Author: dbgoog99

  • Cerita Sex Super Duper Menikmati Kepuasan Berhubungan Dengan Bibiku

    Cerita Sex Super Duper Menikmati Kepuasan Berhubungan Dengan Bibiku


    11506 views

    Buah dada bibi yang tidak besar tetapi padat itu kelihatan samar-samar dibalik dasternya yang tipis, turun naik secara teratur.Meskipun dalam posisi terlentang, tetapi buah dada bibi kelihatan muncul ke atas dengan putingnya yang coklat muda kecil. Menyaksikan panorama yang menarik itu saya betul-betul terangsang luar biasa.

     

    Cersex Stw – Secara cepat kemaluanku segera bereaksi jadi keras dan berdiri secara gagahnya, siap tempur. Pelan-pelan kuberjongkok dari sisi tempat tidur dan tanganku secara berhati-hati kuletakkan secara halus pada belahan kemaluan bibi yang imut itu yang tetap tertutupi CD.

    Pelan-pelan tanganku mulai mengelus-elus kemaluan bibi dan sisi paha atasnya yang betul-betul licin putih mulus dan benar-benar menggairahkan.Kelihatan bibi cukup bergeliat dan mulutnya cukup tersenyum, mungkin bibi sedang mimpi, sedang becinta dengan paman. Saya lakukan aktivitasku dengan berhati-hati takut bibi terjaga.

    Pelan-pelan kusaksikan sisi CD bibi yang tutupi kemaluannya mulai kelihatan basah, ternyata bibi mulai terangsang . Dari mulutnya kedengar suara mendesis perlahan-lahan dan tubuhnya menggelinjang-geliat pelan-pelan. Saya semakin tersangsang menyaksikan panorama tersebut. Segera kubuka semua pakaian dan CD-ku, hingga saat ini saya bertelanjang bundar. Penisku yang 19 cm itu sudah berdiri kuat menganguk-angguk cari mangsa.

    Dan saya membelai-belai buah dadanya, ia tetap tertidur saja. Saya tahu jika puting dan klitoris bibiku tempat paling sukai dicumbui, saya tahu hal itu dari beberapa film bibiku. Lantas tanganku yang satu mulai gerilya di wilayah vaginanya. Selanjutnya pelan-pelan saya memotong CD mini bibi dengan gunting yang ada disebelah tempat tidur bibi.Saat ini kemaluan bibi terpajang secara jelas tidak ada penutup kembali.

    Pelan-pelan ke-2 kaki bibi kutarik melebar, hingga ke-2 pahanya terpentang. Dengan berhati-hati saya naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas bibi. Ke-2 lututku melebar dari sisi pinggul bibi dan kuatur sebegitu rupa agar tidak sentuh pinggul bibi. Tangan kananku menekan di kasur tempat tidur, pas dari sisi tangan bibi, hingga saat ini saya ada dalam posisi 1/2 merayap di atas bibi.Tangan kiriku menggenggam tangkai penisku. Pelan-pelan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir kemaluan bibi yang sudah basah tersebut. Kepala penisku yang lebih besar itu kugosok-gosok dengan berhati-hati pada bibir kemaluan bibi.

    Kedengar suara erangan perlahan-lahan dari mulut bibi dan tubuhnya cukup mengeliat, tetapi matanya masih tetap tertutup. Pada akhirnya kutekan pelan-pelan kepala kemaluanku memotong bibir kemaluan bibi.Saat ini kepala kemaluanku terjepit antara bibir kemaluan bibi. Dari mulut bibi masih tetap kedengar suara mendesis perlahan-lahan, namun tubuhnya terlihat mulai resah. Saya tidak ingin ambil risiko, saat sebelum bibi sadar, saya harusnya menaklukan kemaluan bibi dengan tempatkan posisi penisku dalam lubang vagina bibi.

    Karenanya selekasnya kupastikan tempat penisku supaya tegak lempeng pada kemaluan bibi. Dengan kontribusi tangan kiriku yang tetap menuntun penisku, kutekan pelan-pelan tetapi tentu pinggulku ke bawah, hingga kepala penisku mulai menerobos ke lubang kemaluan bibi.Terlihat sesaat ke-2 paha bibi bergerak melebar, seolah-olah memuat tekanan penisku ke lubang kemaluanku.

    Tubuhnya mendadak tergetar menggelinjang dan ke-2 matanya tiba-tiba terbuka, terbeliak kebingungan, melihatku yang bertopang di atasnya. Mulutnya terbuka seolah-olah siap untuk berteriak. Secara cepat tangan kiriku yang menggenggam penisku kulepaskan dan cepat-cepat kudekap mulut bibi supaya jangan berteriak.

    Karena pergerakanku yang mendadak itu, posisi berat tubuhku tidak bisa kujaga kembali, mengakibatkan semua berat bokongku langsung menekan ke bawah, hingga tidak bisa dihindari kembali penisku menerobos masuk ke lubang kemaluan bibi secara cepat.Tubuh bibi tersentak ke atas dan ke-2 pahanya berusaha untuk dirapatkan, dan ke-2 tangannya automatis menggerakkan ke atas, menampik dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tetapi ketahan oleh bekapan tangan kiriku.”Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak terang.

    Selanjutnya tubuhnya mengeliat-geliat dengan luar biasa, terlihat bibi benar-benar terkejut dan mungkin saja kesakitan karena penisku yang lebih besar menerobos masuk ke kemaluannya dengan mendadak.Walaupun bibi merontak-rontak, namun sisi pinggulnya tidak bisa berubah karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat.

    Karena beberapa gerakan bibi dengan ke-2 kaki bibi yang meronta-ronta itu, penisku yang sudah tenggelam dalam vagina bibi berasa dipelintir-pelintir dan seolah-olah dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina bibi. Ini memunculkan kepuasan yang sulit digambarkan.Karena telah kepalang tanggung, karena itu tangan kananku yang semula bertopang pada tempat tidur kulepaskan. Saat ini semua tubuhku menekan dengan rapat ke atas tubuh bibi, kepalaku kuletakkan dari sisi kepala bibi sekalian berbisik kekuping bibi.

    “Bii.., bii.., ini saya Eric. Tenang bii.., sshheett.., shhett..!” bisikku.

    Bibi tetap coba melepas diri, tetapi tidak sanggup karena tubuhnya yang imut itu teperangkap di bawah badanku. Sekalian masih tetap dekap mulut bibi, saya menjilat-jilat kuping bibi dan pinggulku secara perlahan mulai kugerakkan turun naik secara teratur.Pelan-pelan tubuh bibi yang semula tegang mulai menurun.Kubisikan kembali ke kuping bibi,

    “Bii.., tanganku akan kulepaskan dari mulut bibi, asal bibi janji jangan berteriak yaa..?”Pelan-pelan tanganku kulepaskan dari mulut bibi.Selanjutnya Bibi berbicara,

    “Riic.., apa yang kau lakukan ini..? Kamu sudah memerkosa Bibi..!”Saya diam saja, tidak menjawab apapun, cuma pergerakan pinggulku semakin kupercepat dan tanganku mulai memijit-mijit buah dada bibi, khususnya di bagian putingnya yang sangat mengeras.Ternyata walaupun muka bibi tetap memperlihatkan hati geram, namun reaksi tubuhnya tidak bisa sembunyikan hatinya yang mulai terangsang tersebut.

    Menyaksikan kondisi bibi ini, tempo permainanku kutingkatkan kembali.Pada akhirnya dari mulut bibi kedengar suara, “Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., Riicc.., Riicc..!”Dengan tetap meneruskan pergerakan pinggulku, pelan-pelan ke-2 tanganku bertopang pada tempat tidur, hingga saya saat ini dalam posisi 1/2 bangun, mirip orang yang lakukan push-up.Dalam posisi ini, penisku menusuk kemaluan bibi dengan bebas, lakukan beberapa serangan secara langsung ke lubang kemaluan bibi.

    Kepalaku pas ada di atas kepala bibi yang terbaring di kasur. Ke-2 mataku melihat ke bawah ke mata bibi yang meram terbuka dengan sayu. Dari mulutnya masih tetap kedengar suara mendesis-desis. Selang sesaat sesudah merasa tentu jika bibi sudah dapat kutaklukan, saya stop dengan aktivitasku. Sesudah mengambil penisku dari dalam kemaluan bibi, saya tiduran 1/2 tidur dari sisi bibi.

    Samping tanganku mengelus-elus buah dada bibi khususnya di bagian putingnya.
    “Eehh.., Ric.., mengapa kau kerjakan ini ke bibimu..!” ucapnya.Saat sebelum menjawab saya tarik badan bibi menghadapku dan merengkuh tubuh imutnya dengan berhati-hati, tetapi lekat ketat ke tubuh.

    Bibirku cari bibinya, dan dengan gaungs kulumat habis. Woowww..! Saat ini bibi menyongsong kecupanku dan lidahnya turut aktif menyongsong lidahku yang menari-nari di mulutnya.Selang sesaat kuhentikan kecupanku tersebut. Sekalian melihat secara langsung ke ke-2 matanya dengan mesra, saya berbicara, ”

    Bii.. sebetulnya saya benar-benar sangat sayang sama Bibi, Bibi benar-benar elok kembali ayu..!”Sekalian berbicara itu kucium kembali bibirnya sekilas dan meneruskan perkataanku, “Setiaap kali menyaksikan Bibi bermesrahan dengan Paman, saya kok merasa benar-benar cemburu, seolah-olah Bibi ialah punyaku, menjadi Bibi jangan geram yaa kepadaku, ini kulakukan karena tidak dapat mengendalikan diri ingin mempunyai Bibi sepenuhnya.”

    Usai berbicara itu saya menciumnya dengan mesra dan dengan tidak terburu-buru.Kecupanku ini kali benar-benar panjang, seolah-olah ingin mengisap napasnya dan belahan jiwanya masuk ke diriku. Ini kulakukan dengan hati kasih sayang yang setulus-tulusnya. Ternyata bibi dapat rasakan hati sayangku kepadanya, hingga dekapan dan kecupanku itu dibalasnya tidak kalah mesra .

    Sejumlah lama selanjutnya saya hentikan kecupanku dan aku juga tiduran terlentang dari sisi bibi, hingga bibi bisa menyaksikan keseluruhnya tubuhku yang telanjang tersebut. “Iih.., besar sekali barang kamu Ricc..! Itu penyebabnya barusan Bibi merasa benar-benar penuh pada tubuh Bibi.” ucapnya, mungkin punyaku lebih besar dibanding punyai paman.Lantas saya mulai merengkuhnya lagi dan memulai menciumnya.

    Itil V3
    Kecupanku dimulai dari mulutnya turun ke leher dan terus ke-2 buah dadanya yang tidak besar tetapi padat tersebut. Di bagian ini mulutku melumat-lumat dan mengisap-hisap ke-2 buah dadanya, khususnya pada ke-2 ujung putingnya berubah-ubah, kanan dan kiri.Sementara aksiku sedang berjalan, tubuh bibi menggelinjang-geliat kepuasan. Dari mulutnya kedengar suara mendesis-desis tidak hentinya.

    Aksiku kuteruskan ke bawah, turun ke perutnya yang ramping, datar dan mulus. Mahfum, bibi tidak pernah melahirkan. Bermain sesaat di sini selanjutnya turun semakin ke bawah, ke arah target khusus yang berada pada lembah antara ke-2 paha yang putih mulus tersebut. Di bagian kemaluan bibi, mulutku secara cepat melekat ketat pada ke-2 bibir kemaluannya dan lidahku bermain ke lubang vaginanya.

    Mencari dan pada akhirnya sapu dan menjilat gundukan daging kecil di bagian atas lubang kemaluannya. Selekasnya berasa tubuh bibi tergetar dengan luar biasa dan ke-2 tangannya mencekram kepadaku, menekan ke bawah dibarengi ke-2 pahanya yang menegang dengan kuat.

    Keluh kesah panjang keluar mulutnya, “Oohh.., Riic.., oohh.. eunaakk.. Riic..!”Sekalian tetap terus dengan aktivitasku itu, pelan-pelan kutempatkan sikap tubuh hingga sisi pinggulku ada sejajar dengan kepala bibi dan dengan 1/2 berjongkok. Posisi tangkai kemaluanku sama persis ada di depan kepala bibi. Ternyata bibi mahfum akan kemauanku itu, karena berasa tangkai kemaluanku digenggam oleh tangan bibi dan tarik ke bawah. Sekarang berasa kepala penis menerobos masuk antara daging empuk yang hangat.

    Saat ujung lidah bibi mulai bermain di sekitar kepala penisku, sesuatu hati nikmat mendadak menyebar dari bawah naik terus ke seluru tubuhku, hingga dengan tidak berasa keluar erangan kepuasan dari mulutku.Dengan posisi 69 ini kami terus bercumbu, sama-sama hisap-mengisap, jilat-menjilat seolah-olah berlomba ingin memberi kepuasan pada keduanya.

    Sesaat selanjutnya saya hentikan aktivitasku dan tiduran terlentang dari sisi bibi. Selanjutnya sekalian terlentang saya menarik bibi ke atasku, hingga saat ini bibi tidur telungkup di atasku. Tubuh bibi dengan perlahan kudorong cukup ke bawah dan ke-2 paha bibi kupentangkan.

    Ke-2 lututku dan bokongku cukup kunaikkan ke atas, hingga secara berasa penisku yang panjang dan masih tegang itu langsung terjepit antara ke-2 bibir kemaluan bibi.Dengan sesuatu penekanan oleh tanganku pada bokong bibi dan sentakan ke atas bokongku, karena itu penisku langsung menerobos masuk ke lubang kemaluan bibi. Ambles semua batangku.”Aahh..!” kedengar keluh kesah panjang kepuasan keluar mulut bibi.Saya selekasnya menggoyang pinggulku secara cepat karena terlihat jika bibi mau klimaks.

    Bibi tambah semangat ikut juga menyeimbangi dengan menggoyang bokongnya dan menggelinjang-geliat di atasku. Kusaksikan mukanya yang elok, matanya 1/2 terpejam dan rambutnya yang panjang terurai, sedang ke-2 buah dadanya yang kecil padat itu bergoyang-goyang di atasku.Saat kusaksikan pada cermin besar di almari, terlihat pinggul bibi yang berayun-ayun di atasku. Tangkai penisku yang lebih besar sesaat kelihatan sesaat lenyap saat bibi bergerak turun naik di atasku. Ini membuatku menjadi semakin terangsang.

    Mendadak suatu hal mendesak dari dalam penisku cari jalan keluar, ini memunculkan sesuatu hati nikmat pada semua tubuhku. Selanjutnya air maniku tanpa bisa ditahan menyemprotkan dengan keras ke lubang vagina bibi, yang pada waktu bersama juga berasa berdenyut dengan kencangnya dibarengi tubuhnya yang ada di atasku tergetar dengan luar biasa dan terlonjak-lonjak.

    Ke-2 tangannya dekap tubuhku dengan keras.Pada waktu bersama kami berdua alami orgasme dengan dasyat. Pada akhirnya bibi telungkup di atas tubuhku dengan lemas sekalian dari mulut bibi kelihatan senyum senang.”Riic.., terima kasih Ric. Kau sudah memberi Bibi kepuasan sejati..!”Sesudah istirahat, selanjutnya kami bersama ke kamar mandi dan sama-sama bersihkan diri keduanya.

    Sementara mandi, kami berangkulan dan berciuman dibarengi ke-2 tangan kami yang sama-sama mengelus-elus dan memijit-mijit keduanya, hingga secara cepat gairah kami terbangkit kembali. Dengan 1/2 menuntun tubuh bibi yang imut itu dan ke-2 tangan bibi menggelantung pada leherku,

    ke-2 kaki bibi kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku dan dengan tempatkan satu tangan pada bokong bibi dan menekan, penisku yang telah tegang kembali menerobos ke lubang kemaluan bibi.”Aaughh.. oohh.. oohh..!” kedengar rintihan bibi sementara saya menggerakan-gerakan bokongku mundur-maju sekalian menekan ke atas.Dalam posisi ini, di mana berat tubuh bibi seutuhnya tertumpu pada kemaluannya yang terganjel oleh penisku, karena itu secara cepat bibi capai klimaks.

    “Aaduhh.. Riic.. Biibii.. maa.. maa.. uu.. keluuar.. Riic..!” dengan keluh kesah panjang dibarengi tubuhnya yang melafalkanng, bibi capai orgasme, dan selang sesaat terkulai lemas dalam gendonganku.Dengan penisku tetap ada dalam lubang kemaluan bibi, saya terus menuntunnya. Saya bawa bibi ke arah tempat tidur.

    Pada kondisi badan yang basah kugenjot bibi yang sudah lemas dengan bergairah, sampai saya orgasme sekalian menekan kuat-kuat bokongku. Kupeluk tubuh bibi erat-erat sekalian rasakan airmaniku menyemprotkan-nyemprot, tumpah dengan deras ke lubang kemaluan bibi, isi seluruh lubuk-relung didalamnya.

     

  • Kisah Memek Keluarga Salmiah

    Kisah Memek Keluarga Salmiah


    3648 views

    Duniabola99.com – Namaku Salmiah, seorang guru berumur 30 tahun, sudah berkahwin dan mempunyai seorang anak lelaki berumur 15 tahun. Anakku tinggal bersama ibu dan bapa mertuaku di kampung. Apabila cuti penggal, anakku akan pulang ke rumahku. Sejak melahirkan anakku ini, aku tidak dapat mengandung lagi kerana rahimku tidak subur lagi. Aku ingin menceritakan satu pengalaman hitam yang berlaku ke atas diriku sejak enam bulan yang lalu dan berterusan hingga kini. Ianya berlaku kerana kesilapanku sendiri. kira-kira enam bulan yang lalu, seperti biasa setelah pulang dari mengajar aku akan ke rumah ayahku untuk menyediakan makan malamnya kerana ayah tinggal seorang sejak ibuku meninggal dunia. Adikku pula masih belajar di universiti dan jarang pulang. Pada petang itu setelah selesai memasak, aku merasa badanku lengguh dan sakit sedikit. Sebelum pulang aku berehat dahulu di rumah ayah kerana aku bosan tinggal seorang di rumah. Suamiku selalu lewat pulang kerana sibuk dengan pekerjaannya. Dan sejak kebelakangan ini juga aku jarang di setubuhinya. Walaupun umurku sudah 30 tahun, nafsu seksku masih mengebu-gebu dan setiap kali aku meminta di setubuhi suamiku selalu berkata yang dia letih. Seingat aku sudah hampir dua bulan aku tidak merasa nikmat bersetubuh.


    “Eh Sal, termenung je. Ayah tengok kau semacam je, tak bermaya dan muka kau pucat sikit. Kenapa, kau tak sihat ke?” Tanya ayah mengejutkan aku dari lamunan.
    “Ye la ayah, Sal rasa tak sedap badan. Rasa letih dan badan ni sakit-sakit.” Jawabku.
    “Kasihan ayah tengok kau, penat mengajar balik siapkan makan malam ayah pula. Kalau kau penat tak payah la susah-susah, ayah boleh makan kat kedai depan tu.” Ayah berkata.
    “Takpe la ayah, Sal tak kisah lagipun makan kat kedai tu bukan sedap sangat. Inikan sudah menjadi tanggungjawab Sal, siapa lagi nak menjaga ayah kalau bukan Sal.” Jawabku.
    “Baik anak ayah ni, tak sia-sia ayah ada anak perempuan macam Sal ni. Kalau kau mahu mari sini, biar ayah urutkan badan kau.” Kata ayah lagi.
    “Tak susahkan ayah ke?” Tanyaku.
    “Takde la, bukanya susah sangat. Kau dah banyak tolong ayah dan tak salahkan jika ayah tolong kau. Kau pun bukanya orang lain, anak ayah juga.” Jawab ayah.
    “Kalau ayah tak kisah boleh juga.” Kataku sambil menghampiri ayah.

    Ayah mengarahkan aku berbaring meniarap di atas carpet di ruang tamu. Ketika itu aku masih lengkap berpakaian baju kebarung kerana aku tidak menukar baju sejak pulang dari sekolah tadi. Ayah mula menguru belakangku, dari bahu hingga ke pinggang. Sekali-sekala urutan ayah hampi ke punggung pejalku. Aku merasa sedikit lega dengan urutan ayah, lama-kelamaam perasaan itu bertukar menjadi nikmat. Urutan lembut ayah membuatkan nafsuku mula terangsang kerana sejak akhir-akhir ini nafsuku cepat terangsang. Mungkin kerana aku sudah lama tidak di setubuhi suamiku yang selalu sibuk. Aku mula khayal dan merasa nikmat dengan urutan ayah.
    “Sekarang kau baring terlentang pula, biar ayah urut kat depan pula.” Ayah mengejutkan aku dari khayan berahiku. Setelah berbaring ayah mula mengurut bahuku, aku merasa ghairah kembali apabila urutan lembut ayak di bahuku. Aku memejamkan mata menikmati urutan ayah yang merangsangkan nafsuku itu. Lama-kelamaan urutan ayah turun ke leher dan ke dadaku. Ketika tangan ayah berada di dada dan hampir menyentuh buah dadaku yang masih tertutup itu, getaran nafsuku bertambah kuat. Ayah mengurut di sekitar buah dadaku dengan agak lama, aku merasakan tangan ayah mula bermain-main di butang baju kebarungku.

    Aku tidak berdaya berbuat apa-apa melainkan berasa amat ghairah dan memerlukan belaian lelaki ketika itu. Kedua-dua buah dadaku terasa amat tegang di bawah coliku. Putingku terasa menonjol dan cipapku merasa hangat dan mula berair.
    “Sal, biar ayah buka baju kau sikit agar senang ayah urutkan.” Ayah berkata sambil membuka butang baju kebarungku hingga ke perutku. Aku tidak dapat melakukan apa-apa lagi kerana belum sempat aku menjawab, bahagian dadaku sudah terdedah, nasib baik coliku masih ada. Ayah mengurut lagi, kali ini urutan ayah bertukar menjadi usapan di dadaku membuatkan nasfuku bertambah kuat. Nafasku mula tidak teratur dan tanpa sedar aku mengeluh perlahan.
    “Susah la Sal, buka terus la baju ni.” Ayah menolak sedikit tubuhku dancuba menanggalkan baju kebarungku.
    “Ayah, tak nak la. Sal malu la.” Jawabku.
    “Ala… apa nak di malukan. Inikan ayah, bukannya ada orang lain.” Ayah terus membuka bajuku dan akhirnya bajuku itu berjaya di buka ayah. Aku memejamkan mata serapat-rapatnya kerana malu memandang ayah. Aku setengah telanjang di depan ayah, apabila ayah mula mengusap kembali dadaku, sentuhan tangan ayah di kulit dadaku membuatkan aku kembali terangsang dan membiarkan tangan ayah di dadaku.


    Usapan ayah semakin menghampiri buah dadaku dan jari-jari ayah bermain di tepi coliku. Aku menjadi khayal lagi dan aku hampir mengerang kuat ketika tangan ayah mula meramas-ramas lembut buah dadaku yang terbungkus coli itu. Melihat diriku tidak membantah, tangan ayah mula masuk ke dalam coliku dan meramas-ramas buah dadaku yang terbungkus coli itu. Aku yang mula di kawal nafsu itu hanya membiarkan sahaja ayah mengusap buah dadaku kerana usapan itu sudah lama aku inginkan. Di dalam coli itu tangan ayah memicit dan mengelus puting buah dadaku. Ayah membuka pengait coliku dan melemparkan coliku ke lantai dan terpampanglah buah dadaku yang putih dan masih pejal itu di depan ayah.
    “Apa yang ayah lakukan ni?”. Tanyaku malu dan menutup buah dadaku dengan ke dua tanganku sambil mengatur nafasnya yang terasa sesak menahan gejolak nafsu.
    “Oo.. Ini adalah urutannya, tak usah la kau malu-malu.” Jawab ayah sambil meleraikan tanganku dari menutupi buah dadaku. Aku tidak dapat menghalang lagi apabila ayah meramas buah dadaku berulang-ulang sehingga aku merasa tidak kuat menahan nafsuku.

    Lama ayah mengusap dan meramas buah dadaku dan ayah beralih ke bahagian kakiku lalu mengurut kakiku pula. Urutan yang berupa usapan itu semakin lama semakin ke atas. Pehaku di usapnya lalu tangan ayah kecelah pahaku dan hampir menyentuh cipapku yang sudah berair itu. Kali ini aku pasrah kerana aku tidak mampu lagi melawan nafsuku. Ayah mula mengusap cipap tembamku dari luar seluar dalamku yang sudah basah itu. Aku tidak sedar bila ayah membuka kain kebarungku. Aku hanya sedar apabila seluar dalamku ditarik ke kaki dan dilucutkan oleh ayah. Aku sudah terlambat dan tidak dapat menghalang lagi kerana aku kini terbaring tanpa sehelai pakaian. Cipapku terdedah tanpa ditutupi seurat benang. Aku kini betul-betul di kawal nafsu dan aku perlu di puaskan. Di saat ini aku tidak peduli lagi, biar pun ayah aku rela. Cipapku yang berbulu halus itu diusap-usap ayah, bibir cipapku diraba-raba dan kelentitku dibelai-belai lembut. Ghairahku memuncak, lubang cipapku mengemut dan ciaran lendir hangat keluar lagi membasahai permukaan cipapku. Badanku mengigil apabila merasa cipapku di jilat ayah. Aku menekan-nekan kepala ayah dengan agak kuat supaya jilatannya masuk lebih dalam lagi. Aku mengerang sambil membuka mataku yang lama terpejam.

    Ayah bangun dan melepaskan kain pelikat yang dipakainya. Ayah kini telanjang bulat di depanku, aku sedikit terperanjat serta malu apabila melihat batang ayah, berbeza dari batang suamiku kerana batang ayah lebih besar dan panjang. Ayah menghampiriku dan menguak kedua pahaku hingga aku terkangkang. Ayah berlutut di celah pahaku dengan batangnya terpacak keras mula mendekati cipapku. Waktu itu nafsuku telah berada dipuncak setelah melihat batang besar ayah. Batang ayah mula menyentuh bibir cipapku. Ayah menggeselkan kepala batangnya ke bibir cipapku dan ditekan masuk perlahan-lahan ke dalam cipapku.
    “Arrrghhh… apa ayah buat ni…” Ayah hanya diam dan terus menekan lagi batangnya masuk ke dalam cipapku. Aku merasa cipapku penuh serta sedikit sakit dan akhirnya seluruh batang ayah berada di dalam cipapku. Aku mengerang nikmat menerima batang besar ayah dan aku merasa cipapku penuh. Aku juga merasa sedikit senak di dalam, batang besar panjang itu benar-benar mengisi rongga cipapku. Sendat dan padat aku rasakan, aku benar-benar menikmatinya kerana batang suamiku tidak sebesar dan sepanjang ini. Akhirnya aku pasrah, ayah mula menggerakkan batangnya keluar masuk dan ayah merapatkan badannya ke dadaku. Buah dadaku di belai manja dan dihisap oleh bibir lebam ayah. Aku kegelian dan mengeliat sambil mengerang kesedapan.

    “Ohh.. Ayah.. Arghh.. Sedapnyaa… Laju lagi ayah, tekan dalam-dalam. Ahh.. Nikmatnya.” Tanpa sedar aku merenggek. Belum pernah aku merasa sebegini nikmat, batang ayah yang besar dan panjang benar-benar nikmat. Ayah melajukan gerakannya, kerana kenikmatan itu aku mula mencapai klimaks, tubuhku kejang dan aku mengerang agak kuat.
    “Cipap kau sungguh sedap Sal. Masih sempit dan kemutan cipap kau betul-betul hebat. ” Puji ayah. Aku tersenyum bangga kerana ayah memujiku, walaupun sudah beranak, cipapku masih hebat.
    “Sal, sekarang kau meniarap pula” Minta ayah. Aku pun terus meniarap dan ayah mula meramas daging punggungku yang masih pejal dan berisi itu. Ayah menjilat lubang duburku, lubang duburku terkemut-kemut menahan kesedapan jilatan ayah. Kemudian ayah menarik bahagian pinggangku keatas menyuruh aku menonggeng dalam keadaan meniarap.
    “Angkat sikit punggung kau” Minta ayah lagi. Aku menurut kemahuan ayah, sekarang aku meniarap dengan muka dan dada di atas carpet manakala punggungku terangkat ke atas.


    Ayah menolak kedua-dua kakiku agar berjauhan dan mula melumurkan cecair dari cipapku di bibir duburku. Ayah menyucuk lubang duburku dengan jarinya.
    “Buat apa ni ayah”. Tanyaku.
    “Jangan kemut… biarkan sahaja…” Ayah berkata. Jari ayah yang licin dengan cairan cipapku mula masuk dan di tekan ayah sehingga ke pangkal jarinya terbenam di dalam duburku. Ayah menggerakkan jarinya keluar masuk lubang duburku beberapa kali. Ayah berdiri dibelakangku dan menekan batangnya ke lubang duburku.
    “Arrgghh” Aku menjerit kesakitan sambil mengangkat kepala dan dadaku ke atas.
    “Jangan kemut… teran sikit…” Arah ayah yang sedang merenggangkan daging punggungku. Setelah aku meneran sedikit, hampir separuh batang ayah terbenam ke dalam duburku. Ayah menariknya keluar batangnya semula dan memasukkan kembali sehingga seluruh batangnya masuk kedalam rongga duburku. Ayah mula mengerakkan batangnya menujah duburku dan beberapa kali tujahan di lakukan ayah, aku mula merasa kesedapanya sambil mengerang kenikmatan. Ayah mula melakukan pergerakan tujahan batangnya dengan laju. Sebelah tangan memegang pinggang dan sebelah lagi menarik rambutku ke belakang.

    Aku mengikut gerakan tujahan ayah sambil mengayak-ayakkan punggungku ke kiri dan ke kanan. Aku memainkan kelentitku dengan jariku sendiri dan ayah merapatkan badannya memeluk aku dari belakang. Tiba-tiba ayah mengerang dan tubuhnya mengejang. Aku merasa ada sesuatu cecair yang panas mengalir dalam rongga duburku. Ayah memancut air maninya dengan laju dan agak banyak ke dalam duburku. Aku terus mengemut-ngemut batang ayah dan aku juga mencapai klimaks bersama ayah. Aku tertiarap di atas carpet dan ayah mencabut batangnya lalu melumurkan cairan yang melekat pada batangnya di atas punggungku. Aku masih lagi tertiarap, aku merasakan bibir duburku sudah longgar. Setelah itu aku bangun dan mencapai pakaianku yang bersepah satu persatu. Selepas itu aku bangun dan mengenakan pakaian untuk pulang. Ayah masih terbaring dan sebelum aku keluar, ayah mengucapkan terima kasih kepadaku kerana merelakan diri untuk di setubuhinya setelah sekian lamadia tidak merasanya. Aku hanya diam dan keluar untuk pulang dan aku merasa menyesal namun begitu aku merasa sangat puas. Keesokkan harinya seperti biasa setelah pulang dari mengajar, aku ke rumah ayah. Ketika aku sampai, aku melihat ayah sedang menonton tv sambil menghisap rokok. Ayah hanya memakai kain pelikatnya yang terselak hingga ke paras peha.

    “Baru pulang Sal, kalau penat rehat la dulu…” Sapa ayah bersikap seperti biasa seolah-olah tiada apa yang berlaku.
    “Takpe la ayah, Sal ke dapur dulu ya.” Kataku dengan perasaan malu kerana kejadian semalam. Aku membuka tudung dan terus ke dapur untuk menyediakan makan malam untuk ayah.
    “Sal, kau ni rajin la… macam ibu kau dulu. Kau pun masih cantik dan bertubuh menarik, sama macam arwah ibu kau.” Aku di kejutkan dengan sapaan ayah di belakangku. Aku tidak sedar bila ayah datang ke dapur dan aku bertambah terkejut apabila tiba-tiba ayah memelukku dari belakang. Pelukkan ayah rapat ke tubuhku dan tangannya mula mengusap-ngusap perutku di sebalik baju kurung yang aku pakai.
    “Eh ayah, apa ni… jangan la macam ni, tak elok.” Kataku dan cuba melepaskan diri dari pelukkan ayah. Namun ayah memelukku dengan kemas membuatkan aku tidak dapat bergerak.
    “Ala Sal… tak payah la nak malu-malu lagi dengan ayah. Kitakan dah…” Kata ayah tanpa meneruskan kata-katanya.
    “Jangan la ayah, Sal tak suka macam ni. Sal tak nak kejadian semalam berulang lagi.” Jawabku.

    Ayah tidak mengedahkan kata-kataku, tangan ayah mula ke dadaku dan meramas lembut buah dadaku. Tanganya yang satu lagi turun ke celah kangkangku dan mengusap-ngusap cipapku. Aku cuba meronta namun pergerakkanku tidak kuat kerana pelukkan ayah begitu kemas.
    “Ayah, jangan la buat Sal macam ni… tolong la ayah.” Aku merayu.
    “Kenapa Sal, kau tak suka ke? semalam kau tak marah. Ayah asyik teringgatkan kejadian semalam dan ayah tak dapat tahan melihat tubuh gebu kau. Tubuh bogel kau asyik terbayang di mata ayah.” Jawab ayah membuatkan aku menjadi tersangat malu. Aku tidak dapat mengelak lagi, jika aku melawan pun ayah tetap tidak melepaskan aku. Aku terpaksa merelakan perbuatanya kerana aku tidak kuat untuk melawan nafsu ayah dan juga nafsuku yang mula terangsang akibat ramasan ayah di buah dadaku serta usapan tangannya di cipapku. Melihat diriku mula mengalah dan tidak melawan lagi, ayah dengan rakus menggomol tubuhku. Ayah meyingkap kainku ke atas dan menarik seluar dalamku ke bawah, ke paras lututku. Ayah menolak tubuhku sedikit menonggeng, aku menahan tangganku pada meja makan dan ayah duduk mencangkung mengadap punggung gebuku yang lebar serta sedikit tonggek itu.


    Kemudian aku merasa punggungku di cium dan di jilat ayah. Jilatan lidah ayah terus ke lurah punggungku. Ayah menguak daging punggungku dan ayah mula menjilat lubang duburku hingga ke bibir cipapku. Di cipapku, lidah ayah menusuk ke dalam dan keletikku di jilatnya. Aku mengerakkan punggungku ke kiri dan ke kanan menahan kegelian dan kenikmatan jilatan ayah. Ayah tidak menunggu lama, ayah bangun lalu menanggalkan kain pelikatnya. Ayah menghalakan batangya yang keras itu ke bibir cipapku dan dengan sekali tekan, batang ayah berjaya masuk ke dalam cipapku.
    “Uurrrggghhh…” Aku mengerang ke nikmatan ketika ayah menekan batangnya masuk hingga ke pangkal. Ayah mula mengerakkan batangnya menujah-nujah cipapku dari belakang. Aku yang kini bertambah ghairah mula mengerakkan punggungku ke belakang agar batang besar dan panjang itu masuk lebih dalam ke dalam cipapku. Sambil menujah cipapku, tangan ayah masuk ke dalam bajuku lalu menolak coliku ke atas dan terus meramas-ramas buah dadaku dengan agak kuat. Kali ini ayah menyetubuhiku dengan agak ganas sedikit. Perbuatan ayah itu juga membuatkan aku merasa kenikmatan yang agak berlainnan kerana selama ini suamiku menyetubuhiku dengan lembut. Agak lama juga ayah melakukan tujahannya menbuatkan dua kali aku mencapai klimaks. Ketika batang ayah menujah cipapku, ayah memasukkan jarinya ke dalam duburku dengan bantuan cairan cipapku.

