Author: dbgoog99

  • Kisah Memek Mantan Murid Kukentot

    Kisah Memek Mantan Murid Kukentot


    2366 views

    Duniabola99.com – Kisah ini berawal dari keberanian manta muridku, Sandi. Tampaknya sejak SD dia sudah sering mengintip dan memperhatikan tubuhku yang molek. Sebenernya cerita dewasa ini tak layak diceritakan. Tapi, apa mau dikata perbuatan itu telah kami lakukan, dan kenikmatan itu ingin kami bagikan disini.


    “Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.
    “Aku hampir keluar!” Sandi bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Sandi. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.

    “Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.
    “Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Sandi
    “Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan…!” Balasku.
    “Aku sudah hampir keluar, Buu…, vagina Ibu enak bangeet… ”
    “Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”

    Namaku Asmiati, tinggi 160 sentimeter, berat 56 kilogram, lingkar pinggang 65 sentimeter. Secara keseluruhan, sosokku kencang, garis tubuhku tampak bila mengenakan pakaian yang ketat terutama pakaian senam. Aku adalah Ibu dari dua anak berusia 44 tahun dan bekerja sebagai seorang guru disebuah SLTA di kota S.

    Kata orang tahi lalat di daguku seperti Berliana Febriyanti, dan bentuk tubuhku mirip Minati Atmanegara yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dibanding artis yang kedua. Semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur.

    Kira-kira 6 tahun yang lalu saat usiaku masih 38 tahun salah seorang sehabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya. Nama pemuda itu Sandi, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Sandi seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Sandi ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi guru SD.

    Sandi sangat sopan dan tahu diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani atau mengantar kedua anakku jika ingin bepergian. Dalam waktu sebulan saja dia sudah menyatu dengan keluargaku, bahkan suamiku sering mengajaknya main tenis bersama. Aku juga menjadi terbiasa dengan kehadirannya, awalnya aku sangat menjaga penampilanku bila di depannya. Aku tidak malu lagi mengenakan baju kaos ketat yang bagian dadanya agak rendah, lagi pula Sandi memperlihatkan sikap yang wajar jika aku mengenakan pakaian yang agak menonjolkan keindahan garis tubuhku.


    Sekitar 3 bulan setelah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah S-2 keluar negeri selama 2, 5 tahun. Aku sangat berat melepasnya, karena aku bingung bagaimana menyalurkan kebutuhan sex-ku yang masih menggebu-gebu. Walau usiaku sudah tidak muda lagi, tapi aku rutin melakukannya dengan suamiku, paling tidak seminggu 5 kali. Mungkin itu karena olahraga yang selalu aku jalankan, sehingga hasrat tubuhku masih seperti anak muda. Dan kini dengan kepergiannya otomatis aku harus menahan diri.

    Awalnya biasa saja, tapi setelah 2 bulan kesepian yang amat sangat menyerangku. Itu membuat aku menjadi uring-uringan dan menjadi malas-malasan. Seperti minggu pagi itu, walau jam telah menunjukkan angka 9. Karena kemarin kedua anakku minta diantar bermalam di rumah nenek mereka, sehingga hari ini aku ingin tidur sepuas-puasnya. Setelah makan, aku lalu tidur-tiduran di sofa di depan TV. Tak lama terdengar suara pintu dIbuka dari kamar Sandi.

    Kudengar suara langkahnya mendekatiku. Agen Sbobet

    “Bu Asmi..?” Suaranya berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku makin erat. Setelah beberapa saat lengang, tiba-tiba aku tercekat ketika merasakan sesuatu di pahaku. Kuintip melalui sudut mataku, ternyata Sandi sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gaunku, aku lupa kalau aku sedang mengenakan baju tidur yang tipis, apa lagi tidur telentang pula. Hatiku menjadi berdebar-debar tak karuan, aku terus berpura-pura tertidur.

    “Bu Asmi..?” Suara Sandi terdengar keras, kukira dia ingin memastikan apakah tidurku benar-benar nyeyak atau tidak.

    Aku memutuskan untuk pura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku tersingkap semua sampai keleher.

    Lalu kurasakan Sandi mengelus bibirku, jantungku seperti melompat, aku mencoba tetap tenang agar pemuda itu tidak curiga. Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke dalam bantal otomatis ketiakku terlihat. Kuintip lagi, wajah pemuda itu dekat sekali dengan wajahku, tapi aku yakin ia belum tahu kalau aku pura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin.

    Lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa yang ingin dilakukannya terhadap tubuhku. Tak lama kemuadian aku merasakan tangannya meraba buah dadaku yang masih tertutup BH berwarna hitam, mula-mula ia cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya, lalu aku merasakan buah dadaku mulai diremas-remas, aku merasakan seperti ada sesuatu yang sedang bergejolak di dalam tubuhku, aku sudah lama merindukan sentuhan laki-laki dan kekasaran seorang pria. Aku memutuskan tetap diam sampai saatnya tiba.


    Sekarang tangan Sandi sedang berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, tak lama kemudian kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti amalah membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam. Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik pelan, kulihat Sandi mendekatkan wajahnya ke arah buah dadaku. Lalu ia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, aku terus bertahan. Kulirik puting susuku yang berwarna merah tua sudah mengkilat oleh air liurnya, mulutnya terus menyedot puting susuku disertai gigitan-gigitan kecil. Perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali.

    Tangan kanan Sandi mulai menelusuri selangkanganku, lalu kurasakan jarinya meraba vaginaku yang masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Sandi menekan-nekan lubang vaginaku dari luar CD, lalu kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD-ku. Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku. Jari-jari Sandi mencoba memasuki lubang vaginaku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri Sandiwaraku, aku sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.

    “Sandi!! Ngapain kamu?”

    Aku berusaha bangun duduk, tapi tangan Sandi menekan pundakku dengan keras. Tiba-tiba Sandi mecium mulutku secepat kilat, aku berusaha memberontak dengan mengerahkan seluruh tenagaku. Tapi Sandi makin keras menekan pundakku, malah sekarang pemuda itu menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditindih tubuhnya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, tapi aku pura-pura menolak.

    “Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu… ” Sandi melepaskan ciumannya lalu memandangku dengan pandangan meminta.

    “Kamu kan bisa denagan teman-teman kamu yang masih muda. Ibukan sudah tua,” Ujarku lembut.

    “Tapi saya sudah tergila-gila dengan Bu Asmi.. Saat SD saya sering mengintip BH yang Ibu gunakan… Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya,” jawab Sandi.

    “Ah kamu… Ya sudah terserah kamu sajalah”

    Aku pura-pura menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tidak tahan ingin dijamah olehnya.

    Lalu Sandi melumat bibirku dan pelan-pelan aku meladeni permainan lidahnya. Kedua tangannya meremas-remas pantatku. Untuk membuatnya semakin membara, aku minta izin ke WC yang ada di dalam kamar tidurku. Di dalam kamar mandi, kubuka semua pakaian yang ada di tubuhku, kupandangi badanku di cermin. Benarkah pemuda seperti Sandi terangsang melihat tubuhku ini? Perduli amat yang penting aku ingin merasakan bagaimana sich bercinta dengan remaja yang masih panas.


    Keluar dari kamar mandi, Sandi persis masuk kamar. Matanya terbeliak melihat tubuh sintalku yang tidak berpenutup sehelai benangpun.

    “Body Ibu bagus banget.. ” dia memuji sembari mengecup putting susuku yang sudah mengeras sedari tadi. Tubuhku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. Lalu diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke dadaku. Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dengan ujung lidah, juga dikenyot-kenyot dengan sangat bernafsu.

    “Ibu hebat…,” desisnya.

    “Apanya yang hebat..?” Tanyaku sambil mangacak-acak rambut Sandi yang panjang seleher.

    “Badan Ibu enggak banyak berubah dibandingkan saya SD dulu” Katanya sambil terus melumat puting susuku. Nikmat sekali.

    “Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sembari meremas tonjolan kemaluannya. Dengan bergegas kuloloskan celana hingga celana dalamnya. Mengerti kemauanku, dia lalu duduk di pinggir ranjang dengan kedua kaki mengangkang. DIbukanya sendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil.

    Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Sandi minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku.

    “Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu San!” Cegahku sambil menciumnya.

    Sandi tersenyum lebar. “Sudah enggak sabar ya ?” godanya.

    “Kamu juga sudah enggak kuatkan sebenarnya San,” Balasku sambil mencubit perutnya yang berotot.

    Sandi tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata Sandi pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa vaginaku semakin berdenyut-denyut, lendirku kian membanjir, tidak sabar menanti terobosan batang kemaluan Sandi yang besar.

    Berbeda dengan suamiku, Sandi nampaknya lebih sabar. Dia tidak segera memasukkan batang penisnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga menelungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.

    Sandi menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berimpitan dengan posisi aku membelakangi Sandi, lalu diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku. Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap vaginaku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dalam liang vaginaku yang basah merekah.


    “Vagina Ibu bagus, tebel, pasti enak ‘bercinta’ sama Ibu…,” dia berbisik persis di telingaku. Suaranya sudah sangat parau, pertanda birahinya pun sama tingginya dengan aku. Aku tidak bisa bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yang dilakukan Sandi, hingga terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku.

    Mataku terpejam rapat, seakan tak dapat lagi membuka. Terasa nafas Sandi semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas buah dadaku, sementara yang kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi. Lalu…, terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang vaginaku dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya…!!!

    Sejenak aku tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inci demi inci batang kemaluan Sandi memasuki liang vaginaku. Terasa penuh, nikmat luar biasa.

    “Oohh…,” sesaat kemudian aku mulai bereaksi tak karuan. Tubuhku langsung menggerinjal-gerinjal, sementara Sandi mulai memaju mundurkan tongkat wasiatnya. Mulutku mulai merintih-rintih tak terkendali.

    “Saann, penismu enaaak…!!!,” kataku setengah menjerit.

    Sandi tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalnya. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja aku semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang penisnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.

    “Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”

    Sandi malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku. Aku semakin erotis.

    “Aahh, penismu…, oohh, aarrghh…, penismuu…, oohh…!!!”

    Sandi terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dengan batang penis yang luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya Sandi sama sekali tidak kesulitan menyodokkan batang kemaluannya pada vaginaku. Orgasmeku cepat sekali terasa akan meledak.

    “Ibu mau keluar! Ibu mau keluaaar!!” aku menjerit-jerit.

    “Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget ‘bercinta’ sama Ibu!” Sandi menyodok-nyodok semakin kencang.

    “Sodok terus, Saann!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”

    “Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sodok terus penismuuu…!”

    “Oh, ah, uuugghhh… ”

    “Enaaak…, penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss…”


    Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Sandi, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi. Terasa vaginaku berdenyut-denyut kencang sekali. Aku orgasme!

    Sesaat aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin sudah ada lima tahun aku tak merasakan kenikmatan seperti ini. Sandi mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Aku baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme.

    Kuturuti permintaan Sandi. Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Sandi mengikuti gerakanku, batang kemaluannya yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam vaginaku.

    Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya. Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi.

    Aku menikmati gerakan maju-mundur penis Sandi dengan diam. Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, vaginaku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Sandi segera menunduk, dikecupnya pipiku.

    “San.. Kamu hebat banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar,” kataku terus terang.

    “Emangnya Ibu suka kalau aku cepet keluar?” jawabnya lembut di telingaku.

    Aku tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Sandi mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat. Dia seperti mengetahui bahwa aku mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan.

    Sandi melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kemaluannya yang luar biasa keras menghunjam-hunjam vaginaku. Aku mulai mengerang-erang lagi.


    “Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, penismu enak bangeett… Ssann!!”

    Sandi tidak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat. Tubuhku sampai terguncang-guncang. Aku menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi. Kurasakan Sandi pun kali ini segera akan mencapai klimaks. Maka kuimbangi gerakannya dengan menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumajumundurkan berlawanan dengan gerakan Sandi. Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme.

    Tiba-tiba Sandi menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnya dari kemaluanku. Aku berbalik cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkatnya. Sandi langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku. Kedua kakiku menekuk mengangkang. Sandi memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang penisnya yang keras menghunjam mulut vaginaku yang menganga.

    “Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.

    “Aku hampir keluar!” Sandi bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Sandi. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.

    “Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.

    “Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Sandi

    “Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan…!” Balasku.

    “Aku sudah hampir keluar, Buu…, vagina Ibu enak bangeet… ”

    “Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”

    “Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar…!”

    “Yaahh teruuss, sodok teruss!!! Ibu enak enak, Ibu enak, Saann…, aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan, aku keenakan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”


    Tubuhku mengejang sesaat sementara otot vaginaku terasa berdenyut-denyut kencang. Aku menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, Sandi menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam di liang vaginaku.

    “Oohhh…!!!” dia pun menjerit, sementara terasa kemaluannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginaku. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.

    Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Sandi memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sIbuk mengatur nafas.

    “Enak banget,” bisik Sandi beberapa saat kemudian.

    “Hmmm…” Aku menggeliat manja. Terasa batang kemaluan Sandi bergerak-gerak di dalam vaginaku.

    “Vagina Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu…”

    “Apalagi penis kamu…, gede, keras, dalemmm…”

    Sandi bergerak menciumi aku lagi. Kali ini diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Aku mengikik kegelian. Sandi menjilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati buah dadaku.

    Sandi lalu menetek seperti bayi. Aku mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Sandi karena kelakuannya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak lagi. Sandi mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata,

    “Aku bisa enggak puas-puas ‘bercinta’ sama Ibu… Ibu juga suka kan?”

    Aku tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Sandi sebagai jawaban. Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Setelah break sejenak di sore hari malamnya Sandi kembali meminta jatah dariku. Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dengan entah berapa kali aku mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar lunglai, lemas tak bertenaga.


    Hampir tidak tidur sama sekali, tapi aku tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya aku kuyu sekali. Teman-teman banyak yang mengira aku sakit, padahal aku justru sedang happy, sehabis bersetubuh sehari semalam dengan bekas muridku yang perkasa.

  • Hot busty wife fuck hubbys friend

    Hot busty wife fuck hubbys friend


    2366 views

  • Kisah Memek Ngewe dengan Sekretarik seksi, Sinta

    Kisah Memek Ngewe dengan Sekretarik seksi, Sinta


    2365 views

    Duniabola99.com – Hari Senin itu adalah hari kerja pertama bagi Shinta. Saat itu Shinta terlihat sedang sibuk di kantornya. Walau gajinya sebagai sekretaris tidak seberapa besar tapi ia dengan senang hati melakoni profesinya itu. Saat ia sedang menyiapkan beberapa arsip untuk diberikan kepada supervisornya dalam laporan bulanan rapat sore nanti, tiba-tiba saja perutnya terasa sakit tak karuan.


    Segera saja ia bangkit dari duduknya menuju kamar kecil di ruang belakang kantornya. Saking buru-burunya, ia tidak membaca lagi tulisan atau gambar yang menunjukkan bahwa WC itu untuk pria atau untuk wanita. Ia langsung masuk saja.

    Namun.., begitu tiba di dalam WC itu, ia melihat seorang pria bertubuh atletis sedang pipis. Ups! Pria itu terkejut dan menoleh.., “Eh Shinta.., kamu salah masuk.., ini WC pria..” Shinta terkejut setengah mati. Ternyata sang supervisor sedang pipis di situ.

    Dan tanpa sengaja, kedua mata Shinta terarah pada benda panjang bulat dari ritsluiting celana panjang yang sedang dipegang sang supervisor. Ternyata batang kemaluan si supervisor belum dimasukkan ke sarangnya. Dengan muka tersipu memerah karena malu, Shinta membuang mukanya dan segera ingin berlalu dari tempat itu. Sial..! gerutunya dalam hati.

    Tapi rupanya si supervisor tidak ingin membuang kesempatan emas itu. Dengan sigapnya tangan Shinta ditarik dan tubuhnya disandarkan ke tembok. “Shin.. sudah lama sebenarnya aku ingin menikmati keindahan tubuhmu.. Pasti kau juga pernah mendengar bahwa di kantor ini yang paling perkasa adalah aku.. Nah sekarang tiba saatnya kita mencoba apa yang kamu dengar dari teman-teman..”

    Mendengar itu Shinta kaget setengah mati. Ia tidak menyangka bahwa supervisor yang sangat dihormati karena kharismanya, memiliki hati yang demikian bejadnya. “Tapi Pak.., saya sedang sakit perut nih.., lagian Bapak ‘khan supervisor saya.., masa Bapak tega melakukannya pada saya?”


    “Oh.., jangan kuatir Shin.., cuma sebentar kok.. Ibu Edi saja pernah melakukannya denganku kok..”, kata si supervisor sambil dengan kasar membuka kancing stelan atas yang dipakai Shinta. “Ja.., jangan Pak.., tolong jangan.., ingat posisi Bapak di kantor..”, jerit Shinta.

    “To.., tolong.., tolong..!”, tampak Shinta berusaha meronta-ronta karena tangan si supervisor mulai masuk ke dalam BH-nya yang berukuran super besar, 38C. Dan.., bret.., bret.., baju Shinta terlihat sudah sobek di sana sini.. Dan dengan sekali hentakan, BH Shinta turun dan jatuh ke lantai.

    Walau sudah berusaha mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun nafsu si supervisor yang sudah demikian buas terus membuatnya bisa mencengkeram tubuh mulus Shinta yang kini hanya mengenakan celana dalam dan terus menghimpitnya ke tembok WC itu. Solaire99

    Karena merasa yakin bahwa ia sudah tidak bisa lari lagi dari sana, Shinta hanya bisa pasrah. Sekarang mulut si supervisor sudah mulai menghisap-hisap puting susunya yang besar. Persis seperti bayi yang baru lahir sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Shinta tiba-tiba muncul dan bergejolak.

    Dengan sengaja diraihnya batang kemaluan si supervisor yang sudah berdiri dari tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan pelan. Memang batang kemaluan itu amat besar dan panjang. “Wah, pasti enak nih kalo ngisi lubang gue.., udah lama gue ngangenin batang kenikmatan yang segini besar dan panjangnya..”, pikir Shinta dalam hati.

    Sementara itu tangan si supervisor pun sudah melepaskan seluruh celana dalam putih yang dikenakan Shinta.. Dan si supervisor pun ikut membuka semua pakaiannya.., hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan tanpa busana selembar benangpun.

    Si supervisor mengangkat kaki kanan Shinta ke pinggangnya lalu dengan perlahan ia memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaan Shinta. Bles.., bless.., jebb.., setengah dari batang kemaluan itu masuk dengan sempurna ke liang surga wanita yang rupanya sudah tidak lagi perawan itu.

    Shinta terbeliak kaget merasakan besarnya batang kemaluan itu di dalam liang kewanitaannya. Si supervisor terus saja mendorong maju batang kemaluannya sambil mencium dan melumat bibir Shinta yang seksi itu. Shinta tak mau kalah.

    Ia pun maju mundur menghadapi serangan si supervisor. Jeb.., jeb.., jebb..! Batang kemaluan yang besar itu keluar masuk berkali-kali.. Shinta sampai terpejam-pejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya.. Sakit perutnya pun sudah terlupakan.


    Sepuluh menit kemudian, mereka berganti posisi. Shinta kini berpegangan ke bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke si supervisor. Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang waktu lagi si supervisor segera memasukkan batang kemaluannya dari arah belakang kemaluan Shinta.., bless.., bless.., jeb.., jebb..! Si supervisor dengan asyik melakukan aksinya itu. Tangan kanannya berusaha meraih payudara Shinta sambil terus menusukkan batang kemaluan supernya ke kewanitaan Shinta.

    “Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini.., biar sekarang gantian saya yang aktif..”, kata Shinta di tengah-tengah permainan mereka yang penuh nafsu. Supervisor itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi, Shinta meraih batang kemaluan yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu, untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya. Ia pun duduk naik turun di atas batang kemaluan ajaib itu. Sementara kedua mata si supervisor terpejam-pejam merasakan kenikmatan surgawi itu. Kedua tangannya meremas-remas gunung kembar Shinta. “Ooh.., oh.., ohh..”, erang Shinta penuh kenikmatan.

    Batang kemaluan itu begitu kuat, kokoh dan keras. Walau sudah berkali-kali ditusukkan ke depan, belakang, maupun dari atas, belum juga menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu, Shinta segera turun dari pangkuan supervisor itu. Dengan penuh semangat ia meraih batang kemaluan itu untuk segera dimasukkan ke mulutnya. Dijilatnya dengan lembut kemudian dihisap dan dipilin-pilin dengan lidahnya.. ooh.., oh.., oohh.., kali ini ganti si supervisor yang mengerang karena merasakan kenikmatan. Lima belas menit kemudian, wajah si supervisor tampak menegang dan ia mencengkeram pundak Shinta dengan sangat erat.. Shinta menyadari apa yang akan terjadi.., tapi ia tidak menghiraukannya.., ia terus saja menghisap batang kemaluan ajaib itu.., dan benar.., crot.., crot.., crott..! Semburan air mani masuk ke dalam mulut seksi Shinta tanpa bisa dihalangi lagi. Shinta pun menelan semua mani itu termasuk menjilat yang masih tersisa di batang kemaluan supervisor itu dengan lahapnya..


    Sejak peristiwa di WC itu, mereka tidak henti-hentinya berhubungan intim di mana saja dan kapan saja mereka bernafsu.., di mobil, di hotel, di rumah si supervisor (bahkan walau sang isteri sedang hamil).





  • Ibuku mengajari ku hisap kontol gede dan ngentot saat mabuk

    Ibuku mengajari ku hisap kontol gede dan ngentot saat mabuk


    2364 views

  • Kisah Memek Pengalamanku Bersama Therapy Sex

    Kisah Memek Pengalamanku Bersama Therapy Sex


    2364 views

    Duniabola99.com – Dari sebagian rekan saya yang seringkali memakai rutinitas saya ada satu yang selalu senantiasa menghubungi saya diwaktu jam-jam istirahat. Namanya Reni, wanita karir, berusia lebih kurang 28 tahunan, sempat menikah lalu cerai serta belum juga dikaruniai anak.


    Masalah soal materi Reni tidak kekurangan sebab dari pendapatan kerjanya telah lebih dari cukup. Semula pertemuan saya dengannya lewat rekan wanita saya yang sempat saya therapy sex serta memberitahukan pada Reni kalau saya dapat menolong buat wanita terasa hidup kembali jauh dari stress serta kejenuhan hidup keluarga.
    Suaru sore saya memperoleh SMS dari Reni yang menyebutkan kalau ia menginginkan berjumpa dengan saya di satu diantara kedai minuman di Mall, karna saya tidak ada acara saya selekasnya pergi serta menanti sebagian menit sambih nikmati juice buah kegemaran saya.

    Tidak lama berselang ada wanita celingak celinguk mencari suatu hal, saya berfikir sesaat serta dengan berani saya berikan kode, nyatanya benar ia yaitu Reni, wanita yang tengah saya tunggulah. Dengan enjoy kami bicara panjang lebar serta saya banyak dengarkan sebagian yang dirasakan yang akhir-akhir ini dirasakannya.
    Sesudah sajian yang ada habis saya berinisiatif untuk mengajak Reni ketempat yang lebih privacy supaya saya bisa berkonsentrasi pada apa sebagai ganjalan-ganjalan dari hidupnya.
    Di satu tempat dibilangan pinggir Jakarta kami menyewa satu kamar mungil yang begitu bersih serta alami. Therapy sex juga saya kerjakan dengan tidak lakukan pelecehan-pelecehan, saya berupaya selalu untuk professional dalam lakukan kerjaan sambilan saya ini.
    Lebih kurang satu jam therapy sex saya kerjakan lalu kami beristirahat, tanpa ada berniat Reni menghidupkan TV yang ada di kamar itu, sesudah menganti sebagian chanel ada satu chanel yang melukiskan adegan-adegan sex (Film Blue) atau filem bokep.


    Reni tertegun sesaat namun dengan selalu memandang serta dengan sedikit bernafsu, hal tersebut saya dapat rasakan dari gerakkan badan serta matanya. Jadi lelaki normal saya tidak munafik saya genggam tangannya untuk meredam gelora nafsunya walau demikian Reni melihat mata saya dengan penuh makna serta birahi, bibir kami berjumpa sama-sama menghisap,
    tangan saya mulai bergerilya mencari tujuan, buah dadanya yang masih tetap sekel saya remas dengan penuh perasaan serta dengan sedikit keberanian saya susupkan lewat belahan baju serta BH, saya pilin-pilin putingnya hingga Reni mendesis, dengan tenang saya buka satu persatu baju kerjanya yang tinggal cuma Cdnya yang berwarna pink.

    saya selalu memilin-milin putingnya sembari kadang-kadang saya rengkuh buah dadanya, sesaat bibir saya selalu sama-sama berciuman dengan hotnya. Lidah saya mulai menciumi lehernya yang tahap, selalu turun ke buah dadanya bolak balik saya isap pentilnya satu persatu Reni semangkin mendesis..
    “Teruss gigit Mass…”
    Tangan saya mencari tujuan yang beda yakni kemaluan yang indah yang dihiasi rambut yang teratur rapi kriting, tanpa ada dikomando Cdnya saya bebaskan dengan mengkaitkan jempol kaki yang lalu diperosotkan kebawah. Reni makin mendesis,
    “Mass puaskan Reni Mass… Reni telah lama tidak rasakan kesenangan begini Mas.. Selalu Mas input jarinya Mas.. ”

    Jari saya menari-nari di bibir kemaluannya sehinga menyebabkan cairan bening yang hangat. saya mencari letak G-spotnya saya mainkan jari saya dengan mencubit-cubit kecil, selang beberapa saat Reni menggelepar seperti orang kejang, tangannya mendekap leher saya, sakit saya dibuatnya. Jari serta bibir saya selalu menari-nari seakan-akan tidak kenal capek.
    Beberapat waktu lalu Reni buka semuanya baju serta celana hingga saya telanjang bulat, dibuangkannya satu persatu kelantai, bibirnya mulai mencari tujuan kebawah, sesudah Reni lihat kemaluan saya.

    Sebagian waktu Reni terbengong-bengong dengan lembut saya dorong kepalanya hingga bibirnya yang mungil menuju sarang yang dikehendakinya, dijilatnya batang kemaluan saya dari ujung atas hingga kebuah pelir lantas diisapnya ujung batang sembari dikemot-kemot seperti makan es lilin serta tangannya mempermainkan biji pelr saya. Perasaan saya melayang nikmat serta nyaris terlepas kontrol.
    saya dorong kepalanya ke belakang, gantian saya menjilati kemaluannya, saya putari bongkahan luar sembari menggigit kecil lantas saya isap bibir kemaluan yang sedikit membengkak karna darahnya telah turun ke bawah yang mengisyaratkan nafsu birahinya telah mencapai puncak, saya mainkan ujung lidah di dalam celah surgawi, oh indahnya, kepala Reni menggeleng-geleng sembari mendesis serta teriak kecil..
    “Mas mari Mas saya tidak tahann.. Mari Mas masukin Mas”

    Lihat kondisi sesuai sama itu lidah saya turun kebawah hingga ke duburnya saya jilati dengan penuh perasaan, mungkin saja saya juga tengah birahi hingga tak ada rasa jijik atau mencium bau yang tidak enak yang tentu uueennakk tenan. Reni alami orgasme yang ke dua, dijepitnya kepala saya dengan pahanya yang mulus serta tertangani sembari tangannya menjambak rambut saya sembari bibirnya bertemura.
    “Ohh… Ooh… Oohh my good.. ohh oohh my honey, my.. my.. ” Merancaulah dia dengan edannya.
    Selang sebagian menit baru saya tujukan kemaluan saya keliang surganya dengan tempat ke-2 kakinya ditempatkan dipundak saya hingga bibir kemaluannya muncul serta menyempit sedikit-demi sedikit saya gerakkan betang kemaluan saya maju mundur sembari tangan saya meremas ke-2 belah buah dadanya yang makin kencang.
    Oh Mas.. Besar sekali Mas sesak rasa-rasanya punyaku ini”


    saya tetaplah lakukan aktivitas maju-mundur serta Reni berteriak-teriak kecil sembari tangannya menarik-narik ujung sprei. Lalu saya balik badannya yang indah supaya tengkurap, saya angkat sedikit pantatnya supaya nungging, karna bibir kemaluannya muncul saya jilat-jilat, pantatnya naik semangkin tinggi,
    baru saya tembak dengan meriam si jagur sebagai bebrapa dambaan beberapa wanita yang sudah rasakan kesenangan dengan saya karna kemaluan saya memiliki keunikan kepalanya besar lalu ada sedikit urat-urat yang mengerut yang menyebabkan sensasi apabila digesekkan di dalam kemaluan wanita, itupun berdasar pada pernyataan mereka.
    saya gerakkan maju mundur sembari kadang-kadang saya tepok pantatnya karena sangat enaknya. Napsu saya makin bergelora merasa kedutan diujung batang kemaluan yang mengisyaratkan juga akan menumpahkan lahar yang panas.

    “Ohh.. saya ingin keluaarr”
    Tanpa ada jawaban Reni makin menggoyangkan pantatnya makin kencang serta berputar oohh.
    Crot.. Crot.. Crot.. Crot..
    Menyemprotlah lahar kesenangan, dunia ini seakan-akan melayang oh indahnya dunia, kudekap perutnya sembari kugigit punggungnya hingga menyebabkan warna merah yang riil. Sebagian waktu kami ambruk ke samping sembari tetaplah memeluk erat Reni dari belakang. Tertidur sesaat.
    saya terbangun sesudah terdengar nada gaduh yang diakibatkan oleh seekor kucing yang melompat, mungkin saja kucing itu juga birahi kali. Kami bersihkan diri semasing, belum juga pernah saya menggunakan baju serta celana saya ditubruk kembali oleh Reni,
    batangku di oralnya dengan tempat jongkok serta saya berdiri, saya berfikir biarlah Reni mencari kenikmatan sendiri supaya temukan jati dirinnya serta terlepas dari semua beban dibenaknya, tangannya menari-nari di lubang anus serta sekitar biji kemaluan ku yang menyebabkan mata saya merem meleh tidak tertahankan..
    “Oohh, selalu sayang selalu sayang untuk aku melayang-layang jauh ke dunia beda, dunia yang penuh mesteri kesenangan, oohh”


    Makin menjadi-jadi jilatannya di batang kemaluanku. Kujambak rambutnya yang terurai sembari meremas-remas menahan kesenangan yang begitu, dikulumnya ke-2 biji saya smbil matanya menyorot sendu ke muka saya, ooh bidadariku merasa menginginkan terbang.
    Tempat saya duduk karna tidak tahan berdiri sembari menimati kesenangan hingga dengkul ini merasa lemas tidak bertulang. Sebagian menit lalu saya tidak tahan serta kedutan diujung kemaluan saya mulai merasa dengan tenaga yang terkumpul di ujung kemaluan saya muntahkan lahar panas saya didalam rongga mulutnya yang seksi, hingga semprotan paling akhir, ditelannya habis serta bersih, serta Reni berkata.
    “Enak Mas, spermamu gurih agar saya awet muda.. Ohh my baby”
    Memanglah sperma dapat jadikan wanita awet muda serta bisa menyingkirkan bercak-bercak pada kulit muka apabila diberi sisi yang berbecak. Sperma tidak jadi toksin karna sperma yaitu sama dengan telur ayam dengan kandungan protein yang tinggi, namun untuk menikmatinya butuh birahi yang tengah naik supaya tidak terasa jijik serta geli.

