Author: dbgoog99

  • Video bokep jepang Iroha Suzumura diikat dan ditutup matanya

    Video bokep jepang Iroha Suzumura diikat dan ditutup matanya


    1866 views

  • Kisah Memek Horny melihat foto istri teman sendiri

    Kisah Memek Horny melihat foto istri teman sendiri


    2879 views

    Duniabola99.com – Akhir minggu aku sendirian di rumah; menjadi Ana manis saya jauh dari kota, mengunjungi beberapa teman lama di Barat.

    Pada hari Sabtu aku merasa sedikit horny dan kemudian mulai menonton beberapa film porno di internet, sampai akhirnya saya datang di situs baru; ada gambar perempuan kulit putih yang berbeda dengan laki-laki hitam.


    Tapi kemudian aku terkejut melihat gambar Helena, pacar istri saya; jalang yang adalah seorang pelacur yang nyata; yang jalang saya kacau kadang-kadang, yang jalang yang telah mendapat suaminya Jorge menjadi cuckold sempurna …

    Saya mengklik pada link dan menonton video yang menunjukkan dia duduk telanjang di depan kamera, mengatakan namanya dan bagaimana dia adalah seorang pelacur untuk Penis hitam. Kemudian tiga orang hitam muncul di tempat kejadian; jadi, Helena pergi berlutut dan mulai mengisap kontol hitam besar dan menyentak dua yang lainnya …
    gundukan Helena segar bersih dicukur dan ada tato kecil di atas bibir vaginanya, tapi aku tidak bisa membaca apa yang mengucapkan kata-kata.

    Sebuah suara berat memintanya dari balik kamera bagaimana dia suka mendapatkan fucked dan pelacur menjawab. “Dengan banyak Penis hitam yang saya bisa.”

    Kemudian tiga orang hitam telanjang masuk tembakan. Salah satu dari mereka mulai cocok nya dengan leher anjing. Pas sekali dia menceritakan: “. Pada lutut Anda, jalang”
    Dia cepat berlutut sebagai pria mengepungnya dan terus menganiaya tubuhnya yang telanjang. Mereka menusuk vagina, pantat dan mencubit puting kerasnya.

    Ketika saya melihat aksi saya mulai tersentak penisku. Aku tidak pernah membayangkan apa yang pelacur untuk laki-laki hitam Helena telah menjadi membiarkan bajingan ini memperlakukannya seperti seperti jalang kotor.
    Tiba-tiba, seorang pria mendorongnya maju ke posisi doggie. Kamera pindah ke pantatnya sebagai salah satu pria menarik pipinya terpisah dan lain menghasilkan butt plug besar; setelah diminyaki mereka memasukkannya ke dalam pantatnya.

    Helena harus telah digunakan untuk itu karena dia hanya mengerang sedikit sebagai bajingan nya mudah melar terbuka untuk steker.


    Dengan pantatnya diisi enam orang hitam bergantian fucking pussy dan mulutnya selama dua puluh menit berikutnya. Penis mereka adalah berbagai bentuk dan ukuran tetapi semua yang besar. Helena dalam tenggorokan mereka sangat mudah …

    Begitu salah satu dari mereka datang di vagina mereka akan menarik keluar dan pergi ke mulutnya, ia akan menghisap dan menjilat Penis mereka bersih. vagina segera menetes air mani ke lantai.

    Ketika terakhir dari mereka selesai mendapatkan kemaluannya dibersihkan, mereka memerintahkan dia: “Pelacur, sekarang Anda membersihkan kekacauan Anda.” Dia berbalik masih di tangan dan lututnya dan mulai menjilat semua keberanian dari lantai, seperti pantatnya sekarang mengangkat tinggi.

    Salah satu pria kulit hitam mendapat belakangnya dan mengeluarkan butt plug. bajingan erat-erat sekarang membentang dan tidak dekat tetapi tetap terbuka. Orang yang sama yang telah dihapus steker mendorong kemaluannya ke dalam vaginanya. kamera semakin dekat saat ia ditarik keluar. Lalu ia berjajar kontol yang tebal dilapisi keberanian dengan pantat yang terbuka sebelum didorong sepenuhnya jauh di dalam di anusnya.

    Dia menampar pipi pantat Helena keras sebelum ia mulai bercinta anusnya, sepanjang waktu dia mengerang saat ia ditumbuk ke dalam dirinya. Dia bahkan memiliki orgasme, segera setelah orang datang di pantatnya dia ditarik keluar. Sekali lagi kamera melakukan close up dari bajingan yang terbuka sebelum diisi lagi dengan Penis hitam besar lain.


    Orang yang datang di pantatnya pindah bulat untuk kepala dan memerintahkan dia untuk menjilati penisnya membersihkan … Tanpa jeda pelacur kotor boneka yang kontol basah ke dalam mulutnya dan mulai menjilati itu …
    Semua enam orang kacau pantatnya sebelum mendapatkan dia untuk membersihkan Penis mereka, sebagai orang terakhir selesai dengan bokongnya butt plug didorong kembali Dalam tembakan berikutnya Helena berlutut dengan semua enam orang berdiri di sekelilingnya.; wanking Penis mereka, itu tidak lama sebelum mereka semua mulai datang di wajah sensual.

    Dia membuka mulutnya dan menjulurkan lidah, beberapa dari mereka ditembak keberanian mereka ke mulutnya yang terbuka karena mereka beristirahat Penis mereka di lidahnya. Lainnya akan menembak beban mereka di seluruh wajah dan rambutnya.

    Dia masih berlutut dengan kaki terbuka seperti kamera pindah dekat dengan vagina. Lalu aku jelas bisa membaca huruf tato di atas gundukan dicukur, melalui keberanian menetes antara dia spread paha.
    Bunyinya “COCK HITAM HANYA” …


    Kemudian dilarang lagi dengan tangan, karena ia mulai meraup cairan berantakan yang bocor dari kuncup mawar nya. Helena dilapisi jari-jarinya dan memindahkan mereka ke mulutnya sebelum dia menjilat mereka bersih saat ia melihat ke kamera, dengan tampilan yang jahat terburuknya di mata slutty seksi …
    Seseorang bertanya. “Katakan suami mengkhianati Anda apa pelacur Anda …”
    “Saya tidak pelacur … Aku mencintai suamiku, tapi dia belum kontol hitam besar …”
    Helena tersenyum pada kamera video yang berakhir …

  • Foto Ngentot Cewek Brazil Gina Valentina dengan kakak tirinya

    Foto Ngentot Cewek Brazil Gina Valentina dengan kakak tirinya


    2532 views

    Duniabola99.com – foto cewek brazil toket gede dan pantat bahenol ngentot dengan kakak tirirnya diruang tengah saat lagi nonton film bersama orang tuanya dan melkukakan doggystyle disaat orang tuannya kedapur dan menembakkan sperma yang banyak ke dalam memeknya.

  • Kisah Memek Perawan Ditukar Dengan Tabunganku

    Kisah Memek Perawan Ditukar Dengan Tabunganku


    2716 views

    Duniabola99.com – Namaku Dedi Irawan, umur 26 tahun, berat badan 58 kgt, dan tinggi badan 170an, Kerabat-kerabatku sering memanggilku dengan panggilan Dedi. Aku mempunyai hobi menonton film BF ( porno), maklum sindrom bujangan.hha. Aku akan menceritakan kisah sex-ku yang bagiku adalah kisah sex yang tak terlupakan. Hal Ini berawal dari ketika aku menemukan harta karun dibalik tumpukan lipatan baju-baju didalam lemari kamar Paman aku.


    Kisahku ini terjadi ketika aku masih duduk dibangku SMP, berhubung dulu satu-satunya media pemutar film yang umum pada masyrakat adalah VCD player, maka aku segera memutar film itu di ruang tengah rumahku. Hampi setiap hari, pada tengah malam aku bergerilia dirumah setelah semua penghuni rumah tertidur lelap. Hari demi hari, aku selalu penasaran dengan setiap penemuan kaset BF yang aku temukan.

    Untuk menikmati hasil penemuanku itu, terkadang perlu waktu lama untuk bisa menonton film-film dari koleksi Paman-ku tersebut. Sampai pada suatu hari, ketika semua keluargaku pergi keluar kota dan harus menginap selama 2 hari , aku tidak ikut dengan alasan ada janji dengan teman-teman sekolahku. Tapi hal itu tidak membuatku bebas juga, karena dirumahku masih ada pembantu rumah tangga.

    So, aku tetap tidak leluasa untuk menonton film BF hasil temuan-temuanku itu, dan aku tetap harus mencari selah. Singkat cerita hari-pun telah malam, karena aku penasaran dengan film BF itu, saat itu juga aku memutuskan untuk memutar film pada tengah malam. Aku memutar film Bf itu, masih tetap dengan sedikit kewaspadaan tidak seperti biasanya, ketika semua keluarga ada dirumah.

    Kini mulailah aku memutar film, adegan demi adegan mulai kunikmati, laki-laki normal wajar dong kalau horny ketika melihat Film Porno itu.hhe. Ditengah asiknya aku menonton Film Porno, tiba-tiba terdengar suara, “ Ceklekkk “ , spontan aku menengok apa yang bunyi tadi, ternyata setelah aku cek, itu bunyi pintu kamar pembatu saya.

    Gila, saat itu aku panik sekali para pembaca, apalagi kamar pembantuku ini berada tepat disamping ruang tengah pada rumah-ku itu. Yang bikin aku semakin panik, remote VCD playernya macet kawan, anjrittttt nggak tuh ???, mau tidak mau Film Bf itu-pun saat itu terus berputar. Tetapi saat itu aku masih beruntung, ternyata pembantu-ku yang sedang ngantuk berat itu, nampaknya tidak terlalu memperhatikan.

    Saat itu dia-pun terus menuju kamar mandi untuk buang air kecil, sekembalinya dia ke kamar mandi, aku-pun dapat mengatasi permasalahan pada remote sial tersebut. Saat itu lalu aku berpura-pura seolah-olah sedang menonton acara TV seperti biasanya, dan dia-pun kembali tidur dikamarnya. Film-pun selesai Film itu aku tonton semua. Lalu aku mengakhiri adegan film itu dengan membersihkan Pelerku ( Penis-ku) karena sedikit rembes akibat Film porno itu.


    Tapi setelah menonton film itu, tiba-tiba jantungku berdegup kencang. Aku merasa malam ini, aku harus bisa untuk melihat secara langsung Memek ( Memek (Vagina) ) seorang wanita. Saat itu berhubung aku belum pernah sama sekali, otak jahanamku-pun memberi sinyal untuk mencoba mengintip Memek (Vagina) pembantu saya.

    Tanpa berpikir panjangpun aku memberanikan diri untuk memasuki kamarnya yang wangi. Saat itu dia tertidur lelap sekali, jantungpun semakin tidak menentu dengan pikiran-pikiran jahat yang telah terlintas dibenak. Akupun mengendap mendekatinya. dia mengenakan pakaian tidur tipis warna coklat. dia tidur terlentang, sehingga memudahkan aku memulai aksi aku.

    Saaat itu aku mengelus wajahnya yang lumayan cantik, mulus sekali. dan tertarik untuk memegang payudaranya yang terlihat putingnya, karena dia sepertinya tidak mengenakan bra ketika tidur. Aku buka perlahan kancing bajunya, dan merentagkannya lebar. Lalu tampaklah payudara yang kencang berisi, putingnya yang berwarna merah kecoklatan pun terlihat jelas.

    Aku-pun semakin tak karuan, nafas, detak jantung, semuanya. Kemudian aku mencoba menurunkan celana pendeknya dengan perlahan dan hati-hati. Karena bahan celana yang dipinggangnya hanya berbahan karet elastis saja, jadi dengan mudah aku menurunkan celana-nya. Setelah terbuka dan tentunya pembantuku belum sadar akan perbutanku, saat itu aku terkejut sekali, ternyata dia tidak mengenakan Celana Dalam.

    Saat itu nampaklah Memek (Vagina) dengan bulu kewanitaan yang sedikit dan tampak tidak pernah dicukur, terlihat bersih dan mulus sekali Memek (Vagina) pembantuku. Warna kulitnya adalah terlihat putih, dan Memek (Vagina) agakberwana kemerahan. Pada malam itu itu pertama kali-nya aku melihat Memek (Vagina) secara langsung, seketika itu aku-pun ingin meneruskan aksi-ku malam itu, tanggung, hha.

    Mumpung pembantuku masih tidur pulas, jadi kenapa tidak melanjutkan pekerjaan setengah jalan ini, ucapku dalam hati. Aku-pun mulai memegangi puting, payudara dan Memek (Vagina) yang aku dambakan itu secara perlahan, sungguh mulus sekali Memek itu, beuh… Peler (Penis)ku-pun semakin merasa ingin terbang kawan. haha. Saat itu Memek (Vagina) pembantuku menjadi basah dan hangat, ketika aku sedang menikmatinya, tiba-tiba,

    “ Mas Dedi, Mas sedang apa? kenapa aku jadi begini? “ , ucapnya kaget.
    “ A… aa… anu… eumm… ”, aku terbata-bata tak bisa menjelaskan.
    “ Kamu mau apa? mau memperkosa aku? ”, tanyanya lagi.
    “ Maaf, aku nggak bermaksud begini, tadinya aku cuma… .cuma… . ”, jawabku.
    “ Cuma apa ?? tadi Mas habis nonton film jorok khan tadi? ”, tanyanya.

    Saat itu akupun terkaget, ternyata dia tahu kalau aku tadi menonton film porno,

    “ Aku tahu kok, dan aku sering ikut lihat secara diam-diam ”, dia berujar.
    “ Maaf, aku tadi cuma penasaran ingin melihat secara langsung apa yang ada di dalam film itu, cuma mau lihat Memek (Vagina) saja, sebab aku belum pernah ”, aku menyela.

    “ Ya sudah, tak apa-apa ”, jawabnya tanpa membetulkan pakaian nya yang terbuka.

    “ Kalau mau, aku tak apa-apa telanjang buat Mas Dedi, bahkan melayani lebih pun tak jadi masalah ”, tambahnya.
    “ Namun aku memiliki permintaan, aku ingin memberi hadiah buat keluarga aku untuk akhir tahun ini ”, pintanya.
    “ Apa itu? ”, tanyaku.
    “ Aku ingin memberi uang lebih dari gaji aku untuk makan dan beli baju baru buat keluarga aku ”, jawabnya.

    Dengan cepat aku-pun menyanggupi permintaannya dengan mempergunakan uang tabunganku untuknya. pembantu, yang bernama Elisa itu masih belia, berumur sekitar 17 tahun, berkulit putih bersih dan memiliki tubuh langsing yang at terawat. bersedia untuk melepaskan seluruh pakPembantuan tanpa terkecuali dan melayani aku.

    Saat itu aku-pun meminta untuk eksekusi di dalam kamar tidur aku saja. dia pun mengiyakan. Sesampainya dikamar aku, dia yang telah tidak berbusana itu membantu aku melepaskan pakaianku sepenuhnya hingga kami pun bertelanjang bulat.
    berbaringlah dia diatas ranjang,

    “ Mari Mas, silahkan mas !!! ”, ujarnya sembari meletakkan kedua tangan pada selangkangannya dan membuka liang senggama-nya yang merah merona.

    Aku-pun menghampiri tanpa basa-basi, mungkin karena iblis telah merasuk dan menguasai tubuhku. Aku yang belum pernah melihat Memek (Vagina) secara langsung, sekarang ditantang untuk melakukan persetubuhan layaknya suami istri.

    Saat itu aku mengawali dengan mengecup bibirnya, lalu sembari meremas payudara dan mengelus putingnya yang telah mengeeras itu.


    Kemudian aku turun dan mengecup leher, turun ke payudara dan menjilati bagian putingnya. dia pun mendesis.

    “ Ssss… Aghhh Mas”, desahnya.

    Lalu ciumanku-pun turun keperut dan berlanjut ke pinggir Memek (Vagina). awalnya aku ragu untuk melakukan ini, karena dalam pikir aku Memek (Vagina) itu bau, ternyata beda dengan Memek (Vagina) milik Elisa. Harum sekali Memeknya, mungkin sewaktu dia ke kamar mandi dia mengenakan pembersih Vagina. Aku mulai menciumi bibir Memek (Vagina), saat itu membuat dia menjambak rambutku.

    Sembari terus mendesah, karana rumah kosong, jadi tidak ada rasa khawatir pada kami berdua. Aku mulai mejilat lubang Memek (Vagina) yang sudah basah itu.

    “ Aowww… Sss… Aghhh… Oughhh… ”, desahnya.
    “ Mas Dedi, setubuhi aku sekarang ya, aku sudah ga kuat ”, ucapnya.

    Kemudian tanpa ragu, akupun mengarahkan Penis-ku yang berukuran 13cm ke arah Memek (Vagina) Elisa, aku tancapkan perlahan, namun tak muat, curiga, dia masih perawan, dan Zlebbbbbbbb…

    “ Aghhh… Mas… Oughhhh…. ”, teriaknya nikmat namun kesakitan.

    Ternyata bernar, dia masih perawan. lalu Elisa berkata,

    “ Mas… sebentar Mas… aku sakit sekali… Sssss…. ”, pintanya.

    Akupun mengehentikan aksiku sejenak,

    “ Ughhh… Ssss… Aghhh… Lagi Mas… Oughhh… ”, pintanya lagi.

    Pada saat itu aku benamkan seluruh burung aku kedalam Memek (Vagina). Dengan cara berayun berirama keluar masuk dinding Memek (Vagina) yang becek dan semakin kencang aku mengocok terdengar sekali suara becek tersebut,


    “ Aghhh… Eummm… Sss… Aghhh…. Mas Dedi… Ughhhh… ”, desahan demi desahan tercipta dari bibir mungilnya.
    “ Aku mau keluar ”, aku berkata.
    “ Ayo Mas, cabut Mas, jangan keluarin didalam… Oughhh…”, pintanya.

    Kemudian aku-pun melepaskan kenikmatan pertamakali aku tersebut dan berbaring sesuai permintaan-nya. Lalu Dedi menghampiri Penis-ku dan mengocoknya secara konstan, sungguh nikmat sekali. Tidak lama setelah itu, aku-pun,

    “ Dedi, Oughh… Aku ma… mau keluar… Aghhhhhh… ”, kataku.

    Lalu dia pun berbalik badan, dan kini kami pun menggunakan gaya sexs 69, lalu dia membuka mulutnya dan menghisap Penisku.

    “ Sruput… Sruput… Sruput… Srlurp…… ” bunyi hisapan pada Penisku.

    Tidak lama setelah itu,

    “ Crottttt… Crottttt… Crottttt… Crottttt… ”,

    Tersemburlah air mani-kkencangnya, begitu nikmat sekali rsanya kawan. Dengan terus sambil melihat Memek (Vagina) Elisa yang merekah dan berada tepat di depan wajah-ku. Setelah selesai Aryani-pun berkata.

    “ Mas, udah dulu ya Mas, sekrang aku mau mandi dulu ya… ”, katanya.

    Akupun mengiyakan namun hanya terbaring lemas seperti dikuras habis tenaga, selesai ‘pertandingan’ dengan pembantu yang memakan waktu lebih dari 15 menit. Tapi sayang sekali dia tidak mempersilahkan aku menuju ronde kedua. Lalu diapun beranjak dari kamar aku dan mandi. Seorang pembantu bisa telaten berhubungan intim, padahal dia masih perawan.


    Ternyata menurut pengakuannya, dia sering melihat aku menonton BF dan ikut memperhatikan dan itu membuatnya terangsang untuk berhubungan, dan berkeinginan untuk menirukannya pada malam itu. Keperjakaanku-pun hilang seiring hilangnya keperawanan pembantu aku yang cantik dan langsing itu. Namun hal itu tidak aku sesali karena hubungan sex itu adalah kenikmatan pertamaku.

    Hari demi hari-pun kami sering melakukannya disaat rumah kosong, yang ada hanya aku dan Elisa saja. Sungguh sebuah pelepasan perjaka yang sangat indah bagiku. Hanya dengan sekedar bermodal sedikit tabungaku saja, aku bisa mendapatkan keperawanan seorang wanita. Terima kasih Elisa.

  • Foto Bugil Danielle pirang Busty berkedip payudara besar dan vagina botak di toko baju

    Foto Bugil Danielle pirang Busty berkedip payudara besar dan vagina botak di toko baju


    2142 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik Danielle Berambut pirang memamekan memeknya yang tembem dan berwarna pink dan juga toketnya yang gede dengan pentil yang gede.

  • Kisah Memek Perawanku Untuk Adikku

    Kisah Memek Perawanku Untuk Adikku


    2572 views

    Duniabola99.com – Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki. Berikut cerita panas ini aku ingin berbagi pengalamantentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri. Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22 tahun dan adikku berusia 18 tahun. Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya,


    sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah. Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap….. Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah,

    jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik melakukannya. Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi ketagihan… Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri.

    Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme. Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri. Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak.


    Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan. Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan.

    Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya. Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa. Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memekku. Tentu saja aku keberatan,

    walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan keperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta tolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsung menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku lansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang. Sejak itu,

    pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya. Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku menodaiku. Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga ingin merasakan tubuhku juga… dia menjawab: “Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan juga lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak, “emang adik pernah nyobain cewe?” dia bilang “ya, belum kak”…. itulah percakapan awal bencana itu. Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku,

    kau merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu aku memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kaget sekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku, gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku… Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan namaku…


    Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan. Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat dia sangat senang aku dating… ditariknya aku ke kamarnya dan kami langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat. Gilanya begitu aku melihat kontolnya, aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya… sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku. “Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya mencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk,

    aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku… “Ohhhhh…” katanya. Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi ke memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku masih sangat tinggi. “Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengekku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku… “Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca” katanya tanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikan kedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah ketika keluar dari rumahnya.

    Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekali lelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampai setiap orang di bis. Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi ke sport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsung menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan libidoku dengan cara berolah raga.

    Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamar denganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang “kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna” “Abis pake apa” timpalku, “aku ngga punya baju lagi” “Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka” katanya Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan menganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarku tadi…

    Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku telanjang juga”. Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, aku pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya sauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuat segalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku…


    adikku terus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya, aku sangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikku onani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya. Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik ke bagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku melihat kegelisahanku.

    Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan. Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata: “Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu” “Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe bahenol” katanya “Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kataku lebih berani “Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…

    Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar. Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya. “Kenapa dimatiin” kataku “Udah cukup panas kak” katanya Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing.

    Tiba-tiba cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memekku, apalagi melihat kontol adikku. Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendak keluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”. “Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara takut dan ingin. “Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adikku “Belum” kataku, “emang kamu udah..?” lanjutku “Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya “Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kataku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku yang besar menempel di kontolnya.

    Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku dan menempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutup G-string. “Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak” katanya dengan nafas memburu. “Aw… dik ngapain kamu” timpalku tanpa berusaha merubah posisiku, karena memang aku juga menginginkannya. “Pengen ngentot kakak” katanya kasar sambil menekan batangnya kepantatku. Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan kakakm John, inget dong” Adikku tetap memegang pinggulku “tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget” “Tolong kak,” katanya memelas.Aku di suruh nagpain juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.

    Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca, libidoku tambah naik.. “Persetan dengan pacar brengsek” batinku. “Jangan disini” pintaku. “Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas pinggulku. “Kakak belum siap” kataku. “Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya. Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok di belakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memeku dari belakang… “Oh… ngapain kamu dik…” kataku tanpa melarangnya.


    Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku dari belakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku saja ngga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus menjilati memekku “Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintihku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali dan bagian dalam memekku gatal sekali… Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku.. “Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku…. “udah….” kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku… “Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kataku. Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnya yang besar… dia kesulitan… “Mana lubangnya kak..” katanya.

    Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goaku… “Ini dik” kataku begitu tepat di depannya, “gesek-gesek aja yah dik”. “Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya. “aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”. Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas…. “Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kataku pura-pura….. “Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….” “Memang bisa lebih enak…???” kataku menantang. Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnya yang besar amblas ditelan memekku” Aku merasakan perih luar biasa dan “aw…. sakit dik…” teriakku. Adikku menahan batangnya didalam memekku …. “Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar biasa.

    Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga adikku… “Oh, kak… nikmat banget memekmu..” katanya. “Ssssshhhh… ia dik… enak banget” kataku. Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinya maksimum. “Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya di memekku… “Ma kasih kak” katanya tanpa dosa dan memakaikan celanaku lagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis. Akulangsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali diri.. “kenapa adikku????” Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…


    Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena dua hari setelah itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam. Satahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai ada seorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah. Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.

    Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila bersetubuh dengan adikku. Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak aku juga sangat ketagihan permainan seks.

  • Kisah Memek Kontol Besar Mahasiswa Yang Kunikmati

    Kisah Memek Kontol Besar Mahasiswa Yang Kunikmati


    2574 views

    Duniabola99.com – Sebut saja namaku Atika, seorang wanita yang telah berusia 40 tahun dan telah bersuami. Menurut banyak teman, aku adalah wanita yang cukup cantik dan berkulit putih bersih. Yang luar biasa adalah postur tubuhku yang masih terawat dan indah. Tinggi badanku 167 cm.

    Pantatku cukup bulat dan berisi dengan sepasang betis yang indah. Sepasang payudaraku berukuran 34 juga tampak padat dan serasi dengan bentuk tubuhku. Kata orang tubuhku seperti artis Minarti Atmanegara yang bentuk tubuhnya tetap indah diusia yang telah berkepala 4.

    Aku bekerja sebagai karyawati staff accounting pada sebuah toserba yang cukup besar dikotaku. Sehingga aku banyak mengenal banyak relasi dari para pekerja perusahaan lain yang memasok barang ketempatku bekerja. Aku juga menjadi instruktur senam BL ditempat aku fitness.

    Disinilah kisah yang akan kisah indah aku dan Indra pertama kali terjadi. Sebagai seorang istri, aku merupakan seorang wanita setia pada suami.


    Aku berprinsip, tidak ada laki-laki lain yang menyentuh hati dan tubuhku, kecuali suami yang sangat kucintai. Dan sebelum kisah ini terjadi, aku memang selalu dapat menjaga kesetiaanku. Jangankan disentuh, tertarik dengan lelaki lain merupakan pantangan buatku. Tetapi begitulah, beberapa bulan terakhir suamiku kurang dapat memuaskanku diatas ranjang.

    Kalaupun bisa, dia pasti kelelahan dan langsung istirahat. Mungkin karna usia kami yang terpaut 14 tahun, mau tak mau aku cuma bisa memainkan jari sambil membayangkan suamiku sedang memasukkan batang kejantanannya ke vaginaku. Tapi tak senikmat kenyataan. Sampai akhirnya datang seorang mahasiswa yang ingin PI (Praktek Industri) ditempatku.

    Dan aku ditunjuk sebagai pembimbing mahasiswa tersebut oleh bosku. Mahasiswa itu memperkenalkan dirinya bernama Indra. Kuperhatikan dia dari atas sampai bawah, cukup lumayan penampilannya. Indra berbadan tinggi besar dan atletis, tingginya sekitar 178 cm. Sungguh aku tidak mempunyai pikiran atau perasaan tertarik padanya. Pada awalnya hubungan kami biasa- biasa saja, bahkan cendrung agak kaku. Namun begitu, Indra selalu bersikap baik padaku.

    Kuakui pula, ia pemuda yang simpatik. Ia sangat pandai mengambil hati orang. Sehingga lama-kelamaan kekakuannya berkurang dan kami berdua menjadi akrab. Bahkan aku sering meminta Indra membantuku lembur dikantor. Dan jika begitu biasanya aku bercerita tentang kehidupan rumah tanggaku. Sampai-sampai urusan diatas tempat tidur kuceritakan padanya.

    Karna Indra sangat pandai memancing. Hingga suatu ketika, setelah sebulan Ia PI dikantorku. Sewaktu aku sedang lembur menghitung keuangan bulanan perusahaan, Indra datang menghampiriku. ” Misi Bu, bisa ganggu gak? ” Tegur Indra sopan. ” Ya ada apa Ndra? ” Jawabku. ” Ini.. ada beberapa yang saya gak ngerti bisa dijelaskan gak Bu? ” Indra bertanya lagi.

    ” Ooh bisa.. mana yang kamunya kurang paham ” aku menjawab lalu menyuruhnya untuk duduk disampingku disofa. Lalu aku memberikan penjelasan panjang lebar kepadanya. Katanya sih bahan yang dia minta penjelasan dariku itu akan dimasukkan dalam bahan laporannya. ” Bu, saya mo ngasih hadiah ulang tahun, Bu atika mau nerima gak? ” Tanyanya tiba-tiba. ”

    Boleh, syaratnya hadiahnya harus banyak ya” Jawabku bergurau. ” Saya juga punya syarat Bu, hadiah ini akan saya berikan kalo Bu Atika mau memejamkan mata. Mau gak? ” Tanyanya lagi. ” Serius nih? Oke kalo cuma itu syaratnya Ibu mau ” Kataku sambil memejamkan mata. ” Awas jangan buka mata sampai saya memberikan aba-aba..! ” Kata Indra lagi.

    Sambil terpejam aku penasaran dengan hadiah apa yang akan diberikannya. tetapi, ya ampun, pada saat mataku terpejam, tiba-tiba aku merasakan ada benda yang lunak menyentuh bibirku. Tidak hanya menyentuh, benda itu juga melumat bibirku dengan halus. Rfbet99

    Aku langsung tahu, Indra tengah menciumku. Maka aku langsung membuka mata, wajah Indra sangat dekat dengan wajahku dan tangannya merangkul pinggangku. Tetapi anehnya, setelah itu aku tidak berusaha mengindar. Untuk beberapa lama, Indra masih melumat bibirku. Kalo mau jujur aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Indra.

    Sampai kemudian aku tersadar, lalu ku dorong dada Indra hingga ia terjengkang kebelakang. ” Ndra seharusnya ini gak boleh terjadi ” Kataku dengan nada bergetar menahan rasa malu dan sungkan yang menggumpal dihatiku. ” Maaf Bu Atika, mungkin saya terlalu nekat. Seharusnya saya sadar Ibu sudah bersuami. Tapi inilah kenyataannya, Aku sayang sama Bu Atika ” Ujarnya lirih sambil meninggalkanku.

    Seketika itu aku merasa sangat menyesal, aku merasa telah mengkhianati suamiku. Tapi uniknya peristiwa seperti masih terulang beberapa kali. Beberapa kali jika Indra konsultasi denganku, ia selalu memberikan “hadiah” seperti itu. Tentu itu dilakukannya jiak tak ada orang yang melihat. Meskipun pada akhirnya aku menolaknya, tapi anehnya, aku tidak pernah marah dengan perbuatan Indra itu.


    Entahlah, aku sendiri bingung. Aku tidak tahu, apakah ini dikarnakan permasalahanku dengan suami diatas ranjang sehingga menerima begitu saja semua perbuatannya padaku. Ataukah aku telah jatuh cinta pada pada Indra, pemuda yang usianya jauh berbeda namun sangat menarik perhatianku.

    Sekali lagi, aku tidak tahu. bahkan dari hari kehari, aku semakin dekat dan akrab dengan Indra. Hingga pada hari terakhir prakteknya, Indra mengajakku jalan- jalan. Awalnya aku menolaknya, aku khawatir kalau kedekatanku dengannya menjadi penyebab perselingkuahan yang sebenarnya.

    Dengan alasan bahwa itu hari terakhir praktek, Indra terus mendesakku. Akhirnya aku menyetujuinya.Tapi aku memintanya hari minggu. Dengan syarat tidak boleh ada orang kantor yang mengetahuinya. Begitulah, pada hari Minggu, aku dan Indra akhirnya berangkat jalan-jalan. Agar suamiku tidak curiga, aku katakan padanya aku pergi ketempat seorang kawan untuk menyelesaikan lemburan kantor. Ikut juga teman kuliah Indra bersama pacarnya.

    Awalnya aku protes, setelah dijelaskan panjang lebar akhirnya aku mau ikut pergi juga. Oh ya, kami berempat menggunakan mobil milik kawan Indra. Berempat kami jalan- jalan kesuatu lokawisata pegunungan yang cukup jauh dari kotaku. Kami sengaja memilih tempat yang jauh dari kota, agar tidak mengundang kecurigaan tetangga, keluarga dan terutama suamiku.

    Setelah lebih satu jam kami berputar-putar disekitar lokasi wisata, Indra dan kawannya mengajak istirahat disebuah losmen. Kawan Indra tadi dan pacarnya menyewa satu kamar, dan kedua orang itu langsung hilang dibalik pintu yang tertutup. Maklum keduanya baru dimabuk cinta. Aku dan suamiku dulu waktu pacaran juga begitu, jadi aku maklum saja.

    Indra menyewa juga satu kamar disebelahnya. Aku sebenarnya juga berniat menyewa kamar sendiri akan tetapi indra melarangku. ” Ngapain boros-boros? kalau sekedar istirahat satu kamar saja. Tuh bed- nya ada dua ” Ujarnya. Akhirnya aku mengalah, aku numpang dikamar yang disewa Indra. Walaupun sebenarnya aku merasa sangat tidak enak hati.

    Kami mengobrol tertawa cekikikan membicarakan kawan Indra dan pacarnya dikamar sebelah. Apalagi, kawan Indra dan pacarnya sengaja mendesah-desah hingga kedengaran ditelinga kami. Sejujurnya aku deg- degan juga mendengar desahan dari kamar sebelah yang mirip suara orang terengah-engah itu. Entah kenapa dadaku semakin berdegup kencang ketika aku mendengar desahan itu dan membayangkan apa ayng sedang mereka lakukan dikamar sebelah. Untuk beberapa saat, aku dan Indra diam terpaku.

    Tiba-tiba Indra menarik tanganku sehingga aku terduduk dipangkuan Indra yang saat itu sedang duduk ditepi tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencium bibirku. Aku tidak sempat menghindar, bahkan aku juga membiarkan ketika bibir dan kumis halus Indra menempel kebibirku hingga beberapa saat. Dadaku semakin berdegub kencang ketika kurasakan bibir halus Indra melumat mulutku.

    Lidah Indra menelusup kecelah bibirku dan menggelitik hampir semua rongga mulutku. Mendapat serangan mendadak itu darahku seperti berdesir, sementara bulu tengkukku merinding. Namun tiba-tiba timbul kesadaranku. Kudorong dada indra supaya ia melepaskan pelukannya padak diriku. ” Ndra, jangan Ndra, ini enggak pantas kita lakuakan..! ” kataku terbata-bata.

