Author: dbgoog99
-
My Doctor Takes Care Of Me
-
Video bokep Cinta dimusim Panas, Gerson dan Mindy
-
Foto Bugil Bergairah remaja Tennila mencuci vaginanya yang indah dan pantat di bak mandi
Duniabola99.com – foto gadis yang lagi mandi dan bermain sabun yang banyak busa mencuci memeknya.
Foto cewek pangilan, Foto model asia seksi mulus, Fodel indonesia seksi mulus, Foto tante girang, Foto tante seksi, cewek pangilan, cewek boking, Koleksi foto cewek cantik, Kumpulan Foto Wanita Cantik, Kumpulan Foto Gadis Sunda Cantik, 7 Cewek Canti,
-
Foto Bugil Gadis muda berkulit putih bangga menampilkan vaginanya yang tidak berbulu
Duniabola99.com – foto gadis cantik putih bugil di kamar mandi toket kecil dan mengangkang lebar ditoilet menampilkan memeknya yang tanpa bulu dilantai kamar mandri beralas haduk memeknya yang tanpa bulu dan tembem.
-
Cerita Sex Enaknya Diperkosa
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Enaknya Diperkosa ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Gadis pelajar yang masih duduk di kelas 3 SMU di kota Jogya, umurnya yang baru 17 tahun sudah memliki
tubuh yang padat dan berisi , kulitnya yang putih, rambutnya lurus dengan wajah yang begitu cantiknya,
dia bernama Hanim anak bungsu dari 4 saudaranya, ayah dan ibunya sekarang tugas di Ibu kota, dan
saudaranya juga sudah berkeluarga semua jadinya dia tinggal dirumah sendiri.Terkadang dia juga ditemani oleh sepupunya yang mahasiswi dari sebuah universitas negeri ternama di
kota itu. Biasanya, anak ABG yang mengikuti trend masa kini sangat gemar memakai pakaian yang serba
ketat termasuk juga seragam sekolah yang dikenakannya sehari-hari.Rok abu-abu yang tingginya beberapa senti di atas lutut dan ukuran rok yang ketat yang memperlihatkan
lekuk body tubuh yang sekal menggairahkan. Namun Hanim tidak. Dia adalah seorang muslimah yang taat.Seringnya ia bergaul dengan anak-anak ROHIS di sekolahnya membuat dia lebih menyukai untuk memakai
jilbab panjang sepinggul yang longgar, dan baju lengan panjang serta rok panjang, walaupun,Karena peraturan sekolah, roknya tidak bisa ia buat terlalu longgar, sehingga bagaimanapun ia berusaha
menyembunyikan pantatnya yang montok dan merekah indah, tetap saja terlihat samar menggairahkan dari
balik rok abu-abu panjangnya. Dewa PokerPenampilannya yang santun ini tentu mencegah pikiran buruk para laki-laki yang berpapasan dengannya,
walaupun penampilan gadis berjilbab itu tidak serta merta menghlangkan kecantikan alami yang ia
miliki.Kecantikan alami itulah yang mengundang beberapa lelaki tetap saja meliriknya saat berpapasan. Salah
satunya adalah Yanto, si tukang becak yang mangkal di depan gang rumah Hanim. Yanto, pria berusia 40
tahunan itu, memang seorang pria yang berlibido tinggi, birahinya sering naik tak terkendali apabila
melihat gadis-gadis cantik melintas di hadapannya.Dulu, ketika ia sudah tak mampu menahan libidonya, dia pernah menggagahi seorang wanita yang memakai
jilbab lebar dan jubah longgar, dijalan ketika wanita itu pulang. Ternyata ia menikmati sensasi ketika
memperkosanya.Bagaimana wanita berjilbab itu meronta-ronta saat diperkosa, namun juga menikmatinya. Bagaimana ia
bisa membuat wanita berjilbab itu orgasme berkali-kali, sehingga pada peristiwa pemerkosaannya yang
kedua dan ketiga, wanita berjilbab itu hanya pasrah dan malah dengan agak ditahan menikmati permainan
kasar yang dilakukan Parjo.Cerita Sex Enaknya Diperkosa Walaupun berjilbab, sosok pribadi Hanim memang cukup supel dalam bergaul, termasuk kepada Yanto yang
sering mengantarkan Hanim dari jalan besar menuju ke kediaman gadis SMA berjilbab lebar itu yang masuk
ke dalam gang.Suatu sore, Hanim pulang dari sekolah. Seperti biasa Yanto mengantar gadis berjilbab itu dari jalan
raya menuju ke rumah. Sore itu suasana agak mendung dan hujan rintik- rintik, keadaan di sekitar juga
sepi, maklumlah daerah itu berada di pinggiran kota YK.Dan Yanto memutuskan saat inilah kesempatan terbaiknya untuk melampiaskan hasrat birahinya kepada
Hanim, gadis berjilbab yang sudah beberapa hari terakhir ini membuat libidonya memuncak. Ia telah
mempersiapkan segalanya, termasuk lokasi tempat dimana Hanim nanti akan dikerjai.Yanto sengaja mengambil jalan memutar lewat jalan yang lebih sepi, jalurnya agak jauh dari jalur yang
dilewati sehari-hari karena jalannya memutar melewati areal pekuburan.“Lho koq lewat sini Pak?”, tanya Hanim.
Suaranya yang lembut terdengar pasrah di telinga Yanto, membuat kont0lnya mulai berdiri, embayangkan
desahan-desahan yang keluar dari mulut gadis berjilbab itu saat ia menyetubuhinya.“Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup”, bujuk Yanto sambil terus mengayuh becaknya.
Dengan pasrah Hanim pun terpaksa mengikuti kemauan Yanto yang mulai mengayuh becaknya agak cepat.
Setelah sampai pada lokasi yang telah direncanakan Yanto, yaitu di sebuah bangunan tua di tengah areal
pekuburan, tiba-tiba Yanto membelokkan becaknya masuk ke dalam gedung tua itu.“Lho kenapa masuk sini Pak?”, tanya gadis alim itu.
“Hujan..”, jawab Yanto sambil menghentikan becaknya tepat di tengah-tengah bangunan kuno yang gelap
dan sepi itu.Dan memang hujan pun sudah turun dengan derasnya.
Bangunan tersebut adalah bekas pabrik tebu yang dibangun pada jaman belanda dan sekarang sudah tidak
dipakai lagi, paling-paling sesekali dipakai untuk gudang warga. Keadaan seperti ini membuat Hanim
menjadi gelisah, wajahnya mulai terlihat was-was.“Tenang.. Tenang.. Kita santai dulu di sini, daripada basah-basahan sama air hujan mending kita
basah-basahan keringat..”, ujar Yanto sambil menyeringai turun dari tempat kemudi becaknya dan
menghampiri gadis berjilbab yang montok itu yang masih duduk di dalam becak.Bagai tersambar petir Hanimpun kaget mendengar ucapan Yanto tadi.
“A.. Apa maksudnya Pak?”, tanya Hanim sambil terbengong-bengong.
“Non cantik, kamu mau ini?” Yanto tiba-tiba menurunkan celana komprangnya, mengeluarkan kont0lnya yang
telah mengeras dan membesar.Hanim terkejut setengah mati dan tubuhnya seketika lemas ketika melihat pemandangan yang belum pernah
dia lihat selama ini. Ia selalu menjaga matanya dan langsung shock melihat benda itu tiba-tiba saja
disodorkan didepannya.“J.. Jaangan Pak.. Jangann..” pinta gadis berjilbab itu dengan wajah yang memucat.
Sejenak Yanto menatap tubuh Hanim yang terbalut jilbab lebar dan seragam SMU. Pelan-pelan tangannya
maju dan dengan tenang menyingkapkan rok panjang Hanim, hingga keatas lutut. Kaos kaki putih setinggi
betis menambah keindahan kaki gadis berjilbab itu.Cerita Sex Enaknya Diperkosa Jilbab lebarnya ia singkapkan dan disampirkan ke pundak, sehingga terlihat gundukan payudara gadis
berjilbab itu yang montok, seolah minta diremas-remas.“Ampunn Pak.. Jangan Pak..”, gadis berjilbab berwajah pasrah itu mulai menangis dalam posisi duduknya
sambil merapatkan badan ke sandaran becak, seolah ingin menjaga jarak dengan Yanto yang semakin
mendekati tubuhnya.Tubuh Hanim mulai menggigil namun bukan karena dinginnya udara saat itu, tetapi tatkala dirasakannya
sepasang tangan yang kasar mulai menggerayangi betisnya, lalu pelan-pelan naik ke pahanya yang sudah
terbuka.Tangan gadis berjilbab itu secara refleks berusaha menampik tangan Yanto yang mulai menjamah pahanya,
tapi percuma saja karena kedua tangan Yanto dengan kuatnya memegang kedua paha Hanim.“Oohh.. Jangann.. Pak.. Tolongg.. Jangann..”, gadis cantik berjilbab itu meronta-ronta dengan
menggerak-gerakkan kedua kakinya.Akan tetapi Yanto malahan semakin menjadi- jadi, dicengkeramnya erat-erat kedua paha Hanim itu sambil
merapatkan badannya ke tubuh Hanim.Hanim pun menjadi mati kutu sementara isak tangisnya menggema di dalam ruangan yang mulai gelap dan
sepi itu. Kedua tangan kasar Yanto semakin intens bergerak mengurut kedua paha mulus itu hingga
menyentuh pangkal paha Hanim.Tubuh gadis SMU berjilbab yang montok dan menggairahkan itu menggeliat ketika tangan-tangan Yanto
mulai menggerayangi bagian pangkal pahanya, dan wajah Hanim yang lembut dan seakan pasrah menyeringai
ketika jari-jemari Yanto mulai menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.“eeehhhh..”, desahan Hanim mulai menggema di ruangan itu di saat jari Yanto ada yang masuk ke dalam
liang mem3knya. Yanto pun sadar bahwa gadis berjilbab itu melai terangsang akan perbuatannyaCerita Sex Enaknya Diperkosa Tubuh Hanim menggeliat kencang di saat jari itu mulai mengorek-ngorek lubang kewanitaannya. Desah
nafas Yanto semakin kencang, dia nampak sangat menikmati adegan ‘pembuka’ ini. Ditatapnya wajah gadis
berjilbab itu yang nampak pasrah dengan desahan yang keluar dari mulutnya disertai tubuh yang
menggeliat-geliat akibat jari tengah Yanto yang menari-nari di dalam lubang kemaluannya.“Cep.. Cep.. Cep..”, terdengar suara dari bagian selangkangan Hanim.
Saat ini lubang kemaluan gadis berjilbab itu telah banjir oleh cairan kemaluannya yang mengucur
membasahi selangkangan dan jari-jari Yanto. Tiba-tiba tubuh gadis berjilbab montok itu menegang. Dari
mulutnya pekikan tertahan,“eehmmmmh……!!!” ternyata gadis itu sudah mendapat orgasmenya yang pertama kali dalam hidupnya. Sesuatu
yang sangat nikmat ia rasakan, dan tubuhnya terlonka-lonjak untuk beberapa saat, mengalami kenikmatan
yang sangat.Mem3knya terasa geli, dan tubuhnya yang lemas mulai bersandar pasrah pada tubuh Yanto, tukang becak
yang membuatnya mendapatkan kenikmatan itu dengan paksaan.Puas dengan adegan ‘pembuka’ ini, Yanto mencabut jarinya dari lubang kemaluan Hanim. Hanim nampak
terengah-engah, air matanya juga meleleh membasahi pipinya. Yanto kemudian menarik tubuh Hanim turun
dari becak, gadis itu dipeluknya erat-erat, kedua tangannya meremas-remas pantat gadis berjilbab itu
yang sintal sementara Hanim hanya bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa di sekujur tubuhnya
yang gemetaran itu. Yanto juga menikmati wanginya tubuh Hanim sambil terus meremas remas pantat gadis
itu.Selanjutnya Yanto mulai menikmati bibir Hanim yang tebal dan sensual itu, dikulumnya bibir gadis
berjilbab itu dengan rakus bak seseorang yang tengah kelaparan melahap makanan.“Eemmgghh.. Mmpphh..”, Hanim mendesah-desah di saat Yanto melumat bibirnya.
Dikulum-kulum, digigit-gigitnya bibir gadis berjilbab yang sintal itu oleh gigi dan bibir Yanto yang
kasar dan bau rokok itu.Ciuman Yanto pun bergeser ke bagian leher gadis SMU berjilbab itu. Ia naikan sedikit jilbab Hanim, dan
ketika leher Hanim yang putih bersih terlihat, langsung saja Yanto melumatnya.“Oohh.. Eenngghh..”, Hanim mengerang-ngerang di saat lehernya dikecup dan dihisap-hisap oleh Yanto.
Yanto sengaja tidak membuka jilbab Hanim, karena ia menyukai sensasi yang tercipta dihatinya, ketika
melihat seorang gadis lugu yang berjilbab lebar mengerang-erang dan mendesis nikmat didepan matanya.Cerita Sex Enaknya Diperkosa
Cengkeraman Yanto di tubuh Hanim cukup kuat sehingga membuat Hanim sulit bernafas apalagi bergerak,
dan hal inilah yang membuat gadis berjilbab itu pasrah di hadapan Yanto yang tengah memperkosanya,
selain karena ia sudah tidak punya tenaga setelah orgasme dahsyatnya yang pertama.Setelah puas, kini kedua tangan kekar Yanto meraih kepala Hanim yang masih terbungkus jilbab dan
menekan tubuh Hanim ke bawah sehingga posisinya berlutut di hadapan tubuh Yanto yang berdiri tegak di
hadapannya. Langsung saja oleh Yanto kepala gadis alim berjilbab itu itu dihadapkan pada kont0lnya.“Ayo.. Jangan macam-macam non cantik.. Buka mulut kamu”, bentak Yanto sambil mencengkeram kepala Hanim
yang masih berjilbab itu.Takut pada bentakan Yanto, Hanim tak bisa menolak permintaannya. Sambil terisak-isak gadis berjilbab
yang cantik itu sedikit demi sedikit membuka mulutnya dan segera saja Yanto mendorong masuk kont0lnya
ke dalam mulut Hanim.“Hmmphh..”, Hanim mendesah lagi ketika benda menjijikkan itu masuk ke dalam mulutnya hingga pipi gadis
berjilbab itu menggelembung karena batang kemaluan Yanto yang besar menyumpalnya.“Akhh..” sebaliknya Yanto mengerang nikmat.
Kepalanya menengadah keatas merasakan hangat dan lembutnya rongga mulut Hanim di sekujur batang
kemaluannya yang menyumpal di mulut gadis berjilbab itu.Gadis berjilbab itu menangis tak berdaya menahan gejolak nafsu Yanto. Sementara kedua tangan Yanto
yang masih mencengkeram erat kepala Hanim yang masih terbungkus jilbab mulai menggerakkan kepala Hanim
maju mundur, mengocok kont0lnya dengan mulut gadis alim berjilbab yang montok itu. Suara berdecak-
decak dari liur Hanim terdengar jelas diselingi batuk-batuk.Beberapa menit lamanya Yanto melakukan hal itu kepada Hanim, dia nampak benar-benar menikmati. Bahkan
sensasi yang ia rasakan melihat seorang gadis berjilbab dengan terpaksa mengulum kont0lnya sangatlah
nikmat.Tiba-tiba badan Yanto mengejang, kedua tangannya menggerakkan kepala Hanim semakin cepat sambil
menjambak-jambak jilbab Hanim. Wajah Yanto menyeringai, mulutnya menganga, matanya terpejam erat dan..“Aakkhh..”, Yanto melengking, croot.. croott.. crroott..
Seiring dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan Yanto yang mengisi mulut Hanim yang
terkejut menerima muntahan cairan itu. Gadis lugu berjilbab itu berusaha melepaskan batang kont0l
Yanto dari dalam mulutnya namun sia-sia, tangan Yanto mencengkeram kuat kepala Hanim.Sebagian besar sperma Yanto berhasil masuk memenuhi rongga mulut Hanim dan mengalir masuk ke
tenggorokannya serta sebagian lagi meleleh keluar dari sela-sela mulut gadis lugu yang berjilbab itu.“Ahh”, sambil mendesah lega, Yanto mencabut batang kemaluannya dari mulut Hanim.
Cerita Sex Enaknya Diperkosa Nampak batang kont0lnya basah oleh cairan sperma yang bercampur dengan air liur Hanim. Demikian pula
halnya dengan mulut Hanim yang nampak basah oleh cairan yang sama. Gadis manis berjilbab itu meski
masih dalam posisi terpaku berlutut, namun tubuhnya sudah sangat lemas dan shock setelah diperlakukan
Yanto seperti itu.“Sudah Pak.. Sudahh..” gadis berjilbab montok itu menangis sesenggukan, terengah-engah mencoba untuk
‘bernego’ dengan Yanto yang sambil mengatur nafas berdiri dengan gagahnya di hadapan Hanim.Nafsu birahi yang masih memuncak dalam diri Yanto membuat tenaganya menjadi kuat berlipat- lipat kali,
apalagi dia telah menenggak jamu super kuat demi kelancaran hajatnya ini sebelumnya.Setelah berejakulasi tadi, tak lama kemudian nafsunya kembali bergejolak hingga batang kemaluannya
kembali mengacung keras siap menerkam mangsa lagi.Yanto kemudian memegang tubuh Hanim yang masih menangis terisak-isak. Gadis belia berjilbab itu sadar
akan apa yang sebentar lagi terjadi kepadanya yaitu sesuatu yang lebih mengerikan.Badan Hanim bergetar ketika Yanto menidurkan tubuh gadis berjilbab itu di lantai gudang yang kotor.
Hanim yang mentalnya sudah jatuh seolah tersihir mengikuti arahan Yanto.Setelah gadis lugu berjilbab itu terbaring, Yanto menyingkapkan rok abu-abu panjang seragam SMU Hanim
hingga setinggi pinggang. Kemudian dengan gerakan perlahan, Yanto memerosotkan celana dalam putih yang
masih menutupi selangkangan Hanim.Gadis berjilbab itu hanya bisa pasrah akan keadaan, karena tenaga dan keberaniannya sudah hlang entah
kemana. Kedua mata Yanto pun melotot tajam ke arah kemaluan Hanim. Kemaluan yang merangsang, ditumbuhi
rambut yang tidak begitu banyak tapi rapi menutupi bibir mem3knya, indah sekali.Ia tahu bahwa kemaluan wanita berjilbab selalu bagus, karena tidak pernah tersentuh barangnya laki-
laki, dan terawat. Tapi milik Hanim, gadis berjilbab lugu yang terbaring dihadapannya itu sangat
menggairahkan.Yanto langsung saja mengarahkan batang kont0lnya ke bibir mem3k Hanim. Gadis berjilbab itu menjerit
ketika Yanto mulai menekan pinggulnya dengan keras, batang kont0lnya yang panjang dan besar masuk
dengan paksa ke dalam liang mem3k Hanim.“Aakkhh..”, gadis lugu berjilbab itu menjerit lagi, tubuhnya menggelepar mengejang dan wajahnya
meringis menahan rasa pedih di selangkangannya.Kedua tangan Hanim ditekannya di atas kepala, sementara ia dengan sekuat tenaga melesakkan batang
kemaluannya di mem3k gadis berjilbab itu dengan kasar dan bersemangat.“Aaiihh..”, Hanim melengking keras di saat dinding keperawanannya berhasil ditembus oleh batang kont0l
Yanto. Darah pun mengucur dari sela-sela kemaluan gadis alim itu. Barang yang sangat ia jaga telah
dirnggut dengan paksa oleh seorang tukang becak. Tangisnya kembali pecah.“Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh..” Yanto mendesis nikmat.
Setelah berhasil melesakkan batang kemaluannya itu, Yanto langsung menggenjot tubuh Hanim dengan
kasar.“Oohh.. Oogghh.. Oohh..”, Hanim mengerang- ngerang kesakitan.
Tubuhnya terguncang-guncang akibat gerakan Yanto yang keras dan kasar. Sementara Yanto yang tidak
peduli terus menggenjot Hanim dengan bernafsu. Batang kont0lnya basah kuyup oleh cairan mem3k gadis
berjilbab berkulit putih bersih itu, yang mengalir deras bercampur darah keperawanannya.Cerita Sex Enaknya Diperkosa Sekitar lima menit lamanya Yanto menggagahi Hanim yang semakin kepayahan itu, sepertinya Yanto sangat
menikmati setiap hentakan demi hentakan dalam menyetubuhi gadis berjilbab itu, sampai akhirnya di
menit ke-delapan, tubuh Yanto kembali mengejang keras, urat-uratnya menonjol keluar dari tubuhnya yang
hitam kekar itu dan Yanto pun berejakulasi.“Aahh..” Yanto memekik panjang melampiaskan rasa puasnya yang tiada tara dengan menumpahkan seluruh
spermanya di dalam rongga kemaluan Hanim yang tengah menggelepar kepayahan dan kehabisan tenaga karena
tak sanggup lagi mengimbangi gerakan-gerakan Yanto.Dan akhirnya kedua tubuh itupun kemudian jatuh lunglai di lantai diiringi desahan nafas panjang yang
terdengar dari mulut Yanto. Yanto puas sekali karena telah berhasil melaksanakan hajatnya yaitu
memperkosa gadis cantik berjilbab yang selama ini menghiasi pandangannya dan menggoda dirinya.Setelah rehat beberapa menit tepatnya menjelang Isya, akhirnya Yanto dengan becaknya kembali
mengantarkan Hanim yang kondisinya sudah lemah pulang ke rumahnya. Karena masih lemas dan akibat rasa
sakit di selangkangannya, gadis berjilbab itu tak mampu lagi berjalan normal hingga Yanto terpaksa
menuntun gadis itu masuk ke dalam rumahnya.Suasana di lingkungan rumah yang sepi membuat Yanto dengan leluasa menuntun tubuh lemah gadis lugu
berjilbab itu hingga sampai ke teras rumah dan kemudian mendudukkannya di kursi teras.Setelah berbisik ke telinga Hanim bahwa dia berjanji akan datang kembali untuk menikmati tubuh gadis
berjilbab yang montok dan molek itu, Yanto pun kemudian meninggalkan Hanim dengan mengayuh becaknya
menghilang di kegelapan malam,Meninggalkan gadis berjilbab itu yang masih terduduk lemas di kursi teras rumahnya. Tentu saja tidak
lupa Yanto sudah mengambil gambar telanjang dari gadis berjilbab itu, untuk berjaga-jaga agar Hanim
tidak membocorkan rahasianya.cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
-
Kisah Memek Sepasang mantan Kekasih bergairah
Duniabola99.com – Sepulang sekolah kurasakan suasana yang sepi di rumahku. Satu persatu nomor telepon teman kusambung dan tiada yang ada di rumah. Sesaat kucoba telepon mantan pacarku, ternyata ada, dan kucoba satunya lagi dan ternyata juga ada. Kuajak mereka janjian ke rumahku.
Sejam telah berlalu. Mereka berdua akhirnya datang. Suasana sepi rumah hilang. Akhirnya kami saling bercanda. Rian dan Anto adalah mantanku dan kami awalnya teman yang cukup akrab dan suka berkumpul bersama. Sebenarnya masih ada perasaan suka di hatiku terhadap mereka. Rasanya kurindu akan suasana dulu. Kami mulai bercanda dan duduk bersamaan. Rian memang mantanku yang agresif. Terkadang ia memegang tanganku dan juga merangkulku. Anto melihat reaksi Rian tampaknya ia tak mau kalah. Hal yang sama pun ia lakukan.Mungkin karena mereka mantanku maka aku tidak canggung. Sebenarnya aku menyukai sentuhan-sentuhan mereka. Tahap demi tahap kejadian pun terlewati. Kadang aku dipeluk Rian dan kadang aku dipelukan Anto. Aku pun tak mau kalah, kebetulan Anto saat itu diam dan kupeluk ia dari belakang. “Rin, itu kamu empuk ya,” sahut Anto sambil menggoyangkan punggungnya yang tertempel dadaku sehingga bergesekan. Kurasakan nyilu dan nikmat di putingku, dan membuatku terdiam sesaat. Kemudian,
“Masa, sori Nto.. tapi enak ya,” ucapku sambil bercanda.
“Kayak gitu nggak enak, yang enak kayak ini,” perlahan Rian menarikku dan perlahan kulepaskan Anto.
Rian memelukku, tangannya kurasakan menyentuh dadaku dan mengusap-usapnya lalu meremas-remas.Sesaat kuterdiam menahan nafas dan agak terkaget dengan sentuhan Rian. Kurasakan putingku mengeras dan menegang membuat aliran darahku terangsang keseluruh tubuh. Rasanya nyilu dan nikmat membuat seluruh tubuhku merinding dan lemas. Perlahan mengalir ketonjolan didekat saluran kencingku. Kemudian kurasakan bibir vagina dan anusku berdenyut-denyut. Kusadari aku terangsang. Untung Rian tak menyentuh selangkanganku. “Udah yan, lepasin tangannya dong!” ucapku sambil kedua tanganku melepaskan kedua tangan Rian dari dadaku. Walaupun sebenarnya kusuka, tapi kutolak karena aku terangsang. Kurasakan sebuah bibir mencium kupingku. Mataku melirik ke arah wajah tersebut dan kulihat sekilas wajah Anto. Sesaat kuterdiam kembali. Nikmat di dalam darahku mengalir kembali. Bibir Anto kemudian melumat daun telingaku. Kurasakan nikmat dan lembut mulut Anto dan membuatku tidak dapat mengelak dan menolak. Perlahan lidah Anto menjulur masuk ke lubang telingaku. “Aaahh..” hanya itu yang bisa kuucapkan. Daguku terangkat tinggi. Kurasakan putingku mengeras dan menegang menjadi sensitif. Kurasakan nyilu dan nikmat di putingku.
Tampaknya Rian tak mau kalah. Segera tangannya meremas-remas dadaku. Perlahan kurasakan mulut Rian melumat bibirku. Lidahnya menjilati semua yang ada di mulutku. Aku hanya bisa terdiam tak bergerak, kurasakan pikiranku melayang jauh. Birahiku mengalir di dalam darahku. Tubuhku semakin sensitif dan haus akan sentuhan. Terlintas di pikiranku berharap mendapatkan yang lebih lagi. Kurasakan buaian tangan Anto di pahaku sehingga membuat daerah sensitif di selangkanganku semakin menjadi. Kurasakan rokku perlahan diangkat Anto. Tangannya mengelus-elus pahaku dari daerah paha luar, dalam dan sampai di belahan selangkanganku.Terlintas di pikiranku bahaya bila pembantuku melihat kejadian ini. Perlahan kulepaskan bibirku dari bibir Rian. Dengan suara yang tegang dan gemetar akhirnya dapat kuucapkan,
“Udah dong..! Jangan ya, nanti pembantuku ngeliat.”
Akhirnya mereka berhenti.
“Sorry ya Rin, aku kangen ama kamu,” ucap Anto.
“Aku juga, maaf ya.. abis tubuh kamu bagus nggak kayak pacar gua sekarang,” sahut Rian sambil salah satu tangannya mengelus dadaku.
“Nggak apa-apa aku juga, kita ke atas yuk!” ucapku.
Lalu kami bergegas pindah ke atas.Selesai naik tangga ternyata Rian langsung memelukku sambil berjalan. Kedua tangannya menggerayangi buah dadaku. Kurasakan putingku menegang nyilu yang nikmat. Birahi mengalir dalam darahku membuatku terangsang. Kemudian kami bertiga duduk. Dan tak lama kemudian tubuhku kali ini dirangkul oleh Anto. Tangannya mengelus dan meraba pahaku, kemudian perlahan menyusup di rokku. Tak lama kemudian celana dalamku yang membentuk belahan kemaluanku terlihat jelas. Tangannya bergerak dari bagian paha luar, dalam, dan selangkanganku. Terasa bibir vaginaku berdenyut dan sensitif. Sebenarnya tanpa mereka sadari aku sedang menikmati kejadian ini dan aku terangsang. Aku berusaha menyembunyikan perasaan ini.
“Rina.. Paha kamu mulus.. putih.. kulit kamu lembut ya,” sahut Anto dengan kedua tangan yang menikmati tubuhku. Sesaat kemudian kurasakan tangan Rian mendekap salah satu buah dadaku yang sedang terangsang. Sesaat nafasku tertahan kemudian batinku terdiam. Kurasakan nikmat di dadaku. Putingku sedang dialiri darah birahi. Perlahan daguku terangkat tinggi. Akhirnya nafasku berburu.Tampaknya Rian dan Anto tahu bila aku terangsang. Tanpa basa basi lagi mereka melakukan permainan selanjutnya. Perlahan tangan Rian yang mendekap dadaku turun dan menyusup kaosku. Kurasakan tangan Rian menyentuh kulit perutku dan menyusup sampai mendekap dadaku yang tertutup BH dan kemudian meremas-remas. Daguku terangkat tinggi. Kemudian bibir Rian kurasakan mengecup dan mencuimi leherku. Mataku terpejam dan kugigit lembut bibir bawahku.
“Oouuhh..” dengan pelan desahan itu keluar dari mulutku. Semakin kukeluarkan suara dari mulut maka semakin mereka menjadi. Kurasakan tali BH-ku terlepas dan BH-ku mengendor. Entah siapa yang melakukannya. Kurasakan tangan Rian mendekap dadaku secara langsung. “Aahh,” kurasakan. Dadaku diremas-remas lagi dan kemudian kedua putingku dimainkan oleh Rian. Nikmatnya!
Perlahan BH dan kaosku diangkat. Udara pun menyentuh putingku langsung dan merangsang tubuhku. Celana dalamku dibuka Anto. Kaos dan BH-ku dilepas Rian. Rokku tidak ketinggalan. Pakaian yang menyelimuti tubuhku berserakan entah berada dimana.
Akhirnya tiada sehelai kainpun di tubuh ini. Semakin tubuhku polos semakin buaian udara merangsang tubuhku. Rasanya tubuh ini ingin dinikmati. Perlahan tangan Anto membuat kakiku mengangkang lebar. Rasanya buaian angin merangsang paha dalam dan daerah kemaluanku dan membuatku berharap untuk mendapatkan kenikmatan. Kurasakan bibir Anto menyentuh dan mengecup bibir vaginaku. Daguku terus terangkat tinggi dan dadaku reflek membusung seakan menyodorkan diri. Kurasakan seperti ada setrum yang mengalir dari bibir vagina ke seluruh tubuh.
“Oouuhh..” dengan panjang kuucapkan. Kurasakan tangan Rian meremas dadaku dan memainkan putingku. Ah, dua titik sensitifku terangsang. Dengan reflek dadaku kubusungkan sesampai-sampainya. Tampaknya Rian tidak diam melihatku begini. Segera ia menghisap salah satu putingku lagi. Ah, sekarang ketiga titik sensitifku terangsang. Kurasakan jari-jari Anto perlahan masuk ke liang vaginaku. Lalu keluar lagi dan akhirnya keluar masuk dengan cepat dan serakah. Kurasakan birahiku melayang dan terangsang membuatku pasrah dan menikmati cara mereka yang sedang menikmati tubuhku. Kuarasakan kemaluanku basah. Anusku juga terkena air yang mengalir. Tampaknya Anto mengetahui hal ini. Perlahan salah satu jarinya masuk ke anusku. Semakin lama anusku licin dan jari Anto dapat keluar masuk mudah. Akhirnya jari-jari Anto keluar masuk dikedua liang tubuhku. Nikmat kurasakan dan entah mengapa semakin kusodorkan kedua liangku ke arahnya. Bibir Anto menikmati daerah pinggang dan perutku. Aah, seperti listrik mengalir dalam darahku dan juga daerah daerah tubuhku yang mereka sentuh.Akhirnya kuterbaring dan kulihat Anto melepaskan celananya. Kulihat miliknya terhunus dan ia tujukan ke liang vaginaku. Kurasakan sentuhan miliknya di bibir vaginaku. Perlahan-lahan masuk. Dagu dan dadaku terangkat tinggi. “Aaahh..” kuucapkan sambil akhirnya milik Anto menancap dalam di liang vaginaku. Kemudian ia keluar-masukkan. Kurasakan gesekan milik Anto keluar masuk. Nikmat rasanya sampai-sampai anusku berdenyut-denyut. Mataku setengah terpejam dan kadang-kadang tubuhku goyang karena tak tahan merasakan nikmat. Sekilas terlihat Rian melepaskan celananya. Kulihat miliknya lalu ia tempelkan ke mulutku. Kurasakan di bibirku dan tampaknya aku menyukainya. Perlahan miliknya dimasukkan ke dalam mulutku. Entah mengapa mulutku terangsang. Lalu kudekap milik Rian dengan tanganku. Kuayun-ayunkan dan kuhisap dengan mulutku. Kurasakan seluk beluknya dan kunikmati dengan lidah dan mulutku. Kujilat, kuhisap, kutelan dan seterusnya.
Beberapa saat kemudian kurubah posisiku jadi mengungging. Dengan begini mulutku dapat menikmati milik Rian yang terhunus. Perlahan kurasakan kenikmatan yang berbeda. Milik Anto perlahan ia cabut dari liang vaginaku dan kemudian ia hunuskan ke anusku yang kurasakan berdenyut-denyut nikmat. Perlahan ia masukkan ke anusku yang sudah terangsang, basah dan longgar karena jemarinya. Akhirnya tertancap dalam dan ia keluar masukkan dengan pelan. Karena sudah licin maka ia keluar-masukkan dengan cepat dan akhirnya menyembur cairan di liang anusku.
“Ouuhh..” kuucapkan sambil menikmati semburan yang Anto keluarkan. Setelah itu Anto mendiamkan miliknya diam tertancap. Sesaat kemudian ia mainkan lagi. Anusku sangat licin karena cairannya. Kadang ia keluarkan dulu dan kemudian dia tancapkan lagi. Tampaknya ia sengaja. Karena setiap tancapan aku mendesah karena merasakan nikmat.
Beberapa saat kemudian kurasakan banyak cairan yang menyembur dari milik Rian. Karena kubenar-benar terangsang maka kurasakan nikmat. Lalu kutelan dan entah mengapa malah membuatku tambah terangsang. Setelah habis kulepaskan hisapanku. Rian terdiam. Anto menarik pundakku. Sehingga ia dapat memelukku dari belakang. Tangannya meraba-raba dadaku.Kurasakan ia berdiri dan aku tergantung di miliknya yang menancap. Kulihat Rian menghampiriku lagi. Kurasakan miliknya ia tancapkan ke liang vaginaku. Ah, aku diapit. Kurasakan kedua liangku mereka masuki. Dan akhirnya kami sama-sama sampai puncak dan puas.
Suasana rumah yang sepi sangat merangsang kami. Kemudian aku ajak mereka ke kamarku. Di sana tubuhku mereka nikmati lagi dan lagi. Aku pun menikmatinya juga. Karena gairah kami yang tinggi maka kami lakukan berulang-ulang. Sampai disaat kuhisap milik mereka dan tiada cairan yang mereka keluarkan di mulutku dan liangku. Kurasakan tak ada semburan.
Karena sudah malam akhirnya kami jalan keluar bertiga. Kami jalan-jalan dengan mobilku yang kaca filmnya hampir 100%. Kami main di utara Jakarta. Kemudian kami buat mobil goyang sampai jam 04:00 pagi. Tentu kami melakukan istirahat. Dan kami keluar dan balik jam 04:00 lebih. Tampaknya gairah seumur kami memang fit. Anto dan Rian bergiliran menyetir. Dan diperjalanan tiada sehelai kainpun di tubuhku. Kondisi kaca mobil yang memungkinkan sehingga selepas dari mojok aku pun masih bercinta dengan mereka. Sampai-sampai penjaga karcis pun tidak melihat tubuh polosku. Diperjalanan aku duduk di belakang dan mereka bergiliran bercinta denganku. Mungkin karena tubuhku yang lebih unggul dari cewek-cewek lain jadi mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan yang jarang ini. Dan mereka terus menikmati tubuhku.
-
Foto Ngentot Gadis seksi Asia mengisap kontol gede seperti hewan kelaparan
Duniabola99.com – foto gadis kurus toket gede ngentot dengan kontol gede diatas ranjang dengan gaya anjing dan mendapatkan sperma yang banyak di atas pantatnya.
-
Video Bokep Eropa baru belajar ngentot semprot kemuka
-
Reva Teman Kantor Pemuas Nafsuku
Duniabola99.com – Panggil saja nama saya Flo . Saya tipe cowok yang agak pendiam dan berpostur proposional. Kejadian ini benarbenar terjadi mulai akhir Januari tahun ini Saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di Tangerang.Sebut saja nama dia Reva. Dia berwajah cantik dan putih dengan tinggi sekitar 160cm dan berat badan sekitar 48 kg. Dia pegawai baru di perusahaan tempat saya bekerja dia mulai bekerja akhir tahun lalu. Awal mula perkenalan kami layaknya karyawati yang baru masuk dikenalkan ke rekanrekan sepekerjaan.
Pada saat itu saya hanya berpikir Cantik dan tidak berpikiran lainnya karena saat berkenalkan dia sudah berkeluarga.
Seiring waktu berjalan kita sering ngobrol dan saling bercerita mengenai kerjaan, keluarga, dan bercanda yang masih wajar. Hal yang paling membuat saya betah ngobrol berlamalama dengan Reva adalah dia supel dan wangi parfumnya yang nyaman sekali tercium oleh saya. Apalagi bila kita saling berpapasan saya sering sampai menoleh lagi ke belakang karena tergoda wangi dari parfumnya.
Kejadian ini berawal ketika suatu hari saya menanyakan YM (yahoo messenger) dia dengan alasan supaya bisa ngobrol waktu jam kerja senggang, jadi tidak ada yg ngegossip kalo kita deket. Setelah saya add YM dia kita mulai sering chatting ditengah jam kantor, lamalama saya tergoda untuk menanyakan halhal pribadi kepadanya terutama perihal kehidupan dia dan suaminya. Hingga akhirnya dia bercerita kalau mereka menikah karena paksaan dari masing2 orang tua, dan hanya bersandiwara di depan orangorang kalau mereka bahagia.
Semenjak saya mengetahui hal itu mulailah pikiran nakal saya menggoda. kirakira begini percakapannya:
Flo: Reva beneran kamu dirumah gak dekat sama laki kamu?
Reva: iyah, dia kalo malem sering gak pulang pergi main sama temantemennya
Flo: Sibuk urusan kerjaan kali?
Reva: Ngak, sibuk dugem ama temantemennya.
Flo: Masa sih? emang kamu pernah lihat?
Reva: Ya aku tau aja, ada sodara aku pernah lihat.
Flo: ooohh kamu kesepian donk klo gitu
Reva: Tadinya iya, tapi sekarang kamu sering temanin aku klo malem sering telpon dan becanda2 jadi aku gk BT.
Flo: masa sih?? . BTW Reva mau gk klo kita lebih dari sekedar teman?
Reva: Maksudnya?
Flo: Ya kan kamu gk dekat sama laki kamu, aku juga sebenernya pengen tau kamu lebih jauh.. jadi kita kayak TTM gituLumayan lama gk dijawabjawab sama Reva sekitar 2 jam dicuekin YM saya
Reva: Aku gak mau klo TTm an gitu.
Flo: lah terus gimana?? kan kita udah berkeluarga (saya juga punya istri sama anak)
Reva: emm.. Gini aja Nanti pulang kerja kamu ajak aku jalan, aku pengen ber2 aja sama kamu.
Flo: (Waduh. ditantangin gini gw) Oke, nanti kita karaokean aja yuk aku buka room klo udah di dalem aku kasih tau kamu.
Reva: oke.Akhirnya pulang kerja saya langsung cabut ke karaoke yg agak jauh dari kantor dan saya langsung kabari dia untuk langsung kesini. Selang 1/2 Jam Reva datang.
Flo: Kamu mau pesan minum atau laper kan pulang kerja?
Reva: Mau minum aja deh Lemon Tea.
Flo: oke (ngak seberapa lama minuman dan snack datang) Kamu mau ngomong apa tadi Rev?
Reva: Iyah aku gk mau TTM an gitu.
Flo: maaf yah tadi, aku cuma ngutarain perasaan ke kamu tapi gk berarti kamu harus mengiyakan, Gk apa2 kok klo kita temenan aja.
Reva: Kok minta maaf?? aku kan blom selesai.
Flo: ??? tadi katanya gk mau TTM an
Reva: Gini Aku seneng deket sama kamu, kamu walapun awalnya aku kira pendiam ternyata orangnya hangat, aku juga suka cara kamu perlakukan aku dengan sopan.
Flo: Lalu?
Reva: Aku gk mau sekedar TTM sama kamu Aku maunya..
(Reva langsung meluk saya dan mencium lembut bibir saya) Kok jadi diam?
