Author: dbgoog99

  • Kisah Memek Sex Guru Private

    Kisah Memek Sex Guru Private


    3178 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Sex Guru Private ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2018.

    Duniabola99.com – Ini adalah sebuah cerita seks guru les private dan tante kesepian ibu dari murid lesnya. Ya, perselingkuhan yang membuat keduanya saling berbagi kenikmatan seks yang membawa mereka ke puncak kenikmatan birahi. Simak cerita lengkapnya berikut ini!
    Kenangan Indah Waktu Kuliah di Jawa Tengah. Ini adalah cerita dari kisah nyata saya waktu kuliah di Jawa Tengah sekitar tahun 1992.Nama saya Rudy,banyak orang menilai saya pria simpatik dengan kemamuan berpikir cemerlang.Kebutuhan hidup menjadi kendala saya saat itu, uang pas-pasan dari orang tua kadang2 kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya.

    Kurang dari 6 bulan saya belajar di kota ini, cukup banyak tawaran dari beberapa teman untuk memberikan les privat matematika dan IPA bagi adik-adik mereka yang masih duduk di sekolah lanjutan. Keberuntungan datang bertubi-tubi, bahkan tawaran datang dari bunga kampus kami, sebut saja Indah untuk memberikan les privat bagi adiknya yang masih duduk di kelas 2 SLTP swasta ternama di kota dimana saya kuliah.

    Keluarga Indah adalah keluarga yang sangat harmonis, ayahnya bekerja sebagai kepala kantor perwakilan (Kakanwil) salah satu departemen, berumur kurang lebih 46 tahun, sementara itu ibunya, biasa saya panggil Tante Stella, adalah ibu rumah tangga yang sangat memperhatikan keluarganya. Konon kabarnya Tante Stella adalah mantan ratu kecantikan di kota kelahirannya, dan hal ini amat saya percayai karena kecantikan dan bentuk tubuhnya yang masih sangat menarik diusianya yang ke 36 ini. Adik Indah murid saya bernama Noni, amat manja pada orangtuanya, karena Tante Stella selalu membiasakan memenuhi segala permintaannya.

    Dalam satu minggu, saya harus memberikan perlajaran tambahan 3 kali buat Nona, walaupun sudah saya tawarkan bahwa waktu pertemuan tersebut dapat dikurangi, karena sebenarnya Nona cukup cerdas, hanya sedikit malas belajar. Tetapi Tante Stella malah menyarankan untuk memberikan pelajaran lebih dari yang sudah disepakati dari awalnya.


    Setiap saya selesai mengajar, Tante Stella selalu menunggu saya untuk membicarakan perkembangan anaknya, tekadang ekor matanya saya tangkap menyelidik bentuk badan saya yang agak bidang menurutnya. Melewati satu bulan saya mengajar Noni, hubungan saya dengan Tante Stella semakin akrab.

    Suatu ketika, kira-kira bulan ketiga saya mengajar Noni, saya datang seperti biasanya jam 16:00 sore. Saya mendapati rumah Bapak Gatot sepi tidak seperti biasanya, hanya tukang kebun yang ada. Karena sudah menjadi kewajiban, saya berinisiatif menunggu Noni, minimal selama waktu saya mengajar. Kurang lebih 45 menit menunggu, Tante Stella datang dengan wajah cerah sambil mengatakan bahwa Noni sedang menghadiri pesta ulang tahun salah seorang temannya, sehingga hari itu saya tidak perlu mengajar. Tetapi Tante Stella tetap minta saya menunggu, karena ada sesuatu yang harus dibicarakan dengan saya.
    Ketika Tante Stella memanggil untuk masuk ke dalam rumahnya, alangkah kagetnya saya, ternyata Tante Stella telah memakai baju yang sangat seksi. Yah, memang badannya cukup seksi, karena walaupun sudah mulai berumur, Tante Stella masih sempat menjaga tubuhnya dengan melakukan senam “BL” seminggu 3 kali. Tubuhnya yang ideal menurut saya mempunyai tinggi sekitar 168 cm, dan berat sekitar 48 kg, ditambah ukuran payudaranya kira-kira 36D.

    Mula-mula saya tidak menaruh curiga sama sekali, pembicaraan hanya berkisar masalah perkembangan pendidikan Noni. Tetapi lama kelamaan sejalan dengan cairnya situasi, Tante Stella mulai bercerita tentang kesepiannya di atas ranjang. Terus terang saya mulai bingung mengimbangi pembicaraan ini, saya hanya terdiam, sambil berhayal entah kamana.

    “Rud, kamu lugu sekali yah..?” tanya Tante Stella.
    “Agh… Tante bisa aja deh, emang biar nggak lugu harus gimana..?” jawab saya.
    “Yah… lebih dewasa Dong..!” tegasnya.
    Lalu, tiba-tiba tangan Tante Stella sudah memegang tangan saya duluan, dan tentu saja saya kaget setengah mati.
    “Rud… mau kan tolongin Tante..?” tanya si Tante dengan manja.
    “Loh… tolongin apalagi nih Tante..?” jawab saya.
    “Tolong puaskan Tante, Tante kesepian nih..!” jawab si Tante.
    Astaga, betapa kagetnya saya mendengar kalimat itu keluar dari mulut Tante Stella yang memiliki rambut sebahu. Saya benar-benar tidak membayangkan kalau ibu bunga kampus saya, bahkan ibu murid saya sendiri yang meminta seperti itu. Memang tidak pernah ada keinginan untuk “bercinta” dengan Tante Stella ini, karena selama ini saya menganggap dia sebagai seorang ibu yang baik dan bertanggung jawab.
    “Wah… saya harus memuaskan Tante dengan apa dong..?” tanya saya sambil bercanda.
    “Yah… kamu pikir sendirilah, kan kamu sudah dewasa kan..?” jawabnya.


    Lalu akhirnya saya terbawa nafsu setan juga, dan mulai memberanikan diri untuk memeluknya dan kami mulai berciuman di ruang keluarganya. Dimulai dengan mencium bibirnya yang tipis, dan tanganku mulai meremas-remas payudaranya yang masih montok itu. Tante Stella juga tidak mau kalah, dia langsung meremas-remas alat kelaminku dengan keras. Mungkin karena selama ini tidak ada pria yang dapat memuaskan nafsu seksnya yang ternyata sangat besar ini.

    Akhirnya setelah hampir selama setengah jam kami berdua bercumbu, Tante Stella menarik saya ke kamar tidurnya. Sesampainya di kamar tidurnya, dia langsung melucuti semua baju saya, pertama-tama dia melepas kemeja saya sambil menciumi dada saya. Bukan main nafsunya si Tante, pikirku. Dan akhirnya, sampailah pada bagian celana. Betapa nafsunya dia ingin melepaskan celana Levi’s saya. Dan akhirnya dia dapat melihat betapa tegangnya batang kemaluan saya.
    “Wah… Rud, gede juga nih punya kamu…” kata si Tante sambil bercanda.
    “Masa sih Tante..? Perasaan biasa-biasa saja deh..!” jawab saya.

    Dalam keadaan saya berdiri dan Tante Stella yang sudah jongkok di depan saya, dia langsung menurunkan celana dalam saya dan dengan cepatnya dia memasukkan batang kemaluan saya ke dalam mulutnya. Aghhh, nikmat sekali rasanya. Karena baru pertama kali ini saya merasakan oral seks. Setelah dia puas melakukan oral dengan kemaluan saya, kemudian saya mulai memberanikan diri untuk bereaksi.

    Sekarang gantian saya yang ingin memuaskan si Tante. Saya membuka bajunya dan kemudian saya melepaskan celana panjangnya. Setelah melihat keadaan si Tante dalam keadaan tanpa baju itu, tiba-tiba libido seks saya menjadi semakin besar. Saya langsung menciumi payudaranya sambil meremas-remas, sementara itu Tante Stella terlihat senangnya bukan main. Lalu saya membuka BH hitamnya, dan mulailah saya menggigit-gigit putingnya yang sudah mengeras.

    “Oghh… saya merindukan suasana seperti ini Rud..!” desahnya.
    “Tante, saya belum pernah gituan loh, tolong ajarin saya yah..?” kata saya.
    Karena saya sudah bernafsu sekali, akhirnya saya mendorong Tante jatuh ke ranjangnya. Dan kemudian saya membuka celana dalamnya yang berwarna hitam. Terlihat jelas klitoris-nya sudah memerah dan liang kemaluannya sudah basah sekali di antara bulu-bulu halusnya. Lalu saya mulai menjilat-jilat kemaluan si Tante dengan pelan-pelan.

    “Ogh… Rud, pintar sekali yah kamu merangsang Tante…” dengan suara yang mendesah.
    Tidak terasa, tahu-tahu rambutku dijambaknya dan tiba-tiba tubuh Tante mengejang dan saya merasakan ada cairan yang membanjiri kemaluannya, wah… ternyata dia orgasme! Memang berbau aneh sih, karena berhubung sudah dilanda nafsu, bau seperti apa pun tentunya sudah tidak menjadi masalah.
    Setelah itu kami merubah posisi menjadi 69, posisi ini baru pertama kalinya saya rasakan, dan nikmatnya benar-benar luar biasa. Mulut Tante menjilati kemaluan saya yang sudah mulai basah dan begitupun mulut saya yang menjilat-jilat liang kemaluannya. Setelah kami puas melakukan oral seks, akhirnya Tante Stella sekarang meminta saya untuk memasukkan batang kemaluan saya ke dalam lubang kemaluannya.
    “Rud… ayoo Dong, sekarang masukin yah, Tante sudah tidak tahan nih..!” pinta si Tante.
    “Wah… saya takut kalo Tante hamil gimana..?” tanya saya.
    “Nggak usah takut deh, Tante minum obat kok, pokoknya kamu tenang-tenang aja deh..!” sambil berusaha meyakinkan saya.
    Benar-benar nafsu setan sudah mempengaruhi saya, dan akhirnya saya nekad memasukkan kemaluan saya ke dalam lubang kemaluannya. Oghh, nikmatnya.. Setelah akhirnya masuk, saya melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan.
    “Ahhh… dorong terus Dong Rud..!” pinta si Tante dengan suara yang sudah mendesah sekali.
    Mendengar desahannya, saya menjadi semakin nafsu, dan saya mulai mendorong dengan kencang dan cepat. Sementara itu tangan saya asyik meremas-remas payudaranya, sampai tiba-tiba tubuh Tante Stella mengejang kembali. Astaga, ternyata dia orgasme yang kedua kalinya.

    Dan kemudian kami berganti posisi, saya di bawah dan dia di atas saya. Posisi ini adalah idaman saya kalau sedang bersenggama. Dan ternyata posisi pilihan saya ini memang tidak salah, benar-benar saya merasakan kenikmatan yang luar biasa dengan posisi ini. Sambil merasakan gerakan naik-turunnya pinggul si Tante, tangan saya tetap sibuk meremas payudaranya lagi.
    “Oh… oh… nikmat sekali Rudy..!” teriak si Tante.
    “Tante… saya kayaknya sudah mau keluar nih..!” kata saya.
    “Sabar yah Rud… tunggu sebentar lagi, Tante juga udah mau keluar lagi nih..!” jawab si Tante.
    Akhirnya saya tidak kuat menahan lagi, dan keluarlah cairan mani saya di dalam liang kemaluan si Tante, begitu juga dengan si Tante.
    “Arghhh..!” teriak Tante Stella.

    Tante Stella kemudian mencakar pundak saya, sementara saya memeluk badannya dengan erat sekali. Sungguh luar biasa rasanya, otot-otot kemaluannya benar-benar meremas batang kemaluan saya.
    Setelah itu kami berdua letih, tanpa disadari kami telah sejam bersenggama, saya akhirnya bangun. Saya memakai baju saya kembali dan menuju ke ruang keluarga. Ketika melihat Tante Stella dalam keadaan telanjang menuju ke dapur, mungkin dia sudah biasa seperti itu, entah kenapa, tiba-tiba sekarang giliran saya yang nafsu melihat pinggulnya dari belakang. Tanpa bekata-kata, saya langsung memeluk Tante Stella dari belakang, dan mulai lagi meremas-remas payudaranya dan pantatnya yang montok serta menciumi lehernya. Tante pun membalasnya dengan penuh nafsu juga. Tante langsung menciumi bibir saya, dan memeluk saya dengan erat.


    “Ih… kamu ternyata nafsuan juga yah anaknya..?” kataya sambil tertawa kecil.
    “Agh… Tante bisa aja deh..!” jawab saya sambil menciumi bibirnya kembali.
    Karena sudah terlalu nafsu, saya mengajaknya untuk sekali lagi bersenggama, dan si Tante setuju-setuju saja. Tanpa ada perintah dari Tante Stella, kali ini saya langsung membuka celana dan baju saya kembali, sehingga kami dalam keadaan telanjang kembali di ruang keluarga. Karena keadaan tempat kurang nyaman, maka kami hanya melakukannya dengan gaya dogie style.
    “Um… dorong lebih keras lagi dong Rud..!” desahnya.
    Semakin nafsu saja saya mendengar desahannya yang menurut saya sangat seksi. Maka semakin keras juga sodokan saya kepada si Tante, sementara itu tangan saya menjamah semua bagian tubuhnya yang dapat saya jangkau.

    “Rud… mandi yuk..!” pintanya.
    “Boleh deh Tante, berdua yah tapinya, terus Tante mandiin saya yah..?” jawab saya.
    Akhirnya kami berdua yang telanjang menuju ke kamar mandi. Di kamar mandi saya duduk di atas closed, dan kemudian saya menarik Tante Stella untuk menciumi kemaluannya yang mulai basah kembali. Dan Tante mulai terangsang kembali.
    “Hm… nikmat sekali jilatanmu Rud… agghhh..!” desahnya.
    “Rud… kamu sering-sering ke sini Rud..!” katanya dengan nafas memburu.

    Setelah puas menjilatinya, saya angkat Tante Stella agar duduk di atas saya, dan batang kemaluan saya kembali dibimbingnya masuk ke dalam lubang kemaluannya. Kali ini rasa nikmatnya lebih banyak terasa. Goyangan si Tante yang naik-turun yang makin lama makin cepat membuat saya akhirnya “KO” kembali. Saya mengeluarkan air mani ke dalam lubang kemaluannya. Tante Stella kemudian menjilati kemaluan saya yang sudah berlumuran dengan air mani, dihisapnya semua sampai bersih. Setelah itu kami mandi bersama.

    Setelah selesai mandi, saya pamit pulang karena baru tersadar bahwa perbuatan saya amat berbahaya bila diketahui oleh Bapak Gatot, Indah teman sekampus saya, apalagi Noni murid saya itu. Sampai sekarang kami masih sering bertemu dan melakukan persetubuhan, tetapi tidak pernah lagi di rumah, Tante memesan kamar hotel berbintang dan kami bertemu di sana.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.




  • Foto Ngentot Gadis putih ramping Janice Griffith menggoda cowoknya

    Foto Ngentot Gadis putih ramping Janice Griffith menggoda cowoknya


    1791 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik putih Janice Griffith menggoda pacarnya yang berkontol gede untuk ngentot dimemeknya yangt temben diatas sofa dan berakhir dengan menembakkan sperma yang banyak ke toketnya dan memasukkan penis ke mulutnya untuk membersihkan sisanya.

  • Kisah Memek Tetangga yang menyuruhku emut susu besar nya sampai vagina basah

    Kisah Memek Tetangga yang menyuruhku emut susu besar nya sampai vagina basah


    2836 views

    Duniabola99.com – Ini adalah pengalaman saya dengan Bu Edi, tetangga saya. Waktu itu kira-kira jam 9 pagi saya berniat mau kerumahnya untuk membayar listrik karena memang dibantu oleh beliau dengan menyalur listrik di rumahnya krn kebetulan belum pasang listrik sendiri…


    Trus sesampai dirumahnya ternyata sepi sekali. Aku kira tidak ada orang di rumah. Tapi aku liat pagar tidak dikunci, jadi inisiatif aku buka aja kemudian aku ketuk pintu rumah bu Edi… “Pagi bu” sapaku “Eh, mas leo…,masuk..”

    Aku pun langsung masuk kedalam rumah, kulihat Bu Edi pagi itu begitu seksi dengan menggunakan daster tanpa lengan yang serba tipis dan mini sehingga terlihat tubuh bu edi yang montok..”Wah kalo kayak gini bisa kacau ni otak…” kataku dalam hati “Ini bu, saya mau bayar listrik untuk bulan ini dan bulan depan.

    Saya dobel aja, kebetulan ada rejeki…” aku memulai pembicaraan. “Oalah….kenapa kok pake didobel segala sih mas?? Gak apa2 kok bayar satu aja dulu, khan tanggalnya jg msh muda gini, barangkali ada keperluan mendadak khan bisa dipakai dulu…” katanya. “Ah gak apa2 kok bu. Mumpung lagi ada aja. Daripada ntar kepakai bln depan saya jd bingung bayarnya….” Jawabku.

    “Mas leo ini bisa aja..masalah itu mah gampang mas bisa diatur…lagian tetangga dekat aja kok. Santai aja lah” serunya ramah. “Iya bu gak apa kok…dibayar dobel aja.” Kataku lagi. “Kalo gitu tunggu ya,,ibu ambil catatannya dulu..Oh iya mas leo mau minum apa? Panas apa dingin??” tanyanya lagi. “Ah gak usah repot2 bu….bentar lagi juga pulang kok..” seruku.


    “Udah gak apa2…kopi ya?? Biar gak buru2 pulang…” katanya lagi. “Boleh deh bu, terima kasih…..” jawabku sambil tersenyum. Ibu Edi pun langsung masuk kedapur, Sementara aku hanya terdiam sambil menghitung uang dari dompetku untuk memastikannya tidak kurang. Ibu Edi keluar dari dapur dengan membawa secangkir kopi.

    “Silakan diminum mas…” “Terima kasih bu..” Jawabku. Bu Edi duduk disampingku sambil membuka2 lembaran buku catatan pembayaran listrik bulan lalu. Aku mencium aroma wangi sekali, ditambah pemandangan indah krn daster bu edi agak rendah sehingga aku bisa melihat belahan dadanya yg putih dan padat berisi. Situs Poker Online

    Nampaknya bu edi baru selesai mandi. Aku merasakan ****** aku mulai membesar melihat pemandangan yahud ini… “Nah ini mas, totalnya masih sama seperti bulan kemarin, delapan puluh lima ribu. Jadi dibayar dobel kah?” Aku agak terkejut karena pikiranku masih melayang entah kemana.

    “Eh….oh…iya bu, jadi bayar dobel. Berarti totalnya berapa bu??” Jawabku sekenanya. “Berarti ya seratus tujuh puluh ribu…” kata bu edi sambil senyum. “Oh…eh….ii….iya bu saya bayar semua. Ini a…ada dua ratus ribu saya titipkan semua aja..” kataku gugup.

    Bagaimana tidak. Ketika menyebutkan jumlah tadi, pose bu edi sangat menantang, dengan belahan dada yg nampak jelas dan paha yg menganga.. “Lho kok kaget?? Kenapa?? Dibayar satu dulu aja gak apa2 kok mas” katanya. “eh…anu….nggak kok bu.

    Beneran saya ada kok. Saya bayar semua aja..” kataku sambil melirik belahan dada bu edi yg begitu menantang.. Nampaknya bu edi mengetahui aku menyelidiki dadanya yg sekal itu..Namun bu edi hanya tersenyum tanpa berusaha menutupinya. “Ya udah kalo gitu gak apa2 deh. Emang mas leo liatin apa sih koq kayaknya jadi gak konsentrasi gitu??”


    “Oh…eh…nggak kok bu.., anu….” aduh aku mulai bingung, sementara bu edi tersenyum memandang ku. “Kopinya diminum gih mas,, keburu dingin lho” serunya sambil tersenyum. “Masalah duitnya ntar aja deh, keliatannya mas leo lagi bingung gitu…” katanya sambil tersenyum nakal. Tiba2 bu edi menyentuh pahaku, “dari tadi ngliatin ini aja kenapa mas??” Tanya bu edi sambil menunjuk dadanya.

    “Oh….eh….anu…itu….gak sengaja bu…” jawabku makin gugup “Gak sengaja apa gak sengaja?? Koq diliatin terus sampai gak berkedip gitu..?” katanya sambil semakin mendekat ke aku. “Suka ya???” Tanyanya lagi “Mau??” aku semakin tidak bisa menjawab. Tapi kontolku semakin tegang krn bu edi mengelus-elus pahaku.

    “Eh..m..m…maksud ibu??” Srup bibirnya bu edi langsung melumat bibirku dan tangannya meramas-remas ****** ku, pikiranku sangat kacau, aku masih bingung dan belum percaya kalo saat ini aku bermesraan dengan bu edi, yang selalu jadi fantasi sex ku. Birahiku pun mulai bangkit, aku pun mulai meremas-remas payudara bu edi yang tadinya hanya aku liatin saja.

    Kami saling melumat dan tangan bu edi terus meremas-remas kontolku. Tanganku pun mulai menelusup dari sela-sela daster bu edi dan masuk ke dalam BHnya. Aku mainkan dan aku pilin-pilin puting susu bu edi yang mulai mengeras.

    “Terus mas leo…ssshhs, enak banget..” dan tangan bu edi mulai membuka celana jeans ku, aku pun membantunya dan kemudian kulepas kaosku sehigga kini tinggal cd yang melekat. “Mas…kita ke kamar aja ya…jangan disini nanti diliat orang..” Dan kemudan mencium bibirku.

    Bu edi langsung masuk kekamar dan membuka dasternya, tubuh bu edi kini tinggal berbalut BH dan cd saja. Kemudian sambil menatapku nakal bu edi mulai membuka bh dan cd nya. Kini bu edi telah telanjang bulat dihadapanku…

    “Wow bener2 seksi nih….” Gumamku sambil memelototi tubuh bu edi satu per satu dari atas sampai bawah. Tubuh bu edi memang sangat mulus, kulitnya putih, payudara nya begitu menantang dengan puting kemerahan yg mengacung. Apalagi memek bu edi, begitu indah dengan klitoris yg menonjol, serta tidak ada satu helaipun bulu jembutnya..nampak sehabis dicukur.


    “Kok malah bengong mas leo….sini dong” Bu Edi duduk di tepi ranjang dan kemudian aku mendekat dan menunduk mencium bibirnya. Tangan bu edi melepaskan cd ku dan keluarlah kontolku. “Waaahhh….. mas…ini besar banget, apa begini ya kalo orang arab?” Kebetulan memang aku keturunan arab….

    ”lebih besar dari punya suamiku nih….wah muat gak ya??” kata bu edi sambil mengelus-elus ****** ku, sesekali dijilati ujung hingga buah pelirku jg tak lepas dari jilatan bu edi. Aku hanya terpejam menikmati servis dari bu edi ini. Bu edi kemudian berdiri dan menciumku kemudian turun kedadaku, putingku di hisap dan dijilati.

    Ouh..bu enak banget bu, terus bu. Kemudian bu edi berjongkok dihadapan ku dan menjilat kontolku seperti menjilat es krim. Kemudian memasuk kan kontolku kemulutnya. Dia pun mengulum kontolku dengan lihai. Nikmat sekali rasanya, lebih nikmat dari hisapan istriku…. “ahh….Terus bu”, aku pun mulai memompa kontolku didalam mulut bu edi sehingga mulut bu edi terlihat penuh.

    Sesekali bu edi menggunakan giginya untuk mengulum kontolku…aaaauuhhhh rasanya benar-benar nikmat. Sekitar 10 menit bu edi mengoralku, sebelum akhirnya menciumi buah pelirku, menjilatinya lalu berdiri dan kembali mencium bibirku.

    Ternyata bu edi sangat menyenangi foreplay. Terbukti berkali-kali dia menjilat leher hingga belakang telingaku dan memainkan lidahnya di putingku. Bener-bener sensasi yang luar biasa. Aku pun tidak tinggal diam. Kini aku remasi payudara bu edi sambil aku jilat lehernya.

    Payudara nya jg tak luput dari jilatan dan remasanku sampai aku mulai mengulum putingnya. Bu edi hanya mengeliat-mengeliat dan mendesah mendapat perlakuan ini dariku. Sesekali aku gigit2 kecil putingnya dan bu edi melenguh nikmat karenanya….

    Perlahan aku baringkan bu edi sambil terus melumati payudara nya. Ciumanku turun ke perutnya..”Bener2 putih dan perfect tubuh ini” batinku. “Ahhhh…..sssssshshhh…..ouh…..terus mas….ahhhhh….enak banget lidahmu….ahhh….mas leo pinter…..eeehmm..” bu edi mengeliat.


    Aku pun menjulurkan lidahku ke memeknya, asin, ternyata cairannya bu edi banyak banget keluar. Memek yang kemerahan itu bener-bener basah oleh ludahku yg bercampur lendirnya.. Aku pun mengangkangkan kakinya agar bisa menjilat lebih dalam, ku jilat klitorisnya lalu aku kulum-kulum dan sesekali kugigit pelan-pelan.

    Ouch…nikmat banget mas……terus…..auhhh…ouhhh…, hisap terus mas…” Aku pun menjilatnya dan kemudian ku masukkan jari ku kadalam memeknya dan bu indah pun menggelinjang keenakan…. Ouch..mas….ahhhhhh….terusin mas…aku gak pernah senikmat ini……jari kamu enak banget ahhh pinter mas…..shhhh…”

    Tak lama kemudian bu edi menjepit kepalaku dan menjambak rambutku dan aku pun mepercepat permainan fucking finger ku di memeknya.. “Shhhhh…,uhhhhffff…aku mau keluar mas..oouuuuhh….hisap terus mas….,ohh……” Akupun menghisap kuat kuat lubang kenikmatan itu dan “cret..cret..” Cairan bu edi menyemprot mulutku dan aku pun menjilatnya sampai bersih.

    Bu edi keliatan lemas….aku pun kembali berjongkok di atas kepala bu edi dan kembali ku sodorkan kontolku.. Bu edi pun menghisap dengan kuat kontolku..aku membalikkan badanku sehingga posisi kami sekarang 69, aku menahan badanku dengan lutut dan terus memompa mulut bu edi. Sementara memek bu edi kembali basah dan aku terus mengelus elusnya.

    Aku pun memperbaiki posisiku dan kini kami sama-sama berbaring.. Kulumat bibir bu edi yang sensual dan menggemaskan, sambil tanganku memainkan klitorisnya.. “Shh..uhf.. nikmat banget mas…aaahh….masukin sekarang mas….auuhhhh..cepet mas aku udah ga tahan nih..gatel banget rasanya.”

    Bu edi pun kusuruh mengangkang dan mengangkat kakinya kedepan hingga terlipat menyentuh payudara nya… Kini bibir memek bu edi muncul keluar dan menganga seakan berteriak minta dientot. Aku pun mengarahkan kontolku ke vagina bu edi dan mulai menggesek-gesekannya.. ”sssshhhh….aaahh…uuuhhh ayo maas masukin dong…ahhhhh”.. Aku pun menancapkan kontolku dengan cepat masuk ke dalam vagina bu edi yang sudah basah.

    “Ouhhhh….pelan-pelan mas….ahhhhhhhhhh……kontolmu gede banget mas….”. Ternyata memek bu edi masih sempit dan enak banget kontolku serasa dipilin-pilin. Aku pun memompa terus memek bu edi…semakin lama semakin cepat.. “Ouh..terus mas…..iih…ahhh….sshhhh…”.

    Kemudian aku berhenti dan menancapkan kontolku sedalam-dalamnya lalu aku diamkan…..aku ciumin payudara bu edi…lalu aku kulum putingnya…Dan secara tiba2 aku goyang lagi dengan gerakan menekan dan memutar.

    “Shhhhhh…..ahhhhhh,,,masss pinter banget kamu…a.oooohhh…..enak mas….” Bu edi meracau tak karuan. Kemudian tubuh bu edi mengejang dan kontolku terasa dijepit kuat sekali..


    “Ouh..aku keluar lagi mas…..enak mas…..enak banget,” Aku pun membalikkan badan bu edi dan ternyata bu edi langsung mengerti apa mauku dan dia pun langsung menungging dan kini kami dogy style..aku pun memasukan kontolku kedalam memek bu edi..

    “Ouhh…..mas….kamu kuat banget….ahhhhhh…..leo…..terus sayang…..nikmat banget “ Aku terus memompa memek bu edi sambil meremas-remas payudara bu edi yang bergelantungan.. ”Ouh..ahh..terus mas….,aku gak tahan lagi mas….ahhhhh….. “ rintih bu edi.

    Aku pun merasa ada yang mau keluar dari kontolku,,,,aku semakin mempercepat kocokanku di memek bu edi. “huffft….aahhh….oh….sayang….aku mau keluar nih…” seruku. Aku tak peduli lagi dengan beda usia kami. Aku panggil bu edi dengan sayang. “ahhhh….uuhhh….iya sayang gak apa-apa terusin aja….shhhshhhh…” teriaknya.

    Rupanya tak dapat kutahan lebih lama lagi. Dengan tusukan terakhir aku berhenti dan cret…cret…..cret…. “ahhhh….. sayang….. uuuhhhh” teriakku mengiringi semprotan spermaku ke memek bu edi.

    “Auuuuuuuhhhh……oooooohhhh……” rintih bu edi. Aku merasa ada rasa hangat di sekujur kontolku…nampaknya bu edi orgasme lagi.. “aahh….” Kami berdua rebahan di kasur…bu edi tersenyum puas…lalu aku kecup bibirnya….. “makasih mas……enak bgt…..” ujar bu edi.

    “Iya sayang….aku juga merasa enak bgt….puaaaassss sama km….” seruku sambil lalu mengulum bibirnya lagi. Tanganku mulai meraba payudara nya lagi. “mas….aahhhh udah dulu mas…..capek….ssshhh..” “Iya sayang,,,,aku cm gemes aja sama ini …” jawabku sambil mencubit payudara nya.. Kami pun berpakaian lagi. Ketika hendak pamit, bu edi melumat bibirku dan meremas kontolku….


    “Uangnya dibawa aja dulu ya…..bln depan aja bayarnya…..” kata bu edi di sela2 ciuman kami. “Aku balas meremas payudara nya lalu aku kulum lagi bibirnya. “kalo bulan depan kelamaan….ini gak betah “ kataku sambil menunjuk kontolku. “Iya gampang….ntar aku sms kalo rumah lagi sepi….ok sayang…..”jawabnya..

    “Dengan senang hati” jawabku dan aku kulum bibirnya lagi sambil aku mainkan puting payudara nya…. Aku pun pamitan pulang. Sejak itu kami jadi sering ML kalo rumah bu edi lagi sepi. Bahkan pernah juga di hotel kalo bener2 gak tahan tapi di rumah lagi ada anak-anaknya.

    Dan aku juga sering dibebaskan bayar listrik karena bu edi puas dengan pelayanan yang aku berikan, dan aku bisa puas memainkan payudara nya.

