Author: dbgoog99

  • Cerita Sex Menghayal Berhubungan Intim Dengan Guru Sekolah

    Cerita Sex Menghayal Berhubungan Intim Dengan Guru Sekolah


    7026 views

    Sangkin enaknya masturbasi di dalam kamar mandi sekolah, aqu sampai tidak mengetahui jika pintu kamar mandi walaupun kututup tetapi tidak kukunci. Aqu makin tidak perduli, yang kutahu aqu harus memberikan kepuasan birahiku yang sedang kebakar, kucoba meredam desahanku, walaupun kadangkala lepas desisan desisan kecil dari bibir tipisku.

    Foto Bokep Barat – “sshh..emhhh”, desisan kecil kadang-kadang kelaur dari bibir tipisku.
    Aqu membaygkan bercinta dgn pak Lukman, guru olah raga baru di sekolah tempatku bekerja, pak
    Lukman benar-benar ganteng dan tubuhnya yang benar-benar kekar, siang tadi aqu memerhatikannya yang sedang memberikan panduan langkah meregangkan otot ke siswa kelas 6 SD. ototnya demikian keakar, belom kembali ada benjolan yang menggelembung antara pahanya. Terus terbayg-bayg, aqu menjadi gak kaut kembali meredam birahiku hingga kemudian berbuntut di dalam kamar mandi sekolah ini saat jam pelajaran usai dan sekolah telah sepi. Aqu membaygkan bercinta dgn pak Lukman di dalam kamar mandi ini, ia memompa kemaluannya yang besar di kemaluanqu dari belakang, tubuhnya menggerakkan tubuhku hingga aqu mau tak mau meredam tubuhku di tembok kamar mandi dan sedikit menungging.

    Aqu mempraktikkannya seakan-akan semua riil, satu tanganku bertumpu pada dinding dan yang
    lain membelai klitorisku dari depan.

    ‘uuuh pak Lukman’, desisku perlahan. aqu terus memburu kepuasan, keringatku mulai keluar di atas
    keningku. Tidak lama aqu merasa nyaris datang di ujung kepuasan itu, tapi mendadak,
    ‘braaak’, pintu kamar mandi tau-tau terbuka.
    ‘bu Diana’, kata orang yang berdiri di muka pintu kamar mandi dgn mata yang tidak berkedip-kedip sedikitpun melihatku. Aqu tersentak terkejut,

    ‘pak Mukidi ehhhh…’, kataqu terkejut saat menyaksikan pak Mukidi, cleaning servis sekolah yang umurnya
    sekitaran 40 tahun. Sangkin terkejutnya dan tidak tahu melakukan perbuatan apa aqu jongkok rapatkan kakiku sangkin
    terkejutnya, tapi tanganku tetap ada di selangkanganku, aqu demikian terkejut sampai lupa tarik tanganku.

    ‘pak Mukidii keluar’, kataqu dgn suara perlahan. Mukaku pucat sangkin taqut dan malunya. Kurang ajar
    betul ia, bukanlah keluar tetapi justru segera masuk dan tutup pintu kamar kamar mandi dan
    mengamankannya.

    ‘ngapain pak… keluar,’ perintahku dgn masih tetap berjongkok sekalian membereskan rok ku ke bawah yang
    semula terkuak sampai ke pinggul.
    ‘Bu Diana’, kata Mukidi sekalian dekatiku dan dekap tubuhku. Aqu semakin bertambah terkejut, tetapi aqu
    tdak berani berteriak, aqu taqut ada orang yang ketahui jika aqu masturbasi di dalam kamar mandi sekolah.

    ‘jangaan pak’, kataqu berusaha melepas pelukannya, kugeser tubuhku untuk melepas diri
    dari pelukannya, tapi ia masih tetap mendekapku sampai aqu menubruk dinding.
    ‘jangan paak’, kataqu taqut, ia tidak mendengarkanku, bahkan juga ia dekatkan mukanya dan menciumi leherku,
    ‘jangaaan’, kataqu kembali.

    Menyaksikan Mukidi yang demikian brutal dgn napas mendengus dengaus menciumi leherku dan tangannya
    mulai meraba-raba buah dadaqu. Aqu mengetahui jika aqu terjerat, aqu berusaha menantang, dgn
    semaksimal mungkin aqu dorong tubuhnya, sukses, ia jatuh di lantai kamar mandi.

    Aqu mengambil langsung peluang, berdiri ke pintu, tapi saat aqu coba buka
    grendel pintu kamar mandi. Tanganku ketahan oleh tangan Mukidi yang kekar,
    ‘lepaskan’, kataqu, tapi Mukidi yang telah kesetanan itu tidak mendengarkanku, ia justru putar
    tangan kananku ke belakang tubuhku dgn paksakan, tangannya yang lain meredam tangan kiriku didinding.

    Aqu terjerat, tenaganya kuat sekali, tubuhku seperti terkunci dan tidak dapat bergerak,
    ‘pak Mukidi jangan…sakit..lepaskan’, kataqu meminta dgn suara memelas.
    ‘bu Diana… diamkan aqu…’, ucapnya didekat telingaqu, dengusan napasnya sampai berasa menimpa
    telingaqu.

    “ahhh lepaskan’, aqu meminta kembali demikian ketahui tubuh kekarnya menekan tubuhku
    kedinding. Aqu benar-benar taqut, saat merasa ada benda yang keras kenyal menubruk pantatku.
    ‘ahh kemaluannya sudah tegang, ia akan memerkosaqu’, jerit batinku
    Aqu makin melawan berusaha melepas penguncian tangannya yang meredam ke-2 tanganku.

    ‘sebaiknya bu Diana jangan bising, kelak ada orang yag dengar, biarkanlah saya digebukin orang tapi
    saya akan narasi ke semuanya orang jika ibu Diana masturbasi di dalam kamar mandi’, ucapnya memberikan ancaman,
    aqu kurangi perlawananku, ancamannya demikian mengena. Apalagi di sekolah aqu dikenali
    sebagai wanita anggun yang berkarisma. Aqu hentikan perlawananku…berpikir sesaat.

    Peluang itu tidak disia siakannya, tangan kananku ditempatkan keatas mendekat didinding berpadu
    dgn tangan kiriku, dgn tangan kirinya ia meredam ke-2 tanganku.

    ‘jangan paak, kumohhhon jangaan’, aqu memelas padanya. Tetapi percuma, tangan kanannya telah
    bebas meraba-raba buah dadaqu, ia memerah buah dadaqu keras sekali. Ingin rasanya menangis
    tapi aqu taqut justru ada yang dengar.

    “aahh bu Diana..buah dada bu Diana besar sekali emmhh’, kata-kata kotor yang beri pujian keelokan
    tubuhku keluar mulutnya.Kurang senang meraba-raba buah dadaqu yang tetap tertutupi baju, ia
    menarik bajuqu keatas melepas dari dalam rokku. Tangannya yang kasar mulai berasa meraba-raba
    raba perutku,
    ‘ammpuun pak lepaskan’, kucoba kembali meminta saat ia mulai memerah buah dadaqu.

    ’emmh bu Diana, besar sekali toket bu Diana”, ucapnya kembali dgn berbisik dari belakang, dengusan
    napasnya yang berderu mengisyaratkan ia benar-benar bergairah. Dan aqu dapat rasakan kemaluannya telah
    benar-benar keras sekali menubruk nabrak pantatku. Ini semua mengisyaratkan ia betul-betul sangat
    ingin menyebadaniku.

    ‘Bu Diana izinkan saya meniduri bu Diana’, bisiknya perlahan sekalian menarik rokku keatas. Aqu
    terkejut dengarnya, tapi tenagaqu tidak lumayan kuat melepas penguncian tangannya.
    ‘Pak..jangan jangan kasihani aqu’, kataqu memelas. Kelihatannya apapun itu yang kukatakan tidak bisa
    membendung gairah setannya, sesaat tidak kurasakan tangan kanannya meraba-raba tubuhku.
    Ingin tahu apa yang dilaqukannya. aqu melihat ke belakang dan betapa terkejutnya..

    ‘oooh jangan pak’, aqu cemas saat menyaksikan ke belakang ia keluarkan kemaluannya, walaupun tidak
    demikian terang aqu dapat menyaksikan kemaluannya yang besar dan hitam legam telah keluar sarangnya.
    Belom
    lenyap rasa terkejutku, Mukidi menekan tubuhku mendekat kedinding, aqu rasakan benda kenyal dan
    keras mengesek dan menubruk pantatku.

    ‘Aduuh pantat bu Diana montok banget’, ucapnya meremas remas pantatku. Aqu terkejut, aqu
    baru terpikir bila saat masturbasi barusan aqu melepaskan celana dalamku dan celana dalamku masih
    bergantung pada pintu kamar mandi.

    ‘Gawat neh’, pekikku dalam hati ketahui pantatku tidak dibaluti kain sedikitpun. Tentu ia dgn
    gampang cari target tembaknya apalagi kemaluanqu sudah keluarkan cairan karena masturbasi barusan, aqu jadi cemas kembali, aqu taqut membaygkannya. Kucoba kembali melawan,
    tetapi masih tetap sia sia.

    Aqu pasrah, rasanya mustahil lepas, kurasakan ada benda kenyal sedang menggesek gesek
    belahan kemaluanqu yang licin seperti cari mencari target. Pada akhirnya benda itu stop pas di
    mulut lubang kemaluanqu sesudah memperoleh target tembak, kemaluan Mukidi telah ada
    pas di muka mulut kemaluanqu, aqu benar-benar tidak memiliki daya.
    ‘Pak Mukidi ampun pak’, kataqu meminta kembali mengetahui dalam perhitungan detik kemaluannya akan
    selekasnya masuk ke tubuhku.

    ‘Bu Diana sudah lama saya ingin giniin bu Diana, bu Diana seksi banget’, ucapnya, dan tau-tau
    kurasakan kemaluannya segera masuk, aqu cemas coba menantang sengan tersisa sisa keinginanku,
    bukanlah lepas tetapi justru karena pergerakan tubuhku kemaluan itu justru tenggelam masuk ke dalam
    dalam lubang kemaluanqu,
    ‘aaaah tidaaak’, pekikku dalam hati saat kurasakan kemaluannya berasa tenggelam penuhi
    kemaluanqu. Aqu menarik napas, ingin rasanya menangis.

    Benar-benar apes, kemaluanqu yang telah basah saat aqu masturbasi barusan justru mempermudah gagang itu
    masuk, tapi aku pikir itu lebih bagus, bila mustahil kemaluanqu dapat lecet sebab ada benda yang
    memaksakan masuk, tetapi karena cairan yang sebelomnya memang sudah banjiri kemaluanqu
    membuat kemaluan Mukidi yang besar itu juga masuk perlahan-lahan menggesek dinding lubang kemaluanqu
    perlahan-lahan.

    ’emmmh bu Diana, kemaluan bu Diana sedap sekali, ooohhh’, desahnya didekat telingaqu saat
    kemaluannya dilelepkan sedalam dalam mungkin dan berasa sentuh rahimku,
    ‘Ya ampuuun panjang sekali kemaluan lelaki ini, ampuuun’, pekikku dalam hati. Aqu mengharap
    kemaluan itu sudah mentok karena sangat terasa keras menubruk rahimku dan berasa sedikit perih
    karena jujur saja belom sempat ada benda sebesar itu masuk ke dalam kemaluanqu. Saat gagangan itu
    ambles, aqu termenung, di antara kebingungan, taqut, kagum, nikmat dan terkejut. Semua kacau
    dikepalaqu… aqu betul-betul termenung, tidak bergerak.

    Aqu pasrah, tidak keluarkan sepatah katapun, tidak kusangka khyalanku bercinta di dalam kamar mandi
    sekolah, dan disebadani dari belakang kesampean , tapi perbedaannya bukan dgn pak Lukman dan
    aqu tidak inginkan ini terjadi. Tetapi realitanya, lelaki yang sedang mendesah desah
    dibelakangku, yang sedang memasukkan gagangannya di lubang surgaqu yang bernilai ialah
    karyawan kebersihan alias cleaning servis di sekolah kami.

    Realita yang harus kuterima, Mukidi sedang nikmati kemaluanqu, nikmati memompa
    kemaluannya masuk keluar di lubang kemaluanku.
    ‘oooh bu Diana…ohhh enaknya’, desah Mukidi gak karuan berkali kali

    ’emmmh’, aqu mendesis kecil, walaupun aqu tidak sukai tetapi mendadak aqu rasakan rasa nikmat walaupun
    tersamar oleh rasa taqutku. Mukidi terus mengocak kemaluannya tiada henti, demikian dalam
    melesak masuk di lubang kemaluanqu. Ke-2 tanganku tetap ditahan oleh tangannya yang kekar di
    dinding kamar mandi.

    ‘oooh ya ampppuuun kemaluannya teraasa banget’, teriakku dalam hati. Saat aqu mulai tenang,
    aqu mengetahui jika kemaluan Mukidi memang besar dan keras sekali, gesekan dan tusukan
    kemaluannya demikian oke penuhi lubang kemaluanqu. Berasa sekali ada benda yang
    menjejal selangkangku, mulai menyebarkan rasa nikmat yang menyebar di semua tubuhku.

    Diam diam aqu mulai nikmati disetubuhi lelaki ini, setiap kali ia gerakkan gagang
    kemaluannya, darahku berhembus, benar-benar hebat nikmat yang kudapat. Saat ia menanamkan
    kemaluannya kembali ke lubangku, aqu mendesis perlahan, kucoba tidak keluarkan suara, aqu terlampau tinggi hati untuk mengaqui jika gagangan itu benar-benar memberi kepuasan padaqu, tapi
    tetap desisan kecil keluar bibirku.
    ‘mmmh mmmmh’, desisku perlahan.
    ‘enakkan bu?, ucapnya tau-tau.

    Rupanya ia ketahui jika aqu mulai nikmati tusukan kemaluannya. Aqu termenung malu, tidak
    berani memberi komentar, jika kubilang tidak atau membentak-bentaknya, ia tentu tahu aqu berbohong karena
    kemaluanqu telah keluarkan banyak cairan yang mengisyaratkan aqu terangsang dan
    nikmati enjotan kemaluannya. Aqu tundukkan kepalaqu dan coba menghindar dari kecupan
    bibirnya yang mengecup pipi kananku.

    ‘Tunggingin sedikit bu Diana’, ucapnya sekalian menarik pantatku keatas.
    ‘Kurang ajaaar… berani beraninya ia justru menyuruhku menungging’, umpatku dalam hati.
    Tetapi aqu tidak punyai opsi selainnya menyelesaikan birahinya secepat-cepatnya, dan mengharap supaya
    semua secepat-cepatnya usai. Aqu ikutinya saja tekadnya dgn menunggingkan sedikit
    pantatku.

    ’emmh pantat bu Diana memang montok sekali, gak salah apa yang aqu khayalin sepanjang ini’, ucapnya
    sekalian meremas remas pantatku gaungs.
    ‘Gila, rupanya aqu telah lama menjadi fantasi lelaki ini’, pikirku dalam hati.
    Merasa posisiku siap, sekalian tangan kirinya meredam pinggulku, ia gerakkan lagi
    kemaluannya kembali.

    ’emmh pak pelan’, kataqu saat kurasakan penetratif kemaluannya berasa lebih dalam dari
    sebelomnya,karena mungkin aqu menunggingkan pantatku hingga posisi kemaluanqu betul-
    betul bebas kendala. Mukidi tidak perlambat kocokannya, ia justru percepat, aqu mulai mendesah-desah perlahan tetap jaga sikapku,

    ’emmh emmmh’, desisku perlahan rasakan gesekan gagangannya di lubang kemaluanqu.
    Menyaksikan tubuhku yang tergerak dorong ke depan, Mukidi kelihatannya menyengaja melepas ke-2
    tanganku hingga aqu bisa meredam penekanan tubuhnya, dgn ke-2 tanganku bertumpu pada
    tembok.

    ’emmmh edan geret banget’, erangnya. Sekarang ke-2 -tangannya meremas remas pantatku yang bundar
    padat sekalian tidak stop mengocak kemaluannya.
    ‘ooh bu oooh’, Mukidi makin keras mendesah, aqu menjadi taqut kalau-kalau ada orang yang dengar
    desahannya tersebut.
    “pak Mukidi..ja..jangan bising pak..”, kataqu meminta taqut desahannya didengarkan orang.
    ‘I..i..iya bu emhh setelah sedap banget’, ucapnya perlahan dgn napas menderu.

    Kocokan kemaluannya berasa makin cepat. Kurang senang meremas-remas pantatku, ia
    menguakkan belahan pantatku. dan kurasakan satu jarinya membelai duburku. Kontan saja aqu
    menggelinjang, pantatku bergoyg ke kanan ke kiri karena kegelian.

    ‘oooh pak Mukidi..oooh’, aqu tidak lagi mendesis tapi desahan mulai keluar bibirku, rasa
    nikmat yang terbentuk dari kocokan kemaluan Mukidi ditambai gesekan jarinya yang membelai duburku
    seperti racikan yang cocok membuat aqu lupa diri, dan membuatku tidak bisa membendung desahanku.
    Luar biasa sekali, rasanya aqu mulai betul-betul nikmati semuanya, tubuhku sangat terasa geli,
    kepuasan rasanya menebar di semua tubuhku.

    ‘oooh ahhh’, aqu semankin mengganas desahanku semakin bertambah keras saja, Mukidi tidak saja cuma
    membelai duburku dgn jarinya tapi masukkan satu jarinya ke duburku dan menyerang nusuk
    jarinya ke duburku, refleks pantatku makin kutungingin, setiap kali ia menarik kemaluannya ia
    membalas dgn menusukkan jarinya ke duburku. Jujur saja tebersit dipikiranku untuk melaqukan
    anal seks dgn pak Mukidi, seperti yang dahulu pernah kulaquan dgn kekasihku.

    Mukidi makin mengeluh tidak karuan, tidak kuhiraukan kembali apa yang disebutkan Mukidi, rasanya aqu
    mau klimaks.
    ‘saya ingin keluar..ahh bu Diana’, kudengar kabur samar erangannya, tapi tidak kupedulikan karena
    aqu merasa mau klimaks.

    ‘ooh emmmh oooh’ desahku lebih keras, kurapatkan tubuhku kedinding, Mukidi meng ikuti tubuhku
    dan menekan keras keras kemaluannya di dalam kemaluanqu, bahkan juga ia menyerang jarinya sampai
    ambles di dalam duburku
    ‘ahhhh setaaan kau parmaaaaan’, lirihku panjang, aqu klimaks, aqu tidak bisa meredamnya, benar-benar
    hebat aqu dapat klimaks saat disetubuhi.

    Kutelan air liurku nikmati tersisa kepuasan, masih kurasakan kemaluan Mukidi penuhi lubangku,
    tapi tidak kurasakan kembali jemari Mukidi di duburku, ke-2 tangannya menggenggam pantatku dan
    memompa kemaluannya dgn garang.

    ‘oooh bu Diana oooh’, tau-tau Mukidi mengeluh keras dan menekan tubuhku keras, aqu terkejut
    mengetahui ia ingin klimaks, tetapi telat, diringi erangannya, kemaluan Mukidi telah
    menyembur sperma hangat menyirahi rahimku. Berkali kali ia mengehentakkan kemaluannya
    dalam-dalam membuat tubuhku tergerak ke tembok.

    ‘ooooh emmmh’, entahlah mengapa aqu turut nikmati kesan saat Mukidi klimaks di lubangku,
    renyutan-denyutan kecil gagang kemaluannya berasa di sinding lubang kemaluanqu saat cairan
    hangat spermanya bersebaran keluar menyiram lubangku.

    ‘Ahhh apa yang kulaqukan? Mukidi klimaks di kemaluanqu’, pekikku dalam hati. Aqu tersadarkan kembali, kurapatkan tubuhku kedinding dan menarik napasku, aqu terpikir jika aqu sudah ingin haid, aqu cuma dapat mengharap spermanya tidak membuahi telur dirahimku.

    ‘ahh bu Diana emmh’, ia coba mencium pipiku tetapi kudorong dgn mata melotot. Melihatku
    protes, ia selekasnya membereskan bajunya tanpa bersihkan kemaluannya yang tetap diberi
    cairan kemaluanqu.

    ‘Cepat keluar pak’, kataqu dgn suara keras sekalian membereskan posisi rokku. Mukidi tanpa berbicara
    apa apa keluar langsung dan kukunci pintu kamar mandi. Aqu langsung bersihkan kemaluanku
    dari cairanku sendiri dan sperma Mukidi yang mengucur keluar,
    ‘gila..sangat banyak spermanya’, umpatku dalam hati.

    Aqu kenakan celana dalam dan membereskan pakaian yang kukenakan. Aqu mengendap-endap keluar
    kamar mandi dgn hati berdebar-debar, taqut ada orang yang ketahui apa yang terjadi barusan di dalam kamar mandi.
    Situasi sekitaran sekolah sepi, memang waktu itu hampir jam 4 sore. Dgn hati berdebar-debar aqu
    masuk ruang guru, kusaksikan kepala sekolah dan dua orang guru belom pulang mereka kembali repot
    dgn masalah masing-masing. Aqu sedikit bernafas lega walaupun hati kotor masih tetap ada dibenakku.
    Dan sore itu aqu pulang kerumah dgn hati yang tidak pasti di antara malu, kagum dan taqut.

  • Kisah Memek Mulus dan Montoknya Tubuh Putri Majikanku

    Kisah Memek Mulus dan Montoknya Tubuh Putri Majikanku


    7026 views

    Duniabola99.com – Asalku dari kampung di Jawa. Setelah lulus SMU aku mengadu nasib ke Jakarta. Dasar sial aku gak bisa dapet kerjaan yang cocok. Mau balik malu. Akhirnya setelah beberapa kali ganti kerja akhirnya aku bekerja jadi kacung rumah tangga. Majikanku seorang keturunan. Ia tinggal dengan istrinya dan anak perempuannya yang bungsu. Majikanku anaknya tiga orang, yang dua sekolah di luar negeri. Yang bungsu baru masuk kuliah tingkat satu.

    Namanya Vera, tapi aku biasa memanggilnya Nonik. Sebenarnya aku nggak berani berpikir macammacam karena ia adalah majikanku. Tapi akhirnya aku jadi tergoda juga karena selain orangnya cantik kayak artis mandarin dia suka pakai pakaian yang ketat dan seksi. kadang ia memakai dasternya yang cukup tipis dan tembus pandang, keliatan kulit tubuhnya yang putih mulus sampai BH dan celana dalamnya pula. Ditambah bau tubuhnya yang harum. Apalagi aku sejak dari kampung selalu mengagumi kecantikan artisartis mandarin dari televisi. Diamdiam aku jadi ngaceng juga kalo ngelihat dia. Kadang waktu duduk kedua kakinya agak terbuka.

    Pertamanya kelihatan pangkal pahanya saja yang putih mulus dan menggairahkan. Terus aku nyari posisi yang pas sambil ngepel di kolong meja aku leluasa melihat pahanya sampai ke celana dalamnya. Ketauan celana dalamnya warna coklat. Langsung aku jadi ngaceng. Rasanya pengin ngerabaraba pahanya dan melihat yang di balik celana dalamnya itu. Sempat beberapa saat aku liatin terus. Kadang ia pakai baju yang lehernya agak rendah jadi keliatan belahan dadanya bagian atas. Atau pakai baju putih tapi BHnya warna hitam. Semua itu bikin aku jadi adem panas. Suatu malam aku lagi nonton TV di ruang tamu. Waktu itu tuan dan nyonya sudah tidur.

    Vera baru pulang dan setelah itu mandi. Setelah selesai mandi, ia memakai kimono yang agak basah. Kulihat sekilas dadanya bergerakgerak dengan bebas. Wah, apa dia nggak pake BH, pikirku. Seketika anuku menjadi menegang. Memang dadanya cukup besar dan padat berisi. Pernah kulihat ukuran BHnya 34C. Setelah itu ia memanggilku minta makanannya untuk dipanasi. Karena bajunya yang agak basah, kelihatan kedua putingnya yang menonjol di balik dasternya dan bergerakgerak. Seketika aku menjadi tambah ngaceng menyadari aku melihat payudaranya Nonik. Dengan rambutnya yang agak basah membuatnya makin menggairahkan. Kalau nggak ingat ia putri majikanku dan majikanku ada di kamar mungkin ia sudah kuciumi dan .. Tapi aku nggak melakukan apaapa cuma seringkali melirik ke arah dadanya. Herannya ia cuek saja, seolaholah tidak ada apaapa.

    Malamnya aku benarbenar nggak bisa tidur. Aku ingin onani tapi keinginanku bisa kutahan sampai akhirnya aku tertidur. Tapi malam itu aku jadi mimpi basah dan sadar sepenuhnya. Kurasakan air maniku keluar banyak sekali sampai celanaku benarbenar menjadi basah. Dalam mimpiku aku masuk ke kamarnya, kutelanjangi dia kemudian ia kusetubuhi sampai dia nggak perawan lagi. Benarbenar itu adalah mimpi basahku yang terhebat yang pernah kualami. Sejak saat itu aku jadi tak tertahankan lagi untuk onani hampir tiap malam membayangkan Nonik. Sejak saat itu semakin sering saja kejadiankejadian yang kebetulan. MIsalnya saat tuan dan nyonya sedang mengurus tanamannya di taman, aku lagi nyapu ruang tamu, nonik keluar dari kamarnya tanpa memakai BH.

    Kadang ia memakai BH tapi mungkin terbuat dari bahan yang tipis sehingga membuat kedua putingnya tampak menonjol. Secara pukul rata, hampir tiap hari aku bisa ngeliat susunya Nonik kadang malah sehari lebih dari sekali. Dan semuanya itu dilakukan seolaholah hal yang biasa dan anehnya Nonik Vera cuek aja seperti nggak ada masalah apaapa. Akibatnya aku jadi terbiasa tiap hari onani.

    Hal paling hebat yang pernah kualami, kebetulan kamar Nonik ada jendela yang menghadap taman di dalamnya ada kamar mandi sendiri. Beberapa kali di waktu malam aku coba ke taman, siapa tahu tirai plastiknya terbuka jadi aku bisa ngeliat ke dalam. Beberapa kali hasilnya kosong sampai suatu saat.. Malam itu tirai plastiknya nggak tertutup rapat jadi aku bisa melihat ke dalam apalagi di luar gelap sementara di dalam kamar terang karena lampu. Kulihat kamarnya kosong, kayaknya ia di kamar mandi. Tak lama kemudian ia muncul. Pake daster yang sama waktu pertama kali aku ngeliat dadanya itu. Kali ini juga ia tidak memakai BH. Lalu dengan posisi membelakangiku ia menanggalkan bajunya! terlihat olehku dari belakang postur tubuhnya dan lekuklekuknya yang menggiurkan. Ia cuma mengenakan celana dalam saja warna merah muda.

    Rambutnya yang sebahu menutupi punggungnya bagian atas. Selain itu kelihatan jelas kulit tubuhnya yang putih halus dan mulus, pinggangnya yang ramping serta pinggulnya yang seksi. Kemudian ia mengambil daster di lemari. Tibatiba terdengar bunyi dering telepon sehingga ia tidak jadi mengambil dasternya. Malah ia mendadak berbalik! Wah, buset! Baru kali ini aku melihat payudaranya secara jelas banget. Ternyata payudaranya benarbenar indah. Padat berisi dan ukurannya proporsional dengan tubuhnya yang tinggi serta masih kencang. Putingnya menonjol keluar serta warnanya merah segar. Cocok sekali dengan celana dalamnya. Ia berbincangbincang di telepon sambil duduk di meja menghadap kaca yang arahnya 90 derajat dari posisiku. Semuanya itu dilakukan saat ia telanjang dada! Berkalikali payudaranya bergerakgerak mengikuti gerakan tangannya.


    Aku bisa melihat payudaranya dari dua arah, dari samping agak belakang serta dari pantulan kaca. Langsung aku memegangmegang Ujangku. Selesai telpon ia mencuci mukanya di wastafel hanya dengan memakai celana dalam saja. Kembali aku melihat dadanya dari sudut yang lain. Akhirnya pada posisi menghadap frontal ke arahku ia melakukan gerakan melepas celana dalamnya! Ouch. Akhirnya pada malam itu aku berhasil melihat tubuh Nonik Vera yang telanjang bulat tanpa selembar benang pun. Rambut kemaluannya ok juga sih. Nggak terlalu lebat dan nggak terlalu jarang.

    Tapi yang kulihat berikutnya makin membuatku tegang. Karena tak lama kemudian Nonik Vera berbaring telentang di ranjang yang persis di depanku. Kepalanya menghadap kearahku. Mulamula ia meram beberapa saat kemudian kedua tangannya merabaraba perut dan pahanya termasuk pangkal pahanya. Kemudian ia menggeliatgeliat dan mulai meremasremas payudaranya. Wah! Lalu jarijarinya menggerakgerakkan putingnya dan ia makin merintih dan menggeliatgeliat.

    Ternyata ia sedang beronani! Kemudian ia mengangkangkan kedua kakinya sampai aku bisa melihat dengan jelas vaginanya. Lalu ia menggesekgesekkan jarinya ke vaginanya. Melihat itu aku jadi nggak tahan akhirnya aku menanggalkan pakaianku juga sampai telanjang bulat trus aku mengocok Ujangku sambil menonton pertunjukannya Nonik Vera.

    Sampai beberapa saat kemudian kita saling memainkan alat vital masingmasing. Sampai kemudian kulihat Nonik Vera kepalanya menghadap lurus ke atas matanya tertutup. Tangan kirinya merabaraba putingnya sementara tangan kanannya makin kencang menggesekgesek vaginanya akhirnya kudengar desahannya sambil tubuhnya menggelinjang. Kayaknya ia sudah orgasme.


    Tak lama kemudian sambil menatap payudaranya dan kemudian liang vaginanya dalam posisi dia yang kakinya terpentang lebar, aku mengalami ejakulasi, air maniku kutumpahkan di tanah sambil menatap liang vaginanya. Itu adalah masturbasiku yang terindah dan paling nikmat! Tak lama kemudian aku segera balik ke kamarku dan tidur dengan nyenyak.

    Sejak saat itu aku jadi makin sering melihat Nonik Vera telanjang atau setengah telanjang. Uniknya Nonik Vera sepertinya cuek aja atau mungkin purapura tidak tahu? Ia tidak pernah menyinggung atau berbuat sesuatu yang menunjukkan kalau ia tahu. Jadi kesimpulanku Nonik Vera seorang yang eksibisionis. Sungguh beruntung aku bekerja disini.

  • Cerita Sex Bulan Madu

    Cerita Sex Bulan Madu


    6971 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Bulan Madu ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexPengalaman menarik ini kami alami sewaktu kami berbulan madu di Pulau Bali dan Lombok. Waktu itu sedang low session jadi keadaan tidak seramai kalau sedang hari libur, di mana kami melakukan hubungan seks di tepi pantai yang sepi sambil membuat film dokumentasi adegan kami tersebut, juga sewaktu kami di hotel kegiatan kami sempat diintip oleh seorang pegawai hotel. Saya dan Vonny senang sekali bereksperimen dalam melakukan hubungan seks, dari segala macam gaya, alat-alat bantu seks sampai membuat foto dan film hubungan seks kami.

    Vonny istriku itu kukenal sejak masih duduk dibangku SMA, ia adik kelasku, hingga setelah selesai kuliah ia akhirnya kunikahi. Sejak SMA kami sudah sering melakukan hubungan seks, apalagi semasa kuliah, karena kami berada di kota Malang meskipun tidak sekampus tetapi karena tempat kostku yang bebas jadi kami sering melakukan hubungan seks di tempat kost. Sebenarnya kami juga mempunyai cerita yang menarik sewaktu masih kuliah dulu, tetapi saya ingin menceritakan pengalaman yang satu ini dahulu.

    Singkat cerita, Siang hari sekitar pukul 1.00, akhirnya kami berdua sampai di Pulau Bali, dari airport kami di antar taksi untuk mencari hotel di daerah Kuta, sejenak kami melepas lelah, setelah itu kami jalan-jalan di sepanjang jalan di Kuta, Vonny rupanya tertarik untuk membeli beberapa potong bikini untuk dipakai nanti di pantai.

    Model yang ia beli sangat menggairahkan, kainnya tipis berwarna cerah hingga kalau dipakai lalu kena air, dipastikan apa yang dilapisinya akan terlihat dengan jelas, sengaja ia beli itu untuk membuat aku terangsang, lalu ada celana dalam yang hanya ada secungkup kain kecil untuk menutupi rambut kemaluannya, modelnya hanya bertali satu bagian belakangnya hingga belahan pantatnya jelas bebas terlihat, begitu juga penutup dadanya hanya sekedar untuk menutupi puting buah dadanya, selain itu banyak juga yang lain yang ia beli, pokoknya modelnya yang merangsang.
    Semalam kami di Bali, keesokan harinya kami menyeberang ke Pulau Lombok yang pastinya lebih alami dibanding Bali. Sesampainya di Lombok kami masih harus menyeberang ke Pulau kecil di sebelah Pulau lombok yaitu di Gili Meno. Tempatnya sangat cocok untuk berbulan madu, kami menempati sebuah cottage yang asri, setelah berkemas kami segera menuju ke pantai untuk berenang, mula-mula Vonny masih mengenakan kaos rangkap untuk menutupi bikininya, sesampai di pantai yang berjarak sangat dekat dengan hotel, kami mencari tempat yang nikmat untuk berenang, kami melihat sepasang bule yang sedang asyik bercumbu ria di pinggir pantai yang landai dan berpasir putih itu sehingga kami bisa melihat kalau mereka berdua dalam keadaan telanjang bulat.

    “Vonny, kamu berani nggak seperti mereka itu”, tanyaku.
    “Berani aja, pokoknya ada kamu aku mau aja”, sahut Vonny.

    Cerita Sex Bulan Madu Setelah menemukan tempat yang tepat segera kami berdua berenang di air laut yang jernih itu. Kulihat Vonny mengenakan bikini yang transparan hingga menampakkan bayang rambut kemaluannya di pangkal pahanya, sewaktu ia masuk ke air aku tidak dapat menahan nafsuku yang timbul melihat tubuh Vonny yang memakai bikini transparan itu. Payudaranya yang kencang menantang jelas terlihat di balik bikininya, ujung payudaranya yang berwarna coklat kemerahan membayang jelas terlihat. Segera saja penisku kerediri tegak melihat pemandangan yang indah itu, segera kuabadikan dengan handycamku tubuh Vonny dari segala sudut dan segala lekuk tubuhnya.

    “Von, kamu lepasin aja bikinimu itu, kan sama aja kamu seperti nggak make apa-apa kalau kamu pake bikini itu”, sahutku.
    “Enggak ah, malu aku”, jawab Vonny.
    “Malu sama siapa, kan nggak ada orang yang tahu di sini, kan sepi”, sahutku.

    Ia melihat sekelilingnya nggak ada orang kecuali sepasang bule yang sedang asyik main kuda-kudaan.

    “Iya deh aku lepas ya”, jawab Vonny.

    Tak kusia-siakan sewaktu ia melepas bikininya kurekam terus dengan handycam-ku hingga ia telanjang bulat di tepi pantai, kulepas sekalian celana renangku hingga penisku yang sudah berdiri tegak tadi meloncat keluar seolah merasa bebas dari kurungannya. Tampak olehku tubuh telanjang Vonny. Rambut kemaluannya tampak kontras sekali dengan kulit tubuhnya yang putih mulus, serta dua gumpalan buah dadanya yang tegak mengacung membuat nafsu ini menjadi berkobar.

    Ujung payudaranya yang berwarna coklat kemerahan itu tampak mengencang karena basah oleh air laut, ingin sekali kuremas-remas dan kuhisap ujung payudaranya itu. Kuabadikan semua tingkah laku Vonny yang telah telanjang bulat itu, ia bermain di air yang jernih sambil sekali-kali ia menoleh ke kiri dan kanan melihat kalau kalau ada yang melihat tubuhnya yang telanjang bulat itu.

    Ia berbaring telentang di pasir pantai dengan posisi kakinya mengangkang hingga tampak belahan lubang vaginanya yang berwarna merah kehitaman itu, kurekam terus adegan ini sambil arah kamera kuarahkan ke bagian vaginanya yang terbuka lebar itu. Tanganku yang satu sambil mengurut penisku yang sudah berdiri tegak sambil sesekali meraba dan meremasi payudara Vonny yang sudah mengencang itu.

    Rupanya Vonny juga sudah mulai terangsang ketika kuraba vaginanya dan kumainkan clitorisnya, ia lalu meraih penisku dan mengocoknya perlahan sambil mendesah keenakkan,

    “Ughh…, Ninoo…, gelii, enakk…”, sambil tangannya semakin kencang mengocok penisku, akhirnya kutaruh handycamnya di suatu tempat yang tepat agar segala adegan kami dapat direkam dengan jelas, selintas terpikir olehku andai ada seseorang yang mau membantu untuk mengambil gambar dengan handycamku pasti akan lebih bagus lagi hasilnya.

    Kulihat ke arah pasangan bule itu, ternyata mereka juga sedang melakukan hubungan seks di pasir pantai, kulihat Vonny juga asyik menyaksikan adegan itu dan tangannya yang satu meremasi payudaranya sedang tangannya yang lain dengan dua jarinya tampak sudah berada di dalam vaginanya yang tampak licin mengkilat karena cairan nafsunya tampaknya sudah membasahi liang vaginanya.

    Kuhampiri Vonny yang telentang di atas pasir pantai itu segera ia meraih penisku dan mengarahkannya ke mulutnya yang mungil dan selanjutnya bagai anak kecil yang sedang makan ice cream, dijilatinya seluruh batang penisku dari ujung kepala sampai ke buah penisku tak lupa dikulumnya sambil sesekali di sedot dengan kuat.

    “Ufffffff nikmat sekali Von…, terusin isapnya…, isap yang kenceng”, karena sudah bangkit nafsunya, Vonny dengan kuat menyedot ujung kepala penisku sambil sesekali menggunakan ujung lidahnya memainkan lubang kencingku, rasa yang ditimbulkan sangat nikmat sampai ke ubun-ubun.

    Segera kubuat posisi yang memungkinkan aku bisa menjilati dan menghisap vagina Vonny yang sudah terbuka itu, ketika kujilati clitorisnya ia menggelinjang kenikmatan sambil kepalaku di jepit dengan kedua belah pahanya, ia rupanya ingin agar aku lebih lama menjilati vaginanya. Dengan dua jariku, jari tengah dan telunjuk kumasukkan ke dalam vaginanya dan mengocok dengan lembut hingga ia tampak mengerang-erang keenakkan, penisku di genggamnya erat sambil terus menghisap-isap ujung penisku.

    Cukup lama kami saling isap dan jilat hingga aku melihat ke arah pasangan bule itu dan ternyata mereka sedang menyaksikan adegan kami. Kukatakan pada Vonny kalau kita sedang diperhatikan oleh pasangan bule itu.

    “Biarin aja, biar mereka terangsang melihat permainan seks kita”.

    Cerita Sex Bulan Madu Bukannya malu tapi Vonny malah lebih ganas dan agresif dalam permainan ini. Kini posisiku telentang di pasir dan Vonny berada di antara ke dua pahaku yang telentang, ia tampak begitu menikmati penisku yang kini sudah basah terkena air liurnya, tak henti-hentinya ia mengisap dan menggigit kecil ujung penisku sehingga aku kelojotan merasakan geli yang luar biasa, kurasakan desakan yang akan keluar dari penisku, segera aja kutarik kepala Vonny agar ia melepaskan penisku dari mulutnya, dan kini kurebahkan ia lalu kuhisap ujung payudaranya sebelah kanan sambil ujung yang satunya kumainkan dengan jariku, Vonny tampak menikmati permainan ini sambil tangannya sendiri memainkan ujung clitorisnya, kedua belah pahanya di buka lebar dan setengah diangkat agar lebih mudah dirinya memasukkan jarinya sendiri.

    “Ninoo…, ayo masukin penismu di vaginaku dong…, aku udah kepengen nihh”, pinta Vonny sambil mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya. Markas Judi Online Dominoqq

    Sambil dituntun tangannya kumasukkan ujung penisku ke lubang vaginanya. Vonny yang tampaknya memang sudah kepingin dengan mengangkat pantatnya ia sengaja membuat agar seluruh batang penisku masuk ke dalam vaginanya.

    “Acchh…, uufffffhh”, desah Vonny ketika seluruh penisku masuk ke dalam vaginanya. Kedua pahanya dilingkarkan di badanku agar penisku tetap menancap di vaginanya, kutarik sedikit keluar lalu kumasukkan dalam-dalam, kutarik lagi kumasukkan lagi dengan ritme yang berirama membuat Vonny mengerang-erang keenakkan.

    Kini dengan ritme yang lebih cepat kutekan-tekan sekuat tenaga hingga mulut Vonny menganga tanpa bisa mengucapkan sepatah katapun karena nikmat yang dia rasakan membuat ia hanya sanggup mengelinjang-gelinjang keenakan.

    Kulihat payudaranya bergerak naik turun seirama dengan kocokan penisku di vaginanya.

    “Niinnoo…, egghh…, aacchh…, aakuu pengen puass dulu ya”, pinta Vonny.

    Tanpa kujawab ia lalu kini berada di atas tubuhku, penisku yang berdiri tegak itu dituntunnya ke liang vaginanya, lalu dengan jeritan kecil Vonny, “Aauu…”.

    Seluruh batang penisku kini amblas masuk ke dalam vagina Vonny yang semakin licin itu, kini ia sepenuhnya bebas menguasai penisku, seperti orang naik kuda semakin lama semakin cepat gerakannya sambil tanganku meremas-remas kedua bukit payudaranya yang indah itu, ia ingin kedua payudaranya itu kuremas-remas dengan kuat hanya dengan begitu ia merasakan nikmat yang sebenarnya, kini ia tidak lagi bergaya seperti naik kuda, tetapi tetap seperti posisi semula hanya kini ia menggesek-gesekkan vaginanya maju mundur sambil ia meremasi sendiri payudaranya hingga akhirnya ia tampak mengejang-ngejang beberapa saat sambil menggigit bibirnya dan matanya terpejam merasakan nikmat yang tiada tara itu, akhirnya ia terkulai di atas tubuhku beberapa saat.

    Lalu ia kembali mengocok penisku dengan vaginanya, kurasakan kini vaginanya lebih seret dari yang tadi sehingga menambah kenikmatanku, segera kuminta agar ia berjongkok aja, posisi doggie style adalah posisi kegemaranku, segera Vonny berjongkok sambil membuka lebar pahanya hingga kulihat dengan jelas lubang kenikmatan itu terbuka di hadapanku, vaginanya sangat merangsang sekali, rambutnya tidak terlalu lebat hingga seluruh bagian dalam vaginanya dapat terlihat dengan jelas.

    Kini kepala penisku kuarahkan ke dalam lubang itu, dengan sekali dorongan, masuklah sebagian penisku ke dalam vagina Vonny. Vonny menjerit kecil ketika sebagian penisku masuk ke vaginanya, kini ia memundurkan pantatnya hingga amblaslah seluruh batang penisku ke dalam vagina Vonny. Dengan kuat kudesak-desak seluruh batang penisku dengan irama yang beraturan hingga Vonny merasa kegelian lagi. Sambil mendesis ia memintaku agar jariku di masukkan ke dalam anusnya, kubasahi jari telunjukku dengan ludah dan sebagian lagi kubasahi pula lubang anusnya dengan air ludahku.

    Cerita Sex Bulan Madu

    Cerita Sex Bulan Madu

    Sambil terus menggoyang kumasukkan jari telunjukku ke anusnya hingga seluruh jariku masuk ke dalam anusnya, sambil kutekan ke bawah hingga kurasakan geseran penisku di dalam vagina Vonny, ia tampak menikmati sekali permainan ini, berulangkali ia memintaku agar lebih keras lagi goyangannya sambil ia membuat gerakan maju mundur pantatnya.

    “Uufffgghh…, Enak Vonn, vaginamu nikmat banget, orang lain pasti pengen ngrasain vaginamu ini, soalnya nikmat banget sih”, Kataku.
    “Iya dong, lain kali kita coba ya, mungkin orang lain pasti udah keluar duluan sebelum aku puas”, sahut Vonny.
    “Bener…, kamu pengen coba penis orang lain?”, tanyaku.
    “Iya…, itu kalau kamu kasih ijin lho, tapi kamu harus ada juga di situ melihat aku main ama orang lain”, jawaban itu semakin membuatku terangsang hingga kupercepat kocokan penisku sambil menekan kuat kuat jariku yang ada di dalam anusnya, hingga akhirnya kurasakan ada desakan yang kuat yang akan menyembur keluar dari penisku, rupanya Vonny juga mengerti kalau aku mau keluar, kucabut keluar dan segera oleh Vonny diraihnya penisku dan segera ia menghisap kuat penisku sampai akhirnya aku tak kuat lagi menahan rasa nikmat ini hingga akhirnya,

    “Cett…, crett.., crett”, keluarlah cairan kenikmatanku, dengan lahap Vonny menghisap setiap tetes cairanku itu, lalu dengan lidahnya ia membersihkan ujung penisku hingga seluruh batang penisku mengkilat oleh air liurnya.

    Apa yang kami lakukan itu ternyata di saksikan oleh sepasang bule tadi, bule cowoknya mengacungkan ibu jarinya ketika melihat kami kini tergeletak kelelahan di pasir pantai, kubalas dengan acungan jempol pula lalu ia tertawa. Kuingat tadi handycam yang sejak tadi merekam adegan kami itu, lalu segera kuambil dan kusimpan film tadi sebagai kenang-kenangan yang indah.

    Dengan tetap telanjang bulat kami bermain di air sambil membersihkan diri dari pasir pantai yang menempel di seluruh tubuh kami, kami tetap di pantai itu sampai menunggu matahari terbenam, karena dari pantai itu kami dapat menyaksikan indahnya peristiwa alam itu, terlebih peristiwa yang baru kami alami tadi.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Berhubungan Dengan Anak Boss yang Butuh Kepuasan Sesaat

    Cerita Sex Berhubungan Dengan Anak Boss yang Butuh Kepuasan Sesaat


    6962 views

    Pada awalnya ayahku membutuhkan seorang tenaga dinas luar pada bagian penempatan iklan, tetapi karena jam kerjanya tidak begitu panjang saran ayahku ditampik oleh bossnya bila harus memperkejakan orang khusus pada bagian ini.

    Cersex Stw – Entahlah gagasan darimanakah aqu yang waktu itu masih kuliah diambil ayah untuk isi sisi itu, dgn jam kerja jam 13:00 sampai dgn jam 17:00, terang aqu dapat lakukan sepulangnya sekolah.
    Beberapa hari pertama bekerja aqu di-training ke perwakilan sah harian ibu-kota yang keseluruhnya bertempat di jalan Gajah Mada Jakarta. Semua informasi harian nasional aqu sudah mengenal, dan dari beberapa agen iklan yang ke situ, cuma aqulah yang paling muda. Tiap usai aqu diharuskan lagi ke kantorku yang di wilayah Kota. Bosku sudah cukup usia, dan jika perhitungan cermat sekali, tetapi lama waktunya meminta ampun, umumnya menanti Bosku hitung, aqu sekedar duduk ada di belakang ruang kantor yang memang khusus tempat ngumpulnya beberapa sales dari seksi lain.

    Dan di ruang kantor depan cuma ada empat orang, satu salah satunya ialah putri tunggal Bosku yang memegang sebagai direktur operasional, orangnya putih bersih, sangat tinggi mungkin 180 cm-an, waktu itu jika berdiri aqu paling sepundaknya. Selalu kenakan span pendek dgn stoking hitam. Panggulnya saat jalan nyaris ditegaskan semua orang melihatnya. Pantatnya yang bundar dan dadanya yang membusung menambahkan daya magnetnya sebagai wanita.
    Sebetulnya putri Bosku ini pengantin baru, tetapi entahlah mengapa justru tidak kerasan di dalam rumah, terkadang aqu jika sedang terlambat dapat sampai jam 19.00 malam dan Pacar masih tetap ada di dalam kantor. Menurut isu yang tersebar di kelompok sales (aqu kerap menguping).

    Suaminya impoten dan aqu tahu jika panggul, pantat dan payudaranya bagus juga hasil dari nguping, karena waktu itu aqu kurang memahami permasalahan itu, yang terang menyaksikan paha sedikit saja, kemaluanku segera berdiri dgn tegaknya, ditambahkan lagi aqu kerap baca buku porno, terang hasilnya masturbasi 3-5 kali setiap hari. Tiap ada peluang tentu aqu langsung masturbasi, umumnya di WC, khususnya di WC kantor, dasarnya tiap ada peluang.
    Aqu sering kali memikirkan putri Bosku ini saat masturbasi, khususnya jika di WC kantor. Sebetulnya aqu sich tidak bodoh-bodoh sangat dalam masalah itu, perjakaqu juga sudah kulepas di lokasi WTS Kali Jodo, tetapi kan mustahil aqu ke situ tiap hari, darimanakah uangnya? Walau sebenarnya buat pertempuran, aqu punyai modal yang cukup.

    Aqu sebelumnya pernah di WC sekolah dgn kawwan kawwan menghitung besar gagang kemaluan, dan rupanya aqu menjadi juara, baik dalam panjang atau Diameternya. Akhirnya aqu juga dipanggil di sekolah “konde” alias “kemaluan besar”. Nach saat masturbasi aqu juga berangan-angan demikian, aqu seperti seorang pahlawan yang bisa memberikan kepuasan wanita-wanita kawwan onaniku dgn senjata kebanggaanku.
    Tidak berasa tiga bulan sudah aqu bekerja, sampai di suatu hari, sebab ada iklan kolom yang jumlah uangnya besar dan pada text-nya ada kekeliruan, aqu harus menanti sampai malam, dan apesnya hasil pembaruannya justru membuat salah jumlah giro yang aqu membawa, untunglah sisi kasir tetap berbaik hati dan menggantikannya dgn pertanda terima sesaat. Jam 19:30 aqu sampai di dalam kantor, lampu sudah dimatikan semua, cuma pos satpam dan ruang putri Bosku saja yang tetap berpijar, aqu langsung ke ruangnya.

    “Selamat malam Bu,” sapaqu santun.
    “Malam, baru usai Ndra?”
    “Yah Bu, barusan ada kekeliruan, menjadi harus menanti.”
    “Oh..”
    “Saat ini saya ingin laporan dgn siapa, Bu?” tanyaqu.
    “Oh iya Mama sudah pulang, sini saya yang kalkulasi!” Aqu meyerahkan semua bon padanya.
    “Saya nantikan di luar, Bu,” aqu pamitan.
    “Silahkan,” jawabannya singkat.

    Aqu ke arah kantor belakang, rupanya tidak ada seorangpun di situ, mungkin sudah terlampau malam. Aqu selekasnya ke kamar mandi dan mengkhayalkan making love dgn putri Bosku. Bersamaan dgn angan-anganku yang makin cantik aqu mulai melepaskan celanaqu lantas mulai mengocak-ngocok kemaluanku dgn perlahan-lahan, busa sabun yang membaluri gaganganku berasa sangat nikmat, pergerakanku makin cepat, dan coba capai pucuk kepuasan secepat-cepatnya.

    Tetapi karena ini hari aqu sudah 4 kali mengocak, di WC universitas, WC rumah dan paling akhir di WC kantor 2x, aqu cukup sulit keluar, aqu saksikan kepala gaganganku sampai memeras, tetapi mendadak saja, “Brakk..” pintu terbuka dan menyembullah muka yang ada dalam angan-anganku, aqu terkejut 1/2 mati, begitupun Pacar sampai berteriak. Aqu selekasnya cari celanaqu, tetapi apesnya karena pintu terbuka terang aqu tidak dapat ambil celanaqu yang ada dibalik pintu kamar mandi.
    “Maaf, Bu, saya lupa mengamankan pintu,” aqu selekasnya meminta maaf tanpa mempedulikan gaganganku yang
    masih ereksi,
    “Eh.. tidak apa,” Bosku juga cukup grogi dan kusaksikan pandangan matanya tertuju pada gaganganku yang tetap mengacungkan menunjuk langit-langit, dan tanpa diduga Pacar masuk langsung ke kamar mandi dan mengamankan pintunya,
    “Ehh, Ibu ingin ngapain?” aqu tetap ketidaktahuan atas sikapnya.
    “Kamu tenang saja yah Ndra,” kata Bosku.

    Pacar langsung melepaskan semua bajunya dan telanjang bundar di depanku, aqu mulai mengetahui kemauannya, tetapi aqu masih taqut karena Pacar ialah Bosku, untunglah Pacar dahulu yang mulai. Aqu yang tetap kenakan pakaian langsung dilepaskan, dan Bosku langsung dgn liarnya menciumi semua tubuhku, tangannya langsung memegang gaganganku dan menarik-nariknya dgn keras. Benar-benar enaknya hebat.

    “Ndra, kemaluan kamu besar, membuat saya senang yah!” aqu juga tidak dapat tinggal Diam, semua khayalanku yang kudapat dari buku stensilan kupraktekan.

    Aqu mulai melumat bibir Bosku sekalian tanganku main di ke-2 payudaranya yang membusung padat. Pentilnya yang kecil dan kemerahan aqu pilin-pilin, terkadang aqu seka perlahan-lahan. Bibir dan lidahku terus menyebar mencari leher dan melumat payudaranya, Bosku cuma mengeluh perlahan. Rezeki ini betul-betul aqu gunakan sebagus-baiknya untuk memberikan kepuasan khayalanku, semua sisi tubuh Bosku tidak ada yang lepas dari jilatanku, dimulai dari jemari tangan, leher, payudara, perut, panggul, pantat, lubang kemaluannya yang lebat sampai paha dan jemari kakinya kujilat dan kucium.

    Dan saat lidahku main di lubang kemaluannya Pacar mengusung samping kakinya ke bathup, dgn demikian aqu makin bebas mengisap klitorisnya dan masukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya, Bosku meremas-remas rambutku makin kuat, sekalian terus menjilat ke-2 tanganku, meremas dan memilin ke-2 pentil payudaranya,

    “Achh, Ndra..” rambutku berasa ingin tertarik dari akarnya saat Bosku melepaskan klimaksnya yang pertama. Aqu tidak demikian peduli, aqu terus menciumi semua sisi tubuhnya, dan saat aqu menciumi punggungnya, senjataqu berasa nikmat tertahan antara belahan pantatnya yang besar, tetapi mungkin Bosku sudah naik kembali gairahnya. Dituntunnya senjataqu dari belakang,

    “Dorong, Ndra!” aqu langsung lebih memajukan panggulku dan senjataqu berasa masuk lorong hangat yang sempit, “Achh, sedap Ndra, terus yang dalam!” Bosku semakin meracau, sedangkan aqu sendiripun rasakan nikmat yang luarbiasa, capitan lubang kemaluannya berasa sekali meremas gagang kemaluanku.

    Perlahan-lahan aqu gerakkan panggulku mundur-maju, sedangkan tanganku tidak tinggal Diam meremas danmemilin payudaranya, semakin lama pergerakanku makin cepat. Semua urat syarafku berasa cukup kaqu dan saluran darahku makin cepat. Aqu coba keluarkan spermaqu secepat-cepatnya, tetapi mungkin karena kebanyakan masturbasi aqu justru sulit keluar, sanpai Bosku klimaks 8 kali dan alami beragam jenis style baru aqu mulai rasakan spermaqu sudah berasa di ujung gaganganku,

    “Bu.. saya ingin keluar..”
    “Sesaat, Ndra, tahan!”

    Pacar lantas menggerakkan panggulnya di depan hingga gaganganku tercopot, Pacar langsung mengocak gagang kemaluanku dgn tangannya yang lembut, sedangkan bibir dan lidahnya mengelitik ujung dadaqu dgn raqusnya. Napasku seperti berhenti saat dgn kuatnya Pacar melumat ujung dadaqu dan percepat kocokan tangannya di gagang kemaluanku. Pada akhirnya semua tubuhku seperti bergidik dan tergetar saat spermaqu memancar dgn seringkali renyutan-denyutan kepuasan di semua gagang kemaluanku. Kusaksikan Bosku tersenyum senang,

    “Ndra, kamu termasuk luar biasa dalam masalah ini, besok-besok kawwanin Ibu kembali, yah!” aqu cuma menggangguk, dan tanpa banyak kata-kata kembali Bosku langsung kenakan bajunya kembali dan meninggalkanku sendiri di dalam kamar mandi.

    Entahlah mimpi apa aqu tadi malam bisa bercinta dgn Bosku, yang terang semenjak waktu itu aqu menjadi tidak kurang uang. Sayg saat ini Pacar sudah keluar negeri meng ikuti suaminya, jika tidak jelas tetap bersambung sampai sekarang ini.

  • Kisah Memek ngentot anal dengan istri di hotel bersama gigolo

    Kisah Memek ngentot anal dengan istri di hotel bersama gigolo


    6827 views

    Duniabola99.com – Tapi istriku sebenarnya adalah seorang yang cukup hot dalam kehidupan sex, Cuma waktu yang membikin semuanya menjadi monoton.

    Suatu waktu aku menawarkan untuk mencari jalan keluar dari kemonotonan ini, yang ujung-ujungnya adalah mencari orang ketiga.
    Istriku menolak dengan cepat solusi ini.


    Tapi dari waktu kewaktu kehidupan sex kami semakin mengalami penurunan dan sampai suatu saat aku dengan agak memaksa untuk menjalankan solusi yang pernah kami bicarakan, yaitu orang ketiga.

    Berbulan-bulan waktu berlalu dan suatu saat istriku setuju dengan hati yang berat dan penuh dengan berbagai syarat.

    Mulai dari aku tidak boleh cemburu, aku harus ikut, dia tidak mau oral sex dan mau melihat dulu kalau orang ketiganya dan macam-macam.

    Akhirnya dia menelepon seseorang yang kita dapatkan dari koran dan membuat janji di satu hotel.

    Pada hari yang telah ditentukan kami bertemu dengan orang tersebut, dalam service yang tertulis massage+++.

    Setelah bertemu kami semua berhalo ria dan mulai bercerita. Didalam kamar hotel itu, kami duduk di sofa dan istriku masih tetap saja kikuk dan aku juga tidak bisa menangkap reaksinya, apakah dia siap atau tidak, walaupun dia tetap ramah seperti biasanya.

    Setelah sekian lama aku memulai inisiatif untuk menuju kekamar mandi untuk menghilangkan kekikukan kami.

    Dikamar mandi orang tersebut yang sebelumnya mengenalkan diri dengan nama Ivan mulai membantu istriku untuk melepas bajunya, akupun mulai melepas bajuku dan sebelum aku selesai, aku sudah melihat istriku telanjang tanpa sehelai benangpunpun di badannya.

    Ivan membimbing istriku untuk masuk ke bawah pancuran air dan mulai melepas bajunya. Setelah Ivan sendiri selesai melepas bajunya, istriku mulai memandang kemaluan Ivan yang besar dan berisi.


    Harus kuakui bahwa untuk ukuran itu aku kalah. Mungkin istriku juga sudah mulai membayangkan, bagaimana selanjutnya.

    Ivan lalu mulai memandikan istriku yang sudah agak lebih rileks dan waktu tangan Ivan menyentuh buah dada atau kemaluannya. terlihat istriku memejamkan matanya tanda keenakan.

    Dan atas inisiatif istriku dia mengambil sabun dan mulai membersihkan kemaluan Ivan yang juga terlihat berubah mimik wajahnya keenakan.

    Setelah itu giliranku di service oleh istriku dengan sabun. Setelah itu kami langsung menuju ke bed hotel.

    Diatas ranjang aku mulai dengan menciumi bibir istriku dan Ivan dengan profinya mulai membuka kaki istriku yang sedang terlentang dan mulai menciumi kemaluannya.

    Tanpa diduga istriku merespon dengan erangan yang asalnya lemah dan menjadi semakin keras, tanda bahwa dia mulai menikmati permainan ini.

    Akupun mulai bangkit dan semakin hot menciumi istriku sampai ke buah dadanya.

    Kami melakukan pemanasan awal untuk istriku ini cukup lama, untuk memberikan waktu agar hilang semua perasaan aneh.


    Aku sempat melihat Ivan dalam menyervice bagian bawah istriku selain menciumi kemaluannya juga memasukan sekali-kali jarinya kedalam liang kenikmatan itu dan suatu waktu aku melihat dia menciumi dan menjilati anus istriku, yang tidak diduga memberikan kenikmatan bagi istriku.

    Dan setelah sekian lama aku melihat Ivan juga memasukkan jarinya kedalam anus istriku, aku sama sekali tidak menyangka hal itu dibiarkan oleh istriku, karena sebenarnya didalam persyaratannya, dia tidak mau ada permainan anal, apalagi doppel penetration seperti di film2x.

    Kami sebenarnya sekali waktu pernah mempraktekkan anal-sex, tapi untuk hal ini, sebenarnya istriku menolak dan meminta itu menjadi persyaratan, tapi apa yang aku lihat, dia menikmati sekali waktu Ivan memaju-mundurkan jarinya di lubang anus sambil terus menciumi klitoris istriku.

    Dengan fantasiku yang sudah menjadi-jadi, aku menyodorkan penisku kemulut istriku yang langsung di respon dengan menggebu-gebu.

    Sesekali aku melihat Ivan mengocok penisnya sendiri untuk menjaga supaya tetap tegang.

    Kemudian aku menarik badan istriku dengan kepala menuju pinggir ranjang supaya kepalanya agak tergelai dipinggir ranjang, setelah kepalanya tergelai aku masukkan penisku kemulutnya dan mulai kugoyang penisku.
    Pandanganku jadi lebih jelas apa yang di lakukan Ivan dengan vagina dan anus istriku.

    Selang beberapa saat aku tanya istriku apa dia mau ganti posisi aku menservicenya dari bawah, dia setuju, mungkin karena istriku mulai ingin melihat penis Ivan.
    Kami lalu bertukar posisi dan aku melihat bagaimana ternyata istriku tanpa sabar menarik penis Ivan dan mulai mengocoknya.


    Aku melihat bahwa jari istriku tidak cukup untuk melingkar di penis Ivan yang membuktikan bahwa penis Ivan jauh lebih gemuk dari punyaku, yang panjangnya juga sekarang nyata lebih panjang dari punyaku yang sebenarnya juga tidak kecil.

    Mungkin si Ivan juga sudah mulai terangsang yang mengakibatkan penisnya jadi lebih besar lagi dibanding sewaktu mandi.
    Dan tanpa kusangka istriku memasukan penis Ivan kemulutnya dan membiarkan Ivan juga menggoyang penisnya didalam mulut istriku.

    Padahal tadinya istriku tidak mau oral sex sebagai syaratnya.
    Akupun yang sibuk di bawah juga merasa heran waktu aku memasukkan jariku kedalam anus istriku setelah memainkan vaginanya yang juga sudah basah, aku merasa bahwa anus istriku sangat longgar dan lembut, dengan mudah aku bisa memasukkan tiga jariku tanpa ada protes dari istriku.

    Aku tidak tahu bagaimana cara Ivan mempersiapkan anus istriku sampai seperti itu. Padahal kalau kami mau melakukan anal-sex, aku harus lama mempersiapkan anus istriku supaya dia tidak merasa sakit, walaupun seringkali terjadi, anus istriku tetap tegang dan waktu memasukkan, dia tetap merasa sakit.
    Hebat benar orang ini, pikirku.

    Aku juga melihat bagaimana istriku ternyata tidak hanya di service mulutnya, sekali-kali dia memegang penis Ivan dengan erat dan menciumi dengan penuh gairah.
    Sampai pada waktunya istriku meminta aku mulai memasukkan penisku ke vaginanya, akupun merespon dengan senang hati dan mulai menggoyang vaginanya dengan penisku.


    Istriku mulai mendesah-desah dan semakin lama semakin keras.
    Melihat hal itu, nafsuku mulai menjadi-jadi yang berakibatkan kepada ketahananku, sebelum aku melepas cairan maniku aku menarik penisku keluar, tiba-tiba istriku menjerit dan berteriak kepada Ivan, untuk segera memasukan penisnya menggantikan aku.

    Ivan segera melayani permintaan istriku dan menggoyangkan penisnya dengan kekuatan penuh.
    Istriku semakin menjadi-jadi dengan desahannya, aku yang duduk ambil nafas di sebelah istriku bisa melihat bagaimana penis Ivan memang betul2x memenuhi vagina istriku sampai-sampai klitoris istriku ikut keluar masuk mengikuti irama goyangan Ivan.

    Yang menyebabkan istriku semakin mendesah-desah keenakan, mungkin karena penisku tidak sebesar dan sepanjang itu, penisku tidak sanggup memuaskan vagina sekaligus klitorisnya.

    Dulu aku memang sering membantunya dengan vibrator, dimana penisku menggoyang vagina istriku dan istriku menggunakan vibratornya untuk merangsang klitorisnya.

    Didalam desahannya, istriku mengatakan supaya aku bersiap-siap untuk menggantikan Ivan, bilamana Ivan sudah tidak tahan lagi.
    Aku mengiyakan dan mulai memainkan buah dadanya dan menciumi juga mulut istriku.

    Tapi Ivan memang betul2x profi, belum lama dia menservice vagina istriku dengan penisnya, kaki istriku tiba2x gemetaran dan desahan panjang keluar dari mulut istriku, dia orgasme, tapi dasar profi, dia tahu, dia tetap mengoyangkan penisnya keluar masuk dan kulihat penisnya begitu basah oleh cairan dari vagina istriku, sudah lama sekali penisku tidak basah seperti penis Ivan sekarang.
    Istriku betul2x orgasme dashyat.
    Istriku pun meminta supaya Ivan tidak berhenti menggoyang.


    Setelah aku mulai bisa menahan keteganganku aku minta kepada Ivan untuk ganti posisi.
    Aku balik istriku untuk posisi doggy style, aku goyang istriku lewat belakang, sambil memainkan pantatnya, dan sekali-kali aku melihat anus istriku terbuka lubangnya, yang menandakan bahwa anusnya masih longgar dan siap untuk di goyang.
    Tapi aku masih takut, karena itu syarat dari istriku, tidak anal-sex. Aku urungkan niatku, daripada merusak suasana.

    Memang benar orgasme kedua seorang wanita selalu lebih mudah dan lebih hebat dari yang pertama, setelah beberapa menit aku suplai dengan penisku, istriku mengerang keras lagi dan aku bisa merasakan gerakan tubuhnya yang lagi orgasme mengejang dan kemudian menangis sambil berkata ….oh..…terus..…terus….

    Tapi aku sekarang juga tidak mau menghentikan gerakanku dan dengan kedua tanganku aku menopang tubuh istriku yang lemas mau jatuh dari posisi doggy style-nya dan terus kugoyang.

    Aku mengisyaratkan kepada Ivan untuk bersiap menggantikan aku, aku lihat 2 jarinya sedang berada dimulut istriku dan diisap oleh istriku.
    Rupanya tadi sewaktu istriku mau orgasme, Ivan memasukkan jarinya supaya istriku bisa lebih enjoy menikmati orgasmenya sambil menggigit jari Ivan.


    Ivan kemudian bersiap siap dan kemudian menggantikan aku untuk terus menggoyang.
    Waktu penis Ivan kembali memenuhi vaginanya, istriku kembali mendesah-desah hebat. Akupun tak mau kalah aku goyang mulut istriku dengan penisku.

    Selang beberapa saat, Ivan menarik keluar penisnya dan memasukkan lagi, tapi waktu itu istriku sempat terkejut dan merapatkan pahanya, aku nggak tahu apa yang terjadi, setelah paha istriku kembali melebar dalam posisinya yang masih doggy style, aku baru tahu, Ivan sedang menggoyang anus istriku dengan penisnya, aku kembali terperangah.

    Kali ini pun istriku kelihatan menikmati sekali permainan anal Ivan. Karena besarnya penis Ivan, aku melihat anus istriku menjadi begitu menggairahkan. Dan anehnya istriku tidak merasa sakit.

    Karena memang sudah 2 jam permainan ini, istriku mulai kelelahan dan minta supaya Ivan berada dibawah dan dia diatas.

    Selama Ivan dibawah, dia menggoyang vagina istriku dari bawah dan aku memperhatikan dari belakang, bagaimana penis Ivan menghujam-hujam di vagina istriku, tampak vaginanya ikut keluar masuk mengikuti goyangan Ivan, juga anus istriku tampak lebih lebar.

    Tanpa disangka, istriku memintaku untuk memasukkan penisku ke anusnya, ya ampun… istriku sudah lupa daratan rupanya.
    Akupun tidak menolak dan mulai meng-anal istriku dengan doppel penetration.

    Istriku semakin menjadi-jadi, teriakannya semakin menggila, sampai suatu saat badannya bergetar lagi dan mulai menangis lagi keenakan.


    Aku cabut penisku waktu istriku gemetaran, karena kali ini sungguh hebat erangannya, aku sampai bertanya apa semua ok.
    Kali ini kulihat anusnya yang begitu melebar dan berdenyut-denyut, yang membikin aku semakin terangsang. Dia cuma menjawab lirih, ya….ya….

    Karena mungkin istriku sudah kelelahan setelah orgasme yang ketiga, dia meminta supaya kami semua mengarahkan penis kami ke wajahnya dan meminta kami untuk menyemprotkan mani ke dalam mulutnya sambil dia diposisi telentang.

    Aku berkata kepada Ivan supaya dia keluar duluan.
    Dengan bantuan tangan dan mulut istriku, Ivan menyemprotkan seluruh amunisinya kedalam mulut istriku yang terbuka menunggu semprotan mani dari Ivan, dan masih sempat kulihat bagaimana banyaknya sperma Ivan begitu keras disemprotkan kedalam mulut istriku dan kemudian oleh Ivan, ditekan-tekan penisnya untuk mengeluarkan sisa spermanya yang kemudian menetes masuk kedalam mulut istriku yang kemudian ditelan oleh istriku.

    Melihat itu aku tidak bisa lagi menahan maniku dan akupun menyemprotkan spermaku ke dalam mulutnya dan kemudian aku masukkan penisku ke mulut istriku sambil kutekan-tekan untuk mengeluarkan sisa maniku langsung didalam mulut istriku.

    Sebelumnya istriku memang biasa menelan maniku, untuk obat awet muda katanya.

    Setelah itu kami bertiga tertidur dengan istriku berada ditengah.
    Entah berapa lama aku tertidur ketika samar-samar kudengar suara desahan dan ranjang terasa bergerak-gerak.
    Ya ampuun…kulihat istriku dalam posisi doggy style, anusnya sedang dianal Ivan dari belakang. Yang lebih hebat sekarang istriku memakai cincin kecil di kedua puting payudaranya!
    Kapan dia melubangi putingnya?


    Mungkin baru saja, sekarang istriku berganti posisi diatas. Dia menduduki penis Ivan di anusnya.
    Tampak tangan kanan Ivan memegang alat tindik yang biasa di pakai di telinga sekarang diarahkan ke klitoris istriku..! Istriku menjerit kecil sambil tangannya meremas kedua payudaranya sendiri saat Ivan menindik klitorisnya.