Flo: (aku pandangi wajah Reva, aku belai rambutnya lalu aku cium bibirnya dengan mesra dia memejamkan matanya.)Semenjak kejadian itu kami semakin dekat dan sekitar 3 hari kemudian ketika kami sedang ngobrol2 di dalam mobil saya dia tiba2 meletakkan tangannya di pangkuan saya dan mulai mendekatkan wajahnya, langsung aku sambut bibirnya yg tampak indah sempurna
Kami berciuman dan beradu lidah lalu tangan ku memeluk pinggang mungilnya sambil aku mebelai lembut punggung sampai batas Rok nya Celanaku mulai terasa kesempitan karena ciuman dan pelukan Reva entah disengaja atau tidak tangan Reva yang ada di pangkuan aku terpeleset dan posisinya sekarang tepat diatas batanganku yg sudah tegang .Reva melepas ciumannya dan terdiam, terlihat mukanya memerah tapi tangannya tidak dia pindahkan dari situ Maaf aku gk sengaja Flo aku katakan gk apaapa Reva gak usah malu sayang, dia mulai mencium aku lagi, tapi kali ini dia mulai meremas2 lembut celanaku yg sudah tegang itu sebentar.. posisinya miring nih gk enak kataku sambil mencoba meluruskan batanganku supaya tegak dari luar celana Reva berinisiatif untuk mencoba meluruskan juga tapi sulit karena memang batanganku posisinya agak menekuk tegang kebawah.
Flo: Susah ya sayang? Benerinnya sambil dibuka aja ya kamu yang lurusin sambil aku buka resleting celana aku
Reva: Emang boleh sayang aku pengang dari dalem?
Flo: Boleh
Reva: Waww keras udah keras banget sampek gk muat CD kamu sayang. (sebagian batangan aku sampek keluar dari CD ketika sudah berhasil dilurusin sama Reva) panjang, keras, berurat lagi sayang dede kamu Bikin aku kepengen aja sih..Sambil tangan kiri menarik CD aku sedikit dia masukkan tangan kanannya untuk meluruskan batanganku.
Flo: Emang pengen kamu apain sayang?
Reva: Aku gemesss kata reva sambil menurunkan cd aku dan menggenggam batangan aku yg sudah tegang Maaf ya sayangReva langsung membenamkan kepalanya kearah batanganku yg tegang dan mengarah ke mulutnya Reva langsung menciumi kepala batanganku dengan lembut dan memasukkannya ke dalam mulutnya sambil di pelintir2 dengan lidahnya yang basah..
Aku merasakan kenikmatan yg luar biasa hingga mulutku mendesis perlahan dan aku belai rambut panjang Reva.
Aku tak tinggal diam perlahan2 sambil aku usap pahanya aku naikkan roknya hingga tangan aku bisa mengelus2 cd dan meremas2 pantat Reva.Reva: Enak sayang?? tanyanya sambil masih menggenggam batanganku dan mengocoknya perlahan2..
Flo: Enak banget sayang. masukin semua donk ke mulut kamu.
Reva: Mana muat!! panjang gitu gk bakal muat..
Flo: emang punya laki kamu gk sepanjang ini sayang?
Reva: Ngak lah dia itu gendut, bantet dedenya kata dia tertawa
Flo: Kamu suka sayang sama dede aku?
Reva: Huuh napsuin sayang. mentok nih klo masuk meki aku.Sambil tangannya masih mengocok2 lembut batanganku tangan satunya aktif mengelus2 kepala kontolku yg mulai basah.Sensasinya luar biasa..
Aku masukkan tangan aku ke dalam CD Reva dari belakang, dan Reva mulai menjilati batanganku lagi dengan rakusnya
Reva: Hmphhh. Ohhhh desahan reva terdengar ketika tanganku mulai bermain2 di sekitar lubang pantatnya dan mulut mekinya yg sudah basah Sayang jgn elus2 lubang pantat aku aku malu..
Flo: gk apa2 sayang, kamu nikmatin aja yah. udah basah banget meki kamu sayang
Reva: Kita check in aja yuk.
Flo: Oke.. (akhirnya kita meluncur ke sebuah hotel di daerah tangerang sambil tangan Reva tetap mengocok2 Batanganku dan aku nyetir sambil tidak konsen hahaha).Setelah mendekati hotel Reva merapihkan celana ku dengan hati2 supaya ngak terjepit resleting celana, lalu kita masuk ke loby dan pesan room.
Setelah sampai di kamar kami langsung saling berciuman dengan ganasnya dan tangan reva mulai membuka kancing baju aku satu persatu sambil tetap manikmati lidah aku di dalam mulutnya.. setelah semua kancing baju aku terbuka dia mulai mengelus lembut dada aku dan melepaskan kemejaku
Reva: Badan kamu bagus sayang. gk kayak laki aku jelek dan gendut. lalu dia mulai menjilati puting dadaku yang agak berbulu sampai benar2 basah dan air liurnya menetes2. sambil tangannya membuka ban pinggang dan menurunkan celanaku hingga aku hanya mengenakan CD.
Flo: Oughhh nikmat banget sayang. kataku sambil menahan gairah yang kian memuncak lalu gantian aku membuka baju Reva, Aku angkat bajunya hingga berada diatas siku tangannya sehingga ketiaknya yg berbulu tipis dan berkeringat terlihat jelas
Aku makin nafsu melihat pemandangan ini dipadu juga dengan sepasang payudara yang tidak besar tapi bentuknya indah masih terbungkus bra hitamnya. Langsung aku dorong dia perlahan hingga menempel tembok dan kujilati ketiaknya yg sangat membuatku bergairah.
Aroma tubuhnya benar2 membuatku tergila2 Reva pun menikmatinya terdengar dari desahan2nya dan nafasnya yg makin memburu
Reva: Ahhh honey. geli banget sayang. aku baru pertama kali dijilatin di ketiakkussstttt oooohhhhhh
Flo: Nikmatin aja sayang aku pengen ciumin setiap jengkal tubuh kamu..
Tanganku mulai menurunkan roknya dan cd nya yg sudah basah sedari kita masih dimobil tadi.. lalu aku buka bra hitamnya dan melepaskan semua bajunya sehingga terpampang jelaslah seluruh keindahan tubuh Reva yang begitu menggairahkan aku ciumi leher, telinga, ketiak, dan dadanya.. aku mainkan putingnya yg sudah menegang di dalam mulutku, kupelintir2 putingnya dengan lidahku dan sambil kubiarkan jari2ku menari2 diatas mekinya.
Reva sangat menikmati permainanku, terasa di tanganku cairan terus keluar dari mekinya hingga benar2 basah akhirnya kuputar menghadap tembok tubuhnya dan kujilati mulai dari tengkuknya hingga kedua bukit pantatnya yg seksi..Flo: Sayang kamu lebarin sedikit kaki kamu
Reva: Iya sayang kamu mau apain aku juga aku udah pasrah honey, kamu benar2 membuatku merasakan nikmat.
Lalu sambil berjongkok di belakang Reva yang sudah melebarkan kakinya aku mulai jilati pahanya sampai ke lubang pantatnya..
Reva: Arggghhh sayy.aa..nnggg (Reva merintih keenakan) Jangan disitu aku maluu..
Aku tak peduli dan sambil kujilati lubang pantat Reva yang bersih dan rapat itu aku mainkan jari jempol tanganku mengelus2 belahan Mekinya dan kuputar2 tepat di itilnya yg sudah tegang.Lumayan lama aku dan Reva menikmati posisi ini sampai akhirnya Reva mendapatkan orgasmenya yang pertama. Agak terkejut juga aku ketika dia orgasme, aku kira hanya di Film2 saja perempuan klo orgasme sampai kayak orang kencing Ternyata Reva juga tipe2 perempuan yang seperti itu, tangan aku sampek basah kena semburan orgasmenya..Benar2 istimewa.
Reva: Oohhhh GOD.. Yesss honey iiihhhhhh ahhhhhhh. oooouuuhhhhhh.. Keluarrr sayaaannnngggg Ssssrrrrrtttt..
Tubuh Reva terguncang hebat ketika cairan itu menyembur dari mekinya, dan kakinya gemetaran hampir jatuh
Aku dengan sigap langsung berdiri dan memeluknya dari belakang sambil mencium bibirnya.. sedangkan kontol aku sudah sangat tegang di dalam cd terjepit dibelahan pantatnya. lalu aku arahkan dia ke tempat tidur
Reva terlentang pasrah dan masih terlihat mukanya sedang menikmati orgasmenya barusan.. langsung aku ciumi payudaranya dan tangan Reva mulai bermain2 dengan kontol aku yang keluar sebagian dari CDku. Kujilati seluruh payudaranya dan kuciumi bibirnya.Reva: Sayang kamu tiduran siniaku pengen jilatin dede kamu.(sambil dia menarik aku untuk rebahan disamping dia.lalu dia dengan telaten melepas CD ku hingga kontolku terbebas dan terlihat gagah)
Wow honey aku sampek merinding lihat dede kamu aahhhh. (langsung diemutnya kontolku sambil jari2nya yg mungil menari2 di biji kontolku)
Flo: Oh Shit Kataku menahan sensasi nikmatnya perlakuan Reva terhadapku..
Reva: Enak sayangku??? klo Reva giniin suka (katanya sambil memasukkan batang kontolku hingga menyentuh tenggorokannya)
Flo: Arrrghhhh .. aku hanya bisa mengerang ketika terasa kepala kontolku terjepit tenggorokannya
Reva: Aaahhhh enak sayang? tanya dia lagi sambil mengocok kontolku yang urat2nya makin macho lalu dia basahi tangannya dengan ludahnya dan dia lumuri semua kontolku dengan tangannya itu.Ouuhhh honey aku pengen banget katanya sambil mengusap2 kontolku dengan kedua tangannya yg basah itu.
Lalu dia mengambil posisi diatas dan perlahan2 dia gesek2an kepala kontolku dengan mekinya.. Ahhhh nikmat sekali rasa geli dan licin bercampur jadi satu. lalu dia tekan pelan2 hingga kepala kontolku masuk ke mekinya.
Reva: Eeesssstttt aaahhhhh Enak banget sayang Dede kamu.(matanya terpejam dan kepalanya mendongak menikmati kepala kontolku yang memasuki mekinya yang basah dan sempit)
Flo: aahh yess honey. masukin lebih dalem lagi ya. kataku sambil kudorong keatas pantatku pelan2 sampai akhirnya batang kontolku masuk setengah
Reva menjerit tertahan Eghh!!! Eeeennaaaaakk.Oh God sambil dia tekan terus kontolku hingga masuk semuanya.
Bless. Ya ampun mentok banget honey!! AaaahhHHHH!!! Kamu jgn gerak dulu, aku aja yg gerak Kata Reva dengan wajah agak tegang antara nikmat dan takut cidera..
Reva mulai bergerak perlahan maju mundur menikmati kepala kontolku menggesek dinding terdalam mekinya makin lama makin cepat Reva bergerak dan kuimbangi dengan kuputar2 pinggulku sehingga terdengar suara becek dari mekinya..
Reva: Aaahhh Sayanggg Nikmat banget. ouuuhhh aaakkku baa..rruu ka..lliii ini nger..a.aasss.aainn ML kk..aaayyaaa..g.iiinii.
Aku makin gemas melihat wajah cantik Reva memerah karena birahi yang sangat tinggi lalu kupeluk reva hingga menimpa tubuh aku.
Kupeluk dia dan mulai kunaik turunkan kontolku dengan tempo sedang. Terdengar rintihan2 kenikmatan Reva di telingaku setiap kontolku menghantam dinding rahimnya Aaaahhh. Yeeessss OOOoohhhh TTerruuusss Sayaaannnn..ggg.. sekitar 5 menit Kukocok meki reva hingga cairan mekinya terasa membasahi biji kontolku. Saaayaaannggg. aakuuu mm..aaa..uu kkk..eeee..ll.uuuaaarr Laggg..iiii Rintihnya, dan dia langsung menekan dadaku hingga posisinya tegak dan dia tarik mekinya sampai copot dari kontolku dan akhirnya.
AAAAAAAHHHHHHHH HONNEEEEYYYYYY.. Crreettt Sssrrrttt. Semburan hangat dari meki Reva Sampai membasahi seluruh kontolku dan perutku.
Tubuh Reva langsung menindih ku dan terkulai lemas diatasku sambil nafasnya memburu dan badannya berguncang2 Benar2 luar biasaPikirku sekarang gantian kamu yg harus puas sayang katanya dan dia langsung nungging disebelah aku dengan gaya doggy style.
Aku pindah kebelakangnya dan mulai menempatkan kontolku di bibir mekinya yg sudah basah gk karuan dan mengeluarkan aroma khas kewanitaannya. Kumasukkan perlahan kontolku sampil kupegangi pinggulnya yg agak bergetar ketika kontolku menempel di bibir mekinya kudorong pelan2 hingga setiap senti kontolku yang masuk bisa kami nikmati bersama2 Aaaahhh. enakkk bangett sayangg meki mu desah aku sambil mendorong masuk kontolku ke dalam mekinya yang sempit dan basah itudia juga meremas2 sprei dengan ganas dan menggeleng2kan kepalanya setiap aku mendorong masuk dan bibirnya digigit2 oleh dia menahan kenikmatan akhirnya ketika tinggal sedikit lagi masuk semua aku hentakkan tiba2 hingga terasa bener2 mentok di dalam mekinya, dan Reva pun menjerit tertahan ArrggHH Terus Sayang.
Dengan nafsu yang menggebu2 kulebarkan pantatnya dengan kedua tanganku dan ku keluar masukkan dengan cepat kontolku ke dalam mekinya hingga berbunyi Prett,,, Breeett. Preettt Brettt AaaahhHHH Yeeessss Ohhh GOD.. Aku tarik rambut Reva dari belakang seperti menunggangi kuda, dan dia suka itu Fuck mee honeeyyy aaahhhh shiiitt Reva meracau tidak karuan dan aku pun mendesah2 dengan nafas menggebu2.
Kutarik kontolku sampai lepas dari mekinya dan kuhujamkan lagi sedalam2nya berulangulang kali sampai Reva orgasme lagi dan kali ini tidak sampai menyembur tapi sampai menetes2.. aku tidak peduli lagi, jari jempol tanganku kumasukkan juga ke dalam lubang pantat reva AaahhhHH Saayaanggg kkkaammuuu App..aa.i..n IitttuEnak.. Baannggeeettt Reva makin menggila dan bersemangat, Keringat kami bercucuran deras kucabut jempolku dari lubang pantatnya dan dia kutekan sampai posisi tengkurap.. lalu aku dengan posisi seperti push up menghajar mekinya dengan kontolku Aaahhhhh Sayaaanngggg Semmpiitt Bangetttt kata aku
Reva sudah tidak mampu meladeni omongan aku hanya mendesah2 dan menjerit keenakan ketika kumasukkan kontolku dalam2 akhirnya setelah 15 menit aku pun hampir orgasme, kutindih tubuh Reva dari belakang dan kuciumi bibirnya sambil kupompa terus lobang mekinya.
Reva menciumi bibirku sambil mendesah2 kenikmatan. Lalu aku bilang Honeyyy aakkuu mauu keluarrrr pengen bareng sama kamu..
Iya sayangkellluuuaarrr ba,,rrre,,,ng. A.kkuu Ahhhh Ouhhhhh.. Dii.. d..aaalleem.. aajjaahh Ahhhh.. OHHHH FuCkKKKK/// Jawab Reva sambil terasa cairan hangat di kontolku aku pun langsunggg memompa sekuat tenaga yg tersisa.Saaaayyyaaaanngg Keeellluuuaaarrrrrr AaaAarrrGGhhH!!
Akhirnya Spermaku yg sudah ingin berlomba2 menyembur keras sampai 3 kali klo gk salah hitung ke dalam meki Reva dan akhirnya aku terkulai lemas menindih tubuh Reva yang masih bergelinjang kenikmatan dari belakang, dan kubiarkan kontolku didalam mekinya menikmati kehangatan dari meki Reva..
Habis itu kita berdua berciuman dan dia menjilati tubuh aku yang masih berkeringat lalu kita mandi dan memesan makan malam.
Itulah pengalaman saya dengan teman sekantor saya, dan Kami masih sering melakukannya bila ada kesempatan Reva adalah wanita pertama yang bisa membuatku merasa benar2 puas di tempat tidur dan dia juga merasakan yang sama.
-
Video bokep Yui Nishikawa toket gede pasrah disetubuhi
-
Cerita Sex Guru Berhubungan Dengan Mahasiswi,Sekolah Saat Di Ruang Bk
Pak Dion sebelumnya tidak pernah merasa memaksakan mereka, dia memberi dua opsi sebagai bentuk “demokrasi” ciptaannya, berikan keperawanan kalian atau rekaman kalian akan selekasnya tersebar luas. Pak Dion mengamankan pintu kantornya, selanjutnya selekasnya menarik pergelangan tangan ke-2 gadis itu, dengan rileks dia memerintah ke-2 nya supaya duduk di meja, dan dia sendiri duduk di bangku empuknya pas di depan mereka.
Cersex Stw – Anita dan Veily sama-sama melihat selanjutnya menunduk lemas tanpa daya.
“Kalian mengapa sihhh….??? Koq lemas begitu, padahalkan kalian ini umumnya hot banget……, sampai ngecrot berbarengan..He he he” Pak Dion terkekeh-kekeh, tangannya menyibakkan rok seragam Veily.
“Ehhhh….!! ” Pak Dion merasa tersinggung saat Veily menepis tangannya, senyum cabul tiba-tiba lenyap dari mukanya, sekalian menggeram dia bangun dari kursinya dan
“Plakkkkkk!!! ”
“Dengar baik, bapak dapat melakukan secara kasar jika kalian terus semacam ini, dasar siswa tidak paham diuntung, diminta belajar yang enak-enak justru ngak ingin, jarang-jarang bapak memberi peluang seperti ini…!!”
“Jangan pakkk, jangan, tolong….jangan” Anita meredam tangan pak Dion yang melayang-layang akan menampar lagi muka Veily.
“Hmmmmmhhh…….” Pak Dion coba menurunkan emosinya.
“Baik, nama kamu Anita ya ??” Pak Dion membelai kepala gadis itu, Anita menggangguk kecil.“Saat ini kamu coba kecupan dengan Veily, Bapak ingin saksikan secara langsung, ingin menonton lesbian live show, hehehe….”
Anita menekan hatinya, selanjutnya bibirnya memburu bibir Veily, napas Veily mengincar di antara geram dan gairah yang pelan-pelan mulai menggoyangkan, merusak rasa geram dan kedengkian dihatinya. Si gairah kupas selanjutnya membersihkan rasa geram di hati Veily, pelan-pelan si gairah melempar jauh rasa risi yang menjejal dalam hati ke-2 pasangan lesbi itu, Pak Dion tersenyum selanjutnya duduk kembali di kursinya, berulang-kali kepala sekolah bobrok itu menelan ludah saat melihat Anita dan Veily sama-sama melumat dengan mesra
“Ckkk Ckkkk.. Ckkkkk…..” suara bibir ke-2 siswanya yang elok kedengar sama-sama berdecakan saat mereka sama-sama melumat dan mengulum.
Veily rapatkan ke-2 kakinya saat rasakan rok seragamnya diungkapkan ke atas oleh Pak Dion, pria itu tersenyum sekalian menyibakkan rok seragam Anita.“Ha Ha Ha.., wahh,!!, Ck ck Ck ” Pak Dion berdecak takjub sekalian melihat tajam dua pasang paha ke-2 siswanya yang putih dan mulus, tangan kirinya bermain di atas paha Anita dan tangan kanannya bermain di atas paha Veily. Urutan ke-2 kaki yang mendekat tersebut yang menyengaja digunakan oleh Pak Dion untuk loloskan celana dalam ke-2 siswanya.
Tangan Pak Dion memaksakan ke-2 paha Veily untuk mengangkang, dia melihat muka Veily dengan pandangan sinisnya, kepala sekolah bobrok itu merasa di atas angin karena Veily cuma termenung pasrah tanpa daya, melihatnya dengan pandangan patah semangat.“Awwww…..!! ” Veily memiawik terkejut saat jemari tangan Pak Dion menyeka selangkangannya yang mengangkang, badannya tersentak seperti tersengat listrik rasakan usapan kurang ajar tersebut.
Muka Veily merah padam, baru pertama ini kali selangkangannya dielus oleh jemari tangan lelaki, bahkan juga sekarang jari-jari itu mulai mendekati selangkangannya kembali, napas Veily makin berat, berulang-kali Veily rasakan badannya menggigil , dan bergidik luar biasa.“Nach Veily, coba saat ini kamu membuka pakaiannya Anita…” Pak Dion memerintah Veily, pelan-pelan dia melakukan perintah Pak Dion, tangannya mulai melepas kancing pakaian seragam Anita selanjutnya menarik lepas pakaian seragam temannya.
“Saat ini membuka BH-nya….” Pak Dion memberi perintah selanjutnya dan Veily melakukan perintah Pak Dion, Anita rapatkan ke-2 kakinya sekalian silangkan tangankirinya di muka dada berusaha sembunyikan buah dadanya yang terekspose dengan bebas, dan telapak tangannya yang satunya berusaha tutupi daerah intimnya.”bagus.., bagus.. Ha Ha Ha” Pak Dion ketawa suka.
“Nach, Saat ini gantian Anita….., Membuka pakaian ama BH-nya Veily…” Pak Dion meleletkan lidahnya saat Anita mulai melakukan perintahnya.
“Luar biasa….!!” mata Pak Dion berbinar-binar melihat keelokan badan Veily dan Anita.Tangan Pak Dion menangkap pergelangan tangan Veily dan Anita selanjutnya memerintah mereka untuk berlutut disebelah kanan dan kirinya.
“Oke.., saat ini agar bapak sampaikan, mata pelajaran pertama kali yang penting untuk kalian berdua, yakni belajar menservice penis lelaki, ” Pak Dion cengengesan dengan mukanya yang menjengkelkan.
“Seperti umumnya dan umumnya saat sebelum belajar kita harus buka buku lebih dulu, karena bagaimana kita ingin belajar jika bukunya tidak kita membuka, iya tohh…, nach, karena ini mengenai penis, karena itu bapak anjurkan kalian mulai buka celana bapak… ayooo nantikan apa sich!!! “Pak Dion memarahi karena Anita dan Veily tidak memerhatikan pelajaran darinya.
Mereka sama-sama berpandangan selanjutnya pelan-pelan mereka mulai membagikan pekerjaan, Veily buka ikat pinggang Pak Dion dan Anita menarik resleting celananya “Srerrtttt…..!! ” , bersama mereka menarik celana panjang Pak Dion sampai lepas, sekarang cuma celana dalam itu sajalah yang tutupi selangkangan Pak Dion.
Veily dan Anita mengalihkan muka mereka saat Pak Dion raih suatu hal dari kembali celana dalamnya. “Saat ini kita awali pelajaran ke-2 dengan topik, tidak ada keberanian karena itu semua percuma, karena itu dalam pelajaran ke-2 ini kalian harus berani menggunakan mata kalian, lihat benda Bapak yang luar biasa ini HE HE HE”
“Mari Anita jangan malu begitu donk ahh, harus berani kaya Veily…” Pak Dion merayu Anita supaya ingin melihat tangkai kemaluannya.
“Ihhhh…gede amat….” Anita tanpa sadar mengutarakan isihatinya.
“Nach saat ini , selainnya sebagai alat perasa lidah memiliki peranan lain, demikian juga dengan peranan mulut kalian selainnya untuk makan pasti ada gunanya…. dalam pelajaran yang ini,, julurkan lidah kalian…” Pak Dion tersenyum sekalian mengutamakan kepala Veily dan Anita mengarah tangkai kemaluannya.
“Nahhh…, Mari belajar baik, dijilat, dihisap…, diciumin….” Pak Dion menyandar punggunya bertumpu di bangku empuknya. Kadang-kadang kedengar suara Anita dan Veily yang terbatuk-batuk, mereka belum terlatih mengisap wewangian kemaluan pria yang menusuk.“Bagus, cukup pintar.., ” Pak Dion mengelus-ngelus kepala Veily dan Anita, berganti-gantian mereka mengecup-ngecupi buah zakar Pak Dion, lidah mereka terjulur-julur keluar menjilat-jilati permukaan tangkai kemaluan Pak Dion yang warna hitam kecoklat-coklatan.
“Nahh, ini dicobanya.., kamu tentu suka…” Pak Dion menekan kepala Anita sekalian menjejali kepala kemaluannya, sedangkan Veily melihat Anita yang mengisap-hisap kepala kemaluan Pak Dion, mulut Anita bedecakan saat melumat-lumat pucuk kepala kemaluan Pak Dion, sedangkan ke-2 tangan Anita memegang penis Pak Dion yang lebih besar.
“Anitaaaaa, jangan serakah begitu donk, mari agar saat ini Veily yang nyicipin ****** Bapak…..”Anita melepas kemaluan Pak dion selanjutnya memberikannya pada Veily, sesaat Veily melihat kepala kemaluan Pak Dion sesaat selanjutnya melihatkan mukanya melihat Anita seakan-akan menanyakan seperti apakah rasanya. Anita mengganggukkan kepalanya seakan memberikan keyakinan Veily jika bermainan baru yang ini rupanya benar-benar mengasikkan. Perlahan-lahan lidah Veily terjulur keluar dan memijati kepala kemaluan Pak Dion saat sebelum memasukkan ke dalam mulut, Hmmmmm rupanya beginilah rasanya kepala penis lelaki, asin, kenyal,dan renyah. Berganti-gantian Anita dan Veily menservice kemaluan Pak Dion, dimulai dari buah zakar, tangkai kemaluan dan kepala kemaluan Pak Dion.
Pak Dion menarik badan Anita selanjutnya membaringkannya lagi di meja, tangannya dekap pinggul Anita dan menggusup pinggul gadis itu sampai posisi vagina gadis itu cocok untuk disikat oleh tangkai kemaluannya, kepala sekolah bobrok itu selanjutnya repot berusaha lakukan penetratif pada lubang vagina Anita yang rapat.
“Aaaakkhhh……!! ” Anita membeliakkan matanya saat rasakan tangkai kemaluan Pak Dion mulai tenggelam, memotong capitan vaginanya dengan pelan-pelan.
Itil V3
“Arhhhhh………, Owwwww….. Hkk Hkkkk” Anita melihatkan kepalanya kesamping saat rasakan seorang memegang halus tangannya.
“Veilyyyyy….,Ahhhh.., “Anita memiawik sekalian memegang kuat tangan Veily saat rasakan kepala kemaluan Pak Dion menyobek-robek selaput perawannya, Veily membelai-belai kepala Anita, berusaha menentramkan Anita yang disetubuhi oleh Pak Dion.Pak Dion terkekeh-kekeh sekalian makin saat memasukkan tangkai kemaluannya sampai mentok selanjutnya diambilnya pelan-pelan selanjutnya disikatkannya masuk sekalian di dalam capitan vagina Anita.
“Perlahan-lahan Pakkk, ” Veily meminta memelas pada Pak Dion, supaya Pak Dion meniduri Anita lebih halus.“Bisa, pasti boleh…!! Tapi… ketentuannya kamu harus juga turut ngegarap Anita…., kalau tidak Bapak sikat ia seperti begini !! Hihhhhh…..!! ” Pak Dion memacu vagina Anita secara kasar sampai Anita memiawik – mekik kesakitan.
“Jangan…!!, Jangannnn Pakkkk!!, Saya kerjakan…..” Tangan Veily meredam pergerakan pinggul Pak Dion yang memacu-genjot vagina Anita.
Pak Dion tersenyum-senyum saat Veily mulai duduk di tepian meja menghadap ke Anita yang telentang pasrah, tangan Veily mengelus-ngelus payudara Anita, disekanya payudara Anita sampai gadis itu menggelinjangkan badannya karena kegelian.“Veil…” gadis itu mendesah lirih saat rasakan remasan-remasan halus pada gundukan buah dadanya,
“Ahhhh…………… ” Anita mendesah saat rasakan tangan Veily mencubit putting susunya selanjutnya mulai menarik-nariknya secara halus, sedangkan Pak Dion mulai mengayunkan tangkai kemaluannya secara halus. Ditegaskannya tangkai kemaluannya yang lebih besar dan panjang itu dalam dalam selanjutnya pelan-pelan diambilnya lagi sampai hanya leher penis selanjutnya dia mengutamakan lagi tangkai kemaluannya dalam-dalam sampai mentok.
“Ahhh…, Ahhhhhhh, Veily” Anita mendesah sekalian dekap kepala Veily yang mencumbui pucuk payudaranya.
Mulut Veily mengecupi buntalan payudara Anita yang padat dan kenyal, lidahnya terjulur keluar menjalari permukaan payudaranya selanjutnya menjilat-jilati puttingnya saat sebelum melumat dan mengenyot-ngenyot pucuk payudara Anita dengan kuat. Gempuran Veily di buah dadanya dan pacuan-genjotan halus Pak Dion pada akhirnya menjatuhkan dinding pertahanan Anita, dinding itu bobol saat renyutan-denyutan kepuasan terjang tanpa ampun.
“Ahhh… Crrr Crrrrr.. Crrrr…..” Anita pejamkan matanya, Veily cukup tercekat saat melihat Anita, bibirnya cukup terbuka sekalian mendesis perlahan “Ohhhhhhh, nikmatnya……….”
Anita tak lagi mendesah kesakitan saat Pak Dion mulai lakukan pacuan-genjotan yang cukup kuat dan kuat, “Crepppp… Crepppp… Creppppp…” Benda besar dan panjang itu masuk keluar memotong vagina Anita
“Ahhhh Ahhhh Ahhhhh Awwwww….” Anita memiawik – mekik kecil kenikmatan, tusukan-tusukan pak Dion berasa makin nikmat, kadangkala dia menjerit keras dengan liarnya.“Anitaa ??!! ” Veily takjub , Anita yang dia mengenal tidak semacam ini, Ohh, mengapa ? apa tusukan-tusukan tangkai kemaluan Pak Dion yang membuat Anita beralih menjadi liar semacam ini ???
“Ennnhh Ennnnh Ennnhh… Aaaaaaa” Anita makin keras merengek-rengek saat Pak Dion makin kuat memacu-genjotkan penisnya.
“Arhhhhh….!! “Anita mengeluh keras saat penis Pak Dion mengaduk-ngaduk vaginanya, pria itu terlihat makin bergairah menyikat-nyodokkan tangkai kemaluannya.
“Oahhhhhhh…., Hshhhhhhhh……Hshhhhhh” Anita mendesis-desis, benar-benar susah meredam enaknya sikatan-sodokan penis Pak Dion yang membuat Anita berulang-kali kaget seperti terserang sengatan listrik tegangan tinggi, dan pada sentakan paling akhir dia memiawik kecil
“Ahhhhh…, Pak Dionnnn, Crrr Crrrrr…….” badan Anita melafalkanng beberapa menit sebelumnya terakhir terkulai dengan lemas, Pak Dion menghela napas panjang sekalian meremas-remas buah dadanya, kepala sekolah bobrok itu menarik tangkai kemaluannya dari dalam capitan vagina Anita. “Plophhhh”
“Veily.., saat ini gantian kamu he he he” Pak Dion memerintah Veily supaya duduk di bangku empuknya.“Ayooo…, ngak apapun koqq…” Pak Dion menuntun Veily dengan desakan, dibukanya ke-2 lutut Veily supaya mengangkang ke samping, gadis itu berusaha kumpulkan keberaniannya saat kepala Pak Dion merunduk dan dekati daerah intimnya, Veily merasa risi saat rasakan embusan-hembusan napas pak Dion yang mengincar menimpa permukaan vaginanya.
“AHHHHH…!! ” Veily tersentak saat rasakan sebuah jilatan dibibir vaginanya, badannya menggigil luar biasa saat rasakan pembahasan-ulasan lidah Pak Dion menjilat-jilati dan mengorek-ngorek belahan vaginanya.“Slllcckkkk….Sllllcccckkkkk… Slllccckkkkk!! ”
“Ennnhhhhhh……” Badan Veily kelojotan saat mulut Pak Dion mendadak mengenyot-ngenyot bibir vaginanya “Uhhhhh!! Crrrr Crrrr Crrrrr” Cairan kepuasan itu berdenyut berulang-kali dan semua habis dikenyot dan ditelan oleh Pak Dion.“He he he…, Nyamm, Gurih…, Ehmmm” Pak Dion mengusung kepalanya ,
Veily termenung dengan muka merah padam, saat sang kepala sekolah bobrok itu sukses membuat capai pucuk klimaks.Veily melihatkan kepalanya ke kiri saat Pak Dion mulai arahkan tangkai kemaluannya pada bibir vaginanya, Veily mendesah saat rasakan gesekan-gesekan kepala kemaluan Pak Dion yang menggeseki belahan vaginanya.
“AHHHHH………!! ” gadis itu pejamkan matanya rapat-rapat saat rasakan belahan vaginanya dipaksakan molor di saat kepala kemaluan Pak Dion mulai lakukan penetratif, badannya melenting selanjutnya terhempas demikian saja.
“Hsssshhhhh…… Awwww…..!! “Veily melihat Muka Pak Dion sekalian berusaha meredam pergerakan pinggul Pak Dion, Pak Dion ketawa suka sekalian nikmati capitan vagina Veily pada leher penisnya.
“Uuuuhhhh……” bibir Veily meruncing saat rasakan penis Pak Dion mulai menekan untuk masuk lebih dalam, Veily menggelinjang-geliat risau, bibirnya terus mendesis-desis tiada henti.
“Awwww…., Aduhhhhh……” Veily mengernyit kesakitan saat kepala kemaluan Pak Dion bergembira ria menyobek-robek selaput daranya,Sekalian meremas induk payudara Veily, Pak Dion menyentakkan tangkai kemaluan kuat-kuat.”Owwwww……!! “Veily terkulai lemas di bangku empuk dengan sebatang penis Pak Dion yang lebih besar dan panjang tertanam dalam-dalam di lubang vaginanya. Air mata menetes dari pojok matanya, gadis itu terisak menangis sekalian melihat muka Pak Dion, begitu menjengkelkannya muka pria itu, dasar bajingan!! keparat!!
Veily mencaci-maki dalam hati.
Pak Dion menarik penisnya pelan-pelan selanjutnya disikatkannya lagi sekalian, bibir vagina Veily sampai terlipat di dalam saat tangkai kemaluan yang lebih besar dan panjang itu menyikat masuk dengan paksakan.
“Hemmmppphhh…..” Veily bertahan supaya dianya tidak berteriak, dia tidak mau sang keparat ini terkekeh suka dengarnya memiawik-mekik tanpa daya dalam pacuan-genjotan tangkai kemaluannya.Pak Dion menggeram selanjutnya makin kasar dan liar menarik dan memasukkan tangkai kemaluannya, demikian kasar, liar dan beringas,
“Clepp.. Cleppp Cleppp….”“Oawwwww….!! Ampunnn… Pakkkk!! Ampunnnn Ohhhhh” Veily tidak mampu kembali meredam pacuan-genjotan kasar Pak Dion, Pak Dion justru makin percepat pacuannya, sekalian kadang-kadang ketawa suka dengarkan jeritan-jeritan kecil Veily.
“HHhhsshhh…..” Veily berusaha ambil napas sebanyak-banyaknya saat Pak Dion memasukkan tangkai kemaluannya dalam-dalam dan stop bergerak, ke-2 tangan Pak Dion meremasi induk payudara Veily yang telah basah oleh lelehan cairan keringat, dijepitnya putting susu gadis itu selanjutnya dipilin-pilinnya putingnya yang telah meruncing keras. Pak Dion menangkap tungkai lutut Veily samping bawah dan menggerakkan sekalian mengangkangkan ke-2 kaki gadis tersebut. Posisi kaki Veily serupa huruf “M” yang cantik. Veily meringis saat Pak Dion menarik tangkai lagi kemaluannya, gadis itu tahu apakah yang bisa terjadi seterusnya.
“Ahhh, AHHHH, Owwww…! Owwwww!” Badan Veily tersentak-sentak dengan kuat saat Pak Dion memacu kembali -genjot kasar lubang vagina Veily yang geret dan sempit.
“Ahhhh, mengapa ini ??, Ohh, Ampun, sedap bangetttt…..” Veily membatin saat rasakan pacuan-genjotan Pak Dion yang kasar dan beringas berasa makin sedap. Apa ini yang dirasa oleh Anita, Hmm, pantesan Anita justru mendesah-desah kenikmatan saat dipacu-genjot oleh tangkai kemaluan Pak Dion.
“Ahhhh… Pak Dionnnn, Ahhhhhh….” Veily melihat sayu muka Pak Dion, melihat lelaki gendut itu mengayunkan tangkai kemaluannya yang lebih besar dan panjang.
“He He He, Bagaimana pelajaran khusus dari bapak ?? rasanya sedap bukan ?? Kamu harus mengucapkan syukur dan mengucapkan terima kasih sama Bapak, tidak semua siswa wanita memperoleh peluang emas ini !!!, Hanya yang cantik-cantik saja, HA HA HA HA” Pak Dion menangkap pinggang Veily kuat-kuat selanjutnya menghentak-hentakkan tangkai kemaluannya dengan liar dan beringas sampai Veily melolong panjang “Owwwwww…………hhhhhh”
“Hemmmmmffffff… Ucchhhhh….?” Veily mendesah-desah saat mendadak lubang vaginanya berkedut-kedut dengan nikmat, ada suatu hal yang keluar tanpa bisa ditahan atau dihindari, semua terjadi demikian saja, demikian lega, nyaman, kepuasan itu membuat Veily bergidik.”OHHH…, nikmat sekali sihhh……” tanpa sadar Veily mendesis lirih.
Pak Dion raih bahu Veily selanjutnya menarik badan gadis itu ke arahnya sekalian lakukan kocokan-kocokan halus. Kepala sekolah bobrok itu menciumi bibir Veily yang tetap mendesah-desah, kadang-kadang dilumatnya bibir gadis tersebut.
“ckkkk… Ckkkk… Cllllkkkkk, Ohhh,, Hsshhh Ahhh Ckkkk..”
Suara decakan-decakan itu bersatu dengan desahan dan rintihan Veily yang makin manja dan menarik.Pak Dion melihatkan kepalanya pada Anita yang duduk di tepian meja sekalian melihat perlakuan cabul di antara Pak Dion dan Veily.
“Anita sini…” Pak Dion panggil Anita, pelan-pelan Anita dekati pak Dion.
Kepala sekolah bobrok itu menarik pergelangan tangan Anita supaya gadis itu turut berlutut selain badannya yang gembrot, dengan rileks lengan Pak Dion memutari pinggang Anita, sesudah mengecup pipi Anita, Pak Dion memacukan lagi tangkai kemaluannya terjang lubang vagina Veily. Veily melihat Anita dengan sorot matanya yang sayu, berulang-kali bibirnya mendesah-desah halus, kadangkala mengeluh lirih, napas Anita makin mengincar, gadis itu tundukkan badannya dan mengalungkan ke-2 tangannya pada leher Veily. Secara halus Anita melumat bibir Veily.
“Ha Ha HA…, Bagus, Bagus….! ” Pak Dion ketawa suka, sekalian melihat ke-2 siswanya yang lesbi sama-sama berangkulan dan berciuman dengan mesra, kepala sekolah bobrok itu melihat bokong Anita yang cukup menungging di seginya, sekalian mengocak vagina Veily Pak Dion cari mencari kelentit Anita.
“Offffffhhh…, Ahhhh, Ahhhh Ckk Ckkk….” Anita mendesah-desah saat rasakan kelentitnya diurut-urut oleh Pak Dion, sedangkan Veily mendesah risau karena lubang vaginanya terus dipacui oleh sang keparat Dion.
“Ahhhh Ahhhhh… Pak Dionnn…..”
“Aduhhh… duhhhh Ahhhhhh… Awwww”Rintihan-rintihan ke-2 siswa yang elok itu kadangkala sela oleh suara tawa pak Dion yang terkekeh-kekeh kenikmatan, erangan dan desahan-desahan manja makin kerap kedengar dari bibir mereka.
“Aaaaa…. Hemmmm CRRTTT CRRRRTTT”
“Aduhhhh… AAAAAAA…. Crrr Crrrrr…….”Pak Dion makin percaya diri saat sukses merubuhkan ke-2 siswanya yang elok sekalian. Dia lantas mengambil tangkai kemaluannya.
“Ehmmm, He he he…..kalian haus??” Pak Dion menanyakan pada ke-2 siswanya, Anita dan Veily mengganggukkan kepala sekalian melihat dengan pandangan meminta.
“Mari kalian bersujud di muka ****** Bapak….” tangan kanan Pak Dion berkacak pinggang sedang kan tangan kirinya menggenggam sebotol teh botol yang telah dibuka, pelan-pelan Anita dan Veily berlutut di depan penis Pak Dion.
“Kalian bisa minum tetapi harus melalui ****** Bapak, ya hitung-hitung merasakan teh botol rasa baru,” Pak Dion memiringkan teh botol ditangannya pas pada Tangkai Penisnya yang menyengaja ditujukan di wajah ke-2 siswanya yang elok.
Anita dan Veily termenung sekalian melihat sedikit air teh yang mengalir di ujung kemaluan Pak Dion, di antara rasa haus dan harga diri, tersebut yang perlu diputuskan oleh mereka.
“Gluk… Ceglukk…” berulang-kali Veily dan Anita menelan ludah berusaha membasahi tenggorokan mereka yang dirasa kering dan panas dan sedikit air teh yang mengalir di ujung penis Pak Dion demikian memikat mereka.