  • Anju Akane dientot atasan dan rekan kerjanya dikantor

    Anju Akane dientot atasan dan rekan kerjanya dikantor


    2464 views

  • Video Bokep Kristie Joly sange ngentot dengan kontol besar

    Video Bokep Kristie Joly sange ngentot dengan kontol besar


    2522 views

  • Kisah Memek pacarku dan tukang ojek

    Kisah Memek pacarku dan tukang ojek


    3074 views

    Duniabola99.com – Aku berpacaran dgn Mila sejak duduk dibangku kelas 2 SMU sampai sekarang kuliah semester empat. Hubungan kami selama ini baik-baik saja. Akhir-akhir ini aku merasa hubunganku dgnya terasa hambar. Aku sangat mencintainya, karena Mila sangat mengerti aku dan menerimaku apa adanya. Secara fisik tergolong “petite” kalau orang bule bilang. Tinggi badanya 160 cm sangat cocok wajahnya yg “babyface”. Kulitnya putih bersih, tubuhnya padat berisi dgn ukuran yg sangat ideal.


    Aku tak ingin hubunganku dgn Mila yg sudah kujalin hampir 3 tahun lebih ini putus begitu saja. Aku butuh Mila sebagai penyemangat hidupku, dan aku merasa Mila jg membutuhkan kasih sayangku karena dia hanya tinggal berdua dgn mamanya yg pengusaha furniture. Bisnis furniture mamanya sangat maju karena sudah sampai diekspor ke luar negeri. Konsekuensinya, sang mama harus sering meninggalkan Mila sendiri di rumah untuk mengontrol pabrik furniturenya di Jepara. Orangtuanya bercerai sejak Mila masih SD sehingga Mila sangat membutuhkan figur laki-laki dewasa, figur yg menurut Mila dia temukan pada diriku.

    Pada suatu weekend, seperti biasa aku meneleponnya untuk mengajak jalan-jalan.

    “Sayang, nanti malem kamu mau nggak nyobain restoran baru di Kemang?”

    “Duh Mila mau banget mas, tp tante Mila dari Semarang baru dateng nih. Mila musti nemenin dia, nggak enak soalnya mama kan lagi di Jepara”

    “Oh ya udah gak papa deh kalau gitu…”

    “Yaaa sayang, jangan marah ya, kamu mau ngapain dong sendirian?”

    “Gak papa sayang, aku di rumah aja kalau gitu nonton DVD”

    “Maap ya sayang, Mila janji deh nanti ketemu di kampus Mila kasih sejuta cium buat yayg Mila yg paling sabar sedunia”

    “Hehehehe janji yaa… Awas loh kalau ketemu aku tagih”

    “Hihihi iya sayang, ya udah aku nemenin tanteku lagi ya”

    “Oke sayang, kiss dulu mmmwah… love you”

    “Mmmmwah… love you too sayang”

    Telepon kututup dgn pelan. Tanganku meraih remote DVD dan menekan play. 15 menit aksi Bruce Wilis dalam Die Hard 4 tdk mampu mengusir rasa hampaku. Kumatikan televisi dan DVD. Kuputuskan untuk keluar saja jalan-jalan. Kuambil kunci Honda Jazz kesayanganku dan meluncurlah aku menuju entah kemana.

    Di tengah jalan, aku melewati toko kue langgananku. Aku teringat Mila dan kue kegemarannya, kue mangkok. Aku mendapat ide untuk membelikannya beberapa kue dan mengantarkannya sebagai surprise, hitung-hitung cari muka jg di depan tantenya hehehe… Setelah membeli selusin kue mangkok, akupun meluncur menuju rumah Mila. Mobilku sengaja kuparkir agak jauh supaya Mila tdk bisa mendengarnya, karena dia sudah hafal dgn suara mesin mobil kesayanganku.


    Sampai depan rumahnya, ada sebuah motor terparkir. Aku agak heran karena pagarnya tdk terkunci, padahal biasanya kalau mamanya sedang pergi keluar kota, Mila selalu menguncinya karena memang dia tinggal sendirian di rumah. Demi menjaga surprise, aku diam-diam masuk. Pintu depan rumahnya kutemukan terkunci. Aku tdk ingin mengetuk supaya tetap surprise. Aku berjalan ke samping rumahnya menuju jendela kamarnya. Semakin dekat aku mendengar suara-suara dari dalam kamarnya. Persis di depan jendela kamarnya, kusibakkan sedikit gordennya untuk mengintip. Apa yg kulihat kemudian membuat darahku menggelegak.

    Mila sedang di atas tempat tidurnya dalam keadaan telanjang bulat, dgn posisi menungging dan seorang lelaki jelas-jelas sedang menyetubuhinya dari belakang. Betapa terkejutnya aku, pacarku sedang disetubuhi orang dgn gaya doggy style. Jelas kulihat ekspresi muka Mila yg seperti menahan rasa puas dan sakit bersamaan. Tubuh seksi pacarku maju mundur terdorong oleh hentakan pinggang lelaki yg sedang menghunjamkan k0ntolnya ke dalam meqi Mila. Pinggul Mila dicengkeram erat oleh kedua tangan lelaki itu. Terlihat kontras sekali warna pantat putih Mila yg mulus beradu dgn pinggul lelaki yg berkulit coklat gelap itu. Aku mencoba pindah melihat dari sisi jendela satunya lagi. Sekarang dapat kulihat k0ntollelaki itu ternyata besar dan panjang sekali, sekitar 23 cm panjangnya, 4x lebih besar dari k0ntolku. Meqi Mila yg mungil ternyata mampu menampung k0ntol sebesar itu. K0ntol raksasa itu keluar masuk meqi pacarku dgn lancarnya, itu berarti Mila sudah sangat terangsang sampai becek meqinya.

    “Ouh ouh ouh enak banget bang… terus entot Mila bang”, ceracau Mila sambil terengah-engah penuh kenikmatan

    “Oooh si eneng meqinya rapet banget… abang kayak ngentot sama perawan”, lelaki itu dgn kurang ajarnya mengomentari meqi pacarku.

    “Ahh ahh ahhh… k0ntol abang sih gede banget… Aahhhh enak baaang” Mila menjawab dgn melenguh keenakan.

    Belum pernah kudengar Mila menggunakan kata-kata kasar seperti itu. Tak kusadari, k0ntolku sudah mengeras tertahan celana jeansku. Aku terangsang melihat pacarku disetubuhi orang, aku terangsang melihat meqi pacarku dihantam oleh k0ntol yg besar milik lelaki asing itu.


    “Owh bang terus bang, Mila mo keluar lagi bang…terus entot meqi Mila bang… ooh ooh….oooooooooooooooooh” Tubuh Mila mengejang tanda telah mencapai orgasme.

    Lelaki itu melepaskan cengkeramannya. Tubuh Mila terkulai lemas di kasur. Sekarang terlihat jelas k0ntol raksasa itu tegang hitam mengkilat berselaput cairan meqi pacarku.

    “Duh abang kuat banget sih, Mila udah empat kali keluar tp peler abang masih ngaceng aja” Mila meraih k0ntol besar lelaki itu dgn ekspresi muka penuh kepuasan.

    “Yah maklum neng, bini abang lagi hamil tua, abang udah 3 bulan lebih kagak ngewe. Mangkenye sekalinya ketemu meqi, si otong semangat juang empat lima dah” ucap lelaki itu dgn seringai kepuasan karena mampu membuat cewek secantik dan seseksi Mila melayang ke langit kenikmatan.

    “Uh Mila ngiri deh sama bininya abang, bisa ngerasain ngentot sehebat ini tiap hari” ucap Mila sembari mulai mengocok k0ntol besar itu.

    “Hehehe..” Lelaki itu terkekeh, “Bini abang mah kalau udah mulai cerewet, ntu brarti meqinya udah gatel minta ditancep neng.

    Hampir tiap malem dah die minta dientot mulu, kadang sampe pagi, mangkanye abang selalu ngojeknya siang”.

    Bangsat! Ternyata lelaki ini tukang ojek langganan Mila. Aku ingat Mila selalu bercerita kalau dia punya tukang ojek langganan yg selalu mengantarnya ketika aku sedang tdk bisa menjemputnya. Aku semakin terangsang memikirkan seorang tukang ojek berwajah kampungan berkulit coklat gelap yg sedang menyetubuhi pacarku Mila yg putih, cantik dan seksi


    “Neng, ayo dong mulai lagi… si otong udah ga sabar nih pengen ngebor” Tukang ojek itu rupanya tdk sabar ingin menyetubuhi lagi pacarku yg cantik.

    “Uuhhhhh si abang… tp Mila di bawah ya bang, kaki Mila lemes nih” Ucap Mila dgn senyum nakal menggodanya itu.

    “Ah tenang aja neng, si eneng tinggal ngangkang, trus rasain dah enaknya dientot kanjut abang” Tukang ojek itu berujar sambil bergerak ke atas tubuh molek Mila.

    “Mmmppphhh ayo bang masukin… entot lagi meqi Mila bang…” Mila melebarkan kedua kakinya, membuat meqinya yg sudah merah dan basah tepat berada di depan k0ntol besar sang tukang ojek.

    “Nih, neng rasain lagi titit abang yah” Tukang ojek itu kembali menancapkan k0ntol besarnya ke meqi Mila.

    “Ooooouuccchhh…..” Mila merintih antara sakit dan nikmat.

    “Eemmmhhhhhh…. oochhhh… tancep meqi Mila bang….occhhhh”

    Bless… bless…. Clekk Clekk Clekk … terdengar jelas k0ntol besar itu dgn lancarnya menembus meqi Mila yg sudah sangat basah. Mulut si tukang ojek dgn rakusnya menghisap-hisap toket Mila. Mila semakin melenguh tdk karuan.

    “Oocchhh… acchhhh….. isep toket Mila bang…. Entot meqi Mila…..oooh… ahhhh” Mila semakin meracau dan merintih.

    Selama 5 menit kemudian kulihat ranjang Mila ikut bergetar karena hunjaman pinggang si tukang ojek. Mata Mila tertutup dgn ekspresi menggigit bibir. Aku semakin terangsang hebat melihat pacarku sedang terbaring pasrah disetubuhi tukang ojek kampungan itu. Tak tahan lagi kubuka retsleting celana jinsku dan kukeluarkan k0ntolku. Aku bermasturbasi sambil menyaksikan pacarku yg cantik disetubuhi seorang tukang ojek berk0ntol besar.

    Tanpa kusadari, aku mulai menikmati pemandangan meqi pacarku yg sedang dibor k0ntol berukuran besar tersebut. Tak membutuhkan waktu lama bagiku untuk mencapai ejakulasi. Akupun menumpahkan spermaku ke dinding luar kamar pacarku sendiri. Sungguh aneh, pacarku sedang disetubuhi orang lain sedangkan aku hanya bisa bermasturbasi sambil menonton mereka memadu birahi.


    “Oooh neng… abang mau keluar nih neng…” Rupanya tukang ojek itu sudah hampir mencapai klimaksnya.

    “Oooh terus bang…Mila jg mau keluar lagi bang….oohhhh ahhhh…auhhhh…”Mila memeluk erat punggung tukang ojek itu seperti tdk rela melepasnya.

    “Ooohhh… bentar neng abang cabut ya…. Aaahhhh…. Abang keluarin di luar biar eneng nggak hamil…”

    “Jangan bang…ohhhh…aahhhh… jangan dicabut…aaahhh…. Terus entot Mila bang….keluarin di dalem aja sama-sama ya bang…ahhhh…oooh” Mila memeluk erat punggung tukang ojek itu, tdk rela berhenti disetubuhinya.

    “Oooooooooh Mila keluar lagi baaaaaang….ahhhh”

    “Ooohhh…iya neng…auuhhhh….abang keluar nih neng…. AAAAAAaahhhhhh” Tubuh tukang ojek itu menegang dgn k0ntol besarnya yg masih tertancap di meqi pacarku, menumpahkan spermanya langsung ke rahim Mila.

    Selama 10 detik kulihat si tukang ojek orgasme mengucurkan benihnya ke meqi pacar kesayanganku.

    Pelan-pelan tukang ojek itu memutar badannya. PLOP! Suara k0ntol besar yg tercabut itu jelas terdengar. Cairan putih kental mengalir pelan keluar dari meqi pacarku. Rupanya banyak sekali sperma yg dikeluarkannya sampai luber. Dua manusia itu terbaring lemas setelah mencapai puncak birahi.

  • Foto Ngentot Cewek dengan gaun putrinya menghisap kontol sebelum bercinta

    Foto Ngentot Cewek dengan gaun putrinya menghisap kontol sebelum bercinta


    2019 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik pirang bermahkota bak putri dan memakai gaun putri yang cantik toket kecil jembut memeknya lebat menghisap kontol pacarnya yang gede sebelum diangkat untuk becinta hot.

     

  • Video Bokep Asia Harua Narimi toket gede mastrubasi sebelum tidur

    Video Bokep Asia Harua Narimi toket gede mastrubasi sebelum tidur


    2275 views

  • Foto Bugil Remaja cantik Kaleesy melepas gaun hitam ketat

    Foto Bugil Remaja cantik Kaleesy melepas gaun hitam ketat


    2085 views

    Duniabola99.com – foto ceweek cantik pirang pakai pakaian rokmini yang bolong bolong menampakkan memeknya yang tidak berbulu sambil selfie dan berpose hot.

  • Video bokep jepang Rion Ichijo Harua Narimiya memek becek

    Video bokep jepang Rion Ichijo Harua Narimiya memek becek


    2243 views

     

  • Kisah Memek Pesta Pernikahan

    Kisah Memek Pesta Pernikahan


    2720 views


    Duniabola99.com – Aku mempunyai pengalaman seks dan ingin kubagikan kepada para pembaca. Kisah ini terjadi beberapa waktu yang lalu, dimana aku sudah mempunyai seorang suami yang sampai sekarang masih tetap hidup rukun. Pengalaman seksku ini bukan pengalaman yang terjadi di antara aku dan suamiku, melainkan karena keadaan dimana aku terangsang oleh kehadiran seorang pria yang membuatku terpaksa untuk melakukannya. Dimulai dengan kejadian undangan pesta pernikahan kawanku.

    Kringggg kringggg dering telpon rumahku berbunyi.
    Hallo sapaku, rupanya teman SMAku sebut saja Lina yang menelepon.
    Kamu pasti datang kan Len? tanya Lina.
    Tentu saja aku datang, undangannya sudah kuterima kemarin sore kok. jawabku.
    Setelah berbincang sejenak maka telpon kututup. Maklumlah aku adalah seorang wanita karier, jadi karena jadwalku yang padat sering kali aku banyak tidak menghadiri acaraacara pernikahan temantemanku yang lain. Namun kali ini yang menikah adalah Lina sahabat baikku, jadi mau tidak mau aku harus menyempatkan diri untuk menghadirinya.

    Pagi ini setelah bertemu dengan client, handphoneku berbunyi lagi. Rupanya Lina lagi yang menelpon memastikan aku untuk datang besok ke pernikahannya, sekalian juga mengundang untuk acara widodaren malam ini. Namun aku lupa telah berjanji untuk menemani suamiku bertemu dengan clientnya untuk acara dinner malam ini. Jadi aku meminta maaf kepada Lina dan aku berjanji kalau besok pada hari Hnya aku akan datang ke pernikahannya.

    Malamnya, aku menemani suamiku untuk dinner dengan clientnya di salah satu hotel berbintang lima di kotaku. Kami memesan tempat terlebih dahulu dan memberitahukan kepada pelayan jika nanti ada yang mencari suamiku harap diantarkan ke tempat kami. Memang hampir semua pelayan disana telah banyak mengenal kami. Karena memang tidak jarang suamiku mengajak clientnya untuk Dinner di sana, tentunya untuk berurusan bisnis.

    Kira kira 15 menit kemudian, datang seorang Lelaki yang umurnya rasanya tidak berbeda jauh dengan suamiku, dia didampingi dengan seorang wanita yang sangat anggun, meskipun parasnya tidak begitu cantik. Suamiku pun bangkit berdiri dan memperkenalkan diriku kepada mereka berdua. Rupanya lelaki itu bernama Surya dan istrinya Helen. Mereka pun duduk berdampingan bersebrangan dengan suamiku. Tidak lama kemudian, suamiku dan Surya terlibat pembicaraan yang seru soal bisnis mereka. Sementara aku pun asik sendiri dengan Helen berbincang dan bergosip. Namun kurasakan sesekali Surya sering mencuri pandang padaku. Maklum saja malam itu aku mengenakan baju berbelahan dada yang renda berwarna hitam yang tentunya sangat kontras dengan kulitku yang putih dan rambutku yang berwarna coklat kemerahan.

    Dalam hati kecilku sebenarnya aku juga diamdiam mengagumi Surya. Badannya tinggi dan kekar serta penampilannya mempesona seolah memiliki kharisma tersendiri, ditambah lagi wajahnya yang tegas namun menunjukkan kesabaran serta sorot matanya yang tajam. Berbeda sekali dengan suamiku. Diamdiam ternyata aku juga sering memperhatikan Surya. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 21:00, Surya dan Helen pun pamit kepada kami karena mereka sudah berjanji akan pergi bersama saudara Helen yang kebetulan berulang tahun. Setelah membereskan pembayaran, aku dan suamiku pun pulang ke rumah.

    Besoknya, seperti yang sudah di janjikan, aku pergi bersama suamiku ke pernikahan Lina. Benarbenar suatu pesta yang sangat meriah. Tamu yang diundang begitu banyak dan semua ornamen di dalam gedung serta keseluruhannya benar benar tertata dengan indahnya. Setelah hidangan utama keluar, aku permisi kepada suamiku hendak ke toilet. Ternyata Toilet di lantai atas dimana pesta berlangsung sangat penuh. Aku pun berinisiatif untuk turun ke lantai bawah sekalian hendak ke counter kue dengan maksud hendak membelikan kue untuk anakku.

    Ketika menunggu lift, aku tersentak ada seorang lelaki menyapaku. Ternyata Surya, teman suamiku yang bertemu semalam. Dia mengatakan dia mau turun juga sebab dia merasa mobilnya belum di kunci begitu katanya. Kami pun bersama memasuki lift. Aku jadi serba salah karena lift itu kosong dan tinggal kami berdua saja. Apalagi ketika Surya mendekatiku dan mengatakan kalau penampilanku sangat cantik malam ini.

    Malam itu aku mengenakan terusan berwarna merah menyala dengan bagian punggung terbuka, dan bagian depan hanya di ikatkan ke leherku. Jantungku berdegup makin kencang. Tidak munafik aku pun semalaman terbayang terus akan Surya. Suasana jadi hening di dalam lift. Surya mendekatiku dia mengatakan bahwa sejak kemarin dia pun selalu teringat akan diriku, bahkan ketika malamnya dia bercinta dengan istrinya pun dia membayangkan sedang bercinta denganku. Aku pun tersentak sekaligus senang aku hanya tersenyum saja.

    Tibatiba tangan Surya menarik tanganku. Dia mendekati wajahku dan mencium pipiku dengan lembut. Aku tidak kuasa untuk menolaknya. Lalu tibatiba Surya berjalan ke tombol lift dan dia memencet tombol lift hingga liftnya pun berhenti. Aku menjadi serba salah, dalam hati aku sangat takut, tetapi aku juga diam diam sangat menginginkan semuanya terjadi. Lalu Surya mendekatiku lagi, dia mencium bibirku dengan lembut. Nafasku semakin tidak teratur, aku pun tidak kuasa menolaknya. Kami pun melakukan french kiss dengan hebatnya. Tangan Surya perlahan meraih belakang leherku dan menarik tali pengikat bajuku, rupanya dia berusaha membuka pakaian pestaku yang dirasakannya menghalangi pemandangan indah yang sudah dinantinantikannya. Aku pun tersentak, tetapi dia membungkam mulutku lagi dengan ciuman ciumannya, aku hanya bisa mengikuti permainan ini sambil mendesah menghayati kenikmatannya.

    Perlahan ciuman Surya turun ke leherku Sambil tangannya sudah megusap dan meremas remas buah dadaku.
    Uhhh desahku karena begitu nikmat usapannya, begitu lembut namun kuat.
    Kemudian tanpa kusadari Surya telah menghisap buah dadaku yang sebelah kiri sambil tangan kanannya meremasremas pelan ke buah dadaku yang sebelah kanan. Dihisapnya dan dijilatinya putingku yang sudah mengeras. Dipermainkannya putingku dengan lidahnya yang nakal.
    Uuuhhh aku tidak tahan rasanya.
    Kuremasremas rambut Surya, Uuuhhh Suurrr aku tidak tahan, Uuuhhh
    Lalu Surya menarik tanganku ke arah ikat pinggangnya. Langsung kutarik ikat pinggangnya dan kulepaskan pengail dan resletingnya. Surya pun melorotkan celananya, lalu dia menyibakkan rokku hingga pahaku yang putih dan mulus terlihat dengan jelas. Sekilas kulihat batang kemaluan Surya telah berdiri dengan tegaknya.

    Surya menatapku dalam dalam, kemudian menciumku dari bibirku kemudian turun ke buah
    dadaku.
    Dan tibatiba, Blesss aaaccchhh
    Lubang kemaluanku terasa hangat, Uuuhhhh Surrr nakal kamu
    Surya hanya tersenyum saja. Dia lalu menggoyangkan batang kemaluannya keluar masuk keluar
    masuk, makin lama semakin cepat.
    Uuuhhh Surrr nikmatt sekalii uuuhhh aku merintih merasakan nikmat yang tidak terkira.
    Goyangan yang dilakukan Surya makin lama semakin cepat makin cepat tubuhku tidak kuasa
    menerima hujaman batang kemaluannya yang begitu dahsyat. Kurasakan sangat penuh di dalam lubangku.

    Aacchhh Surrrr aku tak tahan lagi uuhhh desahku kepadanya karena merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
    Tahan sayang kita keluar samasama katanya mencoba mengatur tempo permainan kami. Surya pun menggoyangkan pinggulnya semakin cepat. Surya melakukan gerakan keluar masuk berulangulang sambil sesekali pinggulnya diputarputar untuk menambahkan kenikmatan bersenggama.
    Aacchhh nikmat sekali desahku kepadanya yang kali ini diikuti dengan tercapainya orgasmeku.

    Goyangan pinggulnya yang mendesakku hingga terhimpit dipojokan lift semakin menggebugebu dengan gerakan keluar masuk yang semakin lama semakin cepat. Iramanya pun semakin tidak beraturan karena kami melakukan dengan posisi berdiri dan aku bersandar pada pojokan dinding lift.
    Aaacchhh tubuhku menegang, kepalaku tetarik ke belakang dan, Crooottt crooottt crooottt kurasakan air mani Surya menyemprot ke dalam rahimku.
    Tubuhnya menegang sambil merapat ke tubuhku, nafasnya terengahengah menikmati permainan yang baru saja kami lalui dengan wktu dan tempo yang cepat.
    Uuuhhh desahku terkahir kali menghayati permainan seks kami.
    Surya menciumi bibirku kembali, kami melakukan french kiss sejenak, kemudian dengan cepat membereskan pakaian kami kembali yang berantakan karena terburu buru melepaskannya tadi.

    Setelah saling membetulkan pakaian, Surya pun menekan tombol lift kembali dan kami meluncur langsung naik ke atas, kali ini kembali ke tempat pesta berlangsung. Rupanya Surya memang tidak bermaksud turun, dia segera berlari ke lift ketika dia melihatku berjalan keluar ruangan. Setelah saling menukar nomer telpon, kami pun berpisah. Sambil masuk ke ruangan, Surya mengerlingkan mata nakalnya kepadaku, aku hanya membalasnya dengan senyuman saja. Ketika aku kembali ke tempat duduk, suamiku bertanya kenapa aku lama. Aku bilang saja bertemu dengan teman lama dan sempat mengobrol dengannya sejenak.

    Dan tidak lama kemudian, acara pun diakhiri dengan foto bersama pengantin. Setelah memberi selamat kepada Lina, aku dan suamiku pun pulang ke rumah. Malamnya, aku banyak tersenyumsenyum sendiri karena masih mengingat kejadian yang begitu indah dan menggairahkan bersama dengan Surya di lift tadi.

  • Pembantu Yang Jago Bikin Aku Crot

    Pembantu Yang Jago Bikin Aku Crot


    36476 views


    Maukan kamu mijit Bapak lagi ? Pegal2 nih kan udah seminggu? Bisa Pak, jam berapa Bapak pulang ? Sekarang? Baik Pak, tapi saya mau mandi dulu? Agak lama aku menunggu di depan pintu baru Tini membukanya. Maaf Pak, tadi baru mandi Kata Tini tergopohgopoh. Ah, penisku mulai bergerak naik. Tini mengenakan daster yang basah di beberapa bagian dan jelas sekali bentuk bulat buah kembarnya sebagai tanda dia tak memakai BH. Mungkin buruburu. Engga apaapa.

    Bisa mulai ? Bisa pak saya ganti baju dulu? Hampir saja aku bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain minta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Tini masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah sampai ke bawah, membuatnya makin tampak bersinar. Warna roknya sesuai benar dengan bersih kulitnya.

    Dada itu kelihatan makin menonjol saja. Penisku berdenyut. Siap Tin? Ya pak? Dengan hanya berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Tini mulai dengan memencet telapak kakiku. Ini mungkin urutan yang benar. Cara memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau memijat pantat, Tini melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang. Wangi sabun mandi tercium dari tubuhnya ketika ia memijat bahuku. Selama telungkup ini, penisku bergantiganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basabasi dan serius?, surut. Kalau ngobrolnya menjurus, tegang lagi.

    Depannya Pak? Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku sedang surut. Tini melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya. Bayanganku akan bentuk buah dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai menggeliat. Apalagi ketika ia mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah tegak berdiri. Cara mengurut paha masih sama, sesekali menyentuh buah pelir. Bedanya, Tini lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Kenapa Tin ? Aku mulai iseng bertanya.

    Ah engga katanya sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? katanya sambil ketawa polos. Iya dong. Kan masih sip kata kamu? Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa kuminta ! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Jangan berharap dulu, mengingatkesetiaan?nya kepada isteriku. Cara mengurut penisku masih sama, pencet dan urut, hanya tanpa kocokan.

    Jadi aku tak sempat mendaki?, cuman pengin menyetubuhinya ! Udah. Benar2 masih sip, Pak? Mau coba sipnya ? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah. Jangan dong Pak, itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu? Engga apaapa asal engga ada yang tahu aja ? Tini diam saja. Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami makin dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya aku bisa mulai menjamahnya. Antara 2 kancing baju di dadanya terdapat celah terbuka yang menampakkan daging dada putih yang setengah terhimpit itu. Aduuuhhh. Aku mampu bertahan engga nih. Apakah aku akan melanggar janjiku ? Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusapusap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Tini menghindar dengan sopan.

    Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkalikali. Lama2 Tini membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremasremas pantat itu, Tini tak berreaksi, masih asyik mengurut. Tini masih saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengeluselus pahanya. Tapi itu tak lama, Tini mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku karena hendak mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti tarikan nafasnya itu, karena memang sesak atau mulai terangsang ? Tanganku mulai diurut. Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Tak ada reaksi. Aku makin nekat.

    Tangan kananku yang sedari tadi nganggur, kini ikut menjamah dada sintal itu. Paak Katanya pelan sambil menyingkirkan tanganku. Okelah, untuk sementara aku nurut. Tak lama, aku sudah tak tahan untuk tak meremasi buah dada itu. Kudengar nafasnya sedikit meningkat temponya. Entah karena capek memijat atau mulai terangsang akibat remasanku pada dadanya. Yang penting : Dia tak menyingkirkan tanganku lagi. Aku makin nakal. Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Benar2 daging padat. Tak ada reaksi. Merasa kurang leluasa, satu lagi kancingnya kulepas. Kini telapak tanganku berhasil menyusup jauh sampai ke dalam BHnya, Ah putting dadanya sudah mengeras ! Tini menarik telapak tanganku dari dadanya. Bapak kok nakal sih Katanya, dan .. tibatiba dia merebahkan tubuhnya ke dadaku.

    Aku sudah sangat paham akan sinyal ini. Berarti aku akan mendapatkannya, lupakan janjiku. Kupeluk tubuhnya erat2 lalu kuangkat sambil aku bangkit dan turun dari tempat tidur. Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu tampak seluruhnya. Buah dada sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang mulai memburu. Kucium belahan dadanya, lalu bergeser ke kanan ke dada kirinya. Bukan main dada wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih. Kuturunkan tali Bhnya sehingga putting tegang itu terbuka, dan langsung kusergap dengan mulutku.Aaahhffffhhhhh. Paaaaak? rintihnya. Tak ada penolakan.

    Aku pindah ke dada kanan, kulum juga. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Kulepaskan kaitan BHnya sehingga jatuh juga. Dengan perlahan kurebahkan Tini ke kasur, dada besar itu berguncang indah. Kembali aku menciumi, menjilati dan mengulumi kedua buah dadanya. Tini tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku. Tanganku mengusapi pahanya yang licin, lalu berhenti di pinggangnya dan mulai menarik CDnya Jangan Pak.

    Kata Tini terengah sambil mencegah melorotnya CD. Wah engga bisa dong aku udah sampai pada point noreturn, harus berlanjut sampai hubungan kelamin. Engga apaapa Tin ya. Bapak pengin. Badan kamu bagus bener ? Waktu aku membuka Cdnya tadi, jelas kelihatan ada cairan bening yang lengket, menunjukkan bahwa dia sudah terangsang. Aku melanjutkan menarik CDnya hingga lepas sama sekali. Tini tak mencegah lagi. Benar, Tini punya bulu kelamin yang lebat. Kini dua2nya sudah polos, dan dua2nya sudah terangsang, tunggu apa lagi.

    Kubuka pahanya lebar lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya. Auww. Pelan2 Pak. Sakit.!? Bapak pelan2 nih ? Aku tarik sedikit lalu memainkannya di mulut vaginanya. Bapak sabar ya. Saya udah lamaa sekali engga gini ? Ah masa ? Benar Pak? Iya deh sekarang bapak masukin lagi ya. Pelan deh..? Benar Bapak engga bilang ke Ibukan ? engga dong gila apa? Terpaksa aku pegangi penisku agar masuknya terkontrol. Kugesergeser lagi di pintu vaginanya, ini akan menambah rangsangannya.

    Baru setelah itu menusuk sedikit dan pelan. Aaghhhhfff? serunya, tapi tak ada penolakan kaya tadi Sakit lagi Tin Tini hanya menggelengkan kepalanya. Terusin Pakperlahan? sekarang dia yang minta. Aku menekan lagi. AH bukan main sempitnya vagina wanita muda ini. Kugosokgosok lagi sebelum aku menekannya lagi. Mentok. Kalau dengan isteriku atau Si Ani, tekanan segini sudah cukup menenggelamkan penisku di vaginanya masingmasing.

