Author: dbgoog99

  • Kisah Memek Dapat Jatah Dari Janda Kesepian

    Kisah Memek Dapat Jatah Dari Janda Kesepian


    3502 views

    Duniabola99.com – Namaku Heri adalah seorang karyawan yang tinggal di kota Bandung,aku tinggal bersama paman dan bibiku. Sampai suatu waktu bibi dan paman ku pindah rumah tapi rumah yang sekarang aku tinggali tetep tidak dijual, karena sayang untuk di tinggal sendiri bibiku menyarankan untuk di kontrakan saja rumah itu. Rumah itu ada 2 tingkat , ditingkat dasar di kontrakan, sampai akhirnya ada wanita yang ingin ngontrak dan bibiku menyetujui nya.
    Konsep pembayaran nya bulanan, 1 bulan, 300rb.


    Wanita itu bernama Bu Apong, perlu diketahui Bu Apong adalah seorang janda berumur 42 thn ditinggal oleh suaminya karena selingkuh, dia menceritakan kenapa suaminya selingkuh karena dia marah tidak mendapatkan keturunan dari Bu Apong.

    Bu Apong orangnya baik, tutur katanya sopan serta gaya berpakaian nya pun terbilang sopan. Sudah hampir 3 bulan dia ngontrak di rumah bibiku, aku senang karena ada teman untuk ngobrol di rumah, lama-kelaman aku dan Bu Apong makin akrab sampai-sampai aku sempat ketiduran di ruangan dimana bu Apong mengontrak.
    Singkat cerita, karena keakraban kami, gaya berpakaian Bu Apong menjadi beda, sekarang dia berani memakai baju yang ketat, celana pendek sebatas paha atau hanya memakai daster terusan sebatas paha sehingga paha putih nya yang mulus serta toket nya yang sekel terpampang dengan indah.

    Perlu diketahui Bu Apong orang nya lumayan cantik bertubuh putih, lekuk tubuh nya aduhai, pantatnya semok, toket nya besar dan padat, paha nya putih mulus,ukuran toketnya 36 cup F. Kadang2x aku suka curi2x pandang pada toket, paha ataupun pantatnya, mengetahui hal itu Bu Apong hanya tersenyum tp senyuman yang binal.
    Sampai pada hari sabtu siang ketika kami mengobrol sambil duduk di karpet, dia hanya memakai daster terusan sebatas paha, aku iseng menggodanya

    “bu, pake baju nya seksi amat, ga takut di perkosa sama saya….?”, sambil tanganku mengelus paha putih nya.
    Bu Apong menjawab di luar dugaan, “ooh, gitu yaa….tp suka kan…???”, lalu Bu Apong meneruskan kata2x nya
    “ga, ga takut koq..,silahkan aja mau perkosa ibu mah, paling ibu teriak keenakan….!”. Mendengar hal itu, tanpa basa-basi tanganku langsung meremas memek nya dan aku tubruk dia sehingga dia jatuh terlentang dan tubuhnya aku tindih serta aku mengesek-gesekan kontolku ke memek nya masih memakai celana dalam. Kejadian itu membuat Bu Apong kaget dan meronta tetapi rontaan lemah seorang wanita yang ingin di entot, lalu bu Apong berkata,

    “eeits…tapi ada syarat nya…!!!”
    “apa syarat nya….??”kataku sambil tanganku terus meremas toket nya
    “bayarin kontrakan ibu bulan ini…, maka kamu bebas perkosa ibu sampai puas…”
    “ok, setuju…dan ibu harus siap diperkosa sama saya kapanpun dan dimanapun…”kataku, lalu aku cium dengan buas bibir nya, dia hanya bisa melenguh “eeemmhh…..emmmhhh..”. Bu Apong melepaskan ciumanku lalu dia berkata
    “ambil dulu uangnya,dong…nanti dah itu perkosahh ibuhh….”kata Bu Apong sambil mendesah
    Aku bangkit lalu mengambil uang sejumlah 300rb lalu aku serahkan kepada Bu Apong.


    “jadi sekarang gimana…??, mau perkosa ibu…??”kata Bu Apong sambil membuka lebar2 paha nya, terlihatlah gundukan memek nya yang tembem yang masih menggunakan celana dalam serta paha putihnya yang mulus
    “lagian ibu juga dah lama ga ngerasain kontol dan dah lama memek ibu enggak di entot…”sambungnya.
    “woooww…,ibu sekarang bicaranya jadi kotor,yaaa…”kataku
    “biarin aja, supaya tambah binal dan supaya kamu makin nafsu sama ibu…!!!”katanya
    “gimana, mau ga perkosa ibu….??”tanya bu Apong

    “enggak aacch, ga mau…..tapi saya akan entot memek ibu sampai lecet….!!!!”kataku
    Sejurus dengan itu, aku sergap dia dengan melumat bibirnya, kami berciuman, saling melumat bibir, air liur kami saling bersatu dan saling lilit lidah. Tangan ku pun tidak tinggal diam,menyusup ke balik celana dalam nya, mengelus memek dan itil nya. Mendapat serangan spt itu, Bu APong mendesah
    “aacchh…emmhh….eeeemmmmhhh…aaaacchhh, oohh nikmat banget…!!”serunya
    “oohhhh….teeeruuuuss, iyaa itu itil ibu, oooocchhh….elus teruuuuss…”
    Tangan Bu Apong langsung meremas kontol ku yang sudah ngaceng
    “aaacchh, nikmat bu….”kataku

    Tanganku tak hanya mengelus tp jari telunjuk dan jari tengah ku mencoba untuk mengobok2x ke dalam memeknya, ternyata memek nya sudah basah bahkan karena banyak nya, cairan pelumas sampai meleleh keluar.
    “memek mu udah banjir, bu…,dah ga tahan nya pengen di entot…?”bisikku pada bu Apong
    “ooohhh….eeemmhhmm,iya Her….ibu pengen di ewe sama kontol kamu….aaaacchh”balasnya
    Mendengar hal itu tanganku langsung mengobok2x memek tembemnya dengan kecepatan tinggi
    “aaacchhh…..aacchhh…ooohhmmmm….aaacchh, yang kenceng Her….!!”
    “öoooowwwwhhhh……aaacchch…terus kocok memek ibu…ooohhhh, entot pake jari kamu…..oooohhhh”
    Tidak hanya memek yang aku mainkan, susu nya pun tak lepas dari jamahan tangan ku, puting nya aku pilin2 lalu berganti meremas susu besar nya, Bu Apong kewalahan mendapat perlakuaan spt itu, akhirnya dia mendapatkan orgasme nya yg pertama, tubuh nya mengejan, meliuk spt cacing kepanasan
    “aaaaccchhhhcchh…..mmmhhmmmh, ibu ngecret…..aaaccchhhhhhh……ooooommmhhmm….aaa aaaaaccchh”lirih bu Apong

    Aku biarkan sejenak dia tuk menikmati kepuasan nya
    “bu, pindah ke atas yu…supaya ibu bebas teriak, tapi kunci dulu pintunya…”kataku
    Lalu bu Apong bangkit dan berjalan ke arah pintu, aku tak kuasa melihat pemandangan yg seksi ini, segera aku peluk dia dari belakang sambil mengesek2x kan kontol ku yang sudah tegang ke belahan pantat nya, tak lupa tanganku bergerilya ke arah toket nya yang ranum, aku remas toketnya dengan gemas, dia hanya mendesah..
    “aaacchh…aacchh”

    Setelah dia mengunci pintu, aku balikan badan nya aku ciumi lagi bibir nya sambil tanganku meremas memeknya yang basah, Bu Apong hanya bisa pasrah lalu aku pegang tangannya dan aku arah kan ke kontol ku,dia tau apa yg harus dilakukan, segera dia remas kontolku kemudian dia berjongkok dan membuka celana dalam ku serta langsung mengulum kontolku. Bu Apong dengan rakus menyepong kontolku….srruullpp….srruulpp….srlluupp, suara indah ketika dia memaju-mundurkan kontolku ke dalam mulut nya.
    “eeemmmmhhhh…..eemmhhhmmhh…anget banget mulutmu, bu…..oooohhhh niikkmmaaaattt”seruku.
    Kenikmatan yang tiada tara ini sedang ku rasakan, aku sedang mengentot mulut janda bahenol. Lalu aku pegang kepalanya dengan kedua tanganku lalu aku ban

    tu dia untuk mempercepat sepongan nya, dia tampak kewalahan, air liur nya menetes di sela2x bibirnya
    “oooooommhh….ooommmhhh……ooommmhh…ooommhhh. …ssrruulluupp…..ssrruulluupp”
    Ternyata tangan Bu Apong tidak tinggal diam, dia mencolok2x sendiri memeknya
    “aaaccchhh….aaaccckkkhhhhh…nikmaaattt”seru ku


    Segera aku hentikan aktifitas ini lalu aku ajak dia ke atas tuk menuntaskan birahiku.”Yu, ka atas, bu….”
    Lalu kami berjalan ke arah tangga sambil ku peluk di dari belakang tak lupa tanganku aktif meremas toket dan kontol ku aku gesekan ke pantatnya, sebelum menaiki tangga dengan segera aku loloskan celana dalam bu Apong sehingga sekarang bu Apong hanya mengenakan daster mini sebatas paha tanpa celana dalam dan bra. Aku suruh dia naik duluan, di luar dugaan bu Apong menggoda ku dengan menggoyang2xkan pantat nya, melihat hal itu dengan gemas aku remas dengan kuat pantat nya dan aku tampar buah pantatnya…plllaaakk….pllaaakkk…
    “aaaccchhh….ooowwwwwwwww….ssshhhhhmmmmm”se ru bu Apong

    “nakal nya…nich pantat…”kataku sambil meremas pantat bahenol bu Apong
    Sampai di kamar aku suruh bu apong nungging atou dalam posisi sujud, dengan segera dia melakaukannya lalu dia berkata
    “ayo cepetan,Her….entot memek ibu, memek ibu udah gatel pengen di entot….aaacchh”
    “tenang bu Apong ada saatnya, sekarang saya masih ingin bermain2x dulu sama memek dan itil ibu…..”
    Dengan segera aku remas pantatnya silih berganti lalu aku sapukan lidah ku pada lubang memeknya, trus aku masukan lidahku pada memek nya, mendapat perlakuan itu bu Apong bingsatan tubuhnya bergetar. Aku terus menjilati lubang memek nya kadang2x aku gigit dengan gemas bibir dalam memek nya
    “ooooccchhh….mmmhhhmhhhhhcchh…..aaaaccchhh h”
    “diapain lagi memek ibu, Her…???oooccchhh….enaaaakkkksskk”
    “mmmmhhhmmm….aaaaccchhhh…..”
    Tangan ku tidak diam, aku elus2x lobang pantatnya, trus aku ludahi lubang pantat nya dan dengan jari telunjuk, aku masukan ke dalam lubang pantatnya. Bu Apong mengerang kenakan dan
    “aaaaaaaaaaaaaacccccccccchhhhhhhhhhhh…………. …..ooooooooooooocchhhhhhhhh….ibu keluar…oooohhhhh…memek ku enaaakk….ooohhh koooonntttollll”teriak bu apong.
    Bu Apong mendapatkan orgasme nya yang kedua, tubuh nya ambruk tertelungkup di kasur, tanpa membuang waktu karena kontolku dan ngaceng banget, aku tunggingkan lagi tubuh nya segera ku masukan kontolku ke dalam memek nya yang sudah sangan banjir lalu aku entot memek nya dalam posisi sujud
    “oohhh…rasanya kontolmu makin keras dan besar dalam memekku…oh…setubuhi aku…oh entotanmu…oh enaknya…eeewwee teruuss memek ku…aaaccchh”
    “memek ibu tebal..memek ibu enak dientot…kontolku keenakan bu…”
    “ohhh..Herriii…aku bisa ketagihan dientoti kontolmu Herri,,,ohh…enak herr…”
    “aku juga bu apooong….enak sekali mengentoti memek bu apong….aku juga pasti ketagihan ngentot sama kamu aapooonggg…”

    “ohhh.. Herriii aku ketagihan kontol mu…”
    “Ohh Apppoooonnngg aku ketagihan memek dan ittiill mu…”
    “ooohhhh apooong memek mu enak dientttoott…”
    “aaaacchhh….mmmhhhh….yyyaaahh….entoottt teruuss”
    Dengan buas aku genjot memek nya dengan cepat, pantat nya aku remas dengan keras kadang aku tampar sehingga bu Apong memekik
    “aaaaaaaaaaaaacccchhhhhhhhhhhhh…….ooooohhhhhhh ”
    “ooohhhhh apoong, aku haamiili kamu…pong”
    “akan ku buat kamu bunting, bu apoong…ooocchhh….memek kamu sedapp….memmeeeekkk…..aacchhh mmeemeeeeeekkkk….”sedikit ku berteriak
    Bu apong pun tak kalah, dia menjawab dengan kata2 kotor
    “iiyya herr…hamili apoong…buntingin aappoong….memek apong enaaakk….oooccchhh….aaaammmhhhh….memek sama itiil ibu buat kamu smuaaa…aaaacchh”jeritnya
    Aku terus memompa memek bu apong dan bu apong mengimbanginya dengan menggoyang2xkan pantatnya, kontolku terasa ennaak seperti di pijit oleh memek nya.
    “aaaaaaaaaaaaachhhhhhhhhhhhhhhhh…………….aa ppoonggg dapett……….acccccchhhhhhhhh”
    Mendengar hal itu semakin cepat dan semakin dalam aku hujamkan kontolku ke dalam memek nya…dia mendapatkan orgasme nya yang ke tiga
    Lalu aku balikan tubuh semok nya, sekarang posisi bu apong terlentang dan dengan posisi konvensional aku masukan kontolku ke dalam memek nya. Dengan kecepatan tinggi aku entot memek bu apong,bu apong telihat pasrah munging karena tubuh nya sudah lemas, aku terus mengewe memek janda ini sampai puas.
    Sekarang dalam posisi yang sama aku repatkan kakinya sehingga terasa sempit sekali lubang memek nya dan aku miringkan tubuh bu apong dengan begitu aku leluasa meremas pantat bahenolnya dan memilin puting toket nya. Rupanya birahi bu apong naik lagi ditandai dengan desahan dan erangan erotis serta mengimbangi nya dengan menyedot2x kontol ku dengan otot2x memek nya. Tubuh sekel ini meliuk2x bagaikan ular, kepalanya menengadah ke atas, mata nya merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara dalam memek tembem nya.
    “ooohhhh bu apong enak sekali ngewe sama kamu…..aku ingin memek kamu poong….oooaaahhhhcchh…ooohhhh memeeekkk…ooohhh…memek enaaakk”desah ku
    “aacchh kontol kamu panjaang dan besaarr…enak memek akuu….enttoot truuuss….ewe…..ee..wweeee truuus memek aahkkuu…oooohh”


    “oooccchhhh konttolll….enak banget kamuuu kontttooollll…..ooohhhhoohhhhhhhhh……kkonnnnt ttooolllll…..mmmeeemmmekkk aku di eeenttooottt…oooohhh”
    “ooohhh… Bu apoong aku keenakan bu…oh…kontolku rasanya mentok bu…oh…enaknya bu….ohhhh…bu… Bu apoong…maniku juga lagi banyak bu…….oookkkhhh…bu…”
    “oookkkkhhh Heerrrii …oh… Heerrii…aq suka Heerrii…aku suka manimu banyak Heerrii…”
    Lalu tiba-tiba aku merasa kontolku diperas dan dihisap lobang memek bu apong…
    “oookkkhhh…..bu…oookkkkhhh…”erangku tak kuasa menahan nikmat.
    “Iya sayang…okhh. Heerrii…enaknya…”
    “Ohh.. enak sekali, sayang..”, kataku sambil mempercepat gerakan kontolku karena sudah mulai terasa ada sesuatu yang ingin keluar seiring rasa nikmat yang aku rasakan. “Buuuu…aku mau keluar bu…”
    “keluarkan saja di dalam memekku, sayang..semprot rahimku…aaaahh Heerii…”, kata bu apong sambil mempercepat goyangan pantatnya.
    “ohhh akan kusembur rahimmu bu apoong…aku akan semprot maniku sebanyak-banyaknya dalam rahimmu bu…ooohhh…ohhh…bu…ohhh aapoong..aku akn membuatmu hamil aappoong…aku akan membuntingimu aappooong…oookkkhhhh…”

    “iya Herri…entoti…okkhhh…entotin memekkku…..keluarkan manimu sebanyaknya….sirami rahimku…oh…hamili aku….entoti sampai aku bunting…aku pasti hamil oleh manimu…oookkkhhh….aku rela kamu entot sampai hamil…”
    Kupercepat kontolku keluar masuk memeknya sambil meremas buah dadanya, lalu tak lama kemudian kudesakkan kontolku sedalam-dalam ke memeknya..
    Croott…! Croott….! Croott…!

    Air maniku menyembur sangat banyak di dalam memeknya seiring rasa nikmat dan nyaman kurasakan. Aku terus desakkan kontolku dalam-dalam ke dalam rahim bu Apong sambil kukerahkan otot dan nafasku agar maniku keluar sebanyak-banaykanya… sampai kurasakan air maniku habis keluar….Aku lakukan semua itu sambil mengulum bibirnya….

    “ookkkkkhhh…Heri banyak sekali spermamu…oohhh….rahimku merasa hangat oleh manimu…ookkk…semprot terus pejuhmu yang banyak….aaahhh iya…oookkkhh iya..”, kata bu Apong sambil meliukkan pinggulnya.. Aku merasa lobang memeknya meremasi dan menghisap batang kontolku…kepala kontolku serasa diemut-emut oleh memeknya…Bu Apong seolah ingin memeras spermaku sebanyak-banyaknya..
    “okkkhhhh….aku juga keluar Herrii….”desahnya…

    “okkhhh…..aku enak …memek aku puas…akkkhh…enaknya memek ku…”
    lalu akhirnya irama pergelutan badan kami berhenti…Ia mendesah dan memeluk kepalaku dalam dadanya…
    Nafas kami memeburu…. Lalu bisikkanya terdengar lirih…
    “Kontol kamu enak…kontolmu besar dan panjang sayang…aku suka ngentot sama kamu…”
    “ibu juga hebat, memek ibu tebal dan tembem…susumu besar bu…tubuh Bu apong semok dan mulus…memek ibu enak dientot..”, kataku lirih.


    “Kapan pun kamu mau, aku mau dientoti kamu….aku suka birahimu…Kontol kamu besar dan panjang…aku bisa ketagihan ngentot sama kamu..”, kata bu Apong sambil tersenyum lalu mengecup bibirku.
    “Aku juga suka sama bu apong…aku juga suka birahimu…aku juga suka ngentoti ibu kapan saja…oohhh….”, kataku sambil meremas toketnya.
    Di sela2 kenikmatan yang kita raih, aku bertanya padanya
    “bu, kenapa ibu berubah binal seperti ini…?”kata ku
    “ooohh, memang dari dulu pertama liat kamu, ibu dah suka dan nafsu sama kamu, ibu sering berandai2x bisa ngentot sama kamu, malahan ibu sering onani pake jari ibu sambil menbayangin sedang di entot sama kontol kamu…”

    “oohh gitu yaa…”
    “mulai sekarang aku bisa ngentotin memek ibu kapan pun ibu mau…”kataku sambil ngegerayangin memek nya
    “ok…mulai saat ini tubuh ibu milik kamu sepenuhnya, kamu bebas ngelakuian apa az sama tubuh ibu…”balasnya
    “susu ibu, bibir ibu, memek ibu, itil ibu, pantat ibu, bahkan kalo kamu mau lubang pantat ibu bebas kamu mau apa2in…”desah bu apong sambil meremas kontolku.
    “ibu rela kamu perkosa…..ibu rela kamu enttoottin memek ibu….ibu rela kamu ewe pantat ibu….”sambung bu apong
    “mulai saat ini ibu harus telanjang di rumah ini supaya klo aku mo ngentot tinggal masukin aza ke memek ibu…ookk”perintahku

    “trus klo mau pake baju ato celana harus yang bikin kontol aku ngaceng…spt cuman pake bra sama celana dalam aza, pake baju yang ketat tnpa pake bra supaya puting susu ibu tercetak,pokok nya klo pake baju ga usah pake bra..”kataku
    “lalu kalo pake celana sama harus yang ketat tanpa pake celana dalam, klo pake legging harus ketat banget, klo pake daster harus yang pendek banget lebih seksi pake celana pendek yang sebatas memek…”sambungku
    “iyaa decch, akan ibu lakukan apa mau kamu, demi kontol kamu ngaceng terus stiap hari dan bisa ngentotin memek ibu….”goda nya

    “satu lagi bu, aku ingin liat ibu onani di depan aku….aku ingin liat ibu mencolok2x memek ibu pake tangan ibu sendiri…!”pintaku
    “ok…sayang…akan ku lakukan smua permintaan kamu tp dengan 1 syarat….ibu ingin kamu slamanya ngentotin memek ibu…ok”balasnya
    “ok…memek ku yang tembem…”kataku sambil memasukan 2 jari ku ke dalam memeknya lalu mengobel2x isi memek bu apong


    “aaacchhh…ooohhh…udah dong kontolku…memekku lemes banget….”lirihnya
    Akhirnya karena kelelahan kami pun tertidur dan tak terasa waktu sdh menujukan pukul 16.30, aku pun terbangun lalu menyandarkan tubuhku pada dinding sambil mengelus2s kontol, pas menoleh ke samping bu apong sudah tidak ada di tempat tidur lalu aku memanggil nya
    “buuu, buuu, bu apooong…..”panggil ku
    “iyaaa, bentar lagi ke atas”serunya
    Tak lama kemudian bu apong kembali ke kamarku sambil membawa nampan berisi secangkir kopi susu dan segelas teh hangat serta pisang goreng tp yang membuat kontolku ngaceng lagi adalah dia memakai tanktop putih super ketat sehingga toket nya membentuk sempurna dan puting susu nya tercetak dengan jelas serta terlihat dengan jelas belahan toket nya. Sedangkan bawahannya memakai legging ketat sebetis terlihat pula gundukan memek tembemnya serta belahan memek nya tercetak pula. Dengan lenggokan erotis dia menghampiriku yang sedang duduk lalu menyimpan nampan di sebelahku
    “nich ibu buatkan kopi susu sama pisang goreng…”
    “waah, makasih bu….”seruku

    “bu, pake baju nya seksi amat, bikin kontol saya ngaceng….”
    “yaaa, iyaa lah kan supaya kamu terangsang trus bisa ngentotin memek ibu lagi…”jawabnya
    “eemmhh, sini dong, saya pengen susu nich..”kataku sambil menyalakan sebatang rokok
    “ibu, boleh ngerokok ga….?”tanya bu apong
    “jangan dong bu, bahaya buat ibu…”jawabku
    “ini, rokok yg bisa ngeluarin pejuh….”balasnya sambil meremas kontolku lalu langsung menyepong nya
    “aaacchhh, dasar binal kamu, pong…”kataku keenakan
    Aku pun tak kalah tangan ku langsung mengelus2x memek bu apong dari luar legging. lalu bu apong bergeser sehingga sekarang posisi nya spt 69. Bu apong mash menyepong kontolku kadang2 biji pelirku dia hisap2x ato dia kulum, aku sungguh sangat keenakan, hanya desahan yang terdengar, lama2x memek bu apong basah juga karena aku terus mengobel2 terlihat di bagian legging tempat memeknya basah kuyup. Tanpa membuang waktu aku telanjangi bu apong dan langsung aku ewe memek nya, bu apong mendesah keenakan
    “aaacchhh….eeemmmhhh…..ooohhhh kontttoolll entot memek ibuuuu….aaaccch”ceracau nya
    “ooooohhhhhhhh…..aaa…a…..cccc..hhhhh…..ent ooot yang kenceng Her…ooohhhh, memek aku milik kamu…..oooohhh”

    “bu, enak bangeet ngewe sama ibuuuu…..ooohhhh….ooohhh memek apoong…..memeeeekk”teriaku
    “iyyaaaahhh…..kontol kamu juga eannnaakkk….aapoong penggeenn tiiaap hari kamu entttooott”
    “setubuhi ibu….her…ooohhh….remaass susu ibu….”pengennya
    Aku pun segera meremas toketnya, bu apong semakin tak karuan, lalu aku kangkangkan paha nya supaya kontolku bisa masuk lebih dalam, terus aku kilik2x itil nya terlihat itil bu apong semakain mengembang karena terstimulasi, saat aku elus2x itil nya, bu apong mengejan dengan hebat dan sampailah dia ke puncak kenikmatan…
    “aaacccchhhhhhhhhhh……oooooooooooooohhhhhhhhhhh hh…………ibuuuuu……..keeeluuuaarr”
    “oooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhh……………..eee naaakkk meemeeeekuuu……oooooooooohhhhhhhhhh memek aapoooong di entttoooott sama kontttollll….oooohh”jritnya histeris
    Pertahanan ku akan jebol, segera aku cabut kontol ku lalu aku masukan ke dalam mulut bu apong dan bu apong dengan cepat memaju-mundurkan kontolku di dalam mulut nya tak lupa tangan bu apong meremas2x biji pelirku…aku sudah di ambang batas karena keenakan dan akhirnya aku sesakkan kontolku dalam2 di dalam mulutnya serta menahan kepala bu apong supaya jangan terlepas dann
    Croott…! Croott….! Croott…!


    pejuhku keluar di dalam mulut bu apong,bu apong gelagapan karena tak menyangka akan spt itu dan mau tak mau pejuhku ditelan oleh bu apong….
    Setelah kurasa smua pejuh keluar, aku keluarkan kontolku dari mulut nya, bu apong tersenyum nakal dan mengeluarkan sesuatu dan ternyata pejuhku
    “yang tadi jatah buat mulut ibu, yang ini buat memek dan itil ibu…” katanya sambil mengeluskan pejuhku ke memek dan itilnya
    Karena kelelahan akhirnya kami pun tertidur sambil berpelukan…. ooohhh indah nya hidup ini.




  • Video bokep Joleyn Burst bermain poker

    Video bokep Joleyn Burst bermain poker


    2976 views

    Agen Sbobet Terpercaya

  • Kisah Memek Jadi Pelampiasan Mertua

    Kisah Memek Jadi Pelampiasan Mertua


    3093 views

    Duniabola99.com – Ini bermula ketika aku baru saja pulang dari kerja dan melihat ibu mertuaku yang sedang asik bermain, ini kisahku denganya mari kita simak..

    Aku Dimas, 31 tahun. Menikah, punya 2 anak. Istriku sangat cantik. Banyak yang bilang mirip bintang sinetron ternama saat ini. Kami tinggal di Bandung. Yang akan aku ceritakan adalah hubunganku dengan mertua aku sendiri.


    Mertua aku tinggal di kota P, masih wilayah Jawa Barat. Suatu waktu aku ada tugas kerja ke kota P tersebut. Aku pergi naik motor. Sesampainya di kota P, aku langsung menyelesaikan tugas dari kantor. Setelah selesai, aku sengaja singgah dulu ke rumah mertua untuk istirahat. Sesampai di rumah, mertua perempuanku datang menyambut.

    “Kok sendirian Dimas? Mana anak istrimu?” tanya ibu mertuaku.

    “aku ada tugas kantor disini, Ma. Jadi mereka tidak aku ajak. Lagian aku cuma sebentar kok, Ma. Hanya mau numpang mandi dan istirahat sebentar,” jawabku.

    “O begitu.. Akan mama siapkan makanan buat kamu,” ujar ibu mertuaku.

    Lalu aku mandi. Setelah itu aku segera ke meja makan karena sudah sangat lapar.

    “Papa mana, Ma?” tanyaku.

    “Papa lagi ke rumah temannya ngurusin obyekan,” jawan ibu mertuaku.

    “Kamu mau pulang jam berapa, Dimas?” tanya ibu mertuaku.
    “Agak sorean, Ma. aku akan tidur sebentar. Badan pegal hampir 3 jam naik motor dari Bandung,” kataku.

    “Kalau begitu ganti baju dulu dong. Nanti kusut kemeja kamu,” ujar ibu mertuaku sambil bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi membawa kaos dan kain sarung.

    “Ini punya Papa, pakailah nanti,” kata ibu mertuaku.

    “Iya, Ma,” kataku sambil terus melanjutkan makan.

    ibu mertuaku berumur 42 tahun. Sangat cantik mirip istriku. Badan ramping, buah dada besar walau agak turun karena usia. Pantatnya sangat padat. Setelah berganti pakaian, aku duduk di ruang tamu sambil nonton TV.

    “Loh katanya mau tidur?” tanya ibu mertuaku sambil duduk di kursi yang sama tapi agak berjauhan.

    “Sebentar lagi. Ma. Masih kenyang,” ujarku. Lalu kami nonton TV tanpa banyak bicara.

    “Tahukah kamu, Dimas.. Bahwa mama sangat senang dengan kamu?” tanya ibu mertuaku kepadaku memecah kesunyian.

    “Kenapa, Ma?” tanyaku.

    “Dulu sejak pertama kali datang kesini mengantar istrimu pulang, mama langsung suka kamu. Ganteng, tinggi, sopan, dan ramah,” kata ibu mertuaku. Aku hanya tersenyum.

    “Sekarang kamu sudah menikahi anak mama dan sudah punya anak 2, tapi kamu tetap sama seperti yang dulu..,” kata ibu mertuaku lagi.


    “Mama sangat akung kamu, Dimas,” kata ibu mertuaku lagi.

    “aku juga akung mama,” ujarku.

    “Ada satu hal yang ingin mama lakukan, tapi tidak pernah berani karena takut jadi masalah..,” kata ibu mertuaku.

    “Apa itu, Ma?” kataku.

    “Mama ingin memeluk kamu walau sebentar..,” ujar ibu mertuaku sambil menatapku dengan mata sejuk.

    “Kenapa begitu, Ma?” tanyaku lagi.

    “Karena dulu mama sangat suka kamu. Sekarang ditambah lagi rasa akung,” kata ibu mertuaku.

    Aku tatap mata ibu mertuaku. Kemudian aku tersenyum.

    “aku yang akan peluk mama sebagai rasa akung aku ke mama,” ujarku sambil beringsut mendekati ibu mertuaku sampai badan kami bersentuhan.

    Kemudian aku peluk ibu mertuaku erat. ibu mertuakupun balas memeluk aku dengan erat sepertinya tidak mau melepas lagi.

    “Boleh mama cium kamu Dimas? Sebagai tanda akung?” tanya ibu mertuaku.

    Aku agak kaget. Aku lepaskan pelukanku, lalu tersenyum dan mengangguk. ibu mertuaku tersenyum, lalu mencium pipi kiri, pipi kanan, kening. Lalu.. ibu mertuaku menatap mataku sesaat kemudian mengecup bibirku. Aku sangat kaget. Tapi aku tetap diam, dan ada sedikit rasa senang akan hal itu. Selang beberapa detik ibu mertuaku kembali mengecup bibirku.. Dan melumatnya sambil merangkulkan tangannya ke pundakku. Secara spontan aku membalas ciuman ibu mertuaku. Kami saling hisap, mainkan lidah.. Nafas ibu mertuaku terdengar agak cepat. Tangan ibu mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu menyentuh kontolku dari luar CD. Tangannya lalu mengusap pelan lalu mulai meremas kontolku. Kontolku langsung tegang.

    Tiba-tiba.. Kringg! Krinngg! Bunyi telepon mengagetkan kami. Kami langsung memisahkan diri. ibu mertuaku langsung bangkit menuju telepon. Entah apa yang dibicarakan. Karena merasa agak bersalah, aku segera masuk ke kamar, menutup pintu, lalu merebahkan diri di kasur. Terbayang terus peristiwa tadi berciuman dengan mama mertua sambil merasakan nikmatnya diremas kontol. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Kemudian pintu terbuka. ibu mertuaku masuk.


    “Sudah mau tidur, Dimas?” tanya ibu mertuaku.

    “Belum, Ma,” ujarku sambil bangkit lalu duduk di tepi ranjang. ibu mertuaku juga ikut duduk di sampingku.

    “Kamu marah tidak atas kejadian tadi,” tanya ibu mertuaku sambil menatap mataku. Aku tersenyum.

    “Tidak, Ma. Justru aku senang karena ternyata mama sangat akung dengan aku,” jawabku.

    ibu mertuaku tersenyum lalu memegang tanganku.

    “Sebetulnya dari dulu mama memimpikan hal seperti ini, Dimas,” ujar ibu mertuaku.

    “Tapi karena istrimu dan papamu selalu ada, ya mama hanya bisa menahan perasaan saja..,” ujar ibu mertuaku sambil mencium bibirku.

    Akupun segera mebalas ciumannya. Dan sekarang aku mulai berani. Tanganku mulai meraba buah dada ibu mertuaku dari luar dasternya. Aku meremasnya perlahanan. Tangan ibu mertuakupun segera melepas kain sarung yang aku pakai. Tangannya langsung meraba dan meremas kontolku dari luar CD-ku. Kontolku makin mengeras. ibu mertuaku merogoh kontolku hingga berdiri tegak. Sambil tetap berciuman tangannya terus mengocok dan meremas kontolku. Akupun terus meremas buah dada ibu mertuaku. Tak lama, ibu mertuaku bangkit lalu melucuti semua pakaiannya. Akupun melakukan hal yang sama. ibu mertuaku segera naik ke tempat tidur, dan aku segera menaiki tubuhnya. Aku kecup bibirnya.

    “Mama senang kamu datang hari ini, Dimas.. Lebih senang lagi karena ternyata kamu bisa menerima rasa akung mama kepada kamu…” ujar ibu mertuaku sambil menciumku.

    “aku juga senang karena mama sangat menyayangi aku. Saua akan menyayangi mama…” kataku sambil memagut leher ibu mertuaku.

    ibu mertuaku mendesah dan menggelinjang merasakan desiran nikmat. Pagutanku kemudian turun ke buahdada ibu mertuaku. Kujilati dan gigit-gigit kecil puting susu ibu mertuaku sambil tangan yang satu meremas buah dada yang lain.

    “Ohh.. Mmhh.. Mmhh.. Ohh…” desah ibu mertuaku semakin merangsang gairahku.

    Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut, tiba-tiba ibu mertuaku memegang kepalaku.

    “Jangan ke bawah, Dimas.. Mama malu. Segera masukkin saja.. Mama sudah tidak tahan…” ujar ibu mertuaku.


