Author: dbgoog99

  • Kisah Memek Tiga Wanita Satu Laki-Laki

    Kisah Memek Tiga Wanita Satu Laki-Laki


    3009 views

    Duniabola99.com – Namaku Jackie dan tentunya bukan nama asliku. Aku adalah pria yang kurang beruntung, karena sudah dua kali ingin berniat untuk berkeluarga dan dua-duanya gagal. Aku berasal dari Indonesia, tapi sudah lama sekali tinggal di negerinya “kanguru”. Dan atas saran teman-teman, maka aku mensponsori seorang cewek dari Indonesia dengan niat untuk menikah. Tapi setelah wanita itu mendapatkan izin tinggal tetap di negeri ini, wanita itu meninggalkan aku. Begitu juga dengan yang kedua, yang berasal dari Amerika Latin. Nah, karena rumah yang kumiliki ini mempunyai dua kamar dan karena aku hanya tinggal sendiri sekaligus sudah kapok untuk mencari pasangan lagi, maka kamar yang satunya aku sewakan pada seorang pelajar (cowok) dari Jepang. Namanya Gamhashira. Gamha yang playboy ini sudah dua hari pulang ke negerinya untuk berlibur setelah menamatkan SMA-nya.

    Pada suatu sore di hari libur (liburan dari kerja) aku buang waktu dengan main internet, lebih kurang satu setengah jam bermain internet, tiba-tiba terdengar suara bel. Setengah kesal aku hampiri juga pintu rumahku, dan setelah aku mengintip dari lubang kecil di pintu, kulihat tiga orang gadis. Kemudian kubuka pintu dan bertanya (maaf langsung aku terjemahkan saja ke bahasa Indonesia semua percakapan kami),
    “Bisa saya bantu?” kataku kepada mereka.
    “Maaf, kami sangat mengganggu, kami mencari Gamha dan sudah satu jam lebih kami coba untuk telepon tapi kedengarannya sibuk terus, maka kami langsung saja datang.”
    Yang berwajah Jepang nyerocos seperti kereta express di negerinya.
    “Oh, soalnya saya lagi main internet, maklumlah soalnya hanya satu sambungan saja telepon saya,” jawabku.
    “Memangnya kalian tidak tahu kalau si Gamha sedang pulang kampung dua hari yang lalu?” lanjutku lagi.

    Kali ini yang bule berambut sebahu dengan kesal menjawab, “Kurang ajar si Gamha, katanya bulan depan pulangnya, Jepang sialan tuh!”
    “Eh! Kesel sih boleh, tapi jangan bilang Jepang sialan dong. Gua tersinggung nih,” yang berwajah Jepang protes.
    “Sudahlah, memang belum rejeki kita dijajanin sama si Gamha,” sekarang bule bermata biru nyeletus.
    Dengan setengah bingung karena tidak mengerti persoalannya, kupersilakan mereka untuk masuk. Mulanya mereka ragu-ragu, akhirnya mereka masuk juga. “Iya deh, sekalian numpang minum,” kata bule yang berambut panjang masih kedengaran kesalnya.

    Setelah mereka duduk, kami memperkenalkan nama kami masing-masing.
    “Nama saya Jacky,” kataku.
    “Khira,” kata yang berwajah Jepang (dan memang orang Jepang).
    Yang berambut panjang menyusul, “Emily,” (Campuran Italia dengan Inggris).
    “Saya Eve,” gadis bermata biru ini asal Jerman.
    “Jacky, kamu berasal dari mana?” lanjutnya.
    “Jakarta, Indonesia,” jawabku sambil menuju ke lemari es untuk mengambilkan minuman sesuai permintaan mereka. Agen Bola Terbaik
    Sekembalinya saya ke ruang tamu dimana mereka duduk, ternyata si Khira dan Eve sudah berada di ruang komputer saya, yang memang bersebelahan dengan ruang tamu dan tidak dibatasi apa-apa.
    “Aduh, panas sekali nich?!” si Emily ngedumel sambil membuka kemeja luarnya.


    Memang di awal bulan Desember lalu, Australia ini sedang panas-panasnya. Aku tertegun sejenak, karena bersamaan dengan aku meletakkan minuman di atas meja, Emily sudah melepaskan kancing terakhirnya. Sehingga dengan jelas dapat kulihat bagian atas bukit putih bersih menyembul, walaupun masih terhalangi kaos bagian bawahnya. Tapi membuatku sedikit menelan ludah. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara si Eve,
    “Jacky, boleh kami main internetnya?”
    “Silakan,” jawabku.
    Aku tidak keberatan karena aku membayar untuk yang tidak terbatas penggunaannya.
    “Mau nge-chat yah?” tanyaku sambil tersenyum pada si Emily.
    “Ah, paling-paling mau lihat gambar gituan,” lanjut Emily lagi.
    “Eh, kaliankan masih di bawah umur?” kataku mencoba untuk protes.
    “Paling umur kalian 17 tahun kan?” sambungku lagi.

    Khira menyambut, “Tahun ini kami sudah 18 tahun. Hanya tinggal beberapa bulan saja.” Aku tidak bisa bilang apa-apa lagi. Baru saja aku ngobrol dengan si Emily, si Eve datang lagi menanyakan, apa saya tahu site-nya gambar “gituan” yang gratis. Lalu sambil tersenyum saya hampiri komputer, kemudian saya ketikkan salah satu situs seks anak belasan tahun gratis kesukaanku. Karena waktu mengetik sambil berdiri dan si Khira duduk di kursi meja komputer, maka dapat kulihat dengan jelas ke bawah bukitnya si Khira yang lebih putih dari punyanya si Emily. Barangku terasa berdenyut. Setengah kencang. Setelah gambar keluar, yang terpampang adalah seorang negro sedang mencoba memasuki barang besarnya ke lubang kecil milik gadis belasan. Sedangkan mulut gadis itu sudah penuh dengan barang laki-laki putih yang tak kalah besar barangnya dengan barang si negro itu. Terasa barangku kini benar-benar kencang karena nafsu dengan keadaan. Si Emily menghampiri kami berada, karena si Eve dan Khira tertawa terbahak-bahak melihat gambar itu. Aku mencoba menghindar dari situ, tapi tanpa sengaja sikut Khira tersentuh barangku yang hanya tertutup celana sport tipis. Baru tiga langkah aku menghindar dari situ, kudengar suara tawa mereka bertambah kencang, langsung aku menoleh dan bertanya, “Ada apa?” Eve menjawab, “Khira bilang, sikutnya terbentur barangmu,” katanya.
    Aku benar-benar malu dibuatnya. Tapi dengan tersenyum aku menjawab, “Memangnya kenapa, kan wajar kalau saya merasa terangsang dengan gambar itu. Itu berarti aku normal.” Kulihat lagi mereka berbisik, kemudian mereka menghampiriku yang sedang mencoba untuk membetulkan letak barangku. Si Eve bertanya padaku sambil tersipu,
    “Jacky, boleh nggak kalau kami lihat barangmu?”
    Aku tersentak dengan pertanyaan itu.
    “Kalian ini gila yah, nanti aku bisa masuk penjara karena dikira memperkosa anak di bawah umur.”
    (Di negeri ini di bawah 18 tahun masih dianggap bawah umur).
    “Kan tidak ada yang tahu, lagi pula kami tidak akan menceritakan pada siapa-siapa, sungguh kami janji,” si Emily mewakili mereka.
    “Please Jacky!” sambungnya.
    “Oke, tapi jangan diketawain yah!” ancamku sambil tersenyum nafsu.

    <img width= width=”1024″ height=”650″ />

    Dengan cepat kuturunkan celana sport-ku dan dengan galak barangku mencuat dari bawah ke atas dengan sangat menantang. Lalu segera terdengar suara terpekik pendek hampir berbarengan.
    “Gila gede banget!” kata mereka hampir berbarengan lagi.
    “Nah! Sekarang apa lagi?” tanyaku.
    Tanpa menjawab Khira dan Emily menghampiriku, sedangkan Eve masih berdiri tertegun memandang barangku sambil tangan kanannya menutup mulutnya sedangkan tangan kirinya mendekap selangkangannya. “Boleh kupegang Jack?” tanya Khira sambil jari telunjuknya menyentuh kepala barangku tanpa menunggu jawabanku. Aku hanya bisa menjawab, “Uuuh…” karena geli dan nikmat oleh sentuhannya. Sedang Eve masih saja mematung, hanya jari-jari tangan kirinya saja yang mulai meraih-raih sesuatu di selangkangannya. Lain dengan Emily yang sedang mencoba menggenggam barangku, dan aku merasa sedikit sakit karena Emily memaksakan jari tengahnya untuk bertemu dengan ibu jarinya. Tiba-tiba Emily, hentikan kegiatannya dan bertanya padaku, “Kamu punya film biru Jack?” Sambil terbata-bata kusuruh Eve untuk membuka laci di bawah TV-ku dan minta Eve lagi untuk masukan saja langsung ke video.

    Waktu mulai diputar gambarnya bukan lagi dari awal, tapi sudah di pertengahan. Yang tampak adalah seorang laki-laki 60 tahun sedang dihisap barangnya oleh gadis belasan tahun. Kontan saja si Eve menghisap jarinya yang tadinya dipakai untuk menutup mulut sedangkan jari tangan kirinya masih kembali ke tugasnya. Pandanganku sayup, dan terasa benda lembut menyapu kepala barangku dan benda lembut lainnya menyapu bijiku. Aku mencoba untuk melihat ke bawah, ternyata lidah Khira di bagian kepala dan lidah Emily di bagian bijiku.
    “Uuh… ssshh… uuuhh… ssshhh…” aku merasa nikmat.
    Kupanggil Eve ke sampingku dan kubuka dengan tergesa-gesa kaos dan BH-nya. Tanpa sabar kuhisap putingnya dan segera terdengar nafas Eve memburu.
    “Jacky… ooohh… Jacky… terusss… ooohhh…” nikmat Eve terdengar.
    Kemudian terasa setengah barangku memasuki lubang hangat, ternyata mulut Khira sudah melakukan tugasnya walaupun tidak masuk semua tapi dipaksakan olehnya.
    “Slep… slep… chk… chk…”
    Itulah yang terdengar paduan suara antara barangku dan mulut Khira. Emily masih saja menjilat-jilat bijiku.

    Dengan kasar Eve menarik kepalaku untuk kembali ke putingnya. Kurasakan nikmat tak ketulungan. Kuraih bahu Emily untuk bangun dan menyuruhnya untuk berbaring di tempat duduk panjang. Setelah kubuka semua penghalang kemaluannya langsung kubuka lebar kakinya dan wajahku tertanam di selangkangannya.
    “Aaahhh… Jacky… aaahhh… enak Jacky… teruskan… aaahhh… terussss Jacky!” jerit Emily.
    Ternyata Eve sudah bugil, tangannya dengan gemetar menarik tanganku ke arah barangnya. Aku tahu maksudnya, maka langsung saja kumainkan jari tengahku untuk mengorek-ngorek biji kecil di atas lubang nikmatnya. Terasa basah barang Eve, terasa menggigil barang Eve.
    “Aaaahhh…” Eve sampai puncaknya.


    Aku pun mulai merasa menggigil dan barangku terasa semakin kencang di mulut Khira, sedangkan mulutku belepotan di depan barang Emily, karena Emily tanpa berteriak sudah menumpahkan cairan nikmatnya. Aku tak tahan lagi, aku tak tahan lagi, “Aahhh…” Sambil meninggalkan barang Emily, kutarik kepala Khira dan menekannya ke arah barangku. Terdengar, “Heeerrkk…” Rupanya Khira ketelak oleh barangku dan mencoba untuk melepaskan barangku dari mulutnya, tapi terlambat cairan kentalku tersemprot ke tenggorokannya. Kepalanya menggeleng-geleng dan tangannya mencubit tanganku yang sedang menekan kepalanya ke arah barangku. Akhirnya gelengannya melemah Khira malah memaju mundurkan kepalanya terhadap barangku. Aku merasa nikmat dan ngilu sekali, “Sudah… sudah… aku ngiluuu… sudah…” pintaku. Tapi Khira masih saja melakukannya. Kakiku gemetar, gemetar sekali. Akhirnya kuangkat kepala Khira, kutatap wajahnya yang berlumuran dengan cairanku. Khira menatapku sendu, sendu sekali dan kudengar suara lembut dari bibirnya, “I Love you, Jacky!” aku tak menjawab. Apa yang harus kujawab! Hanya kukecup lembut keningnya dan berkata, “Thank you Khira!”
    Rasa nikmatku hilang seketika, aku tak bernafsu lagi walaupun kulihat Eve sedang memainkan klitorisnya dengan jarinya dan Emily yang ternganga memandang ke arahku dan Khira. Mungkin Emily mendengar apa yang telah diucapkan oleh Khira. Demikianlah, kejadian demi kejadian terus berlangsung antara kami. Kadang hanya aku dengan salah satu dari mereka, kadang mereka berdua saja denganku. Aku masih memikirkan apa yang telah diucapkan oleh Khira. Umurku lebih 10 tahun darinya. Dan sekarang Khira lebih sering meneleponku di rumah maupun di tempat kerjaku. Hanya untuk mendengar jawabanku atas cintanya. Dan belakangan aku dengar Eve dan Emily sudah jarang bergaul dengan Khira.





  • Cerita Sex Ngentot Dan Bercinta Dengan Tunangan Temanku Sendiri

    Cerita Sex Ngentot Dan Bercinta Dengan Tunangan Temanku Sendiri


    3007 views

    Cersex TerbaruCerita Hot Dewasa Terkini, Koleksi Cerita Cabul Siswa, Cerita Sex Amoy Elok, Narasi Cabul Paling langka, Narasi Seks Terbaru, Narasi Abg Binal Ngentot, Ungkap Narasi Ngentot Tersembunyi, Tante Riang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Sekitar Seks Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Seks Pemerkosaan Terganas, Seks Sedarah Terhits, Kasus Cabul Tante Riang, Cerita Acara pesta Seks Remaja, Photo Syur Hot, Photo Bugil Terbaik, Panduan Seksual Terkomplet dan Paling dipercaya.

    Bacaan Seks Ngentot Bercinta dengan Tunangan Temanku – Karena saya sudah mengkhianati temanku sendiri. Karena tidak kuat meredam gairah, pada akhirnya episode panas di antara saya dan tunangan temanku juga tidak terelak. Goyangan bokong Leni makin liar. Aku juga tidak kalah sama seperti dengan Leni, frekwensi pacuanku semakin kupercepat, sampai pada akhirannya,
    “Aaakkkhhhh.., Herriii..!” jerit Leni sekalian menanamkan kukunya ke bahuku.

    “Aakhh, Lenii.., Saya sayang Kamuu..!”
    Namaku Heri, tentu saja bukan nama asli donk. Saya ada di sesuatu kota yang kebenaran kerap dipanggil sebagai kota kembang pengalamanku ini terjadi mungkin kira- anggap dua tahun yang kemarin. Sebutlah saja Leni (bukan nama sebetulnya), ia ialah tunangan temanku yang namanya Edi (bukan nama asli) yang ada di Jakarta, yang mana di saat itu Edi harus keluar kota untuk kepentingan usahanya.

    Kelompok Bacaan Seks Ngentot Bercinta dengan Tunangan Temanku
    Bacaan Seks Ngentot Bercinta dengan Tunangan Temanku
    Oh iya, Edi ini punyai adik lelaki yang namanya Deni, di mana adiknya itu rekan bermainku . Jika tidak salah, malam itu ialah malam minggu, kebenaran di saat itu saya kembali bersiap-sedia untuk keluar. Mendadak telepon di rumahku mengeluarkan bunyi, rupanya dari Deni yang ingin pinjam motorku untuk jemput temannya di stasiun kereta api. Ia katakan nitip sesaat tunangan kakaknya, karena di dalam rumah kembali tidak ada siapa saja. Saya tidak dapat menampik, kembali juga saya ingin ketahui tunangan temanku itu ibarat bagaimana ternyata.
    Tidak lama selanjutnya Deni tiba, karena tempat tinggalnya memang tidak sangat jauh dari rumahku dan secara langsung ke arah kamarku.
    “Hei Her..! Saya segera pergi nih.. mana kuncinya..?” kata Deni.

    “Tuch.., di meja belajar.” kataku, walau sebenarnya dalam hati saya kecewa bisa juga gagal dech acaraku.
    “Oh iya Her.., kenalin nih tunangan kakakku. Saya nitip sesaat ya, masalahnya barusan di dalam rumah tidak ada siapa saja, jadi saya mengajak dahulu ke sini. nanti kok Her..,” kata Deni sekalian ketawa kecil.

    “Heri..,” kataku sekalian memberikan tanganku.
    “Leni..,” ucapnya sekalian tersenyum.
    “Busyeett..! Senyumnya..!” kataku dalam hati.
    Jantungku segera berdebar- debar saat berjabat tangan dengannya. Bibirnya sensual sekali, kulitnya putih, payudaranya cukup besar, matanya, hidungnya, dasarnya, wahh..! Mengakibatkan pikiran kotorku mulai keluar.
    “Heh..! Kok justru bengong Her..!” kata Deni sekalian menepuk bahuku.
    “Eh.. oh.. mengapa Den..?” terkejut saya.
    “Her, saya pergi dahulu ya..! Ooh ya Len.., kalau sang Heri macem-macem, teriak saja..!” sebut Deni sekalian segera pergi.

    Leni cuma tersenyum saja.
    “Sialan lu Den..!” gerutuku dalam hati.
    Sepeninggalnya Deni, saya menjadi mirip orang kebingungan saja, serba salah dan saya tidak tahu apa yang harus kulakukan. Memang pada pokoknya saya ini karakternya cukup pemalu, tetapi kupaksakan pada akhirnya.
    “Mo minum apa Len..?” kataku melepaskan rasa maluku.
    “Apa saja dech Her. Asal tidak memberi racun.” ucapnya sekalian tersenyum.
    “Juga bisa bergurau nih cewek, saya kasih obat perangsang baru tahu..!” kataku dalam hati sekalian pergi untuk ambil sejumlah minuman kaleng dalam kulkas.
    Pada akhirnya kami mengobrol tidak pasti, sampai ia bercerita jika ia kembali kecewa sekali sama Edi tunangannya itu, pasalnya ia itu benar-benar tidak tahu jika Edi pergi keluar kota. Telah jauh tiba ke Bandung, kenyataannya orang yang dituju kembali pergi, walau sebenarnya awalnya Edi katakan jika ia tidak akan ke mana saja.
    “Sudah dech Len.., mungkin gagasannya itu di luar sangkaan.., menjadi Kamu harus tahu donk..!” kataku berlagak arif.
    “Kalau sekali sich tidak apa Her, tetapi ini sudah yang keberapa kalinya, Saya terkadang sukai berprasangka buruk, jangan-jangan Ia punyai cewek lain..!” sebut Leni dengan suara kecewa.
    “Heh.., jangan nuduh dahulu Len, siapa tahu sangkaan Kamu salah,” kataku.
    “Tahu ah.., menjadi kebingungan Saya Her, sudah dech, tidak perlu bicarakan Ia kembali..!” potong Leni.
    “Terus ingin bicara apa nih..?” kataku polos.
    Leni tersenyum dengar ucapanku.
    “Kamu sudah punyai kekasih Her..?” bertanya Leni.
    “Eh, belom.. tidak laris Len.. mana ada yang ingin sama Saya..?” jawabku sedikit bohong.
    “Ah berbohong Kamu Her..!” sebut Leni sekalian mencubit lenganku.
    Seerr..! Tiba- datang saluran darahku seperti melesat secara cepat, automatis adikku berdiri perlahan- tempat, saya menjadi salah kelakuan. Kelihatannya sang Leni menyaksikan peralihan yang terjadi pada diriku, saya segera berpura-pura ingin ambil minum kembali, karena minumanku telah habis, tapi ia segera tarik tanganku.
    “Ada apakah Len..? Minumannya telah habis ..?” katak u berpura-pura bodoh.
    “Her, Kamu ingin nolongin Saya..?” sebut Leni seperti memelas.
    “Iyaa.., ada apakah Len..?” jawabku.
    “Saya.., Saya.. ingin bercinta Her..?” pinta Leni.
    “Hah..!” terkejut saya dengarnya, seperti petir pada siang hari, pikirkan saja, baru satu jam yang lantas kami kenalan, tapi ia telah ucapkan hal semacam itu kepadaku.
    “Ka.., Kamu..?” ujarku terbata-bata. Belum kusempat melanjutkan kata- kataku, telunjuknya langsung ditempelkan ke bibirku, selanjutnya ia membelai pipiku, selanjutnya secara halus ia mencium bibirku.
    Saya cuma dapat diam saja mendapatkan tindakan semacam itu. Meskipun ini mungkin bukan yang pertamanya kali buatku, tetapi jika yang semacam ini saya baru yang pertamanya kali rasakan sama orang yang baru kukenal. Demikian halus ia mencium bibirku, selanjutnya ia berbisik kepadaku,
    “Saya ingin bercinta sama Kamu, Her..! Puasin Saya Her..!” Lantas ia mulai mencium telinganku, selanjutnya leherku, “Aahh..!” saya mendesah.

    Mendapatkan tindakan semacam itu, gejolakku pada akhirnya bangun . Demikian halus sekali ia mencium sekitaran leherku, selanjutnya ia mencium lagi bibirku, dijulurkan lidahnya menjalari rongga mulutku. Pada akhirnya kecupannya kubalas , gelombang napasnya mulai tidak teratur. Lumayan lama kami berciuman, selanjutnya kulepaskan kecupannya, selanjutnya kujilat telinganya, dan mencari lehernya yang putih bak pualam. Dia mendesah kepuasan,
    “Aahh Her..!”
    Bacaan Seks Ngentot Bercinta dengan Tunangan Temanku
    Dengar desahannya, saya makin bergairah, tanganku mulai menyebar ke belakang, ke t- shirt-nya. Selanjutnya kuarahkan ke arah pengait BH-nya, dengan sekali sentakan, pengait itu lepas. Selanjutnya saya mencium bibirnya kembali, ini kali kecupannya mulai cukup brutal, karena mungkin gairah yang telah capai ubun- ubun, lidahku dihisapnya sampai berasa sakit, tapi sakitnya sakit nikmat.
    “Her.., membuka donk pakaiannya..!” ucapnya manja.
    “Bukain donk Len..,” kataku.
    Sekalian menciumiku, Leni buka satu-satu kancing baju, selanjutnya kaos dalamku, selanjutnya ia lemparkan ke samping tempat tidur.
    Dia segera mencium leherku, langsung ke arah puting susuku. Saya cuma dapat mendesah karena enaknya,
    “Akhh.., Len.” Selanjutnya Leni mulai buka sabukku dan celanaku dibukanya .
    Pada akhirnya tinggal celana dalam saja. Ia tersenyum saat menyaksikan kepala kemaluanku off set alias menyembul ke atas. Leni menyaksikan mukaku sesaat, selanjutnya ia cium kepala kemaluanku yang menyembul keluar tersebut. Dengan perlahan-lahan ia turunkan celana dalamku, selanjutnya ia lemparkan semaunya. Dengan penuh gairah ia mulai menjilat-jilati cairang bening yang keluar kemaluanku, rasanya sangat nikmat.
    Sesudah senang menjilat-jilati, selanjutnya ia mulai masukkan kemaluanku ke mulutnya.
    “Okkhhhh.. sangat nikmat,” kataku dalam hati, kelihatannya kemaluanku berasa dihisap-sedot.
    Leni benar-benar menikmatinya, sekali- sekali ia gigit kemaluanku.
    “Auuwwwww.., sakit donk Len..!” kataku sekalian cukup meringis.
    Leni seperti tidak dengar ucapanku, ia tetap saja memaju- undurkan kepalanya. Mendapatkan tindakannya, pada akhirnya saya tidak kuat , saya telah tidak kuat kembali meredamnya,
    “Len, Saya ingin keluar.. akhh..!” Leni cuek saja, ia justru mengisap tangkai kemaluanku lebih keras , sampai pada akhirnya,
    “Croott.. croott..!” Saya menyembur lahar panasku ke mulut Leni.
    Ia menelan semua cairan spermaku, berasa cukup nyeri tapi nikmat. Sesudah cairannya betul-betul bersih, Leni selanjutnya berdiri, selanjutnya ia buka semua bajunya sendiri, hingga kemudian ia telanjang bundar. Selanjutnya ia mendekatiku, menciumi bibirku.
    “Puasin Saya Her..!” ucapnya sekalian merengkuh badanku, selanjutnya ia ke arah tempat tidur.
    Sampai disitu ia tidur terlentang. Saya lantas dekatinya, kutLenih badannya yang cantik, kuciumi bibirnya, selanjutnya kujilati belakang telinga kirinya.
    Ia mendesah kenikmatan,
    “Aahh..!” Dengar desahannya, saya tambah bergairah, selanjutnya lidahku mulai menyebar ke payudaranya.
    Kujilati putingnya yang samping kiri, dan tangan kananku meremas payudaranya yang samping kiri, sekalian terkadang kupelintir putingnya.
    “Okkhh..! Heri sayang, terus Her..! Okhh..!” desahnya mulai tidak pasti.
    Senang dengan bukit kembarnya, tubuhku kugeser, selanjutnya kujilati pusarnya, jilatanku semakin turun ke bawah. Kujilati sekitaran pangkal pahanya, Leni mulai melenguh luar biasa, tangan kananku mulai mengelus bukit kemaluannya, lantas kumasukkan, cari suatu hal yang mungkin kata orang itu ialah klitoris.
    Leni makin melenguh luar biasa, ia menggeliat bak ikan yang kekurangan air. Selanjutnya saya mulai menjilat-jilati bibir kemaluannya, kukuakkan sedikit bibir kemaluannya, kelihatan terang sekali apa yang namanya klitoris, dengan cukup sedikit meredam napas, kusedot klitorisnya.
    “Aakkhh.. Her..,” Leni menjerit cukup keras, ternyata ia telah orgasme, karena saya rasakan cairan yang menyemprotkan hidungku, terkejut saya.
    Mungkin ini pengalaman pertama kaliku menjilat-jilati kemaluan wanita, karena awalnya saya tidak sebelumnya pernah.
    Saya masih menjilat-jilati dan mengisap klitorisnya.
    “Her..! Masukkan Her..! Masukkan..!” pinta ia muka memeras meredam gairah.
    Saya yang dari barusan sudah meredam gairah, lantas bangun dan arahkan senjataku ke dalam mulut kemaluannya, kugesek-gesekkan dahulu disekitaran bibir kemaluannya.
    “Sudah donk Her..! Cepat masukkan..!” ucapnya manja.
    “Hmm.., ternyata ni cewek tidak sabaran sekali.” kataku dalam hati.
    Selanjutnya kutarik badannya ke bawah, hingga kakinya menjuntai ke lantai, kelihatan kemaluannya yang menyembul. Pahanya kulebarkan sedikit, selanjutnya kuarahkan kemaluanku ke lubang senggama yang merah mengembang. Perlahan-lahan tetapi tentu kudorong badanku.
    “Bless..!” pada akhirnya kemaluanku tenggelam dalam lubang kemaluan Indri.
    “Aaakkhh Her..!” desah Leni.
    Terkejut ia karena sentakan kemaluanku yang langsung menerobos kemaluan Leni. Saya mulai mengerakkan badanku, lama-lama semakin cepat, kadang- terkadang sekalian meremas- remas ke-2 bukit kembarnya. Selanjutnya kubungkukkan tubuhku, lantas kuhisap puting susunya.
    “Aakkhh.., teruss.., Sayangg..! Teruss..!” erang Leni sekalian tangannya menggenggam ke-2 pipiku.
    Saya masih menggejot badanku, tiba- datang badan Leni melafalkanng,
    “Aaakkhh.. Herriii..!” Rupanya Leni telah capai pucuknya lebih dulu.
    “Saya sudah keluar lebih dulu Sayang..!” kata Leni.
    “Saya masih lama Len..,” kataku sekalian tetap memacu badanku.
    Selanjutnya kuangkat badan Leni ke tengah tempat tidur, secara spontan, kaki Leni melingkar di pinggangku. Saya memacu badanku, di ikuti goyangan bokong Leni. “Aakkhh Len.., punyai Kamu sedap sekali.” kataku beri pujian, Leni cuma tersenyum saja. Simak juga: Bacaan Seks Ngentot Sebuah Keinginan Kecil Si Kekasih
    Saya bingung, mengapa saya dapat lama keluarnya. Badan kami berdua telah basah oleh keringat, kami tetap mengayuh bersama ke arah pucuk kepuasan. Pada akhirnya saya tidak kuat meredam kepuasan ini.
    “Aahh Len.., Saya nyaris keluar..,” kataku cukup terbata-bata.
    “Saya Her..! Kita keluarin sama- sama ya Sayang..!” kata Leni sekalian menggoyang bokongnya yang bahenol tersebut.
    Goyangan bokong Leni makin liar. Aku juga tidak kalah sama seperti dengan Leni, frekwensi pacuanku semakin kupercepat, sampai pada akhirannya,
    “Aaakkhh.., Herriiiii..!” jerit Leni sekalian menanamkan kukunya ke bahuku.
    “Aakhh, Lenii.., Saya sayang Kamuu..!” erangku sekalian dekap badan Leni. Kami termenung beberap saat, dengan napas yang tersenggal-senggal seperti pelari marathon.
    “Kamu luar biasa sekali Her..!” puji Leni.
    “Kamu Len..!” pujiku sesudah cukup lama kami berangkulan.
    Selanjutnya kami cepat- cepat menggunakan pakain kami kembali karena takut adik tunangannya Leni terburu tiba.

  • Teman Kantor Ku Yang Montok Dan Hot Sedang Sange

    Teman Kantor Ku Yang Montok Dan Hot Sedang Sange


    3006 views

    Duniabola99.com – Aku sudah berkeluarga dan dikaruniai anak 1 yang masih 2 tahun umurnya, perkenalkan namaku Citra usiaku saat ini 26 tahun, aku menikah dengan suamiku 4 tahun yang lalu, dimana suamiku itu sangat harmonis denganku dan pastinya romantis, kami bertemu di kantor suamiku team satu kerja denganku sampai sekarang. Dulunya aku tidak menaruh rasa simpati dengannya tapi namanya witing tresno jalaran seko kulino kata orang jawa.

    Terlalu keasikan pertemanan jadi kita memasuki area pacaran saat itu dan kami semakin kompak dalam menghadapi masalah saat waktu pacaran, aku tidak kwuatir kalau pulang malam karena suamiku itu setia setiap saat kalau aku pulang malam dia sering menjemput aku di kantor waluapun dia kadang pulang rumah dulu. Trus balik lagi untuk menjemput aku.

    Oh ya aku saat ini aku bekerja di bagian keuangan salah satu NGO asing yang menangani perpajakan sehingga banyak sekali tugasku menuntut aku harus banyak menghabiskan waktu untuk berhubungan dengan orang-orang pajak yang sudah menjadi rahasia umum sangat banyak tuntutan.

    Akupun jadi terbiasa menghadapi mereka dan tak jarang untuk dapat “melunakkan” hati mereka aku harus bersikap seluwes bahkan cenderung berpura-pura genit termasuk tampil agak seronok dengan tujuan supaya tugasku dapat selesai dengan mudah.

    Untungnya suamiku cukup bijaksana dan dapat memahami keberadaanku dengan memberikan kepercayaan 100% kepadaku.

    Ternyata keleluasaan ini justru membawa aku kedalam situasi yang sulit hingga akhirnya aku memasuki satu dunia yang belum pernah kukenal tapi gilanya aku jadi sulit untuk keluar dari dunia tersebut yaitu threesome sex.

    Awalnya ketika itu kantorku menjelang tutup buku dan seperti biasanya kesibukan kami di keuangan menjadi luar biasa tingginya sampai-sampai ada beberapa rekanku yang harus pulang kantor menjelang pagi.

    Aku sendiri tetap pada tugas utama yaitu merapihkan laporan-laporan pajak dengan dibantu oleh petugas-petugas pajak. Syukurlah kali ini yang ditugasi untuk konsolidasi ada 2 orang yang sudah tidak asing bagiku yaitu Iwan (26) dan Jaka (25) sehingga aku tidak perlu buang-buang waktu untuk beradoptasi dan menjelaskan kondisi kantorku.

    Kami janjian ketemu di Hertz Chicken untuk makan siang sekaligus berdiskusi awal menyepakati hal-hal apa yang harus dilakukan dan pembagian tugasnya. Karena sudah akrab kamipun menyelingi diskusi dengan senda gurau dan setelah itu kami lanjutkan pekerjaan inti di kantor mereka yang letaknya cukup jauh yaitu di Tanggerang. 3 hari pertama semua berlangsung normal, ketika memasuki hari ke 4 volume pekerjaan semakin serius sehingga tidak terasa sudah jam 8 malam.

    Sedangkan target selesai kerjaan kami hari ke 6 sudah harus dilaporkan.

    Akupun jadi gelisah sendiri dan rupanya Iwan menangkap gelagat itu dan mencoba membantuku mencari solusinya.

    “Bukan apa-apa Her, rumahku kan jauh sekali di Bogor sedangkan jam segini aku masih di Tanggerang”

    “Ya udah begini saja, bagaimana kalau Mbak Desy bermalam saja di cottage dekat kantor lalu besok pagi minta tolong suami Mbak Desy membawakan pakaian ke kantor. Tapi sekarang harus kasih tahu dulu sama suami supaya dia tidak gelisah nungguin,” usul Iwan

    “Boleh juga, usul diterima” sambutku gembira dan mengangkat tangan untuk TOSH dengan Iwan.

    Segera kutelpon suamiku R yang sedang berada di luar kota untuk minta ijin dan R menyetujui bahkan menyuruhku supaya mentuntaskan. Setelah makan malam nasi goreng di kantor akupun minta tolong Iwan mengantarku ke cottage yang dimaksud. Setiba disana ternyata tempatnya cukup menyenangkan karena tersedia ruang tamu dan 2 kamar ditambah lagi hari itu ada rate khusus berkenaan dengan ulang tahun cottage tersebut. Melihat itu spontan aku langsung setuju bahkan menyesali kenapa tidak dari awal saja disini.

    “Tahu begitu kita kerja disini saja lebih enak”

    Rupanya reaksiku ini disambut oleh Iwan, “kalau begitu bagaimana kalau kita melanjutkan tugas kita disini supaya aku dan Jaka enggak perlu repot-repot karena disini kan bisa sekalian mandi lalu tidur, mumpung kamarnya dua.. gimana Mbak?”

    “Boleh saja,” jawabku pendek tapi dalam hati menyesali spontanitasku tadi karena berarti malam ini aku akan berada bersama 2 laki-laki dalam satu atap rumah.

    Namun keraguanku pupus karena aku berusaha berpikir positif, toh kita nggak akan macam-macam karena kamar kami terpisah, kalaupun terjadi apa-apa atas diriku aku bisa berteriak. Ah, jahatnya hati ini.. kalau dilihat dari sikap dan penampilan mereka yang intelek mana mungkinlah mereka mau berbuat macam-macam.

    Tak lama kemudian Jakapun datang dengan membawa beberapa tumpuk order dan meletakkan di meja makan yang rencananya akan kami jadikan meja kerja. Untuk menghilangkan rasa lelah aku memutuskan untuk berendam di kamarku yang juga dilengkapi dengan kamar mandi.

    Tapi baru kusadar aku tidak membawa pakaian, untunglah aku membawa kaos mirip singlet dan kebetulan dibalik celana panjang yang kupakai aku juga mengenakan celana sport stretch hitam sebatas diatas lutut. Masalah lain adalah aku hanya membawa CD yang menempel.. Duh bagaimana ya..

    Akhirnya aku dapat ide untuk mencuci CD itu dan menjemur di kamar mandi dengan harapan besok pagi sudah kering. Sebagai pengganti CD aku melapisi kemaluanku dengan panty liner yang kutempelkan langsung di celana. Beress.. Kan??

    Lalu mandilah aku dengan air panas yang sudah kuatur sesuai selera. Usai mandi akupun berbusana seperti yang sudah aku pikirkan dan ketika keluar kamar kulihat Iwan dan Jaka sudah segar karena mereka juga sudah mandi dan seolah sudah janjian mereka sama-sama mengenakan celana pendek, tapi bagian atasnya hanya Iwan yang mengenakan kaos singlet sedangkan Jaka bertelanjang dada saja membiarkan dadanya yang bidang berotot dan berbulu itu terpampang membuat darahku sedikit berdesir.

    “Maaf Mbak Desy aku terpaksa tidak pakai apa-apa karena tadi waktu mau mandi bajuku jatuh dari kapstok sehingga basah”

    Jaka berusaha menjelaskan dan menutupi rasa saltingnya karena mataku menatap tajam.

    “O ya, tapi sudah dijemur kan?” tanyaku basa basi.

    “Sudah sih,” jawab Jaka sambil pura-pura sibuk dengan kerjaannya lagi.

    “Ah, bilang aja mau pamer bulu sama Mbak Desy.. ck, ck, ck.. Di kampungnya aja segitu banyak apalagi di kotanya.. ha, ha, ha” ganggu Iwan sambil melirik ke aku dan kulihat Jaka semakin malu.

    Rupanya introduksinya Iwan tidak berhenti disitu karena akhirnya kami kembali bersenda gurau yang selanjutnya topikpun beralih serius menjadi diskusi tukar pikiran seputar hal-hal yang sangat pribadi dan kamipun tenggelam asik dalam pembicaraan tentang teknik-teknik ML.

    Dari situ baru kuketahui dari kisah-kisah mereka ternyata Iwan sangat piawai dalam teknik sex. Iwan terus bercerita tentang pengalamannya dengan beberapa teman gadisnya yang menurut pengakuannya cewek-cewek itu sangat tergila-tergila dengan permainannya.

    Lain halnya dengan Jaka yang lebih banyak mendengarkan tapi tanpa sadar Jaka sudah menutupi bagian auratnya dengan bantal, mungkin malu kalau ketahuan “adik”nya sudah meronta-ronta.

    Semula aku bertahan untuk tidak menceritakan pengalamanku, tapi karena Iwan pandai memanfaatkan suasana akhirnya kuceritakan juga apa saja yang aku dan suamiku pernah lakukan tapi masih dalam batas yang sopan karena itu hal yang tabu untuk disampaikan kepada orang lain apalagi lawan jenis dan bukan suami sendiri.

    Lama kelamaan level cerita kamipun meningkat, aku sudah semakin berani menyampaikan hal yang sekecil-kecilnya tentang apa saja yang masing aku dan suamiku sukai. Begitu juga dengan Jaka yang berhasil dibuat mengaku kalau ternyata selama ini mengalami minder akibat bawaan lahir karena memiliki penis yang sangat besar. Dengan tetap berusaha keras mengendalikan hormon wanitaku aku berusaha untuk menghibur Jaka.

    “Ah, kenapa harus minder.. Justru seharusnya bangga dong. Seperti aku, maaf kata nih, aku suka minder karena memiliki rambut yang berlebihan. kalau laki-laki seperti kamu sih nggak apa-apa, tapi aku suka kuatir suamiku tidak menyukainya. Buktinya setiap aku memintanya untuk mengoral selalu ditolak halus, tapi jangan salah.. Dia selalu puas dengan coitus kami.”

    Hari semakin malam dan topik diskusi kami semakin panas dan kamipun sudah berpindah ke sofa. Ketika kami membahas threesome sex dan entah sadar atau tidak sambil bercerita posisi duduk sudah tak karuan.

    Aku bersandar di pegangan sofa dengan kaki diatas pangkuan Iwan dan kaki sebelah berjuntai ke karpet dimana Jaka duduk dilantai sambil menikmati Iwan yang memijat betis indahku dengan bulu-bulu halus yang tumbuh rapih disitu dan Jaka memijit telapak kakiku yang putih bersih dengan kuku dilapisi kutex transparan.

    Begitu nikmat sensasi pijatan yang mereka berdua lakukan akhirnya aku merasa melayang apalagi pijitan Iwan sudah naik ke arah pahaku dan aku ingat aku hanya mengangguk dengan mata terpejam ketika Iwan dan Jaka melepaskan celana sportku dengan alasan untuk memudahkan pemijitan dan lupa kalau itulah pertahananku terakhir. Ketika kubuka mata untuk mencegah upaya mereka tapi ternyata terlambat karena celana itu baru saja terlepas dari ujung kakiku.

    “Duh.. Kalian ini.. Aku jadi malu”

    Tapi mereka tidak menggubris sebab mereka sudah asik masing-masing dengan kakiku.. Dan aku semakin bergumul dengan diri ini antara menolak dan sebaliknya.. Yang kesimpulannya aku dengan perlahan dan sambil menggoyang-goyangkan pinggul akibat sensasi yang begitu hebat membuka kakiku terbuka lebar-lebar dan melupakan rasa malu karena telah memamerkan bagian dari wanita yang mestinya aku tutupi dan hanya dapat dibuka didepan suamiku.

    Tapi peraturan itu seolah tidak berlaku karena dibawah selangkanganku sana dua lelaki muda sedang menggeluti pahaku dan.. Oow mereka tiba-tiba berubah seperti hewan lapar sedang rebutan makanan dan begitulah mereka sedang saling dorong untuk bisa melahap kemaluanku.

    Dan akhirnya Jaka mengalah membiarkan Iwan melahap kemaluanku dengan rakusnya, selanjutnya giliran Jaka yang berbeda dari Iwan.. Lebih lembut tapi oougghh seluruh permukaan kemaluanku terasa dikunyah, penasaran mau tahu apa yang sedang Jaka lakukan, kubuka mata dan kulihat mulutnya yang ditumbuhi janggut dan kumis tebal itu telah menutupi kemaluanku membuat aku kegelian hebat serta tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang mendesak dari bagian bawahku yang ternyata cairan kewanitaanku mengalir deras memenuhi rongga kemaluanku.

    Setelah puas menggeluti kemaluanku Iwan mengambil handuk dan menyeka kemaluanku.. Dan mengambil sesuatu yang ternyata krim cukur jenggot dan shaver.. Aku tahu apa yang akan Iwan lakukan tapi akibat kenikmatan oral sex itu aku seperti tidak berdaya dan tetap telentang dengan posisi mengangkang.

    “Iwan apa yang mau kamu lakukan??”

    Tapi pertanyaanku tidak digubris malah Iwan memberi kode kepada Jaka yang kemudian Jaka menghampiriku dan didepan mataku dia menurunkan celana pendeknya.. Dan wow.. Batang kemaluan Jaka ternyata sudah memuai sampai sebesar tangan bayi.. Dengan tetap lembut Jaka menyodorkan Super Dicknya ke mulutku sehingga mulutku sekarang penuh sesak dengan penis milik Jaka sementara dibawah sana Iwan rupanya asik mencukuri kemaluanku.. Semua proses itu berlangsung kira-kira 15 menit dan ketika “pekerjaan” Iwan selesai Jakapun mencabut penisnya dari mulutku.

    Ketika kutengok kemaluanku sudah licin memerah.. Setelah membersihkan sofa dari bulu-buluku Iwan memulai tugas lainnya, penisnya yang tidak kalah besarnya dari milik Jaka segera melompat dari celana pendeknya.

    Sehingga yang terlihat sekarang 3 insan berlawanan jenis sudah polos tidak mengenakan apa-apa terlebih aku sudah seperti bayi karena kemaluanku sudah tidak ditumbuhi bulu lagi dan sedang digosok-gosok oleh batang kemaluan Iwan sampai cairanku keluar seolah menyatakan siap untuk menyambut penis Iwan yang besar dan penuh urat.

    “Sshh..”

    Hanya desisan itu yang keluar dari mulutku ketika kepala cendawan itu menerobos perlahan kewanitaanku yang selama ini hanya digunakan oleh suamiku R. Secara naluri mulutku terbuka lebar ketika kurasakan batang kemaluan Iwan sudah tertanam seluruhnya di dalam liang senggamaku.

    Setelah beberapa saat didiamkan yang ada dibenakku adalah betapa sesaknya kemaluanku dan gatalnya minta ampun sehingga tanpa sadar pinggulku bergoyang yang disambut dengan genjotan Iwan..

    Selang beberapa lama Iwan tiba-tiba membalikkan tubuh kami dengan penis masih tetap tertanam sehingga sekarang aku berada diatas Iwan memberiku kesempatan untuk mencari sensasi sendiri.. Hal ini berlangsung cukup lama entah sudah berapa kali aku orgasme.

    Tak lama kurasakan bokongku ada memukul-mukul pelan, ketika kutengok ternyata Jaka sedang dalam posisi tegak dibelakangku dan mengoleskan baby oil ke anusku.. Selanjutnya yang terjadi adalah kenyataan 2 penis besar mereka sudah tertanam dalam tubuhku.. Luar biasa nikmatnya sampai akhirnya merekapun ejakulasi dan menumpahkan di wajahku.

    Setelah itu kami bertiga tertidur pulas dan pagi-pagi kami bangun melanjutkan pekerjaan yang tersisa. Bedanya dengan kemarin-kemarin adalah sekarang kami bekerja tanpa sehelai benangpun dan bila sudah mulai bosan kami selingi dengan persetubuhan.. Kadang aku melayani sekaligus berdua, kadang satu-satu dan sementara salah satu dari mereka tetap bekerja.

    Lucu memang.. Tapi itulah pengalaman dahsyat yang aku alami dan membuat aku jadi sekarang jadi ketagihan.. Malah aku pernah melayani Iwan dan Jaka ditambah 3 orang temannya yang lain.

    Luar biasa.. Benar-benar aku sudah punya dunia sendiri diluar ijin suamiku.

  • Video bokep Airi Miyazaki didapur suka sepong kontol kecil

    Video bokep Airi Miyazaki didapur suka sepong kontol kecil


    3005 views

  • Kisah Memek Enaknya

    Kisah Memek Enaknya


    3004 views


    Duniabola99.com – Kisah ni berlaku masa aku umer 18, waktu tu aku baru balik cuti semester ‘U’. Entah macam mana bila aku sampai je rumah semua tak de orang. Yang ada cuma Minah, pembantu rumah aku je. Dia tu indon

    Dia bagitau ayah aku balik kampung. Aku pun suruh minah buat air. Lepas minum aku pun masuk ke bilik aku. Lepas mandi semua aku pun keluar ke ruang tamu. Tengok movies ‘Basic Instinct’. Entah macam mana aku rasa stim pulak.

    Lepas tu aku pun panggil minah. Aku cakap aku lengoh. minta talong urut. Sambil urut tu aku pun tukar blue film yang aku beli kat petaling street. Dalam film tu aksi senggama sedang hebat. Aku tengok minah resah je. Lepas tu aku pelan pelan pegang tangan dia. Dia diam je

    Lepas tu aku pun pegang punggung dia dan usap pipi dia. Aku pun cium pipi, bibir dan lidah. Sambil tu aku hisap lidah dia.Tangan aku meraba raba kat buah dada minah, Aku rasa seronok pulak ramas buah dada tu

    Aku ajak minah masuk bilik aku. Dia pun ikut. Aku susuh dia tanggalkan baju dan dia turut je . Minah tak pakai coli rupanya. Putihnya tetk minah. Akupun usap ,hisap dan jilat buahdad minah. Aku suruh dia bukak kain tapi dia tak nak . Aku pun raba punggung dia dan tanggalkan kain batik dia.


    Tanpa membuang masa aku jilat kelankang minah, masa tu dia pakai seluar dalam lagi. Tak lama lepas tu minah merengek rengek. Aku pun buka seluarnya dan raba kemaluannya dengan tangan, lepas tu dengan lidah. Minah tak tahan dah aku suruh dia hisap batang ku. Dia ikut.

    Kemudian aku suruh minah telentang, Aku bukakan kangkangnya dan main kemaluannya dengan tangan. Ada cecair keluar dari pantatnya. Aku pun pelan pelan masukkan batangku dan hayun keluar masuk , keluar masuk. ….


    Bila nak pancut aku cabut batang ku dan terpancutlah ke cadar aku . Lepas tu aku bagi hadiah minah RM50. Terpaksalah minah basuh cadar tu.

    Malam tu aku tidur bilik minah. Biasalah buat projek lagi. Kadang Kadang sengaja aku malas ikut parent aku keluar dinner, lebih baik aku duduk rumah banyak benda berfaedah aku boleh buat.


    Sampai sekarang aku selalu buat projek dengan minah.

  • Video bokep Rion Ichijo pantat bahenol squirt ngentot dengan banyak gaya

    Video bokep Rion Ichijo pantat bahenol squirt ngentot dengan banyak gaya


    3002 views

    Agen Joker128

  • Kisah Memek Karyawan Pabrik Yang Cantik

    Kisah Memek Karyawan Pabrik Yang Cantik


    2997 views

    Duniabola99.com – Hari ini badanku terasa lelah sekali, seharian ini banyak sekali pekerjaan yg kuselesaikan, meski selesai semua rasanya puas juga menjalani kesibukan hari ini. Sore itu waktu sudah hampir setengah 6 sore, setelah membereskan berkas-berkas di ruang kerjaku aq siap pulang kerumah, mobil kijang hijauku sudah siap di tempat parkir mengantarku pulang.

    Kulihat jalanan di depan kantorku terlihat lancar, ternyata perkiraanku salah, kurang lebih 1 km dari kantor, jalanan macet total, ya sudahlah nikmati saja daripada menggrutu juga nggak ngurangi macet.

    Lokasi kantorku kebetulan dekat dengan jajaran pabrik-pabrik, dan jam segitu rupanya macet angkuta umum yg mencari penumpang, tiba-tiba ditengah kemacetan jalanan kulihat didepan sebuah toko ada seorang perempuan yg manis sekali, kulitnya putih, tingginya sekitar 165 cm dengan menggunakan seragam pabrik biru-biru ditutup blazer hitam terbuka yg kelihatan ketat terlihat dadanya begitu menyesakkan baju seragamnya, untuk ukuran karyawan pabrik, cewek itu terlalu cantik, meski bajunya begitu sederhana tdk sebanding dengan kecantikannya.

    Kuperhatikan dengan seksama, dia kelihatan memandangku dan tersenyum tipis menatapku, akupun tersenyum memandangnya, tiba-tiba aku dikagetkan suara klakson mobil dibelakangku, cepat-cepat kutancap mobilku berhubung jalan didepan sudah lancar sekitar 30 meter ke depan.

    Menyesal sekali aku tdk bisa berhenti waktu itu, kulihat di spion perempuan itu naik angkot di tiga mobil dibelakangku.. Seandainya saja?

    Sekira 200 meter jalan lancer, tiba-tiba kemacetan datang lagi, makin sumpek aja aku, akhirnya kulihat didepan ada toko kecil dengan tempat parkir yg agak luas, akhirnya lampu sent mobil kunyalakan kekiri dan aku berhenti, meski masih ada rokok, kuniatkan beli lagi sambil beli minuman ringan, sambil berharap perempuan di angkot belakang bisa ketahuan lagi jejaknya. Nexiabet

    Alamak.. Sambil minum teh botol dingin, tiba-tiba saja angkot dibelakang yg membawa perempuan itu berhenti, aku berharap.. Tiba-tiba benar saja perempuan itu turun kemudian membayar ongkos ke sopir di depan.


    Wah memang benar kalau sudah jodohku nih.. Kulihat perempuan itu masuk juga ke dalam toko, sambil tersenyum tipis dia menuju ke penjual toko itu dan kulihat membeli lima buah indomie, susu dancow dan kopi instant lima sachet.

    “Lho rumahnya dimana Mbak?” tanyaku sambil tersenyum.

    “Oh saya kos dibelakang toko ini, Mas,” jawabnya sambil mencari dompet dari dalam tasnya.

    “Nama saya Iwan, boleh kenalan Mbak?” tanyaku sambil menjulurkan tangan buat bersalaman.

    “Saya Nuning, Mas,” jawabnya sambil senyum dan menjabat tanganku..

    Busyet tangannya mulus sekali dan hangat sekali agak berkeringat.

    “Berapa Mbak?” kata Nuning pada penjual toko sambil mengeluarkan dompetnya.

    “Dua puluh sembilan ribu limaratus Mbak “jawab penjual toko itu.

    “Ini saja Mbak, sekalian teh botol satu dan rokok dua bungkus” kataku sambil ngeluarin uang seratus ribu ke wanita penjaga toko.

    “Nggak usah Mas, saya ada kok” kata Nuning sambil ngeluarin dualembar uang duapuluh ribuan.

    “Ya sudah gini aja, uang ini bawa dulu, tapi saya minta dibikinin kopi dulu, sekalian kalau boleh main ke kos-mu sambil nunggu macet, boleh nggak?” Kataku sambil ngembaliin uangnya.

