Author: dbgoog99
-
Tiny teen Renee Roulette got bent over and drilled deep
-
Kisah Memek Kena Rayuan Threesome Dika
Duniabola99.com – Kali ini menceritakan pengalaman Sex pribadi dari seorang Pria bernama Dika pada saat dia masih kuliah dulu. Sungguh mujur sekali Dika ini, dalam satu tempo Dika bisa memperawani 2 gadis yang berstatus adik kakak ini. Kisah ini bisa terjadi ketika dika berkunjung dikos pacarnya yang bernama Lidya. Karena ketika itu mereka hanya berdua dikosan Lidya, maka terjadilah hubungan sex antara mereka berdua.
Saking asiknya mereka melakukan hubungan sex, tidak diduga kakak dari Lidya datang dan mempergoki mereka yang sedang berhubungan sex. Singkat cerita kakak Lidya akhirnya-pun terjerat rayuan oleh dika dan merekapun melakukan hubungan sex threesome. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Sebut saja namaku Dika, aku akan membagikan -ku yang pastinya seru dan dijamin bikin para pembaca sekalian Horny, hhe. Usiaku sekrang 30 tahun, aku Pria berkulit putih bersih, berpostur tubuh biasa ( tidak kurus dan tidak gemuk ). ini adalah pengalaman pribadiku. Ketika aku kuliah di Solo aku mempunyai pacar yang berasal dari Jambi, dia bernama Lidya ( nama samaran). Aku memanggilnya dengan panggilan sayang Beby.
Saat itu dia masih sekolah di salah 1 SMU di Yogyakarta. Sebenarnya Lidya ini anaknya lugu dan baik hati. Namun dibalik keluguan Lidya itu, dia mempunyai nafsu sex yang luar biasa. Ketika itu setiap weekend aku selalu menyempatkan untuk mengunjungi Beby di kos-nya. Sebenarnya Kos-kosan Beby ini mempunyai aturan yang cukup ketat, soalnya kos-kosan Beby ini adalah kos khusus putri. Aturan kunjungan tamu pada siang hari dibatasi jam 09.00-12.00 dan lanjut sampai 16.00 s/d 21.00.
Pada hari minggu saat aku ke berkunjung kekosan Beby waktu menunjukan pukul 11.00, secara aturan aku hanya mempunyai waktu 1 jam di Kosannya dong. Walaupun ketat aturannya tapi teman yang bermain boleh masuk ke kamar dengan catatan pintu tidak boleh ditutup rapat rapat. Waktu 1 jam itu aku manfaatkan dengan baik untuk mencumbunya.
Bahkan aku menjelajahi sekujur tubuhnya dari ujung rambut sampai kakinya, kami saling bergumul bak berkelahi saja. Kebetulan tempat tidurnya tepat di belakang pintu kamar. Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 1 siang, terpaksa kami hentikan permainan yang tanggung itu. Dan dengan berat hati kami berbenah ruangan yang sudah seperti kapal pecah.
“ Mas Dika ke Kosnya Toni ya? ” tanya dia sambil membetulkan kancing bajunya.
“ Iya Beb, emang kamu mau ikut ? ” tanyaku.
“ Nggak ah Mas, Cuacanya panas banget soalnya, ” jawabnya,
Kemudian sejenak kami saling mepandang seolah tidak terima dengan perpisahaan yang sesaat itu, dan tiba-tiba Beby-pun berkata,
“ Emmm… Mendingan Mas nggk usah ke kos Toni deh Mas, Mending kita bobok siang bareng disini aja, gimana ??? ” pintanya,
“ Emm… gimana ya… kan ketat disini aturanya ? ”
“ Udah kita cuek aja Mas, kita kunci aja kamar dari dalam, biar Ibu Kos gak tahu! anggap aja Beby lagi tidur-kan beres? ” ucapnya,
“ Ha… Gila lu Beb ! ” kataku pendek.
“ Mas Dika kan juga capek baru dari Solo, ntar di Kos Mas Toni gak bisa istirahat, paling juga bengong! ”
Aku terdiam sejenak, benar juga yah ( pikirku).
“ Benar nih gak takut sama Ibu kos? ”
“ Siapa takut… ”
“ Okelah, tapi ntar aku tak ke kamar mandi sebentar ”
Sepulang dari kamar mandi kulihat dia udah ganti pakaian tidur dengan lengan terlihat mulus, kuning kecoklat coklatan.
“ Beby tutup pintunya ya Mas… ”
“ Hemmm… ”
Kubaringkan badanku di kasur yang empuk, dan dia di sampingku sambil memelukku seolah tak mau kehilangan aku.
“ Aduh… ” tiba tiba aja dia bergumam.
“ Ada apa? ”
“ Kurang ajar nih semut gigit paha Beby ” ujarnya sambil menyingkap daster bawahnya.
“ Wah bener kurang ajar tuh semut gua aja belum pernah gigit paha Beby kok dia udah duluan… ”
“ Emang mau gigit, tapi abis gigit mesti mati ya… Hi… Hi… ”
“ Tu kan Mas, jadi merah… Emang kurang ajar semut itu! ”
“ Sini Mas Dika cium biar sembuh… ” jawabku layaknya orang pacaran yang sok pahlawan.
“ Gombal… ”
Sambil iseng aku lihat pahanya yang digit semut itu dan, mantap… Mulus juga nih paha batinku. Aku usap paha itu dengan lembut beberapa kali, dan tiba tiba saja aku cium paha itu.
“ Iihh geli Mas… ” Suara itu membuat ku birahi!
“ Geli apa enak? ” bisikku, tanganku mulai menggerayangi buah dadanya.
Dia diam saja, tanganku mulai kuselipkan dibalik bajunya dan menggerayangi pentilnya yang sudah mulai mengeras. Sementara tangan kiriku mulai menyelinap dibalik celana dalamnya dan kugesek gesek kan pada Kewanitaan-nya.
Kusingkapkan dasternya keatas sehingga terlihat jelas gundukan Kewanitaannya di balik celana putihnya. Dia diam saja. Sedikit demi sedikit mulai aku tarik celana dalamnya ke bawah.
“ Ayo terus kalau berani… ” tiba tiba aja dia berkata, aku sempat kaget dengan celetukannya itu.
Dalam sekejap saja sudah aku telanjangi dia, mulus! Tanpa banyak acara lagi aku juga ikut telanjang, aku gesek gesekkan Kejantananku ke Kewanitaan-nya. Nikmat rasanya, tapi aku tak berpikir yang lain cukup gesek-gesek saja.
Sambil bercanda dia bilang,
“ Ayo kalau berani dimasukkan Mas ”.
“ Gila kamu… ”
“ Hi… Hi… Takut ya… ”
“ Emang kenapa takut? ”
“ Coba aja… ”
Aku tahu dia cuma bercanda karena selama ini kita pacaran memang sangat berhati hati. Tapi dia terus mengejekku… Akhirnya tergoda juga aku. Aku masukkan helm Kejantananku ke Kewanitaannya yang jelas sudah basah kuyup, tapi aku masih ragu. Tapi terasa sangat hangat dan luar biasa… Aku masukan sedikit lagi dan hampir separuh Kejantananku sudah masuk.
“ Mas jangan… Ingat ya… Jangan… ” katanya
“ Kenapa… Kamu takut ya… ”
“ Jangan Mas, keluarkan ” pintanya pelan.
Aku terus menggesek gesekannya, nikmat rasanya! Tiba tiba saja dia menggeserkan pantatnya ke samping dan mendorong pahaku. Kejantananku terlepas, kami saling berpandangan sejenak.
“ Mulai nakal ya? ”
“ Habis ditantang sih… ”
Dia mencium lembut bibirku, aku balas dengan lembut dan kami saling berpelukkan erat, aku ciumi leher dan telinganya, dia mulai menggeliat aku terus menyerangnya perlahan lahan aku cumbu buah dadanya dan terus aku merayap ke bawah sampai Kewanitaan-nya.
Bau anyir yang merangsang keluar dari Kewanitaan nya, aku jilati Kewanitaannya, dia menggeliat nikmat, matanya terpejam. Aku semakin rakus melahapnya dan aku masukkan lidahku ke dalam Kewanitaannya. Dia menggeliat.
“ Uuuhhhh… Enak Mas ”, Aku tambah semangat.
“ Terus Mas… Enak… ”
Aku lepas mulutku dan aku ganti dengan Kejantananku. Nafsu besar dan nikmat yang aku rasakan membuat ku tak sabar memasukkan Kejantananku.
“ Aduh… Pelan pelan Mas ”
“ Ya… ”
Separuh Kejantananku sudah masuk, tapi susah sekali masuk lebih dalam. Aku tarik sedikit masuk lagi, mudur masuk, Mundur, Masuk tak terasa hampir masuk semua Kejantananku ke Kewanitaan-nya. Aku remas buah dadanya sambil aku ciumi lehernya, dia terlihat merem melek merasakan nikmatnya Kejantananku. Tiba tiba saja ada yang menarik Kejantananku dari dalam Kewanitaannya dan nikmat sekali…
“ Akh… Enak sekali sayang… ”
“ Tekan Mas… Tekan lagi… Pelan pelan… ”
Aku merasakan Kejantananku keras dan terasa membesar didalam Kewanitaan Beby, aku sodokkan Kejantananku dengan pelan tapi pasti, dan semakin terasa ada yang menarik narik Kejantananku di dalam Kewanitaan.
“ Aaaahhhh… Sakit Mas… Enak Mas… Terus… Terus… ”
Erangan itu membuat aku semakin mengencangkan pelukanku terhadap dia, aku peluk dia erat-erat dan dia juga memelukku erat sekali sambil menahan sakit tapi enak…
“ Uuuhhh… ” desis dari mulutnya sambil mengejang sekujur tubuhnya.
“ Ehmmhh… ” badanku juga terasa mengejang nikmat sekali sperma ku kelar dengan deras memasuki Kewanitaannya.
Terasa hangat Kejantananku, nikmat dan tak terucapkan dengan kata kata hanya erangan nikmat dari mulut kami berdua. Tiba tiba aku merasakan cairan hangat merampat di pahaku, aku terkejut bukan main. Aku tarik Kejantananku dari Kewanitaan Beby. Mataku terbelalak melihat cairan itu. Darah!
“ Beb… ”
“ Mas… Apa yang kita lakukan? ” Pandangannya juga nampak kaget.
“ Maaf Beb… ” kataku.
Tiba tiba saja Beby memelukku erat erat.
“ Beby sayang Mas Dika ”
“ Mas Dika juga sayang Beby ”
Aku rebahkan dia di kasur yang empuk, kami saling berpandangan.
“ Beby gak menyesal kok Mas, Beby senang ”, Ah, lega rasanya mendengar kata kata itu.
Tok… Tok… Tiba tiba saja pintu di ketok! Kami kaget bukan main, bingung mau apa.
“ Beb… Buka… Tidur ya… ”
Kami tak bergerak cuma saling pandang, pelan pelan kami mengambil baju masing masing.
“ Itu Teteh ”
“ Diam aja Mas, pura-pura tidur gak dengar! ”
“ Beb, Teteh pinjem hairdryer ”
Badan ini rasanya panas dingin, kami tidak berani memakai baju karena takut berisik.
“ Ceklek… ”
Tiba-tiba saja pintu terbuka, ternyata Teteh punya juga kunci kamar Kos Beby yang memang berdampingan. Rasanya dunia mau runtuh saat itu.
“ Beb… Mas… ”
Teteh seolah tak percaya apa yang dilihatnya. Cepat cepat Teteh masuk dan mengunci kamar Beby, dan Teteh siap mengadili kami berdua yang masih telanjang.
“ Apa apaan ini? ” Sambil melirik tempat tidur yang berantakan dan ada noda darah keperawanan Beby.
“ Teh… Maaf kan saya Teh ” ucapku pelan.
“ Saya yang bersalah Teh, bukan Beby ”
“ Kenapa Mas Dika lakukan? Teteh udah percaya sekali ama Mas Dika! ” sambil meneteskan buliran air mata kekecewaan.
“ Maaf Teh… ”
Tiba tiba saja Teteh memelukku yang masih telanjang! dan Kejantananku menyentuh tubuhnya yang lebih kecil dari Beby. Pelukkan erat Teteh membuat Kejantananku berdiri lagi, dan aku bingung.
“ Celaka nih, tegang lagi ”
Beby pun ikut memeluk kami yang masih berpelukkan, buah dada Beby membuat aku tambah merangsang. Aku beranikan mencium bawah telinga Teteh yang masih terisak di pelukkanku. Harum juga karena Teteh memang baru selesai mandi. AKu tambah terangsang dan aku ciumi leher Teteh. Sedikit aku merasakan gerakan Teteh yang ternyata dia juga terangsang dengan ciumanku.
ditambah posisi telanjangku dan Kejantananku yang menempel di sekitar pusar Teteh. Aku coba kencangkan pelukanku terhadap Teteh, sementara aku ganti mencium Beby yang juga memeluk Teteh, Beby menyabut ciumanku dengan lahapnya sementara Teteh yang ada dalam pelukan kami berdua pada posisi ditengah karena memang Beby memeluk Teteh dari belakang dan saya dari depan.
Tak ayal Teteh cuma menggeliat diantara kami, tanganku turun kebawah ke arah pantat Beby yang tepat dibelakang Teteh. Aku tarik pantat Beby ke depan sehingga mendorong tubuh Teteh lebih merapat ketubuhku dan menjepit Kejantananku. Aku goyangkan pantat Beby perlahan lahan dengan harapan badan Teteh juga ikut bergoyang, dan harapanku itu terpenuhi.
Badan Teteh bergoyang menggesek gesek Kejantananku, tangannya bertambah erat memelukku. Tiba tiba saja Mulut Teteh mulai menyerang leherku, rupanya dia juga gak tahan melihat aku dan Beby semangat berciuman. Tanganku mulai berani meraba buah dada Teteh dan Teteh tidak menolak bahkan seolah olah menikmatinya.
Mata Beby memandangku dengan sorot tajam seolah melarang aku meraba kakaknya itu tapi aku pura-pura tidak melihat. Perlahan tanganku aku turunkan dan meraba Kewanitaan Beby dengan tangan kanan, dan tangan kiriku mulai merayap dibalik CD Teteh. Aku lihat Beby menikmati tanganku yang sudah meremas Kewanitaan nya, dia terlihat memejamkan matanya.
“ Wah kesempatan bagus nih untukku ” batinku,
Kewanitaan Teteh pun tak lepas dari tangan kiriku dan Teteh juga menikmatinya. Teteh sedikit melorotkan badannya dan mencium pentil susuku yang kecil dan dia terus bergerak ke bawah sambil meremas Kejantananku.
Dan sesaat Teteh sudah sibuk dengan mulutnya menikmati Kejantananku. Teteh mendorong badanku hingga aku terjatuh di spring bed, Beby pun mendahului Tetehnya memegang Kejantananku seolah dia tak rela Kejantananku di jamah Tetehnya.
Beby langsung memasukkan Kejantananku kedalam Kewanitaannya yang sudah basah dan sedikit noda darah masih ada, sementara Teteh harus puas melahap mulutku. Beby begitu semangat mengenjot Kejantananku dengan gerakan naik turun sambil mengerang kenikmatan.
“ Ouhh… Ahhhh… ”
Beby mengeluh sambil badanya mengejang, rupanya dia sudah keluar lagi.
Teteh yang melihat Beby sudah klimaks memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil posisi mengarahkan mulutnya ke Kejantananku dan Kewanitaannya diarahkan ke mulutku, ketika itu posisiku dan posisi Teteh saling berlawanan.
Kaki Teteh menjepit kepalaku sehingga aku dengan jelas melihat Kewanitaan Teteh yang dipenuhi rambut tipis disekelilingnya. Sementara Beby ada disamping kami berdua sambil meremas remas sendiri buah dadanya. Aku jilati Kewanitaan Teteh yang masih wangi karena habis mandi, aku masukan lidahku menyentuh dalam Kewanitaannya dan Teteh menikmatinya.
“ Enak Mas… Terus… ”
Hampir saja aku tidak bisa bernafas karena Teteh menekankan Kewanitaannya ke wajahku, aku dorong sedikit pantatnya supaya aku bisa bernafas. Aku balikkan badan Teteh, sehingga saat ini posisiku diatas Teteh.
Aku tidak mau berlama lama melakukan oral sama Teteh, langsung saja aku masukkan Kejantananku ke Kewanitaan Teteh yang ternyata juga cukup kecil buat Kejantananku. Teteh agak kesakitan tapi tidak protes.
“ Uhhh… Ssss… Aaaahhh… ”
Akhirnya Kejantananku bisa masuk hampir semuanya, dan Teteh merasa kesakitan dan menggeser sedikit pantatnya kesamping tapi tetap aku buru ke samping sambil sedikit menggoyangnya.
Kedua kaki Teteh diangkat menjepit pantatku seolah-olah dia ingin memasukkan Kejantananku lebih dalam lagi, aku berusaha memasukkan pelan pelan dan agaknya lebih lancar karena Kewanitaan Teteh sudah basah kuyup. Kaki Teteh menjepitku tambah kencang dan aku juga coba peluk Teteh lebih kencang.
“ Sssss…. Aaahhh… ”
Teteh melenguh dan nafasnya tersengal-sengal, ternyata dia mengalami puncak kenikmatan, aku rasakan badannya mengejang dan jepitan kakinya membuatku tak bisa bernafas tapi aku biarkan dia menikmati kenikmatan itu.
Sedikit demi sedikit jepitan kaki dan pelukan Teteh mulai lepas, giliranku sekarang untuk menikmati kenikmatan bersama Teteh. Aku balikkan badan Teteh dan aku masukkan Kejantananku dari belakang dengan gaya anjing aku coblos Kewanitaan Teteh. film sex disini
So wow… sungguh nikmat sekali ternyata dengan gaya ini, aku menikmati sekali gaya ini. Kejantananku keluar masuk ke Kewanitaan Teteh seolah tak ingin berhenti apalagi diiring desahan Teteh yang pelan tapi sangat membuatku bernafsu. Hampir lima menit Kejantananku keluar masuk ke Kewanitaan Teteh dan akhirnya,
“ Aaahhh… Nikmat Teh… ” badankupun mengejang nikmat,
Aku peluk Teteh dari belakang sambil menikmati klimaksku. Kejantananku terasa membesar saat itu dan aku coba masukkan lebih dalam Kejantananku ke Kewanitaan Teteh. Tiba tiba saja terdengar suara seperti air tumpah. Aku kaget tapi bersamaan suara itu kenikmatan yang jauh lebih nikmat dari sebelumnya! Aku kaget sekali saat aku rasakan ada air hangat mengalir di antara Kejantananku.
“ Jangan jangan… ”
Cepat cepat aku keluarkan Kejantananku dari Kewanitaan Teteh, hah… Benar dugaanku. Darah! Ternyata Teteh juga masih perawan! berarti dalam 3 jam aku dapat dua perawan! Kakak Adik lagi!
“ Hebat! ” dalam batinku. Ternyata aku laki laki paling beruntung dapat perawan 2 sekaligus!
Tak kusadari aku lihat Beby disampingku meneteskan air Mata dan memejamkan matanya yang sudah sembab! Aku baru sadar ternyata adeganku dengan Teteh dilihat tanpa sensor oleh Beby! Pacarku! Dan adegan itu aku lakukan dengan kakaknya! Teteh! Saat itu aku gak tahu harus berbuat apa! Aku hanya memeluk Beby dan Teteh keluar dari kamar meninggalkan kami tanpa sepatah katapun.film dewasa
Hari hari berikutnya aku selalu membagi spermaku untuk mereka berdua untuk Beby dan Teteh, tapi saat itu aku selalu beranggapan Beby pacarku dan Teteh adalah selingkuhanku! Semua ini aku jalani dari tahun 2012 sampai 2013. Karena sejak tahun 2013 kami putus. nonton film semi terbaru klik disisni
Saat ini Beby dan Teteh sudah menikah, demikian juga dengan aku. Beby dapat suami orang Magelang dan Teteh dapat tetangganya di Palembang. Walaupun begitu Aku masih sering melakukan sex by phone dengan Beby paling tidak seminggu sekali dan sex di hotel sebulan sekali. Kami masih bisa menikmatinya. -
Stepsis Michelle Martinez asks to fuck her
-
Foto Bugil cewek cantik berambut pirang berkelas, Kika, menikmati peregangan
Duniabola99.com – foto cewek cantik pirang melepas gaunnya sambil ngangkang memamerkan memeknya yang tanpa bulu diatas tempat tidurnya sambil berpose hot.
-
Video Bokep Eropa ibuku mengajari aku dan temanku ngentot saat belajar
-
Video bokep Mikan Kururugi tubuh fleksibel toket gede mastrubasi dan menghisap kontol
-
Anju Akane dientot atasan dan rekan kerjanya dikantor
-
Kisah Memek Tukar Pasangan Yang Menggairahkan
Duniabola99.com – Bahkan jika aku dan Triyono pergi mancing ketengah laut dengan sewa perahu, tak jarang istriku menginap dirumah menemani istrinya atau sebaliknya (karena anak kami sudah remaja dan mereka kuliah dikota lain).
Begitu akrabnya kami sehingga tak jarang kami melakukan yang menurut pandangan orang ketiga adalah hal yang aneh, misalnya ditengah gurauan, kadang kadang Triyono memeluk istriku dan menciumi pipinya berkali kali, didepanku maupun didepan istrinya. Demikian pula sebaliknya ketika kami bercengkarama berempat kadang kadang Atik dengan manja tiduran berbantal pahaku. Tentunya sikap kami ini tidak didepan anak anak yang sudah berangkat remaja.Bahkan pernah didapur rumahku aku memergoki Triyono mencolek pantat istriku, dan kulihat istriku pura pura marah, aku tahu itu dari raut wajahnya, tentu saja sebagai lelaki normal kadang aku dilanda cemburu. Tetapi kami selalu lebih memegang persahabatan, apalagi akupun sering melakukan hal yang sama terhadap istrinya.
Tentu saja keadaan ini tidak terjadi begitu saja, kami menjalin hubungan kekeluargaan sejak kami menikah. Namun sejauh itu kami tidak pernah melakukan hal hal yang terlalu jauh. Sampai suatu hari terjadilah apa yang belum pernah terbayangkan sebelumnya, setidak tidaknya olehku. Tapi aku yakin ini adalah rencana Triyono dan istrinya yang sudah dipersiapkan (ini kusadari setelah cukup lama peristiwa itu terjadi)
Seperti yang sering kami lakukan, pada hari jumat yang kebetulan hari libur kami berempat ber week end di Villaku didaerah Ciloto. Walaupun tidak terlalu mewah namun villaku ini cukup luas dan cukup nyaman untuk beristirahat di akhir pekan. Kami selalu rutin mengunjunginya paling tidak sebulan sekali, biasanya hanya aku dan istriku, kadang kadang anak anak ikut, atau famili lain.
Kali ini aku mengajak Triyono dan istrinya, tidak ada yang istimewa kami hanya ingin menikmati liburan dan seperti biasanya selesai makan siang dijalan, istriku mampir untuk beli pepes ikan Mas kesukaanku. Sampai di villa sekitar jam jam 2 siang, aku tidur pulas, sampai akhirnya dibangunkan istriku untuk makan malam. Kami makan malam berempat dengan nasi hangat dan pepes ikan.
Selesai makan malam kami menonton TV sambil ngobrol kesana kemari diruang keluarga. Setelah bosan ngobrol, Triyono mengambil inisiatif mengambil kasur dikamarnya dan dihamparkan didepan TV dia dan istrinya menonton TV sambil tiduran, dan akupun berbuat hal yang sama. Atiek masuk kamarnya dan mengganti dasternya dengan baju tidur yang amat tipis tanpa BH dan CD, ini terlihat jelas dari bayangan tubuhnya dibalik gaun tidurnya.
Kulihat dia sangat atraktif mempertontonkan tubuhnya didepanku dan didepan istriku. Kulihat Triyono acuh saja melihat tingkah istrinya. Kamipun menonton TV sambil tiduran, istriku dan Atiek tidur berdampingan ditengah sedangkan aku berada disamping istriku dipinggir. Acara TV terasa membosankan mungkin karena aku tidak bisa konsentrasi, aku lebih terpesona menikmati tubuh yang menggairahkan yang tergolek disamping istriku dan itu membuat adik kecilku dibalik sarung setengah ereksi.
“Pah.., puterin film yang hot.. dong.., aku kedinginan nih..” Atiek menyuruh suaminya memutar film porno.
Aku tahu mereka sering muter film porno karena kami sering tukar menukar film, tapi selama ini kami belum pernah nonton bersama sama.Sebelum beranjak mengambil film, Triyono basa basi minta ijin istriku “Rin..muter film blue ya..”
“Terserah aja ” jawab istriku.
Filmnya cukup bagus dengan latar belakang jaman kekaisaran romawi, adegan sexnya tidak vulgar, dan ini membuat gairahku cepat bangkit. Sarungku sudah terdongkrak keatas sementara kulihat Atiek sering mencuri padang kearah sarungku yang memang sengaja tidak kusembunyikan. Sementara itu istriku sudah memindahkan kepalanya diatas lenganku dan jari tangannya meremas remas jari tanganku. Aku sudah hapal sekali, istriku pasti sudah terangsang.
Triyono menonton film itu dengan memeluk istrinya secara ketat dan tangannya mengusap usap payudara Atiek dari luar baju tidurnya, sesekali diciumnya bibir istrinya dalam dalam. Sementara itu kaki kanan Atiek ditekuk dan pahanya menindih paha istriku, sehingga tak terhindarkan baju tidurnya yang memang pendek makin tersingkap sehingga akupun makin leluasa melahap pahanya yang putih mulus, dan sebagian rambut dipangkal pahanya dengan sudut mataku.
“Mbak Rin,.. Aku jadi pengen nih..” Atiek bicara kepada istriku.
“Ya nggak apa apa, wong Mas nya nyanding koq.” Istriku menyahut sambil senyum penuh arti.
Aku makin terangsang, kumiringkan tubuhku menghadap istriku sehingga aku bisa melihat paha mulus Atiek, dan kuselusupkan tanganku dibalik blouse istriku yang tidak ber BH untuk meremas remas buah dadanya, sementara tangannya sudah masuk kesarungku untuk mengelus elus penisku yang sudah berdiri keras. Ia menutup tanganku dengan bantal sehingga gerilya yang kulakukan tidak terlihat oleh Triyono dan Atiek. Walaupun itu sebenarnya hal itu tidak perlu dilakukan, karena mereka sudah tidak memperhatikan kami lagi, keduanya sudah mulai tenggelam dalam percintaan.
Ketika Atiek melepaskan seluruh pakaiannya dan mencopoti pakaian suaminya, Triyono menggeser posisinya merapat keistriku, sedangkan Atiek menindihkan tubuhnya yang bugil dari sebelah kanan, sehingga Triyono berdampingan dengan istriku.
Mereka berciuman sambil saling saling mengelus penuh nafsu, kulihat istriku sering melirik mereka dengan gairah, ikut terhanyut dengan adegan panas persis satu jengkal disampingnya.
Tiba tiba Atiek menghentikan pergulatan dengan suaminya dan tangannya meraih blouse depan istriku dan melepas kancingnya.
“Biar adil dong Mbak..” sambil tangannya terus melolosi seluruh pakaian istriku.
Walaupun wajah istriku protes, tapi usaha mencegah tangan Atiek yang nakal, tidak serius sehingga dengan mudah Atiek melucuti pakaian istriku. Sekelebat kulihat mata Triyono melahap seluruh tubuh indah istriku, bahkan ia segera mengeser posisinya merapat ketubuh istriku, sehingga lengannya menempel pada pinggir payudara istriku.
Aku tak sempat berfikir macam macam, nafsuku mendominasi pikiranku, kucopot seluruh pakaianku sehingga kami berempat sudah bugil, kuciumi istriku, sambil jariku mengelus vaginanya yang sudah basah. Istriku mendesis desis keenakan tangan kanannya mendekap punggungku erat erat, sedangkan tangan kirinya tertindih tangan Triyono.
Kurasakan elusan lembut sebuah tangan halus menelusuri bokongku, bahkan kemudian mengarah keselangkangan dan mengelus buah zakarku. Aku sudah menduga pemilik tangan itu, dan hatiku berdesir ketika kulihat tangan Atiek lah yang sedang mengelus batang penisku, sambil mulutnya menciumi dada suaminya. Aku yakin Triyono melihat tangan istrinya yang sedang beroperasi di batangku yang keras seperti kayu, tapi dia tampak acuh saja, bahkan kini lengan kanannya telah mendidih susu istriku.
Istriku tidak menyadari atau pura pura tidak tahu bahwa tangan Triyono sudah menindih payudaranya, dan wajahnya dipalingkan kearah yang berlawanan.