    Tini memang beda. Tekan, goyang, tekan goyang, dibantu juga oleh goyangan Tini, akhirnya seluruh batang panisku tenggelam di vagina Tini yang sempit itu. Benar2 penisku terasa dijepit. Aku menarik penisku kembali secara amat perlahan. Gesekan dinding vagina sempit ini dengan kulit penisku begitu nikmat kurasakan. Setelah hampir sampai ke ujung, kutekan lagi perlahan pula sampai mentok. Demikian seterusnya dengan bertahap menambah kecepatan. Tingkah Tini sudah tak karuan.

    Selain merintih dan teriak, dia gerakkan tubuhnya dengan liar. Dari tangan meremas sampai membanting kepalanya sendiri. Semuanya liar. Akupun asyik memompa sambil merasakan nikmatnya gesekan. Kadang kocokan cepat, kadang gesekan pelan. Penisku mampu merasakan relung2 dinding vaginanya. Memang beda, janda muda beranak satu ini dibandingkan dengan isteriku yang telah kali melahirkan. Beda juga rasanya dengan Ani yang walaupun juga punya anak satu tapi sudah 30 tahun dan sering dimasuki oleh suaminya dan aku sendiri.

    Aku masih memompa. Masih bervariasi kecepatannya. Nah, saat aku memompa cepat, tiba2 Tini menggerakgerakan tubuhnya lebih liar, kepalanya berguncang dan kuku jarinya mencengkeram punggungku kuatkuat sambil menjerit, benar2 menjerit ! Dua detik kemudian gerakan tubuhnya total berhenti, cengkeraman makin kuat, dan penisku merasakan ada denyutan teratur di dalam sana.
    Ohh nikmatnya.. Akupun menghentikan pompaanku. Lalu beberapa detik kemudian kepalanya rebah di bantal dan kedua belah tangannya terkulai ke kasur, lemas. Tini telah mencapai orgasme ! Sementara aku sedang mendaki. Paaak ooohhhh..? Kenapa Tin ? Ooohh sedapnya ? Lalu diam, hening dan tenang. Tapi tak lama. Sebentar kemudian badannya berguncang, teratur. Tini menangis ! Kenapa Tin ? Air matanya mengalir. Masih menangis. Kaya gadis yang baru diperawani saja. saya berdosa ama Ibu? katanya kemudian Engga apaapa Tin.. Kan Bapak yang mau? Iya .. Bapak yang mulai sih.

    Kenapa Pak ? Jadinya saya engga bisa menahan Aku diam saja. Saya khawatir Pak Sama Ibu ? Bapak engga akan bilang ke siapapun? Juga khawatir kalo kalo ? Kalo apa Tin ? Kalo saya ketagihan Oh jangan khawatir, Pasti Bapak kasih kalo kamu pengin lagi. Tinggal bilang aja? Ya itu masalahnya? Kenapa ? Kalo sering2 kan lama2 ketahuan ..? Yaah harus hati2 dong? kataku sambil mulai lagi menggoyang. Kan aku belum sampai. Ehhmmmmmm reaksinya. Goyang terus. Tarik ulur. Makin cepat. Tini juga mulai ikut bergoyang. Makin cepat.

    Aku merasakan hampir sampai di puncak. Tin Ya Pak Bapak. hampir. sampai ? Teruus Pak? Kalo.. keluar .gimana ? Keluarin..aja Pak Engga. apaapa? Engga.. usah dicabut? Jangan.. pak . aman.. kok? Aku mempercepat genjotanku. Gesekan dinding vaginanya yang sangat terasa mengakibatkan aku cepat mencaki puncak. Kubenamkan penisku dalam2 Kusemprotkan maniku kuat2 di dalam. Sampai habis. Sampai lunglai. Sampai lemas. Beberapa menit berikutnya kami masih membisu. Baru saja aku mengalami kenikmatan luar biasa.

    Suatu nikmat hubungan seks yang baru sekarang aku alami lagi setelah belasan tahun lalu berbulan madu dengan isteriku. Vagina Tini memanggurih?, dan aku bebas mencapai puncak tanpa khawatir resiko. Tapi benarkah tanpa resiko. Tadi dia bilang aman. Benarkah ? Tin Ya .. Pak? Makasih ya benar2 nikmat? Samasama Pak. Saya juga merasakan nikmat? Masa ..? Iya Pak. Ibu benar2 beruntung mendapatkan Bapak? Ah kamu ? Baner Pak. Sama suami engga seenak ini? Oh ya ? Percaya engga Pak. Baru kali ini saya merasa kaya melayanglayang ? Emang sama suami engga melayang, gitu? Engga Pak. Seperti yang saya bilang punya Bapak bagus banget? Katamu tadi.

    Udah berapa lama kamu engga begini ..? Sejak.ehm.. udah 4 bulan Pak? Lho. Katanya kamu udah cerai 5 bulan? Benar ? Trus ? Waktu itu saya kepepet Pak? Sama siapa? Sama tamu. Tapi baru sekali itu Pak. Makanya saya hanya sebulan kerja di panti pijat itu. Engga tahan diganggu terus? Cerita dong semuanya? Ada tamu yang nafsunya gede banget. Udah saya kocok sampai keluar, masih aja dia mengganggu. Saya sampai tinggalin dia. Trus akhirnya dia ninggalin duit, lumayan banyak, sambil bilang saya ditunggu di Halte dekat sini, hari Sabtu jam 10.00.

    Dia mau ajak saya ke Hotel. Kalo saya mau, akan dikasih lagi sebesar itu? Trus ? Saya waktu itu benar2 butuh buat bayar rumah sakit, biaya perawatan adik saya. Jadi saya mau? Pernah sama tamu yang lain ? Engga pernah Pak. Habis itu trus saya langsung berhenti? Kapan kamu terakhirmain ? Ya itu sama tamu yang nafsunya gede itu, 4 bulan lalu. Setelah itu saya kerja jadi pembantu sebelum kesini. Selama itu saya engga pernah?main?, sampai barusan tadi sama Bapak .

    Enak banget barusan kali karena udah lama engga ngrasain yaPak atau emang punya Bapak siip bangethi..hi..? Polos banget anak ini. Aku juga merasakan nikmat yang sangat. Dia mungkin engga menyadari bahwa dia punya vagina yanglegit?, lengketlengket sempit, dan seret.Kamu engga takut hamil sama tamu itu ? Engga. Sehabis saya melahirkan kan pasang aiyudi (maksudnya IUD, spiral alat KB). Waktu cerai saya engga lepas, sampai sekarang.

    Bapak takut saya hamil ya? Aku lega bukan main. Berarti untuk selanjutnya, aku bisa dengan bebas menidurinya tanpa khawatir dia akan hamil. Jam berapa Pak ? Jam 4 lewat 5? Pijitnya udah ya Pak. Saya mau ke belakang dulu? Udah disitu aja? kataku sambil menyuruh dia ke kamar mandi dalam kamarku. Dengan tenangnya Tini beranjak menuju kamar mandi, masih telanjang. Goyang pantatnya lumayan juga. Tak lama kemudian Tini muncul lagi.

    Baru sekarang aku bisa jelas melihat sepasang buah dada besarnya. Bergoyang seirama langkahnya menuju ke tempat tidur memungut BHnya. Melihat caranya memakai BH, aku jadi terangsang. Penisku mulai bangun lagi. Aku masih punya sekitar 45 menit sebelum isteriku pulang, cukup buat satu ronde lagi. Begitu Tini memungut CDnya, tangannya kupegang, kuremas. Bapak pengin lagi, Tin? Ah nanti Ibu keburu dateng , Pak? Masih ada waktu kok? Ah Bapak nih gede juga nafsunya? katanya, tapi tak menolak ketika BH nya kulepas lagi.

    Sore itu kembali aku menikmati vagina legit milik Tini, janda muda beranak satu, pembantu rumah tanggaku.. Hubungan seks kami selanjutnya tak perlu didahului oleh acara pijitan. Kapan aku mau tinggal pilih waktu yang aman (cuma Tini sendirian di rumah) biasanya sekitar jam 2 siang. Tini selalu menyambutku dengan antusias, sebab dia juga menikmati permainan penisku.

    Tempatnya, lebih aman di kamarnya, walaupun kurang nyaman. Bahkan dia mulaiberani? memanggilku untuk menyetubuhinya. Suatu siang dia meneleponku ke kantor menginformasikan bahwa Uci udah berangkat sekolah dan Ade pergi less bahasa Inggris, itu artinya dia sendirian di rumah, artinya dia juga pengin disetubuhi. Terbukti, ketika aku langsung pulang, Tini menyambutku di pintu hanya berbalut handuk. Begitu pintu kukunci, dia langsung membuang handuknya dan menelanjangiku ! Langsung saja kita main di sofa ruang tamu

  • I love you daddy, I know you love me to

    I love you daddy, I know you love me to


    2149 views

  • Kisah Memek Kencan Dengan ABG Mall

    Kisah Memek Kencan Dengan ABG Mall


    2448 views

    Duniabola99.com – Bagi pembaca yang baru kali ini membaca ceritaku, ijinkan aku memperkenalkan diri. Aku biasa dipanggil
    Wawan. Aku berumur 24 tahun dan saat ini masih berstatus mahasiswa di salah satu PTS di Jakarta. Sebuah status yang ingin secepatnya kutanggalkan, agar aku bisa segera menjadi sarjana. Tinggal skripsi yang masih menghadang langkahku.
    Karena perut sudah keroncongan, aku segera mengambil kunci mobilku dan pergi ke mal di daerah Jakarta Barat untuk makan siang. Memang di kulkas kamar kostku cuma tersisa sepotong pizza bekas semalam. Tiba di mal tersebut, aku menuju KFC untuk makan siang.
    Seperti biasa, sehabis makan siang aku cuci mata melihat-lihat toko di mal tersebut. Setelah itu, aku mampir di studio 21 yang terletak di lantai 3 mal itu untuk melihat-lihat film yang sedang diputar. Memang rencananya kalau ada film yang bagus aku ingin nonton untuk refreshing sebelum memulai mengerjakan proyekku lagi nanti malam.


    Saat memasuki lobby, setelah melewati lorong yang dipergunakan untuk bermain video-game, kulihat seorang gadis manis sedang duduk sendiri sambil memainkan handphonenya. Aku seperti merasakan “deja vu”. Teringat olehku pengalaman beberapa waktu lalu saat mau menggoda seorang gadis sendirian di lobby studio 21, yang ternyata membawa cowoknya. Tetapi tak mengapa, aku sok nekat saja duduk di sebelahnya sambil tersenyum. Dia juga membalas tersenyum sambil kemudian kembali sibuk dengan hpnya.

    “Ren..lo ada dimana sih ? Cepetan dong gue udah di lobby nih” katanya.
    “Ya udah..cepetan deh” ujarnya lagi.

    “Sedang nunggu pacar ya ?” tanyaku sok akrab
    “Nggak kok mas. Teman.” sahutnya singkat sambil tersenyum.
    “Mas sendirian aja ?” tanyanya lebih lanjut
    “Wah agresif juga nih cewek” pikirku. “Iya sendirian aja. Mau nemenin? Jalan yuk” tanyaku nakal.
    “Mau ngajak kemana ?” tanyanya
    “Jalan-jalan aja” sahutku. Dia tersenyum lagi menambah manis wajahnya yang berbibir tipis itu.
    Aku punya perasaan dia ini ABG nakal yang sering nongkrong di mal-mal mencari mangsa.
    “Oh ya, namanya siapa ?” tanyaku
    “Elis” sahutnya sambil mengulurkan tangannya
    “Wawan” kataku menyambut uluran tangannya. Kuperhatikan penampilan Elis, gadis manis ini. Rambutnya sebahu dgn wajah yang manis. Berpakaian kaos ketat dipadu celana jeans. Buah dadanya tampak menonjol ranum di balik kaos ketat yang dipakainya. Terbayang nikmatnya bila aku bisa merasakan kenyalnya buah dada ranum ABG manis ini.

    “Nggak sekolah ?” tanyaku lebih lanjut
    “Nggak sedang bolos. Males sih..”
    “Emang sekolah dimana ?”
    Dia kemudian menyebutkan salah satu SMU Negeri di wilayah Jakarta Barat.

    “Hey..sori ya gue telat”. Tiba-tiba seorang gadis menyapa.
    “Sialan lo.., gue udah nunggu lama tau..” sahut Elis pada sang gadis.
    Kulihat si gadis yang baru datang, dan mataku terkagum-kagum melihat penampilannya. Wajahnya sangat cantik, dengan rambut panjang, mirip dengan Ratu Felissa bintang sinetron remaja yang terkenal itu.


    “Ren, ini kenalin teman gue” katanya mengenalkanku.
    Kami segera berkenalan. Kemaluanku semakin berontak saat jemarinya yang halus sedikit kuremas saat kami berjabat tangan. Ternyata namanya Rena. Tanktopnya yang seksi semakin menambah hot penampilannya. Tetapi kulihat buah dadanya tidak sebesar kepunyaan temannya. Akan tetapi kulit tubuhnya yang putih mulus menyebar aroma seksual yang tinggi.

    “Mau kemana nih mas ? Kita makan dulu aja yuk ?” ajak Elis.
    Akhirnya kami bertiga pergi ke sebuah restoran fast food. Saat kami berjalan, banyak cowok yang memperhatikan tingkah laku kedua ABG ini dengan pandangan bernafsu. Terutama kepada Rena yang memang sangat cantik itu. Karena sudah makan, aku hanya memesan minum saja untukku, sementara mereka menikmati makan siangnya. Sambil menikmati pesanan masing-masing, kami berbincang-bincang. Kupancing-pancing mereka, agar aku yakin mereka bisa kuajak check-in nanti. Aku tidak mau kecele, setelah mengeluarkan uang banyak untuk mereka ternyata mereka tidak bisa dinikmati, hehe..

    Ingin segera aku merasakan kehangatan dan kemulusan tubuh belia mereka. Akan tetapi, ternyata tidak semudah itu. Banyak proses yang harus dilalui, alias ada biaya yang harus dikeluarkan terlebih dahulu. Sesudah makan, mereka minta dibelikan pulsa HP, terus belanja baju, dll. Tetapi tak apalah, pikirku. Kebetulan baru minggu lalu aku menerima pembayaran dari salah seorang klienku. Memang kalau mau barang bagus ada harga yang harus dibayar. Apalagi terbayang nikmatnya apabila aku bisa menyetubuhi kedua gadis ABG ini secara bersamaan.

    “Yuk jalan. Pusing nih di mal terus” kataku setelah mereka selesai berbelanja. Memang aku sudah menentukan limit pengeluaran bagi mereka. Disamping itu, aku sudah tidak tahan ingin segera menikmati tubuh seksi Elis dan wajah cantik Rena.

    Mereka akhirnya setuju dan kami menuju tempat parkir. Kukebut mobilku menuju hotel jam-jaman langgananku.


    Singkat cerita, kami telah berada di dalam kamar hotel. Tak menunggu lama lagi, langsung kuraih wajah cantik Rena dan kulumat bibirnya. Leher dan pundaknya yang putih mulus segera kucium dan kujilati. Setelah itu, wajah manis Elis menjadi sasaranku. Saat kuciumi bibirnya yang tipis, kuremas buah dadanya dari balik kaosnya yang ketat.

    “Buka dulu aja mas..” bisik Rena saat aku masih sibuk menikmati menciumi dan meremasi tubuh temannya.
    “Bukain ya” kataku.

    Aku menghentikan ciumanku pada wajah manis Elis, dan mereka berdua kemudian melucuti pakaianku.
    Tak lama aku telah berdiri hanya dengan mengenakan celana dalam saja. Keadaan itu tidak berlangsung lama, karena jemari lentik Rena segera menarik celana dalamku. Kemaluanku yang telah menegang segera berdiri dengan gagahnya di depan kedua ABG ini. Mata mereka agak sedikit kaget melihat ukuran kejantananku.

    “Besar sekali mas. Rena suka..” kata si ABG cantik sambil tangannya mulai mengocok-ngocok penisku perlahan. Sementara Elis tidak berkomentar, hanya bibirnya yang tipis sedikit terbuka. Matanya memandang kemaluanku dengan gemas. Mereka berdua telah berjongkok di depanku.

    Rasa hangat segera menjalari kemaluanku saat Rena mulai memasukkan batang kejantananku ini ke dalam mulutnya yang mungil. Kepalanya mulai dimaju mundurkan menikmati kelelakianku. Kupandang ke bawah tampak wajah cantik gadis ini dengan pipi yang sedikit menonjol disesaki alat vitalku. Sementara Elis menciumi dan menjilati pahaku menunggu giliran.

    Sesaat kemudian, Rena mengeluarkan penisku dari mulutnya, dan Elis langsung meraihnya dengan bernafsu. Dijilatinya terlebih dahulu mulai dari kepala sampai ke pangkal batangnya, dan perlahan dia mulai menghisap kemaluanku. Terkadang gadis seksi ini bergumam gemas saat menikmati kejantananku.


    Aku tarik tubuh Rena sehingga dia berdiri di sebelahku. Kemudian kembali dengan gemas kuciumi wajah cantiknya. Rena dengan bergairah membalas pagutanku. Ciuman dan jilatannya kemudian beralih ke puting dadaku. Sementara kemaluanku masih menjejali mulut Elis, temannya yang seksi.

    Wajah cantik Rena yang sedang menjilati puting dadaku membuatku semakin gemas ingin menyetubuhinya.

    “Ayo buka pakaiannya dong sayang..” kataku.
    Rena menurut. Dibukanya tanktop dan BH yang dikenakannya. Tak ketinggalan juga celana jeans ketatnya. Dia tampak semakin cantik dengan hanya memakai celana dalam hitam berenda.
    “Biarin aja Ren., kamu lebih seksi pakai itu” kataku saat dia ingin membuka celana dalamnya.

    Segera kutarik kembali Rena kedalam pelukanku. Kujilati puting buah dadanya. Memang buah dadanya tidak terlalu besar, tetapi bentuknya yang mencuat dengan puting merah mudanya sangat merangsang sekali.

    “Ahh…ssstt…” erangan nikmat keluar dari mulut Rena. Erangan ini semakin keras terdengar saat jemariku mengusap-usap liang nikmatnya. Desahan Rena diselingi dengan gumaman nafsu Elis yang masih berjongkok menikmati kemaluanku.

    Jemariku merasakan vagina Rena telah lembab oleh cairan nafsu. Wajahnya yang sangat cantik tampak menggairahkan saat dia mengerang-erang nikmat disetubuhi jemariku. Puting payudaranya juga telah mengeras karena jilatan lidahku. Ingin segera kusetubuhi ABG cantik ini.

    “Sebentar ya Lis..”kataku sambil mencabut penisku dari jepitan bibir tipis Elis. Setelah itu, kutarik Rena menuju tempat tidur. Kusibakkan celana dalamnya, dan kuarahkan penisku ke dalam liang nikmatnya.

    “Pelan-pelan ya mas..” desahnya perlahan.
    Kemaluanku mulai menerobos alat vital ABG cantik ini. Erangannya semakin menjadi. Tangannya tampak meremas sprei ranjang. Mulutnya setengah terbuka, dan matanya terpenjam.

    “Ahhhh…ahhhh” desah gadis cantik ini saat aku mulai menggenjot kelaminku di dalam alat vitalnya. Karena sempitnya kelamin gadis cantik ini, baru setelah beberapa kali genjotan penisku berhasil menerobos lebih dalam, walau mungkin hanya dua pertiga batang kemaluanku yang berhasil masuk. Ranjang mulai mengeluarkan deritan-deritan seirama dengan goyangan tubuhku menikmati sempitnya liang vagina Rena. Tubuh mulus Rena mengelinjang-gelinjang merasakan hujaman penisku yang menyesaki liang vagina gadis belia ini. Sementara Elis, temannya yang seksi dengan bergairah menonton adegan kami.


    “Kamu buka juga dong Lis” kataku. Elis kemudian membuka kaos ketatnya dan celana jeansnya.
    “Biarin aja pakaian dalamnya Lis..” ujarku lagi saat dia ingin membuka BHnya. Elis kemudian kuminta mendekat.

    Kuhentikan hujaman penisku di kelamin Rena sejenak, dan kuminta dia merubah posisi. Aku segera berbaring di tempat tidur sementara si cantik Rena menaiki tubuhku. Diarahkannya kembali kelaminku ke dalam vaginanya.

    “Ahhhh….” erangnya kembali saat penisku menerobos liang nikmatnya. Dia kemudian menggoyang-goyangkan tubuhnya menikmati kejantananku. Kuraih wajah manis Elis yang ada di sebelahku, dan kami langsung berciuman dengan bergairah. Kuremas buah dadanya yang besar, dan kuangkat daging kenyal ranum ini sehingga keluar dari cup BHnya. Tampak luar biasa seksi Elis saat itu, dengan wajahnya yang manis dan kedua payudaranya yang mencuat keluar. Puting susunya yang kecoklatan segera menjadi santapanku.
    “Sstttthhhh….sstttt” erangnya saat kujilati dan dengan gemas kuhisapi buah dadanya yang kenyal itu.

    Sementara Rena, temannya yang cantik, masih menggoyang-goyangkan tubuhnya yang mulus di atas selangkanganku. Matanya terpejam dengan wajah yang memerah menambah ayu wajah cantiknya. Tanganku memilin-milin puting buah dadanya. Sementara Elis mulai menjilati puting dadaku.

    “Ahhhhh……” erang Rena panjang saat dia mengalami orgasmenya. Tubuhnya mengejang beberapa saat, kemudian lunglai di atas tubuhku. Kuciumi pundaknya yang putih halus beberapa saat, sebelum kugulingkan tubuhnya kesebelahku.

    “Giliranmu Lis..” kataku. Elis langsung menghentikan hisapannya pada puting dadaku, dan dengan bergairah dia menggantikan posisi Rena. Disibakkannya celana dalamnya, dan diarahkannya kelaminku ke liang surganya.

    “Ihhh..gede banget…iihhhh” desahnya saat penisku menerobos vaginanya. Ranjang kembali berderit keras saat dengan bernafsu Elis menggoyang-goyangkan tubuhnya menikmatiku. Buah dadanya yang kenyal berguncang-guncang menggemaskan saat ia menyetubuhiku. Terkadang karena gemas, kutarik tubuhnya agar aku bisa menghisapi puting payudaranya.

    Bosan dengan posisi ini, kuminta Elis menungging sambil memegang tepian bagian kepala ranjang. Kusodokkan penisku kembali ke dalam bagian tubuhnya yang paling vital, dan erangan Elis kembali terdengar ditimpali dengan suara derit ranjang.

    “Ihh..ihh..” desahnya saat kusetubuhi dia dari belakang. Pantatnya yang montok terlihat sangat merangsang. Sementara kulihat Rena tak berkedip melihat temannya sedang disetubuhi secara “doggy-style”.


    “Sini Ren” panggilku. Saat dia menghampiriku, langsung kembali kuciumi wajahnya yang sangat cantik itu. Sementara itu tanganku memegang pinggang Elis, temannya, sambil sesekali menepuk-nepuk pantatnya yang padat.

    “Ihh..ihh.. Elis sampai mas…ihhhh..” erang Elis saat mencapai orgasmenya. Kulepaskan penisku dari dalam vaginanya. Sementara itu, aku masih sibuk melayani ciuman Rena. Penisku yang masih tegang sehabis menikmati vagina temannya, langsung diraih dan dikocok-kocoknya perlahan.

    Sesaat kemudian kubalikkan tubuh Elis, dan kunaiki tubuhnya. Kujepitkan kemaluanku di antara gunung kembarnya yang besar. Kugoyangkan tubuhku menikmati kekenyalan buah dada Elis. Sementara Rena menyodorkan payudaranya ke mulutku untuk kunikmati.

    Rasa nikmat yang luar biasa menjalari syaraf kemaluanku. Aku merasa sudah tak tahan lagi membendung orgasmeku. Kulepaskan pagutanku dari buah dada Rena, dan semakin cepat kugoyangkan tubuhku menikmati jepitan buah dada Elis. Tak lama kemudian, aku menjerit nikmat saat berejakulasi di buah dada ranumnya.

    Setelah membersihkan diri, kami bertiga tiduran sambil istirahat di atas ranjang. Elis di sebelah kiriku dan Rena di sebelah kanan. Aku masih telanjang, sementara mereka hanya mengenakan celana dalam saja. Elis telah melepas BHnya yang basah karena ejakulasiku.

    “Mas mainnya hebat banget …” kata Rena sambil tersenyum manis.
    “Iya..kita berdua aja dibuat kewalahan…”sahut Elis sambil mengusap-usap dadaku.

    “Habis kalian cantik-cantik sih. Jadi nafsu nih” jawabku asal.
    “Pasti ceweknya si mas puas banget ya Lis..” kata Rena pada temannya.

    “Yang gemesin ini lho..gede banget ukurannya. Coba cowokku segede ini..” kata Elis sambil mulai mengusap-usap kemaluanku.
    “Iya.Rahasianya apa sih mas ? Biar nanti Rena kasih tahu cowok Rena, supaya bisa bikin Rena puas..” Tangannya yang halus juga mulai merabai kemaluanku yang mulai menegang kembali.

    “Mas, buat kenang-kenangan Rena video ya..” ujar Rena tiba-tiba, sambil bangkit mengambil HPnya.
    “Jangan ah. Udah nggak usah” tolakku.
    “Ah..nggak apa mas. Habis mr.happy-nya gemesin banget deh..Rena nggak ambil mukanya kok..” sahutnya.
    “Awas, bener ya. Jangan kelihatan mukanya lho” kataku.
    “Mas berdiri di sini aja biar lebih jelas. Terus elo isepin Lis.. Ntar gantian” katanya bak sutradara kawakan.

    Kuturuti kemauannya. Aku bangkit dan berdiri di samping ranjang. Elis kemudian berjongkok di depanku, dan mulai menjilati kemaluanku.

    “Rambut lo Lis..jangan nutupin” kata Rena sambil mulai merekam adegan itu.

    Kubantu Elis menyibakkan rambutnya, dan dia mulai mengulum kemaluanku. Kunikmati jepitan bibir tipis Elis di batang kemaluanku. Tangannya yang halus mengelus-elus buah zakarku.

    Rena merekam adegan kami dengan antusias. Aku mengerang nikmat, sambil tanganku membantu menyibakkan rambut Elis yang sedang sibuk menikmati kemaluanku. Cukup lama gadis ABG seksi ini menyalurkan nafsunya.


    Sementara tampak Rena sangat terangsang melihat temannya menikmati penisku.

    “Lis..gantian gue dong..” katanya beberapa saat kemudian.
    Hpnya diserahkan ke Elis, dan gantian Rena sekarang yang berjongkok di depanku. Disibakkannya rambutnya kesamping agar temannya dapat merekam adegan dengan jelas. Dijilatinya perlahan seluruh batang kemaluanku. Lubang kencingku digelitik dengan lidahnya, kemudian mulutnya mulai mengulum perlahan batang kemaluanku.

    “Jangan pakai tangan Ren..” kata Elis yang sedang merekam adegan kami.
    Rena kemudian melepas tangannya yang memegang batang kemaluanku, dan ia memaju mundurkan kepalanya menikmati jejalan penisku di mulutnya. Sesaat kemudian dia mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya dan, tetap dengan tanpa memegang penisku, menjilatinya sambil bergumam gemas. Kemudian dihisapnya kembali kemaluanku dengan bernafsu.

    Mendapat perlakuan seperti ini bergantian dari kedua gadis belia, aku merasa tak lama lagi akan mencapai kepuasan.

    “Arrghh.. hampir sampai nih..” erangku.
    “Mas yang ambil ya..” kata Elis sambil menyerahkan hp padaku. Dia kemudian berjongkok bersama dengan Rena. Diambilnya penisku dari mulut temannya dan dikocok-kocoknya.

    Aku tak tahan lagi. Sambil merekam adegan, aku berejakulasi membasahi wajah manis kedua gadis ABG ini.

    Setelah beristirahat sejenak, aku memesan minuman. Sambil menunggu pesanan datang, aku meminta hp Rena. Aku ingin memastikan wajahku tidak terlihat di rekaman video yang tadi diambil.

    Kami mengobrol beberapa lama di kamar hotel itu, sebelum beranjak pulang menjelang malam. Kuantar mereka kembali ke mal tempat aku bertemu dengan mereka. Kuberi mereka uang taksi secukupnya.


    “Makasih ya Mas. Sering-sering telpon kita ya..” ujar Rena saat turun dari mobil.
    “Ok, daaggh..” kataku pada mereka berdua.

    Aku segera menjalankan mobilku kembali menuju tempat kost. Sehabis makan malam, aku melanjutkan mengerjakan proyek dari klienku. Pikiranku telah menjadi fresh kembali setelah diservis oleh Rena dan Elis, ABG Mal yang cantik.

  • Horny Petite Mae Olsen Gets The Cock

    Horny Petite Mae Olsen Gets The Cock


    1925 views

  • Kisah Memek Menu Spesial

    Kisah Memek Menu Spesial


    2961 views


    Duniabola99.com – Sebut saja namaku Hendra, 19 tahun. Aku seorang mahasiswa di salah satu PTN di kotaku, kota A saat ini aku baru tahun pertama kuliah. Aku akan menceritakan pengalaman seksku, memang bukan yang pertama tapi masih asyik untuk diceritakan. Aku teringat pengalamanku dengan adik sepupu ibuku.
    Kejadian ini terjadi kira-kira 1 bulan yang lalu. Ketika itu saat liburan semester 1, aku pergi ke kota P dimana di kota itu aku dilahirkan. Memang kepergianku itu sudah lama kurencanakan dandidorong oleh sepupu ibuku yang di kota P, (aku memanggilnya dengan sebutan mama, sedangkan ibuku sendiri kupanggil ibu). Karena aku selalu dimanja dan menganggapnya benar-benar seperti ibuku sendiri. Baiklah aku akan menceritakan sedikit tentang keluarga mamaku ini. Ia berumur lebih kurang 43 tahun, wajahnya lumayan cantik, badannya tinggi kira-kira 167 cm, ukuran dadanya lumayan besar 36 C, terlihat sangat menantang juka berdiri tegap. Rambutnya ikal sebahu lebih sedikit, pinggangnya ramping dan pantatnya aduhai cukup menggairahkan diusianya yang sudah melebihi 40 tahun ini. Dan mengenai suaminya, bekerja di sebuah perusahaan yang cukup terkenal, dan hanya akan pulang 3 hari dalam 2 minggu, anak-anaknya yang pertama cewek umur 21 tahun sekarang sedang studi di luar propinsi kota P, dan yang kedua cowok sebaya denganku tapimasih sekolah di salah satu Sekolah Kejuruan di kota P.

    Aku sampai di kota P, hari senin pukul 03:00 siang, karena aku memang sengaja berangkat dengan perkiraanku sampai di kota P sore hari karena aku akan bisa istirahat di malam harinya. Tapi sialnya aku saat itu malah tidak bisa istirahat karena aku selalu diganggu sepupuku yang masih sekolah itu. Dengan ajakan kemana-mana. Tapi memang dasar suka bermain, akhirnya aku pergi juga malam harinya. Aku memang sangat rindu akan keadaan kota P, karena memang sudah 3 tahun lebih aku tidak pernah ke kota P, ditambah lagi dengan saudaraku ini yang karena sebaya dan setipe denganku, sebut saja nama saudaraku itu Jermy. Malam itu, karena aku belum istirahat dan di tambah lagi dengan pergi jalan-jalan aku langsung tergeletak tidur sampai pagi harinya, aku terbangun kira-kira pukul 09:00 pagi. Kulihat Jermy sudah tidak ada pasti sudah pergi sekolah, pikirku.

