Author: dbgoog99

  • Video Bokep Riley, Violet dan Veronica waktunya bermain

    Video Bokep Riley, Violet dan Veronica waktunya bermain


    2015 views

  • Petite blonde sucks and fucks monster cock

    Petite blonde sucks and fucks monster cock


    1947 views

  • Cerita Sex Berhubungan Dengan Mahasiswi Liar Dan Suka Berhubungan Intim Secara Bebas

    Cerita Sex Berhubungan Dengan Mahasiswi Liar Dan Suka Berhubungan Intim Secara Bebas


    318 views

    Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik dengan Saya seorang mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Panggil saja saya Borris. Narasi ini adalah cerita riil saya yang hingga kini tetap berjalan walaupun saya mengakui saya jemu dan ingin cari pengalaman lain sama wanita yang berlainan juga.

     

    Cersex Stw  –  ini bermula dari cerita berpacaran saya dengan Mia, seorang mahasiswi yang berlainan universitas dengan saya. Sesudah saya pacaran dengannya sepanjang 2 bulan, baru Mia memperlihatkan segi kehidupan aslinya, jika ia pengikut sex bebas. Kondisi itu saya kenali dari perkataannya sendiri saat saya usai makan dengannya dalam suatu warung mahasiswa ciri khas Yogyakarta. Saat itu ia narasi jika sepanjang 3 bulan ia sebelumnya tidak pernah disentuh lelaki termasuk saya.

    Kelompok Sex Bebas, narasi seks bebas, mahasiswi sukai sex bebas, narasi mahasiswi pengikut sex bebas, narasi seks mahasiswi elok ngentot
    Narasi Sex Bebas Tujuannya sudah pasti rasakan kepuasan seksual yang sejauh ini disanggupinya dari bekas kekasihnya yang sebelumnya saat sebelum saya. Kontan saya terkejut berat dengar hal tersebut. Tangkai kemaluan saya segera tegak dan seolah ingin loncat keluar.
    “Mengapa kamu mendadak menjadi horny ini..?” bertanya saya.
    “Saya 3 hari ini habis menonton BF bersama teman- teman kosku..,” jawabannya, “Ayolah.., kamu ingin ya..?” pintanya.

    Saya makin tidak karuan dengar permohonannya itu sekalian menggelayut pada lenganku dengan manja. Pada akhirnya kuputuskan untuk melayaninya, walaupun saya tidak pernah melakukan benar-benar sama wanita mana saja. Ia terlihat suka sekali dengar ketersediaanku melayaninya malam tersebut. Di kepalaku mulai muncul beberapa pikiran yang kotor sekalian berimajinasi dengan kemolekan badannya yang sintal, langsing dan berisi itu (payudaranya memiliki ukuran 34 A, kurang lebih begitu dech). Saat itu juga saja motorku langsung kubawa ke tempat kost-nya yang bebas, dan lelaki bisa masuk, karena tetangga sekitaran memiliki jarak cukup jauh dengan rumah tersebut. Sampai di kost-nya, saya memarkirkan motorku dan secara langsung digandeng masuk ke kamarnya.

    Beberapa teman satu kost-nya langsung menghina kami saat kami barusan masuk, “Waaahh, telah kepingin ya.. setelah yang tempo hari tersebut..?” kata salah seorang pada mereka dan secara langsung disongsong teriakan yang lain.

    Saya cuma diam saja, sedang Mia ketawa kecil sekalian berbicara, “Biarin..! Orang saya ingin kok..!”

    Sesampai di dalam kamar, Mia segera mengamankan pintu dan secara langsung menabrakku sampai saya tersuruk di atas kasurnya. Ia mulai menangkap bibirku dengan kecupannya yang penuh gairah. Saya tidak ada pikiran untuk hentikan perbuatannya tersebut. Saya segera melayani kecupannya yang garang itu dengan garang juga. Tangan Mia mulai merayap di kemaluanku yang tetap tertutup celana. Saya tidak ingin kalah , kusergap payudaranya dengan remasan yang halus sekalian kulepaskan satu-satu kancing pakaiannya.

    Pada akhirnya ia juga berdiri karena melihatku mulai bergairah dan mulai buka pakaiannya. Ia mulai menolongku buka bajuku sampai celana dan sekalian celana dalamku lepas dari badanku dan dilemparnya saja ke pinggir tempat tidurnya. Demikian demikian sebaliknya, kulucutkan pakainnya sampai kami sama telanjang bundar. Tanpa berpikir panjang, saya direbahkannya di kasur dalam sikap duduk, dan sekarang mukanya telah ada pas di muka tangkai kejantananku yang telah tegak berdiri.

    “Saya rindu sama kemaluan lelaki..!” ucapnya sekalian mengocak-ngocok halus tangkai kemaluanku.

    Saya makin menggelinjang. Baru pertama kalinya tangkai kemaluanku dikocak dengan cewek. Kocokannya makin berasa dan saya makin mendesah luar biasa. Tidaklah sampai dua menit ia mengocak, mendadak mulutnya ditujukannya ke tangkai kejantananku dan dia mulai mengulumnya. Edan..! Kesan yang hebat. Saya berkesan dengan permainan mulutnya, kadang-kadang disedot, dimainkan memakai gigi, dikulum, dijilat dan banyak dech.

    Sesudah cukup lama dan saya mulai benar-benar terangsang, kuangkat ia ke sebelahku dan saat ini saya yang berlutut di lantai, sedang Mia yang saat ini duduk di atas kasur. Saya tidak tahan ingin coba rasakan menjilat-jilati kepunyaannya yang gundul tidak ada selembar bulu juga itu, karena nampaknya Mia telah cukurnya. Saya mengawali dengan permainkan vaginanya lebih dulu memakai jari- jariku.

    “Sssttt… aaahhh… terus..!” rintihnya saat jariku mulai masuk daerang lubang senggamanya.

    Saya mulai permainkan gairahnya dengan jari-jariku, ia mulai meronta dengan mengusung-angkat bokongnya. Sesaat sesudah itu saya mulai menjilat-jilati dengan semua jenis langkah di lembah yang gersang itu, dimulai dari kumasukkan lidahku ke lubangnya sampai kuputar-putar di lipatannya yang membuat Mia makin meronta seperti orang yang kerasukan birahi. Sekitaran 10 menit saya mainkan lubang senggamanya, Mia mulai tidak kuat.

    “Maaass… akuuu.. maauu.. keluarr… aaahhh… masukkan saja pake… batangmu… Mass.., uuuhh… aaahh..!” rontanya sekalian mengusung-angkat terus bokongnya, dan kepalaku tetap ditekannya, seolah ia meminta jangan dilepaskan lidahku pada lembahnya.

    Saya tidak memedulikan rintihannya sampai satu saat, “Seerr… haaahh… haaahh..!” Mia mengelinjang luar biasa rasakan orgasmenya. Lubang kemaluannya tidak kubiarkan tidak bekerja, saya tetap permainkan lubangnya itu dengan jariku. Mia tetap meronta. Langsung ia tangkap batanganku, dikocaknya dan dikulumnya penuh semangat. Saya sedikit meronta karena seolah Mia membalasnya tindakanku kepadanya.

    Pada akhirnya saya segera saja merebahkannya dalam posisi terlentang, saya mulai menuntun tangkai kejantananku yang tegang luar biasa itu ke lubang senggamanya, dan, “Slepp..!” batangankusudah masuk penuh. Saat rudalku itu masuk penuh, Mia mendesah, ” Haaahh.. Maaasss.. goyang..!” rintihnya manja. Kuturuti saja ucapannya, saya mulai menggoyang pinggulku dan menyikat- nyodok lubang kepuasannya dengan tangkai kejantananku.

    Rintihan untuk rintihan berganti-gantian keluar mulut kami. Hingga kemudian Mia makin menggelenjang tidak pasti, saya tahu jika ia mau orgasme kembali. Menyaksikan tanda-tanda itu,langsung kupercepat pergerakanku hingga kemudian, “Serr.. serr.. serr..!” keluarlah cairan kepuasan itu dari lubangnya.

    “Stop… Stoop dulu… hhuuhhh… huuhh.. haaahh, jangan.. ditarik Mas..! Biarin saja..” pintanya. Aku juga tidak mengambil kemaluanku dan saat itu juga kurasakan tangkai kejantananku dihisap-hisap lubang vaginanya, gilaa..! sangat nikmat. Selang beberapa saat saya dibaringkan ke kasur dengan posisi terlentang. Sekarang posisi Mia berada di atas pada kondisi duduk sekalian mengocak batanganku dan menuntun kembali ke lubang kemaluannya.

    “Sleepp..!” “Oohh.. lubangmu sedap sekali Say..!” kataku.
    “Punyai kamu membuat saya edan Mas..!” ucapnya sekalian menaik-turunkan badannya di atas badanku.

    Tanganku tidak diam saja, kuraih payudaranya dan kukulum, kuhisap payudaranya berganti-gantian sambilkumulai meremas berganti-gantian tanpa stop. Rontaan Mia makin luar biasa dan makin kelojotan ia. Aku juga mulai tidak kuat, karena posisi berikut yang paling kusukai, karena tangan dan mulutku tidak stop hinggap di anggota badan wanita yang paling kusukai, yakni payudara. Sesudah sekitaran 15 menit kami sama-sama memacu birahi, pada akhirnya rasanya saya tidak bisa kembali meredam kemauanku ledakkan laharku.

    “Saayy… saya maauuu keluar Saayy..!” rintihku.
    “Nantikan saya Massss… nanti keluarnya saya kocokin saja..!” kata Mia yang membuatku terkejut 1/2 mati dan secara langsung memikirkan bagaimana enaknya dikocakin tangannya saat ingin orgasme.

    Sesaat kemudian, saya rasakan capitan pangkal paha Mia makin keras, dan rontaannya makin tidak teratur, dan saya sedikit mulai rasakan ingin keluar. Saat itu juga tangkai kemaluanku rasakan ada cairan yang mengguyuri dari dalam rahimnya sekalian Mia kelihatan kelojotan tidak teratur. Saya belum rasakan ingin keluar waktu itu.

    “Mia, keluarin saya donk..!” pintaku mendesah sekalian meremas buah dadanya yang ranum tersebut. Saat itu juga ia telah mengocak tangkai kejantananku dan secara langsung membasahinya dengan ludahnya,disedotnya dan dikulumnya seperti sedang makan es cream. Tidak ada satu menit saya telah menumpahkan air maniku ke lehernya sekalian kocokannya jalan terus tidak stop. Setelahitu ia bersihkan tangkai rudalku dengan jilatannya.

    “Saya nanti malem ingin kembali ya..?” pintaku.
    “Saya ingin kembali kok Mass..!” ucapnya dengan dibarengi kecupan halus di bibirku.

    Semenjak waktu itu saya mulai suka hubungan seksual dan kami berdua sebelumnya tidak pernah sungkan-sungkan kembali jika sedang pengin lakukan hubungan seksual. Sebelumnya pernah kami melakukan satu hari 3x. Bahkan juga kami sebelumnya pernah cuma lakukan 10 hari dengan oral sex saja, ingat waktu itu Mia baru menstruasi. Tetapi penjelajahan seksku belum stop sampai disana.

    Sebelumnya pernah sesuatu saat, permainan hubungan seksual kami dilihat Ibu kos Mia dan 2 orang rekan kost-nya. Sampai saat Mia telah lulus dan kembali lagi ke kota aslinya, saya tetap bermain ke kos Mia karena sesudah keperginya Mia, saya menjadi simpanan Ibu kos Mia dan seorang rekan kos Mia yang sempat juga melihat kami lakukan hubungan seksual itu sampai sekarang ini.Narasi Seks Riil Mahasiswi Pengikut Sex Bebas

    Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik dengan Saya seorang mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Panggil saja saya Borris. Narasi ini adalah cerita riil saya yang hingga kini tetap berjalan walaupun saya mengakui saya jemu dan ingin cari pengalaman lain sama wanita yang berlainan juga.

    Narasi cersex ini bermula dari cerita berpacaran saya dengan Mia, seorang mahasiswi yang berlainan universitas dengan saya. Sesudah saya pacaran dengannya sepanjang 2 bulan, baru Mia memperlihatkan segi kehidupan aslinya, jika ia pengikut sex bebas. Kondisi itu saya kenali dari perkataannya sendiri saat saya usai makan dengannya dalam suatu warung mahasiswa ciri khas Yogyakarta. Saat itu ia narasi jika sepanjang 3 bulan ia sebelumnya tidak pernah disentuh lelaki termasuk saya.

    Kelompok Sex Bebas, narasi seks bebas, mahasiswi sukai sex bebas, narasi mahasiswi pengikut sex bebas, narasi seks mahasiswi elok ngentot
    Narasi Sex Bebas Tujuannya sudah pasti rasakan kepuasan seksual yang sejauh ini disanggupinya dari bekas kekasihnya yang sebelumnya saat sebelum saya. Kontan saya terkejut berat dengar hal tersebut. Tangkai kemaluan saya segera tegak dan seolah ingin loncat keluar.
    “Mengapa kamu mendadak menjadi horny ini..?” bertanya saya.
    “Saya 3 hari ini habis menonton BF bersama teman- teman kosku..,” jawabannya, “Ayolah.., kamu ingin ya..?” pintanya.

    Saya makin tidak karuan dengar permohonannya itu sekalian menggelayut pada lenganku dengan manja. Pada akhirnya kuputuskan untuk melayaninya, walaupun saya tidak pernah melakukan benar-benar sama wanita mana saja. Ia terlihat suka sekali dengar ketersediaanku melayaninya malam tersebut. Di kepalaku mulai muncul beberapa pikiran yang kotor sekalian berimajinasi dengan kemolekan badannya yang sintal, langsing dan berisi itu (payudaranya memiliki ukuran 34 A, kurang lebih begitu dech). Saat itu juga saja motorku langsung kubawa ke tempat kost-nya yang bebas, dan lelaki bisa masuk, karena tetangga sekitaran memiliki jarak cukup jauh dengan rumah tersebut. Sampai di kost-nya, saya memarkirkan motorku dan secara langsung digandeng masuk ke kamarnya.

    Beberapa teman satu kost-nya langsung menghina kami saat kami barusan masuk, “Waaahh, telah kepingin ya.. setelah yang tempo hari tersebut..?” kata salah seorang pada mereka dan secara langsung disongsong teriakan yang lain.

    Saya cuma diam saja, sedang Mia ketawa kecil sekalian berbicara, “Biarin..! Orang saya ingin kok..!”

    Sesampai di dalam kamar, Mia segera mengamankan pintu dan secara langsung menabrakku sampai saya tersuruk di atas kasurnya. Ia mulai menangkap bibirku dengan kecupannya yang penuh gairah. Saya tidak ada pikiran untuk hentikan perbuatannya tersebut. Saya segera melayani kecupannya yang garang itu dengan garang juga. Tangan Mia mulai merayap di kemaluanku yang tetap tertutup celana. Saya tidak ingin kalah , kusergap payudaranya dengan remasan yang halus sekalian kulepaskan satu-satu kancing pakaiannya.

    Pada akhirnya ia juga berdiri karena melihatku mulai bergairah dan mulai buka pakaiannya. Ia mulai menolongku buka bajuku sampai celana dan sekalian celana dalamku lepas dari badanku dan dilemparnya saja ke pinggir tempat tidurnya. Demikian demikian sebaliknya, kulucutkan pakainnya sampai kami sama telanjang bundar. Tanpa berpikir panjang, saya direbahkannya di kasur dalam sikap duduk, dan sekarang mukanya telah ada pas di muka tangkai kejantananku yang telah tegak berdiri.

    “Saya rindu sama kemaluan lelaki..!” ucapnya sekalian mengocak-ngocok halus tangkai kemaluanku.

    Saya makin menggelinjang. Baru pertama kalinya tangkai kemaluanku dikocak dengan cewek. Kocokannya makin berasa dan saya makin mendesah luar biasa. Tidaklah sampai dua menit ia mengocak, mendadak mulutnya ditujukannya ke tangkai kejantananku dan dia mulai mengulumnya. Edan..! Kesan yang hebat. Saya berkesan dengan permainan mulutnya, kadang-kadang disedot, dimainkan memakai gigi, dikulum, dijilat dan banyak dech.

    Sesudah cukup lama dan saya mulai benar-benar terangsang, kuangkat ia ke sebelahku dan saat ini saya yang berlutut di lantai, sedang Mia yang saat ini duduk di atas kasur. Saya tidak tahan ingin coba rasakan menjilat-jilati kepunyaannya yang gundul tidak ada selembar bulu juga itu, karena nampaknya Mia telah cukurnya. Saya mengawali dengan permainkan vaginanya lebih dulu memakai jari- jariku.

    “Sssttt… aaahhh… terus..!” rintihnya saat jariku mulai masuk daerang lubang senggamanya.

    Saya mulai permainkan gairahnya dengan jari-jariku, ia mulai meronta dengan mengusung-angkat bokongnya. Sesaat sesudah itu saya mulai menjilat-jilati dengan semua jenis langkah di lembah yang gersang itu, dimulai dari kumasukkan lidahku ke lubangnya sampai kuputar-putar di lipatannya yang membuat Mia makin meronta seperti orang yang kerasukan birahi. Sekitaran 10 menit saya mainkan lubang senggamanya, Mia mulai tidak kuat.

    “Maaass… akuuu.. maauu.. keluarr… aaahhh… masukkan saja pake… batangmu… Mass.., uuuhh… aaahh..!” rontanya sekalian mengusung-angkat terus bokongnya, dan kepalaku tetap ditekannya, seolah ia meminta jangan dilepaskan lidahku pada lembahnya.

    Saya tidak memedulikan rintihannya sampai satu saat, “Seerr… haaahh… haaahh..!” Mia mengelinjang luar biasa rasakan orgasmenya. Lubang kemaluannya tidak kubiarkan tidak bekerja, saya tetap permainkan lubangnya itu dengan jariku. Mia tetap meronta. Langsung ia tangkap batanganku, dikocaknya dan dikulumnya penuh semangat. Saya sedikit meronta karena seolah Mia membalasnya tindakanku kepadanya.

    Pada akhirnya saya segera saja merebahkannya dalam posisi terlentang, saya mulai menuntun tangkai kejantananku yang tegang luar biasa itu ke lubang senggamanya, dan, “Slepp..!” batangankusudah masuk penuh. Saat rudalku itu masuk penuh, Mia mendesah, ” Haaahh.. Maaasss.. goyang..!” rintihnya manja. Kuturuti saja ucapannya, saya mulai menggoyang pinggulku dan menyikat- nyodok lubang kepuasannya dengan tangkai kejantananku.

    Rintihan untuk rintihan berganti-gantian keluar mulut kami. Hingga kemudian Mia makin menggelenjang tidak pasti, saya tahu jika ia mau orgasme kembali. Menyaksikan tanda-tanda itu,langsung kupercepat pergerakanku hingga kemudian, “Serr.. serr.. serr..!” keluarlah cairan kepuasan itu dari lubangnya.

    “Stop… Stoop dulu… hhuuhhh… huuhh.. haaahh, jangan.. ditarik Mas..! Biarin saja..” pintanya. Aku juga tidak mengambil kemaluanku dan saat itu juga kurasakan tangkai kejantananku dihisap-hisap lubang vaginanya, gilaa..! sangat nikmat. Selang beberapa saat saya dibaringkan ke kasur dengan posisi terlentang. Sekarang posisi Mia berada di atas pada kondisi duduk sekalian mengocak batanganku dan menuntun kembali ke lubang kemaluannya.

    “Sleepp..!” “Oohh.. lubangmu sedap sekali Say..!” kataku.
    “Punyai kamu membuat saya edan Mas..!” ucapnya sekalian menaik-turunkan badannya di atas badanku.

    Tanganku tidak diam saja, kuraih payudaranya dan kukulum, kuhisap payudaranya berganti-gantian sambilkumulai meremas berganti-gantian tanpa stop. Rontaan Mia makin luar biasa dan makin kelojotan ia. Aku juga mulai tidak kuat, karena posisi berikut yang paling kusukai, karena tangan dan mulutku tidak stop hinggap di anggota badan wanita yang paling kusukai, yakni payudara. Sesudah sekitaran 15 menit kami sama-sama memacu birahi, pada akhirnya rasanya saya tidak bisa kembali meredam kemauanku ledakkan laharku.

    “Saayy… saya maauuu keluar Saayy..!” rintihku.
    “Nantikan saya Massss… nanti keluarnya saya kocokin saja..!” kata Mia yang membuatku terkejut 1/2 mati dan secara langsung memikirkan bagaimana enaknya dikocakin tangannya saat ingin orgasme.

    Sesaat kemudian, saya rasakan capitan pangkal paha Mia makin keras, dan rontaannya makin tidak teratur, dan saya sedikit mulai rasakan ingin keluar. Saat itu juga tangkai kemaluanku rasakan ada cairan yang mengguyuri dari dalam rahimnya sekalian Mia kelihatan kelojotan tidak teratur. Saya belum rasakan ingin keluar waktu itu.

    “Mia, keluarin saya donk..!” pintaku mendesah sekalian meremas buah dadanya yang ranum tersebut. Saat itu juga ia telah mengocak tangkai kejantananku dan secara langsung membasahinya dengan ludahnya,disedotnya dan dikulumnya seperti sedang makan es cream. Tidak ada satu menit saya telah menumpahkan air maniku ke lehernya sekalian kocokannya jalan terus tidak stop. Setelahitu ia bersihkan tangkai rudalku dengan jilatannya.

    “Saya nanti malem ingin kembali ya..?” pintaku.
    “Saya ingin kembali kok Mass..!” ucapnya dengan dibarengi kecupan halus di bibirku.

    Semenjak waktu itu saya mulai suka hubungan seksual dan kami berdua sebelumnya tidak pernah sungkan-sungkan kembali jika sedang pengin lakukan hubungan seksual. Sebelumnya pernah kami melakukan satu hari 3x. Bahkan juga kami sebelumnya pernah cuma lakukan 10 hari dengan oral sex saja, ingat waktu itu Mia baru menstruasi. Tetapi penjelajahan seksku belum stop sampai disana.

    Sebelumnya pernah sesuatu saat, permainan hubungan seksual kami dilihat Ibu kos Mia dan 2 orang rekan kost-nya. Sampai saat Mia telah lulus dan kembali lagi ke kota aslinya, saya tetap bermain ke kos Mia karena sesudah keperginya Mia, saya menjadi simpanan Ibu kos Mia dan seorang rekan kos Mia yang sempat juga melihat kami lakukan hubungan seksual itu sampai sekarang ini.

  • Foto Bugil gadis polos remaja Gloria Sol diatas tempat tidurnya

    Foto Bugil gadis polos remaja Gloria Sol diatas tempat tidurnya


    1842 views

    Duniabola99.com – foto gadis remaha Gloria Sol mengangkang kakinya lebar lebar dan malakukan gesekan di memeknya didalam kamarnya hingga becek dan terkulai gak bergerak diatas ranjangnya sendiri.

  • Cerita Sex Keluarga Aneh

    Cerita Sex Keluarga Aneh


    14347 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Keluarga Aneh ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexKeingat jaman dulu waktu kecil aku sering melihat kedua orang tuaku menonton film porno di ruang
    keluarga, saat itu siang malam di putar terus film pornonya mereka cuek walaupun ada anak anaknya di
    sekitarnya, sempat juga aku menemui orang tuaku saat dia nonton filmdan terangsang mereka langsung
    bersetubuh di tempat itu.

    Semua pembantu yang ada di rumah sudah paham sifat nyonya dan tuan jadi tidak heran bila ayah dan
    ibuku sedang ngentot pembantu masuk di ruangan, pembatu yang ada di rumahku ada 4 yang mana kesemuanya
    adalah wanita. Karena aku dan adiku sewaktu masih usia SD karena masih polos menganggap itu adalah hal
    yang wajar dilakukan oleh seorang ayah dengan ibu.

    Ketika aku pulang sekolah (aku sudah kls 1 SMP sedangkan adikku kls 6 SD )aku melihat kontol ayahku
    sedang dihisap oleh salah seorang pembantuku dan disamping ayahku ada ibuku yang bertelanjang dada
    memperhatikan sambil kadang-kadang berciuman dengan ayahku. Aku agak sedikit heran tapi.. ah mungkin
    hal yang biasa pikirku.

    “Pa.. kok sudah pulang dari kantor” kataku.

    Ayah dan ibuku kaget. “Eh.. sayang sudah pulang… bagaimana ujiannya?” tanya ibuku.

    “Lumayan lah.. ngga jelek” kataku.

    Aku langsung duduk di samping ibuku yang sedang bertelanjang dada itu.

    “Sana makan dulu Ted” kata ayahku.

    “Sudah Pah… tadi ada temen yang nraktir” kataku sambil tetap menatap pembantu kami yang bernama Dewi
    sedang menghisap kontol ayahku.

    “Lagi ngapain sih ma..?” tanya ku.

    Ibuku hanya tersenyum saja.

    “Sudah Tuan..?” tanya si Dewi mungkin dia agak canggung diperhatikan olehku.

    Cerita Sex Keluarga Aneh “Belum dong Dewi….. sampe keluar maninya.. kamu ini ngga pernah beres kalo kerja” tegur ibuku.
    Kulihat ayah ku.. beliau sedang merem melek sambil berdesis-desis… Ssshh.. hhhss.. ahh.. terus wi..
    ahh.. shh. Aku jadi penasaran bagaimana sih rasanya.. kok seperti yang nikmat betul.

    “Ma Teddy mau donk digituin kaya Papa” pintaku pada Mama.

    Mama tersenyum “Sini buka celanamu” perintah Mama.

    Aku langsung membuka celana dan menyodorkan kontolku pada Mama. Mama langsung menhisap kontolku dengan
    lembut dan tangannya kirinya memegang biji pelerku. Aku kontan merasakan nikmat2 geli.

    “Ahh… sshh.. Ma geli Ma… ssh ahh” tapi Mamaku tetap saja menghisap kontolku lebih dalam lagi. Aku
    melihat Papaku sedang berusaha memasukan kontolnya ke dalam memek si Dewi.

    “Lho kok Papa keterusan sih..” kata ibuku sambil tersenyum dan tangannya masih saja mengocok-ngocok
    kontolku.

    “Tanggung sih ma…” Kata Papaku.

    Kulihat si Dewi merem melek menerima hujaman kontol Papaku sambil sesekali menggoyangkan pantatnya.
    Tiba-tiba si Dewi memeluk erat pingang Papaku dan Papaku mencengkram bahu si Dewi “…aduh tuan udah
    mau keluar nih” erang si Dewi.

    “Bapak juga mau ke…luarrr…” kata Papaku dan Crott.. crott.. crot.. air mani Papaku di semburkan ke
    rahim si Dewi…. setelah itu mereka terkulai lemas dan tergolek bersama di karpet depan TV.

    “Teddy mau ngga masukin anunya ke memek Mama..?” tanya Mamaku sambil tangannya tetap mengocok
    kontolku, belum selesai dia bicara tiba-tiba.. Ahh.. ahh…… kontolku menyemburkan maninya sendi-
    sendi ini terasa lemas jadinya.

    Cerita Sex Keluarga Aneh “Yaaa… udah keluar… Mama kan belum di entot siang ini..” kata Mamaku kecewa.

    Papaku tertawa..” nanti malem aja.. kamu dapat giliran penuh…” kata Papaku.

    “Mammaa…” adiku ternyata sudah pulang diantar oleh Mang Ikin supir keluarga. Tenny langsung di sun
    pipinya oleh Mama.

    “Ma kok ngga pada pake baju sih?” tanya adiku itu.

    “Ngga apa-apa.. cuma gerah aja” kata Papaku menimpali.

    Malamnya ketika kami berempat sedang menonton sinetron aku dan adiku duduk dikarpet depan TV, sedang
    Papa dan Mamaku di atas sofa panjang. Ketika aku menoleh ke belakang, kulihat Mamaku sedang duduk di
    pangkuan ayahku sambil menyingkapkan dasternya dan terlihat jelas kontol Papaku diduduki oleh Mama.

    Pantat Mamaku naik turun dengan disertai goyangan yang erotis. Lalu mereka pindah ke karpet dan
    posisinya yaitu… ayahku berbaring sedangkan Mamaku di atas kontol Papa sambil menghadap ke arah
    Papa. Agen Poker Singa

    Lalu Mamaku menaik turunkan pantatnya sambil disertai goyangan…. “ahh.. sshhh… ahh…” slleep..
    sleep Sllepp…” Terus goyang Ma.. ahh.. sshh…”.

    Aku dan adiku saling berpandangan…. memang hal seperti ini sudah tidak asing lagi dipertontonkan
    kepada kami, tapi kami berdua sepertinya mempunya pikiran yang sama…. rasa penasaran akan rasanya.

    Tiba-tiba si Emi salah satu pembantu masuk ke ruang keluarga… melihat tuan dan nyonyanya sedang
    entotan tidak membuat si Emi canggung.

    “Nyonya.. makan malam nya sudah siap” kata si Emi.

    “Iya.. sebhen… thar.. sshh.. ahh” jawab ibuku.

    Aku hanya tersenyum saja. Tiba-tiba aku ada ide.. aku mengeluarkan kontolku dari balik celana… lalu
    minta si Emi untuk menghisap kontolku.

    Si Emi kaget… “nanti Nyonya dan Tuan marah lho Den” jawab si Emi

    “Ngga ah.. saya harus menyiapkan dulu minum buat makan nanti..” kata si Emi sambil ngeloyor pergi
    kebekalang. “Huh..” Aku bersungut-sungut. Tak habis akal.. aku menyodorkan kontolku ke mulut Mama yag
    sekarang posisinya menunggin dan Papaku sedang menusuknya dari belakang.

    Mamaku manyambut kontolku dengan mulutnya… aku merasa keenakan. Setelah kontolku memerah aku
    mencabutnya dari mulut Mamaku dan posisi merekapun berubah lagi…. Mamaku kembali menduduki kontol
    Papaku.

    Cerita Sex Keluarga Aneh

    Cerita Sex Keluarga Aneh

    Papaku memegang pinggul Mama sambil sesekali meremas buah dada Mama.Mama lalu membungkukan badannya
    untuk mencium bibir Papa.mereka berciuman dengan heboh…. hmmmpp… cpot.. cpot.. hmmp ashhh
    …sssshhh… ahhh.. ashhh… aough…..

    Aku bingung apa yang mesti dikerjain nih. lalu aku melihat lubang anus Mama.”Wah.. ada lobang yang
    masih nganggur nih..” pikirku. Aku lalu memasukan kontpolku di anus Mama. Mama kaget.. tapi..” pelan-
    pelan sayang …Ahhh… Sshh..” erang Mama.

    Aku langsung saja mengocokan kontolku dilubang anus Mama. Ahh sshh… ahh….. terus sayang.. masukan
    kontolmu… aahhh….. mmmhhh…

    Mama terlihat menikmati tentu saja akupun enjoy banget. Tapi Papa tampaknya terganggu dengan gerakan
    ku.

    “Ted.. jangan masukin kontol di situ… Papa jadi kagok nih” Akupun mencabut kontolku dengan kecewa.

    “Kak.. masukin di sini saja”. Tiba-tiba terdengar suara Tenny adiku dan diapun telah menyingkapkan
    dasternya dan membuka celana dalamnya. ceritasexdewasa.org Aku tersenyum… “Makasih ya Ten.. kamu adik yang paling
    pengertian” kataku.

    Sebelum sempat aku Mamasukan kontolku ke lobang memeknya Tenny Papa dan Mama menghentikan kegiatannya.

    “Sini Mama bantuin” kata Mamaku, lalu dia mebimbing kontolku masuk ke memek Tenny.
    “Tahan sedikit ya sayang..” kata Mamaku kepada Tenny. Lalu kontolku masuk perlahan-lahan .”Ahh..
    Agh…. sakit ma..” jerit Tenny tertahan.

    “Tenang sayang nanti juga enak..” hibur Mama, lalu Mama meremas-remas toket adiku itu yang masih
    sekepal tangan.

    Cerita Sex Keluarga Aneh “Gimana enak..?” tanya Mamaku ke Tenny. Adiku tidak menjawab hanya bibirnya mendesis ssshh..
    aahhhh…. sshhh…. terus kak.. ssshhh.

    Papaku tertawa.. “Wah udah keenakan dia” kata Papa.

    “Ted..gantian donk..” pinta Papa.

    “Waduh Papa.. ngeganggu aja nih” jawabku, lalu kita pun bergantian. Papa memasukan kontolnya ke memek
    Tenny. Tenny menahan nafas ketika kontol Papa masuk ke lobang memeknya, ada sensasi yang luar biasa
    memeknya dimasuki kontol yang lebih besar. Aku lalu tanpa buang waktu lagi kembali memasukan kontolku
    ke anusnya Mama.

    “Aaahhh….. ssshh…. terus sayang…… aahhhhh… ahhh….” erang Mamaku.

    Lima belas menit kemudian kami berempat mengeluarkan air surgawi kami bersama. “aaaahhh………”

    Sejak saat itu kami sering melakukan hubungan sex. Itu bisa terjadi antar aku dan Mama, aku dan Tenny,
    Mama dan Papa, Papa dan Tenny. tidak jarang aku dan Papa menggarap para pembantu bersama.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Kisah Memek Auntie Iza

    Kisah Memek Auntie Iza


    2873 views


    Duniabola99.com – Bagi mereka yang telah bertemu dengan makcik aku, sememangnya mereka pasti akan merasa yang wajah dan perwatakannya langsung tidak menyerupai usianya. Walaupun usianya sudah hampir mencecah 45 tahun, tidak keterlaluan jika aku katakan yang dia macam orang yang baru nak mencecah 35 tahun. Untuk kesenangan orang memahami cerita ini, biarlah aku namakan dia sebagai Auntie Iza aje…walaupun itu bukan namanya.

     


    Walaupun ada kalanya aku memasang angan-angan yang bercorak x-rated apabila berhadapan dengannya, aku terpaksa pendamkan saja memandangkan yang aku hanya berpangkat anak buah sahaja. Tambahan pula Auntie Iza telahpun mempunyai tiga orang anak dan adalah tidak elok sekiranya aku memperlakukan sebarang perangai yang tidak elok.

    Tapi anggapan aku terhadap Auntie Iza berubah apabila aku tinggal bersama dengan pakcik aku baru-baru ini. Tuan rumah aku inginkan rumah sewa ku kembali dan memandangkan yang aku masih belum dapat rumah sewa, pakcik aku telah mengajak aku tinggal bersamanya sementara waktu.

    Suatu hari semasa pakcik ku keluar kerja, tinggallah aku bersama dengan Auntie Iza saja di rumah. Aku anggap ini biasa saja sebab dia makcik ku juga.

    Nak dijadikan cerita, aku sedang makan sarapan di dapur bila Auntie Iza keluar dari bilik air. Dia berkemban. Auntie Iza terpaksa lalu depan aku kerana bilik air terletak di belakang dapur. Secara spontan mata aku terus memandang ke gunung Auntie Iza semasa dia lalu di depan aku. Mungkin menyedari pandangan aku, Auntie Iza berhenti dan memandang ke arah ku. Tergamam, aku terus menundukkan kepala.


    “Kenapa malu? Suka apa yang you nampak?” tanya Auntie Iza selamba.

    Tanpa dapat aku menjawab, Auntie Iza terus berjalan ke arah aku dan tanpa aku sedar, kainnya terus terlucut ke lantai. Sepasang buah dadanya yang besar menunding ke arah ku. Mata ku terus tertumpu pada bulu lebat yang menutupi cipapnya.

    Auntie Iza terus rapat dengan muka ku dan buah dadanya digeselkan ke muka ku. Semakin kencang nafas aku. Dalam seluar ku, batang ku sudah semakin menegak dan tegang. Auntie Iza terus memegang tangan ku dan dibawanya ke arah buah dadanya. “Peganglah. Auntie tahu kau nak pegang.”

    Pucuk di cita ulam mendatang. Tanpa melepaskan rezeki aku terus menjilat putting Auntie Iza yang sudah semakin tegang. Sambil tangan ku bermain-main di cipapnya. Perlahan-lahan cipapnya semakin basah dan jari ku terus menusuk ke dalam lubang keramatnya yang basah itu.


    Auntie Iza terus duduk di atas meja makan dengan kedua kakinya mengangkang luas. Tanpa berlengah lagi aku terus melucutkan seluar ku dan menghalakan batang ku ke arah lubang keramat Auntie Iza. Aku terus menusuk dengan penuh kenikmatan. Air cipap Auntie Iza mula membasahi telurku. Aku terus melajukan terjahan aku.

    Bila aku rasakan aku hampir terpancut, cepat-cepat aku tarik keluar batang ku. Namun sebelum sempat aku menariknya habis, Auntie Iza terus menarik aku agar masuk semula. Tak sempat aku berbuat apa-apa, aku terus terpancut dalam cipap Auntie Iza.

    Aku terus menarik keluar batang ku. takut aku seketika. Namun ketakutan itu hilang bila Auntie Iza terus memusingkan badannya dan menonggengkan punggungnya ke arah ku.

    “Masuk belakang,” katanya.


    Aku tak tahu nak buat apa sebab aku memang tak pernah masukkan batang ku ke dalam jubur seseorang. Aku hanya berdiri di belakang Auntie sambil tangan ku meramas punggungnya. Mungkin menyedari yang aku tak tahu nak buat apa, Auntie terus memegang batang ku dan terus menasukkannya ke dalam juburnya. Ketatnya memang aku tak boleh katakan.

    Bila dah masuk, aku terus menjalankan operasi. Dalam aku menusuk juburnya, auntie terus menusuk cipapnya dengan dua jarinya. Depan belakang dia kena. Patutlah dengusan dan rintihannya begitu kuat sekali. Aku kian lajukan terkaman aku. Aku tahu dia tak akan mengandung kalau aku lepas dalam juburnya. Maka aku pun terus menerja walaupun aku rasa aku dah nak pancut. Bila aku tarik keluar batang aku, aku nampak cecair pekat ku mengalir keluar dari juburnya.

    “Jangan lap,” kata Auntie bila aku mencapai tisu untuk lap batang ku.

    Tanpa menghiraukan di mana batang aku berada tadi, Auntie terus menghisap batang aku dengan lahapnya. Untkuk kali ketiga pagi itu, aku terpancut lagi. Kali ini dalam mulut auntie.


    Selepas itu baru aku tahu yang auntie sudah hampir empat bulan tidak digauli. Dan sepanjang perkahwinannya, dia belum pernah menghisap batang lelaki atau main belakang. Walaupun pernah dia minta kat pakcik aku, pakcik aku tak benarkan dia buat begitu.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri




  • Foto Ngentot Cewek pirang Haley Reed sepong kontol beras sebelum bercinta hardcore

    Foto Ngentot Cewek pirang Haley Reed sepong kontol beras sebelum bercinta hardcore


    1806 views

    Duniabola99.com – foto cewek kurus pirang  toket kecil Haley Reed dipaksa ngentot oleh abang tirinya yang berkontol gede dan memaksanya untuk oral sex dan memasukkan alat bantu sex ke dalam memeknya sebelum hantam dengan kontolnya yang besar dan menelan semua air maninya. Joker8899

  • Video Bokep Ryo Makoto mastrubasi disofa

    Video Bokep Ryo Makoto mastrubasi disofa


    2006 views

  • Video bokep Tysen Rich bercinta diatas loteng

    Video bokep Tysen Rich bercinta diatas loteng


    1864 views

  • Foto Bugil cewek rambut merah Emily telanjang payudara yang sempurna dan tubuh seksi saat keluar jogging

    Foto Bugil cewek rambut merah Emily telanjang payudara yang sempurna dan tubuh seksi saat keluar jogging


    1919 views

    Duniabola99.com – foto cewek kurus berambut merah melepaskan pakaiannya yang ketat siap olahraga jogging menampilkan buah dadanya yang padat bulat dan dan mengangkang lebar memamerkan memeknya yang berwarna pink. 

    Kumpulan Foto Cewek Cantik Spesialis Penghibur, Koleksi Foto Cewek Cantik di Google Plus, Foto Foto Cewek Cantik YouTube, Foto cewek cantik Facebook, Foto Cewek cantik Instagram, koleksi foto gadis cantik, Kumpulan Foto Cewek Cantik Imut dan Manis 2019, Para Gadis Cantik dan Seksi di Indonesia, Gadis cantik berkerudung,

  • Shiori Uehara Catwalk Poison 27

    Shiori Uehara Catwalk Poison 27


    1864 views

  • Hentai013

    Hentai013


    2084 views

  • Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot


    3614 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Udara pagi ini terasa sejuk sekali, seakan menyambut baik datangnya hari Minggu ini, Secerah wajah tante Ivone yg tengah bercengkrama dengan bunga bunga ditaman. Meskipun nampak angkuh, namun kecantikan wajahnya tak dapat disembunyikan..

    Aku baru saja selesai mandi dan berniat ngeteh diteras rumah sambil mnghirup udara pagi yg segar. Akan tetapi mataku melihat tante Ivone tengah asyik menikmati keindahan bunga ditaman depan rumah. Dengan gaya ala petani bunga Cibodas, tante Ivone nampak srius mmperhatikan tanaman itu. ” Pagi tan ” sapaku. ” Hmm… ” balasnya tanpa berpaling dari rumpunan bunga. ” Mau aku buatin minum nda tan!? ” tanyaku lagi setengah menawarkan jasa. ” Nda usah!! ” jawabnya juga seraya membelakangiku. Aku tak melihat tante Rita, Hendri ataupun Nita pagi ini. ” Ach, pada lari pagi kali? ” fikirku dalam hati.

    Aku kmbali mmperhatikan tante Ivone yg mmblakangiku. Mulai dari betisnya yg putih mulus mskipun nampak kurus, pahanya yg lebih mulus dari betisnya, bokongnya meskipun trbalut clana pendek, namun trlihat jelas lekukannya. ” Coba dia bisa aku tiduri sperti tante Rita ya? ” gumanku dalam hati. Belum habis lamunanku,tiba tiba kulihat tubuh tante Ivone trhuyung lemah ingin trsungkur. Dengan cepat aku mloncat dan mmegangi tubuhnya yg nyaris trsungkur itu, mninggalkan sisa lamunan cabulku.

    Cerita Sex | Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Kurangkul tubuhnya yg mulus dan trlihat lemas sekali. “Ga papa kan tan??” tanyaku penuh rasa khawatir, sraya mmapah tubuh tante Ivone. “Kpalaku trasa pusing Fad” jawab tante Ivone lemah. “Ya udah, istirahat aja didalam” saranku sambil terus memapahnya ke dalam rumah. “Akhirnya aku bisa mrangkulmu Vone” ucapku dalam hati. Ada sjuta kebahagian dihatiku karna mampu mrangkul tubuh si angkuh trsebut.

    Stelah brada didalam rumah, dengan perlahan kududukan tante Ivone disofa ruang tamu. Dengan mnarik nafas tante Ivone duduk dan brsandar pada sandaran sofa. Stelah itu aku melangkah mninggalkannya sendiri. Tak brapa lama aku kembali dngn sgelas air hangat dan mnghampiri tante Ivone yg tengah brsandar disandaran sofa. “Minum dulu tan, biar enakan!” ujarku sambil mnyerahkan gelas brisi air hangat yg kubawa. Tante Ivone pun mminum air hngt yg kuberikan. “Makasih ya Fad” ucapnya lemah sambil mletakan gelas dimeja yg ada didepannya.

    “Kpalanya masih pusing ga tan!?” tanyaku. Tante Ivone hanya mnganggukan kpalanya. “Mau dipijatin ga!?” tanyaku lagi. “E, em” jawab tante Ivone prlahan seakan tengah mnahan sakit. Aku pun sgera memijat mulai dari kpalanya dngn prlahan lahan, kmudian dahinya yg dia bilang mrupakan pusat rasa sakitnya. “Wah, knapa tante Fad!?” tanya Nita yg baru saja pulang. “Tadi si tante hampir jatuh, kpalanya pusing Nit!” jawabku. ” Trlalu capek kali!? ” ujar Nita sambil mlangkah kedapur. “Dah aga mndingan Fad” jelas tante Ivone dngn mata terpejam, menikmati pijatan pijatan jariku. Terasa hangat dahinya brsamaan dngn rasa hangat yg menjalari tubuhku. Harum aroma tubuh tante Ivone trasa mnusuk kedua lobang hidungku. Mmbuat aku ingin lebih lama lagi memijat dan dekat dngnnya.

    “Masuk angin kali tan, dahinya aga anget ne!? ” jelasku, brupaya memancing agar niatku tercapai. “Iya kali? “ujarnya pula, seakan mngerti akan arti ucapanku. Membuatku makin brani lebih jauh. “Mau dikerikin ga!?” tanyaku dngn penuh haraf kepadanya. “Memang kamu bisa!?” tante Ivone balik brtanya. Membuat hatiku trasa brdebar tak karuan. “Ya bisa… ” jelasku dngn cepat, takut tante Ivone brubah fikiran lagi. “Ya udah, tapi dikamar ya…, ga enak disini” pinta tante Ivone. Mmbuat hatiku brdebar makin cepat. Dengan prlahanku papah dia mlangkah mnuju kamarnya. Akupun brusaha untuk menahan dan menenangkan hatiku. Yang mulai dirasuki niat dan fikiran kotorku.

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah brada didalam kamar, kusarankan agar dia istrahat diranjangnya. Tante Ivone pun mrebahkan tubuhnya sraya brnafas panjang. Seolah olah ada beban berat yg dibawanya. Aku sgera brlalu mngambil obat gosok dan coin untuk mengerik tubuh tante Ivone. Stelah kudapati smua yg kubutuhkan, aku kembali mnghampiri tante Ivone yg tengah menanti. Dengan mmbranikan diri aku memintamya agar dia mlepaskan pakaian yg dipakainya. Dia pun prlahan melepaskan pakaian atau baju yg dipakainya. Shingga tante Ivone kini hanya mngenakan bra yg brwarna pink dan clana pendek saja. Ada getaran hangat mnjalari sluruh tubuhku, saat menyaksikan tante Ivone mmbuka bajunya. Hingga mmbangunkan kjantanan dan hawa nafsuku. Yang memang telah mngendap dibenakku sejak awal, ketika memprhatikan dia ditaman.

    Dengan prasaan yg tak mnentu dan dibayangi nafsu dibenakku. Akupun mulai mngusap …

    Kurangkul tubuhnya yg mulus dan trlihat lemas sekali. “Ga papa kan tan??” tanyaku penuh rasa khawatir, sraya mmapah tubuh tante Ivone. “Kpalaku trasa pusing Fad” jawab tante Ivone lemah. “Ya udah, istirahat aja didalam” saranku sambil terus memapahnya ke dalam rumah. “Akhirnya aku bisa mrangkulmu Vone” ucapku dalam hati. Ada sjuta kebahagian dihatiku karna mampu mrangkul tubuh si angkuh trsebut.