    Kemudian Ivan memasangkan gelang kecil di klitoris istriku. Ivan melirik ke arahku sambil mengedipkan sebelah matanya. Istriku berhenti bergoyang sesaat waktu tangan Ivan memasang cincin kecil di klitoris istriku….aku sangat terpana dan berdebar terbakar birahi menyaksikannya!

    Tampak olehku istriku menduduki penis Ivan, sebelah tangannya menjambak rambut Ivan, kedua tangan Ivan sekarang membelai-belai payudara istriku yang kedua putingnya terpasang cincin kecil, sedang tangan kanan istriku menyibakkan vaginanya… memamerkan clitorisnya yang sudah dipasang cincin oleh Ivan.

    Istriku tersenyum padaku matanya menatap nakal sambil lidahnya dimainkan dibibirnya. Istriku tampak seperti bintang film porno di film.
    Penisku langsung tegang dan mengeras sampai maksimal. Lalu kudengar istriku minta agar penisku dimasukkan ke vaginanya bareng dengan penis Ivan di anusnya! Permintaan yang langsung saja kulaksanakan.

    Sekarang Ivan dalam posisi duduk dengan penis menancap di anus istriku yang duduk membelakangi Ivan, aku masukkan penisku ke vagina istriku yang bercincin di klitorisnya dari depan.


    Tangan Ivan memegang pinggang istiku, aku meremas-remas payudara dan putting istriku sambil berciuman dengan ganas dengan istriku dari depan. Lalu aku mulai meggoyang, Ivan mengangkat dan menurunkan pinggul istriku.

    Kami semua bergoyang dengan pelan menikmati permainan sex ini. Istriku menjambak rambutnya saat aku menciumi lehernya. Di dalam vagina istriku, penisku merasakan goyangan penis Ivan juga yang berada didalam anus istriku.
    Selang beberapa saat istriku mengerang tanda dia orgasme.

    Setelah beberapa saat istriku minta agar penisku dan penis Ivan dimasukkan bersama-sama ke dalam vaginannya! Aku sangat terkejut dan kuatir, kalau vaginanya terluka. (sebenarnya aku mulai cemburu ke Ivan dan ngga mau vagina istriku melar terlalu lebar).

    Tapi istriku mulai memaksa.
    Karena penis Ivan lebih panjang, istriku minta dia telentang.
    Lalu istriku menduduki penis Ivan, kemudian aku mulai memasukkan penisku ke vagina istriku dari depan. Karena vagina istriku sudah terisi penis Ivan, agak sulit memasukkan penisku dari depan.


    Aku coba pelan-pelan, akhirnya kepala penisku mulai bisa masuk. Aku tarik keluar sedikit lalu aku masukkan lagi pelan-pelan, begitu berulang-ulang. Setelah beberapa menit usahaku mulai berhasil.
    Penisku telah masuk setengahnya ke vagina istriku….sekarang istriku mulai mendesah-desah lagi.

    Enak pa….rasanya vagina mama terasa penuh…katanya. Karena aku semakin terangsang, akhirnya ku hunjamkan penisku sekuatnya. Akhirnya seluruh penisku dan penis Ivan masuk ke vagina istriku bersama-sama. Kami diam sesaat.

    Lalu istriku mulai menaik-turunkan pantatnya, disusul Ivan yang menggoyangkan pantatnya berputar-putar dibawah, aku tak ketinggalan menggoyang pantatku. Rasanya sangat nikmat!

    Akhirnya aku tak kuat…spermaku menyembur duluan, disusul Ivan beberapa saat kemudian lalu istriku. “Bagaimana pa asyikkan..” kata istriku tersenyum.
    Setelah mandi bertiga, Ivan pamit pulang. Kami pun lalu tertidur sampai keesokan harinya karena kecapekan.

    Bonus Foto



  • Foto Bugil Gadis cantik dari Ceko Eufrat melepas bra putih

    Foto Bugil Gadis cantik dari Ceko Eufrat melepas bra putih


    6786 views

  • Kisah Memek Tante Tetangga Kos

    Kisah Memek Tante Tetangga Kos


    6778 views

    Duniabola99.com – Gw Ray, pekerjaan mengharuskan gw selalu berpindah tempat layaknya seorang nomaden. Gw seorang kontraktor. Wirausaha meski di usia yang masih dibilang muda, 29 tahun. Berasal dari bagian timur indonesia. setiap ada pekerjaan atau proyek di satu daerah gw selalu ngekos, itung2 penghematan/costdown.
    Bulan ini proyek dan tender belum diumumkan, tapi gw udah ngincer tender di salah satu daerah, makassar. Sebelumnya gw udah ketemuan sama seorang kepala dinas yang gw kenal baik. Dari jakarta gw terbang menuju makassar, begitu sampe gw cari hotel untuk 2-3 hari sambil cari kost.

    Di hari yang ke 2 Gw dapet kost berkat salah seorang officeboy hotel itu. Berharap sesuai dengan kriteria yang gw inginkan (bersih, kamar mandi dalam, air lancar, bukan kost mahasiswa soalnya pasti suka berisik..) gw pergi ke tkp untuk liat langsung. Yeah ternyata seauai dengan harapan, koat merupakan kost keluarga dan karyawan/ti. Bebas sih.. lumayan deh. Gw ketemu sama penjaga kos dan langsung bayar. Dia berjanji akan segera bersihin kamar dan siapin perlengkapan kamar (ganti seprei, bersihin km, dll).

    Udah 2 hari gw di kos baru ini, belum sempet kenal sama tetangga kos lain gara2 gw sibuk jalan2 dan mengenal kota ini (Survey dikit.. sapa tau ada TO hahaha) lagian juga sepertinya penghuni kos lain ga terlalu peduli sama orang2 kos, dan mereka pasti sibuk sama urusan masing2.
    Malam itu gw pulang jam 10 lebih, membawa 2 kaleng bir dingin. Habis nyapu kamar gw buka pintu kamar duduk di deket pintu sambil nyetel musik pake speaker portable dan nikmatin bir yang udah gw siapin. Ga lama lewat seorang bapak2, nyapa gw..
    Co : Malam dik.. penghuni baru ya?
    Gw : oh iya pak.. *sambil bediri dan nyalamin* saya Ray..
    Co : Jefry..
    Gw : Kos disini pak?
    Co : iya.. bareng istri.. pas di kamar samping.. sori dik saya masuk dulu ya..
    Gw : oh iya pak..

    Ga lama setelah pintu di ketuk istri pak jefry buka pintu trus keluar sambil marah2..

    Istri J : kemana aja kamu.. baru pulang..
    Belom selesai marah2 Dia ngelirik gw, gw senyum. Tapi mungkin karna malu dia narik suaminya masuk.
    Ga lama gw denger pertengkaran suami istri itu. Belakangan gw tau nama istri pak jefry namanya Olivia, sudah berumur tapi masih keliatan muda, perawakannya ga gitu tinggi, kulit putih asal manado. Dan yang buat gw terpana ukuran boobsnya yang lumayan gede.. 36B.
    Jam 12an gw masih duduk di pintu masih nikmatin bir, gw denger tante oliv nangis dan ga lama pak jefry keluar..
    Jefry : eh belum tidur dik? Saya jalan dulu ya dik..
    Gw : iya ni.. oh iya iya ati2 pak..
    Gw denger suara motor pergi..


    Makin lama gw denger istri pak jefry nangis makin kenceng, khawatir knapa2 gw dengan lancang beraniin diri buat ketuk pintunya. Takutnya abis brantem tu bininya nekat lagi bikin apa2.
    Gw : *tok..tok..tok..* permisi…
    Pintu dibuka, gw liat istri jefry dengan muka sembab dan pipi yang biru.. pasti abis dipukul..
    Gw : maaf tante saya lancang, tante ga knapa2 kan?
    Tante : eh dik.. gpp kok.. maaf ya bikin ribut malem2
    Gw : serius gpp tante? Itu pipinya biru.. gpp kok saya malah khawatir tante knp2..
    Tante : iya dik maaf ya tante masuk dulu.. *klik.. pintu ditutup*
    Ebuset.. maen tutup aja.. gpp deh yang penting tu tnte gak knapa2.

    Beberapa hari gw jarang di kos, maklum sedikit sibuk lobi2. Sore itu gw berniat nyuci baju tapi akhirnya gw mikir akan lebih baik gw cari loundry, tapi dimana?? Lagi bingung gw liat sekilas tante oliv lagi nyapu di luar.
    Gw : sore tante.. oh iya maaf belum kenalan.. saya ray. *sambil ulurin tangan*
    Tante : oh iya.. maaf waktu itu ga sopan.. padahal kamu niat baik.. saya olivia panggil saja tante via.. *sambil salaman*
    Gw : oh ya tan.. disini dimana ya tempat loundry?
    Tante : ada tuh di depan.. cuma emang ga ada planknya.. tanya aja di depan.. namanya mbak susi..
    Gw : oh oke tante.. saya kesana dulu ya.. makasih infonya..
    Tante : iya gpp.. emang banyak Cuciannya?
    Gw : lumayan banyak tante.. maklum hampir seminggu.. hehehe
    Tante : oh.. kalo ga banyak titip tante aja nyuciin..
    Gw : wah ga usa tante.. ngerepotin.. ya udah saya masuk dulu.. makasih..

    Akhirnya gw pergi ke loundri mbak susi, selesai timbang dan bayar gw balik lagi ke kos. Tapi sebelum balik gw pergi ke mini market buat beli rokok 3 bungkus buat stok sama beberapa minuman dingin dan cemilan. Sampe di kos ternyata sepi. Seperti biasa gw buka pintu stel musik sambil duduk ngerokok. Ga lama tante via keluar.. pake celana hotpants sama cardigan.
    Gw : malam tante..
    Tante : eh dik ray..
    Gw : mau kemana tante?

    Gw tanya2 dikit spik2. Rupanya tante mau ke minimarket depan beli rokok, dan kebetulan rokok kita sama. Gw sih ga pernah ounya pikiran negatif tentang cewe yang ngerokok. Udah hal yang biasa menurut gw jaman skarang. Ya udah gw tawarin rokok yang gw beli, lebetulan d stok. Daripada si tante jauh2 ke minimarket malem2, skalian gw tawarin minuman dingin yang gw beli. Akhirnya dia gabung duduk2 sama gw di depan kamar. Dia tanya tentang kerjaan gw, sampe kapan disini dll.. ternyata asik juga ngobrol sama tante oliv ini.. dari sini gw juga tau kalo pak jefry kerja di bidang pelayaran, ABK salah satu kapal. Jarang pulang apalagi katanya punya selingkuhan.

    Gw : waduhh.. maaf tante, udah buat tante curhat..
    Tante : gpp kok dik, lagian tante jadi lega.. mau crita sama sapa lagi.. tau kan disini susah mau ngobrol sama warga kos.. mereka sibuk sendiri, ga pernah bersosialisasi..
    Gw dan tante oliv semakin akrab.. sampe kita tukeran pin bb.


    Beberapa hari kemudian..
    *PING!*
    Gw kaget hampir jam 11 ada bbm masuk..
    Tante : malam dik sorry ganggu.. udah tidur?
    Gw : eh tante.. malam.. belum tante, ga biasa tidur cepet.. ada yang bisa dibantu?
    Tante : dik ray ada rokok? Tante minta dong.. lagi bete nih.. *wew gaul juga tau bete.. kaya abg aja*
    Gw : ada nih.. bentar saya anter..
    Tante : ga usah.. tante kesitu deh.. skalian ngobrol2..

    gw buka pintu dan si tante datang, rupanya dia lagi galau. Maklum si om dari terakhir ketemu blom juga pulang. Lama kita ngobrol sampe ga kerasa udah jam 1, si tante pamit pulang. Jujur dari awal dia dateng gw ga konsen ngobrolnya. Dia pake baju tidur tipis dan ga pake BH, gw konak abis tapi gw berusaha tutupin.
    Tante : tante balik dulu ya, makasih loh..
    Gw : iya tante sama2..
    Tante : eh iya.. itu ditutupin terus awas patah.. hahaha ati2 ntar ga bisa tidur lho..
    Gw : *bengong* eh.. hehehe.. gpp tan.. hehehe.. kan ada tangan buat selesaiin.. hahaha

    Tante vie jalan balik ke kamarnya. Tanpa senyum, tanpa permisi.. langsung ngeloyor pergi. Gw bengong sendiri deh, merasa celetukan atau tanggapan gw salah. Tapi kan si tante yang mancing. Atau jangan2 dia cuma ngetes doang?! Ah damn..

    Stengah jam kemudian..
    *PING!*
    Tante : udah tidur dik?
    Gw : eh tante.. belum..
    Tante : masih tegang ya..
    *gw mikir mo bales apa.. takutnya dia mancing cuma mau tau gw gimana..*
    Gw : nggak kok tan..
    Tante : emang ngeliatin apa sih tadi kok sampe gitu..
    Gw : eh ngga tante.. *mancng ato apa sih ni tante*
    Tante : ngga..ngga melulu nih.. serius nih tante nanya.. liatin apa sih?
    Gw : serius juga tante.. ngga kok…
    Tante : ray.. menurut kamu tante menarik ga sih? Tau ga tante tadi sengaja lho pake pakaian gitu… biasanya cuma sama om aja tante pake baju gitu..
    Gw : yah.. pasti lah cowo bilang menarik kalau liat cewe berpakaian gitu.. cuma homo aja kali yang ga suka *jawab gw sok diplomatis*
    Tante : ah tapi si om ga tertarik lho.. bahkan tante ga pake bajupun dia ga tertarik..
    Gw : ah masa sih.. mungkin om lagi capek kali..
    Tante : iya capek.. capek abis naikin cewe lain…
    Gw : naikin? Maksudnya?
    Tate : ih kamu ni pura2 ga tau ya?
    Gw : …
    Tante : naikin = ngetotin
    *wah si tante bahasanya mulai vulgar nih*
    Gw : hahaha tante bisa aja bahasanya…
    Tante : eh itu.. masih berdiri ga? Kasian amat…
    Gw : itu?!
    Tate : iihhh.. kontol kamu itu loh..
    Gw : hehehe abis ini itu.. ini itu.. kan ga tau tan.. masih sih.. cuma pegel ah mainin pake tangan ga lemes2.. capek sendiri jadinya..
    Tante : hahaha kasian amat.. ya udah dibawa tidur aja dik.. bye…
    *what the hell… mancing dan gitu doang??? Fuck lah…*
    Gw : bye.. *si tante read.. tanpa bales lagi..*

    Gw masih belom bisa tidur.. ngeliatin jam sampe akhirnya ketiduran.. sampe hp gw bunyi tanda bbm masuk. Ternyata dari si tante, nanya gw udah tidur belom. Gw liat jam masih jam stengah 3.

    Gw : belum tante.. *padahal mah udah*
    Tante : kenapa? Pusing? Hahaha..
    Gw : ih si tante ni..
    Tante : kenapa tante?
    Gw : iya tante ni godain doang.. bantuin mah ngga..
    delivered cuma ga di read.. ah kampret salah dah gw, tapi bodo amat lah Sapa suruh mancing. 15 menitan D berubah jadi R..
    Tante : sori lama bales.. tante pipis dulu tadi.. mau dibantuin? Hahaha *emot ngakak*
    Gw : gak kok.. becanda aja.. lagian tante mana mau.. trus juga ntar om marah.. hehe *emot nyengir*
    Tante : minta rokok lagi dong.. tante ke situ ya..
    Gw : yaudah.. kesini aja tante.. pintu ga kunci.. buka aja..

    Sambil tunggu si tante gw buka baju, pake boxer tanpa pake celana dalem. Makin besar tonjolan di bawah itu keliat.


    *klik.. pintu dibuka*
    Tante : dik ray.. tante masuk ya..
    Gw : iya tan masuk aja.. itu rokoknyabdi meja samping tv..

    Si tante ambil rokok trus diisep. Gw cuek aja mainin hp, nntn film bokep sengaja hp gw suarain..

    Tante : ih seru amat nontonnya.. nonton film blue pasti deh..
    Gw : hahaha iya tante.. biasa kan anak muda…
    Tante : mana coba liat..

    Finally si tante bareng gw nonton ni film, pas adegan cowo jilatin memek cewenya dan sengaja gw puter tentang MILF si tante nanya.. “ga jiji apa tu cowo..”

    Gw : ga lah buktinya tu dia malah enak jilatinnya..
    Tante : tante ga pernah digituin loh..
    Gw : makanya bilang om..
    Tante : ah males bahas si om bajingan itu..

    Gw nyengir, lanjut nntn tanpa komentar. Pas gw lirik si tante ternyata dia lagi liatin kontol gw yag lagi tegang..

    Gw : liatin apa tante?
    Tante : kayaknya gede ya..
    Gw : hahaha kayaknya doang gede.. padahal kecil..
    Tante : pasti gede…
    Gw : buktiin aja..
    Tante : hahaha…

    Gw bengong.. si tante suruh buktiin malah ketawa.

    Tante : boleh pegang?
    Gw : pegang aja..

    Ga lama si tante megang kontol gw, dari luar. Dipegang trus diukur-ukur gitu. Si tante bilang kalo emang gede. Padahal buat aku sih ga gitu gede. Ukuran normal kok, ga gede kaya di cerita2 lain yang kelihatan mengada2. Panjang cuma 16cm-an dan diameter 2,5an. Katanya si om ga segitu.. penasaran dia keluarin dari dalem celana. Matanya ngeliat liar..

    Tante : ih.. gede loh say.. *what say??*
    Gw : masa sih?
    Tante : hu..ummhh.. ssshhh… *mulai dikocok kontol gw.. dan nafasnya mulai ga teratur..*
    Gw : ummhhh.. aakkhh.. enak banget.. anjritt..

    Sambil ngocok si tante ngelirik gw, penuh tatapan nafsu. Gw hanya terduduk diam nikmatin kocokannya. Si tante makin kuat ngocoknya. Ga lama dia ludahin kontol gw.. sambil terus ngocokin kenceng banget. dia narik tangan gw diarahin ke toketnya.

    Tante : enak? Jagan diem aja kamu.. mau enak sendiri? *aih.. kayaknya si tante suka maen kasar nih..*


    Gw remes toketnya.. gw lolosin baju tidurnya. Dan bener dia ga pake BH, gw remes toketnya plintir2 putingnya. Si tante merintih keenakan. Tapi wait… pintu kamar belom dikunci.. gw bediri tiba2 dan pergi kunci pintu..

    Pintu udah gw kunci, begitu balik badan gw liat pemandangan yang ga bisa gw ungkapin dengan kata2, tante via duduk ngangkang , bugil total dan lagi masukin 2 jari ke memeknya. Belum lagi ekspresi hornynya. Gw tersenyum nakal ngeliat apa yang dia lakuin. Ngeliat gw mandangin dia penuh napsu si tante makin mancing gw untuk segera ngegarap dia. Diacungin jari tengah ke arah gw, sambil digerakin tanta nyuruh gw suruh mendekat ke dia.

    Gw : cuma bisa 2 jari doang?
    Tante : trus kamu maunya?
    Gw : masukin 3 jari..! Masukin jari manis kamu..! *dengan nada memerintah*
    Tante : iihh sayang.. sakittt..
    Gw : mau masukin ato ga gw entot?

    Dengan ekspressi ragu dan sedikit merintih ketahan si tante akhirnya masukin juga 3 jarinya (telunjuk, jari tengah dan jari manis) gw jalan perlahan ke arah dia dan mulai merangkak. Tersenyum damgan tatapan nakal mulai gw jilatin memeknya. Nafas si tante mulai tambah ga beraturan..
    “aiikkkhhh.. saa.. kiitt.. saayankkhh.. mmhhh.. peeriihhh..” rintihnya.

    Gw jilat sangat perlahan, malah terkesan ragu. Tiba-tiba tante via ngejambak rambut gw dan narik muka gw sampe bener2 nempel di memeknya “akhhh.. bangsaathh kamu sayannkkhh.. jilat memek tanteee.. ouuwwhhh.. iseeppphh…”

    *plakkk…* tiba2 gw ditampar.. dalem hati gw bener ni si tante suka maen yang kasar.. oke gw ladenin.. abis itu 3 jarinya yamg penuh lendir dimasukin ke mulut gw, gw pun dengan rakusnya jilatin jari2 itu.

    Tante : enak?? Heh..?? Isep tu lendir..!
    Gw : enak sayang…
    Tante : eh kurang ajar.. siapa suruh panggil sayang??
    Gw : enak tante.. enak banget..
    Tante : mmhh.. jilat lagi memek tante..! *plak.. gw ditampar lagi*

    Gw jilat penuh napsu. “Eh.. kamu cuma bisa gitu aja?? Jilat yang bener.. bisa puasin cewe gak sih kamu..??” Denger kata2 gitu makin naik napsu gw, gw gigit2 kecil dan isep dengan kuat.


    Gw masukin 3 jari gw ke memeknya trus gw kocok dengan kenceng. “Akkkhhh.. anjiiinggghh sakiiittt bangsattthhh.. akkhhh.. jangan brentiii.. akkhhh” gw mulai panik, takut rintihannya kedengeran tetangga lain.
    Akhirnya gw ambil inisiatif buat balikin keadaan. Gw bediri sambil pegang kontol gw. Gw jambak si tante “eh brisik banget ya lo perek..! Buka mulut lo..!”
    Gw masukin kontol gw ke mulutnya. Gw masukin ala deepthroat.. si tante kelabakan, air liarnya sampe netes2 di celah bibirnya dan kontol gw. “Ummhhh.. lo tuh terlalu brisik…! Makanya lebih bagus mulut lo disumpal..!” Oceh gw sambil maju mundurin pantat gw ngocokin mulutnya.
    Damn..! Enak banget rasanya.. ini cewe kedua yang pernah gw dapetin yang suka maen kasar, selain cewe gw Valent.

    “Tangan lo jangan diem aja.. masukin jari lo ke memek trus kocok..!” Perintah gw. Dahinya mengernyit waktu dia masukin 3 jari dia ke memeknya.







  • Video bokep Gadis pirang Haley Reed penetrasi ganda

    Video bokep Gadis pirang Haley Reed penetrasi ganda


    6771 views

  • Foto Ngentot Samantha Saint payudara besar meniduri kontol besar

    Foto Ngentot Samantha Saint payudara besar meniduri kontol besar


    6725 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang payudara gede dan pantat berisi montk ngentot dengan pria berkonotl besar yang menghantam keras ke memeknya yang tembem dan bulu dicukur rapi berakhir dengan menumpahkan air mani yang banyak dimukannya dan membersihkan mani yang sisa dimulutny

  • Cerita Sex Gairah Anak Kampus

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus


    6684 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Gairah Anak Kampus ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSaat ini aku kuliah di kota Bandung daku mempunyai kenalan yang orangnya asik dan supel di kampus
    namanya Ratih, dia dikampus sering memakai jilbab, tubuhnya montok jika dia berjalan bokongnya yang
    semok itu sungguh menggoda apalagi terlihat garis celana dalamnya yang menonjol di sela bokongnya.

    Pernah sekali aku melihat dia memakai baju biasa tanpa jilbab, waktu aku main ke kostnya. wow,
    ternyata Ratih sangat sexy. Namun pemandangan itu hanya sebentar saja, karena dia cepat-cepat
    mengganti baju tidurnya dengan pakaian jilbabnya.

    Hal itu mengingatkan aku akan kakakku dan semakin membuatku ingin menjamah tubuhnya. Namun selalu saja
    dia bisa menolak. Paling-paling, kami hanya berciuman, namun tidak pernah lebih dari itu.

    Siang itu Ratih kuajak jalan-jalan, hutan wisata yang ada di sebelah Utara kota B. Setelah parkir,
    akupun mencari tempat yang nyaman untuk ngobrol dan strategis buat pacaran. Begitu dapat, kami pun
    asyik ngobrol ngalor ngidul.

    Tak sengaja, tanganku asyik mengelus-elus jemarinya di atas pahanya. Ratihpun menatapku dengan sayu.
    Segera kucium bibirnya yang mungil. Ratih pun menyambut dengan antusias.

    Lidahnya dengan lincah memilin lidahku hingga membuatku tersengal-sengal. Kudekap erat tubuhnya,
    sambil tangan kananku mencoba meremas remas pantatnya yang bahenol dan dia tidak menolaknya.

    Tubuhnya pun bergetar hebat. Pelahan tanganku merayap menyingkapkan rok panjangnya dan mengusap
    pahanya yang ternyata sangat mulus sekali ketelusupkan jemariku ke dalam celana dalamnya.

    “Mas, jangan ahhh, malu dilihat orang” katanya sembari mencoba mencegah tanganku beraksi lebih lanjut.

    “Pindah tempat yuk, yang lebih aman,” ajakku sambil terus mencoba meremas payudaranya.
    Ratih langsung menggelinjang. Daftar Poker Online

    Terasa buah dadanya yang ranum mulai mengeras, tanda bahwa Ratih mulai terangsang hebat. Matanya yang
    sayu jadi tampak mesum, tanda Ratih dilanda rangsangan berahi yang amat dahsyat. Kamipun segera
    berbenah diri, membetulkan pakaian yang sempat berantakan.

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus Kami pun segera pulang dan ku ajak Ratih ke rumah kontrakanku, karena aku di kota B mengontrak rumah
    mungil dan tinggal sendirian. Saat itu, hari sudah gelap. Sebenarnya aku sudah nggak tahan lagi ingin
    mencium dia lagi, dan tahu sendirilah selanjutnya.

    Tapi gimana lagi, lha wong Ratih hanya diam terpaku. Aku jadi malah takut, jangan-jangan dia menyesal
    telah mau kuajak nginap di rumahku.

    “Em, lagi mikirin apa? Kok termangu-mangu ?” tanyaku sambil menghampirinya.

    Ratih hanya memandangku sekilas.

    “Sudahlah, tiduran saja di kasur, aku nanti biar tidur di sofa. Aku janji nggak akan menyentuhmu
    kecuali kalu Ratih pengen,” kataku lagi sambil menuju sofa.

    Tiba-tiba Ratih menangis dan kuberanikan diriku untuk memeluknya dan menenangkannya, Ratih tak
    menolaknya. Setelah agak tenang kubisiki dia bahwa dia tampak cantik malam ini apalagi dia mengenakan
    jilbab yang aku sangat suka akan wanita yang mengenakan jilbab.

    Ratih tersenyum dan menatapku dalam, lalu memejamkan matanya. Kucium bibirnya, hangat, dia
    menerimanya. Kucium dia dengan lebih galak dan dia membalasnya, lalu tangannya merangkul pundakku.
    Kami berciuman dengan penuh nafsu.

    Kusibakkan jilbabnya yang menutupi lehernya lalu aku turun ke lehernya, Ratihpun mendesah
    “aaaahh.” Mendengar itu kuberanikan meremas payudaranya yang montok.

    Ratih mendesah lagi, dan menjambak rambutku. Setelah beberapa saat kulepaskan dia. Ratih sudah
    terangsang, kuangkat baju panjangnya, tampaklah bra hitamnya yang sangat kusukai, kumulai meremas
    payudara yang masih terbungkus branya, diapun melenguh terangsang.

    Lalu mulai kusingkap bra hitamnya ke atas tampaklah gunung kembar yang pas dalam genggaman tanganku,
    dengan punting merah-coklat cerah yang telah mengeras. Kubasahi telunjukku dan mengelusnya, Ratih
    hanya memjamkan matanya dan menggigit bibirnya.

    Kulanjutkan menyingkap rok panjangnya, dia memakai CD warna hitam berenda transparan sehingga tampak
    sebagian rambut kemaluannya yang lembab. Sengaja aku tidak melepas jilbabnya dan pakainya, karena
    Ratih tampak lebih sexy dengan hanya memakai jilbab dan pakaian yang tersingkap.

    Kumulai menurunkan CD hitamnta dan WOW, ternyata jembutnya tidak terlalu lebat dan rapi, rambut di
    sekitas bibir kemaluannya bersih, hanya di bagian atasnya. Dan kemaluannya tampak kencang dengan
    clitoris yang cukup besar dan mulai basah.

    “Kamu rajin mencukur ya,” tanyaku.

    Dengan wajah memerah dia mengiyakan. Kupangku dia dan mulai menciuminya lagi, dan sapuan lidahku mulai
    kukonsentrasikan di puntingnya, kujilati, kutekan bahkan kugigit kecil dengan gigiku, Ratih
    menggelinjang keasyikan, dan mendesah-desah merasakan rangsangan kenikmatan.

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus Tangan kananku mulai memainkan clit-nya, ternyata sudah banjir, kugesek klitorisnya dengan jari
    tengahku, perlahan-lahan, desahan dan lenguhan makin sering kudengar.

    Seirama dengan sapuan lidahku di puntingnya, Ratih makin terangsang, dia bahkan menjambak rambutku dan
    menekan kepalaku ke payudaranya,

    “Mas, enakh… banget…enakh…” Desahannya dan lenguhannya.

    Kira-kira 5 menit dari kumulai, badannya mulai mengejang dan

    “Mas… Ratih… mo… keluaaaarrr!” Sambil berteriak Ratih orgasme, denyutan kemaluannya kurasakan di
    tangan kananku. Ratih kemudian berdiri.

    “Sekarang giliranmu,” katanya.

    Celanaku langsung dilucutinya dan akupun disuruhnya berbaring. Salah satu tangannya memegang
    kemaluanku dan yang lain memegang zakarnya, dia mengelusnya dengan lembut

    “mmmmhhh…,” desahku.

    “Enak ya, Mas.”

    Akupun mengangguk.

    Ratih mulai menciumi kemaluanku dan mengelus zakarnya, dan mengemutnya dan mengocoknya dengan
    mulutnya. Terasa jutaan arus listrik mengalir ke tubuhku, kocokannya sungguh nikmat. Aku heran, sejak
    kapan dia belajar mengulum dan mengocok kemaluan lelaki. Nampak dia sudah sangat mahir dalam urusan
    kocok mengocok kemaluan laki-laki.

    “Belajar darimana Rat, kok lincah banget?, tanyaku.

    “Hmmm, aku pernah liat BF bareng teman-teman di kostku. Kayaknya enak banget, dan ternyata memang
    benar,” jawab Ratih sambil terus mengulum kemaluanku.

    Ratih tampak sexy dengan jilbab yang masih terpasang diwajahnya, namun payudaraya keluar karena
    kaosnya terangkat keatas. Bibirnya yang mungil sibuk melumat habis kemaluanku.

    Kupegang kepalanya, kuikuti naik turunnya, sesekali kutekan kepalanya saat turun. Sesaat kemudian dia
    berhenti.

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus

    “Mas, kont0lmu lumayan besar dan panjang yach, keras lagi, aku makin terangsang nich.”

    Aku hanya tersenyum, lalu kuajak dia main 69, dia mau. Kemaluananya yang banjir itu tepat diwajahku,
    merah dan kencang, sedang Ratih masih asyik mengocok kemaluanku. Saat itu aku baru menikmati lagi
    kemaluan seorang wanita, setelah kakakku menikah.

    Aku mulai menjilati kemaluannya, harum sekali bau sabun dan bau cairan kewanitaanya, dan clitorisnya
    sampai memerah dan kuhisap cairan yang sudah keluar, tiba tiba dia berteriak saat kuhisap kemaluanya
    keras-keras.

    “Masss… I lovvve ittt, babbyy”, dia menjerit dan aku tahu kalau dia lagi klimaks karena kenaluanya
    sedang kujilat dan saat itulah aku rasakan cairan wanita lagi selain punya kakakku dulu yang asam-asam
    pahit tapi nikmat.

    Setelah dia klimaks, dia bilang dia capai tapi aku nggak peduli karena aku belum keluar dan aku bilang
    ke dia kalau aku belum puas, saat itulah permainan dilanjutkan.

    Dia mulai melakukan gaya anjing dan aku mulai memasukkan kont0lku ke sela-sela pahanya yang
    menggiurkan dan aku tarik dorong selama beberapa lama. Baru dijepit pahanya saja, rasanya sudah di
    awang-awang. Apalagi kalau kemaluanku bisa masuk ke kemaluanya.

    Beberapa lama kemudian, aku bosan dengan gaya itu, dan kusuruh dia untuk berada di bawahku. Ratih
    memandangku dengan sayu. Segera kukulum puting payudaranya yang tampak mengeras itu, kontan dia
    melenguh hebat.

    Cerita Sex Gairah Anak Kampus Ternyata puting payudaranya merupakan titik rangsangnya. Dengan diam-diam aku mulai menempelkan
    kemaluanku ke dalam kemaluanya yang ternyata sudah basah lagi. Kugesek gesek dan ku tekan tekan
    kemaluanku ke kemaluannya karena aku tidak mau mngambil keperawanannya, karena aku sangat mencintai
    dan menyayanginya.

    Saat aku berada di atas Ratih, kujilati payudaranya yang memerah dan dia menjerit perlahan dan
    mendesah-desah di telingaku dan membuatku tambah bernafsu dan tanpa pikir panjang-panjang lagi, aku
    mulai menekannya dengan nafsu dan

    “Mass… aku mauuu keluaarrr” dan aku juga menjawabnya

    “Em… kayaknya akuu jugaa maauu…” nggak sampai 2 atau 3 detik, badanku dan Ratih sama-sama bergetar
    hebat dan aku merasakan ada yang keluar dari kemaluanku diatas kemaluannya dan aku juga merasa ada
    yang membasahi kemaluanku dengan amat sangat.

    Setelah itu, Ratih terdiam karena kelelahan dan aku mulai mencium-ciumi bibirnya yang kecil dan
    mukanya. Aku mulai membelai-belai rambutnya dan karena dia terlalu kelelahan dia tertidur pulas.

    Keesokan harinya aku terbangun dan melihat Ratih sudah memakai pakaian dan jilbabnya dengan rapi,
    kemudian dia memelukku serta berkata

    ”Mas makasih kamu tidak mengambil keperawanku, padahal aku sudah tidak tahan lagi untuk merasakan
    kemaluanmu yang besar itu” Aku tersenyum lalu aku bilang
    “selaput daramu nanti akan aku minta pada malam pertama setelah kita menikah nanti”

    Setelah kejadian itu, kami sering melakukan lagi tapi hanya sebatas oral dan petting saja.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Kisah Memek nafsu pertama ibuku

    Kisah Memek nafsu pertama ibuku


    6671 views

    Duniabola99.com – Aku dikhitan ketika aku menginjak umur 13 tahun dan lanjut ke SLTP. Setelah rasa perih akibat dikhitan aku mendapatkan imbalannya, yakni penisku semakin gagah dan membesar. Aku melanjutkan sekolah ke kota yg jauhnya kira-kira 12 km dari rumahku. Pergaulanku semakin luas dgn bermacam-macam teman dari daerah maupun di sekitar kota itu.

    Aku mulai mendapati hal-hal yg baru. Rata-rata teman sebayaku adalah anak-anak yg baru menginjak dewasa. Aku bergaul dgn anak-anak yg di kalangan sekolah dikenal sebagai kumpulan anak bandel.-cerita sex terbaru- Obrolan mereka sering sekali berbau mesum dan aku semakin senang sekali dgn mereka karena ketika SD aku tdk pernah sedikitpun berbicara tentang hal-hal demikian dgn teman-temanku. Saat itu aku jg sudah mulai mengenal onani untuk memuaskan nafsuku kalau terpaksa tdk ada pelampiasan. Saat itu cairan spermaku jg mulai banyak dan semakin nikmat dan menggelora gairah seksku.


    Mereka sering mengobrolkan anak-anak perempuan sebaya maupun kakak kelas yg cantik dan badan mereka sudah mulai tumbuh dewasa. Mereka sering jg mengintip siswa-siswa perempuan tersebut sehabis olahraga di ruang ganti maupun di toilet. Aku tdklah begitu tertarik dgn bahan obrolan mereka tersebut. Namun ketika mereka mulai mengobrolkan guru-guru kami yg cantik dan bahenol aku mulai tertarik. Kadang kami selalu membayangkan hal-hal jorok tentang guru perempuan kami. Aku selalu membahas bu Wati guru PPKN kami. Bu wati badannya tinggi seksi dan berpantat semok kesukaanku. Aku selalu mengintip celana dalamnya dari bawah meja sewaktu ia mengajar.

    Pada waktu itu sudah beberapa bulan aku belajar di sekolah yg baru. Aku sudah mulai berani membolos sekolah. Ketika itu setelah istirahat aku dan teman-temanku berencana membolos pelajaran dan segera mengambil tas dan buku kami di kelas untuk selanjutnya bergegas melompat keluar pagar sekolah.-cerita mesum terbaru- Kami berniat demikian karena seorang teman kami yg bernama Dendi tinggal tdk jauh dari sekolahan mengajak kami menonton film porno di rumahnya.

    Aku yg sama sekali belum pernah menonton orang berhubungan badan, langsung saja tertarik dan ikut ke rumahnya. Kami sengaja membolos karena pada saat jam-jam pelajaran rumah Dendi sepi karena kedua orangtuanya PNS dan pulang kerjanya sama dgn kami yakni jam setengah dua siang. Beruntung Dendi anak tunggal, jadi tdk ada yg akan mengusik kami menonton sampai jam 2.
    Jam 9 pagi kami keluar membolos dan kemudian di rumah Dendi kami langsung saja menonton film xxx itu. Aku sangat terperangah melihat adegan-adegan seks di film itu. Aku suka sekali karena yg main adalah bule-bule yg berbadan bongsor. penis di dalam celanaku tdk pernah kendur, tegak menantang sejak dari pas pertama film diputar.

    Sambil menonton dan berimajinasi mereka mengobrolkan hal mesum tentang cewek-cewek di sekolah. Berbeda dgn mereka, dalam otakku hanya terbayang pikiran untuk segera bersetubuh dgn ibuku. Aku sudah tdk tahan lagi mengeluarkan sperma yg tertahan ini. Aku ijin Dendi untuk ke kamar mandi. Kamar menuju ke kamar mandi yg ada di belakang rumah dan saat melewati ruang tamu aku melihat ada foto ibu dan bapak Dendi.

    Ibunya ternyata cantik dan terawat, bersih dan berseragam PNS rapi. Sepintas ibunya mirip dgn artis Lidya Kandou dgn perawakan yg hampir sama jg tinggi dan posturnya. Wah kalau ibuku di rumah tdk pernah dandan seperti itu, hanya biasa saja namun aku jg tdk tahu kenapa aku selalu bernafsu dgn dirinya. Aku mulai berpikiran jorok tentang ibu Dendi dan tdk sabar ingin melihatnya langsung. Niat aku ke kamar mandi bukanlah untuk kencing tetapi untuk beronani.


    Sesampai di kamar mandi aku mendapati ada banyak tumpukan cucian kotor. Aku langsung berpikiran kotor mencari-cari kali aja ada celana dalam kotor ibu Dendi. Setelah kucari-cari ternyata ada 2 celana dalam putih bunga-bunga milik ibu Dendi dan aku sangat gembira sekali. Aku ciumi bau celana dalam itu, ada sedikit bau-bau pesing yg semakin membuat aku bernafsu. Aku bayangkan wajah ibu Dendi yg baru saja aku lihat di foto sambil mengocok penisku dan berfantasi menyetubuhi ibu cantik itu.

    Tdk berapa lama cairan spermaku sudah diujung dan segera kutempelka celana dalam itu ke ujung penisku sambil membayangkan spermaku kumuncratkan di memek ibunya Dendi. Tak berapa lama spermaku keluar jg banjir membasahi celana dalam itu. Aku sangat puas sekali dan segera keluar toilet sambil menyelipkan celana dalam yg sudah basah itu jauh ke tengah tumpukan cucian agar tdk ketahuan.

    Setelah selesai menonton aku segera pulang ke rumah. Di rumah bayanganku tentang wanita di film itu dan bayangan ingin segera bertemu dgn ibu Dendi berkecamuk di pikiranku. Semakin aku bayangkan semakin aku bernafsu lagi dan ujung-ujungnya pikiran untuk segera menyetubuhi ibuku seperti di film porno tadi semakin menjadi. Lagian rumah jg semakin sepi karena saat itu aku hanya tinggal bersama dgn ibu saja. Kakakku sudah bekerja merantau ke kalimantan selepas lulus dari SMA.

    Ayahku jg sering mendapat pekerjaan berbulan-bulan di lain kota sehingga dia jarang sekali pulang ke rumah. Pikiranku berkecamuk sekali memikirkan cara apa yg harus kugunakan agar bisa bersetubuh dgn ibuku. Terkadang sering terbesit pikiran untuk memukul ibuku dari belakang dan setelah membuatnya pingsan aku bisa menyetubuhinya.

    Namun dari dalam hati aku jg merasa khawatir karena takut salah pukul dan membuat ibuku mengalami hal terburuk dan fatal. Hal yg menyulitkanku lagi ketika itu setelah dikhitan aku dibuatkan kamar sendiri dan tdk lagi tidur bersama dgn ibuku. Aku jg takut untuk menyusul ibuku ke kamar walaupun demi untuk bisa memuaskan nafsuku dgn pantatnya seperti ketika aku masih SD.
    Aku tdk mau dan malu untuk curhat tentang hal ini dgn teman-temanku karena aku akan melakukannya dgn ibuku sendiri. Saat aku bertanya dgn temanku tentang bagaimana cara untuk menyetubuhi orang dan tdk ketahuan, temanku memberi ide dgn memberikan obat tidur. Aku sempat gembira sekali mendengar itu namun hal itu hanya sia-sia belaka karena tdklah mudah untuk mendapatkan obat tidur apalagi bagi kami yg masih seumuran belum dewasa.

    Aku selalu pulang dgn kecewa namun aku jg masih sering-sering mengintip ibuku mandi dan kemudian beronani dgn celana dalamnya. Aku melakukan itu selama bertahun-tahun dan berusaha melupakan niatku yg telah terpendam bertahun-tahun itu. Aku jg sudah sempat bertemu dgn ibu Dendi yg memberikan fantasi baru terhadapku. Aku mulai sering ijin untuk tinggal di rumah Dendi dan mencari-cari kesempatan untuk bisa mengintip bagian tubuh ibu Dendi.


    Pikiran untuk menyetubuhi ibu Dendipun muncul persis seperti pikiranku terhadap ibuku. Namun hal tersebut semakin membuatku tambah kecewa saja karena hal tersebut lebih mustahil.

    Sewaktu aku berada di rumah aku mendengar berita kalau tetangga kami keracunan memakan tumbuhan yg namanya aku rahasiakan. Tetanggaku itu kemudian dibawa ke rumah sakit dan setelah beberapa hari aku dan ibuku menjenguknya di rumah sakit. Ternyata dia hanya tdk sadarkan diri untuk beberapa jam saja dan katanya itu terjadi setelah memakan tumbuhan itu. Sepintas langsung terbersit pikiran kotor diotakku. Aku ingin sekali mencari tumbuhan itu dan mencampurnya ke dalam makanan ibuku. Pikirku itu tdklah terlalu berbahaya jika hanya sedikit saja. Kebetulan setelah sempat beberapa bulan ayahku berada di rumah, saat itu ayahku telah pergi lagi ke lain kota dan jarang pulang karena ada proyek besar di semarang.

    Esok harinya setelah pulang sekolah aku langsung pergi ke daerah perladangan untuk memburu tumbuhan itu. Tdk sia-sia, setelah beberapa saat akhirnya aku menemukannya dan bergegas pulang. Ketika itu ibu sudah menginjak petang dan ibuku memasak sayur sop dan itu kebetulan sekali karena nantinya aku bisa mencampur tumbuhan itu ke sayur. Aku segera ke belakang dan menumbuk tanaman itu untuk kuambil sarinya.

    Saat kami makan berdua di depan televisi aku pura-pura meminta ibuku membuatkanku sambal soalnya sayur sop kurang lengkap tanpa sambal. Setelah sedikit merengek akhirnya ibuku menaruh piringnya yg baru sedikit dimakan di meja depan televisi dan menuju ke dapur membuatkanku sambal. Aku langsung saja mencampurkan sedikit saripati tumbuhan itu ke dalam piring nasi dan sup ibuku. Setelah beberapa menit ibu kembali dgn sambal dan kami melanjutkan makan. Ibuku tdk merasa aneh dgn rasanya, mungkin saripati tumbuhan itu tdk ada rasanya karena aku jg belum pernah merasakannya, atau mungkin sudah tdk berasa karena sudah bercampur dgn nasi dan lauknya.
    Tak berapa lama kemudian ibuku berkata kalau ia merasa pusing. Ia segera menuju ke tempat tidur dan setelah aku tunggu beberapa menit ternyata tdk ada suara apapun. Aku pura-pura memanggil ibu namun tdk ada jawaban. Aku berjingkrak kegirangan karena itu tandanya ibuku sudah tdk sadarkan diri. Aku menghampiri ibuku dan berpura-pura memanggil ibuku sambil menyentuh pipinya.


    Ternyata ia benar-benar sudah tdk sadarkan diri dan langsung saja aku membuka semua pakaianku dan bertelanjang bulat. Aku matikan seluruh lampu rumah dan hanya menghidupkan lampu meja di sebelah ranjang. Hatiku berdebar keras kegirangan sambil melucuti pakaian yg dikenakan ibuku. Setiap momen melucuti pakaian itu aku nikmati dgn benar-benar, ada perasaan nikmat khusus yg aku dapatkan.
    Mula-mula aku cium bibirnya sambil kulepas kancing bajunya beserta kutangnya. Kulihat payudaranya yg besar yg selama ini luput dari perhatianku dan ternyata tdk kalah menariknya dgn pantat yg selama ini memabukkanku.

    Setelah itu aku pelorotkan rok longgarnya dan untuk pertama kalinya aku pelorotkan dgn penuh nafsu celana dalamnya. Aku ciumi seluruh badan ibuku dari ujung kaki sampai kepala. Aku lebarkan sedikit pahanya dan kulihat memek dgn rambut yg baru dicukur itu depat di depan mataku. Aku jilati puki ibuku tempat aku lahir dahulu. Ibuku sedikit bergerak dan itu membuatku kaget namun tdk berlanjut lagi, dan itu mungkin dia jg merasa keenakan.

    Aku tak sabar lagi ingin menancapkan penisku ini ke pukinya. Dgn pelan-pelan aku masukkan penisku yg mengacung itu dan agak sedikit susah karena mungkin jarang dipakai lagi dgn ayahku. Aku seperti melayg ke surga setelah bisa masuk ke dalam lubang vaginganya.
    Semua rasa yg belum pernah kurasakan bercampur menjadi satu. Hangat dan lembut memeknya semakin membuatku ingin memompanya kencang. Ibuku dgn posisinya yg terlentang hanya terdiam tanpa ekspresi ketika kutindih dari atas, dan semakin kucepatkan gerakan penisku menjebol pukinya. Penisku sudah terasa pengin memuncratkan spermanya, dan langsung kucabut saja karena aku ingin menghajar ibuku dgn menindihnya dgn posisi telungkup.


    Aku langsung berpindah posisinya dan sedikit mendorong tubuh ibuku agar bisa ke posisi telungkup. Badanku sudah setinggi ibuku meskipun badan ibuku lebih besar. Aku agak sedikit merasa berat mendorongnya, dan ketika sudah berhasil telungkup aku melihat bokong bulat kenyal indah itu persis di depan mataku. Aku semakin bernafsu dan segera menciumi dan menjilati pantat pujaanku sedari kecil itu.
    Setelah puas mencium dan menjilatinya aku sibak belahan pantatnya yg besar dan ingin sekali melihat lubang anusnya. Gundukan pantat dan anus beserta memeknnya tampak semua.Aku bagaikan terbang melayg dan segera kuarahkan lagi penisku ke arah pukinya. Aku bergerak naik dan turun dan ketika itu aku mendapatkan sensasi luar biasa dari benturan pantatnya yg kupepet.
    Gerakanku yg berbenturan dgn pantat besar itu membuat bunyi seperti tepukan dan membuatku sudah tak bisa lagi membendung spermaku. Aku tdk kuat lagi dan kusemburkan seluruh spermaku di dalam lubang memeknya. Aku merasa sangat puas sekali dan mengerang keenakan tdk peduli jika nantinya ada orang yg mendengar. Aku tdk takut ibu hamil karena didepan rumah kami sudah terpasang simbol KB jadi ibuku pasti sudah KB.

    Setelah rasa puas itu aku merasakan perasaan yg aneh dan merasa bersalah. Aku segera membersihkan cairan sperma yg menempel di memek ibu dgn selimut dan segera memakaikan kembali pakaiannya. Aku berbaring dan sedikit menyesal dgn perbuatanku. Aku jg takut kalau ibuku terjadi apa-apa akibat ramuan itu.

    Setelah aku tunggu sampai jam sepuluh malam ibuku ternyata sudah sedikit mengigau. Mungkin dia sudah sadar dan ketika aku pegang dirinya dan kutanya ia jg menjawab. Aku merasa tenang dan setelah merasa bersalah semalamaan dan setelah pagi menjelang pikiranku berubah lagi karena melihat pemandangan ibuku yg tdk seperti biasanya, memakai legging tipis sehingga setiap lekukan pantat kaki dan pahanya terlihat jelas.

    Ibuku memberitahu kalau tadi malam ia merasa pusing dan tiba-tiba saja tertidur lelap sampai pagi. Aku hanya senyum saja dan memberitahu kalau mungkin hanya kecapaian saja. Setelah aku sudah selesai bersiap-siap berangkat sekolah, aku sarapan dgn ibuku. Aku mencampurkan lagi ramuanku itu ke dalam makanannya ketika ia menoleh mengambil kerupuk yg kuminta di belakang badannya.
    Tak berapa lama ia merebah di ranjang yg berada di depan televisi. Aku mengurungkan niatku pergi sekolah dan ingin segera menyetubuhi ibuku lagi. Aku segera menutup pintu serta jendela dan setelah memastikan diri ibuku telah tak sadarkan diri, aku langsung menarik dirinya namun tdk menelanjangi total dirinya. Aku tdk melepas semua pakaiannya karena aku terangsang dgn legging ketat ibuku dan ingin dia masih dibalut dgn separuh leggingnya.

    Aku tengkurapkan tubuhnya dan menarik kakinya keluar ranjang sedangkan bagian atas badannya masih di ranjang. Untung sekali ranjangnya tdk terlalu tinggi jadi dia bisa benar-benar nungging. Setelah itu aku pelorotkan legging ketatnya sampai separuh paha dan ternyata ia tdk memakai celana dalam. Aku ciumi dan jilati seluruh pantat anus dan memeknya dari belakang. Gilat sekali, baunya pesing dan aroma kecing bercampur.


    Ibuku belum sempat mandi dan hanya cebok, padahal semalam ada bekas-bekas kering spermaku namun ia tdk sadar jg. Namun aroma itu malah membuatku semakin bernafsu dan segera kuturunkan celanaku terus langsung kuhujumkan penisku ke dalam memeknya. Seperti anak kanjing mengawini ibu anjingnya. Aku terus mengebor dgn cepat dan kuremas pantatnya yg membuatku seketika memuncratkan lagi seluruh spermaku ke dalam pukinya. Aku sekali lagi merasakan bersalah namun aku tau kalau itu hanya sementara.
    Setelah beberapa saat aku naiikan lagi badan ibuku dan aku entotin dirinya dgn posisi 69 sampai akhirnya lubang memek ibuku dipenuhi cairan spermaku. Aku segera mengakhiri permainanku dan membersihkan semua sperma yg ada di memek ibu. Jariku aku masukkan ke dalam memeknya untuk mengeluarkan sperma yg banyak menyelip di dalam. Setelah bersih aku naikkan lagi leggingnya dan menyelimutinya.

    Setelah ia bangun di siang hari ia kembali bertanya kenapa ia merasa pusing dan tertidur pulas lagi aku hanya menjawab mungkin kurang darah. Ibuku saking polosnya hanya percaya saja dan memberiku duit untuk membelikannya obat penambah darah. Dalam hatiku hanya senyum saja dan segera keluar membelikannya. Aku melakukan hal itu tdklah sering karena takut akan membawa efek negatif. Aku melakukannya mungkin sekitar enam kali dan setelahnya aku sering pergi ke tempat prostitusi dan mencari wanita yg sudah keibuan. Pikiranku menyetubuhi ibuku sudah tdk terlalu menggangguku karena aku jg sudah puas pernah berhasil menyetubuhinya berkali-kali.
    Setelah aku masuk SMA aku minta dipindahkan ke kota lain karena takut kalau timbul lagi niatku menyetubuhi ibuku dan hanya dgn jalan memberi ramuan itu yg pasti akan membawa efek negatif ke tubuhnya. Aku membujuk orang tuaku dgn alasan biar aku mandiri dan akan berusaha mencari sambilan kerja agar tdk terlalu membebani mereka.


    Aku ingin sekali melakukan hubungan seks dgn ibuku namun dalam kondisi dirinya yg sadar, jadi aku bisa merasakan ekspresi wajahnya ketika sedang bercinta. Namun hal tersebut terasa mustahil di otakku dan lebih baik aku menjauh saja.
    Setelah sekolah di perantauan aku memasarkan diriku ke tante girang. Aku mendapatkan kepuasan seks dgn petualanganku yg baru dan tentu saja dgn tante-tante yg berganti-ganti di mana setiap aku bercinta dgn mereka, aku selalu membayangkan mereka ibu kandungku. Pekerjaan itu aku lakukan sampai sekarang dan sangat aku nikmati. Aku sudah tdk lagi ingin memberikan ramuan itu ke ibuku semenjak pindah sekolah. Sekarang aku sudah menemukan tante-tante baru yg mengubah hidupku.

  • Cerita Sex Main Dengan Cewek Idolaku Waktu SMA

    Cerita Sex Main Dengan Cewek Idolaku Waktu SMA


    6665 views


    Cerita Sex
    – Sekarang saya kuliah di perguruan tinggi swasta di Bandung. Pengalaman ini saya alami 1 tahun yang lalu tepatnya Oktober 2019.
    Saya termasuk anak yang pandai bergaul. Tapi sayang kebanyakan teman saya di kuliahan rata-rata pria. Hal ini dikarenakan pacar saya 1 kelas dengan aku. Jadi sulit untuk melihat kesana dan kesini. Saya pacaran pacar saya (sebut saja namanya Ina) saat itu hampir 5 tahun, tapi sekarang kita udah putus.

    Kami pacaran dari SMU, dan hubungan suami-istri sudah sering kami lakukan.

    Hingga suatu saat pada bulan september saya bertemu dengan teman lama di sma dan satu kuliahan dengan saya. Sebut saja namanya Novi. Saat smu novi termasuk anak yang paling cantik di sekolah. Suatu kebanggaan bagi kaum pria jika berhasil berteman apalagi menjadi pacarnya. Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi temannya. Dalam berteman ia selalu memilih-milih, apalagi dalam menjadi pacar. Saat itu pun aku tidak berhasil menjadi temannya.

    Wajar jika dia tidak mau berteman dengan ku karena aku hanya cowok biasa yang mempunyai tampang biasa juga.

    Novi adalah cewek idola disekolah kami. Hampir semua anak dari kelas 1-3 mengenal dia. Dia termasuk anak orang kaya dan pintar. Kalau dibilang ukuran tubuhnya hampir mendekati sempurna ditambah dengan adanya tahi lalat di bawah bibir. Bibirnya tipis dan ukuran dadanya pun ditaksir kira-kira 34B. ditambah dengan badannya yang ideal dan kulitnya yang kuning bersih.

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA Kejadian ini terjadi pada awal september, saat saya bersama dengan Ina hendak makan siang di belakang kampus. Tidak sengaja kami berdua berpapasan dengan Novi. Kami pun senyum duluan dan sesudah itu dibalas dengan senyuman dan ucapan oleh Novi. “Masih awet yah dari sma”? katanya. Kami hanya membalas ucapan dia dengan senyuman saja. Melihat body nya yang aduhai membuat saya ingin memiliki dia, tapi mana mungkin pikir ku.

    Keesokan harinya saya terlambat kuliah dan tidak diijinkan masuk oleh dosen, karena saya terlambar lebih dari 15 menit. Dengan kesal saya memaki-maki dosen dalam hati, karena jarak dari rumah ke kuliahan cukup jauh. Tidak sengaja ketika turun dari tangga saya melihat Novi sedang duduk di teras sendirian. Saat itu saya memberanikan diri untuk menyapa dia, mumpung gak ada Ina. Saya langsung duduk disebelah Novi dan berkata, “ga ada kuliah vi”? tanyaku. Novi langsung menjawab “ga ada dosen tuh”? “kamu sendirian, mana Ina”? tanya dia. “ga ada, aku sendirian”. Saat itu ga sengaja aku ngelihat ke bagian dadanya sebentar. Ya ampun, antara kancing atas dan bawahnya sedikit kebuka dan kelihatan bentuk dadanya yang kuning bersih. Saat itu aku langsung melihat mukanya lagi sambil jantung ini berdetak lebih keras, dan kamipun melanjutkan pembicaraan kira-kira 1/2 jam lamanya.

    Setelah itu saya masuk kuliah jam 09.30. Di dalam kelas saya tidak bisa kosentrasi belajar, pikiran selalu tertuju pada muka dan dada Novi yang kenyal. Dalam hati ku berfikir, gimana caranya tuk dapatin Novi dan bodinya. Selama 1 jam aku berfikir terus, dan aku mulai dapat ide tuk deketin dia. Setelah itu kususun rencana serapi mungkin agar gak kelihatan kalo semua itu sudah aku atur.

    Pulang kuliah gak sengaja aku ketemu dengan Novi. Dia sedang melihat papan pengumuman. Aku diam sebentar karena ku akui aku juga grogi setengah mati. Setelah agak tenang sedikit aku mulai mendekati dia. “Hei, lagi ngapain?” tanyaku. “hei, ketemu lagi, lagi liat pengumuman nih.” Jawab dia. “eh vi, tau gak jalan pasir pogor dimana?” tanyaku. Sebenarnya aku sudah tahu dimana jalan pogor itu. Sengaja aku pilih jalan itu karena jalan pasir pogor melewati rumahnya dulu.

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA “Kalo ga salah di deket Ciwastra deh? Emang mo ngapain kesana?” jawab dia. Wah kena juga nih, pikir ku. “mo ketemu temen aku di sana, Cuma ga tau jalannya kemana. Kalo ga salah rumah kamu di daerah Ciwastra kan?” pancing aku. “iya, emang kenapa?” “Anterin donk kesana, ntar aku anter balik dech ke rumah kamu”. “gimana yah, soalnya temenku ada yang mo nganterin balik, tapi ya udah dech aku ngomong bentar ama temen aku, kamu tunggu aja di kopma yah?” jawab dia. Wuihh, rencana ku berhasil nih.

    Tidak sampai 10 menit Novi menghampiri ku yang sedang duduk bersama temenku. “ayo, mau balik sekarang?” dengan gesit aku berdiri dan pergi bersamanya. Temanku hanya bengong, karena tidak menyangka aku akan jalan bareng ama Novi. Kami pergi menuju tempat parkir mobil, karena aku saat itu memakai mobil Feroza.

    Di tengah perjalanan kami hanya berbicara mengenai masa sma dan mengenai ina. Tapi setiap pembicaraan mengarah pada Ina, aku selalu bilang kalo aku sudah putus dari Ina. Dan aku bilang ama Novi supaya jangan ungkit-ungkit masalah Ina lagi. Mobil sengaja kuperlambat supaya aku dapat bicara lebih lama dengan dia. Dan saat itu, kancing baju atasnya terbuka dan dia duduk sambil miring ke pintu mobil. Sehingga kelihatanlah BH nya yang berwarna hitam. Aduh ma, ucapku. Ngga terasa kontolku sudah mengeras. Ku coba diam sejenak, karena kalau salah sedikit sikapku maka gagal juga tuk dapetin bodinya.

    Setelah ditunjukin jalan pasir pogor, aku pun mengantarnya balik. Sesampai nya didepan pintu rumah yang lumayan mewah, ia berkata sambil tersenyum. “makasih yah, dah mo nganterin. Mo masuk dulu ga ke rumah?” wah kesempatan nih pikirku. Tapi rencana sih harus tetap kujalanin. “ga deh vi, makasih. Lain kali aja yah, aku mesti ke pasir pogor lagi nih. Oh ya, besok balik jam berapa? Bareng yuk?” pancing aku. “Besok aku balik jam 9.30, ya udah kalo mau nganterin tungguin di papan pengumuman besok yah?” wah, rencana pertama aku sukses nih. Tinggal jalanin rencana ke 2.

    Besoknya aku sudah stand by di papan pengumuman. Dan tak lama kemudian novi datang menghampiriku. “mo nganterin lagi nih, kalo mau sekarang aja”, tanyanya. “ayo dech sekarang aja”. Jawabku. Dalam hati ini juga deg-degan banget. Bukan karena mau jalan ama Novi, tapi takut ketahuan ama Ina. Wah bisa berabe nih urusan kalo ketahuan. Akhirnya kamipun pulang samaan. Di tengah perjalanan pulang kami ngobrol sampai terbahak-bahak. Memang aku pintar untuk membuat orang lain ketawa, dan kuakui itulah kelebihan ku dalam menaklukan hati wanita. Ditengah tawa kami akupun mulai bertanya kesukaan dia? Saat itu terpikir oleh ku untuk mengajak dia berenang, karena dengan berenanglah aku dapat melihat bodinya secara langsung. Memang Novi selama di smu tidak pernah 1 kali pun ikut pelajaran berenang, entah kenapa? “mau kemana lagi ntar habis nganterin aku?” “Aku mau berenang nih vi, kamu bisa berenang gak?” pancing aku. “gak bisa nih” jawab dia.

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA “Ya udah, kamu mau berenang samaan ga ama aku, ntar aku ajarin dech” jawab aku. “tapi aku gak punya baju renang, soalnya aku gak suka renang sih”! Katanya. “yah kamu cari dulu donk, ntar kalo ga ada kan beda urusannya lagi, jadi besok jam 2 sore yah?” tanyaku. “iya deh jam 2 sore jemput aku di rumah yah” jawabnya. Sesudah itu aku anterin dia balik kerumahnya. Sesudah itu aku hanya tertawa kecil dan menggumam, “udah kena perangkap aku nih, tinggal rencana ke 3 nih besok. Wah, udah kebayang bentuk dadanya, pahanya dan sentuhan tangannya saat aku ajarin dia berenang besok, terlebih tangannya di tumbuhin bulu-bulu halus”.

    Besoknya kamipun pergi berenang samaan ke pemandian Cipaku. Saat ganti baju aku sudah membayangkan bentuk dadanya, pahanya yang putih dan lain-lainlah pikiran ku saat itu. Saat ketemu hati ku langsung berdetak lebih kencang, karena Novi yang ada di depanku sekarang sedang memakai baju renang. Dan dadanya mulai kelihatan sedikit menyembul ditambah dengan pahanya yang indah banget. Suerr, kontolku saat itu langsung tegang terlebih dia menggandeng tanganku menuju tempat penyimpanan tas di samping kolam renang.

    Sesudah itu aku pun langsung masuk ke kolam renang dan disusul oleh dia. Dan saat itu mulai aku mengajari dia sebatas aku bisa. Saat memegang tangannya terasa jantung berdetak lebih cepat. Tangannya halus banget. Ditambah senyuman bibirnya yang tipis dan merah. Hampir 1/2 jam aku mengajari dia berenang. Tapi kontol ini masih tegang terus. Pada saat aku sedang mengajari dia berenang tak senggaja dia menyenggol batang kemaluanku karena saat itu aku sedang mengajari dia gaya katak. Aku malu banget, karena takut dipikir novi, belom apa-apa sudah tegang duluan. Tapi aku coba buang pikiran itu jauh-jauh.

    Saat itu aku sudah tidak bisa mengendalikan diri lagi. Dengan sengaja saat dia hampir tenggelam sengaja aku peluk dan dekatkan kontolku di depan atau di belakang dia. Dan dengan sengaja juga aku mencoba agar tanganku sekali-kali mengenai dadanya dia. Rencana ku berhasil, kami semakin akrab saja. Tapi aku ngga tahu, apa mungkin ia suka ama aku, atau hanya sebatas teman. Kami berenang hampir 2 jam.

    Sesudah itu aku terlebih dahulu mengajaknya pulang karena hari hampir malem jam 6 malam. Kami makan di hoka-hoka bento yang ada di jalan setia budi. Dan dalam perjalanan pulang pun kami masih tertawa bersama. Dalam hatiku berkata, sebentar lagi kamu masuk dalam pelukan ku vi! Sesampainya di rumah novi, ia mengajak aku masuk supaya minum the dahulu. Kesempatan ini tidak ku sia-siakan lagi. Inilah rencana akhirku. Aku masuk dan duduk disebelah dia sambil posisi 1/2 tidur. 15 menit kami mengobrol. Otak ku berputar terus saat kami ngobrol bersama. Dalam pikiran ku, gimana aku dapat menyentuh dia, sedangkan dari novi tidak ada sinyal sama sekali pada ku.

    Sampai pukul 7.20 aku masih terdiam. Sampai suatu saat Novi bertanya padaku. “maaf yah kalo ini nyakitin kamu, cuma aku mau nanya. Kenapa kamu kok bisa sampai putus dari Ina, kan dia orang nya baik banget”. Wah dengan pertanyaan itu aku mulai dapat ide lagi. “ga tau deh vi, aku juga bingung. Aku ngerasa kita ngga cocok lagi dech”. Kataku. Dengan perasaan sedih aku coba genggam tangan dia sambil berkata,”tapi kamu jangan bilang siapa-siapa kalo aku sama Ina udah putus yah, please..” Ya ampun aku deg-degan banget saat itu, tapi aku coba bersikap tenang. Dia cuma diam saat aku pegang tangannya. “Tenang aja kok, aku bisa jaga rahasia”.

    Nafsu ku sudah nggak terkendali lagi, terlebih ruang tamu saat itu terutup rapat. Dan saat itu penghuni rumah yang lain sedang asik nonton TV. Tanganku saat itu sedang mengenggam tangannya. Dan perlahan lahan aku mengusap bulu halus yang ada di tangannya dan mengusapnya perlahan-lahan sambikl berkata, “kamu cantik banget vi, aku seneng banget bisa samaan ama kamu”. Perlahan kulihat gerakan tangan, muka dan kakinya dia. Ternyata dia sudah gelisah. Merasa ada jawaban aku meneruskan elusanku, sambil kucoba dekatkan bibirku ke bibirnya dia. Senggaja aku mengecup secara perlahan dan lembut dan diiringi desahan nafas perlahan. Memang aku pintar dalam merangsang cewek, karena aku sudah pengalaman dari Ina.

    Sesudah kukecup bibirnya secara perlahan dia memejamkamkan mata dan terasa getaran kakinya yang mulai gelisah.

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA Perlahan kukecup bibir lagi. rupanya kali ini ciuman ku berbalas juga. ia balik mencium ku dengan lembut. perlahan ku lepas ciuman ku di bibirnya dan bergerak menuju lehernya. walaupun aku sudah terangsang banget tapi aku masih bisa berfikir apa yang mesti aku lakukan lagi tuk dapetin body nya. ciumanku bergerilya disekitar leher dan dekat telinga. terdengar nafasnya yang sudah memburu. Perlahan-lahan tanganku memegang pipinya secara lembut, lehernya dan mencoba memegang toketnya yang aduhai. aku usap toket novi dari luar baju. ia masih diam dengan mata tertutup. dengan perlahan tanganku masuk ke dalam bajunya lewat bawah dan tanganku mulai mengenai BH nya. ku coba angkat sedikit BHnya secara perlahan-lahan. dan terasa saat itu toket Novi sudah dalam genggamanku. kuusap dan kepelintir putingnya secara perlahan. saat itu juga kucoba tangan yang satu lagi tuk membuka kancing bajunya. setelah kubuka bajunya terlihatlah Bh yang berwarna hitam, dengan gunung kembar yang indah banget dibaliknya. saat itu nafsu ku sudah tidak terkontrol lagi. kontolku sudah ngaceng banget. Markas Judi Online Dominoqq

    Tapi aku belum puas sebelum melihat memeknya. kucoba tuk buka rok nya secara perlahan, dan terlihat pula gundukan daging di balik celana dalam hitamnya. aku terdiam sebentar karena tidak menyangka novi cewek yang cantik banget, dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendekatinya kini sudah bugil di depan mataku.

    “Aghh.. kamu kok gini sih an” desahnya. aku cuma tersenyum puas. dan kucoba tuk menarik tangannya ke arah kontolku. dan memang sudah sengaja sleting celanaku sudag aku buka. dan merosotlah celanaku. rupanya novi sudah bernafsu banget. diangkatnya bajuku dan di lepaskannya celan dalamku.

    Kini matanya sudah terbuka dan melihat kontolku yang lumayan gede. “ihh.. gede banget yang kamu an”? aku coba bangkit berdiri agar dia mau mengulum kontolku. “kamu mau cium kontolku kan”? tanpa menunggu komando lagi kepala novi ku arahkan ke kontolku yang sudah keras banget. diciumnya perlahan-lahan kontolku dan dijilatinnya kontolku. “muahh.. mchh..” terdengar bunyi dari mulutnya yang tipis. “terus vi.. achh.. terus.. enak banget loh .., kamu pinter banget vi.. achh..”

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA Pikiranku sudah tidak dapat kukontrol lagi. 15 menit sudah berlalu. dan perlahan ku angkat tubuhnya ke atas sofa ruang tamu dan kutidurkan. kucium lehernya terus turun ke menuju susunya yang kenyal dan indah. “gilaa banget nih cewe bodynya, susunya, pantatnya yang kenyal, terlebih bulu-bulu yang lumayan banyak dan halus”. gumamku dalam hati”. kucium toketnya yang lumayan besar dan kenyal. “muachh.. muachh.. ” “aduh an.. terusin.. achh..” dia mengerang terus. sambil ku jilatin toketnya, tangan kananku perlahan-lahan menuju memeknya. Astaga.. basahh banget nih.. terus ku elus dengan lembut dan ku belai klitorisnya yang sudah mencuat.

    “Achh.. euhh..” ia mengerang keenakan. perlahan ciumanku turun kebawah vaginanya. ku jilatin memeknya yang basah. mhh.. mhhachh.. dia menarik kepalaku dan mengejang. “acchh an, kayanya aku mau kencing nih..” “kencingin aja vi, itu bukan kencing kok yang mo keluar, itu namanya mau orgasme..” “achh an, ennaak banget nih.., ahh.. terusin sayang kata nya”. aku tersenyum kecil saat ia memanggilku dengan kata sayang. “hahaha.. kamu udah masuk dalam genggamanku sekarang vi..” kataku dalam hati. “achh.. terusin an.. terusin yah sayang.. katanya”. kujilatin memeknya terus dan teruss.. “ohh indahnya memekmu vi. beruntung banget aku bisa dapetin memek dari cewek secantik kamu” kataku dalam hati. kali ini ia merapatkan kakinya dan kembali mengejang. ahh.. an kayanya aku mau keluar lagi nihh.. achh..”