    Aku langsung mandi. Sehabis mandi aku berencana mau sarapan di lantai bawah, karena memang rumah sepupuku ini memang cukup besar dan berlantai 2. Aku sampai di bawah dan melihat mama lagi di dapur tidak tahu lagi ngapain. Sepertinya sedang bersih-bersih, aku melihat meja makan bundar yang terbuat dari marmer kosong tidak ada apa-apa di situ, tiba-tiba mama datang.Udah bangun Hend, tanya mama.Udah Ma, udah mandi lagi khan udah wangi, sambil mengangkat tanganku.Belum sarapan yach. tanya mama lagi.Iyach belum Ma, sediain dong Ma Hendra khan lapar. balasku dengan manja.Udah kamu duduk aja di menja makan, ntar Mama sediain yang special buat Hendra, ujarnya sambil melangkah ke dalam kamarnya.


    Tak lama kemudian mama keluar, aku yang lagi bengong duduk di meja makan.Tunggu yach. katanya singkat.Yup.. balasku.Sekarang kamu tutup mata biar Mama sediain buat kamu, sarapan special, kata mama.Tanpa banyak bertanya aku langsung saja menutup mata dan menunggu, gerangan apakah sarapan special buatku.Udah Mama. tanyaku penasaran.Tunggu sebentar. balas mamaku.

    Aku merasa suaranya dekat sekali kalau tidak salah di meja makan, dan tiba-tiba ia memegang kepala dari arah depan. Aku sepertinya mencium sesuatu yang wangi yang pernah kukenal, belum habis aku melamun, mama berkata sambil mendekatkan kepalaku ke sumber bau yang cukup wangi itu.

    Udah kamu sekarang buka mata, dan cicipi sarapan specialmu.Ahh aku terbelalak kaget saat melihat mama sudah tidak memakai apa-apa lagi. Ia duduk mengangkang di atas meja dari batu itu dan tangan kanannya memegang kepalaku. Jantungku berdegub kencang melihat selangkangan mama yang berwarna merah kekuningan, bulu halus yang tertata rapi di sekitar tepian lubang vaginanya, buah dadanya bergelayut indah. Penisku langsung terbangun dari tidurnya dan berdiri keras menyesakkan celana trainingku (aku memang suka memakai celana training di rumah).


    Ayo Sayang, cicipi sarapanmu. katanya sambil mengedipkan sebelah matanya. Tanpa pikir panjang, aku yang telah pernah melakukan oral seks langsung menusukkan lidahku ke dalam vaginanya dan menyedotnya dengan penuh nafsu. Aku menghisap vaginanya dan mengeluar-masukkan lidahku di dalam vaginanya. Aaah.. ehmmm.. enak.. Sayang terusin. desahnya. Klitorisnya kuhisap-hisap, ia semakin menggelinjang dan pantatnya terangkat sedikit, nafasku semakin memburu. Kakinya merangkul kepalaku dan menjepitnya dengan keras, aku nyaris kehabisan nafas. Tangan kananku mencari lubang pantatnya dan memasukkan jari tengahku ke dalamnya dan mengeluar-masukkan di lubang itu. Ah.. ah.. ah.. ooohh.. nikmat sekali Sayang ia semakin menggelinjang.

    Kira-kira 12 menit lidahku bergerilya di vaginanya, aku turun ke bawah dan mengangkat kakinya. Aku melihat lubang anusnya berwarna kecoklatan dan langsung lidahku bermain di sana dan ia seperti buang air menahan nafas dan lubang pantatnya terbuka sedikit demi sedikit dan memudahkan permainan lidahku di dalam anusnya.

    Setelah beberapa saat aku berdiri kemudian membuka pakaianku, ia hanya memandang sampaI aku membuka celana trainingku dan ia melotot tak bekedip melihat penis pusakaku telah berdiri tegap dan menantang.


    Wow.. besar sekali. gumannya lembut, tapi masih dapat kudengar. Pusakaku ini memang kuakui besar untuk remaja seusiaku, panjangnya kira-kira 20 cm dengan diameter 6 cm. Ia langsung tengkurap di atas meja makan dan memegang penisku dan langsung mengeluarkan lidahnya.Ah.. ehmmm.. desahku, mulutnya mulai berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya tapi sepertinya kemaluanku terlalu besar untuk bisa muat di dalam mulutnya tapi karena ia tetap berusaha, aku menyentakan pinggulku ke depan, Ehghhhkk ia tersedak tapi kemaluanku berhasil masuk, walaupun sedikit sakit karena terkena giginya. Sepertinya mulutnya cuma pas buat ujungnya saja dan tanpaknya ia kepayahan dengan mulutnya tetap berisi kemaluanku. Aku mulai memaju-mundurkan pantatku seolah-olah aku sedang menyetubuhi vaginanya, tapi tiba-tiba ia mencengkeram pahaku dengan kuat. Pandangannya seperti memohon untuk mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya dan akhirnya aku mengeluarkan dari mulutnya, aku hanya tersenyum melihat ia megap-megap. Setelah kemaluanku keluar dari mulutnya, Hend kamu kasar.. katanya kembali memegang dan mengelus penisku dan aku menggelinjang ketika ia mulai kembali menghisap kepala kemualuanku, Ah.. enak.. Ma.. Ma tanganku memegang rambutnya yang ikal dan tanpa sadar aku mengacak-ngacak rambutnya.

    Lalu aku naik ke atas meja makan itu dan melakukan posisi 69 dan aku menyedot kembali vaginanya, belum lama aku menjilati vaginanya yang berbau wangi itu tubuhnya mulai mengejang dan mulutnya berhenti menjilati penisku dan kemudian ia memekik lirih. Ohhh.. ahhh.. enakkk.. Sayang.. Kemudian dari vaginanya keluar cairan putih. Ser.. slur.. slur.. Cairan itu banyak sekali dan aku langsung menjilatinya dn menelan sampai habis dan membersihkan tepiannya. Ia mulai lemas dan aku rasanya mulai tak sabar untuk memasukkan penisku ke dalam lubang kemaluannya yang sudah mengkilap karena ludah dan maninya.

    Aku turun dan menarik kakinya sehingga kedua kakinya terjuntai ke bawah dan aku mengarahkan kemaluanku ke vaginanya. Yach.. masukkan sekarang Sayang.. nafas mama semakin memburu berartiia kembali bernafsu dan, Bles.. shhh.. penisku yang besar masuk ke dalam vaginanya tanpakesulitan lagi. Ah.. beh.. shetttss.. pekik mamaku merasakan kemaluanku amblas di dalam lembah kenikmatannya. Aku mulai mengocoknya. Bleb.. bleb.. begitu bunyi ketika aku mulai mengocok kemaluanku dengan penuh semangat. Mama hanya menggigit bibirnya menahan nikmat. Tanganku meremas kedua payudaranya yang menantang itu, putingnya yang besar berwarna coklat tua kuhisap dan meremasnya dengan kuat. Akh.. ahhh.. nikmhhmmat Sayannggg.. sambil memilin keduaputingnya secara bergantian, goyangan pinggulku kupercepat dan bergerak sangat beraturan. Aku naik ke atas dan mencium bibirnya dan memainkan lidahku di dalam rongga mulutnya dan lidah kami saling memilin dengan bibir saling menghisap. Kemaluanku terasa disedot-sedot oleh diding vaginanya dan terasa dipijit.


    Ma.. ahhh.. enak sekali Ma.. aku semakin bersemangat.Heendraaa.. lebih kencang.. rintihnya memberi semangat kepadaku, aku merasakan kemaluanku disedot dan badannya mulai mengejang kaku, aku tahu pasti ia sudah hampir pada puncaknya, aku mempercepat gerakanku dengan nafas ngos-ngosan dan tiba-tiba ia memekik sambil mencekeram bahuku dengan kuat.Ah.. Mama keluuaarrr Sayang.. nafasnya turun naik, penisku terasa dijepit kuat sekali dan terasa semburan cairan kental panas yang banyak di sekitar kemaluanku dan sedotannya membuatku merasakan sesuatu pada diriku. Badanku terasa melayang dan Ah.. ah.. owwhhh.. Maammaaaaku keluar Ma.. teriakku di rumah yang besar ini. Ia malah mendekapku dengan kuat. Kemaluanku mengeluarkan sperma dengan banyak sekali mungkin sampai 7 kali sembur di dalam vaginanya, hingga spermaku memenuhi rahim mamaku, terasa penuh oleh campuran cairan mamaku dan spermaku sendiri.

    Sepuluh menit kemudian aku mencabut kemaluanku dan mengelapnya begitu juga badanku yang mengkilat karena keringat. Mama pun bangkit dan kemudian aku berkata, Wah.. enak sekali sarapan pagi special Ma.. candaku.Mau nambah.. kedip mata mamaku.Tentu dong, sapa takut.. ujarku meremas lembut dua bukit kembarnya.Waktu itu pukul 11:30 siang. Kemudian aku bermain lagi dengan mamaku sepuasnya sampai Jermy pulang dan kemudian aku, mama dan Jermy makan siang bersama. Dalam makan siang aku selalu memandang mama seolah aku tidak percaya kalau aku telah melakukan permainan seks dengannya.

    Siang itu, Jermy harus pergi praktek di tempat yang ditunjuk sekolah karena itu ia harus pergiselama seminggu.Ma.. Jermy akan pergi praktek lapangan kira-kira seminggu. izin Jermy pada mamanya.Yach nggak pa-pa Sayang, khan itu keharusan.. itu khan untuk nilai lapor juga.Hend.. jangan balik dulu ke A yach.. tunggu aku balik dari praktek, baru kamu balik ke A. Kasihan khan mama sendiri, Papa khan baru balik 10 hari lagi. kata Jermy setengah memohon, karena ia memang sayang pada mama dan takut terjadi apa-apa pada mamanya jika ditinggal sendiri.Yach tentu, Jermy. ujarku tersenyum pada mama dengan penuh arti.Pukul 03:00 siang Jermy pergi dengan sepeda motornya dan akan kembali minggu depan.Ma, apa menu makan malam kita Ma.. tanyaku sambil mencolek pantatnya yang bahenol.


    Sejak saat itu hampir setiap waktu hingga Jermy pulang aku melakukannya dengan mama, baik di tempat tidur, kamar mandi, dapur, garasi dan kadang sampai di gudang. Dan paling enak bagiku mungkin di atas meja makan.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Foto Bugil Jeff Milton mengangkat roknya dan pantatnya yang sempurna

    Foto Bugil Jeff Milton mengangkat roknya dan pantatnya yang sempurna


    1634 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantik pirang mengangkat roknya dan mengangkang memamerkan memeknya yang baru dicukur diatas kursi.

  • Kisah Memek Rasa Terima Kasih Telah Memuaskan Tika

    Kisah Memek Rasa Terima Kasih Telah Memuaskan Tika


    2627 views

    Duniabola99.com – Aku tengah rebahan melepas lelah usai habis-habisan tempur tenis meja melawan Roy di ubin samping Gelanggang Olahraga (GOR) yang berlokasi di Jl. Pemuda Bogor ketika HP di saku celana pendekku berdering keras, membuatku kaget.


    Hallo, Mas Dani, ini aku..” suara renyah seorang wanita dengan logat khas Jawa terasa bagai batu batere yang langsung mengembalikan energi.
    Dengan penuh semangat aku bangkit dan membalas sapaan si penelpon yang sejak sepekan terakhir memang sudah sangat kurindukan.
    “Kamu di mana May, kapan sampai, naik apa, trus aku jemput di mana..?” saking rindunya, aku memborbardirnya dengan pertanyaan yang langsung dibalas dengan tawa terkekeh-kekeh.
    “Nafsuan amat sih, Mas nanyanya. Aku bingung mesti jawab yang mana..?” balas Maya, wanita yang telah mampu mencuri hatiku di tengah kenyataan bahwa aku kini adalah suami dari seorang isteri dan ayah dari empat anak.

    Singkat cerita, aku tahu posisi Maya saat ini di mana dan langsung saja janjian untuk bertemu di tempat yang sudah kami sepakati, dekat sebuah hotel di kawasan Ciawi. Tanpa buang waktu, aku pun berganti pakaian.

    “Gua tinggal dulu bentaran, Roy. Ada urusan penting,” teriakku di pintu kamar mandi GOR yang tengah dipakai Roy.
    Tanpa menunggu jawaban mitra olahraga tenis mejaku itu, dengan Suzuki Forsa warna merah tua yang sudah tiga tahun terakhir menemaniku, aku meninggalkan GOR. Sepanjang perjalanan sudah membayang indahnya pertemuanku dengan Maya.

    Aku mengenal Maya setahun lalu, saat sama-sama dalam bus Pahala Kencana yang membawa kami dari Semarang tujuan Bogor. Aku memang berasal dari Semarang, namun sejak 10 tahun terakhir menetap di Bogor. Keberadaanku di Semarang saat itu adalah menghadiri pemakaman seorang tanteku, adik ayah. Ayahku sendiri sudah tiga tahun lalu kembali ke pangkuan-Nya. Sementara ibuku, kini menetap di rumah kakakku, di perumahan Cinere, Jakarta Selatan. HokiJudi99

    Kebiasaan naik bus malam tujuan Bogor-Semarang dan sebaliknya dalam beberapa tahun terakhir, telah melahirkan kebiasaan baru pada diriku, yakni memilih tempat duduk nomor 5 di jajaran belakang sopir. Jujur saja, sebagai seorang Pridosel (Pria doyan selingkuh), doa yang muncul terus menerus di dalam hati adalah moga-moga yang duduk di bangku sampingku nanti adalah Wanimpri (Wanita impian pria).


    Soal Wanimpri, memang tergantung pada selera. Bagiku sendiri, wanita impian adalah seseorang wanita yang memiliki wajah menarik (bukan berarti tangannya terletak di bagian wajah, hehehe), bentuk badan menarik (tidak segemuk ayam broiler, juga tidak sekurus lidi), dan paling utama, enak untuk diajak bercanda (kalau pake pelawak kan mahal).

    Doa konyol itu terkabul, malah berlebih. Pukul 13.00 yang menjadi jadwal bagi persiapan pemberangkatan bus, sesosok wanita ayu dengan sebuah tas kain di pundak kiri tengah menggendong seorang balita menaiki tangga pintu masuk bus. Aku merasa berani memastikan bahwa wanita itu pasti akan duduk di bangku kosong sebelahku. Pasalnya, seluruh bangku penumpang kuperhatikan sudah terisi.

    “Maaf Pak, ini benar bangku nomor enam..?” sapa wanita itu pelan.
    Aku menganggukkan kepala perlahan tanpa menjawab. Bagiku, pertanyaan itu lebih mirip basa-basi dan tidak perlu dijawab, karena pasti wanita itu sudah tahu nomor bangku yang dia maksud berdasar denah yang ada di kantor agen perjalanan tempat dia membeli tiket bus. Kendati demikian, aku menganguk. Tidak ada salahnya toh, menyenangkan orang, apalagi untuk seorang wanita ayu, kendati si wanita ayu itu membawa buntut. Mendinganlah, daripada nenek-nenek, pikirku. Sambil menggeser badan, sempat beberapa saat mataku memandang wajah wanita di sampingku. Dan kesimpulan singkat yang kuperoleh saat itu, wanita ini sedang dirundung masalah. Bisa diproyek, nikh, demikian otak nakalku.

    Tanpa terasa, bus telah melaju meninggalkan kota Semarang. Beberapa kali ujung mataku melirik ke samping, sementara yang kuperhatikan tampaknya tidak punya minat (mungkin belum) untuk menoleh ke arahku. Pandangan wanita di sampingku itu lurus kaku ke depan. Sesekali aku mendehem, sesekali pula aku mengubah posisi dudukku. Maksudnya sih jelas, mencoba memancing perhatian si wanita. Gagal. Akhirnya aku pejamkan mata, mencoba memanfaatkan waktu dengan tidur.

    Namun aku merasa mendapat peluang saat supir bus memarkir kendaraan untuk istirahat dan makan malam di kawasan Kendal. Saat itu sudah sekitar pukul 19.00. Ketika kubuka mataku, sebagian besar penumpang bus tidak ada di tempatnya, termasuk di bangku depan, kiri, kanan samping dan belakangku. Tapi kurasakan bahwa wanita yang duduk di bangku sampingku masih di tempatnya.

    Setelah menguap beberapa kali, aku menggeliatkan tubuh. Juga kugeliatkan kepalaku dengan membuat putaran searah jarum jam dan sebaliknya. Kulakukan itu dua tiga kali, rupanya perbuatan itu mendapat respon dari wanita yang duduk di sampingku.
    “Perjalanannya melelahkan ya, Pak..?” ujarnya lirih.
    Aha, es batu itu akhirnya cair juga.
    “Iya, Mbak. Eh, nggak turun makan, Mbak..?” aku tersenyum, sementara sepasang mataku melirik ke arah anaknya yang tampak pulas di pangkuan.


    “Sebenarnya mau, tapi..,” tatapan mata wanita di sampingku itu sepertinya telah membuat kata-kata lanjutan yang langsung kutangkap maknanya.
    Wanita ini tengah dalam kesulitan, dan di antara sekian kesulitan itu, tentu bermuara pada soal yang namanya uang. Aku tersenyum sendiri, mendapat kesimpulan seperti itu.
    “Ayo kita turun makan. Mungkin putra Mbak juga lapar..,”
    Tanpa menunggu persetujuannya aku mengambil inisiatif dengan berdiri dan mempersilakannya untuk sama-sama turun bus dan makan di restoran.

    Dari perbincangan, kutahu namanya Maya. Perjalanan hidup wanita ayu berusia 26 tahun yang ternyata berasal dari Jepara itu ternyata kurang menggembirakan. Suaminya sejak setahun lalu pergi tanpa kabar berita, menyusul pertengkaran hebat antara mereka. Maya menuturkan, dia berangkat ke Bogor setelah mendengar kabar suaminya itu kini menetap di rumah mertuanya dan telah bekerja kembali di sebuah perusahaan swasta.

    “Saya mencari suami saya bukan untuk kembali, tapi menuntut cerai. Seorang bekas teman kuliah telah meminta saya untuk mau menjadi isterinya,” papar wanita itu dengan nada polos.
    Maya menuturkan, dia sebenarnya berasal dari keluara yang bahagia. Ayahnya sejak tiga tahun lalu pensiun dari kegiatannya sebagai pegawai Kantor di sebuah Departemen di Jepara. Dia sendiri merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.

    Tidak berapa lama setelah dia lulus, Ibrahim (asli Bogor), manajer perusahaan mebel ukir yang tidak jauh dari rumahnya datang melamar. Namun kebahagiaan rumah tangganya menghadapi cobaan. Krisis moneter di tahun 1997 menghadirkan gelombang badai. Perusahaan tempat suaminya bekerja termasuk yang rentan dan gagal untuk bangkit dari kebangkrutan.

    Tidak tahan menghadapi kenyataan, sang suami menghabiskan uang pesangon dari perusahaan dengan berjudi bersama sesama teman korban PHK. Tidak hanya uang pesangon yang habis, sebagai isteri dia ternyata juga dijadikan taruhan. Dan Maya dihadapkan pada kenyataan betapa Ibrahim, suaminya tercinta begitu tega untuk menyerahkannya pada salah seorang teman kerjanya yang memenangkan perjudian tersebut.

    “Saya layani pria itu melampaui layaknya pelayanan yang biasa diberikan seorang isteri terhadap seorang suami sebagai pembalasan atas suami saya yang telah menjadi pecundang itu,” paparnya.
    Ketika saya tanya lebih jauh apa yang dia maksud, Maya berkata bahwa pelayanan habis-habisan yang dia berikan pada teman kerja suaminya itu adalah seperti yang muncul dalam beberapa adegan film biru.
    “Termasuk gaya ‘Kijang Panther’..,” katanya datar membuatku terpancing untuk bertanya arti gaya tersebut yang segera dijawab, “‘Kaki kejang pantat muter-muter’..” kalimat terakhir ini membuatku tidak dapat menahan tawa.


    Namun saya tidak dapat lebih lama menikmati kenyamanan di restoran bersama Maya. Bunyi klakson bus memaksa kami untuk menyudahi perbincangan mengasyikkan di restoran itu. Kali ini saya tidak mengambil posisi di jendela. Posisi itu saya berikan pada Maya, sehingga dia dapat lebih rileks dalam memangku anaknya. Pembicaraan yang terputus saat istirahat makan di restoran kami lanjutkan. Makin lama semakin menjurus, tapi juga dengan nada yang semakin menurun setara dengan nada bisik-bisik.

    Sekali waktu, entah sengaja atau tidak, dia membiarkan saja tangan kananku terjepit di sela-sela buah dadanya dan kepala anaknya, aduh mak, jeritku. Aku tidak menyia-nyiakan peluang emas ini. Punggung jari tengah dan kelingkingku dengan lembut bergerilya di permukaan kaos pada bagian buah dadanya, membuat Maya beberapa kali menggelinjangkan tubuhnya.
    “Geli, Mas Dani,” suaranya yang lirih di telingaku membuat aku menghentikan gerakan sekaligus menetralisir keadaan dengan melayangkan pandangan mata ke sekeliling penumpang bus.

    Malu juga rasanya jika ada yang diam-diam memperhatikan ulahku. Deru mesin bus cukup menolong juga. Sepertinya saling memahami, kami berdua tidak melanjutkan obrolan. Namun yang terjadi kemudian adalah aku mendapat keleluasaan dari Maya. Caranya, anaknya yang tidur di pangkuan kami berdua dengan letak kepala di paha Maya dan kaki di pahaku, ditutupi selendang lurik yang diambil dari tas kain.

    Tidak ragu lagi, tanganku kini dengan mudah menjalar, berbelanja gratis. Karena tempat belanja yang paling mudah dicapai adalah di bagian buah dada, ya ke sana lah tanganku menuju. Gerakan-gerakan pelan dari punggung jari tengah dan kelingkingku lagi-lagi membuat Maya menggelinjangkan tubuh.

    “Geli..,” bisiknya.
    Tanpa kuduga, jari-jari tangan kirinya bergerak ke arah selangkanganku, membuat gerakan mengelus-elus, lalu meremas, pelan, membuat si ‘junior’ terasa mengeras, mengakibatkan sedikit rasa sakit karena terbelenggu oleh celana dalam. Beberapa saat kemudian aku cium aroma aneh. Aroma yang sangat khas dan aku kenal biasa muncul dari seorang wanita yang tengah orgasme.

    Benar ternyata.
    “Saya keluar, Mas. Terima kasih..,” bisik Maya.
    “Keluar apanya,” tanyaku, pura-pura bego.
    Maya tidak menjawab, tapi jari-jari tangannya beraksi, mencubit paha di bagian selangkanganku, membuatku nyaris berteriak. Spontan aku tutup mulutku dengan kepalan tangan bagian punggung dan menggeliat, kemudian meguap, sebuah trik supaya penumpang bus di kiri-kanan dan belakangku tidak curiga.

    “Maaf, Mas. Salahnya, sih.” Sikapnya yang kini tidak segan untuk menyandarkan kepalanya di bahuku membuatku sangat senang.
    Pikiranku saat itu tengah mereka-reka sebuah rencana setibanya nanti di Kota Bogor.
    “Kau juga harus bisa membuatku keluar. Kau harus membuatku senang, Maya. Dan aku, aku, aku ingin merasakan pelayanan maksimal, termasuk jurus ‘Kijang panthermu’..,” kataku dalam hati.

    Dan pagi itu aku benar-benar dibuat melayang-layang, terbang ke swargaloka oleh Maya. Harus kuakui, dari sekian banyak wanita yang pernah kugauli, termasuk isteriku yang sampai kini setia mendampingiku, baru kali ini aku merasa mendapatkan kepuasan seks yang demikian lengkap. Secara lahiriah aku merasa menjadi pejantan terhebat di dunia. Secara batiniah, aku mendapatkan keindahan yang begitu hebat tentang seks. Maya benar-benar mampu membuatku begitu bugar. Barangkali semua ini tidak lepas dari caranya yang begitu ‘pas’ dalam menempatkan diriku sebagai seorang lelaki yang dia nilai layak untuk menyetubuhinya.


    “Mandi air hangat dulu. Biar segar, ya Mas Dani..,” ujarnya.
    Saat itu kami telah berada di sebuah hotel yang cukup bersih di kawasan Ciawi, Bogor. Anak Maya, saat itu tertidur pulas.

    Dengan perasaan yang campur aduk (termasuk mereka-reka jawaban yang dapat kusampaikan pada isteriku jika pulang nanti, karena harusnya pulang pagi kok jadi sore), aku mengguyur tubuhku dengan shower yang mengeluarkan air hangat. Saat itulah kurasakan adanya tangan halus yang tengah menggosokkan sabun di bagian punggungku. Maya ternyata. Wanita itu tersenyum dan, surprise, dia dalam keadaan telanjang bulat memandangiku.

    “Tubuh Mas bagus..,” sepasang matanya yang nakal sempat melirik ke arah selangkanganku.
    Kucoba menarik tubuhnya untuk kupeluk, tapi dia menghindar.
    “Nanti dulu, disabun dulu biar enak dan segar dipakenya.”
    “Dipake apa dan oleh siapa..?” tanyaku.
    Maya hanya senyum simpul.

    Singkat cerita, selepas saling guyur dan saling sabun, badanku merasa segar bugar, sementara si junior meronta-ronta, sedikit pegal karena cukup lama dalam kondisi ‘siap tempur’. Sensasi luar biasa indah kuperoleh ketika aku berjalan menuju tempat tidur dengan kondisi saling berpelukan dan saling mengulum bibir dengan Maya. Tampaknya Maya mendapatkan kenyamanan dalam acara adu bibir.

    Dalam tempo lama, kepalaku dia peluk, sehingga upaya melepaskan pertautan bibirku dengannya tidak berhasil. Sementara gerak lembut jari-jari tanganku di dua buah dada Maya dan sesekali memelintir putingnya, membuat wanita ini mulai naik. Hal ini terasa dengan gerak tangannya yang bagai tak sadar mencari-cari bagian selangkanganku. Saat dia temukan yang dicari, barang itu pun diremas-remasnya dengan pelan.

    “Saya mau, Mas..,” bisiknya.
    Saya mengangguk. Maya pun membuka selangkangannya, dan membimbing si junior untuk memasuki alat vital kewanitaannya. Saya mengambil sikap seperti memenuhi keinginannya. Saya ambil bantal, lalu saya sodorkan ke arah pantatnya, sehingga belahan vagina Maya benar-benar tampak jelas.

    “Mas..,” Maya berteriak kecil saat kepalaku tiba-tiba sudah menjilat-jilat permukaan lubang vaginanya.
    Kedua tangannya berusaha keras menyingkirkan kepalaku dari bagian vaginanya, sementara desah nafasnya terdengar tidak beraturan. Sesekali kulihat dia menggigit bibir, sepasang matanya terpejam, sedangkan tangan kedua tangan kanannya akhirnya meremas-remas pundakku.

    Tidak tega juga aku saat memandang wajahnya yang terlihat sayu. Aku pun berjongkok dan mendekatkan alat vitalku ke permukaan vaginanya. Wajah Maya kulihat begitu ‘Sumringah’. Sepasang matanya yang tajam menusuk pandang mataku serasa memberi isyarat agar aku segera memasukinya.

    Dan Maya pun berdesah panjang saat alat kelaminku memasuki lubang miliknya. Gaya Maya yang dengan penuh perhatian sesekali mengusap wajah dan dadaku, mampu menambah daya rangsangku. Di saat itulah aku merasakan vagina Maya terasa memilin si junior. Pilinan yang bercampur dengan pijatan-pijatan lembut di satu sisi, serta cara Maya memandangku sepertinya melontarkanku ke suatu tempat yang sangat nyaman. Sangat indah. Oo.., begitu indahnya, aku berharap keindahan ini jangan cepat hilang.

    Tapi ketika puncak keindahan itu sampai, ditandai dengan menegangnya tubuhku dibarengi pancaran air yang menerobos lewat lubang kencingku ke vagina Maya, aku pun tidak dapat mengelak.
    “Aku korban ‘Kijang Panther’..,” desahku, sambil berguling ke sisi tubuh Maya.
    Maya tersenyum, sedikit malu, tangan kanannya menggebukku pelan, mesra.


    Selama beberapa saat aku telentang. Pandangan mataku sempat melirik ke arah anak Maya yang masih pulas. Sedangkan Maya tidak kulihat, rupanya tengah ke kamar mandi. Pandangan mataku mengarah ke langit-langit, sementara pikiranku mencoba memutar kembali rekaman pengalaman persetubuhanku dengan Maya barusan.

    Di tengah kondisi mata terpejam dan tubuh telentang, aku rasakan alat kelaminku dibersihkan sebuah tangan dengan handuk dan air hangat.
    “Aku sangat puas, terima kasih, Mas..,” Maya mengecup si junior.
    Dampaknya luar biasa. Si junior tidak dapat kukendalikan.
    Maya seperti mengerti apa yang kupikirkan, “Aku juga pengin lagi, kok Mas..,”

    Hari itu aku putuskan untuk menginap, menemani Maya di hotel, setelah lebih dahulu aku menelepon rumah dan mendengar suara isteriku yang mengabarkan tidak ada masalah apa-apa. Aku katakan aku batal pulang hari ini karena ada acara reuni dengan teman-teman lama. Sebelum bertanya macam-macam, aku kemukakan bahwa untuk oleh-oleh, aku sudah membawa beberapa dus bandeng presto dan wingko babat kegemaran isteriku (kadang kupikir aku ini begitu egois. Tapi salah isteriku juga sih. Kok lebih memikirkan bandeng presto. Coba dia tanyakan keadaan bandengku.., hehehe).

    Singkat kata, Maya dengan bantuanku akhirnya beberapa bulan kemudian berhasil mendapatkan surat cerai dari suaminya, melalui proses pengadilan agama. Dan agaknya kini dia berada di Bogor dalam rangka mengucapkan terima kasih atas bantuan yang aku berikan berupa penyediaan kamar hotel plus ongkos pulang ke Semarang (padahal aku tidak merasa rugi karena selalu mendapat pelayanan seksual yang fantastis).

    Tiba di hotel yang sudah kupesan sebagai tempat pertemuanku dengan Maya, aku langsung mengarahkan mobil ke parkir di tempat yang agar terlindung. Biasa, jaga-jaga jangan sampai ketemu teman, kenalan atau lebih-lebih kerabat isteri. Bisa runyam nanti. Petugas Satpam dan resepsionist yang melihatku mengangguk hormat dan tersenyum kecil.
    “Tamunya sudah ada di atas, Oom..,” satu di antara dua pria petugas resepsionist itu memberi informasi.
    Aku mengangguk dan langsung menuju kamar 202 yang merupakan kamar favoritku di hotel ini.