    Stelah brada didalam rumah, dengan perlahan kududukan tante Ivone disofa ruang tamu. Dengan mnarik nafas tante Ivone duduk dan brsandar pada sandaran sofa. Stelah itu aku melangkah mninggalkannya sendiri. Tak brapa lama aku kembali dngn sgelas air hangat dan mnghampiri tante Ivone yg tengah brsandar disandaran sofa. “Minum dulu tan, biar enakan!” ujarku sambil mnyerahkan gelas brisi air hangat yg kubawa. Tante Ivone pun mminum air hngt yg kuberikan. “Makasih ya Fad” ucapnya lemah sambil mletakan gelas dimeja yg ada didepannya.

    “Kpalanya masih pusing ga tan!?” tanyaku. Tante Ivone hanya mnganggukan kpalanya. “Mau dipijatin ga!?” tanyaku lagi. “E, em” jawab tante Ivone prlahan seakan tengah mnahan sakit. Aku pun sgera memijat mulai dari kpalanya dngn prlahan lahan, kmudian dahinya yg dia bilang mrupakan pusat rasa sakitnya. “Wah, knapa tante Fad!?” tanya Nita yg baru saja pulang. “Tadi si tante hampir jatuh, kpalanya pusing Nit!” jawabku. ” Trlalu capek kali!? ” ujar Nita sambil mlangkah kedapur. “Dah aga mndingan Fad” jelas tante Ivone dngn mata terpejam, menikmati pijatan pijatan jariku. Terasa hangat dahinya brsamaan dngn rasa hangat yg menjalari tubuhku. Harum aroma tubuh tante Ivone trasa mnusuk kedua lobang hidungku. Mmbuat aku ingin lebih lama lagi memijat dan dekat dngnnya. Markas Judi Online Dominoqq

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh “Masuk angin kali tan, dahinya aga anget ne!? ” jelasku, brupaya memancing agar niatku tercapai. “Iya kali? “ujarnya pula, seakan mngerti akan arti ucapanku. Membuatku makin brani lebih jauh. “Mau dikerikin ga!?” tanyaku dngn penuh haraf kepadanya. “Memang kamu bisa!?” tante Ivone balik brtanya. Membuat hatiku trasa brdebar tak karuan. “Ya bisa… ” jelasku dngn cepat, takut tante Ivone brubah fikiran lagi. “Ya udah, tapi dikamar ya…, ga enak disini” pinta tante Ivone. Mmbuat hatiku brdebar makin cepat. Dengan prlahanku papah dia mlangkah mnuju kamarnya. Akupun brusaha untuk menahan dan menenangkan hatiku. Yang mulai dirasuki niat dan fikiran kotorku.

    Setelah brada didalam kamar, kusarankan agar dia istrahat diranjangnya. Tante Ivone pun mrebahkan tubuhnya sraya brnafas panjang. Seolah olah ada beban berat yg dibawanya. Aku sgera brlalu mngambil obat gosok dan coin untuk mengerik tubuh tante Ivone. Stelah kudapati smua yg kubutuhkan, aku kembali mnghampiri tante Ivone yg tengah menanti. Dengan mmbranikan diri aku memintamya agar dia mlepaskan pakaian yg dipakainya. Dia pun prlahan melepaskan pakaian atau baju yg dipakainya. Shingga tante Ivone kini hanya mngenakan bra yg brwarna pink dan clana pendek saja. Ada getaran hangat mnjalari sluruh tubuhku, saat menyaksikan tante Ivone mmbuka bajunya. Hingga mmbangunkan kjantanan dan hawa nafsuku. Yang memang telah mngendap dibenakku sejak awal, ketika memprhatikan dia ditaman.

    Dengan prasaan yg tak mnentu dan dibayangi nafsu dibenakku. Akupun mulai mngusap …

    Cerita Sex | Tante Sexy Yang Sombong

    ..usap punggung mulus yg mmblakangiku, dngn hati hati sekali. “Tali branya dibuka aja ya tan??” pintaku pnuh haraf sambil trus mngusap dan mengerik punggung bagus dihadapanku. “Iya… ” jawabnya lirih. Menahan kerikan dipunggungnya, entah sakit atau geli aku tak tau. Yang pasti tanganku sgera melepaskan kait tali branya, sehingga mmbuat branya mlorot mnutupi sbagian payudaranya yg bulat dan berisi. Sperti payudara milik gadis kebanyakan. Stelah tiada lagi penghalang dipunggungnya, akupun membalurinya dngn minyak gosok. Dan jari jemarikupun menari mmbentuk garis dipunggung tante Ivone.

    Sambil sekali kali mataku melirik kearah payudaranya yg brusaha ditutupi dngn bra dan kedua tlapak tangannya. Tapi hal trsebut mmbuatku smakin terangsang didorong rasa pnasaran yg tramat. Smentara tante Ivone hanya trdiam sraya mmejamkan matanya yg bulat dan indah. ” Pelan pelan ya Fad!? ” pintanya masih dngn mata yg trpejam. Tiba tiba pintu kamar prlahan terbuka, nampak Nita tengah brdiri dimuka pintu. “Tan aku mo kerumah tman dulu ya!?” ujar Nita brpamitan sraya matanya mlirik kearahku. “Iya Nit… ” balas tante Ivone tanpa brpaling kearahnya. Kmudian scara prlahan Nita mnutup pintu kembali dan brlalu pergi.

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Jari tanganku mulai nakal trhadap tugasnya, jariku trkadang nyelinap dibawah ketiaknya brusaha meraih benda yg bulat dan padat brisi yg ditutupinya. Tapi tangan tante Ivone terkadang brusaha mnghalanginya, dngn merapatkan pangkal lengannya. “Jari kamu nakal ya Fad!? ” ucap tante Ivone stengah berbisik seraya mlirik ke arahku. Membuatku trsipu malu. “Habis ga kuat sich, tan…” jawabku jujur. Tapi tante Ivone malah melepaskan branya shingga kini payudaranya nampak polos tanpa plindung lagi.

    Dan langsung menjadi santapan kedua mataku tanpa brkedip. Langsung mmbuat hatiku brdebar debar mnyaksikan pemandangan trsebut. “Sekarang bisa kamu plototin pe puas dech!!” ujar tante Ivone tak lagi mnutupit buah dadanya dngn kedua tlapak tangannya lagi. Jantungku trasa bgitu cepat brdetak dan mmbuat lemas sluruh prsendianku. Kontolku brlahan tapi pasti mulai brdiri tegak mngikuti dorongan hasratku.

    “Memang dah selesai ngeriknya Fad!?” tegur tante Ivone mngingatkanku. Mmbuat aku sgera mlanjutkan prkerjaanku yg trtunda sesaat. Hampir sluruh bagian belakang tubuh tante Ivone telah kukerik dan brwarna merah brgaris garis. Hanya bagian bokongnya yg luput dari kerikanku karna trhalang dngn clana pendek serta CD yg dikenakannya. Tapi belahan bokongnya telah puas kuplototin.

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Setelah Keenakan Ku Entot

    Akhirnya pekerjaanku selesai juga. Kemudian dngn prlahan jari jariku memijati pundaknya. Tante Ivone mnundukan kpalanya, sekali sekali trdengar suara dahak dari mulutnya. “Sudah Fad!” printahnya, agar aku mnyudahi pijatanku.

    Dengan prasaan malas akupun mnghentikan pijatanku dan sgera mmbrsihkan sisa sisa minyak dikedua tlapak tngnku. ” Cuci tanganmu dulu biar bersih sana!!” pinta tante Ivone skaligus printah. Akupun branjak pergi kekamar mandi yg memang ada didalam kamar trsebut. Stelah usai mncuci sluruh tanganku hingga bnar bnar bersih. Akupun kembali menghampiri tante Ivon yg tengah telentang diatas ranjang masih dngn keadaan sparuh bugil. Sperti saat aku tinggalkan kekamar mandi. Hingga payudaranya yg bulat dan brisi nampak mmbusung besar didadanya, dngn puting yg brwarna coklat susu. “Ayo Fad, kamu mau mainin ini kan!?”. “Aku juga mau kok!?” ucap tante Ivone sambil mremas salah satu payudaranya hingga putingnya mnonjol kearahku. Akupun mndekat mnghampirinya dngn perasaan nafsu. Membuat kontolku kian brdiri dan mngeras kencang dibalik clanaku.

    Akupun tak mnunggu lebih lama, sgeraku remasi payudaranya yg mnantang. Tante Ivone brgelinjang saat tlapak tanganku mndarat dan meremas kedua payudaranya. ” Achh.., iya Fad trussss ” rintihnya prlahan. Jari jemariku kian liar mremasi sluruh daging bulat yg padat brisi. JariQ juga memainkan putingnya yg mulai mngeras. ” Iya,.., ayo diisep Fad.., aaaayooo “pinta tante Ivone dngn nafas taj tratur. Akupun sgera mnjilati dan mengisapi puting payudaranya. “Aduhhh…, enaaaak, trusss….” desah tante Ivone sraya mmegangi kpalaku. Aku smakin brnafsu dngn puting yg kenyal sperti urat dan mnggemaskan. Smentara tante Ivone smakin mndesah tak karuan. Tangan kananku meluncur kearah slangkangan dibawah pusar, trus mnyusup masuk diantara clana dan CD tante Ivone. Hingga jari jariku trasa mnyentuh rumput halus yg cukup lebat didalamnya. Tante Ivone mmbuka pahanya tak kala jari tlunjukku brusaha masuk kedalam lobang yg ada ditengah bulu bulu halus miliknya. “Aowww…” jerit kecil tante Ivone saat tlunjukku brhasil memasuki lobang memeknya. Dia pun mnggeliatkan tubuhnya penuh gairah nafsu. Smentara kontolku smakin mngeras hendak kluar dari bahan yg mnutupinya.

    Cerita Sex Tante Sombong Luluh Cukup lama jari tlunjukku kluar masuk didalam memek tante Ivone, hingga lobang itu mulai trasa basah dan lembab. Sampai akhirnya tangan tante Ivone menahan gerakan tanganku dan mminta mnyudahinya. “Aaaachhh.., udaahhh., Faddh.., aaachh” rintih tante Ivone. Akupun menarik tanganku dari balik clananya dan mlepaskan putingnya dari mulutku.

    “Buka pakaianmu dong, Fad!!” seru tante Ivone sraya bangkit dan mlepaskan clana pendek serta CDnya. Shingga dia bugil dan nampak rumput hitam ditengah slangkangannya yg baru saja ku obok obok. Akupun mlepaskan smua pakaianku dan bugil sperti dirinya.

    Dengan senyum manis kearahku, tante Ivone mendekat dan brjongkok tepat didepan slangkanganku. “Aouw, gede banget..!!” seru tante Ivone sraya tlapak tangannya mraih kontolku yg telah brdiri dan keras. Dngn tangan kanan dia mmegang erat batang kontolku, sedangkan tlapak kirinya mngelus elus kpalanya. Hingga kpala kontolku trasa brdenyut hangat. Kmudian dimasukan kontolku kedalam mulutnya sraya matanya mlirik ke arahku. “Agghhh… “aku mlengguh tak kala sluruh kontolku tnggelam masuk kedalam mulutnya. Darahku brdesir hangt mnjalari sluruh urat ditubuhku. Aku hanya dapat memegangi kpala tante …

    …Ivone, mremas serta mngusap usap rambutnya yg ikal sebahu. Smentara tante Ivone smakin liar, sbentar mngulum dan mngemud seakan dia ingin melumat sluruh kontolku. Trnyata dia lebih buas dari tante Rita. Trkadang dia mnjilati dari batang hingga lobang kencing dikpalanya. ” Aaaaaaa… ” erangku menahan rasa nikmat nan tramat. Trasa tubuhku melayang jauh tak menentu.

    Entah brapa lama tante Ivone mngemut, mnjilat dan mngulum kontolku. Yg jelas hal ini mmbuat tubuhku brgetar dan hampir kejang. ” Gantian dong tan, aQ juga mau jilatin memekmu! ” rengekku, hampir tak mampu mnahan nafsuku. Ingin rasanya memuntahkan keluar sebanyak banyak. Agar tante Ivone mandi dngn air maniku.

    Tante Ivone sgera bangkit brdiri meninggalkan kontolku yg masih brdiri tegak. Kmudian aku mminta agar dia duduk dikursi tanpa lengan yg ada. Akupun brjongkok mnghadap memeknya yg dihiasi bulu lebatnya. Kedua kaki tante Ivone trtumpu pada kedua bahuku. Maka mulutku mulai mnjarah memek yg tlah mnganga terkuak jari jemariku, hingga nampak jelas lobang memek yg brwarna merah dan lembab. Lidahku pun mulai mnjelajahi dan mnjilati lorong itu. “Aaaaowwh…, aaaa…, iyyyaaa.., trussss, aassstttssh” desah tante Ivone saat lidahku brmain mnjilati lobang memeknya. “Aduuuhh,…, truuusss, lebihhh daallaaamm, aaah,… enaaakhh, agh, agh, aghhhh” rintihnya pula sambil mremas dan mnjambaki rambut dikpalaku. Lidahkupun smakin liar dan brusaha masuk lebih dalam lagi. “Aaaaghh,.., gilaaaa…, enaaaksss,.., ubss,.., aaaaachghhh” suara tante Ivone tak karuan. Lidahku brhenti mnjilati dinding lobang memek, kini brpindah pada daging mungil sbesar biji kacang hijau. Ku jilati itil yg brwarna merah dan basah dngn air mazinya dan air liurku.

    “Aughh…..” suara tante Ivone sperti tersedak sambil mrapatkan kedua pahanya, hingga mnjepit leherku, ketika ku isap itilnya. ” Aaaaa.., auwghhh…., yaaaaa ” ucap tante Ivone lirih. ” Udahhh…, Fad…, udddaah Faadd ” rengek tante Ivone sraya mndorong kpalaku dngn kakinya yg trkulai lemas dibahuku.

    Akupun mlepaskan isapan mulutku pada itil tante Ivone dan bangkit brdiri dihadapannya dngn kontol yg masih tegak dan keras. Kemudian mminta tante Ivone agar bangkit dari duduknya. Kini aku yg mnggantikan posisinya duduk dikursi.

    Cerita Tante Ivone naik keatas pahaku dan tubuhnya mnghadap kearahku, hingga tubuh kami saling brhimpitan. Kmudian tante Ivone mmbimbing kontolku masuk kelobang memeknya dngan jarinya. ” Aagghhsss.. ” rintih kecil tante Ivone ketika kontolku masuk menusuk memeknya. Tak lama kmudian bokongnya mulai turun naik, mngesek gesek kontolku didalamnya. Aqpun mngimbanginya dngn mmegangi pinggulnya mmbantu bokongnya turun naik. ” Aachhh.., yaaaa, oohhh, enaaak Fadd “. ” Auwwghhh…., aaaaaa…, oohhhh, yaaa ” racau tante Ivone tak karuan jika tubuhnya turun mnenggelamkan kontolku dimemeknya.

    ” Aauwww, aku ga tahan ne Fadd,…, aaaauwww, yessss ” rintih tante Ivone sraya mnggerakan bokongnya dngn cepat. Akupun mmbalas reaksinya, dengan melumat lagi payudaranya .”Aaaaaawhhh……..”erang tante Ivone sambil mnekan bokongnya lebih rapat dengan slangkanganku. Akupun mengejang mnahan tekanan bokong tante Ivone. “Aaaachhhh…….” akhirnya aku tak mampu lagi mmbendung cairan kental dari dalam kontolku. Kamipun saling brpelukan dngn erat beberapa saat dngn brcampur peluh masing masing.

    Setelah cukup lama kami brpelukan, kamipun bangkit dngn malas, enggan branjak dari suasana yg ada. Stelah itu kamipun mandi mmbrsihkan tubuh kami masing masing yg basah dngn peluh syurga.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Sex Toko Saya Dirampok Dan Saya Diikat dan Disetubuhi

    Cerita Sex Toko Saya Dirampok Dan Saya Diikat dan Disetubuhi


    474 views

    Sesudah sesaat, Desy sukses membukalaci itu dan memerikan semua uang yang terdapat didalamnya, sekitar 100 ribu ke sang Gondrong, Desy tidak dikenankan simpan uang lebih dari 100 ribu dilaci itu. Karena itu tiap keunggulannya langsung dimasukkan pada almari besi. Sesudah sang Gondrong mengambil uang itu, Desy langsung undur ke belakang, dia benar-benar ketakutan kakinya lemas, nyaris jatuh.

    Nonton Bokep – “Saat hanya begini?!” gertak sang Gondrong.
    “Membuka almari besinya! Saat ini!” Mereka berdua membawa Desy masuk ke dalam kantor manajernya dan mendorongnya sampai jatuh berlutut di depan almari besi. Desy mulai menangis, dia tidak paham nomor gabungan almari besi itu, dia cuma menyisipkan uang masuk ke almari besi lewat sela pintunya.
    “Cepat!” gertak sang Kumis, Desy rasakan pistol melekat ada di belakang kepalanya.
    Desy berusaha untuk menerangkan jika dia tidak ketahui nomor almari besi tersebut. Untunglah, menyaksikan mata Desy yang ketakutan, mereka berdua yakin. “Brengsek! Tidak sepadan sama risikonya! Iket ia, agar ia tidak dapat manggil polisi!” Desy di dudukkan di atas bangku manajernya dengan tangan diikat ke belakang. Selanjutnya ke-2 kaki Desy diikat ke kaki bangku yang dia menempati. sang Kumis selanjutnya ambil plester dan melekatkannya ke dalam mulut Desy.
    “Kelar! Mari cabut!”
    “Nantikan! Nanti dulu cing! Simak ia, ia bisa ya?!”.
    “Cepatan! Nanti ada yang tahu! Kita hanya dapat 100 ribu, cepatan!”.
    “Saya ingin simak bentar saja!”.
    Mata Desy terbeliak saat sang Gondrong merapat dan menarik t-shirt merah muda yang dia gunakan.
    Dengan 1 tarikan keras, t-shirt itu robek membuat BH-nya kelihatan. Payudara Desy yang memiliki ukuran sedang, bergoyang-goyang karena Desy meronta-ronta dalam ikatannya.
    “Wow, oke sekali!” sang Gondrong berseru takjub.
    “Oke, saat ini kita pergi!” mengajak sang Kumis, tidak demikian tertarik dengan Desy karena repot memantau kondisi depan toko.
    Tetapi sang Gondrong tidak perduli, dia saat ini meraba-raba puting susu Desy melalui BH-nya, kemudian dia masukkan jarinya ke belahan payudara Desy. Dan mendadak, dengan 1 tarikan BH Desy diambilnya, badan Desy turut tertarik di depan, tetapi pada akhirnya tali BH Desy terputus dan saat ini payudara Desy bergoyang bebas tanpa tertutupi selembar benangpun.
    “Jangan!” teriak Desy.
    Tetapi yang tedengar hanya suara gumaman. Berasa oleh Desy mulut sang Gondrong mengisapi puting susunya pertama kali yang kiri lantas saat ini berpindah ke kanan. Selanjutnya Desy menjerit saat sang Gondrong mengigit puting susunya.
    “Diem! Jangan bising!” sang Gondrong menampar Desy, sampai berkunang-kunang. Desy cuma dapat menangis.
    “Saya katakan diem!”, sambil berbicara itu sang Gondrong menampar buah dada Desy, sampai sebuah cap tangan warna merah tercipta di payudara kiri Desy.
    Selanjutnya sang Gondrong berubah dan menampar uang samping kanan. Desy terus menjerit-jerit dengan mulut diplester, sedangkan sang Gondrong terus memukuli buah dada Desy hingga kemudian bulatan buah dada Desy warna merah.
    “Mari, cepatan cing!”, sang Kumis tarik tangan sang Gondrong.
    “Kita perlu cepat minggat disini!” Desy mengucapkan syukur saat menyaksikan sang Gondrong digeret keluar ruang oleh sang Kumis. Payudaranya sangat terasa sakit, tetapi Desy mengucapkan syukur dia masih hidup. Menyaksikan sekitarnya, Desy berusaha temukan suatu hal untuk melepaskan dianya. Di atas meja ada gunting, tetapi dia tidak dapat bergerak sama sekalipun.
    “Hey, Roy! Tokonya kosong!”.
    “Saat, cepatan mengambil permen!”.
    “Goblok lo, mengambil bir tolol!”.
    Badan Desy menegang, dengar suara beberapa anak pada bagian depan toko. Dari suaranya dia ketahui jika itu ialah beberapa anak berandal yang berada di lingkungan tersebut. Mereka baru berumur sekitaran 12 sampai 15 tahun. Desy keluarkan suara minta bantuan.
    “sstt! Lo denger tidak?!”.
    “Cepat kembaliin semua!”.
    “Lari, lari! Kita ketahuan!”.
    Mendadak salah seorang pada mereka menengokkan kepalanya ke kantor manager. Dia terperanjat menyaksikan Desy, terlilit di atas bangku, dengan t-shirt robek membuat buah dadanya mengacungkan ke arahnya.
    “Buset!” berandal itu terlihat kaget sekali, tetapi tidak lama kemudian dia menyeringai.
    “Hei, simak nih! Ada surprise!”
    Desy berusaha menerangkan dari mereka, menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia berusaha menerangkan jika dianya barusan dirampas. Dia berusaha minta bantuan supaya mereka panggil polisi. Dia berusaha meminta supaya mereka melepas dianya dan tutupi dadanya.
    Tetapi yang keluar cuma suara gumanan karena mulutnya tetap tertutup plester. Satu per satu berandalan itu masuk ke kantor. Satu, selanjutnya dua, lantas tiga. Empat. Lima! Lima beberapa wajah dengan senyuman menyeringai saat ini memperhatikan badan Desy, yang tetap meronta-ronta berusaha tutupi badannya dari pandangan mereka. Berandalan, yang berusia sekitaran 15 tahun itu terpesona dengan penemuan mereka.
    “Edan! Cewek nih!”.
    “Ia telanjang!”.
    “Tu simak susunya! susu!”.
    “Mana, mana saya ingin simak!”.
    “Saya ingin pegang!”.
    “Tentu alus tuch!”.
    “Bawahnya seperti apakah ya?!”.
    Mereka memberi komentar bersama, kegirangan temukan Desy yang telah terlilit kuat. Ke-5 berandal itu maju dan merubung Desy, tangan-tangan raih badan Desy. Desy tidak paham kembali, punya siapa tanga-tangan itu, semua berebut mengelus pinggangnya, meremas buah dadanya, menjambak rambutnya, seorang menjepit dan menarik-narik puting susunya.
    Selanjutnya, salah satunya pada mereka menjilat-jilati pipinya dan memasukkan ujung lidahnya ke lubang telinga Desy.
    “Mari, kita lepasin ia dari bangku!” Mereka melepas ikatan pada kaki Desy, tetapi dengan tangan tetap terlilit ada di belakang, sekalian terus meraba-raba dan meremas badan Desy. Menyaksikan ruang kantor itu kekecilan mereka menggeret Desy keluar ke arah sisi depan toko. Desy meronta-ronta saat merasa ada yang berusaha melepas kancing jeansnya. Mereka menarik-narik jeans Desy hingga kemudian turun sampai ke lutut. Desy terus meronta-ronta, dan pada akhirnya mereka berenam jatuh tersuruk ke lantai. Saat sebelum Desy sebelumnya sempat mengubah tubuhnya, mendadak kedengar suara pecutan, dan tidak lama kemudian Desy rasakan sakit yang sangat benar-benar di bokongnya.
    Desy menyaksikan salah seorang berandal barusan menggenggam sebuah ikat pinggang kulit dan bersiap-sedia mengayunkannya kembali ke bokongnya!
    “Bangun! Bangun!” dia berteriak, selanjutnya mengayunkan kembali ikat pinggangnya. Sebuah garis merah muncul di bokong Desy. Desy berusaha bergulir membuat perlindungan bokongnya yang dirasa sakit sekali. Tetapi berandal barusan tidak perduli, dia mengayunkan lagi ikat pinggang barusan yang saat ini membantai perut Desy.
    “Bangun! naik kesini!” berandal barusan sapu beberapa barang yang berada di atas meja layan sampai berguguran ke lantai. Desy berusaha bangun tetapi gagal. Kembali, sebuah pukulan membantai buah dadanya.
    Desy bergulir dan berusaha berdiri dan sukses berlutut dan berdiri. Berandal barusan memberi ikat pinggang barusan ke temannya. “Kalau ia gerak, jam saja!”
    Langsung Desy mendapatkan pukulan di bokongnya. Berandal-berandal lainnya ketawa dan bersorak. Mereka lantas menggerakkan dan menarik badannya, membuat dia bergerak hingga mereka punyai argumen kembali buat memukulnya. Berandal yang pertama barusan kembali dengan bawa segulung plester besar.
    Dia menggerakkan Desy sampai tiduran terlentang di meja. Pertama dia melepas tangan Desy selanjutnya secara langsung mengikatnya dengan plester di beberapa sudut meja, tangan Desy saat ini terlilit kuat dengan plester sampai ke kaki meja. Seterusnya dia melepas sepatu, jeans dan celana dalam Desy dan mengikatkan kaki-kaki Desy ke kaki-kaki meja yang lain. Saat ini Desy tiduran terlentang, telanjang bundar dengan tangan dan kaki lebar terbuka seperti huruf X.
    “Waktu Acara pesta!” berandal barusan lantas turunkan celana dan celana dalamnya.
    Mata Desy terbeliak menyaksikan penisnya menggantung, 1/2 keras sepanjang 20 senti. Berandal barusan menggenggam pinggul Desy dan menariknya sampai dekati tepi meja. Selanjutnya dia menggosoki penisnya sampai berdiri mengacungkan tegang.
    “Waktunya masuk!” dia bersorak sementara beberapa teman yang lain bersorak dan ketawa. Dengan 1 dorongan keras, penisnya masuk ke dalam vagina Desy. Desy melolong kesakitan.
    Air mata menetes turun, sedangkan berandal barusan mulai bergerak masuk keluar. Temannya naik ke atas meja, menempati dada Desy, membuat Desy susah bernafas. Selanjutnya dia melepas celananya, keluarkan penisnya dari celana dalamnya. Plester di mulut Desy diambilnya sampai lepas. Desy berusaha berteriak, tetapi mulutnya langsung dimasuki oleh penis berandal yang berada di atasnya. Langsung, penis barusan mengeras dan jadi membesar bersama dengan masuk keluarnya penis barusan di mulut Desy. Pandangan Desy berkunang-kunang dan merasa akan tidak sadarkan diri, saat mendadak mulutnya disanggupi cairan kental, yang dirasa asin dan pahit. Semburan untuk semburan masuk, tidak dapat dimuntahkan oleh Desy.
    Desy terus menelan cairan barusan supaya tetap ambil napas.
    Berandal yang duduk di atas dada Desy turun saat selanjutnya, berandal yang meperkosanya di tepi meja bergerak semakin cepat. Dia memukuli perut Desy, membuat Desy melafalkanng dan vaginanya kontraksi menjepit penisnya. Dia selanjutnya menggenggam buah dada Desy sekalian terus bergerak semakin cepat, dia mengerang-erang dekati klimaks. Tangannya meremas dan menarik buah dada Desy saat badannya tergetar dan sperma juga menyemprotkan keluar, terus-terusan mengucur masuk di vagina Desy. Sementara itu berandal yang lain berdiri dari sisi meja dan lakukan masturbasi, saat pimpinan mereka capai pucuknya mereka alami ejakulasi bersama.
    Sperma mereka menyemprotkan keluar dan jatuh dari muka, rambut dan dada Desy.
    Desy tidak tahu apakah yang terjadi seterusnya, saat tiba-tiba dia kembali sendiri di toko barusan, tetap terlilit kuat di meja. Dia tersadarkan saat mengetahui dianya kelihatan terang, bila ada orang melalui di muka tokonya. Desy meronta-ronta membuat buah dadanya bergoyang-goyang. Dia menangis dan meronta berusaha melepas diri dari plester yang mengikatnya.
    Sesudah sejumlah lama coba Desy sukses melepas tangan kanannya. Selanjutnya dia melepas tangan kirinya, kaki kanannya. Tinggal satu kembali.
    “Wah, wah, wah!” kedengar suara lelaki pada pintu depan. Desy kaget dan berusaha tutupi dada dan vaginanya dengan ke-2 tangannya.
    “Tolong saya!” ratap Desy.
    “Tolong saya Pak! Toko saya dirampas, saya diikat dan disetubuhi! Tolong saya Pak, panggilkan polisi!”
    “Nama lu Desy kan?” bertanya lelaki barusan.
    “Bagaimana bapak tahu nama saya?” Desy kebingungan dan takut.
    “Saya Roy. Orang yang kerjanya di toko ini lo ambil!”.
    “Saya tidak mengambil tugas bapak. saya mengetahui dari iklan di koran. Saya benar-benar tidak paham pak! Tolong saya pak!”.
    “Karena lo ngelamar kesini saya menjadi dikeluarkan! Saya tidak bingung lo diterima kalau simak body lo”.
    Desy merasa lagi ketakutan menyaksikan Roy, seorang yang tidak pernah disaksikan dan dikenalinya tetapi telah membencinya. Desy berusaha lagi melepas ikatan di kaki kirinya, membuat Raoy marah.
    Dia menyikat tangan Desy dan menekuknya ke belakang dan diikatnya lagi dengan plester, dan plester itu terus dilitkan sampai mengikat ke pundak, sampai Desy benar-benar terlilit kuat. Ikatan itu membuat Desy kesakitan, dia menggelinjang dan buah dadanya makin membusung keluar.
    “Bebaskan! Sakit! aduuhh! Saya tidak mengeluarkan bapak! Mengapa saya diikat?”
    “Saya semula ingin ngerampok nih toko, hanya sepertinya saya sudah ketinggalan.
    Jadi saya rusak saja dech nih toko”.
    Dia selanjutnya melepas ikatan kaki Desy hingga saat ini Desy duduk di tepi meja dengan tangan terlilit ada di belakang. Selanjutnya diikatnya kembali dengan plester.
    Selanjutnya Roy mulai merusak isi toko itu, etalase dipecahnya, rak-rak disepak jatuh. Selanjutnya Roy mulai merusak kotak pendingin es cream yang berada di kanan Desy. Es cream beterbangan dilempar oleh Roy.
    Sejumlah salah satunya berkenaan badan Desy, selanjutnya menetes mengucur turun, melalui punggungnya masuk ke dalam belahan bokongnya. Di muka, es barusan mengucur lewat belahan buah dadanya, turun ke perut dan mengucur ke vagina Desy. Rasa dingin melekat di buah dada Desy, membuat putingnya mengeras dan mengacungkan. Saat Roy usai, badan Desy tergetar kedinginan dan lekat karena es cream yang menetes.
    “Lo kelihatan kedinginan!” ledek Roy sekalian menyinggung puting susu Desy yang mengeras kaku.
    “Saya perlu kasih lo suatu hal yang anget.”
    Roy selanjutnya dekati wajan untuk mengoreng hot dog yang terdapat di tengah-tengah ruang. Desy menyaksikan Roy merapat bawa sejumlah buah sosis yang berasap. “Jangaann!” Desy berteriak saat Roy buka bibir vaginanya dan memasukkan satu sosis ke vaginanya yang dirasa dingin karena es barusan. Selanjutnya dia memasukkan sosis yang ke-2 , dan ke-3 . Sosis yang ke-4 putus saat akan dimasukkan. Vagina Desy saat ini diisikan oleh 3 buah sosis yang tetap berasap.
    Desy menangis kesakitan kerena panas yang dirasanya.
    “Kelihatannya nikmat!” Roy ketawa.
    “Tetapi saya lebih sukai dengan mustard!” Dia ambil botol mustard dan menekan botol tersebut. Cairan mustard keluar menyemprotkan ke vagina Desy. Desy menangis terus, menyaksikan dianya disiksa langkah yang tidak terpikirkan olehnya.
    Sekalian ketawa Roy meneruskan upayanya merusak isi toko tersebut. Desy berusaha melepas diri, tetapi gagal. Napasnya terengah-engah, dia tidak kuat meredam semuanya. Badan Desy bergerak lesu jatuh.”
    “Hei! Kalau kerja jangan tidur!” gertak Roy sekalian menampar pipi Desy.
    “Lo tahu tidak, wilayah sini tidak aman menjadi memerlukan sirene.”
    Desy meronta ketakutan menyaksikan Roy menggenggam 2 buah capitan buaya. Capitan itu bergigi tajam dan capitannya keras sekali. Roy dekatkan satu capitan ke puting susu kanan Desy, memencetnya sampai terbuka dan melepasnya sampai tutup menjepit lagi puting susu Desy.
    Desy menjerit dan melolong kesakitan, gigi capitan barusan menancap ke puting susunya. Selanjutnya Roy menjepit puting susu yang berada di samping kiri. Air mata Desy bercucur di pipi.
    Selanjutnya Roy mengikatkan kawat lembut di ke-2 capitan barusan, mengulurnya dan mengikatnya ke pegangan pintu masuk. Saat pintu itu didorong Roy sampai buka keluar, Desy merasa capitan barusan tertarik oleh kawat, dan membuat buah dadanya tertarik dan dia menjerit kesakitan.
    “Nach, sudah selesai. Lo tahu kan pintu depan ini dapat membuka ke dalam ama keluar, tetapi juga bisa disetel hanya dapat dibuka langkah diambil bukan didorong . Maka saya saat ini pergi dahulu, terus kelak saya pasang agar pintu itu hanya dapat dibuka kalau diambil. Kelak kalau ada orang dateng, cocok ia dorong pintu kan tidak dapat, tentu ia coba bikin narik tuch pintu, nach, cocok narik itu sirenenya akan bunyi!”
    “Jangan! saya mohoon! minta! jangan! jangan! ampun!”
    Roy tidak perduli, dia keluar dan tak lupa memasangkan kunci pada pintu itu sampai saat ini pintu barusan cuma bisa dibuka diambil.
    Desy menangis ketakutan, puting susunya hampir rata, diapit. Dia meronta-ronta berusaha melepas ikatan. Badan Desy berkeringat sesudah berusaha melepas diri tanpa hasil. Lama selanjutnya kelihatan sebuah bayang-bayang di muka pintu, Desy menyaksikan rupanya bayang-bayang itu punya gelandangan yang kerap melalui dan minta-minta. Gelandangan itu menyaksikan badan Desy, telanjang dengan buah dada mengacungkan.
    Pemain tengah itu menggerakkan pintu masuk. Pintu itu tidak terbuka. Selanjutnya dia raih pegangan pintu dan memulai menariknya.
    Desy berusaha menjerit “Jangan! jangan! jangan membuka! jangaann!”, tetapi gelandangan barusan masih tetap menarik pintu, yang selanjutnya menarik kawat dan menarik capitan yang berada di puting susunya. Gigi-gigi yang telah menancap di daging puting susunya tertarik, menyobek puting susunya.
    Desy menjerit keras sekali saat sebelum jatuh di meja. Tidak sadarkan diri.
    Desy tersadarkan dan menjerit. Saat ini dia berdiri di muka meja kasir. Tangannya terlilit ke atas di kerangka besi meja kasir. Dan kakinya terlilit lebar terbuka pada kaki-kaki meja kasir. Dia merasa kesakitan. Puting susunya saat ini warna ungu, dan jadi benar-benar peka. Udara dingin saja membuat puting susunya mengacungkan tegang. Memar-memar menghias semua badannya, mulai pinggang, dada dan pinggulnya.
    Desy rasakan sepasang tangan berusaha buka belahan bokongnya dari belakang. Suatu hal yang dingin dan keras berusaha masuk ke dalam lubang anusnya. Desy melihat ke belakang, dan dia menyaksikan gelandangan barusan berlutut ada berada di belakangnya sedang menggenggam sebuah botol bir.
    “Jangan, ampun! Bebaskan saya pak! Saya telah disetubuhi dan digebukin! Saya tidak kuat kembali.”
    “Tetapi Mbak, bokong Mbak kan belon.” gelandangan itu berbicara tidak terang.
    “Jangan!” Desy meronta, saat penis gelandangan barusan mulai berusaha masuk ke dalam anusnya.
    Sesudah seringkali usaha, gelandangan barusan mengetahui penisnya tidak dapat masuk ke anus Desy. Lantas dia berlutut kembali, ambil sebuah botol bir dari rack dan memulai menggerakkan dan memutar-mutarnya masuk ke dalam lubang anus Desy.
    Desy menjerit-jerit dan meronta-ronta saat leher botol bir barusan segera masuk dengan kondisi tetap memiliki tutup botol yang berpinggiran tajam. Lubang anus Desy tersayat-sayat saat gelandangan barusan memutar-mutar botol dengan keinginan lubang anus Desy dapat jadi membesar.
    Sesudah sesaat, gelandangan barusan mengambil botol barusan. Tutup botol bir itu telah dilapis darah dari dalam anus Desy, tetapi dia tidak perduli. Pemain tengah itu berusaha lagi memasukkan penisnya ke anus Desy yang saat ini telah jadi membesar karena dimasuki botol bir. Pemain tengah barusan mulai bergerak kesenangan, telah lama sekali dia tidak menyetubuhi wanita, dia bergerak cepat dan keras hingga Desy merasa dianya akan terlepar di depan tiap gelandangan barusan bekerja maju.
    Desy terus menangis menyaksikan dianya disodomi oleh gelandangan yang mungkin bawa penyakit kelamin, tetapi gelandangan barusan terus bergerak semakin makin cepat, tangannya meremas buah dada Desy, membuat Desy menjerit karena puting susunya yang cedera turut diremas dan dipilih-pilin. Pada akhirnya dengan 1 erangan, pemain tengah barusan orgasme, dan Desy merakan cairan hangat mengucur dalam anusnya, sampai gelandangan barusan jatuh terduduk lemas ada di belakang Desy.
    “Terima kasih ya Mbak! Saya senang sekali! Terima kasih.” gelandangan barusan melepas ikatan Desy.
    Selanjutnya dia menggerakkan Desy duduk dan mengikat lagi tangan Desy ke belakang, selanjutnya mengikat kaki Desy erat-erat. Selanjutnya badan Desy didorongnya ke bawah meja kasir sampai tidak kelihatan di luar.
    terus mengumam terima kasih gelandangan barusan jalan sempoyong sekalian bawa sejumlah botol bir keluar toko. Desy terus menangis, mendesah rasakan sperma gelandangan barusan mengucur keluar anusnya. Lama selanjutnya Desy jatuh tidak sadarkan diri kecapekan dan shock. Dia baru tersadarkan saat diketemukan oleh rekanan kerjanya yang masuk jam 6 pagi.

  • Cerita Sex Koleksi BF Ibu Guru

    Cerita Sex Koleksi BF Ibu Guru


    4903 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Koleksi BF Ibu Guru ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexKejadian itu bermula saat remidi tugas sekolah maklum lah karena otakku pas pasan dalam menerima ilmu
    hehe, kali ini pelajaran yang aku remidi adalah bahasa inggris, guru yang mengajar adalah ibu Rahma
    dia mempunyai sepasang tetek yang gede hehe..hari selasa tepatnya aku mendatangai ruangan ibu Rahma
    pukul 3 sore.

    Ibu aku saat ini mau remidi pelajaran bhs inggris kapan bisanya” tanyaku

    Karena hari ini ada acara mendadak jadi ibu Guru tidak bisa sekarang nak” jawab Ibu Rahma

    Ya udah setelah saya tanya lagi kita sepakat untuk remidi di rumah ibu Rahma, Perlu diketahui juga nih
    kalo Bu Rahma tuh masih single dan umurnya udah 30 an.

    Tepat jam 5 sore, Saya segera menuju TKP ke rumah Bu Rahma. Wah, ternyata rumah Bu Rahma tuh gede
    bener. Tapi kenapa kok ga ada orang yang pengen kawin ama doi (pikir Saya dalem hati). Akhirnya Saya
    nge bell pintu rumahnya.

    Setelah beberapa menit kemudian, keluar lah bu Rahma memakai daster doank tanpa bra. Jadinya Saya bisa
    ngelihat puting susunya dengan jelas. Ya udah, Saya masuk aja ke ruang tamunya. Di sono, Saya dikasih
    soal-soal tentang bahasa inggris.

    Setelah Saya selesaiin tuh soal ama sudah di cek, ternyata masih aja Saya harus remidi. Huff, susahnya
    nasib Saya. Lalu Bu Rahma bingung harus ngapain biar Saya dapet nilai bagus. Akhirnya Saya bernaikan
    diri untuk berkata “Gimana kalo dikasih video bahasa inggris aja? Saya tuh bisa kalau soalnya tentang
    film” gitu”. Dewapoker88

    Akhirnya Bu Rahma kembali ke kamarnya sambil mengajak Saya untuk minta mau di lihatkan film apa. Saat
    Saya cari” di kamar Bu Rahma, akhirnya Saya nemuin video Bokep. Ya udah, Saya minta disetelin video
    bokep aja maskipun Bu Rahma sempat menolak.

    Cerita Sex Koleksi BF Ibu Guru Ternyata isi dari video itu adalah seorang wanita berdada besar sedang mengocok penis seorang lelaki
    menggunakan kedua payudaranya. Saat Saya lihat kebelakang, ternyata Bu Rahma sedang masturbasi. Karena
    Saya ga tahan, ya udah Saya peluk Bu Rahma.

    Terus Saya ciumi seluruh tubuhnya. Lalu Saya buka dasternya sehingga akirnya Bu Rahma udah tanpa
    busana alias bugil. Lalu Bu Rahma membuka celana Saya serta Saya bantu membukakan baju Saya sendiri
    sehingga kami berdua pun tanpa sehelai benang pun.

    Lalu Saya pergi ke payudaranya dan menghisap putingnya yang sudah ngacung tersebut. Lalu Bu Rahma
    mendesah” ke enakan. Setelah itu, Bu Rahma menghisap penis Saya yang panjangnya 17 cm itu. Ternyata,
    Bu Rahma jago banget tuh BJ nya.

    Lalu Saya jilat” memek sempitnya dan kami bergaya 69. Setelah 30 menitan, Saya pengen muncrat.

    “Bu, Dedek pengen muncrat nih, di muncratin di mana ya?” , lalu Bu Rahma menjawab “ Ibu juga pengen
    muncrat nih, kita muncratin bareng-bareng ya.

    Lalu Saya muncratin dah sperma Saya di mulut Bu Rahma dan air surga Bu Rahma juga dimuncratin di mulut
    Saya. Saya langsung jilat” ampe bersih tuh cairan, begitu pula Bu Rahma. Lalu Bu Rahma menuntun penis
    Saya untuk masuk ke lubang vaginanya yang Saya bilang masih sempit itu.

    Setelah beberapa menit, akhirnya enis Saya masuk semua ke vagina Bu Rahma. Clep clep clep itulah bunyi
    yang terdengar dari sodokan penis Saya ke vagina Bu Rahma. Setelah 30 menitan, Bu Rahma dan Saya pun
    pengen keluar dan akhirnya Saya keluarin bareng” di vagina Bu Rahma.

    Tanpa Saya sadari, ternyata saat Saya melakukan permainan tadi, Saya lihat Bu Ida dan Bu Ajeng suda
    mengintip permainan kami. Bu Ida tuh umurnya 30 an dan udah punya anak. Payudara Bu Ida tuh sekitar 36
    B, sedangkan Bu Ajeng tuh payudaranya sekitar 34 B dan masih belom punya suami dan maish umur 20 an.

    Akhirnya, Saya ajak mereka baerdua dan ternyata mereka langsung membuka baju merka masing” sampai
    akhirnya mereka bugil tanpa busana. Lalu dengan cepat mereka naik ke ranjang dan bergabung dengan kami
    berdua.

    Cerita Sex Koleksi BF Ibu Guru

    Cerita Sex Koleksi BF Ibu Guru

    Lalu Saya bertanya “Bu, gimana sih kok bisa sampe disini? Padahal tadi kan tidak ada” , lalu Bu Ajeng
    menjawab “Tadi saya dan Bu Ida lagi di lantai 2 kok.” Saya jawab “ Pantesan, tadi waktu Saya masuk kok
    tidak ada. Ow…”.

    Tanpa banyak omong, Bu Ajeng langsung mengemut penis Saya, sedangkan Bu Ida berciuman mesra dengan
    Saya dan Bu Rahma menjilat-jilat anus Saya. Terus terang aja, Saya kewalahan melayani nafsu mereka
    berdua yang luar biasa banget itu.

    Lalu mereka ganti posisi yaitu Bu Ajeng menjilati anus saya, Bu Rahma bercumbu dengan saya dengan
    mesra sedangkan Bu Ida mengulum penis saya. Lalu, Saya minta ganti posisi yaitu doggy. Saya doggy sama
    Bu Ajeng.

    Sedangkan Bu Rahma dan Bu Ida saling menjilati memek masing”. Setelah itu, Saya minta ganti doggy sama
    Bu Ida. Sedangkan Bu Ajeng mengemut puting dada saya. Ah, akhirnya saya pengen orgasme. Lalu Bu Ajeng
    menuntun saya untuk masuk ke memeknya.

    Meskipun agak susah, tetapi akhuirnya semua nya masuk juga. Lalu Saya muncratkan seluruh sperma saya
    ke vagina bu Ajeng. Lalu saya menjilati memek Bu Ajeng dan akhirnya Bu Ajeng orgasme dan memuncratkan
    cairan kewanitaannya ke muka saya.

    Lalu Bu Ajeng terkulai lemas. Lalu target saya selanjutnya adalah Bu ida. Saya masukan penis saya ke
    vagina Bu Ida dan melakukan MoT dengan kecepatan yang cepat. Hehhehe… Lalu saya juga melakukan WoT
    sehingga akhirnya saya dan Bu Ida muncrat bareng-bareng di vagina Bu Ida.

    Setelah itu, permainan kami selesai dan saya langsung mandi ke kamar mandi. Ternyata, saat di kamar
    mandi, Bu Rahma ingin mengulum penis saya. Setelah 15 menitan, saya melakukan doggy dengan Bu Rahma di
    kamar mandi sampai akhirnya saya muncratkan sperma saya di vagina Bu Rahma di bathub.