    Cerita Sex Main Dengan Cewek Idolaku Waktu SMA

    Cerita Sex Main Dengan Cewek Idolaku Waktu SMA

    “Keluarin aja semuanya sayang.. terus keluarin aja..” kataku. setelah kurasa cukup, mulai ku arahkan kontolku yang sudah keras dan panas ke memeknya novi. “tahan bentar yach kalo sakit.. ntar juga nggak sakit lagi kok..” kataku pada novi. kumasukan kontolku perlahan-lahan ke memeknya. achh .. erangku karena kontolku masih agak susah masuknya. maklumlah memek perawan pertama kali pasti susah simasukinnya. “achh.. ohh.. masukin langsung aja dech an..” pintanya. “kamu ngga akan nyesel vi..? “ga akan kok, aku rela ama kamu diambilnya”. “Achh.. terus.. ” dengan sedikit kekuatan kutekan kontolku makin kedalam. dan kini sudah masuk semua kontolku kedalamnya. “ohh.. hangat banget memeknya..” “aduh sakit an.. akhh..”

    Terasa darah segar keluar dari vaginanya dan membasahi bajunya yang memang sudah sengaja kusimpan dibawah pantatnya. “ya ampunn.. banyak banget darahnya nih..” gumamku dalam hati. tak perduli dengan darah yang mengucur aku enjot dia perlahan-lahan, dan kelama-lamaan maikin kencang. “achh.. ohh.. ahh.. terusin an.. makin lama makin enak nih..achh.. genjotanku makin ku percepat lagi. achh ..ohh enak banget.. terusin yahh..” hampir 15 menit aku menggumuli dia. perlahan-lahan ku genjot dia secara pelan dan pelan. sehingga dia bisa menikmatinya. “pelan-pelan aja yah vi, biar aku bisa cium toket kamu”.

    Sambil menggesek-gesek kontolku kedalam vaginanya. kucium perlahan-lahan puting toketnya. kuatru perlahan-lahan gesekan ku. dan tak lama kemudian terdengar ia mengerang dan mengejang. “achh.. kaya ada yang mau keluar nih.. achh.. aduh mau keluar nihh..” “kembali kuatur gesekanku secara perlahan agar ia bisa keluar”. dan benar saja sebentar kemudian dia mengalami orgasme untuk ke 2 kalinya. “achh.. achh.. ohh.. mau keluar nih.. ann..achh..”

    Cerita Sex Main Dengan Idolaku SMA Novi sudah mengalami orgasme sedang aku sebentar lagi mau keluar. setelah kurasa cukup maka kupercepat gerakan kontolku ke memeknya dia. “achh.. mau keluar lagi nih an.. achh..” “bentar lagi aku juga mau keluar nih vi.. ahh” erangku. “keluarin didalem aja yah ann.. achh..”

    Walaupun dia sudah bersedia menerima sperma ku di vaginanya, tapi aku tidak sebodoh itu, aku masih ga mau terikat oleh dia. dengan menambah kecepatan aku terus mengenjot dia semakin cepat. “achh.. aku mau keluar nihh.. kamu mau minum sperma ku kan.. achh.” “kenapa gak dikeluarin di dalam aja sih, ya udah ga pa pa kok di mulut ku juga.” “achh.. terusinn.. ann aku juga

    mau keluar lagi nih..achh..” “aku juga mau keluar nih vi..” dan saat itu kamipun keluar bersamaan. “achh.. kuangkat langsung kontolku yang sudah hampir menyemburkan sperma.. achh ..kukocokan kontolku ke arah mulut dan dadanya dia. “croot..crott.. spermaku membasahi mulut dan susunya”. “achh..srepp.. enak banget sperma kamu an.. cape banget nih.. liat tuh badanku sampe keringatan semua.”film bokep klik aku hanya tersenyum dan berkata. “tapi enak kan..” kubersihkan cairan spermaku dengan tissue nya. dan ia pun pergi kekamar mandi tuk membersihkan badannya. achh.. lega banget hatiku setelah dapetin cewek yang pernah menjadi idola di smu dulu. Setelah novi membersihkan badannya sayapun minta ijin pulang dulu karena jam sudah pukul 8.50. ntar bapanya bisa curiga lagi.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Kisah Memek Sang Perawan

    Kisah Memek Sang Perawan


    6473 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Sang Perawan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2018.

    Duniabola99.com – Gadis yang masih duduk di kelas 2 SMP ini memang sudah menampilkan kecantikan dan kemolekannya namanya Lolita, di sekolah dia sering membuat teman temannya untuk mengagumi kecantikan tubuhnya dan keseksian tubuhnya tubuh yang langsing dengan rambut panjang matanya bersayu sayu , tak hanya teman sekolahnya yang di buat merangsang tapi para guru guru dan penjaga sekolah juga bernafsu jika melihat tubuh Lolita an dari situlah ada rencana jahat yang telah disusun untuk bisa menikmati tubuh Lolita.


    Hari sabtu tepatnya Lolita di panggil oleh pak Dayat menyuruh penjaga sekolah untuk menemuinya di kantor,

    “mba mba anda di panggil pak Dayat untuk menghadap??

    “kenapa ya pak, aku di panggil??? Aku di panggil

    Akhirnya Lolita menurut,ia menuju ruangan pak Dayat dengan Supri dibelakangnya.

    Supri terus menatap tubuh Lolita dari belakang,terutama dibagian pantat yang masih tertutup rok biru itu.sungguh indah bentuknya.

    Akhirnya Lolita sampai diruangan pak Dayat.

    “selamat siang pak!”sapa Lolita.

    “selamat siang,oh kamu silahkan masuk.” jawab pak Dayat.

    Baru saja Lolita duduk,tiba-tiba dari belakang ada yang membekap mulutnya ternyata itu adalah pak asep seorang satpam disekolah tersebut.seketika itu pula kepala Lolita terasa pusing,matanya mulai terasa berat hingga akhirnya dia tak sadarkan diri.

    “akhirnya kita dapet juga”.seru Supri.

    “ayo cepat bawa dia”.sambung pak Dayat.

    Setelah beberapa saat tak sadarkan diri,akhirnya kesadaran Lolita mulai kembali,dia merasa berbaring ditempat yang empuk,tubuhnya masih lemas,serasa ada bau yang menyengat dari tubuhnya serta ada rasa lengket disana sini.hingga akhirnya dia sadar disekelilingnya ada pak Dayat,pak asep dan pak Supri yang sedang memainkan kontol mereka,dan rasa lengket dan aroma menyengat itu adalah sperma dari ketiga lelaki tersebut.

    Lolitapun segera bangkit dan mencoba untuk lari,namun terlambat pak Supri segera menangkapnya dan menariknya kembali kematras.akibat tarikan pak Supri yang kuat,membuat beberapa kancing baju seragam Lolita terlepas.kontan saja langsung membuat lelaki yang melihatnya bernafsu.

    Begitupun mereka bertiga,mereka langsung berebut untuk meremas toket Lolita yang baru saja tumbuh.mereka tak memperdulikan jeritan dan erangan Lolita yang merasa kesakitan karna toketnya diremas begitu kuat.

    “wah,empuk banget nih susu..enak..bikin gemes aja deh”. Celoteh Supri.

    “iya,pentilnya juga bagus,warnanya coklat muda”. Sambung pak asep.

    Kemudian pak Dayat menarik bra Lolita yang sudah melorot itu untuk melepaskannya.


    Kini toket mungil yang baru tumbuh itu benar-benar terlihat jelas.sepasang toket itu bergerak naik turun mengikuti tarikan nafas Lolita yang semakin berat.nampak baju seragam yang masih melekat kini basah oleh keringat Lolita dan juga bekas sperma ketiga pria tersebut.diwajahnya yang imut juga ada noda sperma yang bercampur dengan airmatanya.

    Melihat toket yang begitu menggoda,pak asep dan pak Supri berebut untuk menghisapnya,kini kedua toket Lolita menjadi santapan dta lelaki bejad yang tak berperasaan.sementara pak Dayat sudah menyikap rok biru milik Lolita dan menurunkan celana dalamnya,

    Dia begitu terperangah menyaksikan memek muridnya yang masih berupa garis lurus dan ditumbuhi sedikit rambut.pak asep dan pak Supripun menghentikan aktiviasnya dan mencopot seragam smp milik Lolita.kini yang melekat ditubuh Lolita hanya rok biru yang kini melingkar dipinggulnya.

    Kemudian pak asep dan pak Supri mengangkat kaki Lolita dan menariknya hingga menyentuh toket Lolita dan membuat pantatnya terangkat.hal itu memudahkan pak Dayat untuk menggarap memek Lolita.

    Pertama pak Dayat menjilati memek Lolita dan mulai menyentuh memek Lolita,jari-jari pak Dayat berusaha membuka bibir memek Lolita.namun,tak nampak lubang disana ini membuktikan bahwa memek itu masih sempit dan perawan.

    Perlahan pak Dayat memasukan kedua jempol tangannya dan kembali membuka memek Lolita,kini lubang kecil mulai nampak kemudian pak Dayat menyentuh klitoris Lolita dan lubang itu mulai membuka sedikit demi sedikit.pak Dayat melanjutkan aksinya kini dia meludahi lubang memek Lolita yang mulai terbuka,air liur pak Dayat langsung memenuhi lubang tersebut dan meleleh kebawah.

    “sekarang waktunya sayang!”. Kata pak Dayat sambil mengarahkan kontolnya kememek Lolita.

    “jangan pak,tolong saya masih perawan,jangan pak…”. Pinta Lolita.

    Namun itu tak menyurutkan niat ketiga bajingan itu.asep dan Supri tak henti-hentinya meremas dan menyedot toket Lolita.

    “min,susunya enak banget yah..kenyal banget!”. Komentar asep.


    “iya,tapi sayang belum keluar air susunya”. Balas Supri.

    Pak Dayat mulai menempelkan kontolnya dan bersiap untuk memperkosa Lolita.

    “jangan pak…jangaaaann….!”. Jerit Lolita yang mulai merasakan kontol pak Dayat masuk ke memeknya.

    Namun,pak Dayat tak memperdulikan itu.bahkan dia terus berusaha menanamkan kontolnya dimemek Lolita.

    “gila nih memek,sempit banget…enaak..”. Erang pak Dayat.

    Lolita hanya bisa pasrah dan meneteskan air matanya.tiba-tiba Lolita menjerit keras.

    “aaaahhh……sakiiiiit!!!”. Jerit Lolita.

    Rupanya kontol pak Dayat sudah masuk seutuhnya ke memek Lolita.sementara dia menghentikan gerakannya untuk memberi waktu kepada memek Lolita dan merasakan kehangatan memek muridnya.

    Sementara pak Supri dan pak asep masih asik memainkan toket mungil milik Lolita,puting Lolita yang baru tumbuh menjadi mainan yang tak membosankan.sementara tangan Lolita mereka gunakan untuk mengocok kontol mereka sambil sesekali memaksa Lolita untuk mengoral kontol mereka.

    Lolita mulai merasakan pegal ditubuhnya apalagi dengan posisi kaki yang diangkat dan direntangkan lebar oleh pak Dayat semakin membuat terasa pegal.

    Sebelum pak Dayat menggenjot memek Lolita,rupanya pak asep dan pak Supri yang sedari tadi kontolnya dikocok oleh tangan lembut Lolita dan sesekali dihisap juga oleh mulut mungil Lolita,mulai merasakan orgasme.merekapun segera menumpahkan sperma mereka kewajah dan toket Lolita crot…crot…crot,bahkan pak asep memaksa Lolita membuka mulut dan menumpahkan sebagian spermanya disana.

    “gila kocokannya enak banget,tangannya lembut!”. Komentar Supri.

    “iya,mulutnya juga enak buat nyepong”. Sambung pak asep.

    Akhirnya mereka menjauh dan memberi kesempatan kepada pak Dayat untuk menggenjot memek Lolita.

    Pak Dayat mulai menggerakan kontolnya perlahan,tentu saja ini membuat Lolita kesakitan dan merasa panas pada memeknya.

    “ah,,,,sakiiittt…t!”rintih Lolita.

    Namun pak Dayat tak memperdulikannya,dia malah terus menambah kecepatan kontolnya hingga menimbulkan suara diantara alat kelamin mereka.toket Lolita berguncang tak tentu karena genjotan pak Dayat.hal itu membuat pak Dayat gemas kemudian mengambil seragam putih milik Lolita untuk mengelap toket Lolita yang penuh dengan sperma asep dan Supri.setelah bersih pak Dayat meremas toket kanan Lolita dan menghisap puting toket kiri Lolita.lama kelamaan pak Dayat merasa kontolnya basah,rupanya Lolita sudah mencapai orgasme.

    “wah,muridku keenakan ampe ngeluarin peju”. Celoteh pak Dayat.

    Mendengar itu Lolita langsung malu,wajahnya yang penuh sperma semakin membuat nafsu pak Dayat meninggi.hingga akhirnya pak Dayat merasa akan klimaks dan mempercepat gerakannya.

    “aah…ahh…ahh…enaaak”. Lengkuh pak Dayat.


    Hingga beberapa detik kemudian pak Dayat mencapai puncak dan menyemburkan banyak sekali sperma dimemek Lolita.sambil menuntaskan orgasmenya,pak Dayat meremas toket Lolita dengan sekuat tenaga.hal ini membuat Lolita menjerit sejadi-jadinya.

    “aaaahhh….sakit pak..udah..udah.. Cukup pak”jerit Lolita.

    “diam kamu,telen aja semua peju bapak dimemekmu!”. Bentak pak Dayat.

    Akhirnya pak Dayat terkulai lemas diatas tubuh Lolita.kaki Lolita yang sedari tadi diangkatpun kini sudah diturunkan.

    Pak Dayat benar-benar menggilai muridnya ini.kontolnya masih tertancap dalam memek Lolita dan mulai mengecil hingga akhirnya terlepas.

    Nampak sperma bercampur darah mengalir dari memek siswi smp tersebut.kemudian pak Dayat bangkit dan memaksa Lolita untuk mengoral kontolnya.

    “ayo manis,bersihin kontolku yah..!perintah pak Dayat.

    Lolitapun dengan terpaksa membuka mulutnya dan mengemut kontol pak Dayat.setelah itu,pak Dayat mengambil rambut panjang Lolita yang juga basah oleh sperma untuk mengelus kontolnya.setelah puas,pak Dayat mundur.namun penderitaan Lolita belum selesai,karena masih ada asep dan Supri yang menunggu giliran mereka.

    Supri segera merebahkan diri disebelah tubuh Lolita,kemudian asep membopong Lolita dan menaruhnya diatas kontol Supri.kemudian mereka bekerja sama untuk memasukan kontol Supri ke memek Lolita.

    “cepet sep,bantuin gue masukin kontol kememeknya Lolita”. Perintah Supri.

    Akhirnya perlahan kontol itu menembus memek Lolita. Lolita yang sudah lemas pasrah saja mendapat perlakuan tersebut,sementara tubuhnya masih ditopang oleh asep sambil asep meremas toket Lolita.

    Supri terus menyodok memek Lolita dari bawah,kemudian asep yang sudah tidak sabar langsung mendorong tubuh Lolita hingga menempel ke dada Supri.

    Yang terjadi selanjutnya adalah asep berusaha menyodomi Lolita.pertama-tama dia membuka kaki Lolita lebar-lebar kemudian pantat Lolita yang bulat juga dibuka kemudian dijilatinya.setelah itu,asep mulai memasukan jari telunjuknya keanus Lolita.tentu saja itu membuat Lolita kesakitan,apalagi masih ada kontol dimemeknya.


    Setelah dirasa cukup,asep mulai mengarahkan kontolnya kelubang anus Lolita yang sedang berada diatas tubuh Supri.merasa ada benda aneh yang masuk keanusnya kontan membuat Lolita kaget dan kesakitan.

    “aduuuhh…sudaah..jangaaaann…!!!”. Jerit Lolita.

    Tangispun kembali pecah,namun tak mengurangi nafsu kedua orang tersebut.kini tubuh gadis smp itu berada diantara dua tubuh lelaki yang sedang mengejar kenikmatan masing-masing.

    Rambut Lolita yang panjang menjadi mainan baru untuk asep.rambut yang basah oleh keringat itu dielus-elusnya.sementara tangan Supri terus meremas toket Lolita yang menempel didadanya.

    mereka terus menggenjot tubuh Lolita yang sudah semakin lemah,hingga akhirnya mereka orgasme dan menumpahkan sperma dikedua lubang milik Lolita.

    “ah,gue nyampeee..gila nih memek enak bangeett..!”. Jerit Supri.

    “iya pantatnya juga semog legit!”. Sambung asep.

    Lolita hanya menangis dan berharap semua cepat berakhir.kontol asep dan Supri masih betah ditempatnya merasakan kehangatan lubang milik Lolita.hingga akhirnya asep bangkit dan mengangkat tubuh Lolita.

    “sekarang giliranku!”. Ucap asep seakan tak kenal lelah.

    Tanpa basa-basi dia mengangkangi kaki Lolita dan segera menggenjot memeknya.tangannya tak henti-hentinya meremas toket Lolita sambil terkadang melumatnya.dia juga beberapa kali mencium bibir Lolita yang sensual dan juga leher jenjang milik Lolita.hingga akhirnya datanglah orgasmenya dan lagi-lagi memek Lolita menjadi tempat pembuangan sperma.

    Kini mereka semua sudah lemas,nampak jelas terdengar hembusan nafas dari mereka.sudah lebih dari 3 jam mereka menggarap tubuh Lolita yang sudah tak berdaya.mereka juga memperkosa Lolita dengan posisi berdiri dan tubuh Lolita diapit ditengah.


    Mereka juga menggantung tubuh Lolita secara terbalik dan memisahkan kaki kiri dan kanan sehingga memperlihatkan memeknya,mereka bergantian memasukan jari dan meludahi kedua lubang milik Lolita.

    Tak hanya itu,mereka juga menyuruh Lolita push-up,sit-up dan kayang dalam keadaan bugil dan ada beberapa pensil menancap dimemek dan anusnya.setelah puas mereka memanggil anak buahnya yang tak lain adalah murid kelas 2 dan 3 yang terkenal bengal dan nakal.jumlah mereka ada 20 orang.

    “wah,akhirnya kesampean juga ngentotin Lolita”ujar salah satu dari mereka.

    “iya neh udah lama gue napsu ama nih anak apalagi kalo gue Lolitat toketnya..rasanya pengen gue remes ampe pecah!”. Sambung yang lain.

    Tubuh Lolita yang berdiri terikat tak bisa berbuat banyak

    Dan akhirnya mereka bergantian menggenjot memek Lolita dan yang belum kebagian mengocok kontol mereka dan menyemburkan ditubuh Lolita.

    Lutut Lolita terasa lemas.mungkin jika tangannya tak terikat dia sudah jatuh,kini memek Lolita sudah merah dan dipenuhi sperma.

    Mereka melepas ikatan Lolita dan menelentangkannya dimatras dan kembali menggarapnya.

    Sungguh,ini pengalaman yang sangat pahit bagi Lolita.gadis smp itu harus mengalami tindak kekerasan seksual dari guru dan teman-temannya.

    Sejak saat itu,murid-murid yang sudah merasakan memek Lolita terus meminta “jatah” dari Lolita.bahkan seseorang dari mereka pernah memainkan memek Lolita disaat sedang pelajaran.tentu saja sang guru tak curiga karna dia adalah pak Dayat.Lolita juga sering disuruh mengoral atau mengocok kontol mereka.

    kini,entah bagaimana nasib Lolita.karna tak kuat dengan semua itu,perlakuan mereka yang terakhir sungguh tak manusiawi.mereka menelanjangi Lolita ditengah lapangan setelah bubar sekolah,mereka juga memaksa Lolita bermain basket tanpa sehelai benangpun.


    Disela-sela ia main basket ada saja pria yang menggerayangi tubuhnya bahkan memperkosa Lolita dalam posisi berdiri.setelah itu,mereka membaringkan tubuh bugil Lolita ditengah lapangan dibawah terik matahari dan tongkat satpam dimemeknya.para pria mengocok kontol mereka dan memuntahkan sperma ditubuh Lolita,bahkan ada yang mengencingi dia.sekarang Lolita pergi entah kemana.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Sales Properti

    Cerita Sex Sales Properti


    6454 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Sales Properti ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexPerkenalkan namaku Andi, saat ini aku bekerja di salah satu pengembang perumahan ibukota . Karena
    tugasku banyak berhubungan dengan transaksi akad kredit perumahan jadi aku lebih banyak di tugaskan
    stay di salah satu bank yang mengurusi transaksi perumahanku.

    Aku hanya ingin berbagi pengalamanku yang sulit untuk dilupakan he..he..he…
    Seperti biasa setiap hari senin setelah kami melakukan rapat, saya langsung meluncur ke salah satu
    bank yang biasa kami lakukan transaksi akad kredit, dan hampir semua pengembang yang melakukan
    transsaksi akad kredit di bank tersebut selalu menempatkan orangnya seperti saya . sampai sampai
    diantara kami sudah saling kenal.
    Saat kami sedang mengurus beberapa dokumen KPR saya melihat ada seorang wanita cantik dan yang sedang
    duduk di bangku antrian karena saat itu tidak terlalu padat pengunjung saya mencoba mendekati wanita
    itu….. dan dengan sedikit basa basi akhirnya terjadilah percakapan kami berdua. Ternyata dia pun sama
    seperti aku merupakan salah satu utusan dari salah satu pengembang perumahan di daerah bekasi.
    Sex Hot 2016 | Santi namanya hidung yang mancung dengan bentuk muka yang oval serta warna kulit sawo
    matang di tambah dengan Alis matanya yang tebal membuat aku betah berlama lama ngobrol sama dia. Apa
    lagi saat itu dia menggunakan pakaian semacam kemeja putih yang di padu dengan renda renda sehingga
    nampak jelas dadanya yang padat ber isi menonjol kedepan , dia mengenakan rok yang cukup pendek dengan
    warna sedikit gelap , sehingga nampak jelas pahanya yang mulus dengan sedikit di tumbuhi bulu bulu
    halus membuat mataku berkali kali mencuri pandang ………pahanya …..
    Jujur yang paling bikin hati ini bergetar adalah pada saat dia melirikkan matanya yang manja sambil
    sedikit tersenyum …..waoow….. rasanya jantung ini terhenti kawan…..
    Dari sejak pertemuan pertama itulah akhirnya kami sering ketemuan dan semakin akrab …. Dan terkadang
    akupun sering membantu dia kalo mengalami kendala karena dia ternyata masih baru bekerja di bidang
    ini.
    Dari seringnya kami mengobrol akhirnya sayapun tahu bahwa dia ternyata seorang janda yang baru satu
    tahun di tinggal suaminya dan masih belum punya anak ….
    “Santi udah beres kerjaanya “ sapaanku saat itu
    “udah mas, hanya tinggal menunggu satu SP3 lagi katanya sih sedang nunggu di tanda tangan kepala
    cabang, itu pun kalo di ambil besok ga apa apa ko, emang kenapa mas “
    “kita hang out yuuuuk “ jawabanku sekenanya ……..
    “hayuuuuk’’ jawabanya mengagetkanku …….
    “ cius nih ti……. “

    “ Iya serius, Aku juga udah suntuk nihh pengen penyegaran… udah lama kaga pernah hang out “
    Tak kusia siakan kesempatan ini dan langsung aku ambil tasku dan kunci mobilku ….dan kami berdua
    langsung meluncur ke salah satu Mal yag ada di daerah kelapa gading….
    Rasanya waktu itu cepat sekali berlalu …. Setelah kami keliling keliling dan melihat lihat sekeliling
    mall akhirnya kamipun mencari food court untuk mengganjal perut ini yg sudah keroncongan. Sambil makan
    kami terlibat lagi obrolan yg cukup mengasikann…. Dan terkadang sayapun menggoda dia ……..
    ”Ti …apa.ga bosan hidup sendirian terus….. apa kaga kangen sama …… “
    “ hayo sama apaan ….? ” Sambil mengerlikan matannya yang manja dan sedikit tersenyummmm……
    ”nganu he..he..“ jawabku seenaknya ……
    “ Emang mas juga kaga kangen ya …. Mas juga kan ketemu istrinya sebulan sekali he..he..he.. “
    “ Iya sih ….. terkadang bête juga Ti …. Istrika tinggal di semarang, dan kami ketemunya sebulan
    sekali, nasib kita sama ya ti….. xii..xii…xii..’
    “ Ti … kaya nya masih siang nih… kita nonton aja yu …… “
    ‘Boleh mas, tapi mas yg teraktir ya ….. he..he..he ‘ ‘siap…. Jawabku
    Saya tak pedulikan film apa yang kami tonton, yang ada di fikiranku aku ingin berlama lama sama
    Santi…….

    Pas masuk studi 21 ruangannya sudah mulai gelah pertanda film kan segra di mulai ….dan kami pun dapat
    tempat duduk di barisan kedua dari belakang……
    Samabil makan Pop Corn kami berdua asik menikmati film, saat aku mau ambil pop korn aku coba pegang
    tangan Santi ……. Eh dia malah memgang balik tanganku dengan lebih erat, ….. sambil kubisikan
    ketelinganya ……
    ‘ti tangannya dingin banget ……. “
    “ iya mas AC nya dingin banget, bikin dong aku hangat ……….”
    Tak pikir pajang lagi karena mendapat lampu hijau dari santi ….. aku semakin berani memegang dia … dan
    aku coba peluk dengan melingkarkan tanganku ke bodynya …..dia malah semakin merapatkan tubuhnya ke
    dadaku ……..ujung susunya yang padat nyempat bersentuhan dengan tubuhku …….aku malh semakin berani dan
    semakin konak …..
    Aku sudah ga pedulikan lagi apa cerita filmnya…. Aku malah lebih sibuk …. Tanganku bergerilya di
    sekitar dada nya …. Aku coba kecup keningnya …… terus aku ciumin belakang tlinganya sambil tanganku
    meremas remas susunya …. Dan ketika ku gesek kesekan putinganya dia sedikit menggerinjal dan sedikit
    mendesah ……. Ohhhh…mas ….. terus mas …….

    Cerita Sex Sales Properti sambil bibirku saling berpangutan tanganku yg satunya negelus ngelus pahanya yang sedikit di tumbuhi
    bulu itu … menambah kami …..semakin liar ….. waktu tak terasa begitu cepat…….tak terasa film sudah
    berakhir …. Padahal kami saaat itu sedang asyik asyiknya menikmati …dan membuat nanggung .permainan
    itu….. takut ketahuan penonton lain…… kami berdua buru buru merapikan pakaian kita masing masing … ….
    Aku tatap muka santi … nampaknya dia merasa tanggung permainannya … mungkinn karena sudah terlalu
    lamanya dia hidup sendirian he..he…..
    Karena waktu sudah menunjukan hamper jam 9 malam, aku coba tawarkan sama santi untuk tinggal saja di
    apartemenku …. Dan santipun mengganggukan kepala tanda setuju …..
    Sampai di apartemen aku langsung mandi dulu karena tubuhku seperti sudah kaga enak, dah bau keringat ,
    dan bergantian sama santi. Krna santi kaga bawa baju ganti ku berikan kaos kebtulan kaosku emang aga
    tipis tipis ..maklum Jakarta panas man….. Markas Judi Online Dominoqq
    Keluar dari kamar mandi aku sedikit terbelalak melihat santi hanya peke kaos yang kupinjamkan, Nampak
    sekli pucuk putingnya menonjol …. Ke atas… kerena santi tanpa pake BH lagi…….
    “Gimana seger ti…. Udah mandi …..” aku pura pura kaga kaget liat dia ….
    “Iya mas seger bangetttttt ….. dan rasanya pikiran lebih fressss he..he… “..
    Aku duduk di sofa nonton TV …sambil mengunyah makanan ringan yang kami beli saat pulang dari nonton
    tadi..
    “boleh aku ikut nonton mas “ santi langsung duduk di sofa di sampingku ……
    “ ya boleh lah ….. wuih Nampak cantik sekal malam ini ti “
    “ah bisa aja massss “ sambil melirikan matanya yang manja membuat jantungku berdetak kencang ….
    Sambil mengobrol kesana kemari aku rapatkan duduku ke sampingnya, dan diapun semakin merapatkanya. Aku
    pegangin tangannya , diapun diam saja seperti pasrah …. Da aku tatap matanya, dari tatapan matanya
    yang lembut seperti menyimpan kerinduan untuk di dekap karena sudah terlalu lamanya dia menjanda…….
    Aku coba memeluk dia ….. dan kukecup keningnya……dia malah smakin merapatkan tubuh …….susunya yang
    mulai menegang di tambah putting susunya yg sudah mulai mengeras ….beradu dan bersentuhan dengan
    dadaku …… membuat jantungku berdegup semakin …. Kencang …., aku jadi semakin berani …… aku jilatin
    belakang kupingnya … sambil tanganku bergerilya di sekitar susunya …aku remas …wow ww dia sedikt
    mengerinjal sambil mengeluarkan lenguhan ….
    “ahhhhh… nikmat mas ..terusss masss’’ terus aku jilatin pipinya dan bibirnya dia pun balas mencium
    bibirku… aku permainkan lidahnyaa…. Bergantian saling melumat dan mengisap lidahnya masing…..
    Di tengah pergumulan yang semakin seru aku bisikan ke telinganya …
    “Sayang aku sangat menikmati saayyy luar baisa …… boleh aku buka bajumu sayang” dia mengagukan
    kepalanya tanda setuju … langsung aku angkat kaosnya ke atas, aku sedikit tertegun melihat sususnya
    yang indah ditambah putingnya yg kecil yang sedikit kemerehan dengan sedikit mendongak ke atas sudah
    mualai mengeras menandakan diapun sudah sangat terangsang… dia balas membuka bajuku.
    Aku langsung jilati lehernya …setelah aku puas menjilati sekitar leher aku terus… turun ke bawah aku
    jilatin susunya sambil tanganku meremas remas susu yang sebalahnya …. Dia mulai mengerinjal gerinjal
    sambil mengeluarkana suara suara indah …

    Cerita Sex Sales Properti

    Cerita Sex Sales Properti

    ”.ohh..nikmat mas….” aku terus jilatin ssusunya aku sengaja aku tidak jilatin dulu putingnya… untuk
    memberikan kenikmatan yang lebih lama padanya…..
    Setelah puas aku jilatin sekitar susunya … aku langsung jilatin putingnya sambil ku isap isap
    putingnya …. Dia menekan kepalaku ke putingnya sambill mengeluarkan suara yang semakin merancu kaga
    karuann……
    “OHhhhhh …masss terus mas …. Aku dah lama tidak merasakan kenikmatan iniii Ohhhhhhh………….. ‘ setelah
    puas aku jialtin susunya aku dekap tubuhnya..diapuan membalas mendekapku…susunya yang sudah menegang
    ditambah putingnya yang indah semakin mengeras terasa di dadaku, aku coba gesk gesekkan tubuhku ke
    putingnya dia semakin erat mendekapku …..
    ohh sungguh ini kenikmatan yang luar baisa …..aku lama mendekap dia, sampai akhirnya aku bisikan ke
    telinganya
    “Sayang bolehkan aku bergerilya ke bagian memekmu aku smakin konak saying ….” Dia hanya tersenyum
    menandakan dia setuju…
    Tak kubuang kesempatan itu aku langsung membaringkannya aku buka celananya dia terlentang di depanku
    tanpa selembar benagpun…. Aku langsung tindih dia di tasnya …aku dekap sambil ku jilati bibirnya,
    dadanya dan sekali lagi kuisap isap putingnya sambil tanganku mengelus ngelus sekitar pahanya …..aku
    semakin liar dan bernafsu…… aku terus menjelitatinya… terus turun ke bawah… ke sekita perutnya…..dan
    akhirnya aku jilati pahanya …….yang mulus yang sediit di tumbuhi bulu bulu harus membuat torpedoku
    langsung melambai lambai minta jatah……
    Aku sengaja aku jilati dulu sekitar paha dan sekiatar memeknya … dia terkadang mengelepar gelepar
    seperti ikan yg di lempar kdaratann.. bau harum memeknya yang mulai mengeluarkan pelumasnya membuat
    aku semakin menikmati… aku ciumi bulu memeknya ohhh ….betapa nikmatnya…. Dan aku terus jialti memeknya
    dan dia pun mengelapar gelepar sambil mengeluarkan erangan erangan kenikmatannn…..
    aku jilatin terus memeknya sambil ku isap isap… aku sentuh klotorisnya dengan lidahku sambil ku isap
    isap … dia semakin meronta kenikamtann… aku terus jilatin dan ku isap isapp sambil ku pegangin pahanya
    …..aku isap terus … sampai akhirnya kepalaku di tekanya ke memeknya sambil mengeluarkan erangangan
    kenikamatan …
    ” OHHHHH sayangg … nikamt sekali sayang… aku sudah kaga tahan sayangg sudah lama aku sudah di masukin
    kontol…ayo sayangg aku sudah tidak tahann….”
    “Ok sayang…. Akupun sudah kaga than lagi sayang kontoku pun sudah tegak berdiri ini… “ aku kecup dulu
    keningnya ….. dan aku gesek gesek an dulu kontolku di sekitar memeknya … dia semakin mengeliat geliat
    …. Dia memegangin kontolku membantu memasukan ke liang memeknya ……
    “Pelan pelan yah sayang aku dah lama kaga di pakai sayang “ “ ya syangg…”
    Aku coba tekan pelan pelan ….aku angkat lagi sedikit dan aku tekan lagii
    “..ohhh… nikamtt sayangg… terus sayan tekann sayangku sudah kaga sakit lagi sayang ..dan sudah kaga
    tahan….ohhhh” Aku langsung tekan kontolku ke memeknya yang sudah mulai licinnn….
    Dan blesss blesss kontolku keluar masuk memeknya ……sambil di barengin suaranya yang sedikit menjerit
    “Awwwwww….Nikmatnya …. Kontolmu gede bangett sayangg… baru kali ini aku sangat manikamati… terus
    sayangg ..”

    Cerita Sex Sales Properti sampai beberapa kali aku masukan kontolku sama memeknya … sampai akhirnya
    “ Ohh sayang terus sedikit lagi sayang aku sudah mulai mu keluar sayang sambil menaik turunkan
    pantatnya.”
    “Sama sayang aku pun sudah mu keluar …. Aku semakin terangsang dan aku terus tekan memeknya sama
    kontolku … “OHhhhhhhhhhh kita sama sam berbarenagn sayang keluarkan sayang “
    “ iya sayangg “ dann akhirnya ……..
    “Wawwwwwww crooot crot “ kami berdua mencapai klimatknya…….
    “Ohh sayang ini luar biasa, nikamanya luar biasa sayang’ sambil dia memeluk saya…. Akupun senang sudah
    biasa mebuatnya dia bahagia…. … he..he… setelah aku kelelahan aku bopong dia ke kamar tidur, kami
    tidur berdua tanpapa selembar benangpun sambil kami perpelukan menandakan kebahgian yg luar biasa ……

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Ngecrot

    Cerita Sex Ngecrot


    6212 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Ngecrot ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexNamaku Totok aku seorang karyawan di bank swasta aku akan menceritakan kisahku yang terjadi saat aku
    di bangku 3 SMU kira kira 5 tahun kemarin, tinggiku 173 cm saat itu badanku berotot karena pada saat
    itu aku hobi mengangkat barbel 3 kg sering shit up dan bangun pagi pagi untuk lari kecil di sekitar
    komplekku.

    Karena penampilan saat itu menarik banyak cewek yang perhatian denganku, saat itu aku juga sudah punya
    pacar, dan dalam ceritaku ini tidak aku bahas dengan pacarku karena aku belum pernah ngesex dengan
    pacarku ini, tetapi aku akan menceritakan kisah cintaku dengan pembantuku namanya Ijah

    Seorang wanita desa yang Ndeso dan lugu. Dia hanya lulusan SD dan pengetahuan sexnya sangat rendah.
    Masa artinya perawan saja tidak tahu, dia mengira perawan itu susunya kencang dan pantatnya kencang,
    dan yang tidak perawan itu susuny6a kendor dan pantatnya gantung. masih ada aja yang percaya begituan
    di era globalisasi.

    Umurnya masih 19 tahun, masa keemasan. Tingginya hanya 160-an cm dan beratnya sekitar 45 kg. Kulitnya
    putih dan halus seperti wanita jawa lainya. Wajahnya pun bisa dibilang lumayan karena putih mulus tak
    berjerwat.

    Toketnya ukuran jumbonya itu membuat pria didesanya sering menggodanya. Akupun tertarik dengan ukuran
    besarnya. Ukuran yang bisa dibilang kebesaran, 36B, itu adalah nomor yang aku dapatkan ketika
    mengobok-obok lemarinya ketika dia ke pasar.

    BH murahan itu kadang aku cium dan hisap aromanya. Oh wanginya BH ini dan kadang-kadang aku juga
    mencium CD nya dan sesekali menumpahkan mani aku di celananya yang kemudian langsung aku bersihkan
    agar tidak ketahuan.

    Dan kalau anda melihatnya naik sepeda ontelnya dan melewati jalan berbatu atau polisi tidur, toketnya
    goyang dengan indah. Pria mana yang tidak ngaceng melihat pemandangan ini.

    Dan apabila mandi, aku sering melihatanya dengan one way mirror yang aku taruh di kamar mandinya.
    melihat dia dengan rambut basah atau penuh busa serta melihat dia menyabuni payudaranya dan vaginanya
    yang dipenuhi bulu tipis yang dicukur membuat aku berfantasi tidur denganya.

    Sesekali aku juga melihat dia menyukur jembutnya atau mencukur bulu kakinya di kamar mandi juga
    membuat junior aku tegang, atau melihatnya menyuci mobil, oh alangkah seksinya dia ketika aku
    melihatnya dengan baju yang ngeplat BH dan putingnya karena basah dan tentunya aku lanjutkan dengan
    choli atau ngocok.

    Tidur denganya?, tidak aku tidak berani karena takut hamil. tetapi karena aku perkembangan teknologi
    yang memungkinkan tidak bisa hamil maka niat aku tidur denganya hidup lagi.

    Suatu hari, Orang tuaku beserta adikku pergi ke luar kota untuk mengahadiri resepsi pernikahan.
    Sedangkan aku tidak ikut karena aku ada ulangan di sekolah. Tetapi ibu aku ingin aku ikut dengan minta
    ujian susulan. Tapi aku menolak dengan pelbagai alasan karena kalau ujian susulan nggak bisa nyontek.

    Akhirnya ortuku beserta adikku meninggalkanku. Kemudian aku belajar dan langsung tidur. Kemudian aku
    mengerjakan ulangan dengan contekan dan setelah pulang sekolah aku langsung pulang ke rumah. Setelah
    itu aku main PS2 sampai malam bersama teman aku dan setelah selesai teman aku langsung pulang.

    Tidak terasa sudah malam. Aku meminta Ijah untuk masak.

    “Ijah…Ijah…” aku teriak memanggil Ijah.

    Mungin karena terlalu keras dia lari terbirit-birit dari ruang tv ke hadapan aku. pada saat lari.
    Susunya bergoyang kemana-mana di balik baju kekecilanya otomatis membuat aku ngaceng. Aku langsung
    mengambil koran dan menutup penis aku dibalik celana pendek yang aku pakai.
    “Ijah, sudah masak nasi belum?”

    “waduh aku lupa”

    “masak nasi tuh kan lama, bisa setengah jam, gimana sih kamu?”

    “Maaf mas Totok, aku lupa”

    “makanya dikurangin nonton sinetronya”

    “sekali lagi maaf mas…”

    “ya udah, gapapa kok, lauknya apa”

    “terserah mas”

    “kalo gitu, nugget aja yang di kulkas”

    “oke mas”

    “kalau gitu aku mandi dulu, nanti kalo udah selesai aku dipanggil ya”

    “nggih mas”

    itu adalah percakapan pendek aku dengan Ijah. Kemudian aku mandi dengan bersih dan menggunakan baju
    sepak bola dan celana pendek.

    “mas, makananya sudah selesai”, itu suara Ijah memanggil aku.cerita ngentot pembantu

    Kemudian aku langsung makan. “mbak makannya sudah selesai” suaraku dengan lantang.
    Dia datang dan membersihkan meja dan menyuci piring dan aku ke ruang keluarga dan sekilas melihat tv
    yang sudah hidup yang ditonton oleh nya.

    Ternyata sebuah sinetron, ah,mengapa orang suka menonton junk ini. Kemudian aku gonta ganti channel,
    ternyata semuanya sinetron karena lagi “prime timenya”

    “mas, kok diganti sih?” katanya yang aku tidak ketahui sudah duduk dibawah

    “mbak masih nonton yang tadi?, itu kan jelek”

    “bagus lo mas, itu episode terakhir lo mas”

    “plis mas” kata itu diulang berkali kali

    “ya udah deh”

    Aku mengembalikan ke channel semula dan aku mengambil majalah olahraga karena aku anti-sinetron. Kami
    sering bincang-bincang ringan. ya seputar kehidupan aku di sekolah dan cerita dia.

    Beberapa menit kemudian sinetron itu di ending dan sepasang manusia berciuman yang tentunya disensor
    seperti hanya keliatan punggungya.

    “yah, kok cuma punggungnya sih?”

    “namanya juga di indonesia, nggak boleh diliatin”

    “iya mas, sinetron lain juga begitu”

    kemudian aku melenceng dari topik

    “emang mbak nggak tau ciuman”

    “nggak pernah mas, takut hamil”

    “duh ini orang goblog banget ciuman kok hamil” kataku dalam hati

    “mbak, ciuman itu nggak bikin hamil”

    “emang mas pernah nyium mbak dina ya?” pertanyaanya malah balik ke aku. Dina adalah pacar aku

    “nggak pernah, dina kan solehah”, kataku.cerita ngentot pembantu

    Pacarku memang solehah, akupun kalau berpacaran selalu disuruh membawa adikku. pas nembak diapun
    setengah mati, dia setuju, tetapi kedua orang tua juga harus setuju. itu permintaan. tapi saking
    cintanya. maka aku menurutinya.

    “Ooooo” katanya “masak mbak nggak pernah?”

    Cerita Sex Ngecrot “betulan nih nggak pernah sama mas jay”. jay adalah mantan pacarnya di desa. aku mendapatkan informasi
    ini dari mengorek Hpnya

    “nggak, aku cuma dicium pipi sama mas jay”

    “oooo, mbak pijatin dong” kemudian aku telungkup di sofa dan Ijah memijat aku.

    “Ijah, kamu kok nggak punya pacar sih”

    “nggak tau mas”

    “loh, kok nggak tau sih”

    “iya nih”

    “padahal kamu itu cantik”, rayuan gombalku keluar

    “ah mas bisa aja”

    “kok kamu putus sih sama mas jay”

    “dulu mas jay ngajak begituan, tapi aku malu kemudian kami putus”

    “loh kok malu” “mmmm”, dia bergumam

    “jawab dong”

    “aku malu buka baju”

    “loh kok buka baju takut?, mbak ini aneh”

    “mmmm” dia bergumam lagi, lama sekali

    “mbak, jawab dong, budek ya”

    “mmmm”

    “oi jawab dong”, kataku kesal

    “anu mas, aku mau jawab tapi jangan bilang sapa-sapa ya”, ucapanya lirih

    “oke deh”

    “janji ya mas”

    “IYA!”, ucapan aku dengan nada menekan

    “aku malu dengan susu aku” ucapan ini membuat aku ngaceng plus rangsangan darinya merijat pada
    dalamku. otomatis penis aku tertekan “aduh”

    “kenapa mas?” aku bingung harus menjawab apa

    “di situ sakitnya, dipijitnya disitu terus aja” berarti aku menambah kesakitan penisku.

    kemudian aku melanjutkan pembicaraan yang tadi terputus “kenapa?”

    “kata teman aku, kegedean, terus aku juga risih kalau naik sepeda sering diliat orang mas, aku isin
    mas”

    “kataku payudaramu bagus kok”

    “ah mas ini bisa aja. coba ada opersi negecilin susu”

    “ada tapi harganya selangit, kamu kuat?, nanti operasi di luar negeri”

    “aku nggak kuat mas kalo segitu”

    “bagus kok susumu Ijah, wanita-wanita itu pada ingin dibesarin kok kamu dikecilin” kataku memuji

    “terus susu kamu bikin tambah kamu jadi sexy loo”, kataku memuji lagi

    “ah mas ini”, mukanya merah tersipu malu-malu

    “terus muka kamu kan cantik”, pujianku menjadi-jadi

    “tapi kan aku tetep gadis desa mas, kampungan, ndeso”, katanya merendahkan diri

    “kamu bisa kok jadi gadis kota, gadis yang ada di sinetron-sinetron itu”

    “ah yang bener mas, gimana caranya?”, katanya

    “ya dari baju sikap dll”

    “baju, kayak gimana mas?”

    “kalo ini kamu harus percaya diri, kamu pake tanktop atau rok mini”

    “malu mas”

    “udah, kamu coba dulu, aku beliin deh”

    “duh, nggak enak mas”

    “udah, gak papa kok”

    kemudian dia ke kamarnya dan mengambil uang

    “nggak papa nih mas, masak aku nyuruh majikan beliin baju”

    “oh nggak papa kok, ini kan demi kamu juga, lagipula aku juga ingin keluar”

    “makasih ya mas, jadi nggak enak nih”

    “udah tenang saja kok”

    Kemudian aku keluar dengan naik sepeda motor aku dan pergi ke toko pakaian yang terkemuka. Mumpung
    lagi sale, aku memilih tang top pink, rok jeans mini dan sebuah G-string. Markas Judi Online Dominoqq

    Tapi masalahnya aku risih membawa pakaian perempuan, apalagi membawa g-string. oleh karena itu, aku
    mencuri pakaian daripada diketawain sama kasirnya.

    Aku memasukan barang tersebut di balik jaket aku yang seharusnya tadi dititipkan penitipan barang,
    tapi, karena orangnya nggak ada, aku nyelonong aja. Dengan perasaan santai aku keluar dan langsung
    mengendarai motor ke rumah.

    “kemudian agar keliatan beli, aku diam-diam ke dapur dan mengambil kantong kresek yang ada logo sebuah
    toko baju “ini Ijah bajunya” “waduh, makasih banget mas, aku harus ganti brapa?” “nggak usah ganti,
    gratis kok”

    tetapi wajah senang itu 360 derajat menjadi malu setelah melihat pakaian yang ada di dalam kantong
    tersebut”

    “mas, nggak salah nih?”

    “betul kok, kamu pasti seksi dan cantik pake itu”

    “kamu mandi dulu, terus baru pake itu, biar tambah cantik”

    “tapi mas, nanti paha sama belahan susu aku kelihatan lo mas”

    “nggak papa kok, kan susu kamu gede terus kulit kamukan putih jadi cantik kok”

    “tapi kan aku jadi malu”

    “tenang, kan cuma ada aku dan kamu doang, jadi nggak usah malu”

    “iya deh mas, tapi cuma semalam saja ya”

    “iya, tapi nanti kamu jangan pake beha”

    “loh mas, kok nggak pake beha?”

    “kamu tahu nggak kalo pake beha bisa bikin kanker payudara nanti matinya cepat kayak artis yang
    diinfotaiment itu”, kataku menakutinya

    “aku jadi takut mas”

    “makanya kamu nggak usah pake beha aja terus, buang aja behamu, terus kamu pake CD yang aku
    beliin,”cerita ngentot pembantu

    “iya mas”

    “Sabunanya yang banyak ya”

    Cerita Sex Ngecrot Aku menunggu beberapa menit dan akhirnya keluar juga. waduh, cantik bener, terlihat Ijah dengan
    tanktop V-neck sehingga putingnya ngeplat dan belahan dadanya yang besar serta terlihat kakinya dan
    pahanya mulus yang ingin aku raba-raba.

    Betul-betul membuat aku ngaceng sampai sakit yang kemudian menyembul dibalik celanaku, dengan cepat
    aku duduk dan langsung mengambil bantal yang kemudian aku taruh diatas paha.

    “gimana mas Totok” katanya berusaha menutupi bagian dadanya

    “waduh Ijah kamu seksi dan cantik banget”

    “makasih mas Totok”

    “mas jay pasti nyesel mutusin kamu kalo liat kamu kayak begini”

    “ah mas Totok bisa aja deh”

    “kamu itu aslinya cantik dan seksi lo Ijah”

    “mas tapi ada yang nyelip”

    “nyelip?”

    “iya mas”

    “apaan?”

    Dengan malu dia berkata” anu mas, kolor tali yang mas beliin”

    “oh nggak papa kok, ayo duduk disofa”

    kemudian dia duduk di hadapan aku “gimana, enak nggak?”

    “nggak enak mas, yang bawah nyelip, terus yang atas ngetat mas, nggak pake beha lagi mas, puting aku
    kelihatan ya mas?,aku malu sekali mas, ternyata jadi gadis kota itu susah”

    “puting kamu keliatan bikin kamu jadi tambah seksi kamu kayak di film-film lo, kamu jadi model aja
    Ijah”

    “ah, mas ini bisa aja, nanti kalau Ijah jadi model, nanti yang ngurus mas siapa?”

    “udah Ijah, nggak usah ditutup-tutupin susumu, santai aja, kan yang liat cuma aku, kalo kamu kecilin
    susumu, mungkin kamu nggak jadi seksi lagi lo”

    “tenang, cuma aku dan aku, aku nggak gigit kok, aku jaga rahasia kita berdua”

    “hihihi” akhirnya senyumnya mengembang juga

    “mas, aku boleh salin ndak?”

    “jangan ganti, nanti aku ajarin biar tambah seksi dan naughty”

    “mas Totok, kok kayak lagunya tata yang”

    “nanti biar kamu seksi kaya tata young”

    Kemudian aku memutar VCD tata young, kemudian lagu sexy, naughty & bitchy keluar keluarlah keluar tata
    young yang seksi itu “tata young aja berani diliatin didunia malah, kok kamu dihadapan aku aja kok
    malu” “tata young kan cantik, kalo aku apanya cantik’

    “udah, sekarang kamu menutup mata, bayangkan kamu tata young” “iya mas”

    Kemudian dia meniru gerakan tata young sambil nyanyi, meskipun englishnya kagok, tapi gerakanya sangat
    sensual. Kedua tanganya meraba pahanya, payudaranya dan tentu saja membuat aku ngaceng. Setelah
    bernyanyi, Ijah menjadi percaya diri, dia tidak menutupi tubuhnya lagi.

    Tanpa aku sadari, rupanya dia terangsang, terlihat dari putingnya sudah berkembang. Aku menganggap ini
    kesempatan emas untuk ML denganya

    “mbak, kalo udah nyanyi ayo duduk disini”

    “iya mas” Ijah langsung duduk di sampingku

    “mbak haus kan, aku juga haus”

    “kok tau sih mas Totok ini, aku ambil jus jeruk di kulkas ya”

    “udah, bia aku yang ambil, mbak kan capek abis joget”

    Kemudian aku langsung mengambil jus jeruk dikulkas dan mengambil gelas di dapur. Diam-diam aku
    mengambil obat perangsang milik kedua orang tua aku di kotak obat.

    Aku menelan 2 obat perangsang sekaligus dan 1 obat aku tumbuk menjadi bubuk dan aku masukan ke dalam
    jeruknya. Aku langsung ke ruang keluarga, dengan siotong yang terus ngaceng karena pengaruh obat
    perangsang tersebut, dan tidak aku tutupi yang mungkin bisa menambah rangsangan dia juga. cerita
    ngentot pembantu

    “ini mbak jus jeruknya”

    “slruupp” jus jeruk itu langsung diminum sampai habis kemudian efek obat itu bekerja. terlihat Ijah
    mengipas-ipas tubuhnya dan puting susunya membengkak.

    Kemudian kami mulai ngobrol lagi “mbak, masa sama mas jay cuman cium pipi?”
    “iya, mas”

    “mbak, pengin tau nggak rasanya mulut mbak dicium? kayak disinetron?”

    “mau, kayaknya enak” “kalo aku ajarin cium mulut orang mau nggak?”

    “aku takut mas”

    “katanya tadi mau, kok sekarang takut sih?”

    “mmmm” dia bergumam lagi

    “udah, gini aja, kamu aku cium, kalo nggak enak nggak usah dilanjutin”

    Kemudian aku suruh menutup mata, kemuadian aku mendekatkan bibir aku dan kami saling berciuman sekitar
    10 detik

    “gimana mbak, enak?”cerita ngentot pembantu

    “enak ya mas”

    “ini ada satu ciuman lagi tapi kamu harus juga aktif, nanti lidah kamu ke lidahku dan lidahku ke
    lidahkmu

    Kemudian kepalaku sedikit di miringkan dan kami melakukan french kiss cukup lama sekali. Bibirku
    berpindah kekupingnya dan kucium kupingnya dan aku julurkan lidahku ke lubang telinganya
    “uhh.. geli mas”

    Aku cium lehernya yang wangi “enak mas enak lagi mas ohh..” dan kuberikan tanda merah di lehernya.

    Aku turunkan tali tank topnya “jangan mas, malu” tetapi kuteruskan saja dan terlihatlah kedua bukit
    kembar yang putingnya sudah menonjol keras,

    aku remas-remas kedua bukitnya “mas, pelan saja” kuturunkan temponya dan ku cubit-cubit kecil
    payudaranya.

    Setelah itu aku pilin-pilin putingnya. dia mendesah menggelinjang “ohh…ahh… geli mas” sungguh
    indah pemandangan ini.

    Aku emut-emut payudaranya kananya dia teriak-teriak “ohh yea yess ahhh” dan tanganya meremas payudara
    kiri.

    Setelah beberapa menit aku pindah dan beberapa menit kemudian aku menjulurkan lidah aku ke pusarnya
    yang bersih itu dan kedua tangan aku aktif meremas kedua payudaranya. Posisi ini susah karena perut
    Ijah bergoyang terus saking nikmat yang kuberikan untuknya.

    Kedua tangan aku turun ke roknya dan pelorotkan roknya.

    “mas jangan mas ahh jangan mas malu ohh”

    Pada saat ini masih sempet-sempetnya dia untuk bilang tidak.

    Kemudian munculah G-string biru muda, warna kesukaanku kemudian kuraba, rupanya sudah basah.

    Aku raba bibir vaginaya yang sudah merah merekah.”ahh enak”

    Cerita Sex Ngecrot Kemudian aku pelorotkan juga g-stringnya sehingga terlihat Ijah si toket gede bugil dengan payudara
    yang mungkin sudah bertambah besar 25% dengan puting mengeras dan vagina basah yang sudah merekah siap
    untuk ditidur.

    Aku menyuruh Ijah untuk membuka bajuku. setelah itu dia memelorotkan celanaku sehingga terlihatlah CD
    ku yang menyembul.

    “Ijah, kamu sudah siap ntuk melihat penis aku sayang?”.cerita ngentot pembantu

    “sudah siap mas” dia melorot kan celanaku dan “toing” penis ku menyembul keluar, penis dengan jembut
    keriting dan penis kokoh sekitar 18 cm dengan diameter 3 cm.

    “emut donk say…”

    “diemut?!”

    “iya diemut, dijilat”

    “nggak brani ya say?”

    “iya mas…”

    Rupanya dia rada ngeri dengan penisku, kemudian aku ke dapur dan mengambil susu kental manis dan
    mengambil ceres. ceritasexdewasa.org Aku oleskan susu kental manis coklat itu sampai memenuhi penis ku dan dan kuberi
    ceres warna-warni di penisku.

    “biar mbak nggak takut, ini aku beri coklat biar enak oralnya, emut sampai habis”

    “iya mas”

    “jangan lupa, jangan sampe burung mas kena gigi, nanti lecet”

    Dia mulai menjilat penis aku, awalnya menjilat tapi kelama-lamaan mengemut “ah enak sekali Ijah terus
    ahh yess” Lama kelamaan sampai mulutnya penuh dan aku menjambak rambutnya. hisapanya seperti orang
    yang sudah sering nyepong.

    Beberapa menit kemudian “croot-croot” aku melepaskan mani aku pertama dimulutnya. Anehnya penis aku
    tidak mengkerut, mungkin ini efek dari obat tersebut.

    “mas kok buang pejunya di mulut mabak sih?”,

    “kamu tau nggak mani itu mempunyai protein yang banyak?,telan aja”

    Dia menurut dan cairan putih kental itu dia telan sampai habis.

    Sekarang giliran aku menjilat vaginanya. Kuraba vaginanya dan kucari clitorisnya. dia mendesah “ahh
    enak mass lanjut mass” dan kemudian keluar juga dan kubersihkan dari mulutku.

    Sekarang mungkin saatnya penis aku menerobos vaginanya.

    “mbak, mungkin ini rada sakit, tapi setelah itu nikmatnya keluar”, Aku bersiap memasukanya.
    Tangan aku dipegang, “mas, nanti kalo hamil gimana mas?”, dengan nada khawair.

    “kalo kamu hamil aku tanggung jawab”. jawabku berusaha menenangkan Ijah.

    Dia akhirnya percaya dan aku mulai lagi memasukan penis perlahan-lahan, rupanya penisku masih terlalu
    besar untuk vaginanya yang sempit.

    “uhh, perih mas” erangnya menahan kesakitan

    Kemudian aku memasukan penis 1 cm dan keluar lagi, kemudian aku masukan penis 2 cm dan keluar lagi dan
    terus-terus menerus dan akhirnya aku merasakan ada dinding

    Cerita Sex Ngecrot

    Cerita Sex Ngecrot

    “duh mas perih sekali,

    “udah kamu siap-siap ya say”. kemudian aku menekan dengan keras

    “Aaaaa…” Ijah teriak dengan keras.

    kemudian aku mulai gerakan maju-mundur dengan posisi missionaris dan sesekali aku minta agar penis aku
    dijepit diantara pahanya.

    “ah-ah-ah-ah” muka kesakitan Ijah berubah menjadi muka penuh kenikamatan

    “oh oh oh lebih cepat mas”

    kemudian aku mempercepat gerakan penis aku

    “nikmat mas terus mas uhhh ahhh yes yess” desahan Ijah yang membuatku bersemangat.

    setelah itu kami berganti posisi favorit (katanya) doggy style. aku menyuruh Ijah membentuk seperti
    ****** dan kemudian aku mulai menyodok vagina Ijah.

    “ah ah mas terus mas ah ah” sedangkan aku memukul pantanya sampai merah dan setelah itu aku jambak
    rambutnya seperti cowgirl. tetapi rasa sakit itu sepertinya ditutupi oleh sodokan maut penis ku.

    dan beberapa menit kemudian Ijah

    “mass mau pipis ahh”,

    “udah keluarin aja”.

    dan kemudian dia menegeluarkan cairan kental dan beberapa menit kemudian

    “croot…croot…”

    aku juga mengeluarkan cairan hangat yang kental di vaginanya. setelah itu kami french kiss dan tidur
    bersama di kamar tidur ortuku sambil bugil.

    Tidak terasa sudah pagi rupanya. Ijah masih teridur pulas dan aku membanguninya.

    “Mbak, bangun mbak udah jam 9 pagi mbak” kemudian dia bangun dengan tubuh lemas

    “loh, kok sudah jam 9 pagi”

    “laper mbak” “mas Totok mau makan apa”

    “roti selai aja deh, gimana mbak permainan semalam?, enak nggak?”

    “enak banget mas, besok-besok lagi ya mas”

    “iya” “mas, tapi nanti kalo aku hamil gimana mas”

    “udah tenang aja, nanti beli pil anti hamil aja”

    “mas nakal deh” katanya mencubit putingku

    “kamu nakal juga deh” kemudian aku mencubit payudaranya

    “kamu jangan pake baju dulu yach” pintaku

    “iya, tapi mas juga”

    kemudian Ijah pergi ke dapur dan aku pergi ke kamarku untuk mengambil CD BF pinjeman temanku untuk
    memberikan pendidikan macam posisi ngeseks. kemudian terdengar suara dari dapur
    “mas Totok, selainya rasa apa?, stroberi,coklat,nanas apa kacang?”

    kemudian muncul lagi pikiran ngeresku untuk menidurinya “bawa aja semua selainya. sekalian bawa ceres
    sama madu akunk”

    “buat apa?”

    “liat aja nanti deh”

    kemudian kami berkumpul lagi di ruang keluarga. aku menyetel film biru kualitas DVD. terlihat dari
    kover disknya dengan judul hardcore xxx yang kata teman aku katanya ngeseks di bermacam posisi dan di
    berbagai tempat seperti di kantor,rumah sakit, hutan, lapangan, air terjun dll dan orangya bermacam
    seperti chinesse,arabian,india dan lokal ,dll.

    sedangkan Ijah sudah menaruh roti dan barang yang aku inginkan. kemudian kami menonton film tersebut
    bersama Ijah sabil makan roti. wah rupanya film ini berdurasi 45 menit. Ternyata benar kata sohibku
    ini film ini memberi pengetahuan posisi macam-macam dan tempat settingannya keren.

    Baru menonton adegan buka baju penis aku bengkak lagi. sedangakan Ijah masih santai-santai saja. para
    model yang digunakan betul-betul pro dan cakep-cakep dan cantik-cantik. dan aku paling suka melihat
    salah satu adegan 1 tante-tante girang yang luar biasa cantiknya serta tubuh yang sangat sempurna
    dientot 3 orang.

    Aku juga suka melihat orang india yang mukanya seperti aiswarya rai yang toketnya ukuran jumbo, aku
    taksir 39c ditiduri oleh pria india perkasa. dan kemudian film itu selesai

    “mas Totok, minta jatah lagi dong, aku melihat Ijah yang waow payudaranya betul-betul membengkak,
    tidak seperti kemarin. putingnya pun lebih besar.

    Kemudian aku menumpahkan semua sirup dan selai aku oleskan ke tubuh aku dan tidak lupa untuk
    memberikan ceres ke tubuh aku kemudian aku menyuruh membersihkan tubuhku dengan lidah.

    kemudian dia menjilat tubuhku dengan ganas dan terakhir mengemut penis aku. mungkin karena kelewat
    nafsu yang membara. Ijah menngemut dengan sangat pintar dan kemampuan sedotanya kayak mesin pompa
    betul betul enak sekali tidak kaya kemarin. sedotanya mungkin bisa membuat penis aku panjang,

    “uh-ah alamak enaknya terus ah sedot trus yess ahhh uhhh” desahanku sambil menjambak rambutnya

    beberapa menit kemudian aku menumpahkan mani di mulutnya dan dia langsung mengemutnya, tapi kali ini
    penis aku mengekrut.

    “loh mas, kok ini mengkerut sih nggak kayak kemarin?”

    “kan ini nggak pake obat sayang kayak kemarin”

    “kalo ukuranya segini gimana masukinya dong?”

    “semua laki-laki tuh kayak gini kalo abis keluarin peju, kamu harus bikin aku rangsangan biar ngaceng
    lagi” “rangsangan apaan?”

    “pokoknya sesuatu yang bikin aku ngaceng seperti menari bugil atau lainnya”

    oh kamu tiru ini aja, lebih gila juga boleh”

    sebetulnya penis aku dipijit-pijit juga udah ngaceng tapi aku mencari cara untuk mengulur waktu.

    kemudian aku ke kamarku mengambil DVD porno lagi yang ceritanya seorang wanita super eksibisionis
    membuat pria horny. kemudian aku menyetelnya untuk Ijah. sedangkan aku kamar tidur untuk merenggangkan
    otot.

    setelah selesai aku melihat Ijah masih menonton film itu dan beberapa menit kemudian film itu selesai.
    kemudian Ijah menggunakan bajunya lagi.

    loh kok pake baju lagi”,tanyaku.

    “buat pertunjukan, nanti juga copot lagi”.

    Cerita Sex Ngecrot dia menyuruhku untuk duduk di sofa agar aku bisa menikmatinya. rupanya dia ingin meniru yang ada di
    film barusan. setelah selesai pakai baju dia bilang action maka akting nya di mulai.

    Dia berjalan berjalan seperti peragawati dan matanya selalu melirik padaku dengan kedipan nakal.
    kemudian dia stop di depanku. kemudian dia jong kok dengan paha terbukan lebar memamerkan vaginaya
    karena tidak menggunakan kolornya kehadapanku kemudian berdiri lagi.

    Kemudian dia mengambil botol air mineral dan menumpahkan di rambut bajunya seperti tidak sengaja.
    kemudian terlihatlah kedua putingnya yang menambah keseksianya.

    kemudian dia kelihatan seperti megusap bajunya. yang kemudian kedua tangan itu mengusap dadanya yang
    basah karena air itu. kemudian dia dia seperti ketagihan mengusap payudaranya dan memegang pyudaranya.

    Spontan burungku sudah berdiri tapi belum maksimal. kemudian dia memilin-milin putingnya yang rupanya
    terangsang sendiri. dia memuntir muntir putingnya dan tentu desahanya

    “ah-uh ohhh” yang membuat aku horny maksimal.

    kemudian setelah memuntir dia kemudian dia duduk berhadapan di kursi. dia terlihat membuka pahanya
    yang spontan sudah membuat jatah. tapi rupanya belum berakhir. Ijah kemudian mengusap-usap pahanya dan
    mulai meraba-raba bibir vaginanya.

    Kemudian diamulai memasukan 3 jari sekaligus ke dalam vaginanya. kemudian dia mulai mengocok jarinya
    di vaginaya.

    pertunjukan panas ini sangat mendebarkan yang dimana ini kejadian “live show” yang sangat panas.
    eranganya ketikan memaskuan jarinya.

    “ah-uh ahhh” membuat pria manapun ngaceng. kemudian setelah berselang berapa menit, Ijah
    meng akhiri mastur basinya. cairan kental sudah ada di jarinya.cerita ngentot pembantu

    kemudian aku tepuk tangan dan sebuah ciuman di jidat.

    “Wah rupanya Ijah pintar berakting”

    “ah bisa aja mas Totok, aku kan cuma meniru yang ada di tv”

    “karena kamu berhasil membuat aku ngaceng ayo kita bertTotokng”

    “Ijah, boleh nggak aku anal sex?”

    “Anal sex, apaan tuh?”

    “Anu,ngesex tapi di pantatmu”

    “MMMM” Ijah

    “plis, mungkin rada perih, tapi aku ingin coba”

    “boleh mas”

    kemudian Ijah telungkup dan aku beri bantal di pantanya serta penis aku sudah pas ke pantatnya.
    “aku masukin ya, sakitnya ditahan ya” kemudian aku memasukan penis aku, setiap aku masukin, Ijah
    mendesis kesakitan. aku suruh untuk masturbasi. kemudian aku menaikan temponya. ternyata benar.

    dijepit pantat itu enak rupanya.

    “ahh….uhh….” semakin lama semakin cepat,

    “ahh…uhhh…” erangganku.

    “ahh nikmat sekali dijepit pantatmu Ijah !”.

    dan beberapa menit kemudian aku menghentikan aksi ini. aku kasihan Ijah merasa kesakitan. kemudian
    aku suruh untuk berbalik badan. rupanya dia sudah berlinagan air mata. kemudian aku mengecup matanya.

    “sudah Ijah”

    “loh mas kok nggak sampai puncak”

    “aku kasihan sama kamu Ijah”

    “ah nggak papa kok mas sampai selesai, yang penting mas Totok senang”

    “udah nggak aku terusin analnya, sekarang gini aja, kamu diatas aku dibawah, kamu pasti senang”

    kemudian kita bertTotokng dengan posisi woman on top atau wanita diatas. dengan posisi ini aku melihat
    wajah Ijah berubah 360 derajat.

    “ahhhh…uhhhh…..”desahan ini selalu keluar apabila Ijah memasukan penisku.

    semakin lama desahanya semakin jadi “wow, yess ah yess”, semakin lama temponya semakin cepat.
    dan akhirnya “mas, Ijah mau keluar”

    “mas Totok juga keluar, kita keluar sama-sama yuk”

    “kita hitung ya 3…”

    “dua…”

    “satu…”

    “croot” akhirnya kami langsung lemas bersama

    “ayo Ijah, kita bikin penutupan”

    “iya mas”

    “sekarang kamu pijit-pijit penis aku biar berdiri lagi”

    kemudian Ijah memijit batang kemluanku dan akhirnya ngaceng lagi

    “sekarang kita bertTotokng di kamar mandi sambil mandi biar bersih”

    “mau di kamar mandi, di dapur siapa takut!”

    aku heran dengan ini cewek kok nggak capek ngesex ya, mungkin gara-gara pengalaman pertama.

    kemudian aku gotong dia ke kamar mandi dan aku setel air hangat kemudian kami saling menyabuni dan
    membilas satu dengan lainya. setelah itu kami sikat gigi dengan cara unik. aku sikat gigi dengan odol
    yang banyak sekali. kemudian aku sikat sehinngga busanya bertumpahan.

    Kemudian busa itu aku tranfer lewat french kiss yang lama dan aku begitu juga kumur kumur tapi airnya
    air bersih maksudnya air yang dari keran aku masukan ke mulut aku langsung aku beri ke Ijah jadi tidak
    aku gunakan kumur dahulu.

    setelah itu kita ngesex posisi stTotokng yaitu Ijah aku senderkan di tembok kemudian kinya ditekuk ke
    atas dan aku menembus vaginanya. rupanya posisi ini membuat aku menguras banyak energi dan bikin capek
    tetapi tertutupi oleh kenikmatan duniawi dan setelah beberapa menit aku menegeluarkan mani terakhir
    aku di vaginanya dan kami saling mengeringkan badan dan memakai baju kembali dan setelah ini Ijah
    merapihkan rumah.

    Sejak peristiwa ini kami sering melakukan hubungan sumai istri apabila dirumah hanya kami berdua. dan
    karena sex ini mendongkrak nilai raport aku lebih bagus. dan kalau ulangan nilai aku menjadi lebih
    bagus dan tanpa menyontek.

    Bahkan nilai UAN aku 100 besar sejawa timur bahkan aku bisa masuk universitas terkemuka di bandung.
    meskipun jauh dengan kampung halaman sesekali kami masih berhubungan badan apabila aku pulang kampung.
    dan apabila aku dibandung, aku selalu menyuruh Ijah untuk merawat payudaranya dan meminum jamu perapet
    vaginanya.

    tetapi sayang, ketika aku sudah semester II, dia mengundurkan diri dengan alasan ingin menikah. Tapi
    rupanya dia ke surabaya kata ibunya.

    Kata ibunya juga dia mengubah nama menjadi Aini, mungkin ingin menghilangkan image kedesaannya. kata
    ibunya dia kesana menjadi perawat katanya tetapi aku kurang percaya keran dia tidak bersekolah
    keperawatan. entah tidak tahu kenapa dia ke surabaya mungkin mendapatkan pekerjaan baru disana apa
    jual diri di lokalisasi Dolly. selamat tinggal Ijah si toket gede.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Akibat Ngintip

    Cerita Sex Akibat Ngintip


    6196 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Akibat Ngintip ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexKegiatan ronda memang rutin diadakan di kampugku selama ini masih berjalan baik, setiap malam pasti
    ada ship terdiri dari 3 orang, malam itu aku dapat giliran untuk untuk jaga pada malam minggu, tepat
    pukul 00.00 yang seharusnya menemaniku ronda belum kunjung datang karena kegitan ronda sukarela maka
    aku juga tidak memperdulikan mau datang atau tidak.

    Dan aku mengelilingi kampungku karena aku belum mengantuk aku mengelilingi rumah rumah penduduk dengan
    sarung dan senter karena udaranya dingin aku menyalakan rokokku, pada sampai di rumah Pak Erkam aku
    melihat kaca yang belum tertutup dengan benar dan aku mendekati itu kelupaan atau ada orang yang masuk
    dengan hati-hati kudekati, tetapi ternyata kain korden tertutup rapi.