    “Baiklah kalau begitu terima kasih, tapi tempatnya jelek lho Mas, kata Nuning sambil tersenyum.

    “Ah jangan gitu, saya malah nggak enak nih ngrepotin minta kopi segala” Kataku sambil nerima kembalian dari penjaga toko.

    “Mbak, saya titip mobil ya, sekalian ini buat parkirnya,” sambil kukasih wanita penjaga toko uang limaribu”

    “Wah makasih ya Mas” kata penjaga toko.

    Nuning tersenyum dan mengajakku berjalan di gang sebelah toko itu, jalannya kecil cuman satu meter lebarnya, jadi kalau jalan nggak bisa bareng, harus satu-satu, Nuning jalan di depan dan aku dibelakangnya.


    Kuperhatikan selain dadanya yg membusung, ternyata pinggul dan pantat Nuning benar-benar montok habis, sampai-sampai rok yg dipakainyapun membungkus ketat pantat indah itu serasi sekali dengan pinggul yg ramping, ditambah bau tubuhnya yg wangi meski kutahu itu bau parfum biasa.

    Kira-kira duapuluh meter jalan, Nuning berhenti dan membuka pagar besi kecil disebuah rumah tanpa halaman dan ternyata didalamnya berjajar kamar-kamar kontrakan dengan pembatas tembok satu meter antar kamarnya.

    “Disini Mas, kamarku paling ujung, dekat dengan kamar mandi, silahkan masuk dulu Mas, aku mau panasin air sebentar buat bikin kopi” kata Nuning nerocos.

    Kamarnya ternyata cukup bersih, di ruang tamu ada karpet biru, meja kecil ditengahnya dan diujung TV 14 inch terpasang rapi ditambah hiasan manik-manik yg bagus, tak sempat kulihat kamar tidurnya, tapi melihat ruang tamunya tertata rapi aku yakin kamar tidurnya pasti bersih juga.

    Kuambil remote TV dan kunyalakan, pas berita sore, kuikuti perkembangan pencalonan presiden dari para politikus negeri ini, tapi aku lebih tertarik melihat foto dibelakangku ternyata foto Nuning menggunakan kebaya dan samping, cantik sekali.. Tdk dandan saja dia cantik, apalagi dalam foto itu belahan dada kebaya agak rendah, sehingga sembulan toket putihnya kelihatan seksi dan erotis sekali.

    “Itu fotoku waktu di kampung bulan lalu Mas, waktu acara kawinan sepupuku” kata Nuning sambil membawa dua gelas kopi.

    “Memangnya kampungmu dimana? Dan lagi jadi apa waktu acara itu?” Tanyaku sambil membantu nurunin gelas kopi ditaruh di meja.

    “Kampungku di Cianjur Mas, waktu itu aku kebagian ngisi nari Jaipongan, yah gini-gini aku penari Jaipongan Mas, meski hanya sebatas acara di kampung aja” Kata Nuning sambil tersenyum manis.

    “Pantesan tapi cantik juga kamu baju kebaya ya, lebih sensual dan menarik” Kataku sambil memandang wajah cantiknya.

    “Pantesan apa Mas? Masak orang kampung gini dibilangin sensual dan menarik” Kata Nuning.

    “Pantesan tubuh kamu bagus dan terawat itu karena rajin jaipongan ya”

    “Ah Mas, bisa aja,” katanya sambil mencubit tanganku.

    “Silahkan Mas diminum kopinya, aku tinggal sebentar ya mau mandi dulu, udah gerah banget nih rasanya”

    Nuning masuk ke dalam kamarnya dan mengambil peralatan mandi, letak kamar mandi kontrakan itu ada di luar tapi masih dekat dengan kamar Nuning mungkin cuma sekitar 4 meter saja dari pintu kamarnya.

    “Tunggu sebentar ya Mas, silakan diminum kopinya” Nuning berjalan dengan berkalungkan handuk putih dipundaknya, sementara rambutnya diikat ke belakang, terlihat cantik dan alami sekali.


    Sekitar sepuluh menit Nuning di dalam kamar mandi, kudengar suara, ‘waduh gimana nih bajunya basah gini,’ akhirnya aku mendekat kamar mandi dan berteriak.

    “Ada apa Ning? Ada yg bisa saya santu?” kataku sedikit cemas dan heran.

    “Nggak apa-apa kok Mas, bajuku pada jatuh dan basah, Mas apa diluar ada orang lain?” Tanya Nuning sambil teriak.

    “Ntar aku lihat dulu, ke pintu depan” kataku sambil berjalan ke pagar dan gang kecil menuju rumahnya.

    “Nggak ada siapa-siapa” Kataku sambil mendekat ke pintu kamar mandi.

    Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan kulihat Nuning hanya berbalut handuk putihnya, kulihat pundaknya putih sekali, sementara toketnya yg montok sedikit menyembul dan pahanya yg putih dan mulus sekali terlihat tertutup handuk kira-kira 20 cm diatas lututnya, wah aku jadi kaget sekali dan tiba-tiba Nuning menengok dari belakang pintu dan berlari menuju kamarnya.

    “Sorry ya Mas, bajuku pada basah semua, aku ganti baju dulu ya,” kata Nuning sambil berlari dengan tubuh mulus terbalut handuk.

    Melihat pemandangan yg menggairahkan itu, mengakibatkan otot dalam celanaku berdenyut-denyut, dan sedikit mengembang, ‘gile bener, tubuhnya montok bener’. Kataku dalam hati, sambil masuk ke kontrakannya dan melihat-lihat lagi foto sensualnya.

    “Maaf ya Mas, sebenarnya aku malu tadi,” kata Nuning sambil duduk di sampingku, Nuning sore itu memakai kaos kuning dan bawahan celana strit hitam ketat sebatas lutut, namun kaos panjangnya menutupi bagian bawah sampai 10 cm diatas lutut.

    Malam itu kita hanya ngobrol saja sampai jam delapan malam, dari obrolan itu kutahu kalau Nuning sudah hampir setahun bekerja, pernah kuliah D-1 bagian Sekretaris dan sekarang bekerja di bagian administrasi keuangan sebuah pabrik, dan kutahu bahwa Nuning sudah punya pacar di kampungnya, namun orangtuanya kurang setuju.

    “Jangan kapok main ya Mas,” kata Nuning berharap.

    “Justru aku yg berharap boleh main kesini lagi kalau kamu nggak keberatan,” kataku sambil memakai sepatu, sambil berjalan pulang kuberikan kartu namaku.

    “Kalau ada apa-apa telpon aja,” kataku sambil bersalaman, perlahan kuremas tangan halusnya dan Nuning kelihatan malu dan tertunduk.

    “Daah” aku pamitan dan Nuning mengantarkan aku sampai ke tempat parkir.

    Setelah perkenalan itu, kurang lebih dua bulan, kami hanya bersahabat saja, bahkan Nuning menyatakan kekaguman karena aku nggak pernah bertindak tdk sopan, meski kami sering pulang sampai jam 10 malam, paling hanya berpegangan tangan saja, entahlah mungkin lama-kelamaan dia mulai sayang, meski sudah kuceritakan bahwa aku sudah beristri dan punya seorang anak. Hingga suatu hari, aku masih ingat itu hari Rabu, dia menelpon ke HP-ku,

    “Mas, aku pengen ngobrol bisa nggak, sore ini jemput aku ya?” kata Nuning di telepon.

    “Oke, emangnya ada apa?” Tanyaku.

    “Yah pokoknya nanti aja deh, aku mau cerita, udah dulu ya, sampai nanti di tempat biasanya,” Nuning menutup telponnya.

    Tepat jam 16.30 aku meninggalkan kantor, kulihat dari kejauhan Nuning sudah menunggu dan sedikit melambaikan tangan kegirangan. Nuning masuk ke mobilku dan tersenyum.


    “Mas, kita jangan pulang dulu ya, aku pengen cerita banyak dan menenangkan hatiku,” kata Nuning sambil menatapku.

    “Oke, kita jalan-jalan ke Ciater aja ya, disana kita bisa berendam air panas sambil ngobrol,” ajakku sambil terpikir ada kolam renang yg memang cukup nyaman untuk berendam di malam hari.

    “Oke, kayaknya asyik juga tuh,” Kata Nuning mengiyakan.

    Aku menelepon ke rumah, dan bilang ada pekerjaan di kantor yg harus diselesaikan, kalau ada apa-apa ngebel aja ke kantor, kebetulan aku sudah setting teleponku tiga kali kring di-forwardkan ke HP-ku.

    “Kamu ada masalah apa, kok kelihatan kusut begitu?” kataku sambil mencubit dagu Nuning.

    “Nggak tahu kenapa aku pengen cerita masalahku ke Mas, kayaknya aku tenang kalau udah ada di sampingmu Mas,” kata Nuning sambil memegang lenganku.

    Posisi mobilku memang agak susah untuk berdekatan, hingga akhirnya Nuning hanya bisa memegang lenganku saja. Sambil sedikit berkaca-kaca, Nuning menceritakan bahwa pacarnya di kampung sudah memutuskan hubungan dengannya. Selama di perjalanan aku banyak kasih nasehat dan pengertian kepadanya, dan diapun kelihatan lebih tenang. Sampai di Ayam Goreng Brebes, Lembang aku memarkirkan mobilku.

    “Kita makan dulu yuk,” ajakku.

    Berhubung tempat parkirnya penuh, aku agak jauh memarkir mobilku, dan baru kali ini Nuning berani berjalan disampingku sambil memeluk pinggangku, akupun akhirnya merapatkan tubuh dan memeluk pundaknya sambil menuju ke tempat makan.

    Menuju ke Ciater, diperjalanan Nuning memandangku terus dan tiba-tiba saja bibirnya mengecup pipiku, aku agak gugup namun menikmati juga, sambil sesekali kuremas tangan halusnya. Wah mau nggak mau banyaknya rangsangan selama perjalanan mulai mempengaruhi adrenalinku juga. Dan sesampai di Ciater ternyata suasananya hujan agak deras, jam sudah menunjukkan jam delapan malam, berendam di kolam renang rasanya nggak mungkin, pulang juga sudah telanjur, akhirnya kutawarkan ke Nuning.

    “Gimana kalau kita berendamnya di kamar aja?”

    Aku agak khaNuningr dia keberatan, tapi katanya, “Ya terserah Mas aja” kata Nuning.

    Di front room hotel, aku booking satu kamar yg ada bathtub buat berendam air panas, didepan meja frontroom Nuning masih memeluk pinggangku, kali ini terasa kelembutan dadanya menyentuh badanku, dan ini mau nggak mau berpengaruh pada otot pejal didalam CDku.

    Malam itu Ciater dingin banget, kabut turun tebal banget setelah hujan, hingga perjalanan menuju ke kamarpun harus perlahan, petugas hotel sudah menunggu di depan kamar dan membukakan pintu kamar.

    “Silahkan Pak, silahkan Bu, apa ada yg dipesan?” kata petugas hotel ramah, mengira kami pasangan suami istri.

    “Sementara belum Mas, nanti saja kalau perlu saya telpon dari kamar,” kataku sambil memberi sedikit tips buat petugas hotel.

    Nuning masuk ke kamar dan aku masih duduk di ruang TV, sambil mencari-cari chanel yg bagus, sambil melepas penat dua jam lebih di belakang kemudi. Tiba-tiba Nuning keluar dari kamar, alamak Nuning sudah berganti baju dengan celana pendek pink ketat dan kaos senam ketat putih polos pendek hingga kelihatan pusarnya, kulihat bayangan puting toketnya yg kecoklatan, tanpa dibungkus beha, pahanya putih dan mulus menantang, sementara pantatnya yg bahenol tercetak ketat di celananya dan dadanya benar-benar montok menantang.

    “Ayo Mas, katanya mau berendam? Jangan liatin gitu dong,” Kata Nuning sambil duduk disampingku.

    “Oke, tapi aku nggak bawa baju berendam nih,” kataku sambil membuka baju kerjaku, aku yg sudah tdk kuat melihat pemandangan yg memancing birahi itu.


    “Mas, badanmu kekar juga ya, “kata Nuning sambil memeluk lenganku dari samping, terasa toket montoknya melekat erat di lenganku.

    Perlahan kuusap paha putih Nuning dan tiba-tiba Nuning berdiri dan duduk di pangkuanku, akhirnya tubuh montok itu kupeluk sambil kuangkat kakinya kuletakkan pahanya yg putih, mulus dan hangat itu diatas pangkuanku. Perlahan Nuning menatap mataku, kemudian memelukku erat sekali, terasa sekali kekenyalan toket montoknya, meski terhalang kaos tipis yg dipakainya, cukup lama Nuning menyembunyikan wajahnya di bahuku, kemudian dia berkata lirih.

    “Mas, aku sayang kamu, aku takut kehilangan kamu Mas,” kubelai perlahan rambutnya, kurenggangkan pelukannya dan kutatap mata Nuning, dalam hitungan detik, bibir kami saling melumat pertama agak perlahan, sambil kunikmati kelembutan bibirnya, cukup lama kami beratraksi dengan bibir kami dan makin lama pagutan dan ciumannya makin buas, dan kamipun saling melumat bibir.

    Perlahan ciuman kami agak melemah, lembut kuciumi lehernya, belakang telinga dan pundaknya, kukecup lembut tanpa suara, tangan kananku mendarat perlahan di dadanya, begitu padat, kenyal dan kencang, sementara tangan kiriku pelahan mengangkat kaos ketatnya. Nuning menengadahkan wajahnya dan membusungkan dadanya sambil mengangkat tangannya, dan segera kulepas kaos ketatnya, betul-betul keindahan toket seorang wanita yg kulihat didepanku, kulitnya yg putih bersih tanpa cacat, ditambah sepasang toket yg montok, padat dan menantang, perlahan kujelajahi dan kusapu lembut gunung indah nan menantang itu, dan perlahan kuusap putingnya yg menonjol keras kecoklatan, mungkin dia sudah terangsang.

    “Mas, pantatku kayak ada yg mengganjal nih, dibuka celananya ya Mas, biar nggak sakit,” kata Nuning.

    Aku berdiri dan Nuning membuka reslutingku, melepas ikat pinggangku dan menurunkan celanaku.

    “Apa itu Mas?” kata Nuning sambil menutup matanya dengan jari yg masih terbuka.

    Otot pejalku yg sudah membesar dan mengeras sekali, tercetak jelas pada celana pendek katun yg ketat, perlahan kutarik tangan Nuning, kutempelkan tangannya menyusuri bonggol keras dari luar celana pendekku, perlahan dan lama-lama Nuning berinisiatif meremas penisku dari luar celana pendekku.

    Kubiarkan Nuning mengelus dengan jemarinya dan sesekali meremas, kadang pelan kadang agak kuat, mungkin dia mulai menikmati mainan barunya, sementara kunikmati aliran kenikmatan, sambil kulihat ekspresinya.

    “Gimana Ning?” kataku sambil menatap matanya.

    “Mas, aku belum pernah melakukan seperti ini, tadinya malu sekali aku melihatnya, ternyata kemaluan cowok bisa segede ini ya?” katanya sambil tersipu.

    “Kalau kamu mau, kamu boleh buka celanaku” kataku.

    Perlahan tangan halus itu menurunkan celana pendekku dan tiba-tiba penisku yg sudah tegak dan berdiri keras seolah miniatur tugu monas, Nuning menatap tak berkedip melihat kemaluanku, pelan jarinya mengelus batangku yg tegang seperti kayu, urat-urat yg menonjol dia telusuri perlahan, alamak nikmat sekali, dan garis urat di tengah-tengah bagian belakang ditelusurinya perlahan,

    penisku berkedut-kedut dan tiba-tiba diremasnya kantong pelirku, sungguh kenikmatan yg luar biasa.


    Kutarik Nuning untuk berdiri, kebelai pinggul indahnya, berputar kebelakang meremas bongkahan pantatnya yg bahenol, kupeluk dan kuusap erat punggungnya, perlahan kukecup lehernya, belakang telinganya dan pundaknya, kulihat dan kurasakan kulitnya merinding, Nuning mempererat pelukannya dan menempelkan ketat dadanya yg padat membusung ke dadaku, paduan antara kehangatan dan aliran birahi yg mengalir lewat kulitnya.

    Nuning yg hanya tinggal memakai CD tipis warna pink, menggoyangkan dan menempelkan ketat kemaluanku yg sudah tegang membesar ke daerah bukit venusnya, meski masih terpisahkan CDnya, namun kurasakan ada kelembaban dari balik CDnya. Kulihat mata sendu Nuning menikmati foreplay yg panjang malam itu, kelihatan dia sudah terangsang sekali, dari sorotan matanya dan pelupuk matanya yg agak sembab, serta toketnya yg kencang menantang dengan puting yg mengeras.

    Kuraba CDnya dan kuturunkan, Nuning membantu menurunkan CDnya dan melempar dengan ujung kakinya, sambil kucium dan kulumat bibir seksinya, kujamah dan kuremas toket montoknya, dan serta merta kuangkat tubuh telanjang nan mulus itu ke kamar dan kutidurkan diatas kasur bersprei putih bersih.

    Sambil tetap menciuminya, aku tidur merapatkan ke tubuhnya, kaki kuangkat dan kegesek-gesekkan diatas paha putihnya, sementara tanganku kembali meremas dadanya yg kian montok dan menggunung dengan puting susunya yg menonjol kecil kecoklatan. Perlahan aku turun menciumi lehernya dan memutar-mutarkan lidahku ke gunung kembarnya bergantian, kusapu hingga basah dengan menyisakan puting, pada bagian akhir nanti, sementara tanganku menjelajah ke pangkal pahanya, menyibak rambut kemaluannya yg halus menghitam itu, kuusap bibir memeknya dan Nuning menggelinjangkan pinggulnya.

    Kuperhatikan Nuning memejamkan matanya menikmati sentuhan dan rangsangan yg kuberikan, sementara tanpa sadar penisku yg tegak dan keras, diremasnya perlahan dan kadang menguat saat rangsangan datang menguat. Kumainkan ujung jariku menyapu bibir memeknya yg sudah membasah dan kusapu pelan belahan lubang memeknya yg membasah, sambil kujilati putingnya dengan ujung lidahku bersamaan kuputar perlahan kelentitnya dengan ujung jari telunjukku,

    seirama antara jilatan lidahku di ujung putingnya dan usapan ujung jari telunjukku di ujung kelentitnya, serta merta Nuning menggoyangkan pantat dan pinggulnya, menggeleparkan dan membuka lebar pahanya dan membusungkan dadanya hingga kelihatan merangsang sekali, sambil menutup matanya dengan bibir yg membasah dan sedikit terbuka, sementara tangannya menggenggam erat sekali kemaluanku yg masih mengeras dan berdenyut-denyut.

    “Uuff mmaas, kau apakan tubuhku ini,” mulut Nuning mengerang menahan kenikmatan.

    Tubuhnya menggelinjang keras sekali, pahanya bergetar hebat dan kadang menjepit tanganku dengan erat saat jariku masih menyentuh kelentitnya, dan tiba-tiba penisku dicengkeram dengan keras seolah mengajak untuk menikmati orgasmenya dalam foreplay itu.

    Kuremas dengan irama perlahan toketnya yg tambah mengeras dan membusung itu dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku terjepit diantara kedua paha mulusnya, kemaluanku diremasnya dan tangan satunya memelukku erat sementara paha dan kakinya menggelepar keras sekali hingga sprei putih itu berserakan tak karuan, orgasme pertama sudah dirasakannya.

    Tanpa berhenti kumainkan pelan tanpa henti kelentitnya, dan mungkin sekarang Nuning sudah terangsang kembali.


    “Mas, tolong masukkan, aku ingin merasakannya sayang,” katanya sambil menghiba dan meringis menahan kenikmatan tiada tara yg dirasakannya.

    Perlahan aku menaiki tubuhnya, pahaku menempel erat dipahanya yg mengangkang dan kepala penisku menempel di kelentitnya menggantikan ujung jari telunjukku.

    Sambil kuciumi leher putihnya, pundak dan belakang telinganya, kepala penisku bergerak-gerak mengelilingi bibir memeknya yg hangat dan basah, kulihat Nuning merem melek menikmati benda pejal di bibir memeknya, lidahnya menyapu bibirnya hingga membasah, dan wajahnya memerah dengan mata merem melek tak beraturan. Dengan perlahan akhirnya sedikit demi sedikit kumasukkan batang penisku ke dalam memeknya, saat kucoba menyelipkan kepala penisku ke mulut memeknya rasanya peret dan sulit sekali, kulihat Nuning sedikit meringis dan membuka mulutnya dan sedikit menjerit.

    “Aah,”

    Namun akhirnya kepala penisku sudah mulai masuk dan mulai kurasakan kehangatan memeknya, perlahan kumasukkan sesenti demi sesenti, pada sekitar centimeter ke 4 menuju ke 5, Nuning tiba-tiba berteriak dan menjerit.

    “Aduh Mas sakit sekali,” katanya, “Seperti ada yg menusuk dan nyerinya sampai ke perut,” katanya.

    “Aku cabut aja ya?”

    “Jangan, biarkan dulu kutahan rasa sakit ini,”

    Aku yg sudah merasa kenikmatan yg luar biasa dan sedikit demi sedikit mulai kumasukkan lagi batang penisku. Kulihat Nuning meneteskan air mata, namun tiba-tiba dia menggoyangkan pantatnya dan tentunya akhirnya penisku hampir seluruhnya masuk, kenikmatan yg belum pernah kurasakan, penisku serasa digigit bibir yg kenyal, hangat, agak lembab dan nikmat sekali.

    Akhirnya kamipun mulai menikmati hubungan badan ini.

    “Mas rasa sakitnya sudah agak berkurang, sekarang keluar masukkan penismu Mas, rasanya nikmat sekali”

    Perlahan aku mulai mengayun batang penisku keluar masuk ke memek Nuning, kulihat tangannya diangkat dan memegang erat-erat kepalanya dan akhirnya menarik sprei tempat tidurnya, sementara pahanya dia kangkangin lebar-lebar dan mencari-cari pinggulku, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku dan seolah meminta penisku untuk dimasukkan dalam-dalam ke memeknya.

    Beberapa kali ayunan, akhirnya aku agak yakin dia sudah tdk begitu merasakan sakit di memeknya, dan kupercepat ayunan penisku di memeknya. Nuning berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku, kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku. Tiba-tiba tangannya memelukku erat-erat dan kakinya makin merapatkan jepitannya di pantatku, kurasakan toket besarnya tergencet dadaku, rasanya hangat dan kenyal sekali, aku diam sejenak dan kubenamkan penisku seluruhnya di dalam memeknya.

    “Oh, mmas aku keluar.. Ahh.. Ahh.. Ahh,”

    Aku merasakan nikmat yg amat sangat, penisku berdenyut-denyut, rasanya aliran darah mengalir kencang di penisku, dan aku yakin penisku sangat tegang sekali dan begitu membesar di dalam memek Nuning, sepertimya aku juga akan mengeluarkan air kejantananku.

    Beberapa saat kemudian, kubuka sedikit jepitan kaki Nuning dipantatku, sambil kubuka lebar-lebar paha Nuning, kulihat ada cairan kental berwarna kemerah-merahan dari memek Nuning, penisku rasanya licin sekali dialiri cairan itu, dan akhirnya dengan cepat aku kayuh penisku keluar masuk dari memek Nuning, nikmat sekali rasanya. Ada mungkin delapan sampai sembilan kayuhan penisku di memek Nuning, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yg akan meledak dari dalam penisku dan akhirnya..

    Croot.. Croot.. Croot.. Croot..


    Memeknya berdenyut-denyut menikmati aliran maniku yg hangat, sementara kurasakan batangku masih berdenyut-denyut nikmat, kubenamkan batangku dalam kehangatan memeknya yg basah. Kupandang wajahnya yg berkeringat, perlahan kusapu dengan tanganku dan kuciumi dengan penuh rasa sayang, akhirnya kamipun terkulai lemas dan Nuning memeluk tubuhku erat, tanpa mempedulikan cairan yg merembes keluar dari lubang kenikmatannya.

    Ada lebih sejam kami tertidur dalam kenikmatan, dan selanjutnya berdua kita berendam dengan air hangat di bathtub, hingga badanpun terasa segar kembali. Setelah menikmati makan malam di cafeteria, akhirnya kamipun kembali ke kamar jam 12.00 malam, mengulangi permainan dengan lebih ganas hingga jam 1 dinihari, kamipun tertidur tanpa busana, dan kupeluk tubuh telanjangnya dalam kehangatan selimut.

    Hingga esoknya kuputuskan untuk mengambil cuti sehari dan sebelum checkout jam 12 siang, kami masih menyisakan dua kali permainan di kamar tidur dan di bathtub. Lain kali akan kuceritakan pengalamanku dengan Nuning di kampungnya saat aku mengantarnya mudik.

  • Video Bokep Asia Maya Mizuki ngentot saat mandi bareng

    Video Bokep Asia Maya Mizuki ngentot saat mandi bareng


    2997 views

  • Foto Bugil Kimmy Granger dengan rok mikro dan kaus kaki bikini top

    Foto Bugil Kimmy Granger dengan rok mikro dan kaus kaki bikini top


    2995 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang sexy pantat montok Kimmy Granger pakai rok mini dan bikini merah toketnya kecil sambil berpose disamping pintu menampilkan memeknya yang bulunya baru dicukur.

    Koleksi Foto Cewek Cewek Cantik, Foto Cewek Cantik Idaman Para Cowok, Foto Wanita Cantik Gambar, Foto Wantik Cantik Tersenyum Gambar, Kumpulan Foto Cewek Cantik Terbaru 2019, Foto Cewek Cantik dan Cewek Imut, Foto Terbaru Artis, Kumpulan Potret Perempuan Cantik Di Dunia, Koleksi Foto Gambar Cewek Cantik Terbaru 2019

  • Kisah Memek Fatimah Gadis Seksi

    Kisah Memek Fatimah Gadis Seksi


    2990 views

    Duniabola99.com – Namaku Fatimah, sebagai seorang perempuan, cara hidupku sangat penuh dengan aturan aturan adat istiadat yang membuat aku harus selalu bersikap tertutup di depan umum. Baru ditengah keluarga aku boleh bersikap lebih terbuka dengan bergurau dan bercanda. tetapi bagiku yang kuperlukan bukanlah bercanda hanya dengan saudara saudaraku, tetapi aku juga butuh bercanda dengan teman yang lain terutama yang pria. Namun semua ini hanyalah keinginanku saja, karena sampai aku menginjak usia dewasa, aku bukannya menjadi bertambah bebas, justru aku makin menjadi terkungkung oleh adat istiadat.


    Ketika umurku menginjak 13 tahun, aku mulai merasakan perubahan dalam diriku, kurasakan saat itu buah dadaku mulai bertambah montok, belum lagi ketiakku mulai ditumbuhi dengan bulu bulu halus yang membuat aku merasa malu pada teman temanku, namun dibalik itu aku mulai merasakan adanya gejolak gejolak aneh dari dalam diriku setiap kali aku memandang tubuhku yang telanjang di depan kaca, rasanya aku merasakan tubuhku panas dan sepertinya dari buah dadaku yang sudah mengembang besar itu terasa geli.

    Aku tak mengerti semua ini, setiap kali aku merasakan semua ini aku hanya dapat diam saja, paling aku hanya meremas sendiri buah dadaku agar tidak terasa geli, tapi semuanya tak menolong. Sampai suatu ketika aku menjadi kaget ketika saat mandi aku melihat celana dalamku penuh dengan darah. Aku menangis menemui ibuku dan mengatakan semua ini.

    Dengan tertawa ibuku berkata bahwa sekarang aku sudah akil balig karena aku sudah mendapat haid. Baru saat itulah aku mengerti lebih jelas tentang diriku sebagai wanita, sehingga ketika dari kemaluanku mulai tumbuh bulu bulu keriting yang makin lama makin memenuhi memekku, aku bukannya takut bahkan aku menjadi bangga, Setiap pagi kuperhatikan bulu bulu itu, kucuci dengan sabun dan kulap dengan handuk, begitu juga dengan bulu ketiakku yang makin hari makin bertambah lebat. Semua ini berlangsung sampai umurku menginjak 16 tahun. Joker8899

    Pada umur 16 tahun ini aku merasakan bahwa tubuhku sudah benar benar mekar sempurna, badanku cukup jangkung untuk ukuran perempuan seumurku yaitu 170 cm, aku memiliki sepasang buah dada yang sangat montok dan kencang, puting susuku berwarna kecoklatan sangat serasi dengan kulitku yang agak kehitaman ini, begitu juga dengan kakiku panjang sekali dan dipangkal pahaku penuh dengan kerimbunan jembut yang hitam legam hampir mencapai ke pusarku.


    Semua ini seringkali membuat aku sangat bangga dengan diriku, karena hampir semua teman putriku iri melihat badanku yang seksi ini. Tetapi ada satu hal yang seringkali membuat aku gelisah, karena dengan bertambah dewasanya usiaku aku makin merasakan gejolak birahiku makin menggebu gebu. Setiap kali aku telanjang bulat sendirian, aku selalu merasakan nonokku basah dan sepertinya ada rasa yang tidak enak di selangkanganku ini. Begitu juga susuku seringkali putingnya menjadi kaku dan terasa geli sekali bila disentuh. Suatu kali ketika kurasakan nonokku basah dan terasa ada yang mengganjal di selangkanganku, timbul keinginanku untuk mengetahui apa yang membuat rasa tak enak diselangkanganku itu.

    Ketika kusibakkan jembutku yang lebat dan panjang itu serta kukuakkan bibir nonokku, barulah aku tahu bahwa ternyata itilku yang mengembang membuat nonokku serasa terganjal. Memang itilku besar sekali, jika sedang ngaceng. Ketika kusentuh dengan jariku, aku langsung seperti tersengat oleh rasa geli yang menjalar keseluruh tubuhku. Aku tak dapat berbuat apa apa karena memang aku tak mengerti, tetapi aku sadar bahwa aku mempunyai nafsu yang besar, namun karena tidak punya jalan pelepasannya, maka sampai saat itu aku masih belum tahu cara menikmatinya.

    Pada usiaku yang kesembilan belas, aku sudah menyelesaikan SMA ku dan rencananya aku kepengen meneruskan pelajaranku keperguruan tinggi. Tetapi pada waktu itu oleh Bapak dan Ibu aku dikenalkan pada seorang laki laki yang rencananya akan dijodokan dengan aku. Meskipun saat ini bukan jamannya Siti Nurbaya, tetapi adat istiadat bangsaku membuat aku tak berdaya untuk menolak kemauan orang tuaku ini. Dan sebenarnya yang paling penting, dengan punya teman laki laki berarti aku bisa bereksperimen untuk mengetahui nikmatnya seks.

    Calon suamiku bernama Rhoma dia seorang pemuda anak orang kaya, pada awal perjumpaan kelakuannya memang alim sekali, tetapi pada beberapa pertemuan berikutnya ketika orang tuaku sudah tidak ikut menemani kami, maka omongannya mulai melantur dan jorok, tetapi anehnya aku menyukai semuanya itu. Bahkan aku berharap agar dia berbuat lebih dari pada sekedar omong saja. Orang tuaku memberi kebebasan untuk aku dan Rhoma berpacaran, mereka selalu membiarkan kami berdua dikamar tamu, bahkan kadang kadang mereka pergi meninggalkan kami berdua dengan seorang pembantu dirumah. Ini semua membuat Rhoma jadi makin berani dan akupun selalu bersikap meladeni apapun juga yang dilakukan Rhoma, karena aku tahu bahwa Rhoma akan mampu memenuhi rasa ingin tahuku yang sangat besar itu. Agen Joker8899

    Siang itu aku sendirian dirumah, karena kedua orang tuaku pergi ke Pasuruan untuk suatu urusan, dalam keadaan kesepian aku mencoba menelepon Rhoma dirumahnya, ternyata Rhoma ada dirumah dan iapun juga sedang menganggur tanpa pekerjaan. Ketika kuberitahu bahwa orang tuaku sedang pergi dan kutawari agar dia datang ke rumahku Rhoma setuju. Tidak sampai sepuluh menit kemudian kudengar suara mobil Rhoma berhenti didepan rumahku, aku berlari lari keluar untuk membukakan pintu. Setelah kupersilahkan duduk, aku masuk sebentar untuk mengambilkan minum dan kemudian aku duduk mendampinginya.

    Mula mula kami omong omong saja, tetapi tangan Rhoma mulai mengembara ke pahaku dan bibirnya mulai juga menciumi bibirku, lidahnya dijulurkan memasuki mulutku akupun membalasnya dengan menjulurkan lidahku sehingga lidah kami saling berkaitan. Kupeluk Rhoma erat erat karena aku mulai bernafsu menikmati ciuman Rhoma yang hangat itu, apalagi ketika kurasakan tangan Rhoma menyelusupi bajuku dan meremas susuku yang kanan. Aku menggeliat karena puting susuku terasa geli sekali oleh sentuhan jari jari Rhoma, yang meremas susuku dengan bernafsu sekali.


    Tidak puas dengan satu tangan Rhoma memasukkan kedua tangannya kedalam bajuku dan mulai meremas serta memilin milin puting susuku. Aku menjadi gelisah karena remasan tangan Rhoma membuat nonokku jadi gatal dan berair, kupeluk Rhoma makin erat sambil makin menekankan bibirku ke bibir Rhoma sekedar untuk menahan nafsuku yang membara itu. Tidak puas dengan meremas remas dadaku, tangan Rhoma makin turun kebawah dan mulai meremas remas pantatku, aku menggelinjang dan mulutku mulai mendesah, dalam hatiku aku agak takut juga, karena saat itu seperti biasanya kalau sedang di rumah, maka aku tidak memakai celana dalam. Aku yakin bahwa Rhoma mengetahui hal ini, karena mendadak tangannya sudah menyentuh bukit nonokku yang penuh jembut dan meremasnya dengan lembut.

    Saat itu aku benar benar pasrah aku hanya menunggu apa yang akan dilakukan Rhoma, karena semuanya terasa nikmat dan geli. Ketika Rhoma berbisik agar aku membuka bajuku dengan sigap aku segera melepasnya. Begitu melihat susuku yang tanpa penutup itu Rhoma langsung menciuminya serta menghisap putingnya sembari terus menerus meremas remasnya. Tanpa sadar aku mencakar punggung Rhoma karena aku merasakan kegelian yang amat sangat disamping nonokku rasanya seperti bengkak dan basah kuyup oleh nafsuku sendiri. Dalam keadaan tubuh separuh telanjang Rhoma membaringkan aku di atas sofa, sambil bibirnya terus menghisap puting susuku yang sudah membatu itu tangan Rhoma mulai beraksi melepaskan rokku yang bawah.

    Aku bukannya berusaha melarangnya, malahan aku sengaja mengangkat pantatku supaya Rhoma lebih mudah membukanya. Begitu rokku ditarik kebawah, terpampanglah sudah tubuhku dalam keadaan telanjang bulat. Meskipun sudah seringkali kami bermesraan seperti ini, tetapi untuk telanjang secara utuh, baru kali ini aku lakukan. Tak heran bilamana Rhoma begitu terangsang melihat pangkal pahaku yang jembutnya lebat seperti hutan itu.

    Diciuminya jembutku sambil menggosok gosokkan hidungnya ke selangkanganku dengan penuh nafsu. Rasa gatal yang ditimbulkan oleh gesekan kulit hidung Rhoma dengan jembutku membuat aku menjadi gelisah. Maka bila semula tadi pahaku seperti terkunci rapat karena rasa tegang, maka tanpa kusadari pelan pelan terkuak membuat Rhoma makin belingsatan karena nonokku yang masih perawan itu terpampang dihadapannya. Tanpa sungkan Rhoma langsung saja menciumi itilku yang sudah kaku seperti batu itu dan menjilati dengan lidahnya.


    Aku merasa seperti kena listrik begitu lidah Rhoma menyentuh ujung itilku…….rasanya enak sekali……. geli gatal semuanya menjadi satu. Kurengkuh kepala Rhoma yang menempel disela sela pahaku dan kutekan keras keras agar makin menempel ke nonokku. Inilah benar benar kenikmatan yang selama ini aku ingin rasakan…begitu nyata dan nikmat…geseran lidah Rhoma diujung itilku membuat nafsuku memuncak, apalagi ketika Rhoma juga mulai menjilati bagian dalam nonokku itu.

    Kudengar suara berkecipak ketika Rhoma menjilati nonokku yang sudah basah kuyup itu. Aku benar benar seperti kena sihir, aku merintih rintih oleh rasa nikmat itu. Rupanya Rhoma sendiri sudah tak tahan dengan semua ini. Ia tiba tiba menghentikan gerakannya dan berdiri, aku sangat terkejut kutatap wajah Rhoma yang berdiri didepanku, rupanya Rhoma sedang melepaskan pakaiannya dan telanjang bulat.

    Aku kaget sekali ketika melihat kontol Rhoma yang dalam pandanganku begitu besar dan menyeramkan. kontolnya berwarna coklat kehitaman melengkung dengan ujungnya yang pelontos persis seperti jamur , panjang sekali. Baru kali ini aku melihat kontol pria yang sesungguhnya, apalagi dalam keadaan ngaceng seperti kepunyaan Rhoma saat ini sungguh mendebarkan dan benar benar menakutkan, aku tak dapat membayangkan seandainya barang yang sebegitu besar dimasukkan dalam liang nonok yang sempit.

    Selesai melepaskan semua pakaiannya, Rhoma kembali mulai menciumi nonokku dan juga menjilati liang nonokku, agar supaya lebih leluasa menjilati bagian dalamnya, Rhoma merentangkan kakiku lebih lebar lagi sehingga nonokku makin merekah. Aku merasakan kehangatan lidah Rhoma menelusuri bagian dalam nonokku, enak sekali……Rhoma benar benar pandai menjilati nonok, aku menggelepar gelepar setiap kali lidahnya menyapu bagian bagian yang peka dari nonokku, rasa geli yang kurasakan sepertinya tak tertahankan lagi hingga tiba tiba aku menjerit karena kurasakan suatu desakan dari dalam liang nonokku seperti terlepas keluar. Kurasakan dinding nonokku sepertinya berdenyut denyut nikmat sekali disertai mengalirnya cairan hangat dari dalamnya.

    Badanku jadi kaku menahan rasa nikmat yang tiada taranya itu, kutekankan kepala Rhoma keselangkanganku dan kujepit kepalanya dengan kedua pahaku agar aku dapat lebih menikmati rasa geli yang luar biasa ini. Ketika rasa nikmat itu mulai berkurang, akupun merasa sangat lemas sekali. Kulepaskan kepala Rhoma dan aku terpejam merasakan keletihan yang luar biasa, aku sepertinya tak merasakan apapun, yang terbayang hanyalah rasa nikmat yang diberikan Rhoma ketika dia menjilati nonokku. Tiba tiba aku merasa kaget ketika kurasakan ada benda hangat menempel dibibirku, ketika kubuka mataku, barulah aku tahu kalau benda itu adalah kontol Rhoma.


    ” Ayo sekarang kamu hisap punyaku ya” begitu bisik Rhoma kepadaku. Dengan ragu ragu aku mencoba menjilat dahulu ujung kontolnya yang licin berkilat itu, terasa asin, ketika Rhoma agak memaksa agar mulutku menganga lebih lebar maka aku mulai kuatir kalau kontol sebesar itu tak bisa masuk kedalam mulutku. ” Jangan sampai kena gigimu, sakit” aku hanya diam saja mendengar kata kata Rhoma, tetapi kucoba untuk tidak sampai gigiku mengenai batang kontolnya. Pelan pelan Rhoma menekan kontolnya memasuki mulutku, ketika sudah hampir separuh kontolnya masuk, aku mulai tersedak.

    Kutahan perut Rhoma dan ia menurut. Disuruhnya aku untuk menghisap hisap dan mengenyot batang kontolnya serta memaju mundurkan bibirku. Ketika kuturuti semua keinginan Rhoma itu, kulihat Rhoma memejamkan matanya sambil mendesis seperti keenakan, tangannya meremas remas susuku sepertinya ingin meremukkannya, tetapi anehnya aku tak merasa sakit justru nikmat sekali. Tak lama aku menghisap kontolnya, tiba tiba saja Rhoma mengejang dan kurasakan ada cairan kental menyembur dari kontolnya memenuhi rongga mulutku, aku terkejut sekali, dengan spontan kutarik mulutku dan kumuntahkan cairan kental yang sudah terlanjur masuk ke mulutku itu.

    Rhoma sangat kaget dengan tindakanku itu tangannya segera memegang kontolnya yang masih terus mengeluarkan cairan putih kental dari ujungnya itu, karena kulepaskan maka cairan itu menyemprot keluar membasahi mukaku dan susuku.

    Setelah beberapa saat barulah cairan kental itu berhenti keluar dari kontol Rhoma. Rhoma langsung mengomel ” Kenapa kamu cabut, aku baru merasa enak kok kamu lepas” Aku benar benar tak mengerti dengan semua ini, aku kebingungan mencari lap untuk membersihkan cairan kental yang menempel di muka serta di susuku. Ketika Rhoma menyerahkan sapu tangannya, dengan segera kubersihkan semua cairan kental yang berwarna putih seperti susu itu. Saat itu barulah aku sadar kalau inilah yang namanya sperma itu. Tak kusangka bahwa begitu banyak sperma yang dikeluarkan Rhoma, dan aku jadi agak menyesal karena membuat dia jadi kurang puas menikmati hisapanku tadi.

    Semuanya disebabkan karena kekurang mengertinya aku. Ketika kulirik lagi, kulihat kontol Rhoma sudah tidak berdiri seperti tadi lagi, saat ini kontolnya sudah menunduk, aku tersenyum melihat kontol Rhoma seperti itu. Rhoma diam saja, hanya dia mengambil sapu tangannya tadi dan melap kontolnya sampai bersih. Karena aku sadar kalau aku sudah mengecewakannya, maka aku mencoba mengambil hatinya dengan mengelus elus kontolnya yang sudah mengkerut itu, sementara nonokku yang masih berlepotan cairan lendir itu kuhadapkan ke muka Rhoma.


    Benar saja, Rhoma langsung hilang marahnya, ia kembali lagi menjilati nonokku, terutama di bagian luar yang tadinya penuh dengan lendir itu. Karena posisiku yang setengah duduk tetapi agak mengangkang, maka aku dapat melihat dengan jelas semua tingkah Rhoma yang menjilati nonokku itu, kedua belah tangannya menguakkan bibir nonokku sehingga itilku makin maju kedepan, itulah yang menjadi sasaran lidah Rhoma.

    Rasa geli kembali menyerang tubuhku, tanpa sadar aku meremas remas sendiri susuku. Tiba tiba Rhoma berdiri sehingga aku bisa melihat kontolnya yang sudah ngaceng lagi itu. Dengan agak berjongkok Rhoma menuntun kontolnya kearah liang nonokku. Aku kaget sekali dan segera memberontak, karena untuk yang satu ini aku belum berani. Aku benar benar takut menjadi tidak perawan, kalau cuma dijilat atau menghisap kontol saja aku masih bersedia, tetapi kalau sudah dimasukkan, nanti dulu………… Rhoma agak malu melihat penolakanku itu, dikiranya mungkin aku pasti mau mengingat apa yang sudah kami lakukan tadi. Aku berkata pada Rhoma kalau untuk yang satu itu aku belum berani, tetapi kalau yang lainnya boleh saja, karena aku juga suka.

    Rhoma rupanya tidak kehilangan akal, ia menyuruh aku berbalik lalu ditunggingkannya pantatku keatas, kurasakan lidah Rhoma menyelusupi liang pantatku yang juga ditumbuhi oleh jembut, rasanya geli membuat aku terkikik karena jijik. Tapi jilatan Rhoma tidak hanya disitu saja, lidahnya berpindah pindah dari liang pantat ke bibir nonokku kemudian pindah lagi ke itilku, semuanya membuat aku jadi terbang keawang awang lagi. Ketika Rhoma membasahi pantatku dengan ludah yang banyak aku tetap tak sadar apa yang dimaui Rhoma, baru ketika kurasa perih di pantatku, aku sadar bahwa kontol Rhoma sudah dimasukkan ke dalam pantatku.

    Aku merintih kesakitan, tetapi Rhoma menyuruh aku diam dan menikmati semuanya itu. Aku menggigit bibir menahan sakit, sementara tangan Rhoma terus terusan meremas susuku dan memilin milin putingku. Ketika rasa sakitku sudah mulai hilang, kurasakan betapa liang pantatku seperti diganjal dengan tongkat yang besar sekali. Aku kembali meringis ketika Rhoma menarik kontolnya pelan pelan sekali, melihat aku merintih, Rhoma segera menggosok itilku dengan jarinya sehingga aku merasa geli dan melupakan sakitku. Demikian terus Rhoma menggelitik itilku sehingga tiba tiba dia melenguh dan pejunya menyemprot ke dalam liang pantatku. Rhoma menjadi lega dengan semua ini.


    Akupun menjadi lega karena dapat menyenangkan pacarku. Untuk selanjutnya bilamana ada kesempatan kami selalu melakukan hal ini, saling menjilat, menghisap dan memasukkan kontol kedalam pantatku. Belakangan aku juga dapat menikmati enaknya main lewat pantat ini, karena Rhoma tahu caranya merangsang itilku sambil merojok pantatku yang juga membuat aku jadi puas.

    Ketika usiaku 20 tahun, Rhoma meminangku, karena memang semua ini sudah disiapkan oleh kedua orang tua kami, maka tidak ada penghalang bagi aku dan Rhoma untuk naik kepelaminan. Pernikahan kami berlangsung sesuai adat suku yang penuh dengan upacara upacara, semua berlangsung dengan lamban. Mengapa aku merasakan kelambanan dari semua acara ini, karena sebenarnya aku sudah ingin cepat cepat masuk kamar pengantin dan menikmati kontol Rhoma di dalam liang nonokku, bukan hanya di pantatku saja.

    Bayangkan selama satu tahun sejak pertama kali aku merasakan nikmatnya rangsangan Rhoma, yang dilakukan Rhoma hanyalah menjilati nonokku, merangsang itilku dengan jarinya paling banter Rhoma hanya kuijinkan menggosok gosokkan kontolnya diluar bibir nonokku. Semuanya kurang nikmat karena hanya semu, malam ini aku akan merasakan yang sejati yaitu kontol Rhoma akan menyelam dalam nonokku, aku akan merasakan kenikmatan yang sejati, bukan kenikmatan yang semu.

    Menjelang jam 10 malam. orang tua kami menyuruh kami beristirahat dahulu, meskipun saat itu masih banyak tamu yang belum pulang. Aku sebenarnya sangat malu untuk masuk ke kamar, tetapi karena desakan orang tua, maka kamipun berdiri dan meninggalkan pelaminan menuju kamar pengantin kami. Hampir semua muda mudi yang masih tinggal tertawa tawa melihat kami yang menuju kamar pengantin, aku tahu apa yang mereka tertawakan, karena hal ini juga sering aku lakukan bilamana pergi ke pesta perkawinan temanku, kami selalu tertawa membayangkan bahwa malam itu akan ada perempuan yang menangis karena kesakitan tetapi juga sekaligus keenakan karena bersetubuh !

    Membayangkan ini rasanya aku ingin cepat cepat masuk kekamar dan menutup pintunya, tetapi rasanya lama sekali perjalanan dari pelaminan menuju kamar tidur kami yang jaraknya hanya beberapa meter itu. Begitu memasuki kamar, aku langsung duduk diatas tempat tidur sambil bernafas lega sekali. Rhoma sendiri juga tahu bahwa kita berdua menjadi sasaran gurauan dari semua yang hadir, karena itu dia meminta agar aku tetap tinggal di kamar sementara dia akan keluar dahulu untuk menemui tamu tamu yang masih tinggal agar mereka tidak berpikiran yang macam macam.

    Aku agak kecewa juga karena acara intim yang aku harapkan ternyata masih harus sedikit tertunda, karena Rhoma sungkan pada tamu tamunya yang masih nongkrong didepan, seharusnya tamu tamu itu tahu diri, begitu pengantin masuk kamar, merekapun harus cepat cepat pulang agar pengantin bisa menikmati malam pertamanya dengan tenang.


    Sambil berdiri menatap kaca hias yang berukuran besar didepan tempat tidurku, aku mulai melepasi segala perlengkapan yang aku kenakan, memang agak repot juga melepaskan semua perhiasan dan lain lain yang menempel di badanku, tetapi dengan sedikit membuang tenaga, akhirnya aku berhasil melepas semua perhiasan dan juga pakaianku sehingga aku jadi telanjang bulat didepan kaca. Dengan teliti aku memperhatikan tubuhku sendiri, entah mengapa aku jadi terangsang sendiri melihat tubuhku yang telanjang didepan kaca ini.

    Susuku membusung dengan putingnya yang coklat berdiri tegak, sedangkan diantara kedua pahaku berkumpul hutan rimba jembut yang sangat tebal, beberapa hari yang lalu aku memerlukan waktu hampir setengah jam untuk membersihkan jembutku yang letaknya kurang beraturan, sehingga saat ini semuanya tampak rapi terutama di bagian bibir nonok, maksudku agar supaya memudahkan Rhoma kalau nanti memasukkan kontolnya ke liang wasiat ini. Ketika kucoba untuk meraba nonokku yang sudah mulai basah, sementara ketika aku menyentuh itilku terasa sudah membengkak meskipun belum disentuh Rhoma, aku merasa kalau sebenarnya aku sudah bernafsu sejak kemarin sore, tetapi pelepasannya menunggu saat ini, entah kapan Rhoma akan masuk kekamar ini untuk dapat memuaskan aku.

    Sementara aku menanti Rhoma sambil berbaring ditempat tidurku dalam keadaan telanjang bulat, aku mencoba untuk membaca baca majalah, ketika kudengar ketukan dipintu, aku langsung tahu bahwa itu Rhoma, dengan sengaja aku tidur terlentang sambil kakiku agak mengkangkang sehingga nonokku terpampang jelas. Kuharap Rhoma akan terangsang melihat ini semua agar supaya dia tambah bernafsu. Setelah kurasa posisiku sudah tepat, aku berteriak “masuk”.

    Saat itu, bila ada geledek menyambar mungkin aku tidak sekaget saat ini, karena yang tadinya kukira Rhoma ternyata adik Rhoma. Kucoba untuk meraih benda apa saja diatas tempat tidur itu untuk menutupi badanku, tetapi tak sepotong kainpun ada diatas tempat tidur itu, jadi dengan muka yang terasa sangat panas, aku berusaha menutupi bagian vitalku dengan kedua tanganku. Dengan terbata bata aku menanyai Rochim adik Rhoma apa perlunya masuk kamarku.

    Dengan muka merah juga, Rochim mengatakan kalau kakaknya berpesan agar aku tidur dulu kalau sudah ngantuk. Aku tak dapat menjawab kata kata Rhoma itu, aku sangat malu dan bingung apa yang harus kulakukan agar Rhoma tidak tahu hal ini. Karena aku diam saja, Rhoma dengan leluasa memuaskan matanya memandang tubuhku yang terbuka ini. Aku memberanikan diri untuk berkata pada Rochim agar supaya tidak menceritakan hal ini pada kakaknya, karena aku sangat malu. Rochim hanya mengangguk dan langsung keluar dari kamarku. Aku menarik nafas lega, tetapi mukaku kurasakan masih panas karena malu disamping hatiku masih berdebar debar. Benar benar memalukan………………

    Entah berapa lama aku tertidur, namun aku terbangun oleh rasa geli diselangkanganku, ketika kubuka mataku kulihat Rhoma sudah telanjang bulat dengan posisi 69 diatasku, sementara Rhoma asyik menjilati nonokku, kontolnya yang sudah ngaceng tergantung bebas didepanku. Tanpa menunggu lagi langsung aku menggenggam kontolnya dan menghisapnya seperti aku menghisap permen loli. Aku sudah lupa dengan kejutan si Rochim tadi, rasa geli yang ditimbulkan oleh jilatan Rhoma membuat aku makin berusaha melebarkan pahaku supaya nonokku tambah lebar dan lidah Rhoma makin dalam menelusuri nonokku.


    Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa terutama di bibir nonokku, rasanya aku sudah hampir mencapai orgasme, aku tahu bahwa kali ini Rhoma ingin membuatku benar benar merasakan nikmatnya seks, karena itu aku juga tak mau kalah, aku juga menggarap kontol Rhoma yang sedang kuhisap ini, Dengan lidahku kuselusuri batang kontol Rhoma mulai dari ujungnya sampai ke pangkalnya berulang ulang baru kemudian kukulum ujung kontolnya yang seperti jamur itu dan kemudian lubang kencingnya aku gosok gosok dengan lidahku sampai Rhoma menggeliat geliat menahan geli, aku tak perduli, malahan buah pelir Rhoma aku usap dengan jari jariku dan ujung kontolnya kukulum dan pelan pelan aku memasukkan batang kontolnya ke dalam mulutku yang sudah kupenuhi dengan air liur itu sampai akhirnya kurasakan ujung kontol Rhoma menyentuh pangkal leherku, aku agak tersedak tetapi kutahan agar tidak sampai membuat Rhoma kecewa. Saat itulah Rhoma menghentikan jilatannya sehingga akupun menghentikan kulumanku.

    Ketika kulihat Rhoma berputar posisi dan mulai menciumi bibirku, aku merasakan bahwa inilah saatnya yang sudah lama kunanti nantikan kontol Rhoma memecahkan keperawananku. benar saja Rhoma meletakkan bantal di bawah pantatku sehingga pantatku terangkat keatas dan nonokku makin mencembung, dengan agak gemetar Rhoma menepatkan ujung kontolnya diantara bibir nonokku dan dengan pelahan dia mendorong kontolnya memasuki liang nonokkku, aku memejamkan mata dan tiba tiba saja kurasakan ada sedikit rasa perih yang kemudian tidak kurasakan lagi karena Rhoma sudah menempelkan seluruh badannya ke atas tubuhku sambil menciumi bibirku. Tangan Rhoma asyik meremas remas susuku ketika tiba tiba kurasakan Rhoma mulai menarik kontolnya, saat itu kembali kurasakan rasa ngilu tetapi juga ada rasa geli karena gesekan kontol Rhoma dengan dinding nonokku yang sangat peka itu.

    Merasakan kalau aku kesakitan, Rhoma menahan gerakannya dan barulah dilanjutkannnya lagi ketika aku kelihatan sudah diam, ketika Rhoma mendorong lagi kontolnya ke dalam liangku, rasa sakit itu sudah tak terasa lagi, yang kurasakan adalah rasa geli apalagi ketika ujung kontol Rhoma menghunjam dasar liang kemaluanku yang masih peret itu, benar benar nikmat.

    Belum lama Rhoma memaju mundurkan kontolnya aku mendadak merasakan geli yang luar biasa disekeliling liang nonokku sehingga membuatnya jadi mengejang rupanya saat itu aku mencapai kepuasan yang selama ini aku nanti nantikan kepuasan dari hubungan seks yang sebenarnya, bukan cuma kepuasan dari hasil jilat menjilat seperti dulu. Aku merintih sambil menggigit pundak Rhoma, saat itu juga kurasakan Rhoma menusukkan kontolnya dalam dalam dan diapun menyemburkan pejunya kedalam liang nonokku.

    Benar benar asyik………… Aku tergeletak tanpa sadar untuk beberapa waktu rasanya badan ini lemas lunglai tetapi dalam hatiku nafsuku masih berkobar kobar karena belum puas betul. Aku juga merasa kalau kontol Rhoma yang masih terkubur dalam nonokku itu juga masih keras, sehingga ketika kucoba menggerak gerakkan pantatku kurasakan kontol Rhoma masih mengganjal dalam liangku itu.

    Ketika Rhoma merasakan gerakan pantatku, ia menggerakkan kepalanya dan menatapku sambil berkata, “Enak ya……..apa kamu mau lagi ? Aku tidak menjawab tetapi aku hanya menyeringai saja, kucium bibir Rhoma dengan gemas sambil mendekapnya erat erat. Pelan pelan Rhoma menggerak gerakkan kontolnya lagi, kurasakan kontol Rhoma mulai mengembang di dalam nonokku sampai akhirnya memadati nonokku lagi.


    Aku menggigit bibirku ketika Rhoma menekan ujung kontolnya sehingga leher rahimku yang tentunya sangat perasa itu tergosok keras sekali. kontol Rhoma sebenarnya cukup panjang tetapi karena agak melengkung maka kelihatan pendek namun ukurannya gemuk sekali sehingga untuk nonokku yang masih baru dipakai ini menimbulkan rasa geli yang luar biasa karena membuat liangku padat dan selalu menggesek tempat tempat yang sensitif di nonokku itu..

    Aku mencoba menguakkan kakiku lebih lebar lagi agar supaya nonokku mampu menelan semua kontol Rhoma, tetapi usahaku sia sia karena liangku sudah benar benar menganga namun aku tetap tak berhasil membuat bagian dalam nonokku terpuaskan, ini semua membuat aku mulai menggerakkan pantatku agar supaya kontol Rhoma lebih tepat tujuannya yaitu bagian dalam nonokku, memang aku merasakan geli ketika batang kontol Rhoma menggesek gesek itilku, tetapi rasanya masih kurang jika leher rahimku belum digosok dengan keras memakai ujung kontol Rhoma itu.

    Aku mulai merasa kesal dengan gerakan Rhoma yang kurang bersemangat itu, karena Rhoma hanya memaju mundurkan kontolnya secara lamban sambil terus menerus menciumi bibirku serta meremas remas susuku. Yang aku inginkan adalah gerakan yang cepat sehingga rasa gelinya betul betul terasa. Ketika aku bisikkan hal ini pada Rhoma, dia langsung menuruti permintaanku ini, namun apa lacur, baru saja Rhoma bergerak cepat, kontolnya sudah menyembur nyembur lagi, rupanya dia sudah mencapai kepuasannya. Aku yang tak mengerti semua ini berusaha mengimbangi tusukan Rhoma dengan lebih keras memutar mutar pantatku, tapi Rhoma merintih kegelian, rupanya dia tak tahan dengan gerakanku sehingga merintih rintih.

    Aku yang sudah kesetanan tak perduli, selama masih terasa mengganjal, maka aku terus menggoyangkan pantatku agar ujung kontol Rhoma dapat menyentuh dasar nonokku , kucengkeram punggung Rhoma ketika kurasakan rasa geli yang makin memuncak dalam tubuhku, mataku mendelik merasakan kenikmatan yang berkumpul didalam nonokku sampai akhirnya srooot….ujung kontol Rhoma berhasil menyentuh dasar nonokku, saat itulah aku berteriak lega dan……….nonokku mengejang merasakan nikmatnya persetubuhan ini.

    Aku betul betul puas, karena aku berhasil mendapatkan apa yang kuinginkan dari Rhoma, aku setengah tak perduli ketika Rhoma mengomel panjang pendek karena aku memaksakan kepuasanku sendiri meskipun saat itu kontol Rhoma sudah lemas. Aku hanya tersenyum saja mendengarkan omelannya, yang penting saat ini adalah istirahat, karena setelah dua kali bersetubuh rasanya badan jadi letih dan lemas sekali. Ini adalah pengalaman malam pertamaku , sebenarnya melihat Rhoma yang loyo itu aku sudah curiga kalau dia kurang mampu dalam hal yang satu ini. Ternyata dugaan ini terbukti setelah perkawinan kami berjalan beberapa tahun.

    Perkawinan kami berjalan dengan cukup lumayan sampai aku melahirkan dua orang anak, tetapi saat itulah Rhoma mulai seringkali sakit sakitan. Hal ini berakibat banyak bagi kehidupan seks yang sudah aku nikmati selama ini. Jikalau dulunya hampir dua hari sekali aku menikmati persetubuhan sampai mencapai kepuasan, maka sekarang persetubuhan justru hanya menjadikan aku tersiksa, karena setiap kali main, kontol Rhoma selalu lemas dan sulit masuk di liangku.

    Rhoma hanya mampu merangsang aku dengan jilatan jilatannya yang menggelikan itu. Seperti waktu kemarin, aku benar benar kesal dengan Rhoma. Kemarin siang aku mendapat kunjungan temanku Mukinah, karena saat itu Rhoma sedang pergi, maka kami dapat bercerita dengan bebas tanpa kuatir didengar oleh suami. Suatu saat Mukinah bercerita tentang pengalamannya di atas tempat tidur dengan suaminya.

    Aku tidak terlalu heran dengan cerita Mukinah kalau suaminya pandai memuaskan dia, kalau dia selalu mencapai kepuasan setiap kali main dan juga tentang hal hal lain tentang hubungan intimnya dengan sang suami, bahkan ada beberapa hal yang justru menurut aku Rhoma lebih hebat dari suami Mukinah. Namun masalahnya sejak beberapa waktu ini Rhoma tidak pernah bisa memuaskan aku, sehingga cerita Mukinah benar benar membuat aku jadi terangsang dan nafsuku memuncak, aku merasa kalau saja saat itu ada kontol yang stand by, pasti sudah akan kuhisap dan kuhunjamkan ke nonokku yang yang sudah basah kuyup itu.


    Cerita cerita Mukinah membuat aku jadi panas dingin, ketika Mukinah sudah pulang, aku cepat cepat masuk ke kamar dan berusaha untuk tidur, tetapi rasa gatal di nonokku benar benar tak tertahankan, selama ini aku hanya merasakan jilatan jilatan lidah Rhoma yang menyelusuri nonokku, tetapi sudah lama kontolnya tidak pernah berhasil membuatku orgasme, sehingga dapat dibayangkan betapa rindunya aku dengan kehadiran sebatang kontol yang dapat mengisi kekosongan diantara celah nonokku ini.

    Tanpa terasa tanganku sudah mengembara ke antara selangkanganku, memang sudah sejak lama aku tidak pernah memakai celana dalam bila ada dirumah, sehingga dengan mudah tanganku dapat mengelus bukit nonokku yang berjembut tebal itu. Kurasakan geli yang berkumpul disitu membuatku jadi gemas sehingga berkali kali kuremas remas bukit nonokku itu agar rasa geli itu lenyap, namun yang terjadi malahan sebaliknya, rasa geli itu makin memuncak sampai tanpa sengaja jariku menyentuh itilku sendiri.

    Kurasakan kenikmatan yang luar biasa, berbeda dengan jilatan lidah Rhoma, dan lebih menyerupai gesekan kontol pada itil. Kucoba menggosok lagi itilku dengan jariku, aku jadi terperangah karena rasa nikmat yang kudapat benar benar sensasional. Tanpa terasa jariku asyik menggesek gesek itilku sementara tidurku yang tadinya menyamping sekarang jadi terlentang dan kakiku sudah terpentang lebar, jari jariku yang gemetar terus merojok itilku yang membengkak itu dan akhirnya mulai memasuki bagian dalam liang nonokku, terasa geli dan hangat sekali. Apalagi saat jariku menggeser geser bibir dalam nonokku rasanya luar biasa. Tanpa dapat kutahan lagi aku menjerit kecil ketika kurasakan nonokku mengejang karena orgasme.

    Keringat dingin membasahi seluruh tubuhku, karena baru sekali ini aku mendapatkan kenikmatan yang lebih nyata. Jantungku berdebar debar karena rangsangan yang aku rasakan tadi itu, dalam batin aku berpikir apakah ini yang disebut dengan masturbasi itu, memang rasanya nikmat tetapi sejujurnya saja lebih nikmat jika batang kontol yang sejati yang menggelitik nonokku, bukan cuma jari telunjukku yang menggeser geser di bibir nonok sampai basah kuyup, dengan tubuh dan pikiran yang lebih enteng, aku coba untuk tidur tiduran karena hari masih sore sedangkan Rhoma baru pulang sekitar jam 5 atau 6 sore nanti.

    Namun justru berbaring baring ini menyebabkan pikiranku jadi melayang layang dan membuat nafsuku jadi berkobar lagi, karena sebenarnya saja aku masih ingin merasakan kontol yang sejati. Kadang kadang terlintas di pikiranku untuk mencari pria lain yang dapat memuaskan aku, tetapi pikiran ini aku buang jauh jauh karena aku takut. Tetapi bagaimana lagi, Rhoma tak berhasil memuaskan aku, saat aku melamun seperti itu kudengar pintu kamarku dibuka, rupanya Rhoma yang barusan pulang dari pergi dan langsung masuk kekamar.

    Ketika melihat aku tidur tiduran, ia segera duduk disamping tempat tidur sambil menyapaku, tangannya memijat mijat pundakku sambil menanyakan kenapa aku kok beristirahat, apakah memangnya aku lelah. Sementara berbicara itu tangannya mengembara dan langsung menelusup kebalik dasterku dan meremas nonokku, aku yang sudah sejak tadi terangsang jadi kelabakan. Aku jadi nekad kepengen mencoba barangkali saja Rhoma bisa memuaskan aku kali ini.

    Segera kubuka ikat pinggang Rhoma dan kubuka celananya serta kukeluarkan kontolnya. Ketika kukulum, kontol Rhoma langsung berkelojotan dan mulai ngaceng meskipun tidak terlalu keras. Ketika kusibakkan dasterku keatas, maka nonokku sudah langsung terpampang didepan mata Rhoma. Seperti biasanya Rhoma langsung menciumi nonokku dan membentangkan bibir nonokku untuk mulai menjilatinya.


    Tetapi kali ini aku bertindak agresif. Aku memberontak dan mulai melepaskan pakaian Rhoma sehingga dia telanjang bulat. Ketika sudah bugil, kusuruh Rhoma terlentang sehingga kontolnya yang setengah ngaceng itu menjulang keatas meskipun agak melengkung, aku sengaja tidak mau lagi menghisapnya karena aku kuatir kalau terlalu geli maka Rhoma justru akan cepat keluar. Langsung saja aku mengangkangi Rhoma dan kuselipkan kontolnya diantara kedua bibir nonokku, ketika sudah kurasakan tepat, maka pelan pelan aku menurunkan pantatku karena kalau aku tekan cepat cepat aku kuatir kalau meleset karena kontol Rhoma belum ngaceng sepenuhnya.

    Akhirnya kontol Rhoma berhasil amblas ke dalam liangku, aku benar benar merasa lega meskipun kurasakan rongga nonokku agak sulit merasakan gesekan kontol Rhoma yang masih agak mengantuk itu. Ketika kucoba memutar pantatku pelan pelan,kudengar Rhoma menggerang dan terasa kontolnya mulai mekar di dalam liang nonokku, aku makin mempercepat putaranku bahkan kadang kadang aku menaik turunkan pantatku.

    Akhirnya kurasakan kontol Rhoma sudah benar benar ngaceng dan memadati dinding dinding nonokku, aku mulai merasakan nikmat yang luar biasa. Kurasakan ujung kontol Rhoma menggosok gosok leher rahimku menimbulkan rasa geli yang jauh berbeda jika hanya sekedar dijilati saja, tetapi aku juga merasakan bahwa meskipun kontol Rhoma sudah ngaceng gosokan didalam liang nonokku ini tidak sekeras dahulu waktu kontol Rhoma masih tokcer.

    Dengan memejamkan mata kuputar putar pantatku agar gesekan ujung kontol Rhoma makin terasa dileher rahimku, sementara tanganku asyik meremas remas susuku sendiri. Aku tak berani mengangkat pantatku terlalu tinggi karena aku kuatir kalau gerakanku itu akan menimbulkan rangsangan dan rasa geli yang akan membuat Rhoma jadi muncrat.

    Namun upayaku percuma saja, karena ketika aku merasa bahwa puncak kenikmatanku segera tiba, maka tanpa sadar aku mempercepat putaran pantatku, saat itu Rhoma mendorong tubuhku dan meminta agar aku menghentikan gerakanku. Aku tak perduli karena aku merasa bahwa dalam sekejap aku sudah akan mencapai kepuasan yang sejak lama aku dambakan. Namun apa yang terjadi, tiba tiba saja aku rasakan ada cairan hangat menyembur nyembur dalam nonokku, rupanya Rhoma sudah tak tahan lagi dan pejunya keluar.

    Kucoba untuk meneruskan gerakanku agar supaya kenikmatanku segera tercapai, tetapi sayang sekali kontol Rhoma sudah langsung loyo setelah memuntahkan pejunya sehingga tidak lagi dapat bertahan dalam jepitan nonokku dan melejit keluar. Aku menjerit marah dan memukuli badan Rhoma, karena rasa kecewaku yang luar biasa, hanya dalam hitungan 1,2,3 saja sebenarnya aku sudah akan terpuaskan, tetapi Rhoma benar benar lemah sehingga tidak dapat menunggu. Rhoma hanya menunduk lesu melihat kekecewaanku itu, dia diam diam keluar dari kamar dan pergi mandi.


    Aku menangis sejadi jadinya tanpa mengerti harus berbuat apa, yang kuinginkan hanyalah sebuah kontol yang segar dan mampu membuat nonokku jadi terpuaskan, mengapa aku harus mempunyai suami yang tak sanggup memuaskan aku, padahal sebagai perempuan muda, nafsuku sangat besar dan untuk berbuat serong aku belum berani…………………

    Aku selalu berusaha agar Rhoma berhasil memuaskan diriku, semua cara sudah kupakai, mulai dari membiarkan Rhoma merangsang aku dan begitu aku merasa hampir mencapai puncak maka aku memaksa Rhoma agar memasukkan kontolnya ke dalam nonokku sampai yang paling sadis aku memperkosa Rhoma agar bisa memuaskan aku. Semuanya tak ada yang berhasil, bahkan Rhoma jadi marah marah setiap kali aku memaksanya untuk bersetubuh.

    Suatu hari Rhoma pulang dari bepergian sambil tersenyum senyum, aku jadi heran karena tidak biasanya dia bersikap seperti itu. Ketika aku menanyakan, dia hanya bilang kalau sekarang dia pasti bisa membuat aku puas. Aku jadi ingin tahu apa yang membuat dia begitu yakin dapat memuaskan aku padahal biasanya lemas seperti tahu.

    Ketika kuikuti langkahnya ke kamar, Rhoma mengeluarkan suatu benda panjang dan langsung disodorkan padaku, ketika kupegang benda itu, barulah aku sadar bahwa itu adalah kontol palsu dibuat dari karet. Aku langsung menelan ludah sendiri ketika memperhatikan barang tersebut. Panjangnya sekitar 30 cm dengan lingkar sekitar 5 cm warnanya agak pucat tetapi persis seperti kontol yang asli, bahkan kalau dibandingkan dengan kepunyaan Rhoma, maka kontol palsu ini jauh lebih meyakinkan.

    Meskipun sebenarnya aku mengerti fungsi benda ini, tetapi aku pura pura tidak mengerti, bahkan aku bertanya apa gunanya benda tersebut. Rhoma tak menjawab, malahan ia segera melepas dasterku sehingga aku jadi telanjang bulat, Rhoma sendiri tidak membuka pakaiannya, tetapi ia merebahkan aku ditempat tidur serta menggosok gosok itilku agar aku terangsang.


    Aku memejamkan mata merasakan jari kasap Rhoma yang menggosok itilku itu. Mestinya aku langsung basah merasakan rangsangan Rhoma ini, karena saat itulah kurasakan kontol karet tadi oleh Rhoma diselipkan diantara bibir nonokku dan kemudian pelan pelan ditekannya kedalam, aku menggeliat geli karena barang ini benar benar membuat liang nonokku jadi tergesek dengan sempurna. Rhoma terus menekankan kontol palsu itu ke dalam nonokku pelahan lahan sampai mengenai dasar rahimku, Rhoma langsung berhenti.

    Dia lalu memutar mutar kontol karet itu serta mengeluar masukkan di dalam liangku itu. Aku merintih geli dan keenakan karena sudah beberapa lama kenikmatan seperti ini tak pernah aku dapat. Memang rasanya hambar, karena tanpa pelukan mesra dan kehangatan tubuh Rhoma yang menempel lembut di seluruh tubuhku sehingga mulai dari susu sampai ujung kaki semuanya bersentuhan.

    Namun rasa geli yang ditimbulkan oleh gerakan tangan Rhoma membuat aku menggelinjang keenakan, mataku terpejam rapat karena rasa geli dan enak yang memenuhi seluruh alat kelaminku mulai dari itil, bibir dan dinding nonok sampai juga di leher rahimku semuanya terasa geli sehingga aku tak tahan lagi, tanpa sadar tanganku sudah membantu Rhoma merojokkan kontol karet itu ke dalam nonokku sementara mulut Rhoma juga asyik mengulum pentil susuku.

    Aku tak menyangka kalau Rhoma bisa mempunyai pikiran untuk membeli barang seperti ini, sehingga saat ini aku dapat merasakan kenikmatan yang luar biasa, bahkan lebih hebat daripada saat saat kontol Rhoma masih tokcer dulu. Rasa geli yang membuat nonokku jadi banjir dengan lendir kental ini sudah tak tertahankan lagi, aku melenguh keras dan kujepit kontol karet itu dengan kedua pahaku ketika kurasakan aku mengalami orgasme.

    Ketika dilihatnya aku sudah lemas karena kepuasan, Rhoma mencabut kontol karet itu dan berbisik, kalau saja aku kepengen maka sebaiknya aku pakai alat itu, dia nggak keberatan. Aku tak menyahut, karena saat itu aku barulah merasa malu, entah bagaimana sikapku tadi ketika mencapai puncak kenikmatan. Tetapi aku tak perduli lagi, tokh yang menyuruh Rhoma sendiri.

    Sambil tiduran, aku sempat berpikir mana yang paling nikmat, bersetubuh dengan Rhoma, dijilati oleh Rhoma atau main dengan kontol karet itu. Aku merasa bahwa yang paling nikmat adalah dijilati, karena rasa gelinya membuat tubuhku jadi menggelepar gelepar seperti ikan yang jatuh kedarat. Kedua barulah main pakai kontol karet itu, tetapi aku juga bertanya dalam hatiku, bagaimana rasanya main dengan laki laki yang mampu bertahan lama dalam bersetubuh, pasti aku akan menemukan kenikmatan yang luar biasa, karena pada saat mencapai puncaknya, pasti kami sama sama akan beringas.

    Meskipun aku sudah lebih menikmati kepuasan seks dengan kontol karet itu, tetapi hubunganku dengan Rhoma tetap saja hambar, karena di mataku Rhoma makin hari makin bertambah seenaknya sendiri, entah karena dia mengalami stress atau bagaimana, tetapi yang jelas, makin hari Rhoma makin ngawur dan tak bertanggung jawab baik dalam hal keuangan maupun dalam hal keluarga. Aku sendiri dengan keadaan ekonomi orang tuaku yang kaya, aku tak pernah perduli dengan kelakuan Rhoma itu, aku mampu membiayai hidupku dengan uang orang tuaku serta juga dengan bisnisku sendiri, meskipun Rhoma selalu marah bila aku berdagang.


    Aku menyadari juga bahwa memang berdagang bagi perempuan secantik dan semontok aku memang berbahaya, karena banyak lelaki hidung belang yang selalu siap memangsa aku. Untunglah selama ini aku dapat bertahan karena aku masih dapat menerima kepuasan yang kudapat dari memuaskan diri sendiri, meskipun sejujurnya saja aku masih mengharapkan kontol yang segar dan persetubuhan dengan laki laki yang perkasa yang dapat membuat aku benar benar berteriak keenakan oleh cara mainnya yang tangguh……………

    Jikalau Achmad selalu mencurigai kalau aku berbuat serong dengan kenalanku dari berdagang, kurasa itu tak keliru, karena mereka memang rata rata seringkali menggoda aku meskipun aku tak pernah menganggapinya. Tetapi yang diluar dugaan Rhoma dan sesungguhnya saja juga diluar dugaanku, justru teman dekat Rhoma sendiri yang membuat ulah denganku…………………….

    Rhoma mempunyai seorang kenalan yang berbisnis dengannya, aku juga kenal baik dengan laki laki Cina ini, dia seringkali datang kerumah dan berbincang bincang dengan Rhoma. Setiap kali ada kesempatan dia selalu mengajak aku berbicara, bicaranya menyenangkan dan dia selalu bercerita tentang segala macam hal yang aku senangi.

    Selama itu Rhoma tak pernah curiga karena bisnisnya dengan Rudy nama si pria itu selalu sukses dan dia merasa banyak diberi keuntungan oleh Rudy, sehingga malahan seringkali bila Rudy datang dan dia harus pergi, maka Rudy selalu diajaknya, tetapi jikalau Rudy menolak, maka dibiarkannya Rudy tetap dirumahku dan disuruhnya aku untuk menemaninya.

    Sifatku yang terbuka dan periang menyebabkan pembicaraan kami selalu hidup dan menyenangkan, bahkan akhirnya kami sering berbicara juga masalah seks. Aku sangat suka dengan cara Rudy berbicara, karena setiap kali dia bercerita, nonokku jadi basah kuyup karena terangsang mendengar ceritanya yang hebat hebat itu. Tetapi khusus yang satu ini aku tak pernah bercerita pada Rhoma, kusimpan sendiri.

    Saat itu aku baru saja menutup garasi setelah mengantar Rhoma keluar, aku langsung bergegas mandi karena hari sudah agak siang. Didalam kamar mandi aku melepas dasterku dan tanpa sengaja pandanganku menatap pada kaca besar yang sengaja dipasang Rhoma dikamar mandi itu. Aku melihat tubuh telanjangku sendiri, kulihat susuku yang montok menantang dengan pentilnya yang mencuat ke atas, belum lagi jembutku yang rimbun di sela pahaku itu. Aku jadi bernafsu sendiri karena membayangkan seandainya ada pria yang bersamaku di kamar mandi itu. Ketika kurasa nonokku seperti terganjal, aku sadar bahwa itilku sudah mulai membengkak, benar saja ketika aku menunduk dan menyibakkan jembutku, kulihat itilku yang warnanya merah tua itu sudah muncul keluar dari celah lipatan bibir nonokku.

    Pelan pelan kugosok itilku dengan jari, rasa geli yang kurasakan membuat mataku terpejam menikmatinya. Badanku jadi gemetar karena sentuhan jariku itu, memang belakangan ini hampir tak pernah aku bersetubuh dengan Rhoma karena belakangan ini Rhoma sering sakit dan kondisi tubuhnya lemah, jikalau dulu melihat aku telanjang saja dia sudah langsung terangsang meskipun kontolnya agak impoten, tetapi belakangan ini meskipun aku telanjang dia tak bereaksi apa apa. Jadi otomatis aku lebih banyak main sendiri demi untuk kepuasan nafsu seksku yang menggebu gebu itu. Ketika rasa geli makin terasa, aku bersandar pada tembok kamar mandi sementara tanganku yang kiri menguakkan lubang nonokku dan jari tangan kananku makin cepat menggosok itil serta mengaduk aduk liang nonokku, saat itulah kudengar teleponku berdering.

    Aku kaget sekali, kuhentikan gosokan nikmat itu , dalam hati aku mengumpat karena sedang asyik asyiknya kok telepon berdering. Karena tak juga berhenti dering telepon itu, dengan telanjang bulat aku keluar dari kamar mandi dan mengangkat telepon itu. Aku mengomel panjang pendek ketika kuketahui telepon itu datangnya dari Rudy, dia tertawa terkekeh ketika kuberitahu bahwa saat itu aku sedang mandi. Dia bertanya apakah aku telanjang bulat, ketika kuiyakan ia berkata lagi, sayang teleponnya tidak bervideo, kalau tidak tentu sudah dapat melihat ketelanjanganku itu.

    Aku tertawa ketika ia berkata bahwa tadi ia melihat mobil Rhoma meluncur ke arah Surabaya, sehingga ia menelepon aku dari jalan. Ketika kupastikan bahwa aku di rumah sendirian, Rudy menyatakan kalau dia akan ke rumahku. Aku mengiakan dan kembali aku masuk ke kamar mandi, rencanaku untuk memuaskan diri jadi buyar karena telepon Rudy tadi, tetapi aku justru menmbayangkan hal yang lain lagi, seandainya saja Rudy mengajakku main, apakah aku diam saja, tokh di rumahku sepi…………..

    Baru saja aku keluar dari kamar mandi kudengar ketukan di pintu depan, pasti itu Rudy, aku sedikit heran kok begitu cepat dia sampai di rumahku, tetapi aku menduga kalau dia tadi menelpon mempergunakan hand phone, sehingga langsung meluncur ke rumahku. Aku agak berpikir, apakah aku langsung membukakan pintu ataukah aku berganti pakaian dulu, karena saat itu seperti biasanya aku sama sekali tak memakai pakaian dalam serta daster yang aku pakai agak tipis sehingga pasti Rudy dapat melihat benda benda rahasia milikku. Karena ketukan dipintu semakin keras aku memutuskan untuk cuek saja, jadi aku langsung ke pintu dan membukanya, Rudy sambil cengar cengir berdiri didepan pintu, tanpa kupersilahkan dia sudah menerobos masuk dan berdiri disampingku sambil memperhatikanku.

    Matanya berpindah pindah menatap susuku dan ke selangkanganku yang ada dibalik daster tipisku. Aku jadi agak malu, jadi kupersilahkan dia untuk duduk dulu dan aku langsung masuk menuju kamarku untuk berganti pakaian. Selintasan kulihat kontol Rudy sudah ngaceng melihatku, karena tampak dari celananya yang menggembung di bagian depan itu.

    Seperti yang sudah kuduga, ketika aku masuk kekamar, Rudy pun mengikutiku ke kamar, hanya saja ia cuma berdiri di depan pintu sambil berkata, “Kenapa mesti ganti, kan selama ini kamu kan memangnya nggak pernah pakai celana, kok sekarang malah mau ganti pakaian. Aku tersenyum malu, tapi aku berkata, “Rud, sana duduk dulu, aku mau ganti ya, nanti kita omong omong lagi yang sip !” Tapi Rudy diam saja malah katanya, ” Kalau mau ganti ya ganti saja, biar aku lihat dari sini, apa bedanya Madura dan Cina !”

    Aku berdebar debar melihat kenekadan Rudy ini, karena memang sebenarnya aku juga suka dengan Rudy, maka dengan membelakangi Rudy aku melepas dasterku, karena memang aku tak memakai apapun di sebelah dalam, maka otomatis saat itu aku telanjang bulat. Ketika aku membuka lemari pakaianku, tiba tiba kurasakan Rudy memelukku dari belakang, kedua tangannya langsung meremas susuku dengan lembut sementara bibirnya menciumi leherku dari belakang.

    Aku mencoba untuk memberontak, tetapi tangan Rudy lebih kuat memelukku, bahkan justru dengan gerakanku itu, pantatku menyentuh benjolan kontolnya yang sudah ngaceng itu. Aku mencoba untuk melarang Rudy dan mendorong tubuhnya, tetapi Rudy sepertinya melekat dipunggungku, bahkan sekarang tangannya yang satu mulai merambah ke bukit nonokku dan mengusap ngusap jembutku yang lebat itu.

    Sambil berbisik Rudy berkata di telingaku “Aku sudah lama rindu kepengen meraba jembutmu yang lebat ini, baru sekarang berhasil lho !” Rangsangan Rudy pada susuku benar benar membuat nafsuku jadi naik, karena cara Rudy merangsangku sangat halus dan kalem sekali, tangannya dengan lembut memilin puting susuku sementara tangannya yang satu berusaha menyelipkan jarinya di liang nonokku dan yang paling membuat aku lemas adalah ciuman dan jilatan jilatan Rudy pada leher serta daun telingaku.

    Benar benar luar biasa, teknik mencumbuku sangat berbeda dengan Rhoma yang kasar itu. Aku benar benar tak tahan dengan semua ini, tubuhku kusandarkan sepenuhnya kebadan Rudy sambil berbisik “Rud aku takut kalau ketahuan tetangga lho !” Tetapi Rudy yang mungkin juga sudah kesetanan tak perduli, malah aku didorongnya ke tempat tidur dan didorongnya aku ke atas tempat tidur, karena masih malu aku tak mau terlentang, tetapi aku terus saja telungkup dan menempelkan mukaku keatas kasur.

    Rudy tak perduli meskipun aku tak mau terlentang, dia terus menciumi punggungku mulai dari leher turun terus menyusuri pingganggu, kemudian ia bahkan menggigit pelan pelan pantatku yang montok itu dengan gigitan mesra. Rasanya aku sudah ingin menjerit minta disetubuhi saja, karena meskipun nonokku sama sekali belum disentuh, tetapi cumbuan Rudy sudah membuat aku banjir nggak karu karuan. Rasanya seluruh tubuhku jadi membengkak dan mukaku terasa panas sekali, apalagi ketika Rudy menguakkan pantatku dari belakang dan di luar dugaanku, lidahnya yang hangat itu mulai menjilati lubang duburku yang juga ditumbuhi rambut rambut halus yang cukup banyak itu , aku menjerit kecil merasakan kenikmatan ini.

    Benar benar nikmat, rasa geli dan gatal yang ditimbulkan oleh gesekan lidah Rudy yang kasap itu, rasanya dunia sudah berputar putar. Aku mandah saja ketika Rudy mendorong tubuhku sehingga sekarang aku terlentang, tak ada sedikitpun usahaku untuk menutupi tubuhku, kubiarkan Rudy menyaksikan tubuhku yang hanya pernah dilihat Rhoma itu, kubiarkan dia memperlakukannya sesuka hati, aku sudah pasrah dan menanti puncak dari kenikmatan ini.

  • Kisah Memek Ibu guru muda yang telah menjadi janda cantik

    Kisah Memek Ibu guru muda yang telah menjadi janda cantik


    2989 views

    Duniabola99.com – Sejalan dengan waktu, kini aku bisa kuliah di universitas keinginanku. Namaku Jack, sekarang aku tinggal di Yogyakarta dengan fasilitas yang sangat baik sekali. Kupikir aku cukup beruntung bisa bekerja sambil kuliah sehingga aku mempunyai penghasilan tinggi. Situs Judi Online

    Berawal dari reuni SMA-ku di Jakarta. Setelah itu aku bertemu dengan dosen bahasa inggrisku, kami ngobrol dengan akrabnya. Ternyata Ibu riska masih segar bugar dan amat menggairahkan. Penampilannya amat menakjubkan, memakai rok mini yang ketat, kaos tank top sehingga lekuk tubuhnya nampak begitu jelas. Jelas saja dia masih muda sebab sewaktu aku SMA dulu dia adalah guru termuda yang mengajar di sekolah kami.

    Sekolahku itu cuma terdiri dari dua kelas, kebanyakan siswanya adalah wanita. Cukup lama aku ngobrol dengan Ibu riska, kami rupanya tidak sadar waktu berjalan dengan cepat sehingga para undangan harus pulang. Lalu kami pun berjalan munuju ke pintu gerbang sambil menyusuri ruang kelas tempatku belajar waktu SMA dulu.

    Tiba-tiba Ibu riska teringat bahwa tasnya tertinggal di dalam kelas sehinga kami terpaksa kembali ke kelas. Waktu itu kira-kira hampir jam dua belas malam, tinggal kami berdua. Lampu-lampu di tengah lapangan saja yang tersisa. Sesampainya di kelas, Ibu riska pun mengambil tasnya kemudian aku teringat akan masa lalu bagaimana rasanya di kelas bersama dengan teman-teman. Lamunanku buyar ketika Ibu riska memanggilku.

    “Kenapa Jack”

    “Ah.. tidak apa-apa”, jawabku. (sebetulnya suasana hening dan amat merinding itu membuat hasratku bergejolak apalagi ada Ibu riska di sampingku, membuat jantungku selalu berdebar-debar).

    “Ayo Jack kita pulang, nanti Ibu kehabisan angkutan”, kata Ibu riska.
    “Sebaiknya Ibu saya antar saja dengan mobil saya”, jawabku dengan ragu-ragu.
    “Terima kasih Jack”.

    Tanpa sengaja aku mengutarakan isi hatiku kepada Ibu riska bahwa aku suka kepadanya, “Oh my God what i’m doing”, dalam hatiku. Ternyata keadaan berkata lain, Ibu riska terdiam saja dan langsung keluar dari ruang kelas. Aku panik dan berusaha minta maaf.


    Ibu riska ternyata sudah cerai dengan suaminya yang bule itu, katanya suaminya pulang ke negaranya. Sehingga Ibu riska mendapat julukan janda cantik. Aku tertegun dengan pernyataan Ibu riska. Kami berhenti sejenak di depan kantornya lalu Ibu riska mengeluarkan kunci dan masuk ke kantornya, kupikir untuk apa masuk ke dalam kantornya malam-malam begini.

    Aku semakin penasaran lalu masuk dan bermaksud mengajaknya pulang tapi Ibu riska menolak. Aku merasa tidak enak lalu menunggunya, kurangkul pundak Ibu riska, dengan cepat Ibu riska hendak menolak tetapi ada kejadian yang tak terduga, Ibu riska menciumku dan aku pun membalasnya.

    Ohh.., alangkah senangnya aku ini, lalu dengan cepat aku menciumnya dengan segala kegairahanku yang terpendam. Ternyata Ibu riska tak mau kalah, ia menciumku dengan hasrat yang sangat besar mengharapkan kehangatan dari seorang pria.

    Dengan sengaja aku menyusuri dadanya yang besar, Ibu riska terengah sehingga ciuman kami bertambah panas kemudian terjadi pergumulan yang sangat seru. Ibu riska memainkan tangannya ke arah batang kemaluanku sehingga aku sangat terangsang.

    Lalu aku meminta Ibu riska membuka bajunya, satu persatu kancing bajunya dibukanya dengan lembut, kutatap dengan penuh hasrat. Ternyata dugaanku salah, dadanya yang kusangka kecil ternyata amat besar dan indah, BH-nya berwarna hitam berenda yang modelnya amat seksi. Karena tidak sabar maka kucium lehernya dan kini Ibu riska setengah telanjang, aku tidak mau langsung menelanjanginya, sehingga perlahan-lahan kunikmati keindahan tubuhnya.

    Aku pun membuka baju sehingga badanku yang tegap dan atletis membangkitkan gairah Ibu riska,

    “Jack kukira Ibu mau bercinta denganmu sekarang.., Jack, tutup pintunya dulu dong”, bisiknya dengan suara agak bergetar, mungkin menahan birahinya yang juga mulai naik.


    Tanpa disuruh dua kali, secepat kilat aku segera menutup pintu depan. Tentu agar keadaan aman dan terkendali. Setelah itu aku kembali ke Ibu riska. Kini aku jongkok di depannya. Menyibak rok mininya dan merenggangkan kedua kakinya. Wuih, betapa mulus kedua pahanya. Pangkalnya tampak menggunduk dibungkus celana dalam warna hitam yang amat minim.

    Sambil mencium pahanya tanganku menelusup di pangkal pahanya, meremas-remas liang senggamanya dan klitorisnya yang juga besar. Lidahku makin naik ke atas. Ibu riska menggelinjang kegelian sambil mendesah halus. Akhirnya jilatanku sampai di pangkal pahanya.

    “Mau apa kau sshh… sshh”, tanyanya lirih sambil memegangi kapalaku erat-erat.

    “Ooo… oh.. oh..”, desis Ibu riska keenakan ketika lidahku mulai bermain-main di gundukan liang kenikmatannya. Tampak dia keenakan meski masih dibatasi celana dalam.

    Serangan pun kutingkatkan. Celananya kulepaskan. Sekarang perangkat rahasia miliknya berada di depan mataku. Kemerahan dengan klitoris yang besar sesuai dengan dugaanku. Di sekelilingnya ditumbuhi rambut yang tidak begitu lebat.

    Lidahku kemudian bermain di bibir kemaluannya. Pelan-pelan mulai masuk ke dalam dengan gerakan-gerakan melingkar yang membuat Ibu riska makin keenakan, sampai harus mengangkat-angkat pinggulnya.

    “Aahh… Kau pintar sekali. Belajar dari mana hh…”

    Tanpa sungkan-sungkan Ibu riska mencium bibirku. Lalu tangannya menyentuh celanaku yang menonjol akibat batang kemaluanku yang ereksi maksimal, meremas-remasnya beberapa saat. Betapa lembut ciumannya, meski masih polos. Aku segera menjulurkan lidahku, memainkan di rongga mulutnya. Lidahnya kubelit sampai dia seperti hendak tersendak.

    Semula Ibu riska seperti akan memberontak dan melepaskan diri, tapi tak kubiarkan. Mulutku seperti melekat di mulutnya. “Uh kamu pengalaman sekali ya. Sama siapa? Pacarmu?”, tanyanya diantara kecipak ciuman yang membara dan mulai liar. Aku tak menjawab.

    Tanganku mulai mempermainkan kedua payudaranya yang tampak menggairahkan itu. Biar tidak merepotkanku, BH-nya kulepas. Kini dia telanjang dada. Tak puas, segera kupelorotkan rok mininya. Nah kini dia telanjang bulat. Betapa bagus tubuhnya. Padat, kencang dan putih mulus.

    “Nggak adil. Kamu juga harus telanjang..” Ibu riska pun melucuti kaos, celanaku, dan terakhir celana dalamku. Batang kemaluanku yang tegak penuh segera diremas-remasnya. Tanpa dikomando kami rebah di atas ranjang, berguling-guling, saling menindih. Aku menunduk ke selangkangannya, mencari pangkal kenikmatan miliknya.

    Tanpa ampun lagi mulut dan lidahku menyerang daerah itu dengan liar. Ibu riska mulai mengeluarkan jeritan-jeritan tertahan menahan nikmat. Hampir lima menit kami menikmati permainan itu. Selanjutnya aku merangkak naik. Menyorongkan batang kemaluanku ke mulutnya.

    “Gantian dong..” Tanpa menunggu jawabannya segera kumasukkan batang kemaluanku ke mulutnya yang mungil. Semula agak kesulitan, tetapi lama-lama dia bisa menyesuaikan diri sehingga tak lama batang kemaluanku masuk ke rongga mulutnya. “Justru di situ nikmatnya.., Selama ini sama suami main seksnya gimana?”, tanyaku sambil menciumi payudaranya.


    Ibu riska si janda cantik tak menjawab. Dia malah mencium bibirku dengan penuh gairah. Tanganku pun secara bergantian memainkan kedua payudaranya yang kenyal dan selangkangannya yang mulai basah. Aku tahu, perempuan itu sudah kepengin disetubuhi.

    Namun aku sengaja membiarkan dia menjadi penasaran sendiri.

    Tetapi lama-lama aku tidak tahan juga, batang kemaluanku pun sudah ingin segera menggenjot liang kenikmatannya. Pelan-pelan aku mengarahkan barangku yang kaku dan keras itu ke arah selangkangannya.

    Ketika mulai menembus liang kenikmatannya, kurasakan tubuh Ibu riska si janda cantik agak gemetar.

    “Ohh…”, desahnya ketika sedikit demi sedikit batang kemaluanku masuk ke liang kenikmatannya. Setelah seluruh barangku masuk, aku segera bergoyang naik turun di atas tubuhnya. Aku makin terangsang oleh jeritan-jeritan kecil, lenguhan serta kedua payudaranya yang ikut bergoyang-goyang.

    Tiga menit setelah kugenjot, Ibu riska menjepitkan kedua kakinya ke pinggangku.

    Pinggulnya dinaikkan. Tampaknya dia akan orgasme. Genjotan batang kemaluanku kutingkatkan. “Ooo… ahh… hmm… ssshh…”, desahnya dengan tubuh menggelinjang menahan kenikmatan puncak yang diperolehnya. Kubiarkan dia menikmati orgasmenya beberapa saat. Kuciumi pipi, dahi, dan seluruh wajahnya yang berkeringat.

    “Sekarang Ibu riska berbalik. Menungging di atas meja.., sekarang kita main dong di atas meja ok!” Aku mengatur badannya dan Ibu riska menurut. Dia kini bertumpu pada siku dan kakinya.

    “Gaya apa lagi ini?”, tanyanya.

    Setelah siap aku pun mulai menggenjot dan menggoyang tubuhnya dari belakang. Ibu riska si janda cantik kembali menjerit dan mendesah merasakan kenikmatan yang tiada taranya, yang mungkin selama ini belum pernah dia dapatkan dari suaminya. Setelah dia orgasme sampai dua kali, kami istirahat.

    “Capek?”, tanyaku. “Kamu ini aneh-aneh saja. Sampai mau remuk tulang-tulangku”.
    “Tapi kan nikmat Bu..”, jawabku sambil kembali meremas payudaranya yang menggemaskan.

    “Ya deh kalau capek. Tapi tolong sekali lagi, aku pengin masuk agar spermaku keluar. Nih sudah nggak tahan lagi batang kemaluanku. Sekarang Ibu riska yang di atas”, kataku sambil mengatur posisinya.

    Aku terletang dan dia menduduki pinggangku. Tangannya kubimbing agar memegang batang kemaluanku masuk ke selangkangannya. Setelah masuk tubuhnya kunaik-turunkan seirama genjotanku dari bawah. Ibu riska tersentak-sentak mengikuti irama goyanganku yang makin lama kian cepat. Payudaranya yang ikut bergoyang-goyang menambah gairah nafsuku. Apalagi diiringi dengan lenguhan dan jeritannya saat menjelang orgasme.

    Ketika dia mencapai orgasme aku belum apa-apa. Posisinya segera kuubah ke gaya konvensional. Ibu riska si janda cantik kurebahkan dan aku menembaknya dari atas. Mendekati klimaks aku meningkatkan frekuensi dan kecepatan genjotan batang kemaluanku.

    “Oh Ibu riska.., aku mau keluar nih ahh..” Tak lama kemudian spermaku muncrat di dalam liang kenikmatannya. Ibu riska kemudian menyusul mencapai klimaks. Kami berpelukan erat. Kurasakan liang kenikmatannya begitu hangat menjepit batang kemaluanku. Lima menit lebih kami dalam posisi rileks seperti itu.

    Kami berpelukan, berciuman, dan saling meremas lagi. Seperti tak puas-puas merasakan kenikmatan beruntun yang baru saja kami rasakan. Setelah itu kami bangun di pagi hari, kami pergi mencari sarapan dan bercakap-cakap kembali. Ibu riska harus pergi mengajar hari itu dan sorenya baru bisa kujemput.


    Sore telah tiba, Ibu riska kujemput dengan mobilku. Kita makan di mall dan kami pun beranjak pulang menuju tempat parkir. Di tempat parkir itulah kami beraksi kembali, aku mulai menciumi lehernya. Ibu riska mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya. Nafas Ibu riska makin terengah, dan tanganku pun masuk di antara kedua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.

    “Uuuhh.., mmmhh..”, Ibu riska si janda cantik menggelinjang, tapi gairahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun membuka dengan paksa baju dan rok mininya.

    Aaahh..! Ibu riska dengan posisi yang menantang di jok belakang dengan memakai BH merah dan CD merah. Aku segera mencium puting susunya yang besar dan masih terbungkus dengan BH-nya yang seksi, berganti-ganti kiri dan kanan.

    Tangan Ibu riska mengelus bagian belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin tidak sabar. Aku menarik lepas celana dalamnya, dan nampaklah bukit kemaluannya. Akupun segera membenamkan kepalaku ke tengah ke dua pahanya.

    “Ehhh…, mmmhh..”. Tangan Ibu riska meremas jok mobilku dan pinggulnya bergetar ketika bibir kemaluannya kucumbui. Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan menjilatinya dengan perlahan.

    “Ooohh.., aduuuhh..”. Ibu riska mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat. Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka.

    Sesekali lidahku membelai klitorisnya yang membuat tubuh Ibu riska terlonjak dan nafas Ibu riska seakan tersendak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya membesar dan mengeras.

    Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Ibu riska si janda cantik tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Ibu riska.

    “Mmmhh…, mmmhh.., ooohhm..”.

    Ketika Ibu riska si janda cantik membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku, kini iapun mulai menyedot. Tanganku bergantian meremas dadanya dan membelai kemaluannya. “Oouuuh Ibu riska.., enaaaak.., teruuuss…”, erangku.

    Ibu riska terus mengisap batang kemaluanku sambil tangannya mengusap liang kenikmatannya yang juga telah banjir karena terangsang menyaksikan batang kemaluanku yang begitu besar dan perkasa baginya.

    Hampir 20 menit dia menghisap batang kemaluanku dan tak lama terasa sekali sesuatu di dalamnya ingin meloncat ke luar. “Ibu riska.., ooohh.., enaaak.., teruuus”, teriakku. Dia mengerti kalau aku mau keluar, maka dia memperkuat hisapannya dan sambil menekan liang kenikmatannya, aku lihat dia mengejang dan matanya terpejam, lalu.., “Creet.., suuurr.., ssuuur..”


    “Oughh.., Jack.., nikmat..”, erangnya tertahan karena mulutnya tersumpal oleh batang kemaluanku.

    Dan karena hisapannya terlalu kuat akhirnya aku juga tidak kuat menahan ledakan dan sambil kutahan kepalanya, kusemburkan maniku ke dalam mulutnya, “Crooot.., croott.., crooot..”, banyak sekali maniku yang tumpah di dalam mulutnya.

    “Aaahkk.., ooough”, ujarku puas. Aku masih belum merasa lemas dan masih mampu lagi, akupun naik ke atas tubuh Ibu riska si janda cantik dan bibirku melumat bibirnya. Aroma kemaluanku ada di mulut Ibu riska dan aroma kemaluan Ibu riska di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit. Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Ibu riska, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Ibu riska menekan pantatku dari belakang.

    “Ohm, masuk.., augh.., masukin”

    Perlahan kemaluanku mulai menyeruak masuk ke liang kemaluannya dan Ibu riska si janda cantik semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku terasa tertahan oleh sesuatu yang kenyal. Dengan satu hentakan, tembuslah halangan itu. Ibu riska memekik kecil.

    Aku menekan lebih dalam lagi dan mulutnya mulai menceracau,

    “Aduhhh.., ssshh.., iya.., terus.., mmmhh.., aduhhh.., enak.., Jack”

    Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Ibu riska, lalu membalikkan kedua tubuh kami sehingga Ibu riska sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak kemaluanku menancap hingga pangkal di kemaluannya. Tanpa perlu diajari, Ibu riska segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku bergantian meremas dan menggosok payudaranya, klitoris dan pinggulnya, dan kamipun berlomba mencapai puncak.

    Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Ibu riska si janda cantik makin menggila dan iapun membungkukkan tubuhnya dengan bibir kami saling melumat. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya berhenti menyentak. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.

    Setelah tubuh Ibu riska melemas, aku mendorongnya hingga telentang, dan sambil menindihnya, aku mengejar puncak orgasmeku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Ibu riska tentu merasakan siraman air maniku di liang kenikmatannya, dan iapun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang kedua.


    Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme yang telah terjadi saat itu sungguh rasanya mengalahkan segalanya begitu nikmat.

    waktupun terus berjalan aku merebahkan tubuhku sejenak dan membayangkan kenikmatan yang telah terjadi aku pun menjadi tidur tak terasa bangun bangun waktu udah menunjukan pukul 05.00 setelah mengetahui waktu udah pagi, Ibu riska si janda cantik bangun dan akupun berpamitan untuk pulang.

  • Kisah Memek Rekan Bisnisku Memiliki Anak Gadis Bahenol

    Kisah Memek Rekan Bisnisku Memiliki Anak Gadis Bahenol


    2989 views


    Duniabola99.com – Aku adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi di Bandung, dan sekarang sudah tingkat akhir. Untuk saat ini aku tidak mendapatkan mata kuliah lagi dan hanya mengerjakan skripsi saja. Oleh karena itu aku sering main ke tempat abangku di Jakarta.

    Suatu hari aku ke Jakarta. Ketika aku sampai ke rumah kakakku, aku melihat ada tamu, rupanya ia adalah teman kuliah kakakku waktu dulu. Aku dikenalkan kakakku kepadanya. Rupanya ia sangat ramah kepadaku. Usianya 40 tahun dan sebut saja namanya Firman. Ia pun mengundangku untuk main ke rumahnya dan dikenalkan pada anak-istrinya. Istrinya, Dian, 7 tahun lebih muda darinya, dan putrinya, Rina, duduk di kelas 2 SMP.

    Kalau aku ke Jakarta aku sering main ke rumahnya. Dan pada hari Senin, aku ditugaskan oleh Firman untuk menjaga putri dan rumahnya karena ia akan pergi ke Malang, ke rumah sakit untuk menjenguk saudara istrinya. Menurutnya sakit demam berdarah dan dirawat selama 3 hari. oleh karena itu ia minta cuti di kantornya selama 1 minggu. Ia berangkat sama istrinya, sedangkan anaknya tidak ikut karena sekolah.

    Setelah 3 hari di rumahnya, suatu kali aku pulang dari rumah kakakku, karena aku tidak ada kesibukan apapun dan aku pun menuju rumah Firman. Aku pun bersantai dan kemudian menyalakan VCD. Selesai satu film. Saat melihat rak, di bagian bawahnya kulihat beberapa VCD porno. Karena memang sendirian, aku pun menontonnya. Sebelum habis satu film, tiba-tiba terdengar pintu depan dibuka. Aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi dan menaruh pembungkus VCD di bawah karpet.

