Author: dbgoog99
-
Video bokep Megan Rain dan Marley Brinx mandi sebelum ngentot bertiga
-
Foto Bugil Gadis cantik dari Ceko Eufrat melepas bra putih
Duniabola99.com – foto gadis berambut merah bugil melepas pakaian dalam putuhnya menampilkan toketnya yang bagus sempurna bulat padat dan kenyal dan juga memamerkan memeknya yang tidak berbulu sambil duduk diatas kursi.
Kumpulan foto gadis, kumpulan foto cewek cantik Tumblr, Foto-foto Cewek Cantik karyawan Indomaret Imut Banget, Gudang Foto Cewek Cantik & seksi, Kumpulan Foto Cewek2 Cantik Berjilbab Terbaru 2019, Kumpulan Foto Cewek Cantik,
-
Kisah Memek Perselingkuhan Dengan Suami Sahabatku
Duniabola99.com – Aku duduk terpaku di teras depan rumah angin berhembus dan membelai rambutku. Di sini aku merenung tentang jalan kehidupanku bagaimana bisa aku berselingkuh dengan suami sahabatku sendiri, panggil namaku Meta di usia 25 tahun aku memilki kekasih yang tidak lain adalah suami dari sahabatku sendiri Desi namanya. Aku begitu dekat dengannya mulai dari masa sekolah dulu.
Sampai akhirnya dia menikah dengan seorang pria yang dia kenal semenjak kuliah, Ardan namanya dia seorang pria yang begitu baik dan setia. Bahkan mereka berdua kerap membuatku cemburu melihat kelakuan keduanya yang selalu romantis. Dan hal itu sering membuatku merasa ingin menjadi Desi bersama melakukan adegan layaknya dalam cerita dewasa bahkan aku sering melirik Ardan secara sembunyi-sembunyi.Sebenarnya hal itu juga membuatku sesak dalam hati, tidak mungkin juga aku mencintai suami dari sahabatku sendiri. Dia sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri, begitu juga Desi begitu baik padaku tapi bagaimana jika dia tahu kalau aku sahabatnya mencintai suaminya sendiri. Aku saja tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Karena hal itu juga aku harus pintar-pintar menyembunyikan hatiku. Di depan keduanya aku bersikap seolah tidak terjadi apa-apa dalam hatiku, seperti hari ini aku sedang berada di rumah Desi karena dia memintaku untuk datang kesini. Dari pertama sampai dirumah ini aku tahu kalau keduanya habis saja melakukan adegan cerita dewasa karena tatapan merewka menandakan hal itu.
Sebenarnya besok malam ada acara keluarga di rumah Desi, dan hari ini dia menyediakan semuanya sebelum hari H besok. Sampai akhirnya ada yang kurang dari persediaannya ” Meta aku minta tolong kamu beli barang yang kurang ya… ” Akupun beralasan padanya untuk menolak ” Aduh kenapa nggak kamu saja Des….. ” Kataku pada Desi karena aku tahu kalau dia akan menyuruh suaminya juga.Diapun mendekat sambil merengek padaku ” Tolong dong sayang… nanti biar kamu bareng mas Ardan soalnya aku sudah capek banget…. ” Kalau sudah begini aku tidak dapat emnolak permintaan Desi, kasihan juga dia merengek seperti itu dan aku tahu kalau dia mesti istirahat untuk acar keluarga besok apalagi kini ada keluarga Ardan yang juga ikut bergabung.
Aku sudah lama bersahabatan dengan Desi karena itu aku tahu kalau ada acara keluarga dia akan sibuk menyiapkan semuanya. Akhirnya akupun berangkat dengan Ardan suaminya, selama dalam perjalanan aku banyak diamnya sempat aku melihat Ardan melirik ke arahku saat itu jantungku berdegup kencang karena salah tingkah juga berada dalam satu mobil hanya berdua dengan Ardan.
Sampai di supermarket kamipun langsung membeli semua kebutuhan yang belum Desi beli, dan aku sudah membawa catatan kecil darinya. Ardan dengan setianya mendorong troli belanjaan aku lihat banyak mata yang melihat ke arah kami sampai di kasir akupun hendak membayar sebelum kasir tersebut bilang ” Wah kalian pasangan romantis banget… Baru honeymoon ya Mbak…. ” katanya dengan enteng.
Sedangkan aku tersipu malu kala itu namun aku lihat Ardan hanya tersenyum menaggapi kata kasir tersebut. Lalu kamipun kembali menuju tempat parkir di mal tersebut, dan aku tidak menyangka sebelumnya karena begitu masuk dalam mobil tiba-tiba Ardan langsung mencium pipiku tapi aku langsung menolak dengan menarik tubuhku kebelakang melihatku seperti itu dia berkata padaku.Sambil menatapku dengan tajam ” Aku tahu kalau kamu juga rasakan hal yang sama denganku… Meta aku suka kamu dari dulu.. tapi aku tidak tahu harus bagaiaman menghadapi hal ini… ” Saat itu aku merasa begitu senang dengan perkataan Ardan, rupanya diapun merasakan hal yang sama padaku seperti aku yang mencintainya dari dulu tapi aku hanya bisa menyembunyikan perasaanku.
Saat itulah aku terdiam ketika Ardan kembali mendaratkan bibirnya pada bibirku, bahkan kini aku membalasnya dengan begitu buasnya. Aku mainkan lidahku dalam rongga mulut Ardan diapun menerima dengan hangatnya ” Ooouughh… aku sayang… kamu …Meta….. sungguh… sa…yang…. ” Sampai akhirnya diapun mendorong tubuhku untuk setengah rebahan pada jok mobil.
Kamipun saling melumat sedangkan tangan Ardan tidak diam lagi, dia terus menggerayangi tubuhku dan membuatku merasa seperti di awang-awang. karena hal ini adalah salah satu mimpi terindahku yang mejadi kenyataan. Akhirnya dia melorotkan celananya sampai aku lihat kontolnya sudah berada di posisi siap menerkamku dan akupun memberikan jalan untuknya masuk dalam selangkanganku.Dengan melebarkan paha akupun siap menerima kontol Ardan, begitu dia melesatkan kontolnya dalam memekku ” Ooouugghh… uuuuggghh…. uuuuggghhh…. aaaaaagggggghhhh…. Ar… dan… sa..yang… aaaagghh… ” dia tersenyum penuh nafsu kemudian kembali mencium seluruh wajahku hingga akhirnya bibirku menjadi santapan bibirnya untuk dia kulum sambil menggoyangku.
Gerakan pinggul Ardan membuatku menggelinjang pasrah ” Oooouuuuggggggghhhh…. aaaaggggghhh…. aaaaagggggghhhh… oooouuuggghh… sayang… terus… aaaggghh… ” Desahku karena saking nikmatnya di goyang oleh Ardan. Diapun semakin mempercepat goyangan dan henatakan kontolnya pada memekku kembali aku menggeliat menahan nikmatnya kontol Ardan yang seakan menusuk dalam memekku.
Sampai-sampai akupun di buat blingsatan olehnya dan desahanku semakin menjadi ketika dia memutar kontolnya dalam memekku ” Ooouugghh Ar.. dan… sayang… aaaagggghhh te…rus… aaaagghhhhh…. sayang…… aaaaaggggghh… aku nggak kuat… sayang… aaaggghh…. ” Kataku di bawah tubuh Ardan yang semakin menggila menggoyang pantatnya dan seakan memutar kontolnya dalam memekku.Sampai akhirnya aku lihat dia memejamkan mata dan menengadah ke atas, bagai pemain dalam cerita dewasa dia mengejang dan mengerang dengan kerasnya ” Ooouuuuggghhh… Meta… aku… nggak tahan sayang……… aaaaaaggggghh…. aaaggggghh… ” Muncrat sperma hangatnya dalam memeku bahkan memenuhi lubang memekku sampai akhirnya dia terkulai lemas di atas tubuhku.
-
Video Bokep Eropa baby sitter kurus tertangkap ngentot dengan pacarnya
-
Foto Bugil Indah remaja Dakota memamerkan vagina gemuk-nya
Duniabola99.com – sedang mencari foto ngentot yang terupdate setiap hari? temukan di Duniabola99 yang selalu update dan membagikan. Foto-foto ngentot pilihan terbaik duniabola99.
-
Kisah Memek Keponakan Tante Rini HOT
Duniabola99.com – Kenalkan, nama saya Boy, teman-teman biasa memanggilku Mas Boy. Saya seorang pemuda berusia 25 tahun dengan tinggi badan 170 cm dan berat 55 kg. Meski usia saya kini sudah seperempat abad, namun pengetahuan saya dalam dunia percintaan masih sangat minim dan belum punya banyak pengalaman yang layak dibanggakan sebagaimana layaknya anak muda jaman sekarang.
Sekarang saya sedang bekerja pada sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa. Sebut saja nama perusahaan itu adalah Sepinggan tours and travel service. Jarak kantor itu sekitar 5 km dari tempat tinggal saya.Kini saya tinggal dengan Om saya, saya biasa memanggilnya om Rudy, ia adalah adik kandung dari Ibu saya). Om Rudy sehari-hari bekerja sebagai Kepala sekolah di sebuah SMK Negeri yang cukup terkenal di kota kami, sementara tante saya, sebut saja namanya tante Rini bekerja sebagai perawat di sebuah RS swasta. Kedua anaknya (sepupu saya) tinggal kost di kota lain karna mereka tidak mau kuliah di kota kami (entah karena alasan apa). Sejak kedua anaknya kuliah dan tinggal di kota lain, om dan tante saya hanya tinggal bertiga dengan seorang pembantu.
Sekitar dua bulan kemudian Om Rudy mengajak saya agar saya tinggal bersama mereka, dengan alasan daripada saya harus kost di luar, lebih baik saya tinggal di rumah om saya saja karena di rumahnya ada kamar yang kosong, kata om Rudy memberi alasan. Sejak saat itu jumlah penghuni rumah bertambah satu orang.
Sebulan kemudian, tante Rini membawa keponakannya ke rumah, jadi sekarang ada lima orang yang tinggal di rumah itu. Sejak kedatangan keponakan tante Rini, suasana jadi kembali ramai, tidak seperti dulu lagi ketika belum ada keponakan. Nama keponakan tante Rini adalah Endang, usianya 15 tahun, ia sudah duduk di kelas dua SMKK Negeri. Endang adalah seorang gadis yang cantik, cerdas, rajin dan baik hati pada semua orang.
Suatu ketika, om Rudy dan tante Rini pergi menghadiri acara perpisahan siswa kelas II di sekolah tempat om saya bekerja. Ia sempat mengajak saya, namun saya menolak dengan alasan saya agak lelah, lalu tante Rini mengajak Endang, namun Endang juga menolak dengan alasan Endang lagi ada tugas dari sekolah yang harus diselesaikan malam itu juga karena besok tugas itu sudah harus dikumpulkan.
Sebelum om dan tante meninggalkan rumah, mereka tidak lupa berpesan agar kami berdua berhati-hati, karena sekarang banyak maling yang pura-pura datang sebagai tamu, namun ternyata sang tamu tiba-tiba merampok setelah melihat situasi yang memungkinkan. Setelah selesai berpesan, om dan tante pun pergi sambil menyuruh saya menutup pintu.
Sejak kepergian om dan tante saya, rumah jadi hening, kini hanya ada suara TV, namun sengaja saya kecilkan volumenya karena Endang sedang belajar. Saya hanya duduk di ruang depan menonton sebuah sinetron yang ditayangkan salah satu stasiun TV swasta. Saya sempat menyaksikan adegan panas seorang lelaki paruh baya yang sedang asyik berselingkuh dengan seorang gadis yang ternyata teman sekantornya sendiri.Karena terlalu asyiknya saya nonton TV, sehingga saya sangat kaget ketika sebuah tangan menepuk pundak saya. Setelah saya lihat ternyata Endang, ia tersenyum manis sambil menarik lenganku dengan manja menuju kamarnya. Saya jadi deg-degan setelah melihat penampilannya, ternyata ia hanya mengenakan celana pendek ketat warna coklat muda dengan kaos orangenya yang super ketat, sehingga lekuk-lekuk tubuhnya tampak begitu jelas.
Sejenak saya terpana melihat tubuhnya yang nyaris sempurna. Saya amati pinggangnya bagai gitar spanyol dengan paha yang kencang, mulus, dan bersih. Selain itu juga tampak buah dadanya sangat menantang. Sepertinya ukuran BH-nya 34B. Pemandangan itu sempat mengundang pikiran jahat saya. Bagaimana rasanya kalo saya menikmati tubuhnya yang nyaris sempurna itu. Namun saya berusaha menyingkirkan pikiran itu karena saya pikir bahwa dia adalah sepupu ipar saya, tinggal serumah dengan saya dan saya pun menganggapnya sudah seperti adik kandung saya sendiri.
“Ada apa sih? Kok kamu mengajak saya masuk ke kamar kamu?” kataku agak bingung sambil berusaha melepaskan tangan saya.
Sebenarnya bukan karena saya menolak tetapi hanya karena grogi saja. Maklum saya belum pernah masuk ke kamar Endang sebelumnya.
“Kak, Endang mau minta tolong nih!” katanya sambil menatapku manja.
“Kakak mau ngga membantu saya menyelesaikan tugas ini, soalnya besok udah harus dikumpul.” kata dia setengah merengek.
“Oh, maksudnya kamu mau minta tolong agar saya membantu kamu mengerjakan tugas itu? Okelah. Saya akan membantumu dengan senang hati, saya kan sudah berjanji untuk selalu menolongmu.” kataku mantap.
“Asyik, makasih ya kak.” kata Endang sambil menciumku.Kontan saya merasa tersengat aliran listrik karena meskipun umur sudah 25 tahun, saya belum pernah mendapat ciuman seperti itu dari seorang gadis, apalagi ciuman itu datangnya dari gadis secantik Endang. Saya pun segera membantunya sambil sesekali curi padang padanya, namun sepertinya ia tidak menyadari kalau saya memperhatikanya.
Setelah kami mengerjakan tugas itu sekitar 30 menit, tiba-tiba Endang berhenti mengerjakan tugas itu. Ia mengeluh sambil memegangi keningnya.
“Kak, Endang pusing nih, boleh ngga kakak pijitin kepala Endang?” katanya sambil merapatkan badannya ke dada saya.
Sempat saya merasakan gesekan dari payudaranya yang cukup kencang namun terasa lembut.
“Emang kenapa kok Endang tiba-tiba pusing?” tanya saya agak heran.
“Ayo kak, tolong pijatin donk, kepala Endang pening!”
“Oke, dengan senang hati lagi.” kataku penuh antusias.Saya lalu mulai menekan-nekan keningnya dengan tangan kiri saya dan tangan kanan. Saya menahan lehernya agar badannya tidak bergoyang. Sesekali saya juga mengelus pundaknya yang putih bersih.
“Kak, belakang leher Endang juga kak, soalnya leher Endang agak kaku nih.” katanya sambil menuntun tangan saya pada lehernya.
Setelah saya memijatnya sekitar lima menit, ia lalu berdiri sambil menarik tangan saya. Katanya,
“Kak, Endang baring di ranjang aja ya? Biar pijitnya gampang.”
“Terserah Endang ajalah.” kata saya sambil mengikutinya dari belakang.Lagi-lagi saya terkesima melihat pinggulnya yang sungguh aduhai.
Ia lalu berbaring telungkup di atas ranjang sambil menyuruh saya memijat leher dan punggungnya. Sesekali saya melihat dia menggerakkan tubuhnya, entah karena sakit atau karena geli. Saya tidak tahu pasti, yang jelas saya juga sangat senang memijat punggungnya yang sangat seksi.
Entah karena gerah atau bagaimana, tiba-tiba saja ia bangun. Katanya,
“Kak, Endang buka baju saja ya? Sekalian pakai balsem biar cepat sembuh.”
“Mungkin Endang masuk angin.” katanya sambil melepaskan kaosnya, lalu kembali berbaring di depan saya.Saya terkesima melihat kulit tubuhnya yang kuning langsat. Dalam hati saya berpikir alangkah bahagianya saya kalau kelak mempunyai istri secantik Endang. Saya terus memijatnya dengan lembut. Sesekali saya memutar-mutar jari-jari saya di tepi rusuknya. Setiap saya meraba sisi rusuknya, ia kontan menggerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Kadang juga pinggulnya ditarik. Maklum, ia belum terbiasa disentuh laki-laki. Saya juga sudah mulai merasakan penis saya mulai bergerak-gerak dan kini sudah semakin tegang.
Tiba-tiba ia membalikkan tubuhnya menghadap ke arah saya. Katanya,
“Kak, Endang buka aja BH-nya ya kak? Soalnya gerah nih.”
“Terserah Endang lah.” kata saya.Kini kami saling berhadap-hadapan, ia berbaring menatap ke arah pandangan saya dan saya berlutut di samping kanannya. Dia hanya tersenyum manja, saya pun membalas senyumanya dengan senyuman yang entah seperti apa modelnya, soalnya saya sudah tidak konsen lagi karena nafas saya sudah mulai tidak menentu. Sepertinya nafas Endang juga sudah mulai tidak terkendali, saya melihat bukitnya yang nampak berdiri kokoh dengan pucuk warna merah jambu kini sudah mulai turun naik.
Saya sempat grogi dibuatnya, bagaimana tidak, selama ini saya belum pernah melihat pemandangan seindah ini. Di depan saya kini tergeletak seorang gadis yang tubuhnya begitu memabukkan dengan desahan nafas yang membuat batang kejantanan saya sudah berdenyut-denyut. Seakan-akan penis saya mau lompat menerjang tubuh Endang yang terbaring mengeliat-geliat, sungguh darah muda saya mulai berdesir kencang. Kini saya mulai merasakan detak jantung saya sudah tidak beraturan lagi.
“Kenapa kak?” katanya sambil tersenyum manja.
“Ngga, ngga papa kok.” kata saya agak grogi.
“Sudahlah, ayo Kak pijitnya yang agak keras dikit.”
“Iya, iya” jawab saya.Saya lalu mulai mengelus-elus perutnya yang putih bersih itu, tanpa sengaja saya menyenggol gundukan di dadanya.
“Ahh..” katanya sambil menggeliatkan tubuhnya.
Saya dengan cepat memindahkan tangan, tetapi ia kembali menariknya.
“Tidak apa-apa kak, terusin saja.” katanya.
Wah, benar-benar malam ini adalah malam yang sangat menyenangkan bagi saya karena tidak pernah terlintas di dalam pikiran saya akan mendapat kesempatan seperti ini. Kesempatan untuk mengelus-elus tubuh Endang yang sangat meransang.
“Saya tidak boleh melewatkan kesempatan sebaik ini,” kata saya dalam hati.
Kini Endang semakin merasakan rabaan jari-jari saya, saya melihat dari desahan nafasnya dan dari tubuhnya yang sudah mulai hangat. Entah setan apa yang membuat Endang lupa diri, dia tiba-tiba menarik wajah saya, lalu mengusapnya dengan jari-jarinya yang lembut dan mulai mencium dan menggigit bibir saya.
Saya hanya pasrah dan terus terang saya juga sebenarnya sangat menginginkanya, namun selama ini saya pendam saja karena saya menghargainya dan menganggapnya sebagai adik saya sendiri. Tetapi saat ini pikiran itu telah sirna dari kepala saya yang dialiri oleh gelora darah muda saya yang menggelora. Ia terus mencium saya dan kini ia melepaskan kaos yang saya pakai lalu membuangnya di samping ranjang.
“Endang, ada apa ini?” tanya saya setengah tidak percaya dengan apa yang sedang ia lakukan.
Tetapi ia tidak memperdulikan kata-kata saya lagi. Melihat gelagat Endang yang sudah di luar batas kendali itu, saya pun tidak mau tinggal diam. Saya mulai membalas ciumannya, melumat bibirnya dan menghisap lehernya yang putih bersih.
Saya merasakan penis saya semakin keras dan berdenyut-denyut. Endang terus mencium bibir saya dengan nafas tersengal-sengal. Saya pun tidak mau kalah, saya mulai meremas-remas payudaranya yang masih kencang dan menantang. Kini saya mulai mengisap pucuknya.
“Achh..” ia menggeliat.
Saya melihat Endang semakin menikmati perbuatannya. Sesekali ia menggerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan sambil mendesah nikmat. Endang melihat penis sudah mendongkrak celana pendek saya, ia lalu menyelipkan tangannya ke dalam CD saya dan ia kini sudah menggenggam penis saya yang berdiri tegak dengan otot-otot yang berwarna kebiruan. Ia lalu menarik celana pendek dan CD saya dan kemudian melemparkannya ke lantai.
Ia kembali menangkap penis saya dan mengocoknya dengan jari-jarinya yang lembut.“Aachh.. achh..” benar-benar nikmat rasanya.
Saya merasakan penis saya semakin tegang dan semakin panjang. Ia terus mempermainkan milik saya yang sudah berdenyut-denyut dan mulai mengeluarkan cairan bening. Saya pun tidak mau ketinggalan. Saya lalu menyelipkan jari-jari saya ke selangkangannya. Saya merasakan lubang kemaluannya sudah hangat dan sudah sangat basah dengan cairan warna bening mengkilat. Rupanya ia sudah benar-benar sangat terangsang dengan permainan kami.
Dengan nafas yang tersengal-sengal, saya lalu melorotkan celana Endang lalu meremas-remas pahanya yang putih mulus dan masih kencang. Saya tidak sanggup lagi menahan nafsu saya yang sudah naik ke ubun-ubun saya. Dengan sekali tarik, saya berhasil melepaskan CD-nya Endang. Kini ia benar-benar bugil. Saya sejenak terpana menyaksikan tubuhnya yang kini tanpa sehelai benang, dengan kulit kuning langsat, halus, bersih dan bentuk badan yang sangat seksi sungguh nyaris sempurna.
Saya benar-benar tidak tahan melihat vaginya yang ditumbui rambut tipis dan halus dengan bentuknya yang mungil berwarna coklat agak kemerah-merahan. Kembali penis saya berdenyut-denyut, seakan meronta-ronta ingin menerjang lubang nikmat Endang yang masih terkatup rapat.
Saya sangat gemas melihat liang kemaluannya dan kini saya mulai mengusap-usap bibirnya dan meremas klitorisnya. Lubang nikmat Endang sudah sangat basah. Saya melihat Endang semakin terlelap dalam nafsunya. Ia hanya mengerang nikmat.
“Achh.. achh.. ohh.. ohh..”
Saya terus menjilat klitorisnya. Ia hanya mendesah, “Achh.. achh..” sambil menarik-narik pinggulnya.
“Kak, ayo masukin kak!” sambil menarik penis saya menuju bibir kemaluannya.
“Oke sayang,” lalu saya membuka kakinya.Kemudian saya melipat kakinya dan menyuruhnya supaya ia membuka pahanya agak lebar. Saya lalu menarik pantat saya dan merapatkannya pada selangkangan Endang. Ia dengan cekatan meraih batang kemaluan saya lalu menempelkannya di bibir kemaluanya yang masih sangat rapat namun sudah basah dengan cairan lendirnya.
“Pelan-pelan ya kak, Endang belum biasa.”
“Iya sayang,” kata saya sambil mengecup bibirnya yang merekah basah.Saya kemudian mendorongnya pelan-pelan.
“Achh.. sakit kak.”
“Tahan sayang.”Saya lalu kembali mendorongnya pelan-pelan dan kini batang saya sudah bisa masuk setengahnya. Endang hanya menggeliat dan menggigit bibirnya. Saya terus mendorongnya sambil memeluk tubuhnya. Sesekali saya menyentaknya agak keras.
“Achhkk.. sakit kak, pelan-pelan donk!” memang kelaminnya masih sangat rapat, maklum ia masih perawan.
“Tahan ya sayang,” saya mencoba menenangkannya sambil memegang pinggulnya erat-erat.
“Akk..” Endang meringis keras.Ia memukul dada saya dengan keras sambil menarik pantatnya.
“Sakit kak, sakitt..”
Saya merasakan batang kejantanan saya menembus sesuatu yang kenyal dalam lubang kenikmatan Endang. Rupanya batang saya telah berhasil menembul selaput daranya. Dari liang sorga Endang tampak mengalir darah segar. Saya terus menggoyang-goyangkan pinggul saya maju mundur sambil menciumi bibirnya dan meremas-remas gunungnya yang sangat menantang itu.
Sesekali saya melihat dia merapatkan kedua pahanya sambil mengigit bibirnya. Benar-benar milik Endang sungguh nikmat, saya merasakan vaginanya semakin basah dan licin, namun tetap saya merasakan kejantanan saya terjepit dan kadang seperti dihisap oleh vaginanya Endang.
Kini saya merasakan batang kemaluan saya sudah berdenyut-denyut sepertinya ingin memuntahkan sesuatu, namun saya tetap menahannya dengan mengurangi irama permainan saya.
“Terus kak, terus..” ia menggeliat.
Saya melihat kedua kakinya mengejang. Gerakan saya kembali saya pacu, membuat payudaranya agak bergoyang dan sepertinya semakin membesar berwarna kemerah-merahan.“Achh.. achh.. Kak cepat kak, cepat kak.” sambil menggeliat.
Ia merapatkan pahanya. Dia mulai menggerak-gerakkan tangannya mencari pegangan. Akhirnya ia memelukku dengan erat dan mengangkat kedua kakinya. Sambil menggigit bibirnya, ia memejamkan matanya. Saya merasakan kalau kini badannya sudah kaku dan hangat. Akhirnya Endang memelukku erat-erat dan mengangkat pantatnya sambil berteriak.”Achhkk..”
Saya merasakan badannya bergetar dan sepertinya ada sesuatu yang hangat menyentuh batang kejantanan saya, rupanya Endang sudah orgasme. Saya semakin tidak kuat menahan denyutan dari buah kejantanan saya, akibat kenikmatan yang diberikan Endang sangat luar biasa, batang saya semakin berdenyut-denyut dan kini saya benar-benar tidak sanggup lagi menahannya.
Lalu saya mempercepat gerakan saya dan mendorong penis saya lebih dalam lagi sambil menarik tubuh Endang dengan erat ke dalam pelukan saya. Saya merasakan kenikmatan yang sangat dahsyat itu. Kini semuanya mengaliri dan menggetarkan seluruh tubuh saya mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki saya.
Akhirnya,“Srett.. srett.. srett..”
Kejantanan saya mengeluarkan cairan hangat dalam lubang kemaluan Endang. Saya sempat bingung dan takut karena telah menikmati tubuh Endang secara tidak sah. Namun rasa nikmat itu lebih dahsyat sehingga pikiran itu segera sirna. Saya hanya tersenyum lalu mengecup bibir Endang dan mengucapkan terima kasih pada Endang.
Tampak tubuh Endang basah dengan keringatnya tetapi terlihat wajahnya berseri-seri karena puas. Endang hanya merapatkan kedua tangannya ke sisi tubuhnya. Ketika saya mencabut batang kejantanan saya dari vaginanya ia hanya tersenyum saja. Astaga, saya melihat di sprey Endang terdapat bercak darah. Tetapi segera Endang bangun dan menenangkan saya.
“Tenang mas, nanti saya cuci, tak akan ada yang mengetahuinya.” katanya sambil meletakkan jarinya di kedua bibir saya.
Kami berdua lalu menuju ke kamar mandi. Di situ kami masih sempat melakukannya sekali lagi, lalu akhirnya kami kembali mandi dan kembali ke kamarnya Endang. Setelah saya mengambil baju dan celana, saya pun menuju ruang tamu. Tidak lama kemudian keluarlah Endang dari kamarnya lalu mengajak saya makan malam berdua. Katanya, ia sengaja duluan makan karena tidak ingin bertemu dengan om dan tante malam ini. Mungkin Endang malu dan takut kalau perbuatan kami ketahuan. Setelah makan, ia kembali ke kamarnya. Entah ia tidur atau belajar, saya tidak tahu pasti.
Tidak lama kemudian, om dan tante saya datang. Mereka menceritakan keadaan pesta itu yang katanya cukup ramai dibanding tahun lalu karena tahun ini siswanya lulus 100 persen dengan nilai tertinggi di kota kami. Om saya menanyakan Endang, tetapi saya katakan mungkin ia sudah tidur sebab tadi setelah makan ia sempat mengatakan kepada saya bahwa ia agak lelah. Om saya hanya menggangguk lalu menuju kamarnya, katanya ia juga sudah makan dan kini ia pun ingin istirahat.Saya tersenyum puas dan kembali menonton sebentar, lalu masuk kamar saya. Di dalam kamar, saya tidak bisa tidur membayangkan kejadian yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu. Malam ini saya sangat senang karena telah merasakan sesuatu yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya dan pengalaman yang sangat manis ini tentu tidak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya.
-
Cerita Sex Adik Ipar Yang Masih Perawan
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Adik Ipar Yang Masih Perawan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Aku seorang sarjana malah aku kuga memeliki ijizah S2, tapi aku tidak pandai untuk memanfaatkannya
dimana aku malah lebih senang menjadi teknisi handpone awalnya si memang iseng iseng tapi lama
kelamaan aku menikmati pekerjaanku walaupun jurusanku tidak ada sangkut pautnya dengan teknisi.Aku bersyukur bisa mengahasilkan teknisi handal, saat ini aku sudah berkeluarga dan sedang
mengembangkan usahaku, dimana aku dibantu oleh istriku dan adik iparku yang masih SMA, dia kami suruh
untuk jaga ruko yang kami sewa dengan alasan sehabis pulang sekolah, Bertha adik iparku dibilang
montok karena pantatnya yang behenol dan payudaranya yang menggunung.Tapi dia masih tidak mau menggunakan yang namanya bra.. katanya malu, padahal aku kakak iparnya sering
sekali menggoda bahkan sempat beberapa kali sengaja ku senggol buah dada yang baru tumbuh itu, tapi
dia tetap saja masih belum mau menggunakan BH.Siang itu seperti biasa aku baru mau mandi dan ternyata mesin air tidak mau hidup, dari pada menunggu
sampai sore dan yang pasti istriku bakal ngomel kalau mau mandi airnya gak ada terpaksa aku
memanggilnya“ mah tadi pagi mesin air hidup gak..?”
“Belum ngidupin mesin dari pagi, kan baru kemarin sore torn di isi!”
“Bertha udah pulang belum? Ngebantu naikin mesin”
“udah paling lagi ganti baju”Bertha bantu kakakmu naikin mesin air
Akupun kebelakang membuka tutup sumur dan menyiapkan peralatan!, buatku memperbaiki semua peralatan
rumah aku anggap gampang karna memang hobyku sejak kecil utak atik mesin
cerita mesum perselingkuhan
“kenapa kak mesinnya” Bertha menggunakan kaos lengan pendek ketat dengan setelan celana leging
menunjukkan seluruh bentuk tubuhnya dan memang seperti itulah dia yang masih polos..“rusak makanya di naikin mau di betulin, dah yuk bantu” kami mengangkat pengait mesin air yang aku
buat dari besi jadi gampang untuk menaik turunkan kalau ada kerusakan akupun men cek apanya yg rusak
sementara Bertha jongkok di depanku.
Sesekali kulirik bagian selangkangannya yg menunjukkan belahan vagina tercetak begitu jelas, spontan
si dedek di dalam celana menggeliat, dan dia hanya terus memperhatianku yang sibuk memperbaiki mesin
tanpa merubah posisi jongkoknya meskipun tanpa di sadari aku selalu melirik selangkangannya.“udah Bertha, coba tes hidupin dulu saklarnya” aku menyuruhnya
“ok.. udah matiin lagi”
“udah bisa lagi kak?”
“udah yuk turunin lagi”
“udah Bertha ambilin air pake ember “ setelah ku anggap semua beres aku menyuruhnya mengambil air di
bak mandi untuk mancing biar gak kemasukan angin.. dia berjalan ke kamar mandi belakang saat itu
kembali ku lihat bongkahan pantatnya yg begitu menantang membuat adek di selangkanganku semakin
mengeras tapi otak warasku tetap bertahan, sekembalinya dia menenteng ember yang penuh dengan air aku
menyuruhnya memegangi pralon dan ku isi dengan air, setelah penuh ku hidupkan mesin tapi air belum
bisa naik.“ini harus tutup dulu pralonnya pake tanganmu”
“gimana kak”
Cerita Sex Adik Ipar Masih Perawan “gini” akupun tak sengaja seperti memeluknya dari belakang karna posisi saklar di belakangnya karna
ingin cepat dan otomatis pada saat itu si dedek menempel ketat di belahan pantatnya.Tanpa dia sadari dan akupun tanpa sengaja menggesekan dedekku yg sudah tegang beberapa kali dan dengan
buka tutup buka tutup telapak tangan pada pralon akhirnya air menyembur dan membasahi dia..“aduh kak aku jadi basah semua nih!”
“gak papa sekalian mandi” sambil aku menuju ke saklar untuk mematikannya
Akupun menujun ke sebelah dia untuk menyambung peralon tapi aku ternyata mendapat rejeki saat melihat
bagian depan Bertha yg basah, teteknya yg tumbuh seukuran genggaman tanganku terlihat jelas karna kain
t-shirt tipis dan singlet yg di gunakan tak mampu menyembunyikannya saat basah
Aku yang sudah sangat terangsang sejak melihat belahan yang tercetak di selangkangannya sejak tadi
langsung berusaha untuk menjaili dia.“Bertha itu pentilnya kok masih kecil banget si?”dia tidak menyangka aku akan menekan pentil susunya
yg sedari tadi di suguhkan untukku“ih kakak jahat banget sih”di kaget setelah aku berhasil menekan pentilnya
“makanya pake BH dong biar kalo basah kayak gini gak nyeplak gitu”
“bodo amat wek” dia mencibirkan bibirnya karna malu dan aku semakin gemas ingin menggesekkan kontol ke
pantatnya..Akupun mengatur siasat agar dia terangsang saat itu aku menggunakan celana boxer dan aku melangkah
menuju kamar mandi dan melapaskan sempakku.Hanya dengan menggunakan celana boker aku kembali tapi Bertha tidak melihat kontolku yang sudah tegang
karna tertutup kaosku yang panjang, pralon yang sudah kusambung meskipun lemnya belum kering sengaja
agar terlepas saat ada air meyembur, ku suruh Bertha menghidupkan mesinnya“Bertha udah coba mesinnya hidupin “
Beberapa saat mesin menyala tanpa ada masalah dan akhirnya rencanaku berhasil, sambungannya terlepas
dan menyembur ke arahku membuatku basah semua“Hia ha ha sukurin.” Dia meledekku karna aku tersembur
“udah dong cepetan matiin aku basah nih”
“biarin biar tau rasa” dia meledekku dan pada saat itu istriku membuka pintu belakang
“ lho kok nyembur kemana mana gini sih pah?”
“ini sambungan peralonnya lepas, udah Bertha matiin mesinnya, eh depan jangan di tinggal dong”
“iya iya bawel amat sih” istriku meninggalkan kami kembali sambil menggerutu
Sementara Bertha hanya tersenyum senyum melihatku yang basah kuyup.
Dan pura pura sibuk kembali menyambung peralon aku jongkok sedemikian rupa untuk memamerkan besarnya
kontolku ke Bertha, dia yg awalnya hanya melihatku menyambung peralon akhirnya berhasil terperangkap
melihat selangkanganku sambil melongo.Aku yang mengetahuinya tertawa dalam hati sambil terus pura pura sibuk setelah beberapa saat
sepertinya dia tidak berkedip akupun mengagetkannya“Bertha kamu melongo liat apaan” sambil kulirik selangkanganku yang aku kedut kedutkan
“ah.. emhhh enggak kok kak” dia nampak gugup dan mukanya memerah
“ tolong itu dong kunci di bawahmu”
Aku kembali pura pura sibuk sambil sesekali kulirik dia yang diam diam melihat selangkanganku terus.
“tadi lemnya belum kering jadi lepas sambungannya” aku menjelaskan ke dia tapi dia seperti tidak
mendengar“eh kamu ngeliatin ini ya” sambil ku genggam kontolku dari luar celana
“iya eh enggak kok” dia berkelit dan mukanya semakin merah
“gak usah malu, kamu mau liat? Nih liat” aku mengeluarkan kontolku yang tegang dihadapannya
“ih kak Deny porno banget sih, serem tau”
“kamu belom tau sih, ini tuh rasanya enak banget! Kalo kamu udah pernah ngerasain pasti ketagihan
deh!” aku menggoyang goyangkan kontolku sementara meskipun dia melengos tapi kadang dia melirikCerita Sex Adik Ipar Masih Perawan “akukan suka nyolek tetek kamu Bertha! Sekarang kalo kamu mau nyolek punya kakak silahkan aja, mumpung
mbakmu di depan sibuk” aku menggapai tangannya untuk memegang kontolku tapi dia menolak.“nggak ah kak, serem, takut”
“kalo gak mau ya udah” akupun memasukkan kontolku kedalam celana dan aku tau dia melirik..
“ya udah kita terusin kerjaannya dulu Bertha” dia menggangguk dan meneruskan memperhatikanku yang
merapikan sambungan peralon yang tadi sudah kuberi lemMukanya masih merah dan sesekali dia melirik selangkanganku yang dengan sengaja terus ku kedut
kedutkan.“ok Bertha dah selesai” akupun membereskan peralatanku dan dia ikut membereskan ember dan membawanya
ke kamar mandi setelah dia menghidupkan mesin air untuk mengisi tower.Bertha tidak langsung keluar kamar mandi dia menunggu air untuk mencuci tangannya yang kotor aku yang
masih bernafsu menyusulnya pura pura ingin melihat airnya sudah bening apa belum“Bertha coba buka krannya airnya udah butek gak?” dia sedikit menungging saat itu aku dengan cepat
menempelkan kontolku ke pantatnya sambil ku kedut kedutkan seolah olah ingin ikut melihat ke dalam bak
air yang di bukanya.“ ih kak roy nempel nempelin gini sih” dia meng goyang goyangkan pantatnya
“nggak sengaja Bertha, tapi kok pantatmu anget banget sih”aku semakin menekan merapat ke beongkahan
pantatnya“kak udah dong geli nih” dia ingin beranjak
“eh ntar dulu tanggung enak banget nih”
“ih enaknya dimana lagi” dia mencibir”
“loh mosok kamu belum tau kalo bisa enak” aku diam diam mengeluarkan kontolku dari celana boxerku
“dari tadi gak enak tapi kak Deny berat”
aku mulai menjepitkan kontolku di tengah tengah selangkangannya, sambil ku gesek gesekan terus
kontolku tanpa di ketahuinya kalau kontolku sudah diluar celana.“kalo sekarang gimana Bertha?” dia sedikit melebarkan selangkangannya dan nampak sudah mulai merasakan
lain“ehm.. geli kak”
“tapi gelinya enak kan?” aku terus menggesek gesek lembut dan sudah terasa lembab di selangkangannya
“ihhh.. ya kak. Ehh” dengan nafas yang mulai berat dan tanganku yang sedari tadi nganggur mulai ku
gunakan untuk meraba perutnya dengan lembut sambil sedikit sedikit bergeser naik dan sudah mulai
berada di atas teteknya meskipun hanya dari luar tapi sangat terasa kalau putingnya yang kecil mulai
menegang, dan aku terus meraba lembut teteknya sampai sedikit meremasnya“ehmm kak enak kak..ssssst” dia mendesis, aku perlahan menurunkan tanganku mencari pingiran leging
yang di kenakan, dan dengan cepat ku tarik legingnya turun dan langsung kembali ku jepitkan kontolku
ke selangkangannya“aihhhh kak” dia kaget dan menjepit kontolku, tapi justru sangat nikmat kurasakan dan kembali kugesek
gesekan, terasa sangat licin karna dia ternyata sudah melelehkan banyak cairan dari memeknya.Cerita Sex Adik Ipar Yang Masih Perawan
“kenapa Bertha? Lebih enak ginikan?” aku terus mengesek gesekan kontolku
“ehhhhh iya kak sst. aduh ehhhnaka.. ka”, aduh aku di apain sih kak kok ennnnak ginhnih..”
“aku ngajarin kamu yang enak enak tapi kamu jangan bilang bilang mbakmu ya sayang” aku membisikan
lembut sambil ku remas lembut teteknya“iyyaaaaa khhhaaaaaak aduh kak” dia menegang melonjak dan berdiri semakin merapatkan kakinya
menandakan dia telah mencapai puncak pendakian.Spontan saat itu kontolku terjepit kencang di selangkangannya dan akupun tak mampu menahan hingga
hanya hitungan detik saat dia mencapai orgasmenya akupun memuncratkan pejuhku“ohhh Bertha enak banget Bertha” crot crococot crot. sekitar 5 tembakan keluar melewati depan jika
dilihat orang seperti dia yang sedang kencing.Akupun lemas sama seperti Bertha, dan aku mengembalikan celananya yang tadi kuturunkan sampai ke lutut
“inget ya Bertha rahasia jangan sampe ada yang tau” dia tersenyum meninggalkanku sementara aku
langsung mandi di kamar mandi bawah.Sambil mandi aku merasa senang telah berhasil orgasme dengan bantuan adik iparku yang montok meskipun
tidak sampai melakukan penetrasi tapi aku cukup puas meskipun hanya dengan menggesekkan di luar
vaginanya yang basah dan licin itu.Setelah kejadian siang itu Bertha jadi lebih genit di depanku tentunya saat istriku sedang tidak di
dekatku, tapi kalau istriku di dekatku dia seperti biasa sajaMalam itu seperti biasa setelah toko tutup aku tetap masih sibuk di ruang kerjaku, karna memang
seperti itulah aktiBerthasku, di depan komputer dan mengerjakan handphone handphone yang ku anggap
rusak berat pada malam hari rasanya lebih tenang, dan setelah adzan subuh biasanya aku baru tidur.Cerita Sex Adik Ipar Masih Perawan Kalau jenuh aku browsing, berforum dan download film bokep terbaru. Istriku seperti biasa sebelum
tidur membuatkanku kopi dan menemaniku ngobrol sambil facebookan menggunakan laptopku sementara Bertha
biasanya berinternet menggunakan komputer depan alias komputer yang aku sediakan untuk konterSaat aku sedang spaneng memikirkan permasalahn handpnone di depanku Bertha masuk ke ruang kerjaku yang
tidak di tutup oleh istriku, “kak komputer depan kok eror terus sih?”“paling kena virus! Dah nanti aku instal ulang” sementara istriku tidak menoleh sedikitpun karna
spaneng sedang main poker dan Berthapun menyusul istriku.“de serius banget si mbak? Pinjem laptopnya dong!”
“eit nanti dong lagi tanggung nih, yah kalah deh! Kamu punya chip gak Bertha”
“punya dong, tapi pinjem dulu!”
Aku hanya mendengarkan mereka sambil terus kerja
“pelit banget sih nih anak..”
“udah deh kak yang penting besok udah aku transfer deh”
“awas lo ya janji”
“iya suer” Bertha menunjukkan jari tengah dan jari telunjuknya
Dan istriku berdiri mendekatiku digantikan Bertha yang mengutak atik laptopku
Sekita jam sebelas istriku pamit “mas aku tidur ya”“he eh” dia pergi setelah mencium pipiku
“eh kamu gak tidur Bertha?” istriku mendorong pelan bahu adiknya
“ntar dulu mbak baru juga mulai” istriku langsung keluar kamar kerjaku dan naik ke kamar, dia tidak
mempermaslahkan adiknya yang memang selalu tidur malamKarena suntuk memikirkan kerjaan aku berniat memperbaiki komputer konter tapi stelah berdiri dari
kursiku timbul niat untuk menjaili kembali adik iparku yang montok iniAku kembali duduk dan kurapatkan kursiku kedekatnya..
“menang gak?”
“belum kak”
Aku memperhatikannya bermain poker dan perlahan tanpa di ketahuinya kuremas teteknya
“ihhh” dia terperanjat dan menepis tanganku
“idih masih belum juga mau pake BH! Ntar kalo kebasahan kayak kemarin gimana?”seperti biasa kalau di
ingatkan untuk menggunakan BH dia hanya menjulurkan lidahnya meledekAkupun merubah posisi kebelakangnya karna kursiku menggunakan roda sementara dia hanya menggukan kursi
plastik yang kami sediakan untuk pelanggan konter“eh Bertha di laptop itu ada film bagus bagus kamu pengen liat gak?”
“film jorok ya kak”
“bukan, aku bosen sama film gituan!” akupun maju mendorongnya untuk menggapai mouse yang ku pasang di
laptop, dan aku memutarkan film semi action, beberapa saat film berjalan dia terus memperhatikan, dan
mungkin karna capek dia sedikit bersandar padaku“duduk sini sama aku Bertha” dia tidak berkata apa apa dan langsung duduk merapat padaku, dan spontan
kontolku bergeliat di dalam celana, dan kursi yang dia duduki di jadikan tumpangan kakinya.Sampai adegan romatisnya pun keluar dia tetap bersandar padaku tanganku pu mulai meraba pahanya, karna
saat itu dia menggunakan celana pendek kain model hawai yang longgar, dia seperti terhipnotis saat
melihat adegan adegan mesra di layar laptopku sehingga membiarkan tanganku yang mulai mengelus ngelus
memeknya, nafasnya sudah mulai berat.“Bertha kita kayak kemarin yuk” dia diam tapi saat ku bimbing untuk berdiri dia menurut akupun
menurunkan celanaku dan kuturunkan celananyahingga terlepas, dan suruh dia kembali duduk tapi kali ini
dia duduk di pangkuanku dengan menindihi kontolku yang ngaceng berat.. akupun menggoyang goyangkan
pantatnya agar maju mundur dengan ku bimbing pinggulnya.Hanya sebentar dia sudah menggesek gesekkan sendiri bibir luar memeknya ke batang kontolku, aku hanya
menikmati sambilku masukkan tanganku kedalam tshirtnya meremas teteknya yang baru tumbuh. Markas Judi Online Dominoqq“enak ya Bertha?”