“Slccckkk… Slllccckkkk,, Glekkk,,, Srrrrrrpppp… Srrrpppp” Veily langsung menyesap air teh yang mengalir di ujung penis Pak Dion, untuk mengghilangkan rasa dahaga yang menyiksanya.“HA HA HA HA HA HA…..” Pak Dion ketawa suka, suara tawanya makin keras saat Anita meng ikuti tapak jejak Veily.
“Membuka mulut kalian lebar-lebar….” Pak Dion memerintah supaya Veily dan Anita buka mulut mereka, dia arahkan kepala kemaluannya pada mulut Anita yang ternganga, selanjutnya tuangkan air teh lewat tangkai kemaluannya
“Cerrrrrrr………” kedengar suara air teh yang isi rongga mulut Anita, usai isi mulut Anita, Pak Dion ke arah kepala kemaluannya untuk isi rongga mulut Veily.
“Glukkk… Glukk”
“Ceglukk…. Gluk”Anita dan Veily yang kehausan menelan air teh di rongga mulut mereka, pak Dion berkali-kali isi mulut ke-2 siswanya yang tetap menganga kehausan.
“Nahhh, bagaimana rasanya ?? teh botol rasa ****** , HA HA HA” Pak Dion ketawa terpingkal-pingkal, ada kesan tertentu saat berbuat tidak etis ke-2 siswanya yang elok.
Pak Dion menangkap pergelangan tangan ke-2 siswanya dan menarik mereka berdua berdiri, “Nahhhh , kalian telah belajar dient*t dan terang-terangan, Bapak benar-benar respek pada kalian berdua, memiaw kalian rasanya enakk banget…, geret, peret pisannn…, hebat setelah dahhhh….!! TWO THUMB UP BUAT memiaw KALIAN !! ” (Hemmmmm??? Waduh….sepertinya istilahnya familier sangat ^^)
“Sesudah pelajaran dient*t, kurang sreg rasa-rasanya bila kalian tidak belajar untuk lakukan pembalasan…., nach inilah pelajaran seterusnya, kalianlah yang perlu belajar ngent*tin Bapak…. He he he…..” Pak Dion menarik Veily dan Anita ke bangku sofa panjang di ruang kepala sekolah yang umumnya digunakan untuk melayani tamu.
Badan Pak Dion duduk rileks di bangku sofa, Veily dan Anita sama-sama berpandangan. Harap-harap kuatir, mengharap untuk meraih lagi pucuk kepuasan tetapi kuatir hadapi sikatan-sodokan maut pak Dion.
“Nach, Anita…, Kamu coba naik kesini,”
Anita naiki badan Pak Dion, ke-2 tangannya berpegangan pada pundak pak Dion untuk jaga kesetimbangan badannya, Posisi Anita Seperti Orang yang berjongkok untuk membuang air kecil.“Oke, saat ini kamu dudukin kepala ****** Bapak Gunakan memiaw Kamu…, Ayooo…, jangan ragu….”Pak Dion menolong dengan menarik pinggang Anita untuk turun.
“Sllllleeeeeppppphhhhh ” Pelan-pelan kepala kemaluan Pak Dion memotong lagi vagina Anita. “Aaakkhhh….” kepala Anita terangkut keatas sekalian mendesah panjang rasakan tangkai kemaluan Pak Dion lagi tertanam di lubang vaginanya, Anita berusaha mengutamakan vaginanya ke bawah, lelehan keringat bercucur lagi membasahi badan gadis tersebut.
“Saat ini kamu ayun-ayunkan pinggul kamu… Ayoo…” Pak Dion menunggu tindakan Anita seterusnya, sekalian menggigit bibir Anita mulai bergerak mengayun-ngayunkan pinggulnya.
“Bisa lebih cepat !!.. Lebihhh kuatttt….!! ” Pak Dion menyemangati Anita supaya lebih aktif lakukan Pr-nya.
“Ayoo,,, terusss,,!! setubuhi Bapak, Anita…,!!” Pak Dion menolong Anita dengan menarik-narik pinggulnya untuk turun lebih cepat dan kuat.
“Pakkk… Dionnnn!! Enakkkk…, Pakkkkkk….” Anita menjerit liar, sekalian menghempaskan-hempaskan pinggulnya lebih cepat.Payudara Anita yang membuntal padat bergerak secara cantik di dadanya, Pak Dion Langsung mencaplokinya berganti-gantian dari yang kiri dan yang kanan.
“Utsssss….!! Crr Crrr Crrrr…..” pergerakan Anita mendadak berhenti, badannya melafalkanng , Anita mendesah lirih dan terkulai lemas dalam pelukan Pak Dion.
Pak Dion menggerakkan badan Anita kesamping kanan, gadis itu bertumpu lemas dengan urutan ke-2 kakinya sedikit mengangkang.“Mari.., Veily saat ini kamu yang latihan….”
Pak Dion terkekeh-kekeh sekalian menolong memegang pinggang Veily yang berusaha naiki badan Pak Dion yang gembrot.
Napas Veily mengincar kuat saat rasakan kepala kemaluan Pak Dion yang tidak paham malu itu menerobos lagi Belahan Vagina gadis tersebut.
“Ahhhh…. Hsssshhhhhhh…..” Veily mendesis, badannya melenting ke belakang hingga buah dadanya makin mencolok, sebuah kekeliruan fatal karena Pak Dion malah manfaatkan event itu untuk mencaploknya, rakus sekali pria itu melumat-lumat payudara Veily yang fresh sampai itu sepuasnya.
“Nahhh, ayoo, mulai latihan…!! ” Pak Dion tidak sabaran ingin mewarisi pelajaran penting untuk Veily.“Sulit Pakkk, sulithhhh…..” Veily terlihat kesusahan
“Karena itu jangan terlampau tegang demikian rileks saja…. Mari coba lagi…Bapak percaya kamu dapat melakukan !! ”
“Hsssshhh… Ahhhhh Haaaaasssshhhh….” Veily mulai bisa lakukan pekerjaannya secara baik, bahkan juga lebih pintar dari Anita karena Veily terlihat mahir menggoyang-goyangkan pinggulnya mirip orang bermain hulahop.
“Wahhhhh…, ternyata kamu punyai talenta terkubur!! ” Pak Dion tersenyum sekalian meremas buah dada Veily.“Ahh Ahhh Ahhh….” Veily mulai belajar untuk menghempaskan-hempaskan pinggulnya, gadis itu menjerit-jerit liar sekalian merengek manja
“Wahhh…, kamu nangtang Bapak ternyata..,,, Baik bapak layani…!!” Pak Dion menyikatkan tangkai kemaluannya ke atas saat Veily menghempaskan-hempaskan vaginanya kebawah.“Ohhhh…., Pakkkk!!, Lebih kerassss….!! Ahhhhh terusss Pakkk…” Veily telah kehilangan jati dianya, yang terdapat hanya kepuasan untuk kepuasan yang dirasa saat vaginanya disikat-sodok oleh tangkai kemaluan Pak Dion.
“AHHHHH……!! Crrr Crrrr” Veily mengalungkan ke-2 tangannya pada leher Pak Dion sekalian menghempas vaginanya kebawah kuat-kuat, napasnya tersendat-sendat saat cairan-cairan kepuasan itu berdenyut keluar.Veily melihatkan kepalanya ke belakang saat rasakan pinggulnya di dorong ke samping oleh seorang, ternyata Anita ingin meneruskan permainan anyarnya. Veily sedang asyik-asiknya melihat Anita yang menghempaskan-hempaskan pinggulnya dengan liar saat kedengar bunyi
“Cklekkk…..!!”
“Owww….!! ” Veily dan Anita berseru kaget saat seorang menerobos masuk di ikuti sebagian orang guru di sekolah tersebut.
“Ohhhh…, Pak Agunggg….!! Silahkan….” Pak Dion mempersilakan Pak Agung untuk masuk.“Wahhhh…, kembali asyik ternyata, Maaf nih saya menjadi menggangu Pak Dion ” Pak Agung tutup lagi pintu ruang tersebut.
“Ohhh, Tidak apa…, saya malah suka Pak Agung ingin turut gabung, dan memberi informasi penting mengenai korban kita berikutnya… he he he” Pak Dion terkekeh-kekeh sekalian meremas-remas buah bokong Anita.
Nampaknya akan selekasnya terjadi pertarungan tidak imbang, di antara Anita dan Veily menantang Pak Dion cs. Sesudah mengamankan pintu Pak Dede, Pak Ahmad, Pak Djono dan Pak Agung mulai melepas baju mereka, Empat tangkai kemaluan teracung-acung dekati mangsa mereka.
Pak Djono menggesek-gesekkan kepala penisnya pada belahan bokong Anita yang lembut halus. Pak Dion terkekeh – kukuh sekalian dekap punggung Anita kuat-kuat supaya posisi Anita lebih menungging. Pak Djono mengutamakan kepala kemaluannya kuat-kuat pada lubang anus Anita. Gadis itu mengeluh, lubang anusnya mengerut ketakutan hingga kepala kemaluan Pak Djono susah lakukan penetratif.
“Hemmmm,masih sulit…He he” ujung jempol kanan Pak Djono menekan kuat-kuat tepian anus Anita berusaha supaya lingkaran anus gadis itu sedikit molor dan mengembang, selanjutnya tangan kiri Pak Dion arahkan ujung kemaluannya pada lubang anus Anita dan menekan lubang yang sedikit mengembang itu kuat-kuat.
“AWWWWWW….!” Anita menjerit keras kesakitan saat dengan 1 sentakan yang kuat kepala kemaluan Pak Djono membobol lubang duburnya,
“Arrrhhhhh… Arhhhhhhh…. Errrrhhhhhh” Anita berkali-kali saat Pak Djono mengutamakan tangkai kemaluannya lebih saat menyodomi lubang anus Anita.
“Hegghhhhh…..” Mata Anita membeliak selanjutnya terpejam rapat dibarengi rintihan-rintihan kecil saat rasakan tangkai kemaluan Pak Djono masuk lubang anusnya lebih dalam serta lebih dalam , hingga kemudian bokong Anita bersinggungan dengan perut Pak Djono.“Ahhh Ahhh Ahhhh Ahhhh….” Kedengar beberapa suara menarik dari bibir Anita saat dua tangkai kemaluan itu berlomba-lomba menyikat-nyodok lubang vagina dan lubang anusnya.
“Creppp Creppp Crepppp….”
“Plokkk… plokkkk… Plokkkk” Suara lubang vagina dan lubang anus Anita yang dikocak mati-matian oleh tangkai kemaluan Pak Dion dan Pak Djono.
Pak Agung menangkap pergelangan tangan Veily dan menarik gadis itu untuk berdiri, ke-2 tangan Pak Agung membelit pinggangnya selanjutnya dengan gairah yang menggelegak bibir Pak Agung mencaplok bibir gadis itu, badan Veily melenting-lenting ke belakang saat Pak Agung melumat dan mengulum-ngulum bibirnya, Veily mendorongkan ke-2 tangannya pada pundak Pak Agung, siswa elok itu berusaha melepas lumatan Pak Agung dari bibirnya, sesudah berusaha sejumlah saat…..“Auhhhh… Ohhhh… Hmmmm Hmmmmm” bibir Veily pada akhirnya lepas dari lumatan Pak Agung yang garang dan liar, tetapi cuma sebentar sebelumnya terakhir bibir Veily jadi lagi bulan-bulanan Pak Agung.
“Hemmm… Mhhh… Mmmmmhhhhh” ini kali Veily lebih susah untuk melepas bibirnya karena tangan kiri Pak Agung menekan belakang kepala gadis itu kuat-kuat, Pak Agung yang atletis, berotot, dengan kulitnya yang kecoklat-coklatan dekap erat-erat badan Veily, sekalian terus lakukan lumatan-lumatan dan kuluman kuluman mautnya, tega Pak Agung senang.
“Uhhhh….” Veily pasrah saat tangan Pak Agung yang kekar dekap pinggulnya selanjutnya mengusungnya keatas, Pak Agung yang berotot serupa Ade Rai mendesakkan badan Veily kesudut ruang. Badan Veily bergantung pada udara, posisi buah dada Veily cocok sekali di depan mukanya.
Pelan-pelan Pak Agung menjulurkan lidahnya dan menjilat halus putting susu Veily yang warna pink kecoklat-coklatan. Napas Veily makin tidak teratur saat rasakan jilatan-jilatan Pak Agung yang halus berganti-gantian di ke-2 pucuk payudaranya, membahas-ngulas putting susunya dan kadang-kadang memutarinya
“Ohhh, Pakkk… Ahhhh!!” Veily mendesah saat rasakan mulut Pak Agung mencaplok selanjutnya mengisap halus pucuk payudaranya samping kanan mulut, pergerakan mulut Pak Agung terlihat seolah tengah kunyah payudara Veily berganti-gantian dari yang kanan ke yang kiri.
Sekalian tersenyum pak Agung merebahkan badan Veily di atas meja, diungkapkannya ke-2 kaki gadis itu supaya mengangkang.
“OHHHHH…!!!….” Veily merinding takut melihat kemaluan Pak Agung, jika masalah panjang sich lebih kurang sama dengan panjang kemaluan Pak Dion tetapi yang mebuat Veily merinding takut ialah bulatan tangkai kemaluan Pak Agung yang nyaris 2x lipat bulatan kemaluan Pak Dion,
“Ahhhh….” punggung Veily sampai terangkut selanjutnya terhempas kembali saat rasakan kepala penis Pak Agung mulai menekan berusaha membedah capitan vaginanya, cukup lama Pak Agung berusaha
“EENNNNHHHHH… AWWWWW….!! ” napas Veily ketahan-tahan saat kepala kemaluan Pak Agung mendadak mencemooht masuk.“Ha HA Ha, Pada akhirnya juga masuk, bantai langsung..!! ”
“Mari Pak Agung sikat yang kuat…!!”Pak Dede dan Pak Ahmad menyemangati Pak Agung. Pak Agung melihat Veily yang terbaring tanpa daya sekalian melihat kepadanya dengan pandangan mata yang memelas.
“Aduhh….Awwwww, Essshhhhhhhh, Owwwww.” Veily mengerang saat Pak Dede dan Pak Ahmad meremas-remas buah dadanya secara kasar, selanjutnya mencubit kuat-kuat putting Veily sampai dia merintih-rintih kesakitan.
“Hmmmmm… ” kening pak Agung mengerut sesudah mengambil tangkai kemaluannya, Pak Agung raih badan gadis itu selanjutnya diangkatnya badan Veily dengan berhati-hati sekalian melangkah kakinya keluar ruang tersebut.“Yahhh, koq dibawa sichh…!!”
“Lohhh ingin ke mana Pak Agung…!!”“Ingin keluar” Pak Agung menjawab singkat selanjutnya melangkah kakinya menjauhi dari ruang kantor Pak Dion,
“Nahhh…” Pak Agung mendudukkan Veily disalah satu kursi panjang yang dibuat dari kayu, gadis itu tundukkan kepalanya saat Pak Agung duduk di sampingnya.
“Cuphhhh….” secara halus Pak Agung mengecup pipi Veily, tangannya merayap ke selangkangan Veily selanjutnya berbisik dalam telinga gadis itu “Masih sakit ya ??”
“Atau kamu cape?? ” dengan mesra Pak Agung merengkuh badan Veily, entahlah mengapa Veily merasa mendapatkan pelindungan dari Pak Agung, jika tidak dianya tentu sudah dikerjai mati-matian oleh Pak Dede dan Pak Ahmad, Veily terisak menangis dalam dekapan Pak Agung.
“.. , sudahh, cupphh, cuphhh…” Pak Agung menciumi kening Veily sekalian membelai-belai punggung gadis itu dengan penuh hati, Veily memasrahkan dianya dalam dekapan Pak Agung, ada perasaan aman saat Pak Agung yang lebih tinggi dan berotot seperti Ade Rai itu merengkuh mesra dianya, tanpa berasa Veily tertidur dalam dekapan mesra Pak Agung, secara halus Pak Agung menyeka-ngusap rambut gadis tersebut.
Berlainan dengan Veily nasib Anita lebih menyedihkan, dua tangkai penis berulang-kali ditancapkan kasar oleh pemiliknya ke lubang vagina dan lubang anus gadis itu, sedangkan buah dadanya jadi bermainan Pak Dede dan Pak Ahmad.
“Ahhhh…, Ohhhhh, ampun Pak Aduhh Awwww…., jangan…!!” Anita meringis-ringis sekalian berusaha menepis tangan Pak Dede dan Pak Ahmad yang menggerayangi payudaranya.
“Ennnngghhh… Aduhhh…!! Crrrtt.. Crrrttttt….!! ” Anita mendesah lirih.
Badan gadis itu berkelojotan sesaat.“HA HA HA, Aduh !!! sedap ucapnya …..” Pak Dede mengolok-olok Anita.
“Iya…, ingin terus dirojok…!! “Pak Ahmad turut mengejek sekalian meremas induk payudara Anita kuat-kuat.“Ooo, demikian ya…, seperti begini? Hihhh….!! ” Pak Dion berulang-kali menyikatkan tangkai kemaluannya ke atas.
“Bukan semacam itu Pak Dion, seperti begini baru betul…!! ” Pak Djono tidak ingin kalah memacu kuat-kuat lubang anus Anita.Dua tangkai kemaluan punya Pak Dion dan Pak Djono berlomba menyerang, menyikat dan membantai lubang anus dan vagina gadis itu tanpa memedulikan Anita yang mengerang-ngerang kesakitan, ke-2 lubangnya berasa panas karena dikocak-kocok secara kasar.
“Aowwwhhhh… Hekkkk….!!” kepala Anita terangkut ke atas saat Pak Dion dan Pak Dede bersama memasukkan tangkai kemaluannya,
“Croooorrrrrttt….!! ”
“Kecroooottttt……”
Beberapa gerakan beringas itu tiba-tiba stop,“Wahhh, kelihatannya gantian kita nih…! ” Pak Dede menarik Anita, Pak Ahmad hanya tersenyum selanjutnya secara langsung gabung dengan Pak Dede.
Anita dipaksakan menungging di atas lantai,“Emmmmm, Hemmmmhhh….” mulut Anita berisi penuh oleh tangkai kemaluan Pak Ahmad sementara Pak Dede tersenyum sekalian mengangsung-nimbang, lubang mana yang seharusnya disikat, anus atau vagina.
“Lohhh, Pak Dede koq justru diam?? hemmp, Ahhhh, sedappnya…!!” tangan Pak Ahmad dekap kepala Anita sekalian memaju undurkan tangkai penisnya masuk keluar di dalam mulut gadis tersebut.
“Ha Ha Ha, habis saya kebingungan ingin yang mana?? masalahnya kedua-duanya terlihat menarik….tetapi ya telah saya tentukan ini saja dechhh buat pemanasan” Pak Dede menggesekkan kepala kemaluannya pada belahan lubang vagina Anita selanjutnya dengan beberapa gerakan membentak dia memasukkan tangkai kemaluannya, ke-2 tangannya menangkap ke-2 pergelangan tangan Anita selanjutnya tarik tangan Anita kebelakang “Mari, Pak Ahmad, agar saya bantu… agar Pak Ahmad lebih enak…”
“Hemmmppphh Hemmmmhhh, Emmmmmm” Anita mendelikkan matanya saat lubang vaginanya disikat kuat-kuat oleh tangkai kemaluan Pak Dede, dan tenggorokannya dirojok oleh tangkai kemaluan Pak Ahmad.
Muka Anita mengernyit-ngernyit, nampaknya dia benar-benar menanggung derita, sedangkan ke-2 guru bobrok itu justru terkekeh-kekeh kenikmatan.“Anjinggg…!! Whuaduhhhhh….!! ” Pak Ahmad mencaci sekalian menarik tangkai kemaluannya darid alam mulut Anita, selanjutnya
“Plakkkkkk…..” Pak Ahmad menampar muka Anita selanjutnya menjambak rambutnya, Anita cuma mengeluh tidak memiliki daya,“Lohhh ?? ada Apa Pak Ahmad ?? ” Pak Dede menanyakan keheranan.
“Ia ngigit ****** saya…!! Sialan.. Plakkkk…!!!” Pak Ahmad menampar lagi muka gadis itu selanjutnya menjambak-jambak rambut Anita.“Kurang ajar..!! Berdiri..!! ” Pak Dede mengambil tangkai kemaluannya selanjutnya memaksakan Anita untuk berdiri.
Pak Ahmad menangkap dan mengusung tungkai lutut kanan Anita samping bawah, selanjutnya “Jrebbbb Jrebbbb.. Jrebbbbbb…, berani kamu ya, Hihhh!! ”
Disikat-sodoknya lubang vagina Anita semaksimal mungkin..“AWWWW….. AWWWWW…..” Anita menjerit panjang saat rasakan lubang anusnya dipaksakan terima kedatangan tangkai kemaluan Pak Dede. Sesudah menolong menyokong tungkai lutut kanan Anita, pak Dede dan Pak Ahmad berlomba-lomba marathon merojok-rojokkan tangkai kemaluan mereka secara kasar.
“Siswa semacam ini yang perlu diajar tradisi, tidak mengikuti nasihat gurunya !!”
Kadang-kadang Pak Dede menjambak rambut Anita sekalian menggecakkan tangkai kemaluannya kuat-kuat.“Benar Pak Dede.., Mari kita kasih pelajaran siswa sialan ini !! “Pak Ahmad menghajarkan tangkai kemaluannya kuat-kuat.
“Mari Pak Ahmad kita kocok yang kuat…” Pak Dede tambah liar.
“Aduhhh… Ahhhhh… Awwwww, ampun Pakkk ampunnnnn….” Anita mejerit-jerit kerepotan, badannya terjepit tanpa daya antara badan Pak Dede dan Pak Ahmad, Anita mengeluh panjang selanjutnya terkulai jatuh tidak sadar diri.
Sementara dalam suatu kursi kayu panjang, Veily buka matanya saat rasakan rasa geli di bibir vaginanya,“Emmmm…….” Badan gadis itu menggelinjang kurang kuat, sesudah terjaga dari tidurnya badannya berasa fresh. Tangan Veily terjulur membelai halus kepala Pak Agung yang menjilat-jilati bibir vaginanya
“Ehhh…, Maaf.., tidur kamu menjadi terusik ya ?? ” Pak Agung mengadahkan kepalanya saat rasakan belaian Veily.
Veily menggelengkan kepalanya selanjutnya tersenyum sekalian buka ke-2 kakinya lebar-lebar
“Ceglukk..! “Pak Agung menelan ludah, matanya melihat tajam pada belahan vagina Veily yang sedikit mengembang, pelan-pelan Pak Agung tundukkan lagi kepalanya dan mengencup belahan vagina Veily yang mengembang.
“Ahhhhhh……… Pakkk, “Veily mendesah panjang saat rasakan bibir vaginanya diemut oleh Pak Agung, berulang-kali badannya menggelepar saat mulut Pak Agung mencaploki vaginanya secara halus. -
Adorable POV Asian Dildo Porn With Yui Oba
-
Video bokep Jepang toket gede Maya Mizuki mijit saat mandi
-
Kisah Memek Sepupuku Lisa Yang Kena Entot
Duniabola99.com – Jika ada di antara pembaca merasa terbawa dalam kisahku ini aku mohon maaf kepada saudara/i. Sebelumnya aku perkenalkan diriku dulu. Namaku Sultan, wajahku lumayan lah. Kata teman-temanku, aku tampan. Itu kata mereka, kalau menurutku, aku biasa-biasa saja. Aku anak dari seorang pejabat. Papaku bekerja di suatu kantor pemerintahan, waktu itu ayah menjabat sebagai wakil walikota.
Awal kisah ini terjadi sekitar awal Januari, dimana waktu itu aku sedang sendiri di rumah, sedang nonton TV tiba-tiba aku di kejutkan oleh suara bel berbunyi.Kringg.. kring.. suara bel berbunyi itu membuat aku terkejut.Kemudian aku membuka pintu, aku melihat seorang gadis berdiri menggunakan baju kaos berwarna putih dan rok mini berwarna hijau sampai ke lutut, wajahnya cantik dan sedap dipandang mata.Aku bertanya, Cari siapa dik..?Dia balas dengan bertanya, Benarkah ini rumah paman Rizal..?Aku terkejut, karena nama yang dia sebutkan adalah nama papaku. Kemudian aku bertanya lagi.Adik ini siapa?Dia hanya tersenyum. Senyumannya manis sekali, lalu aku jawab, Benar, ini rumah paman Rizal, sambungku lagi.Dan sekali lagi dia tersenyum, manis sekali, membuat hatiku dag dig dug.Aku bertanya lagi, Adik ini siapa sih..?Sambil terseyum dia memperkenalkan dirinya, Namaku Lisa, kata-katanya terhenti, Aku datang kemari disuruh mama untuk menyampaikan sesuatu untuk paman Rizal.Oh iyah.. aku sampai lupa mempersilakan dia masuk ke rumah. Lalu kusuruh dia masuk.Silakan masuk, kataku.Aku persilakan dia masuk, Kan ngga enak bicara di depan pintu, apa lagi tamu.Setelah berbicara sebenter di depan pintu, dia masuk dan duduk di kursi ruang tamu. Setelah kupersilakan duduk, aku mulai bertanya lagi tentang dia, dan siapa dia bagaimana hubungannya dengan papaku.Kalau boleh tau, adik ini siapa yah..?Hihihi.. dia tertawa, aku jadi heran, tetapi dia malah tertawa.Kalau ngga salah, pasti abang ini bang.. Sultan yah? sambungnya.Aku terkejut, dari mana dia tahu namaku, lalu aku bertanya, Kog adik tau nama abang?Lalu dia tertawa lagi, Hihihi ..tau dong.Masa abang lupa sama aku? lanjutnya. Aku Lisa, bang. Aku anaknya tante Maria, celotehnya menjelaskan.Aku terkejut, ..ah.. jadi kamu anaknya tante Maria? tambahku.Aku jadi termangu. Aku baru ingat kalau tante Maria punya anak, namanya Lisa. Waktu itu aku masih SMP kelas 3 dan Lisa kelas 1 SMP. Kami dulu sering bermain di taman bersama. Waktu itu kami belum tahu tentang apa yang namanya cinta/sex dan kami tidak berjumpa lagi karena waktu itu aku pergi ke Australia sekitar 2 tahun. Sekembalinya dari Autralia aku tidak pernah ke rumahnya karena sibuk sekolah. Sudah kira-kira 3 tahun kami tidak berjumpa, sampai aku mahasiswa tingkat 2, aku tidak ingat namanya lagi, kini bertemu sudah besar dan cantik lagi.Lalu kubertanya kembali menghamburkan lamunanku sendiri, Bagaimana kabar mamamu? tanyaku.Baik jawabnya.Kamudian dia mengulangi maksud dan tujuannya. Katanya, papaku diminta mamanya untuk datang ke rumahnya untuk membicarakan sesuatu hal.Lalu aku balik bertanya dengan penasaran, Kira-kira yang akan dibicarakan apa sih..?Dia menjawab sambil tersenyum manis nan menggoda. Sambil tersenyum, aku memperhatikan dirinya penasaran.
Tiba-tiba dia bicara, Ternyata abang ganteng deh, ternyata mama ngga salah bilang.Aku jadi salah tingkah dan wajahku memerah karena dipuji. Adik ini ada-ada saja pikirku. Kemudian aku sambut kata-katanya, Ternyata tante Maria punya anak cantik juga. dia hanya tersenyum saja.Paman Rizal kemana bang? dia bertanya membuka keheningan.Belum pulang kerja. jawabku.Hmmm gumamnya.Ya udah deh, titip pesen aja gitu tadi, ya bang! memastikan.Iya oke. jawabku pasti.Jangan lupa yah..! lebih memastikan.Iya.. aku tegaskan lagi.Oke deh.. kalau gitu Lisa pamit dulu yah.. ngga bisa lama-lama nih.. mama bilang jangan lama-lama. jelasnya. Pamit yah bang! tambahnya.Oke deh, mengiyakan. Hati-hati yah! sambungku seperti cowok-cowok lain pada cewek umumnya.Dia hanya tersenyum menjawabnya, Iya bang
Nah, detik itu jugalah momen itu terjadi. Tidak tahu kenapa dia tiba-tiba menarik tanganku dan mencium pipiku. Bercampur rasa bingung dan asyik di hatiku.Waduh buat apa itu tadi? tanyaku bodoh. Dia hanya tersenyum.Abang ganteng deh, jelasnya sambil melepaskan pegangan tangannya.Nah, itu dia, karena menurutku aji mumpung perlu diterapkan, aku menangkap tangannya dan balik mencium pipinya. Dia menjadi kaget dan aku hanya tersenyum saja, memasang wajah innocent yang jauh dari sempurna. Balas dendam pikirku. Karena kepalang keasyikan dan sudah timbul nafsu. Aku memberanikan diri lagi untuk mencium bibirnya mengusik kediamannya karena kaget pada ciuman pertamaku tadi.
Mumpung rumah sepi kesempatan nih.. pikirku dalam hati.Aku memberanikan diri untuk lebih lagi dengan meraba tonjolan yang ada di dadanya yang terbungkus bra dari luar.Dia mendesah, ..ahh..hem..Tonjolannya agak lumayan kalau tidak salah taksir, kira-kira 32b besarnya. Karena sudah sangat bernafsu, dan ego kelelakianku meningkat, hasrat itu pun timbul. Aku belai tubuhnya perlahan dan terus menaik sampai ke lehernya. Kubuka baju yang dia pakai hingga terlepas. Dan aku terus meraba bongkongnya yang lumayan juga besarnya kalau tidak salah taksir dapurnya kira-kira 61.Seperti penyanyi saja, gumamku dalam hati.Karena keadaan kurang memungkinkan, kugendong dia ke kamarku sambil kami berciuman terus. Kurebahkan dia di kasur dan kutindih dia. Kubuka perlahan-lahan kaos yang dia pakai dan BH-nya aku buka hingga polos. Terpampang di depanku sebuah pemandangan yang indah, sebuah gunung dua yang sangat indah dengan pucuknya berwarna merah ranum. Aku dengan rakusnya meremas dan mengulum kanan dan kiri. Tanganku dengan aktif terus menjalar ke rok yang dia pakai. Perlahan-lahan aku turunkan hingga terbuka semuanya. Aku melihat kodam (kolor,dalam) warna putih dengan berenda bunga. Kubuka perlahan-lahan dengan sabar, hati-hati dan lembut. Tiba-tiba dia menepis tanganku.Jangan bang..! Jangan bang..! dia memohon, tetapi aku yang sudah dirasuki setan tidak ambil pikir.Kemudian kucium bibirnya dan kuremas kembali gunungnya. Dia terangsang. Kucoba mengulang kembali, kutarik kodamnya (kolor,dalam) perlahan-lahan. Dia tidak menepis tanganku, terus kubuka dan kuterpana melihat pemandangan yang begitu indah yang tidak bisa dikatakan dengan kata-kata. Aku melihat sebuah kemaluan yang masih gundul yang hanya dikelilingi dengan rambut yang masih belum lebat.
Kusibak hutan yang masih agak gundul. Ada cairan bening yang keluar dari dalam hutannya. Dia sudah terangsang. Kubuka bajuku tergesa-gesa. Pakaianku hanya tinggal kodam (kolor dalam) saja tetapi Ucokku (kejantananku) sudah mau lompat saja, ingin mencari sasaran. Sudah tidak tahan ucokku sehingga aku langsung meraba hutannya. Kusibak (buka) hutannya dan aku menciumnya. Kemudian kujilat semacam daging yang keluar dari kemaluannya. Kujilat terus kelentitnya hingga dia meyilangkan kakinya ke leherku.Ahh.. ohh.. yaa.. desahnya.Kumasukan jari tanganku satu dan kukorek-korek dalam hutanya. Dia semakin merapatkan kakinya ke leherku sehingga mukaku terbenam dalam hutannya. Aku tidak bisa bernafas. Aku terus hajar hutannya.
Hauhh.. ahh.. yahh.. huhhh.. terdengar suara desahya.Aku terus hisap sehingga timbul suara yang entah dia dengar atau tidak. Kemudian perlahan-lahan kakinya agak melonggar sehingga aku bisa nafas dengan bebas kembali. Aku terus menghisap dalam hutannya. Setelah puas kubermain di hutanya, kuhisap lagi gunung kembarnya, kiri dan kanan.Bang.. aku udah ngga tahan nih.. mau keluar.. desahnya.Kupercepat lagi hisapanku, dia merintih.Ahh.. oohhh.. yahh.. serrrr.. dia lemas. Ternyata dia sudah klimaks.Kubuka kodamku dan kejantananku ini kukeluarkan. Taksiranku, kejantananku kira-kira 18 cm panjangnya kalau sudah tegang. Kubimbing kejantananku (ucok) ke arah hutannya. Kugesek-gesekan kejantananku pada liang kelaminnya, kusodok perlahan-lahan. Awalnya meleset, tidak masuk. Wah, ternyata dia masih perawan. Kucoba lagi perlahan-lahan, tidak juga bisa masuk. Kuberi air ludah ke batang kejantananku agar tambah licin. Kemudian kucoba lagi, hanya masuk ujung kepalanya saja, dia merintih.Aduh.. sakit bang.. sakit.. rintihnya.Aku berhenti sejenak, tidak melanjutkan sodokanku, kukulum lagi gunungnya, dadanya terangkat ke atas. Tidak lama dia terangsang lagi, lalu kucoba lagi untuk meyodok (seperti permainan bola billyard). Kusodok terus dengan hati-hati, aku tidak lupa memberi ludahku ke kejantananku. Karena hutannya becek akibat klimaks tadi jadi agak licin sehingga kepala kejantananku bisa masuk dia merintih.Aduh.. sakit bangTahan dikit yah.. adikku manis..`ngga sakit kok.. cuman sebentar aja sakitnya bisikku di daun telinganya.Dia diam saja. Kusodok lagi, akhirnya masuk juga kepala si ucok, terus kusodok agak keras biar masuk semua.Slupp.. blesss.. dan akhirnya masuk juga ucokku. Dia menggigit bibirnya menahan sakit. Karena kulihat dia menahan sakit aku berhenti menunggu dia tidak kesakitan lagi. Ucokku masih terbenam dalam hutannya, kulihat dia tidak menggigit bibirnya lagi. Kusodok lagi ucokku perlahan-lahan dan lembut, ternyata dia meresapinya dan kembali terangsang. Kusodok terus.
Ahh.. auuohhh.. yahh.. terus bang.. pintanya karena dia teransang hebat sambil mengoyangkan pinggulnya ke kiri kanan. Rupanya dia sudah tidak kesakitan lagi. Semakin kuat kusodok.Auoohhh.. ahhh.. yahh.. uhhh.. terus bang! kakinya dililitkan ke leherku.Ahh.. yaa.. rintihnya lagi, terus kusodok agak keras.Selupp.. selup.. suara ucokku keluar masuk, aku juga merasakan ada denyutan dalam hutannya seperti menghisap (menarik) ucokku. Rasanya tidak bisa dikatakan dengan kata-kata.Yahh.. aouuhh yahh.. suaraku tanpa sadar karena nikmatnya.Bang.. enak bang. kusodok terus.Uohh.. ahhh.. yahh.. terusss bang! Yahh.. yahh.. ngga tahan nih bang.. dia terus berkicau keenakan, oohh.. yahh aouuhh.. yaa.. i coming.. yes.. terus dia berkicau.Entah apa katanya, aku tidak tahu karena aku juga merasakan sedotan dalam hutanya semakin kuat.
Dia meremas kain penutup tilam sampai koyak. Aku terus meyodok dan terus tidak henti-henti.Aouhhh.. ahhh.. yahh.. yaa.. mau keluar nih bang.. dan, Slerrrr dia keluar, terasa di kepala ucokku. Dia klimaks yang kedua kalinya.Aku terus memacu terus mengejar klimaksku, Yahh.. aouuu.. yahh.. ada denyutan di kepala ucokku.Yahh.. ahhh.. aku keluar, kutarik ucokku keluar, kuarahkan ke perutnya.Air maniku sampai 3x menyemprot, banyak juga maniku yang keluar, lalu kukecup keningnya.Terima kasih.. aku ucapkan.Kulihat ada bercak darah di sprei tilam, ternyata darah perawanya. Lalu kuajak dia membersihkan diri di kamar mandi, dia mengangguk. Kami mandi bersama. Tiba-tiba ucokku bangkit lagi melihat bongkongnya yang padat dan kenyal itu. Kutarik bokongnya dan kutunggingkan. Kusodok dari belakang.Aduh.. gumamnya karena masih agak sempit dan masih terasa ngilu karena baru hilang keperawanannya.Dia terangsang kembali, kuremas gunung kembarnya, aku berdengus. Ahh.. aouhhh.. yaaa.Crottt.. croottt.. crottt.. kukeluarkan maniku dan kutumpahkan di bokongnya.Kami terus bermain sampai 3 kali. Aku teringat kalau sebentar lagi mama akan pulang, lalu kusuruh cepat-cepat si Lisa mandi dan mengenakan pakaiannya. Kami tersenyum puas.Terima kasih yah bang, aku tersenyum saja dan aku mencium bibirnya lagi serta membisikkan ke telinganya, Kapan-kapan kita main lagi yah!Dia hanya tersenyum dan, ..iya, jawabnya.Setelah berpakain dan merapihkan diri, kuantar dia ke depan rumah. Dan ciuman manis di bibir tidak lupa dia berikan kepadaku sebelum pergi. Aku hanya bisa melihat dia berjalan pergi dengan langkah yang agak tertatih karena merasakan nyeri di selangkangannya.Oh nikmatnya dunia hari ini. pikirku dalam hati sambil menutup pintu.
-
Foto Ngentot Lily LaBeau menjatuhkan celana dalam untuk bercinta
Duniabola99.com – foto cewek cantik pirang keriting Lily LaBeau ngentot degan pria berpenis besar yang menembus memeknya yang berbulu tipis tipis diatas tempat tidurnya dan menembakkan sperma ke atas memeknya.
-
Video Bokep Asia Eri Hosaka memek temben dientot banyak pria
-
ibuku mengajariku ngentot saat latihan yoga dan direkam
-
Hotnya Tubuh Semok Ibu Ria
Aku memang termasuk pria yang aneh. Napsuku hanya pada wanita-wanita STW yang suka mengenakan kebaya dan berkonde. Kadang-kadang waktuku habis ke pesta-pesta pernikahan hanya untuk melihat wanita-wanita yang mengenakan pakaian tersebut. Kalaupun tidak ada pesta penikahan aku pergi ke tempat-tempat hiburan tradisional (ronggeng) dimana para penari dan penyayinya mengenakan kebaya dan berkonde.Pernah pada suatu hari aku pergi ke daerah Karawang untuk mencari hiburan ronggeng dan aku sangat menikamati sekali meskipun harus melihat dandanan yang menor. Kehidupan seperti ini membuatku kadang-kadang tersiksa, tapi itulah kenyataan hidup yang harus aku jalani dan aku nikmati. Seperti kata orang keinginan seperti yang aku alami itu merupakan hal wajar dan sulit untuk diperdebatkan apalagi menyangkut selera. Sebagai manusia normal dan sampai dengan usiaku memasuki kepala 4 aku tetap berusaha untuk mendapatkan seorang wanita yang siap menemaniku dan berpakaian serta berdandan sesuai keinginanku.
Aku pernah mencoba untuk memasang iklan melalui iklan baris melalui internet, setelah hampir setahun aku menerima pesan email pertama dari seorang wanita berusia 41 tahun yang menyatakan bahwa dia sangat terharu setelah membaca iklanku dan bersedia untuk menjadi teman saya sekalipun harus mengenakan pakaian dan berdandan sesuai keinginanku, dia juga meninggalkan nomor telepon dan kami berjanji untuk bertemu seminggu kemudian. Berhubung saya sudah beristri dan Ibu Ria (nama samaran) pun telah bersuami saya janji akan menjemputnya di salon di daerah kebayoran baru.
Hari itu adalah hari Sabtu jam 11 siang saya sudah ada di depan salon sesuai janji di telpon dan menunggu bidadariku keluar dari salon. Tepat jam 11.45 Ibu Ria keluar dari salon dan telah berdandan rapih kondenya gede dan licin (konde jawa) dan berkebaya, terlihat sangat anggun dan femimin. Saya mengajak Ibu Ria untuk pergi ke suatu motel daerah Jakarta Selatan agar lebih privacy ngobrolnya dan juga saya bisa sepuasnya memandang sang bidadari.
Sesampai di motel kami mengobrol panjang lebar mengenai kehidupan keluarga masing-masing dan juga kehidupan pribadi kami. Saya menceritakan ke Ibu Ria mengenai keinginan saya dan berterimakasih kepadanya atas kesediaannya untuk menemani saya. Sesudah ngobrol panjang lebar saya meminta Ibu Ria agar saya diperbolehkan untuk mencium keningnya.
Saat saya mencium kenig ternyata tangan saya ditarik untuk memegang susunya yang ternyata mulai mengeras, namun belum sempat membuka kebaya. Saya katakan kepada Ibu Ria bahwa saya sebenarnya hanya mengagumi wanita yang berdandan seperti ini, dan sebatas memandang dan mencium tanda sayang, namun Ibu Ria katakan bahwa justru dia lebih suka dengan pria yang jujur dan tidak grasa grusu dalam masalah sex serta memperlakukan dia dengan lembut.