    “Hallo, Oom Ryan..!” Rina yang baru masuk tersenyum.
    “Eh, tolong dong bayarin Bajaj.. uang Rina sepuluh-ribuan, abangnya nggak ada kembalinya.”
    Aku tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan Bajaj yang cuma dua ribu rupiah.


    Saat aku masuk kembali.., pucatlah wajahku! Rina duduk di karpet di depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan. Mia memandang kepadaku dan tertawa geli.
    “Ih! Oom Ryan! Begitu, tho, caranya..? Rina sering diceritain temen-temen di sekolah, tapi belon pernah liat.”
    Gugup aku menjawab, “Rina.. kamu nggak boleh nonton itu! Kamu belum cukup umur! Ayo, matiin.”
    “Aahh, Oom Ryan. Jangan gitu, dong! Tu, liat.. cuma begitu aja! Gambar yang dibawa temen Rina di sekolah lebih serem.”

    Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan, dan khawatir kalau kularang Rina justru akan lapor pada orangtuanya, aku pun ke dapur membuat minum dan membiarkan Rina terus menonton. Dari dapur aku duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah.

    Sekitar jam 7 malam, aku keluar dan membeli makanan. Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Rina sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan.. astaga! Ia mengenakan daster yang pendek dan tipis. Tubuh mudanya yang sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan pantatnya membulat indah. Aku menelan ludah dan terus masuk menyiapkan makanan.

    Setelah makanan siap, aku memanggil Rina. Dan.., sekali lagi astaga.. jelas ia tidak memakai BH, karena puting susunya yang menjulang membayang di dasternya. Aku semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “bergerak”, sekarang benar-benar menegak dan mengganjal di celanaku.


    Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat ia membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Aku semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga.

    “Oom, ayo tebak. Hitam, kecil, keringetan, apaan..!”
    “Ah, gampang! Semut lagi push-up! Khan ada di tutup botol Fanta! Gantian.. putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..?”
    Mia mengernyit dan memberi beberapa tebakan yang semua kusalahkan.
    “Yang bener.. Rina pakai seragam sekolah, kepanasan di Bajaj..!”
    “Aahh.. Oom Ryan ngeledek..!”
    Mia meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku. Aku menghindar dan menangkis, tapi ia terus menyerang sambil tertawa, dan.. tersandung!

    Ia jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas batang kelelakianku! Kami terengah-engah dalam posisi itu. Bau bedak bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang. Dan aku pun mulai menciumi lehernya. Rina mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya.

    Nafas Rina makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.
    “Uuuhh.. mmhh..” Rina menggelinjang.
    Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gariahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya.
    Aahh..! Rina menelentang di sofa dengan tubuh hampir polos!


    Aku segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Rina yang mengelus belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar. Aku menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit kemaluannya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Rina. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.

    “Ehh.. mmaahh..,” tangan Rina meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium.
    Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.
    “Ooohh.. aduuhh..,” Rina mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.
    Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Rina akan terlonjak dan nafas Rina seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.

    Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Rina tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Rina.
    “Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..,” ketika Rina membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.
    Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi ia pun mulai menyedot. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kemaluannya.

    Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Rina dan bibirku melumat bibirnya. Aroma kemaluanku ada di mulut Rina dan aroma kemaluan Rina di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.

    Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Rina, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Rina menekan pantatku dari belakang.
    “Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm..”
    Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, dan Rina semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar ini. Terus terang saja, ukuran kemaluanku adalah panjang 15 cm, lebarnya 4,5 cm sedangkan Rina masih SMP dan ukuran lubang kemaluannya terlalu kecil.


    Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Rina memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Aku menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yang masuk. Lalu aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Rina terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.

    Sebentar kemudian kernyit di dahi Rina menghilang, dan aku pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Rina mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau.
    “Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak.. Oomm..”
    Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Rina, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Rina sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, Rina segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.

    Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Rina makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.

    Setelah tubuh Rina melemas, aku mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Rina tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.


    Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.
    “Aduh, Oom.. Rina lemes. Tapi enak banget.”
    Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Rina yang masih amat kencang.

    Aku segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan tubuh kami berdua dan.. kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya. Sepanjang malam aku mencapai tiga kali lagi orgasme, dan Rina.. entah berapa kali. Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Rina kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah.

    Kembali ke rumah Firman, aku masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas kelelahan. Di tengah tidurku aku bermimpi seolah Rina pulang sekolah, masuk ke kamar dan membuka bajunya, lalu menarik lepas celanaku dan mengulum kemaluanku. Tapi segera saja aku sadar bahwa itu bukan mimpi, dan aku memandangi rambutnya yang tergerai yang bergerak-gerak mengikuti kepalanya yang naik-turun. Aku melihat keluar kamar dan kelihatan VCD menyala, dengan film yang kemarin. Ah! Merasakan caranya memberiku “blowjob”, aku tahu bahwa ia baru saja belajar dari VCD.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Kisah Memek Gairah Nafsu Tante dan Anaknya

    Kisah Memek Gairah Nafsu Tante dan Anaknya


    2989 views

    Duniabola99.com – Sesaat lamanya aku hanya berdiri di depan pintu gerbang sebuah rumah mewah tetapi berarsitektur gaya Jawa kuno. Hampir separuh bagian rumah di depanku itu adalah terbuat dari kayu jati tua yang super awet. Di depan terdapat sebuah pendopo kecil dengan lampu gantung kristalnya yang antik. Lantai keramik dan halaman yang luas dengan pohonpohon perindangnya yang tumbuh subur memayungi seantero lingkungannya. Aku masih ingat, di samping rumah berlantai dua itu terdapat kolam ikan Nila yang dicampur dengan ikan Tombro, Greskap, dan Mujair. Sementara ikan Geramah dipisah, begitu juga ikan Lelenya. Dibelakang sana masih dapat kucium adanya peternakan ayam kampung dan itik. Tante Yustina memang seorang arsitek kondang dan kenamaan.

    Enam tahun aku tinggal di sini selama sekolah SMU sampai D3ku, sebelum akhirnya aku lulus wisuda pada sebuah sekolah pelayaran yang mengantarku keliling dunia. Kini hampir tujuh tahun aku tidak menginjakkan kakiku di sini. Sama sekali tidak banyak perubahan pada rumah Tante Yus. Aku bayangkan pula si Vivi yang dulu masih umur lima tahun saat kutinggalkan, pasti kini sudah besar, kelas enam SD.


    Kulirik jarum jam tanganku, menunjukkan pukul 23:35 tepat. Masih sesaat tadi kudengar deru lembut taksi yang mengantarku ke desa Kebun Agung, sleman yang masih asri suasana pedesaannya ini. Suara jangkrik mengiringi langkah kakiku menuju ke pintu samping. Sejenak aku mencaricari dimana dulu Tante Yus meletakkan anak kuncinya. Tanganku segera merabaraba ventilasi udara di atas pintu samping tersebut. Dapat. Aku segera membuka pintu dan menyelinap masuk ke dalam.

    Sejenak aku melepas sepatu ket dan kaos kakinya. Hmm, baunya harum juga. Hanya remangremang ruangan samping yang ada. Sepi. Aku terus saja melangkah ke lantai dua, yang merupakan letak kamarkamar tidur keluarga. Aku dalam hati terusmenerus mengagumi figur Tante Yus. Walau hidup menjada, sebagai single parents, toh dia mampu mengurusi rumah besar karyanya sendiri ini. Lama sekali kupandangi foto Tante Yus dan Vivi yang di belakangnya aku berdiri dengan lugunya. Aku hanya tersenyum.

    Kuperhatikan celah di bawah pintu kamar Vivi sudah gelap. Aku terus melangkah ke kamar sebelahnya. Kamar tidur Tante Yus yang jelas sekali lampunya masih menyala terang. Rupanya pintunya tidak terkunci. Kubuka perlahan dan hatihati. Aku hanya melongo heran. Kamar ini kosong melompong. Aku hanya mendesah panjang. Mungkin Tante Yus ada di ruang kerjanya yang ada di sebelah kamarnya ini. Sebentar aku menaruh tas ransel parasit dan melepas jaket kulitku. Berikutnya kaos oblong Jogja serta celana jeans biruku. Kuperhatikan tubuhku yang hitam ini kian berkulit gelap dan hitam saja. Tetapi untungnya, di tempat kerjaku pada sebuah kapal pesiar itu terdapat sarana olah raga yang komplit, sehingga aku kian tumbuh kekar dan sehat.

    Tidak perduli dengan kulitku yang legam hitam dengan rambutrambut bulu yang tumbuh lebat di sekujur kedua lengan tangan dan kakiku serta dadaku yang membidang sampai ke bawahnya, mengelilingi pusar dan terus ke bawah tentunya. Air. Ya aku hanya ingin merasakan siraman air shower dari kamar mandi Tante Yus yang bisa hangat dan dingin itu.
    Aku hendak melepas cawat hitamku saat kudengar sapaan yang sangat kukenal itu dari belakangku, Andrew..? Kaukah itu..?


    Aku segera memutar tubuhku. Aku sedikit terkejut melihat penampilan Tante Yus yang agak berbeda. Dia berdiri termangu hanya mengenakan kemeja lengan panjang dan longgar warna putih tipis tersebut dengan dua kancing baju bagian atasnya yang terlepas. Sehingga aku dapat melihat belahan buah dadanya yang kuakui memang memiliki ukuran sangat besar sekali dan sangat kencang, serta kenyal. Aku yakin, Tante Yus tidak memakai BH, jelas dari bayangan dua bulatan hitam yang samarsamar terlihat di ujung kedua buah dadanya itu. Rambutnya masih lebat dipotong sebatang bahunya. Kulit kuning langsat dan bersih sekali dengan warna cat kukunya yang merah muda.

    Ngg.., selamat malam Tante Yus maaf, keponakanmu ini datang dan untuk berlibur di sini tanpa ngebel dulu. Maaf pula, kalau tujuh tahun lamanya ini tidak pernah datang kemari. Hanya lewat surat, telpon, kartu pos, email.., sekali lagi, saya minta maaf Tante. Saya sangat merindukan Tante..! ucapku sambil kubiarkan Tante Yus mendekatiku dengan wajah haru dan senangnya.
    Ouh Andrew ouh..! bisik Tante Yus sambil menubrukku dan memelukku eraterat sambil membenamkan wajahnya pada dadaku yang membidang kasar oleh rambut.
    Aku sejenak hanya membalas pelukannya dengan kencang pula, sehingga dapat kurasakan desakan putingputing dua buah dadanya Tante Yus.

    Kau pikir hanya kamu ya, yang kangen berat sama Tante, hmm..? Tantemu ini melebihi kangennya kamu padaku. Ngerti nggak..? Gila kamu Andrew..! imbuhnya sambil memandangi wajahku sangat dekat sekali dengan kedua tangannya yang tetap melingkarkan pada leherku, sambil kemudian memperhatikan kondisi tubuhku yang hanya bercawat ini.
    Tante Yustina tersenyum mesra sekali. Aku hanya menghapus air matanya. Ah Tante Yus
    Ya, untuk itulah aku minta maaf pada Tante
    Tentu saja, kumaafkan.. sahutnya sambil menghela nafasnya tanpa berkedip tetap memandangiku, Kamu tambah gagah dan ganteng Andrew. Pasti di kapal, banyak crew wanita yang bule itu jatuh cinta padamu. Siapa pacarmu, hmm..?
    Belum punya Tan. Aku masih nabung untuk membina rumah tangga dengan seorang, entah siapa nanti. Untuk itu, aku mau minta Tante bikinkan aku desain rumah
    Bayarannya..? tanya Tante Yus cepat sambil menyambar mulutku dengan bibir tipis Tante Yus yang merah.


    Aku terkejut, tetapi dalam hati senang juga. Bahkan tidak kutolak Tante Yus untuk memelukku terus menerus seperti ini. Tapi sialnya, batang kemaluanku mulai merinding geli untuk bangkit berdiri. Padahal di tempat itu, perut Tante Yus menekanku. Tentu dia dapat merasakan perubahan kejadiannya.

    Aku ngg
    Ahh, kamu Andrew. Tante sangat kangen padamu, hmm ouh Andrew hmm..! sahut Tante Yus sambil menerkam mulutku dengan bibirnya.
    Aku sejenak terkejut dengan serbuan ganas mulut Tante Yus yang kian binal melumatlumat mulutku, mendasakdesaknya ke dalam dengan buas. Sementara jemari kedua tangannya menggerayangi seluruh bagian kulit tubuhku, terutama pada bagian punggung, dada, dan selangkanganku. Tidak karuan lagi, aku jadi terangsang. Kini aku berani membalas ciuman buas Tante Yus. Nampaknya Tante Yus tidak mau mengalah, dia bahkan tambah liar lagi. Kini mulut Tante Yus merayap turun ke bawah, menyusuri leherku dan dadaku. Beberapa cupangan yang meninggalkan warna merah menghiasi pada leher dan dadaku. Kini dengan liar Tante Yus menarik cawatku ke bawah setelah jongkok persis di depan selangkanganku yang sedikit terbuka itu. Tentu saja, batang kemaluanku yang sebenarnya telah meregang berdiri tegak itu langsung memukul wajahnya yang cantik jelita.

    Ouh, gila benar. Tititmu sangat besar dan kekar, An. Ouh hmmm..! seru bergairah Tante Yus sambil memasukkan batang kejantananku ke dalam mulutnya, dan mulailah dia mengulumngulum, yang seringkali dibarengi dengan mennyedot kuat dan ganas.
    Sementara tangan kanannya mengocokngocok batang kejantananku, sedang jemari tangan kirinya meremasremas buah kemaluanku. Aku hanya mengerangngerang merasakan sensasi yang nikmat tiada taranya. Bagaimana tidak, batang kemaluanku secara diamdiam di tempat kerjaku sana, kulatih sedemikian rupa, sehingga menjadi tumbuh besar dan panjang. Terakhir kuukur, batang kejantanan ini memiliki panjang 25 sentimeter dengan garis lingkarnya yang hampir 20 senti. Rambut kemaluan sengaja kurapikan.

    Tante Yus terus menerus masih aktif mengocokngocok batang kemaluanku. Remasan pada buah kemaluanku membuatku merintihrintih kesakitan, tetapi nikmat sekali. Bahkan dengan gilanya Tante Yus kadangkala memukulmukulkan batang kemaluanku ini ke seluruh permukaan wajahnya. Aku sendiri langsung tidak mampu menahan lebih lama puncak gairahku. Dengan memegangi kepala Tante Yus, aku menikamnikamkan batang kejantananku pada mulut Tante Yus. Tidak karuan lagi, Tante Yus jadi tersendaksendak ingin muntah atau batuk. Air matanya malah telah menetes, karena batang kejantananku mampu mengocok sampai ke tenggorokannya.

    Pada satu kesempatan, aku berhasil mencopot kemejanya. Aku sangat terkejut saat melihat ukuran buah dadanya. Luar biasa besarnya. Keringat benarbenar telah membasahi kedua tubuh kami yang sudah tidak berpakaian lagi ini. Dengan ganas, kedua tangan Tante Yus kini mengocokngocok batang kemaluanku dengan genggamannya yang sangat erat sekali. Tetapi karena sudah ada lumuran air ludah Tante Yus, kini jadi licin dan mempercepat proses ejakulasiku.
    Crooot cret.. croot creeet..! menyemprot air maniku pada mulut Tante Yus.
    Saat spremaku muncrat, Tante Yus dengan lahap memasukkan batang kemaluanku kembali ke dalam mulutnya sambil mengurutngurutnya, sehingga sisasisa air maniku keluar semua dan ditelan habis oleh Tante Yus.


    Ouhh ouh.. auh Tante ouh..! gumamku merasakan gairahku yang indah ini dikerjai oleh Tante Yus.
    Hmmm Andrew ouh, banyak sekali air maninya. Hmmm.., lezaat sekali. Lezat. Ouh hmmm..! bisik Tante Yus menjilati seluruh bagian batang kemaluanku dan sisasisa air maninya.
    Sejenak aku hanya mengolah nafasku, sementara Tante Yus masih mengocokngocok dan menjilatinya.
    Ayo, Andrew kemarilah Sayang.., kemarilah Baby..! pintanya sambil berbaring telentang dan membuka kedua belah pahanya lebarlebar.

    Aku tanpa membuang waktu lagi, terus menyerudukkan mulutku pada celah vagina Tante Yus yang merekah ingin kuterkam itu. Benarbenat lezat. Vagina Tante Yus mulai kulumatlumat tanpa karuan lagi, sedangkan lidahku menjilatjilat deras seluruh bagiang liang vaginanya yang dalam. Berulang kali aku temukan kelentitnya lewat lidahku yang kasar. Rambut kemaluan Tante Yus memang lebat dan rindang. Cupangan merah pun kucap pada seluruh bagian daging vagina Tante Yus yang menggairahkan ini. Tante Yus hanya menggerinjalgerinjal kegelian dan sangat senang sekali nampaknya. Kulirik tadi, Tante Yus terusmenerus melakukan remasan pada buah dadanya sendiri sambil sesekali memelintir putingputingnya. Berulang kali mulutnya mendesahdesah dan menjerit kecil saat mulutku menciumi mulut vaginanya dan meneriknarik daging kelentitnya.

    Ouh Andrew lakukan sesukamu.. ouh.., lakukan, please..! pintanya mengerangerang deras.
    Selang sepuluh menit kemuadian, aku kini merayap lembut menuju perutnya, dan terus merapat di seluruh bagian buah dadanya. Dengan ganas aku menyedotnyedot puting payudaranya. Tetapi air susunya sama sekali tidak keluar, hanya putingputing itu yang kini mengeras dan memanjang membengkak total. Di buah dadanya ini pula aku melukiskan cupanganku banyak sekali. Berulang kali jemariku memilinmilin gemas putingputing susu Tante Yus secara bergantian, kiri kanan. Aku kini tidak tahan lagi untuk menyetubuhi Tanteku. Dengan bergegas, aku membimbing masuk batang kemaluanku pada liang vaginanya.

    Ooouhkk.. yeaaah ayoo.. ayooo genjot Andrew..! teriak Tante Yus saat merasakan batang kejantananku mulai menikamnikam liar mulut vaginanya.
    Sambil menopang tubuhku yang berpegangan pada buah dadanya, aku semakin meningkatkan irama keluar masuk batang kemaluanku pada vagina Tante Yus. Wanita itu hanya berpegangan pada kedua tanganku yang sambil meremasremas kedua buah dadanya.
    Blesep sleeep blesep..! suara senggama yang sangat indah mengiringi dengan alunan lembut.
    Selang dua puluh menit puncak klimaks itu kucapai dengan sempurna, Creeet croot creeet..!
    Ouuuhhhkk.. aooouhkk aaahhk.., seru Tante Yus menggelepargelepar lunglai.
    Tante ouhhh..! gumamku merasakan keletihanku yang sangat terasa di seluruh bagian tubuhku.
    Dengan batang kemaluan yang masih tetap menancap erat pada vagiana Tante Yus, kami jatuh tertidur. Tante Yus berada di atasku.


    Karena kelelahanku yang sangat menguasai seluruh jaringan tubuhku, aku benarbenar mampu tertidur dengan pulas dan tenang. Entah sudah berapa lama aku tertidur pulas, yang jelas saat kubangun udara dingin segera menyergapku. Sial. Aku sadar, ini di desa dekat Merapi, tentu saja dingin. Tidak berapa lama jam dinding berdentang lima sampai enam kali. Jam enam pagi..! Dengan agak malas aku beranjak berdiri, tetapi tidak kulihat Tante Yus ada di kamar ini. Sepi dan kosong. Dimana dia..? Aku terus mencoba ingin tahu. Dalam keadaan bugil ini, aku melangkah mendekati meja lampu. Secarik kertas kutemukan dengan tulisan dari tangan Tante Yustina.

    Andrew sayang, Tante kudu buruburu ke Jakarta pagi ini. Udah dijemput. Ada pameran di sana. Tolong jaga rumah dan Vivi. Ttd, Yustina.

    Aku menghela nafas dalamdalam. Gila, setelah menikmati diriku, dia minggat. Tetapi tidak apaapa, aku dapat beristirahat total di sini, ditemani Vivi. Eh, tapi dimana dia..? Aku segera mengambil selembar handuk putih kecil yang segera kulilitkan pada tubuh bawahku. Tanpa membuang waktu lagi aku segera menyusuri rumah, dari ruang ke ruang dari kamar ke kamar. Tetapi sosok bocah SD itu tidak kelihatan sama sekali. Aku hampir putus asa, tetapi mendadak aku mendengar suara gemericik air pancuran dari kamar mandi ruang tamu di depan sana. Vivi. Ya itu pasti dia. Aku segera memburu.

    Kubuka pintu kamar tamu yang luas dan asri ini. Benar. Kulihat pintu kamar mandinya tidak ditutup, ada bayangan orang di situ yang sedang mandi sambil bernyanyi melagukan Westlife. Edan, anak SD nyanyinya begitu. Aku hanya tersenyum saja. Perlahan aku mendekati gawang pintu. Aku seketika hanya menelan ludahku sendiri. Vivi berdiri membelakangiku masih asyik bergoyanggoyang sambil menggosok seluruh tubuhnya yang telanjang bulat itu dengan sabun. Rambut panjangnya tumbuh lurus dan hitam sebatas pinggang. Berkulit kuning langsat dan nampaknya halus sekali. Kusadari dia telah tumbuh lebih dewasa.

    Air shower masih menyiraminya dengan hangat. Pantatnya sungguh indah bergerakgerak penuh gairah. Hanya aku belum lihat buah dadanya. Tanpa kuduga, Vivi membalikkan badannya. Aku yang melamun, seketika terkejut bukan main, takut dan khawatir membuatnya kaget lalu marah besar. Ternyata tidak.


    Mas..? Mas Andrew..? bertanya Vivi tidak percaya dengan wajah senang bercampur kaget.
    Aku hanya menghela nafas lega. Dapat kuperhatikan kini, buah dadanya Vivi telah tumbuh cukup besar. Putingputingnya hitam memerah kelam dan tampak menonjol indah. Kirakira buah dadanya ya, sekitar seperti tutup gelas itu. Seperti belum tumbuh, tetapi kok terlihat sudah memiliki daging menonjolnya. Sedangkan rambut kemaluannya sama sekali belum tumbuh. Masih bersih licin.

    Hai vivi, apa kabarnya..? tanyaku mendekat.
    Vivi hanya tersenyum, Masih ingat ketika kita renang bersama di rumahku dulu..? Kita berdua kan..? Hmm..? sambungku meraih bahunya.
    Air terus menyirami tubuhnya, dan kini juga tubuhku. Vivi mengangguk ingat.
    Ya. Ngg.., bagaimana kalau kita mandi bareng lagi Mas. Vivi kangen mas andrew.. ouh..! ujarnya memeluk pinggangku.
    Aku mengangkut tubuhnya yang setinggi dadaku ini dengan erat.
    Tentu saja, yuk..!

    Aku menurunkan Vivi.
    Kapan Mas datangnya..?
    Tadi malam. Vivi lagi tidur ya..?
    Hm.. Mh..!
    Aku melepas handukku yang kini basah. Saat kulepas handukku, Vivi tampak kaget melihat rambut kemaluanku yang tumbuh rapih. Segera saja tangannya menjamah buah kemaluan dan bantang kejantananku.
    Ouh.., Mas sudah punya rambut lebat ya. Vivi belum Mas.., ujarnya sambil memperhatikan vaginanya yang kecil.
    Tentu saja aku jadi geli, batang kemaluanku dirabaraba dan ditimangtimang jemari tangan mungil Vivi yang nakal ini.

    Itu karena Vivi masih kecil. Nanti pasti juga memiliki rambut kemaluan. Hmm..? ucapku sambil membelai wajahnya yang manis sekali.
    Vivi hanya tersipu. Sialnya, aku kini jadi kian geli saat Vivi menariknarik batang kejantananku dengan candanya.
    Ihhh.., kenyal sekali ouh.., seperti belalai ya Mas..!
    Aku jadi terangsang. Gila.
    Belalai ini bisa akan jadi tumbuh besar dan panjang lho. Vivi mau lihat..?
    Iya Mas.., gimana tuh..?
    Vivi mesti mengulum, menghisaphisap dan menyedotnya dengan kuat sekali batang zakar ini. Gimana..? Enak kok..! kataku merayu dengan hati yang berdebardebar kencang.
    Vivi sejenak berpikir, lalu tanpa menoleh ke arahku lagi, dia memasukkan ujung batang kejantananku ke dalam mulutnya. Wow..! Gadis kecil ini langsung melakukan perintahku, lebihlebih aku mengarahkan juga untuk mengocokngocok batang kemaluanku ini, Vivi menurut saja, dia malah kegirangan senang sekali. Dianggapnya batang ku adalah barang mainan baginya.

    Iya Mas. Tambah besar sekali dan panjang..! serunya kembali melumatlumatkan batang kejantananku dan mengocok keras batangnya.
    Sekarang Vivi kuajari lagi untuk meremas buah kemaluanku. Aku membayangkan semua itu bahwa Tante Yus yang melakukan. Indah sekali sensasinya. Tetapi nyatanya aku tengah dipompa nafsu seksku dari bocah cilik ini. Edan, sepupuku lagi. Tetapi apa boleh buat. Aku lagi kebelet sekali kini. Yang ada hanyalah Vivi yang lugu dan bodoh tetapi mengasyikan sekali. Batang kejantananku kini benarbenar telah tumbuh sempurna keras dan panjangnya. Vivi kian senang. Aku kian tidak tahan.

    Teruskan Vi, teruskan ya.., ya lebih keras dan kenceng lakukanlah Sayang..! perintahku sambil mengerangerang.
    Setelah hampir lima belas menit kemudian, air maniku muncrat tepat di dalam mulut Vivi yang tengah menghisap batang kemaluanku.
    Creeet crooot.. creet.. cret..!
    Hup.. mhhhp..! teriak kaget Vivi mau melepaskan batang kemaluanku.
    Tetapi secepat itu pula dia kutahan untuk tetap memasukkan batang kemaluanku di dalam mulutnya.

    Telan semua spermanya Vi. Itu namanya sperma. Enak sekali kok, bergizi tinggi. Telan semuanya, ya.. yaaa begitu terus bersihkan sisasisanya dari batangnya Mas..! perintahku yang dituruti dengan sedikit enggan.
    Tetapi lama kelamaan Vivi tampak keasyikan mencaricari sisa air maniku.
    Enak sekali Mas. Tapi kental dan baunya, hmm.., seperti air tajin saat Mama nanak nasi..! Enak pokoknya..! Lagi dong Mas, keluarkan spermanya..!
    Gila. Gila betul. Aku masih mencoba mengatur jalannya nafasku, Vivi minta spermaku lagi..? Edan anak ini.

    Baik, tapi kini Vivi ikuti perintahku ya..! Nanti tambah asyik, tapi sakit. Gimana..?
    Kalau enak dan asyik, mauh. Nggak papa sakit dikit. Tapi spermanya ada lagi khan..?
    Aku mengangguk. Vivi mulai kubaringkan sambil kubuka kedua belahan pahanya yang mulus itu untuk melingkari di pinggangku. Vivi memperhatikan saja. Air dari shower masih mengucuri kami dengan dingin setelah tadi sempat kuganti ke arah cool.
    Auuuh, aduh.. Mas..! teriak vivi kaget saat aku memasukkan batang kejantananku ke dalam liang vaginanya yang jelasjelas sangat sempit itu.

    Tetapi aku tidak perduli lagi. Kukocok vagina Vivi dengan deras dan kencang sambil kuremasremas buah dadanya yang kecil, serta menariknarik putingputing buah dadanya dengan gemas sekali. Vivi semakin menjeritjerit kesakitan dan tubuhnya semakin menggerinjalgerinjal hebat.
    Sakiiit.. auuuh Mas.., Mas hentikan saja sakiiit, perih sekali Mas, periiihhh ouuuh akkkh aouuuhkkk..! menjeritjerit mulut manisnya itu yang segera saja kuredam dengan melumatlumat mulutnya.

    Blesep.. blesep slebb..! suara persetubuhkan kami kian indah dengan siraman shower di atas kami.
    Aku semakin edan dan garang. Gerakan tubuhku semakin kencang dan cepat. Dapat kurasakan gesekan batang kemaluanku yang berukuran raksasa ini mengocok liang vaginan Vivi yang super rapat sempitnya. Dari posisi ini, aku ganti dengan posisi Vivi yang menungging, aku menyodok vaginanya dari belakang. Lalu ke posisi dia kupangku, sedangkan aku yang bergerak mengguncangkan tubuhnya naik, lalu kuterima dengan menikam ke atas menyambut vaginanya yang melelehkan darah.

    Tidak Masss ouh sakit.. uhhk huuuk ouhhh sakiiit..! tangisnya sejadijadinya.
    Tetapi aku tidak perduli, sepuluh posisi kucobakan pada tubuh bugil mungil Vivi. Bahkan Vivi nyaris pingsan. Tetapi disaat gadis itu hendak pingsan, puncak ejakulasiku datang.
    Creeet crooot.. sreeet crreeet..! muncratnya air mani yang memenuhi liang vaginanya Vivi bercampur dengan darahnya.
    Vivi jatuh pingsan. Aku hanya mengatur nafasku saja yang tidak karuan. Lemas. Vivi pingsan saat aku memasangkan kembali batang kemaluanku ke posisi dia, kugendong di depan dengan dadanya merapat pada dadaku. Pelanpelan kujatuh menggelosor ke bawah dengan batang kemaluanku yang masih menancap erat di vaginanya.

    Itulah pengalamanku dengan Tante Yus dan putrinya Vivi yang keduanya memang binal itu. Teriring salam untuk Vivi.

  • Video Bokep Mimi Aku sange di mobil dan thrreesome dihalaman belkanag rumah

    Video Bokep Mimi Aku sange di mobil dan thrreesome dihalaman belkanag rumah


    2988 views

  • Kisah Memek Muridku yang rasakan nikmatnya bercinta

    Kisah Memek Muridku yang rasakan nikmatnya bercinta


    2988 views

    Duniabola99.com – Pagi itu, sinar matahari belum mampu mengusir embun putih yang menyelimuti sebuah villa mewah di kawasan Puncak Pass. Beberapa gerombol embun masih terlihat melayang-layang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masih berwarna putih tertutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih basah.
    Di dalam bathtub yang berisi air hangat, Theo dan Debby duduk berendam sambil berpelukan mesra. Gadis itu duduk di atas paha Theo. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, dan ia pun merasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya.

    Pelukan mereka sangat erat hingga dada mereka saling menekan satu sama lain. Sesekali Debby menahan nafas ketika menggeliatkan badannya. Dadanya yang menggeliat menyebabkan puting buah dadanya mengalirkan birahi ke sekujur tubuhnya. Puting itu semakin mengeras setelah beberapa kali bergesekan dengan dada Theo yang licin dipenuhi buih-buih sabun.

    Pangkal pahanya yang terendam air hangat terasa membakar birahi ketika batang kemaluan lelaki itu menyentuh vagina sempit nya. Debby menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung hingga ke leher Theo. Sambil menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.

    “Debby sangat mencintai Theo,” bisiknya.

    Theo mengusap-usap bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa dan buih-buih berbentuk bola-bola kecil meleleh ke bagian atas dada dan punggung Debby. Lalu ditatapnya wajah yang cantik itu. Wajah yang terlihat semakin menarik karena buih-buih sabun memenuhi lehernya yang jenjang. Disibaknya rambut gadis itu ke belakang. Busa dan bola-bola kecil ikut menempel di rambut gadis itu, kemudian bola-bola itu meletus. Menawan. Sangat cantik dan mempesona, bisik hati Theo.


    Mungkinkah aku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya?, tanya Theo dalam hati. Jatuh cinta terhadap seorang murid yang masih belia dan nakal? Mengapa? Mengapa..? Apakah karena sensasi dan kemanjaan yang diciptakannya? Ah.., gumam Theo sambil menarik nafas panjang.

    Lalu dikecupnya anak rambut di kening gadis itu. Ia tak mampu memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Tingkah laku Debby yang lembut dan kadang-kadang liar telah melumpuhkan nalarnya. Ia tak mampu berpikir ketika luapan birahi membakar tubuhnya.

    “Theo juga sangat mencintai Debby. Sebelumnya tak pernah Theo rasakan nikmatnya terbakar birahi seperti saat ini..” ujar Theo.

    Bola mata mereka saling menatap seolah ingin menjenguk isi hati masing-masing. Lalu Theo menarik tubuh gadis itu agar lebih erat menempel ke tubuhnya. Disabuninya punggung gadis itu dengan kedua telapak tangannya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.

    Sejenak, ia menahan nafas ketika meremas bongkah pantat yang masih kenyal itu. Karena gadis itu duduk di atas pahanya, bongkah pantat itu terasa lebih kenyal daripada biasanya. Batang kemaluan Theo semakin keras ketika bersentuhan dengan vagina sempit gadis itu.


    Ia dapat merasakan kelembutan bibir luar vagina gadis itu ketika bergesekan dengan bagian bawah batang kemaluannya. Dan dengan usapan lembut, telapak tangannya terus menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia dapat merasakan lubang dubur Debby di jari tengahnya. Diusap-usapnya beberapa kali hingga ujung jarinya merasakan kehalusan lipatan daging antara dubur dan vagina.

    “Theoo.., Theo nakal!” desah Debby sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.

    Walau tengkuknya basah, Debby merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu menyebabkan telapak tangan Theo semakin bebas mengusap-usap. Membelai. Ia mengecup leher Theo berulang kali ketika merasakan ujung jari Theo menyentuh bagian bawah bibir vaginanya.

    Tak lama kemudian, telapak tangan itu semakin jauh menyusur hingga akhirnya ia merasakan lipatan bibir luar vaginanya diusap-usap. Debby berulang kali mengecup leher Theo. Kecupan panas dan liar sebagai ungkapan luapan birahi yang mendera tubuhnya. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. Ia dapat merasakan lendir birahi yang semakin banyak bermuara di vaginanya.

    Karena vaginanya terendam dalam air, usapan-usapan di dinding dan bibir dalam vaginanya terasa menjadi kesat. Setiap kali mengusap, lendir di vaginanya langsung larut ke dalam air. Ujung jari itu menjadi terasa lebih kasar daripada biasanya.

    Membakar birahi untuk mengalirkan kadar kenikmatan yang lebih tinggi daripada biasanya. Kenikmatannya hampir setara dengan liarnya lidah Theo yang menari-nari di antara lipatan bibir vaginanya ketika mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia terpaksa menahan nafas untuk mengendalikan kenikmatan yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.


    “Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang kali.

    Lalu ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tak ingin mencapai orgasme hanya karena usapan-usapan jari yang terasa kesat di lubang vagina sempit nya. Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Rasa nikmat di vaginanya telah membuat dirinya seolah sedang melayang-layang. Lututnya seolah kehilangan sendi.

    Dengan cepat Theo pun bangkit berdiri. Tangannya segera membalikkan tubuh gadis itu. Ia tak ingin gadis belia yang dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lalu dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya.

    Dan diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong dan menggumpal di antara jari jempol dan telunjuknya. Dan ketika buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, ia meremasnya dengan lembut.

    Kedua buah dada yang kenyal itu terasa licin dan sangat halus. Telapak tangannya terus bergerak ke atas. Ia sengaja membuka jari jempol dan telunjuknya agar puting buah dada yang masih kecil itu terjepit di jarinya. Sejenak, puting yang terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri dan kanan diremasnya bersamaan. Dilepas. Diremas kembali. Lalu telapak tangannya mengusap semakin ke atas dan berhenti di leher jenjang gadis belia itu.

    “Theo, aargh.., lama amat menyabuninya, aarrgghh..” rintih Debby sambil menggeliatkan pinggulnya.

    Ia merasakan batang kemaluan Theo semakin keras dan besar. Hal itu dapat ia rasakan karena batang kemaluan itu semakin dalam terselip di antara lipatan bongkah pantatnya. Lalu ia mendongakkan kepala sambil menoleh ke belakang.

    Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lalu diciumnya dengan mesra. Lidahnya menjulur dan bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Theo. Tangannya kirinya meluncur ke bawah, lalu meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.


    Theo menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Debby. Sesaat ia mengusap-usap bulu-bulu ikal di bagian atas vagina gadis itu. Menikmati bulu-bulu yang masih pendek dan halus itu di ujung jari-jarinya. Lalu telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina sempit itu berulang kali. Vagina yang baru kira-kira 7 jam yang lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilewati oleh cendawan batang kemaluannya.

    Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang kali. Telapak tangannya yang dipenuhi buih-buih sabun membuat bibir vagina dan pangkal paha itu menjadi sangat licin. Klitoris itu seolah bergerak menggeliat-geliat ketika ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang semakin keras dan licin karena lendir dan buih-buih sabun.

    “Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan lelaki itu semakin kuat menekan lipatan bongkah pantatnya.

    Ia merasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu pasti bercampur dengan busa sabun, pikirnya. Lalu ia berjongkok agar vaginanya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah di antara bibir vaginanya dengan cara mengusap-usapkan dua buah jarinya.

    Ketika menengadah, ia melihat batang kemaluan Theo telah berada persis di hadapannya. Batang kemaluan itu telah membengkak dan terlihat mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis di bagian tengah cendawan yang berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya. Lalu ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan antara cendawan dan batang kemaluan itu. Bola matanya berbinar-binar mengamati lekukan yang indah itu.

    Setelah puas mengamati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lalu diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya bagian ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ ketika ia melepaskan kecupannya. Setetes lendir yang menghiasi ujung cendawan itu berpindah ke bagian dalam celah kedua bibirnya. Sejenak, matanya terlihat setengah terpejam ketika ujung lidah dan kedua bibirnya mencicipi lendir itu.


    Tubuh Theo bergetar menahan nikmat ketika ia melihat lidah dan bibir Debby bergerak-gerak mencicipi lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya menjadi semakin keras. Berdiri tegak! Ia meraih bahu gadis itu karena tak sanggup lagi mengendalikan tekanan darah yang memenuhi urat-urat di batang kemaluannya.

    Setelah berdiri, Debby merasakan telapak tangan Theo mengangkat paha kirinya. Sambil mencium bibirnya, telapak tangan itu tetap menahan bagian belakang pahanya hingga akhirnya ia terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Ia masih berusaha mengatur keseimbangan tubuhnya ketika Theo menyelipkan cendawan kemaluannya ke celah di antara bibir vagina sempit nya. Karena tubuhnya masih belum seimbang, cendawan itu terlepas kembali.

    Theo agak menekuk kedua lututnya ketika berusaha menyelipkan kembali cendawan kemaluannya. Ia sudah sangat ingin merasakan kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengus-dengus tak teratur. Dengan terburu-buru, ia mendorong pinggulnya.

    “Argh, aarrgghh.., Theo!” rintih Debby.
    “Masih sakit?” tanya Theo.
    “Sakit dikit..” jawab Debby.

    Theo menarik batang kemaluannya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Sambil mendorong, ia menatap vagina sempit gadis itu. Pandangannya nanar seolah ada kabut yang menutupi bola matanya ketika ia melihat bibir luar vagina gadis itu ikut terdorong bersama batang kemaluannya. Ia masih menatap terpesona ketika perlahan-lahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah dan seolah sengaja memperlihatkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!

    “Masih sakit, Sayang?”
    “Hmm!”
    “Sakit?”
    “Enaak.., Theo!”


    Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sambil menghentakkan pinggulnya. Dengan cepat, batang kemaluannya menghunjam. Ia menghentikan hentakan pinggulnya dan berdiri kejang setelah merasakan mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya.

    Lalu ditatapnya raut wajah murid yang dicintainya itu sekaligus dikaguminya! Selain cantik dan dan seksi, muridnya itu pun tak pernah bertanya atau membantah ketika ia menghunjamkan kemaluannya sambil berdiri. Murid yang patuh sekaligus mempunyai ide-ide liar yang sensasional dalam bercinta.

    Mungkin muridku ini memang dikaruniai bakat bercinta, kata Theo dalam hati. Bakat untuk menaklukkan lelaki! Alangkah beruntungnya aku menjadi gurunya! Perlahan-lahan Theo menarik batang kemaluannya. Sebelah tangannya meremas bongkah pantat gadis itu dan yang sebelah lagi meremas dada.

    “Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan Theo kembali menghunjam vaginanya.

    Ia terpaksa berjinjit karena batang kemaluan itu terasa seolah membelah vaginanya. Kedua tangannya dengan erat merangkul leher Theo. Ia ingin menggantung di leher lelaki itu. Lututnya terasa lemas menahan kenikmatan yang menjalari sekujur tubuhnya. Panasnya birahi membuat pori-pori di sekujur tubuhnya menjadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa sabun yang masih tersisa di beberapa bagian tubuhnya.


    Semakin sering ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, semakin banyak pula keringat merembes di sekujur tubuhnya. Hingga akhirnya keringat itu terlihat mengkristal di kulitnya! Nafas Debby beberapa kali terhenti ketika Theo menarik dan menghunjamkan batang kemaluannya.

    Menarik dan menghunjam dengan cepat hingga terdengar ‘cepak-cepak’ yang merdu setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Theo. Dan setiap kali mendengar suara ‘cepak’ itu, darahnya seolah terasa berdesir hingga ke ubun-ubun.

    “Aarrgghh.., aarrgghh.., Theoo!”
    “Theoo.., Debby pipiis..!”

    Rintihan itu membuat Theo semakin cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Ia berusaha menahan nafas untuk mengendalikan tekanan air mani yang ingin menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

    Tapi orgasme gadis belia yang sangat dicintainya itu ternyata membuat ia tak mampu lagi menahan tekanan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-denyut meremas batang kemaluannya. Menghisap air mani yang masih tertahan di batang kemaluannya. Membuat ia tak berdaya untuk mengendalikan desakan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

    “Aarrgghh..! Aarrgghh..! Debby, aarrgghh..!” raung Theo sambil menghujamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya.

    “Theoo.., sstt, sstt..” desis Debby berulangkali ketika merasakan air mani lelaki yang sangat dicintainya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.


    ‘Tembakan’ yang pertama terasa panas dan menggetarkan hingga membuat tubuhnya berdiri kejang dan punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ kedua dan ketiga membuat ia semakin berjinjit setengah bergantung di leher Theo.

    “Aarrgghh.., Debby! Argh.., enaknya!” rintih Theo di telinga murid yang sangat disayanginya itu.

    “Theoo.., sstt.., sstt..!” desis Debby pula berulangkali sesaat setelah lepas dari puncak orgasmenya!

    Kedua telapak tangan Theo memangku bongkah pantat Debby. Telapak tangannya masih dapat merasakan kedutan-kedutan di bongkah pantat itu ketika gadis itu mencapai puncak orgasmenya. Dan dengan tenaga yang masih tersisa di tubuhnya,

    di tarik bongkah pantat yang kenyal itu agar mereka tak terjatuh. Ia tak ingin gadis itu terjatuh karena ia masih ingin batang kemaluannya tetap terbenam dalam kelembutan vagina sempit itu. Vagina yang sangat dikaguminya, muda, segar, dan masih berwarna pink!

    “Puas, Sayang?” bisik Theo sambil mengusap-usap punggung Debby.
    “Puas banget!”
    “Theo sangat menyayangi Debby.”
    “Debby juga sangat sayang pada Theo,” kata Debby sambil mencium bibir Theo.

    Mereka masih terus berciuman dengan mesra hingga batang kemaluan Theo mengkerut dan terlepas dari vagina sempit milik Debby.



  • Kisah Memek Mendapat kenikmatan yang luar biasa dari adikku sendiri

    Kisah Memek Mendapat kenikmatan yang luar biasa dari adikku sendiri


    2987 views

    Duniabola99.com – Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki. Berikut ini aku ingin berbagi pengalaman tentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri. Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22 tahun dan adikku berusia 18 tahun.
    Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya, sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah.

    Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya bersetubuh dengan melakukan petting, saling raba, saling cium dan saling hisap…..

    Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik melakukannya.

    Keseringan bersetubuh dengan cara petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi ketagihan… Sampai akhirnya kalau sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri.

    Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme. Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri.

    Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan.


    Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan.

    Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya. Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa.

    Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya bersetubuh dan memasukkan kontolnya ke memekku.

    Tentu saja aku keberatan, walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan keperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta tolong.

    Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsung menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku langsung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang.


    Sejak itu, pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.

    Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku menodaiku. Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga ingin merasakan tubuhku juga… dia menjawab:

    “Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen bersetubuh, aku kan juga lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak, “emang adik pernah nyobain bersetubuh dengan cewe?” dia bilang “ya, belum pernah bersetubuh kak”…. itulah percakapan awal bencana itu.

    Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, kau merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu aku memutuskan untuk mengintip ke kamarnya…

    Malam itu aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kaget sekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegang alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku, gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku… Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan namaku… Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan.

    Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat dia sangat senang aku datang… ditariknya aku ke kamarnya dan kami langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat.


    Gilanya begitu aku melihat kontolnya, aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya… sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku.

    “Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mulai menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya mencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku…

    “Ohhhhh…” katanya.

    Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi ke memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku masih sangat tinggi.

    “Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengekku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku…

    “Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca” katanya tanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikan kedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah ketika keluar dari rumahnya.

    Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekali lelaki yang mengodaku dari tukang becak, kuli bangunan sampai setiap orang di bis.

    Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi ke sport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsung menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan libidoku dengan cara berolah raga.

    Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamar denganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang “kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna”

    “Abis pake apa” timpalku, “aku ngga punya baju lagi”
    “Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka” katanya


    Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan menganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarku tadi… Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku telanjang juga”.

    Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, aku pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya sauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuat segalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku… adikku terus memandang tubuhku dan ketika kulihat kontolnya, aku sangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikku onani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya.

    Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selalu melirik ke bagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku melihat kegelisahanku. Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan. Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata:

    “Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu” Agen Bandarq
    “Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe bahenol” katanya
    “Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kataku lebih berani
    “Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…

    Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar.

    Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya.

    “Kenapa dimatiin” kataku
    “Udah cukup panas kak” katanya

    Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing. Tiba-tiba cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memekku, apalagi melihat kontol adikku.

    Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendak keluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”.


    “Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara takut dan ingin.

    “Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adikku
    “Belum” kataku, “emang kamu udah..?” lanjutku
    “Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya

    “Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kataku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku yang besar menempel di kontolnya.

    Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku dan menempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutup G-string.

    “Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak” katanya dengan nafas memburu.

    “Aw… dik ngapain kamu” timpalku tanpa berusaha merubah posisiku, karena memang aku juga menginginkannya.

    “Pengen bersetubuh kak” katanya kasar sambil menekan batangnya kepantatku.

    Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan kakakmu John, inget dong”

    Adikku tetap memegang pinggulku “tolong kak.. asal nempel aja.. ngga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget”

    “Tolong kak,” katanya memelas. Aku di suruh ngapain juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.


    Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca, libidoku tambah naik..

    “Persetan dengan pacar brengsek” batinku.
    “Jangan disini” pintaku.
    “Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas pinggulku.
    “Kakak belum siap” kataku.
    “Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya.

    Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok di belakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memeku dari belakang…

    “Oh… ngapain kamu dik…” kataku tanpa melarangnya.

    Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku dari belakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku saja ngga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus menjilati memekku

    “Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintihku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali dan bagian dalam memekku gatal sekali…

    Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku..

    “Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku….


    “udah….” kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku…
    “Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kataku.

    Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnya yang besar… dia kesulitan…

    “Mana lubangnya kak..” katanya.

    Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goaku…

    “Ini dik” kataku begitu tepat di depannya, “gesek-gesek aja yah dik”.
    “Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya.
    “aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”.

    Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas….

    “Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kataku pura-pura…..
    “Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….”
    “Memang bisa lebih enak…???” kataku menantang.

    Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnya yang besar amblas ditelan memekku”

    Aku merasakan perih luar biasa dan “aw…. sakit dik…” teriakku.

    Adikku menahan batangnya didalam memekku ….

    “Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar biasa. Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga adikku…

    “Oh, kak… nikmat banget memekmu..” katanya.
    “Ssssshhhh… ia dik… enak banget” kataku.

    Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinya maksimum.


    “Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya

    Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya di memekku…

    “Ma kasih kak” katanya tanpa dosa dan memakaikan celanaku lagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis. Aku langsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali diri.. “kenapa adikku????”

    Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi… Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena dua hari setelah itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam.

    Satahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai ada seorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah. Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku. Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila bersetubuh dengan adikku.

    Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak aku juga sangat ketagihan permainan sex nya.

  • Kisah Memek Hanya kamu yang mampu membuatku manjadi laki-laki sejati diatas tempat tidur

    Kisah Memek Hanya kamu yang mampu membuatku manjadi laki-laki sejati diatas tempat tidur


    2987 views

    Duniabola99.com – Panggil saja nama saya Flo, Saya tipe cowok yang agak pendiam dan berpostur proposional, Kejadian ini benar-benar terjadi mulai akhir Januari tahun ini, Saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di Tangerang. Sebut saja nama dia Reva. Dia berwajah cantik dan putih dengan tinggi sekitar 160cm dan berat badan sekitar 48 kg.Dia pegawai baru di perusahaan tempat saya bekerja dia mulai bekerja akhir tahun lalu. Awal mula perkenalan kami layaknya karyawati yang baru masuk dikenalkan ke rekan-rekan sepekerjaan. Pada saat itu saya hanya berpikir “Cantik” dan tidak berpikiran lainnya karena saat berkenalkan dia sudah berkeluarga.

    Seiring waktu berjalan kita sering ngobrol dan saling bercerita mengenai kerjaan, keluarga, dan bercanda yang masih wajar. Hal yang paling membuat saya betah ngobrol berlama-lama dengan Reva adalah dia supel dan wangi parfumnya yang nyaman sekali tercium oleh saya. Apalagi bila kita saling berpapasan saya sering sampai menoleh lagi ke belakang karena tergoda wangi dari parfumnya.

    Kejadian ini berawal ketika suatu hari saya menanyakan YM (yahoo messenger) dia dengan alasan supaya bisa ngobrol waktu jam kerja senggang, jadi tidak ada yg nge-gossip kalo kita deket. Setelah saya add YM dia kita mulai sering chatting ditengah jam kantor, lama-lama saya tergoda untuk menanyakan hal-hal pribadi kepadanya terutama perihal kehidupan dia dan suaminya.

    Hingga akhirnya dia bercerita kalau mereka menikah karena paksaan dari masing2 orang tua, dan hanya bersandiwara di depan orang-orang kalau mereka bahagia. Semenjak saya mengetahui hal itu mulailah pikiran nakal saya menggoda…. kira-kira begini percakapannya:

    Flo: Reva beneran kamu dirumah gak dekat sama laki kamu?
    Reva: iyah, dia kalo malem sering gak pulang pergi main sama teman-temennya…
    Flo: Sibuk urusan kerjaan kali?
    Reva: Ngak, sibuk dugem ama teman-temennya.
    Flo: Masa sih? emang kamu pernah lihat?
    Reva: Ya aku tau aja, ada sodara aku pernah lihat.
    Flo: ooohh… kamu kesepian donk klo gitu…

    Reva: Tadinya iya, tapi sekarang kamu sering temanin aku klo malem sering telpon dan becanda2 jadi aku gk BT.
    Flo: masa sih?? …. BTW Reva mau gk klo kita lebih dari sekedar teman?
    Reva: Maksudnya?
    Flo: Ya kan kamu gk dekat sama laki kamu, aku juga sebenernya pengen tau kamu lebih jauh.. jadi kita KAYAK TTM gitu…

    Lumayan lama gk dijawab-jawab sama Reva sekitar 2 jam dicuekin YM saya………

    Reva: Aku gak mau klo TTm an gitu….
    Flo: lah terus gimana?? kan kita udah berkeluarga (saya juga punya istri sama anak)
    Reva: emm….. Gini aja… Nanti pulang kerja kamu ajak aku jalan, aku pengen ber-2 aja sama kamu.
    Flo: (Waduh…. ditantangin gini gw…) Oke, nanti kita karaokean aja yuk aku buka room klo udah di dalem aku kasih tau kamu.
    Reva: oke.

    Akhirnya pulang kerja saya langsung cabut ke karaoke yg agak jauh dari kantor dan saya langsung kabari dia untuk langsung kesini. Selang 1/2 Jam Reva datang.


