Author: dbgoog99

  • Cerita Sex Pasangan Sahabat

    Cerita Sex Pasangan Sahabat


    2692 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Pasangan Sahabat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Kenalin namaku Antok aku tinggal di kota Bandung kejadian ini terjadi kira kira 1 tahun kemarin dimana
    tunangan temanku Bayu yang bernama Indi, sungguh tak menyangka aku bisa menikmati tubuh tunangan
    temanku itu.

    Saat itu Bayu yang sibuk mengurusi bisnisnya diharuskan ke luar kota, kebetulan Bayu itu punya adik
    yang bernama Deni dia juga teman maenku, waktu pas malam minggu kebetulan aku ada rencana keluar.

    Langsung saja aku tancap motorku dan saat di perjalanan handphonku berbunyi ternyata Deni ini mau
    pinjam motorku untuk menjemput temannya yang menunggunya di alun alun , yaudah aku samperin dia
    sebentar.

    Dia juga bilang nitip sebentar tunangan kakaknya, karena di rumah lagi tidak ada siapa-siapa. Aku
    tidak bisa menolak, lagi pula aku ingin tahu tunangan temanku itu seperti bagaimana rupanya.

    Tidak lama kemudian Deni datang, karena rumahnya memang tidak begitu jauh dari rumahku dan langsung
    menuju ke kamarku.

    “Hei Ntok..! Aku langsung pergi nih.. mana kuncinya..?” kata Deni.

    “Tuh.., di atas meja belajar.” kataku, padahal dalam hati aku kesal juga bisa batal deh acaraku.

    “Oh ya Ntok.., kenalin nih tunangan kakakku. Aku nitip sebentar ya, soalnya tadi di rumah nggak ada
    siapa-siapa, jadinya aku ajak dulu kesini. Bentar kok Ntok.., ” kata Deni sambil tertawa kecil.

    “Antok.., ” kataku sambil menyodorkan tanganku.

    “Indi.., ” katanya sambil tersenyum.

    “Busyeett..! Senyumannya..!” kataku dalam hati.

    Jantungku langsung berdebar-debar ketika berjabatan tangan dengannya. Bibirnya sensual sekali,
    kulitnya putih, payudaranya lumayan besar, matanya, hidungnya, pokoknya, wahh..! Akibatnya pikiran
    kotorku mulai keluar.

    “Heh..! Kok malah bengong Ntok..!” kata Deni sambil menepuk pundakku.

    “Eh.. oh.. kenapa Den..?” kaget juga aku.

    “Ntok, aku pergi dulu ya..! Ooh ya Ndi.., kalo si Antok macem-macem, teriak aja..!” ucap Deni sambil
    langsung pergi. Indi hanya tersenyum saja.

    “Sialan lu Den..!” gerutuku dalam hati.

    Cerita Sex Pasangan Sahabat Seperginya Deni, aku jadi seperti orang bingung saja, serba salah dan aku tidak tahu apa yang harus
    kulakukan. Memang pada dasarnya aku ini sifatnya agak pemalu, tapi kupaksakan juga akhirnya.
    “Mo minum apa Ndi..?” kataku melepas rasa maluku.

    “Apa aja deh Ntok. Asal jangan ngasih racun.” katanya sambil tersenyum.
    “Bisa juga bercanda nih cewek, aku kasih obat perangsang baru tau..!” kataku dalam hati sambil pergi
    untuk mengambil beberapa minuman kaleng di dalam kulkas.

    Akhirnya kami mengobrol tidak menentu, sampai dia menceritakan kalau dia lagi kesal sekali sama Bayu
    tunangannya itu, pasalnya dia itu sama sekali tidak tahu kalau Bayu pergi keluar kota. Sudah jauh-jauh
    datang ke Bandung, nyatanya orang yang dituju lagi pergi, padahal sebelumnya Bayu bilang bahwa dia
    tidak akan kemana-mana.

    “Udah deh Ndi.., mungkin rencananya itu diluar dugaan.., jadi Kamu harus ngerti dong..!” kataku sok
    bijaksana.

    “Kalo sekali sih nggak apa Ntok, tapi ini udah yang keberapa kalinya, Aku kadang suka curiga, jangan-
    jangan Dia punya cewek lain..!” ucap Indi dengan nada kesal.

    “Heh.., jangan nuduh dulu Ndi, siapa tau dugaan Kamu salah, ” kataku.

    “Tau ah.., jadi bingung Aku Ntok, udah deh, nggak usah ngomongin Dia lagi..!” potong Indi.

    “Terus mau ngomong apa nih..?” kataku polos. Indi tersenyum mendengar ucapanku.

    “Kamu udah punya pacar Ntok..?” tanya Indi.

    “Eh, belom.. nggak laku Ndi.. mana ada yang mau sama Aku..?” jawabku sBayukit berbohong.

    “Ah bohong Kamu Ntok..!” ucap Indi sambil mencubit lenganku.

    Seerr..! Tiba- tiba aliran darahku seperti melaju dengan cepat, otomatis adikku berdiri perlahan-
    lahan, aku jadi salah tingkah.

    Sepertinya si Indi melihat perubahan yang terjadi pada diriku, aku langsung pura-pura mau mengambil
    minum lagi, karena memang minumanku sudah habis, tetapi dia langsung menarik tanganku.

    “Ada apa Ndi..? Minumannya sudah habis juga..?” kataku pura-pura bodoh.

    “Ntok, Kamu mau nolongin Aku..?” ucap Indi seperti memelas.

    “Iyaa.., ada apa Ndi..?” jawabku.

    “Aku.., Aku.. pengen bercinta Ntok..?” pinta Indi.

    “Hah..!” kaget juga aku mendengarnya, bagai petir di siang hari, bayangkan saja, baru juga satu jam
    yang lalu kami berkenalan, tetapi dia sudah mengucapkan hal seperti itu kepadaku.

    “Ka.., Kamu..?” ujarku terbata-bata. Belum juga kusempat meneruskan kata- kataku, telunjuknya langsung
    ditempelkan ke bibirku, kemudian dia membelai pipiku, kemudian dengan lembut dia juga mencium bibirku. Markas Judi Online Dominoqq

    Aku hanya bisa diam saja mendapat perlakuan seperti itu. Walaupun ini mungkin bukan yang pertama
    kalinya bagiku, namun kalau yang seperti ini aku baru yang pertama kalinya merasakan dengan orang yang
    baru kukenal.

    Begitu lembut dia mencium bibirku, kemudian dia berbisik kepadaku,

    “Aku pengen bercinta sama Kamu, Ntok..!

    Puasin Aku Ntok..!”

    Lalu dia mulai mencium telinganku, kemudian leherku,

    “Aahh..!” aku mendesah.

    Mendapat perlakuan seperti itu, gejolakku akhirnya bangkit juga. Begitu lembut sekali dia mencium
    sekitar leherku, kemudian dia kembali mencium bibirku, dijulurkan lidahnya menjalari rongga mulutku.
    Akhirnya ciumannya kubalas juga, gelombang nafasnya mulai tidak beraturan.

    Cerita Sex Pasangan Sahabat Cukup lama juga kami berciuman, kemudian kulepaskan ciumannya, kemudian kujilat telinganya, dan
    menelusuri lehernya yang putih bak pualam.

    Ia mendesah kenikmatan,

    “Aahh Ntok..!”

    Mendengar desahannya, aku semakin bernafsu, tanganku mulai menjalar ke belakang, ke dalam t- shirt-
    nya. Kemudian kuarahkan menuju ke pengait BH-nya, dengan sekali sentakan, pengait itu terlepas.

    Kemudian aku mencium bibirnya lagi, kali ini ciumannya sudah mulai agak beringas, mungkin karena nafsu
    yang sudah mencapai ubun- ubun, lidahku disedotnya sampai terasa sakit, tetapi sakitnya sakit nikmat.

    “Ntok.., buka dong bajunya..!” katanya manja.

    “Bukain dong Ndi.., ” kataku.

    Sambil menciumiku, Indi membuka satu persatu kancing kemeja, kemudian kaos dalamku, kemudian dia
    lemparkan ke samping tempat tidur.

    Dia langsung mencium leherku, terus ke arah puting susuku. Aku hanya bisa mendesah karena nikmatnya,

    “Akhh.., Ndi.”

    Kemudian Indi mulai membuka sabukku dan celanaku dibukanya juga. Akhirnya tinggal celana dalam saja.
    Dia tersenyum ketika melihat kepala kemaluanku off set alias menyembul ke atas.

    Indi melihat wajahku sebentar, kemudian dia cium kepala kemaluanku yang menyembul keluar itu.
    Dengan perlahan dia turunkan celana dalamku, kemudian dia lemparkan seenaknya.

    Dengan penuh nafsu dia mulai menjilati cairang bening yang keluar dari kemaluanku, rasanya nikmat
    sekali.

    Setelah puas menjilati, kemudian dia mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya.
    “Okhh.. nikmat sekali, ” kataku dalam hati,

    sepertinya kemaluanku terasa disedot-sedot. Indi sangat menikmatinya, sekali- sekali dia gigit
    kemaluanku.

    “Auwww.., sakit dong Ndi..!” kataku sambil agak meringis.

    Indi seperti tidak mendengar ucapanku, dia masih tetap saja memaju- mundurkan kepalanya.
    Mendapat perlakuannya, akhirnya aku tidak kuat juga, aku sudah tidak kuat lagi menahannya,
    “Ndi, Aku mau keluar.. akhh..!”

    Indi cuek saja, dia malah menyedot batang kemaluanku lebih keras lagi, hingga akhirnya, “Croott..
    croott..!” Aku menyemburkan lahar panasku ke dalam mulut Indi.

    Dia menelan semua cairan spermaku, terasa agak ngilu juga tetapi nikmat. Setelah cairannya benar-benar
    bersih, Indi kemudian berdiri, kemudian dia membuka semua pakaiannya sendiri, sampai akhirnya dia
    telanjang bulat. Kemudian dia menghampiriku, menciumi bibirku.

    “Puasin Aku Ntok..!” katanya sambil memeluk tubuhku, kemudian dia menuju tempat tidur.
    Sampai disana dia tidur telentang. Aku lalu mendekatinya, kutindih tubuhnya yang elok, kuciumi
    bibirnya, kemudian kujilati belakang telinga kirinya.

    Dia mendesah keenakan, “Aahh..!”

    Cerita Sex Pasangan Sahabat Mendengar desahannya, aku tambah bernafsu, kemudian lidahku mulai menjalar ke payudaranya. Kujilati
    putingnya yang sebelah kiri, sedangkan tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kiri, sambil
    kadang kupelintir putingnya.

    “Okkhh..! Antok sayang, terus Ntok..! Okhh..!” desahnya mulai tidak menentu.

    Puas dengan bukit kembarnya, badanku kugeser, kemudian kujilati pusarnya, jilatanku makin turun ke
    bawah. Kujilati sekitar pangkal pahanya, Indi mulai melenguh hebat, tangan kananku mulai mengelus
    bukit kemaluannya, lalu kumasukkan, mencari sesuatu yang mungkin kata orang itu adalah klitoris.

    Indi semakin melenguh hebat, dia menggelinjang bak ikan yang kehabisan air. Kemudian aku mulai
    menjilati bibir kemaluannya, kukuakkan sBayukit bibir kemaluannya, terlihat jelas sekali apa yang
    namanya klitoris, dengan agak sBayukit menahan nafas, kusedot klitorisnya.

    “Aakkhh.. Ntok.., ” Indi menjerit agak keras, rupanya dia sudah orgasme, karena aku merasakan cairan
    yang menyemprot hidungku, kaget juga aku. Mungkin ini pengalaman pertamaku menjilati kemaluan wanita,
    karena sebelumnya aku tidak pernah.

    Aku masih saja menjilati dan menyedot klitorisnya.

    “Ntok..! Masukin Ntok..! Masukin..!” pinta dia dengan wajah memerah menahan nafsu.
    Aku yang dari tadi memang sudah menahan nafsu, lalu bangkit dan mengarahkan senjataku ke mulut
    kemaluannya, kugesek-gesekkan dulu di sekitar bibir kemaluannya.

    “Udah dong Ntok..! Cepet masukin..!” katanya manja.

    “Hmm.., rupanya ni cewek nggak sabaran banget.” kataku dalam hati.

    Kemudian kutarik tubuhnya ke bawah, sehingga kakinya menjuntai ke lantai, terlihat kemaluannya yang
    menyembul. Pahanya kulebarkan sBayukit, kemudian kuarahkan kemaluanku ke arah liang senggama yang
    merah merekah.

    Perlahan tapi pasti kudorong tubuhku. “Bless..!” akhirnya kemaluanku terbenam di dalam liang kemaluan
    Indri.

    “Aaakkhh Ntok..!” desah Indi.

    Kaget juga dia karena sentakan kemaluanku yang langsung menerobos kemaluan Indi. Aku mulai mengerakkan
    tubuhku, makin lama makin cepat, kadang- kadang sambil meremas- remas kedua bukit kembarnya. Kemudian
    kubungkukkan badanku, lalu kuhisap puting susunya.

    “Aakkhh.., teruss.., Sayangg..! Teruss..!” erang Indi sambil tangannya memegang kedua pipiku.
    Aku masih saja menggejot tubuhku, tiba- tiba tubuh Indi mengejang,

    “Aaakkhh.. Eriicckk..!” Ternyata Indi sudah mencapai puncaknya duluan.

    “Aku udah keluar duluan Sayang..!” kata Indi.

    “Aku masih lama Ndi.., ” kataku sambil masih menggenjot tubuhku.

    Kemudian kuangkat tubuh Indi ke tengah tempat tidur, secara spontan, kaki Indi melingkar di
    pinggangku. Aku menggenjot tubuhku, diikuti goyangan pantat Indi.

    “Aakkhh Ndi.., punya Kamu enak sekali.” kataku memuji, Indi hanya tersenyum saja.

    Cerita Sex Pasangan Sahabat Aku juga heran, kenapa aku bisa lama juga keluarnya. Tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat, kami
    masih mengayuh bersama menuju puncak kenikmatan. Akhirnya aku tidak kuat juga menahan kenikmatan ini.

    “Aahh Ndi.., Aku hampir keluar.., ” kataku agak terbata-bata.

    “Aku juga Ntok..! Kita keluarin sama- sama ya Sayang..!” kata Indi sambil menggoyang pantatnya yang
    bahenol itu.

    Goyangan pantat Indi semakin liar. Aku pun tidak kalah sama halnya dengan Indi, frekuensi genjotanku
    makin kupercepat, sampai pada akhirnya,

    “Aaakkhh.., Ericckk..!” jerit Indi sambil menancapkan kukunya ke pundakku.

    “Aakhh, Indii.., Aku sayang Kamuu..!” erangku sambil mendekap tubuh Indi.

    Kami terdiam beberap saat, dengan nafas yang tersenggal-senggal seperti pelari marathon.
    “Kamu hebat sekali Ntok..!” puji Indi.

    “Kamu juga Ndi..!” pujiku juga setelah agak lama kami berpelukan.

    Kemudian kami cepat-cepat memakai pakain kami kembali karena takut adik tunangannya Indi keburu
    datang.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Foto Ngentot Amirah Adara ditepi danau menikmati kontol besar

    Foto Ngentot Amirah Adara ditepi danau menikmati kontol besar


    1988 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik pirang Amirah Adara sange ditepi kolam dan ngentot anal dengan pacarnya yang berkontol besar dan menambakkan semua spermanya diatas memeknya. Bola Tangkas

    Judi Bola Tangkas

    Tangkasnet

  • Video Bokep pelajag jepang Mitsuki Akai lagi baca diikat tanngannya

    Video Bokep pelajag jepang Mitsuki Akai lagi baca diikat tanngannya

  • Kisah Memek Puaskan Hasrat Suamiku Tercinta

    Kisah Memek Puaskan Hasrat Suamiku Tercinta


    2738 views

    Duniabola99.com – Hari ini aku muak dengan sikap kekasihku yang begitu aku sayangi bahkan aku telah banyak berkorban untuknya. Namun dia tidak sedikitpun melihat pengorbananku itu, tapi aku sadar mungkin ini sudah balasan dari apa yang telah aku lakukan pada suamiku sendiri. Tapi entah mengapa perasaan takut kehilangan lebih besar dari rasa berdosaku saat ini yang ada aku ingin selalu bersamanya.


    Aku seorang perempuan dewasa yang bernama Voni tergoda pada seorang pria muda bernama Radit, karena awalnya aku pikir dia yang bisa mengerti tentang perasaanku. Dengan sikapnya yang begitu dewasa membuatku tertarik dan akhirnya akupun berpaling dari suamiku dan memilihnya untuk jadi kekasih gelapku. Namun akhir-akhir ini dia sering membuatku marah dan juga tidak lagi perhatian padaku.

    Padahal kami sudah sering melakukan adegan seperti dalam cerita sex, dan bukan hanya itu saja aku telah menyerahkan seluruh hatiku dan perasaanku padanya. Tidak lagi aku pikirkan tentang dosa yang aku perbuat tapi aku hanya memikirkan dia setiap waktu, sampai akhirnya kini aku kecewa dengan sikapnya yang terlalu angkuh dan mau menang sendiri menurutku.

    Padahal saat ini aku selalu memikirkan dirinya tapi apa yang aku dapatkan, hanya kekecewaan yang dia berikan padaku. Aku tidak tahu lagi harus mengadu pada siapa karena tidak mungkin juga aku bilang pada salah satu temanku yang semuanya mengenal suamiku, jadi aku hanya bisa menangis setiap mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan darinya.


    Sering kali dia menyakiti aku dengan sikap atau terkadang dengan kata-katanya. Tapi sering pula dia meminta maaf dan membuat hatiku luluh kembali tapi kali ini dia benar-benar marah menurutku mungkin dia hanya mencari alasan untuk bisa berpisah dariku dan aku harus siap menerima konsekuensinya karena dari awal aku juga ragu kalau dia memang ada rasa suka padaku.

    Tapi karena saat itu aku memiliki masalah yang pelik dengan suamiku akhirnya akupun merasa nyaman menumpahkan perasaanku padanya, dan aku anggap dia pria dewasa meskipun muda di usianya. Tapi kini dapat aku lihat kalau dia belum sepenuhnya menjadi pria dewasa seperti yang aku harapkan meskipun sudah pernah bahkan menurut penuturannya dia sering melakukan adegan cerita sex bersama dengan pasangannya.

    Aku menerima semua itu mungkin karena aku di butakan oleh cinta yang hanya aku rasakan sendiri. Mungkin ini yang dinamakan cinta bertepuk sebelah tangan, mimpi dan anganku setiap malam hanya sebuah ilusi hatiku saja dan hal itu membutakan mataku. Aku selalu memikirkan dia bagaimana dia, sedang apa dia dan apa yang sekarang dia lakukan itu saja yang ada di benakku.


    Bahkan aku sering membayangkan dia ketika aku sedang melakukan adegan seperti dalam cerita sex bersama suamiku. Seperti hari ini aku sedang bermalas malasan di tempat tidurku tiba-tiba suamiku menghampiri aku dan seperti biasa dia minta jatah untuk aku layani, meskipun aku malas tapi akupun menuruti keinginannya aku ikut dia masuk kedalam kamar pribadi kami.

    Suamiku seperti biasa jika akan melakukan hubungan intim dia memberikan oral sex terlebih dahulu padaku, layaknya pemain dalam cerita sex dia begitu lihai bermain dengan mulutnya. Tubuhku terlentang di atas tempat tidur perlahan suamiku menyibak rok yang aku pakai kemudian dia benamkan wajahnya dalam kemaluanku dan aku menggelinjang di buatnya.

    Perlahan suamiku mencium bibir kemaluanku sampai akhirnya dia bermain dalam klitoris, dengan menjulurkan lidah dia aktif melakukan hal itu, sampai-sampai aku mendesah di buatnya ” Ooouuuggghh… sa…yang… pelan.. pelan…. aaaaagggggggghh….. ” Kataku sambil memegang kepalanya yang terbenam di memekku, lalu aku belai lembut rambutnya saat itu.


    Kini suamiku menyibak lubang memekku dengan tangannya sehingga lebih dalam lagi dia menjulurkan lidahnya bahkan sampai membuatku ” Oooouuuuuugghhh…. aaaaggghh… aaaagghh… sayang… cepat… si..ni…… aaaaaggghh…. ” Aku tarik tubuh suamiku kemudian dia merangkak naik dan ketika tubuh kami sudah saling berhadapan saat itulah suamiku berusaha memasukkan kontolnya dalam memekku.

    Dengan perlahan dia masukkan kontolnya dan langsung saja menerobos masuk dalam memekku ” Oouuww pelan sayang… aaaaggghhh…. aaaaagggghhhhh… aaaaggghhhh….. ” Aku mendesah dan merasakan sakit juga dalam memekku, karena saat ini aku tidak ada mood buat melakukan hubungan badan ini karena yang ada hanya wajahnya di mataku, sampai akhirnya akupun membayangkan melakukan adegan cerita sex ini bersamanya.

    Aku pejamkan mataku dan membayangkan wajahnya, saat itu aku rasakan kenikmatan dari hubungan ini. Semakin cepat suamiku menggoyang pantatnya dan kurasakan betapa nikmatnya ” Oooouuuuugggghhhh…. aaaaagggggghhhhh…. aaaaaagggghhhh… aaaagggghhh… ” Aku begitu menikmati permainan ini dan kurasakan hangatnya kontol itu di dalam kemaluanku.


    Suamiku bergerak dengan lincahnya berupaya memberikan kehangatan dan permainan sex yang memuaskan aku ” Ooooouugghhh… sa…yang… aaaaaggghhh….. aaaaaghhhh… aaaaghhhh…. ” Akupun mencoba mengimbangi dengan menggerakan pantatku di bawah tubuh suamiku, tapi mataku tetap membayangkan wajah kekasihku sampai akhirnya akupun merasakan klimaks saat itu.

    Setelah itu dia semakin cepat dan mengejang juga dan mengeluarkan suara yang mirip dengan erangan kenikmatan ” Oooouuugggghh… sayang…. oooooouuuuggghhh…. aaaaagggghh…. ” Dia terkulai lemas di atas tubuhku dan aku mengelus tubuhnya dengan lembut, kembali terlintas wajah kekasihku dan membuatku ingin segera menemuinya dan bersamanya juga.

    Tapi kini saat dia membuatku kecewa dan aku tidak sanggup menanggung tingkahnya yang selalu saja dia tidak dapat melihat letak kesalahan dia sendiri. Dan tinggallah aku menanggung kesedihan ini sendirian tanpa tahu harus bisa berbuat apa-apa. Mungkin aku harus menelan kecewa ini sendiri karena tidak mungkin juga aku mencurahkan kekecewaanku pada orang lain.

  • Video Bokep Eropa Ngentot bertiga disaat membuat kue

    Video Bokep Eropa Ngentot bertiga disaat membuat kue


    2119 views

  • Video bokep Tomoka Nanase bermain dengan mianan merahnya

    Video bokep Tomoka Nanase bermain dengan mianan merahnya


    2025 views

  • Kisah Memek Dengan Istri Paman Penuh Nikmat

    Kisah Memek Dengan Istri Paman Penuh Nikmat


    5466 views

    Duniabola99.com – Kisah ini bermula ketika aku sedang berkunjung ke rumah pamanku yang ada di daerah, bagaimana selanjutnya ? Penasaran…

    Kisah ini terjadi kira-kira 2 tahun yang lalu, tapi setiap kali aku membayangkannya, seolah-olah baru saja terjadi kemarin peristiwa yang sangat indah ini.


    Aku mempunyai seorang paman yang belum menikah. Pamanku ini bisa dibilang banyak istri. Hal ini disebabkan karena pamanku adalah pengusaha kaya tapi ia terlalu cerewet dalam memilih pendamping hidupnya. Sebenarnya ia telah banyak diperkenalkan dgn wanita-wanita muda oleh keluargaku, tetapi tetap ia bilang inilah itulah, semuanya cocok dgn matanya, katanya.

    Sampai pada suatu saat, ketika aku kebetulan sedang bertamu ke rumahnya, datang istri pamanku dgn seorang wanita yang sangat cantik dan Seksi, semampai, langsing, pokoknya kalau menurut saya, layak dikirim untuk jadi calon miss universe.

    Kemudian kami diperkenalkan dgnnya, wanita itu bernama Dina, ternyata namanya pas sekali dgn wajahnya yang memang Dina itu. Ia berusia 24 tahun dan saat itu ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan teman pamanku itu. Kemudian kami bercakap-cakap, ternyata Dina memang enak untuk diajak ngobrol. Dan aku melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dgnnya, karena aku tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Dina.

    Tapi tidak demikian halnya dgn Dina. Ia lebih sering memandangku, terutama ketika aku berbicara, tatapannya dalam sekali, seolah-olah dapat menembus pikiranku. Aku mulai berpikir jangan-jangan Dina lebih menyukaiku. Tapi aku tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aku yang hendak dijodohkan. Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aku tidak terlalu memikirkannya.

    Tidak terasa hari sudah mulai malam. Kemudian sebelum mereka pulang, pamanku mentraktir mereka makan di sebuah restoran chinese food di dekat rumahnya di daerah Sunter. Ketika sampai di restorant tersebut, aku langsung pergi ke WC dulu karena aku sudah kebelet. Sebelum aku menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. Ternyata adalah Dina.

    “Eh, ada apa din?”
    “Enggak, gua pengen kasih kartu nama gua, besok jangan lupa telpon gua, ada yang mau gua omongin, oke?”
    “Kenapa enggak sekarang aja?”
    “Jangan, ada paman elu, pokoknya besok jangan lupa.”

    Setelah acara makan malam itu, aku pun pulang ke rumah dgn seribu satu pertanyaan di otakku, apa yang mau diomongin sama Dina sih. Tapi aku tidak mau pikir panjang lagi, lagipula nanti aku bisa-bisa susah tidur, soalnya kan besok harus masuk kerja.


    Besoknya saat istirahat makan siang, aku meneleponnya dan bertanya langsung padanya.
    “Eh, apa sih yang mau elu omongin, gua penasaran banget?”
    “Eee, penasaran ya, Tonn?”
    “Iya lah, ayo dong buruan!”
    “Eh, slow aja lagi, napsu amet sih elu.”
    “Baru tahu yah, napsu gua emang tinggi.”
    “Napsu yang mana nih?” Dina sepertinya memancingku.
    “Napsu makan dong, gua kan belum sempat makan siang!”

    Aku sempat emosi juga rasanya, sepertinya ia tidak tahu aku ini orang yang sangat menghargai waktu, terutama jam makan siang, soalnya aku sambil makan dapat sekaligus main internet di tempat kerjaku, karena saat itu pasti bosku pergi makan keluar, jadi aku bebas surfing di internet, gratis lagi.

    “Yah udah, gua cuma mau bilang bisa enggak elu ke apartment gua sore ini abis pulang kerja, soalnya gua pengen ngobrol banyak sama elu.”
    Aku tidak habis pikir, nih orang kenapa tidak bilang kemarin saja.
    Lalu kataku, “Kenapa enggak kemarin aja bilangnya?”
    “Karena gua mau kasih surprise buat elu.” katanya manja.
    “Ala, gitu aja pake surprise segala, yah udah entar gua ke tempat elu, kira-kira jam 6, alamat elu di mana?”
    Lalu Dina bilang, “Nih catet yah, apartment XX (edited), lantai XX (edited), pintu no. XX (edited), jangan lupa yah!””Oke deh, tunggu aja nanti, bye!”
    “Bye-bye Tonn.”

    Setelah telepon terputus, lalu aku mulai membayangkan apa yang akan dibicarakan, lalu pikiran nakalku mulai bekerja. Apa bisa aku menyentuhnya nanti, tetapi langsung aku berpikir tentang pamanku, bagaimana kalau nanti ketahuan, pasti tidak enak dgn pamanku. Lalu aku pun mulai tenggelam dalam kesibukan pekerjaanku.

    Tidak lama pun waktu sudah menunjukkan pukul 18.00, sudah waktunya nih, pikirku. Lalu aku pun mulai mengendarai motorku ke tempatnya. Lumayan dekat dari tempat kerjaku di Roxymas. Sesampainya di sana, aku pun langsung menaiki lift ke lantai yang diberitahukan. Begitu sampai di lantai tersebut, aku pun langsung melihatnya sedang membuka pintu ruanganya.
    Langsung saja kutepuk pundaknya, “Hai, baru sampe yah, Yu..”
    Dina tersentak kaget, “Wah gua kira siapa, pake tepuk segala.”
    “Elu khan kasih surprise buat gua, jadi gua juga mesti kasih surprise juga buat elu.”
    Lalu ia mencubit lenganku, “Nakal elu yah, awas nanti!”
    Kujawab saja, “Siapa takut, emang gua pikirin!”
    “Ayo masuk Tonn, santai aja, anggap aja rumah sendiri.” katanya setelah pintunya terbuka.

    Ketika aku masuk, aku langsung terpana dgn apa yang ada di dalamnya, kulihat temboknya berbeda dgn tembok rumah orang-orang pada umumnya, temboknya dilukis dgn gambar-gambar pemandangan di luar negeri. Dia sepertinya orang yang berjiwa seniman, pikirku. Tapi hebat juga kalau cuma kerja sebagai sekretaris mampu menyewa apartment. Jangan-jangan ini cewek simpanan, pikirku.

    Sambil aku berkeliling, Dina berkata, “Mau minum apa Tonn?”
    “Apa saja lah, asal bukan racun.” kataku bercanda.
    “Oh, kalau gitu nanti saya campurin obat tidur deh.” kata Dina sambil tertawa.
    Sementara ia sedang membuat minuman, mataku secara tidak sengaja tertuju pada rak VCD-nya, ketika kulihat satu persatu, ternyata lebih banyak film yang berbau porno. Aku tidak sadar ketika ia sudah kembali, tahu-tahu ia nyeletuk, “Tonn, kalo elu mau nonTonn, setel aja langsung..!”

    Aku tersentak ketika ia ngomong seperti itu, lalu kubilang, “Apa gua enggak salah denger nih..?”
    Lalu katanya, “Kalo elu merasa salah denger, yah gua setelin aja sekarang deh..!”
    Lalu ia pun mengambil sembarang film kemudian disetelnya. Wah, gila juga nih cewek, pikirku, apa ia tidak tahu kalau aku ini laki-laki, baru kenal sehari saja, sudah seberani ini.

    “Duduk sini Tonn, jangan bengong aja, khan udah gua bilang anggap aja rumah sendiri..!” kata Dina sambil menepuk sofa menyuruhku duduk.
    Kemudian aku pun duduk dan nonTonn di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas itu, sampai akhirnya aku pun buka mulut, “Eh Yu, tadi di telpon elu bilang mau ngomong sesuatu, apa sih yang mau elu ngomongin..?”
    Dina tidak langsung ngomong, tapi ia kemudian menggenggam jemariku, aku tidak menyangka akan tindakannya itu, tapi aku pun tidak berusaha untuk melepaskannya.


    Agak lama kemudian baru ia ngomong, pelan sekali, “Elu tau Tonn, sejak kemarin bertemu, kayaknya gua merasa pengen menatap elu terus, ngobrol terus. Tonn, gua suka sama elu.”
    “Tapi khan kemarin elu dikenalkan ke Paman gua, apa elu enggak merasa kalo elu itu dijodohin ke Paman gua, apa elu enggak lihat reaksi Paman gua ke elu..?”
    “Iya, tapi gua enggak mau dijodohin sama Paman elu, soalnya umurnya aja beda jauh, gua pikir-pikir, kenapa hari itu bukannya elu aja yang dijodohin ke gua..?” kata Dina sambil mendesah.

    Aku pun menjawab, “Gua sebenarnya juga suka sama elu, tapi gua enggak enak sama Paman gua, entar dikiranya gua kurang ajar sama yang lebih tua.”
    Dina diam saja, demikian juga aku, sementara itu film semakin bertambah panas, tapi Dina tidak melepaskan genggamannya. Lalu secara tidak sadar otak pornoku mulai bekerja, soalnya kupikir sekarang kan tidak ada orang lain ini. Lalu mulai kuusap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaku, kutatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dgn pelan, “Dina, gua cinta elu.”

    Ia tidak menjawab, tapi memejamkan matanya. Kupikir ini saatnya, lalu pelan-pelan kukecup bibirnya sambil lidahku menerobos bertemu lidahnya. Dina pun lalu membalasnya sambil memelukku erat-erat. Tanganku tidak tinggal diam berusaha untuk meraba-raba buah dadanya, ternyata agak besar juga, walaupun tidak sebesar punyanya bintang film porno. Dina menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah menikmati rangsangan yang diterima pada buah dadanya.

    Kemudian aku berusaha membuka satu persatu kancing bajunya, lalu kuremas-remas pDinadara yang masih terbungkus BRA itu.
    “Aaahh, buka aja BH-nya Tonn, cepat.., oohh..!”
    Kucari-cari pengaitnya di belakang, lalu kubuka. Wah, ternyata lumayan juga, masih padat dan kencang, walaupun tidak begitu besar. Langsung kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan.


    “Esshh.. ouwww.. aduhh.. Tonn.. nikmat sekali lidahmu.., teruss..!”
    Setelah bosan dgn pDinadaranya, lalu kubuka seluruh pakaiannya sampai bugil total. Ia juga tidak mau kalah, lalu melepaskan semua yang kukenakan. Untuk sesaat kami saling berpandangan mengagumi keindahan masing-masing. Lalu ia menarik tanganku menuju ke kamarnya, tapi aku melepaskan pegangannya lalu menggendongnya dgn kedua tanganku.
    “Aouww Tonn, kamu romantis sekali..!” katanya sambil kedua tangannya menggelDinat manja melingkari leherku.

