 1 kamar mandi dan ruangan tamu.

    Karena kami tiba sudah larut malam, maka setelah menurunkan barang-barang.. Kami pun langsung masuk ke
    kamar masing-masing, aku satu kamar bersama Sita, sedangkan Zilfa satu kamar bersama cowoknya, kamar
    yang aku tempati terdiri atas dua ranjang yang terpisah, sebuah lemari pakaian dan meja rias dengan
    kacanya yang besar dan jendela yang menghadap ke laut.

    Karena capek, lelah dan ngantuk.. Kami pun langsung tidur tanpa ganti baju lagi. Keesokan harinya aku
    bangun jam 10 pagi dan aku melihat Sita sudah tidak ada ditempat tidurnya, aku pun langsung bangun dan
    menyisir rambutku yang panjang (sebahu lebih) dan keluar kamar, ternyata tidak ada siapa-siapa..

    “Wah pada kemana mereka..” pikirku, tetapi tiba-tiba HP ku berbunyi, ternyata Sita menelphon.

    “Sudah bangun non..” serunya.

    “Kalian lagi dimana sih?” seruku.

    “Oh iya.. Sorry, kita lagi pergi cari film nih.. Tadi enggak tega bangunin kamu..” seru Sita.

    “Yaa.. sudah.. Titip makanan yaa..” sahutku

    “Okey non” lalu hubungan terputus.

    Kini aku sendirian di bungalow itu, lalu aku pun segera mandi.. Dan menikmati segarnya guyuran air
    dari shower, setelah mandi akupun memakai CD dan BH warna pink (aku suka yang satu warna) dan memakai
    kimono, setelah itu aku duduk-duduk disofa tamu sembari mengeringkan rambutku dengan handuk, tiba-tiba
    aku melihat secarik kertas diatas meja, disitu tertulis ‘menyediakan jasa pijat, urut dan lulur’ dan
    dibawahnya ada nomor teleponnya.

    “Ah betapa enaknya dipijat.. Kebetulan badan lagi pegel..” pikirku sembari membayangkan dipijat oleh
    si mbok dirumah, lalu aku menelphon nomor itu dan diterima oleh seorang wanita disana, setelah
    mengutarakan maksudku, akhirnya wanita itu bilang.. Tidak lama lagi akan datang pemijat ke kamar aku,
    setelah itu akupun duduk menanti..

    Cerita Sex  Tukang Pijat Gadungan Tak lama kemudian pintu diketuk dari luar, segera aku bangkit dan membuka pintu.. Dan.. Terkejutlah
    aku, karena tampak seorang pria dengan baju putih berdiri diambang pintu, lalu.
    “Selamat siang neng.. Anu.. Tadi manggil tukang pijat yaa?” seru pria itu.

    Tampak pria itu berumur kira-kira 45-an, tidak terlalu tinggi tapi kekar dan berkulit coklat.

    “Eh.. nggak.. Anu.. Iya pak..” sahut aku, “Anu.. Bapak tukang pijatnya..?” tanyaku.

    Pria itu tersenyum lalu, “Iya neng”.

    Wah.. Kini aku rada sedikit panik, tidak menduga kalau tukang pijatnya seorang pria, tapi tanpa aku
    sadari aku malah mempersilahkan bapak itu masuk, setelah masuk.

    “Mau dipijat dimana Neng?” tanyanya.

    “Ngk.. Di.. Kamar aja pak” sahutku, lalu aku membiarkan bapak itu mengikutiku menuju kamar, tiba
    didalam kamar, bapak itu segera dengan cekatan membereskan ranjang tidurku, lalu menyuruhku untuk
    tengkurep diatas ranjang.

    Aku mengikutinya, dan berbaring tengkurep diatas ranjang.. Lalu terasa tangan si bapak itu yang kasar
    itu mulai memijat-mijat telapak kaki dan kedua betisku, aku benar-benar merasakan nikmatnya pijatan
    bapak itu, kemudian.

    “Maaf neng.. Kimononya dibuka yaa” serunya,

    Aku hanya diam saja ketika kimonoku dibuka dan diletak diranjang satunya lagi, kini hanya tinggal CD
    dan bra saja, setelah memijat betis dan bagian paha..

    Si bapak beralih ke punggungku, memang terasa enak pijatan si bapak ini, setelah itu aku merasakan si
    bapak menuangkan oil ke atas punggungku dan mulai mengosoknya, lalu.

    “Maaf yaa Neng” serunya sembari melepas tali BHku, aku hanya diam saja, kedua tanganku aku taruh
    dibawa bantal sementara kepalaku menoleh ke arah tembok, terasa geli juga ketika si bapak mulai
    mengurut bagian samping tubuhku.

