Author: dbgoog99

  • Foto Bugil pelajar dihalaman sekolah mengangkat roknya

    Foto Bugil pelajar dihalaman sekolah mengangkat roknya


    2071 views

    Duniabola99.com – foto gadis pelajar  putih mengangkat rok mininya dihalaman belakang sekolahnya dan melakukan mastrubasi dibalek pohon besar yang rindang.

  • Video Bokep Wakaba Onoue sange lihat orang kocok kontol

    Video Bokep Wakaba Onoue sange lihat orang kocok kontol

  • Video bokep Gina Gerson dan Kirra dari kepala sampai kaki

    Video bokep Gina Gerson dan Kirra dari kepala sampai kaki


    1930 views

  • Video bokep Tysen Rich bercinta diatas loteng

    Video bokep Tysen Rich bercinta diatas loteng


    1827 views

  • Yui Misaki dientot threesome di pantat dan memeknya yang berbulu lebat hingga becek

    Yui Misaki dientot threesome di pantat dan memeknya yang berbulu lebat hingga becek


    1928 views

  • Gairah Tetek Besar Pembantuku

    Gairah Tetek Besar Pembantuku


    4199 views


    Hari Minggu siang ini aku sedang santai membaca buku John Perkins tentang the Convession of Economic Hitman, ketika aku mendengar suara mobil istriku berhenti didepan garasi. Suaranya yang nyaring itu, terdengar ketika ia memanggil pembatuku untuk membuka pintu garasi. Aku melongokkan kepalaku kearah garasi ketika dia masuk dengan membawa bebarap kantung belanjaan.

    “Inah, masukkan barang-barang ini ke kulkas segera ya..” perintahnya kepada pembantuku. Inah adalah pembantuku satu-satunya, setelah kemarin Warni minta ijin untuk berhenti karena mau dikawinkan oleh kedua orang tuanya.. Tak lama kemudian istriku datang menghampiriku yang sedang santai membaca sambil nonton acara TV.. “Pa ini pembantu baru yang gantiin si Warni, aku baru ambil dari yayasan di Depok. Namanya Siti pa,” jelas istriku.

    Dibelakangnya berjalan dengan kepala tertunduk si pembantu baru ini. Sosok tubuhnya cukup tinggi, dengan wajah yang mencerminkan gadis dari desa dan perawakan yang cukup bagus. Yang membuat aku agak memberikan perhatian lebih lama adalah bongkahan daging yang sangat menonjol didadanya itu. Aku memang gak bisa menahan diri, jika melihat buah dada yang membusung seperti itu. Wah enak nih kalau bisa meremas dan mengulum buah dada seperti ini, pikirku..

    “Umurnya baru 20 pa, tapi dia dah pengalaman jadi TKW ke Arab,” jelas istriku. “Ini bapak ya Ti, kamu mesthi layani Bapak dengan baik lho..” “Iya bu, saya akan lakukan,” jawabnya sambil tetap menundukkan kepalanya, sehingga membuatku lebih leluasa untuk mengamati tonjolan buah dadanya yang bulat itu. “Ya sudah sana,” kataku, “kamu bantu Inah di belakang. Yang penting kamu kerja yang baik.”

    “Iya pak, terima kasih saya boleh kerja disini..” sahutnya sambil membalikkan badan dan berjalan kearah dapur. Sempat aku perhatikan perawakannya dari belakang, ternyata dia punya pantat yang cukup bundaar dan sekal, paha dan betisnya sangat bagus bentuknya walau kulitnya tidak terlalu putih. Ini jenis body yang sangat membangkitkan selera nafsu birahiku. Tak terasa adikku sudah mulai bangun dan menggeliat ketika membayangkan pembantu baruku tanpa sehelai benang ditubuhnya.. Aaaargghh….!!!

    Pekerjaanku sebagai konsultan lepas untuk beberapa perusahaan membuatku lebih sering berada dirumah, dan mengerjakan segala sesuatunya dirumah. Aku keluar rumah ketika ada klien atau mitra yang harus kutemui, selebihnya aku lebih senang menghabiskan waktuku dengan bermain bersama anak-anaku. Sehari-hari setelah mengantar anak-anakku kesekolah, aku kembali kerumah dan mulai mengerjakan tugas-tugasku .

    Aku sedang diruang kerjaku menulis analisa tentang perusahaan telekomunikasi A yang merupakan kompetitor dari klien utamaku, ketika Siti melewatiku dengan membawa peralatan pembersih, “Permisi pak, mau bersihin kamar dan kamar mandi Bapak..” jelasnya lirih sambil menundukkan kepalanya. Kupandangi wajahnya yang masih tetap menunduk, an kemudian turun kedadanya yang membusung, padat dan tegak.

    “Kamu umur berapa sih sekarang Ti?” tanyaku sambil tetap tidak melepaskan pandanganku dari dadanya. “Saya mau 21 tahun pak, tahun ini,” jawabnya sambil masih tetap menundukkan kepalanya. “Kamu dah kawin ya,” tebakku sambil bersuara agak tegas, walau ngakunya pada istriku masih gadis. “Jangan bohong kamu sama aku ya..” tegasku. Dia makin menundukkan kepalanya dan kemudian menjawab lemah, “Sudah pak, tapi jangan bilang ibu ya pak, saya sangat butuh banget kerjaan ini pak. Anak saya sangat perlu uang untuk beli susu dia pa..” “Ya sudah, sana.. Tapi kerja yang baik dan nurut disini ya, sama aku.. Jangan bantah..

    Tolong klosetnya jangan lupa kamu gosok yang bersih, ya Ti..” kataku, sambil tak lepas menatap dadanya yang nampak lebih membusung hari ini dengan kaus oblong putih yang agak kekecilan itu.. “Makasih pak, saya akan nurut bapak, tapi jangan bilang ibu ya pak..” pintanya lirih. He….he…he.. ada kartu truf ni buat aku untuk muasin sikecil yang sudah mulai tegak.. Oke untuk hari ini kamu aku biarkan lolos dari incaranku, sambil mulai memikirkan cara untuk dapat menikmati tubuhnya, terutama dadanya sang sangat tegak, padat dan sekal itu..

    Pagi itu aku sedang mengetik kerjaan didepan komputer ketika Siti lewat untuk membersihkan kamarku.. Hemmhh.. Masiih dengan kaus yang agak ketat, dadanya tampak sangat membusung dan menggairahkan.. “maaf pak mau bersihkan kamar dan kamar mandi bapak..” pintanya sambil masih menunduk.. “Ya sudah sana,” jawabku sambil tak lepas menatap buah dadanya yang indah..

    Aku melanjutkan pekerjaanku sambil memikirkan cara yang tepat untuk menikmati buah dada pembantu baruku ini.. Ketika kudengar dia memasuki dan membersihkan kamar mandiku, aku segera bangkit dan menyusul masuk ke kamar mandi.. “Ti tolong kamu potongi bulu rambut yang ada ditelingaku ini ya.. Hati-hati tapi kamu, jangan sampai luka..” kataku. Dengan hati-hati dia mulai memotongi rambut di telingaku, dan dengan sengaja kuangkat sikuku, sambil berpura-pura meringis kesakitan, hingga menyentuh tonjolan didadanya..

    Dia agak mundur sedikit, tapi kembali sikuku mengejar buah dada yang kesat itu. Wah masih padat dan kenyal sekali, sehingga adikku mulai tegak.. Ketika kusuruh dia pindah kekuping kiriku, sekarang dengan telapak tanganku kananku kusentuh, kutekan, dan mulai kuremasi buah dada yang sudah beberapa hari ini menghantuiku.. Dia menjauhkan tubuhnya dan berhenti memotong rambut kupingku.. “Paakk, jangan pak..”pintanya lemah.. Tapi aku segera menghardiknya “Ayo, lanjutkan motongnya!!!” Dengan takut-takut dia melanjutkan kegiatannya dengan hati-hati, dan kembali aku menjulurkan telapak tanganku untuk meremas dadanya.

    Meski dia berusaha menghindar tapi aku malah berusaha untuk memasukkan tanganku kebalik kaus ketatnya, dan akhirnya berhasil kusentuh dan kuremas dengan nikmat buah dadanya yang sebagian lagi masih tersembunyi dibalik BHnya. “Pakk, jangan pakk.. nanti dimarahin ibu pakk…”pintanya lirih sambil berusaha lari keluar kamar mandi.. Karena takut nanti dia berteriak, akhirnya ku biarkan di keluar dari kamar mandi.. Uhh… ini buah dada yang terkenyal dan terpadat yang pernah kurasakan… Awas kamu nanti Ti, janjiku pada diriku sendiri.. Aku harus bisa menikmati lebihhh…..

    Biasanya anak-anak memang tidak tidur bersama aku dan istriku..Dan Siti setiap malam tidur dikamar tidur anakku, dan menemani mereka ketika mereka tidur dikamar itu.. Tapi malam itu anak-anak tidur dikamarku, jam 21.00 mereka sudah terlelap dikeloni oleh istriku. Aku masih didepan komputer, ketika kudengar suara langkah kaki Siti menaiki tangga dan masuk kekamar anakku..

    Ah.. malam ini aku harus menikmati lagi kenyalnya buah dada si Siti pikirku.. Tiga jam kemudian, setelah yakin istriku lelap dalam tidurnya, aku mengendap-endap mendekati kamar anakku dan menempelkan kupingku kepintu.. Aku yakin Siti sudah tidur, karena dari dalam kamar anakku hanya suara desis AC saja yang terdengar.. Kunci pintu kamar anakku memang sengaja aku sembunyikan, sehingga dengan leluasa aku masuk dan segera menutup kembali pintu..