    Kemudian kuletakkan Dina pelan-pelan di atas ranjangnya, lalu aku menindih tubuhnya dari atas, untuk sesaat mulut kami saling pagut memagut dgn mesranya sambil berpelukan erat. Lalu mulutku mulai turun ke buah dadanya, kujilat-jilat dgn lembut, Dina mendesah-desah nikmat. Tidak lama aku bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke perutnya, Dina menggeliat kegelian.

    “Aduh Tonn, elu ngerjain gua yah, awas elu nanti..!”
    “Tapi elu suka khan? Geli-geli nikmat..!”
    “Udah ah, jilati aja memek gua Tonn..!”
    “Oke boss.., siap laksanakan perintah..!”

    Langsung saja kubuka paha lebar-lebar, tanpa menunggu lagi langsung saja kujilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. Dina menggoyang-goyangkan pinggulnya dgn liar seakan-akan tidak mau kalah dgn permainan lidahku ini.
    “Oohh esshh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohh.. nikmat sekali..!”
    Agak lama juga aku bermain di klitorisnya sampai-sampai terlihat banjir di sekitar vaginanya.

    “Tonn, masukkin aja titit elu ke lobang gua, gua udah enggak tahan lagi..!”
    dgn segera kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi ketika kutekan ujung penisku, ternyata tidak mau masuk. Aku baru tahu ternyata dia masih perawan.
    “Dina, apa elu tidak menyesal perawan elu gua tembus..?”
    “Tonn, gua rela kalau elu yang ngambil perawan gua, bagi gua di dunia ini cuma ada kita berdua aja.”

    Tanpa ragu-ragu lagi langsung kutusuk penisku dgn kuat, rasanya seperti ada sesuatu yang robek, mungkin itu perawannya, pikirku.
    “Aduh sakit Tonn, tahan dulu..!” katanya menahan sakit.
    Aku pun diam sejenak, lalu kucium mulutnya untuk meredakan rasa sakitnya. Beberapa menit kemudian ia terangsang lagi, lalu tanpa buang waktu lagi kutekan pantatku sehingga batang kemaluanku masuk semuanya ke dalam lubangnya.


    “Pelan-pelan Tonn, masih sakit nih..!” katanya meringis.
    Kugoyangkan pinggulku pelan-pelan, lama kelamaan kulihat dia mulai terangsang lagi. Lalu gerakanku mulai kupercepat sambil menyedot-nyedot puting susunya. Kulihat Dina sangat menikmati sekali permainan ini.

    Tidak lama kemudian ia mengejang, “Tonn, aa.. akuu.. mau keluarr.., teruss.. terus.., aahh..!”
    Aku pun mulai merasakan hal yang sama, “Yu, aku juga mau keluar, di dalam atau di luar..?”
    “Keluarin di dalem aja Sayang.. ohh.. aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya.

    Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Oohh.. sshh.. sshh.. sshh..”
    Ternyata dia sudah keluar, aku terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya.
    “Sshh.. aahh..” dan, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..!”
    Kutekan pantatku hingga batang kejantananku menempel ke dasar liang kenikmatannya, dan keluarlah spermaku ke dalam liang surganya.

    Saat terakhir air maniku keluar, aku pun merasa lemas. Walaupun dalam keadaan lemas, tidak kucabut batang kemaluanku dari liangnya, melainkan menaikkan lagi kedua pahanya hingga dgn jelas aku dapat melihat bagaimana rudalku masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang menggoda. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya.
    “Sshh.. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu.

    Setelah itu kami berdua sama-sama lemas. Kami saling berpelukan selama kira-kira satu jam sambil meraba-raba.
    Lalu ia berkata kepadaku, “Tonn, mudah-mudahan kita bisa bersatu seperti ini Tonn, gua sangat sayang pada elu.”
    Aku diam sejenak, lalu kubilang begini, “Gua juga sayang elu, tapi elu mesti janji tidak boleh meladeni paman gua kalo dia nyari-nyari elu.”
    “Oke boss, siap laksanakan perintah..!” katanya sambil memelukku lebih erat.

    Sejak saat itu, kami menjadi sangat lengket, tiap malam minggu selalu kami bertingkah seperti suami istri. Tidak hanya di apartmentnya, kadang aku datang ke tempat kerjanya dan melakukannya bersama di WC, tentu saja setelah semua orang sudah pulang. Kadang ia juga ke tempat kerjaku untuk minta jatahnya. Katanya pamanku sudah tidak pernah mencarinya lagi, soalnya tiap kali Dina ditelpon, yang menjawabnya adalah mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas Dina, mungkin akhirnya pamanku jadi bosan sendiri.


    Aku dan ia sering jalan-jalan ke Mal-Mal, untungnya tidak pernah bertemu dgn pamanku itu. Sampai saat ini aku masih jalan bersama, tapi ketika kutanya sampai kapan mau begini, ia tidak menjawabnya. Aku ingin sekali menikahinya, tapi sepertinya ia bukan tipe cewek yang ingin punya keluarga. Tapi lama-lama kupikir, tidak apalah, yang penting aku dapat enaknya juga.

  • Foto Bugil Gadis muda berkulit putih bangga menampilkan vaginanya yang tidak berbulu

    Foto Bugil Gadis muda berkulit putih bangga menampilkan vaginanya yang tidak berbulu


    2261 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantik putih bugil di kamar mandi toket kecil dan mengangkang lebar ditoilet menampilkan memeknya yang tanpa bulu dilantai kamar mandri beralas haduk memeknya yang tanpa bulu dan tembem.

  • Kisah Memek Vagina Tante Lia Yang Wangi

    Kisah Memek Vagina Tante Lia Yang Wangi


    2985 views

    Duniabola99.com – Kejadian ini terjadi ketika aku kelas 3 SMP, yah aku perkirakan umur aku waktu itu baru saja 14 tahun. Aku entah kenapa yah perkembangan sexnya begitu cepat sampai-sampai umur segitu ssudah mau ngerasain yang enak-enak. Yah itu semua karena temen nyokap kali yah, Soalnya temen nyokap Aku yang namanya Tante Lia (biasa kupanggil dia begitu) orangnya cantik banget, langsing dan juga awet muda bikin aku bergetar.


    Tante Lia ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah Tante Lia ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada hubungan saudara. Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngomongin suaminya sendiri. Nah Tante Lia inilah yang bikin aku cepet gede (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yang cepet-cepet).

    Biasanya Tante Lia kalau ke rumah Aku selalu memakai daster atau kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser.. ser.. ser.. Biasanya kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante Lia ini entah sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Aku ser.. ser lagi deh hmm.

    Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga enggak bisa ngerti, tapi yang pasti sih aku kadang puas banget sampai-sampai kebayang kalau lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya Tante Lia ngangkang sampai-sampai celana dalemnya keliatan (wuih aku suka banget nih).

    Pernah aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut malu sampai-sampai Aku enggak bisa ngomong sampai panas dingin tapi Tante Lia malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya. Nah dari situ aku sudah mulai suka sama tuh Tante yang satu itu. Setiap hari pasti Aku melihat yang namanya paha sama celana dalem tuh Tante.

    Pernah juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di villa. Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Aku ngsajak Aku pasti Tante Lia pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2 malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil bakar jagung.

    Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas waktu itu Tante Lia mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante Lia di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di villa enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket pojokan taman.

    Lalu Tante Lia menarik tangan Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih mau saja. Pergilah aku ke dalam villa sama Tante Lia, sesampainya Aku di dalam villa Aku nunggu di luar WC eh malah Tante Lian ngsajak masuk nemenin dia soalnya katanya dia takut.

    “Gus temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak usah di tutup, Tante takut nih”, kata Tante Lia sambil mulai berjongkok.

    Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana dalamnya yang berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga. “Serr.. rr.. serr.. psstt”, kalau enggak salah gitu deh bunyinya. Jantungku sampai deg-degan waktu liat Tante Lia kencing, dalam hatiku, kalau saja Tante Lia boleh ngasih liat terus boleh memegangnya hmm. Sampai-sampai aku bengong ngeliat Tante Lia.


    “Heh kenapa kamu Gus kok diam gitu awas nanti kesambet” kata Tante Lia.
    “Ah enggak apa-apa Tante”, jawabku.
    “Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?”, tanya Tante Lia.
    “Enggak kok Tante, aku hanya belum pernah liat cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?” tanyaku.

    Tante Lia cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya.

    “Kamu mau liat Gus? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu”, kata Tante Lia.

    Aku hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah vaginanya. Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini Aku megang sama melihat yang namanya memek. Tante Lia membiarkanku memegang-megang vaginanya.

    “Sudah yah Gus nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi”.
    “Iyah Tante”, jawabku.

    Lalu Tante Lia menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain.

    Esoknya aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku panas dingin. Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai sore buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi aku enggak ikut karena badanku enggak enak.

    “Gus, kamu enggak ikut?” tanya mamiku.
    “Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah” kataku.
    “Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi” kata Mami.

    “Lia, kamu mau kan tolong jagain si Agus nih yah, nanti kalau kamu ada pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin” kata Mami pada Tante Lia.
    “Iya deh Kak aku jagain si Agus tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat pulang besok” kata Tante Lia.

    Akhirnya mereka semua pergi, hanya tinggal aku dan Tante Lia berdua saja di villa, Tante Lia baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu.

    “Kamu sakit apa sih Gus? kok lemes gitu?” tanya Tante Lia sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya.
    “Enggak tahu nih Tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa” kataku.

    Tante Lia begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun.


    “Kepala yang mana Gus atas apa yang bawah?” kelakar Tante Lia padaku. Aku pun bingung, “Memangya kepala yang bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?” jawabku polos.
    “Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman” kata Tante Lia sambil memegang si kecilku.

    “Ah Tante bisa saja” kataku.
    “Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah” aku hanya diam saja.

    Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante Lia, pada waktu dia ingin membuka celanaku, kubilang, “Tante enggak usah deh Tante biar AGus saja yang ngelap, kan malu sama Tante”
    “Enggak apa-apa, tanggung kok” kata Tante Lia sambil menurunkan celanaku dan CDku.

    Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku hanya diam saja.
    “Gus mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah”
    “Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya” kataku polos.
    “Iyah kamu tenang saja yah” kata Tante Lia.

    Lalu di genggamnya batang penisku dan dielusnya langsung spontan saat itu juga penisku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini.

    “Achh.. cchh..” aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang vagina Tante Lia yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi Tante Lia hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan mau kencing.

    “Tante sudah dulu yah aku mau kencing nih” kataku.
    “Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok” kata Tante Lia.

    Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Lia karena Tante Lia tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam karena merasakan enaknya.

    “Hhgg..achh.. Tante aku mau kencing nih bener ” kataku sambil meremas vagina Tante Lia yang kurasakan berdenyut-denyut.

    Tante Lia pun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras.
    “Croott.. ser.. err.. srett..” muncratlah air maniku dalam mulut Tante Lia, Tante Lia pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil menjilatnya. Dan kurasakan vagina Tante Lia berdenyut kencang sampai-sampai aku merasakan celana Tante Lia lembab dan agak basah.


    “Enak kan Gus, pusingnya pasti hilang kan?” kata Tante Lia.
    “Tapi Tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama Tante nih soalnya Tante..”
    “Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Gus?”
    “Enggak Tante”

    Tanpa kusadari tanganku masih memegang vagina Tante Lia.

    “Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih”. Aku jadi salah tingkah
    “Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti” katanya padaku.
    “Tante boleh enggak Agus megang itu Tante lagi” pintaku pada Tante Lia. Tante Lia pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante Lia basah entah kenapa.

    “Tante kencing yah?” tanyaku.
    “Enggak ini namanya Tante nafsu Gus sampai-sampai celana dalam Tante basah”.

    Dilepaskannya pula celana dalam Tante Lia dan mengelap vaginanya dengan handukku. Lalu Tante Lia duduk di sampingku

    “Gus pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap” katanya. Akupun mulai memegang vagina Tante Lia dengan tangan yang agak gemetar, Tante Lia hanya ketawa kecil.
    “Gus, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih” kata Tante Lia. Dia mulai memegang penisku lagi, “Gus Tante mau itu nih”.

    “Mau apa Tante?”
    “Itu tuh”, aku bingung atas permintaan Tante Lia.
    “Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?”
    “Tapi Agus enggak bisa Tante caranya”
    “Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah” kata Tante Lia padaku.

    Mulailah tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Lia yang di tumbuhi bulu halus.

    “Gus jilatin donk punya Tante yah” katanya.
    “Tante Agus enggak bisa, nanti muntah lagi”
    “Coba saja Gus”

    Tante pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Lia di atas dan tanpa pikir panjang Tante Lia pun mulai mengulum penisku.

    “Achh.. hgghhghh.. Tante”

    Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante Lia tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya vagina Tante Lia seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante Lia sambil tanganku melepaskan kaus u can see Tante Lia dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat.

    Tante Lia pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante Lia menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu.

    “Kamu tahu enggak mandi kucing Gus” kata Tante Lia.


    Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante Lia pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras.

    Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat. Tante Lia pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah.

    Kulihat payudara Tante Lia mengeras, Tante Lia menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante Lia. Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante Lia, langsung Tante Lia kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Lia seperti menjilati es krim.

    “Achh.. uhh.. hhghh.. acch Gus enak banget terus Gus, yang itu isep jilatin Gus” kata Tante Lia sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya.

    Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante Lia tanpa sengaja tertelan olehku.

    “Gus masukin donk Tante enggak tahan nih”
    “Tante gimana caranya?”

    Tante Lia pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Lia naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur. Setengah jam kami bergumul dan Tante Lia pun mengejang hebat.

    “Gus Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh” erang Tante Lia.

    Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante Lia. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Lia mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya. Kurasakan Tante Lia sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Lia tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya.


    “Gus nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya” pinta Tante Lia padaku.

    Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Liapun langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi.

    “Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg..” kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi.
    “Tante Agus kayanya mau kencing niih”

    Tante Lia pun langsung bangun dan mengulum penisku yang masih lengket dengan cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama Tante Lia pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yang alang kepalang.

    Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dengan telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan posisi Tante Lia menungging di pinggir bak mandi. Aku melakukannya dengan cermat atas arahan Tante Lia yang hebat. Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dengan telur dadar buatan Tante Lia, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dengan Tante Lia di sampingku, tapi tanganku kuselipkan di dalam celana dalam Tante Lia.

    Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan Tante Lia, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun pulang pukul 6 sore.

    “Gus kamu sudah baikan?” tanya Mamiku.
    “Sudah mam, aku sudah seger n fit nih” kataku.
    “Kamu kasih makan apa Ni, si Agus sampai-sampai langsung sehat” tanya Mami sama Tante Lia.
    “Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas” kata Tante Lia.

    Esoknya kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping Tante Lia yang semobil denganku. Mami yang menyopir ditemani Ibu Herman di depan. Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya Tante Lia.


    Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan Tante Lia bila rumahku kosong atau terkadang ke hotel dengan Tante Lia. Sekali waktu aku pernah mengeluarkan spermaku di dalam sampai 3 kali. Kini Tante Lia sudah dikarunia 2 orang anak yang cantik. Baru kuketahui bahwa suami Tante Lia ternyata menagalami ejakulasi dini. Sebenarnya kini aku bingung akan status anak Tante Lia.

    Yah, begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi PIL Tante Lia bahkan aku jadi lebih suka dengan wanita yang lebih tua dariku. Pernah juga aku menemani seorang kenalan Tante Lia yang nasibnya sama seperti Tante Lia, mempunyai suami yang ejakulasi dini dan suka daun muda buat obat awet muda, dengan menelan air mani pria muda.

  • Kisah Memek Ngewe dengan Sekretarik seksi, Sinta

    Kisah Memek Ngewe dengan Sekretarik seksi, Sinta


    2406 views

    Duniabola99.com – Hari Senin itu adalah hari kerja pertama bagi Shinta. Saat itu Shinta terlihat sedang sibuk di kantornya. Walau gajinya sebagai sekretaris tidak seberapa besar tapi ia dengan senang hati melakoni profesinya itu. Saat ia sedang menyiapkan beberapa arsip untuk diberikan kepada supervisornya dalam laporan bulanan rapat sore nanti, tiba-tiba saja perutnya terasa sakit tak karuan.


    Segera saja ia bangkit dari duduknya menuju kamar kecil di ruang belakang kantornya. Saking buru-burunya, ia tidak membaca lagi tulisan atau gambar yang menunjukkan bahwa WC itu untuk pria atau untuk wanita. Ia langsung masuk saja.

    Namun.., begitu tiba di dalam WC itu, ia melihat seorang pria bertubuh atletis sedang pipis. Ups! Pria itu terkejut dan menoleh.., “Eh Shinta.., kamu salah masuk.., ini WC pria..” Shinta terkejut setengah mati. Ternyata sang supervisor sedang pipis di situ.

    Dan tanpa sengaja, kedua mata Shinta terarah pada benda panjang bulat dari ritsluiting celana panjang yang sedang dipegang sang supervisor. Ternyata batang kemaluan si supervisor belum dimasukkan ke sarangnya. Dengan muka tersipu memerah karena malu, Shinta membuang mukanya dan segera ingin berlalu dari tempat itu. Sial..! gerutunya dalam hati.

    Tapi rupanya si supervisor tidak ingin membuang kesempatan emas itu. Dengan sigapnya tangan Shinta ditarik dan tubuhnya disandarkan ke tembok. “Shin.. sudah lama sebenarnya aku ingin menikmati keindahan tubuhmu.. Pasti kau juga pernah mendengar bahwa di kantor ini yang paling perkasa adalah aku.. Nah sekarang tiba saatnya kita mencoba apa yang kamu dengar dari teman-teman..”

    Mendengar itu Shinta kaget setengah mati. Ia tidak menyangka bahwa supervisor yang sangat dihormati karena kharismanya, memiliki hati yang demikian bejadnya. “Tapi Pak.., saya sedang sakit perut nih.., lagian Bapak ‘khan supervisor saya.., masa Bapak tega melakukannya pada saya?”


    “Oh.., jangan kuatir Shin.., cuma sebentar kok.. Ibu Edi saja pernah melakukannya denganku kok..”, kata si supervisor sambil dengan kasar membuka kancing stelan atas yang dipakai Shinta. “Ja.., jangan Pak.., tolong jangan.., ingat posisi Bapak di kantor..”, jerit Shinta.

    “To.., tolong.., tolong..!”, tampak Shinta berusaha meronta-ronta karena tangan si supervisor mulai masuk ke dalam BH-nya yang berukuran super besar, 38C. Dan.., bret.., bret.., baju Shinta terlihat sudah sobek di sana sini.. Dan dengan sekali hentakan, BH Shinta turun dan jatuh ke lantai.

    Walau sudah berusaha mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun nafsu si supervisor yang sudah demikian buas terus membuatnya bisa mencengkeram tubuh mulus Shinta yang kini hanya mengenakan celana dalam dan terus menghimpitnya ke tembok WC itu. Solaire99

    Karena merasa yakin bahwa ia sudah tidak bisa lari lagi dari sana, Shinta hanya bisa pasrah. Sekarang mulut si supervisor sudah mulai menghisap-hisap puting susunya yang besar. Persis seperti bayi yang baru lahir sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Shinta tiba-tiba muncul dan bergejolak.

    Dengan sengaja diraihnya batang kemaluan si supervisor yang sudah berdiri dari tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan pelan. Memang batang kemaluan itu amat besar dan panjang. “Wah, pasti enak nih kalo ngisi lubang gue.., udah lama gue ngangenin batang kenikmatan yang segini besar dan panjangnya..”, pikir Shinta dalam hati.

    Sementara itu tangan si supervisor pun sudah melepaskan seluruh celana dalam putih yang dikenakan Shinta.. Dan si supervisor pun ikut membuka semua pakaiannya.., hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan tanpa busana selembar benangpun.

    Si supervisor mengangkat kaki kanan Shinta ke pinggangnya lalu dengan perlahan ia memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaan Shinta. Bles.., bless.., jebb.., setengah dari batang kemaluan itu masuk dengan sempurna ke liang surga wanita yang rupanya sudah tidak lagi perawan itu.

    Shinta terbeliak kaget merasakan besarnya batang kemaluan itu di dalam liang kewanitaannya. Si supervisor terus saja mendorong maju batang kemaluannya sambil mencium dan melumat bibir Shinta yang seksi itu. Shinta tak mau kalah.

    Ia pun maju mundur menghadapi serangan si supervisor. Jeb.., jeb.., jebb..! Batang kemaluan yang besar itu keluar masuk berkali-kali.. Shinta sampai terpejam-pejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya.. Sakit perutnya pun sudah terlupakan.


    Sepuluh menit kemudian, mereka berganti posisi. Shinta kini berpegangan ke bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke si supervisor. Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang waktu lagi si supervisor segera memasukkan batang kemaluannya dari arah belakang kemaluan Shinta.., bless.., bless.., jeb.., jebb..! Si supervisor dengan asyik melakukan aksinya itu. Tangan kanannya berusaha meraih payudara Shinta sambil terus menusukkan batang kemaluan supernya ke kewanitaan Shinta.

    “Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini.., biar sekarang gantian saya yang aktif..”, kata Shinta di tengah-tengah permainan mereka yang penuh nafsu. Supervisor itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi, Shinta meraih batang kemaluan yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu, untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya. Ia pun duduk naik turun di atas batang kemaluan ajaib itu. Sementara kedua mata si supervisor terpejam-pejam merasakan kenikmatan surgawi itu. Kedua tangannya meremas-remas gunung kembar Shinta. “Ooh.., oh.., ohh..”, erang Shinta penuh kenikmatan.

    Batang kemaluan itu begitu kuat, kokoh dan keras. Walau sudah berkali-kali ditusukkan ke depan, belakang, maupun dari atas, belum juga menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu, Shinta segera turun dari pangkuan supervisor itu. Dengan penuh semangat ia meraih batang kemaluan itu untuk segera dimasukkan ke mulutnya. Dijilatnya dengan lembut kemudian dihisap dan dipilin-pilin dengan lidahnya.. ooh.., oh.., oohh.., kali ini ganti si supervisor yang mengerang karena merasakan kenikmatan. Lima belas menit kemudian, wajah si supervisor tampak menegang dan ia mencengkeram pundak Shinta dengan sangat erat.. Shinta menyadari apa yang akan terjadi.., tapi ia tidak menghiraukannya.., ia terus saja menghisap batang kemaluan ajaib itu.., dan benar.., crot.., crot.., crott..! Semburan air mani masuk ke dalam mulut seksi Shinta tanpa bisa dihalangi lagi. Shinta pun menelan semua mani itu termasuk menjilat yang masih tersisa di batang kemaluan supervisor itu dengan lahapnya..


    Sejak peristiwa di WC itu, mereka tidak henti-hentinya berhubungan intim di mana saja dan kapan saja mereka bernafsu.., di mobil, di hotel, di rumah si supervisor (bahkan walau sang isteri sedang hamil).





  • Kisah Memek Kenangan Bersama Sopir Pribadi Aku

    Kisah Memek Kenangan Bersama Sopir Pribadi Aku


    4118 views

    Duniabola99.com – Yang satu ini adalah lanjutan dari kisahku yang berjudul ‘Kenangan Bersama Sopirku’ jadi kejadiannya sudah cukup lama, waktu aku masih kelas tiga SMU, umurku juga masih 18 tahun ketika itu. Sejak aku menyerahkan tubuhku pada Tohir, sopirku, dia sering memintaku melakukannya lagi setiap kali ada kesempatan, bahkan terkadang aku dipaksanya melayani nafsunya yang besar itu.


    Ketika di mobil dengannya tidak jarang dia suruh aku mengoralnya, kalaupun tidak, minimal dia mengelus-elus paha mulusku atau meremas dadaku. Pernah malah ketika kedua orang tuaku keluar kota dia ajak aku tidur bersamanya di kamarku. Memang di depan orang tuaku dia bersikap padaku sebagaimana sopir terhadap majikannya, namun begitu jauh dari mereka keadaan menjadi berbalik akulah yang harus melayaninya. Mulanya sih aku memang agak kesal karena sikapnya yang agak kelewatan itu, tapi di lain pihak aku justru menikmatinya.

    Tepatnya dua minggu sebelum ebtanas, aku sedang belajar sambil selonjoran bersandar di ujung ranjangku. Ketika itu waktu sudah menunjukkan pukul 23.47, suasananya hening sekali pas untuk menghafal. Tiba-tiba konsentrasiku terputus oleh suara ketukan di pintu. Kupikir itu Mamaku yang ingin menengokku, tapi ketika pintu kubuka, jreenngg.. Aku tersentak kaget, si Tohir ternyata.

    “Ih, ngapain sih Bang malam-malam gini, kalau keliatan Papa Mama kan gawat tahu”

    “Anu Non, nggak bisa tidur nih.. Mikirin Non terus sih, bisa nggak Non sekarang.. Sudah tiga hari nih?” katanya dengan mata menatapi tubuhku yang terbungkus gaun tidur pink.

    “Aahh.. Sudah ah Bang, saya kan harus belajar sudah mau ujian, nggak mau sekarang ah!” omelku sambil menutup pintu.

    Namun sebelum pintu tertutup dia menahannya dengan kaki, lalu menyelinap masuk dan baru menutup pintu itu dan menguncinya.

    “Tenang saja Non, semua sudah tidur dari tadi kok, tinggal kita duaan saja” katanya menyeringai.

    “Jangan ngelunjak Bang.. Sana cepet keluar!” hardikku dengan telunjuk mengarah ke pintu.

    Bukannya menuruti perintahku dia malah melangkah mendekatiku, tatapan matanya tajam seolah menelanjangiku.

    “Bang Tohir.. Saya bilang keluar.. Jangan maksa!” bentakku lagi.

    “Ayolah Non, cuma sebentar saja kok.. Abang sudah kebelet nih, lagian masa Non nggak capek belakangan ini belajar melulu sih” ucapnya sambil terus mendekat. Agen Bola Terpercaya

    Aku terus mundur selangkah demi selangkah menghindarinya, jantungku semakin berdebar-debar seperti mau diperkosa saja rasanya. Akhirnya kakiku terpojok oleh tepi ranjangku hingga aku jatuh terduduk di sana. Kesempatan ini tidak disia-siakan sopirku, dia langsung menerkam dan menindih tubuhku. Aku menjerit tertahan dan meronta-ronta dalam himpitannya. Namun sepertinya reaksiku malah membuatnya semakin bernafsu, dia tertawa-tawa sambil menggerayangi tubuhku. Aku menggeleng kepalaku kesana kemari saat dia hendak menciumku dan menggunakan tanganku untuk menahan laju wajahnya.


    “Mmhh.. Jangan Bang.. Citra nggak mau!” mohonku.

    Aneh memang, sebenarnya aku bisa saja berteriak minta tolong, tapi kenapa tidak kulakukan, mungkin aku mulai menikmatinya karena perlakuan seperti ini bukanlah pertama kalinya bagiku, selain itu aku juga tidak ingin ortuku mengetahui skandal-skandalku. Breett.. Gaun tidurku robek sedikit di bagian leher karena masih memberontak waktu dia memaksa membukanya. Dia telah berhasil memegangi kedua lenganku dan direntangkannya ke atas kepalaku. Aku sudah benar-benar terkunci, hanya bisa menggelengkan kepalaku, itupun dengan mudah diatasinya, bibirnya yang tebal itu sekarang menempel di bibirku, aku bisa merasakan kumis pendek yang kasar menggesek sekitar bibirku juga deru nafasnya pada wajahku.

    Kecapaian dan kalah tenaga membuat rontaanku melemah, mau tidak mau aku harus mengikuti nafsunya. Dia merangsangku dengan mengulum bibirku, mataku terpejam menikmati cumbuannya, lidahnya terus mendorong-dorong memaksa ingin masuk ke mulutku. Mulutku pun pelan-pelan mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk dan bermain di dalamnya, lidahku secara refleks beradu karena dia selalu menyentil-nyentil lidahku seakan mengajaknya ikut menari. Suara desahan tertahan, deru nafas dan kecipak ludah terdengar jelas olehku.

    Mataku yang terpejam terbuka ketika kurasakan tangan kasarnya mengelusi paha mulusku, dan terus mengelus menuju pangkal paha. Jarinya menekan-nekan liang vaginaku dan mengusap-ngusap belahan bibirnya dari luar. Birahiku naik dengan cepatnya, terpancar dari nafasku yang makin tak teratur dan vaginaku yang mulai becek. Tangannya sudah menyusup ke balik celana dalamku, jari-jarinya mengusap-usap permukaannya dan menemukan klitorisku, benda seperti kacang itu dipencet-pencet dan digesekkan dengan jarinya membuatku menggelinjang dan merem-melek menahan geli bercampur nikmat, terlebih lagi jari-jari lainnya menyusup dan menyetuh dinding-dinding dalam liang itu.

    “Ooohh.. Non Citra jadi tambah cantik saja kalau lagi konak gini!” ucapnya sambil menatapi wajahku yang merona merah dengan matanya yang sayu karena sudah terangsang berat.

    Lalu dia tarik keluar tangannya dari celana dalamku, jari-jarinya belepotan cairan bening dari vaginaku.


    “Non cepet banget basahnya ya, lihat nih becek gini” katanya memperlihatkan jarinya yang basah di depan wajahku yang lalu dijilatinya.

    Kemudian dengan tangan yang satunya dia sibakkan gaun tidurku sehingga payudaraku yang tidak memakai bra terbuka tanpa terhalang apapun. Matanya melotot mengamat-ngamati dan mengelus payudaraku yang berukuran 34B, dengan puting kemerahan serta kulitnya yang putih mulus. Teman-teman cowokku bilang, bahwa bentuk dan ukuran payudaraku ideal untuk orang Asia, kencang dan tegak seperti punya artis bokep Jepang, bukan seperti punya bule yang terkadang oversize dan turun ke bawah.

    “Nnngghh.. Bang” desahku dengan mendongak ke belakang merasakan mulutnya memagut payudaraku yang menggemaskan itu.

    Mulutnya menjilat, mengisap, dan menggigit pelan putingnya. Sesekali aku bergidik keenakan kalau kumis pendeknya menggesek putingku yang sensitif. Tangan lainnya turut bekerja pada payudaraku yang sebelah dengan melakukan pijatan atau memainkan putingnya sehingga kurasakan kedua benda sensitif itu semakin mengeras. Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan meremasi rambutnya yang sedang menyusu.

    Puas menyusu dariku, mulutnya perlahan-lahan turun mencium dan menjilati perutku yang rata dan terus berlanjut makin ke bawah sambil tangannya menurunkan celana dalamku. Sambil memeloroti dia mengelusi paha mulusku. Cd itu akhirnya lepas melalui kaki kananku yang dia angkat, setelah itu dia mengulum sejenak jempol kakiku dan juga menjilati kakiku. Darahku semakin bergolak oleh permainannya yang erotis itu. Selanjutnya dia mengangkat kedua kakiku ke bahunya, badanku setengah terangkat dengan selangkangan menghadap ke atas.

    Aku pasrah saja mengikuti posisi yang dia inginkan, pokoknya aku ingin menuntaskan birahiku ini. Tanpa membuang waktu lagi dia melumat kemaluanku dengan rakusnya, lidahnya menyapu seluruh pelosok vaginaku dari bibirnya, klitorisnya, hingga ke dinding di dalamnya, anusku pun tidak luput dari jilatannya. Lidahnya disentil-sentilkan pada klitorisku memberikan sensasi yang luar biasa pada daerah itu. Aku benar-benar tak terkontrol dibuatnya, mataku merem-melek dan berkunang-kunang, syaraf-syaraf vaginaku mengirimkan rangsangan ini ke seluruh tubuh yang membuatku serasa menggigil.

    “Ah.. Aahh.. Bang.. Nngghh.. Terus!” erangku lebih panjang di puncak kenikmatan, aku meremasi payudaraku sendiri sebagai ekspresi rasa nikmat


    Tohir terus menyedot cairan yang keluar dari sana dengan lahapnya. Tubuhku jadi bergetar seperti mau meledak. Kedua belah pahaku semakin erat mengapit kepalanya. Setelah puas menyantap hidangan pembuka berupa cairan cintaku, barulah dia turunkan kakiku. Aku sempat beristirahat dengan menunggunya membuka baju, tapi itu tidak lama. Setelah dia membuka baju, dia buka juga dasterku yang sudah tersingkap, kami berdua kini telanjang bulat.

    Dia membentangkan kedua pahaku dan mengambil posisi berlutut di antaranya. Bibir vaginaku jadi ikut terbuka memancarkan warna merah merekah diantara bulu-bulu hitamnya, siap untuk menyambut yang akan memasukinya. Namun Tohir tidak langsung mencoblosnya, terlebih dulu dia gesek-gesekkan penisnya yang besar itu pada bibirnya untuk memancing birahiku agar naik lagi. Karena sudah tidak sabar ingin segera dicoblos, aku meraih batang itu, keras sekali benda itu waktu kugenggam, panjang dan berurat lagi.

    “Aaakkhh..!” erangku lirih sambil mengepalkan tangan erat-erat saat penisnya melesak masuk ke dalamku

    “Aauuhh..!” aku menjerit lebih keras dengan tubuh berkelejotan karena hentakan kerasnya hingga penis itu tertancap seluruhnya pada vaginaku.