Atiek sambil berubah posisi dengan setengah duduk dipaha suaminya dengan selangkangan yang terbuka lebar memperlihatkan vagina merah basah yang sangat indah, sementara tangan kanannya menggosokan gosokkan kemaluan suaminya ke klitorisnya, sementara buahdadanya menggantung diremas remas suaminya.
Posisinya tersebut membuat tubuh Triyono merenggang dari tubuh istriku sehingga tangan kiri istriku yang tertidih menjadi bebas. Dari padangan matanya yang sayu dan pahanya sudah direntangkan, aku tahu baha istriku sudah memberi lampu hijau. Dituntunnya penisku kearah lubang vaginanya, dan dalam tempo singkat aku sudah melayang menikmati jepitan lobang kemaluan istriku. Sementara aku mengocoknya perlahan lahan, istriku mendesis desis keenakan, kini wajah istriku menghadap kearah Triyono bahkan hanya berjarak sejengkal dengan wajah Triyono namun matanya terpejam.Atiek sudah terlengkup ditubuh suaminya, sementara pinggulnya naik turun, mengocok batang suaminya yang sudah melesak ditelan liang kenikmatannya. Sekali kali tangannya meremas bokongku dan istriku melihat aktifitas tangan Atiek ini, tapi rupanya diapun tak ambil peduli. bahkan beberapa kali Triyono mencium mulut istriku yang tengah mendesis, istriku diam saja, walaupun tidak meresponnya. Entah kenapa aku tidak cemburu melihat istriku diciumi oleh Triyono saat sedang kusetubuhi, bahkan aku makin terangsang. Karena kulihat ciuman itu membuat istriku makin bergolak gairahnya. Ini kurasakan dari gerakan dan nafasnya mendengus tidak seperti adat biasanya.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama gerakan istriku tak terkendali, bahkan ia membalas menyedot ciuman Triyono, dan pada saat itulah istriku menghentak hentakkan pinggulnya keatas, mulutnya menghisap mulut Triyono dalam dalam sambil merintih. Dia telah orgasme. Ini diluar kebiasaan, istriku biasanya cukup tahan lama, tapi kali ini dia cepat selesai, padahal aku merasa masih tahan lama.
Kuhentikan kocokanku, kucabut penisku, aku masih tanggung tetapi aku memang tidak ingin selesai sekarang, aku masih berharap istriku bangkit lagi setelah istirahat. Kutatap wajah istriku yang penuh kepuasan. Disampingnya kulihat Triyono menggengam tangan istriku.
Melihat aku tegeletak disamping istriku, dengan kemaluan yang masih tegar, Atiek segera tahu bahwa aku belum ejakulasi. Tiba tiba Atiek menghentikan goyangan pinggul, dicopotnya penis suaminya dari vaginanya. Dengan melangkahi tubuh istriku, Atiek segera menghampiriku, kemudian dengan dasternya yang diambil dari sisi kasur dibersihkannya penisku yang penuh lendir istriku.
Dia menindihku dan menciumku. Aku sempat kaget, aku tak menduga kejadian itu, kulirik Triyono tetapi dia hanya melihat tingkah istrinya tanpa reaksi. Istriku juga hanya melirikku sebentar kemudian memejamkan mata kembali, menikmati sisa orgasme yang ia dapat dariku.
Kubalas ciuman Atiek dengan nafsu, tangan kiriku mengelus bokongnya sedangkan tangan kanan meremas buah dadanya. Atiek menjulurkan lidahnya menyambut lidahku, sementara vaginanya yang basah digesek gesekan ke diatas kemaluanku. Tampak Atiek sudah sangat terangsang, sehingga ciuman kami hanya berlangsung sebentar, segera dia menghentikan ciumannya, ditariknya badannya sehingga sekarang posisinya duduk diatas pahaku, sementara belahan kemaluannya menidih pada batang penisku yang rebah diatas perut.
Kulihat belahan kemaluannya yang merah penuh lendir, aku sudah tidak sabar lagi, kuangkat pinggangnya dengan kedua tanganku, Atiek cepat tanggap, sambil mengangkat pantatnya, diambilnya penisku dan diarahkan kelobang vaginanya. Dalam hitungan detik, kemaluanku sudah menyelusup kedalam vagina Atiek. Atiek melenguh pelan, badannya ambruk kedadaku dan wajahnya menempel disamping kepalaku sambil mendesis desis. Kuangkat pinggulku berusaha mengocok kemaluan Atiek, dan diapun mengikuti gerakanku tetapi pinggulnya digoyang memutar sedangkan otot vaginanya menjepit kemaluanku, jepitan dan putaran pinggulnya tidak akalh dengan istriku, kenikmatan menjalar keseluruh penisku.Sepuluh menit telah berlalu dan kurasakan Atiek mulai mempercepat goyangannya, mulutnya menciumku dan lidahnya menerobos masuk ke mulutku. Nafasnya tersengal, aku segera mengerti bahwa sedang mulai masuk kemasa orgasme. Tanpa menunggu waktu lagi kupercepat kocokanku, karena kemaluankupun sudah berdenyut denyut enak, dan segera akan keluar.
Ketika kurengkuh bokongnya, Atiek merengkuh pundakku makin kencang, dari mulutnya keluar erangan kenikmatan yang panjang dan kemaluannya ditekan keras ke kemaluanku, dia sedang orgasme. Dan segera kulepas pula air maniku menyemprot didalam vaginanya. Kenikmatan yang luar biasa.
Walaupun permainanku sudah berakhir tetapi Atiek tidak mau mencopot kemaluanku dari vaginanya, dia hanya mengeser tubuhnya dari dadaku untuk meringakan tindihan tubuhnya diatas tubuhku. Kesadaranku mulai pulih, kulihat istriku sedang bergumul dengan Triyono. Dengan tubuh yang bugil dia menindih tubuh istriku, mereka berciuman dengan pelan dan dalam, tangan meremas remas buah dada istriku yang tergolong besar dan montok, sementara tangan istriku mengelus bokong Triyono, dan kudengar desahan halus dari mulutnya itu pertanda istriku sudah mulai terangsang lagi.
Melihat istriku terangsang, tiba tiba akupun terangsang kembali. Aku sangat senang istriku menikmati sexnya, Kuhadapkan tubuhku kearah istriku, dan Atiek segera merangkul pinggangku dengan kakinya dari belakang, sambil menikmati sisa orgasme yang kuberikan padanya.
Triyono sedikit mengeser tubuhnya dan tangan yang tadinya meremas tetek istriku turus kebawah, kearah kemaluan istriku, dan istriku mengangkat pinggulnya ketika jari tengan Triyono memutar mutar clitorisnya. Desahan dari mulutnya makin keras.. Triyono mengangkat tubuhnya dan dibukanya lebar lebar paha istriku.
Istriku menoleh kearahku, matanya sayu memandangku seolah minta ijin padaku. Kupandangi dia, dia sangat cantik tak kuasa aku menghalanginya. Kukecup bibirnya kuusap rambutnya tanda bahwa aku menyetujuinya. Dan ketika penis priyono melesak kedalam vaginanya, istriku memejamkan mata keenakan, dan tangannya mengelus elus penisku seirama dengan kocokan yang diberikan Triyono.
Kuciumi bibirnya, pipinya lehernya, atau mana saja yang kudapat karena istriku dalam kenikmatan, selalu kepalanya tidak bisa diam, menoleh kekiri kekanan sambil menjilat jilat bibirnya sendiri. Sementara tangan kanannya mengocok penisku tangan kirinya merangkul pundak Triyono. Tangankupun tak henti hentinya meremas remas buah dadanya. Kudengar pula desisan Triyono menambah suasana jadi makin mengairahkan.
Tiba tiba istriku berhenti menggelengkan kepalanya, dahinya berkerut dan giginya menggigit bibr bawahnya, dia menoleh kearahku, istriku akan selesai dan sebentar lagi pasti akan melenguh panjang.
“Pah.. aku sudah nggak tahan.. Pahaahh.. eghh.. eegghh”
pada saat itu dia mendongakkan wajahnya keatas, matanya menatap mata Triyono dengan sayu.
Pada saat yang sama, aku tak tahan menahan ejakulasi, digenggaman tangannya. Kulihat Triyono menekan kemaluannya dalam dalam kevagina istriku untuk berejakulasi.. Ketika dia mencabut kemaluanya, kulihat sisa air mani meleleh keluar dari bibir vagina istriku, yang berwarna kemerahan.
Malam ini adalah malam pertama dimana istriku merasakan penis orang lain selain punyaku apalagi dia merasakannya sekaligus dalam selang beberapa menit, sebuah pengalaman yang sangat memuaskan kami berempat.Sejak itu kami sering melakukannya, sedikitnya sebulan sekali, dan kami berkomitmen ini hanya dilakukan berempat, Bahkan kini muncul ide baru dari Atiek untuk menambah menjadi tiga pasangan. Hanya saat ini kami belum menemukan pasangan yang bisa diajak main. Pengalaman ini ditulis juga atas persetujuan kami semua.
-
Kisah Memek tempat kost putri
Duniabola99.com – Aku seorang mahasiswa di Jogja, dank au anak perantauan disini aku gnekost dirumah yang biasanya dijadikan tempat kost anak mahasiwa baik putra maupun putri, tempat huniku di kelilingi banyak kost cewek, dimana cerita ini aku akan berbagi pengalamanku dengan kost putrid yang berada di belakang kostku,
Singkat cerita aku dan penghuni kos putra yang lainnya memang sudah kenal dan lumayan akrab dengan penghuni kos putri belakang, jadi kalo ada yang perlu bantuan tinggal bilang saja.Aku sering sekali main ke kosan putri itu untuk sekedar ngobrol-ngobrol saja diruang tamunya, itupun kalau dikosanku lagi sepi, maklum saja aku sendiri yang angkatan tua yang nyaris gak ada kerjaan, sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan kuliah dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Saking seringnya aku main ke kosan belakang, ketujuh cewek penghuninya sudah sangat terbiasa dengan kehadiranku disana, dan ada satu orang cewek bernama Ana, tingginya sekitar 165cm, beratnya sekitar 50kg, kulitnya kuning, ukuran Branya mungkin cuma 34A, pernah sehabis mandi masih dengan balutan handuk sejengkal diatas lutut dia lewat didepanku dengan santainya.
Aku yang masih sangat normal sebagai lelaki sempat melongo melihat pahanya yang mulus ternyata, dan dia cuek aja tampaknya.
Sampai suatu hari, sewaktu liburan UAS sekitar menjelang sore saat aku datang ke kosan belakang seperti biasa, disana hanya ada Ana sendiri, dia memakai daster bunga-bunga tipis selutut, dia sedang didepan komputer dikamarnya yang terbuka pintunya, kupikir dia lagi mengerjakan tugas
“lagi ngapain, An? Yang laen kemana?” tanyaku didepan pintu, “eh Mas Zaky, lagi suntuk nih, lagi ngegame aja, yang laen kan mudik mas, trus Mbak rina kan KKN pulangnya malem terus” jawabnya sambil masih memainkan mousenya
“masuk mas”.
Aku pun masuk dan duduk di karpetnya
“ emang kamu ga mudik juga An?”
“aku kan ngambil SP mas, males klo harus ngulang reguler” jawabnya.
“lagi ngegame apa sih?” tanyaku lagi
“ini nih maen monopoly, abis yang ada cuma ini” sambil merubah posisi kakinya bersila dan sempat memperlihatkan pahanya, akupun melongo lagi di sajikan pahanya itu, sampai akhirnya dia sadar dan sambil menutup pahanya dia bilang
“hayo ngliatin apa?”
“eh ngga, ga liat apa-apa” jawabku gelagapan
“hayooo ngaku, pasti nafsu ya, dasar cowo” dia bilang
“yeee jangan cowo aja donk yang salah, yang bikin nafsu kan cewe” kataku membela diri
“wuuu ngeles aja” dia bilang sambil melanjutkan gamenya tadi, “eh mas punya film ga? BT nih”
“film apa ya? Yang di tempatku kan dah di tonton semuanya” jawabku
“yaaah apa aja deeeh” dia memohon
“apa dong, ya emang udah ga ada lagi, ada juga bokep tuh klo mau”
“mau dong mas mau” dia bilang
aku kaget mendengar itu langsung bilang
“beneran nih, nanti kepengen repot lagi”
“udah sana ambilin, aku iseng ni mas”
“tapi nontonnya bareng ya” kubilang
“iihh ga mau ah, nanti malah mas zaky pengen, bisa diperkosa aku”
“ga bakalan atuh sampe kaya gitu, mau diambilin ga niy? Tapi nonton bareng ya”
“iya deh, ambil sana” pintanya.
Secepatnya aku lari ke kos lalu mengcopy bokep yang ada di komputer dikamarku, aku copy yang bagus-bagus saja, kemudian setelah selesai aku langsung berlari ke kamar Ana dan menyerahkannya. Ana pun langsung mengcopy yang ada di flashdiskku.
Kamipun menontonnya, aku duduk berada disebelah kirinya, dan dia duduk sambil memegang bantal. Kami tak ada bicara saat film itu dimulai. Baru beberapa menit menonton, aku mulai horny karena baru kali ini aku nonton bokep sama cewek yang bukan pacarku berdua saja, kontan saja akupun agak-agak salah tingkah berganti-ganti posisi duduk demi menutupi kontolku yang sudah berdiri tegang.Tak berapa lama sepertinya diapun mulai merasakan hal yang sama, nafasnya mulai tak teratur dan agak berat seperti ada yang ditahan, duduknya pun mulai berganti posisi dan sekarang bersila sambil memeluk bantalnya itu. Seandainya aku yang jadi bantalnya, hmmmmm. Akhirnya aku memberanikan diri bertanya
“kenapa, An? hayoo”
“apaan sih, ga kenapa-napa ko, mas tuh yang kenapa dari tadi gerak-gerak terus?” dia merengut
“ yahhh, namanya juga nonton bokep An, nontonnya sama cewek manis berdua aja lagi” kubilang
“emangnya kenapa klo nonton ma cewek berdua aja”, sepertinya dia memancingku
nekad saja aku bilang
“ya, jadi kepengen lah jadinya”
“tuuh kan bener yang aku bilang tadi” Dia melanjutkan
“ mas zaky suka ya begituan?”
dan aku jawab asal
“ya sukalah, enak sih”
“lah kamu sendiri suka nonton bokep ya? Dah dari kapan? Jangan-jangan kamu juga udah lagi?” langsung aku cecar saja sekalian
“iihhh, apaan sih” dia bilang,
“udahhh ngaku ajah, udah pernah kan?kalo udah juga ga papa, rahasia aman kok, hehe” aku cecar terus
“mmmm tau ah” dia malu tampaknya, kemudian dia mengalihkan dan bertanya
“mas zaky klo begituan suka jilatin kaya gitu mas” sambil menunjuk adegan cowok lagi jilatin memek cewek
“iya, suka, di oral juga suka, kenapa? Pengen ya hehehe”
“ihhhh orang cuma nanya” jawabnya malu-malu
“kamu emangnya belom pernah di oral kaya gitu An?”
“belom lah,aku sebenernya pernah ML 2 kali, tp cowokku ga pernah tuh ngejilatin ‘itu’ku, aku terus yang disuruh isepin ‘anu’nya “ akhirnya dia ngaku juga
“ wahh keenakan cowokmu donk, diisep terus kontolnya ma kamu, dah jago dunk, jadi pengen, hehe”
“wuuu sana ma pacarmu sana” katanya
“pacarku kan jauh An” jawabku.
Aku langsung bergeser merapatkan diri disamping dia
“ Din, mau aku jilatin memeknya ga?” aku langsung aja abis udah ga tahan. Dia diam saja, aku cium pipinya diapun menghadapkan mukanya kearahku, aku dekatkan bibirku ke bibirnya dan kamipun berciuman dengan sangat bernafsu. Tangan kiriku mulai meraba toketnya, diapun melenguh “mmmh” sambil tetap berciuman.
“An, udah lama aku pingin ngerasain ngentot sama kamu” kataku“aku juga mas, aku kan sering mancing mas zaky, tapi mas kayanya ga ngerasa” dia bilang
“ihh pake mancing-mancing segala, kan tinggal ajak aja aku pasti mau”
“yeee masa aku yang ajak” katanya manja sambil menggelayutkan tangannya dileherku
“berarti boleh dong memeknya aku jilat” sambil kuturunkan tanganku ke memeknya yang masih terbalut dasternya
“lom diijinin aja tangannya udah megang memekku nih” sambil tersenyum kemudian menciumiku.
Aku langsung melumat bibirnya sambil mengangkat dasternya hingga tanganku dan memeknya hanya dibatasi CD tipis saja.
Ana sudah mulai memasukkan tangannya kedalam celana(saat itu aku hanya menggunakan celana boxer) dan CD ku sampai menyentuh kontolku dan kemudian mengelusnya lembut
“mmmhhh Ana sayang”
Aku membuka kaosku lalu melepaskan dasternya sekalian hingga tersisa CD dan bra nya saja.
“kamu seksi An”
“mas zaky juga kontolnya gede, Ana suka banget, Ana isep ya?”
“iya An, aku juga ga sabar pingin memek km”
Akupun berdiri, Ana memelorotkan celana sekaligus CDku sampai kontolku seperti melompat kedepan mukanya saking tegangnya, Ana sedikit kaget saat melihat kontolku yang memiliki panjang sekitar 17cm
“mas, gede ih, pacarku ga segede ini kontolnya”
Saat dia sudah membuka mulutnya ingin melahap kontolku, aku langsung menariknya hingga berdiri
“sebentar sayang, dah ga sabaran pengen isep ya?”
Ana mengangguk manyun
“kita 69 yuk sayang”
Aku membuka tali bra nya dan lalu cdnya kuturunkan, terlihat bersih memeknya tanpa jembut.
“memek kamu bersih sayang”
“baru kemaren aku cukur mas, abis suka gatel kalo ada bulunya, mas suka ngga?”
“suka banget sayang” sambil kuciumi memeknya.
Ana naik ke kasurnya dengan posisi telentang mengundangku, akupun naik dan memposisikan kontolku berhadapan dengan mukanya lalu mukaku didepan memeknya.
Aku mulai menjilati memeknya dengan lembut , Ana tanpa ragu memasukkan kontolku ke mulutnya dan mengocoknya perlahan
“oughhh, mmmhhh Ana sayang” memek Ana terasa sangat legit aku menjilati klitorisnya yang kemerahan
“hmpffhhh….mmmpphhh” Ana melenguh
Sekitar 5 menit kami di posisi ini, kami sudah sama-sama tidak tahan, aku mengubah posisiku berada di atas tubuh telentang Ana dan mengarahkan kontolku ke memeknya. Memeknya sudah agak basah setelah oral tadi, aku menggesek-gesekkan kontolku sesaat
“ohhhh, masukin masku sayang, Ana ga tahan lagi mmmmhhh”
Aku senang mendengarnya memohon minta di entot. Aku menekankan kontolku perlahan, baru kepalanya yang masuk, agak sulit, aku hentakkan sedikit, Ana menggigit bibirnya, dan akhirnya kontolku berhasil memasuki lubang senggamanya
Sempit dan seret rasanya membuatku merasakan kenikmatan saat aku awal bercinta dengan pacarku, namun ini terasa lebih mungkin karena lebih menantang. Aku memompa memeknya perlahan-lahan, Ana mengikuti gerakanku dengan menggerakkan pinggulnya mengarahkan memeknya. Aku genjot terus sambil kupeluk Ana dan menciumi bibirnya yang merah basah.“mmh. Hmmpppf….sayang enak banget sayang, memek kamu sempit banget, kontolku kaya dipijet-pijet”
“ he emh mas, oughhh terus mas, masukin terus mas, biar Ana jepit kontolnya, ahhhhh” bicaranya terengah-engah
Aku menggenjot terus sampai akhirnya kontolku amblas didalam memeknya. Aku semakin cepat memompa liang senggamanya.
“ahhh,,ohhhh, masku,,,ohh,,entot aku ohh..enak banget mas sayang, Ana pingin oohhhhh dientot mas terus, ayo ooougghhh” Ana sudah tak karuan omongannya saking menikmatinya.
15 menitan kami bercinta dalam posisi tersebut dan aku memintanya nungging untuk posisi doggy , Ana menurut saja, aku masukkan kontolku kememeknya lagi dan sekarang sudah agak lancar walaupun masih terasa sempitnya seperti memeras dan menyedot kontolku masuk.
Aku memegang pantatnya yang mulus bersih sambil aku pompa tak terlalu cepat, Anapun memajumundurkan memeknya hingga seperti akan menelan kontolku seluruhnya dan sangat nikmat rasanya.
Aku mempercepat genjotanku di memeknya, Ana sedikit berteriak kenikmatan
“auhh mas,, mmmhh terus mas, enak ahhh…kontol mas…oohhh sayang”
Nafasku semakin memburu dan bernafsu mendengar ocehannya itu membuat genjotanku menjadi sangat cepat
“sayang, aku kluarin dimana sayang…ah ah oughh”
“didalem…argh aja sayang auuhhh ga papa, Ana juga mau keluar mmmhhh”
Genjotanku cepat sekali karena spermaku sudah tak tertahankan lagi mau keluar.
“arrrgghhh aku keluar sayanggg”
Dan saat itu juga tubuh Ana mengejang orgasme
“ahhhhhhh, aku juga ssssshh mas”
Aku muntahkan spermaku dalam lubang memek Ana, aku memutar tubuh Ana dengan kontol masih tertancap di memeknya,aku memeluk dan menciumnya
“kamu hebat sayang, memek kamu hebat jepitannya”
“mas zaky juga”
Dia mengajakku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh kami, dengan masih telanjang kami keluar kamar dan menuju kamar mandi. Aku membersihkan seluruh tubuhnya dengan perasaan sayang yang luar biasa, dan diapun melakukan hal yang sama kepadaku.
Setelah selesai membersihkan tubuh kami, kami kembali kekamarnya dan memakai kembali pakaian kami,saat itu dia bilang kepadaku
“makasih ya mas, udah ngasih kepuasan buat aku, enak banget ngentot sama kamu mas”
“sama-sama sayang, besok-besok lagi ya?”
“siap mas. Muachh” jawabnya sambil menciumku
Akupun kembali ke kosku dengan hati sangat senang dan saat ada kesempatan berdua kamipun melakukannya lagi. Atau saat sama-sama tidak tahan kami janjian ke hotel untuk memuaskan nafsu kami.
-
Foto Bugil Cewek manis membuka baju dikolam renang
Duniabola99.com – foto gaids manis cantik pirang toketnya kecil main air dikolam renang dan berpose sambil menampilkan memeknya yang tanpa bulu dan hot.
Kumpulan Foto Cewek Genit Cantik, Koleksi Foto Cewek Cantik dan Seksi, Koleksi Foto Wanita Muslimah Berjilbab, kumpulan gambar foto cewek telanjang semok montok, koleksi tante seksi, cantik bikin ngiler, Foto Bugil Tante, Koleksi Tante – Tante Nakal Yang Cantik, Foto Tante Girang Cantik Minta Dipijitin,
-
Video bokep Maci Winslett dipijit cowok kekar
-
Kinsley Eden dan Chloe Amour semua bisnis
-
Kisah Memek Tante Horny
Duniabola99.com – Aku sedang berlibur di kota Bandung, nginap dirumah Om ku adik mama yang paling kecil. Mereka memang 7 bersaudara dan mamaku yang paling tua, aku saat itu berumur 20 tahun dan omku berumur 35 tahun.
Akan tetapi tante Ida yang cantik itu, orangnya sangat judes, dia tidak memandang mata keluargaku, maklum kami hanya biasabiasa saja, sedangkan tante Ida datang dari keluarga yang sangat kaya di kota Surabaya, dia hanya 2 bersaudara dan Ida adik perempuannya yang berumur 22 tahun, masih kuliah di ITB dan tinggal dirumah om dan tante Ida di Bandung.Selama aku berada dirumah om ku ini, hampir setiap hari tante Ida mengomel saja, karena dia memang sangat benci kalau aku menginap dirumah mereka. Disamping aku memang termasuk anak yang bandel, biarpun secara postur tubuh, aku sudah kelihatan sangat dewasa, karena tinggi badanku 175 cm dengan tubuh yang berotot, tante Ida curiga saja dan menganggap aku sering menerima duit dari om ku, pada hal sangat jarang om ku memberi aku duit.
Saat ini aku nginap di rumah mereka, sebenarnya hanya terpaksa saja, karena aku sedang berlibur di Bandung dan ibuku memberitahukan kepada om ku yang memaksa aku tinggal dirumahnya. Hari ini entah mengapa aku merasa suntuk banget sendirian, kemarin sore sebelum om ku pulang dari kantor, tante Ida marahmarah dan menunjukan muka cemberut terhadap saya. Saat itu rumah berada dalam keadaan sepi, om sudah pergi kekantor, Mbak Ani adik tante Ida sedang pergi kuliah, Bik Suti lagi pergi ke pasar, dan tante Ida katanya mau pergi ke arisan. Tadi sebelum pergi dengan nada yang setengah membentak, tante Ida menyuruh saya menjaga rumah.Dari pada BT sendiri, mending nonton BF aja di kamar, pikirku.
TV mulai kunyalakan, kuambil CD porno yang kemarin kupinjam ditempat persewahan dekat rumah, adeganadegan panas nampak di layar. Mendengar desahandesahan artis BF yang cantik dan bahenol tersebut membuat aku terangsang. Dengan lincahnya tanganku melucuti celana beserta CDku sendiri.
Burungku yang sedari tadi tegak mengacung kukocok perlahan. Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga aku menjadi semakin bergairah. Kutinggalkan pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku tanpa ada penutup sekalipun. Kocokan tanganku semakin cepat seiring dengan makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getaran dalam penisku yang ingin meyeruak keluar. Aku mau orgasme, tibatiba
Anton.. apa yang kamu lakukan!! teriak sebuah suara yang aku kenal.
Ooooohh Tante?! aku kaget setengah mati dan sangat bingung sekali saat itu. Tak kusangka tante Ida yang katanya mau pergi arisan bisa kembali secepat itu. Tanpa sadar aku bangkit berdiri dan kudekati tante Ida yang cantik tapi judes itu, yang masih berdiri dalam keadaan kaget dengan mata membelalak melihat keadaanku yang telanjang bulat dengan penisku yang panjang dan besar dalam keadaan tegang itu.Tibatiba entah setan mana yang mendorongku, secara refleks saja aku menyergap dan mendekap tubuh tante Ida yang mungil padat itu. Badannya yang mungil dan tingginya yang hanya sampai sebahu dari ku, ku bekap dengan kuat dan kutarik agak keatas, sehingga tante Ida hanya berdiri dengan ujung jari kakinya saja dengan kepala agak tertengadah keatas, karena kaget. Dengan cepat kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi.
Eeeehhhh ppppffffff!!! badan tante Ida seketika mengejang dan agak menggeliat menerima perlakuan yang tidak pernah dia sangka akan berani aku lakukan itu dan sesaat kemudian dia mulai memberontak dengan hebat, sehingga ciumanku terlepas.Anton.. jangan kurang ajar.. berani benar kau ini.. ingat, Toonnn.. Aku ini istri om mu!!! Cepat lepas nanti kulaporkan kau ke om mu teriak tante Ida dengan suara garang mencoba mengancamku.
Aku tak lagi peduli, salah tante Ida sendiri sih, orang mau orgasme kok diganggu. Dengan buasnya aku jilat belakang telinga dan tengkuknya, kedua payudaranya yang biarpun tidak terlalu besar, tapi padat itu langsung kuramasramas dengan buas, sampai tante Ida menjeritjerit. Disamping nafsuku yang memang sudah menggila itu, ada juga rasa ingin balas dendam dan mau mengajar adat padanya atas perlakuan dan pandangannya yang sangat menghina padaku.
Dia mencoba berteriak, tapi dengan cepat aku segera menciumnya lagi. Ada kali 10 menit aku melakukan hal itu, sementara tante Ida terus merontaronta, dan mengancamku serta mencaci maki, entah apa saja yang dikatakannya, aku sudah tidak memperdulikannya lagi. Aku terus menyerangnya dengan buas dan mengeluselus dan meramasramas seluruh tubuhnya sambil terus mencium mulutnya dengan rakus. Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, karena memang tubuhku yang tinggi 175 cm dengan badan yang atletis dan berotot, tidak sebanding dengan tubuh tante Ida yang 155 cm dan mungil itu.Akibat seranganku yang bertubitubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari tante Ida, entah karena dia sudah lelah atau mungkin dia mulai terangsang juga. Merasa sudah tidak ada perlawanan lagi dari tante Ida, penisku yang panjang dan besar yang sudah sangat tegang itu kugosokgosok pada perutnya dan kemudian kuraih tangannya yang mungil dan kueluselus ke penisku, tangan mungilnya kugosokgosok, mengocok penisku yang mulai mengeras. Tubuhnya terasa mengejang, akan tetapi kedua matanya masih terpejam, dan tidak ada perlawanan darinya.