    Aku tersenyum dan maklum karena ibu mertuaku termasuk orang yang konvensional dalam masalah sex. Aku buka lebar paha ibu mertuaku, lalu aku arahkan kontolku ke memek mertua yang sudah basah dan licin. Tangan ibu mertuaku segera memegang kontolku lalu mengarahkannya ke lubang memeknya. Tak lama.. Bless.. Kontolku langsung memompa memek ibu mertuaku. Terasa tidak seret, tapi masih enak rasanya menjepit kontolku..

    “Ohh.. Sshh.. Oh, Dimas.. Mmhh…” desah mertuku ketika aku memompa kontolku agak cepat.

    ibu mertuaku mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya. Tak lama, tiba-tiba ibu mertuaku bergetar lalu tubuhnya agak mengejang.

    “Oh, Dimas.. Mama mau keluarr.. Mmhh…” jerit kecil ibu mertuaku.

    “Terus setubuhi mama…” desahnya lagi.

    Beberapa saat kemudian tubuh ibu mertuaku melemas. Dia telah mencapai orgasme.. Akupun berhenti sejenak memompa kontolku tanpa mencabutnya dari memek ibu mertuaku. Memeknya terasa makin licin oleh air maninya.

    “Mama belum pernah merasakan nikmat seperti ini, Dimas,” ujar ibu mertuaku sambil mengecup bibirku.

    “Terima kasih, Dimas…” ujarnya lagi sambil tersenyum. Akupun segera mengerakan kontolku menyetubuhi lagi ibu mertuaku.

    “Boleh Dimas minta sesuatu, Ma?” tanyaku sambil terus memompa kontolku.

    “Apa?” ujar ibu mertuaku.

    “aku mau setubuhi mama dari belakang. Boleh?” tanyaku. ibu mertuaku tersenyum.

    “Boleh tapi mama tidak mau nungging. Mama tengkurap saja ya?” ujar ibu mertuaku.

    “Iya, Ma,” ujarku sambil mencabut kontolku. ibu mertuaku segera tengkurap sambil sedikit melebarkan kakinya.

    “Ayo, Dimas,” ujar ibu mertuaku.


    Aku segera masukkan kontolku ke memek ibu mertuaku dari belakang. Terasa lebih nikmat daripada masuk lewat depan. Mata ibu mertuaku terpejam, dan sesekali terdengar desahannya. Akupun terus menikmati rasa nikmat sambil terus memompa kontolku. Kemudian terasa ada sesuatu rasa yang sangat kuat ingin keluar dari kontolku. Kupercepat gerakanku menyetubuhi ibu mertuaku. Ketika hampir mencapai klimaks, aku cabut kontolku, lalu.. Crott! Crott..! Crott! Air maniku keluar banyak di punggung dan pantat ibu mertuaku.

    “Ohh.. Enak, Ma…” kataku.

    Kugesekkan kontolku ke belahan pantat ibu mertuaku. Selang beberapa menit setelah kelelahan agak hilang, ibu mertuaku berkata, ” Tolong bersihkan punggung mama, Dimas..”.

    “Iya, Ma,” ujarku. Lalu aku bersihkan air maniku di tubuh ibu mertuaku.

    Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar. Terlihat wajah ibu mertuaku sangat ceria. Menjelang sore, mertua lelaki pulang. Aku dan mertua perempuanku bertindak biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami.

    Setelah makan malam, aku diminta mertua perempuanku utnuk membawakan semua piring kotor ke dapur. Aku menurut. Mertua lelaki aku setelah makan malam langsung menuju ruang televisi dan segera menonton acara kesukaannya. Di dapur, ibu mertuaku perempuanku langsung menarik tanganku ke sudut dapur lalu menciumku. Aku membalasnya sambil tanganku langsung memegang selangkangannya kemudian meraba memeknya.

    “Nakal kamu. Tapi mama suka,” ujar ibu mertuaku sambil tersenyum.

    “Nanti Papa kesini, Ma.. Udah, ah Dimas takut,” ujarku.

    “Tidak akan kesini kok, Dimas,” ujarnya.

    “Sebelum kamu pulang, mama mau sekali lagi bersetubuh dengan kamu disini…” ujar ibu mertuaku sambil tangannya segera meremas kontolku dari luar celana.

    “aku juga mau, tapi jangan disini, Ma.. Bahaya,” ujarku.

    “Ayo dong, Dimas.. Mama sudah tidak tahan,” ujarnya lagi. Tangannya terus meremas kontolku.

    “Kita ke hotel yuk, Dimas?” ajak ibu mertuaku. Aku mengangguk.

    Kemudian dengan alasan akan ke rumah temannya, ibu mertuaku perempuanku meminta ijin pergi diantar olehku.

    “Jangan lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Dimas kan malam ini mau pulang. Kasihan nanti dia capek,” ujar mertua lelaki.

    “Iya dong, Pa…” ujar mertua perempuanku.


    Kemudian kami naik motor segera pergi mencari hotel. Setelah selesai registrasi, kami segera masuk ke kamar. Tanpa banyak cakap, ibu mertuaku langsung memeluk dan menciumku dengan liar. Aku balas ciumannya..

    “Cepat kita lakukan, Dimas.. Waktu kita hanya sedikit,” ujar ibu mertuaku sambil melucuti semua pakaiannya.

    Aku juga demikian. ibu mertuaku langsung naik ke kasur, lalu aku menyusul. Tangan ibu mertuaku langsung menggenggam kontolku dan diarahkan ke memeknya.

    “Mama kok buru-buru sih?” tanyaku sambil tersenyum ketika kontolku sudah masuk memeknya. Lalu aku pompa kontolku perlahan menikmati enaknya memek ibu mertuaku.

    “Habisnya mama sudah tidak tahan sejak tadi di rumah, pengen merasakan kontol kamu lagi,” kata ibu mertuaku sambil menggoyang pinggulnya mengimbangi gerakanku.

    Selang beberapa belas menit tiba-tiba ibu mertuaku mendekap aku erat sambil mengerakkan pinggulnya cepat. Kemudian.. “Ahh.. Mmhh.. Enak akung…” desah ibu mertuaku mencapai puncak orgasmenya.

    Badannya melemas. Aku terus memompa kontolku lebih cepat. Terasa lebih nikmat. Sampai beberapa lama kemudian aku tekan kontolku ke lubang memek ibu mertuaku dalam-dalam, dan.. Crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam memek ibu mertuaku.

    “Maaf, Ma.. Dimas tidak bisa menahan.. Sehingga keluar di dalam,” ujarku sambil memeluk tubuh ibu mertuaku.

    “Tidak apa-apa, Dimas,” jawab ibu mertuaku.

    “Mama sudah minum obat kok,” ujarnya lagi.

    “Kalo mama berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya kita melakukan lagi?” tanya ibu mertuaku.

    “Bisa saja, Ma.. Kita jalan berdua saja dengan alasan pergi kemana…” jawabku. ibu mertuaku tersenyum.

    “Kita pulang Dimas,” ujar ibu mertuaku.


    Sesampai di rumah, aku langsung bersiap untuk pulang ke Bandung. Ketika aku memanaskan motorku, mertua perempuan mendekatiku. Sementara mertua lelaki duduk di beranda.

    “Hati-hati di jalan ya, Dimas,” ujar ibu mertuaku.

    “Iya, Ma. Terima kasih,” ujarku sambil tersenyum.

    “Tengokin mama dong sesering mungkin, Dimas,” ujar ibu mertuaku sambil tersenyum penuh arti.

    “Iya, Ma,” ujarku sambil tersenyum pula.

    Lalu aku pulang. Sejak saat itu hingga kini aku selalu menyempatkan diri sebulan sekali untuk datang ke rumah ibu mertuaku, tentu saja setelah aku di-SMS dahulu oleh mertua perempuanku.

  • Video Bokep Asia Miho Ichiki toket gede bermastrubasi

    Video Bokep Asia Miho Ichiki toket gede bermastrubasi


    2319 views

  • Kisah Memek Keperawanan Memek Sepupuku Sendiri

    Kisah Memek Keperawanan Memek Sepupuku Sendiri


    2760 views

    Duniabola99.com – Sebagai remaja yang sering berkumpul dengan teman-teman yang sering bermain sex layaknya dalam cerita seks, akupun akhirnya menginginkan menikmati permainan sex seperti cerita mereka, namun aku masih malu jika harus melakukan hal itu dengan pacarku yang masih satu kelas juga denganku di sekolah yang sama. Dia juga masih seumuran denganku yakni 18 tahun.


    Namaku Arya dan pacarku Tyas kami menjalin hubungan sudah 6 bulan lamanya. Tapi tidak pernah melakukan adegan layaknya cerita seks yang sering menjadi perbincangan teman-temanku, karena Tyas memang begitu pendiam di tambah dia memang tidak suka bergaul seperti gadis-gadis lainnya tapi aku begitu menyukainya karena dia begitu cantik dan juga pintar, karena aku memang suka sama cewek yang memiliki otak pintar.

    Selain dekat dengan pacarku aku juga dekat dengan sepupuku Merry namanya, dia seumuran denganku tapi sekolah kami beda. Merry sering bermain di rumahku bahkan dia sering menginap pula, Merry mempunyai wajah yang begitu cantik bahkan banyak dari temanku yang tertarik padanya dan sering pula mereka mereka titip salam buat Merry sepupuku yang cantik dan seksi itu.

    karena memang sudah aku anggap saudara sendiri maka aku begitu dekat dengan Merry malah dia sering tidur di kamarku. Dan orang tuaku menganggap hal itu biasa saja karena memang dari kecil aku begitu dekat dengan Merry sampai akhirnya aku tidak menyangka kalau akhirnya aku akan melakukan adegan dalam cerita seks dengan Merry yang notabene adalah sepupuku sendiri.


    Kejadian itu bermula ketika kami sedang bermalas malasan tiduran di kamarku sambil membuka laptop. Sampai akhirnya aku membuka situs duniabola99, kamipun membacanya bersama dan entah siapa yang memulai kami mendekat perlahan sampai akhirnya bibir kami sudah saling mengulum dengan mesranya. Dan tidak perlu waktu lama akhirnya kamipun sudah dalam keadaan telanjang bulat.

    Dengan lembutnya aku berbisik pada merry karena aku lihat dia masih gugup sedangkan aku sudah dalam keadaan sange sekali ” Tenang Mer… nggak ada siapa-siapa kok…. ” Kataku dengan lembutnya kemudian aku mendekatkan bibirku kembali pada bibir Merry layaknya pemain dalam cerita seks aku melumat bibir Merry dan aku mainkan lidahku dalam mulutnya yang begitu merekah.

    Kemudian tanganku mulai menggerayangi tubuhnya yang sudah telanjang bulat, sampai akhirnya aku lumat juga teteknya ” Ooouugghh… Arya… aaagggghhh… nik… mat…. aaaagggghh… terus…. aaaggggggghhh…. uuuugghhhh… ” Desah Merry saat itu dan hal itu membuatku semakin aktif memainkan lidahku dalam teteknya, dengan tanganku yang sebelahnya aku pilin puting Merry.


    Diapun semakin menggelinjang manja sambil terus mendesah layaknya pemain cerita seks ” Ooouuugghhh… ooooouuugghhhh… aaaaghhhh.. terus.. Arya….. aaagggghhhh… ” Desah Merry semakin menjadi dan akupun memberinya sedikit sentuhan yang membuatnya kelimpungan bahkan dengan jelas dia memintaku untuk segera naik ke atas tubuhnya yang mulai memanas.

    Namun aku tidak mengindahkan permintaan Merry malah aku semakin menyusuri bagian bawah tubuh Merry. Aku kecup setiap lekuk tubuhnya sampai akhirnya aku temukan memek Merry masih dalam keadaan ranum dengan rambut halus di sekitarnya, aku daratkan bibirku pada memeknya sampai akhirnya dia menggelinjang sambil mendorong kepalaku karena tidak kuat dengan permainan ini.

    Tapi aku pegang dengan kuat pinggangnya dan melumat habis memek Merry, aku lihat dia mendesah berulang kali dan juga menggelinjang bagai cacing kepanasan yang siap untuk di perlakukan apa saja. Kemudian aku menemukan klitorisnya dan aku lumat juga sesekali aku hisap klitoris Merry hingga akhirnya lama-kelamaan aku merasakan kalau memeknya yang awalnya kering.


    Akhirnya basah juga mungkin dia sudah merasa horny dengan permainan lidahku dalam memeknya itu. Tatkala aku hisap memeknya diapun menggelinjang ” Ooouughh… Arya… aaaaggghhh… nikmat… ya… aaaagghh….. aaagggghhhhh…… ” Dan akupun tidak tahan juga untuk segera menuntaskan permainan ini, dengan kontol yang sudah siap mengacung dari tadi.

    Akupun merangkak dan menindih tubuh Merry lalu aku acungkan kontolku pada lubang memek Merry namun meleset dari perkiraanku. Karena beberapa kali aku coba namun tidak bisa juga padahal akupun sudah melakukan dengan sekuat tenaga namun yang ada Merry merintih bahkan dia menjerit keras ketika aku paksa kontolku masuk dalam memeknya sampai akhirnya aku merasa capek juga.

    Namun Merry memberika semangat padaku ” Ayo Arya coba lagi siapa tahu bisa… ” Aku menatap mata Merry dan berbisik lirih padanya ” Apa kamu belum melakukan ini sebelumnya … ?” Bukannya menjawab Merry malah menangis sambil berkata ” Kamu pikir aku cewek apaan sembarangan melakukan hal ini… ” Kasihan juga mendengarnya mengucapkan kata itu.


    Akhirnya akupun kembali mencoba memasukkan kontolku dengan perlahan namun aku tuntun kontolku dengan tanganku. Dan setelah beberapa kali akhirnya masuk juga kontolku dengan perlahan aku gerakan pantatku sambil terus menatap wajah cantik Merry, sampai akhirnya aku semakin cepat juga bergoyang malah kini aku yang mengerang karena nikmatnya dalam kontolku.
    Aku bergoyang layaknya dalam cerita seks dan mengerang ” Aagghh… yaaaaaaccchhhh… yaaaaaacchhh… nik.. mat.. say… aaaaggghh…. aaagggghh… ” Desahku sambil terus menggoyang pantatku dan aku lihat Merry juga sudah melupakan kesedihan dari perkataanku dia mendesah sambil memejamkan matanya menikmati gerakan pantatku di atas tubuhnya.

    Sampai akhirnya akupun merasakan semakin panas kontolku, dan bergerak dalam memek Merry. Tidak lama kemudian aku memuncratkan spermaku dalam memek Merry dan aku rasa dia juga begitu menikmatinya ” Sayang… aaaaggggghhh… aaaaaggggggghh… aaaggghh…. ” Tubuh kami berdua benar-benar terkulai lemas tapi aku peluk dengan mesra tubuh Merry tanpa takut ketahuan orang tuaku.

  • Sanae Momoi toket gede pantat bahenol ngentot di kantor kecil

    Sanae Momoi toket gede pantat bahenol ngentot di kantor kecil


    2091 views

  • Kisah Memek Ku Ikhlas Kan Keperjakaan Ku

    Kisah Memek Ku Ikhlas Kan Keperjakaan Ku


    2617 views

    Duniabola99.com – kesempatan ini bercerita pengalaman Seks dari seseorang mahasiswa yang melepas perjaka untuk pacar tercintanya. Pacar mahasiswa ini yaitu cucu dari Ibu kos yang dari mahasiswa itu. Saya sangka cukup gambaran dari narasi Seks ini, Segera saja yuk baca serta simak baik baik narasi saat ini.
    Perkenalkan namaku Helmi, usiaku sekarang ini 23 thn, statusku yaitu jadi mahasiswa disalah satu kampus di Bandung. Narasi seks yg juga akan kuceritakan ini berlangsung 1 thn yg kemarin. Telah agak lama memanglah sich, tp pengalaman Seks ku itu senantiasa terniang dibenakku. Pengalaman itu tdk juga akan sempat saya lupakan, karna memanglah itu yaitu pengalaman bercinta pertamaku dengan pacarku Yankg juga mahasiswi bernama Andin. Semula hubunganku bermula dari persahabatanku dengan Andin karna ia yaitu cucu dari ibu kosku. Andin ini datang dari Jawa timur, usianya lebih tua dariku 1 thn, serta dia saat ini tengah kuliah di Bandung namun berlainan Kampus denganku.


    Argumen Andin turut neneknya yaitu, karna Ke 2 orang tuanya sudah pisahlah ranjang sepanjang 2 thn (tp belum juga bercerai) serta Andin mulai tinggal dengan neneknya (ibu kosku) sejak ia masuk kuliah. Mungkin saja sangat panjang jika kuceritakan bagaimana akhirnya sampai kami berpacaran. Saya mujur miliki pacar seperti dia. Andin ini wajahnya cantik bertubuh sexy, serta berkulit putih mulus. Pokoknya dia ini yaitu wanita dambaan beberapa lelaki deh. Sesungguhnya kos-kosan Yankg saya tinggali ini adalh kosan kusus wanita, saya sendiri juga tidak tahu mengapa ibu kos ingin menerimaku untuk kos dirumahnya. Mungkin saja saja wajahku seperti anak Yankg sholeh barang kali ya. Hahahaha.

    Pada pertama kalinya kita berpacaran, Andin termasuk juga type wanita Yankg sulit dijamah, Jangankan untuk bercumbu, memegang tangannya saja susahnya minta ampun, ngak kebaYankg deh bagaimana susahnya bila ingin minta begituan sama Andin. Walau sebenarnya saya termasuk juga orang yg memiliki gairah seks Yankg lebih. Saya seringkali sekali lakukan masturbasi untuk melampiaskan nafsu sexku, sampai saat ini. Umumnya saya lakukan masturbasi hingga 2 kali satu hari. Tiap-tiap saya berfantasi serta gairah sexku datang, tentu kulakukan rutinitas jelekku itu. rutinitas itu saya kerjakan kadang-kadang dikamar mandi memakai sabun, sembari nonton DVD porno serta Yankg seringkali yaitu saat sembari tiduran telungkup diatas kasur sembari kugesek-gesekkan penisku.

    Saya rasakan nikmat tiap-tiap orgasme masturbasi. Back to story, mulai sejak saya serta Andin resmi jadian, baru dua minggu lalu dia ingin kucium pipinya. Itu juga sesudah lewat perbincangan yg panjang, pada akhirnya ia ingin juga kucium pipinya, serta saya senantiasa menginginkan rasakan serta mengecup sekali lagi mulai sejak waktu itu. Sampai disuatu malam, saat saat tunjukkan jam 9 malam, saya, Andin serta Rosa (rekan kosku) masih tetap asik melihat TV di ruangan tamu. Disamping itu, ibu kos dan 4 anak kos yg yang lain telah tertidur. Kami ber 3 duduk di atas karpet yg berada di ruangan tamu. Rosa duduk dimuka sesaat saya serta Andin duduk agak jauh dibelakang Rosa. Kami memiliki rutinitas mematikan lampu yg berada di ruangan tamu itu saat tengah melihat tv.

    Saat itu situasi ruang itu remang-remang, serta Rosa juga tampak masih tetap asik melihat serta Andin yg disampingku waktu itu cuma kenakan kaos ketat serta rok mini, sedang matanya masih tetap konsen melihat film itu. Kadang-kadang waktu pandangan Rosa tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Andin. Tak tahu Andin sangat memerhatikan film sampai tangannya tdk menepis waktu tanganku memeluk badannya yg padat. Dia jadi memegang rambutku, serta membiarkan kepalaku bertumpu di pundaknya. Kadang-kadang jika cocok iklan, Andin pura-pura menepiskan tanganku supaya perbuatanku tdk diliat Rosa. Serta waktu film diputar sekali lagi, kulingkarkan tanganku kembali.


    “ I love you, honey…. ” Bisikku di telinganya.
    Andin melihat ke arahku serta tanpa ada sepengetahuan Rosa, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kalinya saya di cium seseorang pacar, tanpa ada saya minta juga. Kondisi begini mendadak buat fikiranku jadi ngeres terlebih waktu Andin meremas tanganku yg waktu itu masih tetap melingkar di pinggangnya, serta matanya yg sayu sepintas melihat ke arah Rosa yg masih tetap nongkrong dimuka TV. Aman, fikirku. Terlebih ditambah ruang yg cuma memercayakan dari sinar Tv, jadi kadang-kadang tanganku meremas payudara Andin. Andin menggelinjang, kadang-kadang menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, sampai waktu tangan kiriku masuk kedalam daster sisi bawah yg agak terbuka dari barusan, sekalipun tdk di ketahui Rosa.

    Mungkin saja ia konsen dengan film, atau mungkin saja juga ia telah ngantuk karna kulihat dari barusan kadang-kadang ia mengangguk seperti orang ketiduran. Ciumanku saat ini sedikit menggebu-gebu, menelusuri leher Andin yg putih mulus sesaat tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan-lahan vagina Andin yg masih tetap terbungkus celana dalam. Ia mendesah serta mukanya mendongak ke atas waktu kurasakan celana dalamnya mulai basah serta hangat. Mungkin saja ia rasakan kesenangan, fikirku. Tanganku yg mulai basah oleh cairan vagina Andin cepat-cepat kutarik dari dalam roknya, saat mendadak Rosa bangkit serta lihat ke arah kami berdua. Kami berlaku seakan tengah konsen nonton juga,
    “ Saya ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya! ” tutur Rosa sembari menyerahkan remote TV pada Andin.

    Rosa lalu masuk ke kamarnya serta mengunci pintu dari dalam. Saya yg barusan agak gugup, bersorak girang saat Rosa cuma pamitan ingin tidur. Saya fikir dia setdknya ketahui perbuatanku dengan Andin. Dapat mati saya. Andin yg mulai sejak barusan diam (mungkin saja karna gugup juga) matanya saat ini tertuju pada TV. Saya tahu dia juga pura-pura nonton, jadi waktu badannya kupeluk serta bibirnya kucium dia jadi membalas ciumanku.


    “ Kita janganlah di sini Say, kelak ketahuan…. ” Bisiknya di antara ciuman yg menggebu-gebu.
    Selekasnya kubimbing tangan Andin bangkit, sesudah mematikan TV serta mengunci kamar Andin, kuajak dia ke kamar samping yg kosong. Di sini tempatnya aman karna tiap-tiap yg juga akan masuk ke kamar ini mesti lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat agar orang yang lain yg sudah tertidur tdk mendengar beberapa langkah kami atau saat kami buka serta tutup kunci serta pintu kamar tengah dengan perlahan-lahan. Sesudah kukunci dari dalam serta kunyalakan lampu kamar kuhampiri Andin yg sudah duduk di pinggir ranjang.

    “ Saya cinta anda, Andin….. ” ujarku saat saya sudah duduk disebelahnya.
    Mata Andin menatapku lekat. Sesaat kulumat bibirnya perlahan-lahan serta Andin juga membalas buat lidah kami sama-sama beradu. Nafas kami kembali semakin memburu menahan rangsangan yg semakin menggebu-gebu. Desahan bibirnya yg tidak tebal semakin mengundang birahi serta nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya serta tangannya menarik rambutku.

    Nafasnya mendesah. Saya tahu dia telah terangsang, lantas kulepaskan kaosnya. Payudaranya yg padat diisi tertutupi BH berwarna merah tua. Begitu putih kulitnya, mulus tidak ada cacat. Lalu bibir kami juga berciuman kembali sesaat tanganku repot melepas tali pengikat BH, serta tidak lama kemudian Ke 2 payudaranya yg sudah mengeras itu saat ini tanpa ada tertutupi kain sehelai juga. Lantas kubelai Ke 2 putingnya, serta Andin juga tersenyum manja,
    “ Mari Yank, kerjakanlah…. ” Katanya.

    Tidak kusia-siakan peluang ini, serta mulai kujilati payudaranya bertukaran. Sesaat tangan Andin menolong tanganku melepas baju yg masih tetap kukenakan. Kukecup putingnya sampai dadanya basah mengkilap. Begitu beruntungnya saya dapat nikmati semuanya yg ada ditubuhnya. Tangan kananku yg nakal mulai merambah turun masuk kedalam roknya, serta kugesek-gesekkan perlahan di bibir vaginanya. Andin menggelinjang menahan nikmat, kadang-kadang tangannya juga turut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri. Bibirnya mendesah menahan
    kesenangan.

    Matanya terpejam, Sebentar lalu vaginanya mulai sedit basah. Serta kami juga mulai melepas celana kami semasing sampai badan kami betul-betul polos. Begitu indahnya badan Andin, terlebih saat kulihat vaginanya yg terselip di antara Ke 2 selangkangannya yg putih mulus.
    “ Wah.. punyamu oke Andin, Ok’s banget… ” ujarku terpana,
    Demikian mulus memanglah, ditambah dengan bulu-bulu lebat di sekitar sisi sensitifnya.
    “ Titit anda juga besar serta bertenaga. Saya sukai Yank…. ” Balasnya sembari tangannya mencubit perlahan kemaluanku yg telah tegak dari barusan,
    “ Come on Honey…. ” Pintanya menggoda,
    Saya tahu Andin telah demikian terangsang jadi lalu kusuruh Andin berbaring diatas kasur. Serta saya baringkan badanku terbalik, kepalaku ada di kakinya serta demikian sebaliknya (tempat 69). Kucium ujung kakinya perlahan serta lalu ciumanku menuju rimba lebat yg ada di antara Ke 2 selangkangannya. Kukecup perlahan bibir vaginanya yg telah basah, kujilat klitorisnya sesaat mulut Andin repot mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yg merah itu kulumat habis tidak tersisa. Ehm, begitu enaknya punyamu Andin, fikirku. Ciumanku selalu nikmati klitoris Andin, sampai sekitaran vaginanya semakin basah oleh cairan yg keluar dari vaginanya.


    Ke 2 jari tanganku saya cobalah masukan lubang vaginanya serta kurasakan nafas Andin mendesah perlahan saat jariku kutekan keluar masuk,
    “ Ahh… nikmat Yanknn…ahhhh… ” erangnya.

    Kugesek-gesekkan Ke 2 jariku di antara bibir klitorisnya serta Andin semakin menahan nikmat. Selang 5 menit lalu kuhentikan gesekkan tanganku, serta kulihat Andin sedikit kecewa saat saya hentikan permainan jariku.

    “ Janganlah sedih Say, saya masih tetap miliki permainan yg menarik, okay? ”
    “ Oke. Saat ini saya yg mengatur permainan ya? ” katanya.
    Saya mengangguk. Jujur saja, saya lebih sukai bila pacar yg agresif. Andin juga bangkit, serta sesaat badanku masih tetap terbaring diatas kasur.

    “ Saya diatas, anda di bawah, okay? Tp anda janganlah nusuk dahulu ya Say? ”
    Tanpa ada menanti jawabanku badan Andin menindih badanku serta tangan kanannnya menuntun penisku yg sudah berdiri tegak mulai sejak barusan serta blessss……. ah, Andin terasa bahagia waktu semua penisku menembus vaginanya serta selalu masuk serta masuk menuju lubang kesenangan yg terdalam. Dia mengoyang-goyangkan pantatnya serta kadang-kadang pergerakannya memutar, bergerak mundur maju buat penisku yg tertanam bergerak bebas nikmati Vaginanya.

    Andin mendesah setiap saat pantatnya turun naik, rasakan peraduan dua senjata yg sudah tenggelam didalam surga. Tanganku meremas Ke 2 payudara Andin yg barusan selalu menggelayut manja. Rambutnya dilewatkan tergerai didera angin dingin yg terselip di antara kehangatan malam yg kami rasakan sekarang ini. Kubiarkan Andin selalu nikmati permainan ini. Waktu dia asik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya serta kuangkat tubuhku yg terbaring mulai sejak barusan lalu lidah kami juga beradu kembali.

    “ Misalnya kita selalu dengan begini, begitu bahagianya hidupku ini Andin ” bisikku perlahan,
    “ Saya juga, serta ku mengharapkan kita senantiasa dengan selama-lamanya.. ”
    15 menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Andin mulai lemah. Saya tahu bila dia mulai kecapekan serta saya yg ambil gagasan serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sesaat Andin tetaplah bertahan diam. Serta nada cep-clep-clep… setiap saat penisku keluar masuk vaginanya,
    “ Ahh terusss Yanknnnn…. terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh…. ” cuma kalimat itu yg keluar dari mulut Andin, serta saya juga semakin menggencarkan seranganku,
    Menginginkan kulibas habis semuanya yg ada pada vaginanya. Nada ranjang berderit, menaikkan hot permainan yg tengah kami kerjakan. Kutarik badan Andin tanpa ada melepas penisku yg tengah berlabuh dalam vaginanya serta kusuruh dia berdiri supaya kami lakukan pergerakan seks sembari berdiri.

    “ Anda miliki banyak model ya say? ” tuturnya menggoda.
    “ Iya dong, untuk kenikmatan anda juga ” jawabku sembari mulai menggesek-gesekan penisku kembali.

    “ Ahh teruss…terusss…… ” desah Andin saat penisku berkali-kali menerobos vaginanya.
    Kupeluk badan Andin erat sesaat jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, serta kadang-kadang menolong penisku masuk kembali setiap saat lepas. Keringat membasahi badan kami. Lehernya yg mulus kucium perlahan, sesaat nafas kami mulai berdegup kencang.
    “ Yank, keteteran nih, ingin klimaks. Janganlah curang dong…. ”
    “ Oke, tahan dahulu Andin ” serta kucabut batang penisku yg sudah basah mulai sejak barusan.
    Kusuruh Andin nungging di ranjang, sesaat tanganku mengarahkan penisku yg sudah siap masuk kembali. Serta kumasukkan sedikit untuk sedikit sampai penisku ambles semuanya kedalam surga yg nikmat.


    “ Ah…tekan Yank…enaaaakkkkk…terusssss Yanknn…. ” Erangnya manja setiap saat penisku menari-nari didalam vaginanya.
    Tanganku memegang pinggangnya supaya pergerakanku teratur serta penisku tdk lepas,
    “ Ohh…nikmat sekali Yank…. teruss…. terusss…… ” desahnya.

    Begitu enaknya bebrapa waktu seperti ini…dan selalu kuulang sesaat mulut kami mendesah rasakan kesenangan yg teramat begitu setiap saat penisku mempermaikan vaginanya.
    “ Yank…. saya mo keluar nih….. telah ngga tahan…. ahhh…. ahhhh…. ” tutur Andin mendadak.
    “ Tahan Cin, saya juga nyaris sampai…. ” saya menekan-nekan penisku semakin cepat, hingga nada ranjang turut berderit cepat.

    Serta kurasakan otot-otot penisku mengejang keras serta cairan pejuhku berkumpul dalam satu titik.

    “ Saya keluar saat ini Cin…. ” ujarku,
    Lalu penisku kucabut dari lubang vaginanya serta Andin juga saat itu juga membalikkan tubuh serta menjulurkan lidahnya, mengocok-ngocok batang penisku yg kemerahan serta waktu kurasakan saya tidak dapat menahan sekali lagi kutaruh penisku di antara Ke 2 belah payudaranya serta Ke 2 tangan Andin juga menggesek-gesekkan payudaranya yg menjepit batang kemaluanku dan….
    “ croot… croot… croottt…” jatuhlah pejuhku di sekitar payudara serta lehernya Beberapa tumpah di atas sprei. Andin menjilati penisku bersihkan sisa-sisa pejuhku yg masih tetap ada.
    “ Anda nyatanya kuat juga Say, saya nyaris tidak berdaya di hadapanmu ” kubelai rambut Andin yg sudak berantakan tidak karuan.

    “ Saya juga ngga nygka anda sehebat ini Yank…. ”desahnya manja.
    Saat telah tunjukkan 1/2 satu malam Serta sesudah kami istirahat sekitaran lima belas menit, kami menggunakan baju kami kembali serta membereskan tempat tidur yg telah berantakan. Serta selang beberapa saat kami juga pergi tidur dikamar semasing melepas rasa capek sesudah kami bercinta barusan. Demikianlah kisahku dengan Andin, sehari-hari kami senantiasa mengerjakannya setiap saat kami menginginkan serta ada peluang. Kami mengerjakannya di kamar samping bila malam hari, kamar kosku, atau bahkan juga dikamar mandi sambil mandi dengan sewaktu tempat tinggal kos kosong.


    Singkat narasi disuatu hari Andin mesti geser ke luar kota turut Ke 2 orang tuanya yg sudah berbaikan sekali lagi. Saya betul-betul kehilangan dia, serta menginginkan kuterus dengannya. Sempat sekian kali kususul ke tempatnya yg baru serta kami mengerjakannya berulang-kali di hotel tempat kami bermalam.

    Tgl 2 maret 2015 mendadak kuterima surat dari Andin yg menyampaikan kabar kalau ia juga akan menikah dengan orang yg dipilihkan orang tuanya serta saya betul-betul kehilangan dia, saya benar-benar begitu menyukai dia. Saat ini saya cuma dapat berfantasi apabila rindu dengan Andin lewat cara masturbasi apabila saya teringat masa-masa kami sebelumnya Andin menikah.

  • Tanteku Yang Nafsu

    Tanteku Yang Nafsu


    2756 views


    Duniabola99.com – Waktu aku tinggal di rumah tante aku dimanja seperti anaknnya sendiri tapi dimanjaku adalah soal sex enak sekali bukan , suatu ketika ada teman tanteku Deshi yang bernama Tante Vita maen kerumahnya dia berasal dari Manado dimana logatnya yang masih mendok, tante Vita juga cantik seperti tanteku Deshi posturnya yang tinggi dan putih.

    Aku dan Tante Vina beberapa kali sering bercandaan sehingga kami mudah akrab ternyata dia juga lucu punya jiwa humoris wajahnya cantik seperti ke indo dengan tinggi aku taksir 168 cm pinggangya yang seksi dan langsing yang gilanya lagi adalah Payudaranya yang menjulang keluar seakan akan mau keluar dari Bhnya.

    Pikiran kotorku mulai bermain dan mengirangira. Apakah Tante Vita haus sex seperti kakaknya? Kalau kakaknya mau kenapa adiknya nggak dicoba? Akan merupakan sebuah pengalaman sex yang seru kalo aku bisa menidurinya.

    Pikiranpikiran seperti itu berkecamuk dibenak kotorku. Apalagi dengan bisanya aku tidur dengan tanteku, (dan banyak wanita STW) rasanya semua wanita yang umurnya diatas 35 kuanggap akan lebih mudah ditiduri, hanya dengan sedikit pujian dan rayuan.