“Kalo di masukin kayak di film itu lebih enak lagi Bertha” mendengar kata kataku dia sedikit
mengangkat pantatnya dan mencari agar kontolku masuk“eh jangan gila kamu, nanti perawanmu ilang, aku gak mau merawanin kamu sayang” sambil ku kembalikan
posisinya agar menggesek gesekkan memeknya saja, meskipun aku sangat ingin tapi aku tak ingin merusak
masa depannya.Akupun seperti kurang puas dan ku suruh dia berdiri dan kujepitkan kontolku ke selangkangannya, dengan
terjepitnya kontolku antara kedua belah paha dan mendapat pelumas dari dalam memeknya membuatku merem
melek memaju mundurkan pantatku.Tiba tiba aku sangat ingin menjilati memek adik iparku yang montok itu dan tanpa di ketahuinya aku
jongkok di belakangnya dan ku renggangkan kakinya lebar kemudia ku jilati lubang memeknya yang sudah
banjir“Sssssssssssuuuuuuuuuhhhhhhhhh kak aku di apai in enak banget ehhhhhh”dia seperti kepedesan saat itu
akupun membalikkannya dan mengangkat satu kakinya dan kuteruskan mengoral memeknya itilnya tak luput
dari lidahku dan hanya dalam waktu singkat dia memekik dan seperti kehilangan keseimbangan saat dari
dalam memeknya menyembur aku menadahi cairan kental dan asin tersebut dengan mulutku seketika itu juga
kutelan diapun ngos ngosan sambil memejamkan matanya menikmati orgasmenya dan ku biarkan dia beberapa
saat sambil duduk di kursiku dan mengocok kontolku sendiri, setelah dia membuka mata melihatku
mengocok dia menggigit bibirnya
“jangan senyum dong gantian”Dia tanpa banyak bicara jongkok di hadapanku dan memasukan kontolku yang hanya berukuran 17cm dan
berdiameter 3,5 kedalam mulutnya, aku merem melek di buatnya, dia cepat sekali belajar dari film yang
barusan ku setel untuknya, meskipun sesekali terasa terkena giginya tapi aku membiarkanCerita Sex Adik Ipar Masih Perawan Sampai akhirnya maniku mendesak ingin keluar dan ku tekan kepalanya saat maniku menyemprot, dia
tersedak dan terbatuk tapi dia menelannya“ih kaka jahat asin tau..!”
“punya kamu juga asin, tapi gurihkan sayang?” dia tersenyum sambil duduk di pangkuanku
Hari hari berikutnya kami selalu menikmati permainan tanpa di ketahui siapapun dan tanpa aku merusak
keperawanannya, meskipun dia sangat ingin menikmati dan rela perawannya di jebol olehku tapi aku
selalu memberi pengertian kepadanya bahwa jangan sampai nantinya suamimu mempermasalahkan
keperawanannya.Dalam hatiku toh untuk menikmati lobang2 memek aku sudah memiliki kakakmu dan ibu mertuaku yang sejak
istriku hamil tua sering menginap di ruko kami dan aku sudah berhasil menyodok memeknya yang legitMenginjak kelas 2 SMU adik iparku semakin mekar dan menggiurkan saja terlebih karna hamper setiap
harinya dia kulatih bercinta meskipun hanya mengesek gesekan batang kontolku ke bibir memeknyada belum
pernah sekalipun kumasukan kepala kontolku kedalam memeknya yang merah dan sempit itu.Sore itu istriku sedang di bawah dan aku sudah sangat kebelet ingin buang air besar akupun menuju
kamar mandi di lantai atas, tapi ternyata ada adik iparku di dalam. cerita ngesek perselingkuhan“Bertha masih lama gaak.? Udh kebelet nih..”
“masih kak, baru juga aku masuk..”
“aduh udah deh bukain aku mau be’ol dulu” diapun membuka kunci pintu dna ku langsung nyerobot masuk
dan langsung duduk di closed“ih kakak gak sabaran banget sih, aku masih telanjang gini juga..!”
“udah kamu terusin aja mandinya aku be’ol juga gak gak ganggu”
“ogah ah bau..” dia menutup hidungnya sambil meraih handuk, karna pada saat aku nyerobot masuk tadi
dia sudah bugil dan baru kusadari saat dia mengenakan handuk ternyata dia mecukur bulu jebutnya hingga
bersih polos plontos, dan akupun jadi sedikit konak“loh kapan nyukurnya tuh.. kok botak..?”
“barusan..! bagus gak..?” di membuka kembali handuknya dan menunjukkan padaku
“botak lucu”
“yey punya kakak tuh yang botak” dia mendorongku, akupun tersenyum dan memutar handle untuk menyiram
kotoran di closed dan meneruskan hajatku“eh Bertha coba sini ku pegang rasanya gimana..?
“emang kak dian gak pernah di cukur ya kak.?” Aku menggeleng bohong padahal istriku selalu mencukur
bersih jembutnya, dan niatku hanya ingin menjaili dia, aku meraba permukaan memekya dari atas sampai
ke bibir memek bawah terus dan“shhhhhhhhhh ahhhhhh kk..aaaak ehhnnakh”
Saat aku memainkan memek Bertha perlahan kontolku menggeliat dan berdiri, akupun segera cebok dan
menyiram closed sementara Bertha melihatku dengan wajah memerah menahan nafsu, aku langsung membuka
seluruh pakaianku dan ikutan bugil seperti dia.“kita mandi bareng yuk Bertha..!” dia hanya diaam saat aku menariknya ke bawah siraman shower dan
kuraba seluruh tubuhnya sambil menyabuni.“ssshhhh kak geli” dia mendesis seperti ular saat aku meremas teteknya yang montok itu
“kamu juga sabunin aku dong Bertha” smbil ku tuntun tangannya agar menyabuni kontolku yang berdiri
kokoh dan siap perang.“kak udah tegang banget nih aku jepit kayak biasanya ya biar gak kelamaan nanti ketauan mbak dian” aku
hanya mengangguk dan dia membelakangiku dan langsung menjepit kontolku di selangkangannya seperti
biasa yang kami sering lakukan hanya menggesek pada bibir memeknya dan tidak sampai melakukan
penetrasi“okhhhh Bertha memek kamu dah basah banget licin anget ekhhhh” sambil kuremas teteknya yang sangat
kenyal dan sekarang berukuran 34BSelama ini hamper satu tahun kami selalu menikmati gesekan gesekan tpi masih tetap menjaga agar adikku
tidak kehilangan keperawanannya tapi saat itu aku seperti tak juga dapat menemukan orgasmeku akhirnya
kusuruh dia nungging.“Bertha kamu nugging yah aku mau ngajarin kamu yang baru” diapun langsung menurutiku dank u tempelkan
kepala kontolku ke bibir memeknya dan kumasukkan kepalanya.“ookhhhhsssssssss kak enak banget.!” Dia semakin mendesis tapi tujuanku hanya memasukkan kepalanya
meskipun dia sudah seringkali berusaha untuk dapat merasakan kontolku masuk kedalam memeknya, tapi aku
selalu bertahan dan saat itu aku menggapai sabun dan melumuri pantatnya dan perlahan kutuntun kepala
kontolku ke lubng anusnya.“ihhh kak jangan ah jorok”
“gak papa sayang, dari pada perawan kamu ilang, ini juga enaak kok coba aja dulu ya ntar kalo gak enak
kamu bilang” sambl terus ku tekan dan kutarik kepala kontolku yang sudah membuka pintu lobang
pantatnya diapun diam dan mendesis dan“ekkkkhhhhmm kak sakit” dia terlonjak saat aku sudah memasukkan setengah batang kontolku kedalam
memeknya, aku hanya mendiamkan dan menikmati empotan pantatnya yang masih merasa sakit sambil kuremas
lembut teteknya dan ku mainkan pentilnya yang mengacung tegang.Baca Juga Cerita Sex
Saat kurasa dia sudah mulai relax kupun mengayun pantatku menarik kontolku dan memasukkannya lagi
secara perlahan dan lembut sambil tanganku berusaha memainkan clietorisnya dan akhirnya seluruh batang
kontolku sudah mampu di terima seluruhnya oleh lubang anus adik iparku.“ssssssssshhhh enak banget pantat kamu Bertha.. ekhhhhngempot nghheeeemmpot”
“aduh kak akkhhuuuu juga ngerasain eeehhhhnakkkkkk kkhhakh.. mahhuu keluar nih kakkkk”
“aku juga Bertha barreengg yahekhhhh” aku semakin cepat menyodokkan kontolku yang hanya 16cm kedalam
anusnya sambil terus ku mainkan memeknya sampai akhirnya
cerita mesum perselingkuhan
“ookkkkkkkkhhhhhhhhhhhh Bertha kakak keluar crot crot..”kepala kontolku menembakkan mani sekitar enam
kali didalam pantatnya yag saat itu juga dia mengalami orgasme yang dahsyat sampai mengalam squirt,
akupun tidak menyangka hanya dengan mengentot anusnya dik iparku mengalami orgasme yang sedahsyat itu.“aduh kak aku enak banget sampe lemesgk kuat diri.”
“ya udah kamu pakeanduk aku anter kekamartrus istirahat, nantiaku bilang ke mbakmu kalo kamu sakit”
Dia mengangguk dan setelah aku berpakaian ku tuntun dia ke dalam kamarnya
“tadi enak banget kak..” sambil dia mencium pipiku sementara aku hanya tersenyum karna aku juga puas.cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,
-
Video Bokep Asia jyuri wakabayashi ngentot dengan dua orang
-
Kisah Memek Besetubuh dengan Hartini istri bawahanku
Duniabola99.com – Walaupun sebagai staff, karena sebelumnya perumahan sudah diisi oleh sebagian karyawan yg sudah duluan
menempati, saya menempati rumah kopel kayu (dua rumah dempet menjadi satu bangunan) ketiga dari
ujung dan agak kecil yg sebenarnya fasilitas untuk karyawan biasa. Manager pabrik sendiri menganjurkan
agar memindahkan karyawan yg sudah menempati fasilitas rumah (rumah single beton) yang sebenarnya
diperuntukkan bagi staff bujangan maupun keluarga, tapi untuk mengambil hati para karyawan yang mana
nantinya juga akan menjadi bawahan saya. Akhirnya sayapun minta agar diijinkan menempati rumah kopel
ketiga dari pinggir menghadap ke timur berhadapan dengan rumah yang menghadap ke barat dibatasi oleh
jalan besar belum diaspal tapi sudah dikerasin. HokibetRumah tetangga sebelah kiri yang agak berjarak tanah kosong selebar satu rumah ditempati oleh karyawan
laki-laki yang sudah berkeluarga teapi istrinya masih tinggal di rumah orangtuanya , jauh dari lokasi
perkebunan. Biasanya dia pulang sekali sebulan untuk mengantarkan gaji bulanan untuk nafkah anak
istrinya.Rumah sebelah kanan yang merupakan pasangan rumah kopelku ditempati oleh karyawan laki-laki berumur
35 tahun, sebut saja namanya bersama Nardi bersama istrinya yang berumur 33 tahun, sebut saja namanya
Hartini. Hartini walaupun bukan termasuk wanita kota, tapi sangat modis dan mengikuti kemajuan jaman
disesuaikan dengan kondisi ekonomi. Yang paling membuat saya sangat kagum adalah bentuk payudara
yang sangat berisi dan body yang cenderung montok. Dengan kondisi rumah kopel kayu seperti itu biasanya
sepelan apapun pembicaran ataupun gerakan dalam rumah akan terasa di rumah sebelah. Dan saat itu
kebetulan Nardi masuk dalam shift-1 dibawah pimpinan saya.Karena saya masih bujangan dan memang bukan tipe yang rajin ngurus rumah, untuk makan biasanya saya
makan di warung yang berada di luar lingkungan perumahan berjarak sekitar 500 meter dari perumahan
pabrik dan 50 meter dari pabrik. Untuk cuci pakaian, aku usahakan cuci sendiri walaupun hanya satu kali
seminggu. Seringkali kalau udah malam atau hujan, terpaksa aku tidak makan nasi, hanya mengandalkan mi
instant yang direbus seadanya. Karena mungkin kasihan, pada suatu sore sepulang kerja shift-1 pagi, kami
bertiga, aku, Nardi dan Hartini ngobrol di teras, dan saat itu Nardi yang menjadi bawahanku itu
menyarankan agar makan di rumahnya saja setiap hari dengan membayar secukupnya kepada istrinya.
Akhirnya terjadi kesepakatan untuk makan setiap hari sekalian cuci pakaian ditanggung jawabi oleh Hartini.
Karena setiap hari berdekatan dan makan bersama semakin lama hubungan kamipun semakin akrab dan
tidak sungkan lagi ngobrol berdua tanpa suaminya.
Awal kejadian pada suatu sore sepulang kerja sekitar jam 16.00, dan Nardi masih lembur di pabrik untuk
mencari tambahan aku dan Hartini duduk ngobrol di teras. Saat itu aku menanyakan kenapa mereka yang
sudah menikah 9 tahun belum punya anak. Dia dengan malu-malu bercerita bahwa mereka sudah sangat
menginginkan anak dan sampai saat ini Hartini sudah periksa ke dokter dan dinyatakan tidak ada masalah,
dan suaminya sendiri katanya tidak mau periksa karena merasa tidak ada kelainan dalam hal fisik, dan
kebutuhan batin istrinya sanggup terpenuhi. Dari situ, semakin lama pembicaraan kami semakin bebas
sampai saya bercerita bahwa aku pernah mempunyai bekas pacar yang fisiknya agak montok seperti
Hartini, dan iseng-iseng aku mengatakan bahwa biasanya wanita yang cenderung gendut mempunyai
payudara yang lembek dan turun dan rambut vagina sedikit dan jarang-jarang. Hartini membantah bahwa
tidak semuanya begitu, dan dia sendiri mengatakan bentuk kepunyaan dia sangat bertolak belakang dengan
yang saya katakana. Karena saya penasaran saya katakana bahwa Hartini pasti bohong, tapi dia menyangkal,akhirnya dengan jantung berdebar keras takut kalau Hartini marah saya minta tolong apabila bersedia ingin
melihatnya. Tapi mungkin demi menjaga agar dia tidak dianggap murahan, dia menolak keras, lama
kelamaan saya memohon dengan muka pura-pura dibuat kasihan ditambah alasan bahwa sudah kangen
banget sama pacar yang saat itu berada di Jakarta yang biasanya sekali seminggu bertemu, akhirnya dia
mengatakan dengan pipi merah bahwa saya boleh melihat dia tapi dari jauh dan tidak boleh menyentuhnya.
Saya tentu saja dengan cepat menyetujuinya. Dengan gerak malas-malasan atau dibuat pura-pura berat hati,
dia berjalan menuju kamar belakang yang berdampingan dengan kamar depan dan tak lupa menutup jendela
belakang yang berhadapan dengan lahan perkebunan masyarakat untuk menjaga apabila secara kebetulan
ada orang yang bekerja di lahan tersebut. Kemudian dia berdiri sambil tersenyum malu-malu kepada saya
yang tak mau melepasakan pemandangan indah tersebut dari jendela depan yang sengaja saya atur posisi
saya masih di teras tetapi kepala saya melongok ke dalam rumah seakan-akan kalau orang melihat dari
halaman ataupun lewat dari jalanan kami sedang berbicara dengan orang yang berada di dalam rumah. Jarak
antara posisi duduk saya (diperbatasan teras rumah saya dengan rumah dia) hanya berjarak sekitar empat
meter saja keposisi dia berdiri di kamar belakang.
Dengan lagak seorang model dia bergerak pelan-pelan membuka kaos birunya sambil jalan ke kiri dan
kanan secara perlahan sampai ke balik pintu kamar sampai mata saya kadang tidak mampu melihat
pemandangan yang mengasyikkan, tetapi setiap mau ke arah balik pintu saya perlahan teriak
“Tin, jangan sampai kesitu dong, gua nggak bisa lihat nih.”.Sepertinya Hartini memang sengaja membuat saya penasaran. Kaos yang ditarik ke atas lalu dijepit olejh
ketiaknya dan kelihatan BH berwarna merah menyala seakan-akan tidak mampu menutupi semua payudara
montok putih yang menyembul keluar dari bagian atas BH nya seakan-akan protes mengapa dia dijepit
terlalu keras. Setelah didiamkan sekitar 30 detik, sambil tersenyum mengedipkan mata sebelah kepada saya,
dia pun mulai membuka kancing depan BH dan membiarkan cup BH nya menjuntai kebawah.(Akhirnya saya ketahui bahwa Hartini mempnyai ukuran 36 dan cupnya saya kurang tau, yang jelas satu telapak tangan saya masih belum bisa menutupi sebelah payudaranya dan dia mempunyai BH yang tidak mempunyai kancing di belakang). Mata saya seakan-akan mau keluar melihat pemandangan tersebut, sedangkan dia sendiri seakan-akan bangga menatap bagaimana saya sangat terpesona dengan payudaranya dengan puting sebesar puntung rokok Sampoerna Mild dan berwarna coklat kemerahan . Dalam 30 detik seakan-akan saya
tidak bernafas tidak mau melepaskan pandangan saya sampai akhirnya dia berseru pelan “Udah ya, ntar lagi suamiku pulang” Saya tidak dapat berkata apapun saat itu dan sesudah merapikan pakaiannya, Hartini kembali ke teras seakan-akan tidak terjadi apa-apa kecuali berdiam diri dan duduk diteras rumahnya sedangkan saya sudah pindah duduknya kembali ke teras rumah saya. Setelah beberapa lama, perlahan berkata, “Jangan bilangin sama siapa-siapa ya?” kelihatannya Hartini sangat ketakutan apabila diketahui orang lain.
“Jelas dong, masak gua bilangin sama orang, kan gua juga menanggung resiko” Sesaat kemudian dari jauh sudah kelihatan bahwa Nardi sudah pulang bersama teman-temannya yang ikut lembur. Kami pun berusaha berbicara normal tidak perlahan lagi tetapi membicarakan yang lain.Setelah menaiki tangga, Nardi langsung menyerahkan tas bekalnya kepada Hartini dan Hartini langsung
membawa masuk sambil memberesi tempat bekal suaminya. Saya dan Nardi ngobrol sebagaimana layaknya
bertetangga walaupun dia tetap menaruh hormat karena bagaimanapun kalau di pabrik dia menjadi bawahan
saya.
Malamnya saya terus memikirkan persitiwa tadi sore, kenapa dia bersedia menunjukkan sesuatu yang
harusnya hanya boleh dilihat oleh suaminya, padahal dia mengatakan dalam hal kepuasan batin dia
mengakuinya. Dalam hati saya berniat untuk lebih jauh., lagi mengingat bahwa Hartini tidak marah.
Besoknya kira-kira dalam situasi yang sama sepulang kerja kami ngobrol kembali, dan saya beranikan untuk
memancing lagi.
“Kemarin memang benar ya, punya kamu memang bagus sekali bukan karena BH”.
Dia tersenyum manis sedikit malu mungkin merasa bangga dengan pujian yang keluar dari mulut saya.
“Tapi saya nggak yakin bahwa rambut bawah kamu bukan seperti yang saya lihat punya bekas pacarku
dulu”Dengan masih tertawa kecil dia memperbaiki rambutnya dengan kedua tangannya.
“Kan kemarin aku bilang apa, sekarang minta itu, sekarang ini, besok minta yang lain lagi dong Awas lho
nanti ketahuan pacarmu yang sekarang di Jakarta, tau rasa deh.”
“Nggak mungkin dia tahu, kecuali kamu yang bilanginnya”Walaupun saya menjawab mengatakan tidak perlu khawatir, tapi dalam hati saya bertanya kenapa justru
pacar saya yang dia khawatirin bukannya diri sendiri atau suaminya. Berkat bujukan dan rayuan seorang
laki-laki walaupun bukan seorang ahli, dia berkata perlahan“Tapi ingat ya, hanya sebentar dan sekali ini saja ya. Aku takut nanti ketahuan sama suamiku, bisa dibunuh
aku nanti. Sekalian awasi orang lain mana tau ada yang mau kesini”
Saya hanya mengangguk cepat, tak sabar melihat pemandangan yang akan saya lihat.
Perlahan Hartini berjalan menuju kamar belakang sambil saya menikmati pantatnya seperti pantat bebek
sedang berjalan. Pemandangan dari belakang membuat penis saya sudah mulai naik dan saya langsung
membereskan posisi kontol saya agar tidak sakit. Sesampai di kamar dia pun sepertinya agak gugup
mengintip sekeliling luar rumah dari celah papan. Sebentar kemudian dia menaikkan rok katun berwarna
hitam setinggi lutut sampai celana dalam merahnya kelihatan. Mata saya seakan tidak mau berkedip takut
melewatkan pertunjukan gratis tersebut. Dia menatap saya dengan mata gugup, sepertinya ingin pertunjukan
tersebut.“Lex, udah lihat kan” teriaknya perlahan seperti berbisik.
“Kan belum dibuka, tadi udah janji boleh lihat dari jauh. Kalau nggak aku aja deh yang buka ke situ ya”
sahutku dengan perlahan sambil mata mengawasi sekeliling, tapi saya yakin masih kedengaran kepada dia.
“Jangan …jangan kesini, disitu aja.”dia menjawab sepertinya ketakutan. Saya pun menganggukkan kepala .
Kemudian dia melepaskan lagi rok yang sebelumnya diangkat sampai jatuh seperti posisi biasa, dan kedua
tangannya masuk dari bawahnya menurunkan CD sampai lepas, dengan sebelah tangan masih memegangi
CD kemudian Hartini mengangkat roknya kembali ke atas. Ya ampun……
Vaginanya sepertinya tertutupi oleh pegunungan hitam. Dia menatap saya dan mengangguk dengan ekspresi
meminta persetujuan agar selesai. Saya sendiri berusaha agar lebih lama lagi menonton, tapi 15 detik
kemudian dia langsung membungkuk dan memakai kembali CD nya. Kemudian dia membuka pintu kamar
belakang untuk menghilangkan kecurigaan suaminya apabila pulang nantinya dan langsung menuju dapur
untuk memberesi makan malam kami nantinya dan tidak bertemu lagi sampai kami makan malam. Dalam
hati saya mulai yakin bahwa saya tidak bertepuk sebelah tangan. Selama ini apabila saya merasa sudah
horny, sayang melampiaskan dengan onani di kamar sambil tiduran ataupun di kamar mandi.Semenjak kejadian tersebut saya mulai berani memeluk, mencium maupun meraba sekalian menciumi buah
dadanya sewaktu giliran Hartini mau mengantarkan pakaian bersih dan menyusun di lemari pakaianku yang
saya tempatkan di kamar tidurku. Biasanya sewaktu dia mau ngantar pakaian di depan pintu kamar biasanya
dia sudah kasih kode jari di mulut, memberi info tidak aman. Apabila aman dia cuma senyum kecil, saya
mengartikan isyarat aman. Disaat seperti itulah biasanya saya bisa menikmati bibir maupun teteknya.
Kadang saking gemasnya saya tak sadar mengisap puting buah dadanya sampai dia kesakitan dan berbisik
“Lex…. Jangan keras-keras. Emang nggak sakit.”Biasanya saya langsung minta maaf dan mengelus-elus buah dadanya dengan mesra. Ada kalanya Hartini
tidak mau dicium karena sedang pake pewarna bibir, katanya nanti kalau dicium bisa hilang, suaminya bisa
curiga, Sampai sampai sewaktu memberikan uang makan dan cuci pakaianku pun selalu saya menaruhnya
sendiri ditengah buah dadanya baru saya tutup sendiri BH nya dan diakhiri dengan senyum dan cium.
Puncak perselingkuhan kami adalah saat saya mau masuk shift sore, masuk jam empat sore dan biasanya
pulang jam 12 malam, kalau buah sawit sedang panen raya dan menumpuk biasanya diteruskan sampai pagi.
Setiap shift sore biasanya saya akan pulang sekitar jam 7 atau 8 malam untuk malam, sementara bisa
bergantian dengan asistenku, biasanya jatah satu jam. Dan suami Hartini yaitu Nardi biasanya karena tidak
punya kendaraan, malas pulang dan sudah membawa bekal dari rumah sore harinya. Sore itu sekitar jam 2
siang saya sudah mandi dan bersiap-siap mau berangkat, karena sebagai kepala shift harus koordinasi dulu
dengan kepala shift pagi, dan saya masih memakai handuk bertelanjang dada di kamar, Hartini datang ke
kamar sambil menaruh jari diatas bibir, pertanda tidak aman. Saya berbisik,
“Emang dimana suamimu”
“Itu masih lagi tidur di kamar” jawabnya perlahan. Hartini pun berjalan menuju lemari pakaianku sambil
tangan kirinya mencubit puting tetekku. Saya merasa geli, dan mau membalas mencubit teteknya. Dia
mengelak sambil berbisik,
“Jangan sekarang, ntar malam aja, waktu pulang makan”
“Dimana”“Ntar ke kamar saja langsung, pintu belakang tidak kukunci, hanya ditutupkan saja”
“Tapi nanti jangan pake apa-apa ya.“ godaku pelan sambil main mata
Saya diam memikirkan kata-katanya, Sambil berjalan ke teras saya masih sempatkan meraba pantatnya
sampai dia menepiskannya. Saya kaget memikirkan ada apa Hartini malah mengundang saya malam-malam
ke kamarnya.Sampai di pabrik saya tidak konsentrasi dalam mengawasi karyawan melakukan tugas masing-masing dan
masih memikirkan apa maunya Hartini. Saya sengaja agak lebih lama pulang makan malamnya sekitar jam
8.30 malam, dan suasana perumahan sudah agak sepi karena gerimis dari sore. Saya langsung menempat
motor dinas ke belakang rumah agar tidak menyolok dari luar. Saya masuk rumah dan menyalakan lampu
sebentar kemudian dari celah papan, saya mengintip rumah sebelah dan kelihatan rumah sangat gelap,
karena biasanya pada saat tidur memang kebiasaan lampu dimatikan. Pandangan orang dari luar kalau lampu
sudah dimatikan biasanya enggan bertamu paling tidak kalau tidak benar-benar penting sekali.
“Tin…..udah tidur ya, kesini dong?” teriakku pelan, sampai dua kali saya berteriak pelan, Hartinipun
mendekat dibatasi oleh papan pembatas berbisik“Pintu belakang tidak dikunci, Alex aja yang kesini”
Sayapun berjalan menuju kebelakang rumah sambil mematikan lampu ruang tengah, sehingga dari luar
kelihatan saya sudah pergi kembali ke pabrik. Karena sangat gelap saya membiasakan mata dulu, baru
mengawasi sekeliling. Mengingat kaos kerja yang saya pakai berwarna putih, saya membuka dan
menyangkutkan di pintu belakang sebelah dalam. Lalu berjingkat-jingkat perlahan saya menuju pintu
belakang rumah Hartini. Dengan sangat hati-hati saya mendorong pintu, takut mengeluarkan suara dan
berjalan pelan sekali sambil menahan nafas, takut getaran kaki saya di lantai papan kedengaran sama orang
lain. Memasuki kamar depan, Hartini kelihatan tidur dengan memakai kain sarung sebatas dada dan kaos
you can see berwarna pink yang bisa saya lihat dari cahaya lampu jalan di depan rumah masuk dari celah
papan kayu. Hartini berpura-pura memejamkan mata. Saya langsung jongkok di sampingnya dan meraba
bua dadanya tanpa membuka kain sarungnya. Dia melirik sambil tangannya mencubit pipi saya. Saya
teruskan dengan mencium bibirnya. Tak lama kemudian dia pun membalas dan tangan saya mulai
menurunkan kain sarungnya dan manaikkan kaos sampai buah dadanya kelihatan penuh. Saat itu Hartini
tidak memakai BH lagi seperti godaan saya siang harinya. Agak lama kami berciuman sambil tangan
kananku meremas-remas kedua buah dadanya. Saya merasa sudah sangat horny begitu juga penglihatan saya
kepada .Hartini.
“Tin, mau nggak kita masukin, ntar gua buang diluar deh.” Bisikku
“Lex, jangan dibuang diluar” jawabnya pelan sambil memelukku lebih keras sambil mencium pipi kiriku .
“Ntar kalau hamil gimana dong, bisa bahaya kita” sahutku.
Tanganku masih terus memutar-mutar putting kirinya. Tangan kiriku memangku lehernya sambil menahan
berat tubuhku, karena saat itu saya masih jongkok.
“Biar aja. Aku kan punya suami. Kalau aku hamil kan wajar”
“ Tapi kalau nantinya anaknya lahir mirip gua gimana dong, suamimu bisa curiga loh”
Dia menatap saya memelas, seperti meminta pertolongan, saya merasa kasihan melihat wajahnya.
“Tolongin aku ya Lex, pokoknya dikeluarin didalam aja. Saya tanggung kamu tidak akan apa-apa. Aku
pengen hamil Lex. Aku ingin buktikan kepada keluarga suamiku bahwa aku tidak mandul.”
Sepertinya dia memohon. Saya ingat bahwa Hartini pernah cerita bahwa beberapa keluarga suaminya diamdiamsudah menganjurkan agar suaminya mencari istri lagi kalau ingin punya anak.
“Kamu sudah yakin” Saya ingin menegaskan lagi bahwa dia memang meninginkannya.
“Iya Lex, tolongin aku ya” bisiknya langsung mencium bibirku. Saya pun membalas ciumannya setelah
yakin dia memang sangat menginginkannya. Sambil tetap berciuman tanganku mulai menarik turun kain
sarungnya sampai lepas melewati kaki. Saya melepaskan bibirku turun ke puting buah dadanya sambil
tangan kananku meraba pangkal paha. Sepertinya CD Hartini sudah agak basah. Hartini mendesah pelan
sambil tangannya masih memeluk kepalaku, sekali-kali berusaha menekan kearah teteknya yang sedang
saya putar-putar pakai lidah, sambil tanganku menarik CD nya turun lepas dari kakinya dibantu dengan
gerak pantat Hartini yang terangkat. Mataku sekali-sekali melirik ke arah vagina yang ditumbuhi rambut
yang lebat dan tanganku meraba-raba menyisihkan rambut yang lebat agar tanganku bisa masuk ke lobang
vaginanya. Refleks tangan kiri Hartini menangkap tangan kananku dan menariknya ke atas tanpa
melepaskannya lagi. Saat itu mulutku mulai turun ke arah perut, tetapi sesampai pusar Hartini menolak dan
menahan kepalaku agar jangan sampai ke memeknya. Saya berusaha pelan-pelan menarik kepalaku sampai
mulutku hampir mencium vaginanya. Tiba-tiba Hartini bangun duduk. Saya kaget dan takut dia marah.
Sambil menatapku dia melingkarkan tangannya ke leherku, berbisik.“Jangan cium, bau. Aku nggak mau dicium itu.”
“Nggak bau kok Tin, malah harum. Sebentar aja ya” jawabku merayu sambil cium lehernya. Hartini
menggelinjing dan sambil mendesah pelan
“Pokoknya jangan ya Lex, kamu masukin aja punya kamu”
Tangannya meraba ke arah penisku, yang sudah menegang tapi tidak maksimum karena kurang konsentrasi,
setiap saat harus mengawasi suara di sekeliling rumah. Saat itu saya malah masih memakai celana kerja
telanjang dada. Hartini berusaha membuka gesper, tapi agak kesulitan. Saya bangun dan membuka sendiri
sampai benar-benar telanjang. Lalu saya tunjukkan penisku kepada Hartini, dia membuang muka. Saya
memegang kepalanya bermaksud agar dia mau mengoral penisku, tapi dia bertahan tidak mau. Akhirnya
kami kembali berbaring di tempat tidur menetralkan suasana sambil kembali memulai cumbuan. Akhirnya
saya dan Hartini sepertinya sudah kembali sama-sama horny, dan saya putuskan mengangkat kaki kananku
merenggangkan kedua kakinya. Sedikit demi sedikit kakinya mulai ngangkang sampai kedua kakiku bisa
masuk, siap untuk memasuki lubang surga. Tapi Hartini memelukku dengan erat sampai mulutnya
menyumpal mulutku dan membisiki,
“Kita di lantai aja ya. Jangan disini. Soalnya tempat tidurnya berisik nanti”
Tanpa menjawab saya langsung bangun turun dari tempat tidur dan Hartini ikut bangun sambil bawa sebuah
bantal dan berbaring merenggangkan kakinya di lantai. Saya yang sudah nggak sabaran langsung
mengambil posisi. Tak lupa kaos pinknya saya buka sampai lepas melewati kepala. Tangan kanan saya
memegang penisku mengarahkan ke vagina yang sudah banyak mengeluarkan cairan. Sesaat sesudah
menyentuh bibir vaginanya, kami berdua saling memandang, seakan-akan meminta persetujuan, dan
mulutku mencium mulut Hartini dan langsung dibalas sambil memeluk erat.
“Tin, gua masukin ya. Nggak nyesal kan?” Bisikku kembali memastikan.
Hartini tidak menjawab, hanya menganggukkan kepala pelan, tapi terasa bahwa dia sudah merespon, pelanpelansaya masukin penisku yang berukuran diameter 4 cm dan panjang 12 cm. Saya menahan nafas
begitupun Hartini menikmati saat indah tersebut. Walaupun vagina Hartini sudah mengeluarkan banyak
cairan, sepertinya masih bisa gua rasakan betapa saat memasuki memeknya terasa nikmat sampai sesudah
masuk semua, saya diamkan sambil memandang muka Hartini yang memejamkan matanya. Sesaat
kemudian dia membuka matanya dan langsung buang muka merapatkan pelukannya sambil mencium
leherku. Dengan bertumpukan kedua siku di lantai saya mulai menaikturunkan pantatku, sampai kedengaran
bunyi suara dari lobang vagina Hartini seperti suara tepukan tangan di air.
“plok…plok….plok……”Beberapa lama saya menggenjot penisku, tiba-tiba kedua kaki Hartini menjepit keras kedua kakiku sampai
saya kesusahan mengangkat pantatku, sampai saat pantatku kuangkat terasa berat karena pantat Hartini juga
ikut terangkat dan kurasakan leherku digigit. Saya berpikir mungkin dia sudah orgasme, tapi kurasakan juga
ada yang mendesak dari penisku.
“ Kamu udah keluar duluan ya” tanyaku karena jepitan kakinya terasa semakin lama semakin lemah sampai
kini telapak kakinya sudah menapaki lantai kayu lagi seperti semula. Dia tidak menjawab hanya mencaricari
mulutku dengan mulutnya dan melumat lidahku.
“Gua udah mau keluar nih, keluarin diluar aja ya?” bisikku sesaat setelah bisa melepaskan lidahku dari
mulutnya, memastikan karena saya masih takut resikonya di kemudian hari.
“Tolongin aku Lex..aku ingin sekali hamil.” Suaranya seperti mau nangis meminta. Tapi tangan kanannya
sudah ditaruh diatas pantatku sepertinya menjaga agar nantinya saya tidak melepaskan penisku dari
vaginanya.
“Ya udah, tapi kamu harus jaga rahasia ini baik-baik ya?” jawabku
“Iya…iya…nggak usah khawatir, tapi janji jangan dibuang di luar ya” bisiknya.
Saya nggak jawab lagi tapi mulai menggenjot memeknya lagi yang sepertinya semakin kurang menjepit
karena sudah orgasme seraya mulutku mengulum lidahnya. Beberapa saat kemudian aku membisiki
telinganya,“Gua udah mau keluar” sambil genjotanku semakin cepat dan tangan kanannya menekan pantatku semakin
keras ditambah kedua kakinya menekan belakang pahaku dari atas sambil tangan kirinya memeluk leherku
dengan ketat, sampai akhirnya
“ouchhhhhh……” mulutku mengulum mulut Hartini seakan mau menghabiskan saat itu. Dan terasa ada
yang keluar dari kontolku membasahi memek Hartini.“Crooot….crooot…croooooot…”
Sampai rasanya tidak ada lagi yang dikeluarkan baru saya menghentikan genjotanku dan diam bertumpukan
kedua siku tangan dan penisku sengaja saya tumpukan ke vagina Hartini. Saya terdiam tidak bergerak,
sambil memandangi mukanya yang terpejam. Kukecup bibirnya dan berbisik.
“Tin, aku balik ya, kelamaan ntar orang lain bisa curiga”
“Makasih ya Lex, makan malamnya sudah aku taruh dirumahmu tadi sebelum kamu dating.” Jawabnya
pelan.Tetapi ketika saya mau melepaskan penisku dari vaginanya, dia meraih leherku dan sesaat mencium bibirku
dengan mesra. Ketika sudah dilepaskan aku langsung bangkit berdiri dan mencari celanaku yang saya lupa
taruh dimana. Hartini masih tiduran dan merapatkan kakinya memandang saya dan mengarahkan
telunjuknya ke tempat tidur, tapi yang saya lihat malah CD nya, dan mengambil dengan tangan kiri untuk
diserahkan kepada Hartini , tapi dia malah menarik tangan kananku dan tangan kanannya menyambut CD
seraya menyuruhku pelan agar jongkok Saya mengikuti saja tanpa tahu kemauannya. Hartini melap
kontolku yang masih basah dengan cairanku yang bercampur dengan cairannya sendiri dengan CD putihnya,
saya tersenyum dan meremas buah dadanya dengan tangan kiri. Kemudian telunjuknya menunjukkan
dimana tadi celana saya lepaskan. Sesaat sesudah saya memakai celana, saya jongkok untuk mencium dia
dan pamit sekalian berterima kasih atas bonus cuci pakaian dapat cuci penis, dia tersenyum sambil mencubit
pelan pipi kiriku.
Begitulah sampai sekitar 6 bulan kemudian kami sering melakukan hubungan suami istri setiap ada
kesempatan, walaupun tidak setiap berhubungan Hartini mendapat orgasme karena kadang saya merayu
dengan alasan biar lebih cepat hamil walaupun dia sedang tidak menginginkannya atau takut ketahuan orang
lain yang penting birahiku terpuasakan. Enam bulan kemudian saya menikah dan istriku menjadi seorang
ibu rumah tangga yang tinggal bertetangga dengan Hartini, dan anehnya empat bulan sesudah menikah istri
saya hamil. Saya merasa kasihan kepada Hartini, walaupun kami berhubungan sekitar enam bulan seperti
suami istri belum hamil-hamil juga bahkan sampai saya mutasi ke Jakarta kembali. Dia hanya sedih menatap
kepergian kami sewaktu mau meninggalkan perumahan tanpa kata-kata perpisahan.
-
Cerita Sex Mertua Pemarah
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Mertua Pemarah ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Bapak mertuaku (Pak Tom, samaran) yang berusia sekitar 60 tahun baru saja pensiun
dari pekerjaannya di salah satu perusahaan di Jakarta. Sebetulnya beliau sudah
pensiun dari anggota ABRI ketika berumur 55 tahun, tetapi karena dianggap masih
mampu maka beliau terus dikaryakan. Karena beliau masih ingin terus berkarya,
maka beliau memutuskan untuk kembali ke kampungnya didaerah Malang, Jawa Timur
selain untuk menghabiskan hari tuanya, juga beliau ingin mengurusi kebun Apelnya
yang cukup luas.Ibu mertuaku bernama Bu Mar (nama samaran) walaupun sudah berusia sekitar 45
tahun, tetapi penampilannya jauh lebih muda dari umurnya. Badannya saja tidak
gemuk gombyor seperti biasanya ibu-ibu yang sudah berumur, walau tidak cantik
tetapi berwajah ayu dan menyenangkan untuk dipandang. Penampilan ibu mertuaku
seperti itu mungkin karena selama di Jakarta kehidupannya selalu berkecukupan dan
telaten mengikuti senam secara berkala dengan kelompoknya.
Beberapa bulan yang lalu, aku mengambil cuti panjang dan mengunjunginya bersama
Istriku (anak tunggal mertuaku) dan anakku yang baru berusia 2 tahun. Kedatangan
kami disambut dengan gembira oleh kedua orang mertuaku, apalagi sudah setahun
lebih tidak bertemu sejak mertuaku kembali ke kampungnya.Pertama-tama, aku di peluk oleh Pak Tom mertuaku dan istriku dipeluk serta
diciumi oleh ibunya dan setelah itu istriku segera mendatangi ayahnya serta
memeluknya dan Bu Mar mendekapku dengan erat sehingga terasa payudaranya
mengganjal empuk di dadaku dan tidak terasa penisku menjadi tegang karenanya.Dalam pelukannya, Bu Mar sempat membisikkan Sur (namaku).., Ibu kangen sekali
denganmu, sambil menggosok-gosokkan tangannya di punggungku, dan untuk tidak
mengecewakannya kubisiki juga, Buuu, Saya juga kangen sekali dengan Ibu, dan aku
menjadi sangat kaget ketika ibu mertuaku sambil tetap masih mendekapku
membisikiku dengan kata-kata, Suuur, Ibu merasakan ada yang mengganjal di perut
Ibu, dan karena kaget dengan kata-kata itu, aku menjadi tertegun dan terus saling
melepaskan pelukan dan kuperhatikan ibu mertuaku tersenyum penuh arti.Setelah dua hari berada di rumah mertua, aku dan istriku merasakan ada keanehan
dalam rumah tangga mertuaku, terutama pada diri ibu mertuaku. Ibu mertuaku selalu
saja marah-marah kepada suaminya apabila ada hal-hal yang kurang berkenan,
sedangkan ayah mertuaku menjadi lebih pendiam serta tidak meladeni ibu mertuaku
ketika beliau sedang marah-marah dan ayah mertuaku kelihatannya lebih senang
menghabiskan waktunya di kebun Apelnya, walaupun di situ hanya duduk-duduk
seperti sedang merenung atau melamun. Agen Poker TerpercayaIstriku sebagai anaknya tidak bisa berbuat apa-apa dengan tingkah laku orang
tuanya terutama dengan ibunya, yang sudah sangat jauh berlainan dibanding sewaktu
mereka masih berada di Jakarta, kami berdua hanya bisa menduga-duga saja dan
kemungkinannya beliau itu terkena post power syndrome. Karena istriku takut untuk
menanyakannya kepada kedua orang tuanya, lalu Istriku memintaku untuk mengorek
keterangan dari ibunya dan supaya ibunya mau bercerita tentang masalah yang
sedang dihadapinya, maka istriku memintaku untuk menanyakannya sewaktu dia tidak
sedang di rumah dan sewaktu ayahnya sedang ke kebun Apelnya.Di pagi hari ke 3 setelah selesai sarapan pagi, istriku sambil membawa anakku,
pamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi mengunjungi Budenya di kota Kediri,
yang tidak terlalu jauh dari Malang dan kalau bisa akan pulang sore nanti.Lho, Mur (nama istriku), kok Mas mu nggak diajak..?, tanya ibunya.
Laah.., nggak usahlah Buuu, biar Mas Sur nemenin Bapak dan Ibu, wong nggak lama
saja kok, sahut istriku sambil mengedipkan matanya ke arahku dan aku tahu apa
maksud kedipan matanya itu, sedangkan ayahnya hanya berpesan pendek supaya hati-
hati di jalan karena hanya pergi dengan cucunya saja.Tidak lama setelah istriku pergi, Pak Tompun pamitan dengan istrinya dan aku,
untuk pergi ke kebun apelnya yang tidak terlalu jauh dari rumahnya sambil
menambahkan kata-katanya, Nak Suuur, kalau nanti mau lihat-lihat kebun, susul
bapak saja ke sana. ceritasexdewasa.org Sekarang yang di rumah hanya tinggal aku dan ibu mertuaku
yang sedang sibuk membersihkan meja makan. Untuk mengisi waktu sambil menunggu
waktu yang tepat untuk menjalankan tugas yang diminta oleh istriku, kugunakan
untuk membaca koran lokal di ruang tamu.Cerita Sex Mertua Pemarah Entah sudah berapa lama aku membaca koran, yang pasti seluruh halaman sudah
kubaca semua tak kutemukan ada cerita dewasa disana, tak pula kutemukan list
video bokep ( ya iyalahhhh …) dan tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara sesuatu
yang jatuh dan diikuti dengan suara mengaduh dari belakang, dengan gerakan reflek
aku segera berlari menuju belakang sambil berteriak, Buuu, ada apa buuu?.Dan dari dalam kamar tidurnya kudengar suara ibu mertuaku seperti merintih, Nak
Suuur, tolooong Ibuuu, dan ketika kujenguk ternyata ibu mertuaku terduduk di
lantai dan sepertinya habis terjatuh dari bangku kecil di dekat lemari pakaian
sambil meringis dan mengaduh serta mengurut pangkal pahanya. Serta merta kuangkat
ibu mertuaku ke atas tempat tidurnya yang cukup lebar dan kutidurkan sambil
kutanya, Bagian mana yang sakit Buuu, dan ibu mertuaku menjawab dengan wajah
meringis seperti menahan rasa sakit, Di sini.., sambil mengurut pangkal paha
kanannya dari luar rok yang dipakainya.Tanpa permisi lalu kubantu mengurut paha ibu mertuaku sambil kembali kutanya,
Buuu, apa ada bagian lain yang sakit..?