    Ayah mengerakkan jarinya ke luar masuk ke dalam duburku bersama tujahan batangnya di dalam cipapku. Aku merasa sungguh nikmat dengan perbuatan ayah itu. Kemudian ayah menarik batangnya keluar dan batangnya itu di gesel serta di tekan-tekan ke bibir duburku. Aku tahu ayah mahu memasukkan batangnya ke dalam duburku. Aku meneran sedikit agar lubang duburku dapat menerima batang ayah. Ayah menekan batangnya masuk perlahan-lahan dan kali ini aku tidak merasa terlalu sakit. Ayah menekan batangnya masuk sehingga rapat ke pangkal batangnya. Ayah mula mengerakkan batangnya perlahan-lahan dan lama kelamaan tujahan batang ayah meningkat laju.
    “Emmmm…ohhh… aahhhh…” Aku yang mula merasa kenikmatan dari lubang duburku mengerang kenikmatan bersama-sama tujahan batang ayah. Tujahan ayah bertambah kuat dan laju, duburku mengemut kuat batang ayah. Tubuh ayah mula kejang, ayah menekan batangnya masuk dalam-dalam dengan kuat. Aku merasa di dalam duburku ada semburan hangat membasahi rongga duburku. Agak lama ayah membiarkan batangnya di dalam duburku sambil memeluk dan meniarap di belakangku.
    “Terima kasih Sal, kau memang anak ayah yang baik.” Kata ayah ketika menarik batangnya keluar. Aku hanya terdiam kerana aku tidak tahu apakah yang harus ku ucapkan.

    Ayah memakai kain pelikatnya dan terus ke ruang tamu meninggalkan aku yang masih tertonggeng meniarap di atas meja makan. Aku bangun lalu mengenakan pakaianku dan aku berehat seketika sebelum menyiapkan makan malam ayah. Sebelum pulang, aku bersalam dengan ayah dan ketika aku berjalan keluar, ayah sempat menepuk punggungku sambil mengucapkan terima kasih sekali lagi. Aku hanya tertunduk malu dan sejak hari itu boleh dikatakan setiap hari aku disetubuhi ayah. Kini aku tidak lagi dahagakan seks kerana aku sentiasa di puaskan ayah. Pada suatu hari, seperti biasa apabila aku selesai menyediakan makan malam ayah, ayah akan menyetubuhiku dahulu sebelum aku pulang. Apabila selesai di setubuhi ayah, aku mengenakan kembali pakaianku untuk bersiap pulang. Ketika aku keluar dari rumah ayah, aku terkejut apabila melihat adikku berada di berandar rumah. Aku menjadi takut kerana aku takut adikku tahu perbuatanku dengan ayah.
    “Eh Zam, bila sampai?” Tanyaku sedikit tergugup.
    “Hah kak, baru je sampai.” Jawab adikku melegakan sedikit diriku. Tetapi adikku memandangku agak berlainan. Pandanganya merisaukan aku, aku cepat-cepat meminta diri dan terus pulang.

    Sejak adikku pulang, aku tidak dapat lagi bersetubuh denan ayah namun aku lega kerana adikku tidak mengesaki perbuatan sumbangku. Pada suatu petang, setelah selesai menyediakan makan malam ayah dan adikku, aku mengajak adikku ke pekan untuk menemaniku kerana aku ingin membeli sedikit barang dapur rumahku. Suamiku telah ke luar negeri selama seminggu atas urusan kerjanya.
    Pada malamnya, aku bersama adikku ke pekan dan aku membeli barang-barang yang perlu. Sampai di rumah, adikku menolongku mengangkat barang-barang yang aku beli tadi ke dapurku. Setelah selesai, aku mengajaknya minum dahulu sebelum pulang. Ketika adikku minum di ruang tamu, aku ke dapur mengemas barang-barang yang di beli tadi. Ketika mengemas, aku merasa tidak selesa dengan memakai baju kurung. Aku masuk ke bilik untuk menukar pakaianku dan semasa aku melucutkan bajuku, ketika itu baju kurungku di kepala dan tiba- tiba pinggangku dipeluk adikku. Berderau darahku dan baju kurungku itu pula masih tersangkut di kepalaku. Dalam keadaan terperangkap itu tangan adikku menjalar ke bahagian dada dan melekap di buah dadaku yang masih bersalut coli itu lalu di ramasnya beberapa kali sebelum cangkuk coliku dibukanya.


    Baju kurungku yang tersangkut di kepalaku juga di tanggalkan adikku lalu di campakkan ke lantai.
    “Zam, apa kau buat ni…?” Aku memarahi adikku.
    “Ala kak, takkan tak boleh kot.. ayah boleh… Zam tahu la kak apa yang akak buat dengan ayah hari tu…” Jawab adikku sambil meramas-ramas buah dadaku.
    “Apa kau cakap ni…” Kataku yang mula ketakutan. Aku meronta dan berjaya melepaskan diri lalu mengambil bajuku di lantai. Aku menutup bahagian dadaku yang terdedah dengan baju kurungku itu.
    “Tak usah nak sorokkan lagi, Zam dah tengok aksi akak dengan ayah…” Adikku berkata lagi.
    “Apa yang kau maksudkan…?” Tanyaku berpura-pura tidak tahu.
    “Kalau akak tak bagi apa yang ayah dapat, Zam akan tunjukkan aksi akak dengan ayah ni kat abang Adi…” Adikku menjawap sambil mengeluarkan handphonenya dan menunjukan aksiku bersetubuh dengan ayah yang di rakamnya padaku. Aku menjadi bertambat takut dan terdiam kerana adikku tahu perbuatanku dengan ayah.

    “Akak fikirla mana yang baik, nak bagi apa yang Zam mahu atau Zam akan tunjukkan video ni kat abang Adi.” Kata-kata adikku membuatkan aku tidak tentu arah. Jika suamiku tahu, mati la aku. Mesti aku di ceraikan dan aku juga akan mendapat malu.
    “Apa yang kau mahukan dari akak…?” Tanyaku dan aku hampir menanggis.
    “Zam juga nak merasa apa yang ayah dapat. Takkan akak tak faham lagi kot….” Jawab adikku dengan senyuman gatalnya.
    “Tolong la dik… jangan buat akak macam ni. Akakkan kakak kandung kau…” Aku merayu dengan suara terketar-ketar.
    “Tak kisah la… Zam pun dah lama geramkan tubuh gebu akak ni.” Kata adikku lalu menghampiriku. Adikku menarik baju kurungku yang menutupi dadaku perlahan-lahan. Aku terpaksa membiarkannya menarik bajuku itu, bajuku itu di campakkan kembali di lantai dan terdedahlah bahagian atas tubuhku di depanya. Melihat diriku tidak membantah, adikku mula memegang buah dadaku yang masih pejal itu lalu di ramas-ramasnya dan menggentel-gentel puting buah dadaku. Sesekali ditarik-tariknya puting buah dadaku dan ditekannya ke dalam.

    Perbuatan adikku itu membuatkan aku terangsang, aku merasa basah di dalam seluar dalamku. Ramasan tangan adikku di buah dadaku yang mula tegang itu membuatkan aku mula merasa kenikmatan ramasannya.
    “Tegang buah dada akak ni…” Adikku berkata sambil terus meramas-ramas buah dadaku. Perlahan-lahan ditolaknya badanku ke depan cermin almari bajuku. Dengan jelas aku melihat di dalam cermin itu tangan adikku mengerjakan buah dadaku. Tak lama kemudian pengait kain yang aku pakai di bukanya lalu mengelongsorlah kainku itu ke bawah. Aku kini hanya berseluar dalam sahaja dan di dalam cermin itu, aku dapat melihat tangan adikku menjalar ke dalam seluar dalamku.
    “Ahhhh…” Keluar satu keluhan dari mulutku apabila merasa kelentitku disentuh jari adikku.
    “Besarnya kelentit akak ni…” Bisik adikku di telingaku. Adikku meraba seluruh daerah cipapku, dikuaknya bibir cipapku dan di masukkan jarinya ke dalam cipapku. Jarinya mula di sorong masuk dan di tarikkan jarinya berulang kali, lidahnya menjalar turun di belakang leherku. Geli dan nikmat aku rasakan, adikku mula duduk mencangkung di belakangku. Seluar dalamku ditariknya turun, kedua-dua bongkah punggungku digigit dan di jilat adikku perlahan-lahan. Aku bertambah terangsang dan mula menikmati ciuman dan jilatan adikku.

    Adikku memusingkan tubuhku membuatkan mukanya mengadap cipapku, terpampanglah cipap di depannya. Adikku mula menjilat cipapku dan tanpa sedar aku menarik kepalanya agar melekap di cipapku. Aku dibaringkan ke katil, kedua pehaku di kangkangnya. Aku memejamkan mataku kerana malu, lidah adikku menjalar ke cipapku. Rupanya adikku ini berpengalaman dalam soal memuaskan nafsu wanita, dia mungkin pernah melakukan dengan perempuan lain. Adikku mejilat-jilat kelentitku, aku mengerang kenikmatan. Aku kepit kepala adikku dengan kakiku dan aku mula mencapai klimaks. Tubuhku menggigil dan mengejang agak lama. Adikku merangkak naik ke atas lalu mencium bibirku, lidahnya mengerayang di dalam mulutku dan lidahku juga di sedutnya. Ciuman adikku turun ke dadaku dan dihisapnya ke dua buah dadaku. Puting buah dadaku digigitnya perlahan dan di sedutnya dalam-dala. Bengkak dan tegang buah dadaku ketika itu. Adikku bangun lalu menanggalkan seluruh pakaiannya dan duduk di depan mukaku. Batangnya berada dia depan mataku. Besar juga batang adikku, hampir sama besar dengan batang ayahku. Berdenyut denyut kepala batangnya ketika itu. Disuakan batangnya ke mulutku lalu di geselkan di mulutku, apabila mulutku sedikit terbuka, batangnya terus ditolak masuk. Aku mula mengulum batang adikku dan kepala batangnya aku jilat.


    Adikku menolak tubuhku agar aku baring semula, dia terus duduk di celah kangkangku. Adikku mengangkat kedua-dua kakiku ke atas dan dia menggesel-gesel batangnya di kelentikku sambil memandangku. Perlahan-lahan adikku menekan batangnya masuk ke lubang cipapku aku menyambutnya dengan erangan kenikmatan. Adikku menekan batangnya masuk sehingga ke pangkal batangnya. Adikku memegang kedua-dua belah kakiku dan dia mula sorong tarik batangnya keluar masuk ke dalam cipapku. Aku mengerang kenikmatan menikmati tujahan batang adikku sambil memaut lehernya membuaykan tubuhku terangkat dari katil. Agak lama juga adikku menujah batangnya dalam cipapku, tujahannya bertambah laju dan kuat. Adikku menekan batangnya masuk ke dalam cipapku dengan kuat dan batangnya terbenam di dalam cipapku sehingga ke pangkal rahimku. Tiba-tiba adikku mendengus dan tubuhnya kejang.
    “Akakkk, Zam nak pancut niiiii… aahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…” Adikku menjerit dan ketika itu aku merasa ada semburan hangat yang agak banyak memancut-mancut di dalam cipapku. Adikku memancutkan air mani di dalam cipapku sehingga aku merasa rongga cipapku penuh. Nasib baik aku tidak dapat mengandung lagi, jika tidak pasti aku akan mengandungkan anak dari adikku sendiri.

    Adikku jatuh terbaring di sebelahku, nafasnya kuat kemengahan. Beberapa minit kemudian, adikku bangun dan memakai pakaiannya kembali.
    “Terima kasih kak, cipap akak sungguh sedap dan nikmat.” Kata adikku sambil tersenyum.
    “Zam, akak nak kau padamkan rakaman itu sekarang. Kau dah janjikan.” Mintaku.
    “Akak jangan risau, Zam akan kotakan janji Zam tadi. Lain kali Zam nak rasa lagi cipap akak yang tembam ni.” Katanya sambil menepuk cipapku dan dia mengeluarkan handphonenya lalu memadam rakaman yang di rakamnya.
    “Akak harap Zam tak bocorkan rahsia ni kat sesiapa terutamanya abang Adi kau.” Kataku lagi.
    “Akak tak perlu risau, Zam akan rahsiakannya janji lain kali akak sanggup serahkan lagi tubuh akak ni pada Zam.” Kata adikku sambil bangun dan keluar dari bilikku dan terus pulang. Malam itu aku tidur nyeyak dengan kepuasan kerana sudah beberapa hari aku tidak disetubuhi ayah sejak adikku pulang. Sudah tiga hari aku tidak dapat menikmati persetubuhan kerana ayah dan adikku tidak ada masa yang sesuai.

    Mereka berdua selalu bersama, namun aku tahu mereka menginginkan tubuhku dari pandangan mereka. Aku pulang ke rumah dengan merasa sedikt kekosongan kerana nafsuku tidak dapat di penuhi. Malamnya aku menonton tv untuk mengisi kebosananku, esok suamiku baru pulang dari luar negeri. Sedang aku menonton, tiba-tiba aku merasa ghairah dan aku cuba menah perasaan itu tetapi aksi-aksi persetubuhanku bersama ayah serta adikku terbayang-bayang di kepalaku. Aku tidak dapat menahan lagi, aku menanggalkan baju serta coliku serta aku selakkan kain batik yang aku pakai ke atas. Aku mula membelai cipap dan biji kelentikku membuatkan cipapku mula basah. Aku masukkan jari ke dalam cipapku dan mula menyorong dan menarik jariku itu. Rodokan jariku semakin cepat, tiba-tiba bahu aku disentuh orang. Terkejut aku kerana ketika itu pahaku sedang terkangkang luas, jariku masih terbenam di dalam cipapku dan sebelah lagi tanganku sedang meramas buah dadaku serta kain sarungku yang terselak hingga ke pinggangku. Aku melihat adikku yang sudah menanggalkan seluarnya berada disebelahku. Aku merasa lega kerana orang yang berada di sebelahku adalah adikku.

    “Zam ni, buat akak terperanjat dan takut aje. Macam mana Zam masuk…?” Tanyaku sambil memegang batangnya yang di halakan ke mukaku.
    “Dah pintu rumah akak tak kunci, Zam masuk la… akak ni cuai betul, nasib baik Zam yang masuk, kalau orang lain masuk dan melihat akak macam ni… habis la akak.” Jawabnya sambil merapatkan batangnya ke mulutku. Aku terus memasukkan batang adikku ke dalam mulutku dan tangannya mula membelai cipap dan buah dadaku membuatkan aku tidak dapat menahan lagi gelora nafsuku.
    “Zam, akak nak sekarang, akak dah tak tahan lagi ni…” Aku merayu dan menarik adikku untuk naik menindihi tubuhku. Tanpa membuang masa, adikku terus menujahkan batangnya ke dalam cipapku yang sudah becak itu. Beberapa minit kemudian aku mula klimaks dan adikku terus menujah cipapku dengan gagah dan semakin laju. Adikku mengubah kedudukanku menjadi menonggeng, dia mula menujah cipapku dari belakang dan setiap kali tujahannya tetap membawa nikmat kepadaku. Adikku mempercepatkan lagi hayunan dan tujahannya. Seluruh tubuhku bergegar dan buah dadaku bergoyang-goyang.


    Aku mengerang nikmat dan adikku memeluk tubuhku rapat sambil menekan kuat batangnya masuk ke dalam cipapku lalu dia pun memancutkan air maninya yang hangat di dalam cipapku. Aku juga turut klimaks, cipapku mengemut batangnya dan seluruh anggota tubuhku mengejang. Beberapa minit kemudian adikku mencabut batangnya, air maninya yang banyak bertakung di dalam cipapku mula membuak keluar meleleh ke atas carpet. Nafasku turun naik, sesak dan rasa tak bermaya manakala adikku terlentang disebelahku sambil tangannya membelai buah dadaku.
    “Boleh tahan juga akak nie… Zam dah lama inginkan tubuh akak…”. Katanya. Aku Cuma terdiam kepenatan, perlahan-lahan aku bangun dan aku melihat batang adikku yang mula layu tetapi masih lagi besar. Aku mengurutnya beberapa kali sebelum adikku bangun untuk mengenakan pakaiannya. Aku mencapai kain sarungku dan berkemban lalu aku menghantar adikku ke pintu rumahku. Setelah adikku keluar, aku menutup pintu dan ketika aku berjalan untuk ke bilik air, tiba-tiba pintu rumahku diketuk. Aku ingatkan adikku datang kembali dan aku berlari ke pintu lalu membukanya.

    “Eh Ayah… ada apa datang malam-malam ni, jemput la masuk…” Pelawaku dan ayah terus masuk lalu mengunci pintu.
    “Ayah rindu kat kau la Sal… sebenarnya ayah sudah lama sampai…”. Kata-kata ayah mengejutkanku, ada kemungkinan ayah mendengar erangganku tadi bersama adikku.
    “Habis ayah kat mana tadi…?” Tanyaku sedikit cemas.
    “Ada kat luar tu… tunggu Sal selesai dengan Zam…” Mukaku merah padam apabila mendengarkan kata-kata ayah.
    “His… apa ayah cakap ni…” Jawabku untuk menenangkan keadaan sambil berjalan ke dapur untuk menyediakan air minuman. Selang beberapa minit, ayah berada di belakangku dan ketika itu ayah sudah pun bertelanjang bulat dengan batangnya keras terpacak.
    “Eh…! Ayah ni tak malu la…” Kataku sambil memandang ke arah batang besar ayah yang membengkok ke atas itu.
    “Ayah pun nak juga macam Zam dapat tadi…! dah beberapa hari ayah tak menikmati tubuh Sal…” Kata ayah membuatkan aku menjadi malu kerana ayah sudah tahu apa yang aku dan adikku lakukan tadi.

    Tangan ayah mula memburaikan kain batik yang aku pakai lalu memeluk erat tubuhku ke tubuhnya. Sambil berdiri ayah membuka kangkangku lalu meraba cipapku dan jarinya mula di masukkan ke dalam cipapku yang masih lagi berair dan di pahaku ada lelehan air mani adikku.
    “Ni kan dah sah buktinya kerja adik kau tu kan…!” Kata ayah membuat aku bertambah malu.
    “Baiklah ayah… Sal mengaku, Sal terpaksa sebab Zam dah tahu apa yang Sal dan ayah buat. Dia ugut kalau Sal tak serahkan tubuh Sal, dia akan bagitahu abang Din.” Jawabku.
    “Takpe la, ayah tak kisah… lagi pun bukannya orang lain… adik kau juga. Janji dia tak bocorkan rahsia tu sudah…” Kata ayah sambil menujah cipapku dengan jarinya dan tanganya sebelah lagi meramas-ramas buah dadaku.
    “Ayah… biar Sal basuh dulu sebab cipap Sal berair sangat nie” Kataku.
    “Biarkan Sal… ayah suka cipap yang baru lepas kena tujah…” Jawab ayah sambil memusingkan badanku ke meja makan. Ayah menonggengkanku lalu memasukkan batangnya yang tegang itu ke dalam cipapku dari belakang.


    Aku mengeluh dan mengerang nikmat sambil mengemut sekuat mungkin, buah dadaku yang bergoyang-goyang itu diramas-ramas ayah. Aku memejamkan mata menghayati tujahan yang aku terima. Ayah mempercepatkan hayunannya, tanganku mengentel biji kelentikku agar bertambah nikmat dan aku cepat klimaks. Henjutan ayah semakin laju dan aku kian hampir.
    “Ahhhhhh” Keluh ayah dan aku sambut dengan rengekkanku. Ayah memancutkan air maninya ke dalam cipapku, panas rasanya bercampur dengan air mani adikku. Setelah selesai, ayah keluar dan terus pulang meninggalkan aku yang terkangkang kepuasan kerana malam itu dua kali aku di puaskan. Sejak hari itu, aku di gilir-gilir di setubuhi ayah dan adikku ketika ada masa yang sesuai. Sehinggalah cuti penggal sekolah, aku tidak dapat menikmati lagi persetubuhan ayah dan adikku kerana anakku yang tinggal di kampung mertuaku pulang. Sudah seminggu aku tidak dapat memuaskan nafsuku dengan ayah atau adikku kerana anakku sentiasa berada disisiku. Anakku tidak mahu berengang denganku kerana dia terlalu rindukan aku. Tak kira dimana aku berada, dia pasti akan mengikutnya, jika aku ke rumah ayah dia juga akan ke sana.

    Pagi itu aku bangun agak lewat, aku dengan malas bangun lalu mengikat tuala ke tubuhku dan masuk ke bilik air untuk mandi. Di dalam bilik air aku terus mandi dan seluruh tubuhku disabun, ketika aku mencuci cipapku aku terbayang batang ayah dan adikku yang pernah menujah cipapku memang memberikan kepuasan yang tidak terhingga kepadaku. Apabila memikirkan semua itu aku mula menginginkan batang mereka. Aku mula mengusap cipapku serta mengentel kelentitku perlahan-lahan. “Emak…!!” Aku terkejut apabila mendengar suara anakku dari luar, cepat-cepat aku menarik dua batang jariku yang tenggelam di dalam cipapku.
    “Err, ye… ada apa Atan…?”Tanyaku.
    “Mak, Atan nak ke bandar ni…” Balasnya.
    “Sekejap… emak keluar ni…” Aku mencapai tuala dan terus membalut tubuhku ,tuala yang aku pakai agak singkat, hanya menutupi sebahagaian pahaku. Buah dadaku yang besar itu menyebabkan kain tualaku menjadi terangkat sedikit dan apabila aku melangkah jelas menunjukkan bahagian atas pahaku.

    “Atan nak ke bandar dengan siapa…? Duit dah ada…?” Tanyaku.
    “Atan pergi dengan kawan-kawan, duit yang mak bagi hari tu masih ada.” Jawab anakku sambil bersalam denganku.
    “Baiklah Atan, jangan pulang lambat sangat… jaga diri baik-baik.” Pesanku.
    “Ya la mak…” Anakku berkata dan keluar dari rumah. Aku memerhatikan anakku sehingga hilang dari pandanganku. Aku merasa gembira kerana anakku ke bandar, aku perlu bersiap untuk ke rumah ayah. Ketika aku hendak masuk ke bilik untuk bersiap, pintu rumahku di ketuk. Aku ke pintu dan membuka sedikit untuk melihat siapa yang datang. Rupa-rupanya ayah dan adikku, adikku menolak pintu rumahku terbuka dengan agak kuat menyebabkan aku yang berada di sebalik pintu itu terjatuh kerana di langgar pintu. Tualaku terselak menampakkan peha dan cipapku, ayah dan adikku terus masuk dan mengunci pintu. Adikku menarik tuala dari tubuhku lalu di campakkan ke lantai. Adikku memegang tubuhku lalu di dukungnya aku di dalam pelukkanya. Aku agak terkejut dengan tingkah laku adikku di depan ayah dan aku merasa sangat malu kerana tubuhku kini tiada seurat benang yang menutupinya. Tubuhku di angkat oleh adikku masuk ke dalam bilikku dan aku dicampakkan di atas katil.

    “Apa yang kau buat ni Zam?” Aku cuba menutup tubuhku dengan kain selimut kerana malu apabila di lihat ayah dan adikku serentak.
    “Akak tak payah la nak malu lagi, Zam dan ayah tak kisah. Lagipun kami dah pernah lihat tubuh akak sebelum ni.” Jawab adikku dan ayah tersenyum memandangku.
    “Jangan la macam ni Zam, ayah… Sal malu la.” Kataku. Tiada jawapan yang diterima, tubuhku kini d tolak adikku supaya aku tertentang dan kakiku dibuka lebar oleh ayah. Aku cuba meronta kerana malu, tetapi aah dan adikku tidak menghiraukan rotaanku itu. Aku merasa buah dadaku mula diramas dengan rakus oleh adikku. Ayah pula meraba-raba cipapku, di elunnya lembut lalu ayah mamasukkan jarinya ke dalam cipapku dan jarinya bermain di kelentitku.
    “Ohhh..emmm” Aku mengeluh kerana mula terangsang dan aku berhenti meronta. Adikku meraba dan membelai seluruh tubuhku, ayah yang sedang mengorek cipapku menyembamkan mukanya ke cipapku yang mula basah itu. Akuh dapat merasakan lidah ayah mula meneroka lubang cipapku dan menjilat-jilat kelentitku.
    “Ahhhh umm ayaaah… sedapnya…” Aku menyuakan cipapku ke muka ayah yang sedang menjilat cipapku.


    Adikku masih menyonyot buah dadaku, kerana sudah terangsang aku tidak malu lagi, aku inginkan batang ayah dan adikku menujah cipapku lalu tanganku mula meraba mencari batang adikku. Aku dapat merasakan batang adikku sudah keras di dalam seluarnya. Adikku yang merasakan batangnya di sentuh oleh ku, cepat-cepat dia membuka seluar dan bajunya. Setelah batang adikku terjulur di depan mataku, aku mula memengusap batangnya beberapa kali dan menarik batang adikku itu masu ke mulutku. Adikku mengikut kehendakku dan terus menyuakan batangnya ke mulutku. Tersentuh sahaja kepala batang adikku ke bibirku, akumenjilat cecair yang mula meleleh dihujung batang adikku itu lalu aku terus mengulum batangnya. Ayah masih lagi menggomol cipapku dengan lahapnya.
    “Ohhhh, uhhhh emmmm ahhhh!!!!!”Ketika itu juga aku mengerang dengan kuat bersama semburan di dalam cipapku. Ayah bangun lalu membuka seluarnya dan mengeluarkan batangnya yang sedang tegang itu. Ayah duduk di celah kangkangku dan ,enghalakan batangnya ke cipapku, dengan sekali tolak sahaja batang ayah masuk rapat ke pangkal.

    “Ohhhh ayaaaah” Keluhku sambil mengangkat punggung dan kedua kakiku memaut belakang ayah. Ayah terus menolak dan menarik batangnya ke dalam lubang cipapku dan tujahan ayah semakin laju. Kepalaku terangkat apabila ayah mempercepatkan lagi hayunannya. Buah dadaku bergegar mengikut hayunan batang ayah lalu di ramas-ramas adikku.
    “Yaaaah….laju lagiiiii…tekannnnnn uhh uhhh uhhh emmmm” Jeritku dan aku merasa cipapku nak terpancut lagi. Sambil itu aku menghisap dan menyedup kuat batang adikku. Ayah berhenti menujah cipapku dan batangnya di tarik keluar.
    “Zam, kau baring dan masukkan batang kau dari bawah. Sal, kau baring meniarap atas tubuh Zam.” Arah ayah sambil menarik tubuhku dan di tiarapkan di atas tubuh adikku yang terbaring itu. Adikku memasukkan batangnya ke dalam cipapku dan terus menujah cipapku sambi memeluk kemas tubuhku. Ayah meraba sambil meramas daging punggung yang masih pejal itu beberapa kali lalu ayah menjilat lubang duburku yang meniarap tertonggeng di atas adikku yang sedang menujah cipapku. Sambil menjilat ayah memasukkan sebatang jarinya ke dalam lubang duburku lalu di joloknya keluar dan masuk.

    Ayah bangun dan duduk berlutut di belakang punggungku lalu di halakan batangnya ke lubang duburku. Adikku berhenti menujah cipapku dan ayah mula menekan batangnya masuk perlahan-lahan ke dalam duburku. Aku merasa sakit sedikit tetapi ku tahanya, aku meluaskan kangkangku dan batang ayah berjaya masuk lalu di tekannya masuk hingga ke pangkal batangnya. Aku merasa lubang cipap dan duburku penuh, aku juga merasa sangat nikmat apabila dua-dua lubangku di penuhi serentak. Tak pernah aku merasa kenikmatan sebegini, ayah dan adikku mula menyorong dan menarik batang mereka. Ayah yang berada di atas belakangku bekerja keras menujah duburku. Adikku pula menikam dan menarik batangnya ke dalam cipapku. Aku memgerakkan punggungku mengikut hayunan ayah dan adikku sambil cipat dan duburku mengemut-ngemut kuat.
    “Ohh.. Ayah nak pancut niii…” Ayah berkata sambil mengeluh dan tujahan batangnya di dalam duburku semakin laju dan kuat sehingga aku merasa batang ayah menucuk-nucuk di dalam duburku.
    “Ummmmhh… ohhh… yaaa… ayah pancuttttt nie” Ayah menekan batangnya di dalam duburku hingga rapat kepangka batangnya dan terpancutlah air mani ayah di dalam duburku.


    Adikku masih menghenjut cipapku dari bawah tanpa menghiraukan pancutan ayah. Aku merasa rongga duburku penuh dibanjiri air mani ayah, kehangatan air mani ayah di dalam duburku membuatkan aku juga mencapai klimaks sekali lagi.
    “Ohhhhh emmm” Aku mengerang dan beberapa saat kemudian, ayah jatuh terlentang disisiku. Kini aku menumpukan kepada adikku yang sedang menyetubuhiku, adikku masih gagah menghayunkan batangnya.
    “Hayun dikk….ohhhh .. laju lagi dik, uhhhh…” Aku mengerang sambil memeluk tubuh adikku. Punggungku di goyangkan dan cipapku mengemut kuat batang adikku yang sedang menujah laju cipapku.
    “Yaa dik… emm… yaaa, laju sikit… laju lagii… aaaaahh, akak pancuuuuuuuut lagiii nieee” Erangku sambil cipapku mengemut kuat, tujahan adikku semakin laju dan juga kuat.
    “Oh…! Ahh…! ” Tubuh adikku mula mengejag dan serentak dengan itu batangnya di tekan dalam-dalam dan dia melepaskan air maninya. Memancut-mancut air mani hangat adikku di dalam cipaku, banyak dan pekat.

    Aku bangun dan merebahkan tubuhku di sisi ayah dan adikku. Aku terbaring di tengah-tengah sambil menarik nafas panjang, puas sekali aku rasakan. Tak pernah aku merasa kepuasan sebegini. Ayah dan adikku bangun lalu mengenakan pakaian masing-masing.
    “Dah nak balik ke?” Tanyaku.
    “Terima kasih kak” Adikku menghampiriku dan mencium pipiku sambil meramas buah dadaku. Ayah pula menyucuk dua batang jarinya ke dalam cipapku yang melelehkan air mani adikku.
    “Terima kasih Sal.” Kata ayah. Ayah dan adikku meninggalkanku yang masih terbaring kepuasan di atas katil. Aku bangun perlahan-lahan, air mani ayah dan adikku yang dipancutkan kedalam dubur dan cipapku kini meleleh ke pahaku. Dengan bertelanjang bulat aku keluar untuk mengambil tualaku yang berada di ruang tamu setelah direntapkan oleh adikku tadi. Aku mengambil tualaku di atas lantai lalu membalutnya di tubuhku. Dengan berkembangkan tuala itu, aku berjalan menuju ke bilik air untuk mandi semula. Ketika aku melalui bilik anakku, aku mendengar suara keluhan di dalamnya.

    Perlahan-lahan aku menolak pintu bilik anakku, aku agak terkejut apabila melihat anakku yang sedang berdiri dengan sedikit membongkok. Anakku sedang melancap batangnya yang agak besar dan panjang itu, ukuran batang anakku lebh kurang sama besar dengan batang suamiku tetapi batangnya lebih panjang sedikit. Mata anakku terpejam rapat, aku tidak menyangka batang anakku sudah menjadi begitu besar dan panjang. Aku melangkah masuk ke dalam bilik anakku memghalangnya kerana apa yang di lakukan anakku itu tidak elok untuk dirinya.
    Langkahku terhenti apabila anakku mengeluh dan mengerang, segentak dengan itu air maninya menyembur keluar dengan agak banyak. Aku tidak jadi menghalang anakku kerana air maninya sudah terpancut keluar. Aku juga tidak mahu anakku melihat diriku yang dipenuhi air mani ayah dan adikku. Aku melangkah keluar lalu ke bilik air untuk mandi dan membersihkan tubuhku. Petang itu suamiku menalifon dan memberitahuku yang dia tidak dapat pulang malam ini kerana dia akan ke Kuala Lumpur atas urusan kerjanya, esok petang barulah dia akan pulang. Semasa makan malam, anakku memandangku agak berlainan, dia memandang tubuhku dari atas hingga ke kakiku. Selesai makan, aku dan anakku ke ruang tamu dan menonton tv. Anakku duduk di sebelahku sambil memelukku.

    “Tadi Atan tak ke bandar ke…? Cepat pulang…” Tanyaku sambil membelai kepala anak tunggalku itu.
    “Tak jadi pergi, kawan Atan ada hal. Lain kali kot…” Anakku menjawab sambil memeluk erat tubuhku.
    “Dah lama ke Atan pulang tadi..?” Tanyaku mula risau, aku takut anakku nampak apa yang berlaku tadi.
    “Tadi Atan lepak kat kedai dulu, lepas tu baru la Atan pulang. Kenapa mak…?” Perasaanku lega sedikit apabila mendengar kata-kata anakku itu.
    “Tak de apa-apa la Atan, mak tanya je.” Aku menjawab dan tanganku masih lagi membelai rambut anakku. Tangan anakku memaut pinggangku dan tanganya mengelus lembut perutku. Aku merasa tubuhku masih penat akibat persetubuhan aku dengan ayah dan adikku siang tadi.
    “Atan, mak nak tidur dulu la ya. Mak ngantuk la.” Kataku pada anakku yang sedang memelukku sambil menonton tv. Aku melepaskan pelukkan anakku lalu aku bangun dan terus masuk ke bilikku.

    Aku menanggalkan coliku kerana sudah menjadi kebiasaanku tidur tanpa memakai coli. Aku memadam lampu lalu aku berbaring di atas kati untuk melepasi penatku kerana disetubuhi ayah dan adikku serentak. Bayangan persetubuhan tadi mula terbayang di fikiranku. Aku tertidur dan dan di dalam tidurku, aku seolah bermimpi tubuhku di sentuh lalu di raba-raba. Aku terasa buah dadaku di ramas-ramas dan celah kangkangku di gosoknya lembut. Bajuku di selak ke atas dan aku merasa buah dadaku di cium dan di jilat lalu puting buah dadaku di sedut-sedut. Kerana mengantuk, aku membiarkannya malah aku juga menikmati cumbuan dan rabaan di tubuhku. Perlahan-lahan aku merasakan kainku di tarik ke bawah dan kain itu mula meninggalkan tubuh bawahku. Aku merasa seluar dalamku juga ditarik kebawah melalui peha dan kakiku hingga terlepas dari tubuhku. Dalam tidurku itu, aku mula merasa ada sesuatu yang hangat dan keras menekan-nekan punggungku yang agak besar itu. Terasa ada tangan melingkari memeluk perutku dan perlahan-lahan tangan itu naik keatas mengapai buah dadaku yang membusung itu. Buah dadaku di ramas dan puting buah dadaku di gentel perlahan-lahan lalu di tarik dan di tekan dalam-dalam.