    Indra memang melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya yangm kekar dan kuat masih tetap memeluk pinggang rampaingku denagn erat. Akujuga masih terduduk dipangkuannya. ” Memang nggak pantas Bu, toh Bu Tika gak puas sama suami Ibu. Aku akan muasin Ibu ” Ujar Indra yang terdengar seperti desahan. Setelah itu Indra kembali mendaratkan ciuman.

    Ia menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu merambat keleher dan telingaku. Aku memang pasif dan diam, namun perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, Indra sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan demi jilatan lidahnya keleherku benar- benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. Bahkan dengan suamiku sekalipun belum pernah aku merasakn rangsangan sehebat ini. Indra sendiri tampaknya juga mulai terangsang.

    Aku dapat merasakn napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku semakin tak kuat unruk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba tangan Indra yang kekar itu membuka kancing bajuku. Tak ayal lagi, buah dadaku yang berwarna putih bersih itu terbuka didepan Indra. Secara refleks aku masih coba berontak. ” Cukup Ndra! Jangan sampai kesitu Ibu takut..” Kataku sambil meronta dari pelukannya. ” Takut dengan siapa Bu? Toh gak ada yang tahu, percaya sama Indra Bu. Aku akan memuaskan Bu Tika ” Jawab Indra dengan napas memburu. Seperti tidak perduli dengan protesku, Indra yang telah melepas bajuku, kini ganti sibuk melepas BH- ku. Meskipun aku berusaha meronta, namun tidak berguna sama sekali.


    Sebab tubuh Indra yang tegap dan kuat itu mendekapku dengan sangat erat. Kini, dipelukan Indra, buah dadaku terbuka tanpa tertutup sehelai kainpun. Aku berusaha menutupi dengan mendekapkan lengan didadaku, tetapi dengan cepat tangan Indra memegangi lenganku dan merentangkannya. Setelah itu Indra mengangkat dan merebahkan tubuhku ditempat tidur.

    Tanpa membuang waktu, bibir Indra melumat salah satu buah dadaku sementara salah satu tangannya juga langsung meremas-remas buah dadaku yang lainnya. Bagaikan seekor singa buas ia menjilati dan meremas buah dada yang kenyal dan putih ini. Kini aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang mencengkeramku.

    Aku menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geliu dan nikmat ketika bibir dan lidah Indra menjilat dan melumat puting susuku. ” Bu.. da.. dadamu putih dan in.. indah sekali. A.. aku makin nggak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata Indra terputus-putus karna nafsu birahi yang kian memuncak. Kemudian Indra juga menciumi perut dan pusarku. Dengan lidahnya, ia pandai sekali mengelitik buah dada hingga perutku. Sekali lagi aku hanya mendesis-desis mendapat rangsangan yang menggelora itu.

    Kemudian tanpa kuduga, Dengan cepat Indra melepas celana dan celana dalamku dalam sekali tarikan. Lagi-lagi aku berusaha melawan, tetapi dengan tubuh besar dan tenaga kuat kuat yang dimiliki Indra, dengan mudah ia menaklukkan perlawananku. Sekarang tubuhku yang ramping dan putih itu benar-benar telanjang total dihadapan Indra.

    Sungguh, aku belum pernah sekalipun telanjang dihadapan laki-laki lain, kecuali dihadapn suamiku. Sebelumnya aku juga tak pernah terpikir akan melakukan perbuatan seperti ini. Tetapi kini, Indra berhasil memaksaku. Sementara aku seperti pasrah tanpa daya. ” Ndra, untuk yang satu ini jangan Ndra. Aku tidak ingin merusak keutuhan perkawiananku..! ” Pintaku sambil meringkuk diatas tempat tidur, untuk melindungi buah dada dan vaginaku yang kini tanpa penutup. ”

    Bu.. apa.. kamu.. nggak kasihan padaku sayang.. , aku sudah terlanjur terbakar.. , aku nggak kuat lagi sayang, please aku.. mohon ” Kata Indra masih dengan terbata- bata dan wajah yang memelas. Entah karna tidak tega atau karena aku sendiri juga telah terlanjur terbakar birahi, aku diam saja ketika Indra kembali menggarap tubuhku.

    Bibir dan salah satu tangannya menggarap kedua buah dadaku, semenatar tangan yanga satunya lagi mengusap-usap paha dan selangkangan kakiku. Mataku benar-benar merem-melek merasakan kenikamatan itu. Sementara napasku juga semakin terengah-engah. Tiba-tiba Indra beranjak dan denagn cepat melepas semua pakaian yang menempel ditubuhnya.

    Kini ia sama denganku, telanjang bulat-bulat. ya ampun, aku tidak dpat percaya, kini aku telanjang dalam satu kamar denagn laki-laki yang bukan suamaiku, ohh. Aku melihat tubuh Indra yang memang benar-benar atletis, besar dan kekar terutama otot-otot perutnya. Ia lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan suamiku yang berperawakan sedag-sedang saja.

    Tetapi yang membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan Indra. Benda yang besarnya hampir sama denagn lenganku itu berwarna coklat muda dan kinin tegak mengacung. Panjangnya kutaksir tidak kurang dari 22 cm, atau hampir dua kali lipat dibanding milik suamiku, sementara besarnya sekitar 3 sampai 4 kali lipatnya. Sungguh aku tak percaya, laki-laki semuda Indra memiliki penis sebesar dan sepanjang ini.

    Perasaanku bercampur baur antara ngeri, gemes dan penasaran. Kini tubuh telanjang Indra mendekapku. Darahku seperti terkesiap ketika merasakan dada bidang Indra menempel erat dadaku. Ada sensasi hebat yang melandaku, ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini kurasakan dekapan lelaki lain selain suamiku. Ia masih meciumi sekujur tubuhku, sementara tangannya juga tidak kenal lelah meremas-remas buah dadaku yang semakin kenyal.

    Sekali lagi, sebelumnya tidak pernah kurasakan sensasi dan rangsangan sedahsyat ini. Aku tersentak ketika kurasakan ada benda yang masuk dan menggelitik lubang vaginaku. Ternyata Indra nekat memasukkan jari tangannya kecelah vaginaku.Ia memutar-mutar telunjuknya didalam lubang vaginaku, sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan kenikmatan yang menderaku. Mendapat serangan yang luar biasa nikmat itu, secara refleks aku memutar-muatarkan pantatku.

    Toh, aku masih berusaha menolaknya. ” Ndra, jangan sampai dimasukkan jarinya, cukup diluaran saja..! ” Pintaku. Tetapi lagi-lagi Indra tidak menggubrisku. Selanjutnya ia menelusupkan kepalanya di selangkanganku, lalu bibir dan lidahnya melumat habis vaginaku. Aku tergetar hebat mendapatkan rangsangan ini. Tidak kuat lagi menahan kenimatan itu, tanpa sadar tanganku menjambak rambut Indra yang masih terengah-engah di selangkanganku.

    Kini aku telah benar- benar tenggelam dalam birahi. Ketika kenikmatan birahi benar- benar menguasaiku, dengan tiba-tiba, Indra melepaskanku dan berdiri di tepi tempat tidur. Ia mengocok- ngok batang penisnya yang berukuran luar biasa tersebut. ” Udah hampir setengah jam, dari tadi aku terus yang aktif, capek nih. Sekaran ganti Bu Atika dong yang aktif..! ” Kata Indra denagn manja. ” Ibu nggak bisa Ndra, lagian Ibu masih takut..! ” Jawabku dengan malu-malu. ” oke kalo gitu pegang aja iniku, please, kumohon sayang..” Ujarnya sambil menyodorkan batang penis besar itu kehadapanku. Dengan malu-malu kupegang batang yang besar dan berotot itu. Lagi-lagi berdebar-debar dan darahku berdesir ketika tanganku mulai memegang penis Indra. Sejenak aku sempat membayangkan bagaimana nikmatnya jiak penis yang besar dan keras itu dimasukkan kelubang vagina perempuan, apalagi jika perempuan itu aku. ” Besaran mana sama milik suami Ibu..? ” Goda Indra. Aku tidak menjawab walau dalam hati aku mengakui, penis Indra jauh lebih panjang dan lebih besar dibandingkan milik suamiku. Padahal usia Indra jauh lebih muda. ” Diapakan nih Ndra..? Sumpah Ibu gak bisa apa-apa ” Kataku berbohong sambil memegang penis Indra. ” Oke, biar gampang, dikocok aja sayang. Bisakan..? ” Jawab Indra dengan lembut. Dengan dada berdegub kencang, kukocok perlahan-lahan penis yang besar milik Indra. Ada sensasi tersendiri ketika aku mulai mengocok buah zakar Indra yang sangat besar tersebut. Gila, tanganku hampir tidak cukup memegangnya. Aku berharap dengan kukocok penisnya, sperma Indra cepat muncrat, sehingga ia tidak berbuat lebih jauh kepada diriku. Indra yang kini telentang disampingku memejamkan matanya ketika tanganku mulai naik turun mengocok batang zakarnya. Napasnya mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah meningkat lagi. Aku sendiri juga terangsang melihat tubuh tinggi besar dihadapanku seperti tidak berdaya dikuasai rasa nikmat.


    Tiba-tiba ia memutar tubuhnya, sehingga kepalanya kini etapt berada diselangkanganku sebaliknya kepalaku juga tepat menghadap selangkangannya. Indra kembali melumat lubang kemaluanku. Lidahnya menjilat-jilat tanpa henti di rongga vaginaku. Sementara aku masih terus mengocok batang zakar Indra dengan tanganku. Kini kami berdua berkelejotan, sementara napas kami juga saling memburu. Setelah itu Indra beranjak dan dengan cepat ia menindihku. Dari kaca lemari yang terletak disebelah samping tempat tidur, aku bisa melihat tubuh rampingku seperti tenggelam dikasur busa ketika tubuh Indra yang tinggi besar mulai menindihku. Dadaku deg-degan melihat adegan kami melalui kaca lemari itu. Gila batinku, kini aku yang telanjang digumuli oleh lelaki yang juga sedang telanjang, dan laki-laki itu bikan suamiku. Indra kembali melumat bibirku. kali ini teramat lembut. Gilanya lagi, aku tanpa malu lagi membalas ciumannya. Lidahku kujulurkan untuk menggelitik rongga mulut Indra. Indra terpejam merasakan seranganku, sementara tanganku kekarnya masih erat memelukku, seperti tidak akan dilepas lagi.

    Bermenit-menit kami terus berpagutan saling memompa birahi masing-masing. Peluh kami mengucur deras dan berbaur ditubuhku dan tubuh Indra. Dalam posisi itu tiba- tiba kurasakan ada benda yang kenyal mengganjal diatas perutku. Ohh, aku semakin terangsang luar biasa ketika kusadari benda yang mengganjal itu adalah batang kemaluan Indra. Tiba-tiba kurasakan batang zakar itu mengganjal tepat dibibir lubang kemaluanku. Rupanya Indra nekat berusaha memasukkan batang penisnya kevaginaku. Tentu saja aku tersentak. ” Ndra.. jangan dimasukkan..! ” Kataku sambil tersengal-sengal menahan nikmat. Aku tidak tahu apakah permintaan aku itu tulus , sebab disisi hatiku yang lain sejujurnya aku juga ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang kemaluan yang besar itu masuk kelubang vaginaku. ” Oke.. kalau nggak boleh diamasukkan, kugesek-gesekkan dibibirnya saja ya..? ” Jawab Indra juga dengan napas yang terengah-engah. Kemudian Indra kembali memasang ujung penisnya tepat dicelah vaginaku. Sungguh aku deg-degan luar biasa ketika merasakn kepala batang penis itu menyentuh bibir vaginaku. Namun karna batang zakar Indra memang berukuran super besar, Indra sangat sulit memasukkannnya kedalam celah bibir vaginaku. Padahal jika aku bersetubuh denagn suamiku penis suamiku masih terlalu kekecilan untuk ukuran lubang senggamaku. Setelah sedikit dipaksa, akhirnya ujung kemaluan Indra berhasil menerobos bibir vaginaku. Ya ampun, aku menggeliat hebat ketika ujung penis yang besra itu mulai menerobos masuk. Walau pun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa nikmatnya sungguh tada tiara. Seperti janji Indra, penisnya berukuran jumbo itu hanya hanya digesek-gesekan dibibir vagina saja. Meskipun hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir teriak histeris. Sungguh batang zakar Indra itu luar biasa nikmatnya.

    Indra terus menerus mamaju- mundurkan batang penis sebatas dibibir vagina. keringat kami berdua semakin deras mengalir, semenatara mulut kami masih terus berpagutan. ” Ayoohh.. ngoommoong saayang, giimaanna raasaanyaa..? ” Kata Indra tersengal-sengal. ” Oohh.. teeruuss.. Ndraa.. teeruss..! ujarku sama-sama tersengal. Entah bagaimana awal mulanya, tiba- tiba kurasakan batang kemaluan yang besar itu telah amblas semua kevaginaku. Bless, perlahan tapi pasti abtang kemaluan yang besar itu melesak kedalam libang kemaluanku. Vaginaku terasa penuh sesak oleh batang penis Indra yang sangat- sangat besar itu. “ Lohh..? Ndraa..! Dimaassuukiin seemmua yah..? ” Tanyaku. ” Taanguung, saayang. Aku nggak tahhan..! ” Ujarnya dengan terus memompa vaginaku secara perlahan. Entahlah,kali ini aku tidak protes. Ketika batang penis itu amblas semua divaginaku, aku hanya dapat terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tertahankan. Begitu besarnya penis si Indra, sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit. Sementara karna tubuhnya yang berat, batang penis Indra semakin tertekan kedalam vaginaku dan melesak hingga kedasar rongga vaginaku. Sangat terasa sekali bagaimana rasanya batang zakar menggesek-gesek dinding vaginaku.


    Tanpa sadar aku pun mengimbangi genjotan Indra dengan menggoyang pantatku. Kini tubuh rampingku seperti timbul tenggelam diatas kasur busa ditindih oleh tubuh besar dan kekearnya Indra. Semakin lama, genjotan Indra semakin cepat dan keras, sehingga badanku tersentak- sentak dengan hebat. Clep.. , clep.. , clep.. , cleep.. , begitulah bunyi batang zakar Indra yang terus memompa selangkanganku. ” Teerruss Nndraa..! Aakuu.. nggaak.. kuuaatt..! ” Erangku berulang-ulang. Sungguh ini permainan seks yang paling nikmat yang pernah kurasakan dalam sepuluh tahun ini. Aku sudah tidak berpikir lagi tentang kesetiaan kepada suamiku. Indra benar-benar telah menenggelamkan aku dalam gelombang kenikmatan. Persetan, toh suamiku sendiri sudah tak bisa lagi memberikan aku kepuasan sedahsyat dan kenikmatan seperti ini. Tidak berapa lama kemudian, aku merasakan nikmat yang luar biasa disekujur tubuhku. Badanku mengelepar-gelepar dibawah genjcetan tubuh Indra. Seketika itu seperti tidak sadar, kuciumi lebih berani bibir Indra dan kupeluk erat- erat. ” Nndraa.. aakkuu.. haampiir.. oorrgaassmmee..! ” desahku ketika hampir mencapai puncak kenikamatan. Tahu aku hampir orgasme, Indra semakin kencang menghunjam-hunjamkan batang kejantanannya keselangkanganku. Saat itu tubuhku semakin meronta- ronta dibawah dekapan Indra yang kuat. Akibatnya, tidak lama kemudian aku benar-benar mencapai klimaks. ” Kaalauu.. uudahh.. orrgassme.. ngoommoong.. saayaang.. biaarr.. aakuu.. ikuut.. puuaas.! ” Desah indra. ” ooh.. aauuhh.. aakkuu.. klimaks.. Nndraa..! ” Jawabku. Seketika dengan refleks tangan kananku menjambak rambut Indra, sedangkan tangan kiriku memeluknya erat-erat.

    Pantatku kunaikkan keatas agar batang kemaluan si Indra dapat menancap sedalam- dalamnya. Setelah kenikmatan puncak itu, tubuhku melemas denagn sendirinya. Indra juga menghentikan genjotannya. ” Aku belum keluar sayang.. Tahan sebentar ya.. Aku terusin dulu..! ” Ujarnya lembut sambil mengecup pipiku. Gila aku bisa orgasme walaupun posisiku dibawah. Padahal jika dengan suamiku, untuk orgasme aku harus berposisi diatas dulu. Tentu saja ini semua karna Indra yang ajuh lebih perkasa diabandingkan suamiku. Walau pun usia mereka trerpaut jauh dan Indra jauh lebih muda. Selain itu batan kejantanannya memang sangat luar biasa besar dan nikmat luar biasa buat vagina perempuan. Meskipun kurasakan sedikit ngilu, kubiarkan Indra memompa terus lubang vaginaku. Karena lelah, aku pasif saja saat Indra terus menggumuliku. Tanpa perlawanan, kini badanku yang kecil dan ramping benar-benar tenggelam ditindih tubuh atletis Indra. Clep.. clep.. clep.. clep. Kulirik kebawah untuk melihat vaginaku yang dihajar batang kejantanan Indra. Gila, vaginaku dimasuki penis sebesar itu. Dan yang lebih gila lagi, batang zakar besar seperti itu nikmatnya tiada terkira. Indra semakin lama semakin kencang memompanya penisnya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi, bibir dan buah dadaku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu tiba-tiba nafsuku bangkit kembali.

    Kurasakan kenikmatan mulai merambat lagi dari selangkanganku yang dengan kencang dipompa si Indra. Maka aku balik membalas ciuman Indra, semantara pantatku kembali berputar-putar mengimbangi penis Indra yang masih perkasa menusuk-nusuk lubang vaginaku. ” Iibuu ingiin.. lagii..? ” Tanya Indra. ” Eehh..” Hanya itu jawabku. Kini kami kembali mengelapar-gelepar bersama. Tiba-tiba Indra bergulung, sehingga posisinya kini berbalik, aku diatas, Indra dibawah. ” Ayoohh gaantii..! Iibu seekaarang di ataass..” Kata Indra. Dengan posisi tubuh diatas Indra, pantatku kuputar-putar, maju- mundur, kiri-kanan, untuk mengocok batang penis Indra yang masih mengacung dilubang vaginaku. Dengan masih malu-malu aku juga ganti menjilati leher dan puting Indra. Indra yang telentang dibawahku hanya dapat merem-melek karna kenikmatan yang kuberikan. ” Tuuh.. biisaa kaan..! Kaatanya taa.. dii.. nggak.. bisa.. , ” Kata si Indra sambil membalas menciumku dan meremas-remas buah dadaku. Hanya selang lima menit saat aku diatas tubuh Indra, lagi-lagi kenimatan tak terkira menderaku. Aku semakin kuat menghunjam- hunjamkan vaginaku kebatang penis Indra. Tubuhku yang ramping makin erat mendekap Indra. Aku juga semakin liart membalas ciuman Indra. ” Nddraa.. aakuu.. haampiir.. orgasme.. laaggii.. ssaayaang..! ” Kataku terengah-engah. Tahu kalau aku akan orgasme untuk yang kedua kalinya, Indra langsung bergulung membalikku, sehingga aku kembali dibawah. Dengan napas yang terengah-engah, Indra yang telah berada diatas tubuhku semakin cepat memompa selangkanganku. Tak ayal lagi, rasa nikmat tiada tara terasa disekujur tubuhku.

    Lalu rasa nikmat itu seperti mengalir dan berkumpul ke selangkanganku. Indra kupeluk sekuat tenaga, sementara napasku semakin tak menentu. ” Kalau mau 0rgasmee ngomong sayang, biaar lepaass..! ” Desah indra. Karna tidak kuat lagi menahan nikmat, aku pun mengerang keras. ” Teruss.. , teruss.. , akuu.. orgasmee Ndraa..! ” Desahku, sementara tubuhku masih terus menggelepar- gelepar dalam tindihan tubuh Indra. Belum reda kenikmatan klimaks yang kurasakan, tiba-tiba Indra mendengus-dengus semakin cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat- erat seperti ingin meremukkan tulang-tulangku. Ia benar-benar membuatku tak bisa bergerak, dan napasnya terus memburu. Genjotannya di vaginaku semakin cepat dan keras. Kemudian tubuhnya bergetar hebat. ” Buu.. , akuu.. , maauu.. , keluuarr sayang..! ” Erangnya tidak tertahankan lagi. Melihat Indra yang hampir keluar, pantatku kuputar-putar semakin cepat. Aku juga semakin erat memeluknya. Crot.. crot.. crot..! Sperma Indra terasa sangat deras muncrat dilubang vaginaku. Indra memajukan pantatnya sekuat tenaga, sehingga batang kejantanannya benar-benar menancap sedalam-dalamnya di lubang kemaluanku. Aku merasa lubang vaginaku terasa sangat hangat oleh cairan sperma yang mengucur dari kemaluan si Indra. Gila, sperma Indra luar biasa banyaknya, sehingga seluruh lubang vaginaku terasa basah kuyup. Bahkan karna sangking banyaknya, sperma Indra belepotan hingga ke bibir vagina dan pahaku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan itu mulai menurun.


    Untuk beberapa saat Indra masih menindihku, keringat kami pun masih bercucuran. setelah itu ia berguling kesampingku. Aku termenung menatap langit-langit kamar. Begitu pun dengan Indra. Ada sesal yang mengendap dihatiku. Kenapa aku harus menodai kesetiaan terhadap perkimpoianku, itulah pertanyaan yang bertalu-talu mengetuk perasaanku. ” Maafkan aku Bu Tika. Aku telah khilaf dan memaksa Ibu melakukan perbuatan ini ” Ujar Indra denagn lirih. Aku tidak menjawab, kami berdua kembali termenung dalam alm pikiran masing-masing. Bermenit-menit kemudian tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami berdua. ” Heei suadah siang lho.. ayo pulang..! ” Teriak kawan Indra disertai ketoak pada pintu. Denagn masih tetap diam, aku dan Indra segera beranjak, berbenah lalu berjalan keluar kamar. Tanpa kata- kata pula Indra mengecup bibirku saat pintu kamar akan dibuka. ” Hayo Ndra, kamu apain Bu Atika sampai pintunya ditutup segala ” Kelakar kawan Indra. ” Ah nggak apa-apa kok, kami cuma ketiduran tadi ” Jawabku degan perasaan malu. Sementara Indra cuma tersenyum.

    Seminggu sejak kejadian itu rasa sesal masih menderaku. Tetapi menginjak minggu kedua muncul rasa rindu pada Indra. Dadaku sering berdebar-debar kalau mengingat kenikamatan luar biasa yang telah diberikan Indra. Aku selalu terbayang keperkasaan Indra diatas ranjang, yang itu semua tidak dimiliki oleh suamiku yang dimakan usia. Sementara aku yang rajin merawat tubuh malah makin ingin merasakan kenikmatan yang lebih. Maka sejak itu aku sering jalan-jalan dengan Indra. Bahkan hampir rutin sebulan 2 sampai 4 kali aku melepas hasrat pada Indra yang selalu melayaniku. Dan dtiap kencan selalu saja ada hal-hal baru yang membuatku semakin terikat oleh keperkasaannya.

  • Kisah Memek ngajakin ML pacar yang alim dan lugu

    Kisah Memek ngajakin ML pacar yang alim dan lugu


    3117 views

    Duniabola99.com – Kenalkan nama saya Andra (nggak nama sebenarnya). Umur 24 tahun dan sekarang lagi kuliah di sebuah PTS di Kediri. Aku termasuk cowok yang populer di kampus (sekeren namaku). Tapi aku punya kelemahan, saat ini aku udah nggak perjaka lagi (emang sekarang udah nggak jamannya keperjakaan diutamakan). Nah, hilangnya perjakaku ini yang pengin aku ceritakan.


    Aku punya banyak cewek. Diantaranya banyak cewek itu yang paling aku sukai adalah Rere. Tapi dalam kisah ini bukan Rere tokoh utamanya. sebab hilangnya perjakaku nggak ada sangkut pautnya sama Rere. Malah waktu itu aku aku lagi marahan sama doi.

    Waktu itu aku nganggap Rere nggak bener-bener sayang sama aku. Aku lagi jutek banget sama dia. Habisnya udah lima bulan pacaran, masak Rere hanya ngasih sun pipi doang. Ceritanya pas aku ngapel ke tempat kostnya, aku ngajakin dia ML. Habis aku pengin banget sih. (keseringan mantengin VCD parto kali yee…). Tapi si Rere menolak mentah-mentah. Malahan aku diceramahin, busyet dah!

    Makanya malam minggu itu aku nggak ngapel (ceritanya ngambek). Aku cuman duduk-duduk sambil gitaran di teras kamar kostku. Semua teman kostku pada ngapel atau entah nglayap kemana. Rumah induk yang kebetulan bersebelahan dengan rumah kost agak sepi.

    Sebab sejak tadi sore ibu kost dan bapak pergi ke kondangan. Putri tertua mereka, Murni sudah dijemput pacarnya sejam yang lalu. Sedang Maidy, adiknya Murni entah nglayap kemana. Yang ada tinggal Maya, si bungsu dan Ersa, sepupunya yang kebetulan lagi berkunjung ke rumah oomnya.

    Terdengar irama lagu India dari dalam rumah induk, pasti mereka lagi asyik menonton Gala Bollywood. Nggak tahu, entah karena suaraku merdu atau mungkin karena suaraku fals plus berisik, Maya datang menghampiriku.

    “Lagi nggak ngapel nih, Mas Andra?” sapanya ramah (perlu diketahui kalau Maya memang orangnya ramah banget)
    “Ngapel sama siapa, May?” jawabku sambil terus memainkan Sialannya Cokelat.
    “Ah… Mas Andra ini pura-pura lupa sama pacarnya.”

    Gadis itu duduk di sampingku (ketika dia duduk sebagian paha mulusnya terlihat sebab Maya cuman pakai kulot sebatas lutut). Aku cuman tersenyum kecut.

    “Udah putus aku sama dia.” jawabku kemudian.

    Nggak tahu deh, tapi aku menangkap ada yang aneh dari gelagat Maya. Gadis itu nampaknya senang mendengar aku putus. Tapi dia berusaha menutup-nutupinya.


    “Yah, kacian deh… habis putus sama pacar ya?” godanya. “Kayaknya bete banget lagunya.”

    Aku menghentikan petikan gitarku.

    “Yah, gimana ya… kayaknya aku lebih suka sama Maya deh ketimbang sama dia.”

    Nah lo! Kentara benar perubahan wajahnya. Gadis berkulit langsep agak gelap itu merah mukanya. aku segera berpikir, apa bener ya gosip yang beredar di tempat kost ini kalo si Maya ada mau sama aku.

    “May, kok diam aja? Malu yah…”

    Maya melirik ke arahku dengan manja. Tiba-tiba saja batinku ngrasani, gadis yang duduk di sampingku ini manis juga yah. Masih duduk di kelas dua SMA tapi kok perawakannya udah kayak anak kuliah aja. Tinggi langsing semampai, bodinya bibit-bibit peragawati, payudaranya… waduh kok besar juga ya.

    Tiba-tiba saja jantungku berdebar memandangi tubuh Maya yang cuman pakai kaos ketat tanpa lengan itu. Belahan dadanya sedikit tampak diantara kancing-kancing manisnya. Ih, ereksiku naik waktu melirik pahanya yang makin kelihatan. Kulit paha itu ditumbuhi bulu-bulu halus tapi cukup lebat seukuran cewek.

    “Mas, daripada nganggur gimana kalo Mas Andra bantu aku ngerjain peer bahasa inggris?”
    “Yah Maya, malam minggu kok ngerjain peer? Mendingan pacaran sama Mas Andra, iya nggak?” pancingku.
    “Ah, Mas Andra ini bisa aja godain Maya..”

    Maya mencubit pahaku sekilas. Siir.. Wuih, kok rasanya begini. Gimana nih, aku kok kayak-kayak nafsu sama ini bocah. Waduh, penisku kok bangun yah?

    “Mau nggak Mas, tolongin Maya?”
    “Ada upahnya nggak?”
    “Iiih, dimintai tolong kok minta upah sih…”

    Cubitan kecil Maya kembali memburu di pahaku. Siiiir… kok malah tambah merinding begini ya?

    “Kalau diupah sun sih Mas Andra mau loh.” pancingku sekali lagi.
    “Aah… Mas Andra nakal deh…”

    Sekali lagi Maya mencubit pahaku. Kali ini aku menahan tangan Maya biar tetap di pahaku. Busyet, gadis itu nggak nolak loh. Dia cuman diam sambil menahan malu.


    “Ya udah, Maya ambil bukunya trus ngerjain peernya di kamar Mas Andra aja. Nanti tak bantu ngerjain peer, tak kasih bonus pelajaran pacaran mau?”

    Gadis itu cuman senyum saja kemudian masuk rumah induk. Asyik… pasti deh dia mau. Benar saja, nggak sampai dua menit aku sudah bisa menggiringnya ke kamar kostku. Kami terpaksa duduk di ranjang yang cuman satu-satunya di kamar itu. Pintu sudah aku tutup, tapi nggak aku kunci. Aku sengaja nggak segera membantunya ngerjain peer, aku ajak aja dia ngobrol.

    “Sudah bilang sama Ersa kalo kamu kemari?”
    “Iya sudah, aku bilang ke tempat Mas Andra.”
    “Trus si Ersa gimana? Nggak marah?”
    “Ya enggak, ngapain marah.”
    “Sendirian dong dia?”
    “Mas Andra kok nanyain Ersa mulu sih? Sukanya sama Ersa ya?” ujar Maya merajuk.
    “Yee… Maya marah. Cemburu ya?”

    Maya merengut, tapi sebentar sudah tidak lagi. Dibuka-bukanya buku yang dia bawa dari rumah induk.

    “Maya udah punya pacar belum?”tanyaku memancing.
    “Belum tuh.”
    “Pacaran juga belum pernah?”
    “Katanya Mas Andra mau ngajarin Maya pacaran.” balas Maya.
    “Maya bener mau?” Gayung bersambut nih, pikirku.
    “Pacaran itu dasarnya harus ada suka.” lanjutku ketika kulihar Maya tertunduk malu.
    “Maya suka sama mas Andra?”

    Maya memandangku penuh arti. Matanya seakan ingin bersorak mengiyakan pertanyaanku. tapi aku butuh jawaban yang bisa didengar. Aku duduk merapat pada Maya.

    “Maya suka sama Mas Andra?” ulangku.
    “Iya.” gumamnya lirih.

    Bener!! Dia suka sama aku. Kalau gitu aku boleh…

    “Mas Andra mau ngesun Maya, Maya nurut aja yah…” bisikku ke telinga Maya

    Tanganku mengusap rambutnya dan wajah kami makin dekat. Maya menutup matanya lalu membasahi bibirnya (aku bener-bener bersorak sorai). Kemudian bibirku menyentuh bibirnya yang seksi itu, lembut banget. Kulumat bibir bawahnya perlahan tapi penuh dengan hasrat, nafasnya mulai berat. Lumatanku semakin cepat sambil sekali-sekali kugigit bibirnya.


    Mmm..muah… kuhisap bibir ranum itu.

    “Engh.. emmh..” Maya mulai melenguh.

    Nafasnya mulai tak beraturan. Matanya terpejam rapat seakan diantara hitam terbayang lidah-lidah kami yang saling bertarung, dan saling menggigit. Tanganku tanpa harus diperintah sudah menyusup masuk ke balik kaos ketatnya.

    Kuperas-peras payudara Maya penuh perasaan. ereksiku semakin menyala ketika gundukan hangat itu terasa kenyal di ujung jari-jariku. Bibirku merayap menyapu leher jenjang Maya. Aku cumbui leher wangi itu. Kupagut sambil kusedot perlahan sambil kutahan beberapa saat. Gigitan kecilku merajang-rajang birahi Maya.

    “Engh.. Masss… jangan… aku uuuh…”

    Ketika kulepaskan maka nampaklah bekasnya memerah menghias di leher Maya.

    “May… kaosnya dilepas ya sayang…”

    Gadis itu hanya menggangguk. Matanya masih terpejam rapat tapi bibirnya menyunggingkan senyum. Nafasnya memburu. Sambil menahan birahi, kubuka keempat kancing kaos Maya satu persatu dengan tangan kananku. Sedang tangan kiriku masih terus meremas payudara Maya bergantian dari balik kaos.

    Tak tega rasanya membiarkan Maya kehilangan kenikmatannya. Jemari Maya menggelitik di dada dan perutku, membuka paksa hem lusuh yang aku kenakan. Aku menggeliat-geliat menahan amukan asmara yang Maya ciptakan.

    Kaos pink Maya terjatuh di ranjang. Mataku melebar memandangi dua gundukan manis tertutup kain pink tipis. Kupeluk tubuh Maya dan kembali kuciumi leher jenjang gadis manis itu, aroma wangi dan keringatnya berbaur membuatku semakin bergairah untuk membuat hiasan-hiasan merah di lehernya.Perlahan-lahan kutarik pengait BH-nya, hingga sekali tarik saja BH itupun telah gugur ke ranjang. Dua gundukan daging itupun menghangat di ulu hatiku.

    Kubaringkan perlahan-lahan tubuh semampai itu di ranjang. Wow… payudara Maya (yang kira-kira ukuran 34) membengkak. Ujungnya yang merah kecoklatan menggairahkan banget. Beberapa kali aku menelan ludah memandangi payudara Maya. Ketika merasakan tak ada yang kuperbuat, Maya memicingkan mata.


    “May… adekmu udah gede banget May…”
    “Udah waktunya dipetik ya mass…”
    “Ehem, biar aku yang metik ya May…”

    Aku berada di atas Maya. Tanganku segera bekerja menciptakan kenikmatan demi kenikmatan di dada Maya. Putar… putar.. kuusap memutar pentel bengkak itu.

    “Auh…Mass.. Aku nggak tahan Mass… kayak kebelet pipis mas..” rintih Maya.

    Tak aku hiraukan rintihan itu. Aku segera menyomot payudara Maya dengan mulutku.

    “Mmmm… suuup… mmm…” kukenyot-kenyot lalu aku sedot putingnya.
    “Mass… sakiit…” rintih Maya sambil memegangi vaginanya.

    Sekali lagi tak aku hiraukan rintihan itu. Bagiku menggilir payudara Maya sangat menyenangkan. Justru rintihan-rintihan itu menambah rasa nikmat yang tercipta. Tapi lama kelamaan aku tak tega juga membuat Maya menahan kencing. Jadi aku lorot saja celananya. Dan ternyata CD pink yang dikenakan Maya telah basah.

    “Maya kencing di celana ya Mass?”
    “Bukan sayang, ini bukan kencing. Cuman lendir vaginamu yang cantik ini.”