Suatu hal lagi yang dia sukai juga dari saya adalah badanku yang tinggi 178, berat 74 proporsional dan berambut pendek dan berkulit sawomatang, sementara Ibu Ria dengan tinggi badan kira-kira 165 berat 53 bra 36 c pantatnya gede dan kulit putih. Ibu Ria merasa terlindungi disamping itu karena kami berdua sudah berkeluarga jadi risikonya cukup kecil karena ada suatu komitment antara kami bahwa urusan keluarga masing masing yang harus didahulukan apabila ada keinginan dari salah satu pihak untuk bertemu. Ibu Ria merasa terlindungi ketika dalam perjalanan dari salon menuju motel.
Ibu Ria kemudian bertanya apakah saya bisa memijitnya, saya katakan bisa, tapi nggak bisa keras. Kebetulan Ibu ada body lotion yang lembut tolong kamu pijitin Ibu. Kemudian Ibu Ria mengangkat kebayanya hingga lutut selonjor ditempat tidur sambil saya pijitin kakinya, makin lama makin ke atas pahanya, sambil sekali-kali mencium keningnya. Kata Ibu Ria bisa nggak Ibu buka aja kebaya dan kainnya agar lebih mudah memijitnya, saya katakan silahkan aja, kalau menurut Ibu itu lebih mudah.
Kemudian Ibu Ria sudah hanya mengenakan CD dan bra transparan namun rambutnya masih rapih dengan konde, saya sampai merasa seperti mimpi melihat keindahan tubuh wanita yang meskipun gemuk (padat berisi) namun karena masih mengenakan konde jadi masih terpancar aura kewanitaannya, dan membuat saya begitu horny.
Ibu Ria menawarkan saya kalau mau buka aja celana panjang dan bajumu biar nggak kusut, dan saya turuti permintaannya. Sayapun mulai memijat lagi dari paha kemudian perlahan lahan mulai ke pangkal paha, Ibu Ria mulai menggelinjang kegelian, namun saya masih bisa menguasai diri untuk berkonsentrasi pada mijit.
Namun mungkin karena terus dibuat geli Ibu Ria kemudian menarik tangan kiriku untuk mulai menyentuh susunya yang berukuran kira-kira 36 c, proporsional dengan tinggi dan beratnya. Setelah 30 menit mijit Ibu Ria minta untuk ke kamar mandi (pipis) sementara saya berusaha menetralisir pikiran saya dengan menonton acara film komedi di TV. Menghadapi wanita semacam Ibu Ria saya harus mampu mengendalikan diri dan membuat dia penasaran, karena seorang wanita apalagi STW memang membutuhkan foreplay yang panjang dan harus berkesan.
Setelah selesai dari kamar mandi Ibu Ria minta untuk diteruskan pijitnya yaitu belakangnya. Sambil memijit belakangnya saya mulai mencium leher dan kadang menjilat kupingnya yang ternyata membuat dia begitu geli dan napasnyapun mulai tidak keruan, dia meminta saya untuk membuka kaitan BH nya dan sekarang hanya mengenakan celana dalam. Bau wangi tubuh dan bau kewanitaan begitu membangkitkan gairahku namun aku masih tetap mengontrol diriku agar dalam permainan sex nanti Ibu Ria benar-benar memperoleh servis yang memuaskan, ini penting untuk hubungan jangka panjang.
Tangan kanan saya tetap memijit pundak, sambil sekali-kali menjilat leher, sementara tangan kiri saya mulai mengelus putingnya yang sebesar kelereng, dan membuat Ibu Ria makin meronta karena geli, kemudian dia bisikan ke saya bahwa baru sekali ini dia merasakan nikmatnya permainan awal (foreplay) yang luar biasa. Kadang-kadang Ibu Ria menggigit kecil bibirku dan kedang mengulumnya dengan napsu, sambil tangan kanannya mengelus-ngelus batangku yang juga sudah mulai tegang.
Karena sudah nggak tahan dia minta saya pindah duduk berhadapan dengannya dan sambil mencium bibir dan mengelus puting jari kanan saya mulai mengelus vegynya yang ternyata mulai mengeluarkan lendir. Setelah itu Ibu Ria pindah ke pinggiran tempat tidur dan membuka pahanya lebar lebar, saya sambil jongkok dan mulai menjilat vegynya dimulai dari klitorisnya yang sebesar biji kacang tanah, dan membuat Ibu Ria duduk tapi terus menggerakkan pantatnya karena geli dan napsu. Sambil menjilat klitoris tangan saya memainkan puting susunya yang keras sambil sekali-kali meremasnya. Gerakan tubuh Ibu Ria sudah mulai tak beraturan karena disamping menahan geli juga napsu sex yang mulai meningkat.
Agar tidak merusak dandanan rambutnya saya minta Ibu Ria mengganti posisi yaitu nungging diatas tempat tidur dan saya telentang agar bisa menjilat klitorisnya yang sudah mulai basah. Pantatnya mulai digoyangkan kekanan kekiri dan jari kanan saya dengan sedikit lotion mengelus celah pantatnya dan menurut Ibu Ria sangat nikmat rasanya. Celoteh Ibu Ria mulai nggak keruan..
“Mas.. Papa.. Teruss.. Achh nikmatnya..”
Mulut sayapun terus menjilat klitorisnya dan jari saya terus mengelus diantara bongkahan pantatnya dan lebih masuk lagi.
“Achh.. Mmmhh.. Teruss.. Mas.. Aduh sudah nggak tahan nih..”
Akhirnya saya tetap telentang dan Ibu Ria minta agar masukan sikecil saya ke dalam vegynya.. Saya katakana bahwa silahkan aja kalau Ibu sudah nggak tahan dan saya minta agar Ibu masukin tapi membelakangi saya itu terasa lebih nikmat.. Dan.. Ternyata setelah masuk bless.. Bu Ria mulai.. Merintih sambil bergerak maju mundur..
“Mmmhh.. Ohh.. Enakk.. Mass.. Bareng aja keluarnya..”
Saya katakan bahwa pelan-pelan aja bu.. Biar nikmat.. Sambil saya menjilat belakang nya.. Dan tangan ku meremas dan sekali memilin puting susunya..
“Aohh.. Nikmatt.. Mmmhh terus.. Tahan.. Biar keluar bareng.”
Karena posisi Ibu Ria diatas.. membuat dia cepat nyampenya.. Dan ketika dia sudah nyampe cepat-cepat dibalikkan badannya jadi posisi sekarang berhadapan dimana saya masih telentang.. Dan ini membuat saya lebih mudah menjilat susu dan sekali-kali menggigit kecil putingnya..
Kemudian kami berdua tidur karena capek sambil berpelukan. Dalam kepenatan tersebut saya masih sempat mencium keningnya, bibirnya dan kadang-kadang puting susunya saya jilatin karena sex bagi seorang wanita stw bukan hanya pada saat puncak namun juga sesudah menikmati orgasme, karena disitulah letak kepuasan seorang wanita.
Ibu Ria kemudian menawarkan kepada saya untuk pertemuan berikutnya dia akan membawa baju tidur transparan untuk membuatku lebih bernapsu lagi, karena menurut Ibu Ria laki-laki biasanya suka dengan hal hal yang membuat dia penasaran dan saya katakan bahwa Ibu sangat baik terhadap saya. Dan siang itu Ibu Ria mengalami orgasme hingga 3 kali. 2 kali di tempat tidur dan sekali di kamar mandi sambil berendam.
Di kamar mandi kami lakukan foreplay dengan posisi duduk di dalam bathtub sambil berpagutan, saling mengelus menjilat dan kadang-kadang saling meremas, setelah foreplay permainan sex dilakukan dengan posisi duduk dan kadang berdiri dimana sebelah kaki Ibu Ria diangkat. Posisi berdiri ini ternyata membuat Ibu Ria sangat senang karena mulut saya lebih leluasa menjilat dari kening hingga ke puting susunya dan membuat Ibu Riapun melakukan hal yang sama terhadapku.
Setelah puas dengan permainan sex yang nikmat karena dimulai dengan foreplay yang asyik.. akhirnya Ibu Ria minta untuk membuka konde dan kebaya kemudian mengganti dengan baju biasa yang sudah disiapkan dari rumah, sayapun mengantar Ibu Ria ke Blok M untuk kembali ke rumahnya dengan taxi.. Saya benar-benar puas karena keinginan saya yang selama ini hanya memandang wanita-wanita berkebaya dan berkonde, namun kali ini bukan hanya memandang namun sampai ke permainan sex yang memuaskan kedua belah pihak.
Memperlakukan seorang wanita yang anggun dengan lembut dan pelan tapi pasti akan membuat kenangan indah baginya, dan ini terbukti setelah 2 minggu berlalu Ibu Ria menelponku untuk kembali bertemu dan sesuai janjinya dia juga akan membawa baju tidur transparan agar bisa lebih memuaskan aku. Terimakasih Ibu Ria atas kebaikanmu.
-
Video Bokep Anny Aurora dan Kimberly Brix saling memuaskan
-
Kisah Memek Masturbasi Dengan Bantal Guling
Duniabola99.com – Aq hidup sendirian, dgn cara yg jauh lebih sederhana daripada ketika masih bersuami. Sebagian besar gajiku habis untuk makan sehari-hari dan membeli pakaian. Sewaktu masih bersuami, aq tak begitu peduli dgn pakaian, sehingga tak banyak membelinya.Kini, setelah bekerja, aq memerlukan pakaian-pakaian yg sesuai. Selain itu, aq juga mulai menata masa depan: aq sekolah lagi, kursus bahasa Inggris. Setiap akhir bulan, hanya sedikit yg bisa ku sisakan untuk menambah tabungan.
Tempat tinggal ku tertata rapi. Ada 1 kamar tidur, dapur kecil, kamar mandi dan ruang tamu. Sepi sekali rasanya hidup sendirian pada bulan-bulan pertama.Tetapi entah knp, aq mulai menyukai kesendirian itu. Terlebih lagi, baru kali ini aq merasa mengurus diriku sendiri, setelah sejak lahir diurus orang lain. Bahkan semasa remaja sampai menikah pun hidupku selalu diintervensi orang lain. Kini aq bebas, dan ternyata melegakan!Kehidupan sex ku kini muncul kembali, setelah lama tak tersentuh. Aq tak punya teman khusus pria, dan perlahan-lahan kebutuhan sex aq penuhi secara mandiri. Betul-betul lengkap rasanya kesendirian ku; tak ada suami pemberi nafkah, tak ada laki-laki pemuas dahaga birahi. Semuanya kujalankan sendiri saja.
Jika birahi ku datang, pada saat sendirian menonton TV, aq akan menutup semua korden. Volume TV ku besarkan, lampu aq padamkan. Duduk di sofa, aq angkat kedua kaki ku, bersandar santai ke jok yg empuk. Di dlm rumah, aq tak pernah memakai pakaian dlm, dan daster longgar adalah satu-satunya pembalut tubuhku. Dgn kaki terkangkang dan mata setengah terpejam, aq menikmati tangan dan jariku sendiri.
Aq biasanya mulai dgn mengelus-elus daerah sekitar kewanitaan ku yg terasa hangat. Telapak tangan q dgn ringan menekan-nekan bagian atas, tempat bulu-bulu halus yg menghitam lebat. Pada saat seperti itu, kedua tangan ku aktif di bawah sana. Yg satu mengusap-usap bagian atas, yg lain meraba-raba bibir-bibirnya, menguak sedikit dan menyentuh-nyentuh bagian dlm yg cepat sekali menjadi basah.
Dgn ibu jari, ku tekan-tekan pula klitoris ku, yg selalu tersembunyi di balik kulit kenyal. Aq sering mendesah nikmat setiap kali klitoris itu seperti tergelincir ke kiri ke kanan akibat perlakuan tanganku. Dgn cepat, rasa hangat menyebar ke seluruh tubuh ku, dan cairan-cairan cinta terasa merayap ke bawah, ke liang kewanitaan ku.
Mataku akan terpejam, menikmati kenikmatan itu. Kadang-kadang aq membayangkan mendiang suami ku, tetapi akhir-akhir ini semakin sulit rasanya. Aq lebih mudah membayangkan sembarang pria, atau bintang film pujaanku, atau sama sekali seorang yg tak pernah ku temui. Seseorang yg hanya ada dlm hayal ku.
Tak berapa lama, bibir kewanitaan ku terasa menebal, dan saling menguak seperti bunga yg merekah. Dgn jari tengah dari tangan yg lain, ku telusuri celah-celah kewanitaanku. Aq tdk pernah punya kuku panjang, karena selain menghalangi aq mengetik dgn cepat, juga karena aq malas merawatnya.Tanpa kuku, jari tengah ku dapat leluasa menimbulkan geli-gatal di bawah sana. Turun ke bawah, sampai mendekati lubang pelepasan ku, lalu naik lagi, melewati liang senggama yg mulai berdenyut-denyut lemah, melewati lubang air seni, terus … naik lebih tinggi, bertemu telapak tangan ku yg lain yg masih mengusap-usap klitoris ku. Oh,.. betapa nikmat permainan yg perlahan-lahan dan sepenuhnya dlm kendali ku ini. Terkadang jauh lebih nikmat daripada dilakukan orang lain!
Lama-lama, aq tak tahan lagi. Sekaligus 2 jari ku masukkan ke dlm lubang kewanitaan ku. Aq memutar-mutar kedua jari itu di dlm, agar dinding-dinding kewanitaan ku mendapat sentuhan-sentuhan. Mula-mula sentuhan itu cukup ringan saja. Tetapi lalu aq mulai mengerang, karena geli-gatal semakin memenuhi seluruh tubuhku, dan rasanya ingin digaruk-diurut di bawah sana.
Terutama di dinding bagian atas, tempat sebuah bagian yg sangat sensitif, entah bagian apa namanya. Bagian itu membuat tubuhku mengejang jika tersentuh jari. Ke sanalah jari tengah ku menuju, mengurut-urut dan menekan-nekan. Semakin lama semakin cepat dan keras. Aq bahkan sampai merasa perlu mengangkat pinggulku, membuat posisi duduk ku semakin terkangkang.Pada saat seperti itu, tak ada yg bisa menghentikanku. Kalau telpon berdering, aq biarkan. Kalau pun ada yg mengetuk pintu, barangkali juga akan ku diamkan (tetapi belum pernah ada tamu pada saat seperti ini!). Mungkin gempa bumi pun tak kan mampu mengehentikanku. Tangan ku bergerak dgn cepat dan keras. Mata ku terpejam erat, mulut ku tak berhenti mengerang, karena itu aq perlu mengeraskan volume televisi.
Lalu klimaks akan datang dgn cepat, menyerbu seluruh tubuhku, berawal dari dlm lubang kewanitaanku, tempat kedua jariku (kadang-kadang tiga jari) mengaduk-aduk. Tanganku yg lain tak lagi sanggup berada di atas klitoris, karena pada saat klimaks aq perlu berpegangan ke sofa, kalau tdk ingin jatuh bergelimpangan ke lantai.
Klimaks ku selalu menggelora, selalu membuatku menggelinjang-gelinjang tak karuan. Kedua kaki ku akhirnya terhempas ke lantai, menegang dan menekan seperti hendak melompat. Tubuh ku bergetar. Nafas ku memburu. Kenikmatan ku tak mudah tergambarkan kata-kata.
Lalu timbul perasaan nyaman, tetapi gatal-geli belum hilang. Maka biasanya aq langsung mematikan tivi dan pergi ke kamar tidur. Di ranjang, aq melanjutkan lagi kegiatan itu, kali ini dgn bantuan bantal guling. Kujepit erat bantal guling yg terbungkus kain halus-licin. Ku gesek-gesekan kewanitaan ku di sana, sehingga sering kali bungkus bantal harus kucuci keesokan paginya.
Setelah menggesek-gesek dgn bantal guling, kembali ku masukkan jari-jari tanganku. Dgn cepat jari-jari itu membawakan pada ku klimaks yg berikutnya, yg seringkali lebih nikmat daripada yg pertama, apalagi karena ku lakukan sambil tidur, dgn kedua kaki terangkat sampai kedua lutut menyentuh payudara ku.Baru lah kemudian aq tertidur dgn rasa letih yg nyaman. Otot-otot tubuhku terasa bagai sehabis dipijat. Seperti sehabis berolahraga, lalu dipijat seorang yg ahli. Nyaman dan damai sekali tidur ku, dgn senyum kepuasan membayang tipis di bibirku. Biasanya aq baru terbangun di pagi hari.
-
Foto Bugil Ibu rumah tangga dengan payudara alam yang luar biasa besar Kylie K
Duniabola99.com – foto cewek pirang toket gede melepaskan semua pakaiannya didpur dan berpose pose hot.
Kumpulan Foto Cewek Genit Cantik, Koleksi Foto Cewek Cantik dan Seksi, Koleksi Foto Wanita Muslimah Berjilbab, kumpulan gambar foto cewek telanjang semok montok, koleksi tante seksi, cantik bikin ngiler, Foto Bugil Tante, Koleksi Tante – Tante Nakal Yang Cantik, Foto Tante Girang Cantik Minta Dipijitin,
-
Mizuki Ogawa menghisap kontol kecil dan menelas semua spermanya
-
Masih ABG Pembantuku Yang Binal
Aku seorang pedagang umur 35 tahun, istriku 32 tahun guru SMA. kisah ini terjadi dua tahun lalu, tepatnya satu bulan sebelum puasa. Aku mempunyai pembantu namnya Dian. orangnya cukup tinggi hampir setinggi aku yaitu kira-kira 165cm, semampai, badanya langsing dengan kedua tetek yang masih sekal dan mencuat dengan ukuran teteknya kira2 34. saya hanya kira-kira aja, karena belum pernah melihatnya.Dina sudah bekerja di rumah sejak empat tahun yang lalu, yaitu sejak anak kedua saya lahir. ia sangat sayang sama anak saya. istri saya pun percaya ama dia. karena istri saya bekerja maka semua urusan pengurusan rumah tangga diserahkan kepad si Dina. Dina ini hanya tamat SD sekarang umurnya sudah 17 tahun. lagi segarnya memang.
Sering Dina ini ketiduran di Sofa keluarga sambil mengendong anak saya sementara istri saya telah tertidur pulas.. dekat sofa atau didepan nya ada TV ukuran 34 Inc.. disamping sofa keluarga ada meja makan. saya biasanya suka mengetik hasil transaksi bisnis di meja makan itu sampai larut malam. karean seringnya Dina ketiduran di atas sofa depan TV, lama2 saya memperhatikan ia juga.
Cantik dan sensual juga si Dina ini pikirku. Dengan kulit bersih sawo matang, rambut terurai panjang sebahu, dan kaki jenjang… selayaknya si Dina tidak pantas jadi pembantu. saya tipe suami yang setia. belum pernah merasakan memek dan harumnya gadis lain selain istri ku. oya istriku cukup cantik dengan kulit putih mulus dan bodi bahenol. kalo sedang hubungan intim ia sangat liar sekali. nafsu sex nya sangat kuat. kembali ke DIna. kadang2 waktu ia ketiduran di sofa, belahan dadanya sedikit mengintip.
pada suatu malam saya lagi pengen maen, namun istri ku lagi dapet bulan. dan seperti biasa si Dian pembantuku, ketiduran dekat sofa yang menghadap ke arah saya. saya iseng menghamprinya, dengan tangan gemetar, takut istri saya bangun.. saya belai rambutnya. ia diam aja. trus saya usap2 pipinya,.. eh..eh.. ia diem aja..trus saya mulai raba2 dadanya yang masih dalam bungkus bajunyanya, sementara anaknya ia peluk sambil tidur..saya mulai curiga ia ketiduran atau pura2 tidur.. kemudian saya kecup keningnya terus matanya dan mendarat di bibirnya.. eh,,ia diam aja.
Saya penasaran… saya mulai isep mulutnya.. dan ia bergerak pelan..saya kaget..kemudian saya lepas ciuman saya… ia tertidur lagi. trus saya cium lagi bibirnya sambil tangan saya membelai-belai teteknya masih dalam bungkus bajunya… saya jadi penasaran., ia betul2 tidur atau tidak..saya takut juga..terus saya duduk di kursi makan menenangkan diri..saya lihat si DIna masih terpenjam matanya..tiba-tiba ia bangun karena anaknya saya dipelukkan bangun minta sisu… trus si dian bikinkan susu anak saya (laki).
Setelah menyuapin anak saya dengan susu, anak saya tertidur lagi,.. si Dina minta pamit ke saya untuk nidurin anak saya ke kamar anak saya yang nomor satu… saya mengangguk sambil sibuk kerja. setelah satu jam saya lihat si Dina tidak keluar dari kamar anaknya saya. saya penasaran, kenapa ia ngak keluar dari kamar anak saya. saya dekati kamar anak saya… dan saya buka pintu pelan2 takut ketahuan istri saya…tiba saya kaget ternyata si Dina tertidur pulas bersama anak saya.. dan yang lebih saya panas dingin adalah roknya tersingkap membuat paha nya mulus terbentang dalam kondisi mengangkang.
Saya masuk kekamar pelan2. trus saya berdiri disamping ranjang.. saya liaht wajah dina ia betul2 tertidur pulas… saya usap pelan-pelan celana dalam dekat memeknya pelan-pelan, sambil tangan kiri saya mengusap2 teteknya yang menonjol seski… saya terus mengusap2 memeknya,,dan setekah cukup lama saya merasakan celana dalamnya basah. saya kaget ternyata ia menikmati usapan tangan saya.
Saya mulai curiga jangan2 ia pura tidur. saya menuju mulutnya. saya kecup pelan2 mulutnya sambil tangan saya terus mengusap teteknya. mulutnya saya isep keras. terdengar lenguhan nafasnya…perutnya terangkat. dadanya ia busungkan ke atas.. aku makin penasaran. aku buka kancing bajunya diatas dadanya. sekaranag bajunya sebelas atas tersingkap. terlihat dua bukit kembar yang ranum dan montok..saya terkesima. bentuk teteknya indah sekali. masih kenceng. beda ama tetek istriku yang mulai kendor dan tidak begitu besar ukurannya.
Saya membelai teteknya dengan penuh sayang.. sekali-kali bibir saya mebngusap2 kulit teteknya yang mulus. lagi-lagi ia mendesah pelan. tangan kananku akau selipkan di antara daging tetek dan behanya.. agak sempit, saya berusaha masukin tangan saya.. hmm bukan maen..terasa daging teteknya kenyal dan dingin sejuk sekali. saya remas2 tetek berkali sambil tangan saya bergantian meremes2 teteknya. mulut saya terus mengecup bibirnya. lidah saya kadang saya masukin kedalam mulutnya. ada sedikit respon saat lidahku akau masukin kedalam mulutnya. ia sedikit mengisap lidah saya. saya tambah nyakin kayaknya ia pura-pura tidur. meskipun matanya terpenjam, namun napsu nya mulai naik.Cerita Sex Abg
Saya tak sabaran lagi pengen lihat teteknya secara utuh. saya buka tali BH nya dan sekarang teteknya betul2 dah teanjang. namun untuk jaga2 aku tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap. hanya bhnya yang saya lepas talinya kemudian saya tarik ke atas sehingga teteknya yang montok itu menyembul keluar. saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya. saya isep2 bergantian kiri dan kanan,. sementara tangan kanan saya terus memasukkain jari tangan saya kedalam memeknya..dia mengelinjang2 dengan pelan. puas mengisap putingnya.
Kontol saya sudah sangat tegang sekali. saya lepas celana pendek saya. terus memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka, matanya masih terpenjam, kayaknya ia pura2 tidur…trus aku naikin dadanya, posisi ia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser dikit ke atas. terus kontol saya yang udah asngat tegang langsung aku sodorkan kedalam mulutnya. aku masukin dengan paksa kontol ku yang besar dan tegang itu ke mulutnya.. agak susah dn ada sedikit penolakan. tetapi penolakan tersebut tidak begitu kuat. saya terus memassukkan kontol saya kedalam mulutnya.. saya majukan pelan-pelan…terasa kontol saya menyentuh giginya..ia mengerakkan giginya..wow..ia betul-betul ngak tidur.. nagk mungkin ia tidur,
Melihat ia menggerakan giginya sambil menekan kontol saya..ohghhh sensai yang luar bisa…sambil memmaju mundurklan kontol saya kedalam mulutnya, tangan saya yang kiri menjulur ke arah teteknya aku remas2 teteknya wow betul nikmatnya..ia masih perawan pikirku..dan belum pengalaman yang beginian. saya ingat istri saya..saya berdiri dari dari atas dadanya kontol saya lepaskan dari mulutnya..namun saya kaget.. pada saat kontol saya lepaskan dari mulutnya pelan2 tiba mulutnya menjepit kontolku. aku agak susah menarik kontolku… namun pelan2 akhirnya kontolku lepas.
Aku biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua teteknya menyembul bebas dengan seksinya. aku pakai celana dan terus aku kekamar mengintip istri ku..wow ternyata ia tidurnya sangat pulas,… aku tutup pintu kamarku da kembali kekamar anakku yang ada si Dnna.. begitu aku lihat di ranjang, posisi Dina tidak berubah posisinya.. aku semakin dapat angin. kontol masih tegang dan tidak turun2… aku elus memeknya masih pakai celan dalam.
Memeknya dah basah sekali. aku buka celan dalamnya pelan2 terus, aku pelorotkan sampai ke mata kakinya, aku ngak berani melepas total celana dalamnya. pelan2 aku naikin dia dan kontolku aku arahkan ke lobak memeknya yang bsah itu.. aku bimbing kontol ku yang panjang dan tegang ke arah lobang memeknya. kakinya aku reanggangkan.. lobang memeknya masih sempit. kuliahat wajahnya pasarh dan mata nya tetap terpenjemn dan kelihatan mulutnya bergeraka menahan nikmat.. ia pura2 tidur. tetapi saya ngak peduli yang pemting aku lagi masukin kontolku ke memeknya….sempit. dan susah sekali masuk kontolnya. ia mendesah pelan-pelan.
Badan ku aku rebahkan diatas bdannya. teteknya menekan dadaku.wow nikmat banget.. tiba-tiba tanganya ia rangkulkan ke leherku dan menekan2 pinggulnya ke arah kontol ku yang sedang bersusah payah menuju lobang kenikmatannya. pelan2 kontol ku masuk..dan seperti batang kontolku telah amblas. ia merintih2 ngak karuan tetapi dengan mata yang masih terpenjamn. mulutnya aku ciumi lagi dengan ganasnya…ia membalas ciuman ku.
Sekarang ia dah mulai menghisap2 lidahku dan mengginggit ujung lidah dengan pelan.. napsu ku tak karuan.. ia terus menekan pinggulnya ke arah kontol..tibah ia tersendak oughhh.ooughhh..oughh… bersamaan dengan terasa kontol ku menembus sesuatu.. aku lihat kebawah pada saat aku maju mundurkan kontolku..ada warna merah mudah di batang kotolku yang lagi maju mundur tersebut…aku kaget dan ngak sadar ternyata aku telah memecah perawanya.. tetapi ia kelihatan senyum tipis,
Wajahnya menegang… ada rasa penyesalan..namun kenikmatan duniawa mengalahkan semuanya.. akhir aku genjot kontol keluar masuk memeknya sambil tanganku tak henti2nya meremas2 kedua tetek nya seksi.. sementara mulutku terus mengisap2 lidahnya dan mencupang lehernya…..ough..nikmat.. tiba-tiba ia mengejang bersaman dengan itu akupun menyemburkan air mani panas kelobang memeknya. cukup banya air mani….yang masuk kelobang memeknya..akhir aku lemas.. dan diam-diam aku tarik kontoku dari lubang memeknya.
aku turun dari ranjang. aku lihat anakku masih tidur pulas. dan pembantuku Dina juag dalam keadaan tidur pulas… dan matanya terpenjamn. aku rapikan pakaiannya setelah celana dalam dan bhnya aku kancingin lagi… aku keluar kamar anakku.. masuk ke kamar tidurku dan kulihat istri tidur dengan pulas., untung ia ngak bangun.
Besok paginya aku bangun, istriku dah berangkat kerja. kulihat Dina, sikapnya menunjukkan biasa saja…ia sempat tanya ke saya,.. pak semalam aku mimpi aneh deh…kok lain dan anuku terasa perih…terus ia bilang kenapa ada warna merah ya pak di paha dan dalam celananya..ia nanya dengan lugu.. aku pura ngak tahu…namun kelihatan ia puas. sambil tersenyum ia pergi kekamar mandi sambil nyuci banu
-
Foto Ngentot Mea Melone yang letur badannya
Duniabola99.com – foto gadis berambut coklat Mea Melone yang berbadan letur ngentot dengan pacarnya yang berkontol gede diruangan tengah rumahnya yang lagi sepi diatas kusri sofa yang empuk dengan berbagai posisi posisi ngentot yang sangat hot dan merangsang.
-
Foto Ngentot Pelacur Horny Anita Sparkle menikmati Anal
Duniabola99.com – foto pelacur sange Anita Sparkle ngentot anal dengan pria berkontol gede dan menyemprotkan sperma kebadannya.
-
Cerita Sex Berhubungan Intim Demi Mendapakan Sebuah (HP) Smartphone
Entahlah mengapa ia ingin jadi kekasihku. Sebenarnya saya menyenangi sejumlah gadis elok selainnya kekasihku itu, tapi saya berpikiran 2x bila saya melakukan perbuatan beberapa macam tentu bisa menjadi bahan perkataan di lingkunganku. Singkat kata, saya tertarik oleh salah satunya anak tetangga orangtuaku, sebutlah saja Gita Walau sebenarnya saya telah merajut cinta dengan gadis yang tetanggaku.Cersex Stw – Kami bahkan juga telah melakukan pertunangan. Gita ialah seorang mahasiswi. Dia memiliki bodi yang memikat, meskipun cukup sedikit gendut, tapi dia memiliki bibir yang seksi dan memiliki payudara memiliki ukuran 36B.Sebagai deskripsi, bodinya serupa dengan aktris Feby Febiola, dan bibirnya seperti Cornelia Agatha. Kelakuannya selalu memikatku. Sebagai lelaki normal, terkadang saya berpikir cukup kotor. Sampai di suatu peluang, dia minta kontribusiku untuk dicarikan HP pada harga miring.Sudah pasti peluang itu tidak kusia-siakan (dalam hatiku saya akan membelikannya HP itu dengan gratis). Saya menerimanya, tapi saya memberi persyaratan supaya dia ingin kuajak pergi makan dan menonton berdua tanpa setahu kekasihku dan teman-temanku. Dasar Gita memang centil, syaratku dia sepakati karena dia berpikir benar-benar sangat mudah untuk jalaninya.Pada akhirnya saya membelikannya HP yang dia harapkan, dan aku juga meminta janjinya. Selanjutnya di hari minggu siang, saya dan Gita pergi berdua untuk makan siang dan menonton. Saat kami sedang menonton, peluang itu tidak kusia-siakan untuk sekedar mencium dan meraba-raba badannya.Tidak kusangka dia justru katakan kepadaku sebetulnya dia menyenangiku. Saat saya dengan hot-hotnya menciumi dan menggerayangi badannya, dia berbisik kepadaku jika dia telah horny, dan ajakku keluar bioskop untuk pergi ke pantai. Saat di tengah-tengah perjalanan, saya membulatkan tekad untuk ajaknya ‘chek in’ di hotel yang paling dekat, rupanya dia menyepakatinya.Saya datang di hotel tujuan sekitaran puku 3 sore. Sesudah saya bayar kamar hotel itu, saya dan Gita dengan cara yang tergesa-gesa ke arah kamar hotel. Sesampai di dalam kamar hotel dan mengamankan pintu, saya segera memperlancar kecupanku, dan Gita membalas dengan semangat. Selanjutnya masih pada kondisi berdiri kubuka pakain dan celana panjangnya sampai dia cuma menggunakan BH dan CD yang warna hitam. Selanjutnya dia mintaku untuk buka pakaian dan celana panjangku.Sekarang kami pada kondisi cuma menggunakan baju dalam saja. Selanjutnya dia kubimbing ke atas tempat tidur yang memiliki ukuran ganda size. Saya mulai melumat bibirnya yang seksi dan menciumi dan menjilat semua badannya. Selanjutnya saat saya mencium CD-nya, pada bagian kemaluannya yang telah basah, dia menggeliat dan kadang-kadang merintih-rintih kenikmatan. Sesudah saya senang menciumi semua badannya, selanjutnya kubuka BH dan CD-nya. Aku juga buka CD-ku, sekarang kami berdua telah betul-betul bugil.Saya sampai meredam napas saat kusaksikan payudaranya yang lebih besar dan montok. Dengan bergairah kulumat puting susunya yang warna coklat kemerah-merahan. Karena sebetulnya Gita tetap berumur 20 tahun, hingga kelihatan bodinya yang serba kuat. Saya meraba-raba dan menyeka bulu-bulu di kemaluannya yang lebat. Saya makin bergairah mencium dan menjilat semua badannya yang mulus.Selanjutnya saya masukkan dua jemari tanganku ke vaginanya yang telah basah, dan lidahku repot menjilat-jilati puting susunya yang warna coklat kemerah-merahan. Gita makin merintih-rintih dan menggeliat dan napasnya mulai berat. Selanjutnya kubuka ke-2 pahanya lebar-lebar supaya saya bisa dengan bebas mainkan lidahku ke vaginanya.Saya menjilat-jilati dan mainkan klitorisnya dengan penuh nafsu. Sesudah kupuas, gantian Gita mainkan rudalku yang telah tegang dengan lidahnya. Dia jilati kemaluanku yang memiliki ukuran cukup panjang dan besar (kurang lebih 15 cm berdiameter 3,5 inchi).Dia menjilat dan mengulum rudalku dengan penuh kepuasan. Saya tidak menduga jika kemaluanku akan dibikin bersih oleh gadis mimpiku. Sesudah dia senang, selanjutnya Gita ambil posisi terlentang dengan ke-2 paha dibuka lebar-lebar, dia mintaku agar selekasnya masukkan rudalku ke vaginanya.Saya ambil ancang-ancang untuk masukkan tangkai kemaluanku ke vaginanya yang telah basah. Aku pikir tentu saya tidak kesusahan untuk memasukannya, rupanya seringkali saya coba sering kali melenceng, dengan tidak sabar Gita menarik rudalku dan arahkan ke lubang kewanitaannya.Rupanya Gita masih perawan, tapi dengan kegigihanku pada akhirnya saya sukses masukkan ujung rudalku ke vaginanya. Saat kutekan dengan sedikit desakan, Gita menjerit kesakitan, selanjutnya saya hentikan sesaat gempuranku sampai kusaksikan dia siap kembali, dan pelan-pelan kumasukkan tangkai rudalku. Gita mendesah lagi meredam sakit.Saya menanyakan,“Git, kamu ingin diterusin atau tidak..?”Dia menjawab,“Terusin donk sayang, tetapi perlahan-lahan ya..!”Pada akhirnya dengan perjuangan yang meletihkan, saya sukses masukkan 1/2 tangkai kemaluanku, dan saya diamkan sesaat aktivitasku. Saya rasakan dari vagina Gita keluar darah fresh tanda keperawanannya telah lenyap.Dinding vaginanya yang halus dan hangat memijat-mijat tangkai kemaluanku. Saya tidak begitu memaksakan untuk memasukkan semua rudalku ke vaginanya. Mungkin ukuran rudalku yang cukup panjang, hingga membuat sakit vagina Gita yang baru pertama kalinya lakukan sex.Selanjutnya saya mulai menaik-turunkan bokongku secara perlahan-lahan dan teratur. Dan secara perlahan saya memasukkan rudalku sedalam-dalamnya, sampai pada akhirnya semua tangkai kemaluanku ambles ke vagina Gita. Gita mulai terlatih dengan rudalku, justru dia mulai putar pinggulnya, hingga makin menambahkan kepuasan pergumulan kami saja.Saya makin semangat untuk mainkan rudalku secara cepat. Permainanku disertai Gita dengan menjepit bokongku dengan ke-2 kakinya. Saya rasakan rudalku makin mentok saja berkenaan ujung rahimnya. Kami ganti posisi dengan sekalian duduk. Gita makin terbuai, karena posisi itu membuat rudalku makin bersinggungan dengan klitorisnya, hingga hal tersebut membuat Gita makin kebakar birahinya.Kami sebelumnya sempat istirahat sesaat, karena posisi itu banyak banyak memerlukan tenaga kami. Sekalian istirahat saya meremas-remas dan menjilat-jilati dan mengisap puting susuya dengan berganti-gantian. Sesudah tenaga kami terkumpul, kami meneruskan lagi lebih menggelora.Sesudah kurang lebih 25 menit kami bergumul luar biasa, saya mulai rasakan spermaku akan keluar, begitu juga dengan Gita, dia mulai dekati orgasmenya. Saya rasakan dinding vaginanya yang berdenyut kuat dan makin banjir. Saya berbicara 1/2 berbisik,“Git, saya mau keluar nih, kita keluarinnya sama ya..?”Gita menjawab secara terputus-putus,“Dia.. sa.. yaaa.. ngg.. sshhh.. cepatan donk keluarinnya saya.. sesaat lagi usai nih..!”Dengan napas yang tidak teratur, saya menjawab,“Tahan sesaat ya sayang.., saya mau keluar..”Selang beberapa saat saya memuntahkan spermaku ke rahimnya, dan aku juga rasakan cairan hangat dari dalam vagina yang berkenaan rudalku.“Ooohhh.. shhh…” nyaris bersama kami melenguh akhiri perjalan yang meletihkan dan penuh kepuasan.“Sayang.., vaginaku hangat sekali sama spermamu..” Gita memberi komentar senang dengan keperkasaanku.Selanjutnya kami istirahat sesaat sekalian memuji kepuasan masing-masing. Tapi tanganku dan Gita tetap meraba-raba dan menyeka kemaluan kami keduanya, hingga birahi kami kembali muncul. Ini kali Gita yang menyusul dengan menjilat dan melumat sebagian besar rudalku ke mulutnya. Tidak cuma itu saja, dia dengan benar-benar agresif menciumi semua badanku.Saya menggerakkan badannya ke samping sampai dia terlentang. Sekarang giliranku untuk menciumi semua badannya. Payudara Gita yang telah mengeras dan puting susu membubung tinggi, membuatku makin bergairah untuk meremas, menjilat-jilati dan mengisap-hisap puting susunya sampai puting susu Gita makin kelihatan basah dan mengkilat. Jari-jari tanganku dengan nakal mainkan klitoris dan menyikat-nyodok ke vaginanya yang telah banjir.Gita makin kelojotan dan memulai meminta-mohon kepadaku agar selekasnya masukkan rudalku ke lubang kewanitaannya. Saya mengubah posisi dengan tidur terlentang, sedangkan Gita berjongkok sekalian mengangkang untuk ambil posisi masukkan zakarku ke vaginanya.Dengan tidak sabar Gita raih tangkai kemaluanku dan dibantu ke vaginanya. Saat rudalku mulai masuk vagina Gita yang pinggirannya banyak bulu-bulu lebat, saya rasakan dinding vaginanya yang telah banjir menghangatkan dan memijat-mijat tangkai zakarku.Gita mulai gerakkan pinggulnya yang montok ke atas ke bawah, dan memutarnya ke kanan dan ke kiri. Dan tanganku mulai meremas-remas sepasang payudara yang lebih besar dan kuat. Gita dengan bergairah menekan bokongnya kuat-kuat, hingga rudalku semuanya ambles ditelan vaginanya.Ini kali Gita yang memiliki peran, saya menurutinya saja, karena kusaksikan dengan tempatnya yang di atas dia benar-benar bernafsu sekali. Saya mengusung tubuhku untuk melumat puting susunya. Perlakuanku makin menambah Gita mabok kepayang. Dia merengkuh kepalaku ke payudaranya. Bokongnya makin cepat diambil dan diputar-putar. Sampai pada akhirnya dia capai orgasme yang ke-2 kalinya.Saya yang masih belum capai klimaks membuat keputusan ganti posisi dengan dogie model. Gita ambil posisi menungging, selanjutnya kuarahkan rudalku ke vaginanya melalui belakang. Saya benar-benar bergairah sekali menyaksikan bokongnya yang lebih lebar dan seksi.Tangan kananku menggenggam dan menepuk-nepuk bokongnya, dan tangan kiriku meremas-remas payudaranya. Pergerakan itu kulakukan dengan berganti-gantian. Rupanya posisi itu membuat Gita kembali bangkit nafsunya, karena klitorisnya terserang gesekan rudalku.Ini kali Gita mulai memberi perlawanan. Dia menggoyang-goyangkan bokongnya mundur-maju bersimpangan dengan arah goyangan bokongku. Saat Saya menggerakkan bokongku dia memberikan bokongnya ke belakang, dan saat Saya menarik bokongku ke belakang dia menarik bokongnya ke depan.Irama napas kami makin cepat, kami lakukan goyangan secara cepat, hingga setiap kucabut dan menyikat vaginya dengan rudalku muncul bunyi karena vagina Gita yang banjir oleh lendir birahi. Saya mulai rasakan spermaku akan selekasnya keluar. Rupanya Gita juga rasakan dia akan alami orgasme yang ke-3 kalinya.Selang beberapa saat rudalku memuntahkan sperma dengan beruntun dalam vaginanya. Aku juga rasakan pergerakan Gita yang bergoyang-goyang perlahan dan tegang, dan punggungnya telihat meliuk seperti udang karena dia sudah orgasme.Saya mengambil tangkai kemaluanku dari vaginanya sesudah Saya tidak merasa kan muncratan spermaku. Saya terlentang capek, dan Gita menjilat-jilati beberapa sisa spermaku yang tetap keluar zakarku. Dia hentikan aktivitasnya sesudah spermaku tidak keluar kembali.Kami berangkulan kuat sekalian meresapi kepuasan yang baru saja kami kerjakan. Kami lakukan tidak cuma sekali saja, tapi entahlah sampai berapakah kali. Permainan kami makin lama semakin bertambah hot saja, karena rupanya Gita mulai terlatih dan suka dengan keperkasaan rudalku. Kami putuskan pulang sesudah merasa sama-sama sudah lemas dan senang. Seandainya saja kami melakukan saat malam minggu, mungkin kami terus akan melakukan sampai pagi.Sesudah peristiwa saat malam itu, sampai sekarang kami menjadi kerap melakukan sampai pagi. Saya lakukan hubungan seksual dengan Gita dengan sistem kalender, hal tersebut kami kerjakan untuk menghindar dari kehamilan. Saya makin suka, karena tunanganku ialah type gadis pendiam dan alim, dan saya sebelumnya tidak pernah memperoleh servis seks darinya.Dimanapun saya pergi, termasuk chek-in, saya selalu bawa netbook. Computer itu kupergunakan untuk mengawasi perubahan usahaku, disamping itu dipakai untuk menulis ceritaku dan putar film blue sebagai pembakar keinginan birahi kami. -
Chiki Dulce : Keinginan yang kuat
-
Kisah Memek Pesta Sex Di Villa
Duniabola99.com – Pagi-pagi benar handphone-ku telah bunyi. Saya sedikit jengkel serta malas bangun dari tempat tidurku. Namun bunyinya itu tidak kurang keras, saya jadi tidak dapat tidur sekali lagi. Pada akhirnya saya paksakan juga berdiri serta saksikan siapa yang call saya pagi-pagi begini. Eh, tidak tahunya rekanku Vivie. Saya sedikit ketus juga menjawabnya, namun segera beralih saat saya tahumaksudnya. Si Vivi mengajakku turut bareng cowoknya ke vilanya tidaklah terlalu jauh dari tempatku. Saya sich sepakat sekali sama ajakan itu, selalu saya bertanya, apa saya bisa ajak cowokku. Si Vivi jadi tertawa, tuturnya ya terang dong, memanglah harusnya demikian. Gagasannya kami akan pergi besok sore serta kumpul dahulu di rumahku.