Kemudian ketika dengan perlahan kubuka baju tante Ida, dia dengan lemah masih mencoba menahan tanganku, akan tetapi tanganku yang satu mengunci kedua tangannya dan tanganku yang lain membuka satu demi satu kancingkancing blusnya, dan perlahanlahan mempertontonkan keindahan tubuh di balik kain itu. Setelah berhasil membuka blus dan BHnya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara tante Ida yang padat berisi
Tooonnnn aaammmpuunn Toonnnnn iiii.. iiingaaattttt.. Tooonnn..!!! Kucium dan kulumat putingnya yang berwarna kecoklatan itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya, sementara kusingkap roknya dan jarijariku mulai mengeluselus kemaluannya yang masih tertutup CD.
Iiiiiiiiii..ooohhhhhhh..aaaagggghh hhhhh..ssssshhhhhhh..Toooonnnnn! !!!! akibat perlakuanku itu, kayaknya tante Ida mulai terangsang juga, itu terasa dari tubuhnya yang mengejang kaku dan dengusan nafasnya makin terdengar kuat. Aku makin memperhebat seranganku dan tibatiba tubuh tante Ida bergetar dengan kuat dan..
Aaaahhhhhh..Toooonnnnjaaa..jaaa angaaannn.Tooonnnniiiingaaaatttt..Tooo nnn oooohhhhhhhaaaaaggggghhhaaaaggghhh .aaaaggggggggghhhhh!!!!! akhirnya, disertai tubuhnya yang mengejang dan menggeliatgeliat kuat, serta kedua tangannya mendekap punggung ku.Seerrr.. cairan kewanitaan tante Ida membasahi CD nya sekalian jemariku.
Setelah masa orgasmenya berlalu, terasa badan tante Ida melemas terkulai dalam dekapanku dan kedua matanya masih terpejam rapat, entah perasaan apa yang sedang bergelora dalam tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat perlakuanku terhadap nya , sehingga dia mencapai orgasme itu. Tarikan nafasnya masih terengahengah.Kami terdiam sejenak, sementara tubuh tante Ida bersandar lemas dalam dekapanku dengan mata. Jemari lentik tante Ida masih menggenggam penisku yang masih tegak mengacung. Akhirnya secara perlahanlahan kepala tante Ida menengadah keatas dan terlihat pandangan matanya yang sayu menatapku, sehingga menambah kecantikan wajahnya dan secara lembut terdengar suaranya
Oooohhhh.Toonnnn, apa yang kau perbuat pada tantemu ini.?????
Eeeehhmmmmaafkan Anton tante.Anton lupa diri.abis tante tadi masuk tibatiba selagi Anton akan mencapai klimaks.salah tante sendiri sihhh.lagi pulatante amat cantik sihhh..!!!!!! sahutku mencaricari alasan sekenanya.
Sekarang kayaknya tante Ida sudah pasrah dan sambil tanganya masih menggenggam penisku katanya lagi..Tooonnnn..punya kamu gede amat yaaaa????. Punya Om mu nggak sampai segede ini..!!
Aaahhhhh, tanteapa betull?????! memang penis ku panjangnya 17 cm dan gede juga dengan kepalanya yang bulat besar, apalagi kalau lagi sangat bernafsu begini. Jemari lentik tante Ida yang tadinya hanya menggenggam saja, kini mulai memainkan penisku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan tante Ida tak mau lepas dari situ.
Taaannnnn., kok diiiii..diidiamin aja, dikocok dong, Taannn. biar
enaaakkk.!!!!
Ton, Ton.. kamu keburu nafsu aja.aaaaggghhh.!!!, perlahanlahan kedua tanganku menekan bahu tante Ida, sehingga tubuh tante Ida berjongkok dan sesaat kemudian kepalanya telah sejajar dengan selangkanganku. Kedua tangannya segera menggenggam penisku dan kemudian tante Ida mulai menjilati kepala penisku dengan lidahnya. Bergetar seluruh tubuhku menerima rangsang dari mulut tante Ida. Dijilatnya seluruh batang kemaluanku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang terlewat dari sapuan lidahnya.
Dikocoknya penisku didalam mulutnya, tapi tak semuanya bisa masuk. Mungkin hanya 3/4 nya saja yang dapat masuk ke mulut tante Ida. Kurasakan dinding tenggorokan tante Ida menyentuh kepala penisku. Sungguh sensasi sangat luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama juga tante Ida mengulum penisku. Kurasakan batang penisku mulai membesar dan makin mengeras. Dari dalam kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar. Merasa aku akan keluar, tante Ida semakin cepat mengocok batang kemaluanku.Taaannnnn..ah..aohh.. taaannn.. Anton mo keluar,.aaauuugghhhh..taaannnn..!!!!!!!
Akhirnya..Croott..croott..croottt.. Hampir sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung penisku. Diminumnya air maniku dengan, dijilatinya semua, sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sudah keluar tetapi penisku tetap saja masih tegar, meski tak seberapa keras lagi Melihat itu, tante Ida menciumcium kepala penisku dan menjilatjilatnya hingga bersih.Kemudian kutarik berdiri tubuh tante Ida dan kudorong ke tempat tidur, sehingga tante Ida terlentang diatas tempat tidur. Dengan cepat kulucuti rok sekalian CD nya, sehingga sekarang tante Ida terlentang diatas tempat tidur dengan tubuhnya yang mungil tapi padat itu berada dalam keadaan telanjang bulat. Tante Ida hanya menatap ku dengan pandangan yang sayu dan terlihat pasrah. Aku naik keatas tempat tidur dan kedua kakinya kupentang lebarlebar dan aku berjongkok diantara kedua pahanya yang terpentang membuka lebar kemaluannya yang telah licin, siap untuk diterobos.
Kupegang batang penisku dan kugosokgosok sepanjang bibir kemaluannya, sambil kutekantekan pelahan. Merasakan gesekangesekan lembut vagina tante Ida, penisku mulai mengeras kembali. Ku ambil tangan tante Ida dan ku tempatkan pada batang penisku, segera digengamnya penisku dan diarahkan ke lubang kemaluannya. Dengan sedikit gerakan menekan, kepala penisku perlahanlahan mulai masuk setengah ke lobang kemaluan tante Ida. Terasa lobang kemaluan tante Ida sangat sempit mencengkeram batang kemaluanku. Dinding kemaluan tante membungkus rapat batang kemaluanku, kutekan lagi dan tubuh tante Ida menggeliatOooooohhhhhh Toooonnnn bee.. beeeesaaarrrr aaaaa.. maaaattttt.. pe.. peeelaaan pee laaan Tooooonnnnn ooooohhhhh..!!!!! tante Ida merintih perlahan. Secara pelan dan hatihati aku menekan batang kemaluanku makin dalam terus terus. ooohhhhhh eeeenna aaak benaaarrrr terasa jepitan kuat dinding kemaluan tante Ida yang menjepit rapat batang kemaluanku. Perasaanku terasa melayanglayang dilanda kenikmatan yang tidak terlukisakan ini..
Taaaaannnnnooohhhhhh..eeee euuuuunnaaaakkkkkkkktaannnnn.!!!!
Dengan kedua paha yang terkangkang lebarlebar dan kedua tangannya berpegang pada pinggangku, tante Ida memandang ku dengan tatapan sayu, terlihat sangat cantik dan menawan, sehingga aku yang sedang bertumpu diatasnya perasaanku terasa menggila, melihat dan merasakan wanita cantik dan ayu yang berbadan mungil tapi padat ini, terlentang pasrah dibawahku, menerima seluruh perlakuanku.Kugerakan perlahanlahan pinggulku menekan kebawah, sehingga penisku terbenam makin dalam kelobang kemaluannya, dalam.. dalam.. terus terus.. daannnn.. .kemudianujung kepala penisku terasa mentok, karena beberapa kali tubuh tante Ida mengejang ketika aku mencoba menekan lebih kuat, aku kemudian mulai menarik keluar dan selanjutnya memompa keluar masuk.
Dengan bersemangat aku mulai menaikturunkan tubuhku. Gerakan naikturun yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar, sungguh merupakan sensasi yang sangat luar biasa. Apalagi posisi kedua paha tante Ida terkangkang lebarlebar, membuat tikamantikamanku terasa jauh didalam dasar lobang kemaluannya. Aku dapat melihat payudara tante Ida bergerakgerak keatas kebawah setiap kali aku menekan masuk penisk dalamdalam sehingga kedua selangkangan kami berhimpit rapatrapat. Kemudian kurasakan otototot kemaluan tante Ida dengan kuat menyedot penisku. Semakin lama kurasa semakin kuat saja kemaluan tante Ida menjepit penisku. Kulihat wajah tante Ida nampak makin memerah menahan orgasme keduanya yang akan melandanya sebentar lagi.Aaaaaaddduuuuuhhhhh.Toooonnn.. Aaaagggghhhhhh.. Oouggg.. hhaa..hhaaToooonn taaannnnteeeeemaaa. Maaauuuukeeekeeeeluaraarrrr lagi, Toonnnnn!!!!!!!. Dan.. Seeeeerrrr..kurasakan cairan hangat membasahi penisku.
Sementara nafsuku sudah sangat memuncak menuntut penyelesaiannya, aku sudah tidak bisa lagi bertindak halus, tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dengan cepat dan gencar, mendapat serangan yang agak kasar dan tibatiba itu tante Ida menjeritjerit kesakitan. Meskipun lobang kemaluan tante Ida telah basah dan licin banget, tapi tetap saja terasa seret untuk ukuran penisku yang besar.
Tak kuhiraukan lagi suara tante Ida yang menjeritjerit kesakitan, yang ada dipikiranku saat itu adalah aku ingin segera mengakhiri permaina ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku. Kurasakan otototot penisku mulai berdenyutdenyut dengan kerasnya, ada sesuatu yang berusaha untuk keluar dari batang penisku. Kucoba untuk menahannya selama mungkin agar tidak segera keluar, tapi jepitan dinding kemaluan tante Ida akhirnya meruntuhkan pertahananku.
Aaaaaauuddddduuhhhh taaannnnnn teeeee oooooohhhhh..!!!! keluhan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulut ku disertai dengancroott.. croott.croooootttt.semburan..maniku menyemprot dengan kuat, mengisi relungrelung terdalam lobang kemaluan tante Ida, kemudian badanku tertelungkup lemas menidih badan mungi tante Ida, sementara kuubiarkan penisku tetap didalam kemaluan tante Ida untuk merasakan sisasisa orgasmeku. Kurasakan kemaluan tante Ida tetap saja berdenyurdenyut, meski tak sekuat tadi.
Taannnn, terima kasih ya, udah mau temenin Anton main.!!!! kataku dengan manja.
Kamu, tuh, Ton, kalau lagi nafsu jangan main maksa dong, masak tantemu sendiri kamu perkosa juga..!!!!
Iiihhhhhtante..tapi tante senang juga.kaannnn ..????
Iya.. siiihhh.!!!!! kata tante Ida malumalu.Sejak saat itu sikap tante Ida terhadapku berubah seratus persen, biarpun sikap kami ini tetap terjaga dihadapan om dan adik tante Ida. Aku dan tante Ida sering berhubungan sex bersama kalau rumah lagi sepi. Aku makin merasa sayang saja terhadap tante Ida, apalagi tante Ida melayani nafsu sex saya dengan rela dan sepenuh hati.
-
Video bokep Aruna Aghora memberi cintanya pada suaminya
-
Kisah Memek Ketika Nonton Film Bioskop Bersama
Duniabola99.com – Kali ini saya akan menceritakan kisah hubunganku dengan Rina, gadis dari Bukittinggi. Kami ketemu ketika aku nongkrong di salah satu Studio 21 di Jakarta. Setelah lihat poster film yang akan diputar kurasa aku nggak tertarik untuk nonton hari ini. Di sebelahku ada seorang wanita muda yang juga sedang melihat-lihat poster film. Dari raut mukanya kelihatannya dia juga tidak tertarik.
“Mau nonton Mbak?” tanyaku
“Rencananya sih, tapi filmnya kurang bagus menurutku, dan yang dua lagi saya udah nonton,” jawabnya.Kami berdua duduk di lobby dan mendiskusikan film yang sedang diputar, When a Man Loves a Woman. Boleh juga wawasan dan ulasannya. Karena film sudah diputar dan pintu studio akan ditutup, kami berdua keluar dari studio.
“Kemana sekarang Mbak?” tanyaku.
“Jalan-jalan aja, lagi males di rumah,” jawabnya.
“Boleh dong ikutan. Mbak jangan takut, aku orang baik-baik kok”
“Nggak pa-pa, malah senang ditemenin dan ada pengawal. Mas ini anggota ya?” tanyanya.Memang karena perawakanku yang tegap aku sering disangka sebagai tentara atau polisi. Tapi aku selalu jujur kalau ditanya demikian.
“Anggota apa? Kalau anggota masyarakat betul, tapi kalau militer bukan kok. Dulu pernah ikut tes tapi nggak lulus”.
“Habis badannya tegap begitu”.Akhirnya kami berputar-putar saja di mall yang ada di dekat situ. Habis berputar-putar kami singgah di sebuah kafe dan minum di sana. Sambil ngobrol kuamati wanita di depanku ini. Badannya OK, sintal dan montok, kulitnya kuning langsat.
Dalam setiap percakapan selalu kupanggil dia dengan sebutan “Mbak”.
“Eh, aku bukan orang Jawa, panggil saja namaku, Rina, atau kalau mau panggil Uni Rina,” ia memprotes. Akhirnya kupanggil namanya saja. Panggilan Uni rasanya kurang familiar di lidahku.
Aku tidak berani memancingnya untuk melakukan hal-hal yang lebih jauh mengingat cerita kota asalnya yang penduduknya terkenal taat. Namun memang kalau lagi rejeki, ada saja jalannya. Waktu dia buka tasnya, mengambil sesuatu tiba-tiba dompetnya terjatuh ke lantai. Dia membungkuk mengambilnya. T-shirt yang dipakainya sedikit membuka tanpa disadarinya. Aku yang memperhatikannya langsung saja seperti terkena aliran listrik. Buah dadanya yang besar dan putih, terbungkus bra dengan model cup yang hanya menutup puting, menggantung seolah minta dipetik. Dia masih belum sadar kalau aku memperhatikan ke balik t-shirtnya sampai dia tegak kembali. Aku masih termangu-mangu menikmati pemandangan yang baru saja kulihat.
Rina menggoyangkan tangannya di mukaku.“Eh, bangun.. Bangun. Ada kebakaran,” katanya mengejutkanku.
Aku tersentak dari lamunanku. Dia tertawa kecil.
“Jangan melamun, nanti keterusan,” katanya lagi. Dipegangnya tanganku. Aku semakin panas dingin. Digesernya tempat duduknya ke sampingku. Tak sengaja sikuku menyentuh dadanya yang kenyal. Mukaku agak merah, sementara dia diam saja.
“Sorry Rin, nggak sengaja,” kataku meminta maaf.
“Aku tahu kok, kalau sampai sengaja namanya kurang ajar. Tapi kalau mau boleh lagi kok. Lagian daripada ngelamun lebih baik cari pengalaman,” katanya pelan sambil mukanya berpaling ke arah lain. Haah! Aku seakan tak percaya dengan ucapannya. Otakku mulai menganalisa peluang yang bisa kutangkap.
“Bener nih nggak mau. Kalau mau ayo kita cari tempat yang aman. Jangankan kau senggol, lebih dari itupun ayuk saja,” ia mengerling ke arahku dan lidahnya memainkan bibirnya.
“Tarik Mangg!!” sorakku dalam hati.Tanpa buang waktu lagi kami naik taksi dan menuju sebuah hotel yang cukup bersih. Kami berdua berbaring di atas ranjang. Rina berada di sebelahku, menatapku lalu mendekatkan mukanya ke mukaku dan menciumku. Aku membalas perlahan. Kuremas dadanya dari luar kausnya. Ia naik ke atas tubuhku.
“Ouw.. Mulai nakal tangannya ya!” bisiknya.
Rina terus menciumiku sambil melepas t-shirtnya. Kemudian tangannya menarik kaus yang kukenakan dan melepas lewat kepalaku. Ia membelai dadaku dan mengusapkan bibirnya pada bulu dadaku.
Bibirnya ke bawah dan sudah sampai di leherku. Kuciumi telinganya dan kuhembuskan napasku dekat telinganya. Ia menggelinjang geli sekaligus nikmat. Debaran di dada meningkat. Ia terus menciumi dadaku. Kurasakan buah dadanya yang tadi sempat kuintip menekan dadaku. Kenyal dan padat dibungkus bra hitam. Onde mandeh, indah sekali.
Tangan kanannya ke bawah, membuka ikat pinggangku, melepas kancing celana dan menarik ritsluiting dan kemudian menariknya ke bawah. Aku mengangkat pantatku untuk membantu memudahkan tangannya membuka celanaku. Kugerakkan kepalaku ke punggungnya dan dengan gigiku kulepas kait branya. Kuciumi punggungnya yang putih mulus. Tanpa dibuka, dengan pergerakan kami berdua akhirnya tidak lama branya sudah terlepas sendiri dan merosot ke ranjang.
Buah dadanya berukuran besar, mungkin 36, terlihat sangat putih, kencang dan padat dengan bagian ujungnya berwarna kemerahan. Putingnya yang merah kecoklatan tidak sabar menungguku untuk segera mengulumnya. Payudara kiri kuisap dan kujilati, sementara sebelah kanannya kuremas dengan tangan kiriku. Kulakukan demikian berganti-ganti. Tangan kiriku mengusap-usap rambutnya dengan lembut.Rina mengerang dan merintih ketika putingnya kugigit.
“Upps.. Lagi Anto. Ououououhh.. Nghgghh, Anto ayo teruskan lagi.. Ouuhh.. Anto”
Payudaranya kukulum habis. Rina menggoyangkan kepalanya dan mencium leherku sampai ke dekat tengkuk. Akupun sudah tidak tahan. Senjataku sudah siap untuk masuk dalam pertempuran. Terasa keras dan kepalanya nongol melewati ban pinggang celana dalamku. Tangannya menurunkan celana dalamku sampai ke paha dan dilanjutkan dengan jari kaki ia melepas celana dalamku.
Mulutnya terus bergerak ke bawah dan kini Rina mengisap-isap buah zakarku dan menjilati batang meriamku. Kupalingkan mukaku ke samping dan kugigit ujung bantal.
Tiba-tiba secara refleks meriamku mengencang hingga condong mendekati permukaan perutku ketika lidah Rina mulai menjilat kepalanya. Kukencangkan otot perutku sehingga meriamku juga ikut bergerak dan berdenyut-denyut.
“Hmm.. Tidak terlalu besar, rata-rata saja ukurannya tapi keras dan berdenyut. Pasti luar biasa nikmat,” komentar Rina sambil terus melakukan aktivitasnya. Kuangkat kepalaku dan kulihat Rina sedang asyik menjilat, menghisap dan mengulum meriamku. Kadang-kadang ia melihat ke arahku dan tersenyum.
Rina melepaskan kepalanya dari selangkanganku dan tangannya dengan cepat melepas celana dalamnya sendiri. Bibirnya menyambar bibirku. Kubalas dengan ganas dan kusapukan lidahku pada bibir dan masuk dalam rongga mulutnya. Lidah kami kemudian saling memilin dan mengisap. Tanganku mengembara ke selangkangannya dan kemudian jari tengahku masuk menerobos liang kenikmatannya sampai menemukan tonjolan kecil di dinding atasnya. Rina meremas dan mengocok meriamku. Meriamku semakin tegang dan keras. Kami saling memberikan stimulasi.
“Ouououhhkk.. Nikmat.. Puaskan aku,” ia memohon dengan suara tertahan.Kemudian tangannya mengurut dan menggenggam erat meriamku. Kurasakan pantat dan pinggul Rina bergoyang menggesek meriamku. Dan tanpa kesulitan kemudian kepala meriamku masuk ke dalam gua kenikmatannya. Terasa lembab dan agak kendor. Kurasakan dinding guanya semakin berair membasahi tonggak pusakaku.
“Akhh Anto ayo kita sama-sama nikmati.. Oukkhh”.
Kujilati lehernya dan bahunya. Ia terus menggoyangkan pantatnya sehingga sedikit demi sedikit makin masuk dan akhirnya semua batang meriamku sudah terbenam dalam guanya.
Rina bergerak naik turun untuk mendapatkan sensasi kenikmatan. Pantatnya bergerak maju mundur. Gerakannya berubah dari perlahan menjadi cepat dan semakin cepat sampai akhirnya dia berhenti karena kelelahan. Ia mengubah gerakannya menjadi ke kanan ke kiri dan berputar-putar. Pantatnya naik agak tinggi sehingga hanya kepala meriamku berada di bibir guanya dan bibir guanya kemudian berkontraksi mengurut kepala meriamku. Tidak terlalu kuat kontraksi otot vaginanya, hanya sedikit terasa meremas batang kemaluanku.
Kemudian ia menggesek-gesekkan bibir guanya pada kepala meriamku sampai beberapa kali dan kemudian dengan cepat ia menurunkan pantatnya hingga seluruh batang meriamku tenggelam seluruhnya. Ketika batang meriamku terbenam seluruhnya badannya bergetar dan kepalanya bergoyang ke kanan dan kekiri. Napasnya terputus-putus.
Kuisap putingnya yang sudah keras. Gerakannya semakin liar dan cepat. Tanganku memeluk punggungnya dengan erat sehingga tuuh kami merapat total. Ia juga memeluk diriku rapat-rapat. Kini gerakannya pelan namun sangat terasa. Pantatnya naik ke atas sampai kemaluanku terlepas, dan ia menurunkan lagi dengan cepat dan kusambut dengan gerakan pantatku ke atas. Kembali meriamku menembus guanya. Ia merinding dan menggelepar. Tangannya meremas rambutku dan mencakar punggungku, punggungnya melengkung menahan kenikmatan. Mulutnya merintih dengan kata-kata yang tidak jelas dan mengerang keras.
“Anto.. Ouhh Anto, aku mau dapat, aku tidak tahan mau kelu.. Ar,” desahnya.
“Sshh.. Shh”
“Anto sekarang ouhh.. Sekarang” ia memekik.
Tubuhnya mengeras, merapat di atasku dan kakinya membelit betisku. Pantatnya ditekan ke bawah dengan keras dan vaginanya menjadi sangat basah hingga terasa licin. Tubuh Rina mulai melemas. Keringatnya menitik di sekujur pori-porinya. Kemaluanku yang masih menegang tetap dibiarkan di dalam vaginanya.“Terima kasih jantanku. Kau sungguh hebat sekali. Aku puas dengan permainanmu. Berikan aku istirahat sebentar, lalu..,” ia berbisik di telingaku.
Kusambar bibirnya dengan bibirku dan kugulingkan ke samping. Penisku yang memang belum menyelesaikan tugasnya tentu saja masih tegang dan penasaran.
“Sudahlah sayang, biarkan aku istirahat dulu sebentar saja.. ”
Aku tidak menghiraukannya, kini kugenjot vaginanya sampai berdecak-decak menimbulkan suara yang justru sangat merangsang. Ia hanya pasif dan diam saja saja menerima gempuranku.
Vaginanya terasa sangat licin dan ditambah lagi kondisi ototnya yang sudah kendor, maka gerakanku tidak memberikan kenikmatan yang maksimal. Kucabut penisku dan kuambil handuk untuk mengelap vaginanya supaya agak kering. Aku naik lagi ke atas tubuhnya. Kembali kuarahkan moncong meriamku ke sasaran. Kudorong pelan, meleset sampai beberapa kali. Kuangkat kedua kakinya dan kurenggangkan pahanya. Dengan tenaga penuh kudorong pantatku. Kini berhasil, dan langsung kugenjot dengan tempo perlahan saja. Lumayan, dalam keadaan dinding vagina kering begini baru bisa terasa nikmat.
Rina kembali bangkit nafsunya setelah beberapa menit beristirahat. Iapun kemudian mengimbangi permainanku dengan gerakan pinggulnya. Diganjalnya pantatnya dengan bantal sehingga kemaluannya agak naik. Kami berciuman dengan penuh gairah. Kaki kami saling menjepit dengan posisi silang, kakiku menjepit kaki kirinya dan kakinya juga menjepit kaki kiriku. Dalam posisi seperti ini dengan gerakan yang minimal dapat memberikan kenikmatan optimal, sehingga sangat menghemat tenaga.
Kami makin terbuai dengan gerakan masing-masing. Kini kedua kakinya menjepit kakiku. Ia memutar-mutar pinggul dan membuat gerakan naik turun. Aku meremas, memilin serta mengisap payudaranya. Kami bisa saling memberikan kenikmatan.
“Ouh.. Achch.. Mmmhh.. Ngngngnhhk” Rina mendesah tertahan.
Kugenjot pinggulku naik turun dengan irama tertentu. Kadang cepat kadang sangat lambat. Setiap gerakanku kubuat pinggulku naik agak tinggi sehingga penisku terlepas dari vaginanya, lalu kutekan lagi. Setiap penisku dalam posisi masuk, menggesek bibir vaginanya ia terpekik kecil. Kakinya bergerak dan kedua kakinya kujepit dengan kedua kakiku. Dalam posisi begini aku hanya menarik penisku setengah batang saja saja karena kalau sampai tercabut keluar susah untuk memasukkannya lagi. Namun keuntungannya jepitan vaginanya jadi sangat terasa.Kami mengubah posisi lagi, kembali dalam posisi konvensional. Kedua kakinya kuangkat ke atas bahuku, lututnya menempel pada perutnya. Dengan bertumpu pada tangan kubiarkan tubuhku melayang tanpa menempel pada tubuhnya. Sepintas seperti gerakan orang sedang melakukan push-up.
“Rina.. Ouhh nikmat sekali, hebat sekali permainanmu.. ”
Kuperkirakan sudah setengah jam kami bercinta, tenaga sudah mulai berkurang sehingga kuputuskan untuk segera mencapai puncak. Kupercepat gerakanku dan gerakannya juga semakin liar.
“Ke atas sedikit yang.. Oooh,” pintanya. Kuturuti permintaannya. Aku menggeser tubuhku, sehingga penisku menggesek bagian atas vaginanya. Gesekan kulit penisku dengan klitorisnya terasa sangat nikmat.
Bunyi deritan ranjang, erangan, bunyi selangkangan dan paha beradu seakan-akan berlomba. Tubuh kami sudah basah oleh keringat yang membanjir. Dinginnya udara kamar tak terasa lagi. Kurasakan ada aliran yang menjalar dalam penisku. Inilah saatnya akan kuakhiri permainan ini. Rina terengah-engah menikmati kenikmatan yang dirasakannya.
“Rina.. Rin sebentar lagi aku mau keluar.. ”
Gerakanku semakin cepat hingga seakan-akan tubuhku melayang. Lututku mulai sakit.
“Ayolah Anto aku juga mmau kkel.. Uar. Kita sama-sama sampai”.
Ketika kurasakan aliran pada penisku tak tertahankan lagi maka kurapatkan tubuhku ke tubuhnya dan kulepaskan kakinya dari atas bahuku. Kakinya mengangkang lebar. Kuhunjamkan pinggulku dalam-dalam sambil memekik tertahan.
“Rina.. Ouh .. Sekarang.. Sekarang”.
“Ouh Anto aku.. Juga.. Keluar”.
Kakinya membelit kakiku, kepalanya mendongak dan pantatnya diangkat. Kurasakan denyutan dalam vaginanya sangat kuat. Kutembakkan laharku sampai beberapa kali. Giginya dibenamkan dalam di dadaku sampai terasa pedih. Napas kami masih tersengal-sengal, kucabut penisku dan menggelosor di sampingnya. Tangannya memeluk lenganku dan jarinya meremas jariku.“Anto aku masih mau lagi, kita habiskan malam ini bersama-sama. Ayolah, kumohon.. Pleasse!” ia memintaku.
“Sorry Rin, jangan malam ini. Bukannya aku tidak mau, tapi besok pagi-pagi aku akan keluar kota selama beberapa hari. Nanti aku akan memuaskanmu setibanya dari luar kota,” aku mengelak.
Rasanya badanku sangat lelah sehingga jika kuturuti permintaannya aku merasa tidak mampu lagi menandinginya. Rina kelihatan agak kecewa namun dia bisa menerima alasanku. Kami masuk kamar mandi, berpelukan dan berendam air hangat bersama-sama di bath tub sampai rasanya mau tertidur. Kemudian kami saling membersihkan tubuh masing-masing. Setelah berpakaian kukecup bibirnya, dia membalasnya dengan bernafsu, tapi kudorong tubuhnya dengan halus.
“Sudahlah Rin, nanti saja kita habiskan waktu kita bersama-sama sepanjang hari,” rayuku.
*****
Kami keluar dari hotel dan berpisah di jalan dengan janji untuk bercumbu lagi setelah kembali dari luar kota. -
Cerita Sex Berhubungan Dengan Anak Boss yang Butuh Kepuasan Sesaat
Pada awalnya ayahku membutuhkan seorang tenaga dinas luar pada bagian penempatan iklan, tetapi karena jam kerjanya tidak begitu panjang saran ayahku ditampik oleh bossnya bila harus memperkejakan orang khusus pada bagian ini.