    “Hai, apa kabar May..?” aku tidak menyelesaikan kalimatku.
    Wanita yang membuka pintu kamar dan berdiri di depanku rupawan, tapi dia bukan Maya. Gadis itu melempar senyum.
    “Maaf, saya salah..,” dengan kikuk aku berancang-ancang memutar badan.
    “Mas Dani, ya..? Nggak salah, kok. Mau nemuin Maya, kan..? Saya Rani, temen Maya..,” gadis itu mengangsurkan tangan.
    Aku terima. Halus juga nih tangan. Tanpa banyak kata, Rani memintaku untuk masuk kamar. Tidak kulihat Maya di ruang itu. Ah, mungkin dia lagi di toilet, demikian pikirku.

    Aku pun duduk di sofa. Sementara itu kulihat Rani mengambil sesuatu di dalam tasnya. Sebuah amplop surat. Rani menyodorkan amplop itu padaku. Penilaian kilatku langsung menyatakan bahwa Rani memiliki perawakan tubuh lebih tinggi dibanding Maya. Maya memiliki tinggi sekitar 160 cm dengan berat badan 50 kg. Tingi badan gadis di depanku ini sekitar 165 cm dengan berat sekitar 63 kg. Warna kulit Rani sedikit lebih putih, bedanya pada ujung bibir atas sebelah kanan Rani tidak terdapat andeng-andeng (tahi lalat). Yah setiap orang punya ciri khas, memang.

    Dengan penuh tanda tanya, kubuka surat itu. Beberapa kali aku tarik nafas panjang, kutahan, lalu perlahan-lahan kuhembuskan, menghembuskannya dalam-dalam. Sesekali kupandang Rani yang duduk di kursi sampingku, tampaknya cukup sabar untuk menanti reaksiku.


    “Jadi Maya sudah balik lagi ke Jepara, Ran..?” tanyaku.
    Rani mengangguk.
    “Terus kamu..,”
    “Terserah sama Mas Dani. Kalau kehadiran saya di sini nggak diinginkan, saya ya segera tinggalkan tempat ini. Tapi saya sendiri sebenarnya ingin kenal Mas Dani lebih jauh.”
    Kaget juga mendengar kalimat seperti itu muncul dari seorang gadis yang baru kukenal.

    “Maksud Rani..?” tanyaku pula.
    Rani menggeser kursinya sehingga lebih dekat dengan kursiku.
    “Saya penasaran dengan cerita Maya..,” ujarnya.
    “Penasaran gimana..?” aku ikutan penasaran.
    Barangkali jika Rhoma Irama mendengar, dia bakal ikut penasaran pula.

    Rani menuturkan bahwa diantara dia dan Maya terjalin pershabatan sejak sama-sama SMP di Jepara. Tidak ada rahasia bagi keduanya. Beberapa bulan lalu, saat Rani yang kini mengadu nasib dengan menjadi guru Geografi di sebuah SMUN di Bekasi pulang kampung, keduanya bertemu dan saling bertukar cerita. Termasuk, menurut Rani, hubungan yang aneh antara Maya denganku.

    “Maya sangat memuji dan mengagungkan nama Mas Dani sebagai seorang teman yang menyenangkan. Maya sering menyebut bahwa dia sulit menghapus bayangan Mas Dani dari pikirannya..,”
    We la dalah.., hatiku mendadak kembang kempis mendengarnya.

    Aku pun mulai menangkap hubungan antara telepon Maya, suratnya, dan keberadaan Rani di hotel saat ini bersamaku. Dalam suratnya, Maya menegaskan pekan ini dia jadi menikah dengan bekas teman kuliah yang dulu pernah dia ceritakan padaku. Dia ingin mengawali hidup barunya tanpa beban. Untuk itu, dia telah mengungkap pula hubungan unik antara dirinya denganku, serta menjadikan semua yang terjadi sebagai bagian masa lalu yang tidak akan terulang lagi.

    Maya menulis, calon suaminya itu bisa mengerti dan malah tertarik untuk kenal denganku.
    “Atas persetujuan Mas Eko, saya undang Mas Dani pada pernikahan kami nanti. Datanglah.”
    Di bagian lain, Maya mengungkap tentang Rani, sahabatnya yang gundah, beberapa tahun hidup menyendiri di tengah hingar bingarnya kehidupan metropolitan. Selain meminta maaf jika kejadian ini mengecewakanku, Maya meminta bantuanku agar mau menjadikan Rani, sahabatnya, sebagai sahabat istimewaku.

    Mendadak aku jadi ingat sejarah Sultan Hadiwijaya, Raja Pajang yang ketika muda dikenal dengan nama Karebet. Dalam upayanya menjadi seorang raja, Karebet suatu saat menemui Kanjeng Ratu Kalinyamat yang tengah melakukan tapa brata secara bugil, dan baru akan memakai pakaian setelah pembunuh suaminya Pangeran Hadiri, yakni Arya Penangsang mati.


    Kepada Karebet, Ratu Kalinyamat menjanjikan hadiah istimewa berupa dua gadis cantik yang setia mendampinginya, jika mampu mewujudkan janji, yakni membunuh Arya Penangsang. Karebet menikmati hadiah itu, setelah Sutawijaya (kelak jadi raja Mataram) selaku anak angkatnya membuyarkan usus di lambung Arya penangsang dengan sebuah tombak.

    Aku menengadahkan wajah, memandang langit-langit dan kemudian tersenyum sendiri. Dalam wujud yang berbeda, aku merasakan kesetaraan pengalaman hidupku dengan apa yang pernah terjadi pada era Kanjeng Ratu Kalinyamat. Mendapat sebuah hadiah istimewa dari seorang wanita berupa gadis cantik untuk sebuah perbuatan yang menyenangkan, si wanita pemberi hadiah.

    “Kamu tahu, nggak Ran, aku saat ini suami sah dari seorang isteri dan ayah sah dari empat anak. Aku tak mau mengubah kondisi itu..,” ujarku pada Rani, setelah selama beberapa waktu kami saling berdiam diri.
    Bagiku, hal ini penting kusampaikan sebagai antisipasi dampak yang mungkin terjadi (jika benar) Rani menginginkan sebuah hubungan unik sebagaimana pernah terjadi antara sahabatnya, Maya, denganku.

    Rani tersenyum. “Aku juga mendapat informasi soal itu dari Maya. Nggak masalah. Mas Dani nggak usah khawatir,” tegasnya.
    Aku menghela nafas panjang, lega.
    “Jadi keputusan Mas Dani..,” Rani memandang wajahku lekat.
    Aku mengangkat bahu dan bangkit berdiri, dan kurengkuh tubuh Rani, “Kamu juga faham soal ‘Kijang Panther’..,” helaan nafas yang lalu kuhembuskan lembut di telinganya membuat Rani spontan merapatkan tubuh dan menempelkan pipinya ke pipiku.
    “Bagian yang itu, Rani nggak janji..,” bisiknya manja.
    Aku tergelak.


    Saat aku dan Rani mencapai puncak kenikmatan yang ditandai dengan menegangnya tubuhku dan suara erangan Rani disertai sepasang tangannya mencengkeram bahuku, aku pun berdesis, “Terima kasih Maya.”
    Rani melotot, “Kok Maya..?”
    Aku tersenyum. “Karena dia menghadirkan kamu di sini.”
    Aku memeluk Rani yang balas memelukku. Kami sama-sama tersenyum saat melihat sepasang cicak berkejaran di langit-langit. Ah, indahnya.

  • Video bokep Angella Christin menggoda cowoknya ngentot disofa

    Video bokep Angella Christin menggoda cowoknya ngentot disofa


    2067 views

  • Kisah Memek Lelaki Simpanan

    Kisah Memek Lelaki Simpanan


    2976 views


    Duniabola99.com – cerita ini bukanlah first time pada aku.. ini kerana aku juga bukanlah katogeri pompuan yang bodoh..sejak umur 22 tahun aku dah menikah dan orang yang meragut dara aku tak lain laki aku jugak.Kisah yang aku nak paparkan disini kisah sex gila aku dengan lelaki simpanan aku le Z nama dia,orangnya tinggi..gagah dan yang paling syok.. konek dia mak datuk besar dan padat… dia ni sebenarnya staff aku.aku ni kira okey jugak kerja sebagai manager sebuah syarikat swasta dan Z hanya bekerja sebagai drebar company aje..


    mula-mula aku tak berapa syok tapi tah macamana mungkin naluri pompuan aku menyatakan baik bela budak ni tah-tah barang dia mari.. sangkaan aku memang betul. Tambahan pulak masa tu laki aku ada problem konek tak mau naik.. kalau nak bandingkan konek dia dengan laki aku memang banyak beza. kone laki aku mempunyai kepala yang begitu besar tapi pendek. konek dia muncungnya tajam tapi membesar membawa kepangkal.. senak tu..lupe aku nak bagitau umur Z muda 6 tahun pada aku dan masih bujang trang-trang. Aku terpaksa mengajar macam-macam kaedah memantat dengannya untuk memuaskan napsu aku yang menggile ni..Z cepat belajar dan aku selalu tution dan servis konek dia di rumah dia sendiri.

    Dia tinggal seorang diri dan aku selalu datang ke rumahnya tanpa mengira masa.. beza permainan dia dengan laki aku.. (masa laki aku power) laki aku cukup teror menjilat dan pulak tu kalau dia henjot..mak datuk dia gesel bijik kelentit aku sampai aku terangkat-rangkat.


    Z pulak tak berapa terror tapi dalam tempoh beberapa bulan belajar konek dia dah faham-faham aje bila masuk lubang keramat aku ni.. Upacara memantat kami selalu dimulakan dengan kissing, lepas tu dia jilat aku punya puki.. hisap air aku macam vacuum. lepas tu aku apa lagi nyonyot konek dia sampai nak putus le.. dia punye stimm.. mak naik gila.. aku bite leher dia buat rantai tapi dia tak boleh bite leher aku pasal nak cover line..kang aku balik si kulup kat rumah tanya aku pulak..tapi yang aku tak tahan bila batang dia masuk pantat aku..


    mak datuk..batang dia punyalah panjang.. aku ukur tak tau berapa inci tapi yang pasti 2 batang rokok sambung hujung pun kalah dengan kepanjangan koneknya dan ukur lilit butuh dia.. senak siol… sekali dia henjut aku.. dia punya batang gerudi pantat aku… tak tahan. setiap kali aku bersama nya paling teruk pun 3 round dalam masa beberapa jam.. air mani dia jangan cakap.. aku sendiri tak pernah telan airmani laki aku tapi Z punye habih aku pulun.. Aku telah menjahanamkan terunanya.. dan hingga kini dialah tempat aku melepaskan gile aku… laki aku aku layan kadang-kadang pasal biarpun dah jenuh berubat batang dia masih tak berapa kick dan setiap kali aku gian teringat Z aku akan panjat laki aku.. nak masukkan batang dia kadang-kadang tak naik.. gesel-geselkan pantat aku kat batang dia sambil ingat Z (kira-kira melancaplah) ….. Okeylah sekarang Z tak ade.. aku nak melancap ingat kat dia aku ada banyak story lagi dengan jantan sebelum Z sebab aku ni memang kuat main.. siapa yang tak syok kalau pantat ada tukang geli…

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Video Bokep Wakaba Onoue dientot hingga terkulai lemas diatas ranjang

    Video Bokep Wakaba Onoue dientot hingga terkulai lemas diatas ranjang


    2891 views

  • Foto Ngentot Wonderful Jaye Summers mengambil beberapa kontol hitam di vagina panasnya

    Foto Ngentot Wonderful Jaye Summers mengambil beberapa kontol hitam di vagina panasnya


    1862 views

    Duniabola99.com – foto gadis yang sange lagi tunggu pacarnya datang untuk mengentottinnya dan melakukan hubungan ngentot diayunan halaman belakang dan menembakkan spermanya yang banyak diatas pantat.

  • Ren Azumi mastrubasi dengan maianan pink sebelum threesome

    Ren Azumi mastrubasi dengan maianan pink sebelum threesome


    2048 views

  • Kisah Memek Hotnya Tubuh Semok Ibu Ria

    Kisah Memek Hotnya Tubuh Semok Ibu Ria


    3510 views


    Duniabola99.com – Aku memang termasuk pria yang aneh. Napsuku hanya pada wanita-wanita STW yang suka mengenakan kebaya dan berkonde. Kadang-kadang waktuku habis ke pesta-pesta pernikahan hanya untuk melihat wanita-wanita yang mengenakan pakaian tersebut. Kalaupun tidak ada pesta penikahan aku pergi ke tempat-tempat hiburan tradisional (ronggeng) dimana para penari dan penyayinya mengenakan kebaya dan berkonde

    Pernah pada suatu hari aku pergi ke daerah Karawang untuk mencari hiburan ronggeng dan aku sangat menikamati sekali meskipun harus melihat dandanan yang menor. Kehidupan seperti ini membuatku kadang-kadang tersiksa, tapi itulah kenyataan hidup yang harus aku jalani dan aku nikmati. Seperti kata orang keinginan seperti yang aku alami itu merupakan hal wajar dan sulit untuk diperdebatkan apalagi menyangkut selera. Sebagai manusia normal dan sampai dengan usiaku memasuki kepala 4 aku tetap berusaha untuk mendapatkan seorang wanita yang siap menemaniku dan berpakaian serta berdandan sesuai keinginanku.

    Aku pernah mencoba untuk memasang iklan melalui iklan baris melalui internet, setelah hampir setahun aku menerima pesan email pertama dari seorang wanita berusia 41 tahun yang menyatakan bahwa dia sangat terharu setelah membaca iklanku dan bersedia untuk menjadi teman saya sekalipun harus mengenakan pakaian dan berdandan sesuai keinginanku, dia juga meninggalkan nomor telepon dan kami berjanji untuk bertemu seminggu kemudian. Berhubung saya sudah beristri dan Ibu Ria (nama samaran) pun telah bersuami saya janji akan menjemputnya di salon di daerah kebayoran baru.

    Hari itu adalah hari Sabtu jam 11 siang saya sudah ada di depan salon sesuai janji di telpon dan menunggu bidadariku keluar dari salon. Tepat jam 11.45 Ibu Ria keluar dari salon dan telah berdandan rapih kondenya gede dan licin (konde jawa) dan berkebaya, terlihat sangat anggun dan femimin. Saya mengajak Ibu Ria untuk pergi ke suatu motel daerah Jakarta Selatan agar lebih privacy ngobrolnya dan juga saya bisa sepuasnya memandang sang bidadari.


    Sesampai di motel kami mengobrol panjang lebar mengenai kehidupan keluarga masing-masing dan juga kehidupan pribadi kami. Saya menceritakan ke Ibu Ria mengenai keinginan saya dan berterimakasih kepadanya atas kesediaannya untuk menemani saya. Sesudah ngobrol panjang lebar saya meminta Ibu Ria agar saya diperbolehkan untuk mencium keningnya.

    Saat saya mencium kenig ternyata tangan saya ditarik untuk memegang susunya yang ternyata mulai mengeras, namun belum sempat membuka kebaya. Saya katakan kepada Ibu Ria bahwa saya sebenarnya hanya mengagumi wanita yang berdandan seperti ini, dan sebatas memandang dan mencium tanda sayang, namun Ibu Ria katakan bahwa justru dia lebih suka dengan pria yang jujur dan tidak grasa grusu dalam masalah sex serta memperlakukan dia dengan lembut.

    Suatu hal lagi yang dia sukai juga dari saya adalah badanku yang tinggi 178, berat 74 proporsional dan berambut pendek dan berkulit sawomatang, sementara Ibu Ria dengan tinggi badan kira-kira 165 berat 53 bra 36 c pantatnya gede dan kulit putih. Ibu Ria merasa terlindungi disamping itu karena kami berdua sudah berkeluarga jadi risikonya cukup kecil karena ada suatu komitment antara kami bahwa urusan keluarga masing masing yang harus didahulukan apabila ada keinginan dari salah satu pihak untuk bertemu. Ibu Ria merasa terlindungi ketika dalam perjalanan dari salon menuju motel.

    Ibu Ria kemudian bertanya apakah saya bisa memijitnya, saya katakan bisa, tapi nggak bisa keras. Kebetulan Ibu ada body lotion yang lembut tolong kamu pijitin Ibu. Kemudian Ibu Ria mengangkat kebayanya hingga lutut selonjor ditempat tidur sambil saya pijitin kakinya, makin lama makin ke atas pahanya, sambil sekali-kali mencium keningnya. Kata Ibu Ria bisa nggak Ibu buka aja kebaya dan kainnya agar lebih mudah memijitnya, saya katakan silahkan aja, kalau menurut Ibu itu lebih mudah.


    Kemudian Ibu Ria sudah hanya mengenakan CD dan bra transparan namun rambutnya masih rapih dengan konde, saya sampai merasa seperti mimpi melihat keindahan tubuh wanita yang meskipun gemuk (padat berisi) namun karena masih mengenakan konde jadi masih terpancar aura kewanitaannya, dan membuat saya begitu horny.

    Ibu Ria menawarkan saya kalau mau buka aja celana panjang dan bajumu biar nggak kusut, dan saya turuti permintaannya. Sayapun mulai memijat lagi dari paha kemudian perlahan lahan mulai ke pangkal paha, Ibu Ria mulai menggelinjang kegelian, namun saya masih bisa menguasai diri untuk berkonsentrasi pada mijit.

    Namun mungkin karena terus dibuat geli Ibu Ria kemudian menarik tangan kiriku untuk mulai menyentuh susunya yang berukuran kira-kira 36 c, proporsional dengan tinggi dan beratnya. Setelah 30 menit mijit Ibu Ria minta untuk ke kamar mandi (pipis) sementara saya berusaha menetralisir pikiran saya dengan menonton acara film komedi di TV. Menghadapi wanita semacam Ibu Ria saya harus mampu mengendalikan diri dan membuat dia penasaran, karena seorang wanita apalagi STW memang membutuhkan foreplay yang panjang dan harus berkesan.

    Setelah selesai dari kamar mandi Ibu Ria minta untuk diteruskan pijitnya yaitu belakangnya. Sambil memijit belakangnya saya mulai mencium leher dan kadang menjilat kupingnya yang ternyata membuat dia begitu geli dan napasnyapun mulai tidak keruan, dia meminta saya untuk membuka kaitan BH nya dan sekarang hanya mengenakan celana dalam. Bau wangi tubuh dan bau kewanitaan begitu membangkitkan gairahku namun aku masih tetap mengontrol diriku agar dalam permainan sex nanti Ibu Ria benar-benar memperoleh servis yang memuaskan, ini penting untuk hubungan jangka panjang.


    Tangan kanan saya tetap memijit pundak, sambil sekali-kali menjilat leher, sementara tangan kiri saya mulai mengelus putingnya yang sebesar kelereng, dan membuat Ibu Ria makin meronta karena geli, kemudian dia bisikan ke saya bahwa baru sekali ini dia merasakan nikmatnya permainan awal (foreplay) yang luar biasa. Kadang-kadang Ibu Ria menggigit kecil bibirku dan kedang mengulumnya dengan napsu, sambil tangan kanannya mengelus-ngelus batangku yang juga sudah mulai tegang.

    Karena sudah nggak tahan dia minta saya pindah duduk berhadapan dengannya dan sambil mencium bibir dan mengelus puting jari kanan saya mulai mengelus vegynya yang ternyata mulai mengeluarkan lendir. Setelah itu Ibu Ria pindah ke pinggiran tempat tidur dan membuka pahanya lebar lebar, saya sambil jongkok dan mulai menjilat vegynya dimulai dari klitorisnya yang sebesar biji kacang tanah, dan membuat Ibu Ria duduk tapi terus menggerakkan pantatnya karena geli dan napsu. Sambil menjilat klitoris tangan saya memainkan puting susunya yang keras sambil sekali-kali meremasnya. Gerakan tubuh Ibu Ria sudah mulai tak beraturan karena disamping menahan geli juga napsu sex yang mulai meningkat.

    Agar tidak merusak dandanan rambutnya saya minta Ibu Ria mengganti posisi yaitu nungging diatas tempat tidur dan saya telentang agar bisa menjilat klitorisnya yang sudah mulai basah. Pantatnya mulai digoyangkan kekanan kekiri dan jari kanan saya dengan sedikit lotion mengelus celah pantatnya dan menurut Ibu Ria sangat nikmat rasanya. Celoteh Ibu Ria mulai nggak keruan.

    “Mas.. Papa.. Teruss.. Achh nikmatnya..”

    Mulut sayapun terus menjilat klitorisnya dan jari saya terus mengelus diantara bongkahan pantatnya dan lebih masuk lagi.

    “Achh.. Mmmhh.. Teruss.. Mas.. Aduh sudah nggak tahan nih..”

    Akhirnya saya tetap telentang dan Ibu Ria minta agar masukan sikecil saya ke dalam vegynya.. Saya katakana bahwa silahkan aja kalau Ibu sudah nggak tahan dan saya minta agar Ibu masukin tapi membelakangi saya itu terasa lebih nikmat.. Dan.. Ternyata setelah masuk bless.. Bu Ria mulai.. Merintih sambil bergerak maju mundur..

    “Mmmhh.. Ohh.. Enakk.. Mass.. Bareng aja keluarnya..”

    Saya katakan bahwa pelan-pelan aja bu.. Biar nikmat.. Sambil saya menjilat belakang nya.. Dan tangan ku meremas dan sekali memilin puting susunya..

    “Aohh.. Nikmatt.. Mmmhh terus.. Tahan.. Biar keluar bareng.”


    Karena posisi Ibu Ria diatas.. membuat dia cepat nyampenya.. Dan ketika dia sudah nyampe cepat-cepat dibalikkan badannya jadi posisi sekarang berhadapan dimana saya masih telentang.. Dan ini membuat saya lebih mudah menjilat susu dan sekali-kali menggigit kecil putingnya..

    Kemudian kami berdua tidur karena capek sambil berpelukan. Dalam kepenatan tersebut saya masih sempat mencium keningnya, bibirnya dan kadang-kadang puting susunya saya jilatin karena sex bagi seorang wanita stw bukan hanya pada saat puncak namun juga sesudah menikmati orgasme, karena disitulah letak kepuasan seorang wanita.

    Ibu Ria kemudian menawarkan kepada saya untuk pertemuan berikutnya dia akan membawa baju tidur transparan untuk membuatku lebih bernapsu lagi, karena menurut Ibu Ria laki-laki biasanya suka dengan hal hal yang membuat dia penasaran dan saya katakan bahwa Ibu sangat baik terhadap saya. Dan siang itu Ibu Ria mengalami orgasme hingga 3 kali. 2 kali di tempat tidur dan sekali di kamar mandi sambil berendam.

    Di kamar mandi kami lakukan foreplay dengan posisi duduk di dalam bathtub sambil berpagutan, saling mengelus menjilat dan kadang-kadang saling meremas, setelah foreplay permainan sex dilakukan dengan posisi duduk dan kadang berdiri dimana sebelah kaki Ibu Ria diangkat. Posisi berdiri ini ternyata membuat Ibu Ria sangat senang karena mulut saya lebih leluasa menjilat dari kening hingga ke puting susunya dan membuat Ibu Riapun melakukan hal yang sama terhadapku.

    Setelah puas dengan permainan sex yang nikmat karena dimulai dengan foreplay yang asyik.. akhirnya Ibu Ria minta untuk membuka konde dan kebaya kemudian mengganti dengan baju biasa yang sudah disiapkan dari rumah, sayapun mengantar Ibu Ria ke Blok M untuk kembali ke rumahnya dengan taxi.. Saya benar-benar puas karena keinginan saya yang selama ini hanya memandang wanita-wanita berkebaya dan berkonde, namun kali ini bukan hanya memandang namun sampai ke permainan sex yang memuaskan kedua belah pihak.


    Memperlakukan seorang wanita yang anggun dengan lembut dan pelan tapi pasti akan membuat kenangan indah baginya, dan ini terbukti setelah 2 minggu berlalu Ibu Ria menelponku untuk kembali bertemu dan sesuai janjinya dia juga akan membawa baju tidur transparan agar bisa lebih memuaskan aku. Terimakasih Ibu Ria atas kebaikanmu.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Kisah Memek Istriku Frigid dan dukun cabul

    Kisah Memek Istriku Frigid dan dukun cabul


    4234 views


    Duniabola99.com – Setelah perkawinan kami memasuki tahun kelima, aku dan istriku mengalami hubungan suami istri yang makin hari makin hampa, karena kesibukan mengurus 2 anak kami yang masing-masing berumur 2 dan 3 tahun. Istriku malas sekali jika diajak berhubungan suami istri, alasannya terlalu capai bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mengurus anak. Aku yakin istriku bukan tipe istri yang suka selingkuh, selain taat beragama, norma-norma moral dan kesusilaan sangat dijaga benar oleh istriku, ini dikarenakan istriku berasal dari keluarga baik-baik dan harmonis. Aku berusaha mencari informasi bagaimana memulihkan hubungan kami supaya normal kembali.
    Jika kupaksakan berhubungan, istriku berteriak kesakitan, meskipun sudah dengan pemanasan (four play) yang lama. Istriku tidak terangsang sama sekali dan lubang kemaluannya tetap kering, dan jika dipaksakan masuk, dia akan menjerit kesakitan. Aku berusaha mencari alternatif untuk penyembuhan frigiditas istriku ini. Sudah berbagai terapi dan dokter psiater sex yang canggih kami datangi, tetapi tetap saja istriku belum hilang frigiditasnya. Istriku berumur 28 tahun dan aku 31 tahun, pada awalnya perkawinan kami boleh dikatakan cukup bahagia, namun sekarang karena istriku mengalami frigiditas yang nampaknya permanen, membuatku bingung mencari solusinya.

    Sebelum kulanjutkan, aku ingin menceritakan istriku yang bernama Mia, yang kukawinkan 5 tahun yang lalu, untuk ukuran orang Indonesia dia termasuk wanita yang cukup jangkung dengan tinggi 170 cm dengan berat 49 kg. Kulitnya kuning langsat, rambut sebahu, memiliki leher yang jenjang. Apa yang kusuka dari istriku adalah kakinya yang panjang dan jenjang, serta bibirnya yang tebal dan sensual, buah dadanya tidak terlalu besar namun bentuknya indah mancung ke atas. Yang membuatku penasaran adalah puting payudaranya yang besar, hampir sebesar ujung kelingking, itu yang membuatku senantiasa gemas dan ingin selalu menghisapnya.

    Kembali ke masalah tadi. Setelah mendapat informasi dari seorang rekan kerja, dia mengatakan bahwa di daerah Ciputat ada orang pintar/Dukun yang dapat menyembuhkan segala penyakit termasuk penyakit frigiditas seperti istriku ini. Namanya Pak Acan, dia sering dipanggil Abah Acan (bukan nama sebenarnya). Sebenarnya istriku ragu-ragu untuk berobat ke orang pintar itu, namun atas desakanku tidak ada salahnya dicoba. Singkat cerita, kami pun pergi ke tempat itu, dan memang banyak yang datang dengan berbagai penyakit, kami pun mendaftar dan mendapat giliran terakhir. Sambil menunggu, aku mengamati pasien-pasien sebelumnya, ternyata terapi orang pintar tersebut adalah dengan memijat dengan menggunakan minyak (seperti minyak kelapa) yang dibuatnya sendiri. Setiap pasien perempuan harus melepas seluruh bajunya, bh dan tinggal celana dalam, dan mengenakan sarung yang disediakan.


    Aku sempat mengamati kamar kerjanya yang serupa dengan kamar tidur itu pada saat pintunya terbuka. Beberapa wanita sedang menanggalkan BH dan memakai sarung. Begitu istriku tahu tentang itu, dia hampir saja mengurungkan niatnya untuk berobat karena risih harus buka pakaian segala, apalagi harus melepas BH. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 20.30, kemudian giliran kami dipanggil ke dalam. Aku pun disuruh masuk oleh assistennya. Orang itu meperkenalkan namanya, kemudian menanyakan keluhan penyakit istriku, dia pun mengangguk-angguk mengerti dengan syarat seluruh terapi harus diikuti dengan serius tanpa ragu-ragu. Kami pun mengiyakan, asal istriku dapat sembuh. Kemudian Abah Acan menyuruh istriku menanggalkan pakaiannya, begitu istriku membuka BH-nya, kulihat ekor mata Abah Acan agak terkejut melihat buah dada istriku yang putih dan mancung ke atas itu, serta puting susunya yang cukup besar itu. Setelah sarung dililitkan di tubuh istriku yang hanya tinggal mengenakan celana dalam, kemudian istriku disuruh tidur telentang di kasur yang sudah disediakan.

    Aku melihat Abah Acan mulai meminyaki rambut dan kepala istriku dengan minyak, kemudian istriku disuruh duduk, serta merta lilitan sarung yang dipakai istriku terlepas. Kemudian dari arah belakang Abah Acan meminyaki punggung istriku.Posisi Abah Acan duduk menghadap punggung istriku. Dari arah belakang kedua tangannya mulai meminyaki payudara istriku yang kiri dan kanan, seluruh permukaan payudara istriku diminyaki, dan kemudian aku melihat Abah Acan melakukan pijatan-pijatan yang menurutku sepertinya pijatan pijatan erotis. Aku juga melihat tangan Abah Acan meminyaki puting susu istriku, tangannya yang hitam dan telapak tangannya yang besar dan kasar itu meminyaki puting susu istriku. Dan aku terkejut ketika aku melihat jari-jari Abah Acan yang besar itu juga memelintir-melintir puting susu istriku yang besar itu. Anehnya aku melihat istriku diam saja, tidak memberikan perlawanan. Sungguh aku heran, dengan aku saja suaminya dia paling tidak suka puting susunya kupegang-pegang tapi ini kenapa, sama Abah Acan dia diam saja? Puting susu istriku yang dasarnya memang sudah besar itu semakin besar dan keras terlihat semakin kencang dan mencuat karena terus dipelintir, dipencet dan ditekan-tekan oleh jari-jari Abah Acan, yang kiri dan kanan.