    Untung saja kamar Papa Mamaku di lantai dasar dan letaknya cukup jauh dari kamarku, kalau tidak tentu suara-suara aneh di kamarku pasti terdengar oleh mereka, bagaimanapun sopirku ini termasuk nekad berani melakukannya di saat dan tempat seperti ini, tapi justru disinilah sensasinya ngeseks di tempat yang ‘berbahaya’. Dengan gerakan perlahan dia menarik penisnya lalu ditekan ke dalam lagi seakan ingin menikmati dulu gesekan-gesekan pada himpitan lorong sempit yang bergerinjal-gerinjal itu. Aku ikut menggoyangkan pinggul dan memainkan otot vaginaku mengimbangi sodokannya. Responku membuatnya semakin menggila, penisnya semakin lama menyodok semakin kasar saja, kedua gunungku jadi ikut terguncang-guncang dengan kencang.


    Kuperhatikan selama menggenjotku otot-otot tubuhnya mengeras, tubuhnya yang hitam kekar bercucuran keringat, sungguh macho sekali, pria sejati yang memberiku kenikmatan sejati. Suara desahanku bercampur baur dengan erangan jantannya dan derit ranjang. Butir-butir keringat nampak di sejukur tubuhku seperti embun, walaupun ruangan ini ber-ac tapi aku merasa panas sekali.

    “Uugghh.. Non Citra.. Sayang.. Kamu emang uenak tenan.. Oohh.. Non cewek paling cantik yang pernah abang entotin” Tohir memgumam tak karuan di tengah aktivitasnya.

    Dia menurunkan tubuhnya hingga menindihku, kusambut dengan pelukan erat, kedua tungkaiku kulingkarkan di pinggangnya. Dia mendekatkan mulutnya ke leher jenjangku dan memagutnya. Sementara di bawah sana penisnya makin gencar mengaduk-aduk vaginaku, diselingi gerakan berputar yang membuatku serasa diaduk-aduk. Tubuh kami sudah berlumuran keringat yang saling bercampur, akupun semakin erat memeluknya. Aku merintih makin tak karuan menyambut klimaks yang sudah mendekat bagaikan ombak besar yang akan menghantam pesisir pantai.

    Namun begitu sudah di ambang klimaks, dia menurunkan frekuensi genjotannya. Tanpa melepaskan penisnya, dia bangkit mendudukkan dirinya, maka otomatis aku sekarang diatas pangkuannya. Dengan posisi ini penisnya menancap lebih dalam pada vaginaku, semakin terasa pula otot dan uratnya yang seperti akar beringin itu menggesek dinding kemaluanku. Kembali aku menggoyangkan badanku, kini dengan gerakan naik-turun. Dia merem-melek keenakan dengan perlakuanku, mulutnya sibuk melumat payudaraku kiri dan kanan secara bergantian membuat kedua benda itu penuh bekas gigitan dan air liur. Tangannya terus menjelajahi lekuk-lekuk tubuhku, mengelusi punggung, pantat, dan paha.

    Tak lama kemudian aku kembali mendekati orgasme, maka kupercepat goyanganku dan mempererat pelukanku. Hingga akhirnya mencapai suatu titik dimana tubuhku mengejang, detak jantung mengencang, dan pandangan agak kabur lalu disusul erangan panjang serta melelehnya cairan hangat dari vaginaku. Saat itu dia gigit putingku dengan cukup keras sehingga gelinjangku makin tak karuan oleh rasa perih bercampur nikmat. Ketika gelombang itu berangsur-angsur berlalu, goyanganku pun makin mereda, tubuhku seperti mati rasa dan roboh ke belakang tapi ditopang dengan lengannya yang kokoh.


    Dia membiarkanku berbaring mengumpulkan tenaga sebentar, diambilnya tempat minum di atas meja kecil sebelah ranjangku dan disodorkan ke mulutku. Beberapa teguk air membuatku lebih enakan dan tenagaku mulai pulih berangsur-angsur.

    “Sudah segar lagi kan Non? Kita terusin lagi yuk!” sahut Tohir senyum-senyum sambil mulai menggerayangi tubuhku kembali.

    “Habis ini sudahan yah, takut ketahuan nih,” kataku.

    Kali ini tubuhku dibalikkan dalam posisi menungging, kemudian dia mulai menciumi pantatku. Lidahnya menelusuri vagina dan anusku memberiku sensasi geli. Kemudian aku merasa dia meludahi bagian duburku, ya ketika kulihat ke belakang dia memang sedang membuang ludahnya beberapa kali ke daerah itu, lalu digosok-gosokkan dengan jarinya. Oh.. Jangan-jangan dia mau main sodomi, aku sudah lemas dulu membayangkan rasa sakitnya ditusuk benda sebesar itu pada daerah situ padahal dia belum juga menusuk. Pertama kali aku melakukan anal sex dengan temanku yang penisnya tidak sebesar Tohir saja sudah sakit banget, apalagi yang sebesar ini, aduh bisa mampus gua pikirku.

    Benar saja yang kutakutkan, setelah melicinkan daerah itu dia bangkit dengan tangan kanan membimbing penisnya dan tangan kiri membuka anusku. Aku meronta ingin menolak tapi segera dipegangi olehnya.

    “Jangan Bang.. Jangan disitu, sakit!” mohonku setengah meronta.

    “Tenang Non, nikmati saja dulu, ntar juga enak kok” katanya dengan santai.

    Aku merintih sambil menggigit guling menahan rasa perih akibat tusukan benda tumpul pada duburku yang lebih sempit dari vaginaku. Air mataku saja sampai meleleh keluar.

    “Aduuhh.. Sudah dong Bang.. Citra nggak tahan” rintihku yang tidak dihiraukannya.


    “Uuhh.. Sempit banget nih” dia mengomentariku dengan wajah meringis menahan nikmat.

    Setelah beberapa saat menarik dan mendorong akhirnya mentok juga penisnya. Dia diamkan sebentar penisnya disana untuk beradaptasi sekalian menikmati jepitannya. Kesempatan ini juga kupakai untuk membiasakan diri dan mengambil nafas.

    Aku menjerit kecil saat dia mulai menghujamkan penisnya. Secara bertahap sodokannya bertambah kencang dan kasar sehingga tubuhku pun ikut terhentak-hentak. Tangannya meraih kedua payudaraku dan diremas-remasnya dengan brutal. Keringat dan air mataku bercucuran akibat sensasi nikmat di tengah-tengah rasa perih dan ngilu, aku menangis bukan karena sedih, juga bukan karena benci, tapi karena rasa sakit bercampur nikmat. Rasa sakit itu kurasakan terutama pada dubur dan payudara, aku mengaduh setiap kali dia mengirim hentakan dan remasan keras, namun aku juga tidak rela dia menyudahinya. Terkadang aku harus menggigit bibir atau bantal untuk meredam jeritanku agar tidak keluar sampai ke bawah sana.

    Akhirnya ada sesuatu perasaan nikmat mengaliri tubuhku yang kuekspresikan dengan erangan panjang, ya aku mengalami orgasme panjang dengan cara kasar seperti ini, tubuhku menegang beberapa saat lamanya hingga akhirnya lemas seperti tak bertulang. Tohir sendiri menyusulku tak lama kemudian, dia menggeram dan makin mempercepat genjotannya. Kemudian dengan nafas masih memburu dia mencabut penisnya dariku dan membalikkan tubuhku. Spermanya muncrat dengan derasnya dan berceceran di sekujur dada dan perutku, hangat dan kental dengan baunya yang khas.

    Tubuh kami tergolek lemas bersebelahan. Aku memejamkan mata dan mengatur nafas sambil merenungkan dalam-dalam kegilaan yang baru saja kami lakukan, sebuah hubungan terlarang antara seorang gadis dari keluarga kaya dan terpelajar yang cantik dan terawat dengan sopirnya sendiri yang kasar dan berbeda kelas sosial. Hari-hari berikutnya aku jadi semakin kecanduan seks, terutama seks liar seperti ini, dimana tubuhku dipakai orang-orang kasar seperti Tohir, dari situlah aku merasakan sensasinya.


    Sebenarnya aku pernah ingin berhenti, tetapi aku tidak bisa meredam libidoku yang tinggi, jadi ya kujalani saja apa adanya. Untuk mengimbanginya aku rutin merawat diriku sendiri dengan fitness, olahraga, mandi susu, sauna, juga mengecek jadwal suburku secara teratur. Dua bulan ke depan Tohir terus memperlakukanku seperti budak seksnya sampai akhirnya dia mengundurkan diri untuk menemani istrinya yang menjadi TKW di Timur Tengah. Lega juga aku bisa lepas dari cengkeramannya, tapi terkadang aku merasa rindu akan keperkasaannya, dan hal inilah yang mendorongku untuk mencoba berbagai jenis penis hingga kini.

  • Video Bokep Asia yui kyouno ngentot memek sangat becek

    Video Bokep Asia yui kyouno ngentot memek sangat becek


    2135 views

  • Cerita Sex Berhubungan Dengan Mahasiswi Liar Dan Suka Berhubungan Intim Secara Bebas

    Cerita Sex Berhubungan Dengan Mahasiswi Liar Dan Suka Berhubungan Intim Secara Bebas


    7366 views

    Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik dengan Saya seorang mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Panggil saja saya Borris. Narasi ini adalah cerita riil saya yang hingga kini tetap berjalan walaupun saya mengakui saya jemu dan ingin cari pengalaman lain sama wanita yang berlainan juga.

     

    Cersex Stw  –  ini bermula dari cerita berpacaran saya dengan Mia, seorang mahasiswi yang berlainan universitas dengan saya. Sesudah saya pacaran dengannya sepanjang 2 bulan, baru Mia memperlihatkan segi kehidupan aslinya, jika ia pengikut sex bebas. Kondisi itu saya kenali dari perkataannya sendiri saat saya usai makan dengannya dalam suatu warung mahasiswa ciri khas Yogyakarta. Saat itu ia narasi jika sepanjang 3 bulan ia sebelumnya tidak pernah disentuh lelaki termasuk saya.

    Kelompok Sex Bebas, narasi seks bebas, mahasiswi sukai sex bebas, narasi mahasiswi pengikut sex bebas, narasi seks mahasiswi elok ngentot
    Narasi Sex Bebas Tujuannya sudah pasti rasakan kepuasan seksual yang sejauh ini disanggupinya dari bekas kekasihnya yang sebelumnya saat sebelum saya. Kontan saya terkejut berat dengar hal tersebut. Tangkai kemaluan saya segera tegak dan seolah ingin loncat keluar.
    “Mengapa kamu mendadak menjadi horny ini..?” bertanya saya.
    “Saya 3 hari ini habis menonton BF bersama teman- teman kosku..,” jawabannya, “Ayolah.., kamu ingin ya..?” pintanya.

    Saya makin tidak karuan dengar permohonannya itu sekalian menggelayut pada lenganku dengan manja. Pada akhirnya kuputuskan untuk melayaninya, walaupun saya tidak pernah melakukan benar-benar sama wanita mana saja. Ia terlihat suka sekali dengar ketersediaanku melayaninya malam tersebut. Di kepalaku mulai muncul beberapa pikiran yang kotor sekalian berimajinasi dengan kemolekan badannya yang sintal, langsing dan berisi itu (payudaranya memiliki ukuran 34 A, kurang lebih begitu dech). Saat itu juga saja motorku langsung kubawa ke tempat kost-nya yang bebas, dan lelaki bisa masuk, karena tetangga sekitaran memiliki jarak cukup jauh dengan rumah tersebut. Sampai di kost-nya, saya memarkirkan motorku dan secara langsung digandeng masuk ke kamarnya.

    Beberapa teman satu kost-nya langsung menghina kami saat kami barusan masuk, “Waaahh, telah kepingin ya.. setelah yang tempo hari tersebut..?” kata salah seorang pada mereka dan secara langsung disongsong teriakan yang lain.

    Saya cuma diam saja, sedang Mia ketawa kecil sekalian berbicara, “Biarin..! Orang saya ingin kok..!”

    Sesampai di dalam kamar, Mia segera mengamankan pintu dan secara langsung menabrakku sampai saya tersuruk di atas kasurnya. Ia mulai menangkap bibirku dengan kecupannya yang penuh gairah. Saya tidak ada pikiran untuk hentikan perbuatannya tersebut. Saya segera melayani kecupannya yang garang itu dengan garang juga. Tangan Mia mulai merayap di kemaluanku yang tetap tertutup celana. Saya tidak ingin kalah , kusergap payudaranya dengan remasan yang halus sekalian kulepaskan satu-satu kancing pakaiannya.

    Pada akhirnya ia juga berdiri karena melihatku mulai bergairah dan mulai buka pakaiannya. Ia mulai menolongku buka bajuku sampai celana dan sekalian celana dalamku lepas dari badanku dan dilemparnya saja ke pinggir tempat tidurnya. Demikian demikian sebaliknya, kulucutkan pakainnya sampai kami sama telanjang bundar. Tanpa berpikir panjang, saya direbahkannya di kasur dalam sikap duduk, dan sekarang mukanya telah ada pas di muka tangkai kejantananku yang telah tegak berdiri.

    “Saya rindu sama kemaluan lelaki..!” ucapnya sekalian mengocak-ngocok halus tangkai kemaluanku.

    Saya makin menggelinjang. Baru pertama kalinya tangkai kemaluanku dikocak dengan cewek. Kocokannya makin berasa dan saya makin mendesah luar biasa. Tidaklah sampai dua menit ia mengocak, mendadak mulutnya ditujukannya ke tangkai kejantananku dan dia mulai mengulumnya. Edan..! Kesan yang hebat. Saya berkesan dengan permainan mulutnya, kadang-kadang disedot, dimainkan memakai gigi, dikulum, dijilat dan banyak dech.

    Sesudah cukup lama dan saya mulai benar-benar terangsang, kuangkat ia ke sebelahku dan saat ini saya yang berlutut di lantai, sedang Mia yang saat ini duduk di atas kasur. Saya tidak tahan ingin coba rasakan menjilat-jilati kepunyaannya yang gundul tidak ada selembar bulu juga itu, karena nampaknya Mia telah cukurnya. Saya mengawali dengan permainkan vaginanya lebih dulu memakai jari- jariku.

    “Sssttt… aaahhh… terus..!” rintihnya saat jariku mulai masuk daerang lubang senggamanya.

    Saya mulai permainkan gairahnya dengan jari-jariku, ia mulai meronta dengan mengusung-angkat bokongnya. Sesaat sesudah itu saya mulai menjilat-jilati dengan semua jenis langkah di lembah yang gersang itu, dimulai dari kumasukkan lidahku ke lubangnya sampai kuputar-putar di lipatannya yang membuat Mia makin meronta seperti orang yang kerasukan birahi. Sekitaran 10 menit saya mainkan lubang senggamanya, Mia mulai tidak kuat.

    “Maaass… akuuu.. maauu.. keluarr… aaahhh… masukkan saja pake… batangmu… Mass.., uuuhh… aaahh..!” rontanya sekalian mengusung-angkat terus bokongnya, dan kepalaku tetap ditekannya, seolah ia meminta jangan dilepaskan lidahku pada lembahnya.

    Saya tidak memedulikan rintihannya sampai satu saat, “Seerr… haaahh… haaahh..!” Mia mengelinjang luar biasa rasakan orgasmenya. Lubang kemaluannya tidak kubiarkan tidak bekerja, saya tetap permainkan lubangnya itu dengan jariku. Mia tetap meronta. Langsung ia tangkap batanganku, dikocaknya dan dikulumnya penuh semangat. Saya sedikit meronta karena seolah Mia membalasnya tindakanku kepadanya.

    Pada akhirnya saya segera saja merebahkannya dalam posisi terlentang, saya mulai menuntun tangkai kejantananku yang tegang luar biasa itu ke lubang senggamanya, dan, “Slepp..!” batangankusudah masuk penuh. Saat rudalku itu masuk penuh, Mia mendesah, ” Haaahh.. Maaasss.. goyang..!” rintihnya manja. Kuturuti saja ucapannya, saya mulai menggoyang pinggulku dan menyikat- nyodok lubang kepuasannya dengan tangkai kejantananku.

    Rintihan untuk rintihan berganti-gantian keluar mulut kami. Hingga kemudian Mia makin menggelenjang tidak pasti, saya tahu jika ia mau orgasme kembali. Menyaksikan tanda-tanda itu,langsung kupercepat pergerakanku hingga kemudian, “Serr.. serr.. serr..!” keluarlah cairan kepuasan itu dari lubangnya.

    “Stop… Stoop dulu… hhuuhhh… huuhh.. haaahh, jangan.. ditarik Mas..! Biarin saja..” pintanya. Aku juga tidak mengambil kemaluanku dan saat itu juga kurasakan tangkai kejantananku dihisap-hisap lubang vaginanya, gilaa..! sangat nikmat. Selang beberapa saat saya dibaringkan ke kasur dengan posisi terlentang. Sekarang posisi Mia berada di atas pada kondisi duduk sekalian mengocak batanganku dan menuntun kembali ke lubang kemaluannya.

    “Sleepp..!” “Oohh.. lubangmu sedap sekali Say..!” kataku.
    “Punyai kamu membuat saya edan Mas..!” ucapnya sekalian menaik-turunkan badannya di atas badanku.

    Tanganku tidak diam saja, kuraih payudaranya dan kukulum, kuhisap payudaranya berganti-gantian sambilkumulai meremas berganti-gantian tanpa stop. Rontaan Mia makin luar biasa dan makin kelojotan ia. Aku juga mulai tidak kuat, karena posisi berikut yang paling kusukai, karena tangan dan mulutku tidak stop hinggap di anggota badan wanita yang paling kusukai, yakni payudara. Sesudah sekitaran 15 menit kami sama-sama memacu birahi, pada akhirnya rasanya saya tidak bisa kembali meredam kemauanku ledakkan laharku.

    “Saayy… saya maauuu keluar Saayy..!” rintihku.
    “Nantikan saya Massss… nanti keluarnya saya kocokin saja..!” kata Mia yang membuatku terkejut 1/2 mati dan secara langsung memikirkan bagaimana enaknya dikocakin tangannya saat ingin orgasme.

    Sesaat kemudian, saya rasakan capitan pangkal paha Mia makin keras, dan rontaannya makin tidak teratur, dan saya sedikit mulai rasakan ingin keluar. Saat itu juga tangkai kemaluanku rasakan ada cairan yang mengguyuri dari dalam rahimnya sekalian Mia kelihatan kelojotan tidak teratur. Saya belum rasakan ingin keluar waktu itu.

    “Mia, keluarin saya donk..!” pintaku mendesah sekalian meremas buah dadanya yang ranum tersebut. Saat itu juga ia telah mengocak tangkai kejantananku dan secara langsung membasahinya dengan ludahnya,disedotnya dan dikulumnya seperti sedang makan es cream. Tidak ada satu menit saya telah menumpahkan air maniku ke lehernya sekalian kocokannya jalan terus tidak stop. Setelahitu ia bersihkan tangkai rudalku dengan jilatannya.

    “Saya nanti malem ingin kembali ya..?” pintaku.
    “Saya ingin kembali kok Mass..!” ucapnya dengan dibarengi kecupan halus di bibirku.

    Semenjak waktu itu saya mulai suka hubungan seksual dan kami berdua sebelumnya tidak pernah sungkan-sungkan kembali jika sedang pengin lakukan hubungan seksual. Sebelumnya pernah kami melakukan satu hari 3x. Bahkan juga kami sebelumnya pernah cuma lakukan 10 hari dengan oral sex saja, ingat waktu itu Mia baru menstruasi. Tetapi penjelajahan seksku belum stop sampai disana.

    Sebelumnya pernah sesuatu saat, permainan hubungan seksual kami dilihat Ibu kos Mia dan 2 orang rekan kost-nya. Sampai saat Mia telah lulus dan kembali lagi ke kota aslinya, saya tetap bermain ke kos Mia karena sesudah keperginya Mia, saya menjadi simpanan Ibu kos Mia dan seorang rekan kos Mia yang sempat juga melihat kami lakukan hubungan seksual itu sampai sekarang ini.Narasi Seks Riil Mahasiswi Pengikut Sex Bebas

    Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik dengan Saya seorang mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Panggil saja saya Borris. Narasi ini adalah cerita riil saya yang hingga kini tetap berjalan walaupun saya mengakui saya jemu dan ingin cari pengalaman lain sama wanita yang berlainan juga.

    Narasi cersex ini bermula dari cerita berpacaran saya dengan Mia, seorang mahasiswi yang berlainan universitas dengan saya. Sesudah saya pacaran dengannya sepanjang 2 bulan, baru Mia memperlihatkan segi kehidupan aslinya, jika ia pengikut sex bebas. Kondisi itu saya kenali dari perkataannya sendiri saat saya usai makan dengannya dalam suatu warung mahasiswa ciri khas Yogyakarta. Saat itu ia narasi jika sepanjang 3 bulan ia sebelumnya tidak pernah disentuh lelaki termasuk saya.

    Kelompok Sex Bebas, narasi seks bebas, mahasiswi sukai sex bebas, narasi mahasiswi pengikut sex bebas, narasi seks mahasiswi elok ngentot
    Narasi Sex Bebas Tujuannya sudah pasti rasakan kepuasan seksual yang sejauh ini disanggupinya dari bekas kekasihnya yang sebelumnya saat sebelum saya. Kontan saya terkejut berat dengar hal tersebut. Tangkai kemaluan saya segera tegak dan seolah ingin loncat keluar.
    “Mengapa kamu mendadak menjadi horny ini..?” bertanya saya.
    “Saya 3 hari ini habis menonton BF bersama teman- teman kosku..,” jawabannya, “Ayolah.., kamu ingin ya..?” pintanya.

    Saya makin tidak karuan dengar permohonannya itu sekalian menggelayut pada lenganku dengan manja. Pada akhirnya kuputuskan untuk melayaninya, walaupun saya tidak pernah melakukan benar-benar sama wanita mana saja. Ia terlihat suka sekali dengar ketersediaanku melayaninya malam tersebut. Di kepalaku mulai muncul beberapa pikiran yang kotor sekalian berimajinasi dengan kemolekan badannya yang sintal, langsing dan berisi itu (payudaranya memiliki ukuran 34 A, kurang lebih begitu dech). Saat itu juga saja motorku langsung kubawa ke tempat kost-nya yang bebas, dan lelaki bisa masuk, karena tetangga sekitaran memiliki jarak cukup jauh dengan rumah tersebut. Sampai di kost-nya, saya memarkirkan motorku dan secara langsung digandeng masuk ke kamarnya.

    Beberapa teman satu kost-nya langsung menghina kami saat kami barusan masuk, “Waaahh, telah kepingin ya.. setelah yang tempo hari tersebut..?” kata salah seorang pada mereka dan secara langsung disongsong teriakan yang lain.

    Saya cuma diam saja, sedang Mia ketawa kecil sekalian berbicara, “Biarin..! Orang saya ingin kok..!”

    Sesampai di dalam kamar, Mia segera mengamankan pintu dan secara langsung menabrakku sampai saya tersuruk di atas kasurnya. Ia mulai menangkap bibirku dengan kecupannya yang penuh gairah. Saya tidak ada pikiran untuk hentikan perbuatannya tersebut. Saya segera melayani kecupannya yang garang itu dengan garang juga. Tangan Mia mulai merayap di kemaluanku yang tetap tertutup celana. Saya tidak ingin kalah , kusergap payudaranya dengan remasan yang halus sekalian kulepaskan satu-satu kancing pakaiannya.

    Pada akhirnya ia juga berdiri karena melihatku mulai bergairah dan mulai buka pakaiannya. Ia mulai menolongku buka bajuku sampai celana dan sekalian celana dalamku lepas dari badanku dan dilemparnya saja ke pinggir tempat tidurnya. Demikian demikian sebaliknya, kulucutkan pakainnya sampai kami sama telanjang bundar. Tanpa berpikir panjang, saya direbahkannya di kasur dalam sikap duduk, dan sekarang mukanya telah ada pas di muka tangkai kejantananku yang telah tegak berdiri.

    “Saya rindu sama kemaluan lelaki..!” ucapnya sekalian mengocak-ngocok halus tangkai kemaluanku.

    Saya makin menggelinjang. Baru pertama kalinya tangkai kemaluanku dikocak dengan cewek. Kocokannya makin berasa dan saya makin mendesah luar biasa. Tidaklah sampai dua menit ia mengocak, mendadak mulutnya ditujukannya ke tangkai kejantananku dan dia mulai mengulumnya. Edan..! Kesan yang hebat. Saya berkesan dengan permainan mulutnya, kadang-kadang disedot, dimainkan memakai gigi, dikulum, dijilat dan banyak dech.

    Sesudah cukup lama dan saya mulai benar-benar terangsang, kuangkat ia ke sebelahku dan saat ini saya yang berlutut di lantai, sedang Mia yang saat ini duduk di atas kasur. Saya tidak tahan ingin coba rasakan menjilat-jilati kepunyaannya yang gundul tidak ada selembar bulu juga itu, karena nampaknya Mia telah cukurnya. Saya mengawali dengan permainkan vaginanya lebih dulu memakai jari- jariku.

    “Sssttt… aaahhh… terus..!” rintihnya saat jariku mulai masuk daerang lubang senggamanya.

    Saya mulai permainkan gairahnya dengan jari-jariku, ia mulai meronta dengan mengusung-angkat bokongnya. Sesaat sesudah itu saya mulai menjilat-jilati dengan semua jenis langkah di lembah yang gersang itu, dimulai dari kumasukkan lidahku ke lubangnya sampai kuputar-putar di lipatannya yang membuat Mia makin meronta seperti orang yang kerasukan birahi. Sekitaran 10 menit saya mainkan lubang senggamanya, Mia mulai tidak kuat.

    “Maaass… akuuu.. maauu.. keluarr… aaahhh… masukkan saja pake… batangmu… Mass.., uuuhh… aaahh..!” rontanya sekalian mengusung-angkat terus bokongnya, dan kepalaku tetap ditekannya, seolah ia meminta jangan dilepaskan lidahku pada lembahnya.

    Saya tidak memedulikan rintihannya sampai satu saat, “Seerr… haaahh… haaahh..!” Mia mengelinjang luar biasa rasakan orgasmenya. Lubang kemaluannya tidak kubiarkan tidak bekerja, saya tetap permainkan lubangnya itu dengan jariku. Mia tetap meronta. Langsung ia tangkap batanganku, dikocaknya dan dikulumnya penuh semangat. Saya sedikit meronta karena seolah Mia membalasnya tindakanku kepadanya.

    Pada akhirnya saya segera saja merebahkannya dalam posisi terlentang, saya mulai menuntun tangkai kejantananku yang tegang luar biasa itu ke lubang senggamanya, dan, “Slepp..!” batangankusudah masuk penuh. Saat rudalku itu masuk penuh, Mia mendesah, ” Haaahh.. Maaasss.. goyang..!” rintihnya manja. Kuturuti saja ucapannya, saya mulai menggoyang pinggulku dan menyikat- nyodok lubang kepuasannya dengan tangkai kejantananku.

    Rintihan untuk rintihan berganti-gantian keluar mulut kami. Hingga kemudian Mia makin menggelenjang tidak pasti, saya tahu jika ia mau orgasme kembali. Menyaksikan tanda-tanda itu,langsung kupercepat pergerakanku hingga kemudian, “Serr.. serr.. serr..!” keluarlah cairan kepuasan itu dari lubangnya.

    “Stop… Stoop dulu… hhuuhhh… huuhh.. haaahh, jangan.. ditarik Mas..! Biarin saja..” pintanya. Aku juga tidak mengambil kemaluanku dan saat itu juga kurasakan tangkai kejantananku dihisap-hisap lubang vaginanya, gilaa..! sangat nikmat. Selang beberapa saat saya dibaringkan ke kasur dengan posisi terlentang. Sekarang posisi Mia berada di atas pada kondisi duduk sekalian mengocak batanganku dan menuntun kembali ke lubang kemaluannya.

    “Sleepp..!” “Oohh.. lubangmu sedap sekali Say..!” kataku.
    “Punyai kamu membuat saya edan Mas..!” ucapnya sekalian menaik-turunkan badannya di atas badanku.

    Tanganku tidak diam saja, kuraih payudaranya dan kukulum, kuhisap payudaranya berganti-gantian sambilkumulai meremas berganti-gantian tanpa stop. Rontaan Mia makin luar biasa dan makin kelojotan ia. Aku juga mulai tidak kuat, karena posisi berikut yang paling kusukai, karena tangan dan mulutku tidak stop hinggap di anggota badan wanita yang paling kusukai, yakni payudara. Sesudah sekitaran 15 menit kami sama-sama memacu birahi, pada akhirnya rasanya saya tidak bisa kembali meredam kemauanku ledakkan laharku.

    “Saayy… saya maauuu keluar Saayy..!” rintihku.
    “Nantikan saya Massss… nanti keluarnya saya kocokin saja..!” kata Mia yang membuatku terkejut 1/2 mati dan secara langsung memikirkan bagaimana enaknya dikocakin tangannya saat ingin orgasme.

    Sesaat kemudian, saya rasakan capitan pangkal paha Mia makin keras, dan rontaannya makin tidak teratur, dan saya sedikit mulai rasakan ingin keluar. Saat itu juga tangkai kemaluanku rasakan ada cairan yang mengguyuri dari dalam rahimnya sekalian Mia kelihatan kelojotan tidak teratur. Saya belum rasakan ingin keluar waktu itu.

    “Mia, keluarin saya donk..!” pintaku mendesah sekalian meremas buah dadanya yang ranum tersebut. Saat itu juga ia telah mengocak tangkai kejantananku dan secara langsung membasahinya dengan ludahnya,disedotnya dan dikulumnya seperti sedang makan es cream. Tidak ada satu menit saya telah menumpahkan air maniku ke lehernya sekalian kocokannya jalan terus tidak stop. Setelahitu ia bersihkan tangkai rudalku dengan jilatannya.

    “Saya nanti malem ingin kembali ya..?” pintaku.
    “Saya ingin kembali kok Mass..!” ucapnya dengan dibarengi kecupan halus di bibirku.

    Semenjak waktu itu saya mulai suka hubungan seksual dan kami berdua sebelumnya tidak pernah sungkan-sungkan kembali jika sedang pengin lakukan hubungan seksual. Sebelumnya pernah kami melakukan satu hari 3x. Bahkan juga kami sebelumnya pernah cuma lakukan 10 hari dengan oral sex saja, ingat waktu itu Mia baru menstruasi. Tetapi penjelajahan seksku belum stop sampai disana.

    Sebelumnya pernah sesuatu saat, permainan hubungan seksual kami dilihat Ibu kos Mia dan 2 orang rekan kost-nya. Sampai saat Mia telah lulus dan kembali lagi ke kota aslinya, saya tetap bermain ke kos Mia karena sesudah keperginya Mia, saya menjadi simpanan Ibu kos Mia dan seorang rekan kos Mia yang sempat juga melihat kami lakukan hubungan seksual itu sampai sekarang ini.

  • Stepsis Michelle Martinez asks to fuck her

    Stepsis Michelle Martinez asks to fuck her


    1940 views

  • Kisah Memek Hanya kamu yang mampu membuatku manjadi laki-laki sejati diatas tempat tidur

    Kisah Memek Hanya kamu yang mampu membuatku manjadi laki-laki sejati diatas tempat tidur


    3024 views

    Duniabola99.com – Panggil saja nama saya Flo, Saya tipe cowok yang agak pendiam dan berpostur proposional, Kejadian ini benar-benar terjadi mulai akhir Januari tahun ini, Saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di Tangerang. Sebut saja nama dia Reva. Dia berwajah cantik dan putih dengan tinggi sekitar 160cm dan berat badan sekitar 48 kg.Dia pegawai baru di perusahaan tempat saya bekerja dia mulai bekerja akhir tahun lalu. Awal mula perkenalan kami layaknya karyawati yang baru masuk dikenalkan ke rekan-rekan sepekerjaan. Pada saat itu saya hanya berpikir “Cantik” dan tidak berpikiran lainnya karena saat berkenalkan dia sudah berkeluarga.

    Seiring waktu berjalan kita sering ngobrol dan saling bercerita mengenai kerjaan, keluarga, dan bercanda yang masih wajar. Hal yang paling membuat saya betah ngobrol berlama-lama dengan Reva adalah dia supel dan wangi parfumnya yang nyaman sekali tercium oleh saya. Apalagi bila kita saling berpapasan saya sering sampai menoleh lagi ke belakang karena tergoda wangi dari parfumnya.

    Kejadian ini berawal ketika suatu hari saya menanyakan YM (yahoo messenger) dia dengan alasan supaya bisa ngobrol waktu jam kerja senggang, jadi tidak ada yg nge-gossip kalo kita deket. Setelah saya add YM dia kita mulai sering chatting ditengah jam kantor, lama-lama saya tergoda untuk menanyakan hal-hal pribadi kepadanya terutama perihal kehidupan dia dan suaminya.

    Hingga akhirnya dia bercerita kalau mereka menikah karena paksaan dari masing2 orang tua, dan hanya bersandiwara di depan orang-orang kalau mereka bahagia. Semenjak saya mengetahui hal itu mulailah pikiran nakal saya menggoda…. kira-kira begini percakapannya:

    Flo: Reva beneran kamu dirumah gak dekat sama laki kamu?
    Reva: iyah, dia kalo malem sering gak pulang pergi main sama teman-temennya…
    Flo: Sibuk urusan kerjaan kali?
    Reva: Ngak, sibuk dugem ama teman-temennya.
    Flo: Masa sih? emang kamu pernah lihat?
    Reva: Ya aku tau aja, ada sodara aku pernah lihat.
    Flo: ooohh… kamu kesepian donk klo gitu…

    Reva: Tadinya iya, tapi sekarang kamu sering temanin aku klo malem sering telpon dan becanda2 jadi aku gk BT.
    Flo: masa sih?? …. BTW Reva mau gk klo kita lebih dari sekedar teman?
    Reva: Maksudnya?
    Flo: Ya kan kamu gk dekat sama laki kamu, aku juga sebenernya pengen tau kamu lebih jauh.. jadi kita KAYAK TTM gitu…

    Lumayan lama gk dijawab-jawab sama Reva sekitar 2 jam dicuekin YM saya………

    Reva: Aku gak mau klo TTm an gitu….
    Flo: lah terus gimana?? kan kita udah berkeluarga (saya juga punya istri sama anak)
    Reva: emm….. Gini aja… Nanti pulang kerja kamu ajak aku jalan, aku pengen ber-2 aja sama kamu.
    Flo: (Waduh…. ditantangin gini gw…) Oke, nanti kita karaokean aja yuk aku buka room klo udah di dalem aku kasih tau kamu.
    Reva: oke.