    Dirumah, tante Deshi sudah beberapa kali berpesan padaku jangan sampe aku perlakukan Tante Vita sama sepertinya, rupanya Tante Deshi cemburu karena ngeliat kemungkinan itu ada. Sampai suatu ketika tante sedang pergi dengan om ke Surabaya selama dua hari.

    Sehari sebelum berangkat aku sempat melampiaskan nafsuku bersama tanteku di sebuah motel deket rumah, biar aman. Disana sekali lagi tante Deshi berpesan Aku mengiyakan, aku bersusaha meyakinkan.

    Setelah tante dan om berangkat aku mulai menyusun rencana. Dirumah tinggal aku, Tante Vita dan seorang pembantu. Hari pertama niatku belom berhasil. Beberapa kali aku menggoda Tante Vita dengan ceritacerita menjurus porno tapi Tante nggak bergeming.

    Saking nggak tahan nafsu ingin menyetubuhi Tante Vita, malamnya aku coba mengintip saat dia mandi. Dibelakang kamar mandi aku meletakkan kursi dan berencana mengintip dari lubang ventilasi.

    Hari mulai malam ketika Tante Vita masuk kamar mandi, aku memutar kebelakang dan mulai melihat aktifitas seorang wanita cantik didalam kamar mandi. Perlahan kulihat Tante Vita menanggalkan daster merah jambunya dan menggantungkan di gantungan.

    Ups! Ternyata Tante Vita tidak memakai apaapa lagi dibalik daster tadi. Putih mulus yang kuidamidamkan kini terhampar jelas dibalik lubang fentilasi. Pertama Tante Vita membasuh wajahnya. Sejenak dia diam dan tibatiba tangannya mengeluselus lehernya, lama.

    Perlahan tangan itu mulai merambah buah dadanya yang besar. Aku berdebar, lututku gemetaran melihat adegan sensual didalam kamar mandi. Jemari Tante Vita menjelajah setiap jengkal tubuhnya yang indah dan berhenti diselangkangannya.

    Badan Tante Vita bergetar dan dengan mata menutup dia sedikit mengerang ohh! Dan tubuhnya kelihatan melemas. Dia orgasme. Begitu cepatkah? Karena Mr. Happyku juga sudah menggeliatgeliat, aku menuntaskan nafsuku dibelakang kamar mandi dengan mata masih memandang ke dalam. Nggak sadar aku juga mengerang dan spermaku terbang jauh melayang.

    Dalam beberapa detik aku memejamkan mata menahan sensasi kenikmatan. Ketika kubuka mata, wajah cantik Tante Vita sedang mendongak menatapku. Wah ketahuan nih. Belum sempat aku bereaksi ingin kabur, dari dalam kamar mandi Tante Vita memanggilku lirih.

    Ryo, nggak baik mengintip, kata tante Vita.

    Aduh mati aku ketahuan deh, gumamku dalam hati.

    Maaf, tante ga sengaja, kataku pelan

    Nggak apaapa, dari pada disitu mendingan.., kata Tante Vita lagi sambil tangannya melambai dan menunjuk arah ke dalam kamar mandi.

    Aku paham maksudnya, dia memintaku masuk kedalam. Tanpa hitungan ketiga aku langsung loncat dan berlari memutar kedalam rumah dan sekejap aku sudah stand by di depan pintu kamar mandi. mataku sedikit melongok sekeliling takut ketahuan pembantu.

    Hampir bersamaan pintu kamar mandi terbuka dan aku bergegas masuk. Kulihat Tante Vita melilitkan handuk ditubuhnya. Tapi karena handuknya agak kecil maka paha mulusnya jelas terlihat, putih dan sangat menggairahkan.

    Kamu pake ngitip aku segala, ujar Tante Vita.

    Aku kan nggak enak kalo mau ngomong langsung, bisabisa aku kena tampar, hehehe, balasku.
    Tante Vita memandangku tajam dan dia kemudian menerkam mulutku. Dengan busanya dia mencumbuku.

    Bibir, leher, tengkuk dan dadaku nggak lepas dari sapuan lidah dan bibirnya. Melihat aksi ini nggak ada rasa kalo Tante Vita tuh orang desa. Ternyata keahlian bercinta itu tak memandang desa atau kota yah.

    Sekali sentak kutarik handuknya dan wow! Pemandangan indah yang tadi masih jauh dari jangkauan kini benerbener dekat, bahkan menempel ditubuhku. Dalam posisi masih berdiri kemudian Tante Vita membungkuk dan melahap Mr. happy yang sudah tegak kembali.

    Lama aku dihisapnya, nikmat sekali rasanya. Tante Vita lebih rakus dari tante Deshi. Atau mungkin disinilah letak kampungannya, liar dan buas. Beberapa menit kemudian setelah puas menghisap, tante Vita mengambil duduk dibibir bak mandi dan menarik wajahku. Kutau maksudnya.

    Segera kusibakkan rambut indah diselangkangannya dan bibir merah labia mayora menantangku untuk dijilat. Jilatanku kemudian membuat Tante Vita menggelepar. Erangan demi erangan keluar dari mulut Tante Vita.

    Ryo kamu hebat, pantesan si Deshi puas selalu, cerocos Tante Vita.

    Emangnya Tante Vita tau? jawabku disela aktifitas menjilat.

    Ya tantemu itu cerita. Dan sebelum ke Surabaya dia berpesan jangan menggodaku, dia cemburu tuh, balas Tante Vita.

    Ups, rupanya rahasiaku sudah terbongkar. Kuangkat wajahku, lidahku menjalar menyapu setiap jengkal kulit putih mulus Tante Vita.

    Sedari awal aku sudah tau kamu mengintip, tapi kubiarkan saja, bahkan kusengaja aja tadi purapura orgasme untuk memancingmu, padahal sih aku belum keluar tadi, hehehe kamu tertipu ya, tapi yo, sekarang masukin yuk, aku benerbener nggak tahan mau keluar, kata Tante Vita lagi.
    Aku sedikit malu juga ketahuan mengintip tadi.

    lalu aku bilang padanya Sebentar lagi tante belom juga apaapa masa mau langsung sih.

    Creeep secara tibatiba ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah vaginanya itu.

    Aaahh kamu nakaal, jeritnya cukup keras. Terus terang vaginanya adalah terindah yang pernah kucicipi, bibir vaginanya yang merah merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir vagina itu dengan mulutku. Ooohh lidahmu.. oooh nikmatnya Ryo lirih Tante Vita.

    Aahh.. sayang Tante suka yang itu yaahh.. sedooot lagi dong sayang oooggghh, ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini.

    Lima menit kemudian Sayang.. Aku ingin cicipin punya kamu juga, katanya seperti memintaku menghentikan tarian lidah di vaginanya.

    Ahh baiklah Tante, sekarang giliran Tante lagi yah.., lanjutku kemudian berdiri mengangkang tepat di depan wajahnya . Tangannya langsung meraih Mr. Happyku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas ratarata.

    Okh Ryo indah sekali punyamu ini.. katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala Mr. Happyku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.

    Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm ngggmm, belum lagi katakata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan kearah mulutnya dan, Crooop.. langsung memenuhi rongganya yang mungil itu.

    Cerita Seks Tante Punya Nafsu Tinggi

    Matanya menatapku dengan pandangan lucu, sementara aku sedang meringis merasakan kegelian yang justru semakin membuat senjataku tegang dan keras.

    Aduuuh enaak ooohh enaknya Tante ooohh.. sementara ia terus menyedot dan mengocok Mr.Happyku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak.

    Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu.

    Sesekali ia menggigit kecil kepala Mr. Happyku dalam mulutnya, Mm hmmm hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya.

    Crop ia mengeluarkan Mr. Happyku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagilagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir vaginanya.

    Aoouuuhh Tante nggak tahan lagi sayang ampuuun Ryoooo hh masukin sekarang juga, ayooo.. pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan Mr. Happyku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi liang vaginanya yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir vaginanya dan mendorongnya perlahan,

    Nggg aa.. aa.. aa.. iii.. ooohh masuuuk aduuuh besar sekali sayang, ooohh ia merintih, wajahnya memucat seperti orang yang terluka iris.

    Ooohh.. aa aahh aahh mmhh geliii ooohh enaknya, Ryyooo oooh, desah Tante Vita.

    Yaahh enaak juga Tante.. ooohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti ini, ooohh enaakk ooohh Tante ooohh.. katakataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali.

    Tanganku yang tadi berada di atas kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Setiap ia menekan ke bawah dan menghempaskan vaginanya yang tertusuk Mr. Happyku, secara otomatis tanganku meremas keras bongkahan pantatnya. Secara refleks pula vaginanya menjepit dan berdenyut seperti menyedot batang kejantananku.

    Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh Tante Vita terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, Ryooo aahh aku nngaak nggak kuaat aahh.. aahh.. ooohh

    Taahaan Tante tunggu saya dulu nggg.. oooh enaknya Tante.. tahan dulu jangan keluarin dulu.. Tapi siasia saja, tubuh Tante Vita menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya.

    Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. Ooo nggg aahh sayang sayang.. sayang.. oooh enaak..

    Tante kelauaar.. ooohh.. ooohh teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan vaginanya disekeliling Mr. Happyku mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang vaginanya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.

    Kemudian aku genjot lagi tanpa memberikan waktu untuk istirahat untuk Tante Vita. Selang tak berapa lama Tante Vita mengerang nikmat dan merem melek setiap kali kugenjot dengan batang kejantananku yang sudah besar dan memerah.

    Lama kami bertarung dalam posisi ini, sesekali dia menarik tubuhku biar lebih dalam. Setelah puas dengan sensasi ini kami coba ganti posisi. Kali ini dalam posisi duaduanya berdiri, kaki kanannya diangkat dan diletakkan diatas toilet.

    Agak sedikit menyamping kuarahkan Mr. Happy ke vaginanya. Dengan posisi ini kerasa banget gigitan vaginanya ketika kugenjot keluar masuk. Kami berpelukan dan berciuman sementara Mr. Happy masih tetep aktif keluar masuk.

    Puas dengan gaya itu kami coba mengganti posisi. Kali ini doggie style. Sambil membungkuk, tante Vita menopangkan tangan di bak mandi dan dari belakangnya kumasukkan kemaluanku. Uhh terasa nikmatnya karena batang Mr. Happy seakan dijepit dengan daging yang kenyal. Kutepuk tepuk pantatnya yang mulus dan berisi. Tante Vita mendesisdesis seperti kepedesan. Lama kami mengeksplorasi gaya ini.

    Dalam beberapa menit kemudian Tante Vita memintaku untuk tiduran di lantai kamar mandi. Walaupun agak enggan, kulakuin juga maunya, tapi aku tidak benerbener tiduran karena punggungku kusenderkan didinding sementara kakiku selonjoran.

    Dan dalam posisi begitu aku disergapnya dengan kaki mengangkangi tubuhku. Dan perlahan tangan kanannya memegang Mr. Happy, sedikit dikocoknya dan diarahkan ke vagina yang sudah membengkak. Sedetik kemudian dia sudah naik turun diatas tubuhku. Rupanya Tante Vita sangat menikmati posisi ini. Buktinya matanya terpejam dan desisannya menguat.

    Lama kubiarkan dia menikmati gaya ini. Sesekali kucium bibirnya dan kumainkan pentil buah dadanya. Dia mengerang nikmat. Dan sejenak tibatiba raut mukanya berubah rona.

    Dia meringis, mengerang dan berteriak.

    Ryo, aku mau nyampe lagi nih, oh, oh, oh, ah, ah nikmatnya, erangnya.

    Tangannya meraih tubuhku dan aku dipeluknya erat. Tubuhnya menggeliatgeliat panas sekali.
    Ohh, ditingkah erangan itu, kemudian tubuhnya melemah dipangkuanku.

    Dalam hatiku curang juga nih Tante, masak aku dibiarkan tidak tuntas. Masih dalam posisi lemas, tubuhnya kutelentangkan di lantai kamar mandi tanpa mencabut mr happy dari vaginanya. Dan perlahan mulai kugenjot lagi.

    Dia mengerang lagi mendapatkan sensasi susulan. Uh tante Vita memang dahsyat, baru sebentar lunglai sekarang sudah galak lagi. Pinggulnya sudah bisa mengikuti alur irama goyanganku. Lama kami menikmati alunan irama seperti itu, kini giliranku mau sampai.

    Tante aku mau keluarin ya, kataku menahan gejolak, bergetar suaraku.

    Samasama ya Ryo, aku mau lagi nih, ayo, yok keluarin, yok, ahh.

    Dibalik erangannya, akupun melolong seperti megapmegap. Sejurus kemudian kami sudah berpelukan lemas dilantai kamar mandi.

    Persetan dengan lantai ini, bersih atau nggak, emangnya gue pikirin. Kayaknya aku tertidur sejenak dan ketika sadar aku segera mengangkat tubuh Tante Vita dan kamipun mandi bersama.

    Selesai mandi, kami bingung gimana harus keluar dari kamar mandi. Takut Bi Ijah tau. Kubiarkan Tante Vita yang keluar duluan, setelah aman aku menyusul kemudian. Namun bukannya kami kekamar masingmasing,

    Tante Vita langsung menyusul ke kamarku setelah mengenakan daster. Aku yang masih telanjang di kamarku langsung disergapnya lagi. Dan kami melanjutkan babak babak berikutnya. Malam itu kami habiskan dengan penuh nafsu membara.

    Kuhitung ada sekitar 7 kali kami keluar bersama. Aku sendiri sudah terbiasa dengan orgasme sebanyak itu. Walaupun di ronderonde terakhir spermaku sudah tidak keluar lagi, tapi rasa puas karena multi orgasme tetap jadi sensasi.

    Selama 2 hari Tante Deshi di Surabaya, aku habiskan segala kemampuan sexualku dengan Tante Vita. Sejak kejadian itu masih ada sebulan tante Vita tinggal dirumah Tante Deshi. Selama itu pula aku kucingkucingan bermain cinta.

    Aku harus melayani Tante Deshi dan juga bermain cinta dengan Tante Vita. Semua pengalaman itu nyata kualami. Aku nggak merasa capek harus melayani dua wanita STW yang duaduanya punya nafsu tinggi karena aku juga menikmatinya.

  • Kisah Memek Pasutri Ngesex Puas

    Kisah Memek Pasutri Ngesex Puas


    2778 views

    Duniabola99.com – Setelah makan langsung saja aku melepas pakaian dalamku dan aku taruh ke tempat pakaian kotor mungkin hanya itu yang tersisa hari ini soalnya semua pakaian dalamku juga beklum aku cuci terpaksa aku sekarang hanya memakai pakaian daster tanpa menggunakan pakaian dalam, giliran aku memakai daster suamiku sangat sumringah soalnya memang hampir setiap hari suamiku mas Faiz meminta jatah.


    Pikirannya hanya ngentot , mesum, ngewe dan itulah pada diriku, sebagai istri aku hanya mengiyakan apa permintaan mas faiz dan melayani kehausan sex dia, Daster itu meluncur turun dengan cepat, dan langsung menampakkan kepolosan tubuh putih mulusku. Putingku telah ereksi, dan memekku juga mulai basah. Dikecupnya kening, pipi, hidung, leher dan bibirku.

    Membuat aku gampang sekali naik hasratku, tak perlu menunggu terlalu lama untuk pemanasan. Langsung saja lidah kami bergulat. Tangan kiri mas Faiz mulai memelintir dan meremas putting payudaraku, dan tangan kanannya merogoh memekku dari depan.

    Aku pun tak mau tinggal diam, aku raih kontolnya yang sudah menegang dengan kedua tanganku dan aku kocok kontol mas Faiz, naik turun dengan cepat.

    “Memek kamu cepet sekali basah dek… Kamu dah sange ya sayang?” tanyanya sambil tersenyum.

    “Ya iyalah…. Siapa coba yang ga sange klo jari mas mengobok-obok memek adek kayak gitu..” Mas Faiz tersenyum, ia menatap wajahku yang sudah mulai memerah sayu.

    Mas Faiz mendadak menghentikan gulat lidahnya, dan mengarahkan mulutnya ke payudaraku. HAP. Dia langsung mencaplok dada kananku. Disedotnya kuat-kuat, lidahnya menari lincah diatas putingku. Geli. Tak lama, mulutnya pun pindah ke payudaraku yang kiri. HOP.

    “Annnnggg…” kali ini giginya ikut bermain, dengan menggigit perlahan puttingku yang mulai mengeras.

    “Ouuuuwhh… sssshhhhh” Aku hanya bisa mendesis menerima semua perlakuannya.

    “Mas, sekarang ya….” Bisikku lirih.
    “Aku sudah tak tahan”. Mas Faiz mengangguk-anggukkan kepalanya.

    Tubuh bugilku dibalik menghadap ke arah meja makan dan ia mendekap tubuh mungilku dari belakang.

    Walau sudah berubah posisi, kedua tangannya masih saja menggerayangi tubuhku. Tangan kiri meremas perlahan payudaraku, dan tangan kanan mencolokkan beberapa jemari gemuknya ke dalam memekku. Aku merasakan kontolnya berada tepat di belahan bokongku, digesek-gesekkannya kontol itu dengan penuh perasaan.


    “Mas.. ayo…. Cepet Dimasukkin … Adek udah nggak kuat lagi….” rengekku memelas.

    Mengerti akan hasratku yang tak bisa aku tahan lagi, mas Faiz lalu mendorong pundakku ke depan dan bertumpu pada meja makan.

    “Lebarin kakimu dikit dek…. Nah gitu”

    Aku terperanjat ketika merasakan, tangan kanan suamiku mencoblos perlahan memekku dari arah pantat.

    “Pemanasan…” katanya menenangkanku.

    Disodok-sodokkan jemari gemuknya beberapa kali di memekku. Cairanku membanjir. Dengan perlahan, mas Faiz mulai mengarahkan kepala kontolnya kearah memekku. Digesek-gesekkan batang kontol itu diluar bibir kemaluanku.

    Ia berusaha melumasi seluruh batang kontolnya dengan cairan memekku. Mas Faiz mengambil ancang-ancang. Kurasakan kepala kontolnya di antara bulatan bokongku. Perlahan ia mulai mendorong batang kontolnya dan mulai menyeruak masuk. Benda itu begitu hangat, kenyal namun keras.

    Sambil tetap meremas-remas kedua dadaku dengan satu tangan, mas Faiz mendorong sedikit demi sedikit kepala kontolnya.

    “CLEP” kepala kontolnya telah masuk.

    “Uhh…” aku mendesah sambil memejamkan mataku rapat-rapat. Walau aku sudah terbiasa dengan ukuran kontol mas Faiz, namun tetap saja, ada sedikit rasa nyeri yang timbul.

    Mas Faiz menggeser-geser posisi tubuhku, mencoba membuatnya menjadi lebih mantap ketika kami bersetubuh. Perlahan, batang kontolnya mulai ia dorong masuk ke memekku.

    Aku merasakan denyut-denyut pelan yang membuat organ kewanitaanku semakin membanjir basah. Sedikit demi sedikit, sampai batang sepanjang 16 cm itu benar-benar hilang ditelan organ kewanitaanku.

    “Mmmmm…mas….” Suaraku gemetar menahan nafsuku.

    “Kenapa dek…? Enak…?” mas Faiz mengecup punggungku ketika melihat aku mengangguk-anggukkan kepalaku.

    Saking nafsunya, cairan memekku menjadi tak terbendung, karena aku merasakannya mulai turun, mengalir ke arah pahaku.

    “CLEK… CLEK… CLEK… “ mas Faiz mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, mengaduk dan menusukkan batang kontolnya dalam-dalam, semakin lama semakin cepat.

    “PLAK… PLAK… PLAK…” Suara tubuh kami ketika saling bertabrakan.
    “CREEK…CREEK…CREEK…” Meja makan yang aku buat sebagai tumpuan tubuhku juga perlahan mulai bergerak, tiap kali pinggul mas Faiz menabrak pantatku.

    Kaki mejanya berderit-derit, tergeser oleh gerakan liar kami berdua.

    “DUG… DUG… DUG…” Suara bibir meja ketika menabrak tembok dan desahan suara kami memenuhi ruang makan yang sempit ini.

    “Enak dek…?” tanyanya dari arah punggungku sambil terus meremas payudaraku.

    Saking enaknya, aku hanya bisa menggigit bibir bawahku, tersenyum mendesis sambil mengangguk-anggukan kepalaku. Mulut mas Faiz tak henti-hentinya mengucapkan kata

    “Aku sayang kamu dek” tiap kali ia memompa kontolnya diliang memekku.

    Terkadang ia mengecup dan menjilat punggungku. Aku hanya bisa menundukkan kepala sambil melenguh keenakan, merasakan tusukan-tusukan tajam kontol mas Faiz. “Pagi hari yang berisik… “ pikirku tiap kali kami bersetubuh.

    Karena memang benar, kami adalah pasangan yang tidak bisa diam, selalu bercinta tiap kali ada kesempatan. Tak peduli akan waktu, tempat ataupun situasi. Oleh karenanya aku panggil suamiku tikus hutan, karena nafsunya mirip dengan aktivitas makhluk kecil itu, hanya bercinta dengan pasangannya sampai dia mati.

    Gelombang kenikmatan itupun perlahan datang. Jantungku bercetak semakin cepat, nafasku memberat, siap menyambut orgasme pertamaku di pagi hari ini.

    “Shhhh… Aku mau keluar mas…ayo… tusuk memek adek lebih dalam…” kataku menyemangatinya.

    Tanpa menunggu perintahku untuk yang kedua kalinya, mas Faiz semakin mempercepat sodokannya.


    Tubuhku terhentak-hentak dengan keras, tiap kali menerima sodokan kontol mas Faiz. Kontolnya terasa begitu cepat, keluar masuk dengan ritme yang semakin cepat. Meja makan tempat aku menyandarkan tubuhku pun sepertinya ikut merasakan dorongan brutal mas Faiz, berderit dengan keras dan menabrak tembok seiring desahan kenikmatan kami berdua.

    “Shhh…ayo mas… aku sudah dekat.. aku mau keluar …. Ssshhhh…” erangku kepada suamiku. Dengan tangan kiri yang masih menopang badanku, aku pegang pantatnya dengan tangan kanan.

    Aku gerak-gerakan pantat semok itu kearahku, berharap mas Faiz semakin mempercepat goyangannya.

    “Mas…ayo…. sodok aku dengan keras… tusuk aku dengan tititmu… aku mau keluar mas…”

    Di tengah-tengah pendakian kami ke puncak gunung kenikmatan. Tiba-tiba mas Faiz menghentikan sodokannya. Dia terdiam, menusukkan kontolnya dalam-dalam ke arah memekku, dan….

    “Aaahhhhhhkkkkk……… ahhhh… ahhhh… “ mas Faiz berteriak lirih.

    Gumpalan cairan hangat langsung memenuhi rongga rahimku. Tak begitu banyak, namun cukup membuat liang rahimku agak sedikit penuh.

    Mas Faiz mendorong tubuh gemuknya ke arahku dengan brutal tiap kali kontolnya memuntahkan lahar panasnya. Sampai aku merasa sakit pada bagian paha depanku yang terkena bibir meja.

    6 kali sodokan keras aku terima pada memekku ketika suamiku ejakulasi, sebelum akhirnya ia merubuhkan tubuhnya ke arahku. Berat sekali. Nafasnya tersengal-sengal.

    “Aku sayang kamu dek…” ucapnya sambil mengecup bagian belakang leherku.

    “Iya.. Aku juga sayang kamu mas” jawabku lirih.

    Sebenarnya ada rasa kesal karena aku masih belum mendapatkan orgasmeku. Sekali lagi, mas Faiz gagal memberiku kenikmatan yang telah lama aku inginkan. Tidak sampai 5 menit dia sudah terpuaskan, mas

    Faiz selalu saja begitu, terlalu cepat ejakulasi.

    “Mas… aku masih pingin… ayo ngewe lagi… ayo mas…” kataku.

    “Aduh… mas dah terlambat dek… ntar malem ya kita sambung lagi…” elaknya.

    Selalu saja, kata-kata itu yang menjadi alesan. Mas Faiz memeluk tubuh telanjangku sambil tersenyum penuh kepuasan. Sebagai istri yang harus selalu patuh, aku harus menyembunyikan rasa ketidakpuasanku.


    Aku harus bisa ikut tersenyum melihat kepuasan yang terpancar dari wajahnya, dan membiarkan kehausan nafsuku hilang dengan sendirinya. “PLOP” Aku masih merasakan kedutan pelan di dinding memekku ketika batang kontol mas Faiz yang telah lemas, jatuh keluar dengan sendirinya.

    Sekarang kontol itu menggelatung tak berdaya di luar bibir memekku. Meneteskan lendir kenikmatan kami berdua di belakang paha dan betisku.

    “Dek, aku berangkat dulu, khawatir ketinggalan angkutan… dah siang nie” kata mas Faiz sambil mengangkat badan lebarnya dari punggungku.

    Dia menepuk pantat semokku dan balikkan badanku yang masih tengkurap diatas meja makan. Aku sekarang dalam posisi telentang, menatap langit-langit rumah kontrakanku. Dengan kaki yang menjuntai di tepi meja makan. Mas Faiz tiba-tiba mencium memekku dan menyeruput cairan yang keluar dari memekku.

    “Hayo… kamu lupa ya dek?” tanyanya sambil tertawa.

    “HahahaHAHA.. geli mas… geli…iya iya…adek inget….” Jawabku berusaha menjauhkan mulutnya dari selangkanganku.

    Memang sudah menjadi kebiasaan, jika setelah kami bersetubuh, aku selalu membersihkan seluruh batang kontolnya dengan mulutku.

    Aku segera bangun, turun dari meja makan dan langsung berjongkok di depan selangkangan suamiku. Akt raih batang kontolnya yang menggelantung lemas itu, dan aku jilat perlahan. Kuhirup dalam-dalam aroma kewanitaanku yang bercampur dengan spermanya.

    Sejak pertama kali kami bersetubuh, aku memang suka sekali meminum sperma, teksturnya mirip dawet, minuman khas dari pulau jawa yang terbuat dari campuran gula merah dan santan kelapa, terlebih lagi aromanya, mirip aroma daun pandan.

    Kubuka mulutku lebar-lebar, lalu aku masukkan seluruh batang kontolnya. Aku kecap, hisap dan urut batang kontol lemasnya dengan mulutku. Berharap kontol itu bisa tegang kembali. Namun setelah beberapa menit aku oral, sama saja, kontol itu tetap menggelayut lemas.

    “Nah…..Dah bersih mas…” kataku. “Dah… sana berangkat kerja…”

    Mas Faiz menyuruhku berdiri, dan sekali lagi, ia kecup keningku. “Kamu yakin? Nggak mau menunggu besok Minggu buat mengerjakan semua pekerjaan rumah ini…? Kamu mau mengerjakannya semua ini sendirian? Jangan terlalu capek ya istriku sayang” tanyanya begitu mengkhawatirkanku.

    “Iye baweeeeel… aku yakin… dah ah… jangan menganggap aku cewek manja seperti dulu… aku dah berubah… sana buruan berangkat” kataku pada suamiku tercinta.

    Dengan tubuh telanjang bulat dan memek yang masih meneteskan cairan kenikmatan kami berdua, lalu aku antar mas Faiz ke pintu depan sambil bergelayutan manja dipundaknya.

    “Dah ah… sana buruan pakai dasternya… ntar ada orang yang ngliat loh…” kata suamiku.

    “Ah.. kagak ada yang bakalan ngeliat mas… khan rumah kita paling tertutup…”

    “Berani yaaaa……. “ Kata mas Faiz sambil mencubit pantatku..

    “He he he… Iyeeeee….”

    Diciumnya kening dan bibirku tuk terakhir kali, dan tak lupa salam berangkat kerja andalannya. Meremas kedua belah dadaku, memelukku dari depan dan menepuk keras-keras kedua bongkahan pantat semokku.


    “Salam sayang buat mimi imutku… jaga baik-baik ya dek” katanya sambil tersenyum manja.
    “Jaga juga dedenya… jangan diapa-apain sampai ntar malam kamu pulang ya mas” sambungku.

    Mimi dan Dede adalah panggilan sayang kepada alat kelamin kami masing-masing.

    Mas Faiz melambaikan tangan, dan melangkah menjauh meninggalkan aku sendirian di rumah kontrakan baruku ini.

    Mas Faiz, suamiku, berumur 32 tahun, berpostur agak gemuk, 170cm/90kg, dan berkulit putih mirip denganku. Dia baru saja diangkat jabatan menjadi seorang pengawas lapangan disebuah Perusahaan Pengeboran Minyak Internasional.

    Mas Faiz adalah seseorang yang bijaksana dalam pengambilan keputusan, pandai dan penuh dengan perhitungan.

    “Bukannya pelit dek… tapi khan lumayan… kita bisa menghemat uang jutaan rupiah perbulan loh kalo tinggal di rumah ini… daripada aku harus menyewa rumah mewah dekat kantor… toh beda jaraknya cuma 1 jam…” itulah kalimat yang selalu di ulang-ulang ketika aku sedikit ngambek karena keputusannya mengambil rumah yang

    “jauh dari peradaban ini”.

    Rumah kontrakanku adalah rumah petak, yang terbagi menjadi beberapa bagian, teras, ruang tamu, ruang tidur, dapur, kamar mandi dan halaman belakang untuk cuci dan jemur. Aku dan suamiku kebagian rumah paling ujung. Rumah yang paling jauh dari pintu masuk komplek kontrakan, namun memiliki ukuran paling besar diantara rumah kontrakan yang lain.

    “Hari yang cerah untuk memulai aktifitas” kataku dalam hati.

    Aku ambil daster kecilku yang teronggok di kaki meja makan lalu aku mulai mengenakannya lagi melalui atas kepalaku. Malas sekali rasanya ketika aku mulai mengenakan dasterku. Sepertinya sangat nyaman jika bisa hidup seperti kaum nudis yang tak perlu repot-repot menggunakan selembar bajupun ketika beraktifitas.

    Kubawa piring dan gelas kotor ke dapur, aku letakkan di dalam bak pencucian. Aku pandang tumpukan cucian kotor yang sudah lama teronggok dan mulai mengeluarkan bau tak sedap di sudut kamar mandi.


    “Sabtu ini akan menjadi hari yang melelahkan. Ayo Liani, kamu pasti sanggup menjalani ini semua” aku menyemangati diriku sendiri dan mulai mengerjakan pekerjaan rumahku itu.

    Aku harus bisa menjadi istri yang bisa diandalkan oleh suamiku. Menyapu, mengepel dan mencuci piring bisa aku lakukan dengan cepat. Namun ketika aku akan memulai mencuci tumpukan baju kotor, langsung terbayang betapa lelahnya tubuhku nanti malam. Ternyata menyeret bak cucian basah itu begitu susah, berat, dan licin. Perlu tenaga ekstra untuk bisa memindahkannya ke dari kamar mandi ke halaman belakang.

    “Lagi mau nyuci mbak?” Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara seorang pria.

    Celingukan aku mencari asal suara itu.

    “Banyak juga cuciannya mbak… dah berapa minggu tuh baju-baju nggak dicuci?” tambahnya lagi.

    Ternyata suara itu berasal dari penghuni rumah kontrakan di samping tempat aku tinggal. Mas Manto, begitu tetanggaku biasa memanggilnya, adalah seorang satpam yang bekerja di perumahan dekat komplek kontrakan tempat aku tinggal.

    Selama aku tinggal disini, baru pertama kali ini aku melihat seperti apa bentuk suami mbak Narti sebenarnya. Mas Manto berumur sekitar 40 tahunan. Posturnya mirip dengan suamiku namun agak kurus 170cm/60kg dengan kumis tipis yang dipotong rapi diatas bibir tebalnya.

    Kulitnya coklat kehitaman dengan rambut kriting pendek. Sedangkan istrinya, Mbak narti, berusia 35 tahunan, berperawakan gemuk dengan payudara yang meluap-luap, khas badan ibu-ibu, adalah seorang pelayan toko yang juga bekerja pasar dekat komplek rumah kontrakan kami.


    “Iya…” jawabku sekenanya. “Dah hampir 2 minggu nie belum diapa-apain….” tambahku lagi.

    Sebenarnya aku sudah mengenal siapa mas Manto, karena hampir setiap hari aku melihatnya berangkat kerja, tapi selama aku dan suamiku tinggal di rumah kontrakan ini, belum pernah sekalipun aku bercakap-cakap. Hanya kenal sebatas sapa dan cerita saja.

    “Saya Manto mbak…suami si Narti..” katanya lagi sambil menjulurkan tangan.

    “Mmm… Nama saya Liani… “ jawabku sambil menyalami tangannya.

    Langsung saja tubuhku merinding begitu menyentuh tangan mas Manto. Tangan itu begitu dingin, hitam, dan keriput, sangat kontras dengan tanganku, putih, mulus. Entah kenapa, begitu aku melihat wajah dan postur tubuhnya, aku langsung terbayang akan cerita-cerita pemerkosaan sadis yang menimpa kepada para perantau di tanah orang.


    Apalagi saat itu aku hanya mengenakan daster pendek tanpa baju dalam sama sekali. Memamerkan kaki panjang dan belahan dadaku.“Mas Faiz kerja mbak?” tanyanya lagi, membuyarkan lamunanku.

  • 1-Rara Unno Ayaka Haruyama laforet girl 50

    1-Rara Unno Ayaka Haruyama laforet girl 50


    2279 views

  • Hentai037

    Hentai037


    2450 views

  • Kisah Memek aku kehilangan perawanku saat menjadi SPG

    Kisah Memek aku kehilangan perawanku saat menjadi SPG


    3062 views

    Duniabola99.com – Perkenalkan, sebut saja namaku Marisa atau lebih akrab dipanggil dengan Risa saja. Saat ini aku kuliah di universitas swasta terkemuka di Surabaya, aku mengambil jurusan perhotelan dengan alasan karena di masa yang akan datang pariwisatalah yang akan menjadi primadona pengembangan industri di dunia. Saat ini aku baru semester dua, jadi masih lama aku lulusnya.

    Aku berasal dari Kalimantan dan tepatnya di Banjarmasin. Sejak masa kanak-kanak hingga masa remaja/SMU aku habiskan di Banjarmasin. Karena itu ketika ortuku memperbolehkan aku kuliah di Surabaya, akupun tak menolak bahkan kegirangan.