    Aku semakin mengamati bahwa pijatan Abah Acan tidak lagi memijat, tapi justru meremas-remas kedua payudara istriku. Aku bertanya-tanya dalam hati, kenapa dia tidak memijat bagian tubuhnya yang lain tapi justru hanya kedua payudara istriku saja. Kuperhatikan kedua puting susu istriku semakin besar dan mencuat keras. Sungguh kontras menyaksikan kedua telapak tangan Abah Acan yang hitam dan besar dengan payudara istriku yang putih yang diremas-remas oleh tangan yang kasar. Aku semakin heran, apakah ini terapi untuk menghilangkan frigiditas istriku? Dan yang lebih aneh, buah dada istriku nampak makin keras dan mengencang seiring dengan puting susunya yang juga mengencang. Apalagi istriku kok diam saja diperlakukan demikian, karena benar-benar kusaksikan Abah Acan bukan memijat, tapi meremas-remas buah dada istriku seenaknya, dan itu dilakukan cukup lama. Segala macam bentuk pertanyaan timbul dalam hatiku, bayangkan buah dada istriku diremas-remas oleh Abah Acan di hadapan mata kepalaku sendiri, dan aku mendiamkannya. Dan yang lebih aneh lagi sarung yang masih melilit di pinggang istriku diturunkan ke bawah oleh Abah Acan, tentu saja paha istriku yang putih panjang dan mulus langsung terpampang. Lalu dia berkata kepada istriku, “Neng, tolong dibuka celana dalamnya, Abah mau periksa sebentar..!” Anehnya entah karena kena sirep atau apa, istriku menurut membuka celana dalamnya tanpa membantah sedikit pun.


    Tentu saja aku kaget dan lidahku tercekat. Jantungku berdegup dengan kencang. Kok, Abah Acan menyuruh membuka celana dalam istriku. Dan yang membuat jantungku lebih berdegup dengan kencang, kenapa istriku tidak keberatan atas permintaan Abah Acan? Setelah istriku melepaskan celana dalamnya, aku melihat sendiri mata Abah Acan terkesiap melihat kemaluan istriku, yang bersih tanpa rambut sedikit pun. (Memang bulu kemaluan istriku selalu dicukur, agar nampak bersih) Dan memang aku mengakui kemaluan istriku termasuk indah seperti kemaluan anak gadis umur 14 tahun, dengan kedua bibir kemaluan yang tertutup rapat. Jantungku semakin berdegup kencang ketika Abah Acan menyuruh istriku berbaring dan sekaligus melebarkan pahanya ke kiri dan ke kanan yang secara otomatis kemaluan istriku terpampang tanpa ada yang menutupi sama sekali. Lalu Abah Acan berkata, “Neng, Abah mau periksa dalam yah.., Neng tenang-tenang aja, yang penting frigid-nya Nneng bisa sembuh.” Lalu istriku pun mengangguk tanda setuju. Dan tanpa kusadari, batang kemaluanku sudah tegang luar biasa, apalagi ketika jari-jari Abah Acan yang berbuku-buku besar itu mulai membelai-belai kemaluan istriku. Dia mulai memijat mijat bibir kemaluan istriku seraya mengolesinya dengan minyak. Jari-jari Abah Acan, yang besar dan berlumuran minyak itu mulai mempermainkan kemaluan istriku. Aku melihat jari telunjuk Abah Acan menyentuh kelentit istriku.

    Jari tengahnya mulai masuk perlahan-lahan merojok ke dalam kemaluan istriku. Aku hampir tidak percaya pada pendengaranku, aku mendengar istriku melenguh kecil dan mendesah-desah tertahan, seperti orang yang sedang menahan suatu kenikmatan orgasme (sebenarnya aku senang mengetahui bahwa sebenarnya istriku tidak frigid). Aku melihat mata istriku begitu redup, seperti orang keenakan. Abah Acan tidak hentinya terus mulai memundur-majukan jari tengahnya ke dalam liang kemaluan istriku. Jari tengah Abah Acan yang besar dan hitam itu masuk dengan lancarnya ke dalam kemaluan istriku. Nampaknya minyak pelumas di dalam kemalaun istriku sudah keluar. Aku terkejut paha istriku semakin dibuka lebar, dan tanpa disadarinya istriku mulai mengoyangkan pinggulnya. “Oh.. Bah.. oh.., eh.., eh.., eh..!” desahnya. Istriku kemudian mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi, sudah dipastikan istriku terangsang luar biasa oleh permaianan Abah Acan. Aku melihat istriku benar-benar menikmati apa yang dilakukan oleh Abah Acan pada dirinya. Jari-jari Abah Acan yang berada di dalam liang kemaluan istriku membuat tubuh istriku yang telanjang bulat itu mengelinjang-gelinjang tidak karuan sambil tangannya mencengkram kasur serta mengangkat pinggulnya dan pantatnya, kemudian mengoyangkannya ke kiri dan ke kanan. Jari tengah Abah Acan yang besar dan kasar itu terbenam dalam sekali di dalam lubang kemaluan istriku. Aku juga melihat jempol jarinya mengosok-gosok klitoris istriku.

    Sungguh lihay sekali Abah Acan membangkitkan birahi istriku. Aku melihat mata istriku menandakan keenakan, dimana biji matanya yang hitam tidak nampak, sementara jari-jari Abah Acan terus bergerak mundur maju di antara bibir vagina istriku, dan makin lama jari-jari Abah Acan makin jauh terbenam di dalam vagina istriku. Lalu yang membuat jantungku berdegup kencang, Abah Acan memutar-mutar jarinya yang sedang berada di dalam kemaluan istriku, diputar ke kiri dan ke kanan, lihay sekali dia merojok-rojok kemaluan istriku. Klitoris istriku juga menjadi perhatian penuh Abah Acan, jempol Abah Acan yang besar dan kasar permukaanya itu terus mengosok-gosok klitoris istriku. Semakin lama nampak klitoris istriku membesar dan menonjol kepermukaan, sungguh pemandangan yang luar biasa. Digosok dan dimainkan sedemikian rupa, klitoris istriku semakin besar sebesar biji kacang tanah, dan istriku pun melenguh tidak karuan menahan kenikmatan yang didapat oleh Abah Acan. Aku pun semakin tercekat, karena Abah Acan mulai memasukkan tambahan jarinya, yaitu jari telunjuknya yang berbuku-buku besar itu ke dalam kemaluan istriku. Bersama jari tengah dan telunjuknya yang besar itu, Abah Acan semakin menggila mengexplorasi kemaluan istriku serta sering memutar-mutar jarinya di dalam. Tidak dapat dibayangkan selama ini, aku saja suaminya tidak pernah melakukan apa yang seperti Abah Acan lakukan. Jangankan memasukkan jari ke dalam kemaluannya, menggosoknya dari luar pun istriku tidak mau, alasan istriku tidak hygienis. Susah dibayangkan, bagaimana rasa nikmatnya Abah Acan ketika jarinya masuk ke dalam kemalauan istriku yang kecil dan tertutup rapat itu dirojok oleh kedua jari Abah Acan yang besar-besar itu.


    Apalagi tangan kiri Abah Acan yang bebas mulai menggapai payudara istriku dan mulai meremas-remasnya bergantian yang kiri dan kanan serta memelintir-melintir puting susu istriku bergantian. Aku melihat puting susu istriku yang sebesar ujung kelingking itu membesar dan mencuat ke atas karena diperlakukan demikian. “Ahhh..!” suara desahan istriku makin keras terdengar (sebenarnya istriku paling malu mendesah-desah keenakan seperti ini, biasanya dia tahan, tidak mengeluarkan suara) tapi dengan Abah Acan dia benar-benar tidak tahan. Sungguh aku heran, dengan Abah Acan, kok jadi lain. Kalau aku suaminya yang melakukan dia tidak mau, jangankan memasukkan jari ke dalam lubang kemaluannya, meremas-remas buah dadanya saja istriku tidak mau, ngilu katanya. Dengan Abah Acan dia merelakan kedua payudaranya diremas-remas, dan membiarkan Abah Acan mempermainkan puting susunya (yang menurut dia sangat geli dan sensitif). Dan yang membuatku tidak habis berpikir dan membuat birahiku semakin naik, kenapa dia membiarkan jari-jari Abah Acan masuk ke dalam lubang kemaluannya, sedangkan aku ditolaknya dengan tegas jika ingin mempermainkan kemaluannya. Tapi aku tidak dapat berpikir lama lagi, karena aku sedang menyaksikan pemandangan yang sangat luar biasa, dimana istriku sedang menikmati perbuatan Abah Acan. Jari-jari Abah Acan semakin dalam terbenam dan semakin cepat maju mundurnya. Dan, tiba-tiba aku melihat kedua paha istriku menjepit kencang tangan Abah Acan yang berada di selangkangan istriku. Kedua tangan istriku menarik tangan Abah Acan sambil berusaha menekan pinggulnya ke depan serta menarik tangan Abah Acan dan berusaha menekan jari-jari Abah Acan untuk lebih jauh masuk ke dalam vaginanya.

    Istriku merintih histeris tidak tertahan, “Ahh.., ahh.., ahh.., ahhh..!” Rupanya istriku telah mencapai orgasme dengan sempurnanya. Abah Acan dapat merasakan cairan istriku telah keluar dan meleleh ke bibir kemaluannya. Dan aku juga melihat wajah Abah Acan sudah memburu penuh nafsu. Dengan perlahan dia membuka celana hitam komprangnya, kemudian membuka celana dalamnya, lalu tersembul lah batang kemaluan Pak Acan yang sudah membesar dan menegang itu, yang dikelilingi oleh urat-urat yang besar. Aku pun tercekat memandang batang kemaluan Aban Acan yang besar dan panjang itu. Jantungku berdegup dengan kencangnya. Lalu Abah Acan menoleh kepadaku, “Pak, Bapak rela tidak sebagai suami, demi untuk kesembuhan istri Bapak ini, istri Bapak musti saya suntik dengan ini,” sambil menunjukkan batang kemaluannya yang besar itu, “Saya harus menyetubuhi istri Bapak sekarang. Biar frigidnya hilang.” Aku pun terdiam, pikiranku berkecamuk, tiba-tiba seperti suara halilintar yang memecahkan telingaku, istriku berkata, “Biar saja Abah Acan, saya mau, yang penting.. saya bisa sembuh.” Jantungku berdegup kencang, tapi tubuhku menjadi lemas mendengar perkataan istriku barusan. Istriku rela disetubuhi oleh orang yang baru dikenal, bahkan dilakukan di depan suaminya, seingatku Mia adalah istriku yang paling setia, alim dan tidak pernah macam-macam, tapi kenapa sekarang jadi begini, apakah kena guna-guna..? Sirap..? Atau apa..? Aku tidak dapat berpikir lebih lama lagi, dengan perlahan dan pasti Abah Acan mengarahkan topi bajanya ke dalam kemaluan istriku. Istriku pun juga cukup kaget melihat topi baja Abah Acan lebih besar dari batang kemaluannya. Dan sialnya, sepertinya istriku tidak sabar menunggu batang kemaluan Abah Acan menghampiri kemaluannya.

    Tanpa rasa malu sedikit pun, istriku menarik pinggul Abah Acan dengan kedua belah tangannya untuk cepat merapat ke selangkangannya. Tapi ternyata Abah Acan sadar diameter kemaluannya yang hampir 3 cm itu memang terlalu besar untuk kemaluan istriku yang mungil dan imut-imut itu, (sebenarnya ada perasaan minder dalam diriku, karena batang kemaluanku jika dibandingkan dengan Abah Acan jauh lebih kecil). Perlahan Abah Acan mengosok-gosok topi bajanya di permukaan kemaluan istriku yang kecil dan mungil itu. Aku pun deg-degan melihat pemandangan yang spektakuler itu, apa bisa masuk seluruh batang kemaluan Abah Acan ke dalam vagina istriku..? Aku melihat wajah ketidaksabaran istriku karena Abah Acan belum memasukkan seluruh batang kemaluannya ke dalam liang vaginanya. Nampak wajah protes dari istriku dan Abah Acan mengerti. Perlahan dan pasti topi baja Abah Acan sudah mulai terbenam masuk ke dalam kemaluan istriku. Mata istriku mendelik-delik ke belakang, merasakan kenikmatan yang luar biasa, dan membuat perasaan iri menjalar di tubuhku. Istriku memeluk tubuh Abah Acan dengan kencangnya, seolah tidak mau melepas batang kemaluan yang sudah masuk ke dalam vaginanya. Istriku semakin memperlebar kedua pahanya lebar-lebar, ke kiri dan ke kanan, mempersilakan batang kemaluan Abah Acan masuk tanpa hambatan. Kini seluruh batang kemaluan Abah Acan sudah terbenam di dalam liang vagina istriku. Abah Acan tidak langsung memainkan batang kemaluannya, dibiarkannya sesaat batang kemaluan itu terbenam, ini membuat istriku makin gelisah. Dan sungguh di luar dugaan, Abah Acan berusaha mencium bibir istriku yang sensual itu, aku menyaksikan bagaimana bibir Abah Acan yang hitam itu melumat bibir istriku yang tebal dan sensual itu. Aku tahu sebenarnya istriku tidak mau dicium oleh sembarang pria, tapi karena desakan birahi yang meluap-luap, mau juga istriku membalas ciuman Abah Acan dengan ganasnya.


    Kulihat mereka berpagutan, namun istriku sudah tidak tahan. Dia berkata, “Ayo dong.., Abah Acan, mulai..!” Perlahan dan pasti Abah Acan mulai memaju-mundurkan batang kemaluannya di dalam vagina istriku. Aku melihat disaat batang kemaluan Abah Acan menghujam ke dalam, bibir kemaluan istriku pun ikut melesak ke dalam, dan disaat batang kemaluan tersebut ditarik keluar, bibir vagina istriku pun ikut melesak keluar. Hal ini dikarenakan batang kemaluan Abah Acan yang terlalu besar untuk ukuran vagina istriku yang kecil dan imut itu. Aku melihat wajah istriku merah padam, menahan kenikmatan yang luar biasa. Matanya terpejam-pejam saat menerima hujaman batang kemaluan Abah Acan serta bibirnya mendesis-desis. Ternyata istriku sangat menikmati persetubuhannya dengan Abah Acan, dikarenakan memiliki batang kemaluan yang besar dan panjang. Sementara aku melihat wajah Abah Acan, matanya merem melek, menikmati liang vagina istriku yang kecil dan imut-imut itu. Tanpa ada rasa malu, di sela-sela rengekan nikmat yang keluar dari bibir istriku, aku mendengar dia berkata, “Ahh… Ayo dong.. Bah Acan, cepetan..!” Rupanya istriku sudah ingin mencapai orgasme.

    Istriku semakin cepat menggoyangkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan, dan mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi. Dan benar saja, Abah Acan semakin mempercepat permainannya, topi baja dan batang kemaluan Abah Acan yang dikelilingi oleh urat-urat yang besar sekarang begitu mudahnya masuk keluar dari dalam liang kemaluan istriku yang sempit itu. Sukar dibayangkan, batang kemaluan Abah Acan yang demikin besar itu dapat menerobos masuk dan keluar dengan mudahnya, ini dikarenakan pasti istriku sudah mengeluarkan cairan pelumasnya begitu banyaknya. Tapi karena saking besarnya batang kemaluan Abah Acan, bibir kemaluan istriku tetap melesak ke dalam atau ke luar ketika dihujam maupun ketika dicabut. Ini merupakan pemandangan yang sangat menakjubkan, cepatnya batang kemaluan Abah Acan masuk dan keluar, diikuti dengan cepatnya bibir vagina istriku melesak ke dalam dan keluar. Aku pun sudah tidak tahan untuk melakukan masturbasi melihat istriku disetubuhi oleh laki-laki yang belum dikenal dengan batang kemaluan yang luar biasa besarnya. Abah Acan ternyata tidak mau rugi sama sekali, apabila diperbolehkan menyetubuhi istri orang dalam rangka penyembuhan, harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak boleh ada bagian tubuh yang dilewatkan. Memang sungguh keterlaluan, sempat-sempatnya Abah Acan melahap kedua buah dada istriku yang terguncang-guncang terkena hentakan batang kemaluannya. Dengan rakus disedot-sedotnya puting susu istriku dengan kuatnya yang kiri dan kanan bergantian, sungguh Abah Acan menikmati puting susu istriku yang sebesar ujung kelingking itu (seperti anak kecil ngempeng dot). Pasti nikmat karena terasa puting itu di mulut yang menghisapnya.

    Efek dari ini semua istriku tidak tahan untuk berteriak-teriak menikmati kenikmatan yang amat sangat yang belum pernah dirasakan. Dan tiba-tiba aku melihat tubuh istriku mengejang kaku dan bergetar seperti dialiri listrik ribuan volt. Tangan dan kakinya memeluk Abah Acan dengan kuat seperti lengket. “Ahh.., ahh… Ahh..!” tangannya mencakar punggung Abah Acan hingga berdarah dan bibirnya mengigit lengan Abah Acan hingga berdarah pula. Pinggul istriku diangkat menempel di tubuh Abah Acan, seolah tidak dapat lepas, istriku mengalami orgasme yang luar biasa hebatnya, yang seumur hidup belum pernah dirasakannya. Sementara Abah Acan pun sudah tidak tahan, dia mempercepat kocokannya. Dan akhirnya ketika ingin memuntahkan laharnya, dia cepat mencabut batang kemaluannya yang besar dan berurat itu dan disodorkan segera ke wajah istriku.


    Sperma putih melumuri wajah istriku dan sebagian dari sperma itu harus ditelan oleh istriku, sebagai salah satu syarat kesembuhan. Setelah selesai, Abah Acan menyuruh istriku mandi air kembang yang disediakannya dan memberikan beberapa ramuan kepadaku untuk diminumkan istriku. Kemudian Abah Acan juga memberikan semacam dildo dari karet, untuk menstimulir birahi istriku, karena katanya istriku hanya dapat orgasme dengan ukuran penis yang besar dan panjang minimal dengan diameter 2 cm dan panjang 20 cm. Ketika hendak pulang, kutanyakan berapa ongkos tarif terapi yang baru saja dilakukannya. Dikatakannya gratis, untuk istriku karena sudah dibayar dengan tubuh istriku. Dia mengatakan aku merupakan pria yang beruntung mempunyai istri yang lubang kemaluannya kecil dan peret meskipun sudah beranak 2. Demikianlah pembaca. Setelah kejadian di tempat Abah Acan, istriku sudah mulai berangsur-angsur sembuh dari frigidnya, dan terus menjalankan terapi serta minum ramuan yang dibuat oleh Abah Acan.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri



  • Kisah Memek Nikmatnya Kontol Suami Tanteku

    Kisah Memek Nikmatnya Kontol Suami Tanteku


    3210 views

    Duniabola99.com – Panggil namaku Dini saat ini aku masih sebagai salah satu pelajar SMA dan masih duduk di kelas 2 juga. Seperti sudah zamannya saat ini aku banyak bergaul dengan teman-teman yang sering melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita sex namun aku sebisa mungkin menghindari hal itu. karena dalam keluargaku hal itu amat sangat di larang bahkan pemantauan orang tuaku begitu teliti.


    Dengan siapa aku berteman dan juga berhubungan dengan orang di luar sekolah, akhirnya akupun menjadi cewek paling cupu di sekolah dan tidak jarang juga mereka menyebut aku sebagai anak kurang gaul dan aku hanya bisa menerima hal itu semua. Namun tidak jarang aku juga pergi nonton video bokep ataupun hanya sekedar membaca cerita sex yang dapat di upload di internet.

    Tapi akhirnya aku tidak pernah menduga sebelumnya kalau aku akan melakukan adegan seperti dalam cerita sex itu pada akhirnya. Dan aku melakukan hal itu dengan orang yang begitu dekat denganku dan juga keluargaku sehingga tidak terbesit kecurigaan di benak mereka, ya aku berhubungan intim dengan Om Geo suami dari tanteku yakni adik dari mamaku sendiri.

    Sudah hampir dua bulan tanteku melahirkan karena orang tuaku pergi keluar kota untuk acara keluarga akhirnya akupun menginap di rumah tanteku. Selama kedua orang tuaku pergi keluar kota, selama tinggal di sana seperti biasa aku berangkat sekolah pagi dan setiap datang sekolah langsung masuk kamar karena aku lebih senang menyendiri memainkan hp dari pada mendengar jerit tangis bayi tanteku.

    Sebenarnya hampir setiap hari Om Geo memberikan perhatian yang begitu besar padaku mulai dari memberikan uang jajan lebih sampai mengajakku keluar rumah untuk makan sesuatu dan membelinya untuk di bawa pulang pada tanteku. karena itu aku menjadi lebih dekat lagi sama om Geo yang semula aku kurang begitu mngenalnya ternyata om Geo begitu supel dan kalau dilihat lebih dekat dia jauh lebih keren lagi.


    Hingga akhirnya karena seringnya keluar bareng om Geo akupun terpikat dan sering membayangkan dirinya, apalagi saat ini akusering membaca cerita sex yang ada di situs duniabola99. Awalnya terjadi permainan sex kami berawal ketika hari itu aku berangkat sekolah dengan mobil om Geo seperti biasanya. Sebenarnya aku males buat pergi sekolah karena cuaca begitu mendung.

    Belum sampai di sekolah ternyata hujanpun turun, aku sempat melirik pada om Geo entah kenapa saat itu juga dia melirik ke arahku. Dan jadilah mata kami salng beradu tiba-tiba wajah om Geo mendekat sambil mengemudikan mobil dengan kecepatan yang tidak terlalu kencang, tanpa merasa risih lagi aku membalas kecupan ringan darinya hingga akhirnya dia memasukkan mobil pada sebuah hotel.

    Bukannya sekolahku ataupun pergi ke kantornya, bagai sudah lama berhubungan aku menggelayut manja di lengannya ketika kami turun dari mobil. Padahal aku tahu apa yang akan terjadi padaku, walaupun hal ini adalah pertama kalinya aku akan melakukan adegan cerita sex namun tidak ada keraguan dalam hatiku apalagi rasa takut tidak terbesit sedikitpun.


    Begitu sampai di dalam kamar Om Geo langsung memeluk tubuhku sambil terus melepas pakaian seragam yang menempel padaku. Dengan sekali tarik akhirnya kamipun sudah dalam keadaan telanjang bulat, dan Om Geo dengan lembutnya mencium wajah dan leherku semakin turun bibirnya menyentuh setiap lekuk tubuhku sampai akhirnya dia berada tepat di depan memekku.

    Dia langsung mendaratkan bibirnya buat menyentuh bibir memekku ” Oooouuugghh… Om… a..pa..itu.. Om… ooouuuuugghhh… oooouuugghhh…. aaaagaggggghhh…. ” Desahku menerima sentuhan bibir om Geo pada memekku, belum hilang rasa nikmat yang kurasaklan om Geo semakin lincah memainkan lidahnya dalam memekku. Membuatku menggelinjang dan mendesah semakin panjang dan semakin keras.

    Karena aku merasa begitu nikmatnya ” Oooouuuggghhh… ooouuggghh… aaaagaggggghghhhh… Om Geo… ooouugghh…. ” Mungkin karena sudah tidak tahan juga akhirnya dia merangkak naik ke atas tubuhku dan tanpa ragu lagi menancapkan kontolnya pada lubang kemaluanku beberapa kali juga dia coba namun tetap tidak bisa hingga akhirnya aku melebarkan pahaku.


    Agar lebih mudah kontol om Geo menancap pada memekku, layaknya pemain dalam cerita sex aku bersikap seolah begitu paham. Namun ternyata ideku ada benarnya juga karena setelah om Geo kembali memasukkan kontolnya meski masih sulit tapi kontol itu langsung menyelinap dalam memekku, diapun bergerak ke atas dan ke bawah layaknya gerakan dalam cerita sex.

    lama juga om Geo bergerak di atas tubuhku dan beberapa kali pula aku mearasakan kenikmatan sampai akhirnya diapun mengerang ” Ooouuugghh… aaaaggghhh… sa..yang… aaaagggghh…. ” Om Geo mengejang dan kurasakan kontolnya bergerak dalam memekku hingga akhirnya muncrat sudah sperma dalam kontolnya memenuhi lubnag memekku dan aku puas melakukan adegan cerita sex ini.


  • Foto Bugil Si rambut merah panjang berkaki panjang, Odara membuka gaunnya

    Foto Bugil Si rambut merah panjang berkaki panjang, Odara membuka gaunnya


    1697 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang kaki panjang melepas gaunya yang cantik mengangkang duduk dikursi menampakkan memeknya yang yang berbulu tipis tipis dicukur rapi.

  • Video Bokep jepang Rion Ichijo Harua Narimiya difoto sambil berpose hot

    Video Bokep jepang Rion Ichijo Harua Narimiya difoto sambil berpose hot


    2162 views

     

  • Video bokep  Yui Kyouno pembantu jepang yang taat pada majikan

    Video bokep Yui Kyouno pembantu jepang yang taat pada majikan


    3049 views

  • Cerita Sex Guru Praktik

    Cerita Sex Guru Praktik


    3012 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Guru Praktik ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexWaktu itu aku masih kelas dua, di salah satu SMA Negeri di Bandung. Aku termasuk salah satu siswa dengan segudang kegiatan. Dari mulai aktif di OSIS, musik, olah raga, sampai aktif dalam hal berganti-ganti pacar.
    Tapi satu hal yang belum pernah kulakukan saat itu hubungan kelamin Sering kali aku berkhayal sedang berhubungan badan dengan salah satu wanita yang pernah menjadi pacarku. Tapi aku tidak punya keberanian untuk meminta, mengajak ataupun melakukan itu.

    Mungkin karena cerita sahabatku yang terpaksa menikah karena telah menghamili pacarnya dan sekarang hidupnya hancur lebur. Itu mungkin yang bikin kutakut, setengah mati. Tapi aku menyukai rasa takut itu, bukankah rasa takut itu yang bisa menjauhkan aku dari perbuatan dosa.

    Pada suatu saat, datang gerombolan guru praktek dari IKIP Bandung yang akan menggantikan guru kami untuk beberapa minggu. Salah satu dari guru praktek itu bernama Lisa. Dia orangnya cantik, ah bukan… bukan cantik… tapi dia sempurna. Peduli setan dengan matematika yang diajarkannya, aku hanya ingin menikmati wajahnya, memeluk tubuhnya yang tinggi semampai, mengecup bibirnya, dan… aku pun berkhayal sangat jauh, tapi semua itu tidak mungkin. Dengan pacarku yang seumur denganku saja, aku tidak berani, apalagi dengan Lisa.

    Singkat cerita, aku melaju dengan motorku. Hari sudah sore aku harus cepat-cepat sampai di rumah. Dalam perjalanan kulihat bu Lisa. Aku memberanikan diri berhenti dan menghampirinya. Setelah sedikit berbasa-basi dia bercerita bahwa dirinya baru saja pindah kost dan tempat kost yang sekarang letaknya tepat di tengah-tengah antara sekolahku dengan rumahnya. Sehingga setiap sore aku mengantarkannya ke tempat kost-nya. Kejadian itu berlangsung setiap hari selama 1 minggu lebih. Kami berdua mulai akrab, bahkan nantinya terlalu akrab.

    Seperti biasanya, aku mengantarkan Ibu Lisa pulang ke kost-nya. Anehnya saat itu, dia tidak ingin langsung pulang tapi mengajakku jalan-jalan di pertokoan di daerah Alun-Alun Bandung. Setelah puas kami pun pulang menuju ke kost Ibu Lisa.

    Dan ketika kupamit Ibu Lisa memegang tanganku dan…

    Cerita Sex Guru Praktik “Jangan pulang dulu, dong!” Ibu Lisa menahanku, tapi memang inilah yang selama ini kuharapkan.
    “Udah malam Bu, takut entar dimarahi…” Perkataanku terhenti melihat dia menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya yang kecil.
    “Jangan panggil aku Ibu Lisa, coba tebak berapa umurku?” ternyata umurnya terpaut 5 tahun dengan umurku yang saat itu 17 tahun.
    “Panggil aku Lisa.” Aku hanya menganggukkan kepalaku.
    “Sini yuk, aku punya baju baru yang akan aku pamerkan kepadamu.”

    Ditariknya tanganku menuju kamarnya, jantungku mulai berdetak kencang.

    Sesampainya di kamar, dia menyuruhku duduk di depan televisi yang memperlihatkan pahlawan kesayanganku, McGyver. Lisa kemudian menghampiri lemari pakaian di samping televisi.

    “Aku punya 3 buah baju baru, coba kamu nilai mana yang paling bagus.”

    Kujawab dengan singkat, “OK!” lalu kembali aku menonton McGyver kesayanganku. Walaupun mataku tertuju ke pesawat televisi, tapi aku dapat melihat dengan jelas betapa dia dengan santainya membuka baju seragam kuliahnya, jantungku berdebar keras. Lisa hanya menyisakan BH berwarna hitam dan celana dalam hitam. Dia melakukan gerakan seolah sedang mencari pakaian di tumpukan bajunya yang tersusun rapih di dalam lemari.

    “Aku tidak bisa menemukan baju baruku, kemana ya?” Aku hanya terdiam pura-pura menonton TV, tapi pikiranku tertuju kepada belahan pantat yang hanya tertutup kain tipis. Link Alternatif DewiFortunaQQ

    Sesekali dia membalikkan tubuhnya sehingga aku bisa melihat dua buah benda yang menggunung di balik BH-nya. Akhirnya dia mengenakan gaun tidur berwarna pink yang sangat tipis, Lalu dia menghampiriku, dan kami berdua duduk berhadapan.

    “Kamu kenapa, kok pucat”, aku terdiam.
    “Kamu takut ya?” Aku tetap terdiam.
    “Aku tau kamu suka aku.” Aku terdiam.
    “Hey, ngomong dong.” Aku tetap terdiam.

    Dalam kediamanku selama itu aku menyimpan sesuatu di dadaku yang berdetak sangat kencang dan keras serasa ingin meledak ketika dia menempelkan bibir mungilnya ke bibirku. Dia melumat bibirku, sedikit buas tapi mesra. Aku mulai memberanikan diri untuk membalasnya. Kugerakkan bibirku dan kulumat kembali bibirnya. Tak lama kemudian, telapak tangan lisa yang hangat meraih pergelangan tanganku. Dibawanya tanganku ke arah buah dadanya. Jantungku saat itu sangat tidak karuan. Kuremas buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi tidak juga terlalu kecil, tapi aku dapat merasakan betapa kencangnya kedua gunung surga itu. Lidah kami pun mulai bermain.

    Tiba-tiba dia mendorongku, terus mendorongku sehingga aku telentang di atas karpet kamarnya. Aku hanya menurut dan tak bergerak. Lisa membuka baju tidurnya yang tipis. Kali ini dia tidak berhenti ketika hanya BH dan CD-nya saja yang melekat di tubuhnya, tapi BH-nya kemudian terjatuh ke karpet. Belum sempat aku bergerak, Lisa menjatuhkan tubuhnya di atas tubuhku, buah dadanya yang sangat keras menindih dadaku.

    “Kamu suka, ya?” aku mengangguk.

    Aku tak kuasa menahan diri, ketika aku mengangkat kepalaku untuk melumat bibirnya kembali, dia menahan kepalaku, aku heran.

    “Ke.. ke… kenapa Lis?” kataku terbata-bata.

    Dia hanya tersenyum, lalu dengan santainya dia memanjat turun tubuhku. Aku hanya terdiam, aku tidak berani bergerak. Aku bagaikan seorang prajurit yang hanya bergerak berdasarkan komando dari Lisa. Dia mulai membelai pahaku dan sedikit mempermainkan selangkanganku. Sesekali dia menciumi celana seragam abu-abuku tepat pada bagian batang kejantananku. Aku memejamkan mata, aku pasrah,

    “Aku… aku… ah…!”