Nggak ada kok Suuur, cuman di sepanjang paha kanan ini ada rasa sakit sedikit..,
jawabnya.Ooh, iya nak Suuur, tolong ambilkan minyak kayu putih di kamar ibu, biar paha ibu
terasa panas dan hilang sakitnya.
Aku segera mencari minyak yang dimaksud di meja rias dan alangkah kagetku ketika
aku kembali dari mengambil minyak kayu putih, kulihat ibu mertuaku telah
menyingkap roknya ke atas sehingga kedua pahanya terlihat jelas, putih dan mulus.Aku tertegun sejenak di dekat tempat tidur karena melihat pemandangan ini dan
mungkin karena melihat keragu-raguanku ini dan tertegun dengan mataku tertuju ke
arah paha beliau, ibu mertuaku langsung saja berkata, Ayooo..lah nak Suuur, nggak
usah ragu-ragu, kaki ibu terasa sakit sekali ini lho, lagi pula dengan ibu mertua
sendiri saja kok pake sungkan sungkan, tolong di urutkan paha ibu tapi nggak usah
pakai minyak kayu putih itu, ibu takut nanti malah paha ibu jadi kepanasan.Dengan perasaan penuh keraguan, kuurut pelan-pelan paha kanannya yang terlihat
ada tanda agak merah memanjang yang mungkin sewaktu terjatuh tadi terkena bangku
yang dinaikinya seraya kutanya, Bagaimana Buuu, apa bagian ini yang sakit..?Betul Nak Suuur, yaa yang ituuu, tolong urutkan yang agak keras sedikit dari atas
ke bawah, dan dengan patuh segera saja kuikuti permintaan ibu mertuaku. Setelah
beberapa saat kuurut pahanya yang katanya sakit itu dari bawah ke atas, sambil
memejamkan matanya, ibu mertuaku berkata kembali, Nak Suuur, tolong agak ke atas
sedikit ngurutnya, sambil menarik roknya lebih ke atas sehingga sebagian celana
dalamnya yang berwarna merah muda dan tipis itu terlihat jelas dan membuatku
menjadi tertegun dan gemetar entah kenapa, apalagi vagina ibu mertuaku itu
terlihat mengembung dari luar CD-nya dan ada beberapa helai bulu vaginanya yang
keluar dari samping CD-nya.Ayoo,doong, Nak Sur, kok ngurutnya jadi berhenti, kata ibu mertuaku sehingga
membuatku tersadar.
Iii, yaa, Buuu maaf, tapi, Buuu, jawabku agak terbata-bata dan tanpa
menyelesaikan perkataanku karena agak ragu.
aah kenapa sih Nak Suuur..?, kata ibu mertuaku kembali sambil tangan kanannya
memegang tangan kiriku serta menggoncangnya pelan.
Buuu, Saa, yaa, saayaa, sahutku tanpa sadar dan tidak tahu apa yang harus
kukatakan, tetapi yang pasti penisku menjadi semakin tegang karena melihat bagian
CD ibu mertuaku yang menggelembung di bagian tengahnya.Nak Suuur.., katanya lirih sambil menarik tangan kiriku dan kuikuti saja tarikan
tangannya tanpa prasangka yang bukan-bukan, dan setelah tanganku diciumnya serta
digeser geserkan di bibirnya, lalu secara tidak kuduga tanganku diletakkan tepat
di atas vaginanya yang masih tertutup CD dan tetap dipegangnya sambil dipijat-
pijatkannya secara perlahan ke vaginanya diikuti dengan desis suara ibu mertuaku,
ssshh, ssshh.Kejadian yang tidak kuduga sama sekali ini begitu mengagetkanku dan secara tidak
sadar aku berguman agak keras.
Buuu, Saayaa, dan belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, dari mulut ibu
mertuaku terdengar, Nak Suuur, koook seperti anak kecil saja.., siiih?.
Buu, Saa, yaa, takuuut kalau nanti bapak datang, sahutku gemetar karena memang
saat itu aku takut benar, sambil mencoba menarik tanganku tetapi tangan ibu
mertuaku yang masih tetap memegang tanganku, menahannya dan bahkan semakin
menekan tanganku ke vaginanya serta berkata pelan,
Nak Suuur, Bapak pulang untuk makan siang selalu jam 1 siang nanti, tolong
Ibuuu, naak,terdengar seperti mengiba.
Entot ibu nak suurrrrr … ibu sudah tak tahan pengen telanjang bugil dan
dientotin …….Sebetulnya siapa sih yang tidak mau kalau sudah seperti ini, aku juga tidak
munafik dan pasti para pembaca pun juga tidak bisa menahan diri kalau dalam
situasi seperti ini, tetapi karena ini baru pertama kualami dan apalagi dengan
ibu mertuaku sendiri, tentunya perasaan takutpun pasti akan ada.Ayooolah Nak Suuur, tolongin Ibuuu, Naak, kudengar ibu mertuaku mengiba kembali
sehingga membuatku tersadar dan tahu-tahu ibu mertuaku telah memelukku.
Buuu, biar saya kunci pintunya dulu, yaa..?, pintaku karena aku was-was kalau
nanti ada orang masuk, tetapi ibu mertuaku malah menjawab,
Nggak usah naak, selama ini nggak pernah ada orang pagi-pagi ke rumah Ibu, serta
terus mencium bibirku dengan bernafsu sampai aku sedikit kewalahan untuk
bernafas.Semakin lama ibu mertuaku semakin tambah agresif saja, sambil tetap menciumiku,
tangannya berusaha melepaskan kaos oblong yang kukenakan dan setelah berhasil
melepaskan kaosku dengan mudah disertai dengan bunyi nafasnya yang terdengar
berat dan cepat, ibu mertuaku terus mencium wajah serta bibirku dan perlahan-
lahan ciumannya bergerak ke arah leher serta kemudian ke arah dadaku.Ciuman demi ciuman ibu mertuaku ini tentu saja membuatku menjadi semakin bernafsu
dan ketakutanku yang tadipun sudah tidak teringat lagi. Agen Poker TerpercayaBuuu, boleh saya bukaa, rok Ibu..? tanyaku minta izin.
Suuur, bol, eh, boleh, Nak, Nak Suur, boleh lakukan apa saja.., katanya dengan
suara terputus-putus dan terus kembali menciumi dadaku dengan nafasnya yang cepat
dan sekarang malah berusaha melepas kancing celana pendek yang ada di badanku.Setelah rok ibu mertuaku terlepas, lalu kulepaskan juga kaitan BH-nya dan
tersembulah payudaranya yang tidak begitu besar dan sudah agak menggelantung ke
bawah dengan puting susunya yang besar kecoklatan. Sambil kuusapkan kedua
tanganku ke bagian bawah payudaranya lalu kutanyakan,Buuu, boleh saya pegang dan ciumi tetek, Ibuu..?
Bool, eh, boleh, sayang.., lakukan apa saja yang Nak Sur mau.., Ibu sudah lama
sekali tidak mendapatkan ini lagi dari bapakmu, ayoo.., sayaang, sahut ibu
mertuaku dengan suara terbata-bata sambil mengangkat dadanya dan perlahan-lahan
kupegang kedua payudara ibu mertuaku dan salah satu puting susunya langsung
kujilati dan kuhisap-hisap, serta pelan-pelan kudorong tubuh ibu mertuaku
sehingga jatuh tertidur di kasur dan dari mulut ibu mertuaku terdengar,
ssshh, aahh.., sayaang, ooohh, teruuus, yaang, tolong puasiiin Ibuu, Naak, dan
suara ibu mertuaku yang terdengar menghiba itu menjadikanku semakin terangsang
dan aku sudah lupa kalau yang kugeluti ini adalah ibu mertuaku sendiri dan ibu
dari istriku.Cerita Sex Mertua Pemarah Naak Suuur, kudengar suara ibu mertuaku yang sedang meremas-remas rambut di
kepalaku serta menciuminya,
Ibuu, ingin melihat punyamu, Naak, seraya tangannya berusaha memegang penisku
yang masih tertutup celana pendekku.
Iyaa, Buu, saya buka celana dulu Buuu, sahutku setelah kuhentikan hisapanku pada
payudaranya serta segera saja aku bangkit dan duduk di dekat muka ibu mertuaku.Segera saja ibu mertuaku memegang penisku yang sedang berdiri tegang dari luar
celana dan berkomentar,Nak Suur, besar betuuul, dan keras lagi, ayooo, dong cepaat.., dibuka celananya,
agar Ibu bisa melihatnya lebih jelas, katanya seperti sudah tidak sabar lagi, dan
tanpa disuruh ibu untuk kedua kalinya, langsung saja kulepas celana pendek yang
kukenakan.Ketika aku membuka CD-ku serta melihat penisku berdiri tegang ke atas, langsung
saja ibu mertuaku berteriak kecil,Aduuuh, Suuur, besaar sekali, padahal menurut anggapanku ukuran penisku
sepertinya wajar saja menurut ukuran orang Indonesia tapi mungkin saja lebih
besar dari punya suaminya dan ibu mertuaku langsung saja memegangnya serta
mengocoknya pelan-pelan sehingga tanpa kusadari aku mengeluarkan desahan kecil,
ssshh, aahh, sambil kedua tanganku kuusap-usapkan di wajah dan rambutnya.
Aduuuh, Buuu, sakiiit, teriakku pelan ketika ibu mertuaku berusaha menarik
penisku ke arah wajahnya, dan mendengar keluhanku itu segera saja ibu mertuaku
melepas tarikannya dan memiringkan badannya serta mengangkat separuh badannya
yang ditahan oleh tangan kanannya dan kemudian mendekati penisku.Setelah mulutnya dekat dengan penisku, langsung saja ibu mertuaku mengeluarkan
lidahnya serta menjilati kepala penisku sedangkan tangan kirinya meremas-remas
pelan kedua bolaku, sedangkan tangan kiriku kugunakan untuk meremas-remas
rambutnya serta sekaligus untuk menahan kepala ibu mertuaku. Tangan kananku
kuremas-remaskan pada payudaranya yang tergantung ke samping.Setelah beberapa kali kepala penisku dijilatinya, pelan-pelan kutarik kepala ibu
mertuaku agar bisa lebih dekat lagi ke arah penisku dan rupanya ibu mertuaku
cepat mengerti apa yang kumaksud dan walaupun tanpa kata-kata langsung saja
kepalanya didekatkan mengikuti tarikan kedua tanganku dan sambil memegangi batang
penisku serta dengan hanya membuka mulutnya sedikit, ibu mertuaku secara pelan-
pelan memasukkan penisku yang sudah basah oleh air liurnya sampai setengah batang
penisku masuk ke dalam mulutnya.Kurasakan lidah ibu mertuaku dipermainkannya dan digesek-gesekannya pada kepala
penisku, setelah itu kepala ibu ditariknya mundur pelan-pelan dan kembali
dimajukan sehingga penisku terasa sangat nikmat. Rupanya dia jago ngisep kontol.
Karena tidak tahan menahan kenikmatan yang di berikan ibu mertuaku, aku jadi
mendesis, ssshh, aacccrrr, ooohh, mengikuti irama maju mundurnya kepala ibu.
Makin lama gerakan kepala ibu mertuaku maju mundur semakin cepat dan ini menambah
nikmat bagiku.Beberapa menit kemudian, ibu mertuaku secara tiba-tiba melepaskan penisku dari
mulutnya, padahal aku masih ingin hal ini terus berlangsung dan sambil kembali
menaruh kepalanya di tempat tidur, dia menarik bahuku untuk mengikutinya. Ibu
langsung mencium wajahku dan ketika ciumannya mengarah ke telingaku, kudengar ibu
berkata dengan agak berbisik,Naak Suuur, Ibu juga kepingin punya ibu dijilati, dan sambil kunaiki tubuh ibu
mertuaku lalu kutanyakan,
Buuu, apa boleh, saya lakukan?, dan segera saja ibu menjawabnya,
Nak Suuur, tolong pegang dan jilati kepunyaan ibu, naak, ibu sudah lama kepingin
di gituin.Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, aku menurunkan badanku secara perlahan-
lahan dan ketika melewati dadanya kembali kuciumi serta kujilati payudara ibu
mertuaku yang sudah tidak terlalu keras lagi, ceritasexdewasa.org setelah beberapa saat kuciumi
payudara ibu, aku segera menurunkan badanku lagi secara perlahan sedangkan ibu
mertuaku meremas-remas rambutku, juga terasa seperti berusaha mendorong kepalaku
agar cepat-cepat sampai ke bawah. Kuciumi dan kujilati perut dan pusar ibu sambil
salah satu tanganku kugunakan untuk menurunkan CD-nya.Cerita Sex Mertua Pemarah Kemudian dengan cekatan ku lepas CD-nya dan kulemparkan ke atas lantai. Kulihat
vagina ibu mertuaku begitu lebat ditumbuhi bulu-bulu yang hitam mengitari liang
vaginanya. Mungkin karena terlalu lama aku menjilati perut dan sekitarnya,
kembali kurasakan tangan ibu yang ada di kepalaku menekan ke bawah dan kali ini
kuikuti dengan menurunkan badanku pelan-pelan ke bawah dan sesampainya di dekat
vaginanya, kuciumi daerah di sekitarnya dan apa yang kulakukan ini mungkin
menyebabkan ibu tidak sabaran lagi, sehingga kudengar suara ibu mertuaku,Nak Suuur, tolooong, cepaat, saa.., yaang, ayooo, Suuur.
Tanpa kujawab permintaannya, aku mulai melebarkan kakinya dan kuletakkan badanku
di antara kedua pahanya, lalu kusibak bulu vaginanya yang lebat itu untuk melihat
belahan vagina ibu dan setelah bibir vagina ibu terlihat jelas lalu kubuka bibir
kemaluannya dengan kedua jari tanganku, ternyata vagina ibu mertuaku telah basah
sekali. Ketika ujung lidahku kujilatkan ke dalam vaginanya, kurasakan tubuh ibu
menggelinjang agak keras sambil berkata,Cepaat, Suuur, ibu sudah nggak tahaan.
Dengan cepat kumasukkan mulut dan lidahku ke dalam vaginanya sambil kujilati dan
kusedot-sedot dan ini menyebabkan ibu mulai menaik-turunkan pantatnya serta
bersuara,ssshh, aahh, Suuur, teruuus, adduuuhh, enaak, Suuur, Lalu kukecup clitorisnya
berulang kali hingga mengeras, hal ini membuat ibu mertuaku menggelinjang hebat,
Aahh, ooohh, Suuur, betuuul, yang itu, Suuur, enaak, aduuuh, Suuur, teruskaan,
aahh, sambil kedua tangannya menjambak rambutku serta menekan kepalaku lebih
dalam masuk ke vaginanya.Kecupan demi kecupan di vagina ibu ini kuteruskan sehingga gerakan badan ibu
mertuaku semakin menggila dan tiba-tiba kudengar suara ibu setengah mengerang,aahh, oooh, duuuh, Suuur, ibuu, mau.., mauuu, sampaiii, Naak, oooh, disertai
dengan gerakan pantatnya naik turun secara cepat.Gerakan badannya terhenti dan yang kudengar adalah nafasnya yang menjadi
terengah-engah dengan begitu cepatnya dan tangannyapun sudah tidak meremas-remas
rambutku lagi, sementara itu jilatan lidahku di vagina ibu hanya kulakukan
sekedarnya di bagian bibirnya saja. Dengan nafasnya yang masih memburu itu,
tiba-tiba ibu mertuaku bangun dan duduk serta berusaha menarik kepalaku seraya
berkata,Naak Suuur, ke siniii, saayaang, dan tanpa menolak kuikuti saja tarikan tangan
ibu, ketika kepalaku sudah di dekat kepalanya, ibu mertuaku langsung saja
memelukku seraya berkata dengan suara terputus-putus karena nafasnya yang masih
memburu,
Suuur, Ibu puas dengan apa yang Nak Suuur, lakukan tadi, terima kasiih, Naak.Ibu mertuaku bertubi-tubi mencium wajahku dan kubalas juga ciumannya dengan
menciumi wajahnya sambil kukatakan untuk menyenangkan hatinya,Buuu, saya sayang Ibuuu, saya ingin ibu menjadi, puu..aas.
Setelah nafas ibu sudah kembali normal dan tetap saja masih menciumi seluruh
wajahku dan sesekali bibirku, dia berkata,Naak Suuur, Ibu masih belum puas sekali, Suuur, tolooong puasin ibu sampai
benar-benar puaas, Naak, seraya kurasakan ibu merenggangkan kedua kakinya.Karena aku masih belum memberikan reaksi atas ucapannya itu, karena tiba-tiba aku
terpikir akan istriku dan yang kugeluti ini adalah ibu kandungnya, aku menjadi
tersadar ketika ibu bersuara kembali,Sayaang, ayooo, tolooong Ibu dipuasin lagi Suuur, tolong masukkan punyamu yang
besar itu ke punya ibu.
Buuu, seharusnya saya tidak boleh melakukan ini, apalagi kepada Ibuu,sahutku di
dekat telinganya.
Suuur, nggak apa-apa, Naak, Ibu yang kepingin, lakukanlah Naak, lakukan sampai
Ibu benar-benar puas Suuur, katanya dengan suara setengah mengiba.aahh, biarlah, kenapa kutolak, pikirku dan tanpa membuang waktu lagi aku lalu
mengambil ancang-ancang dan kupegang penisku serta kuusap-usapkan di belahan
bibir vagina ibu mertuaku yang sudah sedikit terbuka. Sambil kucium telinga ibu
lalu kubisikkan,Buuu, maaf yaa., saya mau masukkan sekarang, boleh?.
Suur, cepat masukkan, Ibu sudah kepingin sekali Naak, sahutnya seperti tidak
sabar lagi dan tanpa menunggu ibu menyelesaikan kalimatnya aku tusukkan penisku
ke dalam vaginanya, mungkin entah tusukan penisku terlalu cepat atau karena ibu
katanya sudah lama tidak pernah digauli oleh suaminya langsung saja beliau
berteriak kecil,
Aduuuh, Suuur, pelan-pelan saayaang, ibu agak sakit niiih, katanya dengan wajah
yang agak meringis mungkin menahan rasa kesakitan. Agen Poker TerpercayaKuhentikan tusukan penisku di vaginanya, Maaf Buu, saya sudah menyakiti Ibu,
maaf ya Bu. Ibu mertuaku kembali menciumku,
Tidak apa-apa Suuur, Ibu cuma sakit sedikit saja kok, coba lagi Suur.., sambil
merangkulkan kedua tangannya di pungungku.
Buuu, saya mau masukkan lagi yaa dan tolong Ibu bilang yaa, kalau ibu merasa
sakit, sahutku. Tanpa menunggu jawaban ibu segera saja kutusukkan kembali penisku tetapi sekarang
kulakukan dengan lebih pelan. Ketika kepala penisku sudah menancap di lubang
vaginanya, kulihat ibu sedikit meringis tetapi tidak mengeluarkan keluhan,Buuu, sakit.., yaa?. Ibu hanya menggelengkan kepalanya serta menjawab,
Suuur, masukkan saja sayaang, sambil kurasakan kedua tangan ibu menekan
punggungku.Aku segera kembali menekan penisku di lubang vaginanya dan sedikit terasa kepala
penisku sudah bisa membuka lubang vaginanya, tetapi kembali kulihat wajah ibu
meringis menahan sakit. Karena ibu tidak mengeluh maka aku teruskan saja tusukan
penisku dan, Bleess, penisku mulai membongkar masuk ke liang vaginanya diikuti
dengan teriakan kecil,Aduuuh, Suuur, sambil menengkeramkan kedua tangannya di punggungku dan tentu saja
gerakan penisku masuk ke dalam vaginanya segera kutahan agar tidak menambah sakit
bagi ibu.
Buuu, sakit yaa..? maaf ya Buuu. Ibu mertuaku hanya menggelengkan kepalanya.
Enggak kok sayaang, ibu hanya kaget sedikit saja, lalu mencium wajahku sambil
berucap kembali, Suuur, besar betul punyamu itu.Pelan-pelan kunaik-turunkan pantatku sehingga penisku yang terjepit di dalam
vaginanya keluar masuk dan ibupun mulai menggoyang-goyangkan pantatnya pelan-
pelan sambil berdesah, ssshh, oooh, aahh, sayaang, nikmat, teruuuskan, Naak,
katanya seraya mempercepat goyangan pantatnya. Akupun sudah mulai merasakan
enaknya vaginan ibu dan kusahut desahannya,Buuu, aahh, punyaa Ibu juga nikmat, buuu, sambil kuciumi pipinya.
Makin lama gerakanku dan ibu semakin cepat dan ibupun semakin sering mendesah,
Aah, Suuurr, ooh, teruus, Suur. Ketika sedang nikmat-enaknya menggerakkan penisku
keluar masuk vaginanya, ibu menghentikan goyangan pantatnya.Aku tersentak kaget,
Cerita Sex Mertua Pemarah Buuu, kenapa? apa ibu capeeek?, Ibu hanya menggelengkan kepalanya saja, sambil
mencium leherku ibu berucap, Suuur, coba hentikan gerakanmu itu sebentar.
Ada apa Buuu, sahutku sambil menghentikan goyangan pantatku naik turun.
Suuur, kamu diam saja dan coba rasakan ini, kata ibu tanpa menjelaskan apa
maksudnya dan tidak kuduga tiba-tiba terasa penisku seperti tersedot dan terhisap
di dalam vagina ibu mertuaku, sehingga tanpa sadar aku mengatakan, Buuu, aduuuh,
enaak, Buu, teruus Bu, oooh, nikmat Buu, dan tanpa sadar, aku kembali
menggerakkan penisku keluar masuk dengan cepat dan ibupun mulai kembali
menggoyangkan pantatnya.
oooh, aah, Suuur, enaak Suuur, dan nafasnya dan nafaskupun semakin cepat dan
tidak terkontrol lagi.Mengetahui nafas Ibu serta goyangan pantat Ibu sudah tidak terkontrol lagi, aku
tidak ingin ibu cepat-cepat mencapai orgasmenya, lalu segera saja kuhentikan
gerakan pantatku dan kucabut penisku dari dalam vaginanya yang menyebabkan ibu
mertuaku protes,Kenapa, Suuur, kok berhenti?, tapi protes ibu tidak kutanggapi dan aku segera
melepaskan diri dari pelukannya lalu bangun.Tanpa bertanya, lalu badan ibu mertuaku kumiringkan ke hadapanku dan kaki kirinya
kuangkat serta kuletakkan di pundakku, sedangkan ibu mertuaku hanya mengikuti
saja apa yang kulakukan itu. Dengan posisi seperti ini, segera saja kutusukkan
kembali penisku masuk ke dalam vagina ibu mertuaku yang sudah sangat basah itu
tanpa kesulitan.Ketika seluruh batang penisku sudak masuk semua ke dalam vaginanya, segera saja
kutekan badanku kuat-kuat ke badan ibu sehingga ibu mulai berteriak kecil,Suuur, aduuuh, punyamu masuk dalam sekali, naak, aduuuh, teruuus sayaang, aah,
dan aku meneruskan gerakan keluar masuk penisku dengan kuat.Setiap kali penisku kutekan dengan kuat ke dalam vagina ibu mertuaku, ibu terus
saja berdesah,Ooohh, aahh, Suuur, enaak, terus, tekan yang kuaat sayaang.
Aku tidak berlama-lama dengan posisi seperti ini. Kembali kehentikan gerakanku
dan kucabut penisku dari dalam vaginanya. Kulihat ibu hanya diam saja tanpa
protes lagi dan lalu kukatakan pada ibu,Buuu, coba ibu tengkurap dan nungging, kataku sambil kubantu membalikkan badan
dan mengatur kaki ibu sewaktu nungging,
Aduuh, Suuur, kamu kok macem-macem sih, komentar Ibu mertuaku.Aku tidak menanggapi komentarnya dan tanpa kuberi aba-aba penisku kutusukkan
langsung masuk ke dalam vagina ibu serta kutekan kuat-kuat dengan memegang
pinggangnya sehingga ibu berteriak,Aduuuh Suuur, oooh, dan tanpa kupedulikan teriakan ibu, langsung saja kukocok
penisku keluar masuk vaginanya dengan cepat dan kuat hingga membuat badan ibu
tergetar ketika sodokanku menyentuh tubuhnya dan setiap kali kudengar ibu
berteriak,
oooh, oooh, Suuur, dan tidak lama kemudian ibu mengeluh lagi,
Suuur, Ibu capek Naak, sudaah Suuur, Ibuu capeeek, dan tanpa kuduga ibu lalu
menjatuhkan dirinya tertidur tengkurap dengan nafasnya yang terengah-engah,
sehingga mau tak mau penisku jadi keluar dari vaginanya.Tanpa mempedulikan kata-katanya, segera saja kubalik badan ibu yang jatuh
tengkurap. Sekarang sudah tidur telentang lagi, kuangkat kedua kakinya lalu
kuletakkan di atas kedua bahuku. Ibu yang kulihat sudah tidak bertenaga itu hanya
mengikuti saja apa yang kuperbuat. Segera saja kumasukkan penisku dengan mudah ke
dalam vagina ibu mertuaku yang memang sudah semakin basah itu, kutekan dan
kutarik kuat sehingga payudaranya yang memang sudah aggak lembek itu terguncang-
guncang. Ibu mertuaku nafasnya terdengar sangat cepat,Suuur, jangaan, kuat-kuat Naak, badan ibu sakit semua, sambil memegang kedua
tanganku yang kuletakkan di samping badannya untuk menahan badanku.Mendengar kata-kata ibu mertuaku, aku menjadi tersadar dan teringat kalau yang
ada di hadapanku ini adalah ibu mertuaku sendiri dan segera saja kehentikan
gerakan penisku keluar masuk vaginanya serta kuturunkan kedua kaki ibu dari
bahuku dan langsung saja kupeluk badan ibu serta kuucapkan,Maaf, Buu, kalau saya menyakiti Ibu, saya akan mencoba untuk pelan-pelan, segera
saja ibu berucap,
Suuur nggak apa-apa Nak, tapi Ibu lebih suka dengan posisi seperti ini saja,
ayoo, Suuur mainkan lagi punyamu agar ibu cepat puaas.
Iyaa, Buuu, saya akan coba lagi, sahutku sambil kembali kunaik-turunkan pantatku
sehingga penisku keluar masuk vagina ibu dan kali ini aku lakukan dengan hati-
hati agar tidak menyakiti badan ibu, dan ibu mertuakupun sekarang sudah mulai
menggoyangkan pantatnya serta sesekali mempermainkan otot-otot di vaginanya,
sehingga kadang-kadang terasa penisku terasa tertahan sewaktu memasuki liang
vaginanya. Agen Poker TerpercayaKetika salah satu payudara ibu kuhisap-hisap puting susunya yang sudah mengeras
itu, ibu mertuaku semakin mempercepat goyangan pinggulnya dan terdengar
desahannya yang agak keras diantara nafasnya yang sudah mulai memburu,ooohh, aahh, Suuur, teruuus, oooh, seraya meremas-remas rambutku lebih keras.
Akupun ikut mempercepat keluar masuknya penisku di dalam vaginanya.
Goyangan pinggul ibu mertuakupun semakin cepat dan sepertinya sudah tidak bisa
mengontrol dirinya lagi. Disertai nafasnya yang semakin terengah-engah dan kedua
tangannya dirangkulkan ke punggungku kuat-kuat, ibu mengatakan dengan terbata-
bata,Nak Suuur, aduuuh, Ibuuu, sudaah, oooh, mauuu kelluaar. Aku sulit bernafas karena
punggungku dipeluk dan dicengkeramnya dengan kuat dan kemudian ibu mertuaku
menjadi terdiam, hanya nafasnya saja yang kudengar terengah-engah dengan keras
dan genjotan penisku keluar masuk vaginanya.Untuk sementara aku hentikan untuk memberikan kesempatan pada ibu menikmati
orgasmenya sambil kuciumi wajahnya, Bagaimana,Buuu?, mudah-mudahan ibu cukup puas.
Cerita Sex Mertua Pemarah Ibu mertuaku tetap masih menutup matanya dan tidak segera menjawab pertanyaanku,
yang pasti nafas ibu masih memburu tetapi sudah mulai berkurang dibanding
sebelumnya. Karena ibu masih diam, aku menjadi sangat kasihan dan kusambung
pertanyaanku tadi di dekat telinganya, Agen Poker TerpercayaBuu, saya tahu ibu pasti capek sekali, lebih baik ibu istirahat dulu saja..,
yaa?, seraya aku mulai mengangkat pantatku agar penisku bisa keluar dari vagina
ibu yang sudah sangat basah itu.Tetapi baru saja pantatku ingin kuangkat, ternyata ibu mertuaku cepat-cepat
mencengkeram pinggulku dengan kedua tangannya dan sambil membuka matanya,
memandang ke wajahku,Jangaan, Suuur, jangan dilepas punyamu itu, ibu diam saja karena ingin melepaskan
lelah sambil menikmati punyamu yang besar itu mengganjal di tempat ibuuu, jangaan
dicabut dulu, yaa, sayaang, terus kembali menutup matanya.Mendengar permintaan ibu itu, aku tidak jadi mencabut penisku dari dalam vagina
ibu dan kembali kujatuhkan badanku pelan-pelan di atas badan ibu yang nafasnya
sekarang sudah kelihatan mulai agak teratur, sambil kukatakan,Tidaak, Buuu, saya tidak akan mencabutnya, saya juga masih kepingin terus seperti
ini, sambil kurangkul leher ibu dengan tangan kananku.Ibu hanya diam saja dengan pernyataanku itu, tetapi tiba-tiba penisku yang sejak
tadi kudiamkan di dalam vaginanya terasa seperti dijepit dan tersedot vagina ibu
mertuaku, dan tanpa sadar aku mengaduh,Aduuuh, oooh, Buuu.
Kenapa, sayaang, enaak yaa?, sahut ibu sambil mencium bibirku dengan lembut dan
sambil kucium hidungnya kukatakan, Buuu, enaak sekaliii, dan seperti tadi,
sewaktu ibu mertuaku mula-mula menjepit dan menyedot penisku dengan vaginanya,
secara tidak sengaja aku mulai menggerakkan lagi penisku keluar masuk vaginanya
dan ibu mertuakupun kembali mendesah,
oooh, aah, Suuur, teruuus, naak, aduuuh, enaak sekali.Semakin lama gerakan pinggul ibu semakin cepat dan kembali kudengar nafasnya
semakin lama semakin memburu. Gerakan pinggul ibu kuimbangi dengan mempercepat
kocokan penisku keluar masuk vaginanya. Makin lama aku sepertinya sudah tidak
kuat untuk menahan agar air maniku tetap tidak keluar,Buuu, sebentar lagi, sayaa, sudaah, mau keluaar, sambil kupercepat penisku keluar
masuk vaginanya dan mungkin karena mendengar aku sudah mendekati klimaks, ibu
mertuakupun semakin mempercepat gerakan pinggulnya serta mempererat cengkeraman
tangannya di punggungku seraya berkata,
Suuur, teruuuss, Naak, Ibuuu, jugaa, sudah dekat, ooohh, ayooo Suuur, semprooot
Ibuu dengan airmuu, sekaraang.
Iyaa, Buuu, tahaan, sambil kutekan pantatku kuat-kuat dan kami akhiri teriakan
itu dengan berpelukan sangat kuat serta tetap kutekan penisku dalam-dalam ke
vagina ibu mertuaku.Dalam klimaksnya terasa vagina ibu memijat penisku dengan kuat dan kami terus
terdiam dengan nafas terengah-engah.Setelah nafas kami berdua agak teratur, lalu kucabut penisku dari dalam vagina
ibu dan kujatuhkan badanku serta kutarik kepala ibu mertuaku dan kuletakkan di
dadaku.Setelah nafasku mulai teratur kembali dan kuperhatikan nafas ibupun
begitu, aku jadi ingat akan tugas yang diberikan oleh istriku.Buuu, apa ini yang menyebabkan ibu selalu marah-marah pada Bapak..?, tanyaku.
Mungkin saja Suuur, kenapa Suuur?, Sahutnya sambil tersenyum dan mencium pipiku.
Buuu, kalau benar, tolong ibu kurangi marah-marahnya kepada Bapak, kasihan dia,
ibu hanya diam dan seperti berfikir.Setelah diam sebentar lalu kukatakan,
Buuu, sudah siang lho, seraya kubangunkan tubuh ibu serta kubimbing ke kamar
mandi.Setelah peristiwa ini terjadi, ibu seringkali mengunjungi rumah kami dengan
alasan kangen cucu dan anaknya Mur, tetapi kenyataannya ibu mertuaku selalu
mengontakku melalui telepon di kantor dan meminta jatahnya di suatu motel,
sebelum menuju ke rumahku. Untungnya sampai sekarang Istriku tidak curiga, hanya
saja dia merasa aneh, karena setiap bulannya ibunya selalu mengunjung rumah kami.cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
-
Foto Bugil Remaja seksi menaikkan rok kotak-kotak untuk mengekspos vaginanya yang dicukur bersih
Duniabola99.com – foto cewek yang duduk diatas kursi gantung purih mengangkat gaunnya menampilkan memeknya yang tanpa bulu dan merah merakah dan juga menampilkan toketnya yang padat dan bulat.
-
Video Bokep Asia Chihiro Nishikawa diikat dan dientot kasar oleh 3pria dirumah
-
Video Bekep Asia yui nishikawa menghisap dua kontol sampai muncrat
-
Kisah Memek Yuli Namanya
Duniabola99.com – Yuli, 29 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak 3 dan 5 tahun. Suaminya, Herman, 36 tahun, adalah karyawan dari salah satu perusahaan swasta besar di Bandung. Perawakan Yuli sebetulnya biasa saja seperti kebanyakan. Yang membuatnya menarik adalah bentuk tubuhnya yang sangat terawat. Buah dadanya tidak terlalu besar, tapi enak untuk dipandang, sesuai dengan pinggangnya yang ramping dan pinggulnya yang bulat.
Kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis. Dengan 2 anak yang sedang lucu-lucunya, ditambah dengan posisi Herman yang cukup tinggi di perusahaannya, membuat mereka menjadi keluarga yang cukup di hormati di lingkungan kompleks mereka tinggal. Yuli pada dasarnya adalah istri yang sangat setia kepada suaminya. Tidak pernah ada niat berkhianat terhadap Herman dalam hati Yuli karena dia sangat mencintai suaminya. Tapi ada satu peristiwa yang menjadi awal berubahnya cara berpikir Yuli tentang cinta..
Suatu siang, Yuli sedang mengasuh anaknya di depan rumah. Dikarenakan kedua anaknya waktu itu berlari jauh dari rumah, maka Yuli langsung mengejar mereka. Tapi tanpa disengaja, kakinya menginjak sesuatu sampai akhirnya Yuli terjatuh. Lututnya memar, agak mengeluarkan darah. Yuli langsung berjongkok dan meringis menahan sakit. Pada waktu itu, Darmawan, anak tetangga depan rumah Yuli kebetulan lewat mau pulang ke rumahnya. Ketika melihat Yuli sedang jongkok sambil meringis memegang lututnya, Darmawan langsung lari ke arah Yuli. Agen Judi Nova88“Kenapa tante?” tanya Darmawan.
“Aduh, lutut saya luka karena jatuh, Wan…” ujar Yuli sambil meringis.
“Bantu saya berdiri, Wan…” kata Yuli.
“Iya tante,” kata Darmawan sambil memegang tangan Yuli dan dibimbingnya bediri.
“Wan, tolong bawa anak-anak saya kemari.. Anterin ke rumah saya, ya…” kata Yuli.
“Iya tante,” kata Darmawan sambil segera menghampiri anak-anak Yuli.Sementara Yuli segera pulang ke rumahnya sambil tertatih-tatih. Waktu Darmawan mengantarkan anak-anak Yuli ke rumahnya, Yuli sedang duduk di kursi depan sambil memegangi lututnya.
“Ada obat merah tidak, tante?” tanya Darmawan.
“Ada di dalam, Wan,” kata Yuli.
“Kita ke dalam saja…” kata Yuli lagi sambil bangkit dan tertatih-tatih masuk ke dalam rumah.Darmawan dan anak-anaknya mengikuti dari belakang.
“Ma, Donny ngantuk,” kata anaknya kepada Yuli.
“Tunggu sebentar ya, Wan. Saya mau antar mereka dulu ke kamar. Sudah waktunya anak-anak tidur siang,” kata Yuli sambil bangkit dan tertatih-tatih mengantar anak-anaknya ke kamar tidur.Setelah mengantar mereka tidur, Yuli kembali ke tengah rumah.
“Mana obat merahnya, tante?” tanya Darmawan.
“Di atas sana, Wan…” kata Yuli sambil menunjuk kotak obat.Darmawan segera bangkit dan menuju kotak obat untuk mengambil obat merah dan kapas. Tak lama Darmawan segera kembali dan mulai mengobati lutut Yuli.
“Maaf ya, tante.. Saya lancang,” kata Darmawan.
“Tidak apa-apa kok, Wan. Tante senang ada yang menolong,” kata Yuli sambil tersenyum.Darmawan mulai memegang lutut Yuli dan mulai memberikan obat merah pada lukanya.
“Aduh, perih…” kata Yuli sambil agak menggerakkan lututnya.Secara bersamaan rok Yuli agak tersingkap sehingga sebagian paha mulusnya nampak di depan mata Darmawan. Darmawan terkesiap melihatnya. Tapi Darmawan pura-pura tak melihatnya. Tapi tetap saja paha mulus yuli menggoda mata Darmawan untuk melirik walau kadang-kadang. Hati Darmawan agak berdebar.. Biasanya dia hanya bisa melihat dari kejauhan saja lekuk-lekuk tubuh Yuli. Atau kadang-kadang hanya kebetulan saja melihat Yuli memakai celana pendek.
Darmawan biasanya hanya bisa membayangkan saja tubuh Yuli sambil onani. Tapi kini, di depan mata sendiri, paha mulus Yuli sangat jelas terlihat. Yuli sepertinya sadar kalau mata Darmawan sesekali melirik ke arah pahanya. Segera Yuli merapikan duduknya dan juga menutup pahanya. Darmawanpun sepertinya terkesima dengan sikap Yuli tersebut. Darmawan menjadi malu sendiri..
“Sudah saya berikan obat merah, tante…” kata Darmawan.
“Iya, terima kasih,” kata Yuli sambil tersenyum.
“Sekarang sudah mulai tidak terasa sakit lagi,” ujar Yuli lagi sambil tetap tersenyum.Darmawan, 16 tahun, adalah anak tetangga depan rumah Yuli. Masih duduk di bangku SMP kelas 3. Seperti kebanyakan anak laki-laki tanggung lainnya, Darmawan adalah sosok anak laki-laki yang sudah mulai mengalami masa puber.
“Kenapa kamu nunduk terus, Wan?” tanya Yuli.
“Tidak apa-apa, tante…” ujar Darmawan sambil sekilas menatap mata Yuli lalu menunduk lagi sambil tersenyum malu.
“Ayo, ada apa?” tanya Yuli lagi sambil tersenyum.
“Anu, tante.. Maaf, mungkin tadi sempat marah karena tadi saya sempat melihat secara tidak sengaja…” kata Darmawan sambil tetap menunduk.
“Lihat apa?” tanya Yuli pura-pura tidak mengerti.
“Lihat.. Mm.. Lihat ini tante,” kata Darmawan sambil tangannya mengusap-ngusap pahanya sendiri. Yuli tersenyum mendengarnya.
“Tidak apa-apa kok, Wan,” kata Yuli.
“Kan hanya melihat.. Bukan memegang,” kata Yuli lagi sambil tetap tersenyum.
“Lagian, saya tidak keberatan kok kamu melihat paha tante tadi,” kata Yuli lagi sambil tetap tersenyum.
“Kamu kan tadi sedang menolong saya memberikan obat,” kata Yuli.
“Benar tante tidak marah?” tanya Darmawan sambil menatap Yuli.
Yuli menggelengkan kepalanya sambil tetap tersenyum. Darmawanpun jadi ikut tersenyum.“Tante sangat cantik kalau tersenyum,” kata Darmawan mulai berani.
“Ihh, kamu tuh masih kecil sudah pintar merayu…” kata Yuli.
“Saya berkata jujur loh, tante,” kata Darmawan lagi.
“Kamu sudah makan, Wan?” tanya Yuli.
“Belum tante. Saya pulang dari rumah teman tadi belum makan,” kata Darmawan.
“Makan disini saja, ya.. Temani saya makan siang,” ajak Yuli.
“Baik tante, terima kasih,” kata Darmawan.Mereka menikmati makan siang di meja makan bulat kecil. Ketika sedang menikmati makan, tanpa sengaja kaki Darmawan menyentuk kaki Yuli. Darmawan kaget, lalu segera menarik kakinya.
“Maaf tante, saya tidak sengaja,” kata Darmawan.
“Tidak apa-apa kok, Wan…” kata Yuli sambil matanya nenatap Darmawan dengan pandangan yang berbeda. Agen Nova88 TerbaikKetika kaki Darmawan menyentuh kakinya, seperti terasa ada sesuatu yang berdesir dari kaki yang tersentuh sampai ke hati. Yuli merasakan sesuatu yang lain akan kejadian tak sengaja itu.. Tiba-tiba Yuli merasakan ada sesuatu keinginan tertentu muncul yang membuat perasaannya tidak menentu. Sentuhan kaki Darmawan terasa begitu hangat dan membangkitkan suatu perasaan aneh..
“Kamu sudah punya pacar, Wan?” tanya Yuli sambil menatap Darmawan.
“Belum tante,” kata Darmawan sambil tersenyum.
“Lagian saya tidak tahu caranya mendapatkan perempuan,” ujar Darmawan lagi sambil tetap tersenyum. Yulipun ikut tersenyum.
“Pernah tidak kamu punya keinginan tertentu terhadap perempuan?” tanya Yuli lagi.
“Keinginan apa tante?” tanya Darmawan. Yuli tersenyum.
“Kita habiskan dulu makannya. Nanti kita bicara…” kata Yuli.Selesai makan, mereka duduk-duduk di ruang tengah.
“Kamu ada sesuatu yang harus diselesaikan di rumah tidak saat ini?” tanya Yuli.
“Tidak ada, tante,” kata Darmawan.
“Tadi tante mau tanya apa?” kata Darmawan penasaran.
“Begini, apakah kamu suka kepada wanita tertentu? Maksud saya suka kepada tubuh wanita?” tanya Yuli.
“Kita bicara jujur saja, ya.. Saya tidak akan bicara pada siapa-siapa kok,” kata Yuli lagi.
“Kamu juga mau kan jaga rahasia pembicaraan kita?” kata Yuli lagi.
“Iya, tante,” kata Darmawan.
“Kalau begitu jawablah pertanyaan tante tadi…” kata Yuli sambil tersenyum.
“Ya, saya suka melihat perempuan yang tubuhnya bagus. Saya juga suka tante karena tante cantik dan tubuhnya bagus,” kata Darmawan tanpa ragu.
“Maksudnya tubuh bagus apa,” tanya Yuli lagi. Darmawan agak ragu untuk menjawab.
“Ayolah…” kata Yuli sambil memegang tangan Darmawan. Tangan Darmawan bergetar.. Yuli tersenyum.
“Mm.. Saya pernah.. Pernah lihat majalah Playboy, juga.. Juga.. Juga saya pernah lihat VCD porno.. Mm.. Mm.. Saya lihat banyak perempuan tubuhnya bagus…” kata Darmawan dengan nafas tersendat.
“Oh, ya? Di VCD itu kamu lihat apa saja,” kata Yuli pura-pura tidak tahu, sambil terus menggenggam tangan Darmawan yang terus gemetar.
“Mm.. Lihat orang sedang begituan…” kata Darmawan.
“Begituan apa?” tanya Yuli lagi.
“Ya, lihat orang sedang bersetubuh…” kata Darmawan.
Yuli kembali tersenyum, tapi dengan nafas yang agak memburu menahan sesuatu di dadanya.“Kamu suka tidak film begitu?” tanya Yuli.
“Iya suka, tante?” kata Darmawan sambil menunduk.
“Mau coba seperti di film, tidak?” kata Yuli.Darmawan diam sambil tetap menunduk. Tangannya makin gemetar. Yuli mendekatkan tubuhnya ke tubuh Darmawan. Wajahnya di dekatkan ke wajah Darmawan.
“Mau tidak?” tanya Yuli setengah berbisik.
Darmawan tetap diam dan gemetar. Wajahnya agak tertunduk. Yuli membelai pipi anak tanggung tersebut. Lalu diciumnya pipi Darmawan. Darmawan tetap diam dan makin gemetar. Yuli terus menciumi wajah Darmawan, lalu akhirnya dilumatnya bibir Darmawan.. Lama-lama Darmawanpun mulai terangsang nafsunya. Dengan pasti dibalasnya ciuman Yuli.