    Ah, permainan hari ini begitu melelahkan. Lalu saya kembali pulang dengan rasa gembira dan saya
    berjanji kapan” akan saya lakukan lagi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Kisah Memek Mama Temanku Genit

    Kisah Memek Mama Temanku Genit


    3595 views

    Duniabola99.com – Namaku Dodi. Seorang murid kelas 3 SMP yg biasa-biasa saja. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Adikku yg kecil masih berumur 1 tahun dan masih menyusui. Mamaku bernama Yulia, dia hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Sedangkan ayahku seorang pemilik tour agent sekaligus sebagai tour guide sehingga beliau sering keluar kota.


    Mamaku sangat cantik dan menarik meski usianya sudah 35 tahun. Dia sering berpakaian seadanya kalau di rumah. Setelah mandi dan mengeringkan tubuh, mama kadang juga tdk langsung mengenakan seluruh pakaiannya, namun hanya mengenakan celana dalam dan BH keluyuran di dalam rumah.

    Memang tdk lama-lama, biasanya dia begitu kalau ada keperluan yg membuatnya tdk sempat mengenakan pakaian, seperti urusin si kecil yg tiba-tiba rewel.

    “Ah… mama memang sangat cantik” batinku.

    Meskipun begitu aku tetap tdk pernah berpikiran jorok terhadapnya, hanya mengagumi kecantikannya serta sifatnya yg baik dan penyayg.

    Namun sepertinya tdk hanya aku yg tertarik pada mama. Teman-temanku yg pernah datang ke rumahku sering memuji dan berkata padaku betapa cantik dan seksinya ibu kandungku ini. Aku tentu saja bangga mamaku banyak yg mengagumi, tapi kadang jengkel juga kalau ucapan mereka mulai aneh-aneh.

    Sebentar lagi aku akan ujian nasional. Dari beberapa ujian ujicoba aku bersyukur selalu lulus meskipun dengan nilai pas-pasan. Aku harus belajar lebih giat agar nilaiku makin bagus sehingga bisa masuk ke SMA negeri yg bagus. Meski sudah mau ujian nasional, teman-temanku masih sering bermain ke rumahku, yg aku rasa tujuan mereka hanya pengen ngecengin mamaku. Di antara mereka ada yg ngebet banget mencari perhatian mama, Rudi namanya, temanku yg paling mesum dan yg paling kotor otaknya. Di kelas dia pemalas dan sering remedial kalau ulangan.

    “Gimana nilai ujian ujicobanya? Lulus kan?” tanya mama pada Rudi.
    “Duh… saya gak lulus tante” jawab Rudi dengan nada murung.
    “Lho… kok bisa gak lulus sih?”
    “Habisnya Dodi gak mau kasih contekan waktu ujian…”
    “Kamu ini… Masa nyalahin anak tante sih? Salah kamu sendiri kan yg tdk belajar, tiru dong anak tante, rajin dia”
    “Soalnya kalau di rumah gak bisa belajar tante”
    “Lho… Kenapa?”
    “Di rumah sempit tante, berisik, gak ada tempat untuk belajar,” jawabnya beralasan lagi-lagi dengan nada sok murung, padahal memang dia sendiri yg pemalas.


    Tapi ku lihat mama malah terpengaruh dengan ucapan Anto ini.

    “Kamu itu harus belajar yg rajin dong… jangan sampai gak lulus nantinya… untung ini baru ujicoba” ujar mamaku perhatian.

    Mama orangnya memang tdk tegaan melihat orang kesusahan dan mengiba padanya. Mama sungguh wanita yg baik dan perhatian, sifat keibuannya begitu lembut dan disukai siapapun.

    “Ya mau gimana lagi tante…”
    “Hmm… Gimana kalau kamu ikut belajar bareng saja sama anak tante. Kamu bisa datang ke sini kapanpun kamu mau untuk belajar. Kamu mau kan sayang bantuin Rudi belajar?” tanya mama kemudian padaku.
    “Eh, i-iya Ma… Gak masalah kok” jawabku mengiyakan walaupun hatiku keberatan.

    Meskipun begitu ku ambil saja sisi baiknya, karena sepertinya dengan membantu Rudi belajar aku yakin aku justru akan semakin pandai dibuatnya.

    “Anak mama ini memang baik. Sesama teman memang harus saling membantu…” ujar mama sambil membelai rambutku. Aku hanya nyengir.

    “Ya sudah, tante tinggal dulu yah, tante mau masak makan malam. Mending sekarang kalian belajar. Rudi, jangan ragu-ragu bertanya pada Dodi kalau ada yg kamu gak ngerti” lanjut mamaku lagi sambil menuju dapur.
    “Yuk Rud kita belajar bareng” ajakku pada Rudi.
    “Hehe, iya bro”

    Kamipun pergi ke kamarku untuk belajar. Tapi dasar Rudi yg emang pemalas, hanya sekitar 10 menit saja dia belajar, setelahnya hanya aku sendiri yg sibuk dengan buku-buku, dia malah asik bermain dengan komputerku, bahkan browsing-browsing situso.

    “Lo kok malah main komputer sih Rud?” tanyaku kesal padanya.
    “Santai aja bro belajarnya, ntar otaklu meleduk lho… hehe” ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari layar monitor.

    Namun saat mamaku muncul untuk mengantarkan kue dan minuman, dengan cepat Rudi malah ikut nimbrung bersamaku pura-pura belajar.

    “Wah, kalian belajarnya rajin banget, bagus deh… Nih ada kue dan minuman” ucap mamaku.
    “Makasih Ma…”
    “Makasih tante…”

    Mama saat ini sudah berpakaian lebih santai, hanya mengenakan daster batik tipis tanpa lengan yg dalamnya hingga ke lututnya. Aku saja terpesona melihat penampilan mamaku, apalagi Rudi, matanya tdk mau beranjak melihat tubuh ibu kandungku ini, pandangan matanya seakan menelanjangi mamaku!

    “Mama lo emang cakep banget bro… gak salah banyak yg demen, hehe” ucap Rudi setelah mama keluar dari kamarku.

    Aku hanya nyengir kecil saja. Antara bangga dan kesal ibu kandungku dipuji seperti itu.

    Akupun lanjut belajar lagi, namun si Rudi masih tetap belajar dengan malas-malasan. Dia lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputerku. Bodo ah, terserah dia mau belajar atau nggak.


    Begitulah, sejak saat itu Rudi jadi semakin sering main ke rumahku, bahkan sampai nginap segala. Alasannya untuk belajar bareng, tapi lebih banyak bermain dan bersantai menikmati fasilitas rumahku, serta mencuci mata melihat mamaku.

    Rudi juga sering cari muka ke mamaku pura-pura belajar. Bahkan dia mulai bertingkah manja dan ingin dianggap anak dari mamaku juga. Kalau ada papa, Rudi masih sedikit menjaga kesopanan, tapi kalau papa sudah berangkat kerja, dia bakal melunjak tingkah sok manjanya.

    Mama memang tdk mempermasalahkan tingkah Rudi itu. Tapi sesekali ku lihat mama risih juga kalau Rudi terlalu melunjak meskipun mama masih membiarkannya. Contohnya saja ketika mama selesai mandi waktu itu. Rudi seenaknya masuk ke kamar mama lalu seperti anak kecil minta dibikinin serapan, padahal mama masih menggunakan handuk. Tampak raut wajah mama yg kurang suka, tapi dia masih berusaha tetap tersenyum dan mengiyakan permintaan temanku itu.

    Melihat hal itu aku yg jadi kesal dibuatnya. Aku mengatakan ke mama kalau aku kesal pada Rudi dan menyuruh mama jangan terlalu berbaik hati pada temanku itu, tapi mama malah seakan membela Rudi.

    “Sayang… kalau sama teman itu harus baik-baik. Lagian Rudi kan katanya kurang kasih sayang dari ibunya” jawab Mama.

    Aku tdk yakin ucapan Rudi yg mengatakan ibunya tdk sayang dengannya itu benar apa tdk, aku rasa itu hanya alasannya agar bisa menempel pada mamaku. Terpaksa ku hanya diam menuruti meski hatiku dongkol. Kalau beneran teman yg baik sih emang aku akan bersikap baik, tapi kalau temanku seperti Rudi itu, ogah.

    Tuh anak kerjaannya hanya nonton bokep dan bermain game saja. Tak jarang aku mendapatinnya sedang asik onani. Biasanya dia melakukan onani setelah bermanja-manjaan dengan mamaku.

    “Sorry bro, mama lo cakep banget, gak tahan gue, gue onani dulu yah sambil ngebaygin mama lo” ujarnya.
    “Anjing lo Rud, seenaknya aja kalau ngomong” Aku kesal sekali mendengar ucapannya itu.

    Sungguh kurang ajar mengatakan hal seperti itu pada mama di depanku. Tapi Rudi hanya cengengesan saja ku maki.

    Memang tak ku pungkiri mama sangat menarik. Wajahnya cantik, kulitnya putih mulus, tubuhnya juga indah. Tentunya akan menarik lelaki manapun. Siapa saja pasti akan bernafsu melihat ibu kandungku. Apalagi oleh remaja-remaja tanggung seusia kami.

    Aku hanya bisa memaklumi temanku yg satu ini karena pergaulan dan lingkungan tempat tinggalnya yg kacau. Aku hanya membiarkan saja ucapan Rudi itu. Membiarkan temanku beronani ria membaygkan mama kandungku. Dan entah kenapa ucapan dan perbuatan Rudi itu membuat aku sekarang jadi ikut berpikir yg tdk-tdk pada mama.


    Semakin lama, mama semakin terbiasa dengan tingkah sok manja Rudi maupun perbuatan-perbuatannya yg kurang sopan sebagai orang yg bukan keluarga. Mama sudah tdk mempermasalahkannya lagi dan mencoba memaklumi kelakuannya yg kurang kasih sayang seorang ibu itu. Rudi minta kancingkan baju, mama turuti. Minta cium selamat tidur, mama turuti. Sampai-sampai saat Rudi minta disuapin, mamapun dengan senang hati menuruti.

    “Ma…. Kok mama nyuapin Rudi sih?” tanyaku heran dan juga kesal saat melihatnya.
    “Oh… ini permintaan Rudi kemarin malam waktu kamu udah tidur. Dia ingin merasakan disuapin sama mama juga katanya” jawab mama santai.
    “Iya bro… lo dulu kan udah pernah, gue kan kepengen juga, mama lo yg cantik kan mama gue juga sekarang, iya kan tante??” ucap Rudi seenaknya.

    Tampak mama mencubit paha Rudi karena ucapan temanku itu. Meski tdk keras, tapi Rudi berlagak kesakitan, membuat mama jadi tertawa kecil.

    Argh… Rasanya sungguh aneh melihat ibu kandungku menyuapi orang lain, bahkan sampai bercanda akrab seperti itu, apalagi orang lain itu adalah temanku yg jelek dekil ini. Perasaanku campur aduk!

    Aku yg tdk mau kalahpun mencoba mendekat, aku juga ingin merasakan disuapi oleh mama lagi. Tapi Rudi seakan tahu apa yg akan ku lakukan. Diapun mendahuluiku minta mamaku segera menyuapinya lagi.

    “Tante…. Aaaaakkkkk” ucap Rudi sambil membuka mulut lebar-lebar.
    “Kamu ini manja amat” ujar mama sambil menyuapi Rudi.

    Ku lihat Rudi melirik padaku dan berusaha cengengesan sambil menerima suapan dari ibu kandungku. Brengsek!

    “Ma…” panggilku.
    “Ya sayang?”
    “Aku mau juga dong…” pintaku.
    “Hihihi… Emang kamu mau jadi anak kecil lagi? Katanya dulu gak mau disuapin mama lagi karena udah gede, hihi”
    “Biarin Ma” ucapku terpaksa ‘menelan ludah’ sendiri karena tdk mau kalah sama Rudi yg jelas-jelas bukan anak mama.

    Tampak mama seperti akan menuruti keinginanku, dia menghadap ke arahku dan menyendoki nasi goreng itu. Tapi… lagi-lagi Rudi mendahuliku!

    “Tanteeeeee…. Aku belum selesai makaaaaan” ujar Rudi sok merajuk sambil menahan tangan mama.


    Membuat mama jadi batal menyuapiku dan balik menyuapi Rudi lagi.

    “Sayang… kamu makan sendiri aja dulu yah, mama kerepotan banget nih ngurusin temanmu” ujar mama.

    Terang saja aku kecewa. Aku semakin kesal karena lagi-lagi Rudi melirik cengengesan padaku sambil menerima suapan dari mama. Akhirnya aku hanya makan sendiri sambil melihat pemandangan yg membuat hatiku sakit. Makanku jadi tdk enak.

    “Rudi, gimana belajarnya? Kamu belajar yg rajin kan?” tanya mama kemudian setelah Rudi selesai makan.
    “Rajin kok tante, tanya aja Dodi. Iya kan bro? Hehe”
    “Iya… lo rajin banget” jawabku malas. Aku tdk mau peduli lagi dia belajar atau tdk.
    “Tuh kan tante… aku rajin belajar, hehe”
    “Kalau bisa jangan cuma rajin belajar di rumah tante aja dong. Di sekolah juga, terus dapatkan nilai yg bagus” ujar mamaku lagi.
    “Ah, tante kok masih gak percaya aja sama aku. Lihat aja deh besok, nilai ujian ujicoba berikutnya pasti bagus. Kalau nilaiku bagus tante mau kasih apa ayo??” ujar Rudi menantang.
    “Duh, kamu ini kok malah minta imbalan sih?”
    “Habisnya tante masih aja anggap Dodi lebih pintar dari aku” rajuk Rudi.

    Jelas saja memang aku yg lebih pintar dari dia! Enak aja dia ngomong lebih pintar dariku.

    “Ya sudah, tante bakal kasih kamu hadiah kalau nilai ujian kamu lebih bagus dari nilainya anak tante. Nanti kamu boleh minta hadiah apapun pada tante. Oke?”
    “Beneran boleh minta hadiah apapun tante?” tanya Rudi bersemangat.
    “Iya, kalau tante bisa kasih akan tante kasih” jawab mamaku.
    “Oke deh tante, hehe”
    “Kamu setuju kan sayang?” tanya mama kini padaku.

    Aku sebenarnya menolak ide ini, tapi tentu tdk mungkin kalau nilai ujianku akan kalah bagus dari nilainya Rudi. Jadi ku terima saja.

    “Kalau aku menang, aku boleh minta apapun juga kan Ma?” tanyaku. Aku berencana meminta mama tdk membolehkan Rudi main ke sini lagi.
    “Iya boleh… Ya sudah, kalian belajar yg rajin yah… ” ujar mama sambil tersenyum manis pada kami.

    Mama terlihat sangat senang karena kami bersemangat belajar, tapi tentunya aku dan Rudi punya tujuan tersendiri. Rudi ku yakin akan meminta hal yg mesum pada mama, sedangkan aku harus mencegah hal itu terjadi. Ku pikir aku tdk akan kesulitan memenangkan pertandingan ini.

    Beberapa hari berlalu, hari ujian ujicobapun tiba. Aku dapat menjalani ujian dengan baik. Entahlah dengan Rudi. Dia belajarpun tdk, kerjaannya hanya nonton bokep serta manja-manjaan sama mamaku kalau di rumah. Tentu saja aku berpikir aku akan mendapatkan nilai yg lebih bagus, tapi aku tdk menygka kalau nilai Rudi lebih bagus dariku. Bagaimana bisa????

    Akhirnya Rudilah yg memenangkan pertandingan ini. Sialan!

    “Hehe, aku yg menang kan tante. Kan udah aku bilang kalau aku lebih pintar dari pada anak tante, hehe” ujar Rudi sombong.
    “Iya, deh, kamu mau hadiah apa emangnya?” tanya mama kemudian.

    Aku masih bingung bagaimana Rudi bisa dapat nilai yg bagus. Tapi aku tdk ada waktu untuk mencari tahunya, aku lebih penasaran apa yg akan diminta Rudi pada mama.

    “Ngg… aku mau dimandiin sama tante cantik, hehe”

    Aku kaget setengah mati. Rudi minta dimandiin sama mamaku! Berarti dia nanti akan telanjang di depan mama? Aku penasaran apa jawaban mama.

    “Mau tante mandiin? Waduh… memangnya tdk ada permintaan lain yah?” tanya mama sepertinya keberatan.

    Tentu saja, karena yg meminta mandi padanya adalah pria tanggung seusia anak laki-lakinya, bukan keluarga pula. Tapi aku lebih khawatir pada niat mesum Rudi.

    “Tapi aku mau dimandiin sama tante… Aku kan udah belajar susah-susah tante demi minta dimandiin sama tante. Mau yah tante…” pinta Rudi memelas.

    Mama melirik padaku seakan meminta persetujuan dariku. Tentu saja aku tdk rela. Mama tahu itu. Mamapun juga aku tahu ada rasa keberatan di hatinya karena sekarang manjanya Rudi semakin melunjak sampai minta dimandikan. Tapi mama memang punya ikatan janji yg harus dipenuhi.


    “Hmm… Ya sudah tante turutin. Tapi kamu aja yah yg telanjang, tante gak ikutan mandi. Nanti bukannya mandi kalau kita sama-sama telanjang, hihihi” kata mama tertawa kecil malah menggoda Rudi.

    Aku sendiri sampai berpikir yg tdk-tdk dibuatnya.

    “Oke deh tante, aku aja yg telanjang, telanjang di depan tante, di depan wanita bersuami, mama dari temanku yg cantik” ucap Rudi sambil melirik padaku, sengaja mengaduk-aduk hatiku dengan menggunakan kalimat-kalimat seperti itu. Tapi ku lihat mama hanya tersenyum saja.

    Aku masih tdk percaya mama mau memandikan temanku ini. Perasaanku campur aduk, deg-degkan membaygkan ibu kandungku ini akan berduaan di kamar mandi bersama orang asing yg dekil item seperti temanku ini. Rudi akan bertelanjang di hadapan mamaku untuk dimandikan. Aku cemburu dan kesal.

    Ku lihat mama tersenyum padaku. Mama seperti mau mengatakan kalau tdk apa-apa dan tdk perlu khawatir. Semoga saja Rudi tdk macam-macam selain hanya mandi.

    “Sayang… mama mau mandikan temanmu dulu yah… tolong bantu lihat adikmu kalau dia nangis. Tolong jaga juga kalau tiba-tiba papa pulang” ucap mama kemudian.
    “Eh, i-iya ma…” jawabku yg lagi-lagi dibalas mama dengan tersenyum manis. Sedangkan Rudi nyengir-nyengir.
    “Yuk tante, mandi, hehe” ajak Rudi menggandeng tangan mamaku.

    Tampak perbedaan warna kulit yg mencolok antara tangan Rudi dan mamaku. Rudi hitam dekil, sedangkan mama putih mulus.

    “Iya, dasar kamu tdk sabaran. Kita pakai kamar mandi tante saja yah… Ada bathtubnya, jadi kamu bisa tante mandikan di sana nanti” kata mama.
    “Oke tante, hehe… Bro, gue mandi dulu yah bro… dimandiin sama mama lo tersayang, hehe” ujar Rudi cengengesan padaku.

    Aku betul-betul kesal melihat wajahnya.

    Mama dan Rudi lalu masuk ke dalam kamar Mama untuk menggunakan kamar mandi yg ada di sana, sedangkan aku menunggu di ruang tengah. Setelah mereka masuk ke dalam kamar dan menutup pintu, aku masih sempat mendengar Rudi yg terus saja menggoda dan memuji mamaku. Sesekali terdengar juga cekikikan mama karena godaan-godaan temanku itu. Mama juga berteriak-teriak kecil sambil tertawa. Ah… apa yg dilakukan Rudi pada mamaku.

    Tdk lama kemudian aku mendengar suara air dari dalam kamar mandi, sepertinya mama sudah mulai memandikan Rudi. Aku yg penasaranpun nekat masuk ke dalam kamar mama. Tampak baju, celana serta kolor Rudi berserakan di atas tempat tidur orangtuaku! Berarti Rudi sudah telanjang sejak di kamar Mama! Kepalaku jadi pusing dibuatnya.

    Aku sungguh penasaran, aku mencoba menguping pembicaraan di kamar mandi. Pasti saat ini k0ntolnya sedang mengacung-ngacung di hadapan ibu kandungku.

    “Tante… mandiin Rudi yg bersih yah, hehe” kata Rudi.
    “Iya… ini juga tante lagi mandiin kamu”
    “Hehe, senang banget bisa dimandiin telanjang sama tante. Beruntung Rudi berteman dengan anaknya tante. Bisa dimandiin sama mamanya yg super cantik dan nafsuin, hehe”
    “Aduh tante, sakit… sakit” terdengar suara Rudi kesakitan, sepertinya mama baru saja mencubitnya.
    “Rasain tuh kamu”
    “Hehehe, ampun, ngomong-ngomong kontol aku gede gak tante?”
    “Kamu mau tante cubit lagi?”
    “Eh, jangan tante, tapi jangan lupa ntar kontol Rudi disabunin juga yah, hehe”
    “Hmm… kalau itu kamu sendiri aja yah…” tolak mama halus.
    “Yah, kok gitu sih, sekalian dong…”
    “Kamu ini mau mandi atau apa sih Rud?”
    “Mandi dong tante… kan cuma nyabunin aja. Pasti tante geli yah sama kontol aku yg gede. Mantab kan tante tegangnya? Lebih gede dari punyanya anak tante yah? Hehe” ujar Rudi makin melunjak.
    “Eh, kamu kenapa ngocok-ngocok gitu di depan tante? Kalau kamu nakal gini ntar gak selesai-selesai lho mandinya” ujar mama.
    “Bagus dong, bisa berduaan terus sama tante, hehe”
    “Duh, kamu ini. Ya sudah, tante bantu bersihin bagian itu” kata mamaku kemudian.
    “Makasih tante, tante memang mama yg baik. Rudi sayang sama tante”

    Tak lama kemudian terdengar suara Rudi seperti mendesah-desah kecil. Jelas kalau dia saat ini sedang disabuni k0ntolnya oleh mama kandungku. Entah bagaimana mama menyabuninya. Aku pusing sendiri membaygkannya. Aku cemburu luar biasa. Mamaku yg cantik saat ini sedang menyabuni k0ntol temanku!


    “Duh, burungmu hati-hati dong” teriak kecil mamaku. Aku penasaran apa yg terjadi, tapi aku hanya bisa menguping diam-diam.
    “Iya mama temanku yg cantik, cuma kena dikit kok” jawab Rudi. Apanya yg kena dikit???? Wajah mama kah?
    “Hmm… Tante gak telanjang aja kamu udah tegang gitu, gimana kalau tante ikutan telanjang nih… hihihi” ujar mama menggoda Rudi.

    Sepertinya mama sudah semakin rilex, dari yg tadinya menolak permintaan Rudi, kini sudah bisa bercanda kembali menggoda temanku.

    “Hehehe, habisnya daster tante tipis sih… basah lagi. Jadi nyeplak gitu… tuh susu tante kelihatan. Tante seksi banget. Tante sengaja yah bikin aku konak? Nih liat kontol aku sampai keras gini, hehe” ujar Rudi.

    Ah… jantungku berdebar tak karuan mendengar percakapan mereka. Apalagi mendengar perkataan Rudi barusan. Baju mama basah? Berarti Rudi bisa melihat baygan buah dada mamaku!

    Aku juga baru sadar kalau mama tdk pakai BH tadi, dan juga pakaian yg mama kenakan saat ini adalah salah satu dasternya yg paling tipis dan paling seksi. Aku berkali-kali coli sambil melihat mama dengan pakaian itu. Sekarang pemandangan itu tersaji di depan temanku. Sungguh beruntung Rudi bisa melihat mamaku basah-basahan dengan daster tipis itu. Mama pasti sangat seksi saat ini. Aku cemburu, tapi juga horni.

    “Kamu ini… Tante bilangin anak tante baru tahu rasa kamu”
    “Emang bilangin apa? Bilang kalau aku ngelihatin susu mamanya yg nyeplak? Terus ngejelasin kalau sekarang tante lagi usap-usap kantong zakar aku? Tadi tante juga ngocokin batang k0ntolku kan? Hehe” balas Rudi cengengesan.

    Jedar! Jantungku rasanya mau meledak mendengarnya, membaygkan mama membersihkan k0ntol Rudi sampai mengocok-ngocoknya.

    “Dasar ah, kamu. Nih kamu lanjutin sendiri bersihin burungmu”
    “Bercanda kok tante… lanjutin lagi dong…” pinta Rudi yg sepertinya ketakutan kalau mamaku marah.

    Mama sepertinya tdk benar-benar marah, karena terdengar Rudi tak lama kemudian mendesah lagi. Mamaku kembali membersihkan kemaluan temanku dengan tangannya!

    “Untung tante masih pakai celana dalam. Kalau tdk pasti Rudi udah muncrat. Bisa belepotan dong wajah dan daster tante kena pejuku” ucap Rudi kemudian.
    “Mau mu tuh. Kurang ajar dong namanya nyemprot wajah mama teman sendiri pakai sperma” balas mama.
    “Aduh tante, sakit”
    “Rasain”

    Beberapa saat kemudian terdengar suara air kembali. Sepertinya mama lanjut membasuh badan Rudi. Sepertinya acara mandi ini akan segera berakhir.

    “Udah kan mandinya? Tante mau keluar dulu, kalau kamu mau buang sperma setelah ini silahkan. Tante tahu dari tadi kamu udah gak tahan” ujar mamaku.
    “Hehe, iya tante, tau aja kalau aku konak banget dari tadi” ucap Rudi yg semakin kehilangan rasa sopannya pada mamaku.
    “Jangan lupa disiram yg bersih” ucap mama kemudian yg ternyata tiba-tiba sudah membuka pintu. Aku ketahuan sedang berada di dalam kamar!
    “ Dodi? Kamu ngapain di sini?” tanya mamaku.
    “Eh, itu.. aku mau pastiin mama gak diapa-apain”
    “Iya… mama gak diapa-apain kok. Tapi memang temanmu itu nakal banget” kata mamaku sambil tersenyum manis.

    Ku perhatikan kondisi mamaku. Memang benar susu mama nyeplak jelas dari dasternya yg tipis dan basah itu. Putingnya tampak sekali menerawang. Rambut, wajah dan seluruh tubuhnya basah kuyup. Sungguh pemandangan yg seksi dan memancing lelaki manapun untuk mengeluarkan sperma. Sungguh puas Rudi melihatnya dari tadi.

    “Hehe, ada Dodi yah tante?” ucap Rudi.

    Berbeda dengan sosok indah di depanku, di belakang mama, ku lihat temanku yg jelek itu sibuk mengocok k0ntolnya sambil berdiri tak jauh dari mamaku.


    “Tante… aku muncraaaat…” tiba-tiba dengan kurang ajarnya Rudi muncrat hingga mengenai belakang tubuh mamaku! Pantat mama yg tertutup daster, pahanya, serta kaki mamaku kena telak dipejuin temanku ini.

    Sungguh kurang ajar! Hatiku perih melihat ibu kandungku dipejuin orang seperti dia. Tapi mama justru berteriak manja.

    “Kyaaaah, Rudiiiiii! Spermamuuu!”

    “Sorry tante, habisnya tante ngapain sih berdiri di situ, kena semprot deh, hehe” jawab Rudi beralasan.

    Sungguh Rudi biadab, dia seperti sengaja menunjukkan padaku pemandangan mamaku dipejuin olehnya. Rasanya ingin ku hajar wajah buruknya itu, tapi tak jadi ku lakukan karena tiba-tiba terdengar suara pagar bergeser. Papa pulang!

    Rudi dengan terbirit-birit mengenakan pakaiannya dan lari ke kamarku. Mama juga kembali masuk ke kamar mandi pura-pura mandi. Sebelum menutup pintu mama sempat berbisik padaku,

    “Jangan kasih tahu papa yah sayang”

    Ah, hatiku diaduk-aduk. Aku tdk tahu apa yg aku rasakan. Hatiku sakit karena cemburu, tapi aku juga konak berat karena situasi ini. Bisa-bisanya mama diam-diam melakukan hal seperti ini di belakang suaminya. Meski awalnya keberatan, tapi mama kini terlihat menikmati permainan dari Rudi.

    Aku pikir hanya sekali itu Rudi dimandikan oleh mama. Namun ternyata tiap ada kesempatan Rudi selalu minta dimandiin sama mamaku. Memang kebanyakan aku tdk melihatnya langsung, tapi diceritakan oleh mama ataupun Rudi.

    “Terus Rudi onani lagi Ma setelah mandi?” tanyaku pada mama.
    “Iya, temanmu itu manja, tapi nakal juga yah… Mama jadi sering kena ceceran spermanya” jawab mama yg bikin aku kesal.
    “Kok mama kasih sih? Makanya dia minta terus…”

    Mama tdk menjawab. Mama sepertinya juga bingung kenapa dia malah terus menuruti keinginan Rudi walaupun awalnya dia selalu keberatan. Tujuan mama yg dulunya hanya ingin memanjakan Rudi malah jadi seperti terseret ke permainan nakal temanku itu.

    Perangai Rudi semakin hari semakin melunjak sok manjanya. Setelah mandi, dia juga minta mama yg pakaikan dia baju, lalu minta disuapin. Sungguh eneg melihat tingkahnya itu. Aku sampai tdk pernah bisa bermanjaan lagi dengan ibu kandungku sendiri karena Rudi yg selalu menempel padanya. Terpaksa aku hanya coli sendiri. Tentunya aku tdk ingin Rudi sampai tahu kalau aku sekarang juga bernafsu pada mamaku.

    Suatu hari papa tdk pulang karena urusan pekerjaan. Rudi malah minta tidur bareng dengan mama di kamar mama.

    “Boleh kan tante aku tidur bareng?” tanya Rudi memastikan.
    “Duh, masa kamu tidur sama tante sih? Terus kamu ninggalin Dodi sendiri Dodi dong di kamar?” balas mama.
    “Biarin aja tante, gak apa kok. Iya kan Bro? Gak apa kan gue tidur seranjang sama mama kandung lo yg cakep? Hehe”
    “Enak aja lo! Lo tidur di luar sana, kalau perlu lo balik ke rumah lo!” makiku padanya.
    “Ah, berisik lo bro. Gue kan juga pengen ngerasain dikelonin dan tidur bareng sama seorang mama. Lo kan udah sering waktu kecil. Ya tante…. Boleh yah… please…. Kasihani aku dong tante yg gak pernah disayangi mamaku dulu” ujar Rudi memelas memasang wajah sedih.

    Mama tampak berpikir, kemudian menghela nafas.

    “Yah… mama pikir tdk apa kalau kamu ingin tidur bareng” ucap mama sambil mengusap kepala Rudi. Lagi-lagi mama menuruti keinginan Rudi.
    “Aku juga mau tidur sama mama kalau gitu” pintaku tak mau kalah. Aku harus menjaga mama dari kelakuan temanku ini.
    “Kamu mau tidur bareng juga?” tanya mama padaku.
    “Iya Ma…”
    “Ya sudah kalau gitu… muat kok kita tidur bertiga. Gak apa kan Rud kalau Dodi juga ikutan?”
    “Ya gak apa sih, asal jangan ganggu aja, hehe” kata Rudi cengengesan.


    Setelah mama menyusui adikku dan meletakkannya di ranjang bayi, kamipun pergi tidur. Mama berada di tengah-tengah diapit oleh aku dan Rudi. Malam ini mama terlihat sangat cantik dengan gaun tidurnya yg tipis dan diatas lutut itu. Aku jadi konak sendiri berada di sampingnya. Ku yakin Rudi juga demikian. Melihat mama dengan pakaian itu saja sudah bikin konak, apalagi seranjang dengannya seperti yg kami lakukan sekarang. Pemandangan yg seharusnya hanya bisa dilihat Papa, kini juga dapat dilihat olehku dan teman tak diundangku ini.

    “Selamat tidur sayang…” ucap mama sambil mencium keningku, begitu juga dengan kening Rudi layaknya anaknya sendiri.
    “Selamat tidur Ma…” balasku.

    Tentunya aku tdk ingin segera tidur, aku harus memastikan kalau mamaku aman. Tapi ternyata rasa kantukku cukup kuat dan membuat aku tertidur juga.

    Tengah malam, aku terbangun karena mendengar suara-suara di sebelahku. Aku coba memasang telinga yg sedang mereka obrolkan.

    “Ayo dong tante… pengen nih.. mumpung anak tante udah tidur” kata Rudi berbisik dengan nada memaksa.
    “Duh, masa sekarang sih?”
    “Pengennya sekarang tante, ayo dong… buka dikit dasternya, udah haus nih pengen nyusu, hehe”

    Hah? Pengen nyusu?? Rudi ingin menyusu pada mamaku??

    “Kamu ini… kamu sengaja ya memintanya sekarang? Saat Dodi ada di sebelah kita?” tanya mama yg hanya dibalas Rudi cengengesan.
    “Kan tante janji mau ngasih aku susu juga”
    “Tapi kan susu tante yg udah diperas, bukan yg diminum langsung dari sumbernya”
    “Lebih enak yg diminum langsung dari sumbernya, hehe”
    “Hush… Suaramu itu pelanin. Nanti Dodi bangun” ucap mama. Terlambat, aku sudah terbangun dan menyimak obrolan mereka.
    “Ayo dong tante… mau yah?” pinta Rudi lagi terus memaksa.
    “Ya sudah, buruan nyusunya. Tapi jangan berisik” ucap mama kemudian membolehkan.

    Mama lalu menurunkan tali dasternya hingga memperlihatkan sepasang buah dadanya yg penuh susu itu. Susu yg pernah ku hisap saat kecil kini juga akan dihisap oleh temanku yg jelek dekil ini. Perasaanku campur aduk.

    Dalam kegelapan, tampak Rudi langsung menyosor buah dada mamaku. Mama sempat melenguh pelan karena Rudi yg begitu semangat. Daripada dikatakan menyusu, Rudi lebih seperti mencabuli ibu kandungku ini. Tangan mama awalnya menahan tubuh Rudi agar tdk menindihnya, tapi lama-kelamaan malah memeluk punggung Rudi seakan tdk membiarkan Rudi berhenti mencupangi buah dadanya.

    Ah… hatiku sakit, tapi aku malah ingin terus melihat apa yg akan terjadi selanjutnya.

    “Nghhh… Rudi sayang… pelan-pelan… jangan heboh gitu nyusunya” bisik mama pelan.

    Rudi hanya menoleh sebentar pada mama, tampak susu mama mengalir di dagunya, Rudi lalu kembali menyusu lagi dengan liar pada mamaku.

    Cukup lama Rudi melakukan hal yg tdk sepantasnya dilakukan pada ibu teman sendiri. Lenguhan manja pelan dari mamaku terus terdengar yg membuat aku makin konak. Daster yg mama kenakan kini sudah turun hingga ke pinggangnya. Mama tdk mempermasalahkan lagi Rudi yg semakin heboh menyusu padanya. Ia tampak pasrah kalau aku benar-benar akan terbangun.

    “Rudi… jangan digigit-gigit… kamu mau nyusu atau apa sih? Sakit tahu”
    “Jangan ditarik-tarik sayang… Nggghhhh….”
    “Tanganmu kok malah nakal sih meras susu tante yg satunya?”
    “Ngghhh.. Rudi…. Kamu nakal sayang” terdengar suara mama berkali-kali merespon kelakuan Rudi pada buah dadanya.

    Tapi mama tampak tdk benar-benar malarang Rudi, masih terus membiarkan Rudi melakukan aksinya. Setelah sekitar setengah jam, barulah Rudi berhenti.


    “Udah Rudi? Kamu puas mainin susu tante? Mama temanmu lho ini.. Kalau ketahuan sama Dodi bisa dihajar kamu, apalagi sama suami tante” ujar mama dengan nafas tersengal-sengal.

    Rudi hanya cengengesan juga dengan nafas tersengal. Kehabisan nafas karena kelamaan membenamkan wajah buruknya dalam-dalam ke buah dada mamaku serta menyusu hingga kekenyangan.

    Rudi kemudian bangkit, lalu menarik daster mama hingga mama hanya mengenakan celana dalam.Aku terkejut dengan apa yg dilakukannya itu.

    “Rudi? Kamu mau apa lagi? Belum puas nyusunya?” tanya mama terkejut.

    Rudi tdk menjawab, dia lalu merebahkan diri lagi menghimpit tubuh mama yg nyaris telanjang itu. Dengan kurang ajarnya dia lalu menciumi bibir dan wajah mamaku bertubi-tubi dengan penuh nafsu.

    “Ngghh.. Rudi… kamu… jangan gini dong…” ucap mama menahan tubuh Rudi.

    Namun lama-kelamaan, mama malah membiarkan wajahnya terus diciumi temanku itu, bahkan membalas berciuman dengan Rudi. Kepalaku pusing melihatnya. Mereka jadi asik terus berciuman dengan panasnya, padahal ada aku di sebelah. Mereka bertukar liur, berciuman, serta saling mengulum lidah. Mau-maunya mama menuruti permintaan nakal Rudi. Merelakan tubuhnya digeraygi habis-habisan oleh temanku ini.

    Puas berciuman, tiba-tiba Rudi menarik celana dalam mama. Kali ini barulah mama benar-benar memprotes.

    “Rudi… cukup!” larang mama sambil bangkit duduk, lalu melihatku untuk memastikan aku masih tertidur.

    Aku pura-pura memejamkan mataku, namun diam-diam membuka mataku lagi saat mereka tdk melihat ke arahku.

    “Tante… aku pengen” pinta Rudi sambil merebahkan tubuh mamaku lagi, tapi mama menahan tubuhnya dan kembali duduk.
    “Gak boleh Rudi sayang… jangan yah… Masa kamu mau menyetubuhi mama temanmu sendiri?”
    “Habisnya aku nafsu banget sama tante…pengen aku entotin” ucap Rudi vulgar.
    “Kamu sih nyusunya lama banget tadi. Anak seusiamu itu gak boleh nyusu lagi seharusnya. Jadi nafsu kan sekarang… Mendingan sekarang kamu onani deh di kamar mandi, turunin nafsumu” suruh mama.
    “Yah tante, masa coli lagi… kali ini aja tante… please… boleh ya…” ucap Rudi kembali berusaha merebahkan tubuh mama.

    Mama membiarkan, tapi di wajahnya masih terlihat keraguan. Tak lama kemudian dia kembali meRudrong tubuh Rudi dan kembali bangkit duduk.

    “Jangan Rudi sayang… gak pantas kita melakukan ini” pinta mamaku masih mencoba mempertahankan diri.
    “Yah… tante… pengen”

    Mama tampak bingung, tapi kemudian dia berkata, “kamu peluk dan ciumin tante sepuasmu saja ya… jangan lebih dari itu” tawar mama kemudian.

    “Ya sudah deh…” jawab Rudi.

    Mama tdk melawan saat Rudi kembali merebahkan tubuhnya. Sepertinya mama membiarkannya agar ini cepat selesai. Mungkin merasa tak masalah kalau hanya peluk dan cium.

    “Jangan ribut yah tapi…” ingat mamaku.
    “Iya tante…”
    “Ya sudah… ayo sini… Cium dan peluk tante sepuasmu. K0ntolmu sepertinya tak tahan untuk menikmati tubuh mama temanmu ini” ucap mama sambil tersenyum manis.

    Sengaja menggunakan kata-kata ‘mama temanmu’ seakan menyenangkan Rudi, tapi bagiku rasanya sakit sekali mendengarnya.


    Merekapun kembali bergumul telanjang bulat tanpa bersetubuh di sebelahku. Lenguhan kenikmatan mereka kembali terdengar sahut-menyahut. Kadang Rudi membuat gerakan seperti menyetubuhi mama walaupun k0ntolnya hanya menggesek di paha mama. Begitu panas. Baik Rudi maupun mama tampak sangat menikmati. Seakan lupa kalau aku masih ada di sini.

    Cukup lama mereka melakukannya. Tubuh mereka sama-sama sudah mengkilap karena berkeringat meskipun AC di kamar menyala.

    Kepalaku makin berat mendengar dan menyaksikan ini, ku pikir aku mau tidur saja. Hingga kemudian aku dikejutkan oleh teriakan kecil mama.

    “Rudi jangan dimasukkan!”
    “Gak tahan tante….”
    “Rudi… udah tante bilangin kan.. Ngh… Rudi… keluarkan burungmu sayang!” kata mamaku lagi.

    Ku coba memperhatikan apa yg terjadi. Rudi sedang menyetubuhi mamaku! Bajingan!

    “Ngghhh.. tante… enak.. ngentot… aku ngentotin tante Yulia… akhirnya…” racau Rudi tak mempedulikan ucapan mama.
    “Shhh… Rudi… cukup… nanti Dodi bangun.. Ngghh..” ucap mama.
    “Kalau tante gak mau anak tante yg dungu itu bangun, tante jangan berisik dong… hehe” balas Rudi.
    “Kamu ini… dasar kurang ajar menyetubuhi mama teman sendiri” ucap mama yg akhirnya menuruti perkataan Rudi.

    Mama tdk lagi melawan dengan harapan aku tdk terbangun dan menyaksikan dirinya sedang bersetubuh dengan temanku sendiri, tapi kenyataannya aku malah sudah melihatnya sekarang.

    Akhirnya mama membiarkan tubuhnya dinikmati Rudi, bahkan mama juga terlihat menikmatinya. Terdengar mama berkali-kali mendesah kenikmatan sambil memeluk tubuh Rudi.

    Mama melakukan perzinahan dengan remaja tanggung yg jelek, di samping diriku, di atas ranjang suaminya. Sungguh membuat hatiku tak karuan. K0ntolku menegang dengan maksimal meskipun hatiku teriris. Mama kandungku… ya… mama kandungku sedang disetubuhi orang macam Rudi, temanku yg tak tahu diri. Tapi kenapa aku hanya diam dan justru menikmati pemandangan ini? Sialan!

    “Ngghh… Rudi…”
    “Tante…”
    “Sayang… mamamu sedang disetubuhi temanmu… tolongin mama dong…. Kok kamu malah enak-enakan tidur sih? Suka yah kalau mama dientotin orang lain?” racau mama yg membuat Rudi semakin semangat.

    Hatiku menangis, tapi k0ntolku ngaceng bukan main. Bahkan tak lama kemudian aku memuntahkan spermaku karena tak tahan. Sungguh aku tak tertolong.

    Rudi terus menyetubuhi ibu kandungku. Cukup lama hingga membuat mama kilmaks berkali-kali.

    “Tante… aku keluar. Keluarin di dalam yah?”
    “Nggh… jangaaaann!”
    “Tante…. Terima benihkuuuuu… Ah… mama temanku lonteeeee” erang Rudi dengan tubuh mengejang-ngejang menyemprotkan spermanya ke vagina mama.

    Tempat aku lahir dulu kini dikotori oleh peju temanku!

    “Dasar… anak sekarang cepat gede semua”
    “Rawat anak Rudi yah tante… hehe” ucap Rudi cengengesan.
    “Tante gak mau hamil anak kamu” balas mama.
    “Tapi kalau hamil gimana?”
    “Ya mudah-mudahan anaknya nanti gak mirip kamu, tapi mirip tante, hihihi” ucap mama yg malah menjawab pertanyaan Rudi dengan candaan.
    “Hehe, yg penting aku senang bisa bantu Dodi punya adek lagi”
    “Dasar, mana mau Dodi punya adek dari benihmu. Tapi Dodi bisa-bisanya yah tidur nyenyak, padahal mamanya sedang disetubuhi temannya” ucap mama sambil melirik ke arahku, dengan cepat aku memejamkan mataku lagi.

    Ah… Hatiku jadi tak karuan mendengar mama berkata seperti itu.

    “Dia kan goblok dan budeg tante… Mamanya aku entotin aja gak dengar. Huahahaha” ledek Rudi.
    “Hush… jangan keras-keras ngomongnya. Nanti dia beneran bangun. Tante gak mau kalian berantem”
    “Hehe, tapi aku boleh kan ngentot lagi?” tanya Rudi.
    “Ngentotin siapa?” balas mamaku balik nanya.
    “Ngentotin mama temanku yg cantik dan seksi, hehe”
    “Huh! Dasar”

    Aku tak sanggup lagi, kuputuskan untuk tidur saja. Ku yakin mereka lanjut ke ronde berikutnya. Aku tak ingin mendengar dan melihat lagi. Aku memaksakan diri untuk tidur dengan ditemani desahan-desahan pelan mereka.

    Esoknya mereka bertingkah seperti tdk terjadi apa-apa, terutama mama.


    Waktu terus berlalu. Saat ini papa sedang pergi keluar kota karena pekerjaannya. Baru pulang 3 minggu lagi. Hanya ada aku, adikku, mama, serta…. Rudi di rumahku. Rudi seakan-akan telah menjadi bagian dari keluargaku.

    Tiap ada kesempatan, mamaku dan Rudi pasti akan mengulangi perzinahan itu lagi diam-diam dibelakangku dan papa. Ada yg terlihat olehku, tapi sepertinya kebanyakan aku memang tdk melihatnya, hanya ceceran sperma dan susu mama saja yg menjadi bukti kalau mereka baru saja bersetubuh. Mama sepertinya telah benar-benar jatuh ke genggaman Rudi sejak dia merasakan kenikmatan genjotan k0ntol Rudi pada vaginanya. Mama ketagihan dengan k0ntol temanku.

    Hari ujian nasionalpun tiba. Aku pikir aku akan dapat menjalani ujian ini dengan lancar, tapi pikiranku benar-benar telah kacau dibuatnya.

    “Bro… lo aja yah yg ujian, gue mau di rumah aja” ucap Rudi pagi itu di hari ujian.
    “Emang lo gak ujian? Gila lo!” balasku.

    Tak lama, mamapun muncul dari belakang.

    “Sayang… kamu mau ujian kan sekarang? Sukses yah…” ucap mama padaku.
    “I-iya Ma…”
    “Hmm.. ngomong-ngomong sebelum kamu pergi, mama mau mengatakan sesuatu. Mama tahu kok kalau kamu selama ini sudah melihatnya” ujarnya yg membuat aku bingung dan terkejut.
    “Hah? M-maksud mama apa?”

    Mama tersenyum padaku, lalu dia mendekatkan wajahnya pada Rudi, mereka lalu berciuman!

    “Kamu suka yah melihat mama disetubuhi temanmu sendiri? Kok kamu gak marah sih sayang selama ini?” jawab mama memasang wajah pura-pura kesal padaku.

    Ternyata selama ini mereka tahu kalau aku mengintip! Sejak kapan!??

    “Eh, itu… aku…” aku tergagap, tdk tahu harus menjawab apa.
    “Huahaha… lo bejat sebagai anak bro! Masa mama kandung lo dientotin orang lain lo malah ngaceng sih? Hahaha” ledek Rudi ikut-ikutan.