    Maya tertawa mengikik ketika telapak tanganku kugosok-gogokkan di permukaan vaginanya yang telah basah. Karena geli selakangnya membuka lebar. Vaginanya ditumbuhi bulu lebat yang terawat. Lubang kawin itu mengkilap oleh lendir-lendir kenikmatan Maya.

    Merah merona, vagina yang masih perawan. Tak tahan aku melihat ayunya lubang kawin itu. Segera aku keluarkan penisku dari sangkarnya. Kemudian aku jejalkan ke pangkal selakangan yang membuka itu.

    “Tahan ya sayang…engh..”
    “Aduh… sakiiit mass…”
    “Egh… rileks aja….”
    “Mas… aah!!!” Maya menjambak rambutku dengan liar.

    Slup… batang penisku yang perkasa menembus goa perawan Maya yang masih sempit. Untung saja vagina itu berair jadi nggak terlalu sulit memasukkannya. Perlahan-lahan, dua centi lima centi masih sempit sekali.

    “Aduuuh Masss… sakiiit…” rintih Maya.

    Aku hentakkan batang penisku sekuat tenaga.

    “Jruub…”

    Langsung amblas seketika sampai ujungnya menyentuh dinding rahim Maya. Batang penisku berdenyut-denyut sedikit sakit bagai digencet dua tembok tebal. Ujungnya tersentuh sesuatu cairan yang hangat. Aku tarik kembali penisku. Lalu masukkan lagi, keluar lagi begitu berkali-kali. Rasa sakitnya berangsur-angsur hilang.


    Aku tuntun penisku bergoyang-goyang.

    “Sakit sayang…” kataku.
    “Enakkk…eungh…” Maya menyukainya.

    Ia pun ikut mengggoyang-goyangkan pantatnya. Makin lama makin keras sampai-sampai ranjang itu berdecit-decit. Sampai-sampai tubuh Maya berayun-ayun. Sampai-sampai kedua gunung kembar Maya melonjak-lonjak. Segera aku tangkap kedua gunung itu dengan tanganku.

    “Enggh.. ahhh..” desis Maya ketika tanganku mulai meremas-remasnya.
    “Mass aku mau pipis…”
    “Pipis aja May… nggak papa kok.”
    “Aaach…!!!”
    “Hegh…engh…”
    “Suuur… crot.. crot.. “

    Lendir kawin Maya keluar, spermaku juga ikut-ikutan muncrat. Kami telah sama-sama mencapai orgasme.

    “Ah…” lega.

    Kutarik kembali penisku nan perkasa. Darah perawan Maya menempel di ujungnya berbaur dengan maniku dan cairan kawinnya. Kupeluk dan kuciumi gadis yang baru memberiku kepuasan itu. Mayapun terlelap kecapaian.

  • Kisah Memek Aku jadi Liar Karena diPerkosa

    Kisah Memek Aku jadi Liar Karena diPerkosa


    4151 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Aku jadi Liar Karena diPerkosa ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2018.

    Duniabola99.com – Ayahku sudah sekitar 3 tahun meninggal dunia, meninggalkan ibu dan anakanak, aku dan adikku Charles yang masih kecil. Kini Charles sudah duduk di kelas 8 SD sedang aku sudah tamat SMU, mulai kuliah di Akademi Pariwisata dan Perhotelan. Meski mendapat dana pensiun tetapi amat kecil jumlahnya. Maklum, ayahku hanya pegawai kecil di Pemda KMS. Bandar Slot online


    Untuk menyambung hidup dan biaya sekolahku dan Charles, ibuku terpaksa membuka toko jamu di samping rumah. Lumayan, sebab selain jualan jamu ibu juga menjual rokok, permen, alatalat tulis, pakaian anakanak dan sebagainya. Tentu saja, aku membantu ibu dengan sekuat tenaga. Siapa lagi yang bisa membantu beliau selain aku?

    Charles masih terlalu kecil untuk bisa membantu dan mengerti tentang kesulitan hidup. Meski usia ibu sudah berkepala 4 tetapi masih cantik dan bentuk tubuhnya masih bahenol dan menarik. Maklum ibu memang suka memelihara tubuhnya dengan jamu Jawa. Selain itu, sejak muda ibu memang cantik. Ibuku blasteran, ayahnya belanda dan Ibu Sunda. Ayahku sendiri dari suku Ambon tetapi kelahiran Banyumas. Ia lebih Jawa ketimbang Ambon, meski namanya Ambon. Selama hidup sampai meninggal ayah bahkan belum pernah melihat Ambon.

    Ayah meninggal karena kecelakaan bus ketika bertugas di Jakarta. Bus yang ditumpanginya ngebut dan nabrak truk tangki yang memuat bahan bakar bensin. Truk dan bus samasama terbakar dan tak ada seorang penumpangpun yang selamat termasuk ayahku.

    Sejak itu, ibuku menjanda sampai tiga tahun lamanya. Baru setahun yang lalu diamdiam ibu pacaran dengan duda tanpa anak, teman sekantor ayahku dulu. Namanya Sutoyo, usianya sama dengan ibuku, 42 tahun. Sebenarnya aku sudah curiga, sebab Pak Herman (aku memanggilnya Pak karena teman ayahku) yang rumahnya jauh sering datang minum jamu dan ngobrol dengan ibuku. Lamalama mereka jadi akrab dan lebih banyak ngobrolnya daripada minum jamu. Kecurigaanku terbukti ketika pada suatu hari. ibu memanggilku dan diajaknya bicara secara khusus.

    Begini Cyn, kata ibu waktu itu.


    Ayahmu kan sudah tiga tahun meninggalkan kita, sehingga ibu sudah cukup lama menjanda.

    Aku langsung bisa menebak apa yang akan dikatakan ibu selanjutnya. Aku sudah cukup dewasa untuk mengetahui betapa sepinya ibu ditinggal ayah. Ibu masih muda dan cantik, tentunya ia butuh seseorang untuk mendampinginya, melanjutkan kehidupan. Aku sadar sebab aku juga wanita meski belum pernah menikah.

    Ibu tak bisa terus menerus hidup sendiri. Ibu butuh seseorang untuk mendampingi ibu dan merawat kalian berdua, kamu dan adikmu masih butuh perlindungan, masih butuh kasih sayang dan tentu saja butuh biaya untuk melanjutkan studi, kalian demi ibu sudi menikah kembali dengan Pak Herman dengan harapan masa depan kalian lebih terjamin.

    Kamu mengerti? begitu kata ibu.

    Ibu mau menikah dengan Pak Herman? aku langsung saja memotongnya.

    Tidak apaapa kok Bu, Pak Herman kan orang baik, duda lagi. Apalagi dia kan bekas teman ayah dulu!.

    Rupanya kamu sudah cukup dewasa untuk bisa membaca segala sesuatu yang terjadi sekelilingmu, Cyn, ibu tersenyum.

    Kamu benarbenar mirip ayahmu.

    Tak berapa lama kemudian ibu menikah dengan Pak Herman dengan sangat sederhana dan hanya dihadiri oleh kerabat dekat. Sesudah itu ibu diboyong ke rumah Pak Herman , dan rumah kami, kios dan segala isinya menjadi tanggung jawabku. Ibu datang pagi hari setelah kios aku buka dan pulang sore hari dijemput Pak Herman sepulangnya dari kantor.

    Kehidupan kami bahagia dan biasabiasa saja sampai pada suatu hari, sekitar empat bulan setelah ibu menikah, suatu tragedi di rumah tangga terjadi tanpa setahu ibuku. Aku memang sengaja diam dan tidak membicarakan peristiwa itu kepada ibuku, aku tidak ingin melukai perasaannya. Aku terlalu sayang pada ibu dan biarlah kutanggung sendiri.


    Kejadian itu bermula ketika aku sedang berada di rumah ibuku (rumah Pak Herman ) mengambil beberapa barang dagangan atas suruhan ibu. Hal tersebut biasa kulakukan apabila aku sedang tidak kuliah. Bahkan aku juga sering tidur di rumah ibuku bersama adik. Tak jarang sehari penuh aku berada di rumah ibu saat ibu berada di rumah kami menjaga kios jamu.

    Kadangkala aku memang butuh ketenangan belajar ketika sedang menghadapi ujian semester. Rumah ibu Sepi di siang hari sebab Pak Herman bekerja dan ibu menjaga kios, sementara di rumah itu tidak ada pembantu. Siang itu ibu menyuruhku mengambil beberapa barang di rumah Pak Herman karena persediaan di kios habis. Ibu memberiku kunci agar aku bisa masuk rumah dengan leluasa. Tetapi ketika aku datang ternyata rumah tidak dikunci sebab Pak Herman ada di rumah.

    Aku sedikit heran, kenapa Pak Herman pulang kantor begitu awal, apakah sakit?

    Lho, Bapak kok sudah pulang? tanyaku dengan sedikit heran.

    Sakit ya Pak?.

    Ah tidak, jawab Pak Herman .

    Ada beberapa surat ketinggalan. kamu sendiri kenapa kemari? Disuruh ibumu ya?.

    Iya Pak, ambil beberapa barang dagangan, jawabku biasabiasa saja.

    Seperti biasa aku terus saja nyelonong masuk ke ruang dalam untuk mengambil barang yang kuperlukan.

    Tak kusangka, Pak Herman mengikutiku dari belakang. Ketika aku sudah mengambil barang dan hendak berbalik, Pak Herman berdiri begitu dekat dengan diriku sehingga hampir saja kami bertubrukan. Aku kaget dan lebih kaget lagi ketika tibatiba Pak Herman memeluk pinggangku. Belum sempat aku protes, Pak Herman sudah mencium bibirku, dengan lekatnya.

    Barang dagangan terjatuh dari tanganku ketika aku berusaha mendorong tubuh Pak Herman agar melepaskan tubuhku yang dipeluknya erat sekali. Tetapi ternyata Pak Herman sudah kerasukan setan jahanam. Ia sama sekali tak menghiraukan doronganku dan bahkan semakin mempererat pelukannya. Aku tak berhasil melepaskan diri. Pak Herman menekan tubuhku dengan tubuhnya yang besar dan berat. Aku mau berteriak tetapi tibatiba tangan kanan Pak Herman menutup mulutku.

    Kalau kamu berteriak, semua tetangga akan berdatangan dan ibumu akan sangat malu, katanya dengan suara serak.

    Nafasnya terengahengah menahan nafsu.

    Berteriaklah agar kita semua malu!

    Aku jadi ketakutan dan tak berani berteriak. Rasa takut dan kasihan kepada ibu membuat aku luluh. Pikirku, bagaimana kalau sampai orang lain tahu apa yang sedang terjadi dan apa yang diperbuat suami ibuku terhadapku.


    Belum lagi aku jernih berpikir Pak Herman menyeretku masuk ke kamar tidur dan mendorongku sampai jatuh telentang di tempat tidur. Dengan garangnya Pak Herman menindih tubuhku dan menciumi wajahku. Sementara tangannya yang kanan tetap mendekap mulutku, tangan kirinya mengambil sesuatu dari dalam saku celananya. Benda kecil licin segera dipaksakan masuk ke dalam mulutku. Benda kecil yang ternyata kapsul lunak itu pecah di dalam mulut dan terpaksa tertelan.

    Setelah menelan kapsul itu mataku jadi berkunangkunang, kepalaku jadi berat sekali dan anehnya, gairah seksku timbul secara tibatiba. Jantungku berdebar keras sekali dan aliran darahku terasa amat cepat. Entah bagaimana, aku pasrah saja dan bahkan begitu mendambakan sentuhan seorang lelaki. Gairah itu begitu memuncak dan menggebugebu itu datang secara tibatiba menyerang seluruh tubuhku.

    Samarsamar kulihat wajah Pak Herman menyeringai di atasku. Perlahanlahan ia bangkit dan melepaskan seluruh pakaianku. Kemudian ia membuka pakaiannya sendiri. Aku tak bisa menolak. Diriku seperti terbang di awangawang dan meski tahu apa yang sedang terjadi, tetapi sama sekali tak ada niat untuk melawan.

    Begitu juga ketika Pak Herman yang sudah tak berpakaian menindih tubuhku dan menggerayangi seluruh badanku, aku pasrah saja. Bahkan ketika aku merasakan suatu benda asing memasuki tubuhku, aku tak bisa berbuat apaapa. Tak kuasa untuk menolak, karena aku merasakan kenikmatan luar biasa dari benda asing yang mulai menembus dan bergerakgerak di dalam liang kewanitaanku. Kesadaranku entah berada di mana. Hanya saja aku tahu, apa yang sedang terjadi pada diriku, Aku telah diperkosa Pak Herman !

    Ketika siuman, kudapati diriku telentang di ranjang Pak Herman (yang juga ranjang ibuku) tanpa busana. Pakaianku berserakan di bawah ranjang. Sprei moratmarit dan kulihat bercak darah di sprel itu. Aku menangis.., aku sudah tidak perawan lagi! Aku sudah kehi1angan apa yang paling bernilai dalam hidup seorang wanita. Aku merasa jijik dan kotor. Aku bangkit dan bagian bawah tubuhku terasa sakit sekali.., nyeri! Tetapi aku tetap berusaha bangkit dan dengan tertatihtatih berjalan ke kamar mandi.

    Kulihat jam dinding, Wah.., Sudah 3 jam aku berada di rumah itu. Aku harus segera pulang agar ibu tidak menunggununggu. Aku segera mandi dan membersihkan diri serta berdandan dengan cepat.

    Kuambil barang dagangan yang tercecer di lantai dan segera pulang. Pak Herman sudah tidak kelihatan lagi, mungkin sudah kembali ke kantor. Kubiarkan ranjang moratmarit dan sprei berdarah itu tetap berada di sana. Aku tak peduli. Hatiku sungguh hancur lebur. Kebencianku kepada Pak Herman begitu dalam. Pada suatu saat, aku akan membalasnya.

    Kok lama sekali? tanya ibu ketika aku datang.

    Bannya kempes Bu, nambal dulu! jawabku sambil mencoba menutupi perubahan wajahku yang tentu saja pucat dan malu.

    Kuletakkan barang dagangan di meja dan rasanya ingin sekali aku memeluk ibu dan memohon maaf serta menceritakan apa yang telah dilakukan suaminya kepadaku.


    Tetapi hati kecilku melarang. Aku tak ingin membuat ibu sedih dan kecewa. Aku tak ingin ibuku kehilangan kebahagiaan yang baru saja didapatnya. Aku tak kuasa membayangkan bagaimana hancurnya hati Ibu bila mengetahui apa yang telah dilakukan suaminya kepadaku. Biarlah Untuk sementara kusimpan sendiri kepedihan hati ini.

    Dengan alasan hendak ke rumah teman, aku mandi dan membersihkan diriku (lagi). Di kamar mandi aku menangis sendiri, menggosok seluruh tubuhku dengan sabun berkalikali. Jijik rasanya aku terhadap tubuhku sendiri. Begitu keluar dan kamar mandi aku langsung dandan dan pamit untuk ke rumah teman. Padahal aku tidak ke rumah siapasiapa. Aku larikan motorku keluar kota dan memarkirnya di tambak yang sepi. Aku duduk menyepi sendiri di sana sambil menguras air mataku.

    Ya Tuhan, ampunilah segala dosadosaku ratapku seorang diri.

    Baru sore menjelang magrib aku pulang. Ibu sudah dijemput Pak Herman pulang ke rumahnya sehingga aku tak perlu bertemu dengan lelaki bejat itu. Kios masih buka dan adik yang menjaganya. Ketika aku pulang, aku yang menggantikan menjaga kios dan adik masuk untuk belajar.

    Untuk beberapa hari lamanya aku sengaja tidak ingin bertemu Pak Herman . Malu, benci dan takut bercampur aduk dalam hatiku. Aku sengaja menyibukkan diri di belakang apabila pagipagi Pak Herman datang mengantar ibu ke kios. Sorenya aku sengaja pergi dengan berbagai alasan saat Pak Herman menjemput ibu pulang.

    Namun meski aku sudah berusaha untuk terus menghindar, peristiwa itu toh terulang lagi. Peristiwa kedua itu sengaja diciptakan Pak Herman dengan akal liciknya. Ketika sore hari menjemput ibu, Pak Herman mengatakan bahwa ia baru saja membeli sebuah sepeda kecil untuk adikku, Charles. Sepeda itu ada di rumah Pak Herman dan adik harus diambil nya sendiri.

    Tentu saja adikku amat gembira dan ketika Pak Herman menyarankan agar adik tidur di rumahnya, adik setuju dan bahkan ibu dengan senang hati mendorongnya. Bertiga mereka naik mobil dinas Pak Herman pulang ke rumah mereka. Karena tidak ada orang lain di rumah, sebelum Pukul sembilan kios sudah kututup.

    Rupanya, setelah sampai di rumah dan menyerahkan sepeda kecil kepada adik, Pak Herman beralasan harus kembali ke kantor karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya malam itu juga. Ibu tidak curiga dan sama sekali tidak mengira kelau kepergian suaminya sebenarnya tidak ke kantor, melainkan kembali ke kios untuk nemperkosaku.

    Waktu itu sudah pukul sepuluh malam dan kios sudah lama aku tutup. Tibatiba saja Pak Herman sudah ada di dalam rumah. Rupanya Ia punya kunci milik ibu sehinga ia bisa bebas keluar masuk rumah kami. Aku amat kaget dan ingin mendampratnya, tetapi kembali dengan tenang dan wajah menyeringai, Pak Herman mengancamku

    Ayo, berteriaklah agar semua tetangga datang dan tahu apa yang sudah aku lakukan terhadapmu! ancamnya serius.

    Ayo berteriaklah agar ibumu malu dan seluruh keluargamu tercoreng! tambahnya dengan suara serak.


    Sekali lagi aku terperangah. Mulutku sudah mau berteriak tetapi katakata Pak Herman sekali mengusik hatiku. Perasaan takut akan terdengar tetangga, ketakutan nama ibuku akan menjadi tercoreng, kecemasan bahwa tetangga akan mengetahui peristiwa perkosaanku, aku hanya berdiri terpaku memandang wajah penuh nafsu yang siap menerkamku. Aku tak bisa berpikir jernih tagi. Hanya perasaan takut dan takut yang terus mendesak naluriku.

    Sebelum aku mampu mengambil keputusan apa yang akan kulakukan, Pak Herman sudah maju dan mendekap tubuhku. Sekali lagi aku ingin berteriak tetapi suaraku tersendat di tenggorokan. Entah bagaimana awalnya namun yang aku tahu lelaki itu sudah menindih tubuhku dengan tanpa busana. Yang jelas, malam itu aku terpaksa melayani nafsu suami ibuku yang menggebugebu.

    Dengan ganas ayah tiriku itu memperlakukan aku seperti pelacur. Ia memperkosaku berkalikali tanpa belas kasihan. Dengus nafasnya yang berat dan tubuhnya yang menindih tubuhku apalagi ketika ada sesuatu benda keras mulai masuk menyeruak membelah bagian sensitif dan paling terhormat bagi kewanitaanku membuat aku merintih kesakitan. Aku benarbenar dijadikannya pemuas nafsu yang benarbenar tak berdaya.

    PakToyo kuat sekali. Ia memaksaku berbalik kesana kemari berganti posisi berkalikali dan aku terpaksa menurut saja. Hampir dua jam Pak Herman menjadikan tubuhku sebagai bulanbulanan nafsu seksnya.

    Bukan main! Begitu ia akan selesai kulihat Pak Herman mencabut batangannya dari kemaluanku dengan gerakan cepat ia mengocokngocokkan batangannya yang keras itu dengan sebelah tangannya dan dalam hitungan beberapa detik kulihat cairan putih kental menyemprot dengan banyak dan derasnya keluar dari batang kejantanannya, cairan putih kental itu dengan hangatnya menyemprot membasahi wajah dan tubuhku, ada rasa jijik di hatiku selain kurasakan amis dan asin yang kurasakan saat cairan itu meleleh menuju bibirku, setelah itu ia lunglai dan terkapar di samping tubuhku, tubuhku sendiri bagai hancur dan tak bertenaga.

    Seluruh tubuhku terasa amat sakit, dan air mata bercucunan di pipiku. Namun terus terang saja, aku juga mencapai orgasme. Sesuatu yang belum pernah kualami sebelumnya. Entah apa yang membuat ada sedikit perasaan senang di dalam hatiku. Rasa puas dan kenikmatan yang sama sekali tak bisa aku pahami.

    Aku sendiri tidak tahu bagaimana bisa terjadi, tetapi kadangkala aku justru rindu dengan perlakuan Pak Herman terhadapku itu. Aku sudah berusaha berkalikali menepis perasaan itu, tetapi selalu saja muncul di benakku. Bahkan kadangkala aku menginginkan lagi dan lagi! Gila bukan?

    Dan memang, ketika pada suatu sore ibu sedang pergi ke luar kota dan Pak Herman mandatangiku lagi, aku tak menolaknya. Ketika ia sudah berada di atas tubuhku yang telanjang, aku justru menikmati dan mengimbanginya dengan penuh semangat. Rupanya apa yang dilakukan Pak Herman terhadapku telah menjadi semacam candu yang membuatku menjadi kecanduan dan ketagihan. Aku kini mulai menikmati seluruh permainan dan gairah yang luar biasa yang tak bisa kuceritakan saat ini dengan katakata.

    Pak Herman begitu bergairah dan menikmati seluruh lekuklekuk tubuhku dengan liarnya, akupun mulai berani mencoba untuk merasakan bagianbagian tubuh seorang lelaki, akupun kini mulai berani untuk balas mencumbui, membelai seluruh bagian tubuhnya dan mulai berani untuk menjamah batang kejantanan ayah tiriku ini, begitu keras, panjang dan hangat. Aku menikmati dengan sungguhsungguh, Luar Biasa!

    Pada akhir permainan Pak Herman terlihat amat puas dan begitu juga aku. Namun karena malu, aku tak berkata apaapa ketika Pak Herman meninggalkan kamarku. Aku sengaja diam saja, agar tak menunjukkan bahwa aku juga puas dengan permainan itu. Bagaimanapun juga aku adalah seorang wanita yeng masih punya rasa malu.

    Akan tetapi, ketika Pak Herman sudah pergi ada rasa sesal di dalam hati. Ada perasaan malu dan takut. Bagaimanapun Pak Herman adalah suami ibuku. Pak Herman telah menikahi ibuku secara sah sehingga ia menjadi ayah tiriku, pengganti ayah kandungku.

    Adalah dosa besar melakukan hubungan tak senonoh antara anak dan ayah tiri. Haruskah kulanjutkan pertemuan dan hubungan penuh nafsu dan maksiat ini?


    Di saatsaat sepi sediri aku termenung dan memutuskan untuk menjauh dan Pak Herman, serta tidak melakukan hubungan gelap itu lagi. Namun di saatsaat ada kesempatan dan Pak Herman mendatangiku serta mengajak bermain aku tak pernah kuasa menolaknya. Bahkan kadangkala bila dua atau tiga hari saja Pak Herman tidak datang menjengukku, aku merasa kangen dan ingin sekali merasakan jamahanjamahan hangat darinya.

    Perasaan itulah yang kemudian membuat aku semakin tersesat dan semakin tergilagila oleh permainan Pak Herman yang luar biasa hebat. Dengan penuh kesadaran akhirnya aku menjadi wanita simpanan Pak Herman di luar pengetahuan ibuku.

    Sampai sekarang rahasia kami masih tertutup rapat dan pertemuan kami sudah tidak terjadi di rumah lagi, tetapi lebih banyak di losmen, hotelhotel kecil dan di tempattempat peristirahatan. Yah, disana aku dan Pak Herman bisa bermain cinta dengan penuh rasa sensasi yang tinggi dan tidak kuatir akan kepergok oleh ibuku, kini aku dan ayah tiriku sudah seperti menjadi suami istri.

    Untuk mencegah halhal yang sangat mungkin terjadi, dalam melakukan hubungan seks Pak Herman selalu memakai kondom dan aku pun rajin minum jamu terlambat bulan. Semua itu tentu saja di luar sepengetahuan ibu. Aku memang puas dan bahagia dalam soal pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi sebenarnya jauh di dalam lubuk hatiaku sungguh terguncang. Bagaimana tidak? Aku telah merebut suami ibuku sendiri dan memakannya secara bergantian.

    Kadangkala aku juga merasa kasihan kepada ibu yang sangat mencintaiku. Kalau saja sampai ibu tahu hubungan gelapku dengan Pak Herman , Ibu pasti akan sedih sekali. Hatinya bakal hancur dan jiwanya tercabikcabik. Bagaimana mungkin anak yang amat disayanginya bisa tidur dengan suaminya? Sampai kapan aku akan menjalani hidup yang tak senonoh dan penuh dengan maksiat ini?

    Entahlah, sekarang ini aku masih kuliah. Mungkin bila nanti sudah lulus dan jadi sarjana aku bisa keluar dan lingkugan rumah dan bekerja di kota lain. Saat ini mungkin aku belum punya kekuatan untuk pergi, tetapi suatu saat nanti aku pasti akan pergi jauh dan mencari lelaki yang benarbenar sesuai dan dapat kuandalkan sebagai suami yang baik, dan tentunya kuharapkan lebih perkasa dari yang kudapatkan dan kurasakan sekarang.

    Mungkin dengan cara itu aku bisa melupakan Pak Herman dan melupakan peristiwaperistiwa yang sangat memalukan itu.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Kisah Memek Ngentot pertamaku dengan cowok kedua

    Kisah Memek Ngentot pertamaku dengan cowok kedua


    2189 views

    Duniabola99.com – Pengalaman pengalaman berkesanku dalam hidup sangat banyak, dan mereka menghiasi duniaku seindah pelangi setelah hujan turun. Salah satu pengalamanku yang tak dapat kulupakan adalah malam pertamaku bersama Cecilia (Nama samaran).


    Aku bertemu dengannya di Kamasutra Bali, tepatnya bulan Oktober 2004 ketika Glenn Fredly pentas di panggung. Karena begitu penuh sesaknya hall Kamasutra, maka saya bersama 2 orang teman bule saya yang “nakal” ingin mencari angin segar diluar hall… Sembari mata ini melihat sekeliling, terlihatlah seorang putri cantik berbaju mini sedang ribet ber-sms ria dan memojok di sebuah pilar, terlihat sekali badannya proporsi banget, dadanya yang ranum dan pahanya yang bersinar putih menyilaukan mataku… Hatikupun berdegup dan muncullah perasaan ingin berkenalan dan tau lebih lanjut mengenai dirinya…. Billy, temanku sangat cepat menangkap perasaanku… langsung ia pun spontan berkata, “Hey, that girl over there is cute man… suites you well!… want me to be your smooth operator?…. hell yeah ofcourse right”… dan langsung si Billy dengan luesnya menghampiri wanita cantik nan jelita di pojok tersebut…

    Billy dengan spontan mendekat dengan lagak humor dan sambil memegang HP nya… dia berkata “ Hey I got your SMS,… but, I don’t know what you’re talking about, hehehehe” … spontan kaget si putri cantikpun melihatku yang jelas jelas orang lokal, dan bertanya… “apa’an sih temennya”… si Billy pun langsung mengatakan bahwa ia hanya bercanda… dan sang putri pun akhirnya tersenyum… ahh cantik sekali. Nilai 10 dari 10 aku berikan secara sukarela kepadanya. Dari humor tadi percakapan kami mulai berkembang… kami berkenalan dan akhirnya kutau namanya Cecilia, dan iseng iseng terucapkan berbagai pertanyaan seperti “tinggal dimana, ngapain di Bali, pergi ama siapa”… Cecil ternyata ada di Bali untuk kerja praktek di hotel megah di Jimbaran, ia ternyata kuliah dari universitas terkenal di Jakarta. Akupun memperkenalkan diriku dan mengapa ada di Bali, pekerjaanku di bidang apa, dan sebagainya…

    Setelah bercakap cakap cukup lama, aku pun mulai melontarkan pertanyaan “besok ngapain”… mengingat besok hari Minggu. Dia pun menjawab dengan ragu, bahwa besok belum pasti mau kemana… dan akupun mengambil kesempatan untuk mengajaknya pergi jalan jalan, namun sebelumnya kontak dia dulu… akhirnya kudapatlah nomor teleponnya… dan aku berjanji akan mencarinya esok.


    Tak lama setelah itu 2 orang bule temanku Mike & Billy datang menghampiri dan menggodaku, mereka mengatakan kepada Cecilia “You guys suites each other… You should go out some time…, and Jason… yeah belief me Jason is a good guy”… Kita berdua Cuma bisa tertawa kecil… saat itu juga Mike membisik kepadaku untuk meninggalkan Kamasutra dan pergi ke klub lain… Dengan berat hati aku melambai dan mengucapkan kata “see you tomorrow”… kita pun berangkat ke EMBARGO, dan Mike pun berkata… (terjemahan Indonesia)… kalau udah dapet cewe, jangan terlalu berlama lamaan menggoda… coba untuk jadi “cool” dan ditinggal aja, ntar dia pasti penasaran dan pengen ketemu lagi… dan setelah itu akupun kembali ke hotel dan tidur…

    Malam itu seolah jam berjalan lama sekali, dan hatiku tak tenang… akhirnya kuraih HP dan ku SMS Cecilia dengan perkataan singkat “Hello, thanks yah udah mau kenalan ama gw tadi… besok kita jalan beneran yah”… selang 2 menit tiba tiba hatiku dikagetkan dengan SMS balasan dari Cecil yang isinya “Justru aku yang say thanks, udah diajak kenalan… cu 2morrow”… duhh hati ini dingin rasanya, segeralah diriku terlelap.

    Keesokan harinya langsung kutelepon mobil charteran langganan beserta sopir, dan kusewa AVANZA yg waktu itu sedang baru barunya… dan kuhampiri Cecil di kost nya daerah Jimbaran. Sesampainya di kost, Cecil ternyata bersama teman dekatnya, seorang cewe Bali… batinku merasa kurang enak, kok ada obat nyamuknya.. tapi cuek dah, karena saat itu aku terhibur dengan Cecil yang mengenakan tank top putih, ketat sekali dan sebatas pusar, dengan hot pants warna khakis.. uhm terlihat bangat body indah bak foto model ada bersamaku, lalu kita jalan jalan dan menyusuri pantai Tanjung Benoa. Eh ternyata teman teman kampus Cecil yang lain sudah menunggu di sana, dan tampak sekali Cecil agak malu malu bersamaku, godaan godaan kecil yang dibisikkan ke telinga Cecil jelas sekali kurasakan adalah tentang ia bersama dengan seorang pria baru kemaren yang bertemu di Kamasutra… hehehe pikir pikir, saat itu diriku juga malu malu kucing… sementara teman temannya bermain air, kami berdua saling berbicara santai dan saling kenali diri satu sama lain… hati ini senang sekali merasakan bahwa ada perasaan kasih yang berbalas dari Cecil, dan diri ini merasa PD bahwa Cecil merasakan getar getar cinta pada diriku.


    Sorenya kami kembali ke kost dan teman Cecil pun berpamitan pulang… Cecil dengan agak malu mengajak ke kamar kostnya… dan kita berdua melanjutkan obrolan santai dengan duduk di atas ranjang… tidak lama kemudian, tangannya kugenggam dan kukatakan maksud hatiku untuk ingin mencoba jalan bersamanya menjadi kekasih… Cecilpun dengan malu mengatakan bahwa ia mau, tapi ia susah long distance karena ia masih di Bali, sedangkan saya harus balik ke Surabaya…. Karena takut tertolak, apapun alasan kubatalkan dengan kata dan janji manisku kepadanya… setelah itupun kita bergenggaman tangan dgn lebih erat.
    Ketika sudah sampai saatnya malam tiba dan Cecil harus ke hotel tempat ia bekerja praktek,sedangkan aku harus pulang ke hotel untuk menemani 2 orang bule yang gila clubbing kemarin, tiba tiba setitik air mata menetes dan baru kusadari bahwa Cecil menangis… kutanyakan alasannya ternyata ia menangis karena besok akan berpisah denganku… oh hatikupun remuk… otomatis tangan ini meraihnya dan memeluknya dari belakang… dan sedikit kurasakan empuknya buah dadanya yang ranum itu…. Akhirnya aku harus meninggalkannya dengan hati yang berat pula…

    Malam itu walaupun diriku bersama 2 orang temanku clubbing ke berbagai tempat, namun kepala ini hanya memikirkan dirinya terus… hingga akhirnya aku pun memutuskan untuk pulang dan tidur…

    Ke esokan harinya… sama seperti hari sebelumnya, akupun bergegas menjenguk Cecil, namun kali ini aku tidak memanggil mobil charteran lagi,.. melainkan sebuah TAXI, karena jadwal pulang ke Surabaya adalah hari Senin pukul 17.00.

    Dengan taxi aku meluncur ke kost, dan langsung kutuju kamarnya… Cecil walau dengan mata agak sembab menyambutku dengan senang hati… jelas sekali bahwa ia berusaha senang walaupun hatinya sedih… tak kuat melihat itu, maka akupun langsung membisikinya … “Cil, tau nggak… pesawatku aku delay sampai besok malem”… Spontan setelah mendengar itu Cecil berubah expresinya 180 derajat dan melompat kegirangan, dan memelukku… kemudian ia mencium pipiku… akupun kaget dan merasakan kehangatan yg sangat… tak ingin kehangatan itu pergi, maka langsung kupeluk dan akhirnya kucium bibir manisnya… (sopan)… dan kita berciuman cukup lama sampai Cecil makin bergairah…dan akupun mulai memperganas ciumanku… 1 jam lebih kami berciuman dan akhirnya kami pun berciuman dalam posisi tidur…


    Tangan inipun makin lama makin jahil… dan Cecilpun aku angkat tepat diatasku agar ciuman lebih enak… dari sana buah dadanya mulai kuremas remas, dan pantatnya pun ku massage terus menerus…. Melihat ia makin turn on, maka kulepaslah bajunya satu persatu… helai demi helai… dan kusaksikan oh indahnya ciptaan Tuhan… buah dadanya yang kencang, ranum dan kenyal itupun segera kulahap dan kusedot… pakaiankupun mulai ku tanggalkan satu per satu…

    Akhirnya kami telanjang bulat… dan secara tidak sengaja lututku menyentuh daerah kemaluannya, dan ahhh… terasa sedikit licin dan hangat terkena pelumas yang mulai keluar dari kemaluannya… langsun kutarik badannya ke arahku dan kutancapkan barang pusakaku ke kemaluannya… saat itu kurasakan nikmatnya penetrasi tanpa kondom… aahhhh begitu nikmat….