    Flo: Kamu mau pesan minum atau laper kan pulang kerja?
    Reva: Mau minum aja deh Lemon Tea.
    Flo: oke (ngak seberapa lama minuman dan snack datang)… Kamu mau ngomong apa tadi Rev?
    Reva: Iyah aku gk mau TTM an gitu….

    Flo: maaf yah tadi, aku cuma ngutarain perasaan ke kamu tapi gk berarti kamu harus mengiyakan, Gk apa2 kok klo kita temenan aja.
    Reva: Kok minta maaf?? aku kan blom selesai….
    Flo: ??? tadi katanya gk mau TTM an…
    Reva: Gini… Aku seneng deket sama kamu, kamu walapun awalnya aku kira pendiam ternyata orangnya hangat, aku juga suka cara kamu perlakukan aku dengan sopan….

    Flo: Lalu?
    Reva: “Aku gk mau sekedar TTM sama kamu… Aku maunya…..
    (Reva langsung meluk saya dan mencium lembut bibir saya) Kok jadi diam?”
    Flo: (aku pandangi wajah Reva, aku belai rambutnya lalu aku cium bibirnya dengan mesra dia memejamkan matanya.)

    Semenjak kejadian itu kami semakin dekat dan sekitar 3 hari kemudian ketika kami sedang ngobrol2 di dalam mobil saya dia tiba2 meletakkan tangannya di pangkuan saya dan mulai mendekatkan wajahnya, langsung aku sambut bibirnya yg tampak indah sempurna…

    Kami berciuman dan beradu lidah lalu tangan ku memeluk pinggang mungilnya sambil aku mebelai lembut punggung sampai batas Rok nya… Celanaku mulai terasa kesempitan karena ciuman dan pelukan Reva… entah disengaja atau tidak tangan Reva yang ada di pangkuan aku terpeleset dan posisinya sekarang tepat diatas batanganku yg sudah tegang ….

    Reva melepas ciumannya dan terdiam, terlihat mukanya memerah tapi tangannya tidak dia pindahkan dari situ… Maaf aku gk sengaja Flo… aku katakan “gk apa-apa Reva gak usah malu sayang,” … dia mulai mencium aku lagi, tapi kali ini dia mulai meremas2 lembut celanaku yg sudah tegang itu…

    “sebentar.. posisinya miring nih gk enak kataku sambil mencoba meluruskan batanganku supaya tegak dari luar celana” Reva berinisiatif untuk mencoba meluruskan juga tapi sulit karena memang batanganku posisinya agak menekuk tegang kebawah….

    Flo: Susah ya sayang?… Benerinnya sambil dibuka aja ya… kamu yang lurusin “sambil aku buka resleting celana aku”
    Reva: Emang boleh sayang aku pengang dari dalem?
    Flo: Boleh…

    Reva: Waww keras udah keras banget sampek gk muat CD kamu sayang…. (sebagian batangan aku sampek keluar dari CD ketika sudah berhasil dilurusin sama Reva) panjang, keras, berurat lagi sayang dede kamu… Bikin aku kepengen aja sih…..

    Sambil tangan kiri menarik CD aku sedikit dia masukkan tangan kanannya untuk meluruskan batanganku.

    Flo: Emang pengen kamu apain sayang?
    Reva: Aku gemesss “kata reva sambil menurunkan cd aku dan menggenggam batangan aku yg sudah tegang “Maaf ya sayang… ”

    Reva langsung membenamkan kepalanya kearah batanganku yg tegang dan mengarah ke mulutnya” Reva langsung menciumi kepala batanganku dengan lembut dan memasukkannya ke dalam mulutnya sambil di pelintir2 dengan lidahnya yang basah…..

    Aku merasakan kenikmatan yg luar biasa hingga mulutku mendesis perlahan dan aku belai rambut panjang Reva…. Aku tak tinggal diam… perlahan2 sambil aku usap pahanya aku naikkan roknya hingga tangan aku bisa mengelus2 cd dan meremas2 pantat Reva.


    Reva: Enak sayang?? tanyanya sambil masih menggenggam batanganku dan mengocoknya perlahan2…..
    Flo: Enak banget sayang…. masukin semua donk ke mulut kamu….
    Reva: Mana muat!! panjang gitu gk bakal muat…..
    Flo: emang punya laki kamu gk sepanjang ini sayang?
    Reva: Ngak lah… dia itu gendut, bantet dedenya kata dia tertawa…
    Flo: Kamu suka sayang sama dede aku?
    Reva: Hu-uh napsuin sayang…. mentok nih klo masuk meki aku….

    Sambil tangannya masih mengocok2 lembut batanganku tangan satunya aktif mengelus2 kepala kontolku yg mulai basah….Sensasinya luar biasa….. Aku masukkan tangan aku ke dalam CD Reva dari belakang, dan Reva mulai menjilati batanganku lagi dengan rakusnya…

    Reva: Hmphhh…. Ohhhh “desahan reva terdengar ketika tanganku mulai bermain2 di sekitar lubang pantatnya dan mulut mekinya yg sudah basah” Sayang… jgn elus2 lubang pantat aku… aku malu…..

    Flo: gk apa2 sayang, kamu nikmatin aja yah…. udah basah banget meki kamu sayang……
    Reva: Kita check in aja yuk.
    Flo: Oke….. (akhirnya kita meluncur ke sebuah hotel di daerah tangerang… sambil tangan Reva tetap mengocok2 Batanganku dan aku nyetir sambil tidak konsen hahaha).

    Setelah mendekati hotel Reva merapihkan celana ku dengan hati2 supaya ngak terjepit resleting celana, lalu kita masuk ke loby dan pesan room.

    Setelah sampai di kamar kami langsung saling berciuman dengan ganasnya… dan tangan reva mulai membuka kancing baju aku satu persatu sambil tetap manikmati lidah aku di dalam mulutnya….. setelah semua kancing baju aku terbuka dia mulai mengelus lembut dada aku dan melepaskan kemejaku…

    Reva: “Badan kamu bagus sayang…. gk kayak laki aku jelek dan gendut….” lalu dia mulai menjilati puting dadaku yang agak berbulu sampai benar2 basah dan air liurnya menetes2…. sambil tangannya membuka ban pinggang dan menurunkan celanaku hingga aku hanya mengenakan CD.

    Flo: Oughhh nikmat banget sayang…. kataku sambil menahan gairah yang kian memuncak… lalu gantian aku membuka baju Reva, Aku angkat bajunya hingga berada diatas siku tangannya sehingga ketiaknya yg berbulu tipis dan berkeringat terlihat jelas…

    Aku makin nafsu melihat pemandangan ini dipadu juga dengan sepasang payudara yang tidak besar tapi bentuknya indah masih terbungkus bra hitamnya…. Langsung aku dorong dia perlahan hingga menempel tembok dan kujilati ketiaknya yg sangat membuatku bergairah…. Aroma tubuhnya benar2 membuatku tergila2… Reva pun menikmatinya terdengar dari desahan2nya dan nafasnya yg makin memburu…

    Reva: Ahhh honey…. geli banget sayang…. aku baru pertama kali dijilatin di ketiakku……ssstttt oooohhhhhh…

    Flo: Nikmatin aja sayang… aku pengen ciumin setiap jengkal tubuh kamu…..

    Tanganku mulai menurunkan roknya dan cd nya yg sudah basah sedari kita masih dimobil tadi….. lalu aku buka bra hitamnya dan melepaskan semua bajunya sehingga terpampang jelaslah seluruh keindahan tubuh Reva yang begitu menggairahkan… aku ciumi leher, telinga, ketiak, dan dadanya….. aku mainkan putingnya yg sudah menegang di dalam mulutku, kupelintir2 putingnya dengan lidahku dan sambil kubiarkan jari2ku menari2 diatas mekinya….

    Reva sangat menikmati permainanku, terasa di tanganku cairan terus keluar dari mekinya hingga benar2 basah… akhirnya kuputar menghadap tembok tubuhnya dan kujilati mulai dari tengkuknya hingga kedua bukit pantatnya yg seksi…..

    Flo: Sayang kamu lebarin sedikit kaki kamu…

    Reva: Iya sayang… kamu mau apain aku juga aku udah pasrah honey, kamu benar2 membuatku merasakan nikmat….

    Lalu sambil berjongkok di belakang Reva yang sudah melebarkan kakinya aku mulai jilati pahanya sampai ke lubang pantatnya…..

    Reva: Arggghhh sayy.aa..nnggg (Reva merintih keenakan) Jangan disitu… aku maluu…..

    Aku tak peduli dan sambil kujilati lubang pantat Reva yang bersih dan rapat itu aku mainkan jari jempol tanganku mengelus2 belahan Mekinya… dan kuputar2 tepat di itilnya yg sudah tegang….Lumayan lama aku dan Reva menikmati posisi ini sampai akhirnya Reva mendapatkan orgasmenya yang pertama….


    Agak terkejut juga aku ketika dia orgasme, aku kira hanya di Film2 saja perempuan klo orgasme sampai KAYAK orang kencing… Ternyata Reva juga tipe2 perempuan yang seperti itu, tangan aku sampek basah kena semburan orgasmenya…..Benar2 istimewa….

    Reva: Oohhhh GOD….. Yesss honey…… iiihhhhhh ahhhhhhh…. oooouuuhhhhhh….. Keluarrr sayaaannnngggg…… Ssssrrrrrtttt..

    Tubuh Reva terguncang hebat ketika cairan itu menyembur dari mekinya, dan kakinya gemetaran hampir jatuh… Aku dengan sigap langsung berdiri dan memeluknya dari belakang sambil mencium bibirnya….. sedangkan kontol aku sudah sangat tegang di dalam cd terjepit dibelahan pantatnya…. lalu aku arahkan dia ke tempat tidur…

    Reva terlentang pasrah dan masih terlihat mukanya sedang menikmati orgasmenya barusan.. langsung aku ciumi payudaranya dan tangan Reva mulai bermain2 dengan kontol aku yang keluar sebagian dari CDku…. Kujilati seluruh payudaranya dan kuciumi bibirnya….

    Reva: Sayang kamu tiduran sini…aku pengen jilatin dede kamu….(sambil dia menarik aku untuk rebahan disamping dia….lalu dia dengan telaten melepas CD ku hingga kontolku terbebas dan terlihat gagah)

    Wow honey… aku sampek merinding lihat dede kamu… aahhhh…. (langsung diemutnya kontolku sambil jari2nya yg mungil menari2 di biji kontolku)

    Flo: Oh Shit… Kataku menahan sensasi nikmatnya perlakuan Reva terhadapku…..

    Reva: Enak sayangku??? klo Reva giniin suka (katanya sambil memasukkan batang kontolku hingga menyentuh tenggorokannya)

    Flo: Arrrghhhh ….. aku hanya bisa mengerang ketika terasa kepala kontolku terjepit tenggorokannya…

    Reva: Aaahhhh… enak sayang? tanya dia lagi sambil mengocok kontolku yang urat2nya makin macho… lalu dia basahi tangannya dengan ludahnya dan dia lumuri semua kontolku dengan tangannya itu….Ouuhhh honey… aku pengen banget… katanya sambil mengusap2 kontolku dengan kedua tangannya yg basah itu….

    Lalu dia mengambil posisi diatas dan perlahan2 dia gesek2an kepala kontolku dengan mekinya….. Ahhhh… nikmat sekali rasa geli dan licin bercampur jadi satu…. lalu dia tekan pelan2 hingga kepala kontolku masuk ke mekinya….

    Reva: Eeesssstttt aaahhhhh Enak banget sayang Dede kamu….(matanya terpejam dan kepalanya mendongak menikmati kepala kontolku yang memasuki mekinya yang basah dan sempit)


    Flo: aahh yess honey…. masukin lebih dalem lagi ya…. kataku sambil kudorong keatas pantatku pelan2 sampai akhirnya batang kontolku masuk setengah…

    Reva menjerit tertahan “Eghh!!! Eeeennaa…aaakk….Oh God” sambil dia tekan terus kontolku hingga masuk semuanya….

    “Bless…. Ya ampun mentok banget honey!! AaaahhHHHH!!! Kamu jgn gerak dulu, aku aja yg gerak…” Kata Reva dengan wajah agak tegang antara nikmat dan takut cidera..

    Reva mulai bergerak perlahan maju mundur menikmati kepala kontolku menggesek dinding terdalam mekinya… makin lama makin cepat Reva bergerak dan kuimbangi dengan kuputar2 pinggulku sehingga terdengar suara becek dari mekinya…..

    Reva: Aaahhh Sayanggg… Nikmat banget…. ouuuhhh … aaakk…ku baa..rruu ka..lliii ini… nger..a.aasss.aainn ML kk..aaa…yyaaa..g.iiinii.

    Aku makin gemas melihat wajah cantik Reva memerah karena birahi yang sangat tinggi… lalu kupeluk reva hingga menimpa tubuh aku….

    Kupeluk dia dan mulai kunaik turunkan kontolku dengan tempo sedang…. Terdengar rintihan2 kenikmatan Reva di telingaku setiap kontolku menghantam dinding rahimnya… Aaaahhh…. Yeeessss… OOOoohhhh… TTerr…uuu…sss Say…aaa…nnnn..ggg…..

    sekitar 5 menit Kukocok meki reva hingga cairan mekinya terasa membasahi biji kontolku…. Saaayaaannggg…. aakuuu mm..aaa..uu kkk..eeee..ll.uuuaaarr La…ggg..iiii Rintihnya, dan dia langsung menekan dadaku hingga posisinya tegak dan dia tarik mekinya sampai copot dari kontolku… dan akhirnya….

    “AAAAAAAHHHHHHHH HONNEEEEYYYYYY….. Crreettt …Sssrrrttt….” Semburan hangat dari meki Reva Sampai membasahi seluruh kontolku dan perutku….

    Tubuh Reva langsung menindih ku dan terkulai lemas diatasku sambil nafasnya memburu dan badannya berguncang2… “Benar2 luar biasa…Pikirku” sekarang gantian kamu yg harus puas sayang katanya dan dia langsung nungging disebelah aku dengan gaya doggy style.

    Aku pindah kebelakangnya dan mulai menempatkan kontolku di bibir mekinya yg sudah basah gk karuan dan mengeluarkan aroma khas kewanitaannya…. Kumasukkan perlahan kontolku sampil kupegangi pinggulnya yg agak bergetar ketika kontolku menempel di bibir mekinya… kudorong pelan2 hingga setiap senti kontolku yang masuk bisa kami nikmati bersama2…

    Aaaahhh…. enakkk bangett sayangg meki mu… desah aku sambil mendorong masuk kontolku ke dalam mekinya yang sempit dan basah itu…dia juga meremas2 sprei dengan ganas dan menggeleng2kan kepalanya setiap aku mendorong masuk dan bibirnya digigit2 oleh dia menahan kenikmatan… akhirnya ketika tinggal sedikit lagi masuk semua aku hentakkan tiba2 hingga terasa bener2 mentok di dalam mekinya, dan Reva pun menjerit tertahan “ArrggHH Terus Sayang….”


    Dengan nafsu yang menggebu2 kulebarkan pantatnya dengan kedua tanganku dan ku keluar masukkan dengan cepat kontolku ke dalam mekinya hingga berbunyi “Prett,,, Breeett…. Preettt… Brettt… AaaahhHHH Yeeessss… Ohhh GOD…..” Aku tarik rambut Reva dari belakang seperti menunggangi kuda, dan dia suka itu “Fuck mee honeeyyy… aaahhhh shiiitt…” Reva meracau tidak karuan dan aku pun mendesah2 dengan nafas menggebu2….

    Kutarik kontolku sampai lepas dari mekinya dan kuhujamkan lagi sedalam2nya berulang-ulang kali sampai Reva orgasme lagi dan kali ini tidak sampai menyembur tapi sampai menetes2.. aku tidak peduli lagi, jari jempol tanganku kumasukkan juga ke dalam lubang pantat reva

    “AaahhhHH Saayaanggg… kkkaa…mmuuu App..aa.i..n Iitttu…Enak.. Baa…nngg…eeettt” Reva makin menggila dan bersemangat, Keringat kami bercucuran deras kucabut jempolku dari lubang pantatnya dan dia kutekan sampai posisi tengkurap.. lalu aku dengan posisi seperti push up menghajar mekinya dengan kontolku… “Aaahhhhh Sayaaanngggg Semmpiitt Bangetttt” kata aku…

    Reva sudah tidak mampu meladeni omongan aku hanya mendesah2 dan menjerit keenakan ketika kumasukkan kontolku dalam2… akhirnya setelah 15 menit aku pun hampir orgasme, kutindih tubuh Reva dari belakang dan kuciumi bibirnya sambil kupompa terus lobang mekinya…. Reva menciumi bibirku sambil mendesah2 kenikmatan…. Lalu aku bilang “Honeyyy aakkuu mauu keluarrrr… pengen bareng sama kamu…..”

    Iya sayang…kelll…uuuaarrr… ba,,rrre,,,ng…. A.kk…uu… Ahhhh… Ouhhhhh….. Dii.. d..aaalleem.. aajjaahh Ahhhh….. OHHHH… FuCkKKKK///… Jawab Reva sambil terasa cairan hangat di kontolku… aku pun langsunggg memompa sekuat tenaga yg tersisa….Saaaayyyaaaanngg… Keeellluuuaaarrrrrr… AaaAarrrGGhhH!!

    Akhirnya Spermaku yg sudah ingin berlomba2 menyembur keras sampai 3 kali klo gk salah hitung ke dalam meki Reva… dan akhirnya aku terkulai lemas menindih tubuh Reva yang masih bergelinjang kenikmatan dari belakang, dan kubiarkan kontolku didalam mekinya menikmati kehangatan dari meki Reva.. Habis itu kita berdua berciuman dan dia menjilati tubuh aku yang masih berkeringat lalu kita mandi dan memesan makan malam….


    Itulah pengalaman saya dengan teman sekantor saya, dan Kami masih sering melakukannya bila ada kesempatan… Reva adalah wanita pertama yang bisa membuatku merasa benar2 puas di tempat tidur dan dia juga merasakan yang sama.

  • Video bokep Jepang Ryo Makoto threesome

    Video bokep Jepang Ryo Makoto threesome


    2985 views

  • Kisah Memek Batang India

    Kisah Memek Batang India


    2985 views


    Duniabola99.com – Masa tu yati berusia 22 , bekrja di KL.Tunang yati berada di kampung. Kami pernah lakukan seks tapi yati tak pernah puas.Sealu tak de “foreplay”. Selepas berkucup-kucup, dia akan masukkan batang dia ke dalam kemaluan ku.
    Lepas tu yang aku geram, tak sampai satu minit, dia akan terpanjut.aku tak show my feelings tapi dalam hati…….


    bila bekerja di KL, aku berkenalan dengan rakan setugas saya, keturunan india.Orangny walaupun hitam, tapi badan dan muka nya macam pelakon Bollywood,.Misainya mengancam.
    Bulu dadanya lebat!!.
    entah macam mana, waktu bersembang-sembang,saya ajaknya keluar makan malam.To cut short,

    lepas makan malam, kami balik naik keretanya.singgah sekejap di taman TITIWANGSA di suatu tempat yang sunyi.berbual2, kemudian i tanya pasal private life dia. dia mengaku mempunyai gf bangsanya dan mereka pernah lakukan seks.i tanya , hebat ker dia atas katil. dan dia jawab 2 jam tak cukup!!Aku terpegun…dan i rapatkan badan i kat dia and start lah…raba-raba and then dia ramas tetek saya….lepas tu entah macam mana dia kucup aku sekuat-kuat.Aku lemas dalam pelukan dia.dia ajak aku ke biliknya.

    atas katil, kami mulalah.Aney tu yang ajar saya segala selok-belok seks.dia ajar macam mana nak kulum konek.dia menjilat i sampai terkeluar-keluar air saya.Batangnya,makkkkk ooooiii, dua kali besar dari tunang i punya.tak sunat! ( cute jugak ).Tapi bulu koneknya dati kotek sampai kepala koneknya.Itu yang buat aku geli lebih masa main.
    setelah jilat saya sampai matah puth aku aja nampak,dia pun masukkan batang gajahnya dalam cipap aku,keluar masuk sampai aku klimaks.entah malam tu berapa kali i klimaks aku tak tau.yang aku tau, aku puas for the first time in my life.


    sekarang i dah kahwin , anak 3, suami aku seperti dulu juga.Takde foreplay.Ada sekali i kulum batangnya..tapi di terpanjut dalam mulut saya, lalu tak daya nak teruskan permainan.TIDUR!!!
    setiap malam semasa BERSAMA ngan suami saya, saya imagine bermain dengan aney india tu,batangnya yang besar dan berbulu.aku imagine batang hitam tu masuk keluar cipap saya yang putih….terima kasih aney!!i can’t forget your cock!!!NANDRI.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri






  • Kisah Memek Spesial Adik Iparku

    Kisah Memek Spesial Adik Iparku


    2984 views

    Duniabola99.com – Perkenalkan namaku Bayu, aku mempunyai seorang istri yang lumayan cantik. Rambut hitam panjang dan lurus, kulitnya putih mulus, matanya kecoklatan. Ukuran toketnya lumayan gede 36B. Aku pertama kali jatuh cinta sama istriku gara-gara kepencut sama toketnya.


    Tapi Dicerita ini, aku akan bercerita tentang adik istriku atau adikm iparku yang gak kalah mulus sama istriku. Namanya Ayu, umurnya 25tahun. Kalau dilihat dari bodynya sih hampir mirip tapi masih lebih montok adik iparku.

    Waktu itu aku pulang kerja agak malam. Istriku yang penakut mengajak adiknya untuk tidur di rumah kami untuk menemaninya (tapi itu tanpa sepengetahuanku). Aku sampai rumah pukul 23.00 WIB. Rasa penat dengan pekerjaan ditambah udara dingin buat aku horni berat. Aku langsung saja mandi. Pintu kamar mandi sengaja kubuka lebar dan aku menikmati air hangat untuk melepas lelahku. Karena aku sudah horni berat, aku memutuskan untuk ngocok kontolku. Tapi pada saat sedang asyik-asyiknya ngocok dan kontolku lagi tegang maksimal. Tiba-tiba.. Cerita Seks Dewasa

    Ayu : Lho mas Bayu sudah pulang…kog gak kedengeran suara mobilnya.

    Aku sangat kaget banget mendengar suara Ayu, spontan saja aku langsung balik badan.

    Aku : Ayu…kamu nginep sini ya?

    Ayu : Iya mas, mba Yuyun yang nyuruhku untuk nginep disini soalnya dia takut di rumah sendiri katanya mas pulang malem. Oya mas mandi kog pintunya gak ditutup sih…

    Aku : Maaf habisnya udah kebiasaan sih…lagian aku kira gak ada kamu

    Ayu : Oh…ih tuh burung mas goyang-goyang hahahaaa…

    Aku : Ini bukan burung lagi ini kontol namanya

    Ayu : Hahaaaa…habisnya lucu sih geleng-geleng kayak burung cari makan…hahahaaa

    Aku : Hahahaa…bisa aja kamu Yuk..oya tengah malem gini bangun mau ngapain?

    Ayu : Kebelet pipis mas…kan kamar mandinya cuma satu aja…minggir mas aku mau pipis dulu.

    Aku : Gak lihat apa aku mandi aja belum selesai…ya udah pipis di toilet aja.

    Ayu : Tapi mas, aku kalau pipis kebiasaan harus lepas celana biar gak basah

    Aku : Ya udah lepas aja gitu aja kog repot lagian aku juga gak ganggu pipismu kog.

    Ayu : Entar kamu lihat memek aku lagi…

    Aku : Kalau cuma memek setiap hari aku juga lihat memek kakak kamu dah biasa.

    Ayu : Kalau memekku beda mas,special edition, masih seret belum pernah dimasukin kontol bengkak kayak punyamu.


    Aku : Jelas aja kamu mainnya sama brondong yang kontolnya kecil hahahaaa..

    Dan karena sudah kebelet banget Ayu pun melepas celananya dan terlihatlah memek mungilnya. Aku pun melihatnya cara dia pipis.

    Aku : Jadi itu ya memek specialnya, Spesial empuk maksudnya.

    Ayu : Ih mas gangguin aja, tuh liat kontolmu yang keras kayak batang kayu. Kasian ya udah horni, tapi mbak Yuyunnya udah tidur, gak bisa tersalurkan akhirnya ngocok deh..hahahhaa…

    Aku : Dasar Ayu…

    Ayu : Mau Ayu bantuin mas?

    Aku : Bantuin apa?

    Ayu : Ya buat bantuin biar ketegangan dikontol mas reda…tapi jangan bilang sama mbak Yuyun ya mas….janji…

    Aku : Beres jangan khawatir…ayo Yuk buruan…keburu kakak kamu bangun.

    Dan tanpa disuruh tangan imut Ayu langsung meremas dan mengocok kontolku yang sudah sangat menegang.

    Ayu : Ukuran kontolmu gede juga ya mas, pantes mbak Yuyun hobi ngentot sama kamu mas. Bukanya dulu pas masih pacaran kamu pernah mengirim gambar kontolmu ke hp dia. Dia samapi kanget dan melempar Hpnya. Karena aku penasaran akhirnya aku mengambil Hpnya dan melihat gambar kontolmu. Dan sekarang gak nyangka kalau bakal megang langsung kontol kakak iparku sendiri.

    Hampir 10 menit Ayu mengocok kontolku, bukannya keluar tapi malah bikin kontolku makan tegang dan keras.

    Ayu : Lho mas, udah 10 menit aku mengocoknya bukanya keluar malah tambah besar dan keras kan jadi pegal tangaku.

    Aku : Kalau tanganmu pegal gantian aja pakai mulutmu.

    Ayu : Maksudmu aku suruh nyepong kontolmu gitu?

    Aku : Iyalah..biar cepet keluar dan kamu gak pegal lagi.

    Ayu : YA udah buruan siram dulu tuh kontolmu masih bnayak sabunnya

    Setelah kusiram air, Ayu pun langsung melahap kontolku dengan liarnya.

    Aku : Pinter juga kamu nyepong…kontoku rasanya nyut-nyutan Yuk… Enak banget deh…kamu pasti sering nyepong pacarmu ya?

    Ayu : Udah jangan banyak omong mas nikmatin aja. Emang aku dulu sering nyepong mantan-mantanku mas. Dan baru kali ini aku nyepong kontol yang usianya paling tua.


    Aku : Biarpun tua tapi besar dan mantab kan Yuk…hahahaha

    Ayu : Bisa ja kamu mas, udah ah diam jadi gak fokus nih nyepongnya

    10 menit sudah Ayu nyepongin kontolku tapi tetep aja aku belum bisa keluar.

    Ayu : Mas aku kog jadi horni gini ya…habisnya daritadi mainin kontolmu terus sih…memekku jadi basah deh.

    Aku : Coba sini aku pegang

    Aku langsung meraba memek Ayu dan ternyata benar memeknya sudah basah. Tanpa panjang lebar lagi langsung saja jari tengaku kumasukkan dalam lubang memeknya. Kukocok memeknya dan Ayu pun mendesah pelan.

    .Ayu : Ssthhhh..aaaahhh…enak banget mas…kocokanmu nikmat sekali…kocok terus maasss…aaaahhhh….aku mau keluar maaasss…

    Aku : Tahan dulu Yuk, aku yang daritadi aja belum keluar masa kamu yang gitu aja udah mau keluar.

    Ayu : Ya udah kalau gitu masukin ja kontolmu ke dalam lubang memekku…Aku juga horni berat nih mas…

    “Sleeeppp…bleeesss….” akhirnya kontolku masuk ke dalam lubang memek Ayu.

    Aku : Benar katamu Yuk…memekmu benar-benar spesial…spesial seret kayak masih perawan..aaahhh…

    Ayu : Hehehe…ternyata enakan sama kontol gede ya mas…aaahhh…genjot terus maaasss…aaahhh….aku mau keluar maasss…

    Aku : Kita keluarin bareng ya Yuuukk…keluarin dimana Yuk?

    Ayu : Diluar aja mass…takut hamil

    Aku dan Ayu : Aaahhhh…yeessss…ooohhh….. (kita berdua meraih orgasme bersamaan.


    Cairan spermaku pun berceceran diperut Ayu semua, setelah itu aku basuh spermaku yang menempel pada perutnya dan kucebokin memek Ayu

    Ayu : Enak banget mas, jadi ketagihan. Sekarang maunya sama kontol gede aja ga mau sama kontol kecil lagi…sini mas kubersihin kontolmu.

    Aku dan Ayu mandi bareng. Setelah selesai kami berdua berbenah. Aku langsung masuk ke kamar tidur di samping istriku, sedangkan Ayu masuk ke kamar sebelah.

    Aku jadi khilaf karena melihat memek adik iparku sendiri. Khilaf yang membawa kenikmatan.

  • Masih ABG Pembantuku Yang Binal

    Masih ABG Pembantuku Yang Binal


    2983 views


    Aku seorang pedagang umur 35 tahun, istriku 32 tahun guru SMA. kisah ini terjadi dua tahun lalu, tepatnya satu bulan sebelum puasa. Aku mempunyai pembantu namnya Dian. orangnya cukup tinggi hampir setinggi aku yaitu kira-kira 165cm, semampai, badanya langsing dengan kedua tetek yang masih sekal dan mencuat dengan ukuran teteknya kira2 34. saya hanya kira-kira aja, karena belum pernah melihatnya.

    Dina sudah bekerja di rumah sejak empat tahun yang lalu, yaitu sejak anak kedua saya lahir. ia sangat sayang sama anak saya. istri saya pun percaya ama dia. karena istri saya bekerja maka semua urusan pengurusan rumah tangga diserahkan kepad si Dina. Dina ini hanya tamat SD sekarang umurnya sudah 17 tahun. lagi segarnya memang.

    Sering Dina ini ketiduran di Sofa keluarga sambil mengendong anak saya sementara istri saya telah tertidur pulas.. dekat sofa atau didepan nya ada TV ukuran 34 Inc.. disamping sofa keluarga ada meja makan. saya biasanya suka mengetik hasil transaksi bisnis di meja makan itu sampai larut malam. karean seringnya Dina ketiduran di atas sofa depan TV, lama2 saya memperhatikan ia juga.

    Cantik dan sensual juga si Dina ini pikirku. Dengan kulit bersih sawo matang, rambut terurai panjang sebahu, dan kaki jenjang… selayaknya si Dina tidak pantas jadi pembantu. saya tipe suami yang setia. belum pernah merasakan memek dan harumnya gadis lain selain istri ku. oya istriku cukup cantik dengan kulit putih mulus dan bodi bahenol. kalo sedang hubungan intim ia sangat liar sekali. nafsu sex nya sangat kuat. kembali ke DIna. kadang2 waktu ia ketiduran di sofa, belahan dadanya sedikit mengintip.

    pada suatu malam saya lagi pengen maen, namun istri ku lagi dapet bulan. dan seperti biasa si Dian pembantuku, ketiduran dekat sofa yang menghadap ke arah saya. saya iseng menghamprinya, dengan tangan gemetar, takut istri saya bangun.. saya belai rambutnya. ia diam aja. trus saya usap2 pipinya,.. eh..eh.. ia diem aja..trus saya mulai raba2 dadanya yang masih dalam bungkus bajunyanya, sementara anaknya ia peluk sambil tidur..saya mulai curiga ia ketiduran atau pura2 tidur.. kemudian saya kecup keningnya terus matanya dan mendarat di bibirnya.. eh,,ia diam aja.

    Saya penasaran… saya mulai isep mulutnya.. dan ia bergerak pelan..saya kaget..kemudian saya lepas ciuman saya… ia tertidur lagi. trus saya cium lagi bibirnya sambil tangan saya membelai-belai teteknya masih dalam bungkus bajunya… saya jadi penasaran., ia betul2 tidur atau tidak..saya takut juga..terus saya duduk di kursi makan menenangkan diri..saya lihat si DIna masih terpenjam matanya..tiba-tiba ia bangun karena anaknya saya dipelukkan bangun minta sisu… trus si dian bikinkan susu anak saya (laki).

    Setelah menyuapin anak saya dengan susu, anak saya tertidur lagi,.. si Dina minta pamit ke saya untuk nidurin anak saya ke kamar anak saya yang nomor satu… saya mengangguk sambil sibuk kerja. setelah satu jam saya lihat si Dina tidak keluar dari kamar anaknya saya. saya penasaran, kenapa ia ngak keluar dari kamar anak saya. saya dekati kamar anak saya… dan saya buka pintu pelan2 takut ketahuan istri saya…tiba saya kaget ternyata si Dina tertidur pulas bersama anak saya.. dan yang lebih saya panas dingin adalah roknya tersingkap membuat paha nya mulus terbentang dalam kondisi mengangkang.

    Saya masuk kekamar pelan2. trus saya berdiri disamping ranjang.. saya liaht wajah dina ia betul2 tertidur pulas… saya usap pelan-pelan celana dalam dekat memeknya pelan-pelan, sambil tangan kiri saya mengusap2 teteknya yang menonjol seski… saya terus mengusap2 memeknya,,dan setekah cukup lama saya merasakan celana dalamnya basah. saya kaget ternyata ia menikmati usapan tangan saya.

    Saya mulai curiga jangan2 ia pura tidur. saya menuju mulutnya. saya kecup pelan2 mulutnya sambil tangan saya terus mengusap teteknya. mulutnya saya isep keras. terdengar lenguhan nafasnya…perutnya terangkat. dadanya ia busungkan ke atas.. aku makin penasaran. aku buka kancing bajunya diatas dadanya. sekaranag bajunya sebelas atas tersingkap. terlihat dua bukit kembar yang ranum dan montok..saya terkesima. bentuk teteknya indah sekali. masih kenceng. beda ama tetek istriku yang mulai kendor dan tidak begitu besar ukurannya.

    Saya membelai teteknya dengan penuh sayang.. sekali-kali bibir saya mebngusap2 kulit teteknya yang mulus. lagi-lagi ia mendesah pelan. tangan kananku akau selipkan di antara daging tetek dan behanya.. agak sempit, saya berusaha masukin tangan saya.. hmm bukan maen..terasa daging teteknya kenyal dan dingin sejuk sekali. saya remas2 tetek berkali sambil tangan saya bergantian meremes2 teteknya. mulut saya terus mengecup bibirnya. lidah saya kadang saya masukin kedalam mulutnya. ada sedikit respon saat lidahku akau masukin kedalam mulutnya. ia sedikit mengisap lidah saya. saya tambah nyakin kayaknya ia pura-pura tidur. meskipun matanya terpenjam, namun napsu nya mulai naik.Cerita Sex Abg

    Saya tak sabaran lagi pengen lihat teteknya secara utuh. saya buka tali BH nya dan sekarang teteknya betul2 dah teanjang. namun untuk jaga2 aku tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap. hanya bhnya yang saya lepas talinya kemudian saya tarik ke atas sehingga teteknya yang montok itu menyembul keluar. saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya. saya isep2 bergantian kiri dan kanan,. sementara tangan kanan saya terus memasukkain jari tangan saya kedalam memeknya..dia mengelinjang2 dengan pelan. puas mengisap putingnya.

    Kontol saya sudah sangat tegang sekali. saya lepas celana pendek saya. terus memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka, matanya masih terpenjam, kayaknya ia pura2 tidur…trus aku naikin dadanya, posisi ia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser dikit ke atas. terus kontol saya yang udah asngat tegang langsung aku sodorkan kedalam mulutnya. aku masukin dengan paksa kontol ku yang besar dan tegang itu ke mulutnya.. agak susah dn ada sedikit penolakan. tetapi penolakan tersebut tidak begitu kuat. saya terus memassukkan kontol saya kedalam mulutnya.. saya majukan pelan-pelan…terasa kontol saya menyentuh giginya..ia mengerakkan giginya..wow..ia betul-betul ngak tidur.. nagk mungkin ia tidur,

    Melihat ia menggerakan giginya sambil menekan kontol saya..ohghhh sensai yang luar bisa…sambil memmaju mundurklan kontol saya kedalam mulutnya, tangan saya yang kiri menjulur ke arah teteknya aku remas2 teteknya wow betul nikmatnya..ia masih perawan pikirku..dan belum pengalaman yang beginian. saya ingat istri saya..saya berdiri dari dari atas dadanya kontol saya lepaskan dari mulutnya..namun saya kaget.. pada saat kontol saya lepaskan dari mulutnya pelan2 tiba mulutnya menjepit kontolku. aku agak susah menarik kontolku… namun pelan2 akhirnya kontolku lepas.

    Aku biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua teteknya menyembul bebas dengan seksinya. aku pakai celana dan terus aku kekamar mengintip istri ku..wow ternyata ia tidurnya sangat pulas,… aku tutup pintu kamarku da kembali kekamar anakku yang ada si Dnna.. begitu aku lihat di ranjang, posisi Dina tidak berubah posisinya.. aku semakin dapat angin. kontol masih tegang dan tidak turun2… aku elus memeknya masih pakai celan dalam.

    Memeknya dah basah sekali. aku buka celan dalamnya pelan2 terus, aku pelorotkan sampai ke mata kakinya, aku ngak berani melepas total celana dalamnya. pelan2 aku naikin dia dan kontolku aku arahkan ke lobak memeknya yang bsah itu.. aku bimbing kontol ku yang panjang dan tegang ke arah lobang memeknya. kakinya aku reanggangkan.. lobang memeknya masih sempit. kuliahat wajahnya pasarh dan mata nya tetap terpenjemn dan kelihatan mulutnya bergeraka menahan nikmat.. ia pura2 tidur. tetapi saya ngak peduli yang pemting aku lagi masukin kontolku ke memeknya….sempit. dan susah sekali masuk kontolnya. ia mendesah pelan-pelan.

    Badan ku aku rebahkan diatas bdannya. teteknya menekan dadaku.wow nikmat banget.. tiba-tiba tanganya ia rangkulkan ke leherku dan menekan2 pinggulnya ke arah kontol ku yang sedang bersusah payah menuju lobang kenikmatannya. pelan2 kontol ku masuk..dan seperti batang kontolku telah amblas. ia merintih2 ngak karuan tetapi dengan mata yang masih terpenjamn. mulutnya aku ciumi lagi dengan ganasnya…ia membalas ciuman ku.

    Sekarang ia dah mulai menghisap2 lidahku dan mengginggit ujung lidah dengan pelan.. napsu ku tak karuan.. ia terus menekan pinggulnya ke arah kontol..tibah ia tersendak oughhh.ooughhh..oughh… bersamaan dengan terasa kontol ku menembus sesuatu.. aku lihat kebawah pada saat aku maju mundurkan kontolku..ada warna merah mudah di batang kotolku yang lagi maju mundur tersebut…aku kaget dan ngak sadar ternyata aku telah memecah perawanya.. tetapi ia kelihatan senyum tipis,

    Wajahnya menegang… ada rasa penyesalan..namun kenikmatan duniawa mengalahkan semuanya.. akhir aku genjot kontol keluar masuk memeknya sambil tanganku tak henti2nya meremas2 kedua tetek nya seksi.. sementara mulutku terus mengisap2 lidahnya dan mencupang lehernya…..ough..nikmat.. tiba-tiba ia mengejang bersaman dengan itu akupun menyemburkan air mani panas kelobang memeknya. cukup banya air mani….yang masuk kelobang memeknya..akhir aku lemas.. dan diam-diam aku tarik kontoku dari lubang memeknya.

    aku turun dari ranjang. aku lihat anakku masih tidur pulas. dan pembantuku Dina juag dalam keadaan tidur pulas… dan matanya terpenjamn. aku rapikan pakaiannya setelah celana dalam dan bhnya aku kancingin lagi… aku keluar kamar anakku.. masuk ke kamar tidurku dan kulihat istri tidur dengan pulas., untung ia ngak bangun.

    Besok paginya aku bangun, istriku dah berangkat kerja. kulihat Dina, sikapnya menunjukkan biasa saja…ia sempat tanya ke saya,.. pak semalam aku mimpi aneh deh…kok lain dan anuku terasa perih…terus ia bilang kenapa ada warna merah ya pak di paha dan dalam celananya..ia nanya dengan lugu.. aku pura ngak tahu…namun kelihatan ia puas. sambil tersenyum ia pergi kekamar mandi sambil nyuci banu

  • Kisah Memek Aku Dan Anak Majikan

    Kisah Memek Aku Dan Anak Majikan


    2977 views

    Duniabola99.com – Lima bulan sudah aku bekerja sebagai seorang pembantu rumahtangga di keluarga Pak Rahadi. Aku memang bukan seorang yang makan ilmu bertumpuk, hanya lulusan SD. Tetapi karena niatku untuk bekerja memang sudah tidak bisa ditahan lagi, akhirnya aku pergi ke kota Surabaya, dan beruntung bisa memperoleh majikan yang baik dan bisa memperhatikan kesejahteraanku.

    Sering terkadang aku mendengar kisah tentang nasib beberapa orang pembantu rumah tangga di kompleks perumahan. Ada yang pernah ditampar majikannya, atau malah bekerja seperti seekor sapi perahan saja.


    Ibu Rahadi pernah bilang bahwa beliau menerimaku menjadi pembantu rumahtangganya lantaran usiaku yang relatif masih muda. Beliau tak tega melihatku luntang-lantung di kota metropolis ini. “Jangan-jangan kamu nanti malah dijadikan wanita panggilan oleh para calo WTS yang tak bertanggungjawab.” Itulah yang diucapkan beliau kepadaku.
    Usiaku memang masih 18 tahun dan terkadang aku sadar bahwa aku memang cantik, berbeda dengan para gadis desa asalku. Pantas saja jika Ibu Rahadi berkata begitu terhadapku.

    Namun akhir-akhir ini ada sesuatu yang mengganggu pikiranku, yakni tentang perlakuan Mas Rizal terhadapku. Mas Rizal adalah anak bungsu keluarga Bapak Rahadi. Dia masih kuliah di semester 6, sedangkan kedua kakaknya telah berkeluarga. Mas Rizal baik dan sopan terhadapku, hingga aku jadi rikuh bila berada di dekatnya.

    Sepertinya ada sesuatu yang bergetar di tubuhku. Jika aku ke pasar, Mas Rizal tak segan untuk mengantarkanku. Bahkan ketika naik mobil aku tidak diperbolehkan duduk di jok belakang, harus di sampingnya. Ahh… Aku selalu jadi merasa tak nikmat.

    Pernah suatu malam sekitar pukul 20.00, Mas Rizal hendak membikin mie instan di dapur, aku bergegas mengambil alih dengan alasan bahwa yang dilakukannya pada dasarnya adalah tugas dan kewajibanku untuk bisa melayani majikanku. Tetapi yang terjadi Mas Rizal justru berkata kepadaku, “Nggak usah, Santi. Biar aku saja, anggak apa-apa kok…”

    “Nggak… nggak apa-apa kok, Mas”, jawabku tersipu sembari menyalakan kompor gas.
    Tiba-tiba Mas Rizal menyentuh pundakku. Dengan lirih dia berucap, “Kamu sudah capek seharian bekerja, Santi. Tidurlah, besok kamu harus bangun khan..”
    Aku hanya tertunduk tanpa bisa berbuat apa-apa. Mas Rizal kemudian melanjutkan memasak. Namun aku tetap termangu di sudut dapur. Hingga kembali Mas Rizal menegurku. Fontana99

    “Santi, kenapa belum masuk ke kamarmu. Nanti kalau kamu kecapekan dan terus sakit, yang repot kan kita juga. Sudahlah, aku bisa masak sendiri kalau hanya sekedar bikin mie seperti ini.”
    Belum juga habis ingatanku saat kami berdua sedang nonton televisi di ruang tengah, sedangkan Bapak dan Ibu Rahadi sedang tidak berada di rumah. Entah kenapa tiba-tiba Mas Rizal memandangiku dengan lembut. Pandangannya membuatku jadi salah tingkah.
    “Kamu cantik, Santi.”


    Aku cuma tersipu dan berucap,
    “Teman-teman Mas Rizal di kampus kan lebih cantik-cantik, apalagi mereka kan orang-orang kaya dan pandai.”
    “Tapi kamu lain, Santi. Pernah tidak kamu membayangkan jika suatu saat ada anak majikan mencintai pembantu rumahtangganya sendiri?”
    “Ah… Mas Rizal ini ada-ada saja. Mana ada cerita seperti itu”, jawabku.
    “Kalau kenyataannya ada, bagaimana?”
    “Iya… nggak tahu deh, Mas.”

    Kata-katanya itu yang hingga saat ini membuatku selalu gelisah. Apa benar yang dikatakan oleh Mas Rizal bahwa ia mencintaiku? Bukankah dia anak majikanku yang tentunya orang kaya dan terhormat, sedangkan aku cuma seorang pembantu rumahtangga? Ah, pertanyaan itu selalu terngiang di benakku.
    Tibalah aku memasuki bulan ke tujuh masa kerjaku. Sore ini cuaca memang sedang hujan meski tak seberapa lebat. Mobil Mas Rizal memasuki garasi. Kulihat pemuda ini berlari menuju teras rumah. Aku bergegas menghampirinya dengan membawa handuk untuk menyeka tubuhnya.
    “Bapak belum pulang?” tanyanya padaku.
    “Belum, Mas.”

    “Ibu… pergi..?”
    “Ke rumah Bude Mami, begitu ibu bilang.”
    Mas Rizal yang sedang duduk di sofa ruang tengah kulihat masih tak berhenti menyeka kepalanya sembari membuka bajunya yang rada basah. Aku yang telah menyiapkan segelas kopi susu panas menghampirinya. Saat aku hampir meninggalkan ruang tengah, kudengar Mas Rizal memanggilku. Kembali aku menghampirinya.
    “Kamu tiba-tiba membikinkan aku minuman hangat, padahal aku tidak menyuruhmu kan”, ucap Mas Rizal sembari bangkit dari tempat duduknya.
    “Santi, aku mau bilang bahwa aku menyukaimu.”
    “Maksud Mas Rizal bagaimana?”


    “Apa aku perlu jelaskan?” sahut Mas rizal padaku.
    Tanpa sadar aku kini berhadap-hadapan dengan Mas Rizal dengan jarak yang sangat dekat, bahkan bisa dikatakan terlampau dekat. Mas Rizal meraih kedua tanganku untuk digenggamnya, dengan sedikit tarikan yang dilakukannya maka tubuhku telah dalam posisi sedikit terangkat merapat di tubuhnya. Sudah pasti dan otomatis pula aku semakin dapat menikmati wajah ganteng yang rada basah akibat guyuran hujan tadi. Demikian pula Mas Rizal yang semakin dapat pula menikmati wajah bulatku yang dihiasi bundarnya bola mataku dan mungilnya hidungku.

    Kami berdua tak bisa berkata-kata lagi, hanya saling melempar pandang dengan dalam tanpa tahu rasa masing-masing dalam hati. Tiba-tiba entah karena dorongan rasa yang seperti apa dan bagaimana bibir Mas Rizal menciumi setiap lekuk mukaku yang segera setelah sampai pada bagian bibirku, aku membalas pagutan ciumannya. Kurasakan tangan Mas Rizal merambah naik ke arah dadaku, pada bagian gumpalan dadaku tangannya meremas lembut yang membuatku tanpa sadar mendesah dan bahkan menjerit lembut. Sampai disini begitu campur aduk perasaanku, aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan nikmat yang berlebih tapi pada bagian lain aku merasakan takut yang entah bagaimana aku harus melawannya. Namun campuran rasa yang demikian ini segera terhapus oleh rasa nikmat yang mulai bisa menikmatinya, aku terus melayani dan membalas setiap ciuman bibirnya yang di arahkan pada bibirku berikut setiap lekuk yang ada di dadaku dijilatinya. Aku semakin tak kuat menahan rasa, aku menggelinjang kecil menahan desakan dan gelora yang semakin memanas.

    Ia mulai melepas satu demi satu kancing baju yang kukenakan, sampailah aku telanjang dada hingga buah dada yang begitu ranum menonjol dan memperlihatkan diri pada Mas Rizal. Semakin saja Mas Rizal memainkan bibirnya pada ujung buah dadaku, dikulumnya, diciuminya, bahkan ia menggigitnya. Golak dan getaran yang tak pernah kurasa sebelumnya, aku kini melayang, terbang, aku ingin menikmati langkah berikutnya, aku merasakan sebuah kenikmatan tanpa batas untuk saat ini.


    Aku telah mencoba untuk memerangi gejolak yang meletup bak gunung yang akan memuntahkan isi kawahnya. Namun suara hujan yang kian menderas, serta situasi rumah yang hanya tinggal kami berdua, serta bisik goda yang aku tak tahu darimana datangnya, kesemua itu membuat kami berdua semakin larut dalam permainan cinta ini. Pagutan dan rabaan Mas Rizal ke seluruh tubuhku, membuatku pasrah dalam rintihan kenikmatan yang kurasakan. Tangan Mas Rizal mulai mereteli pakaian yang dikenakan, ia telanjang bulat kini. Aku tak tahan lagi, segera ia menarik dengan keras celana dalam yang kukenakan. Tangannya terus saja menggerayangi sekujur tubuhku. Kemudian pada saat tertentu tangannya membimbing tanganku untuk menuju tempat yang diharapkan, dibagian bawah tubuhnya. Mas Rizal terdengar merintih.

    Buah dadaku yang mungil dan padat tak pernah lepas dari remasan tangan Mas Rizal. Sementara tubuhku yang telah telentang di bawah tubuh Mas Rizal menggeliat-liat seperti cacing kepanasan. Hingga lenguhan di antara kami mulai terdengar sebagai tanda permainan ini telah usai. Keringat ada di sana-sini sementara pakaian kami terlihat berserakan dimana-mana. Ruang tengah ini menjadi begitu berantakan terlebih sofa tempat kami bermain cinta denga penuh gejolak.

    Ketika senja mulai datang, usailah pertempuran nafsuku dengan nafsu Mas Rizal. Kami duduk di sofa, tempat kami tadi melakukan sebuah permainan cinta, dengan rasa sesal yang masing-masing berkecamuk dalam hati. “Aku tidak akan mempermainkan kamu, Santi. Aku lakukan ini karena aku mencintai kamu. Aku sungguh-sungguh, Santi. Kamu mau mencintaiku kan..?” Aku terdiam tak mampu menjawab sepatah katapun.
    Mas Rizal menyeka butiran air bening di sudut mataku, lalu mencium pipiku. Seolah dia menyatakan bahwa hasrat hatinya padaku adalah kejujuran cintanya, dan akan mampu membuatku yakin akan ketulusannya. Meski aku tetap bertanya dalam sesalku, “Mungkinkah Mas Rizal akan sanggup menikahiku yang hanya seorang pembantu rumahtangga?”


    Sekitar pukul 19.30 malam, barulah rumah ini tak berbeda dengan waktu-waktu kemarin. Bapak dan Ibu Rahadi seperti biasanya tengah menikmati tayangan acara televisi, dan Mas Rizal mendekam di kamarnya. Yah, seolah tak ada peristiwa apa-apa yang pernah terjadi di ruang tengah itu.

    Sejak permainan cinta yang penuh nafsu itu kulakukan dengan Mas Rizal, waktu yang berjalanpun tak terasa telah memaksa kami untuk terus bisa mengulangi lagi nikmat dan indahnya permainan cinta tersebut. Dan yang pasti aku menjadi seorang yang harus bisa menuruti kemauan nafsu yang ada dalam diri. Tak peduli lagi siang atau malam, di sofa ataupun di dapur, asalkan keadaan rumah lagi sepi, kami selalu tenggelam hanyut dalam permainan cinta denga gejolak nafsu birahi. Selalu saja setiap kali aku membayangkan sebuah gaya dalam permainan cinta, tiba-tiba nafsuku bergejolak ingin segera saja rasanya melakukan gaya yang sedang melintas dalam benakku tersebut. Kadang aku pun melakukannya sendiri di kamar dengan membayangkan wajah Mas Rizal. Bahkan ketika di rumah sedang ada Ibu Rahadi namun tiba-tiba nafsuku bergejolak, aku masuk kamar mandi dan memberi isyarat pada Mas Rizal untuk menyusulnya. Untung kamar mandi bagi pembantu di keluarga ini letaknya ada di belakang jauh dari jangkauan tuan rumah. Aku melakukannya di sana dengan penuh gejolak di bawah guyuran air mandi, dengan lumuran busa sabun di sana-sini yang rasanya membuatku semakin saja menikmati sebuah rasa tanpa batas tentang kenikmatan.