    Aku masih hanya diam antara kesal, marah dan malu. Tak tahu harus berkata apa karena yg mereka katakan benar adanya.

    “Tante, ngentot lagi yuk… gak tahan nih… hehe” ajak Rudi mesum. Mama tersenyum.
    “Anak mama sayang… Mama mau disetubuhi lagi nih sama temanmu, titip adikmu ya kalau dia nangis, hihihi. Kalau kamu pengen nonton boleh kok… masuk aja ke kamar. Kamu bisa onani sepuasnya tontonin mama” ucap mama sambil mengerling nakal padaku.
    “Yoi bro… masuk aja ke kamar… Lo bebas jadi penonton. Eh, tapi kan lo mau ujian yah? Makan tuh ujian! Biarin deh gue gak lulus-lulus asal bisa ngentot terus sama nyokap lo. Entotin mama lo sampai lo punya adek baru lagi, huahahaha” ujar Rudi tertawa.

    Mama lalu menarik tangan Rudi ke dalam kamar. Sebelum masuk, mama masih sempat tersenyum ke arahku, sedangkan Rudi cengengesan padaku.

    Aku terdiam. Aku tdk menygka kenapa ini bisa terjadi. Terlebih hari ini hari ujian. Pikiranku kacau. Hatiku sakit luar biasa. Namun rasa sakit hatiku kemudian malah kalah dengan birahiku yg ingin melihat mamaku disetubuhi. Akupun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mama. Tak peduli dengan rasa malu dan gengsiku lagi. Tak peduli dengan ujianku.

    Di atas ranjang orangtuaku, tampak mamaku sedang disetubuhi Rudi dari belakang, kebaya masih menempel pada tubuh mama. Saat aku masuk, langsung disambut oleh ledekan Rudi.

    “Tuh kan tante… anak tante pasti pengen lihat mamanya aku entotin, hehe” cibir Rudi padaku yg diikuti mama dengan tersenyum manis padaku, lalu berciuman kembali dengan Rudi. Seakan menjadi ucapan selama datang dan selamat menonton padaku.

    Dengan penuh rasa cemburu, kesal, marah, namun penuh birahi, ku turunkan k0ntolku dan mengocoknya sambil melihat pemandangan di depan. Rudi tertawa terbahak-bahak, mama tertawa kecil melihat tingkahku. Aku mau juga merasakan apa yg Rudi rasakan. Sialan! Rudi anjing! Mama lonte! Aku juga anak yg goblok! Makiku dalam hati sambil tanganku terus mengocok k0ntolku.

    Mereka betul-betul melakukan persetubuhan yg panas. Seorang wanita bersuami sedang bersetubuh dengan remaja tanggung yg tak lain adalah temanku. Tubuh dewasa mamaku dinikmati dengan sepuas hati oleh remaja jelek ini. Erangan dan desahan tak henti-hentinya terucap dari bibir mereka. Sesekali mama malah melirik dan tersenyum padaku sambil dia dientotin, membuat perasaanku makin tak karuan dibuatnya.

    Aku terus menonton hingga akupun muncrat duluan. Namun aku masih ingin terus berada di sana sampai persetubuhan mama dan temanku ini selesai. Aku menyaksikan dari awal hingga akhir. Yg tadinya mama berkebaya lengkap, kini telah telanjang bulat dengan rambut panjang terurai acak-acakan. Tubuh mereka mengkilap karena banjir keringat. Mama terlihat sangat seksi dan nafsuin.

    “Tante… aku pengen keluar” ucap Rudi tiba-tiba mengeluarkan k0ntolnya, dia lalu berbisik pada mama. Mama hanya tersenyum mendengar bisikan Rudi. Entah apa yg Rudi ucapkan, tapi sepertinya aku akan segera tahu.

    Rudi lalu bangkit berdiri di atas tempat tidur, sedangkan Mama duduk bersimpuh di depannya, tepat di hadapan k0ntol Rudi.

    “Sayang… temanmu bilang dia mau pejuin wajah mama di hadapan kamu. Kamu pengen lihat kan sayang?” ucap mama padaku. Ah… tubuhku lemas mendengar mama berucap seperti itu. Tentu saja aku tdk menjawab, tapi itu sudah cukup bagi mama sebagai tanda kalau aku juga pengen lihat. Ingin melihat wajah mama kandungku dipejuin oranglain di depan mataku sendiri.

    “Liatin yah sayang… jangan berkedip” ujar mama dengan senyuman nakal.

    Tak lama kemudian Rudi mengerang kencang. Tangan kanannya menahan kepala mama dan menghadapkan wajah mama ke arahku berdiri, sambil tangan kirinya terus mengocok k0ntolnya.

    “Ah…. Yuliaaaaa. Gue pejuin muka lo di hadapan anak kandung loooooo”
    “Croooooootttt croooooooot”

    Sperma Rudi muncrat-muncrat menghantam wajah cantik mamaku bertubi-tubi. Sangat banyak, kental dan lama sekali. Aku menyaksikan tiap detik bagaimana pejunya itu mendarat di kening, pipi, mulut, dagu, serta seluruh permukaan wajah mama. Mamaku dikotori dihadapanku! Apalagi yg lebih menyakitkan dari ini !??

    “Ugh… enak banget ngecrot di wajah mama lo broo… huahahaha” tawa Rudi.
    “Anak tante kayaknya juga enak banget tuh nontonin kita, hehe” lanjut Rudi lagi melirik padaku.

    Mama juga melirik sambil tersenyum padaku. Seakan ingin menunjukkan betapa banyaknya sperma temanku itu mendarat di wajah cantiknya. Seakan ingin mengatakan betapa bejatnya temanmu itu sampai mengotori wajah ibumu dengan sperma.

    “Kamu suka sayang? Jangan kasih tahu papa kamu yah… Tadi kamu muncrat juga kan di lantai? Jangan lupa yah bersihin…” ucap mama cekikikan nakal padaku. Aku hanya diam. Aku merasa seperti orang bodoh.

    Mamaku tersayang, mamaku yg cantik dan baik, kini telah menjadi milik Rudi. Mengkhianati Papa.

    “Tante, besok boleh nggak aku ngajak teman-temanku ke sini?” tanya Rudi.
    “Kamu mau ngajak teman-temanmu ke sini?”
    “Iya, tante… kita pengen ujian juga sama tante, hehe”
    “Hihihi, ujian apa sih… ada-ada aja kamu. Hmm… Iya deh, berapa orang?”
    “Kalau rame gak apa kan tante?”
    “Boleh kok… suruh ke sini deh semua temanmu itu”
    “Oke deh tante… Kita semua bakal ke sini besok, ujian sama tante. Tapi tanpa Dodi kan tante? Hehe” ucap Rudi cengengesan.
    “Iya… u-ji-an khusus untuk kamu dan teman-temanmu, tanpa Dodi” jawab mama sambil tersenyum padaku.

    Sepertinya… Hidupku telah berakhir.

  • Video Bokep Eropa Jenna Reid mastrubasi berakhir dengan entotan di hotel

    Video Bokep Eropa Jenna Reid mastrubasi berakhir dengan entotan di hotel


    2325 views

  • Kisah Memek Onani Sampai Dapat Cewek Seksi

    Kisah Memek Onani Sampai Dapat Cewek Seksi


    2352 views

    Duniabola99.com –Sebut saja namaku (RUDI),aku pecandu ONANI dikarnakan blm punya pasangan,mau jjn gk brani tkt kena HIV trus syang duitnya,mnding bwt beli handbody atau sabun.”..semenjak umur 10thn aku udah belajar ONANI sebab suka nonton BF jd aku ngebatin,pengen bnget ngerasain ngentot kaya gimana.pas aku liat di filmnya kontol cwoknya di kocok-kocok,aku coba ikutin sambil bayangin yg ngocok kontolku cwek.


    …Sampe gak terasa ternyata enak,liat cwek sexy aku lari ke kamar mandi,liat yg ciuman lari ke kamar mandi,liat kucing kawin pun lari ke kamar mandi.hehe
    ..”Pada suatu hari aku liat tante tetanggaku rumahnya sebelahan tiap pagi hanya kupandangi,sambil kubayangkan coba bisa aku entot,gpp agak tua jg pling umurnya 35 taunan.
    “..tiap ngeliat dia kluar aku langsung onani,hampir tiap hari sampe” kontolku lecet merah krna kseringan di kocok,eh ntah si tante tau aku sring ngintipin,asalnya dandananya biasa hari itu jd sexy,dia mengenakan gaun transparan mpe kliatan BH ma CANGCUT (CD)nya krna saking transparannya.

    ..kuliat-liat trnyata blm tua-tua amat,teteknya msh mengkel,pantatnya msh singset.”.aduh enak bnget klo ngentot tuch sma si tante.”
    …akupun sengaja CAPER (CARI PERHATIAN) si tante,sengaja aku kluarin motor,pura”nya mwu di cuci.
    ..si tante sedang menyiram tanamannya,di dalam pikiranku ttp ngentot dan ngentot low gak kesampaian ya lari kamar mandi.
    ..pas kuliat lgi nungging,aduh sob kontolku tmbh ngaceng,mungkin udah kluar air mani alya krasa bsah celanaku.
    “..Tumben gak keluar”..tanya si tante.
    ..aku kget kirain bukan aku yg di tanya.
    “..iya,knpa!”jwbku gugup.
    “.iya,ko ada di rumah gak keluar”timbalnya.
    “owh gak tan lg malez nich”..jwbku.
    “owh,eh Rud ntr bsa tolongin tante gak?tanyanya.
    “..tlongin apa ya tan?tanyaku
    …”tlong bantuin geserin lemari yg di kamar tante”..jwbnya.
    “.owh bleh,skrg tnte? tnyaku lgi.
    “Ya trus km kn lgi nyuci mtor”jwbnya.
    “gpp nyucinya bsa ntr.”timpalku.
    ..kamipun menuju kamar si tante.
    “waduh lemarinya gede bget tan” .ujarku.
    “iya makanya mnta bantuan kamu,”jwbnya.
    “..geser kesana,geser kesini,lemarinya di geser hinga ada kejadian tak terduga,pas dorng lemari yg sebelahnya si tante kepleset dan nubruk bdanku hingga jtuh di kasur,kami saling tindih pas aku mwu bangun,si tante malah menarik aku lalu meraih mulutku dan membungkam mlutku dengan mulutnya,akupun kget dan tak mwu tinggal diam,lalu kubalas ciumannya trus si tante menjulurkan lidahnya lalu aku hisap,begitupun sebliknya.
    …lalu tanganku mulai nakal,ku usap”kn jari tengahku di memeknya yg msh trbungkus CD dan gaun itu,dn tangan yg stu lagi menjelajahi gnung kembarnya smbil meremas dngan hati”…
    kurasakan desahan nafasnya,yg membuat nafsuku menggebu”.


    ..setelah berciuman,aku mulai menuruni payudaranya dan kubuka BHnya dan kusibakan,woow trnyata teteknya msh mengkel krna jrang trjamah,aku tak tinggal diam ku isap” putingnya dan dìikuti remasan tanganku.
    ..Tantepun mulai terangsang di mulai memegang kontolku yg mulai mengeluarkan air mani encer.
    “.tante kulum ya rud??tanyanya menggoda.
    “..boleh tante”.jwbku.
    ..tantepun membuka clanaku dan mulai mengulum kontolku, aku merasakan ngilu sprti pngen pipis,”..ah.ah.ah enak bget tan”ujarku smbl mrasakan kulumannya.

    ..semakin cepat saja kulumannya”stop..stop tan aku gak kuat mwu kluar nich”..ujarku.
    lalu tante menghentikan kulumannya,dan bergantian kini aku yang menjilati memeknya,lalu ku buka CDnya dan woow ku lihat bulu jembutnya yg sangat tebal dan smpai hingga ke lubang pantatnya.
    ..kumulai pergerakanku,kujilati memeknya dan kubuka dengan jemariku lalu kuliat ada daging sgede kacang merah ku mainkan dengan lidahku sitantepun menggeliat keenakan,smakin kupercepat jilatanku smakin kncng pula dsahan si tante,trus ku coba julurkan lidahku ke dalam lubang memeknya,bergerak maju mundur kuliat cairan putih keluar dari lubang memeknya,owh ini yg di namakan orgasme.
    ..Lalu aku masukan kontolku dan SLEEEEB tanpa susah payah kontolku msuk lalu ku grakan mju mundur,smakin ku percepat gerakanku smakin erangan dan dsahan kluar dri mulutnya,lalu crot..crot..crot.
    keluarlah air pejuhku enaknya bukan kepalang,beda kaya ONANI bila di ungkapkan nikmatnya tak bisa di ungkapka hanya dengan kata”.
    ..Lalu aku tergeletak di kasur dan sitante bangun mendekati kontolku yg mulai lemes,lalu di kulumnya hingga sperma yg berlumuran di kontolku bersih di jilatinya.
    ..tak lama kemudian si tante msuk kmar mandi dan membrsihkan bdannya dan aku msh tergeletak lemas.


    …aku mulai bangun dan kuhampiri si tante yg lgi mandi,dan ku dekati lalu ku peluk dari belakang,tanganku mulai nakal lgi ku usap” memeknya lalu ku masukan 2 jariku ke memeknya dan sitante mulai terangsang lagi.
    ” km nakal dech…udah dlu ya tante mwu pergi arisan nich,psti udah di tungguin”ujarnya.
    .akupun tak bisa menolak,kejadian ini berulangkali di lakukan ONANIku mulai terobati bila trsalurkan,tetapi bila tak trsalurkan aku masih melakukan ONANI.

  • Kisah Memek Horny melihat foto istri teman sendiri

    Kisah Memek Horny melihat foto istri teman sendiri


    3083 views

    Duniabola99.com – Akhir minggu aku sendirian di rumah; menjadi Ana manis saya jauh dari kota, mengunjungi beberapa teman lama di Barat.

    Pada hari Sabtu aku merasa sedikit horny dan kemudian mulai menonton beberapa film porno di internet, sampai akhirnya saya datang di situs baru; ada gambar perempuan kulit putih yang berbeda dengan laki-laki hitam
    Tapi kemudian aku terkejut melihat gambar Helena, pacar istri saya; jalang yang adalah seorang pelacur yang nyata; yang jalang saya kacau kadang-kadang, yang jalang yang telah mendapat suaminya Jorge menjadi cuckold sempurna …

    Saya mengklik pada link dan menonton video yang menunjukkan dia duduk telanjang di depan kamera, mengatakan namanya dan bagaimana dia adalah seorang pelacur untuk Penis hitam. Kemudian tiga orang hitam muncul di tempat kejadian; jadi, Helena pergi berlutut dan mulai mengisap kontol hitam besar dan menyentak dua yang lainnya …
    gundukan Helena segar bersih dicukur dan ada tato kecil di atas bibir vaginanya, tapi aku tidak bisa membaca apa yang mengucapkan kata-kata.

    Sebuah suara berat memintanya dari balik kamera bagaimana dia suka mendapatkan fucked dan pelacur menjawab. “Dengan banyak Penis hitam yang saya bisa.”

    Kemudian tiga orang hitam telanjang masuk tembakan. Salah satu dari mereka mulai cocok nya dengan leher anjing. Pas sekali dia menceritakan: “. Pada lutut Anda, jalang”
    Dia cepat berlutut sebagai pria mengepungnya dan terus menganiaya tubuhnya yang telanjang. Mereka menusuk vagina, pantat dan mencubit puting kerasnya.

    Ketika saya melihat aksi saya mulai tersentak penisku. Aku tidak pernah membayangkan apa yang pelacur untuk laki-laki hitam Helena telah menjadi membiarkan bajingan ini memperlakukannya seperti seperti jalang kotor.
    Tiba-tiba, seorang pria mendorongnya maju ke posisi doggie. Kamera pindah ke pantatnya sebagai salah satu pria menarik pipinya terpisah dan lain menghasilkan butt plug besar; setelah diminyaki mereka memasukkannya ke dalam pantatnya.

    Helena harus telah digunakan untuk itu karena dia hanya mengerang sedikit sebagai bajingan nya mudah melar terbuka untuk steker.


    Dengan pantatnya diisi enam orang hitam bergantian fucking pussy dan mulutnya selama dua puluh menit berikutnya. Penis mereka adalah berbagai bentuk dan ukuran tetapi semua yang besar. Helena dalam tenggorokan mereka sangat mudah …

    Begitu salah satu dari mereka datang di vagina mereka akan menarik keluar dan pergi ke mulutnya, ia akan menghisap dan menjilat Penis mereka bersih. vagina segera menetes air mani ke lantai.

    Ketika terakhir dari mereka selesai mendapatkan kemaluannya dibersihkan, mereka memerintahkan dia: “Pelacur, sekarang Anda membersihkan kekacauan Anda.” Dia berbalik masih di tangan dan lututnya dan mulai menjilat semua keberanian dari lantai, seperti pantatnya sekarang mengangkat tinggi.

    Salah satu pria kulit hitam mendapat belakangnya dan mengeluarkan butt plug. bajingan erat-erat sekarang membentang dan tidak dekat tetapi tetap terbuka. Orang yang sama yang telah dihapus steker mendorong kemaluannya ke dalam vaginanya. kamera semakin dekat saat ia ditarik keluar. Lalu ia berjajar kontol yang tebal dilapisi keberanian dengan pantat yang terbuka sebelum didorong sepenuhnya jauh di dalam di anusnya.

    Dia menampar pipi pantat Helena keras sebelum ia mulai bercinta anusnya, sepanjang waktu dia mengerang saat ia ditumbuk ke dalam dirinya. Dia bahkan memiliki orgasme, segera setelah orang datang di pantatnya dia ditarik keluar. Sekali lagi kamera melakukan close up dari bajingan yang terbuka sebelum diisi lagi dengan Penis hitam besar lain.


    Orang yang datang di pantatnya pindah bulat untuk kepala dan memerintahkan dia untuk menjilati penisnya membersihkan … Tanpa jeda pelacur kotor boneka yang kontol basah ke dalam mulutnya dan mulai menjilati itu …
    Semua enam orang kacau pantatnya sebelum mendapatkan dia untuk membersihkan Penis mereka, sebagai orang terakhir selesai dengan bokongnya butt plug didorong kembali Dalam tembakan berikutnya Helena berlutut dengan semua enam orang berdiri di sekelilingnya.; wanking Penis mereka, itu tidak lama sebelum mereka semua mulai datang di wajah sensual.

    Dia membuka mulutnya dan menjulurkan lidah, beberapa dari mereka ditembak keberanian mereka ke mulutnya yang terbuka karena mereka beristirahat Penis mereka di lidahnya. Lainnya akan menembak beban mereka di seluruh wajah dan rambutnya.

    Dia masih berlutut dengan kaki terbuka seperti kamera pindah dekat dengan vagina. Lalu aku jelas bisa membaca huruf tato di atas gundukan dicukur, melalui keberanian menetes antara dia spread paha.
    Bunyinya “COCK HITAM HANYA” …


    Kemudian dilarang lagi dengan tangan, karena ia mulai meraup cairan berantakan yang bocor dari kuncup mawar nya. Helena dilapisi jari-jarinya dan memindahkan mereka ke mulutnya sebelum dia menjilat mereka bersih saat ia melihat ke kamera, dengan tampilan yang jahat terburuknya di mata slutty seksi …
    Seseorang bertanya. “Katakan suami mengkhianati Anda apa pelacur Anda …”
    “Saya tidak pelacur … Aku mencintai suamiku, tapi dia belum kontol hitam besar …”
    Helena tersenyum pada kamera video yang berakhir …

  • Kisah Memek Pengorbanan Demi Hutang Keluarga

    Kisah Memek Pengorbanan Demi Hutang Keluarga


    2649 views

    Duniabola99.com – Ita 16 tahun adalah seorang gadis sma yg cantik , menarik , dan bisa dibilang sexy. rambutnya yg sebahu menambah cantik penampilannya. menjelang usia 17 tahun , ia telah menjelma menjadi seorang wanita yg sangat menggairahkan , bentuk pinggulnya dan buah dadanya yg lumayan besar , cukup membuat lelalki normal manapun terpana.
    ( catatan saja , dia tampak lebih menggairahkan ketika memakai seragam putih abu-abu…..MY GOD!!!).


    Nita tinggal dengan ayahnya , ibunya telah meninggal beberapa tahun lalu karena kecelakaan mobil. sejak itu ayahnya lah yg mengurus nita , sebenarnya ayah nita masih cukup pantas untuk menikah lagi , namun ia telah berjanji untuk tidak menikah lagi , dan hal itulah yg membuat nita bahagia dengan hidupnya yg sekarang.

    sayangnya nita tidak tahu apa sebenarnya yg telah bergejolak dalam pikiran ayahnya.
    sebagai lelaki normal tentu saja , Pak danar (ayah nita )tentu saja masih membutuhkan dan menginginkan dekapan hangat seorang wanita. Apalagi seiring nita yg bertambah dewasa , naluri kelaki lakian sang ayah terusik , tiap malam tanpa sepengetahuan nita , sang ayah sering memandangi nita yg tertidur lelap , memandangi lekuk tubuhnya dibalik baju tidur , memandangi paha mulus nita yg terlihat krn bajunya tersingkap.
    namun untunglah sang ayah masih punya moral , ia tidak mau berbuat lebih , krn ia sadar bagaimanapun nita adalah anaknya. sebuah moralitas yg segera akan berubah.

    Siang itu , pak danar sedang menerima dua orang tamu. johan dan omen. mereka berdua datang untuk menagih hutang pak danar yg lama tidak dibayar, hutang yg tersisa ketika pak danar harus membayar biaya rumah sakit istrinya yg sangat mahal sebab ketika ibunya nita dibawa ke rumah sakit ia tak langsung meninggal namun sempat koma untuk beberapa minggu.kesulitan mencari uang akhirnya pak danar tak punya pilihan lain selain meminjam uang pada johan.
    johan sendiri terkenal sebagai seorang lintah darat yg kejam dan selalu didampingi tukang pukulnya omen.mereka tak segan segan menyiksa siapapun yang menunda nunda pembayaran hutangnya , mereka tak peduli alasan apapun yang diberikan , dan mereka juga tak peduli jika sebenarnya bunga hutang mereka sangat mencekik.

    “Tuan danar, selama ini saya cukup bersabar terhadap anda , tapi tidak hari ini. anda harus membayar semua hutang anda , total 30 juta.” kata johan
    sebenarnya hutang pak danar hanyalah 10 juta namun seiring berjalannya waktu , bunganya terus berkembang hingga mencapai 30 juta , dan kini sebuah penyesalan mulai merayapai hati pak danar

    “tapi maaf pak johan , saya belum ada uang , bagaimana klo saya cicil misalnya , satu juta sebulan dan……”

    ” KAMU GILA..!!” potong omen. ” dicicil …sampai kapan..? kiamat..? bayar sekarang..atau..!!” ancam omen sambil memperlihatkan pistol yg terselip di pinggang.
    pak danar tercekat melihat pistol di inggang omen , dan ia sangat yakin orang ini tak akan segan segan menggunakannya

    ” tapi pak johan….saya….”


    “TIDAK BISA..!!! bayar hari ini atau pakai barang kamu…atau rumah kamu….!!” potong johan lalu memberi isyarat pada omen.
    omen sebagai kaki tangan setia johan sudah ratusan kali melakukan ini dan sangat paham apa yang menjadi tugasnya , dengan sigap ia mendekati pak danar yang ketakutan , omen lalu menarik kerah baju pria malang itu lalu melayangkan tinjunya pada wajah pak danar.

    pak danar limbung dan terjatuh di sofa , kepalanya berdenyut pusing , dari hidung dan mulutnya keluar darah segar

    “bagaiman tuan danar…?? ” tanya johan dengan dingin

    “tapi..tapi….” belum sempat danar berbicara , omen telah menariknya kembali dan kini bogem mentah melayang menghantam perutnya sehingga danar terjatuh berlutut di lantai sambil memegang perut.

    pak danar terus mencoba untuk meminta kebijakksanaan johan , namun johan tak bergeming , sehingga pak danar putus asa dan tak tahu harus bagaimana lagi. Namun takdir bicara lain, saat itu nita baru saja pulang sekolah . seperti halnya laki laki lain , johan dan omen terpana melihat kecantikan nita , johan pun mengisyaratkan omen agar berhenti sejenak.

    Nita sendiri terkejut dan khawatir melihat kondisi ayahnya ,apalagi melihat kedua tamunya yang dalam sekejap saja nita bisa menduga mereka bukan orang baik baik.

    “ayah..kenapa ayah…ada apa..??” tanya nita sambil berusaha menghampiri ayahnya , tangan nita sempat ditangkap omen membuat gadis remaja itu meronta mencoba melepaskan diri , gerakan tangan dari johan membuat omen akhirnya melepaskan gadis itu

    johan sejenak terdiam mengamati dan memandangi nita yang cantik , apalagi ia kelihatan begitu fresh dengan balutan seragam SMA nya , roknya yg agak pendek sedikit memberi pemandangan sekilas dari paha putih nan mulus

    ” ada alternative buat membayar hutang anda pak danar..” johan seolah memberi sedikit harapan pada pak danar.

    ” apa itu..?”

    ” anakmu.?”

    Nita dan ayahnya sama sama terkejut bahkan gadis itu tak mampu berkata apa apa selain memandangi johan dengan penuh kebencian


    “apa?” pak danar kaget .” jangan pak johan, tidak bisa..jangan dia..”
    kata danar sambil memeluk anaknya erat

    ” ayolah danar , apa pilihan kamu..? kamu biarkan saya dan juga omen
    sedikit bermain main dengan dengan anak kamu , hutang lunas”

    “dasar kalian semua bandit bandit tak bermoral..!!!!!” nita memaki dengan penuh amarah dan hanya ditanggapi oleh johan dengan tertawa

    “terserah kamu bilang apa gadis manis…..”

    “tapi dia anak saya..saya tidak….”

    ” atau kamu pilih omen …?pikirkanlah , klo kamu mati ..apa jaminan klo saya tidak menyentuh anak kamu nantinya..?”

    omen pun dengan dramatis mencabut pistol yang terselip di pinggangnya lalu mengarahkan ke kepala danar

    pak danar dan nita sangat bingung dengan pilihan itu
    nita jelas jelas tak sudi jika harus menjadi budak nafsu para penjahat ini , ia tak menyangka juga ayahnya bisa terjebak rentenir jahat macam johan ,namun memang tak ada pilihan lain , dengan hati yg hancur nita rela mengorbankan tubuhnya demi membayar hutang sang ayah , apalagi hutang ini krn harus membayar biaya rumah sakit. meski begitu ia masih sedikit berat hati untuk melakukan hal ini.

    johan tertawa penuh kemenangan dan menuruh nita untuk duduk disampingnya nita dan berkata,

    “klo kamu nurut , semua akan baik baik saja sayang…” tangan johan menelusup kebalik rok seragam nita . johan meraba paha mulus nita ,semakin naik ke pangkal paha , disentuhnya vagina nita dari luar celana dalamnya.

    “jangan..tolong..jangan kesana…jangan….”

    “he..he..he…tenang sayang, kamu akan merasakan lebih dari sekedar sentuhan”
    “oh..tidak… jangan…”
    hati nita memberontak namun ia sadar tak mungkin ia bisa lolos dari masalah ini, maka ia membiarkan tangan johan menjelajahi paha dan vaginanya.
    tangan johan kini mulai bergerak ke atas , buah dada nita yang ranum kini jadi mainan yang mengasyikan untuknya , sementar nita hanya bisa merintih dan mengerang , knikmtan , rasa malu dan kemarahan bercampur aduk di dadanya.
    ketika johan mulai melepaskan kancing seragamnya ,secara refleks nita mencegahnya dengan memegang tangan johan , namun ketika gadis itu melihat omen akan menyiksa ayahnya , ia pun kembali pasrah.
    satu persatu kancing seragamnya dibuka , memperlihatkan bukit kembar yang sedari tadi membuat penasaran pria pria cabul itu , dengan tak sabar johan lalu merenggut bra yg menghalangi keindahan buah dad itu.

    “AWWWW!!!” NITA TERpekik keakitan saat bra nya direnggut paksa , johan sendiri kemudian larut dalam keasyikan meremas remas buah dada ranum tersebut sambil menciumi leher jenjang nita

    “berlutut , cepat.!!” perintah johan setelah puas bermain main dengan buah dada nita


    “tidak mau..!!” nita cukup paham dengan maksud perintah itu dan ia menolak dan sangat enggan melakukan perintah yang menjijikan baginya

    “ayoo..!!” johan mulai tak sabar dan mendorong nita , hingga berlutut di depannya.

    nita mulai menangis ,ia tak menyangka akan mengalami hal yg menakutkan ini.

    “ayo sayang, buka celana saya…”

    ” jangan , aku gak mau kayak gini…”

    “ayo, jangan rewel ah..atau…”

    johan tak meneruskan kata katanya , namun nita dapat melihat , saat itu omen sedang menodongkan pistol ke kepala ayahnya.nita benar benar tak punya pilihan.

    nita mulai membuka dan menurunkan celana johan, begitu celana dalam johan diturunkan , nita langsung disambut dengan penis johan yg memang sudah tegang sedari tadi. ini kali pertama nita melihat penis seorang lelaki secara langsung , ia memang seorang gadis baik , belum pernah ia melakukan hal hal sex , bahkan berciuman pun belum , hal ternakal yang pernah ia lakukan hanyalah menonton film bokep bersama teman temannya yg semua perempuan dan tak lebih dari itu

    ” ayo , kocok kocok dengan tanganmu”
    dengan patuh nita melakukan suruhan johan, genggaman tangan mungil nita ternyata memberi sensai yang luar biasa pada renternir kejam ini , ia memejamkan mata menikmati dan meresapi kocokan tangan mungil gadis remaja bernama nita

    “sekarang , masukan ke mulutmu..” perintah johan kemudian

    “apa..? jangan tolong..” nita merasa betapa menjijikannya hal tersebut

    “eitts..nona manis, ingat kamu harus lakukan semua yg aku perintahkan!!”

    Nita memandang nanar penis dalam genggamannya sebelum akhirnya dengan gerakan lambat memasukan penis johan ke mulutnya , air mata mengalir di pipinya.

    ” ayo ,jilat dan hisap sayang , hisap seperti kamu makan permen loli.”

    nita menjilat dan menghisap penis johan dengan patuh , meski baru pertama kali melakukan ,nita pernah melihatnya di film bokep dan berusaha mengingat bagaimana cara mengulum penis.
    siapapun akan melayang jika seroang gadis cantik menjilati penisnya apalagi jika yang menjilati adalah gadis remaja secantik nita.
    setelah beberapa lama , johan merasakan penisnya akan menyembur , ia pun menahan kepala nita , sehingga nita terpaksa menelan sperma johan , rasa jijik dan nyaris tersedak membuat ia akhrinya terbatuk batuk.
    sementara johan masih meresapi kenikmatan yg baru saja dirasakan untuk beberapa lama .
    nita sendiri dengan masih berlutut di lantai , menangis sejadi jadinya , namun sayang mimpi buruk belum selesai.
    sementara johan mengumpulkan tenaga , ia menuruh omen untuk bermain main dengan nita.

    omen menyuruh nita untuk nungging di sofa, mungkin krn sudah pasrah nita tidak banyak melawan , namun isak tangis masih terdengar.
    omen kemudian menyingkap rok seragam nita dan menurunkan celana dalamnya , memperlihatkan bulatan pantat yag indah dan mulus , semuanya terpana tak terkecuali sang ayah , yg baru melihat pantat mulus anaknya , diam diam nafsu birahinya muncul juga, apalagi vagina nita dan sedikit bulu bulunya agak terlihat.
    sewaktu nita sedang melakukan oral sex pada johan , omen iseng membuka dan melihat lihat isi tas se kolah nita , isinya ternyata standar isi tas sekolah perempuan , namun ketika ia menemukan body lotion di dalam tas itu , muncul sebuah ide nakal dalam otaknya
    omen menggunakan body lotion yang ia temukan untuk membaluri pantat nita , sambil dielus , diremas, ia ratakan body lotion tsb , jarinya bermain main di lubang pantat nita.


    ” aduuhh..jangan…ahh..”

    setelah beberapa menit , omen membuka celananya , penisnya cukup besar dan nita tak melihatnya jika ia melihat pastinya gadis itu akan menjerit ketakutan.
    nita hanya merasakan sebuah benda keras menyentuh pantatnya , dan belum sempat ia menyadari apa yang terjadi omen telah memaksakan penisnya untuk masuk ke dalam lubang pantat gadis malang itu

    “aaaaaaauuu…SAkiitt……..keluarin…tolong..ke luarin..” nita menjerit keras begitu penis omen mnerobos masuk.

    namun omen tak peduli , ia terus mendorong masuk penisnya ,membuat jeritan nita makin keras. untungnya atau sialnya tak ada yang mendengar jeritan nita.
    omen terus saja menyodok lubang pantat nita sambil kini tangannya meremas remas buah dada nita dengan kasar
    jerit dan tangis kesakitan dari nita malah semakin menambah semangat preman itu
    setelah bebrapa lama tersiksa, akhirnya omen selesai juga , nita merasa sedikit lega, meski ia merasakan sakit yg luar biasa.
    dengan masih tertelungkup nita menangis sejadi jadinya , ia menangis karena rasa sakit dan juga menangius karena harga dirinya hancur , smentara pak danar memandang tak berdaya anaknya yg tersiksa , sebuah rasa bersalah muncul saat sejenak birahinya ikut naik ketika nita mengalami pelecehan seksual didepannya

    “ambil bir..” johan menyruh omen mengambil bir di mobil, tak berapa lama omen datang membawa beberapa botol bir.
    johan membuka satu dan meneguknya

    “mau , sayang…?”johan menawarkan bir pada nita , namun ia hanya terdiam.
    ” ayo berbaring..”

    “ssaya…mmau..diapain lagi..?” nita merasa cemas
    “sudah berbaring saja.”

    nita kemudian berbaring di sofa , johan menarik lepas rok dan celana dalam nita , kini vagina dengan bulu bulu indahnya terlihat jelas.

    tiba tiba johan menumpahkan bir ke sekujur tubuh nita ,sehingga nita gelagapan.
    “ha..ha..ha…..you are a fu*king beautiful angel…ha..ha..ha…”
    dengan tak sabar johan melucuti pakaian nita yang tersisa dan mulai meremas dan mengisap buah dada nita.

    “aduuh..jangan…”

    namun percuma , tubuh telanjang nita kini sudah ditindih tubuh johan yg pula telah bugil , bergantian buah dada nita dihisap diremas , kadang digigit oleh johan , putingnya dipermainkan dengan gemas. nita hanya bisa meronta dan menangis tertahan , seumur hidup belum pernah ada yg menyentuh tubuhnya , kini org tak dikenal telah menagacak ngacak tubuhnya. pak danar sendiri tak menyangkal meski tak tega melihatnya namun ada sedikit rangsangan birahi melihat tubuh mulus anaknya ditindih orang lain.


    jilatan johan perlahan turun ke perut , paha, lalu langsung ke tujuan utama , vagina.
    dengan penuh kenikmatan johan menjilati vagina nita.
    “aaahh…jaaang.ann..aahhh..uughh..’
    “uhh.too.loong..cukupp..”
    s
    sebenarnya nita juga mulai dilanda badai birahi , namun harga dirinya yg tersisa membuat ia terus berusaha melakukan perlawanan semampu ia bisa
    tiba tiba nita merasakan sodokan keras di vaginanya , ternyata penis johan telah memaksa masuk kedalam vagina nita yg masih sempit.

    “AAAAAAAAAAHHHHHH…..”

    nita kembali berteriak keras, kini keperawananya telah direnggut oleh johan, air mata kembali mengalir deras, masa depannya hancur sudah.darah mengalir bercampur sperma johan. apalagi belum sempat beristirahat omen kemudian ambil giliran. hari itu nita berkali kali digilir oleh johan dan omen , di depan ayahnya sendiri yg tak mampu berbuat apa apa.
    setelah beberapa jam akhirnya johan dan omen puas juga menikmati tubuh nita , wajahnya terlihat kelelahan namun kepuasan terlihat dari raut wajah jahatnya , berbeda dengan kondisi nita yang mengenaskan , ia terbaring lemah kehabisan tenaga , tubuh telanjangnya terlentang di sofa , cairan putih bercampur keringat membasahi tubuhnya yang putih mulus , buah dadanya naik turun seiirama dengan isak tangisnya yg tak kunjung berhenti

    “anakmu memang benar benar luar biasa danar” kata johan ketika akan pulang

    “besok kita akan kembali lagi, aku ingin membuat rekamannya” sambung johan

    pak danar kaget dan berkata , “tapi …katanya hutangku lunas jika kalian telah mendapatkan anak saya.”
    “benar danar , tapi kita kan tidak bilang berapa kali , ha..ha..ha…sudahlah , suruh anakmu siap siap besok , kamu tahu ..dari sekian banyak perawan yg aku tiduri , anakmu is the best.”
    kata johan sambil pergi dan berlalu.
    pak danar segera memapah masuk anakanya ke dalam kamar dan atas permintaan nita , ia pun meninggalkan anaknya sendirian di kamar.
    namun begitu dari luar kamar ia bisa mendengar anaknya menangis dan menjerit pilu , meratapi nasibnya yang malang

    malam harinya johan menemui anaknya yg bersiap tidur , nita terlihat termenung di tempat tidur, ia terlihat masih shock.
    “ayah..kenapa semua ini terjadi..?”
    “maafkan ayah nak..ayah tak bisa berbuat apa apa.” kata pak danar dan memeluk nita. kini nita menangis dipelukan ayahnya.
    pak danar mengelus-elus punggung nita untuk menenangkannya.


    “ayah….aku gak mau terus terusan melayani mereka ayah…aku bukan pelacur !!” kata nita di sela isak tangisnya

    “ayah tahu sayang ..ayah tahu…maafkan ayah ya nak….ayah tak menyangka jadi begini…” kata pak danar sambil terus mengelus elus punggung nita
    tiba-tiba nita merasakan elusan ayahnya berubah , ia merasakan tali baju tidurnya diturunkan ayahnya.
    “ayah ..apa apaan ini..?”
    namun ayahnya menjawab dengan membuka paksa baju tidur nita.
    “ayah..sadar…aku anak mu ayah..ini nita..”
    namun danar kelihatan tak peduli , ia terus membuka baju tidur nita,sehingga nita telanjang bulat , ia pun memainkan buah dada anaknya dengan penuh nafsu.
    “ayah…..tega…….”
    “diam sayang…..ssst….kamu sayang ayah kan….?sudahlah, diam…apa bedanya toh kamu sudah gak perawan”
    nita sempat berontak beberapa saat , namun ia kalah tenaga apalagi ia masih letih dan penat sehabis sepanjang siang jadi budak nafsu johan dan omen
    maka nita pun membiarkan ayahnya menilati sekujur tubuhnya dari leher terus turun ke buah dada , putingnya digigiti dengan gemas , smentara belahan lainnya di remas remas dengan nakal , kali ini ia membiarkan dirinya larut dalam birahi , ia memang marah , kecewa , dan sedih , namun tak ada guna itu semua.
    melihat anaknya terlihat pasrah dengan tak sabar ia membukai pakaiannya sendiri
    pak danar kemudian meyuruh nita duduk di pangkuannya , lalu dengan nafsu bibir pak danar meraih bibir indah nita , lidahnya menjelajah mencari temuan lidah anaknya , merasa tanggung kotor dan terhina , nita pun membalas ciuman ayahnya dengan lebih panas , nita merangkulkan tangannya pada leher ayahnya , sambil menekan kedua buah dadanya pada dada ayahnya.
    birahi pak danar semakin memuncak saat merasakan empuknya dada nita , ia sudah tak peduli lagi jika sebenarnya perempuan yang digumulinya sekarang adalah anaknya sendiri.
    nita memang memasrahkan dirinya untuk larut dalam birahi , namun setetes harga diri masih tersisa dalam dirinya , dan setetes harga diri itulah yang berubag menjadi tetesan air mata yang jatuh saat ia berciuman dengan ayahnya.
    dan tetes air mata itu pulalah yang mengiringi kepedihannya saat penis ayahnya memenuhi mulutnya.

    sepanjang malam nita menjadi budak nafsu ayahnya , entah berapa lama ia melayani ayahnya sendiri , yang pasti sepanjang malam itu nita kembali menangisi hidupnya yg malang , hari nya yg kelabu , dia tak mengerti mengapa harus mengalami semua itu.sayang sekali..nita tak tahu, jika hari itu adalah awal dari mimpi buruknya.

    mimpi terburuk masih akan datang menghantui dia.
    nita yang malang.


    meski baru mengalami peristiwa yg mengejutkan, tidak membuat nita terus terpukul.
    ia mencoba tabah , pagi harinya ia masih berangkat sekolah seperti biasa seolah tak ada apa apa. yg berbeda mungkin hanya sikap dia pada ayahnya, ia tak menyangka ayahnya yg begitu ia hormati tega berbuat seperti itu.

    siang hari menjelang nita pulang sekolah , johan dan omen kembali datang , kali ini ia membawa kamera untuk merekam video mereka dengan nita. danar menyetujui anaknya kali ini direkam dengan syarat ia duluan yg menikmati tubuh anaknya, johan setuju.

    namun hingga sore hari anaknya tidak juga pulang , danar mulai khawatir , jangan2 anaknya kabur , karena peristiwa ini. akhirnya menjelang malam nita baru pulang.
    ” hai sayang darimana kok baru pulang.?”sambut danar
    “apa peduli ayah….” jawab nita ketus.
    “tapi nita….”
    “sudahlah nita capek ayah.” nita lantas menuju kamarnya.

    betapa terkejutnya dia ketika di kamarnya telah menunggu johan dan omen yang terlihat begitu gembira melihat nita datang.
    saat nita hendak berbalik, ayahnya mendorong masuk nita ke dalam dan mengunci pintu kmar.

    “ayah..apa lagi ini…?”nita mulai ketakutan.
    “ayo sayang..kamu pasti mengerti…terserah kamu….kamu pasrah atau kamu harus dikerasin dulu…”
    “betul nita yang cantik ,…sebaiknya kamu ikuti perintah kita..”

    nita hanya terduduk diam di tepi ranjang , saat ayahnya mendekat.
    “ayo sayang…ayah ketagihan sedotan kamu.”
    dengan memandang jijik pada ayahnya ia membuka celana ayahnya , dan mulai menjilati kont*l ayahnya. danar menggeram tertahan ketika kont*lnya merasakan kehangatan mulut nita.
    “fantastic…..video yang bagus.” kata johan sambil tetap merekam adegan tersebut.terbayang jika dijual film ini akan menghasilkan uang banyak , gadis cantik masih sma, masih berseragam pula.wow.

    smentara nita masih menjilat dan menyedot kont*l ayahnya , ia sedikit terbiasa meski masih merasa terhina.
    “ayo sayang….sedot yg kuat..telan sperma ayah..”
    tak butuh waktu lama sampai akhirnya nita kembali menelan sperma ayahnya ,
    “oooohh…nitaaa…”

    danar kemudian mendorong nita hingga terbaring di tempat tidur, rok abu abunya tersingkap , memperlihatkan paha mulus nita.
    danar menyingkap rok nita ke atas dan menurunkan celana dalam nita. vaginanya ia jilati dengan nikmat , membuat nita bergelinjang dan merintih , sementara johan dan omen tetap merekam setiap moment yg terjadi.

    danar kemudian membuka satu persatu kancing sergam nita , dan dengan lembut membuka bra nita , buah dadanya kembali terlihat , apalagi bekas gigitan mereka kemarin masih belum hilang , merah merah yg membuat rangsangan makin tinggi.
    danar memainkan puting susu nita, sambil meremas buah dada yg lain.

    “aaahh..ayyaahhh…..suuddahh…uuuhhhh…”

    setelah puas dan dirasa punya cukup tenaga , danar melebarkan paha nita , dan mulai memasukan kont*lnya ke vagina nita.
    “ahhhhhhhh.w……ahhh..”
    tubuh nita tergerak maju mundur seiring dengan gerakan ayahnya , tubuhnya menggelinjang , mulutnya masih keluar rintihan rintihan, memberi penyemangat danar mendorong kont*lnya menembus vagina anaknya makin dalam , sambil tangannya meremas remas buah dada nita.


    setelah puas, giliran johan yang menindih nita , sementara omen tetap merekam nya. tak membuang waktu , johan menyingkirkan semua pakaian yg masih melekat di tubuh nita sehingga nita telanjang bulat, ia melakukan doggy style dengan nita, sepanjang itu , nita menjerit jerit , merintih dan menangis,tapi siapa yg peduli..? malah kelihatan indah di video.

    setelah johan puas , tanpa mempedulikan nita yg kelelahan ,omen giliran menyetubuhi nita , kali ini nita tak banyak bersuara , mungkin kelelahan.
    setelah omen puas , nita dibiarkan istirahat kurang lebih sepuluh menit.

    sepuluh menit berlalu, pesta kembali dimulai.

    “nita coba pakai ini sayang ” kata sang ayah sambil memberikan pakaian cheersleader nita, yg ia temukan di lemari pakaian anaknya.
    Nita kelihatan sangat sexy dengan baju cherrs yg ketat dan minim itu , apalagi ia memakainya tanpa memakai pelapis apa apa.
    johan kemudian menyuruh nita melakukan strptease menggunakan pakaian cheers itu.
    dengan terpaksa , nita melakukan adegan striptease, satu persatu pakaiannya dilepas,kurang lebih 5 menit ia harus melakukannya dengan direkam pula.

    “bagus..bagus…coba dipakai lagi say..” johan menyuruh nita memakai lagi pakaian cheers nya.
    “sekarang berbaring di tempat tidur..”
    nita berbaring , sambil menduga duga dia akan diapakan.
    ternyata dengan pakaian cheers itu nita diperintahkan untuk melakukan mastrubasi, dengan tetap direkam. satu hal yg pasti hasil video tsb sangat luar biasa indah.

    setelah nita mengalami orgasme , omen dapat gliran. ia pun melakukan posisi kesukaan dia , seperti kemarin ia menyodomi nita , sehingga nita kembali berteriak2 kesakitan , kali ini danar ikut nimbrung , ia bungkam mulut anaknya dengan kont*lnya yg besar. nita sempat agak kewalahan diserang depan belakang , apalagi kemudian johan ikut meremas dan menjilati buah dadanya.
    pertama kalinya nita mengalami gang bang , ironisnya salah satunya adalah ayahnya sendiri.
    hampir semalaman nita digilir oleh tiga orang itu , bahkan beberapa kali ia harus melayanai mereka sekaligus , semua lubang nita jadi sasaran tembak mereka.


    ironis sekali nita seorang gadis yang cantik harus menjadi budak sex , apalagi dengan rekaman ditangan johan. kadang ia harus “menjamu”klien bisnis johan, ia pasrah saja dengan nasibnya.