    Perlahan-lahan tubuhku ditarik sehingga tubuhku terlentang, kakiku di kuak sehingga terkangkang dan aku dapat merasakan benda keras tadi menyentuh bibir cipapku. Aku menjadi terangsang dan merasakan mimpiku ini seolah-olah benar. Antara sedar dan tidak, aku menikmatinya dan aku tahu benda keras yang menekan cipapku adalah batang kemaluan lelaki. Kerana merasa kenikmatannya, aku membiarkan batang itu di sorong masuk kedalam cipapku kerana kufikir itu adalah perbuatan ayah. Buah dadaku di ramas-ramas bersama tujahan yang agak kuat masuk ke dalam cipapku.
    “Urrrggghh…” Aku mengeluh namun mataku tetap terpejam. Aku merasa kelainan sedikit kerana batang di dalam cipapku itu tidak serupa batang ayah. Batang ayah besar tetapi batang yang berada di dalam cipapku ini tidak sebesar batang ayah. Aku tidak berfikir lagi apabila batang di dalam cipapku itu mula di gerakkan keluar masuk.
    “Ohh… aahhh..” Aku mendesih menikmatinya sambil mengerakkan tubuhku sedikit namun mataku masih terpejam. Tujahan batang di dalam cipapku itu bartambah laju keluar masuk dalam cipapku dan gerakkan itu agak kasar.

    Tubuhku di peluk erat dan bibirku di cium membuatkan aku tersedar dan terjaga dari tidurku, aku melihat anakku berada di atas tubuhku dalam keadaan telanjang sedang menujahkan batangnya ke dalam cipapku. Namun sudah terlambat kerana dalam keadaan belum sedar sepenuhnya itu aku merasakan tubuh anakku mengejang-ngejang lalu aku merasa ada semburan hangat terpancut-pancut didalam cipapku. Tubuh anakku terkulai layu menindihi tubuhku, aku menolak tubuh anakku dan aku sedar bahawa anakku telah berjaya menyetubuhiku.
    “Oh Atan.. kenapa kau menodai emak…?” Aku masih terkejut dengan perbuatan anakku itu dan aku mula menangis sambil memukul-mukul anakku yang hanya diam membisu.
    “Maafkan Atan, mak. Atan tak dapat menahan nafsu, sebenarnya Atan mahu mengejutkan emak tetapi Atan jadi terangsang apabila melihat kain emak terselak sampai ke paha emak. Atan bertambah terangsang ketika tesentuh buah dada emak berkali-kali dan Atan cuba meramasnya. Atan bertambah berani kerana emak mengeluh ketika Atan meramas buah dada emak. Atan tak dapat menahan lagi lalu telanjangkan emak dan menyetubuh emak.” jawab Anakku. Aku menanggis lalu merebahkan diri, aku tidak tahu berbuat apa-apa lagi. Aku tidak menyangka anakku sanggup menyetubuhiku. Aku juga menyesal kerana tertidur lena sampai tidak menyedari disetubuhi anakku sendiri. Anakku keluar dari bilikku meninggakkan aku yang sedang menanggis itu.

    Keesokkan paginya, anakku tidak bersarapan denganku seperti biasa. Aku juga masih merasa marah padanya di atas apa yang dia lakukan padaku. Aku ke biilk anakku dan aku melihat dia masih terbaring di atas katilya.
    “Atan, bangun… apa yang kau buat pada emak semalam hah…! Emak tak sangka Atan sanggup menyetubuhi emak, Atankan anak mak. Kenapa Atan sanggup menyetubui mak…?” Tanyaku memarahinya. Anakku mendiamkan diri membuatkan aku bertambah marah.
    “Kenapa Atan sanggup buat mak macam ni, kenapa…?” Tanyaku lagi dan kali ini suaraku agak tinggi nadanya.
    “Kenapa emak boleh, Atan nampak apa yang emak buat pagi semalam. Atan pun tak sangka emak sanggup bersetubuh dengan atuk dan pakcik.” Jawab anakku membuatkan aku tersentak, terkejut.
    “Aa..apa kkau cakap..” Tanyaku terketar-ketar terkejut mendengar kata-kata anakku itu.
    “Ala… mak tak payah berpura-pura tak tahu. Atan nampak dengan mata Atan sendiri. Atan tak sangka emak sanggup berlaku curang pada ayah. Emak nak Atan bagitahu ayah ke…?” Aku bertambah terkejut dan aku mula merasa takut. Aku takut anakku memberitahu suamiku diatas kecuranganku.


    “Atan, tolong la emak Atan. Jangan bagitahu ayah, mati emak di kerjakan ayah nanti.” Rayuku.
    “Habis, emak hendak marah Atan lagi ke…? Atan boleh rahsiakan tetapi emak mesti bagi apa yang Atan mahu.” Jawab anakku.
    “Apa yang Atan mahukan…?” Tanyaku.
    “Atan pun mahu apa yang atuk dan pakcik dapat. Atan mahukan tubuh emak, Atan tak tahan bila melihat emak ketika bersama atuk dan pakcik semalam.” Kata anakku membuatkan aku terkejut. Aku tak dapat berfikir lagi,
    “Atankan sudah menyetubuhi emak malam tadi.” Kataku lagi.
    “Itu lain, Atan mahu dengan kerelaan emak. Kalau emak setuju ,ini akan menjadi rahsia kita berdua dan Atan tak akan bagitahu ayah. Kalau emak setuju, Atan mahu sekarang.” Kata anakku sambil menghampiriku lalu menarik tanganku agar aku duduk di atas katilnya. Aku menjadi serba salah, jika aku tidak setuju dengan kemahuannya, aku takut anakku memberitahu suamiku. Nak tak nak, aku terpaksa mengikut kemahuannya. Aku merenung mata anakku yang baru berumur 15 tahun itu. Pandanganku beralih ke arah buah dadaku yang mula di ramas-ramas anakku.

    Anakku mencium leherku sambil membuka bajuku, coli yang di pakaiku juga di tanggalkannya. Apabila buah dadaku terdedah di depan matanya, anakku terus meramas dan mencium buah dadaku sambil di jilat-jilatnya. Anakku menolak tubuhkuterbsring di atas katilnya. Buad dadaku terus di ramas dan di jilatnya, jilaanya mula turun menyusuri perutku lalu lidahnya menjilat-jilat perutku. Tanganya menbuka ikatan kain batikku dan kainku itu di tarik kebawah lalu di tanggalnya. Aku kini terbaring tanpa pakaian, yang tinggal cuma seluar dalamku sahaja namun ia tak bertahan lama apabila anakku menarik seluar itu ke bawah melepasi kakiku dan di campaknya ke tepi. Anakku duduk di celah kangkangku lalu ia tunduk merapati cipapku. Anakku mula menjilat cipapku dan tanganya meramas-ramas buah dadaku. Aku mula menjadi terangsang dan nafsuku naik hingga aku mengarang kenikmatan.
    “Uuhhh..Atan, sedapnya… pandai Atan.” Kataku sambil mengusap kepalanya dan menekan kealanya rapat ke cipapku. Anakku tidak berkata apa-apa malah semakin rancak menjilat cipap dan kelentitku. Anakku menangalkan seluar pendeknya lalu menindihi tubuhku.

    “Sabar Atan, Atan baring dulu.” Arahku. Anakku mengikut perintahku lalu berbaring di sebelahku. Aku mula mengusap batang anakku dan memasukkan batangnya ke dalam mulutku.
    “Ahhhhh… Ummmmm… sedapnya mak” Keluh anakku. Aku terbongkok-bongkok menghisap batang anakku sambil tanganku mengusap batangnya ke atas dan ke bawah. Aku memasukkan batang anakku hingga pangkal batangnya, anakku memegang kepalaku lalu menekan agar batangnya masuk ke dalam mulutku lebih dalam lagi. Terangkat-angkat punggung anakku menahan hisapan mulutku.
    “Sedap” Tanyaku sambil tanganku terus mengusap batang anakku. Anakku tersenyum dan menggangukkan kepalanya. Aku baringkan tubuhku sambil mengangkangkan kakiku, aku menarik anakku supaya menindihi tubuhku. Anakku membetulkan kedudukannya dan mula menekan batangnya masuk ke dalam cipapku hingga ke pangkal batangnya dengan sekali tekan sahaja.
    “Atan, uhh.. Atan, sedapnya. Oh…!” Keluhku. Anakku mula menghayun batangnya menujah cipaku. Pada mulanya perlahan tetapi tidak lama, anakku mula melajukan tujahan batangnya dan aku kemutkan batangnya.

    “Jangan gelojoh Atan” Aku menegurnya.
    “Atan dah tak tahan ni mak… emak kemut kuat sangat” Kata anakku sambil mengerang. Aku tahu anakku masih muda, masih tidak tahu mengawal nafsunya dan anakku tidak akan dapat bertahan lagi.
    “Pancutlah, mak tak apa…” Aku memberikan sokongan.
    “Ohhhhhh… ah…” Anakku mula memancutkan air maninya ke dalam cipapku lalu tertiarap di atas tubuhku.
    “Dah puas?” Tanyaku.
    “Dah mak.. sedapnya cipap mak, lain kali Atan nak lagi… bolehkan mak?” Minta anakku.
    “Boleh, asalkan Atan menepati janji. Jangan bagitahu ayah atau sesiapa saja, tau..” Kataku membuatkan anakku tersenyum.
    “Emak tak perlu risau, Atan tahu.” Jawabnya sambil memeluk tubuhku. Sejak hari itu, boleh di katakan setiap pagi apabila suamiku keluar bekerja, anakku akan datang kebilikku untuk memuaskan nafsunya. Aku tidak mampu menolak, anakku dengan manjanya memelukku, menindihiku sambil meramas-ramas buah dadaku lalu cipapku akan menjadi mangsa melepaskan nafsunya.


    Aku juga terangsang dengan sentuhan anakku pada setiap pagi dan aku juga menikmatinya. Sekurang-kurangnya terubat juga gelora nafsuku walaupun tidak sepuas dari persetubuhanku dengan ayah atau adikku kerana aku juga tidak dapat menahan nafsuku yang selalu terangsang. Kini anakku tidak malu lagi telanjang di depanku malah aku juga turut ditelanjangi anakku. Anakku yang masih muda begitu bersemangat dan aku yang tidak merasakan belaian ayah atau adikku kerinduan dipuas. Setelah cuti sekolah tamat, anaku pulang ke rumah mertuaku. Namun sejak peristiwa itu anakku selalu pulang ke rumahku ika ada masa terluang untuk memuaskan nafsunya menikmati tubuhku. Apabila anakku ulang ke rumah mertuaku, setiap hari dis ebelah petang, aku akan ke rumah ayah untuk menyediakan makan malam ayah dan adikku termasuk menyediakan tubuhku untuk disetubuhi mereka. Begitulah perjalanan hidupku sehingga kini.




  • Foto Ngentot Gadis Eropa mesum dengan pacar horny nya luar ruangan

    Foto Ngentot Gadis Eropa mesum dengan pacar horny nya luar ruangan


    2034 views

    Duniabola99.com – foto pasangan dari eropa cewek pirang dan cantik ngentot diluar ruagan dengan pemandangan yang indah dan ngentot disemak semak dengan gaya doggystyle dan menembakkan air mani diatas jembutnya yang tipis dicukur rapi

  • Kisah Memek Dengan Ibu Dosen Hot

    Kisah Memek Dengan Ibu Dosen Hot


    3098 views


    Duniabola99.com – Ini bermula pada saat aku duduk dibangku kuliah semester III di salah satu PTS di Yogyakarta. Pada waktu itu aku lagi putus dengan pacarku dan memang dia tidak tahu diri, sudah dicintai malah bertingkah, akhirnya dari cerita cintaku cuma berumur 2 tahun saja. Waktu itu aku tinggal berlima dengan teman satu kuliah juga, kita tinggal serumah atau ngontrak satu rumah untuk berlima.


    Kebetulan di rumah itu hanya aku yang laki-laki. Mulanya aku bilang sama kakak perempuanku, “Sudah, aku pisah rumah saja atau kos di tempat”, tapi kakakku ini saking sayangnya padaku, ya saya tidak diperbolehkan pisah rumah. Kita pun tinggal serumah dengan tiga teman wanita kakakku.Ada satu diantara mereka sudah jadi dosen tapi di Universitas lain, Ibu Yuni namanya. Kita semua memanggilnya Ibu maklum sudah umur 40 tahun tapi belum juga menikah. Ibu Yuni bertanya, “Eh, kamu akhir-akhir ini kok sering ngelamun sih, ngelamunin apa yok? Jangan-jangan ngelamunin yang itu..”“Itu apanya Bu?” tanyaku.Memang dalam kesehari-harianku, ibu Yuni tahu karena aku sering juga curhat sama dia karena dia sudah kuanggap lebih tua dan tahu banyak hal.

    Aku mulai cerita,“Tahu nggak masalah yang kuhadapi? Sekarang aku baru putus sama pacarku”, kataku.“Oh.. gitu ceritanya, pantesan aja dari minggu kemarin murung aja dan sering ngalamun sendiri”, kata Ibu Yuni.Begitu dekatnya aku sama Ibu Yuni sampai suatu waktu aku mengalami kejadian ini. Entah kenapa aku tidak sengaja sudah mulai ada perhatian sama Ibu Yuni. Waktu itu tepatnya siang-siang semuanya pada kuliah, aku sedang sakit kepala jadinya aku bolos dari kuliah.Siang itu tepat jam 11:00 siang saat aku bangun, eh agak sedikit heran kok masih ada orang di rumah, biasanya kalau siang-siang bolong begini sudah pada nggak ada orang di rumah tapi kok hari ini kayaknya ada teman di rumah nih. Aku pergi ke arah dapur.“Eh Ibu Yuni, nggak ngajar Bu?” tanyaku.“Kamu kok nggak kuliah?” tanya dia.“Habis sakit Bu”, kataku.“Sakit apa sakit?” goda Ibu Yuni.“Ah.. Ibu Yuni bisa aja”, kataku.“Sudah makan belum?” tanyanya.“Belum Bu”, kataku.“Sudah Ibu Masakin aja sekalian sama kamu ya”, katanya.

    Dengan cekatan Ibu Yuni memasak, kita pun langsung makan berdua sambil ngobrol ngalor ngidul sampai-sampai kita membahas cerita yang agak berbau seks. Kukira Ibu Yuni nggak suka yang namanya cerita seks, eh tau-taunya dia membalas de ngan cerita yang lebih hot lagi. Kita pun sudah semakin jauh ngomongnya. Tepat saat itu aku ngomongin tentang perempuan yang sudah lama nggak merasakan hubungan dengan lain jenisnya.

    “Apa masih ada gitu keinginannya untuk itu?” tanyaku.“Enak aja, emangnya nafsu itu ngenal usia gitu”, katanya.“Oh kalau gitu Ibu Yuni masih punya keinginan dong untuk ngerasain bagaimana hubungan dengan lain jenis”, kataku.“So pasti dong”, katanya.“Terus dengan siapa Ibu untuk itu, Ibu kan belum kawin”, dengan enaknya aku nyeletuk.“Aku bersedia kok”, kataku lagi dengan sedikit agak cuek sambil kutatap wajahnya. Ibu Yuni agak merah pudar entah apa yang membawa keberanianku semakin membludak dan entah kapan mulainya aku mulai memegang tangannya.


    Dengan sedikit agak gugup Ibu Yuni kebingungan sambil menarik kembali tangannya, dengan sedikit usaha aku harus merayu terus sampai dia benar-benar bersedia melakukannya.“Okey, sorry ya Bu, aku sudah terlalu lancang terhadap Ibu Yuni”, kataku.“Nggak, aku kok yang salah memulainya dengan meladenimu bicara soal itu”, katanya.Dengan sedikit kegirangan, dalam hatiku dengan lembut kupegang lagi tangannya sambil kudekatkan bibirku ke dahinya. Dengan lembut kukecup keningnya. Ibu Yuni terbawa dengan situasi yang kubuat, dia menutup matanya dengan lembut. Juga kukecup sedikit di bawah kupingnya dengan lembut sambil kubisikkan, “Aku sayang kamu, Ibu Yuni”, tapi dia tidak menjawab sedikitpun.Dengan sedikit agak ragu juga kudekatkan bibirku mendekati bibirnya. Cup.. dengan begitu lembutnya aku merasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya, dengan cekatan aku sudah menarik tubuhnya ke rangkulanku, dengan sedikit agak bernafsu kukecup lagi bibirnya. Dengan sedikit terbuka bibirnya menyambut dengan lembut.

    Kukecup bibir bawahnya, eh.. tanpa kuduga dia balas kecupanku.Kesempatan itu tidak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. Kukecup, “Aah.. cup.. cup.. cup..” dia juga mulai dengan nafsunya yang membara membalas kecupanku, ada sekitar 10 menitan kami melakukannya, tapi kali ini dia sudah dengan mata terbuka. Dengan sedikit ngos-ngosan kayak habis kerja keras saja.“Aah.. jangan panggil Ibu, panggil Yuni aja ya!Kubisikkan Ibu Yuni, “Yuni kita ke kamarku aja yuk!”.Dengan sedikit agak kaget juga tapi tanpa perlawanan yang berarti kutuntun dia ke kamarku. Kuajak dia duduk di tepi tempat tidurku. Aku sudah tidak tahan lagi, ini saatnya yang kutunggu-tunggu. Dengan perlahan kubuka kacing bajunya satu persatu, dengan lahapnya kupandangi tubuhnya.

    Ala mak.. indahnya tubuh ini, kok nggak ada sih laki-laki yang kepengin untuk mencicipinya. Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan telaten.Pertama-tama belahan gunung kembarnya. “Ah.. ssh.. terus Ian”, Ibu Yuni tidak sabar lagi, BH-nya kubuka, terpampang sudah buah kembar yang montok ukuran 34 B. Kukecup ganti-gantian, “Aah.. ssh..” dengan sedikit agak ke bawah kutelusuri karena saat itu dia tepat menggunakan celana pendek yang kainnya agak tipis dan celananya juga tipis, kuelus dengan lembut, “Aah.. aku juga sudah mulai terangsang.Kusikapkan celana pendeknya sampai terlepas sekaligus dengan celana dalamnya, hu.. cantiknya gundukan yang mengembang. Dengan lembut kuelus-elus gundukan itu, “Aah.. uh.. ssh.. Ian kamu kok pintar sih, aku juga sudah nggak tahan lagi”, sebenarnya memang ini adalah pemula bagi aku, eh rupanya Yuni juga sudah kepengin membuka celanaku dengan sekali tarik aja terlepas sudah celana pendek sekaligus celana dalamku. “Oh.. besar amat”, katanya. Kira-kira 18 cm dengan diameter 2 cm, dengan lembut dia mengelus zakarku, “Uuh.. uh.. shh..” dengan cermat aku berubah posisi 69.


    Kupandangi sejenak gundukannya dengan pasti dan lembut. Aku mulai menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dengan lembut, aku berusaha memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya, “Aah.. uh.. ssh.. terus Ian”, Yuni mengerang. “Aku juga enak Yuni”, kataku. Dengan lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati dengan lembut, “Assh.. oh.. ah.. Yuni terus sayang”, dengan lahap juga kusapu semua dinding lubang kemaluannya, “Aahk.. uh.. ssh..” sekitar 15 menit kami melakukan posisi 69, sudah kepengin mencoba yang namanya bersetubuh.

    Kurubah posisi, kembali memanggut bibirnya.Sudah terasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. Dengan dibantu tangannya, diarahkan ke lubang kewanitaannya. Sedikit demi sedikit kudorong pinggulku, “Aakh.. sshh.. pelan-pelan ya Ian, aku masih perawan”, katanya. “Haa..” aku kaget, benar rupa-rupanya dia masih suci. Dengan sekali dorong lagi sudah terasa licin. Blesst, “Aahk..” teriak Yuni, kudiamkan sebentar untuk menghilangkan rasa sakitnya, setelah 2 menitan lamanya kumulai menarik lagi batang kemaluanku dari dalam, terus kumaju mundurkan. Mungkin karena baru pertama kali hanya dengan waktu 7 menit Yuni.. “Aakh.. ushh.. ussh.. ahhkk.. aku mau keluar Ian”, katanya. “Tunggu, aku juga sudah mau keluar akh..” kataku.

    Tiba-tiba menegang sudah lubang kemaluannya menjepit batang kemaluanku dan terasa kepala batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tidak kuat lagi memuntahkan.. “Crot.. crot.. cret..” banyak juga air maniku muncrat di dalam lubang kemaluannya. “Aakh..” aku lemas habis, aku tergeletak di sampingnya. Dengan lembut dia cium bibirku, “Kamu menyesal Ian?” tanyanya. “Ah nggak, kitakan sama-sama mau.”


    Kami cepat-cepat berberes-beres supaya tidak ada kecurigaan, dan sejak kejadian itu aku sering bermain cinta dengan Ibu Yuni hal ini tentu saja kami lakukan jika di rumah sedang sepi, atau di tempat penginapan apabila kami sudah sedang kebelet dan di rumah sedang ramai. sejak kejadian itu pada diri kami berdua mulai bersemi benih-benih cinta, dan kini Ibu Yuni menjadi pacar gelapku.

  • Kisah Memek Ngintip Mbak Eka Yang Bohay

    Kisah Memek Ngintip Mbak Eka Yang Bohay


    3353 views

    Duniabola99.com – Pada saat itu saya mempunyai teman akrab yang bernama Deni, Saya dan dia sama–sama sekolah di sekolah yang sama, hanya berbeda kelas, dia di kelas II-E, sedangkan saya di kelas II-F, tetapi kami berteman. Deni adalah seorang anak yang berkecukupan dan bisa dibilang kaya.


    Deni mempunyai dua rumah, rumah yang satu dipakai oleh kedua orang tuanya, sedangkan rumah yang satunya lagi oleh orang tuanya dikontrakkan ataupun dikoskan kepada para pegawai atau mahasiswa, dan kebetulan sekali Deni diam di rumah yang dikontrakkan tadi. Dengan alasan biar tidak susah dan jauh dari sekolah dan ingin belajar hidup sendiri, maka Deni diperbolehkan tinggal di rumah yang satunya itu.

    Memang kebutuhan hidup Deni selalu dipenuhi oleh orang tuanya, dimana kedua orang tuanya bekerja dan Deni mempunyai adik 2 orang, tetapi masih kecil–kecil. Di rumah Deni yang dikoskan tersebut, dari sekian banyak orang yang tinggal, ada seorang wanita yang bernama Eka. Sebut saja Mbak Eka, Mbak Eka tersebut mempunyai bentuk tubuh yang aduhai, dengan ciri-ciri dia mempunyai tinggi sekitar 160 cm dengan badan ideal dan wajah imut–imut, kulit putih, pokoknya cantik dan rambut hitam panjang sebahu.

    Mbak Eka tersebut sudah keluar sekolah SMA telah 2 tahun dan pada waktu itu Mbak Eka bekerja di perusahaan swasta yang masuk kerjanya selalu kebagian masuk siang atau biasa disebut shift dua.

    Deni dan saya sendiri suka pulang sekolah siang hari, kira–kira pukul 13:00 siang, karena saya sekolah pagi. Setiap pulang sekolah Deni selalu pulang ke rumah. Yang ada di rumah hanyalah tersisa Mbak Eka saja, sebab yang lainnya bekerja berangkat pagi dan baru pulang sore hari. Setiap sehabis pulang sekolah, Deni sering sekali dan bahkan hampir tiap hari mengintip Mbak Eka yang sedang mandi untuk pergi ke kantor.

    Kamar mandi di rumah Deni hanya satu, dan Deni tidur di kamar atas, sedangkan kamar mandi tersebut ada celah yang menembus dari atas. Kata si Deni biar cahaya matahari masuk ke kamar mandi untuk mengirit uang. Deni mengintip Mbak Eka yang imut–imut dan berbody mulus itu. Mbak Eka pun mempunyai payudara yang tidak kalah dari model–model majalah top Idonesia dan mempunyai bulu–bulu yang seksi di sekitar alat kelaminnya.

    Pada saat mandi Mbak Eka sering sekali selalu seperti meraba–raba payudaranya sendiri, dan tidak jarang juga Mbak Eka suka seperti menggosok–gosokkan tangannya ke alat kelaminnya. Pernah juga Mbak Eka sepertinya memasukkan tangannya sendiri ke dalam alat kelaminnya atau goa hiro-nya itu dengan mendesah seperti kesakitan dan kenikmatan,


    “Eeh.. ehh.. uuhh.. uuhh.. iihh.. ahh..”

    Karena Deni sering sekali mengintip Mbak Eka mandi pada siang hari untuk pergi ke kantor, Deni menjadi terobsesi untuk menyetubuhi Mbak Eka. Deni pun setelah mengintip Mbak Eka mandi, dia sering sekali langsung melakukan kocokan terhadap alat kelaminnya (loco–loco), karena Deni terangsang oleh bentuk tubuh sensual milik Mbak Eka. Karena Deni sering melakukan hal tersebut, akhirnya Deni pun meminta foto-nya Mbak Eka dengan alasan buat kenang–kenangan.

    Mbak Eka pun memberikannya tanpa curiga sedikit pun. Rasa nafsu birahinya Deni pun semakin meningkat, sebab Deni melakukan onani terhadap alat kelaminnya sambil memandangi foto Mbak Eka. Hampir tiap hari Deni setelah pulang sekolah selalu melakukan aktifitasnya seperti itu. Hubungan Deni dan Mbak Eka memang dekat, karena Mbak Eka pun kepada Deni sudah menganggap seperti adik sendiri, sedangkan Deni ingin sekali menjadi pacar Mbak Eka, apalagi berhubungan badan dengannya, itulah impian Deni.

    Mbak Eka memang selalu hobby nonton film yang semi porno, seperti film remaja barat. Tidak jarang juga menonton bersama Deni di ruang tengah tamu. Bila ada film baru, Deni selalu membawa teman–teman kami, khususnya cowok dan kalau cewek sulit diajaknya, bahkan banyak yang bilang film yang kami tonton itu jorok.

    Hingga suatu hari, Mbak Eka kebetulan libur dan Deni setelah habis pulang sekolah langsung bertanya kepada Mbak Eka,

    “Mbak kok belum mandi..? Enggak masuk kantor yah Mbak..?”

    Dengan nada semangat Mbak Eka pun menjawab,

    “Enggak Den, kan Mbak hari ini libur Deni..”

    Pada waktu itu munculah ide gila dibenak Deni. Deni langsung pergi ke sebuah rental VCD yang letaknya tidak jauh dari rumah Deni. Waktu itu Deni sangat beruntung, Deni mendapatkan kaset vCD tersebut, dan film yang dipinjam Deni bukanlah film cerita tentang kehidupan remaja yang selalu dipinjam dan ditonton oleh kami. Film yang dipinjam Deni pada waktu itu film luar yang memang sebuah film yang bukanlah film semi, melainkan film vulgar atau blue film ataupun bisa dibilang film porno.

    Setelah dari tempat penyewaan VCD, Deni segera pulang dengan perasaan sudah tidak sabar ingin menonton film tersebut bersama–sama Mbak Eka.

    Sesudah sampai, Mbak Eka bertanya pada Deni, “Deni habis dari mana, kok kayaknya cape Den..?”


    Deni langsung menjawab dengan nafas kelelahan,

    “Ohh.. oh.., i.. ini Mbak, habis pinjam film, Mbak mau nonton enggak..?” dengan hati yang berharap supaya Mbak Eka pun ikut menonton.

    Dan Mbak Eka pun menjawab, “Emangnya film apaan tuh Den..?”

    “Oh.., ini filmnya pasti deh okey, Mbak pokoknya pasti ingin nonton deh..!”

    Mbak Eka pun akhirnya ingin tau juga apa film tersebut, “Oke deh Den, tapi Mbak Eka beres–beres dulu yach Den..!”

    “Iyah deh Mbak, Deni tunggu di atas..”

    Memang di kamar Mbak Eka tidak ada TV dan kebetulan di kamar Deni ada TV.

    Setelah menonton Mbak Eka sangat terkejut melihat film tersebut.

    “Den kok ini film-nya full gar amat, dan Kamu harusnya enggak nonton yang ginian Den..?”
    “Ah Embak.., kan Deni udah gede Mbak, masa harus nonton film Doraemon melulu, bosankan Mbak.. lagian biar tidak jenuh.”

    Mbak Eka pada waktu itu terlihat dirinya terangsang oleh adegan–adegan yang diperagakan di film tersebut, terlihat Mbak Eka saat menonton duduknya tidak mau diam dan sekali-kali Mbak Eka pun sepertinya menelan air ludahnya. Deni pun pada waktu itu sudah pasti batang kejantanannya sudah menegang, yang rasanya ingin juga melakukan adegan–adegan seperti di film tersebut, karena sang putri sebagai lawan mainnya sudah di depan mata dia.

    Tapi setelah film kedua selesai, Mbak Eka langsung meminta ijin untuk pergi ke kamar tidurnya dan Deni pun membereskan kaset VCD tersebut. Tidak lama kemudian Mbak Eka masuk ke kamar mandi, tetapi Deni pada saat itu tidak ingin lagi mengintip Mbak Eka, melainkan ingin sekali berhubungan tubuh bersama Mbak Eka.

    Deni sambil menunggu Mbak Eka keluar dari kamar mandi, berpura-pura menonton TV di tengah rumah tersebut. Tidak lama kemudian terlihatlah Mbak Eka keluar dari kamar mandi yang hanya memakai handuk saja sehingga pada saat itu Deni pun semakin terangsang ingin sekali langsung menerkam Mbak Eka.
    Mbak Eka pun sambil jalan menuju ke kamar tidurnya bertanya kepada Deni, “Deni Kamu mau mandi juga..?”

    Deni langsung menjawab, “Ah enggak Mbak..!”

    Tidak lama kemudian Mbak Eka masuk kamar, dan Deni pada saat itu langsung saja secara diam–diam ingin mengintip Mbak Eka. Hari itu adalah suatu keberuntungan bagi Deni, karena ternyata pintu kamar Mbak Eka tidak ditutup rapat. Pada waktu itu Deni yang tidak berpikir panjang langsung saja masuk ke dalam kamar Mbak Eka dan langsung menutup pintu Mbak Eka dan menguncinya. Mbak Eka sangat terkejut karena pada saat itu Mbak Eka sedang memakai CD-nya yang baru sampai ke pahanya.


    “Deni.., Kamu apa–apaan Deni..? Kamu berani kurang ajar Den..?” kata Mbak Eka terkejut.

    Tanpa dihiraukannya omongan Mbak Eka, Deni langsung menerkam Mbak Eka bagaikan harimau menerkam rusa. Langsung saja Mbak Eka berontak dan marah. Deni mendorong Mbak Eka ke kasur tidur dan langsung menutup mulut Mbak Eka agar bungkam seribu kata.

    Deni pada saat itu memang sudah kemasukan setan, Deni langsung menyiumi bibir Mbak Eka sampai dengan payudara Mbak Eka sambil memegang kedua tangan Mbak Eka. Posisi mereka pada saat itu Deni di atas badan Mbak Eka yang hanya memakai CD sampai dengan pahanya. Mbak Eka pun berontak, sehingga Deni menyiumi bibir Mbak Eka tersebut merasa sulit. Setelah itu, Deni menyiumi bibir, leher dan sampai payudara Mbak Eka. Setelah ada 10 menit dengan gigitan kecil, akhirnya Mbak Eka sepertinya sudah pasrah akan tindakan Deni tersebut.

    Karena terlihat di wajah Mbak Eka sudah pasrah dan tidak berontak lagi sambil meneteskan air mata, akhirnya Deni melepaskan bajunya dan celananya hingga Deni tidak memakai sehelai kain apa pun. Deni langsung saja melepaskan CD yang akan dipakai oleh Mbak Eka yang hanya sampai di pahanya. Secara sepontan Deni memegang kedua kaki Mbak Eka dan langsung menariknya sehingga alat kelamin Mbak Eka sudah di ujung pintu kenikmatan.

    Tanpa basa–basi Deni memasukkan batang kejantanannya yang sudah menegang dari tadi dengan bantuan tangannya, tetapi anehnya batang kejantanan Deni sulit sekali dimasukkan ke dalam liang keperawanan Mbak Eka, sehingga Deni berusaha secara paksa.

    Akhirnya Deni dapat menembus tembok sempit liang kewanitaan Mbak Eka, sehingga Mbak Eka langsung menjerit kesakitan,

    “Ahh.. ahh.. aawww..” karena pada saat itu kesucian Mbak Eka sudah hilang oleh batang kejantanannya Deni.

    Karena mendengar Mbak Eka menjerit, nafsu birahinya Deni semakin bertambah. Deni terus mengayun batang keperkasaannya ke depan, mundur-depan-mundur untuk menuju gerbang kenikmatan yang diharapkan Deni pada klimaksnya berhubungan seks. Sekitar 15 menit kemudian, Mbak Eka merasakan liang senggamanya sudah lecet, sehingga Mbak Eka ingin sekali melepaskan batang kejantanan Deni dari liang kewanitaannya.


    Tetapi Deni tidak melepaskannya, malahan menarik paha Mbak Eka agar tetap pada keadaannya. Hal ini mengakibatkan Mbak Eka terlihat lemas sekali dan tidak lagi berontak, karena memang sudah benar-benar lelah di 20 menit terakhir setelah perlakuan tidak senonoh yang dilakukan Deni terhadapnya. Tidak lama kemudian, batang kejantanan Deni pun terasa hangat, lecet, dan akhirnya terasa deyutan–deyutan seperti ingin mengeluarkan cairan. Dan akhirnya cairan penyumbur Deni pun menyempot ke dalam liang senggama milik Mbak Eka.

    Karena deni melihat Mbak Eka sudah lemas, Deni pun segera mengambil tindakan langsung menggenjot kembali batang kemaluannya ke dalam dan keluar liang senggama Mbak Eka secara cepat. Dari mulai sempit hingga terasa liang senggama Mbak Eka semakin lebar. Memang kali ini tidak menyempit lagi, laju jalannya batang kemaluan Deni tidak terhimpit lagi dan terasa saat itu pula terlihat adanya cairan yang dikeluarkan dari liang senggama Mbak Eka. Pemandangan ini membuat Deni bertambah semangat.
    Mbak Eka pada saat kelelahan hanya bisa mengucapkan, “Ahh.. ahh.. iih.. uuhh.. aaw.. uuh.. iihh.. eehh..” saja.

    Dan deni tidak berkata apa–apa karena terlalu nikmatnya perasaan yang dapat Deni rasakan saat itu.