    Dari pertemuan itu saya sekian kali lakukan terapi sex, namun saat ini Reni dipindahkan diseberang pulau hingga kemungkinan kecil untuk berjumpa. Yang tentu kunci dari kesenangan bersetubuh yaitu keiklasan keduanya janganlah ada dusta di antara kita apabila menginginkan ngesek yang indah.
    Dari sebagian pertemuan yang sudah saya kerjakan terkecuali Reni memanglah memiliki keunikan sendiri, semuanya memanglah nyaris sama namun kesenangan berlainan, saya lebih sukai ngentot dengan wanita 1/2 baya, karna rata-rata mereka tidak tabu dan munafik,


    apabila keinginannya menginginkan lakukan yah lakukan tanpa ada berpura-pura serta yang paling saya sukai yaitu kedewasaan jadi bisa menaruh rahasia meskipun itu susah dikerjakan serta yang paling terkesan wanita 1/2 baya sudah mengetahui apa yang perlu dia perbuat apabila pasangannya telah mulai naik, serta tidak beberapa enggan lakukan oral jika memang perlu tanpa ada dipaksa maupun diminta.
    Hingga sekarang ini terkadang saya rasakan begitu enaknya therapy sex dengan wanita yang isi rongga dunia lelaki, serta yang tentu semuanya yang disampaikan wanita yang berkencan dengan saya berkomentar.. Waw besar bangett sich punyamu seperti terong bule.


  • Kisah Memek Awal Dari Suatu Kebetulan Yang Tak Terduga

    Kisah Memek Awal Dari Suatu Kebetulan Yang Tak Terduga


    2364 views

    Duniabola99.com – Meskipun telah belasan tahun meninggalkan Bandung keterikatanku kepada kota kembang itu tidak begitu saja lepas, terutama setelah kegagalan rumah tanggaku. Dalam setahun aku sempatkan 2-3 kali berkunjung ke Bandung bernostalgia bersama kawan-kawan yang tetap bertahan tinggal disana selepas kuliah.


    Walaupun kesemrawutan kota Bandung agak mengurangi kenyamanan namun tetap tidak mengurangi keinginanku untuk berkunjung. Banyak perubahan terjadi, Jl. Dago-juga daerah2 yg aku sebut kota lama-Cipaganti, Cihampelas, Setiabudhi, Pasteur dan daerah lainnya yang hancur keasriannya demi “pembangunan” namun ada dua hal yg masih bertahan, makanannya yang enak dan bervariasi dan..wanitanya yang terkenal cantik. “Di Bandung, beberapa kali kita melangkah akan selalu bertemu wanita cantik” anekdot kawan-kawan dan itu hampir sepenuhnya benar.

    Oktober 1998 dengan kereta Parahyangan siang aku berangkat ke Bandung, liburan “nostalgia” selalu aku lakukan saat weekday menghindari hingar bingar Bandung saat weekend. Setelah menaruh tas bawaanku, menghempaskan tubuh dibangku dekat jendela dan langsung membuka novel John Grisham kegemaranku. Belum lagi selesai membaca satu paragraph aku dikejutkan sapaan suara halus: “Maaf, apakah tidak keberatan kalau kita bertukar bangku?” aku menengadah, kaget dan terpana! begitu mengetahui si pemilik suara. ” Hmm..sure..ehh maaf..tidak, maksud saya tidak apa-apa” jawabku dengan gagap.

    Dia cukup tinggi untuk ukuran wanita Indonesia lebih kurang 170, putih, postur yang proporsional dengan rambut hitam lurus sebahu bak bintang iklan shampoo! Umurnya kira-kira sekitar akhir 20an mengenakan baju krem ketat dan celana hitam yang juga ketat sehingga menonjolkan semua lekak-lekuk tubuhnya! Saat aku berdiri bertukar bangku, semilir tercium aroma parfum lembut yang entah apa merknya, yang pasti pas sekali dengan penampilannya.


    “Maaf mengganggu kenyamanan Anda tapi saya seringkali tertidur dalam perjalanan, kalau dekat jendela lebih mudah menyandarkan kepala” Ia menjelaskan sambil meminta maaf.
    “Ngga apa-apa kok” sahutku, bagaimana mungkin menolak permintaannya gumamku dalam hati. Setelah selesai merapihkan bawaannya Iapun duduk dan membuka Elle edisi Australia yang dibawanya. Kamipun tenggelam dengan bacaan masing-masing. Ingin rasanya aku menutup John Grisham-ku dan memulai pembicaraan dengannya namun melihat Ia begitu asik dengan Elle-nya niat itu pun aku urungkan. Kesempatan itu muncul saat pesanan makanan kami tiba,
    “Suka juga roti isi” tanyaku membuka pembicaraan
    “Iya, entah kenapa aku suka sekali roti isi di kereta, padahal rasanya biasa-biasa aja” jawabnya
    “Mungkin suasana kereta membuatnya enak” lanjutku sekenanya
    “Mungkin, oh ya Mas kenalkan saya Vini” sambil menjulurkan tangannya
    “Reno, ngga pake Mas” sahutku sambil menyambut tangannya
    “Hihihi” tawanya renyah “Kamu lucu juga, dalam rangka apa ke Bandung”
    “Main-main aja kangen sama Bandung dan kawan-kawan” jawabku.
    “Vini sendiri ke Bandung dalam rangka apa” tanyaku.
    “Tugas kantor” jawabnya singkat tegas sepertinya enggan untuk menceritakan pekerjaannya.

    “Tinggal dimana Vin di Bandung” Ia menyebutkan salah satu hotel berbintang di Dago
    “Lho kok sama? aku juga di kamar 313” suatu kebetulan yg mengejutkan
    “Oh ya?!! satu lantai pula” ujar Vini tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Selepas makan kami tidak lagi membuka bacaan masing-masing, obrolan-obrolan mengalir dengan lancar diselingi dengan joke-joke nakal yang ternyata disukainya. Perbendaharaanku yang satu ini cukup lumayan banyak, sisa perjalanan rasanya seperti hanya kami yang ada dikereta. Vini bahkan tidak lagi malu untuk memukul pundak atau mencubit kecil lenganku manakala ada joke yang “sangat” nakal. Tanpa terasa kami tiba di stasiun Bandung tepat jam 16.30, kami naik mobil jemputan hotel sambil terus bercengkerama dengan lebih akrab lagi.


    Di hotel kami berpisah, kamarku dikanan lift sementara Vini dikiri. Dikamar aku langsung merebahkan diri membayangkan Vini dan mengingat-ingat semua kejadian di kereta, di mobil dan di lift aku memutuskan untuk mengajaknya makan malam atau jalan-jalan bahkan kalau bisa lebih dari itu. Karenanya aku urungkan menghubungi kawan-kawanku. Dan terlelap dengan senyum terukir di bibirku.

    Jam 19.00 aku dikejutkan oleh dering telepon, belum lagi ‘napak bumi’ aku angkat telepon
    “Hallo” jawabku dengan suara ngantuk.
    “Hi Ren tidur ya?sorry ganggu” terdengar suara halus diseberang.
    Vini!! langsung aku bangkit “Is ok, aku juga niatnya bangun jam segini tapi lupa pesan di front office tadi” jawabku. “Ada apa Vin?”
    “Kamu jadi ngga ketemuan sama kawan-kawan Ren?”
    “Hmm..aku belum sempat call mereka, ketiduran”
    “Gimana kalau malam ini datang sama aku, soalnya aku ngga jadi dinner meeting”
    “Sayangkan dandananku kalau harus dihapus” lanjutnya dengan tawanya yang khas
    Aku shock mendengarkan ajakannya sampai-sampai tidak tahu harus berkata apa
    “Halloo..anybody home? Kok diam sih?” serunya, mengejutkan
    “Ooohh maaf..kaget..soalnya surprise..kaya ketiban bulan, diajak datang bidadari” jawabku. “Dasarr..kamu tuh..ketiban aku baru rasa, cepat mandi dong, casual aja ya” menutup pembicaraan.

    Tidak usah disuruh dua kali akupun langsung mandi, keramas, berpakaian casual, parfum disemua ‘sudut’ tubuh dan langsung menuju kekamarnya. Saat pintu terbuka aku hanya bisa ‘melongo’ melihat penampilannya yang ‘casual’, Vini mengenakan rok jeans sedikit diatas lutut dengan dengan belahan dipaha kiri depan yang cukup tinggi, atasan kaos melekat ketat ditubuhnya dengan bahu terbuka, sungguh pemandangan yg menyekat kerongkongan. “Hii..kok bengong lagi sih” tegur Vini menyadarkan aku dan kamipun segera bergegas. Setelah puas menyantap soto sulung dan sate ayam dipojok jl. Merdeka kami lanjutkan menghabiskan malam disalah satu kafe di daerah Gatsu, Vini memilih seat di bar yang agak memojok dengan cahaya lampu yang minim. Aku memesan tequila orange double dengan ekstra es sementara Vini memilih illusion, hentakan musik yg keras membuat kami harus berbicara dengan merapatkan telinga dengan lawan bicara, saat itulah, aku mencium aroma parfum malamnya, ditambah dengan nafas yang menerpa telingaku saat berbicara membuat sensor birahiku menangkap sinyal yang menggetarkan bagian sensitif ditubuhku.


    Waktu band memainkan lagu yang disukainya Vini turun dari kursi, bergoyang mengikuti irama lagu, sebuah pemandangan yang menakjubkan, gerakan pundak telanjangnya, tangannya dan pinggulnya begitu serasi. Erotis namun tidak memberikan kesan vulgar, dan saat kami ‘turun’ ditempat (bukan di dance floor)-lebih tepat disebut berpelukan dengan sedikit gerakan-buah dadanya sesekali menyentuh tubuhku, aku merasakan getaran-getaran halus dan hangat menjalar diseluruh tubuhku. Entah pada ‘turun’ yg keberapa kali aku memberanikan diri, kukecup lembut lehernya dan..”Ehh..” hanya itu yg keluar dari bibirnya yang sensual. Seolah mendapat ijin akupun memeluknya lebih erat serta sekilas mengecup lembut bibirnya, setelah itu Vinilah yang memberikan kecupan-kecupan kecil di bibirku..Malam yang indah.

    Sebelum tengah malam kami meninggalkan kafe, dalam taksi menuju hotel Vini menyandarkan kepalanya di dada kananku, kesempatan ini tidak aku sia-siakan, kuangkat dagunya membuatnya tengadah. Sekilas kami perpandangan, bibirnya bergetar, Vini memejamkan matanya seakan mengerti keinginanku segera saja kubenamkan bibirku di bibirnya, kecupan lembut yang semakin lama berganti dengan pagutan-pagutan birahi tanpa peduli pada supir taksi yang sesekali mengintip lewat kaca spion. Lidah kamipun menggeliat-geliat, saling memutar dan menghisap, sementara tanganku meraba-raba dadanya dengan lembut, belum sempat bertindak lebih tidak terasa taksi kami telah sampai di hotel.

    Kamipun bergegas menuju lift dan melanjutkan lagi apa yang kami lakukan di taksi, kusandarkan tubuhnya di dinding lift memagut leher dan pundaknya yg putih telanjang. “Reno..eehh..” desahnya. Keluar lift Vini menarik tanganku kekamarnya, begitu pintu kamar ditutup Vini langsung menarik kepalaku memagut bibirku dengan bernafsu, lidahnya kembali menggeliat-geliat di mulutku namun lebih liar lagi. Kusandarkan tubuhnya di dinding kamar agar tanganku lebih leluasa, tangan kananku memeluk pinggulnya sementara tangan kiri mulai meremas-remas buah kenikmatannya yang begitu kenyal. Kejantananku membatu, ingin rasanya segera kukeluarkan dari kungkungan celana tapi kutahan, aku ingin menikmati semua ini perlahan-lahan. Kutarik pinggul Vini sambil menekan pinggulku membuat “perangkat” kenikmatan kami beradu-walaupun masih terbungkus-membuat desiran darah kami meningkat dan semakin memanas saat kami menggesek-gesekannya. “Ahh..Ren..”desah Vini kembali dan saat itu kurasakan lidahnya yang hangat basah menjalar di telingaku melingkar-lingkar di leherku. “Eeehh..aahh..” giliran aku yang mendesah merasakan permainan lidahnya.


    Lidahnya semakin turun kedadaku sementara jari-jari lentiknya membuka kancing bajuku satu per satu. Dan.. lidahnya berpindah keputing dadaku, berputar-putar jalang, mengecup, menghisap dan sesekali menggigit-gigit kecil. “Terus Vin..teruss..ahh..” suaraku bergetar meminta meneruskan kenikmatan yang diberikan mulutnya. Kurasakan Vini semakin liar memainkan mulutnya yang semakin turun. Ia berlutut saat lidahnya meliuk-liuk di pusar sambil tangannya membuka celanaku. Vini meremas, mengecup dan menggigit-gigit lembut kejantananku yang masih terbungkus CD dan setelah itu Ia memasukan tangannya kedalam CD dan mengeluarkan milikku yang sudah membatu. Ia menggenggam dan menggosok-gosokkan jempolnya di ujung kepala kejantananku yang sudah basah menimbulkan rasa ngilu yang nikmat..dan..akhirnya..lidahnya berputar-putar disana.
    “..aakhh..sshh..”desahku tak tertahan manakala lidahnya semakin kencang bergerak dibawah kepala kemaluanku dan diteruskan keseluruh batang dan buah zakar. “Enakk Vin..
    aahh..kamu pintar sekalii..hisap cantik..hisapp..” aku meracau tidak karuan memintanya melakukan lebih lagi.

    Vini mengerti betul apa yang harus dilakukannya, dikecupnya kepala kejantananku dan dimasukannya..hanya sebatas itu!dan mulai menghisap-hisap sambil tetap lidahnya menjilat-jilat, berputar-putar..serangan ganda!!sunguh nikmatt!! Setelah itu barulah Ia menelan semuanya membuat seluruh tubuhku bergetar hebat dilanda kenikmatan. Kuraih kepalanya memasukan seluruh jari-jemariku dirambutnya yang halus dan menggenggamnya, dengan demikian memudahkan aku mengatur gerakan kepalanya. Namun semakin lama genggamanku tidak lagi berguna, karena ritme gerakan kepalanya semakin cepat mengkocok-kocok kemaluanku membuat tubuhku serasa melayang-layang, semakin aku mengerang kenikmatan semakin cepat Vini menggerakan ritme kocokannya. “Nikmat Vin..ahh..lagi..lebih cepat..oohh” pintaku diselah-selah erangan yang semakin tidak terkontrol. Dan begitu kurasakan akan meledak segera kutahan dan kutarik kepalanya, aku tidak ingin menyelesaikan kenikmatan ini dimulutnya.

    Kuangkat tubuhnya dan kupeluk mesra. “Suka?”bisiknya bertanya. “Suka sekali..kamu hebat..” jawabku berbisik sekaligus menjilat dan menghisap kupingnya. “Ooohh..” erang Vini. Kubalas apa yang Ia lakukan tadi, kupagut leher dan pundaknya serta membuka atasan dan bra 34b-nya, dua bukit kenikmatannya yang bulat putih itupun menyembul dengan puting kecil pinkies yang sudah mengeras. Lidahkupun segera beraksi menjilat-jilat putingnya “Eeehh..Reno..” lenguh Vini dan membusungkan dadanya meminta lebih, kuhisap putingnya “Auuhh..akkhh..”erangannya semakin keras, hisapanku semakin menggila bukan lagi putingnya tapi sebagian buah dadanyapun mulai masuk kedalam mulutku. “Aaaghh.. Ren..aauuhh..kamu ganaas..”jeritnya.


    Puas melumat buah kenikmatannya gilirin aku yang berlutut sambil melepas roknya, tampaklah CD mini putih menutupi kewanitaannya. Kuelus-elus bagian yang terhimpit paha dengan jari tengahku terasa lembab dan kumasukan dari sisi CDnya sehingga menyentuh daging lembut basah.
    “Renoo..uugghh..”kembali erangan birahi keluar dari mulutnya waktu ujung jariku mulai bergerak-gerak di mulut kewanitaannya sementara mulutku sibuk mengecup dan menjilat sebelah dalam paha mulusnya. Beberapa saat kemudian penutup terakhir itu kulepaskan, rambut2 halus tipis menghias kewanitaannya dengan klitoris yang yang menyembul dari belahannya. Kuangkat kaki kirinya meletakan tungkainya di bahu kananku sehingga leluasa aku melihat seluruh bagian kenikmatannya.

    Akupun mulai sibuk menjilati dan sesekali menghisap-hisap klitorisnya. “Aaa..Renoo..” jerit Vini tertahan sambil menjambak rambutku yang panjang, lidahku bergerak cepat menggeliat-geliat menjilat kewanitaannya yang semakin basah, sementara jariku berputar-putar didalamnya. “Ssshh..eehh” desis Vina merasakan hisapanku yang kuat di lubang kenikmatannya. Kubuka bibir kewanitaannya dan menjulurkan lidahku lebih dalam dalam lagi Vinipun membalas dengan menyorongkannya kemukaku, praktis semua sudah dimulutku, kumiringkan sedikit kepalaku sehingga memudahkan aku “memakan” semua kewanitaannya.”Renoo..stopp..aahh..aku ngga tahann..”aku tidak memperdulikan keingingannya bahkan semakin menggila “My godd..Renn..shhff..pleasee..stop” tangannya sekuat tenaga menarik rambutku agar mulutku terlepas dari kewanitaannya.

    Akupun berdiri mengikuti keinginannya kurebahkan tubuhnya ditempat tidur dan kamipun bergumul saling memagut, menghisap dan meremas-remas bagian-bagian sensitif kami. “Sekarang Ren..sekarang.. pleasee..”pintanya berbisiknya. Aku merayap naik ketubuhnya, Vini membuka lebar kedua kakinya Iapun menggelinjang merasakan kepala kejantananku memasuki mulut kewanitaannya, kuhentikan sebatas itu dan mulai menggerakannya keluar masuk dengan perlahan. “Ooohh yaa..Renn..enakk..” Vinipun mulai mengayunkan pinggulnya mengikuti gerakan-gerakanku, sementara mulutku tidak henti-hentinya mengulum buah dadanya.”Aagghh..terus Ren..lebih dalamm..aagghh..” pintanya, kutekan batang kemaluanku lebih dalam dan..”Ssshh..”desisku merasakan kenikmatan rongga kewanitaanya yang sempit meremas-remas sekujur batang kemaluanku.”Aaaugghh..punya kamu enak Vin..” akupun semakin kencang memacu tubuhku membuat Vini semakin mengelepar-gelepar.


    “Ahh..oucchh..nikmat Ren..sshh..”desahnya merasakan gesekan-gesekan batang kejantananku di dinding kemaluannya. Saat kami merasakan nikmatnya kemaluan masing-masing, tak henti-hentinya kami saling menghisap, memagut bahkan mengigit dengan liarnya..dan.. “Ugghh..Renn..fuck me..fuck me hard..I’m comingg honey..” tubuh Vini mengejang dan tangan serta kakinya memeluk tubuhku dengan kencang “Ouchh..oohh..aku keluar Renn..aaghh..” Iapun kejang sesaat kurasakan denyut-denyut di kewanitaannya dan..tubuh Vinipun lungai.

    “Maaf Ren aku duluan..ngga tahan, habis udah lama ngga..” bisiknya, aku masih diatasnya dengan kemaluan yang masih terbenam didalam kewanitaannya. “Ngga apa-apa Vin cewekan multiple orgasm, masih ada yang kedua dan seterusnya kok..” jawabku menggoda. “Memangnya kuat..?” tantangnya. “Lihat aja nanti..”membalas tantangannya. “Ihh..itu sih doyan ..” seru Vini manja sambil mencubit pinggangku. Kubalas cubitannya dengan memagut lehernya dan menjilat telinganya sementara pinggulku mulai berputar-putar perlahan.”..Mmhhff..”kupagut bibirnya, lidah kamipun saling bertaut, meliuk dengan panasnya. Birahi kamipun kembali membara, tekanan pinggulku dibalasnya dengan putaran pinggulnya membuatku melayang-layang. “Shhff..agghh..ouch..” desahanpun tak tertahan keluar keluar dari mulutku. Dengan bahasa tubuh Vini mengajak pindah posisi, Ia diatas memegang kendali.

    Vini menekan kewanitaanya dalam-dalam-sehingga kejantananku menyentuh ujung lorong kenikmatannya-dan mengayunkan pinggulnya mundur-maju. Semakin lama ayunannya semakin cepat, tak kuasa aku menahan hentakan-hentakan kenikmatan yang keluar dari seluruh sendi-sendi tubuhku.
    “..teruss Vin..aahh..lagi Vin..oohh..punya kamu enak..”rintihku. “..punya kamu juga Renn..oucchh..want me to fuck you hardd..mmhh..” tidak perlu jawabanku, dengan di topang tangannya Vini membungkuk tambah mempercepat ayunannya. Buah dadanya yang indah berayun-ayun, kuremas-remas dan yang lainnya kulumat dengan rakus. “Ouchh..Rennoo..nikmatt..lumat semua Renn..auuhh..” jerit Vini sambil merendahkan tubuhnya memudahkan aku melumat buah dadanya membuat ayunan pinggulnya semakin tidak terkendali, tidak berapa lama kemudian tubuhnya kembali mengejang, Vini menekan dalam-dalam kewanitaannya menelan seluruh batang kenikmatanku. “Renn..aku keluarr lagi..AAKKHH..” teriak Vini, tubuhnya pun rubuh diatasku cairan kenikmatannya kurasakan membasahi kejantananku.

    Vini rebah diatasku tubuhnya bagai tidak bertulang, hanya desah napasnya menerpa dadaku. Beberapa menit kemudian suaranya memecah kesunyian “Punya kamu masih keras Ren..belum keluar?”
    “Aku tidak ingin kenikmatan ini cepat berakhir” bisikku sambil mengecup pipinya.
    “Mmmhh..” Vini bergumam “Aku juga..”bisiknya sambil mengigit mesra leherku lalu mengecup bibirku. Hanya beberapa saat, gigitan dan kecupan mesra itu kembali menjadi pagutan birahi.


    Kamar itupun kembali dipenuhi suara-suara erangan dan desahan kenikmatan duniawi, kejantananku yang masih berada didalam kembali merasakan bagaimana nikmat yang diberikan oleh kewanitaannya. Aku bangun sambil mendorong tubuh Vini sehingga kami berada dalam posisi duduk, satu tanganku memeluk punggungnya, tangan lain meremas-remas buah pantatnya yang bulat padat. Gerakan-gerakan pinggulnya membuat rongga kenikmatannya seakan melumat seluruh batang kejantananku, “Agghh..sshh.. Reenn..” rintihannya membuat birahiku tambah memuncak. Kubalas gerakannya dengan menggoyang-goyangkan pinggulku sambil kuhisap putingnya dalam-dalam.”Reenn..achh..shh..fuck me..hardd..”

    Kurasakan gerakan tubuh Vini semakin menggila dan bukan cuma itu bibirnya semakin mengganas memagut bahkan menggigit bibir, telinga dan leherku. Akupun tidak sanggup lagi menahan kenikmatan yang diberikan oleh Vini, kurebahkan tubuhnya dan segera menindihnya, kakinya melingkar di pinggulku dan kamipun kembali mendaki puncak kenikmatan. Batang kejantananku tak henti-henti menikam-nikam lubang kenikmatan Vini dengan keras, Ia tidak tinggal diam, diputar-putar pinggulnya seirama tikaman-tikamanku “Aghh..ngg..sshh..Vinn..nikmat sekali..putarr teruss Vinn..”pintaku merintih-rintih. “Auugghh..Renn..tekan yang dalamm ..” kami tenggelam dalam gelimang birahi yang memuncak..dan..”Vini..akuu mau keluar..”kurasakan kejantanku bertambah besar. “Yess..yess..I’m coming too honey..” kami berpelukan dengan kuatnya dan secara bersamaan mengejang. “AAKKHH..punya kamu enak sekalii Vinn..”pekikku, kutekan dalam-dalam kejantananku dan cairan kenikmatanku pun menyembur keluar membasahi relung-relung kewanitaannya, “Aauughh Renn..nikmatt..sshhekallii..AAKKGGHH..” Kamipun terkapar lemas.


    Setelah malam panjang yang indah itu kami tak henti-hentinya mengulangi lagi di hari-hari berikutnya, bukan hanya di tempat tidur, tapi semua sudut dikamar hotel itu bahkan kamar mandipun menjadi saksi bisu birahi kami. Bandung kembali memberi coretan khusus dalam hidupku membuat keterikatanku semakin besar yang tak akan pernah kulupakan seumur hidup.

    Bonus Foto

  • Video Bokep Eropa cewek cantik eropa dia adalah obsesiku

    Video Bokep Eropa cewek cantik eropa dia adalah obsesiku


    2364 views

  • Cerita Sex Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Dengan Pria Sejatinya

    Cerita Sex Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Dengan Pria Sejatinya


    2363 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Saat saya masih duduk dibangku SMP sampai SMA saya sukai bermain dirumahnya, dan karena dampak dari beberapa buku XXX dan jg film XXX saya mulai berani memegang-megang sisi peka dari badan Ema, keluarga M tidak berprasangka buruk karena saya tetap mereka kira saudara atau sepupu walaupun jauh.

    Dahulu kerap saat ia sedang sapu saya dekap dari belakang dan meraba-raba buah dadanya ataupun waktu saya bermalam saya meremas-remas tangan dan mengelus pahanya, Ema masih polos waktu itu dan cuma tanggapan birahi yang ia beri tanpanya memahami harus bagaimana waktu itu, aku juga kerap beronani dan memikirkan andaikan saya bersetubuh denganya.

    Kelompok Bacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria

    Bacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria
    3 tahun berakhir, dan sekarang saya bekerja diperusahaan ekspor impor, Ema juga menikah dgn W pria yang jg masih tetangganya di kota P. W ialah pria yang berpendapatan dgn jadi tukang ojek. Saya sdh tidak ada di kota P, tp kos di wilayah T yang masih juga dalam daerah Jakarta jg, ini supaya dekat dgn tempat saya bekerja.

    Narasi dewasa terkini, Waktu itu saya sedang dinas luar, dan karena kebenaran melalui wilayah P, karena itu saya luangkan singgah kerumah Om M sekedar untuk istirahat sesaat, rupanya Om M sedang kerja dan teteh I sedang menanti warung nasinya, yang ada cuma adik Om M yang tuna rungu atau bisu. Waktu itu pernikahan Ema baru satu tahun, saat saya tiba ia sedang melihat film sinetron di tv dan kenakan daster tanpa lengan.

    “Hai Ma.. Apa kabarnya?” sapaku.

    “Eh Rido.. Lama tidak kelihatan, mari masuk.. Tumben, ada apakah nih?” sahutnya halus.

    “Kebenaran saya melalui sini menjadi sekaligus singgah” jawabku.

    Ia buka almari es dan memberikanku satu gelas air dingin, 1/2 jam selanjutnya dari mulutnya melaju narasi mengenai W si suami, dahulu suaminya itu tukang jajan ke arah tempat prostitusi apabila terkait intimpun cuma sesaat.. Terkadang k0ntolnyapun tidak ingin ereksi. Saya dengarkan ceritanya dgn rileks, dan pada akhirnya ia menjelaskan masalah saya dan ia dahulu yang membuat jantungku berdegap keras.

    “Jadi ingat dahulu ya di? Saat kita masih..”

    Kujentikkan jariku dimulutnya supaya tidak melanjutkan kalimatnya dan secara spontan kuremas jari tangannya, dan kulumat bibirnya dgn penuh bergairah dan kupeluk badannya kuat. Ema melenguh pertanda birahinya jg mulai mencapai puncak.

    “Arghh.. Do.. Ohh..”

    K0ntolkupun sdh benar-benar tegang seolah-olah meloncat dari tempatnya dibalik celana panjang kerjaku. Sekarang kuarahkan lidahku ke lehernya, selanjutnya turun kebelahan dadanya, isis semakin mendesah luar biasa dan reflek tangannya buka reluiting celanaku dan cari k0ntolku yang sdh menegang keras. Dikocaknya k0ntolku halus dan perlahan-lahan, rasa nikmat menyebar di semua badanku. Kubuka tali dasternya dan sekarang Ema cuma kenakan bra dan celana dalamnya saja..

    Dan jemari jari Ema mulai melepaskan bajuku, dan dgn mahir ia melepaskan celana panjangku, ku membuka bra yang tutupi payudaranya yang tetap terhitung kuat karena Ema belum memiliki anak, kujilati dan kuremas perlahan ke-2 bukit cantiknya tersebut..

    “Shh.. Rido.. Oh.. Rido.. Sayanng.. Enaak.. Ahh” desahannya membuat libidoku semakin meninggi dan meletus-ledak.

    “Ka.. Mu.. Sek.. Sang maaa.. Ssh..” ucapku terputus-putus karena gelegak birahi yang meletus-letup.

    Rasa penasaranku di saat saya masih duduk dibangku dibangku sekolah harus kutuntaskan, toh ia sekarang sdh ada yang punyai, pikirku. Saya tidak buang begitu banyak waktu, kulepaskan celana dalamnya yang warna putih dan kulepaskan jg celana dalamku, sampai k0ntolku sekarang berdiri tegang bebas dan siap ke arah lubang surgawi punya Ema..

    Kuarahkan mulutku keliang memeknya.. Lantas mulai kujilati memeknya yang sdh basah karena ia sdh alami birahi ygs angat tinggi, dan kadang-kadang kuhisap itilnya yang kemerahan.

    “Uff.. Rido.. Ka.. Mu apakan me.. Mek Emas.. Akh.. Bang W tidak per.. Nach kerjakan ini.. Ouh.. Ssh.. Arghh”

    Ema mulai meracau, mungkin suaminya karena dahulunya kerap jajan di luar karena itu jarang-jarang atau tidak memahami apa itu foreplay. Peluang.. bathinku..

    Jilatanku semakin mengganas dan Ema mengoyangkan pinggulnya kekiri dan kekanan tanda ia sdh lupa diri dan lupa segalanya jika sekarang statusnya ialah istri W.

    “Oohhhh.. Ridoo.. Ema.. Gak tahaan.. Memasukin doong.. Pleasee.. Aahhhh.. Masukkan kontolmu di.. Aahhhh..”

    Kusaksikan Ema sdh tidak sabar kembali untuk meraih orgasme dan buka memeknya lebar-lebar dgn memperlebar ke-2 kakinya.. Kuhujamkan k0ntolku ke memeknya yang sdh basah.. Lebih gampang untuk k0ntolku dan secara langsung masuk kedalam memeknya..

    “Oughhhh.. Arghhhh.. Ohh.. Kontol Rido sedap.. Ahh.. Coba da.. Ri du.. Lu dooo.. Ohh”

    Ema meracau tidak karuan, kugenjot k0ntolku masuk keluar lubang surgawinya dan makin lama semakin cepat dan cepat , hingga menimbulakn suara

    Itil V3
    “Plokk.. Plok..” di semua ruang..30menit berakhir kuhujamkan k0ntolku di dalam lubang surgawinya, mendadak.. Memeknya menjepit keras k0ntolku dan ia memmeluk kuat dan menggigit putingku.. Ternyata ia sesaat lagi akan orgasme.. Kupacu k0ntolku bisa lebih cepat dan badannya menggelepar-gelepar karena nikmat.

    “Ridoi.. Ema ke.. Lu.. Arr..”

    “Iya.. Sayang.. Saya jg.. Sebeenn.. Tar lagii” ucapku menderu..

    Karena k0ntolku jg sdh mengeras dan berdenyut siap memuntahkan laharnya..

    “Emas.. Ohh.. Saya.. Jg.. Ke.. Luarr..”.

    Badanku roboh didadanya, dgn badan berkeringat kuelus payudaranya dan kucium bibirnya..