    Kulihat Siti tidur dengan nyenyaknya, dan dada yang membusung itu nampak dengan jelas dibalik setelan dasternya yang longgar.. Kucoba untuk membuka kancing atas dasternya, ternyata dia tidak mengenakan BH malam ini.. Waaahh….pucuk dicinta ulam tiba, pikir ku.. Setelah lima kancing terbuka semua, maka menyembullah buah dada yang bulat dan tegak.. Aku yakin ukurannya tidak kurang dari 36c, dan yang membuatku tambah terangsang karena buah dadanya tetap tegak kencang walau dia dalam posisi telentang.. Kutangkupkan telapak tangan ku pelan-pelan diatas dada indah itu, dan pelan-pelan aku mulai meremasnya.. Wahhh adikku sudah mengeras dengan cepatnya, dan nafsuku makin tak tertahan..

    Segera kuhentikan remasanku, ketika dia bergerak hendak pidah posisi walau masih dalam keadaan tidur. Ternyata posisinya malah makin membuatku spaneng.. Sekarang dia telentang sepenuhnya, dan kedua kakinya membuka agak lebar, dengan buah dadanya membusung tegak tanpa tertutupi daster atasnya yang telah kubuka kancingnya.. Aku sudah tak dapat menahan lagi nafsuku yang memuncak, segera kuaposisikan kedua lututku diantara kedua pahanya dan kutindih dia seraya mulutku tanpa basa-basi lagi segera mengulum dan mengisapi buah dadanya..

    Siti terbangun tapi masih belum sadar apa yang terjadi, dan ketika kesadarannya pulih keadaan sudah terlambat karena buah dadanya sudah sepenuhnya tenggelam dalam kuluman mulutku dan kedua tanganku segera menahan kedua tangannya yang hendak mendorong kepalaku.. Ahhhhh memang enak benar susu pembantu baruku ini.. Benar-benar kenyal dan padat sekali, pantas tetap tegak walau dia dalam posisi telentang dan tanpa penyangga apapun.. Inilah buah dada yang selama ini kuidam-idamkan.. Mulutku tak henti mengulum dan mengisap susu Siti, putingnya kekecap-kecap dengan lidahku..

    Awalnya Siti masih berusaha memberontak, tapi ketika kukunci pinggangnya dengan pinggangku yang berada diantara kedua pahanya, dan kedua tangannya kutahan dengan tanganku, akhirnya dia pasrah dan mengendurkan pemberontakannya.. Aku makin menggila dan mulutku makin gencar menghajar kedua buah dadanya bergantian.. Nampaknya dia tak bisa menghindar dari rangsangan yang timbul dari kuluman dan isapanku pada kedua buah dadanya, sebab matanya muai memejam dan dia seakan menggigit bibirnya sendiri menahan rangsangan itu.. Nafsuku juga makin memuncak melihat ekspresi wajahnya yang mencoba menahan rangsangan yang timbul, dan akhirnya aku coba untuk menarik celana pendek longgar yang dia kenakan sedikit..

    Dia menahan tanganku yang mencoba menarik turun celana pendeknya, tapi segera kutingkatkan serangan mulut dan lidahku pada buah dada yang membuncah itu. Dari susunya yang kanan, aku berpindah lagi kekiri dan terus tidak berhenti, sambil kembali aku berusaha menarik turun celana pendeknya.. Akhirnya dengan masih tetap menindihnya aku berhasil menarik turun celana pendek sekaligus celana dalamnya hingga ke pergelangan kakinya, dan akhirnya lepaslah celana itu dari tubuhnya.. Yeessss….. terpampanglah tubuh bugil pembantu baruku tetap dibawah tindihanku, dan masih juga mulut dan tangan ku bergantian menghajar kedua buah dadanya tanpa henti..

    Kuhentikan sebentar kegiatanku dengan masih dalam posisi dimana aku duduk diantara bentangan pahanya yang sudah telanjang, dan mulai aku melepaskan kaus dan celana pendek dan celana dalam hingga akhirnya aku dalam keadaan telanjang bulat.. Siti nampak kaget dan agak ketakutan melihat kelakuanku, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena aku masih tetap mengunci posisinya dibawahku.. Aku mulai lagi mengulum susu Siti bergantian kiri kanan, sambil menindihnya aku mulai menempatkan kontolku tepat diatas vaginanya..

    Sambil meningkatkan seranganku pada susunya, kontolku yang sudah mengeras dengan sempurna kutekankan pada mulut vaginanya.. “Paakkk….jangaaann paaakkk….” keluh Siti agak lirihhh.. Nafsuku yang sudah diubun-ubun membuatku gelap mata dan tak menghiraukan desah lirihnya.. Kupegang kontolku dengan tangan kananku, dan mulai kutekankan kemulut vaginanya pelan-pelan.. “Aaahhhh …..sakiiiittt paaakkkkk..” jerit Siti lirih dengan berusaha menggeser pinggangnya kekiri menghindari tekanan kontolku dimulut vaginanya..

    “Udah Ti jangan gerak-gerak lagi…” bujukku pelan, sambil kembali menempatkan kontolku pada posisi yang tepat dimulut vaginanya dan kebali kutekan hingga masuk kepalanya saja.. “Addduuuhhh paakk… sakkiiitt paakk..” Kembali Siti hendak menggeser pinggangnya, dan segera aku menahannya sambil sedikit membentaknya dengan galak “Diaamm aja kamu Ti…” Dengan ketakutan akhirnya dia menghentikan usahanya untuk menggeser pinggangnya, dan dengan nikmatnya kembali aku menekankan kepala kontolku kedalam mulut vaginanya.. Yeeessss…. mulai masuk setengahnya, rasanya luar biasa enaakkk..

    Kulihat dia memejamkan kedua matanya dan gigi atasnya menggigit bibir bawahnya menahan sakit dan nikmat ketika kontolku yang berdiameter 5 cm dan panjang 16cm mulai menyeruak makin kedalam… Akhirnya dengan sentakan yang agak kuat akhirnya kontolku masuk sepenuhnya kedalam vagina Siti… Ahhhh.. Benar-benar nikmattt cengkraman vagina Siti, dia mengejan menahan rasa sakit ketika seluruh batang kontolku masuk menghunjam kedalam vaginanya… Rasa-rasanya seperti dipijat dan disedot-sedot.. Akhirnya pelan-pelan aku mulai menggerakan kontolku mundur separo, berhenti sedetik dan mulai maju lagi hingga habis tenggelam dalam cengkeraman nikmat vagina Siti..

    Kutingkatkan pelan-pelan kecepatan gerakan maju-mundurku, dan nampaknya Siti mulai merasakan nikmat yang luar biasa ketika batang kontolku menggesek bagian dalam vaginanya.. Rasa sakit ketika kontolku yang besar habis tenggelam dalam vaginanya, mulai tergaintikan dengan rasa nikmat tadi… Mulai kupacu keras dan cepat hunjaman batang kontolku kedalam vaginanya..”Adduhh… ppaaakkk…” desahnya lirih yang makin meningkatkan nafsuku, sehingga sambil tetap mengayunkan batangku kembali kedua susunya menjadi bulan-bulanan mulut dan tanganku.. “Aaahhhh ….. ini bener-bener enak Ti…” kataku…

    Setelah lebih 15 menit aku mengayun dengan kecepatan yang bervariasi, akhirnya kuhentikan ayunanku dan kulepaskan kontolku dari cengkeraman vaginanya yang luar biasa peret… “Ayo kamu telungkup dan agak nungging Tii..” perintahku agak galak, sambil membantunya telungkup dan menarik agak keatas pantatnya yang sekal, indah, dan membulat itu.. Kuposisikan kembali kontolku yang masih keras kearah mulut vaginanya, dan “…bblleesss…” suara itu mengiringi amblesnya lagi batang kontolku kedalam vagina Siti.. Dan kembali rasa seperti disedot dan dicengkeram otot-otot vagina Siti yang kencang dan masih sempit itu melanda seluruh rangsang syarafku.. Mungkin dia kembali mengejan untuk menahan rasa sakit yang masih terasa dari sodokanku kedalam vaginanya…

    Pelan kembali kuayun pinggangku kedepan dan kebelakang, sambil tanganku menahan dan meremas pantat Siti yang bulat, sekal, dan padat itu.. Pemandangan itu membuat nafsuku makin kuat, apalagi ketika melihat susunya terayun-ayun tegas mengikuti ayunan pinggangku ke pantat sekalnya, serta erangannya ketika aku menekan habis batang kontolku kedalam vaginanya.. “Aaahhhhh….aahhhhh…. paak sudaaahhh…. paakkk….”erangnya lirih… Justru erangannya menambah nafsuku untuk menghajar dengan cepat dan kuat pantat dan vaginanya, dan kembali kuremas-remas susunya dari arah belakang… Luaaarrrr…biaaassaa……… ..!!!!!!!!!!!

    Setelah lebih dari dua puluh menit aku menghajar pantat dan vaginanya dari belakang, sambil meremas-remas susunya yang indah, aku lepaskan lagi batang kontolku dari cengkeraman vaginanya yang masih erat dan kuat pelan-pelan.. AAHhhhh.. benar-benar nikmat.. Kembali kubalikan tubuh Siti telentang dan kuangkat kakinya sedikit keatas, kembali kudekatkan batang kontolku yang masih keras kemulut vaginanya… Siti sudah benar-benar pasrah dan membiarkan aku mengatur seluruh posisinya dalam persetubuhan ini, walau masih terdengar kembali erangan lirihnya memintaku menyudahi permainan nikmat ini.. “Paakk….suudaaahh ..paakkk..”