    Hingga ada 1 jam berlanjut, Deni akhirnya melepaskan batang kejantanannya dari dalam liang kewanitaan Mbak Eka. Terlihat cairan mani yang bercampur antara yang dikeluarkan oleh batang keperkasaan Deni dengan air mani yang dikeluarkan oleh Mbak Eka. Mbak Eka hanya tergeletak setelah Deni tidak lagi menggagahinya. Mbak Eka terhempas ke dalam penderitaan birahi dengan tubuh tidak tutupi apa–apa dan matanya sayu meneteskan air mata. Deni karena kelelahan juga tergeletak di samping Mbak Eka dan menikmati keberhasilan dirinya yang telah mencapai kenikmatan dalam berhubungan badan yang selalu diinginkannya.

    Setelah beberapa lama, Deni dan Mbak Eka tergeletak di kasur. Deni segera bangun dan langsung menerkam Mbak Eka kedua kalinya dengan memeras payudara Mbak Eka, sehingga Mbak Eka kembali mengucapkan desahannya.

    “Ahh.. ahh.. Den jangan.. diterusin Denn.. jangann.. Denn..!”

    Deni tidak menghiraukan ucapan Mbak Eka tetapi justru langsung Deni meraba–raba dan sekali-kali memasukkan tangannya ke dalam liang kewanitaan Mbak Eka. Mbak Eka menjerit kesakitan karena liang senggamanya seperti dirobek–robek oleh tangan nakal Deni.


    “Aaawww.. awww.. iihh.. uuhh.. aauuw..!”

    Seteleh itu keluarlah cairan yang hangat dari liang senggama Mbak Eka. Deni langsung menjilati cairan tersebut dari liang kewanitaan yang sudah banjir milik Mbak Eka. Mbak Eka pun anehnya tidak kesakitan, tetapi justru kegelian.

    “Den.. Den.. aduh.. geli.. Den.. geli.. Den..!”

    Karena batang keperkasaan Deni masih sangat tegang tetapi Deni juga melihat Mbak Eka sudah benar–benar kelelahan. Akibatnya, Deni langsung mengocok (mengonani) batang kejantanannya dengan tangannya dengan frekuensi yang sangat cepat, sehingga Deni ingin mengeluarkan air maninya. Tanpa memberi aba-aba, Deni langsung menyodorkan kemaluabnnya tepat di mulut Mbak Eka. Tidak lama kemudian air mani menyempot ke mulut Mbak Eka dan langsung Deni menyusut-nyusutkan batang kejantanannya ke mulut Mbak Eka yang masih tergeletak kelelahan di kasur.

    Deni langsung mengambil tangan Mbak Eka dengan bantuan tangannya sendiri untuk memegang batang keperkasaannya yang sudah loyo. Deni menyuruh Mbak Eka untuk memegang dengan kepalan yang keras dengan bantuan tangan Deni dan langsung mengayunkan keluar ke dalam hingga Deni merasa puas pada saat itu.

    Setelah kejadian tersebut, hubungan Deni dan Mbak Eka menjadi renggang. Dan beberapa minggu sesudah itu, akhirnya Mbak Eka pindah kontarkan. Tidak lagi di rumah Deni. Dan akhirnya Deni sangat kehilangan Mbak Eka karena memang secara diam–diam Deni pun mencintai Mbak Eka.
    “Mbak Eka-ku sayang Mbak Eka-ku malang..” ucap Deni dengan menyesal.

  • Foto Ngentot Mahasiswi berkaca mata menggoda dosennya dikelas

    Foto Ngentot Mahasiswi berkaca mata menggoda dosennya dikelas


    2082 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik pirang mahasiswa menggoda dosennya untuk melakukan hubungan sex ngentot didalam kelas disaat semua orang sudah pulang. Cerita Bokep Indonesia

  • Mesum Di Hutan

    Mesum Di Hutan


    2940 views

    Duniabola99.com – Ada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 lakilaki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu.

    Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa ( saya memanggilnya Anisa ) yang terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! dengerdenger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Anis usianya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman teman cewek lainnya terdiri dari cewekcewek bawel tapi cantikcantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Martin guru olah raga kami itu.
    Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulusmulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyetmonyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi. Kata pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok duadua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentarsebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benarbenar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.

    Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo ?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggilmanggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyetmonyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasarasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.
    Sial bagi kami, kabut dengan tibatiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintikrintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.

    al sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.
    Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. Maaf katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya eraterat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.
    Setelah hujan reda, kami membuka ransel masingmasing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Anisa minta aku meminjamkan jakaetku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi ? wowAnisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Dia cuek saja, payudaranya nampak samarsamar dalam gelap itu. Tibatiba dia memelukku lagi.Dingin banget katanya. Terang dingin , habis kamu bugil begini jawabku.Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ? pinta Anisa.Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman Maaf Nisa ?Enggak apaapa ?!: sahutnya.Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Anisa merangkulku, Dingin katanya, aku peluk saja dia eraterat. Hangat bu ? tanyaku iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya pintanya. Otomatis aku peluk eraterat dan semakin erat.
    Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Anisa. Lalu aku menghindar. Kenapa? tanya Anisa Maaf Nisa ? Jawabku. Tidak apaapa Rangga, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku. Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocokngocok Mr. Pennyku. Tanganku mulai merogoh Ms. Veggynya Anisa, astaga ! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari tadi. Karena remangremang aku sampai tak melihatnya. Ms. Veggynya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.
    Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semaksemak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia ? kan belum kawin ? Kamu kuat ya? bisiknya mesra. Lumayan sayang ?! sahutku setengah berbisik. Biasa main dimana ? tanyanyaAda apa sayang? tanyaku kembali. Akh enggak jawabnya sambil melepas Ms. Veggynya dari Mr. Pennyku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati Mr. Pennyku tanpa rasa jijik sedikitpun. Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah Ms. Veggynya. Aku jilati Ms. Veggy itu tanpa rasa jijik pula. Tibatiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.

    Aku sempat bertanya, Bagaimana jika kamu hamil ? Dont worry ! katanya. Dan setelah dia memebersihkan Ms. Veggynya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintangbintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Anisa tampak anggun dan cantik sekali. Kami ngobrol ngalorngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali Mr. Pennyku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macammacam rasa Mr. Penny, dia kan belum nikah ? tidak punya pacar ? kata orang dia lesbi.
    Aku menuruti permintaan Anisa. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semaksemak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Dia minta agar aku meremasremas payudaranya, lalu memainkan lubang Ms. Veggynya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocokngocok Mr. Pennyku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas.
    Anisa minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan. Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam harihari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Anisa minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohonpohon besar. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Anisa menuntun Mr. Pennyku masuk ke Ms. Veggynya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan Mr. Pennyku masuk kedalam Ms. Veggynya.
    Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, Ms. Veggynya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir Ms. Veggynya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang Ms. Veggynya, dan menekannya dalamdalam. Mata Anisa merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, Mr. Pennyku di eluselus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Anisa minta agar aku jangan ejakulasi dulu,Tahan ya ? pintanya. Jangan dikeluarin lho ?! pintanya lagi.Lalu dia menghisap Mr. Pennyku dalamdalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan Mr. Pennyku di Ms. Veggynya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia keluar, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang keluar dan oh,,,,ohoh.muncratlah air maniku dilubang Ms. Veggy Anisa.Jahat kamu ?! kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. Jahat kamu Rangga, aku kalah terus sama kamu Ujarnya lagi. Kami samasama terkulai lemas diatas batu itu.
    Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi. Tak sedikitpun waktu yang kami siasiakan. Anisa menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata Aku suka kamu Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jarijari Anisa tak hentihentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi Mr. Pennyku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocokngocoknya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku keluar karena tangan Anisa selalu memainkan Mr. Pennyku sepanjang perjalanan di Taxi itu. Aku lemas sayang ?! bisikku mesra Biarin ! Bisiknya mesra sekali. Aku suka kok ! Bisiknya lagi.Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jarijari tanganku menyolok Ms. Veggynya, dia tersenyum, bulunya ku tariktarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? astaga lagi, Anisa sudah keluar banyak, Ms. Veggynya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami samasama basah oleh cairan kemaluan. Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.

    Harihari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Anisa guru biologiku, nampak wajarwajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Harihari selanjutnya selalu bertemu ditempattempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.

    Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya. Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Cincin Anisa hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Anisa berencana berhenti menjadi guru, sakit rasanya ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Anisa akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.

    Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Anisa Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Anisa tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banya itu dan memelukku eraterat, lalu menangis sejadijadinya.Aku rindu kamu Rangga kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja lakilaki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku Kata Anisa lirih dan pelan sambil memelukku.Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Anisa. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium Anisa. Dia setuju dan masih menenteskan air mata.

    Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa. Ku kabari Anisa dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Rangga, cuma Rangga berbeda usia tiga tahun dengan Anisa putriku. Aku masih merasakan getarangetaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya.

    RELATED POST

  • Cerita Sex Mesum Dalam Kelas

    Cerita Sex Mesum Dalam Kelas


    28764 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Mesum Dalam Kelas ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexCerita sexku ini terjadi setahun lalu saat aku masih di bangku SMU kelas 2 terlebih dahulu perkenalkan diriku biasa dipanggil Arif aku tergolong orang yang haus sex dan nafsu besar demi kepuasan sex ku terpenuhi kadang aku melakukan diluar kendali, hobiku yang disekolah selalu mengintip cewek cewek dikamar mandi sambil onani.
    Kadang pula aku mengintip cewek yang sedang latihan cheerleaders jika sedang latihan biasanya cewek cewek tersebut memkai celana yang seksi kadang juga ada yang pakai rok jadi aku selalu berimajinasi di tingkat dua sambil ngocok peliku.

    Ada juga aku pernah dengan nekat di tempat ganti cewek yang sedang ganti baju olahraga, aku lihat paha pahanya dan celana dalamnya. Jangankan Siswi sekolah yang jadi pelampiasanku soal sex, bahka guru guru yang masih muda dan cantik pokoknya yang penuh gairah juga aku lakukan bermajinasi dengannya, dan semua kejadian diatas aku rangkum dengan hubungan sex sama salah satu siswi yang cantik namanya Rani.
    Tapi tidak seperti biasanya, nafsu tidak bergejolak, hanya biasa-biasa saja. Malah, yang ada aku justru jatuh cinta sama dia. Dan kayaknya sih dia juga. Tidak hanya itu, anak-anak juga sering meledek ataupun mencomblangkan aku sama dia.

    Pada awalnya saat aku melihat tingkah laku dan ekspresi wajahnya, aku menilai dia sebagai cewek yang bukan nafsu besar. Rani memang tidak sexy, badannya tidak berisi-berisi banget. Pantatnya juga tidak bahenol. Dadanya juga mungkin kurang sedikit dari 34.

    Tapi kulit putihnya, pahanya yang sering kelihatan dan leher seragamnya yang suka kendor membuat nafsuku jadi lama-lama bergejolak. Model rambutnya sangat kusuka. Ikal, belah tengah agak ke pinggir, dan berwarna hitam kebiruan/blue black.

    Tapi, pikiranku tertutup oleh Ja-Im (jaga image) di depan dia, dan berpikir nanti saja kalau sudah jadian saja baru bisa ngapa-ngapain. Suatu hari, aku menjalankan niat nekatku seperti biasa. Pertama aku bersembunyi di WC kamar mandi cewek.

    Aku tahu pada hari itu cewek-cewek cheer mau gladi resik, jadi sekalian memakai seragam lomba yang tentunya sedikit terbuka (sudah gitu ditambah pula cewek-ceweknya sexy-sexy lagi). Yang kulihat waktu itu adalah beragam model celana dalam yang beberapa menyelip di belahan pantat, mulai dari yang putih polos, polkadot, biru, dan lain-lain.
    Barang yang di bawah segera berdiri tegak, dan aku mencoba membuka retsleting perlahan. Setelah beberapa saat aku mulai onani, tiba-tiba ada cewek yang masuk ke WC, lalu ngobrol-ngobrol sama cewek-cewek cheers itu.
    Dan ketika kulihat sepatunya, ternyata Rani. Dia lalu sedikit membetulkan rok abu-abunya, kemudian mengangkat kedua kakinya bergantian ke tembok untuk membetulkan tali sepatu. Saat itu kulihat jelas paha mulusnya yang putih bersih. Situs IDN Poker Online

    Cerita Sex Mesum Dalam Kelas Betapa kencangnya tititku waktu itu. Tapi sebelum aku bisa mengeluarkan spermaku, cewek-cewek sudah pergi semua. Akhirnya aku mengambil tempat lainnya itu dari kelas. Aku mengintip dan melanjutkan onani sambil duduk di kursi dekat jendela.

    Fuuhhh.., cheers itu sexy-sexy sekali. Tidak lama, tiba-tiba ada seseorang yang lewat di depan kelasku yang sepertinya adalah cewek. Tiba-tiba lagi, belum sempat aku membetulkan celana, cewek tersebut masuk kelasku.

    Ternyata si Rani..! Kagetku tidak dapat dideskripsikan dengan kata-kata ataupun tulisan dengan bahasa apapun.

    Maluku juga bernasib sama. Cat merah pun mungkin masih kalah merah dibanding wajahku. Rani lalu setengah berteriak.
    “Yaampuuunnn.., si Arifff.. ngapain kamuuu..?” (Rani kalau ngomong denganku pakai aku-kamu). Rani melihatku dengan setengah senyum malu-malu.

    Bibirnya yang tersenyum dia tutupi dengan kedua telapak tangannya seperti orang menyembah. Dengan terbata-bata aku berbicara,

    “Eehh.., Ran.., ini…” Dia langsung memotong omongan gagapku itu, kembali dengan ekspresi senyuman,

    “Hahaa.., dasar..! Sini dong bantuin nyariin buku LKS-LKS yang ketinggalan…”
    Sejenak aku justru bingung. Rani yang sudah melihatku setengah bugil bawah kok biasa-biasa saja, dan malah minta tolong mencarikan buku lagi..? Pikirku, ya sudahlah.., semoga saja dia tidak ’ember’ (cerita-cerita sama orang lain).

    Dengan pura-pura tidak ada apa-apa, aku langsung menghampirinya dan membuka serta mencari-cari di lemari kelas. Rani berdiri di dekatku sambil membungkuk. Waktu aku sedang mencari-cari buku, aku menyadari kalau Rani memperhatikan aku.

    Saat kulihati dia, dan kutanya, “Kenapa, Ran..?”, dia hanya menjawab, “Ehem.., Ooh.., enggaaak…” dengan nada manja. Lalu sekilas kulihat leher seragamnya agak turun, sehingga buah dadanya yang terbalut bra terlihat.

    Memang sih tidak besar dan tidak kecil, tapi dapat membuat nafsuku bangkit. Lalu kuteruskan lagi mencari buku-bukunya. Tahu-tahu, Rani mendekatkan wajahnya ke pipi kananku, dan menciumnya lembut.
    Akibatnya, bulu kudukku jadi merinding. Apalagi ditambah ciuman Rani merambat sampai ke daerah kuping.

    Aku setengah berbisik, “Ran..,” dia malah meneruskan ciumannya ke bibirku. Tanpa pikir panjang, kuterima dan kubalas ciumannya. Tidak mau kalah. Rani lalu melingkari kedua tangannya di leherku. Aku pun memeluk badan pinggangnya sambil sekali-sekali kuelus pantatnya.

    Rani memulai ciuman lidahnya. Kubalas lagi, kutabrak-tabrakkan lidahnya di dalam mulutku itu dengan lidahku. Ternyata diam-diam Rani nafsuan juga. Aku mencoba menyelipkan salah satu tanganku ke balik kemeja seragamnya yang sudah keluar.

    Punggungnya benar-benar enak dielus. Ciumanku sudah lumayan lama. Rani nampak menikmati mengulum-ngulum lidahku. Kemudian, Rani membuka kemejanya sendiri dan kemejaku juga. Untung saja waktu itu aku kebetulan tidak memakai kaos dalam, jadi tidak terlalu repot-repot.

    Rani lalu mencopot bra-nya, modelnya yang tidak memakai tali. Saat sepintas kulihat, payudaranya nampak kencang dan sedikit membesar, mungkin ereksinya cewek. Apalagi saat kuraba-raba, terasa sekali betapa kencangnya payudara Rani.

    Putingnya berwarna merah muda. Masih dalam posisi berdiri, kuturunkan kepalaku dan kuelus payudara indahnya itu dengan lidahku. Sekelilingnya kubasahi dan kujilati kembali. Rani menikmati jilatan lidahku ke payudaranya.

    Ia meresponnya dengan, “Aahhh.., uughhh..,” dan dengan sedikit jambakan ke rambutku. Tidak berapa lama setelah menghisap ‘pepaya bangkok’, Rani menuntunku untuk duduk di kursi, dan dia melucuti celana abu-abu dan celana dalamku.

    Rani ingin ‘spongky-spongky’ (oral seks/alias jilat titit). Sebelum mulai, Rani sempat mengocok-ngocok sedikit sambil mendesah, “Aghh.., ahh..,” Kini aku tahu bagaimana rasanya apa yang banyak orang bilang seperti terkena getaran atau sengatan listrik.
    Barangku langsung ereksi sekeras-kerasnya. Rani mulai pelan-pelan memasukkan tititku ke mulutnya, agak malu-malu. Saat bibirnya mengenai ujung Tititku itu, aku langsung refleks mendongak ke atas, kedua tanganku mencengkeram pinggir meja dan kursi dengan keras.

    Cerita Sex Mesum Dalam Kelas Namun, setelah beberapa lama Rani naik turun menghisapi tititku, sudah mulai biasa. Ternyata nikmat sekali. Rani juga sekali-sekali menjilati sekeliling tititku, dan kemudian lanjut menghisap. Saat itu mungkin itulah ereksi terbesar dan terkerasku selama ini, dan juga mungkin terpanjang.

    Rani memegang pangkal batang tititku dengan keras. Rani yang kadang mengelus bulu testisku dan menjilatinya membuatku sangat geli namun bukan geli untuk tertawa, melainkan geli nikmat. Selama kegiatan sex itu, aku dan Rani tidak mengeluarkan dialog apa-apa kecuali hanya mendesah,

    “Aghg.. ehhh…” dan desahan-desahan lainnya. Tidak lama kemudian, Rani tidak mendudukiku, tapi ia justru berjongkok dan mulai meng-onani-kan aku. Sejenak aku berpikir mungkin ia belum mau perawannya hilang.

    Tetap saja pada akhirnya aku tidak perduli. Aku menerima kocokannya yang ternyata lebih enak daripada kocokanku sendiri.

    Apalagi bila kocokan tangannya mengenai pangkal kepala tititku, wuiihhh.., mungkin seperti listrik ratusan volt. Mungkin karena nafsuku yang sangat besar, orgasme-ku sedikit lagi tercapai.

    Aku langsung menyuruh Rani bersiap-siap, meskipun untuk ngomong pun susah karena desahan, “Ran.., ehh… hhh… bentar lagi..” Rani tidak menjawab. Namun dia sudah siap membuka rongga mulutnya di depan kemaluanku.

    Lalu, “Crooottt..!” akhirnya aku ejakulasi. Setelah beberapa semprotan, aku sempat berhenti beberapa detik, dan kuangkat badan Rani.

    Aku bermaksud untuk menyiram spermaku tidak hanya di wajahnya saja, namun di payudaranya juga (seperti di film-film biru).

    Akhirnya setelah kutahan, kuteruskan siraman air maniku itu ke dadanya, meskipun tinggal beberapa semprotan. Rani kemudian terdiam sejenak.

    Dia menghempaskan kelelahannya. Sambil melihati dadanya yang tersiram mani, ia juga mengelap wajahnya yang lebih penuh dengan cairan hangat putih kental dengan telapak tangannya. Rani lalu berkata,

    “Iiihh.., Arif banyak amat siihh..!” sambil tersenyum. Kemudian ia mengambil handuk kecil yang sering ia bawa dari tasnya, dan lanjut membersihkan maniku lagi.

    Setelah itu, ia yang masih telanjang bulat menduduki pahaku sambil melingkari tangannya di leherku. Lalu ia berkata, “Arif.., yang ini (sambil menunjuk ke selangkangangannya) jangan dulu yah.., kalo mau kayak tadi aja..”

    Aku langsung mengerti maksudnya dengan mengangguk sambil tersenyum. Kemudian, setelah ia memelukku dengan erat, ia menyuruh supaya segera berpakaian.

    “Arif.., ayo beres-beres, pakean lagi.., nanti tau-tau ada guru atau petugas sekolah looo..!” Aku dan Rani segera berpakaian dan keluar kelas dengan hati-hati setelah mengambil LKS yang dia cari tadi, dan memasang tampang biasa-biasa supaya tidak dicurigai. Situs IDN Poker Online

    Malamnya, akhirnya aku dan Rani resmi jadian. Lumayan aneh kan, terbalik, jadian setelah bercinta duluan. Sejak itu hingga sekarang, aku tidak pernah lagi mengintip dan onani melihat cewek cheers, di WC cewek ataupun guru-guru wanita.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Video Bokep Misaki Tsubasa melumuri badannya dengan minyak

    Video Bokep Misaki Tsubasa melumuri badannya dengan minyak


    2119 views

  • Kisah Memek Tante Luna Memainkan Penisku

    Kisah Memek Tante Luna Memainkan Penisku


    2839 views

    Duniabola99.com – Perkenalkan namaku Alex, umurku saat ini 23 tahun, aku kuliah disuatu universitas terkenal dikotaku. Aku sendiri memilki penampilan yang kurang lebih bisa menarik perhatian kaum wanita karena perawakanku yang atletis dan wajah ganteng yang menghiasi tubuhku.

    Dalam hubungan sex tak perlu ditanyakan lagi, aku sudah mendapat banyak pengalaman dari banyak wanita, karena aku memulai berhubungan Sex sejak SMA sampai sekarang. Namun kali ini aku tak menyangka kisahku ini akan terjadi, karena persetubuhan ini aku lakukan dengan tanteku sendiri yang dimana adalah istri om ku yang adik dari ayahku. Namun mau bagaimana lagi,jika kucing dikasih ikan asin ya mana mau nolak,hehe..


    Suatu pagi saat aku masih tidur, telpon HP ku berbunyi dan aku yang masih dengan mata tertutup mengangkat HP ku, ternyata adalah Om Jamil yang menelponku. “Alex, kamu beberapa hari ini sibuk gak??” tanya om Jamil. “Kayaknya Enggak om, emang kenapa om??” tanyaku balik.

    “Om mau minta tolong niiih, bisa gak???” tanya om Jamil. “Eeeemmm….Minta tolong apa om?? Kalau aku bisa pasti aku bantu om” jawabku. “Om minta kamu menginap dirumah om karena om mau keluar kota selama beberapa hari, kamu temenin Tante Luna dan Keiko dan Naila ya Alex, bisa gak??” taya om Jamil.

    “Eeeemmm….Bisa deeh om, aku kerumah om kapan, nanti apa sekarang om??” tanyaku. “Sekarang aja Alex, karena om sebentar lagi mau berangkat dan om juga sudah ngomong sama tantemu kok, kalau kamu yang akan menemaninya” jawab om Jamil.

    “Okkee…Deeeh om, aku mandi dulu, nanti aku terus kerumah om” jawabku. “Makasih ya Alex, kamu memang keponakanku yang paling baik, nanti jika om sudah berangkat kamu tinggal masuk aja ya Alex” ucap om Jamil. “Iyha om” jawabku singkat.

    Setelah menutup telpon dengan mata yang masih berat, aku pun bergegas menuju kamar mandi untuk mandi. Didalam kamar mandi aku sempat membayangkan yang tidak-tidak, aku membayangkan tubuh bahenol tante Luna,

    kubayangkan pantatnya yang semok aku remas-remas, kujilati memek tante Luna sampai tante Luna ngecrot, penisku dikulum tante Luna, membuat penisku menegang dan Aaarrgghhh akhirnya aku membasahi tubuhku dengan air, hingga bayanganku tentang tante Luna hilang dengan seketika.

    Tak lama aku selesai mandi, dan aku pun bergegas ganti baju dan langsung menuju rumah om Jamil. Sekitar setengah jam perjalanan, akhirnya aku sampai dirumah om Jamil. Dan ternyata om Jamil sudah berangkat lalu aku disambut oleh tante Luna.

    Pemandangan indah seketika pun aku dapatkan, baju ketat dan super seksi menghiasi tubuh tante Luna sehingga bentuk lekuk-lekuk tubuh tante Luna menjadi terlihat, dan bahkan garis-garis CD tante Luna kelihatan karena roknya yang sangat ketat. Sejenak aku menelan ludah sebelum akhirnya tante Luna membuyarkan pemandanganku itu.

    “Alex tante minta tolong kamu antar Keiko dan Naila kesekolah yaaa” pinta tante Luna. “Okkee deeh tante” jawabku singkat. Lalu aku mengajak kedua anak tante Luna yang masih kecil kemobil, dan aku pun mengantarkannya kesekolah. Diperjalanan aku mengantar Keiko dan Naila, kembali aku teringat kemolekan tubuh tante yang tadi aku lihat.

    Aku tak kuasa menahan nafsuku hingga dalam perjalanan batang Penisku menengang sehingga kelihatan dari luar celanaku karena penisku yang lumayan besar. Untungnya aku mengantarkan anaknya tante Luna, jika yang kuantarkan adalah tante Luna bisa-bisa aku langsung menubruknya “pikiran kotor itu yang terus mengganguku selama dalam perjalanan”.


    Selesai sudah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke rumah tante Luna. Setelah parkir mobil aku langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya. Tante Luna masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai curiga dan aku hentikan makanku. Setelah menaruh piring di dapur.

    Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Luna tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air di kulitnya.

    Ternyata tante Luna sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan. Terdengar suara desahan lirih, “hmhmhmhmmmm, ohh, arhh”.

    Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Luna ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya.

    Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Luna, membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Luna berhubungan badan denganku. “Lho Alex, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho.” Tiba-tiba suara tante Luna mengagetkan aku.

    “Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya.” Celetuk tante Luna sambil masuk kamar. Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar guyonan.

    Setelah tante Luna berangkat kerja, aku sendirian di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur. “hmhmhmhmmmm.. geli ah” Aku terbangun dan terkejut, karena tante Luna sudah berbaring disebelahku sambil tangannya memegang Penis dari luar sarung.


    “Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun.” Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Penis menegang 90{5fb8d7eeade67c5327ed3611c537eb6fc54abda1f56891521df3f05d3fd24a22}. “Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok”, dengan alasan sakit.

    Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang. Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja. “Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga CD kamu terlihat.

    Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Penis mu” Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskan kelakuannya. “Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Alex tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya.

    “Lho, jadi kamu..” Tante kaget dengan mimik setengah marah. “Iya, tadi Alex ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?” agak takut juga aku kalau dia marah. Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang sepuluh menit.


    Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dengan lepasnya baju tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan Penis di sarungku. Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku.

    Aku jadi salah tingkah. “Aku tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini..” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya. “Emm.., nggak kok tante. Maafin Alex ya.” aku semakin salah tingkah.


  • Video Bokep Asia Risa Mizuki ngentot disofa memek sangat becek

    Video Bokep Asia Risa Mizuki ngentot disofa memek sangat becek


    2198 views

  • anak tiriku membutuhkan konseling

    anak tiriku membutuhkan konseling


    2538 views

  • Kisah Memek pacarku dan tukang ojek

    Kisah Memek pacarku dan tukang ojek


    3142 views

    Duniabola99.com – Aku berpacaran dgn Mila sejak duduk dibangku kelas 2 SMU sampai sekarang kuliah semester empat. Hubungan kami selama ini baik-baik saja. Akhir-akhir ini aku merasa hubunganku dgnya terasa hambar. Aku sangat mencintainya, karena Mila sangat mengerti aku dan menerimaku apa adanya. Secara fisik tergolong “petite” kalau orang bule bilang. Tinggi badanya 160 cm sangat cocok wajahnya yg “babyface”. Kulitnya putih bersih, tubuhnya padat berisi dgn ukuran yg sangat ideal.


    Aku tak ingin hubunganku dgn Mila yg sudah kujalin hampir 3 tahun lebih ini putus begitu saja. Aku butuh Mila sebagai penyemangat hidupku, dan aku merasa Mila jg membutuhkan kasih sayangku karena dia hanya tinggal berdua dgn mamanya yg pengusaha furniture. Bisnis furniture mamanya sangat maju karena sudah sampai diekspor ke luar negeri. Konsekuensinya, sang mama harus sering meninggalkan Mila sendiri di rumah untuk mengontrol pabrik furniturenya di Jepara. Orangtuanya bercerai sejak Mila masih SD sehingga Mila sangat membutuhkan figur laki-laki dewasa, figur yg menurut Mila dia temukan pada diriku.

    Pada suatu weekend, seperti biasa aku meneleponnya untuk mengajak jalan-jalan.

    “Sayang, nanti malem kamu mau nggak nyobain restoran baru di Kemang?”

    “Duh Mila mau banget mas, tp tante Mila dari Semarang baru dateng nih. Mila musti nemenin dia, nggak enak soalnya mama kan lagi di Jepara”

    “Oh ya udah gak papa deh kalau gitu…”

    “Yaaa sayang, jangan marah ya, kamu mau ngapain dong sendirian?”

    “Gak papa sayang, aku di rumah aja kalau gitu nonton DVD”

    “Maap ya sayang, Mila janji deh nanti ketemu di kampus Mila kasih sejuta cium buat yayg Mila yg paling sabar sedunia”

    “Hehehehe janji yaa… Awas loh kalau ketemu aku tagih”

    “Hihihi iya sayang, ya udah aku nemenin tanteku lagi ya”

    “Oke sayang, kiss dulu mmmwah… love you”

    “Mmmmwah… love you too sayang”

    Telepon kututup dgn pelan. Tanganku meraih remote DVD dan menekan play. 15 menit aksi Bruce Wilis dalam Die Hard 4 tdk mampu mengusir rasa hampaku. Kumatikan televisi dan DVD. Kuputuskan untuk keluar saja jalan-jalan. Kuambil kunci Honda Jazz kesayanganku dan meluncurlah aku menuju entah kemana.

    Di tengah jalan, aku melewati toko kue langgananku. Aku teringat Mila dan kue kegemarannya, kue mangkok. Aku mendapat ide untuk membelikannya beberapa kue dan mengantarkannya sebagai surprise, hitung-hitung cari muka jg di depan tantenya hehehe… Setelah membeli selusin kue mangkok, akupun meluncur menuju rumah Mila. Mobilku sengaja kuparkir agak jauh supaya Mila tdk bisa mendengarnya, karena dia sudah hafal dgn suara mesin mobil kesayanganku.


    Sampai depan rumahnya, ada sebuah motor terparkir. Aku agak heran karena pagarnya tdk terkunci, padahal biasanya kalau mamanya sedang pergi keluar kota, Mila selalu menguncinya karena memang dia tinggal sendirian di rumah. Demi menjaga surprise, aku diam-diam masuk. Pintu depan rumahnya kutemukan terkunci. Aku tdk ingin mengetuk supaya tetap surprise. Aku berjalan ke samping rumahnya menuju jendela kamarnya. Semakin dekat aku mendengar suara-suara dari dalam kamarnya. Persis di depan jendela kamarnya, kusibakkan sedikit gordennya untuk mengintip. Apa yg kulihat kemudian membuat darahku menggelegak.

    Mila sedang di atas tempat tidurnya dalam keadaan telanjang bulat, dgn posisi menungging dan seorang lelaki jelas-jelas sedang menyetubuhinya dari belakang. Betapa terkejutnya aku, pacarku sedang disetubuhi orang dgn gaya doggy style. Jelas kulihat ekspresi muka Mila yg seperti menahan rasa puas dan sakit bersamaan. Tubuh seksi pacarku maju mundur terdorong oleh hentakan pinggang lelaki yg sedang menghunjamkan k0ntolnya ke dalam meqi Mila. Pinggul Mila dicengkeram erat oleh kedua tangan lelaki itu. Terlihat kontras sekali warna pantat putih Mila yg mulus beradu dgn pinggul lelaki yg berkulit coklat gelap itu. Aku mencoba pindah melihat dari sisi jendela satunya lagi. Sekarang dapat kulihat k0ntollelaki itu ternyata besar dan panjang sekali, sekitar 23 cm panjangnya, 4x lebih besar dari k0ntolku. Meqi Mila yg mungil ternyata mampu menampung k0ntol sebesar itu. K0ntol raksasa itu keluar masuk meqi pacarku dgn lancarnya, itu berarti Mila sudah sangat terangsang sampai becek meqinya.

    “Ouh ouh ouh enak banget bang… terus entot Mila bang”, ceracau Mila sambil terengah-engah penuh kenikmatan

    “Oooh si eneng meqinya rapet banget… abang kayak ngentot sama perawan”, lelaki itu dgn kurang ajarnya mengomentari meqi pacarku.

    “Ahh ahh ahhh… k0ntol abang sih gede banget… Aahhhh enak baaang” Mila menjawab dgn melenguh keenakan.

    Belum pernah kudengar Mila menggunakan kata-kata kasar seperti itu. Tak kusadari, k0ntolku sudah mengeras tertahan celana jeansku. Aku terangsang melihat pacarku disetubuhi orang, aku terangsang melihat meqi pacarku dihantam oleh k0ntol yg besar milik lelaki asing itu.


    “Owh bang terus bang, Mila mo keluar lagi bang…terus entot meqi Mila bang… ooh ooh….oooooooooooooooooh” Tubuh Mila mengejang tanda telah mencapai orgasme.

    Lelaki itu melepaskan cengkeramannya. Tubuh Mila terkulai lemas di kasur. Sekarang terlihat jelas k0ntol raksasa itu tegang hitam mengkilat berselaput cairan meqi pacarku.

    “Duh abang kuat banget sih, Mila udah empat kali keluar tp peler abang masih ngaceng aja” Mila meraih k0ntol besar lelaki itu dgn ekspresi muka penuh kepuasan.

    “Yah maklum neng, bini abang lagi hamil tua, abang udah 3 bulan lebih kagak ngewe. Mangkenye sekalinya ketemu meqi, si otong semangat juang empat lima dah” ucap lelaki itu dgn seringai kepuasan karena mampu membuat cewek secantik dan seseksi Mila melayang ke langit kenikmatan.

    “Uh Mila ngiri deh sama bininya abang, bisa ngerasain ngentot sehebat ini tiap hari” ucap Mila sembari mulai mengocok k0ntol besar itu.

    “Hehehe..” Lelaki itu terkekeh, “Bini abang mah kalau udah mulai cerewet, ntu brarti meqinya udah gatel minta ditancep neng.

    Hampir tiap malem dah die minta dientot mulu, kadang sampe pagi, mangkanye abang selalu ngojeknya siang”.

    Bangsat! Ternyata lelaki ini tukang ojek langganan Mila. Aku ingat Mila selalu bercerita kalau dia punya tukang ojek langganan yg selalu mengantarnya ketika aku sedang tdk bisa menjemputnya. Aku semakin terangsang memikirkan seorang tukang ojek berwajah kampungan berkulit coklat gelap yg sedang menyetubuhi pacarku Mila yg putih, cantik dan seksi


    “Neng, ayo dong mulai lagi… si otong udah ga sabar nih pengen ngebor” Tukang ojek itu rupanya tdk sabar ingin menyetubuhi lagi pacarku yg cantik.