    Karena aku jauh dari orang tua, maka aku pun mencoba hidup mandiri, apalagi kiriman uang dari orangtuaku sering telat sering kurang, dibandingkan kebutuhan hidupku seharihari di Surabaya ini.


    Oh yah, aku sampai lupa memperkenalkan ciri-ciri fisikku. Aku bertinggi 170 cm berberat 50 kg, mungkin bisa dibilang aku ini cukup kurus. Aku memiliki rambut yang panjang hingga ke pinggang, dan aku suka sekali dengan rambut yang berponi, sehingga kubiarkan saja poniku menutupi dahiku.

    Teman-temanku bilang wajahku ini mirip dengan Charlie Yeung, cuma saja Charlie Yeung tidak berponi sedangkan aku berponi. Menurut temanku aku juga punya ukuran buah dada dan pantat yang cukup besar dan berisi. Apalagi aku rajin sit up sesudah dan sebelum tidur, juga sering ikut fitness di salah satu tempat fitness terkemuka dikota Surabaya.

    Jadi tak aneh bila bentuk tubuhku dari atas hingga bawah padat dan berisi. Walaupun aku hanya memakai bikini saja, tak terlihat lemak-lemak yang bergelantungan di tubuhku. Jadi bisa dibilang aku ini memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan Britney Spears, yaitu buah dada dan pantat yang cukup besar dan full berisi.

    Sebenarnya sejak SMA aku udah pacaran sama teman sesekolah, tapi kenapa kok aku ini tidak ada yang cocok dengan mereka, mungkin mereka tidak sebanding denganku kali yahhe he he he dan yang lebih penting lagi mereka tidak kaya raya.

    Saat ini aku merasakan betapa jauhnya kehidupan di Banjarmasin dengan di Surabaya, di Banjarmasin aku tak pernah melihat film semi apalagi film biru, sementara di Surabaya di hampir persewaan vcd selalu ada saja vcd porno, bayangkan sewa vcd porno di Banjarmasin, mau pinjam vcd bersih saja sulitnya setengah mati, kalau tidak jarang, yah filmnya keluar, hingga satudua bulan baru dapat.

    Kalau aku pinjam sih, kalau tidak pinjam teman sesama cewek yah pinjam sama mbaknya yang jaga kalau persewaannya sepi donk. Kalau sampai ada cowok yang tahu aku pinjam vcd kan bisa beraba, yah nggak?

    Singkat kata, karena aku sering kekurangan uang, untuk biaya sehari hari sering kurang cukup, apalagi kebiasaanku yang sering ke diskotik dan mengkonsumsi narkoba, dan sering ke luar kota seperti Tretes dll, dan shopping.

    Akhirnya aku mendapatkan kerjaan part time sebagai SPG di pameran perhiasan yang diadakan si Surabaya, baru-baru ini. Lumayan juga penghasilan hanya jaga dan melayani pembeli pendapatannya cukup untuk pergi ke diskotik dll.


    Pada hari kedua aku kerja di pameran, akhirnya ada juga seorang cowok yang cukup ganteng, berkacamata, rambutnya disisir ke kanan dan rapi sekali. Dan tingginya pun cukup tinggi sekitar 172 cman dan kirakira beratnya 72 kg. dia juga cukup kekar dibandingkan dengan cowok-cowok lain yang pernah kukenal. Menurutku dia itu cukup terpelajar dan kaya raya, soalnya di ke sana dengan teman-temannya dan melihat-lihat perhiasan yang dipajang disana. Akhirnya kamipun berkenalan dan dia menyebut namanya sebagai Iwan.

    Tetapi ternyata di balik sikap dan penampilannya yang terpelajar itu, ternyata dia adalah orang yang keras dan terlebih lagi dia adalah seorang karateka pemegang sabuk coklat salah satu perguruan karate terkemuka di Indonesia, itu setelah aku bertanya kepadanya kenapa tangannya banyak yang kapalan, dan yang lebih penting lagi dia itu kelihatan kalau kaya sekali, pas sudah orangnya cukup ganteng, tinggi, kekar, jago berkelahi dan yang paling penting adalah KAYA.

    Singkat kata akhirnya dia menawariku untuk mengantarku pulang, entah kenapa padahal itu adalah pertemuanku yang pertama dengannya, tapi justru aku tak bisa menolak tawaran itu. Dan diapun menunggu hingga pameran perhiasan itu selesai.


    Akhirnya akupun diantar dengan mobil sedannya, tetapi sebelumnya dia mengajakku dinner di restoran yang mahal sekali di dekat plaza yang dikenal sebagai tempat kalangan atas belanja. Bahkan sebelumnya akupun tak pernah bermimpi bisa makan di restoran tersebut. Akhirnya akupun pulang juga.

    Pameran telah usia dan diapun telah menjadi sopir dan bodyguardku karena dia sering menjemput dan mengantarku pulang. Akhirnya suatu malam diapun mengajakku pergi ke butik pakaiannya yang terletak di jalan yang ramai sekali. Kami tiba kira-kira setengah jam sebelum butik itu tutup.

    Wan, tokonya akan mau tutup, nggak papa ta?
    Nggak papa, wong aku yang punya kok, biar tokonya tutup nanti kan ada aku, kamu tenang saja.

    Diapun memperbolehkanku untuk memilih baju apa yang kusuka. Akhirnya akupun memilih-milih baju, yang hingga akhirnya butik itu pun tutup, karena dia adalah pemiliknya maka selain aku dan dia semuanya dia minta untuk keluar semua. Termasuk satpam yang menjaga di depan pintu masuk. Hingga akhirnya akupun menemukan dua buah baju yang tampaknya seksi dan aku segera mencobanya di butik sepi yang tinggal dua orang itu saja.

    Di dalam kamar pas, akupun mulai melepas kaus ketatku. Lalu akupun mulai menurunkan slerekan celana panjang putih ketatku, kemudian akupun menaruhnya di gantungan pakaian. Dan selanjutnya, aku hanya mengenakan BH dan celana dalam saja, yang ternyata secara tiba-tiba kunci kamar kosku jatuh keluar kamar pas.

    Akupun mencoba mengambilnya dan saat aku membungkukkan badan dan menjulurkan tanganku keluar, ternyata dia sudah mengambilkan kunci itu dan berjongkok sambil menyodorkan kunci itu padaku. Karena aku membungkuk maka diapun dapat melihat buah dadaku yang hanya ditutupi oleh BH itu saja.

    Mukakupun menjadi merah, dan aku merasakan bahwa darahku mulai berdesir dan jantungku yang berdegup lebih kerasnya, dan Iwan dengan tenangnya memegang tanganku lalu meletakkan kunci itu pada tanganku. Lalu tangan Iwan itu terus menjelajahi tanganku naik ke lengan dan sampailah di pundakku, akhirnya kunci itu pun lepas lagi dari tanganku.

    Lalu tangan kiri Iwan segera memegang pundakku yang satunya. Dan dengan pelan pelan dia mengajakku berdiri. Akhirnya akupun berhadaphadapan dengannya. Kemudian dia masuk ke dalam kamar pas yang hanya ditutupi oleh kain itu saja. Di dalam kamar pas itu dia memegang tanganku dan meletakkannya di depan slerekan celananya.


    Hingga aku merasakan bahwa Mr.Pnya telah mengeras. Lalu tangannya mulai mencoba melepas BHku dan akhirnya lepaslah BHku hingga dia dapat melihat buah dadaku, lalu diapun mulai menciumi pipiku dan mulai mencium bibirku, akhirnya akupun mulai bernafsu membalas ciuman bibirnya. Sesuai dengan yang aku lihat di film biru, jadi aku praktekkan apa yang kulihat di film biru.

    Sesaat kemudian dia melepaskan ciumannya dan kemudian segera turun perlahan-lahan sambil menjilati kulitku, menuju ke arah puting buah dadaku yang sebelah kanan, dan kemudian dia segera mengulumnya.

    Ahhhhhhhhhhhh erangku ketika dia mengulum putting susuku, dan kemudian dia ganti ke putting susuku yang kiri dan: cruut; terdengar suara kulumannya, sambil tangannya meremas-remas susuku yang satunya.

    Kutengadahkan kepalaku melihat langitlangit butik itu, sambil terus berdesah. Ah..nikmatnya malam ini.

    Kemudian kurasakan bibirnya terus menjilati kulitku dan kemudian terus turun kebawah menuju ke pusarku dan kemudian terus turun ke celana dalamku dan sedetik kemudian kurasakan bahwa dia telah menarik tali celana dalamku dengan giginya.


    Kemudian dengan giginya tersebut dia mulai mencoba untuk memelorotkan celana dalamku dengan pelanpelan ke arah bawah dan kemudian tangannya membantu dengan menarik tali celana dalamku yang di berada di pantatku turun kebawah, slowly but sure.

    Dan kemudian tanpa terasa celana dalamku sudah mendekati lutut dan kemudian dia melepaskan gigitannya, ganti dengan mulai menjilati Miss Vku, slowly, slowly and slowly, hingga

    Slruuupp

    terdengar suaranya saat dia menjilati Miss Vku sambil dengan perlahanlahan dia gunakan kedua tangannya memelorotkan celana dalamku dan kemudian aku segera meresponnya dengan mengangkat sebelah kakiku yang kanan naik keatas sehingga sebagian celana dalamku sudah lepas, dan kemudian diikuti dengan kakiku yang lainnya dan kemudian; lepaslah celana dalamku.

    Oh, my God ternyata aku sudah bugil, dan hanya mengenakan sepatu hak tinggi ku saja, sementara Iwan masih lengkap dengan pakaiannya dan bahkan dengan sepatunya.
    Celaka, apa yang terjadi, pikirku, sementara dia masih menjilati

    Miss Vku dan kedua tangannya sudah meremasremas pantatku. Kemudian akupun mulai mundur dan dia tampak kaget, dan ternyata dengan sigapnya dia kemudian berdiri dan memelukku sambil tangan yang satunya memeluk pinggangku dan yang satunya lagi memeluk bahuku.

    Dan mulutnya kembali terbuka dan mengulum lidahku yang memang telah kusodorkan keluar dari mulutku.

    Braaakkk tibatiba dia mendorongku kebelakang.
    Celaka, kenapa tibatiba dia mendorongku ke belakang? pikirku.
    Kenapa ini?lanjutku.

    Ternyata dia segera memegang kedua bahuku dan memaksaku untuk turun ke bawah untuk berlutut. Akhirnya akupun berlutut dan kemudian dia maju, menetapkan Mr. Pnya ke mukaku dan sesaat kemudian dia mulai menggesek gesekan Mr. Pnya yang masih terbungkus celana panjangnya.
    Segera aku meresponnya dengan menjilati celana panjangnya itu, dekat dengan slerekannya itu, hingga basah.

    Dan kemudian dengan raguragu akupun mulai membuka celana panjangnya itu sesuai dengan yang kau pelajari di film biru itu kemudian akupun memelorotkan celana panjangnya itu dan kemudian dilanjutkan dengan memelorotkan celana dalamnya yang bewarna putih bersih itu, dan kemudian mukaku segera disambut dengan Mr. Pnya yang sudah keluar tegak dari sangkarnya dan keras sekali.

    Kemudian dia memegang Mr. Pnya dan kemudian dia menggesekgesekkan Mr. Pnya itu ke bibirku yang terkatup rapatrapat dan sesaat kemudian dengan ekspresi dinginnya dia kemudian memaksa Mr. Pnya untuk masuk kemulutku dan kubalas dengan menerima Mr. Pnya ke dalam mulutku lagilagi seperti yang kupelajari di film biru dan segera aku mengulumnya, kemudian dia segera menjambak rambut indahku dan kemudian dengan segera dia menggerakkan Mr. Pnya majumundur,

    slowly..
    Slowly slowly and slowly. Kututup rapat-rapat mataku.

    Kurasakan Mr. Pnya yang keras, padat dan berisi. Terus kurasakan Mr. Pnya yang kenyalkenyal. Sambil tanganku memegang buah zakarnya sedang yang satunya meremas pantatnya. Sambil kugigitgigit Mr. Pnya dan tampak kulihat bahwa di begitu menikmati.

    Akupun menikmati Mr. P nya apalagi ketika Mr. Pnya menjangkau tenggorokanku dan ketika hidungku menempel ke bulu kemaluannya, dan ketika aku mencium bau Mr. Pnya dan ketika aku melepaskan Mr. Pnya dan kemudian bergantian mengulum buah zakarnya pertama yang sebelah kanannya dan kemudian kulanjutkan lagi mengulum Mr. Pnya dan kemudian kulepaskan lagi dan kukulum buah zakarnya yang sebelah kirinya.

    Dan kukulum lagi Mr. Pnya kunikmati sekali lagi Mr. Pnya, sambil mengambil kesempatan tanganku yang meremas pantatnya kupindah dan kucabut sehelai rambut kemaluannya.

    Dan

    Oucchhh teriaknya yang kemudian tidak ada respon lagi darinya.

    Kulihat apakah dia tetapi menikmati dan ternyata dia tetapi menikmatinya.

    Akhirnya kirakira lima menitan aku merasakan Mr. Pnya sebelum kemudian diamengeluarkan Mr. Pnya dan dengan cepatnya dia sudah melepaskan semua pakaiannya. Dan kulihat semua bentuk Tubuhnya, dan ternyata Tubuhnya memang benar benar bagus, perutnya kecil, Dadanya bidang, dan..

    Kemudian kami yang sudah berbugil ria, kemudian dengan segera dia memutar tubuhku kebelakang, sehingga kami berada dalam satu arah dan menghadap ke arah cermin yang ada di kamar pas tersebut, dan kemudian dengan Mr. Pnya dia gesekgesekkan ke Miss Vku yang bagian bawah.

    Sambil dia kemudian menyibakkan rambutku kearah kanan semua dan kurespon dengan membantunya menyibakkan semua rambutku ke arah kanan semua, dan kemudian dia segera menjilati telingaku sebelah kiri, mengenai antingantingku dan hingga kedalam ruang telingaku, sambil kedua tangannya meremasremas susuku.

    Akupun segera meresponnya dengan menggoyanggoyangkan tubuhku kearah kanan dan kiri.Sementara itu Iwan mulai menjilati bagian leherku dan kemudian ganti menjilati telinga kananku.

    Yang secara tibatiba aku segera melepaskan diri dari pelukannya dan kemudian aku berlari keluar dari kamar pas, menuju kearah patung model yang tak jauh dari kamar pas tersebut sambil mengerling nakal ke arahnya dan kemudian dia pun segera berlari mengejar diriku. Kemudian aku berlari menuju ke arah patung yang lain dan secara sengaja aku menjatuhkan diriku sehingga aku dalam posisi merangkak dan kemudian aku merambat perlahanlahan, sehingga dengan mudah diapun dapat menyusulku.


    Kemudian dia mengelusngelus pantatku dan kemudian dia mencoba memasukkan Mr. Pnya ke dalam Miss Vku, tetapi dengan segera pula aku merangkak dengan cepat hingga berhasil menjauhi sekitar satu meter dari nya dan kemudian dia lagi-lagi mengejarku dan akhirnya kedua tangannya berhasil memegang pinggangku, dimana posisiku yang dalam keadaan merangkak tadi.

    Kemudian tanpa menunggu lagi dia, dengan segera memasukkan Mr. Pnya ke dalam Miss Vku sehingga.

    Ahhhhhteriakku.

    Dia menggesek-gesekkan Mr. Pnya, tapi

    Ternyata tidak sesakit yang dikatakan teman-teman cewekku.

    They are fooling me; its not hurt like they said, I said.

    Tetapi tiba-tiba..

    AHHHHHHHHHHHH.

    Oh yes, this is realty. Its hurt; maybe he warned his Mr. Pnya
    before.

    Ahhhhhwahhhwahhhwahhh

    And show time is begin.

    Dia mulai mengesek-gesekkan Mr. Pnya ke dalam Miss Vku dan kedua tangannya meremas-remas kedua susuku. Jadilah aku bergaya seperti anjing.

    Ahhhhhwahhhwahhhwahhh
    Ahhhhhwahhhwahhhwahhh
    Ahhhhhwahhhwahhhwahhh
    Ahhhhhwahhhwahhhwahhh

    Teriakku sementara dia terus menerus menggesek-gesekkan Mr. Pnya ke dalam Miss Vku.
    Aku merasakan Mr. Pnya masuk kedalam Miss Vku.
    Benar-benar kurasakan, Mr. Pnya yang keras dan panjang.
    Dan kurasakan rasa sakit yang luar biasa

    Dan kurasakan selaput daraku yang telah tersobek karena Mr. Pnya, hal itu benar-benar kurasakan, ketika aku merasakan ada cairan kental yang keluar merambat melalui selangkanganku.

    Ketika aku merasakan adanya cairan kental yang merambat melalui pangkal pahaku.

    Oh, my God, Im not virgin again teriakku dalam hati.

    Tapi ketika kenikmatan yang tiada tara itu, akupun mengabaikannya. Tetapi rasa sakit yang bercampur dengan kenikmatan ketika Mr. Pnya yang keras dan panjang memasuki Miss Vku, walaupun aku tidak menutup rapat kedua kakiku karena aku dalam posisi mengkangkang tetapi aku benar-benar merasakan ketika Mr. Pnya berada di Miss Vku dan kesakitan bercampur kenikmatan yang ada di Miss Vku

    Kupenjamkan lagi mataku dan kukeraskan teriakanku, dan dia dengan bersemangat berteriak

    AYO, LEBIH KERAS LAGI TERIAKANNYA!

    Sambil memukul samping pantat kanan ku dan tangan kirinya tetap meremas susuku, dan kemudian dia mengulangi memukul samping pantatku.

    Aku benarbenar menikmati Mr. Pnya, benar apa yang dikatakan oleh teman-teman cewekku. Bahwa hubungan Mr. P dan Miss V adalah hubungan paling nikmat di dunia, dan merupakan hiburan paling menyenangkan di dunia.

    Aku benarbenar menikmatinya, ketika Mr. P yang keras dan panjang. Memasuki Miss Vku.
    Ketika Mr. Pnya keluar dari Miss Vku, kurasakan .
    Ketika Mr. Pnya masuk ke dalam Miss Vku, kurasakan Mr. Pnya,

    Ahhhhhwahhhwahhhwahhh, oh nikmatnya dunia ini.

    Benar-benar kenikmatan tiada tara, melebihi ineks, megadon, sabu-sabu dan narkoba lainnya yang kerap kupakai kala di kos atau di diskotik.

    Apalagi ketika dia mengangkat kaki kananku dan kemudian akupun mulai merebahkan diriku, menghadap kekanan juga sehingga aku tidur dalam keadaan miring dan kaki kananku tetap dia pegang sementara Mr. Pnya masih tetap menggosok Miss Vku dan kemudian, dia mulai menjilati kakiku, walaupun aku masih tetap memakai sepatu, aku heran apakah dia tidak mencium bau kakiku atau memang dia udah cuek. Belum sempat aku berpikir yang lain.

    Tiba tiba dia segera mengeluarkan Mr. Pnya dan kemudian dia membalik tubuhku dan kemudian dia segera menaiki tubuhku dan kemudian mendekatkan Mr. Pnya ke arah mulutku dan kurespon dengan mengulumnya lagi dan.cruutttcruuttt..cruutt..

    Mulutku tersemprot dengan cairan air mani nya dan kurasakan air maninya yang hangat.

    Tapi aku tak peduli segera kuhisap air maninya dan kubersihkan sisa sia air maninya yang masih tertinggal di

    Mr. Pnya, yang masih belum disunat sehingga ada sisa-sisa air maninya yang tertinggal di sekitar daerah yang belum disunat.

    Setelah dia merasakan telah orgasme dan dia segera mengeluarkan Mr. P nya dari mulutku.

    Dan dengan tenangnya dia memelukku dan kemudian dia sodorkan tangannya ke arah mulutku dan segera kukeluarkan air maninya yang kusimpan di dalam mulutku.

    Kuludahkan air maninya, yang ternyata telah bercampur dengan air ludahku dan kulihat air maninya yang kental dan bewarna putih seperti shampoo, dan baunya yang membuatku menjadi mual. Dan ketika dia mengusapkan air mani itu ke daerah sekitar Miss Vku, aku diam saja, ketika dia mengajakku rebah ke lantai di dalam butik itu.

    Akupun menempelkan kepalaku kearah bahunya. Dan ketika dia berdiri dan menuju ke celana panjangnya dan dia mengeluarkan beberapa pil, dan dia dengan tenang meminumnya beberapa butir. Sambil berjalan menuju kearah kamar mandi khusus karyawan.

    Dan kemudian dia keluar dari kamar mandi tersebut. Dan mungkin dia menggunakan air kran sebagai air minum, tebakku. Dan dia kembali memelukku dan tiada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Dan beberapa saat kemudian, aku melihat bahwa perlahanlahan Mr. Pnya mulai membesar lagi dan panjang lagi.

    Kemudian dia membalikkan tubuhku dan kemudian kurasakan lubang anusku sakit sekali. ASTAGA dia memasukkan Mr. Pnya ke dalam lubang anusku.

    OHHHHHHSAKIT SEKALI LEBIH SAKIT DARIPADA SAAT DIA MEMASUKKAN Mr.PNYA KEDALAM MISS VKU.

    Sementara aku mengerang kesakitan dia tanpa memperdulikan kesakitan ku dia terus maju mundurkan Mr. Pnya semakin cepat sehingga aku semakin sakit saja. Dan untunglah dia hanya melakukan nya kurang dari semenit, mungkin dia merasakan betapa sakitnya lubang anusku ketika dia memasukinya.

    Sungguh sama sekali tidak ada kenikmatan sama sekali, yang ada hanyalah rasa sakit luar biasa. Benar-benar luar biasa. Sehingga akupun mengeluarkan air mata menandakan bahwa aku benar-benar kesakitan.


    Bahkan sempat terpikir olehku bahwa bintang film porno itu mungkin sakit sekali ketika dimasuki oleh Mr. P lawan mainnya.

    Dan belum sempat aku berpikir lagi dia sudah mengajakku berdiri dan kemudian dia memasukkan Mr. Pnya ke dalam Miss Vku lagi dan kemudian dia mengangkat kaki kananku dia rangkulkan kearah kepalanya dan begitu pula dengan kakiku yang satunya.

    Jadilah kedua kakiku mengapit kepalanya sementara tanganku memegang lengannya, dan kedua tangannya memegang kedua pantatku. Sementara itu Mr. P nya terus digesekgesekkan ke dalam Miss Vku.

    Ahhhhhwahhhwahhhwahhh
    Ahhhhhwahhhwahhhwahhh
    Ahhhhhwahhhwahhhwahhh
    Ahhhhhwahhhwahhhwahhh

    Teriakku, aku lagilagi menikmati Mr. Pnya yang keras, panjang, ketika Mr. Pnya mencapai ujung Miss Vku, ketika Mr. Pnya kujepit dengan Miss Vku.

    Ketika Mr. Pnya memasuki Miss Vku.
    Ketika Mr. Pnya keluar dari Miss Vku.

    Dia menggoyanggoyangkan pantatnya maju mundur dengan cepat sekali. Hingga aku berteriak makin keras dan makin cepat saja. Apalagi dia semakin keras meremasremas pantatku.
    Aku benarbenar merasakan Mr. Pnya, sehingga aku sulit menuliskannya dengan katakata.

    Hingga suatu saat aku merasakan tubuhku mendadak aneh.
    Dan mungkin inilah yang disebut dengan orgasme bagi seorang cewek!!!!.
    Dan pada saat itu, aku tiba-tiba merasakan.
    Yah suatu semburan hangat dari Mr. Pnya,
    Dan pasti itu air maninya
    Dia dia telah mencapai orgasme..
    Tepat pada saat aku juga mengalami orgasme
    Satu kali dua kali tiga kali empat kali
    Makin lama makin berkurang saya semprotnya
    Dan ketika mencapai hitungan kedelapan kalinya
    Semprotan itu sudah kecil.
    Dan semprotan yang kesembilan tidak ada semprotannya. Yang ada hanyalah hangatnya air mani yang di keluarkan.


    Dan kemudian dia dengan pelan-pelan menurunkan kedua kakiku. Dan dengan lembut dia mengulum bibirku sesaat, sebelum dia membisikkan sebuah kalimat di telingaku.

    Tak usah kuatir, tenang saja, aku sudah siapkan obat anti hamil untukmu. Kujamin
    tidak akan ada hamil-hamilan katanya.

    Dan akupun diam saja ketika dia mulai satu persatu mengenakan pakaian dalamku dan dia memberikanku sebuah baju baru yang akan aku coba tadi di kamar pas.

    Dan ketika aku lihat jam bahwa jam telah menunjukkan telah hampir pukul 01:00. Dan ketika dia mulai memakai kembali pakaiannya, dan mulai menuntunku keluar dari butik milikinya itu, dan ketika di membukakan pintu mobilnya.

    Kami makan di restoran buka 24 jam dan ketika aku tiba di rumahnya, yang sangat besar walaupun tidak berada di kompleks perumahan elite, dekat dengan salah satu universitas swasta terkemuka juga, yang sering menjadi langganan banjir.

  • Kisah Memek Bisnis Perhiasan hingga Lesbian

    Kisah Memek Bisnis Perhiasan hingga Lesbian


    2365 views

    Duniabola99.com – Suatu hari teman jual beli perhiasan aku yang bernama Tina datang kerumah. Teman bisnis aku banyak, dengan Tina aku baru kenal kira2 1 bulan yang lalu. Usia wanita itu sama dengan aku dan punya anak satu, wajahnya cukup cantik ditambah dengan make up yang pandai, dan Tina tahu cara merawat tubuh dengan baik, aku mendengar dari teman2 bahwa dia sangat pandai dalam berbisnis perhiasan, apalagi ditambah kepandaiannya berbicara merayu pembeli. Tina datang kerumahku hari itu untuk menitipkan perhiasan yang hendak dijual, biasanya kami suka bertemu direstoran padang langganannya, tumben hari ini dia datang mengunjungiku.“Halooo Rin…….apa khabar nih???” aku tersenyum senang sambil membalas salam Tina.
    “Tumben, kok bisa nyasar kesini Tin?”
    “Kangen aku tidak ketemu kamu 2 minggu”
    “Ahhhh….bisa aja….ayo masuk, maaf ya rumah aku berantakan dan kecil” aku mempersilahkan Tina masuk keruang tamu.


    “Ah rumah kamu bagus kok, dilingkungan elite lagi” Komentar Tina sambil duduk disofa.
    “Seperti yg tadi kukatakan di telepon, aku ingin menitipkan perhiasan ini untuk kamu jualin, soalnya lusa aku akan keluar kota dengan suamiku” Kulihat Tina mengeluarkan kantong beludru hitam dari dalam tasnya.
    “Lebih baik dikamar saja Tin, soalnya si Surti ada di dapur” Ajak aku. aku selalu berhati2 dalam berbisnis di bidang ini. Tina mengikuti masuk kekamar aku. Lalu kami duduk diatas ranjang dan Tina mengeluarkan semua isi kantung beludru itu. Perhiasan bertahtakan berlian terpampang diatas ranjang, berkilauan. aku kuatir juga melihat perhiasan banyak begitu, aku mengambil salah satu kalung yang paling indah.
    “Waah indah sekali kalung ini” Kataku, lalu aku mencoba memasangnya dileherku.
    “Sini aku bantu” Tina beranjak kebelakangku, lalu tangannya berusaha mengaitkan kunci kalung itu.
    “Leher kamu bagus sekali Rin” Ujar Tina, kurasakan leherku dibelainya, bulu romaku jadi berdiri, perasaanku jadi nggak enak. Lalu tangan Tina membelai pipiku, sementara tangannya yang lain menelusuri leherku terus merayap menuju dadaku.

    “Tin….jangan gitu ah…..aku jadi geli nih” Tapi Tina tidak menjawab. Tiba2 aku merasakan pipi kiriku panas, aku menoleh, belum sempat aku sadar apa yang membuat panas pipiku, bibir Tina sudah menyambar bibirku. Aku gelagapan dan aku berontak berusaha menghindar, tapi Tina seperti kesetanan, ia terus menekan mulutnya ke mulutku. Dan kurasakan buah dadaku diremas olehnya. Aku benar2 terkejut sekali dengan perlakuan seperti itu, aku mencoba mendorongnya, tapi tubuhnya sudah menindih tubuhku. Aku menendang dan Tina melepaskan pelukannya. Aku berusaha membetulkan letak buah dadaku yang tadi sampai keluar dari BH. Tina memandangku dengan mata yang redup.

    “Sori Rin…..sejak kenal denganmu aku merasa kamu sangat merangsang sekali” Aku terdiam sambil menahan amarah.
    “Kok kamu gitu sih? Kan kamu sudah punya suami??? Teganya kamu….” Sergahku sambil memelototinya. Tina memandangku dengan pandangan yang makin redup.
    “Aku lebih bernafsu dengan wanita sepertimu, lagi pula suamiku tidak pernah bisa memuaskanku, belum apa2 sudah loyo sehingga selama perkawinan aku belum pernah merasakan kepuasan”
    “Tapi dengan modal kecantikanmu kan kamu bisa cari laki2 lain utk memuaskanmu!”
    “Aku tidak merasakan kenikmatan seperti kalau dengan wanita, aku ingin kamu juga mencoba merasakannya Rin” Jawab Tina sambil mendekatiku. Aku beringsut mundur kekepala ranjang.


    “Tapi aku tidak pernah lesbian begitu” Hatiku berdebar2 memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi bila Tina menyergapku seperti tadi.

    “Jangan takut Rin, aku tidak akan memaksamu, cuma aku ingin kamu mengijinkanku menciummu sekali saja, tolonglah…..” Hatiku makin tak keruan, sudah lama sekali aku tidak pernah dijamah oleh laki2 apalagi perempuan. Mendengar kata cium saja, aku sudah merasa tidak keruan. Lagi pula apa salahnya dicium Tina, apalagi mulutnya tidak bau. Aku tahu hati kecilku bersikap pasrah.

    “Baiklah…..tapi sekali saja, dan jangan macam2 ya” Jawabku. Tina lalu mendekatiku lalu tangannya merangkul leherku, lalu bibirnya mencium mulutku dengan lembut, perasaanku tak keruan merasakan ciuman itu, aku memberanikan diri membalas ciumanya. Lalu kurasakan lidah Tina menjalar masuk kedalam mulutku mencari2 lidahku. Yang kurasakan kemudian adalah perasaan aneh dan gamang yang tidak dapat dilukiskan. Kurasakan hembusan napas Tina yang panas dipipiku dan lumatan mulutnya yang begitu merangsang birahi.

    Hampir 3 menit kami berciuman dan aku tahu kemaluanku sudah basah karena nafsu. Sekarang aku benar2 pasrah waktu Tina menjilati leherku dengan lembut, tangannya melepaskan tali daster dipundakku, lalu dengan lembut buah dadaku yang masih tertuutp bh diremas2.


    “Tiin…..jangan ah….malu Tin” Aku berusaha mencegah setengah hati. Dan Tina tahu aku tidak benar2 ingin menghentikan aktivitasnya.Aku merasakan tangan kirinya masuk kedalam celana dalamku, dan jari2nya memainkan klitorisku, kadang2 dicubit2 kecil, benar2 sensasi yang hebat sekali. Tanpa kusadari aku juga sedang meremas2 pantat Tina. Tubuhnya menindih tubuhku dan kurasakan buah dadanya yang berukuran sedang menekan buah dadaku yang memang dari dulu tergolong besar. Tiba2 aku baru sadar Tina sudah setengah telanjang, cuma memakai cd saja, sedangkan aku benar2 bugil total. Tubuh Tina berbau harum, entah parfum apa yang dipakainya, tapi wangi tubuhnya menambah getaran berahiku.

    Tanganku menjalar melepaskan celana dalamnya, lalu kulihat sekilas kemaluannya berkilat tanpa sehelai bulu, rupanya bulunya dicukur rutin. Jari2ku masuk kedalam lubang kemaluannya lalu kutusuk2 dengan lembut. Tina merintih keenakan, tangannya makin dalam beroperasi dilubang kemaluanku. Aku juga merintih keenakan. Aku tidak tahu ternyata wanita dengan wanita dapat saling memuaskan dalam urusan sex.Sekarang Tina sedang menghisap puting buah dadaku, sementara tangannya yang lain terus bermain di klitorisku. Aku merasakan Tina mulai menciumi perutku, lalu memainkan lidahnya di pusarku, aku kegelian, tak lama kemudian lidahnya sudah menjilati kemaluanku.

    “Tin jangan disitu ah……kan jorok” Bisikku sambil berusaha mendorong kepalanya. Tapi Tina malah makin merenggangkan pahaku dan klitorisku dhisap2 olehnya, kadang2 lidahnya masuk keluar dalam lubang kemaluanku. Aku sudah tak dapat berpikir sehat lagi, yang kurasakan cuma kenikmatan yang tiada taranya. Tahu2 didepan wajahku sudah ada kemaluan Tina, kedua lututnya ada dikiri kanan kepalaku. Tina tidak menurunkan pinggulnya, jadi aku dapat dengan jelas melihat kemaluanya yang botak. Bibir kemaluannya berwarna merah kehitaman dan kulihat klitorisnya cukup besar menonjol bertengger diatas bibir kemaluannya. Aku menyibak bibir kemaluan Tina, dan kulihat kemaluannya basah sekali oleh lendir yang bening, aku lalu menusuk2 kemaluan itu dengan telunjuk, jari tengah dan jari manisku, kadang2 dengan kelingking juga. Lubang kemaluan Tina sudah agak kendur, mungkin punyaku juga sama. Aku ragu2 mejilat kemaluannya, soalnya aku belum pernah menjilat kemaluan sesama wanita. Tina terus mengeluar masukkan lidahnya dilubang kemaluanku, aku sudah tak tahan lagi.


    “Tin….aku hendak keluarrrr…..” Tubuhku bergetar hebat, kurasakan lidah Tina masuk makin dalam kedalam kemaluanku, dan aku merasakan orgasme yang hebat sekali. Sepertinya ini yang paling enak semenjak aku menikah. Tina masih terus menjilati lendirku, aku juga tak perduli lagi, kuraih pinggul Tina lalu ketarik sampai wajahku terbenam disela2 pahanya. Tercium bau yang sama dengan bau kemaluanku. Kujilat2 klitorisnya lalu kumasukkan juga lidahku kedalam lubang kemaluannya, kurasakan lendir asin masuk kedalam mulutku. Aku tidak perduli lagi. Lalu kurasakan ada yang geli di lubang pantatku.