    Walau setiap kali usai melakukan hal itu dengan Mas Rizal, aku selalu dihantui oleh sebuah pertanyaan yang itu-itu lagi dan dengan mudah mengusik benakku: “Bagaimana jika aku hamil nanti? Bagaimana jika Mas Rizal malu mengakuinya, apakah keluarga Bapak Rahadi mau merestui kami berdua untuk menikah sekaligus sudi menerimaku sebagai menantu? Ataukah aku bakal di usir dari rumah ini? Atau juga pasti aku disuruh untuk menggugurkan kandungan ini?” Ah.. pertanyaan ini benar-benar membuatku seolah gila dan ingin menjerit sekeras mungkin. Apalagi Mas Rizal selama ini hanya berucap: “Aku mencintaimu, Santi.” Seribu juta kalipun kata itu terlontar dari mulut Mas Rizal, tidak akan berarti apa-apa jika Mas Rizal tetap diam tak berterus terang dengan keluarganya atas apa yang telah terjadi dengan kami berdua.

    Akhirnya terjadilah apa yang selama ini kutakutkan, bahwa aku mulai sering mual dan muntah, yah.. aku hamil! Mas Rizal mulai gugup dan panik atas kejadian ini.
    “Kenapa kamu bisa hamil sih?” Aku hanya diam tak menjawab.
    “Bukankah aku sudah memberimu pil supaya kamu nggak hamil. Kalau begini kita yang repot juga…”
    “Kenapa mesti repot Mas? Bukankah Mas Rizal sudah berjanji akan menikahi Santi?”
    “Iya.. iya.. tapi tidak secepat ini Santi. Aku masih mencintaimu, dan aku pasti akan menikahimu, dan aku pasti akan menikahimu. Tetapi bukan sekarang. Aku butuh waktu yang tepat untuk bicara dengan Bapak dan Ibu bahwa aku mencintaimu…”


    Yah… setiap kali aku mengeluh soal perutku yang kian bertambah usianya dari hari ke hari dan berganti dengan minggu, Mas Rizal selalu kebingungan sendiri dan tak pernah mendapatkan jalan keluar. Aku jadi semakin terpojok oleh kondisi dalam rahim yang tentunya kian membesar.

    Genap pada usia tiga bulan kehamilanku, keteguhkan hatiku untuk melangkahkan kaki pergi dari rumah keluarga Bapak Rahadi. Kutinggalkan semua kenangan duka maupun suka yang selama ini kuperoleh di rumah ini. Aku tidak akan menyalahkan Mas Rizal. Ini semua salahku yang tak mampu menjaga kekuatan dinding imanku.
    Subuh pagi ini aku meninggalkan rumah ini tanpa pamit, setelah kusiapkan sarapan dan sepucuk surat di meja makan yang isinya bahwa aku pergi karena merasa bersalah terhadap keluarga Bapak Rahadi.

    Hampir setahun setelah kepergianku dari keluarga Bapak Rahadi, Aku kini telah menikmati kehidupanku sendiri yang tak selayaknya aku jalani, namun aku bahagia. Hingga pada suatu pagi aku membaca surat pembaca di tabloid terkenal. Surat itu isinya bahwa seorang pemuda Rizal mencari dan mengharapkan isterinya yang bernama Santi untuk segera pulang. Pemuda itu tampak sekali berharap bisa bertemu lagi dengan si calon isterinya karena dia begitu mencintainya.


    Aku tahu dan mengerti benar siapa calon isterinya. Namun aku sudah tidak ingin lagi dan pula aku tidak pantas untuk berada di rumah itu lagi, rumah tempat tinggal pemuda bernama Rizal itu. Aku sudah tenggelam dalam kubangan ini. Andai saja Mas Rizal suka pergi ke lokalisasi, tentu dia tidak perlu harus menulis surat pembaca itu. Mas Rizal pasti akan menemukan calon istrinya yang sangat dicintainya. Agar Mas Rizal pun mengerti bahwa hingga kini aku masih merindukan kehangatan cintanya. Cinta yang pertama dan terakhir bagiku.






  • Kisah Memek Lelaki Simpanan

    Kisah Memek Lelaki Simpanan


    2976 views


    Duniabola99.com – cerita ini bukanlah first time pada aku.. ini kerana aku juga bukanlah katogeri pompuan yang bodoh..sejak umur 22 tahun aku dah menikah dan orang yang meragut dara aku tak lain laki aku jugak.Kisah yang aku nak paparkan disini kisah sex gila aku dengan lelaki simpanan aku le Z nama dia,orangnya tinggi..gagah dan yang paling syok.. konek dia mak datuk besar dan padat… dia ni sebenarnya staff aku.aku ni kira okey jugak kerja sebagai manager sebuah syarikat swasta dan Z hanya bekerja sebagai drebar company aje..


    mula-mula aku tak berapa syok tapi tah macamana mungkin naluri pompuan aku menyatakan baik bela budak ni tah-tah barang dia mari.. sangkaan aku memang betul. Tambahan pulak masa tu laki aku ada problem konek tak mau naik.. kalau nak bandingkan konek dia dengan laki aku memang banyak beza. kone laki aku mempunyai kepala yang begitu besar tapi pendek. konek dia muncungnya tajam tapi membesar membawa kepangkal.. senak tu..lupe aku nak bagitau umur Z muda 6 tahun pada aku dan masih bujang trang-trang. Aku terpaksa mengajar macam-macam kaedah memantat dengannya untuk memuaskan napsu aku yang menggile ni..Z cepat belajar dan aku selalu tution dan servis konek dia di rumah dia sendiri.

    Dia tinggal seorang diri dan aku selalu datang ke rumahnya tanpa mengira masa.. beza permainan dia dengan laki aku.. (masa laki aku power) laki aku cukup teror menjilat dan pulak tu kalau dia henjot..mak datuk dia gesel bijik kelentit aku sampai aku terangkat-rangkat.


    Z pulak tak berapa terror tapi dalam tempoh beberapa bulan belajar konek dia dah faham-faham aje bila masuk lubang keramat aku ni.. Upacara memantat kami selalu dimulakan dengan kissing, lepas tu dia jilat aku punya puki.. hisap air aku macam vacuum. lepas tu aku apa lagi nyonyot konek dia sampai nak putus le.. dia punye stimm.. mak naik gila.. aku bite leher dia buat rantai tapi dia tak boleh bite leher aku pasal nak cover line..kang aku balik si kulup kat rumah tanya aku pulak..tapi yang aku tak tahan bila batang dia masuk pantat aku..


    mak datuk..batang dia punyalah panjang.. aku ukur tak tau berapa inci tapi yang pasti 2 batang rokok sambung hujung pun kalah dengan kepanjangan koneknya dan ukur lilit butuh dia.. senak siol… sekali dia henjut aku.. dia punya batang gerudi pantat aku… tak tahan. setiap kali aku bersama nya paling teruk pun 3 round dalam masa beberapa jam.. air mani dia jangan cakap.. aku sendiri tak pernah telan airmani laki aku tapi Z punye habih aku pulun.. Aku telah menjahanamkan terunanya.. dan hingga kini dialah tempat aku melepaskan gile aku… laki aku aku layan kadang-kadang pasal biarpun dah jenuh berubat batang dia masih tak berapa kick dan setiap kali aku gian teringat Z aku akan panjat laki aku.. nak masukkan batang dia kadang-kadang tak naik.. gesel-geselkan pantat aku kat batang dia sambil ingat Z (kira-kira melancaplah) ….. Okeylah sekarang Z tak ade.. aku nak melancap ingat kat dia aku ada banyak story lagi dengan jantan sebelum Z sebab aku ni memang kuat main.. siapa yang tak syok kalau pantat ada tukang geli…

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Kisah Memek Dosen Binal

    Kisah Memek Dosen Binal


    2975 views

    Duniabola99.com – Kejadiaan ini tidak sengaja ketika aku di datangi dosen pembimbingku yang binal, Dosen dengan tubuh yang seksi dan menggoda. Mari kita simak cerita selengkapnya. woyooo


    Saat itu aku masih duduk di semester 7 di salah satu perguruan tinggi Kota M, cerita sexku ini berawal saat aku lagi putus dgn pacarku, memang pacarku itu orangnya agak ribet sudah aku cintai malah dia bertingkah yg tidak mengenakan hatiku, dan akhirnya hubungan kami hanya bertahan 1 tahun, dia orangnya cemburuan karena posisiku disaat itu amengontrak rumah dgn 5 orang.

    Kebetulan aku diajak kakaku untuk ikut dgnnya jadinya aku disanan laki-laki sendiri, awalnya aku ingin mencari tempat kos sendiri tapi karena kakakku sayg sekali padaku, aku tidak diperbolehkan pisah rumah, dan aku pun tinggal bersama teman kakakku kesemuanya wanita.

    Diantara 4 teman kakakku ada salah satu yg menjadi dosen di Kampus lain, namanya Linda kesemuanya memanggil dgn nama Ibu karena dia tertua disini umurnya sekitar 40 tahun tapi masih sendiri belum menikah, saat aku berdua dgn ibu Linda. Dia bertanya.
    “Lhoo kamu kok sendirian dan akhir akhir ini saya lihat kamu sering ngalamun”jangan jangan ngalamun dgn mantan paarmu itu ya”
    “heeeehee ibu tau aja ya begitulah ibu”jawabku
    Memang aku juga sering curhat soal pribadi dgn ibu Linda, karena dia sudah aku anggap seperti kakak keduaku dan tahu akan banyak hal.

    “pantesan saja kamu akhir akhir ini selalau murung memikirkan dia terus ya???”
    Sering aku bercerita dgn Ibu Linda sampai suatu ketika terjadi kejhadian tersebut.
    Begitu dekatnya aku sama Ibu Linda sampai suatu waktu aku mengalami kejadian ini. Entah kenapa aku tidak sengaja sudah mulai ada perhatian sama Ibu Linda. Waktu itu tepatnya siang-siang semuanya pada kuliah, aku sedang sakit kepala jadinya aku bolos dari kuliah.
    Siang itu tepat jam 11:00 siang saaat aku bangun, eh agak sedikit heran kok masih ada orang di rumah, biasanya kalau siang-siang bolong begini sudah pada nggak ada orang di rumah tapi kok hari ini kayaknya ada teman di rumah nih. Aku pergi ke arah dapur.
    “Eh Ibu Linda, nggak ngajar Bu?” tanyaku.
    “Kamu kok nggak kuliah?” tanya dia.
    “Habis sakit Bu”, kataku.
    “Sakit apa sakit?” goda Ibu Linda.
    “Ah… Ibu Linda bisa aja”, kataku.
    “Sudah makan belum?” tanyanya.
    “Belum Bu”, kataku.
    “Sudah Ibu Masakin aja sekalian sama kamu ya”, katanya.
    dgn cekatan Ibu Linda memasak, kita pun langsung makan berdua sambil ngobrol ngalor ngidul sampai-sampai kita membahas cerita yg agak berbau seks.


    Kukira Ibu Linda nggak suka yg namanya cerita seks, eh tau-taunya dia membalas dgn cerita yg lebih hot lagi. Kita pun sudah semakin jauh ngomongnya. Tepat saat itu aku ngomongin tentang perempuan yg sudah lama nggak merasakan hubungan dgn lain jenisnya.

    “Apa masih ada gitu keinginannya untuk itu?” tanyaku.
    “Enak aja, emangnya nafsu itu ngenal usia gitu”, katanya.
    “Oh kalau gitu Ibu Linda masih punya keinginan dong untuk ngerasain bagaimana hubungan dgn lain jenis”, kataku.
    “So pasti dong”, katanya.
    “Terus dgn siapa Ibu untuk itu, Ibu kan belum kimpoi”, dgn enaknya aku nyeletuk.
    “Aku bersedia kok”, kataku lagi dgn sedikit agak cuek sambil kutatap wajahnya.
    Ibu Linda agak merah pudar entah apa yg membawa keberanianku semakin membludak dan entah kapan mulainya aku mulai memegang tangannya. dgn sedikit agak gugup Ibu Linda kebingungan sambil menarik kembali tangannya, dgn sedikit usaha aku harus merayu terus sampai dia benar-benar bersedia melakukannya.

    “Okey, sorry ya Bu, aku sudah terlalu lancang terhadap Ibu Linda”, kataku.
    “Nggak, aku kok yg salah memulainya dgn meladenimu bicara soal itu”, katanya.
    dgn sedikit kegirangan, dalam hatiku dgn lembut kupegang lagi tangannya sambil kudekatkan bibirku ke dahinya. dgn lembut kukecup keningnya. Ibu Linda terbawa dgn situasi yg kubuat, dia menutup matanya dgn lembut. Juga kukecup sedikit di bawah kupingnya dgn lembut sambil kubisikkan,
    “Aku sayg kamu, Ibu Linda”, tapi dia tidak menjawab sedikitpun.
    dgn sedikit agak ragu juga kudekatkan bibirku mendekati bibirnya. Cup… dgn begitu lembutnya aku merasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya, dgn cekatan aku sudah menarik tubuhnya ke rangkulanku, dgn sedikit agak bernafsu kukecup lagi bibirnya.

    dgn sedikit terbuka bibirnya menyambut dgn lembut. Kukecup bibir bawahnya, eh… tanpa kuduga dia balas kecupanku. Kesempatan itu tidak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dgn sedikit kukulum lidahnya.

    Kukecup, “Aah… cup… cup… cup…” dia juga mulai dgn nafsunya yg membara membalas kecupanku, ada sekitar 10 menitan kami melakukannya, tapi kali ini dia sudah dgn mata terbuka. dgn sedikit ngos-ngosan kayak habis kerja keras saja.
    “Aah… jangan panggil Ibu, panggil Linda aja ya!”
    Kubisikkan Ibu Linda, “Linda kita ke kamarku aja yuk!”.
    dgn sedikit agak kaget juga tapi tanpa perlawanan yg berarti kutuntun dia ke kamarku. Kuajak dia duduk di tepi tempat tidurku. Aku sudah tidak tahan lagi, ini saatnya yg kutunggu-tunggu. dgn perlahan kubuka kacing bajunya satu persatu, dgn lahapnya kupandangi tubuhnya. Ala mak… indahnya tubuh ini, kok nggak ada sih laki-laki yg kepengin untuk mencicipinya. dgn sedikit membungkuk kujilati dgn telaten. Pertama-tama belahan gunung kembarnya.
    “Ah… ssh… terus Ian”, Ibu Linda tidak sabar lagi,


    BH-nya kubuka, terpampang sudah buah kembar yg montok ukuran 34 B. Kukecup ganti-gantian,
    “Aah… sssh…” dgn sedikit agak ke bawah kutelusuri karena saat itu dia tepat menggunakan celana pendek yg kainnya agak tipis dan celananya juga tipis, kuelus dgn lembut,“Aah… aku juga sudah mulai terangsang.

    Kusikapkan celana pendeknya sampai terlepas sekaligus dgn celana dalamnya, hu… cantiknya gundukan yg mengembang. dgn lembut kuelus-elus gundukan itu,
    “Aah… uh… sssh… Ian kamu kok pintar sih, aku juga sudah nggak tahan lagi”,
    Sebenarnya memang ini adalah pemula bagi aku, eh rupanya Linda juga sudah kepengin membuka celanaku dgn sekali tarik aja terlepas sudah celana pendek sekaligus celana dalamku.

    “Oh… besar amat”, katanya. Kira-kira 18 cm dgn diameter 2 cm, dgn lembut dia mengelus zakarku,
    “Uuh… uh… shhh..” dgn cermat aku berubah posisi 69, kupandangi sejenak gundukannya dgn pasti dan lembut. Aku mulai menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dgn lembut, aku berusaha memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya,
    “Aah… uh… ssh….. terus Ian”, Linda mengerang.
    “Aku juga enak Linda”, kataku. dgn lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati dgn lembut,

    “Uuh… uh… shhh..” dgn cermat aku berubah posisi 69, kupandangi sejenak gundukannya dgn pasti dan lembut. Aku mulai menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dgn lembut, aku berusaha memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya,

    “Aah… uh… ssh….. terus Ian”, Linda mengerang.

    “Aku juga enak Linda”, kataku. dgn lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati dgn lembut,

    “Assh… oh… ah…. Linda terus sayg”,


    dgn lahap juga kusapu semua dinding lubang kemaluannya, “Aahk… uh… ssh…..” sekitar 15 menit kami melakukan posisi 69, sudah kepengin mencoba yg namanya bersetubuh. Kuubah posisi, kembali memanggut bibirnya.

    Sudah terasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. dgn dibantu tangannya, diarahkan ke lubang kewanitaannya. Sedikit demi sedikit kudorong pinggulku,

    “Aakh… sshh… pelan-pelan ya Ian, aku masih perawan”, katanya.

    “Haaa…” aku kaget, benar rupa-rupanya dia masih suci.

    dgn sekali dorong lagi sudah terasa licin. Blessst,

    “Aahk…” teriak Linda,

    kudiamkan sebentar untuk menghilangkan rasa sakitnya, setelah 2 menitan lamanya kumulai menarik lagi batang kemaluanku dari dalam, terus kumaju mundurkan. Mungkin karena baru pertama kali hanya dgn waktu 7 menit Linda

    “Aakh… ushh… usssh… ahhhkk… aku mau keluar Ian”, katanya.

    “Tunggu, aku juga sudah mau keluar akh…” kataku.

    Tiba-tiba menegang sudah lubang kemaluannya menjepit batang kemaluanku dan terasa kepala batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tidak kuat lagi memuntahkan

    “Crot… crot… cret…” banyak juga air maniku muncrat di dalam lubang kemaluannya.

    “Aakh…” aku lemas habis, aku tergeletak di sampingnya.

    dgn lembut dia cium bibirku, “Kamu menyesal Ian?” tanyanya.

    “Ah nggak, kitakan sama-sama mau.”


    Kami cepat-cepat berberes-beres supaya tidak ada kecurigaan, dan sejak kejadian itu aku sering bermain cinta dgn Ibu Linda hal ini tentu saja kami lakukan jika di rumah sedang sepi, atau di tempat penginapan apabila kami sudah sedang kebelet dan di rumah sedang ramai. sejak kejadian itu pada diri kami berdua mulai bersemi benih-benih cinta, dan kini Ibu Vivien menjadi pacar gelapku.


    content/uploads/2018/10/16_cr-5.jpg” alt=”” width=”1024″ height=”650″ />

  • Foto Ngentot gadis yang lagi sakit dihantam oleh abang tirinya

    Foto Ngentot gadis yang lagi sakit dihantam oleh abang tirinya


    2973 views

    Duniabola99.com – foto gidis yang tangan dan kakinya yang sedang cedera meminta tolong abang tirinya untuk membantunya dan harus dibayar dengan entotan yang hot dari abangnya yang berkontol gede diruangan tengah diatas kursi sofa dan menembakkan air mani yang banyak kememeknya yang mulus bulu dicukur rapi dan juga pantatnya yang bahenol.

  • Kisah Memek Perubahan pacarku yang ku sayang

    Kisah Memek Perubahan pacarku yang ku sayang


    2971 views

    Duniabola99.com – “Sayang, nanti malem aku mau nginep di kos rani ya” kata riska pacarku, sambil memelukku dari belakang.
    “oh iya gapapa, kan besok kamu libur kan, aku juga mau ke lokasi KKN aku kok” jawabku singkat,,

    Hari itu dia setelah pulang dari kampusnya mampir ke kosku karna kos dia memang masih sepi karna masih bangunan kos baru yang letaknya di dekat kampusnya yang memang tergolong bangunan baru, jadi masih sepi di situ karna mahasiswa kampusnya dari jurusan lain kebanyakan masih menempati gedung lamanya.


    Seharian itu kami lalui berdua dengan menonton film, dengar musik dan bercerita tentang aktivitas kami masing-masing hari itu dikampus, Rani itu salah satu temen dia satu kampus tapi rani itu masih berkuliah di gedung lama, rani ini orangnya enerjik dan cerewet, bahkan tingkah lakunya juga mendekati cewe nakal dan penggoda, awalnya aku agak keberatan riska bertemen dengan rani karna aku khawatir dia bakal ikut-ikutan pergaulannya si rani ini.

    Perubahan PacarkuRiska pacarku walaupun sudah tidak perawan tapi dia tetap menjaga tingkah lakunya yang sopan, riska ini orangnya cantik, kulit putih mulus karena memang dia ada keturunan chinesse dari neneknya dulu, drngan body dia yang tidak terlalu tinggi sekitar 165 cm (karna aku gak pernah ngukur tinggi dia) dan payudara yang menurut pengakuannya sih ukuran 36B, tapi aku juga gak pernah ngukur, pernah suatu kali aku coba liat BH dia tapi di BH dia gak tertera ukurannya.

    Singkat cerita malemnya sekitar jam 7 dia pamit mau pulang ke kosnya dan dia juga pamit mau ketempat rani jam8. Aku juga Cuma mengiyakan aja sambil lalu, dia pulang dengan baju yang dipakai tadi saat datang kekampus, akupun melanjutkan tugas kampus yang masih belum dikerjakan dan juga mengechek bahan-bahan buat program KKN besok paginya.

    Karna bosan aku pun ber BBM ria dengan pacarku, sampai sekitar jam10 dia gak lagi balas BBMku dengan alasan ngantuk dan mau tidur, akupun maklum dan melanjutkan tugasku.

    Sekitar jam11aku liat ada BBM masuk, dari temenku Dani, dia bilang dia lihat pacarku masuk ke club malam bersama sekitar 4 orang lainnya, dia kebetulan lihat saat dia lagi nongkrong di indoma**t deket kosnya, dan kos dia memang dibelakang club malam itu, dia bersumpah gak mungkin salah lihat karena dia lihat responku agak gak percaya sama omongan dia, dia nyuruh aku cek sendiri kalo gak percaya.

    Karna penasaran akupun langsung ganti baju dan pakai sepatu, kemudian ku kemudikan mobilku ke club malam itu, aku sempat melirik ke indoma**t tempat nongkrong temenku tadi, dia sudah gak ada disitu, sempat terpikir juga buat pulang lerumah, tapi aku urungkan karna aku pikir kalaupun dia bohong ya paling gak aku bisa refreshing dan siapa tau didalam ada temenku,,


    Akupun membayar di loket, kemudian secara hati-hati aku masuk ke dalam sambil mengawasi dan mencari-cari keberadaan pacarku, suasana club malam saat itu cukup ramai karena malam itu adalah malam rabu gaul, jadi memang agak sulit buat cari pacarku apalagi kalau dia lagi melantai, aku lihat beberapa temenku memang ada disitu tapi aku Cuma sekedar say hai aja karena mereka juga membawa ladies masing-masing.

    Setelah beberapa saat mencari akupun akhirnya menemukan pacarku di sebuah meja bersama 4 orang, yaitu rani dan 3 temannya, aku lihat pacarku duduk disamping kiri rani, kemudian disebelah kiri pacarku aku lihat temen rani yang memang aku agak kenal karna beberapa kali rani ke kosku bareng cowo tersebut, kalo gak salah namanya andi, sementara disebelah kanan rani duduk pacar rani, aku tau itu karna dari bbm pacarku aku lihat rani sering pasang DP berdua dengan cowo tersebut disertai kata-kata romantis, sementara disamping kiri andi aku liat ada seorang cowo dengan badan lumayan kurus yang Cuma duduk sambil memainkan gadgetnya.

    Aku sebenarnya marah karna aku merasa ditipu sama pacarku, ingin sekali aku datangi dan aku seret pulang, tapi aku tau walaupun aku sayang sama dia tapi statusku sama dia masih sebatas pacar walaupun kedua orangtua kami sudah sama-sama saling kenal.

    Akupun akhirnya mencari tempat yang strategis buat mengawasinya, pacarku saat itu sungguh terlihat sangat cantik karena memang dia pandai sekali berhias, apalagi dia malam ini menggunakan gaun kuning yang belahan dadanya agak rendah, walaupun masih tidak mengekspos payudaranya, tapi yang membuatku agak risih adalah bagian bawah gaun itu memang pendek sekitar satu jengkal diatas lutut, pacarku pernah memakai itu saat pergi ke acara ulang tahun temennya, itu pun dia masing menggunakan celana tipis yang mungkin namanya legging, karna aku memang gak tau yang begituan.
    Anakku, Pendamping Hidupku

    Sejauh ini dalam pengawasanku memang tidak ada hal-hal aneh yang mereka lakuin, hanya sebatas ngobrol walau aku lihat rani beberapa kali berciuman dengan pacarnya.


    Tapi detelah sekitar 40 menit pengawasan, aku lihat hal yang mengagetkan, yaitu si andi memberi dan setengah memaksa pacarku buat merokok, tapi pacarku dengan tegas menolak karna dia tidak suka rokok bahkan beberapa kali ngambek gara-gara asap rokokku, tapi setelah beberapa lama dipaksa akhirnya pacarku menyerah dan mencoba sebatang rokok, walaupun awalnya dia canggung dan batuk-batuk, tapi sepertinya si andi itu sangat perhatian dan telaten mengajari dia cara merokok, akhirnya malah terlihat pacarku menyalakan batang kedua rokoknya sambil juga membantu andi menyalakan rokoknya, mereka terlihat mengobrol berdua dengan wajah yang berdekatan sehingga beberapa centi lagi saja bibir mereka pasti saling bertemu.

    Tapi kulihat si andi tidak berusaha untuk menciumnya, mereka tetap mengobrol sambil tangan andi mengelus elus rambutnya, kulihat rani dan pacarnya mulai berdiri menuju lantai dansa kemudian cowo yang disamping kiri andi juga berdiri kemudian berlalu, cowo itu sempat lewat di depanku dan kemudian terlihat seperti menuju pintu keluar, dia terlihat sangat mabuk.

    Aku melihat mereka berdua tetap mengobrol, tapi kemudian andi menawarkan segelas minuman kepacarku, tapi pacarku dengan tegas menolak sambil bersikap seperti mau berdiri, tapi dengan cepat ditarik andi sehingga dia kembali duduk, aku lihat andi memasang mimik serius, sepertinya dia sedang meminta maaf kepacarku, beberapa saat kemudian aku lihat suasana mulai mencair kembali dan pacarku kembali menyalakan rokoknya, tapi kemudian aku lihat ekspresi wajah pacarku agak kaget, sedetik kemudian kulihat dia bisa menguasai perasaannya kemudian dia mulai mengangguk.

    Ternyata merekan melakukan suit, kulihat andi dengan wajah kecewa mengeluarkan dompet kemudian menyerahkan uang 20ribu kepacarku, kemudian mereka terlihat bersuit kembali, aku lihat sekarang malah pacarku menutup wajahnya, sesaat kemudian andi menuangkan minuman ke gelas dan diberikan ke pacarku, kulihat dia dengan wajah kesal tetap meminumnya.

    Permainan itu berlangsung beberapa saat dan kulihat andi menghabiskan beberapa uangnya untuk taruhan dengan pacarku dan pacarku juga mengabiskan beberapa gelas minuman, terlihat dia mulai sedikit mabuk, kemudian pacarku kembali terlonjak kaget saat dibisikan sesuatu, tapi kemudian dia mengangguk.


    Mereka terlihat kembali melakukan suit, kali ini kulihat pacarku kembali malu dengan ekspresi menutup mukanya, tapi kemudian kedua tanganya disingkiran oleh si andi, tapi sejurus kemudian dia mendekati wajah andi, dan bagai tersengat listrik, aku sangat kaget, walaupun gak terlihat dari posisiku mengawasi mereka, tapi aku yakin mereka sedang berciuman dilihat dari gerakan kepalanya, dalam keadaan normal pasti pacarku tidak akan mau, karna ditempat itu banyak orang dan disamping mereka ada rani dan pacarnya yang memperhatikan mereka sambil tertawa.

    Setelah mereka melepas ciumannya, kulihat mereka kembali bersuit, dan aku liat sepertinya pacarku kalah lagi, tapi tanpa membuang waktu andi langsung menyerang pacarku dengan ciuman ciiumannya, kulihat pacarku bersandar di sofa sambil mengimbangi ciuman si andi, tanpa ku duga ternyata andi mulai menurunkan kepalanya dan dia menciumi leher pacarku sambil tangannya mengelus elus pundak pacarku, dia terlihat sangat buas menciumi leher pacarku, aku lihat tangan pacarku menggenggam tangan rani, rani juga terlihat mengelus rambut pacarku sambil membisikan sesuatu, kulihat tangan andi yang tadi mengelus pundak pacarku dia turunkan dan tenggelam dibalik badannya, aku yakin tangan dia berada di payudara pacarku, karna kulihat pacarku menggigit bibir bawahnya, kulihat badan dia juga naik turun seperti orang sesak nafas.

    Aku yang melihatnya pun merasakan perasaan yang campur aduk, antara horni, marah, kecewa, cemburu, karna gak tahan akupun akhirnya pergi ke toilet, kemudian aku beronani sampai ejakulasi di dalam toilet.

    Setelah puas berejakulasi, akupun duduk di kloset sambil merenungi nasibku, ingin sekali aku hajar si andi itu, tapi gimanapun aku masih punya sedikit kewarasan dalam otaku, karna akan fatal kalau sampai aku hajar dia. Beberapa saat kemudian aku dengar seseorang berbicara dengan penjaga kebersihan toilet, seperti orang sedang melakukan transaksi sesuatu, kemudian aku dengar pintu toilet disamping dibuka, aku dengar dari suara sepatunya seperti suara high heels, akupun kembali tenggelam dalam pikiranku sampai aku dengar suara “mmphhh, mmmph” seperti orang berciuman, akupun penasaran.
    Berawal dari Tempat Fitness

    Kemudian terdengar ucapan

    “Tapi janji ya, Cuma lihat tetekku aja, gak lebih” suara cewek yang sangat aku kenal, yang gak lain pacarku, Aku sempat tertegun beberapa saat, sangat kaget.

    Sampai kemudian terdengar suara seperti orang berciuman kembali

    “mmphh ah, mmmphhh”

    “Janji dulu dong ndi, kalo gak yaudah taruhan kita batal” ancam pacarku, yang kemudian dijawab andi

    “Yaah, aku udah abis duit banyak ni masa Cuma dikasih lihat, kasih bonus dong elus atau jilat gitu tetekmu” Keluh andi.


    “yaudah mau elus atau jilat?” tanya pacarku,

    “kalau bisa dua-duanya dong, aku udah abis banyak duit ni, mana kiriman ortu masih lama, ayolah tolongin aku, penasaran banget ni sama rasanya” dari nada bicaranya terdengar dia seperti orang yang memelas.

    “udah dong jangan diremes terus teteku, gimana bisa dibuka kalo diremes terus” protes pacarku.

    Aku yang penasaran kemudian mencari cara untuk mengintipnya, dan entah anugerah atau musibah aku akhirnya menemukan sebuah ventilasi yang sepertinya sedang rusak dan hanya ditutup lakban, dengan menggunakan kunci mobil kemudian dengan hati-hati aku lubangi lakban itu, dan akhirnya berhasil, dan ternyata view disini sangat sempurna karna aku bisa lihat wajah dan body pacarku secara sempurna.

    Kulihat dia sedang duduk di kloset dengan paha mulusnya, paha itu tertutup rapat karna saling dikatupkan, tapi kulihat roknya terlipat lumayan tinggi jadi kalau dia membuka pahanya sedikit sepertinya celana dalamnya akan terlihat. Dia gak lihat saat lakban itu aku lubangi karena kulihat dia sedang melihat kebawah, melihat tangan kekar sedang meremasi payudaranya dari luar gaunnya.

    “Yaudah buka dong bajunya” kata andi,

    “bukain dong” balas cewekku manja sambil menggoyangkan dadanya dan tersenyum.

    “yaudah sini aku bukain, hehe”. Kulihat andi kembali mencium pacarku dengan ganas, kemudian dia menciumi leher pacarku dan kulihat tanganya berada dipunggung pacarku, terlihat dia sedang mencoba menurunkan resleting gaun cewekku, kemudian terbukalah gaunnya.

    Pacarku gak pake BH karna bagian dada gaun dia memang dibuat tebal, kulihat cewekku menunduk karena malu. Kemudian aku lihat tangan andi menyentuh ujung putinngnya yang sebelah kanan, hal itu membuat pacarku mendongak sambil menggigit bibirnya, kulihat jari-jari andi mulai memelintir puting pacarku yang membuat dia semakin menggelinjang.

    Kemudian kulihat kepala andi mendekati payudara kiri pacarku, itu membuat pacarku mendesah panjamg “uhhhhmmmmm” desahnya yang ditutupi dengan tangannya, andi kemudian mendongak kemudian tersenyum kearah pacarku yang kemudian kulihat dia membalas senyumnya. Sambil jarinya memainkan puting pacarku, andi bertanya

    “enak gak ris?”,

    ”enggak enak ah, Cuma geli aja kok, udah puas kan?” jawab pacarku sambil menggigit bibirnya.


    “enak aja udah puas, belum lah orang tetekmu montok gini kok, jujur dong enak gak?” kata andi sambil mengintensivkan serangan ke payudara pacarku,

    “ahhh, iya enak ndi enak banget, belum pernah aku ngrasain gini” kulihat tangan andi satunya mengelus paha pacarku, dan pacarku malah membuka pahanya dan memperlihatkan celana dalam kuningnya, melihat itu si andi gak menyianyiakan kesempatan, sambil kembali memainkan payudara pacarku dengan mulutnya, tangannya mulai mengelus vagina pacarku dari luar, kulihat pacarku memejamkan matanya dan mendesah.

    “memek kamu basah ris, horni ya? Hehe” kekeh andi,

    “enggak, biasa aja Cuma lagi keputihan mungkin” jawab riska,

    “ emang kalo keputihan tu gimana sih?” tanya andi,
    Rekor Berhubungan Seks Dengan 919 Pria Dalam Satu Hari

    “yee kepo, cek aja sendiri” jawab riska sambil terlihat malu,

    “yaudah sini aku lihat” kata rudi sambil menarik turun celana dalam riska, dan riska sedikit mengangkat pinggulnya, sehingga sekarang celana dalamnya terlepas tapi masih tersangkut di betis kirinya,

    “yaah pahanya kok malah ditutup sih, buka dong kan aku penasaran” protes andi melihat riska malah merapatkan pahanya,
    Seks Dengan Teman Kerja

    “yaudah, tpi Cuma lihat ya jangan yang lain” kata riska sambil menggigit jarinya untuk menahan malu, pelan pelan dia membuka kedua pahanya, kemudian posisi duduknya agak diturunkan, lalu kedua kakinya dinaikan ke masing-masing sisi kloset.

    Dengan begitu maka dapat terlihat secara utuh vaginanya, kulihat andi menjururkan kedua tangannya ke vagina riska, kemudian merekahkanya,

    “ ahhhh ndi, kan katanya Cuma liat, kok disentuh gitu ahhh” protes pacarku,

    “gimana bisa tau kalo gak dibuka, masih sempit banget memekmu, jarang dipake atau punya cowokmu yang kekecilan?”, kulihat pacarku tersentak mendengar kata andi yang menyebut kata ‘cowokmu’, tapi kemudian dia tersenyum dan menjawab

    “enak aja, punya dia gede tau”,

    Andi langsung menjilati vagina pacarku, yang membuatnya mendesah desah tidak terkontrol

    “hmmmm, paling juga gedean punyaku kok” jawab andi sambil memainkan vagina riska dengan mulutnya,

    “hhhh, ssssstt, enggak, punya dia besar kok”. Andi langsung menghentikan aktivitasnya, kemudian dia berdiri


    “ayo taruhan lagi, gede mana punyaku atau punya cowokmu? Ini didompetku tinggal 100ribu, kalo punya cowokmu lebih besar, aku kasihin sekalian hapeku, tapi kalo punyaku lebih besar, kamu harus ikut aku pulangnya” tantang andi,

    “emang gimana cara ngukurnya? Masa pake penggaris?” tanya pacarku,

    “ya kamu yang ngukur lah, tinggal bandingin aja kok” jawab andi enteng,

    “yaudah siapa takut, hehe”.

    Andi langsung menurunkan celananya, kemudian terlihat penis dia yang berdiri sempurna,

    Kulihat riska kaget sambil menutup mulutnya, tapi kulihat matanya seolah takjub, kulihat riska menjulurkan tangannya kemudian memegang penis andi, kulihat dia mengelus-elus penis andi,

    “kalo Cuma dipegang gitu gimana bisa teliti ngukurnya?” sergah andi,

    “emang gimana ngukurnya?” tanya riska tapi matanya tidak teralihkan dari penis andi,

    “di emut dong kontolku, rasain seberapa besar”.

    Tanpa berkata kulihat riska menurunkan kakinya dari kloset, kemudian memajukan kepalanya, dia cium ujung penis andi, kulihat dia mulai menjilati penis itu dan kemudian memasukkan kemulutnhya, kulihat riska memejamkan matanya dan terlihat sangat menikmatinya, andi sendiri kulihat dengan brutal meremas payudara riska.

    Mereka terlihat sama-sama saling menikmati,beberapa saat kemudian aku lihat andi mengerang tanda dia akan klimaks, tahu akan andi akan segera klimaks, riska mengeluarkan penis dari mulutmya kemudian mengocoknya sambil di arahkan ke dadanya, muncratlah sperma itu membasahi payudara riska.

    Setelah ejakulasinya mereda, andi mengecup bibir riska kemudian bertanya

    “gedean mana? Jujur ya”,

    “gedean ini ndi, duuh gemes banget deh” jawab riska

    “yaudah, berarti kamu ikut aku malam ini ya” tagih andi,

    “iya deh, tapi janji ya gak ada acara masukin itu ke sini” kata riska sambil memandang penis andi, kemudian riska hendak membetulkan celana dalamnya tapi keburu di cegah andi

    “ehh tunggu, tadi aku janji sama yang jaga toilet mau ngasihin CD kamu ke dia, kalo enggak tar kita bakal di grebek katanya”,

    “loh kok gitu? Duh yaudah deh nih” kata riska sambil memberikan celana dalamnya ke andi, saat andi membentangkan celana dalam itu terlihat ada noda disitu, menandakan tadi riska memang sangat basah.


    “eh ndi, kamu liat itu gak? Perasaan tadi rapet kok jadi bolong gitu ya?” kata riska,

    “ah dari kemarin kok udah berlubang, emang kenapa takut diintip? Kalo ada yang ngintip nih sekalian aku kasih liat memek yang nanti mau aku kontolin hahahahaha” kata andi sambil mendorong bahu riska sehingga dia membungkuk kemudian menarik rok riska keatas sehingga tepampanglah vagina riska dan anusnya.

    “ihh apaan sih, gak ah pokoknya gak mau ml ya, cukup mainin tetek aja loh” protes riska, kemudian mereka berdua keluar toilet tersebut.

    10 menit kemudian aku juga keluar ruangan itu, penjaga toilet cukup kaget begitu melihatku

    “loh mas, daritadi didalem ya?” tanyanya,

    “iya mas aku agak mabok jadi tadi tepar deh didalem, eh itu kok dipalang gitu mas lorongnya? Kalo ada yang mau ke toilet gimana?”tanyaku penasaran,

    ”oh ini abis di pel mas, jadi takut licin terus tar ada yang jatuh mending aku palang dulu mas” jawabnya,

    aku Cuma tersenyum, batinku mengatakan gimana mungkin abis dipel kalo masih agak kotor gini lantainya, dasar mata duitan!

  • Cerita Sex Indahnya Tubuh Bibi

    Cerita Sex Indahnya Tubuh Bibi


    2971 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Indahnya Tubuh Bibi ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Terlihat Bibi yang sedang tidur tidak berselimut walaupun kamarnya ber AC tapi dia tidak menginginkan
    untuk memakai selimut karena Acnya sudah diatur sedemikian agar tidak terlalu dingin, hanya memakai
    daster tipis posisi tidur bibi terlentang terlihat CD yang berwarna pink karena dasternya terangkat
    sampai ke perut.

    Kemaluan bibi terlihat nyata dengan rambut tipis kecoklatan, bauh dada bibi terlihat samar samar
    dibalik dasternya naik turun dengan nafas yang teratur putingnya yang menonjol berwarna coklat muda,
    melihat pemandangan seperti itu gairahku sedikit naik.

    Terlihat bibi agak bergeliat dan mulutnya agak tersenyum, mungkin bibi sedang mimpi, sedang becinta
    dengan paman. Aku melakukan kegiatanku dengan hati-hati takut bibi terbangun.

    Perlahan-lahan kulihat bagian CD bibi yang menutupi kemaluannya mulai terlihat basah, rupanya bibi
    sudah mulai terangsang juga. Dari mulutnya terdengar suara mendesis perlahan dan badannya menggeliat-
    geliat perlahan-lahan.

    Aku makin tersangsang melihat pemandangan itu.Cepat-cepat kubuka semua baju dan CD-ku, sehingga
    sekarang aku bertelanjang bulat. Penisku yang 19 cm itu telah berdiri kencang menganguk-angguk mencari
    mangsa.

    Dan aku membelai-belai buah dadanya, dia masih tetap tertidur saja. Aku tahu bahwa puting dan klitoris
    bibiku tempat paling suka dicumbui, aku tahu hal tersebut dari film-film bibiku.

    Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di daerah vaginanya. Kemudian perlahan-lahan aku menggunting CD
    mini bibi dengan gunting yang terdapat di sisi tempat tidur bibi.Sekarang kemaluan bibi terpampang
    dengan jelas tanpa ada penutup lagi.

    Perlahan-lahan kedua kaki bibi kutarik melebar, sehingga kedua pahanya terpentang. Dengan hati-hati
    aku naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas bibi.

    Kedua lututku melebar di samping pinggul bibi dan kuatur sedemikian rupa supaya tidak menyentuh
    pinggul bibi. Tangan kananku menekan pada kasur tempat tidur, tepat di samping tangan bibi, sehingga
    sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas bibi.

    Tangan kiriku memegang batang penisku. Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir
    kemaluan bibi yang telah basah itu. Kepala penisku yang besar itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada
    bibir kemaluan bibi. Terdengar suara erangan perlahan dari mulut bibi dan badannya agak mengeliat,
    tapi matanya tetap tertutup.

    Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah bibir kemaluan bibi.Sekarang kepala
    kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan bibi. Dari mulut bibi tetap terdengar suara mendesis
    perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah.

    Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum bibi sadar, aku sudah harus menaklukan kemaluan bibi dengan
    menempatkan posisi penisku di dalam lubang vagina bibi. Sebab itu segera kupastikan letak penisku agar
    tegak lurus pada kemaluan bibi.

    Cerita Sex Indahnya Tubuh Bibi Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing penisku, kutekan perlahan-lahan tapi pasti
    pinggulku ke bawah, sehingga kepala penisku mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.Kelihatan
    sejenak kedua paha bibi bergerak melebar, seakan-akan menampung desakan penisku ke dalam lubang
    kemaluanku.

    Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung,
    memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak.

    Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang penisku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut bibi
    agar jangan berteriak. Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga
    lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi
    penisku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi dengan cepat.

    Badan bibi tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya
    otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh
    bekapan tangan kiriku.

    ”Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas.Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat,
    kelihatan bibi sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat penisku yang besar menerobos masuk ke
    dalam kemaluannya dengan tiba-tiba.

    Meskipun bibi merontak-rontak, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh
    pinggulku dengan rapat. Karena gerakan-gerakan bibi dengan kedua kaki bibi yang meronta-ronta itu,
    penisku yang telah terbenam di dalam vagina bibi terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-
    pijit oleh otot-otot dalam vagina bibi.

    Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan.Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan
    kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan.

    Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan bibi, kepalaku kuletakkan di samping
    kepala bibi sambil berbisik kekuping bibi.”Bii.., bii.., ini aku Eric. Tenang bii.., sshheett..,
    shhett..!” bisikku.

    Bibi masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya yang mungil itu teperangkap di
    bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut bibi, aku menjilat-jilat kuping bibi dan pinggulku secara
    perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur.

    Perlahan-lahan badan bibi yang tadinya tegang mulai melemah.Kubisikan lagi ke kuping bibi, “Bii..,
    tanganku akan kulepaskan dari mulut bibi, asal bibi janji jangan berteriak yaa..?”Perlahan-lahan
    tanganku kulepaskan dari mulut bibi.

    Kemudian Bibi berkata, “Riic.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa Bibi..!”Aku diam
    saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai memijit-
    mijit buah dada bibi, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras.

    Rupanya meskipun wajah bibi masih menunjukkan perasaan marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat
    menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu. Melihat keadaan bibi ini, tempo
    permainanku kutingkatkan lagi.

    Akhirnya dari mulut bibi terdengar suara, “Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., Riicc..,
    Riicc..!”Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada
    tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan
    push-up.

    Dalam posisi ini, penisku menghujam kemaluan bibi dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung
    ke dalam lubang kemaluan bibi.

    Kepalaku tepat berada di atas kepala bibi yang tergolek di atas kasur. Kedua mataku menatap ke bawah
    ke dalam mata bibi yang sedang meram melek dengan sayu. Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis-
    desis.

    Selang sejenak setelah merasa pasti bahwa bibi telah dapat kutaklukan, aku berhenti dengan kegiatanku.
    Setelah mencabut penisku dari dalam kemaluan bibi, aku berbaring setengah tidur di samping bibi.
    Sebelah tanganku mengelus-elus buah dada bibi terutama pada bagian putingnya.

    “Eehh.., Ric.., kenapa kau lakukan ini kepada bibimu..!” katanya.Sebelum menjawab aku menarik badan
    bibi menghadapku dan memeluk badan mungilnya dengan hati-hati, tapi lengket ketat ke badan. Bibirku
    mencari bibinya, dan dengan gemas kulumat habis.

    Woowww..! Sekarang bibi menyambut ciumanku dan lidahnya ikut aktif menyambut lidahku yang menari-nari
    di mulutnya.
    Selang sejenak kuhentikan ciumanku itu.Sambil memandang langsung ke dalam kedua matanya dengan mesra,
    aku berkata,

    “Bii.. sebenarnya aku sangat sayang sekali sama Bibi, Bibi sangat cantik lagi ayu..!”Sambil berkata
    itu kucium lagi bibirnya selintas dan melanjutkan perkataanku,

    “Setiaap kali melihat Bibi bermesrahan dengan Paman, aku kok merasa sangat cemburu, seakan-akan Bibi
    adalah milikku, jadi Bibi jangan marah yaa kepadaku, ini kulakukan karena tidak bisa menahan diri
    ingin memiliki Bibi seutuhnya. Markas Judi Online Dominoqq

    Cerita Sex Indahnya Tubuh Bibi “Selesai berkata itu aku menciumnya dengan mesra dan dengan tidak tergesa-gesa.Ciumanku kali ini
    sangat panjang, seakan-akan ingin menghirup napasnya dan belahan jiwanya masuk ke dalam diriku. Ini
    kulakukan dengan perasaan cinta kasih yang setulus-tulusnya.

    Rupanya bibi dapat juga merasakan perasaan sayangku padanya, sehingga pelukan dan ciumanku itu
    dibalasnya dengan tidak kalah mesra juga.Beberapa lama kemudian aku menghentikan ciumanku dan aku pun
    berbaring telentang di samping bibi, sehingga bibi dapat melihat keseluruhan badanku yang telanjang
    itu.

    ”Iih.., gede banget barang kamu Ricc..! Itu sebabnya tadi Bibi merasa sangat penuh dalam badan Bibi.”
    katanya, mungkin punyaku lebih besar dari punya paman.

    Lalu aku mulai memeluknya kembali dan mulai menciumnya. Ciumanku mulai dari mulutnya turun ke leher
    dan terus kedua buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi padat itu.

    Pada bagian ini mulutku melumat-lumat dan menghisap-hisap kedua buah dadanya, terutama pada kedua
    ujung putingnya berganti-ganti, kiri dan kanan.Sementara aksiku sedang berlangsung, badan bibi
    menggeliat-geliat kenikmatan.

    Dari mulutnya terdengar suara mendesis-desis tidak hentinya. Aksiku kuteruskan ke bawah, turun ke
    perutnya yang ramping, datar dan mulus. Maklum, bibi belum pernah melahirkan.

    Bermain-main sebentar disini kemudian turun makin ke bawah, menuju sasaran utama yang terletak pada
    lembah di antara kedua paha yang putih mulus itu.Pada bagian kemaluan bibi, mulutku dengan cepat
    menempel ketat pada kedua bibir kemaluannya dan lidahku bermain-main ke dalam lubang vaginanya.

    Mencari-cari dan akhirnya menyapu serta menjilat gundukan daging kecil pada bagian atas lubang
    kemaluannya. Segera terasa badan bibi bergetar dengan hebat dan kedua tangannya mencengkeram kepadaku,
    menekan ke bawah disertai kedua pahanya yang menegang dengan kuat.Keluhan panjang keluar dari
    mulutnya,

    “Oohh.., Riic.., oohh.. eunaakk.. Riic..!”Sambil masih terus dengan kegiatanku itu, perlahan-lahan
    kutempatkan posisi badan sehingga bagian pinggulku berada sejajar dengan kepala bibi dan dengan
    setengah berjongkok.
    Posisi batang kemaluanku persis berada di depan kepala bibi. Rupanya bibi maklum akan keinginanku itu,
    karena terasa batang kemaluanku dipegang oleh tangan bibi dan ditarik ke bawah. Kini terasa kepala
    penis menerobos masuk di antara daging empuk yang hangat.

    Ketika ujung lidah bibi mulai bermain-main di seputar kepala penisku, suatu perasaan nikmat tiba-tiba
    menjalar dari bawah terus naik ke seluru badanku, sehingga dengan tidak terasa keluar erangan
    kenikmatan dari mulutku.Dengan posisi 69 ini kami terus bercumbu, saling hisap-mengisap, jilat-
    menjilat seakan-akan berlomba-lomba ingin memberikan kepuasan pada satu sama lain.

    Beberapa saat kemudian aku menghentikan kegiatanku dan berbaring telentang di samping bibi. Kemudian
    sambil telentang aku menarik bibi ke atasku, sehingga sekarang bibi tidur tertelungkup di atasku.

    Badan bibi dengan pelan kudorong agak ke bawah dan kedua paha bibi kupentangkan. Kedua lututku dan
    pantatku agak kunaikkan ke atas, sehingga dengan terasa penisku yang panjang dan masih sangat tegang
    itu langsung terjepit di antara kedua bibir kemaluan bibi.

    Dengan suatu tekanan oleh tanganku pada pantat bibi dan sentakan ke atas pantatku, maka penisku
    langsung menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi. Amblas semua batangku.

    “Aahh..!” terdengar keluhan panjang kenikmatan keluar dari mulut bibi.Aku segera menggoyang pinggulku
    dengan cepat karena kelihatan bahwa bibi sudah mau klimaks. Bibi tambah semangat juga ikut mengimbangi
    dengan menggoyang pantatnya dan menggeliat-geliat di atasku.

    Cerita Sex Indahnya Tubuh Bibi Kulihat wajahnya yang cantik, matanya setengah terpejam dan rambutnya yang panjang tergerai, sedang
    kedua buah dadanya yang kecil padat itu bergoyang-goyang di atasku.Ketika kulihat pada cermin besar di
    lemari, kelihatan pinggul bibi yang sedang berayun-ayun di atasku.

    Batang penisku yang besar sebentar terlihat sebentar hilang ketika bibi bergerak naik turun di atasku.
    Hal ini membuatku jadi makin terangsang. Tiba-tiba sesuatu mendesak dari dalam penisku mencari jalan
    keluar, hal ini menimbulkan suatu perasaan nikmat pada seluruh badanku.

    Kemudian air maniku tanpa dapat ditahan menyemprot dengan keras ke dalam lubang vagina bibi, yang pada
    saat bersamaan pula terasa berdenyut-denyut dengan kencangnya disertai badannya yang berada di atasku
    bergetar dengan hebat dan terlonjak-lonjak. Kedua tangannya mendekap badanku dengan keras.

    Pada saat bersamaan kami berdua mengalami orgasme dengan dasyat. Akhirnya bibi tertelungkup di atas
    badanku dengan lemas sambil dari mulut bibi terlihat senyuman puas.”Riic.., terima kasih Ric. Kau
    telah memberikan Bibi kepuasan sejati..!”Setelah beristirahat, kemudian kami bersama-sama ke kamar
    mandi dan saling membersihkan diri satu sama lain.

    Sementara mandi, kami berpelukan dan berciuman disertai kedua tangan kami yang saling mengelus-elus
    dan memijit-mijit satu sama lain, sehingga dengan cepat nafsu kami terbangkit lagi.

    Dengan setengah membopong badan bibi yang mungil itu dan kedua tangan bibi menggelantung pada leherku,
    kedua kaki bibi kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku dan dengan menempatkan satu tangan pada
    pantat bibi dan menekan, penisku yang sudah tegang lagi menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.