    Aku membiarkannya, ketika Lisa mulai membuka celana seragamku, mulai dari ikat pinggangku dan berlanjut dengan menyingkapkan CD-ku. Dia meraih batang kemaluanku dengan mesranya.

    “Ah… crot… crot… crot…!” Aku tak kuasa menahan diriku ketika bibirnya yang mungil menyentuh kepala kemaluanku.

    Aku malu, malu setengah mati.

    “Tenang, itu biasa kok.”

    Senyumnya membuat rasa maluku hilang, senyum dari wajah sang bidadari itu membuat keberanianku muncul,

    “Ya aku berani, aku nekat!”

    Aku menarik kepalanya dan membalikkan tubuhku, sehingga aku berada tepat di atasnya. Dia sedikit kaget, tapi hal itu membuat aku suka dan makin berani. Aku beranjak ke bawah, kubuka CD-nya. Saat itu yang ada dipikiranku hanya satu, aku harus mencontoh film-film biru yang pernah kutonton.

    “Kamu mulai nakal, ya.”
    “Ibu guru tidak suka.”

    Aku tak memperdulikan candanya. Kuturunkan CD-nya perlahan, kulihat sekilas rumput kecil yang menutupi celah surganya. Seketika kucumbu dan kumainkan lidahku di celah surga itu. Tangan kananku terus menarik CD-nya sampai ke ujung kakinya dan kulempar entah jatuh di mana. Aku menghentikan sejenak permainan lidahku, kuangkat pinggul yang indah itu dan kugendong dia menuju ke tempat tidur yang terletak tepat di belakang kami berdua.

    Kuletakkan tubuh semampai dengan tinggi 173cm itu tepat di pinggir tempat tidur. Aku kemudian berjongkok, dan kembali memainkan lidahku di sekitar celah surganya, bahkan aku berhasil menemukan batu kecil di antara celah itu yang setiap kutempelkan lidahku dia selalu mengerang, mendesah, bahkan berteriak kecil.

    Tangan kiriku ikut bermain bersama lidahku, dan tangan kananku membersihkan sisa air mani yang baru saja keluar. Wow… batang kejantananku sudah keras lagi. Ketika aku sedang asyik bermain di celah surganya, dia menarik kepalaku.

    “Buka celana kamu, semuanya…!” Aku menurut dan kembali menindih tubuhnya.

    Setelah kepala kami berdekatan dia mencium bibirku sekali dan kemudian dia tersenyum, hanya saat itu matanya sudah sayu, tidak lagi bulat penuh dengan cahaya yang sangat menyilaukan.

    Dia mengangkat kepalanya disertai tangan kananya meraih batangku dan mengarahkannya ke lubang kemaluannya. Tapi ketika batangku menyentuh bibir lubang kemaluannya,

    “Crot… cret… creeett…!” Kembali aku meraih puncakku, dia pun tersenyum.

    Hanya saat itu aku tidak lagi malu, yang ada dipikiranku hanyalah aku ingin bisa memuaskannya sebelum orgasmeku yang ketiga. Aku heran setelah orgasme yang pertama ini batang kejantananku tidak lagi lemas, kubiarkan Lisa mengocok-ngocok batanganku, dengan hanya melihat garis wajah milik sang bidadari di depanku dan juga membelai rambutnya yang hitam legam, aku kembali bernafsu.

    “Pelan-pelan aja tidak usah takut.” Dia berbisik dan tersenyum padaku.

    Tak karuan perasaanku saat itu, apalagi ketika kepala kemaluanku dioles-oleskannya ke bibir kemaluannya. Tangannya yang kecil mungil itu akhirnya menarik batang kemaluanku dan membimbingnya untuk memasuki lubang kewanitaannya.

    “Bles… sss… sek!” Batangku sudah seratus persen tertanam di lubang surganya.

    Rasa percaya diriku semakin meningkat ketika aku menyadari bahwa aku tidak lagi mengalami orgasme. Aku mulai menarik pinggulku sehingga kemaluanku tertarik keluar dan membenamkannya lagi, terus menerus berulang. Keluar, masuk, keluar, masuk, keluar, masuk begitu seterusnya.

    “Oh Dig…!” Dia mulai memanggil nama akrabku, aku dipanggil Jedig oleh sahabat-sahabatku.

    Selama ini Lisa hanya memanggil nama asliku seperti yang tertera di dalam absen kelasku.

    “Dig, terus… kamu mulai pintar…” Aku tak peduli, aku terus bergerak naik turun.

    Cerita Sex Guru Praktik Aku merasakan batang kemaluanku yang basah oleh cairan dari lubang surga milik Lisa. Naik dan turun hanya itu yang kulakukan. Sesekali aku mencium bibirnya, sesekali tanganku mempermainkan bibir dan buah dadanya.

    “Ah… ah… ah, ah… oh!” Nafasnya memburu.
    “Ah Dig… ah… ah… ooowww!” Dia berteriak kecil, matanya sedikit melotot dan kemudian dia kembali tersenyum.

    Aku terdiam sejenak, aku heran kenapa dia melakukan itu. Yang kuingat, saat itu batang kemaluanku serasa disiram oleh cairan hangat ketika masih ada di dalam lubang kemaluannya. “Ntar dulu ya Jedig Sayang.” Dia mengangkat tubuhnya sehingga kemaluanku terlepas, aku menahan tubuhnya. Aku tak ingin kemaluanku terlepas aku masih ingin terus bermain.

    “Eit… sabar dong, kita belum selesai kok.” Kulihat dirinya memutar tubuhnya kemudian nungging di depan mataku.

    Aku sangat mengerti apa yang harus kulakukan, ya… seperti di film-film itu.

    Aku mendekatinya dengan batang kemaluanku yang sudah siap menghunus lubang kemaluannya. Aku mencoba memasukannya, tapi aku mengalami kesulitan. Satu, dua, ya dua kali aku gagal memasukan batangku. Akhirnya dia menggunakan tangan mungilnya untuk membimbing batangku.

    “Blesss…” Batangku masuk dengan perlahan. Berbeda dengan tadi, sekarang aku tidak lagi naik turun tetapi maju mundur.

    Kami berdua mendesah. Nafas kami saling memburu. Terus dan terus lagi.

    “Ah… oh… uh… terus Dig…, ah… oooww!” Kembali dia berteriak kecil, saat ini aku mengerti, setiap kali dia berteriak pasti kemudian dia merubah posisinya.

    Benar saja posisi kami kembali seperti posisi awal. Dia telentang di bawah dan aku menindihnya di atas. Aku tidak lagi memerlukan tangan mungilnya untuk membimbingku. Aku sudah bisa memasukan batang kemaluanku sendiri tepat menuju lubang surga yang sesekali beraroma harum bunga itu.

    Kembali aku melakukan naik dan turun. Kali ini aku menjadi siswa yang benar-benar aktif, tidak hanya di sekolah tapi di ranjang. Kuangkat kaki kanannya, kujilati betisnya yang tanpa cacat itu sambil terus menggerakan pinggulku.

    Beberapa saat kemudian, aku merasakan darahku mengalir dengan keras, ada sesuatu di dalam tubuhku yang siap untuk meledak. Gerakanku semakin kencang, cepat, dan tidak teratur.

    “Terus Dig, lebih cepat lagi… terus lebih cepat lagi Dig, terus.”

    Gerakanku semakin cepat. Kami berdua sudah seperti kuda liar yang saling kejar-mengejar sehingga terdengar suara nafas yang keras dan saling sambut menyambut.

    “Terus Dig, terus… ah… uh… oh…!”
    “Oban sayang… ah… dig… dig… dig… aaoowww!”

    Saat ini teriakannya sangat keras dan kulihat matanya sedikit melotot dan giginya terkatup dengan sangat keras. Kemudian dia terjatuh.

    “Dig cepetan ya sayang…!”
    “Aku capek.”

    Aku tak bisa berhenti menggerakan tubuhku, sepertinya ada suatu kekuatan yang mendorong dan menarik pinggulku.

    “Ah… oh… Ufff… aaah…!”
    “Crot… cret… cret…!”

    Muncratlah air kenikmatan itu dari tubuhku. Aku terjatuh di sampingnya, aku puas! Dia tersenyum padaku dan memelukku, dia menaruh kepalanya di dadaku. Setelah mengecup bibirku kami berdua pun tertidur pulas.

    Beberapa bulan setelah percintaanku dengan Ibu Lisa… Perpisahaan pun dimulai, setelah aku memainkan beberapa lagu di panggung perpisahaan untuk menandakan berakhirnya masa kerja praktek mahasiswa-mahasiswa IKIP di sekolahku. Kulihat mereka menaiki bus bertuliskan IKIP di pinggirnya. Aku mencari Lisa, bidadari yang merenggut keperjakaanku.

    “Lisa… hey…!” Lisa menengok dan matanya melotot.
    “Ups… Ibu Lisa!” Aku lupa, dia kan guruku.
    “Sampai ketemu lagi ya, jangan lupa belajar!” sambil menaiki tangga bus dia menyerahkan surat padaku.

    Aku langsung membaca dan tak mengerti apa maksud dari tulisan itu.

    Akhirnya bus itu pergi dan saat itulah saat terakhir aku melihatnya. Aku tak akan pernah lupa walaupun hanya sekali aku melakukannya dengan Lisa. Tapi itu sangat berbekas. Aku selalu merindukannya. Bahkan aku selalu berkhayal aku ada di dekat dia setiap aku dekat dengan perempuan. Sekarang ketika aku sudah duduk di bangku kuliah aku baru mengerti apa arti dari surat Lisa.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Foto Ngentot Latin pornstar Ella Knox dengan toketnya yang gede

    Foto Ngentot Latin pornstar Ella Knox dengan toketnya yang gede


    1972 views

    Duniabola99.com – foto cewek latin pantat bahenol dan toketnya gede Ella Knox ngentot dengan pacarnya yang kontolnya gede yang mehantam keras kememeknya diatas kursi sofa dan malakukan titsjob hingga muncrat.

  • Kisah Memek Melayani Duda Maniak Sex

    Kisah Memek Melayani Duda Maniak Sex


    2816 views

    Duniabola99.com – Namaku Andra seorang duda, umurku 33th, dengan tinggi 170cm dan berat 64kg, serta kulitku lumayan putih. Mungkin dikira wanita2 yang disekelilingku, ak anak orang yg berkecukupan tp mereka meleset krn ak hanya anak orng biasa dan sederhana.


    Aku bersyukur diberi paras yg lumayan jg, tmn2 bilang musex(muka ngesex). Libidoku termasuk tinggi, Bibir yang enak dikulum(menurut wanita2 yang pernah berciuman dengan ak), lidah panjang lancip(wanita2 suka jilatanku yang bikin mereka orgasme dan ketagihan)karena memang ak suka sekali jilatin memek mereka.

    Klo ukuran Penisku biasa saja tapi bengkok ke kiri, tp menurut wanita2 yang pernah menjalin hubungan denganku tidak mempermasalahkan ukuran Penisku dan mereka maklum sekali(karena yang paling bikin gemes n ketagihan mereka sama ak itu adalah bibir dan lidahku, bisa buat mereka orgame berkali kali dengan jilatan lidahku).

    Sekarang ak sangat menikmati hidup dengan kesendirianku. Dan tidak lupa ak penyuka sex yang aman. Tipe cewek yang ak sukai adalah kulit bersih, tapi ak cenderung lebih suka kulit puber(putih bersih), yang paling utama mempunyai sepasang kaki yang indah (paha dan betis yang menggagirahkan) , badan sexy, payudara oke, wajah relatif yang penting enak dipandang,mempunyai vagina yang terawat(bulu dicukur rapi) ,umur wanita yang ak sukai biasanya lebih tua dari ak ,ga tau kanapa ak suka wanita yang lebih tua mungkin nyaman dan pengalaman kali.

    Apalagi klo lihat wanita umur diatas 35th yang sexy dan badannya terawat, tambah nafsu akunya. Tidak menutup kemungkinan wanita yang umurnya di bawah ak, jg suka yang penting seperti tipe ak diatas. Wanita bertubuh mungilpun ak pernah jg.


    Kini aku tinggal bersama Paman n Bibi di salah satu kota di Jawa Tengah tepatnya di daerah kota Solo. Aku sekarang lg belajar usaha kecil2an dengan modal yang pas2an , , tp ak menikmati bekerja sendri. Dan berharap ada yang ngasih modal ato kerjasama bareng.

    Di dalam waktu yang tepat ini ak akan bercerita tentang kisah sedihku dulu. Aku pernah menikah dengan seorang janda beranak 2 (cowo semua) dari kota lain th. 2000. Dia keturunan Menado-Belanda dng tinggi 168cm dan berat 55, walo udah melahirkan 2 orang anak tp msh kliatan cantik dan sexy, orang ga bakalan nyangka klo dia itu janda.

    Wajahnya ga kalah sama artis dng body yang sexy, paha dan betis yang sempurna, kulit mulus putih bersih, leher jenjang, mempunyai payudara yang indah, memek merah jambu warnanya dan dihiasi bulu2 tipis. Wanita semacam dia adalah tipe aku banget.

    Meskipun pernikahanku kurang disetujui orang tuaku, tp tetep ak jalani dengan tanggung jawab dengan aku bs menerima status dia dng anak2 tiriku yg aku sayang. Semua kebutuhan mrk ampe sekolah aku penuhin dan kebutuhan rumah tanggaku jg, namun sebagai pria normal yang bernafsu tinggi, penyaluran sexku adalah utama,

    hampir tiap hari aku melakukan hub sex dngn dia, dmn pun tmpt di dlm rmh ak coba, Petualangan sex di dlm rumah dengan berbagai kondisi pernah kami coba, dan pada akhirnya, setelah perkawinan menginjak tahun kedua yaitu th 2001 istriku mulai berulah dan berubah dengan memfitnah klo ak selingkuh dengan tetangga, dia melaporkan hal ini ke keluarganya yang tinggal disebelah rumah kontrakanku.


    Istriku membuat cerita2 bohong tentang diriku, dan ak meyakinkan keluarganya dan istriku bahwa ak tidah pernah melakukan perselingkuhan, sampai2 ak berani di sumpah. Karena ak betul2 tidak melakukannya. Tetap saja istriku semakin berulah dengan pulang selalu terlambat dan itu berlanjut.

    Tabunganku pribadi msh tetap dibawanya, rencana ak memang mau beli rumah mungil di daerah itu. Tabunganku itu sebagian uangnya merupakan pemberian dari orang tuaku. Agar aku bisa memiliki rumah walo sederhana dan tidak perlu kontrak lg.

    Seiring waktu berjalan hampir tiap hari ngajak ribut, ak merasa di dlm neraka. Ribut dan ribut terus. Posisi waktu itu ak memang sedang tidak bekerja, hanya serabutan. Dan penghasilanku tidak mencukupi. Kadang ada kerjaan kadang ya sepi. Pernah mencoba

    berdagang dengan berjalan kaki keliling kampung menjual sandal japit walo untung mepet tetep aku jalani. Klo ga laku ya langsung kena damprat istriku. Coba berdagang makanan yang ak bikin sendiri tapi mengalami nasib yang sama, ga banyak terjual. Menginjak tahun ketiga perkawinan rumah tanggaku semakin kacau.

    Adanya semakin menjadi krn ulah istriku, dtambah dlm setahun dua kali dia operasi krn hamil di luar kandungan, ada kista yang menutupi indung telurnya. Operasi pertama terjadi pada bulan april th 2002 krn ada pendarahan organ dlm perutnya, kubawa ke rumah sakit diperiksa dan ternyata istriku hamil tanpa sepengetahuanku, dia sengaja tidak memberitahuku dan digugurkan bayi yang di dalam rahimnya atas persetujuan ibu mertuaku…”Gila….” Pikirku…. Kenapa dia melakukan itu….. ak kan juga pingin punya anak dari dia, kata ibu mertua dan istriku “ Ntar kasian anak2(maksudnya anak2 istriku itu)”…….Ak juga tidak habis pikir, selama ini ak sama sayang banget dan sudah ak anggap anak sendri, dr hal kecil ak perhatikan dan tanggung jawab ke mereka dan keluarga.

    Ak mencoba mengerti kata ibu mertua dan istriku, tp ak ga trima, rasa ini hanya ak pendam sampai istriku menjalani dan perawatan pasca operasi. Aku tetap memperhatikan dia dngn penuh tanggung jawab walo hatiku sakit. Ak mencoba untuk ikhlas. Dengan biaya semua ditanggung keluargaku.

    Pasca Operasi akupun mengalami nasib ga enak lagi, ga dapet jatah ngesex selama setahun. Ak hanya bs bersabar, tp klo keinginanku meledak. Ak hanya bs ngesex sama TanTe RoSa ( Tangan Tengen Ro Sabun ) itu istilah jawa klo di indonesiakan ( Tangan Kanan Sama Sabun ). Klo Aku tak tahan, nafsu birahiku minta dituntaskan.


    Akupun pergi kekamar mandi. Sampai di kamar mandi, kukeluarkan penisku dari balik celanaku. Kukocok-kocok sekitar lima belas menit. Dan crot! crot! crot! Spermaku muncrat kelantai kamar mandi. Lega sekali rasanya. Memang nasibku kurang baik, tp daripada jajan ak ga mau.

    Takut kena penyakit jg dan pada prinsipnya ak ga suka jajan gt. Berjalannya waktu hidupku semakin tersiksa, istriku masih berulah tetap pulang telat alasannya banyak kerjaan, anak2nya semenjak kami menikah jarang sekali diperhatikan dia, dari suapin anak,mandiin mereka, klo malam selalu ngompol yang gantiin ak juga dengan ngantuk2 dan istriku dengan pulasnya tidur.

    Kadang ak berpikir, gila bener selama nikah ternyata ak jd pembantunya tanpa ak sadari. Ak hanya bs sabar dan ikhlas krna ak tanggung konsekuensinya dah nikah ma dia. Waktu berjalan terus pada bln November 2002, istriku kesakitan di dlam organ perutnya, ak periksakan kembali dan ternyata penyakitnya sama, ad kista di indung telurnya dan harus diangkat krna pernah menjalai operasi pertama.Ak hanya bs pasrah dan berdoa di beri kekuatan,kesabaran dan keikhlasan, cobaan selama 3th perkawinanku ternyata lom

    berakhir. Setelah mendapat persetujuan, operasi segera dilakukan telah berhasil walo hatiku sedih. Kami sama2 sedih krn diberi cobaan berat. Setelah menjalani perawatan sampe selesai, ak diliputi kebingungan krn uangku tidak cukup untuk membiayai operasi dan perawatan.

    Ak beranikan telpon rumah tentang keadaanku sekarang sama orang tuaku, mereka kaget dan bs mengerti akan kesulitanku, mereka akhirnya membantu membiayai semuanya. Ak sangat malu sekali seperti ditampar mukaku waktu itu, sudah berkeluaraga tapi msih merepotkan orang tua.

    Tp mrk tetep sayang sama ak. Waktu demi waktu, istriku tambah berubah sama ak. Kumat lg ulahnya……seperti yang diatas kelakuannya terhadap ak…Dan dia pernah berkata kepadaku….”Gara2 km, ak operasi dua kali!”……………Hatiku serasa diirisdan dalam hati kubertanya ” Kurang apa ak selama ini,dan apa yg diberikan dia kepadaku, ak hanya dimanfaatin”…..Walo ak kerja serabutan, tp ak tetep tanggung jawab dan berusaha sekuat tenaga. Setelah istriku operasipun ak bekerja sebagai kuli bangunan, itu selama 2 bln dan menerima bayaran seminggu sekali, bayaran tetep ak kasih walo sebenernya istriku malu ak sebagai kuli bangunan.

    Klo dibilang ga pantes ya lumrah, ak punya badan dan muka yang lumayan. Tp apa boleh buat, namanya tanggungjawab sm kluarga apapun dilakukan yg penting hasilnya halal. Tp kelakuan istriku bukannya menjadi baik tapi malah semakin tidak homat dan tidak menghargai sama ak. Tabungan yang sengaja tidak ak otak atik yang sekiranya ak simpan untuk beli rumah mungil kandas sudah, habis sama istriku.


    Ga tau untuk apa, dia dengan entengnya berkata..” Emang ak ga butuh duit?”… tp alasannya ga jelas yang semakin bikin ak muak sama dia….Dalam hati kuberkata ” Sampai kapan cobaan ini”…..Uang menipis, dia minta duit lagi…Ak bilang ga punya…..Dia malah ngomong seenaknya tanpa perasaan ” Klo ga bs kasih duit, ak bs minta lelaki lain…msh byk yang mau denganku!’ ….Dalam hati Ak bertanya” Ak ini kenapa ya, di dpn dia kayak mati kutu….semacam disetir dia…..kyaknya ad yang salah dlm diriku ini!”…….

    Ak ingat2 ternyata dia suka sekali pergi ke orang pintar entah apa tujuannya, pernah dia keceplosan. Dan memang benar kluarga dia itu suka mistik………..beberapa hari setelah mendengar perkataan itu, ak mulai persiapan buat ak sendri. Mulai kumpulin uang seribu rupiah setiap hari dan mulai terkumpul ak simpan yang aman. Sebulan kemudian ayah mertuaku meninggal, menurut kabar berita yang ak terima, beliau kena guna2 dr teman sekantornya yang iri terhadap karir ayah mertua. Ak percaya ga percaya, yang penting ikhlasin saja kepergian beliu.

    Beliau paling baik terhadapku dan tak pernah terpengaruh omongan serta cerita2 bohong dr istriku dan ibu mertua. Beliau tau akan posisiku, mengerti dan memahami di dlam rumah tanggaku yg bermasalah. Setelah 2 minggu wafatnya beliau, ak beranikan diri pamit ke ibu mertua untuk pulang ke daerah asalku mencari pekerjaan yang menjajikan karena ak ditawari ayahku pekerjaan diperusahaan yang ternama disalah satu kota Y. Ak pamit ibu mertua dan kedua anak2 tiriku yg sudah seperti anak kandung sendiri.

    Mereka menangis terisak isak sambil berkata…” Papah Om jangan pergi, siapa yg temenin kita?”…..Ak jg sedih waktu mo meninggalkan mereka, tp bagaiman lg ini memang keputusan yang harus diambil……Ak berusaha membujuk dan berjanji akan menengok mereka…….

    Ak pergi tanpa sepengetahuan istriku, waktu itu dia sedang bekerja. Krn ini memang rencanaku untuk meninggalkan dia, setelah bekerja ak akan datang dan mengajukan cerai. Berbekal uang seadanya ak bersyukur bs sampai di rumah orangtuaku, mrk senang akan kedatanganku krn sudah lama tidak ketemu. Waktu itu badanku kurus kering kayak orang kena narkoba dan pucat wajahku.

    Mereka hanya bs menghela nafas akan ceritaku yg sesungguhnya selama ak berumahtangga. Mrk akhirnya bs mengerti dan mendukung akan keputusanku yang ingin mengajukan cerai ke istriku. Sambil menunggu kabar ak diterima ato enggaknya bekerja di perusahaan yang pernah ayahku janjikan, ak mendapat kabar klo istriku di gerebeg satu RT kerena memasukkan 2 orang lelaki di kontrakan yang pernah ak tempati.


    Ak mendengar itu bukannya sedih tp gembira, ternyata itu sebuah petunjuk dr rentetan kejadian dan masalah yang selama ini ak alami. Aku bersyukur di bukakan hatiku yang selama ini ternyata ak kena guna2 dari istriku. Ak br percaya akan hal itu dan bersifat ghoib. Lambat laun badanku mulai berisi dan wajahku mulai memancarkan sinar keceriaan lagi, mendapat pekerjaan dan kehidupan yang normal seorang lelaki.

    Cerita diatas sekelumit tentang kisahku yang sedih, dan sekarang aku akan mengajak pembaca untuk bercerita tentang kehidupan sex dengan wanita2 disekelilingku.

    Pernah libidoku naik waktu melihat istriku memakai daster yg pendek sehingga terlihat paha mulusnya, lekuk tubuhnya kelihatan sempurna ketika itu istriku lg bermain dng anak2, ak mencoba mendekati dia. Aku cium tengkuk lehernya yg jenjang menyusuri kulit mulusnya, dia melenguh dan berkata.. “Ughhhhhh…..

    Sayang jangan,ad anak2″…. tp aku makin menjadi, aku remas payudaranya dr belakang, aku gesek2 Penisku di pantat dia dan semakin tegang tanpa sepengetahuan anak2…. dia makin mendesah dan mendesis….. “Aghhhh Sayang kamu nakal”…… sambil mendesah pelan menikmati rabaanku ke payudaranya yang indah, puting susunya semakin mengeras menonjol keluar dan waktu itu dia tidak memakai bra…..

    Kedua Tanganku mulai msuk di dlm dasternya….Aku remas pelan payudaranya….Aku pilin2 n dan aku putar2 puting susunya dengan jari telunjuk dan ibu jari sesekali ak jepit diantara jariku….. Dia tmbh mendesis kenikmatan..”Oughhhh nikmat sayang”…..dengan suara lirih biar ga kedengeran anak2….

    Penisku semakin tegang dan aku gesek2 di belahan pantat istriku yang aduhai walo msh memakai daster tp kliatan menggairahkan…… aku mendesis pelan…. ” Ughhhh nikmat sayang…Ashhhh”…. semakin aku remas payudaranya…. semakin kenikmatan dia….suaranya mendesis lirih membuat aku tambah hot…. “Ashhhhh enak sayang, sambil dia berbisik kepadaku”… Dia ternyata juga menikmati rabaan dan pilinanku di payudaranya yg kencang….

    Waktu itu anak2 asyik dengan mainan mereka dan ga terpengaruh ato mungkin tidak mendengar suara papa mama mereka yang nafsunya lg bergelora……. Kemudian aku berbisik kepadanya….”Ma…. ak dah tegang bgt ni,…ughhhh”…. istriku menjawab dengan mata sayu karena terangsang berat….” Iya Pa ….. mama jg dah pingin ditusuk ni, Papa nakal sih”…. Tanganku masih gerilya di dalam daster istriku… tangan dan jariku mulai turun raba n elus lembut perut ramping istriku….Dia benar2 pintar menjaga tubuhnya tetap bagus….

    Tangan dan jariku mengarah ke dua paha mulusnya…. Ak usap2, ak eluse…dia kegelian dan mengerangpelan sambil mendesi….”Agghhhhh”…. jariku mulai gesek2 CD nya yg terasa basah…. Ternyata istriku menikmati rangsanganku hingga vaginanya lembab mengeluarkan lendir kawin… Ak usap2 lembut bagian depan CDnya…..dia mengerang kecil….” Oughhhhh Pa ….Enakkkk…..Ughhhh”…. tangan dan jariku menuju selangkangan istriku….. dan ujung jari menelusup dalam CD istriku yg sudah basah…….menyentuh ujung bibir vagina istriku yg terasa lembut, hangat dan bas“Ohhhh… Pa… Enakk,” desahnya,

    ketika kumasukkan jari-jariku ke dalam lubang vaginanya yang telah basah. Setelah puas memainkan jari-jariku dilubang vaginanya, kulepaskan dekapan dari tubuhnya…. Aku berbisik kepada istriku… ” Ma….. Papa tusuk ya sambil duduk di kusi itu”…. Ak sambil menoleh ke kursi di belang anak2…. Mereka msh asyik bermain dengan mainan yg ak belikan tempo hari dan tidak menghiraukan kami yang lg bergelora…Aku tarik pelan tangan istriku , dia mengangguk setuju…krn dia juga menginginkannya….Dia sudah terangsang berat ….


    Kami menuju kursi dan kupangku tubuh istriku yang menggemaskan membelakangi aku….Kami masih berpakaian lengkap, ak memakai celana pendek kolor, krn kebiasaan di rmh memakai celana pendek tanpa CD, sehingga klo sewaktu waktu minta jatah istriku tinggal melorotkan saja…..Ak cium tengkuk dia sambil meraba payudaranya yg masih kencang dengan puting yang keras menjulang…. Dia melenguh pelan”Paaaa…..ayo dung masukin penis papa……Mama dah ga tahan dan pingin ditusuk…Ughhhhh”….

    suara istriku bergetar menahan gejolak birahinya…. Kemudian dia memintaku membantu menggeser CDnya kesamping selangkangannya. Vaginanya telah basah dan mengeluarkan bau yang khas….. Ak menjadi semakin bernafsu, rasanya ingin sekali kujulurkan lidahku dan menjilati lubang vaginanya dari belakang, sambil kuremas-remas pantatnya. Tp karena kondisi yang yang tidak memungkinkan akhirnya aku alihkan pikiranku dan konsentrasi ke selangkangan istriku…..Diraihnya batang penisku, dituntunnya ke lubang vaginanya. Perlahan-lahan dia mulai menurunkan pantatnya. Kurasakan kepala penisku mulai memasuki lubang yang sempit. Penisku serasa dijepit dan dipijit-pijit.

    Meski agak susah, akhirnya amblas juga seluruh batang penisku ke dalam lubang vaginanya. Perlahan, centi demi centi, penisku memenuhi rongga vaginanya berbarengan dengan rasa nikmat dan hangat disenjataku, Cengkraman vaginanya yang begitu kuat terasa mengurut penisku….istriku terus menggoyangkan pantatnya yang bulat padat, Tanganku memilin kedua putingnya, butir-butir keringat mulai membasahi tubuh kami berdua, tak lama istriku melenguh dan mendesis pelan ”Aghhhh…Paaaa….Mama mo kluaaaarrrr…..dah ga tahan dikerjain papa tadi…Ughhhhh”…….”Mama mo nyampe ni Paaaa……Ughhhhhhh”….. Istriku tambah menaik-turunkan pantatnya, dengan irama pelan. Diiringi desahan-desahan lembut penuh birahi. Sesekali dia memutar-mutar pantatnya, penisku serasa diaduk-aduk dilubang vaginanya. Aku tak mau kalah, kuimbangi gerakkannya dengan menyodok-nyodokkan pantatku ke atas. Seirama gerakkan pantatnya…..Aku mendesi kenikmatan…..”Oughhhh Maaaa…… Papa juga keenakan ni…… Keluar bareng ya Maaaaa” …. Semakin lama semakin cepat istriku menaik turunkan pantatnya. Nafasnya tersengal-sengal. Dan kurasakan vaginanya berkedut-kedut semakin keras….“Ohhhhhg… Paa… Mama… Mau… Keluarr,” desahnya pelann
    “Tahan… Ma…… Akuu… Belumm… Mauu,”bisikku.
    “Akuu… Tak… Tahann… Sayang,” bisikannya keras.