Singkat narasi kami berempat telah ngumpul di rumahku. Kami memanglah telah sama-sama kenal, bahkan juga cukup akrab. Alf, cowoknya Vivie sahabat Ricky cowokku. Oh ya, saya belum juga mengetahui saya sendiri ya, namaku Selvie, umurku saat ini 17 th., keduanya sama Si Vivie, Ricky cowokku saat ini 19 th., satu tahun lebih tua dari Alf cowoknya Vivie. Oke, lanjut ke narasi. Kami berempat segera cabut ke villanya Vivie. Sekitaran 1/2 jam kami baru hingga. Saya sama Vivie segera beres-beres, menyimpani beberapa barang serta mempersiapkan kamar. Ricky sama Si Alflagi main bola di halaman villa. Mereka memanglah pecandu bola, serta sepertinya tidak bakalan hidup bila satu hari saja tidak menendang bola.
Villa itu miliki tiga kamar, namun yang satu digunakan untuk menyimpani beberapa barang. Awalnya saya atur agar saya sama Vivie sekamar, Ricky sama Alf di kamar beda. Namun saat saya beres-beres, Vivie masuk serta ngomong bila dia ingin sekamar sama Si Alf. Saya kaget juga, nekad juga ini anak. Namun saya sebagian fikir, kapan sekali lagi saya dapat tidur bareng Si Ricky bila tidak disini. Ya tidaklah perlu hingga gitu-gituan sich, namun kan asyik juga bila dapat tidur bareng dia, mumpung jauhdari bokap serta nyokap-ku. Hehehe, mulai deh omes-ku keluar. Oke, pada akhirnya saya sepakat, satu kamar buat Alf serta Vivie, satu kamar sekali lagi buat Ricky sama saya.
Sore-sore kami makan bareng, selalu mendekati malam, kami bakar jagung di halaman. Asyik juga malam-malam bakar jagung ditemani cowokku sekali lagi. Wah, betul-betul suasananya mensupport. Hehehe, saya mulai mikir yang beberapa macam, namun malu kan bila ketahuan sama Si Ricky. Maka dari itu saya tetaplah diam pura-pura umum saja. Namun Si Vivie sepertinya memerhatikan saya, serta dia nyengir ke saya, selalu gilanya sekali lagi, dia ngomong gini, “Wah.. kelihatannya situasi gini tidak bakalan berada di Bandung. Tidak enak bila dilewatin gitu saja ya. ” Saya telah melotot ke arah dia, namun dia jadi nyengir-nyengir saja, jadi dia tambahin sekali lagi omongannya yang hilang ingatan benar itu, “Alf, sepertinya disini sangat ramai, kita berjalan-jalan yuk! ” Saya telah tidak paham mesti apa, eh Si Alf juga samanya, dia sepakat sama ajakan Si Vivie, serta sebelumnya pergi di ngomong sama Ricky, “Nah, saat ini elu mesti belajar bagaimana langkahnya nahan diri bila elu hanya berdua sama cewek cakep seperti Si Selvie. ” Saya hanya diam, malu juga dong disepet-sepet seperti gitu.
Saya lihati Si Alf sama Si Vivie, bukannya berjalan-jalan terlebih masuk ke villa. Saya jadi tidak paham mesti ngapain, saya hanya diam, mudah-mudahan saja Ricky miliki bahan omongan yang dapat dibicarakan. Eh, bukannya ngomong, dia jadi diam juga, saya jadi betul-betul bingung. Apa saya mesti tetaplah begini atau bebrapa cari bahan omongan. Pada akhirnya saya tidak tahan, barusan saya ingin ngomong, eh.. Si Ricky mulai buka mulut, “Eh.. anda tidak dingin? ” Duer.. Saya kaget benar, tidak jadi deh saya ingin ngomong, sebenernya saya memanglah ingin ngomong bila disini itu dingin serta saya ingin ajak dia kedalam. Namun tidak jadi, saya tidak sadar jadi saya geleng-geleng kepala. Ricky ngomong sekali lagi, “Kalau tidak dingin, ingin dong anda temanin saya disini, saksikan bulan serta bintang, serta.. bintang jatuh itu saksikan..! ” Ricky mendadak teriak sembari menunjuk ke langit. Akukontan berdiri kaget sekali, bukanlah sama bintang jatuhnya, namun sama teriakan Si Ricky, aduh.. malu benar jadinya. Ricky ikut-ikutan berdiri, dia rangkul saya dari belakang, “Sorry, saya tidak miliki maksud ngagetin anda. Hanya saya seneng saja dapat saksikan bintang jatuh bareng anda. ”Aku hanya dapat diam, tidak umumnya Ricky segini warm-nya sama saya. Dia jadi tidak sempat peluk saya seerat ini umumnya. Saya tengok jam tanganku, jam 11. 00 malam. Kuajak Ricky kedalam, telah malam sekali.
Dia sepakat sekali, demikian masuk ke villa kami diterima sama bunyi pecah dari lantai atas. Kontan saja kami lari ke atas lihat ada apa diatas. Ricky hingga duluan ke lantai atas, serta di nyengir, selalu dia ajak saya turun sekali lagi, namun saya masih tetap penasaran, memanglah ada apa diatas. Saat saya ingin ketuk pintu kamar Vivie, mendadak ada teriakan lembut, “Aw.. ah.. bebrapa perlahan donk! ” Hilang ingatan saya kaget 1/2 mati, namun tanganku sudahkeburu ngetuk pintu. Selalu kedengaran bunyi gedubrak-gedubrak didalam. Pintu di buka sedikit, Alf muncul sembari nyengir, “Sorry, ngeganggu kalian ya? tak ada apa-apa kok kami hanya.. ”Aku dorong pintunya sedikit, serta saya saksikan Si Vivie sekali lagi repot nutupi tubuhnya gunakan selimut. Dia nyengir, namun mukanya merah benar, malu kali ya. Saya segera nyengir, “Ya telah, lanjutin saja, kami tidak keganggu kok. ”Selalu saya ajak Ricky ke bawah. Ricky nyengir, “Siapa cobalah yg tidak dapat nahan diri, hehehe. ” Mendadak ada sandal melayang-layang ke arah Ricky, namun dia segera ngelak sembari nyengir, selalu cepat-cepat lari ke bawah. Saya ikutan lari sembari ketawa-ketiwi, serta kami berdua duduk di sofa sembari dengarkan lagu di radio. Tidak lama kedengaran sekali lagi bebrapa nada dari atas. Saya tidak tahan serta segera nunduk menahan ketawa. Hilang ingatan, bisa-bisanya mereka berdua melanjutkan juga olah raga malamnya, walau sebenarnya telah beberapa terang kepergok sama kami berdua. Eh, diluar sangkaan saya, Ricky bediri serta mengajakku slow-dance, kebetulan lagu di radio itu lagu waktu Ricky ngajak saya jadian. Saya jadi ingat bagaimana deg-degannya saat Ricky ngomong, serta bagaimana saya pada akhirnya terima dia sesudah tiga bulan dia selalu nunggui saya. Ricky memanglah baik, serta dia betul-betul setia menungguiku.
Usai dance, Ricky bertanya sekali lagi, “Eh bila mereka berdua ketiduran, saya tidur di mana? memanglah tidur sama beberapa barang? ” saya malu sekali, bagaimana ngomongnya. Namun pada akhirnya akubuka mulut, “Kita.. kita tidur berdua. ” Wah lega sekali saat omongan itu telah keluar. Tapiaku takut juga, bagaimana ya reaksi Si Ricky. Eh tahunya dia jadi nyengir, “Oke deh bila anda tidak jadi masalah. Sebenernya saya juga telah ngantuk sich, saya tidur saat ini ya. ” Saya jadi salah tingkah, Ricky naik ke lantai atas serta tidak berniat saya panggil dia, “Eh.. tunggulah! ” Ricky berbalik, dia nyengir, “Oke.. oke.. mari naik, tidak bagus anak cewek sendirian malam-malam gini. ” Saya sedikit canggung juga sich, baru kesempatan ini saya tidur seranjang sama cowok, namun lama-lama hilang juga. Kami berdua tidak ngapa-ngapain, hanya diam tidak dapat tidur. Dari kamar samping masih tetap kedengaran nada Vivie yang mendesah serta menjerit, serta kelihatannya itu juga yang buat Ricky terangsang. Dia mulai berani remas-remas jariku. Saya sich tidak nolak, toh dia khan cowokku. Namun saya kaget sekali, Ricky duduk selalu sebelumnya saya tahu apa yang akan dia kerjakan, bibirku telah dilumatnya. Saya ingin nolak, namun sepertinya tubuh jadi kepingin. So, saya biarlah dia cium saya, selalu saya balas ciumannya yang makin lama makin buas.
Barusan saya mulai nikmati bibirnya yang hangat di bibirku, saya terasa ada yang meraba badanku, disusul remasan halus di dadaku. Saya tahu itu Ricky, saya tidak menampik. Saya biarlah dia main-main sebentar disana. Ricky semakin berani, dia angkat tubuhku serta diduduki di tepi ranjang. Dia cium saya lagi, selalu dia ingin buka baju tidurku. Saya tahan tangannya, ada sedikit penolakan di kepalaku, namun tubuhku sepertinya telah kebelet menginginkan coba, seperti apa sich nge-sex itu. Pada akhirnya tanganku lemas, saya biarlah Ricky buka bajuku, dia juga buka baju serta celananya sendiri. Dia hanya tersisa celana dalam putihnya. Saya saksikan penisnya yang membayang dibalik celana dalamnya, namun saya malu melihati lama-lama, so saya ganti saksikan tubuhnya yang lumayan jadi. Mungkin saja karna olahraganya yang betul-betul rajin.
Saya tidak paham apa saya dapat tahan memuaskan Ricky, soalnya saya tahu sendiri bagaimana staminanya saat dia main bola. 2×45 menit dia lari, serta dia senantiasa kuat hingga akhir. Saya tidak terbayang bagaimana aksinya di ranjang, bebrapa janganlah saya mesti terima kocokannya2x45 menit. Hilang ingatan, bila gitu sich saya dapat pingsan.Saat saya berhenti pikirkan stamina dia serta saya, saya baru sadar bila bra-ku telah dilepasnya. Saat ini dadaku telanjang bulat. Saya malu 1/2 mati, mana Ricky mulai meremas dadaku sekali lagi, yah pokoknya saya tidak paham mesti bagaimana, saya hanya diam, merem siap terima apa sajakah yang akan dia kerjakan. Mendadak remasan itu berhenti, namun ada suatu hal yang hangat di sekitaran dadaku, selalu berhenti di putingku. Saya melek sebentar, Ricky asyik menjilati putingku sembari kadang-kadang menghisap-ngisap. Saya semakin malu, mana ini baru pertama kalinya saya telanjang dimuka cowok, terlebih dia bukanlah adik atau kakakku. Wah benaran malu deh.
Lama-lama saya mulai dapat nikmati bagaimana nikmatnya permainan lidah Ricky di dadaku, saya mulai berani buka mata sembari lihat bagaimana Ricky menelusuri tiap-tiap lekuk badanku. Namun mendadak saya dikejutkan suatu hal yang menyentuh selangkanganku. Pas dibagian vaginaku. Saya tidak sadar mendesah panjang. Rupanya Ricky telah menelanjangiku bulat-bulat. Kesempatan ini jarinya mengelus-elus vaginaku yang telah basah sekali. Dia masih tetap selalu menjilati puting susuku yang telah mengeras sebelumnya pada akhirnya dia geser ke selangkanganku.
Saya menarik nafas dalam-dalam saat lidahnya yang basah serta hangat bebrapa perlahan menyentuh vaginaku naik ke klitoris-ku, serta saat lidahnya itu menyentuh klitoris-ku, saya tidak sadar mendesah sekali lagi, serta tanganku tidak berniat menyenggol gelas di meja dekat ranjangku. Lantas “Prang.. ” gelas pada akhirnya pecah juga. Ricky berhenti, sepertinya dia ingin memberesi pecahan kacanya. Namun tak tahu mengapa, mungkin saja karna saya telah larut dalam nafsu, saya jadi pegang tangannya selalu saya menggeleng, “Barkan saja, kelak saya beresin. Lanjutin.. please..Setelah itu saya saksikan Ricky nyengir, selalu diciumnya bibirku serta dia meneruskan permainannya di selangkanganku. Ricky betul-betul jago mainkan lidahnya, betul-betul buat saya merem-melek keenakan. Selalu diawali melintir-melintir klitorisku gunakan bibirnya. Saya seperti kesetrum tidak tahan, namun Ricky jadi terus menerus melintir-melintiri “kacang”-ku itu. “Euh.. ah.. ah.. ach.. aw.. ” saya telah tidak paham bagaimana saya saat itu, yang pasti mataku buram, semuanya terasanya mutar-mutar. Tubuhku lemas serta nafasku seperti orang baru lari marathon. Saya betul-betul pusing, selalu saya pejamkan mataku, ada lonjakan-lonjakan nikmat di tubuhku dari mulai selangkanganku, ke pinggul, dada serta pada akhirnya buat tubuhku kejang-kejang tanpa ada dapat saya kontrol.
Saya cobalah atur nafasku, serta saat saya mulai tenang, saya buka mata, Ricky telah buka celana dalamnya, serta penisnya yang nyaris maksimum segera berdiri dimuka mukaku. Dia megangi batang penisnya gunakan tangan kanannya, tangan kirinya membelai rambutku. Saya tahu dia ingin di-”karoake”-in, ada rasa jijik juga sich, namun tidak adil dong, dia telah muasin saya, masaaku tolak hasratnya. So saya buka mulutku, saya jilat sedikit kepala penisnya. Hangat serta buat saya ketagihan. Saya mulai berani menjilat sekali lagi, selalu serta selalu. Ricky duduk di ranjang, ke-2 kakinya dilewatkan terlentang. Saya duduk di ranjang, selalu saya bungkuk sedikit, saya pegang batang penisnya yang besarnya lumayan itu gunakan tangan kiriku, tangan kananku menahan tubuhku agar tidak jatuh serta mulutku mulai bekerja.
Awal mula hanya menjilati, selalu saya mulai emut kepala penisnya, saya hisap sedikit selalu kumasukkan semua ke mulutku, nyatanya tidak masuk, kepala penisnya telah menyodok ujung mulutku, namun masih tetap ada sisa sebagian senti sekali lagi. Saya tidak maksakan, saya gerakkan naik-turun sembari saya hisap serta kadang-kadang saya gosok batang penisnya gunakan tangan kiriku. Ricky sepertiya senang juga sama permainanku, dia mrlihati bagaimana saya meng-”karaoke”-in dia sembari kadang-kadang buka mulut sembari sedikit berdesah. Sekitaran 5 menit pada akhirnya Ricky tidak tahan, dia berdiridan mendorong tubuhku ke ranjang hingga saya terlentang, dibukanya pahaku agak lebar dandijilatnya lagi vaginaku yang telah kebanjiran. Selalu dipegangnya penisnya yang telah tiba ke ukuran maksimum. Dia mengarahkan penisnya ke vaginaku, namun tidak segera dia input, dia gosok-gosokkan kepala penisnya ke bibir vaginaku, baru sebagian detik lalu dia dorong penisnya kedalam. Seperti ada suatu hal yang maksa masuk kedalam vaginaku, menggesek dindingnya yang telah dibasahi lendir.Vaginaku telah basah, tetaplah saja tidak semuanya penis Ricky yang masuk. Dia tidak memaksa, dia hanya mengocok-ngocok penisnya di situ-situ juga. Saya mulai merem-melek sekali lagi rasakan bagaimana penisnya menggosoki dinding vaginaku, betul-betul nikmat. Saat saya asyik merem-melek, mendadak penis Ricky maksa masuk selalu melesak kedalam vaginaku. “Aw.. ah.. ” vaginaku perih bukanlah main serta saya teriak menahan sakit. Ricky masih tetap menghentak dua atau 3x sekali lagi sebelumnya pada akhirnya semua penisnya masuk merobek selaput daraku. “Stt.. tahan sebentar ya, kelak juga sakitnya hilang. ” Ricky membelai rambutku. Dibalik senyum nafsunya saya tahu ada rasa iba juga, karenanya saya berkemauan menahan rasa sakit itu, saya menggelengkan kepala, “Tidak apa-apa.. saya tidak apa-apa. Terusin saja.. ah.. ”
Ricky mulai menggerakkan pinggangnya naik-turun. Penisnya menggesek-gesek vaginaku, awal mula lambat selalu semakin lama semakin cepat. Rasa sakit serta perihnya lalu hilang digantikan rasa nikmat mengagumkan setiap saat Ricky menusukkan penisnya serta menarik penisnya. Ricky semakin cepat serta semakin keras mengocok vaginaku, saya sendiri telah merem-melek tidak tahan rasakan nikmat yang terus menerus mengalir dari dalam vaginaku. “Tidak lama sekali lagi.. tidak bakalan lama sekali lagi.. ” Ricky ngomong dibalik nafasnya yang telah tidak karuan sembari selalu mengocok vagina saya. “Aku juga.. ah.. oh.. sebentar sekali lagi.. ah.. aw.. juga.. ” saya ngomong tidak terang sekali, namun tujuannya saya ingin ngomong bila saya juga telah nyaris hingga klimaks. Mendadak Ricky mencabut penisnya dari vaginaku, dia tengkurapi saya, saya sendiri telah lemas tidak paham Ricky ingin apa, namun dengan perasaan saya angkat pantatku ke atas, saya tahan gunakan lututku serta kubuka pahaku sedikit. Tanganku menahan tubuhku agar tidak ambruk serta saya bersiap ditusukdari belakang.
Beneran saja Ricky memasukkan penisnya ke vaginaku dari belakang, selalu dia kocok sekali lagi vaginaku. Dari belakang kocokan Ricky tidaklah terlalu keras, namun semakin cepat. Saya telah sekuat tenaga menahan tubuhku agar tidak ambruk, serta saya rasakan tangan Ricky meremas-remas dadaku dari belakang, selalu jarinya menggosoki puting susuku, buat saya seperti terserang dari dua arah, depan serta belakang. Ricky kembali keluarkan penisnya dari vaginaku, kesempatan ini dimasukkannya ke anusku. Dia betul-betul memaksakan penisnya masuk, namun tidak semua dapat masuk. Ricky kelihatannya tidak perduli, dia mengocok anusku seperti mengocok vaginaku, kesempatan ini hanya tangan kirinya yang meremas dadaku, tangan kanannya repot main-main di selangkanganku, dia masukan jari tengahnya ke vaginaku serta jempolnya menggosoki klitorisku.Saya semakin merem-melek, anusku dikocok-kocok, klitorisku digosok-gosok, dadaku diremas-remas serta putingnya dipelintir-pelintir, selalu vaginaku dikocok-kocok juga gunakan jari tengahnya. Saya betul-betul tidak kuat sekali lagi, pada akhirnya saya klimaks, serta saya rasakan Ricky juga hingga klimaks, dari anusku kerasa ada cairan panas muncrat dari penis Ricky. Pada akhirnya saya ambruk juga, tubuhku lemas semuanya. Saya saksikan Ricky juga ambruk, dia terlentang di sebelahku. Tubuhnya basah karna keringat selalu, kupegang tubuhku, nyatanya saya juga basah keringatan. Betul-betul kesenangan yang mengagumkan. Tidak paham berapakah lama saya ketiduran, saat pada akhirnya saya bangun. Saya saksikan jam tangan, telah jam 2 subuh. Leherku kering, namun saat saya ingin minum, saya ingat gelas di kamarku telah pecah dikarenakan kesenggol. Saya saksikan ke lantai, banyak pecahan kaca, selalu saya ambillah sapu, saya sapu dahulu ke tepi tembok. Saya turun ke bawah, tujuannya sich ingin ambillah minum dibawah, saya masih tetap telanjang sich, namun saya cuek saja. Saya fikir si Alf tentu masih tetap tidur soalnya dia tentu raih juga olah raga malam bareng Si Vivie.
Saya turun serta ambil air dingin di kulkas. Kebetulan villanya Vivie lumayan elegan, ada kulkas serta TV. Saya ambillah sebotol Aqua, selalu sembari jalan saya minum. Saya duduk di sofa, gagasannya sich saya hanya ingin sekedar duduk sebentar soalnya di kamar panas sekali. Tidak paham mengapa, namun saya pada akhirnya ketiduran serta saat saya bangun saya kaget 1/2 mati. Saya lihatSi Alf dengan santainya turun dari tangga segera menuju kulkas, sepertinya ingin minum juga.
Saya bingung mesti menutupi tubuhku gunakan apa, namun saya telat Si Alf telah membalik duluan serta dia melongo lihat saya telanjang di depannya. Dia masih tetap melihatiku saat saya menutupi selangkanganku gunakan tangan, namun saya sadar saat ini dadaku terlihat, maka dari itu tanganku geser sekali lagi ke dada, selalu geser sekali lagi ke bawah, saya betul-betul bingung mesti bagaimana, saya malu 1/2 mati.
Alf pada akhirnya berbalik,“Sorry, saya fikir anda masih tetap tidur di kamar. Jadi.. jadi.. ”“Tidak apa-apa, ini salahku. ”
Saya masih tetap mencari-cari suatu hal untuk menutupi tubuhku yang telanjang polos, saat pada akhirnya saya juga sadar bila Alf juga telanjang. Kelihatannya dia fikir saya masih tetap di kamar sama Si Ricky, maka dari itu dia cuek saja turun ke bawah. Saya fikir telah terlambat untuk malu, toh Alf telah melihatku dari atas hingga ke bawah polos tanpa ada sehelai benangpun, terlebih saya telah tidak perawan sekali lagi, so malu apa. Cuek saja lah. “Kamu telah bisa balik, saya tidak apa-apa. ” Saya ambil remot TV selalu menyalakan TV. Saya setel VCD, saya fikir juga bagus saya santai sebentar sembari nonton TV. Alf juga kelihatannya telah cuek, dia berbalik namun tak akan melongo melihatiku telanjang, dia duduk sembari turut nonton TV.
Gilanya yang saya setel jadi VCD BF. Namun telah tanggung, saya lihat saja, perduli sangat apa kata Si Alf, yang perlu saya dapat istirahat sembari nonton TV.“Bagaimana semalem? ” saya buka pembicaraan dengan Alf.
Dia berbalik, “Hebat, Vivie betul-betul hebat. ”
Alf telah dapat nyengir seperti umumnya.
Saya mengangguk, “Ricky juga hebat, saya nyaris pingsan dibikinnya. ”
Alf nyengir sekali lagi, lantas kami bercakap sembari kadang-kadang menengok TV. Sepertinya mustahil ada cowok yang tahan bercakap tanpa ada mikirin apa-apa sama cewek yang sekali lagi telanjang, terlebih sembari nonton film BF. Setiap kali ngomong saya tahu mata Alf senantiasa nyasar ke bawah, ka dadaku yang memanglah lumayan menggoda. Saya tidak memberikan pujian pada sendiri, namun memanglah dadaku cukup oke, ranum menggoda, bahkan juga lebih seksi dari milik Vivie, itu penyebabnya Alf tidak berhenti-berhenti melihati dadaku bila ada peluang. Ada sedikit rasa bangga juga di balik rasa maluku, serta sepintas kulihat penis Alf yang mulai tegang. Saya nyengir serta kelihatannya Alf tahu apa yang saya fikirkan.
Dia pegang tanganku, “Boleh saya pegang, itu juga bila anda tidak keberatan. ” Wah berani juga dia, saya jadi sedikit tersanjung, selalu saya mengangguk. Alf geser ke sebelahku, dia peluk saya serta tangannya mulai remas-remas dadaku. Awal mula dia sedikit bebrapa sangsi, namun demikian tahu bila saya tidak nolak dia mulai berani serta semakin lama semakin berani, serta jarinya mulai nakal memelintir puting susuku. Saya mulai merem-melek sembari memutar tubuhku. Saat ini saya duduk di paha Alf berhadap-hadapan. Alf segera menyambar putingku serta lidahnya segera beraksi. Saya sendiri telah kebawa nafsu, saya mulai mengocok penisnya gunakan tanganku serta kelihatannya Alf juga senang dengan permainanku. Saya mulai terikut nafsu, serta saya telah tidak perduli apa yang dia kerjakan, yang pasti enak buatku.Alf menggendongku, kupikir ingin dibawa ke kamar mandi, soalnya kamar diatas ada Vivie sama Ricky, namun tebakanku salah. Dia jadi menggendongku ke luar, ke halaman villa. Saya kaget juga, bagaimana bila ada yang saksikan kami telanjang diluar. Namun demikian Alf buka pintu luar, saya lihat di seberang villa, sepasang cowok-cewek sekali lagi repot nge-sex. Cewek itu mendesah-desah sembari kadang-kadang berteriak. Saya saksikan sekali lagi ke sekelilingnya, nyatanya banyak pula yang nge-sex disana. Rupanya villa-villa di sekitaran sini memanglah tempatnya beberapa orang nge-sex. “Bagaimana? kita kalahkan mereka? ” Alf nyengir sembari menggendongku. Saya ikut-ikutan nyengir, “Siapa takut? ” selalu Alf meniduriku di rumput. Dingin juga sisa air hujan yang masih tetap membasahi rumput, punggungku dingin serta basah namun dadaku lebih basah sekali lagi sama liurnya Si Alf. Udara selain itu betul-betul dingin, telah di pegunungan, subuh-subuh sekali lagi. Wah tidak terbayang bagaimana dinginnya deh. Namun lama-lama rasa dingin itu hilang, saya jadi semakin panas serta nafsu, terlebih Alf jago benar mainkan lidahnya. Sayup-sayup saya dengarkan nada cewek dari villa seberang yang telah tidak karuan serta tak ada iramanya. Saya semakin nafsu sekali lagi mendengarnya, namun Alf kelihatannya lebih nafsu sekali lagi, dia itu seperti orang kelaparan yang seakan akan nelan dua gunung kembarku bulat-bulat.
Lama juga Alf main-main sama dadaku, serta pada akhirnya dia pegang penisnya minta saya meng-”karaokei”-in itu penis yang besarnya lumayan juga. Dikarenakan barusan malam saya telah coba meng-”karaokei”-in penis Ricky, saat ini saya jadi kecanduan, saya jadi suka juga meng-”karaoke”-in penis, terlebih bila besarnya lumayan seperti miliki Si Alf. Maka dari itu tak perlu diminta 2 x, segera saja saya caplok itu penis. Saya tidak ingin kalah sama permainan dia di dadaku, saya hisap itu penis kuat-kuat hingga kepalanya jadi ungu sekali. Selalu kujilati dari mulai kepalanya hingga batang serta pelirnya juga tidak ketinggal.Kulihat Alf melihati bagaimana saya main dibawah sana. Kadang-kadang dia buka mulut sembari berdesah menahan nikmat. Saya belum juga senang juga, kukocok batang penisnya gunakan tanganku serta kuhisap-hisap kepalanya sembari kujilati bebrapa perlahan. Alf merem-melek juga serta tidak lama dia telah tidak tahan sekali lagi, kelihatannya sich ingin keluar, maka dari itu dia cepat-cepat melepas penisnya dari mulutku. Saya tahu dia tidak ingin usai cepat-cepat, maka dari itu saya tidak ngotot meng-”karaoke”-in penisnya sekali lagi.
Alf berniat membiarkan penisnya istirahat sebentar, dia suruh saya terlentang sembari mengangkang. Saya menurut saja, saya tahu Alf jago mainkan lidahnya, maka dari itu saya suka sekali saat dia mulai jilati bibir vaginaku yang telah basah sekali. Benar saja, baru sebentaraku telah dibikin merem-melek dikarenakan lidahnya yang jago sekali itu. Kelihatannya habis semuanya sisi vaginaku disapu lidahnya, dari mulai bibirnya, klitorisku, sedikit kedalam ke daerah dinding dalam, hingga anusku juga tidak ketinggal dia jilati.Saya dengarkan, kelihatannya pasangan di seberang telah usai main, soalnya telah tidak kedengaran sekali lagi suaranya, namun saat saya saksikan kesana, saya kaget. Cewek itu sekali lagi meng-”karaoke”-in cowok, namun bukanlah cowok yang barusan. Cowok yang barusan nge-sex sama dia lagimembersihkan penisnya, mungkin saja dia telah senang. Saat ini cewek itu sekali lagi meng-”karaoke”-in cowok beda, lebih tinggi dari cowok yang barusan. Hilang ingatan juga itu cewek nge-sex sama dua cowok sekalian. Namun saya tarik sekali lagi omonganku, soalnya saya ingat-ingat, saya juga sama juga sama dia. Baru usai sama Ricky, saat ini sama Alf. Wah nyatanya saya juga sama gilanya. Saya nyengir sebentar, namun selalu merem-melek sekali lagi saat Alf mulai melintir-melintir klitorisku gunakan bibirnya.
Alf betul-betul pakar, tidak lama saya telah mulai pusing, saya saksikan bintang di langit menjadi tambah banyak serta sepertinya mutar-mutar di kepalaku. Saya betul-betul tidak dapat ngontrol tubuhku. Ada seperti setrum dari selangkanganku yang terus menerus buat saya hilang ingatan. “Ah.. ah.. Alf.. Ah.. berhenti dahulu Alf.. Ah.. Ah.. Shh.. ” saya tidak tahan sama puncak nafsuku sendiri. Namun Alf jadi terus menerus melintir-melintir klitorisku. Saya betul-betul tidak tahan sekali lagi, saya kejang-kejang seperti orang ayan, namun sudahnya betul-betul enak sekali, sebagian menit lewat, semuanya tubuhku masih tetap lemas, namun saya tahu ini belum juga usai.
Saat ini bagianku buat Alf merem-melek, maka dari itu saya paksakan duduk serta mulai menungging dimuka Alf. Alf sendiri kelihatannya memanglah telah tidak tahan menginginkan keluarkan maninya, dia tidak menanti lama sekali lagi, segera dia tusukkan itu penis ke vaginaku. Ada sedikit rasa sakit namun tidak sesakit pertama vaginaku dimasukkan penis Ricky. Alf tidak menanti lama sekali lagi, dia segera mengocok vaginaku serta tangannya tidak diam, segera disambarnya dadaku yang semakin ranum karna saya menungging. Diremasnya sembari dipelintir-pelintir putingnya. Saya tidak tahan digituin, terlebih tubuhku masih tetap lemas, tanganku lemas sekali, untuk menahan hentakan-hentakan saat Alf menyodokkan penisnya saja telah tidak kuat. Saya ambruk ke tanah, namun Alf masih tetap selalu mengocokku, dari belakang.
“Ah.. euh.. ah.. aw.. ” saya hanya dapat mendesah setiap saat Alf menyodokkan penisnya ke vaginaku. Saya cobalah mengangkat tubuhku namun saya tidak kuat, pada akhirnya saya menyerah, saya biarlah tubuhku ambruk seperti gitu. Alf memutarkan tubuhku, selalu disodoknya sekali lagi vaginaku dari depan. Saya telah tidak dapat ngapa-ngapain, setiap saat Alf menyodokkan penisnya terkecuali dinding vaginaku yang tergores, klitorisku juga tergores-gesek, maka dari itu saya semakin lemas serta merem-melek keenakan.
Alf memegang kaki kiriku, selalu diangkatnya ke bahu kanannya, selalu dia mengangkat kaki kananku, diangkatnya ke bahu kirinya. Saya diam saja, tidak dapat menampik, tempat apa yang dia menginginkan terserah, pokoknya saya menginginkan cepat-cepat disodok sekali lagi. Saya tidak tahan menginginkan segera dikocok. Nyatanya hasratku terkabul, Alf menyodokku sekali lagi, kakiku dua-duanya terangkat, mengangkang sekali lagi, maka dari itu vaginaku terbuka lebih lebar serta Alf semakin leluasa mengocok-ngocokkan penisnya. Vaginaku diaduk-aduk serta saya bahkan juga telah tidak dapat sekali lagi berdesah, saya hanya dapat buka mulut namun tak ada nada yang keluar.
“Aku ingin keluar, saya ingin keluar.. ” Alf membisikkan sembari ngos-ngosan serta masih tetap selalu mengocokku.
“Jangan di.. janganlah didalam. Ah.. ah.. oh.. saya.. saya tidak ingin.. hamil. ”
Saya hanya dapat ngomong gitu, seenggannya maksud saya ngomong gitu, saya tidak paham apa suaraku keluar atau tidak, pokoknya saya telah usaha, itu juga telah saya paksa-paksakan. Saya tidaktahu apa Alf ngerti apa yang saya omongin, namun yang pasti dia masih tetap selalu mengocokku.
Baru sebagian detik lewat, dia mencabut penisnya, kakiku segera ambruk ke tanah. Alf mengangkang di perutku, serta dia selipkan penisnya ke sela-sela dadaku yang telah montok sekali soalnya saya telah dipuncak nafsu. Kujepit penisnya gunakan dadaku, serta Alf mengocok-ngocok seakan masih tetap didalam vaginaku. Tidak lama maninya muncrat ke muka serta bekasnya di dadaku. Saya sendiri klimaks sekali lagi, kulepaskan tanganku dari dadaku, maninya mengalir ke leherku, serta mani yang di pipiku mengalir ke mulutku. Saya bahkan juga tidak dapat tutup mulutku, saya sangat lemas. Saya biarlah saja maninya masuk serta saya telan saja sekalian.
Belum juga habis lemasku, Alf telah tempelkan penisnya ke bibirku. Saya memaksakan menjilati penisnya hingga bersih selalu saya telan sisa maninya. Alf menggendongku kedalam, selalu dia membaringkanku di sofa. Saya lemas sekali maka dari itu saya tidak ingat sekali lagi apa yang berlangsung setelah itu. Yang pasti baru jam 8. 00 saya baru bangun. Demikian saya buka mata, saya sadar saya masih tetap telanjang. Saya memaksakan duduk, serta saya kaget mengapa saya berada di kamar Vivie. Selalu yang buat saya lebih kaget sekali lagi, saya saksikan samping kiriku Alf masih tetap tidur sedang di kananku Ricky juga masih tetap tidur. Mereka berdua juga masih tetap telanjang seperti saya.Belum juga habis kagetku, Vivie keluar dari kamar mandi di kamarku, dia sekali lagi mengeringkan rambutnya serta keduanya sama masih tetap telanjang. Baru pada akhirnya saya tahu bila semalam Vivie bangun serta lihat saya sekali lagi nge-sex sama Alf. dia sich tidak geram, soalnya yang perlu untuk dia Alf cinta sama dia, masalah Alf memuaskan nafsu sama siapa, tidak jadi masalah untuk dia. Nyatanya Vivie lihat dari jendela bagaimana saya sama Alf nge-sex serta Ricky yang bangun subuh-subuh kaget lihat saya sekali lagi nge-sex sama Alf. Dia keluar kamar, kelihatannya ingin lihat apa benar saya sekali lagi nge-sex sama Alf, namun dia pernah menengok ke kamar samping serta lihat Vivie yang sekali lagi nonton saya sama Alf nge-sex dari jendela. Ricky segera bisa inspirasi, so dia masuk kedalam serta mengajak Vivie nge-sex juga. Singkat narasi mereka pada akhirnya nge-sex juga di kamar. Serta saat saya sama Alf usai, Alf menggendongku ke atas serta lihat Ricky sama Vivie barusan usai nge-sex. Maka dari itu kami berempat pada akhirnya tidur bareng di kamarnya telanjang bulat.
Hehehe, tidak jadi masalah, kami berempat jadi semakin dekat. Kelak malam juga kami bakalan nge-sexlagi berempat, tidak jadi masalah untuk aku Ricky atau Alf yang jadi pasanganku, yang perlu saya senang. Tidak jadi masalah siapa yang muasin saya.Seperti gagasan kami awal mulanya, malam itu juga kami nge-sex berempat bareng-bareng. Asyik juga sekali-kali nge-sex bareng seperti gitu. Ricky tetap masih oke meskipun dia telah ngocok Vivie duluan. Saya masih tetap kerepotan hadapi penisnya yang memanglah hilang ingatan itu. Alf juga tidak kalah, biarlah dia masih tetap ngos-ngosan saat usai ngocok saya, dia segera sambar Vivie yang baru usai sama Ricky. Selalu kami nge-sex sekali lagi hingga pada akhirnya keduanya sama senang. Saya senang sekali, soalnya baru kesempatan ini saya dipuasi dua cowok sekalian tanpa ada jeda. Barusan usai satu, yang satunya telah menyodok-nyodok penisnya ke vaginaku. Pokoknya betul-betul senang sekali deh saya.Masuk ke narasi, malam hari ini kami gagasan akan tidak nge-sex sekali lagi, soalnya telah raih sekali dua hari gituan terus-terusan. Maka dari itu Ricky sama Alf segera menghilang demikian matahari mulai teduh. Mereka sich tentu main bola sekali lagi, tidak bakalan jauh dari itu. Vivie menggunakan saatnya di villa, sepertinya dia raih sekali, nyaris sepanjang hari dia di kamar. Saya jadi jemu sendirian, maka dari itu saya putuskan saya ingin berjalan-jalan. Kebetulan di dekat situ ada air terjun kecil. Akurencana ingin menggunakan hari ini berendam disana, agar tubuhku fresh sekali lagi serta siap tempur sekali lagi. Saya tidak segera ke air terjun, saya berjalan-jalan dahulu melingkari kompleks villa itu. Besar juga, serta villanya bagus-bagus. Ada yang serupa kastil semua. Selama jalan saya ketemu agak banyak orang, rata-rata sich beberapa orang yang memanglah sekali lagi menggunakan saat di villa sekitaran sini. Nyaris kebanyakan orang yang ketemu melihati saya. Mulai dari cowok bagus yang adadi halaman villanya, om-om genit yang repot menggodai cewek yang lewat hingga tukang kebun di villa juga melihati saya. Saya sich hanya nyengir saja membalas mata-mata keranjang mereka.
Tidak aneh sich bila mereka melihatiku, problemnya saya memanglah gunakan baju pas-pasan, atasanku kaos putih punyanya Si Vivie yang kesempitan soalnya kamarku dikunci serta kuncinya terikut Ricky. Saya malas mencari dia, maka dari itu saya gunakan saja kaos Si Vivie yang berada di meja setrika. Itu juga saya tidak gunakan bra, soalnya bra Vivie itu sempit sekali di saya. memanglah sich dadaku jadi terlihat nonjol sekali serta putingnya terlihat dari balik kaos sempit itu, namun saya cuek saja, siapa yang malu, ini kan lokasi villa buat nge-sex, jadi beberapa sukai saya dong.Oh ya saya jadi lupa, bawahan saya lebih hilang ingatan sekali lagi. Saya tidak tega membangunkan Vivie hanya untuk minjam celana atau rok, kebenaran saja ada Samping Bali pengasih Ricky bulan lantas, ya saya gunakan saja. Saya ikat di kananku, namun setiap kali saya mengambil langkah, paha kananku jadi terbuka, ya cuek saja lah. Apa kelirunya sich memarkan apa yang bagus yang saya miliki, benar tidak?