“Masukkan tangan kamu ke sini…” kata Yuli dengan nafas memburu sambil memegang tangan Darmawan dan mengarahkannya ke dalam baju Yuli.
“Masukkan tangan kamu ke dalam BH saya, Wan.. Pegang buah dada saya,” kata Yuli sambil tangannya meremas kontol Darmawan dari luar celana.Sementara tangan Darmawan sudah masuk ke dalam BH Yuli dan mulai meremas-remas buah dada Yuli.
“Mmhh.. Terus sayang…” kata Yuli.
“Tangan saya pegal, tante…” kata Darmawan polos.
“Uhh.. Kita pindah ke kamar, yuk…” ajak Yuli sambil menarik tangan Darmawan. Sesampainya di dalam kamar..
“Buka pakaian kamu, Wan…” ujar Yulipun melepas seluruh pakaiannya sendiri.
“Iya, tante…” kata Darmawan.Yuli setelah melepas seluruh pakaiannya, segera naik dan telentang di tempat tidur. Darmawan terkesima melihat tubuh telanjang Yuli. Seumur-umur Darmawan, baru kali ini dia melihat tubuh telanjang wanita di depan mata. Apalagi wanita tersebut adalah wanita yang sering di bayangkannya bila onani. Kontol Darmawan langsung tegang dan tegak..
“Naik sini, Wan…” kata Yuli.
“Iya, tante…” kata Darmawan.
“Sini naik ke atas tubuh saya…” kata Yuli sambil mengangkangkan pahanya.Darmawan segera menaiki tubuh telanjang Yuli. Yuli langsung melumat bibir Darmawan dan Darmawanpun langsung membalasnyanya dengan hebat. Sementara satu tangan Darmawan meremas buah dada Yuli yang tidak terlalu besar. Sementara kontol Darmawan sesekali mengenai belahan memek Yuli.
“Ohh.. Mmhh.. Terus remas.. Terus…” desah Yuli sambil memegang tangan Darmawan yang sedang meremas buah dadanya, dan tangan mereka bersamaan meremas buah dadanya.
“Ohh.. Sshh…” kata Yuli. Darmawanpun dengan bernafsu terus meremas dan menciumi serta menjilati buah dada Yuli.
“Wan, jilati memek ya, sayang…” pinta Yuli.
“Tapi saya tidak tahu caranya, tante,” kata Darmawan polos.“Sekarang dekatkan saja wajah kamu ke memek, lalu kamu jilati belahannya…” kata Yuli setengah memaksa dengan menekan kepala Darmawan ke arah memeknya.
Darmawan langsung menuruti permintaan Yuli. Dijilatinya belahan memek Yuli sampai tubuh Yuli mengejang menahan nikmat.
“Ohh.. Mm.. Ohh.. Terus jilat, sayang…” desah Yuli sambil meremas kepala Darmawan.
“Wan, kamu jilati bagian atas sini…” kata Yuli sambil jarinya mengelus kelentitnya.Lalu lidah Darmawan menjilati habis kelentit Yuli.. Yuli kembali menggelepar merasakan nikmat yang teramat sangat.
“Teruss.. Sshh.. Ohh…” desah Yuli sambil badannya semakin mengejang.
Pahanya rapat menjepit kepala Darmawan. Sementara tangannya semakin menekan kepala Darmawan ke memeknya. Tak lama..
“Ohh…” desah Yuli panjang. Yuli orgasme.
“Sudah, Wan.. Naik sini,” kata Yuli.Darmawan lalu menaiki tubuh Yuli. Yuli lalu mengelap mulut Darmawan yang basah oleh cairan memeknya. Yuli tersenyum, lalu mengecup bibir Darmawan.
“Mau tidak kontol kamu saya hisap,” kata Yuli.
“Mau tante,” kata Darmawan bersemangat.
“Bangkitlah.. Sinikan kontol kamu,” kata Yuli sambil tangannya meraih kontol Darmawan yang tegang dan tegak.Darmawan lalu mengangkangi wajah Yuli. Yuli segera mengulum kontol Darmawan. Tidak hanya itu, kontol Darmawan lalu dijilat, dihisap, lalu dikocoknya silih berganti. Darmawan tubuhnya mengejang menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Tangannya berpegangan pada pinggiran ranjang.
“Ohh.. Tantee.. Enaakk…” jerit kecil Darmawan sambil memompa kontolnya di mulut Yuli.
“Masukkin ke memek, sayang…” kata Yuli setelah dia beberapa lama menghisap kontol Darmawan.Darmawan lalu mengangkangi Yuli. Sementara tangan Yuli memegang dan membimbing kontol Darmawan ke lubang memeknya.
“Ayo tekan sedikit, sayang…” kata Yuli.Darmawan berusaha menekan kontolnya ke lubang memek Yuli sampai akhirnya.. Bless.. Bless.. Bless.. Kontol Darmawan berhasil masuk dan mulai memompa memek Yuli. Darmawan merasakan suatu kenikmatan yang tiada tara pada batang kontolnya.
“Bagaimana rasanya, Wan?” tanya Yuli sambil tersenyum dan menggoyang pantatnya.
“Ohh.. Sangat enakk, tanttee…” kata Darmawan tersendat sambil memompa kontolnya keluar masuk memek Yuli.Yuli tersenyum.. Setelah beberapa lama memompa kontolnya, tiba-tiba tubuh Darmawan mengejang. Gerakannya makin cepat. Yuli karena sudah mengerti langsung meremas pantat Darmawan dan menekankannya ke memeknya. Tak lama.. Crott.. Croott.. Croott.. Croott..
“Ohh.. Hohh…” desah Darmawan. Tubuhnya lemas dan lunglai di atas tubuh Yuli.
“Udah keluar? Bagaimana rasanya?” tanya tante Yuli sambil memeluk Darmawan.
“Sangat enak, tante…” kata Darmawan.Itulah pengalaman nyata dari Yuli yang saya paparkan sesuai dengan aslinya ditambah sedikit reka-reka sensual dari saya. Menurut Yuli, kejadian ini baru berjalan mulai 2 bulan yang lalu. Sampai saat ini mereka masih sering melakukan persetubuhan di rumah Yuli setiap ada kesempatan. Menurutnya lagi, dalam satu hari/sepanjang siang, mereka biasanya bisa melakukan 2 kali persetubuhan, mungkin karena Darmawan masih muda. Perlu dijelaskan bahwa menurut Yuli, cintanya pada Herman tidak pernah berubah. Kejadian itu bermula tanpa ada niat dan keinginan. Terjadi begitu saja. Hanya saja menurut Yuli, ternyata cinta tidak selamanya membuat terikat pada sesuatu atau seseorang. Demikian.
-
Cerita Sex Pak RT Yang Nakal
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Pak RT Yang Nakal ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Pak Vito adalah ketua RT di daerah tempat aku tinggal. Ia sering datang ke rumahku untuk keperluan menagih iuran daerah dan biaya air ledeng. Dia adalah seorang pria berusia sekitar 50 tahunan dan mempuny…ai dua istri.
Benar kata orang bahwa dia ini seorang bandot tua, buktinya kalau aku lewat di depannya, seringkali matanya jelalatan menatap padaku seolah-olah matanya tembus pandang ke balik pakaianku. Bagiku sih tidak apa-apa, aku malah senang kalau tubuhku dikagumi laki-laki, terkadang aku memakai baju rumah yang sexy kalau lewat di depannya. Aku yakin di dalam pikirannya pasti penuh hal-hal yang jorok tentangku.Pada suatu hari aku sedang di rumah sendirian. Aku sedang melakukan fitness untuk menjaga bentuk dan stamina tubuhku di ruang belakang rumahku yang tersedia beberapa peralatan fitness. Aku memakai pakaian yang enak dipakai dan menyerap keringat berupa sebuah kaus hitam tanpa lengan dengan belahan dada rendah sehingga buah dadaku yang montok itu agak tersembul keluar terutama kalau sedang menunduk apalagi aku tidak memakai BH, juga sebuah celana pendek ketat merk ‘Nike’ yang mencetak pantatku yang padat berisi.
Waktu aku sedang melatih pahaku dengan sepeda fitness, tiba-tiba terdengar bel berbunyi, segera saja kuambil handuk kecil dan mengelap keringatku sambil berjalan ke arah pintu. Kulihat dari jendela, ternyata Pak Vito yang datang, pasti dia mau menagih biaya ledeng, yang dititipkan ayah padaku tadi pagi.Kubukakan pagar dan kupersilakan dia masuk.
“Silakan Pak duduk dulu ya, sambil nunggu saya ambil uangnya” senyumku dengan ramah sambil mempersilakannya duduk di ruang tengah.
“Kok sepi sekali Dik, kemana yang lain?”
“Papa hari ini pulangnya malam, tapi uangnya udah dititip ke saya kok, Mama juga lagi arisan sama teman-temannya”.Seperti biasa matanya selalu saja menatapi tubuhku, terutama bagian dadaku yang agak terlihat itu. Aku juga sadar kalau dadaku sempat diintip olehnya waktu menunduk untuk menaruh segelas teh untuknya.
“Minum Pak”, tawarku lalu aku duduk di depannya dengan menyilangkan kaki kananku sehingga pahaku yang jenjang dan putih itu makin terlihat.
Nuansa mesum mulai terasa di ruang tamuku yang nyaman itu. Dia menanyaiku sekitar masalah anak muda, seperti kuliah, hoby, keluarga, dan lain-lain, tapi matanya terus menelanjangiku.
“Dik Citra lagi olah raga yah, soalnya badannya keringatan gitu terus mukanya merah lagi” katanya.
“Iya nih Pak, biasa kan cewek kan harus jaga badan lah, cuma sekarang jadi pegel banget nih, pengen dipijat rasanya, Bapak bisa bantu pijitin nggak?” godaku sambil mengurut-ngurut pahaku.Tanpa diminta lagi dia segera bangkit berdiri dan pindah ke sebelahku, waktu berdiri kuperhatikan ia melihat putingku yang menonjol dari balik kausku, juga kulihat penisnya ngaceng berat membuatku tidak sabar mengenggam benda itu.
“Mari Dik, kesinikan kakinya biar Bapak pijat” Aku lalu mengubah posisi dudukku menjadi menyamping dan menjulurkan kakiku ke arahnya.
Dia mulai mengurut paha hingga betisku. Uuuhh.. pijatannya benar-benar enak, telapak tangannya yang kasar itu membelai pahaku yang putih mulus hingga membangkitkan birahiku. Akupun mendesah-desah sambil menggigit bibir bawahku.
“Pijatan Bapak enak ya Dik?” tanyanya.
“Iya Pak, terus dong.. enak nih.. emmhh!” aku terus mendesah membangkitkan nafsu Pak Vito, desahanku kadang kusertai dengan geliat tubuh.Dia semakin berani mengelus paha dalamku, bahkan menyentuh pangkal pahaku dan meremasnya.
“Enngghh.. Pak!” desahku lebih kuat lagi ketika kurasakan jari-jarinya mengelusi bagian itu.
Tubuhku makin menggelinjang sehingga nafsu Pak Vito pun semakin naik dan tidak terbendung lagi. Celana sportku diperosotkannya beserta celana dalamku. Link Alternatif Depobos
“Aawww..!” aku berlagak kaget sambil menutupi kemaluanku dengan telapak tanganku.
Melihat reaksiku yang malu-malu kucing ini dia makin gemas saja, ditariknya celanaku yang sudah tertarik hingga lutut itu lalu dilemparnya ke belakang, tanganku yang menutupi kemaluan juga dibukanya sehingga kemaluanku yang berambut lebat itu tampak olehnya, klitorisku yang merah merekah dan sudah becek siap dimasuki.
Pak Vito tertegun beberapa saat memandangiku yang sudah bugil bagian bawahnya itu.
“Kamu memang sempurna Dik Citra, dari dulu Bapak sering membayangkan ngentotin kamu, akhirnya hari ini kesampaian juga”, rayunya Dia mulai melepas kemejanya sehingga aku dapat melihat perutnya yang berlemak dan dadanya yang berbulu itu.
Lalu dia membuka sabuk dan celananya sehingga benda dibaliknya kini dapat mengacung dengan gagah dan tegak. Aku menatap takjub pada organ tubuh itu, begitu besar dan berurat aku sudah tidak sabar lagi menggenggam dan mengulumnya. Pak Vito begitu membuka pahaku lalu membenamkan kepalanya di situ sehingga selangkanganku tepat menghadap ke mukanya.
“Hhmm.. wangi, pasti Adik rajin merawat diri yah” godanya waktu menghirup kemaluanku yang kurawat dengan apik dengan sabun pembersih wanita.
Sesaat kemudian kurasakan benda yang lunak dan basah menggelitik vaginaku, oohh.. lidahnya menjilati klitorisku, terkadang menyeruak ke dalam menjilati dinding kemaluanku. Lidah tebal dan kumisnya itu terasa menggelitik bagiku, aku benar-benar merasa geli di sana sehingga mendesah tak tertahan sambil meremasi rambutnya. Kedua tangannya menyusup ke bawah bajuku dan mulai meremas buah dadaku, jari-jarinya yang besar bermain dengan liar disana, memencet putingku dan memelintirnya hingga benda itu terasa makin mengeras.
“Pak.. oohh.. saya juga mau.. Pak!” desahku tak tahan lagi ingin mengulum penis itu.
“Kalau begitu Bapak di bawah saja ya Dik” katanya sambil mengatur posisi kami sedemikian rupa menjadi gaya 69.Aku naik ke wajahnya dan membungkukkan tubuhku, kuraih benda kesukaanku itu, dalam genggamanku kukocok perlahan sambil menjilatinya. Kugerakkan lidahku menelusuri pelosok batang itu, buah pelirnya kuemut sejenak, lalu jilatanku naik lagi ke ujungnya dimana aku mulai membuka mulut siap menelannya. Oohh.. batang itu begitu gemuk dan berdiameter lebar persis seperti tubuh pemiliknya, sehingga akupun harus membuka mulutku selebar-lebarnya agar bisa mamasukkannya.
Aku mulai mengisapnya dan memijati buah pelirnya dengan tanganku. Pak Vito mendesah-desah enak menikmati permainanku, sementara aku juga merasa geli di bawah sana, kurasakan ada gerakan memutar-mutar di dalam liang vaginaku oleh jarinya, jari-jari lain dari tangan yang sama mengelus-elus klitoris dan bibir vaginaku, bukan itu saja, lidahnya juga turut menjilati baik anus maupun vaginaku. Sungguh suatu sensasi yang hebat sekali sampai pinggulku turut bergoyang menikmatinya, juga semakin bersemangat mengulum penisnya.
Selama 10 menitan kami menikmatinya sampai ada sedikit terganggu oleh berbunyinya HP Pak Vito. Aku lepaskan penisnya dari mulutku dan menatap padanya. Pak Vito menyuruhku mengambil HP-nya di atas meja ruang tamu, lalu dia berkata,
“Ayo Dik, terusin dong karaokenya, biar Bapak ngomong dulu di telepon”. Aku pun tanpa ragu-ragu menelan kembali penisnya.
Dia bicara di HP sambil penisnya dikulum olehku, tidak tau deh bicara dengan siapa, emang gua pikirin, yang pasti aku harus berusaha tidak mengeluarkan suara-suara aneh. Tangan satunya yang tidak memegang HP terus bekerja di selangkanganku, kadang mencucuk-cucukkannya ke vagina dan anusku, kadang meremas bongkahan pantatku.
Cerita Sex Pak RT Yang Nakal Tiba-tiba dia menggeram sambil menepuk-nepuk pantatku, sepertinya menyuruhku berhenti, tapi karena sudah tanggung aku malahan makin hebat mengocok dan mengisap penis itu sampai dia susah payah menahan geraman nikmatnya karena masih harus terus melayani pembicaraan.
Akhirnya muncratlah cairan putih itu di mulutku yang langsung saya minum seperti kehausan, cairan yang menempel di penisnya juga saya jilati sampai tak bersisa.
“Nggak kok.. tidak apa-apa.. cuma tenggorokkan saya ada masalah dikit” katanya di HP.
Tak lama kemudian dia pun menutup HP nya, lalu bangkit duduk dan menaikkanku ke pangkuannya, tangan kirinya dipakai menopang tubuhku.
“Wah.. Dik Citra ini bandel juga ya, tadi kan Bapak udah suruh stop dulu, ee.. malah dibikin keluar lagi, untung nggak curiga tuh orang” katanya sambil mencubit putingku.
“Hehehe.. sori deh Pak, kan tadi tanggung makannya saya terusin aja, tapi Bapak seneng kan” kataku dengan tersenyum nakal.
“Hmm.. kalo gitu awas ya sekarang Bapak balas bikin kamu keluar nih” seringainya.Lalu dengan sigap tangannya bergerak menyelinap diantara kedua pangkal pahaku. Jari tengah dan telunjuknya menyeruak dan mengorek-ngorek vaginaku, aku meringis ketika merasakan jari-jari itu bergerak semakin cepat mempermainkan nafsuku. Pak Vito menurunkan kaos tanpa lenganku dari bahu dan meloloskannya lewat lengan kananku, sehingga kini payudara kananku yang putih montok itu tersembul keluar.
Dengan penuh nafsu langsung dia lumat benda itu dengan mulutnya. Aku menjerit kecil waktu dia menggigit putingku dan juga mengisapnya kuat-kuat, bulatan mungil itu serasa makin menegang saja. Dia membuka mulutnya lebar-lebar berusaha memasukkan seluruh payudaraku ke mulutnya, di dalam mulutnya payudaraku disedot, dikulum, dan dijilat, rasanya seperti mau dimakan saja milikku itu.
Sementara selangkanganku makin basah oleh permainan jarinya, jari-jari itu menusuk makin cepat dan dalam saja. Hingga suatu saat birahiku terasa sudah di puncak, mengucurlah cairan cintaku dengan deras. Aku mengatupkan pahaku menahan rasa geli di bawahku sehingga tangannya terhimpit diantara kedua paha mulusku. Setelah dia cabut tangannya dari kemaluanku, nampak jari-jarinya sudah belepotan oleh cairan bening yang kukeluarkan. Dia jilati cairanku dijarinya itu, aku juga ikutan menjilati jarinya merasakan cairan cintaku sendiri.
Kemudian dia cucukkan lagi tangannya ke kemaluanku, kali ini dia mengelus-ngelus daerah itu seperti sedang mengelapnya. Telapak tangannya yang penuh sisa-sisa cairan itu dibalurinya pada payudaraku.
“Sayang kalo dibuang, kan mubazir” ucapnya.
Kembali lidahnya menjilati payudaraku yang sudah basah itu, sedangkan aku menjilati cairan pada tangannya yang disodorkan padaku. Tanganku yang satu meraba-raba ke bawah dan meraih penisnya, terasa olehku batang itu kini sudah mengeras lagi, siap memulai aksi berikutnya.
“Enggh.. masukin aja Pak, udah kepingin nih”. Dia membalik tubuhku, tepat berhadapan dengannya, tangan kananya memegangi penisnya untuk diarahkan ke vaginaku.
Aku membukakan kedua bibir vaginaku menyambut masuknya benda itu. Setelah kurasakan pas aku mulai menurunkan tubuhku, secara perlahan tapi pasti penis itu mulai terbenam dalam kemaluanku. Goyanganku yang liar membuat Pak Vito mendesah-desah keenakan, untung dia tidak ada penyakit jantung, kalau iya pasti sudah kumat. Kaosku yang masih menyangkut di bahu sebelah kiri diturunkannya sehingga kaos itu menggantung di perutku dan payudara kiriku tersingkap.
Nampak sekali bedanya antara yang kiri yang masih bersih dengan bagian kanan yang daritadi menjadi bulan-bulanannya sehingga sudah basah dan memerah bekas cupangan. Kedua tangannya meremas-remas kedua payudaraku, ketika melumatnya terkadang kumisnya yang kasar itu menggesek putingku menimbulkan sensasi geli yang nikmat. Lidahnya bergerak naik ke leherku dan mencupanginya sementara tangannya tetap memainkan payudaraku. Birahiku sudah benar-benar tinggi, nafasku juga sudah makin tak teratur, dia begitu lihai dalam bercinta, kurasa bukan pertama kalinya dia berselingkuh seperti ini.
Cerita Sex Pak RT Yang Nakal Aku merasa tidak dapat bertahan lebih lama lagi, frekuensi goyanganku kutambah, lalu aku mencium bibirnya. Tubuh kami terus berpacu sambil bermain lidah dengan liarnya sampai ludah kami menetes-netes di sekitar mulut, eranganku teredam oleh ciumannya. Mengetahui aku sudah mau keluar, dia menekan-nekan bahuku ke bawah sehingga penisnya menghujam makin dalam dan vaginaku makin terasa sesak. Tubuhku bergetar hebat dan jeritanku tak tertahankan lagi terdengar dari mulutku, perasaan itu berlangsung selama beberapa saat sampai akhirnya aku terkulai lemas dalam pelukannya.
Dia menurunkanku dari pangkuannya, penisnya terlihat berkilauan karena basah oleh cairan cinta. Dibaringkannya tubuhku yang sudah lemas itu di sofa, lalu dia sodorkan gelas yang berisi teh itu padaku. Setelah minum beberapa teguk, aku merasa sedikit lebih segar, paling tidak pada tenggorokanku karena sudah kering waktu mendesah dan menjerit. Kaosku yang masih menggantung di perut dia lepaskan, sehingga kini aku bugil total.
Sebelum tenagaku benar-benar pulih, Pak Vito sudah menindih tubuhku, aku hanya bisa pasrah saja ditindih tubuh gemuknya. Dengan lembut dia mengecup keningku, dari sana kecupannya turun ke pipi, hingga berhenti di bibir, mulut kami kembali saling berpagutan. Saat berciuman itulah, Pak Vito menempelkan penisnya pada vaginaku, lalu mendorongnya perlahan, dan aahh.. mataku yang terpejam menikmati ciuman tiba-tiba terbelakak waktu dia menghentakkan pinggulnya sehingga penis itu menusuk lebih dalam.
Kenikmatan ini pun berlanjut, aku sangat menikmati gesekan-gesekan pada dinding vaginaku. Buah dadaku saling bergesekan dengan dadanya yang sedikit berbulu, kedua paha rampingku kulingkarkan pada pinggangnya. Aku mendesah tak karuan sambil mengigiti jariku sendiri. Sementara pinggulnya dihentak-hentakkan diatasku, mulutnya tak henti-hentinya melumat atau menjilati bibirku, wajahku jadi basah bukan saja oleh keringat, tapi juga oleh liurnya. Telinga dan leherku pun tak luput dari jilatannya, lalu dia angkat lengan kananku ke atas dan dia selipkan kepalanya di situ.
Aahh.. ternyata dia sapukan bibir dan lidahnya di ketiakku yang halus tak berbulu itu, kumis kasar itu menggelitikku sehingga desahanku bercampur dengan ketawa geli.
“Uuuhh.. Pak.. aakkhh..!” aku kembali mencapai orgasme.
Vaginaku terasa semakin banjir, namun tak ada tanda-tanda dia akan segera keluar, dia terlihat sangat menikmati mimik wajahku yang sedang orgasme. Suara kecipak cairan terdengar jelas setiap kali dia menghujamkan penisnya, cairanku sudah meleleh kemana-mana sampai membasahi sofa, untung sofanya dari bahan kulit, jadi mudah untuk membersihkan dan menghilangkan bekasnya. Tanpa melepas penisnya, Pak Vito bangkit berlutut di antara kedua pahaku dan menaikkan kedua betisku ke pundaknya.
Tanpa memberiku istirahat dia meneruskan mengocok kemaluanku, aku sudah tidak kuat lagi mengerang karena leherku terasa pegal, aku cuma bisa mengap-mengap seperti ikan di luar air.
“Bapak udah mau.. Dik.. Citra..!” desahnya dengan mempercepat kocokkannya.
“Di luar.. Pak.. aku ahh.. uuhh.. lagi subur” aku berusaha ngomong walau suaraku sudah putus-putus.Tak lama kemudian dia cabut penisnya dan menurunkan kakiku. Dia naik ke wajahku, lalu dia tempelkan penisnya yang masih tegak dan basah di bibirku. Akupun memulai tugasku, kukulum dan kukocok dengan gencar sampai dia mengerang keras dan menjambak rambutku. Maninya menyemprot deras membasahi wajahku, aku membuka mulutku menerima semprotannya.
Setelah semprotannya mereda pun aku masih mengocok dan mengisap penisnya seolah tidak membiarkan setetespun tersisa. Batang itu kujilati hingga bersih, benda itu mulai menyusut pelan-pelan di mulutku. Kami berpelukan dengan tubuh lemas merenungi apa yang baru saja terjadi. Sofa tempat aku berbaring tadi basah oleh keringat dan cairan cintaku yang menetes disana. Masih dalam keadaan bugil, aku berjalan sempoyongan ke dapur mengambil kain lap dan segelas air putih.
Cerita Sex Pak RT Yang Nakal Waktu aku kembali ke ruang tamu, Pak Vito sedang mengancingkan lagi bajunya, lalu meneguk air yang tersisa di gelasnya.
“Wah Dik Citra ini benar-benar hebat ya, istri-istri Bapak sekarang udah nggak sekuat Adik lagi padahal mereka sering melayani Bapak berdua sekaligus” pujinya yang hanya kutanggapi dengan senyum manis.
Setelah berpakaian lagi, aku mengantarnya lagi ke pintu depan. Sebelum keluar dari pagar dia melihat kiri kanan dulu, setelah yakin tidak ada siapa-siapa dia menepuk pantatku dan berpamitan.
“Lain kali kalo ada kesempatan kita main lagi yah Dik”
“Dasar bandot, belum cukup punya istri dua, masih ngembat anak orang” kataku dalam hati.Akhirnya aku pun mandi membersihkan tubuhku dari sperma, keringat, dan liur. Siraman air menyegarkan kembali tubuhku setelah seharian penuh berolahraga dan berolahsyahwat. Beberapa menit sesudah aku selesai mandi, ibuku pun pulang. Beliau bilang wangi ruang tamunya enak sehingga kepenatannya agak berkurang, aku senyum-senyum saja karena ruang itu terutama sekitar ‘medan laga’ kami tadi telah kusemprot pengharum ruangan untuk menutupi aroma bekas persenggamaan tadi.
cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
-
Cute and sexy Liza Rowe gets her tight pussy drilled by ex
-
Kisah Memek ngentot bertiga aku,mama,dan kakak kandungku
Duniabola99.com – Namaku boy,aku tinggal di medan. Aku mau menceritakan pengalaman seksku dirumahku sendiri. Kejadian ini baru terjadi dua bulan yang lalu. Aku mempunyai seorang kakak,namanya dewi. Kak dewi orangnya cantik. Dia mempunyai tinggi badan 171cm,kulit putih bersih,dadanya kira2 36 dan pantatnya sangat montok. Aku sangat terangsang jika melihatnya. Suatu hari,tepatnya malam minggu.Waktu itu mama dan papaku sedang pergi.
Aku sendiri juga lagi malas dirumah.Lalu aku pergi kerumah teman kuliahku.Jadi dirumah hanya kak dewi sendirian yang lagi nungguin pacarnya.Tapi dasar sial temanku juga lagi keluar.Lalu untuk ngilangin suntuk aku mutar-mutar(jalan2) sendirian.setelah puas jalan jalan aku pun pulang.sampai dirumah kulihat ada kenderaan pacar kak dewi didepan rumah.aduh..jagain orang pacaran nih..pikirku.Aku langsung masuk keteras.Tapi aku terkejut.Kulihat kak dewi sedang ditunggangin oleh pacarnya(ngentot).Kubatalkan niatku dan aku terus mengintip permainnan mereka.Aku benar2 terangsang melihat adegan tersebut.
Apalagi melihat kak dewi yang sedang bugil dan mendesah desah.Aku memperhatikan mereka dan mengeluselus penisku.Terpaksa aku bersolo seks dan memuntahkannya di pot bunga.Lalu aku pergi lagi meninggalkan mereka berdua.setengah jam kemudian aku kembali dan kulihat mereka sedang duduk mesra diruang tengah.Kutegur mereka dan aku langsung masuk kekamarku.dikamar aku terus membayangkan kak dewi.selang beberapa menit aku keluar kamar dan kulihat cowoknya sudah pulang.Kulihat kak dewi masuk kekamarnya.lalu aku duduk sendirian di ruang tengah.Aku benar benar terangsang. Aku lalu bangkit dan masuk kekamar kak dewi. Rupanya kak dewi sedang ganti baju.Dia terkejut melihatku.ngapain kamu?tanyanya. tadi kakak ngapain sama cowok kakak?aku balik bertanya. Dia hanya diam.emang kamu tahu?tanyanya lagi. Aku hanya mengangguk. Jangan bilang siapa-siapa ya..!katanya lagi. oketapi kakak harus mau begituan juga sama aku!ujarku. kamu mau juga yakatanya manja Dia lalu menarikku ketempat tidur. Dibukanya bajunya,lalu dibukanya juga bajuku.Langsung dilumatnya penisku. Rasanya enak sekali. Diisapnya penisku sampai kusemprotkan spermaku didalam mulutnya. Aku cukup puas atas perlakuannya.Lalu dia menyuruhku menjilati vaginanya .oohh.. ahh.. erangnya. Lalu aku pindah meremas dan menjilati payudaranya. mmhh.. terus. nggh.. Kujilati payudaranya, perutnya sampai kujilati lagi vaginanya. oh ahena..k erangnya. Nafsuku naik lagi. Penisku mulai berdiri lagi. Masu..kin aja pintanya. Lalu kumasukin penisku dan memompanya. Rasanya enak sekali,penisku dijepit oleh otot vaginanya. ahh. terus. sayang. jeritnya. Lalu dibaliknya tubuhku. Dengan posisi diatas,dia menggoyangkan pantatnya turun naik. Tangan ku meremas pantatnya yang montok. Payudaranya bergoyang-goyang. Aku mau keluar erangku. Tahann sayang. ujarnya. Lalu ahh. agh. oh kak dewi mengerang panjang pertanda orgasme. Dia terus bergoyang dan crot.. crot crot kusemburkan spermaku didalam vaginanya. Lalu dia mencium bibirku. Kami pun tergeletak bersampingan.
maksih kak.. betul-betul nikmat ujarku sambil meremas payudaranya. iya. kamu hebat juga katanya maukan kakak beginian lagi..?tanyaku Kapan aja kamu pengenujarnya sambil tersenyum. Aku langsung keluar dan masuk kekamarku.Aku senang sekali.Aku terus minta jatah sama kak dewi.Kapan ada kesempatan kami pasti melakukannya dengan berbagai macam gaya. Aku juga sudah merasakan pantatnya yang montok. Waktu itu kak dewi lagi haid,jadi kusorong aja pantatnya.Rasanya sama-sama enak kok. Sampai pada suatu hari, Waktu itu aku pulang kuliah,kulihat pintu kamar kak dewi terbuka dan dia berbaring mengenakan handuk. Aku terangsang melihatnya. Aku masuk dan kubuka bajuku lalu kupeluk dan kucumbu.ah jangan sekarang ! ada mama tuh! Ujarnya. Tapi aku tak perduli dan terus merangsangnya. Akhirnya dia pasrah. Kubuka handuknya dan kujilati payudaranya.Kak dewi mendesah. Lalu dia bangkit,menimpaku sambil berbalik.
Kami melakukan gaya 69, Dikocoknya dan diisapnya penisku .Aku pun menjilati vaginanya sambil meremas pantatnya. Lagi asyik menjilat,tiba2 pintu kamar dibuka. Kami sangat terkejut.Ternyata mama sedang memergoki kami berbuat mesum. Mama masuk dan menutup pintu. Muka mamaku tampak marah melihat perbuatan kami. Aku dan kak dewi hanya bisa terdiam. Matanya menatap kami tajam. maafin kami ma!, ini salah boy. Boy yang ngajak kak dewi. Soalnya boy lagi terangsang! ujarku. Kenapa harus kak dewi ?tanya mamaku. Daripada dengan psk lebih baik dengan aku ma! sambung kak dewi Lagi pula aku juga mau kokujar kak dewi membelaku. terserah mama mau marah,kami kan udah gede dan punya hasrat seks yang harus disalurkanujarku. Mamaku terdiam sejenak ya..udah terserah kalian.
Tapi perbuatan kalian jangan sampai ketahuan papa!ujarnya. satu hal lagi boy,jangan sampai kak dewi hamil katanya sambil menatapku. yaudah sebagai hukumannya mama mau lihat bagaimana kalian melepaskan hasrat seks kalian itu ujarnya lagi.Aku dan kak dewi saling pandang.Lalu kami lanjutkan permainan kami.Aku mulai merangsang kak dewi lagi.Kujilati payudaranya.Lalu kujilati vaginanya.Ahssst..mmmh..desahnya. Tanpa lama2 kumasukkan penisku keliang vaginanya dan kugoyang. Akkhohhngghhah..ahdesahnya.
Aku makin mempercepat kocokanku. Dan akhhhhhhhahhhhh .akhhkhhh.jeritnya panjang. Kurasakan kak dewi sudah mencapai orgasme. Semakin cepat goyanganku.ck.ckk..cksuara kocokan penisku divaginanya yang sudah basah bercampur cairan orgasmenya. mau keluar nih..jeritku dimulut ku aja!ujarnya sambil menahan sodokan penisku Kucabut penisku. Kak dewi langsung menggenggam penisku dan mengocoknya dalam mulutnya.
Crott..crotcrotcrot kusemburkan spermaku kemulutnya sebanyak 8 kali. Mulutnya penuh dengan spermaku. Sampai menetes keluar dari sela mulutnya. Dan ditelannya semua. Aku terbaring puas,dan kak dewi menjilati penisku membersihkan sisa sperma. Kulihat mama menggelengkan kepalanya. Lalu mama pergi keluar dari kamar. Aku dan kak dewi hanya tersenyum. Kami akan lebih bebas melakukannya dirumah,walaupun mama mengetahuinya. Kami saling berpelukan dan berciuman. Aku lalu berpakaian dan masuk kekamarku.
Dikamar aku masih memikirkan kejadian tadi. Mama tidak melarang aku ngeseks dengan kakakku sendiri. Berarti aku juga bisa ngeseks dengan mama pikirku. Lagian body mama masih sip abis. Soalnya mamaku ikut fitnes. Walaupun usianya udah 44 tahun tapi masih oke(bukan membanggakan).Lagi pula mama pasti lebih berpengalaman. Aku berpikir lama mengenai ide gilaku ini. Kuputuskan,aku harus bisa merasakan ngeseks dengan mamaku sendiri.Lalu aku keluar dan masuk kekamar mamaku.Kulihat mamaku berbaring membelakangiku. Kulihat pantatnya yang montok dan pahanya yang mulus. Kubuka bajuku semuanya. Dan sambil menelan ludah aku naik ketempat tidur dalam keadaan bugil. Kupeluk mamaku dari belakang dan kugesek penisku yang sudah tegang. Tiba2 mama terbangun ngapain kamu,boy?tanyanya. pengen ngeseks sama mamajawabku manja Aku langsung memeluknya dan menciumnya. Mamaku diam saja. Kubuka kimononya. Wow ..mama tidak pakai bh dan cd. Payudaranya besar(lebih besar dari kak dewi.kak dewi aja 36B) dan masih kencang.Vaginanya merah merekah. Pantas papa sayang terus sama mama.
Aku langsung meremas payudaranya,menjilatinya dan menggigitnya. Mama hanya mendesah kecil. jilatin anu mama ya.kayak kak dewi tadipintanya sambil meraba vaginanya. Aku lalu menjilati vagina mama sambil memainkan klitorisnya dengan gigi dan lidahku.
Ahhterus.sayang.okh..e.na.kdesah mama.Kepalaku dijepitnya dengan kedua pahanya dan rambutku dijambaknya.Agar aku terus menjilati vaginanya.10 menit lidahku menari divagina mamaku akhirnya mamaku orgasme juga.
Kurasakan cairan hangat di lidahku.Lalu mama bangkit dan menyuruhku telentang.Mama lalu mengambil baby oil dan mengoleskan kepenisku.Lalu dikulumnya penisku dengan nikmat.ohhhrasanya benar2 nikmat sampe ubun2. Isapan mama jauh lebih enak dari kak dewi. Aku merasakan kenikmatan yang dahsyat. Mama mengulum semua penisku beserta bah zakarku.Yang paling sensasi kurasakan saat mama mengocok penisku sambil menjilati lubang duburku.Wow benar2 asik dan nikmat.Aku sampai merinding kenikmatan.
Sekitar 10 menitan kesemprotkan spermaku di depan wajah mamaku.Mama ku sibuk menjilati spermaku yang muncrat kemana mana. wah..benarbenar nikmat maujarku. mama jago istong(isap totong)pujiku Kamu juga jago jilatannya,mama sampe merindingujarnya Papa kalo jilat kurang nikmat,lagian papa jarang mau jilatujarnya lagi Gimana, mau dilanjutkan?tanya mamaku iya dongaku kan mau ngerasain anunya mama!ujarku sambil melihat vaginanya. mama juga mau ngerasain sodokan penismu!jawabnya manja. Lalu mama mengajakku kekamar mandi,untuk membersihkan vaginanya dan penisku.Kuhidupkan air dibathtub setinggi mata kaki. Kami berdua masuk dan kucumbu mama,kucium bibirnya dan kuremasremas payudaranya. Kami berdua sangat bernafsu,terutama aku. Padahal aku sudah main sebelumnya dengan kak dewi.
Aku sudah gak tahan untuk memasukkan penisku kevagina mama. Kutusukkan penisku dan bless..amblas semuanya terbenam. Kurasakan jepitan liang surga mama masih kuat. Kupompa penisku menghujam vagina mama. Kaki mama menjepit sisi bathtub.Ohhhyeahh.ahhh.jerit mama.Sekitar 3 menit mama minta ganti posisi nyamping dengan posisi kaki belipat kearah samping dan aku menggoyang dari atas menyodok vagina mama. Mama tampak sangat menikmatinya. Lalu mama minta gaya doggie style. Kami bangkit dan mama nungging bertumpuan dengan sisi bathtub.Kusodok vagina mama dari belakang.Mama mendesah campur menjerit kecil. Pantatnya yang montok beradu dengan pangkal pahaku.Kupeluk mamaku dari belakang sambil terus bergoyang perlahan.meremas payudaranya.
Mamasukin ke lubang anus yabisikku pelan2 mama belum pernah .jawabnya Kucabut penisku dan kumasukkan pelan pelan kelubang anus mamaku. Mamaku merintih kecil menahan sakit. Lubang anus mama memang belum pernah dijamah. Masih terasa ketat. Kugoyang perlahanlahan sambil tanganku mengusapusap bibir vaginannya dari belakang .Oh ahhhk oh nikmat mama mendesah.Sekitar 4 menit kucabut penisku kubalikkan tubuh mama dan satu kakinya kuangkat dan kuletakkan diwashtafel.Kumasukkan penisku lagi dan kugoyang lagi.sekitar 1 menit,kuangkat mama dan kutidurkan di lantai kamar mandi.Kakinya mengangkang dan aku mulai mengenjotnya lagi. ahh.. ohhh. akhh.. mama terus menjerit merasakan nikmatnya.Dan ohhh.. ahh. mama melenguh sambil memejamkan matanya menikmati orgasmenya.Aku terus bergoyang.Lalu aku mengakhiri permainanku dengan semprotan spermaku didalam rahim mama tempat aku dikandung dulu.
Aku benar-benar puas. Aku mencium mama. makasih ma. permainan mama sangat hebatpujiku mama mau kanngeseks sama boy lagi?tanyaku mamaku tersenyum dan mengangguk asal jangan tahu papa ya..!katanya Aku Cuma tersenyum. Lalu kami mandi bersama dalam bathtub.Malamnya aku terlelap tidur. Esok paginya,aku bangun pukul 7 pagi dan bersiap mandi.Kulihat papa dan kak dewi sedang sarapan,sedangkan mama sedang didapur.Kudatangi mama dan kuremas pantatnya. aduh. kamu nakal yaujarnya. Kubuka celanaku dan kukelurkan penisku yang tegang.Kugesekkan ke pantat mamaku.
maayo.. dongbujukku gak..ahntar dilihat papa!tolaknya please..rayuku isap aja ya.tawar mamaku ya..deh..!sahutku lalu mama jongkok dan mengisap penisku.Mataku meram melek menahan nikmatnya.Sampai kusemburkan lahar hangat kemulut mama.Lalu aku mandi dan berangkat kuliah.Dikampus aku rasanya pengen cepat pulang. Pukul 2 siang aku tiba dirumah.Kupanggil kak dewi dan mama kekamarku. Gimana.kalo kita main bertigausulku hah..!!!jawab mama dan kak dewi serentak.
Aduh.. nihanak.. nafsu amat yaujar mamaku kayaknya asyik juga tuh.sahut kak dewi Kak dewi langsung membuka bajunya.Dan menimpaku.Bibirku dilumatnya sambil tangannya melucuti pakaianku. Mama akhirnya membuka bajunya dan ikut bergabung. Mama langsung mengisap penisku sambil menjilatinya.S edangkan aku menjilati vagina kak dewi.Lalu kusuruh mama tidur telentang sambil mengangkang.Kujilati vagina mama dan kak dewi menjilati dan meremas remas payudara mama. sssst.. enaaak. ahhh.. erang mama.
Lalu gantian,kujilati vagina kak dewi dan mama menjilati payudara kak dewi. Aku mulai memasukkan penisku kevagina kak dewi dan memompanya. Sedangkan mama menjilati payudara kak dewi sambil menggosok2 vaginanya sendiri.aahhhohhh..oh.kak dewi menjerit kecil berbarengan dengan deru napasnya yang tidak teratur.Kupercepat goyanganku.Aku harus membuat kak dewi orgasme terlebih dahulu .
Beberapa saat kemudian kak dewi mengerang puas ah.a.h..ah.ah.ah.ahhhhhhhhhhhh.. ha.. sambil nafasnya agak tersenggal.Penisku terasa dijepit otot vagina kak dewi yang yang berkontraksi.Kucabut penisku dan kutarik mamaku.Lalu kumasukkan penisku ke liang surganya dan kugoyang.Mama ku hanya mendesah kecil.Aku menikmati goyanganku.Aku lalu membalikkan tubuh mama keatas.Mama bergoyang bagai menaiki kuda.Tanganku meremasremas pantat mama dan membantunya turun naik. oooo ahhhh.. yehhh erang mama sambil memejamkan matanya.
Payudaranya bergantung dan bergoyang. ohhhhhahhhhhhhhh.. kudengar erangan mamaku sambil memejamkan mata dan menahan ludah.Kurasakan mama sudah orgasme.Kupeluk mama dan kubalikkan badannya.Kak dewi langsung mendekat dan menjilati payudara mama.Aku langsung menggenjot mamaku lagi dengan posisi mama telentang.Sekitar dua menitan, kurasakan aku mau mencapai puncak.Langsung kucabut penisku dan kusemburkan ke mulut kak dewi dan mama.Mereka berebutan.spermaku muncrat kewajah mereka berdua.Aku lalu terduduk lemas.Kulihat mama dan kak dewi saling menjilati spermaku yang muncrat kewajah mereka.Setelah 10 menit kak dewi keluar dari kamarku.Dan aku memainkan satu ronde lagi dengan mamaku.Dan kuakhiri dengan semburan sperma didalam lubang anusnya.Setelah itu mama keluar dan mandi.
Sekarang aku benar-benar betah dirumah,kapan saja ada saja yang melayaniku(mama dan kak dewi).Hampir tiap pagi aku mendapat jatah istong dari mama.Tapi semua udah kuatur.Kalo siang aku mainnya sama mama,dan kalo malam malam lagi pengen,aku mainnya sama kak dewi.Tapi kadang ngak tentu juga,yang mana aja.Kalo papa gak ada kami main bertiga.Apalagi kalo papa keluar kota kami makin bebas tidur sama.Bahkan aku pernah bolos kuliah karena kecapekan melayani mama dan kak dewi.Kejadian ini membuatku betah dirumah.Rumahku bagaikan surga bagiku.
-
Cerita Sex Rahma
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Rahma ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Rista adalah seorang gadis cantik,bertubuh langsing, berambut panjang lurus, mempunyai payudara yang tidak terlalu besar namun sangat ketat, dan juga bongkahan pantatnya yang lumayan runcing kebelakang. Saat saudaraku mengenalkan Rista kepadku, sugguh aku langsung terpana melihat penampilan Rista malam itu. apalagi tubuhnya dihiasi dengan gaun putih, sungguh perfect banget Rista, dan aku pun langsung suka dengan Rista. Namun aku hanya bisa memendam saja karena tak mungkin aku merebut pacar saudara kandungku sendiri.