    Kemaluannya, ohhh rasanya seperti perawan… Walau jelas sekali aku tau bahwa ia tidak mungkin seorang perawan… berbagai pujian kulontarkan sambil kami berdua terus bergerak dan mendesah… Ketika ia bergerak naik dan turun, kusaksikan buah dada yang bergetar indah, serasa memanggil tanganku untuk bermain… tanpa diperintah tangan ini pun langsung bereaksi dan memassagenya terus… sedang tangan kiriku terus memegang pantatnya yang sangat bulat itu… ototnya terasa padat dan kenyal sekali, seolah ia berlatih keras untuk mendapat tubuh seindah itu… wajahnya yang cantik sesekali tersibak rambutnya yang menyelimpang ke depan… berbagai posisi kucoba dan Cecilpun terus mengerang tanpa mempedulikan kamar sebelahnya…

    Akupun pada akhirnya merasa sudah mendekati klimaks, dan akupun berinisiatif untuk mengganti gaya… dari tadi kuperhatikan terdapat sebuah cermin di dekat meja sebelah ranjangnya… ku ajak Cecil menghadap ke cermin dan meja tersebut, dan kutusuk dia dari belakang sambil dia agak menunduk… ahh serasa barang pusaka makin terjepit lagi ketika dari posisi agak menunduk tersebut dirinya kupeluk dari belakang dan perlahan kutegakkan badannya… aku menusuk terus dari bawah ke atas dan sambil melihat tubuh indah di cermin itu aku terus meremas buah dadanya… uhh… enak sekali… akhirnya akupun klimaks dan tanpa kusangka, saat itupun kurasakan getaran dr tubuh Cecil bak seorang yang kedinginan di kutub utara sedang menggigil… kutanyakan kenapa… ternyata Cecil bilang… “aku sampe ko…. Aku sampe… “ …. Ahhh betapa leganya diriku bisa memuaskan putriku hingga orgasme…


    Setelah itupun kami berdua tergeletak di ranjang dan beristirahat… Semenjak saat itu kami tak henti hentinya bermain cinta di kamar hingga malam ke-esokan harinya …
    Kami berhenti hanya untuk mandi, makan dan minum saja… Berbagai variasi bercinta kami lakukan semua…

    Mulai dari saat itu, tiap 2 minggu sekali selalu kusempatkan diriku ke Bali untuk mengunjungi putriku Cecil… tiap hari Jumat selepas kerja aku berangkat, dan aku kembali ke Surabaya di hari Minggu penerbangan termalam…

    Berbagai petualangan cinta di alam bebas pun kami lakukan di Bali bersama, mulai dari kamar mandi Hotel Hard Rock, di atas bukit Dreamland, sampai di tepi pantai Kuta.

  • Foto Ngentot Alice Lighthouse dan hot gf memberikan oral seks dalam lingerie

    Foto Ngentot Alice Lighthouse dan hot gf memberikan oral seks dalam lingerie


    1846 views

    Duniabola99.com – foto cewek menghisap kontol gede cowok kekar dan ngentot di atas sofa.

  • Pasangan hidup teman lamaku

    Pasangan hidup teman lamaku


    2672 views


    Perkenalkan namaku Jerry, aku berumur 29 tahun, sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Aku bekerja sebagai konsultan di sebuah perusahaan kontraktor ternama di kota Jogja. Pekerjaankulah membuat aku harus sering pergi keluar kota. Suatu ketika aku harus ke Kota Mendoan, pejabat disini memintaku untuk mengecek kesiapan pembangunan rumah sakit yang ada di kota tersebut, kira –kira satu minggu aku harus berada disana.

    Hanya dalam waktu 3 hari saja pekerjaan itu terselesaikan. Masih ada waktu banyak tersisa tinggal di kota ini. Iseng-iseng aku buka Facebook di kamar hotel, siapa tau ada temen sma atau smp yang tinggal di kota ini, ya sekalian silaturahmi ataupun ketemuan. Ternyata ada juga yang tinggal di sini, namanya Eri, dia satu kelas dengan ku di SMP. Segera aku message dan dia membalas serta memberikan nomor WA, biar komunikasinya lebih lancar. Langsung aja aku chat si Eri.

    “siang eri, ini Jerry, td kita ngobrol lwt FB”

    “siang juga mas Jerry, ini Cita, Istri mas Eri, maaf mas eri nya lagi keluar, hp yang ada WA nya ketinggalan,”balasnya

    “oh mba Cita ya, ini temen mas ery waktu SMP.”

    “Iya, mas ery pernah cerita, punya temen akrab SMP namanya Mas Jerry, gmn kabarnya?”

    “ baik kabarnya hayok kita ketemuan sama keluarga mas eri, mumpung aku di Kota Mendoan, eh gimana kabarnya mba Cita”

    “kabar baik juga mas,eh mas Jerry nginep dimana, nanti saya kasih tau mas eri”

    “aku di hotel XXX mbak, kalo mas eri dah pulang besok kita makan siang aja ya sekalian, tempatnya nderek aja, soalnya saya ga hapal nih heheh”

    “oke deh, nanti saya sampaikan mas eri, sampai ketemu.”

    Cita itu istrinya si Eri, kata temen-temen si Cita itu dulunya model dan jauh lebih muda, jadi Eri ketiban rejeki, karena mukanya pas-pasan ketemu ama cewe cantik haha.

    Mumpung malam ini ga ada kegiatan aku iseng ke diskotik yg ada disebelah hotel. Sudah tiga hari disini ternyata ga tau kalo samping hotel ada karaoke dan diskotiknya. Mau karaoke tapi sendirian, enaknya sih ke diskotik aja, siapa tau ada yang mau nemenin malam ini. Wah ternyata ramai sekali,ternyata hari ini ada DJ dr ibukota. Langsung ke bar pesen martell satu, kebiasaan di jogja, martell sebagai umpan cewe untuk mendekat. Tak berapa lama ada cewe yang mengambil tempat duduk di sampingku, tingginya 165 cm,wajahnya manis, rambutnya sebahu, umurnya sekitar 20an, dia pakai pakaian ketat dan susunya menyembul keliatan, rok mininya membuat pahanya yang mulus bikin horny aja nih. Iseng aku tawarin minum bareng, Eh dia pun mau, kami berkenalan tapi pas berisik musiknya aku ga begitu dengar namanya siapa jadi aku panggil dia mbak aja,. Karena dj nya asik kita pun terbawa suasana,ngobrol kesana kemari sampai 2 botol kita minum bareng. Sengaja aku hentikan minum karena takut jackpot dan bikin buyar. Kelihatan dia udah mabok aku tawarin stay dulu dihotel meski baru jam 11 malam. dia ga kuat berjalan, jadinya aku papah dia masuk ke kamar dan kubaringkan di ranjang. Susunya yang besar semakin bikin aku terangsang, dia pun tersenyum ketika aku melihatnya.

    “kenapa mas, horni ya”

    “iya nih, habis minum jadi horni, boleh endak minum susunya, biar ga mabok hehehe”

    “boleh, tapi susu aja ya jangan yang lain”

    Mendapat persetujuan, aku langsung peluk dia, aku cium bibir merahnya yang menggoda, diapun membalasnya dengan ciuman dan hisapan dan lumatan yang bener bener buas, Lidah kami saling menggelitik dan memilin, aku ciumi belakang telinganya, bulu kuduknya berdiri, tanda sangat horni. Secara pelan aku pelorotin pakaiannya, ternyata dia tak memakai BH, susu yang sesak itu sudah terbebas, segera puting nya yang coklat muda aku jilatin dan hisap pelan-pelan, sangat nikmat. SLRUUP SLRUPP SLRUUUP, putingnya yang tadinya ga keliatan jadi menyembul dan mengeras aku hisap terus susunya bergantian sambil tangan kananku mencoba membuka cawat di rok mininya. Setelah cawatnya aku buang, jari tengahku aku masukkan di sela-sela pahanya, meraba vaginanya, ternyata dia sudah basah. Perlahan lahan aku gesek luar vagina dan dia pun mendesah kenikmatan semakin lama semakin menggelinjang.

    Sepertinya tak mau kalah diapun meraih celanaku, memintaku untuk gantian posisi berada di bawahnya, segera dia buka ritsleting celanaku, membukanya dan mengeluarkan kont*lku dari dalamnya. Dia mengelus, mengocok dengan agak kasar dan membuat ku hanya melenguh, menikmati setiap kocokannya. Diemutnya kont*lku membuatku semakin melayang, hisapannya dan sedotan di pucuknya membuatku keenakan, sambil dikocok kont*lku dengan cepat membuat tubuhku serasa di awan, AAAH UUUH sensasi yang berbeda dengan istri ku di rumah memang jauh lebih nikmat.

    Takut segera keluar , aku segera tarik rambutnya dan menindihnya memposisikan dia di bawah lagi, wajahku ke lubang vaginanya, aku buka pahanya dan mulai jilatin, aku sedot sedot memek nya yang sudah sangat basah, sambil aku pilin-pilin dan remas-remas susunya, dia semakin bergelinjang tak karuan, AAHH…AHHH, ENAK MASSS… ADUHHH AMPUUUN ENAAAK SEEEKALIIII MASSS…. AAAH UUUUH tiba-tiba dia mengejang MAS…AKU KELUAR, seketika aku hisap memeknya lebih kuat, sehingga dia menggelinjang lebih dasyat. Cairan itu pun aku sedot dan rasanya nikmat, gurih.

    Dalam keadaan ini aku langsung masukkan kont*l ku ke lubang memeknya, dia sedikit protes karena ga ada jeda, hahaha… BLESSSS, BLEESSS, dengan sedikit memaksa, aku masukkan ke memeknya …AAAAHH, ENAAAK BANGEEET MASSS, jeritan panjangnya AH, MASS,… UUUHH AAHH, aku goyangkan pantatku sehingga kont*lku semakin masuk ke dalam memeknya yang sudah basah. UUH AAAH UUUH AAAH… KONTOOOOL MU ENNAAAAK BANGEEEED MASSSS…..UUUHH AAAH. AAHHH UUUUH, AAHHH UUUH, matanya merem wajahnya mendongak keatas, tanda menikmati persetubuhan ini. Aku semakin senang, aku genjot memek nya lebih dalam, susunya bergoyang tak karuan sesuai irama genjotanku, sementara mulutnya mendesah kenikmatan… AAAAHH ENNAAAK MASSSS, AAAHHH AAAAHH,aku hampir nih, katanya….. AAAHHH UUUHHH AAAH UUUHH AAAH, memek mu enak nih, kataku ,,,UUUHHH AAAHH, DIKEELUAARIIN DII DALAM YAAAA MASS, JANGAAN DI PUUUTUUUSSS AAAAH , aku pun terpacu untuk menggenjotnya lebih cepat, AAAH, AKUUUU KEEEELUAAAAR MAAAAS, kontolku semakin ditarik ke dalam berkedut kedut dan itu membuat ku semakin blingsatan jadinya, akhirnya ga bisa ditahan lagi aku akan crot, AAAH KITAAA BAREEENG YAAA, CROOOT, CROOOT, bersamaan spermaku muncrat di lubang memeknya. Aku membaringkan tubuhku di sampingnya, sekali kali kita berciuman, sangat enak sekali malam ini. Kita istirahat sejenak melepas lelah sambil berpelukan.

    Jam 1 malam hpnya berbunyi, dia segera mengambil hp itu di tasnya. Samar-samar ketika menjawab terlihat ada tulisan HUSBAND…. wtf, ternyata dia dah punya suami…

    “maaf mas, aku harus pulang ya, ga bisa nemenin. Suamiku dalam perjalanan ke rumah, aku kira dia ga pulang.” Katanya padaku

    “oh gpp say, aku panggilkan taksi ya” jawabku, kan ga mungkin aku anterin, bisa berabe nih dipukuli suaminya, hahaha

    “iya say, makasih ya, kita lanjut lagi, uh kamu enak banget,belum pernah seperti ini, ini nomerku 081392207xxx”,dia menuliskan di kertas memo hotel,

    “ kalo kamu ke Kota Mendoan, jangan lupain aku”katanya sambil pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Setengah jam kemudian dia pergi dengan taksi yang sudah saya pesan lewat resepsionis tanpa aku anterin ke lobby, akupun melanjutkan tidur karena kecapekan dan efek alkohol yang masih tersisa tanpa baju yang menempel.

    Aku tak tau tidur sampai bebrapa jam, sampai aku terbangun, gara-gara merasa geli karena kont*lku seakan-akan ada yang memijat –pijat, aku buka mata, ternyata kontolku sedang di kulum oleh cewe yang memakai seragam cleaning service hotel ini, dia masih muda dan parasnya cantik….aku pura-pura ga tau, takut dia kaget, tapi memang ga bisa dibohongi, sangat nikmat, sehingga aku meleguh….AAAH UUUH, cewe itu pun kaget dan wajahnya memucat melihatku bangun, tapi segera aku pegang kepalanya supaya ga melepas kulumannya. AAAH NIKMAAT MBA…TERUUUUS kataku padanya…. dengan sigap si Dina, liat namanya di seragam, mengocok kontol ku lebih cepat…. kocokannya itu membuatku semakin terangsang, tapi aku ga mau cuman di kocok doang,

    Aku membimbing dina tidur di ranjang, aku lucutin semua seragamnya, mungkin karena dian sange, maka mau aja ketika aku buka. Ciuman aku daratkan di bibirnya, aku lumat dia, dan dian pun membalas ciumanku dengan ganasnya.liukan lidahnya memnyelusuri setiap ujung mulutku. Perlahan aku buka Bhnya, aku remas-remas susunya. Putingnya sedari tadi sudah mengeras aku pilin pilin sehingga dia tambah mendesah keenakan.AAAHHH, ENAAAAK PA. Aku ciumin lehernya dan jilatin semakin kebawah kearah susunya… susunya lebih besar Dian, jadi tambah semangat… AAAH PAAK, PEEENGIIIN BANGEEET,HOORNIIIII PA…ricaunya.aku pun menyedotnya tambah kenceng….dia pun hanya mendesah AAAHH AAAHH AAAH.

    Tangankupun bergelirya di selangkangannya, memeknya tembem bersih, tanpa rambut. Aku raba dan gesek gesek lembut dengan tanganku, Dian sudah becek sekali, ketika aku hendak menjilati memeknya dia menarik kepalaku…PAAAK JANGAAN, JIJIIIK, aku ga peduli, pahanya aku buka dan aku jilatin memeknya, dia semakin menggelinjang…AAAH EEENAAAAK PAAA, AAAH UUUUH, aku pun menemukan spot nya yang bikin Dian terus keenakan AAAHH TERUSSS AAAAH karena sudah basah sekali akupun mengarahkan kontolku ke memeknya…. UUUGGH, AAAH BEESAAAR BAANGEEED, aku sedikit memaksa masuk karena memeknya ternyata sempit, pelan-pelan aku goyang, BLEEESS AAAH AAAH, aku gantian mendesah keenakan krn kontolku serasa di pijat-pijat enak, masih rapet sekali memek dian ini aku genjot agak cepat karena keenakan….AAAHH UUUUHHH AAAAH UUUUHHH EEENAAAK AAAH UUUH si Dian semakin blingsatan, akhirnya dia menegang, tubuhnya bergetar dan tiba-tiba dia teriak, AAAHHH AKUUUU KELUAAAR PAAAA, EEENNAAAAK.

    Memeknya tambah licin, karena dia orgasme, akupun mempercepat kontolku, hingga akhirnya CROOOT CROOOT enak sekali rasanya,meskipun sudah keluar, kontolku masih aku tancepin di memeknya, pelan pelan aku cabut kontolku dan rebahan di sampingnya, aku liatin wajahnya yang nampak kecapekan, tapi ada kebahagiaan di matanya.

    “maaf pak, kamar bapak tadi saya ketok ga ada jawaban, saya masuk liat bapak telanjang, kebetulan saya lagi butuh banget, saya janda pak, suami meninggal lama dan terangsang liat bapa bugil, maaf kalo lancang pa…” katanya lirih

    “Gpp Dian, aku seneng kok, panggil aku Jerry aja ya, kalo kamu pengen kesini aja, aku masih disini agak lama. Eh Dian tinggal dimana emangnya?jauh dari sini?” Wah pikirku dapat gratisan tiap hari nih hehehehe.

    “Ya maaf mas Jerry, saya tinggal di deket Baturaden, mampir kesana mas kalo pas main ke Baturaden, saya tinggal sama ibu kok, tp rumahnya jelek.” katanya

    “Iya nanti aku main ke tempatmu ya, bisa buat nginep kan? Hhehe” kesempatan nih,dapat memek gratis sambil wisata.

    “Boleh mas, tapi puasin saya lagi ya” jawabnya tersenyum

    Aku pun tersenyum dan kemudian mencium bibirnya dengan lembut, ingin ke ronde ke dua, tapi dia menolak, karena takut di cari supervisornya. Akhirnya kita mandi bareng mesra aja berdua. Sebelum Dian pergi aku kasih Rp. 500.000,- , dia menolak tapi aku paksa supaya dia menerima, dan diapun menciumku dengan horni lagi, tapi karena HT-nya sudah berisik mencari namanya, akhirnya Dian meninggalkan kamarku.

    Setelah Dian pergi, aku nyalakan HP ku, banyak sekali WA yang masuk, dari Istri,Ortu, Kantor, dan Eri. Seperti yang di janjikan kemari, Eri menanyakan apakah hari ini jadi ketemuanhari ini.

    “Bro, ketemuan dimana nih?” tanyaku

    “Di Mang Engk*ng ya Jerry setengah jam lagi bisa? Gw mau ke jakarta nih sore nanti” jawab Eri

    “Siaap, kirimin lokasinya ya, aku ga tau nih” jawabku

    Segera setelah lokasi dikirim, aku ambil mobil CRV ku di parkiran dan mengikuti google map. Tak berselang lama, aku berada di lokasi yang dimaksud, krn sudah lama ga ketemu, aku ga tau wajahnya seperti apa, aku telpon dia, di sebelah ujung restoran ada seorang pria kurus memakai baju putih melambaikan tangannya. Aku pun menuju ke meja tersebut.

    “Lho sendirian bro?” tanyaku

    “Sama istri,tapi dia lagi di kamar mandi.” Kata Erry

    Akupun duduk dan memesan makanan yang enak di restoran itu.

    “Wah awet muda bro…katanya istri kamu model yak, maaf ga datang di nikahan km” kataku bercanda

    “Iya bro, aku nikah 25 tahun, istri masih 18 tahun, dapat rejeki gw bro hahahaha,” ketawa seolah pamer kalo dia juaranya. Karena tertawa agak kenceng dia terbatuk-batuk, si Eri ini perokok berat. Kami pun ngobrol kesana kemari mengingat kejailan-kejailan kita semasa SMP dulu. Tak berselang lama ada seorang wanita datang dari belakangku dan langsung duduk disebelah Ery. Wanita itu menunduk begitu kita saling bertatap muka. wajahnya disembunyikan tak berani memandang ke arahku. Ery memperkenalkan wanita itu bernama Cita, istrinya. Deg… Aku terkejut sampai batuk , jantungku terasa mau copot. si Cita ternyata wanita yang di ranjangku semalam. Kita bersalaman agak lama, berlagak tidak kenal, Untung situasinya bisa terkendalikan layaknya tak terjadi apa-apa antara kita. Makan siangpun berjalan lancar, dan akhirnya balik lagi ke hotel. Di Hotel HP berbunyi, ada WA dari nomer tak dikenal.

    “Mas Erry ke jakarta nanti malam, kamu mau kan ditemenin ya. Akupun tersenyum kegirangan. Love this City.

  • Video Bokep Cadence Lux lagi tidur dibangunkan pacarnya

    Video Bokep Cadence Lux lagi tidur dibangunkan pacarnya


    1905 views

    situs judi poker online

  • Foto Ngentot cewek cantik Missy Marniez toket gede

    Foto Ngentot cewek cantik Missy Marniez toket gede


    1744 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik memeknya dijilati pacarnya Missy Marniez dan Agen Joker Gaming menghisap kontol besar sebelum kontol besar mengahantap keras kememeknya yang tanpa bulu baru dicukur. Agen Joker1888

  • Foto Bugil Gadis putih Mila Azul telanjang di depan jendela kondonya

    Foto Bugil Gadis putih Mila Azul telanjang di depan jendela kondonya


    2376 views

    Duniabola99.com – foto gadis muda Mila Azul bertoket gede melepakan semua pakaian dalamnnya sambil memainkan memeknya yang tanpa bulu dan toketnya yang gede didepan jendela.

  • Foto Bugil Carmen Callaway menunjukkan memek botak

    Foto Bugil Carmen Callaway menunjukkan memek botak


    1697 views

    Duniabola99.com – foto cewek kurus pirang antik Carmen Callaway melepaskan roknya yang pendek sambil pakai sepatu dan berpose menampilakn toketnya yang kecil dan menampilakan memeknya yang botak tanpa bulu yant berwana mereah merakah.

  • Foto Ngentot Gadis remaja manis Nina North menggoda cowoknya dengan bra cup terbuka

    Foto Ngentot Gadis remaja manis Nina North menggoda cowoknya dengan bra cup terbuka


    2126 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang lagi sange toket gede menggoda pria berkaca mata untuk ngentot dengannya dan kontol yang besar menghantam keras kememeknya yang tembem diatas sofa dan menembakkan sperma yang banyak kemulutnya.

  • Vidio bokep Antonia Sainz, Belle Claire, danTracy Delicious threesome lesbi

    Vidio bokep Antonia Sainz, Belle Claire, danTracy Delicious threesome lesbi


    1684 views

  • Video bokep Katy Rose service pacarnya diatas sofa

    Video bokep Katy Rose service pacarnya diatas sofa


    2612 views

  • Kisah Memek Bersama Pembantu Muda Aduhai..

    Kisah Memek Bersama Pembantu Muda Aduhai..


    2652 views

    Duniabola99.com – Kisah ini bermula ketika aku sedang mencari pembantu muda untuk rumahku, yang aku cari yaitu pembantu yang seksi, payudara besar dan semok. mari kita lanjutkan kisah, woyoo..

    kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pria yg bernama Aldi. Karena saat itu Aldi dimutasi Oleh perusahanya di kota Tasik, Aldi-pun dgn terpaksa berpisah dgn Pacarnya. Sesampanya disana Aldi mendapat Rumah dinas dan Aldi mencari pembantu. Singkat cerita Aldi-pun jatuh Cinta dgn Nalsa ( pembantunya) dan terjadilah skandal sexs yg hebat dirumah dinas Aldi. Mau tahu kelanjutan kisah, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik Kisah Memek ini.


    Hey perkenalkan nama saya Aldi, saya adalah Pria berumur 26 tahun, berkulit putih, berwajah sedang dan mempunyai tinggi dan bentuk tubuh standar. Saya akan sedikit bergai kisah saya untuk para pembaca nih.hhe. simak baik-baik yah kawan. Awal mula kisah ini ketika saat itu saya di mutasi oleh perusahaan di daerah Tasik malaya. Saya dimutasi karena saat itu kinerja di tempat kerja saya sebelumnya kurang baik.

    Sebenarnya saat itu saya sempat putus asa karena hal itu, ditambah lagi saya harus berpisah dgn pacar yg paling saya cintai. Tapi mau bagaimana lagi itu sudah menjad resikoku. Karena terdesak dgn kebutuhan pada akhirnya saya-pun menerima juga keputusan untuk dimutasi. Sesampainya di Tasik saya ternyata mendapat fasilitas dari perusahaan, yaitu sebuah rumah dinas.

    Saya diberikan wewenang untuk memilih rumah dinas saya sesuai selra saya. Pada akhirnya saya mendapatkan rumah kontrakan di daerah pinggiran kota,lumayanlah tipe 36. dgn fasilitas 2 kamar plus perabotan sudah ada di sana hal itu sudah cukup mebuatku senangdan nyaman. Singkat cerita setelah 1 bulan berlalu saya kuwalahan mengurusi rumah itu.

    Maklum sajalah saya-kan laki-laki lagian saya juga bekerja berangkat pagi, dan pulang pada malam hari. Sampai pada akhirnya saat itu pada hari minggu saya pulang ke Bogor untuk bertemu pacar saya, jadinya saat itu rumah dinas saya sangat acak-acakan bahkan kotor sekali.hha. Saat itu saya ngerasa tidak nyaman, pada akhirnya saya memutuskan untuk mencari pembantu untuk mengurus rumah.

    Saat itu saya menyempatkan untuk mendatangi salah satu yayasan penyalur asisten rmah tangga di kota Bogor. Sesampainya disana saya memilih 1 orang yg saya pikir bisa bekerja, dan orangnya biasa saja. Akhrinya saya memilih gadis yg masih muda, kira-kira berumur 20 tahun, yg asalnya dari daerah sukabumi. Satu hal kenapa saya memilih dia, karena saat itu dia kelihatan sangat cekatan dan licah ketika praktek.

    Sebenarnya sih saya tidak pernah berfikir ngeres atau macam-macam, kalau saya memang berniat macam-macam, saya pasti sudah memilih yg genit dan cantik. Karena pada saat itu ada beberapa pembantu yg genit dan lumayan cantik. Pada akhirnya saya meminta Nalsa (nama samaran) untuk menjadi pemabtu saya dan segera diantar ke rumah pada hari sabtu.

    Karena saat itu saya pikir hari minggu saya akan pergi dan saya minta Nalsa untuk bersihin rumah. Hari sabtu malam orang yayasan datang mengantar Nalsa, dan saya lunasi biaya administrasi, lalu jadilah Nalsa bekerja di rumah saya. Hari minggu saya tinggal dia di rumah, untuk bersih-bersih dan cuci baju saya yg sudah menggunung. Hari senin pagi saya datang ke rumah,saya seneng banget rumah sudah bersih,rumput-rumput di bersihin depan rumah.


    Baju saya-pun sudah pada wangi disetrika sama dia. Karena saya puas,saya kasih dia uang jajan 50 ribu, dia seneng banget, saya bilang itu diluar gaji dan uang makan. Saya kasih dia uang makan karena saya ga pernah makan di rumah,jadi di rumah gak pernah masak. Hari-hari berlalu, saya memang tidak pernah memandang status orang dari pekerjA’aknnya.

    Walaupun Nalsa adalah pembantu, tapi dia sering cerita tentang pribadi, tentang orang tua di kampung dan lain-lain. Dari situ saya tau bahwa orang tua Nalsa telah bercerai, dan Nalsa di paksa bekerja untuk menghidupi keluarga, saya juga tahu bahwa Nalsa di kampung punya kekasih, dan kekasihnya itu sering telepon tiap hari, Nalsa kadang mengeluh juga karena kekasihnya ini sering meminjam uang tetapi tidak di bayar.

    Saya sering nasihati dia supaya lebih hati-hati dalam kekasihan, lebih-lebih cowok kayak gitu. Dan dia-pun mengangguk. Kami tiap malam nonton Televisi bareng, terkadang becanda,bahkan ke mall bareng untuk belanja sabun dan sebagainya. Terkadangkalau saya lagi ada duit saya beliin dia baju karena saya tahu bajunya itu2 aja.

    Tidak terasa ssudah 3 bulan Nalsa kerja di rumah,dan kelihatan dia sangat betah,terlihat dari badan dia yg sekarang menjadi lebih gemuk di banding saat pertama datang. tetapi hal itulah yg mengganggu pikiran saya. Body nya justru membuat saya bergairah, buah dadanya yg dulu kelihatan kecil sekarang ssudah malah kelihatan motok dan padat.

    Ditambah lagi pantatnya yg dulu biasa aja sekarang menjadi menarik…haduh…saya pikir bahaya ni. Namun saya buang jauh-jauh perasaanku itu. Secara diam-diam saya suka ngintip dia kalau habis mandi. Terkadang saya juga curi-curi pandangan ke arah pahanya kalau dia lagi memakai baju daster dan duduk sembarangan. Pada suatu hari saya mendapat tugas dari kantor untuk mengurus proyek di kalimantan.

    Ketika itu saya-pun harus pergi selama kruang lebih 2 minggu. Saya pergi dan sebelumnya saya sudah berpamitan pada Nalsa dan berpesan supaya dia hati-hati menjaga rumah selama saya pergi. Di kalimantan saya selalu sms dia untuk menanyakan kabar,dan saya mulai memberanikan untuk sms yg bernada memancing seperti,

    “ Kamu sudah mandi belum Nalsa manis? ”, ucapku disms.

    Saat itu dia-pun membalas dgn sms,

    “ Sudah A’ak Sayaang ”, balasnya .

    Dan saya sempat memancing-mancing dia dgn sms bahwa sebenarnya saya suka sama dia, tetapi takut di tolak karena Nalsa sudah punya cowok.Tidak di sangka Nalsa membalas dgn sms yg sangat mengagetkan,

    “ A’ak kenapa nggak bilang dari dulu, Nalsa juga suka banget ma A’ak, tetapi Nalsa takut, Nalsa-kan cuma pembantu ”, ucap Nalsa.


    Sudah lama aku menuggu jawaban yg seperti ini, setelah mendapat sms seperti itu saya-pun langsung menelfon dia. Percakapan kami ditelefon-pun mengobrol panjang lebar tentang seringnya saya curi-curi pandang dan lain-lain. Singkat cerita sampai akhirnya saya-pun pulang ke Bogor, saat itu saya langsung menuju rumah.

    Nalsa menyambut dgn senyuman malu, saya-pun mencubit lengannya karena saya ssudah kangen sekali dgn Nalsa. Kemudian saya beranikan mengajak Nalsa mengobrol malam itu, kami-pun mengobrol. Namun pada saat kami mengobrol terlihat sekali Nalsa sangat kaku dan tidak seperti biasanya, lalu saya-pun bertanya,

    “ Kamu kenapa Nas kog kaku begitu sih kayaknya”, tanyaku.

    “ Nggak kenapa-napa kog A’ak akunya…hhe … ” jawab Nalsa.

    Kemudian saya-pun duduk mendekati Nalsa, saat itu Lisa terlihat sangat gelisah. Kemudian saya memberanikan diri dgn mendekatkan bibir saya ke bibir Nalsa. Saat itu dia sempat sedikit menghindar, tetapi dgn sedikit memaksa pada akhirnya kami-pun berciuman juga. Mulailah saya memainkan lidahku pada bibir Nalsa. Saat itu kami bergumul dgn mesra dan hangatnya.

    dgn ditemani hujan bibir kami saling memainkan lidah kami dgn liarnya. Pda malam itu kamipun hanya sekedar Kissing dan berpelukan saja. Saya tipe laki-laki yg tidak ingin terburu-buru untuk melakukan sesuatu dalam segala hal termasuk dalam masalah Sexs. Sebenarnya saya juga bila saya langsung ML pada malam itu, takut jika Nalsa akan meminta pertanggunganku kalau sampai dia kenapa-napa.

    Pada keesokan harinya, tepatnya sepulang kerja, sesampainya dirumah saya langsung mandi. Seusai mandi saya mengobrol dgn Nalsa, Kini Nalsa-pun ssudah mulai relaxs seperti dulu lagi. Saat itu Nalsa yg sedang menonton Televisi,saya di sebelahnya,yg berbeda adalah sekarang Nalsa sudah berani duduk berdekatan dan mulai menempel kepada saya.

    Ketika itu saya mulai membuka pembicaran tentang hubungan Nalsa dgn kekasihnya yg berada di kampung. Saya bertanya sejauh apa hubungan yg mereka lakukan ketika berpacaran. Nalsa-pun mulai bercerita bahwa mereka memang sering berciuman, dan Nalsa juga pernah memegang Penis kekasihnya, begitu pula sebaliknya. dgn berpura-pura cemburu aku-pun pura-pura pergi ke kamar.

    Nalsa mengejar saya ke kamar..dia minta maaf dan berkata bahwa dia masih Virgin. Sendiri. Saya-pun berkata pada Nalsa tidak percaya karena saya belum percaya kalau belum membuktikannya padaku. Saat itu kami-pun sedikit beradu argument dan saya minta pembuktian kalau Nalsa memang masih benar-benar Virgin.Tidak kusangka saat itu Nalsa langsung membuka daster yg di pakainya, dan,

    “ Kalau A’ak nggk percaya, Nalsa bakal buktikan kalau Nalsa memang masih Virgin, nih lihat dan coba aja sendiri Aa’k ” . ucap Nalsa sembari menunjukan kewanitaan-nya kearahku yg masih terbalut oleh celana dalamnya.

    “ Ja… ja… jangan Nas, aku belum berani untuk bertanggung jawab kalau sampai terjadi sesuatu pada kamu ”, ucapku agak sedikit takut.


    “ Udah Aa’k nggak usah mikirin tanggung jawab, yg penting Nalsa akan buktikan kalau memang Nalsa masih Virgin ”, ucapnya dgn raut muka yg serius.

    Lalu Nalsa-pun mendekati saya hanya dan sekrang dia hanya mengenakan BH dan Celana dalam saja. Gila nih cewek, ucap saya dalam hati. Saat itu, seketika kejantanan saya-pun langsung menegang maksimal, laki-laki mana sih yg tahan ketika secara langsung melihat apa yg selama ini diinginkan. Damn… saat itu saya sejenak terdiam karena bingung dgn apa yahg harus saya lakukan.

    Ditengah kebingungan saya, saat itu bibir Nalsa dgn cepatnya sudah melumat bibir saya begitu saja. Kami-pun mulai berciuman di pinggir tempat tidurku, tangan saya secara spontan mulai bergerilya menuju buah dada Nalsa. Setelah posisi tanganku tepat di buah dada Nalsa, lalu saya mulai membelai buah dada Nalsa. Lalu aku membuka BH yg membungkusnya.

    Kemudian saya rebahkan Nalsa di ranjang, saat itu Nalsa tersenyum. Tanpa banyak kata saya-pun mulai melumat puting susu Nalsa, dana tangan saya mulai menjamah paha Nalsa yg mulus itu,

    “ Oughhhh…. A’k… Ssss… Aghhhhh… ”, desah lirih Nalsa.

    Lalu tangan saya mulai beranjak menuju selangkangan Nalsa. Ketika itu saya bermain di pinggiran kewanitaan Nalsa yg masih terbungkus celana. Saat itu psosi saya masih terus menjilati puting susu Nalsa yg sudah mulai mengeras itu. Tangan saya yg tadi bermain dipinggiran kewanitaan Nalsa, kini saya mencoba membuka celana dalam Nalsa

    “ Oughhhh… A’k … Eummm… ”, desah lirihnya lagi.