  • Tanteku Yang Nafsu

    Tanteku Yang Nafsu


    2671 views


    Duniabola99.com – Waktu aku tinggal di rumah tante aku dimanja seperti anaknnya sendiri tapi dimanjaku adalah soal sex enak sekali bukan , suatu ketika ada teman tanteku Deshi yang bernama Tante Vita maen kerumahnya dia berasal dari Manado dimana logatnya yang masih mendok, tante Vita juga cantik seperti tanteku Deshi posturnya yang tinggi dan putih.

    Aku dan Tante Vina beberapa kali sering bercandaan sehingga kami mudah akrab ternyata dia juga lucu punya jiwa humoris wajahnya cantik seperti ke indo dengan tinggi aku taksir 168 cm pinggangya yang seksi dan langsing yang gilanya lagi adalah Payudaranya yang menjulang keluar seakan akan mau keluar dari Bhnya.

    Pikiran kotorku mulai bermain dan mengirangira. Apakah Tante Vita haus sex seperti kakaknya? Kalau kakaknya mau kenapa adiknya nggak dicoba? Akan merupakan sebuah pengalaman sex yang seru kalo aku bisa menidurinya.

    Pikiranpikiran seperti itu berkecamuk dibenak kotorku. Apalagi dengan bisanya aku tidur dengan tanteku, (dan banyak wanita STW) rasanya semua wanita yang umurnya diatas 35 kuanggap akan lebih mudah ditiduri, hanya dengan sedikit pujian dan rayuan.

    Dirumah, tante Deshi sudah beberapa kali berpesan padaku jangan sampe aku perlakukan Tante Vita sama sepertinya, rupanya Tante Deshi cemburu karena ngeliat kemungkinan itu ada. Sampai suatu ketika tante sedang pergi dengan om ke Surabaya selama dua hari.

    Sehari sebelum berangkat aku sempat melampiaskan nafsuku bersama tanteku di sebuah motel deket rumah, biar aman. Disana sekali lagi tante Deshi berpesan Aku mengiyakan, aku bersusaha meyakinkan.

    Setelah tante dan om berangkat aku mulai menyusun rencana. Dirumah tinggal aku, Tante Vita dan seorang pembantu. Hari pertama niatku belom berhasil. Beberapa kali aku menggoda Tante Vita dengan ceritacerita menjurus porno tapi Tante nggak bergeming.

    Saking nggak tahan nafsu ingin menyetubuhi Tante Vita, malamnya aku coba mengintip saat dia mandi. Dibelakang kamar mandi aku meletakkan kursi dan berencana mengintip dari lubang ventilasi.

    Hari mulai malam ketika Tante Vita masuk kamar mandi, aku memutar kebelakang dan mulai melihat aktifitas seorang wanita cantik didalam kamar mandi. Perlahan kulihat Tante Vita menanggalkan daster merah jambunya dan menggantungkan di gantungan.

    Ups! Ternyata Tante Vita tidak memakai apaapa lagi dibalik daster tadi. Putih mulus yang kuidamidamkan kini terhampar jelas dibalik lubang fentilasi. Pertama Tante Vita membasuh wajahnya. Sejenak dia diam dan tibatiba tangannya mengeluselus lehernya, lama.

    Perlahan tangan itu mulai merambah buah dadanya yang besar. Aku berdebar, lututku gemetaran melihat adegan sensual didalam kamar mandi. Jemari Tante Vita menjelajah setiap jengkal tubuhnya yang indah dan berhenti diselangkangannya.

    Badan Tante Vita bergetar dan dengan mata menutup dia sedikit mengerang ohh! Dan tubuhnya kelihatan melemas. Dia orgasme. Begitu cepatkah? Karena Mr. Happyku juga sudah menggeliatgeliat, aku menuntaskan nafsuku dibelakang kamar mandi dengan mata masih memandang ke dalam. Nggak sadar aku juga mengerang dan spermaku terbang jauh melayang.

    Dalam beberapa detik aku memejamkan mata menahan sensasi kenikmatan. Ketika kubuka mata, wajah cantik Tante Vita sedang mendongak menatapku. Wah ketahuan nih. Belum sempat aku bereaksi ingin kabur, dari dalam kamar mandi Tante Vita memanggilku lirih.

    Ryo, nggak baik mengintip, kata tante Vita.

    Aduh mati aku ketahuan deh, gumamku dalam hati.

    Maaf, tante ga sengaja, kataku pelan

    Nggak apaapa, dari pada disitu mendingan.., kata Tante Vita lagi sambil tangannya melambai dan menunjuk arah ke dalam kamar mandi.

    Aku paham maksudnya, dia memintaku masuk kedalam. Tanpa hitungan ketiga aku langsung loncat dan berlari memutar kedalam rumah dan sekejap aku sudah stand by di depan pintu kamar mandi. mataku sedikit melongok sekeliling takut ketahuan pembantu.

    Hampir bersamaan pintu kamar mandi terbuka dan aku bergegas masuk. Kulihat Tante Vita melilitkan handuk ditubuhnya. Tapi karena handuknya agak kecil maka paha mulusnya jelas terlihat, putih dan sangat menggairahkan.

    Kamu pake ngitip aku segala, ujar Tante Vita.

    Aku kan nggak enak kalo mau ngomong langsung, bisabisa aku kena tampar, hehehe, balasku.
    Tante Vita memandangku tajam dan dia kemudian menerkam mulutku. Dengan busanya dia mencumbuku.

    Bibir, leher, tengkuk dan dadaku nggak lepas dari sapuan lidah dan bibirnya. Melihat aksi ini nggak ada rasa kalo Tante Vita tuh orang desa. Ternyata keahlian bercinta itu tak memandang desa atau kota yah.

    Sekali sentak kutarik handuknya dan wow! Pemandangan indah yang tadi masih jauh dari jangkauan kini benerbener dekat, bahkan menempel ditubuhku. Dalam posisi masih berdiri kemudian Tante Vita membungkuk dan melahap Mr. happy yang sudah tegak kembali.

    Lama aku dihisapnya, nikmat sekali rasanya. Tante Vita lebih rakus dari tante Deshi. Atau mungkin disinilah letak kampungannya, liar dan buas. Beberapa menit kemudian setelah puas menghisap, tante Vita mengambil duduk dibibir bak mandi dan menarik wajahku. Kutau maksudnya.

    Segera kusibakkan rambut indah diselangkangannya dan bibir merah labia mayora menantangku untuk dijilat. Jilatanku kemudian membuat Tante Vita menggelepar. Erangan demi erangan keluar dari mulut Tante Vita.

    Ryo kamu hebat, pantesan si Deshi puas selalu, cerocos Tante Vita.

    Emangnya Tante Vita tau? jawabku disela aktifitas menjilat.

    Ya tantemu itu cerita. Dan sebelum ke Surabaya dia berpesan jangan menggodaku, dia cemburu tuh, balas Tante Vita.

    Ups, rupanya rahasiaku sudah terbongkar. Kuangkat wajahku, lidahku menjalar menyapu setiap jengkal kulit putih mulus Tante Vita.

    Sedari awal aku sudah tau kamu mengintip, tapi kubiarkan saja, bahkan kusengaja aja tadi purapura orgasme untuk memancingmu, padahal sih aku belum keluar tadi, hehehe kamu tertipu ya, tapi yo, sekarang masukin yuk, aku benerbener nggak tahan mau keluar, kata Tante Vita lagi.
    Aku sedikit malu juga ketahuan mengintip tadi.

    lalu aku bilang padanya Sebentar lagi tante belom juga apaapa masa mau langsung sih.

    Creeep secara tibatiba ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah vaginanya itu.

    Aaahh kamu nakaal, jeritnya cukup keras. Terus terang vaginanya adalah terindah yang pernah kucicipi, bibir vaginanya yang merah merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir vagina itu dengan mulutku. Ooohh lidahmu.. oooh nikmatnya Ryo lirih Tante Vita.

    Aahh.. sayang Tante suka yang itu yaahh.. sedooot lagi dong sayang oooggghh, ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini.

    Lima menit kemudian Sayang.. Aku ingin cicipin punya kamu juga, katanya seperti memintaku menghentikan tarian lidah di vaginanya.

    Ahh baiklah Tante, sekarang giliran Tante lagi yah.., lanjutku kemudian berdiri mengangkang tepat di depan wajahnya . Tangannya langsung meraih Mr. Happyku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas ratarata.

    Okh Ryo indah sekali punyamu ini.. katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala Mr. Happyku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.

    Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm ngggmm, belum lagi katakata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan kearah mulutnya dan, Crooop.. langsung memenuhi rongganya yang mungil itu.

    Cerita Seks Tante Punya Nafsu Tinggi

    Matanya menatapku dengan pandangan lucu, sementara aku sedang meringis merasakan kegelian yang justru semakin membuat senjataku tegang dan keras.

    Aduuuh enaak ooohh enaknya Tante ooohh.. sementara ia terus menyedot dan mengocok Mr.Happyku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak.

    Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu.

    Sesekali ia menggigit kecil kepala Mr. Happyku dalam mulutnya, Mm hmmm hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya.

    Crop ia mengeluarkan Mr. Happyku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagilagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir vaginanya.

    Aoouuuhh Tante nggak tahan lagi sayang ampuuun Ryoooo hh masukin sekarang juga, ayooo.. pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan Mr. Happyku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi liang vaginanya yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir vaginanya dan mendorongnya perlahan,

    Nggg aa.. aa.. aa.. iii.. ooohh masuuuk aduuuh besar sekali sayang, ooohh ia merintih, wajahnya memucat seperti orang yang terluka iris.

    Ooohh.. aa aahh aahh mmhh geliii ooohh enaknya, Ryyooo oooh, desah Tante Vita.

    Yaahh enaak juga Tante.. ooohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti ini, ooohh enaakk ooohh Tante ooohh.. katakataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali.

    Tanganku yang tadi berada di atas kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Setiap ia menekan ke bawah dan menghempaskan vaginanya yang tertusuk Mr. Happyku, secara otomatis tanganku meremas keras bongkahan pantatnya. Secara refleks pula vaginanya menjepit dan berdenyut seperti menyedot batang kejantananku.

    Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh Tante Vita terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, Ryooo aahh aku nngaak nggak kuaat aahh.. aahh.. ooohh

    Taahaan Tante tunggu saya dulu nggg.. oooh enaknya Tante.. tahan dulu jangan keluarin dulu.. Tapi siasia saja, tubuh Tante Vita menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya.

    Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. Ooo nggg aahh sayang sayang.. sayang.. oooh enaak..

    Tante kelauaar.. ooohh.. ooohh teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan vaginanya disekeliling Mr. Happyku mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang vaginanya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.

    Kemudian aku genjot lagi tanpa memberikan waktu untuk istirahat untuk Tante Vita. Selang tak berapa lama Tante Vita mengerang nikmat dan merem melek setiap kali kugenjot dengan batang kejantananku yang sudah besar dan memerah.

    Lama kami bertarung dalam posisi ini, sesekali dia menarik tubuhku biar lebih dalam. Setelah puas dengan sensasi ini kami coba ganti posisi. Kali ini dalam posisi duaduanya berdiri, kaki kanannya diangkat dan diletakkan diatas toilet.

    Agak sedikit menyamping kuarahkan Mr. Happy ke vaginanya. Dengan posisi ini kerasa banget gigitan vaginanya ketika kugenjot keluar masuk. Kami berpelukan dan berciuman sementara Mr. Happy masih tetep aktif keluar masuk.

    Puas dengan gaya itu kami coba mengganti posisi. Kali ini doggie style. Sambil membungkuk, tante Vita menopangkan tangan di bak mandi dan dari belakangnya kumasukkan kemaluanku. Uhh terasa nikmatnya karena batang Mr. Happy seakan dijepit dengan daging yang kenyal. Kutepuk tepuk pantatnya yang mulus dan berisi. Tante Vita mendesisdesis seperti kepedesan. Lama kami mengeksplorasi gaya ini.

    Dalam beberapa menit kemudian Tante Vita memintaku untuk tiduran di lantai kamar mandi. Walaupun agak enggan, kulakuin juga maunya, tapi aku tidak benerbener tiduran karena punggungku kusenderkan didinding sementara kakiku selonjoran.

    Dan dalam posisi begitu aku disergapnya dengan kaki mengangkangi tubuhku. Dan perlahan tangan kanannya memegang Mr. Happy, sedikit dikocoknya dan diarahkan ke vagina yang sudah membengkak. Sedetik kemudian dia sudah naik turun diatas tubuhku. Rupanya Tante Vita sangat menikmati posisi ini. Buktinya matanya terpejam dan desisannya menguat.

    Lama kubiarkan dia menikmati gaya ini. Sesekali kucium bibirnya dan kumainkan pentil buah dadanya. Dia mengerang nikmat. Dan sejenak tibatiba raut mukanya berubah rona.

    Dia meringis, mengerang dan berteriak.

    Ryo, aku mau nyampe lagi nih, oh, oh, oh, ah, ah nikmatnya, erangnya.

    Tangannya meraih tubuhku dan aku dipeluknya erat. Tubuhnya menggeliatgeliat panas sekali.
    Ohh, ditingkah erangan itu, kemudian tubuhnya melemah dipangkuanku.

    Dalam hatiku curang juga nih Tante, masak aku dibiarkan tidak tuntas. Masih dalam posisi lemas, tubuhnya kutelentangkan di lantai kamar mandi tanpa mencabut mr happy dari vaginanya. Dan perlahan mulai kugenjot lagi.

    Dia mengerang lagi mendapatkan sensasi susulan. Uh tante Vita memang dahsyat, baru sebentar lunglai sekarang sudah galak lagi. Pinggulnya sudah bisa mengikuti alur irama goyanganku. Lama kami menikmati alunan irama seperti itu, kini giliranku mau sampai.

    Tante aku mau keluarin ya, kataku menahan gejolak, bergetar suaraku.

    Samasama ya Ryo, aku mau lagi nih, ayo, yok keluarin, yok, ahh.

    Dibalik erangannya, akupun melolong seperti megapmegap. Sejurus kemudian kami sudah berpelukan lemas dilantai kamar mandi.

    Persetan dengan lantai ini, bersih atau nggak, emangnya gue pikirin. Kayaknya aku tertidur sejenak dan ketika sadar aku segera mengangkat tubuh Tante Vita dan kamipun mandi bersama.

    Selesai mandi, kami bingung gimana harus keluar dari kamar mandi. Takut Bi Ijah tau. Kubiarkan Tante Vita yang keluar duluan, setelah aman aku menyusul kemudian. Namun bukannya kami kekamar masingmasing,

    Tante Vita langsung menyusul ke kamarku setelah mengenakan daster. Aku yang masih telanjang di kamarku langsung disergapnya lagi. Dan kami melanjutkan babak babak berikutnya. Malam itu kami habiskan dengan penuh nafsu membara.

    Kuhitung ada sekitar 7 kali kami keluar bersama. Aku sendiri sudah terbiasa dengan orgasme sebanyak itu. Walaupun di ronderonde terakhir spermaku sudah tidak keluar lagi, tapi rasa puas karena multi orgasme tetap jadi sensasi.

    Selama 2 hari Tante Deshi di Surabaya, aku habiskan segala kemampuan sexualku dengan Tante Vita. Sejak kejadian itu masih ada sebulan tante Vita tinggal dirumah Tante Deshi. Selama itu pula aku kucingkucingan bermain cinta.

    Aku harus melayani Tante Deshi dan juga bermain cinta dengan Tante Vita. Semua pengalaman itu nyata kualami. Aku nggak merasa capek harus melayani dua wanita STW yang duaduanya punya nafsu tinggi karena aku juga menikmatinya.

  • Video Bokep Shino Izumi dokter sange mengobati pasiennya

    Video Bokep Shino Izumi dokter sange mengobati pasiennya


    2482 views

  • Kisah Memek Aku Duduk Dibangku SMU

    Kisah Memek Aku Duduk Dibangku SMU


    3659 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Aku Duduk Dibangku SMU ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2018.

    Duniabola99.com – Sebelumnya kuperkenalkan dulu siapa diriku. Namaku Nunu, seorang mahasiswa semester pertama di universitas JS di kota P dan nama pacarku Rirrie, sekolah di SMU Negeri 1 kelas III di kota P juga. Wajahnya cantik walaupun tidak secantik bintang sinetron, manis tepatnya. Punya alis mata yang hitam tebal yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih. Dengan hidung yang mungil lucu plus bibir “dower” yang selalu merah dan dihiasi dengan gigi yang sedikit tidak teratur tetapi. Agen Judi Slot

    Justru giginya itu yang menjadi daya tariutamanya. Tingginya sekitar 155 cm, berat 47 kg. Badannya mungil tapi montok.
    Bahu yang datar dan badan yang tegap dihiasi dengan sepasang payudara indah berukuran 32B yang proporsional sekali dengan tubuhnya. Pantat yang terbentuk rapi disertai sepasang kaki yang indah, terutama betisnya. Pinggang yang ramping, perut yang datar dan pinggul yang tidak terlalu besar. Tapi sungguh, dengan keadaan tubuh seperti itu, tidak ada pria yang bisa menahan napsunya jika melihatnya sedang telanjang bulat. Tentu saja.Kejadian ini kualami kalau tidak salah hari Kamis tanggal 7 Desember1998. Aku baru saja menjemputnya pulang sekolah jam setengah dua siang. Biasanya sich dia bawa motor sendiri, cuman hari itu entah kenapa dia berangkat sekolah naik becak. Jadinya saat pulang sekolah dia menelponku minta dijemput. Panas sekali hari itu. Saat sampai di rumahnya aku tidak langsung pulang. Aku mampir sejenak buat sekedar menghilangkan rasa haus. Aku duduk di ruang tamu, di sofa yangpanjang, sementara dia mengganti baju sekolahnya dengan gaun santai. Entah model apa bajunya, yang jelas dia memakai kaos dengan celana pendek yang berbahan kaos juga. Dia tampak seksi sekali dengan dandanan seperti itu. Dia balik sambil membawa segelas sirup dingindan kemudian tiduran di sofa dengan posisi kepalanya di pangkuanku.

    Kami pun berbasa-basi, saling menanyakan kabar masing-masing. Karena memang kita sudah lama tidak ketemu. Aku barusan pulang dari Jogja, tinggal di sana beberapa hari. Dia orangnya memang gampang sekali kangen sama pacarnya. Ditinggal beberapa hari saja sudah sepertisebulan hebohnya. Dan kalau dia sedang kangen, rugi aku kalau tidak ada di sisinya. Tau maksudnya kan?

    Lalu kami mulai bercerita tentang kegiatan kami masing-masing selama ini sambil sesekali saling mencumbu, berciuman dan berpagutan mesra. Saling memainkan lidah. Kubiarkan mulutnya melumat bibirku. Kubiarkan giginya menggigit lembut bibirku. Kurasakan lidahnya menari-nari di dalam mulutku. Napasnya yang lembut mendera wajahku. Oh ya, aku paling suka “kissing” dengannya saat dia sedang makan coklat. Rasanya jadi tambah enak. Dan seperti biasa kalau kami sedang berasyik
    masyuk, kedua belah tanganku selalu menari-nari di tubuhnya. Selalu! Orang dianya sendiri yang minta buat dijamah. “Pokoknya kalau kamu sedang mencumbuku, sekalian dech tangan kamu ngerjain tubuhku. Biar tidak nanggung. Tapi harus di bagian yang sensitif. Seperti di daerah
    sini, sini dan di sini!” katanya kepadaku suatu waktu sambil
    tangannya menunjuk leher, dada dan bawah perutnya. Enak katanya. Akunya sich oke-oke aja. Siapa yang bakal menolak ditawarin kerjaan seperti itu.


    Mulailah pekerjaanku. Kudekatkan kepalaku ke lehernya, kukecup perlahan leher itu kemudian kugigit perlahan. Dia mendongakkan kepalanya tanda dia merasa kegelian. Kucium daerah telinganya dan kukulum bagian telinga yang menggelambir. Dia mendesah perlahan dan
    kemudian melingkarkan kedua tangannya ke leherku. Tangan kananku pun berusaha menopang punggungnya agar tubuhnya sedikit tegak dan tangan kiriku segera kumasukkan ke balik bajunya, mengakibatkan kaosnya terangkat sampai ke perut. Tanganku menyentuh kulitnya yang halus. Menyusup ke punggungnya untuk melepas tali BH-nya. Dan mulailah tanganku menjelajahi bukit barisan itu. Kuremas payudaranya, terasa lembut sekali, diapun merintih. Kupilin putingnya, dia mengerang.
    Kutarik puting itu dan diapun mendesah. “Ahh..!” Kuputar-putar jariku di sekitar puting itu “Sshhh..!” Dia mengerang merasakan kenikmatan itu. Kuremas-remas buah dada itu berulangkali, kucubit bukit itu. Rasanya kenyal sekali. Nggak bakalan bosan walaupun tiap hari aku disuruh menyentuhnya.

    Lalu tanganku pun turun menyusuri perutnya, menuju hutan tropis. Masuk ke dalam celana dalamnya yang terbuat dari kain satin dengan sedikit renda pada bagian vaginanya. Kutemukan tumpukan kecil daging yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Kugunakan jari telunjuk dan jari manisku untuk membelah labianya yang masih terasa liat sementara jari tengahku kumasukan sedikit ke dalam liang senggamanya. “Mmhhh…” Dia kegelian. Kedua kakinya nampak terjulur lurus, sedikit menegang.
    Kucari seonggok daging kecil diantaranya. Bagian yang mampu mengantarkan seorang wanita merasakan apa arti hidup yang
    sesungguhnya. Setelah kutemukan mulai tanganku memainkannya. Kusentuh klitoris itu lembut sekali, namun akibatnya sungguh luar biasa.
    Tubuhnya menggelinjang hebat dengan kedua kaki terangkat ke atas menggapai-gapai di udara. Dia melenguh dengan mata terpejam dan lidah yang menjilati bibirnya. Langsung kulumat mulutnya. Dia pun membalas dengan ganas. “Uuhhhh…” Lalu tangan kiriku berusaha menarik
    klitorisnya, kupencet, kusentil, kupetik, kugesek dengan jari tengahku. Dia memang paling suka disentuh klitorisnya. Dan kalau
    sudah disentuh, bisanya seperti orang sakau. Mendesah, mengerang, dan menggigil.

    Pernah suatu ketika aku ditelpon supaya datang ke rumahnya cuma untuk “memainkan” klitorisnya. Ya, ampuun… setelah puas bermain api, kami pun mencari air untuk menyiramnya. Ehh.. sorry, ngelantur. Tak lama kemudian dia mengajakku ke lantai dua.

    “Mas, naik ke atas yuk?” “Mo ngapain?” tanyaku.
    “Ke kamarnya Mbak Dian, di sini panas. Ada AC di sana.” “Boleh!” aku setuju.

    Kami pun naik ke lantai dua. Satu persatu anak tangga itu kami lewati
    dan kami pun masuk ke kamar Mbak Dian. Aku langsung tiduran di tempat tidur, sementara dia menyalakan AC-nya. Lalu dia rebah di sampingku. Kami bercerita lagi dan bercumbu lagi. Kali ini kulepas kaosnya,
    setumpuk daging segar menggunung di dadanya yang tertutup BH semi transparan seolah ingin melompat keluar. Waw, menantang sekali dan kemudian dengan kasar kusentakkan BH itu hingga terlepas, lalu terhamparlah pemandangan alam. Nampak Sindoro Sumbing yang berjejer rapi. Bergelanyut manja di dadanya. Putingnya yang berwarna coklat kemerahan kokoh tegak ke atas mengerling ke arahku menantang untuk kunikmati. Payudaranya betul-betul indah bentuknya, terbungkus kulit

    kuning langsat tanpa cacat sedikitpun, yang tampak membias jika terkena cahaya, yang menandakan payudara itu masih sangat kencang. Maklum payudara perawan yang rajin merawat tubuh. Namun dengan payudara seperti itu, jangankan menyentuh, cuma dengan memandangnya saja kita akan segera tahu kalau payudara itu diremas akan terasasangat lembut di tangan.


    Kudekatkan wajahku ke dadanya. Mulutku kubuka untuk menikmati kedua payudaranya. Bau harum khas tubuhnya semerbak merasuk ke dalam hidungku. Kuhisap salah satu putingnya, kugigit-gigit kecil. Lidahku bergerak memutar di sekitar puting susunya. Dia mengejang kegelian. Menjambak rambutku dan ditekankan kepalaku ke dadanya. Wajahku terbenam di sana. Kugigit sedikit bagian dari bukit itu dan kusedot
    agak keras. Nampaklah tanda merah di sana. Puas kunikmati dadanya, mulailah ada hasrat yang menuntut untuk berbuat lebih. Tampak juga di wajah Rirrie. Matanya menatapku sayu. Wajahnya memerah dan napasnya memburu. Kalau dia dalam keadaan seperti ini, dapat dipastikan diasedang terangsang berat. Dan aku yakin kemaluannya pasti sudah basah.

    Aku bertanya padanya, “Rie, sekali-kali kita ngewek yuk!” “Ah, tidak mau ah!” dia menolak.
    “Kenapa?” tanyaku. “Aku malu,” jawabnya.
    “Malu sama siapa?” tanyaku lagi.
    “Aku malu diliat bugil. Aku malu kamu liat anuku.” terangnya.
    “Lho, kamu ini aneh. Masa hampir tiap hari kupegang memek kamu, cuma ngeliat malah tidak boleh?” tanyaku keheranan.
    “He..” dia tertawa manja. Otakku bekerja mencari akal.
    “Atau gini aja, kamu ambil selimut buat nutupin tubuh kamu. Ntar kita
    cari gaya yang bikin memek kamu nggak keliatan,” usulku sembarangan, nggak taunya dia setuju.
    “Iya dech Mas”
    Aku girang setengah mati. Lalu dia pun turun ke bawah mengambil selimut. Tak lama kemudian dia sudah ada di hadapanku lagi dengan sebuah selimut batik di tangannya. Lalu selimut itu diserahkannya kepadaku.

    “Nah, sekarang kamu lepas semua pakain kamu!” perintahku.
    Dia pun segera melepas semua pakaiannya. Sungguh anggun cara dia melepas pakaian. Perlahan namun pasti. Apalagi saat dia mengangkat

    kedua tangannya untuk melepas penjepit rambut yang menyebabkan rambutnya terurai indah menutupi sebagian pundaknya. Oh, cantik sekali dia. Berdiri telanjang tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya. Layaknya seorang bidadari. Dengan payudara yang kencang mengantung indah, dengan bulu halus yang tertata rapi menghiasi bagian bawah perutnya. Dan ketika sadar dirinya telanjang bulat, secepat kilat dia merampas selimut yang ada di tanganku dan digunakanya untuk menutupi tubuhnya. Kusuruh dia untuk naik ke atas tempat tidur dalam posisi merangkak membelakangiku. Aku segera
    melepas seluruh pakaianku. Dia menengok ke belakang dan tak sengaja menatap penisku yang sudah tegang berat dan langsung memalingkan wajah. Jengah. Sambil merajuk manja. “Ihhh…”

    Walaupun kami sering bercumbu tapi kami belum pernah saling mempertontonkan alat vital masing-masing. Kalau saling pegang atau sekedar nyentuh sich sering. Makanya jangan heran kalau dia jengah waktu melihat penisku. Dan lagi dia itu orangnya pasif.
    Penginnya “dikerjain” melulu, tapi kalau disuruh “ngerjain” suka ogah- ogahan. Padahal sebenarnya dia senang sekali kalau disuruh memegang penisku. Tapi itulah dia, dia yang seorang Rirrie yang penuh dengan
    tanda tanya. Yang aku pun masih suka bingung untuk mengikuti jalan pikirannya.


    Aku pun segera mendekat membawa seluruh amunisi yang kupunya. Siap dalam duel berdarah. Kuangkat sedikit selimut yang menutupi pantatnya dan harum birahi yang amat kusukai dari vaginanya menyebar. Tanganku pun masuk ke balik selimut itu. Mencari daerah jajahan yang harus dikuasai. Meraba-raba sampai akhirnya kutemukan gundukan itu. Terasa benar bulu kemaluannya di jariku.

    “Aowww… iiihhh! Mas nakal!” Dia protes ketika aku berusaha mencabut beberapa helai bulu kemaluannya. Sebelumnya buat para pembaca, aku melakukan ini semua tanpa melihat ke arah vaginanya. Bayangkan, bagaimana sulitnya. Soalnya aku belum pernah menatap langsung vagina sekarang ini. Mulai kupusatkan perhatianku di daerah selangkangannya. Vaginanya terasa basah. Pasti dia sudah sangat terangsang. Dan kucari letak lubangnya dengan jariku.

    “Ah, geli Mas!” dia tersentak ketika tak sengaja tanganku menyentuh klitorisnya.
    “Hore ketemu…!!!” aku teriak kegirangan.

    Akhirnya kutemukan lubang itu. Kumasukkan seperempat jari telunjukku ke dalam vaginanya. Sebentar kuputar-putar disana. Pinggulnya bergerak-gerak tanda dia kegelian. Lalu kutarik kembali dan kini
    pelan-pelan kusorongkan rudalku untuk mencoba menembus dimensi itu. Saat pertama penisku menyentuh vaginanya, secara refleks dia mengatupkan kedua kakinya.

    “Dasar perawan..” kataku di dalam hati.
    Lalu perlahan kucoba merenggangkan kakinya. Terasa ada penolakan halus disana.
    “Ayo dong sayang, direngganging sedikit kakinya. Katanya pengen di entotin.”
    Dia nurut, perlahan dia mulai mengangkangkan kedua kakinya. Rudalku pun kembali mencari sasarannya. Mulai menempel di bibir vaginanya. Terasa hangat di situ.

    “Aduh Mas, aku deg-degan nich” “Udah kamu tenang aja dech!”
    Perlahan tanganku mencoba untuk membuka tabir itu. Kugunakan jemari tanganku untuk menguak vagina itu. Sedikit terbuka. Dan kucoba memasukkan penisku. “Bless!” Kepala rudalku mulai masuk, membuat Rirrie mengerang kesakitan, membuatnya sedikit tidak nyaman.

    “Aduh, Mas, sakit nich!” dia merintih.
    Kepalanya mendongak ke atas dengan mimik menahan rasa sakit. “Tahan sebentar ya sayang! Sakitnya paling cuma sebentar kok.” Kasihan juga sich melihat dia begitu. Tapi demi kenikmatan itu apa boleh buat.
    Namun saat kepala rudalku mulai menguak masuk vaginanya, terasa ada energi yang sangat kuat dari dalam vaginanya mencoba untuk menyedot penisku agar masuk ke dalam vagina itu. Sampai pinggulku tertarik
    maju membuat seluruh penisku melesak ke dalam lubang itu. “Sleep…”

    “Ah, Mas sakit nich!” “Tapi kok enak ya Mas?”
    “Makanya kalo pengen lebih enak jangan ribut terus!” kataku.
    “Enak tapi kok aneh ya Mas? Kayak ada yang ngganjel,” dia ngomong sekenanya.
    Aku pun tertawa.
    “Kamu santai aja dong, jangan tegang gitu.”


    Dia menuruti perintahku. Dan sensasi yang belum pernah kami rasakan mulai meresap di diri kami. Penisku rasanya seperti diremas-remas lembut sekali oleh suatu benda asing yang hangat dan basah tak dikenal, disedot-sedot oleh vaginanya. Duh.. nikmatnya luar biasa. Mataku sampai nanar menahan kenikmatan itu. Lembab namun terasa sangat nyaman. Mulai kugerakkan maju mundur pinggangku, kugenjot penisku perlahan dan kemudian sedikit demi sedikit kupercepat genjotanku, kadang-kadang kupelankan sambil kubenamkan sedalam- dalamnya ke lubang vaginanya sampai dia menjerit, “Mas.. Mas aduh yang ini sich enak banget.. tusuk lagi dong yang keras Mas!” Rirrie memohon.

    Langsung saja kuturuti permintaannya. penisku bergesekan dengan dinding vaginanya yang membuahkan kenikmatan tersendiri bagi kami. Mengakibatkan bunyi berdecak yang mengiringiku menuju sejuta kenikmatan.

    Tidak lama kemudian Ririe mendesah hebat sambil badannya bergerak ke sana-kemari, cepat sekali, badannya meliuk-liuk, tangannya meremas- remas sprei tempat tidur hingga acak-acakan.
    “Uuuhh.. enak sekali Mas.. pelanin dong nyodoknya,” rintih Rirrie. Kuturuti kemauanya.
    “Uh!” nikmat sekali rasanya.

    Kupompa perlahan-lahan sambil kunikmati kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhku. Sebentar-sebentar dia menggoyangkan pinggulnya, seolah-olah ingin agar penisku juga merasakan kenikmatan itu. Kedua belah tanganku bergerak kesana kemari menjelajahi bagian belakang
    tubuhnya. Kujambak rambutnya dan kudongakkan kepalanya. Kubungkukan badanku lalu kuciumi punggungnya. Kujilati leher itu. Kutampar
    perlahan pantat Rirrie. Dia menjerit kecil. Tanganku pun mengarah ke
    depan menyambar payudaranya yang menggelantung tak berdaya. Manggut- manggut mengikuti gerakan badannya. Membuatku semakin horny. Payudaranya terasa lebih keras dari biasanya. Mungkin karena dia
    sedang dalam kondisi terangsang puncak.

    Kuremas-remas dengan kasar. Kupilin-pilin putingnya dan, “Plop…” ya ampun puting itu terlepas. Rambutnya yang panjang melambai-lambai mengikuti irama genjotanku. Matanya terlihat amat sayu dan sebentar- sebentar terpejam. Hingga akhirnya…

    “Adduuhh.. Rirrie tidak kuat lagi Mas..” “Rirrie pengen pipis..”
    “Masss.. aaakhh..”

    Kurasakan dia menekan vaginanya sedalam mungkin sambil menggoyang- goyangkan pinggulnya dan mengatupkan kedua kakinya yang membuat penisku semakin keras terjepit. Namun sungguh, tindakannya justru
    makin menambah nikmat gesekan yang kurasakan. Tubuhnya tersentak dan berdiri tegak membelakangiku. Kepalanya disandarkan di bahuku.


    “Masss.. enak sekalii.. Hmmm..”
    Lalu kulihat kepalanya mendongak ke atas dan kedua bola matanya membalik seperti orang kesurupan. Tangannya bergerak ke belakang memeluk tubuhku. Dan menekan kuat tubuhku seolah ingin menyatukan dengan tubuhnya. Intensitas denyutan vaginanya semakin tinggi dan kekuatan menyedotnya pun bertambah besar. Yang menyebabkan penisku terasa semakin tertarik di liang senggamanya. Kupercepat lagi
    genjotanku. Dan akhirnya…

    “Ohhh… aaakhhh.. ouch… Mas enak!”
    Teriakannya keluar seiring orgasme yang dicapainya. “Seerrr…” cairan bening pun keluar membasahi liang senggamanya. Banjir. Kurasakan suhu di sekitar situ bertambah panas. Sekian lama berlalu tapi Rirrie masih terus memejamkan matanya dan menekan kuat pinggulnya. Menggerak-gerakannya kekiri dan kekanan. Mencoba untuk
    menyerap segala kenikmatan yang baru pernah dirasakanya. Dia meracau tak karuan. Saat orgasme yang dialaminya berakhir, dia pun terkulai
    lemas. Menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan mata terpejam. Dalam posisi nungging. penisku terlepas dari vaginanya. Tubuhnya bermandikan keringat. Semakin menambah pesona kecantikan tubuhnya. Tak sengaja aku melihat daerah selangkangannya. Ternyata bentuk vaginanya bagus sekali.

    Vaginanya yang berwarna merah jambu nampak merekah sedikit monyong dan labia minora-nya nampak sedikit menjorok keluar. Mungkin karena
    tadi rudalku berkali-kali membombardir pertahanannya. Vagina itu berdenyut-denyut dan berkilat terkena cahaya. Sedikit darah keluar
    dari dalam vaginanya perlahan turun mengalir ke pahanya. Ternyata dia masih benar-benar perawan. Kubiarkan dia untuk mengatur detak
    jantungnya. Agar mampu menghimpun kembali energi yang secara mendadak

    dikeluarkannya. Sepertinya dia agak shock. Maklum, pengalaman pertama.

    “Mas… yang barusan itu enak sekali.” Dia berbisik sambil menatapku dengan senyum kecil di sudut bibirnya. Senyum penuh kepuasan. Lalu kurebahkan tubuhnya sehingga dia dalam posisi tengkurap tidur, aku pun merebahkan tubuhku menindih punggungnya. Tanganku bergerak kembali ke arah selangkangannya. Becek sekali di sana. Kucari kembali letak liang senggama itu.


    “Ayo sayang buka kembali surga kamu,” pintaku.
    Perlahan dia mengangkangkan kembali kedua kakinya. Dan kini giliranku untuk memetik kemenangan itu. Begitu melihat Rirrie membuka sedikit saja selangkangannya, semangatku langsung membara lagi. Kuambil ancang-ancang untuk memasukkan kembali penisku. Satu.. dua.. tiga.. dan, “Bleess…” dengan mudahnya penisku menembus vaginanya. Tanpa permisi dan karena sudah tidak sabar langsung kugenjot dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudia kurasakan seluruh urat nadiku menegang dan darah mengalir ke satu titik. Aku akan mencapai orgasme.

    “Rie, Mas mau keluar nich..” “Gantian Ya?”
    “Iya Mas, dienak-enakin lho!”
    Rirrie berkata sambil kembali mengatupkan kedua kakinya. Terasa dia sedikit mengejan untuk memberi kekuatan di daerah perutnya yang mengakibatkan otot-otot di sekitar vaginanya kembali mencengkeram kuat. Semakin kupacu genjotanku dan akhirnya pada saat akan terjadi titik kulminasi kuangkat tubuhku dan kutarik penisku keluar dari vaginanya dan langsung kubalikan tubuh Rirrie dan kuraih tangan kanannya lalu kusuruh dia mengocok penisku. Kutarik kepalanya mendekati penisku. Penisku seperti dipompa sampai bocor. Air maniku
    pun menyembur kencang dalam genggaman tangannya. Mengenai wajahnya. Aku melenguh. Kulihat air maniku menetes di sprei tempat tidur. Air
    maniku sepertinya tidak mau berhenti. Tanganya yang lembut terus mengurut penisku dengan cepat, mengusap-usap kepala rudalku dengan ibu jarinya. Sampai air mani terakhir menetes di tangannya. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Sampai terasa ke tulang sumsum.

    “Enak Mas?” tanya Rirrie. Aku mengangguk.
    “Belum pernah aku merasakan yang se.pertii.. ini,” jawabku terbata- bata.

    Aku merasa tubuhku lelah sekali. Lemas tak berdaya. Rirrie mendekatkan wajahnya ke rudalku, dan dengan sangat-sangat lembut dikecupnya kepala rudalku berkali-kali sambil berkata, “Kamu benda kecil tapi bisa bikin orang gede kepayahan.”
    Aku tersenyum mendengar ucapannya. Rirrie memandangku dengan mesra sambil menebarkan senyum penuh pesona. Aku langsung roboh di atas tubuhnya. Menindih tubuhnya. Kugigit perlahan lehernya. Kujilat
    dagunya. Kukecup lembut bibirnya. Rirrie memeluk aku sambil mengecup lembut pundakku.


    “Mas kapan-kapan kita ngewek lagi ya Mas?” pintanya.
    “Iya sayang. Suatu saat kita bakal ngewe lagi.. Kita cari gaya yang lainnya,” jawabku perlahan.
    “Sekarang Mas pengen bobo dulu. Mas kecapean nich,” aku memohon. “Iya dech Mas,” balasnya.
    “Mas.. Rirrie tambah sayang dech sama Mas.”
    Dan aku pun mendapatkan ciuman paling hangat di bibir dalam sejarahku bersamanya. Lalu tangannya turun ke bawah memegang penisku yang sudah lembek dan meremas-remasnya dengan lembut sampai dia terlelap. Kemudian kupeluk tubuhnya, kukecup keningnya lembut dengan berjuta perasaan yang ada. Dengan sisa kekuatan yang ada, kuangkat badanku
    dan balik posisi badanku hingga kepalaku berada di antara selangkangannya. Kukecup lembut vagina itu. Kujilat sedikit lendir yang membasahinya. Kunikmati sebentar pesona vaginanya dengan
    mulutku. Lalu akupun memejamkan mata. Kami pun tertidur meninggalkan senyum kepuasan di bibir kami.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Video Bokep Karla Kush dan Scarlet Red cewek fantasi saya

    Video Bokep Karla Kush dan Scarlet Red cewek fantasi saya


    1827 views

     

  • Cerita Sex Menikmati Hubungan Saat Musim Hujan Yang Sangat Deras

    Cerita Sex Menikmati Hubungan Saat Musim Hujan Yang Sangat Deras


    783 views

    Pakde Yono memerintah Tari mengatur ceret air dan rantang makanannya selanjutnya mereka segera pulang saat sebelum hujan turun. Tari ialah istri Iding sepupu Pakde Yono yang semenjak kecil turut Pakde-nya. Pakde Yono ini ialah kakak bapaknya yang tidak memiliki anak sendiri.

    Cersex Terbaru – Dan setelah menikah pasangan itu masih tetap meng ikuti Pakde-nya yang sayang sekali pada sepupunya.
    Setiap hari mereka pundak membahu untuk cari sesuap nasi menolong Pakde Yono di sawah atau Budenya yang membuka warung skala kecil di tempat tinggalnya. Sebagaimana umumnya mendekati siang Tari mengantar minuman dan makanan Pakde-nya yang kerja di sawah. Hari itu kebenaran Iding pergi ke kota untuk beli pupuk dan bibit tanaman.
    Ternyata hujan terburu turun sementara mereka tetap di tengah-tengah bentangan sawah dusun yang benar-benar luas tersebut. Hujan ini hebat lebatnya. Dibarengi dgn angin yang menggoyang keras dan hampir merobohkan beberapa pohon di sawah hujan ini kali benar-benar hebat besarnya.-cerita dewasa terbaru- Sebagai petani yang sudah terlatih denagn peristiwa seperti ini dgn mudah Pakde Yono menghajar daun pisang yang lebar buat mereka pakai sebagai payung buat sedikit kurangi hempasan air hujan yang jatuh di muka mereka yang menghalangi pandangan mata.
    Sekalian memanggul cangkulnya Pakde Yono merengkuh pundak Tari erat-erat supaya payung daun pisangnya betul-betul dapat membuat perlindungan mereka berdua. Tari rasakan kehangatan badan Pakde-nya. Demikian juga Pakde Yono rasakan kehangatan badan Tari yang istri sepupunya tersebut. Jalan pematang langsung jadi licin hingga mereka berdua tidak dapat bergerak cepat. Sementara dekapan mereka jg semakin bertambah kuat karena Pakde Yono cemas Tari jatuh dari pematang. Terkadang terjadi penggantian, satu saat Tari yang merengkuhi pinggang Pakde-nya. Mendadak ada “setan melalui” yang menyaksikan mereka dan secara langsung menyikat ke duanya.

    Saat Pakde Yono merengkuh pundak Tari tanpa menyengaja seringkali sentuh payudaranya. Sebelumnya hal tersebut tidak memengaruhi Pakde, tapi udara dingin yang mengikuti hujan itu rupanya datangkan resah di hatinya.

    Kegundahan yang dapat mengubah hatinya. Pertama kalinya Pakde Yono tanpa menyengaja sentuh payudara istri sepupunya ia cukup terkejut, cemas Tari memandang dianya berlaku tidak santun.
    Tapi saat yang ke-2 kali dan dgn sadar menyentuhnya lagi untuk yang ke-3 kalinya ia tidak menyaksikan ada reaksi menampik dari Tari, pikiran Pakde mulai dimasuki “setan melalui” barusan. Dan perlahan-lahan tapi tentu penis dibalik kolornya mulai memanas dan bangun. Toh rasa ke-imanan Pakde Yono tetap berusaha katakan “jangan” meskipun tidak dapat disangkal jika dalam hatinya ia menginginkan suatu hal fenomena, mungkin seperti signal, yang tiba dari Tari.

    Demikian juga Tari yang rasakan seringkali payudaranya terjamah, sebelumnya ia tidak seutuhnya mengetahui. Tapi saat terjamah untuk yang ke-2 kalinya ia mulai ingat sentuhan yang sama yang kerap dilaksanakan oleh suaminya Iding. Umumnya jika Iding sentuh jenis itu tentu ada penginnya. Pikiran polos Tari langsung disikat “setan melalui” kembali.
    Apa ada jenis tekad suaminya itu jg menerpa tekad Pakde-nya pada hari hujan yang lebat dan dingin ini? Tapi seperti Pakde Yono, Tari jg berusaha menepiskan pikiran jeleknya dan berbicara dalam hatinya “mustahil, ah”. Meskipun dibalik sanggahhannya sendiri itu bersemi di hati kecilnya, akankah tiba sebuah fenomena yang membuat tangan Pakde-nya sentuh payudaranya kembali? Karena itu, saat pelukkan Pakde Yono pada pundak Tari yang makin mengetat dan mengakibatkan sentuhan ke tiga betul-betul datang, hal tersebut sdh adalah awalnya kemenangan si “setan melalui” barusan.
    Demikian juga waktu hujan yang makin lebat dan jalan yang makin licin sampai mewajibkan mereka sesuaikan dan menukar posisi dekapan supaya tidak jatuh dari pematang, dekapan Tari dari punggung pada pinggang dan dada Pakde-nya menggerakkan pergerakannya bisikkan “setan melalui” barusan. Payudara Tari yang kenyal melekat hangat di punggung dan tangan lembut Tari yang sentuh perut dan dada, membuat penis Pakde-nya betul-betul tidak sadar diri. Keras muncul di depan seperti cengkal kayu yang mencolok pada sarung anak yang disunat. Untung Tari ada di belakangnya hingga masalah tehnis itu tidak kelihatan olehnya. Pakde Yono mulai mencari apa jalan keluarnya?
    Demikian juga yang dirasa Tari waktu merengkuhi Pakde-nya dari belakang. Tangannya yang ketat merengkuh perut dan dada Pakde-nya membuat buah dadanya begitu gatal saat tergosok-gosok punggung Pakde yang tidak mungkin termenung karena tiap langkah kaki Pakde-nya pasti mengguncang semua beberapa bagian badannya. Kegatalan jenis itu jadi berasa nikmat saat Tari ingat bagaimana Iding suaminya kerap menggosokannya mukanya ke payudaranya. Semoga Pakde-nya tidak berkeberatan dgn dekapannya, begitu pikiran polos Tari.
    Selanjutnya si “setan melalui” membisikkan lagi ke pemikirannya, semoga tempat tinggalnya makin menjauh dan hujannya makin lebat, yang diikuti dgn seringai gigi taringnya karena senang menyaksikan upayanya sudah raih menangnya secara mutlak. Saat ini tinggal membawa Pakde yono dan keponakkan mantunya ini ke arah ke sentuhan setannya yang paling akhir.
    Hujan yang begitu luar biasa ini membuat jam dua siang hari berlubang itu gelap terasanya mendekati maghrib. Awan hitam tetap penuhi langit. Serta lebih horor kilat dan petir turut menyikat-nyambar. Pikiran Pakde Yono dan Tari saat ini ialah cari tempat berlindung. Pakde Yono tidak kehilangan arah. Ia tahu benar sekarang ada di petak sawah punya Parjan tetangganya. Jika ia belok sedikit ke kanan ia akan menemui dangau untuk berlindung. Dan betul, demikian Pakde Yono yang dalam dekapan Tari belok kekanan terlihat bayang-bayang kehitaman berdiri yang tegak di muka jalannya. Mereka berdua memilih untuk stop dahulu menanti hujan sedikit surut.