    Akhirnya pulang kerja saya langsung cabut ke karaoke yg agak jauh dari kantor dan saya langsung kabari dia untuk langsung kesini. Selang 1/2 Jam Reva datang.


    Flo: Kamu mau pesan minum atau laper kan pulang kerja?
    Reva: Mau minum aja deh Lemon Tea.
    Flo: oke (ngak seberapa lama minuman dan snack datang)… Kamu mau ngomong apa tadi Rev?
    Reva: Iyah aku gk mau TTM an gitu….

    Flo: maaf yah tadi, aku cuma ngutarain perasaan ke kamu tapi gk berarti kamu harus mengiyakan, Gk apa2 kok klo kita temenan aja.
    Reva: Kok minta maaf?? aku kan blom selesai….
    Flo: ??? tadi katanya gk mau TTM an…
    Reva: Gini… Aku seneng deket sama kamu, kamu walapun awalnya aku kira pendiam ternyata orangnya hangat, aku juga suka cara kamu perlakukan aku dengan sopan….

    Flo: Lalu?
    Reva: “Aku gk mau sekedar TTM sama kamu… Aku maunya…..
    (Reva langsung meluk saya dan mencium lembut bibir saya) Kok jadi diam?”
    Flo: (aku pandangi wajah Reva, aku belai rambutnya lalu aku cium bibirnya dengan mesra dia memejamkan matanya.)

    Semenjak kejadian itu kami semakin dekat dan sekitar 3 hari kemudian ketika kami sedang ngobrol2 di dalam mobil saya dia tiba2 meletakkan tangannya di pangkuan saya dan mulai mendekatkan wajahnya, langsung aku sambut bibirnya yg tampak indah sempurna…

    Kami berciuman dan beradu lidah lalu tangan ku memeluk pinggang mungilnya sambil aku mebelai lembut punggung sampai batas Rok nya… Celanaku mulai terasa kesempitan karena ciuman dan pelukan Reva… entah disengaja atau tidak tangan Reva yang ada di pangkuan aku terpeleset dan posisinya sekarang tepat diatas batanganku yg sudah tegang ….

    Reva melepas ciumannya dan terdiam, terlihat mukanya memerah tapi tangannya tidak dia pindahkan dari situ… Maaf aku gk sengaja Flo… aku katakan “gk apa-apa Reva gak usah malu sayang,” … dia mulai mencium aku lagi, tapi kali ini dia mulai meremas2 lembut celanaku yg sudah tegang itu…

    “sebentar.. posisinya miring nih gk enak kataku sambil mencoba meluruskan batanganku supaya tegak dari luar celana” Reva berinisiatif untuk mencoba meluruskan juga tapi sulit karena memang batanganku posisinya agak menekuk tegang kebawah….

    Flo: Susah ya sayang?… Benerinnya sambil dibuka aja ya… kamu yang lurusin “sambil aku buka resleting celana aku”
    Reva: Emang boleh sayang aku pengang dari dalem?
    Flo: Boleh…

    Reva: Waww keras udah keras banget sampek gk muat CD kamu sayang…. (sebagian batangan aku sampek keluar dari CD ketika sudah berhasil dilurusin sama Reva) panjang, keras, berurat lagi sayang dede kamu… Bikin aku kepengen aja sih…..

    Sambil tangan kiri menarik CD aku sedikit dia masukkan tangan kanannya untuk meluruskan batanganku.

    Flo: Emang pengen kamu apain sayang?
    Reva: Aku gemesss “kata reva sambil menurunkan cd aku dan menggenggam batangan aku yg sudah tegang “Maaf ya sayang… ”

    Reva langsung membenamkan kepalanya kearah batanganku yg tegang dan mengarah ke mulutnya” Reva langsung menciumi kepala batanganku dengan lembut dan memasukkannya ke dalam mulutnya sambil di pelintir2 dengan lidahnya yang basah…..

    Aku merasakan kenikmatan yg luar biasa hingga mulutku mendesis perlahan dan aku belai rambut panjang Reva…. Aku tak tinggal diam… perlahan2 sambil aku usap pahanya aku naikkan roknya hingga tangan aku bisa mengelus2 cd dan meremas2 pantat Reva.


    Reva: Enak sayang?? tanyanya sambil masih menggenggam batanganku dan mengocoknya perlahan2…..
    Flo: Enak banget sayang…. masukin semua donk ke mulut kamu….
    Reva: Mana muat!! panjang gitu gk bakal muat…..
    Flo: emang punya laki kamu gk sepanjang ini sayang?
    Reva: Ngak lah… dia itu gendut, bantet dedenya kata dia tertawa…
    Flo: Kamu suka sayang sama dede aku?
    Reva: Hu-uh napsuin sayang…. mentok nih klo masuk meki aku….

    Sambil tangannya masih mengocok2 lembut batanganku tangan satunya aktif mengelus2 kepala kontolku yg mulai basah….Sensasinya luar biasa….. Aku masukkan tangan aku ke dalam CD Reva dari belakang, dan Reva mulai menjilati batanganku lagi dengan rakusnya…

    Reva: Hmphhh…. Ohhhh “desahan reva terdengar ketika tanganku mulai bermain2 di sekitar lubang pantatnya dan mulut mekinya yg sudah basah” Sayang… jgn elus2 lubang pantat aku… aku malu…..

    Flo: gk apa2 sayang, kamu nikmatin aja yah…. udah basah banget meki kamu sayang……
    Reva: Kita check in aja yuk.
    Flo: Oke….. (akhirnya kita meluncur ke sebuah hotel di daerah tangerang… sambil tangan Reva tetap mengocok2 Batanganku dan aku nyetir sambil tidak konsen hahaha).

    Setelah mendekati hotel Reva merapihkan celana ku dengan hati2 supaya ngak terjepit resleting celana, lalu kita masuk ke loby dan pesan room.

    Setelah sampai di kamar kami langsung saling berciuman dengan ganasnya… dan tangan reva mulai membuka kancing baju aku satu persatu sambil tetap manikmati lidah aku di dalam mulutnya….. setelah semua kancing baju aku terbuka dia mulai mengelus lembut dada aku dan melepaskan kemejaku…

    Reva: “Badan kamu bagus sayang…. gk kayak laki aku jelek dan gendut….” lalu dia mulai menjilati puting dadaku yang agak berbulu sampai benar2 basah dan air liurnya menetes2…. sambil tangannya membuka ban pinggang dan menurunkan celanaku hingga aku hanya mengenakan CD.

    Flo: Oughhh nikmat banget sayang…. kataku sambil menahan gairah yang kian memuncak… lalu gantian aku membuka baju Reva, Aku angkat bajunya hingga berada diatas siku tangannya sehingga ketiaknya yg berbulu tipis dan berkeringat terlihat jelas…

    Aku makin nafsu melihat pemandangan ini dipadu juga dengan sepasang payudara yang tidak besar tapi bentuknya indah masih terbungkus bra hitamnya…. Langsung aku dorong dia perlahan hingga menempel tembok dan kujilati ketiaknya yg sangat membuatku bergairah…. Aroma tubuhnya benar2 membuatku tergila2… Reva pun menikmatinya terdengar dari desahan2nya dan nafasnya yg makin memburu…

    Reva: Ahhh honey…. geli banget sayang…. aku baru pertama kali dijilatin di ketiakku……ssstttt oooohhhhhh…

    Flo: Nikmatin aja sayang… aku pengen ciumin setiap jengkal tubuh kamu…..

    Tanganku mulai menurunkan roknya dan cd nya yg sudah basah sedari kita masih dimobil tadi….. lalu aku buka bra hitamnya dan melepaskan semua bajunya sehingga terpampang jelaslah seluruh keindahan tubuh Reva yang begitu menggairahkan… aku ciumi leher, telinga, ketiak, dan dadanya….. aku mainkan putingnya yg sudah menegang di dalam mulutku, kupelintir2 putingnya dengan lidahku dan sambil kubiarkan jari2ku menari2 diatas mekinya….

    Reva sangat menikmati permainanku, terasa di tanganku cairan terus keluar dari mekinya hingga benar2 basah… akhirnya kuputar menghadap tembok tubuhnya dan kujilati mulai dari tengkuknya hingga kedua bukit pantatnya yg seksi…..

    Flo: Sayang kamu lebarin sedikit kaki kamu…

    Reva: Iya sayang… kamu mau apain aku juga aku udah pasrah honey, kamu benar2 membuatku merasakan nikmat….

    Lalu sambil berjongkok di belakang Reva yang sudah melebarkan kakinya aku mulai jilati pahanya sampai ke lubang pantatnya…..

    Reva: Arggghhh sayy.aa..nnggg (Reva merintih keenakan) Jangan disitu… aku maluu…..

    Aku tak peduli dan sambil kujilati lubang pantat Reva yang bersih dan rapat itu aku mainkan jari jempol tanganku mengelus2 belahan Mekinya… dan kuputar2 tepat di itilnya yg sudah tegang….Lumayan lama aku dan Reva menikmati posisi ini sampai akhirnya Reva mendapatkan orgasmenya yang pertama….


    Agak terkejut juga aku ketika dia orgasme, aku kira hanya di Film2 saja perempuan klo orgasme sampai KAYAK orang kencing… Ternyata Reva juga tipe2 perempuan yang seperti itu, tangan aku sampek basah kena semburan orgasmenya…..Benar2 istimewa….

    Reva: Oohhhh GOD….. Yesss honey…… iiihhhhhh ahhhhhhh…. oooouuuhhhhhh….. Keluarrr sayaaannnngggg…… Ssssrrrrrtttt..

    Tubuh Reva terguncang hebat ketika cairan itu menyembur dari mekinya, dan kakinya gemetaran hampir jatuh… Aku dengan sigap langsung berdiri dan memeluknya dari belakang sambil mencium bibirnya….. sedangkan kontol aku sudah sangat tegang di dalam cd terjepit dibelahan pantatnya…. lalu aku arahkan dia ke tempat tidur…

    Reva terlentang pasrah dan masih terlihat mukanya sedang menikmati orgasmenya barusan.. langsung aku ciumi payudaranya dan tangan Reva mulai bermain2 dengan kontol aku yang keluar sebagian dari CDku…. Kujilati seluruh payudaranya dan kuciumi bibirnya….

    Reva: Sayang kamu tiduran sini…aku pengen jilatin dede kamu….(sambil dia menarik aku untuk rebahan disamping dia….lalu dia dengan telaten melepas CD ku hingga kontolku terbebas dan terlihat gagah)

    Wow honey… aku sampek merinding lihat dede kamu… aahhhh…. (langsung diemutnya kontolku sambil jari2nya yg mungil menari2 di biji kontolku)

    Flo: Oh Shit… Kataku menahan sensasi nikmatnya perlakuan Reva terhadapku…..

    Reva: Enak sayangku??? klo Reva giniin suka (katanya sambil memasukkan batang kontolku hingga menyentuh tenggorokannya)

    Flo: Arrrghhhh ….. aku hanya bisa mengerang ketika terasa kepala kontolku terjepit tenggorokannya…

    Reva: Aaahhhh… enak sayang? tanya dia lagi sambil mengocok kontolku yang urat2nya makin macho… lalu dia basahi tangannya dengan ludahnya dan dia lumuri semua kontolku dengan tangannya itu….Ouuhhh honey… aku pengen banget… katanya sambil mengusap2 kontolku dengan kedua tangannya yg basah itu….

    Lalu dia mengambil posisi diatas dan perlahan2 dia gesek2an kepala kontolku dengan mekinya….. Ahhhh… nikmat sekali rasa geli dan licin bercampur jadi satu…. lalu dia tekan pelan2 hingga kepala kontolku masuk ke mekinya….

    Reva: Eeesssstttt aaahhhhh Enak banget sayang Dede kamu….(matanya terpejam dan kepalanya mendongak menikmati kepala kontolku yang memasuki mekinya yang basah dan sempit)


    Flo: aahh yess honey…. masukin lebih dalem lagi ya…. kataku sambil kudorong keatas pantatku pelan2 sampai akhirnya batang kontolku masuk setengah…

    Reva menjerit tertahan “Eghh!!! Eeeennaa…aaakk….Oh God” sambil dia tekan terus kontolku hingga masuk semuanya….

    “Bless…. Ya ampun mentok banget honey!! AaaahhHHHH!!! Kamu jgn gerak dulu, aku aja yg gerak…” Kata Reva dengan wajah agak tegang antara nikmat dan takut cidera..

    Reva mulai bergerak perlahan maju mundur menikmati kepala kontolku menggesek dinding terdalam mekinya… makin lama makin cepat Reva bergerak dan kuimbangi dengan kuputar2 pinggulku sehingga terdengar suara becek dari mekinya…..

    Reva: Aaahhh Sayanggg… Nikmat banget…. ouuuhhh … aaakk…ku baa..rruu ka..lliii ini… nger..a.aasss.aainn ML kk..aaa…yyaaa..g.iiinii.

    Aku makin gemas melihat wajah cantik Reva memerah karena birahi yang sangat tinggi… lalu kupeluk reva hingga menimpa tubuh aku….

    Kupeluk dia dan mulai kunaik turunkan kontolku dengan tempo sedang…. Terdengar rintihan2 kenikmatan Reva di telingaku setiap kontolku menghantam dinding rahimnya… Aaaahhh…. Yeeessss… OOOoohhhh… TTerr…uuu…sss Say…aaa…nnnn..ggg…..

    sekitar 5 menit Kukocok meki reva hingga cairan mekinya terasa membasahi biji kontolku…. Saaayaaannggg…. aakuuu mm..aaa..uu kkk..eeee..ll.uuuaaarr La…ggg..iiii Rintihnya, dan dia langsung menekan dadaku hingga posisinya tegak dan dia tarik mekinya sampai copot dari kontolku… dan akhirnya….

    “AAAAAAAHHHHHHHH HONNEEEEYYYYYY….. Crreettt …Sssrrrttt….” Semburan hangat dari meki Reva Sampai membasahi seluruh kontolku dan perutku….

    Tubuh Reva langsung menindih ku dan terkulai lemas diatasku sambil nafasnya memburu dan badannya berguncang2… “Benar2 luar biasa…Pikirku” sekarang gantian kamu yg harus puas sayang katanya dan dia langsung nungging disebelah aku dengan gaya doggy style.

    Aku pindah kebelakangnya dan mulai menempatkan kontolku di bibir mekinya yg sudah basah gk karuan dan mengeluarkan aroma khas kewanitaannya…. Kumasukkan perlahan kontolku sampil kupegangi pinggulnya yg agak bergetar ketika kontolku menempel di bibir mekinya… kudorong pelan2 hingga setiap senti kontolku yang masuk bisa kami nikmati bersama2…

    Aaaahhh…. enakkk bangett sayangg meki mu… desah aku sambil mendorong masuk kontolku ke dalam mekinya yang sempit dan basah itu…dia juga meremas2 sprei dengan ganas dan menggeleng2kan kepalanya setiap aku mendorong masuk dan bibirnya digigit2 oleh dia menahan kenikmatan… akhirnya ketika tinggal sedikit lagi masuk semua aku hentakkan tiba2 hingga terasa bener2 mentok di dalam mekinya, dan Reva pun menjerit tertahan “ArrggHH Terus Sayang….”


    Dengan nafsu yang menggebu2 kulebarkan pantatnya dengan kedua tanganku dan ku keluar masukkan dengan cepat kontolku ke dalam mekinya hingga berbunyi “Prett,,, Breeett…. Preettt… Brettt… AaaahhHHH Yeeessss… Ohhh GOD…..” Aku tarik rambut Reva dari belakang seperti menunggangi kuda, dan dia suka itu “Fuck mee honeeyyy… aaahhhh shiiitt…” Reva meracau tidak karuan dan aku pun mendesah2 dengan nafas menggebu2….

    Kutarik kontolku sampai lepas dari mekinya dan kuhujamkan lagi sedalam2nya berulang-ulang kali sampai Reva orgasme lagi dan kali ini tidak sampai menyembur tapi sampai menetes2.. aku tidak peduli lagi, jari jempol tanganku kumasukkan juga ke dalam lubang pantat reva

    “AaahhhHH Saayaanggg… kkkaa…mmuuu App..aa.i..n Iitttu…Enak.. Baa…nngg…eeettt” Reva makin menggila dan bersemangat, Keringat kami bercucuran deras kucabut jempolku dari lubang pantatnya dan dia kutekan sampai posisi tengkurap.. lalu aku dengan posisi seperti push up menghajar mekinya dengan kontolku… “Aaahhhhh Sayaaanngggg Semmpiitt Bangetttt” kata aku…

    Reva sudah tidak mampu meladeni omongan aku hanya mendesah2 dan menjerit keenakan ketika kumasukkan kontolku dalam2… akhirnya setelah 15 menit aku pun hampir orgasme, kutindih tubuh Reva dari belakang dan kuciumi bibirnya sambil kupompa terus lobang mekinya…. Reva menciumi bibirku sambil mendesah2 kenikmatan…. Lalu aku bilang “Honeyyy aakkuu mauu keluarrrr… pengen bareng sama kamu…..”

    Iya sayang…kelll…uuuaarrr… ba,,rrre,,,ng…. A.kk…uu… Ahhhh… Ouhhhhh….. Dii.. d..aaalleem.. aajjaahh Ahhhh….. OHHHH… FuCkKKKK///… Jawab Reva sambil terasa cairan hangat di kontolku… aku pun langsunggg memompa sekuat tenaga yg tersisa….Saaaayyyaaaanngg… Keeellluuuaaarrrrrr… AaaAarrrGGhhH!!

    Akhirnya Spermaku yg sudah ingin berlomba2 menyembur keras sampai 3 kali klo gk salah hitung ke dalam meki Reva… dan akhirnya aku terkulai lemas menindih tubuh Reva yang masih bergelinjang kenikmatan dari belakang, dan kubiarkan kontolku didalam mekinya menikmati kehangatan dari meki Reva.. Habis itu kita berdua berciuman dan dia menjilati tubuh aku yang masih berkeringat lalu kita mandi dan memesan makan malam….


    Itulah pengalaman saya dengan teman sekantor saya, dan Kami masih sering melakukannya bila ada kesempatan… Reva adalah wanita pertama yang bisa membuatku merasa benar2 puas di tempat tidur dan dia juga merasakan yang sama.

  • Kisah Memek Ngintip Mbak Eka Yang Bohay

    Kisah Memek Ngintip Mbak Eka Yang Bohay


    3319 views

    Duniabola99.com – Pada saat itu saya mempunyai teman akrab yang bernama Deni, Saya dan dia sama–sama sekolah di sekolah yang sama, hanya berbeda kelas, dia di kelas II-E, sedangkan saya di kelas II-F, tetapi kami berteman. Deni adalah seorang anak yang berkecukupan dan bisa dibilang kaya.


    Deni mempunyai dua rumah, rumah yang satu dipakai oleh kedua orang tuanya, sedangkan rumah yang satunya lagi oleh orang tuanya dikontrakkan ataupun dikoskan kepada para pegawai atau mahasiswa, dan kebetulan sekali Deni diam di rumah yang dikontrakkan tadi. Dengan alasan biar tidak susah dan jauh dari sekolah dan ingin belajar hidup sendiri, maka Deni diperbolehkan tinggal di rumah yang satunya itu.

    Memang kebutuhan hidup Deni selalu dipenuhi oleh orang tuanya, dimana kedua orang tuanya bekerja dan Deni mempunyai adik 2 orang, tetapi masih kecil–kecil. Di rumah Deni yang dikoskan tersebut, dari sekian banyak orang yang tinggal, ada seorang wanita yang bernama Eka. Sebut saja Mbak Eka, Mbak Eka tersebut mempunyai bentuk tubuh yang aduhai, dengan ciri-ciri dia mempunyai tinggi sekitar 160 cm dengan badan ideal dan wajah imut–imut, kulit putih, pokoknya cantik dan rambut hitam panjang sebahu.

    Mbak Eka tersebut sudah keluar sekolah SMA telah 2 tahun dan pada waktu itu Mbak Eka bekerja di perusahaan swasta yang masuk kerjanya selalu kebagian masuk siang atau biasa disebut shift dua.

    Deni dan saya sendiri suka pulang sekolah siang hari, kira–kira pukul 13:00 siang, karena saya sekolah pagi. Setiap pulang sekolah Deni selalu pulang ke rumah. Yang ada di rumah hanyalah tersisa Mbak Eka saja, sebab yang lainnya bekerja berangkat pagi dan baru pulang sore hari. Setiap sehabis pulang sekolah, Deni sering sekali dan bahkan hampir tiap hari mengintip Mbak Eka yang sedang mandi untuk pergi ke kantor.

    Kamar mandi di rumah Deni hanya satu, dan Deni tidur di kamar atas, sedangkan kamar mandi tersebut ada celah yang menembus dari atas. Kata si Deni biar cahaya matahari masuk ke kamar mandi untuk mengirit uang. Deni mengintip Mbak Eka yang imut–imut dan berbody mulus itu. Mbak Eka pun mempunyai payudara yang tidak kalah dari model–model majalah top Idonesia dan mempunyai bulu–bulu yang seksi di sekitar alat kelaminnya.

    Pada saat mandi Mbak Eka sering sekali selalu seperti meraba–raba payudaranya sendiri, dan tidak jarang juga Mbak Eka suka seperti menggosok–gosokkan tangannya ke alat kelaminnya. Pernah juga Mbak Eka sepertinya memasukkan tangannya sendiri ke dalam alat kelaminnya atau goa hiro-nya itu dengan mendesah seperti kesakitan dan kenikmatan,


    “Eeh.. ehh.. uuhh.. uuhh.. iihh.. ahh..”

    Karena Deni sering sekali mengintip Mbak Eka mandi pada siang hari untuk pergi ke kantor, Deni menjadi terobsesi untuk menyetubuhi Mbak Eka. Deni pun setelah mengintip Mbak Eka mandi, dia sering sekali langsung melakukan kocokan terhadap alat kelaminnya (loco–loco), karena Deni terangsang oleh bentuk tubuh sensual milik Mbak Eka. Karena Deni sering melakukan hal tersebut, akhirnya Deni pun meminta foto-nya Mbak Eka dengan alasan buat kenang–kenangan.

    Mbak Eka pun memberikannya tanpa curiga sedikit pun. Rasa nafsu birahinya Deni pun semakin meningkat, sebab Deni melakukan onani terhadap alat kelaminnya sambil memandangi foto Mbak Eka. Hampir tiap hari Deni setelah pulang sekolah selalu melakukan aktifitasnya seperti itu. Hubungan Deni dan Mbak Eka memang dekat, karena Mbak Eka pun kepada Deni sudah menganggap seperti adik sendiri, sedangkan Deni ingin sekali menjadi pacar Mbak Eka, apalagi berhubungan badan dengannya, itulah impian Deni.

    Mbak Eka memang selalu hobby nonton film yang semi porno, seperti film remaja barat. Tidak jarang juga menonton bersama Deni di ruang tengah tamu. Bila ada film baru, Deni selalu membawa teman–teman kami, khususnya cowok dan kalau cewek sulit diajaknya, bahkan banyak yang bilang film yang kami tonton itu jorok.

    Hingga suatu hari, Mbak Eka kebetulan libur dan Deni setelah habis pulang sekolah langsung bertanya kepada Mbak Eka,

    “Mbak kok belum mandi..? Enggak masuk kantor yah Mbak..?”

    Dengan nada semangat Mbak Eka pun menjawab,

    “Enggak Den, kan Mbak hari ini libur Deni..”

    Pada waktu itu munculah ide gila dibenak Deni. Deni langsung pergi ke sebuah rental VCD yang letaknya tidak jauh dari rumah Deni. Waktu itu Deni sangat beruntung, Deni mendapatkan kaset vCD tersebut, dan film yang dipinjam Deni bukanlah film cerita tentang kehidupan remaja yang selalu dipinjam dan ditonton oleh kami. Film yang dipinjam Deni pada waktu itu film luar yang memang sebuah film yang bukanlah film semi, melainkan film vulgar atau blue film ataupun bisa dibilang film porno.

    Setelah dari tempat penyewaan VCD, Deni segera pulang dengan perasaan sudah tidak sabar ingin menonton film tersebut bersama–sama Mbak Eka.

    Sesudah sampai, Mbak Eka bertanya pada Deni, “Deni habis dari mana, kok kayaknya cape Den..?”


    Deni langsung menjawab dengan nafas kelelahan,

    “Ohh.. oh.., i.. ini Mbak, habis pinjam film, Mbak mau nonton enggak..?” dengan hati yang berharap supaya Mbak Eka pun ikut menonton.

    Dan Mbak Eka pun menjawab, “Emangnya film apaan tuh Den..?”

    “Oh.., ini filmnya pasti deh okey, Mbak pokoknya pasti ingin nonton deh..!”

    Mbak Eka pun akhirnya ingin tau juga apa film tersebut, “Oke deh Den, tapi Mbak Eka beres–beres dulu yach Den..!”

    “Iyah deh Mbak, Deni tunggu di atas..”

    Memang di kamar Mbak Eka tidak ada TV dan kebetulan di kamar Deni ada TV.

    Setelah menonton Mbak Eka sangat terkejut melihat film tersebut.

    “Den kok ini film-nya full gar amat, dan Kamu harusnya enggak nonton yang ginian Den..?”
    “Ah Embak.., kan Deni udah gede Mbak, masa harus nonton film Doraemon melulu, bosankan Mbak.. lagian biar tidak jenuh.”

    Mbak Eka pada waktu itu terlihat dirinya terangsang oleh adegan–adegan yang diperagakan di film tersebut, terlihat Mbak Eka saat menonton duduknya tidak mau diam dan sekali-kali Mbak Eka pun sepertinya menelan air ludahnya. Deni pun pada waktu itu sudah pasti batang kejantanannya sudah menegang, yang rasanya ingin juga melakukan adegan–adegan seperti di film tersebut, karena sang putri sebagai lawan mainnya sudah di depan mata dia.

    Tapi setelah film kedua selesai, Mbak Eka langsung meminta ijin untuk pergi ke kamar tidurnya dan Deni pun membereskan kaset VCD tersebut. Tidak lama kemudian Mbak Eka masuk ke kamar mandi, tetapi Deni pada saat itu tidak ingin lagi mengintip Mbak Eka, melainkan ingin sekali berhubungan tubuh bersama Mbak Eka.

    Deni sambil menunggu Mbak Eka keluar dari kamar mandi, berpura-pura menonton TV di tengah rumah tersebut. Tidak lama kemudian terlihatlah Mbak Eka keluar dari kamar mandi yang hanya memakai handuk saja sehingga pada saat itu Deni pun semakin terangsang ingin sekali langsung menerkam Mbak Eka.
    Mbak Eka pun sambil jalan menuju ke kamar tidurnya bertanya kepada Deni, “Deni Kamu mau mandi juga..?”

    Deni langsung menjawab, “Ah enggak Mbak..!”

    Tidak lama kemudian Mbak Eka masuk kamar, dan Deni pada saat itu langsung saja secara diam–diam ingin mengintip Mbak Eka. Hari itu adalah suatu keberuntungan bagi Deni, karena ternyata pintu kamar Mbak Eka tidak ditutup rapat. Pada waktu itu Deni yang tidak berpikir panjang langsung saja masuk ke dalam kamar Mbak Eka dan langsung menutup pintu Mbak Eka dan menguncinya. Mbak Eka sangat terkejut karena pada saat itu Mbak Eka sedang memakai CD-nya yang baru sampai ke pahanya.


    “Deni.., Kamu apa–apaan Deni..? Kamu berani kurang ajar Den..?” kata Mbak Eka terkejut.

    Tanpa dihiraukannya omongan Mbak Eka, Deni langsung menerkam Mbak Eka bagaikan harimau menerkam rusa. Langsung saja Mbak Eka berontak dan marah. Deni mendorong Mbak Eka ke kasur tidur dan langsung menutup mulut Mbak Eka agar bungkam seribu kata.

    Deni pada saat itu memang sudah kemasukan setan, Deni langsung menyiumi bibir Mbak Eka sampai dengan payudara Mbak Eka sambil memegang kedua tangan Mbak Eka. Posisi mereka pada saat itu Deni di atas badan Mbak Eka yang hanya memakai CD sampai dengan pahanya. Mbak Eka pun berontak, sehingga Deni menyiumi bibir Mbak Eka tersebut merasa sulit. Setelah itu, Deni menyiumi bibir, leher dan sampai payudara Mbak Eka. Setelah ada 10 menit dengan gigitan kecil, akhirnya Mbak Eka sepertinya sudah pasrah akan tindakan Deni tersebut.

    Karena terlihat di wajah Mbak Eka sudah pasrah dan tidak berontak lagi sambil meneteskan air mata, akhirnya Deni melepaskan bajunya dan celananya hingga Deni tidak memakai sehelai kain apa pun. Deni langsung saja melepaskan CD yang akan dipakai oleh Mbak Eka yang hanya sampai di pahanya. Secara sepontan Deni memegang kedua kaki Mbak Eka dan langsung menariknya sehingga alat kelamin Mbak Eka sudah di ujung pintu kenikmatan.

    Tanpa basa–basi Deni memasukkan batang kejantanannya yang sudah menegang dari tadi dengan bantuan tangannya, tetapi anehnya batang kejantanan Deni sulit sekali dimasukkan ke dalam liang keperawanan Mbak Eka, sehingga Deni berusaha secara paksa.

    Akhirnya Deni dapat menembus tembok sempit liang kewanitaan Mbak Eka, sehingga Mbak Eka langsung menjerit kesakitan,

    “Ahh.. ahh.. aawww..” karena pada saat itu kesucian Mbak Eka sudah hilang oleh batang kejantanannya Deni.

    Karena mendengar Mbak Eka menjerit, nafsu birahinya Deni semakin bertambah. Deni terus mengayun batang keperkasaannya ke depan, mundur-depan-mundur untuk menuju gerbang kenikmatan yang diharapkan Deni pada klimaksnya berhubungan seks. Sekitar 15 menit kemudian, Mbak Eka merasakan liang senggamanya sudah lecet, sehingga Mbak Eka ingin sekali melepaskan batang kejantanan Deni dari liang kewanitaannya.


    Tetapi Deni tidak melepaskannya, malahan menarik paha Mbak Eka agar tetap pada keadaannya. Hal ini mengakibatkan Mbak Eka terlihat lemas sekali dan tidak lagi berontak, karena memang sudah benar-benar lelah di 20 menit terakhir setelah perlakuan tidak senonoh yang dilakukan Deni terhadapnya. Tidak lama kemudian, batang kejantanan Deni pun terasa hangat, lecet, dan akhirnya terasa deyutan–deyutan seperti ingin mengeluarkan cairan. Dan akhirnya cairan penyumbur Deni pun menyempot ke dalam liang senggama milik Mbak Eka.

    Karena deni melihat Mbak Eka sudah lemas, Deni pun segera mengambil tindakan langsung menggenjot kembali batang kemaluannya ke dalam dan keluar liang senggama Mbak Eka secara cepat. Dari mulai sempit hingga terasa liang senggama Mbak Eka semakin lebar. Memang kali ini tidak menyempit lagi, laju jalannya batang kemaluan Deni tidak terhimpit lagi dan terasa saat itu pula terlihat adanya cairan yang dikeluarkan dari liang senggama Mbak Eka. Pemandangan ini membuat Deni bertambah semangat.
    Mbak Eka pada saat kelelahan hanya bisa mengucapkan, “Ahh.. ahh.. iih.. uuhh.. aaw.. uuh.. iihh.. eehh..” saja.

    Dan deni tidak berkata apa–apa karena terlalu nikmatnya perasaan yang dapat Deni rasakan saat itu.

    Hingga ada 1 jam berlanjut, Deni akhirnya melepaskan batang kejantanannya dari dalam liang kewanitaan Mbak Eka. Terlihat cairan mani yang bercampur antara yang dikeluarkan oleh batang keperkasaan Deni dengan air mani yang dikeluarkan oleh Mbak Eka. Mbak Eka hanya tergeletak setelah Deni tidak lagi menggagahinya. Mbak Eka terhempas ke dalam penderitaan birahi dengan tubuh tidak tutupi apa–apa dan matanya sayu meneteskan air mata. Deni karena kelelahan juga tergeletak di samping Mbak Eka dan menikmati keberhasilan dirinya yang telah mencapai kenikmatan dalam berhubungan badan yang selalu diinginkannya.

    Setelah beberapa lama, Deni dan Mbak Eka tergeletak di kasur. Deni segera bangun dan langsung menerkam Mbak Eka kedua kalinya dengan memeras payudara Mbak Eka, sehingga Mbak Eka kembali mengucapkan desahannya.

    “Ahh.. ahh.. Den jangan.. diterusin Denn.. jangann.. Denn..!”

    Deni tidak menghiraukan ucapan Mbak Eka tetapi justru langsung Deni meraba–raba dan sekali-kali memasukkan tangannya ke dalam liang kewanitaan Mbak Eka. Mbak Eka menjerit kesakitan karena liang senggamanya seperti dirobek–robek oleh tangan nakal Deni.


    “Aaawww.. awww.. iihh.. uuhh.. aauuw..!”