    Lalu dgn cepat, saya membuka celana kolor , kaos dan tak lupa saya juga membuka celana dalam yg saya pakai saat itu. Lalu saya kembali melumat bibir Nalsa, kini tangan saya mulai memainkan Kewanitaan Nalsa,

    “ Eughhhhh… A’k… terus… A’k… ughhhh… ”, ucap Nalsa mulai menikmati.
    Kewanitaan Nalsa yg ditumbuhi dgn bulu yg tidak terlalu lebat, saya sibakan dgn jari-jari saya. Mulailah aku memainkan danmengelus clitoris Nalsa,

    “ Ughhh… Aghhhh… Enak A’k… Oughhhh…. ”, udapnya.

    Jari-jari saya mulai bermain pada liang senggama Nalsa, disusul dgn mulut saya yg masih menghisap dan menjilati buah dada Nalsa.Merasakan permainanku itu tangan Nalsa-pun mulai memegang dan mengelus-elus kejantanan saya yg sudah menegang dan sedikit mengeluarkan lendir-lendir kejantanan saya.

    “ Ihhh… punya A’ak besar yah, ”, ucap Nalsa.

    Tanpa menjawab saya-pun hanya tersenyum sambil kembali melumat bibir Nalsa dan memainkan jari-jariku pada kewanitaan-nya. Lalu bibir saya mulai berpindah ke buah dada, kemudian turun menjilati perutnya dan pada akhirnya sampailah pada kewanitaan Nalsa ygs udah becek. Lalu saya membuka paha Nalsa dgn perlahan dan kini posisi saya-pun mulai merunduk.

    Lalu saya mulai menyibak kedua belahan kewanitaan Nalsa dgn tagan saya, lalu lidah saya mulai bermain di bibir kewanitaan Nalsa. So wow Mannn, mantap vagina perawan Nalsa itu,

    “ Aoww… Ughhh… Sss… Aghhhh ”, desah Nalsa.

    Nalsa mendesah ketika bibir kewanitaannya saya jilati, lidah saya mulai menusuk-nusuk liang kewanitaannya dan sesekali lidah saya bermain di clitoris Nalsa.

    “ Oughhhhh… A’ak….”, desah Nalsa semakin keras.

    Kira-kira pada saat itu saya menjilati kewanitaannya Nalsa selama 10 menit. Setelah puas, saya-pun kembali melumat buah dada Nalsa. Saat itu Putingnya saya jilati melingkar dgn jari saya saat itu bermain kembali pada liang kewanitaan Nalsa yg becek oleh ledir senggama-nya. saat itu Nalsa terus mendesah

    “ Aghhh… Oughhh… A’k, nikmat sekali A’k… Oughhh… Yeah… Aghhh… ughhh… ” Nalsa memanggil nama saya dalam desahannya.


    Tanpa menunggu-nunggu lagi,saya-pun siapkan Torpedoku yg sudah konak maksimal, lalu saya arahkan torpedoku ke kewanitaan Nalsa yg sudah basah itu.Saat itu saya lebarkan pahanya dan saya arahkan tepat pada liang senggama Nalsa dan saya tekan dgn perlahan,

    ” A’a… ouwh… sakit A’k… aduhh… ”, ucap Nalsa kesakitan.

    Nalsa sedikit meringis ketika torpedo saya mulai masuk ke kewanitaannya,
    Saya tekan sedikit demi sedikit Torpedo saya semakin dalam,

    “ A’ak… sakit… ughhhhhhh…. ”, Nalsa mendesah sembari menutup matanya.

    Saat itu saya keluar masukan secara konstan, sedikit demi sedikit saya tekan agar bisa menemmbus selaput dara Nalsa,

    “ Ouwgh… A’k… Sss… Aghhh…” desah Nalsa semakin keras.

    Saya-pun terus berusaha mengenjot kewanitaannya dan

    “ Blessssssssss ”

    Masuklah semua batang kejantanan saya,

    “ Aowwwwww…. Aduhhhhhh… Sakit A’k… Hu… uu… uuu… ”, rintih Nalsa kesakitan.

    “ Sakit ya Sayaang ? tahan ya Sayaang nanti kalau udah biasa juga enak kok… Sss… aghhh… ”, ucapku menenangkan Nalsa.

    Setelah itu tiba-tiba keluarlah darah dari liang Vaginanya yg menandakan selaput dara-nya telah tertembus oleh kejantananku. Melihat itu saya mulai mengenjot lagi lebih cepat, darah semakin banyak, saya genjot terus liang senggama Nalsa

    “ A’ak… sakiiiiiit….ouwhhh… Pelan-pelan A’k…”, pinta Nalsa mendesah sambil memejamkan matanya.

    Sembari terus menggenjot liang senggama Nalsa aku mencoba menenangkan Nalsa lagi, “ Tahan dulu ya Sayaang, bentar lagi sakitnya juga hilang ”, ucapku menenangkan Nalsa lagi sembari terus menghujani Nalsa dgn genjotan kejantananku.

    Torpedo saya secara terus menerus keluar nasuk di kewanitaan Nalsa, sampai-sampai darah Virginnya Nalsa tidak keluar lagi. Saya goygkan kejantanan saya dalam kewanitaannya, kini saya mulai meghujam lebih dalam dan cepat

    “ Ughhh… Auw… Sssss… Aghhh… Yaa… Terus A’k, nikmat A’k… Agh… agh… agh… ”, desah Nalsa mulai melupakan sakitnya tadi.

    Kini kewanitaannya semakin licin karena terbanjiri oleh lendir kawin Nalsa. Hal itu menandakan Nalsa sudah mendapatkan Orgasme-nya dan saya-pun memepercepat genjotan saya

    “ Sungguh nikmat sekali Vagina kamu Sayaang … oughhh… ”, ucapku.

    “ Iya A’k, Ughhh… A’ak juga hebat sekali… Sss.. Aghhh…”, ucap Nalsa di ikuti dgn desahannya.

    Saat itu Nalsa mencengkeram pundak saya, dan tangannya mencakar pantat saya. Tempo permainan sexs-kupun kini tambah kupercepat, setelah kira-kira 15 menit aku terus menggenjot Vagina Nalsa, tiba-tiba kejantananku merasa berdenyut, dan badanku mulai mengejang,

    “ Eughhh… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt…”,

    akhirnya saya-pun orgasme juga, kejantananku menyemburkan lahar panasnya sampai 5 kali semprotan didalam liang senggama Nalsa. Sperma yg begitu banyaknya membanjiri Vagina Nalsa yg sudah tidak perawa lagi karenaku. Lalu setelah itu Nalsa

    “ Sekarang A’ak udah percaya-kan kalau Nalsa masih Virgin ? ”, ucap Nalsa memastikan keperawananya tadi.

    “ Iya Nalsa Sayaang, aku percaya sekali sama kamu mulai saat ini… Makasih ya Sayaang udah kasih aku kenikmatan yg luar biasa ini ”, ucapku girang.


    Lalu kamipun tersenyum dan kami-pun saling berpelukan erat. Saat itu permainan sexs kami tidak berhenti begitu disitu saja. Saat itu saya meminta Nalsa supaya kencing dulu dan membersihkan kewanitaannya, saya pengen bermain sexs 4 ronde malam ini .hhe. Malam itu kami-pun bermain hingga 4 ronde, dan setelahb selesai 4 ronde kami-pun tekapar lemah tak perdaya dan sampai akhirnya kami tertidur lelap.

    Singkat cerita keesokan harinya saya mengajak Nalsa ke bidan yg jauh dari rumah saya untuk meminta agar Nalsa suntik KB. Nalsa-pun mau dgn KB suntik itu, dan kami-pun hingga sat ini masih berhubungan. Satu hal yg membuat saya tidak bisa lepas dari Nalsa adalah aroma kewanitaan Nalsa sangat wangi tanpa bau anyir dan tak sedap sedikitpun.

    Ditambah lagi Nalsa juga pandai dalam hal mengkulum kejantananku, padahal dia tergolong baru mengenal sexs yg seperti ini dgn saya, mungki tu semua adalah bawaan dari orok.hhe. Nalsa sangat berbeda sekali dgn pacar saya, Vagina pacar saya tidak wangi seperti punya Nalsa dan tidak pandai dalam bermain sexs, temasuk dalam mengkulum atau menepong kejantananku.

    Saya menjadi jarang pulang ke Bogor, saya malah tiap minggu menghabiskan waktu bermain sex seharian bareng Nalsa, semua gaya sudah kami mainkan, bahkan anal sudah kami praktekan. Istimewanya Nalsa, dia tidak pernah meminta saya untuk menikahi dia. Karena dia-pun tak mungkin memutuskan hubungan dgn kekasihnya yg berada dikampung yg sudah di jodohkan oleh orang tuanya.

    Entah kapan kami terus begini, jujur sungguh nikmat sex bukan karena status, tetapi karena sebuah belahan daging yg berada disela paha para wanita. Hha. Pesan untuk yg suka maen sex ma pembantunya. Saran dari saya adalah,

    “ Pembantu juga manusia,yg butuh kasih Sayaang dan materi”, kata bijak versi saya,hhe.

    Oh iya, selain gaji bulanan, saya juga memberi gaji tambahan 1,5 juta/bulan untuk , ditambah lagi saya juga memberika uang jajan 50 ribu/hari utnuk Nalsa agar dia bisa merawat kewanitaan yg mantap itu, demi kepentingan kami bersama.

  • Miyuki Nonomura Kirari

    Miyuki Nonomura Kirari


    1696 views

  • Kisah Memek Puan MUI

    Kisah Memek Puan MUI


    2635 views

    Duniabola99.com – Cerita ni terjadi waktu aku menuntut di sebuah IPT tempatan beberapa tahun yang lalu. Di sinilah aku telah kehilangan teruna aku yang aku pertahankan setelah sekian lamanya.


    Puan Mui (bukan nama sebenar) adalah seorang pensyarah yang lawa dan kiut miut. Orangnya kecil molek tapi bodynya…mengalahkan anak dare….. Dari cerite yang aku dengar dia dah setahun menjanda tanpe ada anak….
    Dia ajar aku subjek ekonomi. Tiap kali mengajar dia pakei seksi habis. Kalau dia mengajar semua mata mesti tertumpu kat dada dan paha dia yang empok lagi putih melepak…temasuklah aku…tapi yang aku perasan waktu die mengajar dia asyik target aku jeeee….

    Minggu tu dia bagi ujian…5% untuk ke final…..Dua hari lepas ujian dia panggil aku ke bilik kerana ada hal penting….Aku kata mesti aku fail punya kalau tak takkan dia panggil aku…

    Sangkaan aku tepat, bila aku sampai ke bilik dia….aku lihat kertas jawapan aku ade kat tangan dia….dia tanya aku kenapa aku tak menjawab soalan dengan tepat? Aku kata, aku jawab dengan baik dan suruh dia baca semula…

    Hari tu aku tengok dia pakai seksi habis..payudarenye jelas kelihatan dan membuatkan jantung aku berdebar….


    Tiba-tiba dia bangun dan kunci pintu dari dalam dan rapat kat aku…dan terus berbisik kat telinga aku…Ini membuat bulu tengkok aku berdiri… Puan Mui memang straight forward punya orang… Dia kata dia boleh tolong aku lulus dengan syarat… Belum habis aku tanya syaratnya tangannya telah menyentuh batang aku dari luas seluar yang aku pakei……syaratnya dia nak kulum batang aku puas-puas katanya sambil membuka zip seluar aku..aku tak boleh nak buat apa-apa kerana batang akupun dah mengeras…aku tak pernah dibuat sebegini sebelum ini..bayangkanlah…

    Bila batang keras aku telah keluar dia terkejut besar melihat saiz dan ukurannya. Lebih kurang 7 inci dan hujungnya sangat lebar..Waw katanya this is giant….Dia terus kulum aku dengan rakusnya.

    Aku tak tahu apa nak buat cuma serah aje pade die yang lebih berpengalaman.. Aku lihat dia cuma mampu kulum bahagian kepala sahaja kerana batang aku besar dan panjang…rasanya sungguh sedap..Kesedapan yang tak pernah aku rasakan selama ini. Pun Mui terus kulum batang aku tanpa mampu mengeluarkan kata-kata. Selang 10 minit aku rasa badan aku tiba-tiba panas dan aku terasa satu kenikmatan yang teramat sangat yang memusat dari pusat sehingga kemaluanku… Rupa-rupanya aku hampir klimek…Puan Mui terus mengulum batang ku dengan lebih rakus dan akhirnya aku terpancut di dalam mulutnya..


    Puan Mui terus menghisap batangku sehingga kering namun batang aku masih lagi tegang…This is great kata Puan Mui. Aku cuba menyentuh cipap Puan Mui namun Puan Mui menyuruh aku keluar sebaik sahaja telefon di dalam biliknya berdering. Dia kata kat aku not now…Dia suruh aku beredar tetapi sebelum aku beredar dia memberi nombor telefonnya kepadaku dan menyuruh aku menelefonnya pada jam 8.00 malam tersebut… Aku pun beredar dari bilik Pun Mui tetapi sebelum aku menutup pintu biliknya dia sempat berkata, you can get A- for your paper sambil tersenyum padaku.

    Petang tersebut sebelum aku balik ke rumah sewaku aku telah membeli sebuah pita lucah untuk mempelajari bagaimana mereka melakukannya. Petang itu aku habiskan masaku dengan menonton filem lucah tersebut sementara menunggu pukul 8.00 malam. Pukul 8.00 malam akupun menghubungi Puan Mui dan tanpa banyak bicara dia menjemput aku minum teh dirumahnya…..

    Setibanya aku di rumah Puan Mui, dia terus mendakap aku dan kami pun berkucupan. Dia memang seorang yang berpengalaman… Dia mengajak aku masuk ke biliknya….Dia membuka pakaian nya satu persatu di hadapan aku dan membuatkan batangku terus menegang….Ini rupanya badan yang menjadi idaman ramai selama ini. Aku terus membuka pakaianku dan tanpa banyak soal aku terus mendakapnya dan membaringkan Puan Mui ke katil empoknya….Aku kucup bibirnya dan aku jilat tengkok Puan Mui. Aku kulum teteknya sehingga dia meraung keenakan. Tangan Puan Mui sempat melancap batang ku namun aku terus memberanikan diri dengan menjilat pusatnya dan terus ke cipapnya…Dia meraung lagi kerana keenakan. Aku terus buat seperti yang apa dilakukan oleh pasangan yang aku tonton dalam filem petang tadi…Aku jilat dan jentik kelentitnya sehingga dia meraung dan terpancut beberapa kali…Dia kata this is great…. Please fuck me, Please. Aku tak layan langsung tapi sebaliknya aku masukkan jari aku satu persatu kedalam cipapnya dan lidah aku masih menjilat kelentitnya yang panjang sehingga dia terpancut lagi…..Dia masih merintih simpati agar aku segera masuk….Namun aku ada idea dan tanya dia apa aku akan dapat… Dia kata I promise you will get A++ sambil meraung keenakan.


    Tanpa berfikir panjang aku pun mengambil bantal yang ada dan menyandarkan punggungnya agar ia lebih terangkat dan aku pun memasukkan batang aku kedalam cipapnya namun ianya aku rasakan masih sempit dan panas, namun Puan Mui memudahkan kerja aku dengan mamaut pinggang aku dengan kedua belah kakinya sehingga aku berjaya memasukkan kesemuanya…Aku pun mula berdayung dan aku lihat Puan Mui meraung keenakan. Sekarang kepala Puan Mui berada di bawah katil dan dia tidak berhenti-henti berkata fuck me please… you are great….yes…yes…Aku cabut batang aku dan mengarah agar Puan Mui menonggeng..kami buat cara doggie pula dan dia meraung lagi kerana keenakan.. dia kata aku the greatest lover yang dia pernah main with. Setelah sekian lama berdayung aku rasa nak terpancut dan tanpa membuang masa aku tusuk cipap dia kuat-kuat dan pancut di dalamnya…wah sungguh nikmat sekali….

    Aku cabut batang aku dan masukkan ke dalam mulutnya dan dia kulum aku sehingga kering…namun aku cepat recover..dan batang aku tegang balik… waw this is great, dia kata……Dia nak relek dulu katanya tapi aku cepat-cepat tonggengkan dia dan kenakan kondom yang aku bekalkan tadi… Perlahan-lahan aku masukkan batang aku ke lubang buntutnya..dan ini membuatkan dia terkejut…dan berkata not there my dear….tapi aku tak peduli… Aku rasa sempit yang amat sangat namun bila aku tusuk kuat-kuat batang aku masuk sedikit demi sedikit…akhirnya aku berjaya memasukkan kesemuanya dan berdayung…aku rasakan satu kenikmatan yang teramat sangat dan aku lihat Puan Mui yang pada mulanya tadi kesakitan kini bertukar kepada keenakan. Aku terpancut lagi tapi kali ini di dalam lubang buntutnya….

    Kami sama-sama gelak dan dia kata akulah yang pertama kali memecah virgin buntutnya……dan aku pasti akan dapat A++.


    Pada malam tersebut aku benar-benar puas kerana kami asyik main…aku kira 7 kali….aku balik ke rumah pada pukul 6.00 pagi dan terus sambung tidur kerana terlalu letih. Mujurlah kelas aku mula jam 11.00 pagi. Aku tersenyum sendirian sambil berkata inilah yang dikatakan tuah badan….

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri




  • Video bokep Lola Foxx cantik sederhana

    Video bokep Lola Foxx cantik sederhana


    2776 views

  • Hentai022

    Hentai022


    2297 views

  • Foto Ngentot Cewek Cina kurus Alina Li menggoda teman prianya

    Foto Ngentot Cewek Cina kurus Alina Li menggoda teman prianya


    2283 views

    Duniabola99.com – foto cewek asia cantik toket kenyal padat bulat dan pantat bahenol ngentot dengan bule yang berkontol besar dan munghujam kerah kememeknya yang tembem dan menembakkan semua sperma keperutnya. Daftar IDN Poker

    Agen Poker IDN

    Judi Poker Deposit Pulsa

  • Video Bokep jepang Harua Narimiya bermastrubasi sebelum tidur

    Video Bokep jepang Harua Narimiya bermastrubasi sebelum tidur


    1757 views

  • Foto Bugil cewek berambut merah Sascha ngangkang diatas bangku

    Foto Bugil cewek berambut merah Sascha ngangkang diatas bangku


    1767 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik berambut merah tubuh putih mengangkat gaunnya memamerkan memeknya yang berbulu tipis-tipis diatas kursi besi. Judi Bola Online

  • Hentai033

    Hentai033


    1973 views

  • Video bokep  Piper Perri tanda-tanda ketertarikan

    Video bokep Piper Perri tanda-tanda ketertarikan


    2570 views

  • Video Bokep Eropa  mengerjai pacar bersama ibuku saat lagi main billiar

    Video Bokep Eropa mengerjai pacar bersama ibuku saat lagi main billiar


    2118 views

  • Kisah Memek Mbak Yuli Senang Di Raba Sampai Basah

    Kisah Memek Mbak Yuli Senang Di Raba Sampai Basah


    10409 views

    Duniabola99.com – Namaku Mahardika, biasa dipanggil Dika. Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Universitas di Surabaya. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas II SMA, di kota Jombang, Jawa Timur.

    Saat Aku tinggal di kota Jombang, Di depan rumahku ada seorang wanita namanya Yuliana, tapi ia biasa dipanggil Yuli dan aku biasa memanggilnya Mbak Yuli. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah Bank suwasta di Jombang. Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang lurus pastinya cantik. Tapi yang paling aku suka melihatnya buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.


    Keindahan tubuh Mbak Yuli tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu.satu lagi yang membuat ku gemes melihat bibir merahnya yang tipis, Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.

    Setiap pagi kalau mbak Yuli sedang menjemur pakaian, Mbak Yuli selalu menggunakan kaos tanpa lengan kadang masih pake pakean baju tidur yang tipis dan keliatan trawang -trawang. Jika dia saat ambil pakaian kan dia menunduk, kadang sering saya lihat payudaranya yang besar dan ingin kuremas hemmmmm…. Seketika itu pasti saya langsung greng penisku langsung konslet . Apalagi saat nungging ambil pakean yang mau di jemur dari ember terus aku lihat dari belakang dan lihat pantatnya yang indah dan besar hemmmmmm , Aku terus bayangin” missal aku bisa bercinta denganaya aku ingin bercinta lewat belakang” . tapi apa ya mungkin saya Cuma bisa bayangin aja.

    Kemudian aku membayangkan misal Mbak Yuli bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap hari, dan selalu penisku greng saat membayangkanya. Bahkan aku berjanji misal aku bisa bercinta dengan Mbk yuli akan kunikmati seluruh bagian tubuhnya terutama payudaranya / teteknya yang indah dan bagian pantat sama vaginanya mungkin yang indah . “tapi apa ya mungkin dalam hati saya bilang gitu” hehehhehe.

    Besok malam nya saya pergi di rumah temanku namanya Fahri , untuk membahas acara sekulahan bentar lagi mau mengadakan GELAR KARYA dan ada juga Temenku yang namanya Toni dia di rumah fahri ,terus kita ber tiga membahas tentang GELAR KARYA terus tak lama kemudian udah selese,terus aku ijin pulang karna di rumah gak ada orang. Karna ortuku baru pergi ke rumah simbah kebetulan rumahnya Surabaya kebetulan adek saya juga ikut Jadi aku sendirian di rumah. Kunci rumah awal saya bawa tapi di saku jaket saya, toni mau pergi lihat balapan liar dia gak pake jaket terus pinjem jaket saya, terus aku pulang baru menyadari bahawa konci rumah di bawa oleh Toni karna jaket saya dibawa Toni . “waduh gimana ni kuncinya malah dibawa Toni, alamat bisa tidur di rumah ni” , saya dalam hati bilang gitu .


    Padahal jarak nonton balapan liarnya lumayan jauh. Apalagi sudah larut malam,mau kembali ke rumah Fahri gak enak sama ortunya karna udh malam. Terpaksa deh aku tidur di teras rumah, sambil jaga malam.
    “Lho masih di luar Dika..??”
    Aku tebangun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Yuli baru pulang.
    “Eh Mbak Yuli juga baru pulang?,” saya membalas sapaannya.
    “Iya, baru pulang kerja ni, aku mampir ke rumah temen temenku ada yang menikah jadi kesana dulu,” jawabnya.
    “Kok tidur di luar Dika..?
    “Hehehe…. kuncinya terbawa teman Mbak, jadi ya nggak bisa masuk,” jawabku.
    “Kok bisa?”
    Ceritanya panjang Mbak… “jawabku.
    Aku berharap agar Mbak Yuli memberiku tumpangan tidur di rumahnya, dalam hati saya bilang gitu. Berlanjut Mbak Yuli membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitaan. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan.

    “Kenapa Mbak, pintunya rusak ..?”
    “Iya ni dari kemarin pintunya agak rusak, tapi aku lupa memanggil tukang kunci Dika jadi agak susah membuka.” jawab Mbak Yuli.
    “Kamu bisa membukanya, Dika.” lanjutnya.
    “Coba Mbak ,.” jawabku, sambil mengambil alat ala kadarnya dari motorku.
    Aku mulai agak bergaya,seolah olah aku bisa. dikit-dikit aku juga punya bakat Mc Gayver.
    Tapi aku bersemangat karna harapanku bisa dapat tumpangan tidur di rumahnya Mbak Yuli.


    “klutek-klutek klutak klutek…” akhirnya bisa terbuka. Aku pun lega.
    “Wah bisa juga kamu Dika, belajar dari mana?.”
    “Ah, kebetulan aja kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver,” ucapku bercanda.
    “Terima kasih ya Dik,” ucap Mbak Yuli sambil masuk rumah.
    Aku agak kecewa sih Cuma ucapan terima kasih aja,. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Yuli keluar dan menghampiriku.
    “Tidur di luar apa gak dingin Dika nyamuknya kayaknya juga banyak apa tidur di rumahku aja,” kata Mbak Yuli.
    “Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja nanti malah ngrepotin, “jawabku biasa basa-basi. hehehe
    “Nanti masuk angin lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo.”
    “Yaudah deh mbak” jawabku gitu.
    Akhirnya aku masuk juga, soalny itulah yang kuinginkan,biar bisa lihat Mbk yuli dari deket, hati kecil saya bilang gitu.

    “Mbak, saya tidur di ruang tamu saja.”
    Aku langsung merebahkan tubuhku di kursi yang terdapat di ruang tamu.
    “Ini bantal dan selimutnya Dika.”
    Aku sempet kaget melihat Mbak Yuli datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku pasti membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.
    “Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju,” Saya bilang gitu.
    “Oh nggak pa-pa Dika, telanjang juga nggak pa-pa.”
    “Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa,” ujarku menggoda.
    “Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat di kamarku ada,” kata Mbak Yuli sambil masuk kamar.


    Aku terus bayangin kata-kata Mbak Yuli tadi “kalau kurang hangat di kamrku ada” .saya mikir terus sampe gak bisa tidur. Terus saya mencoba menyapa kekamarnya sambil ketok ketok pintu kamarnya, Mbak saya mau pinjem bantalnya,, ? saya bilang gitu… trus Mbak Yuli keluar kamar sambil ngasih aku bantal saya sempet kaget , sebab Mbak Yuli hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Yuli. Apalagi dia tidak memakai apa-apa didalam baju tidurnya jadi kelihatan nrawang-nrawang dikit. Terus aku kembali ke kursi, tapi pintu kamarnya Mbak Yuli ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Yuli tidur dan pakaiannya sedikit terbuka.Aku memberanikan diri masuk kamarnya.

    “Kurang hangat selimutnya Dika,” kata Mbak Yuli.
    ” Saya sempet kaget saya kira Mbak Yuli udah tidur” . eh iya Mbak, mana selimut yang hangat Mbak,” jawabku memberanikan diri pastinya sambil deg-deg kan.
    “Ini di sini dika,” kata Mbk Yuli sambil menunjuk tempat tidurnya.
    Aku berlagak bingung . tapi sebenarnya saya maksud Mbak Yuli bilang gitu. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. terus membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Yuli yang tertutup kain tipis itu.

    “Sudah jangan ngalamun, ayo sini naik,” kata Mbak Yuli.
    ” katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek,” kata Mbak Yuli saat aku mau naik ranjangnya.
    Kali ini bener-bener kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek ku berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.

    “Ouww, titit kamu sudah berdiri Dika, ingin yang hanga,,t,” katanya.
    “Mbak nggak adil masak nyuruh aku telanjang cuma hanya aku yang telanjang, Mbak juga toh,,,” kataku.
    “Aku maunya kamu yang membukakan pakaianku.”
    Kembali aku kaget , aku benar-benar kaget sambil dag dig dug jantungku . Mbak Yuli mengatakan hal itu. Aku baru pertama tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Yuli penisku sudah berdiri.

    “Ayo,,,, bukalah bajuku,” kata Mbak Yuli.
    Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita telanjang, kalau di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.

    Setelah Mbak Yuli pakaianya aku copotion meskipun sambil gemeter, tanganku tiba-tiba langsung meremas-remas buah dada Mbak Yuli yang putih dan mulus. Dan lansung saya jilat sama kuhisap putingnya… Mbak Yuli rupanya keasyikan dengan hisapanku. Posisi ini masih keadaan berdiri.

    “Ohhhhhhhhhh, Dika…..”
    Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Yuli. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Yuli. Pantat yang kenyal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Yuli yang merah ..

    “Dika, kamu pinter juga melakukannya, sudah sering ya,” katanya.
    “Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue,” jawabku.
    Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Yuli. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbk Yuli. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya bulunya,trus kujilat vaginanya yg indah itu. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Yuli.masih kurang puas Aku terus kujilat lgi vaginanya sambil bunyi “ceepppp”.

    “Terus mbk Yuli Bilang ” naik ranjang yuk Dika,,?
    Aku langsung menggendongnya dan langsug aku jatuhkan di ranjang dengan pelan-pelan. Mbak Yuli tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vaginanya Mbak Yuli. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Yuli rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Yuli bilang “achhhhhhhhhhhhhh” hingga pahanya sedikit menutup. Tetep masih berlanjut aku kecup klitorisnya……..

    “Lagi Dika.”ahahahahahhhh
    “Iya Mbak, punyamu sungguh nikmat ..”
    “Ganti yang lebih nikmat dong Dika.”
    Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Yuli yang agak menutup. Kuraba sebentar sambil klitorisnya tak pegang pelan-pelan . Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat dan panjang, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Yuli.

    “Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah..ah..ah”
    “Terus Dika, masukkan sampai pol Dik.. ah.. ah..ah..ah”
    Aku terus memasukkan penisku hingga pol. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Yuli. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur.
    “Mbak Yuli.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah..ah..ah..”
    Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat keras. Itu membuat Mbak Yuli semakin menggeliat keasyikan sambil mbk yuli menciumi leher ku .
    “Oh.. ah.. nikmaatt.. Dika.. terus.. ah.. ah.. ah..”sambil saya juga memegang payudaranya Mbak Yuli,,,,ah..ah…ah…mbk Yuli menikmatinya.


    Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Yuli memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Yuli memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya Mbak Yuli. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya.

    “Oh.. Mbak Yuli.. nikmaaatt sekali.. hangat oh.oh.oh.oh.oh.oh..”
    Sambil merasakan kenikmatan itu, sambil aku meremas-remas buah dada Mbak Yuli. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Yuli.
    “Oh Dika punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah..”
    “Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah…”
    Mbak Yuli rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Yuli mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Yuli disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat.

    “Mbak Yuli.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt..”
    “Eh.. ahh.. ooohh.. Dika.. asyiiikkk.. ahhhhhhhhhh…”
    Setelah dengan gerakan turun sambil di goyang. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya. Sebelum kemasukan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Yuli kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.

    “Dika, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih,” kata Mbak Yuli.
    Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku.
    “Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan,” jawabku.
    Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas dank eras vagina Mbak Yuli. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.

    “Oh.. Aah.. Dik.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Dik.. terus.. lebih keras Dik…”
    “Mbak Yuli.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii..”
    Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Yuli membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Yuli bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur.Mbak Yuli berkelonjotan, ia menikmati. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga merasakan hal yang sama.


    “Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi..”
    Kutarik penisku keluar dari lubang duburnya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Yuli yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Yuli.
    “Oh, Mbak .. nikmat sekali .. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat..”
    “Kamu juga Dik, penismu hebat.. hangat dan nikmat..”

    Terus kami di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi.

    “Kamu nggak sekolah Dik,” tanya Mbak Yuli.
    “Sudah terlambat, Mbak Yuli tidak bekerja.”
    “Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang..”
    Kemudian Mbak Yuli pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Yuli tetap nikmat. Akhirnya pukul 14:30 aku pergi ke rumah Toni dan mengambil jaket dan kunci rumahku yang berada di jaketku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita apa lagi wanita itu yang kupinginkan,rasanya seperti mimpi.

    Kini aku udah lulus SMA berlanjut kuliah dan bekerja di Surabaya, aku masih sering mengingat saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jombang, aku selalu mampir ke rumah Mbak Yuli dan kembali menikmati permainan nikmat. Untung sekarang ia sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Yuli, orang tuaku tidak tahu. Kubilang aku tidur di rumah teman SMA. Sekali lagi ini adalah kisah nyata dan benar-benar terjadi.

  • Foto Ngentot Cewek pirang, Lyra Law bercinta dengan stocking funky

    Foto Ngentot Cewek pirang, Lyra Law bercinta dengan stocking funky


    2172 views

    Duniabola99.com – foto cewek toekt gede pantat bahenol yang sangat merangsang Lyra Law pirang ngentot anal dengan pria muda berkontol besar diatas sofa putih dan menembakkan semua sperma kepantatnya.

  • Kisah Memek Nikmatnya Bercinta Di Kolam Renang Hotel

    Kisah Memek Nikmatnya Bercinta Di Kolam Renang Hotel


    2177 views

    Duniabola99.com – “Ayolah, cobalah dahulu,” ujar salah seorang wanita yang berada dipinggir kolam. Bahasa itu seperti sebuah canda dari sekelompok wanita yang aku yakin sekali memiliki postur dan raut wajah yang cantik.Salah satunya telah membuka sepatu dan telah menangalkan pakaiannya hingga nampak tinggal berbikini saja.Mereka adalah Chaterine Zeta Jones dan Julia Roberts.


    Tanpa sungkan, wanita yang berbikini tsb (Chaterine Zeta Jones) terjun kekolam, menampakkan bra nya yang basah dan samar terlihat bentuk indah dari payudara tsb.

    Tak lama kemudian, ia menangalkan semua pakaian bikininya dan membuangnya kepinggir kolam.

    Kolam itu dalamnya hanya sebatas pinggan orang dewasa.

    Sunguh pesta yang menyenangkan bagi mereka.

    “Aku tidak tahu,” kata Julia Roberts yang berada di pinggir kolam, sambil mengigit bibirnya.

    “Oh, ayolah,” kata Catherine Zeta-Jones, sambil berdiri didalam kolam, secara tidak sadar ia telah memperlihatkan bentuk telanjangnya dalam remang2 cahaya kolam.

    “Santailah sedikit, kau pasti membutuhkan itu. Aku tahu kau ingin membuang semua stress, ini sangat baik sekali.”

    “Sepertinya menarik,” balas Julia Roberts sedikit bergumam. “Tapi….aku tidak begitu nyaman dengan ruang publik yang terbuka ini.”

    “Ayolah,” balas Catherine kembali. “Akan kutunjukkan padamu.” Dia memutar dan menunjukkan bokongnya pada Julia dengan melompat di kolam tersebut.


    “Rasanya menyenangkan sekali…ayolah!”, ajaknya sedikit menghasut.

    Julia mengigit bibirnya dan sedikit tercengang. “Apa2 an ini?” Ia kemudian melepaskan semua pakaiannya dan ikut berbikini.

    Terlihat bagaimana bentuk seksi tubuh wanita itu walaupun sedikit kurus dibanding Catherine, tapi payudara dan bokongnya sangat indah..

    “Ya tuhan,” Julia berteriak saat terjun kekolam dan membilas rambutnya. “Kau benar, Aku sangat membutuhkan ini.” sahutnya girang.

    “Betulkan…?,” balas Catherine meyakinkan. “Setelah beberapa bulan yang melelahkan, kau pasti butuh ini.”

    Merekapun asyik bermain di kolam tersebut sambil bersenda gurau. HokiJudi99

    Mereka bersandar dipinggir kolam dengan badan tertelungkup. Dan bercerita ttg segala sesuatu yang ringan sambil tertawa.

    Tanpa mereka sadari, seorang bertubuh atletis juga sedang menuju kolam tersebut dan ingin masuk kekolam tersebut.