Cersex Stw – Entahlah gagasan darimanakah aqu yang waktu itu masih kuliah diambil ayah untuk isi sisi itu, dgn jam kerja jam 13:00 sampai dgn jam 17:00, terang aqu dapat lakukan sepulangnya sekolah.
Beberapa hari pertama bekerja aqu di-training ke perwakilan sah harian ibu-kota yang keseluruhnya bertempat di jalan Gajah Mada Jakarta. Semua informasi harian nasional aqu sudah mengenal, dan dari beberapa agen iklan yang ke situ, cuma aqulah yang paling muda. Tiap usai aqu diharuskan lagi ke kantorku yang di wilayah Kota. Bosku sudah cukup usia, dan jika perhitungan cermat sekali, tetapi lama waktunya meminta ampun, umumnya menanti Bosku hitung, aqu sekedar duduk ada di belakang ruang kantor yang memang khusus tempat ngumpulnya beberapa sales dari seksi lain.Dan di ruang kantor depan cuma ada empat orang, satu salah satunya ialah putri tunggal Bosku yang memegang sebagai direktur operasional, orangnya putih bersih, sangat tinggi mungkin 180 cm-an, waktu itu jika berdiri aqu paling sepundaknya. Selalu kenakan span pendek dgn stoking hitam. Panggulnya saat jalan nyaris ditegaskan semua orang melihatnya. Pantatnya yang bundar dan dadanya yang membusung menambahkan daya magnetnya sebagai wanita.
Sebetulnya putri Bosku ini pengantin baru, tetapi entahlah mengapa justru tidak kerasan di dalam rumah, terkadang aqu jika sedang terlambat dapat sampai jam 19.00 malam dan Pacar masih tetap ada di dalam kantor. Menurut isu yang tersebar di kelompok sales (aqu kerap menguping).Suaminya impoten dan aqu tahu jika panggul, pantat dan payudaranya bagus juga hasil dari nguping, karena waktu itu aqu kurang memahami permasalahan itu, yang terang menyaksikan paha sedikit saja, kemaluanku segera berdiri dgn tegaknya, ditambahkan lagi aqu kerap baca buku porno, terang hasilnya masturbasi 3-5 kali setiap hari. Tiap ada peluang tentu aqu langsung masturbasi, umumnya di WC, khususnya di WC kantor, dasarnya tiap ada peluang.
Aqu sering kali memikirkan putri Bosku ini saat masturbasi, khususnya jika di WC kantor. Sebetulnya aqu sich tidak bodoh-bodoh sangat dalam masalah itu, perjakaqu juga sudah kulepas di lokasi WTS Kali Jodo, tetapi kan mustahil aqu ke situ tiap hari, darimanakah uangnya? Walau sebenarnya buat pertempuran, aqu punyai modal yang cukup.Aqu sebelumnya pernah di WC sekolah dgn kawwan kawwan menghitung besar gagang kemaluan, dan rupanya aqu menjadi juara, baik dalam panjang atau Diameternya. Akhirnya aqu juga dipanggil di sekolah “konde” alias “kemaluan besar”. Nach saat masturbasi aqu juga berangan-angan demikian, aqu seperti seorang pahlawan yang bisa memberikan kepuasan wanita-wanita kawwan onaniku dgn senjata kebanggaanku.
Tidak berasa tiga bulan sudah aqu bekerja, sampai di suatu hari, sebab ada iklan kolom yang jumlah uangnya besar dan pada text-nya ada kekeliruan, aqu harus menanti sampai malam, dan apesnya hasil pembaruannya justru membuat salah jumlah giro yang aqu membawa, untunglah sisi kasir tetap berbaik hati dan menggantikannya dgn pertanda terima sesaat. Jam 19:30 aqu sampai di dalam kantor, lampu sudah dimatikan semua, cuma pos satpam dan ruang putri Bosku saja yang tetap berpijar, aqu langsung ke ruangnya.“Selamat malam Bu,” sapaqu santun.
“Malam, baru usai Ndra?”
“Yah Bu, barusan ada kekeliruan, menjadi harus menanti.”
“Oh..”
“Saat ini saya ingin laporan dgn siapa, Bu?” tanyaqu.
“Oh iya Mama sudah pulang, sini saya yang kalkulasi!” Aqu meyerahkan semua bon padanya.
“Saya nantikan di luar, Bu,” aqu pamitan.
“Silahkan,” jawabannya singkat.Aqu ke arah kantor belakang, rupanya tidak ada seorangpun di situ, mungkin sudah terlampau malam. Aqu selekasnya ke kamar mandi dan mengkhayalkan making love dgn putri Bosku. Bersamaan dgn angan-anganku yang makin cantik aqu mulai melepaskan celanaqu lantas mulai mengocak-ngocok kemaluanku dgn perlahan-lahan, busa sabun yang membaluri gaganganku berasa sangat nikmat, pergerakanku makin cepat, dan coba capai pucuk kepuasan secepat-cepatnya.
Tetapi karena ini hari aqu sudah 4 kali mengocak, di WC universitas, WC rumah dan paling akhir di WC kantor 2x, aqu cukup sulit keluar, aqu saksikan kepala gaganganku sampai memeras, tetapi mendadak saja, “Brakk..” pintu terbuka dan menyembullah muka yang ada dalam angan-anganku, aqu terkejut 1/2 mati, begitupun Pacar sampai berteriak. Aqu selekasnya cari celanaqu, tetapi apesnya karena pintu terbuka terang aqu tidak dapat ambil celanaqu yang ada dibalik pintu kamar mandi.
“Maaf, Bu, saya lupa mengamankan pintu,” aqu selekasnya meminta maaf tanpa mempedulikan gaganganku yang
masih ereksi,
“Eh.. tidak apa,” Bosku juga cukup grogi dan kusaksikan pandangan matanya tertuju pada gaganganku yang tetap mengacungkan menunjuk langit-langit, dan tanpa diduga Pacar masuk langsung ke kamar mandi dan mengamankan pintunya,
“Ehh, Ibu ingin ngapain?” aqu tetap ketidaktahuan atas sikapnya.
“Kamu tenang saja yah Ndra,” kata Bosku.Pacar langsung melepaskan semua bajunya dan telanjang bundar di depanku, aqu mulai mengetahui kemauannya, tetapi aqu masih taqut karena Pacar ialah Bosku, untunglah Pacar dahulu yang mulai. Aqu yang tetap kenakan pakaian langsung dilepaskan, dan Bosku langsung dgn liarnya menciumi semua tubuhku, tangannya langsung memegang gaganganku dan menarik-nariknya dgn keras. Benar-benar enaknya hebat.
“Ndra, kemaluan kamu besar, membuat saya senang yah!” aqu juga tidak dapat tinggal Diam, semua khayalanku yang kudapat dari buku stensilan kupraktekan.
Aqu mulai melumat bibir Bosku sekalian tanganku main di ke-2 payudaranya yang membusung padat. Pentilnya yang kecil dan kemerahan aqu pilin-pilin, terkadang aqu seka perlahan-lahan. Bibir dan lidahku terus menyebar mencari leher dan melumat payudaranya, Bosku cuma mengeluh perlahan. Rezeki ini betul-betul aqu gunakan sebagus-baiknya untuk memberikan kepuasan khayalanku, semua sisi tubuh Bosku tidak ada yang lepas dari jilatanku, dimulai dari jemari tangan, leher, payudara, perut, panggul, pantat, lubang kemaluannya yang lebat sampai paha dan jemari kakinya kujilat dan kucium.
Dan saat lidahku main di lubang kemaluannya Pacar mengusung samping kakinya ke bathup, dgn demikian aqu makin bebas mengisap klitorisnya dan masukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya, Bosku meremas-remas rambutku makin kuat, sekalian terus menjilat ke-2 tanganku, meremas dan memilin ke-2 pentil payudaranya,
“Achh, Ndra..” rambutku berasa ingin tertarik dari akarnya saat Bosku melepaskan klimaksnya yang pertama. Aqu tidak demikian peduli, aqu terus menciumi semua sisi tubuhnya, dan saat aqu menciumi punggungnya, senjataqu berasa nikmat tertahan antara belahan pantatnya yang besar, tetapi mungkin Bosku sudah naik kembali gairahnya. Dituntunnya senjataqu dari belakang,
“Dorong, Ndra!” aqu langsung lebih memajukan panggulku dan senjataqu berasa masuk lorong hangat yang sempit, “Achh, sedap Ndra, terus yang dalam!” Bosku semakin meracau, sedangkan aqu sendiripun rasakan nikmat yang luarbiasa, capitan lubang kemaluannya berasa sekali meremas gagang kemaluanku.
Perlahan-lahan aqu gerakkan panggulku mundur-maju, sedangkan tanganku tidak tinggal Diam meremas danmemilin payudaranya, semakin lama pergerakanku makin cepat. Semua urat syarafku berasa cukup kaqu dan saluran darahku makin cepat. Aqu coba keluarkan spermaqu secepat-cepatnya, tetapi mungkin karena kebanyakan masturbasi aqu justru sulit keluar, sanpai Bosku klimaks 8 kali dan alami beragam jenis style baru aqu mulai rasakan spermaqu sudah berasa di ujung gaganganku,
“Bu.. saya ingin keluar..”
“Sesaat, Ndra, tahan!”Pacar lantas menggerakkan panggulnya di depan hingga gaganganku tercopot, Pacar langsung mengocak gagang kemaluanku dgn tangannya yang lembut, sedangkan bibir dan lidahnya mengelitik ujung dadaqu dgn raqusnya. Napasku seperti berhenti saat dgn kuatnya Pacar melumat ujung dadaqu dan percepat kocokan tangannya di gagang kemaluanku. Pada akhirnya semua tubuhku seperti bergidik dan tergetar saat spermaqu memancar dgn seringkali renyutan-denyutan kepuasan di semua gagang kemaluanku. Kusaksikan Bosku tersenyum senang,
“Ndra, kamu termasuk luar biasa dalam masalah ini, besok-besok kawwanin Ibu kembali, yah!” aqu cuma menggangguk, dan tanpa banyak kata-kata kembali Bosku langsung kenakan bajunya kembali dan meninggalkanku sendiri di dalam kamar mandi.
Entahlah mimpi apa aqu tadi malam bisa bercinta dgn Bosku, yang terang semenjak waktu itu aqu menjadi tidak kurang uang. Sayg saat ini Pacar sudah keluar negeri meng ikuti suaminya, jika tidak jelas tetap bersambung sampai sekarang ini.
-
Kisah Memek Bersetubuh Dengan Pembantu Yang Sudah lama Menjanda
Duniabola99.com – Ceritaku ini terjadi bermula ketika kedua ortuku sedang pergi keluar kota untuk menengok keluarga ayahku yang kecelakaan dan terluka parah. Aku sempet mau ikut namun karena aku ada ujian jadilah aku dilarang oleh kedua ortuku. Karena diruma aku hanya anak satu-satunya maka jadilah sekaran dirumah hanya ada aku dan mbak Diah. Seketika itu juga melihat keadaan ang sepi, otak kotorku pun keluar, aku langsung berpikir bagaimana caranya untuk aku bisa enikmat tubuh mbak Diah sangat menggiurkan itu. Payudara yang sangat besar dan padat, bongkahan pantatnya membuat birahiku naik. Ingin sekali aku langsung memaksa mbak Diah, namun aku masih berpikir karena aku takut kalau aku dilaporkan pada kedua ortuku.
Selama ujian berlangsung, aku gak bisa konsen dan hanya mbak Diah yang ada dipikirnku. Pikiranku terus melayang mebayangkan mbak tubuh molek mbak Diah telanjang dan aku menikmati setiap jengkal tubuhnya.Kubayangkan betapa nikmatnya memek mbak Diah saat kuentot dengan desahan-desahan yang keluar dari mulutnya. Hingga akhirnya ujianku selesai danaku langsung pulang kerumah. Aku sangat bersemangat karena sampai dirumah aku bisa menikmati keseksian mbak Diah. Dan benar seperti yang kubayangkan, ketika aku sampai dirumah, kulihat pemandangan yang tak seperti biasanya. Kulihat mbak Diah memakai pakaian yang sangat ketat sekali hingga payudaranya sangat menonjol besar sekali dan seketika itu juga aku langsung bernafsu melihatnya.
Ketika aku mau masuk kamar, mbak Diah-pun menyapaku,
“Kenapa mas Bayu menundukkan kepalanya begitu”
“Gak papa kok mbak” jawabk sambil tidak melihat mbak Diah
Dan aku langsung pergi begitu saja meninggalkan mbak Diah yang sedang asik menonton TV. Sampai didalam kamar, aku masih terheran Dengan kemolekan tubuh mbak Diah yang sangat menggoda sekali. Kemudian aku-pun berimajinasi membayangkan kenikmatan menyetubuhi mbak Diah dan aku-pun langsung melampiaskan anganku Dengan menonton film porno lewat HP-ku. Dan tak kusangka aku menonton film porno Dengan volume yang tinggi hingga mbak Diah mendengarnya dan langsung mbak Diah nyamperin aku dikamarku dan menegurku,
“Hayoooo…lagi nonton apa mas?? Suaranya terdengar sampai diluar lho mas”
“Eeennngg…Ennggaak nonton apa-apa kok mbak” jawabku dengan wajah yang sudah memerah
“Aaaahhh…mbak tau hlooo mas, Mas Bayu gak usah bohong deeh,, gak papa kok kan mas juga sudah besar, apa mau mbak temenin nontonnya??” tanya mbak Diah
Mendengar pertanyaan mbak Diah-pun aku bingung mejawabnya hingaga aku terdiam dengan wajah yang tertunduk. Namun dilar dugaanku, setelah aku diam tak menjawab pertanyan mbak Diah, mbak DIah-pun langsung menuju sebelahku. Hatiku saat itu sangat deg-deg’an sekali, jantungku berdetak tak karuan dan,
“Jangan malu-malu mas, mbak tau kok kalau setiap hari mas memperhatikan mbak, benar kan??” tanya mbak Diah dengan berbisik disebelahku
“iiii…iiiiYhaaaa…kok mbak tau, pasti mbak juga memperhatikanku kan??” tanyaku balik
“Sudah lama aku menantikan saat-saat seperti ini mas” ucap mbak Diah lirih disebelah kupingku persis, hingga wajah kami sekarang sudah berdekatan
Mbak Diah menghadap wajahku saat kutatap wajahnya. Mata kami saling bertatapan. Kulihat Mbak Diah sepertinya senang dan menyukai apa yang kulakukan. Tanganku jadi lebih berani mengusap-usap lengannya lalu kedadanya. Kuusap dadanya yang kenyal menegang dengan putting yang mulai mengeras.
Kudekatkan mulutku untuk mencium pipinya. Dia berpaling menyamping, kemudian kutarik lagi pipinya. Mulut kamipun bertemu. Dan aku mencium bibirnya.
Inilah pertama kalinya aku melakukannya kepada seorang perempuan. Desahan halus keluar dari mulut Mbak Diah saat kedua tanganku meremas punggungnya dan lidahku mulai menjalari leher Mbak Diah. Ini semua akibat film porno yang sering kutonton. Mbak DIah bersandar kedinding, namun gak meronta. Sementara tanganku menyusup masuk kedalam bajunya, mulut dan lidahnya kukecup, kuhisap dan kugelitik langit-langit mulutnya. Kancing BH-nya kulepaskan. Hingga tanganku bisa bergerak bebas mengusap payudaranya. Putingnya kupegang dengan lembut. Kami sama-sama hanyut dibuai kenikmatan walaupun kami masih berdiri bersandar di dinding.
Aku dan mbak DIah sangat terangsang tak karuan. Nafas kami semakin memburu. Aku merasa tubuh Mbak DIah menyandar kedadaku. Dia sepertinya pasrah. Kemudian baju daster Mbak Diah kubuka. Didalam cahaya remang dan hujan lebat itu, kutatap wajahnya. Matanya terpejam. Daging kenyal yang selama ini terbungkus rapi menghiasi dadanya dan kuremas perlahan. Bibirku mengecup putting susunya secara perlahan. Kuhisap putting susunya yang mengeras itu hingga memerah. Mbak Diah semakin gelisah dan nafasnya sudah gak teratur lagi. Tangannya liar menarik-narik rambutku, sedangkan aku tenggelam dicelah payudaranya yang membusung. Mulutnya mendesah-desah, “Ssshh…, sshh!”. Putting susunya yang merekah itu kujilat berulangkali sambil kugigit perlahan-lahan.Kulepaskan ikatan kain dipinggangnya. Lidahku sekarang bermain dipusar Mbak Diah, sambil tanganku mulai mengusap-usap pahanya.
Saat kulepaskan ikatan kainnya, tangan Mbak DIah semakin kuat menarik rambutku. “Mas Baayyuuu…Mas Bayuu…” suara Mbak DIah memanggilku perlahan. Aku terus melakukan usapanku. Nafasnya terengah-engah saat CD-nya kutarik kebawah. Tanganku mulai menyentuh daerah kemaluannya. Rambut halus disekitar kemaluannya kuusap-usap perlahan. Saat lidahku baru menyentuh vaginanya, Mbak Diah menarikku berdiri. Pandangan matanya terlihat sayu bagai menyatakan sesuatu.
Pandangannya ditujukan tempat tidurnya. Aku segera mengerti maksud Mbak Diah dan lansung menuntun Mbak Diah menuju tempat tidur. Bau khas vaginanya merangsang sekali. Dengan satu bau khas yang sukar diceritakan.
“Mas Bayuu” bisiknya perlahan di telingaku
Aku terdiam sambil mengikuti apa yang kuinginkan. Mbak DIah sepertinya membiarkan saja. Kami benar-benar tenggelam. Mbak DIah sekarang kutelanjangi. Tubuhnya berbaring telentang sambil kakinya menyentuh lantai. Seluruh tubuhnya sangat menggiurkan.
Mukanya berpaling kesebelah kiri. Matanya terpejam. Tangannya meremas kain sprei. Payudaranya membusung seperti minta disentuh. Putting susunya terlihat berair karena liur hisapanku tadi. Perutnya mulus dan pusarnya cukup indah. Aku melihat gak ada lipatan dan lemak seperti perut perempuan yang telah melahirkan. Memang Mbak Diah tidak memiliki anak karena dia bercerai setelah menikah 3 bulan. Kakinya merapat. Karena itu aku gak dapat melihat seluruh memeknya. Cuma sekumpulan rambut yang angat lebat namun halus menghiasi bagian bawah.Kemudian, tanganku terus membuka kancing bajuku satu-persatu. Retsluiting jeansku kuturunkan. Aku telanjang bulat dihadapan Mbak Diah. K0ntolku berdiri tegang melihat kecantikan sosok tubuh Mbak Diah. Payudara yang membusung dihiasi putting kecil dan daerah dibulatan putingnya kemerah-merahan. Indah sekali kupandang dicelah pahanya. Mbak Diah terlentang kaku. Tidak bergerak. Cuma nafasnya saja naik turun. Kemudian aku-pun duduk dipinggir kasur sambil mendekap tubuh Mbak Ayuk. Sungguh lembut tubuh mungil Mbak Diah. Kupeluk dengan gemas sambil kulumat mesra bibir ranumnya. Tanganku meraba seluruh tubuhnya. Sambil memegang putting susunya, kuremas-remas payudaranya yang kenyal itu. Kuusap-usap dan kuremas-remas. Nafsuku terangsang semakin hebat hingga k0ntolku menyentuh pinggang Mbak Diah. Kudekatkan k0ntolku ketangan Mbak Dah yang kemudian digenggamnya k0ntolku erat-erat kemudian diusap-usapnya.
Memang Mbak DIah tahu apa yang harus dilakukan. Maklumlah dia sudah pernah menikah. Dibandingkan denganku, aku cuma tahu teori dengan melihat film porno saja. Tanganku terus mengusap perutnya hingga kecelah selangkangannya. Terasa lendir basah dikemaluannya. Aku beralih dengan posisi 69. Rupanya Mbak DIah mengerti keinginanku. Kemudian dipegangnya k0ntolku yang sudah tegang dan dimasukkannya kedalam mulutnya. Mataku terpejam-pejam saat lidah Mbak DIah melumat kepala k0ntolku dengan lembut.
K0ntolku dikulum sampai kepangkalnya. Sukar untuk dibayangkan betapa nikmatnya diriku.
Bibir Mbak Diah terasa menarik-narik batang k0ntolku. Gak tahan diperlakukan begitu, kemudian aku mendesah menahan nikmat. Kubuka lebar-lebar paha Mbak Diah sambil mencari liang vaginanya. Kusibakkan vaginanya yang telah basah itu. Kujulurkan lidahku sambil memegang klitorisnya. Mbak Diah mendesah. Kujilat-jilat dengan lidahku. Kulumat dengan mulutku. Lubang kemaluan Mbak Diah semakin memerah. Bau kemaluannya semakin kuat. Aku jadi semakin terangsang. Seketika kulihat air berwarna putih meleleh dari lubang memeknya. Tentu Mbak Diah sudah cukup terangsang, pikirku.Aku kembali pada posisi semula. Tubuh kami berhadapan. Tangannya menarik tubuhku untuk rebah bersama. Payudaranya tertindih oleh dadaku. Mbak Diah memperbaiki posisinya saat tanganku mencoba mengusap-usap pangkal pahanya. Kedua Kaki Mbak Diah mulai membuka sedikit saat jariku menyentuh memeknya. Lidahku mulai turun kedadanya. Putting susunya kuhisap sedikit kasar.
Punggung Mbak Diah terangkat-angkat saat lidahku mengitari perutnya. Akhirnya jilatanku sampai kecelah pahanya. Mbak Diah semakin membuka pahanya saat kujilat klitorisnya, kulihat Mbak Diah sudah gak bergerak lagi. Kakinya kadang-kadang menjepit kepalaku sedangkan lidahku sibuk mencari tempat-tempat yang bisa mendatangkan kenikmatan baginya. Desahan Mbak Diah semakin keras dan nafasnya pun yang terus mendesah. Rambutku ditarik-tariknya dengan mata terpejam menahan kenikmatan. Aku bertanya,
“Gimana Mbak rasanya?” suaraku lembut dan sedikit manja
Mbak Diah gak menjawab. Mbak Diah hanya membuka matanya sedikit sambil menarik napas panjang. Aku mengerti. Itu bertanda dia setuju. Tanpa disuruh, kuarahkan k0ntolku kearah lubang memeknya yang sekarang sudah terbuka lebar. Lendir dan liurku telah banjir dilubang memeknya.
Kugesek-gesekan kepala k0ntolku dicairan yang membanjir itu. Perlahan kutekan kedalam. Tekanan k0ntolku memang agak sedikit susah. Terasa sempit. Kulihat Mbak Diah menggelinjang seperti kesakitan.
“Pelan-pelan mas Bayu” mbak DIah berbicara dengan nafas sesak
Aku sekarang mengerti, vagina mbak Diah sudah sempit lagi setelah 5tahun gak disetubuhi, walaupun dia sudah gak perawan lagi. Memang aku belum berpengalaman kerena ini merupakan pertama kalinya aku menyetubuhi seorang perempuan walau umurku sudah matang. Kutekan lagi. Kumasukkan k0ntolku perlahan. Kutekan punggungku kedepan. Sangat hati-hati. Terasa memang sempit. Kemudian mbak Diah memegang lenganku erat-erat. Mulutnya meringis seperti orang sedang menggigit tulang. Hanya sebagian k0ntolku yang masuk. Kubiarkan sebentar k0ntolku berhenti, terdiam. Mbak Diah juga terdiam tenang. Sementara itu, kupeluk tubuh mbak Diah dengan gemas sambil memainkan payudaranya, menjilat, mengusap dan menggigit-gigit lembut. Mulutnya kukecup sambil lidahnya kumainkan.Kami memang sudah sangat bernafsu dan snagat terangsang. Kemudian kutanya dengan suara lembut,
“Mau diteruskan mbak???”
Mbak Diah membuka matanya. Dibibirnya terlihat senyum manis yang menggairahkan. Kutekan k0ntolku kedalam. Lalu kutarik kebelakang perlahan-lahan. Kuhentakkan perlahan, emang sempit memek mbak Diah, mencengkram seluruh batang k0ntolku.
k0ntolku terasa seperti tersedot didalam memek mbak Diah. Kami semakin terangsang! k0ntolku mulai memasuki vagina mbak Diah lebih lancar. Terasa hangatnya sungguh menggairahkan. Mata mbak Diah terbuka menatapku dengan pandangan yang sayu saat k0ntolku mulai kukeluar-masukkan. Bibirnya dicibirkan rapat-rapat seperti gak sabar menunggu tindakanku selanjutnya. Sedikit demi sedikit k0ntolku masuk sampai kepangkalnya. Mbak Diah mendesah dan mengerang seiring dengan keluar-masuknya k0ntolku divaginanya. Kadang-kadang punggung mbak Diah terangkat-angkat menyambut k0ntolku yang sudah melekat divaginanya. Lama kumaju-mundurkan k0ntolku seiring dengan nafas kami yang semakin gak teratur lagi. Suatu saat kurasakan badan mbak Diah mengejang dengan mata yang tertutup rapat. Tangannya memeluk erat-erat pinggangku.
Punggungnya terangkat tinggi dan satu keluhan berat keluar dari mulutnya secara pelan. Denyutan divagina mbak Diah terasa kuat seakan melumatkan k0ntolku yang tertanam didalamnya. Goyanganku semakin kuat. Kasur mbak Diah bergoyang mengeluarkan bunyi berdecit-decit. Leher mbak Diah kurengkuh erat sambil badanku rapat menindih badannya. Saat itu seolah-olah kurasakan ada denyutan yang menandakan spermaku akan keluar. Denyutan yang semakin keras membuat k0ntolku semakin menegang keras. Mbak Ayuk mengimbanginya dengan menggoyangkan pinggulnya.
Goyanganku semakin kencang. Vagina mbak Diah semakin keras menjepit k0ntolku. Kurangkul tubuhnya kuat-kuat. Mbak Diah diam saja. Bersandar pada tubuhku, mbak Diah lunglai seperti gak bertenaga. Kugoyang terus hingga tubuh mbak Diah seperti terguncang-guncang. Mbak Diah membiarkan saja perlakuanku itu. Nafasnya semakin kencang.Dalam keadaan sangat menggairahkan, akhirnya aku sampai kepuncak. spermaku muncrat kedalam vagina mbak Diah. Bergetar badanku saat spermaku muncrat. Mbak Diah mengait pahaku dengan kakinya. Matanya terbuka lebar memandangku. Mukanya serius. Bibir dan giginya dicibirkan. Nafasnya terengah-engah.
Mbak Diah mengerang agak kuat. Waktu kumuntahkan spermaku, tusukanku dengan kuat menghunjam masuk kedalam. Kulihat mbak Diah menggelepar-gelepar. Dadanya terangkat dan kepalanya mendongak kebelakang. Aku lupa segala-galanya. Untuk beberapa saat kami merasakan kenikmatan itu. Beberapa tusukan tadi memang membuat kami sampai kepuncak bersama-sama. Memang hebat. Sungguh puas. Memang inilah pertama kalinya aku melakukan senggama. Mbak Diah lah perempuan pertama yang mendapatkan air perjakaku. Walaupun dia seorang janda, bagiku dia adalah perempuan yang sangat cantik.
-
Kisah Memek Berkongsi Suami
Duniabola99.com – Namaku Azaliwati. Usiaku kini 35 tahun. Mempunyai hanya dua orang anak kerana aku mengamalkan pil perancang keluarga (Aku sangat suka hubungan seks tetapi tidak suka mengandung). Aku bertugas sebagai seorang pendidik disalah sebuah sekolah menengah dinegeri Johor. Apa yang kutulis disini semata-mata yang benar sahaja dan aku mahu memberi peluang pada kaum sejenisku yang malang untuk turut merasakan nikmat yang tidak dapat dinilai dengan kata-kata ini iaitu nikmat seks!. Mungkin ada kalangan pengunjung internet yang pelik dengan sikapku. Tetapi percayalah ini adalah azam yang ku jadikan bagai nazar dalam kehidupan ku. Biarlah aku ceritakan dahulu sejarahku sebelum kisah kehangatan bersatu dengan suamiku. Terpulanglah samada anda mahu turut sama menikmati atau tidak.