    Kuacuhkan permintaannya, dan kembali kuhantamkan batang kontolku kedalam vagina peret dan seret itu.. Ayunanku semakin cepat dan kadang bervariasi dengan ayunan pelan, tiada henti dengan diiringi erangan dan desahannya bercampur dengan suara indah beradunya pangkal kontolku menghantam pangkal pahanya “..plookkkhh…ploookkkhhh…” Pemandangan ayunan tegas kedua susu Siti, seirama dengan ayunan pinggangku, membuat nafsuku memuncak cepat..

    Apalagi cengkeraman otot vagina dan raut wajahnya yang mengejan menahan rasa sakit dan rangsangan yang timbul, membuatku tak dapat menahan lagi untuk meremasi dan mengulumi kembali kedua susunya.. Kadang kugigit kecil karena tak mampu menahan rasa nikmat dan gemasku atas kekenyalan susunya.. Akhirnya setelah lebih dari 20 menit dalam posisi MOT, rangsangan itu memuncak dan kepala kontolku terasa luuaar biiaasssaa nikmat..

    Gerakan ayunanku semakin cepat dan akhirnya aku tak dapat menahan lebih lama lagii, persis ketika air maniku sampai diujung mulut kontolku, segera kutarik keluar dan kumuntahkan air maniku diatas perut, dada busung, dan sebagian wajahnya..”croott..crooot…cr oottttt…crrrooottt thhh ….” ”Aaahhhh….. niikmmaaaaaaatttttt……”eran aku tak dapat menahan rasa luar biasa yang timbul ketika air maniku keluar deras menyemprot perut, dada, dan wajahnya… Setelah habis air maniku keluar, aku rebahkan diriku disamping tubuh Siti yang lemah tergolek telentang setelah kugarap hampir satu jam penuh..

    Dia segera menarik selimut yang tergeletak disampingnya, dan menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut itu.. Sepintas sempat kulihat dia menitikkan air mata, dan suara tangis yang ditahannya beradu dengan napasnya yang tersengal.. “Udah Ti, gak usah nangis segala..” kataku, seraya mengenakan celana dalam dan pakaianku.. Dia berusaha menahan tangisnya, dan segera kutinggalkan kamar anakku kembali ke kamar kerja untuk mematikan komputer dan masuk kekamar tidurku..

    Kulihat istri dan anakku masih tertidur dengan nyenyaknya, kala kulihat jam telah menunjukkan pukul 1.. Kurebahkan diriku disamping anakku, dan kucoba untuk tidur.. Tapi kenikmatan yang baru saja kurasakan masih membayang jelas dalam pikiranku, dan menghalangiku untuk segera tidur.. Kapan-kapan aku harus mengulanginya lagi, pikirku…

  • Video bokep Pelajar Mitsuki Akai sange saat lagi baca buku

    Video bokep Pelajar Mitsuki Akai sange saat lagi baca buku


    2741 views

  • Anna Mihashi Kirari 93

    Anna Mihashi Kirari 93


    2247 views

  • Cerita Sex Janji Indah

    Cerita Sex Janji Indah


    2037 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Janji Indah ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex
    Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Pengalaman aku kali ini berawal beberapa tahun yang lalu, sekitar tahun 1993 – 1996. Saat itu aku baru saja mendapatkan kerjaku di kota Surabaya sehingga untuk mendapatkan rumah dalam waktu dekat tidak mungkin aku lakukan karena terus terang saja, aku belum mendapatkan tabungan yang cukup untuk membeli rumah. Akhirnya aku putuskan untuk kost didaerah dekat kantor.

    Akhirnya aku dapatkan tempat kost yang aku inginkan, perlu pembaca ketahui, nenek kostku mempunyai cucu perempuan yang saat itu masih berada di bangku SMP, sebut saja namanya Endah. Endah adalah sosok yang mengasyikkan jika dilihat, walaupun dia masih dibangku SMP, Endah mempunyai bentuk tubuh yang montok dan setelah aku banding-bandingkan, Endah mirip dengan seorang selebitris di Indonesia yang masih single sampai sekarang. Oya, sebelumnya namaku Dandy, 30 tahun seorang karyawan di salah satu perusahaan di Surabaya.
    Singkat cerita, tanpa terasa 2 tahun sudah aku menjalani masa kostku dan karena aku termasuk orang yang supel, aku cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Dan karakter aku itu membuat Endah yang semakin hari semakin ranum dan sexy, tergila-gila dengan aku. Sampai suatu hari aku beranikan diri untuk mencium bibirnya, diluar dugaanku Endah membalas dengan buasnya.
    Sampai akhirnya aktivitas itu menjadi kegiatan rutin antara aku dengan Endah, sepulang kantor atau memanfaatkan waktu-waktu sepi di kost-kostan. Setiap melakukan hal itu, tanganku yang bandel juga tidak lupa menyelinap di balik CD nya dan sedikit menggesek-gesekan jari telunjukku di ujung clitorisnya. Dan walaupun aku hanya menggesekkan adik kecilku tetapi setiap aktivitas itu, aku selalu mencapai klimaks. 4 tahun ternyata waktu yang sedikit untuk menikmati hal itu. Sampai akhirnya aku harus keluar dari kost-kostan dan Endah harus kuliah di kota dingin Malang.
    Setelah sekian tahun lamanya aku tidak mendengar kabar tentang Endah, di tahun 2001 aku iseng-iseng call Endah di rumahnya dan walhasil dari obrolan pertama di telepon tersebut, aku dapatkan nomor phone dia di Malang dan juga dia memberikan nomor HP. Akhirnya kita berdua sering kontak via telephone, walaupun aku sudah berstatus nggak bujang lagi, tetapi dia tetap saja bilang kalau masih sayang sama aku. Sampai akhirnya kita janjian untuk ketemu saat dia week end, karena setiap hari itu Endah selalu rajin pulang ke Surabaya.
    Pucuk ditunggu ulam pun tiba, dengan perasaan deg-degan akhirnya aku bertemu dengan sosok Endah yang dulu masih lugu dan centil, sekarang tumbuh menjadi gadis yang sexy, sintal dengan ukuran bra 34. Waw, semakin aku menelan ludah setiap melihat tubuhnya yang sexy.
    “Mas Dandy, gimana khabarnya,” tanya Endah merusak pikiranku yang jorok.
    “Ee.. baik, bagaimana dengan kamu?” jawabku gugup.
    Kita berdua bercerita panjang lebar setelah sekaian lama nggak ketemu, Sampai akhirnya aku harus antar dia balik ke rumahnya di sUrabaya.
    “En, kamu sudah punya pacar..?” tanyaku.
    “Lagi blank nih Mas.. ” jawab Endha tangkas
    “O yah, kamu masih inget nggak saat aku ajarin kamu berciuman dulu?” godaku.
    “Ihh, Mas Dandy emang bandel kok,” sambil mencubit lenganku.
    “Aow..,” aku meringis kesakitan.
    “Kamu mau nggak kalau aku terusin pelajarannya,” tanyaku sekali lagi.
    “Mau aja asal Mas yang ajarin,” jawaban Endah membuat aku merinding.
    Setelah kita bercanda dan bercerita panjang lebar, akhirnya aku menawarkan diri untuk ketemu minggu depannya lagi.
    “Endah, minggu depan ketemu lagi yuk,” ajakku.
    “Boleh deh Mas..,” jawab Endah dengan ceria.
    “Tapi nginep ya di hotel?” godaku.
    “Lho ngapain?” Endah balas bertanya.
    “Katanya mau lanjutin pelajarannya..” aku mencoba memancing .
    “Nakaall Mas Dandy.. nih.”
    Tanpa terasa akhirnya Endah harus turun di dekat rumahnya.
    “Ma kasih ya Mas, sampai ketemu minggu depan,” sambil pamit Endah mengecup pipiku.

    Cerita Sex Janji Indah Alamak, darah mudaku bergejolak menerima sentuhan bibirnya yang mungil. Aku perhatikan lenggak-lenggok pinggulnya meninggalkan mobil starletku, sembari aku membayangkan seandainya aku bisa menikmati tubuh kamu Endah, duh betapa bahagainya diriku.
    Satu minggu tanpa terasa aku lewatin, sampailah aku ketemu dengan Endah. Kali ini aku sudah booking hotel berbintang di pinggiran kota untuk satu malam. Tepat pukul 16.30, sepulang kantor aku bergegas mengemasi pekerjaan aku dan meluncur di tempat yang sudah kita sepakati bersama.
    Bulu kudukku merinding saat dia memasuki mobilku, parfumnya yang harum sontak menggugah saraf kelaki-lakianku.
    Tanpa pikir panjang, aku segera meluncur menuju hotel yang sudah aku booking sehari sebelumnya. Jujur saja, buat Endah ini adalah hal yang pertama masuk di hotel, sehingga dia sedikit kaku untuk lingkungan yang ada. Setelah chek ni, aku bergegas menuju lift untuk langsung ke kamar.

    “Mas, aku mau mandi dulu ya..?” pinta Endah.
    “Oke silahkan, apa mau aku mandiin,” godaku.
    “Nggak ah, nakal Mas Dandy nih..” sambil menjawab seperti itu, Endah bergegas menuju kamar mandi, dengan dibalut sehelai handuk, Endah berjalan gontai menuju kamar mandi.
    Mataku benar-benar tidak bisa berkedip melihat pemandangan tubuh Endah yang benar-benar menggairahkan. Pikiranku melayang saat membayangkan kemolekan tubuhnya.
    20 menit berikutnya Endah keluar kamar mandi dengan menggunakan gaun tidur yang tipis, hingga membuat darah sex aku naik ke ubun-ubun. Akan tetapi aku berusaha mengendalikan gejolak nafsuku di depan Endah karena memang di depan dia, aku adalah figur seorang kakak yang baik.
    “O ya Endah, kamu mau makan apa sekalian pesannya,” tanyaku untuk menutupi gejolak bathinku.
    “Terserah Mas deh,” jawabnya.
    Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul 20.15 menit dan tanpa terasa kami sudah bercerita panjang lebar, untuk sekedar melepas kangen. Kita berdua bercengkrama, bercanda cerita tentang apapun, sampai akhirnya..
    “En, kamu serius mau lanjutin pelajarannya,” tanyaku serius.