    Cerita Sex  Tukang Pijat Gadungan Lalu terasa tangan si bapak mulai mengurut kebagian bawah dan menyentuh CD ku, lalu “Maaf yaa neng..”
    serunya sembari tangannya menarik CDku kebawah, aku terkejut tapi anehnya aku membiarkan si bapak itu
    melorotkan CD ku hingga lepas.

    Kini si bapak dengan leluasa mengurut tubuhku bagian belakang yang sudah telanjang itu, lalu si bapak
    mengosokan oil ke seluruh tubuhku bagian belakang dari pundak sampai ketelapak kaki dan dibawah sinar
    lampu kamar, aku yakin tubuhku akan tampak mengkilap karena oil itu.

    Aku hanya berdiam diri saja.. Dan membiarkan si bapak mengurut bagian dalam pahaku, kedua kaki ku
    direnggangkan..

    Oouhh.. Pasti sekarang dibapak dapat melihat kemaluanku dari belakang.. Pikirku, tapi aku hanya diam
    saja..

    Dan diam-diam merasakan nikmat ketika tangan dibapak menyentuh-nyentuh bibir vaginaku, lalu dibapak
    naik ke atas tempat tidur dan duduk berlutut diantara kedua paha ku, aku hanya bisa pasrah saja ketika
    si bapak merenggangkan kedua pahaku lebih lebar lagi dan membiarkan kedua tangan si bapak mengurut-
    urut bagian pinggir vaginaku..

    Gilaa.. Aku terangsang hebat.. Dan setiap jari-jari si bapak menyentuh bibir vagina ku.. Akupun
    mengelinjang.

    Setelah cukup lama, akhirnya si bapak menuangkan oil ke atas pantatku.. Terasa cairan oil itu merambat
    melewati anus dan terus sampai ke vaginaku, kemudian dengan kedua tangannya.

    Si bapak mulai mengurut bongkah pantatku, dan aku benar-benar merasakan nikmat dan membiarkan si bapak
    membuka bongkah pantatku dan pasti dia dapat melihat bentuk kemaluanku dengan jelas dari belakang
    berikut anus ku.. Oohh

    Tiba-tiba terasa jari-jari si bapak mengusap-usap anus ku.. Gilaa.. Aku terangsang hebat.. Apalagi
    terasa sedikit demi dikit jari telunjuk dibapak itu dicolok-colok ke dalam anus ku.. Bergetar hebat
    tubuhku.

    Cerita Sex  Tukang Pijat Gadungan Dan tanpa aku sadari aku mengangkat pantatku hingga setengah menungging, tiba-tiba kedua tangan si
    bapak memegang pangkal paha ku dan mengangkat pantatku ke atas, aku menurut saja..

    Hingga akhirnya aku menungging dihadapan si bapak itu, kepala ku.. kubenamkan ke atas bantal.. Dan
    membiarkan si bapak mempermainkan vaginaku dengan jari-jarinya..

    Tiba-tiba.. Ooouuhh.. Aku mengeluh panjang ketika terasa jari si bapak menyusup masuk ke dalam
    anusku..

    Terasa sedikit mules ketika jari telunjuk si bapak itu di sodok-sodok keluar masuk lobang pantatku,
    oohh.. Aku hanya bisa meringis saja dan akupun mengelinjang hebat ketika tangan si bapak yang satunya
    menyusupkan jarinya ke dalam liang vaginaku..

    Gilaa.. Aku merasakan nikmat luar biasa.. Aku hanya pasrah saja dan membiarkan si bapak mengocok-
    ngocok vagina dan anusku dengan jari-jarinya,

    Tanpa sadar aku meluruskan kedua tanganku untuk menopang tubuhku.. Hingga kini posisiku seperti orang
    merangkak, sementara si bapak tetap duduk berlutut dibelakang. Cukup lama juga jari-jari si bapak
    menyodok-nyodok liang vaginaku dan lobang pantatku..

    Dan aku benar-benar menikmati.. Sehingga tanpa sadar vaginaku sudah basah bercampur dengan oil..
    Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang menempel dimulut vaginaku, ternyata si bapak telah
    mengarahkan batang kemaluannya ke bibir vaginaku, aku hanya pasrah dan membiarkan ketika secara
    pelan-pelan batang kemaluan si bapak mulai ditekan masuk ke dalam vaginaku..