    Ia memperhatikan kedua wanita tersebut, seakan mereka cuek dgn kondisi sekitarnya.

    Namanya David.


    David adalah plan manager hotel tersebut dan ingin melepas lelah sambil memeriksa hasil kreasi pada kolam VIP jacuzzi ini. Terutama pada pancaran gelembung air dari dasar kolam dan spotlight lampu diseputar kolam. Ia pun membuka pakaian kerjanya dan hanya mengunakan celana dalam. Tekanan gelombang didasar kolam tsb ia rasakan dengan kakiknya, dan berharap tingkat pressure gelembung tersebut tidak menganggu pengujung yang ingin bersantai.

    Ia tersenyum dengan kreasi yang dibuatnya. Sepertinya kedua wanita tersebut menikmati dan menyukainya.

    Sekarang ia memperhatikan lampu sorot yang berada dalam kolam. Dan kelihatannya cukup membuat suasan menjadi romantis dikeremangan malam.

    Ia berhenti sejenak dengan pekerjaannya dan memandang kedua wanita tersebut. Ia coba memberanikan diri untuk berkenalan dan siapa yang ditujunya. Merekapun berkenalan.

    Agaknya Dave sedikit fokus thd Julia.

    “Dengar baik-baik, ladies,” kata David sedikit membuka percakapan santai.

    “KAlian berdua pasti ingin merasakan yang lebih nikmat?, sangat2 nikmat? tanya Dave?”

    “Yeah……” balas kedua wanita tersebut.

    Sambil tersenyum David membuka celana dalamnya dan mengibas-ngibaskan diatas kepalanya.

    Kedua wanita tsb terkejut tetapi girang. “Wooow…”kata Julia yang tertawa, sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya. “Whatta…”, balas Chaterine tertawa.

    Dave nekat dan maju kearah Julia. Ia menarik julia dan mencium tangannya, dan karena Julia seperti kegirangan dengan aksi Dave, ia mau saja ditarik Dave kedalam pelukannya, perlahan dan pasti Dave mencium bibir Julia. Spontan dan macho sekali!.


    Julia merespon dengan perlahan, membiarkan lidahnya memasuki mulutnya sambil membiarkan pria tersebut mengendong dalam pangkuannya. Tepat diatas pahanya.

    Sepertinya pesta malam itu menjadi sedikit liar!

    Julia malah merapatkan dirinya, dan berusaha mengarahkan vagina dan pantatnya pada penis pria perkasa tersebut. Ia pun ikut mengesek2 pantatnya pada pangkuan Dave sambil memandang Catherine. Chaterine hanya terbelalak sambil tersenyum.

    Dave merasakan bahwa penisnya telah menyenggol bibir vagina Julia.

    Karena ‘lampu hijau dalam alunan seks kolam’ sudah menyala, Dave pun mencari-cari sarang vagina Julia dan memberanikan diri untuk melakukan penetrasi pemanasan.

    Ibarat gayung bersambut, aksi Dave mendapat tanggapan positive dari Julia. Ia pun merangkul erat pundak Dave. Amazing…..!

    Aksi penetrasi Dave sepertinya sudah berjalan mulus, sehingga Dave berusaha melanjutkan untuk usaha yang ‘lebih dalam’ lagi.

    Julia hanya tersenyum dan merapatkan tubuhnya pada sang pria sehingga memberi keleluasaan bagi Dave untuk menekan lebih keras lagi.

    Julia collaps akibat adegan tersebut, Penis Dave telah menembus dalam vaginanya. Ia merintih nikmat.

    Dave menyandarkan Julia pada bibir kolam sehingga tambah leluasa dalam ‘memompa’ vagina Julia dalam remangnya kolam.


    David merasakan Catherine mendekati dan merasakan payudaranya menempel pada tubuh belakangnya. Sepertinya emosi birahinya mulai ‘mengamuk’.

    Tanpa disangka, Chaterine menjadi histeris halus saat David merangkul pantatnya dan menusukkan jarinya pada lubang anus Chaterine.

    Semua ini tidak menganggu konsentrasi DAve dalam mengenjot Julia.

    Dave memang lihai dalam berhunbunga dengan setiap wanita dan pintar menarik perhatian setiap wanita yang digodanya.

    “Kemarilah,” David memutarkan tubuh Catherine kesampingnya. “Julia, masukkan jarimu pada memek Catherine,” David memerintah kalem.

    Tanpa mengurangi genjotannya terhadap memek Julia, Julia memindahkan tanganya dan mengarahkan jarinya ke memek Catherine.

    Chaterine mengerang asyik sebagaimana Juliapun demikian akibat genjotan David yang keras.

    Julia kemudian berbalik arah membelakangi Dave dan menginginkan Dave untuk memasukkan penisnya dalam lubang anusnya. Tentu saja Dave tidak menolak.

    Julia sedikit meringis akibat kedatangan benda tumpul dalam anusnya, tapi Dave tidak perduli. Semakin Julia meringis, semakin keras Dave menembak anus Julia.

    Tangan Dave tidak tinggal diam, sebagaimana ia memainkan clitoris Julia dan menusuk memeknya dengan jarinya. Ya….Dua lobang Julia kena sasaran tembak!

    Akhirnya Julia merasakan saatnya untuk orgasme, “Ohhh…god…i’m comming!..” lengkingnya halus.

    Chaterine menekan Julia agar jarinya tidak keluar dari memeknya.

    Karena Julia telah selesai, Dave pun melepaskan penisnya dan berbalik arah ke Chaterine.


    Ia menyuruh Chaterine bersandar di kolam dengan tangan melipat kebelakang diatas kolam.

    Dave mengangkat kedua kaki Chaterine ke pundaknya.

    Dan dari atas permukaan air terlihat jelas bagaimana memek Chaterine sedikit membuka siap menghadapi lawan tandingnya.

    Perlahan Dave mengarahkan penisnya ke vagina Chaterine, dan blessss…. sekali hujaman keras yang dilakukan Dave, membuat badan belakang Chaterine membentur cukup kuat pada dinding kolam.

    David berusaha menunduk untuk melumat payudara Chaterine….dan setelah ia dapatkan, ia lumat habis kedua puting tersebut secara bergantian.”

    Pantatnya berusaha memberikan goyangan terbaik pada memek Chaterine.

    Puas dengan aksi tersebut, Dave menyuruh Julia untuk segera naik keatas kolam dan memintanya untuk mengangkangi kepala Julia.

    Kemudian setelah Julia tepat berada diatas kepala Chaterine, Dave menyuru Julia jongkok dan menyuruh pula Chaterine untuk memainkan memek Julia dengan lidahnya. Sungguh pemandangan yang fantastis.

    Dave tambah bersemangat menerjang memek Chaterine melihat pemandangan demikian.

    Chaterine sering menjerit histeris akibat sentakan Dave.

    Air dikolam tersebut, membuat lubang vagina Chaterine tidak lagi licin, malah tambah keset. Disinilah letak nikmatnya aksi seks kolam ini.

    Tak puas dengan itu, Dave melepaskan penis dari memek Chaterine dan coba mengarahkannya pada bagian bawahnya. Ya…lobang anus Chaterine menjadi sasaran berikutnya!.

    Ia mencari2 lobang tersebut dengan mengarahkan penisnya dibantu dengan tangan Chaterine.

    Sepertinya Dave telah menemukan lubang anus tersebut. Dan kali ini….ia lakukan lagi tusukan secara keras dan mendadak.


    Semua tanpa ada penetrasi lebih dahulu.!

    Chaterine terbelalak hebat akibat aksi Dave ini. Dengan sedikit menahan paha Dave, Chaterine berusaha mengurangi tekanan paha Dave pada anusnya.

    Tetapi DAve adalah type pria perkasa tanpa kompromi.

    Sangahan tangan tersebut tidak bisa menahan terjangan berikutnya dari penis Dave.

    Sehingga Chaterine terkadang lepas kontrol dari kulumannya terhadap memek Julia.

    “Dave tolong kembali ke vaginaku”, pinta Chaterine. “Aku ingin keluar Dave…”, sambung Chaterine.

    Davepun melepaskan penisnya dan kembali mengarahkan penisnya pada memek Chaterine.

    Kali ini tangan DAve berusaha merangkul batas penyangga dinding pinggir kolam.

    Dan kemudian ia melakukan genjotan pada memek Chaterine dengan keras dan cepat frekwensinya.

    Gemercik air menambah seru adengan seks tersebut.

    Dave memberi isyarat pada Chaterine bahwa ia akan segera keluar dan menanyakan Chaterine apakah ia juga telah siap.

    “Lakukan Dave…i almost done…aku hampir selesai”, kata Chaterine.

    Dan dirangkulnya keras tubuh Chaterine pertanda Dave sedang menyemprotkan sperma ke memek Chaterine, demikian pula Chaterine yang melepas kulumannya pada memek Julia untuk merangkul Dave karena ia pun sedang orgasme keras.

    “Ohhhh yesss….yesss…yess….”, jerit Chaterine puas merasakan sperma Dave merasuk dalam vaginanya.

    Merekapun saling berciuman bersama sebagai tanda puas.

    “Ok…girls, anything you need more just ask”, kata Dave.

    You can stay here for more 3 day with free, balas Dave yang memberikan nginap tambahan gratis selama 3 hari jika mereka masih ingin memperpanjang menginap di hotel ini.

    Mereka tersenyum dan segera kembali kekamarnya masing2.


    Aku sendiri seorang engineer biasa dari hotel tersebut hanya bisa melakukan masturbasi melihat keadaan tersebut.

    Berbahagialah Dave yang memiliki kuasa, wajah yang tampan dan fisik yang menawan.

    Artis kalau sudah demikian, tidak lagi memandang siapa yang diajak kencan.

    Selagi mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, siapapun itu mereka siap melakukan.

  • Kinsley Eden dan Chloe Amour semua bisnis

    Kinsley Eden dan Chloe Amour semua bisnis


    1787 views

  • Cerita Sex Murid Nakal 2

    Cerita Sex Murid Nakal 2


    4421 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Murid Nakal 2 ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Esok harinya, aku pun terbangun dalam keadaan galau. Semalaman aku mencoba tidur, namun di kepalaku
    selalu terbayang kejadian kemarin sore di rumah bu Diana. Akibatnya, bisa ditebak, aku benar-benar
    merasa amat letih dan lesu.

    Aku pun mencoba menyetel lagu yang kemarin diberikan Reza padaku untuk mempercerah suasana. Aku lalu
    membuka handphoneku untuk mendengarkan lagu. Tapi aku tidak menemukan Agen Togel Depo Pulsa satupun file musik baru di
    handphoneku, malahan, lagu-lagu koleksiku banyak yang terhapus.

    Penasaran, aku pun memeriksa isi handphoneku. Sekarang, di bagian video, malah ada sebuah video yang
    berukuran ekstra besar. Penasaran dengan video di handphoneku, aku pun mulai memutar video itu.

    Astaga! Aku benar-benar terkejut setengah mati saat melihat diriku yang sedang memamerkan celana dalam
    di hadapan Reza terekam di video itu dan bagaimana Reza memainkan jari-jarinya di vaginaku juga
    terlihat dengan amat jelas dari arah samping. Saat itulah aku baru ingat bahwa saat aku memamerkan
    selangkanganku, sebuah handycam milik Reza tergeletak di ranjangnya yang ada disamping meja
    belajarnya. Berarti, Reza secara diam-diam berhasil merekam adegan mesumku!

    Tidak terbayang bagaimana perasaanku saat itu. Rasa letih dan lesu yang menyerangku dari pagi kini
    ditambah dengan perasaan cemas dan takut kalau video itu disebarluaskan, apalagi wajahku tampak jelas
    di video itu.

    Aku bingung, apa yang harus kulakukan? Bagaimana apabila video itu Bandar Judi Online 7777 sudah disebarluaskan? Aku pasti
    diberhentikan dari universitas. Parahnya lagi, aku pasti akan dianggap sebagai perempuan rendahan oleh
    masyarakat.

    Bagaimana caraku menjelaskan pada keluargaku tentang video itu? Bayangan-bayangan itu terus berkecamuk
    didalam pikiranku selama seharian penuh.

    Walaupun begitu, sore harinya aku kembali berangkat menuju rumah bu Diana untuk mengajari Reza. Saat
    aku datang, bu Diana masih belum pulang karena harus menyelesaikan proyek di studionya. Aku pun segera
    menemui Reza untuk menyelesaikan masalah ini. Kebetulan, Reza yang membukakan pintu untukku. Seolah ia
    sudah lama menunggu kedatanganku.

    “Halo, Kak Linda. Bagaimana, video klip lagunya bagus tidak?” tanyanya dengan nada mengejek.

    “Reza, kenapa kamu sejahat itu dengan kakak?! Buat apa kamu merekam video beginian sih?! Belum cukup
    kamu mempermainkan kakak kemarin?!!” jawabku dengan perasaan kesal bercampur cemas.

    “Waah, kenapa Reza dibilang mempermainkan kakak? Bukannya kemarin kakak terlihat nyaman saat aku
    layani?” Mata Reza tampak semakin merendahkanku.

    “Sudahlah! Mana videonya? Cepat berikan ke kakak!!” perintahku.

    “Tenang saja kak, videonya Reza simpan dengan baik kok. Jadi kakak tenang saja!” Aku mengepalkan
    tanganku, menahan berbagai macam emosi yang bergejolak didalam hatiku.

    Nyaris aku kembali menangis karena rasa cemas yang semakin kuat mencengkeram diriku, namun aku
    berusaha mengendalikan diri. Aku sadar aku tidak bisa mengambil jalan kekerasan untuk menghadapi Reza,
    karena malah akan membuat masalahku tambah runyam.

    “Oh iya, Reza juga belum memperlihatkan videonya ke orang lain. Waah, sayang sekali ya kak? Padahal
    videonya bagus kan?” lanjutnya.

    Cerita Sex Murid Nakal 2 Mendengar pernyataan Reza itu, Agen Poker303 aku merasa melihat secercah cahaya dan harapanku sedikit pulih. Namun
    masih saja aku merasa tegang dan cemas. Aku pun berusaha membujuk Reza untuk menyerahkan video itu
    padaku.

    “Reza, kakak mohon… berikan video itu ke kakak, ya? Tolong jangan sakiti kakak lagi…” aku memohon
    meminta belas kasihan pada Reza.

    “Hmm… kalau begitu, kakak harus mau menuruti perintahku lagi, aku berjanji akan memberikan videonya ke
    kakak.”

    “Kakak mohon, Reza… Jangan lagi…” air mataku kembali mengucur saat mendengar syarat yang diajukan
    Reza.

    Berarti aku harus kembali merendahkan diriku dihadapannya.

    Iklan Sponsor :

    “Kakak mau atau tidak?! Kalau tidak, ya sudah! Kakak bisa melihat videonya di internet besok pagi.”
    Ketusnya tanpa menghiraukan perasaanku.

    Aku pun tidak punya pilihan lain, selain menuruti kemauan Reza. Tampaknya percuma saja aku berusaha
    meminta belas kasihan anak ini.

    Yang ada di pikirannya saat ini pasti hanyalah keinginan untuk mempermainkan diriku sekali lagi.
    Terpaksa aku harus melayani permintaannya lagi agar video itu kudapatkan.

    “Baiklah, kakak mengerti… Kakak akan menuruti perintahmu, tapi kamu harus berjanji akan memberikan
    video itu ke kakak!” jawabku memberi persetujuan.

    “Beres, Kak!” Kali ini Reza tampak girang sekali saat mendengar kalimat persetujuanku itu.

    “Nah, sekarang apa yang kamu mau?!” Tanyaku tidak sabaran

    “Tunggu sebentar dong Kak… Jangan buru-buru! Kalau sekarang pasti cuma sebentar karena Mami sebentar
    lagi pulang.”

    “Lalu, kamu maunya kapan?”

    “Nah, kebetulan 2 hari lagi Mami akan berangkat ke luar negeri, soalnya Mami akan memperagakan busana
    pengantin buatannya di pameran.”

    “Lalu kenapa?”

    “Kebetulan minggu depan ada ulangan yang penting, jadi aku boleh tinggal di rumah ini sampai mami
    pulang. Selama itu, aku mau kakak untuk tinggal bersamaku di rumah, Judi Poker 303 sambil mengajariku! Bagaimana?
    Kita bisa bersenang-senang sampai puas kan, Kak?”

    “Memangnya sampai kapan bu Diana ada di luar negeri?” tanyaku kembali.

    Iklan Sponsor :

    “Yaah, karena Mami juga mau ketemu Papi di Jerman, makanya Mami tinggal di sana selama 2 minggu.”

    “Tapi apa bu Diana akan mengizinkan kakak untuk tinggal disini?”

    “Tenang saja, kak! Biar nanti Reza yang bicara dengan Mami.” Ujarnya meyakinkanku.

    Aku menghela nafas sejenak sambil berpikir menimbang-nimbang permintaan Reza. Sebenarnya aku tidak
    begitu rugi apabila aku menginap di rumah bu Diana. Aku bisa menghemat uang kosku selama setengah
    bulan kalau aku menginap di rumah bu Diana.

    Lagipula aku akan lebih bisa mengawasi Reza untuk belajar menghadapi ujian semesternya yang kian
    mendekat, dengan begitu, aku bisa mendapat kesempatan untuk mengamankan pekerjaanku. Sebenarnya yang
    perlu kulakukan hanyalah memastikan kalau Reza tidak “mengerjaiku” lebih parah dari kemarin.

    “Baiklah, kakak setuju. Tapi kamu juga harus berjanji, kamu harus belajar yang rajin selama kakak
    tinggal di rumahmu.” Anggukku sambil memberinya penawaran.

    “Berees, kak! Asal kakak mau menurutiku selama itu, aku pasti belajar!” jawabnya dengan bersemangat.

    “Iya, iya…” balasku dengan perasaan agak lega.

    Kami lalu segera beranjak ke kamar Reza dan aku pun mulai mengajarinya. Tapi hari ini ada yang berbeda
    dari Reza.

    Ia tampak lebih serius dan bersemangat dalam menyimak penjelasanku. Kurasa dia sudah cukup senang saat
    mendengar aku akan menginap di rumahnya 2 hari lagi. Tak lama kemudian, kudengar suara bu Diana di
    lantai bawah.

    “Nah, Mami sudah pulang! Kakak tunggu sebentar ya! Aku mau bicara dulu dengan Mami!” Reza segera
    beranjak dari kursinya dan keluar dari kamarnya tanpa menghiraukanku.

    Sayup-sayup kudengar suara percakapan Reza dengan bu Diana, namun aku tidak dapat mendengar dengan
    jelas apa yang mereka katakan. Sambil menunggu Reza, aku mempersiapkan soal-soal latihan yang akan
    kuberikan untuknya nanti. Sekitar 5 menit kemudian, Reza kembali ke kamarnya bersama bu Diana.

    “Halo, Linda. Reza meminta saya untuk mengizinkanmu tinggal di rumah ini selama saya tidak dirumah.”

    “Eh? I… iya, bu Diana! Reza memberitahu saya kalau ia ingin mendapat les tambahan dari saya selama bu
    Diana tidak dirumah… Katanya… untuk persiapan ujian semester…” ujarku dengan agak gugup.

    Iklan Sponsor :

    “Wah, kebetulan sekali kalau begitu! Soalnya tante Reza juga SItus Judi Pkv Terbaik akan ikut ke Jerman. Makanya tadi saya
    sempat mengajak Reza untuk ikut. Tapi karena ada ulangannya yang penting, Saya jadi ragu-ragu.”

    “Jadi?” tanyaku “Kalau kamu mau, Saya memperbolehkan kamu tinggal disini selama saya tidak dirumah.
    Tapi saya juga meminta kamu untuk mengurus Reza selama itu. Sebagai gantinya, saya akan berikan
    tambahan bonus untukmu di akhir bulan ini. Bagaimana?” Jawab bu Diana memberikan tawaran.

    “Baik, bu Diana. Saya setuju!” anggukku sambil tersenyum.

    Sekarang aku mendapat tambahan keuntungan dengan menerima tawaran Reza. Dengan bonus yang disediakan
    bu Diana dan penghematan uang kosku selama setengah bulan, aku bisa menambah uang tabunganku sekaligus
    membiayai sebagian keperluanku bulan depan.

    “Baguslah! Kalau begitu, Linda, tolong kamu siapkan barang-barangmu yang akan kamu bawa untuk tinggal
    disini. Lusa nanti saya akan menjemputmu sebelum kamu mengajar Reza.” Ujar bu Diana.
    “Iya, bu Diana!” aku mengiyakan permintaan bu Diana.

    Setelah menyelesaikan tugasku hari itu, aku segera bergegas pulang untuk mulai mengemas barang-
    barangku. Untunglah aku tidak memiliki banyak barang selain pakaian dan perlengkapan-perlengkapan
    kecil milikku.

    Aku juga memberitahu pemilik rumah kosku bahwa aku akan pindah selama setengah bulan. Syukurlah mereka
    mau mengerti dan bersedia menyimpankan kamar bagiku apabila aku kembali. 2 hari kemudian, bu Diana dan
    Reza pun datang menjemputku sebelum aku mengajar Reza. Aku lalu diantar ke rumah mereka. Aku diizinkan
    untuk tidur di kamar tamu di lantai bawah.

    Malam harinya, aku diberitahu bu Diana tugas-tugasku di rumah itu selama bu Diana di luar negeri. Aku
    diminta untuk mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci dan membersihkan
    rumah.

    Aku sudah terbiasa memasak dan mencuci sendiri sejak kecil, maka tugas ini tidak lagi sesulit yang
    kubayangkan. Lagipula untuk keperluan sehari-hari, bu Diana sudah menyuruh anak buahnya untuk
    mengantar bahan makanan dan supir studio untuk mengantar-jemput kami. Apabila ada hal lainnya yang
    diperlukan, aku hanya perlu menelepon studio untuk meminta bantuan mereka.

    Esok harinya, bu Diana sudah berangkat saat aku pulang dari kuliah. Sehingga hanya ada aku dan Reza
    sendiri di rumah.

    Aku segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Seusai mandi, aku benar-benar terkejut saat
    melihat semua pakaian milikku menghilang. Hanya ada satu pelaku yang dapat melakukan hal ini! Aku lalu
    menutupi tubuhku dengan selembar handuk yang untungnya, tidak sempat diambil oleh “pencuri” itu.

    Aku segera naik ke lantai atas untuk mengambil kembali pakaian milikku.

    “Reza! Reendyy!! Buka pintunya!” Seruku sambil menggedor kamar Reza.

    Pintu kamar itu sedikit dibuka dan wajah Reza muncul dari sela-sela pintu kamar itu.

    “Ya, ada apa kak?!” tanyanya padaku.

    Namun matanya segera melirik tubuhku yang hanya berbalutkan sebuah handuk dan ia tersenyum cengengesan
    melihat keadaanku.

    “Wah, waah… Kakak sudah tidak sabaran ya?” tanyanya sambil tertawa kecil.

    “Huuh! Dasar usiil!! Ayo, kembalikan baju kakak!!” gerutuku.

    “Lhooo… memangnya baju kakak kuambil? Apa ada buktinya?”

    “Kalau bukan kamu siapa lagii? Sudah, ayo cepat kembalikan baju kakak!”

    Cerita Sex Murid Nakal 2 “Kak, kalau menuduh orang tanpa bukti itu tidak baik lho! Hukumannya, aku tidak mau memberitahu dimana
    kusembunyikan baju kakak, Hehehe…” Reza tersenyum mengejekku dan menutup dan mengunci pintu kamarnya
    dihadapanku.

    “Aah! Hei, Reza! Tunggu duluu…” protesku, tapi Reza sudah keburu menutup pintu kamarnya sambil
    mengejekku dibalik pintu.

    Aku pun terpaksa menggigil kedinginan, suhu di rumah itu dingin sekali karena dipasangi AC, ditambah
    lagi aku baru saja mandi dan sekarang tubuhku hanya ditutupi oleh selembar handuk saja.

    Selama beberapa menit aku terus menggedor pintu kamar Reza dan berusaha membujuknya, namun ia sama
    sekali tidak menggubrisku.

    “HATSYII…!!!” Karena tidak biasa, aku pun bersin akibat pilek karena suhu dingin itu.

    “Kak! Kakak pilek, ya?” tiba-tiba terdengar suara Reza dari balik pintu.

    “I… iya… Reza, tolong…. kembalikan pakaian kakak… disini dingin sekali… kakak tidak tahan…”

    “Oke deh, tapi kakak harus mau memakai pakaian yang kuberikan ya!”

    “Iya… iya… cepat doong…. Kakak kedinginan disini…” pintaku pada Reza Reza kembali keluar dari
    kamarnya.

    Ia melihat sekujur tubuhku yang menggigil kedinginan. Anehnya, raut wajahnya tampak berubah, ia tidak
    lagi tampak senang ataupun puas mengerjaiku. Kini ia tampak agak gelisah.

    “Haa… HATSYII!!!” kembali aku bersin dihadapannya.

    Kulihat raut wajahnya semakin cemas saja melihat keadaanku.

    “Ayo Kak, ikut denganku!” pinta Reza padaku yang segera kuturuti saja.

    Reza menuntunku ke ruang disebelah kamarnya. Pintu ruang itu dikunci, namun Reza segera membuka pintu
    itu dengan sebuah kunci di tangannya. Begitu aku masuk, aku takjub melihat puluhan helai gaun
    pengantin putih dalam berbagai ukuran dan model yang tergantung rapi di kamar itu.

    Berbagai aksesoris pengantin wanita juga tertata rapi bersama gaun-gaun itu. Rupanya kamar itu adalah
    kamar desain bu Diana sekaligus tempatnya menyimpan hasil rancangannya yang belum dikirim ke studio.

    “Kak, aku minta kakak memakai baju itu.” ujar Reza seraya menunjuk ke arah sehelai gaun pengantin
    putih yang dipasang di sebuah mannequin.

    “Apaa?! Kenapa kakak harus memakai baju seperti itu? Memangnya kakak mau menikah, apa?!” jawabku
    setengah tak percaya, setengah kebingungan.

    “Ya, sudah! Kalau kakak tidak mau, kakak boleh memakai handuk itu saja kok!” balas Reza.

    “Iyaa! Dasar!! Kamu mintanya yang aneh-aneh saja!!” ujarku agak kesal.

    Terpaksa kuturuti permintaan Reza, daripada pilekku semakin parah.

    “Oh iya Kak!”

    “Apa lagii?”

    “Pakaiannya yang lengkap ya, Kak! Soalnya baju itu sudah 1 set dengan aksesorisnya!” pinta Reza.

    “Jangan lupa juga untuk merias diri dengan kosmetik Mami ya Kak! Sudah kusiapkan lhoo…” imbuhnya.

    Aku menghela nafas dan menutup pintu kamar itu. Memang kulihat gaun itu dilengkapi dengan mahkota,
    sarung tangan, bahkan stocking dan sepatu yang semuanya berwarna putih susu. Luar biasa! Sejenak aku
    kagum dengan kepandaian bu Diana dalam merancang gaun itu, komposisi yang disusunnya benar-benar
    serasi.

    Aku lalu menuruti perintah Reza untuk memakai semua pakaian itu dengan lengkap. Berat bagiku memang,
    karena aku belum pernah memakai gaun pengantin sebelumnya. Setelahnya, aku pun merias diriku dengan
    kosmetik milik bu Diana.

    Kulihat semua kosmetik itu buatan luar negeri. Aku sendiri agak canggung untuk memakai kosmetik-
    kosmetik itu, mengingat harganya yang selangit bagi mahasiswi sepertiku.

    Tapi setidaknya, aku mendapat sebuah kesempatan untuk mencoba kosmetik-kosmetik itu, maka aku berusaha
    untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Setelah beberapa lama, aku akhirnya selesai mempengantinkan
    diriku.

    Kubuka pintu kamar itu dan seperti yang sudah kuduga, Reza sedari tadi sudah menungguku didepan pintu.
    Ia tampak amat terpana melihatku yang berbusana pengantin itu. Busana pengantinku berupa sebuah gaun
    pengantin putih yang indah sekali.

    Atasan gaun memiliki sepasang puff bahu yang terikat dengan sepasang sarung tangan satin dengan
    panjang selengan di kedua tanganku yang kini menutupi jari-jariku yang lentik. Di bagian perut dan
    dada gaunku bertaburan kristal-kristal imitasi yang samar-samar membentuk sebuah pola hati.

    Bagian pinggang gaun itu memiliki hiasan kembang-kembang sutra yang melingkari bagian pinggang gaun
    itu seperti sebuah ikat pinggang yang seolah menghubungkan atasan gaunku dengan rok gaun polos yang
    dihiasi manik-manik membentuk hiasan bunga-bunga yang bertebaran disekeliling rok gaunku. Pinggulku
    dipasangi pita putih besar. Aku juga memakaikan rok petticoat di pinggangku agar rok gaunku tampak
    mengembang.

    Reza sendiri tampak kagum melihat cantiknya wajahku yang sudah kurias sendiri; kelopak mataku kurias
    dengan eye-shadow berwarna pink dan alsiku yang kurapikan dengan eye-pencil. Sementara lipstick yang
    berwarna pink lembut kupilih untuk melapisi bibirku yang tampak serasi dengan riasan bedak make-upku.

    Riasan mahkota bunga putih tampak serasi dengan rambut hitam-sebahuku yang kubiarkan tergerai bebas.
    Aku telah memasang stocking sutra berwarna putih yang lembut di kakiku yang dilengkapi dengan sepasang
    sepatu hak tinggi berwarna putih yang tampak serasi seperti gaun pengantinku.

    Tubuhku juga kuberi parfum melati milik bu Diana sehingga sekujur tubuhku memancarkan aroma melati
    yang amat wangi.

    “Nah, bagaimana?” ujarku pada Reza yang masih melongo melihat penampilanku.

    “Hei! Kok malah bengong sih?!” seruku, yang segera menyadarkan Reza dari lamunannya.

    “E… eh… ccantik sekali Kak!” jawab Reza tergagap-gagap, aku tertawa kecil melihat tingkahnya yang
    kebingungan.

    “Kak, ini… buat kakak…” Reza mengulurkan setangkai mawar merah kepadaku.

    Mawar merah yang indah itu tampak segar berkilauan.

    “Waah, terima kasih ya!!” otomatis aku mencium bunga itu untuk menghirup aromanya. Sejenak aroma yang
    menyengat memasuki hidungku aku pun langsung merasa pandanganku tiba-tiba kabur dan tubuhku terasa
    lemas. Aku pun ambruk tidak sadarkan diri.

    Sayup-sayup kulihat senyuman Reza, aku berusaha untuk tetap sadarkan diri, namun mataku terasa berat
    sekali dan akhirnya aku menutup kelopak mataku. Entah apa yang terjadi pada tubuhku, namun saat aku
    sadar, aku melihat diriku sudah terbaring mengangkang di sebuah ranjang canopy dalam keadaan berbusana
    pengantin lengkap.

    Kedua tanganku terikat di belakang punggungku sementara kakiku terikat erat di sisi kanan-kiri tiang
    ranjang itu sehingga posisi tubuhku mengangkang lebar. Aku merasa amat geli di daerah kewanitaanku,
    seperti ada sebuah daging lunak hangat yang menyapu-nyapu daerah kewanitaanku, terkadang daging itu
    menusuk-nusuk seolah hendak membuka bibir kewanitaanku melewati celah vaginaku.

    Aku juga merasa daerah disekitar vaginaku amat becek akibat gerakan daging itu.

    “Aahh… oohhh…” Aku pun mendesah pelan menikmati sensasi di kewanitaanku itu.

    Cerita Sex Murid Nakal 2 Rasanya vaginaku seolah diceboki, namun gerakan daging itu yang seolah berputar-putar mempermainkan
    vaginaku menimbulkan sensasi nikmat disekujur tubuhku. Aku merasa tubuhku diairi listrik tegangan
    rendah saat daging itu membelah bibir kewanitaanku dan menyentuh lubang pipisku.

    “Eh! Kakak sudah bangun rupanya!!” tiba-tiba kudengar suara Reza dibalik gaunku.

    Aku berusaha mendongak dan kulihat wajah Reza sedang berada tepat didepan selangkanganku yang terbuka
    lebar. Sadarlah aku kalau “daging” tadi tak lain adalah lidah Reza yang sedang menjilati vaginaku. Aku
    berusaha berontak, namun untuk menutup kedua pahaku yang sedang terbuka lebar saja amat sulit.

    Tubuhku terasa amat lemas tanpa tenaga. Saat aku melihat sekitarku, aku baru sadar kalau aku kini
    berada didalam kamar bu Diana.

    “Badan kakak masih belum bisa digerakkan, soalnya pengaruh obat tidur Mami masih tersisa.” Jelas Reza
    sambil berjalan ke sampingku.

    Sekejap aku merasa amat panik dan berusaha mengerahkan seluruh tenagaku untuk kabur, tapi sia-sia
    saja. Tubuhku tidak mau bergerak sedikitpun.

    Astaga! Bagaimana aku bisa sebodoh itu mencium aroma bunga yang ditaburi obat bius?! Niatku untuk
    menjaga jarak dari Reza kini sia-sia saja. Sekarang malah kesucianku terpampang jelas dihadapannya,
    aku dalam keadaan terjepit dan tidak bisa kabur lagi.

    “Kakak tenang saja, dijamin enak kok! Hehehe…” tawa Reza terkekeh-kekeh.

    “Jangan, Reza… Jangan… kakak mohon!!” pintaku berderai air mata saat melihat Reza berbalik berjalan
    menuju arah selangkanganku.

    Namun sia-sia saja, Reza sama sekali tidak mau mendengar permohonanku. Aku pun semakin panik dan
    cemas. Air mataku kembali meleleh membasahi mataku, namun apa dayaku? Tubuhku kini amat sulit
    digerakkan karena ikatan itu ditambah rasa lemas disekujur tubuhku karena pengaruh obat bius yang
    tersisa.

    Kini aku hanya bisa pasrah membiarkan Reza menyantap kewanitaanku. Jantungku berdegup semakin kencang
    dan wajahku merah merona saat Reza semakin mendekati selangkanganku. Reza lalu memegang kedua pahaku
    yang mulus. Ia mulai mengendusi paha kananku sementara paha kiriku dibelai-belai dengan tangannya.

    “Essh…” aku mendesis sesaat setelah bibir Reza mencium bibir kemaluanku.

    Hembusan nafas Reza di pahaku membuat tubuhku sedikit mengigil kegelian. Saat bibir kemaluanku bertemu
    dengan bibir Reza, Reza mulai menjulurkan lidahnya. Seperti lidah ular yang menari-nari, bibir
    kemaluanku dijilati olehnya.