    “Aaughh.. oohh.. oohh..!” terdengar rintihan bibi sementara aku menggerakan-gerakan pantatku maju-
    mundur sambil menekan ke atas.

    Dalam posisi ini, dimana berat badan bibi sepenuhnya tertumpu pada kemaluannya yang sedang terganjel
    oleh penisku, maka dengan cepat bibi mencapai klimaks.”Aaduhh.. Riic.. Biibii.. maa.. maa.. uu..
    keluuar.. Riic..!” dengan keluhan panjang disertai badannya yang mengejang,

    bibi mencapai orgasme, dan selang sejenak terkulai lemas dalam gendonganku.Dengan penisku masih berada
    di dalam lubang kemaluan bibi, aku terus membopongnya. Aku membawa bibi ke tempat tidur.

    Dalam keadaan tubuh yang masih basah kugenjot bibi yang telah lemas dengan sangat bernafsu, sampai aku
    orgasme sambil menekan kuat-kuat pantatku. Kupeluk badan bibi erat-erat sambil merasakan airmaniku
    menyemprot-nyemprot, tumpah dengan deras ke dalam lubang kemaluan bibi, mengisi segenap relung-relung
    di dalamnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Kisah Memek Aku tidak mau tapi menikmatinya

    Kisah Memek Aku tidak mau tapi menikmatinya


    2970 views


    Duniabola99.com – Pertemanan adalah suatu hal yang sangat penting dalam hidup seseorang dimana kita bisa saling berbagi dan saling menolong dalam kesulitan. Tapi arti pertemanan tidaklah seindah yang sering dibicarakan orang bagi Helena, saya sebut saja demikian namanya.


    Kisah nyata ini dipaparkan oleh responden yang bersangkutan dilengkapi dengan foto diri dan foto lainnya yang terjadi sebagai bukti penguat. Tapi karena etika yang harus saya pegang teguh, maka data-data pendukung tersebut tidak akan pernah saya ekspose untuk dan kepada siapapun. Menurut pengakuan Helena, kejadian berikut ini terjadi beberapa bulan yang lalu ketika liburan sekolah anaknya tiba..

    Sebagai keluarga dari kalangan atas, menghabiskan waktu liburan berbintang lima di Nusa Dua Bali bukanlah masalah bagi keluarga Helena. Selama beberapa hari Helena menghabiskan waktu liburan dengan suami dan dua orang anaknya disana. Setelah beberapa hari, suami Helena mengajaknya untuk ke Lombok. Tapi dengan alasan Helena merasa bosan dengan tempat itu, juga perjalanan dengan kapal fery yang yang cukup makan waktu, maka Helena menolak ajakan suaminya itu.

    Akhirnya suami dan kedua anaknya segera menuju Lombok tanpa Helena. Helena, 30 tahun, walau sudah punya anak dua orang tapi penampilan dan gayanya mirip dengan layaknya gadis kota masa kini. Wajah sangat cantik, putih, dan tubuh sintal selalu membuat lelaki manapun akan tertarik. Salah satu nilai lebih dari rumah tangga Helena adalah kebebasan yang diberikan suaminya kepada Helena untuk boleh bergaul atau jalan dengan siapa saja asal Helena selalu jujur kepada suaminya itu. Hal ini terjadi karena suaminya sangat tahu akan libido Helena yang sangat tinggi hingga suaminya agak kewalahan dalam melayani kebutuhan seksual Helena. Dan nilai lebih dari Helena adalah kejujuran kepada suaminya bila dia jalan dan main dengan pria lain.


    Pagi itu di restoran hotel, ketika Helena sedang makan pagi..

    “Hei..!”, terdengar suara diiringi dengan tepukan tangan di pundak Helena.
    “Hei, Ani.. Abiem.. Pak Randi..”, sahut Helena senang ketika melihat mereka bertiga.
    “Mana suamimu?”, tanya Ani.
    “Sedang ke Lombok dengan anak-anak”, jawab Helena.
    “Duduklah di sini, temani aku makan..”, kata Helena.

    Mereka pun segera duduk dan makan pagi bersama satu meja. Ani dan Abiem adalah teman bisnis suami Helena di Jakarta, sedangkan Randi adalah seorang dokter, duda, yang jadi dokter keluarga Helena. Randi dikenalkan kepada keluarga Helena oleh Ani dan Abiem dulunya.

    “Nanti malam kita turun yuk? Kita habiskan malam bersama di diskotik”, ajak Abiem kepada Helena.
    “Entahlah..”, kata Helena.
    “Loh kenapa? Ayolah Bu Helena, kita sekali-sekali bergembira bersama”, kata Randi ikut menyela sambil tersenyum menatap Helena.
    “Ikutlah, Helena.. Masa cuma aku seorang ceweknya..”, kata Ani.
    “Baiklah kalau begitu.. Aku ikut”, kata Helena sambil tersenyum.

    “Kamu tinggal di kamar berapa?”, tanya Abiem kepada Helena.
    “Aku di suite room..”, kata Helena sambil menyebutkan nomor kamarnya.
    “Ha? Kalau begitu kita bersebelahan dong..”, kata Ani sambil menyebutkan nomor kamar mereka.
    “Yee.. Kok aku tidak tahu, ya? Kapan kalian check in?”, tanya Helena.
    “Semalem. Tadinya kami mau tinggal di kamar lain, tapi karena sudah penuh, akhirnya kami ditunjukkan kamar yang masih pada kosong..”, kata Abiem.
    “Tau nggak kalau kamar kita terhubung oleh connecting door, Ni?”, kata Helena kepada Ani.
    “Iya? Berarti kita bisa kumpul-kumpul nih..”, kata Ani girang.
    “Oke deh, Helena.. Nanti malam kita pergi bareng ke Diskotik, ya?’, ujar Abiem.
    “Aku bawa minuman enak dari Perancis nanti..”, kata Abiem lagi.
    “Baiklah. Kalian pada mau kemana?”, tanya Helena.
    “Kami ada keperluan dulu. Bye..”, kata Ani sambil bangkit diikuti Abiem dan Andi, lalu mereka pergi.


    Malamnya, dengan memakai T-shirt ketat plus rok katun sangat mini sehingga paha mulusnya tampak dengan indah, Helena berangkat dengan mereka ke diskotik.

    “Kita minum dulu deh agar hangat”, kata Abiem sambil menuang minuman bawaannya ke dalam gelas dan disodorkan kepada Helena.
    “Okay.. Siapa takut..”, kata Helena sambil meneguk minumannya.
    “Hm.. Enak.. Manis.. Give me more, please.”, kata Helena kepada Abiem. Abiempun segera menuang lagi minuman ke gelas Helena yang sudah kosong.
    “Jangan terlalu banyak, Helena.. Nanti kamu jadi hot, loh..”, kata Ani sambil tertawa. Mereka tertawa-tawa sambil menikmati minuman berakohol diiringi lagu yang diputar DJ.
    “Turun, yuk..”, ajak Randi kepada Helena.
    “Ayo..”, kata Helena sambil bangkit.

    Perasaannya sudah mulai terpengaruh alkohol. Akhirnya Ani dan Abiem serta Helena dan Randi melantai mengikuti hentakan irama yang cepat. Sampai akhirnya ketika lagu berganti ke irama slow, Helena dan Randi saling berangkulan dan berdansa mengikuti alunan irama lagu.

    “Mmhh..”, Helena mendesah hampir tak tedengar ketika dadanya bersentuhan dengan dada Randi.

    Entah karena pengaruh alkohol atau memang karena libido Helena yang tinggi, puting susu Helena mengeras dan makin mengeras ketika dadanya bersentuhan dengan badan Randi. Gairah Helena bangkit karenanya. Tapi Helena masih bisa menahan dirinya. Mereka terus menikmati waktu yang ada sambil meneguk minuman hingga wajah mereka memerah. Helena benar-benar menikmati malam itu selagi bisa bebas dari beban pekerjaan dan anak-anaknya. Sampai ketika waktu menunjukkan jam 1.00 pagi mereka segera pulang ke hotel.

    “Kita ngobrol di kamar saja, yuk?”, kata Abiem.
    “Okay.. Nanti aku buka connecting door-nya”, kata Helena sambil berlalu menuju kamarnya.

    Sementara Ani, Abiem dan Randi masih duduk-duduk di lobby. Sesampai di kamar, Helena segera membuka connecting door-nya, lalu dia ketuk pintu sebelahnya. Tidak ada jawaban.


    “Ah, masih pada di bawah barangkali..”, pikir Helena sambil merebahkan badannya di ranjang.

    Hampir setengah jam menunggu, ternyata mereka tidak datang juga. Akhirnya helena memutuskan untuk berendam air hangat dan mandi selama beberapa menit.

    “Hei.. Sorry kami kelamaan..”, suara Ani yang tiba-tiba masuk kamar mandi mengagetkan Helena yang baru saja memakai kimono.
    “Abiem dan Randi di ruang tengah..”, kata Ani lagi sambil agak sempoyongan.
    “Kamar kamu enak juga ada ruang tamunya.. Kita bisa ngobrol disini..”, kata Ani lagi.
    “Shit!! Ngapain kumpul di kamar aku?”, bisik hati Helena.
    “Hei perempuan! Cepatlah kemari.. Kita habiskan sisa minuman tadi”, terdengar suara Abiem memanggil. Akhirnya mereka berempat lagi-lagi meneguk bergelas alkohol yang dibawa Abiem.
    “Ohh.. Gawat! Kenapa aku jadi pengen..”, hati Helena berbisik ketika pengaruh alkohol mulai menjalar di tubuhnya.

    Terasa oleh Helena buah dada serta puting susunya mulai mengeras lagi, sementara memeknya terasa berdenyut basah menahan gairah..

    “Aku akan hirup udara segar dulu..”, kata Helena sambil bangkit agak terhuyung menuju teras. Dihirupnya udara malam dalam-dalam untuk mengurangi sesuatu di dalam tubuhnya yang mulai menggoda imannya.
    “Ohh..”, tiba-tiba terdengar suara Abiem mendesah keras dari dalam. Helena segera melongokan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi.
    “Oh my God!”, batin Helena ketika melihat apa yang terjadi. Gairah dan denyutan memeknya semakin terasa menggoda.

    Di depan matanya, Helena melihat bagaimana Ani berciuman dengan suaminya di kursi sambil tangannya mengocok kontol Abiem yang sudah tegak. Celana Abiem hanya di buka dan diperosotkan sebatas pahanya saja.


    “Ohh.. Cepat hisap kontol aku, bitch!”, kata Abiem kepada Ani. Dengan serta merta Ani menurunkan kepalanya, lalu dengan segera kontol Abiem sudah dilahapnya sambil tetap dikocok pelan.
    “Ooh..”, desah Abiem ketika lidah Ani menjilati kepala kontolnya sambil batangnya tetap dikocok tangan Ani.
    “Apa yang harus aku lakukan?”, batin Helena ketika melihat kontol Abiem yang basah di jilat dan dihisap mulut Ani.

    Gairahnya semakin memuncak. Dengan mata agak nanar terus dilihatnya Ani dan Abiem. Antara sadar dan tidak, tak terasa oleh Helena ketika Randi menempelkan tubuhnya dari belakang. Tangan Randi menyusuri kaki Helena dari betis sampai paha lalu naik ke pantat Helena yang belum sempai memakai pakaian dalam sejak selesai mandi tadi..

    “Hei! Pak Randi ngapain?!”, kata Helena kaget sambil menepis tangan Randi dari pantatnya.
    “Kita sama-sama tahu sama-sama mau kan..”, kata Randi sambil mendekati Helena.

    Helena segera menghindar dan berlari menuju kamarnya melewati Ani dan Abiem yang sedang asyik melakukan oral seks. Ani dan Abiem sampai kaget dan menghentikan cumbuan mereka ketika melihat Helena melintas. Di dalam kamarnya Helena masih bingung dan teringat akan oral seks Ani dan Abeim serta perlakuan Randi kepadanya. Sebetulnya gairah Helena sudah sangat memuncak saat itu, tapi entah kenapa masih ada rasa ragu di hatinya.

    “Ada apa, Helena?”, tiba-tiba Ani masuk kamar dan menghampiri Helena yang masih berdiri.
    “Entahlah, An.. Aku.. Aku aku tak tahu..”, kata Helena sambil melepas kimono lalu segera memakai celana dalamnya.

    Tapi ketika Helena akan memakai memakai Bra, tiba-tiba Ani memeluknya dari belakang hingga Helena tidak jadi memakai Bra tersebut.

    “Ayolah Helena, kita nikmati malam ini..”, bisik Ani ke telinga Helena.
    “Mmhh..”, desah Helena ketika tangan Ani mengusap seluruh badannya. Usapan dan belaian tangan Ani kembali mengobarkan gairah Helena yang sempat surut.
    “Kapan lagi kita bisa bersama seperti ini?”, bisik Ani lagi sambil tangannya meremas kedua buah dada Helena dari belakang.
    “Ohh..”, desah Helena sambil terpejam menikmati sensasi jari tangan Ani ketika memainkan dan memelintir puting susunya.
    “Mmhh.. Ohh..”, desah Helena makin keras ketika lidah dan bibir Ani menyusuri telinga, tengkuk dan lehernya sembari tangannya tetap meremas dan memainkan puting susu Helena.
    “Nikmati saja malam ini..”, bisik Ani sambil membalikan badan Helena dan merebahkannya di ranjang.
    “Oww..”, jerit lirih Helena ketika lidah dan bibir Ani menciumi dan menjilati buah dada serta puting susunya.
    “Aniihh.. Oohhsshh..”, jerit Helena makin keras ketika jari Ani masuk ke celana dalam dan menggosok memeknya.


    Tubuh Helena menggeliat terbawa rasa nikmat dan terlepasnya himpitan gairah yang tertahan sebelumnya.

    “Kamu menyukai ini?”, bisik Ani sambil lidah dan mulutnya turun menyusuri perut sementara tangannya melepas celana dalan yang dipakai Helena.
    “Ohh.. Anniihh..”, jerit Helena ketika ada rasa nikmat yang menjalar ketika lidah Ani dengan liar menyusuri belahan memeknya.
    “Ohh Ani.. Enakkhh”, desah Helena waktu lidah Ani menjilati kelentit dan sesekali mengulumnya.
    “Anniihh.. Akku.. Keluarrhh..!”, jerit Helena sambil menggelinjang dan mendesakan kepala Ani ke memeknya ketika ada semburan hangat terasa di memeknya yang disertai rasa nikmat yang luar biasa.

    Ani tersenyum sambil bangkit lalu memeluk dan melumat bibir Helena.

    “Aku baru kali ini merasakan bercumbu dengan wanita.. Ternyata memuaskan..”, bisik Helena sambil sesekali mengecup bibir Ani. Ketika Helena dan Ani saling lumat bibir, terasa oleh Helena ada tangan yang menjamah, membelai dan meremas pelan buah dadanya.
    “Sayang, kamu layani si Randi..”, Abiem menyuruh dan menarik tubuh Ani dari atas tubuh Helena.
    “Kamu menyukai permainan istriku, Helena?”, kata Abiem yang sudah telanjang bulat sambil menindih tubuh Helena serta mulai menciumi leher lalu turun ke buah dada Helena.
    “Jangaann!! “, teriak Helena sambil meronta menjauhkan wajah Abiem dari buah dadanya. Tapi Abiem dengan cepat memegang kedua tangan Helena, lalu lidah dan mulutnya kembali meneruskan menjilati buah dada dan puting susu Helena.

    “Ohh.. Jangaannhh.. Janghh.. Jangannhh..”, rintih Helena diantara rasa malu, rasa terhina, serta rasa nikmat ketika lidah Abiem bisa memberikan rasa itu. Apalagi ketika kontol Abiem yang tegang dan tegak mengesek-gesek memeknya yang sudah basah. Bahkan ketika lidah Abiem turun ke perut, turun lagi hingga mencapai memeknya, Helena kembali menggelepar dalam kenikmatan walau hatinya menolak diperlakukan demikian.
    “Jangannhh, Biem..!”, jerit lirih Helena ketika Abiem mulai mengarahkan kontol ke lubang memeknya. Ani-pun yang sedang asyik disetubuhi Randi, sempat menghentikan persetubuhannya lalu bangkit dan mencoba memegang kontol Abiem agar tidak menyetubuhi Helena.

    “Sudah! Kamu nikmati saja kontol si Randi sana!”, kata Abiem aga keras sambil mendorong tubuh Ani.
    “Sudahlah, Ani.. Sini!”, kata Randi sambil menarik dan merebahkan tubuh Ani di karpet lalu kembali menyetubuhi istri temannya itu.
    “Ohh..!”, terdengar desah Helena ketika kontol Abiem masuk ke memeknya lalu dengan kasar dan cepat Abiem menggenjotnya.


    “Jangan, Biemm.. Lepaskan aku!”, jerit lirih Helena di sela rasa sakit dan nikmat ketika kontol Abiem keluar masuk memeknya.
    “Fuck you, bitch!”, kata Abiem sambil mengangkat satu kaki Helena dan di tahan oleh pundaknya.
    “Ohh.. Memekmu nikmat, Helena..”, kata Abiem sambil memompa kontolnya lebih dalam dengan posisi demikian.
    “Ohh.. Mmhh..”, desah Helena sambil terpejam. Rasa sakit yang ada kini berganti rasa nikmat yang luar biasa.
    “Bagaimana rasanya, sayang..”, terdengar suara Ani di samping Helena ketika Ani mengganti posisi dengan doggy style di atas ranjang.
    “Kamu nikmati saja malam ini, Helena.. Kapan lagi kita bisa bersama seperti ini..”, Randi menyela sambil mengenjot memek Ani dalam posisi menungging.
    “Mmhh.. Sshh.. Ohh”, Helena hanya menjawab dengan desahan pertanda sedang menikmati suatu kenikmatan ketika Abiem dengan ganas mengeluarmasukkan kontol ke memeknya.

    “Ooww.. Ohh..!”, terdengar suara Helena menjerit sambil memegang tangan Abiem dengan kencang. Sementara tubuhnya menggeliat serta mendesakkan memeknya ke kontol Abiem dan menggoyangnya dengan cepat.
    “Serr! Serr! Serr!”, kembali memek Helena mengeluarkan air mani yang menyembur hangat di dalam memeknya.
    “Ohh.. Fuck you! Fuck you!”, kata Abiem sambil menggenjot kontolnya makin cepat dan makin cepat.
    “Crott! Croott! Crott!”, air mani Abiem menyembur banyak di dalam memek Helena.
    “Oohh..!!”, desah Abiem sambil merebahkan tubuhnya menindih tubuh Helena.

    Helena hanya bisa memejamkan mata setelahnya. Rasa lelah serta pengaruh alkohol yang masih ada membuatnya tak mempedulikan lagi keadaan disekelilingnya. Yang sempat terdengar oleh telinga Helena adalah teriakan kenikmatan yang keluar dari mulut Ani dan Randi yang sedang asyik bersetubuh di depan suami Ani sendiri. Mata Helena sedikit demi sedikit makin berat. Hanya rasa nyaman dan sisa-sisa kenikmatan di memek Helena yang membuat memeknya berdenyut-denyut hingga Helena tertidur..


    Helena tertidur sampai siang hari dalam kedaan telanjang bulat. Tubuhnya tertidur hanya diselimuti oleh bed cover. Tak terdengar olehnya ketukan pintu oleh cleaning service. Sehingga ketika cleaning service membuka pintu dengan kunci cadangan yang dia bawa, dia begitu terkejut melihat tubuh molek tergolek di ranjang.

    “Eh.., maaf, Bu.. Saya kira tidak ada siap-siapa di dalam”, kata petugas kebersihan tersebut.
    “Tidak apa-apa.. Kembali lagi saja dan bereskan kamar saya nanti agak siang..”, kata Helena sambil menyelimuti tubuhnya lebih rapat.

    Setelah petugas itu keluar, Helena hanya bisa merenungi apa yang terjadi semalam. Helena sendiri merasa heran, dirinya tidak mau dipaksa, diperkosa, entah apapun namanya, tapi yang jelas dirinya begitu menikmati perlakuan orang lain yang begitu kasar pada dirinya pada akhirnya..

    Helena memang sangat suka berpetualang seks dari sebelum menikah sampai sekarang, tapi belum pernah merasakan sensasi kenikmatan seperti yang dirasakan semalam.. Ingin rasa hati Helena menceritakan hal ini kepada suaminya, tapi pertentangan batin terjadi dalam hatinya karena hal ini menyangkut kepada teman-teman baik suaminya. Bahkan terbersit keinginan Helena untuk kembali ingin mendapatkan sensasi kenikmatan dengan menjadi objek pemaksaan seksual..

  • Kisah Memek ngentot berenam dengan sahabat tercinta

    Kisah Memek ngentot berenam dengan sahabat tercinta


    2965 views

    Duniabola99.com – “Hallo Nia..”
    “Iya Man pa kabar?”
    “Baik, kamu ada dimana?”
    “Aku lagi di tempat kost temanku nih, main donk kesini teman-teman ku pingin kenalan sama kamu..”, katanya
    “Ehmm.. di daerah mana?” tanyaku.
    “Daerah Radio Dalam, dateng ya sekarang”
    “Ok deh nanti kalau aku dah deket aku telpon ya” kataku
    “Ok aku tunggu ya, jangan lupa siapin diri, hehehe..”, katanya lagi
    “Lho, emang aku mau diapain?”, tanyaku penasaran
    “Mau diperkosa rame-rame siap nggak?”
    “Siapa takut..”, jawabku sekenanya

    Lalu aku pun meluncur ke arah Radio Dalam dan sekitar 15 menit akupun sampai di tempat yang telah dijanjikan.


    “Hallo Nia, aku dah di depan nih..”, kataku
    “Ok aku keluar ya, sabar..”

    Lalu munculah seorang gadis yang sangat seksi tingginya sekitar 175 dengan berat sekitar 55 kg, wowww.. buah dadanya lebih besar dari pada punya Nia. Lalu dia menghampiri mobilku dan mengetuknya.

    “Iya, ada apa?”, jawabku dengan mataku yang tak lepas dari buah dadanya yang montok itu.
    “Firman ya..”, kata dia.
    “Iya”, kataku.
    “Aku Melly temennya Nia yuk masuk yuk..”, katanya dengan senyum nakalnya.
    “Oh.. yuk”, jawabku agak sedikit tergagap.

    Wah, bakal ada pesta besar nih pikirku dalam hati. Sesampai dikamarnya aku disambut dengan pelukan dan ciuman oleh Nia dan aku diperkenalkan kepada 3 temennya yang lain yang satu bernama Dita, Ayu dan Kiki. Dan harus kuakui mereka bertiga tidak kalah menggiurkannya dengan si Melly.

    Tiba-tiba Nia membuka omongan yang bagiku sifatnya hanya basa-basi dan kemudian diteruskan oleh teman-temannya dan lama-kelamaan omongan kami berlanjut ke arah selangkangan. Dan tiba-tiba dari arah belakang ada yang memelukku saat aku akan menengok, dengan cepatnya Melly mencium bibirku dengan liarnya,

    maka akupun tak kalah bernafsunya aku balas dengan liarnya pula. Dan ternyata yang memelukku dari belakang adalah Nia dia terus menciumi leherku dan terus turun ke bawah mencoba membuka bajuku sementara aku masih saja berciuman dengan Melly.

    Ketika bajuku dilepaskan oleh Nia tiba-tiba ada tangan yang membuka celanaku termasuk celana dalamku maka langsung saja adekku yang telah tegang sedari tadi keluar dari sarangnya. Dan seketika itu juga “Adekku” langsung dilahap dengan liarnya setelah aku lihat ternyata Dita dengan ganasnya sedang mengulum kemaluanku.

    Saat aku sedang diserang oleh tiga wanita ini aku sempat mencari kemana Ayu dan Kiki ternyata mereka ada di sofa dekat situ dan keduanya sudah telanjang bulat dan aku lihat Kiki sedang menjilati vagina Ayu dan Ayu pun mendesah-desah dan meliuk-liukan badannya diatas sofa tersebut sementara aku sendiri sedang kewalahan menangani seranga dari tiga wanita ini, maka aku tidak memperhatikannya.


    Langsung saja aku buka baju Melly yang terdekat dengan aku dan ketika Melly sedang membuka seluruh bajunya aku tarik Dita keatas dan kami pun berciuman. Sementara itu Nia menggantikan posisi Dita mengulum kemaluanku.

    Begitu pula dengan Dita aku buka bajunya dan posisinya digantikan oleh Nia sedangkan posisi Nia digantikan oleh Melly, wow.. ternyata kuluman Melly lebih enak dari pada Nia dan Dita sampai akhirnya aku merebahkan diri di ranjang yang berada disitu.

    Nia setelah melepas bajunya langsung saja memgang kemaluanku dan diarahkannya ke liang vaginannya yang ternyata sudah basah sedari tadi setelah pas maka diturunkan pantatnya perlahan-lahan hingga akhirnya..

    Bless.., “Aah..”, desah Nia.

    Sementara Nia sedang asiknya menaik turnkan pantatnya diatasku, maka aku tarik Melly keatasku dan aku menjilati vaginanya.

    “Ahh.. enak Man terus Man ohh..” desah Melly.
    “Ahh.. ohh.sst” desah Nia yang bersahut-sahutan dengan Melly dan Ayu.
    “Ohh.. yess lick my pussy Man ohh yess sst” racau Melly ketika klitorisnya aku hisap-hisap.

    Sementara itu aku tarik pula si Dita dan aku masukan jari tengahku ke liang vaginanya sehingga membuat Dita meracau dan meliuk-liukan badannya.

    “Ohh yes Man enak Man dalem lagi Man ohh..” racau Dita.

    Sementara setelah berada dalam posisi seperti selama kurang lebih 15 menit akhirnya Nia menggenjotnya semakin cepat dan mengerang.

    “Ahh.. Man aku keluar Man ah..”

    desah Nia dan seketika itu pula tubuhnya melemas dan menggelimpang disampingku dan ternyata tanpa aku sadari dibawahku sudah ada si Ayu yang dengan cepatnya langsung melumat kemaluanku maka aku pun menggeliat menahan nikmat hisapan Ayu dan Melly segera turun dari mulutku dan memasukan kemaluanku ke vaginanya dan langsung digoyangkannya naik turun dan kadang memutar, sementara Dita tidak mau kehilangan kesempatan maka dia menyodorkan vaginannya ke mulutku dan akupun menjilati dan mengihisap-hisap vaginanya.


    Setelah 5 menit aku jilati vagina nya maka tubuh Dita mengejang dan dia berteriak, “Man ahh.. aku keluar Man.. ah..” sambil menekan vaginanya ke mulutku langsung saja aku menghisap vaginanya kuat-kuat dan aku merasakan mengalir deras cairan dari vaginanya yang langsung aku sedot dan aku telan habis.

    Setelah Dita merebahkan diri di sampingku ternyata Kki juga tidakmau ketinggalan dia menaiki aku dan kembali aku disodorkan vagina ke 3 siang ini yang langsung aku lumat habis baru aku memulai menjilati vagina Kiki Melly yang masih bergoyang diatasku akhirnya mengerang kuat.

    “Man aku keluar Man ah.. sst ahh..” racaunya.

    Terasa sekali cairanya mengalir deras mambahasi kemaluanku dan seketika itu pula ubuhnya melemas dan menggelimpang disampingku dan ternyata Kiki sudah tidak tahan dan langsung menurunkan tubuhnya ke bawah dan memasukan penisku ke vaginanya dan..

    “Ahh.. sst ahh.. Man mentok Man.. ah..” desahnya.

    Sedangkan Ayu yang sedari tadi hanya melihat sambil masturbasi sendiri aku tarik keatasku dan aku jilat dan hisap vaginannya

    “Ohh yess ohh lick it honey oh..” desah Ayu.

    Setelah 10 menit Kiki diatasku dan menggoyangkan pinggulnya akhirnya dia pun mengalami klimaks. Sementara aku sendiri yang sedari tadi belum keluar karena tidak konsentrasi maka setelah Kiki rebah di sampingku maka aku membalikan badan hingga Ayu berada di bawahku dan perlahan-lahan aku masukan penisku ke vaginanya terasa sangat sempit, ketika kepala penisku mulai menyeruak masuk hingga Ayu berteriak.

    “Ahh.. pelan-pelan Man sakit”

    Maka perlahan-lahan aku masukan lagi setelah setengahnya masuk aku diamkan sebentar agar vagina Ayu terbiasa karena aku melihat Ayu mengerenyitkan dahinya menahan sakit setelah Ayu tenag maka aku sorong pantatku dan akhirnya seluruh penisku berada dalam vagina Ayu

    “Ahh Man sakit ah..” desah Ayu.


    Dan perlahan-lahan Ayu mulai menggoyangkan pinggulnya maka aku pun menggenjot pantatku keluar masuk. Terasa semppit sekali vagina Ayu dan ketika aku melirik kebawah aku melihat ada teesan darah keluar dari vaginanya yang akhirnya baru aku ketahui bahwa memang Ayu yang termuda diantara semuanya dia baru masuk SMU kelas 1 dan hanya dia yang masih perawan.

    “Ahh.. sst.. terus Man enak Man oh.. dalam lagi Man..” racau Ayu.

    Maka aku menarik Ayu kepinggiran tempat tidur dengan posisi kakinya berada di bahu aku sementara aku berdiri memang Ayu tidak kelihatan seperti anak baru masuk SMU dengan tingginya sekitar 170 dan buah dadanya berukuran 36 B.

    Setelah 10 menit aku menggenjot Ayu akhirnya dia pun mengerang.

    “Man aku keluar Man ohh.. Man..”

    Namun aku tidak perduli aku terus menggenjot Ayu karena aku sendiri mengejar klimaks ku, setelah itu aku balikan tubuh Ayu sambil terus menggenjotnya hingga akhirnya Ayu berada dalam posisi menungging dan aku terus menggenjotnya dari belakang sambil meremas buah dadanya 36Bnya yang mengayun-ayun.

    Ketika aku sedang menggenjot dari arah bawah belakang aku merasakan ada yang menjilati buah pelirku dan ternya Melly sudah bangun lagi sehingga setelah 10 menit aku menggenjot Ayu dari belakang dia pun mengalami orgasme kembali.

    “Ahh Man aku keluar lagi Man ah..” dan seketika itu tubuhnya benar-benar melemas melihat kondisinya yang seperti itu maka aku tidak tega dan langsung aku tarik Melly untuk mengangkang dan aku tusukan penisku ke vaginanya dan Melly dengan posisi dibawah mendesah-desah seperti orang yang kepedasan.


    “Ahh.. Man terus Man.. esst enak Man terus Man oh..” racaunya.
    “Enak Mel, aah.. esst ahh”, racauku tidak karuan karena merasakan sedotan-sedotan di vagina Melly yang kata orang-orang ’empot ayam’.

    Maka dengan semangatnya aku menggenjot Melly dan setelah 10 menit Melly berkata,

    “Man aku mau keluar Man.. Man ahh”
    “Ntar Mell gue juga mau keluar barengan ya ahh” kataku.
    Akhirnya, “Man gue nggak kuat Man ah..”, ser.. ser.. ser.., terasa deras sekali semprotan Melly.
    “Ahh gue juga Mell ah..”, crot.. crot.. crott.., akhirnya akupun orgasme bersamaan.

    Akhirnya Kamipun ketiduran dengan posisi aku diatas Melly. Kira-kira aku tertidur 15 menit tiba-tiba aku merasakan penisku dijilat-jilat dan dihisap-hiasap setelah aku membuka mataku ternyata Dita sedang mengulum penisku.

    Maka seketika itu juga aku langsung meracau, “Ah.. ohh.. enak Dit terus Dit”

    Tapi Dita tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada dia langsung naik keatas tubuhku dan memasukkan penisku ke liang vagiannya, memang dari ‘peperangan’ tadi hanya Dita yang belum merasakan penisku maka ketika yang lain lain sedang tidur Dita memanfaatkan momen tersebut sebaik-baiknya.

    Terus dia menggoyangkan pinggulnya.

    “Ahh.. esst enak Man ah..”

    Aku pun merasakan keenakan dengan goyangan Dita karena goyangannya benar-benar seperti penari ular dia memutar-mutarkan pantatnya diatas penisku. Lama dia melakukan itu hingga akhirnya kami keluar bersamaan.


    “Ahh Man enak Man ayo Man keluarin barengan ohh..”
    Akhirnya, “Dit aku mau keluar ahh ohh crot.. crot..”

    Kami pun lemas dan Dita menciumku bibirku mesra “Makasih ya Man, enak lho bener yang Nia bilang” katanya.

    “Emang Nia bilang apa?” tanyaku penasaran.
    “Kontol kamu enak, kamu bisa bikin cewek ketagihan nanti lagi ya” katanya.

    Aku hanya tersenyum dan memeluk dia. Akhirnya aku pun menginap disitu dan kami ber-enampun melakukannya berulang kali. Kadang aku mengeluarkan spermaku di dalam vagina Melly, Ayu ataupun yang lainnya secara bergantian.

    Hingga sekarang pun kami masih sering melakukan kadang satu lawan satu, kadang three some, ataupun langsung berenam lagi.

  • Video bokep Aidra Fox licin saat basah

    Video bokep Aidra Fox licin saat basah


    2961 views

  • Kisah Memek Menu Spesial

    Kisah Memek Menu Spesial


    2961 views


    Duniabola99.com – Sebut saja namaku Hendra, 19 tahun. Aku seorang mahasiswa di salah satu PTN di kotaku, kota A saat ini aku baru tahun pertama kuliah. Aku akan menceritakan pengalaman seksku, memang bukan yang pertama tapi masih asyik untuk diceritakan. Aku teringat pengalamanku dengan adik sepupu ibuku.
    Kejadian ini terjadi kira-kira 1 bulan yang lalu. Ketika itu saat liburan semester 1, aku pergi ke kota P dimana di kota itu aku dilahirkan. Memang kepergianku itu sudah lama kurencanakan dandidorong oleh sepupu ibuku yang di kota P, (aku memanggilnya dengan sebutan mama, sedangkan ibuku sendiri kupanggil ibu). Karena aku selalu dimanja dan menganggapnya benar-benar seperti ibuku sendiri. Baiklah aku akan menceritakan sedikit tentang keluarga mamaku ini. Ia berumur lebih kurang 43 tahun, wajahnya lumayan cantik, badannya tinggi kira-kira 167 cm, ukuran dadanya lumayan besar 36 C, terlihat sangat menantang juka berdiri tegap. Rambutnya ikal sebahu lebih sedikit, pinggangnya ramping dan pantatnya aduhai cukup menggairahkan diusianya yang sudah melebihi 40 tahun ini. Dan mengenai suaminya, bekerja di sebuah perusahaan yang cukup terkenal, dan hanya akan pulang 3 hari dalam 2 minggu, anak-anaknya yang pertama cewek umur 21 tahun sekarang sedang studi di luar propinsi kota P, dan yang kedua cowok sebaya denganku tapimasih sekolah di salah satu Sekolah Kejuruan di kota P.

    Aku sampai di kota P, hari senin pukul 03:00 siang, karena aku memang sengaja berangkat dengan perkiraanku sampai di kota P sore hari karena aku akan bisa istirahat di malam harinya. Tapi sialnya aku saat itu malah tidak bisa istirahat karena aku selalu diganggu sepupuku yang masih sekolah itu. Dengan ajakan kemana-mana. Tapi memang dasar suka bermain, akhirnya aku pergi juga malam harinya. Aku memang sangat rindu akan keadaan kota P, karena memang sudah 3 tahun lebih aku tidak pernah ke kota P, ditambah lagi dengan saudaraku ini yang karena sebaya dan setipe denganku, sebut saja nama saudaraku itu Jermy. Malam itu, karena aku belum istirahat dan di tambah lagi dengan pergi jalan-jalan aku langsung tergeletak tidur sampai pagi harinya, aku terbangun kira-kira pukul 09:00 pagi. Kulihat Jermy sudah tidak ada pasti sudah pergi sekolah, pikirku.

    Aku langsung mandi. Sehabis mandi aku berencana mau sarapan di lantai bawah, karena memang rumah sepupuku ini memang cukup besar dan berlantai 2. Aku sampai di bawah dan melihat mama lagi di dapur tidak tahu lagi ngapain. Sepertinya sedang bersih-bersih, aku melihat meja makan bundar yang terbuat dari marmer kosong tidak ada apa-apa di situ, tiba-tiba mama datang.Udah bangun Hend, tanya mama.Udah Ma, udah mandi lagi khan udah wangi, sambil mengangkat tanganku.Belum sarapan yach. tanya mama lagi.Iyach belum Ma, sediain dong Ma Hendra khan lapar. balasku dengan manja.Udah kamu duduk aja di menja makan, ntar Mama sediain yang special buat Hendra, ujarnya sambil melangkah ke dalam kamarnya.


    Tak lama kemudian mama keluar, aku yang lagi bengong duduk di meja makan.Tunggu yach. katanya singkat.Yup.. balasku.Sekarang kamu tutup mata biar Mama sediain buat kamu, sarapan special, kata mama.Tanpa banyak bertanya aku langsung saja menutup mata dan menunggu, gerangan apakah sarapan special buatku.Udah Mama. tanyaku penasaran.Tunggu sebentar. balas mamaku.

    Aku merasa suaranya dekat sekali kalau tidak salah di meja makan, dan tiba-tiba ia memegang kepala dari arah depan. Aku sepertinya mencium sesuatu yang wangi yang pernah kukenal, belum habis aku melamun, mama berkata sambil mendekatkan kepalaku ke sumber bau yang cukup wangi itu.

    Udah kamu sekarang buka mata, dan cicipi sarapan specialmu.Ahh aku terbelalak kaget saat melihat mama sudah tidak memakai apa-apa lagi. Ia duduk mengangkang di atas meja dari batu itu dan tangan kanannya memegang kepalaku. Jantungku berdegub kencang melihat selangkangan mama yang berwarna merah kekuningan, bulu halus yang tertata rapi di sekitar tepian lubang vaginanya, buah dadanya bergelayut indah. Penisku langsung terbangun dari tidurnya dan berdiri keras menyesakkan celana trainingku (aku memang suka memakai celana training di rumah).


    Ayo Sayang, cicipi sarapanmu. katanya sambil mengedipkan sebelah matanya. Tanpa pikir panjang, aku yang telah pernah melakukan oral seks langsung menusukkan lidahku ke dalam vaginanya dan menyedotnya dengan penuh nafsu. Aku menghisap vaginanya dan mengeluar-masukkan lidahku di dalam vaginanya. Aaah.. ehmmm.. enak.. Sayang terusin. desahnya. Klitorisnya kuhisap-hisap, ia semakin menggelinjang dan pantatnya terangkat sedikit, nafasku semakin memburu. Kakinya merangkul kepalaku dan menjepitnya dengan keras, aku nyaris kehabisan nafas. Tangan kananku mencari lubang pantatnya dan memasukkan jari tengahku ke dalamnya dan mengeluar-masukkan di lubang itu. Ah.. ah.. ah.. ooohh.. nikmat sekali Sayang ia semakin menggelinjang.

    Kira-kira 12 menit lidahku bergerilya di vaginanya, aku turun ke bawah dan mengangkat kakinya. Aku melihat lubang anusnya berwarna kecoklatan dan langsung lidahku bermain di sana dan ia seperti buang air menahan nafas dan lubang pantatnya terbuka sedikit demi sedikit dan memudahkan permainan lidahku di dalam anusnya.

    Setelah beberapa saat aku berdiri kemudian membuka pakaianku, ia hanya memandang sampaI aku membuka celana trainingku dan ia melotot tak bekedip melihat penis pusakaku telah berdiri tegap dan menantang.


    Wow.. besar sekali. gumannya lembut, tapi masih dapat kudengar. Pusakaku ini memang kuakui besar untuk remaja seusiaku, panjangnya kira-kira 20 cm dengan diameter 6 cm. Ia langsung tengkurap di atas meja makan dan memegang penisku dan langsung mengeluarkan lidahnya.Ah.. ehmmm.. desahku, mulutnya mulai berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya tapi sepertinya kemaluanku terlalu besar untuk bisa muat di dalam mulutnya tapi karena ia tetap berusaha, aku menyentakan pinggulku ke depan, Ehghhhkk ia tersedak tapi kemaluanku berhasil masuk, walaupun sedikit sakit karena terkena giginya. Sepertinya mulutnya cuma pas buat ujungnya saja dan tanpaknya ia kepayahan dengan mulutnya tetap berisi kemaluanku. Aku mulai memaju-mundurkan pantatku seolah-olah aku sedang menyetubuhi vaginanya, tapi tiba-tiba ia mencengkeram pahaku dengan kuat. Pandangannya seperti memohon untuk mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya dan akhirnya aku mengeluarkan dari mulutnya, aku hanya tersenyum melihat ia megap-megap. Setelah kemaluanku keluar dari mulutnya, Hend kamu kasar.. katanya kembali memegang dan mengelus penisku dan aku menggelinjang ketika ia mulai kembali menghisap kepala kemualuanku, Ah.. enak.. Ma.. Ma tanganku memegang rambutnya yang ikal dan tanpa sadar aku mengacak-ngacak rambutnya.

    Lalu aku naik ke atas meja makan itu dan melakukan posisi 69 dan aku menyedot kembali vaginanya, belum lama aku menjilati vaginanya yang berbau wangi itu tubuhnya mulai mengejang dan mulutnya berhenti menjilati penisku dan kemudian ia memekik lirih. Ohhh.. ahhh.. enakkk.. Sayang.. Kemudian dari vaginanya keluar cairan putih. Ser.. slur.. slur.. Cairan itu banyak sekali dan aku langsung menjilatinya dn menelan sampai habis dan membersihkan tepiannya. Ia mulai lemas dan aku rasanya mulai tak sabar untuk memasukkan penisku ke dalam lubang kemaluannya yang sudah mengkilap karena ludah dan maninya.

    Aku turun dan menarik kakinya sehingga kedua kakinya terjuntai ke bawah dan aku mengarahkan kemaluanku ke vaginanya. Yach.. masukkan sekarang Sayang.. nafas mama semakin memburu berartiia kembali bernafsu dan, Bles.. shhh.. penisku yang besar masuk ke dalam vaginanya tanpakesulitan lagi. Ah.. beh.. shetttss.. pekik mamaku merasakan kemaluanku amblas di dalam lembah kenikmatannya. Aku mulai mengocoknya. Bleb.. bleb.. begitu bunyi ketika aku mulai mengocok kemaluanku dengan penuh semangat. Mama hanya menggigit bibirnya menahan nikmat. Tanganku meremas kedua payudaranya yang menantang itu, putingnya yang besar berwarna coklat tua kuhisap dan meremasnya dengan kuat. Akh.. ahhh.. nikmhhmmat Sayannggg.. sambil memilin keduaputingnya secara bergantian, goyangan pinggulku kupercepat dan bergerak sangat beraturan. Aku naik ke atas dan mencium bibirnya dan memainkan lidahku di dalam rongga mulutnya dan lidah kami saling memilin dengan bibir saling menghisap. Kemaluanku terasa disedot-sedot oleh diding vaginanya dan terasa dipijit.


    Ma.. ahhh.. enak sekali Ma.. aku semakin bersemangat.Heendraaa.. lebih kencang.. rintihnya memberi semangat kepadaku, aku merasakan kemaluanku disedot dan badannya mulai mengejang kaku, aku tahu pasti ia sudah hampir pada puncaknya, aku mempercepat gerakanku dengan nafas ngos-ngosan dan tiba-tiba ia memekik sambil mencekeram bahuku dengan kuat.Ah.. Mama keluuaarrr Sayang.. nafasnya turun naik, penisku terasa dijepit kuat sekali dan terasa semburan cairan kental panas yang banyak di sekitar kemaluanku dan sedotannya membuatku merasakan sesuatu pada diriku. Badanku terasa melayang dan Ah.. ah.. owwhhh.. Maammaaaaku keluar Ma.. teriakku di rumah yang besar ini. Ia malah mendekapku dengan kuat. Kemaluanku mengeluarkan sperma dengan banyak sekali mungkin sampai 7 kali sembur di dalam vaginanya, hingga spermaku memenuhi rahim mamaku, terasa penuh oleh campuran cairan mamaku dan spermaku sendiri.

    Sepuluh menit kemudian aku mencabut kemaluanku dan mengelapnya begitu juga badanku yang mengkilat karena keringat. Mama pun bangkit dan kemudian aku berkata, Wah.. enak sekali sarapan pagi special Ma.. candaku.Mau nambah.. kedip mata mamaku.Tentu dong, sapa takut.. ujarku meremas lembut dua bukit kembarnya.Waktu itu pukul 11:30 siang. Kemudian aku bermain lagi dengan mamaku sepuasnya sampai Jermy pulang dan kemudian aku, mama dan Jermy makan siang bersama. Dalam makan siang aku selalu memandang mama seolah aku tidak percaya kalau aku telah melakukan permainan seks dengannya.

    Siang itu, Jermy harus pergi praktek di tempat yang ditunjuk sekolah karena itu ia harus pergiselama seminggu.Ma.. Jermy akan pergi praktek lapangan kira-kira seminggu. izin Jermy pada mamanya.Yach nggak pa-pa Sayang, khan itu keharusan.. itu khan untuk nilai lapor juga.Hend.. jangan balik dulu ke A yach.. tunggu aku balik dari praktek, baru kamu balik ke A. Kasihan khan mama sendiri, Papa khan baru balik 10 hari lagi. kata Jermy setengah memohon, karena ia memang sayang pada mama dan takut terjadi apa-apa pada mamanya jika ditinggal sendiri.Yach tentu, Jermy. ujarku tersenyum pada mama dengan penuh arti.Pukul 03:00 siang Jermy pergi dengan sepeda motornya dan akan kembali minggu depan.Ma, apa menu makan malam kita Ma.. tanyaku sambil mencolek pantatnya yang bahenol.


    Sejak saat itu hampir setiap waktu hingga Jermy pulang aku melakukannya dengan mama, baik di tempat tidur, kamar mandi, dapur, garasi dan kadang sampai di gudang. Dan paling enak bagiku mungkin di atas meja makan.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Cerita Sex Menikmati Hubungan Kontol Super Duper Gede

    Cerita Sex Menikmati Hubungan Kontol Super Duper Gede


    2959 views

    Sebagai nelayan untuk sekarang ini hidupnya cukup mengenaskan dan kerap membuat dia pusing ditambahkan ada tandingan saat tangkap ikan dari nelayan asing yang menggunakan perlengkapan yang hebat sampai di dusun nelayan itu kehidupan nelayannya sangat senggsara.

     

    Cersex Terbaru – Untunglah sebagai lelaki yang bertanggungjawab untuk keluarganya dia mempunyai tugas sambilan yang bisa sedikit menyokong kehidupan keluarganya. Pak Rosyid lakukan tugas itu yang untuk org lain jarang-jarang dilaksanakan yakni sebagai suami bayaran untuk melepas talaq 3 untuk istri yang ingin berbaikan dgn bekas suaminya. Tugas ini dilaksanakan pak Rosyid demi kelansungan hidup keluarganya, terkadang hati kcilnya tidak dapat terima.

    Untuk istri pak Rosyid , tugas suaminya ini tdklah apapun, karena toh suaminya masih tetap akan balik padanya dan suaminya kan hanya nikah dgn seseorang sementara dan sekian hari saja. Awalnya tugas ini dilaksanakan pak Rosyid terbatas disekitaran dusunnya saja,tetapi karena jumlahnya pasangan yang ingin berbaikan karena itu dia sudah tiba dipakai jasanya kekota P.Tidak terhitung kembali jumlahnya pasangan yang dia tolong untuk hilangkan talaq tiga.
    Tiap dia melakukan nikah dalam pada itu, dia selalu menuntut haknya sebagai suami dgn lakukan jalinan seks tidak ada yang dapat menampik karena sdh jadi persyaratan sah sebuah pernikahan meskipun sementara, apabila penganten wanita menampik karena itu Pak Rosyid akan pulang kerumahnya kembali dan pernikahan tidak berhasil sampai membuat tidak berhasil gagasan pasangan yang ingin berbaikan tersebut.

    Beragam jenis tipe wanita sudah dia rasa madunya baik yang sdh tua, separuh baya sampai pasangan muda dari beragam strata ekonomi dan tradisi. pak Rosyid tidak menetapkan ongkosnya, umumnya dia memperoleh gaji yang cukup sama sesuai kekuatan org yang sewanya, untuk selembar surat pisah dari Pak Rosyid.
    Sesuatu hari pak Rosyid di mintai jasanya dengan seorang kenalannya untuk kerjanya itu kekota. Pak Rosyid menyggupinya, karena perlu uang untuk beli alat perahunya, karena itu dia siap pergi dgn org itu ke kota. Dikota itu dia disiapkan tempat bermalam di suatu hotel berkelas tiga, karena yang akan menggunakan jasa pak Masur itu ialah anak orang terpandang dan kaya dikota tersebut.

    Di suatu rumah eksklusif di lingkungan elite di kota itu disusunlah gagasan pernikahan di antara Dian dan pak Rosyid. Ketika itu jg datang bekas suami Dian ,Ilham.Dian ialah seorang wanita profesi yang bekerja pada suatu perusahaan keuangan di jakarta, sedang Ilham ialah seorang direktur khusus sebuah perusahan otomotif di kota P. Mereka berpisah karena Dian dgn keras kepala tidak ingin berpindah kekota tempat suaminya domisili.