    “Ema.. Barang kamu sedap..”..

    “Barang kamu jg do.. Ahh..” sahut Ema lemas tidak memiliki daya.

    Tanpa kami ketahui ada sepasang mata memantau dari barusan, bahkan bisa saja dari sejak awalnya, kulirik ruang samping yang cuma tertutup gorden, kusaksikan disebelahku Ema sdh tertidur nyenyak karena kecapekan, kuhampiri orang yang mengintipku semenjak barusan, rupanya ia ialah adik omku M yang bisu, tanpa satu helai benangpun kuhampiri ia, adik omku ini memiliki tubuh cukup gendut dan kulitnya cukup kecoklat-coklatan, ia cuma melihat k0ntolku yang sekarang sdh mulai kembali tegang. Kutunjuk dgn jemari mengarah k0ntolku dgn tujuan apa ia inginkan ini jg seeprti yang dilihatnya barusan.

    Kuraih tangannya untuk menggenggam k0ntolku, tangannya gemetaran karena saya tahu tentu ia tidak pernah disentuh lelaki apalagi disentuh, saya takut ada seseorang kembali yang tiba dan ada mata lain yang tangkap basah perlakuanku ini, karena itu selekasnya kubuka pakaiannya dan semua baju dalamnya, kusedot dan kuhisap payudaranya dan kumasukkan jariku ke saat memeknnya..

    “Uhh.. Mphh.. Shh” Mbak M mulai kenikmatan mungkin karena ia sdh horny dari barusan menyaksikan episodeku dgn Ema, kuhujamkan k0ntolku cukup keras kelubangnya yang masih virgin alias perawan, kututup mulutnya supaya tidak berteriak atau keluarkan suara keras, sampai menggugah Ema atau kedengar oleh yang lain.

    Kugenjot semakin cepat dan cepat , Mbak M kusuruh menungging dan tangannya berpegangan pada bibir tempat tidur, kugenjot k0ntolku masuk keluar, mendadak ia kembali lantas denga garangnya menggenggam k0ntolku untuk ditempatkannya ke memeknya dari depan lantas ajakku jatuh keranjangnya, kugenjot kembali ia dgn posisi normal seperti yang ia harapkan..

    “Mph.. Argh.. Uhh.. Ah.. Akhh” karena bisu ia tidak bsia menjelaskan akan orgasme atau keluar, karena itu ia merengkuh kuat dan menggigit leherku lantas terkulai lemas dgn mata terpejam, saya harus orgasme jg denganya, pikirku..

    Tidak peduli ia sdh terkulai lemas dan pejamkan mata, kugenjot ia cepat dan k0ntolku mulai berdenyut cukup lama sekarang saya alami orgasme, karena setahuku, bila dalam permainan ke-2 lelaki akan memiliki ketahanan yang cukup lama. Napasku mulai membur dan sekalian kugenjot memek Mbak M yang sdh basah itu kucumbui bibirnya meskipun Mbak M tidak memberi respon atau tidak tahu bagaimanakah cara berciuman.

    “sshhhh.. Mbak.. Saya ingin munn.. Cratt.. Arghh” kutumpahkan spermaku di dalam lubang memeknya yang hangat..

    Ahh.. Sangat nikmat istirahatku siang hari ini.. Kukenakan bajuku dan kubangunkan Ema untuk mohon pamit, sekalian kubisikkan kepadanya.

    “Lain waktu kita bertemu di luar ya?” Ema cuma menjawab dgn anggukan dan senyum.

    Pada narasi sebelumnya saya sdh bercerita pengalaman bagaimana perselingkuhanku dgn Ema dan jg sekalian adik pamanku Mbak M, sesudah peristiwa itu saya dan Ema seringkali berjumpa di hotel dan mengulangi dan mereguk dahaga akan sex antara kami berdua, hingga kemudian satu tahun saya tidak berjumpa denganya kembali. Kudengar sekarang Ema sdh memiliki seorang anak dari pernikahannya dgn W.

    Narasi Dewasa Desahan Selingkuhan Genit

    Entahlah mengapa semenjak pagi hari ini saya terus pikirkan Ema, rasa kangen untuk bersetubuh kembali denganya demikian kuat dan menggebu, sampai pada akhirnya kuberanikan diri lagi untuk tiba ke tempat tinggalnya siang hari ini sela waktu kerjaku. Kuketuk pintu seringkali, seperti umumnya rumah itu kelihatan kosong dan sepi. Cukup lama saya menanti dari muka pintu hingga kemudian pintu terbuka dan yang membukanya ialah Lisna adik Ema, perlu jg saya katakan jika Omku MJ menikah dgn seorang wanita ynag sdh menjanda 2x yakni teteh I dan ia bawa dua orang anak yakni Ema dan Lisna dan ke-2 nya berbeda bapak.

    Bacaan Seks Dewasa Perselingkuhan Karena Sharing Sama Pria
    “Eh Kak Rido, sdh lama tidak bertemu.. Masuk Kak,” sebut Lisna sambil buka pintu.

    Situasi rumah sama seperti dahulu saya tiba lenggang dan sepi.

    “Pada ke mana Lis?” ucapku basa-basi.

    “Mama menjaga warung, Papah kerja..” jawab Lisna,

    “Engg.. Kalau Kak Ema?” tanyaku kembali cepat.

    “Kak Ema sdh tidak tinggal di sini, ia kontrak dgn Om W di kota T,” sambungnya.

    Ada rasa sedih dihatiku karena semua keinginan dan pikiran kotorku semenjak pagi hari ini tidak kesampaian. Lisna ialah gadis yang mulai dewasa, badannya ramping dan cukup kecil. Tp kulitnya betul-betul putih mulus dan bibirnya merah mengembang yang membuat lelaki mana saja akan gaungs menyaksikannya. Waktu itu Lisna cuma kenakan kaos you can see/kaos tanpa lengan dan celana pendek olahraga yang benar-benar pendek dan kurang. Sebelumnya sempat saya menelan ludah menyaksikan pahanya yang mulus dan melawan itu, tp saya berusahan sedapat mungkin meredam pergolakan gairah yang semenjak pagi hari ini demikian menggebu.

    “Lisna masih sekolah ya?” tanyaku untuk hilangkan kebimbangan.

    “Ihh.. Sedap saja, karena itu Kak Rido seringkali bermain donk kesini, saat ini Lisna sdh kerja tauu..” katanya dgn style manja.

    “Oh iya? Wah nona Lisna yang elok ini sdh besar ternyata ya?” lanjutku.

    Kusaksikan Lisna tersipu malu, kelihatan dari muka putihnya yang merona merah. Entahlah keberanian darimanakah, mendadak kata-kata ini melaju dari mulutku,

    “Lisna.. Saat ini kamu benar-benar elok dan seksi dech..” ucapku sekalian menelan ludah.

    “Ihh.. Kak Rido gombal ah..” balasnya sambil ketawa gurih dan mencubit pahaku.

    “Ehh… Berani nyubit Kak Rido ya? Sakit tahu..” jawabku sekalian berpura-pura memperlihatkan rona muka kesakitan.

    Kukejar ia yang coba menghindari dan berlari kecil dariku. Mendadak Lisna jatuh di karpet ruangan tamu karena terganjal tepian sofa, aku juga tidak kehilangan akal, ku ikuti ia dan turut juga berpura-pura jatuh dan menindih badannya yang terlentang di karpet ruangan tamu. Badanku mendekat dgn badannya, dadanya yang tidak terlampau besar tp seksi itu turun naik seolah meredam pergolakan, untuk gadis remaja yang beranjak dewasa tersebut.

    Kupandangi mata dan bibirnya yang merakah itu, spontan saja kubelai halus rambut dan keningnya, tidak ada pergerakan penampikan darinya.. Bahkan juga saat kucium bibirnya dan melumatnya dgn penuh bergairah.. Lisna tidak menampik, bahkan juga layani pagutan demipagutan bibirku. Lidah kami slaing mnejelajah dan napas kami berdua mulai tidak teratur, dan kedengar menderu terpicu birahi. Tanganku bergerilya dibalik kaosnya, dgn mahir kubuka ikatan tali bra kepunyaannya yang tutupi ke-2 buah dadanya.

    Berasa denyut jantung Lisna berdegap keras, mungkin ia tidak pernah dibutuhkan semacam ini oleh lelaki atau kekasih-pacarnya dahulu. Kuangkat kaosnya beberapa keatas, sampai sekarang buah dadanya kelihatan terang dipelupuk mataku, sekalian terus kupagut bibirnya, kuremas halus payudaranya dari bawah sampai pucuk putingnya. Lisna menggeliat luar biasa dan memulai mendesah luar biasa sekalian pejamkan matanya..

    “Ahh.. Kak.. Dooo.. Ouhh” desahnya membuat libidoku semakin meninggi.

    Lantas lidahku turun kelehernya.. Kebelahan dadanya.. Dan pada akhirnya kujilati dan kusedot teteknya yang mulai mengeras.

    “Arghh.. Kakk.. Ughh.. Mphh..” Lisna mendesah penuh nimat, sekalian terus kujilat dan kusedot putingnya, kubuka celana pendeknya, sampai Lisna cuma kenakan celana dalamnya saja yang warna biru.

    Kuraba permukaan memeknya yang masih tetutup CD, kuremas-remas perlahan dan kusodok-sodok dgn jemari jariku yang mahir menggeraygi mekynya.

    “Uhh.. Kak.. Riii.. Doooo.. Ahh.. Aduhh.. Kak.. Kok. Gi.. Ni sich ahh.. E.. Nakk.. Ohh..” Lisna sdh mulai meracau tidak dapat meredam nikmat yang menghinggapi sekujur badannya.

    Kubuka celana panjangku dan kutuntun tangannya untuk menggengam k0ntolku., kugerakkan tanganya supaya membuat pergerakan mengocak k0ntolku yang sdh demikian sangat tegang dan tidak sabar ingin raih kepuasan.

    Kulepaskan celana dalamnya, yang ketinggalan sekarang cuma mey-nya yang banyak bulu-bulu lembut di atasnya. Kuarah lidahku ke lubang kewanitaannya, Lisna terhenyak terkejut dan matanya terbeliak, karena sepanjang umur ia tidak pernah diberlakukan semacam ini kepadanya.

    “Kakk.., Uhh.. Ge.. Lii.. Ahh.. Kak.. Rido.. Mphh.. Geli.. Uohh.. Sedap.. Me.. Mek Lisna.. Ahh..” racau Lisna tidak karuan, memeknya mulai basah tanda birahinya sdh benar-benar mencapai puncak.

    Kuarahkan k0ntolku keliang memeknya, sempit dan ketahan suatu hal.sebuah hal..

    “Kakk.. Arghh.. Sa.. Kiit.. Lisna.. Takut Kak..” katanya terputus-putus di antara sakit dan nimat.

    “Takut apa Lis?” ucapku masih dgn napas menderu.

    “Lisna takut hamil kakak..” katanya kembali.

    “Jika cuma kadang-kadang tidak akan hamil Lis..” rayuku karena gairahku sdh demikian melonjak, diotakku cuma berbicara jika ini hari saya harus mereguk kepuasan dari gadis ramping dan mulus ini.

    “Ja.. Ngan di sini Kak.. Lisna takut.. Yang.. Ti ada orang..” napasnya tetap tidak teratur.

    “Jadi Lisna ingin kita ke hotel? Emangnya Lisna tidak kerja?” lanjutku.

    Lisna geleng-geleng,

    “Lisna kembali off Kak..” karena ia bekerja sebagai SPG dalam suatu mall karena itu liburannya malah di saat hari kerja.

    Kupacu motorku kedaerah menteng, dan kucari hotel yang bertingkat sedang, tidak terlampau eksklusif tp cukup buat berdua selesaikan keinginan, dalam hati saya ketawa, edan.. Dahulu hotel ini kupakai bersama Ema, sekarang dgn Lisna adiknya walaupun mereka berasal dari 2 bapak yang berlainan. Kuparkir motorku dan segera ke arah penerima tamu, cukup tergesa memang, karena gairahku yang sebelumnya sempat melonjak barusan jadi terlambat.

    Narasi Dewasa Desahan Selingkuhan Genit

    Sesampainya dikamar hotel kulumat rakus bibirnya dan smabil dgn posisi berdiri kami tanggalkan semua baju yang menempel ditubuh kami. Seperti 2 orang yang benar-benar haus dan lapar akan sex, kami berdua sama-sama bercumbu dan bergulir diranjang hotel yang empuk, sekarang Lisna betul-betul menumpahkan gairahnya karena sdh tidak ada rasa cemas di didrinya akna ada orang yang menyaksikan. Kujilati tetenya yang mengeras dan kusedot putingnya membuat Lisna mendesah dan meracau sejadi-jadinya.

    “Kakaak Rii.. doo ahh.. Teruuss.. Terussiin kaka.. Auhh.. Lisnaa enakk nihh..” Lisna melihatkan kepalanya ke kanan dan ke kiri betul-betul kerepotan akan sex dan kepuasan yang baru direguknya.

    Kujilati memeknya yang basah oleh cairan, kujelajahi lubang surgawinya dgn lidahku dan kadang-kadang mengisap dan menggigit kecil klitorisnya, badannya menggelepar.. Tanganya meremas rambutku dan Lisna menggigit bibirnya karena sangat enaknya. 10 menit berakhir dan jilatanku pada memeknya semakin liar dan semakin menjadi. Mendadak badannya melafalkanng, tangannya mencengkeram rambutku demikian kuat, 1/2 histeris Lisnah berteriak dan mendesis..

    “Ahh.. Kaa.. Imaahh.. Ke.. Luarr.. Ahh..”

    Lantas satu menit selanjutnya badannya lesu dan terkulai lemas diranjang. Kubiarkan Lisna menusukti orgasmenya.. Kujilati tetenya dan kadang-kadang kuciumi bibirnya, hingga kemudian libidonya bangkit kembali. Kuarahkan k0ntolku kemulutnya, Lisna sebelumnya sempat menggelemg tidak ingin melakukan.

    “Lisna belum.. Sebelumnya pernah Kak..” katanya perlahan.

    Saya tersenyum dan berbicara,

    “Perlahan-lahan Lis.. Kak Rido ajari..”

    Pertama Lisna mengoral k0ntolku berasa giginya berkenaan tangkai k0ntolku dan membuat nyeri, tp 5 menit selanjutnya ia sdh mahir dan betul-betul pintar mengocak k0ntolku dimulutnya.. K0ntolku semakin mengeras dan Lisna semakin suka dan semakin cepat mengocak k0ntolku di dalam mulutnya, saya mengeluh penuh nikmat..

    “Arghhhh.. Lisna.. Ohh.. Ka.. Mu pintarr.. Sayaang.. Ohh.. Iya teruss.. Enaak..” racauku.

    Kukeluarkan k0ntolku dari mulutnya, lantas kuarahkan pada memek yang sdh licin sesudah orgasmenya yang pertama barusan, sekarang k0ntolku 1/2 masuk ke dalam memeknya..

    “Ouh.. Maasih.. Sa.. Kit Kak..”. sebut Lisna denga muka meringis..

    Kutarik keluar perlahan-lahan.. Lantas kuhujamkan kembali halus, lama-lama k0ntolku semakin tenggelam di dalam lubang memeknya yang sempit.. Dan saat kurasa tinggal sedikit kembali kutekan cukup keras..

    “Ahh.. Kakk.. Lisna 1/2 menjerit”

    Karena terkejut saat semua k0ntolku ambles di dalam lubangnya. Kumaju undurkan bokongku, dan kedengar suara decakan dari lubang surgawinya, kugoyang sedikit k0ntolku hingga membuat memek Lisna berdenyut.

    “Ahh.. Kakakk.. Enaak.. Kak.. Benerr.. Dehh.. Uhh.. Teruss.. Lisna.. Inginn.. Ini.. Teruss.. Ahh,” racau Lisna kembali.

    Kugenjot semakin cepat.. cepat dan Cepat..

    “Lisnah.. Ohh.. Memekmu sempit Lis.. Uhh.. Nikmatt” desahku ke lebih enak..

    “Kak Rido.. Ihh.. Kok ginii sichh.. Enakk bangett.. Ahh.. Lisnaa tidak tahaan nih.. Kakk..” Lisna mendesah luar biasa. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Kiki Wanita Haus Sex Pemuas Gairah

    Pacuan k0ntolku di lubang memeknya semakin mengganas dan kurasakan k0ntolku mulai berdenyut siap memuntahkan sprema. Badan Lisna tergetar dan melafalkanng luar biasa..

    “Kakk.. Ahh.. Teruss.. Dikiit kembali.. Lisnaa ingin.. Keluarr lagii.. Ouhh,” desah Lisna panjang menemani orgasmenya.

    Aku juga ingin selesaikan permainanku dan capai orgasme.. Saya menggeram luar biasa dan napasku semakin menderu..

    “Saya.. Ju.. Gak.. Ma.. Uu.. Keluarr Liss.. Arhh”

    Badanku terkulai lemas di atas tubunya, kami bersimbah peluh dan sama-sama tersenyum penuh nikmat. Kamipun melakukan kembali dan betul-betul memberikan kepuasan dahaga sex kami berdua sampai siang ganti malam.

  • Yui Nishikawa S Model 160

    Yui Nishikawa S Model 160


    2361 views

  • Kisah Memek Cewek impianku adalah lontenya papaku

    Kisah Memek Cewek impianku adalah lontenya papaku


    2361 views

    Duniabola99.com – Yang menarik adalah penghuni kostnya salah satunya adalah mbak marisa , dari semua penghuni kost disana dialah yang paling cantik plus baik umurnya kira-kira 22 tahun. sering kali aku diundang masuk ke kamarnya hanya sekedar menemani dia menghabiskan jatah jajan yang dia bawa. jujur aku sdh suka padanya.

    bentuk tubuhnya mirip model-model bikini dari majalah ayahku (dari kecil aku memang sdh suka membacanya) yang pasti montok lah, tinggi 170 berat badanya pun aku tafsir sekitar 50 an dan dadanya berukuran 34B (hanya mengira-ngira bentuk dan besarnya mirip sekali dgn model majalah itu.

    Dia suka sekali meluk-meluk aku, nggak tau kenapa mungkin karena aku cubby dan polos. jadi semakin aku pasrah di dalam pelukan gemasnya padahal aku juga merasakan betapa kenyal dadanya yang menghimpit erat tubuhku.

    enak sekali rasanya. pernah sekali aku karena napsunya, aku yang memeluknya dan menghujamkan kepalaku di dada montoknya sembari kugeleng2kan kepala. dia hanya tertawa. obrolan pun berlanjut, mba udah punya pacar . hihihi hihi. belum lev, kenapa kok tanya-tanya . enggak biasanya kan kalo udah gede punya pacar .

    dia hanya membalas dgn tawa. hari ini memang sangat special, mba marisa hanya menggunakan kaos t-shirt longgar dan panjang tanpa menggunakan celana, dibiarkannya pahanya yang putih mulus membuatku menelan ludah, memang hari ini dia libur kuShofiah dan berencana beres-beres kamar, ketika dia meletakan sesuatu di atas lemari. shiutttttt T-shirtnya naik ke atas sehingga aku bisa celana dalamnya yang berwarna putih polos ditambah melihat bongkahan pantatnya yang padat dan montok sekali. Agen Judi Fastbet99

    sdh nggak tahan aku aku ingin melihatnya telanjang bulat. aku di kagetkan dgn suara handphone mbak marisa, seperti biasa dia tak pernah mengangkat telepon di depanku, pasti dia keluar kamar. pertama-tama aku memang gak curiga. tetapi gerangan siapa yang mengganggu masa puber ku.

    Hal ini membuatku sebal dan curiga. akhirnya mbak marisa masuk kamar lagi lev maaf yha mbak mau pergi dulu nieh, lupa tadi mbak ada janji siapa sih mbak yang telpon, penting yha mbak aku berusaha untuk menahan dia pergi .

    Hmm. mau tau aja kamu lev, yang jelas dia penting buat mbak. kalo enggak penting, mana bisa mbak tidur di kost mewah kayak gini dia tertawa kecil. aku nggak tau maksudnya apa. pertemuan hari ini cukup sekian, aku diusir secara halus oleh mbak marisa. aku menunggu dia di depan rumah kost.

    sekedar ingin tau dewi cantikku ini menggunakan baju apa. perlahan dia melangkah keluar kost, dgn senyuman lembut, rambut panjangnya yang berwarna coklat dikuncir, celana panjang jeans berwarna biru ketat memperlihatkan pahanya yang berisi, bokongnya yang padat, .

    dia menggunakan kaus putih, berdada rendah memperlihatkan payudaranya yang membusung, BH yang dikenakannya adalah Bra yang mengait dileher, hingga aku dapat dgn jelas mengintip warna Bra-nya talinya berwarna merah jambu. seksi sekali. dadah lev . mba jalan dulu dia meninggalkanku.


    Semakin aku nafsu saja. aku tau pasti kebiasaan mba marisa, dia orangnya pelupa. jadi dia selalu menyimpan kunci di bawah pot sebelah kamar. aha . segera aku masuk menggunakan kunci tadi. di dalam kamarnya aku hanya bisa tersengal-sengal, jantung rasanya udah gak karu-karuan takut sekali. aku juga bingung, bagaimana aku bila ketauan nanti kalau aku berada di kamar, bakal ditanyain macem-macem nih.

    tapi itu tak berlangsung lama. karena kudapati celana dalam yang mba marisa tadi pakai. tiba-tiba saja aku langsung menyaut celana dalam tadi. aku endus-endus pas bagian vaginanya. memang agak berbau amis semi-semi pesing.

    kain di sekitar selangkangan nya agak basah mungkin keringat. wah aku semakin gila dan semakin nggak nahan. segera aku masuk ke dalam lemari kuciummi celana dalamnya sembari aku kocok penisku hingga tanpa sadar aku pun tertidur lemas di sana. kreekkkk . suara pintu terbuka, hal itu juga yang membangunkanku, loh kok nggak kekunci, tadi perasaan marisa udah ngunci deh sayub-sayub suara mba marisa terdengar.

    aku semakin gelagepan, bingung sekali . tiba-tiba dasar kamu say, cantik-cantik kok pelupa ada suara seorang laki-laki, aku akrab sekali dgn suara ini. yha ini mirip suara papa. perasaan takutku berubah seketika. aku curiga apa yang dilakukan papa ku di kamar mba marisa.

    Ih iyha kuncinya masih di dalam. om . agh . om slur p slurrrrp aku mendengar suara mba marisa mendesah. agh . owww . om . !!!, marisa sayang slurrrp. slurrp aku semakin penasaran saja. aku berusaha mencari celah untuk mengintip kejadian di luar. aku buka resleting lemari yang terbuat dari kain itu sehingga bisa leluasa mengintip keluar. .

    alamak aku mengintip mba marisa sedang di cumbu oleh papaku. papaku dgn ganasnya menciumi bibir mba marisa. mba marisa hanya bisa pasrah saja. tangan besar papa meremas-remas payudara mba marisa. marisa kamu wangi sekali . erangan papaku saat dia menghisap-hisap leher mba marisa

    Om. agh . aku mengintip mba marisa tampak menikmati setiap kecupan papa, jujur aku sangat marah bagaimana mungkin, papaku orang yang selalu aku hormati melakukan perbuatan tak senonoh seperti itu. aku sempat hampir kalap ingin segera kulabrak mereka, tetapi niat itu ku urungkan. karena aku juga ternyata mulai menikmati Live performance ini .


    dgn kasarnya papa menyingkap kaos t-shirt mbak marisa, sehingga sekarang yang tampak adalah BH mba marisa yang membungkus payudara indahnya, papa mulai melepaskan kemeja nya begitu jari lentik mba marisa melepaskan benik-benikya, sembari terus menyambar dan menghisap bibir papa mba marisa mengelus-ngelus dada penuh bulu milik papa. aku semakin penasaran saja. kejadian erotis apa yang akan terjadi.

    ciuman itu membuat mereka saling berpagutan hampir 5 menit lebih. tiba-tiba mbak marisa mendorong papaku hingga tersungkur di kasur. Om liat marisa yah. sembari mbak menyalakan cd dgn remot. dia mulai meliuk-liukan tubuhnya. wow. ternyata mba marisa mau menyuguhkan tarian erotis nya aku semakin tak sabar saja.

    dgn liukan tubuhnya yang sintal, mba marisa mulai membuka celana jeans nya. hingga dia hanya menggunakan BH yang mengait di leher dan celana dalam berwarna hitam transparan. walaupun suasananya agak redup, tetapi aku bisa mengintip dgn jelas betapa seksinyanya mba marisa, dgn gemulainya mba marisa mulai meraba-raba seluruh tubuhnya dgn tangan nya sendiri.

    dari sedikit-dikit dia remas payudaranya sendiri dgn lembut tapi pasti, dihimpitkan kedua belah payudaranya, membuat tubuhku juga tubuh papa semakin memompa adrenalinnya, wajahnya yang cantik dan putih agak semu kemerahan mungkin akibat pengaruh alkohol dgn lihainya menunjukan mimik sensual sekali. kadang kadang mba marisa menjilat bibirnya yang sdh terpoles lip-gloss sehingga tampak basah dan ingin segera di hisap. mba marisa kini membelakangi papa.

    Dan dgn erotis nya dia mulai membuka BH nya dan membungkuk sehingga pantatnya dgn leluasa memperlihatkan vaginanya yang tampak mengembul dan kenyal. montok sekali vaginanya. kembali dia menghadap papa dan memang luar biasa, payudara yang selama ini aku sangat ingin dekap terlihat dgn sintalnya.


    bentuknya membulat penuh dan kenyal sekali, pentilnya tampak bundar imut dgn warna merah muda. aku juga mengintip jejak-jejak kecupan papa dan remasanya di seluruh tubuh mba marisa sehingga meronakan merah tubuh sintalnya. marisa .

    Om udah nggak tahan sayang sini. papa menarik tangan mba marisa dgn cepat. mba marisa sempat kaget dan terjatuh. memang dasar papa. dia segera menangkap tubuh mba marisa. dan mengarahkan arah jatuhnya sehingga payudaranya yang kenyal itu menghujam terlebih dulu ke mukanya.

    di hisap nya pentil mba marisa dgn ganas. tangan kanan papa mulai menuju pantat mba marisa diremas-remas nya pantat kencang tersebut, aku mengintip muka mba marisa yang semakin tampak terangsang. papa lalu melorotkan celana dalam hitam mba marisa sehingga kini mba marisa sdh bugil tanpa sehelai kain pun.

    Dan papa pun kembali bergerilya mulut dan tangannya tak terus menghisap seluruh jengkal tubuh sintal mba marisa marisa . kamu . enak banget . papa terus meracau sembari terus menikmati setiap jengkal tubuhnya. tangan mba marisa dgn sigap membuka celana papa.

    aku sempat terkejut dgn barang milik papa. hitam dan besar mengacung-ngacung di perut mba marisa. dgn sayangnya mba marisa memegang dan mengocok batang kejantanan papa. ditariknya pantat mba marisa. dari posisi mba marisa berada di atas papa. kini pantat mba marisa tepat diatas kepala papa. kulihat mba marisa dgn lihainya mengocok-ngocok penis papa dan di masukan kedalam mulut.

    mba marisa tampak menikmatinya ketika dia gosok-gosakan bibir manisnya di penis hitam papa. papa pun tampak luar biasa girangnya. dihapannya kini ada sebuah vagina yang sangat-sangat indah. aku bisa leluasa mengintip karena memang posisi lemari tepat persis di belakang kasur.


    vaginanya berwarna merah merekah, bentuknya gemuk dan mengembul keluar papa langsung menghisap-hisap lubang kebahagiaan milik mba marisa, sembari dia geleng-gelengkan kepala. mereka bener-bener sangat terangsang sehingga suasana semakin hot saja.

    kini mba marisa sdh di bawah. papa lalu membalikkan badan dan lagi-lagi mulai menghisap bibir mba marisa, tangan papa yang tadinya bergerilya kemana-mana akhirnya menghentikan pencariaanya di vagina mba marisa, di benggangnya paha mba marisa lebar-lebarnya.

    sehingga vagina mba marisa semakin terlihat merekah merah. papa lalu menunggangi mba marisa. tampak tangan mba marisa memegang penis gagah papa dan menggerakaanya menuju masuk liang surga. aku melihat memang beberapa kali penis papa tergelincir keluar tapi lagi-lagi tangan mba marisa membenarkan posisinya.

    blesss akhirnya masuk juga penis papa, dan gilanya, aku bisa melihat bagaimana vagina montok mba marisa mencengkeram erat penis papa. penis itu masuk dgn gagahnya. papa mulai mendesah man da . man . enak banget memek kamu man . peret . , sembari dgn pelan-pelan pantat papa memompa pantat mba marisa sehingga penisnya bisa masuk dan keluar dgn nikmat.

    om . ampun . om . buru ng om kok . perkasa gini . agh . marisa . gak tahan entah kenapa ketika mba marisa mendesah mba marisa tampak semakin erat memeluk tubuh papa dan tubuhnya bergetar-getar seperti kita saat menahan pipis. pompaan papa pun semakin di percepat dan diperganas.

    aku melihat penis papa di penuhi buih-buih putih yang mungkin keluar dari vagina montok mba marisa. vagina mba marisa pun memerah dan semakin membuatnya indah. kini papa melepaskan pelukannya dari mba marisa. dan dgn masih menancapnya penis di vagina mba marisa.


    dianggkatnya tubuh sintal itu dan dihimpitkan di tubuh tersebut di tembok. papa semakin perkasa saja mengoyang-goyang pantatnya maju mundur- sedangkan mba marisa hanya mendesah dan kadang-kadang menatap sayu papa. marisa . om mau keluar neh .

    aku mau keluarin di dalem aja yah , sebelum mba marisa menjawap, papa semakin memasukan penisnya ke vagina mba marisa dgn frekwensi yang sangat cepat, suara gesekan antara keduanya yang tadi terdengar berirama kini mulai tak karuan. ja ja . ja . ngan om . nanti marisa . suara desahan mba marisa belum berakhir tapi papa sdh menghentikan pompaannya di titik terdalam penisnya mampu menjangkau vagina mba marisa, terlambat sayang hehe.

    om puas banget neh dilepaskan pelukan papa dan mba marisa lalu langsung terhuyung lemas di kasur. segera papa membereskan dirinya, diambil tisu basah yang dia sdh persiapkan dan dibersihkan penisnya lalu papa kembali mengenakan pakaian, sedangkan mba marisa hanya bisa pasrah di sudut kasur, dia menatap kosong. napasnya pun tersengal-sengal, aku mengintip vagina mba marisa mengeluarkan cairan putih, mungkin itu sperma papa yang dgn sadisnya disemprotkan kesana.


    marisa sayang makasih yah jangan kuatir kayak gini cukuplah buat lo tinggal semester depan mba marisa hanya menatap kosong. masih dgn telanjang dia merebahkan tubuhnya diatas kasur. papa pun sdh selesai berpakaian dan kini dia berpamitan dgn mba marisa. sekarang aku mulai sadar .

    apa yang harus aku lakukan nggak mungkin aku terus bersembunyi di dalam lemari mba marisa. lambat lautpun mba marisa pasti akan membuka lemari ini.