    Cerita Sex Janji Indah “He eh Mas Dandy,” jawabnya.
    “Endah..” aku tidak meneruskan pertanyaanku karena dengan cepat aku langsung menyerbu bibir Endah yang mungil.
    “Mas..” Endah mendesah sambil memeluk badanku erat, tangannya yang bandel mulai meraba daerah sensitifku, sesekali memainkan rambutku. Endah mengelus kudukku sehingga membuat aku terangsang hebat.
    Lidah Endah yang nakal, sesekali mengimbangi lidahku yag menjelajah seluruh bibirnya. Jemariku mulai bergerilya untuk melepas pengait BH Endah. Pengait BH nya terlepas,
    “Mas.. kamu memang guru yang baik,” sambil aku benamkan dalam-dalam wajahku dalam belahan payudaranya yang montok.
    Sekitar 15 aku bercumbu dengan Endah, aku semakin penasaran dengan apa yang ada dibalik CD nya. Dengan perlahan aku mulai berusaha membuka CD yang dikenakan oleh Endah dan kegiatan aku semakin mudah karena Endah berusaha mengangkat pantatnya sehingga memudahkan aku untuk mempreteli CD nya.
    Alamak! bulu yang tumbuh masih halus sekali dan baunya wow.. ranum sekali segar, tanpa berpikir panjang aku segera membuka kedua pahanya dan mengunci dengan lenganku sehingga vagina Endah yang masih merah terpampang jelas didepan mataku. Dengan usapan halus, lidahku yang bandel mulai menjelajahi setiap mm permukaan vagina Endah. Markas Judi Online Dominoqq

    “Oh.. Mas Dandy.. asyik sekali Mas.. ughh,” rintih Endah saat lidahku mulai nakal menguak lubang surganya.
    Tubuh Endah seperti cacing kepanasan menerima setiapa jilatan lidahku, hisapan lidahku dan sesekali mengangkat pantatnya saat lidahku masuk dalam-dalam lubang vaginanya. Sesekali tangannya meremas rambutku yang sedikit gondrong, dan hal itu membuat gairahku semakin naik.
    “Mas Dandy.. enak sekali Mas.. oh.. kenapa nggak dulu-dulu Mas,” rengek Endah sambil melihat lidahku sedang mengerjai vaginanya.
    Clitorisnya yang semakin membesar memudahkanku untuk membuat Endah melayang. Ternyata Endah type orang yang mudah orgasme terbukti 15 menit pertama dia mengerang sambil menaik turunkan pantatnya.
    “Mas.. Mas Dandy, Endah kebelet pipis Mas.. aduh,” rintih Enda.
    “Pipis aja sayang di mulut Mas..” jawabku.
    “Mas.. aduh.. Endah nggak kuat..” Endah menjerit lirih sambil menggapitkan kedua pahanya di kepalaku.
    Dengan cekatan aku langsung membuka lebar mulutku dan cairan yang keluar begitu banyak sehingga aku merasakan minum air putih.
    “Aduh Mas Dandy.. sudah sayang.. uh.. nikmat sekali Mas, kamu memang pandai dalam bercinta aakhh..” kata Endah.

    Cerita Sex Janji Indah

    Cerita Sex Janji Indah

    Aku tidak mendengar kan rintihannya, karena aku berkonsentrasi untuk ronde berikutnya karena aku ingin Endah merasakan nikmatnya bercinta dengan aku.
    Setelah cairan yang keluar aku berihkan dengan cara aku jilatin, Endah kembali terangsang saat clitorisnya aku gesek dengan batang kemaluanku.
    “Wow.. panjang sekali Mas Dandy.. aku suka banget.”
    Endah mulai menjilati dan mengulum batang kemaluanku, sepertinya dia sangat pandai mengoral cowok.
    “Aakhh.. Endah.. kamu pinter tuh,” erangku.
    Endah tidak menjawab pujianku, dia semakin lahap menelan dan mengulum serta meghisap penisku, aku merem melek setiap penisku masuk dalam mulutnya.
    Dasar aku, dengan kecepatan yang tidak diduga, aku langsung meraih selangkangan Endah sehingga posisi kamu menjadi 69. Kita berdua saling membuat rangsangan pada daerah-daerah yang sensitif.
    Tidak selang berapa lama,
    “Mmm, Mas Dandy.. aku.. pipis lagi.. oh..” Endah menggelepar kedua kalinya menerima serangan lidahku dan aku tidak tinggal diam, segera aku membalikan tubuh Endah dihadapanku dan,
    “Endah kamu masih virgin?” tanyaku.
    “Mungkin sudah tidak Mas,?” jawab Endah.
    Aku sedikit kaget sembari bertanya, “Siapa yang lakukan pertama?”
    “Aku pernah jatuh Mas, terus ngeluarin darah.”
    Sambil membisikna kata mesra, aku berusaha mencari lubang untuk adik kecilku yang sudah mulai menegang 7 kali lipat dari biasanya. Dengan bantuan sisa cairan yang masih ada di sekitar vagina Endah, penisku mulai mencari lubangnya dan bless.
    “Mas Dandy.. enak sekali sayang.”
    Endah membantu mempermudah aku untuk memasukan penisku, sambil mendekap tubuhku, dia mulai memutar pinggulnya, sehingga penisku terasa ada yang memijit.
    “Ooh.. Mas Dandy, kenapa tidak dari dulu kau berikan kenikmatan ini padaku..” Endah berkelenjotan menerima sodokan penisku.
    “Crek crekk crek” penisku keluar masuk dalam lubang vaginanya yang sudah mulai becek dan basah kuyup.
    “Mas.. Endah, pipis lagi.. ahh..” Endah menjerit panjang saat orgasme yang ketiga diraihnya.
    Aku sudah tidak mempedulikan keadaan dia yang masih lemas setelah 3 kali orgasme, aku langsung membalik tubuh Endah sehingga posisi Endah sekarang seperti doggi style. Dengan leluasa aku bisa mengentot Endah dari belakang dengan keringat bercucuran.
    “Mas.. kamu memang jago.. ooh.. uughh..” Endah merintih saat penisku masuk semua sampai pangkal batang kemaluanku.
    Tangannya yang halus hanya bisa mencengkeran seprei hotel saat menahan kenikmatan yang aku berikan. Pikiranku hanya satu, aku harus bisa memberikan kepuasan yang abadi untuk Endah, sehingga kalau dia butuh lagi pasti mencariku.
    45 menit sudah pergumulan ini terjadi, entah berapa kali sudah Endah orgasme. Sampai akhirnya aku sendiri sudah merasakan klimaks sudah di ubun-ubun.
    “Endah.. Mas mau keluar nih..,” rintihku.
    “Iya Mas, jangan dikeluarin didalam ya Mas..,” pinta Endah.

    Cerita Sex Janji Indah “Iyaa.. sayang.. duh, tubuh kamu benar-benar montok sayang.. uughh.”
    Aku merintih saat dia mulai meggoyang untuk ke sekian kalinya, gila gadis muda yang dulu aku kenal masih lugu, sekarang sudah menjadi pasanganku untuk bercinta.
    “Endah.. ohh Mas keluar..,” secepat kilat aku mencabut penisku dan mengarahkan ke mulut Endah.
    “Aowww..” spermaku muncrat diwajah Endah. Endah menjilati penisku dengn lahap sampai tidak tesisa sedikitpun spermaku yang keluar.
    “Mas, kamu memang guru jempolan.. aku sudah 9 kali orgasme, Mas Dandy baru sekali.. kamu hebat Mas,” cerita Endah.
    “Kamu suka sayang,” tanyaku.
    “Suka banget, kamu maukan selalu berikan kenikmatan itu untukku?” balas Endah bertanya.
    “Iya sayang, aku janji memberikan kenikmatan itu.”
    Endah memelukku dan membimbing aku untuk ke kamar mandi, dan dalam kamar mandipun aku juga melakukan lagi sampai pukul 3 dini hari. Sangat romantis bercinta dengan mantan anak ibu kost, karena dia juga baru pertama ini mengalami orgasme yang luar biasa dan sampai sekarang aku masih kontak-kontak sama dia, tepatnya saat dia butuh, aku segera atur jadwalku.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Foto Bugil Gadis pirang Sigrid telanjang dan memamerkan pantatnya sempurna dan toket kecil

    Foto Bugil Gadis pirang Sigrid telanjang dan memamerkan pantatnya sempurna dan toket kecil


    1954 views

    Duniabola99.com – foto gadis pirang cantik diatas sofa berpose hot dan menampilakn memknya yang basah dan juga pantatnya yang bahenol. Nexiasbet