    Tangannya mencengkeram keras pahaku.
    “Akuu… Ke… Ke… Luarr… Sayangg,” bisikannya panjang. Dan Istriku mencapai orgasmenya. Istriku tahu kalau aku belum mencapai puncak kenikmatan. Vaginanya msh berada diatas selangkanganku. Ditekan penisku ke lubang vaginanya. Istriku mulai menurunkan pantatnya, sedikit demi sedikit batang penisku masuk ke lubang vaginanya semakin lama semakin dalam. Hingga seluruh batang penisku masuk ke lubang vaginanya. Sesaat kemudian istriku mulai menaik turunkan pantatnya. Sesekali digoyang-goyangkan pantatnya kekiri-kekanan. Kutusuk-tusukkan pantatku ke atas seirama dengan goyangan pantatnya. Dan ku semakin mempercepat gerakkan pantatku, ketika kurasakan akan mencapai orgasme…..Dan…..“Sayang… Akuu… Ke… Keluarr,” jeritku pelan…Kurasakan penisku berkedut-kedut dan crott! crott! crott! kutumpahkan seluruh spermaku di dalam lubang Vaginanya. “Oughh.. Paaa.. keluar lagi..”
    Vaginanya kurasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya msh kerasa. Aku dibuat terbang rasanya. Peniskuku berdenyut keras, ada sesuatu yang telah dimuntahkan oleh penisku. Akhirnya semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Istriku tlah orgasme yang kedua kalinya…..“Oughhhhhhh..” erangnya pelan…..tubuhnya mengejang kaku, dan wajahnya agak memerah melepas orgasmenya… Semakin cantik kalo melihat istriku sedang orgasme…….”Hmmmmmm…”. Kami berdua telah terpuaskan walo kondisi yang tidak memungkinkan, sebuah pengalaman yang indah. Kami pun cepat membetulkan pakaian masing2, takut ketauan anak2…Untung saja mereka masih bermain main….


    Suatu ketika ak habis mandi. Dengan hanya mengenakan handuk yang kulilitkan dipinggangku, aku pergi ke dapur. Membuat secangkir kopi. Sampai didapur kudapati istriku sedang mencuci piring….“Pagi Mamaku syang sambil kecup kepalanya,” sapaku…….Istriku tak menjawab sapaanku. Mukanya cemberut. Aku tak heran, memang sering begitu. Ak memulai buka pembicaraan….“Ada apa sih Ma, kok cemberut begitu,” tanyaku lagi.
    “Mama marah sama aku? …..Istriku masih diam saja, membuatku tak enak hati dan bertanya-tanya dalam hati…..“Ok, Ma. Kalau Mama nggak senang, aku nyingkir aja deh,”..kemudia istriku mulai ngomong.
    “Mama nggak marah sama Papa ko,” sahutnya sambil menarik tanganku.
    “Habis Mama marah sama siapa? Boleh tahu kan Ma ?” tanyaku lagi.
    “Ok, Mama akan kasih tahu, tapi jangan bilang sama siapa-siapa ya!,” jawabnya.
    “Papa janji Ma,” kataku meyakinkannya.
    “Pa….Mama lagi kesal sama Ibu(Ibu mertuaku),” kata Istriku.
    “Kesal kenapa Ma?,” selaku.
    “Belakangan ini, Ibu sering ngajak mama ribut terus,” katanya sambil merebahkan kepalanya didadaku.
    “Setiap aku pingin dekat dengan anak2, Ibuku selalu menolak dan suruh jangan ganggu mereka karena lg asyik bermain( Ibu mertua lg bermain dengan anak2),” imbuhnya
    “Mungkin Ibumu lagi lelah asyik tu Ma,” hiburku sambil kuusap-usap rambutnya.
    “Ah, masak setiap malam lelah,” sahutnya.
    “Mungkin ada yang bisa Papa bantu, untuk menghilangkan kekesalan Mama,” pancingku……”Mumpung anak2 lg sama eyangnya”godaku. Istriku tak menjawab pertanyaanku. Sebagai orang yang cukup berpengalaman soal sex, aku tahu Istriku sangat menginginkan hubungan sexsual. Maka dengan memberanikan diri, kukecup lembut keningnya. Dan kurasakan remasan halus tangannya yang masih memegang tanganku.

    Merasa mendapat respon positif, kugerakkan bibirku menciumi kedua pipinya dan berhenti dibelahan bibir mungilnya.Istrikupun membalas kecupanku pada bibirnya dengan kuluman yang hangat, penuh gairah. kukeluarkan lidahku, mencari lidahnya. Kuhisap-hisap dan kusedot-sedot. Kulepaskan tanganku dari genggamannya dan kugerakkan menggerayangi istriku. Dan perlahan-lahan kususupkan tangan kananku kebalik daster tipisnya. Dan kurasakan halusnya punggung Istriku. Sementara tangan kiriku meremas-remas pantatnya yang padat. Istriku melepaskan seluruh pakaiannya. Agar aku lebih leluasa menggerayangi tubuhnya. Setelah semua terlepas maka terpampanglah pemandangan yang luar biasa. Dengan jelas aku bisa melihat buah dadanya yang montok, perutnya yang ramping dan vaginanya yang ditumbuhi bulu halus. Membuat nafsu birahiku semakin menjadi-jadi dan kurasakan penisku menegang. Akupun melepaskan kulumanku pada bibirnya dan dengan sedikit membungkukkan badanku. Aku mulai menjilati buah dadanya yang mulai mengeras, secara bergantian. Puas menjilati buah dadanya, jilatanku kupindahkan ke perutnya. Dan kurasakan halusnya kulit perut Istriku. Istriku tak mau ketinggalan, ditariknya handuk yang melilit dipinggangku. Dengan sekali sentakan saja, handukku terlepas.
    “Ahhhhh sayang, dah ngaceng penismu,” decaknya kagum, sambil memandangi penisku yang telah menegang dan mengacung-ngacung setelah handukku terlepas. Istriku menggerakkan tangannya, meraih batang penisku. Diusap-usapnya dengan lembut kemudian dikocok-kocoknya, membuat batang penisku semakin mengeras.

    Tak terasa sudah dua puluh menit berlalu, Kusudahi jilatanku pada perutnya. Kuangkat tubuhnya dan kududukkan diatas meja dapur. Kedua pahanya kubuka lebar-lebar. Dan terpampanglah di depanku bukit kecil yang dicukur bersih. Bibir vagina yang memerah dengan sebuah daging kecil yang tersembul diatasnya. Kubungkukkan tubuhku dan kudekatkan wajahku ke selangkangannya. Dan aku mulai menjilati pahanya yang putih mulus, dihiasi bulu-bulu halus. Sambil tanganku meraba-raba vaginanya. Beberapa menit berlalu, kupindahkan jilatanku dari pahanya ke vaginanya. Mula-mula kujilati bibir vaginanya, terus kebagian dalam vaginanya. Lidahku menari-nari didalam lubang vaginanya yang basah……….“Ohhhhh… terus… Paa… terus… Niiiik… Matt,” serunya tertahan. Membuatku semakin bersemangat menjilati lubang vaginanya. Kusedot-sedot klitorisnya. Pantat istriku terangkat-angkat menerima jilatanku. Ditariknya kepalaku, dibenamkannya pada selangkangannya……….“Ahhhhh… Sayang… Aku… ga… Tahan… Masukin Paa… Masukin penismu………,” pintanya mengiba.


    Kuturuti kemauannya. Aku kemudian berdiri. Kuangkat kedua kakinya tinggi-tinggi, hingga ujung jari kakinya berada diatas bahuku. Kudekatkan penisku keselangkangannya. Istriku meraih penisku dan menuntunnya ke lubang vaginanya. Kudorong maju pantatku hingga kepala penisku masuk ke lubang vaginanya. Aku diam sejenak mengatur posisi supaya lebih nyaman, lalu kudorong pantatku lebih keras, membuat seluruh batang penisku masuk ke lubang vaginanya. Kurasakan penisku dijepit dan dipijit-pijit lubang vaginanya yang sempit. Vaginanya penuh sesak karena batang penisku.“Ouuuuggghhh… Pelan-pelan… Paa… penismu enak sekali….,” pekiknya, ketika aku mulai memaju mundurkan pantatku, membuat penisku keluar masuk dari lubang vaginanya. Tak terasa sudah tiga puluh menit aku memaju mundurkan pantatku. Dan kurasakan vagina istriku berkedut-kedut. Dan otot-otot vaginanya menegang……..“Ohhhhhhh… sayang… Aku…

    Keluarr… Sayang,” teriaknya lantang. Sedetik kemudian kurasakan cairan hangat keluar dari vaginanya. Dan Istriku mencapai orgasmenya. Istriku tahu kalau aku belum mencapai puncak kenikmatan. Dia turun dari atas meja dapur. Kemudian berjongkok dihadapanku. Diraihnya penisku dan dikocok-kocok dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya meremas-remas buah pelirku…….“Agggghhhhh… Maa… Enak… Niiikk… Maatttt… terus,” seruku, ketika Istriku mulai menjilati batang penisku. Dari kepala hingga pangkal penisku dijilatinya. Mataku merem melek merasakan nikmatnya jilatan Istriku. Aku semakin merasa nikmat ketika
    Istriku memasukkan penisku ke mulutnya yang mungil. Dan mulai mengulum batang penisku. Istriku memaju mundurkan mulutnya, membuat penisku keluar masuk dari mulutnya. Sementara tangannya mengocok-ngocok pangkal penisku……..“Ooughhhhhh… Maaa… Akuu… ga… Tahan,” teriakku. Dan kurasakan penisku berkedut-kedut semakin lama semakin cepat. Kujambak pelan rambutnya dan kubenamkan kepalanya diselangkanganku…….“Maaa… Akuu… Ke… Luarr,” teriakku lagi lebih keras. Istriku semakin cepat memaju mundurkan mulutnya. Dan crott! crott! crott! penisku memuntahkan sperma yang sangat banyak di mulutnya. Istrikupun menelannya tanpa ragu-ragu. Dan tanpa rasa jijik sedikitpun dia menjilati sisa-sisa spermaku sampai bersih……“Terimakasih Papaku sayang, Papa telah memberiku kepuasan,” pujinya sambil tersenyum.
    “Sama-sama Mamaku cantik, aku juga sangat puas,” sahutku.
    “Mama masih mau lagi kan,” tanyaku.
    “Mau dong, tapi kita mandi dulu yuk,” ajaknya. Kemudian kami meraih pakaian masing-masing untuk selanjutnya bersama-sama pergi ke kamar mandi membersihkan badan. Sehabis mandi, masih sama-sama telanjang, kubopong tubuhnya menuju ruang tamu. Aku ingin melaksanakan impianku selama ini, yaitu bersetubuh sepuasnya mumpung anak2 ga ada…….“Pa… Jangan disini sayang, nanti dilihat orang,” protesnya.

    “Kan nggak ada siapa-siapa di rumah ini kecuali kita berdua,” sahutku. Istrikupun tidak protes lagi, mendengar jawabanku. Sambil berdiri kupeluk erat tubuhnya. Kulumat bibirnya. Istriku membalas lumatan bibirku dengan pagutan-pagutan hangat. Cukup lama kami bercumbu, kemudian aku duduk dikursi sofa. Dan kusuruh Istriku berjongkok dihadapanku. Istriku tahu maksudku. Diraihnya batang penisku yang masih layu. Dielus-elusnya lembut kemudian dikocok-kocok dengan tangannya. Setelah penisku mengeras Istriku menyudahi kocokannya, dia mendekatkan wajahnya ke selangkanganku. Lidahnya dijulurkan dan mulai menjilati kepala penisku. Lidahnya berputar-putar dikepala penisku, kemudian turun kepangkalnya…..“Oouuggghhhh… terus… Maa… Nikmat banget,” desahku…….“Isepp… Maa… Iseppp,” pintaku. Istriku menuruti kemauanku. Dimasukkannya penisku kemulutnya. Hampir sepertiga batang penisku masuk ke mulutnya. Sambil tersenyum padaku, dia mulai memaju mundurkan mulutnya, membuat penisku maju keluar masuk dimulutnya…..“Maa… Aku… Tak… Tahan,” seruku. Istriku kemudian naik ke pangkuanku. Vaginanya pas berada diatas selangkanganku. Diraihnya penisku dan dibimbingnya ke lubang vaginanya. Istriku mulai menurunkan pantatnya, sedikit demi sedikit batang penisku masuk ke lubang vaginanya semakin lama semakin dalam. Hingga seluruh batang penisku masuk ke lubang vaginanya. Sesaat kemudian Istriku mulai menaik turunkan pantatnya.

    Sesekali digoyang-goyangkan pantatnya kekiri-kekanan. Aku tak mau kalah, kusodok-sodokkan pantatku ke atas seirama dengan goyangan pantatnya….“Uuuuuhhhhhh… Paa… Aku… Mauu… Ke… luarr,” teriaknya setelah hampir sepuluh menit menggoyang tubuhku. Dan kurasakan otot-otot vaginanya menegang. Tangannya mencengkeram dadaku dengan keras. Sesaat kemudian kurasakan cairan hangat merembes dilubang vaginanya…..“Mama tak ingin mengecewakanmu Pa,” katanya sambil tersenyum. Dia menarik penisku keluar dari lubang vaginanya, kemudian memasukkannya ke lubang vaginanya dengan posisi duduk membelakangiku. Istriku rupanya tahu kesenanganku. Meski agak susah, akhirnya bisa juga seluruh batang penisku masuk ke lubang vaginanya. Perlahan tapi pasti Istriku mulai menaik turunkan pantatnya.


    Membuatku merasakan nikmat yang tiada taranya. Cukup lama Istriku menggoyang-goyangkan pantatnya, kemudian kami berganti posisi. Kusuruh dia menungging, membelakangiku dengan tangan bertumpu pada kursi taman. Kugenggam penisku dan kuarahkan tepat ke lubang vaginanya. Kudorong sedikit demi sedikit, sampai seluruhnya amblas tertelan lubang vaginanya. Lalu kudorong pantatku maju mundur. Kurasakan nikmatnya lubang vagina Istriku. Sambil gesek2 klitorisnya dengan jari-jariku. Membuat nafsu birahi Istriku bangkit lagi. Istriku mengimbangi gerakkanku dengan mendorong-dorong pantatnya seirama gerakkan pantatku. Aku semakin mempercepat gerakkan pantatku, ketika kurasakan akan mencapai orgasme. Demikian juga jari-jariku semakin cepat gesekan ke klitorisnya….“Maa… Maaa… Akuu… Mau… Keluar,” seruku……“Akuu… Juga… Paaa,” sahutnya. Dan dalam waktu yang hampir bersamaan, kami mencapai orgasme. Kutarik penisku dari lubang vaginanya, dan kutumpahkan spermaku dipunggungnya. Istriku kemudian membalikkan badannya dan berdiri, sambil memintaku duduk kursi sofa. Didekatkannya selangkangannya kewajahku. Ditariknya rambutku dan dibenamkannya kepalaku keselangkangannya. Dan akupun mulai menjilati vaginanya sambil duduk. Kuhisap dan kusedot-sedot cairan hangat yang keluar dari lubang vaginanya. Istriku sangat puas dengan perlakuanku.

    Hari itu kami melakukan persetubuhan sampai puas, dengan berbagai macam gaya . Sungguh luar biasa Istriku, meskipun janda. Tapi dalam soal bersetubuh dia tak kalah dengan seorang gadis. Memang sungguh nikmat Istriku. Vagina dan mulutnyanya sama nikmatnya. Membuatku ketagihan menyetubuhinya. Meskipun kita suami istri, tapi penuh variasi, sperma tidak selalu dikeluarkan di dalam vagina.
    Percintaan dan persetubuhan dengan Istriku sekarang hanya tinggal kenangan, setelah bercerai ak masih melakukan aktifitas sex walo tidak terlalu sering dengan wanita2 yang ak kenal. Banyak variasi dan pengalaman. Waktu di kota Yogya ak berkenalan dengan seorang wanita di salah satu perusahaan tempat kerjaku. Namanya Vira. Kami mulai akrab dan sering ketemu, pada suatu waktu ak main ke tempat kosnya. Dan ditempat kos dia itu terkenal bebas, banyak pasangan muda mudi yang asyik dengan pasangan masing2. ak ngiri melihat mereka.

    Dan Nafsu birahiku tak tertahankan lagi, penisku menegang dibalik celanaku. Tanpa sadar kupeluk tubuh Vira yang berdiri di depanku. Vira diam saja dan membiarkanku memeluknya. Malah tangan dibawa ke belakang dan disusupkan ke balik celanaku. Mendapat perlakuan seperti itu, nafsuku semakin memuncak dan penisku semakin menegang. Apalagi saat Vira menggerak-gerakkan tangannya mengocok-ngocok batang penisku, membuat nafsu birahiku semakin tinggi. Kususupkan tanganku ke balik celana dalamnya. Dapat kurasakan vaginanya yang telah basah, pertanda Vira juga bangkit nafsu birahinya. Kucucuk-cucuk vaginanya dengan jari-jariku. Dia mendesah penuh nafsu. Vira mengimbangi dengan semakin cepat mengocok-ngocok penisku. Sekitar sepuluh menit Vira mengocok penisku. Vira kemudian menyudahi kocokkannya dan membalikkan badannya, menghadap ke arahku. Ditariknya celanaku hingga terlepas. Setelah celanaku terlepas, keluarlah penisku yang tegang penuh dan mengacung-acung dengan bebasnya. Vira terpukau melihat penisku yang bengkok. Vira kemudian berjongkok dikakiku, wajahnya berada pas di depan selangkanganku. Vira mendekatkan mulutnya kebatang penisku. Mula-mula dia menjilati penisku dari kepala hingga pangkalnya. Terus dia mulai mengulum dan menghisap kepala penisku. Kemudian sedikit demi sedikit batang penisku dimasukkannya ke dalam mulutnya sampai kepala penisku menyodok ujung mulutnya. Dan mulutnya penuh sesak oleh batang penisku. Dengan lihainya, Vira mulai memaju-mundurkan mulutnya, membuat penisku keluar-masuk dari dalam mulutnya. Mataku merem-melek merasakan nikmat dan badanku serasa panas dingin merasakan kuluman di penisku. Vira sangat lihai mengulum penisku.


    Kudorong maju pantatku dan membenamkan kepalanya ke selangkanganku. Sekitar sepuluh menit berlalu Vira menyudahi kulumannya, dan melepaskan seluruh pakaiannya. Kemudian dia berdiri menghadap ke dinding……“Oougghhhhh… Aggghhhhh… Akuu… nggak tahann… Sayang,” serunya tertahan.
    “Tusukkk aku… Tussukk… Say,” imbuhnya. Kutarik sget,” desahnya sambil menoleh ke belakang sambil tersenyum padaku, tak menghentikan sodokkanku pada Vira.
    “Aku… jugaa… Sayang,” sahutku. Sementara itu, aku semakin cepat memaju-mundurkan pantatku, membuat Vira berteriak-teriak saking nikmatnya. Kurasakan vaginanya berkedut-kedut semakin lama semakin cepat dan menjepit penisku….“Sayyy… Saayyaaangg… Akuu… Mauu… Keluarr,” teriaknya panjang.
    “Tahann… Say… Aku… Belum… Apa-apa,” sahutku.
    “Aaaagggghhhh… Akuu… ga… Tahan… Sayang… Akuu,” jawabnya terputus dan vaginanya semakin keras menjepit penisku. Tak lama kemudian Vira mencapai orgasme. Kurasakan ada cairan-cairan yang merembes didinding vaginanya. Kucabut penisku dari lubang vaginanya dan kusuruh dia berjongkok dihadapanku. Kujambak rambutnya dan kubenamkan kepalanya keselangkangku. Vira mengerti maksudku. Dia mulai menjilati dan menghisap-isap penisku lalu mengulumnya. Sambil tangan kirinya mengusap-usap buah pelirku. Lidahnya dijulurkan untuk menjilati buah pelirku. Tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal penisku. Secara bergantian tangan kanan kiri Vira, mengocok-ngocok, bibir dan mulutnya menjilati dan mengulum penisku. Penisku keluar dari mulut Vira kemudiam masuk ke mulutnya lagi, kemudian keluar dari mulut Vira lalu masuk kemulutnya lagi, begitulah seterusnya. Hingga kurasakan penisku berkedut-kedut……“Saaayyyyy… Akuu… Mauu… Ke… Keluarr,” jeritku.

    “Keluarin di mulutku Sayang,” sahut Vira lembut……..Dan crott! crott! crott! Spermaku muntah dimulut Vira yang sedang kebagian mengulum. Vira menelan spermaku tanpa rasa jijik sedikitpun. Kemudian penisku kembali dimasukkan ke mulutnya. Dan sisa-sisa spermaku dihisap dan dijilatinya sampai bersih….“Kamu puas Sayang,” kata Vira.
    “Puas sekali Say, km memang luar biasa,” sahutku.
    “Kamu mau yang lebih seru nggak,”kata Vira.

    “Mau, mau …….Say,”sahutku……Vira menyuruhku tidur terlentang diranjang, kemudian menarik kakiku, hingga pantatku berada ditepi ranjang dan kakiku menjuntai kelantai. Lalu Vira berjongkok dilantai dengan wajah berada pas di depan selangkanganku. Vira mulai mengusap-usap dan mengocok-ngocok batang penisku yang masih layu, sehabis orgasme. Kurasakan sedikit ngilu tetapi kutahan. Vira menyudahi usapan dan kocokannya. Dan mulai menjilati dan menghisap-isap penisku dimulai dari kepala hingga pangkal penisku dijilatinya. Lidahnya berputar-putar dan menari-nari diatas batang penisku. Puas menjilati penisku, Vira kemudian memasukkan penisku ke mulutnya. Hampir seluruh batang penisku masuk kemulutnya. Dan kurasakan sedikit demi sedikit penisku mulai menegang didalam mulutnya, hingga mulutnya penuh sesak oleh batang penisku yang sudah tegang penuh. Vira sangat pintar membangkitkan birahiku. Mulutnya maju mundur mengulum penisku. Pipinya sampai kempot, saking semangatnya mengulum penisku. Vira nafsunya bangkit lagi. Dia meraba-raba dan memasukkan jari-jari tangan kirinya ke dalam vaginanya sendiri, sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah dadanya hingga mengeras dan padat. Diiringi desahan-desahan penuh birahi disela sela kuluman penisku. Dia ternyata ga tahan juga, setelah puas mainin penisku dengan mulut dan lidahnya serta puas bermain-main dengan vagina dan buah dadanya sendiri, Vira kemudian naik ke atas tubuhku. Dan mengangkangi wajahku. Lubang vaginanya berada pas diatas wajahku. Dia menurunkan pantatnya, hingga bibir vaginanya menyentuh mulutku. Kujulurkan lidahku untuk menjilati vaginanya yang telah basah. Kucucuk-cucuk dan kusedot-sedot klitorisnya, dia mengerang-erang merasakan nikmat. Vira menarik rambutku, membenamkan wajahku diselangkangannya. Kepalaku dijepit dengan kedua paha mulusnya. Pasrah.


    Cerita Dewasa Melayani Duda Maniak Sex – Dengan kedua jariku, kubuka vaginanya dan terlihat klitorisnya yang merah merekah. Basah. Sungguh indah dan mengeluarkan bau yang khas. Kujulurkan lidahku di sekitar
    pahanya sebelum mencapai klitorisnya. Vira mendesis desis dan mulai meracau dan terlihat seksi sekali. “Ayo, Sayang.. jangan buat ak tersiksa.. terus ke tengah sayang..” Aku malah menjilat bagian deket anusnya membuat dia uringan uringan dan makin bernafsu. Bermain sex memang perlu teknik dan kesabaran tinggi yang membuat wanita merasa di awang awang. “Sayyyy.. gila enek bangett….ke bawah sayang.. please..” “Hmm.. iya nih, ak suka banget melihat vagina yang indah ini sayang” kataku terengah engah. Akhirnya lidahku hinggap di labia mayoranya. Kusibak dengan lembut rimbunan hutan yang sudah becek itu. Kuhirup cairan yang meleleh di sela selanya. Kelentitnya kuhisap seperti menghisap permen karet. Akibatnya pantatnya terangkat tinggi dan Vira menjerit nikmat. Lidahku terus merojok sampai ke dalam dalamnya. Kuangkat pantatnya dan kupandangi, lalu kusedot lagi. Vira

    berteriak teriak nikmat. Aku jadi kuatir kalau suaranya sampai keluar.…. “Tenang sayang, perang baru dimulai..” Kataku berbisik. “Sayang kita 69 yuk….?’ Dia mengangguk dan perlahan aku putar posisi menjadi 69. Posisi yang paling aku sukai karena dengan demikian seluruh isi vaginanya terlihat indah. Batangku yang bengkok juga sudah terbenam di bibirnya yang mungil dan terasa hangat serta nikmat sekali. Kutahan agar aku tidak meletus duluan. “Punya kamu enak Sayang..” …… “Iya, sayang punya kamu
    lebih enak dan baguss sekali..” kataku terengah engah. “Uhhhh, becek
    sayang..” Aku lanjutkan menjilat seluruh permukaan memeknya dari bawah.
    Uh, benar pembaca, siapa tahan melihat barang bagus dan cantik ini. Yang
    luar biasa warna bibir vaginanya merah muda merekah. Bentuk kemaluannya menggelembung. “Ak ga tahan Say, cepetan Sayang..”
    Aku percaya jika sudah mencapai orgasme

    dia justru akan berterima kasih dan menginginkannya lagi. Kembali
    kujelajahi kemaluannya. Cepat cepat aku jilat berulang ulang klitorisnya.
    Dan pembaca, apa kataku, pantatnya tiba tiba menekan keras wajahku
    dan mengejang beberapa kali..lalu mengendur. “Uuhh.. Ak nyampe Saayyy …..yyaangg..
    aahh.. uhh.. uhh..” Masih dalam posisi 69, Vira terdiam sesaat, kulihat
    kemaluannya masih merekah merah. Perlahan ia mulai bangkit dan mngecup
    bibirku. “Sorry sayang, Ak duluan..”… “ Ga pa pa sayang”..” kamu merasa
    mendingan?” Ia mengangguk, memelukku dan mencium bibirku. “Terima kasih
    Sayang, km emang hebat”. Kami mengobrol sebentar namun


    tangannya masih menyentuh nyentuh batangku. Ia mengambilkanku minuman dan menyorongkan gelas ke bibirku. Ketika
    tegukan terakhir habis, bibirku perlahan mengulum bibirnya. Putingnya
    mulai mengeras dan aku mulai aksi sedot menyedot seperti bayi. Vira
    kembali menggelijang. Aku bisikkan perlahan, “Vira.. ak pengen
    menggendong kamu sayang”. “Hmm..mulai nakal ya..” katanya dan merentangkan
    tangannya. Aku peluk dan angkat dia lalu kusenderkan ke dinding dekat meja
    rias. Dari balik cermin kulihat pantatnya yang montok dan mulus itu,
    membuat gairahku meledak ledak. Dengan posisi berdiri, tubuhnya sungguh
    seksi. Aku perhatikan dari atas ke bawah, sungguh proporsional tubuhnya.
    Segera kusedot putingnya dan jariku sebelah kiri segera mengelus rimbunan
    hutan lebatnya. Basah, hmm..dia mulai naik lagi. Klitorisnya kupilin pilin
    pelan dan Vira mendesis seperti ular. Making love sambil berdiri adalah
    posisi favoritku selain 69. Perlahan sebelah kakinya kuangkat ke kursi pendek meja rias dan terlihatlah belahan vaginanyanya yang merah merekah, indah dan seksi sekali

    Kuturunkan kepalaku dan segera kutelusuri paha bawahnya dengan lidahku.
    Dari bawah aku lihat wajahnya mendongak ke atas menahankan nikmat. Sungguh
    saat itu Vira kelihatan sangat seksi. Sebelum lidahku mencapai
    klitorisnya, aku sibakkan labia mayoranya dengan kedua Ibu jari. Hmm..
    sungguh harum. “Cepat Sayang.. ak udah gak tahan.. jilat sayang.. jilat..”
    Benar benar nikmat melihatnya tersiksa, namun sebetulnya aku lebih
    tersiksa lagi karena batangku sudah mengeras bagaikan batu. Aku nyaris tak
    bisa menahan klimaks, namun aku harus membuatnya orgasme untuk kedua
    kalinya. Benar saja, begitu lidahku menyedot klitorisnya, Vira langsung
    mengejang dan berteriak pertanda orgasme. Kusedot habis cairannya. Luar biasa, aku menikmati ekspresinya ketika mencapai orgasme dan itu

    jugalah puncak orgasmeku. Cepat aku berdiri dan aku tekan batangku ke sela
    sela pahanya dan seketika muncratlah semua. crott.. crott..! Uuahh.. “Ooughhhh
    Sayangggg, kita keluar bersamaan sayang..” “Iya, enak banget Say.. km membuat
    ak melayang……” “Sama.., Sayang …ak berterima kasih..” “Ak sayang
    kamu juga.” ….kemudian ak mencium kening dan bibirnya dengan lembut.
    Para Pembaca…..Begitulah ceritanya. Tak selamanya seks harus
    kluar masuk vagina ato lobang yang lain. Setelah kejadian itu Vira makin ketagihan. Dia sangat terkesan bisa mencapai orgasme berkali kali di atas bibir dan lidahku. Dia juga menyukai posisi 69 dan posisi berdiri yang bisa mirip 69. Kadang kadang
    aku datang ke kosnya dan hanya dengan mengangkat roknya aku menjelajahi
    area2 sensitifnya secara cepat dan efisien. Dan pada saat yang sama


    Aku juga mencapai orgasme. Masih ada Cathrine, Fitri, Anna, Anty, Dewi, Sofie, Shinta, Cynthia, Maya, Nita , Anne dan Amel, msh beberapa wanita yang tidak ak sebutkan di sini, yang ketagihan seperti Vira. Ada jg beberapa wanita yang ak puaskan itu memberi materi(uang) ke ak untuk mengucapkan terimakasih, sering ak tolak tp mereka malah marah n ngambek. Pada intinya bukan materi yang ak cari, sebuah kepuasan dan seni bercinta yang didasari suka sama suka dan saling Take and Give. Aku selalu bilang pada wanita2 berpendidikan itu bahwa suatu saat akan pasti ketemu lagi.



  • Video bokep Honoka Orihara pamer toket gede dan mastrubasi

    Video bokep Honoka Orihara pamer toket gede dan mastrubasi


    1841 views

    Judi Online

  • Video Bokep Jepang Ayaka Fujikita, Maika, Aoi Miyama, Yuuna Harumoto

    Video Bokep Jepang Ayaka Fujikita, Maika, Aoi Miyama, Yuuna Harumoto


    2042 views

  • Foto Ngentot Gadis perguruan tinggi Alexis Crystal mendapat pukulan dan creampied di atas bola yoga

    Foto Ngentot Gadis perguruan tinggi Alexis Crystal mendapat pukulan dan creampied di atas bola yoga


    2057 views

    Duniabola99.com – foto cewek yang lagi gym pantat bahenol pirang Alexis Crystal dientot ditempat gym diatas bola yoga dan memeknya dibobol keras dan menembakkan air mani yang banyak kedalam memeknya. Agen Judi Bola

  • Asian POV Gets Young Hitomi Kitagawa To Scream

    Asian POV Gets Young Hitomi Kitagawa To Scream


    1896 views