Singkat narasi, saya hingga ke air terjun kecil itu. Saya berjalan-jalan mencari tempat yang enak buat berendam. Kaosku mulai basah serta dadaku semakin terang terlihat, terlebih Samping yang saya gunakan, telah basah betul-betul terkena cipratan air terjun. Enak juga sich fresh, namun lama-lama semakin sulit jalannya, soalnya Samping saya jadi seringkali keinjak. Saya jadi menginginkan cepat-cepat berendam, soalnya fresh sekali airnya, serta saat saya menjumpai tempat yang enak, saya bersiap berendam, saya terlepas sandalku. Namun saat saya ingin melepas Samping-ku mendadak ada tangan yang memegang bahuku, saya berbalik nyatanya seseorang cowok menodongi pisau lipat ke leherku. Saya kaget camput takut, namun dengan perasaan saya diam saja, salah-salah leherku kelak digoroknya.
“Mau.. ingin apa lo ke gue? ” saya bertanya ke orang yang sekali lagi nodong pisau ke saya. Saya tidak berani saksikan mukanya, soalnya saya takut sekali. Nyatanya cowok itu tidak sendiri, seseorang rekannyamuncul dari balik batu, rupanya mereka memanglah telah ngincar saya dari barusan. Rekannya itu segera buka baju serta celana jeans-nya. Saya tebak bila mereka ingin memperkosa saya. Nyatanya tebakanku benar, orang yang menodongi pisau bicara, “Sekarang lo buka semuanya baju lo, cepet sebelumnya kesabaran gue habis! ” Saya jadi ingat bagaimana korban-korban perkosaan yang akulihat di TV, saya jadi ngeri. Jangan-jangan demikian mereka usai perkosa saya, saya dibunuh. Maka dari itu saya beranikan diri ngomong bila saya tidak keberatan muasin mereka asal mereka tidak bunuh saya.“Oke.. oke, saya buka baju. Kalem saja, saya tidak jadi masalah muasin elu berdua, namun tak perlu gunakan nodong semua dong. ” Saya berupaya ngomong, walau sebenarnya saya sekali lagi takut 1/2 mati. Orang yang nodongin pisau jadi membentak saya, “Goblok, mana ada cewek ingin diperkosa, elu janganlah macem-macem ya! ” Saya semakin takut, namun otakku segera bekerja, “Santai dong, emangnya gue berani gunakan baju ginian bila gue tidak siap diperkosa orang? Lagian apa gue dapat lari gunakan samping seperti ginian? ” Ke-2 orang itu melihati saya, selalu pada akhirnya pisau itu dilipat sekali lagi. Saya lega 1/2 mati, namun ini belum juga usai, saya masih tetap mesti puasin mereka dahulu.
Saya mulai buka Samping-ku, “Maunya bagaimana, berdua sekalian atau satu-satu? ” Orang yang barusan nodongin pisau lihat ke orang yang satunya, “Eloe dahulu deh. Gue sekali lagi tidak demikian mood. ” Rekannya mengangguk-angguk serta segera mencaplok bibirku. Saya bebrapa saksikan, ganteng juga nih orang. Saya balas ciumannya, dia kelihatannya mulai lebih halus, bebrapa perlahan dia remas dadaku serta tahu-tahu saya telah ditiduri diatas batu yang lumayan besar. Dia tidak segera main sodok, dia lebih suka main-main sama dadaku, maka dari itu saya jadi lebih santai, so saya dapat nikmati permainannya.
“Ah.. yeah.. ah.. siapa.. siapa nama loe? ” saya bertanya di balik desahan-desahanku menahan nikmat. Dia nyengir, serupa sekali Si Alf, dia selalu buka celana dalam birunya, serta penisnya yang telah tegang sekali segera muncul seperti telah tidak sabar menginginkan menyodokku. Tak perlu diminta, saya segera jongkok, tanganku memegang batangnya serta nyatanya masih tetap menyisa sekitaran 5 – 7 senti. Saya jilat kepala penisnya selalu saya kulum-kulum penisnya. Dia mulai nikmati permainanku, “Oke.. selalu.. selalu.. Yeah.. ” Nyatanya ada pula cowok yang menyukai berdesah-desah seperti gitu bila sekali lagi nge-sex. Saya berhenti sebentar,
“Belum dijawab? ”
“Oh, sorry. Nama gue Jeff. ”
Dia menjawab sembari selalu merem-melek nikmati penisnya yang saya kulum serta kuhisap-hisap. Kulihat-lihat kelihatannya saya kenal suaranya.
“Elo tinggal disini juga ya, elu yang lusa tempo hari ngentot di halaman villa? ”
Jeff kaget juga saat saya ngomong gitu.
“Memang elu tahu dari tempat mana? ”
Saya nyengir selalu saya lanjutkan sekali lagi mengisap penisnya yang telah basah sekali sama liurku.
Saya berhenti sekali lagi sebentar, “Gue saksikan elu. Hilang ingatan lu ya! berdua ngentotin cewek, keliatannya masih tetap kecil sekali lagi. ” Jeff nyengir, “Itu adik kelas gue, dia baru 15 th., namun bodinya oke sekali. Gue ajakin kesini, serta gue entot bareng Si Lex. Dia sendiri kelihatannya sukai digituin sama kami berdua. ” Saya tidak melanjutkan sekali lagi, saya berhenti serta segera mencari tempat yang enak buat nungging. Jeff tahu maksudku, dia segera menyodok penisnya ke vaginaku bareng sama nada eranganku. Selalu dia mulai mengocok, awalnya sich bebrapa perlahan selalu lebih cepat. Selalu serta selalu, saya mulai merem-melek dibikinnya. Selalu dia cabut penisnya, saya digendong serta dia masukan penisnya sekali lagi ke vaginaku. Selalu dia mengocok saya sembari bediri, seperti style ngocoknya Tom Cruise di film Jerry Maguire. Vaginaku seperti ditusuk-tusuk keras sekali serta saya semakin merem-melek dibuatnya. Serta pada akhirnya saya tidak tahan sekali lagi, saya kejang-kejang serta saya menjerit panjang. Pandanganku kabur, serta saya pusing. Saya nyaris saja jatuh bila Jeff tidak cepat-cepat memegangi pinggangku.
Saya sekali lagi nikmati puncak kepuasanku, mendadak seseorang tengah mendekatiku, kelihatannya saat ini dia nafsu sekali dikarenakan dengarkan desahan-desahanku. Dia telah telanjang serta penisnya telah tegang sekali. Saya tahu dari mukanya bila dia sedikit kasar, maka dari itu saya sedikit cing-cong sekali lagi, saya segera maksakan bangun serta jongkok meng-”karaoke”-in penisnya. Penisnya sich tidak besar-besar sekali, namun saya ngeri juga lihat otot-otot di sekitaran paha serta pantatnya. Jangan-jangan dia bila ngocok sekeras-kerasnya. Bisa-bisa vaginaku jebol.Lama juga saya meng-”karaoke”-in penisnya, serta pada akhirnya dia suruh saya berhenti. Saya menurut saja, serta segera ambillah tempat menungging. Saya telah pasrah bila dia akan menyodok-nyodok vaginaku, namun kesempatan ini tebakanku salah. Dia tidak masukan penisnya ke vaginaku, namun segera ke anusku. “Ah.. aduh.. ” anusku sakit soalnya sekalipun tak ada persiapan. Namun rupanya Lex tidak perduli, dia tetaplah maksakan penisnya masuk serta memanglah pada akhirnya masuk juga. Meskipun penisnya kecil namun bila digunakan nyodok anus sich ya sakit juga. Benar sangkaan saya, dia bila nyodok keras sekali selalu tidak gunakan pemanasan-pemanasan dahulu, segera kecepatan tinggi. Saya hanya dapat pasrah sembari menahan perih di anusku. Dadaku goyang-goyang setiap kali dia menyodok anusku, serta kelihatannya itu buat dia semakin nafsu. Dia lebih kecepatan serta mulai meremas dadaku.
Betul-betul kontras, dia mengocok anusku cepat serta keras, namun dia meremas dadaku halus sekali serta kadang-kadang melintir-melintir putingnya. Mendadak rasa sakit di anusku hilang, saya mulai rasakan enaknya permainan tangannya di dadaku. Belum juga habis saya nikmati dadaku diremas-remas, tangan kirinya turun ke vaginaku serta segera menyambar klitorisku, dari mulai digosok-gosok hingga dipelintir-pelintir. Rasa sakit kocokannya telah betul-betul hilang, saat ini saya hanya rasakan enaknya semua badanku.
Saya mulai merem-melek kegilaan serta pada akhirnya saya hingga ke puncak yang ke-2 kalinya hari itu, serta berbarengan puncak kenikmatanku, saya rasakan cairan hangat muncrat di anusku, saya tahu Lex juga telah tiba puncak serta saya telah lemas sekali, pada akhirnya saya ambruk. Mungkin saja saya kecapaian soalnya tiga hari ini saya terus menerus mengocok, berbeda satu orang sekali lagi, senantiasa berdua. Saya masih tetap pernah saksikan Jeff menggendong saya sebelumnya pada akhirnya saya pingsan. Saya tidak paham saya di mana, namun saat saya bangun, saya kaget lihat Ricky sekali lagi mengocok cewek. Cewek tersebut repot mengulum-ngulum penisnya Alf. Saya paksakan berdiri, serta saat saya saksikan di sofa samping, ada panorama yang nyaris sama, bedanya Jeff yang sekali lagi repot mengocok cewek serta saya bebrapa saksikan nyatanya cewek itu Vivie. Vivie juga repot mengulum-ngulum penis Lex. Saya jadi bingung, namun saya tetaplah diam hingga mereka usai main.
Selalu saya dikenali sama cewek mungil yang barusan nge-sex bareng Ricky serta Alf, namanya Angel. Saya baru ingat bila barusan saya pingsan di air terjun habis muasin Jeff sama Lex. Nyatanya Jeff bingung ingin bawa saya ke mana, kebenaran Ricky serta Alf lewat. Mereka pernah ribut sebentar, namun pada akhirnya akur sekali lagi, dengan catatan mereka dapat menyicipi Angel ceweknya Jeff sama Lex. Angel sendiri sepakat saja sama ajakan Ricky sama Alf, serta saat mereka sekali lagi mengocok, Vivie kebetulan lewat. Alf menyebut dia serta dikenali sama Jeff serta Lex, selalu mereka pada akhirnya nge-sex juga. Semakin asyik juga, saat ini lebih sekali lagi satu cewek serta dua cowok di grup kami, dan sebagainya kami jadi seringkali main ke villa itu untuk muasin nafsu kami semasing. -
Kisah Memek Di Perkosa Penjaga Kost
Duniabola99.com – Cerita ini tentang penjaga kos yang memperkosa anak kos kosan, salah satu anak kos yang bernama Windy dia adalah mahasiswi di salah satu PTN Bandung, saat ini dia masih semster 6, dia rajin belajar hingga belajar kelompok sampai malam hari, saat itu waktu sudah menunjukan jam 11 malam, padahal gerbang kos sudah tertutup dua jam yang lalu.
Saat mencari kunci yang ada ditasnya dia disapa oleh penjaga kos yang bernama Pak Heri, “neng Windy baru pulang atuh jam segini?” eh Pak Hei iya nih Pak habis ngerjain tugas kelompok soalnya besok dikumpulin, samil berjalan menuju kamarnya Windy teringat bahwa lampu kamarnya mati dan belum sempat untuk mengganti.
Teriak Windy kepada Pak Heri “Pakk Heri minta tolong dong” dengan nada yang agak keras karena kamar dan pos jaga lumayan jauh jaraknya, Pak Heri pun medatangi kekamar Windy ”ada apa neng kok teriak teriak”
“ini Pak boleh minta tolong untuk beliin lampu, soalnya saya lupa beli waktu keluar tadi”
Jawab Pak Heri “sini aku belikan neng warung didepan masih buka kok” Windy mengeluarkan selembar uang 20rb. “Beli yang bagus ya Pak. Kembaliannya ambil saja.”
“Sip, Neng.”, Ujar Pak Heri sambil mengambil uang dan berjalan pergi.
“Oia, Pak. Tolong sekalian dipasang ya Pak. Langit-langitnya tinggi. Saya mau mandi, nanti langsung masuk saja. Pintunya ga dikunci.”
Pak Heri mengangguk sambil terus berjalan. Pak Heri berusia sekitar 50 tahun. Pipinya yang tirus membuatnya terlihat tua. Selain menjadi penjaga kosan, Ia juga bertani di sawah belakang kosan. Itu sebabnya warna kulitnya terlihat sangat gelap kecoklatan. Windy memasuki kamar, menutup pintu, dan mulai membuka pakaiannya satu persatu.Ia membuka kaos dan jins yang dipakainya sejak pagi hari. Melemparkannya ke tumpukan pakaian kotor. Dengan BH dan celana dalam Windy berjalan ke kamar mandi kemudian menyalakan keran air. Pintu kamar mandi ditutup.
Windy melepas BH dan celana dalam, meletakkannya di ember yang khusus disediakan untuk pakaian dalam.
Ia mulai mengguyurkan air dari ujung kepala. Segar sekali rasanya ketika tetesan-tetesan air membasuh rambut, wajah, leher, pundak, dan payudaranya. Beberapa tetesan kecil menyentuh puting Windy yang berwarna merah muda.Ia kembali mengguyur tubuhnya, kali ini air membasuh perut, paha, dan bongkahan pantat Windy yang begitu mulus berwarna putih bersih. Sedikit tetesan air dengan genitnya menjalar ke selangkangan Windy, menyapu kulit vagina yang tembam, merangsek ke sela-sela vagina seperti sebuah lidah yang ingin menjilat klitoris.
Windy mulai membersihkan tubuhnya dengan sabun cair. Dioleskan sabun cair di dada dan payudaranya. Ia menggosok perlahan sambil mengelus-elus payudaranya. Tiba-tiba darahnya mengalir lebih cepat. Ada gelombang nafsu yang mulai menguak dari dalam diri Windy.Tidak biasanya Ia menjadi nafsu karena sentuhan tangannya sendiri, mungkin karena sudah 1 bulan lebih tidak ada yang merambah tubuh indahnya. Elusan tangan kanan ke payudaranya mulai berubah menjadi remasan, sementara tangan kirinya bergerak menyentuh vagina yang sudah tidak sabar ingin dimanja. “Mmpphhhh…” eluh Windy keluar dari mulutnya.
Sudah lebih dari 1 bulan yang lalu Windy putus dengan Jaka. Laki-laki kedua yang pernah bersetubuh dengan Windy. Windy mengakui bahwa Jaka lebih pintar dalam urusan sex ketimbang pacar pertamanya.
Dan itu yang membuat Windy selalu ingin bersama Jaka, hingga suatu hari Windy mengetahui ternyata jaka berselingkuh. Mengingat kejadian perselingkuhan Jaka, seketika itu emosi Windy muncul. Nafsu yang melanda sebelumnya hilang begitu saja. Windy bersegera menyelesaikan mandinya. Ia membasuh sabun-sabun di tubuhnya.
Saat ingin mengeringkan tubuh dengan handuk, Windy baru tersadar handuknya tidak ada. Ia biasa melakukan hal seperti ini – tidak membawa handuk ke kamar mandi. Windy membuka pintu kamar mandi. Dengan sangat terkejut, Windy melihat sosok seorang pria tua, berwajah tirus, berkulit coklat tua, sedang duduk di ranjang sambil melihat tubuh Windy yang tanpa busana.Tubuh Windy kaku tak bergerak akibat syok, wajahnya memerah karena malu. Sementara Pak Heri masih terus menatap Windy. Tubuh Windy yang masih basah terlihat kemilau akibat pantulan cahaya. Payudaranya membusung, meneteskan air tepat dari puting merah mudanya. Dari vaginanya yang seolah mengintip Pak Heri terlihat mengucurkan air sisa pembersihan tubuh Windy. Windy berusaha menguasai kembali tubuhnya. Setelah kesadarannya pulih, dengan cepat Windy kembali masuk ke kamar mandi. Menutup rapat pintu kamar mandinya.
“Ma… maaf Pak. Saya lupa handuknya. Bisa tolong ambilkan di meja?” minta Windy dengan suara gemetar. Klek.. Windy seperti mendengar suara pintu terkunci. Suaranya begitu samar hingga ia tidak yakin betul.
“Ini, Neng.” Ujar Pak Heri dari balik pintu kamar mandi.
Windy membuka sedikit celah kamar mandi, menjulurkan tangannya mengambil handuk dari tangan Pak Heri. Ia segera mengeringkan tubuhnya.Windy keluar berbalut handuk – yang sialnya adalah handuk kecil. Handuk yang ia kenakan tidak mampu melilit seluruh tubuhnya. Ujung handuk ia pegang dengan tangan kiri, sementara sedikit celah memperlihatkan pinggul dan paha Windy.
Dada Windy pun tidak tertutup dengan baik, belahan indah payudara dan sedikit tepian puting berwarna merah muda mencuat begitu menggoda. Handuk bagian bawah hanya menutupi sekitar 5 cm ke bawah dari vagina Windy. Windy berjalan perlahan, mata Pak Heri tidak sedetik pun lepas dari tubuh Windy.
“Ee.. Neng, itu lampunya sudah saya pasang.” Ujar Pak Heri sambil berdiri memecah kebisuan.
“Iya, pakk..” jawab Windy pelan, “Maaf Pak, saya mau pakai baju.” Lanjut Windy, berharap Pak Heri sadar untuk meninggalkan kamarnya.
“Oh, iya Neng. Tapi saya boleh pinjam kamar mandi? Mau buang air kecil.” Pinta Pak Heri.
“Bukannya di luar ada pak yang biasa dipakai.” Sergah Windy sedikit kesal.
“Kebelet Neng. Sebentar kok.” Dengan cepat Pak Heri masuk kamar mandi tanpa menunggu persetujuan Windy.
Windy mendengar kucuran air seni Pak Heri begitu deras. Segera ia mananggalkan handuk menggantinya dengan daster favoritnya.Tak lama Pak Heri keluar. Bejalan menghampiri Windy.
“Neng Windy, ada yang bisa dibantu lagi?” Tanya Pak Heri. Sekarang ia telah berdiri tepat di depan Windy. Belum sempat Windy menjawab pertanyaan tersebut, Pak Heri mengelus rambut Windy.
“Bapakkk…” ujar Windy sambil berjalan mundur menghindari tangan kasar Pak Heri.
Pak Heri terus mendekati Windy, sementara Windy terus mundur menghindar hingga tubuhnya terbentur tembok. Pak Heri merapatkan tubuhnya ke Windy yang sudah terpojok.“Pak, jangan pak.” Lirih Windy. Sementara tangan Pak Heri kembali mengelus rambut Windy yang wangi itu.
“Tenang aja neng. Itu neng Sasha juga lagi asik sama pacarnya. Kita jangan kalah dong.” Kata Pak Heri dengan tenang penuh keyakinan.
“Pak, tolong pak. Jangan. Saya teriak kalau bapak bagini terus.” Papar Windy penuh ketegaran di tengah posisinya yang tidak baik itu.
“Neng mau teriak? Lalu orang-orang datang. Saya diusir. Tapi besoknya saya ke sini sama temen-temen lho. Khusus buat Neng Windy.” Ancam Pak Heri penuh kemenangan.Windy terteguh mendengar ancaman itu. Membayangkan dirinya dikroyok orang-orang sekelas Pak Heri. Mengerikan. Windy bukan termasuk wanita hipersex. Ketika ketakutan melanda pikiran Windy, Pak Heri melanjutkan kata-katanya.
“Sudah lah neng. Biasanya juga sama pacarnya kan. Kalau tidak salah udah lebih dari 1 bulan ga diservis ya neng? Sini sama bapak aja.” Pak Heri terus meraba Windy, kali ini lengan Windy menjadi sasaran.
Bulu kuduk Windy merinding ketika kulit putih mulusnya bersentuhan dengan tangan Pak Heri. Ditambah lagi kata-kata Pak Heri tentang aktivitas sexnya benar-benar membuat Windy malu. Wajahnya merah padam.
“Pak sudah pak. Jangan pak. Tolong.” Dengan wajah nanar Windy memohon.
Pak Heri menekan tubuh Windy ke bawah. “Isepin kontol bapak ya neng.” Pinta Pak Heri. Dalam posisi berjongkok, Windy kebingungan harus bagaimana. Tentu ia pernah menghisap penis tetapi bukan dalam keterpaksaan seperti ini.
“Ayo neng. Turunin dulu celana bapak. Trus isep. Ga perlu saya kasarin kan supaya neng mau. Ato ga harus saya panggil temen-temen saya kan.” Pak Heri kembali mengancam dengan sikap begitu tenang.
Windy mulai menurunkan celana pendek Pak Heri. Tangannya gemetar, keringat dingin mengucur dari pori-pori kulitnya. Windy terus menarik hingga kaki Pak Heri, ia menatap celana yang telah terlepas tanpa melirik ke atas.
“Ayo neng, liat ke atas dong.” Perintah Pak Heri sambil tertawa pelan.Windy mengangkat wajahnya. Terkejut melihat sebuah penis yang sudah keras tidak lagi ditutupi celana dalam mengacung tepat mengarah ke wajahnya. “Baa… pak ga pake celana dalam?” pertanyaan polos keluar dari mulut Windy. “Itu ada di kamar mandi. Sama baju dalam kamu yang lain.” Jawab Pak Heri sambil terkekeh.
Pak Heri memajukan penisnya. Kepala penisnya menyentuh bibir Windy yang manis. “Dibuka neng bibirnya.” Pinta Pak Heri. Windy membuka mulutnya dengan penuh keraguan. Penis Pak Heri mulai masuk dengan perlahan ke mulut Windy.
Pak Heri mulai menggoyang-goyangkan penisnya menyodok mulut Windy, dengan kedua tangannya yang menggenggam kepala Windy. Sementara itu kedua tangan Windy memegang kaki Pak Heri sambil berusaha melepaskan diri. Mphhh….. mpphhhh… penolakan Windy hanya terdengar seperti lenguhan.
“Ahhh…. Achhh… bibirnya enak banget neng. Ahhh.. terus neng.” Rancau Pak Heri sambil terus menggoyangkan pantatnya. Berselang 2 menit kemudian. Pak Heri berhenti mengocok penisnya, tetapi ia membiarkan penis hitamnya tetap di dalam mulut Windy. Nafas Windy mulai terengah-engah. “Neng, lidahnya mainin dong di dalam.”
Pinta pa Heri, “Achh… iyaaahhh.. gitu neng… pinter bangettt.. achhhh….” Lidah Windy bergoyang-goyang mengelus-elus penis di dalam mulutnya dengan lembut. Kepala penis Pak Heri selalu tersentuh lidah Windy. Sesekali ada hisapan yang Windy lakukan. Pak Heri semakir merancau menikmati penisnya dalam mulut Windy.“Sudah Neng Windy. Saya ga kuat sama lidah neng. Ahhh….” Pak Heri mengangkat tubuh Windy. “Pacar neng untung banget dapetin neng. Cantik, mulus, jago ngisep kontol.” Pak Heri mulai kembali mengelus lengan Windy yang tidak tertutupi.
“Pak sudah pa. haahhh… jangan dilanjutkan pak.” Keluh Windy dengan wajah memelas meminta menyudahi permainan Pak Heri dengan nafas terengah-engah. Pak Heri menyibakkan rambut Windy kebelakang, lehernya yang jenjang terbuka lebar. Dengan sigap Pak Heri mulai mencium lembut dan menjilat leher Windy. Sementara tangannya meraba perut Windy.“Mpphhhh… pak, sudaahh.. ahh.. mpphhh..” Gejolak nafsu mulai melanda Windy, namun ia tetap berusaha menahannya sekuat tenaga. Pak Heri membalikkan tubuh Windy, ia menyibak rambut yang menutupi leher dan tungkuk. Pak Heri kembali menciumi sambil menjilat bagian sensitif Windy tersebut. “ahhh… pak hentikannn.. mmppphhhh.”
Pak Heri mendekatkan bibirnya ke kuping Windy. “Neng Windy ini seksi sekali. Tadi saya intip dari etalase waktu neng mandi. Enak ya neng ngeremes tetek sendiri. Saya bantu ya sekarang.” Bisik lebut Pak Heri ke telinga Windy. Mendengar bisikan itu Windy seperti kehilangan harapan. Dilihat tanpa busana, ketahuan ML, dan sekarang ia tahu Pak Heri melihat saat ia akan masturbasi.
“Saya remes ya neng teteknya.” Jemari Pak Heri merambat menuju 2 payudara Windy. Saat jemari menyentuh payudara. “Lho, ga pake BH, neng?!” Tanya Pak Heri dengan sedikit terkejut. “Jangan-jangan?!” dengan cepat tangannya menyibak daster membuka bongkahan pantat Windy. “Wah, si Neng bisa aja.
Bilang ga mau tapi udah siap-siap gini.” Ledek Pak Heri. “Kan, mau tidur pak.” Ujar Windy membela diri dengan percuma sambil membalikan wajah sementara jarinya tergigit di mulutnya.
Pak Heri sibuk meremas pantat, sementara tangan kirinya meremas payudara Windy. Posisi berdiri Windy yang sedikit menungging semakin membuat seksi tubuhnya. “Paakkkk…”, “Iya Windy”, “Sudah ya mpphhh.. pakkk..”, “Yakin neng?” jemari Pak Heri menyentuh bibir vigina Windy. “Achhh… paa..”. tangan Pak Heri menjulur ke wajah Windy, memperlihatkan jemarinya yang tadi menyentuh bibir vagina Windy.
“Neng Windy, ko basah ya?” canda Pak Heri. Windy menatap Pak Heri sambil tersenyum malu.
“Bapak jahat ih.” suara manja terlontar dari mulut Windy yang sebelumnya diisi penis Pak Heri.
Tangan Pak Heri kembali mengelus pinggul Windy. Sambil menciumi leher, Pak Heri berbisik, “Neng Windy, mau dilanjutin ga ni?”,
“Mmmpphhh.. lanjutin apa pakkk?”, “n.g.e.n.t.o.t”, “ih, acchhh.. bapakkk..” tangan Pak Heri mulai meremas payudara Windy. “Iya pakkk.. lanjutinnnn paak.. aahhh..”
“Pakkk.. aku mau ciuman yah.” Pak Heri mendekatkan wajah. “Mmpphhh.. pak, kontolnya aku pegang yah.. aku suka banget sama kontol bapak.” Bujuk Windy.Pak Heri dan Windy mulai saling berciuman. Lidah mereka saling melipat, bergesekan dengan lembut. Meningkatkan birahi keduanya. Mmpphhh…. Mmpphhhh…
“Pak gendong aku ke kasur ya.” Pak Heri langsung mengangkat Windy, merebahkannya ke atas kasur.
Windy menapat Pak Heri. “Pak, aku malu. Kayak cewe murahan.”, “Ngga ko neng. Nikmatin aja.”, Pak Heri kembali melibas bibir Windy. Mmpphhhh… desah Windy yang mulai tidak ditahan lagi. “Pak Heri. Mmphhh.. telanjangi aku. Mphh..”
Pak Heri mulai mengangkat daster Windy. Vagina Windy yang tembam ditutupi rambut-rambut tipis tercukur rapih. Pak Heri tak henti menatap tubuh Windy yang terbuka perlahan, memperlihatkan keindahannya.
Windy mengangkat tangannya. Membiarkan daster favoritnya terlepas dari tubuh yang sekarang tidak tertutupi sehelai kain pun. Payudara Windy yang tidak terlalu besar membusung dengan puting menegang, seakan meminta dijamah. Pak Heri memulai kembali dengan menciumi dan menjilati leher Windy.
Lenguhan terlepas dari mulut Windy. Darah mendesir lebih cepat. Pak Heri menurunkan ciumannya ke payudara Windy. Menjilat turun di sisi payudara, berputar mengelilingi payudara Windy.
“eeuhhh.. pak, aku nafsu bangettt…” rancu Windy memohon Pak Heri meningkatkan agresivitas. Pak Heri menjilat kecil puting Windy yang sudah sangat keras. Ia memberi kecupan kecil. “Neng Windy, putingnya keras banget.” Ujar Pak Heri sambil menatap Windy yang sedang memejamkan mata. “mmpphhh.. iya pak. Emut puting aku pakkk.. remesss…” pinta Windy.
Pak Heri mengemut puting Windy sambil memainkan lidahnya, sementara tangan kanannya merepas payudara Windy yang lain. “aahhh… eemmmppp… enaakkk pakk..” Windy meremas rambut Pak Heri, menekan kepala Pak Heri ke payudaranya. “uughhh… pakk, mau ngentottt. Mauu kontolll.. aahhh..” rancu Windy tak terkendali. Ia melepas cengkraman dari kepala Pak Heri.
Pak Heri mengangkat tubuhnya melepaskan mulutnya dari puting Windy. Ia mendekatkan diri ke wajah Windy. Penisnya yang keras mengacung tepat di wajah Windy.
“Tadi neng ga mau, bukan?” pancing Pak Heri. Windy mendekatkan hidungnya ke ujung penis Pak Heri. Menyentuh tepat di lubang kecil penis Pak Heri. Ia menghirup perlahan aroma penis yang khas sambil memejamkan mata. Ujung hidungnya merambat ke pangkal penis, pipi Windy pun menempel ke batang penis Pak Heri.
“Sekarang aku mau pak. Sampe masuk kontol bapak ke memek aku juga aku mau.” Nafas Windy mulai memelan, “aku emut lagi ya pak.” Pak Heri merubah posisinya, ia menyandarkan punggungnya ke tembok dengan posisi terduduk.
Windy menundukkan wajahnya mendekati penis dengan posisi menungging di atas kasur. Jari jemarinya yang manis mulai menyentuh lembut kulit penis Pak Heri. Digenggamnya penis dengan satu tangan. Windy mulai menggerak-gerakkan tangannya ke atas-bawah.
“aacc..chhh… eehhh.. aahhh nenggg…”
“Enak ya pakk..” ucap Windy sambil menatap genit ke arah Pak Heri.
“eemmmhhhh…” sinta menjulurkan lidahnya. Menjilat ujung kepala penis yang semakin mengeras.
Tak lama jilatan sinta berubah menjadi emutan dan hisapan di kepala penis dengan tangannya yang masih terus mengocok. Pak Heri terus mendesah semakin keras. Lidah sinta bermain-main di dalam mulutnya, mengelus-elus kepala penis. Tiba-tiba Pak Heri bergetar kuat. “aachhhhh….” Sebuah erangan panjang keluar dari mulutnya. Cairan sperma meleleh dari dalam penis.
“mmpphhhh..” Windy masih mengocok penis dengan tangan kanannya, mulutnya masih diisi kepala penis Pak Heri menanti tetesan terakhir sperma. Ia melepaskan penis dari mulutnya, mengangkat kepalanya menghadap Pak Heri dengan wajah penuh senyum. “Liatin sperma bapak dong, neng.” Pinta Pak Heri. Sinta membuka mulutnya, menjulurkan lidahnya yang dipenuhi cairan berwarna putih susu.Windy kembali menutup mulutnya. Tidak segera menelan sperma, ia justru memainkan sperma itu di dalam mulutnya. Menikmati aroma dan rasa sekaligus sensasi tersebut. Glek… sperma Pak Heri menuju perut Windy. Windy menyeringai dengan wajah penuh kegembiraan. Ia mendekat ke Pak Heri, melupat bibir penjaga kosannya.
“Seneng banget sih, neng?” Tanya Pak Heri sambil mengelus payudara yang tidak tertutupi apapun.
“Sperma bapak enak.” Ucap Windy dengan sedikit malu-malu sambil merebahkan tubuhnya di atas dada Pak Heri.
“Istirahat dulu ya neng. Nanti lanjutin.”
“Lanjutin apa pak?” Tanya Windy sambil melihat Pak Heri.
Tidak langsung menjawab, Pak Heri menggerakkan tangannya. Menyentuh bibir vagina Windy, kemudian menyelusupkan jari tengahnya ke sela bibir vagina. “lanjutin ini. Ngeringin memek kamu. Nih, basah.”
“ahhhh… mpphhhh…” eluh Windy sambil menggigit bibir bawahnya, “ga ah, pak. Malu aku ngentot sama penjaga kosan.” Ucap Windy sambil memejamkan matanya, menikmati sentuhan lembut di vaginanya.
“Supaya neng mau harus gimana?” Tanya Pak Heri.
Perlahan paha Windy menjepit tangan Pak Heri, sementara tangannya mencengkram pergelangan tangan Pak Heri. Tubuhnya tidak ingin jejari Pak Heri lepas dari vaginanya.
“Katanya tadi ga mau dilanjutin.” Protes Pak Heri.
“Aku binal ya pak?” Tanya Windy dengan wajah sayu.
“Neng Windy itu bispak. Bisa bapak entot kapan aja bapak mau.”
“aahhhh.. bapak jahat.. mmpphhh.. masukin jarinya pakk…”
“Lanjutin nanti ya neng. Istirahat dulu.”
“Bapak bilang yang mesum-mesum dulu dong.” Pinta Windy.
“Memek Neng Windy mau dijilatin nanti?” Windy mengangguk, “Dimasukin kontol bapak? Kita ngentot.”
“Mau banget, pak” jawab Windy dengan berbisik.
“Sampai puas!” ucap Pak Heri ikut berbisik. Mereka kembali berciuman. Kemudian tertidur bersama.
Pukul 03.00, Windy masih tidur dengan nyenyak. Dalam mimpinya, Windy merasakan kenikmatan yang menjalar di seluruh tubuhnya. Entah ia sedang ‘mimpi basah’ atau tidak, tetapi ada eluhan-eluhan yang keluar dari mulutnya. Mmpphhhh… mmpphh…
Windy mulai sadar di tengah tidurnya. Matanya masih terpejam, tetapi Ia semakin menyadari kenikmatan di sekujur tubuhnya. Membiarkan tubuhnya menggelinjang kenikmatan. Windy tidak ingin membuka matanya, kemudian terbangun dari tidurnya. Ia ingin menikmati tidurnya yang penuh kenikmatan.
Lambat laun kesadarannya semakin menguat saat mendengar suara-suara kecupan. Windy mulai teringat bahwa Ia sedang tidur dengan Pak Heri tanpa busana yang menjanjikan kelanjutan permainan mereka. Windy membuka matanya untuk meyakinkan diri tentang apa yang dari tadi Ia rasakan. “Pakkk… mmpphhhh.. curannggg..” ucap Windy sambil menggigit bibir bawahnya menatap Pak Heri yang sedang menjilat vagina Windy.
Pak Heri mengangkat wajahnya. “Neng tidurnya nyenyak banget. Bapak ga enak banguninnya.” Tangan Pak Heri mengelus-elus paha Windy. “Jadi bapak mulai aja duluan.” Ucapnya sambil tersenyum. Windy membalas dengan senyum manis, kedua tangannya menjulur ke arah Pak Heri. Pak Heri mendekat, mendekap dalam pelukan Windy.
“Enak ya, neng. Kayak mimpi melayang-layang.”
“Mmm..” Jawab Windy dengan suara menggoda.
Mereka mulai bercumbu, dengan tangan saling meraba tubuh lawannya. Mmpphhh… hhmmmm…. Eluh masing-masing. Pak Heri mulai menurunkan kecupannya ke leher, dada, payudara, puting, perut, hingga ia kembali berkonsentrasi ke vagina Sinta. Diawali dengan kecupan kecil.
“mmpphhh.. pakkk…” kemudian jilatan panjang, menjilat seluruh bagian luar vagina Sinta. Sinta mendesah semakin keras. Akhirnya Pak Heri memulai emutan di vagina Sinta, lidahnya menjulur masuk menjilat-jilat bagian dalam.“aaacchhh… ennakkk pakk.. eehhhmmpphhh…”
Slurrppp… slurrppp.. jilatan, hisapan, dan emutan Pak Heri bersuara semakin keras. Tubuh Windy tidak sanggup menahan kenikmatan dari vaginanya. Ia mengangkat pantatnya, mendorong vaginanya ke mulut Pak Heri yang sedari tadi menempel, seakan menginginkan lebih. Pak Heri paham betul, Ia mengangkat wajahnya, kemudian meletakkan jari jemarinya di bibir vagina Windy.
“Haahhh… aahhh..” nafas Windy memburu, “Iya begitu pakk.. eemmppphhh…” Windy menengadahkan wajahnya sambil mendesah saat jari tengah Pak Heri menekan dan mengelus klitorisnya. Pak Heri mendekatkan wajahnya ke Windy, Windy menyambut dengan ciuman begitu ganas. Nafsu telah menguasai tubuhnya.
Tangan Pak Heri sudah terjepit kuat paha Windy. Hanya jari jemarinya yang masih bisa bermain-main di vagina Windy. Windy terus menggelinjang kuat dengan suara desahan yang tertahan akibat berciuman dengan Pak Heri, merapatkan tangannya di punggung Pak Heri.
“Acchhhh… Pakkk, enakkk.. mmpphhhh..” lenguh Windy melepaskan ciumannya. Pak Heri semakin bersemangat ketika melihat ekspresi wajah Windy dipenuhi nafsu. Membayangkan seorang wanita yang usianya belum mencapai setengah usia Pak Heri, dipenuhi nasfu ingin bersetubuh. Pak Heri mempercepat gesekan jarinya di vagina Windy.
“Aaaaccchhhhh….” Desahan panjang Windy disertai tubuhnya yang tiba-tiba menjadi kaku. Pahanya mencengkram kuat tangan Pak Heri hingga tidak bisa bergerak. Cairan bening keluar dari vagina Windy. Wajahnya meringis.Ia melonggarkan pahanya, melepaskan tangan Pak Heri. Sesekali tubuhnya masih mengejang, sementara dari vaginanya masih mengeluarkan cairan kenikmatan. Wajahnya masih dipenuhi ketegangan, hingga akhirnya senyum kepuasan menghiasi wajahnya.
“Enak banget, pak.” Ucap Windy dengan vagina yang masih menetesnya cairannya.
“Iya, bapak suka liat kamu lagi nafsu begitu.” Pak Heri mendiamkan Windy untuk beristirahat sejenak.
5 menit berlalu, mereka berbincang-bincang tertutama mengenai pengalaman Windy bersetubuh dengan lelaki lain. Windy merasa malu membicarakan hal tersebut, tetapi karena nafsunya masih tinggi membuatnya tidak lagi peduli.
“Pak Heri ga nikah?” Tanya Windy sambil mengelus-elus penis Pak Heri.
“Ada yang muda-muda kayak Neng Windy buat apa nikah.” Jawab Pak Heri membiarkan penisnya tetap mengeras. Mendengar jawaban tersebut, Windy teringat Mbak Wulan dan 3 mahasiswi lainnya yang dulu menempati kosan ini.
“Mmm.. Pantesan Mbak Wulan sama yang lain dulu betah banget ya ngekos disini. Jadi gara-gara ini.” Ucap Windy sambil mengocok penis Pak Heri,
“Enak ya pak. Bisa ngentotin mahasiswi cantik terus.” Ketus Windy. Selain dirinya masih ada 2 mahasiswi yang saat ini menempati kosan tersebut. Apa Sasha dan Nadya pernah begini juga ya? Tanya Windy dalam pikirannya.
Pak Heri merubah posisinya, jari tangannya menyentuh bibir vagina Windy yang masih basah. “Udah ga sabar ya neng dimasukin kontol bapak?” Windy hanya mengangguk pelan, wajahnya tidak mampu menutupi kegembiraan atas pertanyaan Pak Heri.
Windy mengambil kondom di laci meja belajarnya. Dengan penuh kasih sayang, ia mengelus-elus penis Pak Heri kemudian mengulum, memastikan penis itu telah mengeras kuat. Kondom tipis dengan perlahan disarungkan ke penis Pak Heri. Windy tersenyum tipis, membayangkan kenikmatan yang akan didapatnya.
Pak Heri memposisikan diri di atas tubuh Windy. Dengan paha terbuka, Windy tidak sabar menanti penis memasuki liang vaginanya. Kepala penis Pak Heri menempel dan menggesek-gesek bibir vagina Windy. “Neng, ga mau masuk nih. Mesti dibujuk dulu.” Ucap Pak Heri menahan jegolak nafsunya menyetubuhi Windy.
Windy paham maksud Pak Heri, Ia menggenggam pinggul Pak Heri. Tetapi bukannya langsung menarik pinggul tersebut agar penis Pak Heri masuk, Windy mengawalinya dengan raut wajah penuh nafsu. “Pakkk… Masukin kontolnya ke memek aku yah.” Ucap Windy dengan nada memohon, “Aku udah ga kuat. Pengen ngentot, pakk.” Windy mulai menarik pinggul Pak Heri. Nafsu Pak Heri meningkat mendengar permintaan Windy, Ia pun mulai mendorong penisnya.