    Oohh.. Nikmat.. Tanpa disadari.. Aku mengerak-gerakan pinggulku juga, tubuhku terguncang-guncang
    ketika si bapak mulai menyodok-nyodok vaginaku dengan batang kemaluannya..
    Aahh.. Nggkk.. Ohh.. Aku benar-benar merasakan nikmat.. Dan diam-diam aku mencapai klimaks tanpa
    sepengetahuan si bapak itu, tiba-tiba si bapak mencabut batang kemaluannya dari vaginaku..

    Lalu oohh.. Gilaa.. Terasa ujung batang kemaluan si bapak ditempelkan ke anusku.. Wah dia mau
    menyodomi aku.. Pikirku memang aku pernah melakukan anal sex.. Tapi ini..

    Cerita Sex  Tukang Pijat Gadungan Lalu si bapak menarik kedua tanganku kebelakang dan menyuruh aku membuka belahan pantatku dengan kedua
    tanganku sendiri.. Kemudian terasa jari-jari si bapak mengolesi anusku dengan oil..

    Dan kadang-kadang menyusupkan satu dua jari nya ke dalam.. Kemudian terasa pelan-pelan batang kemaluan
    si bapak menerobos masuk ke dalam anus ku..

    Aakk.. Nggkk.. Aku mengeluh.. Rada sakit dikit.. Tapi setelah semua batang kemaluan si bapak amblas..
    Dan ketika si bapak mulai menyodok-nyodok keluar masuk.. Ahh.. Nikmatnya.. Terasa sedikit mules tapi
    aku benar-benar enjoy anal sex ini..

    Tetapi kini aku merasakan kenikmatan yang.. Tidak klimaks-klimaks.. Sampai basah tubuh ku dengan
    peluh.. Tetapi si bapak tidak kunjung klimaks juga, rasa nikmat.. Mules.. Campur aduk.. Aku hanya bisa
    meringis-ringis sembari memejamkan mata saja, tetapi akupun tidak tinggal diam..

    Jika si bapak menghentikan gerakannya, maka aku langsung mengerakan pinggulku maju-mundur sehingga
    batang kemaluan si bapak tetap keluar masuk lobang pantatku hingga akhirnya lama kelamaan gerakan si
    bapak semakin cepat.. Dan terdengar nafasnya yang semakin memburu, rupanya si bapak sudah mau
    klimaks..

    Akupun membuka belahan pantatku semakin lebar dengan kedua tanganku, lalu terdengar si bapak mengerang
    aahh.. Nggkk.. Lalu ia menjabut batang kemaluannya dari lobang pantatku lalu disemburnya airmaninya
    kepunggungku crot.. crot..

    Terasa ada cairan kental dan hangat membasahi punggungku.. Sampai kerambutku dan akupun seketika rebah
    telungkup.. Dengan nafas masih memburu.. Dan masih merasakan nyeri di duburku.

    Setelah itu si bapak.. Pergi ke kamar mandi.. Akupun segera mengambil CD ku dan mengelap air mani si
    bapak yang belepotan dipunggung ku.. Tiba-tiba aku mendengar suara pintu dibuka..

    Akupun segera mengenakan kimonoku dan berjalan keluar kamar.. Ternyata si bapak itu sudah tidak ada..
    Loh gimana sih ini orang.. Pikirku.. Ah.. Biar aja kalau enggak mau dibayar..

    Lalu akupun menuju kamar mandi.. Terasa lengket punggung ku karena oil tadi, tetapi tiba-tiba ada yang
    mengetuk pintu.. Akupun segera merapihkan kimonoku dan berpikir.. Pasti si Sita dan kawan-kawan sudah
    pulang, ketika pintu aku buka tampak seorang ibu-ibu dengan kebaya berdiri diluar.. Lalu.

    “Selamat siang neng.. Neng yang.. Mau dipijet kan?” seru ibu itu.

    “Iya.. Ibu siapa” tanyaku

    “Saya tukang pijatnya neng” sahutnya..

    Gilaa.. Siapa dong bapak tadi.. Walaupun aku terkejut.. Tetapi jujur.. Aku enjoy sekali dengan
    permainan si bapak itu.. Tapi.. Andaikan tunangan kutahu.. Ah.. Jangan sampailah.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cewek SMA di Perkosa Rame-Rame

    Cewek SMA di Perkosa Rame-Rame


    2978 views


    Duniabola99.com – Baru beberapa jam merayakan kelulusannya dari sebuah SMA di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, kegadisan Bunga (nama samaran) direnggut Randi (18), pacarnya sendiri, pada Senin (16/5/2011) malam. Tragisnya, diduga Randi juga berkomplot dengan tiga rekannya. Saya tidak sangka Pak, Randi yang tampak sopan dan solider itu rupanya pria bejat.