  • Video bokep Yuu Tsujii squirt entot anal dikamarnya

    Video bokep Yuu Tsujii squirt entot anal dikamarnya


    3515 views

    Bandar Judi Online Terpercaya

  • Video Bokep jepang Ema Kato lagi interview diminta hisap kontol

    Video Bokep jepang Ema Kato lagi interview diminta hisap kontol


    2196 views

  • Video Bokep Karla Kush menggoda pacarnya yang lagi main

    Video Bokep Karla Kush menggoda pacarnya yang lagi main


    1853 views

  • Video bokep Kimmy Granger dan Jillian Janson dalam mimpi kamu : bagian 1

    Video bokep Kimmy Granger dan Jillian Janson dalam mimpi kamu : bagian 1


    1984 views

  • Video Bokep Pristine Edge gairah yang nyata bercinta romantis

    Video Bokep Pristine Edge gairah yang nyata bercinta romantis


    2089 views

  • Video bokep Joleyn Burst bermain dengan Samurai

    Video bokep Joleyn Burst bermain dengan Samurai


    1799 views

  • Foto Ngentot Latina Yurizan Beltran mengambil cumshot keras setelah blowjob

    Foto Ngentot Latina Yurizan Beltran mengambil cumshot keras setelah blowjob


    1901 views

    Duniabola99.com – foto gadis latin Yurizan Beltran berambut hitam pakai bikini merah sexy toket gede dan memeknya yang temben ngentot dengan pria kekar bekontol gede diatas tempat tidurnya dan memberikan titsjob hingga spermanya munctar diats kedua payudaranya yang gede. Targetqq

     

  • Tanteku Yang Nafsu

    Tanteku Yang Nafsu


    2632 views


    Duniabola99.com – Waktu aku tinggal di rumah tante aku dimanja seperti anaknnya sendiri tapi dimanjaku adalah soal sex enak sekali bukan , suatu ketika ada teman tanteku Deshi yang bernama Tante Vita maen kerumahnya dia berasal dari Manado dimana logatnya yang masih mendok, tante Vita juga cantik seperti tanteku Deshi posturnya yang tinggi dan putih.

    Aku dan Tante Vina beberapa kali sering bercandaan sehingga kami mudah akrab ternyata dia juga lucu punya jiwa humoris wajahnya cantik seperti ke indo dengan tinggi aku taksir 168 cm pinggangya yang seksi dan langsing yang gilanya lagi adalah Payudaranya yang menjulang keluar seakan akan mau keluar dari Bhnya.

    Pikiran kotorku mulai bermain dan mengirangira. Apakah Tante Vita haus sex seperti kakaknya? Kalau kakaknya mau kenapa adiknya nggak dicoba? Akan merupakan sebuah pengalaman sex yang seru kalo aku bisa menidurinya.

    Pikiranpikiran seperti itu berkecamuk dibenak kotorku. Apalagi dengan bisanya aku tidur dengan tanteku, (dan banyak wanita STW) rasanya semua wanita yang umurnya diatas 35 kuanggap akan lebih mudah ditiduri, hanya dengan sedikit pujian dan rayuan.

    Dirumah, tante Deshi sudah beberapa kali berpesan padaku jangan sampe aku perlakukan Tante Vita sama sepertinya, rupanya Tante Deshi cemburu karena ngeliat kemungkinan itu ada. Sampai suatu ketika tante sedang pergi dengan om ke Surabaya selama dua hari.

    Sehari sebelum berangkat aku sempat melampiaskan nafsuku bersama tanteku di sebuah motel deket rumah, biar aman. Disana sekali lagi tante Deshi berpesan Aku mengiyakan, aku bersusaha meyakinkan.

    Setelah tante dan om berangkat aku mulai menyusun rencana. Dirumah tinggal aku, Tante Vita dan seorang pembantu. Hari pertama niatku belom berhasil. Beberapa kali aku menggoda Tante Vita dengan ceritacerita menjurus porno tapi Tante nggak bergeming.

    Saking nggak tahan nafsu ingin menyetubuhi Tante Vita, malamnya aku coba mengintip saat dia mandi. Dibelakang kamar mandi aku meletakkan kursi dan berencana mengintip dari lubang ventilasi.

    Hari mulai malam ketika Tante Vita masuk kamar mandi, aku memutar kebelakang dan mulai melihat aktifitas seorang wanita cantik didalam kamar mandi. Perlahan kulihat Tante Vita menanggalkan daster merah jambunya dan menggantungkan di gantungan.

    Ups! Ternyata Tante Vita tidak memakai apaapa lagi dibalik daster tadi. Putih mulus yang kuidamidamkan kini terhampar jelas dibalik lubang fentilasi. Pertama Tante Vita membasuh wajahnya. Sejenak dia diam dan tibatiba tangannya mengeluselus lehernya, lama.

    Perlahan tangan itu mulai merambah buah dadanya yang besar. Aku berdebar, lututku gemetaran melihat adegan sensual didalam kamar mandi. Jemari Tante Vita menjelajah setiap jengkal tubuhnya yang indah dan berhenti diselangkangannya.

    Badan Tante Vita bergetar dan dengan mata menutup dia sedikit mengerang ohh! Dan tubuhnya kelihatan melemas. Dia orgasme. Begitu cepatkah? Karena Mr. Happyku juga sudah menggeliatgeliat, aku menuntaskan nafsuku dibelakang kamar mandi dengan mata masih memandang ke dalam. Nggak sadar aku juga mengerang dan spermaku terbang jauh melayang.

    Dalam beberapa detik aku memejamkan mata menahan sensasi kenikmatan. Ketika kubuka mata, wajah cantik Tante Vita sedang mendongak menatapku. Wah ketahuan nih. Belum sempat aku bereaksi ingin kabur, dari dalam kamar mandi Tante Vita memanggilku lirih.

    Ryo, nggak baik mengintip, kata tante Vita.

    Aduh mati aku ketahuan deh, gumamku dalam hati.

    Maaf, tante ga sengaja, kataku pelan

    Nggak apaapa, dari pada disitu mendingan.., kata Tante Vita lagi sambil tangannya melambai dan menunjuk arah ke dalam kamar mandi.

    Aku paham maksudnya, dia memintaku masuk kedalam. Tanpa hitungan ketiga aku langsung loncat dan berlari memutar kedalam rumah dan sekejap aku sudah stand by di depan pintu kamar mandi. mataku sedikit melongok sekeliling takut ketahuan pembantu.

    Hampir bersamaan pintu kamar mandi terbuka dan aku bergegas masuk. Kulihat Tante Vita melilitkan handuk ditubuhnya. Tapi karena handuknya agak kecil maka paha mulusnya jelas terlihat, putih dan sangat menggairahkan.

    Kamu pake ngitip aku segala, ujar Tante Vita.

    Aku kan nggak enak kalo mau ngomong langsung, bisabisa aku kena tampar, hehehe, balasku.
    Tante Vita memandangku tajam dan dia kemudian menerkam mulutku. Dengan busanya dia mencumbuku.

    Bibir, leher, tengkuk dan dadaku nggak lepas dari sapuan lidah dan bibirnya. Melihat aksi ini nggak ada rasa kalo Tante Vita tuh orang desa. Ternyata keahlian bercinta itu tak memandang desa atau kota yah.

    Sekali sentak kutarik handuknya dan wow! Pemandangan indah yang tadi masih jauh dari jangkauan kini benerbener dekat, bahkan menempel ditubuhku. Dalam posisi masih berdiri kemudian Tante Vita membungkuk dan melahap Mr. happy yang sudah tegak kembali.

    Lama aku dihisapnya, nikmat sekali rasanya. Tante Vita lebih rakus dari tante Deshi. Atau mungkin disinilah letak kampungannya, liar dan buas. Beberapa menit kemudian setelah puas menghisap, tante Vita mengambil duduk dibibir bak mandi dan menarik wajahku. Kutau maksudnya.

    Segera kusibakkan rambut indah diselangkangannya dan bibir merah labia mayora menantangku untuk dijilat. Jilatanku kemudian membuat Tante Vita menggelepar. Erangan demi erangan keluar dari mulut Tante Vita.

    Ryo kamu hebat, pantesan si Deshi puas selalu, cerocos Tante Vita.

    Emangnya Tante Vita tau? jawabku disela aktifitas menjilat.

    Ya tantemu itu cerita. Dan sebelum ke Surabaya dia berpesan jangan menggodaku, dia cemburu tuh, balas Tante Vita.

    Ups, rupanya rahasiaku sudah terbongkar. Kuangkat wajahku, lidahku menjalar menyapu setiap jengkal kulit putih mulus Tante Vita.

    Sedari awal aku sudah tau kamu mengintip, tapi kubiarkan saja, bahkan kusengaja aja tadi purapura orgasme untuk memancingmu, padahal sih aku belum keluar tadi, hehehe kamu tertipu ya, tapi yo, sekarang masukin yuk, aku benerbener nggak tahan mau keluar, kata Tante Vita lagi.
    Aku sedikit malu juga ketahuan mengintip tadi.

    lalu aku bilang padanya Sebentar lagi tante belom juga apaapa masa mau langsung sih.

    Creeep secara tibatiba ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah vaginanya itu.

    Aaahh kamu nakaal, jeritnya cukup keras. Terus terang vaginanya adalah terindah yang pernah kucicipi, bibir vaginanya yang merah merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir vagina itu dengan mulutku. Ooohh lidahmu.. oooh nikmatnya Ryo lirih Tante Vita.

    Aahh.. sayang Tante suka yang itu yaahh.. sedooot lagi dong sayang oooggghh, ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini.

    Lima menit kemudian Sayang.. Aku ingin cicipin punya kamu juga, katanya seperti memintaku menghentikan tarian lidah di vaginanya.

    Ahh baiklah Tante, sekarang giliran Tante lagi yah.., lanjutku kemudian berdiri mengangkang tepat di depan wajahnya . Tangannya langsung meraih Mr. Happyku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas ratarata.

    Okh Ryo indah sekali punyamu ini.. katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala Mr. Happyku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.

    Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm ngggmm, belum lagi katakata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan kearah mulutnya dan, Crooop.. langsung memenuhi rongganya yang mungil itu.

    Cerita Seks Tante Punya Nafsu Tinggi

    Matanya menatapku dengan pandangan lucu, sementara aku sedang meringis merasakan kegelian yang justru semakin membuat senjataku tegang dan keras.

    Aduuuh enaak ooohh enaknya Tante ooohh.. sementara ia terus menyedot dan mengocok Mr.Happyku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak.

    Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu.

    Sesekali ia menggigit kecil kepala Mr. Happyku dalam mulutnya, Mm hmmm hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya.

    Crop ia mengeluarkan Mr. Happyku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagilagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir vaginanya.

    Aoouuuhh Tante nggak tahan lagi sayang ampuuun Ryoooo hh masukin sekarang juga, ayooo.. pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan Mr. Happyku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi liang vaginanya yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir vaginanya dan mendorongnya perlahan,

    Nggg aa.. aa.. aa.. iii.. ooohh masuuuk aduuuh besar sekali sayang, ooohh ia merintih, wajahnya memucat seperti orang yang terluka iris.

    Ooohh.. aa aahh aahh mmhh geliii ooohh enaknya, Ryyooo oooh, desah Tante Vita.

    Yaahh enaak juga Tante.. ooohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti ini, ooohh enaakk ooohh Tante ooohh.. katakataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali.

    Tanganku yang tadi berada di atas kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Setiap ia menekan ke bawah dan menghempaskan vaginanya yang tertusuk Mr. Happyku, secara otomatis tanganku meremas keras bongkahan pantatnya. Secara refleks pula vaginanya menjepit dan berdenyut seperti menyedot batang kejantananku.

    Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh Tante Vita terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, Ryooo aahh aku nngaak nggak kuaat aahh.. aahh.. ooohh

    Taahaan Tante tunggu saya dulu nggg.. oooh enaknya Tante.. tahan dulu jangan keluarin dulu.. Tapi siasia saja, tubuh Tante Vita menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya.

    Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. Ooo nggg aahh sayang sayang.. sayang.. oooh enaak..

    Tante kelauaar.. ooohh.. ooohh teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan vaginanya disekeliling Mr. Happyku mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang vaginanya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.

    Kemudian aku genjot lagi tanpa memberikan waktu untuk istirahat untuk Tante Vita. Selang tak berapa lama Tante Vita mengerang nikmat dan merem melek setiap kali kugenjot dengan batang kejantananku yang sudah besar dan memerah.

    Lama kami bertarung dalam posisi ini, sesekali dia menarik tubuhku biar lebih dalam. Setelah puas dengan sensasi ini kami coba ganti posisi. Kali ini dalam posisi duaduanya berdiri, kaki kanannya diangkat dan diletakkan diatas toilet.

    Agak sedikit menyamping kuarahkan Mr. Happy ke vaginanya. Dengan posisi ini kerasa banget gigitan vaginanya ketika kugenjot keluar masuk. Kami berpelukan dan berciuman sementara Mr. Happy masih tetep aktif keluar masuk.

    Puas dengan gaya itu kami coba mengganti posisi. Kali ini doggie style. Sambil membungkuk, tante Vita menopangkan tangan di bak mandi dan dari belakangnya kumasukkan kemaluanku. Uhh terasa nikmatnya karena batang Mr. Happy seakan dijepit dengan daging yang kenyal. Kutepuk tepuk pantatnya yang mulus dan berisi. Tante Vita mendesisdesis seperti kepedesan. Lama kami mengeksplorasi gaya ini.

    Dalam beberapa menit kemudian Tante Vita memintaku untuk tiduran di lantai kamar mandi. Walaupun agak enggan, kulakuin juga maunya, tapi aku tidak benerbener tiduran karena punggungku kusenderkan didinding sementara kakiku selonjoran.

    Dan dalam posisi begitu aku disergapnya dengan kaki mengangkangi tubuhku. Dan perlahan tangan kanannya memegang Mr. Happy, sedikit dikocoknya dan diarahkan ke vagina yang sudah membengkak. Sedetik kemudian dia sudah naik turun diatas tubuhku. Rupanya Tante Vita sangat menikmati posisi ini. Buktinya matanya terpejam dan desisannya menguat.

    Lama kubiarkan dia menikmati gaya ini. Sesekali kucium bibirnya dan kumainkan pentil buah dadanya. Dia mengerang nikmat. Dan sejenak tibatiba raut mukanya berubah rona.

    Dia meringis, mengerang dan berteriak.

    Ryo, aku mau nyampe lagi nih, oh, oh, oh, ah, ah nikmatnya, erangnya.

    Tangannya meraih tubuhku dan aku dipeluknya erat. Tubuhnya menggeliatgeliat panas sekali.
    Ohh, ditingkah erangan itu, kemudian tubuhnya melemah dipangkuanku.

    Dalam hatiku curang juga nih Tante, masak aku dibiarkan tidak tuntas. Masih dalam posisi lemas, tubuhnya kutelentangkan di lantai kamar mandi tanpa mencabut mr happy dari vaginanya. Dan perlahan mulai kugenjot lagi.

    Dia mengerang lagi mendapatkan sensasi susulan. Uh tante Vita memang dahsyat, baru sebentar lunglai sekarang sudah galak lagi. Pinggulnya sudah bisa mengikuti alur irama goyanganku. Lama kami menikmati alunan irama seperti itu, kini giliranku mau sampai.

    Tante aku mau keluarin ya, kataku menahan gejolak, bergetar suaraku.

    Samasama ya Ryo, aku mau lagi nih, ayo, yok keluarin, yok, ahh.

    Dibalik erangannya, akupun melolong seperti megapmegap. Sejurus kemudian kami sudah berpelukan lemas dilantai kamar mandi.

    Persetan dengan lantai ini, bersih atau nggak, emangnya gue pikirin. Kayaknya aku tertidur sejenak dan ketika sadar aku segera mengangkat tubuh Tante Vita dan kamipun mandi bersama.

    Selesai mandi, kami bingung gimana harus keluar dari kamar mandi. Takut Bi Ijah tau. Kubiarkan Tante Vita yang keluar duluan, setelah aman aku menyusul kemudian. Namun bukannya kami kekamar masingmasing,

    Tante Vita langsung menyusul ke kamarku setelah mengenakan daster. Aku yang masih telanjang di kamarku langsung disergapnya lagi. Dan kami melanjutkan babak babak berikutnya. Malam itu kami habiskan dengan penuh nafsu membara.

    Kuhitung ada sekitar 7 kali kami keluar bersama. Aku sendiri sudah terbiasa dengan orgasme sebanyak itu. Walaupun di ronderonde terakhir spermaku sudah tidak keluar lagi, tapi rasa puas karena multi orgasme tetap jadi sensasi.

    Selama 2 hari Tante Deshi di Surabaya, aku habiskan segala kemampuan sexualku dengan Tante Vita. Sejak kejadian itu masih ada sebulan tante Vita tinggal dirumah Tante Deshi. Selama itu pula aku kucingkucingan bermain cinta.

    Aku harus melayani Tante Deshi dan juga bermain cinta dengan Tante Vita. Semua pengalaman itu nyata kualami. Aku nggak merasa capek harus melayani dua wanita STW yang duaduanya punya nafsu tinggi karena aku juga menikmatinya.

  • Video bokep Antonia Sainz  memborgol pacernya diatas ranjang

    Video bokep Antonia Sainz memborgol pacernya diatas ranjang


    1858 views

  • Foto Bugil Sara Luvv dan Leah Gotti melepakan bikininya

    Foto Bugil Sara Luvv dan Leah Gotti melepakan bikininya


    2047 views

    Duniabola99.com – sedang mencari foto ngentot yang terupdate setiap hari? temukan di Duniabola99 yang selalu update dan membagikan. Foto-foto ngentot pilihan terbaik duniabola99. Nexiasbet

  • Foto Ngentot pelacur Skyla Novea dengan payudara besar

    Foto Ngentot pelacur Skyla Novea dengan payudara besar


    2305 views

    Duniabola99.com – foto pelacur sexy pirang Skyla Novea ngentot setelah selesai bermain game.

  • Video Bokep Marina Angel mastrubasi didalam bak mandi

    Video Bokep Marina Angel mastrubasi didalam bak mandi


    2107 views

  • Nana Kawase Japanese

    Nana Kawase Japanese


    2251 views

  • Cerita Sex Ngentot Dengan Tetangga Montok Di Dalam Taksi

    Cerita Sex Ngentot Dengan Tetangga Montok Di Dalam Taksi


    505 views

    Cersex TerbaruBacaan Seks Ngentot Tetangga Montok Di Dalam Taksi – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Saya seorang remaja yang tetap berusia 18 tahun dan sudah lulus dari sebuah SMUN di Malang dan ada di sebuah dusun kecil di samping selatan kota Malang, sebuah dusun yang tidak terlampau ramai karena tempatnya yang benar-benar jauh dari pusat perkotaan.
    Budhe Marni sendiri ialah seorang tetanggaku yang berada tinggal pas ada di belakang rumahku. Wanita ini berumur sekitaran 40 tahun dan telah memiliki suami dan tiga orang anak, yang satu masih duduk di kursi kelas 6 SD sementara yang yang lain telah mencapai kursi SMP. Suami Budhe Marni bekerja sebagai tukang kebun dalam suatu sekolah negeri di kota.