    Kembali bibir kewanitaanku dibelah oleh lidah Reza, yang kembali menarikan lidahnya menceboki liang
    vaginaku perlahan-lahan. Aku berusaha sekuat mungkin untuk menahan gejolak birahi yang kini mulai
    melanda diriku,

    namun tetap saja suara desahan-desahanku yang tertahan sesekali terdengar keluar dari bibirku karena
    rasa nikmat yang menjuluri tubuhku apalagi belaian lembut Reza di pahaku semakin terasa geli akibat
    stocking sutra yang kupakai.

    “Haaa?! Aakh…!!” Sontak aku menjerit terkejut saat merasakan sensasi rasa geli dan nikmat yang tiba-
    tiba melanda tubuhku.

    Rupanya Reza menjilati klitorisku. Sesekali ia menyentil klitorisku dengan lembut sehingga sekujur
    tubuhku seperti dialiri listrik dan bulu kudukku berdiri. Reza menyadari bahwa aku mulai dikuasai oleh
    gejolak birahiku. Ia terus melancarkan serangannya ke klitorisku.

    Berulang kali permohonanku yang disertai dengan desahan kusampaikan ke Reza, namun ia malah tampak
    kian bersemangat mengerjaiku. Kesadaranku pun semakin menghilang tergantikan dengan rasa nikmat dan
    hasrat seksual yang semakin merasuki tubuhku.

    “Bagaimana kak? Enak tidak?” tanya Reza padaku.

    “Rezay… stoop… auhhh… jangaan…”

    “Ah masaa? Bukannya kakak mendesah keenakan tuh? Yakin nih, nggak mau lagi?” ejeknya sambil menjauhkan
    wajahnya dari kemaluanku.

    Namun secara refleks, aku malah mengangkat pinggangku kehadapan wajah Reza, seolah menawarkannya untuk
    kembali mencicipi liang vaginaku.

    “Tuh, kan?! Malu-malu mau, nih cewek!” kembali Reza menghinaku.

    Dipeganginya kedua bongkahan pantatku dengan telapak tangannya dan dtegadahkannya tangannya, sehingga
    kini pinggangku ikut terangkat tepat dihadapan wajah Reza.

    “Aww… aww… aaahh…” kembali aku merintih saat Reza mengecup dan mengisap-isap daging klitorisku.

    Sesekali aku merasa sentuhan giginya pada klitorisku dan hisapannya membuatku kini hanya berusaha
    untuk mengejar kenikmatan seksualku semata. SLURP… SLURP… Sesekali terdengar suara Reza yang
    menyeruput cairan cintaku yang sudah banyak keluar dari vaginaku, seolah hendak melepas dahaganya
    dengan cairan cintaku.

    “AAHH… AAHHH… AAA…” Desahanku semakin keras.

    Aku merasa ada sebuah tekanan luar biasa di vaginaku yang sebentar lagi hendak meledak dari dalam
    tubuhku. Otot-otot tubuhku secara otomatis mulai menegang sendirinya.

    “HYAA… AAAKH!!!” jeritku bersamaan dengan meledaknya tekanan dalam tubuhku.

    Tanpa bisa kutahan, pinggangku menggelepar liar, bahkan Reza terlontar mundur akibat dorongan tubuhku.
    Aku bisa merasakan vaginaku memuncratkan cairan cintaku dalam jumlah yang banyak.
    Seluruh simpul sarafku terasa tegang dan kaku saat sensasi geli dan nikmat yang luar biasa itu
    menjalari tubuhku, dan akhirnya muncul perasaan lega yang nyaman setelahnya.

    Aku pun terkapar kelelahan, nafasku tersengal-sengal. Tenaga di tubuhku seolah lenyap seketika. Aku
    sadar, baru saja aku mengalami orgasme yang luar biasa!

    “Wah, waah… Rupanya galak juga nih, kalau orgasme!” ejek Reza yang kini terduduk dihadapan
    selagkanganku.

    Ia mendekati vaginaku dan kembali ia menyeruput cairan cintaku yang masih tersaji di vaginaku setelah
    ledakan orgasmeku barusan. Aku pun hanya mendesah kecil tanpa memberontak. Kepalaku serasa kosong dan
    aku membiarkan Reza menikmati cairan cintaku sesuka hatinya.

    Cerita Sex Murid Nakal 2 Setelah puas meminum cairan cintaku, Reza berdiri di hadapanku dan melepas pakaiannya sehingga ia
    telanjang bulat dihadapanku. Bisa kulihat penisnya yang panjangnya sekitar 14 cm sudah menegang keras
    melihat keadaanku yang mengangkang lebar, memamerkan kewanitaanku didepannya. Reza berjalan melewati
    tubuhku hingga akhirnya ia tiba didepan kepalaku.

    Reza lalu berlutut dihadapan wajahku sambil mengocok penisnya.

    “Kak, tadi rasa memek kakak enak sekali loh! Nah sekarang giliran kakak ya, ngerasain punya Reza?”
    seloroh Reza.

    Aku yang menyadari kalau Reza akan mengoral penisnya dengan mulutku, mulai menjerit meminta
    pertolongan.

    “TOL… uumph!!” jeritanku terhenti karena Reza langsung menyumpalkan penisnya didalam mulutku.

    Walaupun ukuran penisnya tidak begitu besar, namun batang penisnya sudah cukup memenuhi rongga mulutku
    yang mungil.

    “Hhmmphh… hmph…” suaraku teredam oleh penis Reza.

    Aku berusaha memuntahkan penis itu, namun Reza memajukan pantatnya sehingga penisnya tetap masuk
    didalam mulutku hingga menyentuh kerongkonganku.

    Reza menjambak poni rambutku dan mulai menggerakkan kepalaku maju mundur. Rasa sakit di ubun-ubunku
    karena poni rambutku dijambak sudah cukup untuk membuatku tidak berontak lebih jauh, aku mengikuti
    gerakan tangan Reza yang sedang memaksaku mengulum dan mempermainkan penisnya dalam mulutku.

    “Aahh… Enaak…” desah Reza saat penisnya keluar masuk dari mulutku.

    “Hmmp… mpp… phh…” aku berusaha mengambil nafas untuk menyesuaikan gerakan penis Reza dalam mulutku.

    Kocokan mulutku masih belum berhenti, namun aku merasa agak mual karena rasa dalam mulutku saat ini.
    Sementara leherku juga pegal karena dipaksa naik-turun oleh Reza.

    Beberapa saat kemudian, Reza berhenti manjambak poniku, aku pun segera merebahkan kepalaku yang
    pegal-pegal keatas bantal yang lembut untuk melepas penat. Namun rupanya penderitaanku belum juga
    berakhir. Reza belum mau melepaskan kenikmatannya dioral olehku.

    Belum sempat penisnya keluar dari mulutku, sekarang ia malah menekan selangkangannya ke wajahku dan
    menggoyang-goyangkan pantatnya sehingga penisnya kembali masuk kedalam rongga mulutku.

    Aku bisa merasakan buah zakarnya yang tergantung menampar-nampar daguku berulang kali bersamaan dengan
    gerakan pantatnya yang maju mundur dihadapan wajahku yang kini tertekan oleh bantal, aku pun berulang
    kali tersedak karena penis Reza dalam mulutku bergerak dengan amat cepat.

    “Oke, kak! Sekarang giliran kakak yang main! Ayo kulum dan mainin pakai lidah kakak!” perintah Reza
    sambil menghentikan gerakannya.

    Aku sendiri sudah mati kutu, kepalaku terjepit diantara selangkangan Reza dan bantalku, sehingga aku
    tidak bisa bergerak bebas.

    “Ayo, Kak! Atau mau kugerakkan sendiri dimulut kakak seperti barusan?” ancamnya padaku.
    Aku pun tidak punya pilihan lain selain menuruti perintah Reza, setidaknya aku akan lebih leluasa
    bernafas apabila aku yang bergerak sendiri.

    Aku pun menggerakkan lidahku membelai-belai batang penisnya yang masuk hingga rongga mulutku. Sesekali
    lidahku juga bersentuhan dengan kepala penisnya. Sebenarnya aku agak jijik juga karena tercium bau
    agak pesing dari ujung penis Reza, namun apa dayaku? Lebih baik kuturuti perintah anak ini supaya
    siksaanku cepat selesai.

    Aku pun berusaha untuk tidak begitu mempedulikan bau itu. Penis Reza kuanggap saja seperti permen yang
    luar biasa tidak enak. Aku pun terus mengemut penis Reza itu.

    “Ayo, kak! Terus! Jago juga nih, nyepongnya! Enak bangeet!”

    “Mmphh…” erangku.

    “Isapin juga kak! Seperti ngisap permen!” kembali Reza memberi perintah padaku, yang langsung saja
    kuturuti.

    Kuhisap penisnya dengan pelan dan lembut dengan harapan anak ini bisa segera menghentikan aksinya dan
    aku bisa terbebas dari siksaan ini. Herannya, selama beberapa menit kuoral, Reza masih saja tidak
    puas.

    Aku pun mulai kelelahan mempermainkan penisnya dalam mulutku, walaupun aku mulai terbiasa dengan
    situasiku sekarang.

    Entah setan apa yang merasukiku, namun saat aku mengingat bahwa aku sedang mengoral penis anak kecil
    yang tak lain adalah muridku, aku merasa hasrat seksualku kembali meninggi dalam tubuhku.

    Aku ingin sekali mencapai orgasme sekali lagi dan aku ingin mencoba sesuatu yang lebih hebat lagi
    bersama Reza. Pikiran itupun membuatku memainkan penis Reza sebaik mungkin dalam mulutku agar Reza
    mencapai kepuasannya.

    “Ookh…” Aku mendengar suara erangan panjang keluar dari mulut Reza dan saat itulah, aku merasa mulutku
    disembur oleh cairan kental berbau amis.

    Aku menyadari bahwa Reza baru saja berejakulasi dalam mulutku, dan kini mulutku dipenuhi spermanya.
    Reza kembali menekankan selangkangannya ke wajahku.

    “Telan kak! Jangan sampai bersisa!” Aku pun menuruti perintah Reza, kutelan semua sperma dalam
    mulutku, sekaligus kuhisap-hisap penis Reza agar spermanya tidak bersisa.

    Reza hanya mengerang keenakan saat penisnya kubersihkan dengan mulutku.

    “Woow… enaak… lebih enak dari onanii….” seloroh Reza.

    Namun aku tidak peduli, aku terus menghisap-hisap penisnya itu hingga aku yakin tidak ada lagi sperma
    yang tersisa. Setelah selesai, Reza mengeluarkan penisnya dari dalam mulutku.

    “Waah… Kakak jago banget lho! Enak sekali kak!”

    “Reza, kamu jahaat…” protesku.

    “Lho kenapa? Bukannya kakak sekarang sudah jadi pengantinku?” balasnya.

    “You may kiss your briide!!” sorak Reza tiba-tiba.

    Tanpa basa-basi, Reza segera mencium bibirku. Bibirku diemut-emut dengan lembut dan sesekali bibirku
    juga dijilati oleh lidahnya. Aku hanya membiarkannya mempermainkan bibirku sesuka hatinya.

    Pelan-pelan lidah Reza membelah bibirku dan lidahnya menyusup kedalam rongga mulutku. Aku pun merespon
    dengan menghisap lidah Reza dengan lembut. Sesekali juga kujulurkan lidahku, sehingga giliran Reza
    yang menghisap air ludahku yang menyelimuti lidahku.

    Gairah seksualku sekarang benar-benar menguasai tubuhku, semakin kuingat bahwa Reza yang saat ini
    sedang bercinta denganku, semakin aku tenggelam dalam hasratku. Selama beberapa menit kami terlibat
    dalam French kiss itu, sebelum akhirnya Reza menghentikan ciumannya di bibirku. Aku pun tampak kecewa
    saat Reza menjauhkan wajahnya.

    “Kenapa kak? Enak kan rasanya? Masih mau lagi?” tanyanya.

    Pertanyaan Reza itu seketika memancing gairah seksualku yang meningkat. Aku merasa ini adalah sebuah
    kesempatan bagiku, namun sebelum aku sempat menjawab, tiba-tiba Reza mengambil sehelai celana dalam
    putih berenda yang tadi kupakai dan menjejalkannya ke mulutku hingga celana dalamku memenuhi seluruh
    rongga mulutku. Belum puas, Reza juga melakban mulutku sehingga celana dalamku itu tersumpal sempurna
    didalam mulutku.

    “Mmfff….” Protesku pada Reza. Namun suaraku terhalang oleh celana dalam yang menyumbat mulutku.
    “Jangan dijawab dulu, Kak. Nanti ya, Reza mau istirahat dulu!”

    “Oh, Kakak juga boleh istirahat kok! Nah, daripada bosan, bagaimana kalau kakak nonton saja dulu?”
    lanjut Reza.

    Aku bisa mendengar suara televisi yang dinyalakan dan suara pemutar DVD yang dibuka oleh Reza. Setelah
    selesai, Reza lalu mendatangiku yang masih terbaring mengangkang di ranjang.

    “Jangan berontak ya, Kak! Kalau macam-macam, video kakak kusebarkan!” ancamnya.

    Reza lalu melepaskan ikatan kakiku di kedua tiang ranjang itu. Aku disandarkan ke kepala ranjang dan
    Reza menyandarkan sebuah bantal di punggungku dan juga sebuah bantal kecil di pantatku untuk kududuki
    agar aku merasa nyaman.

    Tali yang tadi dipakai untuk mengikat kakiku kini digunakan untuk mengikat sikut tanganku yang masih
    terikat di punggungku pada kedua tiang bagian atas ranjang canopy itu agar aku tidak kabur.

    “Oke deh! Rasanya sudah cukup!! Nah, kakak santai saja ya? Nikmati saja filmnya!” Reza lalu memutar
    DVD itu.

    “Mmff!!” Aku berteriak terkejut saat melihat adegan percintaan seorang wanita berambut pirang di layar
    televisi itu, rupanya Reza menyetelkan DVD porno untuk kutonton..

    “Kakak pelajari gayanya dulu, ya! Supaya nanti siap main dengan Reza! OK?!” Reza tersenyum dan
    beranjak pergi, meninggalkanku sendiri terikat di ranjang sambil berusaha menahan gejolak birahiku
    yang semakin mendera karena suguhan adegan panas dihadapanku.

    Aku pun terpaksa menonton film porno itu sekitar 2 jam. Yah, aku memang pernah melihat sekilas film
    porno di handphone teman-teman SMUku, namun mungkin karena ini pengalaman pertamaku melihat film porno
    selama itu, muncul keinginanku agar vaginaku dimasuki oleh penis seperti wanita bule yang ada di film
    porno itu.

    Pikiranku bergejolak, aku sadar bahwa aku akan kehilangan keperawananku apabila vaginaku dimasuki
    penis Reza, namun di sisi lain, aku penasaran akan rasa nikmat yang tampaknya melanda wanita di film
    itu saat vaginanya dimasuki oleh penis.

    Aku juga ingin merasakan kenikmatan itu. Apakah aku juga akan merasa senikmat itu apabila vaginaku
    dimasuki oleh penis? Aku masih bisa mengingat dengan jelas rasa nikmat saat vaginaku dijilati dan
    dipermainkan oleh Reza sebelumnya.

    Tentunya aku akan merasa lebih nikmat lagi apabila vaginaku dipermainkan oleh penis Reza. Lagipula,
    setidaknya aku tidak perlu khawatir akan hamil sebab masa suburku baru saja terlewati minggu lalu.

    Akhirnya rasa penasaran dan gairah seksualku mengalahkan perasaanku. Sudah kuputuskan, aku akan
    melayani Reza sepenuh hatiku. Aku sudah tidak peduli lagi akan statusku sebagai gurunya ataupun
    perbedaan usia kami, yang kini kuinginkan hanyalah mengejar kenikmatan seksualku semata. Bahkan status
    dan perbedaan usia kami malah menjadi sumber gejolak gairah seksualku.

    Detik dan menit berlalu, namun bagiku yang kini dikuasai gairah seksualku, serasa menunggu selama
    berhari-hari. Cairan cintaku sudah semakin banyak keluar dari vaginaku sehingga aku bisa merasakan
    bantal yang kududuki semakin basah.

    Akhirnya, pintu kamar itu terbuka juga dan masuklah Reza kedalam kamar itu.

    “Bagaimana kak? Sudah puas nontonnya?”

    “Sudah tahu kan bagaimana gaya-gayanya?” lanjutnya.

    Aku hanya mengangguk pelan dengan wajah memelas.

    “Bagus, bagus!! Kakak emang pintar!” ujarnya sambil membelai kepalaku dengan pelan, seolah memuji anak
    kecil.

    “Hff…” jawabku.

    Cerita Sex Murid Nakal 2 “Nah, kalau begitu kakak mau tidak kalau aku setubuhi seperti di film?” muncullah pertanyaan yang
    sedari tadi kutunggu.

    Tanpa pikir panjang, aku langsung mengangguk sambil melihat wajah Reza. Namun Reza malah pura-pura
    tidak melihat sambil mematikan DVD playernya.

    “Apaa? Reza nggak bisa dengar nih!”

    “Mmff!!” Aku berusaha untuk meminta Reza melepaskan sumbatan mulutku agar aku bisa berbicara, namun
    Reza malah melepas ikatan di kedua sikutku sehingga aku terbebas dari ranjang canopy itu. namun
    tanganku masih terikat kencang di punggungku.

    Aku lalu dituntun turun dari ranjang. Reza tidak lagi mengawasiku dengan ketat. Ia tahu bahwa aku
    sekarang sudah tidak ingin kabur lagi.

    “Waah, udah gede masih ngompol yah, Kak?” ejek Reza saat melihat bekas cairan cintaku di bantal yang
    tadi kududuki.

    Aku hanya menggeleng pelan, namun kurasa Reza juga tahu bahwa itu adalah cairan cintaku yang meluber
    karena aku terangsang sedari tadi. Reza lalu menarikku kehadapan sebuah papan tulis putih di kamar itu
    yang ditempeli berbagai rancangan bu Diana.

    Reza melepas semua rancangan itu agar papan tulis itu bersih. Reza juga memposisikan tubuhku agar
    terjepit diantara sebuah meja dihadapanku dan papan tulis itu dibelakangku.

    Aku terkejut saat Reza dengan sigap menundukkan tubuhku di meja itu sehingga posisiku kini menungging
    kearah papan tulis itu. Reza juga menaikkan rok gaun dan petticoatku bagian belakang dan mengaitkannya
    di pita putih gaunku yang ada di pinggangku, sehingga kini pantatku terpampang jelas menungging
    didepan papan tulis itu.

    “Nah, gimana kalau kakak tulis saja apa yang kakak mau? Soalnya kakak nggak bisa ngomong sekarang”
    ujarnya dari belakang.

    Aku pun semakin heran, bagaimana caraku menulis dengan tangan terikat dan posisi tubuh menungging
    seperti ini? Aku hendak berdiri, namun punggungku ditekan ke meja itu oleh Reza.
    “Tahan sebentar ya, Kak” ujar Reza sambil membuka celah pantatku.

    Reza lalu menuangkan lotion ke jari telunjuknya dan mengusapkan lotion itu ke lubang pantatku. Sesaat
    aku merasakan jari Reza yang menempel dilubang pantatku bergerak pelan mengoleskan lotion itu dan aku
    bisa merasakan rasa dingin dan licin akibat lotion itu di pantatku.

    Setelah lubang pantatku selesai dilumuri lotion, aku merasa ada sesuatu di lubang pantatku, aku tahu
    benda itu bukanlah jari Reza karena benda itu terasa lebih besar dan keras dari jari Reza.

    “HMMFF!!” jeritku saat tiba-tiba aku merasakan rasa sakit yang luar biasa di lubang pantatku.
    Suatu benda yang panjang dan keras menekan memasuki lubang pantatku. Aku menoleh kebelakang dan
    melihat Reza memaksakan untuk memasukkan benda itu kedalam anusku. Benda itu diputarnya perlahan masuk
    kedalam pantatku seperti sekrup.

    Air mataku meleleh saat merasakan rasa perih yang amat sangat saat Reza memperawani anusku dengan
    benda itu. Lubang pantatku serasa tersayat-sayat dan rasa perihnya tak terkira.

    “Wuiih… lubang pantatnya seret banget! Padahal sudah dikasih lotion! Pasti masih perawan, nih!”
    komentar Reza yang terus memutar benda itu masuk kedalam anusku.

    Aku hanya bisa menggeleng-geleng keras memohon agar Reza menghentikan aksinya itu. Namun Reza terus
    memaksakan benda itu untuk masuk kedalam pantatku.

    “Oke! Selesai deh!” seru Reza.

    Aku menoleh kebelakang, aku amat panik saat menyadari sebuah spidol berukuran besar kini tertanam
    didalam pantatku. Spidol itu tampak mengacung tegak kearah papan tulis karena posisi tubuhku yang
    menungging.

    “Oops, tenang saja, Kak! Spidolnya sudah kumasukkan dengan baik, kok! Kakak tahan saja spidolnya
    dengan otot pantat kakak supaya tidak jatuh!” ujar Reza.

    Kata-kata Reza sama sekali tidak menenangkanku apalagi saat merasakan spidol besar yang sedang
    tertanam dalam pantatku.

    “Nah, ayo tulis apa yang kakak mau!”

    “MMFF!!” aku menggeleng memprotes Reza.

    Ide anak ini benar-benar gila! Aku yakin dia pasti mempelajari cara ini lewat film-film pornonya untuk
    mempermalukanku.

    “Ayoo, kalau tidak, kakak nanti kubiarkan seperti ini, lho! Spidolnya tidak akan kucabut kalau kakak
    tidak mau menurut!” ancamnya.

    “Mmm…” aku memelas mendengar ancaman Reza.

    Aku tahu kalau sedari awal aku tidak memiliki posisi menawar melawan Reza dengan kondisi seperti ini.

    “Nah! Ayo, tulis di papan tulis kak! Seperti waktu kita belajar! Sekarang, aku mau kakak mengajariku
    menulis!” ujar Reza sambil beranjak duduk dihadapanku, seolah sedang mendengarkan pelajaran di kelas.

    Aku berusaha tetap tenang dan mulai menggerakkan pantatku di papan tulis itu.

    “Mmf!” aku menjerit kecil dan mataku membelalak saat ujung spidol di pantatku menyentuh permukaan
    papan tulis.

    Pantatku terasa geli dan sedikit perih akibat tekanan spidol itu. Reza tampak senang melihat ekspresi
    wajahku yang dipenuhi rasa panik, malu dan bingung akan keadaanku sekarang. Perlahan-lahan aku
    berusaha untuk menulis dengan pantatku di papan tulis itu.

    Kaki dan pahaku ikut bergerak menaik-turunkan tubuhku yang menungging. Aku selalu merintih setiap kali
    satu goresan kutulis di papan tulis itu karena sensasi yang ditimbulkan spidol itu dalam pantatku,
    yang entah bagaimana semakin membangkitkan gairah seksualku.

    “Hati-hati lho, kak. Kalau terlalu ditekan, spidolnya bisa tergelincir masuk kedalam pantat kakak.
    Nanti tidak bisa keluar lagi lhoo…” sorak Reza.

    Dasar badung! Pikirku. Memangnya salah siapa kalau nanti spidol ini malah terselip masuk kedalam
    pantatku?! Malah sekarang aku yang harus berusaha keras menangkal resiko yang diciptakan oleh anak ini
    untuk tubuhku!

    Aku pun mulai kehilangan ketenanganku akibat sorakan Reza itu. Apalagi sesekali aku merasa spidol itu
    semakin masuk kedalam pantatku saat aku menulis. Namun aku tetap berusaha keras dan hasilnya, 5 huruf
    yang acak-acakan tertulis di papan tulis itu.

    Cerita Sex Murid Nakal 2 Aku menghela nafas lega saat aku melihat hasil tulisanku itu. Sulit untuk dibaca memang, bahkan aku
    yakin tulisan anak SD pasti jauh lebih mudah dibaca dari tulisanku; namun aku yakin telah menulis
    huruf P-E-N-I-S di papan tulis itu.

    “Waah, tulisan kakak jelek sekali! Padahal katanya sudah kuliah!” kembali Reza mempermalukan diriku.

    Ia lalu berjalan kehadapanku, melepas lakban mulutku dan menarik keluar celana dalamku yang sedari
    tadi telah menjejali mulutku.

    “Ahh… ohk… ohkk…” Aku terbatuk-batuk dan menghela nafas lega.

    Kulihat Reza sedang mengendusi celana dalamku yang basah karena ludahku dan sesekali ia menghisap-
    hisap ludahku yang membasahi celana dalamku itu.

    “Hmmm… ludahnya kakak memang enaak… Nah sekarang coba kakak baca apa yang kakak tulis!”
    “Pe… penis…” ujarku pelan dengan perasaan yang amat malu.

    “Apaa? Apa yang kakak mau?” tanyanya dengan nada mengejek, seolah tidak mendengar ucapanku barusan.

    “Penis!!” jawabku tidak sabaran.

    “Penis siapa, hayooo?”

    “Penisnya Reza!!” aku mengumpulkan seluruh keberanianku untuk meneriakkan kata itu dan akhirnya
    terucap juga.

    “Iya deh! Nah, tahan sebentar ya, Kak!” Reza lalu berjalan kebelakang tubuhku yang masih menungging.

    Aku bisa merasakan ia memegang spidol yang tertanam dalam pantatku. Perlahan-lahan ditariknya spidol
    itu keluar dari pantatku.

    “Aww… auuch…” rintihku pelan saat merasakan gesekan batang spidol itu di permukaan lubang pantatku
    yang rasanya sedikit sakit, namun agak geli juga.

    Apalagi saat aku mengejan, pantatku terasa semakin nikmat dengan tekanan itu. PLOOP! Terdengarlah
    suara lepasnya spidol itu dari pantatku.

    “AAHH!!” Sontak aku berteriak merasakan kelegaan yang kembali ke lubang pantatku setelah sekian lama
    disumbat.

    Namun, sebelum aku sempat berdiri dan merasakan kelegaan, Reza segera menarik dan menghempaskan
    tubuhku ke ranjang canopy itu sehingga aku kembali terbaring diatas ranjang.
    “Aduh!” Aku segera berusaha bangkit, namun Reza segera menerkam dan menimpa tubuhku.
    “Jangan bergerak Kak!” perintahnya.

    Entah bagaimana, aku segera menuruti perintah Reza dan mulai merelakan tubuhku dipermainkan olehnya.

    “Sekarang kakak kupanggil pakai nama saja ya? Linda…” pintanya manja.

    “I, iya… terserah kamu…” jawabku dengan wajah memerah saat menatap wajah Reza yang ada tepat diatas
    wajahku.

    “Ah!” aku menjerit kecil saat Reza mencengkeram dan meremas-remas dadaku.

    Tangan kanannya menekan payudaraku dengan perlahan dan mencubitnya dengan lembut, sementara tangan
    kirinya menyibakkan rambutku. Reza lalu mendekatkan wajahnya dan mencium pipiku.

    “Linda, kamu wangi deh!” pujinya seraya melayangkan kecupan ke bibirku yang segera kubalas.
    Reza lalu duduk bersimpuh diatas ranjang itu dan memangku kepalaku diatas pahanya. Reza kembali
    menjamah payudaraku, namun kali ini ia mengulurkan tangannya menyusupi bagian dada gaunku.

    Jari-jarinya menjalar pelan diatas payudaraku sambil mencari puting payudaraku. Aku merasa agak sesak
    karena aku masih memakai BH, namun itu tidak menghalangi jari-jari nakal Reza untuk mempermainkan
    dadaku.

    “Aw!” aku merasakan puting payudaraku disentuh oleh jari Reza. Reza segera memencet putingku sehingga
    aku merasa seperti tersetrum oleh listrik di sekujur dadaku.

    “Ahh…” desahku pelan saat Reza kembali meremas payudaraku.

    Payudaraku digerakkan berputar pelan oleh jari Reza sambil sesekali memencet putingku. Aku semakin
    terhanyut saat Reza menyentil-nyentil puting payudaraku dengan kukunya yang agak panjang ataupun saat
    memencet puting susuku dengan kuku jempol dan jari telunjuknya.

    Saraf-saraf tubuhku kini semakin sensitif karena aku semakin terangsang dengan pijatan di payudaraku.
    Kakiku mulai menggeliat-geliat pelan dan aku bisa merasakan cairan cintaku kembali meluber dari
    vaginaku. Reza yang melihat pergerakan-pergerakan terangsang tubuhku, mengentikan aksinya.

    Kini ia kembali bergerak kearah selangkanganku. Ia lalu duduk dihadapan tubuhku yang masih terbaring

    “Nah, Linda. Ayo buka pahamu. Yang lebar ya!” aku merentangkan kakiku selebar mungkin dihadapan Reza.

    Ia tersenyum melihat aku yang tidak menolak perintahnya lagi. Reza lalu mengamati selangkanganku.
    Bagaimana kewanitaanku yang masih basah oleh cairan cintaku dan lubang pantatku yang terbuka sedikit
    setelah diperawani spidol, terhidang di hadapannya.

    Reza mencolek vaginaku dan mencicipi cairan cintaku yang ada di jarinya. Reza kembali membenamkan
    jarinya dengan pelan di celah vaginaku, jarinya bergerak lembut seolah mencari sesuatu.

    “Aww…” desahku pelan saat jari telunjuk Reza menyentuh klitorisku.

    Reza yang akhirnya menemukan apa yang dicarinya dalam liang vaginaku tampak kegirangan. Jarinya segera
    menyentil-nyentil klitorisku.

    Akibatnya, bisa ditebak, aku kembali melayang kelangit ketujuh. Aku merintih-rintih keenakan dihadapan
    muridku yang kini sedang memainkan gairah seksualku.
    “Aahh… ohh… aww…” desahanku semakin keras dan akhirnya tubuhku kembali serasa akan meledak.

    Punggungku melengkung bagai busur dan kakiku kembali menegang, siap untuk menyambut orgasmeku untuk
    yang kedua kalinya.

    Namun, Reza yang tahu bahwa aku akan orgasme segera mencabut jarinya keluar dari liang vaginaku;
    otomatis, kenikmatan yang sebentar lagi akan kucapai lenyap seketika.

    “Rezay… jahaat… ayo lagiii…” pintaku memohon pada Reza.

    “Apanya yang lagi, Linda?” tanyanya seolah tidak mengerti.

    “Ayoo… mainin vagina Lindaa… Linda sukaa…” jawabku seperti seorang pelacur rendahan.
    “Suka apa?”

    “Linda suka kalau vagina Linda dimainin Reza… ayo doong… Linda mau orgasme lagii… enaak…” kembali aku
    mempermalukan diriku sendiri.

    Aku sudah tidak bisa berpikir lagi karena tubuhku sudah sepenuhnya dikuasai dorongan seksualku yang
    sudah diambang batas.

    “Panggil aku “Sayang”! Kan kamu sudah jadi pengantinku!” perintah Reza

    “Iyaa… Reza sayaang… ayoo…” entah bagaimana aku terjebak dalam permainan psikologis Reza.
    Aku sekarang bertingkah seolah-olah dia adalah suamiku yang sah. Aku agak terkesan karena walaupun
    masih begitu muda,

    Reza sudah tahu bagaimana menjalankan trik psikologis untuk mempengaruhiku agar menuruti
    permintaannya, mungkin ini juga pengaruh dari video pornonya. Namun kuakui, permainan psikologis ini
    semakin membangkitkan gairahku dan aku amat menikmatinya! Sekarang hubungan kami bukan lagi seperti
    seorang murid dan guru, namun lebih seperti sepasang pengantin baru.

    “Nah, Linda. Boleh tidak kalau Reza memasukkan ‘adik kecil’ ke memek Linda?”

    “Boleh sayang… Linda kan pengantinnya Reza…” selorohku.

    Cerita Sex Murid Nakal 2 Aku sekarang sudah rela memberikan keperawananku untuk Reza. Lagipula mulut dan pantatku kini sudah
    tidak perawan lagi, jadi tidak ada salahnya kalau aku sekalian merelakan kesucianku kepada Reza. Aku
    pun menarik rok gaunku hingga ke perutku sehingga kewanitaanku terpampang jelas sekali dihadapan Reza.

    “Ayo sayang. Linda mau orgasme lagi…” aku memohon pada Reza.

    Reza segera merespon dengan duduk dihadapan selangkanganku dan mengatur posisi tubuh kami sehingga
    penisnya sekarang berada di bibir kewanitaanku. Aku bisa merasakan penisnya yang kembali membesar
    seperti saat aku mengoralnya barusan menyentuh celah vaginaku.

    Aku menghela nafas, menyiapkan diriku untuk menerima kenyataan bahwa keperawananku akan direnggut
    sesaat lagi. Aku berusaha mengatur nafasku yang memburu untuk mengusir rasa takut dan cemas akibat
    degup jantungku yang amat kencang.

    “Bagaimana, Linda? Sudah siap?” aku mengangguk pelan menjawab pertanyaan Reza akan kesiapanku.

    “Reza… yang pelan ya? Jangan kasar…” pintaku kembali.

    Aku tidak ingin Reza memperawaniku seperti sebuah pemerkosaan, yang kuinginkan hanya agar aku bisa
    diperlakukan lebih lembut. Maklumlah, ini juga merupakan pengalaman pertamaku yang pasti akan berkesan
    seumur hidupku.

    Untunglah, Reza tampaknya mengerti akan perasaanku. Ia mengangguk dan sorot matanya seolah
    menenangkanku. Reza mulai mendorong pinggangnya ke depan. Sesaat penisnya berhasil membelah bibir
    vaginaku, namun mungkin karena vaginaku licin akibat cairan cintaku, penis Reza malah meleset keluar
    dari celah vaginaku. Mengakibatkan timbulnya suara tertahan dari mulutku.

    Reza kembali berusaha, namun tampaknya agak susah baginya untuk memasukkan penisnya kedalam vaginaku
    karena diameter penisnya juga cukup lebar (walaupun masih kalah dengan penis yang kulihat di film
    porno barusan), apalagi aku juga masih perawan sehingga liang vaginaku masih sempit.

    Setelah beberapa kali berusaha, Reza tampak kesal karena belum berhasil memperawaniku. Akhirnya ia
    meraih batang penisnya dan mengarahkannya tepat dihadapan celah bibir kewanitaanku. Tangannya masih
    kuat mencengkeram penisnya saat ia sekali lagi menggerakkan pantatnya ke depan dan…

    “AAGH!!!” aku membelalak dan menjerit keras saat merasakan rasa ngilu dan perih yang amat hebat
    melanda vaginaku.