    Seteleh itu keluarlah cairan yang hangat dari liang senggama Mbak Eka. Deni langsung menjilati cairan tersebut dari liang kewanitaan yang sudah banjir milik Mbak Eka. Mbak Eka pun anehnya tidak kesakitan, tetapi justru kegelian.

    “Den.. Den.. aduh.. geli.. Den.. geli.. Den..!”

    Karena batang keperkasaan Deni masih sangat tegang tetapi Deni juga melihat Mbak Eka sudah benar–benar kelelahan. Akibatnya, Deni langsung mengocok (mengonani) batang kejantanannya dengan tangannya dengan frekuensi yang sangat cepat, sehingga Deni ingin mengeluarkan air maninya. Tanpa memberi aba-aba, Deni langsung menyodorkan kemaluabnnya tepat di mulut Mbak Eka. Tidak lama kemudian air mani menyempot ke mulut Mbak Eka dan langsung Deni menyusut-nyusutkan batang kejantanannya ke mulut Mbak Eka yang masih tergeletak kelelahan di kasur.

    Deni langsung mengambil tangan Mbak Eka dengan bantuan tangannya sendiri untuk memegang batang keperkasaannya yang sudah loyo. Deni menyuruh Mbak Eka untuk memegang dengan kepalan yang keras dengan bantuan tangan Deni dan langsung mengayunkan keluar ke dalam hingga Deni merasa puas pada saat itu.

    Setelah kejadian tersebut, hubungan Deni dan Mbak Eka menjadi renggang. Dan beberapa minggu sesudah itu, akhirnya Mbak Eka pindah kontarkan. Tidak lagi di rumah Deni. Dan akhirnya Deni sangat kehilangan Mbak Eka karena memang secara diam–diam Deni pun mencintai Mbak Eka.
    “Mbak Eka-ku sayang Mbak Eka-ku malang..” ucap Deni dengan menyesal.

  • Kisah Memek Pemuas Nafsu Birahiku Selain Suamiku

    Kisah Memek Pemuas Nafsu Birahiku Selain Suamiku


    2659 views

    Duniabola99.com – Dengan pendidikan yang dan nilai nilai selalu memuaskan dimana aku lulus dengan nilai IP yang bisa dibilang membanggakan, hal ini aku alami tidak membuat aku bahagia karena aku dididik dengan serius oleh orang tua, dan seolah olah aku menjadi kurang pergaulan dan cenderung tipe pendiam, tapi bagiku ini tidak menyulitkan.


    Banyak juga yang bilang kalau aku itu manis, mungkin karena mataku yang indah, Karena itulah dalam usia yang relatif muda, 21 tahun aku berhasil menemukan jodoh yang baik, dia cukup kaya dan orangnya pengertian walaupun usianya jauh lebih tua dari aku, 31 tahun, maklum karena aku selama ini dibesarkan dengan didikan orang tua yang otoriter sehingga suamiku juga cukup selektif karena Mama hanya memperbolehkan orang yang qualified menurutnya untuk apel ke rumahku,

    Bila pria yang apel ke rumahku berkesan norak dan hanya membawa kendaraan roda dua, jangan harap Mama akan mengijinkannya untuk apel lagi.

    Selama beberapa tahun, hubungan kami baik-baik saja, kami dikaruniai dua orang anak, dan kami sangat berkecukupan di bidang materi.

    Namun kadang-kadang tidak semuanya berjalan lancar, ternyata suamiku tidak bisa lagi memberi nafkah batin kepadaku, ternyata dia mengalami problem impotensi, karena overworking. Tetapi saya tetap mencintainya karena dia jauh dari perselingkuhan dan dia sangat perhatian kepadaku.

    Walaupun dia sudah tidak dapat lagi memberiku kepuasan, namun saya tetap menahan diri dan mencoba untuk tidak berselingkuh. Semuanya berjalan dengan baik sampai akhirnya datang Iwan.

    Dia adalah rekan bisnis suamiku sejak lama, namun aku baru sekian lama dapat berjumpa dengannya, dia seusia suamiku, menurutnya dia dan suamiku berpartner sejak mulai bekerja, kami kemudian menjadi dekat karena dia orangnya humoris.


    Dasar laki-laki tampaknya dia cukup tanggap dengan keadaan suamiku yang tidak mampu lagi memuaskan diriku sehingga akhirnya dia akan membawaku ke jurang kehancuran, aku dapat merasakan matanya yang jalang bila melihatku,

    Terus terang saja aku merasa risih namun ada sensasi birahi dalam diriku bila dipandang seperti itu, aku tidak tahu mengapa, mungkin karena aku tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu, walaupun ketika masih mojang aku mempunyai banyak kenalan pria.

    Suatu saat dia menelepon dari hotelnya, dia menyuruhku menjemput suamiku yang katanya minum-minum sampai mabuk, aku ingat waktu itu masih pagi betul, memang suamiku kadang lembur sampai malam sekali, sehingga aku tidak tahu kapan dia pulang. Betapa bodohnya aku, aku menyadari suamiku tidak pernah minum alkohol, entah mengapa ajakan Iwan seperti hipnotis sehingga aku tidak curiga sama sekali.

    Akhirnya aku sampai di hotel GS tempat Iwan menginap, aku memasuki kamarnya dan dengan muka tak berdosa dia memaksaku untuk masuk, tanpa curiga aku cepat-cepat masuk dan mencari suamiku, namun ketika aku sadar dia tidak ada tiba-tiba mulutku dibekap dari belakang,


    Napasku sesak sampai aku pingsan, entah apa yang terjadi selanjutnya, aku merasa ada kegelian di dadaku, seseorang mengelus-elus dan meremas-remas bagian dadaku. Pelan-pelan aku terbangun, kulihat Iwan sedang memainkan payudaraku.

    Oh, betapa terkejutnya aku, apalagi mendapati diriku terebah di tempat tidur dengan hanya baju atasan yang sudah terbuka dan BH-ku yang sudah dibuka paksa. Aku menyuruhnya melepaskanku kudorong dorong badannya tetapi dia tak bergeming.

    Dia memegangi kedua tanganku dan menekuk kedua lenganku dan menaruhnya di samping kepalaku, sehingga aku praktis tidak bisa apa-apa, genggamannya terlalu kuat, dia tertawa kecil dan menciumi kedua puting payudaraku, aku menolak tapi entah kenapa aku merasa risih birahi.

    Kemudian dia memasukkan penisnya ke bagian kemaluanku, aku meringis-ringis dan berteriak, rasanya sakit sekali.

    Tetapi aku sepertinya justru menginginkannya, di tengah pergumulan itu aku menyadari bahwa penis suamiku sebenarnya terlalu kecil, aku pelan-pelan merasakan kenikmatan, dasar lelaki tampaknya Iwan sangat pintar mengambil kesimpulan, aku pasrah pada kemauannya, ketika dia membalikkan badanku sampai seperti merangkak, dia sangat agresif, tetapi aku dapat mengimbanginya karena sudah lama aku tidak merasakan ini.


    Dia kembali menusukkan penisnya di kemaluanku dan meremas-remas payudaraku. Ahh, memang aku merasakan kenikmatan yang luar biasa yang bahkan suamiku sendiri tidak pernah memberikannya. Kemudian merasa tidak puas dengan baju bagian atasku yang masih menempel, dia melepaskannya, sambil kemudian membuat posisiku seperti duduk dipangku olehnya.

    Seperti kesetanan aku secara otomatis mengikuti irama kemauannya, ketika kedua tangannya memegang perutku dan menggerakkannya naik turun aku secara otomatis mempercepat dan memperlambat gerakanku secara teratur, dia tersenyum penuh kemenangan, merasa dia telah membuat ramalan yang jitu.

    Kurasakan dia kembali meremas-remas dadaku ketika dia merasa aku dapat mengambil inisiatif. Sungguh seperti binatang saja aku, melakukan hal semacam itu di pagi hari, di mana seharusnya aku ada di rumah mempersiapkan sarapan dan mengurus anak-anakku.

    Sempat kurasakan tiada selembar benangpun menempel di tubuhku kecuali celana jinsku di sebelah kanan yang belum terlepas seluruhnya, tampaknya Iwan tidak sempat melepasnya karena terlalu terburu nafsu.


    Akhirnya dia menyuruhku mengambil posisi telentang lagi dan dia mengangkat dua kakiku direntangkannya kedua kakiku ke arah wajahnya dan dia mulai memainkan penisnya lagi, dan kurasa dia sangat menaruh hati kepada payudaraku, karena kemudian dia mengomentari payudaraku, menurutnya keduanya indah bagaikan mangkuk.

    Hmm, aku sungguh menikmatinya karena suamiku sendiri tidak pernah memberi perlakuan spesial pada kedua payudaraku ini, paling dia hanya meremas-remasnya. Tetapi apa yang dilakukan Iwan benar-benar sungguh mengejutkan dan memuaskan diriku, dia menghisap putingku dan memainkannya seperti dot bayi. Hanya sebentar rasanya aku mengalami orgasme, aku merasa lelah sekali dan kehabisan nafas sampai akhirnya dia juga sampai ke situ.

    Setelah itu aku merasa sangat marah dan menyesal kudorong Iwan yang masih mencoba mencumbuku, kumaki dia habis-habisan. Tampaknya dia juga menyesal, dia tidak dapat berkata apa-apa. Iwan kemudian hanya duduk saja sementara aku sambil menangis memakai kembali seluruh pakaianku.


    Aku mencoba menenangkan diri, sampai kemudian Iwan mengancamku untuk tidak mengatakan hal ini kepada suamiku, dia kembali menekankan bahwa bisnis suamiku ada di tangannya karena dia adalah pembeli mayoritas sarang burung walet suamiku.

    Aku membenarkannya karena suamiku pernah berkata bahwa Iwan adalah koneksinya yang paling penting. Aku bingung olehnya, baru-baru ini ketika dia pulang ke kotaku, dia kembali memaksaku melakukan lagi hal serupa, bahkan dia pernah berkata bahwa suamiku sudah menyerahkan diriku padanya karena dia merasa tidak mampu lagi memuaskan diriku.

  • Kisah Memek Hilangnya Keperawananku Karena Diperkosa

    Kisah Memek Hilangnya Keperawananku Karena Diperkosa


    2731 views

    Duniabola99.com – Namaku Vira aku bekerja sebagai pelayan toko di sebuah supermarket ternama, sudah hampir satu tahun aku bekerja di sini. Karena semenjak lulus dari SMU aku langsung bekerja tanpa melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya, meskipun aku merupakan anak tunggal dari kedua orang tuaku yang memang termasuk kurang mampu, akupun menjaga diriku agar jangan sampai melakukan adegan cerita ngentot yang dapat membuat malu orang tuaku.


    Setiap hari aku selalu berpenampilan sederhana mungkin karena wajahku yang memang cantik meskipun tanpa make up membuat banyak cowok yang menaruh hati padaku. Ada mas Deny seorang cowok yang juga bekerja di sebuah toko elektronik di supermarket ini, tapi aku tidak menerima cintanya karena aku lihat meskipun dia ganteng tapi sering begajulan dengan cewek yang juga bekerja di sana.

    Ada juga Hendra salah satu security yang bertugas di sana dia terlihat sopan setiap kali menatapku. Tapi aku masih belum dapat menerimanya juga meskipun dia sudah menyatakan cinta padaku, aku takut mereka hanya akan melampiaskan nafsu dengan melakukan adegan seperti dalam cerita ngentot dan akan mengecewakan aku pada akhirnya dan aku tidak menginginkan hal itu.

    Tapi dari beberapa cowok yang sudah berterus terang ingin menjadikan aku pasangannya aku hanya memikirkan mereka berdua, antara mas Deny dan mas Hendra karena hmpir setiap hari mereka mencari perhatian padaku. Sehingga tidak mudah bagiku untuk menghindari mereka yang jelas-jelas memberikan perhatian lebih padaku mulai dari mengajak makan siang bareng sampai mengantarku pulang.


    Hingga akhirnya dalam hati aku sudah bisa memilih pada siapa aku harus melabuhkan hatiku. Dari banyak perhatian yang mereka berikan aku hanya bisa memikirkan mas Hendra, aku lihat dia selalu mengalah tanpa harus menjelek-jelekan mas Deny atau yang lainnya padaku. Hingga hatikupun seolah sudah mantap untuk memilih dirinya karena kebaikan yang telah aku lihat dalam dirinya.

    Namun sebelum aku menyatakan cintaku pada mas Hendra ada kejadian dimana aku tidak sanggup lagi untuk menyatakan cinta pada mas Hendra. Saat itu selesai jam kerjaku dan aku sudah siap-siap untuk segera pulang, namun tiba-tiba aku melihat mas Deny mendekatiku dan berniat mengajaku pulang bareng, aku yang sudah mencoba menghindarinya belakangan ini sudah berusaha menolaknya.

    Tapi mas Deny seolah memaksaku bahkan dia bilang “mUngkin kali ini yang terakhir Vira, aku akan menjauh darimu jika itu yang kau inginkan.. ” Kata mas Deny dengan lembutnya padaku saat itulah aku lihat dia begitu sayu menatap mataku, hingga akupun menuruti keinginannya untuk pulang bareng sore itu bahkan aku hanya terdiam ketika dia mengajaku makan di sebuah cafe.


    Setelah itu dia pamit mau mampir keruamhnya lebih dulu, aku hanya mengikutinya tanpa menaruh curiga sedikitpun sampai akhirnya aku merasakan pusing setelah meminum teh hangat yang di berikan oleh mas Deny padaku. Aku berusaha untuk bangun tapi tetap saja tidak bisa hingga kurasakan tubuhku di gendong oleh mas Deny dapat aku rasakan desah nafasnya yang seolah memburu.

    Perlahan dia membaringkan aku di atas tempat tidurnya lalu dia lepas satu persatu pakaian yang menempel padaku ” Ja..ngan mas…. jangan.. ” Kataku dengan nada terbata sedangkan tubuhku tidak dapat berbuat apa-apa. Bagai pemain dalam cerita ngentot mas Deny terus mencumbu tubuhku mulai dari wajah leher hingga tetekku menjadi bagian tubuh yang menjadi pilihannya untuk di sentuh.

    Dia mendesah sambil terus melakukan hal itu ” Oooooouuugggghhh… oooouuuggghh… aaaaaagggghh…. aaaaagggghhhhh…..aaaagggghh… sa.. yang… aaaggghhh… ” Mungkin dia sudah berniat sejak awal ingin melakukan hubungan intim padaku, awalnya aku hanya meringis menahan tangis tapi begitu kontol mas Deny menghujam memekku aku yang sedari tadi terdiam langsung menjerit.


    Karena sakit pada memekku ” OOouuuuwwww…. ooouuuwwww.. jangan… mas…. aaaaagggggghhh…. ” Mas Deny tidak menghiraukan jeritanku dia malah semakin menjadi bergerak turun naik di atas tubuhku, sambil terus bergoyang dia cium seluruh wajah dan juga leherku dengan kerasnya mungkin karena saking bergairahnya dia melakukan adegan layaknya dalam cerita ngentot tersebut.

    Mas Deny tidak lagi menghiraukan jeritanku yang semakin deras air mataku mengalir. Namun dia tetap asyik menggoyangkan pinggulnya padaku ” OOoooouuugghhh….. aaaaaggghhh…. sa.. yang….. aaaaaggggghh… Vi.. ra…. aaaaggggghhh… aaagggghhh… ” Semakin cepat mas Deny bergoyang hingga akhirnya dia menjerit tertahan bahkan aku sempat melihat matanya membelalak waktu itu.


    Dengan semakin dalam kontolnya menekan dalam memekku hingga kurasakan sesuatu yang hangat dalam memekku ” AAaaaaagggghh…. aaaaagggghhhh…. aaaaagggghhh…. ” Mas Deny terkulai lemas setelah spermanya masuk memenuhi liang senggamaku, sedangkan aku masih saja menangis karena tidak dapat berbuat apa-apa mungkin karna minuman tadi yang di berikan oleh mas Deny padaku.

  • Foto Bugil Bailey Rayne melepas lingerie biru untuk berpose telanjang

    Foto Bugil Bailey Rayne melepas lingerie biru untuk berpose telanjang


    1910 views

    Duniabola99.com – foto Bailey Ranye melepas pakian dalam sexynya yang berwrna biru menampakkan toketnya yang padat sambil duduk.

  • Vidio bokep jepang Erika Nishino dengan pacarnya berduaan dikantor

    Vidio bokep jepang Erika Nishino dengan pacarnya berduaan dikantor


    2119 views

  • Cerita Sex Memek ku Diemut Sampai Ketagihan

    Cerita Sex Memek ku Diemut Sampai Ketagihan


    4156 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Memek ku Diemut Sampai Ketagihan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Pada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu.

    Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa ( saya memanggilnya Anisa ) orangnya terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Anis umurnya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman – teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Martin guru olah raga kami itu.

    Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi.

    Cerita Sex Memek Diemut Sampai Ketagihan Kata pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.

    Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo ?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.

    Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.

    Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.

    Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. “Maaf” katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.

    Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Anisa minta aku meminjamkan jakaetku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi ? wow…Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Tiba-tiba dia memelukku lagi.

    “Dingin banget” katanya. “Terang dingin , habis kamu bugil begini” jawabku.
    “Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ?” pinta Anisa.

    Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman

    ” Maaf Nisa ?”
    “Enggak apa-apa ?!”: sahutnya.

    Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Anisa merangkulku, “Dingin” katanya, aku peluk saja dia erat-erat. ” Hangat bu ?” tanyaku ” iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya ” pintanya. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat.
    Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Anisa. Lalu aku menghindar. “Kenapa?” tanya Anisa

    ” Maaf Nisa ? ” Jawabku.
    ” Tidak apa-apa Rangga, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.

    Cerita Sex Memek Diemut Sampai Ketagihan Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku. Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku. Tanganku mulai merogoh ‘Ms. Veggy’nya Anisa, astaga ! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari …
    tadi.

    Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. ‘Ms. Veggy’nya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.
    Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia ? kan belum kawin ?

    ” Kamu kuat ya?” bisiknya mesra.
    ” Lumayan sayang ?!” sahutku setengah berbisik.
    ” Biasa main dimana ?” tanyanya
    “Ada apa sayang?” tanyaku kembali.
    ” Akh enggak” jawabnya sambil melepas ‘Ms. Veggy’nya dari ‘Mr. Penny’ku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati ‘Mr. Penny’ku tanpa rasa jijik sedikitpun.

    Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah ‘Ms. Veggy’nya. Aku jilati ‘Ms. Veggy’ itu tanpa rasa jijik pula. Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.

    Aku sempat bertanya, “Bagaimana jika kamu hamil ?”

    ” Don’t worry !” katanya.

    Dan setelah dia memebersihkan ‘Ms. Veggy’nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Anisa tampak anggun dan cantik sekali. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali ‘Mr. Penny’ku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa ‘Mr. Penny’, dia kan belum nikah ? tidak punya pacar ? kata orang dia lesbi.

    Aku menuruti permintaan Anisa. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang ‘Ms. Veggy’nya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas.

    Anisa minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Sebab

    Cerita Sex Memek Diemut Sampai Ketagihan Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.

    Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Anisa minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohon-pohon besar. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Anisa menuntun ‘Mr. Penny’ku masuk ke ‘Ms. Veggy’nya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan ‘Mr. Penny’ku masuk kedalam ‘Ms. Veggy’nya. Markas Judi Online Dominoqq

    Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, ‘Ms. Veggy’nya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir ‘Ms. Veggy’nya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang ‘Ms. Veggy’nya, dan menekannya dalam-dalam. Mata Anisa merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, ‘Mr. Penny’ku di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Anisa minta agar aku jangan ejakulasi dulu,

    “Tahan ya ?” pintanya. ” Jangan dikeluarin lho ?!” pintanya lagi.

    Lalu dia menghisap ‘Mr. Penny’ku dalam-dalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan ‘Mr. Penny’ku di ‘Ms. Veggy’nya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia ” keluar”, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang “keluar” dan oh,,,,oh…oh….muncratlah air maniku dilubang ‘Ms. Veggy’ Anisa.

    “Jahat kamu ?!” kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. ” Jahat kamu Rangga, aku kalah terus sama kamu ” Ujarnya lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.

    Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi. Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Anisa …
    menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata

    ” Aku suka kamu ” Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Anisa tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi ‘Mr. Penny’ku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocok-ngocoknya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku ” keluar” karena tangan Anisa selalu memainkan ‘Mr. Penny’ku sepanjang perjalanan di Taxi itu.

    Cerita Sex Memek Diemut Sampai Ketagihan ” Aku lemas sayang ?!” bisikku mesra
    ” Biarin !” Bisiknya mesra sekali. ” Aku suka kok !” Bisiknya lagi.

    Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jari-jari tanganku menyolok ‘Ms. Veggy’nya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? astaga lagi, Anisa sudah ‘keluar’ banyak, ‘Ms. Veggy’nya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami sama-sama basah oleh cairan kemaluan.

    Cerita Sex Memek ku Diemut Sampai Ketagihan

    Cerita Sex Memek ku Diemut Sampai Ketagihan

    Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.Hari-hari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Anisa guru biologiku, nampak wajar-wajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.

    Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya.

    Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Cincin Anisa hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Anisa berencana berhenti menjadi guru, “sakit rasanya” ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Anisa akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.

    Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Anisa Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Anisa tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banya itu dan memelukku erat-erat, lalu menangis sejadi-jadinya.

    Cerita Sex Memek Diemut Sampai Ketagihan “Aku rindu kamu Rangga kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja laki-laki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku ” Kata Anisa lirih dan pelan sambil memelukku.

    Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Anisa. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium “Anisa”. Dia setuju dan masih menenteskan air mata.

    Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa. Ku kabari Anisa dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Rangga, cuma Rangga berbeda usia tiga tahun dengan Anisa putriku. Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau


    15554 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexNamaku benny, sudah 1 tahun aku menikah dengan istriku ana. Istriku memiliki satu adik yang bernama putri yang tinggal dengan ibu mertuaku. Ayah istriku sudah lama meninggal sejak istriku masih kecil. Pekerjaanku adalah seorang freelancer yang lebih sering melakukan pekerjaan di rumah. Hanya kadang-kadang aku keluar untuk menemui clientku.
    Seperti hari-hari biasa siang itu aku bekerja di rumah, tiba-tiba aku mendengar pintu depan dibuka dan terdengar suara tv dinyalakan. Hmmmmm pasti adik iparku lagi si putri. Putri memang sering datang kerumahku, sehingga sering langsung masuk rumah tanpa permisi.

    Aku keluar dari ruang kerjaku dan melihat putri menonton tv dengan wajah cemberut. Tangannya sibuk memencet-mencet remot, entah mau menonton apa. Yang pasti dia sedang dalam mood yang tidak baik.

    “Berantem lagi sama ibu ?” tanyaku ke putri.

    Memang sudah sering kali putri mengungsi ke rumahku kalau sedang berseteru dengan dengan ibu mertuaku.

    “Iya” jawab putri ketus.
    “Masih masalah yang sama ?” tanyaku lagi.
    “Ya begitu deh…” jawab putri singkat.

    Putri dan ibu mertuaku memang sering berseteru dengan masalah yang sama yaitu nikah. Setelah aku menikah dengan istriku, ibu mertuaku berharap adik iparku segera menyusul untuk menikah. Apalagi jarak usia istriku dengan putri cuma 1 tahun, tentu aja setelah aku dan ana menikah 1 tahun, ibu mertuaku sangat berharap putri segera menikah juga.

    Cuma masalahnya… selama ini putri tidak tertarik dengan laki-laki. Yap, rahasia ini sudah jadi pengetahuan umum antara putri, ibu mertuaku, ana dan aku. Putri yang selalu berpenampilan tomboy itu tidak pernah dekat dengan laki-laki, jadi jangankan menikah, punya pacar saja setahuku tidak pernah. Yang ada putri punya beberapa teman dekat wanita yang agak tidak wajar tingkat kedekatannya. Bahkan dia sempat membawa teman dekatnya yang bernama dina kerumahku. Agen Bola Terpercaya

    Aku duduk disebelah putri menemaninya menonton tv. “Ya bagaimana lagi put, namanya orang tua pasti harapannya ya kayak ibu itu” kataku ke putri. Putri cuma merengut mendengar omonganku.

    Putri sering datang kerumahku untuk curhat. Walaupun aku cuma kakak iparnya, putri lebih sering cerita ke aku karena cuma aku yang bisa mendengarkan cerita dia soal pacar dan nikah ini. Kalau dengan istri atau ibu mertuaku, pasti ujung-ujungnya bertengkar. Tapi sebenarnya selama ini aku cuma pendengar pasif aja sih.

    “Tapi kan abang tau sendiri aku bagaimana” kata putri menjawab omonganku.
    “Iya abang ngerti, tapi solusinya bagaimana ? Kamu sama ibu berantem terus. Umur kamu juga makin dewasa, enggak bisa selamanya kayak begini kan ?” kataku.
    “Ya abang enggak ngerti sih, aku ya begini, enggak tertarik sama cowok. Mau dipaksa bagaimanapun juga enggak akan suka” jawab putri meninggi.

    Sebenernya aku ngerti banget. Sudah banyak sekali buku dan artikel yang aku dan istriku baca untuk menghadapi keadaan putri ini. aku ngerti sekali bahkan komunitas dokter juga seakan sudah lepas tangan untuk kasus penyuka sejenis ini, tapi kita masih di indonesia. Tidak ada orang tua yang mau anaknya menjadi penyuka sejenis. Semua orang tua berharap anaknya menikah dan punya anak.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau “Sorry banget ya put, apa kamu bener-bener yakin kamu lesbian ?” aku bertanya karena ada beberapa kasus ada wanita yang cuma mengalami fase beberapa waktu untuk menyukai sesama tapi setelah fase itu lewat bisa kembali normal.
    “Yakin lah” jawab putri memerah. Memang pertanyaanku tadi agak sensitif.
    “Maaf lagi ya, kamu dah pernah nyoba pacaran sama sama cowok ?” tanyaku hati-hati

    putri terdiam lama. “Dulu sih bang pernah”. jawab putri pelan

    “Nah dulu bisa, kenapa sekarang enggak bisa” tanyaku sambil tertawa sedikit untuk mencairkan suasana.
    “Enggak sesederhana itu bang” jawab putri masih kesal
    “Dulu kenapa bisa pacaran, si dia ganteng ya ?” tanyaku masih dengan nada bercanda.
    “Iya sih..” jawab putri agak malu-malu

    Aku sebenarnya tidak mau memaksa putri. Tapi demi kebaikan ibu mertuaku, dengan fakta putri pernah pacaran dengan laki-laki, aku berharap putri bisa mencoba lagi dekat laki-laki, atau….. dalam pikiran nakal,aku berharap minimal putri biseksual sehingga masih bisa nikah…. ha.ha..maksa sih.

    “Ya sekarang cari aja yang ganteng lagi, mungkin kamu bisa jadian” kataku menyederhanakan, walau aku tau pasti tidak sesederhana itu.
    “Aku dah pernah coba dekat lagi dengan cowok bang, aku juga enggak mau kayak gini terus. Tapi bagaimana lagi, aku ngerasa hambar” jawab putri
    “Aku juga capek bang kayak gini terus, aku juga pengen normal, tapi aku cuma merasa hambar ke cowok” jawab putri hampir menangis

    aku terdiam. Memang sulit sih.. pikiranku macam-macam membayangkan putri menjalani hubungan dengan laki-laki dengan terpaksa, apalagi sampai menikah..

    “Maaf ya, abang sih berharap kamu bisa coba lagi dekat dengan laki-laki, cuma untuk memastikan…. siapa tau setelah dekat dengan laki-laki yang tepat, hati kamu bisa terbuka untuk menikah” kataku
    “Atau mungkin kamu nyoba itu dulu sama laki-laki biar tau enak apa enggak” kataku sambil tertawa..
    “Nyoba apa ?” tanya putri bingung. Agen Bola Terpercaya
    “Udah ah enggak usah dibahas lagi, lagian abang masih banyak kerjaan” kataku masih tertawa sambil beranjak ke ruang kerjaku lagi.
    “Nyoba apaan bang ? Yeiy ngomong enggak jelas” tanya putri lagi sewot.

    Aku yang sudah berjalan ke ruang kerjaku cuma tertawa saja melihat putri sewot.

    Malam harinya, saat aku dan istriku sudah diatas ranjang hampir tertidur, teleponku berbunyi menandakan ada sms masuk. Dengan malas aku mengambil handphoneku dan melihat ternyata sms berasal dari putri.

    “Dari siapa bang” tanya istriku dengan mata masih terpejam.
    “Putri” jawabku
    “Berantem lagi dia sama ibu ?” tanya istriku.
    “Mungkin” jawabku.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau Istriku memang sudah hapal, putri sering sms ke aku kalau sedang bertengkar dengan ibu. Agak aneh sih putri lebih dekat ke aku daripada ke istriku yang kakaknya. Tapi kalau melihat betapa miripnya watak istriku dengan ibunya, jadi terlihat wajar putri dekat ke aku kalau sedang bertengkar dengan ibu.
    Aku membuka sms putri, sedang istriku langsung menarik selimut untuk melanjutkan tidur

    “Yang tadi siang maksudnya apa bang ?” isi sms putri

    Aku terdiam sebentar.

    “Ping” sms putri berikutnya masuk
    “Sudah enggak usah dibahas lagi, cuma bercanda tadi” jawabku berharap putri tidak melanjutkan pertanyaanya.
    “Maksudnya jorok ya ?” sms putri datang lagi.
    “hehe” jawabku singkat.
    “Ih abang… serius abang nyuruh aku untuk ML sama cowok ?” sms putri lagi
    “hehe sorry, sudah lupain aja ya. Abang enggak serius tadi” jawabku

    lama tidak ada jawab dari putri. Sesaat aku menduga putri tidak melanjutkan perbincangan kami.

    “Menurut abang kalau aku ML sama cowok bisa normal lagi gitu ?” sms putri datang setelah aku teridur sebentar.
    “Maaf put, enggak seharusnya aku bilang gitu ke kamu. Itu ide gila aja. Jangan dianggap serius” jawabku

    kembali tidak ada jawaban dari putri untuk beberapa lama

    “Kalau memang bisa ngebuat aku normal lagi, mungkin aku mau” sms putri
    “Gila kamu, sudah itu ide gila. jangan dilanjutin” sms aku
    “Lagian kamu masih perawan, sayang banget. Lebih baik perawan kamu diberi ke pasangan kamu nanti” sms aku lagi.
    “Perawan ? Hmmmmm….” jawab sms putri

    aku sedikit bingung dengan jawaban putri

    “Maksudnya ?” tanya ku lewat sms

    lama putri tidak menjawab.

    “Jangan bilang siapa-siapa ya bang, aku sebenernya sudah enggak perawan” jawab putri lewat sms
    “Kamu dah pernah ML sama cowok ?” tanyaku terkejut
    “Belum sih, tapi aku dah pernah nyoba dildo” jawab putri semakin mengagetkan ku.

    lama aku berfikir untuk menjawab apa.

    “Sebenernya sayang sih… tapi kalau kamu dah pernah nyoba dildo, ya ML sama cowok enggak jauh beda lah, Enak kan ?” jawabku
    “Tapi…” jawab putri terputus
    “Aku nyobanya sama cewek bang, sama dina yang aku kenalin ke abang dulu. Jadi yang aku rasain begituan sama cewek” jawab putri gamblang

    aku menarik nafas panjang. Aku tidak menduga putri sudah sejauh itu pengalamannya. Aku sungguh tidak tau harus berkata apa lagi.

    “Jadi bagaimana bang, aku perlu nyoba ML sama cowok ?” tanya putri lewat sms

    Kepalaku pusing bagaimana menjawabnya. Sungguh informasi baru ini terlalu mengagetkanku.

    “Bang ?” tanya putri lagi.
    “Sorry put, abang enggak tau sih. Tadi cuma bercanda aja, eh kamu nanggapin serius” jawabku setelah lama berfikir
    “Iya putri tau ini ide gila, tapi mungkin berhasil bang. Putri juga pengen normal kayak yang lain” jawab sms putri.
    “Mungkin kalau putri dah ML sama cowok jadi tau enaknya, mungkin putri bisa buka hati ke cowok”. lanjut putri lagi

    Aku cuma menarik nafas panjang

    “Tapi masalahnya, putri bisa nyoba itu sama siapa ? Putri enggak punya temen cowok sekarang”

    Setelah lama berfikir aku menjawab “Sebenernya abang masih kaget put sama omongan kamu. Tapi kalau kamu memang mau coba, ya seharusnya sama cowok yang menurut kamu bisa dilanjutin ke tingkat pernikahan. Enggak seharusnya kamu melakuin itu sama sembarangan cowok”

    “Tapi aku bener-bener enggak punya temen cowok yang deket bang” jawab putri
    “Hmmmm…” aku menjawab singkat karena tidak mau ikut campur

    Setelah lama tidak ada pesan, sms putri masuk lagi. “Atau sama abang aja nyobanya bagaimana ?”

    “Gila kamu, aku ini suami kakakmu tau” jawabku dengan marah
    “Tapi abang kan yang tau banget aku, dan aku dah percaya abang” jawab sms putri

    Tiba-tiba istriku bangun. “Bahas apaan sih bang, kok smsnya banyak banget” tanya istriku.

    “Oh biasa si putri habis berantem” jawabku agak gagap.
    “Udah suruh putri tidur aja” kata istriku kemudian membalik badannya untuk melajutkan tidurnya.
    “Sudah ya put, besok deh dilanjutin lagi pembicaraannya” sms aku ke putri.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau Aku menaruh handphoneku untuk tidur. Tapi sebelumnya aku menghapus beberapa sms pembicaraanku dengan putri. Kalau istriku tau, bisa ngamuk-ngamuk dia.