    Kupikir kemarin sore pasti lupa menutup kaca nako, tetapi langsung menutup kain kordennya saja.
    Mendadak aku mendengar suara aneh, seperti desahan seseorang. Kupasang telinga baik-baik, ternyata
    suara itu datang dari dalam kamar. Kudekati pelan-pelan, dan darahku berdesir, ketika ternyata itu
    suara orang bersetubuh. Nampaknya ini kamar tidur Pak Erkam dan istrinya.

    Aku lebih mendekat lagi, suaranya dengusan nafas yang memburu dan gemerisik dan goyangan tempat tidur
    lebih jelas terdengar.

    “Ssshh… hhemm… uughh… ugghh, terdengar suara dengusan dan suara orang seperti menahan sesuatu. Jelas
    itu suara Bu Erkam yang ditindih suaminya. Terdengar pula bunyi kecepak-kecepok, nampaknya penis Pak
    Erkam sedang mengocok liang vagina Bu Erkam.

    Aduuh, darahku naik ke kepala, penisku sudah berdiri keras seperti kayu. Aku betul-betul iri
    membayangkan Pak Erkam menggumuli istrinya. Alangkah nikmatnya menyetubuhi Bu Erkam yang cantik dan
    bahenol itu.

    “Oohh, sshh buuu, aku mau keluar, sshh…. ssshh..” terdengar suara Pak Erkam tersengal-sengal.

    Suara kecepak-kecepok makin cepat, dan kemudian berhenti. Nampaknya Pak Erkam sudah ejakulasi dan
    pasti penisnya dibenamkan dalam-dalam ke dalam vagina Bu Erkam. Selesailah sudah persetubuhan itu, aku
    pelan-pelan meninggalkan tempat itu dengan kepala berdenyut-denyut dan penis yang kemeng karena tegang
    dari Erkam.

    Sejak malam itu, aku jadi sering mengendap-endap mengintip kegiatan suami-istri itu di tempat
    tidurnya.

    Walaupun nako tidak terbuka lagi, namun suaranya masih jelas terdengar dari sela-sela kaca nako yang
    tidak rapat benar. Aku jadi seperti detektip partikelir yang mengamati kegiatan mereka di sore hari.

    Biasanya pukul 21.00 mereka masih melihat siaran TV, dan sesudah itu mereka mematikan lampu dan masuk
    ke kamar tidurnya.

    Aku mulai melihat situasi apakah aman untuk mengintip mereka. Apabila aman, aku akan mendekati kamar
    mereka. Kadang-kadang mereka hanya bercakap-cakap sebentar, terdengar bunyi gemerisik (barangkali
    memasang selimut), lalu sepi. Pasti mereka terus tidur.

    Tetapi apabila mereka masuk kamar, bercakap-cakap, terdengar ketawa-ketawa kecil mereka, jeritan lirih
    Bu Erkam yang kegelian (barangkali dia digelitik, dicubit atau diremas buah dadanya oleh Pak Erkam),
    dapat dipastikan akan diteruskan dengan persetubuhan.

    Dan aku pasti mendengarkan sampai selesai. Rasanya seperti kecanduan dengan suara-suara Pak Erkam dan khususnya suara Bu Erkam yang keenakan disetubuhi suaminya.

    Hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasa. Apabila aku bertemu Bu Erkam juga biasa-biasa saja, namun tidak dapat dipungkiri, aku jadi jatuh cinta sama istri Pak Erkam itu.

    Orangnya memang cantik, dan badannya padat berisi sesuai dengan seleraku. Khususnya pantat dan buah dadanya yang besar dan bagus.

    Aku menyadari bahwa hal itu tidak akan mungkin, karena Bu Erkam istri orang. Kalau aku berani menggoda
    Bu Erkam pasti jadi masalah besar di kampungku.

    Bisa-bisa aku dipukuli atau diusir dari kampungku. Tetapi nasib orang tidak ada yang tahu. Ternyata
    aku akhirnya dapat menikmati keindahan tubuh Bu Erkam.

    Cerita Sex Akibat Ngintip Pada suatu hari aku mendengar Pak Erkam opname di rumah sakit, katanya operasi usus buntu. Sebagai tetangga dan masih bujangan aku banyak waktu untuk menengoknya di rumah sakit. Dan yang penting aku mencoba membangun hubungan yang lebih akrab dengan Bu Erkam.

    Pada suatu sore, aku menengok di rumah sakit bersamaan dengan adiknya Pak Erkam. Sore itu, mereka
    sepakat Bu Erkam akan digantikan adiknya menunggu di rumah sakit, karena Bu Erkam sudah beberapa hari tidak pulang. 88Tangkas

    Aku menawarkan diri untuk pulang bersamaku. Mereka setuju saja dan malah berterima kasih. Terus terang
    kami sudah menjalin hubungan lebih akrab dengan keluarga itu.

    Sehabis mahgrib aku bersama Bu Erkam pulang. Dalam mobilku kami mulai mengobrol, mengenai sakitnya Pak
    Erkam. Katanya seminggu lagi sudah boleh pulang.

    Aku mulai mencoba untuk berbicara lebih dekat lagi, atau katakanlah lebih kurang ajar. Inikan
    kesempatan bagus sekali untuk mendekatai Bu Erkam.

    “Bu, maaf yaa. ngomong-ngomong Bu Erkam sudah berkeluarga sekitar 3 tahun kok belum diberi momongan
    yaa”, kataku hati-hati.

    “Ya, itulah Dik Budi. Kami kan hanya lakoni. Barangkali Tuhan belum mengizinkan”, jawab Bu Erkam.

    “Tapi anu tho bu… anuu.. bikinnya khan jalan terus.” godaku. “Ooh apa, ooh. kalau itu sih iiiya Dik
    Budi” jawab Bu Erkam agak kikuk.

    Sebenarnya kan aku tahu, mereka setiap minggunya minmal 2 kali bersetubuh dan terbayang kembali
    desahan Bu Erkam yang keenakan. Darahku semakin berdesir-desir. Aku semakin nekad saja.

    “Tapi, kok belum berhasil juga yaa bu?” lanjutku.

    “Ya, itulah, kami berusaha terus. Tapi ngomong-ngomong kapan Dik Budi kimpoi. Sudah kerja, sudah punya
    mobil, cakep lagi. Cepetan dong. Nanti keburu tua lhoo”, kata Bu Erkam.

    “Eeh, benar nih Bu Erkam. Aku cakep niih. Ah kebetulan, tolong carikan aku Bu. Tolong carikan yang
    kayak Ibu Erkam ini lhoo”, kataku menggodanya.

    “Lho, kok hanya kayak saya. Yang lain yang lebih cakep kan banyak. Saya khan sudah tua, jelek lagi”,
    katanya sambil ketawa.

    Aku harus dapat memanfaatkan situasi. Harus, Bu Erkam harus aku dapatkan. “Eeh, Bu Erkam. Kita kan
    nggak usah buru-buru nih.

    Di rumah Bu Erkam juga kosong. Kita cari makan dulu yaa. Mauu yaa bu, mau yaa”, ajakku dengan penuh
    kekhawatiran jangan-jangan dia menolak.

    “Tapi nanti kemaleman lo Dik”, jawabnya.

    “Aah, baru jam tujuh. Mau ya Buu”, aku sedikit memaksa.

    “Yaa gimana yaa… ya deh terserah Dik Budi. Tapi nggak malam-malam lho.” Bu Erkam setuju. Batinku
    bersorak.

    Kami berehenti di warung bakmi yang terkenal. Sambil makan kami terus mengobrol. Jeratku semakin aku
    persempit.

    “Eeh, aku benar-benar tolong dicarikan istri yang kayak Bu Erkam dong Bu. benar nih. Soalnya begini
    bu, tapii eeh nanti Bu Erkam marah sama saya. Nggak usaah aku katakan saja deh”, kubuat Bu Erkam
    penasaran.

    “Emangnya kenapa siih.” Bu Erkam memandangku penuh tanda tanya.

    “Tapi janji nggak marah lho.” kataku memancing. Dia mengangguk kecil. “Anu bu… tapi janji tidak marah
    lho yaa.”

    “Bu Erkam terus terang aku terobsesi punya istri seperti Bu Erkam.

    Aku benar-benar bingung dan seperti orang gila kalau memikirkan Bu Erkam. Aku menyadari ini nggak
    betul. Bu Erkam kan istri tetanggaku yang harus aku hormati.

    Aduuh, maaf, maaf sekali bu. aku sudah kurang ajar sekali”, kataku menghiba. Bu Erkam melongo,
    memandangiku. sendoknya tidak terasa jatuh di piring.

    Bunyinya mengagetkan dia, dia tersipu-sipu, tidak berani memandangiku lagi.

    Sampai selesai kami jadi berdiam-diaman. Kami berangkat pulang. Dalam mobil aku berpikir, ini sudah
    telanjur basah. Katanya laki-laki harus nekad untuk menaklukkan wanita. Nekad kupegang tangannya
    dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku memegang setir.

    Di luar dugaanku, Bu Erkam balas meremas tanganku. Batinku bersorak. Aku tersenyum penuh kemenangan.
    Tidak ada kata-kata, batin kami, perasaan kami telah bertaut. Pikiranku melambung, melayang-layang.
    Mendadak ada sepeda motor menyalib mobilku. Aku kaget.

    “Awaas! hati-hati!” Bu Erkam menjerit kaget. “Aduh nyalib kok nekad amat siih”, gerutuku.

    “Makanya kalau nyetir jangan macam-macam”, kata Bu Erkam.

    Kami tertawa. Kami tidak membisu lagi, kami ngomong, ngomong apa saja. Kebekuan cair sudah. Sampai di
    rumah aku hanya sampai pintu masuk, aku lalu pamit pulang. Di rumah aku mencoba untuk tidur.

    Cerita Sex Akibat Ngintip Tidak bisa. Nonton siaran TV, tidak nyaman juga. Aku terus membayangkan Bu Erkam yang sekarang
    sendirian, hanya ditemani pembantunya yang tua di kamar belakang. Ada dorongan sangat kuat untuk
    mendatangi rumah Bu Erkam.

    Berani nggaak, berani nggak. Mengapa nggak berani. ceritasexdewasa.org Entah setan mana yang mendorongku, tahu-tahu aku
    sudah keluar rumah. Aku mendatangi kamar Bu Erkam. Dengan berdebar-debar, aku ketok pelan-pelan kaca
    nakonya, “Buu Erkam, aku Budi”, kataku lirih.

    Terdengar gemerisik tempat tidur, lalu sepi. Mungkin Bu Erkam bangun dan takut. Bisa juga mengira aku
    maling.

    “Aku Budi”, kataku lirih. Terdengar gemerisik. Kain korden terbuka sedikit.

    Nako terbuka sedikit. “Lewat belakang!” kata Bu Erkam. Aku menuju ke belakang ke pintu dapur. Pintu
    terbuka, aku masuk, pintu tertutup kembali.

    Aku nggak tahan lagi, Bu Erkam aku peluk erat-erat, kuciumi pipinya, hidungnya, bibirnya dengan lembut
    dan mesra, penuh kerinduan. Bu Erkam membalas memelukku, wajahnya disusupkan ke dadaku.

    “Aku nggak bisa tidur”, bisikku.

    “Aku juga”, katanya sambil memelukku erat-erat.

    Dia melepaskan pelukannya. Aku dibimbingnya masuk ke kamar tidurnya. Kami berpelukan lagi, berciuman
    lagi dengan lebih bernafsu.

    “Buu, aku kangen bangeeet. Aku kangen”, bisikku sambil terus menciumi dan membelai punggungnya. Nafsu
    kami semakin menggelora. Aku ditariknya ke tempat tidur.

    Bu Erkam membaringkan dirinya. Tanganku menyusup ke buah dadanya yang besar dan empuk, aduuh nikmat
    sekali, kuelus buah dadanya dengan lembut, kuremas pelan-pelan. Bu Erkam menyingkapkan dasternya ke
    atas, dia tidak memakai BH. Aduh buah dadanya kelihatan putih dan menggung.

    Aku nggak tahan lagi, kuciumi, kukulum pentilnya, kubenamkan wajahku di kedua buah dadanya, sampai aku
    nggak bisa bernapas. Sementara tanganku merogoh kemaluannya yang berbulu tebal. Celana dalamnya
    kupelorotkan, dan Bu Erkam meneruskan ke bawah sampai terlepas dari kakinya.

    Dengan sigap aku melepaskan sarung dan celana dalamku. Penisku langsung tegang tegak menantang. Bu
    Erkam segera menggenggamnya dan dikocok-kocok pelan dari ujung penisku ke pangkal pahaku. Aduuh,
    rasanya geli dan nikmat sekali. Aku sudah nggak sabar lagi. Aku naiki tubuh Bu Erkam, bertelekan pada
    sikut dan dengkulku.

    Kaki Bu Erkam dikangkangkannya lebar-lebar, penisku dibimbingnya masuk ke liang vaginanya yang sudah
    basah. Digesek-gesekannya di bibir kemaluannya, makin lama semakin basah, kepala penisku masuk,
    semakin dalam, semakin… dan akhirnya blees, masuk semuanya ke dalam kemaluan Bu Erkam.

    Aku turun-naik pelan-pelan dengan teratur. Aduuh, nikmat sekali. Penisku dijepit kemaluan Bu Erkam
    yang sempit dan licin. Makin cepat kucoblos, keluar-masuk, turun-naik dengan penuh nafsu.

    “Aduuh, Dik Budi, Dik Budii… enaak sekali, yang cepaat.. teruus”, bisik Bu Erkam sambil mendesis-
    desis.

    Kupercepat lagi. Suaranya vagina Bu Erkam kecepak-kecepok, menambah semangatku.

    “Dik Budiii aku mau muncaak… muncaak, teruus… teruus”, Aku juga sudah mau keluar.

    Aku percepat, dan penisku merasa akan keluar. Kubenamkan dalam-dalam ke dalam vagina Bu Erkam sampai
    amblaas. Pangkal penisku berdenyut-denyut, spermaku muncrat-muncrat di dalam vagina Bu Erkam.

    Kami berangkulan kuat-kuat, napas kami berhenti. Saking nikmatnya dalam beberapa detik nyawaku
    melayang entah kemana. Selesailah sudah. Kerinduanku tercurah sudah, aku merasa lemas sekali tetapi
    puas sekali.

    Kucabut penisku, dan berbaring di sisinya. Kami berpelukan, mengatur napas kami. Tiada kata-kata yang
    terucapkan, ciuman dan belaian kami yang berbicara.

    “Dik Budi, aku curiga, salah satu dari kami mandul. Kalau aku subur, aku harap aku bisa hamil dari
    spermamu. Nanti kalau jadi aku kasih tahu. Yang tahu bapaknya anakku kan hanya aku sendiri kan. Dengan
    siapa aku membuat anak”, katanya sambil mencubitku.

    Malam itu pertama kali aku menyetubuhi Bu Erkam tetanggaku. Beberapa kali kami berhubungan sampai aku
    kimpoi dengan wanita lain. Bu Erkam walaupun cemburu tapi dapat memakluminya.

    Keluarga Pak Erkam sampai saat ini hanya mempunyai satu anak perempuan yang cantik. Apabila di
    kedepankan, Bu Erkam sering menciumi anak itu, sementara matanya melirikku dan tersenyum-senyum manis.
    Tetanggaku pada meledek Bu Erkam, mungkin waktu hamil Bu Erkam benci sekali sama aku.

    Cerita Sex Akibat Ngintip

    Cerita Sex Akibat Ngintip

    Karena anaknya yang cantik itu mempunyai mata, pipi, hidung, dan bibir yang persis seperti mata, pipi,
    hidung, dan bibirku.

    Seperti telah anda ketahui hubunganku dengan Bu Erkam istri tetanggaku yang cantik itu tetap berlanjut
    sampai kini, walaupun aku telah berumah tangga. Namun dalam perkimpoianku yang sudah berjalan dua
    tahun lebih, kami belum dikaruniai anak.

    Istriku tidak hamil-hamil juga walaupun penisku kutojoskan ke vagina istriku siang malam dengan penuh
    semangat. Kebetulan istriku juga mempunyai nafsu seks yang besar. Baru disentuh saja nafsunya sudah
    naik.

    Biasanya dia lalu melorotkan celana dalamnya, menyingkap pakaian serta mengangkangkan pahanya agar
    vaginanya yang tebal bulunya itu segera digarap. Di mana saja, di kursi tamu, di dapur, di kamar
    mandi, apalagi di tempat tidur, kalau sudah nafsu, ya aku masukkan saja penisku ke vaginanya.

    Istriku juga dengan penuh gairah menerima coblosanku. Aku sendiri terus terang setiap saat melihat
    istriku selalu nafsu saja deh. Memang istriku benar-benar membuat hidupku penuh semangat dan gairah.

    Tetapi karena istriku tidak hamil-hamil juga aku jadi agak kawatir. Kalau mandul, jelas aku tidak.
    Karena sudah terbukti Bu Erkam hamil, dan anakku yang cantik itu sekarang menjadi anak kesayangan
    keluarga Pak Erkam.

    Apakah istriku yang mandul? Kalau melihat fisik serta haidnya yang teratur, aku yakin istriku subur
    juga. Apakah aku kena hukuman karena aku selingkuh dengan Bu Erkam? aah, mosok.

    Nggak mungkin itu. Apakah karena dosa? Waah, mestinya ya memang dosa besar. Tapi karena menyetubuhi Bu
    Erkam itu enak dan nikmat, apalagi dia juga senang, maka hubungan gelap itu perlu diteruskan,
    dipelihara, dan dilestarikan.

    Untuk mengatur perselingkuhanku dengan Bu Erkam, kami sepakat dengan membuat kode khusus yang hanya
    diketahui kami berdua. Apabila Pak Erkam tidak ada di rumah dan benar-benar aman, Bu Erkam memadamkan
    lampu di sumur belakang rumahnya.

    Biasanya lampu 5 watt itu menyala sepanjang malam, namun kalau pada pukul 20.00 lampu itu padam,
    berarti keadaan aman dan aku dapat mengunjungi Bu Erkam. Karena dari samping rumahku dapat terlihat
    belakang rumah Bu Erkam, dengan mudah aku dapat menangkap tanda tersebut.

    Tetapi pernah tanda itu tidak ada sampai 1 atau 2 bulan, bahkan 3 bulan. Aku kadang-kadang jadi agak
    jengkel dan frustasi (karena kangen) dan aku mengira juga Bu Erkam sudah bosan denganku. Tetapi
    ternyata memang kesempatan itu benar-benar tidak ada, sehingga tidak aman untuk bertemu.

    Pada suatu hari aku berpapasan dengan Bu Erkam di jalan dan seperti biasanya kami saling menyapa
    baik-baik. Sebelum melanjutkan perjalanannya, dia berkata, “Dik Budi, besok malam minggu ada keperluan
    nggak?”

    “Kayaknya sih nggak ada acara kemana-mana. Emangnya ada apa?” jawabku dengan penuh harapan karena
    sudah hampir satu bulan kami tidak bermesraan.

    “Nanti ke rumah yaa!” katanya dengan tersenyum malu-malu.

    “Emangnya Pak Erkam nggak ada?” kataku.

    Dia tidak menjawab, cuma tersenyum manis dan pergi meneruskan perjalanannya. Walaupun sudah biasa,
    darahku pun berdesir juga membayangkan pertemuanku malam minggu nanti.

    Seperti biasa malam minggu adalah giliran ronda malamku. Istriku sudah tahu itu, sehingga tidak
    menaruh curiga atau bertanya apa-apa kalau pergi keluar malam itu. Aku sudah bersiap untuk menemui Bu
    Erkam.

    Aku hanya memakai sarung, tidak memakai celana dalam dan kaos lengan panjang biar agak hangat. Dan
    memang kalau tidur aku tidak pernah pakai celana dalam tetapi hanya memakai sarung saja. Rasanya lebih
    rileks dan tidak sumpek, serta penisnya biar mendapat udara yang cukup setelah seharian dipepes dalam
    celana dalam yang ketat.

    Waktu menunjukkan pukul 22.00. Lampu belakang rumah Bu Erkam sudah padam dari Erkam. Aku berjalan
    memutar dulu untuk melihat situasi apakah sudah benar-benar sepi dan aman. Setelah yakin aman, aku
    menuju ke samping rumah Bu Erkam.

    Aku ketok kaca nako kamarnya. Tanpa menunggu jawaban, aku langsung menuju ke pintu belakang. Tidak
    berapa lama terdengar kunci dibuka. Pelan pintu terbuka dan aku masuk ke dalam. Pintu ditutup kembali.

    Aku berjalan beriringan mengikuti Bu Erkam masuk ke kamar tidurnya. Setelah pintu ditutup kembali,
    kami langsung berpelukan dan berciuman untuk menyalurkan kerinduan kami. Kami sangat menikmati
    kemesraan itu, karena memang sudah hampir satu bulan kami tidak mempunyai kesempatan untuk
    melakukannya.

    Setelah itu, Bu Erkam mendorongku, tangannya di pinggangku, dan tanganku berada di pundaknya. Kami
    berpandangan mesra, Bu Erkam tersenyum manis dan memelukku kembali erat-erat. Kepalanya disandarkan di
    dadaku.

    “Paa, sudah lama kita nggak begini”, katanya lirih. Bu Erkam sekarang kalau sedang bermesraan atau
    bersetubuh memanggilku Papa. Demikian juga aku selalu membisikkan dan menyebutnya Mama kepadanya.
    Nampaknya Bu Erkam menghayati betul bahwa Nia, anaknya yang cantik itu bikinan kami berdua.

    “Pak Erkam sedang kemana sih maa”, tanyaku.

    “Sedang mengikuti piknik karyawan ke Pangandaran. Aku sengaja nggak ikut dan hanya Nia saja yang ikut.
    Tenang saja, pulangnya baru besok sore”, katanya sambil terus mendekapku.

    “Maa, aku mau ngomong nih”, kataku sambil duduk bersanding di tempat tidur. Bu Erkam diam saja dan
    memandangku penuh tanda tanya.

    “Maa, sudah dua tahun lebih aku berumah tangga, tetapi istriku belum hamil-hamil juga. Kamu tahu,
    mustinya secara fisik, kami tidak ada masalah.

    Aku jelas bisa bikin anak, buktinya sudah ada kan. Aku nggak tahu kenapa kok belum jadi juga. Padahal
    bikinnya tidak pernah berhenti, siang malam”, kataku agak melucu. Bu Erkam memandangku.

    “Pa, aku harus berbuat apa untuk membantumu. Kalau aku hamil lagi, aku yakin suamiku tidak akan
    mengijinkan adiknya Nia kamu minta menjadi anak angkatmu. Toh anak kami kan baru dua orang nantinya,
    dan pasti suamiku akan sayang sekali.

    Untukku sih memang seharusnya bapaknya sendiri yang mengurusnya. Tidak seperti sekarang, keenakan dia.
    Cuma bikin doang, giliran sudah jadi bocah orang lain dong yang ngurus”, katanya sambil merenggut
    manja. Aku tersenyum kecut.

    “Jangan-jangan ini hukuman buatku ya maa, Aku dihukum tidak punya anak sendiri. Biar tahu rasa”,
    kataku.

    “Ya sabar dulu deh paa, mungkin belum pas saja. Spermamu belum pas ketemu sama telornya Rina (nama
    istriku). Siapa tahu bulan depan berhasil”, katanya menghiburku.

    “Ya mudah-mudahan. Tolong didoain yaa…”

    “Enak saja. Didoain? Mustinya aku kan nggak rela Papa menyetubuhi Rina istrimu itu. Mustinya Papa kan
    punyaku sendiri, aku monopoli. Nggak boleh punya Papa masuk ke perempuan lain kan.

    Kok malah minta didoain. Gimana siih”, katanya manja dan sambil memelukku erat-erat.
    Benar juga, mestinya kami ini jadi suami-istri, dan Nia itu anak kami.

    “Maa, kalau kita ngomong-ngomong seperti ini, jadinya nafsunya malah jadi menurun lho. Jangan-jangan
    nggak jadi main nih”, kataku menggoda.

    “Iiih, dasar”, katanya sambil mencubit pahaku kuat-kuat.

    “Makanya jangan ngomong saja. Segera saja Mama ini diperlakukan sebagaimana mestinya. Segera digarap
    doong!” katanya manja.

    Kami berpelukan dan berciuman lagi. Tentu saja kami tidak puas hanya berciuman dan berpelukan saja.
    Kutidurkan dia di tempat tidur, kutelentangkan. Bu Erkam mandah saja. Pasrah saja mau diapain.

    Dia memakai daster dengan kancing yang berderet dari atas ke bawah. Kubuka kancing dasternya satu per
    satu mulai dari dada terus ke bawah. Kusibakkan ke kanan dan ke kiri bajunya yang sudah lepas
    kancingnya itu. Menyembullah buah dadanya yang putih menggunung (dia sudah tidak pakai BH). Celana
    dalam warna putih yang menutupi vaginanya yang nyempluk itu aku pelorotkan.

    Aku benar-benar menikmati keindahan tubuh istri gelapku ini. Saat satu kakinya ditekuk untuk
    melepaskan celana dalamnya, gerakan kakinya yang indah, vaginanya yang agak terbuka, aduh pemandangan
    itu sungguh indah.

    Benar-benar membuatku menelan ludah. Wajah yang ayu,buah dada yang putih menggunung, perut yang
    langsing, vagina yang nyempluk dan agak terbuka, kaki yang indah agak mengangkang, sungguh mempesona.
    Aku tidak tahan lagi.

    Aku lempar sarungku dan kaosku entah jatuh dimana. Aku segera naik di atas tubuh Bu Erkam. Kugumuli
    dia dengan penuh nafsu. Aku tidak peduli Bu Erkam megap-megap keberatan aku tindih sepenuhnya. Habis
    gemes banget, nafsu banget sih.

    “Uugh jangan nekad tho. Berat nih”, keluh Bu Erkam.

    Aku bertelekan pada telapak tanganku dan dengkulku. Penisku yang sudah tegang banget aku paskan ke
    vaginanya. Terampil tangan Bu Erkam memegangnya dan dituntunnya ke lubang vaginanya yang sudah basah.

    Tidak ada kesulitan lagi, masuklah semuanya ke dalam vaginanya. Dengan penuh semangat kukocok vagina
    Bu Erkam dengan penisku. Bu Erkam semakin naik, menggeliat dan merangkulku, melenguh dan merintih.
    Semakin lama semakin cepat, semakin naik, naik, naik ke puncak.

    “Teruuus, teruus paa.. sshh… ssh…” bisik Bu Erkam

    “Maa, aku juga sudah mau… keluaarr”

    “Yang dalam paa… yang dalamm. Keluarin di dalaam Paa… Paa… Adduuh Paa nikmat banget Paa…, ouuch..”,
    jeritnya lirih yang merangkulku kuat-kuat.

    Cerita Sex Akibat Ngintip Kutekan dalam-dalam penisku ke vaginanyanya. Croot, cruuut, crruut, keluarlah spermaku di dalam rahim
    istri gelapku ini. Napasku seperti terputus. Kenikmatan luar biasa menjalar kesuluruh tubuhku. Bu
    Erkam menggigit pundakku. Dia juga sudah mencapai puncak. Beberapa detik dia aku tindih dan dia
    merangkul kuat-kuat.

    Akhirnya rangkulannya terlepas. Kuangkat tubuhku. Penisku masih di dalam, aku gerakkan pelan-pelan,
    aduh geli dan ngilu sekali sampai tulang sumsum. Vaginanya licin sekali penuh spermaku.

    Kucabut penisku dan aku terguling di samping Bu Erkam. Bu Erkam miring menghadapku dan tangannya
    diletakkan di atas perutku.

    Dia berbisik, “Paa, Nia sudah cukup besar untuk punya adik. Mudah-mudahan kali ini langsung jadi ya
    paa.

    Aku ingin dia seorang laki-laki. Sebelum Papa Erkam mengeluh Rina belum hamil, aku memang sudah
    berniat untuk membuatkan Nia seorang adik. Sekalian untuk test apakah Papa masih joos apa tidak. Kalau
    aku hamil lagi berarti Papa masih joosss.

    Kalau nanti pengin menggendong anak, ya gendong saja Nia sama adiknya yang baru saja dibuat ini.” Dia
    tersenyum manis.

    Aku diam saja. menerawang jauh, alangkah nikmatnya bisa menggendong anak-anakku.

    Malam itu aku bersetubuh lagi. Sungguh penuh cinta kasih, penuh kemesraan. Kami tuntaskan kerinduan
    dan cinta kasih kami malam itu. Dan aku menunggu dengan harap-harap cemas, jadikah anakku yang kedua
    di rahim istri gelapku ini?

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Binalnya Istriku

    Cerita Sex Binalnya Istriku


    6192 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Binalnya Istriku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSetelah terbang selama 7 minggu yang mana terbang kesana kesini dari pulau jawa, kalimantan dan
    sulawesi untuk urusan bisnis kayu dan hasil bumi lainnya, aku ingin leksas pergi kerumah karena memang
    ingin rileks dan bertemu sang istriku yang kusayan, malamnya pukul 8 aku sudah mendarat di bandara
    kotaku, langsung aku pergi naik taksi untuk menuju kerumahku.

    Lalu lintas tidak macet karena ini hari Minggu. Dari luar ruang tamu nampak terang disinari lampu,
    berarti isteriku ada di rumah. Di rumah kami tinggal 4 orang saja. Aku yang berusia 38, isteriku 31,
    pembantu laki-laki 52, dan pembantu wanita 44.

    Oh ya, setelah 9 tahun menikah kami belum dikarunia anak. Jadi semakin menjadi-jadilah diriku
    menghabiskan waktu mengurus bisnis karena belum ada urusan lain yang memerlukan perhatianku. Syukurlah
    selama ini bisnisku lancar-lancar saja demikian pula perkawinan kami.

    Ketika hendak kupencet bel kuurungkan siapa tahu pintu tidak dikunci. Tadi gerbang depan dibukakan
    oleh pembantu wanitaku karena kebetulan dia pas lagi mau keluar untuk membuang sampah. Bukti Transfer Poker

    Setelahnya dia kembali ke kamarnya yang terletak di samping kiri bangunan utama. Pembantu-pembantuku
    kubuatkan kamar di luar. Ukuran rumahku cukup besar dengan masih ditambah tanah yang lumayan luas yang
    kubuat menjadi taman hampir mengelilingi bangunan rumah kecuali sisi kiri karena kepotong kamar-kamar
    pembantu dan jalan samping. Dari gerbang depan ke pintu kira-kira mencapai 25 meter.

    Benar, pintu tidak dikunci dan aku masuk dengan senyap demi membikin isteriku kaget. Aku suka sekali
    dengan permainan kaget-kagetan begini. Biasanya isteriku suka terpekik lalu menghambur ke pelukanku
    dan dibarengi dengan ciuman bertubi-tubi. Itulah santapan rohaniku.

    Dan itu sering terjadi karena aku sering bepergian dalam waktu lama pula, rekorku pernah sampai 3
    bulan baru pulang. Pada awal perkawinan kami tidaklah demikian, namun 5 tahun belakangan ini yah
    begitulah. Dampaknya adalah kehidupan seks kami mulai menurun drastis frekuensinya maupun kualitasnya.

    Kali ini aku menangkap suasana lain. Memang biasanya sebelum pulang aku memberitahukan isteriku bahwa
    dalam 2 sampai 5 hari bakal pulang. Sengaja kali ini aku tidak memberitahu agar lebih dahsyat
    pekikan-pekikan kangen isteriku itu.

    Cerita Sex Binalnya Istriku Di ruang tamu TV menyala agak keras. Lalu aku menuju dapur mengendap-endap siapa tahu isteriku di sana
    dan sekalian mau mengambil air putih. Tidak ada. Ah mungkin lagi tidur barangkali di kamar pikirku.
    Kuletakkan tas koperku di atas meja makan lalu aku mengambil sebotol air dingin di kulkas.

    Kuletakkan pantatku di atas kursi sambil minum. Kuambil sebatang rokok lalu kunyalakan. Ada sekitar 5
    menit kunikmati asap-asap racun itu sebelum akhirnya kuputuskan untuk naik ke lantai 2 di mana kamar
    tidur kami berada.

    Pelan-pelan kunaiki tangga. Pelan sekali kubuka pintu, namun hanya seukuran setengah kepala. Aku ingin
    mengintip kegiatan isteriku di kamar spesial kami. Apakah lagi lelap dengan pose yang aduhai. Ataukah
    lagi mematut diri di cermin. Ataukah lagi.. Upss!! Berdebar jantungku.

    Dalam keremangan lampu kamar (kamar lampuku bisa disetel tingkat keterangannya sedemikian rupa)
    kulihat ada 2 manusia. Jelas salah satu sosoknya adalah isteriku, mana mungkin aku pangling. Dia lagi
    mengangkangi seseorang.

    Posisi kepalanya nampak seperti di sekitar kemaluan lawannya. Perasaanku mulai dilanda kekacauan.
    Sulit kudefinisikan. Marah. Kaget. Bingung. Bahkan penasaran. Apa yang sedang berlangsung di depan
    mataku ini? Kepala isteriku nampak naik turun dengan teratur dengan ditingkahi suara-suara lenguhan
    tertahan seorang pria yang menjemput kenikmatan seksual.

    Mungkin saking asiknya mereka berolah asmara terkuaknya pintu tidak mereka sadari.

    Tiba-tiba perasaan aneh menjalari diriku. Darahku berdesir pelan dan makin kencang. Rasa penasaranku
    sudah mulai dicampuraduki dengan gairah kelelakianku yang membangkit. Ini lebih dahsyat ketimbang
    menonton film-film bokep terpanas sekalipun.

    Kesadaran diriku juga lenyap entah kemana bahwa yang di depan mataku adalah isteriku dengan pria yang
    pasti bukan diriku. Sekarang aku lebih ingin menyaksikan adegan ini sampai tuntas. Kont0lku mulai
    mengejang.

    Posisi mereka mulai berbalik. Isteriku mengambil posisi di bawah sementara lawannya ganti di atasnya.
    Persis sama seperti tadi hanya saja sekarang kelihatannya mem3k isteriku yang dijadikan sasaran. Aku
    semakin ngaceng.

    “Ohh.. Sshh…” suara desisan isteriku berulang-ulang.

    Telaten sekali si pria (aku sudah menangkap sosok lawannya dengan jelas adalah pria) sehingga isteriku
    mulai bergerak meliuk-liuk dan menengadahkan kepalanya berkali-kali.

    “Uuhh.. Eehhss.. Teruss jilatthh.. Pak Minnh.. Ahh.. Uffh..”.

    Plong rasa dadaku demi akhirnya menemukan identitas sang pelaku pria. Mr. Yoyok pembantu priaku yang
    tua itu. Wah.. Wah.. Pantesan tadi aku agak mengenali sosoknya. Belum sempat aku banyak berpikir
    kesadaranku disedot kembali oleh suara-suara kesetanan isteriku dari hasil kerja persetubuhan itu.

    “Yyaahh.. Teruss.. Teruss.. Aahh.. Tusukk.. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Yaahh beegittu.. Oohh..”

    Semakin binal kepala isteriku tergolek sana sini. Nampaknya dia sudah berada di awang-awang
    kenikmatan. Aku juga semakin dilanda gairah sehingga tanpa sadar tanganku mulai meremas-remas burungku
    sendiri.

    “Ahh…”

    Cerita Sex Binalnya Istriku Ah isteriku akhirnya jebol juga. Aku tahu itu. Tapi nampaknya Pak Yoyok masih meneruskan aktivitasnya.
    Sebentar kemudian kaki isteriku diangkatnya ke kedua bahunya yang bidang dan kekar itu (meskipun sudah
    tua tapi tubuh pembantuku masih gagah akibat pekerjaannya yang secara fisik membutuhkan kekuatan).

    Dimainkan jari-jarinya di liang mem3k isteriku. Lenguhan-lenguhan isteriku kembali terdengar. Semakin
    kencang kocokan jari Pak Yoyok pada mem3k isteriku. Dengan menggelinjang mengangkat-ngangkat paha
    isteriku kembali dibuat mabuk kepayang.

    Akhirnya kulihat batang kemaluan Mr. Yoyok sudah diarahkan ke lobang kemaluan isteriku. Busseett gede
    juga nih punya si tua bangka. Semakin menggelegak gairahku ketika membayangkan bagaimana mem3k
    isteriku akan dihujami oleh benda sebesar itu.

    Bless. Masuk. Gleg ludahku tertelan. “Oohh.. Eyaahh.. Eenaakk.. Paakk..”.

    Pelan-pelan dipompanya mem3k isteriku dengan godam si Mr. Yoyok. Mulai menggila kembali goyangan
    pantat isteriku melayani rangsekan-rangsekan si batang besar itu.

    “Geennjoott.. Yaahh.. Genjoott.. Oohh.. Ennakk Banngeett.. Oohh..”

    Aku menyaksikkan tubuh isteriku terhentak-hentak naik turun akibat sodokan-sodokan yang bertenaga itu.

    Tangan Mr. Yoyok tak tinggal diam menyenggamai buah dada isteriku yang telah menjulang tegak. Wuuhh
    gila, dahsyat sekali pemandangan yang kusaksikan ini. Setelah hampir 10 menit diangkatlah tubuh
    isteriku dan dibalikkannya menjadi posisi menungging.

    Gaya ****** rupanya dikenal juga oleh Si Tua ini. Kembali liang mem3k isteriku dihunjam dari arah
    belakang. Konsistensi gerakan ****** yang maju mundur itu beserta lenguhan-lenguhan isteriku semakin
    mengobarkan hasratku.

    “Ahh.. Aahh.. Ssooddooghh.. Kuaatt.. Kuat.. Paakkhh, oohh.. Giillaa..”

    Pompaan Mr. Yoyok semakin lama dibuat semakin bertenaga dan semakin cepat. “Oo hh.. Yaa.. Beggiittuu..
    Teruss.. Paakkhh..”

    Kupikir bakalan selesai eh ternyata isteriku sekarang disuruh berdiri, Mr. Yoyok menyetubuhinya sambil
    berdiri. Tanpa sadar aku menoleh ke lantai bawah ternyata si Pembantu Wanita memergokiku sedang
    mengintip. Karena jengah atau bagaimana Mrs. Yoyok merona mukanya lalu menyingkir ke belakang dengan
    tergesa. Pembantuku adalah suami isteri.

    “Yaahh.. Terruuss.. Mauuhh.. Keelluaarr.. Nihh Paakkh..”

    “Aku sebentar laggii.. Juuggaa.. Ibbuu..”

    “Baarrenng.. Yaahh.. Paakkh.. Ohh.. Ohh.. Yaahh.. Uuddaahh”

    Sambil mengejang-ngejang keduanya melepas energi terakhir dan terbesar yang disertai ledakan
    kenikmatan luar biasa. Mr. Yoyok akhirnya jebol juga pertahanannya. Begitu adegan selesai aku dengan
    perlahan sekali menutup pintunya.

    Kuturuni perlahan tangga menuju dapur kembali. Celanaku masih padat mnggembung tak terkira. Aku
    senewen ingin menuntaskan hasratku.

    Ketika sampai dapur kulihat Mrs. Yoyok sedang duduk termangu. Kami saling menatap dalam keadaan
    bingung dan resah. Kudekati dia ketika mulai terisak-isak meneteskan air mata, ingin kutenangkan
    hatinya. Mungkin kejadian tadi telah berulang kali berlangsung selama aku tidak di rumah.

    “Sudah sering kejadianya Mbok?” tanyaku. Dia mengangguk.

    “Maafkan isteriku yah”

    Cerita Sex Binalnya Istriku

    Cerita Sex Binalnya Istriku

    Entah kenapa tiba-tiba mata kami bertatapan kembali. Selama ini dia tidak berani menatapku. Kali ini
    mungkin dia sedang kesepian dan masygul hatinya.

    “Ayo ke kamarmu Mbok.”

    Hasratku masih tinggi dan harus dituntaskan. Kami saat ini sedang masuk dalam situasi kejiwaan yang
    membutuhkan pertolongan satu sama lain. Plus gairah buatku. Ketika sampai kamarnya yang agak sempit
    itu, kusuruh dia duduk di ranjang.

    Kupegang tangannya dan kuelus. Sosok wanita ini sebenarnya tidak terlalu buruk. Kulit terang meskipun
    tidak semulus isteriku tapi lumayan bersih. Tinggi sedang dan hebatnya perut tidak terlalu melambung.
    Tetek cukup besar setelah kusadari saat ini. Dia selalu memakai kebaya dan kain.

    Kepalanya ditimpakan di dadaku. Meskipun dia lebih tua dari aku namun dalam kondisi begini dia
    memerlukan kekuatan dari dada laki-laki. Kubiarkan meskipun dibarengi aroma bumbu dapur. Tapi tidak
    terlalu menyengat.

    Rambutnya otomatis megenai hidungku. Bau minyak rambut Pomade menyergap hidungku. Kucium-kucium dan
    kuendus-kuendus. Kujalari menuju ke telinga. Diam saja. Ke lehernya. Malah terdengar ketawa kegelian.

    Mulai kuusap lengannya. Semakin erat dia mendesakkan tubuhnya ke diriku. Sambil mengusap lengan
    kanannya naik turun sengaja kurenggangkan jariku sehingga menyentuh tipis teteknya. Terus kuulang
    sampai akhirnya kepalanya mulai bergoyang.

    Lalu kuelus langsung teteknya. Gemas aku. Dia mulai mendesah. Kuremas-remas lembut. Mulai melenguh.
    Kubaringkan. Menurut saja. Kubuka bagian dada dari kebayanya. Memang besar miliknya. Kuning agak pucat
    warnanya. Kuhisap-hisap. Menegak-negak kepalanya.

    “Ehhmm.. Eehhf..”

    Kusingkap kainnya dan kuelus pahanya.

    “Ehh.. Ehhshs..”

    Kuselusupkan tanganku jauh menuju pangkal pahanya. Kuusap-usap gundukannya. “Ehhss.. Ehhss.. Oohh…”
    tergolek kanan kiri kepalanya.

    Kutindih dia dengan mengangkangkan kakinya. Mulai kuselusuri dari tetek sampai leher kanan kiri dengan
    lidahku.

    “Oohh.. Paakk.. Oohh..”

    Kurenggut bibirnya yang tebal dengan bibirku. Kumasukkan lidahku menjangkau lidahnya. Pada mulanya
    pasif. Lalu dia mulai mengerti dan kami saling beradu lidah dan ludah. Berkecipak suara kuluman kami.
    Kutekan-tekan bagian bawah diriku sehingga tonjolan burungku menggesek wilayah mem3knya. Mengerinjal
    pantatnya.

    “Esshh.. Ehhss.. Oohh…” desahnya berulang-ulang.

    Kami berdiri untuk melepas baju masing-masing setelah kubisikkan keinginanku. Kuamati dari ujung
    rambut sampai kaki. Keteknya dibiarkan berbulu, ah sensasional sekali. Baru kali ini kulihat wanita
    membiarkan keteknya berbulu. Isteriku licin sekali. Jembut mememknya lebat sekali dan cenderung tidak
    rapi. Luar biasa. Karena hasratku yang sudah tinggi sejak tadi langsung kugumul Dia dan menjatuhkannya
    di ranjang.

    Kujilati kembali mulai dari kening, leher, pipi, tetek, ketek (di sini aku berlama-lama karena
    penasaran sekali dengan rasa bulunya), perut dan mem3knya. Kumainkan lidahku memutari labia mayoranya.

    “Oohh.. Paakk.. Ohh..”

    Dipegangi kepalaku dan ditekan-tekannya sesuai keinginannya. Kumasuki klitorisnya dengan lidahku. Aku
    tidak jijik kali ini. Hasratku yang menggila telah mengalahkan kebiasaanku selama ini.

    “Esshh.. Ahhss.. Esshh.. Oohh.. Mmass..”

    Dia memanggilku Mas berarti kesadarannya mulai kaca balau. Kuremas pantatnya sebelum akhirnya
    kujebloskan kont0lku ke mem3knya yang telah banjir bandang itu. Kupompa maju mundur tanpa tergesa.
    Yang penting bertenaga dan merangsek ke dalam.

    Cerita Sex Binalnya Istriku Menggeliat-geliat kayak cacing kepanasan si Mrs. Yoyok ini. Semakin dikangkangkan pahanya. Kupegang
    ujung telapak kakinya sambil aku terus menyodokinya.

    “Yaahh.. Teruss.. Yangg dalaam .. Masshh.. Ohh.. Ennaakk banngeetts.. Shh.”

    Kubaringkin miring lalu kulipat kaki kanannya ke depan dan kuhujami mem3knya dari belakang. Kami
    bersetubuh dalam posisi berbaring miring (kebayangkan?). Kuubah posisi menjadi dog-style. Namun dia
    telungkup sehingga tingkat penetrasinya lebih maksimal.

    Benturan-benturan dengan pantatnya yang bulat membuatku gemas. Kugenjot sedalam-dalamnya mem3knya yang
    rimbun itu.

    “Yaahhss.. Ehhssh.. Oohhs…” begitu terus erangnya sambil membeliak-beliak.

    Akhirnya setelah 23 menit kami menegang bersama dan mencurahkan cairan masing-masing berleleran di
    dalam mem3knya. Cairan miliknya sampai tumpah ruang merembes keluar mem3knya, punyaku juga demikian
    saking tidak tertampungya semprotan maniku.

    Kubiarkan kont0lku masih terbenam sambil aku tetap menindihnya. Aku jilatin lagi leher dan pipinya
    sampai kont0lku sudah lemas tak berdaya. Tanganku masih aktif bergerilya mengusapi buah kembarnya yang
    masih mengencang. Kujilat-jilat dan kuhisap-hisap. Keringat kami campur aduk membanjiri spreinya yang
    sudah agak kusam itu.

    Sejak saat itu bila aku pulang dari bepergian maka aku mengunjungi Mrs. Yoyok terlebih dahulu untuk
    bersetubuh di kamarnya baru masuk rumah setelah maniku terhambur ke mem3knya yang mudah basah itu.
    Malah boleh dikata sudah tidak pernah lagi menggauli isteriku sendiri.

    Suatu kali Mr. Yoyok memergokinya ketika mau ambil rokok, namun aku cuek saja kepalang lagi hot, tapi
    dia mafhum saja. Toh ibaratnya kami seperti tukar pasangan. Pernah terbersit di kepalaku untuk
    melakukan sex party berempat. Tapi gagasan itu belum terlaksana, karena aku masih merasa risih kalau
    rame-rame begitu.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Kisah Memek Aku Berselingkuh Dengan Pak RT

    Kisah Memek Aku Berselingkuh Dengan Pak RT


    6176 views

    Duniabola99.com – Aku tinggal di kompleks perumahan BTN di Jakarta. Suamiku termasuk orang yang selalu sibuk. Sebagai arsitek swasta, tugasnya boleh dibilang tidak kenal waktu. Walaupun dia sangat mencintaiku, bahkan mungkin memujaku, aku sering kesepian.


    Cerita Aku sering sendirian dan banyak melamun membayangkan betapa hangatnya dalam sepi itu Mas Adit, begitu nama suamiku, ngeloni aku. Saat-saat seperti itu membuat libidoku naik. Dan apabila aku nggak mampu menahan gairah seksualku, aku ambil buah ketimun yang selalu tersedia di dapur. Aku melakukan masturbasi membayangkan dientot oleh seorang lelaki, yang tidak selalu suamiku sendiri, hingga meraih kepuasan.

    Yang sering hadir dalam khayalan seksualku justru Pak Parno, Pak RT di kompleks itu. Walaupun usianya sudah di atas 55 tahun, 20 tahun di atas suamiku dan 27 tahun di atas umurku, kalau membayangkan Pak Parno ini, aku bisa cepat meraih orgasmeku. Bahkan saat-saat aku bersebadan dengan Mas Aditpun, tidak jarang khayalan seksku membayangkan seakan Pak Parnolah yang sedang menggeluti aku.

    Aku nggak tahu kenapa. Tetapi memang aku akui, selama ini aku selalu membayangkan kemaluan lelaki yang gedee banget. Nafsuku langsung melonjak kalau khayalanku nyampai ke sana. Dari tampilan tubuhnya yang tetap kekar dan kokoh walaupun tua, aku bayangkan kontol Pak Parno juga kekar dan kokoh. Gede, panjang dan pasti tegar dilingkari dengan urat-urat di sekeliling batangnya. Ooohh.., betapa nikmatnya dientot kontol macam itu ..

    Di kompleks itu, di antara ibu-ibu atau istri-istri, aku merasa akulah yang paling cantik. Dengan usiaku yang 28 tahun, tinggi 158 cm dan berat 46 kg, orang-orang bilang tubuhku sintal banget. Mereka bilang aku seperti Sarah Ashari, selebrity cantik yang binal adik dari Ayu Ashari bintang sinetron. Apalagi kalau aku sedang memakai celana jeans dengan blus tipis yang membuat buah dadaku yang cukup besar membayang. Hatiku selangit mendengar pujian mereka ini..

    Pada suatu ketika, tetangga kami punya hajatan, menyunatkan anaknya. Biasa, kalau ada tetangga yang punya kerepotan, kami se-RT rame-rame membantu. Apa saja, ada yang di dapur, ada yang ngurus pelaminan, ada yang bikin hiasan atau menata makanan dan sebagainya. Aku biasanya selalu kebagian bikin pelaminan. Mereka tahu aku cukup berbakat seni untuk membuat dekorasi pelaminan itu. Mereka selalu puas dengan hasil karyaku.

    Aku menggunakan bahan-bahan dekorasi yang biasanya aku beli di Pasar Senen. Pagi itu ada beberapa bahan yang aku butuhkan belum tersedia. Di tengah banyak orang yang pada sibuk macam-macam itu, aku bilang pada Mbak Surti, yang punya hajatan, untuk membeli kekurangan itu.

    ‘Kebetulan Bu Mar, tuh Pak Parno mau ke Senen, mbonceng saja sama dia’, Bu Kasno nyampaikan padaku sambil nunjuk Pak Parno yang nampak paling sibuk di antara bapak-bapak yang lain.


    ‘Emangnya Pak Parno mau cari apaan?, aku nanya.
    ‘Inii, mau ke tukang tenda, milih bentuk tenda yang mau dipasang nanti sore. Sama sekalian sound systemnya’, Pak Parno yang terus sibuk menjawab tanpa menengok padaku.
    ‘Iyaa deh, aku pulang bentar ya Pak Parno, biar aku titip kunci rumah buat Mas Adit kalau pulang nanti’. Segalanya berjalan seperti air mengalir tanpa menjadikan perhatian pada orang-orang sibuk yang hadir disitu.

    Sekitar 10 menit kemudian, dengan celana jeans dan blus kesukaanku, aku sudah duduk di bangku depan, mendampingi Pak Parno yang nyopirin Kijangnya. Udara AC di mobil Pak Parno nyaman banget sesudah sepagi itu diterpa panasnya udara Jakarta. Pelan-pelan terdengar alunan dangdut dari radio Mara yang terdapat di mobil itu.

    Saat itu aku jadi ingat kebiasaanku mengkhayal. Dan sekarang ini aku berada dalam mobil hanya berdua dengan Pak Parno yang sering hadir sebagai obyek khayalanku dalam hubungan seksual. Tak bisa kutahan, mataku melirik ke arah selangkangan di bawah kemudi mobilnya. Dia pakai celana drill coklat muda. Aku lihat di arah pandanganku itu nampak menggunung. Aku nggak tahu apakah hal itu biasa. Tetapi khayalanku membayangkan itu mungkin kontolnya yang gede dan panjang.

    Saat aku menelan ludahku membayangkan apa di balik celana itu, tiba-tiba tangan Pak Parno nyelonong menepuk pahaku. ‘Dik Marini mau beli apaan? Di Senen sebelah mana?’, sambil dia sertai pertanyaan ini dengan nada ke-bapak-an.

    Dan aku bener-bener kaget lho. Aku nggak pernah membayangkan Pak RT ini kalau ngomong sambil meraba yang di ajak ngomong.

    ‘Kertas emas dan hiasan dinding, Pak. Di sebelah toko mainan di pasar inpress ituu..’, walaupun jantungku langsung berdegup kencang dan nafasku terasa sesak memburu, aku masih berusaha se-akan-akan tangan Pak Parno di pahaku ini bukan hal yang aneh.

    Tetapi rupanya Pak Parno nggak berniat mengangkat lagi tangannya dari pahaku, bahkan ketika dia jawab balik, ‘Ooo, yyaa.. aku tahu ..’, tangannya kembali menepuk-nepuk dan digosok-gosokkanya pada pahaku seakan sentuhan bapak yang melindungi anaknya.

    Ooouuiihh.. aku merasakan kegelian yang sangat, aku merasakan desakan erotik, mengingat dia selalu menjadi obyek khayalan seksualku. Dan saat Pak Parno merabakan tangannya lebih ke atas menuju pangkal pahaku, reaksi spontanku adalah menurunkan kembali ke bawah. Dia ulangi lagi, dan aku kembali menurunkan.

    Dia ulangi lagi dan aku kembali menurunkan. Anehnya aku hanya menurunkan, bukan menepisnya. Yang aku rasakan adalah aku ingin tangan itu memang tidak diangkat dari pahaku. Hanya aku masih belum siap untuk lebih jauh. Nafasku yang langsung tersengal dan jantungku yang berdegap-degup kencang belum siap menghadapi kemungkinan yang lebih menjurus.

    Pak Parno mengalah. Tetapi bukan mengalah bener-bener. Dia tidak lagi memaksakan tangannya untuk menggapai ke pangkal pahaku, tetapi dia rubah. Tangan itu kini meremasi pahaku. Gelombang nikmat erotik langsung menyergap aku. Aku mendesah tertahan. Aku lemes, tak punya daya apa-apa kecuali membiarkan tangan Pak Parno meremas pahaku. ‘Dik Maarr..’, dia berbisik sambil menengok ke aku.

    Tiba-tiba di depan melintas bajaj, memotong jalan. Pak Parno sedikit kaget. Otomatis tangannya melepas pahaku, meraih presnelling dan melepas injakan gas. Kijang ini seperti terangguk. Sedikit badanku terdorong ke depan. Selepas itu tangan Pak Parno dikonsentrasikan pada kemudi. Jalanan ke arah Senen yang macet membuat sopir harus sering memindah presnelling, mengerem, menginjak gas dan mengatur kemudi.

    Aku senderkan tubuhku ke jok. Aku nggak banyak ngomong. Aku kepingin tangan Pak Parno itu kembali ke pahaku. Kembali meremasi. Dan seandainya tangan itu merangkak ke pangkal pahaku akan kubiarkan. Aku menjadi penuh disesaki dengan birahi. Mataku kututup untuk bisa lebih menikmati apa yang barusan terjadi dan membiarkan pikiranku mengkhayal.


    Benar. Sesudah jalanan agak lancar, tangan Pak Parno kembali ke pahaku. Aku benar-benar mendiamkannya. Aku merasakan kenikmatan jantungku yang terpacu dan nafasku yang menyesak dipenuhi rangsangan birahi. Langsung tangan Pak Parno meremasi pahaku. Dan juga naik-naik ke pangkal pahaku. Tanganku menahan tangannya. Eeeii malahan ditangkapnya dan diremasinya. Dan aku pasrah. Aku merespon remasannya. Rasanya nikmat untuk menyerah pada kemauan Pak Parno. Aku hanya menutup mata dengan tetap bersender di jok sambil remasan di tangan terus berlangsung.

    Sekali aku nyeletuk,
    ‘N’tar dilihat orang Pak’,
    ‘Ah, nggaakk mungkin, kacanya khan gelap. Orang nggak bisa melihat ke dalam’, aku percaya dia.

    Sesudah beberapa saat rupanya desakan birahi pada Pak Parno juga menggelora,
    ‘Dik Mar.. kita jalan-jalan dulu mau nggak?’, dia berbisik ..
    ‘Kemana..?’, pertanyaanku yang aku sertai harapan hatiku ..
    ‘Ada deh.. Pokoknya Dik Mar mau khan..’.
    ‘Terserah Pak Parno.., Tapinya n’tar ditungguin orang-orang .., n’tar orang-orang curiga .. lho’.
    ‘Iyaa, jangan khawatirr.., paling lama sejamlah.’, sambil Pak Parno mengarahkan kemudinya ke tepi kanan mencari belokan ke arah balik. Aku nggak mau bertanya, mau ngapain ‘sejam’??

    Persis di bawah jembatan penyeberangan dekat daerah Galur, Pak Parno membalikkan mobilnya kembali menuju arah Cempaka Putih. Ah.. Pak Parno ini pasti sudah biasa begini. Mungkin sama ibu-ibu atau istri-istri lainnya. Aku tetap bersandar di jok sambil menutup mataku pura-pura tiduran.

    Dengan penuh gelora dan deg-degan jantungku, aku menghadapi kenyataan bahwa beberapa saat lagi, mungkin hanya dalam hitungan menit, akan mengalami saat-saat yang sangat menggetarkan. Saat-saat seperti yang sering aku khayalkan. Aku nggak bisa lagi berpikir jernih. Edan juga aku ini.., apa kekurangan Mas Adit, kenapa demikian mudah aku menerima ajakan Pak Parno ini. Bahkan sebelumnya khan belum pernah sekalipun selama 8 tahun pernikahan aku disentuh apalagi digauli lelaki lain.

    Yang aku rasakan sekarang ini hanyalah aku merasa aman dekat Pak Parno. Pasti dia akan menjagaku, melindungiku. Pasti dia akan mengahadpi aku dengan halus dan lembut. Bagaimanapun dia adalah Pak RT kami yang selama ini selalu mengayomi warganya.

    Pasti dia nggak akan merusak citranya dengan perbuatan yang membuat aku sakit atau terluka. Dan rasanya aku ingin banget bisa melayani dia yang selama ini selalu jadi obyek khayalan seksualku. Biarlah dia bertindak sesuatu padaku sepuasnya. Dan juga aku ingin merasakan bagaimana dia memuaskan aku pula sesuai khayalanku.


    Agu gemetar hebat. Tangan-tanganku gemetar. Lututku gemetar. Kepalaku terasa panas. Darah yang naik ke kekepalaku membuat seakan wajahku bengap. Dan semakin kesana, semakin aku nggak bisa mencabut persetujuanku atas ajakan ‘jalan-jalan dulu’ Pak Parno ini.

    Tiba-tiba mobil terasa membelok ke sebuah tempat. Ketika aku membuka mata, aku lihat halaman yang asri penuh pepohonan. Di depan mobil nampak seorang petugas berlarian menuntun Pak Parno menuju ke sebuah garasi yang terbuka. Dia acungkan tangannya agar Pak Parno langsung memasuki garasi berpintu rolling door itu, yang langsung ditutupnya ketika mobil telah yakin berada di dalam garasi itu dengan benar. Sedikit gelap. Ada cahaya kecil di depan. Ternyata lampu di atas sebuah pintu yang tertutup. Woo.. aku agak panik sesaat. Tak ada jalan untuk mundur. Kemudian kudengar Pak Parno mematikan mesin mobilnya.

    ‘Nyampai Dik Mar ..’,
    ‘Di mana ini Pak ..?’, terus terang aku nggak tahu di mana tempat yang Pak Parno mengajak aku ini. Tetapi aku yakin inilah jenis ‘motel’ yang sering aku dengar dari temen-temen dalam obrolan-obrolan porno dalam arisan yang diselenggarakan ibu-ibu kompleks itu.

    Pak Parno tidak menjawab pertanyaanku, tetapi tangannya langsung menyeberang melewati pinggulku untuk meraih setelan jok tempat dudukku. Jok itu langsung bergerak ke bawah dengan aku tergolek di atasnya. Dan yang kurasakan berikutnya adalah bibir Pak Parno yang langsung mencium mulutku dan melumat. Uh uh uh .. Aku tergagap sesaat.. sebelum aku membalas lumatannya. Kami saling melepas birahi. Aku merasakan lidahnya menyeruak ke rongga mulutku. Dan reflekku adalah mengisapnya.

    Lidah itu menari-nari di mulutku. Bau lelaki Pak Parno menyergap hidungku. Beginilah rasanya bau lelaki macam Pak Parno ini. Bau alami tanpa parfum sebagaimana yang sering dipakai Mas Adit. Bau Pak RT yang telah 55 tahun tetapi tetap memancarkan kelelakian yang selama ini selalu menyertai khayalanku saat masturbasi maupun saat aku disebadani Mas Adit. Bau yang bisa langsung menggebrak libidoku, sehingga nafsu birahiku lepas dengan liarnya saat ini..

    Sambil melumat, tangan-tangan Pak Parno juga merambah tubuhku. Jari-jarinya melepasi kancing-kancing blusku. Kemudian kurasakan remasan jari kasar pada buah dadaku. Uuiihh .. tak tertahankan. Aku menggelinjang. Menggeliat-geliat hingga pantatku naik-naik dari jok yang aku dudukin disebabkan gelinjang nikmat yang dahsyat. Sekali lagi aku merasa edaann .. aku digeluti Pak RT ku.

    Bibir Pak Parno melumatku, dan aku menyambutnya dengan penuh kerelaan yang total. Akulah yang sesungguhnya menantikan kesempatan macam ini dalam banyak khayalan-khayalan erotikku. Ohh .. Pak Parnoo .. Tolongin akuu Pakee .. Puaskanlah menikmati tubuhkuu ..Paak, .. semua ini untuk kamu Paak .. Aku hauss .. Paak .. Tulungi akuu Paakk.

    ‘Kita turun yok Dik Mar .., kita masuk dulu ..’, Pak Parno menghentikan lumatannya dan mengajak aku memasuki motel ini.

    Begitu masuk kudengar telpon berdering. Rupanya dari kantor motel itu. Pak Parno menanyakan aku mau minum apa, atau makanan apa yang aku inginkan yang bisa diantar oleh petugas motel ke kamar. Aku terserah Pak Parno saja. Aku sendiri buru-buru ke kamar kecil yang tersedia. Aku kebelet pengin kencing.

    Saat kembali ke peraduan kulihat Pak Parno sudah telentang di ranjang. Agak malu-malu aku masuk ke kamar tidur ini, apalagi setelah melihat sosok tubuh Pak Parno itu. Dia menatapku dari ekor matanya, kemudian memanggil, ‘Sini Dik Mar .. ‘, uh uh .. Omongan seperti itu .. masuk ketelingaku pada saat macam begini ..aku merasakan betapa sangat terangsang seluruh syaraf-syaraf libidoku.

    Aku, istri yang sama sekali belum pernah disentuh lelaki lain kecuali suamiku, hari ini dengan edannya berada di kamar motel dengan seseorang, yaitu Pak Parno, yang Pak RT kompleks rumahku, yang bahkan jauh lebih tua dari suamiku, bahkan hampir 2 kali usiaku sendiri. Dan panggilanya yang ..’Sini Dik Mar’, itu .. terasa sangat erotis di telingaku.

    Aku inilah yang disebut istri nyeleweng. Aku inilah istri yang selingkuh..uh uh uh .. Kenapa begitu dahsyat birahi yang melandaku kini. Birahi yang didongkrak oleh pengertiannya akan makna selingkuh dan aku tetap melangkah ke dalamnya. Birahi yang dibakar oleh pengertian nyeleweng dan aku terus saja melanggarnya. Uhh .. aku nggak mampu menjawab semuanya kecuali rasa pasrah yang menjalar ..

    Dan saat aku rubuh ke ranjang itu, yang kemudian dengan serta merta Pak Parno menjemputku dengan dekapan dan rengkuhan di dadanya, aku sudah benar-benar tenggelam dalam pesona dahsyatnya istri yang nyeleweng dan selingkuh, yang menunggu saat-saat lanjutannya yang akan dipenuhi kenikmatan dan gelinjang yang pasti sangat hebat bagi istri penyeleweng pemula macam aku ini.

    ‘Dik Mar .. Aku sudah lama merindukan Dik Mar ini. Setiap kali aku lihat itu gambar bintang film Sarah Ashari yang sangat mirip Dik Mar .. Hatiku selalu terbakar .. Kapann aku bisa merangkul Dik Mar macam ini ..’.

    Bukan main ucapan Pak Parno. Telingaku merasakan seperti tersiram air sejuk pegunungan. Berbunga-bunga mendengar pujian macam itu. Dan semakin membuat aku rela dan pasrah untuk digeluti Pak Parno yang gagah ini. Pak Parnoo ..Kekasihkuu.. Dia balik dan tindih tubuhku.

    Dia langsung melahap mulutku yang gelagapan kesulitan bernafas. Dia masukkan tangannya ke blusku. Dirangkulinya tubuhku, ditekankannya bibirnya lebih menekan lagi. Disedotnya lidahku. Disedotnya sekaligus juga ludahku. Sepertinya aku dijadikan minumannya. Dan sungguh aku menikmati kegilaannya ini. Kemudian tangannya dia alihkan, meremasi kedua susuku yang kemudian dilepaskannya pula.

    Ganti bibirnyalah yang menjemput susuku dan puting-putingnya. Dia jilat dan sedotin habis-habisan. Dan yang datang padaku adalah gelinjang dari saraf-sarafku yang meronta. Aku nggak mampu menahan gelinjang ini kecuali dengan rintihan yang keluar dari mulutku ..Pakee ..Pakee .. Pakee ..ampun nikmattnya Pakee..

    Tangannya yang lepas dari susuku turun untuk meraih celana jeansku. Dilepasi kancing celanaku dan dibuka resluitingnya. Tangannya yang besar dan kasar itu mendorongnya hingga celanaku merosot ke paha. Kemudian tangan itu merogoh celana dalamku. Aaaiiuuhh.. tak terperikan kenikmatan yang mendatangi aku.

    Aku tak mampu menahan getaran jiwa dan ragaku. Saat-saat jari-jari kasar itu merabai bibir kemaluanku dan kemudian meremasi kelentitku ..aku langsung melayang ke ruang angkasa tak bertepi. Kenikmatan .. sejuta kenikmatan .. ah .. Selaksa juta kenikmatan Pak Parno berikan padaku lewat jari-jari kasarnya itu.

    Jari-jari itu juga berusaha menusuk lubang vaginaku. Aku rasakan ujungnya-unjungnya bermain di bibir lubang itu. Cairan birahiku yang sudah menjalar sejak tadi dia toreh-toreh sebagai pelumas untuk memudahkan masuknya jari-jarinya menembusi lubang itu. Dengan bibir yang terus melumati susuku dan tangannya merangsek kemaluanku dengan jari-jarinya yang terus dimainkan di bibir lubang vaginaku ..


    Ohh.. kenapa aku ini ..Ooohh.. Mas Adit .. maafkanlah akuu .. Ampunilahh .. istrimu yang nggak mampu mengelak dari kenikmatan tak bertara ini .. ampunilah Mas Adit .. aku telah menyelewengg .. aku nggak mampuu maass ..

    Pak Parno terus menggumuli tubuhku. Blusku yang sudah berantakan memudahkan dia merangsek ke ketiakku. Dia jilati dan sedoti ketiakku. Dia nampak sekali menikmati rintihan yang terus keluar dari bibirku. Dia nampaknya ingin memberikan sesuatu yang nggak pernah aku dapatkan dari suamiku. Sementara jari-jarinya terus menusuki lubang vaginaku. Dinding-dindingnya yang penuh saraf-saraf peka birahi dia kutik-kutik, hingga aku serasa kelenger kenikmatan. Dan tak terbendung lagi, cairan birahiku mengalir dengan derasnya.

    Yang semula satu jari, kini disusulkan lagi jari lainnya. Kenikmatan yang aku terimapun bertambah. Pak Parno tahu persis titik-titik kelemahan wanita. Jari-jarinya mengarah pada G-spotku. Dan tak ayal lagi. Hanya dengan jilatan di ketiak dan kobokan jari-jari di lubang vagina aku tergiring sampai titik dimana aku nggak mampu lagi membendungnya. Untuk pertama kali disentuh lelaki yang bukan suamiku, Pak Parno berhasil membuatku orgasme.

    Saat orgasme itu datang, kurangsek balik Pak Parno. Kepalanya kuraih dan kuremasi rambutnya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan kuhunjamkan kukuku ke punggungnya. Aku nggak lagi memperhitungkan bagaimana luka dan rasa sakit yang ditanggung Pak Parno. Pahaku menjepit tangannya, sementara pantatku mengangkat-angkat menjemputi tangan-tangan itu agar jarinya lebih meruyak ke lubang vaginaku yang sedang menanggung kegatalan birahi yang amat sangat. Tingkahku itu semua terus menerus diiringi racau mulutku.

    Dan saat orgasme itu memuncratkan cairan birahiku aku berteriak histeris. Tangan-tanganku menjambret apa saja yang bisa kuraih. Bantalan ranjang itu teraduk. Selimut tempat tidur itu terangkat lepas dan terlempar ke lantai. Kakiku mengejang menahan kedutan vaginaku yang memuntahkan spermaku. “Sperma” perempuan yang berupa cairan-cairan bening yang keluar dari kemaluannya. Keringatku yang mengucur deras mengalir ke mataku, ke pipiku, kebibirku. Kusibakkan rambutku untuk mengurangi gerahnya tubuhku dalam kamar ber AC ini.

    Saat telah reda, kurasakan tangan Pak Parno mengusap-usap rambutku yang basah sambil meniup-niup dengan penuh kasih sayang. Uh .. Dia yang ngayomi aku. Dia eluskan tangannya, dia sisir rambutku dengan jari-jarinya. Hawa dingin merasuki kepalaku. Dan akhirnya tubuhku juga mulai merasai kembali sejuknya AC kamar motel itu.


    ‘Dik Mar, Dik Mar hebat banget yaa hh.. Istirahat dulu yaa..?!, Saya ambilkan minum dulu yaahh ..’, suara Pak Parno itu terasa menimbulkan rasa yang teduh. Aku nggak kuasa menjawabnya. Nafasku masih ngos-ngosan. Aku nggak pernah menduga bahwa aku akan mendapatkan kenikmatan sehebat ini.

    Kamar motel ini telah menyaksikan bagaimana aku mendapatkan kenikmatan yang pertama kalinya saat aku menyeleweng dari kesetiaanku pada Mas Adit suamiku untuk disentuhi dan digumuli oleh Pak Parno, Pak RT kampungku, yang bahkan juga sering jadi lawan main catur suamiku di saat-saat senggang. Mas Adit .. Ooohh .. maass ..maafkanlah aakuu .. maass..

  • Cerita Sex Keperjakaanku Tertinggal Di Cipanas

    Cerita Sex Keperjakaanku Tertinggal Di Cipanas


    6147 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Keperjakaanku Tertinggal Di Cipanas ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexAwal ceritanya bermula ketika aku masih di kelas 1 SMA. Ketika itu aku mengikuti acara kenaikan sabuk Taekwondo yang diadakan di daerah Cipanas. Dengan penuh semangat aku dan teman-temanku mengikuti acara tersebut, dan akhirnya setelah semua acara selesai, aku dan ke lima temanku (sebut saja Aang, Dedi, Millani, Wahyu & Sri) berencana untuk tidak langsung pulang ke rumahnya di daerah Bekasi, tetapi mau mampir dulu ke rumah Bibi Wahyu.