Aku dinikahi suamiku sepuluh tahun yang lalu. Saat itu aku sangat bahagia. Puas benar rasanya diriku dengan hubungan kelamin. Suamiku sungguh pandai melakukan hubungan seks. Sebutlah apa sahaja posisi seks kami sudah lakukan, lelaki diatas, perempuan diatas,perempuan bersujud, duduk atas batang tegang,kepala dikaki, main duduk, main berdiri, pendek kata main dengan apa carapun sudah kami rasai. Hmmmm…sedapnya jika membayangkan semua ini. Namun keenakan itu hampir pupus bila tiba-tiba alat kelamin suamiku mula lemah setelah tujuh tahun kami bersama. Tak boleh tegang. Kalau tegang pun sekejap lembik dan terpancut. Bermacam-macam usaha kami cuba, makan jamu, urut, bekam, urut refleksi namun tidak menampakan kesan positif. Setelah itu aku berjanji. Aku minta benar pada Tuhan supaya nikmat keenakan seks jangan ditarik dari kami. Aku sanggup mengizinkan suamiku melakukan hubungan seks dengan siapa sahaja asalkan kesihatan alat kelaminnya pulih. Bukankah itu lebih baik dari kongker suami sorang-sorang tapi barang tak boleh pakai. Akhirnya suamiku berurut diParit Raja, Batu Pahat, Johor. Alhamdulillah!!! suamiku pulih semula, malah lebih hebat dari dahulu. Aku bersyukur dan aku akan tunaikan nazarku. Kepada wanita yang malang, pakailah suamiku. Aku rela asal jangan diambil terus. Aku tak mahu bermadu tapi aku bangga jika wanita lain dapat merasakan sama kehebatan suamiku Tiga hari suamiku berurut. Aku menanti dengan hati berdebar-debar. Bolihkah penyakit suamiku dipulihkan ?. Dalam tempoh tiga hari itu kami kena berpantang. Tidak boleh lakukan seks!! Malam keempat, setelah anak-anakku tidur aku usap rambut suamiku. Dia cuba menahan senyuman.
Benar seperti sangkaanku, dia hanya pura-pura tidur. Aku pura-pura tersentuh alat kelaminnya dalam kain sarungnya. Tersentak aku dibuatnya, keras sungguh batangnya, sudah terhunus, berdiri tegak dan tegang.Dadaku berdebar-debar.Aku jadi tak sabar. Ku cium pipi suamiku,ku kucup bibirnya. Dia membalas kucupanku. Bibir kami bertaut. Lidah ku hulur bersambut.Lidahku dikulum. Enaknya. Kami berpelukan. Betapa enak rasanya bila gunung semanggulku yang tidak bercoli ditindih dadanya. Biarpun masih berlapik baju, keenakan tekanan gunung itu sungguh mengasyikkan. Gunung semanggul kembar duaku diramas-ramas. Enaknya menjalar membakar darah keseluruh tubuh. Abang tidak dapat menahan sabar lagi. Tangannya menyelak bajuku mengusap gunung berputing merahku. Daging dadaku yang sudah sekian lama pejal diramas-ramas. Puting tetekku di gentel-gentel. Tak dapat kulupakan sedapnya ketika itu.Mulut kami berkucupan. Kulum mengulum lidah silih berganti tak henti-henti. Dapat rasakan air mazi sudah mela merembes dicelah kelengkangku. Nafsuku makin menggila. Maklum sahaja sudah lama tidak merasakan kepuasan bersetubuh yang sewajarnya. Butang baju kemeja abang kubuka satu persatu. Abang faham perasaanku. Baju tidurku dibukanya. Aku hanya berspender nipis warna pink ketika itu. Abang perasan ada rembesan air mazi dispenderku. Kawasan yang basah dikuis dengan jari. Aku menarik nafas, berderau darahku seperti mahu menjerit, menahan keenakan bila celah bibir cipapku dikuis begitu. Kain yang Abang pakai sudah basah bertompok-tompok disana sini. Air mazi Abang mesti banyak. Sebab itu abang tak mahu buka kain. Gunung semanggulku yang sudah tidak bersalut abang ramas-ramas. Kepala Abang turun kebawah. Buah dadaku dihisap, dikulum silih berganti. Sekejap yang kanan, sekejap yang kiri jadi mangsa kuluman dan jilatan lidah Abang. Kakiku terkujat-kujat, pehaku terangkat-angkat, punggungku terkisut-kisut kekanan dan kiri menahan keenakan. Tak sabar lagi rasanya menunggu serangan abang seterusnya. Kepala Abang turun makin kebawah. Seluar dalam warna pink nipis yang sudah basah dilurut turun. Tubuhku tidak ditutupi seurat benangpun. Aku menggeliat dan merengek keenakan bila lidah Abang menjilat rekahan bibir kelengkangku. Air likat keluar makin banyak. Betapa nikmat rasanya bila hidung Abang yang separuh mancung menekan biji kelintitku dan lidah Abang pula menjilat rakus tanpa batasan alur rekahan cipapku. Bibir kemaluanku kembang kuncup menahan kenikmatan dan keberahian.Lidah Abang masih menggila. Sudah dua kali air maniku turun lantaran keenakan yang tidak dapat dibendung melanda keseluruh jiwa. Lantaran tidak dapat menahan nafsuku yang menggelodak, rambut Abang ku jambak.Aku tidak peduli samada dia sakit atau tidak.
Aku tidak sabar lagi untuk menikmati senjata keras terhunus dikelengkang Abang. Abang menurut kemahuanku juga. Abang merangkak naik.Sambil merangkak naik, kain sarungnya dirungkaikan. Kami sudah telanjang bogel. Senjata sudah mencodakk tegang terhunus. Lobang sudah kembang kuncup, makin becak dengan air likat. Mulut kami bertemu lagi. Kami berkucupan semahu-mahunya. Dadaku bagai mahu pecah menahan keasyikan dan debaran yang menggila.Tanpa aku sedari kakiku sudah terkangkang dan memaut pinggang Abang. Punggung Abang turun perlahan-lahan.”AAAwwwwwwwww !!!!” aku separuh menjerit bila satu benda keras menusuk kelorong berair likatku. Tusukan itu membuatkku bagai setengah gila menahan keenakan. Bibir kiri dan kanan terkuak membenarkan senjata keras itu meluncur masuk. Tekanan lembing kepala kembang, keras mencodak itu masuk kealor menguak bibir kiri dan kanan tidakk dapat dibayangkan sedapnya. Semakin dalam semakin sedap. Semakin dalam semakin enak. Tolak lagi, makin sedap. Sorong lagi makin enak. Makin sedap. Makin enak. Enak.sedap.Enak.Sedap.Enak.Enak.Enak.Sedap.Sedap.Sedap. Sedar tak sedar akhirnya tusukan lembing sampai kepangkal.Pangkal konek bertemu bibir cipap. Bulu Abang bertemu bulu ari-ariku. Abang berhenti seketika. Dapat aku rasakan betapa enaknya persetubuhan ketika itu. Air maniku keluar lagi. Makin sedap rasanya ketika itu. Lurah kelengkangku makin licin. Sekejap sahaja abang diamkan batang konek tegangnya dalam cipapku. Lepas itu batang konek yang kembang itu disorong tarik,sorong tarik, sorong tarik, keluar masuk dalam lurahku yang dipenuhi air putih likat. Sorong!! nikmatnya tak terhingga. “Ahhh!! eemmm!! ooohhh!! eeehhh! ehhh!! ehhh!” Mulutku merintih merengek membayangkan keenakan. Kesedapan yang menggila membuat aku lupa dengan apa yang aku sebutkan.Entah bahasa apa yang keluar dari mulutku tidak aku tahu. Abang masih menolak dan menarik batang kerasnya keluar masuk direkahan kelengkangku.
Air putih likat sudah berselaput membasahi kolam dan balak. Kecepakk! kecepukk! kecepak! kecepuk! Kocakkan air jelas kedengaran dari celah kelengkang. Sorong!! sedapnya separuh gila. Tarik!! Lazatnya tak terkira. Sorong. Tarik. Sorong.Tarik. Sorong. Tarik. Sorong. Tarik. Nikmat. Lazat. Nikmat. Lazat. Air maniku keluar lagi. Entah kali yang keberapa tidak dapat aku kira lagi. Aku sudah keletihan. “Sudah bang!! Az sudah…penat…” Aku mengalah. Suamiku memang hebat benar malam itu. Tidak aku duga sama sekali. Tidak sia-sia kami berpantang dan Abang berubat diParit Raja. Mungkin suamiku rasa kasihan melihatku yang sudah lepak. Perlahan-lahan batang keras mencodaknya ditarik. Dapat aku rasakan air likat mengalir deras keluar mengikut tarikan batang balaknya. “Tonggeng Yang!!” bisik suamiku. Aku menarik nafas keletihan. Ya Tuhan… keenakan membuat aku lupa, suamiku belum mencapai klimaks. Alangkah bersalahnya aku kerana mementingkan kepuasan diri sendiri. Kepuasan yang sudah sekian lama tidak dinikmati membuatkan aku melupakan klimaks suamiku yang terabai. Cepat-cepat aku menonggeng seperti orang bersujud. Abang berdiri diatas lututnya dari belakang punggung. Kemudian menyarungkan senjata kerasnya melintas bawah lubang dubur menuju rekahan cipapku yang sudah ditakungi air putih likat. Batang keras itu keluar masuk pula dari arah belakang.Aku rasakan lagi satu nikmat yang sudah lama aku abaikan. Walaupun sama, keluar masuk cipap tetapi sedap lain-lain. Cocok dari depan lain rasa sedapnya. Cocok dari belakang sedap juga tapi lain rasa. Sorong tarik, sorong tarik aku keluar mani lagi. Abang masih belum apa-apa.
Ini tak boleh jadi fikirku….. Aku pun kepit kuat-kuat batang keras Abang dengan kedua papan punggungku.Bila pucuk senjata terbenam, pangkal senjata pula tersepit papan punggung, Abang tentu dilanda keenakan yang tak terhingga. Rancanganku berjaya. Sekejap sahaja sorong tarik senjata Abang mula menggila seperti tidak terkawal. Walaupun makin keras dan berdenyut-denyut Abang tidak tarik keluar seluruh batang. “Sedapnya dikk….Abang dah dekat…dah dekat….dah………”serentak itu aku dapat rasakan pancutan air menerjah memasuki alur kemaluan hadapanku. Banyak sekali air mani Abang keluar. Aku tak pedulikan lagi, terus tertiarap…..lepak. Abang juga pejam mata ,baring disebelahku tanpa bicara apa-apa lagi. Pasti Abang letih dalam kepuasan. Jam tiga pagi, ya jam tiga pagi Abang menggoncang tubuhku. Aku terkejut. “Ada apa bang ?” “Bagilah Abang sekali lagi……..” Bisik Abang malu-malu. “Huh!” Aku mendengus. “Tak reti orang letih”Rungutku. Namun aku membiarkan sahaja pehaku direnggangkan, lututku ditinggikan dan ………. Sekali lagi Aku menyeru….tidak kira isteri orang, janda atau siapa sahaja yang tidak dapat merasakan kenikmatan seks. Jangan biarkan diri anda dibelenggu kerugian !!! Aku tiada wang berjuta, tiada pangkat berjela, hanya inilah sumbangan Ikhlasku untuk kita nikmati bersama……Suamiku yang telah pulih ….Gunakanlah dia. Setelah dipulihkan, Aku tidak mampu melayani nafsunya secara bersendirian. -
Junko Young Milf
-
Astounding POV Porn Scenes Along Miina Kanno
-
Foto Ngentot Mia Malkova memiliki pantat yang bahenol
Duniabola99.com – foto cewek pirang pantat bahenol dan memeknya yant tembem Mia Malkova di jilati memeknya yant tembem oleh pria berkonol besar dan membobol lubang pantatnya yang behenol diatas kursi sofa hingga merasakan kenikmatan tiada tara dan menembakkan air mani yang banyak kemulutnya. Agen Sbobet Terpercaya
-
Foto Ngentot Rambut coklat dalam rok pendek yang seksi dan sepatu hak tinggi
Duniabola99.com – foto chef mengencingi hingga basah cewek cantik pakai rok mini dan juga high hils.
-
Video bokep Jepang Huwari goyangan maut diatas ranjang
-
Video Bokep Karina Grand memijiti kontol gede lalu masuk kememeknya
-
Cerita Sex Birahi
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Birahi ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Dunia sex yang mana saya sudah melang melintang lokasi panas sexsualitas yang ada di ibu kota sudah
pernah aku datangi, tapi ada satu tempat yang menjadi favoritku di daerah Jakarta Timur, cewek disana
banyak yang muda muda dan masih polos kelihatannya dari desa, penampilannya juga masih kayak orang
kampung.Aku akhirnya punya langganan, namanya Katem, tapi lalu kuganti namanya jadi Ami. Jadi aku panggil dia
Ami. Dia akhirnya terbiasa. Suatu hari dia bercerita ingin pulang kampung. Aku menawarkan diri
mengantarnya sampai ke rumahnya.Dia dengan senangnya menyambut tawaranku. Kami akhirnya janjian untuk berangkat bersama. Kami janjian
ketemu di halte mikrolet di dekat pasar. Dari situ kami menuju Pulo Gadung untuk mengambil bus jurusan
Cirebon. Baru sekali itu aku naik bus dari Pulo Gadung dan bersama cewek.Sorry aku lupa menggambarkan bagaimana profil Mia. Usianya sekitar 15 tahun, mukanya manis, kulitnya
agak gelap tingginya sekitar 155 cm. Rambut lurus sebahu. Bicara kurang lancar berbahasa Indonesia,
dia sekolah sampai kelas 4 SD.Sekitar 3 jam setengah akhirnya kami sampai di pemberhentian sebelum kota Indramayu. Sebut saja KS,
kami menyeberang jalan, dan di situ sudah ada puluhan ojek. Mia menyebut nama kampungnya dan kami
menyewa 2 ojek dengan ongkos masing-masing 20 ribu. Rupanya tempatnya jauh juga masuk kedalam.Di kampung-kampung Indramayu dan Karawang, cukup banyak orang tua yang menganjurkan anaknya jadi
pelacur. Jadi mereka sama sekali tidak keberatan ketika anaknya punya tamu. Bagi ortunya tamu itu
adalah rejeki dan ini masuk area bisnis jadinya.“Nak, nginep disini aja, pulang ke jakarta besoklah, ngapain buru-buru pulang,” kata bapaknya.
Jadi sebelum aku memohon sudah ditawari so ya why not kan. Lantas aku keluarin Rp 100k kasi langsung
sama emaknya.“Mak ini buat beli makanan, nanti malam saya makan disini.”
Wah itu emak langsung buru-buru pergi, pulangnya nenteng ayam hidup, lalu bapaknya suruh motong tuh
ayam. Malamnya hidangannya adalah ayam goreng, sambel dan lauk berkuahnya 2 bungkus indomi direbus
dengan banyak air. Yang makan berenam.Adik si cewek ada 2 soalnya. Aku gak bisa makan banyak, tapi dipaksa juga. Aku kurang selera, karena
ayamnya masih keras dan masih bau amisnya ayam. Aku telen-telenin aja, abis kepaksa. Mau makan
indomienya. Biasanya dua bungkus aku makan sendiri, ini dua bungkus dimakan berenam. Wah aku jadi gak
enak body. Agen ibcbetCerita Sex Birahi Abis makan aku keluarin 50 k kasi ke bapaknya untuk beli rokok dan 50k lagi aku kasi ke dia juga
dengan pesen untuk keamanan. Wekkk rumah tuh bapak akhirnya dijagain 2 hansip kampung semalaman.Buset deh, jadi raja minyak aku di kampung ini. Abis makan bukan terus tiarap, ngobrol dulu ama
bokapnya ke utara-selatan. Yah bisa-bisa aku menerka minat obrolan dia. Begitu aku tau dia tertarik
ama pertanian.Aku keluarin jurus-jurus dewa mabok aku untuk mengimbangi percakapannya. Bukan mau sombong sih diajak
ngomong soal apa aja dari mulai menanam padi sampai nuklir korea utara aku bisa njabani. Kalo soal
olah raga aku nyerah deh, gak hobi. Namanya ilmu dewa mabuk, si bapak jadi kalah ilmu ama aku,
wakakakak.Aku inget hari itu dia nanya-nanya nanem apa yang hasilnya lumayan. Aku bilang semangka tanpa biji
bagus tuh pasarnya. Dia bingung, semangka tanpa biji yang ditanam apanya. Aku bilang ya biji, ada tuh
bibitnya di jual kalengan cuma harganya rada mahal.“mau dong” kata bapaknya.
“Yah nanti deh kalo saya kemari lagi.”
Ngobrol sampai jam 10 an sambil minum kopi dan makan kacang garuda. Akhirnya tuh bapak nyadar juga dan
nyuruh aku istirahat.“Kamarnya udah disiapi, silahkan nak istirahat dulu.”
Jam 10 malam di kampung, sunyinya kayak orang tuli, mana gelap lagi. Tapi aku PD aja meski rada was-
was juga, Gimana gak PD rumah dijagai 2 hansip. Kayaknya hansip kelurahan. Was-wasnya kalau ada apa-
apa aku lari kemana.Aku kan gak bawa kendaraan. Oh ya aku lupa. Kalo masuk kampung pedalaman gitu dan mau nginep jangan
bawa mobil, mencolok bo. Orang jadi banyak perhatiin kita. Kalo kita datang naik ojek, kita jadi
membaur dan gak kelihatan mentang-mentang.Si bapak nunjuki kamar tidur untuk aku, dan anak perempuannya udah tiduran di situ. Kamarnya cuma
diterangi lampu minyak dan yang istimewa tempat tidurnya pake kelambu. buset dah seumur-umur aku baru
pernah kali itu tidur pake kelambu.Tadinya pengen malu, tapi karena bapaknya nganjurin aku tidur ama anaknya, aku jadi bingung pengen
malu ama siapa wakakakakak.Besok paginya aku rada kesiangan bangunnya, malemnya kebanyakan tiarap kali ya. eh si cewek walau udah
bangun tapi dia belum keluar dari tempat tidur.Mungkin nunggu sampai aku juga bangun.Wah setia banget.Di luar udah disiapi kopi dan nasi goreng. Wuissh raja minyak diservice abis. Aku salut ama diri aku
sendiri, sebab petualangan itu aku jalani sendiri tanpa kawan. nekat abis. Aku akhirnya nginep lagi
semalem, mengingat dana dikantong masih mencukupi dan aku rasa aman-aman aja.Seharian di kampung aku ditemani tetangganya (laki-laki) nyewa motor muter-muter di kampung. Eh dia
malah nunjuki potensi cewek di desanya.Jadi aku dikenali ama banyak cewe. Buset banget, ternyata banyak yang ok. Gilanya dia nawari perawan.
Bukan satu, kalo aku nggak salah inget ada 3 semuanya dikenali ke aku.Tetangga sebelah si Mia ini rupanya juga lagi pulang kampung. Gilanya dia kelihatan lebih muda,
mungkin usianya masih 13 – 14 tahun. Aku diperkenalkan dan dia mengaku kerja (melacur) di daerah
Cilincing. Tempat yang dia sebutkan itu belum pernah aku datangi.Setelah nginap semalam aku kemudian pamit kepada orang tua si Mia. Diantar oleh tetangganya aku
berangkat dari rumah Mia. Heri begitu nama tetangga Mia yang menjadi penunjuk jalan.Aku bukan sungguh-sungguh pulang tapi pindah nginap di kampung yang letaknya jauh lebih ke pelosok.
Tujuannya adalah rumah Nani. Anaknya manis agak tinggi sekitar 160 usianya juga masih amat belia
sekitar 15 tahun.Dia termasuk stok baru, karena belum pernah dikaryakan. Kata Heri Nani baru cerai. Padahal mereka
belum genap 3 bulan kawin. Seperti diceritakan Heri, orang-orang di kampung itu banyak yang kawin
singkat hanya untuk mengejar status janda. Dengan status janda, dia bisa punya KTP dan bisa kerja ke
kota.Rumah Nani tidak begitu besar, berdinding separuh tembok separuh bambu anyaman (gedek). Kami disambut
seorang wanita usianya sekitar 32 tahun, dia adalah ibunya Nani.“Mari mas masuk,” katanya mempersilahkan kami.
Aku memilih duduk di bale-bale (amben) bambu di teras rumahnya. Sementara itu Heri masuk bersama
ibunya Nani, sepertinya ada yang mereka rembukkan.“Dari mana mas,” tanya ibu si Nani.
“Jakarta,” jawabku singkat.
Maknya si Nani ini kelihatan akrab sekali, sedangkan aku masih rada kikuk. Aku merasa malu karena
niatku akan menginap di rumah itu, kayaknya vulgar banget. Tapi Bu Karta begitu dia mengenalkan
namanyam dia pintar sekali mencairkan suasana, dan dia sudah tau betul niatku .“Mas tunggu sebentar ya, si Nani lagi mandi, katanya.
Kami mengobrol macam-macam sampai aku tahu bahwa Bu Karta ini juga janda dengan 2 anak. Anak yang
pertama laki-laki sekarang kerja di Jakarta.. Jadi mereka hanya tinggal berdua.“Masnya jadikan menginap di sini,” tanya Bu Karta.
“ Kalau ibu boleh, ya saya mau,” kataku.
“Ya boleh lah mas, hotel dari sini jauh, tapi disini rumah kampung, nggak ada listrik, rumahnya juga
jelek, nggak kayak rumah di Jakarta, gedongan semua,” katanya merendah.Heri memberi kode agar aku ikuti dia. Heri membrief aku, bahwa semuanya oke dan ada juga uang
keamanan. Dia mau pamit, dan aku minta dia datang lagi besok jam 10 pagi. Heri kemudian pamit kepada
mak nya Nani dan segera ngacir.Cerita Sex Birahi Perutku sudah rada kroncongan karena sekarang udah jam 1 siang. Kutarik 5 lembar uang 20 ribuan dan
kuserahkan ke Bu Karta.“Ini bu untuk beli makanan, siang ini ibu beli indomi bangsa 5 bungkus, minyak goreng dan kalau ada
sedikit tepung sagu (kanji), lainnya beliin tempe dan cabe rawit ijo juga bawang putih.”Ibunya masuk ke dalam rumah sebentar dan keluar lagi membawa secangkir kopi. Tak lama kemudian datang
belanjaan. Rupanya Bu karta minta tetangganya untuk belanja , pantesan dia gak beranjak dari tadi.“Mas tepung sagunya mau dibuat apa ya,” katanya.
“Mau buat mi bu,” kata ku.
“Ah jangan panggil bu ah, panggil mbak aja, kayaknya kok jadi tua banget,” katanya sambil matanya
genit.“Boleh saya masak mi nya di dapur bu,”
“Eh masnya pinter masa yaa, tapi dapurnya jelek dan kotor” katanya lalu membibimbingku ke bagian
belakang rumahnya.Aku berpapasan dengan Nani yang berbalut handuk masuk dari belakang rumah. Dia malu-malu menundukkan
muka , langsung masuk kamar. Aku meminta 3 bungkus indomi untuk digoreng.“Sini mas kita saja yang goreng,” kata bu karta.
Orang di Indramayu ini menyebut kita untuk aku.
Setelah mi di goreng aku minta dia merebus air dan pinjem mangkuk untuk mencampur air dengan tepung
sagu.“ Segini cukup gak mas airnya.“Kurangi dikit mbak.”
Setelah air menggelegak aku masukkan air campuran dengan kanji dan bumbu mi instannya. Setelah
mendidih dan kuah agak mengental kuminta dipindahkan ke tempat lain. Sekarang makanannya sudah siap.Mas kita cuma punya nasi ama ikan asin. Lalu kami pun mengelilingi meja makan yang posisinya
ditempelkan ke tembok dengan 4 kursi. Aku duduk di tengah, disamping ku Nani, dan di kiriku Bu karta.“Wah enak mi-nya mas, masnya pinter masak juga ya,”
“Ini namanya ifumi, tapi sebenarnya bumbunya lebih lengkap dari ini ada sayur, ada bakso, baso ikan,
dan udang segala, tapi karena adanya ini ya begini aja lah,” kata ku .“Enak ya mak, kita jadi pengin nambah mi nya lagi,” kata Nani yang makan sambil duduk kakinya diangkat
satu (metingkrang).“Mas itu ada tempe mau diapain, biar kita yang ngerjain,” kata mak Karta.
“Digoreng aja biasa mbak,” kata ku.
Dia lalu menghilang ke belakang tinggal aku dan Nani di ruang yang rada gelap. Kami ngobrol dan aku
mengorek banyak informasi. Katanya dia sudah ditawari kerja ke Jakarta, Tapi maknya belum ngasih
karena sendirian di rumah. Gak terasa sudah jam 4 sore, cuaca mulai teduh.“ E mas-e mau mandi kan, ayu bareng kita ke belakang saya unjukin tempatnya.” kata mak Karta.
Aku segera mengorek isi tas ku mengambil sabun cair, handuk dan celana pendek serta kaus oblong, juga
sikat gigi.Maknya Nani juga kelihatannya bawa perlengkapan mandi nani juga. Mereka masing masing menjinjing ember
kecil. Mereka mau mandi juga nampaknya.Kami sampai di halaman belakang yang jaraknya sekitar 10 m dari rumah ditengh kebun singkong. Di situ
hanya ada ponpa tangan dan ember yang lebar. Tidak ada dinding, sehingga sama sekali terbuka.Aku melihat ke sekeliling, tidak ada bangunan apa pun . Ternyata kamar mandinya ya di pompa itu. Di
situ hanya ada dua tonggak yang dihubungkan dengan kawat. Maksudnya mungkin untuk jemuran. Mereka
berdua lalu melampirkan handuk, dan baju-baju mereka.Kulihat mereka gak bawa sarung, aku jadi mikir nih mereka mandinya gimana. Aku diam aja sambil pura-
pura terlihat biasa sambil menyampirkan baju-bajuku dan membuka semua pakaianku kecuali celanda dalam
yang memang bentuknya boxer.Si mak giat sekali memompa. Aku segera mengambil alih memompa. Astaga mereka berdua membuka semua
bajunya sampai telanjang bulat di depan ku lalu jongkok di pinggir ember.Dengan gayung bekas kaleng susu mereka membasahi semua badannya lalu menyabuni tubuhnya Aku terus
memompa sambil pura-pura cuek, padahal dedeku mulai mengembang.“Udah itu mas air juga udah penuh masnya juga mandi sini, kata si mak,”
Aku tidak mau kalah dengan aksi mereka, Aku berbalik dan segera melepaskan celana dalam, dan
kugantungkan dengan bajuku. Kututup burungku lalu aku jongkok berhadapan dengan mereka. Pembatas kami
hanya ember.“Wah masnya gak biasa mandi di kampung jadi masih malu ya mas,” kata Mak karta.
Aku hanya nyengir,
“Ah nggak mbak, Cuma burungku susah diatur,” kataku berkilah.
Mas nya gak biasa sih jadi burungnya kaget kali,” kata bu Karta.
Ibu nya si Nani ini tampak makin cantik ketika semua rambutnya dibasahi. Toketnya cukup montok mungkin
ukuran 38 , perutnya agak gendut sedikit, tapi masih bisa digolongkan ramping untuk seumuran dia,
pantanya buset gede banget, begitu juga pahanya. Badannya putih mulus pula.Nani badan gadis remaja Teteknya masih mancung menantang dengan putting kecil yang belum berkembang,
jembutnya masih jarang sekali, berbeda sama jembut ibunya. Karena mereka cuek, aku juga cuek aja,
meski pun barangku ngacung terus. Ah normal aja pikir ku, laki-laki dekat perempuan telanjang pula
pastilah on. Markas Judi Online Dominoqq“Gitu dong mas jangan malu-malu,” Komentar ibunya sambil dia mengambil semacam sabut untuk
menggosokkan badannya. Aku diberinya satu sabut yang kuperhatikan bentukunya bulat panjang seperti
gambas atau oyong.Aku tenang saja menggosok badan ku sambil berdiri dan mereka berdua juga akhirnya berdiri sih. Mas
sini aku gosok punggungnya dan mas gosok punggunya Nani. Kami pun lalu berbaris saling menggosok.Cerita Sex Birahi Mulanya aku menggosok punggung Nani, Tapi lama-lama tangan ku gak tertahan meremas pula tetek si Nani.
Tapi dia diem aja. Si Ibu masih terus menggosok, tapi tidak hanya punggung juga sampai ke kaki-kaki
pula Eh lama-lama naik sampai ke dekat dede ku.Di bagian vital itu disabuninya pula tapi gak pake sabut. Aku jadi menggelinjang gak karuan. Eh dia
malah lama sekali berputar-putar menyabuni dedeku. Aku jadi gelap mata kutarik si Nani lalu kucium.