Aku dan saudaraku waktu itu kuliah di salah satu universitas terkenal disurabaya.Karena kita asli Jakarta makanya kita kita mengontrak. Dirumah yang lumayan besar hanya kau dan saudaraku saja yang menempatinya. Oh ya namaku Arya dan nama saudaraku Aryo, umur kita sama karena kita lahir secara bersama. Secara penampilan kita pun sama, mungkin yang membedakan antara aku dan Aryo adalah kecerdasan kita. Aryo lebih sedikit cerdas dibandingkan denganku. Rumah yang hanya kita tinggli berdua itu tidak sepi lagi ketika Rista sering maen kerumah, malah bisa dibilang setiap hari setelah pulang kuliah Rista selalu maen kerumah kita.
Rasa suka ku pada Rista pun semakin bertambah dengan seiring seringnya aku bertemu dengan Rista. Aku sempat merasa cemburu kita melihat Aryo bermesraan dengan Rista. Namun aku hanya bisa berteriak dalam hati, karena kau tak bisa berbuat apa-apa. Hingga akhirnya kesempatan yang aku nantikan datang juga. Suatu malam Aryo mendapat telpon dari papahku dan papah meminta Aryo untuk pulang karena suatu hal. Aryo pun menurut pada papah, dan keesokan harinya Aryo pun langsung balik kejakarta. Aku bakal mendapat kesempatan berdua denga Rista, nmaun dengan alasan apa aku masih bingug.
Saya sempat merasa agak kesepian juga di rumah, karena saya hanya sendirian saja. Apalagi kalau Aryo tidak di sini, berarti Rista juga nggak akan datang ke rumah saya kan?..Nah, pada suatu siang di rumah, tiba-tiba saya seperti mendengar suara motor Rista dari kejauhan. “Ah, aku pasti terlalu merindukan kehadiran Rista”, pikirku, sampai suara motor lewat pun saya sangka suara motor Rista. Eh, ternyata suara motor itu memang menuju ke rumahku, and guess what, itu memang Rista! Dia mengenakan kaos ketat berwarna oranye-biru, dan celana jeans ngatung yang juga ketat. Sunggu menggairahkan sekali penampilannya saat itu. Saya gembira campur bingung, kenapa Rista datang ke sini, padahal Aryo kan lagi pergi.
“Halo Arya.. Sendirian aja ya di rumah? Kasian, ditinggal Aryo sendirian. Pasti sepi ya?”, kata Rista sambil menuntun motornya masuk.
“Iya nih Win, sendirian terus tiap hari. Kamu tumben dateng ke sini? Ada angin apa Win?”
“Ini No, aku mau ngambil catetanku yang dulu dipinjem Aryo. Soalnya ada perlu buat semester pendek.”
“Ooo.. kalo gitu masuk aja Win. Aku kurang tau di mana Aryo nyimpen catetanmu. Liat aja di kamarnya.”, jawabku lagi.Cerita Sex Rahma Rista pun masuk ke kamar Aryo dan mencari catetannya di laci meja komputer Aryo. Sepertinya dia memang sudah tau kalau Aryo menyimpannya di sana. Untuk membuka laci itu, dia mesti agak membungkuk. Ketika membungkuk, bagian belakang baju kaosnya agak terangkat, dan tampaklah olehku punggungnya yang putih mulus. Wahh.. walaupun hanya sedikit yang tampak, tapi itu sudah membuat pikiranku melayang dan otomatis penisku pun ikut berdiri.
“Udah dapet nih No, catetannya.”, kata Rista kepadaku.
“Oh, di sana ternyata dia simpen ya? Oke deh. Itu aja yang perlu Win?”, kataku dengan agak sedikit kecewa, karena kalau memang hanya itu tujuan dia ke sini, berarti dia udah mau balik dong..?
“Iya, ini aja. Aku pulang dulu deh ya No.”
Yaahh.., sebentar banget aku sempat ketemu dengan Rista, pikirku. Kemudian Rista keluar menuju motornya. Di depan motornya aku melihat dia menggantungkan sebuah tas yang agak besar.
“Bawa apaan tuh Win?”, tanyaku sama Rista.
“Oh, ini? Sebenarnya setelah ini aku bukan mau pulang sih. Aku rencananya mau ke tempat temenku. Numpang mandi. Abis, air di kosku lagi habis. Sumurnya kering No. Wah, jadi ketauan deh kalo aku belum mandi nih.. Jadi malu..”, kata Rista dengan agak malu-malu.Wah.., kesempatan nih!
“Kenapa nggak mandi di sini aja Win? Airnya banyak kok di sini. Daripada repot-repot ke tempat temenmu lagi. Gimana? Mau?”, cecarku dengan penuh semangat bercampur nafsu
“Mmm.., nggak apa-apa nih No?”, tanya Rista agak ragu.
“Nggak apa-apa kok. Bener. Suwer. Samber geledek.”, jawabku dengan sedikit bercanda.
“Ya oke deh kalo gitu. Aku numpang mandi ya..”Yess.. Akhirnya aku punya kesempatan untuk bersama Rista lebih lama lagi.. Rista langsung masuk lagi menuju kamar mandi. Aku hanya dapat membayangkan apa yang terjadi di dalam kamar mandi itu. Aku membayangkan Rista membuka baju ketatnya, dan melepaskan celana jeansnya. Aku membayangkan bagaimana tubuh seksi Rista hanya berbalutkan BH dan celana dalam saja. Hhhmm.. penisku langsung tegang dengan sendirinya tanpa perlu kusentuh. Sedang enak-enak melamun, tiba-tiba pintu kamar mandi Rista terbuka. Oh, ternyata Rista masih mengenakan pakaiannya, tidak seperti dalam bayanganku.
“Arya, aku bisa pinjem handuk nggak? Aku lupa bawa nih. Sori ya ngerepotin.”
“Oh, nggak apa-apa. Ntar ku ambilin.”
Ketika aku memberikan handukku kepada Rista, terlihat tali BH Rista yang berwarna hitam di bahunya. Walaupun itu hanya seutas tali BH di bahu, tapi itu sudah cukup untuk membuatku berimajinasi yang bukan-bukan tentang Rista.
“Makasih ya Arya..”, wah, suaranya benar-benar bisa membuatku terbang ke langit ketujuh..
“eh, iya..”, jawabku.Lalu Rista masuk kembali ke kamar mandi. Tak lama kemudian sudah terdengar suara cebyar-cebyur air. Aku tak dapat berhenti membayangkan tubuh Rista yang telanjang.. Kulitnya pasti mulus.., putih.., dan badannya sangat seksi sekali.. mmhh.. aku tak kuasa untuk menahan nafsuku.. Aku masuk ke kamar, dan masuk ke kamar mandiku (letaknya tepat di sebelah kamar mandi tamu tempat Rista mandi).Di dalam kamar mandi, aku langsung melepaskan seluruh pakaianku dan mengambil sabun untuk onani. Aku memegang penisku yang sudah sangat tegang (rasanya belum pernah “dia” sebesar ini.Bayangan akan Rista benar-benar telah membuatnya sangat keras..). Dengan sedikit sabun, aku mulai meremas-remas penisku, dan pelan-pelan mulai mengocoknya maju-mundur.. mm.. aku membayangkan ini adalah tangan Rista yang mengocok penisku.. oohh Rista.. andaikan kamu mau mandi bersamaku di sini.. hhmm.. Imajinasiku telah melayang ke mana-mana. Sedang asyik-asyiknya onani, tiba-tiba pintu kamar mandiku diketuk dari luar.
“Arya.. Kamu lagi mandi ya? Sori mengganggu lagi. Kamu ada sabun cuci muka nggak? Aku lupa bawa tadi..”, terdengar suara Rista memanggil.Aku kaget! Wah, mana udah mau klimaks, eh Rista ngetuk pintu. Buyar deh imajinasiku yang sudah kubangun dari tadi. Wah, pasti Rista sudah pakai baju lengkap lagi seperti tadi, tidak telanjang seperti dalam bayanganku. Tapi nggak apa-apa deh, kan aku bisa ngeliat Rista lagi jadinya. Aku lingkarkan handuk di pinggangku untuk menutupi penisku yang tegang, lalu aku ambilkan sabun cuci mukaku untuk Rista.
“Ini Win, sabun cuci mukanya”, kataku sambil membuka pintu.Wahh.. ternyata Rista hanya mengenakan handukku yang kuberikan tadi, bukannya berpakaian lengkap! Rejeki lagi nih! Dengan balutan handukku yang tidak terlalu lebar itu, tampak kulitnya yang benar-benar putih mulus. Handukku hanya menutupi dari dadanya sampai sekitar 15 cm di atas lututnya. Tampak olehku pahanya yang begitu indah. Rambutnya yang basah juga memberi efek yang membuatnya semakin kelihatan seksi.. Tanpa bisa dibendung, penisku menjadi semakin tegang lagi.
“Makasih Arya.. Wah, bener-bener sori ya, jadi ngeganggu mandimu..”, kata Rista lagi.
“Ehm.., nggak apa-apa kok Win.”, jawabku terbata-bata karena nggak kuat menahan nafsuku..
Cerita Sex Rahma Tanpa kusadari, penisku semakin menyembul dan membuat handukku hampir copot. Jarakku dengan Rista waktu itu sangat dekat, sehingga penisku yang sudah berdiri itu menyentuh bagian perut Rista penisku dan perut Rista sama-sama masih tertutupi handuk. Rista kaget, karena ada sesuatu yang menekan perutnya.
“Eh, aku mandi lagi ya No.”, kata Rista buru-buru dengan muka yang memerah. Sepertinya dia malu campur bingung.
“Mmm, iya.., aku juga mau mandi lagi”, jawabku juga dengan penuh malu.
Ristapun kembali ke kamar mandinya, dan aku juga masuk lagi ke kamar mandiku.Cerita Sex Rahma
Di dalam kamar mandi aku berpikir, apa kira-kira tanggapan Rista atas kejadian tadi ya? Apa dia akan lapor ke Aryo kalau aku berbuat kurang ajar? Apa dia marah sama aku? Atau apa? Aku jadi takut.. Setelah termenung beberapa menit, akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan apa yang kukerjakan tadi. Masalah nanti ya urusan belakangan. Baru saja aku mau mulai untuk onani lagi, pintu kamar mandiku diketuk lagi.
“Arya.., sori mengganggu lagi. Aku ada perlu lagi nih”, kata Rista dari luar.
“oh iya, bentar..”
Sekarang aku pakai celana dalam dan celana pendekku. Aku nggak mau terulang lagi kejadian memalukan tadi. Aku keluar dari kamar mandi.
“Ada apa Win? Apa lagi yang ketinggalan? Mau pinjem celana dalam?”, candaku pada Rista.
“Ah, kamu ada-ada aja.”, kata Rista sambil tertawa. Hhh.., manis sekali senyumannya itu.. Btw, dia masih mengenakan handuk seperti tadi. Seksi..!
“Gini No.. Waktu aku minjem sabun cuci muka tadi, aku tau kalo kamu sempat.. mm.. apa ya istilahnya? Terangsang?”, kata Rista.“Hah? Apa? Maksudnya gimana? Aku nggak ngerti?”, tanyaku pura-pura bego.
“Nggak apa-apa kok No. Nggak usah malu. Kuakui, aku tadi juga sempat membayangkan “itu” mu waktu aku masuk kamar mandi lagi.
Aku bahkan hampir saja mau.. mm.. masturbasi sambil mbayangin kamu. Tapi kupikir, ngapain pake tangan sendiri, kalo “barang”nya ada di sebelah?”, jawab Rista.
“Hhhaahh? Apa maksudmu Win? Aku jadi makin bingung? Aku nggak”
Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, Rista sudah meraba penisku dari luar celana pendekku.“Ini yang kumaksud, Arya! Penismu yang tegang ini! Aku menginginkannya!”, kata Rista sambil terus meraba-raba dan meremas penisku.
“hhmm.., Rista.. kamu..”
“Arya.. Walaupun aku pacarnya Aryo, kamu nggak usah malu begitu. Sejak bertemu denganmu di Djokdja ini, aku selalu membayangkanmu dalam setiap fantasi seksku. Bukannya aku nggak cinta Aryo. Tapi dengan membayangkan sesuatu yang “tabu”, biasanya aku selalu menjadi begitu terangsang, dan selalu kuakhiri dengan masturbasi sambil membayangkan bercinta dengan saudara kembar pacarku sendiri. Markas Judi Online DominoqqCerita Sex Rahma Arya.. saat ini sudah lama kutunggu-tunggu. Aku selalu membayangkan bagaimana rasanya mengulum Penismu dalam mulutku. Bagaimana rasanya memainkan Penismu dalam vaginaku.. hhmm.. You’re always on my fantasy, Arya..”, cerocos Rista sambil semakin kuat meremas penisku masih dari luar celana pendekku.
“Ohh.., oohhmm.., Rista.. Aku.., juga.. selalu membayangkanmu dalam setiap onaniku. Aku nggak tahan melihat kecantikan dan keseksianmu, sejak pertama kali aku bertemu denganmu. Aku cemburu dengan Aryo. Aku selalu membayangkan tubuhmu yang putih, halus, lembut, dan seksi ini.. Aku menginginkanmu Rista..”, jawabku sambil meraba bahu dan tangannya yang begitu halus dan lembut.
Kemudian tanpa berpikir lagi, aku raih rambutnya dan kutarik mukanya ke mukaku, dan kucium Rista dengan buas. Kulumat bibirnya yang merah dan mungil itu. Inilah pengalaman pertamaku mencium wanita. Rasanya benar-benar nikmat sekali. Apalagi tangannya masih terus meremas penisku yang sudah berdenyut-denyut dari tadi.“Hmmpp.., mmhhmmhh..”, Rista juga membalas ciumanku dengan lumatan bibirnya dan lidahnya bermain-main di dalam mulutku.
Aku terus menghisap bibir & lidahnya, dan tanganku mulai meraba payudaranya yang masih tertutup handuk. Payudaranya cukup besar. Belakangan kuketahui ukurannya 34B. Terasa putingnya yang mengeras dari balik handuk.
“Ohh.. Arya.. remas susuku! Remas, Arya.. Ohhmmhh..”,
desah Arya di telingaku, semakin membuatku bernafsu.. Tanpa pikir panjang, langsung kulepaskan handuk Rista, sehingga tampaklah di depan mataku keindahan tubuh telanjang Rista yang selama ini hanya ada dalam fantasiku.“Rista.. kamu sunguh-sungguh cantik.. Aku menginginkanmu..”.
Aku pun langsung menerkamnya dan tanpa membuang waktu langsung kuhisap payudaranya yang bulat & padat itu. Sebelumnya aku hanya dapat membayangkan betapa indahnya payudara Rista yang sering mengenakan kaos ketat itu. Bahkan pernah sekali dia mengenakan kaos ketat tanpa BH, sehingga tampak samar-samar putingnya yang merah olehku waktu itu.
“Arya.. Mmmhhmm.. Kamu benar-benar hebat Arya.. Bahkan Aryo tidak pernah bisa membuatku jadi gila seperti ini.. Ooohh.. hisap putingku Arya. Jilat.. hhmm..” jerit Rista yang sudah benar-benar penuh nafsu birahi itu.
Aku terus menjilati dan menghisap payudaranya, dan sekali-sekali kugigit karena gemas, sehingga payudaranya menjadi merah-merah. Tapi Rista tidak marah, malah sepertinya ia sangat menikmati permainan mulutku.
Bosan bersikap pasif, Rista pun melepaskan celana pendekku dengan penuh nafsu, sehingga tampaklah olehnya penisku yang sudah berdiri tegak hingga keluar dari pinggang celana dalamku.
“Besar sekali Penismu Arya! Wow.. Lebih besar dari pacarku yang dulu. Bahkan lebih besar dari punya Aryo! Kukira punya sudah yang terbesar yang ada!”, puji Rista dengan mata berbinar ketika melihat penisku.
Rista menarik celana dalamku hingga lepas, berlutut di depan penisku dan langsung menjilati telorku yang penuh bulu itu.
“Aahhmm.. enak sekali Rista..! mmhhmm.. Kamu memang hebat sekali..”,
aku meracau kenikmatan sambil terus membelai rambutnya yang indah.
“oohhmm.. aku suka sekali Penismu Arya.. besar, panjang, dan hitam.. oohhoohhmm..”,
Rista memasukkan penisku ke mulutnya yang mungil, dan menghisapnya dengan kuat.
“Ahh.., Rista.. AAhhmmhh..”,Aku benar-benar dalam puncak kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Kenikmatan onani hanyalah sepersekian dari kenikmatan dihisap dan dijilat oleh mulut dan lidah Rista yang sedang mengulum penisku ini. Rista dangan penuh semangat terus menghisap penisku, dan karena ia memaju mundurkan kepala dan badannya dengan kencang, tampak olehku payudaranya bergoyang-goyang kesana kemari.
Ketika aku hampir mencapai klimaks, langsung kutarik penisku dari mulutnya, dan kupeluk Rista erat-erat sambil menjilati dan menciumi seluruh mukanya. Mulai dari keningnya, matanya, hidungnya yang mancung, pipinya, telinganya, lehernya, dagunya, dan kuteruskan ke bawah sampai akhirnya seluruh tubuhnya basah oleh air liurku dan di beberapa tempat bahkan sampai merah-merah karena hisapan dan gigitan gemasku. Rista benar-benar menikmati perlakuanku terhadap tubuhnya, terutama ketika aku menjilati dan menghisap daun telinganya. Dia benar-benar merinding ketika itu.
“oohh Arya.., kamu hebat sekali.. Belum pernah ada sebelumnya yang bisa membuatku orgasme tanpa perlu menyentuh vaginaku. Ohhmm.. you’re the greatest..!”, kata Rista lagi.
Setelah beristirahat sejenak, aku mulai menjilati vagina Rista.
“Aryao.. nikmat sekali.. kamu hebat sekali memainkan lidahmu.. mmhhmm.. aahhgghh..”, Rista benar-benar menikmati permainan lidahku yang mengobok-obok vaginanya dengan buas.
“Rista.., boleh aku memasukkan penisku ke dalam” belum selesai kata-kataku, Rista langsung memotong.“Nggak usah minta ijin segala, masukin Penismu yang gede itu ke vaginaku cepat, Arya!”, potong Rista sambil memegang penisku dan mengarahkannya ke lobang vaginanya.
“Ahh.. sempit sekali Rista.. Mmmgghh..”, vaginanya benar-benar menjepit penisku dengan kencang sekali, sehingga sensasi yang kurasakan menjadi benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata. Pokoknya enak banget!!
“Ooohh Arya.. Penismu besar sekali!! HHhhmmhh.. aahh.. nikmat sekali Arya!”Cerita Sex Rahma Perlahan-lahan, aku pun mulai menggoyangkan pantatku sehingga penisku yang gede dan hitam mulai mengocok-ngocok vaginanya. Rista pun juga menggoyangkan pantatnya yang putih mulus itu sehingga makin lama goyangan kami menjadi semakin cepat dan buas.
“Arrryyaaaaaa.. hh.. hh.. hh.. aku suka Penismu! mmhh.. lebih cepat, cepat.. keras.. aku.. hhoohhmmhh..”,
racauan Rista makin lama makin tidak jelas.
“Aku hhaammpir keluuaar.. Rissttaaaaaaa.. hhmmhh..”,
campuran antara goyangan, desahan, dan tampang Rista yang benar-benar seksi, merangsang, dan penuh keringat itu membuatku nggak tahan lagi.
“Keluarkan di dalam saja, Arya.. Aku jugaa.. mauu.. sampai.. hh..”.“AAHHMMHH.. AARRGGHH.. OOHHMMHH.. NIKMAAT SEKAALLII.. AAHHMMHH..!!” kami berdua mencapai klimaks pada saat yang bersamaan.
Setelah permainan yang dahsyat itu, kami sama-sama terlelap di kamarku. Sewaktu terbangun ternyata hari sudah malam. Rista langsung pulang karena takut kos-kosannya sudah dikunci kalau kemalaman. Tapi kami berjanji untuk bertemu lagi esok hari, karena kami berdua masih ingin melanjutkan hubungan yang tabu ini. Kami sama-sama menikmatinya. Kita pasti akan mengulanginya lagi ketika ada kesempatan dan waktu yang tepat.
cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
-
Kisah Memek Anak Kecil Ngentot
Duniabola99.com – Ini merupakan sebuah kisah seks anak kecil ngentot. Ya, anak yang masih duduk di kelas 5 dan 6 SD sudah melakukan hubungan seks layaknya orang dewasa. Cerita seperti ini, kini memang bukan hal yang aneh, karena akan sangat banyak ditemukan diberbagai tempat. Bagaimana kisahnya, simak selengkapnya dibawah ini!
Masa kecilku di kampung kalau kuingat-ingat menggelikan juga. Kok bisa-bisanya ya waktu aku masih kecil dah pacaran malah sudah berbuat jauh pula. Ceritanya gini. Waktu itu aku tinggal di desa yang jauh dari kota. Anak-anak di desa tidak bermain di mall seperti di kota, lha wong di desa gak ada mall. Yang ada cuma pasar, itu pun tidak setiap hari ada. Pasar ramai pada hari-hari tertentu saja.Kami anak anak, waktu itu kalau nggak salah ingat aku masih kelas 6 SD kalau menghabiskan waktu bermain di sawah, dirumah kadang-kadang berenang di sungai. Cari ikan, cari buah-buahan ya apa saja. Kalau malam kami sering main di halaman rumahku yang luas. Kebetulan halaman rumahku seperti memiliki alun-alun kecil di samping rumah, jadi tempat itu dijadikan pusat bermain anak-anak di sekitar rumahku.
Soal bermain-main rasanya tidak usaha dibahas panjang lebar. Ada satu permainan yang mengesankan dan sampai sekarang masih terus ku ingat , sehingga akhirnya aku tuturkan dalam cerita ini . Kami jika selepas magrib sering berkumpul, anak laki-laki dan perempuan. Umumnya usia kami sebaya antara kelas 5 dan kelas 6 SD.
Pada usia segitu, kami belum merasa berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Jadi tidak ada rasa risi misalnya aku laki-laki bermain dengan anak perempuan. Hanya saja mainan khas anak perempuan, kami yang laki-laki tidak memainkannya. Namun ada mainan yang laki perempuan berbaur. Permainan itu adalah main umpet-umpetan atau bersembunyi. Aturan mainnya tidak usah aku jelaskan, karena nanti jadi nglantur. Kuanggap semua pembaca udah tau lah
Permainan umpet-umpetan biasa kami mainkan selepas waktu magrib sampai sekitar jam 9. Kuingat benar waktu itu aku merupakan anak yang pandai bersembunyi sehingga aku jarang ditemukan. Ketika giliran aku bersembunyi aku segera berlari ke belakang rumah yang agak gelap.
Kebetulan di situ ada lemari yang baru setengah jadi. Posisinya tidak terlalu rapat ke dinding. Diantara celah itulah aku bersembunyi. Rupanya Ida mengikutiku mencari persembunyian. Ketika aku menyelip diantara lemari dengan dinding dia memaksa ikut pula bersembunyi disitu. Celahnya tidak begitu besar, tetapi untuk dua anak sekecil kami masih bisa muat, tapi ya harus berdiri berhimpitan.
Ida memaksa bersembunyi bersamaku, sehingga badan kami berhimpitan di sela-sela lemari itu. Dia membelakangiku sehingga aku seperti memeluk Ida dari belakang. Pantatnya yang agak tonggeng menekan bagian kemaluanku. Kami berusaha tidak menimbulkan suara sehingga berdiri mematung. Namun penisku yang tertekan pantat Ida rupanya memberi rangsangan. Tanpa aku sengaja, penisku jadi menegang.
“Apaan sih ini keras-keras,” kata Ida merasa risi, karena penisku menekan pantatnya.
“Jangan berisik nanti ketauan,” kataku.
Ida akhirnya diam, dan aku merasakan kenikmatan menjalar ke seluruh tubuhku. Fontana99
Mungkin karena naluri, aku memeluk Ida lebih rapat. Padahal pada waktu itu aku belum pernah merasakan nafsu kepada perempuan. Namun karena dorongan naluri saja mungkin maka aku memeluk Ida lebih rapat, agar kemaluanku lebih tertekan. Ida diam saja.
Mungkin sekitar 5 menit sampai terdengar Udin berteriak menyerah baru kami keluar dari persembunyian. Berikutnya aku kembali sembunyi di tempat tadi. Ternyata Ida kembali mengikutiku. Posisinya sama lagi seperti tadi. Aku kembali memeluk Ida rapat-rapat, karena rasanya nikmat sekali penisku tertekan pantat Ida.Aku tidak ingat benar asal muasalnya, tetapi ketika tanganku memeluk, aku menyentuh dada Ida. Ada setumpuk daging empuk. Kemaluanku makin mengeras dan aku gesek-gesekkan. Ida rupanya risih karena tanganku menyentuh teteknya yang baru tumbuh dan penisku menekan-menekan pantatnya. Tanganku ditepisnya dari wilayah dada dan dia kelihatannya tidak suka aku pegang tetek kecilnya. Kuingat betul waktu itu Ida hanya mengenakan kaus oblong dan seperti singlet dilapisan dalamnya. Aku lalu mengingatkan Ida agar tidak berisik. Dia kemudian menurut dan diam, tapi tanganku berusaha disingkirkannya dari susu kecilnya. Tapi aku suka memegang susu kecilnya rasanya kok enak, empuk-empuk gitulah. Dia lalu aku ancam, kalau tanganku tidak boleh memegang dadanya dia akan kutinggal bersembunyi di tempat lain. Ida yang penakut akhirnya menahan agar aku tidak pergi. Dia akhirnya membiarkan tanganku meremas-remas teteknya. “Jangan keras-keras mas, sakit,” katanya.
Aku meremasnya pelan=pelan sambil menikmati keempukan tetek kecilnya.
Lama-lama aku bosan meremas dadanya dari luar. Aku ingin tahu bagaimana sesungguhnya bentuk teteknya. Aku berusaha memasukkan tanganku dari bawah. Belum kesampaian maksudku, Ida sudah mencegah. Aku kembali mengancam akan meninggalkannya. Dia yang penakut akhirnya menyerah dan membiarkan aku menjulurkan tanganku dari bawah kausnya.
Ketika aku jamah masih terasa ada penghalang kaus singletnya. Aku lalu menyuruh Ida untuk mengeluarkan kaus singletnya. Ida menuruti dan aku segera menggapai buah dada kecil. Waktu itu kurasa lucu sekali, ada daging empuk nyembul sepasang dan ujungnya agak mengeras kecil. Ida diam saja kuremas-remas, dia hanya mengingatkanku agar jangan terlalu keras meremasnya.
Kepala Ida kemudian malah disandarkan ke bahuku. Aku heran, dia bernafas seperti kecapaian habis lari-lari. Aku waktu itu sungguh tidak mengerti.
Setelah puas, aku mengakhiri meremas-remas dada Ida. Kami pun lalu kembali berkumpul dengan anak-anak lainnya. Malamnya aku tidak bisa tidur, memikirkan perasaan nikmat meremas tetek si Ida. Timbul di pikiranku untuk lain waktu melihat bentuknya.
Kesempatan itu akhirnya datang ketika suatu hari aku bersama Ida mencari kayu bakar di hutan. Hutan kecil letaknya agak jauh di belakang rumahku. Kami jalan berdua melintasi sawah yang habis dipanen. Di hutan , yang sebetulnya bukan hutan lebat, kami mengumpulkan ranting-ranting kering. Setelah cukup banyak dan diikat agar mudah membawanya kami pun istirahat. Di situ kebetulan ada pohon seri. Kami mengambil buah-buah seri yang sudah merah dan segera melahapnya. Lumayan juga untuk mengatasi haus. Di bawah pohon seri itu cukup bersih karena tidak ada rumput. Tanahnya seingatku ditutupi oleh guguran daun kering, sehingga kami bisa istirahat duduk di bawah kerindangannya.Aku teringat oleh keinginanku melihat dada Ida. Keinginan itu aku sampaikan ke Ida, tanpa basa-basi. Maklumlah anak-anak tidak mengerti soal merayu dan basa basi. Ida serta merta menolak keinginanku sambil menutup kedua tangannya ke dadanya. Ah sialan pikirku, bertingkah amat si Ida. Aku lalu mengeluarkan jurus ancaman. Kalau dia tidak mau memperlihatkan teteknya maka aku tidak mau menemaninya lagi mencari kayu bakar. Kayu bakar memang hanya ada dihutan ini. Kami warga desa umumnya memasak dengan kayu bakar, sehingga jika Ida tidak mencari kayu bakar dia akan dimarahi ibunya.
“Ya udah, tapi jangan lama-lama ya aku malu, tau,” katanya yang kuingat waktu itu.
Ida lalu kusuruh membuka atasannya.
Dia membuka atasannya, tapi menutup dadanya dengan baju yang sudah terbuka. Aku tentu saja protes karena tidak bisa melihat. Dibukanya sebentar lalu ditutup lagi. Aku kurang puas dengan melihat sepintas lalu. Aku mau melihatnya sepuas-puasnya.. Kemaluan ku sudah mengeras dari tadi. Setiap aku mengingat dada Ida aku selalu begini.
Ida akhirnya membiarkan aku melihat sepuasnya. Aku bahkan kemudian meraba dan menekan-nekan dada montok tapi masih kecil. Kulihat bentuknya lucu dengan ujung lancip berwarna agak gelap. Puting susunya kelihatannya masih sama besarnya dengan punyaku. “Pelan-pelan mas, sakit kalu diremas kuat-kuat.
Aku meremas-remas sepuasku dan memperhatikan tetek kecil Ida dari depan. Tiba-tiba Ida memelukku dari depan. Aku tidak tahu kenapa dia jadi begitu. Aku protes karena jadi susah melihat dan memegang teteknya, tapi Ida malah makin erat memelukku. Penisku jadi tertekan perutnya, sehingga rasanya jadi makin keras aja.
Ida kubaringkan dikakiku pada posisi bersila. Dia melemas dan mengikuti kemauanku. Mungkin karena tidak sengaja roknya terangkat agak tinggi. Aku lalu menyingkap roknya. Tapi tangan ida segera mencegah dan menurunkan kembali roknya.Aku waktu itu minta agar Ida memperbolehkan aku melihat sebentar saja. Mungkin karena dia sudah agak terangsang atau karena takut tidak aku temani cari kayu bakar akhirnya aku boleh menyingkap roknya.
Ida mengenakan celana dalam dari katun yang agak longgar, sehingga sebagian kemaluannya terlihat dari samping. Ini membuatku penasaran untuk sekalian melihat kemaluannya. Tanpa bilang apa apa aku berusaha menguak bagian samping celananya untuk melihat bentuk kemaluan Ida. Ida terkejut dan tangaku dipegangnya. Aku bilang aku ingin liat sebentar saja. Agak lama akhirnya dia baru melepas tanganku. Aku menguak celana dalamnya . kelihatan belahan memeknya dengan benjolan kemaluan. Aku ingat waktu itu Ida belum memiliki jembut,ajdi masih pelontos. Diantara belahan itu seperti ada daging tumbuh menyembul. Aku makin penasaran sehingga ingin menguak belahan memeknya. Namun karena celah celana dalamnya tidak begitu besar jadi agak susah melihat celah memek Ida.
Aku kemudian menurunkan celana dalamnya. Meski Ida berusaha menahannya, tetapi akhirnya aku berhasil melepas celana dalamnya.
Setelah terlepas aku duduk diantara kedua pahanya yang dikangkangkan. Aku puas melihat belahan memek Ida yang warnanya memerah. Sembulan daging yang muncul diantara memek Ida tadi rupanya adalah bibir memeknya. Aku baru tau kalau memek perempuan itu adanya dibagian bawah. Tadinya aku kira berada di depan seperti kemaluan laki-laki. Bentuk memek perempuan lucu banget, belahannya terus menyambung sampai ke pantat. Aku lihat dengan melebarkan lipatan memeknya ada lubang kecil. Aku kira disitulah lubang kencing perempuan.
Ida protes ketika memeknya aku sibak-sibak, sakit katanya.
Setelah puas aku mengakhiri permainan itu dan kami kembali pulang menggendong kayu bakar. Ida menjadi patner tetapku mencari kayu bakar. Jika ada anak lain yang mau ikut kami larang. Sebabnya setiap kami mencari kayu bakar aku selalu membuka memek Ida. Rasanya kok menyenangkan melihat memeknya berkali-kali. Jadi setiap kali sudah melihat, rasanya seperti lupa jadi ingin lihat lagi keesokan harinya.
Aku terbiasa melihat memek Ida, dan ida pun sudah tidak lagi mencegah jika aku ingin melihat memeknya. Kami sudah bebas. Satu kali Ida protes karena dia belum pernah melihat kemaluanku. Aku waktu itu benar-benar malu, untuk menunjukkan kemaluanku ke Ida. Ida kemudian mengancam tidak mau lagi membuka baju dan celananya kalau aku tidak memperlihatkan burungku.Aku akhirnya menyerah dan memelorotkan celanaku sebentar memperlihatkan burungku yang ngacung lalu buru-buru menutupnya lagi. Ida tentu saja protes. Akhirnya kami berdua sepakat untuk bersama sama membuka celana. Dengan hitungan 1,2,3 celana kami buka. Ida tertawa geli melihat burungku. Aku waktu itu sudah sunat, sehingga ada bentuk topi baja di ujung penisku. Mulanya aku tidak mau burungku dipegang Ida, Tapi karena dia bilang tidak adil. Akhirnya aku menyerah dan membiarkan dia memegang burungku. Burungku dipencet agak kuat. Aku kaget dan menarik tubuhku, karena sakit. Aku minta Ida memegangnya jangan ditekan kuat-kuat. Akhirnya Ida memegang agak lembut. Ada rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhku.
Kuajari Ida agar menggengam penisku dengan lembut. Dia menuruti dan aku merasa makin nikmat. Mungkin juga karena naluri aku menggenggam tangan Ida yang sedang menggenggam penisku dan melakukan gerakan mengocok. Padahal aku waktu kelas 6 SD belum tahu soal onani. Rasanya nikmat sekali dikocok tangan Ida. Dia kuminta melakukan terus sementara aku berusaha memegang teteknya lalu memeknya. Tiba-tiba knikmatan luar biasa menjalar kelseluruh tubuhku. Aku merasakan denyut-denyut nikmat dan Ida kuminta menghentikan kocokan. Diujung penisku keluar cairan bening kental, tetapi mungkin cuma 2 tetes. Aku pada waktu itu belum mengalami mimpi basah.
Kami kemudian sering melakukan adegan seperti itu ketika mencari kayu bakar. Aku bahkan sudah membuat tempat khusus untuk kencan kami, yaitu ditengah semak dan di situ kami gelar lembaran tikar bekas dan dibawahnya dilapisi daun-daun kering. Tempatnya agak jauh ke dalam hutan.
Suatu kali aku teringat anjing melakukan hubungan kelamin, ketika kami sedang bercumbu. Tapi aku takut memasukkan penisku ke dalam lubang memek Ida, karena takut tidak bisa lepas seperti anjing yang sering aku lihat. Aku hanya ingin menempelkan ujung penisku ke lubang memek Ida . Ketika kucoba pertama kali rasanya lebih nikmat. Aku menggeser-geser penisku di memek Ida sampai aku puas.Percumbuan kami terus mengalami kemajuan, sampai akhirnya aku mencoba menutup lubang memek Ida dengan kepala penisku. Berkali-kali kepala penisku meleset, seperti tidak bisa ditempatkan di memeknya. Aku pun berkali-kali berusaha , sampai akhirnya dengan menguak belahan memek Ida kepala penisku bisa menutup lubang memek Ida. Aku tekan-tekan, rasanya nikmat sekali, semakin aku tekan rasanya semakin nikmat. Sementara itu Ida protes karena dia katanya merasa sakit dan perih. Tapi aku yang dikuasai nafsu tidak perduli, sampai aku mencapai kepuasan.
Acara mengocok penisku dengan tangan sekarang sudah lagi tidak dilakukan. Aku selalu berusaha menutup kepala penisku ke belahan memek Ida. Aku mendapat akal agar mudah menutup kepala penisku di lubangnya memek ida maka kepala penisku kulumuri ludah. Dengan begitu rasanya lebih mudah bagiku menempatkan kepala penisku sehingga tidak kepeleset kemana-mana. Aku merasa sangat nikmat dan mungkin karena rasa nikmat itu aku menekan penisku makin keras. Aku tidak ingat akan anjing yang kelaminnya tidak bisa lepas sehabis kawin. Rasa nikmat itu membuatku menekan keras dan memaju mundurkan. Rasanya waktu itu aku bisa maju mundur sedikit-sedikit di memek Ida sampai aku mencapai kepuasan.
Sudah berapa kali aku dan Ida melakukan posisi seperti itu sampai akhirnya Ida tidak terlalu merasa sakit lagi. Anehnya Penisku bisa lebih mudah menancap di memek ida meski hanya kepalanya saja. Memek Ida jika aku tekan-tekan lama-lama seperti mengeluarkan lendir sehingga jadi licin.
Itulah sebabnya suatu kali aku tidak sengaja menekan terlalu keras ketika melakukan maju mundur sehingga penisku kejeblos ke dalam memek Ida. Ida menjerit dan dia menangis kesakitan. Aku pun terkejut, karena merasa penisku tenggelam di memek Ida. Tapi kok rasanya lebih nikmat. Tiba-tiba aku ingat soal anjing yang penisnya lengket. Buru-buru aku cabut. Ternyata bisa. Kulihat penisku berdarah, meski tidak banyak. Kuperhatikan memek Ida tidak ada darah meleleh. Aku lalu berpikir mungkin penisku lecet sehingga berdarah. Aku menyekanya dengan lap handuk yang selalu aku bawa untuk menyeka keringat. Kecermati penisku tidak terluka dan tidak ada rasa sakit. Sementara Ida mengeluh bahwa memeknya terasa perih.
Aku menduga mungkin memek Ida yang lecet karena aku terlalu dalam tadi membenamkan penisku. Dia mengambil sapu tangan handuknya dan melap celah memeknya. Terlihat disitu ada sedikit warna merah muda.Aku kali itu mengakhiri permainan sebelum aku mencapai kepuasan. Aku terpaksa membopong kayu bakar Ida, karena katanya dia agak sakit kalau berjalan. Jalannya pada awalnya agak aneh, tetapi lama-kelamaan jadi normal.
Lebih dari seminggu aku tidak mengulangi adegan menancapkan penisku, meskipun aku punya keinginan kuat. Ida beralasan memeknya perih.
Mungkin 10 hari kemudian akhirnya Ida mau kembali melakukan adegan itu. Penisku agak mudah dimasukkan ke memek Ida, meski Ida mengernyit masih agak sakit katanya. Tapi aku merasa kenikmatan luar biasa ketika penisku terasa dicengkam oleh memek Ida. Aku melakukan gerakan maju mundur berkali-kali sampai akhirnya puas. Penisku sampai melemah di dalam memek Ida.
Setelah sekitar 5 kali permainan pada hari-hari berikutnya akhirnya aku lebih mudah memasukkan penisku ke memek Ida. Ternyata penisku lebih nikmat jika dijepit memek Ida daripada hanya digenggam-gengam.
Aku jadi terbiasa melakukan persetubuhan dengan Ida dan akhirnya menjadi kecanduan. Ida pun tampaknya sudah mulai menikmati persetubuhan karena pantatnya bergoyang-goyang ketika aku tusuk dengan penisku. Kami biasanya melakukan sampai 2 ronde di dalam hutan. Bahkan malam-malam kami melakukan lagi di bale-bale belakang rumah yang gelap.Kami merahasiakan hubungan kami itu, meskipun aku rasanya ingin menceritakan pengalamanku yang mengasyikkan kepada teman-temanku. Tapi aku takut ketahuan, karena teman-temanku bisa saja tidak menjaga rahasia itu.
Sekitar setahun kemudian keluarga Ida pindah ke kota, sehingga aku kehilangan patner. Tetapi aku bisa membujuk teman cewekku yang lain untuk melakukan hubungan itu. Rita yang badannya lebih besar dari Ida berhasil aku setubuhi. Dia mulanya merasa sakit, tapi lama kelamaan dia juga bisa menikmati seperti halnya Ida.
Dari pelajaran biologi aku mengetahui kemudian bahwa jika sperma masuk ke dalam memek perempuan bisa menyebabkan kahamilan, aku kemudian membatasi tidak melepas spermaku, ketika suatu kali aku mulai memiliki sperma.
Ada sekitar 3 cewek yang sudah kusetubuhi di kampungku sampai aku akhirnya meneruskan sekolah di kota meneruskan SMA.
-
Foto Ngentot Mia Malkova memiliki pantat yang bahenol
Duniabola99.com – foto cewek pirang pantat bahenol dan memeknya yant tembem Mia Malkova di jilati memeknya yant tembem oleh pria berkonol besar dan membobol lubang pantatnya yang behenol diatas kursi sofa hingga merasakan kenikmatan tiada tara dan menembakkan air mani yang banyak kemulutnya. Agen Sbobet Terpercaya
-
Video Bokep Janice Griffith nafsu dan cinta
-
Kisah Memek Sebagai Pria Aku Terlalu Polos Untuk Mengenal ML
Duniabola99.com – Namaku adalah Andi (bukan nama yang sebenarnya), dan aku kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung. Aku berasal dari luar daerah dan aku tinggal di kost. Aku pun termasuk orang yang berada, serta sangat menjalankan keagamaan yang kuat. Apalagi untuk mencoba narkoba atau segala macam, tidak deh.
Kejadian ini bermula pada waktu kira-kira 4 bulan yang lalu. Tepatnya hari itu hari Selasa kira-kira jam 14:12, aku sendiri bingung hari itu beda sekali, karena hari itu terlihat mendung tapi tidak hujan-hujan. Teman satu kostan-ku mengatakan kepadaku bahwa nanti temanya anak SMU akan datang ke kost ini, kebetulan temanku itu anak sekolahan juga dan hanya dia yang anak SMU di kost tersebut.
Setelah lama menunggu akhirnya orang yang ditunggu datang juga, kemudian temanku langsung mengajaknya ke tempat kamarku yang berada di lantai atas. Akhirnya aku dikenali sama perempuan tersebut, sebut saja namanya Ria. Lama-lama kami ngobrol akhirnya baru aku sadari bahwa hari menjelang sore. Kami bertiga bersama dengan temanku nonton TV yang ada di kamarku. Lama-lama kemudian temanku pamitan mau pergi ke tempat temannya, katanya sih ada tugas.
Akhirnya singkat cerita kami berdua di tinggal berdua dengan Ria. Aku memang tergolong cowok yang keren, Tinggi 175 cm, dengan berat badan 62 kg, rambut gelombang tampang yang benar-benar cute, kata teman-teman sih. Ria hanya menatapku tanpa berkedip, akhirnya dia memberanikan diri untuk menggelitikku dan aku tidak tahu darimana dia mengetahui kelemahanku yang sangat vital itu kontan saja aku langsung kaget dan balik membalas serangan Ria yang terus menerus menggelitikiku. Lama kami bercanda-canda dan sambil tertawa, dan kemudian diam sejenak seperti ada yang lewat kami saling berpandang, kemudian tanpa kusadari Ria mencium bibirku dan aku hanya diam kaget bercampur bingung.
Akhirnya dilepaskannya lagi ciumannya yang ada di bibirku, aku pun heran kenapa sih nih anak? pikirku dalam hati. Ria pun kembali tidur-tiduran di kasur dan sambil menatapku dengan mata yang uih… entah aku tidak tahu mata itu seolah-olah ingin menerkamku. Akhirnya dia melumat kembali bibirku dan kali ini kubalas lumatan bibirnya dengan hisapan-hisapan kecil di bibir bawah dan atasnya. Lama kami berciuman dan terus tanpa kusadari pintu kamar belum tertutup, Ria pun memintaku agar menutup pintu kamarku, entah angin apa aku hanya nurut saja tanpa banyak protes untuk membantah kata-katanya.
Setelah aku menutup pintu kamar kost-ku Ria langsung memelukku dari belakang dan mencumbuku habis-habisan. Kemudian kurebahkan Ria di kasur dan kami saling berciuman mesra, aku memberanikan diri untuk menyentuh buah dadanya Ria yang kira-kira berukuran berapa ya…? 34 kali, aku tidak tahu jelas tapi sepertinya begitu deh, karena baru kali ini aku menuruni BH cewek. Dia mengenakan tengtop dan memakai sweater kecil berwarna hitam. Aku menurunkan tengtop-nya tanpa membuka kutangnya. Kulihat buah dada tersebut… uih sepertinya empuk benar, biasanya aku paling-paling lihat di BF dan sekarang itu benar-benar terjadi di depan mataku saat ini. Judi Bola Online
Tanpa pikir panjang, kusedot saja buah dada Ria yang kanan dan yang kirinya aku pelintir-pelintir seperti mencari gelombang radio. Ria hanya mendesah, “Aaahhh… aaahhh… uuhhh…”Aku tidak menghiraukan gelagat Ria yang sepertinya benar-benar sedang bernafsu tinggi. Kemudian aku pun kepingin membuka tali BH tengtop-nya. Kusuruh Ria untuk jongkok dan kemudian baru aku melihat ke belakang Ria, untuk mencari resliting kutangnya. Akhirnya ketemu juga dan gundukan payudara tersebut lebih mencuat lagi karena Ria yang baru duduk di bangku SMU kelas 2 dengan paras yang aduhai sehingga pergumulan ini bisa terjadi. Dengan rakusnya kembali kulumat dada Ria yang tampak kembali mengeras, perlahan-lahan ciumanku pun turun ke bawah ke perut Ria dan aku melihat celana hitam Ria yang belum terbuka dan dia hanya telanjang dada.