    “Uuhhhhh si abang… tp Mila di bawah ya bang, kaki Mila lemes nih” Ucap Mila dgn senyum nakal menggodanya itu.

    “Ah tenang aja neng, si eneng tinggal ngangkang, trus rasain dah enaknya dientot kanjut abang” Tukang ojek itu berujar sambil bergerak ke atas tubuh molek Mila.

    “Mmmppphhh ayo bang masukin… entot lagi meqi Mila bang…” Mila melebarkan kedua kakinya, membuat meqinya yg sudah merah dan basah tepat berada di depan k0ntol besar sang tukang ojek.

    “Nih, neng rasain lagi titit abang yah” Tukang ojek itu kembali menancapkan k0ntol besarnya ke meqi Mila.

    “Ooooouuccchhh…..” Mila merintih antara sakit dan nikmat.

    “Eemmmhhhhhh…. oochhhh… tancep meqi Mila bang….occhhhh”

    Bless… bless…. Clekk Clekk Clekk … terdengar jelas k0ntol besar itu dgn lancarnya menembus meqi Mila yg sudah sangat basah. Mulut si tukang ojek dgn rakusnya menghisap-hisap toket Mila. Mila semakin melenguh tdk karuan.

    “Oocchhh… acchhhh….. isep toket Mila bang…. Entot meqi Mila…..oooh… ahhhh” Mila semakin meracau dan merintih.

    Selama 5 menit kemudian kulihat ranjang Mila ikut bergetar karena hunjaman pinggang si tukang ojek. Mata Mila tertutup dgn ekspresi menggigit bibir. Aku semakin terangsang hebat melihat pacarku sedang terbaring pasrah disetubuhi tukang ojek kampungan itu. Tak tahan lagi kubuka retsleting celana jinsku dan kukeluarkan k0ntolku. Aku bermasturbasi sambil menyaksikan pacarku yg cantik disetubuhi seorang tukang ojek berk0ntol besar.

    Tanpa kusadari, aku mulai menikmati pemandangan meqi pacarku yg sedang dibor k0ntol berukuran besar tersebut. Tak membutuhkan waktu lama bagiku untuk mencapai ejakulasi. Akupun menumpahkan spermaku ke dinding luar kamar pacarku sendiri. Sungguh aneh, pacarku sedang disetubuhi orang lain sedangkan aku hanya bisa bermasturbasi sambil menonton mereka memadu birahi.


    “Oooh neng… abang mau keluar nih neng…” Rupanya tukang ojek itu sudah hampir mencapai klimaksnya.

    “Oooh terus bang…Mila jg mau keluar lagi bang….oohhhh ahhhh…auhhhh…”Mila memeluk erat punggung tukang ojek itu seperti tdk rela melepasnya.

    “Ooohhh… bentar neng abang cabut ya…. Aaahhhh…. Abang keluarin di luar biar eneng nggak hamil…”

    “Jangan bang…ohhhh…aahhhh… jangan dicabut…aaahhh…. Terus entot Mila bang….keluarin di dalem aja sama-sama ya bang…ahhhh…oooh” Mila memeluk erat punggung tukang ojek itu, tdk rela berhenti disetubuhinya.

    “Oooooooooh Mila keluar lagi baaaaaang….ahhhh”

    “Ooohhh…iya neng…auuhhhh….abang keluar nih neng…. AAAAAAaahhhhhh” Tubuh tukang ojek itu menegang dgn k0ntol besarnya yg masih tertancap di meqi pacarku, menumpahkan spermanya langsung ke rahim Mila.

    Selama 10 detik kulihat si tukang ojek orgasme mengucurkan benihnya ke meqi pacar kesayanganku.

    Pelan-pelan tukang ojek itu memutar badannya. PLOP! Suara k0ntol besar yg tercabut itu jelas terdengar. Cairan putih kental mengalir pelan keluar dari meqi pacarku. Rupanya banyak sekali sperma yg dikeluarkannya sampai luber. Dua manusia itu terbaring lemas setelah mencapai puncak birahi.

  • Cadence Lux dan Xandra Sixx setelah matahari terbenam

    Cadence Lux dan Xandra Sixx setelah matahari terbenam


    1954 views

  • Foto Ngentot cewek cantik Kiera Winters dari belakang dan dijilat memeknya

    Foto Ngentot cewek cantik Kiera Winters dari belakang dan dijilat memeknya


    2001 views

    Duniabola99.com – foto cewek pakai bikini cantik Kiera Winters dientot pacarnya dari belakang dimemeknya yang berwana pink yang masih sempit dan menembakkan sperma yang banyak diatas perutnya diatas sofa.

  • Kisah Memek kurenggut perawan pacarku yang masih sma

    Kisah Memek kurenggut perawan pacarku yang masih sma


    2798 views

    Duniabola99.com – Cerita yang aku alami ini terjadi saat aku SMA. Sebut sajalah namaku maru. Aku ingin berbagi Cerita Seks Remajaku kepada kalian semua. Namun sebelum membaca Cerita Seks Remajaku ini siapkan dulu yah isi celana kalian . Jangan sampe basah dulu sebelum Cerita Seks Remajaku ini kelar dan selesai dibaca . Karena Cerita Seks Remajaku yang akan aku ceritakan disini merupakan cerita sex yang sangat hot dan bikin badan panas dingin. Dulu pada waktu aku sma aku berpacaran dengan gadis satu sma ku… sebut saja nama pacarku melly… Dia anaknya supel, pinter, cantik dan mempunyai bodi yang apik serta mulus dengan ukuran bra 36b. Aku menjalani masa pacaran dengan melly kurang lebih selama 6 bulan. Aku suka bertukar pikiran dengan pacarku tentang berbagai macam hal termasuk hal yang berbau seksual. Karena pengetahuan sex ku luas jadi aku bisa menjelaskan bermacam2 istilah, Posisi, serta tempat2 dimana kegiatan bejad itu enak untuk dilakukan karena aku sering melihat film bokep n membaca buku2 tentang sex.


    Suatu hari pacarku aku ajak ke rumahku. Kebetulan waktu itu sekolah baru saja selesai mengadakan ujian akhir. Aku bertanya “melly kamu tidak ke rumah ku sekedar mengobrol”. Melly menjawab “aku mau2 saja kalau di rumah kamu tidak ada orang”. Aku langsung curiga ketika melly berkata seperti itu. Kebetulan rumahku siang ini lagi tidak ada orang karena smua keluargaku sedang ada undangan ke perkawinan saudara di sukabumi. Jadi di rumahku hanya ada pembantuku saja. Lalu aku membalas “Ya sudah kita berangkat sekarang yah ke rumahku”. Sesampainya di rumahku aku langsung mengajak dia ke kamarku yang terletak di lantai atas. Aku menyalakan komputerku dulu untuk mendengarkan lagu dari winamp. Sedang pacarku ke kamar mandi untuk ganti baju dan buang air.

    Ketika dia keluar dari kamar mandi aku takjub melihat pakaian yang dikenakan oleh melly pacarku itu. Dengan tank top berwarna gelap dipadu dengan jaket tipis dan celana jeans. Aku bertanya kepada melly “kok kamu tumben pake baju yg sedikit kebuka ?”. Dia hanya tersenyum manis dan duduk di pahaku. Aku langsung terangsang ketika melly duduk dipangkuanku dengan pakain yang seperti itu dan wangi tubuhnya menggelitik bulu hidungku. Aku berbasa basi “jaket kamu dilepas aja kan cuma aku yang bisa ngeliat kamu”. Dibukalah jaket itu dan mulai terlihat tubuh sintal berwarna kecoklatan itu.

    Langsung saja aku cium leher belakangnya. Lalu aku tiup dan jilat telinganya seperti menjilat ice cream. Aku rasa dia juga terangsang dengan perbuatanku itu. Dia berbalik badan kearahku sehingga wajahku bertemu dengan wajahnya. Dia berkata “ih geli tau digituin”. Aku hanya tersenyum saja. Aku lalu mencium bibirnya yang merah dan tipis. Ternyata dia membalas ciumanku. Lalu aku bersilat lidah dengannya. Ternyata walau dia baru pertama kali berciuman tapi sudah mahir mengikuti irama permainan bibirku. Mungkin karena sering aku jelaskan panjang lebar tentang hal itu. hehe… Selama kurang lebih 7 menit itu aku melakukan french kiss dengan dia diatas bangku. Dia tampaknya kurang puas hanya dengan french kiss. Lalu dia bertanya menantangku sambil digesek gesekannya pantatnya tepat diatas kontolku “katanya kamu mahir dalam seks coba kamu buat aku terkesan dengan permainanmu ?” Kontol ku langsung menegang seketika.


    Aku ajak saja dia ke kasur. Dengan posisi tiduran saling berhadapan kami melakukan french kiss lg tp kali ini disertai dengan tangan2ku yang bergerilya mulai dari tubuh bagian atasnya. Terdengar bunyi air liur dan kecupan kedua bibir kami. Perlahan aku turunkan tali tanktop itu agar terlihat payudaranya. Tapi dia menghentikan permainan sebentar lalu bertanya sambil bercanda “eits mau liat toketku ?” Aku mengiyakan pertanyaan melly. Terbukalah bagian atas tubuh melly dengan payudara yang masih padat dan molek. Sambil melalukan french kiss aku memainkan payudara nya dengan meremas2 dan memencet puting susu payudara pacarku dengan kedua tanganku. Dia tampak sedikit sakit tapi enak dengan perbuatanku itu. Lalu aku menjilati payudara dan menggigit puting susunya. Lagi2 dia tampak enjoy tanpa berbuat apa2 selain mendesah nikmat “ahh enak nton, terusin aja yah”. Karena dia tampak mulai hot tanganku mulai menggeranyangi bagian bawah tubuhnya sembari menjialati payudaranya.

    Karena melly menggunakan celana jeans aku susah memasukkan jari2ku ke dalam liang vaginanya. Permainan berhenti sejenak. Aku bertanya “Kamu yakin ngga mau melepas gelar perawanmu padaku ? Kalo mau kita berdua bugil ?” Dia mengangguk pertanda dia mau. Akhirnya kami berdua melepaskan pakaian kami dan kami saling memandang mengagumi tubuh kami masing2. Melly dengan tubuhnya yang aduhai dan aku yang tubuhnya sedikit gemuk dan putih. Kami kembali ke kasur untuk melanjutkan pertempuran. Kami melakukan kissing lg sembari tanganku bermain di liang vagina dan payudaranya. Aku masukkan kedua jari tangan kananku ke liang vaginanya dan cairan hangat terasa di dlm vaginanya. Aku mengocok sembari memborbardir vagina melly dengan kedua jariku itu. Dia terasa lebih hot kali ini walau hanya mendesah tidak bersuara. Tapi skarang melly sudah berani memegang kontolku walau tak begitu besar. Lalu aku berkata “ehh say kita ganti posisi aja yu jd posisi 69 ?” melly mengangguk lg. Kami akhirnya bertukar posisi dan wah terlihat jelas vagina melly yang msh sempit dan wangi ditutupi bulu2 jembinya yg lebat. Aku menjilati sambil memainkan jariku di vaginanya sedangkan melly berkaraoke dibawah. Aku gigit sesekali bibir vaginanya dan melly pun membalas dengan menggigit batangku. “aww sakit nton tp enak de…. ahh…nton terusin…. ahhh !!!” Tiba2 cairan hangat dari vagina melly keluar karena reflek aku telan cairan itu saking enaknya di karaoke. Kontolku juga menjadi santapan yg lezat bagi melly. Melly mengulum dan mengocok kontolku seperti seorang ahli sex. Mantab rasanya.

    Selama 30 menit kami melakukan posisi 69 melly berucap “nton aku pengen nyoba dimasukkin dong.” aku bersemangat skali melly berkata seperti itu. Aku langsung mengangkat melly keatas tubuhku dan menempatkan vaginanya tepat diatas kontolku. Walau agak licin tapi kontolku langsung masuk di lubang vaginanya. Melly menjerit kesakitan “ouch perih nton… kamu apain nie ?” aku menjawab “tenang kan baru pertama kali jadi agak susah masuknya.” melly hanya mendesah lg sedang aku menambah kecepatanku naik turun sembari meremas2 payudaranya. “uuh ahh ouch ihh sakit sakit… enak…. uuh…” Melly sudah tampak lemas. Aku ubah posisiku dengan posisi tubuh melly menungging dan aku berada diatasnya. Lagi2 aku mengatur kecepatanku agar stabil. Melly hanya menjerit dan nikmat. Lalu aku bertanya “kamu udah mau orgasme blum ?” Melly menjawab “aku bentar lg nih kayaknya mau keluar.” Aku langsung mengantisipasi hal itu. Aku ajak dia duduk saling berhadapan masih dengan kontolku yang berada didalam vagina. Dengan begini kan pasti lebih enak jelasku. Karena dia sudah mau keluar aku percepat saja gerakanku. Sambil ciuman dan tanganku yg meremas payudaranya aku terus mempercepat gerakanku. “ahh nton… oh yeah… terus nton…”, kata melly. Lalu aku merasakan vagina melly seperti menyempit dan ada cairan hangat yg menyentuh kontolku. “aduh aku keluar juga deh nton akhirnya”, kata melly. Aku hanya mengiyakan dan melanjutkan permainan panas kami.


    Setelah beberapa lama kami bermain posisi itu kami ganti posisi lagi. Kali ini dengan tubuh melly yang terbaring dibawah karena lemas dan aku berada diatas. Kaki aku menekuk dan kaki melly di pundakku sehingga lubang vagina melly terbuka. Aku coblos lg vagina melly “ahhhhhh uuuuuuhhhhhh enaaaaaaakkk yeaaaaah…..”Aku tarik ulur kontolku pelan2 karena aku melihat muka melly yang sudah terkulai lemas tak berdaya. Aku kasihan sama melly karena ini adalah pengalaman pertamanya. Jadi kupikir akan kuhentikan saja permainanku ini. Kan masih ada hari esok pikirku.

    Karena aku belum keluar aku menyuruh melly mengulum dan mengocok kontolku. Beberapa menit kemudian cairan spermaku akhirnya keluar di dalam mulut melly. “mantab kau mel…”, pujiku. Kami berdua akhirnya tertidur lelap selepas melakukan perbuatan bejad itu dengan tubuh kami berdua yang masih telanjang.

    Tak terasa hari sudah menjelang maghrib, kami terbangun dengan tubuh yang telanjang dan mandi berdua. Setelah itu aku antar dia pulang ke rumahnya tepat sebelum keluargaku datang. Memang permainan itu merupakan pengalaman pertama bagi dia tapi tidak bagi aku. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya di rumahnya atau di mobil dalam waktu perjalanan. Tetapi permainan melly skarang sudah mengalami kemajuan.

  • Foto Ngentot Remaja berbadan kecil, Alecia Fox, menikmati berbagai macam posisi seks

    Foto Ngentot Remaja berbadan kecil, Alecia Fox, menikmati berbagai macam posisi seks


    2882 views

    Duniabola99.com – foto cewk cantik rambuh pirang body sexy sangat sempura Alecia Fox ngentot dengan om-om yang berkontol besar diatas kursi dan melakukan banyak gaya hot yang sangat mearngsang dan menelan semua sperma yang dikeluarkan. Fortunebet99

  • Waking Her Up For A Sextape

    Waking Her Up For A Sextape


    2135 views

  • Video bokep  Yui Kyouno pembantu jepang yang taat pada majikan

    Video bokep Yui Kyouno pembantu jepang yang taat pada majikan


    3165 views

  • Foto Bugil cewek cantik menyebar kaki seksi di bak mandi

    Foto Bugil cewek cantik menyebar kaki seksi di bak mandi


    2213 views

    Duniabola99.com – foto gadis bugil dan ngangkang memamerkan memeknya yang berbulu tipis didalam kamar mandi dan berpose hot di bak mandi.

    Kumpulan Foto Cewek Cantik Spesialis Penghibur, Koleksi Foto Cewek Cantik di Google Plus, Foto Foto Cewek Cantik YouTube, Foto cewek cantik Facebook, Foto Cewek cantik Instagram, koleksi foto gadis cantik, Kumpulan Foto Cewek Cantik Imut dan Manis 2019, Para Gadis Cantik dan Seksi di Indonesia, Gadis cantik berkerudung,

  • Kisah Memek Perawanku Untuk Adikku

    Kisah Memek Perawanku Untuk Adikku


    2830 views

    Duniabola99.com – Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki. Berikut cerita panas ini aku ingin berbagi pengalamantentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri. Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22 tahun dan adikku berusia 18 tahun. Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya,


    sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah. Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap….. Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah,

    jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik melakukannya. Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi ketagihan… Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri.

    Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme. Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri. Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak.


    Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan. Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan.

    Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya. Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa. Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memekku. Tentu saja aku keberatan,

    walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan keperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta tolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsung menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku lansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang. Sejak itu,

    pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya. Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku menodaiku. Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga ingin merasakan tubuhku juga… dia menjawab: “Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan juga lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak, “emang adik pernah nyobain cewe?” dia bilang “ya, belum kak”…. itulah percakapan awal bencana itu. Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku,

    kau merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu aku memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kaget sekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku, gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku… Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan namaku…


    Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan. Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat dia sangat senang aku dating… ditariknya aku ke kamarnya dan kami langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat. Gilanya begitu aku melihat kontolnya, aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya… sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku. “Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya mencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk,

    aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku… “Ohhhhh…” katanya. Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi ke memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku masih sangat tinggi. “Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengekku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku… “Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca” katanya tanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikan kedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah ketika keluar dari rumahnya.

    Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekali lelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampai setiap orang di bis. Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi ke sport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsung menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan libidoku dengan cara berolah raga.

    Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamar denganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang “kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna” “Abis pake apa” timpalku, “aku ngga punya baju lagi” “Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka” katanya Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan menganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarku tadi…

    Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku telanjang juga”. Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, aku pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya sauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuat segalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku…


    adikku terus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya, aku sangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikku onani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya. Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik ke bagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku melihat kegelisahanku.

    Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan. Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata: “Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu” “Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe bahenol” katanya “Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kataku lebih berani “Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…

    Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar. Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya. “Kenapa dimatiin” kataku “Udah cukup panas kak” katanya Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing.

    Tiba-tiba cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memekku, apalagi melihat kontol adikku. Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendak keluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”. “Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara takut dan ingin. “Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adikku “Belum” kataku, “emang kamu udah..?” lanjutku “Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya “Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kataku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku yang besar menempel di kontolnya.

    Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku dan menempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutup G-string. “Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak” katanya dengan nafas memburu. “Aw… dik ngapain kamu” timpalku tanpa berusaha merubah posisiku, karena memang aku juga menginginkannya. “Pengen ngentot kakak” katanya kasar sambil menekan batangnya kepantatku. Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan kakakm John, inget dong” Adikku tetap memegang pinggulku “tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget” “Tolong kak,” katanya memelas.Aku di suruh nagpain juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.

    Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca, libidoku tambah naik.. “Persetan dengan pacar brengsek” batinku. “Jangan disini” pintaku. “Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas pinggulku. “Kakak belum siap” kataku. “Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya. Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok di belakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memeku dari belakang… “Oh… ngapain kamu dik…” kataku tanpa melarangnya.


    Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku dari belakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku saja ngga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus menjilati memekku “Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintihku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali dan bagian dalam memekku gatal sekali… Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku.. “Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku…. “udah….” kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku… “Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kataku. Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnya yang besar… dia kesulitan… “Mana lubangnya kak..” katanya.

    Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goaku… “Ini dik” kataku begitu tepat di depannya, “gesek-gesek aja yah dik”. “Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya. “aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”. Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas…. “Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kataku pura-pura….. “Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….” “Memang bisa lebih enak…???” kataku menantang. Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnya yang besar amblas ditelan memekku” Aku merasakan perih luar biasa dan “aw…. sakit dik…” teriakku. Adikku menahan batangnya didalam memekku …. “Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar biasa.

    Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga adikku… “Oh, kak… nikmat banget memekmu..” katanya. “Ssssshhhh… ia dik… enak banget” kataku. Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinya maksimum. “Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya di memekku… “Ma kasih kak” katanya tanpa dosa dan memakaikan celanaku lagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis. Akulangsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali diri.. “kenapa adikku????” Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…


    Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena dua hari setelah itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam. Satahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai ada seorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah. Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.

    Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila bersetubuh dengan adikku. Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak aku juga sangat ketagihan permainan seks.

  • Asian Amateur Porn Video Along Voluptuous Mariru Amamiya

    Asian Amateur Porn Video Along Voluptuous Mariru Amamiya


    1913 views

  • Foto Ngentot Hardcore cewek berkaki panjang remaja seksi dalam gaun pendek

    Foto Ngentot Hardcore cewek berkaki panjang remaja seksi dalam gaun pendek


    2244 views

    Duniabola99.com – foto cewek jalan jalan sama pacarnya ketaman yang penuh bunga dan melakukan hubugan seks ngentot yang keras didalam semak semak berlas kain tipis dan bercinta hot dan menembakkan sperma ke atas memeknya yang bulu bulu tipisnya baru dicukur. Agen Sbobet

  • Kisah Memek Auntie Iza

    Kisah Memek Auntie Iza


    2949 views


    Duniabola99.com – Bagi mereka yang telah bertemu dengan makcik aku, sememangnya mereka pasti akan merasa yang wajah dan perwatakannya langsung tidak menyerupai usianya. Walaupun usianya sudah hampir mencecah 45 tahun, tidak keterlaluan jika aku katakan yang dia macam orang yang baru nak mencecah 35 tahun. Untuk kesenangan orang memahami cerita ini, biarlah aku namakan dia sebagai Auntie Iza aje…walaupun itu bukan namanya.

     


    Walaupun ada kalanya aku memasang angan-angan yang bercorak x-rated apabila berhadapan dengannya, aku terpaksa pendamkan saja memandangkan yang aku hanya berpangkat anak buah sahaja. Tambahan pula Auntie Iza telahpun mempunyai tiga orang anak dan adalah tidak elok sekiranya aku memperlakukan sebarang perangai yang tidak elok.

    Tapi anggapan aku terhadap Auntie Iza berubah apabila aku tinggal bersama dengan pakcik aku baru-baru ini. Tuan rumah aku inginkan rumah sewa ku kembali dan memandangkan yang aku masih belum dapat rumah sewa, pakcik aku telah mengajak aku tinggal bersamanya sementara waktu.

    Suatu hari semasa pakcik ku keluar kerja, tinggallah aku bersama dengan Auntie Iza saja di rumah. Aku anggap ini biasa saja sebab dia makcik ku juga.

    Nak dijadikan cerita, aku sedang makan sarapan di dapur bila Auntie Iza keluar dari bilik air. Dia berkemban. Auntie Iza terpaksa lalu depan aku kerana bilik air terletak di belakang dapur. Secara spontan mata aku terus memandang ke gunung Auntie Iza semasa dia lalu di depan aku. Mungkin menyedari pandangan aku, Auntie Iza berhenti dan memandang ke arah ku. Tergamam, aku terus menundukkan kepala.


    “Kenapa malu? Suka apa yang you nampak?” tanya Auntie Iza selamba.

    Tanpa dapat aku menjawab, Auntie Iza terus berjalan ke arah aku dan tanpa aku sedar, kainnya terus terlucut ke lantai. Sepasang buah dadanya yang besar menunding ke arah ku. Mata ku terus tertumpu pada bulu lebat yang menutupi cipapnya.

    Auntie Iza terus rapat dengan muka ku dan buah dadanya digeselkan ke muka ku. Semakin kencang nafas aku. Dalam seluar ku, batang ku sudah semakin menegak dan tegang. Auntie Iza terus memegang tangan ku dan dibawanya ke arah buah dadanya. “Peganglah. Auntie tahu kau nak pegang.”

    Pucuk di cita ulam mendatang. Tanpa melepaskan rezeki aku terus menjilat putting Auntie Iza yang sudah semakin tegang. Sambil tangan ku bermain-main di cipapnya. Perlahan-lahan cipapnya semakin basah dan jari ku terus menusuk ke dalam lubang keramatnya yang basah itu.


    Auntie Iza terus duduk di atas meja makan dengan kedua kakinya mengangkang luas. Tanpa berlengah lagi aku terus melucutkan seluar ku dan menghalakan batang ku ke arah lubang keramat Auntie Iza. Aku terus menusuk dengan penuh kenikmatan. Air cipap Auntie Iza mula membasahi telurku. Aku terus melajukan terjahan aku.

    Bila aku rasakan aku hampir terpancut, cepat-cepat aku tarik keluar batang ku. Namun sebelum sempat aku menariknya habis, Auntie Iza terus menarik aku agar masuk semula. Tak sempat aku berbuat apa-apa, aku terus terpancut dalam cipap Auntie Iza.

    Aku terus menarik keluar batang ku. takut aku seketika. Namun ketakutan itu hilang bila Auntie Iza terus memusingkan badannya dan menonggengkan punggungnya ke arah ku.

    “Masuk belakang,” katanya.


    Aku tak tahu nak buat apa sebab aku memang tak pernah masukkan batang ku ke dalam jubur seseorang. Aku hanya berdiri di belakang Auntie sambil tangan ku meramas punggungnya. Mungkin menyedari yang aku tak tahu nak buat apa, Auntie terus memegang batang ku dan terus menasukkannya ke dalam juburnya. Ketatnya memang aku tak boleh katakan.

    Bila dah masuk, aku terus menjalankan operasi. Dalam aku menusuk juburnya, auntie terus menusuk cipapnya dengan dua jarinya. Depan belakang dia kena. Patutlah dengusan dan rintihannya begitu kuat sekali. Aku kian lajukan terkaman aku. Aku tahu dia tak akan mengandung kalau aku lepas dalam juburnya. Maka aku pun terus menerja walaupun aku rasa aku dah nak pancut. Bila aku tarik keluar batang aku, aku nampak cecair pekat ku mengalir keluar dari juburnya.

    “Jangan lap,” kata Auntie bila aku mencapai tisu untuk lap batang ku.

    Tanpa menghiraukan di mana batang aku berada tadi, Auntie terus menghisap batang aku dengan lahapnya. Untkuk kali ketiga pagi itu, aku terpancut lagi. Kali ini dalam mulut auntie.


    Selepas itu baru aku tahu yang auntie sudah hampir empat bulan tidak digauli. Dan sepanjang perkahwinannya, dia belum pernah menghisap batang lelaki atau main belakang. Walaupun pernah dia minta kat pakcik aku, pakcik aku tak benarkan dia buat begitu.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri




  • hot anal threesome in kitchen

    hot anal threesome in kitchen


    2070 views

  • Kisah Memek istri hamil minta ml dua lelaki

    Kisah Memek istri hamil minta ml dua lelaki


    2577 views

    Duniabola99.com – Telah 3 tahun saya dan istri saya menunggu hasil bahwa istri saya hamil, saya langsung membawa dia untuk periksa katanya sudah telat 2 bulan dan tentunya kabar yang sangat gembira buat saya, karena ini pertama kali saya menjadi bapak, istriku sudah sempat meminta beliin ini itu, saya rasa dia sudah ngidam, sempat meminta untuk memanjat kelapa juga meminta air degan yang masih segar langsung dari pohonnya.


    tapi permintaan kali ini amat aneh sekali & bikin saya terperanjat bingung bagaimana memenuhinya.

    Ketika kami asyik tiduran di kamar tiba tiba istriku bicara pelan :

    Mas sesungguhnya saya ini ngidam sesuatu yang agak aneh mas tetapi takut ngomong sama mas. Pasti naik pitam tetapi nggak tahu saya pusing banget, ngidam yang satu ini kayaknya semestinya dapat jadi beneran ..

    Ngidam apa sih sayang kalau dapat saya cari ya tentulah saya cari..Kata saya sambil baca koran.

    Bener nih gak naik pitam Mas..tetapi saya sesungguhnya gak mau tetapi entah sampe terbawa mimpi mas. Aneh banget. Saya ngidam ini mas…Angel istriku menyodorkan cakram dvd.

    Hmmmm apa nih ma

    hihihihihihihihi jadi pengen bercumbu nih

    kalau ngidam begini gampang…mas sekarang pun ok ok aja….Kata saya senyum senyum sambil menyalakan film bokep tersebut di player.

    Rupanya film tentang cewek disetubuhi rame rame.

    Wah masa pengen bercumbu rame rame beginiwah kau dapat aja Kata saya sambil asyik nonton film horny tersebut.

    Sambil tertunduk istriku berkata pelan2

    itu persoalannya saya sering mimpi disetubuhi sama cowok cowok ganteng yang berbatang besar gitu mas, aneh ya..apa saya ini telah sinting tetapi setiap saya tidur, mimpi itu langsung berputar di kepalaku.

    Sungguh saya kaget bukan main. Ini tak main main..ngidam model apa ini !

    Nggak ah !! gimana sih kau jangan bercanda Ngel..Teriakku naik pitam marah.

    Istriku menundukkan kepalanya sambil menangis.

    Habis saya memang kepengen gimana hayo

    Permintaannya memang sinting & bikin pusing kepala, sengaja 2 pekan ini saya biarkan. Akibatnya ia menangis tiap malam, saya sama sekali tak diajak bicara.

    Saya bener bener penasaran sesungguhnya yang ia inginkan detailnya bagaimana sih.

    Dik…ok ok…gini gini…sesungguhnya kau inginnya bagaimana sih sayang hmmmmm….

    Sambil masih menangis istriku berbicara tersendat sendat

    saya sesungguhnya Hanya ingin di gosok gosok aja kok mas, gak masuk beneran, Hanya penasaran aja gimana rasanya..bener gak masuk & lagi kan ia nanti pake kondom. Ia nanti juga gak meluk Angel.. boleh ya mas…Istriku kembali menangis.

    Kepalsaya benar benar pusing.Jelas saya tak terima istriku disetubuhi laki laki lain, sinting apa…!! Memang sih tak sampai masuk, tetapi kan nempel juga.

    Terpikir olehku mending saya cerai saja, tetapi menceraikan istri ketika hamil jelas jelas gak bener juga.

    Lisin temanku yang juga temannya Angel mengerti kesulitanku.

    Mat, itu memang permintaan gila, eh sorry saya gak bilang istrimu gila…tetapi itu permintaan yang lain dari pada yang lain.

    Terus saya semestinya gimana Sin masa saya semestinyacarikan gigolo wah..sinting apa !!

    Emosiku meledak ledak.

    Atau kau mau bantu Sin …saya tahu kau bersih tetapi aaahhhh gila, saya gak dapat memandang istriku disetubuhi orang lain.

    Tenang Mat, kan gak bercumbu beneran, hanya nempel saja…mungkin gak terlalu parah sih…& pake kondom lagi, cukup aman. Mungkin istrimu hanya ingin merasakan gosokan di klitorisnya.Lisin berupaya meredam kemarahanku.

    Beberapa hari saya tak dapat tidur, alhasil saya bulatkan tekadku, ok lah gak papa, semoga itu hanya keinginan di depan aja, nggak bener bener. Saya tahu karakter Angel, ia memang menggebu gebu di depan tetapi kalau di seriusin biasanya gak jadi, semoga saja.

    Dik…ok kita carikan cowok yang bersih ya..trus semestinyaberapa orang satu aja kan hah tiga !! kita coba 1 orang dulu aja gimana ok ok dua orang aja Kata saya berupaya merayu.

    Angel bersikeras meminta 3 orang..ini membuatku pusing tujuh keliling. 3 orang tak main main. Saya kawatir berdampak di kehamilannya, kalau keguguran gimana

    Sebab itu ia kan belum pernah mencoba bercumbu dengan lebih dari satu orang atau apa itu namanya threesome & sebangsanya..

    Sebab saya tak dapat mencarikan saya serahkan sendiri ke Angel untuk mencari. Saya menyerah…terserah dialah..asalkan ia semestinya yakin kalau cowok cowok itu bersih..sebab itu saya yakin ia Hanya ingin di depan aja, nggak bakalan beneran.

    Semula ia tak mau, alasannya dimana & bagaimana mencarinya.

    Tiga hari berlalu, saya tiduran sambil mengelus elus perutnya yang masih belum kelihatan hamilnya, Angel berkata pelan

    Mas…saya telah dapat..saya ajak si Lisin, sama Alex aja, mas kan juga kenal kan

    Lho…saya kapan itu sempat meminta tolong Lisin, ia gak enak katanya, tetapi kalau ia dapat bantu ya gak papa, saya lumayan percaya sama dia, tetapi kau bener bener gak masuk kan saya terus terang amat keberatan kalau terjadi coitus.

    Hanya gesek gesek aja kan Angel menggangguk angguk kan kepalanya Hanya gesek gesek klitoris aja tetapi sampe saya orgasme ya mas.

    Malam harinya saya diskusi dengan Lisin & Alex Saya hanya membantu saja Mat, jangan kuatir, gak bakalan masuk, saya hanya menggesekkan batangku saja, Alex juga telah setuju dengan rencanaku.Kata Lisin.

    Segera saya siapkan tempat tidur, rencananya saya hanya duduk di sebelahnya selama Angel dirangsang. Semoga saja tak terjadi hal hal yang tak saya inginkan, sungguh saya berharap ketika cowok cowok ini telah siap, Angel membatalkan rencananya.


    Angel muncul dengan memakai black lingerie dari La Zenza. Puting susunya yang merah muda membayang di balik bra tipis, Sementara stocking hitamnya yang berenda menempel lekat di pahanya yang mulus. Ahhh istriku memang menawan….dadsaya bergemuruh sebab cemburu.

    Lisin & Alex terpaku menatap istriku, mereka tampak sungkan dihadapanku. OK lalu saya semestinya bagaimana Tanya saya memecah kebekuan.

    ummmm…umm, kalau dapat mas jangan disini dong..saya malu, gimana kalau mas di kamar sebelah aja. Saya gak lama kok…kan hanya menggesek gesek aja gak lebih….kata istriku. & lagi nanti mas kan dapat memandang dari video yang mas buat.

    Nanti saya akan bener bener jaga Mat..Kata Alex pelan.

    Saya letakkan camera video di meja sebelah tempat tidur. Kemudian sambil berjalan ragu saya berlalu ke kamar sebelah. Sekilas saya memandang Alex menurunkan celana panjangnya.

    Di kamar sebelah saya tiduran di tempat tidur dengan galau, 5 menit berlalu, saya mendengar suara lirih rintihan istriku yang berulang ulang. 10 menit berlalu…..

    Kemudian terdengar derakan tempat tidur yang bergoyang goyang, sedikit terdengar jeritan istriku…mungkin ia orgasme..

    Ahh.. hatiku dibakar cemburu yang luar biasa. Kupukul dinding berkali kali sebab saya menyesal mengapa menyetujui keinginan istriku. Sungguh bodoh…!!

    20 menit berlalu….mengapa mereka lama sekali kembali terdengar rintihan & jeritan panjang istriku. Derakan tempat tidur terdengar bertambah keras.