  • Kisah Memek Ambil Perawannya

    Kisah Memek Ambil Perawannya


    2360 views

    Duniabola99.com – Ini bukan cerita dejaka saya, tetapi cerita dia di perawani sama saya. Itu adalah hari perkawinan kami. Saya berumur 24 tahun dan istiri saya 20 tahun. Saya sudah duda tetapi istiri saya masih perawan. Kami sudah cuim dan pegang-pegang tubuh sampai kami bernafsu sekali sampai air mani saya pernah keluar dalam celana saya, tetapi kami belum sampai bersetubuh. Saya mau bersetubuh, tetapi, dia pingin tunggu menikah. Saya cinta dia jadi saya tak mau paksa dia dulu. Kami jadi menika secepatnya. Setelah kawin, kami langsung ke rumah orang tuanya yang satu lagi. Rumah itu kosong dan kami langsung masuk ke kamarnya.

     

     

    Saya cium dia dan pegang susuh dan momoknya lagi. Dia juga pegang kanjut saya lagi. Saya sudah mau sekali bersetubuh sama dia. Apa lagi, saya belum pernah bersetubuh sama gadis yang masih perawan. Kami buka baju dan saya tidurin dia di tempat tidurnya. Saya pegang seluruh tubuhnya.

    Dia gugup sekali dan saya juga gugup. Dejaka saya sudah di ambil sama istiri saya yang dulu, tetapi dia sudah janda. Istiri saya yang dulu masukin kanjut saya ke momoknya kerena saya belum tahu momok di mana, tetapi saat ini, saya sudah tahu di mana kanjut saya harus di masukin. Saya pegang momoknya dulu dan saya bisa lihat selaput darahnya masih perawan. Setelah itu, saya masukin kanjut saya ke dalam momoknya. Saya bisa merasa selaput darahnya di koyak sama kanjut saya. Dia sakit sekali tetapi saya dorong terus sampai semua kanjut saya ada di dalam momoknya. Momoknya sempit selaki di dalam.

    Momoknya sakit sekali tetapi dia suruh saya masuk terus. Dia sudah jadi istiri saya dan sudah janji mau memberikan perawannya ke saya. Saya adalah di dalam momoknya sampai air mani saya keluar banyak. Sudahlah, kanjut saya di tutup sama darah perawannya. Saya juga tambah puas kerena saya ambil perawannya. Nanti malam, kami bersetubuh lagi. Momoknya masih sakit dulu, tetepi setiap kali bersetubuh, dia tambah nafsu dan dia jadi minta bersetubuh sama saya beberapa kali sehari.

  • Hentai038

    Hentai038


    2360 views

  • Foto Bugil Rachel Lynn Owen mengenakan lingerie tipis untuk menunjukkan pantat telanjang

    Foto Bugil Rachel Lynn Owen mengenakan lingerie tipis untuk menunjukkan pantat telanjang


    2360 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik Rachel Lynn melepaskan pakaian transparannya menampakkan memeknya yang tanpa bulu dan toketknya yang bulat dan padat.

  • Tiny Girl Helps Cum

    Tiny Girl Helps Cum


    2358 views

  • Summer Yang Hot

    Summer Yang Hot


    2358 views


    Duniabola99.com – Namaku Monica, saat ini aku sedang menjalani studi di luar negri, tepatnya di negeri paman Sam. Orang tuaku mengirimku ke luar negeri dengan harapan aku dapat menimba ilmu dengan kualitas yang lebih baik daripada tetap di indonesia, sekalian belajar hidup mandiri kata mereka.

    Aku tinggal di California, karena kesibukanku belajar aku jarang membaur dengan temanteman kuliah apalagi dengan orang asia, wah ngga sempat deh.

    Kejadian ini sudah 2 tahun lalu disaat summer holiday, liburan musim panas di amrik. Kebetulan saat itu aku harus mengulangi beberapa mata pelajaran yang gagal, maka aku harus belajar dan menjalani tes susulan di kampus.

    Siang itu udara terasa gerah sekali, aku merasa gerah di kamar dan memutuskan untuk keluar ke supermarket untuk membeli minuman dingin. Aku mengenakan celana pendek jeans dan tanktop tanpa BH didalamnya karena aku toh tidak akan pergi berlamalama pikirku. Tubuhku termasuk tinggi dan ramping, dengan tinggi 169 cm dan ukuran BH 32D, sangat mengganggu jika aku sedang fitness atau olah raga. Aku sering workout sendiri di rumah, bukannya pamer apabila perutku rata dan bahkan cenderung berotot (sedikit terlihat 6 packnya).

    Walaupun tidak jauh, aku memilih jalan yang agak memutar karena jalan yang langsung ke tujuan terkenal rawan.

    Sepanjang perjalanan aku mengulangi lagi rumusrumus matematika yang harus kupelajari, alhasil aku tidak begitu memperhatikan jalan dan aku terserempet mobil sedan hitam. Untungnya aku hanya lecetlecet sedikit di tangan kan kakiku, sang pengendara mobil itu langsung turun dan membantuku berdiri.

    Aku cukup terpesona saat melihatnya, pria tampan berambut pirang, badannya tegap dan berotot, matanya yang hijau mempesonaku sampai aku tergagapgagap saat menjawab pertanyaanpertanyaannya. Setelah kujelaskan bahwa aku tidak apaapa, dia tetap memaksaku agar aku mampir ke apartemennya yang hanya berjarak beberapa blok dari tempat itu untuk merawat lukalukaku.

    Dalam perjalanan kami berkenalan dan ternyata namanya Patrick. Apartemennya terlihat bersih dan rapi, karena udara terasa panas sekali seperti dalam sauna, Patrick membuka jendelajendela di apartemennya yang terletak di lantai 4. Patrick mengambil kotak P3K dan mulai membersihkan lukalukaku setelah memberiku segelas 7UP dingin. Gentleman sekali cowok ini, pandanganku mulai nakal dan mencari2 tandatanda apakah dia memiliki pacar atau bahkan seorang istri.

    Setelah cukup yakin bahwa tak ada satupun foto gadis di apartemennya akupun mulai berani berbincangbincang dengannya. Patrick ternyata seorang akuntan di perusahaan perbankan ternama, perbincangan kami semakin lama semakin menjurus ke arah relasi. Ternyata dia beberapa bulan yang lalu putus dengan pacarnya. Pacarnya tidak mau memiliki relasi dengan seseorang yang dedicated ke pekerjaannya, Patrick ternyata sering kerja lembur.

    Sambil menonton TV kami berbincangbincang lebih lanjut, entah siapa yang memulai, kami berciuman. Mulamula ciuman kami lembut dan malumalu, entah juga karena panasnya siang itu atau karena panasnya gairah kami, ciuman lembut kami berganti menjadi ciumanciuman yang panas dan menggebugebu. Lidah kami saling bertautan dengan penuh gairah. Sambil menduduki pahanya kami berhadaphadapan sambil tetap berciuman.

    Kurasakan ada yang mengganjal di selasela selangkanganku, semakin nakal pula aku jadinya, kugoyanggoyang pinggulku untuk lebih merangsangnya. Tangannya meremasremas pantatku dan diselasela ciuman kami dia berbisik you naughty girl . aku hanya tertawa kecil sambil tanganku membuka kancingkancing bajunya. Setelah dadanya yang bidang terpampang kuturunkan ciumanku ke arah putingnya, dia menggelinjang dan mengerang sambil tangannya meremas satu payudaraku yang membuatku bergantian mengerang karena jarijarinya memainkan putingku yang juga sudah kian mengeras.

    take off your top katanya kan tidak adil apabila hanya aku yang telanjang. Sambil menegakkan tubuhku, kulepas tanktopku dan kulempar entah kemana, toh sudah basah kuyup oleh keringatku. Aku turun dari pangkuannya dan melepaskan celananya. Mencuatlah sebatang penis yang panjangnya kirakira 30 cm dan tebalnya membuatku agak pusing. Karena tidak muat sepenuhnya dalam mulutku, aku hanya mengulum sebagian demi sebagian penisnya. Kujilati penisnya sambil kukulumkulum seperti sedang menikmati permen loli.

    Sekitar 10 menit aku memberikan fellatio hingga akhirnya Patrick mengangkatku berdiri dan menyuruhku menghadap dinding, tanganku memegang dinding dan membelakanginya sehingga aku tidak bisa melihat apa yang akan dilakukannya. Dilepasnya celanaku beserta celana dalam Gstring merahku, posisi ini membuatku berdebardebar karena aku tidak tahu apa yang akan dilakukannya ataupun apa yang akan terjadi berikutnya.

    Beberapa saat tidak terjadi apaapa, hanya terdengar dengus nafas kami yang sudah dibakar birahi, semua syarafku terasa sensitif sekali, kurasakan butiranbutiran keringatku yang menuruni leherku, punggungku, bahkan butirbutir keringat yang terjatuh dari puting payudaraku, mengirimkan signal geli ke sekujur tubuhku yang menambah keseksian suasana itu.

    Akhirnya kurasakan hembusan napas Patrick di leher belakangku, aku berpotongan rambut bob, pendek diatas bahu, kurasakan bibir Patrick menyentuh kulitku yang sensitif di leherku dan turun ke pundakku sementara tangantangannya dengan mahir mempermainkan kedua payudaraku yang licin dan basah karena peluhku yang membanjir. Ciumanciumannya merangsangku sedemikian rupa sehingga aku tak dapat menahan desahandesahanku, kutolehkan kepalaku ke kanan dan bibir kami pun kembali bertautan.

    Tangannya dengan lihai meremasremas payudaraku dan memelintir putingku sedemikian rupa hingga aku hampir mendapatkan orgasme hanya dari remasanremasannya. Untungnya sebelum aku mendapatkan orgasmeku salah satu tangannya menuruni perutku yang rata dan licin, celakanya tangannya berhenti di belahan vaginaku dan mulai menggosokgosok klitorisku yang mambuatku semakin menggelinjang dan tubuhku pun melengkung ke belakang yang membuat tulangtulang rusukku menepak di dadaku.

    Gosokangosokan tangannya semakin intens dan hingga akhirnya

    aaaaahhhh . oooggghhhh . UUUGHHHHHH .. hhhmmmhhhhhhhh .. aku tak mampu lagi membendung orgasmeku dan kakiku terasa lemas setelah aku mendapatkan orgasme ku. Patrick tidak diam saja, sambil salah satu tangannya menopang tubuhku, tangannya yang menggosokgosok klitorisku kini beranjak masuk ke dalam belahan vaginaku dan ternyata Gspot ku dengan mudah ditemukannya dan dipermainkannya yang membuatku semakin menggila dan berteriakteriak dalam hantaman orgasme yang bertubitubi. Ternyata Patrick sangat lihai dalam seks, dalam waktu 10 menit kedepan aku berkalikali dihantam gelombang orgasme, mungkin ada 6 kali orgasme hingga aku sedikit berkunangkunang.

    Tubuhku sudah lemas sekali, tergeletak di lantai yang sudah dibanjiri keringat kami dan cairan orgasmeku. Aku terengahengah tak berdaya ketika pahaku dibukanya dan penisnya yang besar itu memasuki vaginaku tanpa kesulitan yang berarti karena vaginaku memang sudah seperti tersambar tsunami saking basahnya. Kurasakan batangnya perlahanlahan memasuki tubuhku, terasa jauh lebih nikmat daripada jarijari yang sudah membawaku melayanglayang. Patrick menggoyangkan pinggulnya makin cepat, membangkitkan gairahku kembali. Tanganku mengusapusap rambutnya yang basah berkeringat dan kamipun kembali berciuman dengan ganasnya. Kamipun akhirnya mengganti posisi, menurutnya ini adalah posisi kesukaanya, doggie style.

    Ooohhh hmmm . aku mengerang ketika Patrick memajukan pinggulnya dan membenamkan penisnya kedalam kehangatan jepitan vaginaku.
    damn girl youre so tight!! dia meracau memujiku ketika dia mulai menikmati kehangatan dan jepitan vaginaku, tumbukantumbukannya semakin menggila, satu tangannya meremasremas payudaraku yang tergantunggantung bebas terpentalpental maju mundur karena goyangan Patrick.

    Tubuhku sudah lemas dan basah kuyup berkeringat sampai menetesnetes membanjiri lantai namun hal ini makin menambah gairah persetubuhan kami. Patrick akhirnya sambil menumbuk tubuhku juga mempermainkan klitorisku dengan satu jarinya, tubuhku melengkung berdiri diatas lututku dan satu tangannya mempermainkan putingku, bibirnya mencupangi leherku dan kian membuatku menggila. Persetubuhan paling nikmat yang belum pernah kurasakan sebelumnya seumur hidupku. Selama 40 menit persetubuhan ini aku sudah dihantam orgasme 4 kali, sementara Patrick sendiri belum orgasme sekalipun juga, aku sampai berpikir bahwa aku bisa mati terlebih dahulu sebelum dia akhirnya mendapatkan orgasmenya.

    Akhirnya kudorong dia berbaring dan kunaiki penisnya. Kuturunkan tubuhku sambil meringis karena vaginaku rasanya sudah agak perih dan panas karena persetubuhan gilagilaan barusan. Setelah penisnya benarbenar terbenam dalam vaginaku, kugoyangkan pinggulku maju mundur, kujilati putingnya dan kugigitgigit perlahanlahan yang membuatnya mengerangerang, usahaku berhasil! Ku kombinasikan gerakanku antara naik turun dan memutar ataupun maju mundur untuk merangsangnya hingga dia orgasme, celakanya akupun ikut terangsang dan sepertinya lebih dahulu mendapatkan orgasme.

    bite my nipples please . aku menyuruhnya menggigit putingku agar rangsanganku sedikit berkurang, Patrick ternyata keenakan mengulumngulum putingku dan meremas payudaraku seperti bayi yang menyusu, namun kadangkadang digigitnya putingku yang ternyata makin membuatku terangsang. Akhirnya aku menyerah dan makin giat menggoyangkan pinggulku, keringatku sudah menetesnetes di dada Patrick, dipeluknya tubuhku erat hingga keringat kami menyatu dan diapun mulai menggoyangkan pinggulnya melawan goyanganku.

    Aaahhh . mmm . im coming . dia akhirnya memberikan tanda bahwa dia akan mendapatkan orgasmenya, aku pun juga sudah diambang orgasmeku dan kugoyangkan pinggulku semakin menggila dan akhirnya
    HOOOOHHHH . AAAHHHHH . HMMHHHHHHH.. UUHGGGGHHH .. kamipun orgasme hampir bersamaan, kurasakan semburan sperma yang sudah tersimpan beberapa bulan kuat membasahi liang vaginaku hingga tak tertampung lagi dan meluber keluar.

    Aku tergeletak tak berdaya disampingnya, kami saling berpandangan dan hampir bersamaan kami berkata wow that was awesome

    Batal sudah rencanaku untuk lanjut belajar karena aku akhirnya stay overnight di apartemen Patrick dan kami mengulanginya lagi beberapa kali hingga besok paginya aku pulang ke apartemenku dan dia mengambil cuti sakit karena kecapekan, aku sendiri hampir tidak meninggalkan ranjangku selama dua hari berikutnya karena kecapekan.

  • Cerita Sex Kisah Tragis

    Cerita Sex Kisah Tragis


    2358 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Kisah Tragis ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Nasib yang tak beruntung ditimpa oleh Kina mahasiswi yang wajahnya cantik dan mungil tersebut, dimana
    nasibnya diperkosa secara bergilir oleh teman kampusnya, Kina yang masih muda mempunyai tubuh yang
    memang menggoda kaum para laki laki, apalagi dengan payudara yang besar dan bulat, rambut pendeknya
    dan mudah bergaul dengan siapa saja.

    Di kampus dan pergaulannya dia sering mengenakan jilbab, Bandar Judi Pulsa walau begitu jika sedang dirumah dia tak
    berjilbab dan berpakain santai seperti cewek kebanyakan.

    Kejadiannya bermula pada hari sabtu siang ketika Kina baru saja pulang dari kampus dan hendak
    beristirahat. Tiba-tiba hp miliknya berdering.dilayar tercantum nama Doni.dia adalah teman kampus
    Kina.

    “halo don, ada apa?”. sapa Kina.

    “halo juga, ga aku cuma mau ngajak kamu belajar bareng dirumahku!” Jawab Doni.

    “sama sapa aja?” Tanya Kina lagi.

    “sama aku, Heri, Tio, Agus terus Evi, Ika sama Tika juga ikut”.jelas Doni.

    Karna merasa ada cewek lain yang ikut akhirnya Kina pun mengiyakan ajakan Doni.

    SekKinar pukul 3 sore dia menuju rumah Doni yang berjarak tak jauh dari kost-kostan Kina .dia
    mengenakan jilbab hKinam serta kaus lengan panjang Bandar Bola Pulsa berwarna merah muda serta celana jeans yang makin
    membuat lekuk tubuhnya terlihat walau dia berjilbab.

    Berapa saat kemudian Kina sampai dirumah Doni disana sudah ada Agus, Tio dan Heri namun dia belum
    melihat ada cewek yang datang.

    “eh kalian dah nyampe, mana Vivi sama yang lain?” Tanya Kina.

    Mereka tak menjawab pertanyaan Kina. Agus langsung bangkit dan mengunci pintu sedangkan Tio, Heri dan
    Doni menghampiri Kina yang berdiri kebingungan.

    “eh,apa-apaan ini? apa yang akan kalian lakukan?”. Kina mulai panik dengan keadaan ini.

    “tenang sayang, kKina akan bersenang senang sampai pagi!” Doni menimpali Kina dengan senyum yang aneh.

    Sementara Tio dan Heri mulai menghampiri Kina dan memegang kedua tangan Kina .Agus langsung maju dan
    memeluk Kina dan memaksa memagut bibir mungil Kina. Tio dan Heri mulai bergerilya dipayudara mungil
    Kina yang menawan.

    Doni tak mau kalah dia memeluk Kina dari belakang tangannya bergerilya ke daerah selangkangan Kina,
    mengelus vagina Kina dari luar. Doni mulai mencari retsleting celana Agen Judi Bonus Besar jeans Kina untuk membukanya.

    Kina tak bisa berbuat apa-apa karena kedua tangannya dipegang erat oleh Tio dan Heri.sementara Agus
    yan memagut bibirnya membuat dia susah bernafas.

    Akhirnya Doni berhasil membuka celana jeans milik Kina dan menurunkannya sampai batas mata kaki.Doni
    kembali berdiri dan kembali meraba vagina Kina .kali ini dia langsung menyentuh vagina Kina melalui
    celah cd warna krem milik Kina .

    “wah, mem3k kamu anget banget, jembutnya juga halus!”. komentar Doni.

    Cerita Sex Kisah Tragis Tio dan Heri tak mau kalah mereka mulai melucuti kaos yang dikenakan Kina, Agus pun berhenti memagut
    Kina untuk memudahkan Tio dan Heri membuka kaos Kina. Kini Kina berdiri dengan jilbab dan bh serta cd
    saja, dikelilingi oleh 4 pria yang menatapnya dengan buas seolah-olah siap menghabisi mangsanya.

    “bener-bener mulus nih cewek, susunya juga montok”. komentar Heri.

    Kina yang merasa risih langsung menyilangkan kedua tangannya untuk menutup payudara dan vaginanya.

    “wah, jangan malu-malu gitu dong, kamu khan cantik”. timpal Tio.

    Kemudian Agus mendekat dan memeluk tubuh Kina tangannya bergerilya dipunggung Kina untuk mencari
    pengait bh Kina. kemudian tanpa ragu-ragu Agus membuka bh hKinam milik Kina. Semua pria menatap kagum
    pada payudara Kina yang ranum dengan pentil merah muda yang terlihat begitu segar dan menggoda.

    Tanpa komando mereka mengerubuti tubuh bugil Kina. Doni dan Agus berbagi payudara Kina sementara Tio
    melepas cd Kina dan mulai memainkannya dia menjilat dan membuka vagina Kina dengan kedua jarinya tak
    lupa dia juga menggosok klitoris mungil milik Kina.

    Sementara Tio memeluk Kina dari belakang dan mencium bibir Kina dengan semangat. Beberapa kali mereka
    berpindah peran hingga semua mencicipi bibir, payudara, vagina dan pantat sekal Kina. Entah sudah
    berapa kali Kina orgasme, tubuhnya terasa lemas.

    Mungkin jika tak ditopang oleh Agus, Kina sudah jatuh lemas. Seluruh tubuhnya basah oleh keringat yang
    semakin memancarkan aroma khas yang menggoda pria disekKinarnya. Bola Online Depo Pulsa Mereka sudah merasakan cairan vagina
    Kina yang manis dan gurih, sudah hampir 30 menit mereka menggerayangi Kina diruang tamu dalam posisi
    berdiri.hingga akhirnya Doni mengambil gelang besi yang terikat tambang.

    Kemudian dia memasangkan gelang itu dikaki kanan Kina, kemudian Doni menarik tambang dan memaksa Kina
    yang lemah untuk melangkah. Doni membawa Kina ke kamarnya. Disana ada tempat tidur yang cukup luas.

    Kemudian Doni memasang gelang lagi dikedua tangan Kina kemudian mengaitkan dengan tambang untuk
    menggantungkan Kina. Kembali Kina akan diperkosa dalam keadaan berdiri. Kini kondisinya lebih parah
    karena tangannya terikat keatas yang semakin mengekspos keindahan tubuhnya. Ketiaknya juga menjadi
    daya tarik tersendiri

    SekKinar pukul 02.00 dini hari, Agus terbangun dari tidurnya dia merasakan ada benda kenyal dan empuk
    dKinangannya. Ternyata itu adalah payudara Kina yang masih terlelap. Agus memandang wajah Kina yang
    terlelap dengan jilbab dikepalanya.

    Betapa manis dan cantiknya wajah itu. Kemudian dia mulai meremas payudara milik Kina, tentu saja hal
    itu membuat Kina terkejut dan bangun dari tidurnya. Tak hanya itu, Agen Judi Slot222 semua yang ada disitupun ikut
    terbangun bahkan Heri yang dari semalam jarinya berada divagina Kina langsung menyodoknya. JerKinan
    dan tangisan Kina pun kembali pecah.

    “toloongg…jangaaan..saya udah cape…” rintih Kina .

    Namun tanpa ampun mereka terus menggerayangi tubuhnya.bahkan mereka sudah bersiap untuk memperkosa
    Kina. Kali ini mereka akan main secara keroyokan. Dini hari memang waktu yang sangat menggairahkan.
    Mereka mengangkat tubuh Kina, sementara Tio sudah terlentang menunggu vagina Kina.

    “ayo cepat masukin, kont0l gue pengen ngebor mem3knya lagi.” Perintah Tio.

    Kemudian mereka memapah Kina kemudian mengarahkan vagina Kina ke penis Tio. Kemudian dari arah
    belakang Heri mulai mengarahkan penisnya ke pantat Kina, sementara Doni memaksa membuka mulut Kina dan
    memasukan penisnya kesana.

    Agus mengarahkan tangan Kina dan mengarahkan untuk mengocok penisnya. Mereka terus menggarap tubuh
    Kina dan mengejar klimaks masing-masing. Sepertinya mereka tak memperdulikan kondisi Kina yang lemas.

    Cerita Sex Kisah Tragis Kondisi pagi hari yang sepi menambah sensasi erotis dikamar itu. Selang berapa lama, Heri mulai
    mencapai klimaks disusul Tio, Agus kemudian Doni. Mereka saling bertukar posisi hingga akhirnya mereka
    lemas dan mengakhiri permainannya.

    Kini tubuh Kina kembali berlumur sperma dan keringat. Namun itu semua belum berakhir karena hari masih
    panjang dan esok adalah hari minggu. Jadi mereka masih punya banyak kesempatan untuk meniduri Kina .

    Pagi akhirnya datang, mereka terbangun sekKinar pukul 08.00. Rasa pegal dan lemas tentu melanda mereka
    semua, terlebih Kina yang menjadi pelampiasan keempat pria tersebut. Mereka menggendong Kina dan
    membawanya kekamar mandi Doni, karna ukurannya yang mewah dan cukup luas, memungkinkan mereka masuk
    semua kesana.

    Tio mulai memutar kran shawer, air dingin mengalir mengenai tubuh Kina membuat dia tersentak, mereka
    mengkerubuti Kina dan berebut untuk menyabuninya.

    Jilbab yang dari kemarin melekatpun mulai dicopot, kini nampak jelas rambut pendek sebahu Kina yang
    telah basah, kemudian Heri mengambil shampo dan mulai mengkeramasi rambut Kina .Namun tak hanya rambut
    yang dikepala, rambut vagina Kina juga ikut dikeramasi bahkan disela aktivKinasnya,Cerita Sex Dewasa

    Heri masih sempat meremas payudara Kina dan memagut bibir Kina, posisinya yang berada dibelakang tubuh
    Kina membuat penisnya menempel dipantat Kina yang sekal. Tak dapat dihindari lagi. Penis Heri pun
    mulai mencari lubang anus milik Kina untuk disodomi.

    Dalam posisi berdiri Kina kembali mengalami pelecehan seksual,bahkan kini Agus mulai maju dan
    mengangkat kaki kanan Kina untuk kemudian memasukan penisnya kelubang vagina Kina .kini Kina diapit
    oleh dua orang pria dibawah siraman air yang dingin.setelah Heri dan Agus selesai, kini giliran Tio
    dan dino.

    Tubuh Kina lemas setelah beberapa kali klimaks, andai Tio tak menopang tubuhnya mungkin dia sudah
    ambruk tak berdaya. Tio mendapat anus Kina sementara dino mendapat vagina. Setelah masing masing
    mencapai klimaks, mereka mendudukan Kina dipinggir bath-up. Agus mengambil cukuran jenggot milik dino
    hendak mencukur bulu vagina Kina .

    “ayo manis, dicukur dulu jembutnya biar tambah imut..hehehe..!” Kata Agus.

    Heri dan Tio pun membuka kaki Kina lebar-lebar. Sementara dino mengoleskan krim disekKinar vagina
    Kina. Kini Agus sudah siap untuk mencukur bulu vagina Kina. Kina yang nampak tak setuju mencoba
    menutup kakinya,

    Namun peganan Heri dan Tio dikakinya begitu kuat hingga membuat usahanya sia-sia. Selang satu menit,
    Agus sudah selesai mencukur bulu kemaluan Kina. Kemudian mereka memapah Kina dan menepatkannya didepan
    cermin yang besar hingga membuat pantulan tubuhnya terlihat jelas.

    “gimana cantik, bagus ga hasil karyaku?” Tanya Agus sambil mencubit vagina Kina yang kini plontos.
    Lagi-lagi Kina hanya menangis dan meratapi nasibnya.

    SekKinar pukul 09.00 akhirnya mereka selesai mandi, namun tak ada satu pun yang berpakaian. Semuanya
    masih bugil termasuk Kina yang kini juga sudah tidak mengenakan jilbab lagi, bahkan tubuh bugil itu
    dibiarkan basah oleh mereka.

    Karna menurut mereka, tubuh Kina menjadi semakin sexy. Dengan tubuh basah dan bugil, mereka membawa
    Kina ke dapur mereka ingin Kina memasak sesuatu untuk mereka. Akhirnya Kina memasak nasi goreng untuk
    mereka, disela-sela aktivKinasnya memasak, mereka juga bergantian jongkok dibawah Kina untuk menjilati
    vaginanya dan memainkan klitorisnya dengan jari mereka. Tak jarang, ketika mencapai klimaks Kina
    merasa lemas dan hampir terjatuh. Heri dan teman-temannya juga bergantian mengemut payudara Kina .

    Cerita Sex Kisah Tragis Setelah makanan siap, mereka memapah Kina dan membaringkannya dimeja makan.Disekeliling Kina dKinaruh
    berbagai lauk pauk, bahkan Heri menaruh ice cream di vagina, payudara dan perut Kina.

    Setelah itu, dia juga menuangkan susu kental manis disekujur tubuh Kina dari kepala sampai kaki. Tentu
    saja ini terasa amat menyiksa bagi Kina, karna dia harus menahan dinginnya ice cream di daerah
    sensitifnya.

    Namun tak demikian dengan ke empat pria yang ada bersama Kina, disela-sela mereka menikmati makanan,
    mereka juga menikmati ice cream serta susu kental manis yang berada ditubuh Kina .

    “wah, ini ice cream terenak yang pernah gue rasain. Ice cream rasa mem3k!” Komentar Tio.

    “apalagi ini, susu rasa susu hahahaha!” Sambung Agus yang sedang menjilati susu kental manis yang
    berada di payudara Kina .

    Selesai makan,mereka mempersilahkan Kina untuk makan, namun kali ini menunya khusus. Mereka mencampur
    nasi yang akan dimakan oleh Kina dengan sperma mereka berempat.

    “ayo, sarapan nasi campur peju pasti sehat!” Celoteh Doni.

    Kina juga tak boleh turun dari meja,dia harus makan dalam posisi merangkak seperti anjing. Tentu saja
    Kina merasa terhina dan sedih mendapatkan perlakuan tersebut.

    “tolong hentikan, kapan kalian akan melepaskanku?” Tanya Kina lirih.

    Namun tak ada satupun yang menjawab. Doni dan Heri yang duduk disebelah kanan Kina langsung meremas
    payudara Kina yang menggantung dengan indah sementara Agus dan Tio dipayudara satunya lagi.

    Setelah itu, Tio bangkit dan mengambil sesuatu dilemari es. Ternyata dia mengambil dua batang
    mentimun, langsung tia mengangkat satu kaki Kina dari samping dan memasukan batang mentimun itu
    kevagina Kina. Tentu saja hal itu membuat Kina kaget dan memekik.

    “aaaaawww…..aaahhhh…..apa yang kalian lakukan?” Pekik Kina .

    Kembali vagina Kina merasa amat dingin, dia juga merasakan sakit karena vaginanya yang masih kering
    dan tekstur timun yang tidak halus. Heri mulai tertarik akan hal tersebut lalu mengambil sebuah wortel
    dan langsung memasukannya keliang anus milik Kina.

    Sementara Kina yang belum menyelesaikan makannya dipaksa mengulum batang penis milik Agus. Sementara
    Doni menikmati kedua payudara Kina yang menggantung bebas. Setelah beberapa menit, cairan vagina Kina
    mulai mengalir, kemudian Tio mencabut timun yang berada didalam vagina Kina dan memaksa Kina untuk
    memakanya.

    “ayo manis, rasakan mentimun rasa mem3k dan peju!” Perintah Tio dengan sedikit memaksa.
    Tak hanya itu, Heri juga memaksa Kina untuk memakan wortel yang tadi dimasukan kelubang anus Kina.

    Setelah selesai, mereka kembali berpindah tempat, kali ini mereka menuju keruang tengah. Agus yang
    menggendong Kina didepan tak mau kehilangan kesempatan dia memasukan penisnya ke vagina Kina dalam
    posisi berdiri dan berjalan.

    Payudara Kina bergesekan dengan dada Agus yang berbulu, sesampainya diruang tamu, Agus yang belum
    klimaks langsung memepet tubuh Kina ditembok kemudian dia semakin cepat menggenjotnya.akhirnya Agus
    klimaks juga dia langsung lemah dan menjatuhkan Kina dari gendongannya, Kina pun langsung duduk tak
    sanggup berdiri karena kaki yang sudah lemas.

    Tio menyeret tubuh Kina dan disuruh melakukan oral sex kepada mereka semua yang kini sudah duduk
    disofa panjang.

    Tanpa pilihan Kina melakukan hal tersebut sambil terkadang juga disuruh mengocok batang penis mereka.
    Tak hanya dimulut, mereka juga mengeluarkan sperma diluar yang mengenai rambut, wajah, leher serta
    payudaranya.

    Setelah selesai Tio mengangkat tubuh Kina dan mendudukannya diatas penisnya. Dia menggenjot dengan
    penuh semangat, payudara Kina yang berguncang membuat Tio gemas kemudian meremasnya dan terkadang
    menggigit puting Kina .

    “aw…sakiiiitt….!” Rintih Kina yang merasa Tio meremas payudaranya begitu keras.