Aku memberanikan diri untuk menurunkan celana panjang Ria, dan Ria pun membantu dengan mengangkat kedua pinggulnya. Ria pun tertawa dan berkata, “Hayo tidak bisa dibuka, soalnya Ria mempunyai celana pendek yang berwarna hitam satu lagi…” ejek Ria sambil tersenyum girang.Aku pun dengan cueknya menurunkanya kembali celana tersebut, dan kali ini barulah kelihatan celana dalam yang berwarna cream dan dipinggir-pinggirnya seperti ada motif bunga-bunga, aku pun menurunkanya kembali celana dalam milik Ria dan tampaklah kali ini Ria dalam keadaan bugil tanpa mengenakan apapun. Barulah aku melihat pemandangan yang benar-benar terjadi karena selama ini aku hanya berani berilusi dan nonton tidak pernah berbuat yang sebenarnya.
Aku pandangi dengan seksama kemaluan Ria dengan seksama yang sudah ditumbuhi bebuluan yang kira-kira panjangnya hanya 2 cm tapi sedikit, ingin rasanya mencium dan mengetahui aroma kemaluan Ria. Aku pun mencoba mencium perut Ria dan pusarnya perlahan tapi pasti, ketika hampir mengenai sasaran kemaluannya Ria pun menghindari dan mengatakan, “Jangan dicium memeknya akh.. geliii…” Ria mengatakan sambil menutup rapat kedua selangkangannya.
Yah, mau bagaimana lagi, langsung saja kutindih Ria, kucium-cium sambil tangan kiriku memegang kemaluan Ria dan berusaha memasukkanya ke dalam selangkangan Ria. Eh, Ria berontak iiihhh… ge.. li..” ujar Ria. Tahu-tahu Ria mendorong badanku dan terbaliklah keadaan sekarang, aku yang tadinya berada di atas kini berubah dan berganti aku yang berada di bawah, kuat sekali dorongan perempuan yang berbobot kira-kira 45 kg dengan tinggi 160 cm ini, pikirku dalam hati. “Eh… buka dong bajunya! masak sih Ria doang yang bugil Andinya tidak…?” ujar Ria sambil mencopotkanbaju kaos yang kukenakan dan aku lagi-lagi hanya diam dan menuruti apa yang Ria inginkan.
Setelah membuka baju kaosku, tangan kanan Ria masuk ke dalam celana pendekku dan bibirnya sambil melumat bibirku. Gila pikirku dalam hati, nih cewek kayaknya sdah berpengalaman dan dia lebih berpengalaman dariku. Perlahan-lahan Ria mulai menurunkan celana pendekku dan muncullah kemaluanku yang besarnya minta ampun (kira-kira 22 cm). Dan Ria berdecak kagum dengan kejantananku, tanpa basa-basi Ria memegangnya dan membimbingnya untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya Ria, langsung saja kutepis dan tidak jadi barang tersebut masuk ke lubang kemaluan Ria. “Eh, jangan dong kalau buat yang satu ini, soalnya gue belum pernah ngelakuinnya…” ujarku polos. “Ngapain kita udah bugil gini kalau kita tidak ngapa-ngapain, mendingan tadi kita tidak usah buka pakaian segala,” ujar Ria dengan nada tinggi.Akhirnya aku diam dan aku hanya menempelkan kemaluanku di permukaan kemaluan Ria tanpa memasukkanya. “Begini aja ya…?” ujarku dengan nada polos. Ria hanya mengangguk dan begitu terasanya kemaluanku bergesek di bibir kemaluan Ria tanpa dimasukkan ke dalam lubang vaginanya milik Ria, aku hanya memegang kedua buah pantat Ria yang montok dan secara sembunyi-sembunyiaku menyentuh bibir kemaluan Ria, lama kami hanya bergesekan dan tanpa kusadari akhirnya kemaluanku masuk di dalam kemaluan Ria dan Ria terus-terusan menggoyang pantatnya naik-turun.Aku kaget dan bercampur dengan ketakutan yang luar bisa, karena keperawanan dalam hal ML yang aku jaga selama ini akhirnya hilang gara-gara anak SMU. Padahal sebelum-sebelumnya sudah ada yang mau menawari juga dan dia masih perawan lebih cantik lagi aku tolak dan sekarang hanya dengan anak SMU perjakaku hilang.
Lama aku berpikir dan sedangkan Ria hanya naik-turun menggoyangkan pantatnya semenjak aku melamun tadi, mungkin dia tersenyum puas melihat apa yang baru dia lakukan terhadapku. Yach, kepalang tanggung sudah masuk, lagi nasi sudah jadi bubur akhirnya kugenjot juga pantatku naik-turun secara berlawanan dengan yang dilakukan Ria, dan bunyilah suara yang memecahkan keheningan, “Cplok.. cplok… cplok…” Ria mendesah kenikmatan karena kocokanku yang kuat dilubang vaginanya. Lama kami berada di posisi tersebut, yaitu aku di bawah dan dia di atas.akhirnya aku mencoba mendesak Ria agar dia mau mengganti posisi, tapi dorongan tangannya yang kuat membatalkan niatku, tapi masa sih aku kalah sama cewek, pikirku. Kudorong ia dengan sekuat tenagaku dan akhirnya kami berada di posisi duduk dan kemaluanku tetap berdiri kokoh tanpa dilepas. Ria tanpa diperintah menggerakkan sendiri pantatnya, dan memang enak yah gituan, pikirku dalam hati. Tapi sayang tidak perawan.
Akhirnya kudorong lagi Ria agar dia tiduran telentang dan aku ingin sekali melihat kemaluanku yang besar membelah selangkangan kemaluan Ria, makanya aku sambil memegang batang kemaluanku menempelkannya di lubang kemaluan Ria dan “Bless…” amblaslah semuanya. Kutekan dengan semangat “45” tentunya karena nasi sudah hancur. Kepalang tanggung biarlah kuterima dosa ini, pikirku. Dengan ganasnya dan cepat kuhentakkan kemaluanku keras-keras di lubang kemaluan Ria dan kembali bunyi itu menerawang di ruangan tersebut karena ternyata lubang kemaluan Ria telah banjir dengan air pelumasnya disana, aku tidak tahu pasti apakah itu spermanya Ria, apakah hanya pelumasnya saja? dan Ria berkata,“Loe.. udah keluar ya…?” ujarnya.
“Sembarangan gue belom keluar dari tadi..?” ujarku dengan nada ketus.
Karena kupikir dia mengejekku karena mentang-mentang aku baru pertama kali beginian seenaknya saja dia menyangka aku keluar duluan. Akhirnya lama aku mencumbui Ria dan aku ingin segera mencapai puncaknya.Dengan cepat kukeluarkan kemaluanku dari lubang kemaluannya dan kukeluarkan spermaku yang ada diperutnya Ria, karena aku takut kalau aku keluarkan di dalam vaginanya aku pikir dia akan hamil,kan berabe. Aku baru sekali gituan sama orang yang yang tidak perawan malah disuruh tanggung jawab lagi. Gimana kuliahku! Ria tersenyum dengan puas atas kemenangannya menggodaku untuk berbuat tidak senonoh terhadapnya.
Huu, dasar nasib, dan semenjak saat itu aku sudah mulai menghilangkan kebiasaaan burukku yaitu onani, dan aku tidak mau lagi mengulang perbuatan tersebut karena sebenarnya aku hanya mau menyerahkannya untuk istriku seorang. Aku baru berusia 21 tahun saat ini. Aku nantikan keritik dan saran dengan apa yang terjadi denganku saat ini dan itu membuatku shock. -
Japanese Teen Like To Fuck Me
-
Kisah Memek tante susan
Duniabola99.com – Tante Susan tampak seksi dengan pakaian aerobiknya, lekuk-lekuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Kamipun meluncur menuju tempat aerobik dengan menggunakan mobil Kijang Putih milik Tante Susan. Di sepanjang jalan Tante Susan banyak mengeluh tentang Om Edwin yang semakin jarang di rumah.
“Om Edwin itu egois dan gila kerja, padahal gajinya sudah lebih dari cukup tapi terus saja menerima ditawari jadi pembicara dimana-mana…”
“Yach, sabar aja tante.. itu semua khan demi tante juga,” kataku mencoba menghibur.
“Ah..Rio, kalau orang sudah berumah tangga, kebutuhan itu bukan cuma materi, tapi juga yang lain. Dan itu yang sangat kurang tante dapatkan dari Om.”Tiba-tiba tangan Tante Susan menyentuh paha kiriku dengan lembut, “Biarpun begini, tante juga seorang wanita yang butuh belaian seorang laki-laki… tante masih butuh itu dan sayangnya Om kurang peduli.”
Aku menoleh sejenak dan kulihat Tante Susan menatapku dengan tersenyum. Tante Susan terus mengelus-elus pahaku di sepanjang perjalanan. Aku tidak berani bereaksi apa-apa kecuali, takut membuat Tante Susan tersinggung atau disangka kurang ajar.
Keluar dari kelas aerobik sekitar jam 4 sore, Tante Susan tampak segar dan bersemangat. Tubuhnya yang lembab karena keringat membuatnya tampak lebih seksi.
“Rio, waktu latihan tadi tadi punggung tante agak terkilir… kamu bisa tolong pijitin tante khan?” katanya sambil menutup pintu mobil.
“Iya… sedikit-sedikit bisa tante,” kataku sambil mengangguk.
Aku mulai merasa Tante Susan menginginkan yang lebih jauh dari sekadar teman ngobrol dan curhat. Terus terang ini suatu pengalaman baru bagiku dan aku tidak tahu bagaimana harus menyikapinya. Sepanjang jalan pulang kami tidak banyak bicara, kami sibuk dengan pikiran dan khayalan masing-masing tentang apa yang mungkin terjadi nanti.Setelah sampai di rumah, Tante Susan langsung mengajakku ke kamarnya. Dikuncinya pintu kamar dan kemudian Tante Susan langsung mandi. Entah sengaja atau tidak, pintu kamar mandinya dibiarkan sedikit terbuka. Jelas Tante Susan sudah memberiku lampu kuning untuk melakukan apapun yang diinginkan seorang laki-laki pada wanita. Tetapi aku masih tidak tahu harus berbuat apa, aku hanya terduduk diam di kursi meja rias.
“Rio sayang… tolong ambilkan handuk dong…” nada suara Tante Susan mulai manja.
Lalu kuambil handuk dari gantungan dan tanganku kusodorkan melalui pintu sambil berusaha untuk tidak melihat Tante Susan secara langsung. Sebenarnya ini tindakan bodoh, toh Tante Susan sendiri sudah memberi tanda lalu kenapa aku masih malu-malu? Aku betul-betul salah tingkah. Tidak berapa lama kemudian Tante Susan keluar dari kamar mandi dengan tubuh dililit handuk dari dada sampai paha. Baru kali ini aku melihat Tante Susan dalam keadaan seperti ini, aku mulai terangsang dan sedikit bengong. Tante Susan hanya tersenyum melihat tingkah lakuku yang serba kikuk melihat keadaannya.
“Nah, sekarang kamu pijitin tante ya… ini pakai body-lotion…” katanya sambil berbaring tengkurap di tempat tidur. Dibukanya lilitan handuknya sehingga hanya tertinggal BH dan CD-nya saja. Aku mulai menuangkan body-lotion ke punggung Tante Susan dan mulai memijit daerah punggungnya.
“Tante, bagian mana yang sakit…” tanyaku berlagak polos.
“Semuanya sayang… semuanya… dari atas sampai ke bawah. Bagian depan juga sakit lho…nanti Rio pijit ya…” kata Tante Susan sambil tersenyum nakal.Aku terus memijit punggung Tante Susan, sementara itu aku merasakan kontolku mulai membesar. Aku berpikir sekarang saatnya menanggapi ajakan Tante Susan dengan aktif. Saat inilah aku berkesempatan menyetubuhi Tante Susan. Sudah ratusan referensi dari film-film BF yang pernah kutonton maka aku tahu apa yang harus kuperbuat… dan yang paling penting ikuti saja naluri…
“Tante sayang…, tali BH-nya boleh kubuka?” kataku sambil mengelus pundaknya. Tante Susan menatapku sambil tersenyum dan mengangguk. Aku tahu betul Tante Susan sama sekali tidak sakit ataupun cedera, acara pijat ini cuma sarana untuk mengajakku bercinta. Setelah tali BH-nya kubuka perlahan-lahan kuarahkan kedua tanganku ke-arah payudaranya. Dengan hati-hati kuremas-remas payudaranya… ahh lembut dan empuk. Tante Susan bereaksi, ia mulai terangsang dan pandangan matanya menatapku dengan sayu. Kualihkan tanganku ke bagian bawah, kuselipkan kedua tanganku ke dalam celana dalamnya sambil pelan-pelan kuremas kedua pantatnya selama beberapa saat. Tante Susan dengan pasrah membiarkan aku mengeksplorasi tubuhnya. Kini tanganku mulai berani menjelajahi juga bagian depannya sambil mengusap-usap daerah sekitar memeknya dengan lembut. Jantungku brdebar kencang, inilah pertamakalinya aku menyentuh memek Tante Susan… Perlahan tapi pasti kupelorotkan celana dalam Tante Susan.Sekarang tubuh Tante Susan tertelungkup di tempat tidur tanpa selembar benangpun… sungguh suatu pemandangan yang indah. Aku kagum sekaligus terangsang. Ingin rasanya segera menancapkan batang kemaluanku ke dalam memek memeknya. Aku memejamkan mata dan mencoba bernafas perlahan untuk mengontrol emosiku.
Seranganku berlanjut, kuselipkan tanganku diantara kedua pahanya dan kurasakan rambut kemaluannya yang cukup lebat. Jari tengahku mulai menjelajahi celah sempit dan basah yang ada di sana. Hangat sekali raanya. Kurasakan nafas Tante Susan mulai berat, tampaknya dia makin terangsang oleh perbuatanku.
“Mmhh… Rio… kamu nakal ya…” katanya.
“Tapi tante suka khan…?”
“Mmhh.. terusin Rio… terusin… tante suka sekali.”
Jariku terus bergerilya di belahan memeknya yang terasa lembut seperti sutra, dan akhirnya ujung jariku mulai menyentuh daging yang berbentuk bulat seperti kacang tapi kenyal seperti moci Cianjur. Itu klitoris Tante Susan. Dengan gerakan memutar yang lembut kupermainkan klitorisnya dengan jariku dan diapun mulai menggelinjang keenakan. Kurasakan tubuhnya sedikit bergetar tidak teratur. Sementara itu aku juga sudah semakin terangsang, dengan agak terburu-buru pakaiankupun kubuka satu-persatu hingga tidak ada selembar benangpun menutup tubuhku, sama seperti Tante Susan.Kukecup leher Tante Susan dan dengan perlahan kubalikkan tubuhnya. Sesaat kupandangi keindahan tubuhnya yang seksi. Payudaranya cukup berisi dan tampak kencang dengan putingnya yang berwarna kecoklatan memberi pesona keindahan tersendiri. Tubuhnya putih mulus dan nyaris tanpa lemak, sungguh-sungguh Tante Susan pandai merawat tubuhnya. Diantara kedua pahanya tampak bulu-bulu kemaluan yang agak basah, entah karena baru mandi atau karena cairan lain. Sementara itu belahan memeknya samar-samar tampak di balik bulu-bulu tersebut. Aku tidak habis pikir bagaimana mungkin suaminya bisa sering meninggalkannya dan mengabaikan keindahan seperti ini.
“Tante seksi sekali…” kataku terus terang memujinya. Kelihatan wajahnya langsung memerah.
“Ah.. bisa aja kamu merayu tante… kamu juga seksi lho Rio… lihat tuh burungmu sudah siap tempur… ayo jangan bengong gitu… terusin pijat seluruh badan tante….,” kata Tante Susan sambil tersenyum memperhatikan kontolku yang sudah mengeras dan mendongak ke atas.Aku mulai menjilati payudara Tante Susan sementara itu tangan kananku perlahan-lahan mempermainkan memek dan klitorisnya. Kujilati kedua bukit payudaranya dan sesekali kuhisap serta kuemut putingnya dengan lembut sambil kupermainkan dengan lidahku. Tante Susan tampak sangat menikmati permainan ini sementara tangannya meraba dan mempermainkan kontolku.
Aku ingin sekali menjilati memek Tante Susan seperti dalam adegan film BF yag pernah kutonton. Perlahan-lahan aku mengubah posisiku, sekarang aku berlutut di atas tempat tidur diantara kedua kaki Tante Susan. Dengan perlahan kubuka pahanya dan kulihat belahan memeknya tampak merah dan basah. Dengan kedua ibu jariku kubuka bibir memeknya dan terlihatlah liang memek Tante Susan yang sudah menanti untuk dipuaskan, sementara itu klitorisnya tampak menyembul indah di bagian atas memeknya. Tanpa menunggu komando aku langsung mengarahkan mulutku ke arah memek Tante Susan. Kujilati bibir memeknya dan kemudian kumasukkan lidahku ke liang memeknya yang terasa lembut dan basah. “Mmhhh.. aahhh” desahan nikmat keluar dari mulut Tante Susan saat lidahku menjilati klitorisnya. Sesekali klitorisnya kuemut dengan kedua bibirku sambil kupermainkan dengan lidah. Aroma khas memek wanita dan kehangatannya membuatku makin bersemangat, sementara itu Tante Susan terus mendesah-desah keenakan. Sesekali jari tanganku ikut membantu masuk ke dalam memek memeknya.
“Aduuh.. Rioooo… enak sekali sayang… iya sayang… yang itu enak.. emmhh .. terus sayang… pelan-pelan sayang… iya… gitu sayang… terus.. aduuh.. aahh… mmhh..” katanya mencoba membimbingku sambil kedua tangannya terus menekan kepalaku ke selangkangannya. Tidak berapa lama kemudian pinggul Tante Susan mulai berkedut-kedut, gerakannya terasa makin bertenaga, lalu pinggulnya maju-mundur dan berputar-putar tak terkendali. Sementara itu kedua tangannya semakin keras mencengkeram rambutku.
“Rio.. Tante mau keluaar… aah.. uuh..aahh…oooh…. adduuh… sayaaang… Rioooo…. terus jilat itu Rio… teruus… aduuuh… aduuuh…tante keluaaar…” bersamaan dengan itu kepalaku dijepit oleh kedua pahanya sementara lidah dan bibirku terus terbenam menikmati kehangatan klitoris dan memeknya yang tiba-tiba dibanjiri oleh cairan orgasmenya. Beberapa saat tubuh Tante Susan meregang dalam kenikmatan dan akhirnya terkulai lemas sambil matanya terpejam. Tampak bibir memeknya yang merah merekah berdenyut-denyut dan basah penuh cairan.
“Rio.. enak banget…. sudah lama tante nggak ngerasain yang seperti ini…” katanya perlahan sambil membuka mata. Aku langsung merebahkan diri di samping Tante Susan, kubelai rambut Tante Susan lalu bibir kami beradu dalam percumbuan yang penuh nafsu. Kedua lidah kami saling melilit, perlahan-lahan tanganku meraba dan mempermainkan pentil dan payudaranya. Tidak berapa lama kemudian tampaknya Tante Susan sudah mulai naik lagi. Nafasnya mulai memburu dan tangannya meraba-raba kontolku dan meremas-remas kedua buah bola pingpongku.“Rio sayang… sekarang gantian tante yang bikin kamu puas ya…” katanya sambil mengarahkan kepalanya ke arah selangkanganku. Tidak berapa lama kemudian Tante Susan mulai menjilati kontolku, mulai dari arah pangkal kemudian perlahan-lahan sampai ke ujung. Dipermainkannya kepala kontolku dengan lidahnya. Wow.. nikmat sekali rasanya… tanpa sadar aku mulai melenguh-lenguh keenakan. Kemudian seluruh kontolku dimasukkan ke dalam mulutnya. Tante Susan mengemut dan sekaligus mempermainkan batang kemaluanku dengan lidahnya. Kadang dihisapnya kontolku kuat-kuat sehingga tampak pipinya cekung. Kurasakan permainan oral Tante Susan sungguh luar biasa, sementara dia mengulum kontolku dengan penuh nafsu seluruh tubuhku mulai bergetar menahan nikmat. Aku merasakan kontolku mengeras dan membesar lebih dari biasanya, aku ingin mengeluarkan seluruh isinya ke dalam memek Tante Susan. Aku sangat ingin merasakan nikmatnya memek Tante Susan….
“Tante… Rio pengen ngentotin memek tante… ” kataku sambil mencoba melepaskan kontolku dari mulutnya. Tante Susan mengangguk setuju, lalu ia membiarkan kontolku keluar dari mulutnya. “Terserah Rio sayang… keluarin aja semua isinya ke dalam memek tante… tante juga udah pengen banget ngerasain punya kamu di dalam sini….”
Perlahan kurebahkan Tante Susan disebelahku, Tante Susan langsung membuka kedua pahanya mempersilahkan kontolku masuk. Samar-samar kulihat belahan memeknya yang merah. Dengan perlahan kubuka belahan memeknya dan tampaklah memek memek Tante Susan yang begitu indah dan menggugah birahi dan membuat jantungku berdetak keras. Aku takut kehilangan kontrol melihat pemandangan yang indah nan alami, aku berusaha keras mengatur nafasku supaya tidak terlarut dalam nafsu…. Perlahan-lahan kupermainkan klitorisnya dengan jempol sementara jari tengahku masuk ke memek memeknya. Tidak berapa lama kemudian Tante Susan mulai menggerak-gerakkan pinggulnya, “Rio sayang.. masukin punyamu sekarang, tante udah siap…”
Kuarahkan kontolku yang sudah mengeras ke memek memeknya, aku sudah begitu bernafsu ingin segera menghujamkan batang kontolku ke dalam memek Tante Susan yang hangat. Tapi mungkin karena memek tante susan terlalu sempit karena jarang di entotin aku agak kesulitan untuk memasukkan kontolku. Rupanya Tante Susan menyadari kesulitanku. Dia memandangku dengan tersenyum…..“Tenang aja… nggak usah buru-buru… tante bantu…” katanya sambil memegang kontolku. Diarahkannya kepala kontolku ke dalam memek memeknya sambil tangan yang lain membuka bibir memeknya, lalu dengan sedikit dorongan ke depan…masuklah kepala kontolku ke dalam memeknya. Rasanya hangat dan basah…. sensasinya sungguh luar biasa.
Akhirnya perlahan tapi pasti kubenamkan seluruh kontolku ke dalam memek Tante Susan, aah.. nikmatnya. “Aaahh…Rioooo.. eemh…” Tante Susan berbisik perlahan, dia juga merasakan kenikmatan yang sama. Sekalipun sudah 38 tahun memek Tante Susan masih terasa sempit, dinding-dindingnya terasa kuat mencengkeram kontolku. Aku merasakan memeknya seperti meremas kontolku dengan gerakan yang berirama. Luar biasa nikmat rasanya…. Perlahan kugerakkan pinggulku turun naik, Tante Susan juga tidak mau kalah, pinggulnya bergerak turun naik mengimbangi gerakanku. Tangannya mencengkeram erat punggungku dan tanganku membelai rambutnya sambil meremas-remas payudaranya yang empuk. Sementara itu bibir kami berpagutan dengan liar….
Baru beberapa menit saja aku sudah mulai merasa seluruh tubuhku bergetar dijalari sensasi nikmat yang luar biasa…… kelihatannya tidak lama lagi aku akan mencapai puncak orgasme.
“Tante…Rio sudah hampir keluar…. aaah…uuh…” kataku berusaha keras menahan diri.
“Terusin aja Rio… kita barengan yaa…. tante juga udah mau keluar… aahh… Rio… tusuk yang kuat Rio… tusuk sampai ujung sayang… mmhh….”Kata-kata Tante Susan membuatku makin bernafsu dan aku menghujamkan kontolku berkali-kali dengan kuat dan cepat ke dalam memeknya.
“Aduuh…Rio udah nggak tahan lagi…” aku benar-benar sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi, pantatku bergerak turun naik makin cepat dan kontolku terasa membesar dan berdenyut-denyut bersiap mencapai puncak di dalam memek Tante Susan. Sementara itu Tante Susan juga hampir mencapai orgasmenya yang kedua.“Ayoo Rio… tante juga mau…ahhhh…ahhh kamu ganas sekali……. aaaahhh…. Riooooo…. sekarang Rio…. keluarin sekarang Rio… tante udah nggak tahan…mmmhhh”. Tante Susan juga mulai kehilangan kontrol, kedua kakinya dijepitkan melingkari pinggulku dan tangannya mencengkeram keras punggungku.
Dan kemudian aku melancarkan sebuah tusukan akhir yang maha dahsyat…
“Tante…aaaa…aaaagh….Rio keluaaaar…..aagh..” aku mendesah sambil memuncratkan seluruh spermaku ke dalam liang kenikmatan Tante Susan. Bersamaan dengan itu Tante Susanpun mengalami puncak orgasmenya, “Rioooo…. aduuuh……tante jugaa….aaaah… I’m cumming honey… aaaahh…..aah….”Kami berpelukan lama sekali sementara kontolku masih tertanam dengan kuat di dalam memek Tante Susan. Ini sungguh pengalaman pertamaku yang luar biasa…. aku betul-betul ingin meresapi sisa-sisa kenikmatan persetubuhan yang indah ini. Akhirnya aku mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, seluruh persendianku terasa lepas dari tempatnya. Kulepaskan pelukanku dan perlahan-lahan kutarik kontolku yang mulai sedikit melemah karena kehabisan energi. Lalu aku terbaring lemas di sebelah Tante Susan yang juga tergolek lemas dengan mata masih terpejam dan bibir bawahnya sedikit digigit. Kulihat dari celah memeknya cairan spermaku meleleh melewati sela-sela pahanya. Rupanya cukup banyak juga spermaku muntah di dalam memek Tante Susan.
Tak lama kemudian Tante Susan membuka matanya dan tersenyum padaku, “Gimana sayang…enak?” katanya sambil menyeka sisa spermaku dengan handuk. Aku hanya mengangguk sambil mengecup bibirnya.“Tante nggak nyangka kalau kamu ternyata pinter “making-love”. Soalnya waktu “fore-play” tadi nggak kelihatan, baru waktu mau masukin kontol tante tahu kalau kamu pengalaman. By the way, Tante senang sekali dientoti kamu. Tante betul-betul menikmati permainan ini. Kapan-kapan kalau ada kesempatan kita main lagi mau Rio…?”
Aku hanya diam tersenyum, betapa tololnya kalau aku jawab tidak. Tante Susan membaringkan kepalanya di dadaku, kami terdiam menikmati perasaan kami masing-masing selama beberapa saat. Tapi tidak sampai 5 menit, energiku mulai kembali. Tubuh wanita matang yang bugil dan tergolek dipelukanku membuat aku kembali terangsang, perlahan-lahan kontolku mulai membesar. Tangan kananku kembali meraba payudara Tante Susan dan membelainya perlahan. Dia memandangku dan tersenyum, tangannya meraih kontolku yang sudah kembali membesar sempurna dan digenggamnya erat-erat.
“Sudah siap lagi sayang…? Sekarang tante mau di atas ya…?” katanya sambil mengangkangi aku. Dibimbingnya kontolku ke arah memek memeknya yang masih basah oleh spermaku. Kali ini dengan lancar kontolku langsung meluncur masuk ke dalam memek Tante Susan yang sudah sangat basah dan licin. Kini Tante Susan duduk diatas badanku dengan kontolku terbenam dalam-dalam di memeknya. Tangannya mencengkeram lenganku dan kepalanya menengadah ke atas dengan mata terpejam menahan nikmat.
“Aahh…Rio… kontolmu sampai ke ujung… uuh…. mmhh… aahhh” katanya mendesah-desah. Gerakan Tante Susan perlahan tapi penuh energi, setiap dorongannya selalu dilakukan dengan penuh energi sehingga membuat kontolku terasa masuk begitu dalam di liang memeknya. Pantat Tante Susan terus bergerak naik turun dan berputar-putar, kadang-kadang diangkatnya cukup tinggi sehingga kontolku hampir terlepas lalu dibenamkan lagi dengan kuat. Sementara itu aku menikmati goyangan payudaranya yang terombang-ambing naik-turun mengikuti irama gerakan binal Tante Susan. Kuremas-remas payudaranya dan kupermainkan pentilnya sehingga membuat Tante Susan makin bergairah. Gerakan Tante Susan makin lama makin kuat dan dia betul-betul melupakan statusnya sebagai seorang istri pembicara yang terhormat. Saat itu dia menampilkan dirinya yang sesungguhnya dan apa adanya… seorang wanita yang sedang dalam puncak birahi dan haus akan kenikmatan. Akhirnya gerakan kami mulai makin liar dan tak terkontrol…
“Rio… tante sudah mau keluar lagi…. aaah… mmmhh.. uuuughhh…”
“Ayoo tante… Rio juga udah nggak tahan…”Akhirnya dengan sebuah sentakan yang kuat Tante Susan menekan seluruh berat badannya ke bawah dan kontolku tertancap jauh ke dalam liang memeknya sambil memuncratkan seluruh muatan… Tangan Tante Susan mencengkeram keras dadaku, badannya melengkung kaku dan mulutnya terbuka dengan gigi yang terkatup rapat serta matanya terpejam menahan nikmat. Setelah beberapa saat akhirnya Tante Susan merebahkan tubuhnya di atasku, kami berdua terkulai lemas kelelahan. Malam itu untuk pertama kalinya aku tidur di dalam kamar Tante Susan karena dia tidak mengijinkan aku kembali ke kamar. Kami tidur berdekapan tanpa sehelai busanapun. Pagi harinya kami kembali melakukan persetubuhan dengan liar… Tante Susan seolah-olah ingin memuaskan seluruh kerinduannya akan kenikmatan yang jarang didapat dari suaminya.
Semenjak saat itu kami sering sekali melakukannya dalam berbagai kesempatan. Kadang di kamarku, kadang di kamar Tante Susan, atau sesekali kami ganti suasana dengan menyewa kamar hotel di daerah Lembang untuk kencan short-time. Kalau aku sedang “horny” dan ada kesempatan, aku mendatangi Tante Susan dan mengelus pantatnya atau mencium lehernya. Kalau OK Tante Susan pasti langsung menggandeng tanganku dan mengajakku masuk ke kamar. Sebaliknya kalau Tante Susan yang “horny”, dia tidak sungkan-sungkan datang ke kamarku dan langsung menciumi aku untuk mengajakku bercinta.
Semenjak merasakan nikmatnya kontolku, Tante Susan tidak lagi cemberut dan uring-uringan kalau Om Edwin pergi tugas mengajar ke luar kota. Malah kelihatannya Tante Susan justru mengharapkan Om Edwin sering-sering tugas di luar kota karena dengan demikian dia bisa bebas bersamaku. Dan akupun juga semakin betah tinggal di rumah Tante Susan.
Pernah suatu malam setelah Om Edwin berangkat keluar kota, Tante Susan masuk ke kamarku dengan mengenakan daster. Dipeluknya aku dari belakang dan tangannya langsung menggerayangi selangkanganku. Aku menyambut dengan mencumbu bibirnya dan membaringkannya di tempat tidur. Saat kuraba payudaranya ternyata Tante Susan sudah tidak memakai BH, dan ketika kuangkat dasternya ternyata dia juga tidak memakai celana dalam lagi. Bibir memeknya tampak merah dan bulu-bulunya basah oleh lendir. Samar-samar kulihat sisa-sisa lelehan sperma dengan baunya yang khas masih tampak disana, rupanya Tante Susan baru saja bertempur dengan suaminya dan Tante Susan belum merasa puas. Langsung saja kubuka celanaku dan kontol yang sudah mengeras langsung menyembul menantang minta dimasukkan ke dalam liang kenikmatan. Tante Susan menanggapi tantangan kontolku dengan mengangkangkan kakinya. Ia langsung membuka bibir memeknya dengan kedua tangannya sehingga tampaklah belahan memek memeknya yang merekah merah. “Masukin punyamu sekarang ke memek tante sayang…..” katanya dengan nafas yang berat dan mata sayu.Karena aku rasa Tante Susan sudah sangat “horny”, tanpa banyak basa-basi dan “foreplay” lagi aku langsung menancapkan batang kontolku ke dalam memek Tante Susan dan kami bergumul dengan liar selama hampir 5 jam! Kami bersetubuh dengan berbagai macam gaya, aku diatas, Tante Susan diatas, doggy-style, gaya 69, kadang sambil berdiri dengan satu kaki di atas tempat tidur, lalu duduk berhadapan di pinggir ranjang, atau berganti posisi dengan Tante Susan membelakangi aku, sesekali kami melakukan di atas meja belajarku dengan kedua kaki Tante Susan diangkat dan dibuka lebar-lebar, dan masih banyak lagi. Aku tidak ingat apa masih ada gaya persetubuhan yang belum kami lakukan malam itu. Dinginnya hawa Dago Utara di waktu malam tidak lagi kami rasakan, yang ada hanya kehangatan yang menggetarkan dua insan dan membuat kami basah oleh keringat yang mengucur deras. Begitu liarnya persetubuhan kami sampai-sampai aku mengalami empat kali orgasme yang begitu menguras energi dan Tante Susan entah berapa kali. Yang jelas setelah selesai, Tante Susan hampir tidak bisa bangun dari tempat tidurku karena kakinya lemas dan gemetaran sementara memeknya begitu basah oleh lendir dan sangat merah. Seingatku itulah malam paling liar diantara malam-malam liar lain yang pernah kulalui bersama Tante Susan.
Petualanganku dengan Tante Susan berjalan cukup lama, 2 tahun, sampai akhirnya kami merasa Om Edwin mulai curiga dengan perselingkuhan kami. Sebagai jalan terbaik aku memutuskan untuk pindah kos sebelum keadaan menjadi buruk. Tetapi meskipun demikian, kami masih tetap saling bertemu paling sedikit sebulan sekali untuk melepas rindu dan nafsu. Hal ini berjalan terus sampai aku lulus kuliah dan kembali ke Jakarta. Bahkan sekarang kalau sedang mendapat tugas ke Bandung aku masih menyempatkan diri menemui Tante Susan yang nafsu dan gairahnya seolah tidak pernah berkurang oleh umurnya yang kini sudah mendekati kepala empat .
-
Cerita Sex Diperkosa
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Diperkosa ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Ini terjadi sudah lama sekali saat aku masih berumur 15 tahun dan sejak itu semua kejadian yang tidak
enak menimpaku sunguh nasibku jadi begini, dan kepada siapa aku harus mengadu , semoga dalam ceritaku
ini pembaca cerita dewasa bisa memetik nilai positifnya dan tentunya bisa menolongku.Perkenalkan namaku Utami aku anak terakhir dari 5 saudara keluargaku terbilang miskin ayahku hanya
pegawai rendah di pemerintah kota Malang , kondisi rumahku sudah tua tetapi letaknya di pinggir jalan.Di rumah, aku tinggal bersama seorang kakak laki-laki, Ayah dan Ibuku, sedang mbak-mbak dan mas-masku
yang lain sudah berkeluarga. Masih ada lagi, mbak-mbak 2 orang yang membantu Ibuku, dan kadang-kadang
ada seorang tukang antar beras dari desa yang menginap di rumahku kalau kemalaman.Untuk menutupi biaya hidup keluarga, Ibuku terpaksa membuka warung pecel di rumah, lumayan karena
untuk keperluan sehari-hari keluarga dapat ditolong dari warung ini. Biarpun baru kelas 3 SMP, tubuhku
termasuk bongsor, tinggiku sekitar 150 cm, beratku 38 kg, dan buah dadaku sudah mulai besar, sebesar
mangga yang sekilonya berisi dua, kulitku kuning langsat, bersih dan wajahku terbilang cantik, badanku
proporsional, kata teman-temanku.Orang tuaku mendidik dengan ketat dalam suasana jawa dan keagamaan yang taat, dan tabu akan hal-hal
yang berbau erotis atau porno, lebih-lebih sampai melakukan hal itu sebelum menikah. Terlebih lagi di
usiaku yang masih sangat muda, aku tidak pernah berani mau macam-macam dengan laki-laki yang mencoba
menaksirku. Selain itu, aku kasihan dengan orang tuaku, apabila ada kejadian yang menyusahkan beliau
berdua. Bola TangkasCerita Sex Diperkosa Kehidupanku berjalan biasa-biasa saja, sampai kejadian itu terjadi. Waktu itu, di tengah malam tiba-
tiba aku terbangun dari tidur, aku merasa nafasku sesak, dan mataku gelap, kaki dan tanganku sakit,
serta perut dan dadaku tertekan benda yang berat.Aku menjadi panik dan mencoba bersuara tetapi tidak bisa, rupanya mulutku tertutup oleh sesuatu benda,
dan juga mataku, sedang benda yang menindihku itu ternyata orang. Tangan dan kaki yang sakit ini,
rupanya disebabkan karena telah diikat dengan kuat, sehingga terasa sakit dan tidak dapat bergerak.
Setelah sadar betul dari tidurku ini, aku menyadari ada suatu peristiwa yang menakutkan akan terjadi.Tanganku diikat di sisi atas tempat tidur, sedangkan kakiku diikat di sisi bawah sehingga kakiku
menganga. Aku telentang di tempat tidur dalam posisi seperti huruf “X”. Aku merasa bahwa sebagian
pakaianku sudah tidak melekat dengan benar di badanku, BH-ku tersingkap, dan celana dalamku rupanya
sudah tidak ada.Ada tangan yang dengan kasar sedang meraba-raba kemaluan dan buah dadaku, terutama pada kedua puting
susuku yang terasa digigit-gigit, ngilu-ngilu sakit.Dan terdengar suara napas ngos-ngosan, sambil menggigit dan menjilat-jilat sekujur badanku, buah
dadaku, leherku, telingaku, dan terus turun kebawah. Aku mulai menangis, karena merasa tidak berdaya,
tapi tidak bisa, berteriak pun tidak bisa, saking ngerinya, aku kemudian tidak sadarkan diri.Tidak berselang lama kemudian, aku tersadar kembali, aku merasa posisi badanku belum berubah, masih
saja telentang dengan kedua tangan dan kaki terikat pada sudut-sudut tempat tidur. Hanya saja sekarang
semua baju yang melekat pada tubuhku telah terlepas, sehingga aku telentang dengan keadaan telanjang
bulat.Aku sedih sekali, karena benar-benar tidak berdaya untuk mempertahankan kehormatanku, sebentar lagi
hidupku akan hancur, setelah bajingan yang tidak kukenal dan tidak dapat kulihat itu selesai
memerkosaku. Aku benar-benar sedih menyadari bahwa bagian terpenting dari hidupku sebentar lagi akan
direnggut paksa oleh orang yang tak kukenal.Rupanya, pada saat semua keluargaku sudah tertidur, ada orang yang masuk ke dalam rumah dan kemudian
masuk ke kamarku yang kebetulan kuncinya hanya dari slot kayu yang dipakukan ke kusen pintu, sehingga
cukup disentak sekali saja bisa lepas.Rupanya orang tersebut sudah cukup mengetahui situasi rumahku. ceritasexdewasa.org Tangan dan kakiku masih terikat, dan
mulut serta mataku pun masih tertutup, menurut perkiraanku pada saat itu kira-kira pukul 12-1 malam,
aku ketahui dari bunyi jangkrik yang sayup-sayup kedengaran. Bola TangkasTiba-tiba aku merasa, badanku ada yang mengelus-elus dan menggerayangi, kedua buah dadaku terasa
diremas-remas dan pada bagian putingku dipelintir-pelintir. Bagian perutku terasa dicium dan dijilat-
jilat, terus menurun kebawah dan kemudian giliran kedua paha saya yang kemudian dicium-cium dan
dijilat-jilat, terus kepangkal pahaku, akhirnya kemaluanku yang menjadi sasaran permainan mulut dan
lidah orang tersebut.Terasa lidahnya menyapu kedua bibir kemaluanku dan sekali-sekali terasa lidahnya mencoba membelah
bibir kemaluanku untuk menerobos kedalam lubang vaginaku. Pada saat berikutnya terasa klitorisku
menjadi sasaran lidahnya. Aku tidak dapat berkutik, ingin kututup pahaku, tetapi kedua kakiku
dipegangi dan diikat dengan kuat.Cerita Sex Diperkosa Mula-mula terasa pedih, linu dan nyeri luar biasa. Lidah orang itu, menyapu bibir kemaluanku dan
mencoba menerobos ke dalam liang vaginaku, sambil menggigit dan menjilati clitorisku, dan kadang-
kadang lidahnya terjulur ke dalam liang vaginaku.Gigitan-gigitan kecilnya mula-mula membuatku merasa sakit, tapi lama-kelamaan muncul rasa lain yang
belum pernah kurasakan seumur hidupku, geli, linu, sedikit perih tapi nikmat sehingga membuat seluruh
badanku terasa panas dingin.Lama-kelamaan tanpa terasa aku menggoyang-goyangkan pantatku karena menahan rasa geli luar biasa yang
ditimbulkan dari permainan mulut dan lidahnya pada bagian-bagian sensitifku itu. Dan dihisap-hisapnya
pula, sehingga aku semakin bertambah tak dapat menahan rasa gelinya, dan tangan orang itu pun tidak
tinggal diam, dipuntir-puntirnya puting buah dadaku, serta diremas-remasnya, sehingga menambah rasa
geli sekaligus nikmat.Aku sudah melupakan rasa takut dan sedih, berganti dengan rasa sangat nikmat, nikmat sekali, sulit
kuutarakan rasa nikmatnya. Rupanya inilah, yang disebut dengan surga dunia.Saking tidak tahannya, aku ingin menjerit tapi tidak dapat mengeluarkan suara, hanya desahan dari
hidungku, tiba-tiba aku merasakan suatu kenikmatan luar biasa yang tidak dapat kulukiskan dan aku
tiba-tiba merasa hendak pipis, Bola Tangkas“..crut.., crut.., crut.., nyut.., nyut.., nyut..”, dan bagian dalam kemaluanku terasa berdenyut-
denyut. Badanku menjadi kejang dan bergetar dengan hebat sampai tak terasa badanku tersentak-sentak
dan terangkat-angkat di atas tempat tidur.Rupanya aku telah mencapai yang disebut orgasme. Dan pipisku itu rupanya cairan yang menyemprot dari
dalam vaginaku saat orgasme. Setelah saat kenikmatan yang melandaku usai, seluruh badanku terasa lemas
tak bertenaga.Kemudian terasa orang itu mulai menindihku, mulutnya terasa menghisap-hisap leherku, mulutnya berbau
aneh, rupanya itu adalah bau cairan yang keluar dari milikku.Tangannya meraba-raba dan meremas-remas seluruh tubuhku, terutama pada kedua bongkahan pantatku,
kadang dengan halus tapi seringkali kasar, dan tiba-tiba pada pangkal pahaku, tempat dimana tadi
dijilat-jilat dan di sedot-sedotnya, terasa ada benda tumpul, keras lagi besar menggesek-gesek di
antara kedua pahaku yang sudah terkangkang itu.Secara otomatis aku mencoba merapatkan kedua kakiku, akan tetapi tidak bisa karena tertahan oleh
ikatan pada sudut-sudut tempat tidur.Benda tumpul itu terasa mengoles-oles bibir kemaluanku dan sekali-sekali ditekan pada klitorisku.