    Esok harinya putri datang kerumahku jam 1 siang. Seperti biasa dia langsung masuk dan menonton TV. Aku tau dia pasti ingin melanjutkan pembicaraan semalam. Tapi aku juga ragu untuk melanjutkan. Sehingga untuk beberapa saat aku tetap melanjutkan pekerjaanku di ruang kerja. Tapi akhirnya aku keluar juga menemui putri di ruang keluarga. Bagaimanapun pasti akan diteruskan suatu saat kan ? Agen Bola Terpercaya

    “Dah makan put ?” tanyaku sewaktu keluar dari ruang kerja dan duduk di samping dia.

    putri cuma menjawab dengan anggukan. akhirnya kami berdua hanya saling diam. Putri terlihat sekali menghindar pandangan mata dari aku. Matanya fokus ke televisi dengan sesekali melihat ke handphonenya.

    Jujur semalam aku sulit tidur karena membayangkan putri. Walaupun selama menikah aku tidak pernah selingkuh dari isriku, tapi sebelum menikah aku punya beberapa pengalaman nakal. Setelah aku menikah, kadang aku membayangkan untuk mencoba lagi perempuan lain selain istriku. Apalagi tiba-tiba ada wanita yang menawarkan diri. Ya walau dengan alasan yang sedikit nyeleneh.

    Walaupun tomboy, putri termasuk wanita yang cantik. Wajahnya sangat mirip dengan istriku, tapi dengan wajah yang lebih segar karena lebih muda. Tubuhnya pun lebih tinggi semampai, jauh lebih ramping dari istriku. Kekurangganya cuma 1, kulitnya sedikit lebih hitam dibandingkan istriku. Wajar lah aku susah tidur membayangkan sensasi putri dengan semua keadaan ini.

    Setelah beberapa lama akhirnya aku membuka pembicaraan.

    “Kamu yakin pengen mencoba itu ?” tanyaku.

    putri cuma menjawab dengan seyum kecil.

    “Aku ini suami kakakmu loh” kataku lagi. Aku agak heran dengan diriku sendiri. Rencananya aku ingin menghindar, tapi aku malah berbicara seperti ini. Kelihatan sekali kalau aku juga mau. he..he..
    “Malah dari itu, aku yakin abang akan bisa jaga rahasia kan” kata putri dengan sedikit senyum menggoda

    Kami terdiam beberapa saat.

    “Hmm.. kalau begitu ayo kita ke kamar aja” kataku sedikit bergetar.

    Agak kagok aku mengajak adik iparku sendiri ke kamar tidur.

    Putri segera bangkit, dia menunggu aku yang mengunci pintu depan terlebih dahulu. Kemudian putri mengikutiku masuk ke kamar. Aku pun tidak lupa untuk mengunci pintu kamar, walaupun dirumah cuma ada kami berdua.

    “Kamu duduk aja di tempat tidur put” kataku mempersilakkan.

    Putri kemudian duduk dengan sedikit malu-malu. Putri yang memakai kaus dan celana jeans itu seperti mengkerut duduk diujung tempat tidurku. Aku pun duduk disebelahnya. Karena kagok akhirnya kami terdiam beberapa saat.

    “Dah siap ?” tanyaku. Putri menjawab dengan anggukan.
    “Mungkin kita mulai dengan kissing dulu” kataku menyarankan. Putri tidak menjawab, tapi menghadapkan tubuhnya ke hadapanku.

    Aku kemudian mendekatkan muka ku ke wajahnya, secara perlahan aku kecup bibirnya. Putri secara refleks menghindar.

    “Maaf… maaf..” kata putri. Putri pun kembali memajukan tubuhnya sehingga aku bisa mengecup bibirnya lagi.

    Terlihat putri agak sulit menerima ciumanku. Wajar menurutku, lagi pula selama ini dia tidak pernah mengalami ciuman dari laki-laki.

    Setelah beberapa lama putri mulai agak rileks dan mencoba menikmati ciuman dari aku. Melihat putri agak rileks, aku memeluk tubuhnya agar ciuman kami bisa lebih dalam. Sesekali aku membelai-belai tubuh dan rambutnya sambil terus mencium bibirnya dengan intens.

    Aku melihat putri sudah terbawa dengan permainan french kiss kami. Dengan perlahan aku membimbinganya untuk terlentang ditempat tidur. Tidak sulit aku memposisikan putri untuk terlentang ditengah ranjang dengan aku masih terus mencium bibirnya dengan posisi badan disamping putri.

    Tangan kananku mencoba untuk memegang payudara putri. Dengan cepat putri menahan tanganku. Dengan perlahan aku sisihkan tangannya kesamping, tapi dengan cepat tangannya kembali menahan tanganku. Tapi setelah 3 kali mencoba, tangan putri tidak menahan lagi walaupun tangannya menggegam tanganku. Lagi pula telapak tanganku sudah diatas payudaranya.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau Payudara putri tidak terlalu besar, tapi cukup enak untuk digenggam. Satu payudara penuh bisa masuk ke dalam genggamanku. Perlahan aku meremas payudaranya. Kenyal layaknya gadis yang belum menikah. Setelah puas meremas payudara, aku mencoba untuk memegang putingnya. Ah sial, pakaian dan bra menyulitkan aku untuk memegang putingnya.

    Secara perlahan aku masukan tanganku dari bawah baju menuju payudaranya lagi, kuulangi lagi meremas-remas payudaranya, kali ini hanya terhalang bra.

    Setelah beberapa saat aku melepaskan ciumanku dan berkata “Branya dilepas ya”. Putri tidak menjawab, hanya mengangkat tubuhnya supaya tanganku bisa menjangkau kait branya. Dengan sekali jalan aku lepaskan kait bra putri. aku sudah terlalu pengalaman melepas bra hasil pengalamanku dengan istriku

    Kait bra putri sudah terlepas, tapi bra belum dibuka. Sekarang aku menjangkau langsung payudara putri dari bawah kain bra sambil terus mencium bibirnya. Putri sedikit melenguh saat aku memainkan putingnya.

    Setelah puas memainkan payudara kiri dan kanan, aku mencoba membuka kancing dan resleting celananya. Ada sedikit perlawanan dari putri sedikit, tapi setelah kancing dan resleting terbuka, putri memangkat pinggulnya untuk memudahkan aku untuk membuka celananya.

    Aku membelai celana dalamnya, terutama diatas garis vaginanya. Terasa ada sedikit lembab di celana dalam itu. Perlahan aku belai-belai segaris dengan garis vagina. Terasa celana dalamnya makin basah. Beda dengan istriku yang tidak pernah sebegitu basah sampai membasahi celana dalam.

    “Bajunya aku buka ya” kataku sambil menarik bajunya keatas. Putri mengganguk kecil dan merubah posisi untuk mempermudah aku membuka baju dan bra-nya sekaligus.

    Segera aku juga membuka baju dan celanaku sehingga kami berdua hanya memakai celana dalam. Agen Bola Terpercaya

    Kemudian aku memposisikan badanku diatasnya, dengan perlahan aku meneruskan ciumanku dengan posisi badanku diatas badan putri. Ciumanku aku variasikan ke telinga dan leher putri. Tidak lupa tanganku juga terus memainkan payudara kiri dan kanan.

    Penisku yang sudah sangat tegang menggesek vagina putri walaupun masih terhalang dengan celana dalam. Tapi terasa gesekan penisku ditanggapi dengan gerakan pinggul putri.

    Kemudian aku turun ke dadanya untuk menjilati dan menghisap payudara dan puting putri. Suara lenguhan putri mulai terdengar. Puas menghisap puting putri, aku turun kebawah lagi untuk membuka celana dalam putri. Mengerti dengan maksudku, putri mengangkat pinggulnya untuk memudahkan aku membuka celana dalamnya.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau

    Aku melebarkan paha putri sehingga aku dengan mudah melihat vaginanya. Vagina putri masih sangat mungil. Hanya terlihat satu garis dengan rambut tipis mengelilinginya. Kalau memang putri baru mencoba memasukkan dildo beberapa kali, pasti vagina ini masih sangat sempit.

    Aku melebarkan bibir vagina putri untuk melihat klitoris. Klitoris putri tergolong kecil, tapi masih terlihat dengan mudah. Aku mulai menjilati klitoris putri dibarengi dengan tanganku memainkan puting payudaranya. Lenguhan putri makin menggila. Kepalanya sesekali kekiri dan kekanan. Sesekali kepalanya terdongak saat aku menghisap klitorisnya.

    “Bang… bang.. bang…” lenguhan putri sesekali memanggilku
    “Akh….” tubuh putri menegang sambil pahanya mengatup keras. Putri sudah mencapai orgasmenya.
    “Udah dulu bang sebentar.” kata putri sambil terengah-engah…

    Aku segera memposisikan diri untuk rebahan di samping dia.

    “Kok aku dibuat keluar bang, kan belum itu” tanya putri
    “Ya tenang aja, habis ini kita lanjutin lagi” kataku sambil membelai-belai tubuhnya.

    Setelah putri agak tenang, aku kembali mencium bibir putri sambil terus membelai-belai tubuhnya. Terasa birahi putri mulai naik lagi.

    Aku mencoba memegang vagina-nya untuk mengecek, ternyata masih sangat basah sisa orgasmenya tadi. aku sempat mengelap sedikit vaginanya.

    Segera aku melebarkan kakinya dan menempatkan diriku diatas tubuh putri. Otomatis penisku sudah menjurus langsung ke vaginanya.

    “Aku masukin ya” tanyaku ke putri
    “Pelan-pelan bang” kata putri terdengar sedikit takut

    Aku mengarahkan penisku ke vaginanya, kugesek-gesek sedikit kepala penisku searah dengan garis vagina putri. Terasa sangat basar vaginanya.

    Kemudian aku dorong perlahan penisku masuk ke vagina putri. Walaupun memang sudah tidak perawan, tapi terasa vaginanya sangat sempit. Aku jadi teringat awal-awal ML-ku dengan istriku. Sempit, peret.

    Putri menggigit bibirnya sewaktu penisku mulai masuk mengisi vaginanya. Tampang putri tersebut sangat menggodaku sehingga penisku makin keras. Setelah penisku masuk keseluruhan, aku mulai menarik penisku sedikit untuk didorong kembali masuk kedalam vagina putri.

    “Akh…akh…akh…” lenguhan putri setiap kali penisku masuk secara total kedalam vaginanya.

    Cerita Sex Adik Ipar Yang Galau Teringat akan istriku, aku mencoba untuk mengocok dengan irama dangkal-dangkal-dangkal-dalam separti gerakan favorit istriku. Ternyata hasilnya tidak jauh beda. Putri semakin melenguh dengan keras.

    “Akh..akh..akh…bang..akh..ak hh..” lenguhan putri sambil sesekali memanggilku. Lenguhan itu semakin menyemangati aku untuk melakukan penetrasi ke vaginanya.

    aku sengaja hanya memakai posisi missionary karena ini ML pertama putri, sebaiknya tidak usah posisi aneh-aneh.

    Aku ambil bantal kemudian aku selipkan dibawah pinggul putri sehingga vaginanya makin menantang keatas. Kemudian aku masukkan penisku dengan posisi tubuhku tegak. Penisku terasa menggaruk-garuk bagian atas vaginanya. Agen Bola Terpercaya

    Putri makin meracau menikmati penetrasi penisku. Kemudian tiba-tiba dia merenggut tubuhku dan memelukku dengan erat. tubuhnya terasa bergetar dan kakinya merenggut erat pinggulku.

    “Aduh bang,aku keluar lagi” kata putri terengah-engah

    Aku yang belum puas kemudian memposisikan putri lagi dibawah, aku melakukan penetrasi dengan cepat. keluar, masuk, keluar masuk. aku mengejar untuk bisa ejakulasi secepatnya sebelum vagina putri kering. Sudah 2 kali dia orgasme, pasti sudah sangat kelelahan

    Dengan tidak banyak bicara akhirnya aku merasakan dorongan di penisku untuk melakukan ejakulasi. Aku dorong dalam-dalam penisku ke dalam vagina putri dan melepaskan spermaku dengan kuat.

    “ah…ah..” nafasku terengah-engah setelah melepaskan spermaku.Kemudian aku rebahan disamping putri. Putri yang sudah mulai pulih kemudian mengelap vaginanya dari sperma dan cairan vagina.

    Setelah itu dia langsung memakai bajunya dan bersiap-siap pergi.

    “Buru-buru sekali” kataku. aku biasanya berbaring sambil bermesraaan setelah ML dengan istriku.
    “Takut kakak pulang” kata putri sambil membenahi rambutnya

    aku melihat jam, baru jam 4, tapi memang agak riskan sih, takutnya istriku tiba-tiba pulang cepat dari kantornya.

    “Aku pulang dulu ya bang” kata putri pamit.
    “Trus bagaimana ?” tanyaku..

    ‘Nanti malem aja lewat sms” putri tersenyum kemudian keluar dari kamar.

    aku yang masih kelelahan akhirnya kembali rebahan.

    “Gimana put hasilnya ?” smsku keputri pada malam harinya setelah istriku tidur.
    “Hasil apa ” jawab putri menggoda
    “Enak gak gituan sama cowok” tanyaku to the point
    “He..he..he.. enak sih, tapi….” jawab putri menggantung
    “Tapi apa ? Jadi mau mencoba sama cowok lagi ?” tanyaku
    “Mau sih, tapi…” jawab putri menggantung lagi
    “Tapi apa ?” tanyaku penasaran..
    “Tapi aku perlu diyakinkan beberapa kali lagi ” jawab putri nakal

    setelah itu aku beberapa kali ML dengan putri. Putri sendiri mengaku masih berhubungan dengan dina. Mungkin putri masuk ke kategori biseks.

    Setelah beberapa lama putri akhirnya mengenalkan calon suaminya ke ibu, ana dan aku. Tapi….walaupun dia sudah punya calon suami, kadang-kadang kami masih melanjutkan perselingkugan kami.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Kisah Memek Sensasi Sinto

    Kisah Memek Sensasi Sinto


    2302 views

    Duniabola99.com – Mungkin libidoku yang tinggi atau apa aku sendiri tidak tahu. Sejak menikah, hubunganku dengan Hariono sudah tidak baik. Hariono adalah tipe anak Mama. Setelah kami menikah aku diboyong ke rumah orang tuanya. Di rumah tersebut aku merasa tidak betah karena Mama Hariono yang cerewet dan selalu membela anaknya dari pada peduli terhadap diriku. Sehingga ringkas cerita tak lama usia perkawinan kami.

    Aku pun pulang ke rumah kedua orang tuaku. Suamiku tetap tinggal bersama orang tuanya karena kami masing-masing berkeras untuk mempertahankan ego dan pendapat kami. Namun hubungan suami istri tetap berlangsung hingga kami dikarunia 3 orang anak. Terkadang hubungan kami lakukan di rumah Hariono, terkadang kami lakukan di rumah orang tuaku. Tak jarang kami lakukan di hotel tatkala Hariono memiliki uang lebih, karena sebenarnya Hariono tidak memiliki penghasilan selain bergantung dari pemberian orang tuanya.

    Dan aku pun hidup bersama ke-3 anakku dari kedua orang tuaku juga. Ini berlangsung bertahun-tahun hingga saat ini. Kehidupan macam ini kusadari tidak baik namun aku pun tidak tahu harus berbuat apa. Mungkin beginilah garis hidupku. Celakanya Hariono bukanlah tipe lelaki yang setia. Di luar sepengetahuanku, dia sering berganti perempuan. Hingga pernah suatu hari seorang teman baikku memergoki suamiku sedang intim dengan Merry yang juga sahabatku. Mereka berhubungan hingga di atas tempat tidur. Laporan yang sampai ke telingaku ini juga sempat kubuktikan saat Hariono sedang check in di sebuah hotel bersama Merry, karena diam-diam kubuntuti dari belakang sepak terjang mereka mulai saat Hariono menjemput Merry di rumahnya hingga mereka berangkulan mesra memasuki kamar di sebuah hotel.

    Dengan demikian jatah Hariono meniduriku jadi berkurang. Biasanya kami bisa melakukan 3 kali seminggu. Akhir-akhir ini paling banyak hanya seminggu sekali Hariono mengajakku making love. Itu pun atas inisiatif dariku dan tak jarang ia lakukan secara terburu-buru karena harus dilakukan di atas mobilnya. Hal ini terus terang membuatku sangat tersiksa karena kehausan akan permainan sex yang selalu kudambakan.


    Untuk mencapai hasrat yang kuinginkan, sering kulakukan dengan masturbasi di rumah. Kulakukan di kamar tidur atau di kamar mandi yang ada di dalam kamar tidurku. Aku memang tidur sendirian karena ke-3 anakku setiap hari selalu bersama kedua orang tuaku. Memang sejak aku kembali ke rumah orang tuaku, anak-anakku praktis menjadi milik ibuku yang sangat mencintai cucu-cucunya.

    Walau aku sudah memiliki 3 momongan, body dan penampilanku tetap bagaikan seorang gadis. Apa lagi usiaku yang relatif sangat muda. Bahkan tidak seorangpun percaya kalau aku sudah menikah, apa lagi sudah memiliki anak. Ini merupakan suatu karunia yang luar biasa bagi diriku. Dan yang membuatku lebih bangga lagi, bila aku sedang jalan di Mall, selalu kurasakan banyak mata nakal memandangku penuh arti dan tak jarang mereka juga berani menggodaku. Aku merasakan nikmat saat itu. Apa lagi kalau ada cowok ganteng dan macho yang berani menggangguku. Hatiku terasa sangat sejuk sekali. Akibatnya tak jarang saat aku pulang, kubayangkan wajah laki-laki di mall tadi sambil melakukan masturbasi. Kuusap sendiri vagina, klitorisku dan kumainkan jari lentikku ke dalam lubang vaginaku hingga aku mengalami klimaks yang luar biasa.

    Pada suatu saat, tanpa sengaja aku berkenalan dengan seorang cowok yang usianya jauh di atas usiaku. Sebut saja Sinto yang berusia 40 tahun. Sinto sudah memiliki keluarga dan berpenghasilan cukup, bahkan merupakan salah seorang tokoh masyarakat di kotaku. Aku tidak akan menceritakan kisah perkenalanku dengan Sinto. Ringkas ceritanya kami telah sering berkirim SMS. Sinto yang selalu meneleponku karena selain menghemat pulsaku, juga demi menjaga hubungan Sinto dengan keluarganya.


    Sinto orangnya dewasa sekali, demikian juga tutur katanya. Orangnya juga cukup ganteng bila dibandingkan dengan Hariono. Yang jelas postur tubuh Sinto lebih atletis. Maklum, dia juga mantan olahragawan. Terus terang sosok Sinto sudah merasuki tubuh dan kehidupanku. Sering kubayangkan Sinto saat masturbasi. Saat itu kami belum pernah melakukan hubungan sex karena Sinto pandai menghargaiku, tidak seperti laki-lain yang langsung mengarah ke hal yang satu itu. Hal ini justru menyiksa batinku yang memang sebenarnya sudah haus akan sex.
    Semakin hari SMS dari Sinto sudah mulai menjurus ke arah sana. Mulai dari menanyakanku sedang apa, pakai baju apa dan sebagainya. Saat itu kujawab sejujurnya melalui SMS bahwa aku sedang horny di kamar.

    Kuceritakan keadaanku dengan sejujurnya bahwa aku baru saja selesai mandi, tubuhku bugil hanya dibalut kimono tipis saat itu. Dan Sinto membalas SMS-ku yang mulai menjurus ke arah yang jorok namun aku tidak tersinggung bahkan justru menikmatinya, karena terus terang hal ini telah lama kunanti-nantikan. Sinto membalas SMS-ku dengan mengatakan bahwa ia jadi terangsang saat membayangkan seandainya saat ini dia berada di sampingku saat aku berada dalam posisi seperti saat ini. Sinto mengatakan via SMS bahwa hal yang akan dilakukannya adalah menciumku, mengulum bibirku, menjilat telingaku, leherku rata ke bawah hingga payudaraku, kemudian menjilat serta menghisap putingku secara bergantian.

    Sambil membaca SMS Sinto, aku membayangkan kata-katanya sambil tanganku yang satu mulai meraba serta meremas-remas payudaraku. Akibatnya bibir kemaluanku pun mulai basah karena cairan hangat mulai mengalir deras dari liang vaginaku. Pada SMS berikutnya, Sinto mengatakan bahwa jilatannya akan terus turun menjelajah perut hingga pusarku dan dia tidak akan melewati sejengkal pun tubuh mulusku yang memang telah lama ia idam-idamkan. Jilatannya akan terus berlanjut ke bawah hingga kedua belah pahaku, lututku hingga seluruh jari-jari dan telapak kakiku. Bersamaan dengan itu aku juga melakukan rabaan dan belaian pada tubuhku sesuai dengan isi SMS Sinto. Aku hanya dapat mengerang karena dari liang vaginaku dapat kurasakan cairan bening yang terus mengalir deras membasahi sprei tempat tidurku. Kimono yang kukenakan pun sudah awut-awutan hingga akhirnya kulepaskan sekalian hingga aku pun dalam keadaan bugil tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhku.


    Ingin rasanya aku meremas dan mengusap vaginaku yang sudah terasa sangat gatal menanti belaian. Namun aku bertahan hingga mengikuti alur cerita Sinto yang dikirim melalui SMS. SMS berikutnya, Sinto menyampaikan bahwa ia meneruskan jilatan lidahnya naik ke pahaku hingga bagian dalam selangkanganku. Lidahnya akan menjelajah bibir vaginaku. Dan saat itu jari-jari tanganku pun menjelajah ke vaginaku. Jariku mengelus lembut bibir vaginaku. Sungguh tak tak dapat kulukiskan dengan kata-kata kenikmatan yang luar biasa melanda diriku, hingga aku melenguh bagaikan seekor sapi..

    “Ooouuhh.. Uuhh! Aahh..! Clep..! Sleep..!”

    Bersahutan antara suara lenguhanku dengan suara kecipak vaginaku. Akupun mengalami orgasme yang luar biasa hanya dengan khayalanku bersama SMS dari Sinto. Rupanya Sinto masih mengirim SMS-nya bahwa ia akan menjilati klitorisku, menggigit kecil dan menghisap habis cairan yang mengalir dari dalam vaginaku.
    Kubalas SMS Sinto dengan menyampaikan sejujurnya apa saja yang kulakukan saat membaca SMS-nya dan juga kuceritakan sejujurnya bahwa aku telah mengalami orgasme dan sensasi yang luar biasa. Selanjutnya Sinto meneleponku dan mengajakku untuk bertemu. Dia berjanji akan memberikan kenikmatan yang nyata bagi diriku. Terus terang hatiku berdebar karena selama ini kami belum pernah mengobrol sejauh itu dan aku pun belum pernah melakukan hubungan sex dengan orang lain selain dengan Hariono, namun ajakan Sinto untuk bertemu kusetujui. Kami berjanji besok pagi bertemu di sebuah hotel berbintang tertua di kotaku. Sayangnya hotel tersebut saat ini sudah tutup karena pailit dan baru akan direnovasi setelah mendapat investor baru.

    Keesokan harinya kami pun bertemu di hotel M. Rupanya Sinto sudah memesan kamar. Jadi kami pun tidak perlu berlama-lama di lobby hotel dan langsung masuk ke kamar. Dalam kamar, Sinto langsung mencium dan melumat bibirku. Kubalas pagutannya dengan liar karena aku memang sudah sangat haus dan sangat mendambakannya. Tangan Sinto meremas bongkahan pantatku. Aku pun tak ketinggalan melepas kancing bajunya. Tak berapa lama kami pun sudah hampir telanjang bulat. Sinto hanya mengenakan CD dan aku pun hanya menggunakan setelan BH dan CD mini berenda yang berwarna hitam.


    Melihat apa yang kukenakan saat ini, Sinto sepertinya bertambah nafsu. Batang kemaluannya yang cukup besar tersembul dari CD warna putihnya yang segera kuperosotkan dan kuremas batang kemaluannya yang sudah membesar sejak tadi. Ukuran panjangnya normal tapi diameter dan kekerasannya luar biasa menurutku. Batang kemaluan laki-laki yang panjang sering kulihat di BF, tapi batang kemaluan sebesar ini belum pernah kulihat, memang luar biasa.

    Sinto pun mulai melakukan serangan dengan bibir dan lidahnya sesuai dengan janjinya kemarin. Kalau kemarin dia hanya menyampaikannya via SMS, saat ini langsung dia praktekkan ke tubuhku. Mulai dari bibir, telinga, leher hingga kedua payudaraku habis dilalapnya. Memang Sinto sangat piawai melakukan hal ini karena tanpa kusadari BH-ku sudah terlepas sejak tadi. Mungkin aku terlalu menikmati jilatannya sambil tanganku terus meremas dan mengocok batang kemaluannya hingga aku tidak sadar saat BH-ku terlepas.

    Semua ini kami lakukan sambil berdiri hingga kakiku terasa lumpuh dan tubuhku mulai gontai bagaikan ingin pingsan sampai saatnya Sinto membopong tubuhku ke tempat tidur sambil terus melakukan jilatan sensasionalnya hingga ke tubuh bagian bawahku. Tangan kirinya tetap meremas payudaraku. Mulutnya menjelajah ke perutku sambil sesekali lidahnya menjulur di pusarku. Tangan kanannya memerosotkan CD miniku hingga ke lutut dan diteruskannya dengan kedua kakiku hingga aku benar-benar bugil tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh molekku.


    Kami telah benar-benar bugil saat lidah Sinto menjelajah terus ke bawah pahaku. Dijilatinya terus hingga ke jari dan telapak kakiku bergantian kiri dan kanan, hingga entah berapa banyak sudah cairan hangat yang mengalir deras dari dalam liang vaginaku saat itu. Aku pun merasakan sensasi dan kenikmatan yang luar biasa. Aku tak kuasa lagi meremas batang kemaluan Sinto. Kedua tanganku telentang meremas bantal dan sprei di sekelilingku sambil tubuhku menggeliat bagaikan ular di padang pasir kepanasan.

    Sementara itu bibir dan lidah Sinto terus bergeriliya menelusuri pahaku hingga belahan paha bagian dalam. Naik sedikit ke arah selangkanganku, sesekali lidahnya menyentuh bibir vaginaku sehingga cairan hangat dari dalam lubang kenikmatanku mengalir tak terbendung. Sinto tahu dan merasakan itu. Dan langsung dibenamkan mulutnya di vaginaku seakan tak rela cairan itu mengalir merembes ke sprei dengan sia-sia. Dihisap dan ditelannya semua cairan yang ada.

    Bibir vaginaku dan bibir Sinto saling menempel hingga lubang vaginaku berhadap-hadapan dengan mulut Sinto, seakan dua buah ujung selang karet yang saling menempel. Disedotnya semua cairan yang ada dan yang mengalir keluar hingga seakan liang vaginaku disedot vaccum cleaner. Belum cukup sampai di situ, lidah Sinto terus dijulurkannya dan menari-nari di klitorisku dan sesekali lidahnya dijulurkan memasuki liang vagina dan menyentuh dinding vaginaku, hingga aku pun mengalami orgasme, mungkin yang kedua karena saat orgasme yang pertama tadi kurasakan saat jilatan Sinto menyentuh bibir vaginaku. Saat ini jiwaku seakan sudah melayang ke langit ke tujuh. Desahanku sudah meracau sangat keras sambil tanganku meremas dan menjambak rambut kepala Sinto.


    Selesai dengan jilatannya, Sinto pun kembali mencium bibirku sambil batang kemaluannya diarahkannya ke bibir vaginaku. Didorong-dorongkannya pelan, tapi karena vaginaku sudah mengalami lubrikasi sejak tadi maka tanpa kesulitan batang kemaluan Sinto yang mirip rudal itu langsung dengan mudahnya bisa masuk ke dalam lubang vaginaku yang nampaknya sudah menganga lebar saat kubuka pahaku lebar-lebar dan aku mengalami kenikmatan yang luar biasa dan entah berapa kali aku mengalami orgasme lagi selama permainan ini, hingga akhirnya aku dan Sinto mencapai orgasme yang bersamaan.

  • Foto Ngentot anal Eliza Jane mengambil kontol besar di balkon

    Foto Ngentot anal Eliza Jane mengambil kontol besar di balkon


    2109 views

    Duniabola99.com – foto cewek kurus toket kecil cantik Eliza Jane ngentot anal dengan pria berkontol gede di balkon dan menelan semua sperma yang ada.

  • Video bokep 	jepang pelacur Yui Nishikawa ngentot disofa dan dikamar

    Video bokep jepang pelacur Yui Nishikawa ngentot disofa dan dikamar


    2586 views

  • Vidio bokep romantis Aidra Fox dengna pacarnya berduaan dikamar

    Vidio bokep romantis Aidra Fox dengna pacarnya berduaan dikamar


    2128 views

  • Amateur – Enthusiastic Mature Bareback CIM

    Amateur – Enthusiastic Mature Bareback CIM


    2065 views

  • Video Bokep Asia Kokone Mizutani mastrubasi hingga becek lanjut hisap kontol dan telan semua sperma

    Video Bokep Asia Kokone Mizutani mastrubasi hingga becek lanjut hisap kontol dan telan semua sperma


    1793 views

  • Kisah Memek Mertuaku Bergairah Melihat Kontolku

    Kisah Memek Mertuaku Bergairah Melihat Kontolku


    3778 views

    Duniabola99.com – Berita tentang rencana acara peringatan tiga tahun meninggalnya almarhum ayah mertuaku yang disampaikan Indra saudara istriku dari kampung, tidak terlalu mengejutkan. Karena aku dan istriku Vita telah memperhitungkan sebelumnya hingga sudah menyiapkan anggaran untuk keperluan kegiatan itu guna membantu ibu mertuaku.


    Namun yang membuatku terkejut, sebelum pulang Indra menyeretku dan berbisik memberitahu bahwa di kampung belakangan santer beredar isu bahwa ibu mertuaku ada main dengan Okto, tukang ojek warga setempat.

    “Saya kira Okto hanya mengincar duitnya Bude Tia (nama ibu mertuaku Fatia). Bude kan sudah tua, masa sih Kang Okto mau kalau nggak ngincar uangnya,” kata Indra, saat aku mengantar dia keluar rumah dan tidak ada Vita di dekat kami. Menurut Indra, ia menyampaikan itu agar aku jangan kaget jika mendengarnya. Juga diharapkan dapat mengingatkan ibu mertuaku.

    Karena menurut Indra, warga kampung sudah geregetan dan berniat menggerebeknya kalau sampai ketahuan. “Terima kasih informasinya Dra. Saya akan mencoba mengingatkan ibu kalau ada saat yang tepat. Saya nanti pulang sendiri ke kampung karena kehamilan Vita sudah hampir memasuki bulan ke sembilan,” ujarku sebelum Indra pergi dengan sepeda motornya.

    Kabar perselingkuhan ibu mertuaku dengan tukang ojek itulah yang membuatku banyak termenung dalam bus yang membawaku dari Jakarta menuju ke desa di sebuah kabupaten di Jawa Tengah.

    Seperti halnya Indra, aku juga tidak habis pikir kenapa ibu mertuaku sampai terlibat selingkuh dengan Okto. Sebagai bekas istri Sekdes dan tergolong orang berada di kampungnya, ibu mertuaku termasuk pandai merawat diri di samping tergolong lumayan cantik.

    Maka meskipun usianya telah 52 tahun, masih nampak sisa-sisa kecantikannya. Wanita berkulit bersih itu juga bisa dibilang masih menyimpan pesona untuk membangkitkan hasrat lelaki. Jadi tidak benar anggapan Indra bahwa ibu mertuaku tidak menarik lagi bagi laki-laki. Bagian pantat dan busungan buah dadanya memang masih menantang.

    Aku tahu itu karena ibu mertuaku sering hanya mengenakan kutang dan menutup tubuhnya dengan balutan kain panjang saat di dalam rumah. Bagian dari tubuh ibu mertuaku yang sudah kurang menarik hanya pada bagian perutnya. Seperti kebanyakan wanita seusia dia, perutnya sudah tidak rata.

    Juga lipatan yang sudah mulai muncul di bagian leher dan kelopak matanya. Namun untuk bagian tubuh yang lainnya, sungguh masih mampu membuat jakunku turun naik. Kakinya yang panjang, betisnya masih membentuk bulir padi dengan paha yang mulus dan membulat kekar. Dadanya juga sangat montok. Entah kalau soal masih kenyal dan tidaknya. Cerita Sex

    Aku sendiri suka ngiler karena tetek istriku tak sebesar punya ibunya itu di samping kulit istriku tak secerah kulit ibunya. Pernah ketika ibu berkunjung dan menginap beberapa lama di rumahku, aku nyaris gelap mata. Saat itu Vita istriku baru melahirkan anak pertamanya.

    Ibu sengaja datang dan tinggal cukup lama untuk menggantikan peran Vita mengurus dapur. Saat tinggal di rumahku, kebiasaan ibu mertuaku di desa yang hanya mengenakan kutang dan membalut tubuh bagian bawah dengan kain panjang saat di rumah, tetap dilakukannya.

    Alasannya, Jakarta sangat panas hingga ia merasa lebih nyaman berbusana ala Tarzan seperti itu. Sebenarnya tidak ada masalah, karena ibu mertuaku hanya berpakaian seperti itu saat ada di dalam rumah. Namun khusus bagiku saat itu jadi terasa menyiksa.

    Betapa tidak, sementara harus berpuasa syahwat karena istri yang tidak bisa melayani selama 40 hari setelah melahirkan sementara setiap saat aku seolah disodori pemandangan menggiurkan penampilan ibu mertuaku.