    Kelompok Bacaan Seks Ngentot Tetangga Montok Di Dalam Taksi
    narasi sex


    Berkenaan bentuk badan Budhe Marni sampai saya ingin untuk bersetubuh dan berselingkuh dengannya nampaknya bukanlah hal yang terlampau memikat buat diuraikan karena bentuk badan Budhe Marni bukan seperti seorang aktris yang elok, gemulai, dan menarik layaknya seperti mode iklan atau pemain film sinetron kelas tinggi, tapi dia hanya seorang wanita daerah istri seorang tukang kebun dan seorang ibu rumah-tangga yang selalu disibukkan oleh masalah-urusan keluarga sampai tidak sebelumnya sempat untuk lakukan aktivitas BL (bodi language), renang, dan olahraga seperti banyak orang kaya. Pastilah bisa dipikirkan bagaimana badan Budhe Marni.
    Bentuk tubuh ibu rumah-tangga ini ialah biasa-biasa saja atau oleh beberapa pemuda bodi Budhe Marni bisa dilihat benar-benar tidak menarik. Tinggi tubuh wanita beranak tiga itu sekitaran 154 cm dan berat tubuh 50 kg. Anda bisa memikirkan sendiri bagaimana bentuk badannya sama ukuran semacam itu.

    Berkenaan gairah dan nafsuku pada Budhe Marni bukan tercipta dalam kurun waktu yang singkat, tapi gairah dan nafsu itu bisa disebut mulai tercipta sejak saya tetap berusia sekitaran 14 tahun dan tetap mencapai kursi SMP.

    Saat itu saya kerap kali bermain dan mandi di sungai yang ada di dekat kampungku, dan di saat saya bermain dan mandi di sungai tersebut seringkali saya menyaksikan Budhe Marni bertelanjang diri membersihkan dan mandi di sungai itu. Dan tidak jarang-jarang juga sambil melihat dia mandi saya lakukan masturbasi karena tidak tahan menyaksikannya bugil tanpa satu helai kain juga yang melekat di badannya.

    Sesudah mencapai kursi SMU aku juga tidak sebelumnya pernah kembali pergi ke sungai itu bagus untuk sekadar bermain maupun mandi. Kembali juga saya harus bersekolah di SMU yang ada di pusat perkotaan yang tempatnya benar-benar jauh dari perkampunganku sampai saya harus terpaksa indekos sepanjang lebih kurang 3 tahun saat studiku di SMU dan saya jarang-jarang sekali pulang ke rumahku di daerah.
    Baru sekitaran tengah tahun 2004 lalu saya lulus dari kursi SMU dan kembali lagi ke rumahku di daerah. Dan sesudah lulus dari SMU aku juga harus tidak bekerja karena tahun ini saya tidak sukses dalam ujian masuk PTN (SPMB). Mau tak mau saya harus coba kembali pada tahun kedepan agar bisa diterima di PTN.
    Sepanjang tidak bekerja saya sering luntang lantung sendiri karena tidak punyai tugas dan apalagi teman-temanku saat kecil dahulu rupanya umumnya telah tempuh study di perguruan tinggi di kota dan beberapa kembali telah bekerja dan jarang-jarang sekali pulang, hingga keadaan perkampunganku seringkali kelihatan sepi akan beberapa pemuda. Yang banyak kelihatan tentulah hanya bapak-bapak atau ibu-ibu dan anak-anak yang tetap kecil.
    Di beberapa hari tersebut saya kembali kerap pergi ke sungai di mana saya selalu bermain dan mandi saat saya tetap kecil dahulu. Sesuatu saat di saat saya sedang pergi memancing di sungai, tanpa menyengaja mataku melihat sejumlah wanita yang sedang mandi dan membersihkan di sungai itu dan salah satunya rupanya ialah Budhe Marni. Saat itu bodi Budhe Marni terlihat sangat berlainan dengan yang sebelumnya pernah saya saksikan dulu saat saya tetap kecil. Saat ini badannya terlihat lebih gendut dan bokongnya juga terlihat semakin lebih besar dan perutnya terlihat cukup sedikit membuncit karena kegemukan.
    Di awal saya menyaksikan bodi badan wanita berusia 41 tahun itu sedang membersihkan, saya tidak tertarik benar-benar karena dia kelihatan tidak seksi dan tidak menarik buatku sampai saya melanjutkan niatku untuk memancing ikan di hari tersebut. Sesudah sejumlah waktu berakhir, tanpa menyengaja mataku tertuju kembali pada Budhe Marni yang mulai melepas baju yang dikenainya. K0ntolku demikian kerasnya menegang saat menyaksikan dia melepaskan celana dalam hitamnya.
    Dia terlihat kesusahan melepas celana dalam yang ketat itu karena sangat besarnya ukuran bokongnya. Tidak lama kemudian dia mulai membasahi badannya sama air. Nafsu seksku terasanya tidak tertahan kembali waktu menyaksikan Budhe Marni yang sudah bertelanjang bundar dan sudah basah oleh air itu mulai menggosokannya sabun ke badannya. Wanita yang telah bersuami itu menggosoki badannya dan seringkali meremas payudara dan menggosok bokongnya dengan sabun. Ingin sekali saya turun dekati dan ajaknya untuk bersetubuh di saat dan tempat tersebut. Namun tetap ada banyak wanita lain di situ.
    Saya tetap pikirkan risiko yang besar sekali yang dapat saya terima bila saja dia tidak ingin lakukan jalinan tubuh denganku, atau suaminya ketahui perlakuan kami, dan bagaimana perlakuan orang daerah bila sampai ketahui perzinahan kami hingga aku juga putuskan meredam nafsu yang benar-benar kuat tersebut. Selanjutnya saya segera pulang dan tidak melanjutkan niatku memancing di hari tersebut.