    Lumayanlah, itung-itung refreshing di daerah Cipanas. Dengan udara yang cukup dingin dan sedikit gerimis, akhirnya kami sampai juga di rumah Bibi Wahyu. Di sana kami langsung dipersilakan masuk. Setelah disuguhkan mie rebus dan teh hangat di antara kami ada yang langsung tidur karena kecapaian, ada juga yang ngobrol santai sambil beristirahat.

    Aku sich seneng-seneng aza diajak ngobrol sama Poppy (Bibinya Wahyu). Abis orangnya manis, bodynya montok dan kalo diajak ngobrol nyambung, diapun ternyata mempunyai banyak bahan obrolan, jadi kitanya ngga BT. Apalagi dia itu ternyata usianya ngga jauh beda sama kita-kita, cuma 3 tahun lebih tua, jadi masih tergolong sama-sama ABG.
    Selama ngobrol dengan Poppy, aku selalu memperhatikan bentuk badannya yang menurutku sangat aduhai. Ngga taunya, lama-lama aku ngga kuat juga ngeliatinnya, soalnya dia cuma pake T-Shirt ketat dan celana pendek yang kedombrongan, yang kalo lagi ngobrol, bukan cuma pahanya aza yang keliatan, tapi CD nya pun ikut-ikutan ngintip dari celah yang kedombrongan itu.

    Karena takut ketauan kalo aku lagi “KONAK” gara-gara ngeliatin pemandangan yang jarang aku lihat di sekolah, akhirnya aku pura-pura mau istirahat di kamar, apalagi suasananya sudah agak malam (sekitar jam 21.00). Aku lihat si Aang dan Dedi sudah tertidur pulas. Sedang Millani, Wahyu dan Sri suaranya masih terdengar ngobrol dengan Poppy.

    Karena cowok dan cewek tidur di kamar terpisah, akhirnya aku pun tertidur tanpa merasa terganggu dengan para cewek yang masih asik ngobrol. Aku tertidur cukup lelap juga, mungkin karena kecapean setelah kenaikan sabuk, sampai-sampai aku kaget ketika Poppy mengguncang-guncang pundakku sambil berkata

    ‘anterin aku kekamar mandi dong, Fik’. Tentu saja aku bingung, karena aku pikir ini khan rumahnya sendiri, tapi kenapa dia tidak berani untuk pergi kekamar mandi sendiri. Markas Judi Online Dominoqq

    Akhirnya tanpa punya pikiran yang macem-macem, akupun bangun untuk mengantarkannya. Kulihat jam didinding sudah menunjukan jam 01.30 malam, pantes aza dia minta diantar, soalnya memang sudah sangat malam, wajar aza kalo dia merasa takut, karena jam segini pas lagi enak-enaknya tidur.

    Cerita Sex Keperjakaanku Tertinggal Di Cipanas Setelah beberapa menit menunggu didepan pintu kamar mandi, aku merasa kesel juga, kok lama banget sich, padahal ngomongnya cuma kencing doang, udah gitu, udaranya disini dingin banget lagi. Saking ngga sabarnya, aku coba untuk mengetuk pintu agar dia tau kalo aku udah lama nungguin dia dikamar mandi. Tanpa disangka-sangka, sebelum tanganku menyentuh pintu, pintu itu langsung terbuka. Dan yang lebih mengagetkan lagi, Poppy sudah berdiri dihadapanku dengan hanya mengenakan BH dan CD aza.

    Jujur aza, waktu masih ditutupi baju dan celanapun aku sudah konak, apalagi melihat yang kayak begini. Tanpa sadar aku sempet Istigfar, namun ketika Poppy memelukku, dengkulku terasa tambah gemetar, dan degup jangtungku bertambah kencang ketika dia menciumku dan membisikan bahwa malam ini dia membutuhkan kehangatan.

    Dengan agak malu, aku bertanya

    ‘apakah dia sadar melakukan hal ini?’, padahal khan aku adalah temannya Wahyu, ponakannya dia.

    Tapi dia menjawab yang membuatku bertambah bingung, dia melakukan ini semua karena sejak pertama dia melihatku, dia sangat tertarik kepadaku, dan yang lebih gilanya lagi, sejak dulu dia terobsesi untuk bercinta dengan orang-orang yang mempunyai penampilan sepertiku.

    Masih didalam kebingungan, aku diam saja ketika dia mulai mencumbuku dengan cara menciumi seluruh mukaku, memeluk dan meraba tubuhku, dan mulai membuka satu persatu pakaianku. Ketika jari lentiknya bergerak dan berusaha membuka resleting celanaku, aku kembali berontak dan mengingatkan dia kalo yang kita lakukan ini salah, apalagi diruang yang terbuka dan bisa saja orang lain akan melihatnya.

    Aku pikir dia sudah sadar karena dia langsung masuk lagi ke dalam kamar mandi. Namun tidak lama kemudian dia kembali memanggilku

    ‘Fik, tolong ambilkan handuk yang dijemur didapur dong, lupa bawa handuk nich’. Setelah mencari handuk yang dia minta, aku langsung mengetuk pintu kamar mandinya dan memberitahunya kalo handuknya sudah ada.

    Namun dia mengatakan ‘masuk aza, gantungin didalem, gua lagi gosok gigi’, dan tanpa ragu saya masuk dan menggantungkannya digantungan handuk. Namun diluar dugaan, ternyata Poppy dari tadi sembunyi dibalik pintu, dan ketika saya masuk, Poppy langsung mengunci pintu kamar mandi dan membiarkan saya dan dirinya terkunci dari dalam.

    Didalam ketakutan yang sedang aku rasakan, hatiku yang lain merasa senang ketika mengetahui bahwa Poppy sudah mengunci pintunya. Tanpa menunggu lama, Poppy langsung mencium dan mencumbuiku dengan sangat buas. Mulutnya terus melumat bibirku, tangan kirinya terus mengelus dan berusaha membuka pakaianku. Sedang tangan kanannya tetap meremas kemaluanku.

    Diperlakukan seperti itu, lama-lama rasa takut akan ketauan orang lain itu hilang dan yang ada malah birahiku semakin memuncak. Aku berusaha untuk mengimbangi semua yang dilakukan Poppy, namun karena aku belum pengalaman, akhirnya aku mengikuti apa yang diintruksikan Poppy kepadaku. Setelah merasa sudah cukup puas menciumi wajah dan tubuhku, wajah Poppy mulai turun kebawah dan mulai membuka celanaku. Dengan hati-hati dia menurunkan celana jeans ku agar tidak menyakitkan ‘burung’ ku yang sudah sejak tadi berdiri. Setelah itu, dengan sangat manja dia menjilat dan mengulum kemaluanku.

    Berjuta nikmatnya ketika dia mulai mengeluar masukan burungku kedalam mulutnya. Masih dalam posisi berdiri, aku terus dicumbuinya, dan aku merasa sangat pasif jika cuma diam saja. Akhirnya akupun mulai memberanikan diri untuk menyentuh payudaranya yang sangat indah. Sambil terus meremas, aku minta agar Poppy mengizinkan aku untuk menciumi memeknya.

    Sambil tersenyum, dia bertanya

    ‘emang bisa?’, dia mengeluarkan burungku dari mulutnya, kemudian dia berdiri, dan menyuruhku berjongkok.

    Cerita Sex Keperjakaanku Tertinggal Di Cipanas Tapi aku menolak, karena menurutku daripada dia berdiri, mendingan dia tidur terlentang dilantai kamar mandi, agar aku bisa lebih leluasa untuk menjilati memeknya. Walaupun lantainya dingin, tapi dia mau untuk melakukannya, asalkan dengan posisi 69. Aku yang belum tau apa maksudnya, hanya mengiyakannya saja.

    Dengan perlahan aku mulai menjilati memeknya, ternyata dia orangnya apik juga, karena dengan bulu kemaluan yang sepertinya selalu dirawat dengan cara digunting agar tidak terlalu panjang, maka aku dengan mudah melihat apa yang ada didalam memeknya itu. Dengan keharuman yang khas, memek itu telah membuat aku betah berlama-lama mencumbuinya.

    Aku terus menjilati, dan dengan jari telunjukku, aku coba merangsang dia dengan memainkan kelentitnya.

    Semakin aku percepat memainkan jari telunjukku, semakin cepat pula dia menggoyangkan pantatnya. Sambil mengulum burungku, dia mengatakan bahwa dia sudah tidak kuat menahan keinginannya untuk segera memasukkan burungku kedalam memeknya. Namun aku masih belum peduli, karena aku masih ingin disepong dan mengeluarkan didalam mulutnya. Dia mengocok dan mengeluar masukkan burungku lebih cepat lagi, dan ini yang membuat aku blingsatan. Akhirnya dengan rintihan penuh kepuasan, aku keluarkan spermaku didalam mulutnya. Tanpa ragu Poppy pun segera menelan dan menjilati spermaku sampai bersih.

    Mungkin karena aku baru sekali ini melakukannya, ngga lama kemudian burungku berdiri lagi karena melihat Poppy yang sedang merangsang dirinya sendiri. Dengan tangannya yang mulus, Poppy memainkan jarinya disela-sela memeknya yang mulai terlihat kemerah-merahan akibat gesekan.

    Aku yang merasa sudah dipuasi, ingin membalasnya dengan sebaik-baiknya. Dengan perlahan, aku kembali mendekatinya dan mulai mencumbui kedua payudaranya yang sudah sangat kencang. Aku hisap putingnya, ku remas kedua gunung yang telah basah oleh keringat. Namun tidak lama kemudian Poppy menekan kepalaku dan mengarahkan ke memeknya. ‘Tolong jilatin lagi Fik, Poppy sangat suka bila memek Poppy dicumbu’. Kedua pahanya diregangkan, dengan begitu aku bisa menjilati memeknya sampai kedalam.

    ‘Alangkah wanginya memek ini’ pujiku kepada Poppy, namun dia hanya tersenyum dan kemudian bangkit mengangkangiku.

    Aku disuruh terlentang dan dia mulai mencumbui burungku. Kemudian dia merubah posisi dan sejajar denganku. Digesek-gesekan memeknya ke burungku. setelah yakin bahwa burungku sudah benar-benar keras, secara perlahan-lahan dia bimbing burungku untuk memasuki memeknya. Setelah masuk semua, aku langsung membalikkan tubuh Poppy agar dia berada di bawah, sehingga aku bisa dengan bebas bergerak memainkan burungku.

    Baru menyentuh bibir vaginanya aza aku sudah merasa keenakan, belum puas aku menikmati sensasi ini, ternyata Poppy mengajakku merasakan sensasi yang lebih hebat. Pelan namun pasti burungku mulai memasuki memeknya, dan ada sejuta kenikmatan yang aku rasakan ketika burungku sudah berada didalam lubang kenikmatannya. Aku mulai menaik turunkan pantatku untuk mendorong dan menarik burungku dikemaluannya. Poppy menjerit kecil ketika pertama kali aku menarik burungku. Namun itu hanya sesaat, karena tak lama kemudian desahan-desahan kenikmatan keluar dari mulut Poppy secara terus-menerus.

    ‘Terus Git, enak banget kontolmu Git.. aacchh, nikmatnya.. kontolmu Git.. teruuzzhh.. aacchh.. uuhh hangat dan nikmatnya barang kamu Git.. gede banget Git.. terruuzzhh.. aacchh’ tanpa henti-hentinya Poppy meracau dan mendesis, kurang lebih setengah jam aku memainkan burungku di dalam kemaluannya, sepertinya Poppy sudah 2 kali orgasme, karena ketika sedang asiknya mendorong dan menarik burungku, tubuh Poppy tiba-tiba menegang, tangannya mencengkram erat lenganku, mulutnya terus mendesis, dan gerakannya mulai tidak terkontrol, kemudian mendadak ia terdiam.

    Cerita Sex Keperjakaanku Tertinggal Di Cipanas

    Cerita Sex Keperjakaanku Tertinggal Di Cipanas

    Tak lama kemudian Poppy menggoyangkan pantatnya kembali, sambil mengucapkan terima kasih. Ternyata dia masih sanggup untuk melayani nafsuku, buktinya walaupun sudah terlihat lelah, dia tetap mengimbangiku dengan goyangan-goyangan mautnya.

    Namun itu tak lama, karena Poppy mengalami orgasme untuk yang kedua kalinya. Untuk itu aku tidak langsung berhenti, karena aku pikir akupun sebentar lagi akan keluar. Aku percepat gerakanku, dan dengan wajah yang lelah, Poppy tetap berusaha menggoyang pantatnya. Apalagi ketika dia tau kalo aku sebentar lagi akan keluar, dia langsung mempercepat goyangannya.

    Dan..aacchh, akhirnya pertahananku jebol juga, kukeluarkan semua spermaku didalam memeknya. Dan tanpa sadar Poppy langsung memelukku kembali. ‘Hebat sekali Git, Kenapa ngga dari dulu si Wahyu cerita kalo dia punya temen kaya Elo’.

    ‘Makasih yach..’ ujarnya setelah sudah sama-sama berdiri untuk mengambil dan memakai pakaian yang berantakan di lantai kamar mandi.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

     

  • Video bokep Cinta dimusim Panas, Gerson dan Mindy

    Video bokep Cinta dimusim Panas, Gerson dan Mindy


    6116 views

    Hokibet99

  • Foto Bugil Gadis cantik dari Ceko Eufrat melepas bra putih

    Foto Bugil Gadis cantik dari Ceko Eufrat melepas bra putih


    6100 views

    Duniabola99.com – foto gadis berambut merah  bugil melepas pakaian dalam putuhnya menampilkan toketnya yang bagus sempurna bulat padat dan kenyal dan juga memamerkan memeknya yang tidak berbulu sambil duduk diatas kursi. 

    Kumpulan foto gadis, kumpulan foto cewek cantik Tumblr, Foto-foto Cewek Cantik karyawan Indomaret Imut Banget, Gudang Foto Cewek Cantik & seksi, Kumpulan Foto Cewek2 Cantik Berjilbab Terbaru 2019, Kumpulan Foto Cewek Cantik,

  • Video bokep Loredana, memberi pejantan yang muda

    Video bokep Loredana, memberi pejantan yang muda


    6033 views

  • Kisah Memek Di Periksa Dokter Jadi Sange

    Kisah Memek Di Periksa Dokter Jadi Sange


    5950 views

    Duniabola99.com – Dokter Khusus Dapat Bonus Dari Pasien – Perkenalakan aq Andi (nama samaran) usia 30 thn, wni keturunan cina-manado, tinggal di kota Semarang. Aq bekerja di pengelolaan gedung mall yang cukup besar di kota ini.
    Ditempat ini, aq tak hanya dikenal sebagai salah satu staf perusahaan, tapi juga orang mengenal aq sebagai ‘dokter’, walaupun aq tak pernah merasakan bangku kuliah di kedoktoeran, tapi karena kemampuanku untuk mengobati sebagai penyakit baik penyakit medis maupun non medis, mereka sering datang ke kantorku untuk berkonsultasi.


    Pada suatu hari telpon di kantorku berdering. Saat kucapkan, ‘Hallo’ terdengar suara merdu dari seberang sana.
    “Selamat siang, bisa bicara dengan Pak Andi?”
    “Ya, saya sendiri, dengan siapa saya bicara?”
    “Oh, ini Pak Andi? Pak, ini Vania dari toko xxx ” Aq hanya mengiyakan, aq tau itu adalah sebuah toko handphone di mall ini.

    Aq mengira dia pasti akan membicarakan masalah operasional, atau komplain tentang pengelolaan gedung ini. Ternyata dugaanku meleset.
    “Ada yang bisa saya bantu Bu Vania?” Aq biasa memanggil semua orang dengan sebutan Bu, baik masih muda ataupun sudah berumur, sekedar untuk formalitas.
    “Saya dengar-dengar cerita tentang Bapak, saya ingin bertemu dengan Bapak, kapan Bapak ada waktu?”
    “Saya selalu ada waktu Bu, silakan datang kapan saja Anda suka.”
    15 menit kemudian, gadis muda berusia 22 taun ini telah ada didepanku dan menceritakan segala keluhannya. Dia merasa tidak PD dan minder dengan penampilannya, padahal menurutku dia sudah dalam segala hal, dari wajahnya yang cantik, ukuran tubuhnya sangat proporsional, kulitnya yang kuning langsat tanpa noda, hanya saja dadanya kecil, tapi paVig tidak nilai totalnya 8 (menurutku).
    “Apa yang membuat Ibu berpikir demikian? Saya rasa Ibu sudah memiliki segalanya. Saya yang gemuk gini aja PD kok” Dia tersipu sambil berbisik,


    “Maaf Pak, tolong jangan panggil saya Ibu, saya masih single, panggil saya Vania.” Aq mengangguk.
    ”Dan jangan panggil aq Pak, panggil aja Andi.” Dia mengangguk.
    “Dan.., kamu bisa menyimpan rahasia ngga Andi?” Aq memastikan hal itu kepadanya. Kemudian dia menceritakan, bahwa dia minder dengan dadanya yang berukuran hanya 34A.
    Aq cukup kaget, karena sebelumnya aq tidak pernah menjumpai “pasien” yang mempunyai keluhan seperti ini.
    “Vania, jujur saja aq baru pertama kali menghadapi keluhan seperti ini. Kamu pasti tau kan, kalau selama ini aq hanya menangani pasien pasien dengan keluhan yang ‘lumrah’, Aq ngga tau bisa berhasil atau tidak. Lagipula aq punya istri, gimana aq harus menjelaskan ke istriku?” Vania mengangguk dan tersenyum,
    “Aq tidak akan menceritakannya kepada siapapun, aq juga malu kalau sampai orang tau. Dan aq harap kamu mau mencobanya dulu, kita ngga tau hasilnya kalau belum mencoba dulu kan?” Aq berpikir keras sebelum aq menyanggupinya.

    Vania tersenyum dan memberikan kartunamanya kepadaku.
    “Aq tunggu kamu di rumahku malam ini jam delapan.”
    Jam delapan lewat lima menit aq sudah berada di rumah Vania. Rumahnya tidak begitu besar tapi terasa nyaman dan sejuk.

    “Kamu tinggal sendiri di sini?” tanyaku.
    “Ngga, sama temen-temen, tapi pada punya acara sendiri-sendiri ama pacarnya. Makanya aq nyuruh kamu datangnya hari ini, biar dirumah ngga ada orang. Yuk cepetan, nanti keburu temen-temen pulang” Aq mengangguk dan mengikuti Vania yang melangkah ke kamarnya.

    Kamarnya didominasi warna pink muda, dingin hembusan angin dari AC terasa di kulitku, membuatku merinding. Dengan malu-malu Vania membuka kaos dan branya, dan aq menyuruhnya tidur terlentang. Sejenak aq agak grogi karena baru pertama kali melihat tubuh wanita selain istiku setengah telanjang, tapi bagaimanapun aq harus melaksanakan kewajibanku. Aq mulai terapi dengan memijit titik-titik darah yang berada di pundak dan dada atasnya. Setelah kurasa darahnya telah mengalir lancar, aq mulai memijit toketnya dengan pijitan yang lembut.

    Toketnya kecil tetapi terasa kencang. Vania memejamkan matanya dan sesekali mengeluarkan lenguhan dan erangan saat tanganku menyentuh putingnya yang berwarna coklat muda itu. Tak kusadari, adikku mulai berdiri. Bagaimanapun juga, aq sebagai manusia normal tetap bisa terangsang, apalagi berada dalam satu ruangan dengan wanita muda yang cantik setengah telanjang dan aq sedang memijit toketnya.
    “Andi.., jangan disitu terus dong mijitnya, geli..” Aq terkejut, tanpa kusadari pijitanku lebih sering berada di daerah sekitar putingnya.

    “Ha? ehm.. iya.. maaf.” Vania mungkin melihat wajahku yang memerah, dia tertawa dan berkata,
    “hi..hi..hi.., kenapa? Kamu terangsang ya..? Ngga pa pa deh, aq juga suka kok.. Cuma agak geli aja..” kata-katanya membuatku semakin gugup.

    “eh.. kayaknya hari ini cukup dulu deh Vi, mungkin besok bisa diterusin..” jawabku. Vania semakin ngakak,
    “Andi.. kamu kok lugu banget sih? Nggak pa pa.. terusin aja.. Kenapa? takut ketauan istri kamu ya?”
    Vania merengkuhku dalam pelukannya dan mencium bibirku dengan lembut. Aq terhenyak, tapi dia kembali menarikku dan memagut bibirku dengan penuh nafsu. Dalam kebingunganku dia berbisik,
    “Andi.., sudah lama aq menantikan hal ini.., begitu lama aq memendamnya.., aq sayang kamu Andi.. Bercintalah denganku Andi..” Aq cuma bisa duduk diam kayak orang bego.


    “Aq pikir kamu salah orang Vi.. Kalau kamu pikir aq bisa membuat kamu bahagia, kamu bener-bener salah.. Aq gemuk, eemm.. barangku kecil.. terus.. ekonomiku pas-pasan, dan yang terutama, aq sudah punya istri dan anak.. Kamu becanda.. Kamu pasti becanda kan?” tanyaku tak percaya. Vania tersenyum manis dan berkata,
    “Ndi, biar kujelaskan dulu.., dari dulu aq memang suka dengan pria yang bertubuh gemuk. Aq ngga peduli barangmu kecil atau apa.. kamu lihat juga dong, susuku kan kecil juga. Aq rela jadi istrimu yang kedua, dan lagian aq kan kerja juga, jadi kamu ngga usah bingung masalah perekonomian..” Jelasnya panjang lebar.
    Vania menatap mataku dalam-dalam, seakan ingin menunjukkan ketulusan hatinya. Kupeluk dia erat-erat, Vania menciumi seluruh wajahku, dan kubalas ciumannya dengan tak kalah bernafsu.

    Vania membuka satu persatu kancing kemejaku lalu tangannya membelai dada dan perutku dengan lembut. Kurasakan bulu ?bulu halus di sekujur tubuhku berdiri. Sentuhan tangannya begitu lembut. Vania tidak berhenti, dia memelorotkan celana panjang dan celana dalamku, lalu dengan sigap dia memegang adikku yang sudah berdiri tegak. Barangku memang tidak panjang, bahkan bisa dikatakan ukuran mini.

    Vania mulai mengelus-elus adikku dan mengocoknya dengan lembut. Jari-jarinya yang lentik terasa dingin saat menyentuh batang kemaluanku. Aq tak mau kalah, kulepaskan celana pendek yang dia kenakan, dan terlihat dia memakai CD semi transparant sehingga terbayang rerimbunan bulu-bulu yang tidak begitu lebat. Kuelus bukit kemaluannya dari luar CD yang ia kenakan, Vania melenguh,


    “ooogghhhhh.. Andi.., aq milikmu..” Aq hisap puting susunya yang telah mengeras, lalu aq mainkan dengan lidahku, kupuntir-puntir dengan bibirku sementara tangan kiriku meremas-remas toketnya yang satu lagi, dan tangan kananku menyelusup masuk di balik CDnya dan membelai bukit kemaluannya. Perlahan kubuka belahan memeknya, terasa sekali memeknya telah basah oleh cairan yang keluar terus menerus dari memeknya.
    Kumainkan kelentitnya dengan jari tengahku, Vania mengerang dengan sangat keras, merasakan kenikmatan yang dia terima saat ini.

    “ooogghhh..ooohhh.. aaahhhh teruuss Dee, teruuss.. ooohhhhh..” Aq terus memainkan kelentitnya sambil terus menyusu padanya, sementara tangannya masih terus mengocok-ngocok kemaluanku dengan lembut, dan sesekali pegangannya agak mengencang, apabila dia merasakan kenikmatan.

    Aq tak sabar lagi, jari tengahku aq masukkan sedikit demi sedikit ke dalam lubang memeknya, spontan dia berteriak dan menarik tubuhnya,
    “jangan..”
    Aq memandangnya dengan perasaan heran, kemudian dia berbisik di telingaku,
    “I’m still virgin.., aq ngga mau perawanku hilang oleh jari, aq ingin dengan ini,” katanya sambil mengelus kemaluanku.” Lagi-lagi aq terkejut. Aq tidak menyangka masih ada gadis sekarang yang bisa menjaga keperawanannya sampai usia yang cukup matang. Dan lagi-lagi kebimbangan hadir dalam pikiranku, masa aq harus memerawaninya?
    “Vi, kamu masih perawan?” tanyaku tak percaya. Dia mengangguk.


    “Aq ingin memberikan mahkotaku ini kepada orang yang ku cintai. Aq sudah bilang, aq rela menjadi istri kedua. Toh nanti pada akhirnya aq akan memberikannya padamu juga, jadi untuk apa kita tunggu lama-lama?” Vania mengatakan hal ini dengan mantap.
    Sejenak kemudian dia merebahkan dirinya diatas kasur sambil mengangkangkan kakinya lebar-lebar.
    “Aq siap untuk menerimamu sayang..” Setelah ia mengatakan ini, aq langsung berlutut di depannya dan kupeluk dia erat-erat.

    Dia menciumi wajahku dan aq memulai mneggesek-gesekkan batang kemaluanku di lipatan memeknya. Terasa sekali banyaknya cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.
    Perlahan-lahan kutusukkan k0ntolku ke memeknya, Vania memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahnya. Sedikit-sedikit kudorong k0ntolku, dan kurasakan ada yang sedikit mengganjal, lalu kudorong sekuat tenaga, bleess..

    “Eeeggghhhh..ooouugghhh..” Vania menjerit tertahan, dan terasa ada cairan hangat yang membasahi k0ntolku, mengalir keluar ke pangkal pahaku.
    Lalu aq perlahan mulai menggoyangkan pantatku maju mundur dan terasa jepitan memek Vania di k0ntolku. Vania mulai merasakan nikmat, terlihat dari nafasnya yang memburu dan desahan-desahannya yang membuat suasana bertambah merangsang.
    “mmpphh..mmpphh..oooghhh..ooghhhh.. Andio.. teruuss.. aauughhhh..
    “Aduh.. Pelan dikit Andi.. “
    “Vania.. oooghhhh.. nikmat banget sayang.. oouuh.. goyangin pantatnya Vi..”
    “Ooouuhh.. aq ngga tahan Andi.. enak banget.. terus.. aahh.. uuhh.. aq.. aq.. ngga tahan lagi.. aahh..Andi..”
    “Jangan ditahan Vi.., keluarin aja.. “
    “Andi.. Auuhh.. aq sayang kamu Andio..”
    serrr..serrr..serrrrr.. terasa hangat di k0ntolku saat Vania mengalami orgasme.
    Aq tetap menggoyangkan pantatku maju mundur semakin cepat sehingga mengeluarkan bunyi-bunyian akibat gesekan k0ntolku dengan memek Vania.
    Crekk..crekk..crekk..clokk.. crekkk..
    Vania terkulai lamas merasakan kenikmatan yang baru saja dia dapatkan, aq pun merasa akan mencapai klimaks,
    “Vi, aq.. mau.. keluaarr..”


    “iyaa.. Keluarin aja.. di daleem..” beberapa detik kemudian, aq memuncratkan seluruh energiku di dalam memeknya
    croott..croott.. croott.. croott.. Beberapa kali pejuhku menyemprot di dalam memek Vania.
    Aq merebahkan diri di samping Vania, dan sepintas kulihat pejuhku bercampur darah perawan Vania mengalir keluar dari memek Vania. Kulihat wajah Vania begitu damai dengan nafas yang masih agak memburu. Beberapa saat kemudian Vania membuka matanya dan tersenyum kepadaku, sambil memelukku ia berkata,
    “Andi, jangan tinggalkan aq yah.. Aq sayang banget sama kamu..” Aq hanya mengangguk pelan, walau di hatiku masih terdapat kebimbangan.

    Sampai aq menulis cerita ini hubunganku dengan Vania masih tetap berjalan tanpa ada orang yang mengetauinya.

    Istriku sempat curiga denganku, tetapi setelah kujelaskan bahwa Vania adalah rekan kerja, dia percaya dan tidak pernah lagi menanyakan hal ini lagi.

  • Foto Ngentot Siswi pirang Haley Reed threesome penetrasi ganda

    Foto Ngentot Siswi pirang Haley Reed threesome penetrasi ganda


    5916 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang Haley Reed dengan seragan sekolahan dientot oleh 2pria berpenis besar dan mendapatkan penetrasi ganda diatas sofa kecil dan mendapatkan sperma yang banyak dimulutnya.

  • Foto Bugil Gloria Sol memamerkan tubuh telanjangnya yang menggoda

    Foto Bugil Gloria Sol memamerkan tubuh telanjangnya yang menggoda


    5871 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantik melepas pakiannya yang tipis berwana hitam yang menembuh ke tubuhnya Gloria Sol berpose hot disamping ayunan menampilkan toketnya yang sempurna bulat dan padat dan jug a ngangkang menampilakn memeknya yang mulus tanpa bulu dan juga memamerkan pantatnya yang bahenol dan montok.

    Foto cewek pangilan, Foto model asia seksi mulus, Fodel indonesia seksi mulus, Foto tante girang, Foto tante seksi, cewek pangilan, cewek boking, Koleksi foto cewek cantik, Kumpulan Foto Wanita Cantik, Kumpulan Foto Gadis Sunda Cantik, 7 Cewek Canti,

  • Cerita Sex Berhubungan Intim Nikmat Seolah-olah Meletus

    Cerita Sex Berhubungan Intim Nikmat Seolah-olah Meletus


    5848 views

    Mereka berbicara dengan suara keras dan suara tinggi seolah tengah memperdebatkan suatu hal.sebuah hal. Saya tidak ingin ikut serta dengan perbincangan mereka. Toh saya pun tidak tahu ujung pangkalnya. Sesudah dilerai oleh Satpam, wanita yang hadirnya terakhir pada akhirnya pergi dengan tetap membentak-bentak wanita pertama dalam bahasa Sunda.

    Foto Bokep Barat – Saya yang cuma sedikit tahu bahasa Sunda masih tidak dapat seutuhnya tangkap apa yang terjadi di dekatku. Saya mulai tertarik dan memerhatikan mereka. Wanita pertama barusan cuma diam saja, walaupun raut wajahnya memperlihatkan kekecewaan. Kudekati dan kutanya,

    “Mengapa Teh, maaf keliatannya kembali berantem. Apa sich permasalahannya?”

    “Tidak papah kok. Ia mendakwaku ada jalinan dengan suaminya. Walau sebenarnya saya terkait dengan suaminya cuma hanya masalah tugas,” ucapnya. “Ya telah, teteh keliatannya tetap kecewa. Minum es dahulu yok agar tenang,” kuajak ia untuk duduk minum di cafe yang terdapat banyak di situ.

    Kami pesan es buah. Kutawarkan untuk makan tetapi ia menampiknya.

    “Terima kasih Aa. Saya teh sudah tidak ada selera makan dan lagian tetap kenyang,” ucapnya lembut. Aku juga maklum. Mungkin sesudah berkelahi barusan walaupun perut lapar menjadi tidak ada nafsu makan. Sesudah order kami tiba, dia mengeduk gelasnya pelan-pelan dengan sendoknya.

    “Telah tenang sekarang ini. Jika bisa tahu, apa sich permasalahan sebetulnya?” tanyaku.
    “Saya memang akhir-akhir ini kerap jalan dengan suaminya untuk masalah tugas. Eh si dia cemburu saat bertemu kami di Cibinong,” jawabannya.
    “Kan dapat dijelasin ama suaminya?”

    “Telah, tetapi ia tidak terima. Disebut saya gatel, wanita murahan dan lain-lainnya. Dibanding saya ladenin, kelak menjadi semakin ramai saya tinggal pulang saja ke kantor. Eh ia belum senang dan telepon ke kantor. Ucapnya tungguin malam nanti di Wartel sini supaya bisa usai. Sampai di sinipun saya tetap dimaki-maki. Untung dilerai sama Satpam”.

    Pada akhirnya saya tahu ia namanya Titin dan bekerja sebagai supervisor produksi di salah satunya pabrik tekstil yang terdapat banyak disekitaran Cibinong. Tempat tinggalnya disekitaran Biotrop. Suaminya minggat sama perempuan lain enam bulan kemarin.

    Jadi statusnya saat ini menggantung. Janda tidak, bersuamipun tidak . Ia belum mempunyai anak. Janda kembang menggantung, pikirku. Tubuhnya ramping condong kurus, kulitnya bersih dengan dada membusung dibalik seragamnya. Ada keelokan tertentu menyaksikan seorang wanita dalam baju seragam. Eksotik.

    Entahlah mengapa jika bertemu wanita sering statusnya janda. Tetapi sebetulnya aku juga tidak ingin menghancurkan keperawanan seorang gadis. Buatku beban beratnya. Lebih santai dengan janda atau gadis yang tidak perawan. Tak perlu mengajarkan .

    “Saya ingin pulang , tetapi pikiranku jemu. Dibawa tidurpun tentu tidak mau,” ucapnya kembali.
    “Jika begitu kita jalan ke Pucuk saja yok. Menentramkan pikiran,” ajakku.
    “Bisa, tetapi jangan kemalaman ya!”
    “Tidak, kan rumahmu tidak terlampau jauh ke Pucuk”.

    Saya mulai berpikiran, tentu kami tidak akan kemalaman, paling-paling kepagian. Kamipun selekasnya habiskan minuman dan selekasnya pergi ke Pucuk. Sampai di wilayah Cibogo, dia meminta turun dan ajak jalan kaki telusuri jalan raya.

    Beberapa GM yang menangkap mangsa tawarkan pemondokan pada kami. Saya cuma melihat Titin dan rupanya ia cuek saja dengan penawaran GM barusan. Dinginnya udara Pucuk mulai berasa. Dia mulai kedinginan dan mendekapkan ke-2 tangannya di dadanya.

    “Dingin?” tanyaku.

    Titin cuma menggangguk saja. Sekalian jalan kulingkarkan tangan kiriku pada pundak kirinya. Dia menggeliat sedikit, kelihatannya menampik dekapanku. Tetapi tanganku masih tetap didiamkan di pundaknya. Bahkan juga tangan kanannya melingkar di pinggangku dan mencubitku. Saya gerakkan pinggulku sedikit kegelian. Sampai di muka sebuah wisma kami stop.

    “Masuk yok!” ajakku.

    “Ingin ngapain. Ucapnya tidak sampai malam,” jawabannya. Ada suara kebimbangan atau mungkin saja kepura-puraan. “Ngapain saja terserah kita donk. Lagian jika 2 orang berlainan tipe masuk ke dalam hotel ngapain?” pancingku. “Tidur saja. Kamu merem, saya merem. Aman kan,” ucapnya.

    “Tidak mau. Jika kamu merem saya terbuka, kebalikannya jika kamu terbuka saya yang merem, agar ada yang menjaga,” kataku melemparkan umpan makin dalam.
    “Mari. Tetapi kamu janji jangan beberapa macam. Awas kelak,” ucapnya mengancamku.

    Dari suaranya umpanku telah termakan. Tinggal ulur tarik tali saja supaya ikannya tidak lepas. Kami masuk ke kamar. Kuperiksa sesaat kelengkapannya. Janganlah sampai kembali tanggung room boy tiba antara kekurangannya. Saya meminta air putih untuk dalam kamar.

    Walaupun udara dingin, saya percaya kelak tentu perlu minum. Titin masuk ke kamar mandi dan sesaat selanjutnya kedengar suara air yang keluar capitan pintu gua. Wsshh dan tidak lama suara siraman air. Saya keluar kamar, berdiri di teras kamar sekalian menyaksikan situasi.

    Sepi, karena memanglah bukan week end. Saya masuk kembali ke kamar. Kebenaran Titin juga keluar kamar mandi. Pintu keluar dan pintu kamar mandi bersisihan tempatnya. Kupandangi muka Titin, kupegang tangannya dan dengan sekali tarikan dia telah ada pada dekapanku. Dia sedikit meronta, tetapi rasanya cuma penampikan berpura-pura.

    “Jangan.. Jangan!”

    Jika memang ia tidak ingin, tentu kami berdua tidak sampai ke kamar ini. Kucium bibirnya yang tipis. Lemas sekali bibirnya hingga berasa kepuasan mulai menyebar, walaupun dia belum balas kecupanku. Kulepaskan kembali kecupanku dan kutatap matanya.

    “Saya minta.. Jangan.. Jangan. Jangan di sini sayang!” Dia akhiri ucapannya dengan menggempur bibir dan mukaku selanjutnya menarikku ke tempat tidur.
    “To, saya merasa kesepian dan kedinginan. Kamu ingin beri kehangatan?”

    Rasanya kebalik pertanyaan tersebut. Harusnya saya yang bertanya apa ia ingin bercinta denganku.

    “Tentu. Kita akan sama senang malam hari ini”.
    “Terima kasih To. Saya.. Saya..”.

    Sekalian berbicara demikian dia segera mencium bibirku. Aku juga langsung membalasnya kecupannya. Bibir kami sama-sama berpagut, lidah kami sama-sama menggerakkan dan menjepit sama-sama sedot. Lumayan lama kami menikmatinya. Bibirnya memang sungguh sangat terasa lemas hingga dapat kupermainkan dan kuputar-putar dengan mulutku.

    “Mari puaskan saya sayang.. Ah. Ah.” suaranya cuma mendesis saat kecupanku beralih turun ke leher dan daun telinganya.

    Tangan kiriku mulai menyebar di pahanya. Kusingkapkan roknya, betul-betul mulus sekali pahanya. Kuremas-remas sampai ke pangkal pahanya. Saat sampai di celana dalamnya, kutekankan jemari tengahku ke belahan di tengah-tengah selangkangannya dan ku gesek-gesekkan.

    “Ah sayang. Kamu nakal sekali”.

    Saya tidak mempedulikannya. Sementara itu tangan kananku meremas lembut buah dadanya di luar. Tangannya juga tidak ingin ketinggal menggenggam bahkan juga mencekram keras kejantananku di luar. Berasa sakit tetapi saya bisa menikmatinya.

    “Kita tidak kemalaman saat ini, tetapi kepagian,” bisikku memikatnya.
    “Biarin saja, saya esok shift siang jam 3″.

    Dengan garangnya saya menciuminya, seperti satu ekor kucing yang menyantap dendeng. Tangannya mengarah ke bawah dan langsung ke bawah. Dia buka kancing bajuku dan melepaskannya. Sekarang tiap jengkal badanku sisi atas tidak lepas dari kecupannya. Selanjutnya dia buka resleting celanaku dan secara langsung mencekram penisku.

    “Anto, punyai kamu bisa . Tidak terlalu besar tetapi keras sekali. Adakah wanita lain yang dulu pernah merasainya?”

    Pertanyaan itu kembali. Mengapa tiap wanita ingin tahu apa pria yang dikencaninya sebelumnya pernah tidur sama wanita lain.

    “Ada, saya bukan perjaka kembali,” jawabku tenang, yang terpenting ialah apa yang terjadi saat ini. Dan kembali keliatannya dia sekedar hanya menanyakan tanpa memedulikan jawabanku.

    Belum usai kata-kataku, dia sudah mengocak dan terkadang meremas kejantananku. Pandai sekali dia mainkan adik kecilku. Beberapa saat selanjutnya tegangan pada kejantananku telah optimal. Tiang bendera telah tegak berdiri, siap untuk melakukan apel malam. Kudorong badannya ke tempat tidur dan aku juga langsung menangkap badannya.

    “Sabar sayang, membuka pakaiannya dahulu dong.”

    Kamipun buka baju kami masing-masing. Sesudah telanjang bundar, langsung kubaringkan dia. Kuciumi senti untuk senti badan mulusnya. Di atas ke bawah sampai ke paha dalamnya. Kurenggangkan ke-2 pahanya. Tercium wewangian ciri khas yang dimiliki seorang wanita. Kurenggangkan labia mayora dan labia minoranya dengan jempol dan telunjukku.

    “Mari sayang.. Puaskan.. Saya.. Ya.. Ohh. Oohh.” Ucapannya terus meracau, apalagi saat saya menyantap habis biji kacangnya dengan mulutku, terkadang kusedot, kuhisap, dan kugigit secara halus.
    “Ah.. Ennak ssayang.. Kamu ppinnttarr. Ohh.. Oohh”

    Saya tidak memedulikan ucapannya. Saya semakin asyik dengan bermainanku. Kulepaskan mulutku dan kutindih ia. Kumasukkan jemari tengah kiriku ke lubang perlahan-lahan tempat. Badannya meronta-ronta mirip orang kesetanan, ke-2 payudaranya bergoyang kuat.

    Aku juga raih payudaranya tersebut. Dengan tangan kananku, kupelintir puting susunya yang samping kiri dan mulutku sekarang menggigit lembut puting kanannya. Sementara jemari kiriku masih tetap mengocak lubang vaginanya. Makin cepat kocokanku, makin cepat juga dia meronta.

    Kuhentikan permainan tanganku dan kuarahkan kejantananku untuk masuk lubang kepuasannya. Tanpa kesusahan saya selekasnya tembus guanya. Berasa basah dan hangat. Kugerakkan pinggulku dan dia membalasnya dengan putar pinggulnya dan menaik turunkan bokongnya menyeimbangiku. Satu kakinya menjepit pahaku dan kaki yang lain dibuka lebar dan disandar ke dinding kamar. Kuciumi leher dan dadanya. Seringkali kugigit kecil kulit dadanya sampai tinggalkan sisa kemerahan.

    “Ciumi leher dan bahuku! Saya benar-benar terangsang jika di cium di sana,” rintihnya.

    Ku ikuti tekadnya dan hingga kemudian dia menggeliat luar biasa, ke-2 tangannya mencekram keras kepalaku. Pinggulnya naik jemput kejantananku. Kutekankan kejantananku dalam-dalam dan pada akhirnya dia capai orgasmenya. Dia terkulai lemas. Ditekan-tekannya bokongku ke bawah dengan tangannya.

    Selanjutnya saya turun dari badannya dan biarkan istirahat sesaat. Sesudah napasnya sembuh dia naik ke atas badanku dan memulai mencium bibir, leher dan telingaku. Mulutku mengisap ke-2 payudaranya. Kadangkala kugigit putingnya berganti-gantian. Dia cuma mengeluhkan rasakan enaknya. Beberapa saat selanjutnya dia telah terangsang kembali.

    “Mari sayang. Saya siap memberikan kepuasanmu di set ke-2 ..”
    “Kita kerjakan secara berdiri,” kataku berbisik di telinganya. Dia cuma tersenyum dan menggangguk.

    Kuangkat badannya berdiri dari sisi tempat tidur. Kami masih sama-sama berciuman dengan garang. Dia selanjutnya mengusung kaki kirinya ke atas tempat tidur, kudorong sedikit sampai dia minim ke dinding kamar. Tangannya menuntun meriamku masuk guanya. Bokongnya sedikit disorongkan di depan dan perlahan-lahan tempat meriamku masuk, sampai..

    Blesshh..

    Semua sudah tenggelam dalam guanya. Oh hangatnya.

    “Mari sayang, goyang.. Sayang ohh.. Ohh”

    Ke-2 tangannya menggenggam bokongku dan menolong pergerakan pinggulku mundur-maju. Rasanya sangat nikmat bercinta sekalian berdiri. Tubuhnya dia lengkungkan ke belakang hingga meriamku dengan bebas menobrak-abrik guanya. Pinggangnya bergerak menyeimbangi pergerakanku. Mulutku masih tetap beraktivitas pada bagian atas badannya. Terkadang berciuman, terkadang mengisap dan mengulum putingnya. Lumayan lama saya mengocaknya, pada akhirnya kupercepat kocokanku saat kurasakan lahar panas akan keluar.

    “Tin, oh.. Saya ingin keluar. Di keluarin di mana nih ohh. Oohh”.
    “Nantikan sesaat. Saya ingin keluar, ohh. Ooohh sama ya sayang.. Ohh.. Dalam saja tidak apapun. Ohh berbarengan yah.”

    Pada akhirnya kutumpahkan spermaku dalam guanya. Saya capai klimaks lebih dulu. Titin tidak dapat capai klimaks yang ke-2 walaupun dia tetap berusaha gerakkan bokongnya mundur-maju karena meriamku telah perlahan-lahan melemas dan pada akhirnya lepas sendiri dari dalam guanya.

    Kami rebah bersebelahan di tempat tidur. Dia merengkuhku dan menciumku. Kuakui wanita satu ini hebat. Tidak dengan tiap orang saya bisa melakukan secara berdiri. Saya telah mencoba. Tetapi dengan Titin walaupun ia lebih pendek dariku rupanya saya dapat melakukan.

    “Sorry Tin. Saya tidak tahan kembali. Kelak kita mulai akan kembali dengan rileks dan sama-sama menanti hingga dapat capai klimaks bersama. Terima kasih ya sayang. Kamu betul-betul luar biasa.”
    “Tidak apapun. Saya dapat lebih dulu. Kamu luar biasa. Malam hari ini masih panjang. Kita tak perlu tidur sampai pagi agar dahagaku terpenuhi”.

    Pada akhirnya tersisa malam kami lewati secara berangkulan. Dia tersenyum selanjutnya menciumku dan merebahkan kepalanya di dadaku. Malam itu kami tetap melakukan kembali 3x sampai pagi. Sekali kami kerjakan di lantai beralas selimut. Rupanya saat main di lantai kami dapat rasakan nikmat yang hebat.

    Nafsu kami seolah-olah meletus sampai semua tubuh berasa sakit dan nyeri. Tapi sesudah mandi pagi nafsuku berpijar lagi dan saya sempat satu kali lagi bergumul dengannya. Kami pulang dengan bawa kepuasan dan rasa capek yang hebat. Sepanjang hari kuhabiskan dengan malas-malasan.

    Bahkan juga saya tidak sebelumnya sempat makan siang. Kemudian saya sempat dalam dua tatap muka rasakan kehebatannya bercinta dalam posisi berdiri. Pada akhirnya ia berpindah kost dan saya kehilangan tapak jejak.

     

  • Kisah Memek Dengan Tiga Pembantu Sekaligus

    Kisah Memek Dengan Tiga Pembantu Sekaligus


    5818 views

    Duniabola99.com – Karena prestasi gue yang lumayan bagus , gue pun di promosikan jadi manager operasional di perusahaan tempat gue kerja. Dengan posisi gue sekarang gue pun dapat jatah rumah dati perusahaan, setelah apartment gue jual, pindahlah gue ke rumah baru gue.Karena kondisi gue yang masih single, gue pun berinisiatif untuk cari pembantu buat di rumah gue. Pas libur kerja gue pun langsung keliling buat hunting pembantu, kriteria pembantu yang ada di kepala sudah pasti yang montok dan berkulit bersih.


    Gue pun masuk ke salah satu tempat jasa yang menyediakan pembantu. Setelah bertemu dengan pemilik usaha gue pun mengutarakan maksud gue “Siang Bu, saya mau mencari pembantu untuk rumah saya”, kebetulan yang punya Ibu-ibu STW.

    “ Oh iya silahkan Mas, duduk dulu, kalo boleh tahu nama Masnya siapa?” tanya Ibu itu sambil menjulurkan tangan, gue pun menyambut tangan Ibu itu, “nama saya Timo, masih ada kan Bu tenaga pembantunya?” gue bertanya balik.

    “masih ada kalo untuk Mas Timo sih, sebentar ya” ujar Ibu yang ternyata bernama Ibu Yana itu sambil mengedipkan sebelah matanya dan beranjak masuk ke dalam.

    “gila genit juga nih Ibu” gumam gue dalam hati saat melihat kedipan matanya. Sambil menunggu si Bu Yana, gue pun memperhatikan keadaan rumah, ternyata besar juga, pasti Bu Yana banyak men-supply tenaga pembantu dari desa untuk di pekerjakan di kota.

    Tidak lama Bu Yana pun keluar sambil membawa sebuah album foto.

    “silahkan di lihat dulu Mas Timo, memang tinggal beberapa sih, tapi saya yakin pasti ada yang cocok buat kriteria Mas Timo yang masih single” ujarnya genit sambil menyodorkan album foto tadi dan duduk tepat di sebelah gue. Setelah gue lihat memang tidak banyak, tapi malah ada 3 orang yang memenuhi kriteria gue, gue pun minta Bu Yana untuk memanggil tiga-tiganya.

    Setelah sejenak menunggu Bu Yana pun keluar lagi bersama dengan 3 calon pembantu rumah gue, ketiganya berambut panjang.

    Gue pun di perkenalkan oleh mereka satu persatu, yang pertama bernama Minah, dari mereka bertiga dia yang paling tua, umurnya 38 tahun sekaligus yang paling montok badannya, kulitnya coklat bersih dengan ukuran pantat dan payudara di atas rata-rata, ukuran payudaranya mungkin sekitar 40 dengan status janda di tinggal suami dan beranak satu.


    Yang kedua bernama Ratih, berumur 29 tahun dengan postur tubuh proporsional, gue pilih dia karena kulitnya yang bersih kuning langsat, dengan status janda dan belum punya anak.

    Yang terakhir yang paling muda bernama Sri, umurnya baru 17 tahun, tapi dengan body yang menggairahkan, badannya langsing tapi pantat dan payudaranya lumayan besar walau tak sebesar Minah, bibirnya pun tebal, lebih seksi di banding yang lain, warna kulitnya sama dengan Minah, status belum menikah, dia kabur dari kampung nya saat mau di kawinkan orangtuanya dengan saudagar tua beristri banyak.

    Setelah berkenalan dengan ketiga calon pembantu yang ternyata sama-sama dari Indramayu itu gue pun berujar ke Bu Yana,

    “baik kalo begitu Bu, saya akan mengambil mereka bertiga”, Bu Yana menampakkan raut wajah yang senang.

    “Terima kasih ya Mas Timo, kalo begitu saya menyiapkan untuk administrasinya”, ujarnya sambil kembali masuk ke dalam.

    Sambil menunggu Bu Yana, gue pun berujar ke ketiga pembantu gue,

    “Sekarang kalian masuk mobil dulu semua, masalah baju nanti kita belanja dulu untuk semua kebutuhan kalian”, sambil mengajak mereka bertiga ke arah mobil gue.

    Setelah mengantar pembantu gue ke mobil, gue pun masuk lagi ke dalam rumah untuk membayar administrasi kepada Bu Yana.

    “Ini Mas Timo kuitansinya, seneng loh ketemu Mas Timo” ujar Bu Yana sambil memberikan kuitansi ke gue.

    Gue pun mengambil kuitansi itu dan mengeluarkan duit pembayarannya.

    Setelah menerima duit pembayaran dari gue, Bu Yana pun berujar,

    “kalo nggak puas sama mereka, saya Siap selalu loh” sambil tangan kanannya menyelipkan kartu nama ke kantong baju gue, yang bikin gue kaget, tangan kiri mendadak mengelus celana jeans gue tepat di bagian kontol. Gue pun kaget, tapi Bu Yana malah santai dan mengedipkan matanya sambil tangan kirinya terus menikmati kontol gue.


    “Eh Bu, maksudnya apa nih? entar ada yang liat” ujar gue spontan.

    “Kita ke kamar sebentar yuk, ada yang mau saya omongin ke Mas Timo” jawab Bu Yana sambil menggandeng tangan gue masuk ke kamar nya.

    “wah bisa aja nih Ibu, rupanya udah horny dari tadi” gumam gue dalam hati sambil mengikuti Bu Yana menuju kamarnya yang terletak di bagian belakang rumah, kalo gue perhatiin Ibu Yana mirip dengan artis Betharia Sonata, dengan body yang masih sintal untuk wanita seumurnya.

    Begitu sampai kamarnya, Bu Yana menyuruh gue duduk di ranjang nya dan mengunci pintu kamar. Lalu dia pun menghampiri gue dan duduk di sebelah gue, “Saya mau kasih bonus buat mas Timo” ujarnya sambil bibirnya mencium pipi gue, dan tangannya menurunkan retsleting celana gue dan mengeluarkan kontol gue dari sarangnya. Kontol gue pun langsung tegang dengan sempurna, melihat itu Bu Yana pun kaget,

    “Ya ampun gede banget Mas, langsung masukin ya, saya sudah nafsu dari tadi” ujarnya lagi sambil berdiri dan menurunkan celana dalamnya tanpa melepaskan roknya, dia pun menundukkan kepalanya untuk menjilat dan menghisap kepala kontol gue sebentar, setelah membasahi kontol gue dengan air liurnya Bu Yana pun langsung mengankangkan kakinya di pangkuan gue.

    Dengan perlahan Bu Yana membenamkan kontol gue ke dalam memeknya,

    “ah Mas Timo, gede banget kontolnya, saya kayak berasa perawan lagi”

    ujarnya dan mulai memompa kontol gue naik turun di atas pangkuan gue.

    Memek Bu Yana terasa menjepit kontol gue, dan terasa lembab dan licin di dalamnya. Mungkin karena saking hornynya, nggak lama Bu Yana mencapai klimaksnya.

    “aaaahhhh Mas Timo, aku keluar Mas..aahh enak Mas” desah Bu Yana seiring cairan klimaks dari memeknya melumuri kontol gue.

    Bu Yana tetap duduk di pangkuan gue dengan kontol gue masih membenam di dalam memeknya.


    “Enak Mas, kontol Mas Timo gede banget, kapan-kapan gini lagi ya Mas”

    ucap Bu Yana dengan nafas masih tersengal dan senyum puas di bibirnya.

    “Iya Bu, kan saya udah pegang kartu nama Ibu, nanti saya hubungi deh, ya udah saya pamit dulu Bu, mau belanja dulu buat keperluan tiga pembantu saya” Ujar gue sambil mengangkat badannya dari pangkuan gue.

    “Tapi Mas Timo kan belum keluar” ucap Bu Yana sambil menatap gue yang sedang membenarkan celana dan baju gue.

    “Nanti deh Bu, tenang aja, pokoknya kalo saya ada waktu kita puas-puasin deh”

    “Ya udah deh Mas, terima kasih loh buat semuanya” ujar Bu Yana lagi sambil berdiri dan mencium bibir gue, lidahnya pun sempat bermain di dalam mulut gue, tangan gue pun meremas pantat Bu Yana yang montok dan bulat, dan sengaja gue selipin jari telunjuk gue ke dalam lubang pantatnya.

    Setelah selesai dengan Bu Yana, gue pun bergegas keluar dari tempat penyalur pembantu itu, dan menuju mobil menemui tiga pembantu baru gue

    “maaf ya Mbak, kelamaan ya?” tanya gue sekenanya, sambil langsung masuk ke dalam mobil dan meluncur menuju tempat perbelanjaan.

    Di dalam mobil, Minah duduk di depan, sedangkan Ratih dan Sri duduk di jok belakang. Sepanjang perjalanan mata gue selalu mencuri pandang ke Minah, bodynya benar-benar membuat celana gue terasa sesak.

    Minah mengenakan t-shirt yang kekecilan sehingga lekuk payudaranya yang super itu membentuk indah di balik bajunya, di padu dengan rok sedengkul memperlihatkan betisnya yang mulus.

    Setibanya di tempat perbelanjaan ketiganya saya suruh membeli semua yang mereka butuhkan, mereka pun berjalan beriringan masuk ke dalam hypermart, dan gue menunggu di cafe tak jauh dari hypermart tersebut agar mereka nggak bingung mencari gue.

    Setelah membayar semua belanjaan tiga pembantu gue, kami pun jalan beriringan menuju mobil, cukup banyak juga belanjaan mereka, masing-masing membawa satu troley besar berisi penuh.

    Selama perjalanan pulang kami pun mengobrol untuk mencairkan suasana dan untuk lebih mengakrabkan diri.

    Minah sebagai yang paling tua membuka percakapan,

    “Pak Timo, terima kasih banget nih udah belanjain kita semua” ujarnya sambil tersenyum, di iringi anggukan dua orang di jok belakang.


    “Iya sama-sama, pokoknya saya nggak mau kalian kekurangan, kalo kurang ngomong ke saya ya, jangan malu-malu, nanti malu-maluin” canda saya.

    “Iya Pak” jawab mereka bertiga serempak sambil di iringi ketawa kecil.

    Sesampainya di rumah, mereka bertiga langsung gue tunjukin kamar mereka yang mana satu ruangan yang udah gue isi tiga tempat tidur dan lemari serta kamar mandi di sebelahnya.

    Sekedar informasi, gue bangun kamar mandi dan kamar tidur buat pembantu tepat di sebelah kamar gue, karena ada sesuatu yang gue rancang, yaitu microphone tersembunyi dan cermin yang terpasang di dua ruangan tersebut adalah cermin tembus pandang yang biasa ada di ruang interogasi polisi.

    Sedangkan untuk menutup cermin itu di kamar gue samarkan dengan dua poster band artis favorite gue yang di beri bingkai.

    Jadi kalau tiga pembantu gue itu lagi mandi atau ganti baju, bisa jadi tontonan gratis buat gue.

    “ok ini kamar kalian bertiga, sudah saya siapkan” ujar gue sambil mempersilahkan mereka bertiga masuk.

    “silahkan masuk semoga kalian betah di sini” ujar gue lagi.

    “terima kasih pak” ujar mereka bertiga, mereka pun masuk ke dalam kamar.

    Setelah mereka masuk kamar, gue pun beranjak segera ke kamar gue.

    Lampu kamar gue matiin, lalu gue turunin dua poster yang menutupi cermin tenbus pandang dan gue nyalain speaker yang terhubung dengan microphone tersembunyi di kamar pembantu itu.

    Gue pun dengan leluasa bisa mengamati kejadian yang terjadi di kamar mandi dan kamar tidur pembantu.
    Di dalam kamarnya tiga pembantu baru gue itu pun langsung membereskan belanjaan masing-masing. Ratih dan Sri memasukkan baju-bajunya ke dalam lemari, sedang Minah langsung mengambil handuk dan beranjak ke kamar mandi.

    Dalam kamar mandi, Minah langsung menanggalkan seluruh pakaiannya.

    Bodynya benar-benar montok, dengan payudara dan pantat yang besar.


    Melihat itu kontol gue pun menegang hebat, langsung tangan gue masuk ke dalam celana dan mengelus kontol gue.

    Malam harinya, setelah mereka bertiga selesai mandi dan berganti baju, gue pun memanggil mereka bertiga untuk membicarakan pembagian tugas masing-masing.

    Setelah selesai membicarakan tugas apa yang akan mereka kerjakan gue pun mempersilahkan mereka untuk melihat sekeliling rumah, sedangkan gue sendiri masuk ke kamar lagi.

    Di dalam kamar gue browsing internet, tapi pikiran gue nggak bisa lepas dari tubuh montok Minah, gue pun mencari akal.

    Setelah dapat ide gue pun beranjak ke kamar pembantu dan memanggil Minah,

    “Minah, bisa tolong bantu saya sebentar”, Minah pun keluar dari kamar.

    “Tolong buatkan saya minuman, badan saya agak kurang enak, nanti tolong antarkan ke kamar ya” pinta gue lagi.

    “baik Pak, sebentar saya buatkan”, Minah pun langsung ke dapur, sedangkan gue kembali ke kamar, menunggu di atas kasur.

    Nggak lama pintu kamar gue pun di ketuk, setelah gue persilahkan masuk, Minah pun masuk sambil membawa segelas minuman hangat.

    Gue pun langsung meminum minuman dari Minah.

    “saya sudah boleh permisi Pak?”, tanya Minah lagi.

    “eh sebentar Minah, kamu bisa mijit nggak, biasanya wanita jawa apalagi sudah berumur seperti kamu punya keahlian memijit” ujar gue, ini adalah rencana gue untuk mendapatkan tubuh Minah.

    “bisa sedikit Pak, tapi nggak ahli” ujar Minah sambil tersipu malu.

    “nggak apa-apa, tunggu di sini ya saya ganti baju dulu”, gue pun langsung ke kamar mandi, nggak lama gue pun keluar lagi hanya menggunakan handuk, dan tidak menggunakan CD lagi.

    “ayo Minah sudah bisa di mulai” ujar gue sambil tengkurap di kasur.

    Minah pun meneteskan baby oil yang udah gue siapkan di meja, dengan perlahan tangannya mulai memijat punggung gue, turun ke pinggang dan pantat gue. Merasakan sentuhan tangan Minah, kontol gue pun menegang.

    Gue pun memulai obrolan untuk memancing minah.

    “minah udah lama jadi janda?”

    minah menjawab sambil terus memijat gue dengan tangan mulusnya.

    “udah 5 tahunan Pak, emang kenapa pak?”

    tanya minah.

    “nggak, selama 5 tahun janda apa nggak ada minat untuk nikah lagi?”

    tanya gue lagi.

    “yang deketin sih banyak pak, tapi pada mau enaknya aja”


    jawab minah lagi.

    “mau enaknya gimana maksudnya?”

    gue semakin penasaran.

    “ya itu, mau tidurnya aja, males saya pak, saya pergi aja ke jakarta, cari kerjaan, anak saya titipin neneknya di kampung”

    jawab minah menjelaskan.

    “loh bukannya sama-sama enak?, masa selama 5 tahun nggak kangen belaian laki-laki sih”

    aku terus memancing.

    Minah tertawa kecil.

    “kangen sih ada pak, tapi masa mau gituan terus, emang nggak makan”

    “oh gitu, minah sekalian pijat dada saya ya. Mau kan?”

    ujar gue.

    “boleh pak, sekarang bapak telentang dulu dong”

    jawab minah.

    Gue pun merupah posisi menjadi telentang, batang kontol gue yang dari terhimpit terasa bebas dan berdiri tegak di balik handuk.

    Mata minah langsung kaget melihat pemandangan itu.

    “iihh bapak punyanya berdiri”

    ujarnya dengan mimik wajah bingung.

    “emang kenapa kok kaget, kan udah pernah liat punya laki-laki”

    Minah hanya tersipu dengan wajah memerah sambil tangan mulai memijat dada gue.

    “untuk ukuran orang desa wajah dan tubuh kamu lumayan juga minah”

    ujar gue memancing.

    “ah bapak bisa aja, saja jadi nggak enak”

    wajah minah makin memerah, sepertinya dia juga menahan nafsu.

    Gue beraniin diri, tangan gue mulai meraba halus payudaranya yang montok

    “kira-kira ini ukuran nya berapa ya, gede banget”

    tanya gue sambil terus meraba payudara minah.

    “ah bapak nakal, kalo saya biasa pake bh 42 pak”

    jawab minah, sambil matanya terus melirik ke arah kontol gue.


    Gue pun makin berani, rupanya minah sudah negrti apa yang gue pengen.

    “punya mantan suami kamu ada segini nggak gedenya”

    sambil tangan gue membuka handuk yang dri tadi menutupi kontol gue.

    Minah bertambah kaget, wajahnya semakin menahan nafsu.

    “ya ampun pak, gede banget, kalo saya pengen sekarang gimana pak”

    tanya minah dengan nafas terburu.

    “justru itu yang saya pengen dari tadi sayang”

    gue pun langsung meminta minah untuk segera telanjang.

    Setelah telanjang minah duduk di pinggir ranjang, gue langsung peluk dia dan tangan gue langsung meremas payudaranya, sedangkan bibir gue langsung menyerbu bibirnya, di sertai permainan lidah gue dalam mulutnya.

    Tangan minah sudah nggak sabar, langsung mengenggam dan mengocok batang kontol gue.

    Puas dengan bibirnya, mulut gue turun ke payudara nya, gue isep dan gue jilat puting payudara minah yang sudah tegang berwarna coklat gelap.

    Tangan gue pun sudah bermain di memek nya.

    “ah enak pak terus pak, isep tetek saya pak”

    desah minah sambil tangan nya semakin cepat mengocok kontol gue.

    Puas menjilati payudara minah, gue minta minah untuk posisi 69.

    Tanpa di perintah minah langsung melumat batang kontol gue dengan lahap.

    Batang kontol gue terasa hangat di dalam mulut minah, sesekali lidahnya menjilat biji peler dan kepala kontol gue.

    Melihat memek minah yang sudah basah di depan muka gue, lidah gue pun langsung menjulur, menjilati klitorisny yang sudah membesar, sesekali gue selipin lidah gue ke lubang memek minah.

    “aaaahhhh enak pak terus jilatin memek minah pak”

    desah minah keras, sambil mulutnya tetap sibuk mengulum kontol gue.


    “aahhh udah pak, minah udah nggak tahan, masukin kontolny ke memek minah pak”

    minah pun langsung merubah posisinya, mengankangi memeknya di atas kontol gue.

    Pelan tapi pasti minah memasukkan kontol gue ke dalam liang memeknya.

    “aahh enak pak, kontol bapak gede banget pak”

    minah mendesah, menggenjot kontol gue keluar masuk memeknya.

    Dengan posisi minah di atas, tangan gue pun bebas meremas payudara montoknya, di sertai permainan liar lidah gue dalam mulutnya.

    Setengah jam dengan posisi di atas, minah mulai menunjukan gelagat kalo dia sudah mau mencapai klimaks.

    Minah mempercepat gerakan pantatnya, hingga tak lama kemudian.

    “aaaahhhh minah keluar pak, aaahhh enak banget pak”

    desah minah panjang, menikmati klimaksnya.

    Kontol gue pun terasa hangat di dalam memek minah seiring keluarnya cairan dalam memeknya.

    Minah pun langsung ambruk menindih badan gue.

    “ah enak banget pak, kapan-kapan minah mau lagi pak”

    ujar minah manja.

    “boleh aja, tapi sekarang gimana, saya belum keluar”

    jawab gue dengan muka bingung.

    “waduh pak minah udah nggak kuat, minah panggil ratih aja ya pak”

    gue pun kaget.

    “emang ratih mau, entar dia marah lagi”

    “tenang aja pak, dari awal kami semua udah ngerti dan siap melayani majikan, apalagi yang ganteng dan punya kontol gede kayak bapak”

    minah pun berdiri dan memungut pakaian, dan berjalan keluar dengan kondisi tetap telanjang.

    “tunggu sebentar ya pak, saya panggilin dulu”


    wah malam ini gue pesta seks nih, punya pembantu semuanya pengertian sama majikan.

    Nggak lama minah pun masuk kamar gue. Yang bikin gue kaget selain ratih, sri juga ikut masuk kamar gue.
    “wah malah ikut semua ini, minah yang ngajarin ya”

    ujar gue dengan senyum lebar.

    “nggak kok mereka yang mau, ya udah pak saya keluar dulu mau istirahat”

    jawab minah.

    Minah yang masih telanjang pun keluar meninggalkan ratih dan sri di kamar gue.

    Gue pun duduk di pinggir ranjang, sedangkan mereka berdua gue pangku.

    “kalian nggak apa-apa punya majikan kayak saya?”

    tanya gue ke mereka berdua.

    “kalo saya emang pengen pak, abis udah lama nggak gituan”

    jawab ratih, sambil tangan langsung mengocok kontol gue.

    “kalo sri emang dari awal udah seneng sama bapak, di apain juga mau sama bapak”

    jawab ratih, dia pun langsung mencium bibir gue dan lidah kita pun langsung berpagut liar….

    Malam ini gue sangat puas, apalagi gue merawanin memek virginnya sri, mereka berdua, ratih & sri pun tidur di kamar gue, kami saling berpelukan.


    Semenjak kejadian malam itu kami pun semakin liar, tidak jarang gue kewalahan melayani nafsu ketiga nya sekaligus.

    Gue dan 3 pembantu gue sepakat untuk telanjang di rumah, kecuali bila ada orang lain di rumah dan bila salah satu dari pembantu gue datang bulan.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Kisah Memek Tetangga Ku Entot Akibat Aku Intip

    Kisah Memek Tetangga Ku Entot Akibat Aku Intip


    5746 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Tetangga Ku Entot Akibat Aku Intip ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2018.

    Duniabola99.com – Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari Madura. Kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang sudah duduk di kelas 1 SD.

    Di depan rumahku tinggallah pasangan muda suami istri yang telah memiliki seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang pembantu yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 sore. Tetanggaku ini adalah seorang wiraswasta bidang percetakan sedangkan istrinya adalah karyawati di sebuah instansi.

    Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dulu mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar yang panjang sampai ke mata kaki.

    Dari cerita istriku, kuketahui bahwa sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari Madura, terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu berhubungan dengan hubungan suami istri.

    Walaupun selalu mengenakan jilbab lebar, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana, pastilah sangat seksi dan sangat menggairahkan.

    Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat, akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih memfokuskan diri untuk mengeluti LSM yang ia ikuti. Dan ternyata di LSM yang digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Sehingga ia harus kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah.

    Pada suatu hari istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong padaku untuk segera memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu suaminya pulang dan lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakannya. Dan katanyanya walaupun ia sedang ada dikantor, aku dipersilahkan untuk memperbaiki komputer di siang hari, sebab ada pengasuh anaknya di rumah.

    Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku menyanggupi untuk memperbaiki komputernya.

    “besok akan ku kerjakan..” kataku pada istriku.

    Keesokan harinya sebelum aku ke rumah tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke komputerku.


    Ternyata sistem operasi komputer tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal kembali. Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Saat pengasuh anak tersebut keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang tepat dan tersembunyi yang bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan sekitarnya.

    Setelah perbaikan sistem operasi komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam yang aku letakkan berfungsi dengan baik. Dan ternyata alat kecil memang benar-benar canggih, selain bentuknya kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah kemampuannya melakukan zoom.

    Mulailah pada jam-jam tertentu aku memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, tedapat beberapa moment yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota.

    Rupanya dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering kali terlihat dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur kecapaian.

    Akhir-akhir ini kesibukan tetanggaku ini semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tak menentu, terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan baru pulang. Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada istriku :

    “Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “

    “Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.

    “Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo pulangpun hanya satu malam setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya dengan nada sedih.

    Pada suatu hari, istriku cerita padaku bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke tetanggaku, dia melihat istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika ditanya mengapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam pulang, tapi belum ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya malam itu juga dan sampai sekarang belum pulang. Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”

    Mendengar cerita istriku, aku menjadi tergoda untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana caranya? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu taat menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan jilbab dan tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk berbicara bebas dengannya.

    Akhirnya aku punya ide untuk mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut aku simpan di CD.

    Pada malam hari ketika istriku sudah tidur, kuletakkan CD rekaman tersebut di depan pintunya dan kuhubungi HP istri tetanggaku ini dari HP-ku dengan menggunakan nomor yang baru kubeli siang tadi


    “Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, sekarang..! Isinya adalah CD berisi video rekaman yang harus ibu tonton di komputer” kataku memerintah tanpa memberi kesempatan padanya untuk bertanya siapa yang menelepon.

    Aku mengintip dari dalam rumahku, tak lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia keluar dengan jilbab lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan kemudian melihat keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada seorangpun, lalu dia melihat ke bawah dan mengambil amplop yang aku simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun dia tutup kembali.

    Kira-kira setengah jam kemudian, HP-ku bunyi dan setelah kulihat ternyata istri tetanggaku menghubungiku. Begitu aku tekan tombol terima, langsung terdengar suara serak seperti orang yang sangat marah tapi tak berdaya

    “Anda siapa ? Dan apa maksudnya memperlihatkan video ini pada saya ? “ tanyanya.

    “Saya hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan saya ingin semua orang tahu bahwa tubuh ibu sangat menggairahkan dan ibu sangat binal dan ganas di tempat tidur” jawabku santai.

    “Apa maksudnya…?” katanya dengan nafas yang mulai tersekat

    “Akan saya perbanyak CD ini dan akan saya bagikan ke setiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke internet agar orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ jawabku masih dengan nada santai dan kalem.

    “Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.

    “Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.