    Tari dapat turunkan beban gendongannya ke amben bambu yang ada di sana. Sekarang mereka sama-sama melihat. Tari melihat kaos oblong Pakde-nya yang basah kuyup lekat di badannya dan memperlihatkan bayang-bayang dadanya yang gempal berotot. Sementara Pakde Yono menyaksikan kebaya dan kain di badan Tari yang istri sepupunya basah kuyup dan membuat bayang-bayang badannya yang sintal dgn payudaranya yang menggembung di depan. Dgn 1/2 mati Pakde Yono berusaha sembunyikan benjolan penisnya pada celana kolornya.
    Pakde Yono memprediksi jarak dangau itu ke desanya kurang lebih “se-udut”-an, sebuah penghitungan yang biasa digunakan orang dusun berkenaan jarak dekat atau jauh diukur dari sebatang rokok yang dihidupkan (disedot). Mungkin sekitaran 6 s/d 8 menit orang jalan kaki. Sementara itu tidak dapat diharap bakal ada orang melalui sawah ini pada kondisi hujan jenis ini. Pandangan mata dengan jelas di depan tidak lebih dari 5 mtr., selainnya kabut hujan yang menyelimutinya semua bentangan sawah tersebut.
    Dalam usaha menghindari recikan hujan di dangau Pakde Yono dan Tari harus duduk mendekap ketengah amben yang relatip benar-benar sempit yang ada. Maknanya semua anggota badan harus naik ke amben hingga ingin tidak ingin mereka harus berdempetan lagi. Dan si “setan melalui” datang lagi tawarkan beragam pemikiran dan keputusan.
    Bacaan Seks Dewasa Ngentot di tengah Hujan
    Tari yang diterpa hujan dan udara dingin menggigil. Begitu jg Pakde Yono. Untuk memperlihatkan rasa kasihan pada istri sepupunya Pakde raih bahu Tari dan membagi kehangatan badannya. Dan untuk menghargai tujuan baik Pakde-nya Tari menyenderkan kepalanya pada dadanya. Meskipun baju mereka serba basah tapi saat badan-tubuh mereka menempel kehangatan itu terjadi jg. Dan dekapan yang ini sdh berlainan dgn dekapan saat awalnya Pakde Yono membagikan payung daun pisangnya barusan. Dekapan yang saat ini sdh tercemar secara akumulatip oleh terlibat si “setan melalui” barusan.
    Saat kepala Tari berasa pasrah bersender pada dada, jantung Pakde Yono langsung tidak jalan normal. Dan benjolan di celananya membuat sulit menempatkan duduknya. Demikian juga untuk Tari. Saat Pakde-nya raih pundaknya untuk memberi kehangatan pada badannya ia rasakan seolah Iding yang mencapainya. Dgn mukanya yang mendangak pasrah melihat ke muka Pakde-nya Tari makin menggigil sampai terdengaran giginya yang gemelutuk beradu. Dan berikut waktunya “si setan” melalui melempar bisikan-bisikan racunnya yang paling akhir ke Pakde Yono.
    “Mengambil!, Mengambil!, Mengambil!, Mengambil!”, dan Pakde tahu benar tujuannya.
    Seperti bunga layu yang jatuh dari tangkainya, muka Pakde Yono langsung jatuh menunduk. Bibirnya jemput bibir Tari yang istri keponakkannya tersebut. Dan desah-desah halus dari 2 individu manusia itu, membuat semua rasa dingin dari pakaian yang basah dan tiupan angin menderu karena hujan deras itu hancur saat itu juga dari persada Pakde Yono atau persada Tari. Mereka sekarang sama-sama melumat. Si “setan melalui” cepat berakhir untuk menghadap atasannya dgn laporan jika mekanisasi setannya sdh ditinggalkan dan dipasang dalam posisi “ON” pada tiap dada korbannya. Sekarang ia memiliki hak terima bintang kehormatan beberapa setan.
    Dan lumatan halus jadi pagutan liar. Sekarang lidah dan bibir mereka sama-sama berebutan jilatan, isepan dan ciuman. Dan tidak cuma hanya bibir. Jilatan, isepan dan ciuman itu memasuki dan menghujan ke semua arah. Ke-2 nya menggeliat dalam gelombang hebat birahi. Tari menggelinjangkan badannya meminta supaya Pakde-nya cepat merengkuhnya. Pakde Yono sendiri segera merengkuhi dada Tari. Mukanya menyerobot buah dadanya. Dikenyotnya pakaian basah penutup buah dadanya. Tari langsung mengeluh keras-keras menaklukkan suara hujan. Kaki-kakinya mencapai pinggiran amben sebagai sandaran untuk mengusung-angkat bokongnya sebagai signal untuk Pakde-nya jika ia sdh menanti tindak lanjut operasi cepat Pakde-nya.
    Pakde Yono memang ingin segala hal jalan cepat. Waktu mereka tidak banyak. Segala hal harus dapat dicapai saat sebelum hujan surut. Dan operasi ini tidak membutuhkan proses resmi. Kain penutup badan Tari cukup ia sibak dgn tangannya sampai ke pinggang. Nonok Tari yang menggembung terlihat benar-benar ranum dalam bayang-bayang jembutnya yang halus tipis. Kelentitnya terlihat ngaceng mengeras menanti lumatan lidahnya. Tidak ada yang dinanti, muka Pakde Yono langsung menyerobot ke kemaluan ranum tersebut. Bibir dan lidahnya melumat dan mengisap semua piranti kemaluan tersebut.
    Tangan Tari tangkap kepala Pakdenya, memencetnya supaya lumatan dan jilatan Pakde-nya lebih meruyak masuk ke dalam saat memeknya. Cairan birahi yang asin hangat bersatu dgn air hujan ia sedot dan telan untuk membasahi tenggorokannya yang kering kehausan. Itil Tari ia lumat dan gigit dgn segenap gaungsnya. Penekanan Tari pada kepalanya berbeda menjadi jambakkan pada rambutnya. Bokong Tari terus naik-naik jemput bibir dan lidah Pakde-nya. Tapi Pakde Yono tidak akan meng ikuti tekad baiknya. Perhitungan waktu undurnya sdh diawali.
    Sekarang Pakde Yono yang sdh tinggalkan celana kolornya di rumput-rumputan pematang merayap ke atas dan merengkuhi badan basah hujan Tari. Penisnya berayun-ayun cari targetnya. Paha Tari yang hangat langsung menjepit badan Pakde-nya dgn nonoknya yang pas terukur ke ujung penis Pakde Yono. Untuk cara lanjutannya, mereka berdua, baik yang senior atau yang yunior sdh trampil dgn sendirinya. Ujung penis Pakde Yono sdh pas ada di lubang memek istri sepupunya. Mereka sudah siap lakukan manuver akhir sekalian menanti hujan surut.
    Dan saat mereka sama-sama dorong, kemaluan Pakde Yono langsung ambles ditelan memek Tari. Sekalian bibir-bibir mereka sama-sama melumat, Pakde Yono mengayun dan Tari menggoyang. Penis dan memek Tari berjumpa dalam kehangatan seksual birahi ruangan luar, ditengah-tengah deras hujan, tiupan angin dan kilat dan petir yang menyikat-nyambar dgn dilihat oleh seluruh dangau yang komplet dgn bising ambennya, oleh belalang yang turut berlindung di atapnya, oleh kodok yang bergembira ria menyongsong hujan, oleh wereng yang berlindung di daunan padi yang sedang menguning, oleh baju-baju mereka yang basah dan lekat di tubuh.
    Pakde Yono percepat ayunan penisnya pada lubang kemaluan Tari. Meskipun ia benar-benar takjub sekalian merasakan nikmat yang benar-benar hebat atas penetratif penisnya pada lubang memek Tari yang terasanya perawan itu, ia masih tetap “concern” dgn waktu. Tari yang nikmati legitnya penis Pakde-nya menggeliat dgn luar biasanya. Ia jg ingin secepatnya raih orgasmenya. Pacuan penis Pakde-nya yang makin cepat pada kemaluannya percepat dorongan untuk orgasmenya.
    Sekarang ia rasakan segala hal sudah siap ada di ujung perjalanan. Dan dgn jambakan tangannya pada rambut Pakde Yono, bak kuda betina yang terlepas dari kandangnya Tari memicu semua saraf-saraf pekanya. Ke-2 kakinya ia jejakkan keras-keras pada pinggiran amben dangau sampai bokongnya terangkut tinggi untuk menelan semua tangkai penis Pakde Yono dan hadirlah malaikat nikmat meringkas semua otot, daging dan tulang belulang Tari. Cairan birahi Tari muncrat melewati deras hujan siang tersebut. Terus muncrat-muncrat yang di ikuti dgn bokongnya yang terus naik-naik jemputi penis Pakde Yono yang jg terus percepat sikatkannya untuk memburu peluang raih orgasme dengan bersamaan dgn orgasme Tari.
    Dan di saat puncratan cairan memek Tari mulai kering penis Pakde Yono yang tetap kuat mengayun memek Tari mendadak berkedut keras. Kedutan besar pertama menumpahkan bermili-mili liter air mani yang kental lekat dari kantong spermanya. Dan kedutan selanjutnya adalah kedutan pendamping yang kuras habis kandungan sperma dari kantongnya.
    Tidak lama kemudian bersama dgn keringnya hujan mereka berdua Pakde Yono dan Tari yang istri sepupunya tersengal-sengal dan rebah. Amben dangau itu hampir dibongkar. Bambu-bambunya ada yang lepas jatuh. Mereka sekarang kegerahan dalam dinginnya tersisa hujan. Keringat mereka bercucur rancu dgn air hujan yang membasahi sebelumnya. Pakde Yono dan Tari sudah raih kepuasan yang benar-benar hebat.

    Perlahan-lahan mereka bangun dari amben dan turun ke pematang kembali. Tari membenarkan tempat kain dan kebayanya. Pakde Yono menggunakan celana kolornya yang basah jatuh di pematang dan raih lagi cangkulnya. Langit yang cepat ceria kembali terlihat biru dgn tersisa awan yang berarak menyingkir. Pohon kelapa di desanya terlihat melambai menunggu kembalinya.
    Tari dan Pakde Yono percaya jika Bude atau Iding tentu kuatir dari mereka yang ketahan hujan ini. Pakde sdh memikirkan tentu istrinya sudah mengolah air untuk kopinya komplet dgn singkong bakar kegemarannya. Dan dalam bayang-bayang Tari, Iding tentu sudah benar-benar merindukan untuk bercumbu pada siang hari. Suara kodok di sawah mengantar mereka pulang ke tempat tinggalnya.

  • Foto Bugil Lilit A menangkat gaunnya pamer memek

    Foto Bugil Lilit A menangkat gaunnya pamer memek


    1927 views

    Duniabola99.com – foto gadis Lilit Agen Joker368 bugil menangkat gaunnya memamerkan memeknya yang merekah tanpa bulu dibalkon rumahnya dan menampilkan toketnya yang kecil. Agen Joker Gaming

  • Foto Bugil Emma Scarlett melepas pakaian memamerkan memek

    Foto Bugil Emma Scarlett melepas pakaian memamerkan memek


    1814 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantik pirang manis Emma Scarlet Link Alternatif HokiJudi99 melepasnkan semua pakaianny yang sexy dan memperlihatkan memeknya yang tembem dan memainkan jari jarinya di memeknya yang temben dan berwana pink. HokiJudi99

  • Foto Bugil Elizabeth L berkaki panjang sambil ngangkang

    Foto Bugil Elizabeth L berkaki panjang sambil ngangkang


    2071 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang bugil Elizabeth L yang melebarkan kaki panjangnya memamerkan memeknya yang tembem tidak berulu dan masih sempit.

  • Cerita Sex Disodok

    Cerita Sex Disodok


    3680 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Disodok ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexPerkenalkan namaku Mia aku adalah pegawai karyawati di sebuah bank swasta, setelah habis melahirkan anak pertamaku gairah seksku berkurang maka dari itu anjuran dari suamiku aku dibawa ke dukun yang letaknya di desa kecil jauh dari Jakarta untuk mengembalikan gairah seksku.

    Setelah aku berobat kesana gairah seks untuk bersetubuh semakin menggebu gebu karena dalam rangka penyembuhan tersebut aku harus mau menuruti semua persyaratan yang diajukan oleh Ki Alugoro, antara lain diurut dengan semacam obat dalam keadaan telanjang bulat dan disetubuhi olehnya (waktu itu disetujui dan malah disaksikan oleh suamiku).

    Akupun setuju asal aku dapat sembuh dari frigiditasku. Dan mungkin karena kontol Ki Alugoro memang benar-benar besar, lagi pula dia pandai sekali mencumbu den membangkitkan gairahku, ditambah dengan ramuan-ramuan yang diberikan olehnya, maka sekarang aku benar-benar sembuh dari frigiditasku, dan menjadi wanita dengan gairah seks yang lumayan tinggi. Hanya saja, karena ukuran kontol suamiku jauh lebih kecil dari kontol Ki Alugoro, maka dengan sendirinya suamiku tidak pernah bisa memuaskanku dalam bersetubuh.

    Apakah aku harus datang lagi ke tempat Ki Alugoro dengan pura-pura belum sembuh? (padahal supaya aku disetubuhi lagi olehnya). Mula-mula terbersit pikiran untuk berbuat begitu, tapi setelah kupikir-pikir lagi kok gengsi juga ya?

    Masak seorang istri baik-baik datang ke laki-laki lain supaya disetubuhi walaupun kalau mengingat kontol Ki Alugoro yang luar biasa besar itu aku sering tidak bisa tidur dan gairahku untuk bersetubuh memuncak habis.

    Sering-sering aku harus memuaskan diri dengan dildo yang kubeli tempo hari di depan suamiku sehabis kami bersetubuh karena suamiku tidak bisa memuaskan diriku. Malah sering suamiku sendiri yang merojok-rojokkan dildo itu ke dalam tempikku.

    Untunglah, entah karena mengerti penderitaanku atau tidak, ternyata suamiku mempunyai angan-angan untuk melakukan persetubuhan three in one atau melihat aku disetubuhi oleh laki-laki lain, terutama setelah dia melihat aku disetubuhi Ki Alugoro tempo hari.

    Pantesan sejak itu, sebelum bercinta, dia selalu mengawalinya dengan angan-angannya. Angan-angan yang paling merangsang bagi suamiku, adalah membayangkan aku bersetubuh dengan laki-laki lain dengan kehadiran suamiku, seperti dengan Ki Alugoro tempo hari.

    Setelah beberapa lama dia menceritakan angan-angannya tersebut, suatu hari dia bertanya bahwa apakah aku mau merealisasikan angan-angan tersebut. Pada awalnya aku pura-pura mengira dia cuma bercanda. Namun dia semakin mendesakku untuk melakukan itu, aku bertanya apakah dia serius.

    Dia jawab, ”Ya aku serius!” Kemudian dia berkata, bahwa motivasi utamanya adalah untuk membuatku bahagia dan mencapai kepuasan setinggi-tingginya. Karena dengan melihat wajahku ketika mencapai orgasme dengan Ki Alugoro tempo hari, selain sangat merangsang juga memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya (rupanya, waktu melihat tempikku dianceli kontol gede Ki Alugoro, diam-diam dia mengocok-ngocok kontolnya sendiri sampai orgasme.

    Cerita Sex Disodok Tentu saja hal itu sebetulnya sangat aku harapkan. Inilah yang namanya dildo dicinta, kontolpun tiba. Secara terus terang, seperti aku tuturkan diatas, aku tidak pernah merasa puas dengan kontol suamiku yang kecil, terutama setelah tempikku dianceli oleh kontol Ki Alugoro yang luar biasa itu. Wah, rasanya sampai tidak bisa aku katakan.

    Kuakui selama ini aku juga sering mengalami gejolak birahi yang tiba-tiba muncul, apalagi di pagi hari apabila malamnya kami melakukan persetubuhan karena suamiku tidak dapat melakukannya secara sempurna dan aku tidak sampai orgasme.

    Rupanya angan-angan seksual suamiku tersebut bukan hanya merupakan sekadar angan-angan saja akan tetapi dia sangat bersikeras untuk dapat mewujudkannya menjadi suatu kenyataan dan suamiku terus membujukku agar aku mau membantunya dalam melaksanakan angan-angannya (padahal sebenarnya aku sudah sangat mengharapkan, kapan rencana itu diwujudkan?).

    Tetapi untuk meyakinkan keseriusannya aku pura-pura terpaksa mengalah dan berjanji akan membantunya sepanjang aku dapat melakukannya dan kutanyakan apakah dia tidak cemburu melihat istrinya ditelanjangi dan tempiknya dianceli dengan kontol orang lain? Dia bilang sama sekali tidak.

    ”Karena aku hanya ingin melihat kau bahagia dan terpuaskan dalam persetubuhan” jawabnya mantab waktu itu.

    ”Tentu saja aku akan mencarikan kau temanku yang mempunyai kontol besar dan keras. Setidak tidaknya sama dengan kontol Ki Alugoro tempo hari” janjinya lebih lanjut.

    Sejak itu dia rajin menawarkan nama-nama temannya untuk mensetubuhiku.

    ”Terserah kaulah, kan kau yang punya rencana aku disetubuhi temanmu” jawabku waktu itu.

    Akhirnya di suatu hari suamiku berbisik padaku, ”Aku telah mengundang Eros untuk menginap di sini malam ini”

    Hatiku berdebar keras mendengar kata-kata suamiku itu, karena Eros teman suamiku itu adalah salah seorang idola di sekolahku dulu dan dia adalah cowok yang menjadi rebutan cewek-cewek dan sangat kudambakan jadi pacarku semasa SMA. Suamikupun kenal baik dengan dia karena kami memang berasal dari satu kota kabupaten yang tidak seberapa besar.

    Terus terang kuakui bahwa penampilan Eros sangat oke. Bentuk tubuhnya pun lebih tinggi, lebih kekar dan lebih atletis dari tubuh suamiku karena dia dulu jago basket dan olah raga yudo.

    Walaupun Eros adalah cowok yang kudambakan semasa SMA dulu, tetapi kami belum pernah berpacaran karena dia memang agak acuh terhadap cewek dan disamping itu, banyak sainganku cewek-cewek yang mengejar-ngejar dia.

    Apalagi waktu itu sudah menjelang EBTANAS, dan setelah itu dia sibuk dengan persiapan masuk universitas. Waktu itu aku kelas 1, sedang dia kelas 3 SMA.

    Ketika Eros datang, aku sedang mematut-matut diri dan memilih gaun yang seksi dengan belahan dada yang cukup rendah agar aku terlihat menarik. Dari cermin rias di kamar tidurku, kuamati gaun yang kukenakan terlihat sangat ketat melekat pada tubuhku sehingga lekukan-lekukan tubuhku terlihat dengan jelas. Susuku kelihatan sangat menonjol membentuk dua buah bukit daging yang indah.

    Tubuhku memang ramping dan berisi. Susuku yang subur juga kelihatan sangat kenyal. Demikian pula pantatku yang cenderung nonggeng itu menonjol seakan menantang laki-laki yang melihatnya. Dengan perutku yang masih cukup rata dengan kulitku yang puber (putih bersih) membuat tubuhku menjadi sangat sempurna. Apalagi wajahku memang tergolong cantik.

    Cerita Sex Disodok Dan terus terang, dari dulu aku memang bangga dengan tubuh dan wajahku. Tiba-tiba aku baru tersadar, pantas saja suamiku mempunyai angan-angan untuk melihat aku disetubuhi oleh laki laki-lain. Ingin membandingkan dengan film BF yang sering kami lihat mungkin. Markas Judi Online Dominoqq

    Setelah mematut-matut diri, aku keluar untuk menyediakan makan malam. Setelah makan malam, Eros dan suamiku duduk mengobrol di teras belakang rumah dengan santai sambil menghabiskan beberapa kaleng bir yang dicampur dengan sedikit minuman keras pemberian teman suamiku yang baru pulang dari luar negeri. Tidak berapa lama aku pun ikut duduk minum bersama mereka. Malam itu hanya kami berdua ditambah Eros saja di rumah.

    Pembantuku yang biasa menginap, tadi siang telah kuberikan istirahat untuk pulang ke rumahnya selama beberapa hari, sedang anakku satu-satunya tadi siang dijemput mertuaku untuk menginap di rumahnya.

    Ketika hari telah makin malam dan udara mulai terasa dingin, tiba-tiba suamiku berbisik kepadaku, ”Aku telah bicara dengan Eros mengenai rencana kita. Dia setuju malam ini menginap di sini.

    ”Tapi walaupun demikian kalau kamu kurang cocok dengan pilihanku ini, kamu tidak usah takut berterus terang padaku!” bisik suamiku selanjutnya.

    Cerita Sex Disodok

    Cerita Sex Disodok

    ”Tapi kujamin kontolnya memang gede, aku beberapa kali melihatnya waktu kencing di kantor. Tapi soal kekerasannya, kamu sendiri yang dapat membuktikannya nanti” lanjutnya lagi.

    Mendengar bisikan suamiku itu, diam-diam hatiku gemetar sambil bersorak gembira, tetapi aku pura-pura diam saja, tidak menunjukkan sikap yang menolak atau menerima. Dalam hati aku mau lihat bagaimana reaksinya nanti bila aku benar-benar bersetubuh dengan laki-laki lain.

    Apakah dia nanti tidak akan cemburu melihat istrinya disetubuhi lelaki lain secara sadar dan seluruh bagian tubuh istrinya yang sangat rahasia dilihat dan dinikmati oleh laki-laki lain yang sudah amat dia kenal (kalau dengan Ki Alugoro kan dalam rangka penyembuhan?).

    Tidak berapa lama kemudian aku masuk ke kamar dan berganti pakaian memakai baju tidur tipis tanpa BH, sehingga susuku, terutama pentil susuku yang besar itu terlihat membayang di balik baju tidur.

    Ketika aku keluar kamar, baik suamiku maupun Eros kelihatan terpana untuk beberapa saat.

    Akan tetapi mereka segera bersikap biasa kembali dan suamiku langsung berkata, ”Ayo..!” katanya dengan senyum penuh arti kepada kami berdua dan kamipun segera masuk ke kamar tidur.

    Di kamar tidur suamiku mengambil inisiatif lebih dulu dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan di dadaku dan menyentuh susuku dari luar baju tidur.

    Melihat itu, Eros mulai mengelus-elus pahaku yang terbuka, karena baju tidurku tersingkap ke atas. Dengan berpura-pura tenang aku segera merebahkan diri tengkurap di atas tempat tidur.

    Sebenarnya nafsuku sudah mulai naik karena tubuhku dijamah oleh seorang laki-laki yang tidak lain adalah idolaku waktu di SMA dulu, apalagi aku dalam keadaan hanya memakai sehelai baju tidur tipis tanpa BH.

    Akan tetapi kupikir aku harus berpura-pura tetap tenang untuk melihat inisiatif dan aktivitas Eros dalam memancing gairah birahiku. Aku ingin tahu sampai seberapa kemahirannya.

    Beberapa saat kemudian kurasakan bibir Eros mulai menyusur bagian yang sensitif bagiku yaitu bagian leher dan belakang telinga. Merasakan gesekan-gesekan itu aku berpikir bahwa inilah saat untuk merealisasikan angan-angan suamiku. Seperti mengerti keinginanku, Eros mulai mengambil alih permainan selanjutnya.

    Aku langsung ditelentangkan di pinggir ranjang, kemudian tangannya yang kiri mulai memegang sambil memijit-mijit susuku yang sebelah kanan, sedangkan tangannya yang kanan mengelus-elus dan memijit-mijit bibir tempikku yang masih dibalut celana dalam, sambil mulutnya melumat bibirku dengan gemas.

    Tangan Eros yang berada di susuku mulai memelintir dengan halus ujung pentilku yang besar dan mulai mengeras.

    Masih dalam posisi terlentang, kurasakan jemari Eros. terus meremas-remas susuku dan memilin-milin pentilnya.

    Saat itu sebenarnya nafsuku belum begitu meninggi, tetapi rupanya Eros termasuk jagoan juga karena terbukti dalam waktu mungkin kurang dari 5 menit aku mulai mengeluarkan suara mendesis yang tak bisa kutahan. Kulihat dia tersenyum dan menghentikan aktivitasnya.

    Kini Eros mulai membuka baju tidurku dan beberapa saat kemudian aku merasakan tarikan lembut di pahaku. Lalu aku merasakan hembusan lembut hawa dingin AC di tempikku yang berarti celana dalamku telah dilepas oleh Eros. Kini Eros telah menelanjangi diriku sampai aku benar-benar dalam keadaan telanjang bulat tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.

    Aku hanya bisa pasrah saja merasakan gejolak birahi dalam diriku ketika tubuhku ditelanjangi laki-laki idolaku dihadapan suamiku sendiri.

    Kulirik Eros penuh nafsu menatap tubuhku yang telah telanjang bulat sepuas-puasnya.

    Cerita Sex Disodok Aku benar-benar tidak dapat melukiskan betapa perasaanku saat itu. Aku ditelanjangi oleh laki-laki idolaku dan yang sebenarnya aku harapkan kehadirannya.

    Belum pernah aku bertelanjang bulat di hadapan laki-laki lain, kecuali dengan Ki Alugoro dalam keadaan setengah sadar dalam rangka penyembuhan tempo hari, apalagi dalam situasi seperti sekarang ini.

    Aku merasa sudah tidak ada lagi rahasia tubuhku yang tidak diketahui Eros.

    Maka, secara reflek dalam keadaan terangsang, aku mengusap-usap kontol Eros yang telah tegang dari luar celananya. Ini kelihatan karena bagian bawah celana Eros mulai menggembung besar. Aku mengira-ngira seberapa besar kontol Eros ini.

    Kemudian aku mengarahkan tanganku ke arah retsluiting celananya yang telah terbuka dan menyusupkan tanganku memegang kontol Eros yang ternyata memang telah ngaceng itu. Aku langsung tercekat ketika terpegang kontol Eros yang seperti kata suamiku ternyata memang besar.

    Kulirik suamiku sedang membuka retsluiting celananya dan mulai mengelus-elus kontolnya sendiri. Dia kelihatan benar-benar sangat menikmati adegan ini. Tanpa berkedip dia menyaksikan tubuh istrinya digauli dan digerayangi oleh laki-laki lain.

    Sebagai seorang wanita dengan nafsu birahi yang lumayan tinggi, keadaan ini mau tidak mau akhirnya membuatku terbenam juga dalam suatu arus birahi yang hebat. Jilatan-jilatan Eros pada bagian tubuhku yang sensitif membuatku bergelinjang dengan dahsyat menahan arus birahi yang mulai menjalari diriku dan tempikku.

    Setelah beberapa saat aku memegang sambil mengelus-elus kontol Eros, tiba-tiba Eros berdiri dan membuka celana beserta celana dalamnya sehingga kontolnya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kungkungan dan sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas. Setelah membuka seluruh pakaiannya, kini Eros benar-benar bertelanjang bulat.

    Sehingga aku dapat melihat dengan jelas ukuran kontol Eros dalam keadaan ngaceng, yang ternyata memang jauh lebih besar dan lebih panjang dari ukuran kontol suamiku. Bentuknya pun agak berlainan. kontol Eros ini mencuat lurus ke depan agak mendongak ke atas, sedang kontol suamiku jauh lebih kecil, agak tunduk ke bawah dan miring ke kiri

    Aku betul-betul terpana melihat kontol Eros yang sangat besar dan panjang itu. kontol yang sebesar itu memang belum pernah aku lihat (waktu dengan Ki Alugoro aku tidak sempat memperhatikan seberapa besar kontolnya, karena aku agak malu-malu dan setengah sadar).

    Batang kontolnya kurang lebih berdiameter 5 cm dikelilingi oleh urat-urat yang melingkar dan pada ujung kepalanya yang sangat besar, panjangnya mungkin kurang lebih 18 cm, pada bagian pangkalnya ditumbuhi dengan rambut-rambut keriting yang lebat. Kulitnya kelihatan tebal, lalu ada urat besar disekeliling batangnya dan terlihat seperti kabel-kabel di dalam kulitnya. Kepala batangnya tampak kenyal, penuh, dan mengkilat.

    Kemudian dia menyodorkan kontolnya tersebut ke hadapan wajahku.

    Aku melirik ke arah suamiku, yang ternyata tambah asyik menikmati adegan ini sambil tersenyum puas dan mengelus-elus kontolnya, karena melihat aku kelihatan bernafsu menghadapi kontol yang sebesar itu.

    Aku sebenarnya sudah amat terangsang, tetapi untuk menunjukkan pada Eros, aku agak tidak enak hati.

    Tapi entah kenapa, tanpa kusadari tiba-tiba aku telah duduk di tepi ranjang sambil menggenggam kontol itu yang terasa hangat dalam telapak tanganku. Kugenggam erat-erat, terasa ada kedutan terutama di bagian uratnya.

    Lingkaran genggamanku hampir penuh menggapai lingkaran batang kontolnya. Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan pernah memegang kontol sebesar ini, dari seorang laki-laki lain secara sadar dan penuh nafsu dihadapan suamiku.

    Kembali aku melirik kepada suamiku. Kulihat dia semakin bertambah asyik menikmati adegan ini, malah kali ini bukan hanya mengelus-elus, tetapi malah sambil mengocok kontolnya sendiri, yaitu adegan istrinya yang penuh nafsu birahi sedang digauli oleh laki-laki lain, yang juga merupakan idolaku dulu.

    Tiba-tiba muncul nafsu hebat terhadap idolaku itu, sehingga dengan demonstratif kudekatkan mulutku ke kontol Eros, kujilati seluruh permukaannya dengan lidahku kemudian kukulum dan kuhisap-hisap dengan nafsu birahi yang membara. Aku merasa sudah kepalang basah maka aku akan nikmati kontol itu dengan sepuas-puasnya sebagaimana kehendak suamiku.

    Kuluman dan hisapanku itu membuat kontol Eros yang memang telah berukuran besar itu menjadi bertambah besar, bertambah keras dan kepala kontolnya jadi tambah mengkilat merah keungu-unguan.. Dalam keadaan sangat bernafsu, kontol Eros yang sedang mengaceng keras dalam mulutku itu mengeluarkan semacam aroma yang khas yang aku namakan aroma lelaki.

    Cerita Sex Disodok Aroma itu menyebabkan gairah birahiku semakin memuncak dan lubang tempikku mulai terasa berdenyut-denyut hebat hingga secara tidak sadar membuatku bertambah gemas dan semakin menjadi-jadi menghisap kontol itu seperti hisapan sebuah vacuum cleaner.

    Kuluman dan hisapanku yang amat bernafsu itu rupanya membuat Eros tidak tahan lagi. Tiba-tiba dia mendorong tubuhku sehingga telentang di atas tempat tidur.

    Aku pun kini semakin nekat dan semakin bernafsu untuk melayaninya. Aku segera membuka kedua belah pahaku lebar-lebar.

    ”Rros…” kataku pelan dan aku bahkan tidak tahu memanggilnya untuk apa.

    Sambil berlutut mendekatkan tubuhnya diantara pahaku, Eros berbisik, ”Ssttt…………!” bisiknya sambil kedua tangannya membuka pahaku sehingga selangkanganku terkuak. Itu berarti bahwa sebentar lagi kontolnya akan bercumbu dengan tempikku. Benar saja, aku merasakan ujung kontolnya yang hangat menempel tepat di permukaan tempikku.

    Tidak langsung dimasukkan di lubangnya, tetapi hanya digesek-gesekkan di seluruh permukaan bibirnya, ini membuat tempikku tambah berdenyut-denyut dan terasa sangat nikmat. Dan makin lama aku makin merasakan rasa nikmat yang benar-benar bergerak cepat di sekujur tubuhku dimulai dari titik gesekan di tempikku itu.

    Beberapa saat Eros melakukan itu, cukup untuk membuat tanganku meraih pinggangnya dan pahaku terangkat menjepit pinggulnya. Aku benar-benar menanti puncak permainan ini. Eros menghentikan aktivitasnya itu dan menempelkan kepala kontolnya tepat di antara bibir tempikku dan terasa bagiku tepat di ambang lubang tempikku. Aku benar-benar menanti tusukannya.

    ”Oocchh.. Rross, please..” pintaku memelas.

    Sebagai wanita di puncak birahi, aku betul-betul merasa tidak sabar dalam kondisi seperti itu. Sesaat aku lupa kalau aku sudah bersuami, yang aku lihat cuma Eros dan kontolnya yang besar dan panjang. Ada rasa deg-deg plas, ada pula rasa ingin cepat merasakan bagaimana rasanya dicoblos kontol yang lebih besar dan lebih panjang.

    ”Ooouugghhh……” batinku yang merasa tak sabar benar untuk menunggunya.

    Tiba-tiba aku merasakan sepasang jemari membuka bibir-bibir tempikku. Dan lebih dahsyat lagi aku merasakan ujung kontol Eros mulai mendesak di tengah-tengah lubang tempikku..

    Aku mulai gemetar hebat, karena tidak mengira akan senikmat ini aku akan merasakan kenikmatan bersetubuh. Apalagi dengan orang yang menjadi idolaku, yang sangat kukagumi sejak dulu.

    Perlahan-lahan Eros mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku.

    Aku berusaha membantu dengan membuka bibir tempikku lebar-lebar. Kelihatannya sangat sulit kontol sebesar itu masuk ke dalam lubang tempikku yang kecil.

    Tangan Eros yang satu memegang pinggulku sambil menariknya ke atas, sehingga pantatku agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang kontolnya yang diarahkan masuk ke dalam lubang tempikku.

    Pada saat Eros mulai menekan kontolnya, aku mulai mendesis-desis, ”Sssshhhhh…… ERrosso…… ppelan-ppelan Rrosso… ssshhhh…… desisku gemetar. Eros lalu menghentikan aktivitasnya sebentar untuk memberiku kesempatan untuk mengambil nafas, kemudian Eros melanjutkan kembali usahanya untuk memasukkan kontolnya. Setelah itu kontol Eros mulai terasa mendesak masuk dengan mantap.

    Sedikit demi sedikit aku merasakan terisinya ruangan dalam lubang tempikku. Seluruh tubuhku benar-benar merinding ketika merasakan kepala kontolnya mulai terasa menusuk mantap di dalam lubang tempikku, diikuti oleh gesekan dari urat-urat batang kontol itu setelahnya. Aku hanya mengangkang merasakan desakan pinggul Eros sambil membuka pahaku lebih lebar lagi.

    Kini aku mulai merasakan tempikku terasa penuh terisi dan semakin penuh seiring dengan semakin dalamnya kontol itu masuk ke dalam lubang tempikku.

    Sedikit suara lenguhan kudengarkan dari Eros ketika hampir seluruh kontolnya itu amblas masuk.

    Aku sendiri tidak mengira kontol sebesar dan sepanjang tadi bisa masuk kedalam lubang tempikku yang kecil. Walaupun belum seluruh kontol Eros masuk ke dalam tempikku, rasanya seperti ada yang mengganjal dan untuk menggerakkan kaki saja rasanya agak aneh. Tetapi sedikit demi sedikit aku mulai bisa menyesuaikan diri dan menikmati rasa yang nyaman dan nikmat.

    Ketika hampir seluruh batang kontol Eros telah amblas masuk ke dalam lubang tempikku, tanpa sengaja aku terkejang sehingga berakibat bagian dinding dalam tempikku seperti meremas batang kontol Eros.

    Aku agak terlonjak sejenak ketika merasakan kontol Eros seperti berkerojot di dalam lubang tempikku akibat remasan tersebut. Aku terlonjak bukan karena kontol itu merupakan kontol dari seorang laki-laki lain yang pertama yang kurasakan memasuki tubuhku selain kontol suamiku dan Ki Alugoro, akan tetapi karena aku merasakan kontol Eros memang terasa lebih istimewa dibandingkan kontol suamiku maupun kontol Ki Alugoro, baik dalam ukuran maupun ketegangannya.

    Cerita Sex Disodok Selama hidupku memang aku belum pernah melakukan persetubuhan dengan laki-laki lain selain dengan suamiku dan Ki Alugoro dan keadaan ini memberikan pengalaman baru bagiku. Aku tidak menyangka ukuran kontol seorang laki-laki berpengaruh besar sekali terhadap kenikmatan bersetubuh seorang wanita.

    Oleh karena itu secara refleks aku mengangkat kedua belah pahaku tinggi-tinggi dan menjepit pinggang Eros erat-erat untuk selanjutnya aku mulai mengoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan tubuh Eros. Saat itu kakiku masih menjuntai di lantai karpet kamar.

    Tanganku memegangi lengannya yang mencengkeram pinggulku. Aku menariknya kembali ketika Eros menarik kontolnya dari tempikku. Tapi dan belum sampai tiga perempat kontolnya berada di luar tempikku, tiba-tiba dia menghujamkannya lagi dengan kuat.

    Aku nyaris menjerit menahan lonjakan rasa nikmat yang disiramkan kepadaku secara tiba-tiba itu.

    Begitulah beberapa kali Eros melakukan hujaman-hujaman ke dalam lubang tempikku tersebut. Setiap kali hujaman seperti menyiramkan rasa nikmat yang amat sangat ke tubuhku.

    Aku begitu terangsang dan semakin terangsang seiring dengan semakin seringnya permukaan dinding lubang tempikku menerima gesekan-gesekan dari urat-urat kontol Eros yang seperti kabel-kabel yang menjalar-jalar itu.

    Biasanya suamiku kalau bersetubuh semakin lama semakin cepat gerakannya, tetapi Eros melakukan gerakan yang konstan seperti mengikuti alunan irama musik evergreen yang sengaja aku setel sebelumnya.

    Tapi anehnya, justru aku semakin bisa merasakan setiap milimeter permukaan kulit kontolnya dengan rytme seperti itu.

    Tahap ini sepertinya sebuah tahap untuk melakukan start menuju ke sebuah ledakan yang hebat, aku merasakan tempikku baik bagian luar maupun dalam berdenyut-denyut hebat seiring dengan semakin membengkaknya rasa nikmat di area selangkanganku. Tubuh kami sebentar menyatu kemudian sebentar lagi merenggang diiringi desah nafas kami yang semakin lama semakin cepat.

    Sementara itu aku pun kembali melirik ke arah suamiku. Kulihat suamiku agak ternganga menyaksikan bagaimana diriku disetubuhi oleh Eros.
    Melihat penampilan suamiku itu, timbul kembali rasa puas di hatiku, maka secara lebih demonstratif lagi kulayani permainan Eros sehebat-hebatnya secara aktif bagaikan adegan dalam sebuah BF.

    Keadaan ini tiba-tiba menimbulkan suatu kepuasan lain dalam diriku. Bukan saja disebabkan oleh kenikmatan persetubuhan yang sedang kualami bersama Eros, akan tetapi aku juga memperoleh suatu kepuasan lain karena aku telah dapat melaksanakan angan-angan suamiku. Suamiku menghendaki aku bersetubuh dengan laki-laki lain dan malam ini akan kulaksanakan sepuas-puasnya.

    Tiba tiba Eros semakin mempercepat hunjaman-hunjaman kontolnya ke dalam lubang tempikku.

    Tentu saja ini membuat aku semakin bernafsu sampai-sampai mataku terbeliak-beliak dan mulutku agak terbuka sambil kedua tanganku merangkul pinggulnya kuat-kuat.

    Aku tadinya tak menyangka sedikitpun kalau kontol Eros yang begitu besar mulai bisa dengan lancar menerobos lubang tempikku yang sempit dan sepertinya belum siap menerima hunjaman kontol dengan ukuran sedemikian besar itu. Terasa bibir tempikku sampai terkuak-kuak lebar dan seakan-akan tidak muat untuk menelan besar dan panjangnya kontol Eros. .

    ”Ooukkhhss.. sshhh.. Rross ..! Terrruusshh.. terrusshh.. Rross… mmmmhhhh…!” rintihku merasakan kenikmatan yang semakin lama semakin hebat ditempikku.

    ”Hhhmmh.. tempikmu.. niikmaat.. sekalii.. Mmiiaaa.. uukkhh.. uukkhh..” Eros mulai mengeluarkan kata-kata vulgar yang malah menambah nafsu birahiku mendengarnya.

    Gejolak birahi Eros ternyata makin menguasai tubuhnya dan tanpa canggung lagi ia terus menghunjam hunjamkan kontolnya mencari dan menggali kenikmatan yang ia ingin berikan kepadaku. Untuk tambah memuaskanku dan dirinya juga, batang kontol Eros terus menyusupi lubang tempikku sehingga akhirnya betul-betul amblas semuanya.

    ”Aarrggccchhhhhh…!!” aku melenguh panjang, kurasakan badanku merinding hebat, wajahku panas dan mungkin berwarna merah merona.

    Mataku memandang Eros dengan pandangan sayu penuh arti meminta sesuatu, yaitu meminta diberi rasa nikmat yang sebesar-besarnya.

    Eros kelihatan betul-betul terpana melihat wajahku yang diliputi ekspresi sensasional itu. Kemudian Eros tambah aktif lagi bergoyang menarik ulur batang kontolnya yang besar itu, sehingga dinding tempikku yang sudah dilumuri cairan kawin itu terasa tambah banjir dan licin.

    Wajahku semakin lepas mengekspresikan rasa sensasi yang luar biasa yang tidak pernah aku perkirakan sebegitu nikmatnya. Saking begitu nikmatnya perasaan maupun tempikku disetubuhi oleh Eros, tanpa kusadari aku mulai berceloteh di luar sadarku,

    ”Ohhss.. sshhh.. enaakk.. sseekalii… kkontolmu Rross…!! Oougghh.. terusshh…. teerruusshh..!!! Aku mendesah, merintih dan mengerang sepuas-puasnya. Aku sudah lupa diri bahwa yang menyetubuhiku bukanlah suamiku sendiri. Yang ada di benakku hanyalah letupan birahi yang harus dituntaskan.

    Dengan penuh nafsu kami saling berpelukan sambil berciuman. Nafas kami saling memburu kencang, lidah kami saling mengait dan saling menyErost, saling bergumul.

    Eros mengambil inisiatif dengan menggenjot pantatnya yang tampak naik turun semakin cepat diantara selangkanganku yang semakin terbuka lebar, akupun mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi sambil kutekuk dan kusampirkan ke pundaknya.

    Pantatku kuangkat untuk lebih memudahkan batang kontol Eros masuk seluruhnya dan menggesek syaraf-syaraf kenikmatan di rongga tempikku, akibatnya Erospun semakin mudah menyodokkan kontolnya yang panjang, besar dan keras itu keluar masuk sampai ke pangkal kontolnya hingga mengeluarkan suara berdecak-decak crot… crot… seperti suara bebek menyosor lumpur seiring dengan keluar masuknya kontol itu di dalam tempikku

    Eros melihat ke arah selangkanganku, tempikku mencengkeram kontolnya erat sekali, ia tersenyum puas bisa menaklukkan tempikku, yang semakin basah membanjir penuh dengan lendir pelumas putih kental sehingga membasahi bulu-bulu jembutku yang tidak terlalu lebat maupun bulu-bulu jembutnya itu dan sekaligus juga batang kontolnya yang semakin tambah mengeras.

    Eros mendengus-dengus bagai harimau terluka, genjotannya makin ganas saja. Mata Eros terlihat lapar menatap susuku yang putih montok dikelilingi bulatan coklat muda di tengahnya dan pentilku yang besar dan sudah begitu mengeras karena birahiku yang sudah demikian memuncak, maka tanpa menyia-nyiakan kesempatan Eros langsung menyErost pentil susuku yang begitu menantang itu.

    Tubuhku menggelinjang hebat. Dan susukupun makin kubusungkan bahkan dadaku kugerakkan ke kiri dan ke kanan supaya kedua pentil susuku yang makin gatal itu mendapatkan giliran dari serbuan mulutnya.

    Desahan penuh birahi langsung terlontar tak tertahankan begitu lidah Eros yang basah dan agak kasar itu menggesek pentil susuku yang peka.
    Eros begitu bergairah menjilati dan menghisap susu dan pentilku di sela-sela desah dan rintihanku yang sedang menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yang semakin lama semakin menggelora ini.

    ”Oouugghhss.. oouugghhss.. sshhhh… tteerruss Rrosso…” aku makin meracau tidak karuan, pikiranku sudah tidak jernih lagi, terombang ambing di dalam pusaran kenikmatan, terseret di dalam pergumulan persetubuhan dengan Eros, tubuh telanjangku serasa seenteng kapas melambung tinggi sekali.

    Aku merasakan kenikmatan bagai air bah mengalir ke seluruh tubuhku mulai dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun terutama sekali di sekitar tempikku.

    Tubuhku akhirnya mengejang sambil memeluk tubuh Eros erat sekali sambil menjerit-jerit kecil tanpa sadar.

    ”Aaaaccchhh…… Roosss… mmmmmhhhhhh… konnttolmmmuuu… aakkkuu…… kkeeelluuaaarrrr……” jeritku keenakan.

    Badan telanjangku terasa berputar-putar merasakan semburan kenikmatan yang dahsyat diterjang gelombang orgasme.