    Walau sebenarnya mereka asal dari wilayah yang sama dan orangtua merangkumun termasuk teman dekat lama. Tetapi karena masing-masing menggenggam egonya yang tinggi karena itu perpisahan itu terjadi dan mereka baru di karunia1 orang anak berusia dua tahun. Sejauh ini anaknya turut orangtua Dian sampai Ilham mendapatkan peluang untuk kerap menengok anaknya itu, sedangkan Dian tinggal di jakarta.
    Ilham sekarang ini berumur 35 tahun sedang Dian berusia 28tahun. Ilham cukup ganteng dan bertanggungjawab pada keluarga.Dian jg termasuk elok dan menarik diusianya yang termasuk mapan untuk seorang wanita. Kulitnya putih bersih dan rambut sebahu yang di sanggah tinggi yang porposional untuknya.
    Sepanjang dia menjanda banyak lelaki yang ingin dekatinya dan ajaknya menikah terkadang ada jg lelaki yang sudah bekeluarga yang ngotot ajaknya kencan, tetapi karena karakter dan karakternya sangat keras dan bimbingan dari orangtuanya karena itu dia dapat menepiskan semua bujukan tersebut. Pada akhirnya sesuatu hari di saat lebaran dia pulang kekota P, Di rumah orang tuanya dia berjumpa bekas suaminya yang waktu itu sedang ajak putranya jalanan saat lebaran tersebut. dalam hati Dian sangat terjamah menyaksikan anak dan bapak waktu itu. Sampai dia merenung dalam hatinya apa dia sampai hati merusak masa datang anaknya itu?
    Dian menyaksikan Ilham saat itu juga tidak berbeda dan sendiri. Orangtua Dianpun merekomendasikan supaya Dian lagi berbaikan dgn Ilham,
    “Dian…. jgn untuk ego mu… kamu pertaruhkan anak yang masih perlu kasih-sayang mu itu…” kata ayahnya.
    “Apa … yang kamu mencari dalam kehidupan ini Dian?” bertanya ayahnya lagi…
    “coba kamu merenung… dan camkan kata-kata ayah… Agar suamimu saja yang bekerja… karena dia ialah kepala keluarga dan iapun sangat bertanggungjawab”. Terang ayah Dian di saat makan malam.
    Sesudah dia pikirkan, karena itu kata-kata ayahnya memang betul dan iapun memutuskan stop dari kerjanya untuk anak dan masa datangnya. Iapun mengaku sampai detik itu juga dia tetap menyukai bekas suaminya tersebut. Tetapi sedikit ada ganjalan dihatinya… apa dapat ia berbaikan kembali sedang dia sudah dijatuhkan talaq tiga oleh Ilham. Dianpun bertanya hal tersebut pada Ayahnya… lantas ayahnya bilang…

    “Bila kamu benar-benar ingin berbaikan.. bisa… tp kamu harus menikah dahulu dgn lelaki lain”.
    “tp itu tidak permasalahan ayah yang penting dapat berbaikan dan menjejaki hidup baru kembali ayah…” jawab Dian.
    “Baik esok ayah.. akan cari info siapa orang yang dapat menikah sementara dgn kamu”.
    “ya…. ayah…” jawab Dian.
    Karena itu disepakatilah Pak Rosyid yang akan menikah dengan Dian waktu itu. Pak Rosyidpun diputuskan orangtua Dian karena dia sudah terbiasa dalam nikah sementara dan nama pak Rosyidpun tidak cacat. Tidak ada orang yang memiliki masalah denganya, dan kembali Ayah Dian merasa klop dgn pak Rosyid karena umurnya yang lebih tua darinya ditambahkan figurnya yang cukup kurus, dgn begitu dia memiliki pendapat tidak mungkin pak Rosyid akan minta haknya sebagai suami ke Dian.Dianpun melihat pak Rosyid biasa saja dan mengharap dia tidak dapat menyentuhnya.
    Bacaan Seks Dewasa Terkini 2023 Karier Pak Rosyid
    Sore itu pada akhirnya di dalam rumah yang besar itu terkatalah ijab kabul di antara Pak Rosyid dan Dian, dgn didatangi sejumlah org famili Dian. Dgn kenakan kebaya kuning gading waktu itu Dian duduk bersanding dgn Pak Rosyid dimuka penghulu yang mereka hadirkan. Penghulu mewanti-anti pasangan ini selalu untuk rukun dan dapat melakukan hak dan kewajibannya dengan baik. Tidak berapakah lama setelah ikrar nikah terwujud karena itu penghulu meminta diri dan familinyapun pulang.
    Sedang senja itu ayah Dian melayani pak Rosyid makan malam bersama sebagai rasa sukur karena tidak lama nantinya putrinya dapat kembali berbaikan dgn Ilham. Waktu itu Dian sudah masuk kekamarnya dan tulis baju. Dia sangat suka karena tinggal beberapa langkah kembali dia dapat berbaikan kembali sesudah pak Rosyid mencerainya. Sesudah makan malam seperti dapat Pak Rosyidpun meminta diri ingin kekamar. Tetapi dia diberi tempat dikamar tamu.
    “Pak kamar bapak di sini ya?” jelas Ayah Dian.
    “Lho…. apa tidak salah pak? Sayakan sudah sah sebagai suami anak bapak, menjadi saya harus memperoleh hak saya, walaupun cuma tadi malam ini, karena bila tidak pernikahan ini tidak sah dan bapak dengar sendiri cuplikan dari kata-kta penghulu barusan kan?” jelas pak Rosyid seru.
    Dgn muka merah meredam geram ayah Dian,
    “katakan ini tidak masuk kesepakatan kita pak…”
    “tp ini ketentuannya” potong pak Rosyid.
    Ayah dan ibu Dian tidak dapat melakukan perbuatan apapun, lantas ibunya masuk kekamar Dian dan beritahukan permasalahan itu ke Dian. Tidak berapakah lama selanjutnya dgn mimik tidak sedap pada akhirnya Ibu Dian mempersilahkan pak Rosyid masuk kamar.
    Masih dgn menggunakan jas , pak Rosyid masuk dan dia saksikan Dian Duduk membelakanginya. Dari belakang pak Rosyid ketahui bila Dian tidak inginkan dia menyentuhnya. Mata Dian waktu itu amsih sembab dgn air mata. Lantas pak Rosyidpun menutu pintu kamar itu dan mengamankannya. Lantas dia membuka jas pinjamannya dan sarung yang masih dia gunakan. Dia lantas jalan mengarah Dian…
    “Dian… sepanjang saya belum melakukan hak saya karena itu pernikahan ini tidak sah dan sayapun tidak dapat mencerai kamu. Apabila kamu tidak ingin yah.. tidak apapun saya akan kembali pulang”. kata pak Rosyid.
    Dian cuma diam saja, untuknya saat ini nasi sudah jadi bubur, karena menampikpun sdh sia-sia, bila dia tolak karena itu statusnya terus akan mengantung terus. Masih dgn baju kebaya yang belum dia tulis Dian lantas jalan mengarah tempat tidurnya. Disana dia tumbangkan badannya sampai menelungkup sekalian sesengukan.
    Dgn kisah hidupnya sejauh ini, pak Rosyid ketahui saat saat dia akan melakukan tindakan. Dgn rebahnya Dian ke tempat tidurnya bermakna dia tidak akan menampik kembali perlakuan pak Rosyid. Peristiwa semacam ini sudah kerap dia natural serta semua jalan dgn baik. Tersebut penyebabnya dia sangat memperdalam tugas sambilannyanya ini. Selainnya mendapatkan uang dia jg akan memperoleh kepuasan dari wanita-wanita yang dia nikahi untuk saat ini.
    Pak Rosyidpun lantas duduk disebelah kanan Dian dan membelai rambut Dian yang sdh dilepaskan sanggulnya barusan. Dian.. coba simak saya kata Pak Rosyid sekalian membalikan tubuh Dian. Dgn cukup sulit badan Dian berbeda arah sampai terlentang di atas kasur tersebut. Pak Rosyid berusaha raih apa yang jadi haknya. Tanpa malu-mulu kembali dia ciumi bibir Dian, dan tangannya juga berusaha meremas dada yang tetap terbungkus kebaya. Dian cuma pejamkan matanya berusaha menampik rasa cumbuan pak Rosyid tersebut.
    Sesaat selanjutnya semua baju yang dikenai Dian sudah terbuka dan terkapar di lantai semua yang sisa cuma celana dalam dan bra yang tempatnya sdh tidak teratur kembali. Merasa tidak bebas meremas dada Dian yang tetap kuat itu , pak Rosyidpun gusur bra itu sampai ke-2 bukit salju itu juga terbuka dan putingnya dgn mulutnya dia gigit sampai tinggalkan warna merah disekitaran putingnya tersebut.
    Senang dgn bermain di sekitar dada dan leher Dian lantas tangan Pak Rosyid turun kebawah perut dan melepas penutup goa kepuasan yan g sudah basah. Dian sudah berusaha meredam supaya dia tidak teransang tetapi upayanya sia sia karena dgn pengalaman pak Rosyid dalam terkait tubuh dan Dian sendiri sudah satu tahun lebih tidak rasakan kepuasan jalinan tubuh merasa waktu itu dia merasa ada kepuasan dan ingin dia peroleh, tetapi hati kecilnya tidak ikhlas, dan merasa disetubuhi oleh org tua yang lagi ada di atas badannya waktu itu.
    Dgn jemari tangannya pak Rosyid berusaha cari daging kecil yang ada di goa kepuasan tersebut. Iapun lantas enemukannya dan itil itu dia jilat dgn lidahnya, Dian yang sudah basah oleh keringat , kepalanya cuma miring kekiri dan kanan sekalian tangannya merenarik kain sprey meredam pergolakan kepuasan yang dia rasa waktu itu. Ingin dia raih rambut lelaki tua itu tetapi tidak dia kerjakan sebab menganggap tidak sepadan dan gengsi lakukan tersebut.
    Dia melakukan tindakan semacam itu supaya pak Rosyid tidak merasa menang, Sejumlah lama permainan panas di antara dua manusia berlaianan tipe dan umur itu sangat garang dan membuat Dian tidak dapat meredam orgasme yang dia alami dgn muncratnya air cintanya dari memeknya, dan tanpa menyengaja terhisap mulut pak Rosyid. Dian jadi lemas dan badannya jadi tidak ada daya sama skali, namu pak Rosyid tampaknyaterus memaksakan dgn meransangnya dgn remasan dan belaian di daearh sensitifnya.
    Merasa Dian sudah sembuh kembali gairahnya, karena itu pak Rosyidpun buka ke-2 kaki Dian, sampai tempatnya mengangkang dan memeknya terbuka siap dimasuki k0ntol paka Rosyid. Dgn berhati-hati pak Rosyid lantas arahkan k0ntolnya kelobang memek Dian , sedikit sedikit, sampai ambles semua.
    Lantas dia lelepkan k0ntolnya kedalam memek Dian sampai mentok semua. Dan iapun bekerja maju undur , ke-2 paha Dian yang putih mulus itu iatahain dgn pundaknya, dan tangannya juga terus meremas dada Dian. Dian mengaku pak Rosyid sangat pintar atur tempo permaian tersebut. Lebih kurang 25 menit pak Rosyid bekerja maju undur sampai Dian merasa leams dan sudah orgasme. Ada rasa perih didinding memeknya karena gesekan k0ntol pak Rosyid waktu itu. Lebih kurang 1/2 jam selanjutnya baru Pak Rosyid melepas air maninya didalam memek Dian dgn jumlah yang banyak. Sedang k0ntolnya dia diamkan tertanam.

    Dianpun tertidur karena raih dan tulangnya merasa dilolosi semua. Mendekati pagipun Dian lanjut di jamah pak Rosyid, karena Siang saat sebelum nikah barusan Pak Rosyid sudah minum ramuan bikinannya sendiri yang dia yakin bisa membuat libido dan daya tahannya terkait seks bisa memicu staminanya. Karena itu tidak bingung bila pak Rosyid sepanjang dalam kerjanya tidak merasa raih dan lemah.
    Jadi semua prediksi Dian dan ayahnya ttg pak Rosyid yang mulai lemah tidak bisa dibuktikan, dan justru kebalikannya Dian yang kalah sejumlah ronde malam tersebut. Besoknya sama sesuai persetujuan pada akhirnya Pak Rosyid mencerai Dian. Untuk pak Rosyid sepanjang dia berhubunagn seks denagn wanita lain, Dian ialah Wanita yang dia idam-idamkan dan adalah figur yang prima dalam terkait seks. Nach sampai di sini dahulu nantikan lanjutannya ttg Kasus pak Rosyid dan Dian.

  • Video bokep Lola Foxx cantik sederhana

    Video bokep Lola Foxx cantik sederhana


    2959 views

  • Pemuas Nafsuku Yanti

    Pemuas Nafsuku Yanti


    2958 views


    Setelah aku lulus SMA, aku melanjutkan studi di Bandung. Kebetulan aku diterima di sebuah PTN yang terkenal di Bandung. Mengenai hubunganku dengan tante “U” di kota asalku sudah berakhir sejak kepindahan keluarga Oom U ke Medan, dua bulan menjelang aku ujian akhir SMA. Namun kami masih selalu kontak lewat surat atau telepon.

    Perpisahan yang sungguh berat, terutama bagiku; mungkin bagi tante U, hal itu sudah biasa karena hubungan sex buat dia hanya merupakan suatu
    kebutuhan biologis semata, tanpa melibatkan perasaan. Namun lain halnya denganku, aku sempat merasa kesepian dan rindu yang amat sangat terhadapnya, karena sejak pertama kali aku tidur dengannya, hatiku sudah terpaut dan mencintainya. Sejak aku mengenal tante U, aku mulai mengenal beberapa wanita teman tante U, mereka semuanya sudah berkeluarga dan usianya lebih tua dariku. Wanita lain yang sering kutiduri adalah tante H; dan tante A seorang janda cina yang cantik. Jadi semenjak kepindahan tante U ke Medan, merekalah yang menjadi teman kencanku. Karena tante H dan tante A sudah berstatus janda, maka tak ada ke-sulitan bagi kami untuk mengatur kencan kami.

    Hampir setiap hari aku menginap di rumah tante H, dengan tante H boleh dikata setiap hari aku melakukan hubungan intim tidak mengenal waktu, dan tempat. Pagi, siang sore atau malam, di kamar, di ruang tamu, di dapur bahkan pernah di teras belakang rumahnya.Teradang kami main bertiga, yakni aku, tante H dan tante A. Di rumah tante H benar-benar diperas tenagaku. Sesekali waktu aku harus melayani temen tante H yang datang ke sana untuk menghisap tenaga mudaku. Aku sudah nggak peduli lagi rupanya aku dijadikan gigolo oleh tante H. Pokoknya asal aku suka mereka, maka langsung kulayani mereka.

    Suatu saat aku bertemu dengan seorang gadis. Cantik dan sexy banget bodynya. Dian namanya temen adik perempuanku. Dengan keahlianku, maka kurayu dan kupacari Dian. Suatu hari aku berhasil mengajaknya jalan-jalan ke suatu tempat rekreasi. Di suatu motel akhirnya aku berhasil menidurinya, Aku agak kecewa, rupanya Dian sudah nggak perawan lagi. Namun perasaan itu aku pendam saja. Kami tetap melanjutkan hubungan, dan setiap kali bertemu maka kami selalu melakukan hubungan badani.

    Rupanya Dian benar-benar ketagihan denganku. Tak malu-malu dia mencariku, dan bila bertemu langsung memintaku untuk menggaulinya. Tapi aneh, Dian tak pernah menga-jakku bahkan melarang aku datang ke rumahnya. Kami biasa melakukan di motel atau hotel melati di kotaku, beberapa kali aku mengajak Dian ke rumah tante H. Kuperkenal-kan tante H sebagai familiku, dan tentunya aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bercumbu dengannya di kamar yang sering aku dan tante H gunakan bercumbu.

    Suatu hari, entah kenapa tiba-tiba Dian memintaku untuk main ke rumahnya, katanya dia berulang tahun. Dengan membawa seikat bunga dan sebuah kado aku ke rumahnya. Aku pencet bel pintu dan Dian yang membukakan pintu depan. Aku dipersilahkan duduk di ruang tamu. Segera Dian bergegas masuk dan memanggil mamanya untuk diperkenalkan padaku. Aku terkejut dan tergugu melihat mamanya; sebab perempuan itu.. ya.. mamanya Dian sudah beberapa kali tidur denganku di rumah tante H. Mama Dian nam-pak pias wajahnya namun segera mama Dian bisa cepat mengatasi keadaan. Mama Dian berlagak seolah-olah tak mengenalku, padahal seluruh bagian badannya sudah pernah kujelajahi. Beberapa saat mama Dian menemani kami ngobrol. Dengan sikap tenangnya akupun menjadi tenang pula dan mampu mengatasi keadaan. Kami ngobrol sambil bercanda, dan nampak terlihat bahwa mama Dian benar-benar seorang Ibu yang sayang pada putri tunggalnya itu.

    Keesokan harinya, mama Dian menemuiku. Di ruang tamu rumah tante H mama Dian menginterogasiku, ingin tahu sudah sejauh mana hubunganku dengan Dian. Aku tak mau segera menjawab, tanganku segera menarik tangannya dan menggelandang tubuhnya ke kamar. Dia berusaha melepaskan peganganku, namun sia-sia tanganku kuat mencekal, sehingga tak kuasa dia melepaskan tangannya dari genggamanku. Kukunci pintu kamar dan segera aku angkat dan rebahkan tubuhnya di atas kasur. Segera kulucuti pakaianku hingga aku telanjang bulat, dan segera kutindih tubuhnya. Dia meronta dan memintaku untuk tak menidurinya; namun permintaanya tak kuindahkan. Aku terus mencumbunya dan satu persatu pakaiannya aku lucuti, dan akhirnya aku berhasil memasukkan kontolku di vaginanya. Begitu penisku melesak masuk, maka mama Dian bereaksi, mulai memba-las dan mengimbangi gerakanku. Akhirnya kami berpacu mengumbar nafsu, sampai akhirnya mama Dian sampai pada puncak kepuasan.

    Peluhku bercucuran menjatuhi tubuh mama Dian, kuteruskan hunjaman kontolku di memeknya.. Mama Dian mengerang-erang keenakkan, sampai akhirnya orgasme kedua dicapainya. Aku terus genjot penisku, aku bener-bener kesal dan marah padanya, karena aku tahu dengan kejadian itu maka bakalan usai hubunganku dengan Dian, pada-hal cinta mulai bersemi dihatiku.

    Sambil terus kugenjot kontolku di memeknya, kukatakan padanya bahwa Dian juga sudah sering aku tiduri, namun aku sangat mencintai, menyayangi bahkan ingin menika-hinya. Aku katakan semua itu dengan tulus, sambil tak terasa air mataku menetes. Akhirnya dengan hentakan yang keras aku mengejan kuat, menumpahkan segala rasa yang aku pendam, menumpahkan seluruh air maniku ke dalam memeknya. Badanku tera-sa lemas, kupeluk tubuh mama Dian sambil sesenggukan menangis di dadanya. Air mata-ku mengalir deras, mama Dian membelai kepalaku dengan penuh rasa sayang; kemudian dikecup dan dilumatnya bibirku.

    Tubuhku berguling telentang di samping kanan tubuhnya, mama Dian merangkul tubuh-ku menyilangkan kaki kiri dan meletakkan kepalanya didadaku. Terasa memeknya hangat dan berlendir menempel diperutku, tangan kirinya mngusap-usap wajahku. Tak henti-hentinya mulutnya menciumku.

    Sambil bercumbu aku ceritakan semua kisah romanceku, hingga aku sampai terlibat dalam pergaulan bebas di rumah tante H. Dengan sabar didengarnya seluruh kisahku, sesaat kemudian kembali penisku menegang keras. Segera tanganku bergerilya kembali di memeknya, selanjutnya kembali kami berpacu mengumbar nafsu kami. Kami bercumbu benar-benar seperti sepasang pengantin baru saja layaknya. Seolah tak ada puasnya. Sampai akhirnya kami kembali mencapai puncak kepuasan beberapa kali.

    Setelah babak terakhir kami selesaikan, mama Dian bangkit dan menggandengku menuju kamar mandi, kami mandi berendam bersama di kamar mandi sambil bercumbu. Sambil berendam kami bersenggama lagi. Setelah puas kami menumpahkan hasrat kami, kami keringkan tubuh kami dan segera berpakaian. Nampak sinar puas membias di wajah mama Dian.

    Dengan bergandeng tangan kami keluar kamar, kupeluk pinggangnya dan kuajak menuju ke ruang tamu. Kami duduk berdua, kemudian berbincang mengenai kelanjutan hubunganku dengan Dian. Mama Dian ingin agar hubunganku dengan Dian diakhiri saja, walaupun kami sudah begitu jauh berhubungan, sekalipun Dian sudah hamil karenaku. Dia memberikan pandangan tentang bagaimana mungkin aku menikahi Dian, sedangkan aku dan mama Dian pernah berhubungan layaknya suami istri, sebab bagaimanapun kami akan tinggal serumah. Bagaimana mungkin kami melupakan begitu sqaja affair kami; rasanya tak mungkin.

    Aku bisa mengerti dan menerima alasan mama Dian, namun aku bingung bagaimana cara menjelaskan kepada Dian. Aku tak sanggup kalau harus memutuskan Dian. Akhirnya aku ideku pada mama Dian. Selanjutnya selama beberapa hari aku tak mene-muidan sengaja menghindari Dian. Mamanya memberitahu kalau Dian saat ini dalam keadaan hamil 2 bulan akibat hubungannya denganku.

    Pada suatu hari, aku di telepon mama Dian. Dia memberitahu kalau Dian sedang menuju ke rumah tante H untuk menca-ri aku. Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan, saat itu tante H sedang menyiram tanaman kesayangannya di kebun belakang. Segera kuhampiri dia dan aku ajak ia ke kamar yang biasa aku dan Dian pakai untuk berkencan.

    Kulucuti seluruh pakaian tante H dan juga pakaianku sendiri, selanjutnya kami bersenggama seperti biasanya. Tak berapa lama Dian datang dan langsung menuju ke kamarku. Terdengar pekik tertahan dari mulut-nya saat melihat adegan di atas ranjang; dimana aku dan tante H sedang asyik bersenggama. Terdengar pintu kamar dibanting, Dian pulang ke rumah dengan hati yang amat terluka. Tante H merasa tak tega dengan kejadian itu, tante H memintaku untuk segera menyusul Dian; namun tak kuhiraukan; bahkan aku semakin keras dan cepat menghentakan penisku di memeknya. Tante H mengerang-erang keenakan, mengimbangi dengan gerakan yang membuat penisku semakin cepat berdenyut. Kami mencapai orgasme hampir bersama, aku berguling dan menghempaskan badanku ke samping tante H. Mataku menerawang jauh menatap langit-langit kamar, air mataku bergulir membasahi pipiku. Inilah akhir hubunganku dengan Dian, akhir yang amat menyakitkan. Dian pergi dariku dengan membawa benih anaku di rahimnya.

    Musnah sudah impian dan harapanku untuk membina rumah tangga dengannya. Tante H menghiburku; Dia mengingatkan aku bahwa aku sudah membuat keputusan yang benar. Jadi tak perlu disesali. Didekapnya tubuhku, aku menyusupkan mukaku ke dada tante H; ada suatu kedamaian disana; kedamaian yang memabukkan; yang membangkitkan hasrat kelelakianku lagi. Sessat kemudian kami berpacu lagi dengan hebat, hingga beberapa kali tante H mencapai puncak kepuasan. Aku memang termasuk tipe pria hypersex dan mampu mengatur timing orgasmeku, sehingga setiap wanita yang tidur denganku pasti merasa puas dan ketagihan untuk mengulangi lagi denganku.

    Beberapa hari kemudian aku terima telepon Dian, sambil terisak Dian pamit padaku karena dia dan mamanya akan pindah ke Surabaya. Aku minta alamatnya, tapi Dian keberatan. Dari nada suaranya nampak Dian sudah tidak marah lagi padaku; maka aku memohon padanya untuk terakhir kali agar dapat aku menemuinya. Dian mengijinkan aku menemuinya di rumahnya, segera aku meluncur ke rumahnya untuk Inilah saat terakhir akku berjumpa dengan kekasihku.

    Kupencet bel pintu, mama Dian membuka pintu dan menyilahkan aku masuk. Nampak wajahnya masih berbalut duka dan kesedihan, dia amat merasa bersalah karena menjadi penyebab hancurnya hubunganku dengan Dian. Mama Dian menggandengku menuju ruang keluarga, nampak Dian kekasihku duduk menungguku.

    Melihat aku Dian bangkit dan menghampiri aku, tak kusangka pipiku ditamparnya dengan keras. Kubiarkan saja agar rasa kesal dan tertekan dihatinya terlampiaskan. Dian berdiri bengong setelah menamparku, dilihat tangan dan pipiku bergantian seolah tak percaya akan apa yang dia lakukan. Tiba-tiba ditubruk dan dipeluknya badanku, dibenamkan mukanya ke dadaku sambil sesenggukan menumpahkan tangisnya. Aku peluk tubuhnya dan kuelus rambut-nya.

    Agak lama kami demikian; kami menyadari bahwa saat inilah saat terakhir bagi kami untuk bertemu. Mama Dian mendekat dan merangkul kami berdua, dan membimbing kami untuk duduk di kursi panjang. Kami bertiga duduk sambil berpelukan, mama Dian ditengah; kedua tangannya memeluk kami berdua.

    Akhirnya kesunyian diantara kami terpecahkan dengan ucapan mama Dian. Mama Dian mengatakan memberi kesempatan pada kami untuk memutuskan, apakah akan kami lanjutkan hubungan kami atau kami putuskan sampai disini saja.
    Berat sekali rasanya, jika kami teruskan hubungan kami maka berarti aku memisahkan jalinan kasih ibu dan anak tunggalnya ini. Aku menyerahkan keputusan akhir pada Dian. Sambil terisak Dian akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, saat kuingatkan bahwa dirahimnya ada benih anakku, Dian menjawab biarlah.., ini sebagai tanda cinta kasih kami berdua.., Dian kan tetap memelihara kandungannya dan akan membesarkan anak itu dengan kasih sayangnya.

    Beberapa saat kemudian aku berpamitan, dengan berat Dian melepaskan pelukanku, namun sebelum kami berpisah sekali lagi Dian memintaku untuk menemaninya. Ditariknya aku ke kamarnya dan dengan penuh kasih sayang, dibukanya pakaianku dan pakaian yang melekat di tubuhnya. Kami berdiri berpelukan dnegan tanpa sehelai benang menempel pada tubuh kami.

    Kucumbui Dian kekasihku untuk terakhir kalinya, aku genjot penisku di memeknya dengan lembut dan penuh perasaan, aku khawatir kalau-kalau genjotanku akan menyakit-kan anakku yang ada dirahimnya. Semalam kami bercengkerama, pada pagi keesokan harinya aku berpamitan. Dengan perasaan yang amat berat dilepas kepergianku, aku berpamitan pula pada mama Dian, aku cium punggung tangannya sebagai tanda kasih anak ke ibunya, ditengadahkan mukaku dan dikecupnya keningku dengan penuh rasa sayang. Aku menitipkan anakku pada Dian dan mohon padanya agar memberi kabar saat kelahirannya nanti. Sampai disitulah akhir hubunganku dengan Dian dan mamanya.

    Beberapa hari setelah perpisahanku dengan Dian, aku merasa sepi dan sedih. tante H yang senantiasa menghiburku, dengan gurauan, kemolekan, kehangatan tubuhnya, dan dengan kasih sayangnya Terkadang di dalam kesendirianku, aku terngat tante U, dengan segala kehangatan tubuhnya. Aku teringat moment-moment yang pernah kami jalani di salah satu kamar di rumah tante H.

    Di salah satu kamar di rumah tante H itulah kami biasa mengumbar nafsu kami, saling menumpahkan rasa rindu kami, sudah tak terhitung lagi barapa banyak aku menyengga-mainya menumpahkan segenap rasa dan nafsuku, dan sebanyak itu kami berhubungan tak pernah sekalipun kami menggunakan alat kontrasepsi, baik itu kondom, spriral, tablet atau sebangsanya. Jadi kami melakukannya secara alami saja, dan tentunya dapat dibayangkan akibatnya. Yach.. tante U pergi dengan membawa banyak kenangan indahku, membawa cintaku dan membawa pula janin dari benih yang kutanam di rahimnya..

    Awal semester pertama sudah berjalan 2 bulan lebih 5 hari, jadi tak terasa aku sudah menempati rumah petak kontrakanku selama itu. Setiap hari aku berjalan kaki ke tempat kuliah, yang memang tak jauh dari rumah kontrakanku.
    Setiap kali aku berangkat atau pulang kuliah, aku selalu melewati sebuah rumah yang dihuni satu keluarga dengan dua anak perempuannya, sebenarnya 3 orang anaknya dan perempuan semuannya. Dua sudah berkeluarga, yaitu Kak Rani dan Kak Rina, sedangkan si bungsu Yanti masih SMA kelas 1 (baru masuk).

    Kak Rani dan Kak Rina anak kembar, hanya saja nasib Kak Rani lebih baik ketimbang Kak Rina. Kak Rani bersuamikan pegawai Bank dan sudah memiliki rumah serta dua anak perempuan, sedangkan Kak Rina bersuamikan seorang pengemudi box kanvas suatu perusahaan dan belum dikarunia anak, serta masih tinggal bersama ibunya. Bu Maman seorang janda yang baik hati dan sayang benar sama cucunya, yaitu anak Kak Rani.

    Pada mulanya aku berkenalan dengan Yanti, Yanti termasuk gadis yang agresif dan aku juga sudah mendengar cukup banyak tentang petualangan cintanya sejak dia duduk di bangku SMP, jadi masalah sex buat Yanti bukan hal yang baru lagi.

    Perkenalanku terjadi saat aku pulang kuliah sore hari, dimana hujan turun cukup lebat. Pada saat aku berjalan hendak memasuki mulut gang, berhentilah sebuah angkot dan ternyata yang turun Yanti dengan seragam SMAnya.

    Aku menawarinya berpayung bersama dan ternyata dia mau. Kuantar Yanti sampai rumahnya, setiba di rumahnya dipersilahkannya aku masuk dan duduk di ruang tamu, sementara dia masuk berganti pakaian. Saat aku menunggu Yanti, Kak Rina keluar dengan membawa secangkir teh hangat dan kue. Mulutku secara tak sadar ternganga melihat kecantikan Kak Rina. Mata nakalku tak henti melirik dan mencuri pandang padanya. Padahal Kak Rina hanya berpakaian sederhana, hanya mengenakan daster motif bunga sederhana, namun kecantikannya tetap nampak. Kulitnya yang putih kekuningan dan badannya yang segar dengan buah dada yang menonjol, semakin menambah kecan-tikan penampilannya sore itu.

    Melihatku dia tersenyum, nampak sebaris gigi putih yang bersih berjajar. Aku tergagap dan segera kuulurkan tangan untuk berkenalan dengannya. Hangat tengannya dalam genggamanku, dan sambil menunggu Yanti selesai berganti pakaian dia menemaniku ngobrol. Dalam obrolan ku dengan Kak Rina sore itu, baru kutahu kalau Kak Rina sering melihatku saat aku berjalan berangkat dan pulang kuliah. Itulah hari pertamaku berke-nalan dengan keluarga Yanti.

    Pagi esok harinya, saat aku berangkat kuliah, aku bertemu Kak Rina di mulut gang. Kami bersalaman, tiba-tiba timbul kenakalanku, kugelitik telapak tangan Kak Rina saat kugeng-gam, ternyata dia diam saja bahkan senyum padaku. Sejenak kami berbasa-basi bicara, kemudian aku cepat bergegas kuliah.

    Sore hari aku baru pulang kuliah, langit mendung tebal sepertinya mau hujan. Saat kubuka pintu rumah, kulihat Yanti dan teman kostku sedang ngobrol di ruang tamu., rupanya dia sengaja datang untukku. Tak lama kemudian temen kostku pamit mau kuliah sore sampai jam 19.00 WIB. Setelah aku berganti pakaian kutemui Yanti dan kami ngobrol berdua. Tiba-tiba aku teringat bahwa Yanti belum kusuguhi minum, cepat-cepat aku permisi ke dapur untuk membuat minuman buatnya. Saat aku beranjak ke dapur Yanti mengikutiku dari belakang, dan di dapur kami lanjutkan obrolan kami sambil kuteruskan membuat minuman.

    Yanti berdiri bersandar meja dapur, aku mendekatinya dan iseng kupegang tangannya. Agaknya Yanti memang mengharap suasana demikian, dia tanggapi pegangan tanganku dengan mendekatkan tubuhnya ke tubuhku, sehingga muka kami berjarak cuman beberapa senti saja. Hembusan nafasnya terasa menerpa wajahku. Kesempatan itu tak kubiarkan lewat begitu saja, segera aku sambar pinggangnya dan kucium lumat mulutnya.

    Kami berciuman agak panjang, lidah kami saling beradu dan memilin, sementara sigap tanganku menggerayangi dan meremas pantat Yanti. Tanganku tidak berhenti, terus bergerak menyingkap bagian depan roknya, dan segera tanganku mengelus-elus memek Yanti yang masih tertutup celana tipis, sementara itu mulutku menjalar dan menciumi lehernya. Yanti merintih lembut, dan semakin mempererat pelukannya.

    Tangan kananku yang sudah terlatih segera melepas kancing depan bajunya, selanjutnya meremas-remas buah dadanya, kulepas tali Bhnya dan segera kujelajahi dua bukit kembarnya yang sudah mengeras. Kuhisap lembut puting susunya, Yanti semakin menekan kepalaku ke dadanya.

    Aku sudah tahu apa yang dikehendakinya, segera kutarik dia ke kamarku, dan segera kubuka resleting roknya, kulepas bajunya kemudian BHnya. Nampak tubuh Yanti polos tak tertutup kain, hanya CD tipisnya saja yang tinggal melekat di badannya. Segera kuhujani Yanti dengan ciuman, kujilati sekujur tubuhnya, kuhisap puting susunya, dan terus mulutku bergerak ke bawah, sambil pelan-pelan tanganku melepas CD-nya.
    Begitu CD-nya lepas segera kuserbu memeknya, lidahku menjilati memeknya, sementara kedua tanganku meremas-remas pantatnya yang bulat penuh. Yanti merintih dan mengerang, dan sesaat kemudian ditariknya bahuku ke atas, sehingga kami berdiri berhadapan. Segera dilepas kancing bajuku, dan dilepasnya semua pakaianku. Sambil membungkukan badan dihisap kontolku, dijilati dan dikocoknya pelan.. Ohh.. sungguh nikmat tak terbayang.

    Segera kudorong tubuhnya terlentang di atas dipan dan lidahku terus bergerilya di memeknya, juga ke dua jari tanganku ikut pula menjelajahi memeknya, ke dua pahanya mengangkang lebar dan nampak lobang memeknya sepertinya siap melahap kontolku bulat-bulat. Yanti mengerang-ngerang dan memintaku segera memasukkan kontol ke dalam memeknya. Mas.. ayo.. masukkan.. ayo maas..

    Hujan di luar turun dengan deras, suara hujan mengalahkan erangan dan teriakan Yanti, sehingga aku tak khawatir orang akan mendengar suaranya. Kubiarkan Yanti dalam keadaan begitu, sambil lidahku terus menjilati memeknya. Yanti merintih dan mengerang.. sambil menghiba untuk segera memulai permainan kami. Bau memeknya, semakin membangkitkan gairahku, dan akhirnya akupun tak tahan..

    Segera kutindih tubuhnya dan kebenamkan kontolku dimemeknya dengan satu sentakan yang sedikit agak keras. Segera kukocok memeknya dengan cepat dan keras. Yanti mengerang, merintih dan mengimbangi gerakan keluar masuk kontolku dengan pas.., sehingga kadang terasa kontolku bagai dihisap dan diremas di dalam memeknya.
    Terasa kontolku berdenyut-denyut, sepertinya hendak keluar air maniku; segear kuhentikan gerakan kontolku dan segara kucabut. Kugeser tubuhku dan kumasukan penisku ke dalam mulutnya. Segera dihisap dan dikulumnya penisku, tanpa rasa jijik. Setelah agak berkurang denyutan penisku, segera kubenamkan lagi dalam memek Yanti.

    Bukan main, remasan dan sedotan memek Yanti. Aku jadi mengerti sekarang beda antara memek seorang wanita yang masih gadis dan belum pernah melahirkan dengan wanita yang sudah melahirkan seperti tante U. Kubalik tubuh Yanti dan kuangkat pantatnya agak tinggi, sehingga Yanti dalam posisi nungging. Segera kutancapkan penisku ke memeknya dari belakang. Lagi-lagi Yanrti mengerang-erang kadang menjerit kecil Tiba-tiba diangkat dan diputar badannya ke belakang, serta di raihnya kepalaku serta diciumnya mulutku, sementara penisku tetap bekerja keluar masuk memeknya.

    Berapa saat kemudian kuganti posisi, aku berbaring terlentang dan Yanti menindih tubuhku. Dipegang dan dibimbingnya penisku masuk ke vaginanya, dan segera digoyang badanya naik turun di atas tubuhku. Kuremas payu daranya dan kuhentakan pantatku ke atas, saat badan Yanti bergerak ke bawah menekan masuk penisku ke dalam memeknya. Tak lama kemudian gerakan Yanti makin menggila dan makin cepat. Dari mulutnya terdengar erangan yang semakin keras dan akhirnya badanya menegang sambil dari mulutnya terdengar lenguhan Ughh.. Aaah.. Aaah.., kemudian tubuhnya menubruk dan memeluk tubuhku erat-erat, mass.. aku sudah.., keluar..ooh.. Enak..
    Pelan kubalik badanya, dan kutindih serta kugenjot memeknya cepat dan keras.., terlihat mata Yanti mendelik, membalik ke atas.., mulutnya merintih dan mengerang..
    Kupercepat gerakanku dan kugenjot penisku sepenuh tenaga.., 15 menit kemudian terasa penisku berdenyut-denyut. Kepala Yanti bergoyang ke kanan dan ke kiri dan ke kanan, kedua kakinya mengepit pantatku sehingga tak ada kemungkinan aku mencabut kontolku saat air maniku keluar nanti, dan akhirnya dengan suatu sentakan yang keras kubanjiri liang memeknya dengan cairan maniku..

    Kumarahi Yanti, karena dia tak memberiku kesempatan membuang air maniku di luar liang kemaluannya. Aku khawatir hal ini akan berakibat fatal, yaitu Yanti hamil..
    Dia cuma ketawa kecil dan memelukku erat, sambil berbisik di telingaku bahwa dia sudah KB suntik. Aku terheran-heran mendengarnya, karena sudah sedemikian jauhnya pengetahuan dia tentang berhubungan sex dan menjaga diri dari kehamilan. Mendengar itu aku lega dan segera kucium dan kulumat mulutnya. Kami bercumbu, berciuman dan bergumul di atas dipan, kebetulan dipanku ukurannya lebar, sehingga kami leluasa bercumbu di atasnya.

    Dua puluh menit berlalu, terasa penisku mulai menegang dan mengeras. Segera kumasukan lagi kontolku ke memek Yanti. Kembali kami berdua mengumbar nafsu sepuas hati, kali ini aku tetap menjaga posisi di atas, karena aku tahu bahwa pada ronde kedua dan ketiga aku lebih bisa mengatur dan menahan klimaks lebih lama. Yanti mengerang dan merintih, dan akhirnya pada puncak kepuasan yang kedua kusemburkan lagi benih-benih manusia ke dalam rahim Yanti.

    Keringat kami telah bercampur dan membasahi tubuh kami, seprei tempat tidur sudah berantakan nggak karuan, kami berbaring berpelukan, kepalanya di dadaku, tangan Yanti memainkan penisku, dan sesekali kami saling berciuman.
    15 menit kemudian kami ulangi lagi hal yang sama, hingga klimaks kami dapatkan lagi, Kembali kuguyur memeknya dengan caiaran maniku, sambil kami berciuman panjang sekali.., seolah tak akan henti..

    Setelah cukup beristirahat, segera kami berkemas dan berpakaian, dan tidak lupa berjanji untuk mengulangi lagi apa yang kami lakukan sore ini. Menjelang maghrib kuantar Yanti pulang ke rumah, dan sebelum aku pamit pulang, sekali lagi kupeluk pinggangnya dan kucium bibirnya dengan mesra. Sejak hari itu resmilah Yanti menjadi pacar tetapku, alias pemuas nafsuku.

  • Kisah memek Pembantu Sange

    Kisah memek Pembantu Sange


    2955 views


    Duniabola99.com – Pak Hardi dapat digolongkan sebagai kaum menengah ke atas. dia kerja untuk sebuah multinational company di bidang telekomunikasi. dia memiliki 2 buah kendaraan & sebuah rumah yang sangat cukup untuk ditinggali oleh dia, istrinya & seorang anak tunggalnya. Bahkan Pak Hardi dapat mempekerjakan seorang pembantu untuk mengurus rumahnya.

    Nunik, 21 tahun, itulah nama pembantu tersebut. dia berasal dari sebuah kampung di Dekat Cilacap Jawa Tengah. Sudah hampir 1 tahun dia mengabdi kepada Pak Hardi & keluarganya. Perlakuan Pak Hardi & keluarganya benar – benar membuatnya betah walaupun dia harus berpisah dengan suaminya yang menjadi petani di kampungnya. Jika pekerjaan rumahnya sudah selesai, dia akan pergi ke taman & berkumpul bersama pembantu – pembantu lain di perumahan tempat Pak Hardi tinggal.

    Pak Hardi hanya memiliki seorang anak. Istrinya merasakan trauma hebat akibat kelahiran anak pertamanya yang hampir merenggut nyawanya, sehingga sangat takut untuk dapat hamil lagi. Hans nama anak satu – satunya. Saat ini usIanya sudah 18 tahun. dia bersekolah di sebuah SMA swasta yang bonafid. Maklum, kedudukannya sebagai anak tunggal membuat semua perhatian & harta dari Pak Hardi tertuju kepadanya.

    Sore itu pukul 3 sore. Hans telah pulang dari sekolahnya. Hans merasa sangat lelah hari itu sehingga ajakan temannya untuk nongkrong di mall dia tolak. dia hanya ingin sampai di rumah & bersantai. Sampai di rumah dia langsung berganti pakaian & menuju ruang TV. dia nyalakan tv & duduk sambil menyandarkan punggunya di sofa empuk. Pak Hardi sendiri tentu saja masih ada di kantornya.

    Dengan kemacetan Jakarta membuat dia paling cepat bisa sampi di rumah pukul 7 malam. Sedangkan istrinya tidak jauh berbeda, sebagai sesama karyawan tentu istrinya pun merasakan apa yang suaminya rasakan. Sedangkan Nunik, dia sedang mengerjakan tugas sehari – harinya. Kali ini dia sedang menyapu lantai di sekitar ruang TV tempat Hans berada. Sebenarnya tidak ada acara tv yang menarik bagi hans, dia pun mulai merasa bosan. Namun, sesaat sebelum Hans beranjak dari sofa malasnya. Tiba – tiba.

    HAP!

    Tiba2 saja Nunik duduk mengangkang di depan Hans. Belum selesai kekagetan Hans. Tiba2 saja Hans didekap oleh Nunik ke dada besarnya. 5 menit sebelumnya…..

    “Aduhhhh kenapa sih aku jadi mikirin film bokep dari si Mimi tetangga sebelah terus. Mana mas parto akhir – akhir ini klo diajak telponan jorok suka gamau…huh..”

    Begitulah, kemajuan teknologi tidak hanya dirasakan oleh kalangan atas. Para pembantu pun merasakan perkembangan teknologi informasi, apalagi kalau bukan untuk saling tukar video bokep. & pagi tadi, Mimi menyebarkan video porno barunya ke pembantu – pembantu lain.

    Cerita Sex – Berbeda dengan Mimi & sebagian pembantu lainnya yang di malam harinya bisa bertemu suaminya (Mimi adalah pembantu yang tinggal di sekitar kompleks itu, sehingga pagi datang ke majikan, sore bisa pulang), Nunik adalah tipe pembantu yang tinggal di rumah majikan & biasanya pulang setahun dua kali saja. Walhasil Nunik pun kali ini bingung ketika birahinya sedang naik. Biasanya di malam hari ia akan mengajak suaminya melakukan phone sex. Namun entahlah, akhir – akhir ini suaminya menolak dengan alasan lelah setelah seharIan mencangkul sawah. Namun tiba – tiba Nunik melihat Hans.

    “Loh kok tumben den ganteng udah pulang. Aduhhhh emang ganteng bener anak majikanku ini. Ga salah deh klo den hans jadi idola pembantu2 disini hihih. Duh makin gatel deh nih meki”.

    Nunik menyapu dengan tidak tenang. dia berpikir untuk berbuat nekat. dia tahu risikonya sangat besar. Jika Hans menolak & melaporkan ke ortunya maka sudah dipastikan karir Nunik sebagai PRT di rumah ini akan lenyap. Namun Nunik membayangkan juga reward yang akan dia dapat jika dia berhasil. Bukan hanya hasratnya saat ini saja yang akan terpuaskan. Tapi tentunya ke depannya pun tidak akan sulit bagi dirinya untuk bersetubuh dengan Hans. dia juga sudah membayangkan betapa dia akan menjadi buah bibir di kalangan rekan – rekannya sesame pembantu. Bagaimana tidak, dia berhasil menaklukan hati pujaan para pembantu di kompleks ini. Ahhhhhh membayangkannya saja sudah basah.

    “haduhhh bodo amat. Meki gue udah kaga bisa diajak kompromi. Masa dih den hans kaga suka ama toket gue. Pak sarip aja ampe kelojotan”

    Ya pak sarip, satpam kompleks, memang pernah dibuat KO hanya dengan jepitan toket 38D milik Nunik. Nunik terpaksa melakukan itu karena saat itu ketika sedang booming video Ariel – Luna, Nunik yang penasaran dengan video tersebut disyaratkan oleh Pak Sarip untuk berhubungan badan dengannya jika ingin dikirimkan video Ariel – Luna.

    Untung saja baru titfuck saja Pak Sarip sudah KO. Sehingga aman lah meki Nunik dari kontol pak sarip. Walau Nunik jablay (jarang dibelai), namun dia juga pilih-pilih untuk melampiaskan nafsunya hehehe.

    “hmmphhhh”

    “ahhh den hans ayo nikmati susu mbak Nunik. Ayo den ganteeeng” Hans tidak berdaya didekap oleh Nunik

    “hmmmphhhh” hans mencoba melepaskan dekapan itu karena tidak bisa bernapas. Namun kuat sekali dekapan Nunik. Nunik melepaskan dekapan itu sejenak. Secepat kilat dia melepaskan kaos & branya lalu mendekap hans kembali. Hans yang masih kaget langsung menarik napas panjang ketika dilepaskan. Namun tidak sampai 5 detik kemudian

    “hmmmmmppphhhhh” namun kali ini mukanya langsung bertemu kulit toket Nunik. dia merasakan nikmatnya kekenyalan toket Nunik.

    “ayo den hans rasain gimana toket mbak Nunik. Ahhhh” Nunik sambil menggoyang2kan pinggulnya.

    Cerita Dewasa, – Tentunya sambil menggesek-gesekk an vaginanya ke tonjolan di celana Hans. Walaupun Keduanya masih menggunakan bawahannya namun gesekan itu sangat terasa karena Nunik memakain rok lebar & celana dalam, sedangkan hans menggunakan celana boxer & celana dalam rider di dalamnya. Alhasil vagina yang berlapis celana dalam langsung bergesekan dengan kontol yang beralaskan boxer. Hans mulai merasakan nikmatnya permainan ini tangannya mulai meremas2 toket Nunik. Memang Nunik tidak wangi seperti pacarnya Cinthya yang dengan parfumnya mampu memabukkan dirinya. Wangi tubuh yang dia cium saat ini adalah wangi alami khas perempuan desa.

    Tidak wangi memang, namun entah mengapa Hans senang dengan wangi ini. Kulit Nunik pun tidak semulus Cinthya, namun hans sangat senang dengan kekencangan kulit dari Nunik. Kekencangan kulit khas dari wanita yang sehari – hari bekerja membersihkan rumah. Nunik yang mulai merasakan adanyaya kerjasama dari Hans lalu melepaskan dekapannya.

    “hahhh hahhh hahhhh. Gila hah hah. Ampir bunuh saya mbak Nunik nih hah hah!!”

    “ ehehheeh jangan marah dong ganteng. Nih isep lagi susunya mbak”

    Kali ini hans langsung melahap putting kiri Nunik. Terlihat betul gerakan hans masih kaku. dia hanya menghisap-hisap putting Nunik. Terlihat memang hans belum berpengalaman. Nunik perlahan melepaskan celana dalamnya. Sehingga kali ini di dalam rok nya tidak ada lagi yang melindungi memeknya. Nunik melanjutkan goyangan pinggulnya. Terasa kontol hans semakin keras.

    “hihihi ada yang ngaceng nih. Hayooooo”

    “mmmmhh mmmhh. Gimana lagi. Digesek-gesek gitu sama mbak Nunik hihihih”

    “kluarin dong kontolnya. Kasian tuh kesempitan hihihi”

    Hans pun langsung menurunkan celana pendek & celana dalamnya. Setelah kontol itu muncul. Nunik langsung mengocok-ngocok nya. Pas segenggam besarnya. Lumayan pikir Nunik. Walau tentu saja belum sebesar kontol suaminya di rumah.

    “Siap den menuju surga dunIa? Hihihi”

    Nampaknya Nunik sudah tidak sabar merasakan kontol. Tentu saja, ini sudah bulan ketiga semenjak terakhir kali dia pulang ke kampung. Lagipula dia merasakan rangsangan Hans tidak ada apa – apanya. Jadi dia pikir langsung saja ditancap.

    “iii iiiya iya”

    “hihihii belum pernah ya sebelumnya?” Hans menggeleng. Dalam hati Nunik merasa puas sekali. Siapa sangka dia akan mendapatkan perjaka dari hans si ganteng hihih.

    “eh bentar sebelum dimasukin” Nunik mengambil HP nya yang dia sakukan di rok. Lalu dia melakukan selfie dengan Hans

    “ih buat apa mbak?”

    “buat disombongin dong ke pembantu-pembantu lain. Den hans kan favoritnya pembantu-pembantu sini. Klo lagi masturbasi atau gituan sama suaminya katanya pada bayangin den hans hihihi”

    Hans tidak peduli. dia masih saja memainkan toket Nunik. dia tidak pernah menyangka ada toket sebesar ini. dia pernah secara tidak sengaja menyentuh toket pacarnya, gairahsex.com & sangat jauh ukurannya daripada toket di depannya ini. Hans & Cinthya memang belum pernah ML. paling jauh yang mereka lakukan hanyalah kissing. Itu pun hanya ciuman tempel bibir. Bukan French kiss.

    “siap yaaaaa.. ahhhhhh” Nunik akhirnya memasukkan kontol itu ke memeknya.

    Setelah masuk seluruhnya, Nunik diam & tidak goyang dahulu. dia sedikit tersenyum menahan tawa melihat muka Hans yang dilanda kenikmatan untuk pertama kalinya. Nunik semakin gemas dengan muka anak majikannya ini

    “hihihi kenapa den ganteng?”

    “ouhhhhh ouhhhhhhh” Hans fokus dengan kenikmatan yang dirasakan kontolnya

    Nunik pun lalu mencium-cium wajah tampan Hans saking tidak kuatnya menahan gemas. dia basahi seluruh muka dari Hans. Hans yang merasa nikmat hanya pasrah saja menerima kebinalan pembantunya itu.

    Perlahan – lahan Nunik mulai menggoyangkan pinggulnya sambil tetap menikmati ketampanan muka hans. Ciuman & hisapan – hisapan dari Nunik mulai turun ke leher dari Hans. Nunik meninggalkan banyak cupangan di leher Hans tersebut.

    “mmmuuachh mmmm cup cupppp” Nunik sangat menikmati mengeksplor Hans, Wangi tubuh hans yang sering merawat diri benar – benar memabukkan Nunik.

    Jika ditelaah mungkin sudah tidak ada lagi bagIan wajah & leher Hans yang bebas dari liur Nunik. Nunik semakin bersemangat menggoyangkan pinggulnya. Terlihat Hans yang baru pertama kali ngeseks benar – benar kewalahan menghadapi kebinalan Nunik yang memang sudah banyak pengalaman dalam hal ini.

    “mmhhh ahh ahhh uhhhh mmmmmhhhh” Terlihat hans berusaha keras menahan dorongan spermanya untuk segera keluar. Mukanya memerah. Namun apa daya, belum sampai 5 menit kemudian.

    “Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Sperma kental keluar dari kontol Hans di dalam memek Nunik.

    “Hans, heh Hans. Bangun kamu. Kebiasaan klo nonton tivi ampe ketiduran. Pindah ke kamar sana” Tiba – tiba Hans terbangun karena dibangunkan ibunya yang langsung berlalu ke kamar.

    Hans yang terbangun lalu dia meraba raba tubuhnya. Ternyata dia masih berpakaIan lengkap. Namun dia memang merasa ada sesuatu yang lengket di celana dalamnya.

    “Huh sial ternyata mimpi basah doang. Gue kirain beneran nyata” Dari kamar, Ibunya lalu berteriak

    “Hans ati-ati ah kalo tidur pake selimut. Sekarang lagi jaman demam berdarah. Tuh leher kamu bentol-bentol digigit nyamuk”

    Hans kaget. Hah bentol – bentol. Sekilas lalu dia bertukar pandang dengan Pembantunya Nunik yang sedang berada di pintu dapur. Terlihat Nunik tersenyum geli lalu mengedipkan sebelah matanya pada Hans sambil menggigit bibir.

    “Hah…yang tadi mimpi ga sih??”

    Hans yang masih bingung lalu mendengar HP nya berbunyi tanda ada SMS masuk. dia buka ternyata dari nomor yang tidak dia kenal. & isinya adalah

    “makasih ya mas hans. Kapan-kapan kita ewean lagi ya. Tapi nanti mas hans nya minum obat kuat dulu ya biar mainnya lama hihihihi”

    “glek” Hans senang sekaligus bingung sekaligus takut.

    Senang karena dia benar – benar merasakan tubuh nikmat pembantunya. & mungkin bukan hanya saat itu saja. Ke depannya mungkin dia akan lebih sering menikmati tubuh pembantunya.

    Bingung karena kenapa dia bisa menikmati bermain seks dengan pembantunya. Padahal oembantunya sangat berbeda tipenya dibandingkan paacarnya saat ini. CInthya, perempuan keturunan Chinese dengan kulit mulus & wajah cantik tiada tara.

    Dan takut, bagaimana jika pembantunya cerita ke orang tua atau orang di sekitar kompleksnya. Bisa hancur nama baiknya. Apalagi dia ingat pembantunya sempat mengambil foto. Sementara di dapur, Nunik masih tersenyum-senyum penuh kemenangan. dia yakin hans sudah takluk pada dirinya. dia bisa memenuhi kebutuhan seksualnya kapan saja. Bukan dengan orang sembarangan, tapi orang yang paling ganteng sekompleks ini. Hihihi

  • Foto Ngentot tante pirang toket gede Summer Brielle dihamtam kontol besar

    Foto Ngentot tante pirang toket gede Summer Brielle dihamtam kontol besar


    2954 views

    Duniabola99.com – foto tante pirang toket gede pantat besar ngentot dengan pria muda berkontol gede yang menghantam keras ke memeknya yang temben dan menembakkan sperma yang banyak ke toketnya yang gede.