Penis Pak Heri mulai menjelajahi liang vagina Windy. “Uughhh.. Neng, enak banget memeknya. Mmpphhh..”
“Dorong terus pak. Masukin semuanya. Kontol bapakk kerr..ass bangett.. mmpphhhh..” Ucap Windy diakhiri desahan.
Perlahan seluruh penis Pak Heri masuk ke dalam vagina Windy. Mereka berdua bercium seperti sepasang kekasih. “Ayo, pak. Kocokin ke dalem. Aku suka kontol bapak.” Rajuk Windy. Pak Heri tersenyum senang, kemudian mulai menarik penisnya. Mmpphhhh… keduanya berdesah.
Pak Heri memulai persetubuhannya dengan tempo perlahan. Ia menarik dan mendorong penisnya perlahan untuk menikmati betul vagina Windy yang masih sempit. Sesekali Pak Heri mendorong dalam penisnya, hingga Windy mendesah panjang. Perlahan Pak Heri meningkatkan kecepatannya menggesek vagina Windy.
“Accchhhh… iya pak. Terus pak.. enakkk.. eeuuhhhh.. mmpphhhh.. kontol bapak ennaaakkk…” Windy mulai merancau saat gesekan penis Pak Heri semakin cepat. Nafas keduanya semakin menggebu.
“Memek neng sempit banget.. aaccchhhh… mmppphhhh…”
“Iya pakkk… teruss.. uugghhhh… kocok terus pakkk..” Pak Heri semakin cepat mengeluar-masukkan penisnya.
“Tengkurep neng. Aahhhh…”“Iyah pakkk… accchhh… jangan dilepas pak kontolnya.. enak bangettt…” Windy membalik tubuhnya tanpa melepas penis dari vaginanya. Pak Heri memandangi bongkahan pantat putih bersih dengan penisnya yang keluar-masuk vagina Windy. Nafsunya menggila. Ia mengocok semakin cepat.
“Accchhhh, enakan pake jari ato kontol, nenggg?” Tanya Pak Heri dengan nafas menggebu.
“Kontol… Windy suka pakkeee konn.. toll bapak.. aaaahhhh.. terus pak..”
Pak Heri mengangkat pinggul Windy, ingin Windy menungging. Pak Heri terus mengocok vagina Windy yang semakin basah hingga terdengar suara kecipak air.
“Uuughhhh… ga kuat pakkk… aacccchhhhh.. oooghhhh…” Tubuh Windy bergetar, ada lelehan cairan keluar dari vaginanya. Pak Heri menahan penisnya di dalam tanpa gerakan. Menidurkan Windy dalam posisi terkelungkup. Pak Heri menindih tubuh Windy, sambil menggoyang-goyangkan penisnya perlahan.
“hhaaahhhh… enak banget pak.” Pak Heri mengecup pipi Windy.
“Mau lagi neng?”
“Sampe bapak puas. Memek aku buat kontol bapak.” Ucap Windy sambil mencium bibir Pak Heri.
Pak Heri mulai kembali mengocok vagina Windy dengan penisnya. Tangannya menyelusup ke payudara Windy. Meremas kuat tetapi lembut. Nafas Windy kembali meningkat. Ia melirik kebelakang, melihat pantat Pak Heri yang hitam bergoyang naik-turun. Sementara pantatnya sendiri tertindih Pak Heri. Windy menjulurkan tangannya, mengelus pantat Pak Heri. “Uuughhhh.. mmppphhh.. terusss pakk. Entotin akuuu..” rancau Windy sambil memejamkan matanya menikmati hujaman penis Pak Heri.
Pak Heri kembali mengangkat pinggul Windy. Menginginkan posisi itu kembali. “aacchhh… pakkk udah mau keluuarr?” Tanya Windy dengan nafsu terus menggebu. “Iya neng.. accchhh… sebentar lagii…” Pak Heri mempercepat kocokannya.Windy menggigit bantal di depan wajahnya. Menahan kenikmatan di sekujur tubuhnya. Sementara tangannya meremas-remas kain sprei hingga sangat berantakan. “Ooohhhh,,, ooogghhh…. Pakkk ga kuaattt. Mau keluar lagiii.. oouugghhhh…” lenguh Windy tidak mampu menahan diri. “Iya, nengg. Bareng sama bapak.. aacchhhh…”
Pak Heri menekan dalam penisnya ke vagina Windy. Spermanya keluar tertahan kondom yang dikenakan. Sementara vagina Windy kembali mengeluarkan cairan bening. Keduanya melenguh bersamaan. Panjang. Terdengar penuh kenikmatan.
Windy kembali tertidur dengan posisi terkelungkup, sementara Pak Heri menindih di atasnya. Penisnya tetap berada di dalam vagina Windy yang masih berkedut. Tubuh keduanya dibasahi keringat yang keluar dari pori-pori.
“Enak, neng?”“Enak banget pak. Makasih ya.” Jawab Windy sambil mencium bibir Pak Heri.
“Bapak ke kamar ya neng.” Ucap Pak Heri sambil mencabut penisnya. Melepaskan kondomnya kemudian membuangnya di tempat sampah.
“Iya pak. Aku mau langsung mandi. Ada kuliah pagi.” Jawab Sinta. Pak Heri segera mengenakan pakaiannya kemudian kembali ke kamarnya setelah sebelumnya mencium Windy.
Windy mengambil handuknya di atas rak. Menuju kamar mandi, menutup rapat pintunya. Ia melihat tumpukan pakaian dalam yang kotor. Celana dalam Pak Heri ada di sana. Windy meremas celana dalam itu. Ia memikirkan apa yang baru saja selesai Ia dan Pak Heri lakukan. Memalukan, tetapi dirinya sendiri tidak mampu menahan gejolak nafsu. Windy mendekatkan celana dalam itu ke hidungnya, teringat saat-saat hidungnya menyentuh ujung kepala penis Pak Heri. Windy tersenyum. -
Video Bokep Eropa memergoki ibutiriku dengan pacarku didapur
-
Kisah Memek Seorang Janda yang kunikmatin saat SMA
Duniabola99.com – Sebenarnya jujur aku merasa malu juga untuk menceritakan pengalamanku ini, akan tetapi melihat pada jaman ini mungkin hal ini sudah dianggap biasa. Maka aku beranikan diri untuk menceritakanya kepada para pembaca. Tetapi ada baiknya aku berterus terang bahwa aku menyukai wanita yang lebih tua karena selain lebih dewasa juga mereka lebih suka merawat diri. Aku seorang pria yang suka terhadap wanita yang lebih tua daripadaku.
Dimulai dari aku SMA aku sudah berpacaran dengan kakak kelasku begitu juga hingga aku menamatkan pendidikan sarjana sampai bekerja hingga saat ini. Satu pengalaman yang tak terlupakan adalah ketika aku berpacaran dengan seorang janda beranak tiga.Demikian kisahnya, suatu hari ketika aku berangkat kerja dari Tomang ke Kelapa Gading, aku tampak terburu-buru karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.45. Sedangkan aku harus sampai di kantor pukul 08.30 tepat. Aku terpaksa pergi ke Tanah Abang dengan harapan lebih banyak kendaraan di sana. Sia-sia aku menunggu lebih dari 15 menit akhirnya aku putuskan aku harus berangkat dengan taxi. Ketika taxi yang kustop mau berangkat tiba-tiba seorang wanita menghampiriku sambil berkata, “Mas, mau ke Pulo Gadung ya?” tanyanya, “Saya boleh ikut nggak? soalnya udah telat nich.”
Akhirnya aku perbolehkan setelah aku beritahu bahwa aku turun di Kelapa Gading. Sepanjang perjalanan kami bercerita satu sama lain dan akhirnya aku ketahui bernama Dewi, seorang janda dengan 3 orang anak dimana suaminya meninggal dunia. Ternyata Dewi bekerja sebagai Kasir pada sebuah katering yang harus menyiapkan makanan untuk 5000 buruh di Kawasan Industri Pulo Gadung. Aku menatap wanita di sebelahku ini ternyata masih cukup menggoda juga. Dewi, 1 tahun lebih tua dari aku dan kulit yang cukup halus, bodi yang sintal serta mata yang menggoda. Setelah meminta nomor teleponnya aku turun di perempatan Kelapa Gading. Sampai di kantor aku segera menelepon Dewi, untuk mengadakan janji sore hari untuk pergi ke bioskop.
Tidak seperti biasanya, tepat jam 05.00 sore aku bergegas meninggalkan kantorku karena ada janji untuk betemu Dewi. Ketika sampai di Bioskop Jakarta Theater, tentunya yang sudah aku pilih, kami langsung antri untuk membeli tiket. Masih ada waktu sekitar 1 jam yang kami habiskan untuk berbincang-bincang satu sama lain. Selama perbincangan itu kami sudah mulai membicarakan masalah-masalah yang nyerempet ke arah seks. Tepat jam 19.00, petunjukan dimulai aku masuk ke dalam dan menuju ke belakang kiri, tempat duduk favorit bagi pasangan yang sedang dimabuk cinta. Pertunjukan belum dimulai aku sudah membelai kepala Dewi sambil membisikkan kata-kata yang menggoda. “Dewi, kalau dekat kamu, saudaraku bisa nggak tahan,” kataku sambil menyentuh buah dadanya yang montok. “Ah Mas, saudaranya yang di mana?” katanya, sambil mengerlingkan matanya. Melihat hal itu aku langsung melumat habis bibirnya sehingga napasnya nampak tersengal-sengal. “Mas, jangan di sini dong kan malu, dilihat orang.” Aku yang sudah terangsang segera mengajaknya keluar bioskop untuk memesan taxi. Padahal pertunjukan belum dimulai hanya iklan-iklan film saja yang muncul. Solaire99Setelah menyebutkan Hotel **** (edited), taxi itupun melaju ke arah yang dituju. Sepanjang perjalanan tanganku dengan terampil meremas buah dada Dewi yang sesekali disertai desahan yang hebat. Ketika tanganku hendak menuju ke vagina dengan segera Dewi menghalangi sambil berkata, “Jangan di sini Mas, supir taxinya melihat terus ke belakang.” Akhirnya kulihat ke depan memang benar supir itu melirik terus ke arah kami. Sampai di tempat tujuan setelah membayar taxi, kami segera berpelukan yang disertai rengekan manja dari Dewi, “Mas Jo, kamu kok pintar sekali sih merangsang aku, padahal aku belum pernah begini dengan orang yang belum aku kenal.” Seraya sudah tidak sabar aku tuntun segera Dewi ke kamar yang kupesan. Aku segera menjilati lehernya mulai dari belakang ke depan. Kemudian dengan tidak sabarnya dilucutinya satu persatu yang menempel di badanku hingga aku bugil ria. Penisku yang sudah menegang dari tadi langsung dalam posisi menantang Dewi.
Kemudian aku membalas melucuti semua baju Dewi, sehingga dia pun dalam keadaan bugil. Kemudian dengan rakus dijilatinya penisku yang merah itu sambil berkata, “Mas kontolnya merah banget aku suka.” Dalam posisi 69 kujilati juga vagina Dewi yang merekah dan dipenuhi bulu-bulu yang indah. 10 Menit, berlalu tiba-tiba terdengar suara, “Mas, aku mau keluaarr..”
“Cret.. cret.. cret..”
Vagina Dewi basah lendir yang menandakan telah mencapai oragasmenya. 5 Menit kemudian aku segera menyusul, “Dewi, Wi, Mas mau keluar..”
“Crot.. crot.. crot..”Spermaku yang banyak akhirnya diminum habis oleh Dewi.
Setelah itu kami pun beristirahat. Tidak lama kemudian Dewi mengocok kembali penisku yang lunglai itu. Tidak lama kemudian penisku berdiri dan siap melaksanakan tugasnya. Dituntun segera penisku itu ke vaginanya. Pemanasan dilakukan dengan cara menggosokkan penisku ke vaginanya. Dewi mendesah panjang, “Mas, kontolnya kok bengkok sih, nakalnya ya dulunya?” Tidak kuhiraukan pembicaraan Dewi, aku segera menyuruhnya untuk memasukkan penisku ke vaginanya. “Dewi, masukkan cepat! Jonathan tidak tahan lagi nih.” Sleep.. bless.. masuk sudah penisku ke vaginanya yang merekah itu. Tidak lupa tanganku meremas buah dadanya sesekali menghisap payudaranya yang besar walaupun agak turun tapi masih nikmat untuk dihisap. Goyangan demi goyangan kami lalui seakan tidak mempedulikan lagi apakah yang kami lakukan ini salah atau tidak. Puncaknya ketika Dewi memanggil namaku, “Jonathan.. terus.. terus.. Dewi, mau keluar..” Akhirnya Dewi keluar disertai memanggil namaku setengah berteriak, “Jonathan.. aku.. keluaarr..” sambil memegang pantatku dan mendorongnya kuat-kuat.Tidak berselang lama aku pun merasakan hal sama dengan Dewi, “Wi.. ah.. ah.. tumpah dalam atau minum Wi..” kataku. Terlambat akhirnya pejuku tumpah di dalam, “Wi.. kamu hebat.. walaupun sudah punya 3 anak,” kataku sambil memujinya. Akhirnya malam itu kami menginap di hotel **** (edited). Kami berpacaran selama 1 tahun, walaupun sudah putus, tetapi kami masih berteman baik.
Adakah di antara pembaca baik itu gadis, janda, maupun tante yang bersedia kencan lepas denganku aku siap melayaninya, terlebih lagi kalau lebih tua dariku. Silakan kirim email ke alamatku disertai nomor telepon, pasti aku hubungi. Benar juga kata pepatah, “Kelapa yang tua, tentu banyak juga santannya”. Yang lebih tua memang enak juga untuk dikencani.
-
Hitomi Oki catwalk poison 80 cream pie trip
-
Foto Bugil Remaja putih mungil Molly Haze menampilkan vagina merah mudanya tanpa pakaian
Duniabola99.com – foto cewek pirang bugil menampilkan toketnya yang kecil Molly Haze berpose hot diatas kursi dan mengangkang lebar menampilkan memeknya yang tanpa bulu dan berwarna pink. Agen Sbobet Terpercaya
-
Kisah Memek Nikmati Memek Adik Tiri
Duniabola99.com – Nikmatnya Memek Adik Tiriku – Pengalamku ini adalah kisah sex sedarah dengan saudaraku sendiri sebut saja dia Kyna dia adalah adekku satu ayah tapi beda ibu, saat itu kita memang beda rumah dia sempat bermain ke kotaku katanya ingin melanjutkan SMU di kotaku, aku tinggal bersama dengan kakak perempuanku yang sudah menikah.
Saat itu aku masih kuliah tingkat terakhir dan sedang menyelesaikan skripsiku dan aku sambil bekerja, saat pertama Kyna datang dirumah ku dia masih polos dan lugu maklum dia dari desa, awalnya aku biasa saja jika melihat dia kulitnya cukup putih dan bersih tubuhnya juga padat pada umumnya tubuhnya Kyna enak di pandang.Pokoknya masih polos-polos gitulah. Aku biasa-biasa aja pada permulaan melihat dia, walaupun yang Aku perhatiin dari dia adalah bahwa dia mempunyai kulit yang cukup putih bersih dan tubuh yang padat walau tinggi badannya sangat tidak ideal.
Tapi tetap menarik untuk dilihat pada umumnya.
Dan berlalulah waktu tanpa terasa dirumah kakak Aku ini dengan kehadiran penghuni baru ini. Selayaknya seorang adik, dia memanggil Aku dengan sebutan kakak , tentunya. Si Kyna ini tidurnya dengan keponakan Aku yang masih SD.
Dan karena jadwal sekolahnya masuk siang jadi kalau pulang kerja, Aku menyempatkan diri untuk menjemput dia (karena tingkat skripsi jadi hanya kadang-kadang aja ke kampus)dan pulang bareng-bareng ke rumah.
Oiya, ada beberapa waktu lamanya ketika ibu Aku dari kampung juga sempat tinggal di rumah kakak Aku untuk menemani adik Aku ini beradaptasi dengan lingkungan yang baru dialaminya. Dan Aku suka memperhatikan kalau bangun pagi, adik Aku ini tidak langsung melakukan aktivitas tetapi dia menunggu dulu, ibu Aku yang suka mengusap-usap telinganya sebagai ritual pagi yang harus dilakukan dan baru setelah itu dia akan bangun dan melakukan aktivitas dirumah.
Dan disitulah awal daripada semua cerita ini. Ketika saatnya ibu pulang ke kampung, kalau pagi-pagi Aku bangun untuk siap-siap kerja, Aku perhatikan adik Aku ini belum bangun. Paling Aku hanya masuk ke kamarnya dan lihat dia sudah buka mata tapi belum mau bangun (sementara kebiasaan keponakan Aku yang tidur bersamanya adalah, kalau bangun pagi langsung pergi ke kamar ayah dan ibunya untuk dimanja-manja).
Pertamanya sih, Aku biasanya hanya bilang ke dia seperti ini misalnya:”Ayo bangun Kyna, bantu-bantu sana di dapur…” Aku hanya ingetin dia supaya rajin karena kita hanya menumpang tinggal saja.
Tetapi entah kenapa, suatu pagi terlintas di benak, adik Aku ini kasihan juga karena dia sebetulnya membutuhkan kasih sayang dari orang tua, setidaknya dari ibu yang biasanya mengelus-elus telinganya ketika dia terbangun dipagi hari.
Dan pada pagi itulah setelah Aku selesai mandi dan pergi ke kamarnya, Aku rebahan disamping dia yang selalu posisi tidurnya dengan gaya tidur samping dan langsung mengelus-elus telinganya sambil mengatakan:
”Kamu pasti kangen diginiin sama ibu ya…” si Kyna membalikkan badannya dan hanya tersenyum senang saja. Lalu selanjutnya, beberapa hari ke depan, setiap pagi Aku datang kekamarnya dan mengelus telinganya tanpa punya perasaan apa-apa.Hingga pada suatu pagi, Aku masuk ke kamarnya dan seperti biasanya langsung mengelus-elus telinganya, ehhh, ketika dia membalikkan badannya, tangan Aku yang tadinya berada di telinga terturun karena gerakan tubuhnya menjadi bersentuh dengan payudaranya. Entah kenapa, Aku mengalami perasaan yang berbeda saat itu. Lain banget perasaannya. Ada sedikit mengalami ketegangan.
Ketegangan pada jantung yang tiba-tiba berdetak lebih cepat. Ketegangan pada nafas yang sedikit tertahan. Dan ketegangan pada penis Aku yang tiba-tiba menjadi keras. (sebetulnya ga aneh kalau penis pria mengeras dipagi hari, karena itu memang sudah kodratnya, menurut ilmu kedokteran)
Tapi yang Aku rasa aneh adalah ketika Aku sudah mulai menikmati semua ketegangan ini. Dan entah setan darimana yang sudah menunggu kesempatan ini untuk menjatuhkan iman Aku, entah kenapa ketika adik Aku telentang seperti biasanya kalau sudah mulai dielus telinganya, seharusnya Aku memilih mengelus telinga yang terdekat dengan posisi Aku disampingnya. Tapi kali ini, Aku bersikap diluar kebiasaan, yaitu dengan mencari telinga yang justru disebelah kirinya.
Sudah pasti dapat ditebak, dengan posisi kita berdua sama-sama tidur, tentu saja ketika Aku meraih telinga yang disebelah kiri, maka itu berarti Aku harus menjulurkan jangkauan lebih jauh dan itu artinya bahwa lengan Aku akan menindih payudaranya yang terliwati oleh tangan Aku.
Dan jujur, itulah sebetulnya yang Aku sudah rencanakan dengan tiba-tiba pada pagi itu. Sementara Aku mengelus telinganya, pada saat itu juga, lengan Aku tergesek-gesek oleh payudaranya yang menyembul.
Mungkin bisa dikatakan tidak terlalu montok, tetapi lumayanlah untuk merasakan bahwa itu adalah payudara perempuan yang sedang ranum-ranumnya berkembang. Tapi gilanya, itu adalah payudara adik Aku sendiri! Adik tiri, tepatnya!
Kejadian pagi itu, menjadi berulang pada hari-hari selanjutnya. Kadang-kadang adik Aku terlentang kalau dielus telinganya tapi sering juga dia hanya dalam posisi miring tidurnya, sehingga kalau demikian yang terjadi maka Aku tidak bisa merasakan sentuhan dengan payudaranya.
Tetapi ada kebiasaan baru yang Aku dapatkan kalau seandainya adik Aku tidur pada posisi miring: maka karena tidak terlihat oleh dia, Aku sambil tengkurap tidurnya, tangan memegang telinganya, tetapi badan Aku gesek-gesekan ke kasur sambil membayangkan sedang bersenggama dengan wanita.
Jujur, kalau sudah melakukan gesekan seperti itu, biasanya Aku tidak akan berhenti menggesekan penis Aku itu hingga akhirnya benar-benar orgasme. Mungkin sensasi yang Aku dapatkan karena Aku menyentuh telinga seorang wanita, meskipun itu adalah adik Aku sendiri.?Kejadian sejak saat itu akhirnya menjadi kenikmatan baru Aku.Dan itu bertambah aneh rasanya, kalau Aku sedang membonceng adik Aku dimotor ketika jemput dia pulang ke rumah. Dalam perjalanan, pasti ada saja situasi yang membuat payudaranya tersentuh dengan punggung Aku, rasanya, badan Aku langsung jadi tegang dan pikiran mendadak menjadi kotor, membayangkan hal yang tidak-tidak bersama adik Aku ini.(dia kalau dibonceng tidak pernah pegangan dibagian tubuh Aku)
Tetapi semua itu hanyalah pikiran didalam hati yang masih jauh untuk dilaksanakan dalam kenyataan. Hingga pada suatu saat, Aku lupa kapan tepatnya adik Aku ini curhat, bahwa dia lagi dekat dengan seorang pria teman sekolahnya.
Entah kenapa, waktu mendengar cerita itu, Aku pura-pura seneng tapi dalam hati seperti ada kata penolakan. Menolak kalau menerima kenyataan, adik Aku akan berpacaran dengan seorang pria. Dan kenyataan selanjutnya,
Aku mencari tahu siapa cowo yang sedang dekat sama dia. Waktu Aku jemput dia pulang suatu saat (oiya, Aku ga selamanya bisa jemput dia karena terkadang pulang dari kerja langsung ke kampus) Aku tanya apakah ada cowo yang naksir dia, diantara murid-murid sekolah yang sedang kumpul didekatnya.
Dan dia menunjukkan seorang cowo: tinggi, putih dan cakep (bukan ganteng loh) Lalu langsung timbul perasaan aneh lagi. Sepertinya, perasaan ini adalah perasaan cemburu. Aku yakin banget. Itu adalah perasaan cemburu.
Kalau itu memang perasaan cemburu, apakah ini berarti tanpa Aku sadari, Aku sudah mencintai adik Aku sendiri? Atau sedikitnya, menyukai dia? Ada perasaan Aku tidak mau kehilangan dia. Lalu apa yang harus Aku lakukan?? Seperti biasanya pada pagi selanjutnya, ritual memegang telinga dilakukan kembali.
Tetapi pagi itu, tekad Aku sudah bulat. Kali ini akan berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Ketika Aku rebahan disampingnya, seperti biasanya dia tidur gaya menyamping. Dia tidak terlentang ketika Aku mengelus telinganya, sehingga rencana yang sudah disusun sebelumnya berganti.
Cerita Sex Sensasi Memek Adik Tiri
Hanya sebentar Aku mengelus telinganya, dan sebagai gantinya, jari tangan Aku sekarang menekan-nekan bagian pundaknya, sambil seakan-akan sedang memijit dengan lembut. Nafas Aku langsung memburu dengan tindakan Aku ini.
Jantung serasa mau copot karena ini tindakan yang tidak biasa dilakukan pada adik Aku ini. Pertama, dia hanya diam saja, tetapi lama-kelamaan dia sudah mulai menggelinjang dengan pijitan Aku ini. Gilanya,Aku juga mendekatkan mulut Aku ketelinganya dan bilang:”Enak ya ‘de…” dan dia hanya menjawab singkat:”Heeh…”
Sebelum ponakan Aku masuk kamar dan melihat kejadian yang diluar kebiasaan ini, Aku langsung hentikan pijitan kecil ini dengan harapan besok akan dilanjutkan.?Dan itulah yang terjadi kemudian, besok paginya, Aku kembali datang ke kamarnya dan hanya sebentar untuk mengelus telinganya dan langsung memijit tubuhnya lagi dari samping.
Tetapi kali ini, Aku sudah lebih berani lagi untuk memijit langsung dengan memasukkan tangan Aku kedalam kaosnya. Tentu saja dia menjadi kaget, karena tentunya berbeda kalau dipijit ada kaos yang menjadi penghalang dan dipijit tangan langsung ketemu dengan kulit.
Tapi dengan sigap Aku bisikkan, “Biar ga seret tangan Aku memijitnya…”, Alasan yang masuk akal!!! Dan bertambah berdegup jantung ini waktu mijit dan kena bagian bra. Seakan-akan pengen langsung buka aja bra-nya biar sensasinya semakin gila.
Jujur Aku harus bilang, adik Aku ini permukaan kulitnya, sangatlah mulus. Dan karena dia membelakangi Aku dia tidak tahu sambil memijitnya, Aku tengkurap dan menggesek-gesekkan penis Aku ke kasur, hingga akhirnya Aku orgasme seperti biasanya.
Kalau sudah seperti itu, Aku akan dengan cepat-cepat keluar kamar. Nafsu seakan langsung reda kalau sudah tertumpah sperma ini. Hingga pada suatu pagi, petualangan Aku semakin bertambah derajatnya. Karena sudah terbiasa dengan memijit bagian punggung, Aku sekarang sudah mulai pelan-pelan menyusuri bagian depan tubuhnya.
Dengan posisi dia tidur tengkurap, itu pasti susah dijangkau. Tetapi dengan posisi tidur miring, maka segalanya menjadi mudah. Dan yang terjadi adalah, pelan-pelan Aku memijit dia seperti biasanya, naik turun pundak-punggung-pinggang.
Dan setelah cukup dirasa waktunya, Aku mulai memijit bagian pinggang samping dan mulai naik ke ketiaknya. Pertama-tama dia merasa kegelian, tetapi lama-kelamaan dia terbiasa juga dengan sentuhan Aku ini.
Dan ketika dia sudah terbiasa, tangan Aku mulai merambah kebagian yang lainnya. Sudah mulai berani lagi maju kebagian depannya, yaitu kebagian perut. Berputar-putar memijit bagian perutnya (lebih tepatnya sih, seperti hanya mengelus saja) dan mulai berani naik kebagian yang lebih atas lagi, dan sudah bisa ditebak, tangan Aku akan bertemu dengan payudaranya disana.
Bayangkan, kalau sebelumnya, Aku pernah merasakan bersentuhan dengan payudaranya, itu hanya sebatas sentuhan lengan saja dan dipisahkan dengan baju atau kaus yang melekat ditubuhnya, tetapi sekarang, jemari tangan seorang kakak akan dengan sengaja memulai petualangannya untuk menyentuh bagian payudara dari adiknya sendiri.
Tepatnya, adik tirinya!?Kebiasaan Aku yang paling baik adalah, selalu sabar. Jangan terburu-buru. Aku akan melihat dulu bagaimana reaksi dari adik Aku ini ketika tangan Aku perlahan sudah mulai naik kebagian atas tubuhnya, yaitu kebagian payudaranya.Rasanya tidak masuk akal kalau dia tidak merasakan pergerakan tangan Aku yang sudah mulai kelihatan aneh. Tetapi tidak masuk akal juga, kalau seorang wanita sudah membiarkan tangan laki-laki lain menjamahnya sudah semakin jauh, meskipun itu adalah kakaknya sendiri, lalu kemudian tiba-tiba menolaknya dengan drastis. “Cerita Sex”
Dan yang terjadi kemudian adalah, penolakan terjadi juga terhadap tangan ini dengan dikibaskannya dengan pelan tangan Aku oleh adik Aku dan kemudian dia mengambil posisi tengkurap, yang artinya, cukup sampai disini usahamu kakakku.
Yang bisa Aku lakukan hanya mengeluarkan tangan Aku dari dalam kaosnya, dan kemudian kembali memijit punggungnya dari luar sebentar saja dan selanjutnya keluar dari kamar. Oiya, Aku terkadang merasa bersyukur juga karena selama ini, kakak Aku dan suaminya, apalagi keponakan Aku yang masih kecil itu, tidak menaruh curiga dengan kegiatan Aku tiap pagi di kamar dimana adik Aku tidur, karena pasti mereka berpikir,
Aku adalah kakak yang baik, yang tidak mungkin berpikiran macam-macam.?Tapi yang Aku ingat pada pagi selanjutnya adalah, usaha untuk bisa melangkah lebih jauh tetap dengan gigih Aku lakukan.
Singkat cerita, jemari tangan Aku dari posisi perut, sudah menunjukkan tanda-tanda akan segera naik kebagian atas. Dan anehnya, adik Aku seperti tidak lagi perduli, entah dia menikmati juga pergerakan jemari Aku yang mengusap tubuhnya dengan lembut, atau entah dia juga merasa tidak enak kalau melawan kehendak kakaknya yang sudah kebawa nafsu kotor ini.
Hingga akhirnya, jemari tangan Aku sudah mulai tiba dibagian payudaranya, tetapi tentu saja payudaranya tertutup dengan bra yang dikenakannya. Bagi Aku itu tidak penting! Yang penting adalah, adik sudah mengetahui apa rencana Aku terhadap dirinya dan menangkap sinyal yang telah Aku berikan selama ini kenapa tiap pagi Aku menjadi rajin masuk kedalam kamarnya, dan kalau dia sudah tidak menampik tangan Aku, itu berarti dia sudah setuju untuk Aku gerayangin seluruh tubuhnya tanpa syarat apapun juga.
Itulah yang terjadi, Aku tidak berhenti menelan air liur Aku ketika Aku sudah mulai menjelajahi payudara sebelah kanannya. Meskipun tertutup bra, tetapi sensasinya sampai bikin Aku pusing ketika Aku meremasnya.Aku tidak bisa melihat bagaimana reaksi wajah adik Aku ketika Aku menekan dengan lembut payudaranya karena dia berposisi tidur menyamping. Tapi Aku bisa memastikan, tubuh Aku seakan melayang dengan tindakan Aku yang tidak senonoh ini.
Apalagi ketika Aku kemudian berpindah lagi untuk menekan payudaranya yang lain. Dari sentuhan lembut, pelan-pelan mulai agak meremas dengan keras dan itulah kali pertamanya Aku mendengar suara adik Aku yang mulai mendesah-desah.
Sepertinya, gayung bersambut dengan positif dan ini menambah semangat Aku untuk melakukan aksi nikmat selanjutnya. Logikanya, kalau dia tidak menikmati, atau hanya sekedar terpaksa, tidak mungkin dia akan mendesah.
Karena mendesah bagi Aku artinya adalah, dia menikmati semua sentuhan ini. Tidak puas hanya membelai dan meremas dengan bra menjadi pemisahnya, maka jemari tangan Aku sudah mulai menyelusup masuk kedalam payudara yang sebelumnya tersembunyi itu.
Ketika itu terjadi, wowww…rasanya, jantung Aku sudah mau copot saja. (ini bukan kali pertama Aku menyentuh payudara wanita, tetapi kalau itu adalah payudara adik sendiri, disinilah sensasi yang tak terkatakan dapat dirasakan) Pertamanya, dia agak menggelinjang ketika jemari Aku menyentuh putingnya. Entah karena kaget atau mungkin karena kenikmatan.
Tapi yang pasti Aku tidak akan membuang waktu lagi untuk segera menggesek-gesekan penis Aku kekasur sambil terus mulai meremas-remas payudaranya. Semakin cepat Aku menggesek penis dikasur, semakin kuat Aku meremas payudaranya.
Dan ketika tiba waktunya untuk orgasme, Aku benar-benar menikmati semuanya itu dengan puas tetapi dengan masih sejuta penasaran yang lain yang seakan muncul: apakah hanya sejauh ini? Apakah Aku cukup puas dengan masturbasi sendiri sambil menyentuh bagian tubuh dari adik sendiri?? Anehnya, ketika Aku punya kesempatan menjemput dia pulang dari sekolah, sepanjang perjalanan pulang di motor, kita berdua seakan-akan pura-pura tidak tahu apa yang terjadi setiap paginya dengan hubungan kita berdua.
Justru yang dibicarakan oleh adikku itu adalah tentang cowo yang sedang terus mengejarnya. Dan setiap mendengar cerita itu, tiba-tiba saja muncul perasaan aneh didalam perasaan Aku ini, yaitu perasaan nafsu birahi untuk bisa melakukan sesuatu yang lebih lagi terhadap adik Aku ini. Dan itu memang terjadi pada suatu pagi selanjutnya.
Kalau yang sudah-sudah, Aku membiarkan dia dalam posisi tidur samping dan Aku akan menggerayangi tubuhnya dengan puas tanpa kita berdua harus bertatapan muka (Aku pikir-pikir, itu pasti cara teraman yang dilakukan adik Aku supaya kita berdua tidak menjadi malu kalau sampai bertatapan muka ketika terjadinya perbuatan ini) tapi pagi itu,
Aku langsung menariknya dengan pelan agak tidur dengan posisi terlentang. Selanjutnya tanpa takut ataupun malu, Aku langsung menindihnya dengan tubuh Aku diatas tubuhnya dan langsung Aku beraksi.
Suasana pagi yang masih gelap tanpa adanya lampu sangat menunjang aksi seperti ini karena sesungguhnya, kita berdua tidak dengan jelas bisa saling memandang. Aku langsung mencium bagian lehernya dengan lembut sembari tangan Aku langsung masuk kebagian tubuhnya.
Sebenarnya rencana Aku hanya sederhana, seperti yang sudah-sudah, Aku harus orgasme karena menggesek-gesekan penis Aku ini. Tapi kalau sebelumnya Aku menggesekkan penis ini di kasur tapi kali ini Aku harus gesekkan diatas bagian tubuh adik Aku ini.
Dan Aku mencari posisi yang pas hanya untuk urusan penis yang diarahkan kebagian selangkangannya. Aku tidak butuh tangan masuk kedalam payudaranya tetapi cukup hanya meremas dari luar, tetapi yang penting, penis Aku yang sudah menegang itu digesek-gesekan kebagian selangkangannya saja.
Itu sudah menambah sensasi nikmatnya seks Aku ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Selama perbuatan ini berlangsung, samar-samar Aku melihat tampang adik Aku seperti menutup matanya dengan terpaksa (mungkin untuk menghindari tatapan langsung dengan Aku) tetapi dia tidak dapat menutupi mulutnya yang perlahan mendesah-desah menikmati gesekan penis Aku diatas vaginanya yang tertutup oleh short yang dikenakannya.Aku sangat puas dengan kejadian saat itu, karena sebetulnya secara terbuka, adik Aku sudah memberikan tanda, bahwa dia tidak keberatan dengan aksi Aku selama ini dan bahkan mungkin menikmatinya dengan sangat.
Dan itulah memang perangkap setan: kita tidak pernah puas dengan apa yang sudah didapatkan tetapi malah penasaran untuk mencoba ke jenjang yang lebih tinggi.?Dan kesempatan untuk merasakan sesuatu yang lebih nikmat lagi datang pada Aku dan adik.
Itu bermula ketika kakak ipar Aku harus tugas luar kota. Seperti biasanya, keponakan Aku akan pindah tidur bersama ibunya dan itu berarti bahwa adik Aku akan tidur sendiri. Sepanjang hari Aku sudah merencanakan untuk melakukan aksi yang lebih hebat lagi.
Walaupun jujur, Aku tidak berharap banyak kalau rencana dan aksi ini akan berlangsung mulus. Ketika malam tiba, jantung Aku berdetak dengan cepat karena menanti kapan saatnya seluruh penghuni akan tertidur dengan lelap, khususnya kakak dan keponakan.
Sedikit-sedikit mata melihat kearah jarum jam sambil berpikir kapan waktu yang tepat. Mungkin karena saking tegangnya, malam itu entah kenapa, Aku jatuh tertidur dengan lelapnya. Ketika bangun pagi, di otak langsung muncul harus kekamar adik.
Tetapi ketika Aku membuka gagang pintunya, ternyata terkunci dari dalam. Dan baru mengertilah Aku selama ini, kalau pintu biasanya tidak terkunci, itu karena keponakan Aku sudah bangun dan pindah kekamar orang tuanya.
Sementara kali ini terkunci karena adik Aku masih tidur. Tapi Aku membaca kejadian ini sebagai petunjuk bahwa, bisa saja adik Aku tidak mau memberikan kesempatan untuk Aku agar bisa masuk kekamarnya dan itu artinya suatu tanda yang buruk bagi Aku secara pribadi.
Aku bertanya, apa iya adik Aku memang tidak menginginkan kehadiran Aku dikamarnya? Apa iya selama ini dia terpaksa menerima aksi bejat Aku? Atau mungkin dia sudah sadar bahwa semua ini adalah tidak etis dan dosa? Sempat kacau perasaan ini sepanjang hari itu sambil menebak-nebak apa yang sebetulnya sedang terjadi.
Terlebih pada pagi itu sampai Aku berangkat ke kantor, Aku tidak melihat adik keluar dari kamarnya. Sehingga pada malamnya, ketika pulang kantor dan juga tidak melihat adik di ruang tamu, ruang makan ataupun ruang TV,
Aku berpikir, lenyap sudah rencana-rencana jahat yang ada di otak yang akan dilakukan terhadap adik Aku itu. Sehingga akhirnya, malam itu Aku pergi tidur agak cepat dari biasanya. Tapi disitulah letak misterinya dosa: antara sadar dan tidak sadar, Aku mendengar ada suara yang membangunkan Aku dari tidur ditengah malam.
Ketika Aku membuka mata, adik Aku sudah didepan Aku sambil memohon:”Ka, temenin aku tidur donk…hujan keras dan petir, bikin aku ketakutan…” dan memang benar, diluar terdengar hujan keras, tapi tidak terdengar petirnya.
Entah kenapa, yang ada dipikiran Aku saat itu adalah, apakah kakak Aku harus mengetahui Aku tidur menemani adik tiri kita malam itu. Mungkin karena memang ada apa-apanya, Aku takut kalau kakak Aku tahu kejadian ini.
Tentu saja Aku dengan senang hati akan menemani dia tidur tapi kakak Aku tidak boleh mengetahuinya. Jadi yang Aku lakukan adalah, suruh dia pergi kekamarnya duluan dan berjanji akan menyusul.
Aku takut kalau nanti terdengar berisik kalau kita berdua berjalan bersama-sama. Mungkin sekitar setengah jam baru kemudian Aku menyusul kekamarnya, dan tentu saja kali ini kamar tersebut tidak terkunci.Aku melihat dalam kegelapan adik Aku tidak bereaksi dengan kedatangan Aku ini, mungkin dia sudah kembali tertidur pulas atau mungkin, justru pura-pura tidur.?Aku langsung mengambil posisi berbaring disebelahnya dan tentu saja kembali jantung berdegup dengan keras (saat ini saja ketika sedang kembali menuliskan pengalaman ini, jantung Aku berdebar-debar, karena seakan-akan kejadian itu masih ada didepan mata) ketika rebah tidur disampingnya.
Aku sempat memejamkan mata tetapi itu hanya terjadi sebentar saja. Debaran jantung membuat Aku tidak bisa menutup mata lama-lama. Dipikiran saat itu adalah, gilaaaaa….sekarang tidur disamping Aku adalah wanita yang sudah menjadi korban pelampiasan seks yang tidak direncanakan dan selama ini Aku sudah sangat bersyukur menikmati hanya dengan tangan Aku yang meraba-raba bagian tubuhnya.
Disamping Aku tidur wanita yang tadi malam Aku punya rencana untuk mengajaknya berpetualang seks lebih jauh lagi tapi sepertinya waktu tidak berpihak padaku. Disamping Aku telah berbaring, adik tiri Aku sendiri.?Perlahan Aku mulai berganti posisi tidur dengan gaya menyamping sementara hujan masih terdengar dengan kerasnya, tetapi tetap belum terdengar suara petir seperti yang dikatakan adikku ini.
Aku melihat adikku ini hanya bahunya saja karena memang inilah gaya tidurnya. Masih jelas diingatan Aku, adik Aku ini suka tidur dengan kaos dan short. Itulah yang membuatnya tidak menggairahkan dan seksi karena tidak ada sesuatu yang tersingkap.
Kalau saja dia memakai daster, pasti akan seksi banget melihatnya dia tidur. ?Tapi semua itu tidak membuat pikiran kotor dari kemarin, luruh dengan sendirinya. Bisa satu ranjang dengan seorang wanita, siapapun itu orangnya, adalah anugrah dan menimbulkan sensasi.
Tapi cukup waktu lama untuk mengambil keputusan agar merapat mendekat kepada tubuhnya. Karena hal ini tetap harus diperhitungkan. Kalau pagi hari menyentuhnya itu karena ada alasan ritual memegang telinga pada awalnya tetapi pada malam ini, apa alasannya untuk menyentuhnya? Tetapi otak ini berlogika, tidak mungkin dia tidak tahu apa resikonya mengajak kakak tirinya ini tidur satu ranjang sepanjang malam ini kalau dia tidak mempertimbangkan apa yang sudah terjadi pada hari-hari sebelumnya.