    “Aduh Tin jangan disitu dong…..jorok kan?” Kurasakan lubang pantatku berkerut ketika lidah Tina berusaha menerobos masuk. Kemudian aku tak perduli juga, karena aku merasakan kenikmatan yang sama, aku juga melakukan hal yang sama dengan Tina. Kutusuk2 lubang pantatnya dengan lidahku, lubang yang kehitam2an itu jadi becek oleh air liurku dan lendir kemaluannya. Tiba2 Tina seperti tersentak lalu beku…….mulutnya mengeluarkan jeritan kecil, lalu kurasakan ia menekan lubang memeknya makin dalam kewajahku dan menggoyang2kan pinggulnya sehingga hampir seluruh wajahku tersapu oleh kemaluannya.

    “Aduuuuh riiin…..enak sekaliii….” Ia memeluk erat2 pinggulku, klitorisku digigit2 kecil olehnya. Tak lama kemudian tubuhnya melemas lalu betul2 lemas sehingga aku tidak bisa bernapas karena tekanan kemaluannya diwajahku. Keringatnya bergulir turun masuk kedalam mulutku. Aku juga benar2 puas sekali.


    Kemudian Tina bangun lalu mencium mulutku, kami kembali bergelut sambil mendesah2. Tina menempelkan kemaluannya pada kemaluanku, lalu menggosok2nya. Kira2 15 menit kami berciuman sambil berpelukan erat sampai aku tak merasa kalau aku tertidur.

    Entah berapa lama aku tertidur, samar2 aku seperti mendengar suara Remi. Aku membuka mataku dan……astaga!!! Kulihat Tina sedang bergelut dengan Remi dilantai kamarku yang beralaskan karpet biru. Kulihat Tina sedang menjilat2 kemaluan Remi yang sudah keluar dan berwarna merah sekali. Mulut Tina berlumuran cairan yang keluar terus dari kemaluan anjing itu, dan anjing itu bersuara kecil sepertinya keenakan kemaluannya dihisap oleh Tina. Kemaluan Remi cukup besar, mungkin karena anjing herder dan cairan seperti lendir itu terus keluar menetes netes, dan Tina mencerucup cairan itu……

    “Tin!! Gila kamu……kok sama Remi sih???” Aku memberondong Tina. Tapi lagi2 Tina tidak menjawab, yang kulihat kemudian ia berusaha menuntun kemaluan Remi memasuki kemaluannya. Dan Kudengar rintihan Tina ketika kemaluan yang cukup besar itu masuk kedalam lubang kemaluannya. Kulihat Remi menggerakkan bokongnya dengan amat cepat, lalu tidak berapa lama kemudian terdengar Remi mendeking halus lalu dari sela2 kemaluan Tina kulihat cairan merembes keluar banyak sekali, seperti air kencing tapi juga seperti lendir yang encer. Kulihat Tina mengerang2 lalu tangannya meraih kemaluan Remi dan dimasuk keluarkan sendiri olehnya. Melihat pemadangan itu tubuhku kembali bergidik, ada perasaan aneh merayap kedalam jiwaku. Aku tahu bahwa aku terangsang oleh aksi Tina. Tanpa sadar aku juga turun kelantai dan kepalaku mengarah menuju selangkangan Tina. Kulihat dari dekat kemaluan Remi masih digerak2an Tina keluar masuk dalam kemaluannya, dan dari kemaluan hewan itu masih terus menetes lendir, sedangkan kemaluan Tina kulihat sudah merah sekali, juga kulihat lendir Remi memenuhi kemaluan Tina.

    “Rin….dijilat Rin….tolonglah Rin” Rintihan Tina makin merangsang nafsuku. Seperti ada yang mendorong, kepalaku segera menyusup keselangkangan Tina. Pelan2 kujilat kemaluan Tina yang sangat banjir itu. Aku merasa cairan kemaluan Remi terasa asin sekali, tapi baunya tidak menyengat. Seperti kesetanan aku menghirup dan mencelucupi kemaluan Tina. Persis seperti Remi jika sedang minum air. Lidahku menguak bibir kemaluan Tina, lalu masuk menjelajahi seluruh dinding vaginanya.


    “Riiiiiiinnnnnn……….” Tina merengek hebat,pinggulnya terangkat menekan mulutku. Aku tak perduli lagi. Kemudian aku berpindah menghisap kemaluan Remi, kumasukkan seluruh kemaluannya kedalam mulutku. Penis Remi terasa panas dalam mulutku dan aku mencium bau hewan itu, tapi pikiranku sudah gelap yang ada hanya nafsu yang selama ini terkubur dalam2 dan kini meledak tak terbendung.Aku tahu aku bakalan menyesali perbuatanku setelah ini.

    Aku terus menjilat dan mengulum penis Remi. Anjing itu mendeking2 pelan, kadang2 berusaha menghindar, tapi Tina memegang kedua kakinya dengan erat. Tak lama kemudian dari penis Remi menyembur cairan panas kedalam mulutku. Kumasukkan seluruh penis Remi lalu kusedot2, anjing itu mencoba memberontak, entah kenikmatan atau kegelian. Tina memajukan wajahnya lalu kami saling berciuman, kukeluarkan sebagian cairan Remi kedalam mulutnya. Wajah kami sudah basah oleh cairan encer itu.

    Sekarang aku berbaring dibawah Remi, kemudian Tina mulai menghisap kemaluan Remi agar nafsu Remi kembali. Setelah itu Tina mencoba memasukkan penis Remi kedalam vaginaku. Ternyata penis itu kebesaran untuk lubang vaginaku. Mungkin lubang vaginaku menciut sepeninggal suamiku yang meninggal 4 tahun yang lalu. Kepala penis Remi yang meruncing itu masuk sedikit, tiba2 Remi mendorong keras sambil menusuk2 cepat sekali. Aku merasa agak perih, tapi kemudian kurasakan kenikmatan yang tak terbayangkan, lubang vaginaku seperti ditusuk oleh mesin penggerak yang amat cepat. Aku tak tahu bagaimana melukiskannya sampai aku mencapai orgasme yang sangat hebat. Seluruh rambut ditubuhku seperti berdiri tegak membuatku merinding. Tak lama kemudian aku merasakan cairan panas menyemprot dalam vaginaku, aku berusaha mengeluarkan penis Remi, tapi hewan itu seperti tak perduli, aku pasrah membiarkan seluruh cairannya keluar dalam vaginaku. Kemudian Tina menyuruhku jongkok diatas wajahnya. Tina melumat vaginaku dengan penuh nafsu, kulihat dari vaginaku mengalir cairan Remi yang tersisa, mengalir seperti air kencing masuk dalam mulut Tina. Akupun tidak mau ketinggalan, kulumat juga vagina Tina yang sekarang sudah agak lembab dan lengket.


    Hari itu aku dan Tina bersetubuh 3 kali, pagi, siang dan malam hari. Aku tak mengerti lagi apakah aku ini normal atau tidak. Yang pasti kebutuhan yang selama ini tak tersalurkan, kini menemukan muaranya. Aku sangat menyesal dengan perbuatanku yang mungkin bertentangan dengan agama yang kuanut, tapi aku terus menerus melakukannya dengan Tina. Seolah2 kami sudah tak terpisahkan. Tina selalu mempunyai ide2 yang baru dalam setiap permainan kami. Aku juga tak tahu apakah aku harus berterima kasih padanya atau mengutuknya. Dan belakangan aku Tina mengatakan bahwa hampir semua ibu2 yang kukenal pernah diajak berlesbi olehnya.

  • Kisah Memek Memperkosa Santri Berpinggul Montok

    Kisah Memek Memperkosa Santri Berpinggul Montok


    5268 views

    Duniabola99.com – Tubuh Safira ternungging di ranjang. Ia menangis tersedu-sedu. Lekuk pantatnya yang bulat montok tampak tercetak jelas beserta garis celana dalamnya di permukaan kain jubahnya yang tertarik kencang karena posisi menunggingnya itu. Bahkan karena tipisnya kain jubahnya, Toni bisa melihat dengan cukup jelas warna celana dalamnya yang terbayang. Warna merah muda. Bajingan itu meneguk air ludah menyaksikan keindahan pantat cewek asal Jepara itu.

    “Ampuuun Maasss.. Jangan perkosa saya… Huuh huuuuhhuuu..!” ratap Safira memohon-mohon dengan wajah basah bersimbah air mata. Tapi tangisan dan ratapannya hanya semakin menambah nafsu birahi Toni.


    “Hehehe. Aku tidak akan memperkosamu, Manis. Cuma ingin tahu gimana rasanya memek perawan seorang santri kayak Safira…,” kata Toni sambil menyingkap jubah panjang birunya ke atas pinggulnya. Siswi kelas 2 madrasah Aliyah itu terpekik dan berusaha menutupi auratnya sebisa mungkin tapi sia-sia. Kini terpampanglah pantat putih montoknya yang terbungkus celana dalam pink yang tipis.

    “Ampuuun Masss, jangann lakukan ini padakuuuu, Mas… Kasihan Maasss…” ia hanya bisa menangis. Tapi Toni masih bisa menahan nafsu. Dia tak mau terburu-buru menikmati hidangan lezat yang terhidang di depan manya itu. Toni ingin melakukan blowjob pada tubuh Safira dulu. Kedua tangannya meremas-remas kedua bongkahan bulat pantat santri yang telah 10 kali khatam al Quran itu. Jari-jarinya menelusuri paha Safira yang putih mulus mengkilap, sampai akhirnya jari-jari itu menyentuh permukaan cdnya yang membukit. Gadis itu sedikit histeris ketika memek mungilnya yang tembam itu tersentuh oleh jemari lelaki. Toni menggosok-gosok dan meremas dengan gemas memek itu…

    “Arrrgggghhhhkkkhh…!!!! Oooukkkhhhh….Massss…! Arrgghhttt.. henttikaaaan…! Henttikkann Masss! Toloooong hentikaaan Masss… Jangaaan… Aaarrrggghhh….!” Suaranya bergetar, dan tubuh menggeliat-geliat liar. Tak lama kemudian Toni merasakan celana dalam gadis berjilbab lebar itu mulai basah oleh cairan memeknya yang keluar. Itu adalah tanda santri juara MTQ tersebut mulai terangsang oleh blowjob pada memeknya.

    “Sudaaah, sudaaah Masss… Aaaakkhhhhh… Safiraa tidaaak mauuu…” Safira memohon-mohon dengan air mata bercucuran deras di antara rasa nikmat yang melanda kemaluannya.

    Tempik gadis berjilbab itu seperti kue apem, mungil tapi tembam membukit dengan lekuk yang masih berbentuk segaris. Begitu bersih dan mulus dengan bulu-bulu halus habis dicukur. Safira memang selalu rajin dan telaten merawat auratnya yang paling berharga itu sehingga tak heran jika Toni merasakan memek itu begitu wangi karena rajin dibersihkan dengan sirih.


    Safira menangis tersedu-sedu sangat malu. Karena itulah pertama kali vaginanya dilihat oleh seorang lelaki. Jangankan vagina, betisnya pun tak pernah dilihat orang karena selalu tertutup rapat oleh jubah panjang. Kini Safira merasa begitu terhina, habis sudah dirinya. Habislah sudah kehormatannya sebagai seorang santri santun nan sholehah. Memeknya bukan hanya telah dilihat, tetapi juga sedang digarap oleh orang. Dicicipi, dinikmati, direngut kenikmatan surgawinya.

    Ia berusaha menghindar ketika lidah basah Toni menjilati alur pantat dan memeknya. Lidah itu mengkritik lubang anusnya yang mungil keriput, membuat nafas Safira tersengal-sengal. Tapi lidah itu begitu liar, mengulas dan menusuk-nusuk. Dengan tangan Toni melebarkan celah pantat indah Safira, agar lidahnya semakin leluasa menikmati lubang berak gadis itu.

    “Ooohh, jangaaan…” Safira tersedak ketika lidah Toni menyelinap ke dalam lubang anusnya. Tanpa rasa jijik sedikitpun, Toni terus menjilat bahkan kemudian menghisap-hisap lubang pembuangan Safira. Seolah-olah lubang berak gadis berjilbab itu makanan yang sangat lezat. Memang begitulah yang dirasakan Toni, lubang anus gadis itu baginya memang sungguh lezat dan gurih. Mengingat itulah pertama kalinya ia merasakan lubang dubur seorang gadis berjilbab. Santri lagi. Lubang anus Safira memang berbeda dengan lubang anus gadis-gadis lain yang pernah ia cicipi, baik aroma maupun rasanya. Rasanya manis-manis asem, sedangkan aroma yang dikeluarkannya sedikit legit dan lebih harum.

    Puas dengan lubang dubur, kini lidah Toni menjalar ke bawah, ke alur memek Safira yang sudah terkuak basah. Semakin lama memek itu semakin basah, tak henti-hentinya mengeluarkan cairan legit nan sedap. Tergetar-getar tubuh Safira diperlakukan sedemikian rupa. Scruppp scrupppppppp terdengar bunyi tembik mungil Safira disedot dan terdengar pekik lolong tangisan Safira meminta ampun dan belas kasihan
    .
    Seluruh tubuhnya terasa mengejang, Safira berusaha bertahan tapi jebol. Rasanya seluruh cairan tubuhnya berkumpul di vaginanya. Tubuhnya mengejang kaku dan akhirnya kenikmatan surga dunia itu meledak dashyat. Dari dalam liang tempik, cairan bening kekuning-kuningan menyembur keluar dengan deras. Begitu banyak seolah tak mengalir tak habis-habisnya.

    “Sluuurrppp…! Sluuurrrpp.. sluuuppp…!” Toni menghirup seluruh cairan orgasme Safira yang melekitkan keluar dengan amat rakus. Baru kali ini ia mencicipi cairan vagina perempuan yang begitu harum, lezat dan gurih. Ah, ternyata rasa cairan orgasme gadis berjilbab memang berbeda, simpulnya penuh kepuasan.
    “Ooohhh… Masss jahaaat… Huuuuhh huuuhhh..!” tangis Safira terisak-isak setelah mengeluarkan orgasme pertamanya yang begitu dashyat hingga seluruh persendian tubuhnya lemas. Memek mungil namun tembam gadis itu tampak kemerah-merahan.


    “Gimana rasanya, Sayang? Enakkan?” bisik Toni sambil menciumi pipi mulusnya yang basah oleh air mata.

    “Kau bajingan!” jerit Safira dengan mata merah.

    “Hahaha. Aku memang bajingan, tapi aku barusan telah memberimu kenikmatan…” tawa Toni penuh kemenangan,”Tapi itu belum apa-apa.. Aku akan membuatmu merasakan yang lebih nikmat lagi, memberimu pengalaman yang tak terlupakan..”

    Kini tubuh molek menggiurkan itu ditelentangkan di atas ranjang. Safira berusaha mempertahankan diri dengan mengatupkan kedua pahanya rapat-rapat dan menyilangkan kedua tangannya menutup buah dadanya yang kencang. Tapi apa dayanya menghadapi seorang lelaki yang sudah diamuk nafsu birahi. Toni merentangkan tangannya ke samping dengan kasar dan meremas sebelah buah dadanya. Safira merintih-rintih. Dengan buas mulut Toni kemudian mengulum dan menghisap kedua puting susunya yang meruncing tegak dan masih berwarna pink.

    “Ooh, Masss… suudaahh… sudaaah Maass…Aarrrrggghh..!”

    Safira hanya bisa memohon-mohon belas kasihan dengan suara serak di antara isak tangisnya yang mengiba ketika Toni berusaha mengangkangkan kedua paha mulusnya lebar-lebar agar selangkangannya terbuka. Tapi lelaki itu sudah menempelkan ujung batang penisnya ke bibir vaginanya yang basah.

    “Ampuun Masss… Huuuhhh jangaaaan…Safira gak mau dikenthuuu, Masss.. Huuhuuuu! Safiraa gaaak mauuu…!!!” tangisnya tersedu-sedu ketika kedua pahanya yang terkangkang lebar membuat lipatan memeknya terkuak, “Jangaaaan… jangaaan.. Ooh, jangaan…!”

    “Aaaaaaarrrrggggkkhhhhhhhhh… Jangaan Maasssssssss!!!” jerit Safira histeris ketika merasakan sesuatu benda tumpul yang hangat perlahan menyeruak masuk ke bibir vaginanya.

    Liang memek gadis itu berkedut-kedut menjepit erat batang penis Toni yang besar nan panjang, seperti menyedot-nyedot. Belum pernah rasanya ia mendapatkan liang memek senikmat ini.

    “Aaarrkkhhh…! Aaaarrkkhhh…” teriak Safira melengking setiap kali Toni menghentakkan pinggulnya menghujamkan batang kontol sedalam-dalam ke dalam liang tempiknya yang sempit. Namun setelah beberapa lama…

    “Oohhhh kentthuuu! Oohh kentthuuu…! Aaarrrkkhhhh!!” erang Safira dengan suara yang tiba-tiba berubah sangat manja. Kedua tangannya yang halus mencengkram pundak Toni, sementara kedua pahanya yang mulus menjepit kuat pinggang pemerkosanya. Wajahnya yang berjilbab lebar terdongak ke atas dengan kedua mata indahnya yang tampak merem-melek, sementara dari mulutnya yang mungil basah terdengar desisan, rintihan, desahan, erangan nikmat tiada henti.


    “Oooohhhh… Sudaaahh… Suddaaaah…. Ohhhh, eenaaakk, oohh enaaakk Massss… Ampuuuunn… ohh ampun…” gadis ABG berjilbab itu mengerang-erang hebat merasakan nikmatnya sensasi diperkosa orang. Setiap hujaman kontol Toni ke liang memeknya, disambut gadis berjilbab yang santun dan sholehah itu dengan hentakan pinggul indahnya ke atas.

    Sambil menangis, Safira naik ke atas tubuh Toni. Tubuhnya yang putih montok tampak begitu indah oleh keringat yang mengkilap. Pelan-pelan santri alim itu berjongkok di batang kontol Toni yang sudah mengacung tegang. Ia mendesis ketika ujung kontol Toni yang bulat menyentuk permukaan vaginanya yang basah kuyup. Dengan air mata bercucuran deras, ia lalu membuka kedua paha mulusnya lebar-lebar hingga selangkangannya terkangkang memamerkan memek indahnya yang telah diperawani. Jari-jemarinya yang lembut gemetar ketika meraih kontol Toni, mengenggamnya lalu menuntunnya ke lubang vaginanya yang sudah terkuak merah basah. Perlahan tapi pasti batang kejantananku itu ditempelkannya tepat-tepat di bibir lubang memeknya yang nikmat tersebut lalu ditekannya ke dalam. Bersamaan dengan itu ia menurunkan pantatnya semok… Hingga: Bleesss… bleeesss…!! Batang kontol Toni langsung terbenam ke dalam liang senggama gadis berjilbab itu sampai setengah.


    “Oooh, Tuhan nikmatnya!” Lenguh Toni. Liang basah yang baru pecah perawan itu terasa sempit sekali. Wajah cantik berjilbab putih yang basah oleh air mata itu tampak mengernyit menahan sakit. Kedua tangan Toni mencengkram pinggulnya erat-erat, lalu menghentakkan kontol ke atas.

    “Uugh!” keluhnya tertahan ketika seluruh batang kejantanan Toni melesat masuk ke dalam liang senggamanya. Air mata kembali meleleh di sudut matanya. Indah sekali melihat wajah cantik dan manis yang masih mengenakan kerudung itu begitu mengibakan. Seumur hidup tak pernah Toni bayangkan pemandangan seindah ini, di mana seorang gadis, seorang santri alim dan santun yang begitu cantik dan manis telanjang bulat dengan tubuh molek berkilau oleh keringat dan jilbab lebar masih terpasang di kepala duduk di atas tubuhnya dengan kontol besar nan panjangnya tertancap di liang vagina suci si gadis.

    “Ooohhhh… ooohhhh…arrrrkkhhhh… mauuu nyamppeeee… Firaaaaa mauuuu nyamppeeeee, Maasss…!!! Aaaaaaaaarrrrrkkhhhhhh…!!!!” gadis berjilbab itu menggerakkan pinggul moleknya sejadi-jadinya, menggoyangkan pantat bulatnya semakin cepat dan menghempaskan pinggulnya sekuat-kuatnya. Sehingga batang kontol Toni bak sepotong kayu menghujam-hujam liang senggamanya dengan keras dan deras.

    Tak perlu lama… Sepasang mata gadis dengan jilbab putih yang masih terpasang rapi di kepalanya itu mendelik ke atas. Wajahnya merah padam, dan mulutnya ternganga lebar. Indah sekali menyaksikan ekspresi wajahnya yang berjilbab itu merah padam menahan kenikmatan tak terlukiskan di puncak senggama.

    “Aaaaarrrkkkkhhhh keluaaarrrr….! Akuuuuuuu keeeluuuuuuaaaaarrrrrr…. Arrrggghkkkhh nikmmaaaattttt….!!!” Raungnya histeris dan menggerakan pinggul menjadi-jadi. Toni merasakan batang kontolnya laksana dimasukkan dalam mesin penggiring. Dan seeeerrrr… seeeerrr…seeerrr… cairan vagina Safira muncrat deras membasahi batang kontolnya. Terasa hangat dan lengket.

    Hampir magrib persetubuhan nikmat itu baru berakhir. Toni membantu gadis itu memakai kembali bra dan celana dalam serta jubah panjangnya. Agak terkangkang-kangkang Safira berjalan pulang ke asramanya. Kegadisannya hilang sudah, hatinya hancur berkeping-keping tapi harus diakui juga kalau ia telah mendapatkan kenikmatan yang luarbiasa selama diperkosa tiga jam lebih oleh pemuda begundal itu.

  • Kisah Memek Pembantu Sange

    Kisah Memek Pembantu Sange


    3765 views

    Duniabola99.com – Pak Hardi dapat digolongkan sebagai kaum menengah ke atas. DIa kerja untuk sebuah multinational company di bidang telekomunikasi. DIa memiliki 2 buah kendaraan & sebuah rumah yang sangat cukup untuk ditinggali oleh dIa, istrinya & seorang anak tunggalnya. Bahkan Pak Hardi dapat mempekerjakan seorang pembantu untuk mengurus rumahnya.


    Nunik, 21 tahun, itulah nama pembantu tersebut. DIa berasal dari sebuah kampung di Dekat Cilacap Jawa Tengah. Sudah hampir 1 tahun dIa mengabdi kepada Pak Hardi & keluarganya. Perlakuan Pak Hardi & keluarganya benar – benar membuatnya betah walaupun dIa harus berpisah dengan suaminya yang menjadi petani di kampungnya. Jika pekerjaan rumahnya sudah selesai, dIa akan pergi ke taman & berkumpul bersama pembantu – pembantu lain di perumahan tempat Pak Hardi tinggal.

    Pak Hardi hanya memiliki seorang anak. Istrinya merasakan trauma hebat akibat kelahiran anak pertamanya yang hampir merenggut nyawanya, sehingga sangat takut untuk dapat hamil lagi. Hans nama anak satu – satunya. Saat ini usIanya sudah 18 tahun. DIa bersekolah di sebuah SMA swasta yang bonafid. Maklum, kedudukannya sebagai anak tunggal membuat semua perhatian & harta dari Pak Hardi tertuju kepadanya.

    Sore itu pukul 3 sore. Hans telah pulang dari sekolahnya. Hans merasa sangat lelah hari itu sehingga ajakan temannya untuk nongkrong di mall dIa tolak. DIa hanya ingin sampai di rumah & bersantai. Sampai di rumah dIa langsung berganti pakaian & menuju ruang TV. DIa nyalakan tv & duduk sambil menyandarkan punggunya di sofa empuk. Pak Hardi sendiri tentu saja masih ada di kantornya.

    Dengan kemacetan Jakarta membuat dIa paling cepat bisa sampi di rumah pukul 7 malam. Sedangkan istrinya tidak jauh berbeda, sebagai sesama karyawan tentu istrinya pun merasakan apa yang suaminya rasakan. Sedangkan Nunik, dIa sedang mengerjakan tugas sehari – harinya. Kali ini dIa sedang menyapu lantai di sekitar ruang TV tempat Hans berada. Sebenarnya tidak ada acara tv yang menarik bagi hans, dIa pun mulai merasa bosan. Namun, sesaat sebelum Hans beranjak dari sofa malasnya. Tiba – tiba.

    HAP!

    Tiba2 saja Nunik duduk mengangkang di depan Hans. Belum selesai kekagetan Hans. Tiba2 saja Hans didekap oleh Nunik ke dada besarnya. 5 menit sebelumnya…..

    “Aduhhhh kenapa sih aku jadi mikirin film bokep dari si Mimi tetangga sebelah terus. Mana mas parto akhir – akhir ini klo dIajak telponan jorok suka gamau…huh..”

    Begitulah, kemajuan teknologi tidak hanya dirasakan oleh kalangan atas. Para pembantu pun merasakan perkembangan teknologi informasi, apalagi kalau bukan untuk saling tukar video bokep. & pagi tadi, Mimi menyebarkan video porno barunya ke pembantu – pembantu lain.


    Berbeda dengan Mimi & sebagian pembantu lainnya yang di malam harinya bisa bertemu suaminya (Mimi adalah pembantu yang tinggal di sekitar kompleks itu, sehingga pagi datang ke majikan, sore bisa pulang), Nunik adalah tipe pembantu yang tinggal di rumah majikan & biasanya pulang setahun dua kali saja. Walhasil Nunik pun kali ini bingung ketika birahinya sedang naik. Biasanya di malam hari ia akan mengajak suaminya melakukan phone sex. Namun entahlah, akhir – akhir ini suaminya menolak dengan alasan lelah setelah seharIan mencangkul sawah. Namun tiba – tiba Nunik melihat Hans.

    “Loh kok tumben den ganteng udah pulang. Aduhhhh emang ganteng bener anak majikanku ini. Ga salah deh klo den hans jadi idola pembantu2 disini hihih. Duh makin gatel deh nih meki”.

    Nunik menyapu dengan tidak tenang. DIa berpikir untuk berbuat nekat. DIa tahu risikonya sangat besar. Jika Hans menolak & melaporkan ke ortunya maka sudah dipastikan karir Nunik sebagai PRT di rumah ini akan lenyap. Namun Nunik membayangkan juga reward yang akan dIa dapat jika dIa berhasil. Bukan hanya hasratnya saat ini saja yang akan terpuaskan. Tapi tentunya ke depannya pun tidak akan sulit bagi dirinya untuk bersetubuh dengan Hans. DIa juga sudah membayangkan betapa dIa akan menjadi buah bibir di kalangan rekan – rekannya sesame pembantu. Bagaimana tidak, dIa berhasil menaklukan hati pujaan para pembantu di kompleks ini. Ahhhhhh membayangkannya saja sudah basah.

    “haduhhh bodo amat. Meki gue udah kaga bisa dIajak kompromi. Masa dih den hans kaga suka ama toket gue. Pak sarip aja ampe kelojotan”

    Ya pak sarip, satpam kompleks, memang pernah dibuat KO hanya dengan jepitan toket 38D milik Nunik. Nunik terpaksa melakukan itu karena saat itu ketika sedang booming video Ariel – Luna, Nunik yang penasaran dengan video tersebut disyaratkan oleh Pak Sarip untuk berhubungan badan dengannya jika ingin dikirimkan video Ariel – Luna.

    Untung saja baru titfuck saja Pak Sarip sudah KO. Sehingga aman lah meki Nunik dari kontol pak sarip. Walau Nunik jablay (jarang dibelai), namun dIa juga pilih-pilih untuk melampiaskan nafsunya hehehe.

    “hmmphhhh”

    “ahhh den hans ayo nikmati susu mbak Nunik. Ayo den ganteeeng” Hans tidak berdaya didekap oleh Nunik

    “hmmmphhhh” hans mencoba melepaskan dekapan itu karena tidak bisa bernapas. Namun kuat sekali dekapan Nunik. Nunik melepaskan dekapan itu sejenak. Secepat kilat dIa melepaskan kaos & branya lalu mendekap hans kembali. Hans yang masih kaget langsung menarik napas panjang ketika dilepaskan. Namun tidak sampai 5 detik kemudIan

    “hmmmmmppphhhhh” namun kali ini mukanya langsung bertemu kulit toket Nunik. DIa merasakan nikmatnya kekenyalan toket Nunik.

    “ayo den hans rasain gimana toket mbak Nunik. Ahhhh” Nunik sambil menggoyang2kan pinggulnya.


    Tentunya sambil menggesek-gesekk an vaginanya ke tonjolan di celana Hans. Walaupun Keduanya masih menggunakan bawahannya namun gesekan itu sangat terasa karena Nunik memakain rok lebar & celana dalam, sedangkan hans menggunakan celana boxer & celana dalam rider di dalamnya. Alhasil vagina yang berlapis celana dalam langsung bergesekan dengan kontol yang beralaskan boxer. Hans mulai merasakan nikmatnya permainan ini tangannya mulai meremas2 toket Nunik. Memang Nunik tidak wangi seperti pacarnya Cinthya yang dengan parfumnya mampu memabukkan dirinya. Wangi tubuh yang dIa cium saat ini adalah wangi alami khas perempuan desa.

    Tidak wangi memang, namun entah mengapa Hans senang dengan wangi ini. Kulit Nunik pun tidak semulus Cinthya, namun hans sangat senang dengan kekencangan kulit dari Nunik. Kekencangan kulit khas dari wanita yang sehari – hari bekerja membersihkan rumah. Nunik yang mulai merasakan adanyaya kerjasama dari Hans lalu melepaskan dekapannya.

    “hahhh hahhh hahhhh. Gila hah hah. Ampir bunuh saya mbak Nunik nih hah hah!!”

    “ ehehheeh jangan marah dong ganteng. Nih isep lagi susunya mbak”

    Kali ini hans langsung melahap putting kiri Nunik. Terlihat betul gerakan hans masih kaku. DIa hanya menghisap-hisap putting Nunik. Terlihat memang hans belum berpengalaman. Nunik perlahan melepaskan celana dalamnya. Sehingga kali ini di dalam rok nya tidak ada lagi yang melindungi memeknya. Nunik melanjutkan goyangan pinggulnya. Terasa kontol hans semakin keras.

    “hihihi ada yang ngaceng nih. Hayooooo”

    “mmmmhh mmmhh. Gimana lagi. Digesek-gesek gitu sama mbak Nunik hihihih”

    “kluarin dong kontolnya. Kasian tuh kesempitan hihihi”

    Hans pun langsung menurunkan celana pendek & celana dalamnya. Setelah kontol itu muncul. Nunik langsung mengocok-ngocok nya. Pas segenggam besarnya. Lumayan pikir Nunik. Walau tentu saja belum sebesar kontol suaminya di rumah.


    “Siap den menuju surga dunIa? Hihihi”

    Nampaknya Nunik sudah tidak sabar merasakan kontol. Tentu saja, ini sudah bulan ketiga semenjak terakhir kali dIa pulang ke kampung. Lagipula dIa merasakan rangsangan Hans tidak ada apa – apanya. Jadi dIa pikir langsung saja ditancap.

    “iii iiiya iya”

    “hihihii belum pernah ya sebelumnya?” Hans menggeleng. Dalam hati Nunik merasa puas sekali. Siapa sangka dIa akan mendapatkan perjaka dari hans si ganteng hihih.

    “eh bentar sebelum dimasukin” Nunik mengambil HP nya yang dIa sakukan di rok. Lalu dIa melakukan selfie dengan Hans

    “ih buat apa mbak?”

    “buat disombongin dong ke pembantu-pembantu lain. Den hans kan favoritnya pembantu-pembantu sini. Klo lagi masturbasi atau gituan sama suaminya katanya pada bayangin den hans hihihi”

    Hans tidak peduli. DIa masih saja memainkan toket Nunik. DIa tidak pernah menyangka ada toket sebesar ini. DIa pernah secara tidak sengaja menyentuh toket pacarnya,sangat jauh ukurannya daripada toket di depannya ini. Hans & Cinthya memang belum pernah ML. paling jauh yang mereka lakukan hanyalah kissing. Itu pun hanya ciuman tempel bibir. Bukan French kiss.

    “siap yaaaaa.. ahhhhhh” Nunik akhirnya memasukkan kontol itu ke memeknya.

    Setelah masuk seluruhnya, Nunik dIam & tidak goyang dahulu. DIa sedikit tersenyum menahan tawa melihat muka Hans yang dilanda kenikmatan untuk pertama kalinya. Nunik semakin gemas dengan muka anak majikannya ini

    “hihihi kenapa den ganteng?”

    “ouhhhhh ouhhhhhhh” Hans fokus dengan kenikmatan yang dirasakan kontolnya

    Nunik pun lalu mencium-cium wajah tampan Hans saking tidak kuatnya menahan gemas. DIa basahi seluruh muka dari Hans. Hans yang merasa nikmat hanya pasrah saja menerima kebinalan pembantunya itu.


    Perlahan – lahan Nunik mulai menggoyangkan pinggulnya sambil tetap menikmati ketampanan muka hans. Ciuman & hisapan – hisapan dari Nunik mulai turun ke leher dari Hans. Nunik meninggalkan banyak cupangan di leher Hans tersebut.

    “mmmuuachh mmmm cup cupppp” Nunik sangat menikmati mengeksplor Hans, Wangi tubuh hans yang sering merawat diri benar – benar memabukkan Nunik.

    Jika ditelaah mungkin sudah tidak ada lagi bagIan wajah & leher Hans yang bebas dari liur Nunik. Nunik semakin bersemangat menggoyangkan pinggulnya. Terlihat Hans yang baru pertama kali ngeseks benar – benar kewalahan menghadapi kebinalan Nunik yang memang sudah banyak pengalaman dalam hal ini.

    “mmhhh ahh ahhh uhhhh mmmmmhhhh” Terlihat hans berusaha keras menahan dorongan spermanya untuk segera keluar. Mukanya memerah. Namun apa daya, belum sampai 5 menit kemudIan.

    “Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Sperma kental keluar dari kontol Hans di dalam memek Nunik.

    “Hans, heh Hans. Bangun kamu. Kebiasaan klo nonton tivi ampe ketiduran. Pindah ke kamar sana” Tiba – tiba Hans terbangun karena dibangunkan ibunya yang langsung berlalu ke kamar.

    Hans yang terbangun lalu dIa meraba raba tubuhnya. Ternyata dIa masih berpakaIan lengkap. Namun dIa memang merasa ada sesuatu yang lengket di celana dalamnya.