    Cerita Sex Disodok kontol Eros masih terus menggenjot lubang tempikku, dan aku hanya pasrah dipelukannya mengharapkan gelombang kenikmatan selanjutnya. Lebih dari sejam Eros menyetubuhiku tanpa henti, aku makin lama makin terseret di dalam kenikmatan pergumulan persetubuhan yang belum pernah kurasakan.

    Tubuhku akhirnya melemas setelah aku menyemburkan lagi cairan kawinku untuk kesekian kalinya bersamaan dengan Eros yang juga rupanya sudah tidak tahan lagi dan……

    ”Aaacchhh….. oooccchhh… Mmiiaaa… teemmpiikkmmuuu…… nniikkkmaattttt… sseekkalliiii… adduuhhh…… aaakkuu.. kkekkeeeluaarrr…” erangnya sambil menyemburkan pejunya di dalam tempikku

    Kemudian untuk beberapa saat Eros masih membiarkan kontolnya menancap di dalam tempikku.

    Akupun tidak mencoba untuk melepas kontol itu dari tempikku.

    Setelah agak beberapa lama, Eros mengeluarkan kontolnya yang ternyata masih berdiri dengan tegar walaupun sudah orgasme di lubang tempikku. Walaupun kontolnya masih sangat tegar berdiri dengan kerasnya

    Eros menghentikan persetubuhan ini karena dia meminta suamiku menggantikannya untuk menyetubuhiku. Kini ganti dia yang akan menonton diriku disetubuhi oleh suamiku sendiri yang ternyata entah sejak kapan dia sudah bertelanjang bulat.

    Suamiku dengan segera menggantikan Eros dan mulai menyetubuhi diriku dengan hebat. Kurasakan nafsu birahi suamiku sedemikian menyala-nyala sehingga sambil berteriak-teriak kecil dia menghunjamkan kontolnya yang kecil itu ke dalam lubang tempikku.

    Akan tetapi apakah karena aku masih terpengaruh oleh pengalaman yang barusan kudapatkan bersama Eros, maka ketika suamiku menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku, kurasakan kontol suamiku itu kini terasa hambar.

    Kurasakan otot-otot lubang tempikku tidak lagi sedemikian tegangnya menjepit kontol suamiku sebagaimana ketika kontol Eros yang berukuran besar dan panjang itu menerobos sampai ke dasar lubang tempikku. kontol suamiku kurasakan tidak sepenuhnya masuk ke dalam lubang tempikku dan terasa lebih lembek bahkan dapat kukatakan tidak begitu terasa lagi dalam lubang tempikku yang barusan diterobos oleh kontol yang begitu besar dan panjang.

    Mungkin disebabkan pengaruh minuman alkohol yang terlalu banyak, atau mungkin juga suamiku telah berada dalam keadaan yang sedemikian rupa sangat tegangnya, sehingga hanya dalam beberapa kali saja dia menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku dan dalam waktu kurang dari satu menit, suamiku telah mencapai puncak ejakulasi dengan hebat.

    Malahan karena kontol suamiku tidak berada dalam lubang tempikku secara sempurna, dia telah menyemprotkan separuh pejunya agak di luar lubang tempikku dengan berkali-kali dan sangat banyak sekali sehingga seluruh permukaan tempik sampai ke sela paha dan jembutku basah kuyup dengan peju suamiku.

    Selanjutnya suamiku langsung terjerembab tidak bertenaga lagi terhempas kelelahan di sampingku. Sementara itu, karena aku pasif saja waktu disetubuhi suamiku, dan membayangkan kontol Eros yang luar biasa itu, maka aku sama sekali tidak kelelahan, malah nafsuku kembali memuncak.

    Bagaikan seekor kuda betina binal aku jadi bergelinjangan tidak karuan karena aku ingin mengalami puncak orgasme lagi dengan disetubuhi oleh Eros. Tapi yang disampingku kini suamiku, yang telah lemas dan tak berdaya sama sekali.

    Oleh karena itu dengan perasaan kecewa berat aku segera bangkit dari tempat tidur dalam keadaan tubuh yang masih bertelanjang bulat hendak menuju kamar mandi yang memang berada di dalam kamar tidur untuk membersihkan cairan-cairan bekas persenggamaan yang melumuri selangkangan dan tubuhku.

    Namun untunglah, seperti mengerti perasaanku, tiba-tiba Eros yang masih dalam keadaan bertelanjang bulat dan ngaceng kontolnya itu memelukku dari belakang sambil memagut serta menciumi leherku secara bertubi-tubi. Selanjutnya dia membungkukkan tubuhku ke pinggir ranjang. Aku kini berada dalam posisi menungging. Dalam posisi yang sedemikian Eros menusukkan kontolnya ke dalam tempikku dari belakang dengan garangnya.

    Karena posisiku menungging, aku jadi lebih leluasa menggoyang-goyangkan pantatku, yang tentu saja tempikku juga ikut bergoyang ke kiri dan ke kanan.

    Hal ini membuat Eros semakin bernafsu menghujam-hujamkan kontolnya ke dalam tempikku sehingga dengan cepat tubuhku kembali seperti melayang-layang merasakan kenikmatan yang tiada tara ini.

    Tak berapa lama tubuhku mengejang dan…

    ”Roosss…… oooccchhhh… aacchhh… Rrosso… akk… aakkuu… mmaaauu… kkkeelluuuaaaarrrrrr……” rintihku sambil mencengkeram pinggir ranjang, aku telah mencapai puncak persetubuhan terlebih dahulu.

    Begitu aku sedang mengalami puncak orgasme, Eros menarik kontolnya dari lubang tempikku, sehingga seluruh tubuhku terasa menjadi tidak karuan, kurasakan lubang tempikku berdenyut agak aneh dalam suatu denyutan yang sangat sukar sekali kulukiskan dan belum pernah kualami.

    Namun walaupun sudah orgasme, aku masih berkeinginan sekali untuk melanjutkan persetubuhan ini. Dalam keadaan yang sedemikian tiba-tiba Eros yang masih bertelanjang bulat sebagaimana juga diriku, menarikku dan mengajakku tidur bersamanya di kamar tamu di sebelah kamarku.

    Bagaikan kerbau dicocok hidung, aku mengikuti Eros ke kamar sebelah. Kami berbaring di ranjang sambil berdekapan dalam keadaan tubuh masing-masing masih bertelanjang bulat bagaikan sepasang pengantin baru yang sedang berbulan madu.

    Kemudian Eros melepaskan pelukannya dan menelentangkan diriku lalu dengan bernafsu menciumi susuku dan menyErost-nyErost pentilnya yang mancung itu sehingga aku kembali merasakan suatu rangsangan birahi yang hebat. Tidak lama kemudian tubuh kami kami pun udah bersatu kembali dalam suatu permainan persetubuhan yang dahsyat.

    Kali ini rupanya Eros ingin mengajakku bersetubuh dengan cara yang lain. Mula-mula Eros membalikkan tubuhku sehingga posisiku kini berada di atas tubuhnya.

    Selanjutnya dengan spontan kuraih kontol Eros dan memandunya ke arah lubang tempikku. Kemudian kutekan tubuhku agak kuat ke tubuh Eros dan mulai mengayunkan tubuhku turun-naik di atas tubuhnya.

    Mula-mula secara perlahan-lahan akan tetapi lama-kelamaan semakin cepat dan kuat sambil berdesah-desah kecil, ”Occhhh… oocchhh… acchhh… sssshhhh…” desahku dibuai kenikmatan.

    Sementara itu Eros dengan tenang telentang menikmati seluruh permainanku sampai tiba-tiba kurasakan suatu ketegangan yang amat dahsyat dan dia mulai mengerang-erang kecil, ”Oocchhh… oocchhh… Mmiiaaaa… ttteeemmpppiikkmuuu… mmmhhhhh…”

    Akupun semakin cepat menggerakkan tubuhku turun-naik di atas tubuh Eros dan nafasku pun semakin memburu berpacu dengan hebat menggali seluruh kenikmatan tubuh laki-laki yang berada di bawahku.

    Tidak berapa lama kemudian aku menjadi terpekik kecil melepaskan puncak ejakulasi dengan hebat.

    ”Ooooccchhhhh…… mmmmhhhhhh… ooocccchhhh…… mmmmhhhhhh……” pekikku keenakan dan tubuhkupun langsung terkulai menelungkup di atas tubuh Eros.

    Tapi ternyata Eros belum sampai pada puncaknya. Maka tiba-tiba dia bangkit dengan suatu gerakan yang cepat. Kemudian dengan sigap dia menelentangkan tubuhku di atas tempat tidur dan mengangkat tinggi-tinggi kedua belah pahaku ke atas sehingga lubang tempikku yang telah basah kuyup oleh lendir kawin tersebut menjadi terlihat jelas menganga dengan lebar.

    Selanjutnya Eros mengacungkan kontolnya yang masih berdiri dengan tegang itu ke arah lubang tempikku dan menghunjamkan kembali kontolnya tersebut ke lubang tempikku dengan garang.

    Aku menjadi terhentak bergelinjang kembali ketika kontol Eros mulai menerobos dengan buasnya ke dalam tubuhku dan membuat gerakan mundur-maju dalam lubang tempikku.

    Aku pun kini semakin hebat menggoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan turun-naiknya kontol Eros yang semakin lama semakin cepat merojok-rojokkan kontol besarnya ke lubang tempikku.

    Aku merasakan betapa lubang tempikku menjadi tidak terkendali berusaha menghisap dan melahap kontol Eros yang teramat besar dan panjang itu sedalam-dalamnya serta melumat seluruh otot-ototnya yang kekar dengan rakusnya.

    Selama pertarungan itu beberapa kali aku terpekik agak keras karena kontol Eros yang tegar dan perkasa itu menggesek bagian paling dalam tempikku (mungkin titik itu yang dinamakan G-Spot atau titik gairah seksual tertinggi wanita)

    Akhirnya, bersamaan dengan orgasmeku yang entah ke berapa kali aku tak ingat lagi, kulihat Eros tiba juga pada puncaknya.

    ”Mmmiiiaaaa… ooocchhh…………… ooocccchhhhhh… Mmmiiiiaaaaaaaa…………………… ttteeemmmppikkkmmmuuu… ooccchhhsss… aakkkuu… kkkellluuaaarrrrrr……” rintihnya dengan mimik wajah yang sangat luar biasa dia menyebut-nyebut namaku sambil mengeluarkan kata-kata vulgarnya lagi dan melepaskan puncak ejakulasinya secara bertubi-tubi menyemprotkan seluruh pejunya di dalam tempikku dalam waktu yang amat panjang.

    Sementara itu kontolnya tetap dibenamkannya sedalam-dalamnya di lubang tempikku sehingga seluruh pejunya terhisap dalam tempikku sampai titik penghabisan.

    Selanjutnya kami terhempas kelelahan ke tempat tidur dengan tubuh yang tetap menyatu. Selama kami tergolek, kontol Eros masih tetap terbenam dalam tempikku, dan aku pun memang tetap berusaha menjepitnya erat-erat karena tidak ingin segera kehilangan benda tersebut dari dalam tubuhku.

    Setelah beberapa lama kami tergolek melepaskan lelah, Eros mulai bangkit dan menciumi wajahku dengan lembut yang segera kusambut dengan mengangakan mulutku sehingga kini kami terlibat dalam suatu adegan cium yang mesra penuh dengan perasaan.

    Sementara itu tangannya dengan halus membelai-belai rambutku sebagaimana seorang suami yang sedang mencurahkan cinta kasihnya kepada istrinya.

    Suasana romantis ini akhirnya membuat gairah kami muncul kembali.

    Kulihat kontol Eros mulai kembali menegang tegak sehingga secara serta merta Eros segera menguakkan kedua belah pahaku membukanya lebar-lebar untuk kemudian mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku kembali. Berlainan dengan suasana permulaan yang kualami tadi, dimana kami melakukan persetubuhan dalam suatu pertarungan yang dahsyat dan liar.

    Kali ini kami bersetubuh dalam suatu gerakan yang santai dalam suasana yang romantis dan penuh perasaan. Kami menikmati sepenuhnya sentuhan-sentuhan tubuh telanjang masing-masing dalam suasana kelembutan yang mesra bagaikan sepasang suami istri yang sedang melakukan kewajibannya.

    Cerita Sex Disodok Aku pun dengan penuh perasaan dan dengan segala kepasrahan melayani Eros sebagaimana aku melayani suamiku selama ini. Keadaan ini berlangsung sangat lama sekali dan kubisikkan padanya bahwa ada bagian tertentu di dalam tempikku yang kalau tersentuh kontolnya, dapat menghasilkan rasa nikmat yang amat sangat.

    Erospun kelihatannya mengerti dan berusaha menyentuh bagian itu dengan kontolnya. Keadaan ini berakhir dengan tibanya kembali puncak persenggamaan kami secara bersamaan. Inilah yang belum pernah kualami, bahkan kuimpikanpun belum pernah. Mengalami orgasme secara bersama-sama dengan pasangan bersetubuh!

    Rasanya tak bisa kulukiskan dengan kata kata. Kami kini benar-benar kelelahan dan langsung tergolek di tempat tidur untuk kemudian terlelap dengan nyenyak dalam suatu kepuasan yang dalam.

    Semenjak pengalaman kami malam itu, aku selalu terbayang-bayang kehebatan Eros. Tetapi entah kenapa suamiku malah tidak pernah membicarakan lagi soal angan-angan seksualnya dan tidak pernah menyinggung lagi soal itu.

    Padahal aku malah ingin mengulanginya lagi. Karena apa yang kurasakan bersama suamiku sama sekali tidak sehebat sebagaimana yang kualami bersama Eros. Kuakui malam itu Eros memang hebat. Walaupun telah beberapa waktu berlalu namun bayangan kejadian malam itu tidak pernah berlalu dalam benakku.

    Malam itu aku telah merasakan suatu kepuasan persetubuhan yang luar biasa hebatnya yang belum pernah aku alami selama ini. Bahkan dengan Ki Alugoropun tidak sehebat ini, karena dengan Eros aku merasakan orgasme berkali-kali, sedang dengan Ki Alugoro cuma sekali.

    Dan walaupun telah beberapa kali menyetubuhiku, Eros masih tetap saja kelihatan bugar. kontolnya pun masih tetap ngaceng dan berfungsi dengan baik melakukan tugasnya keluar-masuk lubang tempikku dengan tegar hingga membuatku menjadi agak kewalahan.

    Aku telah terkapar lunglai dengan tidak putus-putusnya mengerang kecil karena terus-menerus mengalami puncak orgasme dengan berkali-kali namun kontol Eros masih tetap ngaceng bertahan. Inilah yang membuatku terkagum-kagum.

    Terus terang kuakui bahwa selama melakukan persetubuhan dengan suamiku, aku tidak pernah mengalami puncak orgasme sama sekali. Apalagi dalam waktu yang berkali-kali dan secara bertubi-tubi seperti malam itu.

    Sehingga, karena desakan birahi yang selalu datang tiap hari, dengan diam-diam aku masih menjalin hubungan dengan Eros tanpa sepengetahuan suamiku. Awalnya di suatu pagi Eros berkunjung ke rumahku pada saat suamiku sudah berangkat ke tempat tugasnya. Secara terus terang saat itu dia minta kepadaku untuk mau disetubuhi.

    Mulanya aku pura-pura ragu memenuhi permintaannya itu. Akan tetapi karena aku memang mengharapkan, akhirnya aku menyetujui permintaan tersebut. Apalagi kebetulan anakku juga lagi ke sekolah diantar pembantuku. Sehingga kubiarkan saja dia menyetubuhiku di rumahku sendiri.

    Hubungan sembunyi-sembunyi itu rupanya membawa diriku ke dalam suatu alam kenikmatan lain tersendiri. Misalnya ketika kami bersetubuh secara terburu-buru di ruang tamu yang terbuka, kurasakan suatu sensasi kenikmatan yang hebat dan sangat menegangkan.

    Keadaan ini membawa hubunganku dan Eros semakin berlanjut. Demikianlah sehingga akhirnya aku dan Eros sering melakukan persetubuhan tanpa diketahui oleh suamiku.

    Pernah kami melakukan persetubuhan yang liar di luar rumah, yaitu di taman dibelakang rumah, sambil menatap awan-awan yang berarak, ternyata menimbulkan sensasi tersendiri dan kenikmatan yang ambooii.

    ”Mestinya pemerintah memperbolehkan rakyatnya melakukan persetubuhan di tempat terbuka, asal tidak terdapat unsur paksaan!” anganku saat itu.

    Aku berpikir, kalau melakukan persetubuhan di tempat terbuka dengan disaksikan oleh orang lain, pasti lebih nikmat lagi deh!

    Sampai di suatu hari, Eros membisikkan rencananya kepadaku bahwa ia ingin bercinta secara three in one, tetapi bukan satu cewek dua cowok, tetapi satu cowok dua cewek. Maksudnya dia minta aku melibatkan satu orang temen cewekku untuk bersetubuh bersama.

    Mula-mula aku agak kaget dibuatnya, tetapi aku pikir-pikir boleh juga ya, hitung-hitung buat menambah pengalaman dalam bersetubuh.

    ”Wuih, pasti lebih seru nih” pikirku dalam hati sambil membayangkan kenikmatan di tempikku, apalagi sambil melihat juga Eros bersetubuh dengan cewek lain.

    ”Eh, tapi.. aku cemburu nggak ya? Tapi biarlah, ini kan suatu sensasi lain yang belum pernah kualami” pikirku lagi.

    Aku malah menambahkan usul kepada Eros, bagaimana kalau dilakukan di taman belakang rumah, habis asik sih! Lagipula aku memang punya temen (namanya Lina) yang ketika aku ceritain soal pengalamanku dengan Ki Alugoro maupun dengan Eros, keliatannya dia bernafsu banget dan pengin ikut-ikutan menikmati, boleh secara three in one ataupun sendiri sendiri, katanya.

    Soalnya kontol suaminya memang berukuran kecil dan pendek, apalagi suaminya sekarang lagi bertugas ke luar negeri dalam waktu yang lama, sehingga dia selalu kesepian di rumahnya yang besar itu.
    Ketika hal itu aku katakan pada Eros, dia langsung setuju dan menanyakan kapan hal itu akan dilaksanakan?

    Tentu saja aku jawab secepatnya. Keesokan harinya, sehabis berbelanja di salah satu mall aku mampir ke rumah Lina dan menceriterakan tentang rencanaku tersebut.

    Tentu saja dia sangat setuju dan antusias sekali mendengarnya, tetapi dia mengajukan sebuah syarat, yaitu itu dilakukan di taman di tepi kolam renang di belakang rumahnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Video Bokep Yua Ariga bermian lidah dan ngentot bergilir diluar ruangan

    Video Bokep Yua Ariga bermian lidah dan ngentot bergilir diluar ruangan


    2195 views

  • Kisah Memek Anak SMP jadi Pemuas Birahi Tante

    Kisah Memek Anak SMP jadi Pemuas Birahi Tante


    2911 views


    Duniabola99.com – Longweekend kemarin saya main di rumah sahabatku yang terletak di Bandung, sekarang saya bekerja sebagai seketariat di perusahaan mobil, saya belum berumah tangga walau umurku sudah 30an tahun saya menikmatinya , tapi jangan salah saya sudah mempunyai cowok juga yang sudah berjalan 1 tahun ini.

    Suatu pagi saya segera bangun untuk bersiap-siap. saya segera menuju kamar mandi. Seperti biasa, saya langsung melepas piyamaku. Setelah tak ada sehelai benangpun di tubuhku, sayapun mulai menggosok gigi. Sambil menggosok gigi, kuperhatikan tubuhku dicermin yang ada dihadapanku.

    Tubuhku memang montok, apalagi di bagian pinggul karena saya hampir tak ada waktu untuk fitness, tetapi toh saya tak perduli, saya bahagia dengan tubuhku ini. Sambil menyikat gigi ku pegang buah dadaku, yang menurutku biasa saja, tetapi tak menurut teman-temanku.

    Menurut mereka buah dadaku seperti mau tumpah, mungkin karena saya selalu memakai bra yang tak menutupi semua buah dadaku. saya terus meraba buah dadaku sambil terus menyikat gigi, rasanya geli…lama-lama saya justru lebih fokus pada remasan tanganku daripada menyikat gigiku. Akhirnya saya tersadar…kuputuskan menghentikan kegiatan menyenangkan diriku itu lalu bergegas bersiap-siap.

    Setelah memasukkan barang ke H…. J…ku (nanti dikira dapet sponsor), saya segera melaju ke arah tol menuju B. Sebelum berangkat saya sempat meminta alamat V, dan ia segera mengirim SMS alamat lengkapnya. Bukan sekali ini saya ke kota B, tetapi Baru dua minggu yang lalu Vina pindah rumah ke daerah CL, dan saya tak tahu sama sekali dimana itu. saya pikir toh nanti bisa tanya sama orang di jalan.

    Sesampainya di B, saya mulai mengikuti petunjuk SMS V untuk menuju ke rumahnya, tapi…jalanan di kota B ini sangat membingungkan. Setelah berputar-putar saya memutuskan untuk bertanya. Di depanku saya melihat kerumunan anak SMP yang baru pulang sekolah, saya lalu meminggirkan mobilku untuk bertanya pada salah satu dari antara mereka.

    “Permisi dik, mau tanya alamat ini”, sambil kutunjukkan isi SMS dari V.

    “Oooh…dari sini lurus terus nanti ada toko CK, tante belok kiri terus belok kanan, nanti belok kanan lagi, terus ambil kiri, terus ada tanjakan belok ke kanan. Naik terus nanti tanya aja lagi sama orang disitu”, ia memberikan penjelasan panjang lebar.

    Diberi penjelasan seperti itu saya langsung kebingungan, tanpa pikir panjang saya langsung minta tolong padanya.

    “Aduh, tante bingung nih! Kamu bisa anterin aja ga? Nanti tante kasih ongkos pulang” kataku.
    Dia seperti kebingungan.

    Saya pun berkata, “Tenang ga akan diculik kok”, kataku sambil tersenyum.

    Dia makin kelihatan kebingungan.

    “Kalau kamu takut, ajak saja temen kamu”, saya meyakinkannya, karena saya sudah pusing mencari alamat V.

    Akhirnya ia setuju dengan syarat boleh mengjak temannya dan diberi ongkos pulang.

    Dia pun mengajak dua orang temannya. saya menyuruh salah satu dari mereka untuk duduk di depan sebagai penunjuk jalan, lagipula saya tak mau dikira sepagai sopir antar jemput anak sekolahan.

    Didalam mobil saya berkenalan dengan mereka. Yang duduk didepan bernama Fariz, sedangkan dua temannya yang duduk dibelakang bernama Dharma dan Aziz. Dari obrolan kami ku ketahui mereka baru kelas 2 SMP.

    Selama perjalanan kuperhatikan mereka semua mencuri-curi pandang tubuhku. Saat itu saya mengenakan tank top biru muda dan hot pants. Yang paling kuperhatikan tentu saja Fariz karena ia duduk didepan.

    Setiap kali kuperhatikan ia langsung membuang muka, karena takut ketahuan olehku. Umur-umur segitu anak cowok memang memiliki fantasi seks yang luar biasa. Fariz terus saja mencuri pandang buah dadaku yang “luber”. Akhirnya kuputuskan kubiarkan saja mereka melihat toketku, kupikir sebagai bahan masturbasi mereka nanti…Akhirnya sampai juga kami di rumah V.

    Vina langsung menyambutku, tetapi dengan tatapan heran.

    “Siapa itu Cel?”, tanyanya.

    “Oh..mereka guide”, kataku sambil tersenyum pada mereka.

    “Masuk dulu yuk!”, ajakku pada mereka. “Ga buru-buru kan?”, tanyaku lagi.

    Akupun mengambil tas kecilku. saya dan Vina masuk mendahului mereka.

    Rumah V –menurutku sih villa, bukan rumah- berada didaerah yang elite, sehingga jarak antar tetangga tak terlalu dekat.

    Vina juga hidup sendiri, sama seperti saya. ia editor sebuah majalah wanita.

    Begitu masuk rumah, Vina langsung menunjukkan kamarku, “kamar lo di atas ya Lyn, yang itu tuh”, katanya sambil menunjukkan kamarku.

    Kita ngobrol dibawah yuk, katanya kepada ketiga anak itu sambil turun menuju ruang tamu.

    Aku pun menuju kamarku, ketika baru teringat bahwa saya lupa membawa tas yang berisi pakaian.

    Aku pun memanggil Fariz, “Riz, bisa minta tolong ambilkan tas tante yang hitam di mobil?”.

    Fariz tampak terkejut, “Bisa tante”.

    “Tau cara bukanya kan?”, tanyaku lagi.

    “Tau kok!”, jawabnya.

    Akupun memberikan kunci mobilku kepadanya.

    Akupun menuju kamarku. Sesampainya di kamar, saya langsung menutup pintu dan menuju kamar mandi, saya sudah tak tahan menahan pipis sejak di tol tadi.

    Ketika saya baru mengeluarkan pipisku, tiba-tiba Fariz masuk.

    Akupun terkejut. Sial, saya lupa mengunci pintu kamar dan lupa menutup pintu kamar mandi karena sudah tak tahan.

    Fariz tampak terkejut melihatku sedang duduk di toilet, “Ma..maaf tante, saya lupa mengetuk pintu”. ia terpaku di depan pintu.

    Cepat-cepat kubilang padanya, “Udah cepet masuk tutup pintunya, tar keliatan orang!”.

    Masih kebingungan diapun masuk dan menutup pintu, matanya masih terpaku padaku.

    “Lihat apa kamu?”, tanyaku menyadarkannya.

    “Eh..ngga liat apa-apa tan”, katanya sambil membalikkan badan.

    Setelah selesai sayapun berkata padanya, “Maaf ya, tante lupa kunci pintu”.

    “Ng…ga pa pa tan, saya keluar dulu”, katanya.

    Busyet polos amat anak ini, pikirku. Tiba-tiba muncul niat isengku, melihatku pipis saja sudah kebingungan bagaimana kalau melihatku bugil?

    “Riz, tante bisa minta tolong lagi ga?”, pertanyaanku menghentikan langkahnya.

    “Bi..bisa tan”, rupanya ia masih shock.

    “Tolong pijitin tante dong, tante pegel nih nyetir dari J”, tanyaku.

    Rupanya permintaanku ini lebih mengagetkannya. Niat isengku semakin menjadi-jadi.

    “Nanti tante tambahin deh ongkosnya”, tambahku lagi.

    Rupanya kata-kataku yang terakhir ini membuat ia tersadar.

    “Bo..boleh deh tan”, katanya.

    Aku pun memanggil V untuk meminta lotion untuk membalur tubuhku.

    “Mau ngapain lo?”, tanya Vina setengah berbisik kepadaku.

    “Mau tau aja”, kataku kepadanya.

    Vina yang merupakan petualang seks sejati langsung mengerti maksudku.

    “Bisa aja lo cari variasi”, katanya lagi. “Bisa ikutan dong?”, tanyanya.

    “Tuh masih ada dua lagi”, kataku sambil menunjuk Dharma dan Aziz.

    “Wah cerita baru buat blog gue nih”, katanya bersemangat.

    Diapun memberikan lotion kepadaku.

    Akupun menutup pintu tanpa kukunci, toh tak ada siapa-siapa selain kami berlima dirumah ini.

    “Nih lotionnya”, kataku sambil menyerahkan lotion kepada Fariz.

    Saya pun menuju kamar mandi, lalu keluar lagi dengan hanya mengenakan handuk. saya telah melepaskan semua pakaian dalamku. Perasaan ini mulai membuatku bergairah.

    Fariz tampak terkejut melihatku, karena handuk yang kukenakan benar-benar hanya menutupi toket dan kemaluanku saja.

    Saya pun berbaring telungkup di tempat tidur dan menurunkan handukku sehingga hanya menutupi bagian pantatku.“Ayo..tunggu apa lagi”, kataku kepada Fariz yang tampak tertegun melihat tubuhku yang hampir telanjang.

    Diapun duduk disebelahku dan mulai menuang lotion ke atas punggungku. Fariz pun mulai memijitku.
    Saya berusaha memulai pembicaraan untuk memecah kesunyian.

    “Kamu sekarang kelas 2 SMP ya. Udah punya pacar?”, tanyaku.

    “Be..belum tan”, jawabnya gugup.

    “Kamu kok grogi gitu? Belum pernah mijit cewek ya?”, tanyaku jahil.

    “Be..belum pernah tan”, jawabnya singkat.

    “Udah..kamu pijit kaki tante aja, soal pegal”.

    Farizpun mulai memijit kakiku.

    “Agak keatas sedikit Riz”, kataku sambil mengarahkan tangannya ke pahaku.

    Dia tampak semakin gugup.

    Pijatan didekat daerah kemaluanku membuatku secara tak sadar melebarkan pahaku, menurutku Fariz dapat melihat bulu kemaluanku yang tak terlalu lebat itu.

    “Tetapi kamu pernah masturbasi kan?”, kataku mulai memancing.

    “Mmm….”, ia terdiam.

    “Ga mungkinlah seumuran kamu belum pernah masturbasi”, kataku lagi.

    “Pernah tan”, jawabnya pelan.

    Kamipun terdiam.

    “Agak keatas lagi Riz”.

    Fariz pun memijit dekat pantatku.

    “Udah pernah ML?”, kataku makin tak tahan.

    “Be..belum tan”.

    Wah perjaka batinku. saya pun menarik handuk yang menutupi pantatku sehingga kini saya benar-benar bugil.

    Fariz benar-benar terkejut.

    “Sekarang pijitin pantat tante aja, dari tante duduk nyetir terus”.

    Farizpun mulai memijit pantatku yang montok bersih itu. sayapun makin lama makin melebarkan kedua pahaku.

    “Riz…”.

    “Iya tan”.

    “Kamu mau pegang ‘itu’ tante?”, tanyaku nakal. “Pegang aja Riz, ga pa pa kok”, pancingku lagi.
    Fariz memindahlan tangannya dari pantatku kea rah kemaluanku. ia mulai memegang bulu kemaluanku. Nafsuku makin tak tertahan.

    “Gerakin tanganmu maju mundur Riz”, kataku mengarahkan.

    Fariz pun mulai menggerakkan tangannya di atas kemaluanku. Gesekan antara tangannya dan bulu kemaluannya makin membuat memekku basah. sayapun sedikit menunggingkan badanku untuk mempermudah tangan Fariz bermain di atas kemaluanku.

    “Masukin jari tengah kamu Riz”, pintaku setengah memohon.

    Fariz pun mulai mengerti jalannya permainan ini. ia mulai memasukkan jari tengahnya kedalan memekku sambil terus menggosok-gosoknya. Sentuhan tangannya sesekali menyentuh klitorisku, dan itu makin membuatku bernafsu.

    Suaraku makin lama makin meracau karena keenakan.

    “Iya Riz..yang itu. Gosok ‘itu’ tante Riz”.

    “Yang mana tante?”, katanya polos.

    Akupun tersadar, ia masih terlalu polos.

    Lalu saya membalikkan tubuhku, sehingga Fariz kini dapat melihat seluruh rubuhku yang telah bugil dengan leluasa.

    “Kamu mau pegang toket tante?”, tanyaku sambil memgang kedua tangannya dan mengarahkannya ke kedua toketku. saya meremas tangannya sehingga tangannya itu meremas kedua buah dadaku.

    Setelah meremas-remas buah dadaku, saya pun menarik kepala Fariz dan mengarahkannya ke dadaku. Diapun mulai menjilati putingku, mataku terpejam sayapun makin mendesah tak karuan.“Oouuh…aaahh…euuhhh…”, saya mulai liar.

    Tanganku tak tinggal diam. saya mulai meraba celana Fariz dan memegang kemaluannya yang saya yakin sudah tegang dari tadi. Tanganku menarik retsletingnya dan mengeluarkan kemaluannya. Tak terlalu besar, hanya sedikit lebih panjang dari genggamanku, mungkin karena ia masih kelas 2 SMP. Tanganku mulai memainkan kejantannya, saya mulai mengocoknya.

    Akhirnya saya berhenti. sayapun duduk dan mulai melucuti seragam Fariz. Kulihat badannya yang masih polos itu. Kemaluannya baru sedikit ditubuhi bulu-bulu halus. saya menyuruhnya terlentang. sayapun mulai melakukan oral kepadanya dalam posisi berlutut.

    “Hmmph…mmph…mmphh”, suara mulutku yang sedang mengulum batang kemaluannya sambil tanganku memainkan kedua bolanya.

    “Aahhhh…ahhhh…enak tan”, Fariz berteriak keenakan.

    Fariz merubah posisinya dari tidur menjadi duduk. Tangannya kini memainkan buah dadaku. Sesekali saya berhanti mengulum batang kejantanannya untuk menikmati remasan tangan Fariz. Tangan kiriku kini beralih memainkan klitorisku. saya benar-benar menikmati semua ini.

    Tiba-tiba Fariz berteriak,

    “Aa..aa..aaahhhhh, geli banget tan. Aaahh..aaahh…aaahhh…ma..ma..mau kkkelluuaaarrr”, saya makin mempercepat mulutku dan makin menghisap kuat-kuat batang kejantannya.
    Tak berapa lama…..

    “AAAAHHHHHHH…AAAHHHHHH…AAAAHHHHHH”, Fariz mengeluarkan cairan spermanya didalam mulutku. saya sempat terkejut, karena banyak sekali cairan pejuh yang dikeluarkan anak kelas 2 SMP ini. Tetapi itu kupikir karena jarang sekali bermasturbasi.

    Pejuh yang telah dikeluar didalam mulutku ku keluarkan lagi ke atas batang kemaluannya, hanya untuk kuhisap lagi. Fariz terlihat begitu menikmati oral seks ini. Akhirnya kutelan semua pejuh Fariz, dan kuhisap lagi kemaluannya untuk membersihakan sisa-sisa spermanya.

    “Enak Riz?”, tanyaku puas.

    “Enak banget tante. Beda ya sama masturbasi”, jawabnya polos.

    Aku hanya tertawa sambil menjawab, “ada yang lebih enak, mau?”.

    Akupun mulai mengulum kembali batang kejantanan Fariz yang telah terkulai. saya sengaja melakukan oral terlebih dahulu kepada Fariz, supaya nanti saat permainan utama ia tak cepat ‘keluar’. Pelan-pelan saya mulai menjilati kemaluannya.

    Posisi Fariz kini tiduran kembali dengan kedua kaki diangkat, sehingga kepalaku berada dikedua pahanya. Jilatanku mulai berubah menjadi kuluman. Semakin lama semakin cepat, sayapun mulai memperkuat hisapanku pada kepala kontolnya. Sesekali paha Fariz menjepit kepalaku menahan rasa geli di kontolnya. Ketika kontol fariz telah berdiri lagi saya menghentikan oralku.

    “Eh..kenapa tante?”, tanyanya heran.

    “Gantian dong, masa kamu aja yang enak?!”, kataku.

    “Maksudnya?”.

    Saya pun mulai berbaring dan menarik Fariz ke pelukanku. sayapun mulai menciumnya. Mula-mula ia seperti risih, tetetapi permainan lidahku mulai mengajarinya untuk berciuman. Kami terus berpelukan sambil berciuman, sesekali kontolnya menyentuh klitorisku dan ini membuatku makin menggila. Puas berciuman saya mengarahkan kepalanya ke bauah dadaku. Kini Fariz telah tahu apa yang harus dilakukan.

    Nafsuku makin tak tertahan. saya mengangkat kepala Fariz, “Riz, jilatin ‘itu’ tante”.

    “Yang mana tante?”.Aku mengambil posisi bersandar pada pinggiran tempat tidur. Kutekuk pahaku dan kubuka lebar-lebar pahaku. Kedua tanganku memegang memekku, jari-jariku menyisir bulu kemaluan. Setelah terlihat jelas kemaluanku yang telah basah dari tadi, kutunjukan klitorisku dengan kedua jari telunjuk.

    “Yang itu Riz, jilatin ‘itu’ tante”, pintaku setengah memelas.

    “Yang ini tante?”, katanya sambil menyentuh klitorisku.

    Sontak saya menggelinjang, sentuhan tangan Fariz pada klitorisku membuat tubuhku seperti melayang.
    Dia tampaknya menikmati hal ini.

    “Yang ini ya?”, tanyanya lagi sambil mulai memainkan klitorisku.

    “Aaaahhhh…ii..iiyyaaa…yang itu. Ka..kha..kamu nakal ya”, kataku mulai terengah-engah.

    “Aaaahhhh…oouuuhh….uuuhhhhh….jilatin aja Riz”, kataku tak tahan sambil menurunkan kepalanya kekemaluanku.

    Fariz mulai menjilati memekku, mula-mula meras aneh, mungkin karena aroma khas memek yang telah basah. sayapun makin melebarkan pahaku, sambil tanganku membuka memekku agar tampak klitorisku oleh Fariz.

    “Jilatin yang ini Riz”, kataku sambil menunjukkan letak klitoris.

    Fariz mulai menjilati klitorisku dengan lidahnya. sayapun memegang kepalanya dan menggerakkan kepala Fariz naik turun di atas klitorisku. Gerakan lidah Fariz yang kasar menari diatas klitorisku membuatku hampir mencapai orgasme.

    Cepat-cepat kuangkat kepala Fariz dan kutarik badannya kearahku. Dengan tisak sabar kupegang batang kemaluannya yang telah keras kembali, kuarahkan ke memekku.

    Cllep…bleessshhh…kontolnya langsung masuk kedalam memekku yang sudah semakin basah.

    “Aaaaahhhh…”, teriakku.

    Saya mulai memegang pinggang fariz dan menggerakkannya maju mundur.

    Plok..plok..plookk…cloopps…clooppss….suara selangkangan kami beradu ditengah semakin banjirnya cairan memekku.

    “Ooooohhh…aaahhhhh…aaahhh…..aaahhh….aaaa..aaaaa….aaaahhhh…terus Riz…eennaaak”, teriakku.

    Saya mulai manarik-narik rambutnya, sambil sesekali kuciumi Fariz dengan brutal.

    “Hmmmppph..hmmmppp…aahhhh..hmmpphh…ooohhh….ohhh yyeesss..hmmmppphhhh”.Kakiku kini melingkari pinggang Fariz agar kontolnya bisa masuk sedalam-dalamnya kedalam memekku.

    Tubuhnya menempel dengan tubuhku, kamipun bermandikan keringat. Sensasi bersetubuh dengan bocah polos yang masih perjaka ini benar-benar membuatku bernafsu. Tangan Fariz mulai memainkan kembali buah dadaku. Tak berapa lama saya merubah posisi. saya berjongkok di atas Fariz. Ku pegang kontolnya dan kumasukkan kedalam memekku.

    Plok..plok..plok..memekku berbunyi karena sangat basah.

    Kugoyangkan badanku maju mundur, kontol Fariz melesak penuh kedalamku. Goyangan ini makin menggesek klitorisku.

    “Aaahhhhh…ooouuuhhhhh….eenaaaakkkkkk”.

    Aku tahu sebentar lagi fariz akan ejakulasi yang kedua, sehingga saya marubah posisiku menjadi “doggy style”.

    Tubuhku bersandar pada sandaran temapt tidur. Fariz tanpa permisi langsung memasukkan kontolnya dengan tak sabar.

    “Ah!” jeritku.

    Fariz makin tak sabaran. ia terus memompa memekku dengan batangnya, batang yang baru sekali ini merasakan nikmatnya dunia. ia terus menggerakkan tubuhnya maju mundur, makin lama makin cepat, sambil tangannya memegang pinggulku.

    “Ah..ah..ah…teerrruuus Riz….terruuusss…..aaaaahhhh”.

    “Tan, Faarriizz maau kke…..lluaarr….giimaannaa nihhhh…..aahhhh…ahhh?”.

    “Ahhh…aahhh…kkee…ahh…keeluaarinn aja Riz…aahhhhh”.

    Plok..plook…clooppss….cloppss….

    Akupun mulai bersiap meneriam muntahan pejuh fariz didalam memekku, saya pun mulai mencapai orgasme yang sejak tadi kutahan.

    “Aahhhhh…tteerrruuussss Rizzzzz…tante ju….Ah!..ga mau keeluuuarrr……aaahhhhh…terusss”.

    Fariz terus mempercepat kocokan kontolnya di dalam memekku.

    “aahh…ahhh..AAAAHHHHHHHHH….!!!!”

    Fariz memuntahkan seluruh spermanya didalam memekku. Kurasakan semprotan kuatnya di dinding memekku, seperti dikejutkan oleh sengatan listrik. Memekku langsung terasa hangat dan basah oleh cairan spermanya, tetapi saya tak menghentikan goyangannya. Tak berapa lama….

    “Oh…oh…oh…ah..ah..ah..ah..ah..AAAAHHHHHHH!!!!”, sayapun berteriak karena orgasme.

    Memekku makin basah oleh karena cairan kami berdua. saya tak membiarkan Fariz melepaskan kontolnya dari memekku, sambil menggoyang-goyangkan pinggulku.

    “Gimana Riz, lebih enak dari yang tadi kan?”, tanyaku.

    “He..he..he..iya tan, jauh lebih enak”, jawabnya sambil mengikuti goyangan pinggulku.

    Bersamaan dengan mengecilnya kontol Fariz, keluar jugalah cairan spermanya dari dalam memekku. Cairan pejuh itu langsung menempel pada kami berdua. saya langsung berbalik dan menghisap cairan pejuh yang ada pada kontol Fariz.

    Sambil merasa kegelian Farisz berkata, “Makasih ya tan, ga rugi nganterin tante”.

    “Aku juga ga rugi dianterin kamu”, jawabku singkat lalu kembali mengulum kontol Fariz.

    Setelah kontol Fariz bersih dari pejuh kamipun berbaring terlentang tanpa pakaian, sambil Fariz memainkan buah dadaku.

  • Video bokep eropa Mindy dan Vanessa Decker passion sebagai lesbian

    Video bokep eropa Mindy dan Vanessa Decker passion sebagai lesbian


    1820 views

    Indogol

  • Kisah Memek Penjual nasi yang bertubuh bak Gitar

    Kisah Memek Penjual nasi yang bertubuh bak Gitar


    2652 views

    Duniabola99.com – Sebelumnya aku perkenalkan diri, namaku Asep (samaran), 21 tahun, tinggi 171 cm, berat yang ideal. Aku tergolong cowok yang cakep dan banyak sekali yang naksir aku, tapi yah.. gimana ya! aku punya penis yang cukup besar untuk bisa bikin cewek klepek-klepek dan tidak tahan untuk beberapa kali orgasme.
    Kepala batang kemaluan yang besar dan ditumbuhi rambut yang cukup rapi, rata dan tidak gondrong karena nanti bisa mengganggu cewek untuk “karaoke”. Aku mempunyai daya sex yang tinggi sekali. Aku bisa melakukan onani sampai 3 – 4 kali. Hobiku nonton bokep, sehingga aku cukup mahir dalam gaya-gaya yang bisa buat cewek kelaparan sex. Setelah nonton film bokep aku tidak lupa untuk onani.

    Kisah ini berawal dari membeli nasi kuning di pagi hari. Seperti biasa tiap pagi perutku tidak bisa diajak kompromi untuk berunding tentang masalah makan, langsung saja setelah merapikan diri (belum mandi nih) langsung mencari makanan untuk mengganjal perut yang “ngomel” ini. Setelah beberapa lama putar-putar dengan motor, aku ketemu dengan seorang cewek yang menjual nasi kuning yang laris sekali. Setelah kuparkir di samping tempat jualannya itu, lalu aku ngantri untuk mendapat giliran nasi kuning. Aku kagum sekali dengan penjual nasi kuning ini.

    Kuketahui namanya Naning, umurnya kira-kira 25 tahun dan dia memiliki wajah yang natural sekali dan cantik, apalagi dia kelihatan baru mandi kelihatan dari rambut yang belum kering penuh. Dia tingginya 165 cm dan berat yang ideal (langsing dan seksi) dengan rambut yang pendek sebahu. Dia memiliki susu yang cukupan (34), cukup bisa untuk dikulum dan dijilat kok!

    Waktu itu Naning memakai kaos oblong yang agak longgar dan celana batik komprang. Aku mengambil posisi di sampingnya, tepatnya di tempat pengambilan bungkus nasi kuning yang letaknya agak ke bawah. Dari posisi itu aku dengan leluasa melihat bentuk susu Naning yang dibungkus kaos dan BH, walaupun tidak begitu besar aku suka sekali dengan susunya yang masih tegak dan padat berisi.

    Sesekali aku membayangkan kalau memegang susu Naning dari belakang dan meremas-remas serta sesekali memelintir-lintir puting susunya dengan erangan nafsu yang binal, wouw, asik tenan dan ee.. penisku kok jadi tegang! Saat Naning mengambil bungkusan nasi kuning di depanku, aku bisa melihat dengan jelas susu Naning yang terbungkus BH, putih, mulus dan tegak, nek! Aku semakin menegakkan posisi berdiriku untuk lebih bisa leluasa melihat susu Naning yang mulus itu. Weoe.. ini baru susu perawan yang kucari, padet dan putih serta masih tegak lagi..

    Ya.. andaikan..! kata hati berharap besar untuk mencoba vagina dan susu untuk dijilati, pasti dia suka dan menggeliat deh.Setelah beberapa menit kemudian, pembeli sudah tidak ada lagi tinggal aku sebagai pembeli yang terakhir. “Mau beli nasi kuning, Mas?” sapanya mengambil bungkus nasi di depanku, aku tidak langsung jawab karena asik sekali melihat susu Naning menggelantung itu.


    “E.. Mas jadi beli nggak sih..” Sapa Naning agak ketus. “Oh.. ya Mbak, 1 saja ya.. sambel tambah deh..” sambil gelagapan kubalas sapaan Naning. Aku yakin tadi si Naning mengetahui tingkah lakuku yang memandangi terus dadanya yang aduhai itu, oleh karena itu aku sengaja tanya-tanya apa saja yang bisa buat dia lupa dengan kejadian yang tadi.

    Dari hasil pembicaraan itu kami saling mengenal satu sama yang lain walaupun sebatas nama dan sekitarnya. Naning ini anak kedua dari tiga bersaudara, dia tidak kuliah lagi karena tuntutan orangtuanya untuk membantu berjualan nasi kuning saja. Aku berniat untuk membantu Naning untuk beres-beres dagangannya, karena aku tahu bahwa aku adalah pembeli terakhir dan nasi kuning sudah habis terjual.“E.. boleh nggak kalau Asep bantuin beres-beres barangnya?” rayuku. “Jangan! ngerepotin saja,” sambil malu-malu Naning berkata. “Nggak kok, boleh ya..” rayuku.