Nani membalas. Aku udah kehilangan akal, sampai gak terasa kalau dedeku dibasuh air. Tapi aduh
ternyata burungku dilomot sama si ibu. Buset kok jadi orgi di kebun singkong gini.Aku tidak bertahan lama segera muncrat di dalam mulut si ibu. Dia buang air mani ku. Aku segera
menempelkan barang ku ke pantat si nani yang kupeluk dari belakang sementera tanganku sudah dari tadi
mengorek-korek itil si Nani sampai dia muncak juga nampaknya. Aku kemudian berbalik ke si emak dan
kurangkul dia lalu kucium mulutnya. Dia membalas dengan ganas.Tangan ku tak hanya meremas teteknya yang super toge, tapi juga mulai mengelus-elus mekinya. Aku mau
balas dendam. Perlahan-lahan kujilati tubuhnya kebawah sampai akhirnya aku berlutut dan di depanku
terpampang mem3k berjembut lebat. Agen Ibcbet TerpercayaLidahku mencari sendiri belahan mem3k sambil tanganku menyibak hutan rimba. Mem3knya tidak ada baunya,
malah cenderung bau sabun. Mulutku kubekap ke mem3knya dan kaki kirinya kupanggul dipundakku.Si emak berpegangan ke tiang sambil mendesis-desis. Gak sampai 2 menit dia sudah muncak dan sambil
mengerang. Barangku jadi keras lagi aku segera berdiri dan kusuruh si emak membungkuk dengan sekali
tusuk masuklah si dede ke meki emaknya dari belakang.Aku sungguh terpesona dengan pemandangan pantat yang demikian besar membulat aku tabrak-tabakkan badan
ku ke pantat si emak dan si emak mengimbanginya dengan mendesis-desis.Nani yang jongkok sambil mengguyur badannya memperhatikan kelakuan kami. Kupanggil dia agar mendekat.
Nani menurut lalu aku sambil memompa emaknya aku gerayangi badannya. Sekitar 5 menit si emak sudah
bilang“udah-udah mas ampun mas saya lemes banget,” katanya setelah dia meregang puncak orgasme.
Sementara aku masih nanggung.Kini nani ku minta nungging dan segera dedeku kuarahkan ke mem3knya dari
belakang. Beda banget mem3k sianak dengan si Mak, Si Emak tadi mudah sekali mencoblosnya. Kalau sianak
pake rada dituntun baru bisa pelan-pelan masuk.Aku kembali memompa dan karena ketatnya liang nani aku tidak mampu bertahan lama baru sekitar 5 menit
aku sudah merasa akan meledakkan lahar. Kucabut dari meki si Nani lalu ku tembakkan ke udara bebas.Si emak lagi di duduk dilantai lemes.
“Si emas jago banget maennya,” kata emak.
Kami lalu menuntaskan mandi dan segera kemlai ke rumah. Kami jadi makin akrab dan aku segera dibawanya
masuk ke ruang tidur. Kamar tidur itu adalah satu-satunya kamar tidur di rumah itu.Di situ terbentang 2 kasur yang didempetkan namun dengan dua sprei yang berbeda corak. Aku disuruhnya
istirahat tiduran. Dan mereka berdua juga ikut tidur mengapit aku.Si emak ini agresif sekali. Kalau bicara sebentar-sebentar nyium pipiku.
“Aku gemes sama si emas abis cakep sih,” katanya.
Karena matahari masih mencorong dan kami di dalam kamar yang tidak berventilasi, dengan birahi tinggi
maka badanku cepat sekali berkuah alias berkeringat.“Panas banget boleh gak kita buka baju,“ kata ku menyebut diriku dengan kita menyesuaikan bahasa
mereka.Tanpa menunggu jawaban dari mereka aku segera bangkit dan melepas tidak hanya baju tetapi semua busana
ku sampai aku telanjang bulat.“Kok dibuka semuanya,” kata si Nani.
“Abis panas, lagian kan tadi udah pada liat di sumur, jadi malunya udah ilang,” kata ku.
“Idih,” kata Nani.
Aku kembali mengambil posisi di antara mereka dan diam saja tidak bereaksi. Si emak langsung meremas
tol ku sambil menciumi pipiku.Kelihatannya dia menginstruksikan anaknya untuk juga menciumiku dari sisi lain. Nani gerakannya masih
canggung, tapi aku diam saja. Emaknya bangkit sambil duduk mengintrusikan anaknya untuk menciumi
seluruh badan ku.Aku protes agar mereka juga telanjang sehingga kita bertiga sama posisinya. Emaknya lalu berdiri
membuka semua bajunya dan dia juga menyuruh anaknya untuk membuka semua bajunya juga..
Si emak kembali mengajari anaknya bagaimana caranya menyenangkan laki-laki, sampai akhirnya anaknya
disuruh ngemut tool-ku.Cerita Sex Birahi “Jangan sampai kena giginya, nanti masnya ngrasa sakit. Mulanya si Nani agak ragu. Tapi kemudian
ibunya memberi contoh dengan cara mempraktekkannya langsung lengkap menjilat kedua kantong zakarku
sampai ke lubang matahariAku yang menjadi bahan praktikum, mengelinjang-gelinjang nikmat. Nani tampaknya berbakat, karena dalam
waktu relatif singkat dia sudah menguasi ilmu oral-mengoral. Setelah sekitar 10 menit kutarik tubuhnya
ke atas lalu kusuruh dia duduk di dadaku kusuruh maju sedikit sampai mekinya tepat jangkauan lidahku.Kukuak mem3knya yang masih gundul dan baru berambut sedikit. Benjolan kecil nampak menonjol di ujung
atas bibir dalamnya. Itu tanda dia sudah cukup terangsang, Segera lidahku menggapai clitoris sambil
kedua tanganku menahan pinggulnya yang kalau kulepas gerakannya terlalu liar.Nani mendesis sambil mengerang. Dia kelihatannya lebih rame dari pada ibunya. Ibunya yang dari tadi
duduk saja memperhatikan permainan kami tiba-tiba bangkit. Aku tidak bisa jelas melihatnya, tapi aku
merasa dia duduk mengangkangi badanku sambil menuntun tool ku yang lagi siaga ke dalam mekinya.Blebesss, masuk semua barang ku kedalam mekinya dan dia segera memaju mundurkan pinggulnya. Toolku
seperti diulek atau dikacau (stir). Kosentrasiku jadi terbelah. Tapi aku berusaha memuatkan serangan
lidahku secara konstan di ujung clitoris si Nani. Nani makin hot terlihat dari gerakannya yang melawan
tahanan tanganku.Aku semakin keras menahan pinggul nani agar dia tidak menggelinjang terlalu liar. Akhirnya Nani sampai
dan dia menjerit.Aku lalu membenamkan mulutku di meki nani. Ibunya nampaknya terpengaruh dengan teriakan Nani sehingga
dia pun lalu mempercepat gerakkannya dan semakin liar sampai akhirnya dia juga berhenti dengan liang
vaginanya berkedut. Dia memeluk anaknya.Keduanya aku minta tidur telentang untuk istirahat. Aku mengambil alih dengan mencolokkan jari tengah
kanan ke Nani dan jari tengah kiri ke emaknya. Aku meraba titik G spot mereka. Keduanya akhirnya
teraba.Lalu ku usap halus. Mereka mulai bereaksi dan pinggulnya di gerakkan gak beraturan, kadang maju mundur
kadang kiri-kanan, sampai tiba-tiba Nani teriak sekencang-kencangnya gak sampai semenit Emaknya juga
ikut teriak panjang.Mereka berdua seperti orang tak berdaya lemas dan pasrah. Aku segera mengambil alih untuk memuaskan
diriku. Pertama kupilih meki emaknya, kugenjot sampai sekitar 10 menit, kemudian aku pindah ke nani
dan kugenjot terus sampai akhirnya aku memuntahkan lahar putih jauh di dalam meki si Nany.Kami tertidur bertiga dalam keadaan bugil.
Aku tidak sadar berapa lama tertidur sampai kudengar suara samar-samar emak si nani bangun .dia
mencari lampu untuk dihidupkan, karena seisi rumah itu gelap gulita. Lampu yang dinyalakan adalah
lampu minyak.Aku pun lalu bangun dan akhirnya kami bertiga dengan obor menuju ke sumur untuk membersihkan diri. Aku
merasa kayak punya dua istri dua di kampung ini. Tapi uniknya kedua istri itu anak dan ibu. Keduanya
berlaku manja sekali dan sering menggelendot.“Mas tempenya udah digoreng, mau dimasak apaan” kata si emak.
”Diulek pake 1 siung besar bawang putih dan cabe rawit ijo, tapi cabe dan bawangnya diulek dulu sama
garam, jangan terlalu alus baru tempenya di teken-teken ke sambelnya,” kata ku.Dengan lauk tempe itu kami bertiga makan malam dengan lahapnya. “Enak banget ya padahal Cuma gitu aja
bikinnya, “ kata si emak.Selesai makan kami duduk di beranda rumahnya sambil aku dibuatkan kopi dan singkong rebus. Kami
ngobrol sampai sjam 11 malam. Lalu kembali masuk rumah dan menutup pintu. Kami bertiga kembali
berbaring dan aku selalu ditempatkan diantara mereka berdua.Kami malam itu bertempur lagi sampai jam 2. Sampai akhirnya bangun agak kesiangan. Jam 7 baru kami
terjaga dari tidur nyenak. Lalu kami buru-buru berkemas dan kembali ke sumur untuk membersihkan diri.
Di sumur tidak terjadi insiden.Jam 10 si Heri datang untuk menjemput aku. Si emak minta agar aku memperpanjang waktu dan minta Heri
datang besok lagi.cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,
-
Kisah Memek Aku Dan Anak Majikan
Duniabola99.com – Lima bulan sudah aku bekerja sebagai seorang pembantu rumahtangga di keluarga Pak Rahadi. Aku memang bukan seorang yang makan ilmu bertumpuk, hanya lulusan SD. Tetapi karena niatku untuk bekerja memang sudah tidak bisa ditahan lagi, akhirnya aku pergi ke kota Surabaya, dan beruntung bisa memperoleh majikan yang baik dan bisa memperhatikan kesejahteraanku.
Sering terkadang aku mendengar kisah tentang nasib beberapa orang pembantu rumah tangga di kompleks perumahan. Ada yang pernah ditampar majikannya, atau malah bekerja seperti seekor sapi perahan saja.
Ibu Rahadi pernah bilang bahwa beliau menerimaku menjadi pembantu rumahtangganya lantaran usiaku yang relatif masih muda. Beliau tak tega melihatku luntang-lantung di kota metropolis ini. “Jangan-jangan kamu nanti malah dijadikan wanita panggilan oleh para calo WTS yang tak bertanggungjawab.” Itulah yang diucapkan beliau kepadaku.
Usiaku memang masih 18 tahun dan terkadang aku sadar bahwa aku memang cantik, berbeda dengan para gadis desa asalku. Pantas saja jika Ibu Rahadi berkata begitu terhadapku.Namun akhir-akhir ini ada sesuatu yang mengganggu pikiranku, yakni tentang perlakuan Mas Rizal terhadapku. Mas Rizal adalah anak bungsu keluarga Bapak Rahadi. Dia masih kuliah di semester 6, sedangkan kedua kakaknya telah berkeluarga. Mas Rizal baik dan sopan terhadapku, hingga aku jadi rikuh bila berada di dekatnya.
Sepertinya ada sesuatu yang bergetar di tubuhku. Jika aku ke pasar, Mas Rizal tak segan untuk mengantarkanku. Bahkan ketika naik mobil aku tidak diperbolehkan duduk di jok belakang, harus di sampingnya. Ahh… Aku selalu jadi merasa tak nikmat.
Pernah suatu malam sekitar pukul 20.00, Mas Rizal hendak membikin mie instan di dapur, aku bergegas mengambil alih dengan alasan bahwa yang dilakukannya pada dasarnya adalah tugas dan kewajibanku untuk bisa melayani majikanku. Tetapi yang terjadi Mas Rizal justru berkata kepadaku, “Nggak usah, Santi. Biar aku saja, anggak apa-apa kok…”
“Nggak… nggak apa-apa kok, Mas”, jawabku tersipu sembari menyalakan kompor gas.
Tiba-tiba Mas Rizal menyentuh pundakku. Dengan lirih dia berucap, “Kamu sudah capek seharian bekerja, Santi. Tidurlah, besok kamu harus bangun khan..”
Aku hanya tertunduk tanpa bisa berbuat apa-apa. Mas Rizal kemudian melanjutkan memasak. Namun aku tetap termangu di sudut dapur. Hingga kembali Mas Rizal menegurku. Fontana99“Santi, kenapa belum masuk ke kamarmu. Nanti kalau kamu kecapekan dan terus sakit, yang repot kan kita juga. Sudahlah, aku bisa masak sendiri kalau hanya sekedar bikin mie seperti ini.”
Belum juga habis ingatanku saat kami berdua sedang nonton televisi di ruang tengah, sedangkan Bapak dan Ibu Rahadi sedang tidak berada di rumah. Entah kenapa tiba-tiba Mas Rizal memandangiku dengan lembut. Pandangannya membuatku jadi salah tingkah.
“Kamu cantik, Santi.”
Aku cuma tersipu dan berucap,
“Teman-teman Mas Rizal di kampus kan lebih cantik-cantik, apalagi mereka kan orang-orang kaya dan pandai.”
“Tapi kamu lain, Santi. Pernah tidak kamu membayangkan jika suatu saat ada anak majikan mencintai pembantu rumahtangganya sendiri?”
“Ah… Mas Rizal ini ada-ada saja. Mana ada cerita seperti itu”, jawabku.
“Kalau kenyataannya ada, bagaimana?”
“Iya… nggak tahu deh, Mas.”Kata-katanya itu yang hingga saat ini membuatku selalu gelisah. Apa benar yang dikatakan oleh Mas Rizal bahwa ia mencintaiku? Bukankah dia anak majikanku yang tentunya orang kaya dan terhormat, sedangkan aku cuma seorang pembantu rumahtangga? Ah, pertanyaan itu selalu terngiang di benakku.
Tibalah aku memasuki bulan ke tujuh masa kerjaku. Sore ini cuaca memang sedang hujan meski tak seberapa lebat. Mobil Mas Rizal memasuki garasi. Kulihat pemuda ini berlari menuju teras rumah. Aku bergegas menghampirinya dengan membawa handuk untuk menyeka tubuhnya.
“Bapak belum pulang?” tanyanya padaku.
“Belum, Mas.”“Ibu… pergi..?”
“Ke rumah Bude Mami, begitu ibu bilang.”
Mas Rizal yang sedang duduk di sofa ruang tengah kulihat masih tak berhenti menyeka kepalanya sembari membuka bajunya yang rada basah. Aku yang telah menyiapkan segelas kopi susu panas menghampirinya. Saat aku hampir meninggalkan ruang tengah, kudengar Mas Rizal memanggilku. Kembali aku menghampirinya.
“Kamu tiba-tiba membikinkan aku minuman hangat, padahal aku tidak menyuruhmu kan”, ucap Mas Rizal sembari bangkit dari tempat duduknya.
“Santi, aku mau bilang bahwa aku menyukaimu.”
“Maksud Mas Rizal bagaimana?”
“Apa aku perlu jelaskan?” sahut Mas rizal padaku.
Tanpa sadar aku kini berhadap-hadapan dengan Mas Rizal dengan jarak yang sangat dekat, bahkan bisa dikatakan terlampau dekat. Mas Rizal meraih kedua tanganku untuk digenggamnya, dengan sedikit tarikan yang dilakukannya maka tubuhku telah dalam posisi sedikit terangkat merapat di tubuhnya. Sudah pasti dan otomatis pula aku semakin dapat menikmati wajah ganteng yang rada basah akibat guyuran hujan tadi. Demikian pula Mas Rizal yang semakin dapat pula menikmati wajah bulatku yang dihiasi bundarnya bola mataku dan mungilnya hidungku.Kami berdua tak bisa berkata-kata lagi, hanya saling melempar pandang dengan dalam tanpa tahu rasa masing-masing dalam hati. Tiba-tiba entah karena dorongan rasa yang seperti apa dan bagaimana bibir Mas Rizal menciumi setiap lekuk mukaku yang segera setelah sampai pada bagian bibirku, aku membalas pagutan ciumannya. Kurasakan tangan Mas Rizal merambah naik ke arah dadaku, pada bagian gumpalan dadaku tangannya meremas lembut yang membuatku tanpa sadar mendesah dan bahkan menjerit lembut. Sampai disini begitu campur aduk perasaanku, aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan takut yang entah bagaimana aku harus melawannya. Namun campuran rasa yang demikian ini segera terhapus oleh rasa nikmat yang mulai bisa menikmatinya, aku terus melayani dan membalas setiap ciuman bibirnya yang di arahkan pada bibirku berikut setiap lekuk yang ada di dadaku dijilatinya. Aku semakin tak kuat menahan rasa, aku menggelinjang kecil menahan desakan dan gelora yang semakin memanas.
Ia mulai melepas satu demi satu kancing baju yang kukenakan, sampailah aku telanjang dada hingga buah dada yang begitu ranum menonjol dan memperlihatkan diri pada Mas Rizal. Semakin saja Mas Rizal memainkan bibirnya pada ujung buah dadaku, dikulumnya, diciuminya, bahkan ia menggigitnya. Golak dan getaran yang tak pernah kurasa sebelumnya, aku kini melayang, terbang, aku ingin menikmati langkah berikutnya, aku merasakan sebuah kenikmatan tanpa batas untuk saat ini.
Aku telah mencoba untuk memerangi gejolak yang meletup bak gunung yang akan memuntahkan isi kawahnya. Namun suara hujan yang kian menderas, serta situasi rumah yang hanya tinggal kami berdua, serta bisik goda yang aku tak tahu darimana datangnya, kesemua itu membuat kami berdua semakin larut dalam permainan cinta ini. Pagutan dan rabaan Mas Rizal ke seluruh tubuhku, membuatku pasrah dalam rintihan kenikmatan yang kurasakan. Tangan Mas Rizal mulai mereteli pakaian yang dikenakan, ia telanjang bulat kini. Aku tak tahan lagi, segera ia menarik dengan keras celana dalam yang kukenakan. Tangannya terus saja menggerayangi sekujur tubuhku. Kemudian pada saat tertentu tangannya membimbing tanganku untuk menuju tempat yang diharapkan, dibagian bawah tubuhnya. Mas Rizal terdengar merintih.Buah dadaku yang mungil dan padat tak pernah lepas dari remasan tangan Mas Rizal. Sementara tubuhku yang telah telentang di bawah tubuh Mas Rizal menggeliat-liat seperti cacing kepanasan. Hingga lenguhan di antara kami mulai terdengar sebagai tanda permainan ini telah usai. Keringat ada di sana-sini sementara pakaian kami terlihat berserakan dimana-mana. Ruang tengah ini menjadi begitu berantakan terlebih sofa tempat kami bermain cinta denga penuh gejolak.
Ketika senja mulai datang, usailah pertempuran nafsuku dengan nafsu Mas Rizal. Kami duduk di sofa, tempat kami tadi melakukan sebuah permainan cinta, dengan rasa sesal yang masing-masing berkecamuk dalam hati. “Aku tidak akan mempermainkan kamu, Santi. Aku lakukan ini karena aku mencintai kamu. Aku sungguh-sungguh, Santi. Kamu mau mencintaiku kan..?” Aku terdiam tak mampu menjawab sepatah katapun.
Mas Rizal menyeka butiran air bening di sudut mataku, lalu mencium pipiku. Seolah dia menyatakan bahwa hasrat hatinya padaku adalah kejujuran cintanya, dan akan mampu membuatku yakin akan ketulusannya. Meski aku tetap bertanya dalam sesalku, “Mungkinkah Mas Rizal akan sanggup menikahiku yang hanya seorang pembantu rumahtangga?”
Sekitar pukul 19.30 malam, barulah rumah ini tak berbeda dengan waktu-waktu kemarin. Bapak dan Ibu Rahadi seperti biasanya tengah menikmati tayangan acara televisi, dan Mas Rizal mendekam di kamarnya. Yah, seolah tak ada peristiwa apa-apa yang pernah terjadi di ruang tengah itu.Sejak permainan cinta yang penuh nafsu itu kulakukan dengan Mas Rizal, waktu yang berjalanpun tak terasa telah memaksa kami untuk terus bisa mengulangi lagi nikmat dan indahnya permainan cinta tersebut. Dan yang pasti aku menjadi seorang yang harus bisa menuruti kemauan nafsu yang ada dalam diri. Tak peduli lagi siang atau malam, di sofa ataupun di dapur, asalkan keadaan rumah lagi sepi, kami selalu tenggelam hanyut dalam permainan cinta denga gejolak nafsu birahi. Selalu saja setiap kali aku membayangkan sebuah gaya dalam permainan cinta, tiba-tiba nafsuku bergejolak ingin segera saja rasanya melakukan gaya yang sedang melintas dalam benakku tersebut. Kadang aku pun melakukannya sendiri di kamar dengan membayangkan wajah Mas Rizal. Bahkan ketika di rumah sedang ada Ibu Rahadi namun tiba-tiba nafsuku bergejolak, aku masuk kamar mandi dan memberi isyarat pada Mas Rizal untuk menyusulnya. Untung kamar mandi bagi pembantu di keluarga ini letaknya ada di belakang jauh dari jangkauan tuan rumah. Aku melakukannya di sana dengan penuh gejolak di bawah guyuran air mandi, dengan lumuran busa sabun di sana-sini yang rasanya membuatku semakin saja menikmati sebuah rasa tanpa batas tentang kenikmatan.
Walau setiap kali usai melakukan hal itu dengan Mas Rizal, aku selalu dihantui oleh sebuah pertanyaan yang itu-itu lagi dan dengan mudah mengusik benakku: “Bagaimana jika aku hamil nanti? Bagaimana jika Mas Rizal malu mengakuinya, apakah keluarga Bapak Rahadi mau merestui kami berdua untuk menikah sekaligus sudi menerimaku sebagai menantu? Ataukah aku bakal di usir dari rumah ini? Atau juga pasti aku disuruh untuk menggugurkan kandungan ini?” Ah.. pertanyaan ini benar-benar membuatku seolah gila dan ingin menjerit sekeras mungkin. Apalagi Mas Rizal selama ini hanya berucap: “Aku mencintaimu, Santi.” Seribu juta kalipun kata itu terlontar dari mulut Mas Rizal, tidak akan berarti apa-apa jika Mas Rizal tetap diam tak berterus terang dengan keluarganya atas apa yang telah terjadi dengan kami berdua.
Akhirnya terjadilah apa yang selama ini kutakutkan, bahwa aku mulai sering mual dan muntah, yah.. aku hamil! Mas Rizal mulai gugup dan panik atas kejadian ini.
“Kenapa kamu bisa hamil sih?” Aku hanya diam tak menjawab.
“Bukankah aku sudah memberimu pil supaya kamu nggak hamil. Kalau begini kita yang repot juga…”
“Kenapa mesti repot Mas? Bukankah Mas Rizal sudah berjanji akan menikahi Santi?”
“Iya.. iya.. tapi tidak secepat ini Santi. Aku masih mencintaimu, dan aku pasti akan menikahimu, dan aku pasti akan menikahimu. Tetapi bukan sekarang. Aku butuh waktu yang tepat untuk bicara dengan Bapak dan Ibu bahwa aku mencintaimu…”
Yah… setiap kali aku mengeluh soal perutku yang kian bertambah usianya dari hari ke hari dan berganti dengan minggu, Mas Rizal selalu kebingungan sendiri dan tak pernah mendapatkan jalan keluar. Aku jadi semakin terpojok oleh kondisi dalam rahim yang tentunya kian membesar.Genap pada usia tiga bulan kehamilanku, keteguhkan hatiku untuk melangkahkan kaki pergi dari rumah keluarga Bapak Rahadi. Kutinggalkan semua kenangan duka maupun suka yang selama ini kuperoleh di rumah ini. Aku tidak akan menyalahkan Mas Rizal. Ini semua salahku yang tak mampu menjaga kekuatan dinding imanku.
Subuh pagi ini aku meninggalkan rumah ini tanpa pamit, setelah kusiapkan sarapan dan sepucuk surat di meja makan yang isinya bahwa aku pergi karena merasa bersalah terhadap keluarga Bapak Rahadi.Hampir setahun setelah kepergianku dari keluarga Bapak Rahadi, Aku kini telah menikmati kehidupanku sendiri yang tak selayaknya aku jalani, namun aku bahagia. Hingga pada suatu pagi aku membaca surat pembaca di tabloid terkenal. Surat itu isinya bahwa seorang pemuda Rizal mencari dan mengharapkan isterinya yang bernama Santi untuk segera pulang. Pemuda itu tampak sekali berharap bisa bertemu lagi dengan si calon isterinya karena dia begitu mencintainya.
Aku tahu dan mengerti benar siapa calon isterinya. Namun aku sudah tidak ingin lagi dan pula aku tidak pantas untuk berada di rumah itu lagi, rumah tempat tinggal pemuda bernama Rizal itu. Aku sudah tenggelam dalam kubangan ini. Andai saja Mas Rizal suka pergi ke lokalisasi, tentu dia tidak perlu harus menulis surat pembaca itu. Mas Rizal pasti akan menemukan calon istrinya yang sangat dicintainya. Agar Mas Rizal pun mengerti bahwa hingga kini aku masih merindukan kehangatan cintanya. Cinta yang pertama dan terakhir bagiku.
-
Kisah Memek menguji kesetiaan istri tentangga dari godaan ngentot
Duniabola99.com – Awalnya aku tak terlalu tertarik dengan pasangan suami-istri muda yang baru tinggal di samping rumahku itu. Suaminya yang bernama Bram, berusia sekitar 32 tahun, merupakan seorang pria dengan wajah tirus dan dingin. Sangat mahal senyum.
Sedang istrinya, seorang wanita 23 tahun, bertubuh sintal yang memiliki sepasang mata membola cantik, raut wajah khas wanita Jawa. Tak beda jauh dengan suaminya, dia juga terlihat kaku dan tertutup. Tapi watak itu, agaknya lebih disebabkan oleh sikap pendiam dan pemalunya.
Maryati Sehari-harinya, dia selalu mengenakan pakaian kebaya. Latar belakang kehidupan pedesaan wanita berambut ikal panjang ini, terlihat masih cukup kental, Jakarta tak membuatnya berubah. Aku hanya sempat bicara dan bertemu lebih dekat dengan pasangan ini, dihari pertama mereka pindah.Saat mengangkat barang-barangnya, aku kebetulan baru pulang dari jogging dan lewat di depan pintu pagar halaman rumah yang mereka kontrak. Setelah itu, aku tak pernah lagi kontak dengan keduanya. Aku juga tak merasa perlu untuk mengurusi mereka.
Perasaan dan pikiranku mulai berubah, khususnya terhadap si Istri yang bernama Maryati, ketika suatu pagi bangun dari tidur aku duduk di balik jendela. Dari arah sana, secara kebetulan, juga melalui jendela kamarnya, aku menyaksikan si Istri sedang melayani suaminya dengan sangat telaten dan penuh kasih.
Mulai menemani makan, mengenakan pakaian, memasang kaos kaki, sepatu, membetulkan letak baju, sampai ketika mencium suaminya yang sedang bersiap-siap untuk turun kerja, semua itu kusaksikan dengan jelas. Aku punya kesimpulan wanita lumayan cantik itu sangat mencintai pasangan hidupnya yang berwajah dingin tersebut.
Entah mengapa, tiba-tiba saja muncul pertanyaan nakal di otakku. Apakah Istri seperti itu memang memiliki kesetiaan yang benar-benar tulus dan jauh dari pikiran macam-macam terhadap suaminya? Sebutlah misalnya berhayal pada suatu ketika bisa melakukan petualangan seksual dengan lelaki lain?
Apakah seorang istri seperti itu mampu bertahan dari godaan seks yang kuat, jika pada suatu ketika, dia terposisikan secara paksa kepada suatu kondisi yang memungkinkannya bermain seks dengan pria lain? Apakah dalam situasi seperti itu, dia akan melawan, menolak secara total meski keselamatannya terancam?
Atau apakah dia justru melihat godaan seks sebagai peluang untuk dimanfaatkan, dengan dalih ketidakberdayaan karena berada dibawah ancaman? Pertanyaan-pertanyaan itu, secara kuat menyelimuti otak dudaku yang memang kotor dan suka berhayal tentang penyimpangan seksual.
Sekaligus juga akhirnya melahirkan sebuah rencana biadab, yang jelas sarat dengan resiko dosa dan hukum yang berat. Aku ingin memperkosa Maryati! Wuah! Tapi itulah memang tekad yang terbangun kuat di otak binatangku. Sesuatu yang membuatmu mulai hari itu, secara diam-diam melakukan pengamatan dan penelitian intensif terhadap pasangan suami istri muda tersebut.
Kuamati, kapan keduanya mulai bangun, mulai tidur, makan dan bercengkrama. Kapan saja si Suami bepergian ke luar kota lebih dari satu malam, karena tugas perusahaannya sebuah distributor peralatan elektronik yang cukup besar. Dengan kata lain, kapan Maryati, wanita dengan sepasang buah dada dan pinggul yang montok sintal itu tidur sendirian di rumahnya.
Untuk diketahui, pasangan ini tidak punya pembantu. Saat itulah yang bakal kupilih untuk momentum memperkosanya. Menikmati bangun dan lekuk-lekuk tubuhnya yang memancing gairah, sambil menguji daya tahan kesetiaannya sebagai istri yang bisa kukategorikan lumayan setia.