    “Huh sial ternyata mimpi basah doang. Gue kirain beneran nyata” Dari kamar, Ibunya lalu berteriak

    “Hans ati-ati ah kalo tidur pake selimut. Sekarang lagi jaman demam berdarah. Tuh leher kamu bentol-bentol digigit nyamuk”

    Hans kaget. Hah bentol – bentol. Sekilas lalu dIa bertukar pandang dengan Pembantunya Nunik yang sedang berada di pintu dapur. Terlihat Nunik tersenyum geli lalu mengedipkan sebelah matanya pada Hans sambil menggigit bibir.

    “Hah…yang tadi mimpi ga sih??”

    Hans yang masih bingung lalu mendengar HP nya berbunyi tanda ada SMS masuk. DIa buka ternyata dari nomor yang tidak dIa kenal. & isinya adalah.


    “makasih ya mas hans. Kapan-kapan kita ewean lagi ya. Tapi nanti mas hans nya minum obat kuat dulu ya biar mainnya lama hihihihi”

    “glek” Hans senang sekaligus bingung sekaligus takut.

    Senang karena dIa benar – benar merasakan tubuh nikmat pembantunya. & mungkin bukan hanya saat itu saja. Ke depannya mungkin dIa akan lebih sering menikmati tubuh pembantunya.

    Bingung karena kenapa dIa bisa menikmati bermain seks dengan pembantunya. Padahal oembantunya sangat berbeda tipenya dibandingkan paacarnya saat ini. CInthya, perempuan keturunan Chinese dengan kulit mulus & wajah cantik tiada tara.

    Dan takut, bagaimana jika pembantunya cerita ke orang tua atau orang di sekitar kompleksnya. Bisa hancur nama baiknya. Apalagi dIa ingat pembantunya sempat mengambil foto. Sementara di dapur, Nunik masih tersenyum-senyum penuh kemenangan. DIa yakin hans sudah takluk pada dirinya. DIa bisa memenuhi kebutuhan seksualnya kapan saja. Bukan dengan orang sembarangan, tapi orang yang paling ganteng sekompleks ini. Hihihi

  • Foto Ngentot Gadis muda dijemput di jalanan

    Foto Ngentot Gadis muda dijemput di jalanan


    2135 views

    Duniabola99.com – foto gadis muda diajak cowok dijalan untuk berhubugan ngentot dirumahnya dan melakukannya diatas sofa putih yang membobol memeknya yang berwana merah dan menemabakkan sperma kememeknya.

  • Kisah Memek Askar

    Kisah Memek Askar


    2472 views


    Duniabola99.com – Nama saya Yusman, “Man”. Boleh kenal tak? Itu msg yang saya terima pada 5hb Oktober 2007, dari 012-85xxxxx Saya stay kat Alor Gajah, umur 29thn.

    Setelah berbicara panjang lebar, msg dan btanya tentang apa yang menjadi kesukaan masing-masing, kami pun sepakat berjumpa pada 7hb oktober kat Alor Gajah, Melaka.

    Pada 7hb, 9.45am . Kami berjumpa first time, dekat bas stand Alor Gajah, “Saya dah sampai, saya kat stand teksi Alor Gajah”, itu pesan msg yang saya terima daripada Yusman.

    Saya pun berjalan, datang menemui Yusman. Pertama kali saya nampak dia, saya terkejut! Kulit dia coklat gelap, style rambut khas seorang askar menambah tegas wajahnya, badan tap – macam seorang askar.

    Kami pun saling berjabat tangan, menyebutkan nama masing-masing. “Jom kita gi Tampin, sewa bilik kat sana ”, dia mempelawa dan mengulurkan helmit. Saya meraih helmit tuh, dan kemudian naik ke motor bernombor …….

    Moto pun melaju kearah luar Bandar, tetiba dekat simpang depan kilang Honda Alor Gajah, moto memusing balik. “Jom kita gi semak kat sana , tempat dia ok jugak, Tampin jauh. Next time le kita gi sana ”, Yusman memberitahu. Motor pun membelok kanan, menuju kilang Honda – simpang pertama kemudian membelok kanan lagi, lepas tu ikut kiri. Berhenti …

    Kami turun dan dia menolak moto masuk kedalam semak, agak terlindung daripada pandangan orang. Dia bakar sebatang rokok dan … sekali sentap, dia membuka butang seluar saya. Apalagi … saya buka leh sekali zip jeans saya.

    Dia kuarkan semua batang saya, dia hisap dan sedut. Perasaan saya lain macam, batang saya kena sedut ngan seorang lelaki berbadan tegap, sasa. Bila saya nampak dia dah puas menghisap dan menyedut batang saya, saya pun meminta izin untuk fuck dia. Dia cuba mengelak, “saya hisapkan batang awak sampai kuar” cakap dia. “saya tak boleh pancut bila tak fucking”, saya menyambung. “tolonglah bagi saya fuck lubang jubor awak”, saya meminta lagi. Yusman diam dan kemudian “Awak boleh fuck saya, tapi buat perlahan. Ini yang first time saya kena fuck”. “OK”, saya mengangguk.


    Dia kemudian turun kat saliran air yang kering, dan menonggeng. Saya gigit buntut dia dan menyapukan KY kat kepala batang saya. Perlahan saya jolok kan batang saya dalam lubang buntut dia, baru kepala konek saya je yang masuk dia dah meringis, menahan sakit. Saya cuba menggigit tetek dia yang keras, buat dia stim dan dapat mengurangkan rasa sakit dia kat lubang buntut Tak lama sangat cam biasa, saya dah mula rasa nak terpancut mungkin sebab lubang buntut Yusman yang memang sangat ketat, teruna lagi.

    “Man, saya dah nak pancut”, saya tetiba memberitahu. “Pancut kat luar le, saya nak minum sperm awak”, Yusman menyambung. Tapi bila kesedapan tuh dah melampau, saya terus jolok keluar masuk batang saya dalam lubang Yusman, hingga terpancut kat dalam. Yusman tetiba membalikkan badan dia, hingga le batang saya yang tengah pancutkan sperm tuh terlepas daripada lubang dia. Dia kemudian merentap batang saya, dan menyedut kuat tanpa ada rasa jijik. Puiiihhhhh, sedap tak terkira. Yusman, menjilat semua sisa air mani yang menetes dekat kepala batang saya, sambil tangan nya melancap batang nye sendiri. Saya cuba tundukkan badan saya dan menggigit-gigit tetek dia, yang membuat dia mengerang, melenguh. Tak lama kemudian dia pun pancut.

    Kami duduk rehat kejap, kemudian membersihkan diri ngan saputangan dan memasang seluar masing-masing.

    “saya nak jumpa awak lagi”, Yusman bercakap. “OK, terimakasih awak dah tolong saya pancut”, saya menyambung. “sama leh”, Yusman pun bercakap lagi. “Jom kita cabut, saya hantar awak gi bas stand Alor Gajah”, Yusman memberitahu.

    Tak lama kemudian kami pun sampai kat bas stand, saya turun daripada moto, melepaskan helmit dan menghulurkan kat dia, “Terimakasih banyak Man. Jumpa lagi. Bye”. Jam dah menunjukkan 1pm lebih.


    …………………….. Lama takda kabar berita, raya dah dekat. Kami pun sibuk ngan family.

    15hb, msg Man masuk. “Jom kita jumpa, saya nak rasa batang abang (dia membahasakan saya sebagai abang) yang besar tuh”, 012-85xxxxx (15Oct, 4.47pm). “OK, qt jumpa pada 18hb, belah petang”, saya reply msg dia. “tapi, bila abg fuck saya, buat slow sikit – hari tuh lubang buntut saya naya – ada darah kuar”, dia membagi tahu dalam msg.

    Setelah berbalas msg, kami pun sepakat. Jumpa pada 18hb pukul 6.30petang. Dia datang ambik kat Londang, depan Kolej Matrikulasi.

    18hb Okt 2007, kurang daripada 6.30pm . Saya dah duduk terpacak menunggu Man kat bas stop Taman Bidara, seperti yang dah saya msg kat dia tengah hari tadi. Tak lama kemudian saya nampak Man dengan motor dia, berhenti depan saya. Dia menghulurkan helmit dan moto kami pun melaju mengarah ke Pantai Pengkalan Balak.

    Setelah agak lama round kat tepi pantai, kami berhenti depan “Angin laut Challet”. Chek in dan masuk kedalam bilik nombor 7, tingkat 2.

    Masuk je dalam bilik, pintu dikunci – Man cam nak gila, merentap seluar saya, menarik kuar batang saya yang belum keras betul. Dia kulom dan sedut kuat, buat saya sakit cam nak menjerit. Risau tengok dia yang macam dah gila.


    Tak lama kemudian … saya cuba ambil alih, saya baringkan dia kemudian menggigit buntut dia. Saya jilat daripada pangkal peha naik keperut, kemudian terus ke tetek dan leher dia. Bau rokok tercium kuat, dia memang perokok.

    Saya telentangkan dia, kemudian sapukan KY lebih lebih kat lubang buntut dia, saya cuba masukkan 2 jari. Bila dia dah mula melenguh, saya pun jolok kan kepala batang masuk dalam lubang buntut dia, saya kuar masuk kan kepala batang. Bila saya tengok dia tak selesa, saya sapukan KY lagi dan minta dia mengiring. Saya cuba masukkan semua batang saya. Plup, konek saya dah dapat masuk penuh dalam lubang buntut Man. Saya diam kan sekejap, bila dia dah mula rasa selesa, dia cuba gerakkan badan dia. Saya pun beri jalan kat dia mengatur seberapa dalam konek saya dalam lubang buntut dia yang dia nak.

    Puuiiihhhhh, semakin lama semakin laju dia gerakkan badan dia, nampak nye dia dah mula selesa ngan konek kat lubang buntut dia, dan dah rasa sedap. Dah mula lah dia bergerak pantas. Saya gigit tetek dia, saya remas dada dia yang tap gila, keras. Sesekali saya pukul buntut dia.


    Bila dia dah mula penat, dia meminta saya segera pancut dalam lubang jubor dia. Dia nak rasa macam hari tu lagi. “Apsal kena pancut cepat Man?”, saya bertanya. “Lepas nih, saya kena pergi Port Dickson, esok saya ada kelas”, dia membagi tahu. “Kelas apa pulak?”, saya menyambung bertanya. “Saya askar, tengah belajar kejuruteraan khas askar kat Port Dickson”, dia membagi tahu, yang membuat saya terkejut. Dalam hati saya bercakap, patut le badan dia tap gila, kulit yang keras, dan style rambut pendek khas askar, main pun macam nak gila, GANAS.

  • Kisah Memek Dukun dan calon PNS

    Kisah Memek Dukun dan calon PNS


    3539 views


    Duniabola99.com – Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan impian bagi sebagian besar orang, Bergagai cara ditempuh agar bisa lolos tes CPNS. Mengikuti bimbingan tes CPNS, menyogok, menyewa joki, sampai ke dukun sekalipun akan dilakukan. Entah karena putus asa setelah beberapa kali gagal dalam tes, akhirnya akupun juga memakai jasa dukun atau orang pintar. Menurut info yang aku peroleh dari temanku, ada seorang dukun di pinggir kota yang dulu pernah meloloskannya menjadi PNS. Malam itu aku sendirian pergi mencari rumah dukun itu. Setelah sempat muter-muter nanya sana-sini, akhirnya aku tiba di sebuah rumah sederhana yang nyaris tidak terlihat dari jalan raya. Halamannya yang luas dan tertutup rimbunnya pohon-pohon mangga membuat suasana menjadi sejuk dan tenang. Setelah beberapa kali mengetuk pintu, seorang wanita setengah baya dengan senyum ramahnya membukakan pintu. “Permisi, apa benar ini rumahnya Bu Sarmi?” tanyaku kemudian. “Oh iya, saya sendiri.
    Silakan masuk, Mas!” Setelah dipersilakan duduk, tanpa basa-basi aku segera memperkenalkan diri dan langsung mengutarakan maksud kedatanganku. “Ooo, jadi Mas Anang ini juga pengen jadi pegawai negeri to?” “Iya Bu! Saya juga sudah membawa sebotol madu murni sebagai syarat, seperti yang dikatakan teman saya.” Aku menyodorkan satu botol madu murni kepada Bu Sarmi. “Kalau begitu, silakan Mas Anang ikut saya ke dalam!” Bu Sarmi beranjak dari duduknya sambil membawa botol madu yang aku berikan tadi. Beliau berjalan menuju ke sebuah kamar di ujung ruangan. Dari belakang aku membuntutinya sambil memperhatikan gerakan pantat montoknya yang membuatku menelan ludah. Sesampainya di dalam ruangan yang redup itu, Bu Sarmi menutup pintu dan menyuruhku membuka pakaianku.

    “Maaf ya Mas Anang! Tolong pakaiannya di lepas dan silakan berbaring di ranjang itu! Kita akan segera memulai ritualnya!” “Semuanya, Bu?” tanyaku malu-malu. Bu Sarmi tersenyum, “Mas Anang gak usah malu. Anggap saja saya tidak ada. Toh ini kan juga demi cita-cita Mas Anang!” Bu Sarmi benar, pikirku. Lagi pula aku sudah terlanjur datang ke sini, jadi aku tidak perlu malu lagi. Sementara Bu Sarmi menyiapkan kelengkapan ritual, aku segera menanggalkan semua busanaku kemudian berbaring di atas ranjang yang tidak terlalu empuk itu. Beberapa saat kemudian, dengan sebotol madu di tangannya, Bu Sarmi datang dan duduk di sampingku. Sesaat aku sempat melihat Bu Sarmi mengamati tubuh telanjangku. Pandangannya terkesan liar, seolah tengah melihat ayam panggang yang siap untuk di santap. Dengan duduk bersimpuh di sampingku, Bu Sarmi mulai menuangkan madu murni itu ke sekujur tubuhku. Aku memejamkan mataku saat tangan lembut Bu Sarmi mulai menyentuh dadaku, meratakan madu yang lengket itu ke setiap sudut tubuhku. Jemarinya yang lentik dengan lihai menari-nari, meremas-remas dada bidangku dan putingnya, dan mempermainkan bulu-bulu halus yang tumbuh di atasnya.

    Aku menggigit bibirku sendiri, mencoba mengendalikan aliran darahku yang bergejolak menuju ke arah pangkal pahaku. “Mas Anang sudah punya pacar?” tanya Bu Sarmi memecah keheningan. “Eh, saya baru menikah enam bulan yang lalu, Bu!” “Ooo… jadi masih pengantin baru to! Wah, lagi panas-panasnya dong, Mas!” kata Bu Sarmi meledek. “Ah, Bu Sarmi ini bisa saja!” Tanpa sengaja tanganku menyentuh lutut Bu Sarmi ketika beliau memindahkan tanganku yang tadi menutupi kemaluanku. Aku juga sempat melirik pahanya yang sedikit tersingkap. Wah, mulus juga pahanya, pikirku. Tanganku jadi betah berlama-lama di atas paha mulus itu. Bu Sarmi membiarkannya ketika tanganku mengelusnya. Bahkan beliau malah melebarkan pahanya. Seolah memberikan tanganku peluang untuk bergerak menelusuri paha bagian dalamnya. Darahku semakin mendidih manakala dengan lincahnya jemari Bu Sarmi turun ke perutku, membelai bulu-bulu halusnya dan memijat perutku, yang keras dan liat. “Wah… badan Mas Anang kekar juga yah? Tinggi lagi. Pasti Mas Anang rajin olah raga.” “Ya, setiap enam hari dalam seminggu, setiap pagi dan sore saya usahakan untuk olah raga meskipun hanya sejam. Biasanya sih saya rutin angkat beban, renang, bola, dan voli..” “Ooo… pantesan adik Mas Anang gede!” “Maksud Bu Sarmi, adik yang mana?” tanyaku pura-pura bodoh. “Maksud saya adik yang ini…..” kata Bu Sarmi sambil meremas kejantananku tanpa rasa canggung.


    Ada rasa kaget sekaligus senang dengan perlakuan Bu Sarmi. Beliau dengan lembut melumuri kejantananku dengan madu, kemudian mengocoknya pelan. “Ooohh… Bu! Enak…!” aku melenguh nikmat. Aku juga semakin berani dengan menyingkap roknya dan memilin pahanya lebih jauh lagi. Dan ternyata Bu Sarmi menanggapi positif tindakanku itu. Terbukti dengan ia sedikit mengangkat pantatnya agar aku bisa mencapai pangkal pahanya. Astaga…! Sekali lagi aku terkejut sekaligus senang manakala tanganku menyentuh rambut-rambut halus di antara pangkal paha Bu Sarmi. Ternyata beliau sudah tidak memakai celana dalam. Perlahan-lahan aku mulai menggosok bibir vagina Bu Sarmi yang sudah basah itu dengan jariku. Bu Sarmi bertambah kelojotan dan semakin bersemangat mengocok batang tongkolku. Perlahan-lahan batang kejantananku itu mulai membesar dan mengeras. Tanpa rasa jijik, Bu Sarmi mulai menjilati sisa-sisa madu yang menempel di sekitar pangkal pahaku, melumat buah zakarku, kemudian bergerak naik menyapu urat-urat tongkolku yang sudah bertonjolan. “Gimana Mas Anang? Enak kan?” tanya bu Sarmi di sela-sela aksinya. “Ahh… nikmat banget Bu! Saya belum pernah merasakan senikmat ini!” Aku memang belum begitu berpengalaman dalam hal sex. Selama berhubungan dengan isteriku, kami hanya melakukan dengan cara konvensional saja. Namun kali ini Bu Sarmi memberikan pelajaran baru yang ekstrim. Ekstrim enak… Terbukti ketika Bu Sarmi dengan lembut memasukkan ujung penisku ke mulut mungilnya, langsung saja berjuta kenikmatan menghampiriku. “Ooougghh…yeah…enak, Bu!” nafasku semakin memburu. aku merintih-rintih nikmat, namun Bu Sarmi masih asyik mempermainkan tongkolku di dalam rongga mulutnya. Aku juga semakin berani. Kutarik roknya sampai terlepas.

    Bahkan Bu Sarmi juga turut melepaskan kaosnya sendiri. Gila! Di usianya yang sudah tidak muda lagi, ternya bu Sarmi masih memiliki tubuh yang bagus. Kulitnya putih mulus, payudaranya yang kencang dan montok, serta pantatnya yang bulat menggemaskan membuatku seolah ingin mengunyahnya. Oh, sungguh seksi sekali dukun ini. “Aahhh…. tongkol Mas Anang memang luar biasa besarnya. Hhhmmmm…. saya memang sudah lama mendambakan tongkol sebesar ini.Hhhmmm…!” dengan rakus Bu Sarmi kembali melumat kejantananku. Kali ini beliau mengangkangi tubuhku dan menyodorkan vaginanya tepat ke wajahku. Dengan naluriku, aku mendekatkan mulutku ke vagina Bu Sarmi yang merekah merah. Bau harum yang keluar sangat merangsang syaraf otakku untuk menjilatnya. Perlahan-lahan kujulurkan lidahku, dan kusapu permukaan vaginanya dengan lembut. “Aaaaghhh…! Yaahhh… begitu Mas! Jilat terus punya saya….!Oooghhh…!” Bu Sarmi bertambah semangat mempermainkan tongkolku di dalam mulutnya. Sementara tangannya mengocok batang tongkolku, kepalanya juga bergerak naik turun. Sesekali beliau menyedot-nyedot ujung tongkolku kuat-kuat. Cukup lama kami dalam posisi ini, saling menjilat, mengulum dan mengocok kemaluan masing-masing. Berapa saat kemudian Bu Sarmi melepaskan kulumannya. “Gimana, Mas Anang Suka kan?” tanya Bu Sarmi sambil tersenyum padaku. Aku hanya mengangguk pelan sambil menikmati jemari Bu Sarmi yang masih memijit-mijit batang tongkolku. “Berdasarkan pengamatan saya, kebanyakan orang yang mempunyai penis besar mempunyai keinginan yang besar pula. Saya yakin, kali ini Mas Anang pasti akan bisa jadi Pegawai Negeri.” kata Bu Sarmi menjelaskan. “Tapi sekarang, biarkan saya bersenang-senang dulu dengan tongkol Mas Anang yang besar ini!” Bu Sarmi mengambil posisi duduk di atas pahaku.

    Perlahan-lahan beliau meraih kejantananku dan membimbingnya menuju ke liang sugawinya yang sudah basah. Dia terlihat meringis saat ujung penisku mulai memasuki memiawnya yang hangat. Entah karena memiaw Bu Sarmi yang sempit, ataukah karena tongkolku yang besar, proses penetrasi itu berjalan dengan lambat namun nikmat. Bu Sarmi tampak susah payah berusaha agar batang tongkolku bisa masuk utuh ke dalam memiawnya. Sampai akhirnya… “Aaougghh…. aduh Mas Anang! Gede banget tongkolmu!” tubuh Bu Sarmi yang mulus tampak berkilat-kilat oleh cucuran keringatnya. Beberapa kali ia menghirup nafas dalam-dalam sambil membiarkan batang tongkolku terbenam dalam rongga vaginanya yang sempit. Beberapa saat kemudian Bu Sarmi mulai beraksi. Dengan kedua tangannya bertumpu pada dada bidangku, beliau mulai mengayunkan pantatnya naik-turun. “Aaaahhh… aahhhh… ooougghh…!” Aku mendesah-desah keenakan. Kedua tanganku memegang pinggul Bu Sarmi untuk mengatur gerakan naik-turunnya. Sesekali tanganku juga merayap naik, menggapai dua buah benda kenyal yang melambai-lambai indah seiring dengan gerakan naik turun tubuhnya. Dengan liar Bu Sarmi menghentak-hentakkan pantatnya, meliuk-liuk di atas tubuhku, seperti seekor ular betina yang tengah membelit mangsanya. Terkadang beliau juga membuat goyangan memutar-mutar pantatnya sehingga jepitan vaginanya terasa mantap. Batang tongkolku terasa seperti di pelintir dan dipijit-pijit di dalam lubang kenikmatan itu. Terasa sangat hangat dan nikmat. Ooouuuhhh… Semakin lama gerakan Bu Sarmi semakin liar tak terkendali.


    Menghujam-hujam kejantananku semakin dalam dan mentok sampai dinding terdalam rongga vaginanya. Nafas kami juga semakin memburu, seperti bunyi lokomotif tua yang berjalan dengan sisa-sisa tenaganya. “Oh, Mas Anang…, saya…sudah…nggak kuat…lagi…! Arrrgghhh….!” Bu Sarmi menjerit nikmat berbarengan dengan muncratnya magma panas dari dalam rahimnya. Beliau mencengkeram kuat-kuat dadaku. Seolah ingin menancapkan kuku-kukunya ke dalam bukit dadaku. “Ooohhh… sebentar lagi Bu! Saya juga sudah mau keluar… ooohhh… yeaahhh….!” Aku juga mempercepat gerakanku. Meskipun Bu Sarmi terlihat lelah, namun aku masih bisa menopang tubuhnya dan menggerakkan pinggulnya ke atas dan ke bawah. Beberapa menit kemudian, aku merasakan batang tongkolku semakin mengencang dan mulai berdenyut-denyut. Aku segera mempercepat gerakanku. Kuhentak-hentakkan tubuh Bu Sarmi. Bunyi berkecipak semakin terdengar nyaring. Sampai akhirnya….. “Saya… keluar Bu! Oogghhh…!” aku meregang nikmat bersamaan dengan menyemburnya spermaku di dalam rongga kenikmatan Bu Sarmi. Seketika tubuhku lemas. Aku sudah tak mampu lagi menopang beban Bu Sarmi yang berada di atas tubuhku. Beliau ambruk menindih tubuhku sementara batang kejantananku masih tetap menancap di vaginanya yang hangat. Dalam hati aku kagum dengan wanita ini. Beliau telah memberikan pengalaman baru dalam bercinta.

    Belum pernah aku merasakan pengalaman senikmat ini dalam berhubungan sex. “Mas Anang memang benar-benar hebat!” kata Bu Sarmi sambil membelai dan sesekali menciumi bulu-bulu halus di dadaku. “Ibu juga hebat! Belum pernah saya sepuas ini, Bu!” Aku mengecup kening beliau dan membelai-belai rambut dan payudaranya yang terurai panjang. Tak berapa lama kemudian kami pun terlelap saling berpelukan. Entah sudah berapa lama aku terpejam, ketika aku merasakan sesuatu yang merayap di atas perutku. Sesuatu yang hangat dan lembut. Perlahan aku membuka mataku, ternyata Bu Sarmi tengah asyik menciumi, menjilati dan melumat permukaan kulit perut sixpackku. “Aahhh…, Bu Sarmi masih pengen nambah lagi?” desahku pelan.
    Bu Sarmi tersenyum manja, “Habis…, tongkol Mas Anang guede sih! Siapa sih yang gak ketagihan ama tongkol segede ini!” “Ah, Bu Sarmi ini bisa aja!” aku hanya merem melek, menikmati tangan beliau yang bermain main nakal di selangkanganku. Dengan lembut Beliau membelai kejantananku dan mengurut-urutnya dengan jempol dan telunjuknya. Terasa nikmat memang. Bu Sarmi bertambah antusias ketika batang tongkolku mulai membesar dan mengeras. Dan dengan rakus, Bu Sarmi mulai menjilatinya, melumat dan mengocok kejantananku dengan mulut mungilnya. “Aaahhh…, aaahhh…, enak Bu! Oohhh…!” aku hanya bisa mengerang keenakan. “Hhhhmmm…., Mas Anang mau yang lebih enak lagi?” tanya Bu Sarmi menggoda. “Emang ada yang lebih nikmat, Bu?” “Coba Mas Anang berdiri!” aku menuruti perintah Bu Sarmi.

    Dengan kondisi tubuhku masih telanjang bulat, aku berdiri di atas ranjang. Sementara itu, Bu Sarmi yang berlutut di hadapanku tampak memandangi batang kejantananku yang sudah berdiri mengangguk-angguk. Perlahan-lahan Bu Sarmi meraihnya dan mengocoknya dengan lembut. Kukira beliau akan memasukkan batang tongkolku ke dalam mulutnya, tapi ternyata tidak. Beliau ternyata malah menggosok-gosokkan batang tongkolku di permukaan buah dadanya yang lembut. “Oohhh…. yaaahhh! Enak banget Bu!” “Ini masih belum seberapa, Mas! Coba Mas Anang rasakan yang ini…” Bu Sarmi menggeser batang tongkolku dan menyelipkannya di antara belahan buah dadanya. “Sekarang, coba ayunkan pantat Mas Anang!” Aku menurut saja. Perlahan-lahan aku mengayunkan pantatku maju dan mundur, sementara Bu Sarmi menekan-nekan buah dadanya kencang sehingga batang tongkolku terasa terjepit-jepit diantara susunya yang kenyal. “Oouuhhh…! Bu Sarmi memang benar-benar pandai memanjakan pria! Ini benar-benar luar biasa, Bu!” aku mendesah-desah nikmat. Susu Bu Sarmi yang menekan-nekan tongkolku membuat diriku serasa melayang. Lama juga kami melakukan foreplay ini. Sampai akhirnya Bu Sarmi memintaku untuk segera menuntaskan permainan itu. “Aahhh…, Mas Anang! Ibu sudah kepengen banget nih!” rengek bu Sarmi. Beliau melepaskan jepitan susunya dan kemudian mengambil posisi seperti orang sedang menungging. Meskipun aku masih belum begitu pengalaman, namun aku sudah pernah melihat posisi seperti itu dalam film porno. Perlahan-lahan aku membimbing kejantananku yang sudah berdiri keras ke arah lubang kewanitaan Bu Sarmi yang menganga dari belakan. Bu Sarmi tampak menggigit bibir sendiri ketika aku mulai menggesek-gesekkan ujung penisku di bibir vaginanya. “Ooouhhh…, ooohhh…! Cepetan masukin dong Mas!” rengek Bu Sarmi. Pelan-pelan kutusukkan ujung kejantananku ke arah vagina bu Sarmi yang memerah. “Aahhhh…!” aku melenguh nikmat.


    Di usianya yang sudah tidak muda lagi, tapi Bu Sarmi masih memiliki memiaw yang seret lagi keset. Jepitannya masih terasa kuat, seolah-olah ingin meremukkan batang tongkolku. Terlebih ketika seluruh batang tongkolku tertanam dan terhisap di dalam rongga memiawnya. Sesaat aku membiarkan tongkolku tertancap. Kemudian, pelan tapi pasti aku mulai mengayunkan pantatku maju-mundur. “Aaaahhhh…, yeaahhh….! Sodokanmu mantep banget Mas Anang, Ooohhh…!” Bu Sarmi mengoceh tak karuan. Ah-uh-ah-uh, oh-yeh-oh-yeh! Beliau juga hanya bisa meremas-remas seprei kusut itu saat gerakanku mulai cepat. Lama juga kami bermain dalam posisi doggy itu, sampai akhirnya Bu Sarmi terlihat sangat lelah. “Aduh…, Oouhhh… kita istirahat dulu ya sayang! Ooohhh…!” Aku mencabut penisku, sedangkan Bu Sarmi terguling ke samping dan terkapar dengan tubuh bersimbah keringat. Buah dadanya yang montok tampak naik turun seiring dengan deru nafasnya yang terengah-engah. Setelah mengatur nafas beberapa saat, akupun mulai melanjutkan aksiku. Kubentangkan kaki Bu Sarmi ke samping lebar-lebar, kuangkat kaki kanannya dan kuletakkan di atas bahuku. Perlahan-lahan kutarik pinggang Bu Sarmi dan kuarahkan batang tongkolku menuju liang surgawinya yang menganga, dan sleeeep…! Kembali kejantananku tertanam dalam lobang hangat itu. “Aduuhh…, pelan-pelan dong sayang!” rintih Bu Sarmi. Kembali aku ayunkan pantatku perlahan-lahan namun pasti. Bu Sarmi yang berada di bawahku tampak kelojotan menikmati aksiku ini. Terlebih ketika aku membercepat ayunanku dan menekan kuat-kuat batang tongkolku ke dalam rahimnya.

    Beliau hanya bisa mengerang nikmat sambil mencengkeram kuat-kuat otot-otot lengan dan dadaku. Sambil terus bergerak maju mundur, seskali aku meremas-remas, menjilat, dan menciumi buah dadanya. “Iyaah…aaghhh! Terus sayang…yahhh…yaahh…oouugghhh….!” Bu Sarmi mengoceh tak karuan. Namun aku tidak menghiraukannya. Aku terus memompa tubuh seksinya dengan gerakan mengorek-ngorek lubang nikmat itu. Semakin lama gerakanku semakin liar. “Ooohh…, Mas! Saya sudah nggak sanggup lagi…., Ooohhh…., saya mau keluarrr….!” Aku merasakan dinding-dinding vagina Bu Sarmi mengerut dan berdenyut-denyut, mencengkeram dan meremas-remas batang tongkolku dari dalam. Semakin lama kedutan vagina Bu Sarmi semain cepat, hal yang sama juga terjadi padaku. Batang tongkolku sudah terasa ngilu dan berdenyut-denyut. Sampai akhirnya….. “Aaarrggghhh….! Aku keluar lagi Mas!” Bu Sarmi menjerit puas. Aku semakin mempercepat gerakanku, mengoyak-ngoyak isi vagina Bu Sarmi. Namun sebelum spermaku keluar, aku segera mencabut penisku. Sambil mengocoknya dengan tanganku, aku menyodorkan batang tongkolku ke bibir Bu Sarmi yang terbuka. Aku semakin mempercepat kocokan tanganku sampai akhirnya…. “Aaaaggghh….aaaghh….aaaghhh…!” Crot…crot…croottt! Cairan putih kental muncrat beberapa kali ke mulut Bu Sarmi. Tanpa rasa jijik beliau menelan habis spermaku, kemudian menjilati sisanya yang masih menempel di batang tongkolku. Seketika tubuhku lemas, tulang-tulangku seolah rontok. Dan aku pun terkapar di sisi Bu Sarmi. “Oh, Mas Anang benar-benar perkasa! Terima kasih ya Mas!” aku memeluk tubuh Bu Sarmi dan mencium keningnya. Beliau tampak tersenyum puas sambil meletakkan kepalanya di atas dadaku dan mengusap-usap bulu-bulu halus di atasnya. “Kalau saya berhasil jadi Pegawai Negeri, Bu Sarmi mau minta apa?” tanyaku kemudian.

    Bu Sarmi bangkit dan duduk bersimpuh di sampingku. “Saya tidak minta apa-apa kok, Mas!” beliau tersenyum, “Mas Anang tidak perlu membelikan saya apapun! Saya cuma minta ini…..” Bu Sarmi meraih penisku yang terkulai tak berdaya. Kemudian mengurut-urutnya dengan jemarinya yang lentik. “Maksud Bu Sarmi?” tanyaku tidak mengerti. “Kalau Mas Anang berhasil jadi PNS, saya cuma ingin Mas Anang mengunjungi saya setiap seminggu dua sampai tiga kali, memberi saya jatah untuk dient*t pakai punya Mas Anang yang besar dan panjang ini…..” lanjut beliau sambil menjilati sisa-sisa sperma yang masih lengket di batang tongkolku. “Ah, kalau itu sih gampang! Dengan senang hati saya akan selalu siap melayani Ibu!” Mendengar jawabanku Bu Sarmi kegirangan. Dan beliau kembali menggugah birahiku dengan memberikan kuluman dan kocokan di batang tongkolku. Beberapa minggu kemudian akhirnya aku benar-benar lolos menjadi PNS. Dan setelah dilaksanakan pelantikan, aku memenuhi janjiku kepada Bu Sarmi. Setiap kali ada kesempatan, aku selalu berkunjung ke tempat Bu Sarmi. Tentu saja untuk memberinya kepuasan. Dan selama berhubungan dengannya, beliau masih saja mengakui kejantananku dalam bermain cinta.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Petite teen Lacie Channing wet pussy banged

    Petite teen Lacie Channing wet pussy banged


    2134 views

  • Mai Kamio cewek cantik ngentot dengan pacarnya disofa

    Mai Kamio cewek cantik ngentot dengan pacarnya disofa


    2100 views

  • Vidio bokep Yua Ariga ciuman dengna coklat di mulut sebelum ngentot

    Vidio bokep Yua Ariga ciuman dengna coklat di mulut sebelum ngentot


    2086 views

  • Kisah Memek Auntie Iza

    Kisah Memek Auntie Iza


    2950 views


    Duniabola99.com – Bagi mereka yang telah bertemu dengan makcik aku, sememangnya mereka pasti akan merasa yang wajah dan perwatakannya langsung tidak menyerupai usianya. Walaupun usianya sudah hampir mencecah 45 tahun, tidak keterlaluan jika aku katakan yang dia macam orang yang baru nak mencecah 35 tahun. Untuk kesenangan orang memahami cerita ini, biarlah aku namakan dia sebagai Auntie Iza aje…walaupun itu bukan namanya.