    30 menit…saya tambah galau..mengapa lama sekali…45 menit…

    Tiba tiba pintu kamarku terbuka, Angel berjalan pelan masuk menyerahkan camera video. Tali lingerie yang kiri terlihat putus sehingga buah dadanya yang ranum menyembul keluar.

    Mas lihatnya nanti aja ya sesudah Lisin & Alex pulang…takut kalau mas marah. Nanti malah ribut…Angel berkata pelan sambil menyeka keringat di lehernya.

    Saya lihat Alex & Lisin masih menarik celananya ke atas. Di lantai saya lihat 2 kondom terisi penuh sprema Hhhh…saya menghela nafas…kalau mereka sampai ejakulasi tentu tak hanya sekedar menggosok klitoris…

    Mat…eeee..tadi..eeee maksudku begini…eeeeAlex tampak kikuk menjelaskan.

    Ok…ok…kalian pulanglah…tak perlu dijelaskan, saya dapat lihat dari filem ini kan thanks telah merepotkan. Kata saya dengan berjalan menuju televisi. Saya tak sabar ingin segera menontonnya.

    Sesudah mereka keluar & Angel menutup pintu depan, ia berjalan & duduk disampingku sambil berbisik ,

    Mas nanti jangan naik pitam ya…mungkin adegannya agak berlebihan… tetapi dilihat aja dulu mas…

    Saya diam saja sambil menyalakan TV. Adegan dimulai dengan Alex & Lisin melepas celana panjangnya. Terlihat istriku duduk di tempat tidur. ok sekarang kita semestinyabagaimana Ngel Suara Alex terdengar tak terlalu jelas.

    ummm kalian tiduran aja, nanti saya duduk diatas kalian, gak papa kan tetapi kalian diam aja lho tangan kalian jangan lari kemana mana…eh jangan lupa pake kondomnya…Alex mulai rebahan di tempat tidur sementara Angel istriku perlahan mulai menaiki tubuh Alex.

    Hmmm saya yakin Alex terangsang berat, terlihat batangnya telah menjulang tinggi padahal masih belum apa apa.

    Sekilas Angel memandang camera, kemudian dengan posisi woman on top , tubuhnya perlahan bergoyang maju mundur. Lisin duduk terdiam sambil memandang istriku.

    Dada saya bergemuruh, tubuhku menggigil memandang istriku memejamkan matanya, saya cemburu sebab Angel berupaya mencari kenikmatan dengan batang Alex. Goyangan Angel bertambah cepat dengan diiringi suara rintihan pendek pendek. Lisin kau siap siap dongBisik istriku.

    Kemudian tubuh istriku berpindah ke atas tubuh Lisin. Terlihat batang lisin amat besar, lebih besar dari milikku. Kembali Angel bergoyang di atas batang Lisin, kali lebih cepat. Rintihan dari mulutnya makin keras. aaahhh nikmat masmaaf ya masaaah nikmat mas

    Tampaknya Alex & Lisin turut terangsang, tangannya mulai bergentayangan ke payudara istriku yang bergoyang indah, berulang kali Angel menepisnya. Kali ini Lisin turut menggerakkan tubuhnya naik turun. Kurang ajarsaya khawatir batang Lisin masuk ke dalam memek istriku.

    Tubuh Angel makin bergetar. Lenguhannya makin keras. Rintihan histerisnya membuat diriku gemetar. Angel mengayunkan tubuhnya ke depan & kebelakang menyebabkan rambut panjangnya terlempar kesana kemari. Gerakan tubuhnya makin liar.

    Tiba tiba kulihat jemari Angel mengarah ke sela sela pahanya, rupanya ia ingin menggenggam batang milik Lisin. Sesuatu kejadian yang tak kuduga terlihat didepan layar. Angel memasukkan batang Lisin ke dalam vaginanya !!

    Ohhh..saya nggak kuat please saya gak kuatmasuk yaAngel merintih.

    Ahhh jangan Ngel..jangan ! Lisin berupaya melarang tetetapi nafsu mengalahkan suaranya.

    & batang besar Lisin perlahan memasuk memek istriku yang licin merekah. Wajah Lisin tampak kebingungan dengan berkali kali menghadap ke camera seakan meminta maaf bahwa itu bukan kehendaknya.

    Saya panik memandang apa yang ada didepan layar, sementara Angel istriku tertunduk merasa bersalah disebelahku.


    Ngekkenapa semestinya masuk Ngelkau sendiri yang janji untuk tak coitusgimana sih Ngel

    Saya kembali memandang ke layar. Batang Lisin yang besar tampak keluar masuk dengan cepat. Sesungguhnya meskipun hatiku cemburu tetapi pemandangan didepanku amat menggairahkan. Lekuk tubuh istriku benar benar sexy & menggairahkan. Gerakan Angel yang naik turun menyebabkan tempat tidur berderak derak. Rupanya ini yang tadi terdengar dari sebelah.

    Lisinkurang cepataaahhh lebih dalam dong.. aakhhTangan Angel meremas kuat sprei.

    Alex yang ada disampingnya berdiri & sepertinya berbisik ke istriku. Yang kulihat istriku hanya mengangguk angguk.

    Alex berjalan mengambil kondom di meja rias kemudian perlahan berjalan ke belakang istriku. Lisin masih sibuk memompa, sementara Angel lemas merebahkan tubuhnya ke dada Lisin. Dengan tenang Alex mengolesi anus istriku dengan pelicin. Apa yang akan ia lakukan

    Perlahan Alex mengarahkan batangnya ke anus istriku, sambil meremas pinggul & pantat, ia tekan batangnya memasuki anus istriku. Sinting !! saya benar benar shock memandang ini. Kulihat Angel sama sekali tak protes bahkan wajahnya tampak menikmati.

    Aaaaapelansakit..!!…pelan pelan

    Dalam sekejap batang Alex yang tak terlalu besar telah masuk semua sampai ke pangkalnya. Tak lama kemudian batang Lisin & Alex bergerak mempompa bergantian.

    Rintihan Angel makin keras, lenguhan panjang & pendek membuat kedua laki laki itu bertambah cepat bergantian mengayunkan batangnya. Memek istriku mencengkeram erat setiap hentakan & tarikan batang Lisin. Sementara Alex berulang kali menepuk pantat istriku…amat menggairahkan !

    Saya terpesona memandang kondisi istriku saat itu. Disebelahku Angel pun terpaku memandang dirinya sendiri di layar TV. Derakan tempat tidur semakin cepat bergantian dengan jeritan pendek istriku, menahan kenikmatan. Angel mengimbangi pompaan dua pria itu dengan goyangan & geliat pinggulnya.

    Angel benar-benar mengerahkan seluruh tenaganya untuk menggapai kepuasannya. Bermenit-menit telah lewat, gerakan mereka tak nampak mengendor. Saya yakin Angel mendapatkan multi orgasme. Mungkin orgasme beruntun yang amat panjang. & ia belum akan berhenti. Kepalsaya makin lama makin pusing memandang layar. Semuanya terasa bergoyang.

    Dalam keadaan telanjang & mengkilat sebab keringatnya, istriku menggelinjang, menciumi dada berbulu Lisin. Sungguh sebuah pemandangan yang amat mendebarkan & amat erotis. Tak heran dengan cepat Alex & Lisin mengalami ejakulasi

    Ngellllsaya keluar.!! TEriak Alex. Dengan cepat Lisin mengikuti

    Saya jugaaaa!!!Lisin tak mau kalah.

    Tak lama kemudian kedua laki laki itu menggelepar di sebelah istriku. Dada istriku naik turun menahan nafasnya yang memburu.

    Lisintolong masukkan lagi pleasesaya belum puas

    Lisin bangkit kembalihmmm rupanya ia masih kuat.

    Lepas kondomnya Di..gak usah pake…panas..ayo cepet !

    Saya terkejut, bagaimana mungkin istriku mengijinkan Lisin menyetubuhinya tanpa kondom. Dengan segera Lisin menghunjamkan batang raksasanya ke memek istriku dalam dalam. Matsaya mendadak kabur…

    Saya memandang Angel disebelahku…,

    Dek…sesungguhnya kau ini nyidam apa enggak sih kok jadi begini ceritanya

    Angel masih tertunduk,

    Maaf mas…maafkan aku…sesungguhnya dulu sebelum menikah dengan mas, kami telah sering main bertiga..Bisiknya.


    Saya memandang kembali ke layar kaca kembali, tampak sekarang Alex memuncratkan spermanya ke mulut istriku. Kepala saya tambah pusing.

    Jadi selama ini kalian berakting didepanku

    Ok Ok sekarang panggil mereka…cepat panggil mereka lagi !! jadi adek nggak nyidam kan

    sesungguhnya ! …saya mau kalian bercumbu lagi di depanku ! langsung ! tetapi saya juga ikutan main !! Teriakku ke istriku.

    Kita main ber empat ok ! & saya mau nonstop sampe pagi ! Sekaraang !

    Istriku memandangku dengan takutkemudian perlahan mengangkat HPnya.

    Kepala saya rasanya ingin pecah. Jadi istriku selama ini selalu bercumbu bertiga dengan mereka kenapa saya tak curiga selama ini seharusnya saya telah curiga ketika Angel telah tak perawan di malam pertama. Seharusnya saya curiga ketika Lisin & Alex berseia mengantarkan istriku ke Surabaya kapan itu.

    Aaaaaarrrgghhhh !!!! sungguh bodoh diriku !!!

  • Cerita Sex Membantu Sahabat

    Cerita Sex Membantu Sahabat


    11171 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Membantu Sahabat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexAku punya teman (ah… ah.. ah…). No, ini bukan lagunya duet ratu. Aku punya teman baik, kawan karibku di kantor. Sekarang dia sudah pindah ke kantor lain yang menawarkan offering lebih bagus. Tapi kami masih berhubungan baik karena kami berdua punya side job sebagai fotografer pre-wedding.

    Dari sinilah aku jadi akrab dengan keluarganya, meskipun sebaliknya tidak. Aku yang tinggal sendiri merantau di Jakarta tidak banyak yang bisa dishare ke temanku ini, malah justru mereka yang kuanggap sebagai keluargaku. Dengan keakraban kami, aku juga kenal baik dengan istrinya. Mereka menikah 3 tahun yang lalu. Namun hingga kini belum dikaruniai dengan buah hati oleh Tuhan.

    Mereka seringkali ribut dan kawanku ini suka curcol soal hal ini. Hingga suatu ketika, sehabis sesi foto prewedding di daerah Pantai Indah Kapuk, kawanku berkata

    “Bro, gw udah kenal lo berapa lama sih?”
    “Ya dari gw masuk PT XXX, lo kan udah lama disana yang punya kantor. mmmmMMM… berapa lama ya? 5 tahun kali?”
    “Iya, selama ini gw udah nyaman banget bareng sama lo, kerja sama lo, gila-gilaan juga sama lo” HeumMMMmmm… apaan nih, jangan-jangan ntar dia bilang, dia gay trus suka sama gw x____X.
    “Wah kenapa nih bro, tumben-tumbenan lo aneh begini?”*
    “Gini bro, gw ada satu permintaan sama lo. Lo tau kan gw sama istri gw udah 3 tahun married tapi belom punya anak. Gw berdua udah cek ke dokter dan kondisi gw sama istri gw sebenernya sehat kok”
    “Yaudahalah” kupikir dia mau bilang apaan.
    “Mungkin emang belom dikasi sama Tuhan, kali lo disuruh senang-senang dulu bro, lo berdua kan kerja, jabatan oke, gaji juga oke, lo berdua bahkan sering jalan-jalan keluar negeri” Memang betul bahwa karibku dan istrinya ini dari segi karir sukses luar biasa.

    Sejak pindah ke kantornya yang baru, dia langsung melejit bisa menduduki posisi Senior Manager yang sangat diandalkan oleh Dewan Direksi. Istrinya pun begitu, selalu dengan gampangnya memuluskan deal-deal perusahaan, maklum istrinya bekerja di bidang distribusi komponen pembangkit listrik. Kebayang dong margin mereka gimana?

    “Yaaah bukan gitu bro, gw ngerasa hidup gw hampa aja gak ada anak, istri gw juga ngerasa begitu.”
    “Yah, terus gimana bro, mungkin lo coba usaha lagi aja selama 1 tahun maybe”
    “gak bisa bro, istri gw udah nyerah”.
    “Okeeee, trus permintaan apaan yang lo maksud?”
    “Gini….” dia berhenti sejenak tidak melanjutkan kalimatnya.
    “Gini….” “eaaaahhhh…. lama daaah”
    “Iye iyeee, gini, gw minta bantuan lo untuk bikin istri gw hamil.” And I said WHATTT????

    “Serius bro, lo jangan becanda deh, aneh-aneh aja.” aku terhenyak mendengar permintaan dia. Gila aja, ini kan sama aja aku menghianati karibku sendiri, seseorang yang sudah kuanggap kakak.
    “Seriusan ini…. gw udah diskusi panjang lebar sama istri gw soal ini.”
    “Gak bisa lah bro, gila aja lo, gw bukannya gimana-gimana, cuma men, lo sama gw kan udah temenan lama, gw udah anggap lo kayak abang gw sendiri, mmmm…. gak ada alternatif lain apa? misalkan bayi tabung?”
    “gak lah, bayi tabung kemahalan, gw udah konsul sama beberapa dokter di Indonesia sama di Singapore, biayanya gede banget, bisa dapet Honda Jazz gw, belum lagi rasio keberhasilannya cuma 65%. Gw gak bisa ambil chance cuma segitu” Kawanku ini seorang akuntan yang handal, semuanya diperhitungkan dari sudut pandang matematis.

    Pernah kami backpackeran ke Indonesia Tengah (Bali, Lombok, Flores, Timor) yang ada kalo backpackeran kan ngegembel, seadanya duit. Ini dia nggak, semua tercatat rapi, tips tukang parkir, biaya kereta, biaya ferry dll.

    Cerita Sex Membantu Sahabat “Yaaa, apakek, mmmmmmm…. adopsi gimana?”
    “nggak lah, kita gak tau orang tua si anak ini kayak gimana”
    “Yang nentuin sikap anak itu bukan siapa ortunya, tapi lingkungan dia? gw yakin kal… ” kawanku sudah memotong tidak mau mendengar

    “Gini bro, gw bukannya sembarangan minta tolong sama lo, gw udah tau background lo, gw diam-diam research tentang lo, keluarga lo, riwayat medis lo *jangan tanya gimana caranya*, ditambah lagi, gw udah kenal sama lo udah lama banget, lo orangnya gak macem-macem yaaah bandel-bandel dikit okelah cuma kan gak parah-parah amat, lo kenal baik sama istri gw, lo kenal sama bokap nyokap gw, adek-adek gw. Ya kalo lo mau masuk Kartu Keluarganya bokap gw, pasti dengan senang hati mereka nerima. Intinya, gw udah bicarain masalah ini panjang lebar, pro-kontra, konsekuensi dan segalanya sama istri gw dan kita berdua setuju”*

    “Oke, kalo boleh tau emang yang milih gw siapa, lo apa istri lo?”
    “kita berdua spontan kalo nggak ada kandidat yang lebih tepat selain lo” Wah terharu aku mendengarnya.
    “Gw gak bisa mikir sekarang nih bro, lo boleh kasi gw waktu buat mutusin ini gak? ini rada aneh dah permintaannya.”

    Diam-diam setan, aku memang mengagumi istri kawanku ini. Bisa dibayangkan lah wanita muda, mmmm gak terlalu muda sih karena umurnya sekarang sudah 32 tahun, umurnya beda 5 tahun dengan umurku, berpenampilan layaknya eksekutif muda, setiap kali bertemu kalau dia menjemput kawanku ini, dia selalu menggunakan blazer kantoran yang justru menonjolkan sex appealnya.

    Kulitnya tidak terlalu putih, namun bersih, rambutnya dipotong sebahu, badannya juga gak terlalu langsing. Tingginya semampai, ideal jika diperhatikan mungkin tingginya sedaguku. Tapi the main attractionnya adalah her boobs. Her big melon boobs. Aku perkirakan mungkin ukurannya sudah 34D. Mungkin juga besarnya ini ditunjang oleh body mass dia yang memang tidaklah kurus. Bahkan dalam balutan blazer kerja resmi pun yang sangat tertutup, siluet bongkahan gunung kembarnya seperti menyihir untuk memandangi.

    Makanya setiap kali aku ngobrol dengan istri kawanku ini, aku selalu fokus dengan ngobrol sambil melihat ke pangkal hidungnya. Aku terlalu takut untuk eye contact, tapi juga tidak mau mataku jelalatan ngeliatin toket gedenya. by the way, namaku Rendi, karibku ini bernama Wein sedangkan istrinya bernama Rini.

    Sudah hampir dua minggu aku memikirkan hal ini tidak kunjung tuntas. ceritasexdewasa.org Aku tau gimana nikmatnya menggenjot tubuh Rini dengan sepenuh nafsu, apalagi udah dapet izin dari suaminya. Namun aku masih merasa ada yang mengganjal. Aku tetap merasa tidak enak dengan Wein. Wein ini baik sekali denganku, benar-benar seperti abang sendiri. Sudah tidak terhitung berapa kali dia meminjamkanku uang untuk utang2ku, meminjamkan mobilnya, meminjamkan peralatan kameranya. Bahkan bisa dibilang, side job fotografer pre-wedding ini modalnya 90% dari dia sedangkan aku modal dengkul saja.

    *TINUNINUNG* BBku berbunyi tanda pesan baru diterima. Dari Wein.

    “Bro, gimana nih, udah ada keputusan belom?”. Aku belum membalas, tapi pasti di ujung sana, dia sudah tau kalau aku sudah membaca pesannya.

    *TINUNINUNG* pesan baru masuk lagi.

    “Bro, please lah, help me, I have never ask you for any help. Gw bukannya mau ngungkit2 apa yang udah gw pernah bantu ke lo. Tapi please…” Mungkin kalau orang lain yang membaca pesan itu akan terbaca bahwa Wein ini pamrih dalam memberi bantuannya.

    Namun tidak bagiku, aku tau persis aku sudah berhutang banyak dari kebaikan yang diberikan Wein. Markas Judi Online Dominoqq

    “Oke bro, gw setuju. I hope this is not one of your sick jokes.”
    “GREAT!!!! gw kabarin istri gw.”

    Hari itu hari Rabu, kami janjian untuk ketemuan di Plasa Senayan (PS). Aku selalu suka PS, karena gak terlalu crowded, jadinya untuk nongkrong pun enak. Kami janjian di food court. Aku sudah menunggu agak lama hampir 20 menitan, cemilan french friesku pun udah hampir habis, tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang “Hi Ren..!” salam Rini kepadaku dia tiba dengan Wein dari arah belakang. Aku kali ini benar-benar canggung bertemu dengan mereka, tidak seperti biasanya

    Cerita Sex Membantu Sahabat

    Cerita Sex Membantu Sahabat

    “Eeehh hai.. Mbak”
    “Mbak? Mbaak? sejak kapan kamu manggil aku Mbak?” protes Rini kepadaku
    “Grogi dia” celetuk Wein.

    Dan memang benar, aku lagi super grogi, tanganku seketika berkeringat basah dan aku salting.

    “Ren, udalah nyantai aja.”
    “eeeh iya Rin”
    “Rin? duh kamu rileks deh, sekali-kalinya kamu manggil aku Rini” Betul, aku selalu memanggil Rini dengan panggilan teteh.

    Karena dia dan Wein lebih tua daripadaku, lebih tua 5 tahun. x____X

    “So…” ujarku
    “Iya, so….” Rini mengulang kata-kataku dengan penuh semangat dan senyum.

    Aku sampai takut jangan sampai Wein cemburu, tapi nampaknya Wein oke oke saja. Wein menimpali

    “Makasih banget bro lo mau bantuin gw, ya yang kayak gw cerita, kita perlu bantuan lo untuk…. untuk…. ya you know” “Iya, gw ngert, trus gimana prosesnya nih. Apa gw dateng tiap hari apa, rutin. lalu ML. atau lo ada di situ ngeliatin gw sama teteh ntar jangan2″
    “wueeeh…. ogah meen yang bener aja deh lo jangan gila” kami bertiga terbahak-bahak. No no… gini, gw gak mau tau, arrangementnya antara lo sama Rini aja, kalian janjian dimana, ngelakuinnya dimana, don’t tell me. I don’t wanna know. Ntar kebayang-bayang. Hey men, lo sobat gw cuma kalo ngebayanginnya masih gimana…” canggung deh kita bertiga.

    Ini dia yang sebenarnya aku takutkan. Aku takut melukai perasaan Wein. Namun mengingat ini permintaan Wein dan Rini sendiri ya mungkin bisa dikesampingkan saja.

    Rini kemudian menimpali.

    “I’ll contact you ya. btw ini ada hubungannya sama masa subur gw, jadi harus dilakuin di waktu yang pas.” aku mengangguk tanda setuju.

    Malam itu kami lanjut nonton dan pulang ke tempat masing-masing. *TINUNINUNG* BBMku kemasukan message, dari Rini,

    “Ren, kamu besok free gak.”
    “Aku sih free teh, Wein emang kemana?”
    “Dia lagi keluar kota.
    “Oke teh, jadi aku ke apartemen aja nih”
    “Iya you can come”

    Lusanya aku tiba di apartemen, sengaja aku bilang Rini kalau aku akan datang lebih cepat mungkin sebelum gelap agar tidak terlalu larut pulangnya. Aku merasakan deg-degan luar biasa. Jujur saja meskipun aku belum menikah, aku sudah merasakan hubungan seks dengan mantan-mantanku dulu. Namun belum pernah kurasakan hal seperti ini, deg-degan luar biasa gak berhenti juga sejak turun mobil dari parkiran, naik ke lift sampai ke pintu apartemennya teteh.

    Setelah ku pencet bel 3x masih belum ada jawaban, lalu aku mengeluarkan BBku untuk bbmin teteh, namun disaat bersamaan teteh membuka pintu.

    “Haiiiyy Reeenn, I’ve been waiting for you, come in” Eeeeuuuuhhhh…. senyum teteh bikin hati melted.

    Aku harus berusaha untuk tidak main hati untuk urusan beginian.

    “Iya teh, sorry telat, tadi cari bensin dulu” “Yuk masuk”

    Rini menyuruh duduk diruangan tengah, di ruang tivi. Didepan tivi terhampar spreadsheet, mirip timing untuk pipeline project, tapi ini beda, ada tanggal yang berulang. Ah! Aku baru sadar, ini adalah siklus haid dan masa suburnya Rini.

    “Udah research ya Teh, ini kok sampe berantakan gini”
    “Itu dia Ren, sebelumnya aku mau jelasin ke kamu dulu soal ini” ujar Rini yang datang dari arah dapur membawa soft drink dan diletakkan di meja kecil sebelah sofa tempat aku duduk.

    Belum sampai Rini sampai ke sofa, aku turun ke bawah mengobrak-abrik spreadsheet yang dibuat Rini, sok sok ngerti lah. Rini pun duduk di sofa setelah meletakkan kaleng soft drink di meja.

    Cerita Sex Membantu Sahabat Sore itu Rini sangat seksi, dengan rambut diikat ke belakang dengan hanya menggunakan karet, memperlihatkan lehernya yang jenjang dan tengkuknya yang seperti mengundang untuk aku jilati, Rini memakai you-can-see warna putih yang tidak terlalu tipis, namun aku bisa melihat tali BHnya yang berwarna hitam menyembul melingkari pundak. Rendaan bra pun tercetak di you-can-see Rini dari depan melingkar ke belakang.

    Belum apa-apa aku sudah mikir macam-macam. Untuk bawahannya dia menggunakan Hotpants yang cukup pendek, celana dalamnya pun terceplak di bokongnya yang semok. Brrrr……. Rini ini benar2 didesain Tuhan untuk menaikkan birahi pria sepertinya. Aku tidak bisa bayangkan gimana Wein tiap hari, tiap malam disuguhi malaikat sempurna seperti ini.

    KLOP, jari Rini disentakkan di depan wajahku

    “Bengongin apaan hayoooo, belom apa-apaan udah ngayal-ngayal″ Anjir, ketauan aku memandangin dia.
    “Ngggg… nggak kok teh, kagum aja dan iri sam Wein bisa punya istri se-perfect Teteh” ujarku menggombal.
    “Bisa aja deh kamu. Jadi gini, planning aku, kita cuma ML pada waktu aku sedang subur. yang berarti 14 hari sebelum aku mens. Aku ini mensnya kan selalu tanggal 25an. Jadi ya sebelum2 itu kita ML” Kulihat jamku, melihat bagian tanggalan, masih tanggal 29.
    “oooo…. kirain mulai sekarang, kan masih tanggal 29 nih teh”
    “Ya well, aku mau test drive dulu” Apa-apaan nih maksudnya Rini.
    “Maksudnya gimana Teh?”
    “Hhh…. kamu ini lucu ya, super lugu. Kamu tau aku sengaja berdandan gini buat kamu?” AKu semakin bingung. Rini turun ke bawah duduk diatas karpet di sebelahku.

    Dia memeluk lengan kiriku dan menyandarkan kepalanya di bahuku.*

    “Kamu tau gak sebenernya kenapa kita gak bisa punya anak?”
    “Iya, Wein juga cerita kok, katanya kalian berdua sehat tapi bingung juga kenapa gak bisa”
    “Itu sepotong aja ceritanya, kamu tentu ingat kecelakaan yang Wein alami 2 tahun lalu” Aku kemudian flashback, semuanya menjadi jelas sekarang.

    2 tahun yang lalu, Wein terlibat kecelakaan parah di Cipularang. Bukan… bukan tempat kecelakaannya Saipul Jamil ntar dikira jadi cerita hantu. Saat melaju kencang disebuah turunan, mobil Wein diserempet oleh mobil yang menyalipnya dari sebelah kiri, mobil Wein oleng dan menabrak pembatas jalan sampai mobilnya terbalik berkali2 sebelum akhirnya berhenti terbalik setelah menabrak kaki sebuah jembatan penyebrangan di atas tol. Kondisi Wein luka parah, beberapa tulangnya remuk khususnya pinggul kiri ke bawah. Tubuh bagian atas Wein sama sekali tidak rusak, namun pinggul hingga kaki kirinya harus di operasi beberapa kali hingga perlu diterbangkan ke rumah sakit di Singapura.

    “Iya aku tau teh, apa gara-gara itu We…” Rini mengangguk, aku terlalu takut untuk melanjutkan pertanyaanku, takut membuat sedih Rini.
    “Sejak itu Wein kehilangan fungsi seksualnya. Dia tidak bisa “bangun” lagi.

    Dan ejakulasi yang dia dapat hanyalah saat dia mimpi basah. Karena kecelakaan yang dia alami, dia tidak bisa menghasilkan sperma yang bagus. Dia tentu saja gak akan jujur ke kamu kalo aku tidak bisa hamil karena dia. Selama ini aku berhubungan dengan Wein hanya sebatas petting saja, atau dia memasturbasikanku dengan dildo2 yang dia beli. Aku cinta Wein, namun aku ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Dan selain itu, wanita mana sih yang gak ingin punya anak.” Aku terhenyak mendengarnya.

    “Iya Teh, aku ngerti kok” Setelah beberapa lama, wajah *Rini menjadi ceria kembali, saking cerianya menjadi lusty lagi.
    “So, Ren. Kamu mau kan muasin aku. Cuma kamu yang aku dan Wein percaya. Aku tau Wein pasti sakit hati dengan hal ini tapi ini justru usulan dari dia”
    “Iya Teh”.

    Kami berpandangan beberapa lama, kemudian aku beranikan diri mendekatkan bibirku ke bibir Rini. Rini menyambutku dengan penuh nafsu, tangannya langsung memelukku dan badanku langsung ditindih saat posisiku masih terduduk di atas karpet. Dengan canggung aku hanya menempatkan kedua tanganku di pinggang Rini. Ciuman kami penuh nafsu, seperti dua pasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu. Kami saling berpacu berciuman, saling berebutan bibir atas, bibir bawah, main lidah dst dst. Perlahan tanganku dibimbing untuk meremas buah dadanya. Buah dadanya yang sangat besar. Tangan kananku melakukannya dengan sangat baik. Good Job! tangan kiriku melingkar meremas pantatnya yang sangat seksi. Sesekali kami bergulingan diatas karpet.

    Setelah kami berdua ciuman dengan hotnya sampai bibir kami berdua nyut-nyutan, Rini melepaskan ciumannya.

    “Kamu tau, aku selalu kagum sama kamu Ren, sejak pertama kali ketemu. Tapi ya apa mau dikata, aku ini istri orang, tapi look here we are now.” Aku hanya bisa tersenyum, kalo lagi sange gini biasanya otakku berhenti bekerja, jadi mendingan diam saja daripada ngomong hal bodoh.

    Lalu Rini, beranjak berdiri dan berkata

    “You ready to fuck me?”
    “Mmmmmm…. aku gak janji Teh, aku takut gak mampu. Lagian kan aku udah anggep Teteh kayak kakak sendiri.” Rini turun kembali dan meremas celana jeansku di bagian kontolku.
    “Katanya si Junior nggak tuh” sambil tersenyum nakal. Rini berdiri kembali dan berjalan ke arah kamar tamu.
    “Jangan lama-lama ya nyusulnya” sambil membuka pintu kamar tamu dan menghilang ke dalam.

    Aku setengah sadar langsung berdiri menuju tas ranselku yang tadi kuletakkan dekat rak TV, segera bongkar celanaku, celana jins dan celana dalamku dan berganti dengan celana boxer longgar andalanku. Ku berjalan menuju kamar tamu dan mengetuk sebelum masuk. Entah apa yang kupikirkan, aku masih berpikir harus bertingkah sopan kepada Rini. Begitu aku masuk, aku menemukan Rini sudah merebah di atas kasur, kasur yang biasanya kutiduri kalau aku menginap disini. Rini sudah menanggalkan you-can-see dan hotpantsnya.

    Yang tertinggal ditubuhnya hanyalah BH yang sepertinya kekecilan karena terlihat seperti tidak bisa menampung toket Rini yang besar, dan G-string. Rini bertumpu dengan sikunya di punggung.

    “Buka dong kaosnya…” setelah kubuka kaosku, aku menghampiri Rini dengan merebah di sampingnya kirinya.

    Rini mengubah posisinya menjadi menghadapku. Jarinya yang lentik mulai bermain-main mulai dari dadaku, turun ke bawah, masuk ke celana, pas hampir sampai di kontolku yang sudah super tegak seperti mau meledak, Rini tarik lagi jarinya keatas.

    Cerita Sex Membantu Sahabat Rini kemudian menciumi badanku, menjilati putingku, aku mulai merasakan nafasku menjadi tidak beraturan. Sudah horny super bos. Sambil menciumi puting kiriku, Rini kemudian menaiki badanku, menunggangiku layaknya joki diatas kuda, memeknya yang masih tertutup G-string *di gesek-gesekan ke kontol tegangku yang juga masih tertutup celana. Aku meremas kedua bongkah pantat Rini dan sesekali membimbing gerakan pinggulnya. Rini tampaknya menikmati yang kulakukan. Cukup lama Rini menciumi putingku, bergantian kiri dan kanan, ciumannya mulai naik ke leher dan kami pun berciuman kembali.

    Ciuman kami sama panasnya seperti ciuman di sofa tadi. Sesekali Rini melepaskan nafasnya seakan itu yang dia tahan selama ini. Tangannya menjambaki rambutku, pinggulnya masih bergoyang. Pettingan ini kami lakukan cukup lama. Kalau Rini memang Test Drive, aku mungkin memang harus memuaskan dirinya sampai pol. Rini semakin blingsatan menciumiku, gerakan pinggulnya semakin menjadi, mengalahkan bimbingan tanganku.

    Aku pun merubah posisi, kami berguling dan kini Rini berada dibawah ku, ku gesek-gesekkan kontolku ke memek Rini. Kakinya yang jenjang melingkar menjepit pinggulku sebagai reaksi gesekanku. Semakin kuat aku menggeseknya, semakin kuat pula jepitan.

    Sampai akhirnya seperti Rini membantingku ke sisi dan kami bersebelahan dan jepitannya makin kencang dan bergetar jambakannya juga semakin mejadi.

    “AaaaaaaaaaAAAAAAAAAAAaaahhhhhhh…….hhhhhhhhhhh ……..” Rini sedang orgasme.

    Orgasme Rini ditutup dengan exhale nafas panjang Rini dan dilanjutkan dengan ciuman mesra ke bibirku. Mukaku merah padam, bahagia rasanya bisa memuaskan Rini.

    “Gimana Teh, barusan O ya”
    “Ouuuwhhh iyaaaah…. udah lama aku gak ngerasain O kayak begitu, bahkan kontol kamu pun belom masuk.” Rini kembali menciumi bibirku, tangannya yang lembut sambil mengelus-elus pipiku.

    AKu merasakan rasa sayang dari belaiannya, atau memang beginilah perilaku seksual Rini.

    “Kamu gak mau nelanjangi aku? Aku masih lengkap gini?”
    “Jangan dulu Teh, Teteh lebih seksi kalo ada yang nutupin, mau pelan-pelan aja. Btw aku boleh sampe jam berapa ini?” “Terserah kamu aja..mmm… sekuatnya kamu aja…” Rini kembali menciumiku. sungguh luar biasa Rini terus-terusan menggodaku dengan body seksinya.

    Sambil menciumiku, Rini menggeliat-geliat, menggesek-gesekan tubuhnya ke tubuhku. Kami berdua bertukar panas tubuh, wajahnya yang nafsuin semakin menambah nafsuku kepadanya. Geliatan Rini semakin menjadi, pelan dan halus namun tau bagaimana menaikkan birahiku. Hingga menggeliat turun, sampailah kepala Rini di depan celanaku.

    “Buka ya” “terserah Teteh, punya teteh kok” Rini membuka celanaku sama sekali tidak menggunakan tangan, dengan bibirnya dia menarik celanaku turun kebawah.

    Sampai didengkul celanaku dilanjutkan dipeloroti dengan tangannya. Rini kemudian menunggangiku lagi. Otomatis posisi tubuhnya berputar. Jadi saja kami dalam posisi 69 yang super seksi.*

    Aku sudah telanjang bulat sedangkan onderdil Rini masih lengkap. Rini menangkap kontol tegakku.

    Sesekali dia menciuminya dengan lembut.

    “Ren, gede amat nih, aku gak yakin muat.”
    “Yah teh, dicoba aja dulu, diukur pake mulut” godaku.

    Rini membalas dengan cubitan pelan di pahaku. Rini perlahan menciumi sekeliling kontolku hingga basah dengan air liurnya, kemudian sleebb… masuklah kontolku ke dalam mulut Rini yang di pagari dengan bibir tipis nan seksi.

    “Mmmmmmhhhhh…… mmmmmmhhhh……mmmmmm…..” sama sepertiku Rini sangat menikmati sepongan yang dia lakukan ke kontolku.

    Pinggul Rini yang saat ini ada di atas dadaku mulai menggeliat, aku cengekeram pantat Rini dan kuremas2.