Sebab setiap suaminya bepergian atau sedang keluar, wanita ini hanya mengunci diri di dalam rumahnya. Selama ini bahkan dia tak pernah kulihat meski hanya untuk duduk-duduk di terasnya yang besar. Itu ciri Ibu Rumah Tangga yang konservatif dan kukuh memegang tradisi sopan-santun budaya wanita timur yang sangat menghormati suami.Meski mungkin mereka sadar, seorang suami, yang terkesan sesetia apapun, jika punya peluang dan kesempatan untuk bermain gila, mudah terjebak ke sana. Aku tahu suaminya, si Bram selalu bepergian keluar kota satu atau dua malam, setiap hari Rabu.
Apakah benar-benar untuk keperluan kantornya, atau bisa jadi menyambangi wanita simpanannya yang lain. Dan itu bukan urusanku. Yang penting, pada Rabu malam itulah aku akan melaksanakan aksi biadabku yang mendebarkan. Semua tahapan tindakan yang akan kulakukan terhadap wanita yang di mataku semakin menggairahkan itu, kususun dengan cermat.
Aku akan menyelinap ke rumahnya hanya dengan mengenakan celana training minus celana dalam, serta baju kaos ketat yang mengukir bentuk tubuh bidangku. Buat Anda ketahui, aku pria macho dengan penampilan menarik yang gampang memaksa wanita yang berpapasan denganku biasanya melirik. Momen yang kupilih, adalah pada saat Maryati akan tidur.
Karena berdasarka hasil pengamatanku, hanya pada saat itu, dia tidak berkebaya, cuma mengenakan daster tipis yang (mungkin) tanpa kutang. Aku tak terlalu pasti soal ini, karena cuma bisa menyaksikannya sekelebat saja lewat cara mengintip dari balik kaca jendelanya dua hari lalu.
Kalau Maryati cuma berdaster, berarti aku tak perlu disibukkan untuk melepaskan stagen, baju, kutang serta kain yang membalut tubuhnya kalau lagi berkebaya. Sedang mengapa aku cuma mengenakan training spack tanpa celana dalam, tahu sendirilah.
Aku menyelinap masuk ke dalam rumahnya lewat pintu dapur yang terbuka petang itu. Saat Maryati pergi mengambil jemuran di kebun belakangnya, aku cepat bersembunyi di balik tumpukan karton kemasan barang-barag elektronik yang terdapat di sudut ruangan dapurnya. Dari sana, dengan sabar dan terus berusaha untuk mengendalikan diri, wanita itu kuamati sebelum dia masuk ke kamar tidurnya. Dengan mengenakan daster tipis dan ternyata benar tanpa kutang kecuali celana dalam di baliknya.
Si Istri Setia itu memeriksa kunci-kunci jendela dan pintu rumahnya. Dari dalam kamarnya terdengar suara acara televisi cukup nyaring. Nah, pada saat dia akan masuk ke kamar tidurnya itulah, aku segera memasuki tahapan berikut dari strategi memperkosa wanita bertubuh sintal ini.
Dia kusergap dari belakang, sebelah tanganku menutup mulutnya, sedang tangan yang lain secara kuat mengunci kedua tangannya. Maryati terlihat tersentak dengan mata terbeliak lebar karena terkejut sekaligus panik dan ketakutan.
Dia berusaha meronta dengan keras. Tapi seperti adegan biasa di film-film yang memperagakan ulah para bajingan, aku cepat mengingatkannya untuk tetap diam dan tidak bertindak bodoh melakukan perlawanan. Hanya bedanya, aku juga mengutarakan permintaan maaf.“Maafkan saya Mbak. Saya tidak tahan untuk tidak memeluk Mbak. Percayalah, saya tidak akan menyakiti Mbak. Dan saya bersumpah hanya melakukan ini sekali. Sekali saja,” bisikku membujuk dengan nafas memburu akibat nafsu dan rasa tegang luar biasa.
Maryati tetap tidak peduli. Dia berusaha mengamuk, menendang-nendang saat kakiku menutup pintu kamarnya dan tubuhnya kepepetkan ke dinding.
“Kalau Mbak ribut, akan ketahuaan orang. Kita berdua bisa hancur karena malu dan aib. Semua ini tidak akan diketahui orang lain. Saya bersumpah merahasiakannya sampai mati, karena saya tidak mau diketahui orang lain sebagai pemerkosa,” bisikku lagi dengan tetap mengunci seluruh gerakan tubuhnya.
Tahapan selanjutnya, adalah menciumi bagian leher belakang dan telinga wanita beraroma tubuh harum merangsang itu. Sedang senjataku yang keras, tegang, perkasa dan penuh urat-urat besar, kutekankan secara keras ke belahan pantatnya dengan gerakan memutar, membuat Maryati semakin terjepit di dinding. Dia mencoba semakin kalap melawan dan meronta, namun apalah artinya tenaga seorang wanita, di hadapan pria kekar yang sedang dikuasai nafsu binatang seperti diriku.
Aksi menciumi dan menekan pantat Maryati terus kulakukan sampai lebih kurang sepuluh menit. Setelah melihat ada peluang lebih baik, dengan gerakan secepat kilat, dasternya kusingkapkan. Celana dalamnya segera kutarik sampai sobek ke bawah, dan sebelum wanita ini tahu apa yang akan kulakukan, belahan pantatnya segera kubuka dan lubang anusnya kujilati secara buas.
Maryati terpekik. Sebelah tanganku dengan gesit kemudian menyelinap masuk diantara selangkangannya dari belakang dan meraba serta meremas bagian luar kemaluannya, tapi membiarkan bagian dalamnya tak terjamah.
Strategiku mengingatkan belum waktunya sampai ke sana. Aksi menjilat dan meremas serta mengusap-usap ini kulakukan selama beberapa menit. Maryati terus berusaha melepaskan diri sambil memintaku menghentikan tindakan yang disebutnya jahanam itu. Dia berulang-ulang menyebutku binatang dan bajingan. Tak soal. Aku memang sudah jadi binatang bajingan. Dan sekarang sang bajingan sudah tanpa celana, telanjang sebagian.
“Akan kulaporkan ke suamiku,” ancamnya kemudian dengan nafas terengah-engah.
Aku tak menyahut sambil bangkit berdiri serta menciumi pundaknya. Lalu menempelkan batang perkasaku yang besar, tegang dan panas diantara belahan pantatnya. Menekan dan memutar-mutarnya dengan kuat di sana. Sedang kedua tanganku menyusup ke depan, meraba, meremas dan memainkan puting buah dada besar serta montok wanita yang terus berjuang untuk meloloskan diri dari bencana itu.
“Tolong Mas Dartam, lepaskan aku. Kasihani aku,” ratapnya.
Aku segera menciumi leher dan belakang telinganya sambil berbisik untuk membujuk, sekaligus memprovokasi.
“Kita akan sama-sama mendapat kepuasan Mbak. Tidak ada yang rugi, karena juga tidak akan ada yang tahu. Suamimu sedang keluar kota. Mungkin juga dia sedang bergulat dengan wanita lain. Apakah kau percaya dia setia seperti dirimu,” bujukku mesra.“Kau bajingan terkutuk,” pekiknya dengan marah.
Sebagai jawabannya, tubuh putih yang montok dan harum itu (ciri yang sangat kusenangi) kali ini kupeluk kuat-kuat, lalu kuseret ke atas ranjang dan menjatuhnya di sana. Kemudian kubalik, kedua tangannya kurentangkan ke atas.
Selanjutnya, ketiak yang berbulu halus dan basah oleh keringat milik wanita itu, mulai kuciumi. Dari sana, ciumanku meluncur ke sepasang buah dadanya. Menjilat, menggigit-gigit kecil, serta menyedot putingnya yang terasa mengeras tegang.
“Jangan Mas Darta. Jangan.. Tolong lepaskan aku.”
Wanita itu menggeliat-geliat keras. Masih tetap berusaha untuk melepaskan diri. Tetapi aku terus bertindak semakin jauh. Kali ini yang menjadi sasaranku adalah perutnya. Kujilat habis, sebelum pelan-pelan merosot turun lebih ke bawah lalu berputar-putar di bukit kemaluannya yang ternyata menggunung tinggi, mirip roti. Sementara tanganku meremas dan mempermainkan buah dadanya, kedua batang paha putih dan mulusnya yang menjepit rapat, berusaha kubuka.
Maryati dengan kalap berusaha bangun dan mendorong kepalaku. Kakinya menendang-nendang kasar. Aku cepat menjinakkannya, sebelum kaki dan dengkul yang liar itu secara telak membentur dua biji kejantannanku. Bisa celaka jika itu terjadi. Kalau aku semaput, wanita ini pasti lolos.
Setelah berjuang cukup keras, kedua paha Maryati akhirnya berhasil kukuakkan. Kemudian dengan keahlian melakukan cunnilingus yang kumiliki dari hasil belajar, berteori dan berpraktek selama ini, lubang dan bibir kelamin wanita itu mulai menjadi sasaran lidah dan bibirku.
Tanpa sadar Maryati terpekik, saat kecupan dan permainan ujung lidahku menempel kuat di klitorisnya yang mengeras tegang. Kulakukan berbagai sapuan dan dorongan lidah ke bagian-bagian sangat sensitif di dalam liang senggamanya, sambil tanganku terus mengusap, meremas dan memijit-mijit kedua buah dadanya. Maryati menggeliat, terguncang dan tergetar, kadang menggigil, menahan dampak dari semua aksi itu. Kepalanya digeleng-gelengkan secara keras. Entah pernyataan menolak, atau apa.
Sambil melakukan hal itu, mataku berusaha memperhatikan permukaan perut si Istri Setia ini. Dari sana aku bisa mempelajari reaksi otot-otot tubuhnya, terhadap gerakan lidahku yang terus menyeruak masuk dalam ke dalam liang senggamanya. Dengan sentakan-sentakan dan gelombang di bagian atas perut itu, aku akan tahu, di titik dan bagian mana Maryati akan merasa lebih terangsang dan nikmat.
Gelombang rangsangan yang kuat itu kusadari mulai melanda Maryati secara fisik dan emosi, ketika perlawanannya melemah dan kaki serta kepalanya bergerak semakin resah. Tak ada suara yang keluar, karena wanita ini menutup bahkan menggigit bibirnya.
Geliat tubuhnya bukan lagi refleksi dari penolakan, tetapi (mungkin) gambaran dari seseorang yang mati-matian sedang menahan kenikmatan. Berulang kali kurasakan kedua pahanya bergetar. Kemaluannya banjir membasah.Ternyata benar analisa otak kotorku beberapa pekan lalu akan godaan seks. Bahwa sesetia apapun seorang Istri, ada saat di mana benteng kesetiaan itu ambruk, oleh rangsangan seksual yang dilakukan dalam tempo relatif lama secara paksa, langsung, intensif serta tersembunyi oleh seorang pria ganteng yang ahli dalam masalah seks.
Maryati telah menjadi contoh dari hal itu. Mungkin juga ketidakberdayaan yang telah membuatnya memilih untuk pasrah dr godaan seks. Tetapi rasanya aku yakin lebih oleh gelora nafsu yang bangkit ingin mencari pelampiasan akibat rangsangan yang kulakukan secara intensif dan ahli di seluruh bagian sensitif tubuhnya.
Aksiku selanjutnya adalah dengan memutar tubuh, berada di atas Maryati, memposisikan batang kejantananku tepat di atas wajah wanita yang sudah mulai membara dibakar nafsu birahi itu. Aku ingin mengetahui, apa reaksinya jika terus kurangsang dengan batang perkasaku yang besar dan hangat tepat berada di depan mulutnya. Wajahku sendiri, masih berada diantara selangkangannya dengan lidah dan bibir terus menjilat serta menghisap klitoris dan liang kewanitaannya.
Paha Maryati sendiri, entah secara sadar atau tidak, semakin membuka lebar, sehingga memberikan kemudahan bagiku untuk menikmati kelaminnya yang sudah membanjir basah. Mulutnya berulangkali melontarkan jeritan kecil tertahan yang bercampur dengan desisan. Aksi itu kulakukan dengan intensif dan penuh nafsu, sehingga berulang kali kurasakan paha serta tubuh wanita cantik itu bergetar dan berkelojotan.
Beberapa menit kemudian mendadak kurasa sebuah benda basah yang panas menyapu batang kejantananku, membuatku jadi agak tersentak. Aha, apalagi itu kalau bukan lidah si Istri Setia ini. Berarti, selesailah sudah seluruh perlawanan yang dibangunnya demikian gigih dan dari godaan seks tadi.
Wanita ini telah menyerah dr godaan seks. Namun sayang, jilatan yang dilakukannya tadi tidak diulanginya, meski batang kejantananku sudah kurendahkan sedemikian rupa, sehingga memungkinkan mulutnya untuk menelan bagian kepalanya yang sudah sangat keras, besar dan panas itu.Boleh jadi wanita ini merasa dia telah menghianati suaminya jika melakukan hal itu, menghisap batang kejantanan pria yang memperkosanya! Tak apa. Yang penting sekarang, aku tahu dia sudah menyerah dr godaan seks. Aku cepat kembali membalikkan tubuh.
Memposisikan batang kejantananku tepat di depan bukit kewanitaannya yg sudah merekah dan basah oleh cairan dan air ludahku. Aku mulai menciumi pipinya yg basah oleh air mata dan lehernya. Kemudian kedua belah ketiaknya. Maryati menggelinjang liar sambil membuang wajahnya ke samping. Tak ingin bertatapan denganku.
Buah dadanya kujilati dengan buas, kemudian berusaha kumasukan sedalam-dalamnya ke dalam mulutku. Tubuh Maryati mengejang menahan nikmat. Tindakan itu kupertahankan selama beberapa menit. kemudian batang kejantananku semakin kudekatkan ke bibir kemaluannya.
Ah.., wanita ini agaknya sudah mulai tidak sabar menerima batang panas yg besar dan akan memenuhi seluruh liang sanggamanya itu. Karena kurasa pahanya membentang semakin lebar, sementara pinggulnya agak diangkat membuat lubang sanggamanya semakin menganga merah.
“Mbak Mar sangat cantik dan merangsang sekali. Hanya lelaki yg beruntung dapat menikmati tubuhmu yg luar biasa ini,” gombalku sambil menciumi pipi dan lehernya.
“Sekarang punyaku akan memasuki punya Mbak. Aku akan memberikan kenikmatan godaan seks yg luar biasa pada Mbak. Sekarang nikmatilah dan kenanglah peristiwa ini sepanjang hidup Mbak.”Setelah mengatakan hal itu, sambil menarik otot di sekitar anus dan pahaku agar ketegangan kelaminku semakin meningkat tinggi, liang kenikmatan wanita desa yg bermata bulat jelita itu, mulai kuterobos. Maryati terpekik, tubuhnya menggeliat, tapi kutahan. Batang kejantananku terus merasuk semakin dalam dan dalam, sampai akhirnya tenggelam penuh di atas bukit kelamin yg montok berbulu itu.
Untuk sesaat, tubuhku juga ikut bergetar menahan kenikmatan luar biasa pada saat liang kewanitaan wanita ini berdenyut-deyut menjepitnya. Tubuhku kudorongkan ke depan, dengan pantat semakin ditekan ke bawah, membuat pangkal atas batang kejantananku menempel dengan kuat di klitorisnya. Maryati melenguh gelisah. Tangannya tanpa sadar memeluk tubuhku dengan punggung melengkung. Kudiamkan dia sampai agak lebih tenang, kemudian mulailah gerakan alamiah untuk coitus yg membara itu kulakukan.
Maryati kembali terpekik sambil meronta dengan mulut mendesis dan melengguh. Tembakan batang kejantananku kulakukan semakin cepat, dengan gerakan berubah-ubah baik dalam hal sudut tembakannya, maupun bentuknya dalam melakukan penetrasi.
Kadang lurus, miring, juga memutar, membuat Maryati benar-benar seperti orang kesurupan. Wanita ini kelihatanya sudah total lupa diri. Tangannya mencengkram pundakku, lalu mendadak kepalanya terangkat ke atas, matanya terbeliak, giginya dengan kuat menggigit pundakku.
Dia orgasme! Gerakan keluar-masuk batang kejantananku kutahan dan hanya memutar-mutarnya, mengaduk seluruh liang sanggama Maryati, agar bisa menyentuh dan menggilas bagian-bagian sensitif di sana. Wanita berpinggul besar ini meregang dan berkelonjotan berulang kali, dalam tempo waktu sekitar dua puluh detik. Semuanya kemudian berakhir. Mata dan hidungnya segera kuciumi. Pipinya yg basah oleh air mata, kusapu dengan hidungku.
Tubuhnya kupeluk semakin erat, sambil mengatakan permintaan maaf atas kebiadabanku. Maryati cuma membisu. Kami berdua saling berdiaman. Kemudian aku mulai beraksi kembali dengan terlebih dahulu mencium dan menjilati leher, telinga, pundak, ketiak serta buah dadanya. Kocokan kejantananku kumulai secara perlahan. Kepalanya kuarahkan ke bagian-bagian yg sensitif atau G-Spot wanita ini. Hanya beberapa detik kemudian, Maryati kembali gelisah.
Kali ini aku bangkit, mengangkat kedua pahanya ke atas dan membentangkannya dengan lebar, lalu menghujamkan batang perkasaku sedalam-dalamnya. Maryati terpekik dengan mata terbeliak, menyaksikan batang kejantananku yg mungkin jauh lebih besar dari milik suaminya itu, berulang-ulang keluar masuk diantara lubang berbulu basah miliknya. Matanya tak mau lepas dari sana. Kupikir, wanita ini terbiasa untuk berlaku seperti itu, jika bersetubuh. Wajahnya kemudian menatap wajahku.“Mas…” bisiknya.
Aku mengangguk dengan perasaan lebih terangsang oleh panggilan itu, kocokanbatang kejantananku kutingkatkan semakin cepat dan cepat, sehingga tubuh Maryati terguncang-guncang dahsyat. Pada puncaknya kemudian, wanita ini menjatuhkan tubuhnya di tilam, lalu menggeliat, meregang sambil meremas sprei. Aku tahu dia akan kembali memasuki saat orgasme keduanya.
Dan itu terjadi saat mulutnya melontarkan pekikan nyaring, mengatasi suara artis yg sedang menyanyi di pesawat televisi di samping ranjang. Pertarungan seru akan godaan seks itu kembali usai. Aku terengah dengan tubuh bermandi keringat, di atas tubuh Maryati yg juga basah kuyup.
Matanya kuciumi dan hidungnya kukecup dengan lembut. Detak jantungku terasa memacu demikian kuat. Kurasakan batang kejantananku berdenyut-denyut semakin kuat. Aku tahu, ini saat yg baik untuk mempersiapkan orgasmeku sendiri.
Tubuh Maryati kemudian kubalikkan, lalu punggungnya mulai kujilati. Dia mengeluh. Setelah itu, pantatnya kubuka dan kunaikkan ke atas, sehingga lubang anusnya ikut terbuka. Jilatan intensifku segera kuarahkan ke sana, sementara jariku memilin dan mengusap-usap klitorisnya dari belakang.
Maryati berulang kali menyentakkan badannya, menahan rasa ngilu itu. Namun beberapa menit kemudian, keinginan bersetubuhnya bangkit kembali. tubuhnya segera kuangkat dan kuletakkan di depan toilet tepat menghadap cermin besar yg ada di depannya. Dia kuminta jongkok di sana, dengan membuka kakinya agak lebar.
Setelah itu dengan agak tidak sabar, batang kejantananku yg terus membesar keras, kuarahkan ke kelaminnya, lalu kusorong masuk sampai ke pangkalnya. Maryati kembali terpekik. Dan pekik itu semakin kerap terdengar ketika batang kejantananku keluar masuk dengan cepat di liang sanggamanya. Bahkan wanita itu benar-benar menjerit berulangkali dengan mata terbeliak lupa akan godaan seks, sehingga aku khawatir suaranya bisa didengar orang di luar.
Wanita ini kelihatannya sangat terangsang dengan style bersetubuh seperti itu. Selain batang kejantananku terasa lebih dahsyat menerobos dan menggesek bagian-bagian sensitifnya, dia juga bisa menyaksikan wajahku yg tegang dalam memompanya dari belakang. Dan tidak seperti sebelumnya, Maryati kali ini dengan suara gemetar mengatakan dia akan keluar.
Aku cepat mengangkat tubuhnya kembali ke ranjang. menelentangkannya di sana, kemudian menyetubuhinya habis-habisan, karena aku juga sedang mempersiapkan saat orgasmeku. Aku akan melepas bendungan sperma di kepala kejantananku, pada saat wanita ini memasuki orgasmenya. Dan itu terjadi, sekitar lima menit kemudian. Maryati meregang keras dengan tubuh bergetar. Matanya yg cantik terbeliak.Maka orgasmeku segera kulepas dengan hujaman batang kejantanan yg lebih lambat namun lebih kuat serta merasuk sedalam-dalamnya ke liang kewanitaan Maryati. Kedua mata wanita itu kulihat terbalik, Maryati meneriakkan namaku saat spermaku menyembur berulang kali dalam tenggang waktu sekitar delapan detik ke dalam liang sanggamanya. Tangannya dengan kuat merangkul tubuhku dan tangisnya segera muncul. Kenikmatan luar biasa itu telah memaksa wanita ini menangis karena jatuh kedalam godaan seks.
Aku memejamkan mata sambil memeluknya dengan kuat, merasakan nikmatnya godaan seks akan orgasme yg bergelombang itu. Ini adalah orgasmeku yg pertama dan penghabisanku dengan wanita ini. Aku segera berpikir untuk berangkat besok ke Kalimantan, ke tempat pamanku.
Aku tidak boleh lagi mengulangi godaan seks ini. Tidak boleh, meski misalnya Maryati memintanya. -
Foto Bugil Brooklyn Chase, menelanjangi dan melebarkan kakinya
Duniabola99.com – foto cewek dengan dada kekar bugil diatas ranjang menampilakan memeknya yang pink diatas ranjang.
Kumpulan foto gadis, kumpulan foto cewek cantik Tumblr, Foto-foto Cewek Cantik karyawan Indomaret Imut Banget, Gudang Foto Cewek Cantik & seksi, Kumpulan Foto Cewek2 Cantik Berjilbab Terbaru 2019, Kumpulan Foto Cewek Cantik,
-
Petite stepsis Ziggy Star gets big dick
-
Video bokep Misaki Tsubasa dengan pacarnya badan penuh keringat kenikmatan
-
Kisah Memek Kenakalan Tante Sari
Duniabola99.com – Tinggiku 175 cm jadi mudah untuk menggaet cewek di sekolahku, aku lahir di Canada saat aku umur 7 tahun karena papaku di tugasi di Jakarta jadinya aku ikut papa dari kecil ke Jakarta awalnya aku tidak tahu dan bagiku Jakarta asing tapi lama kelamaan jadi terbiasa.
Terus terang walau lama tinggal di Luar pemikiran aku lebih condong ke pemikiran timur coz nyokap tetap berpegang teguh pada adat istiadat timur and terus menanamkan adat istiadat plus prinsip2 yg keras ma anaknya.Awal mula kisah aku ni dimulai saat musim liburan, bokap n nyokap aku balik ke Canada tuk liburan tapi aku ga ikut karena males bgt kalo cuma bentar doank liburan ke sana so aku lebih milih liburan di sini.
Sebelum berangkat Mama bilang ma aku kalau nanti bosen di sini mendingan jalan – jalan ke bandung aja sekalian jenguk kakek serta tante Sari (adik mama), dan seingatku Tante Sari dah lama bgt ga ke Jakarta dan Mama hanya berhubungan via telphone doank.
Petualangan dimulai ketika seminggu kemudian aku maen ke Bandung, hari pertama di Bandung aku habiskan melepas kangen ma kakek. hari kedua di Bandung aku minta di antar ma supir ke rumahnya tante Sari.
Rumahnya terletak di salah satu kompleks perumahan yg cukup elit di Bandung, sebelumnya mama sudah menelfon dan memberitahukan kepadanya bahwa aku akan datang.
”Gary…..wahh sudah besar sekali kamu sekarang yah,sudah tidak ngeh lagi tante sama kamu sekarang… Hahaha” kira-kira begitulah katanya sewaktu pertama kali melihatku setlah sekian tahun ga ketemu.
Wajahnya masih saja seperti yang dulu seakan tidak bertambah tua sedikitpun.
”Oh yah.. tuh supirnya disuruh pulang ja nanti Gary pake aja mobil tante kalau mau pulang” aku pun mengiyakan dan menyuruh supir pulang. Hari itu kami banyak bercerita dan tak terasa tiba waktunya untuk dinner.”
makan dulu yuk Gary… itu sudah disiapkan makanannya sama bibi” katanya sambil menunjuk pembantunya.
”kita tidak menunggu om Tino dulu tante” aku coba menanyakan suaminya. ”ga usah lah tadi om sudah nelf dan bilang ga bakal pulang malam ini” tante Sari menjelaskan, maklum suaminya tante Sari anak salah satu konglomerat di Bandung.
Rumah sebesar ini Cuma dihuni sendirian bersama pembantunya karena walau dah lama menikah tapi tante yg satu ini mang lom dikaruniai anak. sambil makan kami bercerita panjang lebar. ”kamu berani pulang sendiri semalam ini Gary” katanya sambil melirik jam dinding yang sudah menunjukkan jam 21.00.
”ahh berani kok tante…” jawab aku. ”mendingan kamu tidur disini aja malem ini deh… nanti tante yang telephone kakek, lagian diatas kan ada kamar kosong”.Aku pun mengiyakan tawaran tante Sari dan dalam hati aku mengira dia menyuruhku menginap karena takut sendirian, sumpah ga ada sama sekali pikiran negatif tentang tawarannya.
”oh iya kalau mau mandi air panas pake aja kamar mandi di kamar tante. nanti kamu pakai aja bajunya om Tino. Yuk sini” ajak tante Sari. aku pun mengangguk sambil mengikutinya. kamar mandi yang dimaksud terletak di dalam kamarnya.
Lalu dia mengambil T-shirt dan celana pendek untuk aku,aku langsung membawa pakaian itu ke kamar mandi,abis mandi aku kaget ngliat tante Sari. Dia tidur tengkurap peke aju tidur tipis, kelihatan jelas Cdnya tapi aku gax ngliat tali bra di punggungnya.
Terangsang juga ngliat pemandangan kaya gitu, kayaknya dia tertidur waktu nonton TV karena Tvnya masih menyala. Aku berjalan ke arah TV untuk matiin tuh TV, melihat adegan panas yg berlangsung di layar kaca mendadak aku langsung diem n ga jadi matiin.
Aku liat kebelakang tante Sari masih tidur, sekedar iseng aku berdiri sambil nonton tuh adegan. Tiba-tiba terdengar teguran halus tante Sari diikuti tawa tertahannnya. Aku malu banget sambil berbalik ke belakang dan mencoba senyum semanis mungkin.
Wuakakaka, waktu aku berbalik tante Sari dah duduk tegak diatas kasur. ”kirain tante dah tidur” aku coba memecahkan kebuntuan otak sambil berjalan keluar kamar.
”Gary.. bisa tolong pijit badan tante ga??….pegel semua nih” terdengar suara helaan nafas panjang dan suara kain jatuh ke lantai. saat aku berbalik mo ngejawab tante Sari dah tidur tengkurap but this time dah tanpa baju tidur,satu-satunya yang masih dipakai cuma celana dalam…. Thanks god.
Kayak kucing dikasih ikan asin…aku pun langsung jalan mendekati tante Sari. sedikit canggung langsung aku letakkan tangan di bahunya.
”Om Tino kapan pulang tante?” iseng nanya coz takut di gerebek ma suaminya.
”hhhmmm… kalau om tuh jarang pulang, kebanyakan meeting ke luar kota kayak sekarang ini” jawab tante Sari.
”Fffffuuuh…” Ngedenger kata luar kota helaan nafas panjang terdengar dari mulut aku. ”turun dikit donk Gary… masa di bahu terus” pinta tante Sari, aku pun langsung menurunkan pijitan ke daerah punggung.Tak lama kemudian ”kamu duduk aja di atas pantat tante… supaya lebih kuat pijitannya…” aku yang tadi duduk di sampingnya langsung mengambil posisi ke atas pantatnya.
”uungnnnghh…berat juga kamu..” dengus tante Sari.
”Heehehehe…tadi katanya disuruh duduk di sini…” jawab aku asal coz dah ga konsen gara2 pantatnya yang empuk banget.
Alat kelamin aku dah tegang banget, sesekali aku tekan ke belahan pantatnya tante Sari.
”Sudah belom tan..?? dah cape nih!!!” kata aku setelah tangan dah kerasa pegel.
”iyah…. kamu berdiri dulu deh… tante mau balik…”, aku berdiri dan tante Sari sekarang berbalik posisi.