    “Saya nggak mau uang…” jawabku

    “Lalu apa..?” susulnya

    “Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.

    “Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”

    “Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu jangan kaget kalau esok hari semua tetangga akan ribut karena memiliki rekaman tersebut..” jawabku mengancam

    “jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas

    “Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.

    Lama dia tidak menjawab…

    Dan akhirnya…

    “Baiklah… saya menyerah…, tapi kumohon…. Kamu harus menghapus semua rekaman ini “ katanya dengan nada yang sangat berat dan pasrah karena kalah

    “Baiklah…, sekarang ibu harus membuka pintu depan, kemudian ibu harus menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku memberikan perintah.

    Tak lama kemudian, kulihat pintu depan terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat dimonitor bahwa dia telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas kasur menunggu apa yang akan terjadi.

    Kumatikan komputerku dan aku keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melalui pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan perasaan deg-degan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget dan marah

    “Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya

    “Laporkan saja dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya

    “Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.

    “Jangan…saya menyerah…” katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.

    “Baiklah kalau begitu…” kataku sambil menghampirinya.

    Dia duduk mematung di pinggir tempat tidur ketika kuhampiri. Aku duduk disampingnya, dia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, tapi aku menahannya sambil berkata


    “Ingat, jika ibu tidak melayaniku malam ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Akhirnya dia diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.

    Tangan kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih memejamkan matanya. Ohhh betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk menciumnya

    Dia diam saja mematung, bahkan badannya terasa sangat dingin. Tapi aku tak peduli, aku terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan terkadang lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan mata.

    Tanganku membuka jilbab lebar yang ia kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah dengan leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.

    Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya.

    “Euh….euh….”

    Hanya segitu, lalu dia diam lagi seperti sedang bertahan untuk tidak tergoda atas rangsangan yang kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang terdapat dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh BH yang masih menahannya agar tidak tumpah. Kutarik pengait BH hingga BH tersebut terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada yang benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.

    Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.

    Ouh… betapa mengasyikkan dan puasnya dapat mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang biasanya tertutup baju longgar dan jilbab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan menciumi seluruh permukaan kulis halus di sekujur tubuh terbukanya. Terkadang disertai dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan. Dan akhirnya bibirku menuju buah dadanya . Buah dada sekal dan montok itu aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..

    “Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya

    Tapi segera diam kembali setelah dia menyadarinya apa yang sedang terjadi. Tampak sekali terjadi pergulatan batin yang sangat hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya. Hal ini tampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap sentuhan dan rangsangan yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa terhina dan rasa nikmat yang ia terima demikian hebatnya sehingga tampak dari keringat yang mulai bercucuran dari tubuhnya.

    Badan dan tubuhnya sangat menikmati rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon, sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah dadanya yang indah.

    Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan, walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya agar tidak jatuh dihadapanku.

    “Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar.

    Kedua tangannya mencengkram kasur dengan sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol menandakan bahwa dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang teramat sangat.

    Aku mulai menanggalkan baju longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di hadapanku yang hanya menyisakan CD yang menghalangi keindahan vaginanya. Lalu kutanggalkan CD yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan…. Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan gelora birahi yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang melihat pemandangan itu

    Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara bergantian.

    Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering

    “Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.

    Bibir dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan. Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus. Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….

    ”Aaahh….ohhh”

    Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu

    “Aahhh…ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan

    Kusibakkan bibir vagina yang menutupi liang vagina indahnya, terlihatlah lorong sempit memerah yang basah berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan.

    “Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.


    Jempol tangan kananku tak diam, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.

    “Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…

    Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang bertubi-tubi datang padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang

    “Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa .

    Lalu beberapa detik kemudian pantatnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.

    Dan setelah itu badannya terhempas ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang kudengar adalah helaan nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melakukan lari sprint 100 meter.

    Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini.

    Aku berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.

    “Bagaimana bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya

    Dia hanya diam dan membuang muka, tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….

    Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan. Kini akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik

    “Sudahlah..Bu…, tak perlu malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua bagian tubuh Ibu yang paling rahasiapun sudah aku jelajahi , bahkan Ibu sudah mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali merangsang dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan meremas buah dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.

    Rupanya kata-kataku mempengaruhi pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.

    Ciumannya padaku semakin panas dan menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badannku kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.

    Kurengkuh pantatnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..

    “Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.

    Tak kupedulikan erangannya, aku terus menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan penuh nafsu.

    Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada penisku semakin bervariasi

    “Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..


    Aku takut. Bahwa pertahannanku akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan cepat. Dia menjerit…

    “Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”

    Tak kupedulikan permintaannya, aku semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah, lalu menekan pantatnya ke bawah dan…

    Blessshh….Penisku mulai memasuki liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Perlahan-lahan pantatnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.

    Gerakan pantatnya semakin cepat, kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’

    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku terbeliak-beliak menahan nikmat yang tak terperi

    Merasa kakinya kurang nyaman, akhirnya istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga dia telungkup menindih tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan penisku dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.

    Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu

    “ Ouh…hekss….heks…heks…”

    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang

    “Aaaaaahhhhkkkks……….”

    Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…

    ”Ouhhhhhh…”

    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.

    “ohh….” Keluhku.

    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku

    Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata

    “Sudah sangat lama ..aku tak merasakan sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku.

    Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.

    Kedua tanganku memeluknya dan meletakkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telungkup menindih tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua tanganku menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya. Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih tetap sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh urat syarafku dan akupun mulai mendengus nikmat

    “Ouhhh…ouhh…”

    Akibat gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan gesekan-gesekan ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga akhirnya pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.

    Dia kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya

    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.

    Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu

    “ Ouh…hekss….heks…heks…”

    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang

    “Aaaaaahhhhkkkks……….”

    Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…

    ”Ouhhhhhh…”

    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.

    “ohh….” Keluhku.


    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.

    Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.

    Dia menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas

    “Pak …aku sangat lelah… namun sangat puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.

    Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini. Apakah karena dia memang jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.

    Aku yang belum mencapai puncak, tidak ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut dan penisku melemah, maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada indah miliknya serta memilin-milin putting susunya yang menjulang menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh nafsu.

    Nafsunya bangkit kembali walaupun dengan tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu kepala penisku tepat berada di liang vaginanya . Dan

    Blessh…., penisku kembali menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.

    Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar lancar keluar masuk menggesek-gesek dinding vagina yang selalu memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan berirama.

    Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat dari terdengar saling bersahutan

    “Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…” dengusku..

    “Auh…auh…makasih Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya

    Gerakanku makin lama makin cepat dan keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari beradunya dua selangkangan

    Plok…plok…plok…

    Demikian pula dengan gerakan pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., sehingga bunyi beradunya selangkangan semakin keras

    Plok…plok…plok…

    Dan akhirnya mulutku mulai meracau..

    ”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”

    Dan dia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras

    “ Ayo.. pak… bareng… bareng…”

    Dan akhirnya secara bersamaan kami menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme. Badanku dan badannya melenting dan menjerit

    “Aaaaahhhh….”

    Dan …cret…cret…cret sperma kentalku terpancar beberapa kali membasahi seluruh rongga vagina istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak terlukiskan nikmatnya.

    Lalu badanku ambruk jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya. Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.

    Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah

    “Baru kali ini aku dapat merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku.

    Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu mengancamku segala…” katanya sambil tersenyum.

    “Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…

    Kuperhatikan jam dinding sudah menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku harus segera pulang. Maka aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita bisa mengulanginya lain waktu ?”

    “Tentu…Pak, bahkan malah aku yang meminta pada bapak untuk bisa memberikan kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.

    Kemudian dia juga mengenakan pakaiannya kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami keluar kamar berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi isyarat padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah melihat situasi di luar apakah ada orang. Dan setelah yakin tidak ada orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku keluar dari rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik


    “Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”

    Wah… nekad juga rupanya istri tetanggaku yang alim ini, jika sudah tahu sesuatu yang sangat nikmat yang bisa dia dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.

    Sejak saat itu kami selalu menyempatkan diri secara sembunyi-sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan berakhir. Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Dia tetap tampak sebagai istri yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang selalu dikenakan. Tapi jika sudah berduaan denganku, dia bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang meraih nikmat.

    Ada kejadian mendebarkan yang pernah kami lakukan. Saat itu adalah hari sabtu dan istri tetanggaku pulang kerja jam 1 siang, sedangkan bagiku hari sabtu adalah hari libur. Istriku tidak ada di rumah mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil pesanan barang. Sedangkan pada saat itu aku sangat ingin menyetubuhi tetanggaku, karena hampir seminggu tidak ada kesempatan menikmati tubuhnya.

    Pada saat aku duduk di ruang tamu, kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu. Pintu kubuka, Dia terlihat kaget dan senang karena yang membuka adalah aku. Lalu dia bertanya

    “Ada Ibu , Pak ?”

    “Mau cari Ibu atau cari saya…?” kataku sambil berbisik.

    “Ibu bisa …, bapak juga boleh…” jawabnya sambil tersenyum. Lalu “Tapi kalau ketemu Ibu keperluannya beda..dengan bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.

    “Masuk dulu, Bu ! ‘Nggak enak dilihat tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.

    Diapun masuk dan duduk di kursi tamu yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku tetap terbuka, akupun bertanya padanya

    “Ada perlu apa, ke Ibu ?”

    “Biasalah… Pak, keperluan perempuan…, saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap-siap… karena hari ini suami saya pulang…”

    “Kalau gitu…, jatah saya kapan..? padahal saya lagi pingin nich..!”

    “Sebenarnya saya juga lagi pingin…, tapi… gimana yah…?” dia menjawab dengan bingung.

    “Kalau sekarang.., gimana ? “ kataku sambil mengahmpiri dirinya dan duduk disebelahnya dan langsung menciumnya dengan nafsu.

    Dia membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata

    “Ihh, nekad..!”

    “Habis…, udah ‘ga tahan sich..!” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas

    “Sebenarnya…, saya juga udah ‘ga tahan…., tapi dimana…?, orang lain pasti akan curiga, kalau kita lakukan sekarang di kamar bapak ?” bisiknya dengan nafas yang mulai tersengal-sengal didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.

    “Kita main disini saja, di ruang tamu, sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau ada yang datang. Dan biarkan pintu terbuka… biar orang lain tak curiga…” Usulku nekad.

    Kebetulan pintu tamuku sejajar dengan pintu pagar, sehingga dari jendela akan terlihat kalau ada yang akan masuk ke halaman rumahku. Tetapi posisi ruang tamuku agak tersembunyi sehingga segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat dari luar.

    “Jangan ah.., Pak. Berbahaya….” Jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai tergoda dengan usulku.

    “’Ngga lah… asal kitanya jangan bersuara….., saya ingin merasakan sensasi nikmat bercampur rasa takut ketahuan…….” Aku semakin memaksanya sambil kembali melumat bibirnya dengan nafsu yang membara.

    Nampaknya gairah nafsu berahi sudah menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan dia membalas lumatan bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku agar semakin rapat bibir kami menempel. Tanganku meremas buah dadanya yang terhalang oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya. Matanya terpejam menikmati ciuman yang panas bergelora. Dan dia semakin liar menciumku sambil menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.

    Nafas kami berdua semakin tersengal-sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik baju panjang yang menutup kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup keselangkangannya. Kurasakan CD-nya sudah sangat basah, rupanya sensasi bercinta sambil was-was takut ketahuan membuat gairah rangsangan melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri vaginanya.

    Kusisipkan jari-jariku dari pinggir CD yang dikenakan, sehingga jari tanganku menyentuh permukaan vagina yang ditumbuhi jembut lembut yang merangsang. Dengan penuh nafsu tanganku mengusap bahkan mengobok-obok permukaan vigina yang semakin memacu gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang basah. Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak menahan nikmat yang menimpa dirinya dan menahan nafas agar suara erangan nikmatnya tak keluar.

    Lalu jempol memutar dan menekan klitorisnya yang menonjol keras, badannya bergetar…, mulutnya semakin rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Nafasnya semakin terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.

    Sementara jempolku memberikan rangsangan kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor menembus liang vagina yang semakin basah dan licin. Tubuhnya bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina sambil berputar terus kuperdalam dan badannya semakin bergelijang hebat, kepalanya semakin keras menekan sandaran kursi sehingga pinggangnya melenting, dengan suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat dia tahan

    “Uuhhhhh……”

    Jempolku terus menekan dan memutar klitorisnya, sedangkan jari tengahku semakin cepat memutar dan mengocong liang vaginanya. Tubuhnya semakin hebat terguncang hingga akhirnya melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar suara tercekik..

    ”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku terasa seperti dijepit oleh dinding basah dengan sangat kuat disertai dengan kedutan-kedutan yang keras dan cepat.

    Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terhempas pada sandara kursi.

    Nafasnya tersengal-sengal seperti atlit yang baru mencapai finish. Ya…, tetanggaku baru saja mencapai finish dengan memperolah kenikmatan orgasme yang sangat sensasional.


    Aku mencabut jariku dari liang vaginanya yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada jari tengahku yang basah kuyup itu . Aroma itu begitu merangsang berahiku dan membuatku nikmat. Aku begitu menikmati aroma vagina itu lalu dengan penuh perasaan kujilati lendir vagina yang menempel dijariku dengan jilatan-jilatan yang rakus hingga jari tengahku kesat bersih dari lendir vagina yang menempel.

    Di dalam kelelahannya, tetanggaku memperhatikan apa yang kulakukan, dia merasa puas dan bangga melihat aku dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku. Gairahnya gembali bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya. Tubuhya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan mengeluarkan batang penisku yang sangat keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.

    Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat. Akupun melenguh pelan menahan

    nikmat..”Uhhh…”.

    Jilatannya begitu lincah bergairah dan membuatku melayang-layang nikmat pantatku melonjak-lonjak sehingga kepala penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu yang lebih nikmat. Nafasku semakin memburu ketika dengan asyik dan penuh gairah dia terus menjilati kepala penisku tanpa memperhatikan gelinjang tubuhku yang semakin keras menekan mulutnya. Lalu

    “Akhhhhs…” Suaraku seperti tercekik dan nafas sesak, ketika secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok batang penisku.

    Rongga mulutnya terasa panas dan sangat nikmat sehingga membuat mulutku ternganga, badanku kaku dan dadaku sesak susah bernafas.

    Dengan lincahnya, tetanggaku terus mengocok dan menghisap penisku membuatku semakin melayang. Jilbab yang dikenakannya bergoyang-goyang menampilkan pemandangan yang sangat erotis dari seorang wanita berjilbab lebar yang sedang asyik memberikan kenikmatan oral pada diriku.

    Penisku yang berada dalam genggaman tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras. Menyadari itu tetanggaku semakin bergairah mengoralku dan berharap mulutnya dapat disemprot oleh spermaku pada saat aku orgasme. Sebagaimana yang sering terjadi jika dia mengoral suaminya dan dia sangat puas, bahagia dan bangga jika dapat membuat suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini dia selalu berhasil membuat suaminya orgasme.

    Gerakan oralnya semakin bevariasi membuatku semakin melayang dan penis yang semakin membengkak. Namun aku belum juga mencapai puncak, hanya nafasku saja yang semakin tersengal-sengal dan batang penis yang semakin keras membengkak.

    Akhirnya dia tak tahan oleh nafsunya sendiri yang terus meningkat minta dipuaskan, vaginanya terasa sangat basah dan gatal. Dia bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian melepaskan CD-nya yang sudah sangat basah. CD itu dimasukkannya ke dalam saku baju longgar yang masih menempel di tubuhnya. Kemudian berdiri membelakangiku.

    Aku tahu apa yang dilakukannya. Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke kursi yang langsung menghadap jendela sehingga kami bisa lihat jika ada yang mau masuk ke pagar rumahku. Aku masih berpakaian lengkap, hanya penisku saja yang menerobos keluar dari sleting celana yang terbuka.

    Istri tetaggaku berdiri mengangkangi pahaku dengan paha yang terbuka lebar, dia menarik ujung bawah baju longgarnya hingga ke pinggang dan kubantu pegangi ujung baju itu agar tidak melorot jatuh. Lututnya menekuk agar pantatnya mendekati selangkanganku, dia raih penisku dan diarahkan ke mulut liang vaginanya yang sangat basah. Lalu….

    Blesshhh…. perlahan-lahan dia menurunkan pantatnya hingga kepala penisku menerobos liang vaginanya. Gerakannya demikian perlahan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang vaginanya begitu lama dan sangat nikmat, mataku terpejam menikmati nikmat yang kurasakan dan dengan pelan mulutku mengeluh.

    “Uhhh…..”

    Gerakan penerobosan itu terhenti ketika pantatnya menekan sangat rapat bagian bawah perutku sehingga batang penisku amblas hingga kepangkalnya. Dia menekan cukup lama vaginanya, kurasakan sambutan meriah dilakukan oleh dasar liang vaginanya terhadap kepala penisku. Kepala penisku serasa dihisap dan diremas nkmat oleh vagina tetanggaku ini. Dinding vaginanya tak henti-hentinya berkedut memberikan sensasi nikmat pada ujung-ujung syarat nikmat yang ada pada seluruh permukaan kepala dan batang penisku.

    Secara perlahan pinggulnya berputar agar batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya, kenikmatan semakin melambungkanku. Semakin lama gerakan pinggulnya semakin bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan maju-mundur membua batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh mesin penggilingan nikmat.

    Semakin lama gerakannya semakin cepat, dan nafasnya semakin memburu dan tak lama kemudian badannya melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan vagina yang sangat kuat sehingga penisku masuk sedalam-dalamnya, dinding vaginanya dengan dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan sangat kuat serta kedutan-kedutan dinding vagina begitu cepat.

    Badannya terdiam kaku, mulutnya terkatup rapat menahan agar jeritan nikmatnya tak keluar dan kepalanya ditekankan pada pundakku, lalu beberapa detik kemudian badannya terhempas lunglai diatas tubuhku, nafasnya terengah-engah. Kusibakan jilbab lebar yang menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan menciumku lembut dan mesra sebagai tanda bahwa sangat puas dengan orgasme yang baru digapainya.

    Sambil berciuman kurasakan bahwa jepitan dan kedutan dari dinding vaginanya semakin melemah, pantatku menghentak keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina yang semakin basah dan licin, rasa nikmat kembali menjalar ditubuhku mengakibatkan pantatku tanpa dapat kukendalikan pantatku menghentak-hentak agar gesekan dan kocokan penisku di dalam vaginanya terus-menerus memberikan rasa nikmat pada penisku.

    Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan gairah kembali bangkit dan dia membalas hentakan-hentakan pantatku dengan gerakan pinggul yang liar, semakin lama semakin liar dan tak lama kemudian kembali dia mengejang menggapai nikmat dengan mulut yang terkatup rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari dinding vaginanya pada batang penisku.


    Beberapa kali dia mencapai orgasme dalam posisi seperti itu dalam jeda waktu hanya beberapa menit untuk setiap pencapaian orgasme berikutnya.Hingga akhirnya dia benar-benar terkulai lemah tidak mampu membalas hentakan-hentakanku. Kubiarkan dia terkulai beberapa menit di atas tubuhku sambil badannya kepeluk dari belakang dan pipinya kucium dan secara perlahan kuremas-remas buahdadanya dari luar baju longgarnya.

    Setelah kurasakan tenaganya terkumpul, kuangkat tubuhnya agar kerdiri bersamaaan dengan tubuhku, namun kutahan agar penisku tidak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya agar mendekat ke kursi tamu yang berada tepat membelakangi jendela, kutekan punggungnya agar membungkukkan badan dengan memegang bagian atas sandaran kursi yang berada di pinggir jendela sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Sedangkan penisku masih menusuk vaginanya dari belakang melalui belahan pantatnya, suatu posisi dogy style sambil berdiri. Ujung baju lebar yang ia kenakan semakin aku sibakkan ke arah pinggangnya sehingga kedua tanganku dapat memegang pantatnya yang putih bulat menggairahkan.

    Perlahan aku mulai mengerakkan pantatku agar penisku menusuk-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya dalam posisi seperti ini semakin kuat menjepit membuat kenikmatanku semakin bertambah, basah dan licinnya vagina membuat gesekan dan kocokan penisku begitu lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk menerima hentakan dan dorongan pinggulku.

    Kenikmatan kembali menjalar ke seluruh pebuluh darahnya, dia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membuat kenikmatan yang kuterima semakin bertambah. Semakin lama goyang pinggulnya semakin liar dan menghentak-hentak dan tak memerlukan waktu lama kembali tubuhnya kejang kaku, tangannya mencengkram sandaran kursi dengan sangat kuat, kepalanya terdongak ke atas. Dengan jerit tertahan kembali dia mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sejenak ketika dia menikmati sensasi orgasmenya, karena pada saat itu aku sangat menikmati cengkraman, jepitan dan kedutan-kedutan dinding vagina pada penisku.

    Setelah kedutan dan cengkraman dinding vaginanya melemah, kembali aku menusuk-nusukkan penisku. Setelah beberapa detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas sodokan-sodokan penisku, dan hanya beberapa menit berselang kembali dia mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada saat itu.

    Beberapa kali ia orgasme dalam posisi seperti itu hingga akhirnya tubuhnya ambruk ke atas kursi dan mengeluh pelan dan panjang.

    “Uuhhhhhhh………”

    Pada saat itu, aku merasa orgasme akan menghampiriku, maka tubuhnya langsung kubalik agar telentang dengan kepala berada pada sandaran kursi bagian tengah. Kedua tanganku kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang basah dan licin semakin jelas terlihat mempesona. Kuarahkan kepala penisku pada mulut liang vaginanya dan dengan cepat kudorong penisku hingga amblas sampai ke pangkalnya. Lalu dengan semangat yang menggila aku pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tak terkendali.

    Beberapa saat sebelum aku meraih puncak orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang ngobrol dengan temannya beberapa meter sebelum tiba di depan rumah. Rasa takut yang datang tiba-tiba menyebabkan aku menjerit tertahan dan spermakupun muntah tanpa dapat kubendung. Cret…..cret…. cretttt……. Uhhh…. suatu pencapaian oragsme yang sangat mendebarkan dan membuat jatung ini serasa mau copot.

    Dengan tergesa-gesa aku mencabut penisku yang masih beberapa kali memancarkan sperma, sehingga beberapa tetes sperma menempel pada baju longgar yang dikenakan tetanggaku. Kumasukkan penisku yang masih setengah tegang ke balik celanaku dan kutarik sleting. Aku sedikit khawatir karena bagian depan celanaku begitu basah oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Aku langsung mengeluarkan beberapa dus jamu dari dalam lemari dan menyimpannya di atas meja, sementara tetanggaku berusaha merapihkan baju longgar dan jilbabnya agar tidak mencurigakan. Ada sedikit basah di sana-sini oleh keringat kami yang membanjir.

    Tetanggaku berusaha duduk tenang, dan tak lama kemudian istri dan anak-anakku masuk ke rumah melalui pintu yang sengaja terbuka.

    “Eehhh… ada tamu…! Udah lama, Bu ?” kata istriku seraya matanya melirik beberapa dus jamu yang kusimpan di atas meja.

    “Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu bu …, saya mau beli jamu yang biasa…, namun ternyata bapak tidak tahu, malah akhirnya dia perlihatkan semuanya pada saya…” Sahut tetanggaku berbohong dengan lihainya, sambil berusaha menutupi kegugupannya….

    “Oohhh…, emangnya bapak udah pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti

    “Kabarnya malam ini dia pulang…” jawab tetanggaku pula

    “Harus siap-siap dong…., biar asyik !” goda istriku sambil tertawa genit pada tetanggaku, kemudian dia menambahkan lagi “Panas sekali udara saat ini, Badan saya saya basah oleh keringat…” Kata istriku memperlihatkan bajunya yang basah oleh keringat.

    “Betul.., Bu ! Akan turun hujan barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah mendapatkan alasan yang tepat atas keringat yang membasahi baju longgarnya.

    Kutinggalkan mereka berdua di ruang tamu dan aku masuk ke kamarku sambil berbaring dan merenung kejadian luar biasa yang baru saja terjadi. Tak lama kemudian tetanggaku pulang dan istriku menghampiriku. Dia duduk di pinggir tempat tidur dan berkata

    “Pah…, kalau pipis jangan jorok…, malu kan sama tetangga, lihat tuh bagian depan celana Papah basah !” sambil menunjuk bagian depan celanaku.

    “Anu…, Mah tadi tersiram dari gayung…, waktu papah pipis” kataku berbohong.

    Kejadian itu betul-betul mendebarkan, namun aku merasakan sensasi yang luar biasa pada waktu melakukannya, apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan. oleh sebab itu sejak hari itu, aku selalu berhati-hati jika ingin bercinta dengan tetanggaku.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Kisah Memek Rasa memek gadis kecil seorang gelandangan

    Kisah Memek Rasa memek gadis kecil seorang gelandangan


    5681 views

    Duniabola99.com – Nama saya Tiyo, umur 34 tahun dan saya bertempat tinggal dekat kampus sebuah PTS di Jogja. Saya mengirim cerita ini untuk membagi pengalaman saya sehingga bisa menjadi referensi dalam mengarungi kehidupan para pembaca. Cerita ini sungguh nyata, akan tetapi nama-nama yang terlibat disini saya samarkan.
    *****

    Aku adalah seorang karyawan di sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang beverage. Posisiku sudah lumayan tinggi, yaitu sebagai General Manager sehingga aku mendapatkan fasilitas perumahan dan sebuah mobil sedan. Aku masih lajang sehingga sehabis pulang kerja hobiku jalan-jalan cari pengalaman dan refresing.

    Cerita ini berawal saat aku pulang kerja sekitar jam 11 malam, mobilku menabrak seorang anak yang digandeng ibunya sedang menyeberang jalan. Untung saja aku cepat menginjak rem sehingga anak itu lukanya tidak parah hanya sedikit saja dibagian pahanya. Ketika aku tawarkan untuk ke rumah sakit, Ibu itu menolak dan katanya lukanya tidak parah. Joker128

    “Ya udah bu, sekarang aku antar Ibu pulang, dimana rumah Ibu?”
    “Nggak usah den, si Mbok nggak usah diantar”.
    “Kenapa Mbok, inikan sudah malam, nggak apa-apa Mbok aku antar ya?”
    Si mbok ini tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk lesu dan ketika dia mau menjawab, dari arah ujung trotoar mencul anak kecil sambil membawa bekicot.
    “Ini Mbok bekicotnya, biar luka Mbak Tika cepat sembuh”.
    Ibu itu menerima bekicot dari gadis itu, memecahnya dibagian ujung dan mengoleskannya diluka gadis yang ternyata namanya Tika. Tapi, Setelah selesai mengoleskan, simbok itu mengandeng Tika dan adiknya mau pergi. Sebelum melangkah jauh, aku hadang dan berusaha untuk mengantarnya pulang.

    “Simbok mau pulang.., aku antar ya Mbok, kasihan Tika jalannya pincang”.
    “Nggak usah den, simbok..”.
    “Kenapa Mbok, nggak usah sungkan-sungkan, ini kan sudah malam, kasihan Tika Mbok..”.
    “Simbok ini nggak punya rumah den, sombok cuma gelandangan”.
    Aku sempat benggong mendengar jawaban simbok ini, akhirnya aku putuskan untuk mengajaknya ke rumahku walaupun hanya untuk malam ini saja. Terus terang aku kasihan kepada mereka.
    “Ya sudah Mbok, kamu dan kedua anakmu itu malam ini boleh tidur dirumahku”
    “Tapi ndoroo..”.
    “Sudahlah Mbok, ini juga kan untuk menebus kesalahanku karena menabrak Tika”.

    Dari informasi yang aku dapatkan didalam mobil selama perjalanan pulang, simbok ini ternyata ditinggal suaminya saat mengandung adiknya Tika, yang akhirnya aku ketahui namanya Intan. Simbok ini yang ternyata namanya Inem, usianya sekitar 42 tahun, dan anaknya si Tika umurnya 14 tahun sedangkan Intan baru 11 tahun. Tika sempat lulus SD, sedangkan Intan hanya sempat menikmati bangku SD kelas 4.


    Setelah sampai dirumah, Mbok Inem dan kedua anaknya langsung aku suruh mandi dan makan malam. Ternyata simbok, Tika dan Intan tidak membawa baju ganti sehingga setelah mandi baju yang dipakainya ya tetap yang tadi. Padahal baju yang dipakai ketigany sudah tidak layak untuk dipakai lagi. Simbok memakai daster yang lusuh dan sobek disana-sini sedangkan Tika dan Intan sama saja lusuh dan penuh jahitan disana sini. Besok yang kebetulan hari minggu, aku memang mempunyai rencana membelikan baju untuk mereka bertiga. Aku memang tipe orang yang nggak bisa melihat ada orang lain menderita. Kata temen-temen sih, aku termasuk orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

    “Tika dan juga kamu Intan makan yang banyak ya.. biar cepet gede..”.
    “Inggih Ndoro.., boleh nggak kalau Intan habiskan semuanya, karena Intan sudah 2 hari nggak makan”.
    “Boleh nduuk.., Intan dan Tika boleh makan sepuasnya disini”.

    *****

    Mulai dari sinilah awal dari petualangan seksku. Setelah acara makan malam selesai, ketiganya aku suruh tidur di kamar belakang. Sekitar jam 1 malam setelah aku selesai nonton acara TV yang membosankan, aku menuju kekamar belakang untuk menengok keadaan mereka. Ketika aku masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat dan keras saat aku melihat daster Mbok Inem yang tersingkap sampai ke pinggang. Ternyata dibalik daster itu, Mbok inemku ini memiliki paha yang betul-betul mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian depannya terlihat dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan kontolku yang masih perjaka ini langsung berontak.


    Setelah agak tenang, tanganku langsung bergerilnya mengelus paha mulus Mbok inemku ini. Setelah puas mengelus pahanya, aku mulai menjilati ujung paha dan berakhir dipangkal pahanya. Aku sempat mau muntah ketika mulai menjilati klitorisnya. Di depan tadi kan aku sudah bilang kalau CD Mbok ku ini sobek dibagian depan.., jadi clitorisnya terlihat dengan jelas. Sedangkan yang bikin aku mau muntah adalah bau CDnya. Ya.. mungkin sudah berhari-hari tidak dicuci. Setelah sekitar 13 menit aku jilati clitnya dan ternyata Mbok inemku ini tidak ada reaksi.. ya mungkin terlalu capek shingga tidurnya pulas banget, aku mulai keluarkan kontolku dan mulai aku gesek-gesekkan di clitnya. Aku tidak berani melapas CDnya takut dia bangun. Ya.. aku hanya berani mengocok kontolku sambil memandangi clit dan juga teteknya. Ternyata Mbok inemku ini tidak memakai BH sehingga puting payudaranya sempat menonjol di balik dasternya. Aku tidak berani untuk memeras teteknya karena takut Mbok Inem akan bangun.

    Sedang asyik-asyiknya aku mengocok kontolku, si Tika bangun dan melihat ke arahku. Tika sempat mau teriak dan untung saja aku cepat menutup mulutnya dan memimta Tika untuk diam. Setelah Tika diam, berhubung aku sudah tanggung, terus saja aku kocok kontolku. Tika yang masih terduduk lemas karena ngantuk, tetap saja melihat tangan kiriku yang mengocok kontolku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya. Sambil melakukan aktivitasku, aku pandangi si Tika, gadis kecil yang benar-benar polos, dan aku lihat sesekali Tika melihat mataku terus berpindah ke paha ibunya yang sedang aku elus-elus berulangkali. Setelah sekitar 8 menit berlalu, aku tidak tahan lagi, dan akhirnya “.. croot.. crrott.. croot..” ada 6 kali aku menembakkan pejuhku ke arah clit Mbok inemku ini.

    Saat aku keluarkan pejuhku, si Tika menutup matanya sambil memeluk kedua kakinya. Pada saat itulah aku tanpa sengaja melihat pangkal pahanya dan ternyata.., tikaku ini tidak memakai CD. Saat aku sedang melihat memeknya Tika, dia bilang..
    “Ndoro.. kenapa pipis di memeknya simbok”. aku sendiri sempat kaget mendengarnya.
    “Nduuk.. itu biar ibumu tidur nyenyak..”.
    “Ndoroo.. Tika kedingingan.., Tika mau pipis.. tapi Tika takut ke kamar mandi..”.
    “Ya.. sudah Nduk.. ayo aku antar ke kamar mandi”.


    Tika kemudian aku ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Aku sendiri juga pengen pipis, terus Tika aku suruh jongkok didepanku. Tika kemudian mengangkat roknya dan.. suur.. banyak sekali air seni yang keluar dari memeknya. Aku sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, Tika aku gendong dan aku dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu aku peluk dan aku belai lembut rambut panjangnya yang sampai ke pinggang.
    “Ndoro.. Tika belum cebok.. nanti memeknya Tika bau lho.. Ndoro..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. biar nanti Ndoro yang bersihin memeknya Tika.. Tika bobok disini ya.. sama ndoromu ini..”.

    Kemudian Tika aku angkat dan mulai aku baringkan di ranjang empukku ini. Tanganku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya.. dan juga payudaranya yang lumayan montok. Pada saat tanganku mengelus pahanya..
    “Ndoro.. kenapa mengusap-usap kaki Tika yang lecet..”.
    “Oh iya Nduk.. Ndoro lupa..”.
    Tahu sendirilah, aku memang benar-benar sudah horny untuk mencicipi Tika, gadis kecilku ini. Bayangkan pembaca, disebelahku ada gadis 14 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja ketika tanganku mengelus-elus seluruh tubuhnya.

    Pembaca.. gimana udah belum ngebayanginya.. udah belum..! udah yaa.. aku terusin ceritanya.

    Kemudian aku jongkok diantara kakinya dan mulailah aku singkap rok yang dipakai Tika sampai ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil usia 14 tahun denga bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu. Setelah pahanya aku kangkangkan, terpangpanglah segaris bibir memek yang dikanan-kirinya agak mengelembung.., eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari aku berusaha untuk menguak isi didalamnya. Dan ternyata.. isinya merah muda, basah karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga agak mengkilap.

    Tangankupun mulai mengelus memek keperawanannya, dan sesekali aku pijit, pelintir dan aku tarik-tarik clitorisnya. Ake sendiri heran clitnya tikaku ini ukurannya nggak kalah sama ibunya.
    “Aduuh.. Ndoro.. memeknya Tika diapain.. Ndoro..”.
    “Tenang Nduk.. nggak apa-apa.. Ndoro mau nyembuhin luka kamu kok.. Tika diam saja yaa..”.
    “Inggiih.. Ndoro..”.
    Setelah Tika tenang, akupun mulai menjilati memeknya dan memang ada rasa dan bau pipisnya Tika.
    “Ndoro.. jangaan.. Tika malu ndoroo.. memek Tika kan bau..”.
    Aku bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai aku kocok-kocok dengan pelan. Tikapun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat pantatnya.


    Aku pun mulai menyedot memeknya Tika dengan kuat dan aku lihat Tika menggigit bibir bawahnya sambil kepalanya digoyang kekanan kiri.
    “Ndoroo.. geli Ndoro.. memeknya Tika diapain sih ndoroo..”.
    Akupun tidak peduli dengan keadaan Tika yang kakinya menendang-nendang dan tangannya mencengkeram seprei ranjangku sampai sobek disana sini. Dan akhirnya..
    “Ndoroo.. sudah Ndoro.. Tika mau pii.. piis dulu Ndoro..”.
    Dan tidak lama kemudian “Ssuur.. suur.. suur..”
    Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan memeknya yang mungkin baru pertama kali ini dikeluarkannya.

    Setelah kujilati dan kuhisap sampai bersih, akupun tiduran disebelahnya dan kurangkul tikaku ini.
    “Ndoro.. maafin Tika ya.. Tika tadi pipis di mulutnya Ndoro.. pipis Tika bau ya Ndoro..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. tapi Tika harus dihukum.. karena udah pipis dimulut Ndoro..”
    “Tika mau dihukum apa saja Ndoro.. asalkan Ndoro nggak marahin Tika..”.
    “Hukumannya, Tika gantian minum pipisnya Ndoro.. mau nggak..”.
    “Iya Ndoro..”.

    Akhirnya aku keluarkan kontolku yang sudah tegang. Begitu kontolku sudah aku keluarkan dari CDku, Tika yang masih terlalu polos itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aku lihat wajah Tika agak memerah. Setelah aku lepaskan kedua tangannya, aku sodorkan kontolku kedepan wajahnya dan aku suruh Tika untuk memegangnya.
    “Nduk.. ayo dipegang dan dielus-elus..!
    “Inggih Ndoro.. tapi Tika malu Ndoro.. Tika takut Ndoro..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. ini nggak nggigit kok.. ini namanya kontol Nduk..”.
    Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut.
    “Nduk.. kontolnya ndoromu ini diemut ya..”.
    “Tapi Ndoro.. Tika takut Ndoro.. Tika jijik Ndoro..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. diemut saja seperti saat Tika ngemut es krim.. ayo nanti Tika Ndoro kasih es krim.. mau ya..”.
    “Benar Ndoro.. nanti Tika dikasih es krim..”.”Iya Nduk..”.

    Tika pun jongkok diantara pahaku dan mulai memasukkan kontolku ke mulutnya yang mungil. Agak susah sih, bahkan kadang-kadang kontolku mengenai giginya.
    “Nah gitu nduuk.. diisep ya.. yaa.. ya gituu.. nduuk..”.
    Sambil Tika mengoral kontolku, kaos lusuhnya Tika pun aku angkat dan aku lepaskan dari tubuh mungilnya. Aku elus-elus teteknya dan kadang aku remas dengan keras.
    “Aku gemes banget sih sama payudaranya yang bentuknya agak meruncing itu”.
    Sekitar 12 menit kemudian, aku rasakan kontolku sudah berdenyut-denyut. Aku tarik kepala Tika dan aku kocok kontolku dimulut mungilnya.. dan.. aku tekan sampai menyentuh kerongkongannya dan akhirnya “.. croot.. croot.. croot.. cruut..!”
    Cairan pejuhku sebagian besar tertelan oleh Tika dan hanya sedikit yang menetes keluar dari mulutnya.

    “Ndoroo.. pipisnya banyak banget.. Tika sampai mau muntah..”.
    “He.. eh.. nduuk.. tapi enak kan.. pipisnya Ndoro..”.
    “Inggih Ndoro.. pipis Ndoro kental banget.. Tika sampai nggak bisa telan.. agak amis Ndoro..”.
    Aku memang termasuk laki-laki yang suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari aku fitnes. Menuku setiap hari: susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga suplemen protein produk Amerika. Jadi ya wajar kalau spermaku kental dan agak amis. Agen Joker128


    Kemudian aku peluk bidadariku kecilku ini dan sesuai janjiku dia aku kasih es krim rasa vanilla. Setelah habis Tika memakan es krimnya, dia aku telentangkan lagi diranjangku. Terus aku kangkangkan lagi pahanya dan aku mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus terang saja aku penasaran sebelum membobol selaput daranya.
    “Ndoro.. mau ngapain lagi.. nanti Tika pipis lagi lho Ndoro..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. pipis lagi aja Nduk.. Tika mau lagi khan es krim..”
    “Mau Ndoro..”.

    Setelah aku siap, pahanya aku kangkangkan lagi lebih lebar, dan aku mulai memasukkan kepala kontolku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, tikaku meringgis.
    “Ndoro.. memek Tika diapain.. kok sakit..”
    Aku sempat tarik ulur kontolku di liang memeknya. Dan setelah kurasa mantap, aku tekan dengan keras. Aku rasakan ujung kontolku merobek selaput tipis, yang aku yakin itu adalah selaput daranya.
    “Ndoorroo.. sakiit..” Langsung aku peluk Tika, kuciumi wajah dan bibir mungilnya.
    “Nggak apa-apa Nduk.. nanti enak kok.. Tika tenang saja ya..”.
    Setelah kudiamkan beberapa saat, aku mulai lagi memompa memeknya dan aku lihat masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya.

    “Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Ndoro.. ahh..” itulah yang keluar dari mulutnya Tika.
    “Auuhh.. oohh.., Ndoro.., periih.., aahh.. gelii Ndoro.. aahh..,”.
    SAmbil aku terus meusuk-nusuk memeknya, aku selalu perhatikan wajah imutnya Tika. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Wajahnya memerah, bibirnyapun kadang-kadang menggigit bibir bawahnya dan kalau aku lihatnya matanya terkadang hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki Tika pun sudah tidak beraturan menendang kesana-kesini dan juga kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kaitannya.
    “Auuhh.. oohh.., ndoroo.., aahh.. ooh.. aahh, ndoroo..”.

    Aku mulai rasakan ada denyutan-denyutan vaginanya di kontolku, pertanda tikaku sebentar lagi orgasme. Kepala Tika pun mulai menengadah ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 14 tahun yang masih begitu polos, tubuhnya mengelinjang dengan desahan-desahan yang betul-betul erotis. Aku yakin para pembaca setuju dengan pendapatku, tapi tangannya pembaca kok megang-megang “itu” nya sendiri, hayo udah terangsang ya. Aku tahu kok, nggak usah malu-malu, terusin aja sambil membaca ceritaku ini.

    “Oohh.. ahh.. auuhh.. geli ndoroo.. ahh..”
    “Ndoroo.. Tika mau pipiiss.. ndoroo..”
    “Seerr.. suurr.. suurr.., kontolku seperti disiram air hangat..”.
    Aku peluk sebentar tikaku untuk memberikan kesempatan gadis kecilku menuntaskan orgasme. Setelah agak reda, aku lumat-lumat bibir mungilnya.
    “Maapin Tika ya Ndoro.. Tika pipis dikasurnya Ndoro..”.
    “Tika malu Ndoro.. udah gede masih ngompol di kasur..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. (lugu sekali gadisku ini).. Ndoro juga mau pipis di kasur kok..”.


    Aku sendiri sudah nggak tahan. Kakinya aku angkat, lalu kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan kontolku menyentuh dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan aku mulai mempercepat sodokan kontolku.
    “Ndooro.. Tika capek.. Tika mau bobok.. ndooroo..”.
    “Iya nduuk.. Tika bobok saja yaa..”.
    “Memeek Tika periih.. ndooroo..”.
    Kutekan keras-keras kontolku ke liang kenikmatannya dan kutarik pantatnya dan “croot.. cruut.. croot.. croot.. cruut.. croot..!”. Aku muntahkan pejuhku kedalam rahimnya.

    Aku cabut kontolku dari memek tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dengan darah segar mengalir keluar dari liang kemaluannya.
    “Ndoro.., kenapa Ndoro pipis diperutnya Tika.., perut Tika jadi hangat Ndoro..”.
    “Iya nduuk.., biar kamu nggak kedinginan.., ayo sekarang Tika bobok ya.., sini Ndoro kelonin..”.
    “Inggih Ndoro.., sekarang Tika capek.., Tika pengen bobok..”.
    Aku perhatikan memeknya sudah mulai melebar dan agak membelah dibandingkan sebelum aku perawanin. Aku peluk dia dan aku cium dengan mesra Tika, si gadis kecilku. Aku dan tikapun akhirnya tertidur dengan pulas. Nikmaat.

  • Cerita Sex Menikmati Kontol Besar Punya Pacar Atau Kekasihku

    Cerita Sex Menikmati Kontol Besar Punya Pacar Atau Kekasihku


    5672 views

    Dan adiknya yang ke-2 tetap kelas 2 SMP. Namanya Endah. Tidak sama ke-2 kakaknya, kulitnya warna sawo masak. Tubuhnya langsing mirip orang mode cat walk. Buah dadanya baru tumbuh. Hingga jika menggunakan pakaian yang ketat, hanya kelihatan benjolan kecil dgn puting yang muncul. Walau bagaimanapun, gerakannya benar-benar sensual.

     

    Cersex Stw – Di suatu hari, waktu di dalam rumah Karina tidak sedang ada orang, saya tiba ke tempat tinggalnya. Wah, pikiranku terbang langsung kemanapun. Apalagi Karina kenakan daster dgn potongan dada yang rendah warna hijau muda hingga kelihatan kontras dgn kulitnya.

    Kebenaran waktu itu saya bawa VCD yang barusan kubeli. Tujuanku ingin kutonton berdua dgn Karina. Barusan akan kupencet knop play, mendadak Karina memberikan sebuah VCD dewasa.

    “Hei, dapat darimanakah sayg?” tanyaku sedikit kaget.

    “Dari teman. Barusan ia titip ke Karina karena takut kedapatan ibunya”, ucapnya sekalian duduk di pangkuanku.

    “Menonton ini saja ya sayg. Karina kan tidak pernah menonton yang seperti begini, ya?” pintanya sedikit memaksakan.

    “Oke, terserah kamu”, jawabku sekalian menghidupkan TV.

    Beberapa saat selanjutnya, kita terdiam pada episode sensual untuk episode sensual yang diperlihatkan. Tanpa berasa kemaluanku mengeras. Menusuk-nusuk pantat Karina yang duduk di pangkuanku. Karina juga melihat ke arahku sekalian tersenyum. Ternyata ia rasakan.

    “Ehm, kamu sudah terangsang ya sayg?” tanyanya sekalian mendesah dan mengulum telingaku.

    Saya hanya dapat tersenyum kegelian. Lantas tanpa basa-basi kuraih bibirnya yang merah dan secara langsung kucium, kujilat dgn penuh gairah. Jari-jemari Karina yang imut mengelus-elus kemaluanku yang makin mengeras. Lantas sesaat selanjutnya,

    Tanpa kita ketahui rupanya kita telah telanjang bundar. Selekasnya saja Karina kugendong ke arah kamarnya. Di kamarnya yang nyaman kita awali lakukan foreplay. Kuremas buah dadanya yang kiri. Dan yang kanan kukulum putingnya yang mengeras. Kurasakan buah dadanya makin mengeras dan kenyal.

    Kuganti posisi. Saat ini lidahku liar menjilat-jilati kemaluannya yang basah. Kuraih klitorisnya, dan kugigit dgn halus.

    “Aahh… ahh… sa.. sayg, Karina sudah tidak kuat… emh… ahh… Karina sudah ingin keluar… aackh… ahh… ahh!”

    Kurasakan ada cairan hangat yang membasahi mukaku. Kemudian, kudekatkan kemaluanku ke mulutnya. Tangan Karina meremas gagangku sekalian mengocaknya dgn perlahan-lahan, dan lidahnya mainkan buah pelirku sekalian kadang-kadang mengulumnya.

    Sesudah senang bermain dgn buah pelirku, Karina mulai masukkan kemaluanku ke mulutnya. Mulutnya yang imut tidak muat saat kemaluanku masuk semuanya. Tetapi kuakui sedotannya memang sangat nikmat.

    Sekalian terus mengulum dan mengocak gagang kemaluanku, Karina mainkan puting susuku. Hingga membuatku nyaris ejakulasi di mulutnya. Untung masih dapat kutahan. Saya tidak ingin keluar dahulu saat sebelum rasakan kemaluanku masuk ke kemaluannya yang masih perawan tersebut.
    Saat hot-hotnya, mendadak pintu kamar terbuka. Saya dan Karina kaget bukan bermain. Rupanya yang tiba ialah ke-2 adiknya. Ke-2 nya spontan berteriak terkejut.

    “Kak Karina, apa-apan sich? Bagaimana jika kedapatan Bunda?” teriak Endah.
    Dan Nadia hanya merunduk malu.

    Saya dan Karina sama-sama berpandangan. Selanjutnya saya bergerak dekati Endah. Melihatku yang telanjang bundar dgn kemaluan yang berdiri yang tegak, membuat Endah berteriak ketahan sekalian tutup matanya.

    “Iih… Kakak!” jeritnya.

    “Itunya berdiri!” ucapnya kembali sekalian menunjuk kemaluanku.

    Saya hanya tersenyum menyaksikan kelakuannya. Sesudah dekat, kurangkul ia sekalian berbicara,

    “Endah, Kakak sama Kak Karina kan tidak ngapa-ngapain. Kita kan kembali berpacaran. Yang namanya orang berpacaran ya… seperti ini ini. Kelak kalau Endah dapat pacar, tentu ngelakuin yang seperti ini . Endah sudah dapat apa belum?” tanyaku sekalian mengelus pipinya yang lembut.

    Endah geleng-geleng perlahan-lahan.

    “Ingin tidak Kakak ajarin?” tanyaku kembali.

    Ini kali sekalian meremas pantatnya yang padat.

    “Mmh, Endah malu ah Kak”, desahnya.

    “Mengapa perlu malu? Endah sukai tidak sama Kakak?” kataku sekalian menciumi belakang lehernya yang banyak rambut lembut.

    “Ahh, i.. iya. Endah sudah lama sukai ama Kakak. Tapinya tidak sedap sama Kak Karina”, jawabannya sekalian pejamkan mata.

    Ternyata Endah nikmati kecupanku di lehernya. Sesudah senang menciumi leher Endah, saya berpindah ke Nadia.

    “Kalau Nadia bagaimana? Sukai tidak ama Kakak?” Nadia menggangguk sekalian kepalanya tetap menunduk.

    “Ya sudah. Kalau begitu nantikan apalagi”, kataku sekalian menggamit ke-2 nya ke tempat tidur.

    Nadia duduk di tepian tempat tidur sekalian kusuruh untuk mengulum kemaluanku. Pertama kalinya sich ia tidak mau, tetapi sesudah kurayu sekalian kuraba buah dadanya yang besar itu, Nadia ingin . Bahkan juga sesudah seringkali masukkan kemaluanku ke mulutnya, Nadia ternyata benar-benar nikmati pekerjaannya tersebut.

    Sementara Nadia sedang mainkan kemaluanku, saya mulai membujuk Endah.

    “Endah, pakaiannya Kakak membuka ya?” pintaku sedikit memaksakan sekalian mulai buka kancing pakaian sekolahnya.

    Lantas kulanjutkan dgn buka roknya. Saat roknya jatuh ke lantai, kelihatan CD-nya mulai basah. Selekasnya saja kulumat bibirnya dgn bibirku. Lidahku bergerak menjilat-jilati lidahnya. Endah juga selanjutnya lakukan hal yang sama. Sekalian masih tetap menciumi bibirnya, tanganku bKarinaksud buka BH-nya. Tetapi selekasnya ditepiskannya tanganku.

    “Jangan Kak, malu. Dada Endah kan kecil”, ucapnya sekalian tutupi dadanya dgn tangannya.

    Dgn tersenyum kuajak ia ke arah kaca yang ada di atas meja dandan. Kusuruh ia berkaca. Sementara saya berada di belakangnya.

    “Dibuka dahulu ya!” kataku buka kancing BH-nya sekalian menciumi lehernya.

    Sesudah BH-nya kujatuhkan ke lantai, buah dadanya kuremas perlahan-lahan sekalian mainkan putingnya yang warna coklat muda dan telah mengeras tersebut.

    “Nach, kamu saksikan sendiri kan. Agar dada kamu kecil, tetapi kan memiliki bentuk bagus. Lagian kamu kan memang tetap kecil, lumrah saja kalau dada kamu kecil. Kelak kalau sudah besar, dada kamu tentu ikut-ikutan besar “, kataku sekalian menyekakan kemaluanku ke belahan pantatnya.

    Endah mendesah kenikmatan. Kepalanya bertumpu ke dadaku. Tangannya terkulai lemas. Hanya napasnya saja yang kudengar semakin mengincar. Selekasnya kugendong ia ke arah tempat tidur. Kutidurkan dan kupelorotkan CD-nya.

    Rambut kemaluannya masih jarang. Seperti rambut lembut yang tumbuh pada tangannya. Kulebarkan kakinya supaya gampang ke arah kemaluannya. Kucium dgn halus sekalian kadang-kadang kujilat klitorisnya. Sementara Nadia kusuruh untuk meremas-remas buah dadanya adiknya tersebut.

    “Aahh… ach… ge… geli Kak. Tetapi sangat nikmat, aahh terus Kak. Jangan stop. Mmh… aahh… ahh.”

    Sesudah senang dgn kemaluan Endah. Saya menarik Nadia menjauh sedikit dari tempat tidur. Karina kusuruh melanjutkan. Lantas dgn style 69, Karina memerintah Endah menjilat-jilati kemaluannya. Dalam pada itu, saya mulai mencumbu Nadia. Kubuka kaos ketatnya dgn tergesa-gesa. Lantas selekasnya kubuka BH-nya. Hingga buah dadanya yang besar bergoyg-goyg di muka mukaku.

    “Wow, tete kamu bagus sekali. Apalagi putingnya, merah sekali seperti permen”, godaku sekalian meremas-remas buah dadanya dan mengulum putingnya yang besar.

    Dan Nadia hanya tersenyum malu.

    “Ahh, ah Kakak, dapat saja”, ucapnya sekalian tangan kirinya mengelus kepalaku dan tangan kanannya berusaha manjangkau kemaluanku.

    Menyaksikan ia kesusahan, selekasnya kudekatkan kemaluanku dan kutekan-tekankan ke kemaluannya. Sekalian mendesah kenikmatan, tangannya mengocak kemaluanku. Karena kurasakan air maniku nyaris muncrat, selekasnya kuhentikan kocokannya yang betul-betul nikmat tersebut. Harus kuakui, kocokannya lebih nikmat dibanding Karina.

    Sesudah menentramkan diri supaya air maniku tidak keluar dahulu, saya mulai merosotkan CD-nya yang telah basah kuyup. Demikian terbuka, kelihatan rambut kemaluannya lebat sekali, meskipun tidak selebat Karina, hingga membuatku sedikit kesusahan menyaksikan kemaluannya.

    Sesudah kusibakkan, baru kelihatan kemaluannya yang berair. Kusuruh Nadia mengangkang lebih lebar supaya mempermudahku menjilat kemaluannya. Kujilat dan kuciumi kemaluannya. Kepalaku diapit oleh ke-2 picuma yang putih mulus dan padat. Nyaman sekali pikirku.

    “aahh, Kak… Nadia ingin pipiss…” erangnya sekalian meremas bahuku.

    “Keluarin saja. Jangan ditahan”, kataku.

    Baru usai bicara, dari kemaluannya memancar air yang agak banyak. Bahkan juga kemaluanku sebelumnya sempat terguyur oleh pipisnya. Wah sangat nikmat jeritku dalam hati. Hangat. Sesudah usai, kuajak Nadia lagi ke arah tempat tidur.

    Kusaksikan Karina dan Endah sedang asyik berciuman sekalian tangan ke-2 nya mainkan kemaluannya masing-masing. Sementara di sprei kelihatan ada beberapa cairan. Ternyata ke-2 nya sempat ejakulasi. Karena Karina ialah pacarku, karena itu dia yang dapat peluang pertama untuk rasakan kemaluanku. Kusuruh Karina nungging.

    “Sayg, Karina sudah lama tunggu saat ini”, ucapnya sekalian ambil posisi nungging.

    Sesudah sempat mencium bibirku dan mengecup kemaluanku dgn mesra. Langsung saja, kuarahkan kemaluanku ke kemaluannya yang sedikit buka. Lantas mulai kumasukkan dikit demi sedikit. Kemaluannya masih sempit. Tetapi masih tetap kupaksakan. Dgn hentakan, kutekan kemaluanku supaya lebih masuk ke.

    “Aachk! Sayg, sa… sakit! aahhck… ahhck…” Karina mengeluh tapi saya tidak perduli.

    Kemaluanku terus kuhunjamkan. Hingga pada akhirnya kemaluanku semuanya masuk ke kemaluannya. Kuistirahatkan kemaluanku sesaat. Kurasakan kemaluannya berdenyut. Membuatku ingin berlaga kembali.

    Kumulai kembali kocokan kemaluanku dalam kemaluannya yang basah hingga mempermudah kemaluanku untuk bergerak. Kutarik kemaluanku dgn pelan-pelan membuat menggelinjang dalam kepuasan yang tidak pernah ia rasa sebelumnya.

    Semakin kupercepat kocokanku. Mendadak tubuh Karina menggelinjang dgn liar dan mengeluh dgn keras. Selanjutnya tubuhnya melemas lagi dgn napas yang mengincar. Kurasakan kemaluanku seperti disemprotkan oleh air hangat. Ternyata Karina telah ejakulasi.

    Kucabut kemaluanku dari kemaluannya. Kelihatan ada cairan yang menetes dari kemaluannya.

    “Kok ada darahnya sayg?” bertanya Karina kaget saat menyaksikan ke kemaluannya.

    “Kan baru pertama kalinya”, balas Karina mesra.

    “Sudah, tidak apapun. Yang penting nikmat kan sayg?” kataku menentramkannya sekalian mengeluskan kemaluanku ke dalam mulut Nadia.

    Karina hanya tersenyum dan sesudah kucium bibirnya, saya berpindah ke Nadia. Sekalian ambil posisi mengangkang di atasnya, kudekatkan kemaluanku ke mulutnya. Kusuruh mengulum sesaat. Lantas kuletakkan kemaluanku antara belahan buah dadanya.

    Selanjutnya kudekatkan ke-2 buah dadanya hingga menjepit kemaluanku. Demikian kemaluanku terjepit oleh buah dadanya, kurasakan kehangatan.

    “Ooh… Nadia, hangat sekali. Seperti kemaluan”, kataku sekalian memaju-mundurkan pinggulku.

    Nadia ketawa kegelian. Tetapi sesaat selanjutnya yang kedengar dari mulutnya cumalah desahan kepuasan. Sesudah sejumlah waktu mengocak kemaluanku dgn buah dadanya, kutarik kemaluanku dan kuarahkan ke dalam mulut bawahnya.

    “Dimasukin saat ini ya?” kataku sekalian menyekakan kemaluanku ke bibir keperempuanannya.

    Kusuruh Nadia lebih mengangkang. Kupegang kemaluanku dan kumasukkan ke keperempuanannya. Dibandingkan Karina, kemaluan Nadia lebih gampang dimasuki karena lebih lebar. Ke-2 jarinya buka keperempuanannya supaya lebih mudah dimasuki.

    Sama dengan kakaknya, Nadia sebelumnya sempat mengeluh kesakitan. Tetapi ternyata tidak demikian dipedulikannnya. Kepuasan hubungan seksual yang tidak pernah ia rasa menaklukkan hati apapun itu yang ia rasa waktu itu.

    Kupercepat kocokanku.

    “Aahh… aahh… aacchk… Kak terus Kak… ahh… ahh… mmh… aahh… Nadia sudah ingin ke… keluar.”

    Dengar itu, makin dalam kutanamkan kemaluanku dan makin kupercepat kocokanku.

    “Aahh… Kak… Nadia keluar! mmh… aahh… ahh…” Selekasnya kucabut kemaluanku.

    Dan dari bibir kemaluannya mengucur cairan yang banyak.

    “Nadia, nikmat khan?” tanyaku sekalian memerintah Endah merapat.

    “Sedap sekali Kak. Nadia tidak pernah merasakan yang seperti begitu. Bisa kan Nadia merasakan kembali?” tanyanya dgn mata yang sayu dan senyuman yang tersungging di bibirnya.

    Saya menggangguk. Dgn pergerakan lambat, Nadia berpindah dekati Karina. Yang selanjutnya disongsong dgn kecupan mesra oleh Karina.

    “Nach, saat ini gantian kamu”, kataku sekalian merengkuh bahu Endah.

    Selanjutnya, untuk menggairahkannya lagi, kurendahkan tubuhku dan kumainkan buah dadanya. Dapat kudengar jantungnya berdegap dgn keras.

    “Endah jangan tegang ya. Santai saja”, bujukku sekalian membelai-belai kemaluannya yang mulai basah.

    Endah hanya menggangguk kurang kuat. Kubaringkan tubuhku. Kubimbing Endah supaya duduk di atasku. Kemudian kuminta dekatkan kemaluannya ke mulutku. Sesudah dekat, selekasnya kucium dan kujilati dgn penuh gairah. Kusuruh tangannya mengocak kemaluanku.

    Sesaat selanjutnya,

    “Kak… aahh… ada yg… mau… keluar memiaw Endah… aahh… ahh”, erangnya sekalian menggelinjang-geliat.

    “Jangan ditahan Endah. Keluarin saja”, kataku sekalian meringis kesakitan.

    Masalahnya tangannya meremas kemaluanku keras sekali. Barusan saya usai bicara, kemaluannya mengucur cairan hangat.

    “Aahh… aachk… sangat nikmat Kak… nikmat…” jerit Endah dgn tangan meremas-remas buah dadanya sendiri.

    Sesudah kujilati kemaluannya, kusuruh ia jongkok di atas kemaluanku. Demikian jongkok, kuangkat pinggulku hingga kepala kemaluanku melekat dgn bibir kemaluannya. Kubuka kemaluannya dgn jari-jariku, dan kusuruh ia turun sedikit-sedikit.

    Kemaluannya sempit sekali. Mahfum, masih beberapa anak. Kemaluanku segera masuk sedikit-sedikit. Endah mengeluh meredam sakit. Kusaksikan darah mengucur sedikit dari kemaluannya. Ternyata selaput daranya telah sukses kutembus.

    Sesudah 1/2 dari kemaluanku masuk, kutekan pinggulnya dgn keras hingga pada akhirnya kemaluanku masuk semua ke kemaluannya. Hentakan yang lumayan keras barusan membuat Endah menjerit kesakitan. Untuk kurangi rasa sakitnya, kuraba buah dadanya dan kuremas-remas dgn halus.

    Sesudah Endah merasa nikmat, baru kuteruskan mengocak kemaluannya. Makin lama Endah mulai nikmati kocokanku. Kunaik-turunkan tubuhnya hingga kemaluanku semakin saat menusuk ke kemaluannya yang makin basah. Kubimbing tubuhnya supaya turun naik.Beritaseks

    “Aahh… aahh… aachk… Kak… Endah… ingin keluar… kembali”, ucapnya sekalian tersengal-sengal.

    Usai bicara, kemaluanku disiram lagi dgn cairan hangat. Bahkan juga lebih hangat dari ke-2 kakaknya.

    Demikian usai ejakulasi, Endah terkulai lemas dan merengkuhku. Kuangkat mukanya, kubelai rambutnya dan kulumat bibirnya dgn mesra. Sesudah kududukkan Endah di sebelahku, kupanggil ke-2 kakaknya supaya merapat.

    Selanjutnya saya berdiri dan dekatkan kemaluanku ke muka mereka bertiga. Kukocok kemaluanku dgn tanganku. Saya tidak tahan kembali. Mereka dengan berganti-gantian mengulum kemaluanku. Menolongku keluarkan air mani yang semenjak barusan kutahan. Lama-lama makin cepat. Dan pada akhirnya,

    crooottt… croott… creet… creet! Air maniku terpancar banyak.

    Membasahi muka kakak-adik tersebut. Kukocok kemaluanku bisa lebih cepat kembali supaya keluar semakin banyak. Sesudah air maniku tidak keluar , ke-3 nya tanpa diminta menjilat-jilati air mani yang tetap menetes. Lantas selanjutnya menjilat-jilati muka mereka sendiri berganti-gantian.

    Sesudah usai, kubaringkan diriku, dan ke-3 nya selanjutnya merengkuhku. Endah di kananku, Nadia dari sisi kiriku, dan Karina berbaring di tubuhku sekalian mencium bibirku.

    Kita berempat pada akhirnya tertidur kecapaian. Apalagi saya, sepanjang pengalamanku berhubungan seksual, tidak pernah saya rasakan yang senikmat ini. Dgn 3 orang gadis, adik kakak, masih perawan juga semua. That was the best day of my live.
    Narasi Seks Toket Kecil Kekasihku yang Membuat Gairah

    Dan adiknya yang ke-2 tetap kelas 2 SMP. Namanya Endah. Tidak sama ke-2 kakaknya, kulitnya warna sawo masak. Tubuhnya langsing mirip orang mode cat walk. Buah dadanya baru tumbuh. Hingga jika menggunakan pakaian yang ketat, hanya kelihatan benjolan kecil dgn puting yang muncul. Walau bagaimanapun, gerakannya benar-benar sensual.
    Di suatu hari, waktu di dalam rumah Karina tidak sedang ada orang, saya tiba ke tempat tinggalnya. Wah, pikiranku terbang langsung kemanapun. Apalagi Karina kenakan daster dgn potongan dada yang rendah warna hijau muda hingga kelihatan kontras dgn kulitnya.

    Kebenaran waktu itu saya bawa VCD yang barusan kubeli. Tujuanku ingin kutonton berdua dgn Karina. Barusan akan kupencet knop play, mendadak Karina memberikan sebuah VCD dewasa.

    “Hei, dapat darimanakah sayg?” tanyaku sedikit kaget.

    “Dari teman. Barusan ia titip ke Karina karena takut kedapatan ibunya”, ucapnya sekalian duduk di pangkuanku.

    “Menonton ini saja ya sayg. Karina kan tidak pernah menonton yang seperti begini, ya?” pintanya sedikit memaksakan.

    “Oke, terserah kamu”, jawabku sekalian menghidupkan TV.

    Beberapa saat selanjutnya, kita terdiam pada episode sensual untuk episode sensual yang diperlihatkan. Tanpa berasa kemaluanku mengeras. Menusuk-nusuk pantat Karina yang duduk di pangkuanku. Karina juga melihat ke arahku sekalian tersenyum. Ternyata ia rasakan.

    “Ehm, kamu sudah terangsang ya sayg?” tanyanya sekalian mendesah dan mengulum telingaku.

    Saya hanya dapat tersenyum kegelian. Lantas tanpa basa-basi kuraih bibirnya yang merah dan secara langsung kucium, kujilat dgn penuh gairah. Jari-jemari Karina yang imut mengelus-elus kemaluanku yang makin mengeras. Lantas sesaat selanjutnya,

    Tanpa kita ketahui rupanya kita telah telanjang bundar. Selekasnya saja Karina kugendong ke arah kamarnya. Di kamarnya yang nyaman kita awali lakukan foreplay. Kuremas buah dadanya yang kiri. Dan yang kanan kukulum putingnya yang mengeras. Kurasakan buah dadanya makin mengeras dan kenyal.

    Kuganti posisi. Saat ini lidahku liar menjilat-jilati kemaluannya yang basah. Kuraih klitorisnya, dan kugigit dgn halus.

    “Aahh… ahh… sa.. sayg, Karina sudah tidak kuat… emh… ahh… Karina sudah ingin keluar… aackh… ahh… ahh!”

    Kurasakan ada cairan hangat yang membasahi mukaku. Kemudian, kudekatkan kemaluanku ke mulutnya. Tangan Karina meremas gagangku sekalian mengocaknya dgn perlahan-lahan, dan lidahnya mainkan buah pelirku sekalian kadang-kadang mengulumnya.

    Sesudah senang bermain dgn buah pelirku, Karina mulai masukkan kemaluanku ke mulutnya. Mulutnya yang imut tidak muat saat kemaluanku masuk semuanya. Tetapi kuakui sedotannya memang sangat nikmat.

    Sekalian terus mengulum dan mengocak gagang kemaluanku, Karina mainkan puting susuku. Hingga membuatku nyaris ejakulasi di mulutnya. Untung masih dapat kutahan. Saya tidak ingin keluar dahulu saat sebelum rasakan kemaluanku masuk ke kemaluannya yang masih perawan tersebut.
    Saat hot-hotnya, mendadak pintu kamar terbuka. Saya dan Karina kaget bukan bermain. Rupanya yang tiba ialah ke-2 adiknya. Ke-2 nya spontan berteriak terkejut.

    “Kak Karina, apa-apan sich? Bagaimana jika kedapatan Bunda?” teriak Endah.
    Dan Nadia hanya merunduk malu.

    Saya dan Karina sama-sama berpandangan. Selanjutnya saya bergerak dekati Endah. Melihatku yang telanjang bundar dgn kemaluan yang berdiri yang tegak, membuat Endah berteriak ketahan sekalian tutup matanya.

    “Iih… Kakak!” jeritnya.

    “Itunya berdiri!” ucapnya kembali sekalian menunjuk kemaluanku.

    Saya hanya tersenyum menyaksikan kelakuannya. Sesudah dekat, kurangkul ia sekalian berbicara,

    “Endah, Kakak sama Kak Karina kan tidak ngapa-ngapain. Kita kan kembali berpacaran. Yang namanya orang berpacaran ya… seperti ini ini. Kelak kalau Endah dapat pacar, tentu ngelakuin yang seperti ini . Endah sudah dapat apa belum?” tanyaku sekalian mengelus pipinya yang lembut.

    Endah geleng-geleng perlahan-lahan.

    Itil V3
    “Ingin tidak Kakak ajarin?” tanyaku kembali.

    Ini kali sekalian meremas pantatnya yang padat.

    “Mmh, Endah malu ah Kak”, desahnya.

    “Mengapa perlu malu? Endah sukai tidak sama Kakak?” kataku sekalian menciumi belakang lehernya yang banyak rambut lembut.

    “Ahh, i.. iya. Endah sudah lama sukai ama Kakak. Tapinya tidak sedap sama Kak Karina”, jawabannya sekalian pejamkan mata.

    Ternyata Endah nikmati kecupanku di lehernya. Sesudah senang menciumi leher Endah, saya berpindah ke Nadia.

    “Kalau Nadia bagaimana? Sukai tidak ama Kakak?” Nadia menggangguk sekalian kepalanya tetap menunduk.

    “Ya sudah. Kalau begitu nantikan apalagi”, kataku sekalian menggamit ke-2 nya ke tempat tidur.

    Nadia duduk di tepian tempat tidur sekalian kusuruh untuk mengulum kemaluanku. Pertama kalinya sich ia tidak mau, tetapi sesudah kurayu sekalian kuraba buah dadanya yang besar itu, Nadia ingin . Bahkan juga sesudah seringkali masukkan kemaluanku ke mulutnya, Nadia ternyata benar-benar nikmati pekerjaannya tersebut.

    Sementara Nadia sedang mainkan kemaluanku, saya mulai membujuk Endah.

    “Endah, pakaiannya Kakak membuka ya?” pintaku sedikit memaksakan sekalian mulai buka kancing pakaian sekolahnya.

    Lantas kulanjutkan dgn buka roknya. Saat roknya jatuh ke lantai, kelihatan CD-nya mulai basah. Selekasnya saja kulumat bibirnya dgn bibirku. Lidahku bergerak menjilat-jilati lidahnya. Endah juga selanjutnya lakukan hal yang sama. Sekalian masih tetap menciumi bibirnya, tanganku bKarinaksud buka BH-nya. Tetapi selekasnya ditepiskannya tanganku.

    “Jangan Kak, malu. Dada Endah kan kecil”, ucapnya sekalian tutupi dadanya dgn tangannya.

    Dgn tersenyum kuajak ia ke arah kaca yang ada di atas meja dandan. Kusuruh ia berkaca. Sementara saya berada di belakangnya.

    “Dibuka dahulu ya!” kataku buka kancing BH-nya sekalian menciumi lehernya.

    Sesudah BH-nya kujatuhkan ke lantai, buah dadanya kuremas perlahan-lahan sekalian mainkan putingnya yang warna coklat muda dan telah mengeras tersebut.

    “Nach, kamu saksikan sendiri kan. Agar dada kamu kecil, tetapi kan memiliki bentuk bagus. Lagian kamu kan memang tetap kecil, lumrah saja kalau dada kamu kecil. Kelak kalau sudah besar, dada kamu tentu ikut-ikutan besar “, kataku sekalian menyekakan kemaluanku ke belahan pantatnya.