    Mendapat perlakuan seperti itu, Bunga (18) mengadukan tindak kekerasan seksual yang baru menimpanya ke polisi. Dengan menangis sesenggukan, Bunga mengaku dirinya digilir empat pemuda berandal di sebuah kebun cokelat tak jauh dari permukiman penduduk di Kecamatan Andreapi, Polewali Mandar, Senin malam.

    Ceritanya bermula ketika Bunga diajak Randi jalanjalan ke sebuah pasar malam di Polewali Mandar. Randi adalah pemuda yang baru sebulan dikenalnya. Keduanya pun membuat janji untuk bertemu di Pantai Bahari, Polewali. Dari sana Randi kemudian berjanji akan mengajak Bunga jalanjalan ke pasar malam di Polewali.

    Sesampai di lokasi, ternyata Randi tidak masuk ke lokasi pasar malam. Kepada Bunga, Randi mengatakan ingin mengajak Bunga ke rumah salah seorang sahabatnya. Bunga pun tidak curiga.

    Namun, perjalanan ternyata makin jauh meninggalkan permukiman warga. Saat itulah Bunga mulai menangkap firasat buruk. Dugaan Bunga terbukti. Dia bukannya dibawah ke rumah temannya, melainkan digiring ke sebuah kebun cokelat. Lokasinya sekitar 2 kilometer dari permukiman penduduk di Kecamatan Andreapi, Polewali. Di tempat ini Bunga dipaksa melayani nafsu bejat Randi.

    Rupanya Randi tak sendirian. Ada tiga teman lainnya, yaitu Icang (20), Ula (23), dan Memet (21). Mereka bertiga diduga sudah menunggu sebelum kedua pasangan baru ini tiba di lokasi kejadian. Seperti sekenario cerita yang sudah direncanakan bersama, semuanya berjalan mulus.

    Seusai Randi melampiaskan nafsu bejatnya, ketiga rekannya tadi yang diduga sudah mengintip dari jarak dekat tibatiba menyergap kedua pasangan ini. Agar sandiwaranya tidak terbongkar, Randi seolaholah tak mengenal ketiga rekannya yang menyergap seusai menodai pacar barunya dengan cara paksa. Ketiga rekan Randi seolaholah menangkap basah Randi dan Bunga yang berbuat mesum di tengah kebun. Namun, bukannya melaporkan tindakan asusila ini ke polisi, ketiganya malah minta jatah.

    Bunga sempat memberontak, tetapi apa dayanya. Ketiga pemuda itu pun dengan leluasa melampiaskan nafsu bejatnya hingga Bunga pingsan.

    Sadisnya, Bunga yang tidak berdaya malah ditinggal seorang diri pada malam yang gelap gulita di kebun cokelat oleh para begundal itu. Dengan setengah sadar, Bunga kemudian berusaha berjalan tertatihtatih mendekati permukiman penduduk sebelum akhirnya mendapat pertolongan warga setempat.

    Dari kesaksian warga, Bunga baru tahu bahwa pemuda yang baru sebulan pacaran dengannya itu sengaja menyerahkan mahkotanya kepada para pemuda lain dengan cara paksa.

    Di hadapan polisi, Bunga menangis sesenggukan menceritakan nasib tragis yang dialaminya. Bunga mengaku tak menyangka pemuda yang dikenalnya dermawan dan suka menolong itu ternyata pria bejat yang tega menyerahkan dirinya kepada orang lain.

    Saya tidak sangka Pak, Randi yang tampak sopan dan solider itu rupanya pria bejat, ujar Bunga kepada petugas.

    Bunga mengadu dan meminta belas kasihan kepada petugas agar Randi dan tiga rekannya yang telah menyusun sandiwara jahat di depan matanya itu bisa ditangkap dan dijerat hukum. Bunga mengaku bersumpah tak akan memaafkan. Dia mendesak polisi agar segera menangkap para pelaku karena identitas dan alamat rumah pelaku diketahui warga setempat.

    Kepala Kepolisian Sektor Polewali AKP I Wayan berjanji akan segera membekuk para tersangka. Seusai menerima keterangan korban, I Wayan menyatakan telah mengerahkan sejumlah anggotanya ke beberapa lokasi yang selama ini diduga jadi tempat mangkal para pelaku.

  • Chiki Dulce : Keinginan yang kuat

    Chiki Dulce : Keinginan yang kuat


    2205 views

  • Chisa Hoshino cantik mastrubasi dan hisapi kontol kurus panjang

    Chisa Hoshino cantik mastrubasi dan hisapi kontol kurus panjang


    2053 views