    Sampai beberapa menit aku merayu agar bisa membantu Naning untuk beres-beres dagangannya, akhirnya aku bisa juga. Memang sih, barang-barang untuk jualan nasi kuning tidak begitu banyak, jadi hanya perlu satu kali jalan saja. Aku membawa barang yang berat dan Naning yang ringan. Setelah sesampai di rumahnya, “Mas, diletakkan di atas meja saja, sebentar ya.. aku ke kamar mandi sebentar, kalau mau makan nasi kuningnya ambil sendok di dapur sendiri ya..” kata Naning dengan melanjutkan langkahnya ke kamar mandi.

    Setelah beberapa menit aku duduk-duduk dan mengamati rumahnya, aku terasa lapar sekali dan berniat untuk mengambil sendok di dapur yang letaknya tidak begitu jauh dari kamar mandi Naning. Sesampainya di dapur, terdengar Naning suara pintu dari kamar mandi, eh ternyata Naning barusan saja masuk ke kamar mandi dan kesempatan ini aku tidak sia-siakan saja. Aku berjalan pelan-pelan ke depan pintu kamar mandi itu dan jongkok di depan lubang pintu kamar mandi sehingga bisa melihat apa yang ada di dalam sana walaupun memang agak sempit sih. Solaire99

    Wow.. wow.. aku melihat Naning yang masih berpakaian lengkap dan mulai dia meletakkan handuknya di tempat samping pintu kamar mandi, lalu pelan-pelan dia melepas kaos longgarnya dan terlihatlah susunya yang putih bersih tanpa cacat yang masih terbungkus dengan BH. Dan perlahan-lahan dia melepaskan tali pengikat celana batik yang dipakainya dan menurunkan pelan-pelan dan ah.. terlihat pinggul yang oke sekali putih, dan paha dan betis yang ideal tenan dengan memakai CD yang tengah bawahnya menggelembung seperti bakpaw. Itu pasti vaginanya. Ah.. ayo cepetan buka dong, hati yang tidak sabaran ingin tau sekali isi CD itu. Dan akhirnya dia melepaskan ikatan BH dan.. berbandullah susu Naning yang merangsang batang kemaluanku untuk tegang (puting yang coklat kemerahan yang cukup besar untuk dipelintir deh.. ah) dan sialnya, Naning meletakkan BH-nya pas di lubang pintu sehingga pandanganku terhalang dengan BH Naning.

    Ya.. asem tenan, masak susunya udah ditutup, aku kecewa sekali dan aku kembali duduk di teras sambil makan nasi kuning sambil menutup pintu depan rumah Naning.Dan beberapa menit kemudian, Naning keluar dari kamar mandi, Ee.. dia pakai handuk yang dililitkan ke badannya. Handuk yang amat-amat mini sekali deh, panjangnya di dekat pangkal paha, oh.. indah sekali. Dia hanya pakai BH dan CD di dalam handuk, karena terlihat di pantatnya yang padat itu terawah CD-nya dan tali BH yang ada di bahunya.


    “Ee.. Mas Asep kenapa kok bengong?” “Oo.. e.. o.. tidak.. kok ini pedas,” sambil melanjutkan makannya. “Ya.. ambil saja minum di belakang, aku mau ganti dulu,” saut Naning sambil melangkah ke kamarnya yang letaknya di sampingku dan dia menutupnya tidak penuh. 2 menit kemudian, “Mas Asep bisa bantuin Naning ambilin bedak di kamar mandi, nggak?” “Ya.. sebentar!” aku langsung menuju ke kamar mandi dan mengambil bedak yang dia maksudkan. “Ini bedaknya,” aku masih di luar pintu kamar Naning.

    “Masuk saja Mas tidak dikunci kok,” saut Naning. Setelah aku membuka pintu dan masuk ke kamar Naning, terlihat Naning sedang di depan seperti sambil duduk dan dia tetap pakai handuk yang dia pakai tadi sambil menyisir rambut basahnya itu, sambil mendekat. “Ini Mbak bedaknya,” sambil menyodorkan bedak ke arah Naning. “E.. bisa minta bantuan nggak!” sambil membalikkan muka ke arahku. “Apa tuh..” “Bantuin aku untuk meratakan bedak di punggungku dong, aku kan tidak bisa meratakan sendiri,” kata Naning menerangkan permintaannya. “Apa? meratakan ke tubuh Mbak, apa tidak..” basa basiku.
    Sebelum kata itu berakhir, “Takut ketahuan ortuku ya.. atau orang lain, ortu lagi pergi dan kalau malu ya tutup saja pintu itu,” kata Naning. Aku melangkah ke arah pintu kamar Naning dan menutup pintu itu dan tidak lupa aku menguncinya, setelah itu aku balik ke arah Mbak Naning dan woow.. wowo.. wow.. woow.. dia sudah terkurap di atas ranjang dengan handuk yang tidak dililitkan lagi, hanya sebagai penutup bagian tubuh belakang saja.

    Dan aku menuju pinggir ranjang di samping Naning. “Udah, mulai meratakan saja, e.. yang rata lho..!” sambil menoleh ke belakang dan mengangkat kepalanya ke atas bantal. Aku mulai dari punggung atas mulus Naning, aku taburkan dulu bedak di sekeliling punggung atas Naning dan meratakan dengan tanganku. Ayy.. mulus sekali ini punggung, batang kemaluanku mulai tegang tapi aku tahan jangan sampai ketahuan deh. Meratakan dari atas punggung, ke samping kiri dan kanan, aku sengaja sambil mengelus-elus lembut, punggung Naning dan terdengar sayup-sayup nafas Naning yang panjang.

    Aku mulai menurunkan tanganku untuk meratakan ke bagian punggung bagian tengah yang masih tertutup oleh handuk. “Mas Asep, kalau handuknya menghalangi ya.. di lepas saja,” kata Naning sambil metutup matanya. “Ya.. boleh,” hati berdebar ingin tahu apa yang ada di dalam sana. Aku mulai menyingkap handuk dan ah.. wowowo terlihatlah punggung Naning dan pantat yang tegak putih terlihat bebas, batang kemaluanku tambah tegang saja melihat pemandangan yang begitu indahnya, kulit Naning memang sangat mulus tanpa cacat sama sekali. Aku mulai menaburkan bedak di atas punggung Naning sampai di atas pantat Naning yang masih tertutup oleh CD, setelah menaburkan bedak aku mulai meratakan dengan kedua tanganku ini. Ah.. aku juga bisa menikmati tubuh Naning yang belakang dengan meraba-raba dan mengelus-elus dengan lembut, aku sengaja tidak membuka kaitan BH-nya ya.. biar dia yang minta saja dibukakan.

    Sambil menyenggol-nyenggol kaitan BH Naning agar Naning merasa aku kehalangan dengan kaitan BH-nya itu dan.. “Mas, kaitan BH-nya dicopot saja biar bisa meratakan bedak dengan leluasa,” kata Naning yang masih menutupkan matanya, mungkin agar bisa menikmati rabaan dan elusan tanganku ini. Setelah kaitan BH aku buka dan BHnya masih tidak terlepas dari kedua tangan Naning (hanya kaitan BH yang lepas) terlihat olehku tonjolan susu Naning dari pinggir badannya yang mulus itu.


    Aku pelan-pelan melanjutkan meratan bedak lagi dan sedikit-sedikit turun ke samping badan Naning yang dekat dengan tonjolan susu Naning itu, dengan pelan-pelan aku meraba-raba dengan alasan meratakan bedak. Oh.. kental dan empuk, man! Saat itu juga Naning menarik nafas panjang dan “Sesstsst eh..” sambil menggigit bibir bawahnya. Aku tahu kalau ia sudah terangsang dan aku teruskan untuk meraba dan meremas sedikit tonjolan susu Naning yang ada di samping badannya itu walaupun puting susunya belum kelihatan, nafas dan erangan lembut masih terdengar walaupun Naning berusaha menyembunyikannya dariku.

    Aku tidak mau cepat-cepat. Aku melanjutkan meratakan di pinggang Naning, saat aku mengelus-elus di bagian kedua pinggangnya dia mengerang agak keras, “Ssts seestt.. ah.. geli Mas jangan di situ ah.. geli yang lain saja,” kata Naning sambil menutup mata dan menggigit bibir bawahnya yang seksi itu. Aku mulai menaburkan bedak ke kedua kaki Naning sampai telapak kakinya juga aku beri bedak, selangkangan Naning masih tertutup rapat otomatis aku tidak bisa melihat ke bagian tonjolan vagina yang masih tertutup oleh CD itu.

    Aku harus bisa bagaimana cara untuk membuka selangkangan ini biar tidak kelihatan, aku sengaja ingin mencicipi vagina Naning, akalku terus berputar. Aku mulai meratakan dari pangkal paha Naning, aku mengelus-elus dari atas dan ke bawah berulang kali sambil sedikit-sedikit berusaha melebarkan selangkangan Naning yang masih rapat itu dan lama-lama berhasil juga aku melebarkan selangkangan Naning dan terlihatlah CD Naning yang sudah basah di bagian vaginanya dan Naning sudah mulai terangsang berat, terlihat dari erangan yang makin lama makin keras saja.

    Aku mulai mengelus-elus di bagian paha atas yang dekat dengan pantat Naning masih terbungkus rapi CD-nya. Pelan-pelan aku menyentuhkan ibu jariku di bagian yang basah di CD Naning sambil pura-pura meratakan bedak di bagian dekat pangkal paha. Tersentuh olehku bagian basah CD Naning dan.. “Ah.. sstt stt.. ah.. eh.. sestt..” Naning makin menggigit bibir bawah dan mengangkat pantatnya sedikit ke atas tapi dia diam saja tidak melarangku untuk melakukan itu semua. Aku mulai memberanikan diri dan sekarang aku tidak segan-segan dengan sengaja memegang CD yang basah itu dengan ibu jariku.


    Aku terus memutar-mutarkan ibu jariku di permukaan vagina Naning yang masih tertutup oleh CD-nya itu, aku tekan dan putar dan gesek-gesek dan makin lama makin cepat gesekan dan tekanan ibu jariku ini. “Ah.. oh ye.. sstt ah.. terus.. jang.. an berhenti Sep.. oh.. ye..” Naning mulai terangsang berat dan tidak segan-segan mengeluarkan erangan yang keras. “Ya.. tekan yang keras.. Sep.. oh.. ye.. buka.. CD-nya Sep.. please..” permintaan Naning yang masih menutup matanya, sengaja aku tidak mau membuka CD-nya biar dia tersiksa dengan rabaan dan elusan nikmat ibu jari di permukaan vaginanya yang masih tertutup oleh CD-nya itu. “Ah.. Sep.. aku.. oh..”

    Naning menggeliat dan pantatnya naik-turun tidak beraturan ke kanan dan ke kiri dan aku mengerti kalau ini tanda ia mau orgasme pertama kalinya dan sengaja aku berhenti dan.. “Mbak Naning sekarang berbalik deh..” aku memotong orgasmenya dan dia berhenti menggeliat dan orgasmenya tertunda dengan perkataanku tadi dan sekarang dia berbalik, terlihat wajahnya mencerminkan kekecewaan yang sangat dalam atas tertundanya kenikmatan orgasme yang pertama kali untuk dia. Setelah badan Naning dibalikkan terlihat susu Naning yang putih itu walaupun masih tertutup secara tidak sempurna oleh BH yang kaitannya sudah terlepas.

    Belahan susu Naning terlihat sebagian permukaan susu terlihat tapi putingnya masih tersembunyi di BH. Dan CD yang sudah amat basah dan selangkangan Naning sudah dilebarkannya sendiri sehingga bisa melihat CD yang amat basah itu. Aku mulai menaburkan bedak di atas tubuh Naning tapi sedikit sekali. Aku mulai meraba di bagian leher Naning dengan masih menggigit bibir bawahnya dan mata tertutup rapat dan perlahan-lahan turun di dekat bongkahan dada yang aduhai itu dengan sedikit menyenggol-nyenggol BH-nya dan ternyata dia mengerti maksudku dan.. “Sep, lepas saja semua apa yang ada di tubuhku please, cepet Sep!” kata Naning yang masih menutup mata yang tidak sabaran untuk bercinta denganku karena sudah terangsang berat sekali, apalagi tertundanya orgasme pertamanya.

    Lalu aku pelan-pelan masukkan jari-jariku ke BH Naning, dia semakin mengerang keenakan, “Ssstss ah.. ye.. teruss..” kepal Naning ke kanan dan ke kiri apalagi ketika aku memegang puting susunya dan aku segera membuka BH Naning yang dari tadi tidak tahan rasanya aku mau lihat susu mulus Naning. Tuing.. tuing.. susu Naning kelihatan jelas di depan wajahku, pelan-pelan aku mulai meraba sekeliling permukaan dada Naning.“Ah.. ya.. Sep.. tengahnya Sep.. Sep.. ya.. oh.. te.. rus..” Naning memohon sambil menggigit bibir bawah Naning, aku langsung menjilat ujung puting Naning dengan ujung lidahku dengan sangat pelan-pelan sekali. “Ah.. scrut..” aku mencoba rasa puting Naning, aku putar-putar ujung lidahku di atas puting Naning dan di belahan susunya, dia menggeliat sambil mengangkat menurunkan dadanya sehingga menempel penuh di wajahku.

    Kuremas dan tekan susu Naning dengan kedua tanganku, lalu aku pelan-pelan turun ke pusar dengan tetap ujung lidahku bermain di atas perut Naning. “Ah.. sstt ah.. oh.. ye.. terus Sep.. ke bawah i.. ya..” aku rasa Naning sudah tidak sabar lagi, tangan Naning mulai memegang batang kemaluanku yang masih di dalam celana, dia meremas-remas dan mengelus-elus. Tangan kananku meraba CD Naning dan aku berusaha membuka CD-nya dan Naning membantuku dengan mengangkat pantatnya dan wow.. wow.. vaginanya basah sekali akibat rangsanganku tadi. Vagina Naning dengan bibir yang tipis dan di pinggir vagina tidak ada rambut tapi di atas vaginanya tumbuh rambut yang tipis rapi dengan bentuk segitiga yang pernah kulihat di BF.

    Aku langsung memainkan klitoris vagina Naning dengan ibu jariku. “Ah.. oh.. ya.. sstt terus.. cepat dong.. oh.. ya..” sambil mengangkat pantat dan menggerakkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri. Aku mulai memasukkan jari telunjuk ke dalam lubang vaginanya, dan aku terus mengocok lubang itu dengan pelan-pelan dan lama kelamaan kocokanku percepat dan tangan satunya memperlebar bibir vagina Naning dan lidahku memainkan k;itorisnya. “Ah.. ya.. ye.. terus.. jangan.. ber.. henti.. da.. lam..” katanya sambil patah-patah, dan 3 menit kemudian gerakannya semakin liar mengangkat pantat dan meremas keras-keras batang kemaluanku, aku mempercepat kocokan jariku di vaginanya. “Ah.. Sep.. aku.. tidak ta.. han.. ce.. petin.. ah.. sstt.. a.. ku kelu..” dia mengejang, beberaoa detik lamanya dan.. “Cur.. cur..” keluarlah cairan kental putih kenikmatan dari vagina Naning dan dia lemas di ranjang akibat orgasme yang hebat. Aku lalu menarik jariku dari dalam lubang vagina Naning dan menempel cairan kental itu, aku lalu berdiri di samping ranjang dan melepas seluruh pakaianku kecuali CD-ku.


    Sambil berdiri di samping ranjang Naning, aku melihat batang kemaluanku sudah berdiri dan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok batang kemaluanku dari luar CD agar tetap dalam keadaan ready. Lalu aku duduk di samping Naning yang masih tergeletak lemas dengan meremas-remas susunya dan melintir-lintir putingnya agar dia terangsang lagi dan tangan satunya mengocok-ngocok pelan batang kemaluanku.

    “Mbak Naning hebat deh..” sambil membisikkan dekat di telinganya. “Ah.. nggak.. kocokan kamu yang membuat aku terbang,” Naning terbangun dari kelemasannya. “Itu masih tanganku, gimana kalau batang kemaluanku yang mengaduk-aduk vagina Mbak?” sautku sambil tetap melintir-lintir puting susu Naning. “Sstt ah.. boleh.. cepet ya.. aku tidak tahan nih.. ah.. ye,” kata Naning sambil menahan rangsangan pelintiran puting dari tanganku. Lalu aku melebarkan selakanganku di depan Naning dan pelan-pelan Naning mengelus-elus dan mengocok dari luar CD dan dia tidak sabaran langsung dicopot CD-ku dan tuing.. tuing.. batang kemaluanku “ngeper” dan berdiri tegak di depan muka Naning.

    “Wow.. batang kemaluan kamu besar sekali.. kamu rawat ya..” kata Naning sambil mengocok pelan-pelan batang kemaluanku. “Iya.. Mbak biar tetap ready untuk Mbak Naning,” kataku sambil tetap melintir puting susu Naning yang menggelantung karena dia dalam posisi nungging. Naning langsung memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya, dia kulum batang kemaluanku dan jilati sampai rata, “Ah.. ya.. sstt ah..” erangku sambil meremas-remas susu Naning, tidak hanya batang kemaluanku yang ditelan oleh Naning, kedua “telur”-ku pun dilahapnya, “Plok.. plok..” bunyi sedotan mulut Naning di kedua “telur”-ku dan dilepas dan mulai mengocok-ngocok batang kemaluanku dengan mulutnya lagi. Jilatan, gigitan dan sedotan mulut Naning memang membuatku terbang, “Ah.. kamu memang hebat, ah.. ses.. ah.. ye..” pujiku ke Naning yang terus mengocok batang kemaluanku dengan mulut binalnya itu.

    5 menit bermain dengan mulut Naning, batang kemaluanku sudah tidak sabaran menerobos masuk vagina Naning yang merah merekah itu. Lalu aku berbaring terlentang di ranjang Naning dan Naning duduk di atas badanku, ternyata Naning mengerti apa mauku, dia langsung memegang batang kemaluanku dan didekatkan ke vaginanya. Naning tidak langsung memasukan batang kemaluanku ke vaginanya tapi digesek-gesekkan dahulu di permukaan vaginanya dan selanjutnya. “Bless.. sleep!” masuklah batang kemaluanku ke vagina Naning yang sudah penuh dengan lendir kenikmatan Naning.

    Naning mulai menaikkan pinggul dan menurunkannya kembali dengan pelan-pelan, “Aah.. batang kemaluanmu mantep.. Sep.. ah.. ye.. dorong.. Sep yang dalam.. ya!” erang Naning sambil berpegangan dengan dadaku. “Oph.. ya.. vagina kamu top.. Ning.. goyang.. te.. rus.. oh.. ye..” kata-kataku patah-patah karena kenikmatan tiada tara dari dinding vagina Naning yang meremas-remas batang kemaluanku, dan sambil meremas-remas susu Naning yang “ngeper” naik turun akibat goyangannya.

    Lama kelamaan goyangan Naning semakin cepat dan binal, “Ah.. ye.. kon.. tol.. kamu.. do.. rong.. Sep.. sstt ah.. ye.. oh.. ye..” erang Naning yang sudah tidak karuan goyangannya. Lalu aku pun mengimbangi goyangan Naning, aku pegang pinggulnya dan aku mengocok dengan cepat vagina Naning dengan batang kemaluanku dari bawah. “Plek.. plek.. plek.. plek..” suara benturan pantat mulus Naning dengan permukaan pinggulku. “Oh.. ya.. goyangan.. hebat..” kataku sambil mempercepat kocokan batang kemaluanku di vagina Naning dan sepuluh menit kemudian tubuh Naning menggeliat dan mulai menegang, Naning sedang dalam ambang orgasme yang kedua.


    “Ah.. Sep.. aku.. ti.. tidak.. tah.. aku.. sstt ah.. ya.. ke.. luar.. ah..” kata Naning sambil menempelkan badannya ke badanku dan dia semakin mempercepat gerakan pinggulnya untukmengocok batang kemaluanku dan aku membantunya dengan mengangkat sedikit pantatnya dan mengocok dengan kecepatan penuh.

    “Ah.. aku.. tidak kuat.. lagi Sep.. aku mau.. ke.. luar.. ah.. sesstt.. ah..” dan akhirnya, “Ser.. ser..” terasa semprotan cairan hangat di ujung batang kemaluanku yang masih di dalam vagina Naning, tubuh Naning lemas dan aku belum orgasme dan aku ingin menuntaskannya. “Mbak aku belum keluar, tuh batang kemaluannya masih berdiri, bantuin ya.. keluarin spermanya!” aku bisikkan di telinga Naning yang masih lemas itu. “Kamu memang kuat sekali Sep.. masak kamu belum keluar juga,” kata Naning bangkit dari lemasnya sambil mengocok pelan-pelan batang kemaluanku yang masih tegang dari tadi.

    “Ya.. sedikit lagi nih.. nanggung kalau dibiarkan, entar bisa pusing,” sambil meremas-remas susu Naning. “Ya.. udah gimana lagi nih.. vaginaku masih kuat kok menahan kocokan batang kemaluanmu yang nakal itu,” sambil melepaskan kocokan tangannya di batang kemaluanku aku menyuruh Naning untuk nungging dan terlihatlah dengan jelas lubang dan vagina Naning yang amat basah dan merahitu. Aku mulai mencium pantat Naning yang semok itu, aku raba-raba di sekitar lubang anusnya dan aku jilati lubang anus Naning, ternyata dia mengerang keasyikan dan tanganku menggesek-gesek vagina Naning dan memasukan jari ke vaginanya.

    “Aah.. stt sstt ya.. Sep.. dimasukkan saja.. a.. aku tidak.. sabar.. manna kontolmu.. ma.. sukin cepat!” Naning tidak sabar sekali dengan kocokan batang kemaluanku. Aku mengarahkan batang kemaluanku ke vagina Naning dan aku memperlebar selangkangan Naning agar lebih leluasa untuk kocokan batang kemaluanku dan sedikit tekanan, “Bleess.. slleep..” batang kemaluanku langsung masuk ke lubang kenikmatan Naning dengan diiringi dengan erangan Naning menerima batang kemaluanku masuk. “Ah.. ye.. goyang.. Sep.. sstt..” Aku langsung mengocok vagina Naning dengan tempo yang sedang. “Auggh.. hem.. ye.. te.. rus.. cepat.. ah.. hm..” Naning pun ikut menggoyangkan pantatnya maju-mundur untuk mengimbangi kocokan batang kemaluanku, lalu aku tidak sabaran dan mempercepat kocokan batang kemaluanku. “Ya.. ya.. ya.. te.. rus.. ah.. ya.. da.. lam.. Sep.. aku.. ke.. luar..

    ” Naning menggeliat tanda dia mau orgasme yang ketiga kalinya. “Ta.. han.. Ning.. aku juga.. mau.. ye.. ah.. ke.. luar..” aku makin mempercepat dengan memegang pinggul Naning. Beberapa menit, aku terasa mencapai puncak, terasa spermaku kumpul di ujung batang kemaluan dan mau aku semprotkan. “Ya.. kit.. a.. ba.. reng.. ya.. aku.. ke.. luar.. ya..” aku tidak kuat lagi menahan desakan sperma yang sudah penuh dan.. “Sa.. tu.. Du.. a.. Ti.. g.. crot.. crott ser.. ser..”aku menyemprotkan spermaku di dalam vagina Naning sampai lima semprotan dan Naning jatuh lemas tidak berdaya di atas ranjangnya, aku sedikit mengocok batang kemaluanku dan masih keluar sperma sisa di dalamnya.

    “Makasih ya.. Mbak Naning, vagina kamu cengkramannya bagus kok,” bisikku di telingnya. “Ah.. kamu bisa saja.. batang kemaluan kamu juga kocokannya hebat.. kapan-kapan aku mau lagi,” saut Naning sambil meraba-raba dadaku. Dan kami tidur bareng saat itu dengan tubuh yang telanjang tanpa apa-apa. Sampai beberapa jam kemudian aku terbangun dari tidurku, dan aku bangun dari tidurku dan melihat Mbak Naning tidak ada di sampingku dan aku keluar dari kamar Naning sambil membawa pakaianku dan aku masih telanjang.


    Ternyata Naning mandi dan aku sengaja menunggunya di ruang depan sambil mengocok-ngocok batang kemaluanku agar tegang lagi. Dan beberapa menit Naning keluar dan mendekatiku, “Lho.. kok tidak dipake bajunya, tuh.. batang kemaluan kamu berdiri lagi,” dan Naning duduk di sebelahku dengan pakai belitan handuk saja. “Ya.. Mbak aku mau pulang udah siang nih.. tapi Mbak..” kataku. “Apa lagi he..” sambil mengelus-elus pipiku. “Keluarin lagi dong, tidak usah dimasukin ya.. oral deh..” rayuku. “Ya.. udah.. kamu tenang saja ya..”

    Naning langsung jongkok di selakanganku dan melepas handuknya dan dia sekarang bugil. Langsung dia kulum dan jilati dengan buas sekali, hampir aku tidak tahan menerima perlakuan sepeti ini tapi aku berusaha menahan kocokan mulut binal Naning, dan sampailah beberapa menit aku tidak tahan lagi atas perlakuan Naning dan. “Croot.. croot..” semburan spermaku ke wajah, susu dan rambut Naning. “Ah.. ya.. terima kasih ya.. Mbak..” lalu aku memakai bajuku dan.. “Ya.. kembali, kalau ada waktu datang ya..” kata Naning sambil membersihkan semprotan spermaku di tubuhnya dengan handuk mandinya.

    Lalu aku pamitan untuk pulang. Dan hubungan kami tetap baik, hampir tiap hari aku beli nasi kuning Mbak Naning, kalau memang di rumah sepi aku dan Mbak Naning nge-sex terus, tapi kalau ada orangtuanya mungkin hanya batang kemaluanku di kocok sama tangannya saja. Ya.. gerak cepat tapi puas. Tapi sudah beberapa bulan ini Mbak Naning tidak jualan lagi sehingga nge-sex sama Mbak Naning jadi terganggu. Aku harap ada Mbak mbak yang lain yang lebih binal.

  • Eri Hosaka bermastrubasi saat sedang mandi dengan shower

    Eri Hosaka bermastrubasi saat sedang mandi dengan shower


    1908 views

  • Kisah Memek Via Cantik

    Kisah Memek Via Cantik


    2573 views

    Duniabola99.com – Sebut saja namaku Dandy 30 tahun, 170/65 berparas seperti mayoritas orang pribumi dan kata orang aku orangnya manis, atletis, hidung mancung, bertubuh sexy karena memang aku suka olah raga. Aku bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan besar di kota Surabaya dan statusku married. Perlu pembaca ketahui bahwa sebelum aku bekerja di Surabaya ini, aku adalah tergolong salah satu orang yang minder dan kuper karena memang lingkungan keluarga mendidik aku sangat disiplin dalam segala hal. Dan aku bersyukur sekali karena setelah keluar dari rumah (baca:bekerja), banyak sekali kenyataan hidup yang penuh dengan “warna-warni” serta “pernah-pernik”nya.

     


    Kisah tersebut berawal terjadi sebagai dampak seringnya aku main chatting di kantor di saat kerjaan lagi kosong. Mulai muda aku adalah termasuk seorang penggemar sex education, karna buat aku sex adalah sesuatu yang indah jika kita bisa menerjemahkannya dalam bentuk visualnya. Dan memang mulai SD, SMP sampai SMA hidup aku selalu dikelilingi cewek-cewek yang cakep karena memang aku bisa menjadi “panutan” buat mereka, itu terbukti dengan selalu terpilihnya aku menjadi ketua osis selama aku menempuh pendidikan.

    Balik pada ceritaku, dunia chatting adalah ‘accses’ untuk mengenal banyak wanita dengan segala status yang mereka miliki; mulai ABG, mahasiswi, ibu muda sampai wanita sebaya, di luar jam kantor. Dan mulai dari sinilah aku mulai mengenal apa itu “kehidupan sex having fun”.

    Suatu ketika aku chatting dengan menggunakan nickname yang menantang kaum hawa untuk pv aku, hingga masuklah seorang ibu muda yang berumur 32 tahun sebut saja namanya Via. Via yang bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai sekretaris dengan paras yang cantik dengan bentuk tubuh yang ideal (itu semua aku ketahui setelah Via sering kirim foto Via email aku). Kegiatan kantor aku tidak akan lengkap tanpa online sama dia setiap jam kantor dan dari sini Via sering curhat tentang kehidupan rumah tangganya. Karena kita berdua sudah sering online, Dia tidak segan-segan menceritakan kehidupan sex nya yang cenderung tidak bisa menikmati dan meraih kepuasan. Kami berdua share setiap kesempatan online maupun mungkin aku sempatkan untuk call dia.


    sampai ketika suatu hari, kami putuskan untuk jumpa darat sepulang jam kantor, aku lupa tanggal berapa tapi yang pasti hari pertemuan kami tentukan bersama hari Jum’at. Setelah menentukan dimana aku mau jemput, sepulang kantor aku langsung kendarai mobil butut starletku untuk meluncur di tempat yang janjikan. Dengan perasaan deg-deg an, sepanjang perjalanan aku berfikir secantik apakah Via yang usianya lebih tua dari aku 2 tahun. Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika aku bener-bener ketemu dengan Via. Wow! Aku berdecak kagum dengan kecantikan Via, tubuhnya yang sexy dengan penampilannya yang anggun membuat setiap kaum adam berdesir melihatnya. Tidak terlihat dia seorang ibu muda dengan 3 orang anak, Via adalah sosok cewek favorite aku. Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan alamak.. pantatnya yang sexy membuat aku menelan ludahku dalam-dalam sewaktu membayangkan bagaimana jika aku bisa bercinta dengan Via.

    Tanpa pikir panjang serta menutupi kegugupan aku. Aku memancing untuk menawarkan pergi ke salah satu motel di sudut kota (yang aku tahu dari temanku). Sepanjang perjalanan menuju hotel, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras Via yang cantik sekali dan aku membayangkan jika aku dapat menikmati bibirnya yang tipis.. Dan sepanjang itu juga “adik kecilku” mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama sampailah kami di salah satu Motel, aku langsung memasukan mobilku kedalam salah satu kamar 106.

    Didalam kamar aku amat grogi sekali bertatapan dengan wajah Via..

    “Met kenal Dandy,” Via membuka obrolan.

    “hey Via..,” aku jawab dengan gugup.

    Aku sungguh tidak percaya dengan yang aku hadapi, seorang ibu rumah tangga yang cantik sekali, sampai sempat aku berfikir hanya suami yang bego jika tidak bisa menyayangi wanita secantik Via. cerita dewasa
    Kami berbicara hanya sekedar intermezo saja karena memang kami berdua tampak gugup saat pertemuan pertama tersebut. Sedangkan jantungku berdetak keras dibareng “adik kecilku” yang sudah meronta ingin unjuk gigi.


    “Dandy meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta,” kata Via.

    Aku tak menjawab sepatah katapun, dengan lembut aku gapai lengannya untuk duduk di tepi ranjang. Dengan lembut pula aku rangkul dia untuk rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras, bagaikan dikomando aku menciumi leher Via yang terlihat sanagt bersih dan putih.

    “Via kamu sangat cantik sayang..,” aku berbisik.

    “Dann.. jangan please..,” desahan Via membikin aku terangsang.

    Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Via yang jenjang.

    “Akhh Dandy..”

    Tanpa terasa tanganku memulai nakal untuk menggerayangi payudara Via yang aku rasakan mulai mengencang mengikuti jilatan lidahku dibalik telinganya.

    “Ooohh.. Danddyy..”

    Via mulai mengikuti rangsangan yang aku lakukan di dadanya. Aku semakin berani untuk melakukan yang lebih jauh..

    “Via, aku buka jas kamu ya, biar tidak kusut..,” pintaku.

    Via cuma mengikuti pergerakan tanganku untuk memreteli jasnya, sampai akhirnya dia hanya mengenakan tanktop warna hitam. Dadaku semakin naik turun, ketika pundaknya yang putih nampak dengan jelas dimukaku. Setelah jas Via terbuka, aku berusaha naik di tubuh dia, aku ciumi bibir Via yang tipis, lidahku menjelajahi bibirnya dan memburu lidah Via yang mulai terangsang dengan aktivitas aku. Tanganku yang nakal memulai menarik tanktop warna hitam dan..

    Wow.. tersembul puting yang kencang.. Tanpa pikir panjang aku melepas lumatan dibibir Via untuk kemudian mulai melpeas BH dan menjilati puting Via yang berwana kecoklatan. Satu dua kali hisapan membuat puting Via berdiri dengan kencang.. sedangkan tangan kananku memilin puting Via yang lain nya.

    “Ooohh Danndyy.. kamu nakal sekali sayang..,” rintih Via.

    Dan saat aku mulai menegang..

    “Tok.. tok.. tok.. room service.” Ahh.. sialan pikirku, menganggu saja roomboys ini. Aku meraih uang 50.000-an dikantong kemejaku dengan harapan supaya dia cepat pergi.


    Sesudah roomboy’s pergi, aku tidak memberikan kesempatan untuk Via bangkit dari pinggir. Parfum Via yang harum menambah gairah aku untuk semakin berani menjelajahi seluruh tubuhnya. Dengan bekal pengetahuan sex yang aku ketahui (baik dari majalah, film BF maupun obrolan-obrolan teman kantor), aku semakin berani berbuat lebih jauh dengan Via. Aku beranikan diri untuk mulai membuka CD yang digunakan Via, dan darahku mendesir saat melihat tidak ada sehelai rambutpun di bagian vagina Via. Tanpa berpikir lama, aku langsung menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam lubang vagina Via.

    “Oohh.. Dan.. nikmat.. sayang,” Via merintih kenikmatan tiap lidahku menghujam lubang vaginanya dan sesekali menekan kepalaku untuk tidak melepaskan kenikmatan itu. Dan disaat dia sedang menikmati jilatan lidahku, telunjuk jari kiriku aku masukkan dalam lubang vagina dan aku semakin tahu jika dia lebih bisa menikmati jika diperlakukan seperti itu. Terbukti Via menggeliat serta mendesah disetiap gerakan jariku keluar masuk. cerita ngentot tante

    “Aakkhh Dann.. kamu memang pintar sayang..,” desah Via.

    Disaat kocokkan jariku semakin cepat, Via sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri orang yang mau orgasme dan sesat kemudian..

    “Dann.. sayang.. aku nggak tahan.. oohh.. Dan.. aku mau..” visa menggelinjang hebat sambil menggapit kedua pahanya sehingga kepalaku terasa sesak dibuatnya.

    “Daann.. ookkhh.. aakuu keluaarr.. crut-crut-crut.”

    Via merintih panjang saat clitorisnya memuntahkan cairan kental dan bersamaan dengan itu, aku membuka mulut aku lebar-lebar, sehingga carian itu tidak ada yang menetes sedikitpun dalam mulutku.

    Aku biarkan Via terlentang menikmati orgasmenya yang pertama, sambil membuka seluruh pakaian yang aku kenakan, aku memperhatikan Via begitu puas dengan foreplay aku tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yang begitu berbinar-binar. Tanpa memberi waktu panjang, aku segera menghampiri tubuhnya yang masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yang berukuran 19 cm dengan bentuk melengkung, segera menghujam celah kenikmatan Via dan sontak meringis..

    “Aaakhh.. Dandy..,” desah Via saat penisku melesak kedalam lubang vaginanya.

    “Dandyy.. penis kamu besar sekali.. aakkh..”

    Aku merasakan setiap gapitan bibir vaginanya yang begitu seret, sampai aku berfikir suami macam apa yang tidak bisa merasakan kenikmatan lubang senggama Via ini?


    Aku berpacu dengan nafsu, keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Via yang mulai aku rasakan sangat menikmati permainan ini.

    “Danddyy.. sudah.. sayang.. akhh..” sembari berteriak panjang aku rasakan denyutan bibir vagina mengapit batang penisku. lalu aku rasakan cairan hangat mulai meleleh dari vagina Via. Aku tidak mempedulikan desahan Via yang semakin menjadi, aku hanya berusaha memberikan kepuasan bercinta, yang kata Via belum pernah merasakan selama berumah tangga. Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu membuat tubuh Via menggelinjang hebat karena sebenarnya bentuk penisku agak bengkok ke kiri.

    Tiba-tiba Via mendekap tubuhku erat dan aku tahu itu tanda dia mencapai orgasme yang kedua kalinya. Penisku bergerak keluar masuk dengan cepat dan..

    “Dann.. aku.. mau.. keluarr lagi.. aakk.. Kamu hebat sayang, aku.. nggak tahan..,” seiring jertian itu, aku merasakan cairan hangat meleleh disepanjang batang penisku dan aku biarkan sejenak penisku didalam vaginanya.

    Sesaat kemudian aku melepas penisku dan mengarahkan ke mulut Via yang masih terlentang. Aku biarkan dia oral penisku.

    “Ahh..,” sesekali aku merintih saat giginya mengenai kepala penisku. Disaat dia asik menikmati batang penisku, jariku yang nakal, mulai menelusuri dinding vagina Via yang mulai basah lagi.

    “Creek.. crekk.. crek..,” bunyi jariku keluar masuk dilubang vagina Via.

    “Ohh.. Dandy.. enak sekali sayang..”

    1.. 2.. 3.. 4.. 5.. jariku masuk bersamaan ke lubang vagina Via. Aku kocok keluar masuk.., sampai akhirnya aku nggak tahan lagi untuk mulai memasukkan penisku, untuk menggantikan 5 jariku yang sudah “memperkosa” lubang kewanitaannya.

    Dan..

    “Ohh.. sayang aku keluar lagi..”

    Orgasme yang ketiga diraih oleh Via dalam permainan itu dan aku langsung meneruskan inisiatif menindih tubuh Via, berkali-kali aku masukkan sampai mentok.

    “Aaakhh.. sayang.. enak sekali.. ohh..,” rintih Via. Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, menindih Via..

    “Sayang aku boleh keluarin di dalam..,” aku tanya Via.

    “Jangan.. aku nggak mau, entar aku hamil,” jelas Via.

    “Nggak deh sayang jangan khawatir..,” rengekku.

    “Jangan Dandyy.. aku nggak mau..,” rintihan Via membuat aku semakin bernafsu untuk memberikan orgasme yang berikutnya.

    “Akhh.. oohh.. Dandy.. sayang keluarin kamu sayang.. aakkhh..,” Via memintaku.

    “Kamu jangan tunggu aku keluar Dandy.. please,” pinta Via.

    Disaat aku mulai mencapai klimaks, Via meminta berganti posisi diatas.

    “Danndy aku pengen diatas..”

    Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Via bangkit dan langsung menancapkan penisku dlam-dalam di lubang kewanitaannya.

    “Akhh gila, penis kamu hebat banget Dandy asyik.. oohh.. enak..,” Via merintih sambil menggoyangkan pinggulnya.

    “Aduhh enak Dandy.. ”

    Goyangan pinggul Via membuat gelitikan halus di penisku..

    “Via.. Via.. akh..,” aku mengerang kenikmatan saat Via menggoyang pinggulnya.


    “Dandy.. aku mau keluar sayang..,” sambil merintih panjang, Via menekankan dalam-dalam tubuhnya hingga penisku “hilang” ditelan vaginanya dan bersamaan dengan itu aku sudah mulai merasakan klimaks sudah diujung kepala.

    “Via.. Via.. ahh..”

    Aku biarkan spermaku muncrat di dalam vagianya.

    “Croot.. croot..” semburan spermaku langsung muncrat dalam lubang Via, tetapi tiba-tiba Via berdiri.
    “Aakhh Dandy nakal..”

    Dan Via berlari berhamburan ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku yang baru keluar dalam vaginanya, karena memang dia tidak menggunakan pernah menggunakan KB.

    Permainan itu berakhir dengan penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru saat bercinta denganku, dia mengalami multi orgasme yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

    “Dandy, kapan kamu ada waktu lagi untuk lakukan ini semua sayang,” tanya Via.

    Aku menjawab lirih, “Terserah Via deh, aku akan selalu sediakan waktu buatmu.”

    “Makasih sayang.. kamu telah memberikan apa yang selama ini tidak aku dapatkan dari suami aku,” puji Via.

    “Dann.. kamu hebat sekali dalam bercinta.. aku suka style kamu,” sekali lagi puji Via.

    Pertemuan pertama disini kita akhiri dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan dengn kata-kata, dan hanya kami berdua yang bisa rasakan itu. Aku sebenarnya termasuk orang yang selalu berusaha membuat pasanganku puas dan aku mempuyai fantasi sex yang tinggi hingga tidak sedikit abg, mahasiswi dan ibu muda yang hubungi aku untuk hanya membantu memberikan kepuasan buat mereka.

  • Tante Nunung Menggoyangku

    Tante Nunung Menggoyangku


    3341 views


    Duniabola99.com – Kali ini saya akan menceritakan pengalam pribadi saya yang saya rasakan dan ini yang pertama kali juga merasakan hal nikmat alias mendapat kepuasan sex dengan tante sendiri, perkenalkan namaku Adit saya udah kuliah di salah satu kota perjuangan Surabaya, tapi dalam cerita ini terjadi saat saya duduk di bangku sekolah menengah ke atas.

    Hari itu saya sakit, jadi saya menitipkan surat ijin ke temanku sebab saya tak bisa berangkat ke sekolah. saya di rumah sendirian sebab Papa dan Mama sudah pergi ke kantor.

    Sebelumnya Mama pesan agar saya rehat saja di rumah, dan Mama sudah memanggil Tante Nunung untuk menjaga saya. Tante Nunung adalah adik dari ibuku, ia masih muda, waktu itu ia masih kuliah di jurusan keperawatan.

    Sehabis minum obat saya tiduran di ranjang. Efek dari obat itu membuat mataku terasa amat mengantuk. Dikala hampir terlelap Tante Nunung mengetuk kamarku. ia bilang,

    “Dit, sudah tidur?”

    Saya jawab dari dalam, “Belum tante!”

    Tante Nunung bertanya, “Kalau belum boleh tante masuk?”

    Saya pun membukakan pintu kamarku, saya sempat terkejut waktu melihat Tante Nunung. ia baru saja pulang dari aerobik, masih dengan baju senam ia masuk ke kamar. Melihat Tante Nunung dengan baju seperti itu, saya merasa keder juga. Toketnya yang montok seperti membuat baju senam itu tak kuasa untuk menahan kedua gundukan indah itu. Kemudian ia duduk di sampingku.

    “Dit, kamu mau saya ajari permainan nggak?” katanya.

    Tanpa pikir panjang, saya jawab, “Mau tante, tetapi permainan apa lha wong Adit baru sakit gini kok!”

    “Namanya permainan kenikmatan, tetapi mainnya harus di kamar mandi. Yuk!” kata tante Nunung sambil menggandeng tanganku dan menuntunku masuk ke kamar mandi.

    Saya hanya menurut saja. Kemudian ia mulai memelorotkan celanaku sambil berkata,

    “Wah, untuk ukuran anak SMA burungmu tergolong besar Dit.” Kata tante Nunung terkagum-kagum.

    Waktu itu saya cuma cengengesan saja, lha wong saya deg-degan sekali waktu itu. Lalu ia mulai membasahi kemaluanku dengan air, kemudian diberi sabun, lalu digosok-gosok. Lama-lama saya merasa kemaluanku semakin lama semakin mengeras. Setelah terasa kemudian ia membuka pakaiannya satu persatu.

    Ya, tuhan ternyata tubuhnya sintal banget, toketnya yang montok, dengan pentil yang tegang. Pantatnya padat berisi, dan memeknya yang merah muda dengan rambut kemaluan yang lebat.

    Kemudian ia berjongkok, setelah itu ia mengulum kontolku. Dadanya yang montok ikut bergoyang, membuat dada dan nafasku semakin memburu.

    Saya cuma bisa memejamkan mata dan menikmati setiap kuluman dan jilatan dari tanteku itu. Kemudian tanpa sadar tiba-tiba naluriku bergerak, tanganku mulai meremas-remas dadanya, sementara tanganku satunya turun mencari liang memeknya. Kemudian saya masukkkan jariku, ia meritih,

    “Aakhh… Adit!”

    Saya semakin panas, kulumat bibirnya yang ranum, saya nggak peduli lagi. Setelah bibir, kemudian turun saya ciumi leher dan akhirnya saya kulum punting susunya. ia semakin merintih,

    “Aakhh… Adit terus Dit!”

    Saya nggak tahu berapa lama kami di berada kamar mandi. Lalu tahu-tahu ia sudah di atasku.

    “Adit kini tante kasih akhir permaianan yang manis, ya?” bisiknya.

    Lalu ia meraih kemaluanku yang sudah tegang sekali waktu itu. Kemudian dimasukkan ke dalam memeknya. Kami berdua sama-sama merintih,

    “Akhh…!! Lagi tante… lagi tanteee.” Kataku.

    Lalu ia mulai naik turun, toketnya yang bergoyang-goyang membuatku semakin bernafsu. Tanganku pun tak bisa menahan untuk meremas kedua benda kenyal itu selagi tante Nunung masih asyik mengocok kontolku dengan memeknya yang terasa hangat itu. Tante Nunung terus menggoyangkan pinggulnya sembari saya mengulum, menjilati, dan mengisap toketnya.

    “Gimana Dit, enak kan?” kata tante Nunung diiringi desahan-desahan kecilnya.

    “Enak banget tante” jawabku singkat sembari melanjutkan memainkan toket tanteku itu.

    Semakin lama genjotan tante Nunung pun semakin cepat. Sampai akhirnya saya merasa seperti ada yang meletus dari kontolku, saya tak kuasa menahan untuk memuncratkan cairanku di dalam liang memek tante Nunung. Kemudian kami sama-sama lemas. Setelah itu kami mandi bersama-sama. Waktu mandi pun kami sempat mengulanginya beberapa kali.

    Setelah itu saya pun jadi ketagihan dengan permainan sex, dan sejak saat itu saya sering melakukannya dengan tante Nunung, entah itu di kamarku, di sebuah hotel, atau cuma di dalam mobil. Dalam satu minggu kami bisa 2-3 kali bermain dan pasti berakhir dengan kepuasan sebab Tante Nunung pintar membuat variasi permainan sehingga kami tak bosan.

    Tetapi setelah Tante Nunung menikah saya jadi kesepian. Kadang kalau baru berharap saya cuma bisa dengan pacar aku, Ema. ia juga punya nafsu yang besar, tetapi dari segi kepuasan saya kurang puas, mungkin sebab saya sudah jadi peliharaan tante-tante atau mungkin Tante Nunung yang begitu mahirnya sehingga bisa memberikan apa yang saya mau.