     


    Walaupun ada kalanya aku memasang angan-angan yang bercorak x-rated apabila berhadapan dengannya, aku terpaksa pendamkan saja memandangkan yang aku hanya berpangkat anak buah sahaja. Tambahan pula Auntie Iza telahpun mempunyai tiga orang anak dan adalah tidak elok sekiranya aku memperlakukan sebarang perangai yang tidak elok.

    Tapi anggapan aku terhadap Auntie Iza berubah apabila aku tinggal bersama dengan pakcik aku baru-baru ini. Tuan rumah aku inginkan rumah sewa ku kembali dan memandangkan yang aku masih belum dapat rumah sewa, pakcik aku telah mengajak aku tinggal bersamanya sementara waktu.

    Suatu hari semasa pakcik ku keluar kerja, tinggallah aku bersama dengan Auntie Iza saja di rumah. Aku anggap ini biasa saja sebab dia makcik ku juga.

    Nak dijadikan cerita, aku sedang makan sarapan di dapur bila Auntie Iza keluar dari bilik air. Dia berkemban. Auntie Iza terpaksa lalu depan aku kerana bilik air terletak di belakang dapur. Secara spontan mata aku terus memandang ke gunung Auntie Iza semasa dia lalu di depan aku. Mungkin menyedari pandangan aku, Auntie Iza berhenti dan memandang ke arah ku. Tergamam, aku terus menundukkan kepala.


    “Kenapa malu? Suka apa yang you nampak?” tanya Auntie Iza selamba.

    Tanpa dapat aku menjawab, Auntie Iza terus berjalan ke arah aku dan tanpa aku sedar, kainnya terus terlucut ke lantai. Sepasang buah dadanya yang besar menunding ke arah ku. Mata ku terus tertumpu pada bulu lebat yang menutupi cipapnya.

    Auntie Iza terus rapat dengan muka ku dan buah dadanya digeselkan ke muka ku. Semakin kencang nafas aku. Dalam seluar ku, batang ku sudah semakin menegak dan tegang. Auntie Iza terus memegang tangan ku dan dibawanya ke arah buah dadanya. “Peganglah. Auntie tahu kau nak pegang.”

    Pucuk di cita ulam mendatang. Tanpa melepaskan rezeki aku terus menjilat putting Auntie Iza yang sudah semakin tegang. Sambil tangan ku bermain-main di cipapnya. Perlahan-lahan cipapnya semakin basah dan jari ku terus menusuk ke dalam lubang keramatnya yang basah itu.


    Auntie Iza terus duduk di atas meja makan dengan kedua kakinya mengangkang luas. Tanpa berlengah lagi aku terus melucutkan seluar ku dan menghalakan batang ku ke arah lubang keramat Auntie Iza. Aku terus menusuk dengan penuh kenikmatan. Air cipap Auntie Iza mula membasahi telurku. Aku terus melajukan terjahan aku.

    Bila aku rasakan aku hampir terpancut, cepat-cepat aku tarik keluar batang ku. Namun sebelum sempat aku menariknya habis, Auntie Iza terus menarik aku agar masuk semula. Tak sempat aku berbuat apa-apa, aku terus terpancut dalam cipap Auntie Iza.

    Aku terus menarik keluar batang ku. takut aku seketika. Namun ketakutan itu hilang bila Auntie Iza terus memusingkan badannya dan menonggengkan punggungnya ke arah ku.

    “Masuk belakang,” katanya.


    Aku tak tahu nak buat apa sebab aku memang tak pernah masukkan batang ku ke dalam jubur seseorang. Aku hanya berdiri di belakang Auntie sambil tangan ku meramas punggungnya. Mungkin menyedari yang aku tak tahu nak buat apa, Auntie terus memegang batang ku dan terus menasukkannya ke dalam juburnya. Ketatnya memang aku tak boleh katakan.

    Bila dah masuk, aku terus menjalankan operasi. Dalam aku menusuk juburnya, auntie terus menusuk cipapnya dengan dua jarinya. Depan belakang dia kena. Patutlah dengusan dan rintihannya begitu kuat sekali. Aku kian lajukan terkaman aku. Aku tahu dia tak akan mengandung kalau aku lepas dalam juburnya. Maka aku pun terus menerja walaupun aku rasa aku dah nak pancut. Bila aku tarik keluar batang aku, aku nampak cecair pekat ku mengalir keluar dari juburnya.

    “Jangan lap,” kata Auntie bila aku mencapai tisu untuk lap batang ku.

    Tanpa menghiraukan di mana batang aku berada tadi, Auntie terus menghisap batang aku dengan lahapnya. Untkuk kali ketiga pagi itu, aku terpancut lagi. Kali ini dalam mulut auntie.


    Selepas itu baru aku tahu yang auntie sudah hampir empat bulan tidak digauli. Dan sepanjang perkahwinannya, dia belum pernah menghisap batang lelaki atau main belakang. Walaupun pernah dia minta kat pakcik aku, pakcik aku tak benarkan dia buat begitu.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri




  • Anal Sex With Asian Amateur Bimbo Morita Kurumi

    Anal Sex With Asian Amateur Bimbo Morita Kurumi


    1949 views

  • Foto Bugil Pouty Talinka muda merasa lebih baik setelah sesi masturbasi telanjang panas

    Foto Bugil Pouty Talinka muda merasa lebih baik setelah sesi masturbasi telanjang panas


    1991 views

    Duniabola99.com – foto gadis pirang cantik toket kecil baru tumbuh menampilakan memeknyan yang tembem tanpa bulu dan memainkan jari – jarinya kememeknya diatas sofa merah yang empuk.

    Koleksi Foto Cewek Cewek Cantik, Foto Cewek Cantik Idaman Para Cowok, Foto Wanita Cantik Gambar, Foto Wantik Cantik Tersenyum Gambar, Kumpulan Foto Cewek Cantik Terbaru 2019, Foto Cewek Cantik dan Cewek Imut, Foto Terbaru Artis, Kumpulan Potret Perempuan Cantik Di Dunia, Koleksi Foto Gambar Cewek Cantik Terbaru 2019

  • Video Bokep Eropa lesbian Jessa Rhodes dan Megan  Rain di sofa

    Video Bokep Eropa lesbian Jessa Rhodes dan Megan Rain di sofa


    2123 views

  • Busty MILF Asami Yoshikawa Rides Cock In Asian POV

    Busty MILF Asami Yoshikawa Rides Cock In Asian POV


    2011 views

     

  • Foto Ngentot Riley Reid dan Elsa Jean makan vagina di penjara sebelum threesome

    Foto Ngentot Riley Reid dan Elsa Jean makan vagina di penjara sebelum threesome


    2477 views

    Duniabola99.com – foto 2 cewek cantik Riley Reid dan Elsa Jean yang lagi dipenjara saling menjilat memek sebemul datang petugas yang berpenis besar dan mengentot threesome yang sangat hot dan saling merebut air mani. Fortunebet99

  • Hentai002

    Hentai002


    1902 views

  • Kisah Memek Menunggu Hujan Reda

    Kisah Memek Menunggu Hujan Reda


    3753 views


    Duniabola99.com – Kisah ini terjadi antara aku dan isteri jiran sebelah rumah. Kebetulan ketika sebulan sebelum aku berkahwin aku telah mendapat jiran baru. Hisham dan Norlin pasangan suami isteri serta 2 anak. Khabarnya mereka telah membeli rumah tersebut so bila dapat jiran baru rajin juga la saling bertegur sapa. Sikap aku yang ramah membuatkan aku rajin menyapa si suami atau isterinya. Tapi apa yang aku perasan Norlin memang nampak mudah mesra dan kerap kali juga dia yang menegur aku dahulu dan akutak nafikan kerapkali juga aku berangan nak bersetubuh dengan Norlin bila terpandang susuk tubuhnya yang amat menarik perhatianku.


    Dari perbualan dengan Hisham aku mendapat tahu isterinya Norlin lebih tua setahun dari aku dan muda 3 tahun dari Hisham. Walaupun aku baru berkahwin tetapi bila terpandang isterinya yang berkulit cerah serta susuk tubuh yang menarik dengan buah dada yang agak besar buat aku cukup teransang dan isteri akulah yang akan tetap menjadi mangsa bila aku teringin. Walaupun aku suka melihat Norlin tetapi aku tidak pernah terfikir untuk menggangu kehidupannya suami isteri lagi pun aku sudah beristeri.

    Setelah setahun lebih berjiran bersama suatu pagi Norlin menegur aku yang sedang mencuci kereta sambil dia menjemur pakaian dihadapan rumah kebetulan hari tersebut aku bercuti sebab terpaksa menghabiskan cuti tahunan dan suaminya pula, Hisham outstation dan isteri aku pula bekerja. “tak kerja hari ni azree?” tegurnya.. “tak la.. saja nak habiskan cuti..” jawabku sambil mencuri curi pandang ke buah dadanya. “lin tak kerja?” tanya ku pula.. “alaaa.. penat la hari hari kerja, saja cuti nak rehat rehat.. anak pun hantar ke nursery..” katanya sambil tersenyum.

    Berderau darah aku bila Norlin yang menghadap aku memakai T-shirt putih dgn berkain batik tiba tiba menunduk untuk mengambil pakaian didalam bakul, terserlah buah dadanya yang tergantung itu yang membuat aku cukup geram! “azree.. malam tadi lin dengar kuat laa..” katanya sambil tersipu sipu bila dia melihat aku masih terlopong memandangnya. “err.. bunyi apa?” tanya ku kehairanan… “malam tadikan malam jumaat” katanya sambil malu malu “ohhh…ye ke?” jawab ku spontan.

    Aku cukup terkejut dengan apa yang Norlin maksudkan. Memang aku projek malam tadi dgn wife aku.. ye lah malam sunat sebab tu pukul 10 malam dah masuk bilik. Kebetulan master bedroom aku bersebelahan dengan master bedroom Norlin.. “Hisham balik bila?” tanyaku untuk menukar topik.. “lusa kut” jawab Norlin sambil menyidai branya berwarna hitam yang ku agak bersaiz 36C itu.. tiba tiba dalam hati aku terasa ingin mengusik lin walaupun sejak berjiran aku hanya bertegur sapa begitu sahaja dan inilah kali pertama aku berbual dengannya. “amboi.. besarnya” tegur ku berani walaupun dadaku berdegup kencang.


    Kalau Norlin tak mulakan tadi aku pun tak berani nak mula nak usik usik pasal ni. “apa yang besar..?” soal Norlin seolah terkejut. “tu haa.. yang lin tengah pegang tu..” jawabku dengan nada yang tak bersungguh sungguh sebab aku pun tak biasa bersembang lama dengan Norlin apatah lagi hal yang sensitif begini. “ohhh.. biasa je.. kenapa.. macam tak biasa tengok je” ujar Norlin sambil tersenyum senyum.

    Aku mula memberanikan diri melayan perbualan Norlin ” ohhh.. yang lin punya tak pernah tengok laa.. ” jawabku sambil ketawa ketawa kecil nak hilangkan perasaan gementar. Niat nak mencuci kereta dah separuh jalan. Tangan aku yang bersabun tadi pun dah kering. “kalau nak tengok kena datang rumah la..”jawab Norlin sambil terus menyidai pakaian tanpa memandang aku, mungkin malu tapi mahu!! itu yang terlintas dalam hatiku.

    Sambil mencuci tangan ke paip yang bersempadanan dengan rumahnya aku berkata dengan nada lebih perlahan “lin datang sini aje la.. ” entah dari mana datang idea sebegitu terus terpacul dari mulutku. Sungguh pun begitu dalam hati aku masih ragu ragu disebabkan sepanjang hidup aku tak pernah mengadakan hubungan seks dengan mana mana wanita melainkan isteri aku seorang sahaja, apatah lagi dengan isteri orang. “boleh juga.. bila?” tanya Norlin tersipu sipu sambil mengangkat bakul pakaian yang telah habis dijemur.

    Berderau darah aku bila melihat lihat cara Norlin begitu bersungguh sungguh sedangkan aku sendiri seolah olah macam tak percaya dengan apa yang sedang berlaku. “sekarang la.. masuk ikut pintu belakang” jawabku pantas.

    Selepas memerhatikan Norlin masuk aku pun terus masuk kedalam rumah menuju ke pintu belakang. Memang kebiasaannya pada hari bekerja kawasan belakang rumah aku agak sunyi sepi sebab kebanyakan jiran jiran aku berkerja suami isteri. Tak sampai 5 minit aku membuka pintu Norlin sudah tercegat dimuka pintu dapur.

    Dengan berkain batik dan T-shirt putih tadi Norlin tersenyum memandangku “masuklah.. buat macam rumah sendiri” pelawa ku sambil menuju kearah Norlin lalu menutup pintu. Berselisih dengannya bagaikan berada dikedai menjual perfume.. “wanginya..” tegurku sambil memegang tangan Norlin lalu aku menariknya kebilik ku. “nak buat apa ni?” Tanya Norlin seperti berpura pura dengan tindakanku “kan tadi nak tunjukkan sesuatu..” kataku sambil tersenyum lalu terus menarik perlahan tangannya. Norlin tersenyum sambil berpesan “jangan gopoh gopoh ye..”. Dibilik aku terus menyuruh Norlin duduk diatas tilam empuk tempat aku bertarung dengan isteriku malam tadi lalu aku duduk disisinya.


    Tanpa membuang masa diatas katil secara perlahan aku mula bercumbu dengannya sambil sebelah tanganku memaut bahunya dan sebelah lagi merayap rayap dibahagian dadanya. Norlin cuma membiarkan sahaja kelakuan aku terhadap tubuhnya. Aku terus mengucup bibir panas Norlin dan dia membalas dengan menghisap lidahku dan memainkan lidahnya kedalam mulutku sambil tanganku tak henti henti meramas kedua dua belah buah dada yang besar dan tegang itu.

    Degupan jantungku masih kuat masih terkejut dengan apa yang sedang aku lakukan sekarang ni.. Aku mula terasa tangan Norlin meraba raba kearah pangkal pahaku mencari cari sesuatu. Aku terus melondehkan seluar pendekku ke sehingga terkeluar batangku yang keras menegang lalu ku halakan tangann Norlin ke batangku. Seperti yang ku duga Norlin terus mengenggam dan meramas ramas dengan penuh geram, agak lama mulut aku bertaut di bibirnya, hinggakan rontaannya makin lemah, suaranya tidak lagi berbunyi, sehingga tiada lagi rontaan, sebaliknya tangan Norlin memeluk erat leher aku. Aku dapat merasakan bibirnya mula membalas ciuman aku.

    Apa lagi, aku pun mula menciumnya dengan mesra dan penuh kelembutan dia membalas sambil mengeratkan pelukannya. Terasa akan lidahnya dijulurkan, aku menyambut lalu menghisap lidahnya lalu berselang seli aku dan Norlin berhisap lidah. Agak lama kami berkucupan, bertautan bibir dan lidah sambil berpelukan mesra. Kemudian Norlin meleraikan tautan itu diikuti dengusan yang memberahikan Kami bertentang mata, tangan masih lagi dilengkarkan, badan masih lagi rapat, nafas makin kencang.. semakin berahi, kemaluan aku makin menegang.

    Renungan matanya yang redup itu bagaikan meminta sesuatu, lantas aku halakan sekali lagi bibirku ke bibirnya. Kami saling berkucupan mesra, sesekali ciuman dilarikan ke arah leher yang putih itu, aku cium, aku gigit dan aku jilat batang lehernya. Norlin hanya menggeliat kegelian bila diperlakukan sedemikian. Suara rengekkan manjanya menerjah ke dalam lubang telingaku. Tshirt yang dipakainya aku selakkan keatas hingga menampakkan coli warna hitam yang dipakainya.


    Kepala dan rambut aku diramas dan dipeluk erat bila dadanya aku cium dan teteknya aku ramas. Leen terus merintih keenakkan yang cukup membangkitkan nafsu. Aku semakin berani membuka Tshirt yang dipakainya sambil aku terus mencium dan mengucup wajahnya. Mulut kami terus bertautan akhirnya Norlin meluruskan tangan agar baju T itu dapat dilucutkan dari tubuhnya.

    Kini, bahagian atas tubuh Norlin hanya berbalut coli saja. Aku leraikan ciuman mulut lalu mencium pangkal buah dada di atas colinya. Aku mencium, menjilat seluruh pangkal buah dadanya sambil meramas-ramas. Suara rintihan Norlin makin kuat apabila aku memicit puting teteknya dari luar coli. Norlin merangkul erat dan meramas-ramas rambutku. Sambil mencium dan meramas buah dadanya, aku lengkarkan tangan ke belakang dan mula mencari kancing penyangkuk coli yang dipakai. Jumpa, dan aku terus lucutkan kancing itu. Perlahan-lahan aku menarik coli hitamnya ke depan dan terus mencampakkan ke lantai.

    Terpukau mata aku bila menatap dihadapan mata buah dadanya yang putih kemerahan yang tadi hanya mampu aku lihat dari jauh saja. Aku renung dan gentel-gentelkan putting teteknya sambil mulut mencium dan menjilat yang sebelah lagi. Suara rengekkan Norlin makin manja, makin ghairah aku dengar. Habis kedua-dua belah buah dadanya aku jilat.. aku hisap semahunya..ku gigit gigit manja putingnya dan diikuti rangkulan yang erat Norlin kepalaku kedadanya.

    Sambil mengulum puting buah dadanya aku membuka T Shirt yang aku pakai tadi lalu campakkan ke bawah. Kehangatan tubuh Norlin membangkitkan nafsu ghairahku. Aku terus memeluk erat Norlin sambil berkucupan mulut. Buah dadanya terasa hangat bergesel dengan dadaku. Perasaan yang sukar digambar, berpelukan dengan wanita lain selain dari isteriku sendiri dalam keadaan tidak berbaju, teteknya yang pejal menekan-nekan dadaku ke kiri dan ke kanan mengikut alunan nafsu.

    Setelah agak lama berkucupan berpelukan aku menatap sekujur tubuh yang separuh bogel di depan mata. Aku bangun berdiri.. Norlin hanya memandang sayu melihat aku melorotkankan seluar yang ku pakai dan bertelanjang bulat dihadapannya. Kemaluanku yang dah keras menegang dari tadi itu memerlukan sesuatu untuk dijinakkan. Aku kembali berbaring disisinya lalu aku mula meleraikan simpulan kain batiknya dan dengan lembut aku menarik kain itu ke bawah, lalu terus melucutkan terus dari tubuhnya. Segitiga emasnya hanya ditutupi secebis kain berwarna hitam yang mesti aku lucutkan juga. Aku usapkan kemaluannya dari luar, terasa basah dan melekit pada hujung lurah yang subur itu. Pahanya aku raba dan usap sambil lidah kini menjilat dan mencium pusatnya.


    Terliuk-lentok tubuh gebu Norlin diperlakukan begitu. Kedua tanganku memegang seluar dalamnya dan mula melurutkan ke bawah dengan punggung Norlin diangkatnya sedikit, dan terlucutkan benteng terakhir yang ada pada tubuh norlin maka aku tak lepaskan peluang menatap sekujur tubuh lemah yang tidak dibaluti seurat benang pun yang berada di depan mata minta dijamah. Aku terus membelai buah dadanya yang menegang itu.

    Aku kembali mengulum puting buah dada Norlin sambil tangan kananku merayap ke arah lembah lalu mengusap sekitar lembah itu. Segitiga emas milik Norlin akan aku terokai sekejap lagi.. aku mula mengusap dan menggosok di rekahan bawah lembah itu. Terangkat-angkat punggung Norlin menahan keenakan dan kenikmatan yang sukar digambarkan oleh kata kata. Yang kedengaran hanyalah rintihan dan desisan manja lagi mempesonakan. Kelihatan kemaluannya berair dikelilingi bulu-bulu nipis berjaga rapi.

    Aku sentuh lurah kemaluannya, terangkat tubuhn Norlin menahan keenakan. Aku sentuh lagi dan menggeselkan jari-jari aku melewati lurah itu, suara mengerang mengiringi liuk-lentok tubuhnya. Kelentitnya aku mainkan.. aku gentelkan hinggakan suara yang dilepaskan kali ini agak kuat dengan badan terangkat kekejangan. Terasa basah jari aku waktu tu.. aku masih cuba bertahan untuk melayan aksi Norlin yang cukup menghairahkan dan sekarang aku tahu Norlin sudah sampai ke kemuncaknya. Aku terfikir juga untuk menjilat kemaluannya tetapi niat aku terbantut bila melihat kemaluan Norlin dah mula berair membasahi cadar katilku.

    Aku terus menghempapkan tubuh aku ke atas tubuhnya dengan lembut sambil mencium wajahnya. ku geselkan kemaluanku dengan kemaluannya. Terasa nyilu dihujung kemaluanku bila bergesel dengan bulu dan air mazi Norlin yang mula membasahi lurah keramat itu. Setelah mendapatkan kedudukan yang selesa, aku pegang kemaluanku lalu aku halakan ke lubang kemaluannya. Sebagai seorang isteri yang berpengalaman Norlin tahu apa yang akan aku lakukan lalu dia membuka dan meluaskan kangkangnya sedikit.

    Setelah berada betul betul di hujung kemaluannya aku pun menghalakan batangku ke kemaluan Norlin secara perlahan-lahan diikuti dengan rengekan kami berdua bersilih ganti. Aku terus menujah masuk perlahan lahan hingga sampai dasar kemaluannya dan aku biarkan sekejap bila melihat Norlin mengerutkan mukanya sambil mengetapkan bibirnya..Aku terus mencium leher dan mulutnya berulang kali. bila ku lihat keadaan Norlin agak tenang aku mula mendayung.. menyorong masuk dan keluar perlahan lahan sambil Norlin terus mendakap bontotku dengan kedua belah kakinya sambil memeluk erat tubuhku.

    Kenikmatan pada waktu itu tidak terkata.. begitu berbeza ketika peluk dicumbu rayu oleh Norlin jika dibandingkan dengan isteriku. Memang terasa nikmat ketika berada diatas tubuh Norlin sambil aku tak henti henti memuji keenakan bersetubuh bersamanya. Inilah kali pertama dalam hidup aku bersetubuh dengan orang lain selain isteriku.. isteri orang pula…


    Pengalaman Norlin sebagai isteri yang sudah hampir 5 tahun itu digunakan sepenuhnya untuk melayan aku yang sememangnya agak kaku ketika mula menyentuh tubuhnya. Aku terus melakukan hayunan demi hayunan ke kemaluan Norlin dengan di iringi suara mengerang yang agak kuat sambil itu panorama di bawah cukup indah bila melihatkan batangku keluar masuk dari lubang kemaluan Norlin disamping bunyi irama yang cukup melekakan.

    Air mazi Norlin begitu banyak mula membasahi tilam.. Norlin memeluk erat tubuhku semasa berdayung, punggungnya bergerak atas bawah mengikuti rentak dayungan. Sesekali dia menggoyang-goyangkan punggungnya membantu dayungan aku, terasa kenikmatan yang tiada tolok bandingnya. sungguh pun aku mempunyai isteri tapi pengalaman Norlin dalam hubungan seks ini begitu mengasyikkan aku dan aku terus melajukan dayungan diiringi dengan suara rengekan Norlin yang makin kuat sambil itu aku leka melihat ayunan dan gegaran buah dada Norlin yang berayun mengikut rentak.

    Norlin memejam rapat matanya dan sesekali mengetapkan bibir menahan kepedihan. Norlin mula mengerang dan aku dapat rasa macam dah nak terpancut keluar, aku lajukan lagi hayunan menujah masuk jauh kedasar kemaluan Norlin sedalam yang boleh diikuti dengan jeritanNorlin yang agak nyaring lalu terpancutlah air mani aku jauh ke dasar kemaluannya. Tubuh ku terkulai di atas tubuh Norlin yang matanya masih terpejam rapat dengan mulut yang sedikit terbuka sambil mendengus kesedapan disamping dadanya berombak laju..

    Titisan peluhku membasahi kedua belah buah dada Norlin, aku juga berpeluh sehingga terasa meleleh di belakang. Batang aku yang dari tadi terendam didalam kemaluan Norlin semakin lembik akibat muntahan yang padu tadi. Aku kucup dahi Norlin lalu dia membukakan mata sambil tersenyum memandangku. Aku membalasnya dengan mengucup mesra bibirnya.. Aku masih terbaring atas tubuh Norlin di atas tilam empuk yang dibasahi dengan air mazi dan peluh. Terasa degupan jantung yang kencang didada Norlin… isteri jiranku sendiri yang baru sahaja aku menjamah tubuhnya. Memang terasa perbezaan melakukan hubungan seks dengan wanita yang lebih berpengalaman..

    Norlin memeluk erat tubuhku sambil mengucapkan terima kasih. Katanya sudah agak lama dia tidak mencapai kepuasan sebegini sambil memuji muji kemampuan aku melakukan hubungan seks yang lebih lama berbanding dengan suaminya. Aku minta keizinan untuk manarik keluar kemaluanku yang mula lembik.. Norlin mengangguk setuju dan aku terus baring terlentang kepenatan.

    Tak sampai 5 minit terbaring Norlin bangun duduk disisiku dan mula mengusap usap batangku yang lembik.. dengan kedua belah tangannya Norlin bermain main kemaluanku sehingga keras semula sambil tangan kiriku menggentel biji kelentitnya yang masih basah. Bila batangku sudah cukup keras menegang Norlin bingkas bangun lalu naik keatas tubuhku sambil perlahan lahan membenamkan batangku ke dalam kemaluannya.

    Norlin terus menghenjut sambil kedua belah tanganku memegang dan meramas buah dadanya. Sesekali Norlin merapatkan dadanya ke dadaku lalu berkucupan… aku dan Norlin bertarung lagi dengan aku memberi peluang kepada Norlin untuk berada di atas tubuh aku pula. Dalam tempoh beberapa jam aku bersamanya aku sempat memancut 3 kali. Memang terasa cukup puas bersetubuh dengan Norlin.


    Aku tersedar bila isteriku menelefonku untuk mengingatkan aku jangan lupa menjemputnya sekejap lagi. Ku lihat jam didinding sudah menunjukkan pukul 4 petang. . Aku bingkas bangun ku lihat Norlin masih terlena kepenatan. Kemaluannya kelihatan masih basah dan masih sedikit terbuka. Aku mengucup bibir Norlin untuk mengejutkannya.

    Dengan tergesa gesa Norlin bangun dan memakai pakaiannya. Sebelum keluar melalui pintu belakang kami sempat berpelukan berciuman. Aku tidak lupa mempelawa Norlin untuk datang lagi jika berkesempatan. Norlin angguk tanda setuju tanpa sepatah perkataan pun yang keluar dari mulutnya. Dari raut wajahnya aku tidak pasti sama ada Norlin happy atau menyesal dengan apa yang berlaku hari ini.

    Aku terus menukarkan cadar katil bilik aku yang berselerakan dan dibasahi peluh dan air mazi dan air mani aku dan Norlin. Dua hari selepas itu Norlin ada menelefon hp aku katanya dia dapat no hp aku dari suaminya yang memesan jika ada apa apa hal boleh minta tolong dari jiran sebelah semasa ketiadaannya. Norlin menyatakan dia cukup puas dan seronok semasa bersamaku cuma buat masa ini dia belum terfikir lagi untuk mengadakan hubungan seks bersamaku lagi..

    Ternyata rasa bersalah telah menyelubungi dirinya. Aku cuba menenangkan Norlin supaya jangan memikirkan sangat soal itu anggap seolah olah tidak pernah ada apa apa yang berlaku. Dua tiga bulan lagi aku akan berpindah ke rumah sendiri. Terus terang sehingga kini aku masih mengharap untuk bersama Norlin lagi.

  • Video Bokep Eropa Jenna Reid mastrubasi berakhir dengan entotan di hotel

    Video Bokep Eropa Jenna Reid mastrubasi berakhir dengan entotan di hotel


    2381 views

  • Video Bokep Miho Ichiki toket gede hisap kontol

    Video Bokep Miho Ichiki toket gede hisap kontol

  • Kisah Memek ngentot saat klinik sepi

    Kisah Memek ngentot saat klinik sepi


    2860 views

    Duniabola99.com – Siang itu waktu diklinik memang karena sepi pengunjung jadi saya bebas untuk ngapain entah di ruangan kantor atau di mana, karena sepi kaki saya ku naikkan di atas meja dan bersantai,


    Sebagian pembaca tentu masih ingat, saya selalu mengenakan rok mini yang lebar di bagian bawahannya hingga tentu saja posisiku duduk sekarang membuat bokongku dan paha bagian belakangku terbuka lebar.

    Kusilangkan kakiku di atas meja, bokongku kuletakkan di ujung kursi putar sambil bersandar. saya membaca buku-buku tentang satwa dari luar negeri. Suhu udara di Surabaya akhir-akhir ini amat panas, sudah waktunya hujan namun sampai dengan ketika ini kota Surabaya belum juga terguyur hujan sama sekali.

    Posisi dudukku ketika itu terus terang amat menyejukkan daerah sekitar selangkanganku sebab hembusan hawa dingin dari AC bisa langsung menerpa daerah sekitar pangkal pahaku. Sebab lelah membaca, kusandarkan kepalaku ke kursi sambil kupejamkan mata untuk tidur-tiduran, sementara HT tetap kunyalakan dan kuletakkan di atas meja dekatku agar sewaktu-waktu ada panggilan darurat saya bisa langsung memonitornya.

    Kulepas satu lagi kancing bagian atas hem longgar yang kukenakan, harapanku hembusan hawa dingin AC di ruangan klinik ini bisa menyusup masuk dadaku agar tak kegerahan. Rupa-ternyata semilir hembusan hawa dingin AC yang menyejukkan ruang klinik ini telah benar-benar membuatku tertidur cukup pulas sehingga saya tak mengetahui ketika ada orang masuk ke klinik.

    Wisnu salah seorang kolegaku ternyata siang itu juga memperoleh giliran piket. Untuk mengusir rasa jenuhnya, rupa-ternyata Wisnu berjalan-jalan mengelilingi KBS hingga sampai di klinik dan kemudian mampir sejenak.

    Bisa pembaca bayangkan apa yang Wisnu lihat ketika memasuki ruangan klinik? Mata Wisnu langsung tertuju pada bagian belakang pahaku yang terbuka lebar hingga bagian bokongkuku. Langsung saja Wisnu menelan ludahnya ketika ia melihat pahaku yang mulus dan sedikit ditumbuhi bulu halus itu terpampang jelas di hadapannya.


    Wisnu yang sebenarnya sudah sejak lama berusaha mencoba merayuku, siang ini tanpa disangka dia bagaikan memperoleh rejeki nomplok saja. Wisnu sebenarnya sudah beristrikan seorang dokter umum dan juga sudah memiliki anak. Usia Wisnu sekitar 36 tahun, orangnya tak terlalu tinggi, sekitar 165 cm dan wajahnya cukup lumayan.

    Orangnya cukup konyol dan suka bercanda. Begitu melihat pemandangan seperti itu, dengan serta merta Wisnu langsung maju dan berjongkok tepat di depan belahan pangkal pahaku. Mulutnya meniup-niup selangkanganku. Pada awalnya saya memang tak merasakannya sebab saya sedang benar-benar tertidur pulas, namun lama kelamaan saya bisa juga merasakan adanya hembusan angin yang datangnya bukan dari hembusan AC.

    Kubuka mataku dan sungguh amat terkejut sebab kulihat ada orang yang sedang berjongkok menghadap selangkanganku sedang meniup pangkal pahaku. Secara spontan kuturunkan kedua belah kakiku dari atas meja. Sebab kejadiannya begitu cepat, kepala Wisnu tertindih oleh pahaku. Akibatnya posisi kepala Wisnu akhirnya terkangkangi oleh pahaku dan wajah Wisnu jatuh tepat di pangkal selangkanganku.

    Gila! Wisnu bukannya segera berdiri dan menyingkir, tapi dengan serta merta wajahnya malah diusapkan ke pangkal selangkanganku yang terkangkang tadi. Usapannya membuatku geli. Lalu hidung Wisnu menyingkap ujung G String-ku yang sexy.

    Aku ketika itu memakai CD model G String yang mini, bahannya hanya berupa seutas tali nylon yang melingkari pinggangku, selebihnya adalah seutas nylon lainnya menyambung dari pinggang bagian belakang, turun ke bawah mengikuti bagian belahan bokongkuku, melilit ke depan tepat di bagian liang memekku tersambung dengan secarik kain sutera tipis yang berbentuk segi tiga.


    Di bagian sutera tipis benbentuk segi tiga ini, ujung hidung Wisnu menyangkut di lipatan penutup liang memekku. Akibat gesekan wajahnya di selangkanganku maka tersingkap pula bibir memekku hingga Wisnu bisa menyaksikannya dengan jelas sekali, sebab bola matanya hanya beberapa centi saja di hadapan bibir memekku yang dalamnya berwarna merah muda menggairahkan itu.

    Melihat pemandangan seperti itu membuat Wisnu yang tadinya mungkin hanya iseng ingin menggodaku jadi semakin bernafsu saja. Mulutnya langsung menghunjam memekku, bibir Wisnu serta merta dengan lahapnya menciumi bibir memekku.

    Kejadiannya sejak awal terasa begitu cepat. Tangan Wisnu sudah langsung menarik ikatan G String-ku yang terletak di samping kiri kanan pinggangku. Kondisi bagian bawah rok miniku yang lebar ini membuat Wisnu tak menemui kesulitan sama sekali. Dalam hitungan detik saja bagian bawahku sudah tanpa dilapisi sehelai benang pun.

    Kepala Wisnu tertutup oleh rok miniku, wajahnya tepat di selangkanganku dan bibirnya melumat bibir memekku dengan penuh nafsu. Lidahnya dijulurkan dan dikorek-korekkannya ke klitorisku. Apa yang ia lakukan membuatku yang tadinya pada ketika awal-awal kejadian ingin memarahinya, tak jadi. saya malah jadi terangsang oleh permainan lidah Wisnu yang menjilat habis bibir dan liang memekku.