Seharusnya, dia pasti sudah mengambil resiko dengan apa yang akan dibuat oleh kakaknya pada malam ini. Mungkin dia berpikir, lebih takut kepada setan ditengah malam ini daripada takut kepada kakak tirinya yang sudah jelas-jelas memiliki nafsu birahi kepada adiknya sendiri. Dimulailah per jalanan yang menegangkan malam itu.
Pertama, Aku hanya menyentuh pinggangnya dengan tangan tanpa melakukan gerakan apa-apa. Ini hanya mau menguji, apakah dia mau menolak atau hanya berdiam saja. Sumpah, jantung Aku memompa dengan keras karena harus mengalirkan darah dengan cepat ke penis yang mulai ereksi dan otak yang mulai tegang.
Untuk sekian lama dia hanya berdiam diri saja. Apakah memang benar-benar sudah tertidur, atau pura-pura tidak perduli dengan tangan yang ada dipinggangnya? Ini membuat Aku semakin tegang karena sudah akan menambah sentuhan ke jenjang yang lebih tinggi.
Kali ini tangan Aku mulai memegang lengan tangannya dan merapatkan tubuh semakin dekat. Kemudian mulai memberikan kecupan ringan dibagian punggungnya yang terilindung oleh kaos yang digunakannya. Tidak ada reaksi untuk sekian saat.
Dan itu semakin membuat Aku berani untuk melakukan hal lainnya. Jemari tangan sekarang mulai turun kebawah dan mengelus paha sampingnya sambil mulai meremas pantatnya, sesuatu yang belum pernah Aku lakukan sebelumnya.
Terus kecupan-kecupan singkat dilayangkan dibagian punggungnya sambil tangan terus menggerayangi bagian pahanya. Sesudah dirasa cukup waktunya, akhirnya Aku menarik pelan tubuhnya yang menyamping itu agar menjadi posisi terlentang.Aku menghindari untuk melihat wajahnya secara langsung meskipun kamar dalam keadaan gelap jadi yang Aku lakukan adalah langsung membenamkan kepala kebagian bawah tubuhnya, tepatnya dibagian paha kebawah.
Sembari terus memberikan kecupan-kecupan kering (maksudnya tidak pake lidah ciumnya) sudah pasti dia kegelian karenanya tapi Aku masih tidak pasti apakah dia kegelian dalam tidurnya atau memang sudah terjaga dari tadi. Itu tidak penting untuk mengetahuinya, yang penting adalah sejauh ini adik Aku tidak mengadakan penolakan terhadap aksi Aku itu.
Dan selanjutnya Aku sudah mulai berani merangsek kebagian atas. Aku tetap menciumi seluruh bagian tubuhnya yang tertutup short dan kaos. Tapi ciuman itu tidak mengurangi sensasi yang Aku rasakan dan tentunya yang dirasakan olehnya.
Apalagi ketika Aku sudah tiba dibagian payudaranya, Aku menggigit dengan pelan, meski tertutup kaos dan bra, tapi dia bisa merasakan sentuhan kecil ini karena sementara tangan Aku juga menelusuri bagian selangkangannya dengan jemari Aku ini.
Ada suatu saat ketika Aku menekan shortnya dibagian yang Aku rasa itu adalah posisi vaginanya berada, dan yang terjadi adalah, desahan pelan yang membuat Aku semakin berani. Tapi tetap Aku belum bertatapan langsung dengan matanya karena Aku sibuk membenamkan kepala Aku diantara dua payudaranya.
Aku tetap takut untuk melihat dia secara langsung. Badan Aku ini saja masih belum berani untuk menindihnya seperti pagi-pagi sebelumnya. Aku bener-bener mau semua berlangsung dengan lembut dan menggairahkan dirinya untuk menikmati sentuhan selanjutnya.
Dan setelah berlangsung cukup lama foreplay tersebut, Aku mulai menaikkan kepala Aku untuk langsung pergi kearah lehernya. Tetap Aku hanya melihat secara sejenak bagaimana adik Aku memeramkan matanya dan Aku menikmati hal tersebut, karena kita berdua seakan-akan secara tidak langsung mengatakan: ini bukan hubungan adik dan kakak.
Ini bukan hubungan terlarang. Ini hubungan yang saling memberi kenikmatan satu kepada yang lainnya. Dimulailah penjelajahan terhadap lehernya.
Dia menggelinjang setiap Aku mengecup dia dengan kecupan basah (ini baru pake lidah Aku) dan sementara tangan Aku tetap menjelajah bagian tubuh lainnya, karena sekarang sudah naik ke payudaranya (Aku menghindari menekan terlalu lama bagian vaginanya karena takut nanti dia sudah kehilangan sensivitasnya).?
Tentu saja tangan Aku tidak mau berlama-lama dipisahkan dengan kaos dan bra, sehingga jemari langsung menyelusup masuk ke bagian dalam kaosnya (dan Aku menghindari tergesa-gesa untuk membuka kaosnya, sampai merasa yakin banget dia sudah terlena dengan sentuhan Aku) jemari Aku langsung mengangkat keatas bra dan langsung meremas payudaranya dengan lembut sementara bibir sudah mulai naik kebagian bibir adik Aku.
Sebelumnya Aku tidak pernah mencium adik Aku ini tetapi kali ini, ketika nafsu setan semakin membahana, tidak sempurna kalau Aku tidak mulai melumat bibir dan lidah yang ada didalamnya. Tentu saja Aku memulai dengan mencium pipinya, terkadang tiba-tiba turun ke leher, ke dagunya dan kemudian ke bagian bawah telinganya lalu baru ke bibirnya.“Cerita Sex”
Dan adik Aku tetap dalam keadaaan tertutup mata sembari sesekali mendengar desahannya yang membuat Aku semakin birahi. Tiba untuk sekarang mengeksplorasi bagian bibirnya: dengan tangan Aku pegang pipinya dan mulai mencium bibirnya, merangsek masuk lidah Aku untuk menyentuh bibirnya tetapi entah kenapa dia tidak membiarkan bibirnya terbuka.
Tidak kehilangan akal, tangan Aku berpindah kearah bagian short bawahnya dan menekan bagian vaginanya dengan lembut. Ketika dia mengerang dengan sentuhan tersebut, baru kemudian Aku melihat ada celah bibirnya yang terbuka dan langsung Aku masukkan lidah Aku kedalamnya. Sungguh, adik Aku ini belum pengalaman untuk berciuman.
Bayangkan dia hanya membuka bibirnya tetapi giginya tetap tertutup dengan rapat sehingga Aku tidak bisa untuk menjangkau lidahnya. Ini membuat Aku semakin gemas dan penasaran, sehiingga akhirnya kalau tadi Aku dalam keadaan disamping tubuhnya sekarang Aku meletakkan tubuh Aku keatas tubuhnya dan mencari posisi yang pas untuk meletakkan posisi penis Aku yang mengeras itu agar bisa diletakkan diatas vaginanya.
Aku gerakkan pahanya agar sedikit terbuka sehingga selangkangannya terbuka agak lebar dan pada saat itulah posisi penis Aku taruh tepat diatas vaginanya. Mungkin tidak tepat sekali, tapi itu cukup untuk membuat adik Aku semakin bergairah dengan sentuhan gesekkan penis Aku disekitar vaginanya.Dan itulah kesempatan ketika Aku membisikkan kata:”Buka mulut kamu ‘de…” antara sadar dan tidak dia melakukannya, maka lengkaplah sudah lidah Aku mengulum lidahnya dengan leluasa. Kadang menggigit bibirnya dengan lembut, kadang menari-narikan lidah itu kebagian dalam mulutnya, mengulum lidahnya, dan juga sembari penis dibawah tetap digesek-gesekan dengan irama tertentu yang membuat bukan hanya dia mengerang tetapi Aku juga dibuatnya mabuk kepayang.
Tetapi permainan belum lagi dimulai, ini semua baru pemanasan. Karena ketika Aku melihat adik Aku mulai terbang dengan serangan atas dan bawah, mulai Aku menarik kaosnya pelan-pelan keatas untuk membukanya.
Tidak sulit untuk melakukan semua itu kalau wanita sudah hampir setengah sadar dibuat seperti ini. Malahan dengan jelas tangannya turut membantu untuk membuka kaosnya. Itulah yang membuat Aku bertambah berani.
Pokoknya, yang terjadi, terjadilah. Ditengah malam yang gelap dengan suasana hujan yang turun, kegairahan Aku semakin menjadi-jadi. Gelapnya malam tidak dapat menyembunyikan putihnya tubuh dari adik Aku ini, meski bra masih melekat diatas payudaranya.
Aku mulai menciumi sekujur tubuhnya meski bra menjadi penghalang Aku untuk menjilat putingnya. Desahan dan desahan terdengar tidak putusnya dan saat itulah yang tepat untuk melucuti branya yang terkancing di bagian punggungnya dan mencampakkannya dibawah ranjang.
Ohhh… ketika bagian tubuh atas telah dilucuti, hanya tinggal menunggu waktu untuk bisa melepaskan semua penutup tubuhnya. Dan langkah pertama adalah melucuti kaos Aku sendiri dengan cepat dan segera merapatkan tubuh Aku ke atas tubuhnya.
Biar dia merasakan sensasi kulit kita yang bertemu satu dengan yang lainnya. Sementara Aku dengan perlahan tanpa disadarinya sudah juga membuka bagian celana Aku beserta cd-nya sekaligus. Dalam keadaan telanjang bugil, nafsu untuk menggauli adik sendiri semakin menjadi-jadi.
Bayangkan, hanya dengan menjilat putingnya, lalu tiba-tiba naik ke bibirnya, sementara tangan langsung meremas-remas payudaranya, desahan kecilnya, lama kelamaan menjadi keras dan mirip seperti sebuah erangan merintih.
Kencan dengan tidak menggunakan suara memang tidak mengenakkan tapi Aku memang sudah memasang taktik untuk tidak menggunakan suara supaya dia tidak mendengar suara kakaknya dan membangunkan dia dari ketidaksadarannya itu bahwa dia sedang digarap oleh kakaknya sendiri. Yang Aku lakukan hanya membalas erangannya dengan erangan Aku sendiri supaya dia juga terangsang mendengar suara Aku yang merintih-rintih kenikmatan.
Tiba saatnya ketika Aku harus mengerahkan daya upaya agar bisa melucuti short dan cd yang dikenakan oleh adik Aku ini. Ini bukan pekerjaan sulit (Aku sudah sering melakukannya pada wanita-wanita lain sebelumnya) Aku hanya cukup dengan sabar membuat dia menggelinjang kenikmatan dengan sentuhan Aku dan saatnya tiba ketika Aku tidak langsung membuka celananya tetapi justru menyelusupkan jemari Aku masuk kedalam cd-nya.“Cerita Sex”
Aku hanya meletakkan jari Aku diatas cdnya dan merasa pasti diatas vaginanya Aku menekan dengan lembut, yang terjadi sungguh sangat diharapkan, adik Aku langsung memegang tangan Aku dan menahannya disana.
Ini adalah sinyal positif: saatnya untuk segera membuka shortnya. Dan itu Aku lakukan dengan mudah sekali, karena adik Aku juga dengan cepat turut membantu membuka celana yang dikenakannya.
Tetapi Aku tetap tidak mau terburu-buru untuk membuka cd-nya. Melihat adik Aku sudah telanjang, dengan kemulusan yang tidak terkata, itu sudah sangat menggairahkan buat Aku. Tapi Aku akan membuat bagaimana supaya dia juga menginginkan permainan malam itu.
Maka langkah selanjutnya adalah, Aku menaruh tubuh Aku diatasnya dengan terlebih dulu melebarkan selangkangannya, dan menjepitkan penis Aku diantara kedua pahanya dengan vagina yang masih terbungkus dengan cd yang dikenakannya.
Lalu kembali tangan Aku menyusuri seluruh tubuhnya yang sudah nyaris telanjang sembari mulut Aku kembali menciumi leher, bawah telinga, bibir dan kemudian mengulum putingnya yang mulai mengeras tetapi yang sebetulnya membuat dia terlena adalah karena pada saat bersamaan, dibagian bawah selangkangannya, penis Aku naik turun diatas permukaan cd-nya yang menutupi vaginanya.
Aku terus menggesek-gesek penis Aku naik turun diantara selangkangannya, sambil mendengar desahan nafsu yang tertahan dari adik Aku. Tapi sekian menit Aku tunggu, dia tidak juga menurunkan tangannya kebawah untuk menekan badan Aku lebih dalam dan itu bisa saja terjadi karena dia masih sungkan sebagai adik yang meminta jatah kepada kakaknya walaupun dia sudah sangat menginginkannya.Maka yang Aku lakukan supaya permainan ini menjadi lebih menarik adalah, Aku turunkan setengah posisi cd yang dikenakannya dan memasukkan penis Aku kedalamnya. Aku sangat mengetahui bahwa itu tidak akan menembus vaginanya, karena posisinya tidak sangat tepat, tapi memang itu Aku sengaja supaya dia merasakan nikmat yang setengah saja dan membuatnya penasaran untuk merasakan lebih jauh lagi.
Dan taktik itu berhasil dengan suksesnya. Setelah Aku menggesek-gesekkan penis Aku diantara jembut tipisnya, dia mulai merintih dengan menggoncang-goncangkan tubuhnya secara perlahan, ke kiri kekanan dan berputar-putar.
Sangat erotis! Tidak pernah terbayangkan, adik Aku yang masih kelas 1 SMU melakukan hal ini. Seks itu memang naluri. Tidak perlu diajarkan sebelumnya tetapi ketika gairah itu muncul, maka orang bisa melakukan sesuatu yang mungkin tidak pernah direncanakan sebelumnya.
Dan goyangan dia semakin membuat Aku belingsatan, terlebih ketika merasakan ada cairan-cairan disekitar jembutnya itu. Tentu saja dia menggoyang karena dia sedang mencari posisi yang pas agar penis Aku bisa masuk kedalam vaginanya.
Itu naluri untuk mencari kenikmatan yang lebih! Tapi tidak akan pernah bisa masuk penis Aku kedalamnya kalau cd-nya belum terbuka semuanya. Dan memang rencana Aku adalah, ketika Aku membuka sebagian dari cd-nya, Aku mau dia yang melakukan pekerjaan sisanya.
Aku mau membuat dia merasakan bahwa dia juga menginginkan kejadian malam itu. Dan memang itulah yang terjadi kemudian. Dengan reflex yang cepat karena mungkin setelah sekian lama bergoyang dan menggelinjang tetapi belum merasakan penis Aku masuk kedalam vaginanya, tiba-tiba saja dia memelorotkan celana dalamnya kebawah dan langsung menekan pantat Aku dari belakang dengan kedua tangannya.
Sabar…kembali Aku harus bersabar…! Aku yakin meskipun terlihat sudah mulai liar adik Aku ini tapi sesungguhnya Aku percaya dia masih perawan. Aku pasti adalah orang pertama yang akan memerawani dia malam itu tapi Aku mau melakukan semua itu dengan lembut dan berkesan. Dan tidak grasak grusuk seperti maunya.
Aku tidak mau dia trauma dengan kejadian pertama. Oleh karenanya, Aku tetap menahan pantat Aku untuk tidak terdorong dengan tekanan tangannya yang keras.
Dia tentu saja belum berpengalaman sehingga tidak mengetahui apa yang akan terjadi kalau Aku langsung mencobloskan penis Aku kedalam vaginanya. Yang Aku butuhkan adalah kesabaran dan kelembutan dalam bercinta.
Dan caranya adalah Aku membisikkan kalimat:”Sabar ya, ‘de…” Kalimat pertama yang terdengar dari Aku sekali lagi, selain suara erangan-erangan sebelumnya. Aku ingin memastikan bahwa dia sudah basah, bahkan becek dengan cairan pelumas disekitar vaginanya. Ini adalah pengalaman pertamanya.
Dan Aku harus meyakininya bahwa malam pertama ini akan sungguh sangat berkesan dengan kenikmatan yang tak terkata. Oleh karenanya, mulailah Aku kembali menggesekkan penis Aku diatas permukaan vaginanya, sambil sesekali mencoba untuk memasukkan penis Aku dengan lembut.
Yang terjadi adalah, dia mengerang kesakitan, dan itu pertanda bahaya. Karena kalau sampai dia merasakan sakit lebih besar daripada nikmatnya, maka otomatis, cairan pelumasnya akan berhenti keluar dan akan menyebabkan vagina yang kering dan susah untuk dimasuki.“Cerita Sex”
Jadi yang Aku kerjakan adalah mengeluarkan segenap kemampuan untuk terus membuatnya terangsang dengan lidah, tangan dan penis yang menjelajahi seluruh tubuhnya. Semakin dia terangsang, semakin basah dan becek disekitar vaginanya, dan itulah saat yang tepat untuk sekali-sekali menghunjamkan penis Aku kedalam vaginanya.
Pertama-pertamanya agak sulit untuk menembus keperawanan dari adik Aku ini tetapi dengan kesabaran Aku melakukan semua ini dengan segenap hati. Seperti misalnya, kalau Aku anggap perlu, Aku turunkan kepala Aku kedaerah selangkangannya dan kemudian tanpa ragu menjilat vaginanya. Jujur, Aku sebetulnya jijik melakukan hal ini tapi demi membuat agar dia terus terangsang, dengan senang hati Aku melakukan pengorbanan ini.Cukup lama untuk bisa menembus hutan belantara keperawanan adik Aku ini, tetapi dengan rangsangan bertubi-tubi yang sudah dipersiapkan, yang mulanya masih didepan, sekarang perlahan-lahan kontol Aku sudah mulai menancap masuk kedalam.
Dan nikmat yang Aku rasakan bukan karena penis yang sudah menembus vaginanya tetapi justru karena erangannya yang merintih dan gelinjangan tubuhnya yang erotis. Dari pengalaman sudah diketahui bahwa tidak pernah penis bisa menikmati vagina dengan indahnya pada pertemuan pertama.
Yang penting, selama hantaman penis ke vagina adik Aku itu tidak membuatnya sakit yang parah sehingga membuatnya trauma untuk bersenggama lagi, bagi Aku itu sudah cukup berhasil. Dan malam itu berakhir dengan tumpahan sperma Aku disekitar perutnya tanpa merasakan kenikmatan yang dahsyat seperti kalau Aku bersetubuh dengan wanita lainnya yang berpengalaman.
Ada yang aneh ketika Aku harus mengakhiri permainan malam itu. Aku merasa aneh harus menyeka sperma diatas tubuhnya dengan kaos Aku dan harus membisikkan:”Pake bajumu ya ‘de…” dan kemudian Aku dengan berjinjit keluar dari kamarnya malam itu dengan perasaan berdosa.
Tapi dosa ternyata menyebar dengan cepat. Besoknya, dengan sengaja Aku tidak menjemput adik Aku pulang walaupun sebetulnya ada kesempatan. Aku tidak menginginkan bertemu dengan dia tapi tidak mengetahui apa yang harus dibicarakan.
Gua hanya mau bertemu dengan dia dengan menggunakan bahasa tubuh saja. Dan itu artinya, pada malam berikutnya, mumpung adik Aku masih tidur sendiri, tunggu hingga jam satu pagi, baru Aku berani memberanikan diri untuk menyelinap ke kamarnya dengan keyakinan, kali ini hanya pintu kamarlah yang menjadi tanda diantara kita berdua.
Kalau dia tidak menguncinya, itu berarti dia memang menginginkan kedatangan kakaknya di tengah malam untuk mengulangi hal yang pasti dianggapnya luar biasa tadi malam. Tapi kalau dia mengunci kamarnya, itu berarti, kejadian tadi malam hanyalah kecelakaan semata.
Tentu saja sangat menegangkan untuk mengetahui apakah pintu terbuka atau terkunci. Tetapi yang pasti, ketegangan itu sudah sangat berkurang drastis karena Aku sebelumnya malam itu sudah bermasturbasi dengan suksesnya sebelum mengendap-endap menuju kamar adik Aku.
Dan ketika Aku membuka gagang pintu dan mendorongnya, ternyata pintu bergerak kedalam, dan itu artinya…..jantung Aku kini bergemuruh dengan hebat! Masih belum bisa menerima kenyataan bahwa ternyata adik Aku sengaja tidak mengunci pintu kamarnya yang artinya, dia memang sedang menunggu kakaknya yang cabul ini masuk kedalam kamar dan akan melanjutkan permainanan malam sebelumnya yang belum mendapatkan nikmatnya.
Mungkin karena terlalu lama menunggu, adik Aku memang sepertinya benar-benar tertidur. Ini terlihat dari posisi tidurnya yang terlentang. Dalam keadaan seperti ini, Aku tidak mau membuang-buang waktu lagi.
Aku yakin sekarang bukan saatnya lagi untuk foreplay dengan durasi yang lama. Aku dengan polosnya langsung membuka seluruh baju Aku dan celana beserta cd-nya. Aku merasa yakin, kali ini adalah permainan seks yang memang bergayung sambut.
Jangan membuang waktu lama untuk hal-hal yang sudah dilakukan tadi malam. Sekarang hanya melanjutkan saja apa yang telah terjadi pada malam sebelumnya. Yang dilakukan adalah, dengan tubuh telanjang, langsung tidur disamping adik Aku dan langsung pelan-pelan menurunkan shortnya. Ada sedikit pergerakan darinya, tetapi seperti antara sadar dan tidak sadar.
Setelah shortnya dilucuti, jemari Aku menekan bagian vagina yang ditutupi cd-nya. Ada sedikit gerekan menggelinjang. Dan kini tiba saatnya untuk untuk menciumi lehernya yang tak terlindung sembari naik perlahan kearah bibirnya.
Tidak ada perlawanan. Malah sepertinya ketika bibir Aku tiba di bibirnya, dia sudah membuka bibirnya dengan otomatis menjulurkan lidahnya. Tunggu apa lagi. Langsung melumat bibirnya sembari tangan kembali meremas payudaranya yang tertutup kaos.Tidak sabar lagi, Aku langsung menindih tubuhnya dengan tubuhku dan seperti biasanya meletakkan posisi penis tepat diatas vaginanya sambil menggesekkannya meski tertutup cd-nya. Aku suka dengan gaya yang bikin penasaran ini.
Karena kemudian adik Aku akan mulai menggoyangkan dengan pelan tubuhnya dan tanpa membuang waktu Aku langsung membuka kaos dan bra-nya. Aku sudah telanjang bulat dari pertamanya tapi dia masih tersisa cd dan tugas Aku selanjutnya adalah memastikan bahwa dia akan benar-benar basah hingga becek sehingga penelusuran lubang vagina oleh penis Aku akan berjalan lebih nikmat dari pada malam sebelumnya.
Dan seperti taktik Aku sebelumnya, Aku tidak akan pernah mau membuka cd wanita sebelum dia memang menginginkan untuk dilucuti, bahkan lebih bagus lagi kalau dia sendiri yang melucuti. Jadi yang Aku lakukan adalah menggerayangi tubuhnya dengan lidah basah sembari tangan terus meremas-remas payudaranya.
Memastikan bahwa kedua puting payudaranya menjadi keras adalah pekerjaan susah. Padahal menurut pengalaman, disitulah letak seorang wanita benar-benar birahi. Terkadang kita sentuh bagian kiri, mengeras tapi bagian kanannya tidak dan begitu sebaliknya. Aku tidak mau menggarap seorang wanita sebelum dia betul-betul menginginkannya.
Dan ketika semua sudah berjalan dengan sesuai rencana. Maka Aku membisikkan kalimat:”Kita harus pindah ke lantai, ‘de…” Sebetulnya ini adalah permintaan yang beresiko, karena alam bawah sadarnya kembali terjaga sehingga dia bisa saja menolak pindah.
Tapi Aku memang benar-benar sudah memperhitungkan segala sesuatu dengan cermat. Aku tidak mau lagi hebat-hebatnya bergoyang dan terganggu oleh karena bunyi derit tempat tidur yang bisa membangunkan kakak dan keponakan Aku.
Langsung Aku melemparkan selimut dan bantal kebawah lantai dan menariknya turun kebawah. Dia hanya menurut saja dan itu adalah anugrah. Sehingga dengan beralaskan selimut saja, walaupun kerasnya lantai tidak mengurangi semangat kita berdua untuk memulai petualangan yang lebih hebat dari sebelumnya.
Dan itulah yang terjadi: Aku langsung kembali mencium bibir dan melumat lidahnya. Menindihnya dengan tubuh Aku yang langsung menyelipkan kontol diantara kedua pahanya. Menggesekkannya dengan lembut sembari tangan memainkan payudara beserta putingnya. Dalam hati Aku bersyukur juga, menikmati tubuh mulus adik Aku ini seperti suatu mukjizat.
Mana pernah ada pengalaman bisa mengadakan hubungan seks dengan keluarga sendiri, meskipun itu hanyalah adik tiri. Sepertinya takut dosa sudah tidak ada lagi. Yang ada hanyalah nafsu yang membara untuk menggarap tubuhnya ini dengan tekad untuk memberikannya kepuasan yang tidak terkira. Mungkin karena sebelumnya sudah masturbasi, sehingga permainan Aku agak sedikit lembut dan penis berdiri tidak begitu kencang.
Dan ini sangat menguntungkan Aku karena Aku jadi bisa mengendalikan permainan. Yang terjadi adalah, adik Aku memburu dengan sedikit malu-malu sementara Aku seperti berkesan jual mahal. Tapi sampai kapan ini akan bertahan? Ketika tiba saatnya ketika Aku mulai melucuti perlahan cd adik Aku ini kebawah, nafsu birahi Aku seakan tiba-tiba muncul.
Entah kenapa Aku bertindak liar dengan menarik cd itu dengan gigi Aku kebawah dan kemudian langsung mengarahkan lidah Aku kearah vagina adik Aku. Aku hanya menciumnya sesaat, karena memang bukan ciri Aku untuk menjilat vagina wanita, Aku hanya mau memastikan bahwa vaginanya cukup pelumas untuk segera ditancapkan penis Aku kedalamnya.Tapi itulah Aku, selalu membuat wanita penasaran. Aku tetap hanya menyenderkan penis Aku keatas vaginanya tanpa bermaksud memasukkannya sementara Aku pura-pura sibuk untuk mengulum bibir dan lidahnya sambil mendekap tubuhnya dengan kedua tangan Aku.?
Justru adik guelah yang sibuk menggoyangkan tubuhnya supaya kontol Aku bisa menghujam kemaluannya. Dan Aku tidak membiarkan dia berlama-lama melakukan itu karena Aku kemudian berbisik kepadanya:
”Kamu mau ‘de..” dengan tenangnya Aku bertanya. Seperti tersekat ditenggorakan jawabannya:
”Terserah kakak…”? Inilah saatnya Aku menunjukkan kepada adik tirinya, siapa Aku sebenarnya. Dengan sigap Aku sekarang memegang kontol Aku dengan jari Aku dan mulai membelai-belai permukaan vaginanya dengan penis Aku.
Itu sangat membuat wanita manapun akan bergairah untuk mengeluarkan lebih banyak lagi pelumas cairannya. Dan erangan yang keluar dari adik Aku semakin membuat Aku semangat untuk terus menggesek-gesekan kontol Aku di atas permukaan vaginanya.
Ketika dirasa cukup licin, mulai pelan-pelan Aku dorong kontol ini dengan tangan Aku masuk kedalam vaginanya. Itu cukup untuk membuat tubuh adik Aku terdorong kebelakang karena mungkin sakit dan nikmatnya bergabung menjadi satu.
Kalau sudah begitu Aku akan menarik kembali keluar kontol Aku dan kemudian memasukkannya kembali perlahan. Kembali tubuh adik Aku terdorong kebelakang tetapi sekarang sudah tidak sekeras sebelumnya.
Dalam hati Aku, ini harus menjadi lebih baik dari pada malam sebelumnya. Lalu secara konstan, Aku mulai memasuk-keluarkan kontol Aku kedalam setengah lubang vaginanya, hanya untuk memancing agar cairan pelumasnya terus keluar dengan lancar.
Itulah yang terjadi beberapa saat kemudian, ketika Aku mulai merasakan bahwa lubang ini sudah mulai lancar untuk terus dipompa keluar masuk kontol Aku. Akhirnya Aku melepas jari Aku dari kontol dan membiarkan kontol Aku mencari sendiri jalan masuk lobang kedalam vagina adik Aku dan sekarang saatnya tangan Aku akan memindahkan sentuhannya ke payudara adik Aku.
Sambil memeras payudaranya, Aku secara perlahan menggenjot pantat Aku naik turun membenamkan kontol Aku kedalam memeknya. Bisa dipastikan terjadi erangan yang lebih hebat dari sebelumnya keluar dari mulut adik Aku, tetapi dengan sigap Aku tutup kepalanya dengan bantal agar erangannya tidak terdengar.
Dari yang pertamanya masih seret, tetapi lama kelamaan sudah mulai lancar masuk keluarnya kontol Aku didalam memek adik Aku ini. Ini tentu saja akan membuat Aku untuk terus menuntunnya kepermainan yang lebih nikmat lagi.
Dan dimulailah Aku mengangkat satu kakinya untuk disilangkan dan Aku juga menyilangkan kaki Aku untuk mengajarkan padanya kontol* dengan gaya bintang. Aku suka banget gaya ini dan Aku mau adik Aku merasakannya juga.
Aku merasa gaya ini betul-betul bisa menjebloskan seluruh kontol kita kedalam memek wanita yang kita garap. Adik Aku hanya menurut saja permintaaan Aku dengan tatapan yang aneh. Aku tetap risih melihata tatapannya tapi selama dia masih bersedia untuk digarap, Aku tidak perduli.
Maka selanjutnya yang terjadi adalah, Aku mengocok seluruh tubuh Aku dengan gaya bintang kedalam memeknya. Tentu saja kali ini dia bukan lagi mengerang dibuatnya tetapi sudah sedikit berteriak.Aku terganggu dengan teriakannya sehingga Aku menurunkan tempo goyangannya tetapi yang terjadi justru dia yang mengocoknya dari bawah sembari menutup sendiri mulutnya dengan kedua tangannya supaya teriakan yang keluar tidak terdengar.
Gila, Aku bener-bener horny sekarang kalau membayangkan apa yang terjadi pada waktu itu. Permainan dengan seorang perawan selalu mengejutkan pada kali yang kedua. Tetapi yang lebih mengejutkan disini adalah Aku memerawani adik Aku sendiri.
Gilanya kita bisa bersetubuh hingga berjam-jam malam itu, hingga dia bertanya, apakah semua cowo seperti ini kuatnya. Aku hanya tersenyum tanpa memberitahu bahwa rahasianya adalah Aku sudah masturbasi sebelumnya, makanya tidak muncrat-muncrat pada malam itu.
Itu ternyata sangat berkesan didalam dirinya, sehingga kemudian, diwaktu-waktu selanjutnya setiap ada kesempatan yang memungkinkan kita berdua melakukan perbuatan bejat ini tanpa ragu-ragu lagi.
-
Sara Yurikawa Catwalk Poison 106
-
Kisah Memek Citra, sepupu yang sedang hamil
Duniabola99.com – Nama sepupu gue ini adalah citra dan suaminya Budi. gue memanggil spupu gue itu dengan sebutan mbak citra karena dia lebih tua dari gue. dia adalah pengantin baru dan tengah hamil. gue berangkat ke kota S pada hari sabtu dan langsung menuju rumah mbak citra. sampai dirumahnya gue langsung disambut dengan baik. “lama ya gak jumpa” ucap gue. “ya, terakhir kali kita ketemu 1 tahun lalu”. “waahh… sudah hamil mbak?” tanya gue ke dia. “iya nih, udah jalan 5 bulan” jawab dia. “tambah seksi aja mbak” canda gue. “hehe.. bisa aja kamu ini”..“ngomong-ngomong mas budi kemana? kok sepi amat”, tanya gue. “oh.. dia lagi kerja, ntar lagi pulang” jawab dia. “oh ya.. kamar kamu di belakang ya” tambahnya. “oke.. aku langsung kekamar ya”.. sampai dikamar, gue langsung tiduran, tiba-tiba setan menghampiri pikiran gue. gue langsung menghayal mbak citra tadi yang lagi hamil, “seksi dan montok banget.. gimana ya rasanya kalau gue entotin dia? pasti mantap” ucap gue dalam hati.tak terasa gue ketiduran dan tiba-tiba gue dibangunin oleh mas budi untuk makan malam, kamipun langsung makan malam bertiga. selesai makan gue pamit untuk melanjutkan tidur, karena masih ngantuk habir perjalanan tadi siang.
gue langsung kekamar untuk tidur. tengah malam gue terbangun karena kebelet ke kamar mandi. setelah selesai dari kamar mandi, gue mendengar suara wanita yang sedang mendesah seperti sedang ML. gue cari sumber suara tadi dan ternyata suara itu bersal dari kamar mbka citra dan mas budi. gue langsung lihat apa yang sedang terjadi didalam kamar, gue lihat dari atas pintu yang ada celah kecil sambil berdiri diatas kursi. dan ternyata yang gue lihat adalah mbak citra yang sedang telanjang bulat sedang nungging dan mas budi yang sama-sama telanjang sedang entotin mbak citra dari belakang. pemandangan yang sangat indah. gue tontonin mereka berdua yang sedang bersenggama sampai tak terasa jika gue sedang nonton mereka selama 1 jam sambil berdiri. setelah selesai gue langsung ke kamar mandi lagi untuk onani karena seudah tidak tahan lagi dengan yang gue lihat barusan. setelah hasrat gue tersalurkan gue langsung tidur kembali.
pagi harinya gue lihat mas budi lagi bersiap-siap kerja. tiba-tiba mas budi berkata “di.. titip mbak citranya ya, mas mau keluar kota ada tugas kerja selama 2 minggu” . “oke mas” ucap gue. setelah mas budi pergi, gue pun pergi untuk magang didaerah itu. gue pulang sore sampai dirumah gue ketuk pintu karena pintunya terkunci, lama sekali mbak citra membuka pintunya. setelah 10 menit mbak citra membuka pintu dengan hanya memakai handuk yang melilit tubuh seksinya itu. hal itu membuat gue jadi bengong melihat tubuhya. “heh.. liat apa? seksi kan?” tanya mbak citra mengagetkan gue “hehe… iya mbak, seksi banget” jawab gue… sampai di kamar gue masih membayangkan mbak citra yang memai\kai handuk tadi, gue langsung membuka laptop dan gue tonton film porno yang memenuhi laptop gue. gue tonton sambil onani dikamar dan membayangkan gue lagi ngentoto dengan mbak citra. malam harinya gue makan malam bersama mbak citra, setelah makan gue langsung ke kamar lagi. pada jam 9 gue keluar kamar dan gue pun terkejut banget dengan apa yang gue lihat sekarang. mbak citra lagi telanjang sambil nonton film porno diruang tamu sambil meremas-remas toketnya dan meraba-raba selangkangannya, tampaknya dia sangat menikmatinya sampai-sampai dia tidak menyadari kalo gue sedang asik menonton apa yang dia lakukan.
gue langsung hampiri dia dari belakang dan gue langsung meremas-remas toket gedenya dari belakang. dia terkejut karena ada yang meremas toketnya dari belakang “di.. apa yang kamu lakukan” tanya dia. “tenang mbak, aku akan memuaskan mbak malam ini” jawab gue sambil meremas toketnya. dan nampaknya dia setuju, karena dia menikmati apa yang gue lakukan. gue remas-remas toketnya dan gue pilin putingnya. “ahh…” desahnya. gue langsung pindah kesampingnya, gue langsung melumat toketnya seperti bai yang sedang menyusu. gue melumat toketnya sambil meraba-raba perut buncitnya, sampailah tangan gue keselangkangannya, gue raba-raba dan dia tampak sangat menikmatinya. gue pindah ke depannya sambil jongkok gue jilati memeknya, tercium bau khas memek wanita. gue masukkan lidah gue ke memeknya sambil gue remas toketnya. 5 menit gue diposisi itu dan diapun orgasme yang pertama. kami beristirahat sejenak mengumpulkan tenaga. setelah selesai istirahat dia yang gantian menjilati kontol gue, dia masukkan kontol gue ke mulutnya. rasanya seperti melayang diposisi itu. “pindah kekamar yuk mbak?” ucap gue.. “oke, tapi gendong ya?” jawab dia dengan manja.Gue langsung gendong dia menuju kamarnya. sampai dikamar gue tidurin dia dikasurnya. gue lumat bibirnya. kami saling melumat bibir. gue lepas lumatan gue dibibirnya dan gue tanya “Sudah siap mbak?” sambil menunjuk kontol gue. dan dia mengerti apa yang gue katakan “oke,, puasin mbak malam ini ya?” jawab dia. Gue langsung mengambil posisi, gue angkat kedua kakinya keatas dan gue langsung tancapkan kontol gue yang lumayan besar ke memeknya. blesss… langsung menancap semua diikuti erangan dia. langsung due entot dia dengan tempo lambat. perlahan gue tingkatkan tempo, semakin cepat gue entot memeknya sambil meremas kedua tokenya “aahhhh…… hmmmm… lebih cepat sayaaaaangg…” ucap dia… Gue langsung percepat genjotan gue, 5 menit kemudia dia orgasme yang kedua. gue cabut kontol gue, dan suruh mbak citra untuk nungging, karena gue ingin mencoba posisi kesukaan gue “doggy style”. dari belakang terlihat semua, pantatnya yang semok banget, anusnya, dan memeknya yang sudah memerah membuat gue bergairah lagi. gue langsung tancapkan kontol gue dari belakang. sambil gue remas toketnya, gue langsung genjot dengan tempo cepat.
mbak citra sangat menikmati permainan ini. dia hanya mengeluarkan erangan-erangan kenimatan. 30 berlalu kami masih diposisi itu, tampaknya mbak citra sekarang kuat banget. beberapa menit kemudian dia berkata “sayang…. aa…a..aku mau nyampeeekk.. nih…” mendengar seperti itu langsung gue percepat lagi genjotan gue, dan tiba-tiba kontol gue serasa dijepit keras banget dan terasa hangat sekali, rupanya dia orgasme lagi yang ketiga. tapi gue masih belum orgasme sekalipun, gue tidak memikirkan mbak citra yang sudah lelah gue masih genjot dia dengan cepat, dan 5 menit kemudian “aahhh….” gue semburin sperma gue semua kedalam memeknya. merasa kelelahan kamipun tidur bersama dalam keadaan telanjang. pagi harinya gue terbangun dan mbak citra sudah tidak ada lagi, setelah ku cari ternyata dia sedang didapur menyiapkan sarapan pagi. gue menghampiri dia masih dalam keadaan telanjang bulat karena ku pikir hanya kami yang ada dirumah ini. dari belakang kulihat mbak citra hanya memakai daster tipis transparan dan tidak memakai apa-apa lagi. gue langsung peluk dia dari belakang, gue remas-remas toketnya, gue tempelin kontol gue yang sudah mengeras ke belahan pantatnya, terasa sekali karena dia tidak memakai celana dalam. dari belakang gue cium dia.
gue angkat daster bawahnya, gue masukin kontol gue dari belakang. kamipun bercinta lagi didapur, gue genjot dia dari belakang dan dia sambil memasak. gue genjot selama 10 kamipun sampaiklimaks bersamaan, gue semburin sprema gue ke memeknya lagi. setelah itu kami memutuskan untuk mandi bersama. didalam kamar mandi gue sabunin mbak citra gue sambil gue remas-remas toketnya. Setelah mandi kami sarapan bersama. masih dalam keadaan telanjang bulat kami sarapan. jam 8 gue berangkat untuk magang, sebelum berangkat kami saling cium. layaknya suami istri. kami melakukan percintaan ini hampir setiap hari selama 2 minggu. sebelum sarapan pagi, setelah pulang magang, malam hari kami terus melakukan percintaan ini.minimal kami melakukannya 2 kali sehari, entah itu diruang tamu, dapur, kamar mandi, kamar mbak citra, atau dikamar gue. kami melakukannya. sampai 2 minggu dan mas budi pulang dia tidak tahu apa yang sudah kami lakukan selama 2 minggu tanpa dirinya.kadang kami masih melakukannya ketika mas budi dirumah. kami melakukannya secara diam-diam. ketika mas budi kerja atau pada malam hari ketika mas budi terlelap tidur. pernah kami melakukannya setelah mas budi dan mbak citra selesai bercinta, karena mbak citra tidak puas dengan permainan mas budi, mbak citra diam-diam ke kamar gue dan membangunkan gue untuk bercinta lagi dengan gue.
Gue dirumah mbak citra selama 3 bulan dan selama itu gue dan mbak citra hampir setiap hari bercinta. itu juga berguna untuk membantu kelancaran kelahiran bayinya nanti karena wanita yang melakukan senggama saat sedang hamil bisa membantu proses persalinannya nanti. setelah 3 bulan gue pamit pulang ke mereka berdua, tapi sebelum pulang gue minta hadiah perpisahan dari mbak citra untuk bercinta lagi dengan gue. untunglah mas budi kerja sampai malam hari ini jadi, kami bisa bercinta seharian, ketika lelah kami berhenti istirahat lalu melakukannya lagi sampai mas budi pulang malam harinya.