    Akhirnya selaput daraku robek dan keperawananku sekarang lenyap sudah terenggut oleh Reza. Aku bisa
    merasakan penis Reza yang kini terjepit di vaginaku dan ujung penisnya didalam lubang pipisku.

    Reza kembali memajukan pinggulnya dengan pelan, mengakibatkan rasa sakit itu semakin mendera vaginaku.
    Bahkan rasanya jauh lebih sakit daripada saat pantatku diperawani oleh spidol barusan.

    “Reza, Reza!! Sakit! Sebentar!! Aduuh!!” aku kembali meminta dengan panik pada Reza.
    Air mataku meleleh akibat rasa perih itu.

    “Sebentar, Linda. Tenang ya, sebentar lagi…” jawab Reza sambil mendorong pinggangnya dengan pelan.

    Penisnya semakin dalam memasuki vaginaku diiringi dengan jeritan piluku yang tersiksa oleh rasa sakit
    itu. Kepalaku terbanting kekiri-kanan menahan rasa sakit, seolah menolak penetrasi Reza kedalam lubang
    vaginaku.

    “Ohh…” Reza melenguh dan menghentikan dorongannya. Aku bisa merasakan sepasang buah zakarnya
    bergelantungan di bongkahan pantatku dan paha kami yang sekarang saling bersentuhan.

    “Hhh…” aku mengambil nafas sejenak merasakan rasa sesak di vaginaku akibat besarnya penis Reza didalam
    lubang pipisku.

    Aku akhirnya sadar kalau sekarang ini seluruh penis Reza sudah terbenam sepenuhnya didalam
    kewanitaanku. Rambut-rambut kemaluannya yang baru tumbuh juga menggelitik selangkanganku. Untuk
    beberapa saat, kami terdiam dalam posisi itu. Reza memberiku waktu untuk menyesuaikan diri dengan
    keadaanku.

    “Linda…” panggil Reza pelan.

    “Ya?”

    “Hangat sekali rasanya didalam. Kamu lembut sekali, Linda…” pujinya.

    Aku tidak bisa merespon jelas karena rasa perih yang menyiksa ini, namun bisa kulihat kalau Reza
    tampak mencemaskan keadaanku.

    “Sakit ya?” tanyanya penuh perhatian

    “I, iya, sakit sekali…” jawabku pelan.

    “Sekarang kita sudah bersatu lho, Linda. Aku dan kamu sekarang jadi satu…” Aku mengangguk membenarkan
    pernyataan Reza.

    Memang, sekarang tubuh kami sudah bersatu karena kemaluan kami masing-masing telah menyatukan tubuh
    kami.

    “Reza… sakiit…” protesku pada Reza.

    Reza terdiam, ia hanya mengusap air mataku.

    “Sabar ya, Linda? Sebentar lagi pasti enak kok!” Reza lalu menarik penisnya sedikit vaginaku dan
    dengan pelan dilesakkannya kembali kedalam liang vaginaku.

    Rasa pedih kembali menyengat vaginaku, namun Reza selalu berusaha menenangkanku. Aku merasa tampaknya
    Reza juga tahu bagaimana sakitnya saat seorang gadis diperawani untuk pertama kalinya karena ia selalu
    berusaha memompa penisnya selembut mungkin untuk mengurangi rasa sakitku.

    Lama kelamaan, muncul rasa nikmat dari vaginaku akibat gerakan penis Reza. Walaupun masih bercampur
    dengan rasa perih, aku bisa merasakan bahwa sensasi baru ini berbeda dari saat vaginaku dioral dan
    dipermainkan oleh jari Reza. Sensasi ini lebih menyentuh sekujur syarafku.

    Reza kembali membelai pahaku sambil menjilatinya pelan sehingga gairah seksualku kembali bangkit
    perlahan.

    Cerita Sex Murid Nakal 2 Rasa perih itu semakin hilang dan digantikan dengan sensasi baru di tubuhku. Rasa geli, sakit dan
    sesak yang melanda vaginaku memberikan sensasi tersendiri yang mengasyikkan. Reza yang melihat bahwa
    aku sudah terbiasa akan pergerakannya mulai leluasa mengatur gerakannya.

    Sekarang penisnya ditarik keluar hingga hanya tersisa pangkal penisnya saja dalam vaginaku otomatis
    bibir vaginaku ikut tertarik keluar. Tiba-tiba, Reza mendorong pantatnya mendadak dengan cepat
    sehingga penisnya kembali menghunjam liang vaginaku dengan keras.

    “Hyahh…” jeritku kaget, namun sekarang rasanya tidak lagi perih seperti tadi.

    Reza mulai menggerakkan penisnya dengan tempo yang lebih cepat, membuatku akhirnya melenguh-lenguh
    nikmat merasakan sensasi di vaginaku.

    “Oohh…ahhh….aahh…aakhh…” aku mendesah-desah keenakan saat penis Reza menghunjam vaginaku.

    Sesekali Reza berhenti menggerakkan pinggangnya saat penisnya tertanam penuh dalam vaginaku dan mulai
    menggoyang-goyangkan pantatnya sehingga penisnya seolah mengaduk-aduk isi liang vaginaku, membuatku
    semakin melayang diatas awan kenikmatan seksual.

    Semakin lama, kurasakan tempo goyangan penis Reza semakin cepat keluar-masuk vaginaku dan menggesek
    klitorisku saat memasuki vaginaku. Tubuhku juga berguncang mengikuti irama pompaan penis Reza seiring
    dengan desahan-desahan erotis dari bibirku.

    Malah, saat Reza menghentikan gerakan penisnya, secara otomatis aku menurunkan pinggulku menjemput
    penisnya, seolah tidak rela melepaskan penisnya itu.

    Reza terlihat puas melihatku yang sekarang sudah berhasil ditaklukkan olehnya. Tidak terasa sudah
    sekitar 10 menit sejak penis Reza memasuki vaginaku pertama kalinya. Reza masih dengan giat terus
    menggerakkan penisnya menjelajahi vaginaku. Sementara aku sendiri sudah kewalahan menerima serangan
    kenikmatan di vaginaku, orgasmeku sudah siap meledak kapan saja.

    “OH! AAKHHH…!!!” akhirnya aku menjerit keras dan tubuhku terbanting-banting saat aku merasakan
    gelombang kenikmatan yang melanda seluruh simpul syarafku, mengiringi ledakan orgasmeku untuk kedua
    kalinya.

    Tanpa bisa kukontrol, kakiku menendang bahu Reza sehingga Reza terpelanting ke ranjang. PLOP! Otomatis
    terdengar suara pelepasan penisnya yang tercabut keluar dari vaginaku seiring dengan rebahnya tubuh
    Reza di ranjang.

    Cairan cintaku yang hangat kembali terasa meluap dari celah kewanitaanku. Reza bergerak menjauh
    sedikit membiarkan tubuhku bergerak liar meresapi kenikmatan orgasme yang saat ini kurasakan.

    Setelah merasakan ledakan orgasme itu, tubuhku kembali melemas, serasa tenagaku lenyap seluruhnya.
    Nafasku terasa berat dan degup jantungku juga masih saja kencang. Reza membiarkanku beristirahat
    sesaat untuk mengembalikan staminaku.

    “Waah, nggak nyangka nih! Padahal tampangnya alim, tapi rupanya Linda memang galak kalau orgasme!”
    Reza menggodaku .

    “Gimana? Enak nggak rasanya?” tanyanya padaku.

    Aku mengangguk pelan sambil tersenyum kecil.

    “Mau lagi?” kembali Reza bertanya menantangku.

    “Mau…” jawabku mengiyakan.

    “Nah, sekarang ikut aku kak!” Reza menarik tanganku turun dari ranjang dan melepas ikatan kedua
    tanganku.

    Aku lalu digandengnya kehadapan meja rias bu Diana. Meja rias itu delengkapi sebuah cermin besar
    sehingga aku bisa melihat penampilanku dengan jelas dihadapan cermin itu.

    “Linda, sekarang coba kamu menungging!” aku pun membungkukkan badanku dan menumpukan tubuhku pada
    kedua lenganku yang menekan meja rias bu Diana, sehingga aku dalam posisi menungging dihadapan cermin
    meja rias itu.

    “Lebarkan pahamu dan coba lebih menunduk!” kembali Reza memberi perintah yang segera kuturuti, pahaku
    kulebarkan dan aku semakin menunggingkan tubuhku.

    Reza lalu menyingkapkan rok gaunku dan menaikkan petticoatku dari belakang dan menjepitnya dengan pita
    gaunku, sehingga kembali pantat dan vaginaku terpampang jelas dihadapannya. Reza lalu berdiri
    dibelakangku, aku bisa melihat tubuhnya yang berdiri dibelakang pantatku lewat cermin itu. Tampaknya
    Reza memang ingin agar aku bisa melihat keadaan sekitarku lewat cermin itu.

    “Auuch…” aku merintih pelan saat penis Reza kembali menghunjam vaginaku dari belakang.
    Sekarang Reza memegang pinggulku dan menggerakkannya maju mundur sehingga vaginaku dihentak-hentakkan
    oleh penisnya.

    “Aw… aakhh… aawww…” rintihku saat gesekan antara kemaluan kami kembali menimbulkan sensasi kenikmatan
    yang melanda tubuhku.
    Suara beturan tubuh kami juga menggema didalam kamar itu mengikuti desahan-desahan yang keluar dari
    bibirku.

    “Linda, coba kamu lihat cermin.” Perintah Reza sambil terus memompaku.

    Aku menatap cermin dan aku bisa melihat ekspresi wajah cantikku yang tampak dilanda kenikmatan di
    tubuhku. Aku bisa melihat mataku yang sayu dan bibirku yang megap-megap berusaha mencari nafas dan
    melontarkan desahan-desahanku.

    “Apa yang kamu lihat di cermin itu?” tanyanya

    “Linda… aakh… Linda jadi… pengantin… Reza… auuhh…” jawabku terbata-bata.

    “Oh ya? Apa yang sedang dilakukan Linda, pengantin Reza itu?”

    “Oohh… Linda… Linda sedang disetubuhi… aww… Reza… ahh…”

    “Bagaimana menurutmu, penampilanmu sekarang?”

    “Linda… Linda jadi… aww… cantik sekali… Linda… suka… gaun Linda… juga… ahh… indah…”

    “Linda senang tidak jadi pengantin?” ujar Reza.

    Aku hanya menganggukkan kepalaku merespon pertanyaan Reza karena mulutku sekarang sedang sibuk
    mendesah penuh kenikmatan.

    Memang dengan penampilanku sebagai pengantin saat ini, aku tampak cantik sekali. Saat aku melihat
    wajah cantikku itu tampak dikuasai oleh gairah seksualku, entah kenapa aku semakin terangsang. Apalagi
    saat aku melihat diriku yang sedang disetubuhi dari belakang oleh Reza, dalam balutan busana
    pengantinku yang indah, gairah seksualku semakin meningkat drastis.

    “Oouch… ahhh…aww…” aku berusaha menggapai orgasmeku, namun Reza malah berusaha bertahan agar aku tidak
    mencapai orgasmeku dengan cepat.

    Sesekali gerakannya dipercepat, namun saat merasakan aku akan mencapai orgasmeku, ia segera
    menghentikan serangan penisnya di vaginaku. Akibatnya siksaan orgasmeku semakin mendera tubuhku.

    “Rezay… kamu jahaat… auuch… Linda mau orgasmee…hyaah…” aku memprotes perlakuan Reza padaku.

    “Iyaa… soalnya Linda kan sudah orgasme dua kali! Reza juga mau! ” balasnya.

    Memang benar, dari tadi Reza terus memberi pelayanan yang membuatku mencapai orgasme dua kali, namun
    dia sendiri hanya sekali berejakulasi dalam mulutku. Tiba-tiba, Reza menghentikan gerakannya, sehingga
    aku mendesah tertahan sejenak. Aku cemas karena tampaknya Reza tidak berminat lagi meneruskan
    pompaannya.

    “Sekarang, giliran Linda yang gerak, ya?” pinta Reza yang segera kurespon dengan senang hati.
    Goyangan maju-mundur pantatku pun menjemput dan mempermainkan penisnya dalam vaginaku.

    Aku merasa lega karena setidaknya vaginaku masih bisa merasakan kenikmatan dari persetubuhanku dengan
    Reza. “Linda, ayo lihat cerminnya lebih dekat!” kembali aku menuruti perintah Reza.

    Wajahku kudekatkan pada cermin itu sehingga cermin itu mengembun akibat hembusan nafasku. Aku bisa
    melihat pantatku yang kini bergerak maju-mundur dan ekspresi nikmat di wajah Reza.

    “Linda suka lihat cerminnya?”

    “Iyaa… wajah Linda cantiik… eeghh… dan nakaal…”

    “Jadi, Linda cewek yang nakal yaa?” tanyanya sedikit menggodaku sambil menghentakkan penisnya secara
    tiba-tiba di vaginaku.

    “Aww… iyaa… Linda memang nakaal…” celotehku tanpa pikir panjang.

    “Bagaimana, rasanya enak tidak dientot, Linda?”

    “Mmm… aah…enaak… nikmaaat… Linda sukaa…”

    “Kalau begitu, boleh kan kalau Reza mengentoti Linda lagi?” selorohnya.

    “Boleeh… Linda… auuh… boleh dientot Reza… kapaan saja… Linda kan… sudah jadi… pengantin Reza… oh…”
    jawabku yang sekarang sudah sepenuhnya takluk oleh Reza.

    “Kalau begitu, Linda tidak boleh selingkuh dengan orang lain ya?”

    “Iyaa… ooh… Reza sayaang… Linda cuma mau dientot Reza sajaa… nggak mau sama cowok laiin…” secara
    otomatis aku menyatakan kesetiaanku pada Reza.

    Reza terus mempermainkan mentalku sambil mempermalukanku. Anehnya, dipermalukan sedemikian rupa, malah
    semakin merangsangku dan aku semakin mempercepat gerakan pantatku walaupun sendi-sendi paha dan
    pinggangku terasa ngilu akibat kelelahan. Akhirnya Reza mencengkeram pinggulku dan menghentikan
    pergerakanku.

    “Rezay… kenapaa?” tanyaku penuh kekecewaan.

    “Sekarang giliranku ya, Linda?” aku hanya mengangguk pelan mengiyakan permintaan Reza.
    Ada untungnya juga bagiku karena tubuhku sudah amat lelah dan aku juga merasa aku tidak bisa
    melanjutkan gerakanku lebih lama lagi. Reza kembali menggerakkan pinggulku maju-mundur dengan cepat
    sehingga aku semakin kewalahan.

    Dengan nakalnya, Reza melesakkan jari telunjuknya kedalam lubang pantatku. Tidak seperti tadi, anusku
    yang sekarang sudah amat becek akibat lelehan cairan cintaku yang sekarang juga meluber ke anusku.

    Lubang pantatku dengan mudahnya menelan jari telunjuk Reza sehingga kembali rasa perih yang sedikit
    nikmat melanda anusku. Jari telunjuk itu lalu digerakkan seirama dengan gerakan penisnya di vaginaku
    sehingga aku semakin tenggelam dalam kenikmatanku.

    Desahan-desahanku semakin keras karena sensasi di selangkanganku saat ini dimana penis Reza masih
    terbenam dalam vaginaku, sementara jari telunjuknya berputar-putar menjelajahi isi pantatku apalagi
    saat jarinya mempermainkan saraf di sekitar lubang pantatku. Saat aku mengejan, Reza malah semakin
    memasukkan jarinya lebih dalam kedalam pantatku sehingga sensasi rasa geli dan sakit di anusku kian
    menjadi.

    Aku semakin kewalahan dengan rasa nikmat yang datang menguasai tubuhku apalagi aku bisa merasakan
    otot-otot tubuhku yang menegang lebih keras dari sebelumnya, aku mengepalkan tanganku dengan keras
    menahan desakan dari dalam tubuhku. Namun sekuat-kuatnya aku berusaha menahan diri, akhirnya
    pertahananku runtuh juga.

    “Ahhk… aah… AKHHH!!!” dengan diiringi teriakanku, orgasmeku kembali meledak.

    Aku merasakan vaginaku berdenyut keras seolah menyempit dan penis Reza semakin terjepit erat di
    dinding kewanitaanku. Tubuhku langsung dialiri oleh ledakan rasa nikmat dan kelegaan yang luar biasa.

    “OOKH… Lindaa…” Merasakan sensasi jepitan vaginaku saat orgasme, Reza akhirnya tidak bisa menahan
    dirinya.

    Sekali lagi dihentakkannya penisnya sekeras mungkin kedalam vaginaku dan saat itu pula aku merasakan
    cairan hangat menyembur dari penis Reza memenuhi rahimku.

    Reza pun mencabut jarinya dari lubang pantatku sebelum menarik penisnya keluar dari vaginaku setelah
    spermanya telah tertuang sepenuhnya kedalam rahimku. Aku tidak tahan lagi melawan rasa lelah tubuhku.

    Setelah mencapai orgasmeku itu tubuhku serasa kehilangan seluruh tenagaku. Aku pun jatuh lunglai tanpa
    tenaga di lantai kamar bu Diana. Reza menghampiriku yang masih tergeletak lelah dan mencium bibirku
    sekali lagi dengan lembut sambil melumat bibirku. Aku menggerakkan bibirku membalas kecupan Reza
    dengan pelan sebelum rasa lelah mengalahkanku sehingga aku pun tertidur kelelahan.

    Aku terbangun saat kurasakan sentuhan lembut di pipiku. Saat aku membuka mataku, aku melihat Reza
    sedang duduk disampingku yang kini terbaring di ranjang bu Diana. Aku masih berbusana pengantin
    lengkap seperti sebelumnya.

    Melihatku yang terbangun, Reza segera membelai kepalaku dengan penuh kasih sayang. Aku merasa terkesan
    dengan perhatiannya, belaiannya terasa lembut melindungiku seolah menjawab perasaanku sebagai seorang
    wanita yang ingin dilindungi dan diperhatikan oleh seorang kekasih.
    Akhirnya kusadari kalau aku telah jatuh cinta pada Reza. Walaupun bisa disebut sebagai cinta terlarang
    antara guru dan murid, namun bagiku hal itu sekarang bukan lagi hambatan bagiku. Aku hanya ingin agar
    bisa bersama dengan Reza selama mungkin.

    Lagipula, dialah yang telah membuatku menjadi pengantinnya dan merenggut keperawananku yang tadinya
    kujaga dengan baik demi calon suamiku dimasa depan. Jadi, wajar saja kalau dia berhak menerima
    cintaku.

    “Linda, kamu akhirnya bangun juga…” panggil Reza pelan.

    “Ya, sayang…” jawabku manja sambil melihat wajahnya.

    “Kamu suka tidak sama Reza?” tanyanya dengan mimik cemas.

    “Linda cinta Reza kok! Linda mau jadi pengantin Reza selamanya!” jawabku mantap.

    “Benar?” tanyanya dengan ragu.

    “Iyaa… kan Linda sudah jadi pengantin Reza? Niih lihaat!” jawabku nakal sambil memamerkan gaun
    pengantinku.

    Reza tersenyum melihat tingkahku itu dan ia segera mencium bibirku. Sekali lagi kami berciuman diatas
    ranjang itu dan kali ini, tidak ada paksaan atas diriku untuk memadu kasih dengan Reza. Perasaanku
    terhadap Reza telah berubah seluruhnya menjadi perasaan cinta sepenuh hatiku.

    Sekarang aku adalah seorang pengantin wanita bagi seorang lelaki yang telah berhasil menaklukkan
    hatiku dengan kehebatannya bercinta denganku. Reza juga tampak bahagia karena berhasil menjadikanku
    sebagai kekasih hidupnya. Ya, sekarang aku telah menjadi pengantin muridku, Reza!

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Tante Anna

    Cerita Sex Tante Anna


    8947 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Anna ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Cerita yang dituangkan di sini adalah kisah nyata dan bagi yang kebetulan merasa sama nama atau kisahnya mohon dimaafkan.
    Diawali dengan masuknya aku ke salah satu kampus yang kebetulan memang tempat cita-citaku sebagai ahli komputer. Pada tahun 1994, kepindahanku dari Jakarta Barat ke Bandung, tepatnya aku tinggal di daerah perumahan yang dulu pernah ditinggali kedua orang tuaku, dan sekarang aku tinggal bersama pembantu dan seorang anak kecil.

    Beranjak dari kehidupanku yang jauh dari orang tuaku dan aku baru saja memiliki motor untuk mendukungku berangkat ke kampus. Aku mulai terbiasa dengan kehidupan bertetangga dan aku sering dipanggil untuk membantu tetangga dekat yang kadang kuperhatikan sepertinya adalah seorang perempuan beranak 1 dan suaminya jarang di rumah. Usianya sekitar 32 tahunan, Aku memanggilnya Tante Anna (samaran).

    1 tahun sudah aku tinggal, di akhir tahun 1995 aku mulai merasakan gejolak nafsu yang amat sangat terhadap wanita. Pada suatu malam aku mulai merasa ingin sekali bermain/bertamu ke rumah tante Anna namun aku selalu tidak berani dan merasa takut kalau nanti suaminya akan datang dan aku akan dikomentari tidak baik.

    Bulan itu adalah bulan Januari 1996, usiaku pada saat itu baru 19 tahun dan tepat pada bulan Januari tanggal 20 aku genap 20 tahun. Di sini aku mengkisahkan hal sangat nyata yang terjadi dalam diriku. Malam itu malam Jum’at, cuaca sangat tidak mendukung dan tiba-tiba hujan sangat deras dengan diikuti angin kencang.

    Aku sangat sedih dengan kesendirianku, karena malam ini adalah malam kelahiranku. Aku duduk-duduk seorang diri sambil menghisap rokok kesukaanku, namun malam semakin tidak mendukung karena cuacanya. Aku berusaha mencari kesibukan dengan membaca-baca buku pelajaran, tiba-tiba aku dikejutkan dengan bunyi pagar samping yang khas, seorang wanita menghampiriku yang ternyata adalah tetangga sebelahku (Tante Anna).

    “Ada apa tan?” aku mulai bertanya.
    “Bob, (namaku) tolong dong pasangin lampu kamar saya di rumah,”

    Ternyata lampu kamar tante Anna mati dan aku disuruh memasangkannya. Lalu aku mengikutinya dari belakang menuju rumahnya melalui pintu belakang. Di saat aku mengikutinya aku sempat terangsang dengan sentuhannya pada saat memasuki pintu belakang, karena ternyata dia tidak menggunakan bra dan aku sempat gemetar.

    Cerita Sex Tante Anna Sementara ini aku berkonsentrasi dengan permintaanya agar aku memasangkan lampu di dalam kamarnya. Setelah selesai kukerjakan, cepat-cepat aku keluar kamarnya dan berusaha tenang, kemudian aku diminta untuk duduk dulu minum kopi karena kopinya sudah disuguhkan. Aku duduk sambil melihat tayangan TV dan aku lihat anaknya yang baru satu sedang tidur pulas di depan TV. Kemudian tidak berapa lama baru anaknya dipindahkan ke kamar. Sekarang tinggal aku dan tante Anna berdua di ruangan tengah.

    Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 dan aku minta izin untuk pulang namun aku dicegah, ia memintaku menemaninya ngobrol. Lama kelamaan aku mulai mengantuk dan dimintanya aku untuk rebahan dan diambilkannya bantal dan aku menurut saja. Ia bercerita bahwa tadi ada telepon dari temannya, katanya ia ditakut-takuti karena sekarang malam Jum’at ada hantu kalau sendirian di rumah. Agen Togel

    Asyik juga lama-lama acara mengobrolnya hingga tanpa kusadari tante Anna mulai mendekatiku dan meletakkan kepalanya di paha sebelah kiriku, karena aku rebahan agak di belakang dari tante Anna. Perasaanku mulai tak karuan, jantungku berdebar sangat keras serta sekujur tubuhku dingin. Karena baru pertama kali ini aku diperlakukan seperti itu (aku masih perjaka). Tiba-tiba tangan tante Anna mulai bergerak menuju selangkanganku, dan meremasnya kemudian mengusapnya. Saat itu aku memakai celana pendek berbahan lemas.

    “Hei, Bob!, ini kamu kok bangun?” tanya tante Anna.

    Saat itu aku sangat malu dan tidak bisa berkata-kata lagi. Kemudian Tante mematikan lampu dan memintaku pindah ke kamarnya dengan menarikku ke atas tempat tidur. Pikiranku sangat kacau dan sangat gugup saat tiba-tiba aku dipeluk dan ditindih kemudian diciumi. Hingga pada saat bibirku dikulumnya aku mulai panas dan terangsang amat sangat.

    Lama aku dibuatnya terlena dalam kemelut yang dibuatnya. Hingga tante itu mulai menuruni lekuk tubuhku sampai pada selangkanganku dan membuka celanaku. Sesaat kemudian seluruh pakaianku sudah terlepas dan apa yang terjadi ternyata penisku dimasukkan ke mulutnya. Aku merasa sangat tegang dan memang baru pertama kali aku mengalami hal seperti ini. Dengan lembut dan penuh penghayatan, penisku dipegangnya, kadang dijilatnya kadang dihisapnya namun juga kadang digigitnya hingga sampai pada buah zakarku juga di kulumnya.

    “Bob, jangan keluar dulu ya?” ujarnya dengan mulutnya yang tertutup oleh penisku.
    “Akh.. Mmnyamm”

    Aku sudah dapat membaca bahwa tante sangat haus akan sex. Seperti orang yang lama tidak bersetubuh hingga dengan ganasnya aku mulai ditindihnya dan aku mulai merespons. Dengan naluri rangsangan, aku dorong Tante Anna kemudian aku buka pakaiannya secara perlahan sambil menciuminya, kemudian kulumat teteknya yang tidak begitu besar namun masih kencang. Aku hisap dan kumain-mainkan lidahku di sekitar puting susunya, Tante Anna mulai terangsang sambil menggeliat-geliat dan menekan kepalaku agar aku lebih keras lagi menghisapnya.

    Cerita Sex Tante Anna Lama aku bermain di sekitar payudaranya sampai akhirnya aku disuruh menjilat bagian yang sensitif di antara selangkangannya. Aku mulai sedikit mengerti. Dengan dibantu tangannya, aku mengerti yang mana yang harus aku jilat dan kulumat. Hingga pada akhirnya aku ditariknya kembali ke atas sampai aku menindihnya dan dadaku menekan toketnya yang semakin agak keras. Lalu aku didorong ke sampingnya dan aku mulai ditindihnya kembali namun sekarang tante Anna memegang penisku yang semakin keras kemudian dengan perlahan tante Anna membimbingnya memasuki liang kenikmatannya.

    Posisi tante Anna berada di atas seperti orang naik kuda, menggoyang-goyangkan pinggulnya dan kadang menaik turunkan bokongnya. Lama sekali dia bertahan pada posisi itu, hingga akhirnya Tante menjerit kecil menahan sesuatu namun sambil mencengkeram bahuku..

    “Akhh, Bob, saaya keluar nih, ahh.. Ahh.. Ohh.. Bob kamu belum keluar ya?”

    Kemudian aku membalikkan tubuhnya dan sekarang aku ganti berada di atasnya dengan penisku masih menancap di liang kenikmatan itu. Aku mulai menyerang, dan sekarang aku mengeluarmasukkan penisku. Lalu aku mengambil posisi duduk di antara selangkangannya sambil mengocoknya. Suara yang keluar dari mulut Tante Anna membuatku sangat terangsang.

    “Bob, yang keras dong, lebih cepat kamu kocoknya,” kata tante sambil memegang kedua tanganku.

    Aku merasa belum akan sampai, tapi tiba-tiba tante Anna mulai menggeliat-geliat sangat kasar hingga aku dipeluknya.

    “Bob, ah.. Saya mau keluar lagii. Bob.. Ahh.. Ohh Bob”

    Lalu aku disuruhnya mencabut penisku dan tante Anna keluar menuju kamar mandi. Tidak berapa lama dia kembali dan membawa kain basah lalu mengusapkannya di penisku yang mulai lengket. Kemudian, tante Anna mulai menaiki tubuhku kembali dan memasukkan penisku ke vaginanya yang ternyata sudah kering. Ia memulai dengan gerakan lambat dengan menggoyangkan pinggulnya maju mundur dan aku kemudian diminta berposisi di atas. Agen Togel

    Sekarang aku yang mencoba memasukkan penisku ke dalam vaginanya dan mulai bereaksi namun sangat seret dan terasa penisku dijepitnya. Aku mencoba memasukkannya lebih dalam dan menekan penisku agar lebih masuk kemudian aku mencoba dengan perlahan kugerakkan maju mundur diiringi goyangan pinggul Tante Anna, sesekali kedua pahanya mengapit rapat. Lama aku mulai merasakan terangsang. Dengan mengulum toketnya aku mulai bereaksi dan aku mulai merasa ingin keluar. Akhirnya aku keluar dengan diiringi jeritan kecil tante Anna yang ternyata juga keluar bersamaan sampai aku tak bisa menahan diri. Kemudian aku langsung dipeluknya erat-erat dan tidak boleh mencabut penisku sampai aku tertidur.

    Cerita Sex Tante Anna

    Cerita Sex Tante Anna

    Terdengar suara samar-samar dari kejauhan, orang sudah ramai di luar seperti tukang roti dan lainnya. Aku terbangun dan kulihat tak ada seorangpun di sampingku dengan pintu kamar masih tertutup rapat dan hordeng jendela masih tertutup. Aku sempat kaget dan kulihat diriku dalam keadaan tanpa sehelai benang pun yang menempel di kulitku. Aku berusaha mencari pakaianku yang tadi malam dilempar ke sisi spring bed Tante Anna. Tak berapa lama kemudian Tante Anna membuka pintu dan masuk kembali ke kamar.

    “Bobby! Kamu sudah bangun?”
    “Ya..” jawabku sambil melihat seluruh tubuh Tante Anna yang ternyata baru selesai mandi dengan hanya menggunakan handuk.

    Handuk itu hanya menutupi sebatas toketnya dan pangkal pahanya yang putih merangsang. Lalu aku duduk di pinggir tempat tidur sambil memandangi pemandangan yang indah itu. Tiba-tiba saja penisku yang sudah loyo bangun kembali, namun kuurungkan niatku untuk bermain di pagi hari. Dengan cepat aku keluar dari kamar menuju kamar mandi.

    Selesai dari kamar mandi aku masuk kembali ke kamar tidur untuk minta handuk, tapi ternyata yang kulihat di dalam kamar, Tante Anna belum juga berpakaian sementara handuk yang melekat di tubuhnya sudah tidak ada. Aku pandangi terus tubuh tanpa busana itu, lalu aku mendekatinya dan sempat kucium bahunya, namun dengan gerakan yang cepat sekali aku didorongnya ke atas tempat tidur oleh tante Anna dan tanpa basa basi lagi dikulumnya lagi penisku hingga basah oleh liurnya.

    Pagi ini ternyata aku sudah mulai on kembali oleh kuluman, hisapan, dan belaian tante Anna pada penisku. Lalu aku dimintanya berdiri dan melumat toketnya yang sudah agak mengeras pada putingnya yang berwarna agak kemerahan. Kujilat, kuhisap kadang kuremas pada toket yang satunya. Kembali aku didorong dan ditindihnya lalu.. Bless.. Slepp.. Ternyata penisku sudah digiringnya masuk kembali ke liang kenikmatannya. Dengan agresif dan penuh nafsu, digoyangkannya maju mundur pantat Tante Anna hingga aku pun mengiringinya dari bawah, sambil kuremas-remas kedua toketnya dengan kedua tanganku.

    “Ah.. Aah.. Ahh.. Ohh, Booby saya puaas ssekalii. Bob, saya mau.. Keeluaar.. Ahhohh..”

    Cerita Sex Tante Anna Lalu Tante Anna mencabut penisku dari memeknya dan membersihkannya dengan kain di sekitar, kemudian aku dengan ganasnya memasukkan kembali senjataku lalu kugoyang-goyangkan lalu kutekan kembali hingga Tante Anna menjerit kecil..

    “Aahh.. Oohh, Bobb.. Mentok nih? Terus bob tekan punya kamu, oh Bob!”

    Lama sekali aku memainkan Tante Anna, kemudian aku mencoba kembali dengan posisi Doggy Style. Tante Anna sambil membungkukkan badannya di atas kasur kucoba untuk memasukkan penisku dan Blees.. Slepp..

    “Ahh, Bobb.. Terus Bob, Masukin sampai dalam, oh Bobb.. Yang kasar Bob” Agen Togel

    Lalu dengan cepat aku memaju mundurkan pantatku hingga aku sudah tidak tahan lagi. Dan kemudian aku sudah sampai pada dimana kenikmatan itu terasa sampai ujung rambut. Dan cairan yang kukeluarkan tidak kubuang keluar.

    Setelah selesai, aku mulai merasa letih dan sangat lapar. Aku mencoba beristirahat sebentar, kutatap langit-langit yang ada di kamar itu. Kuatur nafasku perlahan dan kupeluk kembali Tante Anna, kuusap-usap toketnya lalu aku mencoba menghisap-hisap pelan hingga sampai kumain-mainkan dengan tanganku.

    “Bob, udah ah, nanti lagi”.

    Lalu aku lepaskan tanganku dan aku langsung bangun menuju kamar mandi. Pukul 07.15 aku sudah rapi, lalu aku minta izin untuk pulang. Setelah itu aku mulai dengan pekerjaanku di rumah. Di dalam rumah aku sempat berfikir tentang apa yang telah terjadi semalam dengan Tante Anna.

    Malam pun tiba, aku seperti biasa ada di rumah sambil menyaksikan tontonan TV. Tiba-tiba pintu samping ada yang mengetuk dan kubuka, ternyata Tante Anna membawa makanan buatku. Dengan senyumnya aku ditawari makan lalu aku diciumnya, namun tangan tante Anna kembali menggerayangi penisku. Aku terangsang tapi niatku untuk bersetubuh lagi dengannya tertunda karena aku ada janji dengan teman.

    Cerita ini aku sudahi dulu, namun so pasti, kejadian yang kualami ini selalu terulang setiap malam bahkan kadang di siang hari pada saat anaknya sudah berangkat sekolah. Terkadang di siang hari sambil memutar film bokep kami bermain dengan mengikuti apa yang ada di adegan film tersebut. Lama kelamaan aku mulai terbiasa dan banyak yang aku pelajari dari permainan sexku dengan Tante Anna.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,