    Cerita Sex Kisah Tragis Setelah klimaks, Kina harus melayani Heri dan Doni semetara Agus sudah mendapat jatah pertama.

    Setelah selesai semua, Kina pun lemas tubuh bugil dan mungilnya kini tergolek lemah dikarpet, tubuhnya
    penuh dengan sperma dan bekas merah, terutama dibagian payudaranya. Merekapun terus menggilir Kina
    sampai malam, kadang diruang tamu, didapur, tangga dan berbagai tempat dirumah itu.

    Mereka juga sempat mendandani Kina menggunakan seragam smu, karna tubuh dan wajahnya yang imut Dia
    masih terlihat pantas mengenakan seragam smu. Sementara mereka berempat berperan sebagai gurunya.

    Kina kembali digenjot bergilir dengan kemeja putih dan rok abu-abu masih melekat pada dirinya.setelah
    cukup puas memperkosa dan menyiksa Kina, akhirnya mereka mengantarkan Kina kembali ke kost-annya.

    Sejak saat itu, mereka bebas menikmati tubuh Kina dimanapun kapanpun. Bahkan mereka sempat mengeroyok
    Kina di toilet kampus. Kina pun harus siap melayani mereka baik semua ataupun perorangan. Itulah
    sekelumit kisah wanita cantik nan imut yang mengalami nasib tragis.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Nikmat Sekali

    Cerita Sex Nikmat Sekali


    2358 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Nikmat Sekali ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Waktu itu Ronal yang masih duduk di perkuliahan mempunyai teman akrab namanya Ghina di aberasal dari Sumatera dan katanya dia masih menumpang di rumah tantenya, kebetulan hobi kitra sama yaitu naik gunung pecinta alam kita sering bersama kadang aku juga maen kerumahnya, dan bisa lebih karena aku juga naksir dengan adik sepupunya namanya Lusi.

    Lusi adalah anak dari tante yang rumahnya ditumpangi oleh Ghina, walaupun aku sudah akrab dengan keluarganya tante tapi aku tak langsung pacari si Lusi, tapi selama perjalanan waktu sudah berubah dimana ayah Lusi yang wakil rakyat meninggal dunia.

    Jadi Sekarang Ibunya yang mengurus semua perusahaan yang dikendalaikan ayah Lusi, Harapanku untuk memacari Lusi tetap ada, walaupun saat aku berkunjung kerumahnya jarang bertemu langsung dengan Lusi, malah Ibunya yang namanya Ita menemaniku, karena kesibukannya Lusi yang di Jakarta sedang belajar di sekolah presenter stasiun TV swasta.

    Tapi sebenarnya kalau mau jujur Lusi masih kalah dengan ibunya. Bu Ita lebih cantik.,kulitnya lebih putih bersih, dewasa dan tenang pembawaannya. Sementara Lusi agak sawo matang, nurun ayahnya kali? Seandainya Lusi seperti ibunya: tenang pembawaannya, keibuan dan penuh perhatian, baik juga.

    Sekarang, di rumah yang cukup mewah itu hanya ada bu Ita dan seorang pembantu. Ghina sudah tidak di situ, sementara Lusi sekolah di ibukota, paling-paling seminggu pulang. Akhirnya saya di suruh bu Ita untuk membantu sebagai karyawan tidak tetap mengelola perusahaannya. Untungnya saya memiliki kemampuan di bidang komputer dan manajemennya, yang saya tekuni sejak SMA.

    Setelah mengetahui manajemen perusahaan bu Ita lalu saya menawari program akuntansi dan keuangan dengan komputer, dan bu Ita setuju bahkan senang. Merencanakan kalkulasi biaya proyek yang ditangani perusahaannya, dsb.

    Saya menyukai pekerjaan ini. Yang jelas bisa menambah uang saku saya, bisa untuk membantu kuliah, yang saat itu baru semester dua. Bu Ita memberi honor lebih dari cukup menurut ukuran saya. Pegawai bu Ita ada tiga cewek di kantor, tambah saya, belum termasuk di lapangan.

    Saya sering bekerja setelah kuliah, sore hingga malam hari, datang menjelang pegawai yang lain pulang. Itupun kalau ada proyek yang harus dikerjakan. Part time begitu. Bagi saya ini hanya kerja sambilan tapi bisa menambah pengalaman.

    Karena hubungan kerja antara majikan dan pegawai, hubungan saya dengan bu Ita semakin akrab. Semula sih biasa saja, lambat-laun seperti sahabat, curhat, dan sebagainya.

    Aku sering dinasehati, bahkan saking akrabnya, bercanda, saya sering pegang tangannya, mencium tangan, tentu saja tanpa diketahui rekan kerja yang lain. Dan rupanya dia senang. Tapi aku tetap menjaga kesopanan.

    Pengalaman ini yang mendebarkan jantungku, betapapun dan siapapun bu Ita, dia mampu menggetarkan dadaku. Walaupun sudah cukup umur wanita ini tetap jelita. Saya kira siapapun orangnya pasti mengatakan orang ini cantik bahkan cantik sekali.

    Dasar pandai merawat tubuh, karena ada dana untuk itu, rajin fitnees, di rumah disediakan peralatannya. Kalau sedang fitnees memakai pakaian fitnees ketat sangat sedap dipandang. Ini sudah saya ketahui sejak saya SMA dulu, tapi karena saya kepingin mendekati Lusi, hal itu saya kesampingkan.

    Data-data pribadi bu Ita saya tahu betul karena sering mengerjakan biodata berkaitan dengan proyek-proyeknya. Tingginya 161 cm, usianya saat kisah ini terjadi 37 tahun, lima bulan dan berat badannya 52 kg. Cukup ideal.

    Pada suatu hari saya lembur, karena ada pekerjaan proyek dan paginya harus didaftarkan untuk diikutkan tender. Pukul 22.00 pekerjaan belum selesai, tapi aku agak terhibur bu Ita mau menemaniku, sambil mengecek pekerjaanku.

    Dia cukup teliti. Kalau kerja lembur begini ia malah sering bercanda. Bahkan kalau minumanku habis dia tidak segan-segan yang menuang kembali, aku malah menjadi kikuk. Dia tak enggan pegang tanganku, mencubit, namun aku tak berani membalas.

    Cerita Sex Nikmat Sekali Apalagi bila sedang mencubit dadaku aku sama sekali tidak akan membalas. Dan yang cukup surprise tanpa ragu memijit-pijit bahuku dari belakang.

    “Capek ya..? Saya pijit, nih”, katanya.

    Aku hanya tersenyum, dalam hati senang juga, dipijit janda cantik. Apalagi yang kurasakan dadanya, pasti teteknya menyenggol kepalaku bagian belakang, saya rasakan nyaman juga. Lama-lama pipiku sengaja saya pepetkan dengan tangannya yang mulus, dia diam saja.

    Dia membalas membelai-belai daguku, yang tanpa rambut itu. Aku menjadi cukup senang. Hampir pukul 23.00 baru selesai semua pekerjaan, saya membersihkan kantor dan masih dibantu bu Ita. Wah wanita ini betul-betul seorang pekerja keras, gumanku dalam hati.

    Saya bersiap-siap untuk pulang, tapi dibuatkan kopi, jadi kembali minum.

    “Kamu sudah punya pacar Ron?”

    “Belum Bu”, jawabku

    “Masa.., pasti kamu sudah punya. Cewek mana yang tak mau dengan cowok ganteng”, katanya

    “Belum Bu, sungguh kok”, kataku lagi. Kami duduk bersebelahan di sofa ruang tengah, dengan penerangan yang agak redup. Entah siapa yang mendahului, kami berdua saling berpegangan tangan saling meremas lembut. Yang jelas semula saya sengaja menyenggol tangannya

    Mungkin karena terbawa suasana malam yang dingin dan suasana ruangan yang syahdu, dan terdengar suara mobil melintas di jalan raya serta sayup-sayup suara binatang malam, saya dan bu Ita hanyut terbawa oleh suasana romantis.

    Bu Ita yang malam itu memakai gaun warna hitam dan sedikit motif bunga ungu. Sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih bersih.

    Wanita pengusaha ini makin mendekatkan tubuhnya ke arahku. Dalam kondisi yang baru aku alami ini aku menjadi sangat kikuk dan canggung, tapi anehnya nafasku makin memburu, kejar-kejaran dan bergelora seperti gemuruh ombak di Pelabuhan Ratu. Saya menjadi bergemetaran, dan tak mampu berbuat banyak, walau tanganku tetap memegang tangannya.

    “Dingin ya Ron..?!”, katanya sendu.

    Sementara tangan kiriku ditarik dan mendekap lengan kirinya yang memang tanpa lengan baju itu.
    “Ya, Bu dingin sekali”, jawabku.

    Terasa dingin, sementara tangannya juga merangkul pinggangku. Bau wewanginan semerbak di sekitar, aku duduk, menambah suasana romantis

    “Kalau ketahuan Darti (pembantunya), gimana Bu?”, kataku gemetar.

    “Darti tidak akan masuk ke sini, pintunya terkunci”, katanya.

    Saya menjadi aman. Lalu aku mencoba mengecup kening wanita lincah ini, dia tersenyum lalu dia menengadahkan wajahnya. Tanpa diajari atau diperintah oleh siapapun, kukecup bibir indahnya.

    Dia menyambut dengan senyuman, kami saling berciuman bibir saling melumat bibir, lidah kami bertemu berburu mencari kenikmatan di setiap sudut-sudut bibir dan rongga mulut masing-masing. Tangankupun mulai meraba-raba tubuh sintal bu Ita, diapun tidak kalah meraba-raba punggungku dan bahkan menyusup dibalik kaosku. Aku menjadi semakin terangsang dalam permainan yang indah ini.

    Sejenak jeda, kami saling berpandangan dia tersenyum manis bahkan amat manis, dibanding waktu-waktu sebelumnya.

    Kami berangkulan kembali, seolah-olah dua sejoli yang sedang mabuk asmara sedang bermesraan, padahal antara majikan dan pegawainya. Dia mulai mencumi leherku dan menggigit lembut semantara tanganku mulai meraba-raba tubuhnya, pertama pantatnya, kemudian menjalar ke pinggulnya.

    “Sejak kamu kesini dengan Ghina dulu, saya sudah berpikir: “Ganteng banget ini anak!””, katanya setengah berbisik.

    “Ah ibu ada-ada saja”, kataku mengelak walaupun saya senang mendapat sanjungan.

    “Saya tidak merayu, sungguh”, katanya lagi.

    Kami makin merangsek bercumbu, birahiku makin menanjak naik, dadaku semakin bergetar, demikian juga dada bu Ita. Diapun nampak bergetaran dan suaranya agak parau.

    Kemudian saya beranjak, berdiri dan menarik tangan bu Ita yang supaya ikut berdiri. Dalam posisi ini dia saya dekap dengan hangatnya. Hasrat kelakianku menjadi bertambah bangkit dan terasa seakan membelah celana yang saya pakai.

    Cerita Sex Nikmat Sekali Lalu saya bimbing dia ke kamarnya, bagai kerbau dicocok hidungnya bu Ita menurut saja. Kami berbaring bersama di spring bed, kembali kami bergumul saling berciuman dan becumbu.

    “Gimana kalau saya tidur di sini saja, Bu”, pintaku lirih.

    Ia berpikir sejenak lalu mengangguk sambil tersenyum. Kemudian dia beranjak menuju lemari dan mengambil pakaian sambil menyodorkan kepada saya.

    “Ini pakai punyaku”, dia menyodorkan pakaian tidur.

    Lalu aku melorot celana panjangku dan kaos kemudian memakai kimononya.

    Aku menjadi terlena. Dalam dekapannya aku tertidur. Baru sekitar setengah jam saya terbangun lagi. Dalam kondisi begini, jelas aku susah tidur.

    Udara terasa dingin, saya mendekapnya makin kencang. Dia menyusupkan kaki kanannya di selakangan saya. Penisku makin bergerak-gerak, sementara cumbuan berlangsung, penisku semakin menjadi-jadi kencangnya, yang sesungguhnya sejak tadi di sofa.

    Aku berpikir kalau sudah begini bagaimana? Apakah saya lanjutkan atau diam saja? Lama aku berfikir untuk mengatakan tidak! Tapi tidak bisa ditutupi bahwa hasrat, nafsu birahiku kuat sekali yang mendorong melonjak-lonjak dalam dadaku bercampur aduk sampai kepada ubun-ubunku.

    Walaupun aku diamkan beberapa saat, tetap saja kejaran libido yang terasa lebih kuat. Memang saya sadar, wanita yang ada didekapanku adalah majikanku, tantenya Ghina, mamanya Lusi, tapi sebagai pria normal dan dewasa aku juga merasakan kenikmatan bibir dan rasa perasaan bu Ita sebagai wanita yang sintal, cantik dan mengagumkan.

    Sedikitnya aku sudah merasakan kehangatannya tubuhnya dan perasaannya, meski pengalaman ini baru pertama kali kualami.

    Aku tak kuasa berkeputusan, dalam kondisi seperti ini aku semakin bergemetaran, antara mengelak dan hasrat yang menggebu-gebu. Aku perhatikan wajahnya di bawah sorot lampu bed, sengaja saya lihat lama dari dekat, wajahnya memancarkan penyerahan sebagai wanita, di depan lelaki dewasa.

    Pelan-pelan tanganku menyusup di balik gaunnya, meraba pahanya dia mengeliat pelan, saya tidak tahu apakah dia tidur atau pura-pura tidur. Aku cium lembut bibirnya, dan dia menyambutnya. Berarti dia tidak tidur. Ku singkap gaun tidurnya kemudian kulepas, dia memakai beha warna putih dan cedenya juga putih.

    Aku menjadi tambah takjub melihat kemolekan tubuh bu Ita, putih dan indah banget. Ku raba-raba tubuhnya, dia mengeliat geli dan membuka matanya yang sayu. Jari-jari lentiknya menyusup ke balik baju tidur yang kupakai dan menarik talinya pada bagian perutku, lalu pakaianku terlepas. Kini akupun hanya pakai cede saja.

    “Kamu ganteng banget, Ron, tinggi badanmu berapa, ya?”, bisiknya. Saya tersenyum senang.

    “Makasih. Ada 171. Bu Ita juga cantik sekali”, mendengar jawabanku, dia hanya tersenyum.

    Aku berusaha membuka behanya dengan membuka kaitannya di punggungnya, kemudian keplorotkan cedenya sehingga aku semakin takjub melihat keindahan alam yang tiada tara ini. Hal ini menjadikan dadaku semakin bergetar.

    Betapa tidak?! Aku berhadapan langsung dengan wanita tanpa busana yang bertubuh indah, yang selama ini hanya kulihat lewat gambar-gambar orang asing saja. Kini langsung mengamati dari dekat sekali bahkan bisa meraba-raba.

    Wanita yang selama ini saya lihat berkulit putih bersih hanya pada bagian wajah, bagian kaki dan bagian lengan ini, sekarang tampak seluruhnya tiada yang tersisa. Menakjubkan! Darahku semakin mendidih, melihat pemandangan nan indah itu.

    Di saat saya masih bengong, pelan-pelan aku melorot cedeku, saya dan bu Ita sama-sama tak berpakaian. Penisku benar-benar maksimal kencangnya. Kami berdua berdekapan, saling meraba dan membelai.

    Kaki kami berdua saling menyilang yang berpangkal di selakangan, saling mengesek. Penisku yang kencang ikut membelai paha indah bu Ita. Sementara itu ia membelai-belai lembut penisku dengan tangan halusnya, yang membawa efek nikmat luar biasa.

    Tanganku membela-belai pahanya kemudian kucium mulai dari lutut merambat pelan ke pangkal pahanya. Ia mendesah lembut. Dadaku makin bergetaran karena kami saling mencumbu, aku meraba selakangannya, ada rerumputan di sana, tidak terlalu lebat jadi enak dipandang.

    Dia mengerang lembut, ketika jemariku menyentuh bibir vaginanya. Mulutku menciumi payudaranya dengan lembut dan mengedot puntingnya yang berwarna coklat kemerah-merahan, lalu membenamkan wajahku di antara kedua susunya.

    Sementara tangan kiriku meremas lembut teteknya. Desisan dan erangan lembut muncul dari mulut indahnya. Aku semakin bernafsu walau tetap gemetaran. Tanganku mulai aktif memainkan selakangannya, yang ternyata basah itu.

    Saya penasaran, lalu kubuka kedua pahanya, kemudian kusingkap rerumputan di sekitar kewanitaannya. Bagian-bagian warna pink itu aku belai-belai dengan jemariku. Klitorisnya, ku mainkan, menyenangkan sekali.

    Ita mengerang lembut sambil menggerakkan pelan kaki-kakinya. Lalu jariku kumasukkan keterowongan pink tersebut dan menari-nari di dalamnya. Dia semakin bergelincangan. Kelanjutannya ia menarikku.

    “Ayo Ron”aku tak tahan”, katanya berbisik

    Dan merangkulku ketat sekali, sehingga bagian yang menonjol di dadanya tertekan oleh dadaku.
    Aku mulai menindih tubuh sintal itu, sambil bertumpu pada kedua siku-siku tanganku, supaya ia tidak berat menompang tubuhku.

    Sementara itu senjataku terjepit dengan kedua pahanya. Dalam posisi begini saja enaknya sudah bukan main, getaran jantungku makin tidak teratur. Sambil menciumi bibirnya, dan lehernya, tanganku meremas-remas lembut susunya.

    Penisku menggesek-gesek sekalangannya, ke arah atas (perut), kemudian turun berulang-ulang Tak lama kemudian kakinya direnggangkan, lalu pinggul kami berdua beringsut, untuk mengambil posisi tepat antara senjataku dengan lubang kewanitaannya. Beberapa kali kami beringsut, tapi belum juga sampai kepada sasarannya. Penisku belum juga masuk ke vaginanya

    “Alot juga”, bisikku. Bu Ita yang masih di bawahku tersenyum.

    “Sabar-sabar”, katanya. Lalu tangannya memegang penisku dan menuntun memasukkan ke arah kewanitaannya.

    “Sudah ditekan… pelan-pelan saja”, katanya. Akupun menuruti saja, menekan pinggulku…

    “Blesss”, masuklah penisku, agak seret, tapi tanpa hambatan. Ternyata mudah! Pada saat masuk itulah, rasa nikmatnya amat sangat. Seolah aku baru memasuki dunia lain, dunia yang sama sekali baru bagiku.

    Cerita Sex Nikmat Sekali Aku memang pernah melihat film orang beginian, tetapi untuk melakukan sendiri baru kali ini. Ternyata rasanya enak, nyaman, mengasyikkan. Wonderful! Betapa tidak, dalam usiaku yang ke 23, baru merasakan kehangatan dan kenikmatan tubuh wanita.

    Gerakanku mengikuti naluri lelakiku, mulai naik-turun, naik-turun, kadang cepat kadang lambat, sambil memandang ekspresi wajah bu Ita yang merem-melek, mulutnya sedikit terbuka, sambil keluar suara tak disengaja desah-mendesah. Merasakan kenikmatannya sendiri.

    “Ah… uh… eh… hem””

    Ketika aku menekankan pinggulku, dia menyambut dengan menekan pula ke atas, supaya penisku masuk menekan sampai ke dasar vaginanya. Getaran-getaran perasaan menyatu dengan leguhan dan rasa kenikmatan berjalan merangkak sampai berlari-lari kecil berkejar-kejaran.

    Di tengah peristiwa itu bu Ita berbisik

    “Kamu jangan terlalu keburu nafsu, nanti kamu cepat capek, santai saja, pelan-pelan, ikuti iramanya”, ketika saya mulai menggenjot dengan semangatnya.

    “Ya Bu, maaf”, akupun menuruti perintahnya.

    Lalu aku hanya menggerakkan pinggulku ala kadarnya mengikuti gerakan pinggulnya yang hanya sesekali dilakukan. Ternyata model ini lebih nyaman dan mudah dinikmati. Sesekali kedua kakinya diangkat dan sampai ditaruh di atas bahuku, atau kemudian dibuka lebar-lebar, bahkan kadang dirapatkan, sehingga terasa penisku terjepit ketat dan semakin seret.

    Gerak apapun yang kami lakukan berdua membawa efek kenikmatan tersendiri. Setelah lebih dari sepuluh menit , aku menikmati tubuhnya dari atas, dia membuat suatu gerakan dan aku tahu maksudnya, dia minta di atas.

    Aku tidur terlentang, kemudian bu Ita mengambil posisi tengkurap di atasku sambil menyatukan alat vital kami berdua. Bersetubuhlah kami kembali.Ia memasukkan penisku rasanya ketat sekali menghujam sampai dalam.

    Sampai beberapa saat bu Ita menggerakkan pinggulnya, payudaranya bergelantungan nampak indah sekali, kadang menyapu wajahku. Aku meremas kuat-kuat bongkahan pantatnya yang bergoyang-goyang. Payudaranya disodorkan kemulutku, langsung kudot. Markas Judi Online Dominoqq

    Gerakan wanita berambut sebahu ini makin mempesona di atas tubuhku. Kadang seperti orang berenang, atau menari yang berpusat pada gerakan pinggulnya yang aduhai. Bayang-bayang gerakan itu nampak indah di cermin sebelah ranjang.

    Tubuh putih nan indah perempuan setengah baya menaiki tubuh pemuda agak coklat kekuning-kuningan. Benar-benar lintas generasi!

    Adegan ini berlangsung lebih dari lima belas menit, kian lama kian kencang dan cepat, gerakannya. Nafasnya kian tidak teratur, sedikit liar. Kayak mengejar setoran saja. Tanganku mempererat rangulanku pada pantat dan pinggulnya, sementara mulutku sesekali mengulum punting susunya. Rasanya enak sekali. Setelah kerja keras majikanku itu mendesah sejadi-jadinya”

    “Ah… uh, eh… aku, ke.. luaar..Ron..”, rupanya ia orgasme.

    Puncak kenikmatannya diraihnya di atas tubuhku, nafasnya berkejar-kejaran, terengah-engah merasakan keenakan yang mencapai klimaknya.

    Nafasnya berkejar-kejaran, gerakannya lambat laun berangsur melemah, akhirnya diam. Ia menjadi lemas di atasku, sambil mengatur nafasnya kembali. Aku mengusap-usap punggung mulusnya. Sesekali ia menggerak-gerakkan pinggulnya pelan, pelan sekali, merasakan sisa-sisa puncak kenikmatannya. Beberapa menit dia masih menindih saya.

    Cerita Sex Nikmat Sekali

    Cerita Sex Nikmat Sekali

    Setelah pulih tenaganya, dia tidur terlentang kembali, siap untuk saya tembak lagi. Kini giliran saya menindihnya, dan mulai mengerjakan kegiatan seperti tadi. Gerakan ku pelan juga, dia merangkul aku. Naik turun, keluar masuk.

    Saat masuk itulah rasa nikmat luar biasa, apalagi dia bisa menjepit-jepit, sampai beberapa kali. Sungguh aku menikmati seluruhnya tubuh bu Ita. Ruaar biasa! Tiba-tiba suatu dorongan tenaga yang kuat sampai diujung senjataku, aliran darah, energi dan perasaan terpusat di sana, yang menimbulkan kekuatan dahsyat tiada tara.

    Energi itu menekan-nekan dan memenuhi lorong-lorong rasa dan perasaan, saling memburu dan kejar-kejaran. Didorong oleh gairah luar biasa, menimbulkan efek gerakan makin keras dan kuat menghimpit tubuh indah, yang mengimbangi dengan gerakan gemulai mempesona.

    Akhirnya tenaga yang menghentak-hentak itu keluar membawa kenikmatan luar biasa”, suara tak disengaja keluar dari mulut dua insan yang sedang dilanda kenikmatan. Air maniku terasa keluar tanpa kendali, menyemprot memenuhi lubang kenikmatan milik bu Ita.

    “Ahh… egh… egh… uhh”, suara kami bersaut-sahutan.

    Bibir indah itu kembali kulumat makin seru, diapun makin merapatkan tubuhnya terutama pada bagian bawah perutnya, kuat sekali. Menyatu semuanya,

    “Aku” keluar Bu”, kataku terengah-engah.

    “Aku juga Ron”, suaranya agak lemah.

    “Lho keluar lagi, tadi kan sudah?! Kok bisa keluar lagi?!”, tanyaku agak heran.

    “Ya, bisa dua kali”, jawabnya sambil tersenyum puas.

    Kami berdua berkeringat, walau udara di luar dingin. Rasanya cukup menguras tenaga, bagai habis naik gunung saja, lempar lembing atau habis dari perjalanan jauh, tapi saya masih bisa merasakan sisa-sisa kenikmatan bersama.

    Selang beberapa menit, setelah kenikmatan berangsur berkurang, dan terasa lembek, saya mencabut senjataku dan berbaring terlentang di sisinya sambil menghela nafas panjang. Puas rasanya menikmati seluruh kenikmatan tubuhnya.

    Perempuan punya bentuk tubuh indah itupun terlihat puas, seakan terlepas dari dahaganya, yang terlihat dari guratan senyumnya. Saya lihat selakangannya, ada ceceran air maniku putih kental meleleh di bibir vaginanya bahkan ada yang di pahanya.

    Cerita Sex Nikmat Sekali Pengalaman malam itu sangat menakjubkan, hingga sampai berapa kali aku menaiki bu Ita, aku lupa. Yang jelas kami beradu nafsu hampir sepanjang malam dan kurang tidur.

    Keesokan harinya. Busa-busa sabun memenuhi bathtub, aku dan bu Ita mandi bersama, kami saling menyabun dan menggosok, seluruh sisi-sisi tubuhnya kami telusuri, termasuk bagian yang paling pribadi. Yang mengasyikkan juga ketika dia menyabun penisku dan mengocok-kocok lembut. Saya senang sekali dan sudah barang tentu membawa efek nikmat.

    “Saya heran barang ini semalaman kok tegak terus, kayak tugu Ghinas, besar lagi. Ukuran jumbo lagi?!”, katanya sambil menimang-nimang tititku.

    “Kan Ibu yang bikin begini?!”, jawabku. Kami tersenyum bersama.

    Sehabis mandi, kuintip lewat jendela kamar, Darti sedang nyapu halaman depan, kalau aku keluar rumah tidak mungkin, bisa ketahuan. Waktu baru pukul setengah enam. Tetapi senjata ini belum juga turun, tiba-tiba hasrat lelakiku kembali bangkit kencang sekali.

    Kembali meletup-letup, jantung berdetak makin kencang. Lagi-lagi aku mendekati janda yang sudah berpakaian itu, dan kupeluk, kuciumi. Saya agak membungkuk, karena aku lebih tinggi. Bau wewangian semerbak disekujur tubuhnya, rasanya lebih fresh, sehabis mandi.

    Lalu ku lepas gaunnya, ku tanggalkan behanya dan kuplorotkan cedenya. Kami berdua kembali berbugil ria dan menuju tempat tidur. Kedua insan lelaki perempuan ini saling bercumbu, mengulangi kenikmatan semalam.

    Ia terbaring dengan manisnya, pemandangan yang indah paduan antara pinggul depan, pangkal paha, dan rerumputan sedikit di tengah menutup samara-samar huruf “V”, tanpa ada gumpalan lemaknya.

    Aku buka dengan pelan kedua pahanya. Aku ciumi, mulai dari lutut, kemudian merambat ke paha mulusnya. Sementara tangannya mengurut-urut lembut penisku. Tubuhku mulai bergetaran, lalu aku membuka selakangannya, menyibakkan rerumputan di sana.

    Aku ingin melihat secara jelas barang miliknya. Jariku menyentuh benda yang berwarna pink itu, mulai bagian atas membelai-belainya dengan lembut, sesekali mencubit dan membelai kembali. Bu Ita bergelincangan, tangannya makin erat memegang tititku.

    Kemudian jariku mulai masuk ke lorong, kemudian menari-nari di sana, seperti malam tadi. Tapi bibir, dan terowongan yang didominasi warna pink ini lebih jelas, bagai bunga mawar yang merekah. Beberapa saat aku melakukan permainan ini, dan menjadi paham dan jelas betul struktur kewanitaan bu Ita, yang menghebohkan semalam.

    Gelora nafsu makin menggema dan menjalar seantero tubuh kami, saling mencium dan mencumbu, kian memanas dan berlari kejar-kejaran. Seperti ombak laut mendesir-desir menerpa pantai. Tiada kendali yang dapat mengekang dari kami berdua.

    Apalagi ketika puncak kenikmatan mulai nampak dan mendekat ketat. Sebuah kejutan, tanpa aku duga sebelumnya penisku yang sejak tadi di urut-urut kemudian dikulum dengan lembutnya. Pertama dijilati kepalanya, lalu dimasukkan ke rongga mulutnya.

    Rasanya saya diajak melayang ke angkasa tinggi sekali menuju bulan. Aku menjadi kelelahan. Sesi berikutnya dia mengambil posisi tidur terlentang, sementara aku pasang kuda-kuda, tengkurap yang bertumpu pada kedua tangan saya.

    Saya mulai memasukkan penisku ke arah lubang kewanitaan bu Ita yang tadi sudah saya “pelajari” bagian-bagiannya secara seksama itu. Benda ini memang rasanya tiada tara, ketika kumasukkan, tidak hanya saya yang merasakan enaknya penetrasi, tetapi juga bu Ita merasakan kenikmatan yang luar biasa, terlihat dari ekpresi wajahnya, dan desahan lembut dari mulutnya.

    “Ah”, desahnya setiap aku menekan senjataku ke arah selakangannya, sambil menekankan pula pinggulnya ke arah tititku. Kami berdua mengulangi mengarungi samodra birahi yang menakjubkan, pagi itu.

    Semuanya sudah selesai, aku keluar rumah sekitar pukul setengah delapan, saat Darti mencuci di belakang. Dalam perjalanan pulang aku termenung, Betapa kejadian semalam dapat berlangsung begitu cepat, tanpa liku-liku, tanpa terpikirkan sebelumnya.

    Sebuah wisata seks yang tak terduga sebelumnya. Kenikmatan yang kuraih, prosesnya mulus, semulus paha bu Ita. Singkat, cepat dan mengalir begitu saja, namun membawa kenikmatan yang menghebohkan.

    Betapa aku bisa merasakan kehangatan tubuh bu Ita secara utuh, orang yang selama ini menjadi majikanku. Menyaksikan rona wajah bu Ita yang memerah jambu, kepasrahannya dalam ketelanjangannya, menunjukkan kedagaan seorang wanita yang mebutuhkan belaian dan kehangatan seorang pria.

    Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, si kumbang muda makin sering mendatangi bunga untuk mengisap madu. Dan bunga itu masih segar saja, bahkan rasanya makin segar menggairahkan. Memang bunga itu masih mekar dan belum juga layu, atau memang tidak mau layu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Kisah Memek Tante Vira Seksi

    Kisah Memek Tante Vira Seksi


    2357 views

    Duniabola99.com – Aku Punya Tante, namanya Tante Vira. Tanteku ini sangat seksi dan bokongnya yang binal banget, semua orang yang melihatnya pasti ingin memperkosanya..


    Aku sedang tidur ketika HPku berdering. Suara yang tak asing terdengar ditelingaku. Rupanya Tante Vira ada di Jogja. Katanya sich ada tugas kantor dengan teman-temannya dan aku diminta datang ke hotel tempat mereka menginap.

    Sambil jalan aku membayangkan sosok Tante Vira. Dia adik ibuku yang berusia 39 tahun. Kulitnya kuning langsat dengan tinggi 170 cm, tubuhnya ramping dan seksi. Dadanya dihiasi oleh sepasang payudara yang indah dan besar yang dalam kesehariannya selalu dibungkus busana muslimah karena seorang PNS.