    “Teh, kubuka ya” aku merujuk kepada G-string Rini..
    “hhheee *emmmm” tanda persetujuan Rini keluar dari mulut yang masih penuh dengan kontolku.

    G-String Rini modelnya entah apa namanya, yang pasti hanya dengan membuka satu simpul tali di belakang G Stringnya sudah terlepas.*

    Wow… lembah surgawi Rini benar-benar indah, putih dan tidak ada jembut yang tumbuh di sekitarnya, ditambah wangi sekali. Aku tidak langsung menjilati, jempolku mengelus2 area sekitaran bibir memek Rini yang masih basah dari orgasmenya yang pertama tadi. Kemudian kuciumi saja memeknya, lama kelamaan ciumanku berubah menjadi jilatan, tidak ada sudut memek yang luput dari jilatanku.

    Goyangan pinggul Rini semakin menjadi, jilatanku juga tidak bisa kalah, aku pun semakin menjadi menjilatnya. Rini pun mengimbanginya dengan menghisap, menjilati, menciumi kontolku dengan liar. Bijiku pun tak luput diciumi olehnya. Saat Rini semakin turun ke bawah, aku tau dia mau menjilati lobang sunholeku. Aku menolak. Kutarik tubuh Rini supaya mulut Rini kembali sejajar dengan kontolku dan kuarahkan kontolku ke mulutnya kembali

    “Jangan Teh, jangan ke situ, aku gak suka”
    “Okemmm…… mmmm…. Ren, as you wish….mmmmmhhhhmmmm” Ya men, plis deh, dia cium silitku, aku dan dia nantinya ciuman, ya apa bedanya aku cium silit sendiri.

    Aku lanjutkan menjilati memek Rini yang semakin basah. Rini juga sudah mulai panas, tanganku dengan lihai bergerak kepunggungnya, membuka kaitan BHnya dan melepasnya. Aku tidak bisa melihatnya namun aku bisa merasakan, toket kencang nan kenyal menekan pinggang depanku. Kutengok ke kananku, ternyata lemari pakaian kamar tamu ada cerminnya.

    Aku bisa melihat dengan jelas posisi kami benar benar hot. Sambil meneruskan jilatanku, aku merogoh toket Rini untuk kuremas-remas dengan kedua tanganku. Posisinya memang sulit namun sepertinya Rini menyukainya

    “Teruuuuussss…..mmmmmmhhhmmm…. teruuuss….” Rini menggumam.

    Setelah berapa lama, dan setelah beberapa sedotan tiba2 paha Rini melingkar erat *memiting kepalaku erat di antara selangkanganku, dan CRrroooooottt……… keluar cairan hangat dari memek Rini. Ternyata dia O yang kedua kalinya, Rini gemeteran menahan Orgasmenya kali ini sambil meremas pahaku dalam posisi membungkuk.*

    “AAAaaaaahhhhhhhhh…. ya ampuuuuuuunnnhhhh….hhhhh… kamu hebat banget aku udah dua kali…” Rini langsung berbalik badan dan berkata
    “Now for the main course-nya ya. Rini jongkok diatas pinggangku, berupaya untuk memasukkan kontolku ke dalam memeknya, namun sudah beberapa detik sepertinya dia kesulitan, aku langsung memeluknya dan berusaha menukar posisi, membantingnya dengan lembut ke kasur dan membuka kedua kakinya.
    “Iya, main coursenya nih, siap-siap yah.” Ku perlahan mulai memasukkan kontolku ke dalam memeknya.

    Memek Rini benar-benar sempit, aku tak mengerti, mungkin karena sudah lama tidak pernah dimasuki kontol, tapi harusnya dengan dua kali O sudah bisa dengan mudah dicoblos. Apa mungkin memeknya yang terlalu kecil dan kontolku yang kegedean. Atau memang keduanya.

    Cerita Sex Membantu Sahabat “Sempit nih Teh” “Lanjutin…. lanjutin… aku gak kenapa-kenapa″ dengan satu sodokkan kuat namun perlahan, akhirnya Kontolku bisa menembus liang vagina Rini.
    “AAAAAAaaaakkkkkhhhh….” jeritan keras Rini dan cakaran di punggungku menyertai tusukanku.*

    AKu perlahan mulai genjot, rasanya luar biasa, Rini yang tadinya meringis kesakitan lama-lama terlihat menikmati, makatanya sudah merem melek gak karuan. Nafasnya bersuara tak beraturan dan seirama dengan sodokanku. Dalam posisi ini kami bergumul lama sekali, beberapa kali Rini memiting pinggangku namun aku tetap sodok saja. Lalu Rini mencoba mengganti posisi ingin di atas. Rini mendorong tindihanku dan berbalik memindihku. Semua dilakukan tanpa kontolku terlepas dari memeknya. Gantian sekarang Rini yang memompa kontolku.

    Sungguh nikmat melihat wanita sesempurna Rini sedang menikmati bercinta denganku. Toketnya yang besar dan kenyal menggandul gandul seiring dengan genjotannya dia. Sesekali Rini pun melenguh dan menghela nafasnya panjang. Jika Rini sudah agak capai, Rini memelukku, namun seringnya dia duduk diatasku memamerkan toketnya yang besar. Tangannya membimbing tanganku agar tetap meremas buah dadanya dan memainkan putingnya. Sesekali aku pun menjilati putingnya.*

    Masih dalam keadaan pinggulnya memompa kontolku. Aku beberapa kali berusaha merubah posisi menjadi man on top lagi namun Rini menahan. ia masih ingin menguasai kontolku demi kepuasannya untuk beberapa lama. Tiba-tiba genjotan rini semakin kencang. Kedua kaki Rini memiting pinggulku dan tubuh Rini ambruk ke tubuhku dan Rini menyerangku dengan ciuman ganas. Rini O ketiga kalinya.

    Aku semakin nafsu melihat Rini yang sudah O, membalikkan posisi menjadi man on top, mumpung Rini sedang tidak ada tenaga untuk melawanku.

    “bentar…hhhh… time outtt..hhhh” Ujar Rini menyerah.
    “Jangan Teh, tanggung, ayo lagi.” Aku kembali menggenjot, tidak tanggung-tanggung aku menggenjot dengan rpm cepat dan konstan, Rini semakin menggila dan berteriak-teriak. S

    esekali aku mencumbu bibirnya, menjilati putingnya, menciumi lehernya, menjilati kupingnya. Diperlakukan seperti itu genjotan Rini dari bawah semakin menjadi.*

    Saat dipuncak2nya aku keluarkan kontolku. Kutarik tubuh Rini dan kubalik badannya sampai Rini nungging di hadapanku. Disuguhi dengan pemandangan berupa bemper yang sangat seksi, ku langsung masukkan kontolku ke dalam memeknya dari belakang. Ku raih dua bantal untuk menopang tubuhnya dan kumulai genjot kembali. Rasanya dengan posisi ini aku akan cepat keluar.

    Kugenjot dengan cepaat cepaaat aaaaaahhhhhhhhh

    “Teeeeeehhhh…. aku mau keluarrrr….” “Iyyyaaa Reeeennnnn…. keluarin ajaaaa” genjotanku kulanjutkan, rasa semriwing disekitar kemaluanku sudah mengumpul namun entah kenapa tidak keluar-keluar juga.

    Rini sepertinya sudah menyerah, dia tidak bisa lagi melawanku, akhirnya dia dalam posisi tengkurap, membuang bantal dari bawah tubuhnya dan ambruk ke kasur. Dengan posisiku menindih Rini tanganku melingkar ke depan meraih kedua toketnya. tak luput kembali kuciumi tengkuk dan leher belakangnya. Rini yang sudah tak berdaya masih terangsang dengan ciuman2ku.*

    Hingga akhirnya, ledakan itu muncul

    “TTttttteeeeeehhhhhhh…..AAAAaaaaaaahhhhhhh…… ….” Kubuang semua cairan spermaku.

    Belum pernah aku selega ini melepaskan spermaku ke dalam liang vagina seorang wanita. Biasanya aku menggunakan kondom ataupun buang diluar. Namun sensasi buang di dalam tanpa kondom memang lebih nikmat.

    CRrrrrroooooooooooootttt…..crrrrrttttt crrrrrtttttt…. aku bisa merasakan denyutan memek Rini menyambut datangnya sperma-spermaku.

    “Enaak ren”
    “Enak banget Teh”
    “Bukan, bukan, tadi aku bukan nanya ke kamu, aku bilang ke kamu dientotin kamu itu nikmat banget. Aku beruntung banget setelah sekian lama puasa langsung dapet yang kayak kamu” Posisi kami masih dalam posisi bercinta kami sebelumnya, aku masih menindih Rini dari belakang dengan kontol masih terhujam di dalam namun akhirnya aku ambruk kesamping.

    Kuciumi pundak Rini, kubelai dengan lembut punggungnya dan kubelai rambutnya yang tadinya sudah berantakan. Kami berdua pun ketiduran.

    Aku terbangun melihat jam sudah di pukul 10.30 malam. Aku melihat kesampingku, Rini tidak ada. Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka, Rini masuk kembali dan langsung menyerangku. Malam itu kami lagi2 bercinta hingga pagi.*

    Setelah test drive yang pertama ini kami pun rutin melakukan seks selama lebih dari 1 bulan. Seringnya saat Wein tidak ada di rumah, atau gantian di apartemenku atau kami ke luar kota. Sampai akhirnya berita gembira itu hadir, Rini positif hamil. Wein dan Rini dan juga Keluarga besarnya gembira bukan main. Aku pun senang akhirnya aku menjadi ayah dan juga bisa membahagiakan Wein.

    Namun biarlah Wein yang mengurus anak ini dengan lebih baik. Aku dan Wein pun masih bersahabat hingga kini. Tapi yang Wein tidak tahu, meskipun sudah lewat 3 tahun Rini berhasil hamil dan melahirkan anak dariku, namun Aku dan Rini masih sering bercinta. Mungkin saja Wein tahu dan membiarkan. Entahlah, aku tak tahu bagaimana mengakhirinya. Bercinta dengan Teh Rini benar-benar bikin ketagihan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah

    Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah


    2897 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Aku yang berprofesi sebagai dokter sekarang sedang mewakili proyek perbaikan gizi yang mana tempatanya di kepulauan, jarak dari aku tempati ke prakter membutuhkan waktu 2 jamman, aku sudah mempunyai suami.
    Sepeninggalku, ternyata suamiku menunjukkan dirinya sebagai gay. Dia mempunyai pemuda simpanan teman tidur dan pemuas sex. Selama aku dinas di kepulauan, pemuda itu beberapa kali dibawa pulang menginap di rumah.

    Untuk menyembunyikan sikapnya, sehari-hari teman gaynya disimpan di luar, disewakan rumah. Kejadian ini memukul perasaanku. Segala upaya untuk menyadarkan suamiku ternyata tidak membawa hasil.

    Aku membawa kedukaanku di pulau dengan cara melayani masyarakat setempat. Untuk mengisi kekosongan waktu, aku buka praktek sebagai dokter umum. Suatu hari ketika jam praktek hampir usai, seorang pasien laki-laki tegap berkumis dan bercambang datang minta agar diperiksa. Ia memperkenalkan namamanya Fredo. Keluhannya sering pusing.
    Silakan Pak Fredo naik ke tempat tidur biar saya periksa, Segera aku memeriksa pernafasan, tekanan darah dan lain-lainnya. Ketika tanganku memegang tangannya yang berbulu lebat, ada perasaan canggung dan geli. Sewaktu Pak Fredo pamit, dia meninggalkan amplop biaya pemeriksaan. Ternyata isinya melebihi kewajaran tarip seorang dokter umum.

    Hari berlalu, ketika suatu malam saat aku akan mengunci kamar praktek, dihadapanku telah berdiri Pak Fredo.

    Dokter, apakah masih ada waktu untuk periksa saya ? Maaf saya datang terlalu malam karena ada pekerjaan tanggung

    Aku kaget karena kehadirannya tanpa aku ketahui. Dengan senyum geli aku membuka kembali ruang praktek sambil mempersilakan masuk.

    Dok, saya tidak mempunyai keluhan. Hanya saya ingin tahu apakah tekanan darah saya normal
    Demikian Pak Fredo mengawali pembicaraan.

    Saya bisa tidur nyenyak setelah makan obat dokter

    Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah Sambil memerika, kami berdua terlihat pembicaraan ringan, mulai dari sekolah sampai hobi. Dari situ aku baru tahu, Pak Fredo telah dua tahun menduda ditinggal mati istri dan anak tunggalnya yang kecelakaan di Solo.

    Sejak saat itu hidupnya membujang. Ketika pamit dari ruang praktekku, Pak Fredo menawarkan suasana santai sambil menyelam di kepulauan karang.
    Dok, panoramanya sangat indah, pantainya juga bersih lho

    Aku setuju atas tawaran itu dan Pak Fredo akan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.
    Dalam speed boath yang menyeberangkan kami, hanya berisi aku, Pak Fredo dan pengemudi kapal.

    Sesampainya disana, aku merasa canggung ketika harus berganti pakaian selam di hadapan laki-laki. Tapi aku juga belum tahu cara mengenakan pakaian selam jika tanpa bantuan Pak Fredo. Terpaksa dengan pakaian bikini aku dibantu Pak Fredo memakai pakaian renang. Tangan kekar berbulu itu beberapa kali menyentuh pundak dan leherku. Ada perasaan merinding.
    Tanpa terasa kegiatan menyelam menjadi kegiatan rutin. Bahkan pergi ke tempat penyelaman sering hanya dilakukan kami berdua, aku dan pak Fredo. Semakin hari jarak hubungan aku dengan Pak Fredo menjadi lebih akrab dan dekat.

    Kami sudah saling terbuka membicarkan keluarga masing-masing sampai dengan keluahanku mengenai suamiku yang gay. Dia tidak lagi memanggilku Bu Dokter, tapi cukup namaku, dik Nastiti.
    Musim barat hampir tiba, kami berdua di tengah perjalanan ke tempat penyelaman.

    Tiba-tiba datang hujan dan angin sehingga gelombang laut naik-turun cukup besar. Aku mual, sehingga kapal dibelokkan Pak Fredo ke arah sisi pulau yang terlindung. Kami turun ke pantai, duduk di bangunan kayu beratap rumbia tempat para penyelam biasa istirahat sambil menikmati bekal. Hanya ada dua bangku panjang dan meja kayu di tempat itu.

    Angin kencang menyebabkan tubuh kami basah dan dingin. Aku duduk mepet ke Pak Fredo. Aku tidak menolak ketika Pak Fredo memelukku dari belakang. Tangan berbulu lebat itu melingkar dalam dada dan perutku.

    Dekapan itu terasa hangat dan erat. Aku memejamkan mata sambil merebahkan kepalaku di pundaknya, sehingga rasa mabuk laut mulai reda.
    Sebuah kecupan ringan melekat di keningku, kemudian bergeser ke bibir, aku berusaha menolak, tapi tangan yang melingkar di dadaku berubah posisi sehingga dengan mudah menyusup dalam BHku.

    Tiba-tiba badanku terasa lemas saat jari tangan itu membuat putaran halus di puting susuku. Bibir berkumis lebat itu menjelajah ke bagian sensitip di leher dan belakang telingaku. Persasaan nikmat dan merinding menjalar dalam tubuhku.

    Bibir itu kembali bergeser lambat menyusur dagu, bergerak ke leher, pundak dan akhirnya berhenti di buah dadaku. Aku tidak tahu kapan kaitan BH itu terbuka. Dorongan kuat muncul di vaginaku, ingin rasanya ada benda bisa mengganjal masuk.
    Tangan kekar itu akhirnya membopongku dan meletakkan di atas meja kayu. BHku telah jatuh di atas pasir, mulut dan tanggan Pak Fredo bergantian menghisap dan meremas kedua gunungku, kanan kiri.

    Aku bagaikan melayang, kedua tanganku menjambak rambut Pak Fredo. Kepalaku tanpa terkendali bergerak ke kanan dan kiri semakin liar disertai suara eluhan nikmat.

    Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah Oooohhhhhaaoohhhha ooooohhhhaaaauuhhhhhh. Kedua tangannya semakin kencang meremas buah dadaku. Mulutnya bergeser perlahan ke bawah menelusur pusaraa.. terusa.vaginaku. Ahhhaa husssaa. ahhaa aahhhhhh.

    Ketika mulut itu menemukan klitorisku, jeritanku tak tertahan Auh..haha aahhha.. husssa.. sebuah benda lunak menyeruak bibir vaginaku. Bergerak perlahan dalam usapan halus serta putaran di dinding dalam, membuatku semakin melayang.

    Tanpa terasa eranganku semakin keras. Untuk menambah kenikmatan, aku angkat tinggi pantatku ke atas. Ingin rasanya benda itu masuk lebih dalam.

    Tapi aku hanya memperoleh dipermukaan. Ooohhhhaa..haahhaa haaahhahuuuaaaaa. t..earaua.sa..se..se..se..dikitaatas. Ooohhhaa.aahhh aaa.. Sebuah hisapan kecil di klitorisku memperkuat cengkeraman tanganku di pinggir meja.

    Hisapan itu semakin lama semakin kuata. kuat dan kuata.. menjadikan kenikmatan tak terhinggaa. memuncul denyutan orgasme.

    Otot-otot disekitar vaginaku mengejang nikmat dan nikmat sekali. Sesekali nafasku tersengal aaaaaa..hhhhhhaaaaahuuuaaaa..aahhhhha.aahhhhaaa aaaahhhhhhhhaa. ahhhhaa huhhhhhhhaehhhhhh.

    Denyut itu menjalar dintara pangkal paha dan pantat ke seluruh tubuh. Orgasme yang sempurna telah aku dapatkan. Puncak kenikmatan telah aku rasakan.
    Lemas sekujur tubuhku, aku ingin dipeluk erat, aku ingin ada sebuah benda yang masih tertinggal dalam vaginaku untuk mengganjal sisa denyutan yang masih terasa. Tapi aku hanya menemukan kekosongan.

    Tangan-tangan berbulu itu dengan pelan membuka kembali pahaku. Kedua kakiku diangkat diantara bahunya. Kemudian terasa sebuah benda digeser-geser dalam vaginaku. Semula terasa geli, tapi kemudian aku sadar Pak Fredo sedang membasahi penisnya dengan cairan kawinku.

    Seketika aku bangun sambil menutup kedua kakiku. Aku mendorong badannya, dan aku menangis. Sambil membuang muka aku sesenggukan. Kedua tanganku menutup dada dan selangkangan. Pak Fredo tertunduk duduk dibangku menjauhi aku.

    Ia sadar aku tidak mau dijamah lebih dari itu. Sambil menelungkupkan badan di meja, tangisku tetahan. Pak Fredo mendekati dan dengan lembut ia membisikkan kata permintaan maaf. Diapun menyorongkan BH serta celana dalamku.

    Aku tetap menangis sambil menutup muka dengan kedua tanganku. Akhirnya pak Fredo pergi menjauh menuju kapal mengambil bekal.
    Kami duduk berjauhan tanpa kata-kata. Sekali lagi Pak Fredo mengajukan permintaan maaf dan berjanji tidak mengulang kejadian itu. Ia menyerahkan botol air mineral kepadaku.
    Maafkan aku dik Nastiti, aku khilaf, aku telah lama tidak merasakan seperti ini sehingga aku khilaf. Aku minta maaf yah, aku harap kejadian ini tidak mengganggu persahabatan kita. Yuk kita minum dan makan siang, terus pulang
    Aku merasa iba pada Pak Fredo. Ternyata dengan tulus dia masih bisa menahan syahwatnya. Padahal bisa saja memaksa dan memperkosaku.

    Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah Kesadaranku mulai pulih, emosiku mereda. Aku mulai berpikir pada kejadian tadi, bukankah aku telah terlanjur basah saat ini ? Bukankah bagian dari kehormatanku telah dijamah Pak Fredo ?

    Bukankah tubuhku yang paling sensitif telah dinikmati Pak Fredo ? Apa artinya mempertahankan kesucian perkawinan ? Bukankah aku tidak pernah menikmati rasa seperti ini dengan suamiku ? Bukankah aku telah kawin dengan seorang gay ? Yah aku telah diusir dari rumahku oleh teman gay suamiku. Markas Judi Online Dominoqq

    Tapi itu bukan salah suamiku. Ia terlahir dengan kelainan jiwa. Ia menjadi gay dengan menanggung penderitaan. Ia terpaksa memperistri aku hanya untuk menutupi gaynya. Aku ingin merasakan kenikmatan, tapi aku tidak ingin jadi korban, aku tidak ingin punya anak dari hubungan ini dengan Pak Fredo.

    Keberanianku mulai muncul. Aku melompat dan memeluk Pak Fredo. Kelihatan Pak Fredo ragu pada sikapku sehingga tangannya tidak bereaksi memelukku. Aku bisikan kata mesra.

    Pak, aku kepingin lagi, seperti tadi, tapi aku minta kali ini jangan dikeluarkan di dalam
    Maksud dik Nastitia..

    Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, tanganku meraba ke penisnya. Kemudian tanganku menyusup dalam celana renangnya. Sebuah benda yang tidur melingkar, tiba-tiba bangun karena sentuhanku

    Tapi jangan dikeluarkan di dalam ya Pak.

    Terima kasih.

    Senyum Pak Fredo berkembang. Kembali aku didekap, aku dipeluk erat oleh kedua tangan kekar. Aku benamkan mukaku di dada bidang berbulu.

    Tanpa komando aku duduk di atas meja sambil tetap memeluk Pak Fredo. Aku diam, mataku terpejam ketika pelan-pelan aku direbahkan di atas meja.

    Satu persatu pengikat BHku lepas sehingga tampaklah susuku yang masih sangat padat lengkap dengan putingnya yang berwarna coklat kemerahan dan sudah berdiri dengan pongahnya. Kedua tangannya meraih dadaku, mulut hangat menyelusur gunungku, perlahan-lahan bergeser ke bawah, semakin ke bawah gerakkannya semakin liar.

    Gesekan kumis sepanjang perut membuatku menegang. Aku pasrah ketika celana dalamku ditarik ke bawah lepas dari kaki sehingga kini aku sudah benar-benar bagaikan bayi yang baru lahir tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.

    Mulut hangat itu kembali bermain lincah diantara bibir bawahku yang ditutupi rambut-rambut kemaluan yang berwarna hitam legam dan tumbuh dengan lebatnya disekeliling lubang kawinku dan clitorisku terasa sudah mengeras pertanda aku sudah dilanda nafsu kawin yang amat menggelegak.

    Kenikmatan kembali menjalar di rahimku. Auha.e.e.e.e.e.e.ea..haaahahaaahahaah. Auhhhhsssaa aku mengerang. Pak Fredo sambil berdiri di tepi meja mengusapkan benda panjang dan keras di klitorisku.

    Aaaahhhha..uhhh.. jeritan kecil tertahan mengawali dorongan penis Pak Fredo menyusup vaginaku. Pantatku diangkat tinggi dengan kedua tangannya ketika benda itu semakin dalam terbenam. Tanpa hambatan penis Pak Fredo masuk lebih dalam menjelajah vaginaku.

    Dimulai dengan gerakan pendek maju mudur berirama semakin lama menjadi panjang. Nafasku tersengal menahan setiap gerak kenikmatan. Aaaha.ahha..ahhaa.haaaaaaaaaaaa..haassssaa
    Entah berapa lama aku menerima irama gerakan maju mundur benda keras dalam vaginaku. Aku telah merasakan denyut orgasme. AuuuuuuuuhhhhhJeritan dan cengkeraman tanganku di pundak belakang penanda aku mencapai puncak orgasme.

    Gerakan benda itu dalam vaginaku masih tetap berirama, tegar maju mundur dan membuat gesekan dengan sudut-sudut sensitif. Tiba-tiba irama gerakan itu berubah menjadi cepat, semakin cepata.. suara eluhan Pak Fredo terdengar dan otot vaginaku kembali ikut menegang, yaha aku mau kembali orgasmea aaahhhhhhhhhhhhaa. aahhhha.

    Cerita Sex Selingkuhan Yang Indah Tiba-tiba benda dalam vaginaku ditarik keluar. Semprotan cairan hangat mengenai pahaku dan meleleh di atas meja. Pak Fredo mencapai puncak kenikmatan. Pak Fredo memenuhi janjinya, tidak mengeluarkan cairan mani dalam vaginaku. Aku lemasa..lemas sekali seperti tidak bertulang.

    Aku didekap lembut dan sebuah ciuman di kening menambah berkurang daya kekuatanku.
    Tiga tahun kemudian setelah kejadian di pulau itu, aku telah menikmati hari-hari bahagiaku. Aku sekarang telah menjadi nyonya Fredo.

    Di pelukanku ada si mungil Indri, buah hati kami berdua. Setelah perceraian dengan suamiku, satu tahun kemudian aku menikah dengan Pak Fredo. Mantan suamiku mengirim berita ia sekarang sekolah di Australia.

    Tapi aku tahu semua itu hanya kamuflase, seperti dalam pengakuannya lewat telepon, mantan suamiku menetap di Sydney agar dapat memperoleh kebebasan menjadi kaum gay.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Ngentot Dosen yg sangat HOT

    Ngentot Dosen yg sangat HOT


    2540 views

    Duniabola99.com – Cerita ini berawal ketika aku menginjak semester tiga jurusan mesin di universitas terkenal di jogja. saat itu kami mendapat dosen baru yang baru diterima untuk mengajar mata kuliah matematika (pelajaran yang paling kubenci) tepat hari senin sekitar pukul 13.00 siang, pelajaran pun dimulai seperti biasa, perkenalan diri usai lanjut dengan session pelajaran. karena semalaman bermain game di gamenet, akupun tertidur diruangan.

    yang dipojok kok tidur..?? tanya dosen ku

    semua teman kelas melihat ke arahku. Aku masih tampak tenang, maklum saat itu aku tertidur. lama tak ada jawaban, bu dosen pun menghampiriku dan menepuk pundakku, seraya berkata.

    Niat kuliah gk..?? tanyanya dengan nada rendah.


    Aku pun kaget sambil melihatnya dengan mata sayup. Sekejab aku hanya terdiam sambil mendengar sorakan hhhuuuu!!! dari temantemanku. Tanpa panjang lebar, bu dosen menyuruhku maju ke depan untuk menyanyikan lagu dara juang sebagai hukumannya.

    Ayo maju pintanya..

    Aku segera beranjak dari kursi menuju depan sambil tertunduk malu. Karena lagu yang dipintanya tidak fase kuhafal, bu dosen menyuruh ku push up saja dengan alasan biar tidk ngantu. Tanpa pikir panjang, segera kulakukan. 20 kali serasa berat untuk tubuh yang kurang fit.

    Usai pelajaran, aku dan temanteman bermain bola basket disekitar halaman kampus. Jam 5 kurang, aku berhenti dan segera menuju parkiran untuk pulang. Dibenakku hanya terlintas game PB dan blog ku yang tidak kunjung mendapatkan PR google dan terkenal seperti terselubung. Sesampainya di parkiran, kulihat bu dosen yang tadi menghukumku sedang kebingungan meliaht ban motornya kempes. Kesempatan pun diusap dengan kenekatan, segera kuhampirinya.

    Kenapa bu tanya ku
    Ban motornya kempes jawabnya sambil melihat jam tangan.
    Kalau keburuburu,ibu pake saja motor ku, biar nanti q tambal motornya pinta ku dengan sangat sopan.
    Trus kamunya gimana..?? tanyanya
    Gampang saja bu, bisa numpang teman atau nanti biar saya membawa motor ibu. Besok baru di balikin jawabku

    Berbincangbincang sebentar, ia pun menyetujuiny.

    Jadi lupa nh, Nama ibu siapa ya..?? tan
    aku penuh alasan
    Ow.. Belum tau toh..?? panggil aja Nita

    Tanpa basa basi, bu Nita mengeluarkan selembar kartu nama.

    Kalau ada apa2, telpon saja ya.. ungkapnya.

    Ia pun pergi menggunakan motor ku. Setelah ku tambal ban motor bu Nita, aku segera pulang. Sesampainya di kost, aku iseng misscall no bu nita untuk memasikan kebenaran nomer bu Nita. 5 menit berlalu bu Nita merespon dengan sms.

    Ini siapa ya..?

    Dengan cepat Aku membalasnya.

    Ini nomer Brian bu, yang punya motor yang ibu pakai jawabku singkat..
    Bu Nita membalasnya selang 3 menit.

    Ow ya.. Motor mau di pakai Brian..? Tanya bu Nita

    Dalam benakku, ini waktu yang tepat untuk bertemu bu Nita diluar jam kuliah.

    Iya bu.. Mau ke rumah bibi jam 7an gitu, bagaiman kalau aku ambil aja si tempat ibu pinta ku..
    Gak usah, biar ibu aja yang anter motornya jawabnya

    Aku segera memberikan alamat kost ku dan tidak lebih dari 20 menitan, bunita sampai di depan kost ku. Hatiku berdebar kencang menemuinya di di depan kost. Namun dalam hatiku berbinarbinar melihatnya tersenyum manis dengan wajah yang sangat cantik, berbeda saat di kampus. Bu Nita kali ini mengenakan jeans panjang ketat dengan pakaian kemeja tanpa lengan berberbalut switter hitam. Aku segera menghamprinya dengan wajah santai..

    Sudah lama disini bu..? Tanya ku..
    Belum kok Yan jawabnya singkat dengan melontarkan senyuman manis..
    Sekarang bu Nita mau kemana..? Tanya ku lagi memecakan suasana.
    Mau cari makan dulu. Ow Iya, Brian jangan pangil Bu gitu dong.. Panggil aja Mbak atau Nita aja

    Aku pun hanya tersenyum tipis untuk memberikan respon yang baik. Setelah beberapa menit berbincangbincang akhirnya aku berinisiatif menemaninya untuk makan. Dengan motor ku, aku dan Nita pergi ke salah satu warung makan di kawasan Malioboro. Saat dalam perjalanan, terasa jelas tangan Nita memelukku dari belakang yang membuatku terangsang dan sempat penisku berdiri. Bantinku merasa kegirangan dengan aksi nekat Nita.

    Dingin ya..? Tanyaku sambil menoleh kebelakang
    Ya lumayan.. jawab dengan suara yang sedikit gementaran.

    Sesudah menghabiskan menu makanan yang disajikan, aku mengajak Nita untuk nongkrong sejenak di alunalun selatan yogya. Disitulah aku mulai mengeluarkan jurus andalan dan rayuan gombal gembel dan setiap perkataan ku selalu mendapat senyuman dari bu nita.

    Kamu asik juga ya di ajak ngobrol puji Nita kepada ku
    Baru tau ya..? dengan nada nakal di imbangi dengan senyuman.

    Aku mulai menatap mata bu nita yang begitu sayup akibat ngantuk, ku pandanginya terus tanpa sepata kata pun yang keluar dari mulut kita berdua. Bu Nita tampak menyadari tatapanku yang semakin tajam, dia mulai menoleh ke arahku dan balik menatapku. Hampir satu menit kita saling pandang, aku tersadar dan malu.

    Kenapa Yan..? sambil tersenyum sedikit meledek aksi tatapan maut ku
    Ehh.. gak apaapa kok Mbk sambil tersipu malu.
    Coba balik sini.. pintanya

    Aku pun menuruti permintaanya..

    Hahahahaha.. Kamu gak sadar ya kalau di bibir mu masih ada sambalnya Kontan bu nita pada ku..
    Yang benar aja jawabku sambil mengusap bagian mulutku.

    Aku pun gak mau kalah dengan kepolosan bu nita.

    Tuh.. Mulut mbak juga masih ada lalapannya kataku seraya tersenyum..
    Masa sih..? mana.. jawabnya

    Saat itu ku berniat membersihkan bekas lalapan yang masih tertingal di bagian mulut bu Nita. Sebenarnya tidak ada lalapan yang seperti ku katakana padanya. Itu hanya akal bulusku untuk menyentuh bibirnya. Kuarahkan jempolku kebibirnya, mata mbak Nita dipejamkan. Melihat mbak Nita memejamkan matanya, aku mulai menyodorkan bibirku dan tepat mengulum bibirnya yang tipis. Sontak mbak Nita membuka matanya dan menatapku. Bibirku masih menempel dibibirnya seraya melanjutkan kulumanku berulangulang. Mbak Nita hanya bias pasrah dan aku kun semakin menggila.

    Setelah puas menciuminya, tanganku mulai ku arahkan di payudaranya yang masihranum dan tertutup busana. Kurabah tonjolan itu dengan lembut dan mbak Nita hanya bisa pasrah. Gelora nafsuku semakin membara, kuputuskan mengajaknya ke sebuah hotel dekat tempat sekita. Tampak mbak Nita tau apa keinginanku dan menurutiku begitu saja. Aku memilih kamar di lantai tiga, walaupun bukan sekelas VIP namun nyaman untuk beristirahat sejenak. Saat membuka pintu kamar, kemaluanku sudah menegang dan langsung saja kutarik tangan mbak nita dan segera menciumi sekitar lehernya seraya tangan kiriku menutup pintu kamar.

    Desahan demi desahan begitu jelas terdengar keeluar dari mulutnya. Semakin dia mendesa, semakin buas kusuri lekuk tubuhnya dan menciuminya. Kurebahkan badannya dikasur dan mulai ku buka kancing bajunya hingga terlihat Bra dan dadanya. Sengaja kulepaskan Branya tanpa membuka bajunya, kutindih dari atas dan kini tangan ku mulai kumainkan di dadanya. Mulai ku eluselus dengan kasih sayang penuh nafsu.

    Setelah puas memainkan tonjolan itu, kini ku telusuri bagian selangkangannya. Kurabahrabah bagian sensitifnya dan Ahhh desahan mbak Nita semakin menjadi2. Kuturunkan celana panjangnya dan nampak wajah mbak Nita kemerahan.

    Jangan Brian, Mbak gak mau.. Ucapnya.

    Saat itu aku berhenti melorotkan celananya sambil ku menatapnya.

    Memang kenapa mbak..? Tanyaku.

    Mbak takut nanti ada yang tau kalau mbak sama Brian keluhnya.

    Tenang aja mbak, gak ada yang tau kita berduaan jawabku

    Tanganku mulai melanjutkan aksi mencopot celananya. Aksi ku mendapat hambatan tangan mbak nita yang berusaha menahan tanganku untuk tidak menelanjanginya, namun itu siasia. Berhasil ku turunkan celananya dan kini ku buka celanaku dan tampak rudalku yang besar terlihat jelas. Mbak nita terkaget menatap rudalku yang begitu tampak mengerikan besarnya. Ku basahi peniku dengan ludah dan kini mulai ku tusuk bagian kewanitaannya.

    AHHHHH..Sakit Brian desahnya.

    Berulang kali aku ingin menembus kemaluannya namun sangat terasa susah. Ku lumasi lagi penisku dengan ludah, kali ini ludahku sengaja ku perbanyak dan mulai kusuap ke mulut vagina mbak Nita.