    Apalgi ibu mertuaku tanpa merasa risi sering berpakaian setengah telanjang memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya yang masih merangsang di hadapanku. Bahkan kutang yang dipakainya kerap tampak kekecilan hingga susunya yang besar tidak bisa muat sepenuhnya terbungkus kutang yang dipakainya.


    Aku jadi tersiksa, terpanggang oleh nafsu yang tak tersalurkan. Aku bahkan pernah gelap mata dan nyaris nekad. Malam itu, saat hendak buang air kecil ke kamar mandi, aku sempat berpapasan dengan ibu mertuaku yang juga baru dari kamar mandi.

    Namun yang membuat mataku melotot, ia keluar dari kamar mandi nyaris bugil. Hanya mengenakan BH, sementara kain panjang yang biasa dipakainya belum dilitkan di tubuhnya. Mungkin ia mengira semua orang sudah tidur.

    Bahkan dengan santainya, sambil jalan digunakannya kain panjang itu untuk mengelap bagian bawah tubuhnya yang basah. Terutama di selangkangannya untuk mengelap memeknya yang baru tersiram air. “Ee..ee.. kamu belum tidur Dik?,” katanya tergagap ketika menyadari kehadiranku.

    “Be.. be.. belum Bu. Saya mau ke kamar mandi dulu,” ujarku sambil memelototi tubuh telanjangnya itu. Ia jadi tersipu ketika merasa sorot mata menantunya terarah ke selangkangannya. Ia berusaha dengan susah-payah melilitkan kain panjangnya untuk menutupi bagian tubuhnya itu. Lalu bergegas menuju ke kamarnya.

    Namun sebelum masuk ke kamar ia sempat berpaling dan melempar senyum padaku. Senyum yang sangat sulit kuartikan. Jadilah malam itu menjadi malam yang sangat menyiksa. Sebab kendati sepintas aku sempat melihat kemulusan pahanya serta memeknya yang berjembut lebat serta pinggul dan pantatnya yang besar.

    Akibatnya kejantananku yang sudah hampir setengah bulan tak mendapatkan penyaluran langsung berdiri mengacung dan tak mau ditidurkan.

    Kalau tidak menimbang bahwa dia adalah ibu dari wanita yang kini menjadi istriku dan nenek dari anakku, rasanya aku nyaris nekad mengetuk pintu kamarnya. Sebab dari senyumnya sepertinya ia memberi peluang. Dan aku sangat yakin di usianya yang telah 52 tahun ia masih memiliki hasrat untuk disentuh laki-laki.

    Untuk meredakan ketegangan yang sudah naik ke ubun-ubun, malam itu aku menyalurkan sendiri hasrat seksualku dengan beronani. Aku mengocok di kamar mandi sambil membayangkan nikmatnya meremasi tetek besar ibu mertuaku serta menancapkan kontolku ke lubang memeknya yang berbulu sangat lebat. Cerita soal ibu mertuaku yang terlibat perselingkuhan dengan tukang ojek, ternyata bukan isapan jempol.

    Itu kutahu setelah sampai di kampungku. Aku mendapatkan kepastian itu dari Riki, temanku yang menjadi guru di salah satu SD di kampungku. Aku memang sempat mampir ke rumahnya sebelum ke rumah ibu mertuaku. “Kalau mungkin setelah acara peringatan almarhum ayah mertuamu, sebaiknya Bu Tia kamu ajak saja ke Jakarta Dik.

    Jadi tidak menjadi aib keluarga. Soalnya orang-orang sudah mulai menggunjingkan,” kata dia saat aku berpamitan. Kuakui saran Riki memang sangat tepat. Tetapi kalau ibu mertuaku menolak, rasanya sulit juga untuk memaksanya.

    Untuk berterus terang bahwa sudah banyak warga kampung yang tahu bahwa ibu mertuaku berselingkuh dengan Okto dan warga berniat menggerebeknya, ah rasanya sangat tidak pantas mengingat kedudukanku sebagai menantu.

    Setelah berpikir keras dalam perjalanan ke rumah ibu mertuaku, kutemukan sebuah solusi. Bahkan ketika aku mulai memikirkan langkah-langkah yang akan kulakukan, tak terasa batang penisku jadi menegang.

    Hingga aku segera bergegas agar segera sampai ke rumah dan tidak kemalaman. Aku takut ibu mertuaku sudah tidur dan tidak bisa menjalankan siasatku. Ternyata ibu mertuaku belum tidur dan ia sendiri yang membukakan saat aku mengetuk pintu. Seperti biasa setelah kucium tangannya, ibu langsung memelukku.


    Namun berbeda dari biasanya, pelukan ibu mertuaku yang biasanya kusambut biasa-biasa saja tanpa perasaan kali ini sangat kunikmati. Bahkan kudekap erat hingga tubuhnya benar-benar merapat ke tubuhku. Seperti biasa ia hanya memakai kutang dan melilitkan kain panjang di pinggangnya.

    Saat kupeluk buah dadanya terasa menekan lembut ke dadaku. Teteknya yang besar masih lumayan kenyal, begitu aku membathin sambil tetap memeluknya. Bahkan dengan sengaja aku sempat mengusap-usap punggungnya dan mukaku sengaja kudekatkan hingga pipiku dan pipinya saling menempel.

    Tidak hanya itu, aku yang memang punya rencana tersendiri, sengaja mencoba memancing reaksinya. Puas merabai kehalusan kulit punggungnya, tanganku meliar turun. Ke pinggangnya dan terus ke bokongnya yang terbalut lilitan kain panjang. Tampaknya ibu mertuaku tidak memakai celana dalam. Karena tidak kurasakan adanya pakaian dalam yang dikenakan.

    Namun yang membuatku makin terangsang, pantat besar ibu mertuaku ternyata masih cukup liat dan padat. Ah, pantas saja Okto mau menjadi pasangan selingkuhnya. Rupanya Okto punya selera yang bagus juga pada tubuh perempuan, pikirku kembali membathin.

    Entah tidak menyadari atau menikmati yang tengah kulakukan, ibu mertuaku tidak memprotes saat tanganku mulai meremasi bongkahan pantatnya. Namun setelah beberapa lama akhirnya ia bereaksi.

    “Uu… udah Dik nggak enak kalau ketahuan si mbok. Ia belum tidur, masih bersih-bersih di dapur,” ujarnya. “I.ii.. iya Bu. Maaf saya kangen banget sama ibu,” “Vita dan Hendro nggak ikut Dik?,” kata ibu mertuaku.

    Kukatakan padanya kehamilan Vita sudah masuk ke hitungan sembilan bulan dan Hendro sering rewel kalau berpergian jauh tanpa ibunya jadi mereka tidak ikut pulang. “Ohh… ya nggak apa-apa. Yusfri (adik istriku) juga katanya tidak bisa datang. Dia cuma kirim wesel,” ujarnya lagi.

    Oleh ibu aku diantar ke kamar yang biasa kupakai bersama Vita saat pulang kampung. Namun saat ia menyuruhku mandi, kukatakan bahwa tubuhku agak meriang. “Oh.. biar si mbok ibu suruh merebus air untuk kamu mandi biar seger. Sudah kamu tiduran saja dulu.

    Kalau mau nanti ibu pijitin dan dibalur dengan minyak dan bawang merah ditambah balsem gosok setelah mandi biar hilang masuk anginnya,” katanya sambil bergegas keluar dari kamar. Saat ia melangkah pergi, kupandangi goyangan pantat besarnya yang tercetak oleh lilitan kain panjang yang dipakainya. Pantat yang masih padat dan liat. Perutnya memang mulai sedikit membuncit.

    Maklum karena usianya sudah tidak muda lagi. Namun dengan posturnya yang tinggi besar kekurangannya di bagian perut itu dapat tertutupi. Melihatnya gairahku makin tak tertahan. Usai mandi dan makan malam, aku pamit pada ibu mertuaku untuk masuk kamar. Tetapi sambil jalan aku kembali berpura-pura seperti orang yang tengah tidak enak badan.

    Maksudku untuk mengingatkan ibu mertuaku perihal tawarannya untuk memijiti tubuhku. Dan benar saja, melihat aku memegangi kepalaku yang sebenarnya tidak pusing dia langsung tanggap. “Oh ya mbok, tolong ambilkan minyak goreng, bawang merah dan balsem untuk memijit Nak Dik.

    Sesudah itu si mbok tidur saja istirahat karena besok harus siap-siap masak,” perintah ibu mertuaku pada Mbok Dar, pembantu yang sudah lama ikut keluarga istriku. Tidak lebih dari lima menit, ibu mertua menyusulku masuk kamar membawa piring kecil berisi minyak goreng, irisan bawang merah dan uang logam serta balsem gosok.


    “Katanya mau dipijit. Ayo buka kaos dan sarungnya. Kalau dibiarkan bisa tambah parah masuk anginnya,” ujarnya setelah duduk di tepian ranjang tempat aku tiduran.

    Saat itu aku hanya memakai celana dalam tipis di balik sarung yang kupakai. Maka setelah sarung dan kaos kulepas, seperti halnya ibu mertuaku yang hanya memakai kutang dan membalut tubuh dengan kain panjang, tinggal celana dalam tipis yang masih melekat di tubuhku.

    Sepintas kulihat mata ibu mertuaku menatapi tonjolan yang tercetak di celana dalamku. Sejak memeluk dan meremas pantat ibu mertuaku serta merasakan busungan buah dadanya menempel di dadaku, penisku memang mulai bangkit.

    Kuyakin batang kontolku itulah yang tengah menjadi perhatiannya. Boleh jadi ia mengagumi batang kontolku yang memang ukurannya tergolong panjang dan kekar. Atau tengah membandingkan dengan milik Okto? Kembali aku membatin.

    Ia memang tidak menatapi secara langsung ke selangknganku. Tetapi sambil mencampurkan bawang merah, minyak dan balsem di piring untuk dibalurkan di tubuhku sebelum dipijat, sesekali ia mencuri pandang.

    Aku makin yakin bahwa gairahnya dalam urusan ranjang memang masih belum padam. Dan karena lirikan mata ibu yang sering tertuju ke selangkanganku itulah aku menjadi makin berani melaksanakan siasat yang telah kurencanakan. “Bu sebenarnya saya nggak meriang.

    Saya hanya ingin ngoborol berdua dengan ibu karena kangen dan ada yang ingin disampaikan,” ujarku akhirnya. Ibu mertuaku tampak kaget. Ia yang tadinya hendak membalurkan campuran balsem, minyak kelapa dan bawang merah ke dadaku diurungkannya dan menatapku penuh tanda tanya.

    Bahkan terlihat makin panik ketika kukatakan bahwa yang ingin kuketahui adalah soal hubungannya dengan Okto, pria yang berprofesi sebagai pengojek termasuk soal kegeraman masyarakat yang ingin menangkap basah ibu dan selingkuhannya itu. Takut piring kecil berisi ramuan untuk urut yang dipegangnya tumpah karena kekagetannya, segera kuambil alih.

    Sambil bangkit dari tidur, kuugenggam tangan ibu mertuaku setelah piringnya kutaruh di meja kecil dekat tempat tidur. “Ibu ceritakan saja sejujurnya pada saya biar nanti kalau sampai Vita tahu saya bisa membantu menjelaskan dan memberinya pengertian,” kataku. “Jangan Dik, tolong jangan.

    Jangan sampai Vita tahu soal ini. Dia belum tahu kan?” Ibu mertuaku menghiba. Ia tampak makin panik. “Belum Bu. Hanya saya yang tahu dari orang-orang. Makanya ibu ceritakan saja semuanya. Ibu benar-benar serius hubungannya dengan Okto?” Setelah kudesak dan kuyakinkan bahwa aku tidak akan menceritakannya pada Vita, ia akhirnya bercerita.

    Menurutnya, ia sampai berhubungan dengan Okto karena iseng dan kesepian. Setelah mencobanya sekali, menurut pengakuan ibu mertuaku, sebenarnya ia tidak berniat mengulangnya lagi. Takut menjadi gunjingan masyarakat.

    Tetapi di setiap kesempatan Okto sering datang dan mendesak. Bahkan mengancam akan menceritakan kepada orang-orang bila ibu mertuaku tidak melayaninya. Hingga sudah tiga kali terpaksa ibu mertuaku melayani Okto. “Setelah bapaknya Vita tidak ada ibu sering kesepian Dik.

    Sampai akhirnya ibu khilaf,” ujarnya. “Kalau dengan Pak Lurah, hubungannya sejauh mana Bu,” Aku mempertanyakan itu karena selain dengan Okto ada pula kabar miring yang kudengar dari teman di kampung, Pak Lurah juga sering bertandang ke rumah ibu mertuaku. Namun kabar miring itu ditepisnya tegas-tegas oleh ibu mertuaku.

    Ia mengakui beberapa kali Pak Lurah datang ke rumah. Bahkan pernah mengajaknya untuk menikah siri atau menikah tidak resmi. Tetapi menurut ibu mertuaku, ia dengan tegas telah menolaknya hingga akhirnya tidak pernah datang lagi. “Ibu memang cantik dan sexy sih. Saya saja suka nggak tahan kalau melihat ibu,” kataku mencoba memancing.

    “Huussh.. ngomong apa kamu Dik. Ibu kan sudah tua,” “Eeh bener lho Bu. Ingat nggak waktu saya memergoki ibu malam-malam keluar dari kamar mandi dan sempat melihat i.. itunya Ibu?” Kuceritakan pada ibu mertuaku bahwa saat itu aku benar-benar sangat terangsang. Bahkan nyaris nekad menyusul ibu ke kamar. Namun karena takut ibu menolak, akhirnya kuurungan.


    Hanya di kamar, sampai pagi aku tidak bisa tidur karena hasrat yang tak terlampiaskan. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Menurutnya, saat itu ia memiliki perasaan serupa karena gairahnya juga lagi tinggi. “Kalau saat itu kamu nekad masuk kemar pasti kejadian deh,” ungkapnya.

    Pengakuannya itu mendorongku bertindak nekad. Kulingkarkan tanganku ke pundaknya dan kukecup lembut pipi ibu mertuaku. Ia agak kaget dengan tindakan nekadku itu namun tidak berusaha menolak.

    “Kalau begitu sekarang saja ya Bu. Saya pengin banget,’ kataku berbisik di telinganya. “Ta.. ta.. tapi Dik,” Tetapi ibu mertuaku tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena mulutnya langsung kusumbat dan kulumat dengan mulutku. Ia sempat gelagapan.

    Namun ia yang awalnya hanya diam atas serangan mendadak yang kulancarkan, akhirnya memberi perlawanan saat lidahku mulai kujulurkan menyapu di seputar rongga mulutnya. Ia juga ikut melumat dan menghisap bibirku. Sambil terus melumat bibirnya, aku makin berani untuk bertindak lebih jauh.

    Kuremas teteknya yang masih terbungkus BH warna hitam. Namun karena kurang puas, tanganku merogoh untuk meremas langsung gunung kembarnya. Payudaranya ternyata sudah agak kendur. Hanya ukurannya benar-benar mantap. Bahkan lebih besar dibanding susu Vita meski dia sedang mengandung.

    Putingnya juga besar dan menonjol. Aku jadi makin gemas untuk terus meremas dan memain-mainkan pentil-pentilnya. Ibu mertuaku menggelinjang dan mendesah. Bahkan tanpa kuminta dilepaskannya pengait pada BH yang dipakainya hingga penutup buah dadanya terlepas.

    Aku jadi makin leluasa untuk terus meremasi teteknya. “Tetek ibu udah kendor ya Dik?” kata ibu mertuaku lirih. “Ah nggak. Tetek ibu besar dan mantep. Saya sangat suka tetek ibu. Ngegemesin banget,” “Punya Vita juga besar kan?” “Tapi masih kalah besar di banding punya ibu ini,” kataku sambil meremas gemas dan membuat ibu mertuaku memekik tertahan.

    Mertuaku yang semula pasif menyandar ke tubuhku sambil menikmati belaian dan remasan tanganku di teteknya, kian terbangkitkan hasratnya. Tangannya mulai menjalar dan menyentuh kontolku. Mengelus dan meraba meski masih dari luar celana dalam yang kupakai. Mungkin ia sudah kebelet ingin menggenggam dan melihat penisku.

    Aku membantunya dengan memelorotkan celana dalamku. Benar saja, setelah terlepas ibu mertuaku langsung meraih batang zakarku. Mengelus kepala penisnya yang membonggol dan mengocok-ngocoknya perlahan batangnya. Tampaknya dia benar-benar ahli untuk urusan memanjakan pria.

    Bahkan biji-biji pelir kontolku diusap-usapnya perlahan. Sambil menikmati kocokannya, kulepas lilitan kain panjang yang membungkus tubuh ibu mertuaku. Tidak terlalu sulit karena ia hanya melilitkan dan menggulungkannya di atas pusarnya. Sekali tarik langsung terlepas.

    Dugaanku tidak keliru. Ia tidak memakai celana dalam di balik kain panjang yang dipakainya. Wow memeknya terlihat sangat membukit di antara kedua pangkal pahanya. Aku yang sudah dua bulan puasa karena perut Vita yang makin membesar akibat kehamilannya menjadi tidak sabar untuk segera menyentuhnya.

    KUbaringkan tubuh ibu mertuaku lalu aku mengambil posisi berbaring dengan arah berlawanan. Maksudnya agar aku bisa leluasa menjangkau memeknya dan ibu tetap bisa bermain-main dengan kontolku. Bukan cuma tetek Vita yang kalah besar dengan milik ibunya. Dari segi ukuran dan ketebalannya, memek mertuaku juga lebih unggul.

    Mantap dan menawarkan kehangatan yang menantang untuk direguk. Aku langsung mengecup dan mencerucupi inchi demi inchi organ vital milik ibu mertuaku. Menjilatinya mulai lipatan bagian dalam pahanya hingga ke bagian yang membukit dan ke celahnya yang hangat dan sudah mulai basah. Ibu tak mau kalah. Kurasakan biji-biji pelirku dijilati dan dicerucupi serta dikulumnya.

    Tubuhku mengejang menahan kenikmatan yang tengah diberikan ibu mertuaku. Meski harus setengah dipaksa, Vita memang sering mengulum penisku sebelum bersetubuh. Namun yang dilakukan ibu mertuaku dengan mulutnya pada penisku sangat menggetarkan.

    Kalau terlalu lama pertahananku bisa jebol dan KO sebelum dapat memberi kepuasan kepada ibu mertuaku. Aku tidak mau ibu mertuaku menyangsikan kejantananku. Apalagi di perselingkuhan pertama kami.


    Untuk mengimbangi permainannya, lidahku kubenamkan dalam-dalam di lubang memeknya dan mulai mencongkel-congkel itilnya. Tubuh ibu mertuaku tergetar ketika ujung kelentitnya kukulum dan kuhisap-hisap dengan mulutku. Kudengar ia mulai mengerang tertahan.

    Ia membuka lebar-lebar pahanya dan menghentikan jilatan serta kulumannya pada kontolku. Rupanya ibu mulai menikmati permainan mulutku di liang sanggamanya. Itilnya makin menyembul keluar akibat pososi pahanya yang makin mengangkang. Makin kuintensifkan fokus permainanku pada kelentitnya.

    Kukecupi, kuhisap dan kutarik-tarik itilnya dengan bibirku. “Aakkhhhh…. ssshh aahhhkkkhh enak bangat Win. Kamu apakan itil ibu Win. Aakkkhh… aakhhhh… aaaaaahhhhh,” Rintihan dan erangan ibu makin menjadi. Bahkan sesekali terlontar kata-kata jorok dari mulutnya.

    Bisa-bisa Mbok Darmi, pembantu ibu mertuaku yang tidur di belakang mendengar dan menaruh curiga. Maka langsung kutindih tubuh ibu dan kusumbat mulutnya dengan mulutku. Lalu dengan tanganku, kuarahkan kontolku ke liang sanggamanya.

    Kugesek-gesekkan kepalanya di bibir luar memeknya dan kemudian kutekan. Akhirnya, … ssleseeep.. bleeessss! Tubuh ibu mertuaku menggerinjal saat batang penisku menerobos masuk di lubang memeknya. Ia memekik tertahan dan dicubitnya pantatku. “Ih.. jangan kenceng-kenceng nusuknya.

    Kontol kamu kegedean tahu…,” kata ibu mertuaku tapi tidak dalam nada marah. Seneng juga dipuji ibu bahwa ukuran penisku cukup gede. “Sama punya Okto gede mana Bu?” Ibu rupanya kurang suka nama itu disebut.

    Ia agak merengut. “Membayangkan ibu disetubuhi Okto saya cemburu Bu. Makanya saya pengin tahu,” ujarku berbisik di telinganya. “Ibu tidak akan mengulang lagi Dik. Ibu janji. Punya dia kalah jauh dibanding kontolmu.

    Memek ibu kayak nggak muat dimasuki kontolmu. Ah.. marem banget,” jawabnya melegakan. Kembali ibu mendesah dan merintih ketika mulai kukocok lubang nikmatnya dengan penisku.

    Awalnya terdengar lirih. Namun semakin lama, saat ayunan dan hunjaman kontolku makin laju, kembali ia menjadi tak terkendali. Ia bukan hanya merintih tetapi mengerang-erang. Kata-kata joroknya juga ikut berhamburan. “Ah..sshh…aaahh terus Dik.. ya.. ya terus coblos memek ibu.

    Ah..aaahhh… sshhh enak banget kontolmu Dik. Gede dan mantep banget…. aahhhh ….aaaooooohhhh…..ssshhhh,” Celoteh dan erangannya membuatku makin bernafsu. Apalagi ketika ibu mulai mengimbangi dengan goyangan pinggulnya dan membuat batang kontolku serasa diremas-remas di lubang memeknya.

    Ternyata memeknya masih sangat legit meski terasa sudah longgar dan kendur. Erangan ibu makin keras dan tak terkendali, tapi aku tak peduli. “Memek ibu juga enak banget. Saya suka ngentot sama ibu. Sshhh…. aaahh.. yaa terus goyang bu… aahh.. ya. ya buu….aahsshhh,”

    Berkali-kali hunjaman kontolku kusentakkan di lubang memek ibu mertuaku. Ia jadi membeliak-beliak dan suara erangannya makin kencang. Goyangan pinggulnya juga terus berusaha mengimbangi kocokan kontolku di liang sanggamanya. Benar-benar nikmat dan pandai mengimbangi lawan mainnya.

    Bahkan, ini kelebihan lain yang tidak kutemukan pada diri Vita, memek ibu yang tadinya terasa longgar otot-otot yang ada di dalamnya kini seakan hidup. Ikut bergerak dan menghisap. Ini mungkin yang dinamakan memek empot ayam. Aku jadi ikut kesetanan. Sambil terus menyodok-nyodokkan kontolku di lubang vaginanya, pentil tetek kuhisap sekuatnya.


    Ibu mengerang sejadi-jadinya. Saat itulah kedua kakinya melingkar ke pinggangku, membelit dan menekannya kuat-kuat. Rupanya ia hendak mendapatkan puncak kenikmatannya. Makanya kusumbat mulut ibu dengan mulutku.

    Lidahnya kukulum dan kuhisap-hisap. Akhirnya, setelah kontolku serasa diperah cukup kencang, pertanahanku ikut jebol. Air maniku menyemprot cukup banyak di liang sanggamanya bercampur dengan cairan vaginanya yang juga membanjir. Tubuhku ambruk dan terkapar di sisi wanita yang selama ini kuhormati sebagai ibu mertua.

    Entah berapa lama aku tertidur. Namun saat bangun, ibu mertuaku sudah tidak ada di ranjang tempat tidurku. Rupanya ia sedang berada di dapur membuatkan teh panas untukku setelah membersihkan diri di kamar mandi. Seulas senyum memancar di wajahnya saat kami saling tatap sebelum aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

  • Foto Bugil Gadis pirang muda dengan payudara yang bagus menunjukkan vaginanya yang tidak berambut di sofa

    Foto Bugil Gadis pirang muda dengan payudara yang bagus menunjukkan vaginanya yang tidak berambut di sofa


    2456 views

    Duniabola99.com – foto gadis pirang cantik toket baru tumbuh memek tanpa bulu berpose hot membuat teransang yang sangat pas untuk bahan coli dan jagan lupa menyiapkan tisu sebelum milhat gambar gambarnya.

    Kumpulan majalah online dewasa, Foto majalah dewasa, cerita dunia, Dunia artis, Dunia maya, Dunia model, Popular word, Foto Cewek Cantik, Foto Cewek Seksi, Foto cewek cantik asia, Cewek mulus, cewek tokek besar, cewek cantik, cewek seksi, Foto cewek tokek kecil, Foto cewek tokek besar, Foto cewek manis

  • Kisah Memek Cili Api

    Kisah Memek Cili Api


    2452 views

    Duniabola99.com – Mula-mula sekali aku nak bagi tau disini,aku ni bukan laki yang baik, aku berkenan kat budak pompuan ni. namanya ani, dia punya badan….aci kerat jari…ribu pun boleh bayakk… masa tu aku baru 2-3 tahun kawin…dulu budak ni kerja ofis bawah… aku selalu curi pandang badan dia…36-24-36 beb..kelas gitu… tapi.. ditakdirkan… dia dapat masuk kerja kat ofes aku…aku kata dalam hati aku..bagi aku sebulan,aku mesti dapat dia…aku apa kurang…muka taklah lawa,tapi pakai kereta sport beb!!!..masuk hari ke 5 dia kerja, aku yang tak pernah tegur dia, lalu beranikan diri mengajak dia ikut aku ke KL…ada kerja kata aku…dia ok… Agen Judi Togel

    Di KL aku tidoq di Shangrila…first time…aku relaks..dari perilaku dia…kalau aku mau..dapat malam tu..tapi..orang lama…nak pi mana….lepas balik KL, minggu depan tu aku ajak dia ke Hatyai..dia kata lama tak ke sana…orait latu…lepas cek-in aku terus mandi..bila habis dia mandi pulak..hangat dia kata…keluar saja,dia pakai tuala duduk depan cermin dok kibas rambut,kote aku apa lagi…tak besaq sangat…dalam 6″ saja..tapi maknya yang selalu dok rasa kote aku kata..waa..macam itu cili api..manyak panas wooo…sambung…aku beranikan diri aku peluk dia dari belakang..dia releks saja…terus aku jilat leher dia..dia terus pusing dan cium aku…(dia tengah frust dengan balak dia masa tu)…aku terus tarik tuala aku dan dia…aku angkat dia atas katil…aku jilat habih..dari atas sampai kekaki.. mengeliat.. siap terangkat punggung dia…aku tala kote aku kat mulut dia…baru nak belajaq..kena gigi..biasalah tu…apom dia ni jenis tembam dan licinnnn.. aku cukup suka yang licin..ada bulu..tak cute..

    Aku ingat aku kat bawah tu… dekat-dekat 1/2 jam kot..sambil tangan aku meramas tetek dia…puting pun baru kecik…lepas tu…aku sorong kote aku tala kat apom dia…masuk saja kepala…dia kata…masih virgin..aku kata…tak pa tak masuk habih…aku sorong pelan-pelan..mana nak tahan beb…kalau aku tahan mangkok..mau 1/2 mangkok air dia..aku terus benam semua…terangkat kepaka dia..menjerit syok pun ada..sakit pun ada kot..kaki dia mengeletag tahan,aku bab position ni..kira ok… dekat 1/2 jam aku nak keluag dah aku tala dalam mulut dia…dia hisap sampai nak tekendon aku…malam tu aku balaih dia 4 round…esok balik..dia kata kat aku.. yang dia dah lama minat kat aku,dia tau aku dah kawin.. jgn takut dia kata….dia tak kacau aku…

    Aku ada `port’ aku sendiri…aku sewa rumah dekat rumah cina..privecy sikit…habih kerja saja…kami pi sana ..hari-hari..dah lama..dia ni pandai lebih dari aku..untuk pengetahuan hangpa dia ni kuat seks..laki boleh lari malam…dia kalu hisap..macam tak mau lepaih..dia cukup suka buah tungging…feveret aku tu…aku nanti hentam sampai berbunyi…bab dia duduk atas..lagi sempoi..sambil dia dok ayak..dia nanti ramas teloq aku…lepas keluag…dia nanti pi basuh..releks..10-15 minit dia nanti hisap lagi kote aku…balaih lagi…dia yang best semenjak aku main dengan dia…tak pernah setitik pun aku buang keluag…semua dalam mulut dia…kalau dalam ofes..dia duduk belakang sekali aku nanti pi duduk sebelah dia..orang didepan tak perasan punya..tangan aku nanti seluk dari bawah kain terus ke apom dia…sat saja mesti basah..aku tarik tangan aku..aku jilat..dia kata..`u sayang kat I sungguh’ aku bagi signal..kami masuk toilet..sambil tungging aku balaih dia…dalam ofes meja mana yang kami tak guna,habis bangku semua staff kami duduk atau dia tungging masa kami `cunggit’…lepas ofes hours tu…nak jadi cerita dalam ofes tu ada satu maknya yang belum dia aku dok angkat nama dia anna…orang sabah…doa seks tak gila sangat …tapi…dia suka kalu aku lepas mani aku kat dalam punggung dia…manyak panas dia kata..


    Satu hari tu..tengah aku dok main dengan ani ni..dia mai di `port’ aku..terkejut aku..dia ada kunci juga…dia lama tak dapat…maknya ni kalau lama tak dapat..dia pandai pujuk dan cari aku…akupun slowtalk kat depa dua-dua…`u dua-dua kawan ..apa macam kalau kita main sama..gila lu…anna kata..lepas aku ayat dia..lama jugak..dia ok…ani pulak segan…pompuan..aku bagi gia stim…telanjang dua-dua…tengah aku dok taji belakang anna..ani kata nak try..sakit dak??..aku kata KY ada,aku try kat dia mengerang habis…masa nak keluag mani aku…ani nganga mulut dia…anna tanya kat dia…best ka?…lepas 1/2 jam..depa pulak rogol aku.. terbalik… dah tak segan dah depa …aku main macam tu dengan depa… ada kot..4 kali…di ofes depa makin ngam…aku selamat…tapi aku nak kata disini…aku kalau tak kahwin lagi…mau aku ambik ani jadi bini aku…kalau suruh apa-pun dia buat… tak bantah punya…aku pernah sound kat dia..jadi no.2..dia kata kat aku.. kesian kat kakak…lani dia dah kahwin dah,anak 1.. naik merz lagi..maknya tu baru kawin.. baby 5 bulan dalam perut…dua-dua masih kontek aku…kawan..salah ka?talipon saja beb…aku nak tambah sikit..masa ani kawin aku pi ….dia tengok aku…meleleh ayak mata dia..dia bisik kat aku…`sampai mati..dia ingat kat aku’…lani..kalau dia tak puas dengan laki dia…dia bayang muka aku…tangan dia gedik-gedik kat apom…mesti keluag..dia kata…laki dia…5-10 minit saja…aku..sampai mengeletag lulut dia kata…cerita ni…betoi..satupun aku tak tambah…dia akan jadi kenangan sampai aku mati….lani aku releks…jaga family aku…bini aku tu…org.utara kata…`raja manusia’..untuk ani…nombor handset aku tak tukag punya…



  • Foto Bugil Gadis Kanada pirang, Bella Rose memamerkan pantatnya yang sempurna

    Foto Bugil Gadis Kanada pirang, Bella Rose memamerkan pantatnya yang sempurna


    4076 views

    Duniabola99.com – foto gadis pirang cantik toket bagus Bella Rose menampilkan pantatnya yang bahenol dan berpose hot diatas ranjangnya.

    Kumpulan Foto Cewek Cantik Spesialis Penghibur, Koleksi Foto Cewek Cantik di Google Plus, Foto Foto Cewek Cantik YouTube, Foto cewek cantik Facebook, Foto Cewek cantik Instagram, koleksi foto gadis cantik, Kumpulan Foto Cewek Cantik Imut dan Manis 2019, Para Gadis Cantik dan Seksi di Indonesia, Gadis cantik berkerudung,

  • Kisah Memek Beruntungnya Aku, Mengetahui Ibuku Juga Menginginkan Dientot

    Kisah Memek Beruntungnya Aku, Mengetahui Ibuku Juga Menginginkan Dientot


    2703 views

    Duniabola99.com – Sejak SMA aku dan adikku tinggal bersama nenekku di Bandung,sementara ibu dan ayahku tinggal di Surabaya karena memang ayah mempunyai perusahaan besar di wilayah Jawa Timur. Dan sejak nenek meninggal ibu kemudian tinggal lagi bersama kami, sedangkan ayah hanya pulang sebulan atau dua bulan sekali seperti biasanya sebelum nenekku meninggal. Sebenarnya kami diajak ibu dan ayahku untuk tinggal diSurabaya, namun adik dan aku tidak mau meninggalkan Bandung karena kami sangat suka tinggal di tempat kami lahir.


    Saat itu aku baru lulus SMA dan sedang menunggu pengumuman hasil UMPTN di Bandung, dan karena sehari-hari tidak ada kerjaan, ibu yang saat itu sudah tinggal bersama kami, memintaku untuk selalumenjemputnya dari tempat aerobik dan senam setiap malam. Ibuku memangpandai sekali merawat tubuhnya dengan senam/aerobik dan renang,sehingga walaupun usianya hampir 39 tahun, ibuku masih terlihat sepertiwanita 27 tahunan dengan tubuh yang indah dengan kulit putih mulus dandada yang masih terlihat padat dan berisi. Walaupun di wajahnya sudahterlihat sedikit kerutan, tetapi akan hilang bila ibu berdandan, hinggakemudian terlihat seperti wanita 27 tahunan.