    Waktu kecil dulu aku sering mengintip dada Tante Vira dan kalau onani sering membayangkan dadanya itu. Kalau membandingkannya dengan artis, Tante Vira mirip Marsanda pas dulu pakai hijab, Sexy dan Montok..

    Sesampai di hotel aku diperkenalkan dengan dua teman Tante Vira, Bu Shinta dan Pak Bondan. Mereka memintaku menjadi penunjuk jalan selama mereka di Jogja, dan aku menyanggupinya.

    Setelah itu kami berkeliling kota sampai jam 21:47. Karna sudah malam tante meminta aku menginap dikamarnya saja. Kesempatan batinku, dari tadi aku sudah gatal melihat payudara tante dibalik baju tang top biru yang ketat. Aku tak ingat lagi kalau dia tanteku, yang penting hasratku tersalurkan pikirku.

    Setelah masuk kamar tante pergi mandi, aku langsung memikirkan cara bagaimana agar aku bisa menikmati tubuh Tante Vira yang seksi walau sudah mempunyai dua anak. Saat dia keluar aku menelan ludah, dengan celana pendek ketat sampai diatas lutut dan baju kaos putih tanpa lengan benar-benar memamerkan lekuk-lekuk tubuhnya yang sempurna.

    Saat Tante Vira lewat didepanku tercium wangi sabun dari tubuhnya, saat ia hendak mengeringkan rambutnya terlihat BH hitam kesukaanku dari balik ketiak Tante Vira.

    Aku jadi gelap mata. Begitu Tante Vira membelakangiku, langsung kurangkul dia. Bibirku menyedot lehernya, sementara tanganku yang satu meremas sepasang payudara dan yang satu lagi bermain diselangkangan dan paha Tante Vira. Tante Vira Kaget, dengan mata melotot ia membentakku


    “aku ini tantemu Ndri!!!” , teriaknya
    “Maaf tante, aku sudah lama mengagumi tante,..” sambil tetap ku ciumi lehernya
    “Ndri,..km sadar ga sih” , Tante belum bisa menerima kuperlakukan seperti itu.

    Aku tidak peduli, aku tetap memeluknya dari belakang, dan tanganku menelusup mencari memeknya,. Hanya sebentar ia meronta setelah itu tubuh Tante Vira menjadi tenang.bahkan mulai terangsang sepertinya.

    “Izinkan aku merasakan tubuh tante yang indah ini ya?” Desahku di kuping Tante Vira.
    “Tapi Ndri”..
    “Aku sudah ga tahan tante,keinginan ini sudah lama aku pendam”

    Mungkin karena kasihan dan juga mulai terangsang, Tante membiarkan tanganku memainkan klentitnya,dan mulai pasrah dengan perlakuanku.

    “Gimana Ndri? Tapi sekali ini aja ya Ndri.. dan kamu harus janji ini menjadi rahasia kita berdua” Kata Tante Vira. Aku mengangguk kecil tanda bersedia.

    Tante lalu mencopot bajunya dan terlihatlah buah dadanya yang putih mulus terbungkus BH hitam, aku diam memperhatikan, birahiku mulai naik. Lalu Tante Vira mencopot celana ketatnya terlihat paha mulus yang kugerayangi tadi.

    Saat ia hendak melepas tali BH aku cegah. Dengan lembut tanganku kebelakang pundak Tante Vira membuka kaitnya lalu memelorotkan BH itu sambil menggesek puting susunya. Sepasang payudara berukuran 36 B terlihat sangat indah dipadu dengan puting susunya yang mencuat kedepan.

    Tante Vira lalu mencopot celana dan CD hitamnya. Dan kini ia telah telanjang bulat, penisku terasa tegang karna tak menyangka tubuh tante seindah itu. Lalu ia naik keatas ranjang dan merebahkan badannya telentang. Aku begitu takjub, tubuh tanteku yang aduhai telanjang dan pasrah berbaring diranjang tepat dihadapanku. Foto Hot Tante Vira


    “Ayo Ndri.. apa yang kamu tunggu, tante udah siap, jangan takut kalau belum pernah nanti tante bantu” Kata tante.
    “Iya.. tolong ya tante” Jawabku berbohong.

    Segera aku melepas semua pakaianku karna sebenarnya aku juga sudah tak tahan. Kulihat Tante Vira memperhatikan kejantananku yang berdenyut-denyut, lalu aku naik keatas ranjang dan memulainya.

    Langsung saja kukecup bibirnya, kulumat-lumat bibirnya, terasa ia kurang meladeni bibirku, masih canggung pikirku, tapi tidak aku hiraukan terus aku lumat bibirnya. Sementara kuarahkan tanganku ke dadanya. Kutemukan gundukan bukit, lalu aku elus-elus dan remas buah dadanya sambil sesekali memelintir puting susunya.

    “Ooh.. Ndri.. apa yang kau lakukan.. ergh.. sshh..” Tante mendesah tanda birahinya mulai naik, sesekali aku merasakan ia menelan ludah yang mulai mengental.

    Setelah puas dengan bibirnya, kini bibirku kuarahkan kebawah, aku ingin merasakan bagaimana rasanya mengulum buah dada Tante Vira. Sejenak aku pandangi buah dada yang kini berada tepat dihadapanku, ooh sungguh indahnya, putih mulus tanpa cacat sedikitpun, seperti belum pernah terjamah laki-laki.

    Langsung aku jilati dari bawah lalu kearah putingnya, sementara buah dada kanannya tetap kuremas-remas sehingga tambah kenyal dan mengeras.

    “Emmh oh aarghh” Tante mendesah hebat ketika aku menggigit puting susunya.
    Kulirik wajahnya dan terlihat matanya merem melek dan giginya menggigit gigi bawahnya, kini jariku kuarahkan keselangkangannya. Disana kurasakan rambut yang tumbuh disekeliling vagina Tante Viral.

    Jari-jariku kuarahkan kedalamnya, terasa lubang itu sudah sangat basah, tanda bahwa dia sudah benar-benar terangsang. Kupermainkan jari-jariku sambil mencari kelentitnya. Kupermainkan jariku keluar-masuk didalam lubang vagina Tante Vira yang semakin licin tersebut.

    “Aarrgghh.. eenhh.. Ndri kam.. mu ngapain oohh..” Kata tante meracau nggak karuan, kakinya mengecak-ngecak sprei dan badannya menggeliat.
    Tak kuperdulikan kata-katanya, maka tubuh tante makin menggelinjang dikuasai nafsu birahi.


    Kurasakn tubuh Tante Vira menegang dan wajahnya memerah bercucuran keringat, aku pikir dia sudah mau klimaks. Kupercepat gerakan jariku didalam liang vaginanya.

    “Oohh.. arghh.. oohh..” kata Tante Vira dengan nafas tersengal-sengal dan tiba-tiba.
    “Ooh..aahh..” Tante mendesah hebat dan pinggulnya terangkat, badannya tergetar hebat beberapa kali.
    Terasa cairan hangat memenuhi lubang vaginanya.
    “Oohh.. ohh.. emhh..” Tante mendesah-desah meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.

    “Ndri apa yang kamu lakukan kok tante bisa kayak gini?” Tanyanya padaku.
    “Kenapa memangnya tante?” Kataku sambil meremas payudaranya.
    “Baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, luar biasa” Kata Tante Vira. Ia lalu bercerita kalau om Wirya (suaminya) hanya sebentar saja jika bercumbu sehingga ia kurang puas.

    “Sayang.. sekarang giliranku” Bisikku ditelinganya, tante mengangguk kecil.
    Aku mulai mencumbunya lagi, kulakukan seperti tadi, mulai dari bibirnya yang kulumat, lalu buah dadanya yang aku nikmati. Setelah kurasa cukup, kusejajarkan tubuhku diatas tubuhnya dan Tante Vira tahu. ia lalu mengkangkangkan pahanya lalu kuarahkan batang kejantananku keliang senggamanya.

    Perlahan-lahan aku masukkan batang penisku dan aku nikmati. Batang kejantananku mudah saja memasuki liang senggamanya karna sudah sangat basah dan licin. Kini perlahan-lahan aku gerakkan pinggulku naik turun. ooh nikmatnya. “Lebih cepat Ndri.. aarghh.. mmhh” Kata tante terputus-putus dengan mata yang merem melek. Aku percepat gerakanku lalu terdengar suara berkecipak dari selangkangannya.

    “Iya.. begitu.. aahh.. terr.. russ.. aarghh..” kata tante tak karuan.
    Keringat kami berucuran menjadi satu, kulihat wajahnya semakin memerah.
    “Ndri, tante mau.. enak lagi.. ohh.. ahh.. aahh ahh..” Kata tante sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar dan kurasakan vaginanya dipenuhi cairan hangat menyiram batang penisku.

    Remasan dinding vaginanya begitu kuat, akupun mempercepat gerakanku dan.. croott.. akupun mencapai klimaks.. aahh.., kubiarkan air maniku keluar didalam liang senggama Tante Vira.


    Kurasakan nikmat yang luar biasa, kupeluk tubuhnya erat-erat sambil mengecup puting susunya menikmati kenikmatan sex yang sesungguhnya. Setelah cukup menikmatinya kucabut penisku dan kubaringkan tubuhku disampingnya.
    “Tante, terima kasih ya..” Kubisikkan lirih ditelinganya sambil kukecup pipinya.

    “Tante juga Ndri.. baru kali ini tante merasakan kenikmatn seperti ini, kamu hebat” Kata tante lalu mengecup bibirku.
    Kami berdua lalu tertidur karna kelelahan.

    Sekitar jam 3 pagi aku terbangun. Setelah meminum segelas air aku memandangi tubuh telanjang Tante Vira. Benar-benar menggairahkan sekali, kecantikan wajah dan keindahan tubuhnya masih terjaga diusianya yang hampir berkepala 4 ini.

    Lalu aku mulai mencumbunya lagi, kali ini aku ingin menikmati dengan sepuas hatiku setiap inci tubuh Tante Vira. Perlahan-lahan aku lumat bibir Tante Vira dengan penuh kelembutan sampai ia mulai terbangun lagi.

    Setelah Tante Vira terbangun kugunakan lidahku untuk membelah bibirnya, kupermainkan lidahku didalam mulutnya. Tante Virapun mulai berani, lidahnya juga dipermainkan sehingga lidah kami saling beradu, membuatku semakin betah saja berlama-lama menikmati bibirnya.

    Tanganku beroperasi didadanya, kuremas-remas payudaranya yang kenyal mulai dari lembah sampai ke puncaknya lalu aku pelintir putingnya shingga ia menggeliat dan menggelinyang. Dua bukit kembar itu semakin mengeras. Ia menggigit bibirku saat kupelintir puting susunya.

    Setelah aku puas dibibirnya, kini aku melumat dan mengulum payudaranya. Dengan sigap lidahku menari-nari diatas bukitnya yang putih mulus itu. Tanganku tetap meremas-remas buah dadanya yang sebelah kanan. Kulihat mata Tante Vira sangat redup, ia memagut-magut bibirnya sendiri, mulutnya mengeluarkan desahan erotis.

    “Oohh.. aarghh.. en.. ennak Ndri, emmh..” Kata tante mendesah-desah.
    Tiba-tiba tangannya memegang tanganku yang sedang meremas-remas payudaranya dan menyeret ke selangkangannya. Aku paham apa yang diinginkannya, ia ingin agar aku segera mempermainkan liang vaginanya. Jari-jariku pun segera bergerilya divaginanya. Kugerakkan jariku keluar masuk dan kuelus-elus klentitnya yang membuat tante semakin menggelinyang tak karuan.

    “Ya.. terruss.. argghh.. eemmh.. enak.. oohh..” Mulut tante meracau.
    Setiap kali Tante Vira terasa mau mencapai klimaks, aku hentikan jariku menusuk vaginanya, setelah ia agak tenang, aku permainkan lagi liang senggamanya, kulakukan beberapa kali.

    “Emhh Ndri.. ayo dong jangan gitu.. kau jahat oohh..” Kata tante memohon.
    Mendengarnya membuatku merasa kasihan juga, tapi aku tidak akn membuatnya klimaks dengan jariku tapi dengan mulutku, aku ingin menerapkan hasil latihanku dengan Bu Desy dan Bu Anit.

    Segera kuarahkan mulutku keselangkangannya. Kusibakkan rambut-rambut hitam yang mengelilingi vaginanya dan terlihatlah liang senggamanya yang merah dan mengkilap basah, sungguh indah. Segera aku jilati lubang itu, lidahku kujulurkan keluar masuk.

    “Ndri.. apa yang kamu lakukan.. arghh itu kan ji.. jik emhh..” Kata tante.
    Aku tak perdulikan kata-katanya, lidahku terus menari-nari didalam liang senggamanya bahkan menjadi semakin liar tak karuan Ketika lidahku menyentuh kelentitnya, ia mendesah panjang dan tubuhnya menggeliat tak karuan dan tak lama tubuhnya bergetar beberapa kali, tangannya mencengkram sprei dan mulutku dipenuhi cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.

    “Ohmm.. emhh.. ennak Ndri.. aahh..” Kata tante ketika ia klimaks.
    Setelah Tante Vira selesai menikmati kenikmatan yang diperolehnya, aku mencumbunya lagi karna aku juga ingin mencapai kenikmatan. Kali ini posisiku dibawah tubuh Tante Viral.


    Aku tidur telentang dan Tante Vira melangkah diatas batang penisku. Tangannya memegang batang kejantananku yang tegak perkasa, setelah menjilatinya lalu perlahan-lahan pinggangnya diturunkan dan vaginanya diarahkan ke batang penisku dan dalam sekejap bless burungku hilang ditelan liang kewanitaannya.Tante Vira lalu mulai melakukan gerakan naik turun, ia angkat pinggannya dan ketika sampai dikepala penisku ia turunkan lagi. Mula-mula ia pelan-pelan tapi kini ia mempercepat gerakannya.

    Kulihat wajahnya penuh dengan keringat, matanya sayu sambil merem melek dan sesekali ia melihat kearahku. Mulutnya mendesis-desis, sungguh seksi wajah wanita yang sedang dikuasai nafsu birahi dan sedang berusaha mencapai puncak kenikmatan.

    Wajah tante terlihat sangat cantik seperti itu ditambah lagi rambut sebahunya yang terlihat acak-acakan terombang ambing gerakan kepaalanya. Payudaranya terguncang-guncang, lalu tanganku meremas-remasnya. Desahannya tembah keras katiak jari-jariku memelintir puting susunya.
    “Oh emhh yaah.. oohh..” Itulah kata-kata yang keluar dari mulut tante.
    “Tante nggak kuat lagi Ndri..” Kata tante sambil berhenti menggerakkan badannya.

    Aku tahu ia segera mencapai klimaks, lalu aku rebahkan tubuh Tante Vira dan kupompa liang senggamanya, tak lama tante mencapai klimaks. Kuhentikan gerakanku untuk membiarkan Tante Vira menikmati orgasmenya yang kesekian.
    Setelah itu kucabut batang penisku dan kusuruh Tante Vira menungging lalu kumasukkan batang penisku dari belakang. Tante terlihat hanya pasrah saja terhadap apa yang kulakukan padanya. Ia hanya mendesah kenikmatan.


    Setelah puas dengan posisi ini, aku suruh tante rebahan lagi dan aku masukkan lagi batang kejantananku dan memompa vaginanya lagi, karna aku ingin mengakhirinya. Beberapa saat kemudian tante ingin klimaks lagi, wajahnya memerah dan tubuhnya menggelinjang ke sana ke mari.

    “Ahh.. oh.. tante mau enak lagi Ndri. arrghh ahh..” kata Tante Vira.
    “Tunggu sayang, ki.. kita barengan.. aku juga sedikit lagi..” desahku.
    “Tante udah nggak tahan Ndri.. ahh..” kata Tante Vira mendesah panjang.
    Lalu tubuhnya bergetar hebat, pinggulnya terangkat naik. caran hangat membasahi batang kejantananku. Cairan hangat menyirami batang penisku dan kurasakan dinding vaginanya seakan akan menyedot penisku begitu kuat dan akhirnya aku pun tidak kuat.. crott.. aku pun mencapai klimaks.
    Nikmatnya luar biasa. Lalu kami saling berpelukan erat meresapi kenikmatan yang merasuki kami berdua.

    “Thank’s tante” Bisikku sambil memelintir puting susunya.
    Setelah itu 3 malam berturut-turut aku memuaskan hasrat yang terpendam sejak aku kecil sampai Tante Vira kembali pulang ke Smr.
    “Kalau pulang.. jangan lupa kerumah ya” Bisiknya saat akan naik ke pesawat terbang di bandara.

    Aku tersenyum penuh arti. Sebentar lagi aku akan pulang berlibur, aku sudah rindu dengan Tante Vira yang semok aduhai.

  • Hentai036

    Hentai036


    2357 views

  • Kisah Memek Keperjakaanku Hilang

    Kisah Memek Keperjakaanku Hilang


    2355 views

    Duniabola99.com – Namaku adalah Andi (bukan nama yang sebenarnya), dan aku kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung. Aku berasal dari luar daerah dan aku tinggal di kost. Aku pun termasuk orang yang berada, serta sangat menjalankan keagamaan yang kuat. Apalagi untuk mencoba narkoba atau segala macam, tidak deh.

    Kejadian ini bermula pada waktu kira-kira 4 bulan yang lalu. Tepatnya hari itu hari Selasa kira-kira jam 14:12, aku sendiri bingung hari itu beda sekali, karena hari itu terlihat mendung tapi tidak hujan-hujan. Teman satu kostan-ku mengatakan kepadaku bahwa nanti temannya anak SMU akan datang ke kost ini, kebetulan temanku itu anak sekolahan juga dan hanya dia yang anak SMU di kost tersebut.

    Setelah lama menunggu akhirnya orang yang ditunggu datang juga, kemudian temanku langsung mengajaknya ke tempat kamarku yang berada di lantai atas. Akhirnya aku dikenali sama perempuan tersebut, sebut saja namanya Ria. Lama-lama kami ngobrol akhirnya baru aku sadari bahwa hari menjelang sore. Kami bertiga bersama dengan temanku nonton TV yang ada di kamarku.

    Tak lama kemudian temanku pamitan mau pergi ke tempat temannya, katanya sih ada tugas. Akhirnya singkat cerita kami berdua di tinggal berdua dengan Ria. Ria hanya menatapku tanpa berkedip, akhirnya dia memberanikan diri untuk menggelitikku dan aku tidak tahu darimana dia mengetahui kelemahanku yang sangat vital itu kontan saja aku langsung kaget dan balik membalas serangan Ria yang terus menerus menggelitikiku.

    Lama kami bercanda-canda dan sambil tertawa, dan kemudian diam sejenak seperti ada yang lewat kami saling berpandang, kemudian tanpa kusadari Ria mencium bibirku dan aku hanya diam kaget bercampur bingung. Akhirnya dilepaskannya lagi ciumannya yang ada di bibirku, aku pun heran kenapa sih nih anak? pikirku dalam hati.

    Ria pun kembali tidur-tiduran di kasur dan sambil menatapku dengan mata yang uih.. entah aku tidak tahu mata itu seolah-olah ingin menerkamku. Akhirnya dia melumat kembali bibirku dan kali ini kubalas lumatan bibirnya dengan hisapan-hisapan kecil di bibir bawah dan atasnya. Lama kami berciuman dan terus tanpa kusadari pintu kamar belum tertutup, Ria pun memintaku agar menutup pintu kamarku, entah angin apa aku hanya nurut saja tanpa banyak protes untuk membantah kata-katanya.

    Setelah aku menutup pintu kamar kost-ku Ria langsung memelukku dari belakang dan mencumbuku habis-habisan. Kemudian kurebahkan Ria di kasur dan kami saling berciuman mesra, aku memberanikan diri untuk menyentuh buah dadanya Ria yang kira-kira berukuran berapa ya..? 34 kali, aku tidak tahu jelas tapi sepertinya begitu deh, karena baru kali ini aku menuruni BH cewek. Dia mengenakan tengtop dan memakai sweater kecil berwarna hitam. Aku menurunkan tanktop-nya tanpa membuka kutangnya.


    Kulihat buah dada tersebut.. uih sepertinya empuk benar, biasanya aku paling-paling lihat di BF dan sekarang itu benar-benar terjadi di depan mataku saat ini. Tanpa pikir panjang, kusedot saja buah dada Ria yang kanan dan yang kirinya aku pelintir-pelintir seperti mencari gelombang radio.

    Ria hanya mendesah, “Aaahh.. aahh.. uuhh..”

    Aku tidak menghiraukan gelagat Ria yang sepertinya benar-benar sedang bernafsu tinggi. Kemudian aku pun kepingin membuka tali BH tanktop-nya. Kusuruh Ria untuk jongkok dan kemudian baru aku melihat ke belakang Ria, untuk mencari resliting kutangnya. Akhirnya ketemu juga dan gundukan payudara tersebut lebih mencuat lagi karena Ria yang baru duduk di bangku SMU kelas 2 dengan paras yang aduhai sehingga pergumulan ini bisa terjadi.

    Dengan rakusnya kembali kulumat dada Ria yang tampak kembali mengeras, perlahan-lahan ciumanku pun turun ke bawah ke perut Ria dan aku melihat celana hitam Ria yang belum terbuka dan dia hanya telanjang dada.

    Aku memberanikan diri untuk menurunkan celana panjang Ria, dan Ria pun membantu dengan mengangkat kedua pinggulnya.

    Ria pun tertawa dan berkata, “Hayo tidak bisa dibuka, soalnya Ria mempunyai celana pendek yang berwarna hitam satu lagi..” ejek Ria sambil tersenyum girang.

    Aku pun dengan cueknya menurunkanya kembali celana tersebut, dan kali ini barulah kelihatan celana dalam yang berwarna cream dan dipinggir-pinggirnya seperti ada motif bunga-bunga, aku pun menurunkanya kembali celana dalam milik Ria dan tampaklah kali ini Ria dalam keadaan bugil tanpa mengenakan apapun.

    Barulah aku melihat pemandangan yang benar-benar terjadi karena selama ini aku hanya berani berilusi dan nonton tidak pernah berbuat yang sebenarnya. Aku pandangi dengan seksama kemaluan Ria dengan seksama yang sudah ditumbuhi bebuluan yang kira-kira panjangnya hanya 2 cm tapi sedikit, ingin rasanya mencium dan mengetahui aroma kemaluan Ria.


    Aku pun mencoba mencium perut Ria dan pusarnya perlahan tapi pasti, ketika hampir mengenai sasaran kemaluannya, Ria pun menghindari dan mengatakan, “Jangan dicium tempenya akh.. gelii..”
    Ria mengatakan sambil menutup rapat kedua selangkangannya.

    Yah, mau bagaimana lagi, langsung saja kutindih Ria, kucium-cium sambil tangan kiriku memegang kemaluan Ria dan berusaha memasukkanya ke dalam selangkangan Ria. Eh, Ria berontak

    “iihh.. ge.. li..” ujar Ria.

    Tahu-tahu Ria mendorong badanku dan terbaliklah keadaan sekarang, aku yang tadinya berada di atas kini berubah dan berganti aku yang berada di bawah, kuat sekali dorongan perempuan yang berbobot kira-kira 45 kg dengan tinggi 160 cm ini, pikirku dalam hati.

    “Eh.. buka dong bajunya! masak sih Ria doang yang bugil Andinya tidak..?” ujar Ria sambil mencopotkan baju kaos yang kukenakan dan aku lagi-lagi hanya diam dan menuruti apa yang Ria inginkan.

    Setelah membuka baju kaosku, tangan kanan Ria masuk ke dalam celana pendekku dan bibirnya sambil melumat bibirku. Gila pikirku dalam hati, nih cewek kayaknya sdah berpengalaman dan dia lebih berpengalaman dariku. Perlahan-lahan Ria mulai menurunkan celana pendekku dan muncullah kemaluanku.

    Tanpa basa-basi Ria memegangnya dan membimbingnya untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya Ria, langsung saja kutepis dan tidak jadi barang tersebut masuk ke lubang kemaluan Ria.

    “Eh, jangan dong kalau buat yang satu ini, soalnya gue belum pernah ngelakuinnya..” ujarku polos. “Ngapain kita udah bugil gini kalau kita tidak ngapa-ngapain, mendingan tadi kita tidak usah buka pakaian segala,” ujar Ria dengan nada tinggi.
    Akhirnya aku diam dan aku hanya menempelkan kemaluanku di permukaan kemaluan Ria tanpa memasukkanya.
    “Begini aja ya..?” ujarku dengan nada polos.

    Ria hanya mengangguk dan begitu terasanya kemaluanku bergesek di bibir kemaluan Ria tanpa dimasukkan ke dalam lubang vaginanya milik Ria, aku hanya memegang kedua buah pantat Ria yang montok dan secara sembunyi-sembunyi aku menyentuh bibir kemaluan Ria. Lama kami hanya bergesekan dan tanpa kusadari akhirnya kemaluanku masuk di dalam kemaluan Ria dan Ria terus-terusan menggoyang pantatnya naik-turun.


    Aku kaget dan bercampur dengan ketakutan yang luar bisa, karena keperjakaan dalam hal ML yang aku jaga selama ini akhirnya hilang gara-gara anak SMU. Padahal sebelum-sebelumnya sudah ada yang mau menawari juga dan dia masih perawan lebih cantik lagi aku tolak dan sekarang hanya dengan anak SMU perjakaku hilang. Lama aku berpikir dan sedangkan Ria hanya naik-turun menggoyangkan pantatnya semenjak aku melamun tadi, mungkin dia tersenyum puas melihat apa yang baru dia lakukan terhadapku.

    Yah, kepalang tanggung sudah masuk, lagi nasi sudah jadi bubur akhirnya kugenjot juga pantatku naik-turun secara berlawanan dengan yang dilakukan Ria, dan bunyilah suara yang memecahkan keheningan,
    “Cplok.. cplok.. cplok..”

    Ria mendesah kenikmatan karena kocokanku yang kuat dilubang vaginanya. Lama kami berada di posisi tersebut, yaitu aku di bawah dan dia di atas. Akhirnya aku mencoba mendesak Ria agar dia mau mengganti posisi, tapi dorongan tangannya yang kuat membatalkan niatku, tapi masa sih aku kalah sama cewek, pikirku.

    Kudorong ia dengan sekuat tenagaku dan akhirnya kami berada di posisi duduk dan kemaluanku tetap berdiri kokoh tanpa dilepas. Ria tanpa diperintah menggerakkan sendiri pantatnya, dan memang enak yah gituan, pikirku dalam hati. Tapi sayang tidak perawan.

    Akhirnya kudorong lagi Ria agar dia tiduran telentang dan aku ingin sekali melihat kemaluanku yang besar membelah selangkangan kemaluan Ria, makanya aku sambil memegang batang kemaluanku menempelkannya di lubang kemaluan Ria dan “Bless..” amblaslah semuanya. Kutekan dengan semangat “45” tentunya karena nasi sudah hancur. Kepalang tanggung biarlah kuterima dosa ini, pikirku.

    Dengan ganasnya dan cepat kuhentakkan kemaluanku keras-keras di lubang kemaluan Ria dan kembali bunyi itu menerawang di ruangan tersebut karena ternyata lubang kemaluan Ria telah banjir dengan air pelumasnya disana, aku tidak tahu pasti apakah itu spermanya Ria, apakah hanya pelumasnya saja? dan Ria berkata,

    “Loe.. udah keluar ya..?” ujarnya.
    “Sembarangan gue belom keluar dari tadi..?” ujarku dengan nada ketus.


    Karena kupikir dia mengejekku karena mentang-mentang aku baru pertama kali beginian seenaknya saja dia menyangka aku keluar duluan. Akhirnya lama aku mencumbui Ria dan aku ingin segera mencapai puncaknya.

    Dengan cepat kukeluarkan kemaluanku dari lubang kemaluannya dan kukeluarkan spermaku yang ada diperutnya Ria, karena aku takut kalau aku keluarkan di dalam vaginanya aku pikir dia akan hamil, kan berabe. Aku baru sekali gituan sama orang yang yang tidak perawan malah disuruh tanggung jawab lagi. Gimana kuliahku!

    Ria tersenyum dengan puas atas kemenangannya menggodaku untuk berbuat tidak senonoh terhadapnya. Huu, dasar nasib, dan semenjak saat itu aku sudah mulai menghilangkan kebiasaan burukku yaitu onani, dan aku tidak mau lagi mengulang perbuatan tersebut karena sebenarnya aku hanya mau menyerahkannya untuk istriku seorang.

     

  • Akubi Yumemi cantik sangat becek ngentot anal threesome

    Akubi Yumemi cantik sangat becek ngentot anal threesome


    2355 views

  • Video bokep Rion Ichijo Harua Narimiya dientot paksa dikursi

    Video bokep Rion Ichijo Harua Narimiya dientot paksa dikursi


    2355 views

  • Videp Bokep ibu mengajari anak dan teman untuk sex bertiga

    Videp Bokep ibu mengajari anak dan teman untuk sex bertiga


    2355 views

  • Kisah Memek lesbi birahi semakin memuncak

    Kisah Memek lesbi birahi semakin memuncak


    2355 views

    Duniabola99.com – Akhir tahun 2000an saya sedang semangat semangatnya membangun usaha, urusan modal ini dan itu saya pinjam pada bank, saya kira usaha yang saya geluti itu membuahkan hasil tapi apa planning saya untuk usaha tersebut meleset, pada akhirnya urusan bank agak terkendala, tapi saya tak patah semangat saya mencari usaha usaha yang bisa menutupi anggaran dana dan memutar dana tersebut.


    Masih ingat saya mempunyai kenalan dimana dia adalah teman lamaku di SMA, panggil saja namanya farah dia baru masuk ke salah satu bank yang ternama hampir satu tahun, Farah merupakan lulusan dari Univ Amerika, memang farah saya akui dia termasuk orang yang kutu buku, selalu minta untuk duduk di depan , menulis dengan rajin apa yang di katakan guru dan sering bertanya persoalan yang farah tidak tau.

    Padahal saya sendiri termasuk katagori urakan, yang selalu mendapat nilai pas-pasan, kecuali untuk pelajaran olah raga. Harus kuakui, Farah tak banyak berubah. Dia tetap saja nampak kuper dibalik kaca mata minus 3 itu.

    Untung saja baju kerja yang dikenakannya membuatnya nampak lebih ‘terbuka’. Saya ingat, saat itu dia mengenakan blazer warna biru pastel, dan kemeja kuning muda. Dia juga mengenakan rok mini berwarna biru tua, dan sepatu berhak tinggi, sesampai tingginya yang cuma sekitar 165-an itu terlihat hampir menyamai tinggi badanku.

    Sesudah usai menandatangani tumpukan kontrak dan perjanjian, saya memutuskan untuk mengajaknya makan siang, bukan lagi sebagai kreditor, namun sebagai seorang kawan lama. Farah sepakat saja, mengingat bahwa pinjamanku waktu itu membuatnya memenuhi target bulanannya.

    Kami meluncur menuju sebuah hotel yang cukup tenar di kota S, sebab satu gedung dengan pusat perbelanjaan TP3. Kami menghabiskan waktu cukup lama untuk memesan menu ala carte, sebab harga menu buffet tentunya tak terlalu ekonomis.

    Selama makan, Farah terlihat diam saja, seperti biasanya. Saya mencoba melihat wajahnya yang manis itu. Kulihat alisnya yang tipis, hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, dan lehernya. Leher yang sangat indah, jenjang dan halus.