    Lidah Wisnu menjulur mengorek-ngorek liang memekku hingga terasa menyentuh bagian dalam dinding-dinding memekku yang segera menjadi basah oleh cairan bening yang mengalir dari dalam memekku.

    Aku tak bisa menahan lagi gejolak nafsuku hingga tanganku menyusup ke balik hem yang kukenakan dan jari-jari tanganku meremas payudaraku sendiri. Kupilin-pilin puting susuku dengan jari. Rasanya nikmat sekali hingga payudaraku terasa semakin keras sebab saya sudah benar-benar diselimuti oleh nafsu.


    Wisnu mengangkat kedua belah kakiku sambil membukanya lebar-lebar. Kedua pahaku dikangkangkannya untuk memberi tempat yang lebih leluasa bagi mulut dan lidahnya untuk menjilati seputaran memekku.

    Wisnu amat piawai memainkan ujung lidahnya sehingga tak membutuhkan waktu yang lama baginya membuatku orgasme. Semburan hangat langsung muncrat dari dalam rahimku, keluar membasahi liang dan dinding memekku dan serta merta Wisnu langsung menjilat dan menelan habis cairan pelumasku yang mengalir keluar.

    “Huu.. Uucch! Oo.. Oocch! Aa.. Aacch!”, saya melenguh bagaikan anak sapi saja. Wisnu tetap saja meneruskan jilatannya sampai memekku benar-benar bersih dan kering kembali.

    Aku akhirnya menarik napas panjang mengiringi semburan terakhir pelumasku yang merembes keluar melalui liang memekku. Selesai melakukan jilatannya, Wisnu langsung berdiri sambil membuka kancing celananya.

    Celana berikut CD-nya diperosotkan sampat batas lututnya hingga tampak kontol langsung menjulang keluar bagaikan torpedo yang siap diluncurkan menuju sasaran.

    Wisnu mengangkat kedua kakiku sehingga badanku terlipat. Lututku didorong hingga berada dekat dengan wajahku, kontol langsung diarahkan ke belahan bibir memekku dan tanpa harus memperoleh bimbingan lagi, kontol telah berada tepat menempel di mulut liang memekku.


    Didorong-dorongkannya sedikit sehingga kepala kemaluannya menemui sasaran yang tepat, kemudian didorongkan sedikit lebih dalam lagi dan, slee.. eep! Masuklah sebagian kontol. Ditarik keluar sedikit dan didorongkannya lagi masuk lebih dalam.

    “Oo.. Oocch! Slee.. Eep! Slee.. Eepp! Uu.. Uucch! Slee.. Eepp! Slee.. Eepp! Aa.. Aacch!”, demikian suara rintihanku bersahut-sahutan dengan bunyi suara ketika batang kemaluan Wisnu memompa liang memekku.

    Kondisi liang memekku sudah amat basah sehingga memudahkan batang kemaluan Wisnu terbenam habis ke dalam memekku. Ujung kepala kemaluannya terasa menyodok-nyodok dinding rahimku. Ujungnya menyentuh dan menekan-tekan tonjolan daging seukuran ibu jari yang tumbuh di dalam liang memekku, rasanya luar biasa nikmat.

    Sebab memang sudah cukup lama saya tak melakukan ML ditambah dengan permainan Wisnu yang cukup piawai hingga membuatku segera akan mencapai puncak kenikmatan kembali.

    “Ayoo..! Terus..! saya sudah hampir orgasme!”, seruku.

    “Sebentar Wis! Kita keluarin sama-sama..”, jawab Wisnu.

    “Dikeluarin di dalam atau di luar nich?”, tanya Wisnu padaku sambil terus memompakan kontol di dalam liang memekku.

    “Uu.. Uucch! Terserah..!”, teriakku dan..

    “Ooo.. Oocch! Aa.. Aacch!”


    Badanku tiba-tiba gemetar dan sedikit kejang. Wisnu pun ikut melenguh sambil tetap menggenjot pompaannya lebih cepat lagi. Kami dalam waktu yang hampir bersamaan sama-sama mengalami orgasme. Terasa sekali semburan sperma Wisnu yang hangat membanjiri liang memekku. Tumpahan cairan cinta kami tercampur jadi satu dalam liang memekku, saking banyaknya bahkan tak tertampung sehingga merembes keluar mengalir mengikuti celah belahan bokongkuku dan membasahi anusku.

  • Video Bokep Eropa Alina Li ngentot di atas meja direkam temannya Holly Michaels  samai squirt

    Video Bokep Eropa Alina Li ngentot di atas meja direkam temannya Holly Michaels samai squirt


    2129 views

  • Cerita Sex Diperkosa

    Cerita Sex Diperkosa


    15212 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Diperkosa ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexIni terjadi sudah lama sekali saat aku masih berumur 15 tahun dan sejak itu semua kejadian yang tidak
    enak menimpaku sunguh nasibku jadi begini, dan kepada siapa aku harus mengadu , semoga dalam ceritaku
    ini pembaca cerita dewasa bisa memetik nilai positifnya dan tentunya bisa menolongku.

    Perkenalkan namaku Utami aku anak terakhir dari 5 saudara keluargaku terbilang miskin ayahku hanya
    pegawai rendah di pemerintah kota Malang , kondisi rumahku sudah tua tetapi letaknya di pinggir jalan.

    Di rumah, aku tinggal bersama seorang kakak laki-laki, Ayah dan Ibuku, sedang mbak-mbak dan mas-masku
    yang lain sudah berkeluarga. Masih ada lagi, mbak-mbak 2 orang yang membantu Ibuku, dan kadang-kadang
    ada seorang tukang antar beras dari desa yang menginap di rumahku kalau kemalaman.

    Untuk menutupi biaya hidup keluarga, Ibuku terpaksa membuka warung pecel di rumah, lumayan karena
    untuk keperluan sehari-hari keluarga dapat ditolong dari warung ini. Biarpun baru kelas 3 SMP, tubuhku
    termasuk bongsor, tinggiku sekitar 150 cm, beratku 38 kg, dan buah dadaku sudah mulai besar, sebesar
    mangga yang sekilonya berisi dua, kulitku kuning langsat, bersih dan wajahku terbilang cantik, badanku
    proporsional, kata teman-temanku.

    Orang tuaku mendidik dengan ketat dalam suasana jawa dan keagamaan yang taat, dan tabu akan hal-hal
    yang berbau erotis atau porno, lebih-lebih sampai melakukan hal itu sebelum menikah. Terlebih lagi di
    usiaku yang masih sangat muda, aku tidak pernah berani mau macam-macam dengan laki-laki yang mencoba
    menaksirku. Selain itu, aku kasihan dengan orang tuaku, apabila ada kejadian yang menyusahkan beliau
    berdua. Bola Tangkas

    Cerita Sex Diperkosa Kehidupanku berjalan biasa-biasa saja, sampai kejadian itu terjadi. Waktu itu, di tengah malam tiba-
    tiba aku terbangun dari tidur, aku merasa nafasku sesak, dan mataku gelap, kaki dan tanganku sakit,
    serta perut dan dadaku tertekan benda yang berat.

    Aku menjadi panik dan mencoba bersuara tetapi tidak bisa, rupanya mulutku tertutup oleh sesuatu benda,
    dan juga mataku, sedang benda yang menindihku itu ternyata orang. Tangan dan kaki yang sakit ini,
    rupanya disebabkan karena telah diikat dengan kuat, sehingga terasa sakit dan tidak dapat bergerak.
    Setelah sadar betul dari tidurku ini, aku menyadari ada suatu peristiwa yang menakutkan akan terjadi.

    Tanganku diikat di sisi atas tempat tidur, sedangkan kakiku diikat di sisi bawah sehingga kakiku
    menganga. Aku telentang di tempat tidur dalam posisi seperti huruf “X”. Aku merasa bahwa sebagian
    pakaianku sudah tidak melekat dengan benar di badanku, BH-ku tersingkap, dan celana dalamku rupanya
    sudah tidak ada.

    Ada tangan yang dengan kasar sedang meraba-raba kemaluan dan buah dadaku, terutama pada kedua puting
    susuku yang terasa digigit-gigit, ngilu-ngilu sakit.

    Dan terdengar suara napas ngos-ngosan, sambil menggigit dan menjilat-jilat sekujur badanku, buah
    dadaku, leherku, telingaku, dan terus turun kebawah. Aku mulai menangis, karena merasa tidak berdaya,
    tapi tidak bisa, berteriak pun tidak bisa, saking ngerinya, aku kemudian tidak sadarkan diri.

    Tidak berselang lama kemudian, aku tersadar kembali, aku merasa posisi badanku belum berubah, masih
    saja telentang dengan kedua tangan dan kaki terikat pada sudut-sudut tempat tidur. Hanya saja sekarang
    semua baju yang melekat pada tubuhku telah terlepas, sehingga aku telentang dengan keadaan telanjang
    bulat.

    Aku sedih sekali, karena benar-benar tidak berdaya untuk mempertahankan kehormatanku, sebentar lagi
    hidupku akan hancur, setelah bajingan yang tidak kukenal dan tidak dapat kulihat itu selesai
    memerkosaku. Aku benar-benar sedih menyadari bahwa bagian terpenting dari hidupku sebentar lagi akan
    direnggut paksa oleh orang yang tak kukenal.

    Rupanya, pada saat semua keluargaku sudah tertidur, ada orang yang masuk ke dalam rumah dan kemudian
    masuk ke kamarku yang kebetulan kuncinya hanya dari slot kayu yang dipakukan ke kusen pintu, sehingga
    cukup disentak sekali saja bisa lepas.

    Rupanya orang tersebut sudah cukup mengetahui situasi rumahku. ceritasexdewasa.org Tangan dan kakiku masih terikat, dan
    mulut serta mataku pun masih tertutup, menurut perkiraanku pada saat itu kira-kira pukul 12-1 malam,
    aku ketahui dari bunyi jangkrik yang sayup-sayup kedengaran. Bola Tangkas

    Tiba-tiba aku merasa, badanku ada yang mengelus-elus dan menggerayangi, kedua buah dadaku terasa
    diremas-remas dan pada bagian putingku dipelintir-pelintir. Bagian perutku terasa dicium dan dijilat-
    jilat, terus menurun kebawah dan kemudian giliran kedua paha saya yang kemudian dicium-cium dan
    dijilat-jilat, terus kepangkal pahaku, akhirnya kemaluanku yang menjadi sasaran permainan mulut dan
    lidah orang tersebut.

    Terasa lidahnya menyapu kedua bibir kemaluanku dan sekali-sekali terasa lidahnya mencoba membelah
    bibir kemaluanku untuk menerobos kedalam lubang vaginaku. Pada saat berikutnya terasa klitorisku
    menjadi sasaran lidahnya. Aku tidak dapat berkutik, ingin kututup pahaku, tetapi kedua kakiku
    dipegangi dan diikat dengan kuat.

    Cerita Sex Diperkosa Mula-mula terasa pedih, linu dan nyeri luar biasa. Lidah orang itu, menyapu bibir kemaluanku dan
    mencoba menerobos ke dalam liang vaginaku, sambil menggigit dan menjilati clitorisku, dan kadang-
    kadang lidahnya terjulur ke dalam liang vaginaku.

    Gigitan-gigitan kecilnya mula-mula membuatku merasa sakit, tapi lama-kelamaan muncul rasa lain yang
    belum pernah kurasakan seumur hidupku, geli, linu, sedikit perih tapi nikmat sehingga membuat seluruh
    badanku terasa panas dingin.

    Lama-kelamaan tanpa terasa aku menggoyang-goyangkan pantatku karena menahan rasa geli luar biasa yang
    ditimbulkan dari permainan mulut dan lidahnya pada bagian-bagian sensitifku itu. Dan dihisap-hisapnya
    pula, sehingga aku semakin bertambah tak dapat menahan rasa gelinya, dan tangan orang itu pun tidak
    tinggal diam, dipuntir-puntirnya puting buah dadaku, serta diremas-remasnya, sehingga menambah rasa
    geli sekaligus nikmat.

    Aku sudah melupakan rasa takut dan sedih, berganti dengan rasa sangat nikmat, nikmat sekali, sulit
    kuutarakan rasa nikmatnya. Rupanya inilah, yang disebut dengan surga dunia.

    Saking tidak tahannya, aku ingin menjerit tapi tidak dapat mengeluarkan suara, hanya desahan dari
    hidungku, tiba-tiba aku merasakan suatu kenikmatan luar biasa yang tidak dapat kulukiskan dan aku
    tiba-tiba merasa hendak pipis, Bola Tangkas

    “..crut.., crut.., crut.., nyut.., nyut.., nyut..”, dan bagian dalam kemaluanku terasa berdenyut-
    denyut. Badanku menjadi kejang dan bergetar dengan hebat sampai tak terasa badanku tersentak-sentak
    dan terangkat-angkat di atas tempat tidur.

    Rupanya aku telah mencapai yang disebut orgasme. Dan pipisku itu rupanya cairan yang menyemprot dari
    dalam vaginaku saat orgasme. Setelah saat kenikmatan yang melandaku usai, seluruh badanku terasa lemas
    tak bertenaga.

    Kemudian terasa orang itu mulai menindihku, mulutnya terasa menghisap-hisap leherku, mulutnya berbau
    aneh, rupanya itu adalah bau cairan yang keluar dari milikku.

    Tangannya meraba-raba dan meremas-remas seluruh tubuhku, terutama pada kedua bongkahan pantatku,
    kadang dengan halus tapi seringkali kasar, dan tiba-tiba pada pangkal pahaku, tempat dimana tadi
    dijilat-jilat dan di sedot-sedotnya, terasa ada benda tumpul, keras lagi besar menggesek-gesek di
    antara kedua pahaku yang sudah terkangkang itu.

    Secara otomatis aku mencoba merapatkan kedua kakiku, akan tetapi tidak bisa karena tertahan oleh
    ikatan pada sudut-sudut tempat tidur.

    Benda tumpul itu terasa mengoles-oles bibir kemaluanku dan sekali-sekali ditekan pada klitorisku.
    Terasa sangat geli dan ada perasaan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhku. Tak terasa kemaluanku
    menjadi sangat basah dan ini rupanya disadari juga oleh orang tersebut, bahwa aku sudah sangat siap
    untuk permainan selanjutnya.

    Cerita Sex Diperkosa

    Cerita Sex Diperkosa

    Secara perlahan-lahan terasa benda tersebut menguak kedua bibir kemaluanku yang masih sangat rapat dan
    terasa benda tersebut memaksa masuk kedalam lubang vaginaku. Rupanya itu adalah penis orang itu,
    perasaan sakit pada kemaluanku mulai terasa, pedih, terasa penis orang tersebut yang rupanya sangat
    besar sulit menembus kemaluanku yang masih perawan, aku mencoba menjerit, tapi hanya terdengar
    lenguhan dan dengusan dari hidungku saja, karena mulutku dibekap.

    Aku mencoba berontak, tapi tidak bisa, karena kedua tangan dan kakiku terikat, benar-benar aku merasa
    tidak berdaya. Dan akhirnya, aku merasa kemaluanku seakan-akan terbelah dan ulu hatiku seakan-akan
    disodok oleh benda tumpul, ketika orang tersebut dengan ganas dan kasar secara brutal menekan masuk
    dengan paksa seluruh penisnya kedalam lubang kemaluanku.

    Terasa besar dan panjang, memadati serta mengisi setiap sudut ruang kemaluanku, sakit dan ingin
    pingsan rasanya bercampur aduk dalam diriku. Penis yang besar itu terasa memadati dan terbenam, diam
    sejenak dalam kemaluanku.

    Tidak lama kemudian terasa orang itu mulai menaikturunkan pantatnya, sehingga penisnya naik turun,
    masuk keluar, pada kemaluanku. Mula-mula setiap penisnya bergerak masuk atau keluar dari kemaluanku,
    terasa sakit dan nyeri, akan tetapi lama kelamaan, rasa perih hilang dan berganti dengan rasa nikmat,
    perasaan nikmat yang sukar kulukiskan, semakin lama perasaan nikmat itu mulai menjalar ke seluruh
    tubuhku, sehingga aku merasa seakan melayang-layang.

    Badanku dengan tidak sadar mulai meresponsnya dengan ikut bergoyang-goyang, dan tiba-tiba badanku
    bergetar lagi dengan hebat dan bagian dalam kemaluanku kembali berdenyut-denyut dengan hebat, aku
    mengalami orgasme lagi dan bahkan lebih hebat daripada sebelumnya.

    Dan rupanya, orang itu masih tetap kuat dan naik turun, terus-menerus, beberapa saat kemudian, aku
    mengalami orgasme lagi, lagi dan lagi, dan dia masih naik turun terus dengan stabil tanpa ada tanda-
    tanda akan berhenti, aku keluar terus menerus lagi dan lagi. Sampai seluruh badanku terasa lemas tidak
    bertenaga.

    Aku sekarang benar-benar terkapar tidak berdaya, dengan kedua kaki yang terpentang diperkosa oleh
    orang tersebut sesuka hatinya. Dan orang itu, suatu saat mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba dia
    merangkulku kuat-kuat, serta menciumi serta menghisap leherku kuat-kuat, dan terasa penisnya
    berdenyut-denyut, kemudian terasa cairan hangat kental menyembur dengan derasnya membasahi rongga-
    rongga lubang kewanitaanku. Bola Tangkas

    Dan karena tekanan badannya yang kuat serta denyutan-denyutan yang kurasakan dari penisnya, sehingga
    membuatku kembali mengalami orgasme yang kesekian kalinya secara bersamaan dengan orang tersebut.

    Cerita Sex Diperkosa Badanku bergetar dan akupun merasakan denyutan-denyutan juga, nikmat sekali. Badan orang tersebut
    terkulai menelungkup di atas badan saya dengan penisnya yang masih terbenam di dalam liang
    kewanitaanku.

    Setelah beristirahat sebentar terasa penis orang tersebut yang masih terbenam dalam kemaluanku
    mengeras kembali. Dan malam itu rupanya permainan belum usai, dengan semangat menggebu-gebu orang itu
    mengulangi lagi permainannya, demikian diulanginya sampai tiga kali lagi pada malam itu.

    Aku sungguh merasa lelah dan lemas sekali, seluruh tulang-tulangku seakan-akan terasa dilolosi, tapi
    di sisi lain aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat luar biasa.

    Sungguh ini suatu pengalaman pertama yang sulit kulupakan dan bahkan sampai kini pun aku tidak tahu,
    siapa pelaku sebenarnya. Barang-barang di rumahku tidak ada yang hilang satupun, jadi tentu saja dia
    bukan pencuri. Baru pada saat menjelang pagi, orang itu keluar dari kamar, dimana sebelumnya satu tali
    di tanganku dilepaskan simpulnya.

    Dan setelah orang itu pergi, aku buka talinya, tangan satunya aku lepaskan, rupanya mata dan mulutku
    diplester, pakai plester putih. Dan kakiku pun sudah kulepaskan. Kulihat, ada bekas-bekas warna merah
    di sepreiku yang putih warnanya dan badanku pun juga terlihat merah-merah, bekas gigitan dan
    sedotannya. Celana dalamku, teronggok sobek di lantai, demikian juga baju dan BH-ku.

    Aku merasa sedih sekali mengingat aku telah kehilangan milikku yang paling berharga, tapi di lain
    pihak ada perasaan puas yang melanda diriku dikarenakan perasaan nikmat yang baru saja kuperoleh. Aku
    tidak berani menceritakan hal itu ke orang tuaku ataupun kepada saudaraku karena malu dan takut. Aku
    hanya memendam kejadian ini seorang diri saja.

    Kejadian ini, masih terulang lagi berkali-kali, sampai aku tamat dari SMA dan herannya aku tidak
    hamil, entah diapakan oleh orang ini. Aku sudah tidak lagi merasa takut apabila kamarku dimasuki
    kembali oleh orang tersebut, bahkan aku ada semacam perasaan rindu dan kehilangan jika orang tersebut
    baru datang agak lama.

    Aku hanya dapat menduga bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh tukang antar beras dari desa yang
    memang sering bermalam di rumahku, tapi setiap aku bertemu dengannya, dia bersikap biasa saja, seolah
    tidak ada pernah ada kejadian apapun. Aku sebenarnya ingin meminta pertanggungjawabannya, tetapi malu,
    jangan-jangan bukan dia, karena sebenarnya aku tidak memiliki bukti apapun.

    Cerita Sex Diperkosa Setelah tamat SMA, aku dilamar oleh seorang pemuda, dia bersedia menikahiku karena menurutnya dia
    sangat mencintaiku dan di matanya, aku adalah anak gadis yang lugu, sopan, alim dan tidak pernah
    macam-macam.

    Namun apa yang sebenarnya telah terjadi, sungguh membuatku sedih. Pemuda ini, pada malam pertama kami,
    mendapatiku sudah tidak perawan lagi, dan dia menuduhku sudah berpengalaman. Aku menyadari tuduhannya
    betul, jadi aku diam saja dan tidak menjawab. Dia bertambah marah, sehingga sering dia pulang larut
    malam dalam keadaan mabuk. Dalam keadaan setengah sadar itu, dia bahkan sudah mulai berani memukulku.

    Aku sadar, memang pada awalnya akulah yang bersalah, mengapa dulu aku tidak berterus terang saja pada
    pemuda yang sekarang telah menjadi suamiku ini. Lama-kelamaan aku tidak tahan lagi karena aku sering
    disakitinya, sehingga aku pulang ke orangtuaku dan menceritakan tentang tabiat suamiku ini serta latar
    belakang perlakuannya padaku. Bola Tangkas

    Ibuku menyesali nasibku yang jelek, dan menyarankan untuk mencari jalan tengah yang terbaik. Tapi aku
    sudah telanjur takut terhadap suamiku karena dia sudah sangat sering menyakitiku. Dan akhirnya dengan
    terpaksa aku menggugatnya cerai.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Menikmati Tubuh Semoknya Mbak Henny

    Menikmati Tubuh Semoknya Mbak Henny


    3166 views


    Kali ini adalah kisah dua orang sahabat sejati, Arif Budiman dan Ivan Cornellus, yang sama-sama kuliah disebuah Universitas terkenal di Jakarta. Dua orang sahabat yang berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda. Arif, pemuda berkulit putih dengan potongan tubuh pendek agak gemuk.

    Pemuda berusia 21 tahun ini adalah anak seorang janda kaya. Ibunya, Tante Melly adalah seorang pengusaha garment yang sukses. Ayahnya Tuan Sugondo, sudah meninggal setahun lalu akibat kecelakaan lalu lintas.

    Sedangkan Ivan, pemuda berkulit hitam dan berambut keriting, dengan bentuk tubuh yang atletis, berasal dari Indonesia bagian Timur yang merantau ke Jakarta. Kedua orang tuanya adalah petani sederhana dikampungnya. Maka tak heran jika pemuda berusia 22 tahun ini harus berfikir keras untuk bisa melanjutkan kuliahnya di Jakarta yang serba mahal. Apalagi Ivan hanya mengandalkan kiriman orang tuanya dari kampung yang tidak seberapa dan kadang-kadang terlambat. Untungnya Arif sahabatnya, tak segan-segan membantu jika Ivan lagi kesulitan uang.

    Meskipun perbedaan diantara mereka cukup jauh, terutama dalam hal ekonomi, tetapi hal itu tak mengurangi keakraban mereka. Arif yang berasal dari kalangan elite tak pernah memandang rendah terhadap Ivan yang berasal dari keluarga miskin. Arif sering mengajak Ivan untuk main kerumah mewahnya yang terletak dilingkungan elite. Persahabatan mereka terus terjalin, meski Arif dan Ivan sama-sama pernah menaruh hati pada seorang gadis, Poppy namanya. Walau akhirnya Poppy lebih memilih Arif, Ivan cukup tahu diri. Dia dengan ikhlas dan berlapang dada menerimanya.

    Dalam persahabatan mereka, banyak suka dan duka mereka lewati. Seperti suatu ketika Arif mau dipukul seseorang yang juga naksir sama pacarnya Poppy, Ivan dengan gagah berani membantunya. Ivan yang memiliki keberanian dan ilmu bela diri yang dapat diandalkan dengan mudah mengusir orang itu. Membuat orang itu kapok dan tak berani lagi mengganggu Arif.

    Sore itu Ivan sedang tidur-tiduran di kamar kostnya yang sempit dan pengap, seorang temannya datang mengabarkan, kalau Arif mengalami kecelakaan. Mobilnya menabrak trotoar, bagian depan mobilnya ringsek dan kondisi Arif sendiri cukup parah, terutama kedua kakinya yang terbentur stir mobil. Sebagai sahabat, Ivan bersama beberapa temannya segera mendatangi tempat kejadian dan membawa Arif Arif kerumah sakit, sementara temannya membawa mobil Arif ke bengkel.

    Karena luka yang dialami Arif cukup parah maka atas saran dokter, Arif harus menjalani rawat inap. Ivanpun segera menghubungi Tante Melly, ibunya Arif, kalau anaknya harus diopname. Berhubung Tante Melly masih berada diluar kota untuk urusan bisnisnya, maka Tante Melly meminta tolong Ivan supaya menjaga Arif dirumah sakit sebelum dia datang. Dia akan mengirimkan sejumlah uang ke ATM Arif untuk biaya selama perawatan.

    Setelah tiga hari berada di UGD, Arif dipindahkan ke kamar. Maunya Ivan mencarikan Arif kamar VIP, tetapi karena sudah penuh terpaksa Arif mencarikan kamar kelas satu yang ditempati oleh dua orang. Di kamar rumah sakit itu, Arif harus dirawat sekamar dengan seorang Pak Indra yang juga mengalami kecelakaan. Menurut Mbak Heny, istrinya, Mas Indra menabrak sebuah mobil karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Dan yang membuat Mbak Heny kesal adalah saat kecelakaan, didalam mobil Mas Indra sedang bersama seorang gadis panggilan.

    Tak terasa sudah tiga hari Ivan menunggu Arif sahabatnya yang sedang terbaring sakit di kamar itu. Dan persahabatannya dengan Mbak Heny semakin akrab. Tak jarang Mbak Heny membikin segelas kopi untuk Ivan, begitupun Ivan sesekali memijit tubuh Mbak Heny kalau dia lagi pegal-pegal.

    Dihari yang keempat Ivan merasakan matanya ngantuk sekali karena sudah tiga hari dia tidur baru menjelang dini hari. Diapun permisi sama Mbak Heny untuk pergi tidur. Ivan tidur dilantai beralaskan tikar. Tak lama berselang Mbak Heny menyusul tidur, sekitar dua meter dari Ivan.

    Disaat tengah malam, disaat semua penghuni kamar sudah tertidur pulas, Ivan terbangun. Samar-samar dia mendengar desahan-desahan yang berasal dari arah Mbak Heny tidur. Ivan memicingkan matanya, mengintip ke arah suara desahan itu. Ivan terkesiap melihat pemandangan disebelahnya. Dimana Mbak Heny yang tidur terlentang, dengan gaun tidur yang tersingkap ke atas, memperlihatkan pahanya yang putih mulus, sedang menyusupkan tangannya ke balik celana dalamnya dan meraba-raba vaginanya sendiri.

    Sesaat kemudian Mbak Heny melepaskan celana dalamnya, membuat Ivan semakin terkesima melihat bentuk vagina Mbak Heny yang indah, dihiasi bulu-bulu tipis. Ivan merasakan nafsu birahi mulai bangkit, batang kemaluannya mengeras. Ivan memiringkan tidurnya agar dapat melihat dengan jelas apa yang akan dilakukan Mbak Heny selanjutnya.
    Detik-detik selanjutnya, Mbak Heny kembali melanjutkan aktivitasnya. Tangannya meraba-raba bibir vaginanya yang merah merekah, sambil mulutnya tak berhenti mendesah. Pemandangan selanjutnya semakin membuat perasaan Ivan tak karuan. Dimana, Mbak Heny mencucuk-cucuk vaginanya sendiri dengan irama yang semakin lama semakin cepat.

    “Akkhh.. oohh.. oughhtt.. ouhh.. akhh..” desahan dan rintihan yang keluar dari mulut Mbak Heny semakin keras, sampai suatu saat Ivan melihat tubuh Mbak Heny terhentak-hentak, pantatnya terangkat dan tubuhnya mengejang beberapa saat untuk kemudian terkulai lemas dan tertidur kembali. Rupanya Mbak Heny sudah mencapai orgasme, pikir Ivan dalam hati.

    Ivan yang sedari tadi mengintip tak dapat membendung nafsu birahinya. Sesaat kemudian dia bangkit dari tidurnya lalu pergi ke kamar mandi yang ada disebelah kiri kamar. di kamar mandi Ivan menurunkan celananya dan mengocok-ngocok batang kemaluannya sendiri.

    Saat Ivan tengah asyik mempermainkan kemaluannya sendiri, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka. Ivan terkejut bukan main melihat Mbak Heny yang hanya mengenakan handuk yang dililitkan ditubuhnya, sudah berdiri dipintu kamar mandi yang terbuka. Saking terkejutnya Ivan tak sempat berbuat apa-apa. Tangannya masih menggenggam batang kemaluannya yang telah berdiri tegak. Apalagi Mbak Heny memandang ke arah selangkangannya dengan mata melotot.

    “Ma.. maaf.. Mbak.. sa.. ssa.. yaa” suara Ivan terbata-bata saking terkejutnya, mukanya bersemu merah menahan malu karena dipergoki Mbak Heny sedang beronani.
    “Nggak.. apa-apa.. aku yang salah,” sahut Mbak Heny pelan, membuat Ivan merasa sedikit tenang.
    “Lanjutin aja Van,” imbuh Mbak Heny sambil tersenyum.

    Dalam hatinya, Ivan menduga Mbak Heny akan segera keluar dari kamar mandi. Tapi dugaannya meleset seratus persen. Mbak Heny bukannya keluar dari kamar mandi. Sambil menutup pintu kamar mandi dan menguncinya dari dalam, Mbak Heny melepaskan handuk yang melilit ditubuhnya, kemudian berjalan ke arah Ivan yang masih bengong tak percaya. Dengan tubuh yang telah telanjang bulat Mbak Heny berdiri tepat dihadapan Ivan.

    Tanpa memperdulikan Ivan yang masih terbengong-bengong, Mbak Heny langsung memeluk tubuh pemuda itu.

    “Ohh.. Van.. Mbak.. kesepian.. tolong puasin Mbak Van,” pinta Mbak Heny sambil membuka mulutnya dan dengan rakusnya dia

    Menyambar bibir Ivan dan langsung melumatnya, sambil tangan kirinya dengan lembut mengelus-elus batang kemaluan Ivan yang besar panjang dan berwarna hitam mengkilap. Ivan yang tengah dirasuki nafsu birahi membalas lumatan mulut Mbak Heny dengan pagutan yang tak kalah hebatnya.

    Perlahan Mbak Heny menurunkan jilatannya keleher Ivan. Jilatan yang membuat Ivan merinding, dan mendongkrak saraf-saraf birahinya. Selanjutnya kecupan dan jilatan Mbak Heny merambat turun kedada Ivan.

    “Oohh.. Mbak.. eenaakk.. akhh.. sstt..” erang Ivan saat Mbak Heny mengecupi buah dadanya dan menjilati puting susunya. Mulut Mbak Heny membuka dan mengatup mengecupi dada Ivan yang bidang.

    Setelah puas mengecupi dada Ivan, Mbak Heny kemudian berlutut dilantai kamar mandi. Wajahnya menghadap keselangkangan Ivan. Mbak Heny mendekatkan wajahnya keperut Ivan. Beberapa saat lidah Mbak Heny menari-nari diatas kulit
    perut Ivan, kemudian turun kebatang kemaluan Ivan.

    Batang kemaluan Ivan yang telah berdiri tegak mulai dijilatinya. Mbak Heny menusuk-nusuk lubang kencing Ivan dengan lidahnya. Membuat lubang kencing Ivan memerah. Ivan mendesah saat lidah Mbak heny menyentuh saraf-saraf peka pada lubang kencingnya. Desahan yang membuat Mbak Heny semakin bersemangat meningkatkan serangan birahinya. Dengan buasnya Mbak Heny menjilati, menyedot dan mengulum batang kemaluan Ivan yang mengkilap dengan urat-urat kasar disekelilingnya. Buah pelir Ivan tak luput dari jilatannya.

    “Oohh.. Mbakk.. nikk.. matt.. terus.. isseepp.. truuss.. Mbak,” desah Ivan.

    Gelombang nikmat yang datangnya bertubi-tubi, membuat Ivan merintih berusaha menahannya. Perlakuan Mbak Heny pada batang kemaluannya membuatnya serasa melayang kesorga kenikmatan. Dengan penuh nafsu, Ivan mengamati mulut Mbak Heny yang sedang menjilati dan mengulum kemaluannya, sambil mengelus-elus rambut istri Mas Indra itu.

    Mbak Heny semakin ganas menjilati dan sesekali menggigit batang kemaluan Ivan ketika dia merasakan batang kemaluan itu semakin mengeras dan berkedut-kedut.

    “Oohh.. akhh.. Mbaakk.. truuss.. nikk.. matt.. enak..” racau Ivan tak karuan.

    Dan saat merasakan orgasmenya akan segera tiba, Ivan menjambak rambut Mbak Heny dan membenamkan kepala wanita itu diselangkangannya, sambil mendorong pantatnya maju mundur melawan gerakkan kepala Mbak Heny.

    “Akhh.. Mbak.. ak.. uu.. mauu.. ke.. luarr.. oohh,” erang Ivan keras.

    Sedetik kemudian sperma Ivan menyemprot dan tumpah didalam mulut Mbak Heny. Setiap semprotan spermanya ditandai dengan anggukan-anggukan batang kemaluannya. Tanpa rasa jijik sedikitpun Mbak Heny menelan seluruh sperma yang keluar dari kemaluan Ivan. Dan sambil tersenyum ke arah Ivan, Mbak Heny menjilati sisa-sisa sperma yang masih blepotan dibatang kemaluan Ivan.

  • Foto Ngentot Darcia Lee dengan goyangan maut

    Foto Ngentot Darcia Lee dengan goyangan maut


    2773 views

    Duniabola99.com – foto Darcia Lee ngentot dengan gigolo dirumahnya diatas sofa dan mendapatkan sperma yang banyak diatas memeknya yang botak tanpa bulu.