    Endah mendesah kenikmatan. Kepalanya bertumpu ke dadaku. Tangannya terkulai lemas. Hanya napasnya saja yang kudengar semakin mengincar. Selekasnya kugendong ia ke arah tempat tidur. Kutidurkan dan kupelorotkan CD-nya.

    Rambut kemaluannya masih jarang. Seperti rambut lembut yang tumbuh pada tangannya. Kulebarkan kakinya supaya gampang ke arah kemaluannya. Kucium dgn halus sekalian kadang-kadang kujilat klitorisnya. Sementara Nadia kusuruh untuk meremas-remas buah dadanya adiknya tersebut.

    “Aahh… ach… ge… geli Kak. Tetapi sangat nikmat, aahh terus Kak. Jangan stop. Mmh… aahh… ahh.”

    Sesudah senang dgn kemaluan Endah. Saya menarik Nadia menjauh sedikit dari tempat tidur. Karina kusuruh melanjutkan. Lantas dgn style 69, Karina memerintah Endah menjilat-jilati kemaluannya. Dalam pada itu, saya mulai mencumbu Nadia. Kubuka kaos ketatnya dgn tergesa-gesa. Lantas selekasnya kubuka BH-nya. Hingga buah dadanya yang besar bergoyg-goyg di muka mukaku.

    “Wow, tete kamu bagus sekali. Apalagi putingnya, merah sekali seperti permen”, godaku sekalian meremas-remas buah dadanya dan mengulum putingnya yang besar.

    Dan Nadia hanya tersenyum malu.

    “Ahh, ah Kakak, dapat saja”, ucapnya sekalian tangan kirinya mengelus kepalaku dan tangan kanannya berusaha manjangkau kemaluanku.

    Menyaksikan ia kesusahan, selekasnya kudekatkan kemaluanku dan kutekan-tekankan ke kemaluannya. Sekalian mendesah kenikmatan, tangannya mengocak kemaluanku. Karena kurasakan air maniku nyaris muncrat, selekasnya kuhentikan kocokannya yang betul-betul nikmat tersebut. Harus kuakui, kocokannya lebih nikmat dibanding Karina.

    Sesudah menentramkan diri supaya air maniku tidak keluar dahulu, saya mulai merosotkan CD-nya yang telah basah kuyup. Demikian terbuka, kelihatan rambut kemaluannya lebat sekali, meskipun tidak selebat Karina, hingga membuatku sedikit kesusahan menyaksikan kemaluannya.

    Sesudah kusibakkan, baru kelihatan kemaluannya yang berair. Kusuruh Nadia mengangkang lebih lebar supaya mempermudahku menjilat kemaluannya. Kujilat dan kuciumi kemaluannya. Kepalaku diapit oleh ke-2 picuma yang putih mulus dan padat. Nyaman sekali pikirku.

    “aahh, Kak… Nadia ingin pipiss…” erangnya sekalian meremas bahuku.

    “Keluarin saja. Jangan ditahan”, kataku.

    Baru usai bicara, dari kemaluannya memancar air yang agak banyak. Bahkan juga kemaluanku sebelumnya sempat terguyur oleh pipisnya. Wah sangat nikmat jeritku dalam hati. Hangat. Sesudah usai, kuajak Nadia lagi ke arah tempat tidur.

    Kusaksikan Karina dan Endah sedang asyik berciuman sekalian tangan ke-2 nya mainkan kemaluannya masing-masing. Sementara di sprei kelihatan ada beberapa cairan. Ternyata ke-2 nya sempat ejakulasi. Karena Karina ialah pacarku, karena itu dia yang dapat peluang pertama untuk rasakan kemaluanku. Kusuruh Karina nungging.

    “Sayg, Karina sudah lama tunggu saat ini”, ucapnya sekalian ambil posisi nungging.

    Sesudah sempat mencium bibirku dan mengecup kemaluanku dgn mesra. Langsung saja, kuarahkan kemaluanku ke kemaluannya yang sedikit buka. Lantas mulai kumasukkan dikit demi sedikit. Kemaluannya masih sempit. Tetapi masih tetap kupaksakan. Dgn hentakan, kutekan kemaluanku supaya lebih masuk ke.

    “Aachk! Sayg, sa… sakit! aahhck… ahhck…” Karina mengeluh tapi saya tidak perduli.

    Kemaluanku terus kuhunjamkan. Hingga pada akhirnya kemaluanku semuanya masuk ke kemaluannya. Kuistirahatkan kemaluanku sesaat. Kurasakan kemaluannya berdenyut. Membuatku ingin berlaga kembali.

    Kumulai kembali kocokan kemaluanku dalam kemaluannya yang basah hingga mempermudah kemaluanku untuk bergerak. Kutarik kemaluanku dgn pelan-pelan membuat menggelinjang dalam kepuasan yang tidak pernah ia rasa sebelumnya.

    Semakin kupercepat kocokanku. Mendadak tubuh Karina menggelinjang dgn liar dan mengeluh dgn keras. Selanjutnya tubuhnya melemas lagi dgn napas yang mengincar. Kurasakan kemaluanku seperti disemprotkan oleh air hangat. Ternyata Karina telah ejakulasi.

    Kucabut kemaluanku dari kemaluannya. Kelihatan ada cairan yang menetes dari kemaluannya.

    “Kok ada darahnya sayg?” bertanya Karina kaget saat menyaksikan ke kemaluannya.

    “Kan baru pertama kalinya”, balas Karina mesra.

    “Sudah, tidak apapun. Yang penting nikmat kan sayg?” kataku menentramkannya sekalian mengeluskan kemaluanku ke dalam mulut Nadia.

    Karina hanya tersenyum dan sesudah kucium bibirnya, saya berpindah ke Nadia. Sekalian ambil posisi mengangkang di atasnya, kudekatkan kemaluanku ke mulutnya. Kusuruh mengulum sesaat. Lantas kuletakkan kemaluanku antara belahan buah dadanya.

    Selanjutnya kudekatkan ke-2 buah dadanya hingga menjepit kemaluanku. Demikian kemaluanku terjepit oleh buah dadanya, kurasakan kehangatan.

    “Ooh… Nadia, hangat sekali. Seperti kemaluan”, kataku sekalian memaju-mundurkan pinggulku.

    Nadia ketawa kegelian. Tetapi sesaat selanjutnya yang kedengar dari mulutnya cumalah desahan kepuasan. Sesudah sejumlah waktu mengocak kemaluanku dgn buah dadanya, kutarik kemaluanku dan kuarahkan ke dalam mulut bawahnya.

    “Dimasukin saat ini ya?” kataku sekalian menyekakan kemaluanku ke bibir keperempuanannya.

    Kusuruh Nadia lebih mengangkang. Kupegang kemaluanku dan kumasukkan ke keperempuanannya. Dibandingkan Karina, kemaluan Nadia lebih gampang dimasuki karena lebih lebar. Ke-2 jarinya buka keperempuanannya supaya lebih mudah dimasuki.

    Sama dengan kakaknya, Nadia sebelumnya sempat mengeluh kesakitan. Tetapi ternyata tidak demikian dipedulikannnya. Kepuasan hubungan seksual yang tidak pernah ia rasa menaklukkan hati apapun itu yang ia rasa waktu itu.

    Kupercepat kocokanku.

    “Aahh… aahh… aacchk… Kak terus Kak… ahh… ahh… mmh… aahh… Nadia sudah ingin ke… keluar.”

    Dengar itu, makin dalam kutanamkan kemaluanku dan makin kupercepat kocokanku.

    “Aahh… Kak… Nadia keluar! mmh… aahh… ahh…” Selekasnya kucabut kemaluanku.

    Dan dari bibir kemaluannya mengucur cairan yang banyak.

    “Nadia, nikmat khan?” tanyaku sekalian memerintah Endah merapat.

    “Sedap sekali Kak. Nadia tidak pernah merasakan yang seperti begitu. Bisa kan Nadia merasakan kembali?” tanyanya dgn mata yang sayu dan senyuman yang tersungging di bibirnya.

    Saya menggangguk. Dgn pergerakan lambat, Nadia berpindah dekati Karina. Yang selanjutnya disongsong dgn kecupan mesra oleh Karina.

    “Nach, saat ini gantian kamu”, kataku sekalian merengkuh bahu Endah.

    Selanjutnya, untuk menggairahkannya lagi, kurendahkan tubuhku dan kumainkan buah dadanya. Dapat kudengar jantungnya berdegap dgn keras.

    “Endah jangan tegang ya. Santai saja”, bujukku sekalian membelai-belai kemaluannya yang mulai basah.

    Endah hanya menggangguk kurang kuat. Kubaringkan tubuhku. Kubimbing Endah supaya duduk di atasku. Kemudian kuminta dekatkan kemaluannya ke mulutku. Sesudah dekat, selekasnya kucium dan kujilati dgn penuh gairah. Kusuruh tangannya mengocak kemaluanku.

    Sesaat selanjutnya,

    “Kak… aahh… ada yg… mau… keluar memiaw Endah… aahh… ahh”, erangnya sekalian menggelinjang-geliat.

    “Jangan ditahan Endah. Keluarin saja”, kataku sekalian meringis kesakitan.

    Masalahnya tangannya meremas kemaluanku keras sekali. Barusan saya usai bicara, kemaluannya mengucur cairan hangat.

    “Aahh… aachk… sangat nikmat Kak… nikmat…” jerit Endah dgn tangan meremas-remas buah dadanya sendiri.

    Sesudah kujilati kemaluannya, kusuruh ia jongkok di atas kemaluanku. Demikian jongkok, kuangkat pinggulku hingga kepala kemaluanku melekat dgn bibir kemaluannya. Kubuka kemaluannya dgn jari-jariku, dan kusuruh ia turun sedikit-sedikit.

    Kemaluannya sempit sekali. Mahfum, masih beberapa anak. Kemaluanku segera masuk sedikit-sedikit. Endah mengeluh meredam sakit. Kusaksikan darah mengucur sedikit dari kemaluannya. Ternyata selaput daranya telah sukses kutembus.

    Sesudah 1/2 dari kemaluanku masuk, kutekan pinggulnya dgn keras hingga pada akhirnya kemaluanku masuk semua ke kemaluannya. Hentakan yang lumayan keras barusan membuat Endah menjerit kesakitan. Untuk kurangi rasa sakitnya, kuraba buah dadanya dan kuremas-remas dgn halus.

    Sesudah Endah merasa nikmat, baru kuteruskan mengocak kemaluannya. Makin lama Endah mulai nikmati kocokanku. Kunaik-turunkan tubuhnya hingga kemaluanku semakin saat menusuk ke kemaluannya yang makin basah. Kubimbing tubuhnya supaya turun naik.Beritaseks

    “Aahh… aahh… aachk… Kak… Endah… ingin keluar… kembali”, ucapnya sekalian tersengal-sengal.

    Usai bicara, kemaluanku disiram lagi dgn cairan hangat. Bahkan juga lebih hangat dari ke-2 kakaknya.

    Demikian usai ejakulasi, Endah terkulai lemas dan merengkuhku. Kuangkat mukanya, kubelai rambutnya dan kulumat bibirnya dgn mesra. Sesudah kududukkan Endah di sebelahku, kupanggil ke-2 kakaknya supaya merapat.

    Selanjutnya saya berdiri dan dekatkan kemaluanku ke muka mereka bertiga. Kukocok kemaluanku dgn tanganku. Saya tidak tahan kembali. Mereka dengan berganti-gantian mengulum kemaluanku. Menolongku keluarkan air mani yang semenjak barusan kutahan. Lama-lama makin cepat. Dan pada akhirnya,

    crooottt… croott… creet… creet! Air maniku terpancar banyak.

    Membasahi muka kakak-adik tersebut. Kukocok kemaluanku bisa lebih cepat kembali supaya keluar semakin banyak. Sesudah air maniku tidak keluar , ke-3 nya tanpa diminta menjilat-jilati air mani yang tetap menetes. Lantas selanjutnya menjilat-jilati muka mereka sendiri berganti-gantian.

    Sesudah usai, kubaringkan diriku, dan ke-3 nya selanjutnya merengkuhku. Endah di kananku, Nadia dari sisi kiriku, dan Karina berbaring di tubuhku sekalian mencium bibirku.

    Kita berempat pada akhirnya tertidur kecapaian. Apalagi saya, sepanjang pengalamanku berhubungan seksual, tidak pernah saya rasakan yang senikmat ini. Dgn 3 orang gadis, adik kakak, masih perawan juga semua. That was the best day of my live.

  • Kisah Memek Tetangga Ku Entot Akibat Aku Intip

    Kisah Memek Tetangga Ku Entot Akibat Aku Intip


    5664 views

    Duniabola99.com – Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari Madura. Kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang sudah duduk di kelas 1 SD.


    Di depan rumahku tinggallah pasangan muda suami istri yang telah memiliki seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang pembantu yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 sore. Tetanggaku ini adalah seorang wiraswasta bidang percetakan sedangkan istrinya adalah karyawati di sebuah instansi.

    Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dulu mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar yang panjang sampai ke mata kaki.

    Dari cerita istriku, kuketahui bahwa sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari Madura, terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu berhubungan dengan hubungan suami istri.

    Walaupun selalu mengenakan jilbab lebar, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana, pastilah sangat seksi dan sangat menggairahkan.

    Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat, akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih memfokuskan diri untuk mengeluti LSM yang ia ikuti. Dan ternyata di LSM yang digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Sehingga ia harus kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah.

    Pada suatu hari istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong padaku untuk segera memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu suaminya pulang dan lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakannya. Dan katanyanya walaupun ia sedang ada dikantor, aku dipersilahkan untuk memperbaiki komputer di siang hari, sebab ada pengasuh anaknya di rumah.

    Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku menyanggupi untuk memperbaiki komputernya.

    “besok akan ku kerjakan..” kataku pada istriku.

    Keesokan harinya sebelum aku ke rumah tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke komputerku.


    Ternyata sistem operasi komputer tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal kembali. Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Saat pengasuh anak tersebut keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang tepat dan tersembunyi yang bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan sekitarnya.

    Setelah perbaikan sistem operasi komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam yang aku letakkan berfungsi dengan baik. Dan ternyata alat kecil memang benar-benar canggih, selain bentuknya kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah kemampuannya melakukan zoom.

    Mulailah pada jam-jam tertentu aku memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, tedapat beberapa moment yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota. Situs Judi Online Terbaik

    Rupanya dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering kali terlihat dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur kecapaian.

    Akhir-akhir ini kesibukan tetanggaku ini semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tak menentu, terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan baru pulang. Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada istriku :

    “Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “

    “Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.

    “Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo pulangpun hanya satu malam setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya dengan nada sedih.

    Pada suatu hari, istriku cerita padaku bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke tetanggaku, dia melihat istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika ditanya mengapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam pulang, tapi belum ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya malam itu juga dan sampai sekarang belum pulang. Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”

    Mendengar cerita istriku, aku menjadi tergoda untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana caranya? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu taat menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan jilbab dan tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk berbicara bebas dengannya.


    Akhirnya aku punya ide untuk mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut aku simpan di CD.

    Pada malam hari ketika istriku sudah tidur, kuletakkan CD rekaman tersebut di depan pintunya dan kuhubungi HP istri tetanggaku ini dari HP-ku dengan menggunakan nomor yang baru kubeli siang tadi

    “Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, sekarang..! Isinya adalah CD berisi video rekaman yang harus ibu tonton di komputer” kataku memerintah tanpa memberi kesempatan padanya untuk bertanya siapa yang menelepon.

    Aku mengintip dari dalam rumahku, tak lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia keluar dengan jilbab lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan kemudian melihat keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada seorangpun, lalu dia melihat ke bawah dan mengambil amplop yang aku simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun dia tutup kembali.

    Kira-kira setengah jam kemudian, HP-ku bunyi dan setelah kulihat ternyata istri tetanggaku menghubungiku. Begitu aku tekan tombol terima, langsung terdengar suara serak seperti orang yang sangat marah tapi tak berdaya

    “Anda siapa ? Dan apa maksudnya memperlihatkan video ini pada saya ? “ tanyanya.

    “Saya hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan saya ingin semua orang tahu bahwa tubuh ibu sangat menggairahkan dan ibu sangat binal dan ganas di tempat tidur” jawabku santai.

    “Apa maksudnya…?” katanya dengan nafas yang mulai tersekat

    “Akan saya perbanyak CD ini dan akan saya bagikan ke setiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke internet agar orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ jawabku masih dengan nada santai dan kalem.

    “Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.

    “Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.

    “Saya nggak mau uang…” jawabku

    “Lalu apa..?” susulnya

    “Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.

    “Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”

    “Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu jangan kaget kalau esok hari semua tetangga akan ribut karena memiliki rekaman tersebut..” jawabku mengancam

    “jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas

    “Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.

    Lama dia tidak menjawab…

    Dan akhirnya…

    “Baiklah… saya menyerah…, tapi kumohon…. Kamu harus menghapus semua rekaman ini “ katanya dengan nada yang sangat berat dan pasrah karena kalah


    “Baiklah…, sekarang ibu harus membuka pintu depan, kemudian ibu harus menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku memberikan perintah.

    Tak lama kemudian, kulihat pintu depan terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat dimonitor bahwa dia telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas kasur menunggu apa yang akan terjadi.

    Kumatikan komputerku dan aku keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melalui pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan perasaan deg-degan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget dan marah

    “Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya

    “Laporkan saja dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya

    “Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.

    “Jangan…saya menyerah…” katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.

    “Baiklah kalau begitu…” kataku sambil menghampirinya.

    Dia duduk mematung di pinggir tempat tidur ketika kuhampiri. Aku duduk disampingnya, dia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, tapi aku menahannya sambil berkata

    “Ingat, jika ibu tidak melayaniku malam ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Akhirnya dia diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.

    Tangan kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih memejamkan matanya. Ohhh betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk menciumnya

    Dia diam saja mematung, bahkan badannya terasa sangat dingin. Tapi aku tak peduli, aku terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan terkadang lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan mata.

    Tanganku membuka jilbab lebar yang ia kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah dengan leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.

    Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya.

    “Euh….euh….”

    Hanya segitu, lalu dia diam lagi seperti sedang bertahan untuk tidak tergoda atas rangsangan yang kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang terdapat dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh BH yang masih menahannya agar tidak tumpah. Kutarik pengait BH hingga BH tersebut terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada yang benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.

    Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.


    Ouh… betapa mengasyikkan dan puasnya dapat mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang biasanya tertutup baju longgar dan jilbab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan menciumi seluruh permukaan kulis halus di sekujur tubuh terbukanya. Terkadang disertai dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan. Dan akhirnya bibirku menuju buah dadanya . Buah dada sekal dan montok itu aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..

    “Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya

    Tapi segera diam kembali setelah dia menyadarinya apa yang sedang terjadi. Tampak sekali terjadi pergulatan batin yang sangat hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya. Hal ini tampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap sentuhan dan rangsangan yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa terhina dan rasa nikmat yang ia terima demikian hebatnya sehingga tampak dari keringat yang mulai bercucuran dari tubuhnya.

    Badan dan tubuhnya sangat menikmati rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon, sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah dadanya yang indah.

    Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan, walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya agar tidak jatuh dihadapanku.

    “Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar.

    Kedua tangannya mencengkram kasur dengan sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol menandakan bahwa dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang teramat sangat.

    Aku mulai menanggalkan baju longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di hadapanku yang hanya menyisakan CD yang menghalangi keindahan vaginanya. Lalu kutanggalkan CD yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan…. Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan gelora birahi yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang melihat pemandangan itu

    Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara bergantian.

    Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering

    “Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.

    Bibir dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan. Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus. Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….

    ”Aaahh….ohhh”

    Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu

    “Aahhh…ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan

    Kusibakkan bibir vagina yang menutupi liang vagina indahnya, terlihatlah lorong sempit memerah yang basah berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan.

    “Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.

    Jempol tangan kananku tak diam, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.


    “Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…

    Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang bertubi-tubi datang padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang

    “Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa .

    Lalu beberapa detik kemudian pantatnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.

    Dan setelah itu badannya terhempas ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang kudengar adalah helaan nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melakukan lari sprint 100 meter.

    Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini.

    Aku berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.

    “Bagaimana bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya

    Dia hanya diam dan membuang muka, tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….

    Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan. Kini akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik

    “Sudahlah..Bu…, tak perlu malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua bagian tubuh Ibu yang paling rahasiapun sudah aku jelajahi , bahkan Ibu sudah mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali merangsang dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan meremas buah dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.

    Rupanya kata-kataku mempengaruhi pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.

    Ciumannya padaku semakin panas dan menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badannku kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.

    Kurengkuh pantatnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..

    “Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.


    Tak kupedulikan erangannya, aku terus menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan penuh nafsu.

    Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada penisku semakin bervariasi

    “Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..

    Aku takut. Bahwa pertahannanku akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan cepat. Dia menjerit…

    “Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”

    Tak kupedulikan permintaannya, aku semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah, lalu menekan pantatnya ke bawah dan…

    Blessshh….Penisku mulai memasuki liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Perlahan-lahan pantatnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.

    Gerakan pantatnya semakin cepat, kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’

    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku terbeliak-beliak menahan nikmat yang tak terperi

    Merasa kakinya kurang nyaman, akhirnya istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga dia telungkup menindih tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan penisku dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.

    Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu

    “ Ouh…hekss….heks…heks…”

    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang

    “Aaaaaahhhhkkkks……….”

    Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…

    ”Ouhhhhhh…”

    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.

    “ohh….” Keluhku.

    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku

    Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata

    “Sudah sangat lama ..aku tak merasakan sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku.

    Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.

    Kedua tanganku memeluknya dan meletakkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telungkup menindih tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua tanganku menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya. Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih tetap sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh urat syarafku dan akupun mulai mendengus nikmat

    “Ouhhh…ouhh…”


    Akibat gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan gesekan-gesekan ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga akhirnya pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.

    Dia kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya

    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.

    Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu

    “ Ouh…hekss….heks…heks…”

    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang

    “Aaaaaahhhhkkkks……….”

    Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…

    ”Ouhhhhhh…”

    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.

    “ohh….” Keluhku.

    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.

    Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.

    Dia menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas

    “Pak …aku sangat lelah… namun sangat puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.

    Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini. Apakah karena dia memang jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.

    Aku yang belum mencapai puncak, tidak ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut dan penisku melemah, maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada indah miliknya serta memilin-milin putting susunya yang menjulang menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh nafsu.


    Nafsunya bangkit kembali walaupun dengan tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu kepala penisku tepat berada di liang vaginanya . Dan

    Blessh…., penisku kembali menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.

    Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar lancar keluar masuk menggesek-gesek dinding vagina yang selalu memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan berirama.

    Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat dari terdengar saling bersahutan

    “Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…” dengusku..

    “Auh…auh…makasih Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya

    Gerakanku makin lama makin cepat dan keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari beradunya dua selangkangan

    Plok…plok…plok…

    Demikian pula dengan gerakan pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., sehingga bunyi beradunya selangkangan semakin keras

    Plok…plok…plok…

    Dan akhirnya mulutku mulai meracau..

    ”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”

    Dan dia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras

    “ Ayo.. pak… bareng… bareng…”

    Dan akhirnya secara bersamaan kami menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme. Badanku dan badannya melenting dan menjerit

    “Aaaaahhhh….”

    Dan …cret…cret…cret sperma kentalku terpancar beberapa kali membasahi seluruh rongga vagina istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak terlukiskan nikmatnya.

    Lalu badanku ambruk jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya. Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.

    Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah

    “Baru kali ini aku dapat merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku.

    Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu mengancamku segala…” katanya sambil tersenyum.

    “Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…

    Kuperhatikan jam dinding sudah menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku harus segera pulang. Maka aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita bisa mengulanginya lain waktu ?”

    “Tentu…Pak, bahkan malah aku yang meminta pada bapak untuk bisa memberikan kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.


    Kemudian dia juga mengenakan pakaiannya kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami keluar kamar berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi isyarat padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah melihat situasi di luar apakah ada orang. Dan setelah yakin tidak ada orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku keluar dari rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik

    “Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”

    Wah… nekad juga rupanya istri tetanggaku yang alim ini, jika sudah tahu sesuatu yang sangat nikmat yang bisa dia dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.

    Sejak saat itu kami selalu menyempatkan diri secara sembunyi-sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan berakhir. Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Dia tetap tampak sebagai istri yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang selalu dikenakan. Tapi jika sudah berduaan denganku, dia bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang meraih nikmat.

    Ada kejadian mendebarkan yang pernah kami lakukan. Saat itu adalah hari sabtu dan istri tetanggaku pulang kerja jam 1 siang, sedangkan bagiku hari sabtu adalah hari libur. Istriku tidak ada di rumah mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil pesanan barang. Sedangkan pada saat itu aku sangat ingin menyetubuhi tetanggaku, karena hampir seminggu tidak ada kesempatan menikmati tubuhnya.

    Pada saat aku duduk di ruang tamu, kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu. Pintu kubuka, Dia terlihat kaget dan senang karena yang membuka adalah aku. Lalu dia bertanya

    “Ada Ibu , Pak ?”

    “Mau cari Ibu atau cari saya…?” kataku sambil berbisik.

    “Ibu bisa …, bapak juga boleh…” jawabnya sambil tersenyum. Lalu “Tapi kalau ketemu Ibu keperluannya beda..dengan bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.

    “Masuk dulu, Bu ! ‘Nggak enak dilihat tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.

    Diapun masuk dan duduk di kursi tamu yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku tetap terbuka, akupun bertanya padanya

    “Ada perlu apa, ke Ibu ?”

    “Biasalah… Pak, keperluan perempuan…, saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap-siap… karena hari ini suami saya pulang…”


    “Kalau gitu…, jatah saya kapan..? padahal saya lagi pingin nich..!”

    “Sebenarnya saya juga lagi pingin…, tapi… gimana yah…?” dia menjawab dengan bingung.

    “Kalau sekarang.., gimana ? “ kataku sambil mengahmpiri dirinya dan duduk disebelahnya dan langsung menciumnya dengan nafsu.

    Dia membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata

    “Ihh, nekad..!”

    “Habis…, udah ‘ga tahan sich..!” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas

    “Sebenarnya…, saya juga udah ‘ga tahan…., tapi dimana…?, orang lain pasti akan curiga, kalau kita lakukan sekarang di kamar bapak ?” bisiknya dengan nafas yang mulai tersengal-sengal didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.

    “Kita main disini saja, di ruang tamu, sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau ada yang datang. Dan biarkan pintu terbuka… biar orang lain tak curiga…” Usulku nekad.

    Kebetulan pintu tamuku sejajar dengan pintu pagar, sehingga dari jendela akan terlihat kalau ada yang akan masuk ke halaman rumahku. Tetapi posisi ruang tamuku agak tersembunyi sehingga segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat dari luar.

    “Jangan ah.., Pak. Berbahaya….” Jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai tergoda dengan usulku.

    “’Ngga lah… asal kitanya jangan bersuara….., saya ingin merasakan sensasi nikmat bercampur rasa takut ketahuan…….” Aku semakin memaksanya sambil kembali melumat bibirnya dengan nafsu yang membara.

    Nampaknya gairah nafsu berahi sudah menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan dia membalas lumatan bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku agar semakin rapat bibir kami menempel. Tanganku meremas buah dadanya yang terhalang oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya. Matanya terpejam menikmati ciuman yang panas bergelora. Dan dia semakin liar menciumku sambil menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.

    Nafas kami berdua semakin tersengal-sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik baju panjang yang menutup kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup keselangkangannya. Kurasakan CD-nya sudah sangat basah, rupanya sensasi bercinta sambil was-was takut ketahuan membuat gairah rangsangan melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri vaginanya.

    Kusisipkan jari-jariku dari pinggir CD yang dikenakan, sehingga jari tanganku menyentuh permukaan vagina yang ditumbuhi jembut lembut yang merangsang. Dengan penuh nafsu tanganku mengusap bahkan mengobok-obok permukaan vigina yang semakin memacu gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang basah. Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak menahan nikmat yang menimpa dirinya dan menahan nafas agar suara erangan nikmatnya tak keluar.

    Lalu jempol memutar dan menekan klitorisnya yang menonjol keras, badannya bergetar…, mulutnya semakin rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Nafasnya semakin terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.

    Sementara jempolku memberikan rangsangan kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor menembus liang vagina yang semakin basah dan licin. Tubuhnya bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina sambil berputar terus kuperdalam dan badannya semakin bergelijang hebat, kepalanya semakin keras menekan sandaran kursi sehingga pinggangnya melenting, dengan suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat dia tahan


    “Uuhhhhh……”

    Jempolku terus menekan dan memutar klitorisnya, sedangkan jari tengahku semakin cepat memutar dan mengocong liang vaginanya. Tubuhnya semakin hebat terguncang hingga akhirnya melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar suara tercekik..

    ”Akkkhhhhh…..”. Jari tengahku terasa seperti dijepit oleh dinding basah dengan sangat kuat disertai dengan kedutan-kedutan yang keras dan cepat.

    Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terhempas pada sandara kursi.

    Nafasnya tersengal-sengal seperti atlit yang baru mencapai finish. Ya…, tetanggaku baru saja mencapai finish dengan memperolah kenikmatan orgasme yang sangat sensasional.

    Aku mencabut jariku dari liang vaginanya yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada jari tengahku yang basah kuyup itu . Aroma itu begitu merangsang berahiku dan membuatku nikmat. Aku begitu menikmati aroma vagina itu lalu dengan penuh perasaan kujilati lendir vagina yang menempel dijariku dengan jilatan-jilatan yang rakus hingga jari tengahku kesat bersih dari lendir vagina yang menempel.

    Di dalam kelelahannya, tetanggaku memperhatikan apa yang kulakukan, dia merasa puas dan bangga melihat aku dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku. Gairahnya gembali bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya. Tubuhya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan mengeluarkan batang penisku yang sangat keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.

    Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat. Akupun melenguh pelan menahan

    nikmat..”Uhhh…”.

    Jilatannya begitu lincah bergairah dan membuatku melayang-layang nikmat pantatku melonjak-lonjak sehingga kepala penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu yang lebih nikmat. Nafasku semakin memburu ketika dengan asyik dan penuh gairah dia terus menjilati kepala penisku tanpa memperhatikan gelinjang tubuhku yang semakin keras menekan mulutnya. Lalu

    “Akhhhhs…” Suaraku seperti tercekik dan nafas sesak, ketika secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok batang penisku.

    Rongga mulutnya terasa panas dan sangat nikmat sehingga membuat mulutku ternganga, badanku kaku dan dadaku sesak susah bernafas.

    Dengan lincahnya, tetanggaku terus mengocok dan menghisap penisku membuatku semakin melayang. Jilbab yang dikenakannya bergoyang-goyang menampilkan pemandangan yang sangat erotis dari seorang wanita berjilbab lebar yang sedang asyik memberikan kenikmatan oral pada diriku.


    Penisku yang berada dalam genggaman tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras. Menyadari itu tetanggaku semakin bergairah mengoralku dan berharap mulutnya dapat disemprot oleh spermaku pada saat aku orgasme. Sebagaimana yang sering terjadi jika dia mengoral suaminya dan dia sangat puas, bahagia dan bangga jika dapat membuat suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini dia selalu berhasil membuat suaminya orgasme.

    Gerakan oralnya semakin bevariasi membuatku semakin melayang dan penis yang semakin membengkak. Namun aku belum juga mencapai puncak, hanya nafasku saja yang semakin tersengal-sengal dan batang penis yang semakin keras membengkak.

    Akhirnya dia tak tahan oleh nafsunya sendiri yang terus meningkat minta dipuaskan, vaginanya terasa sangat basah dan gatal. Dia bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian melepaskan CD-nya yang sudah sangat basah. CD itu dimasukkannya ke dalam saku baju longgar yang masih menempel di tubuhnya. Kemudian berdiri membelakangiku.

    Aku tahu apa yang dilakukannya. Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke kursi yang langsung menghadap jendela sehingga kami bisa lihat jika ada yang mau masuk ke pagar rumahku. Aku masih berpakaian lengkap, hanya penisku saja yang menerobos keluar dari sleting celana yang terbuka.

    Istri tetaggaku berdiri mengangkangi pahaku dengan paha yang terbuka lebar, dia menarik ujung bawah baju longgarnya hingga ke pinggang dan kubantu pegangi ujung baju itu agar tidak melorot jatuh. Lututnya menekuk agar pantatnya mendekati selangkanganku, dia raih penisku dan diarahkan ke mulut liang vaginanya yang sangat basah. Lalu….

    Blesshhh…. perlahan-lahan dia menurunkan pantatnya hingga kepala penisku menerobos liang vaginanya. Gerakannya demikian perlahan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang vaginanya begitu lama dan sangat nikmat, mataku terpejam menikmati nikmat yang kurasakan dan dengan pelan mulutku mengeluh.

    “Uhhh…..”

    Gerakan penerobosan itu terhenti ketika pantatnya menekan sangat rapat bagian bawah perutku sehingga batang penisku amblas hingga kepangkalnya. Dia menekan cukup lama vaginanya, kurasakan sambutan meriah dilakukan oleh dasar liang vaginanya terhadap kepala penisku. Kepala penisku serasa dihisap dan diremas nkmat oleh vagina tetanggaku ini. Dinding vaginanya tak henti-hentinya berkedut memberikan sensasi nikmat pada ujung-ujung syarat nikmat yang ada pada seluruh permukaan kepala dan batang penisku.

    Secara perlahan pinggulnya berputar agar batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya, kenikmatan semakin melambungkanku. Semakin lama gerakan pinggulnya semakin bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan maju-mundur membua batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh mesin penggilingan nikmat.

    Semakin lama gerakannya semakin cepat, dan nafasnya semakin memburu dan tak lama kemudian badannya melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan vagina yang sangat kuat sehingga penisku masuk sedalam-dalamnya, dinding vaginanya dengan dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan sangat kuat serta kedutan-kedutan dinding vagina begitu cepat.


    Badannya terdiam kaku, mulutnya terkatup rapat menahan agar jeritan nikmatnya tak keluar dan kepalanya ditekankan pada pundakku, lalu beberapa detik kemudian badannya terhempas lunglai diatas tubuhku, nafasnya terengah-engah. Kusibakan jilbab lebar yang menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan menciumku lembut dan mesra sebagai tanda bahwa sangat puas dengan orgasme yang baru digapainya.

    Sambil berciuman kurasakan bahwa jepitan dan kedutan dari dinding vaginanya semakin melemah, pantatku menghentak keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina yang semakin basah dan licin, rasa nikmat kembali menjalar ditubuhku mengakibatkan pantatku tanpa dapat kukendalikan pantatku menghentak-hentak agar gesekan dan kocokan penisku di dalam vaginanya terus-menerus memberikan rasa nikmat pada penisku.

    Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan gairah kembali bangkit dan dia membalas hentakan-hentakan pantatku dengan gerakan pinggul yang liar, semakin lama semakin liar dan tak lama kemudian kembali dia mengejang menggapai nikmat dengan mulut yang terkatup rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari dinding vaginanya pada batang penisku.

    Beberapa kali dia mencapai orgasme dalam posisi seperti itu dalam jeda waktu hanya beberapa menit untuk setiap pencapaian orgasme berikutnya.Hingga akhirnya dia benar-benar terkulai lemah tidak mampu membalas hentakan-hentakanku. Kubiarkan dia terkulai beberapa menit di atas tubuhku sambil badannya kepeluk dari belakang dan pipinya kucium dan secara perlahan kuremas-remas buahdadanya dari luar baju longgarnya.

    Setelah kurasakan tenaganya terkumpul, kuangkat tubuhnya agar kerdiri bersamaaan dengan tubuhku, namun kutahan agar penisku tidak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya agar mendekat ke kursi tamu yang berada tepat membelakangi jendela, kutekan punggungnya agar membungkukkan badan dengan memegang bagian atas sandaran kursi yang berada di pinggir jendela sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Sedangkan penisku masih menusuk vaginanya dari belakang melalui belahan pantatnya, suatu posisi dogy style sambil berdiri. Ujung baju lebar yang ia kenakan semakin aku sibakkan ke arah pinggangnya sehingga kedua tanganku dapat memegang pantatnya yang putih bulat menggairahkan.


    Perlahan aku mulai mengerakkan pantatku agar penisku menusuk-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya dalam posisi seperti ini semakin kuat menjepit membuat kenikmatanku semakin bertambah, basah dan licinnya vagina membuat gesekan dan kocokan penisku begitu lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk menerima hentakan dan dorongan pinggulku.

    Kenikmatan kembali menjalar ke seluruh pebuluh darahnya, dia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membuat kenikmatan yang kuterima semakin bertambah. Semakin lama goyang pinggulnya semakin liar dan menghentak-hentak dan tak memerlukan waktu lama kembali tubuhnya kejang kaku, tangannya mencengkram sandaran kursi dengan sangat kuat, kepalanya terdongak ke atas. Dengan jerit tertahan kembali dia mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sejenak ketika dia menikmati sensasi orgasmenya, karena pada saat itu aku sangat menikmati cengkraman, jepitan dan kedutan-kedutan dinding vagina pada penisku.

    Setelah kedutan dan cengkraman dinding vaginanya melemah, kembali aku menusuk-nusukkan penisku. Setelah beberapa detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas sodokan-sodokan penisku, dan hanya beberapa menit berselang kembali dia mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada saat itu.

    Beberapa kali ia orgasme dalam posisi seperti itu hingga akhirnya tubuhnya ambruk ke atas kursi dan mengeluh pelan dan panjang.

    “Uuhhhhhhh………”

    Pada saat itu, aku merasa orgasme akan menghampiriku, maka tubuhnya langsung kubalik agar telentang dengan kepala berada pada sandaran kursi bagian tengah. Kedua tanganku kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang basah dan licin semakin jelas terlihat mempesona. Kuarahkan kepala penisku pada mulut liang vaginanya dan dengan cepat kudorong penisku hingga amblas sampai ke pangkalnya. Lalu dengan semangat yang menggila aku pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tak terkendali.

    Beberapa saat sebelum aku meraih puncak orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang ngobrol dengan temannya beberapa meter sebelum tiba di depan rumah. Rasa takut yang datang tiba-tiba menyebabkan aku menjerit tertahan dan spermakupun muntah tanpa dapat kubendung. Cret…..cret…. cretttt……. Uhhh…. suatu pencapaian oragsme yang sangat mendebarkan dan membuat jatung ini serasa mau copot.

    Dengan tergesa-gesa aku mencabut penisku yang masih beberapa kali memancarkan sperma, sehingga beberapa tetes sperma menempel pada baju longgar yang dikenakan tetanggaku. Kumasukkan penisku yang masih setengah tegang ke balik celanaku dan kutarik sleting. Aku sedikit khawatir karena bagian depan celanaku begitu basah oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Aku langsung mengeluarkan beberapa dus jamu dari dalam lemari dan menyimpannya di atas meja, sementara tetanggaku berusaha merapihkan baju longgar dan jilbabnya agar tidak mencurigakan. Ada sedikit basah di sana-sini oleh keringat kami yang membanjir.


    Tetanggaku berusaha duduk tenang, dan tak lama kemudian istri dan anak-anakku masuk ke rumah melalui pintu yang sengaja terbuka.

    “Eehhh… ada tamu…! Udah lama, Bu ?” kata istriku seraya matanya melirik beberapa dus jamu yang kusimpan di atas meja.

    “Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu bu …, saya mau beli jamu yang biasa…, namun ternyata bapak tidak tahu, malah akhirnya dia perlihatkan semuanya pada saya…” Sahut tetanggaku berbohong dengan lihainya, sambil berusaha menutupi kegugupannya….

    “Oohhh…, emangnya bapak udah pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti

    “Kabarnya malam ini dia pulang…” jawab tetanggaku pula

    “Harus siap-siap dong…., biar asyik !” goda istriku sambil tertawa genit pada tetanggaku, kemudian dia menambahkan lagi “Panas sekali udara saat ini, Badan saya saya basah oleh keringat…” Kata istriku memperlihatkan bajunya yang basah oleh keringat.

    “Betul.., Bu ! Akan turun hujan barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah mendapatkan alasan yang tepat atas keringat yang membasahi baju longgarnya.

    Kutinggalkan mereka berdua di ruang tamu dan aku masuk ke kamarku sambil berbaring dan merenung kejadian luar biasa yang baru saja terjadi. Tak lama kemudian tetanggaku pulang dan istriku menghampiriku. Dia duduk di pinggir tempat tidur dan berkata


    “Pah…, kalau pipis jangan jorok…, malu kan sama tetangga, lihat tuh bagian depan celana Papah basah !” sambil menunjuk bagian depan celanaku.

    “Anu…, Mah tadi tersiram dari gayung…, waktu papah pipis” kataku berbohong.

    Kejadian itu betul-betul mendebarkan, namun aku merasakan sensasi yang luar biasa pada waktu melakukannya, apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan. oleh sebab itu sejak hari itu, aku selalu berhati-hati jika ingin bercinta dengan tetanggaku.



  • Kisah Memek Nikmatnya Kontol Gede Om Om

    Kisah Memek Nikmatnya Kontol Gede Om Om


    5552 views

    Duniabola99.com – Kali ini aku ingin menceritakan tentang pengalaman pertamaku mengenal yang namanya cerita sex. Namaku Tiara dan aku seorang gadis yang masih duduk di bangku SMU meskipun usiaku baru menginjak 18 tahun tapi aku sudah pernah melakukan adegan layaknya dalam cerita sex seperti yang biasa di lakukan oleh pasangan suami istri dan aku bukannya melakukan dengan pacarku.


    Ataupun dengan kekasihku melainkan dengan orang yang seharusnya menjadi waliku, karena saat ini aku memang hidup sendiri. Ayahku sudah lama meninggalkan ibuku sedangkan ibuku pergi merantau hanya untuk dapat membiayai hidup dan sekolahku, jadi tinggallah aku sendirian di rumah yang memang rumah ibuku. Sedangkan adik ibuku tante Roro tinggal di sebelah rumahku.

    Tante Roro merupakan adik dari ibuku dan dia memiliki seorang suami yang biasa aku panggil om Bian. Seorang pria keturunan Jepang Bali sehingga dia nampak begitu gagah postur tubuh atletisnya di tambah dengan wajah cakepnya, sebenarnya a+walnya aku tidak memperhatikan om Bian dengan seksama karena aku menganggapnya sebagai pengganti orang tuaku karena tante Roro memang satu-satunya saudara ibuku.

    Tapi begitu teman-temanku main kerumah dan mereka melihat om Bian, mereka menjadi selalu menanyakan tentang om ku itu bahkan mereka tidak dapat menyembunyikan sikapnya untuk menggoda om Bian meskipun ada aku. Tapi untungnya mereka tidak melakukan hal itu di depan tanteku, bisa-bisa merabe jadinya. Aku tahu temanku bisa melakukan adegan layaknya dalam cerita sex.

    Karena itu mereka sering memperhatikan seorang cowok keren meskipun itu seorang pria dewasa sekalipun. Termasuk Om Bian yang sudah memasuki usia 37 tahun sedangkan kami baru 18 tahun, karena obrolan seputar cerita sex itulah yang membuat aku juga sering membayangkan bahkan mencuri perhatian om Bian yang notabene adalah suami dari tanteku sendiri.

    Hingga akhirnya kesempatan itu datang juga, saat itu tante Roro pergi keluar kota. Dan dia menginap selama beberapa hari di sana, karena Om bIan mesti bekerja diapun tidak turut serta karena itulah aku sering melihat om Bian sendirian di rumahnya hingga pada suatu malam, saat itu hari belum malam betul sekitar jam 7 malam aku main ke rumah om Bian yang hanya di sebelah rumahku.

    Dia menawarkan aku untuk makan malam dengannya dan akupun menerimanya karena saat itu aku memang belum makan malam. Sampai akhirnya ketika sudah selesai makan kamipun kembali ke ruang tengah untuk menonton bareng namun karena cuaca dingin akupun mendekat pada om Bian yang dengan santainya memeluk pundakku setelah aku rebahkan kepalaku padanya.

    Kami mengobrol sembari membelai rambutku dengan lembut om Bian menceritakantentang kisahnya dengan tante ROro hingga dia memutuskan untuk menikah. Hingga akhirnya ketika om Bian menceritakan tentang pertama kali dia melakukan adegan seperti dalam cerita sex itu. Akupun terpancing untuk lebih berani mendekat bahkan aku mencium pipi om Bian saat itu.

    Aku tidak mengira kalau akhirnya om Bian juga membalas ciumanku dengan sentuhan lembut pada wajah serta leherku. Hingga akhirnya kamipun saling mengulum bibir dengan mesranya dan dengan perlahan om Bian mendorong kepalaku untuk lebih dekat pada kontolnya yang masih tersembunyi di dalam celananya dan akupun langsung melepas celana yang dia pakai hanya dengan sekali tarik.


    Saat itulah aku melihat kontol om Bian begitu menantang mengacung padaku. Aku rapikan rambutku dengan tanganku sambil mulutku melumat kontol om Bian yang membesar dan semakin menegang saja ” Oooouuwwww….. Tia.. ra….. sa.. yang… pelan…. aaaaggggghh… aaaggggghhh.. ” Aku dengan om Bian sudah mendesah ketika mulutku dengan buasnya melumat habis kontolnya.

    Sembari melumat tangankupun ikut bermain dengan cara mengocok dengan lembut, hingga aku rasa kontol itu semakin menegang dan semakin membesar saja. namun aku semakin lahap memainkannya dalam mulutku sampai-sampai aku tidak kuat lagi dan dengan cepat aku lepas bajuku hingga aku terlihat bugil di depan om Bian, mungkin diapun tidak tahan melihatku melakukan itu.

    Dengan cepat om Bian merengkuh tubuhku untuk dia rebahkan ” Nakal kamu.. ya….. sini….. eeeehhhmmm… ” Dia rengkuh tubuhku lalu diapun menindihnya layaknya pemain cerita sex dia langsung memasukkan kontolnya dalam memekku yang memang serasa basah dari tadi, kemudia om Bian menggoyangkan pantatnya seirama dengan deshana yang dia keluarkan saat itu.

    Sembari memegangi tetekku diapun mendesah ” Oooooouuuuggggghhh….. aaaaaaggggghhh…. aaaaagggggghhh… aaaaahgggghhh.. ” Akupun hanya bisa memejamkan mata menikmati permainan pantat om Bian yang begitu fasih bergerak di atas tubuhku, yang ikut bergerak seirama dengan gerakannya. Akupun menjambak rambut om Bian saat dia hentakan kontolnya semakin keras dan semakin dalam.


    Kini akupun ikut mendesah saking nikmatnya adegan layaknya dalam cerita sex ini ” OOouuuggghh.. Om Bi.. an… nik.. mat… Om… aaaggghhh.. te…. rus…. aaaaggghhhhh….. aaaaggghhhh…. ” Dia mencium bibirku lalu berkata di sela gerakannya ” Om sayang kamu.. tiara…. aaaaggghhhh….. aaaaaaggghhhhh… ” Aku suka mendengar kata itu akupun langsung menciumnya kembali.

    Tapi ketika om Bian semakin cepat bergerak akupun tidak kuasa menahan sesuatu yang seakan mengalir dari dalam memekku. Dan sekarang aku lihat om Bian juga mendelik dan mengerang keras sekali “OOOOuuuggghh… oooouuggh.. Ti..aaaaraa…. aaaaaaaggghhh.. ” Muncrat spermanya dalam memekku dan terasa hangat juga nikmat sekali rasanya akupun mendekap tubuh om Bian seakan tidak rela melepasnya.

  • Kisah Memek Besetubuh dengan Hartini istri bawahanku

    Kisah Memek Besetubuh dengan Hartini istri bawahanku


    5527 views

    Duniabola99.com – Walaupun sebagai staff, karena sebelumnya perumahan sudah diisi oleh sebagian karyawan yg sudah duluan
    menempati, saya menempati rumah kopel kayu (dua rumah dempet menjadi satu bangunan) ketiga dari
    ujung dan agak kecil yg sebenarnya fasilitas untuk karyawan biasa. Manager pabrik sendiri menganjurkan
    agar memindahkan karyawan yg sudah menempati fasilitas rumah (rumah single beton) yang sebenarnya
    diperuntukkan bagi staff bujangan maupun keluarga, tapi untuk mengambil hati para karyawan yang mana
    nantinya juga akan menjadi bawahan saya. Akhirnya sayapun minta agar diijinkan menempati rumah kopel
    ketiga dari pinggir menghadap ke timur berhadapan dengan rumah yang menghadap ke barat dibatasi oleh
    jalan besar belum diaspal tapi sudah dikerasin. Hokibet

    Rumah tetangga sebelah kiri yang agak berjarak tanah kosong selebar satu rumah ditempati oleh karyawan
    laki-laki yang sudah berkeluarga teapi istrinya masih tinggal di rumah orangtuanya , jauh dari lokasi
    perkebunan. Biasanya dia pulang sekali sebulan untuk mengantarkan gaji bulanan untuk nafkah anak
    istrinya.

    Rumah sebelah kanan yang merupakan pasangan rumah kopelku ditempati oleh karyawan laki-laki berumur
    35 tahun, sebut saja namanya bersama Nardi bersama istrinya yang berumur 33 tahun, sebut saja namanya
    Hartini. Hartini walaupun bukan termasuk wanita kota, tapi sangat modis dan mengikuti kemajuan jaman
    disesuaikan dengan kondisi ekonomi. Yang paling membuat saya sangat kagum adalah bentuk payudara
    yang sangat berisi dan body yang cenderung montok. Dengan kondisi rumah kopel kayu seperti itu biasanya
    sepelan apapun pembicaran ataupun gerakan dalam rumah akan terasa di rumah sebelah. Dan saat itu
    kebetulan Nardi masuk dalam shift-1 dibawah pimpinan saya.

    Karena saya masih bujangan dan memang bukan tipe yang rajin ngurus rumah, untuk makan biasanya saya
    makan di warung yang berada di luar lingkungan perumahan berjarak sekitar 500 meter dari perumahan
    pabrik dan 50 meter dari pabrik. Untuk cuci pakaian, aku usahakan cuci sendiri walaupun hanya satu kali
    seminggu. Seringkali kalau udah malam atau hujan, terpaksa aku tidak makan nasi, hanya mengandalkan mi
    instant yang direbus seadanya. Karena mungkin kasihan, pada suatu sore sepulang kerja shift-1 pagi, kami
    bertiga, aku, Nardi dan Hartini ngobrol di teras, dan saat itu Nardi yang menjadi bawahanku itu
    menyarankan agar makan di rumahnya saja setiap hari dengan membayar secukupnya kepada istrinya.
    Akhirnya terjadi kesepakatan untuk makan setiap hari sekalian cuci pakaian ditanggung jawabi oleh Hartini.
    Karena setiap hari berdekatan dan makan bersama semakin lama hubungan kamipun semakin akrab dan
    tidak sungkan lagi ngobrol berdua tanpa suaminya.


    Awal kejadian pada suatu sore sepulang kerja sekitar jam 16.00, dan Nardi masih lembur di pabrik untuk
    mencari tambahan aku dan Hartini duduk ngobrol di teras. Saat itu aku menanyakan kenapa mereka yang
    sudah menikah 9 tahun belum punya anak. Dia dengan malu-malu bercerita bahwa mereka sudah sangat
    menginginkan anak dan sampai saat ini Hartini sudah periksa ke dokter dan dinyatakan tidak ada masalah,
    dan suaminya sendiri katanya tidak mau periksa karena merasa tidak ada kelainan dalam hal fisik, dan
    kebutuhan batin istrinya sanggup terpenuhi. Dari situ, semakin lama pembicaraan kami semakin bebas
    sampai saya bercerita bahwa aku pernah mempunyai bekas pacar yang fisiknya agak montok seperti
    Hartini, dan iseng-iseng aku mengatakan bahwa biasanya wanita yang cenderung gendut mempunyai
    payudara yang lembek dan turun dan rambut vagina sedikit dan jarang-jarang. Hartini membantah bahwa
    tidak semuanya begitu, dan dia sendiri mengatakan bentuk kepunyaan dia sangat bertolak belakang dengan
    yang saya katakana. Karena saya penasaran saya katakana bahwa Hartini pasti bohong, tapi dia menyangkal,

    akhirnya dengan jantung berdebar keras takut kalau Hartini marah saya minta tolong apabila bersedia ingin
    melihatnya. Tapi mungkin demi menjaga agar dia tidak dianggap murahan, dia menolak keras, lama
    kelamaan saya memohon dengan muka pura-pura dibuat kasihan ditambah alasan bahwa sudah kangen
    banget sama pacar yang saat itu berada di Jakarta yang biasanya sekali seminggu bertemu, akhirnya dia
    mengatakan dengan pipi merah bahwa saya boleh melihat dia tapi dari jauh dan tidak boleh menyentuhnya.
    Saya tentu saja dengan cepat menyetujuinya. Dengan gerak malas-malasan atau dibuat pura-pura berat hati,
    dia berjalan menuju kamar belakang yang berdampingan dengan kamar depan dan tak lupa menutup jendela
    belakang yang berhadapan dengan lahan perkebunan masyarakat untuk menjaga apabila secara kebetulan
    ada orang yang bekerja di lahan tersebut. Kemudian dia berdiri sambil tersenyum malu-malu kepada saya
    yang tak mau melepasakan pemandangan indah tersebut dari jendela depan yang sengaja saya atur posisi
    saya masih di teras tetapi kepala saya melongok ke dalam rumah seakan-akan kalau orang melihat dari
    halaman ataupun lewat dari jalanan kami sedang berbicara dengan orang yang berada di dalam rumah. Jarak
    antara posisi duduk saya (diperbatasan teras rumah saya dengan rumah dia) hanya berjarak sekitar empat
    meter saja keposisi dia berdiri di kamar belakang.


    Dengan lagak seorang model dia bergerak pelan-pelan membuka kaos birunya sambil jalan ke kiri dan
    kanan secara perlahan sampai ke balik pintu kamar sampai mata saya kadang tidak mampu melihat
    pemandangan yang mengasyikkan, tetapi setiap mau ke arah balik pintu saya perlahan teriak
    “Tin, jangan sampai kesitu dong, gua nggak bisa lihat nih.”.

    Sepertinya Hartini memang sengaja membuat saya penasaran. Kaos yang ditarik ke atas lalu dijepit olejh
    ketiaknya dan kelihatan BH berwarna merah menyala seakan-akan tidak mampu menutupi semua payudara
    montok putih yang menyembul keluar dari bagian atas BH nya seakan-akan protes mengapa dia dijepit
    terlalu keras. Setelah didiamkan sekitar 30 detik, sambil tersenyum mengedipkan mata sebelah kepada saya,
    dia pun mulai membuka kancing depan BH dan membiarkan cup BH nya menjuntai kebawah.

    (Akhirnya saya ketahui bahwa Hartini mempnyai ukuran 36 dan cupnya saya kurang tau, yang jelas satu telapak tangan saya masih belum bisa menutupi sebelah payudaranya dan dia mempunyai BH yang tidak mempunyai kancing di belakang). Mata saya seakan-akan mau keluar melihat pemandangan tersebut, sedangkan dia sendiri seakan-akan bangga menatap bagaimana saya sangat terpesona dengan payudaranya dengan puting sebesar puntung rokok Sampoerna Mild dan berwarna coklat kemerahan . Dalam 30 detik seakan-akan saya

    tidak bernafas tidak mau melepaskan pandangan saya sampai akhirnya dia berseru pelan “Udah ya, ntar lagi suamiku pulang” Saya tidak dapat berkata apapun saat itu dan sesudah merapikan pakaiannya, Hartini kembali ke teras seakan-akan tidak terjadi apa-apa kecuali berdiam diri dan duduk diteras rumahnya sedangkan saya sudah pindah duduknya kembali ke teras rumah saya. Setelah beberapa lama, perlahan berkata, “Jangan bilangin sama siapa-siapa ya?” kelihatannya Hartini sangat ketakutan apabila diketahui orang lain.
    “Jelas dong, masak gua bilangin sama orang, kan gua juga menanggung resiko” Sesaat kemudian dari jauh sudah kelihatan bahwa Nardi sudah pulang bersama teman-temannya yang ikut lembur. Kami pun berusaha berbicara normal tidak perlahan lagi tetapi membicarakan yang lain.

    Setelah menaiki tangga, Nardi langsung menyerahkan tas bekalnya kepada Hartini dan Hartini langsung
    membawa masuk sambil memberesi tempat bekal suaminya. Saya dan Nardi ngobrol sebagaimana layaknya
    bertetangga walaupun dia tetap menaruh hormat karena bagaimanapun kalau di pabrik dia menjadi bawahan
    saya.


    Malamnya saya terus memikirkan persitiwa tadi sore, kenapa dia bersedia menunjukkan sesuatu yang
    harusnya hanya boleh dilihat oleh suaminya, padahal dia mengatakan dalam hal kepuasan batin dia
    mengakuinya. Dalam hati saya berniat untuk lebih jauh., lagi mengingat bahwa Hartini tidak marah.
    Besoknya kira-kira dalam situasi yang sama sepulang kerja kami ngobrol kembali, dan saya beranikan untuk
    memancing lagi.
    “Kemarin memang benar ya, punya kamu memang bagus sekali bukan karena BH”.
    Dia tersenyum manis sedikit malu mungkin merasa bangga dengan pujian yang keluar dari mulut saya.
    “Tapi saya nggak yakin bahwa rambut bawah kamu bukan seperti yang saya lihat punya bekas pacarku
    dulu”

    Dengan masih tertawa kecil dia memperbaiki rambutnya dengan kedua tangannya.
    “Kan kemarin aku bilang apa, sekarang minta itu, sekarang ini, besok minta yang lain lagi dong Awas lho
    nanti ketahuan pacarmu yang sekarang di Jakarta, tau rasa deh.”
    “Nggak mungkin dia tahu, kecuali kamu yang bilanginnya”

    Walaupun saya menjawab mengatakan tidak perlu khawatir, tapi dalam hati saya bertanya kenapa justru
    pacar saya yang dia khawatirin bukannya diri sendiri atau suaminya. Berkat bujukan dan rayuan seorang
    laki-laki walaupun bukan seorang ahli, dia berkata perlahan

    “Tapi ingat ya, hanya sebentar dan sekali ini saja ya. Aku takut nanti ketahuan sama suamiku, bisa dibunuh
    aku nanti. Sekalian awasi orang lain mana tau ada yang mau kesini”
    Saya hanya mengangguk cepat, tak sabar melihat pemandangan yang akan saya lihat.
    Perlahan Hartini berjalan menuju kamar belakang sambil saya menikmati pantatnya seperti pantat bebek
    sedang berjalan. Pemandangan dari belakang membuat penis saya sudah mulai naik dan saya langsung
    membereskan posisi kontol saya agar tidak sakit. Sesampai di kamar dia pun sepertinya agak gugup
    mengintip sekeliling luar rumah dari celah papan. Sebentar kemudian dia menaikkan rok katun berwarna
    hitam setinggi lutut sampai celana dalam merahnya kelihatan. Mata saya seakan tidak mau berkedip takut
    melewatkan pertunjukan gratis tersebut. Dia menatap saya dengan mata gugup, sepertinya ingin pertunjukan
    tersebut.

    “Lex, udah lihat kan” teriaknya perlahan seperti berbisik.
    “Kan belum dibuka, tadi udah janji boleh lihat dari jauh. Kalau nggak aku aja deh yang buka ke situ ya”
    sahutku dengan perlahan sambil mata mengawasi sekeliling, tapi saya yakin masih kedengaran kepada dia.
    “Jangan …jangan kesini, disitu aja.”dia menjawab sepertinya ketakutan. Saya pun menganggukkan kepala .
    Kemudian dia melepaskan lagi rok yang sebelumnya diangkat sampai jatuh seperti posisi biasa, dan kedua
    tangannya masuk dari bawahnya menurunkan CD sampai lepas, dengan sebelah tangan masih memegangi
    CD kemudian Hartini mengangkat roknya kembali ke atas. Ya ampun……


    Vaginanya sepertinya tertutupi oleh pegunungan hitam. Dia menatap saya dan mengangguk dengan ekspresi
    meminta persetujuan agar selesai. Saya sendiri berusaha agar lebih lama lagi menonton, tapi 15 detik
    kemudian dia langsung membungkuk dan memakai kembali CD nya. Kemudian dia membuka pintu kamar
    belakang untuk menghilangkan kecurigaan suaminya apabila pulang nantinya dan langsung menuju dapur
    untuk memberesi makan malam kami nantinya dan tidak bertemu lagi sampai kami makan malam. Dalam
    hati saya mulai yakin bahwa saya tidak bertepuk sebelah tangan. Selama ini apabila saya merasa sudah
    horny, sayang melampiaskan dengan onani di kamar sambil tiduran ataupun di kamar mandi.

    Semenjak kejadian tersebut saya mulai berani memeluk, mencium maupun meraba sekalian menciumi buah
    dadanya sewaktu giliran Hartini mau mengantarkan pakaian bersih dan menyusun di lemari pakaianku yang
    saya tempatkan di kamar tidurku. Biasanya sewaktu dia mau ngantar pakaian di depan pintu kamar biasanya
    dia sudah kasih kode jari di mulut, memberi info tidak aman. Apabila aman dia cuma senyum kecil, saya
    mengartikan isyarat aman. Disaat seperti itulah biasanya saya bisa menikmati bibir maupun teteknya.
    Kadang saking gemasnya saya tak sadar mengisap puting buah dadanya sampai dia kesakitan dan berbisik
    “Lex…. Jangan keras-keras. Emang nggak sakit.”

    Biasanya saya langsung minta maaf dan mengelus-elus buah dadanya dengan mesra. Ada kalanya Hartini
    tidak mau dicium karena sedang pake pewarna bibir, katanya nanti kalau dicium bisa hilang, suaminya bisa
    curiga, Sampai sampai sewaktu memberikan uang makan dan cuci pakaianku pun selalu saya menaruhnya
    sendiri ditengah buah dadanya baru saya tutup sendiri BH nya dan diakhiri dengan senyum dan cium.
    Puncak perselingkuhan kami adalah saat saya mau masuk shift sore, masuk jam empat sore dan biasanya
    pulang jam 12 malam, kalau buah sawit sedang panen raya dan menumpuk biasanya diteruskan sampai pagi.
    Setiap shift sore biasanya saya akan pulang sekitar jam 7 atau 8 malam untuk malam, sementara bisa
    bergantian dengan asistenku, biasanya jatah satu jam. Dan suami Hartini yaitu Nardi biasanya karena tidak
    punya kendaraan, malas pulang dan sudah membawa bekal dari rumah sore harinya. Sore itu sekitar jam 2
    siang saya sudah mandi dan bersiap-siap mau berangkat, karena sebagai kepala shift harus koordinasi dulu
    dengan kepala shift pagi, dan saya masih memakai handuk bertelanjang dada di kamar, Hartini datang ke
    kamar sambil menaruh jari diatas bibir, pertanda tidak aman. Saya berbisik,
    “Emang dimana suamimu”


    “Itu masih lagi tidur di kamar” jawabnya perlahan. Hartini pun berjalan menuju lemari pakaianku sambil
    tangan kirinya mencubit puting tetekku. Saya merasa geli, dan mau membalas mencubit teteknya. Dia
    mengelak sambil berbisik,
    “Jangan sekarang, ntar malam aja, waktu pulang makan”
    “Dimana”

    “Ntar ke kamar saja langsung, pintu belakang tidak kukunci, hanya ditutupkan saja”
    “Tapi nanti jangan pake apa-apa ya.“ godaku pelan sambil main mata
    Saya diam memikirkan kata-katanya, Sambil berjalan ke teras saya masih sempatkan meraba pantatnya
    sampai dia menepiskannya. Saya kaget memikirkan ada apa Hartini malah mengundang saya malam-malam
    ke kamarnya.

    Sampai di pabrik saya tidak konsentrasi dalam mengawasi karyawan melakukan tugas masing-masing dan
    masih memikirkan apa maunya Hartini. Saya sengaja agak lebih lama pulang makan malamnya sekitar jam
    8.30 malam, dan suasana perumahan sudah agak sepi karena gerimis dari sore. Saya langsung menempat
    motor dinas ke belakang rumah agar tidak menyolok dari luar. Saya masuk rumah dan menyalakan lampu
    sebentar kemudian dari celah papan, saya mengintip rumah sebelah dan kelihatan rumah sangat gelap,
    karena biasanya pada saat tidur memang kebiasaan lampu dimatikan. Pandangan orang dari luar kalau lampu
    sudah dimatikan biasanya enggan bertamu paling tidak kalau tidak benar-benar penting sekali.
    “Tin…..udah tidur ya, kesini dong?” teriakku pelan, sampai dua kali saya berteriak pelan, Hartinipun
    mendekat dibatasi oleh papan pembatas berbisik

    “Pintu belakang tidak dikunci, Alex aja yang kesini”
    Sayapun berjalan menuju kebelakang rumah sambil mematikan lampu ruang tengah, sehingga dari luar
    kelihatan saya sudah pergi kembali ke pabrik. Karena sangat gelap saya membiasakan mata dulu, baru
    mengawasi sekeliling. Mengingat kaos kerja yang saya pakai berwarna putih, saya membuka dan
    menyangkutkan di pintu belakang sebelah dalam. Lalu berjingkat-jingkat perlahan saya menuju pintu
    belakang rumah Hartini. Dengan sangat hati-hati saya mendorong pintu, takut mengeluarkan suara dan
    berjalan pelan sekali sambil menahan nafas, takut getaran kaki saya di lantai papan kedengaran sama orang
    lain. Memasuki kamar depan, Hartini kelihatan tidur dengan memakai kain sarung sebatas dada dan kaos
    you can see berwarna pink yang bisa saya lihat dari cahaya lampu jalan di depan rumah masuk dari celah
    papan kayu. Hartini berpura-pura memejamkan mata. Saya langsung jongkok di sampingnya dan meraba
    bua dadanya tanpa membuka kain sarungnya. Dia melirik sambil tangannya mencubit pipi saya. Saya
    teruskan dengan mencium bibirnya. Tak lama kemudian dia pun membalas dan tangan saya mulai
    menurunkan kain sarungnya dan manaikkan kaos sampai buah dadanya kelihatan penuh. Saat itu Hartini
    tidak memakai BH lagi seperti godaan saya siang harinya. Agak lama kami berciuman sambil tangan
    kananku meremas-remas kedua buah dadanya. Saya merasa sudah sangat horny begitu juga penglihatan saya


    kepada .Hartini.
    “Tin, mau nggak kita masukin, ntar gua buang diluar deh.” Bisikku
    “Lex, jangan dibuang diluar” jawabnya pelan sambil memelukku lebih keras sambil mencium pipi kiriku .
    “Ntar kalau hamil gimana dong, bisa bahaya kita” sahutku.
    Tanganku masih terus memutar-mutar putting kirinya. Tangan kiriku memangku lehernya sambil menahan
    berat tubuhku, karena saat itu saya masih jongkok.
    “Biar aja. Aku kan punya suami. Kalau aku hamil kan wajar”
    “ Tapi kalau nantinya anaknya lahir mirip gua gimana dong, suamimu bisa curiga loh”
    Dia menatap saya memelas, seperti meminta pertolongan, saya merasa kasihan melihat wajahnya.
    “Tolongin aku ya Lex, pokoknya dikeluarin didalam aja. Saya tanggung kamu tidak akan apa-apa. Aku
    pengen hamil Lex. Aku ingin buktikan kepada keluarga suamiku bahwa aku tidak mandul.”
    Sepertinya dia memohon. Saya ingat bahwa Hartini pernah cerita bahwa beberapa keluarga suaminya diamdiam

    sudah menganjurkan agar suaminya mencari istri lagi kalau ingin punya anak.
    “Kamu sudah yakin” Saya ingin menegaskan lagi bahwa dia memang meninginkannya.
    “Iya Lex, tolongin aku ya” bisiknya langsung mencium bibirku. Saya pun membalas ciumannya setelah
    yakin dia memang sangat menginginkannya. Sambil tetap berciuman tanganku mulai menarik turun kain
    sarungnya sampai lepas melewati kaki. Saya melepaskan bibirku turun ke puting buah dadanya sambil
    tangan kananku meraba pangkal paha. Sepertinya CD Hartini sudah agak basah. Hartini mendesah pelan
    sambil tangannya masih memeluk kepalaku, sekali-kali berusaha menekan kearah teteknya yang sedang
    saya putar-putar pakai lidah, sambil tanganku menarik CD nya turun lepas dari kakinya dibantu dengan
    gerak pantat Hartini yang terangkat. Mataku sekali-sekali melirik ke arah vagina yang ditumbuhi rambut
    yang lebat dan tanganku meraba-raba menyisihkan rambut yang lebat agar tanganku bisa masuk ke lobang
    vaginanya. Refleks tangan kiri Hartini menangkap tangan kananku dan menariknya ke atas tanpa
    melepaskannya lagi. Saat itu mulutku mulai turun ke arah perut, tetapi sesampai pusar Hartini menolak dan
    menahan kepalaku agar jangan sampai ke memeknya. Saya berusaha pelan-pelan menarik kepalaku sampai
    mulutku hampir mencium vaginanya. Tiba-tiba Hartini bangun duduk. Saya kaget dan takut dia marah.
    Sambil menatapku dia melingkarkan tangannya ke leherku, berbisik.