    Saat saya melihat agak ke bawah lagi, kulihat kancing kemejanya yang paling atas tak dikancingkan sesampai saya dapat berkhayal bagaimana bentuk bagian tubuhnya yang berada di balik kemeja itu. Selagi asyik-asyiknya merasakan keindahan itu, rupanya Farah mengamatiku dari tadi.

    Dia menyunggingkan senyum, mengambil serbet, mengelap bibirnya, dan berkata, “Ris, kau masih seperti yang saya dengar dahulu?”.

    “Hmm.., Tergantung apa yang kau pernah dengar dahulu”, Jawabku agak kikuk.

    “Pacaran dengan sesama jenis”, Jawabnya lugas. Membuat mata saya sedikit terbelalak kaget dan menatap matanya yang bundar lucu itu.

    “Yah.., Jika gosip yang kau dengar cukup lengkap, seharusnya kau nggak perlu nanya ‘kan?”, Jawabku mencoba diplomatis.

    “Cukup lengkap untuk dapat blackmail kamu”, Katanya.

    “Haha, just kidding!”, ujarnya lagi supaya saya tak tersinggung. Saya cuma tersenyum saja dan pura-pura berkonsentrasi pada makan siangku.

    “Bersyukurlah kau dapat hidup normal”, Kata saya mencoba bergaya bijak.

    “Hihihi.., Udahlah Ris, kreditnya udah di-approved ‘kan?”, katanya lagi”, Nggak ada yang perlu ditakutin.., kecuali jika bayarnya nunggak!”, Candanya.

    Kami terdiam untuk beberapa saat, namun kemudian saya merasakan sesuatu di betisku. Meja makan kami tergolong kecil, sampai posisi duduk kami cukup dekat, dan kaki kami dapat bersentuhan. Namun kali ini sentuhan itu seperti bukannya tak sengaja.

    Saya merasakan sentuhan jari kakinya mengusap betisku pelan-pelan, merambat naik ke lututku, bergerak menyusup masuk ke rok miniku, dan bergerak mengusap-usap paha kiriku bagian dalam.

    Saya menatap matanya dalam-dalam sambil tak tahu apa yang harus saya lakukan, namun ddia balik memandang wajahku, tersenyum, dilepaskannya gagang sendoknya, lalu tangannya menyentuh lehernya sendiri dengan ujung jari tengah.


    Seperti orang goblok, pandanganku mengikuti kemana larinya jari-jari lentik itu. Jemarinya bergerak pelan-pelan ke bawah, menyusuri lehernya, turun terus, lalu berhenti saat tersangkut di kancing kemeja kuningnya.

    Pada saat itu juga jari kakinya yang sejak tadi diam di antara kedua pahsaya disodokannya ke depan, menyenggol kewanitaanku, memang tak ideal pada bibirnya, namun cukup memberiku sengatan birahi yang mendadak.

    “Hkk..”, Saya merintih tertahan, memejamkan mata saya untuk mengontrol perasaanku. Saat mata saya terbuka, nampak Farah tersenyum padaku, menunjukkan sebaris gigi yang bersih dan indah. Senyuman itu membuatku makin kikuk.

    Meskipun masa laluku kulewatkan dengan ‘bebas’, namun penampilan Farah yang anggun membuatku tak mikir macam-macam padanya.., namun sesudah apa yang dilakukannya ini.., saya tak tahu lagi. Akibatnya, sesudah diam cukup lama, saya melambaikan tangan pada waiter, dan membayar makan siang.

    “Riss”, Katanya sambil meletakkan tangannya di bahuku.

    “Saya punya membership di hotel ini, dan saya rasa saya perlu rehat sedikit. Kau mau menemaniku kan?”,

    Tanyanya dengan kalimat yang lugu namun sudah dapat ditebak artinya. Mengingat hubungan bisnisku dengan banknya, saya memutuskan untuk menurut.

    Sebagai wanita, agak susah bagiku untuk bercumbu rayu begitu saja dengan orang yang cukup asing. Hal itulah yang membuatku bengong saja meskipun sekarang saya sudah duduk di sofa dalam kamar executive hotel, sementara Farah berdiri di hadapanku dan melepas blazernya dengan gaya yang dibuat-buat supaya merangsang.

    Melihatku tak berespon, Farah melanjutkan permainannya, dia melepaskan satu persatu kancing kemejanya, lalu menyingkapkan kemejanya sesampai bahu kanannya yang halus dan putih bersih itu terlihat olehku.

    Tali bra berwarna putih berenda terlihat menghiasi bahu yang indah itu. Saya cukup mengagumi keindahan tubuhnya, namun saya masih segan untuk bereaksi, saya malu sebab Farah pernah menjadi orang yang cukup saya hormati. Dilemparkannya kemejanya ke atas ranjang, menyusul bra dan celana dalamnya.

    Saya cuma diam menatap tubuhnya yang sekarang cuma terbalut rok mini biru tua itu. Toketnya nampak indah sekali bentuknya, bulat, tak terlalu besar namun kencang, putih bersih, dan putingnya kecil sekali berwarna coklat muda. Dia melangkahkan kakinya mendekati tempatku duduk.

    “Ris”, bisiknya, “Saya mendengar seluruh gosip tentang kamu. Tentang anak-anak basket yang lesbi, dan tentang apa yang kau lakukan dengan guru geografi di perpustakaan waktu itu. In fact, hampir seluruh orang membicarakannya, namun nggak ada yang berani terang-terangan menuduh”, Sambungnya lagi.

    Saya tetap diam, menundukkan kepala saya dengan rasa tak enak.

    “Saya iri dengan Reni dan Evelin yang dapat setiap saat mandi bersama kamu, tidur bareng di rumah kost, melihat kau dengan kaos basah di ruang ganti..”, bisiknya lagi, seolah menelanjangi masa laluku yang hendak saya lupakan.

    Saya tetap tertunduk saat tiba-tiba Farah meraih kepala saya dan mendongakkannya. Sebab posisiku duduk dan ddia berdiri, maka mata saya langsung berhadapan dengan sepasang toketnya yang indah itu, dengan puting-puting yang masih flat, menunggu untuk dibangunkan.

    Saya tetap terdiam, meski jari-jari Farah menyusupi rambutku yang lurus dan pendek, mengusap pipi dan rahangku, mengelus tengkukku lalu saya mendengar suaranya lagi.

    “Ris, please..”, Katanya, saya melirik ke atas, menatap matanya. Kaca matanya tak mampu menyembunyikan sorot memelas dari kedua mata bulatnya.

    Tanganku memeluk pinggulnya menariknya mendekat. Saya segera mendaratkan bibirku ideal pada puting susu kanannya, menghisap, melingkarinya dengan lidahku, terus-menerus. Saya merasakan cengkeramannya pada kepala saya menguat, saya mendengar desahan nafasnya kian tak teratur,


    Saya melirik ke wajahnya, saya melihat alisnya menyatu, matanya terpejam, mulutnya ternganga mengeluarkan desahan nafas tak beraturan. Saya ikut kehilangan kontrol, wajahnya begitu membangkitkan hasratku, saya segera memindahkan mulutku ke puting susu kirinya, meremas toketnya sambil mengulum putingnya, ekspresi wajahnya menunjukkan perasaan kegelian yang amat sangat, tubuhnya menggeliat-geliat kecil, kakinya terlihat goyah, tak lama kemudian dia jadi lunglai seperti selembar handuk, rebah di atas karpet tebal kamar itu.

    Cukup lama saya memainkan kedua toketnya dengan mulut dan tanganku sementara tangannya sendiri telah masuk ke balik rok mininya.

    Tiba-tiba dia mendorongku sampai sekarang saya berada di bawah tubuhnya. Wajahnya nampak begitu dekat dengan wajahku, dia mendaratkan ciumannya di bibirku, menghisapnya kuat-kuat, sambil tangannya membuka kancing-kancing blazer dan kemejaku.

    Saya tak mengerti kenapa saya cuma diam, namun sekarang saya merasakan tangannya telah menerobos bra Marks & Spencer-ku. Dilepaskannya bibirnya dari bibirku, dia menjilati dan menciumi seluruh rahang dan leherku, memberiku rasa hangat yang nikmat. Ditariknya bra saya ke atas sampai dia dapat melihat toketku.

    Dia terlihat begitu bernafsu memandanginya diremas-remasnya kedua payudarsaya dengan gemas sampai terasa agak sakit. Tiba-tiba mulutnya menyerbu puting susuku yang kiri, melumatnya, menghisap, dan menjilatinya. Rangsangan yang tiba-tiba membuatku terpejam dan meringis menahan rasa geli yang tiba-tiba menyerbu.

    Saya mendongakkan kepala saya ke atas, saya merasakan gerakan lidahnya semakin menjadi-jadi. Kedua puting susuku dijilati dan dihisapnya bergantian, rasanya geli sekali, tanganku mencoba mencengkeram pinggangnya, namun rasa geli pada puting-putingku terasa membuatku lemas dan saya merasakan sesuatu telah meleleh keluar dari kewanitaanku.

    Ditariknya celana dalamku sampai lepas, disingkapkannya rok miniku ke atas, kakiku dikangkangkannya, lalu dia menempelkan kewanitaannya pada kewanitaanku, digosoknya naik turun, saya merasakan hangat dan nikmat yang tak tertahankan, saya merintih dan mengerang keras-keras tak peduli siapa yang akan mendengar.

    Saya terbaring telentang di atas karpet cokelat muda itu, saya melihatnya seperti menduduki selangkanganku, membuat kewanitaan kami saling bergesekan, tangannya berpegangan pada toketku, ibu jari dan telunjukknya memilin-milin keras puting susuku. Dia menggeliat-geliat sambil menaik-turunkan badannya, mendongakkan kepalanya ke atas, sampai saya dapat melihat keindahan rahangnya yang luar biasa.

    Saya sendiri menggeliat-geliat mencoba menahan gempuran rasa geli dan nikmat yang mengalir membanjiri tubuhku lewat toket dan kewanitaanku.

    “Aduhh, Farah.., ohh..”, Saya seolah mendengar sendiri eranganku yang tak beraturan.

    “Uhh.., Riska.., nikmat sekalii”, Dia merintih-rintih tak karuan, nafasnya makin memburu, gesekan kewanitaan kami semakin terasa hangat dan lembap, pelintiran dan remasannya membuat toket saya serasa pegal meskipun kegelian.

    Saya terengah-engah kegelian, punggungku terangkat dari karpet, melengkung seperti busur panah. Kenikmatan yang kudapatkan serasa merajam tubuhku, putingku terasa pegal dan geli sebab diplintir-plintir dari tadi, sementara kewanitaanku terasa berdenyut-denyut, rintihanku semakin tak karuan, birahiku kian memuncak.

    Sampai akibatnya saya merasakan desakan dari dalam tubuhku menuju kewanitaanku, tubuhku terasa kejang dan kaku, saya berusaha menahan meski sia-sia, kewanitaanku terasa tak mampu membendungnya, sampai akibatnya hentakan orgasme menghantam tubuhku.


    Saya menjerit keras-keras, mencengkeram pinggang Farah, di tengah serbuan kenikmatan itu, saya sempat melihat badan Farah juga mengejang, gerakannya berhenti, namun saya tak dapat mengingatknya lagi, sebab saya langsung mencapai puncak.

    Cairan kami saling bercampur diantara kewanitaan kami, Farah roboh dan terbaring disampingku, sementara saya sendiri merasa kehilangan seperempat kesadaranku sebab orgasme yang lumayan dahsyat itu.

    Kami tergeletak berdampingan, dengan tubuh basah oleh keringat, kaki terasa pegal, dan nafas terengah-engah, serta mata terkatup rapat. Saya melirik tubuh Farah yang telanjang di sampingku, tengah memejamkan mata dan terkulai lemah.

    Saya sendiri tak kalah lelahnya, tubuhku masih dibalut business suit, namun sudah tersingkap di mana-mana, sampai payudara saya dapat merasakan dinginnya hawa AC ruangan, namun kenikmatan orgasme tadi segera mengantarku ke alam bawah sadar, seluruh gelap lagi.. Cuma kenikmatan dan kehangatan yang kurasakan mengalir dalam darahku.

  • Video Bokep pelajag jepang Mitsuki Akai lagi baca diikat tanngannya

    Video Bokep pelajag jepang Mitsuki Akai lagi baca diikat tanngannya

  • Kisah Memek Romansa Hangat Di Antara Kita

    Kisah Memek Romansa Hangat Di Antara Kita


    2353 views

    Duniabola99.com – Saat itu Lia yang sedang mengadakan liburan di sebuah tempat pariswisata yang terkenal dengan wisata pegunungan dan pantainya di sebelah timur pulau Bali, tanpa sengaja bertemu dengan diriku yang menjadi seorang pemain musik di cafe.


    Pertemuan itu sendiri terjadi di internet cafe, yang kebetulan saat itu aku sedang mengetik beberapa lagu-lagu karanganku sendiri yang sengaja aku simpan di folder mailku.

    Lia saat itu sedang mencari informasi tentang tujuan wisata yang ada di daerah itu, namun sampai beberapa saat sepertinya Lia tidak menemukan apa yang dia cari. Dengan sangat sopan dan ramah Lia memulai percakapan dengan menanyakan tempat-tempat yang bagus buat di kunjungi ke padaku.

    “Maaf apakah anda tahu tempat-tempat wisata unggulan daerah ini?” tanya Lia tiba-tiba.

    Aku yang saat itu duduk berjarak 2 meja darinya terkejut oleh pertanyaan spontan itu.

    “Anda bertanya kepada saya?” tanyaku kemudian.
    “Iya, maaf kalau mengejutkan anda!” Ujarnya kemudian.

    Dengan sedikit gugup, kemudian aku menjawab pertanyaan Lia, karena saat itu juga aku masih serius dengan file-file aku.


    “Di daerah ini yang menjadi primadona wisatanya adalah pegunungannya, kedua wisata pantai yang menawarkan pemandangan bawah air yang terkenal dengan karang birunya, setelah itu wisata budaya yang menampilkan objek rumah adat daerah ini,” terangku kemudian.

    Mungkin karena penjelasan ku cukup menarik buat Lia, dengan raut muka yang ramah, kemudian dia duduk di sebelah mejaku yang tanpa dia sengaja juga dia telah memandangi monitor di depanku yang saat itu terpampang file dari lirik lagu-lagu karanganku yang saat itu sedang aku print.

    “Kamu mengarang lagu sendiri yah?” tanya Lia lagi.
    “Iya, kebetulan aja aku pemain musik di cafe dan suka menulis lirik lagu,” terangku lagi.
    “Boleh aku baca lirik lagu-lagu kamu?” sahut Lia kemudian.
    “Silakan, dengan senang hati,” lanjutku dengan menarik kursi di sebelahku dan menyodorkan kepada Lia, yang saat itu sedang berdiri di sampingku.


    Setelah beberapa saat Lia membaca semua lirik lagu-lagu aku dengan serius, tak lama Lia berkata, “Kamu menulis kisah pribadi kamu menjadi lirik lagu yah?” tanya Lia lagi. Yang kemudian aku timpali dengan tersenyum kepada Lia.

    “Semua lirik lagu-laguku memang dari pengalaman pribadi, karena aku ingin apa yang menjadi kisah hidupku bisa aku rekam dalam bentuk sebuah seni dan akan menjadi kenangan yang sangat berharga bagiku nantinya,” jelasku lebih jauh.
    “Oh iya, kita sudah lama ngobrol nih tapi belum mengenal nama masing-masing diantara kita” sahut Lia spontan. Lia mengawalinya dengan menyodorkan tangannya..
    “Lia..” ujarnya pendek. Yang kemudian giliran aku utuk melakukan hal yang sama.
    “Adietya,” sahutku juga.

    Dari perkenalan yang singkat itu, kami sudah saling akrab seperti layaknya teman lama. Saat itu juga dia memutuskan pergi besok paginya untuk mengisi acara liburannya dengan snorkeling di sebuah pulau kecil yang sepi dan berpasir putih.

    Waktu menunjukan pukul 08.00 WITA, sesuai janjiku dengan Lia. Aku sudah berdiri di depan kamarnya dan kemudian aku mengetuk pintunya. Tak lama ada sahutan dari dalam.

    “Pagi Adiet.. Tunggu bentar yah, aku sudah siap kok,” Dalam hitungan menit Lia sudah keluar dari kamarnya.
    “Ayo kita berangkat!” katanya kemudian.


    Dengan berjalan menyusuri pantai kita menuju ke perahu motor yang sudah aku pesan semalam. Sebelum naik ke atas perahu motor, aku mengambil peralatan snorkeling untuk kita berdua berupa dua pasang masker berikut finnya. Dalam perjalanan menuju pulau kecil yang hanya membutuhkan waktu 45 menit, aku menjelaskan pemandangan sekitar kita saat itu. Di samping kiri ada pemandangan Gunung Agung dari kejauhan, namun cukup jelas karena cuaca begitu bagus pagi itu.

    Sesampainya di tujuan aku dan Lia turun dari perahu motor dan kita lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri hamparan pasir putih. Aku sudah membuka kaos saat di perahu motor tadi, dan hanya mengenakan celana renang ketika menuju lokasi snorkeling. Tak lama setelah sampai di bawah rindangnya pohon cemara, Lia membuka kaos nya dan terpampanglah suatau pemandangan yang membuat jantungku berdetak sesaat.

    Saat itu Lia mengenakan bikini warna biru tua yang kontras dengan warna kulitnya yang putih mulus. Mataku tertuju di tonjolan dadanya yang aku perkirakan berukuran 36b. Kemudian pandanganku beralih kebawah menuju pahanya yang mulus di topang oleh sepasang kaki jenjangnya, menjadikan pesona tubuh Lia semakin sempurna. Aku hanya bisa menelan ludah saat itu dan berhayal seandainya aku bisa memeluk tubuh yang sexy itu betapa beruntungnya diriku.

    “Hai.. Kenapa melamun?” tegurnya mengejutkanku.
    “Aku sudah siap nih” sahut Lia melanjutkan.
    “Baiklah kalau begitu” ujarku menimpali tegurannya.


    Ini adalah pengalaman pertama bagi Lia untuk snorkeling, dan sebelumnya Lia minta di ajarin sampai bisa. Hal yang paling sulit adalah saat bernafas melalui mulut, karena seluruh wajah tertutup oleh masker, kecuali bagian mulut.

    Dengan penuh kesabaran aku mengajari cara-cara snorkeling yang umum dilakukan. Pertama aku membantunya memasang masker yang mana saat itu aku berdiri begitu dekat dengan nya, aroma khas tubuh Lia tercium sesaat, ketika aku membetulkan anak rambut yang menutupi raut wajahnya.

    Kemudian Lia memasang fin sendiri, tanpa aku bantu. Tak lama berselang tubuh kita berdua sudah masuk ke dalam air. Perlahan aku berenang beriringan dengan Lia menuju ke tengah, yang aku perhatikan gaya berenang Lia sangat bagus. Setelah pengenalan di air cukup, akhirnya aku berenang agak menjauh, untuk memberikan kepercayan buat Lia melakukan snorkelingnya.

    Dari dalam air, beberapa kali aku sempat memandangi bentuk tubuh Lia yang aduhai dari arah belakang saat dia berenang, mulai dari belahan pantatnya yang ranum sampai ke tonjolan di dadanya yang menantang.


    Kembali aku berenang beriringan dengan Lia untuk meyakinkan kalau dia baik-baik aja. Saat sedang asyiknya kita berenang, tiba-tiba kaki Lia kram. Dengan tindakan spontan aku memeluknya, agar tidak tenggelam dan membawanya ke sebuah batu karang besar yang menonjol di tengah laut. Kita berdiri di atas batu karang yang, masih menyisakan bagian leher kita yang tidak tenggelam.

    “Thanks ya Diet.. Atas bantuannya,” Ujar Lia sesaat setelah kejadian itu.
    “Sama-sama,” timpalku kemudian.

    Setelah acara snorkeling yang melelahkan, kita bersepakat untuk istirahat di bawah pohon cemara yang ada di tepian pantai. Sambil ngobrol tentang pribadi kita masing-masing, Lia meluruskan kakinya yang jenjang di hamparan pasir putih. Lia bercerita tentang kisah asmaranya dengan mantan pacarnya yang berakhir, karena cowoknya yang super sibuk sudah jarang lagi memperhatikannya.

    Aku berusaha menghiburnya dengan mengatakan, kalau seandainya kalian tulus saling mengasihi hal itu tidak akan terjadi dan yang lebih terpenting adalah kedewasaan pasangan itu sendiri dalam menentukan sikap. Sepertinya Lia sangat senang dengan pendapatku yang demikian, hal itu terlihat dari sikapnya yang terpancar lewat senyumnya yang mengembang.


    “Makasih ya Diet.. Kamu sudah mau menjadi teman curhatku,” sahut Lia kemudian.
    Aku hanya tersenyum sambil mengatakan, “Saat ini aku sudah bisa membuat kamu tersenyum, mungkin saat lain kamu yang akan membuatku tersenyum.” timpalku pelan.

    Tak terasa kedekatan ini membuat tubuh kita semakin dekat, aku mendahuluinya dengan merengkuh tubuhnya untuk merapat ke pelukanku. Lia hanya diam sambil tersipu malu.

    “Betapa bahagianya seorang cowok jika mendapatkan dirimu Lia,” lanjutku lagi.
    “Kamu begitu baik, sabar, cantik dan memiliki tubuh yang sexy lagi,” tambahku kemudian

    Yang di jawab dengan senyumannya yang mempesona. Dengan sedikit keberanian aku mendekatkan bibirku ke bibir Lia yang terbuka basah yang kedua matanya juga sudah terpejam. Sangat beruntung sekali suasana pantai siang itu sepi dan yang lebih menguntungkan lagi, karena memang lokasi kita duduk jauh berada di ujung. Dengan lembut aku mengulum bibir Lia yang ranum, dan terdengar desahan halus darinya.

    “Ohh.. Diet,” desahnya. Sembari membisikan kata-kata mesra aku melanjutkan ciumanku.
    “Aku sayang kamu Lia,” bisikku pelan.

    Tanganku juga tak tingal diam, dengan perlahan aku mengelus punggung Lia yang hanya di lapisi bikini tanpa bra di dalamnya. Sesaat tindakan ini membuat Lia semakin terangsang yang diiringi dengan sikap memelukku erat.


    “Oh.. Diet teruskan,” desahnya lagi.

    Tanpa menghentikan tindakanku, tanganku yang satunya meremas payudara yang berukuran 36b itu dari luar bikini yang disambut dengan desahan berikutnya.

    “Ohh..” desah Lia kembali.

    Perlahan aku mulai membuka bikini Lia dari bagian atasnya dan berhenti sesaat sampai di pinggangnya, maka tersembulah payudara Lia yang ranum menggairahkan dengan di hiasi ujung nya yang merah dan mulai keras.

    Sepertinya Lia mulai terangsang sekali. Tanpa menunggu lama lidahku langsung mengecup permukaan payudar Lia dengan lembut dan pelan. Lidahku menelusuri setiap bagian payudaranya dengan lincah.
    Putingya aku hisap dengan lembut, sesaat setelah Lia bergetar pelan. Beralaskan kain pantai warna biru, aku merebahkan tubuh Lia yang sexy pelan.

    Aku melanjutkan kegiatanku dengan memegang telapak kaki Lia kemudian, sesaat setelah Lia menelentang dan mencumbui setiap jengkal kakinya. Di mulai dengan menjilati tepalak kakinya yang mulus dan jari-jari kakinya yang lentik. Lidahku juga menghisap ujung jari-jari kakinya, yang membuat Lia semakin menggelinjang lembut.


    “Oh.. Diet.. Kamu pintar menaikkan gairahku,” desahnya pelan.

    Berikutnya lidahku berpindah untuk memberikan kepuasan lagi ke bagian tubuh Lia yang lain. Kali ini adalah bagian lehernya yang aku mulai dengan mencumbu bagian belakang telinganya. Kembali Lia mendesah pelan..

    “Ohh.. Teruskan Diet,” desahnya.

    Setelah cukup lama tangan Lia berdiam diri, akhirnya tergerak juga untuk mengambil bagian di kesempatan ini. Tonjolan di celana renangku sudah begitu keras, setelah tangan Lia masuk membelai penisku dengan lembut.

    “Oh.. Lia.. Sss..” desahku kemudian.

    Kemudian aku lanjutkan untuk membuka sisa dari bikini Lia yang di pinggang dengan menariknya kebawah sampai ke pangkal kaki. Dengan lembut aku menjulurkan lidahku ke bagian perut Lia yang ternyata dia sedikit kegelian.

    “Hek.. Geli Diet,” ujarnya.

    Seketika aku menghentikan menjilati bagian perutnya, yang aku lanjutkan dengan menjlati pahanya bagian dalam yang berakhir di pangkalnya yang berbulu hitam dan sangat lebat, tapi tertata rapi dan beraroma khas.


    Tak lama berselang aku menjulurkan lidahku ke bibir luar vagina Lia dengan lembut. Hal ini menimbulkan sensasi tersendiri buat Lia.

    “Ohh.. Diet.. Sss..” desahnya bergetar.

    Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan ujung lidahku di clitorisnya yang sudah menonjol dikit. Tubuh Lia semakin bergetar setelah menerima perlakuan lidahku.

    “Ohh.. Enak.. Sayang..” desahnya pelan. Lendir di lubang vagina Lia semakin deras keluar, menandakan kalau Lia begitu terangsang hebat.
    “Ohh.. Diet.. Masukin sekarang.. Sayang..” pintanya mesra.

    Sambil merangkak aku kembali menciumi bibir Lia yang terbuka, karena menahan rangsangan yang hebat. Dengan lembut aku memegang penisku dan mengarahkan nya ke lubang vagina Lia pelan. Tanpa kesulitan aku melesakan penisku ke dalam lubang vagina Lia, karena lendir Lia cukup memudahkan bagi penisku untuk menyeruak ke bagian dalam vaginanya.

    “Ohh.. Tekan lebih dalam.. Diet..” pintanya kemudian. Yang diiringi dengan bibirnya mendesis lirih.
    “Ssshh..” desis Lia. Perlahan dan lembut aku memaju mundurkan pinggulku untuk menusukkan penisku lebih dalam lagi.


    Sret.. Sret.., irama penisku beradu dengan vagina Lia. Setelah cukup lama bersentuhan, terasa tubuh Lia bergetar dan mendesirlah cairan di dalam vagina Lia dengan hangat, menyirami kepala penisku. Lia mencapai orgasmenya di barengi dengan jeritan nya yang menggairahkan.

    “Diet.. Aku sampai.. Ohh..” teriaknya lembut.

    Kemudian aku mengecup bibir Lia dengan lembut, dan kembali memaju mundurkan penisku. Dalam beberapa saat aku merasakan tanda-tanda akan mencapai puncak, seketika aku mempercepat kocokan ku ke dalam vagina Lia. Sret.. Sret.. Sret, bunyi penisku beradu dengan vagina Lia. Bergetar tubuhku saat aku menyemprotkan spermaku ke dalam vagina Lia dengan deras, sambil memeluk erat tubuh Lia yang sexy.


    “Ohh.. Sayang.. Enak.. Sekali..” jeritku sesaat setelah spermaku membasahi seluruh bagian dalam vagina Lia. Setelah itu aku kembali mengecup bibir Lia dengan lembut dan membisikkan kata-kata..
    “Makasih yah sayang.. Kamu sudah membahagiakan aku,” bisikku lembut.

    Begitulah seterusnya kisah cinta antara aku dan Lia yang berujung hubungan lebih serius sepulang nya Lia Ke Jakarta…


  • Foto Ngentot Pembantu seksi Julia Roca dibawa ke dalam kamar mandi

    Foto Ngentot Pembantu seksi Julia Roca dibawa ke dalam kamar mandi


    2352 views

    Duniabola99.com – foto pembantu sexy Julia Roca lagi bersih bersih kamar mandi dientot oleh majikannya yang sedang bugil karena toketnya yang gede dan pantatnya yang montok bahenol dan menembakkan sperma  yang banyak keatas perutnya.

  • Skinny Sammie Daniels Bangs Teacher

    Skinny Sammie Daniels Bangs Teacher


    2352 views

  • Foto Bugil gadis cantik bermain dengan alat bantu sex

    Foto Bugil gadis cantik bermain dengan alat bantu sex


    2351 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantik berambut pirang bugil melepaskan baju dan celananya di rumah dan melakukan mastrubasi dengan alat bantu sex hingga memeknya becek.

  • Video Bokep Allie Knox dan Chloe threesome, kontol gede

    Video Bokep Allie Knox dan Chloe threesome, kontol gede


    2351 views

     

  • Kisah Memek Bercinta Dengan Pacar Kakak

    Kisah Memek Bercinta Dengan Pacar Kakak


    2350 views

    Duniabola99.com – Namaku Messa, aku anak kedua dari papah dan mamahku. Aku mempunyai kakak perempuan namanya kak Dena. Dia sudah kuliah dan aku amsih SMA. Sebagai anak gadis, aku dan kakak ku sama-sama mempunyai tubuh yang seksi namun aku lebih cantik dari kakak ku, karena wajahkuyang lebih mirip dengan mamahku yang juga cantik, dan kakak ku yang cenderung mirip dengan papahku. Aku memiliki perawakan tinggi 165cm, berat badan 55kg membuat tubuhku terlihat langsing dan sital. Aku juga mempunyai payudara yang gak terlalu besar namun sangat padat dan berisi, dan juga pantatku yag montok menjulang kebelakang, membuat aku sangat PD (percaya diri) ketika aku menggunakan celana pendek setrit.


    Sebagai anak terakhir, aku sering ditinggal oleh papah dan mamahku, kadang juga ditinggal kakak ku juga yang keluar dengan pacarnya yang bernama mas Bagas. Mas Bagas menurutku termasuk laki-laki yang ganteng dan juga memiliki tubuh yang langsing. Sungguh perawakn seperti mas Bagas yang menjadi idamanku. Hingga kalau mas Bagas maen dirumah aku sering mencuri pandang untuk memandangnya.

    Dan pada suatu Siang itu aku sendirian. Papa, Mama dan Mbak Dena mendadak ke Jakarta karena nenek sakit. Aku nggak bisa ikut karena ada kegiatan sekolah yang nggak bisa aku tinggalin. Daripada bengong sendirian aku iseng bersih-bersih rumah. Pas aku lagi bersihin kamar Mbak Dena aku nemu sekeping VCD. Ketika aku merhatiin sampulnya.. astaga!! ternyata gambarnya sepasang bule yang sedang berhubungan sex. Badanku gemetar, jantungku berdegup kencang.

    Pikiranku menerawang saat kira-kira 1 bulan yang lalu aku tanpa sengaja mengintip Mbak Dena dengan pacarnya berbuat seperti yang ada di sampul vcd tsb. Sejak itu aku sering bermasturbasi membayangkan sedang bersetubuh. Tadinya aku bermaksud mengembalikan vcd tersebut ke tempatnya, tapi aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku beriaru sekali ini nonton blue film. Begitu aku nyalain di layar TV terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu.

    Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Sesaat kemudian si cowok mejilati vaginanya terutama di bagian klitorisnya. Si cewek merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si cewek yang mengulum penis si cowok yang sudah ereksi. Setelah beberapa saat sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si cowok memasukkan penisnya ke vagina cewek bule tadi dan langsung disodok-sodokin dengan gencar. ”

    Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut rudalnya dari vagina kemudian mengocoknya di depan wajah ceweknya sampai keluar spermanya yang banyak banget, si cewek tampak menyambutnya dengan penuh gairah. Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku sudah nggak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas tetek, kemudian braku yang kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri tetekku sambil sesekali kuremas, uhh.. enak banget. Apalagi kalo kena putingnya woww!! Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya luar biasa!! Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok klitoris sementara yang satunya sibuk emremas-remas toketku sendiri.