Terasa sangat geli dan ada perasaan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhku. Tak terasa kemaluanku
menjadi sangat basah dan ini rupanya disadari juga oleh orang tersebut, bahwa aku sudah sangat siap
untuk permainan selanjutnya.Cerita Sex Diperkosa
Secara perlahan-lahan terasa benda tersebut menguak kedua bibir kemaluanku yang masih sangat rapat dan
terasa benda tersebut memaksa masuk kedalam lubang vaginaku. Rupanya itu adalah penis orang itu,
perasaan sakit pada kemaluanku mulai terasa, pedih, terasa penis orang tersebut yang rupanya sangat
besar sulit menembus kemaluanku yang masih perawan, aku mencoba menjerit, tapi hanya terdengar
lenguhan dan dengusan dari hidungku saja, karena mulutku dibekap.Aku mencoba berontak, tapi tidak bisa, karena kedua tangan dan kakiku terikat, benar-benar aku merasa
tidak berdaya. Dan akhirnya, aku merasa kemaluanku seakan-akan terbelah dan ulu hatiku seakan-akan
disodok oleh benda tumpul, ketika orang tersebut dengan ganas dan kasar secara brutal menekan masuk
dengan paksa seluruh penisnya kedalam lubang kemaluanku.Terasa besar dan panjang, memadati serta mengisi setiap sudut ruang kemaluanku, sakit dan ingin
pingsan rasanya bercampur aduk dalam diriku. Penis yang besar itu terasa memadati dan terbenam, diam
sejenak dalam kemaluanku.Tidak lama kemudian terasa orang itu mulai menaikturunkan pantatnya, sehingga penisnya naik turun,
masuk keluar, pada kemaluanku. Mula-mula setiap penisnya bergerak masuk atau keluar dari kemaluanku,
terasa sakit dan nyeri, akan tetapi lama kelamaan, rasa perih hilang dan berganti dengan rasa nikmat,
perasaan nikmat yang sukar kulukiskan, semakin lama perasaan nikmat itu mulai menjalar ke seluruh
tubuhku, sehingga aku merasa seakan melayang-layang.Badanku dengan tidak sadar mulai meresponsnya dengan ikut bergoyang-goyang, dan tiba-tiba badanku
bergetar lagi dengan hebat dan bagian dalam kemaluanku kembali berdenyut-denyut dengan hebat, aku
mengalami orgasme lagi dan bahkan lebih hebat daripada sebelumnya.Dan rupanya, orang itu masih tetap kuat dan naik turun, terus-menerus, beberapa saat kemudian, aku
mengalami orgasme lagi, lagi dan lagi, dan dia masih naik turun terus dengan stabil tanpa ada tanda-
tanda akan berhenti, aku keluar terus menerus lagi dan lagi. Sampai seluruh badanku terasa lemas tidak
bertenaga.Aku sekarang benar-benar terkapar tidak berdaya, dengan kedua kaki yang terpentang diperkosa oleh
orang tersebut sesuka hatinya. Dan orang itu, suatu saat mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba dia
merangkulku kuat-kuat, serta menciumi serta menghisap leherku kuat-kuat, dan terasa penisnya
berdenyut-denyut, kemudian terasa cairan hangat kental menyembur dengan derasnya membasahi rongga-
rongga lubang kewanitaanku. Bola TangkasDan karena tekanan badannya yang kuat serta denyutan-denyutan yang kurasakan dari penisnya, sehingga
membuatku kembali mengalami orgasme yang kesekian kalinya secara bersamaan dengan orang tersebut.Cerita Sex Diperkosa Badanku bergetar dan akupun merasakan denyutan-denyutan juga, nikmat sekali. Badan orang tersebut
terkulai menelungkup di atas badan saya dengan penisnya yang masih terbenam di dalam liang
kewanitaanku.Setelah beristirahat sebentar terasa penis orang tersebut yang masih terbenam dalam kemaluanku
mengeras kembali. Dan malam itu rupanya permainan belum usai, dengan semangat menggebu-gebu orang itu
mengulangi lagi permainannya, demikian diulanginya sampai tiga kali lagi pada malam itu.Aku sungguh merasa lelah dan lemas sekali, seluruh tulang-tulangku seakan-akan terasa dilolosi, tapi
di sisi lain aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat luar biasa.Sungguh ini suatu pengalaman pertama yang sulit kulupakan dan bahkan sampai kini pun aku tidak tahu,
siapa pelaku sebenarnya. Barang-barang di rumahku tidak ada yang hilang satupun, jadi tentu saja dia
bukan pencuri. Baru pada saat menjelang pagi, orang itu keluar dari kamar, dimana sebelumnya satu tali
di tanganku dilepaskan simpulnya.Dan setelah orang itu pergi, aku buka talinya, tangan satunya aku lepaskan, rupanya mata dan mulutku
diplester, pakai plester putih. Dan kakiku pun sudah kulepaskan. Kulihat, ada bekas-bekas warna merah
di sepreiku yang putih warnanya dan badanku pun juga terlihat merah-merah, bekas gigitan dan
sedotannya. Celana dalamku, teronggok sobek di lantai, demikian juga baju dan BH-ku.Aku merasa sedih sekali mengingat aku telah kehilangan milikku yang paling berharga, tapi di lain
pihak ada perasaan puas yang melanda diriku dikarenakan perasaan nikmat yang baru saja kuperoleh. Aku
tidak berani menceritakan hal itu ke orang tuaku ataupun kepada saudaraku karena malu dan takut. Aku
hanya memendam kejadian ini seorang diri saja.Kejadian ini, masih terulang lagi berkali-kali, sampai aku tamat dari SMA dan herannya aku tidak
hamil, entah diapakan oleh orang ini. Aku sudah tidak lagi merasa takut apabila kamarku dimasuki
kembali oleh orang tersebut, bahkan aku ada semacam perasaan rindu dan kehilangan jika orang tersebut
baru datang agak lama.Aku hanya dapat menduga bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh tukang antar beras dari desa yang
memang sering bermalam di rumahku, tapi setiap aku bertemu dengannya, dia bersikap biasa saja, seolah
tidak ada pernah ada kejadian apapun. Aku sebenarnya ingin meminta pertanggungjawabannya, tetapi malu,
jangan-jangan bukan dia, karena sebenarnya aku tidak memiliki bukti apapun.Cerita Sex Diperkosa Setelah tamat SMA, aku dilamar oleh seorang pemuda, dia bersedia menikahiku karena menurutnya dia
sangat mencintaiku dan di matanya, aku adalah anak gadis yang lugu, sopan, alim dan tidak pernah
macam-macam.Namun apa yang sebenarnya telah terjadi, sungguh membuatku sedih. Pemuda ini, pada malam pertama kami,
mendapatiku sudah tidak perawan lagi, dan dia menuduhku sudah berpengalaman. Aku menyadari tuduhannya
betul, jadi aku diam saja dan tidak menjawab. Dia bertambah marah, sehingga sering dia pulang larut
malam dalam keadaan mabuk. Dalam keadaan setengah sadar itu, dia bahkan sudah mulai berani memukulku.Aku sadar, memang pada awalnya akulah yang bersalah, mengapa dulu aku tidak berterus terang saja pada
pemuda yang sekarang telah menjadi suamiku ini. Lama-kelamaan aku tidak tahan lagi karena aku sering
disakitinya, sehingga aku pulang ke orangtuaku dan menceritakan tentang tabiat suamiku ini serta latar
belakang perlakuannya padaku. Bola TangkasIbuku menyesali nasibku yang jelek, dan menyarankan untuk mencari jalan tengah yang terbaik. Tapi aku
sudah telanjur takut terhadap suamiku karena dia sudah sangat sering menyakitiku. Dan akhirnya dengan
terpaksa aku menggugatnya cerai.cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
-
Foto Bugil cewek lagi horney memarmkan memeknya
Duniabola99.com – foto cewek pakai celana jins pendek memamerkan memknya yang tembem di tempat umum.
Koleks Foto Cewek Cewek Cantik, Foto Cewek Cantik Idaman Para Cowok, Foto Wanita Cantik Gambar, Foto Wantik Cantik Tersenyum Gambar, Kumpulan Foto Cewek Cantik Terbaru 2019, Foto Cewek Cantik dan Cewek Imut, Foto Terbaru Artis, Kumpulan Potret Perempuan Cantik Di Dunia, Koleksi Foto Gambar Cewek Cantik Terbaru 2019
-
1-Miu Kimura laforet girl 60
-
Foto Bugil Alice Shea menyebar pantat telanjang kecilnya dan memeknya yang dicukur botak
Duniabola99.com – gadis cantik berambut pendek Alice Shea bugil sambil berpose hot diatas kursi sambil duduk memperlihatkan tokenya yang kecil dan putingnya yang besar dan juga memeknya yang tembem berwarna pink masih sempit botak tanpa bulu yang sangat hot, dapat membuat agan agan untuk melakukan coli puas maximal siap tisu sebelum agan milihat foto foto dari Alice Shea.
-
Foto Bugil Pouty Talinka muda merasa lebih baik setelah sesi masturbasi telanjang panas
Duniabola99.com – foto gadis pirang cantik toket kecil baru tumbuh menampilakan memeknyan yang tembem tanpa bulu dan memainkan jari – jarinya kememeknya diatas sofa merah yang empuk.
Koleksi Foto Cewek Cewek Cantik, Foto Cewek Cantik Idaman Para Cowok, Foto Wanita Cantik Gambar, Foto Wantik Cantik Tersenyum Gambar, Kumpulan Foto Cewek Cantik Terbaru 2019, Foto Cewek Cantik dan Cewek Imut, Foto Terbaru Artis, Kumpulan Potret Perempuan Cantik Di Dunia, Koleksi Foto Gambar Cewek Cantik Terbaru 2019
-
1-Yuuna Hoshizaki laforet girl 37
-
Foto Ngentot Gadis putih muda menyebalkan setelah digoda
Duniabola99.com – foto gadis cantik putuh sedang merapikan gorden jendela disamperin pacarnya dan moggodanya untuk melakukan hubungan seks ngentot yang hot diatas kursi. Joker1788
-
Kisah Memek Keluarga Salmiah
Duniabola99.com – Namaku Salmiah, seorang guru berumur 30 tahun, sudah berkahwin dan mempunyai seorang anak lelaki berumur 15 tahun. Anakku tinggal bersama ibu dan bapa mertuaku di kampung. Apabila cuti penggal, anakku akan pulang ke rumahku. Sejak melahirkan anakku ini, aku tidak dapat mengandung lagi kerana rahimku tidak subur lagi. Aku ingin menceritakan satu pengalaman hitam yang berlaku ke atas diriku sejak enam bulan yang lalu dan berterusan hingga kini. Ianya berlaku kerana kesilapanku sendiri. kira-kira enam bulan yang lalu, seperti biasa setelah pulang dari mengajar aku akan ke rumah ayahku untuk menyediakan makan malamnya kerana ayah tinggal seorang sejak ibuku meninggal dunia. Adikku pula masih belajar di universiti dan jarang pulang. Pada petang itu setelah selesai memasak, aku merasa badanku lengguh dan sakit sedikit. Sebelum pulang aku berehat dahulu di rumah ayah kerana aku bosan tinggal seorang di rumah. Suamiku selalu lewat pulang kerana sibuk dengan pekerjaannya. Dan sejak kebelakangan ini juga aku jarang di setubuhinya. Walaupun umurku sudah 30 tahun, nafsu seksku masih mengebu-gebu dan setiap kali aku meminta di setubuhi suamiku selalu berkata yang dia letih. Seingat aku sudah hampir dua bulan aku tidak merasa nikmat bersetubuh.
“Eh Sal, termenung je. Ayah tengok kau semacam je, tak bermaya dan muka kau pucat sikit. Kenapa, kau tak sihat ke?” Tanya ayah mengejutkan aku dari lamunan.
“Ye la ayah, Sal rasa tak sedap badan. Rasa letih dan badan ni sakit-sakit.” Jawabku.
“Kasihan ayah tengok kau, penat mengajar balik siapkan makan malam ayah pula. Kalau kau penat tak payah la susah-susah, ayah boleh makan kat kedai depan tu.” Ayah berkata.
“Takpe la ayah, Sal tak kisah lagipun makan kat kedai tu bukan sedap sangat. Inikan sudah menjadi tanggungjawab Sal, siapa lagi nak menjaga ayah kalau bukan Sal.” Jawabku.
“Baik anak ayah ni, tak sia-sia ayah ada anak perempuan macam Sal ni. Kalau kau mahu mari sini, biar ayah urutkan badan kau.” Kata ayah lagi.
“Tak susahkan ayah ke?” Tanyaku.
“Takde la, bukanya susah sangat. Kau dah banyak tolong ayah dan tak salahkan jika ayah tolong kau. Kau pun bukanya orang lain, anak ayah juga.” Jawab ayah.
“Kalau ayah tak kisah boleh juga.” Kataku sambil menghampiri ayah.Ayah mengarahkan aku berbaring meniarap di atas carpet di ruang tamu. Ketika itu aku masih lengkap berpakaian baju kebarung kerana aku tidak menukar baju sejak pulang dari sekolah tadi. Ayah mula menguru belakangku, dari bahu hingga ke pinggang. Sekali-sekala urutan ayah hampi ke punggung pejalku. Aku merasa sedikit lega dengan urutan ayah, lama-kelamaam perasaan itu bertukar menjadi nikmat. Urutan lembut ayah membuatkan nafsuku mula terangsang kerana sejak akhir-akhir ini nafsuku cepat terangsang. Mungkin kerana aku sudah lama tidak di setubuhi suamiku yang selalu sibuk. Aku mula khayal dan merasa nikmat dengan urutan ayah.
“Sekarang kau baring terlentang pula, biar ayah urut kat depan pula.” Ayah mengejutkan aku dari khayan berahiku. Setelah berbaring ayah mula mengurut bahuku, aku merasa ghairah kembali apabila urutan lembut ayak di bahuku. Aku memejamkan mata menikmati urutan ayah yang merangsangkan nafsuku itu. Lama-kelamaan urutan ayah turun ke leher dan ke dadaku. Ketika tangan ayah berada di dada dan hampir menyentuh buah dadaku yang masih tertutup itu, getaran nafsuku bertambah kuat. Ayah mengurut di sekitar buah dadaku dengan agak lama, aku merasakan tangan ayah mula bermain-main di butang baju kebarungku.Aku tidak berdaya berbuat apa-apa melainkan berasa amat ghairah dan memerlukan belaian lelaki ketika itu. Kedua-dua buah dadaku terasa amat tegang di bawah coliku. Putingku terasa menonjol dan cipapku merasa hangat dan mula berair.
“Sal, biar ayah buka baju kau sikit agar senang ayah urutkan.” Ayah berkata sambil membuka butang baju kebarungku hingga ke perutku. Aku tidak dapat melakukan apa-apa lagi kerana belum sempat aku menjawab, bahagian dadaku sudah terdedah, nasib baik coliku masih ada. Ayah mengurut lagi, kali ini urutan ayah bertukar menjadi usapan di dadaku membuatkan nasfuku bertambah kuat. Nafasku mula tidak teratur dan tanpa sedar aku mengeluh perlahan.
“Susah la Sal, buka terus la baju ni.” Ayah menolak sedikit tubuhku dancuba menanggalkan baju kebarungku.
“Ayah, tak nak la. Sal malu la.” Jawabku.
“Ala… apa nak di malukan. Inikan ayah, bukannya ada orang lain.” Ayah terus membuka bajuku dan akhirnya bajuku itu berjaya di buka ayah. Aku memejamkan mata serapat-rapatnya kerana malu memandang ayah. Aku setengah telanjang di depan ayah, apabila ayah mula mengusap kembali dadaku, sentuhan tangan ayah di kulit dadaku membuatkan aku kembali terangsang dan membiarkan tangan ayah di dadaku.
Usapan ayah semakin menghampiri buah dadaku dan jari-jari ayah bermain di tepi coliku. Aku menjadi khayal lagi dan aku hampir mengerang kuat ketika tangan ayah mula meramas-ramas lembut buah dadaku yang terbungkus coli itu. Melihat diriku tidak membantah, tangan ayah mula masuk ke dalam coliku dan meramas-ramas buah dadaku yang terbungkus coli itu. Aku yang mula di kawal nafsu itu hanya membiarkan sahaja ayah mengusap buah dadaku kerana usapan itu sudah lama aku inginkan. Di dalam coli itu tangan ayah memicit dan mengelus puting buah dadaku. Ayah membuka pengait coliku dan melemparkan coliku ke lantai dan terpampanglah buah dadaku yang putih dan masih pejal itu di depan ayah.
“Apa yang ayah lakukan ni?”. Tanyaku malu dan menutup buah dadaku dengan ke dua tanganku sambil mengatur nafasnya yang terasa sesak menahan gejolak nafsu.
“Oo.. Ini adalah urutannya, tak usah la kau malu-malu.” Jawab ayah sambil meleraikan tanganku dari menutupi buah dadaku. Aku tidak dapat menghalang lagi apabila ayah meramas buah dadaku berulang-ulang sehingga aku merasa tidak kuat menahan nafsuku.Lama ayah mengusap dan meramas buah dadaku dan ayah beralih ke bahagian kakiku lalu mengurut kakiku pula. Urutan yang berupa usapan itu semakin lama semakin ke atas. Pehaku di usapnya lalu tangan ayah kecelah pahaku dan hampir menyentuh cipapku yang sudah berair itu. Kali ini aku pasrah kerana aku tidak mampu lagi melawan nafsuku. Ayah mula mengusap cipap tembamku dari luar seluar dalamku yang sudah basah itu. Aku tidak sedar bila ayah membuka kain kebarungku. Aku hanya sedar apabila seluar dalamku ditarik ke kaki dan dilucutkan oleh ayah. Aku sudah terlambat dan tidak dapat menghalang lagi kerana aku kini terbaring tanpa sehelai pakaian. Cipapku terdedah tanpa ditutupi seurat benang. Aku kini betul-betul di kawal nafsu dan aku perlu di puaskan. Di saat ini aku tidak peduli lagi, biar pun ayah aku rela. Cipapku yang berbulu halus itu diusap-usap ayah, bibir cipapku diraba-raba dan kelentitku dibelai-belai lembut. Ghairahku memuncak, lubang cipapku mengemut dan ciaran lendir hangat keluar lagi membasahai permukaan cipapku. Badanku mengigil apabila merasa cipapku di jilat ayah. Aku menekan-nekan kepala ayah dengan agak kuat supaya jilatannya masuk lebih dalam lagi. Aku mengerang sambil membuka mataku yang lama terpejam.
Ayah bangun dan melepaskan kain pelikat yang dipakainya. Ayah kini telanjang bulat di depanku, aku sedikit terperanjat serta malu apabila melihat batang ayah, berbeza dari batang suamiku kerana batang ayah lebih besar dan panjang. Ayah menghampiriku dan menguak kedua pahaku hingga aku terkangkang. Ayah berlutut di celah pahaku dengan batangnya terpacak keras mula mendekati cipapku. Waktu itu nafsuku telah berada dipuncak setelah melihat batang besar ayah. Batang ayah mula menyentuh bibir cipapku. Ayah menggeselkan kepala batangnya ke bibir cipapku dan ditekan masuk perlahan-lahan ke dalam cipapku.
“Arrrghhh… apa ayah buat ni…” Ayah hanya diam dan terus menekan lagi batangnya masuk ke dalam cipapku. Aku merasa cipapku penuh serta sedikit sakit dan akhirnya seluruh batang ayah berada di dalam cipapku. Aku mengerang nikmat menerima batang besar ayah dan aku merasa cipapku penuh. Aku juga merasa sedikit senak di dalam, batang besar panjang itu benar-benar mengisi rongga cipapku. Sendat dan padat aku rasakan, aku benar-benar menikmatinya kerana batang suamiku tidak sebesar dan sepanjang ini. Akhirnya aku pasrah, ayah mula menggerakkan batangnya keluar masuk dan ayah merapatkan badannya ke dadaku. Buah dadaku di belai manja dan dihisap oleh bibir lebam ayah. Aku kegelian dan mengeliat sambil mengerang kesedapan.“Ohh.. Ayah.. Arghh.. Sedapnyaa… Laju lagi ayah, tekan dalam-dalam. Ahh.. Nikmatnya.” Tanpa sedar aku merenggek. Belum pernah aku merasa sebegini nikmat, batang ayah yang besar dan panjang benar-benar nikmat. Ayah melajukan gerakannya, kerana kenikmatan itu aku mula mencapai klimaks, tubuhku kejang dan aku mengerang agak kuat.
“Cipap kau sungguh sedap Sal. Masih sempit dan kemutan cipap kau betul-betul hebat. ” Puji ayah. Aku tersenyum bangga kerana ayah memujiku, walaupun sudah beranak, cipapku masih hebat.
“Sal, sekarang kau meniarap pula” Minta ayah. Aku pun terus meniarap dan ayah mula meramas daging punggungku yang masih pejal dan berisi itu. Ayah menjilat lubang duburku, lubang duburku terkemut-kemut menahan kesedapan jilatan ayah. Kemudian ayah menarik bahagian pinggangku keatas menyuruh aku menonggeng dalam keadaan meniarap.
“Angkat sikit punggung kau” Minta ayah lagi. Aku menurut kemahuan ayah, sekarang aku meniarap dengan muka dan dada di atas carpet manakala punggungku terangkat ke atas.
Ayah menolak kedua-dua kakiku agar berjauhan dan mula melumurkan cecair dari cipapku di bibir duburku. Ayah menyucuk lubang duburku dengan jarinya.
“Buat apa ni ayah”. Tanyaku.
“Jangan kemut… biarkan sahaja…” Ayah berkata. Jari ayah yang licin dengan cairan cipapku mula masuk dan di tekan ayah sehingga ke pangkal jarinya terbenam di dalam duburku. Ayah menggerakkan jarinya keluar masuk lubang duburku beberapa kali. Ayah berdiri dibelakangku dan menekan batangnya ke lubang duburku.
“Arrgghh” Aku menjerit kesakitan sambil mengangkat kepala dan dadaku ke atas.
“Jangan kemut… teran sikit…” Arah ayah yang sedang merenggangkan daging punggungku. Setelah aku meneran sedikit, hampir separuh batang ayah terbenam ke dalam duburku. Ayah menariknya keluar batangnya semula dan memasukkan kembali sehingga seluruh batangnya masuk kedalam rongga duburku. Ayah mula mengerakkan batangnya menujah duburku dan beberapa kali tujahan di lakukan ayah, aku mula merasa kesedapanya sambil mengerang kenikmatan. Ayah mula melakukan pergerakan tujahan batangnya dengan laju. Sebelah tangan memegang pinggang dan sebelah lagi menarik rambutku ke belakang.Aku mengikut gerakan tujahan ayah sambil mengayak-ayakkan punggungku ke kiri dan ke kanan. Aku memainkan kelentitku dengan jariku sendiri dan ayah merapatkan badannya memeluk aku dari belakang. Tiba-tiba ayah mengerang dan tubuhnya mengejang. Aku merasa ada sesuatu cecair yang panas mengalir dalam rongga duburku. Ayah memancut air maninya dengan laju dan agak banyak ke dalam duburku. Aku terus mengemut-ngemut batang ayah dan aku juga mencapai klimaks bersama ayah. Aku tertiarap di atas carpet dan ayah mencabut batangnya lalu melumurkan cairan yang melekat pada batangnya di atas punggungku. Aku masih lagi tertiarap, aku merasakan bibir duburku sudah longgar. Setelah itu aku bangun dan mencapai pakaianku yang bersepah satu persatu. Selepas itu aku bangun dan mengenakan pakaian untuk pulang. Ayah masih terbaring dan sebelum aku keluar, ayah mengucapkan terima kasih kepadaku kerana merelakan diri untuk di setubuhinya setelah sekian lamadia tidak merasanya. Aku hanya diam dan keluar untuk pulang dan aku merasa menyesal namun begitu aku merasa sangat puas. Keesokkan harinya seperti biasa setelah pulang dari mengajar, aku ke rumah ayah. Ketika aku sampai, aku melihat ayah sedang menonton tv sambil menghisap rokok. Ayah hanya memakai kain pelikatnya yang terselak hingga ke paras peha.
“Baru pulang Sal, kalau penat rehat la dulu…” Sapa ayah bersikap seperti biasa seolah-olah tiada apa yang berlaku.
“Takpe la ayah, Sal ke dapur dulu ya.” Kataku dengan perasaan malu kerana kejadian semalam. Aku membuka tudung dan terus ke dapur untuk menyediakan makan malam untuk ayah.
“Sal, kau ni rajin la… macam ibu kau dulu. Kau pun masih cantik dan bertubuh menarik, sama macam arwah ibu kau.” Aku di kejutkan dengan sapaan ayah di belakangku. Aku tidak sedar bila ayah datang ke dapur dan aku bertambah terkejut apabila tiba-tiba ayah memelukku dari belakang. Pelukkan ayah rapat ke tubuhku dan tangannya mula mengusap-ngusap perutku di sebalik baju kurung yang aku pakai.
“Eh ayah, apa ni… jangan la macam ni, tak elok.” Kataku dan cuba melepaskan diri dari pelukkan ayah. Namun ayah memelukku dengan kemas membuatkan aku tidak dapat bergerak.
“Ala Sal… tak payah la nak malu-malu lagi dengan ayah. Kitakan dah…” Kata ayah tanpa meneruskan kata-katanya.
“Jangan la ayah, Sal tak suka macam ni. Sal tak nak kejadian semalam berulang lagi.” Jawabku.Ayah tidak mengedahkan kata-kataku, tangan ayah mula ke dadaku dan meramas lembut buah dadaku. Tanganya yang satu lagi turun ke celah kangkangku dan mengusap-ngusap cipapku. Aku cuba meronta namun pergerakkanku tidak kuat kerana pelukkan ayah begitu kemas.
“Ayah, jangan la buat Sal macam ni… tolong la ayah.” Aku merayu.
“Kenapa Sal, kau tak suka ke? semalam kau tak marah. Ayah asyik teringgatkan kejadian semalam dan ayah tak dapat tahan melihat tubuh gebu kau. Tubuh bogel kau asyik terbayang di mata ayah.” Jawab ayah membuatkan aku menjadi tersangat malu. Aku tidak dapat mengelak lagi, jika aku melawan pun ayah tetap tidak melepaskan aku. Aku terpaksa merelakan perbuatanya kerana aku tidak kuat untuk melawan nafsu ayah dan juga nafsuku yang mula terangsang akibat ramasan ayah di buah dadaku serta usapan tangannya di cipapku. Melihat diriku mula mengalah dan tidak melawan lagi, ayah dengan rakus menggomol tubuhku. Ayah meyingkap kainku ke atas dan menarik seluar dalamku ke bawah, ke paras lututku. Ayah menolak tubuhku sedikit menonggeng, aku menahan tangganku pada meja makan dan ayah duduk mencangkung mengadap punggung gebuku yang lebar serta sedikit tonggek itu.
Kemudian aku merasa punggungku di cium dan di jilat ayah. Jilatan lidah ayah terus ke lurah punggungku. Ayah menguak daging punggungku dan ayah mula menjilat lubang duburku hingga ke bibir cipapku. Di cipapku, lidah ayah menusuk ke dalam dan keletikku di jilatnya. Aku mengerakkan punggungku ke kiri dan ke kanan menahan kegelian dan kenikmatan jilatan ayah. Ayah tidak menunggu lama, ayah bangun lalu menanggalkan kain pelikatnya. Ayah menghalakan batangya yang keras itu ke bibir cipapku dan dengan sekali tekan, batang ayah berjaya masuk ke dalam cipapku.
“Uurrrggghhh…” Aku mengerang ke nikmatan ketika ayah menekan batangnya masuk hingga ke pangkal. Ayah mula mengerakkan batangnya menujah-nujah cipapku dari belakang. Aku yang kini bertambah ghairah mula mengerakkan punggungku ke belakang agar batang besar dan panjang itu masuk lebih dalam ke dalam cipapku. Sambil menujah cipapku, tangan ayah masuk ke dalam bajuku lalu menolak coliku ke atas dan terus meramas-ramas buah dadaku dengan agak kuat. Kali ini ayah menyetubuhiku dengan agak ganas sedikit. Perbuatan ayah itu juga membuatkan aku merasa kenikmatan yang agak berlainnan kerana selama ini suamiku menyetubuhiku dengan lembut. Agak lama juga ayah melakukan tujahannya menbuatkan dua kali aku mencapai klimaks. Ketika batang ayah menujah cipapku, ayah memasukkan jarinya ke dalam duburku dengan bantuan cairan cipapku.Ayah mengerakkan jarinya ke luar masuk ke dalam duburku bersama tujahan batangnya di dalam cipapku. Aku merasa sungguh nikmat dengan perbuatan ayah itu. Kemudian ayah menarik batangnya keluar dan batangnya itu di gesel serta di tekan-tekan ke bibir duburku. Aku tahu ayah mahu memasukkan batangnya ke dalam duburku. Aku meneran sedikit agar lubang duburku dapat menerima batang ayah. Ayah menekan batangnya masuk perlahan-lahan dan kali ini aku tidak merasa terlalu sakit. Ayah menekan batangnya masuk sehingga rapat ke pangkal batangnya. Ayah mula mengerakkan batangnya perlahan-lahan dan lama kelamaan tujahan batang ayah meningkat laju.
“Emmmm…ohhh… aahhhh…” Aku yang mula merasa kenikmatan dari lubang duburku mengerang kenikmatan bersama-sama tujahan batang ayah. Tujahan ayah bertambah kuat dan laju, duburku mengemut kuat batang ayah. Tubuh ayah mula kejang, ayah menekan batangnya masuk dalam-dalam dengan kuat. Aku merasa di dalam duburku ada semburan hangat membasahi rongga duburku. Agak lama ayah membiarkan batangnya di dalam duburku sambil memeluk dan meniarap di belakangku.
“Terima kasih Sal, kau memang anak ayah yang baik.” Kata ayah ketika menarik batangnya keluar. Aku hanya terdiam kerana aku tidak tahu apakah yang harus ku ucapkan.Ayah memakai kain pelikatnya dan terus ke ruang tamu meninggalkan aku yang masih tertonggeng meniarap di atas meja makan. Aku bangun lalu mengenakan pakaianku dan aku berehat seketika sebelum menyiapkan makan malam ayah. Sebelum pulang, aku bersalam dengan ayah dan ketika aku berjalan keluar, ayah sempat menepuk punggungku sambil mengucapkan terima kasih sekali lagi. Aku hanya tertunduk malu dan sejak hari itu boleh dikatakan setiap hari aku disetubuhi ayah. Kini aku tidak lagi dahagakan seks kerana aku sentiasa di puaskan ayah. Pada suatu hari, seperti biasa apabila aku selesai menyediakan makan malam ayah, ayah akan menyetubuhiku dahulu sebelum aku pulang. Apabila selesai di setubuhi ayah, aku mengenakan kembali pakaianku untuk bersiap pulang. Ketika aku keluar dari rumah ayah, aku terkejut apabila melihat adikku berada di berandar rumah. Aku menjadi takut kerana aku takut adikku tahu perbuatanku dengan ayah.
“Eh Zam, bila sampai?” Tanyaku sedikit tergugup.
“Hah kak, baru je sampai.” Jawab adikku melegakan sedikit diriku. Tetapi adikku memandangku agak berlainan. Pandanganya merisaukan aku, aku cepat-cepat meminta diri dan terus pulang.Sejak adikku pulang, aku tidak dapat lagi bersetubuh denan ayah namun aku lega kerana adikku tidak mengesaki perbuatan sumbangku. Pada suatu petang, setelah selesai menyediakan makan malam ayah dan adikku, aku mengajak adikku ke pekan untuk menemaniku kerana aku ingin membeli sedikit barang dapur rumahku. Suamiku telah ke luar negeri selama seminggu atas urusan kerjanya.
Pada malamnya, aku bersama adikku ke pekan dan aku membeli barang-barang yang perlu. Sampai di rumah, adikku menolongku mengangkat barang-barang yang aku beli tadi ke dapurku. Setelah selesai, aku mengajaknya minum dahulu sebelum pulang. Ketika adikku minum di ruang tamu, aku ke dapur mengemas barang-barang yang di beli tadi. Ketika mengemas, aku merasa tidak selesa dengan memakai baju kurung. Aku masuk ke bilik untuk menukar pakaianku dan semasa aku melucutkan bajuku, ketika itu baju kurungku di kepala dan tiba- tiba pinggangku dipeluk adikku. Berderau darahku dan baju kurungku itu pula masih tersangkut di kepalaku. Dalam keadaan terperangkap itu tangan adikku menjalar ke bahagian dada dan melekap di buah dadaku yang masih bersalut coli itu lalu di ramasnya beberapa kali sebelum cangkuk coliku dibukanya.
Baju kurungku yang tersangkut di kepalaku juga di tanggalkan adikku lalu di campakkan ke lantai.
“Zam, apa kau buat ni…?” Aku memarahi adikku.
“Ala kak, takkan tak boleh kot.. ayah boleh… Zam tahu la kak apa yang akak buat dengan ayah hari tu…” Jawab adikku sambil meramas-ramas buah dadaku.
“Apa kau cakap ni…” Kataku yang mula ketakutan. Aku meronta dan berjaya melepaskan diri lalu mengambil bajuku di lantai. Aku menutup bahagian dadaku yang terdedah dengan baju kurungku itu.
“Tak usah nak sorokkan lagi, Zam dah tengok aksi akak dengan ayah…” Adikku berkata lagi.
“Apa yang kau maksudkan…?” Tanyaku berpura-pura tidak tahu.
“Kalau akak tak bagi apa yang ayah dapat, Zam akan tunjukkan aksi akak dengan ayah ni kat abang Adi…” Adikku menjawap sambil mengeluarkan handphonenya dan menunjukan aksiku bersetubuh dengan ayah yang di rakamnya padaku. Aku menjadi bertambat takut dan terdiam kerana adikku tahu perbuatanku dengan ayah.“Akak fikirla mana yang baik, nak bagi apa yang Zam mahu atau Zam akan tunjukkan video ni kat abang Adi.” Kata-kata adikku membuatkan aku tidak tentu arah. Jika suamiku tahu, mati la aku. Mesti aku di ceraikan dan aku juga akan mendapat malu.
“Apa yang kau mahukan dari akak…?” Tanyaku dan aku hampir menanggis.
“Zam juga nak merasa apa yang ayah dapat. Takkan akak tak faham lagi kot….” Jawab adikku dengan senyuman gatalnya.
“Tolong la dik… jangan buat akak macam ni. Akakkan kakak kandung kau…” Aku merayu dengan suara terketar-ketar.
“Tak kisah la… Zam pun dah lama geramkan tubuh gebu akak ni.” Kata adikku lalu menghampiriku. Adikku menarik baju kurungku yang menutupi dadaku perlahan-lahan. Aku terpaksa membiarkannya menarik bajuku itu, bajuku itu di campakkan kembali di lantai dan terdedahlah bahagian atas tubuhku di depanya. Melihat diriku tidak membantah, adikku mula memegang buah dadaku yang masih pejal itu lalu di ramas-ramasnya dan menggentel-gentel puting buah dadaku. Sesekali ditarik-tariknya puting buah dadaku dan ditekannya ke dalam.Perbuatan adikku itu membuatkan aku terangsang, aku merasa basah di dalam seluar dalamku. Ramasan tangan adikku di buah dadaku yang mula tegang itu membuatkan aku mula merasa kenikmatan ramasannya.
“Tegang buah dada akak ni…” Adikku berkata sambil terus meramas-ramas buah dadaku. Perlahan-lahan ditolaknya badanku ke depan cermin almari bajuku. Dengan jelas aku melihat di dalam cermin itu tangan adikku mengerjakan buah dadaku. Tak lama kemudian pengait kain yang aku pakai di bukanya lalu mengelongsorlah kainku itu ke bawah. Aku kini hanya berseluar dalam sahaja dan di dalam cermin itu, aku dapat melihat tangan adikku menjalar ke dalam seluar dalamku.
“Ahhhh…” Keluar satu keluhan dari mulutku apabila merasa kelentitku disentuh jari adikku.
“Besarnya kelentit akak ni…” Bisik adikku di telingaku. Adikku meraba seluruh daerah cipapku, dikuaknya bibir cipapku dan di masukkan jarinya ke dalam cipapku. Jarinya mula di sorong masuk dan di tarikkan jarinya berulang kali, lidahnya menjalar turun di belakang leherku. Geli dan nikmat aku rasakan, adikku mula duduk mencangkung di belakangku. Seluar dalamku ditariknya turun, kedua-dua bongkah punggungku digigit dan di jilat adikku perlahan-lahan. Aku bertambah terangsang dan mula menikmati ciuman dan jilatan adikku.Adikku memusingkan tubuhku membuatkan mukanya mengadap cipapku, terpampanglah cipap di depannya. Adikku mula menjilat cipapku dan tanpa sedar aku menarik kepalanya agar melekap di cipapku. Aku dibaringkan ke katil, kedua pehaku di kangkangnya. Aku memejamkan mataku kerana malu, lidah adikku menjalar ke cipapku. Rupanya adikku ini berpengalaman dalam soal memuaskan nafsu wanita, dia mungkin pernah melakukan dengan perempuan lain. Adikku mejilat-jilat kelentitku, aku mengerang kenikmatan. Aku kepit kepala adikku dengan kakiku dan aku mula mencapai klimaks. Tubuhku menggigil dan mengejang agak lama. Adikku merangkak naik ke atas lalu mencium bibirku, lidahnya mengerayang di dalam mulutku dan lidahku juga di sedutnya. Ciuman adikku turun ke dadaku dan dihisapnya ke dua buah dadaku. Puting buah dadaku digigitnya perlahan dan di sedutnya dalam-dala. Bengkak dan tegang buah dadaku ketika itu. Adikku bangun lalu menanggalkan seluruh pakaiannya dan duduk di depan mukaku. Batangnya berada dia depan mataku. Besar juga batang adikku, hampir sama besar dengan batang ayahku. Berdenyut denyut kepala batangnya ketika itu. Disuakan batangnya ke mulutku lalu di geselkan di mulutku, apabila mulutku sedikit terbuka, batangnya terus ditolak masuk. Aku mula mengulum batang adikku dan kepala batangnya aku jilat.
Adikku menolak tubuhku agar aku baring semula, dia terus duduk di celah kangkangku. Adikku mengangkat kedua-dua kakiku ke atas dan dia menggesel-gesel batangnya di kelentikku sambil memandangku. Perlahan-lahan adikku menekan batangnya masuk ke lubang cipapku aku menyambutnya dengan erangan kenikmatan. Adikku menekan batangnya masuk sehingga ke pangkal batangnya. Adikku memegang kedua-dua belah kakiku dan dia mula sorong tarik batangnya keluar masuk ke dalam cipapku. Aku mengerang kenikmatan menikmati tujahan batang adikku sambil memaut lehernya membuaykan tubuhku terangkat dari katil. Agak lama juga adikku menujah batangnya dalam cipapku, tujahannya bertambah laju dan kuat. Adikku menekan batangnya masuk ke dalam cipapku dengan kuat dan batangnya terbenam di dalam cipapku sehingga ke pangkal rahimku. Tiba-tiba adikku mendengus dan tubuhnya kejang.
“Akakkk, Zam nak pancut niiiii… aahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…” Adikku menjerit dan ketika itu aku merasa ada semburan hangat yang agak banyak memancut-mancut di dalam cipapku. Adikku memancutkan air mani di dalam cipapku sehingga aku merasa rongga cipapku penuh. Nasib baik aku tidak dapat mengandung lagi, jika tidak pasti aku akan mengandungkan anak dari adikku sendiri.Adikku jatuh terbaring di sebelahku, nafasnya kuat kemengahan. Beberapa minit kemudian, adikku bangun dan memakai pakaiannya kembali.
“Terima kasih kak, cipap akak sungguh sedap dan nikmat.” Kata adikku sambil tersenyum.
“Zam, akak nak kau padamkan rakaman itu sekarang. Kau dah janjikan.” Mintaku.
“Akak jangan risau, Zam akan kotakan janji Zam tadi. Lain kali Zam nak rasa lagi cipap akak yang tembam ni.” Katanya sambil menepuk cipapku dan dia mengeluarkan handphonenya lalu memadam rakaman yang di rakamnya.
“Akak harap Zam tak bocorkan rahsia ni kat sesiapa terutamanya abang Adi kau.” Kataku lagi.
“Akak tak perlu risau, Zam akan rahsiakannya janji lain kali akak sanggup serahkan lagi tubuh akak ni pada Zam.” Kata adikku sambil bangun dan keluar dari bilikku dan terus pulang. Malam itu aku tidur nyeyak dengan kepuasan kerana sudah beberapa hari aku tidak disetubuhi ayah sejak adikku pulang. Sudah tiga hari aku tidak dapat menikmati persetubuhan kerana ayah dan adikku tidak ada masa yang sesuai.Mereka berdua selalu bersama, namun aku tahu mereka menginginkan tubuhku dari pandangan mereka. Aku pulang ke rumah dengan merasa sedikt kekosongan kerana nafsuku tidak dapat di penuhi. Malamnya aku menonton tv untuk mengisi kebosananku, esok suamiku baru pulang dari luar negeri. Sedang aku menonton, tiba-tiba aku merasa ghairah dan aku cuba menah perasaan itu tetapi aksi-aksi persetubuhanku bersama ayah serta adikku terbayang-bayang di kepalaku. Aku tidak dapat menahan lagi, aku menanggalkan baju serta coliku serta aku selakkan kain batik yang aku pakai ke atas. Aku mula membelai cipap dan biji kelentikku membuatkan cipapku mula basah. Aku masukkan jari ke dalam cipapku dan mula menyorong dan menarik jariku itu. Rodokan jariku semakin cepat, tiba-tiba bahu aku disentuh orang. Terkejut aku kerana ketika itu pahaku sedang terkangkang luas, jariku masih terbenam di dalam cipapku dan sebelah lagi tanganku sedang meramas buah dadaku serta kain sarungku yang terselak hingga ke pinggangku. Aku melihat adikku yang sudah menanggalkan seluarnya berada disebelahku. Aku merasa lega kerana orang yang berada di sebelahku adalah adikku.
“Zam ni, buat akak terperanjat dan takut aje. Macam mana Zam masuk…?” Tanyaku sambil memegang batangnya yang di halakan ke mukaku.
“Dah pintu rumah akak tak kunci, Zam masuk la… akak ni cuai betul, nasib baik Zam yang masuk, kalau orang lain masuk dan melihat akak macam ni… habis la akak.” Jawabnya sambil merapatkan batangnya ke mulutku. Aku terus memasukkan batang adikku ke dalam mulutku dan tangannya mula membelai cipap dan buah dadaku membuatkan aku tidak dapat menahan lagi gelora nafsuku.
“Zam, akak nak sekarang, akak dah tak tahan lagi ni…” Aku merayu dan menarik adikku untuk naik menindihi tubuhku. Tanpa membuang masa, adikku terus menujahkan batangnya ke dalam cipapku yang sudah becak itu. Beberapa minit kemudian aku mula klimaks dan adikku terus menujah cipapku dengan gagah dan semakin laju. Adikku mengubah kedudukanku menjadi menonggeng, dia mula menujah cipapku dari belakang dan setiap kali tujahannya tetap membawa nikmat kepadaku. Adikku mempercepatkan lagi hayunan dan tujahannya. Seluruh tubuhku bergegar dan buah dadaku bergoyang-goyang.
Aku mengerang nikmat dan adikku memeluk tubuhku rapat sambil menekan kuat batangnya masuk ke dalam cipapku lalu dia pun memancutkan air maninya yang hangat di dalam cipapku. Aku juga turut klimaks, cipapku mengemut batangnya dan seluruh anggota tubuhku mengejang. Beberapa minit kemudian adikku mencabut batangnya, air maninya yang banyak bertakung di dalam cipapku mula membuak keluar meleleh ke atas carpet. Nafasku turun naik, sesak dan rasa tak bermaya manakala adikku terlentang disebelahku sambil tangannya membelai buah dadaku.
“Boleh tahan juga akak nie… Zam dah lama inginkan tubuh akak…”. Katanya. Aku Cuma terdiam kepenatan, perlahan-lahan aku bangun dan aku melihat batang adikku yang mula layu tetapi masih lagi besar. Aku mengurutnya beberapa kali sebelum adikku bangun untuk mengenakan pakaiannya. Aku mencapai kain sarungku dan berkemban lalu aku menghantar adikku ke pintu rumahku. Setelah adikku keluar, aku menutup pintu dan ketika aku berjalan untuk ke bilik air, tiba-tiba pintu rumahku diketuk. Aku ingatkan adikku datang kembali dan aku berlari ke pintu lalu membukanya.“Eh Ayah… ada apa datang malam-malam ni, jemput la masuk…” Pelawaku dan ayah terus masuk lalu mengunci pintu.
“Ayah rindu kat kau la Sal… sebenarnya ayah sudah lama sampai…”. Kata-kata ayah mengejutkanku, ada kemungkinan ayah mendengar erangganku tadi bersama adikku.
“Habis ayah kat mana tadi…?” Tanyaku sedikit cemas.
“Ada kat luar tu… tunggu Sal selesai dengan Zam…” Mukaku merah padam apabila mendengarkan kata-kata ayah.
“His… apa ayah cakap ni…” Jawabku untuk menenangkan keadaan sambil berjalan ke dapur untuk menyediakan air minuman. Selang beberapa minit, ayah berada di belakangku dan ketika itu ayah sudah pun bertelanjang bulat dengan batangnya keras terpacak.
“Eh…! Ayah ni tak malu la…” Kataku sambil memandang ke arah batang besar ayah yang membengkok ke atas itu.
“Ayah pun nak juga macam Zam dapat tadi…! dah beberapa hari ayah tak menikmati tubuh Sal…” Kata ayah membuatkan aku menjadi malu kerana ayah sudah tahu apa yang aku dan adikku lakukan tadi.Tangan ayah mula memburaikan kain batik yang aku pakai lalu memeluk erat tubuhku ke tubuhnya. Sambil berdiri ayah membuka kangkangku lalu meraba cipapku dan jarinya mula di masukkan ke dalam cipapku yang masih lagi berair dan di pahaku ada lelehan air mani adikku.
“Ni kan dah sah buktinya kerja adik kau tu kan…!” Kata ayah membuat aku bertambah malu.
“Baiklah ayah… Sal mengaku, Sal terpaksa sebab Zam dah tahu apa yang Sal dan ayah buat. Dia ugut kalau Sal tak serahkan tubuh Sal, dia akan bagitahu abang Din.” Jawabku.
“Takpe la, ayah tak kisah… lagi pun bukannya orang lain… adik kau juga. Janji dia tak bocorkan rahsia tu sudah…” Kata ayah sambil menujah cipapku dengan jarinya dan tanganya sebelah lagi meramas-ramas buah dadaku.