    “Jangan cium, bau. Aku nggak mau dicium itu.”
    “Nggak bau kok Tin, malah harum. Sebentar aja ya” jawabku merayu sambil cium lehernya. Hartini
    menggelinjing dan sambil mendesah pelan
    “Pokoknya jangan ya Lex, kamu masukin aja punya kamu”
    Tangannya meraba ke arah penisku, yang sudah menegang tapi tidak maksimum karena kurang konsentrasi,
    setiap saat harus mengawasi suara di sekeliling rumah. Saat itu saya malah masih memakai celana kerja
    telanjang dada. Hartini berusaha membuka gesper, tapi agak kesulitan. Saya bangun dan membuka sendiri
    sampai benar-benar telanjang. Lalu saya tunjukkan penisku kepada Hartini, dia membuang muka. Saya
    memegang kepalanya bermaksud agar dia mau mengoral penisku, tapi dia bertahan tidak mau. Akhirnya
    kami kembali berbaring di tempat tidur menetralkan suasana sambil kembali memulai cumbuan. Akhirnya
    saya dan Hartini sepertinya sudah kembali sama-sama horny, dan saya putuskan mengangkat kaki kananku
    merenggangkan kedua kakinya. Sedikit demi sedikit kakinya mulai ngangkang sampai kedua kakiku bisa
    masuk, siap untuk memasuki lubang surga. Tapi Hartini memelukku dengan erat sampai mulutnya
    menyumpal mulutku dan membisiki,


    “Kita di lantai aja ya. Jangan disini. Soalnya tempat tidurnya berisik nanti”
    Tanpa menjawab saya langsung bangun turun dari tempat tidur dan Hartini ikut bangun sambil bawa sebuah
    bantal dan berbaring merenggangkan kakinya di lantai. Saya yang sudah nggak sabaran langsung
    mengambil posisi. Tak lupa kaos pinknya saya buka sampai lepas melewati kepala. Tangan kanan saya
    memegang penisku mengarahkan ke vagina yang sudah banyak mengeluarkan cairan. Sesaat sesudah
    menyentuh bibir vaginanya, kami berdua saling memandang, seakan-akan meminta persetujuan, dan
    mulutku mencium mulut Hartini dan langsung dibalas sambil memeluk erat.
    “Tin, gua masukin ya. Nggak nyesal kan?” Bisikku kembali memastikan.
    Hartini tidak menjawab, hanya menganggukkan kepala pelan, tapi terasa bahwa dia sudah merespon, pelanpelan

    saya masukin penisku yang berukuran diameter 4 cm dan panjang 12 cm. Saya menahan nafas
    begitupun Hartini menikmati saat indah tersebut. Walaupun vagina Hartini sudah mengeluarkan banyak
    cairan, sepertinya masih bisa gua rasakan betapa saat memasuki memeknya terasa nikmat sampai sesudah
    masuk semua, saya diamkan sambil memandang muka Hartini yang memejamkan matanya. Sesaat
    kemudian dia membuka matanya dan langsung buang muka merapatkan pelukannya sambil mencium
    leherku. Dengan bertumpukan kedua siku di lantai saya mulai menaikturunkan pantatku, sampai kedengaran
    bunyi suara dari lobang vagina Hartini seperti suara tepukan tangan di air.
    “plok…plok….plok……”

    Beberapa lama saya menggenjot penisku, tiba-tiba kedua kaki Hartini menjepit keras kedua kakiku sampai
    saya kesusahan mengangkat pantatku, sampai saat pantatku kuangkat terasa berat karena pantat Hartini juga
    ikut terangkat dan kurasakan leherku digigit. Saya berpikir mungkin dia sudah orgasme, tapi kurasakan juga
    ada yang mendesak dari penisku.
    “ Kamu udah keluar duluan ya” tanyaku karena jepitan kakinya terasa semakin lama semakin lemah sampai
    kini telapak kakinya sudah menapaki lantai kayu lagi seperti semula. Dia tidak menjawab hanya mencaricari
    mulutku dengan mulutnya dan melumat lidahku.
    “Gua udah mau keluar nih, keluarin diluar aja ya?” bisikku sesaat setelah bisa melepaskan lidahku dari
    mulutnya, memastikan karena saya masih takut resikonya di kemudian hari.
    “Tolongin aku Lex..aku ingin sekali hamil.” Suaranya seperti mau nangis meminta. Tapi tangan kanannya
    sudah ditaruh diatas pantatku sepertinya menjaga agar nantinya saya tidak melepaskan penisku dari
    vaginanya.


    “Ya udah, tapi kamu harus jaga rahasia ini baik-baik ya?” jawabku
    “Iya…iya…nggak usah khawatir, tapi janji jangan dibuang di luar ya” bisiknya.
    Saya nggak jawab lagi tapi mulai menggenjot memeknya lagi yang sepertinya semakin kurang menjepit
    karena sudah orgasme seraya mulutku mengulum lidahnya. Beberapa saat kemudian aku membisiki
    telinganya,

    “Gua udah mau keluar” sambil genjotanku semakin cepat dan tangan kanannya menekan pantatku semakin
    keras ditambah kedua kakinya menekan belakang pahaku dari atas sambil tangan kirinya memeluk leherku
    dengan ketat, sampai akhirnya
    “ouchhhhhh……” mulutku mengulum mulut Hartini seakan mau menghabiskan saat itu. Dan terasa ada
    yang keluar dari kontolku membasahi memek Hartini.

    “Crooot….crooot…croooooot…”
    Sampai rasanya tidak ada lagi yang dikeluarkan baru saya menghentikan genjotanku dan diam bertumpukan
    kedua siku tangan dan penisku sengaja saya tumpukan ke vagina Hartini. Saya terdiam tidak bergerak,
    sambil memandangi mukanya yang terpejam. Kukecup bibirnya dan berbisik.
    “Tin, aku balik ya, kelamaan ntar orang lain bisa curiga”
    “Makasih ya Lex, makan malamnya sudah aku taruh dirumahmu tadi sebelum kamu dating.” Jawabnya
    pelan.

    Tetapi ketika saya mau melepaskan penisku dari vaginanya, dia meraih leherku dan sesaat mencium bibirku
    dengan mesra. Ketika sudah dilepaskan aku langsung bangkit berdiri dan mencari celanaku yang saya lupa
    taruh dimana. Hartini masih tiduran dan merapatkan kakinya memandang saya dan mengarahkan
    telunjuknya ke tempat tidur, tapi yang saya lihat malah CD nya, dan mengambil dengan tangan kiri untuk
    diserahkan kepada Hartini , tapi dia malah menarik tangan kananku dan tangan kanannya menyambut CD
    seraya menyuruhku pelan agar jongkok Saya mengikuti saja tanpa tahu kemauannya. Hartini melap
    kontolku yang masih basah dengan cairanku yang bercampur dengan cairannya sendiri dengan CD putihnya,
    saya tersenyum dan meremas buah dadanya dengan tangan kiri. Kemudian telunjuknya menunjukkan
    dimana tadi celana saya lepaskan. Sesaat sesudah saya memakai celana, saya jongkok untuk mencium dia
    dan pamit sekalian berterima kasih atas bonus cuci pakaian dapat cuci penis, dia tersenyum sambil mencubit
    pelan pipi kiriku.


    Begitulah sampai sekitar 6 bulan kemudian kami sering melakukan hubungan suami istri setiap ada
    kesempatan, walaupun tidak setiap berhubungan Hartini mendapat orgasme karena kadang saya merayu
    dengan alasan biar lebih cepat hamil walaupun dia sedang tidak menginginkannya atau takut ketahuan orang
    lain yang penting birahiku terpuasakan. Enam bulan kemudian saya menikah dan istriku menjadi seorang
    ibu rumah tangga yang tinggal bertetangga dengan Hartini, dan anehnya empat bulan sesudah menikah istri
    saya hamil. Saya merasa kasihan kepada Hartini, walaupun kami berhubungan sekitar enam bulan seperti
    suami istri belum hamil-hamil juga bahkan sampai saya mutasi ke Jakarta kembali. Dia hanya sedih menatap
    kepergian kami sewaktu mau meninggalkan perumahan tanpa kata-kata perpisahan.






  • Cerita Sex Perselingkuhan ku Dengan Pria Beristri

    Cerita Sex Perselingkuhan ku Dengan Pria Beristri


    5514 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Perselingkuhan ku Dengan Pria Beristri ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Kali mengisahkan seorang Tante bernama Dina yang terenggut keperawanannya oleh seorang pria dewasa yang sudah beristri. Benar kata orang “love is blind”, karena cinta buta Dina merelakan keperawanannya untuk orang yang dicintainya. Seperti apa cerita dewasa dan kisah pengalaman pertama Dina hilang keperawanan.

    Sebelumnya perkenalkan, namaku Dina… pertama kali aku mengenal cinta, dunia ini menjadi terasa indah bagiku. Hanya sayangnya cinta pertamaku ini jatuh tidak pada orang yang tepat. Dia seorang pria beristri dan berkeluarga. Jadilah cinta kami berjalan sembunyi-bunyi. Aku mengenal pria tersebut ketika datang pada acara ulang tahun temenku. Dia saat itu menjadi event organizer acara tersebut.

    Pertama melihatnya aku sudah jatuh hati padanya. Selain dia pria yang ganteng badannya juga atletis, siapapun cewek pasti akan jatuh hati kepadanya.

    “Dina, ini MAS, dia yang nyelenggaraan pesta ini, asik kan pestanya. Kamu nemenin MAS ngobrol ya”. Temanku itu tau kalo aku suka dengan pria yang umurnya jauh lebih tua dari aku. Agen Nova88

    Kami jadi asik ngobrol ngalor ngidul. Dia sangat humoris sehingga aku selalu terpingkal-pingkal mendengar guyonannya. Makin lama guyonannya makin mengarah yang vulgar, aku sih ok aja. Ketika acara makan, dia menemani aku menikmati hidangan yang tersedia. Ketika acara dansa, dia mengajak aku turun, ketika itu lagunya slow. Aku larut dalam dekapannya yang sangat mesra. Dia berbisik:

    “Dina, kamu cantik sekali, kamu yang paling cantik dari semua prempuan yang dateng ke pesta ini. Aku suka kamu Din”. “Mas kan dah punya keluarga, masak sih suka ma abg kaya aku”.
    “Justru karena kamu masih abg, kecantikan kamu masih sangat alami, bukan polesan make up yang tebal”.

    Memang sih dandananku biasa saja, tanpa make up yang tebal. Perempuan mana sih yang gak suka dipuji lelaki yang kebetulan dikaguminya. Ketika pulang dia mengantarkan aku pulang, sebelum aku turun dari mobil, pipiku dikecupnya,

    “Kapan-kapan kita ketemuan lagi ya Din, ni nomer hpku”. Kami bertukaran nomer hp.

    Sejak pertemuan pertama itu, kami sering jumpa di mal, di bioskop atau ditempat fitnes.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri Karena dia tau aku suka fitnes, makanya diapun mendaftar menjadi member ditempat aku biasa fitnes. Karena sering ketemu, hubungan kami makin lama makin akrab. Dia adalah lelaki pertama yang mencium bibirku. Itu kejadiannya ketika kami sedang dibioskop. Karena bukan weekend, jumlah penontonnya sedikit, sehingga dia milih tempat duduk yang jauh dari penonton lain. Dia berbisik:

    “Din, aku sayang banget ma kamu. Kamu?’
    “Aku juga sayang ma Mas, sayangnya masdah keluarga ya”.
    “Kita jalani aja dulu Din, gak apa kan kalo backstreet kaya gini. Pokoknya aku akan berusaha untuk ketemu kamu sesering mungkin, sayang”. Dia meluncurkan rayuan mutnya, sehingga aku makin berbung-bunga.
    “Din..”, panggilnya lagi. aku menoleh karahnya.

    Karena duduk kami berdempetan, dia langusng merangkul pundaknya dan mendekatkan bibirnya ke bibirku. aku memejamkan mataku, terasa lembut sekali bibirnya menyentuh bibirku, kemudian terasa bibirnya mulai mengisap bibirku. aku pasrah ketika dia cukup lama mengecup bibirku.

    “Mas”, desahku ketika dia melepas bibirnya, seakan aku gak rela dia melepaskan bibirku.

    Diapun mengecup bibirku lagi, kali ini lebih lama lagi. Demikianlah sepanjang film itu kami tidak menikmati filmnya tetapi aku menikmati bagaimana bibirnya mengulum-ngulu bibirku.

    “Mas, aku sayang sekali ma mas, aku mau jadi pacar mas”.

    Sejak kejadian dibioskop itu, kami menjadi rutin berciuman kalo ketemu, paling tidak kami melakukannya sebentar di mobil sebelum mobil jalan atau sebelum aku turun didepan rumahku. Temenku mengingatkan aku agar jangan terlalu larut dalam berhubungan dengan Mas, karena dia dah berkeluarga.

    “Nanti kamu yang nyesel lo kalo dia harus mutusin hubungan kamu dengan dia”. Tapi aku tidak mengindahkan himbauan temanku. Aku seakan buta tertutup cinta yang makin lama makin berkobar-kobar.

    Sampai suatu weekend, dia mengajakku ke satu vila diluar kota, katanya dia mau survei tempat itu karena akan diadakan perhelatan disana.

    “Temenin aku yuk, mumpung bisa keluar kota ma kamu. Mau ya sayang”. Karena aku dah lama pengen berdua dia seharian, aku turuti saja ajakannya.

    Ke ortu, aku pamit mo jalan ma temen2 ke vila mereka. Aku seneng sekali ketika dah duduk disebelahnya dalam mobilnya. Mobilnya meluncur arah luar kota. Saat itu aku mengenakan celana ketat dari kain yang cukup tipis berwarna putih sehingga bentuk bokongku yang bulat padat begitu kentara, dan bahkan saking ketatnya CDku sampai kelihatan sekali berbentuk segitiga.

    Atasannya aku mengenakan baju kaos putih ketat dan polos sehingga bentuk toketku yang membulat terlihat jelas, kaosku yang cukup tipis membuat braku yang berwarna putih terpampang jelas sekali.

    “Din, kamu seksi sekali deh pake pakean kaya gitu”.
    “Mas suka kan”. “Suka banget, palagi kalo amu gak pake baju Din”.
    “Ih mas, mulai deh genit, aku turun disini aja deh”, aku pura-pura merajuk, padahal dalam hati seneng sekali mendengar pujiannya.
    “Ya udah turun aja he he”, tertawanya berderai ketika dia mengatakan hal itu, tetpi mobil tetap melaju kencang. “Katanya disuruh turun, kok gak minggir”.
    “Loncat aja kalo berani”.
    “mas, iih”, kataku sambil mencubit pinggangnya, mesra.

    Dia menggeliat kegelian,

    “Jangan diklitikin dong, nanti nabrak lo”.
    “abis mas sih mulai duluan”. Sepanjang jalan kami bercanda rian, sesekali tangannya gantian menggelitiki pinggangku, sehingga aku menggelinjang.

    Kadang tangannya mendarat di pahaku dan mengelus2nya sampe kedeket pangkal pahaku. aku menjadi merinding karena rabaannya. Maklum deh dia pria pertama yang melakukan hal ini.

    “Maas”, aku hanya melenguh ketika pahaku dielus-elus begitu.

    Karena aku tidak menolak, maka dia meneruskan elusannya dipahaku. aku menjadi gelisah, dudukku gak bisa diam, ada rasa geli bercampur nikmat dan aku merasa pengen kencing.

    “Mas maih jauh ya”.
    “Napa Din”.
    “aku pengen pipis”.
    “Bentar lagi juga sampe. Itu bukan pengen pipis biasa Din”.
    “abis apaan?”
    “Pasti kamu terangsang ya karena aku ngelus2 paha kamu”.
    “Ih”, kucubit lagi pinggangnya.

    Mobilnya sudah masuk ke satu vila. Ada seorang bapak-bapak yang menyambut di gerbang vila. Dia orang yang ditugaskan pemilik vila untuk menunggui vila itu. Aku keluar dari mobil, ikut dengan dia melihat lokasi. Vilanya tidak terlalu besar tetapi halamannya luas. Dia mulai mengeluarkan catatannya, mengukur sana mengukur sini, mencoret2 di buku catatannya. Kadang dia menanyakan pendapatku tentang satu hal. Aku menjawab setauku saja.

    “Setelah selesai, dia berkata kepada si bapak,
    “Pak kami mo menginap di vila ini”.
    “Iya, yang punya dah kasi tau bapak, ya silahkan saja pak. sudah saya sediakan makanan secukupnya di lemari es, kalo mo makan ya silahkan dihangatkan dulu. soalnya bapak mo pulang”. Si bapak meninggalkan kami berdua.
    “Din, kita honimun ya”, katanya sambil tersenyum.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri aku jadi berdebar2membayangkan apa yang aka dilakukannya padaku. Aku sering mendengar cerita teman2ku ang sudah pernah berhubungan sex dengan cowo2nya, mendengar betapa nikmatnya kalo memek kemasukan kontol. Aku jadi merinding sendiri, aku pengen juga mengalami kenikmatan itu.

    Aku menghempaskan pantatku di sofa, dia menyusulku segera dan duduk rapat di sampingku,

    “Dina sayang” katanya sambil menggenggam erat dan mesra kedua belah tanganku.

    Selesai berkata begitu dia mendekatkan mukanya ke wajahku, dengan cepat dia mengecup bibirku dengan lembut. Hidung kami bersentuhan lembut. Dia mengulum bibir bawahku, disedot sedikit. Lima detik kemudian, dia melepaskan kecupan bibirnya dari bibirku. Aku saat kukecup tadi memejamkan mata,

    “Aku pengen melakukan itu ma kamu, sayang. Kamu bersediakah?”, rayunya lebih lanjut.

    Dia berusaha mengecup bibirku lagi, namun dengan cepat aku melepaskan tangan kananku dari remasannya, dadanya kutahan dengan lembut.

    “Mass” bisikku lirih. “Dina sayang, mau ya”, rayunya lagi.
    “Tapi mass, aku takut Mas”, jawabku.
    “Takut apa sayang, katakanlah”, bisiknya kembali sambil meraih tanganku.
    “Aku takut Mas nanti meninggalkan aku”, bisikku.

    Dia menggenggam kuat kedua tanganku lalu secepat kilat dia mengecup bibirku.

    “Dina sayangku, aku terus terang tidak bisa menjanjikan apa-apa sama kamu tapi percayalah aku akan membuktikannya kepadamu, aku akan selalu sayang sama kamu”, bujuknya untuk lebih meyakinkanku.
    “Tapi Mas” bisikku masih ragu.
    “Din, percayalah, apa aku perlu bersumpah sayang, kita memang masih baru beberapa bulan kenal sayang, tapi percayalah, yakinlah sayang, kalau Tuhan menghendaki kita pasti selalu bersama sayang”, rayunya lagi.
    “Lalu kalau aku sampai hamil gimana mass?” ujarku sembari menatapnya.
    ”Aah, jangan khawatir sayang, aku akan bertanggung jawab semuanya kalau kamu sampai hamil, bagaimana sayang?” bisiknya.

    Rasioku sudah tidak jalan dengan baik, tertutup oleh rayuan mautnya dan rasa ingin merasakan kenikmatan yang makin menggebu.

    Tangannya bergerak semakin berani, yang tadinya hanya meremas jemari tangan kini mulai meraba ke atas menelusuri dari pergelangan tangan terus ke lengan sampai ke bahu lalu diremasnya dengan lembut. Dia memandangi toketku dari balik baju kaosku yang ketat,

    “Mas harus janji dulu sebelum…” aku tak melanjutkan ucapanku.
    “Sebelum apa sayang, katakanlah”, bisiknya tak sabar.

    Kini jemari tangan kanannya mulai semakin nekat menggerayangi pinggulku, ketika jemarinya merayap ke belakang diusapnya belahan pantatku lalu diremasnya dengan gemas.

    “aahh… Mas”, aku merintih pelan.
    “Mas aah mmas.. aku rela menyerahkan semuanya asal Mas mau bertanggung jawab nantinya”, aku berbisik semakin lemah, saat itu jemari tangan kanannya bergerak semakin menggila, menelusup ke pangkal pahaku, dan mulai mengelus gundukan bukit memekku.

    Diusapnya perlahan dari balik celanaku yang amat ketat, dua detik kemudian dia memaksa masuk jemari tangannya di selangkanganku dan bukit memekku itu telah berada dalam genggaman tangannya. Aku menggelinjang kecil, saat jemari tangannya mulai meremas perlahan. Dia mendekatkan mulutnya kembali ke bibirku hendak mencium, namun aku menahan dadanya dengan tangan kananku,

    “eeehh Mas..berjanjilah dulu Mas”, bisikku di antara desahan nafasnya yang mulai sedikit memburu.
    “Oooh Dina sayang, aku berjanji untuk bertanggung jawab, aahh aku menginginkan keperawananmu sayang”, ucapnya.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri Sementara jemari tangannya yang sedang berada di sela-sela selangkangan pahaku itu meremas gundukan memekku lagi.

    “Ba.. baiklah Mas, aku percaya sama Mas”, bisikku.
    “Jadi?” tanyanya.
    “hh. lakukanlah mass, aku milik Mas seutuhnya.. hh..” jawabku.
    “Benarkah? ooh..Dina sayanggg.” Secepat kilat bibirku kembali dikecup dan dikulumnya, digigit lembut, disedot.

    Hidung kami bersentuhan lembut. Dengus nafasku terdengar memburu saat dia mengecup dan mengulum bibirku cukup lama.

    DIa mempermainkan lidahnya di dalam mulutku, aku mulai berani membalas cumbuannya dengan menggigit lembut dan mengulum lidahnya dengan bibirku. Lidah kami bersentuhan, lalu dia mengecup dan mengulum bibir atas dan bawahku secara bergantian. Terdengar suara kecapan-kecapan kecil saat bibir kami saling mengecup. “aah Dina sayang, kamu pintar sekali, kamu pernah punya pacar yaach?” tanyanya curiga.

    “Mm aku belum pernah punya pacar Mas, kan Mas yang selama ini ngajari aku ciuman”, sahutku.
    “Wah kamu belajarnya cepat seklai ya, jangan-jangan kamu sering nonton film porno yaa?” godanya.

    Aku tersenyum malu, dan wajahku pun tiba-tiba bersemu merah, aku menundukkan mukaku, malu.

    “I…iya Mas, beberapa kali”, sahutku terus terang sambil tetap menundukkan muka.
    “Dina sayang, kamu nggak kecewa khan karena aku benar-benar sangat menginginkan keperawananmu sayang?” tanyanya. “Aku serahkan apa yang bisa aku persembahkan buat Mas, aku ikhlas, lakukanlah Mas kalau Mas benar-benar menginginkannya”, sahutku lirih.

    Jemari tangan kanannya yang masih berada di selangkanganku mulai bergerak menekan ke gundukan memekku yang masih perawan, lalu diusap-usap ke atas dan ke bawah dengan gemas. Aku memekik kecil dan mengeluh lirih, kupejamkan mataku rapat-rapat, sementara wajahku nampak sedikit berkeringat. Dia meraih kepalaku dalam pelukannya dengan tangan kiri dan dia mencium rambutku.

    “Oooh masss”, bisikku lirih.
    “Enaak sayang diusap-usap begini”, tanyanya.
    “hh… iiyyaa mass”, bisikku polos.

    Jemarinya kini bukan cuma mengusap tapi mulai meremas bukit memekku dengan sangat gemas.

    “sakit Mas aawww” aku memekik kecil dan pinggulku menggelinjang keras.

    Kedua pahaku yang tadi menjepit pergelangan tangan kanannya kurenggangkan. Dia mengangkat wajah dan daguku kearahnya, sambil merengkuh tubuhku agar lebih merapat ke badannya lalu kembali dia mengecup dan mencumbu bibirku dengan bernafsu.

    Puas mengusap-usap bukit memekku, kini jemari tangan kanannya bergerak merayap ke atas, mulai dari pangkal paha terus ke atas menelusuri pinggang sampai ujung jemarinya berada di bagian bawah toketku yang sebelah kiri. Dia mengelus perlahan di situ lalu mulai mendaki perlahan, akhirnya jemari tangannya seketika meremas kuat toketku dengan gemasnya. Seketika itu pula aku melepaskan bibirku dari kuluman bibirnya, “aawww… Mas sakitt, jangan keras-keras dong meremasnya”, protesku. Kini secara bergantian jemari tangannya meremas kedua toketku dengan lebih lembut. Aku menatapnya dan membiarkan tangannya menjamah dan meremas-remas kedua toketku.

    “Auuggghh..” tiba-tiba dia menjerit lumayan keras dan meloncat berdiri. Aku yang tadinya sedang menikmati remasan pada toketku jadi ikutan kaget.
    “Eeehh kenapa Mas?”
    “Aahh anu sayang… kontolku sakit nih”, sahutnya sambil buru-buru membuka celana panjangnya di hadapanku.

    Aku tak menyangka dia berbuat demikian hanya memandangnya dengan terbelalak kaget. Dia membuka sekalian CDku dan “Tooiiing”, kontolnya yang sudah tegang itu langsung mencuat dan mengacung keluar mengangguk-anggukan kepalanya naik turun .

    “aawww… Mas jorok”, aku menjerit kecil sambil memalingkan mukaku ke samping dan menutup mukaku dengan tangan. “He…he…” dia terkekeh geli, batang kontolnya sudah kelihatan tegang berat, urat-urat di
    permukaan kontolnya sampai menonjol keluar semua.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri Batang kontolnya bentuknya montok, berurat, dan besar. Sementara aku masih menutup muka tanpa bersuara, dia mengocok kontolnya dengan tangan kanannya,

    “Uuuaahh…nikmatnya”.
    “Din sebentar yaa… aku mau cuci kontolku dulu yaa… bau nih soalnya”, katanya sambil ngibrit ke belakang, kontolnya yang sedang “ON” tegang itu jadi terpontang-panting sambil mengangguk-anggukkan kepalanya ke sana ke mari ketika dia berlari.

    Aku masih terduduk di atas sofa dan begitu melihatnya keluar berlari tanpa pakai celana jadi terkejut lagi melihat kontolnya yang sedang tegang bergerak manggut-manggut naik turun. “aawww…” teriakku kembali sembari menutup mukaku dengan kedua jemari tanganku.

    “Iiihh… Din… takut apa sih, kok mukanya ditutup begitu”, tanyanya geli.
    “Itu Mas, kontol Mas”, sahutku lirih.
    “Lhoo… katanya sudah sering nonton BF kok masih takut, kamu kan pasti sudah lihat di film itu kalau kontol cowok itu bentuknya gini”, sahutnya geli.
    “Iya…m..Mas, tapi kontol Mas mm besar sekalii”, sahutku masih sambil menutup muka.
    “Yaach… ini sih kecil dibanding di film nggak ada apa-apanya, itu khan film barat, kontol mereka jauh lebih gueedhee… kalau kontolku kan ukuran orang Indonesia sayang, ayo sini dong kontolku kamu pegang sayang, ini kan milik kamu juga”, sahutnya nakal.
    “Iiih… malu aah Mas, jorok.”
    “Alaa.. malu-malu sih sayang, aku yang telanjang saja nggak malu sama kamu, masa kamu yang masih pakaian lengkap malu, ayo dong sayang kontol Mas dipegang biar kamu bisa merasakan milik kamu sendiri”, sahutnya sembari meraih kedua tanganku yang masih menutupi mukaku. pada mulanya aku menolak sambil memalingkan wajahku ke samping, namun setelah dirayu-rayu akhirnya aku mau juga.

    kedua tanganku dibimbingnya ke arah selangkangannya, namun kedua mataku masih kupejamkan rapat. Jemari kedua tanganku mulai menyentuh kepala kontolnya yang sedang ngaceng. Mulanya jemari tanganku hendak kutarik lagi saat menyentuh kontolnya yang ngaceng namun karena dia memegang kedua tanganku dengan kuat, dan memaksanya untuk memegang kontolnya itu, akhirnya aku hanya menurut saja.

    Pertama kali aku hanya mau memegang dengan kedua jemarinya. “Aah… terus sayang pegang erat dengan kedua tanganmu”, rayunya penuh nafsu.

    “Iiih… keras sekali Mas”, bisikku sambil tetap memejamkan mata.
    “Iya sayang, itu tandanya aku sedang ngaceng sayang, ayo dong digenggam dengan kedua tanganmu, aahh…” dia mengerang nikmat saat tiba-tiba saja aku bukannya menggenggam tapi malah meremas kuat.

    Aku terpekik kaget, “Iiih sakit mass…” tanyaku.

    Aku menatapnya gugup.

    “Ooouhh jangan dilepas sayang, remas seperti tadi lekas sayang oohh…” erangnya lirih.

    Aku yang semula agak gugup, menjadi mengerti lalu jemari kedua tanganku yang tadi sedikit merenggang kini bergerak dan meremas kontolnya seperti tadi. Dia melenguh nikmat. Aku kini sudah berani menatap kontolnya yang kini sedang kuremas, jemari kedua tanganku itu secara bergantian meremas batang dan kepala kontolnya. Jemari kiri berada di atas kepala kontolnya sedang jemari yang kanan meremas kontolnya. .dia hanya bisa melenguh panjang pendek.

    “.sshh…Din… terusss sayang, yaahh… ohh…ssshh”, lenguhnya keenakan.

    Aku memandangnya sambil tersenyum dan mulai mengusap-usap maju mundur, setelah itu kugenggam dan kuremas seperti semula tetapi kemudian aku mulai memompa dan mengocok kontolnya itu maju mundur.

    “Aakkkhh… ssshh” dia menggelinjang menahan nikmat.

    Aku semakin bersemangat melihatnya merasakan kenikmatan, kedua tanganku bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya. Dia semakin tak terkendali,

    “Din… aahhgghh… sshh…awas pejuku mau keluarr” teriaknya keras.

    aku meloncat berdiri begitu dia mengatakan kalimat itu, aku melepaskan remasan tanganku dan berdiri ke sebelahnya, sementara pandangan mataku tetap ke arah kontolnya yang baru kukocok.

    “Kamu kok lari sih…” bisiknya lirih disisiku.
    “Tadi katanya pejunya mau keluar mass… kok nggak jadi?” tanyaku polos.

    Rupanya dia gak mau ngecret karena aku kocok makanya dia bilang pejunya mau keluar.

    Dia meraih tubuhku yang berada di sampingnya dan dipeluknya dengan gemas, aku menggelinjang saat dia merapatkan badannya ke tubuhku sehingga toketku yang bundar montok menekan dadanya yang bidang. Aku merangkulkan kedua lenganku ke lehernya, dan tiba-tiba ia pun mengecup bibirku dengan mesra, kemudian dilumatnya bibirku sampai aku megap-megap kehabisan napas. Terasa kontolnya yang masih full ngaceng itu menekan kuat bagian pusarku, karena memang tubuhnya lebih tinggi dariku.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri Sementara bibir kami bertautan mesra, jemari tangannya mulai menggerayangi bagian bawah tubuhku, dua detik kemudian jemari kedua tangannya telah berada di atas bulatan kedua belah bokongku. Diremasnya dengan gemas, jemarinya bergerak memutar di bokongku. Aku merintih dan mengerang kecil dalam cumbuannya. Lalu dia merapatkan bagian bawah tubuhnya ke depan sehingga mau tak mau kontolnya yang tetap tegang itu jadi terdesak perutku lalu menghadap ke atas. Aku tak memberontak dan diam saja.

    Sementara itu dia mulai menggesek-gesekkan kontolnya yang tegang itu di perutku. Namun baru juga 10 detik aku melepaskan ciuman dan pelukannya dan tertawa-tawa kecil,

    “Kamu apaan sih kok ketawa”, tanyanya heran.
    “Abisnya… Mas sih, kan aku geli digesekin kaya gitu”, sahutku sambil terus tertawa kecil.

    Dia segera merengkuh tubuhku kembali ke dalam pelukannya, dan aku tak menolak saat dia menyuruhku untuk meremas kontolnya seperti tadi. Segera jemari tangan kananku mengusap dan mengelus-elus kontolnya dan sesekali kuremas. Dia menggelinjang nikmat.

    “aagghh… Din… terus sayang…” bisiknya mesra.

    Wajah kami saling berdekatan dan aku memandang wajahnya yang sedang meringis menahan rasa nikmat.

    “Enaak ya mass…” bisikku mesra. Jemari tanganku semakin gemas saja mempermainkan kontolnya bahkan mulai kukocok seperti tadi.

    Dia melepaskan kecupan dan pelukanku.

    “Gerah nih sayang, aku buka baju dulu yaah sayang”, katanya sambil terus mencopot kancing kemejanya satu persatu lalu dilemparkan sekenanya ke samping.

    Kini dia benar-benar polos dan telanjang bulat di hadapanku. Aku masih tetap mengocok kontolnya maju mundur.

    “Sayang… kau suka yaa sama kontolku”, katanya.

    Sambil tetap mengocok kontolnya aku menjawab dengan polos.

    “suka sih Mas… habis kontol Mas lucu juga, keras banget Mas kayak kayu”, ujarku tanpa malu-malu lagi.
    “Lucu apanya sih?” tanyanya.

    Aku memandangnya sambil tersenyum

    “pokoknya lucu saja”, bisikku lirih tanpa penjelasan.
    “Gitu yaa… kalau memek kamu seperti apa yaa… aku pengen liat dong”, katanya.

    Aku mendelik sambil melepaskan tanganku dari kontolnya.

    “Mas jorok ahh…” sahutku malu-malu. “Ayo, aku sudah kepengen ngerasain nih… aku buka ya celana kamu”, katanya lagi.

    Dan dengan cepat dia berjongkok di depanku, kedua tangannya meraih pinggulku dan didekatkan ke arahnya. Pada mulanya aku agak memberontak dan menolak tangannya namun begitu aku memandang wajahnya yang tersenyum padaku akhirnya aku hanya pasrah dan mandah saat jemari kedua tangannya mulai gerilya mencari ritsluiting celana ketatku yang berwarna putih itu.

    Mukanya persis di depan selangkanganku sehingga dia dapat melihat gundukan bukit memekku dari balik celana ketatku. Dia semakin tak sabar, dan begitu menemukan ritsluitingku segera ditariknya ke bawah sampai terbuka, kebetulan aku tak memakai sabuk sehingga dengan mudah dia meloloskan dan memplorotkan celanaku sampai ke bawah. Sementara pandangannya tak pernah lepas dari selangkanganku, dan kini terpampanglah di depannya CDku yang berwarna putih bersih itu tampak sedikit menonjol di tengahnya. Terlihat dari CDku yang cukup tipis itu ada warna kehitaman, jembutku. Waahh… dia memandang ke atas dan aku menatapnya sambil tetap tersenyum.

    “Aku buka ya.. CDnya”, tanyanya.

    Aku hanya menganggukan kepala perlahan. Dengan gemetar jemari kedua tangannya kembali merayap ke atas menelusuri dari kedua betisku terus ke atas sampai kedua belah paha, dia mengusap perlahan dan mulai meremas.

    “Oooh…Masss” aku merintih kecil.

    kemudian jemari kedua tangannya merayap ke belakang kebelahan bokongku yang bulat. Dia meremas gemas disitu. Ketika jemari tangannya menyentuh tali karet CDku yang bagian atas, sreeet… secepat kilat ditariknya ke bawah CDku itu dengan gemas dan kini terpampanglah sudah daerah ‘forbidden’ ku.

    Menggembung membentuk seperti sebuah gundukan bukit kecil mulai dari bawah pusarku sampai ke bawah di antara kedua belah pangkal pahaku, sementara di bagian tengah gundukan bukit memekku terbelah membentuk sebuah bibir tebal yang mengarah ke bawah dan masih tertutup rapat menutupi celah liang memekku. Dan di sekitar situ ada jembut yang cukup lebat.

    “Oohh.. Din, indahnya…” Hanya kalimat itu yang sanggup diucapkan saat itu.

    Dia mendongak ketika aku sedang membuka baju kaosku, setelah melemparkan kaos sekenanya kedua tanganku lalu menekuk ke belakang punggungnya hendak membuka braku dan tesss… bra itupun terlepas jatuh di mukanya. Selanjutnya aku melepas juga celana dan CDku yang masih tersangkut di mata kakiku, lalu sambil tetap berdiri di depannya, aku tersenyum manis kepadanya, walaupun wajahku sedikit memerah karena malu.

    Toketku berbentuk bulat seperti buah apel, besarnya kira-kira sebesar dua kali bola tenis, warnanya putih bersih hanya pentil kecilnya saja yang tampak berwarna merah muda kecoklatan.

    “kamu cantik sekali sayang”, bisiknya lirih.

    Aku mengulurkan kedua tanganku kepadanya mengajaknya berdiri lagi.

    “Mass… aku sudah siap, aku sayang sama Mas, aku akan serahkan semuanya seperti yang Mas inginkan”, bisikku mesra.

    Dia merangkul tubuhku yang telanjang. Badanku seperti kesetrum saat kulitku menyentuh kulit nya, kedua toketku yang bulat menekan lembut dadanya yang bidang. Jemari tangannya tergetar saat mengusap punggungku yang telanjang,

    “Aahh.. Din kita ngentot di kamar yuk, aku sudah kepingin ngen tot sayang”, bisiknya tanpa malu-malu lagi.

    Aku hanya tersenyum dalam pelukannya. “Terserah Mas saja, mau ngentotnya dimana”, sahutku mesra.

    Dengan penuh nafsu dia segera meraih tubuhku dan digendongnya ke dalam kamar. Direbahkannya tubuhku yang telanjang bulat itu di atas kasur busa di dalam kamar tengah, tempat tidur itu tak terlalu besar, untuk 2 orang pun harus berdempetan. Suasana dalam kamar kelihatan gelap karena semua gorden tertutup, gorden yang berada dalam kamar ini sama sekali tidak menghadap ke jalan umum namun menghadap ke kebun di belakang. Dia segera membuka gorden agar sinar matahari sore dapat masuk, dan benar saja begitu disibakkan sinar matahari dari arah barat langsung menerangi seluruh isi kamar.

    Dia memandangi tubuhku yang telanjang bulat di ranjang. Segera dia menaiki ranjang, aku memandangnya sambil tersenyum. Dia merayap ke atas tubuhku yang bugil dan menindihnya, sepertinya dia sudah tak sabar ingin segera memasuki memekku.

    “Buka pahamu sayang, aku ingin mengen totimu sekarang”, bisiknya bernafsu.
    “Mass…” aku hanya melenguh pasrah saat dia setengah menindih tubuhku dan kontolku yang tegang itu mulai menusuk celah memekku, tangannya tergetar saat membimbing kontolnya mengelus memekku lalu menelusup di antara kedua bibir memekku.
    “Sayang, aku masukkan yaah… kalau sakit bilang sayang.. kamu kan masih perawan.”
    “Pelan-pelan Mas”, bisikku pasrah.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri Lalu dengan jemari tangan kanannya diarahkannya kepala kontolnya ke memekku. Aku memeluk pinggangnya mesra, sementara dia mencari liang memekku di antara belahan bukit memekku. Dia mencoba untuk menelusup celah bibir memekku bagian atas namun setelah ditekan ternyata jalan buntu.

    “Agak ke bawah Mas, aahh kurang ke bawah lagi Mas… mm.. yah tekan di situ Mas… aawww pelan-pelan Mas sakiiit”, aku memekik kecil dan menggeliat kesakitan.

    Akhirnya dia berhasil menemukan celah memekku itu setelah aku menuntunnya, diapun mulai menekan ke bawah, kepala kontolnya dipaksanya untuk menelusup ke dalam liang memekku yang sempit. Dia mengecup bibir ku sekilas lalu berkonsentrasi kembali untuk segera dapat membenamkan kontolnya seluruhnya ke dalam liang memekku. Aku mulai merintih dan memekik-mekik kecil ketika kepala kontolnya yang besar mulai berhasil menerobos liang memekku yang sangat-sangat sempit sekali.

    “Tahan sayang…aku masukkan lagi, sempit sekali sayang aahh”, erangnya mulai merasakan kenikmatan dan kurasakan kepala kontolnya berhasil masuk dan terjepit ketat sekali dalam liang memekku.
    “aawwww…. masss sakiit…” teriakku memelas, tubuhku menggeliat kesakitan.

    Dia berusaha menentramkan aku sambil mengecup mesra bibirku dan dilumat dengan perlahan. Lalu,

    “tahan sayang, baru kepalanya yang masuk sayang, aku tekan lagi yaah”, bisiknya.

    Tiba-tiba dia mencabut kembali kontolnya yang baru masuk kepalanya saja itu dengan perlahan.

    “Ah… sayang, aku masukin nanti saja deh, liang memekmu masih sangat sempit dan kering sayang.”
    “memekku sakit Mas”, erangku lirih.
    “Yahh… aku tahu sayang kamu kan masih perawan, kita bercumbu dulu sayang, aku kepingin melihat kamu nyampe”, bisiknya bernafsu.

    Segera dia merebahkan badannya di atas tubuhku dan dipeluknya dengan kasih sayang,

    “Din… hh.. bagaimana perasaanmu sayang”, bisiknya mesra. Aku memandangnya dan tertawa renyah.
    “mm… aku bahagia sekali bersama Mas seperti ini, rasanya nikmat ya Mas berpelukan sambil telanjang kaya gini”, ujarku polos.
    “Iyaa sayang, anggaplah aku suamimu saat ini sayang”, bisiknya nakal.
    “Iih.. Mas, Mas cumbui isterimu dong, beri istrimu kenik…mmbhh”, belum sempat aku selesai ngomong, dia sudah melumat bibirku. Markas Judi Online Dominoqq

    Aku membalas ciumannya dan melumat bibirnya dengan mesra.Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku dan aku langsung mengulumnya hangat, begitu sebaliknya. Jemari tangan kirinya merayap ke bawah menelusuri sambil mengusap tubuhku mulai pundak terus ke bawah sampai ke pinggul dan diremasnya dengan gemas. Ketika tangannya bergerak kebelakang ke bulatan bokongku, dia mulai menggoyangkan seluruh badannya menggesek tubuhku yang bugil terutama pada bagian selangkangan dimana kontolnya yang sedang tegang-tegangnya menekan gundukan bukit memekku.

    Cerita Sex Perselingkuhan ku Dengan Pria Beristri

    Cerita Sex Perselingkuhan ku Dengan Pria Beristri

    Dia menggerakkan pinggulnya secara memutar sambil menggesek-gesekkan batang kontolnya di permukaan bibir memekku sambil sesekali ditekan-tekan. Aku ikut-ikutan menggelinjang kegelian, beberapa kali kepala kontolnya yang tegang salah sasaran memasuki belahan bibir memekku seolah akan menembus liang memekku lagi. Aku hanya merintih kesakitan dan memekik kecil,

    “Aawwww… Mas saakiit”, erangku.
    “Aahh.. Din… memekmu empuk sekali sayang, ssshh”, dia melenguh keenakan.

    Beberapa menit kemudian setelah kami puas bercumbu bibir, dia menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toketku, kini ganti perutnya yang menekan memekku. Jemari kedua tangannya secara bersamaan mulai menggerayangi gunung “Fujiyama” milikku, dia mulai menggesekkan ujung-ujung jemarinya mulai dari bawah toketku di atas perut terus menuju gumpalan kedua toketku yang kenyal dan montok. Aku merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat.

    “Mass, geli”, erangku lirih.

    Beberapa saat dia mempermainkan kedua pentilku yang kemerahan dengan ujung jemarinya. Aku menggelinjang lagi, dipuntirnya sedikit pentilku dengan lembut.

    ” Mas…” aku semakin mendesah tak karuan.

    Secara bersamaan akhirnya dia meremas-remas gemas kedua toketku dengan sepenuh nafsu.

    “Aawww…Mas”, aku mengerang dan kedua tanganku memegangi kain sprei dengan kuat.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri Dia semakin menggila tak puas meremas lalu mulutnya mulai menjilati kedua toketku secara bergantian. Lidahnya menjilati seluruh permukaan toketku itu sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang kanan, digigit-gigitnya pentilku secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas sampai aku berteriak-teriak kesakitan. Lima menit kemudian lidahnya bukan saja menjilati kini mulutnya mulai beraksi menghisap kedua pentilku sekuat-kuatnya.

    Dia tak peduli aku menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali kedua jemari tanganku memegang dan meremasi rambutnya, sementara kedua tangannya tetap mencengkeram dan meremasi kedua toketku bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya. Bibir dan lidahnya dengan sangat rakus mengecup, mengulum dan menghisap kedua toketku. Di dalam mulutnya pentilku dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Aku hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika giginya menggigiti pentilku dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toketku itu nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitannya.

    Cukup lama dia mengemut toketku, setelah itu bibir dan lidahnya kini merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusarku, aku mulai mengerang-erang kecil keenakan, dia mengecup dan membasahi seluruh perutku. Ketika dia bergeser ke bawah lagi dengan cepat lidah dan bibirnya telah berada di atas gundukan bukit memekku.

    “Buka pahamu Din..” teriaknya tak sabar, posisi pahaku yang kurang membuka itu membuatnya kurang leluasa untuk mencumbu memekku itu.
    “Oooh… masss”, aku hanya merintih lirih.

    Dia membetulkan posisinya di atas selangkangan ku. Aku membuka ke dua belah pahaku lebar-lebar, aku sudah sangat terangsang sekali. Kedua tanganku masih tetap memegangi kain sprei, aku kelihatan tegang sekali.

    “Sayang… jangan tegang begitu dong sayang”, katanya mesra.
    “Lampiaskan saja perasaanmu, jangan takut kalau IDin merasa nikmat, teriak saja sayang biar puass….” katanya selanjutnya.

    Sambil memejamkan mata aku berkata lirih.

    “Iya mass eenaak sih mass”, kataku polos.

    Dia memandangi memekku yang sudah ditumbuhi jembut namun kulit dimemekku dan sekitarnya itu tidak tampak keriput sedikitpun, masih kelihatan halus dan kencang. Bibir memekku kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit yang berada diantara kedua bibir memekku itu tertutup rapat.

    “MAs… ngapain sih kok ngelamun, bau yaa Mas?” tanyaku sambil tersenyum. Wajahku sedikit kusut dan berkeringat.
    ”abisnya memekmu lucu sih, bau lagi”, balasnya nakal.
    “Iiihh… jahat”, Belum habis berkata begitu aku memegang kepalanya dan mengucek-ucek rambutnya. Dia tertawa geli.

    Selanjutnya aku menekan kepalanya ke bawah, sontak mukanya terutama hidung dan bibirnya langsung nyosor menekan memekku, hidungnya menyelip di antara kedua bibir memekku. Bibirnya mengecup bagian bawah bibir memekku dengan bernafsu, sementara jemari kedua tangannya merayap ke balik pahaku dan meremas bokongku yang bundar dengan gemas. Dia mulai mencumbui bibir memekku yang tebal itu secara bergantian seperti kalau dia mencium bibirku. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia berpindah untuk mengecup dan mengulum bibir memekku bagian bawah.

    Karena ulahnya aku sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhku menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahaku sampai menjepit kepalanya yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir memekku. Dia memegangi kedua belah bokongku yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak, sepertinya dia tak rela melepaskan pagutan bibirnya pada bibir memekku. aku mengerang-erang dan tak jarang memekik cukup kuat saking nikmatnya.

    Kedua tanganku meremasi rambutnya sampai kacau, sambil menggoyang-goyangkan pinggulku. Kadang pantat kunaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang kugoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidahnya pada seluruh permukaan memekku. aku berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan yang diciptakannya pada memekku. Tubuhku menggeliat hebat, kepalaku bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan.

    Dia semakin bersemangat melihat tingkahku, mulutnya semakin buas, dengan nafas setengah memburu disibakkannya bibir memekku dengan jemari tangan kanannya, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendirku, agak sebelah bawah terlihat celah liang memekku yang amat sangat kecil dan berwarna kemerahan pula. Dia mencoba untuk membuka bibir memekku agak lebar, namun aku memekik kecil karena sakit.

    “aawww mass.. sakiit”, pekikku kesakitan.
    “maaf sayang, sakit yaa…” bisiknya khawatir.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri Dia mengusap dengan lembut bibir memekku agar sakitnya hilang, sebentar kemudian lalu disibakkan kembali pelan-pelan bibir memekku, celah merahnya kembali terlihat, agak ke atas dari liang memekku yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, inilah itil, bagian paling sensitif dari memek wanita. Lalu secepat kilat dengan rakus lidahnya dijulurkan sekuatnya keluar dan mulai menyentil-nyentil daging itilku. Aku memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakiku ke bawah.

    Aku mengejang hebat, pinggulku bergerak liar dan kaku, sehingga jilatannya pada itilku jadi luput. Dengan gemas dia memegang kuat-kuat kedua belah pahaku lalu kembali menempelkan bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir memekku, dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkannya lidahnya menembus jepitan bibir memekku dan kembali menyentil nikmat itilku dan, aku memekik tertahan dan tubuhku kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakiku, pantat ku angkat ke atas sehingga lidahnya memasuki celah bibir memekku lebih dalam dan menyentil-nyentil itilku.

    Begitu singkat karena tak sampai 1 menit aku terisak menangis dan ada semburan lemah dari dalam liang memekku berupa cairan hangat agak kental banyak sekali. Dia masih menyentil itilku beberapa saat sampai tubuhku terkulai lemah dan akhirnya pantatku pun jatuh kembali ke kasur. Aku melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru kurasakan, sementara dia masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika aku nyampe. Seluruh selangkanganku tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Dia menjilati seluruh permukaan memekku sampai agak kering,

    “Sayaang… puas kan…” bisiknya lembut namun aku sama sekali tak menjawab, mataku terpejam rapat namun mulutku tersenyum bahagia.
    “Giliranku sayang, aku mau masuk nih… tahan sakitnya sayang”, bisiknya lagi tanpa menunggu jawabannya.

    Dia segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuhku yang telanjang berkeringat. Toketku penuh lukisan hasil karyanya. Dengan agak kasar dia menarik kakiku ke atas dan ditumpangkannya kedua pahaku pada pangkal pahanya sehingga kini selangkanganku menjadi terbuka lebar. Dia menarik bokongku ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas memekku yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir memekku dan lalu beberapa saat kemudian dengan nakal kontolnya ditepuk-tepukkan dengan gemas ke memekku.

    Aku menggeliat manja dan tertawa kecil,

    “Mas… iiih.. gelii.. aah”, jeritku manja.
    “Sayaang, kontolku mau masuk nih… tahan yaa sakitnya”, bisiknya nakal penuh nafsu.
    “Iiihh… jangan kasar ya mass… pelan-pelan saja masukinnya, aku takut sakiit”, sahutku polos penuh kepasrahan.

    Sedikit disibakkannya bibir memekku dengan jemari kirinya, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang memekku yang sempit. Dia mulai menekan dan aku pun meringis, dia tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang memekku itu membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Aku menggigit bibir. Dia melepaskan jemari tangannya dari bibir memekku dan plekk… bibir memekku langsung menjepit nikmat kepala kontolnya.

    “Tahan sayang…” bisiknya bernafsu.

    Aku hanya mengangguk pelan, mata lalu kupejamkan rapat-rapat dan kedua tanganku kembali memegangi kain sprei. Dia agak membungkukkan badannya ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah. Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam liang memekku. Dia kembali menekan, dan aku mulai menjerit kesakitan. Dia tak peduli, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam liang memekku dan tiba-tiba setelah masuk sekitar 4 centi seperti ada selaput lunak yang menghalangi kepala kontolnya untuk terus masuk, dia terus menekan dan aku melengking keras sekali lalu menangis terisak-isak. selaput daraku robek.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri Dia terus menekan kontolnya, ngotot terus memaksa memasuki liang memekku yang luar biasa sempit itu. Dia memegang pinggulku, dan ditariknya kearahnya kontolnya masuk makin ke dalam, Aku terus menangis terisak-isak kesakitan, sementara dia sendiri malah merem melek keenakan. Dan dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk liang memekku. dia mengerang nikmat. Dihentakkan lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir memekku. dia berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat memekku yang luar biasa.

    Sementara aku hanya memekik kecil lalu memandangnya sayu.

    “Mass… aku sudah nggak perawan lagi sekarang”, bisikku lirih.

    Kami sama-sama tersenyum.

    Direbahkannya badannya di atas tubuhku yang telanjang, aku memeluknya penuh kasih sayang, toketku kembali menekan dadanya. Memekku menjepit meremas kuat kontolnya yang sudah amblas semuanya. Kami saling berpandangan mesra,dia mengusap mesra wajahku yang masih menahan sakit menerima tusukan kontolnya.

    “Mas… bagaimana rasanya”, bisikku mulai mesra kembali, walaupun sesekali kadang aku menggigit bibir menahan sakit. “Enaak sayang.. dan nikmaat… oouhh aku nggak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata sayang… selangit pokoknya”, bisiknya.
    “MAs, bagaimana kalau aku sampai hamil?” bisikku sambil tetap tersenyum.”Oke…nanti setelah ngentot kita cari obat di apotik, obat anti hamil”, bisiknya gemas.
    “Iihh… nakal…” sahutku sambil kembali mencubit pipinya.
    “Biariin…”
    “Maasss…” aku agak berteriak.
    “Apaan sih…” tanyanya kaget.

    Lalu sambil agak bersemu merah dipipi aku berkata lirih.

    “dienjot dong…” bisikku hampir tak terdengar.
    “Iiih kamu kebanyakan nonton film porno, kan memeknya masih sakiit”, jawabnya.
    “Pokoknya, dienjot dong Mas…” sahutku manja.

    Dia mencium bibirku dengan bernafsu, dan akupun membalas dengan tak kalah bernafsu. Kami saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu dia mulai menggoyang pinggul naik turun. kontolnya mulai menggesek liang memekku dengan kasar, pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Aku memeluk punggungnya dengan kuat, ujung jemari tanganku menekan punggungnya dengan keras. Kukuku terasa menembus kulitnya. Tapi dia tak peduli, dia sedang menikmati tubuhku. Aku merintih dan memekik kesakitan dalam cumbuannya.

    Beberapa kali aku sempat menggigit bibirnya, namun itupun dia tak peduli. Dia hanya merasakan betapa liang memekku yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging memekku seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. Aku melepaskan ciumannya dan mencubit pinggangnya.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri “Awww… aduuh Mass… sakit … . ngilu Mas” aku berteriak kesakitan.
    “Maaf sayang… aku mainnya kasar yaah? aku nggak tahan lagi sayang aahhgghghh”, bisiknya.
    “pejuku mau keluar, desahnya sambil menyemprotkan peju yang banyak di liang memekku.

    Kami pun berpelukan puas atas kejadian tersebut. Dan tanpa terasa kami ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecapaian dalam permainan tadi.

    Kami tidur dua jam lamanya lalu kami berdua mandi bersama. Di dalam kamar mandi kami saling membersihkan dan berciuman. Dia minta aku jongkok. Dia mengajariku untuk menjilati serta mengulum kontolnya yang sudah tegak berdiri. Kontolnya kukulum sambil mengocoknya pelan-pelan naik turun.

    “Enak banget yang, kamu cepet ya belajarnya. Terus diemut yang”, erangnya.

    Kemudian giliran dia, aku disuruhnya berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub agar siap mendapat serangan oralnya. Dia menyerang selangkanganku dengan lidah yang menari-nari kesana kemari pada itilku sehingga aku mengerang sambil memegang kepalanya untuk menenggelamkannya lebih dalam ke memekku. Dia tahu apa yang kumau, lalu dijulurkannya lidahnya lebih dalam ke memekku sambil mengorek-korek itilku dengan jari manisnya. Semakin hebat rangsangan yang aku rasakan sampai aku nyampe, dengan derasnya lendirku keluar tanpa bisa dibendung. Dia menjilati dan menelan semua lendirku itu tanpa merasa jijik.

    “Mas, nikmat banget deh, aku sampe lemes”, kataku.
    “Ya udah kamu istirahat aja, aku mau ngangetin makanan dulu ya”, katanya. .

    Aku berbaring di ranjang, ngantuk sampe ketiduran lagi.

    DIa membangunkanku dan mengajakku makan nasi padang yang sudah disiapkannya.

    “Din, malem ini kita tidur disini aja ya, aku masih pengen ngerasain peretnya memekmu lagi. Kamu mau kan kita ngen tot lagi”, katanya sambil membelai pipiku.
    “Aku nurut aja apa yang mas mau, aku kan udah punyanya mas”, jawabku pasrah.

    Sehabis makan langsung Aku dibawanya lagi keranjang, dan direbahkan. Kami langsung berpagutan lagi, aku sangat bernapsu meladeni ciumannya. Dia mencium bibirku, kemudian lidahnya menjalar menuju ke toketku dan dikulumnya pentilku. Terus menuju keperut dan dia menjilati pusarku hingga aku menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat.

    “Mas enak sekali..” nafasku terengah2.

    Lumatannya terus dilanjutkannya pada itilku. Itilku dijilatinya, dikulum2, sehingga aku semakin terangsang hebat. Pantatku kuangkat supaya lebih dekat lagi kemulutnya. Diapun merespons hal itu dengan memainkan lidahnya ke dalam memekku yang sudah dibukanya sedikit dengan jari. Ketika responsku sudah hampir mencapai puncak, dia menghentikannya. Dia ganti dengan posisi 6. Dia telentang dan minta aku telungkup diatas tubuhnya tapi kepalaku ke arah kontolnya. Dia minta aku untuk kembali menjilati kepala kontolnya lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutku dari atas.

    Setelah aku lancar melakukannya, dia menjilati memek dan itilku lagi dari bawah. Selang beberapa lama kami melakukan pemanasan maka dia berinisiatif untuk menancapkan kontolnya di memekku.

    Aku ditelentangkannya, pahaku dikangkangkannya, pantatku diganjal dengan bantal.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri “buat apa mas, kok diganjel bantal segala”, tanyaku.
    “biar masuknya dalem banget yang, nanti kamu juga ngerasa enaknya”, jawabnya sambil menelungkup diatasku.

    Kontolnya digesek2kan di memekku yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilku dijilati barusan.

    “Ayo Mas cepat, aku sudah tidak tahan lagi” pintaku dengan bernafsu.
    “Wah kamu sudah napsu ya Din, aku suka kalo kita ngen tot setelah kamu napsu banget sehingga gak sakit ketika kontolku masuk ke memek kamu”, jawabnya.

    Dengan pelan tapi pasti dia masukan kontolnya ke memekku.

    “Pelan2 ya mas, biar gak sakit”, lenguhku sambil merasakan kontolnya yang besar menerobos memekku yang masih sempit.

    Dia terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua. Lalu dia tarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali.

    “Mas enjot yang cepat, Mas, aku udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak Mas, lebih enak katimbang dijilat mas tadi”, lenguhku.
    “Aku juga mau keluar, yang”, jawabnya.

    Dengan hitungan detik kami berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa memekku berkedutan meremes2 kontolnya. Lemas dan capai kami berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga.

    Sudah satu jam kami beristirahat, lalu dia minta aku mengemut kontolnya lagi.

    “Aku belum puas yang, mau lagi, boleh kan?” yanyanya.
    “Boleh mas, aku juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi”, jawabku sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya.

    Kemudian kepalaku mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontolnya dimulutku. Dia mengerang kenikmatan,

    “Enak banget Din emutanmu. Tadi memekmu juga ngempot kontolku ketika kamu nyampe. Nikmat banget deh malam ini, boleh diulang ya sayang kapan2?. Aku diam tidak menjawab karena ada kontolnya dalam mulutku.
    “Din, aku udah mau ngecret nih, aku masukkin lagi ya ke memek kamu”, katanya sambil minta aku nungging.
    “MAu ngapain mas, kok aku disuru nungging segala”, jawabku tidak mengerti.
    “udah kamu nungging aja, mas mau ngen totin kamu dari belakang”, jawabnya.

    Sambil nungging aku bertanya lagi,

    “Mau dimasukkin di pantat ya mas, aku gak mau ah”.
    “Ya gak lah yang, ngapain di pantat, di memek kamu udah nikmat banget kok”, jawabnya.

    dengan pelan diumasukkannya kontolnya ke memekku, ditekan2nya sampe amblas semua, terasa kontolnya masuk dalem sekali, seperti tadi ketika pantatku diganjel bantal. Kontolnya mulai dikeluarmasukkan dengan irama lembut. Tanpa sadar aku mengikuti iramanya dengan menggoyangkan pantatku. Tangan kirinya menjalar ke toketku dan diremas-remas kecil, sambil mulai memompa dengan semakin cepat. Aku mulai merasakan nikmatnya dien tot, sakit sudah tidak terasa lagi.

    “Mas, aku udah ngerasa enaknya dien tot, terus yang cepet ngenjotnya mas, rasanya aku udah mau nyampe lagi”, erangku.

    Dia tidak menjawab, enjotan kontolnya makin lama makin cepet dan keras, nikmat banget deh rasanya. Akhirnya dengan satu enjotan yang keras dia melenguh,

    “Din aku ngecret, aah”, erangnya.
    “Mas, aku nyampe juga mas, ssh”, bersamaan dengan ngecretnya pejunya aku juga nyampe.Kembali aku terkapar kelelahan.

    Ketika aku terbangun, hari udah terang. Aku nggeletak telanjang bulat di ranjang dengan Satu kaki terbujur lurus dan yang sebelah lagi menekuk setengah terbuka mengangkang. Dia yang sudah bangun lebih dulu, menaiki ranjang dan menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha ku. Lalu dengan gemas, diciumnya pusarku.

    ” Mass, geli!” aku menggeliat manja.

    Dia tersenyum sambil terus saja menciumi pusarku berulang2 hingga aku menggelinjang beberapa kali. Dengan menggunakan ke2 siku dan lututnya ia merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toketku. Lidahnya sedikut menjulur ketika dia mengecup pentilku sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangnya beberapa kali, kemudian dia berhenti melakukan jilatannya. Tangan kirinya bergerak keatas sambil meremes dengan lembut toketku. Remasannya membuat pentilku makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentilku dan dikulum2nyasambil mengusap punggungku dengan tangan kanannya.

    “Kamu cantik sekali,” katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku.

    Aku hanya tersenyum, aku senang mendengar pujiannya. Kurangkul lehernya, kemudian kucium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulutku kuhisap2. Aku segera meraba kontolnya lagi, kugenggam dan kugesek2kan ke memekku yang mulai berlendir. Lendir memekku melumuri kepala kontolnya, kontolnya menjadi makin keras. Urat2 berwarna hijau di kulit batang kontolnya makin membengkak. Dia menekan pinggulnya sehingga kepala kontolnya nyelip di bibir memekku. Terasa bibir memekku menjepit kontolnya yang besar itu.

    Dia menciumi leherku, dadanya direndahkan sehingga menekan toketku.

    “Oh…mas”, lenguhku ketika ia menciumi telingaku.
    “Kakimu dibelitkan di pinggangku Din”, pintanya sambil terus mencium bibirku.

    Tangan kirinya terus meremas toketku sedang tangan satunya mengelus pahaku yang sudah kulingkarkan di pinggangnya. Lalu dia mendorong kontolnya lebih dalam. Sesak rasanya memekku. Pelan2 dia menarik sedikit kontolnya, kemudian didorongnya. Hal ini dia lakukan beberapa kali sehingga lendir memekku makin banyak keluarnya, mengolesi kepala kontolnya. Sambil menghembuskan napas, dia menekan lagi kontolnya masuk lebih dalam. Dia menahan gerakan pinggulnya ketika melihat aku meringis.

    “Sakit yang”, tanyanya.
    “Tahan sedikit ya”. Dia kembali menarik kontolnya hingga tinggal kepalanya yang terselip di bibir luar memekku, lalu didorongnya kembali pelan2.

    Cerita Sex ku Dengan Pria Beristri Dia terus mengamati wajahku, aku setengah memejamkan mata tapi sudah tidak merasa sakit.

    “Din, nanti dorong pinggul kamu keatas ya”, katanya sambil menarik kembali kontolnya.

    Dia mencium bibirku dengan lahap dan mendorong kontolnya masuk kontolnya. Pentilku diremesnya dengan jempol dan telunjuknya. Aku tersentak karena enjotan kontolnya dan secara reflex aku mendorong pinggulku ke atas sehingga kontolnya nancap lebih dalam. Aku menghisap lidahnya yang dijulurkan masuk ke mulutku.

    Sementara itu dia terus menekan kontolnya masuk lebih dalam lagi. Dia menahan gerakan pinggulnya, rambutku dibelai2nya dan terus mengecup bibirku. Kontolnya kembali ditariknya keluar lagi dan dibenamkan lagi pelan2, begitu dilakukannya beberapa kali sehingga seluruh kontolnya sudah nancap di memekku. Aku merangkul lehernya dan kakiku makin erat membelit pinggangnya.

    ”Akh mas”, lenguhku ketika terasa kontolnya sudah masuk semua, terasa memekku berdenyut meremes2 kontolnya.
    “Masih sakit Din”, tanyanya.
    “Enak mas”, jawabku sambil mencakari punggungnya, terasa biji pelernya memukul2 pantatku.

    Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku. Entah bagaimana dia mengenjotkan kontolnya, itilku tergesek kontolnya ketika dia mengenjotkan kontolnya masuk. Aku menjadi terengah2 karena nikmatnya. Dia juga mendesah setiap kali mendorong kontolnya masuk semua,

    “Din, memekmu peret sekali, terasa lagi empotannya, enak banget sayang ngentot dengan kamu”.Tangannya menyusup ke punggungku sambil terus mengenjotkan kontolnya. Terasa bibir memekku ikut terbenam setiap kali kontolnya dienjot masuk.

    “Mas”, erangku. Terdengar bunyi “plak” setiap kali dia menghunjamkan kontolnya.

    Bunyi itu berasal dari beradunya pangkal pahanya dengan pangkal pahaku karena aku mengangkat pinggulku setiap dia mengenjot kontolnya masuk.

    “Din, aku udah mau ngecrot”, erangnya lagi.

    Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di memekku dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam memekku. Bersamaan dengan itu, “Mas, aku nyampe juga mas”, aku mengejang karena ikutan nyampe. Nikmat banget bersama dia, walaupun perawanku hilang aku tidak nyesel karena ternyata dien tot itu mendatangkan kenikmatan luar biasa.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Foto Bugil Wu Muxi berpose telanjang untuk menunjukkan payudaranya yang sempurna

    Foto Bugil Wu Muxi berpose telanjang untuk menunjukkan payudaranya yang sempurna


    5488 views

    Duniabola99.com – foto cewek asia cantik manis bugil berpose hot untuk majalah menampakkan toketnya yang gede bulat dan padat dan juga menampilkan pantatnya yang behenol diatas meja dan ranjang.

    Koleksi Foto Memek Cewek Cantik Ngangkang, Foto Tante Cantik Cuma Pakai BH CD, Foto Hot Tante Janda Muda Kena Crot, Foto Hot Tante Janda Muda Kena Crot, Kumpulan Foto Cewek Cantik Terbaru & imut, Kumpulan foto cewek cantik, Kumpulan Gadis Cantik Berbaju Seksi,

  • Kisah Memek Aku Sebagai Pelampiasan Nafsu Ayahku

    Kisah Memek Aku Sebagai Pelampiasan Nafsu Ayahku


    5471 views

    Duniabola99.com – Cerita ini bukan hanya sekedar cerita biasa bagiku karena hal ini adalah kisah nyata tentang kehidupan yang aku jalani. Aku yang baru menginjak masa remaja dimana seharusnya mendapat perhatian lebih dari orang tuaku, justru harus menanggung beban karena mamaku yang harus mengalami kelumpuhan dan karena aku anak satu-satunya maka jadilah aku yang repot dengan semuanya.


    Karena ayahku memang jarang pulang karena pekerjaanya hanya main judi dan main perempuan saja. Dari hasil gaji mamaku yang seorang PNS biasa kamipun dapat menyambung hidup, meski dengan cara yang sedikit morat marit tapi aku dengan sabar melakukan semua itu apalagi ketika melihat mama terbaring di atas tempat tidur tidak dapat berbuat apa-apa.

    Karena hal ini juga aku jarang kumpul bareng dengan teman-temanku, bahkan aku tidak mempunyai seorang pacar karena kesibukanku padahal ketika temanku berbicara tentang asmara mereka yang biasanya di selingi dengan cerita dewasa. Namun aku hanya bisa berharap mungkin suatu saat mamaku dapat sembuh dari penyakitnya sehingga aku bisa gabung dengan teman-teman sebayaku.

    Tiap aku berangkat sekolah pagi hari aku meminta bantuan tetanggaku, mak Ning aku biasa memanggilnya. Dia yang sering menjengok keadaan mama meskipun tidak setiap saat berada di dekat mamaku, karena dia juga memiliki seorang cucu yang dia jaga karena anak mak Ning bekerja. Tapi kalau ayahku berada di rumah mak Ning tidak berani mendekat karena sikap keras ayahku.

    Kemudian dia akan menungguku di depan teras rumahnya dan bilang kalau ada ayahku jadi dia tidak melihat keadaan mamaku. Dan aku bisa memakluminya karena ayahku memang keras dan juga songong orangnya, jadi setiap warga di sini tidak mau dekat-dekat dengan ayahku. Begitu juga aku yang sering menjadi pelampiasan amarahnya setiap dia pulang dalam keadaan mabuk.


    Hingga pada suatu hari ada kejadian yang lebih parah dari itu. Saat itu aku baru saja membersihakn rumah dan duduk santai di ruang keluarga sambil menonton Tv, karena hari masih sore akupun masih males buat pergi mandi namun akhirnya aku tertidur di ruang tengah itu. Dan aku terkejut dengan sentuhan seseorang pada kedua payudaraku setelah aku buka mataku.

    Tambah rasa terkejutku akupun menjerit “Ayah.. apa yang ayah lakukan.. ” Namun dia bukanya menghindar malah semakin kuat memegang kedua pundakku lalu mencium bibirku dapat aku rasakan bau olkohol dalam mulutnya, akupun berusha menghindar dengan cara menendang tubuhnya tapi semua sia-sia karena tubuh ayahku yang begitu kekar dan juga tenagnya masih kuat meskipun dia sedikit sempoyongan.

    Mungkin mamaku mendengar teriakanku karena saat itu aku mendengar diapun bersuara meskipun tidak begiu terdengar. Ayah seperti orang yang kesetanan dia terus mencumbuku bahkan kini pakaianku lepas dari tubuhku, begitu ayah menindih tubuhku akupun hanya bisa menangis dan tidak ada lagi tenaga waktu itu mungkin karena aku begitu kecewa dengan sikap ayahku.

    Dengan mudahnya dia mengacungkan kontolnya padaku lalu menembus memekku yang terasa sulit karena aku memang belum pernah melakukan hubungan intim seperti dalam cerita dewasa ini ” Uuuggghh… aaaagggghhh….. aaaaaggggghh… aaaaaaaggggghhh… ” Terdengar desahnya mengikuti setiap gerakan tubuhnya yang menggoyangku bahkan dengan kasarnya dia remas kedua tetekku.


    Akupun menangis lebih keras lagi sambil berkata dalam tangisku ” Aaggh.. jangan yah… ini aku yah…. heeegghhh.. heeeggghh.. ” Tapi bukannya menghentikan perbuatanya ayah semakin menghentakan kontolnya semakin keras dalam memeku, aku pejamkan mataku namun masih aku rasakan juga kontol ayah yang menyeruak dalam lubang memekku yang terus dia goyang.

    Ayah berhenti sejenak dan aku kira dia sudah mencapai puncak klimaks, namun dia mencium wajahku yang sudah basah oleh air mata ” Uuuggghh… ayah.. sayang.. ka.. mu… aaaaagggghh… aaaaaaggggggghhh… aaaaaaaagggghhhh.. ” Kembali dia bergerak di atas tubuhku bahkan dengan gerakan pantat yang lebih keras lagi menghantam memekku yang masih pertama kali merasakan hal ini.

    Kini dia semakin cepat melakukan gerakan maju mundur di atas tubuhku sampai akhirnya akupun mendengarnya mengerang ” OOooouuuggghhh… aaaaaggggghhh… aaaaagggghh… aaaaggggghh.. aku.. pu…as… aaaagggghhhh…. aaaagggghhh… aaaaggghhh ” Saat itulah aku merasakan hangat dalam memekku dan tidak berapa lama kemudian aku lihat ayah terkuali lemas di atas tubuhku.


    Aku berusaha bangun dari sana namun lengan ayah masih erat mendekap tubuhku. Dan sejak saat itu aku menjadi pelampiasan nafsunya dan aku tidak bisa lari dari sana karena aku masih kepikiran sama mamaku, aku tidak bisa meninggalkan dia begitu saja siapa nanti yang akan merawatnya. Dan aku tahu kalau mama juga mengetahui apa yang di lakukan oleh ayah padaku.