    Dan, “Oohh.. oohh..” Aku mencapai orgasme yang luar biasa. Aku tergeletak lemas di karpet. Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yang terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin vcd player tanpa ngeluarin kasetnya. “Gawat!” pikirku. “Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?”. Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang cowok keren. Rupanya Mas Bagas pacar Mbak Dena dari Bandung.

    “Halo Messa sayang, Mbak Denanya ada?” “Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang nggak telpon Mas Bagas dulu?”
    “Waduh nggak tuh. Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget sendiri.”
    “Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku sekenanya.

    Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem aku juga naksir Mas Bagas. Mas Bagas menyetujui usulku. Ternyata Mbak Dena cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana. Hura! Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan nih. Aku mempersilakan Mas Bagas mBagas.

    Setelah mandi kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Bagas yang keren, kubayangkan Mas Bagas sedang telanjang sambil memperlihatkan Penisnya. Nggak sulit untuk ngebayangin karena aku kan pernah ngintip Mas Bagas ama Mbak Dena lagi ngentot. Rasanya aku pengen banget ngerasain penis masuk ke vaginaku, abis keliatannya enak banget tuh.

    “Ada apa Messa, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tiba-tiba.
    “Ah, enggak Mas, Messa bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku salting.
    “Mas Bagas nonton TV aja nggak papa kan?”
    “Nggak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!” Aku beranjak masuk kamar.

    Setelah menutup kintu kamar aku bercermin. Bajuku juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan kencang karena aku rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang toketku yang 36B membuatku tampak sexy. Jembutku tumbuh lebat menghiasi vaginaku yang indah. Aku tersenyum sendiri kemudian memakai kaos yang longgar dan tipis sehingga meninjolkan kedua puting susuku, bahkan jembutku tampak menerawang.

    Aku merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah kenapa aku susah sekali tidur. Sampai kemudian aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari vcd porno yang lupa aku keluarin tadi, apa Mas Bagas menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar.

    Sesampainya di ruang tengah, deg!! Aku melihat pemandangan yang mendebarkan, Mas Bagas di depan TV sedang menonton bokep sambil ngeluarin penisnya dan mengelusnya sendiri. Wah.. batangnya tampak kekar banget. Aku berpura-pura batuk kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Bagas. Mas Bagas tampak kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan penisnya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya nggak bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu.

    “Eh, Messa anu, eh belum tidur ya?” Mas Bagas tampak salting, kemudian dia hendak mematikan vcd player.”
    “Iya nih Mas, gerah eh nggak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk!” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.
    “Oh iya deh.” Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton.

    Aku mengambil posisi bersila sehingga memekku mengintip keluar dengan indahnya.

    “Mas, gimana sih rasanya bersetubuh?” tanyaku tiba-tiba.

    “Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Bagas agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah selakanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga vaginaku semakin terlihat jelas.


    “Alaa nggak usah gitu! Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Dena lagi gituan.. nggak papa kok, rahasia terjaga!”

    “Oya? He he he yaa.. enak sih.” Mas Bagas tersipu mendengar ledekanku.

    Akupun melanjutkan, “Mas, vaginaku sama punya Mbak Dena lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so memekkupun terpampang jelas.

    “Ehh bagusan punyamu.”
    “Terus kalo toketnya montokan mana?” kali ini aku mencopot kaosku sehingga payudara dan tubuhku yang montok itu telanjang tanpa sehelai benang yang menutupi.

    “Aaanu.. lebih montok dan kencengan tetekmu!” Mas Bagas tampak melotot menyaksikan bodiku yang sexy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang.

    “Sekarang giliran aku liat punya Mas Bagas!” Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Bagas.

    Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Aku terpesona melihat tubuh bugil Mas Bagas dari dekat. Badannya agak langsing tapi sexy. penisnya sudah mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.

    “Wah gede banget! Aku isep ya Mas!” Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya yang gede dan panjang itu seperti yang aku tonton di BF.

    “Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.” Ternyata nikmat sekali mengisap penis. Aku jepit penisnya dengan kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget! Mas Bagas akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya tubuh sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas kelapa gadingku.

    “Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas” Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat.

    “Auwh geli nikmat aah ouw!” Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku.

    Sejurus kemudian lidahnya turun ke vaginaku. Tangannya menyibakkan jembutku yang rimbun itu lalu membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar kemudian dijilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dengan kuat.

    “Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku.
    “Slurp Slurp, vaginamu gurih banget Messa mmh”.

    Mas Bagas terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi.

    “Mas.. ayo.. masukin penismu.. aku nggak tahan..”

    Mas Bagas lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya penisnya dengan gagah ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke dalam vaginaku


    “Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..” Walaupun sudah basah, tapi vaginaku masih sangat sempit karena aku masih perawan.

    “Au.. sakit” Mas Bagas tampak merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Dena vaginaku jauh lebih menggigit. Lalu dengan satu sentakan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.

    “Au.. sakit..” Aku melonjakkan pantatku karena kesakitan. Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sesaat kemudian Mas Bagas memompa pantatnya maju mundur.

    “Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!” “Aakh! Aakh! Auw!” Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yang luar biasa. vaginaku serasa dibongkar oleh tongkat kasti yang kekar itu, demikian kutipan langsung dari forum resmi Kumpulan Dewasa Terkini.

    “Ooh.. lebih keras, lebih cepat” Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Bagas malah mencabut penisnya dan tersenyum padaku. Aku jadi nggak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak kutancapkan batang bazooka itu ke dalam memekku.

    “Jrebb.. Ooh..” aku menjerit keenakan, lalu dengan semangat 45 aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku.
    “Ouwh.. enak banget vaginamu nggigit banget sayang.. penisku serasa diperas”
    “Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. penismu juga hebaat, memekku serasa dibor” Aku menghujamkan pantatku berkali-kali dengan irama sangat cepat.

    Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel tubuhku berkumpul menjadi satu dan dan “Aah mau orgasme Mas..” Aku memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampai Mas Bagas merasa sesak karena desakan susuku yang montok itu.

    “Kamu sudah sayang? OK sekarang giliran aku!” Aku mencabut vaginaku lalu Mas Bagas duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih penis besar itu, kukocok dengan lembut. Kujilati dengan sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dengan kuat.

    “Crupp.. slurp.. mmh..” “Oh yes.. kocok yang kuat sayang!” Mas Bagas mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yang menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok penisnya.

    “Crupp crupp slurp!” “Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayang!” Aku semakin bersemangat ngerjain penis big size itu.


    Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu “Croot.. croot..” Penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, tetek dan hampir seluruh tubuhku. Aku usap dan aku jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu aku isap penisnya dengan kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dengan tubuh telanjang. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan.

  • Foto Bugil Gella E memperlihatkan memek dari jarak dekat

    Foto Bugil Gella E memperlihatkan memek dari jarak dekat


    2350 views

    Duniabola99.com – foto bugil gadis muda Gella E bugil diatas kursi besar memperlihatkan toketnya yang kecil dan mengangkat memperlihatkan memeknya yang tercukur rapi.

  • Video Bokep Mai Kamio toket gede dan pantat bahenol hingga memek becek oleh kontol gede

    Video Bokep Mai Kamio toket gede dan pantat bahenol hingga memek becek oleh kontol gede


    2350 views

  • Foto Bugil Denisa G memaparkan bibir vaginanya yang manis

    Foto Bugil Denisa G memaparkan bibir vaginanya yang manis


    2349 views

    Duniabola99.com – foto cewek tidur bugil Danisa G bangun dan memamerkan memeknya yang merah jambu dan menggiurkan dan juga toketnya yang padat kenyal.

  • Kisah Memek Onani Sampai Dapat Cewek Seksi

    Kisah Memek Onani Sampai Dapat Cewek Seksi


    2348 views

    Duniabola99.com –Sebut saja namaku (RUDI),aku pecandu ONANI dikarnakan blm punya pasangan,mau jjn gk brani tkt kena HIV trus syang duitnya,mnding bwt beli handbody atau sabun.”..semenjak umur 10thn aku udah belajar ONANI sebab suka nonton BF jd aku ngebatin,pengen bnget ngerasain ngentot kaya gimana.pas aku liat di filmnya kontol cwoknya di kocok-kocok,aku coba ikutin sambil bayangin yg ngocok kontolku cwek.


    …Sampe gak terasa ternyata enak,liat cwek sexy aku lari ke kamar mandi,liat yg ciuman lari ke kamar mandi,liat kucing kawin pun lari ke kamar mandi.hehe
    ..”Pada suatu hari aku liat tante tetanggaku rumahnya sebelahan tiap pagi hanya kupandangi,sambil kubayangkan coba bisa aku entot,gpp agak tua jg pling umurnya 35 taunan.
    “..tiap ngeliat dia kluar aku langsung onani,hampir tiap hari sampe” kontolku lecet merah krna kseringan di kocok,eh ntah si tante tau aku sring ngintipin,asalnya dandananya biasa hari itu jd sexy,dia mengenakan gaun transparan mpe kliatan BH ma CANGCUT (CD)nya krna saking transparannya.

    ..kuliat-liat trnyata blm tua-tua amat,teteknya msh mengkel,pantatnya msh singset.”.aduh enak bnget klo ngentot tuch sma si tante.”
    …akupun sengaja CAPER (CARI PERHATIAN) si tante,sengaja aku kluarin motor,pura”nya mwu di cuci.
    ..si tante sedang menyiram tanamannya,di dalam pikiranku ttp ngentot dan ngentot low gak kesampaian ya lari kamar mandi.
    ..pas kuliat lgi nungging,aduh sob kontolku tmbh ngaceng,mungkin udah kluar air mani alya krasa bsah celanaku.
    “..Tumben gak keluar”..tanya si tante.
    ..aku kget kirain bukan aku yg di tanya.
    “..iya,knpa!”jwbku gugup.
    “.iya,ko ada di rumah gak keluar”timbalnya.
    “owh gak tan lg malez nich”..jwbku.
    “owh,eh Rud ntr bsa tolongin tante gak?tanyanya.
    “..tlongin apa ya tan?tanyaku
    …”tlong bantuin geserin lemari yg di kamar tante”..jwbnya.
    “.owh bleh,skrg tnte? tnyaku lgi.
    “Ya trus km kn lgi nyuci mtor”jwbnya.
    “gpp nyucinya bsa ntr.”timpalku.
    ..kamipun menuju kamar si tante.
    “waduh lemarinya gede bget tan” .ujarku.
    “iya makanya mnta bantuan kamu,”jwbnya.
    “..geser kesana,geser kesini,lemarinya di geser hinga ada kejadian tak terduga,pas dorng lemari yg sebelahnya si tante kepleset dan nubruk bdanku hingga jtuh di kasur,kami saling tindih pas aku mwu bangun,si tante malah menarik aku lalu meraih mulutku dan membungkam mlutku dengan mulutnya,akupun kget dan tak mwu tinggal diam,lalu kubalas ciumannya trus si tante menjulurkan lidahnya lalu aku hisap,begitupun sebliknya.
    …lalu tanganku mulai nakal,ku usap”kn jari tengahku di memeknya yg msh trbungkus CD dan gaun itu,dn tangan yg stu lagi menjelajahi gnung kembarnya smbil meremas dngan hati”…
    kurasakan desahan nafasnya,yg membuat nafsuku menggebu”.


    ..setelah berciuman,aku mulai menuruni payudaranya dan kubuka BHnya dan kusibakan,woow trnyata teteknya msh mengkel krna jrang trjamah,aku tak tinggal diam ku isap” putingnya dan dìikuti remasan tanganku.
    ..Tantepun mulai terangsang di mulai memegang kontolku yg mulai mengeluarkan air mani encer.
    “.tante kulum ya rud??tanyanya menggoda.
    “..boleh tante”.jwbku.
    ..tantepun membuka clanaku dan mulai mengulum kontolku, aku merasakan ngilu sprti pngen pipis,”..ah.ah.ah enak bget tan”ujarku smbl mrasakan kulumannya.

    ..semakin cepat saja kulumannya”stop..stop tan aku gak kuat mwu kluar nich”..ujarku.
    lalu tante menghentikan kulumannya,dan bergantian kini aku yang menjilati memeknya,lalu ku buka CDnya dan woow ku lihat bulu jembutnya yg sangat tebal dan smpai hingga ke lubang pantatnya.
    ..kumulai pergerakanku,kujilati memeknya dan kubuka dengan jemariku lalu kuliat ada daging sgede kacang merah ku mainkan dengan lidahku sitantepun menggeliat keenakan,smakin kupercepat jilatanku smakin kncng pula dsahan si tante,trus ku coba julurkan lidahku ke dalam lubang memeknya,bergerak maju mundur kuliat cairan putih keluar dari lubang memeknya,owh ini yg di namakan orgasme.
    ..Lalu aku masukan kontolku dan SLEEEEB tanpa susah payah kontolku msuk lalu ku grakan mju mundur,smakin ku percepat gerakanku smakin erangan dan dsahan kluar dri mulutnya,lalu crot..crot..crot.
    keluarlah air pejuhku enaknya bukan kepalang,beda kaya ONANI bila di ungkapkan nikmatnya tak bisa di ungkapka hanya dengan kata”.
    ..Lalu aku tergeletak di kasur dan sitante bangun mendekati kontolku yg mulai lemes,lalu di kulumnya hingga sperma yg berlumuran di kontolku bersih di jilatinya.
    ..tak lama kemudian si tante msuk kmar mandi dan membrsihkan bdannya dan aku msh tergeletak lemas.


    …aku mulai bangun dan kuhampiri si tante yg lgi mandi,dan ku dekati lalu ku peluk dari belakang,tanganku mulai nakal lgi ku usap” memeknya lalu ku masukan 2 jariku ke memeknya dan sitante mulai terangsang lagi.
    ” km nakal dech…udah dlu ya tante mwu pergi arisan nich,psti udah di tungguin”ujarnya.
    .akupun tak bisa menolak,kejadian ini berulangkali di lakukan ONANIku mulai terobati bila trsalurkan,tetapi bila tak trsalurkan aku masih melakukan ONANI.

  • Cerita Sex Fitri

    Cerita Sex Fitri


    2348 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Fitri ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex  – Saat aku sedang menonton tv dikamarku tiba tiba Tika keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju
    tidur yang tranparan , waooowww dia habis cuci muka dan bersih bersih siap untuk tidur, dikamar tidur
    kami memang ada tv dan kamar mandi dalammnya jadi kami dapat menonton tv dengan tiduran , saat ini Tia
    yang sedang tidur disampingku.

    Melihat tubuh Tia yang seksi aku sungguh horny, dengan mata tepejam aku mengajak Tia bicara.
    Lho kok udah tidur sih??tanyaku

    Dengan nada bergumam Tia hanya menjawab “Hmmmmmmm”

    Sambil membuka matanya dan tersenyum kecilnya, uhh membuat burungku semakin tegang tangannya sambil
    mengelus pipiku kemudia dia mecium pipiku
    “Tidur yang nyenyak yaa..” katanya perlahan.

    Lalu ia kembali berbaring dan memejamkan matanya. Tidur! Nah lho? Sial
    benar. Cuma begitu saja? Aku terbengong beberapa saat.

    “Tia!..!” aku mengguncang-guncang tubuhnya.

    “Umm.. udah maleem.. Tia ngantuk niih..”

    Kalau sudah begitu, percuma saja. Dia tidak akan bangun. Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh
    pernyaluran. Si “ujang” masih tegang dan penasaran minta jatah.

    Begitulah Tia. Sebagai istri, dia hampir sempurna. Wajah dan fisiknya enak dilihat, sifatnya baik dan
    menarik. Perhatiannya pada kebutuhanku sehari-hari sangat cukup.

    Hanya saja, kalau di tempat tidur dia sangat “hemat”. Nafsuku terbilang tinggi. Sedangkan Tia, entah
    kenapa (menurutku) hampir tidak punya nafsu seks.

    Tidak heran meskipun sudah lebih setahun kami menikah, sampai saat ini kami belum punya anak. Untuk
    pelampiasan, aku terkadang selingkuh dengan wanita lain. Tia bukannya
    tidak tahu.

    Tapi tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya. Nafsuku sulit ditahan. Rasanya ingin kupaksa
    saja Tia untuk melayaniku. Tapi melihat wajahnya yang sedang pulas, aku jadi tidak tega.

    Kucium rambutnya. Akhirnya kuputuskan untuk tidur sambil memeluk Tia. Siapa
    tahu dalam mimpi, Tia mau memuaskanku? Hehehe..

    Esoknya saat jam istirahat kantor, aku makan siang di Citraland Mall.
    Tidak disangka, disana aku bertemu dengan Andri, sahabatku dan Tia semasa
    kuliah dahulu.

    Kulihat Andri bersama dengan seorang wanita yang mirip dengannya. Seingatku, Andri tidak punya adik.
    Ternyata setelah kami diperkenalkan, wanita itu adalah adik sepupu Andri.

    Fitri namanya. Heran juga aku, kok saudara sepupu bisa semirip itu ya? Pendek kata, akhirnya
    kami makan satu meja.

    Sambil makan, kami mengobrol. Ternyata Fitri seperti juga Andri, tipe yang mudah akrab dengan orang
    baru. Terbukti dia tidak canggung mengobrol denganku.

    Ketika aku menanyakan tentang Joe (suami Andri, sahabatku semasa kuliah), Andri bilang bahwa Joe
    sedang pergi ke Surabaya sekitar dua minggu yang lalu untuk suatu keperluan.

    “Paling juga disana dia main cewek!” begitu komentar Andri.

    Aku hanya manggut-manggut saja. Aku kenal baik dengan Joe, dan bukan hal yang aneh kalau Joe ada main
    dengan wanita lain disana.

    Saat Fitri permisi untuk ke toilet, Andri langsung bertanya padaku.

    “Van, loe ama Tia gimana?”

    “Baek. Kenapa?”

    “Dari dulu loe itu kan juga terkenal suka main cewek. Kok bisa ya akur
    ama Tia?”

    Aku diam saja.

    Aku dan Tia memang lumayan akur. Tapi di ranjang jelas ada masalah. Kalau dituruti nafsuku, pasti
    setiap hari aku minta jatah dari Tia.

    Tapi kalau Tia dituruti, paling hebat sebulan dijatah empat atau lima kali! Itu juga harus main paksa.
    Seingatku pernah terjadi dalam sebulan aku hanya dua kali dijatah Tia.

    Jelas saja aku selingkuh! Mana tahan?

    “Kok diem, Van?” pertanyaan Andri membuyarkan lamunanku.

    “Nggak kok..”

    “Loe lagi punya masalah ya?”

    “Nggaak..”

    “Jujur aja deh..” Andri mendesak.

    Kulirik Andri. Wuih, nafsuku muncul. Aku jadi teringat saat pesta di rumah Joe. Karena nafsuku sudah
    sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.

    “Cerita doong..!” Andri kembali mendesak.

    “Mi.., loe mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai. Andri kelihatan kaget.

    “Eh? Loe jangan macem-macem ya Van!” kecam Andri.

    Aduh.., kelihatannya dia marah.

    “Sorry! Sorry! Gue nggak serius.. sorry yaa..” aku sedikit panik.

    Tiba-tiba Andri tertawa kecil.

    “Keliatannya loe emang punya masalah deh.. Oke, nanti sore kita ketemu lagi di sini ya? Gue juga di
    rumah nggak ada kerjaan.”

    Saat itu Fitri kembali dari toilet. Kami melanjutkan mengobrol sebentar, setelah itu aku kembali ke
    kantor.

    Jam 5 sore aku pulang kantor, dan langsung menuju tempat yang dijanjikan. Sekitar sepuluh menit aku
    menunggu sebelum akhirnya telepon genggamku berdering.

    Dari Andri, menanyakan dimana aku berada. Setelah bertemu, Andri langsung mengajakku naik ke mobilnya.
    Mobilku kutinggalkan disana. Di jalan Andri langsung menanyaiku tanpa basa-basi.

    “Van, loe lagi butuh seks ya?”

    Aku kaget juga ditanya seperti itu. “Maksud loe?”

    “Loe nggak usah malu ama gue. Emangnya Tia kenapa?”

    Aku menghela nafas. Akhirnya kuputuskan untuk mengeluarkan uneg-unegku.

    “Mi.. Tia itu susah banget.. dia bener-bener pelit kalo soal begitu. Loe bayangin aja, gue selalu
    nafsu kalo ngeliat dia. Tapi dia hampir nggak pernah ngerespon.

    Kan nafsu gue numpuk? Gue butuh penyaluran dong!

    Untung badannya kecil, jadi kadang-kadang gue paksa dia.”

    Andri tertawa. “Maksudnya loe perkosa dia ya? Lucu deh, masa istri sendiri
    diperkosa sih?”

    “Dia nggak marah kok. Lagi gue perkosanya nggak kasar.”

    “Mana ada perkosa nggak kasar?” Andri tertawa lagi. “Dan kalo dia nggak
    marah, perkosa aja dia tiap hari.”

    “Kasian juga kalo diperkosa tiap hari. Gue nggak tega kalo begitu..”
    “Jadi kalo sekali-sekali tega ya?”

    “Yah.. namanya juga kepepet.. Udah deh.. nggak usah ngomongin Tia lagi ya?”

    “Oke.. kita juga hampir sampe nih..”

    Aku heran. Ternyata Andri menuju ke sebuah apartemen di Jakarta Barat.
    Dari tadi aku tidak menyadarinya.

    “Mi, apartemen siapa nih?”

    “Apartemennya Fitri. Pokoknya kita masuk dulu deh..”

    Fitri menyambut kami berdua. Setelah itu aku menunggu di sebuah kursi, sementara Fitri dan Andri masuk
    ke kamar. Tidak lama kemudian Andri memanggilku dari balik pintu kamar tersebut.

    Dan ketika aku masuk, si “ujang” langsung terbangun, sebab kulihat Andri dan Fitri tidak memakai
    pakaian sama sekali. Mataku tidak berkedip melihat pemandangan hebat itu. Dua wanita yang cantik yang
    wajahnya mirip sedang bertelanjang.

    bulat di depanku.

    Mimpi apa aku?

    “Kok bengong Van? Katanya loe lagi butuh? Ayo sini..!” panggil Andri lembut.
    Aku menurut bagai dihipnotis. Fitri duduk bersimpuh di ranjang.

    “Ayo berbaring disini, Mas Ivan.”

    Aku berbaring di ranjang dengan berbantalkan paha Fitri. Kulihat dari
    sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Fitri yang menggantung
    mempesona.

    Ukurannya lumayan juga. Fitri langsung melucuti pakaian atasku, sementara Andri melucuti akaianku
    bagian bawah, sampai akhirnya aku benar-benar telanjang. Batang kemaluanku mengacung keras menandakan
    nafsuku yang bergolak.

    “Gue pijat dulu yaa..” kata Andri.

    Kemudian Andri menjepit kemaluanku dengan kedua payudaranya yang montok itu. Ohh.., kurasakan pijatan
    daging lembut itu pada kemaluanku. Rasanya benar-benar nyaman. Kulihat Andri tersenyum kepadaku.

    Aku hanya mengamati bagaimana kedua payudara Andri yang sedang digunakan untuk memijat batang penisku.

    “Enak kan, Van?” Andri bertanya.

    Aku mengangguk. “Enak banget. Lembut..”

    Fitri meraih dan membimbing kedua tanganku dengan tangannya untuk mengenggam payudaranya. Dia
    membungkuk, sehingga kedua payudaranya menggantung bebas di depan wajahku.

    “Van, perah susu gue ya?” pintanya nakal.

    Aku dengan senang hati melakukannya. Kuperah kedua susunya seperti
    memerah susu sapi, sehingga Fitri merintih-rintih.

    “Ahh.. awww.. akh.. terus.. Van.. ahh.. ahh..”

    Payudara Fitri terasa legit dan kenyal. Aku merasa seperti raja yang dilayani dua wanita cantik.
    Akhirnya Andri menghentikan pijatan spesialnya.

    Berganti tangan kanannya menggenggam pangkal si “ujang”.

    “Dulu diwaktu pesta di rumah gue, kontol loe belum ngerasain lidah gue ya?” kata Andri, dan kemudian
    dengan cepat lidahnya menjulur menjilat si “ujang” tepat di bagian bawah lubangnya.

    Aku langsung merinding keenakan dibuatnya. Dan beberapa detik kemudian kurasakan hangat, lembut, dan
    basah pada batang kemaluanku. Si “ujang” telah berada di dalam mulut Andri, tengah disedot dan
    dimainkan dengan lidahnya. Markas Judi Online Dominoqq

    Tidak hanya itu, Andri juga sesekali mengemut telur kembarku sehingga menimbulkan rasa ngilu yang
    nikmat. Sedotan mulut Andri benar-benar membuatku terbuai, apalagi ketika ia menyedot-nyedot ujung
    kemaluanku dengan kuat.

    Enaknya tidak terlukiskan. Sampai kurasakan alat kelaminku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan
    sperma.

    “Mi.. gue.. udah mau.. ke.. luar..”

    Andri semakin intens mengulum dan menyedot, sehingga akhirnya kemaluank menyemprotkan sperma berkali-
    kali ke dalam mulut Andri. Lemas badanku dibuatnya.

    Tanganku yang beraksi pada payudara Fitri pun akhirnya berhenti. Andri terus mengulum dan menyedot
    kemaluanku, sehingga menimbulkan rasa ngilu yang amat sangat. Aku tidak tahan dibuatnya.

    “Aahh.. Andri.. udahan dulu dong..!”

    “Kok cepet banget keluar?” ledeknya.

    “Uaah.., gue kelewat nafsu sih.. maklum dong, selama ini ditahan terus.”
    aku membela diri.

    “Oke deh, kita istirahat sebentar.”

    Andri lalu menindih tubuhku. Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Nafasnya hangat
    menerpa wajahku. Fitri mengambil posisi di selangkanganku, menjilati kemaluanku.

    Gairahku perlahan-lahan bangkit kembali. Kuraba-raba kemaluan Andri hingga akhirnya aku menemukan
    daging kenikmatannya. Kucubit pelan sehingga Andri mendesah perlahan. Kugunakan
    jari jempol dan telunjukku untuk memainkan daging tersebut, sementara jari manisku kugunakan untuk
    mengorek liang sanggamanya.

    Desahan Andri semakin terdengar jelas. Kemaluannya terasa begitu basah. Sementara itu Fitri terus saja
    menjilati kemaluanku. Tidak hanya itu, Fitri mengosok-gosok mulut dan leher si “ujang”, sehingga
    sekali lagi bulu kudukku merinding menahan nikmat.

    Kali ini aku merasa lebih siap untuk tempur, sehingga langsung saja aku membalik posisi tubuhku,
    menindih Andri yang sekarang jadi telentang. Dan langsung kusodok lubang sanggamanya dengan batang
    kemaluanku.

    Andri mendesis pendek, lalu menghela nafasnya. Seluruh batang kemaluanku terbenam ke dalam rahim
    Andri. Aku mulai mengocok maju mundur. Andri melingkarkan tangannya memeluk tubuhku.

    Fitri yang menganggur melakukan matsurbasi sambil mengamati kami berdua yang sedang bersatu dalam
    kenikmatan bersetubuh. Andri mengeluarkan jeritan-jeritan kecil, sampai akhirnya berteriak saat
    mencapai puncak kenikmatannya, berbeda denganku yang lebih kuat setelah sebelumnya mencapai orgasme.

    Kucabut batang kemaluanku dari vagina Andri, dan langsung kuraih tubuh Fitri. Untuk mengistirahatkan
    si “ujang”, aku menggunakan jari-jariku untuk mengobok-obok vagina Fitri.

    Kugosok-gosok klitorisnya sehingga Fitri mengerang keras. Kujilati dan kugigit lembut sekujur
    payudaranya, kanan dan kiri. Fitri meremas rambutku, nafasnya terengah-engah dan memburu.
    Setelah kurasakan cukup merangsang Fitri, aku bersedia untuk main course.

    Fitri nampaknya sudah siap untuk menerima seranganku, dan langsung mengambil doggy style. Vaginanya
    yang dihiasi bulu-bulu keriting nampak sudah basah kuyup.

    Kumasukkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya dengan pelan tapi pasti. Fitri merintih-rintih
    keras saat proses penetrasi berlangsung. Setelah masuk seluruh penisku, kudiamkan beberapa saat untuk
    menikmati kehangatan yang diberikan oleh jepitan vagina Fitri.

    Hangat sekali, lebih hangat dari milik Andri. Setelah itu kumulai menyodok
    Fitri maju mundur.

    Fitri memang berisik sekali! Saat kami melakukan sanggama, teriakan-teriakannya terdengar kencang.
    Tapi aku suka juga mendengarnya. Kedua payudaranya bergelantungan bergerak liar seiring dengan gerakan
    kami.

    Kupikir sayang kalau tidak dimanfaatkan, maka kuraih saja kedua danging kenyal tersebut dan angsung
    kuremas-remas sepuasnya. Nafsuku semakin memuncak, sehingga sodokanku semakin kupercepat, membuat
    Fitri semakin keras mengeluarkan suara.

    “Aaahh.. Aaahh.. Gue keluaar.. Aaah..” teriak Fitri dengan lantang.

    Fitri terkulai lemas, sementara aku terus menyetubuhinya. Beberapa saat
    kemudian aku merasa mulai mendekati puncak kepuasan.

    “Fit.. gue mau keluar nih..”

    Fitri langsung melepaskan kemaluannya dari kemaluanku, dan langsung mengulum kemaluanku sehingga
    akhirnya aku memuntahkan spermaku di dalam mulut Fitri, yang ditelan oleh Fitri sampai habis

    Aku berbaring, capek. Nikmat dan puas sekali rasanya. Andri berbaring di sisiku.

    Payudaranya terasa lembut dan hangat menyentuh lengan kananku. Fitri masih membersihkan batang
    kemaluanku dengan mulutnya.

    “Gimana Van? Puas?” Andri bertanya.

    “Puas banget deh.. Otak gue ringan banget rasanya.”

    “Gue mandi dulu ya?” Fitri memotong pembicaraan kami.

    Lalu ia menuju kamar mandi.

    “Gue begini juga karena gue lagi pengen kok. Joe udah dua minggu pergi.
    Nggak tau baliknya kapan.” Andri menjelaskan.

    “Nggak masalah kok. Gue juga emang lagi butuh sih. Lain kali juga gue
    nggak keberatan.”

    “Huss! Sembarangan loe. Gue selingkuh cuma sekali-sekali aja, cuma pengen balas dendam ama Joe. Dia
    suka selingkuh juga sih! Beda kasusnya ama loe!”

    Aku diam saja. Andri bangkit dari ranjang dan mengingatkanku.

    “Udah hampir setengah delapan malem tuh. Nanti Tia bingung lho!”

    Aku jadi tersadar. Cepat-cepat kukenakan pakaianku, tanpa mandi terlebih dahulu. Setelah pamiit dengan
    Fitri, Andri mengantarku kembali ke Citraland.

    Disana kami berpisah, dan aku kembali ke rumah dengan mobilku. Di rumah, tentu saja Tia enanyakan
    darimana saja aku sampai malam belum pulang. Kujawab saja aku habis makan malam bersama teman.

    “Yaa.. padahal Tia udah siapin makan malem.” Tia kelihatan kecewa.

    Sebenarnya aku belum makan malam. Aku lapar.

    “Ya udah, Ivan makan lagi aja deh.. tapi Ivan mau mandi dulu.” kataku
    sambil mencium dahinya.

    Tia kelihatan bingung, tapi tidak berkata apa-apa.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,