Sekarang aku bisa ngliat wajahnya yg cantik serta payudaranya yang masih kenceng itu tepat di hadapan aku. puting susunya yang merah kecoklatan terlihat begitu menantang.
Aku sampe bengong ngliat gituan.
”hey pijit bagian depan donk sekarang…” katanya.
Aku duduk diatas pahanya, langsung aja aku remas dengan lembut kedua teteknya.
”Geli….hihihihi” cekikikan dia. aku benar-benar dah ga bisa ngendaliin nafsu aku lagi. Aku tarik celana dalamnya dengan agak kasar, aku akui inilah pertama kalinya ngliat wanita telanjang secara nyata di depan mata.Tante Sari membuka lebar kedua pahanya begitu celana dalamnya aku lepas dan langsung mem*knya lengkap dengan sang klitoris yg dihiasi bulu halus yg dicukur rapi membentuk segitiga indah.
”kamu sudah sering beginian …??”, tanyanya,
”Ehhh……. tidak koq… baru kali ini tante..” jawabku dengan nafas yang semakin memburu.. kata – kata pun sudah sulit tuk aku ucapkan.
Nafas tante Sari juga sudah gax tenang, kliatan dari dadanya yg dah mulai naik turun ga teratur. ”Jilatin donk sayang….” katanya memelas dengan mata sayu yang dah sangat meminta tuk aku puaskan.
Mulanya ragu juga tapi aku dekatkan juga kepala aku ke mem*knya. ga ada bau sama sekali, pasti tante Sari rajin ngerawat MQ’nya. Aku kluarin lidah menjamah mem*knya menjilati dari bawah menuju pusar .
Beberapa menit lidah aku bermain dengan mem*knya tante Sari sudah mengerang dan menggelinjang kecil menahan nikmat. Aku berdiri sebentar dan melepaskan semua pakaian. Bengong dia ngliat kont*l aku yg 18 cm itu, aku Cuma tersenyum dan melanjutkan permainan lidah aku di mem*knya dia.
Beberapa saat kemudian ia meronta menjepit kepalaku dngan pahanya lalu menekan kepala aku dengan kedua tangannya supaya lebih menempel lagi dengan mem*knya yang dah basah…. Ngeliat dia kyak gitu ,langsung ja aku kulum klitorisnya dan memainkannya dengan lidah di dalam mulut, beberapa lama aku meraasakan cairan hangat semakin banyak mengalir keluar dari alat kelaminnya.
”Aaaarrrrgghhh…. jilatan kamu enak banget Gary”, kata tante Sari waktu mencapai klimaks pertamanya.
”benar-benar hebat lidah kamu Gary, tante sudah ga kuat lagi berdiri…dah lama tante ga puas kaya gini”, aku Cuma tersenyum kecil.. perlahan ge tarik kedua kakinya ke pinggir tempat tidur, aku buka pahanya selebar-lebarnya dan skarang mem*knya dah terbuka lebar.
Nampaknya dia masih nikmatin peristiwa tadi dan ga sadar yang sedang aku lakuin. Begitu dia sadar kont*l aku sudah menempel di bibir mem*knya. Ia menjerit tertahan, lalu ia pura2 meronta nggak mau, aku juga ga tahu cara memasukkan kont*l aku karena punya tante djurijahberbeda banget ma punya bule yang sering aku liat di DVD2 blue.Lubangnya tante Sari kecil banget mana bisa masuk neh pikir aku. Tiba2 aku ngerasain tangan tante Sari memegang kont*l aku dan membimbing ke mem*knya, ”tekan disini yach Gary… tapi pelan–pelan, punya kamu gede banget” pelan ia membantu senjata aku masuk ke dalam mem*knya.
Belum sampai seperempat bagian yang masuk dia dah kesakitan dengan tangan kirinya yg masih menggenggam kont*l aku menahan laju masuknya agar tidak terlalu deras sementara tangan kanannya meremas kain sprei,kadang memukul tempat tidur.
Aku ngerasain alat kelamin aku kaya di urut-urut di dalam, aku berusaha menekan lebih dalam tapi tangan tante Sari menahannya. Langsung ja aku tarik tangannya and aku dorong masuk smua batangan aku yang dah tegang banget, ”Garyyy…..”, teriaknya sambil meluk badan aku kenceng banget.
Tante Sari mengerang dan meronta, aku suka banget sensasi mukanya yang binal. Ga sabar lagi langsung aku pegang pinggulnya supaya berhenti meronta. Langsung aku pompa tubuh tante seiring kont*l aku yg keluar masuk dalam mem*knya, ”terusss Gary.. puasin tante lagi sayang…”, bisik tante Sari di telinga aku sambil matanya merem melek dan kukunya mencakar seluruh punggung aku .
setelah lamaan dikit tante Sari menggerakkan pinggulnya seiring dengan goyangan aku.
”tanteeee….. enak banget goyangannya..” aku mencoba ngeluari kata biar dia lebih bersemangat nggoyang pinggulnya. Tiba – tiba aku ngerasain mem*knya menjepit barang aku dgn kuat, tubuh tante Sari mulai menggelinjang hebat dengan nafas yang ga karuan.
”Tante sudah mau keluar Gary… kamu masih lama ga sayang, tante pengen kita klimaks bareng”, katanya dengan mata merem melek. Aku tak menjawab hanya mempercpat goyanganku, tante Sari menggelinjang dengan hebat, kurasakan cairan hangat keluar membasahi pahaku.Kurasakan aku juga sudah mau keluar, kusemprotkan saja seluruh cairanku di dalam kelaminnya.
”Argghhhh tante… ” kataku ketika cairanku membasahi alat kelaminnya dan kulihat tante Sari hanya mendesis panjang……. ”Kamu hebat .. sudah lama tante tidak pernah klimaks_ kita mandi lagi yuk.. lengket nieh”, ia berjalan ke kamar mandi dan aku mengikutinya. Kami mandi sambil berpelukan di bawah siraman shower air hangat. “Luv u so much tante….”, batinku sambil memeluknya.
-
Video Bokep Akari Asagiri mandri bersama dan hisap kontol
-
Vanessa Decker mendapatkan banyak orgams dikamarnya
-
Video Bokep tukang pijit Jepang Reika Kashiwakura
-
Video Bokep anak sekolahan jepang Yuu Tsujii memek becek
-
Kisah Memek Dapat Jatah Dari Mantan Pacar
Duniabola99.com – Sehabis makan, aku ngobrol dimobilnya yang diparkir di tepi pantai. Karena hari itu malam selasa, maka suasananya sepi, nggak banyak mobil yang parkir di pantai itu. Kebetulan sekali kaca mobilnya sangat gelap lapisannya, sehingga dari luar orang akan sukar ngintip ke dalam mobil. Mobil diparkir menghadap ke semak semak yang sangat rimbun sehingga dari kaca depan pun orang tidak dapat ngintip ke dalam mobil. Rupanya dia memang mencari tempat strategis.Malam itu sekitar pukul 21.30, walaupun keadaan didalam mobil gelap, kami masih dapat memandang wajah masing masing.
“Sin, kemana suami kamu”, tanyanya.
“Dia sibuk sama kerjaannya”, jawabku.
“Kasian deh kamu, coba kamu dulu sama aku terus,Agen BandarQ kamu gak akan kesepian seperti sekarang deh”, katanya lagi.
“Abis dulu kamu kalo pacaran napsu banget sih, pengennya ngajak maen melulu”, jawabku lagi.
“Kalo udah napsu kan harusnya terus maen Sin, supaya gak jadi odol”, katanya sambil tersenyum.
“Apanya yang jadi odol”, tanyaku gak ngerti.
“Kalo udah napsu, terus gak dikeluarin kan lama lama bisa jadi odol didalem”, jawabnya sambil tertawa.
“Dasar”, jawabku sambil mencubit pinggangnya.
“Kamu dulu kan gak mau dielus2, maunya pacaran pasfoto doang”, katanya lagi.
“Kok pas foto”, tanyaku gak ngerti.
“Iya, yang dipegang cuma boleh dagu keatas seperti pasfoto, gitu”, jawabnya.
“Kamu sendiri udah nikah atau masih pacaran” jawabku membelokkan pembicaraan.
“Aku masih sendiri, menclok dari satu kembang ke kembang lain”, jawabnya.
“Terus ke semua kembang kamu minta kenikmatan dong”, tanyaku lagi.
“La iya lah, soalnya kalo dapet kan nikmat”, jawabnya.
“Terus kamu dikasi”, tanyaku lebih lanjut.
“Seringnya sih dikasih, Kalo sekarang aku minta ke kamu dikasih gak Sin? Kamu kan jablay”, katanya sambil memelukku. Wajahnya dengan sangat perlahan-lahan didekatkan wajahku.Tanpa menunggu jawabanku, dia nekat mencium bibirku dengan penuh napsu. Aku kaget tapi tidak menolak malah menyambut ciumannya, tangannya segera menyambar toketku dan diremas remasnya dengan gemas.
“Sin, aku pengen ngentot sama kamu”, katanya terus terang sambil terus meremes remes toketku.
Kancing bajuku mulai dibukanya satu persatu, kemudian tangannya merogoh masuk kedalam braku. Toketku langsung diremesnya lagi, jari2nya kemudian memlintir pentilku. Aku menjadi terangsang karena ulahnya.
“Ah, kamu nakal ih”, kataku manja.
“Tapi kamu suka kan diremes2 begini. Aku boleh pegang nonok kamu ya Sin, udah kepengin nih aku”, katanya sambil membuka retsluiting celanaku.Dia tidak menunggu lampu hijau dari aku tapi langsung action saja. Aku membiarkan tindakannya. Celanaku malah diplorotkan sampe kepaha sehingga kelihatanlah CDku yang tipis dan minim. dengan penuh napsu langsung tanggannya menerobos ke sela2 pahaku dan menggosok nonokku yang masih dilapisi CD.
“Sin udah basah banget nonok kamu, kamu udah napsu ya, jembut kamu lebat banget Sin, nggak heran napsu kamu besar, Kamu belum pernah dientot di mobil kan Sin, kita ngentotnya dimobil aja ya”, katanya lagi.Aku bingung apakah membiarkan dia mengentoti aku atau tidak, dalam hati sih aku kepengen. Makanya aku membiarkan dia meraba seluruh tubuhku. Aku buka retsluiting celananya juga, menurunkan celananya, kemudian aku merogoh masuk CDnya, wow kontolnya ternyata besar dan panjang, ngacengnya sudah keras sekali.
“Gede amat kontolmu” kataku.
“Emangnya kamu belum pernah ngerasain kontol segede punyaku”, jawabnya bangga.
“Gak segede kontolmu”, jawabku terus terang.
“Wah kalo gitu nonok kamu masih sempit dong, cuma kelewatan kontol yang kecil, malem ini asik dong kita ya. Kamu mau kan aku entot”, katanya sambil tertawa.
kontol dia tergolong besar juga, keker, melengkung keatas dan urat-uratnya nonjol-nonjol. “
Wah!… pasti cewek kamu ngejerit kalo kamu entot dong”
“Iya, ngejerit keenakan. sebentar lagi kamu juga jerit2, cewek yang jembutnya lebat kaya kamu kan binal banget kalo lagi dientot”, jawabnya.Singkat cerita, kami berdua pindah ke bangku belakang mobilnya. Baju dan celana ku dilepaskan dan dia langsung saja meremas2 kembali toketku. Nggak lama kemudian braku sudah dilepasnya. Dia mencium keningku, kemudian mataku. Aku terpejam menikmati ciuman dan remasannya ditoketku. Ciumannya turun ke hidungku, pipiku dan akhirnya mendarat di bibirku. Nafasku mulai agak memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat. Dia mengarahkan mulutnya ke leherku, ke pundak, lalu turun ke toketku yang sudah mengeras. Dia memainkan lidahnya dipentilku yang juga sudah mengeras, yang kiri dan kemudian yang kanan.
“Aah enak”, kataku terengah karena napsuku yang sudah berkobar2.Dia terus menciumi pentilku, kemudian turun ke perutku dan menciumi puserku, aku selalu kegelian kalo puserku dicium. Sambil mencium puserku, tangannya nyelip ke balik CD mini ku dan meraba nonokku. otomatis pahaku mengangkang supaya dia mudah mengakses nonokku.
“Sin, ni jembut, lebat amat,” katanya sambil mengelus2 jembutku.
Kemudian jarinya terbenam dinonokku dan terus mengilik2 itilku.
“Sin nonokmu udah basah banget, kamu udah napsu sekali ya”, katanya.
Aku tidak menjawab perkataannya hanya mengerang keenakan karena kilikan jarinya ke itilku makin cepat.
Mulutnya kemudian menciumi jembutku dan kemudian lidahnya menggantikan fungsi jarinya mengilik itilku. Aku semakin tidak dapat menahan napsuku dan eranganku semakin keras. Dia langsung meremas kedua toketku dan memlintir2 pentilku.“aku udah pengen dientot nih, masukin dong kontol kamu”, kataku minta.
Lidahnya terus saja menjilati itilku sehingga kembali aku mendesah keenakan.
“Aah enak banget, padahal baru dijilat. Apalagi kalo disodok pake kontol gede kamu, lebih enak lagi, ayoo dong aku udah gak tahan nih”, aku terus merengek2 minta segera dientot.
Dia merebahkan senderan bangku mobilnya sehingga aku menjadi berbaring, kakiku agak menekuk karena panjang mobilnya tidak mencukupi. Dia segera memposisikan dirinya kedekat kepalaku
“Sin, aku pengen ngerasain dulu diemut sama kamu”, katanya sambil mendekatkan kontolnya ke mulutku.
Segera kugapai kontolnya yang sudah ngaceng dan kumasukan kontolnya yang besar dan melengkung kedalam mulutku. Langsung kuemut dengan keras. Dia mendorong kontolnya keluar masuk pelan ke mulutku sambil mendesis. Aku emut kontolnya terus.
“Sin diemut mulut kamu aja nikmatnya kaya begini, apalagi kalo diemut nonok kamu ya”, katanya sambil mempercepat enjotan kontolnya keluar masuk mulutku.
“Sin, aku ngecret dimulut kamu ya”, katanya.
“Jangan, dinonokku aja, aku udah pengen ngerasain kontol kamu keluar masuk nonokku”, jawabku.
Dia melepaskan semua pakaiannya dan kemudian menarik CDku sampe lepas, kami sudah bertelanjang bulat. Dia memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku dan mengarahkan kontol gedenya ke nonokku. Aku rasakan kepala kontolnya mulai masuk perlahan, ditekannya lagi sedikit sehingga kontolnya mulai menyeruak sdiakit2 ke dalam nonokku. Nikmat banget rasanya nonokku kegesek kontolnya yang besar dan keras itu. Perlahan tapi pasti kontolnya nancep makin dalam ke nonokku. Kurasakan nonokku udah mulai basah karena gesekan kontolnya yang hampir masuk semua itu. Akhirnya dia mendesakkan kontolnya dengan cepat dan tiba-tiba sehingga nancap semuanya di nonokku.“ssshhhhh…..”, erangku sambil terpejam. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras.Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku kekiri, lalu kekanan, memutar, mengiringi enjotan kontolnya di nonokku. Aku meremas rambutnya, sesekali badannya kupeluk erat2. Tubuhku dan dia berkeringat karena dalam ruangan mobil mulai panas, namun aku tidak perduli karena sedang merasakan nikmat. Dia terus mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku merasa sudah mau nyampe
“cepetan ngenjotnya, lebih keras lagi, enak banget kontolmu”
Kakiku kuangkat ke atas melingkari pinggangnya sehingga rasanya kontolnya nancep makin dalem di nonokku. Akhirnya“aahhhh”
kurasakan nonokku menegang dan mengejut-ngejut menjepit kontolnya.
“Sin, nonokmu nikmat bangetnya bisa ngempot, Agen Domino QQ baru kali ini aku ngerasain empotan nonok senikmat empotan kamu”, katanya sambil terus mengenjotkan kontolnya.
“Aaahhhhh…. gila…. ini nikmat sekali… “, dia menancapkan kontolnya sedalam2nya ke nonokku dan ngecretlah pejunya. Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, pejunya muncrat banyak sekali. Aku terkulai lemes, kupeluk dia
“Sin, enak banget ngentot sama kamu, rasanya beda sama cewek lainnya yang pernah kuentoti”, katanya.
“Aku juga nikmat, abis kontol kamu gede banget. Aku pengen lagi deh, kita cari kamar yuk. Biasanya selain di mobil kamu ngentotnya dimana” ajakku.Dia langsung mencabut kontolnya, mengambil tisu dan diberikannya kepadaku untuk mengelap nonok dan keringetku. Diapun menyeka keringat dan kontolnya dengan tisu. Tisu bekasnya dibuang ke luar jendela yang sudah dibuka sdikit supaya hawa didalem mobil tidak terlalu panas.
Kami memakai pakaian kembali dan dia membawaku ke motel didekat pantai. Sampe dimotel, aku langsung masuk ke kamarnya. Iseng aku hidupkan TVnya, ternyata motelnya menanyangkan film biru, perempuan dengan wajah asia sedang nungging dientot sama bule. kontol si bule yang besar dan panjang keluar masuk nonok sicewek, dan ceweknya ber ah uh, seperti lazimnya film biru.
Aku duduk di tempat tidur, napsu juga aku nonton filmnya, sementara dia sedang membereskan pembayaran sewa kamar. Kemudian dia duduk disebelahku di tempat tidur, ikut nonton. Aku merapatkan ke badannya, toketku sebelah kiri udah nempel di badannya. kontolnya kuraba, ternyata sudah ngaceng lagi dengan kerasnya. Dia membalas meremes toketku. Segera saja pakaianku dilepasnya semuanya. Langsung dia kembali meremes2 toketku sambil mencium bibirku. Aku berbaring ditempat tidur, dia mulai menciumi toketku dan menghisap pentilku. Tangan satunya menjalar kebawah dan mengkilik2 nonok dan itilku. Aku merintih2 karena napsuku sudah naik lagi. Segera dia melepas pakaiannya sendiri dan berbaring disebelahku. kontolnya yang sudah keras sekali kuremes2 dan kukocok2. Dia memutar badannya ke posisi 69 dan mulai menjilati nonok dan itilku diantara pahaku yang sudah mengangkang lebar2. Jembutku dielus2nya sambil terus mengemut itilku. Aku sudah tidak dapat menahan napsuku yang sudah berkobar2. kontolnya segera kuemut2.Akhirnya aku mengambil inisiatif menaiki badannya, menduduki kontolnya sehingga kontolnya kembali menyusup ke dalam nonokku, kutekan dengan keras sehingga sebentar saja kontolnya sudah nancep semuanya ke nonokku. Aku mulai mengenjot kontolnya dengan menaik-turunkan pantatku. kontolnya keluar masuk nonokku seirama dengan enjotan pantatku. Aku udah nggak tahan lagi, sehingga enjotanku makin cepet dan keras. Toketku diremas2nya, dan pentilku terkadang diemut2nya.
“aku mau nyampe, enak banget kontolmu deh”, erangku dan akhirnya aku ambruk diatas badannya. Terasa nonokku kedutan meremes2 kontolnya.Dia segera berguling sehingga aku telentang dibawahnya. Dia meneruskan permainan dengan mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Nikmat sekali, baru nyampe sudah dienjot dengan keras. Dia terus saja mengenjot nonokku dengan cepat dan keras,
“Sin, tadi empotan nonokmu kerasa banget deh, lebih kerasa katimbang di mobil. Nikmat banget deh Sin ngentot sama kamu”. Nggak lama lagi akhirnya dia pun hampir nyampe,
“Sin keluarin sama2 ya, aku hampir ngecret nih”.
Aku tidak menjawab, kakiku melingkari pinggangnya dan kuteken keras2 sehingga kontolnya nancep dalem sekali di nonokku, sampai akhirnya aku bergetar karena nyampe lagi “nikmat banget, teken yang keras dong”. Dia mengenjotkan kontolnya sedalam2nya di nonokku dan melenguh
“Sin, aku ngecret”.
Terasa pejunya muncrat beberapa kali didalam nonokku. Oh nikmat banget rasanya, lemes banget badanku, aku memeluk dia erat2, dan dia akhirnya berbaring disebelahku, kontolnya berlumuran peju dan cairan nonokku.
“lemes banget deh aku, ngentot sama kamu menguras tenaga ya”, kataku.
“Ya udah, tidur aja dulu, nanti bangun tidur kita ngentot lagi”, jawabnya sambil memelukku. Karena lelah, aku tertidur dipelukannya.
Aku tidak tau berapa lama tertidur dipelukannya. Ketika aku terbangun, dia sedang memandangi wajahku yang masih ngantuk itu.
“Sin, kamu cantik sekali kalo sedang tidur, sayangnya kamu bukan istriku ya”.
“Enggak jadi istri tapi kan udah melayani napsunya kamu”, jawabku tersenyum.
Dia bangun dan masuk kamar mandi, keluar dari kamar mandi, dia membawa gayung, sabun dan handuk. Dia mulai membersihkan nonokku yang belepotan pejunya dan lendirku sendiri. Setelah bersih, dia masuk ke kamar mandi lagi, terdengar suara air yang dibuang dan keran yang dibuka.Tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi membawa gayung yang tadi, lengkap dengan sabun dan handuk. Rupanya dia mengganti air digayung. Dia duduk disebelahku dan mulai menyeka wajahku, terus kebawah, ke toketku, perutku, nonokku lagi, pahaku sampai ke telapak kakiku. Aku jadi merinding, apalagi ketika toket, puser, nonok dan pahaku dielus2nya dengan handuk basah.
Apalagi ruangan dingin karena AC tetap menyala. Aku hanya terpejam saja, menahan gelinya usapan handuk. Selesainya dia berkata, “Gantian dong”. Aku segera membuang air yang ada digayung dan mengisinya dengan air yang baru. Aku kembali ke tempat tidur dan mulai mengelap wajah, leher, dada dan perutnya dengan handuk basah. kontolnya kukocok2 dan kepalanya kuemut2.
“Enggak dilap malah diemut”, katanya.Aku tidak menjawab karena kepalaku sedang mengangguk2 sehingga kontolnya keluar masuk di mulutku. Cukup lama aku mengemut kontolnya, sampe pelan2 kontolnya mulai mengeras lagi. Segera kontolnya kukocok2 dengan cepat sehingga ngaceng sempurna. “sudah siap tempur lagi nih kontolmu”. Dia tidak menjawab, tapi segera memeluk dan mencium bibirku. Tangannya segera meremas2 toketku dan kemudian kembali mengilik2 itilku. Dia tau bahwa napsuku akan cepat berkobar kalo itilku dikilik2, dia benar – nggak lama kemudian aku sudah napsu kembali dan pengen segera dientot.
“aku udah pengen ngerasain kontolmu keluar masuk nonokku lagi, masukin dong”, aku merengek2.
Dia akhirnya menaiki aku dan segera menancapkan kontolnya ke nonokku. Nikmat banget rasanya ketika kontolnya yang besar itu segera menyesaki nonokku karena sudah nancep semuanya kdealam nonokku. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras. Aku mulai mengerang2 keenakan. Pantatku bergerak kekiri dan kekanan mengimbangi enjotan kontolnya. Toketku diremas2nya dengan kedua tangannya, dia bertumpu dengan sikutnya, hal ini menambah rangsangan buatku.
“Akhhh… Oukkkhhh” seruku kenikmatan.
Dia memelukku erat dan mempercepat enjotan kontolnya, makin lama makin cepat dan keras. Aku tidak dapat menahan serangannya lagi, sehingga akhirnya aku melolong “aku nyampe lagi, nikmat banget ngentot sama kamu deh”. nonokku terasa berdenyut2 meremas kontolnya sehingga dia pun meringis keenakan
“Aah Sin, empotan nonok kamu kerasa banget. kontolku kaya sedang diemut dan diremes. Empotanmu hebat banget Sin”.Dia mencabut kontolnya dari nonokku, aku ditunggingkannya dan dia menancapkan kontolnya ke nonokku dengan keras, sekali enjot kontolnya sudah masuk semua. Kemudian dia mulai lagi mengenjot nonokku dari belakang. Aku nelungkup ke bantal menahan rasa nikmat yang luar biasa ketika dienjot kontolnya. Dia memegang pantatku sambil mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku nggak tahan untuk nyampe lagi, luar biasa enjotannya yang begitu merangsang aku sehingga aku cepat sekali nyampe.“aku mau nyampe lagi, aakh”, seruku dan aku ambruk ke tempat tidur.
“Sin, kamu cepet banget nyampenya, aku belum kerasa mau ngecret”, katanya.
“Abis kontolmu enak banget, kamu pinter banget ngenjotnya. Terusin aja sampe kamu ngecret lagi dinonokku”, jawabku.Dia menelentangkan ku dan segera dinaikinya tubuhku. kontolnya kembali ambles dinonokku dan dia mulai mengenjotkan keluar masuk dengan cepat. Kalo ditekan, kontolnya ambles semua di nonokku, ooh nikmat banget rasanya. Dia dengan perkasa terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Setelah ngecret 2 kali dinonokku, ternyata dia bisa bertahan lebih lama.
Kadang kontolnya dicabut dari nonokku, dan sebentar kemudian ditancepkannya kembali dengan keras sehingga dengan sekali sodok langsung nancep semuanya ke nonokku.
“nikmat benget enjotanmu yang barusan, terus, yang keras”, aku merintih2.
Dia meneruskan cara enjotannya. Aku kembali berteriak2 keenakan. Aku menggoyangkan pinggulku kekiri dan kekanan,.ketika kontolnya dicabut, pantatku refleks mengangkat keatas untuk mencegah kontolnya lepas dari nonokku. Dia mengubah gaya enjotannya,sehabis menjotkan kontolnya hingga masuk semua, dia menarik kontolnya separuh beberapa kali kemudian digentakkannya kembali sehingga nancep kebagian paling dalam dari nonokku.“Aaakh, makin lama dientot kamu makin nikmat rasanya, aku lemes banget deh”, kataku kepayahan.
Dia terus mempermainkan nonokku dengan cara itu. Kemudian dia memelukku erat2, menciumi wajah dan bibirku. kontolnya tidak dienjotkan karena sudah nancep dalam sekali, tetapi digerak2kan. Lebih nikmat lagi rasanya karena seakan2 kontolnya sedang menggaruk2 nonokku.
“pinter banget sih kamu kasih kenikmatan sama aku”, teriakku.
Dia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan keras dan cepat. Aku menggeliat2 keenakan sambil mengerang2. Aku membelitkan kakiku ke pinggangnya, supaya dia cuma bisa mengeluar-masukkan kontolnya ke nonokku tanpa bisa mencabutnya.
“Sin, aku udah mau ngecret”, akhirnya dia melenguh.
Kakiku yang melingkar dipinggangnya kuturunkan, aku mengangkang selebar2nya karena aku yakin dia akan mengenjotkan kontolnya lebih cepat dan keras lagi. Dia dengan terengah2 terus mengenjot nonokku, sampai akhirnya
“Sin, aku ngecret”.
Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, dan bersamaan dengan itu akupun nyampe lagi
“aakh nikmat banget malem ini, kamu luar biasa sekali sehingga aku nyampe 3 kali baru kamu ngecret”.
nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya. Keringatku bercampur dengan keringatnya yang membanjir walaupun AC dalam kamar menyala.Setelah denyut jantung kembali normal, kami masuk kamar mandi dan membersihkan diri.
“Kita istirahat saja ya Sin, besok baru pulang”. “iya, aku lemes banget nih, tapi besok sebelum check out aku dientot lagi ya”
Ketika aku terbangun kembali, kulihat di sudah terbangun dan turun dari ranjang ke kamar mandi.
“Sin, tidur aja lagi masih gelap diluar”.
Aku melihat arloji, jam 5 lewat.Tetapi aku merasa lapar, mungkin karena semalam kerja keras dengan dia. Dia kembali dari kamar mandi.
“aku laper nih”, kataku.
Dia tersenyum “Semalem kerja keras ya Sin”
“Iyalah, kamunya sih gak puas2 ngentotnya”, jawabku.
“Tapi suka kan”, katanya lagi.
“Suka banget, enak kok gak suka”, jawabku.
Dia menelpon room service pesan makan pagi. Tidak lama kemudian, pesanannya datang. Aku segera masuk ke kamar mandi dan dia dengan hanya balutan handuk menerima dan membayar pesanan makanan itu. Setelah itu, walaupun masih gelap segera makanan kusantap dengan lahap. Sehabis makan aku masuk kekamar mandi membersihkan diri.
“Sin, ngapain bebersih, kan sebentar lagi keringatan lagi”, katanya dari ranjang.
Ketika keluar dari kamar mandi, dia sudah berbaring di ranjang sambil mengelus2 kontolnya. Aku berbaring disebelahnya dan segera mengelus2 kontolnya juga. Dia membiarkan aku mengelus2 kontolnya, kuremas2 dan mulai kukocok2. Nggak lama kemudian kontolnya mulai mengeras.