    Aku mulai memperhatikan ibuku, karena setiap kujemput dari tempatsenamnya, ibuku tidak mengganti pakaian senamnya dulu setelah selesaidan langsung pulang bersamaku, dan baru mandi dan berganti pakaiansetelah kami sampai di rumah. Karena setiap hari melihat ibuku dengandandanan seksinya, otakku mulai membayangkan hal-hal aneh tentang tubuhibuku. Bagaimana tidak, aku melihat ibuku yang selalu memakai pakaiansenam ketat dengan payudara yang indah menonjol dan pantat yang masihpadat berisi.

    Suatu hari, saat aku telat menjemput ibuku di tempat senamnya, akutidak menemukan ibuku di tempat biasanya dia senam, dan setelah akutanyakan kepada teman ibuku, dia bilang ibuku sedang di sauna, danbilang agar aku menunggu di tempat sauna yang tidak jauh dari ruangansenam. Aku pun beegegas menuju ruangan sauna, karena aku tidak mauibuku menunggu terlalu lama.

    Saat sampai di sana, wow.. aku melihatibuku baru keluar dari ruangan hanya dengan memakai handuk yang hanyamenutupi sedikit tubuhnya dengan melilitkan handuk yang menutupi dadaperut dan sedkit pahanya, sehingga paha ibu yang mulus dan seksi ituterlihat dengan jelas olehku. Aku hanya terdiam dan menelan ludah saatibuku menghampiriku dan bilang agar aku menunggu sebentar.

    Kemudian ibuku membalikkan tubuhnya, dan kemudian terlihatlahgoyangan pinggul ibuku saat dia berjalan menuju ruangan ganti pakaian.Tanpa sadar kemaluanku mengeras saat kejadian tadi berlangsung. Akuberani bertaruh pasti semua laki-laki akan terpesona dan terangsangsaat melihat ibuku dengan hanya memakai handuk yang dililitkan ditubuhnya.

    Di dalam perjalanan, aku hanya diam dan sesekali melirik ibuku yangduduk di sampingku, dan aku melihat dengan jelas goyangan payudaraibuku saat mobil bergetar bila sedang melalui jalan yang bergelombangatau polisi tidur. Ibuku berpakaian biasa dengan kaos oblong yang agakketat dan celana panjang ketat, dan setiap aku melirik ke paha ibu,terbayang lagi saat aku melihat paha ibuku yang putih mulus tadi ditempat sauna.


    “Bob.. kok kamu diem aja, dan kenapa celana kamu sayang..?” tanyaibuku mengagetkan aku yang agak melamun membayangkan tubuh ibuku.
    “Enggak Mi.. enggak,” jawabku gugup.

    Kami pun sampai di rumah agak malam, karena aku telat menjemputibuku. Sesampainya di rumah, ibu langsung masuk ke kamarnya dan sebelumdia masuk ke kamarnya, ibu mencium pipiku dan bilang selamat malam.Kemudian dia masuk ke kamarnya dan tidur.

    Malam itu aku tidak dapat tidur membayangkan tubuh ibuku, gilapikirku dalam hati, dia ibuku, tapi.. akh.. masa bodoh pikirku lagi.Aku mencoba onani untuk “menidurkan burung”-ku yang berontak mintamasuk ke sarangnya. Gila pikirku lagi. Mau mencari cewek malam sih bisasaja, tapi saat itu aku menginginkan ibuku.

    Perlahan-lahan aku keluar kamar dan berjalan menuju kamar ibuku dilantai bawah. Adik perempuanku dan pembantuku sudah tidur, karena saatitu jam satu malam. Otakku sudah mengatakan aku harus merasakan tubuhibuku, nafsuku sudah puncak saat aku berdiri di depan pintu kamaribuku. Kuputar kenop pintunya, aku melihat ibuku tidur telentang sangatmenantang. Ibuku tidur hanya menggunakan kaos oblong dan celana pendekyang longgar. Aku berjalan mendekati ibuku yang tidur nyenyak, aku diamsesaat di sebelah ranjangnya dan memperhatikan ibuku yang tidur denganposisi menantang. Kemaluanku sudah sangat keras dan meronta inginkeluar dari celana pendek yang kupakai.

    Dengan gemetar aku naik ke ranjang ibu, dan mencoba membelai paha ibuku yang putih mulus dan sangat seksi. Dengan tangan bergetar akumembelai dan menelusuri paha ibuku, dan terus naik ke atas. Kemaluankusudah sangat keras dan terasa sakit karena batang kemaluanku terjepitoleh celanaku. Aku kemudian membuka celanaku dan keluarlah “burungperkasa”-ku yang sudah sangat keras.

    Aku kemudian mencoba mencium leher dan bibir ibuku. Aku mencoba meremas payudara ibuku yang besar dan montok, aku rememas payudara ibu dengan perlahan. Takut kalau iabangun, tapi karena nafsuku sudah puncak aku tidak mengontrol remasantanganku ke payudara ibuku.

    Aku kemudian mengocok batang kemaluanku sambil meremas payudara ibu, dan karena remasanku yang terlalu bernafsu, ibu terbangun.
    “Bobi.. kamu.. apa yang kamu lakukan, aku ibumu sayang..” sahut ibuku dengan suara pelan.


    Aku kaget setengah mati, tapi anehnya batang kemaluanku masih kerasdan tidak lemas. Aku takut dan malah makin nekat, terlanjur pikirku.Aku langsung mencium leher ibuku dengan bernafsu sambil terus meremas payudara ibuku. Dalam pikiranku hanya ada dua kemungkinan, menyetubuhiibuku, kemudian aku kabur atau dia membunuhku.

    “Cukup Bobi.. hentikan sayang.. akh..” kata ibuku.

    Tapi yang membuatku aneh, ibu sama sekali tidak menolak danberontak. Malah ibu membiarkan bibirnya kucium dengan bebas, dan malahmendesah saat kuhisap leher dan di belakang telinganya, dan aku merasaburungku yang dari tadi sudah keras seperti ada yang menekannya, danternyata itu adalah paha ibuku yang mulus.

    “Sayang kalau kamu mau.. bilang aja terus terang.. Mami mau kok..” kata ibuku di antara desahannya.

    Aku kaget setengah mati, berarti ibuku sangat suka aku perlakukanseperti ini. Aku kemudian melepaskan ciumanku di lehernya, dan kemudianberlutut di sebelah ibuku yang masih berbaring. Batang kemaluanku sudahsangat keras, dan ternyata ibu sangat suka dengan ukuran batangkemaluanku, ibu tersenyum bangga melihat batang kemaluanku yang sudahmaksimal kerasnya. Ukuran batang kemaluanku 15 cm dengan diameter kira-kira 4 cm.

    Aku masih dengan gemas meremas payudara ibu yang montok dan masihterasa padat. Aku membuka kaos yang ibu pakai, dan kemudian sambilmeremas payudara ibu aku berusaha membuka bra yang ibu pakai. Dansatelah bra yang ibuku kenakan terlepas, kulihat payudara ibu yangbesar dan masih kencang untuk wanita seumurnya. Dengan ganas kuremaspayudara ibu, sedangkan ibu hanya mendesah keenakan dan menjerit kecilsaat kugigit kecil puting payudara ibu. Kuhisap puting payudara ibudengan kuat seperti ketika aku masih bayi. Aku menghisap payudara ibusambil kuremas-remas hingga puting payudara ibu agak memerah karenakuhisap.

    Payudara ibuku masih sangat enak untuk diremas, karena ukurannya yang besar dan masih kencang dan padat.
    “Bob kamu dulu juga ngisep susu ibu juga kaya gini..” kata ibukusambil dia merem-melek karena keenakan puting susunya kuhisap danmemainkannya dengan lidahku.

    Ibu menaikkan pinggulnya saat kutarik celana pendeknya. Akumelihat CD yang ibu kenakan sudah basah. Aku kemudian mencium CD ibukutepat di atas kemaluan ibu dan meremasnya. Dengan cepat kutarik CD ibudan melemparkannya ke sisi ranjang, dan terlihatlah olehku pemandanganyang sangat indah.

    Lubang kemaluan ibuku ditumbuhi bulu halus yang tidak terlalulebat, hingga garis lubang kemaluan ibuku terlihat. Kubuka paha ibukulebar, aku tidak kuasa melihat pemandangan indah itu. Dan dengan nalurilaki-laki kucium dan kuhisap lubang dimana aku lahir 18 tahun lalu.Kujilat klitoris ibuku yang membuat ibuku bergetar dan mendesah dengankuat. Lidahku bermain di lubang senggama ibuku, dan ibuku malah menekankepalaku dengan tangannya agar aku makin tenggelam di dalamselangkangannya.


    Cairan lubang kemaluan ibu kuhisap dan kujilat yang membuat ibukumakin tak tahan dengan perlakuanku, dia mengelinjang hebat, bergetardan kemudian mengejang sambil menengadah dan berteriak. Aku merasakanada cairan kental yang keluar dari dalam lubang kemaluan ibu, dan akutahu ibu baru orgasme. Kuhisap semua cairan lubang kemaluan ibukuhingga kering. Ibu terlihat sangat lelah.

    Aku kemudian bangun dan dengan suara pelan karena kelelahan ibu bilang, “Sayang sini Mami isep kontolmu,”

    Dan tanpa di komando dua kali, aku kemudian duduk di sebalah wajahibuku, dan kemudian dengan perlahan mulut ibuku mendekat ke burungkuyang sudah sangat keras. Ibuku membelai batang kemaluanku, tapi diatidak memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya. Padahal jarak antaramulut ibuku dengan batang kemaluanku hanya tinggal beberapa centi saja.

    Aku sudah tidak tahan lagi, dan kemudian kudorong kepala ibuku dandengan leluasa batang kemaluanku masuk ke mulut ibu. Dengan cepat danliar ibuku mengocok batang kemaluanku di dalam mulutnya. Aku sudahtidak tahan lagi, kenikmatan yang kurasakan sangat luar biasa dan tidakdapat kulukiskan dengan kata-kata. Dan akhirnya aku sudah tidak tahanlagi dan, “Cret.. cret.. crett..” maniku kusemprotkan di dalam mulutibuku.

    Ibu kemudian memuntahkannya dan hanya yang sedikiti dia telan, danmasih dengan liar ibuku membersihkan batang kemaluanku dari sisa-sisaair maniku yang menetes di batang kejantananku. Ibuku tersenyum dankemudian kembali berbaring sambil membuka pahanya lebar-lebar. Ibukutersenyum saat melihat batang kemaluanku yang masih dengan gagahnyaberdiri, dan seperti sudah tidak sabar untuk masuk ke dalam sarangnyayang hangat.

    Aku kemudian mengambil posisi di antara kedua paha ibuku, batangkemaluanku terasa berdenyut saat ibu dengan lembut membelai dan meremasbatang kemaluanku yang sudah sangat keras. Dengan tangan yang bergetar,kuusap permukaan lubang kemaluan ibuku yang dipenuhi bulu-bulu halusdan sisa cairan lubang kemaluan yang kuhisap tadi masih membasahi bibirlubang kemaluan ibuku yang terlihat sangat hangat dan menantang.

    “Ayo dong Sayang, kamu kan tahu dimana tempatnya..” kata ibuku pasrah.
    Kemudian tangannya menuntun batang kemaluanku untuk masuk ke dalamlubang kemaluannya. Tanganku bergetar dan batang kemaluanku terasamakin berdenyut saat kepala batang kemaluanku menyentuh bibir lubangkemaluan ibu yang sudah basah. Dengan perasaan yang campur aduk,kudorong pinggulku ke depan dan masuklah batang kemaluanku ke dalamlubang kemaluan ibu yang sudah agak membuka, dan tenggelam sudah batangkemaluanku ke dalam liang senggama milik ibuku.


    Aku merasakan sensasi yang sangat dasyat saat dinding lubangkemaluan ibu seperti memijat batang kemaluanku. Gila.., meski akupernah ML dengan anak ABG, lubang kemaluan ibuku terasa sangat nikmatdan luar biasa di banding dengan yang lainnya. Aku menggoyang pinggulkunaik-turun diimbangi dengan goyangan pinggul ibuku yang sangat dasyatdan liar. Kami kemudian berganti posisi dengan ibu berada di ataskuhingga ia dapat menduduki batang kemaluanku, dan terasa sekalikenikmatan yang ibu berikan kepadaku. Goyangan yang cepat dan liar dangerakan tubuh yang naik turun membuat tubuhku hanyut ke dalamkenikmatan seks yang kurasakan sangat dasyat.

    Tibalah saat ibuku orgasme, goyangannya makin cepat dan desahannyasemakin tidak karuan, aku dengan nikmat merasakannya sambil kuhisap danmeremas pauyudara ibu yang bergoyang seirama dengan naik-turunnya tubuhibuku menghabisi aku. Ibu mengerang dan mengejang saat kurasakan adacairan hangat yang membasahi batang kejantananku yang masih tertanam didalam lubang kemaluan ibuku.

    Beberapa saat setelah ibu terkulai lemas aku merasakan bahwa aku akan mencapai puncak.
    Dan dengan goyangan dan tusukan yang menghujam lubang kemaluanibuku, “Cret.. crett.. cret..” air maniku menghambur di dalam lubangkemaluan ibuku.
    Aku merasakan nikmat yang tidak dapat kukatakan.

    Saat aku masih menikmati sisa-sisa kemikmatan itu, ibu menciumbibirku dan berkata, “Sayang.. Mami lupa kalo Mami enggak pakekontrasepsi. Tadi Mami mau bilang kalo kamu orgasme biar di mulut Mamiaja.. tapi Mami kagok..”

    Aku hanya terdiam dan malah mencium bibir ibuku yang masihmenindih tubuhku dengan mesra. Kemudian ibuku berbaring di sampingku,aku memeluk dia dan kami berciuman dengan mesra seperti sepasangkekasih. Kami pun tertidur karena pertempuran yang sangat melelahkanitu.

  • 1-Risa Oomomo Kirari 69

    1-Risa Oomomo Kirari 69


    2266 views

  • Foto Bugil Remaja kurus pirang menghilangkan gaunnya untuk menunjukkan pantat kecilnya

    Foto Bugil Remaja kurus pirang menghilangkan gaunnya untuk menunjukkan pantat kecilnya


    1761 views

    Duniabola99.com – foto cewek remaja kurus pirang membuka gaunnya yang berwarna biru menampilkan toketnya yang kecil dan memamerkan memeknya yang tembem berwana merah merakah diatas kursi.

  • Kisah Memek Kenangan Bersama Sopirku

    Kisah Memek Kenangan Bersama Sopirku


    2374 views

    Duniabola99.com – Kisah ini terjadi ketika aku masih SMU, ketika umurku masih 18 tahun, waktu itu rambutku masih sepanjang sedada dan hitam (sekarang sebahu lebih dan sedikit merah). Di SMU aku termasuk sebagai anak yang menjadi incaran para cowok. Tubuhku cukup proporsional untuk seusiaku dengan buah dada yang sedang tapi kencang serta pinggul yang membentuk, pinggang dan perutku pun ukurannya pas karena rajin olahraga, ditambah lagi kulitku yang putih mulus ini. Aku pertama mengenal seks dari pacarku yang tak lama kemudian putus, pengalaman pertama itu membuatku haus seks dan selalu ingin mencoba pengalaman yang lebih heboh. Beberapa kali aku berpacaran singkat yang selalu berujung di ranjang. Aku sangat jenuh dengan kehidupan seksku, aku menginginkan seseorang yang bisa membuatku menjerit-jerit dan tak berkutik kehabisan tenaga.


    Ketika itu aku belum diijinkan untuk membawa mobil sendiri, jadi untuk keperluan itu orang tuaku mempekerjakaan Bang Tohir sebagai sopir pribadi keluarga kami merangkap pembantu. Dia berusia sekitar 30-an dan mempunyai badan yang tinggi besar serta berisi, kulitnya kehitam-hitaman karena sering bekerja di bawah terik matahari (dia dulu bekerja sebagai sopir truk di pelabuhan). Aku sering memergokinya sedang mengamati bentuk tubuhku, memang sih aku sering memakai baju yang minim di rumah karena panasnya iklim di kotaku. Waktu mengantar jemputku juga dia sering mencuri-curi pandang melihat ke pahaku dengan rok seragam abu-abu yang mini. Begitu juga aku, aku sering membayangkan bagaimana bila aku disenggamai olehnya, seperti apa rasanya bila batangnya yang pasti kekar seperti tubuhnya itu mengaduk-aduk kewanitaanku. Tapi waktu itu aku belum seberani sekarang, aku masih ragu-ragu memikirkan perbedaan status diantara kami.

    Obsesiku yang menggebu-gebu untuk merasakan ML dengannya akhirnya benar-benar terwujud dengan rencana yang kusiapkan dengan matang. Hari itu aku baru bubaran pukul 3 karena ada ekstra kurikuler, aku menuju ke tempat parkir dimana Bang Tohir sudah menunggu. Aku berpura-pura tidak enak badan dan menyuruhnya cepat-cepat pulang. Di mobil, sandaran kursi kuturunkan agar bisa berbaring, tubuhku kubaringkan sambil memejamkan mata. Begitu juga kusuruh dia agar tidak menyalakan AC dengan alasan badanku tambah tidak enak, sebagai gantinya aku membuka dua kancing atasku sehingga bra kuningku sedikit tersembul dan itu cukup menarik perhatiannya.

    “Non gak apa-apa kan? Sabar ya, bentar lagi sampai kok” hiburnya


    Waktu itu dirumah sedang tidak ada siapa-siapa, kedua orang tuaku seperti biasa pulang malam, jadi hanya ada kami berdua. Setelah memasukkan mobil dan mengunci pagar aku memintanya untuk memapahku ke kamarku di lantai dua. Di kamar, dibaringkannya tubuhku di ranjang. Waktu dia mau keluar aku mencegahnya dan menyuruhnya memijat kepalaku. Dia tampak tegang dan berkali-kali menelan ludah melihat posisi tidurku itu dan dadaku yang putih agak menyembul karena kancing atasnya sudah terbuka, apalagi waktu kutekuk kaki kananku sehingga kontan paha mulus dan CD-ku tersingkap. Walaupun memijat kepalaku, namun matanya terus terarah pada pahaku yang tersingkap. Karena terus-terusan disuguhi pemandangan seperti itu ditambah lagi dengan geliat tubuhku, akhirnya dia tidak tahan lagi memegang pahaku. Tangannya yang kasar itu mengelusi pahaku dan merayap makin dalam hingga menggosok kemaluanku dari luar celana dalamku.

    “Sshh.. Bang” desahku dengan agak gemetar ketika jarinya menekan bagian tengah kemaluanku yang masih terbungkus celana dalam.

    “Tenang Non.. saya sudah dari dulu kesengsem sama Non, apalagi kalau ngeliat Non pake baju olahraga, duh tambah gak kuat Abang ngeliatnya juga” katanya merayu sambil terus mengelusi bagian pangkal pahaku dengan jarinya.

    Tohir mulai menjilati pahaku yang putih mulus, kepalanya masuk ke dalam rok abu-abuku, jilatannya perlahan-lahan mulai menjalar menuju ke tengah. Aku hanya dapat mencengkram sprei dan kepala Tohir yang terselubung rokku saat kurasakan lidahnya yang tebal dan kasar itu menyusup ke pinggir celana dalamku lalu menyentuh bibir vaginaku. Bukan hanya bibir vaginaku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang vaginaku, rasanya wuiihh..gak karuan, geli-geli enak seperti mau pipis. Tangannya yang terus mengelus paha dan pantatku mempercepat naiknya libidoku, apalagi sejak sejak beberapa hari terakhir ini aku belum melakukannya lagi.

    Sesaat kemudian, Tohir menarik kepalanya keluar dari rokku, bersamaan dengan itu pula celana dalamku ikut ditarik lepas olehnya. Matanya seperti mau copot melihat kewanitaanku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi dari balik rokku yang tersingkap. Dia dekap tubuhku dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dengan lembut dia membelai permukaannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Sementara tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku makin bergolak ketika telapak tangannya yang kasar itu menyusup ke balik bra-ku kemudian meremas daging kenyal di baliknya.

    “Non, teteknya bagus amat.. sama bagusnya kaya memeknya, Non marah ga saya giniin?” tanyanya dekat telingaku sehingga deru nafasnya serasa menggelitik.


    Aku hanya menggelengkan kepalaku dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah sensitifku. Tohir yang merasa mendapat restu dariku menjadi semakin buas, jari-jarinya kini bukan hanya mengelus kemaluanku tapi juga mulai mengorek-ngoreknya, cup bra-ku yang sebelah kanan diturunkannya sehingga dia dapat melihat jelas payudaraku dengan putingnya yang mungil.

    Aku merasakan benda keras di balik celananya yang digesek-gesek pada pantatku. Tohir kelihatan sangat bernafsu melihat payudaraku yang montok itu, tangannya meremas-remas dan terkadang memilin-milin putingnya. Remasannya semakin kasar dan mulai meraih yang kiri setelah dia pelorotkan cup-nya. Ketika dia menciumi leher jenjangku terasa olehku nafasnya juga sudah memburu, bulu kudukku merinding waktu lidahnya menyapu kulit leherku disertai cupangan. Aku hanya bisa meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan menjerit pendek waktu remasannya pada dadaku mengencang atau jarinya mengebor kemaluanku lebih dalam. Cupanganya bergerak naik menuju mulutku meninggalkan jejak berupa air liur dan bekas gigitan di permukaan kulit yang dilalui. Bibirnya akhirnya bertemu dengan bibirku menyumbat eranganku, dia menciumiku dengan gemas.

    Pada awalnya aku menghindari dicium olehnya karena Tohir perokok jadi bau nafasnya tidak sedap, namun dia bergerak lebih cepat dan berhasil melumat bibirku. Lama-lama mulutku mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk, dia menyapu langit-langit mulutku dan menggelikitik lidahku dengan lidahnya sehingga lidahku pun turut beradu dengannya. Kami larut dalam birahi sehingga bau mulutnya itu seolah-olah hilang, malahan kini aku lebih berani memainkan lidahku di dalam mulutnya. Setelah puas berrciuman, Tohir melepaskan dekapannya dan melepas ikat pinggang usangnya, lalu membuka celana berikut kolornya. Maka menyembullah kemaluannya yang sudah menegang daritadi. Aku melihat takjub pada benda itu yang begitu besar dan berurat, warnanya hitam pula. Jauh lebih menggairahkan dibanding milik teman-teman SMU-ku yang pernah ML denganku. Dengan tetap memakai kaos berkerahnya, dia berlutut di samping kepalaku dan memintaku mengelusi senjatanya itu. Akupun pelan-pelan meraih benda itu, ya ampun tanganku yang mungil tak muat menggenggamnya, sungguh fantastis ukurannya.

    “Ayo Non, emutin kontol saya ini dong, pasti yahud rasanya kalo diemut sama Non” katanya.


    Kubimbing penis dalam genggamanku ke mulutku yang mungil dan merah, uuhh.. susah sekali memasukkannya karena ukurannya. Sekilas tercium bau keringat dari penisnya sehingga aku harus menahan nafas juga terasa asin waktu lidahku menyentuh kepalanya, namun aku terus memasukkan lebih dalam ke mulutku lalu mulai memaju-mundurkan kepalaku. Selain menyepong tanganku turut aktif mengocok ataupun memijati buah pelirnya.

    “Uaahh.. uueennakk banget, Non udah pengalaman yah” ceracaunya menikmati seponganku, sementara tangannya yang bercokol di payudaraku sedang asyik memelintir dan memencet putingku.

    Setelah lewat 15 menitan dia melepas penisnya dari mulutku, sepertinya dia tidak mau cepat-cepat orgasme sebelum permainan yang lebih dalam. Akupun merasa lebih lega karena mulutku sudah pegal dan dapat kembali menghirup udara segar. Dia berpindah posisi di antara kedua belah pahaku dengan penis terarah ke vaginaku. Bibir vaginaku disibakkannya sehingga mengganga lebar siap dimasuki dan tangan yang satunya membimbing penisnya menuju sasaran.

    “Tahan yah Non, mungkin bakal sakit sedikit, tapi kesananya pasti ueenak tenan” katanya.

    Penisnya yang kekar itu menancap perlahan-lahan di dalam vaginaku. Aku memejamkan mata, meringis, dan merintih menahan rasa perih akibat gesekan benda itu pada milikku yang masih sempit, sampai mataku berair. Penisnya susah sekali menerobos vaginaku yang baru pertama kalinya dimasuki yang sebesar itu (milik teman-temanku tidak seperkasa yang satu ini) walaupun sudah dilumasi oleh lendirku.

    Tohir memaksanya perlahan-lahan untuk memasukinya. Baru kepalanya saja yang masuk aku sudah kesakitan setengah mati dan merintih seperti mau disembelih. Ternyata si Tohir lihai juga, dia memasukkan penisnya sedikit demi sedikit kalau terhambat ditariknya lalu dimasukkan lagi. Kini dia sudah berhasil memasukkan setengah bagiannya dan mulai memompanya walaupun belum masuk semua. Rintihanku mulai berubah jadi desahan nikmat. Penisnya menggesek dinding-dinding vaginaku, semakin cepat dan semakin dalam, saking keenakannya dia tak sadar penisnya ditekan hingga masuk semua. Ini membuatku merasa sakit bukan main dan aku menyuruhnya berhenti sebentar, namun Tohir yang sudah kalap ini tidak mendengarkanku, malahan dia menggerakkan pinggulnya lebih cepat. Aku dibuatnya serasa terbang ke awang-awang, rasa perih dan nikmat bercampur baur dalam desahan dan gelinjang tubuh kami.


    “Oohh.. Non Citra, sayang.. sempit banget.. memekmu.. enaknya!” ceracaunya di tengah aktivitasnya.

    Dengan tetap menggenjot, dia melepaskan kaosnya dan melemparnya. Sungguh tubuhnya seperti yang kubayangkan, begitu berisi dan jantan, otot-ototnya membentuk dengan indah, juga otot perutnya yang seperti kotak-kotak. Dari posisi berlutut, dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan menindihku, aku merasa hangat dan nyaman di pelukannya, bau badannya yang khas laki-laki meningkatkan birahiku. Kembali dia melancarkan pompaannya terhadapku, kali ini ditambah lagi dengan cupangan pada leher dan pundakku sambil meremas payudaraku. Genjotannya semakin kuat dan bertenaga, terkadang diselingi dengan gerakan memutar yang membuat vaginaku terasa diobok-obok.

    “Ahh.. aahh.. yeahh, terus entot gua Bang” desahku dengan mempererat pelukanku.

    Aku mencapai orgasme dalam 20 menit dengan posisi seperti ini, aku melepaskan perasaan itu dengan melolong panjang, tubuhku mengejang dengan dahsyat, kukuku sampai menggores punggungnya, cairan kenikmatanku mengalir deras seperti mata air. Setelah gelombang birahi mulai mereda dia mengelus rambut panjangku seraya berkata, “Non cantik banget waktu keluar tadi, tapi Non pasti lebih cantik lagi kalau telanjang, saya bukain bajunya yah Non, udah basah gini”.

    Aku cuma bisa mengangguk dengan nafas tersenggal-senggal tanda setuju. Memang badanku sudah basah berkeringat sampai baju seragamku seperti kehujanan, apalagi AC-nya tidak kunyalakan. Tohir meloloskan pakaianku satu persatu, yang terakhir adalah rok abu-abuku yang dia turunkan lewat kakiku, hingga kini yang tersisa hanya sepasang anting di telingaku dan sebuah cincin yang melingkar di jariku.

    Dia menelan ludah menatapi tubuhku yang sudah polos, butir-butir keringat nampak di tubuhku, rambutku yang terurai sudah kusut. Tak henti-hentinya di memuji keindahan tubuhku yang bersih terawat ini sambil menggerayanginya. Kemudian dia balikkan tubuhku dan menyuruhku menunggingkan pantat. Akupun mengangkat pantatku memamerkan vaginaku yang merah merekah di hadapan wajahnya. Tohir mendekatkan wajahnya ke sana dan menciumi kedua bongkahan pantatku, dengan gemas dia menjilat dan mengisap kulit pantatku, sementara tangannya membelai-belai punggung dan pahaku. Mulutnya terus merambat ke arah selangkangan. Aku mendesis merasakan sensasi seperti kesetrum waktu lidahnya menyapu naik dari vagina sampai anusku. Kedua jarinya kurasakan membuka kedua bibir vaginaku, dengusan nafasnya mulai terasa di sana lantas dia julurkan lidahnya dan memasukkannya disana. Aku mendesah makin tak karuan, tubuhku menggelinjang, wajahku kubenamkan ke bantal dan menggigitnya, pinggulku kugerak-gerakkan sebagai ekspresi rasa nikmat.


    Di tengah-tengah desahan nikmat mendadak kurasakan kok lidahnya berubah jadi keras dan besar pula. Aku menoleh ke belakang, ternyata yang tergesek-gesek di sana bukan lidahnya lagi tapi kepala penisnya. Aku menahan nafas sambil menggigit bibir merasakan kejantanannya menyeruak masuk. Aku merasakan rongga kemaluanku hangat dan penuh oleh penisnya. Urat-urat batangnya sangat terasa pada dinding kemaluanku.

    “Oouuhh.. Bang!” itulah yang keluar dari mulutku dengan sedikit bergetar saat penisnya amblas ke dalamku.

    Dia mulai mengayunkan pinggulnya mula-mula lembut dan berirama, namun semakin lama frekuensinya semakin cepat dan keras. Aku mulai menggila, suaraku terdengar keras sekali beradu dengan erangannya dan deritan ranjang yang bergoyang. Dia mencengkramkan kedua tangannya pada payudaraku, terasa sedikit kukunya di sana, tapi itu hanya perasaan kecil saja dibanding sensasi yang sedang melandaku. Hujaman-hujaman yang diberikannya menimbulkan perasaan nikmat ke seluruh tubuhku.

    Aku menjerit kecil ketika tiba-tiba dia tarik rambutku dan tangan kanannya yang bercokol di payudaraku juga ikut menarikku ke belakang. Rupanya dia ingin menaikkanku ke pangkuannya. Sesudah mencari posisi yang enak, kamipun meneruskan permainan dengan posisi berpangkuan membelakanginya. Aku mengangkat kedua tanganku dan melingkari lehernya, lalu dia menolehkan kepalaku agar bisa melumat bibirku. Aku semakin intens menaik-turunkan tubuhku sambil terus berciuman dengan liar. Tangannya dari belakang tak henti-hentinya meremasi dadaku, putingku yang sudah mengeras itu terus saja dimain-mainkan. Gelinjang tubuhku makin tak terkendali karena merasa akan segera keluar, kugerakkan badanku sekuat tenaga sehingga penis itu menusuk semakin dalam.

    Mengetahui aku sudah diambang klimaks, tiba-tiba dia melepaskan pelukannya dan berbaring telentang. Disuruhnya aku membalikan badanku berhadapan dengannya. Harus kuakui dia sungguh hebat dan pandai mempermainkan nafsuku, aku sudah dibuatnya beberapa kali orgasme, tapi dia sendiri masih perkasa. Dia biarkan aku mencari kepuasanku sendiri dalam gaya woman on top. Kelihatannya dia sangat senang menyaksikan payudaraku yang bergoyang-goyang seirama tubuhku yang naik turun. Beberapa menit dalam posisi demikian dia menggulingkan tubuhnya ke samping sehingga aku kembali berada di bawah. Genjotan dan dengusannya semakin keras, menandakan dia akan segera mencapai klimaks, hal yang sama juga kurasakan pada diriku. Otot-otot kemaluanku berkontraksi semakin cepat meremas-remas penisnya. Pada detik-detik mencapai puncak tubuhku mengejang hebat diiringi teriakan panjang. Cairan cintaku seperti juga keringatku mengalir dengan derasnya menimbulkan suara kecipak.


    Tohir sendiri sudah mulai orgasme, dia mendesah-desah menyebut namaku, penisnya terasa semakun berdenyut dan ukurannya pun makin membengkak, dan akhirnya.. dengan geraman panjang dia cabut penisnya dari vaginaku. Isi penisnya yang seperti susu kental manis itu dia tumpahkan di atas dada dan perutku. Setelah menyelesaikan hajatnya dia langsung terkulai lemas di sebelah tubuhku yang berlumuran sperma dan keringat. Aku yang juga sudah KO hanya bisa berbaring di atas ranjang yang seprei nya sudah berantakan, mataku terpejam, buah dadaku naik turun seiring nafasku yang ngos-ngosan, pahaku masih mekangkang, celah vaginaku serasa terbuka lebih lebar dari biasanya. Dengan sisa-sisa tenaga, kucoba menyeka ceceran sperma di dadaku, lalu kujilati maninya dijari-jariku.

    Sejak saat itu, Tohir sering memintaku melayaninya kapanpun dan dimanapun ada kesempatan. Waktu mengantar-jemputku tidak jarang dia menyuruhku mengoralnya. Tampaknya dia sudah ketagihan dan lupa bahwa aku ini nona majikannya, bayangkan saja terkadang saat aku sedang tidak ‘mood’ pun dia memaksaku. Bahkan pernah suatu ketika aku sedang mencicil belajar menjelang Ebtanas yang sudah 2 minggu lagi, tiba-tiba dia mendatangiku di kamarku (saat itu sudah hampir jam 12 malam dan ortuku sudah tidur), karena lagi belajar aku menolaknya, tapi saking nafsunya dia nekad memperkosaku sampai dasterku sedikit robek, untung kamar ortuku letaknya agak berjauhan dariku. Meskipun begitu aku selalu mengingatkannya agar menjaga sikap di depan orang lain, terutama ortuku dan lebih berhati-hati kalau aku sedang subur dengan memakai kondom atau membuang di luar. Tiga bulan kemudian Tohir berhenti kerja karena ingin mendampingi istrinya yang TKW di Timur Tengah, lagipula waktu itu aku sudah lulus SMU dan sudah diijinkan untuk membawa mobil sendiri.