    AHHHHH.. Cukup Brian, Sakit..!! keluhnya

    Ku tak pedulikan perkataannya, ku tekan perlahan lahan dan plooozzz, pnisku berhasil masuk keliang kewanitaannya. AHHHH..!!! desahan mbak Nita semakin keras. Kurasakan denyut ronggarongga vagina mbak Nita, Ohhh, ternyata vagina mbak Nita mengeluarkan darah dan tampak mbak Nita begitu kesakitan. Aku pun mulai mengerakkan penisku maju dan mundur dengan perlahanlahan. Desahan,erangan,keluhan mulai terdengar dari mulutDosenku yang super hot itu. Aku pun mulai mempercepat permainanku dan kini secara bersamaan ku peluk dia dan kulumat bibirnya.

    Hanyak 5 menitan ku nikmati isi vagina dosenku itu, kini ku rasa diriku mulai ingin mencapai klimaks. Ku perbuas ciuman ku yang mengarah ke bibirnya dan sesekali kuarahkan lidahku ke leher mulusnya. Mbak Nita masih terus menahan sakit dan nikmat yang menyatu di persenggaan pertamanya dengan ku. Kutekan dalamdalam penisku ke vaginanyadan AHHHHH!! Akupun mencapai klimaks, semprotan lahar ku begitu kental dan begitu banyak didalam vagina mbak Nita. Ia hanya bisa menatapku dengan kaget, merasakan setiap semburan lahar panasku yang kini ulai menembus dan mulai dirasakannya masuk diperutnya.

    Aku masih diatasnya dan memeluknya tanpa peduli kekawatirannya bila nantinya dia hamil. Aku menciuminya dan mulai kubelai dank u berkata:

    Mbak Nita masih perawan ya..? tanyaku

    Mbak Nita hanya terdiam dan melihatku. Sekitar 2 menit kita saling menatap lalu mbak Nita berkata:

    Setelah ini berlalu, gimana kalau terjadi apa2 denganku..? ucapnya dengan nada menyesal

    Aku akan bertanggung jawab kok mbak, percaya padaku, asal hanya aku yang melakukan ini ke mbak jawabku sembari menciumi keningnya yang basah oleh keringat.

    Kita pun saling berpelukan dan mulai bercanda, mencolek satu sama lain.

    Nah itulah sedikit pengalaman admin tulis berdasarkan kisah nyata dari teman sekampus yang didetailkan dengan singkat di cerita dewasa yang khusus buat anda semua. Nantikan cerita berikut dan pastikan anda yang pertama kali membaca cerita yang dibuat oleh Admin beritau berdasarkan kisah nyata ataupun maya.

  • Foto Ngentot Sekretaris panas dengan rekan kerja setelah tergoda di tempat kerja

    Foto Ngentot Sekretaris panas dengan rekan kerja setelah tergoda di tempat kerja


    2724 views

    Duniabola99.com – foto seketaris pirang cantik toket gede yang tergoda oleh rekan kerjanya dikantor dan melakukan hubungan sex ngentot didalam kantor yang sangat hot dan menelan semua air maninya.

  • monster cock gives tiny girl a facial!

    monster cock gives tiny girl a facial!


    2268 views

  • Teman Kuliahku Dipaksa ML

    Teman Kuliahku Dipaksa ML


    2668 views

    Aku memang terlahir dari keluarga yg bisa dibilang cukup berada. Aku anak laki laki satu-satuya. Dan juga anak terakhir. Dua kakakku perempuan semuanya. Dan jarak umur antara kami cukup jauh juga. Antara lima dan enam tahun. Karena anak bungsu dan juga satu-satunya laki laki, jelas sekali kalo aku sangat dimanja. Apa saja yg aku inginkan, pasti dikabulkan. Seluruh kasih sayg tertumpah padaku.

    Dari kecil aku selalu dimanja, sampai besarpun aku terkadang masih suka minta dikeloni. Aku suka kalo tidur sembari memeluk Ibu, Mbak Lisa atau Mbak Indira. Namun aku tak suka kalo dikeloni Bapak. Entah kenapa, mungkin badan Bapak besar dan tangannya ditumbuhi rambut-rambut halus yg cukup lebat. Padahal Bapak paling sayg padaku. Karena apapun yg aku ingin minta, selalu saja diberikan. Aku memang tumbuh menjadi anak yg manja. Dan sikapku juga terus seperti anak balita, meski umurku sudah cukup dewasa.

    Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indira menikah. Aku tak rela Mbak Indira jadi milik orang lain. Aku benci dgn suaminya. Aku benci dgn semua orang yg bahagia melihat Mbak Indira diambil orang lain. Setengah mati Bapak dan Ibu membujuk serta menghiburku. Bahkan Mbak Indira menjanjikan macam-macam agar aku tak terus menangis. Memang tingkahku tak ubahnya seorang anak balita.

    Tangisanku baru berhenti setelah Bapak berjanji akan membelikanku motor. Padahal aku sudaH punya mobil. Namun memang sudah lama aku ingin dibelikan motor. Hanya saja Bapak belum bisa membelikannya. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Bahkan aku sampai tertawa sendiri. Habis lucu sih.., Soalnya waktu Mbak Indira menikah, umurku sudah 21 tahun.

    Hampir lupa, Saat ini aku masih kuliah. Dan kebetulan sekali aku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yg cukup keren. Di kampus, sebenarnya ada seorang perempuan yg perhatiannya padaku begitu besar sekali. Namun aku sama sekali tak tertarik padanya. Dan aku selalu menganggapnya sebagai kawan biasa saja. Padahal banyak kawan-kawanku, terutama yg laki laki bilang kalo perempuan itu menaruh hati padaku.

    Sebut saja namanya Lidya. Punya wajab cantik, kulit yg putih seperti kapas, badan yg ramping dan padat berisi serta dada yg membusung dgn ukuran cukup besar. Sebenarnya banyak laki laki yg menaruh hati dan mengharapkan cintanya. Namun Lidya malah menaruh hati padaku. Sedangkan aku sendiri sama sekali tak peduli, tetap menganggapnya hanya kawan biasa saja. Namun Lidya tampaknya juga tak peduli. Perhatiannya padaku malah semakin bertambah besar saja. Bahkan dia sering main ke rumahku, Bapak dan Ibu juga senang dan berharap Lidya bisa jadi kekasihku.

    Begitu juga dgn Mbak Lisa, sangat cocok sekali dgn Lidya Namun aku tetap tak tertarik padanya. Apalagi sampai jatuh cinta. Anehnya, hampir semua kawan mengatakan kalo aku sudah pacaran dgn Lidya, Padahal aku merasa tak pernah pacaran dgnnya. Hubunganku dgn Lidya memang akrab sekali, meskipun tak bisa dikatakan berpacaran.

    Seperti biasanya, setiap hari Sabtu sore aku selalu mengajak Bobby, anjing pudel kesayganku jalan-jalan mengelilingi Monas. Perlu diketahui, aku memperoleh anjing itu dan Mas Herlambang, suaminya Mbak Indira. Karena pemberiannya itu aku jadi menyukai Mas Herlambang. Padahal tadinya aku benci sekali, karena menganggap Mas Herlambang telah merebut Mbak Indira dan sisiku. Aku memang mudah sekali disogok. Apalagi oleh sesuatu yg aku sukai. Karena sikap dan tingkah laku sehari-hariku masih, dan aku belum bisa bersikap atau berpikir secara dewasa.

    Tanpa diduga sama sekali, aku bertemu dgn Lidya. Namun dia tak sendiri. Lidya bersama Mamanya yg umurnya mungkin sebaya dgn Ibuku. Aku tak canggung lagi, karena memang sudah saling mengenal. Dan aku selalu memanggilnya Tante Amanda.

    “Bagus sekali anjingnya..”, piji Tante Amanda.
    “Iya, Tante. diberi sama Mas Herlambang”, sahutku bangga.
    “Siapa namanya?” tanya Tante Amanda lagi.
    “Bobby”, sahutku tetap dgn nada bangga.

    Tante Amanda meminjamnya sebentar untuk berjalan-jalan. Karena terus-menerus memuji dan membuatku bangga, dgn hati dipenuhi kebanggaan aku meminjaminya. Sementara Tante Amanda pergi membawa Bobby, aku dan Lidya duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yg menunggang kuda dgn gagah. Tak banyak yg kami obrolkan, karena Tante Amanda sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sembari terus-menerus memuji. Membuat dadaku jadi berbunga dan padat seperti mau meledak. Aku memang paling suka kalo dipuji.

    Oh, ya.., Nanti malam kamu datang..”, ujar Tante Amanda sebelum pergi.

    “Ke rumah..?”, tanyaku memastikan.
    “Iya.”
    “Memangnya ada apa?” tanyaku lagi.
    “Lidya ulang tahun. Namun nggak mau dirayakan. Katanya cuma mau merayakannya sama kamu”, kata Tante Amanda Iangsung memberitahu.
    “Kok Lidya nggak bilang sih..?”, aku mendengus sembari menatap Lidya yg jadi memerah wajahnya. Lidya hanya diam saja.
    “Jangan lupa jam tujuh malam, ya..” kata Tante Amanda mengingatkan.
    “Iya, Tante”, sahutku.

    Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah Lidya. Suasananya sepi-sepi saja. Tak terlihat ada pesta. Namun aku disambut Lidya yg memakai baju seperti mau pergi ke pesta saja. Tante Amanda dan Oom Joko juga berpakaian seperti mau pesta. Namun tak terlihat ada seorangpun tamu di rumah ini kecuali aku sendiri. Dan memang benar, ternyata Lidya berulang tahun malam ini. Dan hanya kami berempat saja yg merayakannya.

    Perlu diketahui kalo Lidya adalah anak tunggal di dalam keluarga ini. Namun Lidya tak manja dan bisa mandiri. Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja. Tak ada yg istimewa. Selesai makan malam, Lidya membawaku ke balkon rumahnya yg menghadap langsung ke halaman belakang.

    Entah disengaja atau tak, Lidya membiarkan sebelah pahanya tersingkap. Namun aku tak peduli dgn paha yg indah padat dan putih terbuka cukup lebar itu. Bahkan aku tetap tak peduli meskipun Lidya menggeser duduknya hingga hampir merapat dgnku. Keharuman yg tersebar dari badannya tak membuatku bergeming.

    Lidya mengambil tanganku dan menggenggamnya. Bahkan dia meremas-remas jari tanganku. Namun aku diam saja, malah menatap wajahnya yg cantik dan begitu dekat sekali dgn wajahku. Begitu dekatnya sehingga aku bisa merasakan kehangatan hembusan napasnya menerpa kulit wajahku. Namun tetap saja aku tak merasakan sesuatu.

    Dan tiba-tiba saja Lidya mencium bibirku. Sesaat aku tersentak kaget, tak menygka kalo Lidya akan seberani itu. Aku menatapnya dgn tajam. Namun Lidya malah membalasnya dgn sinar mata yg saat itu sangat sulit ku artikan.

    “Kenapa kau menciumku..?” tanyaku polos.
    “Aku mencintaimu”, sahut Lidya agak ditekan nada suaranya.
    “Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.

    Entah kenapa Lidya tersenyum. Dia menarik tanganku dan menaruh di atas pahanya yg tersingkap Cukup lebar. Meskipun malam itu Lidya mengenakan rok yg panjang, namun belahannya hampir sampai ke pinggul. Sehingga pahanya jadi terbuka cukup lebar. Aku merasakan betapa halusnya kulit paha perempuan ini. Namun sama sekali aku tak merasakan apa-apa.

    Dan sikapku tetap dingin meskipun Lidya sudah melingkarkan tangannya ke leherku. Semakin dekat saja jarak wajah kami. Bahkan badanku dgn badan Lidya sudah hampir tak ada jarak lagi. Kembali Lidya mencium bibirku. Kali ini bukan hanya mengecup, namun dia melumat dan mengulumnya dgn penuhl gairah. Sedangkan aku tetap diam, tak memberikan reaksi apa-apa. Lidya melepaskan pagutannya dan menatapku, Seakan tak percaya kalo aku sama sekali tak bisa apa-apa.

    “Kenapa diam saja..?” tanya Lidya merasa kecewa atau menyesal karena telah mencintai laki-laki sepertiku.

    Namun tak.., Lidya tak menampakkan kekecewaan atau penyesalan Justru dia mengembangkan senyuman yg begitu indah dan manis sekali. Dia masih melingkarkan tangannya ke leherku. Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.

    Terasa padat dan kenyal dadanya. Seperti ada denyutan yg hangat. Namun aku tak tahu dan sama sekali tak merasakan apa-apa meskipun Lidya menekan dadanya cukup kuat ke dadaku. Seakan Lidya berusaha untuk membangkitkan gairah kejantananku. Namun sama Sekali aku tak bisa apa-apa. Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.

    “Memangnya aku harus bagaimana?” aku malah balik bertanya.
    “Ohh..”, Lidya mengeluh panjang.

    Dia seakan baru benar-benar menyadari kalo aku bukan hanya tak pernah pacaran, namun masih sangat polos sekali. Lidya kembali mencium dan melumat bibirku. Namun sebelumnya dia memberitahu kalo aku harus membalasnya dgn cara-cara yg tak pantas untuk disebutkan. Aku coba untuk menuruti keinginannya tanpa ada perasaan apa-apa.

    “Ke kamarku, yuk..”, bisik Lidya mengajak.
    “Mau apa ke kamar?”, tanyaku tak mengerti.
    “Sudah jangan banyak tanya. Ayo..”, ajak Lidya setengah memaksa.
    “Namun apa nanti Mama dan Papa kamu tak marah, Lin?”, tanyaku masih tetap tak mengerti keinginannya.

    Lidya tak menyahuti, malah berdiri dan menarik tanganku. Memang aku seperti anak kecil, menurut saja dibawa ke dalam kamar perempuan ini. Bahkan aku tak protes ketika Lidya mengunci pintu kamar dan melepaskan bajuku. Bukan hanya itu saja, dia juga melepaskan celanaku hingga yg tersisa tinggal sepotong celana dalam saja Sedikitpun aku tak merasa malu, karena sudah biasa aku hanya memakai celana dalam saja kalo di rumah.

    Lidya memandangi badanku dan kepala sampai ke kaki. Dia tersenyum-senyum. Namun aku tak tahu apa arti semuanya itu. Lalu dia menuntun dan membawanya ke pembaringan. Lidya mulai menciumi wajah dan leherku. Terasa begitu hangat sekali hembusan napasnya.

    “Lidya..”

    Aku tersentak ketika Lidya melucuti pakaiannya sendiri, hingga hanya pakaian dalam saja yg tersisa melekat di badannya. Kedua bola mataku sampai membeliak lebar. Untuk pertama kalinya, aku melihat sosok badan sempurna seorang perempuan dalam keadaan tanpa busana. Entah kenapa, tiba-tiba saja dadaku berdebar menggemuruh Dan ada suatu perasaan aneh yg tiba-tiba saja menyelinap di dalam hatiku.

    Sesuatu yg sama sekali aku tak tahu apa namanya, Bahkan seumur hidup, belum pernah merasakannya. Debaran di dalam dadaku semakin keras dan menggemuruh saat Lidya memeluk dan menciumi wajah serta leherku. Kehangatan badannya begitu terasa sekali. Dan aku menurut saja saat dimintanya berbaring. Lidya ikut berbaring di sampingku. Jari-jari tangannya menjalar menjelajahi sekujur badanku. Dan dia tak berhenti menciumi bibir, wajah, leher serta dadaku yg bidang dan sedikit berbulu.

    Tergesa-gesa Lidya melepaskan penutup terakhir yg melekat di badannya. sehingga tak ada selembar benangpun yg masih melekat di sana. Saat itu pandangan mataku jadi nanar dan berkunang-kunang. Bahkan kepalaku terasa pening dan berdenyut menatap badan yg polos dan indah itu. Begitu rapat sekali badannya ke badanku, sehingga aku bisa merasakan kehangatan dan kehalusan kulitnya. Namun aku masih tetap diam, tak tahu apa yg harus kulakukan. Lidya mengambil tanganku dan menaruh di dadanya yg membusung padat dan kenyal.

    Dia membisikkan sesuatu, namun aku tak mengerti dgn permintaannya. Sabar sekali dia menuntun jari-jari tanganku untuk meremas dan memainkan bagian atas dadanya yg berwarna coklat kemerahan. Tiba-tiba saja Lidya. menjambak rambutku, dan membenamkan Wajahku ke dadanya. Tentu saja aku jadi gelagapan karena tak bisa bernapas. Aku ingin mengangkatnya, namun Lidya malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. Saat itu aku merasakan sebelah tangan Lidya menjalar ke bagian bawah perutku.

    “Okh..?!”.

    Aku tersentak kaget setengah mati, ketika tiba-tiba merasakan jari-jari tangan Limda menyusup masuk ke balik celana dalamku yg tipis, dan..

    “Lidya, apa yg kau lakukan..?” tanyaku tak mengerti, sembari mengangkat wajahku dari dadanya.

    Lidya tak menjawab. Dia malah tersenyum. Sementara perasaan hatiku semakin tak menentu. Dan aku merasakan kalo bagian badanku yg vital menjadi tegang, keras dan berdenyut serasa hendak meledak. Sedangkan Lidya malah menggenggam dan meremas-remas, membuatku mendesis dan merintih dgn berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Namun aku hanya diam saja, tak tahu apa yg harus kulakukan. Lidya kembali menghujani wajah, leher dan dadaku yg sedikit berbulu dgn ciuman-ciumannya yg hangat dan penuh gairah membara.

    Memang Lidya begitu aktif sekali, berusaha membangkitkan gairahku dgn berbagai macam cara. Berulang kali dia menuntun tanganku ke dadanya yg kini sudan polos.

    “Ayo dong, jangan diam saja..”, bisik Lidya disela-sela tarikan napasnya yg memburu.
    “Aku.., Apa yg harus kulakukan?” tanyaku tak mengerti.
    “Cium dan peluk aku..”, bisik Lidya.

    Aku berusaha untuk menuruti semua keinginannya. Namun nampaknya Lidya masih belum puas. Dan dia semakin aktif merangsang gairahku. Sementara bagian bawah badanku semakin menegang serta berdenyut.

    Entah berapa kali dia membisikkan kata di telingaku dgn suara tertahan akibat hembusan napasnya yg memburu seperti lokomotif tua. Namun aku sama sekali tak mengerti dgn apa yg d ibisikkannya. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tak tahu apa-apa. Meski sudah berusaha melakukan apa saja yaang dimintanya.

    Sementara itu Lidya sudah menjepit pinggangku dgn sepasang pahanya yg putih mulus. Lidya berada tepat di atas badanku, sehingga aku bisa melihat seluruh lekuk badannya dgn jelas sekali.

    Entah kenapa tiba-tiba sekujur badanku menggelelar ketika penisku tiba-tiba menyentuh sesuatu yg lembab, hangat, dan agak basah. Namun tiba-tiba saja Lidya memekik, dan menatap bagian penisku. Seakan-akan dia tak percaya dgn apa yg ada di depan matanya. Sedangkan aku sama sekali tak mengerti. PadahaI waktu itu Lidya sudah dipengaruhi gejolak membara dgn badan polos tanpa sehelai benangpun menempel di badannya.

    “Kau..”, desis Lidya terputus suaranya.
    “Ada apa, Lin?” tanyaku polos.

    “Ohh..”, Lidya mengeluhh panjang sembari menggelimpangkan badannya ke samping. Bahkan dia langsung turun dari pembaringan, dan menyambar pakaiannya yg berserakan di lantai. Sembari memandangiku yg masih terbaring dalam keaadaan polos, Lidya mengenakan lagi pakaiannya. Waktu itu aku melihat ada kekecewaan tersirat di dalam sorot matanya. Namun aku tak tahu apa yg membuatnya kecewa.

    “Ada apa, Lin?”, tanyaku tak mengerti perubahan sikapnya yg begitu tiba-tiba.
    “Tak.., tak ada apa-apa, sahut Lidya sembari merapihkan pakaiannya.

    Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Memandangi Lidya yg sudah rapi berpakaian. Aku memang tak mengerti dgn kekecewannya. Lidya memang pantas kecewa, karena alat kejantananku mendadak saja layu. Padahal tadi Lidya sudah hampir membawaku mendaki ke puncak kenikmatan.

  • Foto Ngentot Gina Delight sedang kacau di wajahnya dengan kekuatan

    Foto Ngentot Gina Delight sedang kacau di wajahnya dengan kekuatan


    2637 views

    Duniabola99.com – foto cewek denga pakaian santa pirang menhisap kontol dan memeknya yang berbulu lebat dibobol oleh pacarnya  diatas sofa yang kecil dan mendapatkan gaya entotan doggystyle  dan menelam banyak air mani yang dikeluarkan. Fortunebet99

  • Not brother hard on won’t go away not sister helps

    Not brother hard on won’t go away not sister helps


    2227 views

  • Cerita Sex Teman Kostku

    Cerita Sex Teman Kostku


    3291 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Teman Kostku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexWalaupun bulan ini penuh dengan kesibukanku, aku termasuk orang yang sangat susah untuk dapat mengontrol keinginan seks atas wanita. Pengalaman ini kualami beberapa hari sebelum bulan-bulan sibukku yang lalu di tempat kost. Di tempat kost kami berlima dan hanya ada satu-satunya cewek di kost ini, namanya Sari. Aku heran ibu kost menerima anak perempuan di kost ini. Oh, rupanya Sari bekerja di dekat kost sini.

    Sari orangnya cukup cantik dan kelihatan sudah matang dengan usianya yang relatif sangat muda, tinggi badanya kira-kira 160 cm. Yang membuatku bergelora adalah tubuhnya yang putih bersih dan payudaranya yang cukup montok. Ahh, kapan aku bisa mendapatkannya, pikirku. Menikmati tubuhnya, menancapkan penisku ke vaginanya dan menikmati gelora kegadisannya.

    Perlu pembaca ketahui, usiaku sudah 35 tahun. Belum menikah tapi sudah punya pacar yang jauh di luar kota. Soal hubungan seks, aku baru pernah 2 kali melakukannya dengan wanita. Pertama dengan Mbak Anik, teman sekantorku dan dengan Esther. Dengan pacarku, aku belum pernah melakukannya. Swear..! Beneran.

    Kami ber-5 di kost ini kamarnya terpisah dari rumah induk ibu kost, sehingga aku dapat menikmati gerak-gerik Sari dari kamarku yang hanya berjarak tidak sampai 10 meter. Yang gila dan memuncak adalah aku selalu melakukan masturbasi minimal 2 hari sekali. Aku paling suka melakukannya di tempat terbuka. Kadang sambil lari pagi, aku mencari tempat untuk melampiaskan imajinasi seksku.

    eSambil memanggil nama Sari, cret cret cret.., muncratlah spermaku, enak dan lega walau masih punya mimpi dan keinginan menikmati tubuh Sari. Aku juga suka melakukan masturbasi di rumah, di luar kamar di tengah malam atau pagi-pagi sekali sebelum semuanya bangun.

    Aku keluar kamar dan di bawah terang lampu neon atau terang bulan, kutelanjangi diriku dan mengocok penisku, menyebut-nyebut nama Sari sebagai imajinasi senggamaku. Bahkan, aku pernah melakukan masturbasi di depan kamar Sari, kumuntahkan spermaku menetesi pintu kamarnya. Lega rasanya setelah melakukan itu.

    Sari kuamati memang terlihat seperti agak binal. Suka pulang agak malam diantar cowok yang cukup altletis, sepertinya pacarnya. Bahkan beberapa kali kulihat suka pulang pagi-pagi, dan itu adalah pengamatanku sampai kejadian yang menimpaku beberapa hari sebelum bulan itu.

    Seperti biasanya, aku melakukan masturbasi di luar kamarku. Hari sudah larut hampir jam satu dini hari. Aku melepas kaos dan celana pendek, lalu celana dalamku. Aku telanjang dengan Tangan kiri memegang tiang dan tangan kanan mengocok penisku sambil kusebut nama Sari. Tapi tiba-tiba aku terhenti mengocok penisku, karena memang Sari entah tiba-tiba tengah malam itu baru pulang.

    Dia memandangiku dari kejauhan, melihat diriku telanjang dan tidak dengan cepat-cepat membuka kamarnya. Sepertinya kutangkap dia tidak grogi melihatku, tidak juga kutangkap keterkejutannya melihatku. Aku yang terkejut.

    Setelah dia masuk kamar, dengan cuek kulanjutkan masturbasiku dan tetap menyebut nama Sari. Yang kurasakan adalah seolah aku menikmati tubuhnya, bersenggama dengannya, sementara aku tidak tahu apa yang dipikirkannya tentangku di kamarnya. Malam itu aku tidur dengan membawa kekalutan dan keinginan yang lebih dalam.

    Paginya, ketika aku bangun, sempat kusapa dia.

    “Met pagi..” kataku sambil mataku mencoba menangkap arti lain di matanya.

    Kami hanya bertatapan.

    Ketika makan pagi sebelum berangkat kantor juga begitu.

    “Kok semalam sampai larut sih..?” tanyaku.
    “Kok tak juga diantar seperti biasanya..?” tanyaku lagi sebelum dia menjawab.
    “Iya Mas, aku lembur di kantor, temenku sampai pintu gerbang saja semalam.” jawabnya sambil tetap menunduk dan makan pagi.
    “Semalam nggak terkejut ya melihatku..?” aku mencoba menyelidiki.

    Wajahnya memerah dan tersenyum. Wahh.., serasa jantungku copot melihat dan menikmati senyum Sari pagi ini yang berbeda. Aku rasanya dapat tanda-tanda nih, sombongnya hatiku.

    Rumah kost kami memang tertutup oleh pagar tinggi tetangga sekeliling. Kamarku berada di pojok dekat gudang, lalu di samping gudang ada halaman kecil kira-kira 30 meter persegi, tempat terbuka dan tempat untuk menjemur pakaian. Tanah ibu kostku in cukup luas, kira-kira hampir 50 X 100 m. Ada banyak pohon di samping rumah, di samping belakang juga. Di depan kamarku ada pohon mangga besar yang cukup rindang.

    Rasanya nasib baik berpihak padaku. Sejak saat itu, kalau aku berpapasan dengan Sari atau berbicara, aku dapat menangkap gejolak nafsu di dadanya juga. Kami makin akrab. Ketika kami berbelanja kebutuhan Puasa di supermarket, kukatakan terus terang saja kalau aku sangat menginginkannya. Sari diam saja dan memerah lagi, dapat kulihat walau tertunduk.

    Aku mengajaknya menikmati malam Minggu tengah malam kalau dia mau. Aku akan menunggu di halaman dekat kamarku, kebetulan semua teman-teman kostku pulang kampung. Yang satu ke Solo, istrinya di sana, tiap Sabtu pasti pulang. Yang satunya pulang ke Temanggung, persiapan Puasa di rumah.

    Aku harus siapkan semuanya. Kusiapkan tempat tidurku dengan sprei baru dan sarung bantal baru. Aku mulai menata halaman samping, tapi tidak begitu ketahuan. Ahh, aku ingin menikmati tubuh Sari di halaman, di meja, di rumput dan di kamarku ini. Betapa menggairahkan, seolah aku sudah mendapat jawaban pasti.

    Sabtu malam, malam semakin larut. Aku tidur seperti biasanya. Juga semua keluarga ibu kost. Aku memang sudah nekat kalau seandainya ketahuan. Aku sudah tutupi dengan beberapa pakaian yang sengaja kucuci Sabtu sore dan kuletakkan di depan kamarku sebagai penghalang pandangan. Tidak lupa, aku sudah menelan beberapa obat kuat/perangsang seperti yang diiklankan. Markas Judi Online Dominoqq

    Tengah malam hampir jam setengah satu aku keluar. Tidak kulihat Sari mau menanggapi. Kamarnya tetap saja gelap. Seperti biasa, aku mulai melepasi bajuku sampai telanjang, tangan kiriku memegangi tiang jemuran dan tangan kananku mengocok penisku. Sambil kusebut nama Sari, kupejamkan mataku, kubayangkan sedang menikmati tubuh Sari. Sungguh mujur aku waktu itu. Di tengah imajinasiku, dengan tidak kuketahui kedatangannya, Sari telah ada di belakangku.

    Tanpa malu dan sungkan dipeluknya aku, sementara tanganku masih terus mengocok penisku. Diciuminya punggungku, sesekali digigitnya, lalu tangannya meraih penisku yang menegang kuat.

    “Sari.. Sari.. achh.. achh.. nikmatnya..!” desahku menikmati sensasi di sekujur penisku dan tubuhku yang terangkat tergelincang karena kocokan tangan Sari.
    “Uhh.. achh.. Sari, Sari.. ohh.. aku mau keluar.. ohh..” desahku lagi sambil tetap berdiri.

    Kemudian kulihat Sari bergerak ke depanku dan berlutut, lalu dimasukkannya penisku ke mulutnya.

    “Oohh Sari.. Uhh Sarii.., Saarrii.. Nikmat sekali..!” desahku ketika mulutnya mengulumi penisku kuat-kuat.

    Cerita Sex Teman Kostku Akhirnya aku tidak dapat menahannya lagi, crott.. crot.. crot.., spemaku memenuhi mulut Sari, membasai penisku dan ditelannya. Ahh anak ini sudah punya pengalaman rupanya, pikirku.

    Lalu Sari berdiri dengan mulut yang masih menyisakan spermaku, aku memeluknya dan menciuminya. Ahh.., kesampaian benar cita-citaku menikmati tubuhnya yang putih, lembut, sintal dan buah dadanya yang menantang.

    Kulumati bibirnya, kusapu wajahnya dengan mulutku. Kulihat dia memakai daster yang cukup tipis. BH dan celana dalamnya kelihatan menerawang jelas. Sambil terus kuciumi Sari, tanganku berkeliaran merayapi punggung, dada dan pantatnya. Ahh.. aku ingin menyetubuhi dari belakang karena sepertinya pantatnya sangat bagus. Aku segera melepaskan tali telami dasternya di atas pundak, kubiarkan jatuh di rumput.

    Ahh.., betapa manis pemandangan yang kulihat. Tubuh sintal Sari yang hanya dibalut dengan BH dan celana dalam. Wahh.., membuat penisku mengeras lagi. Kulumati lagi bibirnya, aku menelusuri lehernya.

    “Ehh.., ehh..!” desis Sari menikmati cumbuanku.
    “Ehh.., ehh..!” sesekali dengan nada agak tinggi ketika tanganku menggapai daerah-daerah sensitifnya.

    Kemudian kepalanya mendongak dan buah dadanya kuciumi dari atas. O my God, betapa masih padat dan montok buah dada anak ini. Aku mau menikmatinya dan membuatnya mendesis-desis malam ini. Tanganku yang nakal segera saja melepas kancing BH-nya, kubuang melewati jendela kamarku, entah jatuh di mana, mungkin di meja atau di mana, aku tidak tahu. Uhh.., aku segera memandangi buah dada yang indah dan montok ini. Wah luar biasa, kuputari kedua bukitnya. Aku tetap berdiri. bergantian kukulumi puting susunya. Ahh.., menggairahkan.

    Terkadang dia mendesis, terlebih kalau tangan kananku atau kiriku juga bermain di putingnya, sementara mulutku menguluminya juga. Tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga pelukan tangan kanan atau kiriku seolah mau lepas. Sari menegang, menggelinjang-gelinjang dalam pelukanku. Lalu aku kembali ke atas, kutelusuri lehernya dan mulutku berdiam di sana. Tanganku sekarang meraih celana dalamnya, kutarik ke bawah dan kubantu melepas dari kakinya. Jadilah kami berdua telanjang bulat.

    Kutangkap kedua tangan Sari dan kuajak menjauh sepanjang tangan, kami berpandangan penuh nafsu di awal bulan ini. Kami sama-sama melihat dan menjelajahi dengan mata tubuh kami masing-masing dan kami sudah saling lupa jarak usia di antara kami. Penisku menempel lagi di tubuhnya, enak rasanya. Aku memutar tubuhnya, kusandarkan di dadaku dan tangannya memeluk leherku.

    Kemudian kuremasi buah dadanya dengan tangan kiriku, tangan kananku menjangkau vaginanya. Kulihat taman kecil dengan rumput hitam cukup lebat di sana, lalu kuraba, kucoba sibakkan sedikit selakangannya. Sari tergelincang dan menggeliat-geliat ketika tanganku berhasil menjangkau klitorisnya. Seolah dia berputar pada leherku, mulutnya kubiarkan menganga menikmati sentuhan di klitorisnya sampai terasa semakin basah.

    Cerita Sex Teman Kostku Kubimbing Sari mendekati meja kecil yang kusiapkan di samping gudang. Kusuruh dia membungkuk. Dari belakang, kuremasi kedua buah dadanya. Kulepas dan kuciumi punggungnya hingga turun ke pantatnya. Selangkangannya semakin membuka saja seiring rabaanku.

    Setelah itu aku turun ke bawah selakangannya, dan dengan penuh nafsu kujilati vaginanya. Mulutku menjangkau lagi daerah sensitif di vaginanya sampai hampir-hampir kepalaku terjepit.

    “Oohh.., ehh.., aku nggak tahan lagi.., masukkan..!” pintanya.

    Malam itu, pembaca dapat bayangkan, aku akhirnya dapat memasukkan penisku dari belakang. Kumasukkan penisku sampai terisi penuh liang senggamanya. Saat penetrasi pertama aku terdiam sebelum kemudian kugenjot dan menikmati sensasi orgasme. Aku tidak perduli apakah ada yang mendengarkan desahan kami berdua di halaman belakang. Aku hanya terus menyodok dan menggenjot sampai kami berdua terpuaskan dalam gairah kami masing-masing.

    Aku berhasil memuntahkan spermaku ke vaginanya, sementara aku mendapatkan sensasi jepitan vagina yang hebat ketika datang orgasmenya. Aku dibuatnya puas dengan kenyataan imajinasiku malam Minggu itu. Sabtu malam atau minggu dini hari yang benar-benar hebat. Aku bersenggama dengan Sari dalam bebrapa posisi. Terakhir, sebelum posisi konvensioal, aku melakukan lagi posisi 69 di tempat tidur.

    Ahh Sari, dia berada dalam pelukanku sampai Minggu pagi jam 8 dan masih tertidur di kamarku. Aku bangun duluan dan agak sedikit kesiangan. Ketika melihat ke luar kamar, ohh tidak ada apa-apa. Kulihat kedua cucu ibu kostku sedang bermain di halaman. Mereka tidak mengetahui di tempat mereka bermain itu telah menjadi bagian sejarah seks hidupku dan Sari.

    Pembaca, itulah pengalamanmu dengan Sari di kost. Aku sudah dua malam Minggu bersamanya. Betapa hebat di bulan ini. Aku bisa, aku bisa.. dan mau terus berburu lagi. Ahh.., hidup memang menggairahkan dengan seks, dengan wanita. Hanya, aku harus super selektif memilihnya. Semoga pengalamanku ini berguna buat sobat muda.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Video Bokep Eropa  ngentot dennga kontol gede untuk pertama kalinya

    Video Bokep Eropa ngentot dennga kontol gede untuk pertama kalinya


    2292 views