“Ayah… biar Sal basuh dulu sebab cipap Sal berair sangat nie” Kataku.
“Biarkan Sal… ayah suka cipap yang baru lepas kena tujah…” Jawab ayah sambil memusingkan badanku ke meja makan. Ayah menonggengkanku lalu memasukkan batangnya yang tegang itu ke dalam cipapku dari belakang.
Aku mengeluh dan mengerang nikmat sambil mengemut sekuat mungkin, buah dadaku yang bergoyang-goyang itu diramas-ramas ayah. Aku memejamkan mata menghayati tujahan yang aku terima. Ayah mempercepatkan hayunannya, tanganku mengentel biji kelentikku agar bertambah nikmat dan aku cepat klimaks. Henjutan ayah semakin laju dan aku kian hampir.
“Ahhhhhh” Keluh ayah dan aku sambut dengan rengekkanku. Ayah memancutkan air maninya ke dalam cipapku, panas rasanya bercampur dengan air mani adikku. Setelah selesai, ayah keluar dan terus pulang meninggalkan aku yang terkangkang kepuasan kerana malam itu dua kali aku di puaskan. Sejak hari itu, aku di gilir-gilir di setubuhi ayah dan adikku ketika ada masa yang sesuai. Sehinggalah cuti penggal sekolah, aku tidak dapat menikmati lagi persetubuhan ayah dan adikku kerana anakku yang tinggal di kampung mertuaku pulang. Sudah seminggu aku tidak dapat memuaskan nafsuku dengan ayah atau adikku kerana anakku sentiasa berada disisiku. Anakku tidak mahu berengang denganku kerana dia terlalu rindukan aku. Tak kira dimana aku berada, dia pasti akan mengikutnya, jika aku ke rumah ayah dia juga akan ke sana.Pagi itu aku bangun agak lewat, aku dengan malas bangun lalu mengikat tuala ke tubuhku dan masuk ke bilik air untuk mandi. Di dalam bilik air aku terus mandi dan seluruh tubuhku disabun, ketika aku mencuci cipapku aku terbayang batang ayah dan adikku yang pernah menujah cipapku memang memberikan kepuasan yang tidak terhingga kepadaku. Apabila memikirkan semua itu aku mula menginginkan batang mereka. Aku mula mengusap cipapku serta mengentel kelentitku perlahan-lahan. “Emak…!!” Aku terkejut apabila mendengar suara anakku dari luar, cepat-cepat aku menarik dua batang jariku yang tenggelam di dalam cipapku.
“Err, ye… ada apa Atan…?”Tanyaku.
“Mak, Atan nak ke bandar ni…” Balasnya.
“Sekejap… emak keluar ni…” Aku mencapai tuala dan terus membalut tubuhku ,tuala yang aku pakai agak singkat, hanya menutupi sebahagaian pahaku. Buah dadaku yang besar itu menyebabkan kain tualaku menjadi terangkat sedikit dan apabila aku melangkah jelas menunjukkan bahagian atas pahaku.“Atan nak ke bandar dengan siapa…? Duit dah ada…?” Tanyaku.
“Atan pergi dengan kawan-kawan, duit yang mak bagi hari tu masih ada.” Jawab anakku sambil bersalam denganku.
“Baiklah Atan, jangan pulang lambat sangat… jaga diri baik-baik.” Pesanku.
“Ya la mak…” Anakku berkata dan keluar dari rumah. Aku memerhatikan anakku sehingga hilang dari pandanganku. Aku merasa gembira kerana anakku ke bandar, aku perlu bersiap untuk ke rumah ayah. Ketika aku hendak masuk ke bilik untuk bersiap, pintu rumahku di ketuk. Aku ke pintu dan membuka sedikit untuk melihat siapa yang datang. Rupa-rupanya ayah dan adikku, adikku menolak pintu rumahku terbuka dengan agak kuat menyebabkan aku yang berada di sebalik pintu itu terjatuh kerana di langgar pintu. Tualaku terselak menampakkan peha dan cipapku, ayah dan adikku terus masuk dan mengunci pintu. Adikku menarik tuala dari tubuhku lalu di campakkan ke lantai. Adikku memegang tubuhku lalu di dukungnya aku di dalam pelukkanya. Aku agak terkejut dengan tingkah laku adikku di depan ayah dan aku merasa sangat malu kerana tubuhku kini tiada seurat benang yang menutupinya. Tubuhku di angkat oleh adikku masuk ke dalam bilikku dan aku dicampakkan di atas katil.“Apa yang kau buat ni Zam?” Aku cuba menutup tubuhku dengan kain selimut kerana malu apabila di lihat ayah dan adikku serentak.
“Akak tak payah la nak malu lagi, Zam dan ayah tak kisah. Lagipun kami dah pernah lihat tubuh akak sebelum ni.” Jawab adikku dan ayah tersenyum memandangku.
“Jangan la macam ni Zam, ayah… Sal malu la.” Kataku. Tiada jawapan yang diterima, tubuhku kini d tolak adikku supaya aku tertentang dan kakiku dibuka lebar oleh ayah. Aku cuba meronta kerana malu, tetapi aah dan adikku tidak menghiraukan rotaanku itu. Aku merasa buah dadaku mula diramas dengan rakus oleh adikku. Ayah pula meraba-raba cipapku, di elunnya lembut lalu ayah mamasukkan jarinya ke dalam cipapku dan jarinya bermain di kelentitku.
“Ohhh..emmm” Aku mengeluh kerana mula terangsang dan aku berhenti meronta. Adikku meraba dan membelai seluruh tubuhku, ayah yang sedang mengorek cipapku menyembamkan mukanya ke cipapku yang mula basah itu. Akuh dapat merasakan lidah ayah mula meneroka lubang cipapku dan menjilat-jilat kelentitku.
“Ahhhh umm ayaaah… sedapnya…” Aku menyuakan cipapku ke muka ayah yang sedang menjilat cipapku.
Adikku masih menyonyot buah dadaku, kerana sudah terangsang aku tidak malu lagi, aku inginkan batang ayah dan adikku menujah cipapku lalu tanganku mula meraba mencari batang adikku. Aku dapat merasakan batang adikku sudah keras di dalam seluarnya. Adikku yang merasakan batangnya di sentuh oleh ku, cepat-cepat dia membuka seluar dan bajunya. Setelah batang adikku terjulur di depan mataku, aku mula memengusap batangnya beberapa kali dan menarik batang adikku itu masu ke mulutku. Adikku mengikut kehendakku dan terus menyuakan batangnya ke mulutku. Tersentuh sahaja kepala batang adikku ke bibirku, akumenjilat cecair yang mula meleleh dihujung batang adikku itu lalu aku terus mengulum batangnya. Ayah masih lagi menggomol cipapku dengan lahapnya.
“Ohhhh, uhhhh emmmm ahhhh!!!!!”Ketika itu juga aku mengerang dengan kuat bersama semburan di dalam cipapku. Ayah bangun lalu membuka seluarnya dan mengeluarkan batangnya yang sedang tegang itu. Ayah duduk di celah kangkangku dan ,enghalakan batangnya ke cipapku, dengan sekali tolak sahaja batang ayah masuk rapat ke pangkal.“Ohhhh ayaaaah” Keluhku sambil mengangkat punggung dan kedua kakiku memaut belakang ayah. Ayah terus menolak dan menarik batangnya ke dalam lubang cipapku dan tujahan ayah semakin laju. Kepalaku terangkat apabila ayah mempercepatkan lagi hayunannya. Buah dadaku bergegar mengikut hayunan batang ayah lalu di ramas-ramas adikku.
“Yaaaah….laju lagiiiii…tekannnnnn uhh uhhh uhhh emmmm” Jeritku dan aku merasa cipapku nak terpancut lagi. Sambil itu aku menghisap dan menyedup kuat batang adikku. Ayah berhenti menujah cipapku dan batangnya di tarik keluar.
“Zam, kau baring dan masukkan batang kau dari bawah. Sal, kau baring meniarap atas tubuh Zam.” Arah ayah sambil menarik tubuhku dan di tiarapkan di atas tubuh adikku yang terbaring itu. Adikku memasukkan batangnya ke dalam cipapku dan terus menujah cipapku sambi memeluk kemas tubuhku. Ayah meraba sambil meramas daging punggung yang masih pejal itu beberapa kali lalu ayah menjilat lubang duburku yang meniarap tertonggeng di atas adikku yang sedang menujah cipapku. Sambil menjilat ayah memasukkan sebatang jarinya ke dalam lubang duburku lalu di joloknya keluar dan masuk.Ayah bangun dan duduk berlutut di belakang punggungku lalu di halakan batangnya ke lubang duburku. Adikku berhenti menujah cipapku dan ayah mula menekan batangnya masuk perlahan-lahan ke dalam duburku. Aku merasa sakit sedikit tetapi ku tahanya, aku meluaskan kangkangku dan batang ayah berjaya masuk lalu di tekannya masuk hingga ke pangkal batangnya. Aku merasa lubang cipap dan duburku penuh, aku juga merasa sangat nikmat apabila dua-dua lubangku di penuhi serentak. Tak pernah aku merasa kenikmatan sebegini, ayah dan adikku mula menyorong dan menarik batang mereka. Ayah yang berada di atas belakangku bekerja keras menujah duburku. Adikku pula menikam dan menarik batangnya ke dalam cipapku. Aku memgerakkan punggungku mengikut hayunan ayah dan adikku sambil cipat dan duburku mengemut-ngemut kuat.
“Ohh.. Ayah nak pancut niii…” Ayah berkata sambil mengeluh dan tujahan batangnya di dalam duburku semakin laju dan kuat sehingga aku merasa batang ayah menucuk-nucuk di dalam duburku.
“Ummmmhh… ohhh… yaaa… ayah pancuttttt nie” Ayah menekan batangnya di dalam duburku hingga rapat kepangka batangnya dan terpancutlah air mani ayah di dalam duburku.
Adikku masih menghenjut cipapku dari bawah tanpa menghiraukan pancutan ayah. Aku merasa rongga duburku penuh dibanjiri air mani ayah, kehangatan air mani ayah di dalam duburku membuatkan aku juga mencapai klimaks sekali lagi.
“Ohhhhh emmm” Aku mengerang dan beberapa saat kemudian, ayah jatuh terlentang disisiku. Kini aku menumpukan kepada adikku yang sedang menyetubuhiku, adikku masih gagah menghayunkan batangnya.
“Hayun dikk….ohhhh .. laju lagi dik, uhhhh…” Aku mengerang sambil memeluk tubuh adikku. Punggungku di goyangkan dan cipapku mengemut kuat batang adikku yang sedang menujah laju cipapku.
“Yaa dik… emm… yaaa, laju sikit… laju lagii… aaaaahh, akak pancuuuuuuuut lagiii nieee” Erangku sambil cipapku mengemut kuat, tujahan adikku semakin laju dan juga kuat.
“Oh…! Ahh…! ” Tubuh adikku mula mengejag dan serentak dengan itu batangnya di tekan dalam-dalam dan dia melepaskan air maninya. Memancut-mancut air mani hangat adikku di dalam cipaku, banyak dan pekat.Aku bangun dan merebahkan tubuhku di sisi ayah dan adikku. Aku terbaring di tengah-tengah sambil menarik nafas panjang, puas sekali aku rasakan. Tak pernah aku merasa kepuasan sebegini. Ayah dan adikku bangun lalu mengenakan pakaian masing-masing.
“Dah nak balik ke?” Tanyaku.
“Terima kasih kak” Adikku menghampiriku dan mencium pipiku sambil meramas buah dadaku. Ayah pula menyucuk dua batang jarinya ke dalam cipapku yang melelehkan air mani adikku.
“Terima kasih Sal.” Kata ayah. Ayah dan adikku meninggalkanku yang masih terbaring kepuasan di atas katil. Aku bangun perlahan-lahan, air mani ayah dan adikku yang dipancutkan kedalam dubur dan cipapku kini meleleh ke pahaku. Dengan bertelanjang bulat aku keluar untuk mengambil tualaku yang berada di ruang tamu setelah direntapkan oleh adikku tadi. Aku mengambil tualaku di atas lantai lalu membalutnya di tubuhku. Dengan berkembangkan tuala itu, aku berjalan menuju ke bilik air untuk mandi semula. Ketika aku melalui bilik anakku, aku mendengar suara keluhan di dalamnya.Perlahan-lahan aku menolak pintu bilik anakku, aku agak terkejut apabila melihat anakku yang sedang berdiri dengan sedikit membongkok. Anakku sedang melancap batangnya yang agak besar dan panjang itu, ukuran batang anakku lebh kurang sama besar dengan batang suamiku tetapi batangnya lebih panjang sedikit. Mata anakku terpejam rapat, aku tidak menyangka batang anakku sudah menjadi begitu besar dan panjang. Aku melangkah masuk ke dalam bilik anakku memghalangnya kerana apa yang di lakukan anakku itu tidak elok untuk dirinya.
Langkahku terhenti apabila anakku mengeluh dan mengerang, segentak dengan itu air maninya menyembur keluar dengan agak banyak. Aku tidak jadi menghalang anakku kerana air maninya sudah terpancut keluar. Aku juga tidak mahu anakku melihat diriku yang dipenuhi air mani ayah dan adikku. Aku melangkah keluar lalu ke bilik air untuk mandi dan membersihkan tubuhku. Petang itu suamiku menalifon dan memberitahuku yang dia tidak dapat pulang malam ini kerana dia akan ke Kuala Lumpur atas urusan kerjanya, esok petang barulah dia akan pulang. Semasa makan malam, anakku memandangku agak berlainan, dia memandang tubuhku dari atas hingga ke kakiku. Selesai makan, aku dan anakku ke ruang tamu dan menonton tv. Anakku duduk di sebelahku sambil memelukku.“Tadi Atan tak ke bandar ke…? Cepat pulang…” Tanyaku sambil membelai kepala anak tunggalku itu.
“Tak jadi pergi, kawan Atan ada hal. Lain kali kot…” Anakku menjawab sambil memeluk erat tubuhku.
“Dah lama ke Atan pulang tadi..?” Tanyaku mula risau, aku takut anakku nampak apa yang berlaku tadi.
“Tadi Atan lepak kat kedai dulu, lepas tu baru la Atan pulang. Kenapa mak…?” Perasaanku lega sedikit apabila mendengar kata-kata anakku itu.
“Tak de apa-apa la Atan, mak tanya je.” Aku menjawab dan tanganku masih lagi membelai rambut anakku. Tangan anakku memaut pinggangku dan tanganya mengelus lembut perutku. Aku merasa tubuhku masih penat akibat persetubuhan aku dengan ayah dan adikku siang tadi.
“Atan, mak nak tidur dulu la ya. Mak ngantuk la.” Kataku pada anakku yang sedang memelukku sambil menonton tv. Aku melepaskan pelukkan anakku lalu aku bangun dan terus masuk ke bilikku.Aku menanggalkan coliku kerana sudah menjadi kebiasaanku tidur tanpa memakai coli. Aku memadam lampu lalu aku berbaring di atas kati untuk melepasi penatku kerana disetubuhi ayah dan adikku serentak. Bayangan persetubuhan tadi mula terbayang di fikiranku. Aku tertidur dan dan di dalam tidurku, aku seolah bermimpi tubuhku di sentuh lalu di raba-raba. Aku terasa buah dadaku di ramas-ramas dan celah kangkangku di gosoknya lembut. Bajuku di selak ke atas dan aku merasa buah dadaku di cium dan di jilat lalu puting buah dadaku di sedut-sedut. Kerana mengantuk, aku membiarkannya malah aku juga menikmati cumbuan dan rabaan di tubuhku. Perlahan-lahan aku merasakan kainku di tarik ke bawah dan kain itu mula meninggalkan tubuh bawahku. Aku merasa seluar dalamku juga ditarik kebawah melalui peha dan kakiku hingga terlepas dari tubuhku. Dalam tidurku itu, aku mula merasa ada sesuatu yang hangat dan keras menekan-nekan punggungku yang agak besar itu. Terasa ada tangan melingkari memeluk perutku dan perlahan-lahan tangan itu naik keatas mengapai buah dadaku yang membusung itu. Buah dadaku di ramas dan puting buah dadaku di gentel perlahan-lahan lalu di tarik dan di tekan dalam-dalam.
Perlahan-lahan tubuhku ditarik sehingga tubuhku terlentang, kakiku di kuak sehingga terkangkang dan aku dapat merasakan benda keras tadi menyentuh bibir cipapku. Aku menjadi terangsang dan merasakan mimpiku ini seolah-olah benar. Antara sedar dan tidak, aku menikmatinya dan aku tahu benda keras yang menekan cipapku adalah batang kemaluan lelaki. Kerana merasa kenikmatannya, aku membiarkan batang itu di sorong masuk kedalam cipapku kerana kufikir itu adalah perbuatan ayah. Buah dadaku di ramas-ramas bersama tujahan yang agak kuat masuk ke dalam cipapku.
“Urrrggghh…” Aku mengeluh namun mataku tetap terpejam. Aku merasa kelainan sedikit kerana batang di dalam cipapku itu tidak serupa batang ayah. Batang ayah besar tetapi batang yang berada di dalam cipapku ini tidak sebesar batang ayah. Aku tidak berfikir lagi apabila batang di dalam cipapku itu mula di gerakkan keluar masuk.
“Ohh… aahhh..” Aku mendesih menikmatinya sambil mengerakkan tubuhku sedikit namun mataku masih terpejam. Tujahan batang di dalam cipapku itu bartambah laju keluar masuk dalam cipapku dan gerakkan itu agak kasar.Tubuhku di peluk erat dan bibirku di cium membuatkan aku tersedar dan terjaga dari tidurku, aku melihat anakku berada di atas tubuhku dalam keadaan telanjang sedang menujahkan batangnya ke dalam cipapku. Namun sudah terlambat kerana dalam keadaan belum sedar sepenuhnya itu aku merasakan tubuh anakku mengejang-ngejang lalu aku merasa ada semburan hangat terpancut-pancut didalam cipapku. Tubuh anakku terkulai layu menindihi tubuhku, aku menolak tubuh anakku dan aku sedar bahawa anakku telah berjaya menyetubuhiku.
“Oh Atan.. kenapa kau menodai emak…?” Aku masih terkejut dengan perbuatan anakku itu dan aku mula menangis sambil memukul-mukul anakku yang hanya diam membisu.
“Maafkan Atan, mak. Atan tak dapat menahan nafsu, sebenarnya Atan mahu mengejutkan emak tetapi Atan jadi terangsang apabila melihat kain emak terselak sampai ke paha emak. Atan bertambah terangsang ketika tesentuh buah dada emak berkali-kali dan Atan cuba meramasnya. Atan bertambah berani kerana emak mengeluh ketika Atan meramas buah dada emak. Atan tak dapat menahan lagi lalu telanjangkan emak dan menyetubuh emak.” jawab Anakku. Aku menanggis lalu merebahkan diri, aku tidak tahu berbuat apa-apa lagi. Aku tidak menyangka anakku sanggup menyetubuhiku. Aku juga menyesal kerana tertidur lena sampai tidak menyedari disetubuhi anakku sendiri. Anakku keluar dari bilikku meninggakkan aku yang sedang menanggis itu.Keesokkan paginya, anakku tidak bersarapan denganku seperti biasa. Aku juga masih merasa marah padanya di atas apa yang dia lakukan padaku. Aku ke biilk anakku dan aku melihat dia masih terbaring di atas katilya.
“Atan, bangun… apa yang kau buat pada emak semalam hah…! Emak tak sangka Atan sanggup menyetubuhi emak, Atankan anak mak. Kenapa Atan sanggup menyetubui mak…?” Tanyaku memarahinya. Anakku mendiamkan diri membuatkan aku bertambah marah.
“Kenapa Atan sanggup buat mak macam ni, kenapa…?” Tanyaku lagi dan kali ini suaraku agak tinggi nadanya.
“Kenapa emak boleh, Atan nampak apa yang emak buat pagi semalam. Atan pun tak sangka emak sanggup bersetubuh dengan atuk dan pakcik.” Jawab anakku membuatkan aku tersentak, terkejut.
“Aa..apa kkau cakap..” Tanyaku terketar-ketar terkejut mendengar kata-kata anakku itu.
“Ala… mak tak payah berpura-pura tak tahu. Atan nampak dengan mata Atan sendiri. Atan tak sangka emak sanggup berlaku curang pada ayah. Emak nak Atan bagitahu ayah ke…?” Aku bertambah terkejut dan aku mula merasa takut. Aku takut anakku memberitahu suamiku diatas kecuranganku.
“Atan, tolong la emak Atan. Jangan bagitahu ayah, mati emak di kerjakan ayah nanti.” Rayuku.
“Habis, emak hendak marah Atan lagi ke…? Atan boleh rahsiakan tetapi emak mesti bagi apa yang Atan mahu.” Jawab anakku.
“Apa yang Atan mahukan…?” Tanyaku.
“Atan pun mahu apa yang atuk dan pakcik dapat. Atan mahukan tubuh emak, Atan tak tahan bila melihat emak ketika bersama atuk dan pakcik semalam.” Kata anakku membuatkan aku terkejut. Aku tak dapat berfikir lagi,
“Atankan sudah menyetubuhi emak malam tadi.” Kataku lagi.
“Itu lain, Atan mahu dengan kerelaan emak. Kalau emak setuju ,ini akan menjadi rahsia kita berdua dan Atan tak akan bagitahu ayah. Kalau emak setuju, Atan mahu sekarang.” Kata anakku sambil menghampiriku lalu menarik tanganku agar aku duduk di atas katilnya. Aku menjadi serba salah, jika aku tidak setuju dengan kemahuannya, aku takut anakku memberitahu suamiku. Nak tak nak, aku terpaksa mengikut kemahuannya. Aku merenung mata anakku yang baru berumur 15 tahun itu. Pandanganku beralih ke arah buah dadaku yang mula di ramas-ramas anakku.Anakku mencium leherku sambil membuka bajuku, coli yang di pakaiku juga di tanggalkannya. Apabila buah dadaku terdedah di depan matanya, anakku terus meramas dan mencium buah dadaku sambil di jilat-jilatnya. Anakku menolak tubuhkuterbsring di atas katilnya. Buad dadaku terus di ramas dan di jilatnya, jilaanya mula turun menyusuri perutku lalu lidahnya menjilat-jilat perutku. Tanganya menbuka ikatan kain batikku dan kainku itu di tarik kebawah lalu di tanggalnya. Aku kini terbaring tanpa pakaian, yang tinggal cuma seluar dalamku sahaja namun ia tak bertahan lama apabila anakku menarik seluar itu ke bawah melepasi kakiku dan di campaknya ke tepi. Anakku duduk di celah kangkangku lalu ia tunduk merapati cipapku. Anakku mula menjilat cipapku dan tanganya meramas-ramas buah dadaku. Aku mula menjadi terangsang dan nafsuku naik hingga aku mengarang kenikmatan.
“Uuhhh..Atan, sedapnya… pandai Atan.” Kataku sambil mengusap kepalanya dan menekan kealanya rapat ke cipapku. Anakku tidak berkata apa-apa malah semakin rancak menjilat cipap dan kelentitku. Anakku menangalkan seluar pendeknya lalu menindihi tubuhku.“Sabar Atan, Atan baring dulu.” Arahku. Anakku mengikut perintahku lalu berbaring di sebelahku. Aku mula mengusap batang anakku dan memasukkan batangnya ke dalam mulutku.
“Ahhhhh… Ummmmm… sedapnya mak” Keluh anakku. Aku terbongkok-bongkok menghisap batang anakku sambil tanganku mengusap batangnya ke atas dan ke bawah. Aku memasukkan batang anakku hingga pangkal batangnya, anakku memegang kepalaku lalu menekan agar batangnya masuk ke dalam mulutku lebih dalam lagi. Terangkat-angkat punggung anakku menahan hisapan mulutku.
“Sedap” Tanyaku sambil tanganku terus mengusap batang anakku. Anakku tersenyum dan menggangukkan kepalanya. Aku baringkan tubuhku sambil mengangkangkan kakiku, aku menarik anakku supaya menindihi tubuhku. Anakku membetulkan kedudukannya dan mula menekan batangnya masuk ke dalam cipapku hingga ke pangkal batangnya dengan sekali tekan sahaja.
“Atan, uhh.. Atan, sedapnya. Oh…!” Keluhku. Anakku mula menghayun batangnya menujah cipaku. Pada mulanya perlahan tetapi tidak lama, anakku mula melajukan tujahan batangnya dan aku kemutkan batangnya.“Jangan gelojoh Atan” Aku menegurnya.
“Atan dah tak tahan ni mak… emak kemut kuat sangat” Kata anakku sambil mengerang. Aku tahu anakku masih muda, masih tidak tahu mengawal nafsunya dan anakku tidak akan dapat bertahan lagi.
“Pancutlah, mak tak apa…” Aku memberikan sokongan.
“Ohhhhhh… ah…” Anakku mula memancutkan air maninya ke dalam cipapku lalu tertiarap di atas tubuhku.
“Dah puas?” Tanyaku.
“Dah mak.. sedapnya cipap mak, lain kali Atan nak lagi… bolehkan mak?” Minta anakku.
“Boleh, asalkan Atan menepati janji. Jangan bagitahu ayah atau sesiapa saja, tau..” Kataku membuatkan anakku tersenyum.
“Emak tak perlu risau, Atan tahu.” Jawabnya sambil memeluk tubuhku. Sejak hari itu, boleh di katakan setiap pagi apabila suamiku keluar bekerja, anakku akan datang kebilikku untuk memuaskan nafsunya. Aku tidak mampu menolak, anakku dengan manjanya memelukku, menindihiku sambil meramas-ramas buah dadaku lalu cipapku akan menjadi mangsa melepaskan nafsunya.
Aku juga terangsang dengan sentuhan anakku pada setiap pagi dan aku juga menikmatinya. Sekurang-kurangnya terubat juga gelora nafsuku walaupun tidak sepuas dari persetubuhanku dengan ayah atau adikku kerana aku juga tidak dapat menahan nafsuku yang selalu terangsang. Kini anakku tidak malu lagi telanjang di depanku malah aku juga turut ditelanjangi anakku. Anakku yang masih muda begitu bersemangat dan aku yang tidak merasakan belaian ayah atau adikku kerinduan dipuas. Setelah cuti sekolah tamat, anaku pulang ke rumah mertuaku. Namun sejak peristiwa itu anakku selalu pulang ke rumahku ika ada masa terluang untuk memuaskan nafsunya menikmati tubuhku. Apabila anakku ulang ke rumah mertuaku, setiap hari dis ebelah petang, aku akan ke rumah ayah untuk menyediakan makan malam ayah dan adikku termasuk menyediakan tubuhku untuk disetubuhi mereka. Begitulah perjalanan hidupku sehingga kini.
-
Foto Bugil Gadis berambut gelap Marley Brinx melepas celana pendek berpinggang tinggi
Duniabola99.com – cewek cantik pakai bando lucu Marley Brinx melepas pakaiannya yang ketat dan pendek menampilkan payudaranya yang gagah dan padat sambil ngankang dan berpose hot memamerkan memeknya yang tercukur rapi. Dewapokerqq
Koleksi Foto Memek Cewek Cantik Ngangkang, Foto Tante Cantik Cuma Pakai BH CD, Foto Hot Tante Janda Muda Kena Crot, Foto Hot Tante Janda Muda Kena Crot, Kumpulan Foto Cewek Cantik Terbaru & imut, Kumpulan foto cewek cantik, Kumpulan Gadis Cantik Berbaju Seksi,
-
Petite blonde sucks and fucks monster cock
-
Cerita Sex Binalnya Istriku
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Binalnya Istriku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Setelah terbang selama 7 minggu yang mana terbang kesana kesini dari pulau jawa, kalimantan dan
sulawesi untuk urusan bisnis kayu dan hasil bumi lainnya, aku ingin leksas pergi kerumah karena memang
ingin rileks dan bertemu sang istriku yang kusayan, malamnya pukul 8 aku sudah mendarat di bandara
kotaku, langsung aku pergi naik taksi untuk menuju kerumahku.Lalu lintas tidak macet karena ini hari Minggu. Dari luar ruang tamu nampak terang disinari lampu,
berarti isteriku ada di rumah. Di rumah kami tinggal 4 orang saja. Aku yang berusia 38, isteriku 31,
pembantu laki-laki 52, dan pembantu wanita 44.Oh ya, setelah 9 tahun menikah kami belum dikarunia anak. Jadi semakin menjadi-jadilah diriku
menghabiskan waktu mengurus bisnis karena belum ada urusan lain yang memerlukan perhatianku. Syukurlah
selama ini bisnisku lancar-lancar saja demikian pula perkawinan kami.Ketika hendak kupencet bel kuurungkan siapa tahu pintu tidak dikunci. Tadi gerbang depan dibukakan
oleh pembantu wanitaku karena kebetulan dia pas lagi mau keluar untuk membuang sampah. Bukti Transfer PokerSetelahnya dia kembali ke kamarnya yang terletak di samping kiri bangunan utama. Pembantu-pembantuku
kubuatkan kamar di luar. Ukuran rumahku cukup besar dengan masih ditambah tanah yang lumayan luas yang
kubuat menjadi taman hampir mengelilingi bangunan rumah kecuali sisi kiri karena kepotong kamar-kamar
pembantu dan jalan samping. Dari gerbang depan ke pintu kira-kira mencapai 25 meter.Benar, pintu tidak dikunci dan aku masuk dengan senyap demi membikin isteriku kaget. Aku suka sekali
dengan permainan kaget-kagetan begini. Biasanya isteriku suka terpekik lalu menghambur ke pelukanku
dan dibarengi dengan ciuman bertubi-tubi. Itulah santapan rohaniku.Dan itu sering terjadi karena aku sering bepergian dalam waktu lama pula, rekorku pernah sampai 3
bulan baru pulang. Pada awal perkawinan kami tidaklah demikian, namun 5 tahun belakangan ini yah
begitulah. Dampaknya adalah kehidupan seks kami mulai menurun drastis frekuensinya maupun kualitasnya.Kali ini aku menangkap suasana lain. Memang biasanya sebelum pulang aku memberitahukan isteriku bahwa
dalam 2 sampai 5 hari bakal pulang. Sengaja kali ini aku tidak memberitahu agar lebih dahsyat
pekikan-pekikan kangen isteriku itu.Cerita Sex Binalnya Istriku Di ruang tamu TV menyala agak keras. Lalu aku menuju dapur mengendap-endap siapa tahu isteriku di sana
dan sekalian mau mengambil air putih. Tidak ada. Ah mungkin lagi tidur barangkali di kamar pikirku.
Kuletakkan tas koperku di atas meja makan lalu aku mengambil sebotol air dingin di kulkas.Kuletakkan pantatku di atas kursi sambil minum. Kuambil sebatang rokok lalu kunyalakan. Ada sekitar 5
menit kunikmati asap-asap racun itu sebelum akhirnya kuputuskan untuk naik ke lantai 2 di mana kamar
tidur kami berada.Pelan-pelan kunaiki tangga. Pelan sekali kubuka pintu, namun hanya seukuran setengah kepala. Aku ingin
mengintip kegiatan isteriku di kamar spesial kami. Apakah lagi lelap dengan pose yang aduhai. Ataukah
lagi mematut diri di cermin. Ataukah lagi.. Upss!! Berdebar jantungku.Dalam keremangan lampu kamar (kamar lampuku bisa disetel tingkat keterangannya sedemikian rupa)
kulihat ada 2 manusia. Jelas salah satu sosoknya adalah isteriku, mana mungkin aku pangling. Dia lagi
mengangkangi seseorang.Posisi kepalanya nampak seperti di sekitar kemaluan lawannya. Perasaanku mulai dilanda kekacauan.
Sulit kudefinisikan. Marah. Kaget. Bingung. Bahkan penasaran. Apa yang sedang berlangsung di depan
mataku ini? Kepala isteriku nampak naik turun dengan teratur dengan ditingkahi suara-suara lenguhan
tertahan seorang pria yang menjemput kenikmatan seksual.Mungkin saking asiknya mereka berolah asmara terkuaknya pintu tidak mereka sadari.
Tiba-tiba perasaan aneh menjalari diriku. Darahku berdesir pelan dan makin kencang. Rasa penasaranku
sudah mulai dicampuraduki dengan gairah kelelakianku yang membangkit. Ini lebih dahsyat ketimbang
menonton film-film bokep terpanas sekalipun.Kesadaran diriku juga lenyap entah kemana bahwa yang di depan mataku adalah isteriku dengan pria yang
pasti bukan diriku. Sekarang aku lebih ingin menyaksikan adegan ini sampai tuntas. Kont0lku mulai
mengejang.Posisi mereka mulai berbalik. Isteriku mengambil posisi di bawah sementara lawannya ganti di atasnya.
Persis sama seperti tadi hanya saja sekarang kelihatannya mem3k isteriku yang dijadikan sasaran. Aku
semakin ngaceng.“Ohh.. Sshh…” suara desisan isteriku berulang-ulang.
Telaten sekali si pria (aku sudah menangkap sosok lawannya dengan jelas adalah pria) sehingga isteriku
mulai bergerak meliuk-liuk dan menengadahkan kepalanya berkali-kali.“Uuhh.. Eehhss.. Teruss jilatthh.. Pak Minnh.. Ahh.. Uffh..”.
Plong rasa dadaku demi akhirnya menemukan identitas sang pelaku pria. Mr. Yoyok pembantu priaku yang
tua itu. Wah.. Wah.. Pantesan tadi aku agak mengenali sosoknya. Belum sempat aku banyak berpikir
kesadaranku disedot kembali oleh suara-suara kesetanan isteriku dari hasil kerja persetubuhan itu.“Yyaahh.. Teruss.. Teruss.. Aahh.. Tusukk.. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Yaahh beegittu.. Oohh..”
Semakin binal kepala isteriku tergolek sana sini. Nampaknya dia sudah berada di awang-awang
kenikmatan. Aku juga semakin dilanda gairah sehingga tanpa sadar tanganku mulai meremas-remas burungku
sendiri.“Ahh…”
Cerita Sex Binalnya Istriku Ah isteriku akhirnya jebol juga. Aku tahu itu. Tapi nampaknya Pak Yoyok masih meneruskan aktivitasnya.
Sebentar kemudian kaki isteriku diangkatnya ke kedua bahunya yang bidang dan kekar itu (meskipun sudah
tua tapi tubuh pembantuku masih gagah akibat pekerjaannya yang secara fisik membutuhkan kekuatan).Dimainkan jari-jarinya di liang mem3k isteriku. Lenguhan-lenguhan isteriku kembali terdengar. Semakin
kencang kocokan jari Pak Yoyok pada mem3k isteriku. Dengan menggelinjang mengangkat-ngangkat paha
isteriku kembali dibuat mabuk kepayang.Akhirnya kulihat batang kemaluan Mr. Yoyok sudah diarahkan ke lobang kemaluan isteriku. Busseett gede
juga nih punya si tua bangka. Semakin menggelegak gairahku ketika membayangkan bagaimana mem3k
isteriku akan dihujami oleh benda sebesar itu.Bless. Masuk. Gleg ludahku tertelan. “Oohh.. Eyaahh.. Eenaakk.. Paakk..”.
Pelan-pelan dipompanya mem3k isteriku dengan godam si Mr. Yoyok. Mulai menggila kembali goyangan
pantat isteriku melayani rangsekan-rangsekan si batang besar itu.“Geennjoott.. Yaahh.. Genjoott.. Oohh.. Ennakk Banngeett.. Oohh..”
Aku menyaksikkan tubuh isteriku terhentak-hentak naik turun akibat sodokan-sodokan yang bertenaga itu.
Tangan Mr. Yoyok tak tinggal diam menyenggamai buah dada isteriku yang telah menjulang tegak. Wuuhh
gila, dahsyat sekali pemandangan yang kusaksikan ini. Setelah hampir 10 menit diangkatlah tubuh
isteriku dan dibalikkannya menjadi posisi menungging.Gaya ****** rupanya dikenal juga oleh Si Tua ini. Kembali liang mem3k isteriku dihunjam dari arah
belakang. Konsistensi gerakan ****** yang maju mundur itu beserta lenguhan-lenguhan isteriku semakin
mengobarkan hasratku.“Ahh.. Aahh.. Ssooddooghh.. Kuaatt.. Kuat.. Paakkhh, oohh.. Giillaa..”
Pompaan Mr. Yoyok semakin lama dibuat semakin bertenaga dan semakin cepat. “Oo hh.. Yaa.. Beggiittuu..
Teruss.. Paakkhh..”Kupikir bakalan selesai eh ternyata isteriku sekarang disuruh berdiri, Mr. Yoyok menyetubuhinya sambil
berdiri. Tanpa sadar aku menoleh ke lantai bawah ternyata si Pembantu Wanita memergokiku sedang
mengintip. Karena jengah atau bagaimana Mrs. Yoyok merona mukanya lalu menyingkir ke belakang dengan
tergesa. Pembantuku adalah suami isteri.“Yaahh.. Terruuss.. Mauuhh.. Keelluaarr.. Nihh Paakkh..”
“Aku sebentar laggii.. Juuggaa.. Ibbuu..”
“Baarrenng.. Yaahh.. Paakkh.. Ohh.. Ohh.. Yaahh.. Uuddaahh”
Sambil mengejang-ngejang keduanya melepas energi terakhir dan terbesar yang disertai ledakan
kenikmatan luar biasa. Mr. Yoyok akhirnya jebol juga pertahanannya. Begitu adegan selesai aku dengan
perlahan sekali menutup pintunya.Kuturuni perlahan tangga menuju dapur kembali. Celanaku masih padat mnggembung tak terkira. Aku
senewen ingin menuntaskan hasratku.Ketika sampai dapur kulihat Mrs. Yoyok sedang duduk termangu. Kami saling menatap dalam keadaan
bingung dan resah. Kudekati dia ketika mulai terisak-isak meneteskan air mata, ingin kutenangkan
hatinya. Mungkin kejadian tadi telah berulang kali berlangsung selama aku tidak di rumah.“Sudah sering kejadianya Mbok?” tanyaku. Dia mengangguk.
“Maafkan isteriku yah”
Cerita Sex Binalnya Istriku
Entah kenapa tiba-tiba mata kami bertatapan kembali. Selama ini dia tidak berani menatapku. Kali ini
mungkin dia sedang kesepian dan masygul hatinya.“Ayo ke kamarmu Mbok.”
Hasratku masih tinggi dan harus dituntaskan. Kami saat ini sedang masuk dalam situasi kejiwaan yang
membutuhkan pertolongan satu sama lain. Plus gairah buatku. Ketika sampai kamarnya yang agak sempit
itu, kusuruh dia duduk di ranjang.Kupegang tangannya dan kuelus. Sosok wanita ini sebenarnya tidak terlalu buruk. Kulit terang meskipun
tidak semulus isteriku tapi lumayan bersih. Tinggi sedang dan hebatnya perut tidak terlalu melambung.
Tetek cukup besar setelah kusadari saat ini. Dia selalu memakai kebaya dan kain.Kepalanya ditimpakan di dadaku. Meskipun dia lebih tua dari aku namun dalam kondisi begini dia
memerlukan kekuatan dari dada laki-laki. Kubiarkan meskipun dibarengi aroma bumbu dapur. Tapi tidak
terlalu menyengat.Rambutnya otomatis megenai hidungku. Bau minyak rambut Pomade menyergap hidungku. Kucium-kucium dan
kuendus-kuendus. Kujalari menuju ke telinga. Diam saja. Ke lehernya. Malah terdengar ketawa kegelian.Mulai kuusap lengannya. Semakin erat dia mendesakkan tubuhnya ke diriku. Sambil mengusap lengan
kanannya naik turun sengaja kurenggangkan jariku sehingga menyentuh tipis teteknya. Terus kuulang
sampai akhirnya kepalanya mulai bergoyang.Lalu kuelus langsung teteknya. Gemas aku. Dia mulai mendesah. Kuremas-remas lembut. Mulai melenguh.
Kubaringkan. Menurut saja. Kubuka bagian dada dari kebayanya. Memang besar miliknya. Kuning agak pucat
warnanya. Kuhisap-hisap. Menegak-negak kepalanya.“Ehhmm.. Eehhf..”
Kusingkap kainnya dan kuelus pahanya.
“Ehh.. Ehhshs..”
Kuselusupkan tanganku jauh menuju pangkal pahanya. Kuusap-usap gundukannya. “Ehhss.. Ehhss.. Oohh…”
tergolek kanan kiri kepalanya.Kutindih dia dengan mengangkangkan kakinya. Mulai kuselusuri dari tetek sampai leher kanan kiri dengan
lidahku.“Oohh.. Paakk.. Oohh..”
Kurenggut bibirnya yang tebal dengan bibirku. Kumasukkan lidahku menjangkau lidahnya. Pada mulanya
pasif. Lalu dia mulai mengerti dan kami saling beradu lidah dan ludah. Berkecipak suara kuluman kami.
Kutekan-tekan bagian bawah diriku sehingga tonjolan burungku menggesek wilayah mem3knya. Mengerinjal
pantatnya.“Esshh.. Ehhss.. Oohh…” desahnya berulang-ulang.
Kami berdiri untuk melepas baju masing-masing setelah kubisikkan keinginanku. Kuamati dari ujung
rambut sampai kaki. Keteknya dibiarkan berbulu, ah sensasional sekali. Baru kali ini kulihat wanita
membiarkan keteknya berbulu. Isteriku licin sekali. Jembut mememknya lebat sekali dan cenderung tidak
rapi. Luar biasa. Karena hasratku yang sudah tinggi sejak tadi langsung kugumul Dia dan menjatuhkannya
di ranjang.Kujilati kembali mulai dari kening, leher, pipi, tetek, ketek (di sini aku berlama-lama karena
penasaran sekali dengan rasa bulunya), perut dan mem3knya. Kumainkan lidahku memutari labia mayoranya.“Oohh.. Paakk.. Ohh..”
Dipegangi kepalaku dan ditekan-tekannya sesuai keinginannya. Kumasuki klitorisnya dengan lidahku. Aku
tidak jijik kali ini. Hasratku yang menggila telah mengalahkan kebiasaanku selama ini.“Esshh.. Ahhss.. Esshh.. Oohh.. Mmass..”
Dia memanggilku Mas berarti kesadarannya mulai kaca balau. Kuremas pantatnya sebelum akhirnya
kujebloskan kont0lku ke mem3knya yang telah banjir bandang itu. Kupompa maju mundur tanpa tergesa.
Yang penting bertenaga dan merangsek ke dalam.Cerita Sex Binalnya Istriku Menggeliat-geliat kayak cacing kepanasan si Mrs. Yoyok ini. Semakin dikangkangkan pahanya. Kupegang
ujung telapak kakinya sambil aku terus menyodokinya.“Yaahh.. Teruss.. Yangg dalaam .. Masshh.. Ohh.. Ennaakk banngeetts.. Shh.”
Kubaringkin miring lalu kulipat kaki kanannya ke depan dan kuhujami mem3knya dari belakang. Kami
bersetubuh dalam posisi berbaring miring (kebayangkan?). Kuubah posisi menjadi dog-style. Namun dia
telungkup sehingga tingkat penetrasinya lebih maksimal.Benturan-benturan dengan pantatnya yang bulat membuatku gemas. Kugenjot sedalam-dalamnya mem3knya yang
rimbun itu.“Yaahhss.. Ehhssh.. Oohhs…” begitu terus erangnya sambil membeliak-beliak.
Akhirnya setelah 23 menit kami menegang bersama dan mencurahkan cairan masing-masing berleleran di
dalam mem3knya. Cairan miliknya sampai tumpah ruang merembes keluar mem3knya, punyaku juga demikian
saking tidak tertampungya semprotan maniku.Kubiarkan kont0lku masih terbenam sambil aku tetap menindihnya. Aku jilatin lagi leher dan pipinya
sampai kont0lku sudah lemas tak berdaya. Tanganku masih aktif bergerilya mengusapi buah kembarnya yang
masih mengencang. Kujilat-jilat dan kuhisap-hisap. Keringat kami campur aduk membanjiri spreinya yang
sudah agak kusam itu.Sejak saat itu bila aku pulang dari bepergian maka aku mengunjungi Mrs. Yoyok terlebih dahulu untuk
bersetubuh di kamarnya baru masuk rumah setelah maniku terhambur ke mem3knya yang mudah basah itu.
Malah boleh dikata sudah tidak pernah lagi menggauli isteriku sendiri.Suatu kali Mr. Yoyok memergokinya ketika mau ambil rokok, namun aku cuek saja kepalang lagi hot, tapi
dia mafhum saja. Toh ibaratnya kami seperti tukar pasangan. Pernah terbersit di kepalaku untuk
melakukan sex party berempat. Tapi gagasan itu belum terlaksana, karena aku masih merasa risih kalau
rame-rame begitu.cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,
-
Foto Ngentot Pacar remaja Lexi Dona dibor keras di lubang duburnya
Duniabola99.com – foto cwewk cantik ngoentot dengan pacarnya dipagi hari yang cerah baru bangun tidur dan pantatnya dihantam keras oleh kontol pacarnya yang besar.