    Saat datang di dalam rumah, pikiranku masih terusik oleh bayang-bayang Budhe Marni. Badannya.., celana dalam hitamnya.., bokongnya.., payudaranya.. Pikiran itu terus mengusikku. Sesudah berpikiran sesaat pada akhirnya saya mempunyai gagasan agar bisa bersetubuh dengan tetanggaku itu dan pada akhirnya saya memilih untuk mulai menggandeng Budhe Marni supaya ingin lakukan jalinan suami istri denganku.
    Sejak saat tersebut saya seringkali bermain ke rumah Budhe Marni saat suami dan beberapa anaknya tidak ada di rumah. Dan tidak jarang-jarang juga saya bergurau dan memikatnya. Dan jalinan yang menarik juga nampaknya mulai tercipta antara saya dan ibu berusia 41 tahun tersebut. Terlihat sekali jika dia menyimpan nafsu padaku.
    Sesuatu saat di saat Budhe Marni sedang menyetrika baju di kamar tamunya, dengan membulatkan tekad saya berusaha mengutarakan tujuan, nafsu, dan kemauanku ke tetanggaku tersebut. Dan rupanya kemauan, gairah, dan nafsuku tidak bertepuk samping tangan. Rupanya wanita itu mempunyai rasa minat yang sama padaku.
    Sesudah terlihat terang jika antara kami berdua memang sama-sama menyimpan minat, pada akhirnya saya menerangkan padanya jika kami tidak mungkin lakukan jalinan suami istri dan perzinahan itu di tempat tinggalnya atau di rumahku. Aku juga menjelaskan kepadanya jika kami cuma bisa melakukan pada tempat lain contohnya saja di hotel murahan di kota. Hal tersebut ditujukan supaya suami dan beberapa anaknya maupun tetangga tidak ketahui perlakuan kami. Sesudah dia sepakat pada akhirnya kami juga putuskan waktu dan tempat yang cocok untuk melakukan niat itu.
    Sesuatu sore pas di saat yang kami setujui saya pergi ke kota untuk sewa sebuah taksi yang akan mengantar kami ke hotel yang kami tujuan. Sepanjang sejumlah waktu bertransaksi dengan pengemudi taksi, pada akhirnya terbentuk persetujuan dan pengemudi juga ingin mengantarkan kami. Sesudah saya masuk ke mobil, pengemudi mulai jalankan mobilnya ke arah tempat di mana Budhe Marni sedang menanti, yakni dalam suatu taman di tepian kota.
    Bacaan Seks Ngentot Tetangga Montok Di Dalam Taksi
    Sekitaran maghrib pada akhirnya kami datang dalam suatu taman di tepian kota tempat Budhe Marni sedang menanti. Selanjutnya saya minta pengemudi supaya perlambat pergerakan mobilnya. Sesudah sesaat kelihatan seorang wanita kenakan pakaian rok terusan sedang berdiri di seberang jalan dan terlihat menyaksikan ke mobil kami. Dan saya minta pengemudi untuk hentikan pergerakan mobilnya. Kemudian saya keluar dan mendekati Budhe Marni, menggamit tangan dan menyilahkannya masuk ke taksi.
    Sesudah kami berdua masuk ke mobil saya minta pengemudi untuk jalankan mobilnya ke hotel yang kami tujuankan. Dan dengan pelan-pelan mobil melesat ke kota tempat hotel yang kami tujuankan ada.
    Sejumlah waktu dalam mobil, saya dan Budhe Marni terlihat kaku karena antara kami tidak pernah bercinta benar-benar dan jalinan khusus kami masih barusan diawali. Selanjutnya saya mengawali pembicaraan dan dengan diselipin oleh gurau dan guyonanku, pada akhirnya kami berdua dapat sama-sama berhubungan secara baik bahkan juga semakin lama perbincangan kami juga lanjut ke arah yang jorok-jorok dan nampaknya Budhe Marni tidak keberatan dengan hal tersebut dan dia terlihat demikian bernafsu.
    Beberapa saat berakhir saya mulai menciumnya. Pertama kalinya dia terlihat kaget melihatku berani menciumnya. Sedetik selanjutnya saya mulai dekatkan mukaku ke mukanya dan memulai mencium dan mencumbu leher wanita 41 tahun tersebut. Sebelumnya dia meredam badanku dengan ke-2 tangannya seakan dia tidak ingin saya lakukan hal tersebut. Tapi saya terus berusaha dekatkan mukaku ke lehernya untuk mencumbunya.
    Baru sesudah sejumlah lama pada akhirnya Budhe Marni terlihat pasrah dan membiarkanku mencium dan mencumbu lehernya. Napasnya mulai terlihat ngos-ngosan karena nafsu sex yang dirasanya. Dan kadang-kadang dia keluarkan beberapa suara desahan yang benar-benar menggairahkan dan membuat jantungku makin berdegub kuat.
    Selanjutnya saya mulai melepaskan kaos yang saya gunakan. Dan dengan tetap dengan celana panjang saya mencumbu lagi wanita beranak tiga tersebut.
    Sepanjang bibirku repot mencumbu bibir dan leher tetanggaku itu, tangan kananku repot menggenggam pinggang, bokong, dan kadang-kadang meremas payudara Budhe Marni yang tetap kenakan pakaian komplet tersebut. Beberapa saat selanjutnya tangan kananku mulai meraba-raba punggungnya dan mencari tempat resleting rok terusan yang dikenai Budhe Marni. Sesudah temukannya, tanpa henti saya terus mencium dan mencumbu wanita itu sekalian saya berusaha turunkan resletingnya dan berusaha menguak dikit demi sedikit pembungkus badan wanita 41 tahun tersebut.
    Dan pada akhirnya kelihatanlah buah dada besar Budhe Marni yang tetap terbungkus BH warna hitam. Dengan menciumi dan kadang-kadang menggigit-gigit lehernya, tangan kananku raih tali BH-nya dan memulai menurunkannya ke bawah. Sementara itu tangan kiriku raih tali BH yang satu kembali dan memulai menurunkannya ke bawah. Di antara cumbuan dan kecupan kami, tangan kananku menyelusup masuk ke BH Budhe Marni. Dan sesudah merasakan payudara besarnya, tangan kananku tidak berhenti-hentinya meremas-remas buah dada montoknya.
    Belum senang saya lakukan hal tersebut, saya beralih ke pengemudi yang terlihat sedang repot memakai mobilnya dan menjelaskan padanya untuk menangguhkan pergi ke hotel yang kami tujuankan dan meminta supaya dia jalankan mobilnya untuk berkeliling-keliling kota saja dan meminta untuk perlambat pergerakan mobil dan menerangkan padanya jika saya akan menambahkan ongkos taksinya. Sesudah dia sepakat, saya beralih lagi ke Budhe Marni dan dia tersenyum ke arahku. Selanjutnya saya mencumbu lagi wanita tetanggaku tersebut.
    Sesaat selanjutnya saya mulai melepaskan celana panjang dan celana dalam yang saya gunakan dan minta Budhe Marni untuk melepaskan semua baju yang dikenainya. Dan sedetik selanjutnya kami berdua sudah sama telanjang bundar tanpa satu helai kain juga yang menempel di badan kami. Keringat yang membasahi semua badan Budhe Marni makin menambahkan nafsu seksku karena badan montoknya terlihat makin mengkilap dan menarik. Selanjutnya saya minta wanita bersuami itu untuk mengangkang di atasku dan menghadap ke arahku, sedangkan itu saya dengan k0ntol yang tetap terus menegang dan yang tidak hentinya keluarkan lelehan cairan bening (air madzi) duduk bertumpu di tengah-tengah jok belakang. Selanjutnya saya minta wanita dengan 3 anak itu untuk menempati saya dan memasukkan k0ntolku ke lubang anusnya.
    Kepuasan yang benar-benar hebat saya rasa saat pelan-pelan k0ntolku mulai tenggelam dalam lubang anus Budhe Marni. Begitu enaknya sex itu, begitu enaknya badan wanita yang telah berusia 41 tahun ini, wanita yang telah bersuami, mempunyai tiga anak, dan tetanggaku ini. Benar-benar enaknya kejadian waktu itu. Dalam benakku terpikir andaikan saja kepuasan perzinahan ini tidak sebelumnya pernah usai, misalkan saja kami berdua tetap bersetubuh tanpa capai titik pucuk kepuasan. Beberapa detik perselingkuhan itu kami merasai seperti di surga, nikmat dan menggembirakan.
    Budhe Marni yang sudah mengangkang di atasku dan sudah memasukkan k0ntolku ke lubang anusnya terus gerakkan bokongnya ke atas dan ke bawah, terus mengocak k0ntolku yang terjepit nikmat dalam lubang anusnya. Antara kepuasan hebat yang terus saya merasai, tanganku tidak berhenti-hentinya meremas-remas bokong Budhe Marni, menyeka-usap pinggangnya, dan kadang-kadang meremas-remas buah dada montoknya. Tidak jarang-jarang dengan pergerakan bokong Budhe Marni ke atas dan ke bawah itu membuat kadang-kadang k0ntolku yang tegang dan basah itu lepas keluar lubang anusnya sampai saya kadang-kadang harus membenahi posisi k0ntolku supaya masuk kembali ke lubang anus wanita montok tetanggaku tersebut.
    Beberapa saat berakhir, saya minta Budhe Marni untuk mengubah pergerakan bokongnya. Tidak lama kemudian dia mulai memutar-mutarkan bokongnya kadangkala sama arah jarum jam dan terkadang bokongnya putar bersimpangan jarum jam. Antara goyangan-goyangan bokong Budhe Marni yang nikmat itu, dari mulutku kadang-kadang keluar desahan dan rintihan. Beberapa suara itu ialah refleksi dari kepuasan hebat yang saya rasa sepanjang saat lakukan perzinahan dan perselingkuhan dengan Budhe Marni, perzinahan dan perselingkuhan yang nikmat dengan seorang wanita yang telah bersuamikan tukang kebun dan telah mempunyai tiga anak, yang memiliki tubuh montok, berpantat dan berbuah dada besar.
    Itil V3
    Sepanjang beberapa saat berakhir, goyangan-goyangan berputar-putar bokong Budhe Marni yang nikmat nyaris membuat saya capai titik klimaks. Cepat-cepat saya minta Budhe Marni untuk mengusung bokongnya supaya k0ntolku lepas dari capitan lubang anusnya. Saya tidak ingin sekencang itu capai pucuk kepuasan dan sekencang itu mengakhiri jalinan suami istriku dengan Budhe Marni. Selanjutnya saya diam diri sesaat dan atur napasku yang ngos-ngosan. Sementara itu Budhe Marni terlihat repot mengatur rambutnya yang acak-acakan dan kadang-kadang mengusap keringat yang terlihat membasahi semua badannya.
    Sesudah napasku mulai teratur dan saya tidak kembali rasakan akan memuncratkan sperma dan capai titik klimaks, karena itu aku juga melihat lagi Budhe Marni yang terlihat tersenyum ke arahku. Selanjutnya saya meminta bertumpu di jok taksi sisi belakang dan meminta untuk cukup mengangkangkan kakinya supaya memeknya dapat terang kelihatan. Dengan duduk bertumpu dan cukup melorot ke bawah, Budhe Marni mulai buka cukup lebar ke-2 kakinya sampai kelihatanlah rambut-rambut merah kehitaman yang tumbuh lebat disekitaran selangkangannya dan beberapa kembali tutupi lubang memeknya.
    Dengan perlahan-lahan saya merunduk dan dekatkan mukaku ke lubang memek Budhe Marni. Dengan pelan-pelan saya menguak rambut rambut merah kehitaman itu dan berusaha cari tempat lubang memek Budhe Marni. Sesudah terlihat olehku lubang memeknya, saya mulai menjilat-jilatinya dan kadang-kadang masukkan telunjukku ke dalamnya. Dan nampaknya wanita 41 tahun itu mulai rasakan kepuasan.
    Waktu terus berakhir dan saya tidak berhenti-hentinya menjilat-jilati dan kadangkala masukkan dua sampai empat jariku ke saat memek Budhe Marni. Antara desahan dan gemuruh napasnya yang mengincar, sambil dengan mata terpejam wanita 41 tahun itu seringkali meremas-remas ke-2 payudaranya sendiri dan kadang-kadang melintir dan menarik puting susunya dengan ke-2 tangannya.
    Menyaksikan badannya yang montok dan kelakuannya yang semacam itu, nafsu seksku seperti tidak bisa ditahan kembali. Pelan-pelan saya berdiri dan memulai dekap badan Budhe Marni dan menidurkannya di jok sisi belakang. Kemudian dia mulai buka matanya dan dengan terlihat benar-benar pasrah dia cuma mendesah-ndesah saat saya mulai menindihnya dan dengan pelan-pelan mulai masukkan k0ntolku yang tegang ke lubang memeknya. Tidak berhenti-hentinya saya menjejal-jejalkan k0ntolku ke lubang memek Budhe Marni yang hangat, benyek, halus dan basah tersebut. Simak juga: Bacaan Seks Ngentot Kocokan Nikmat Anak Sekolah
    Beberapa saat selanjutnya saat saya terus mengocak k0ntolku dalam capitan hangat memek Budhe Marni, mendadak saya rasakan akan menyembur sperma sebagai sebuah pertanda jika saya akan capai titik pucuk kepuasan. Dan satu kali lagi saya tidak ingin sekencang itu capai titik klimaks. Saya masih ingin lama-lama bercumbu dan bersetubuh dengan tetanggaku ini. Dan dengan pelan-pelan saya menarik k0ntolku keluar kehangatan memek Budhe Marni supaya saya tidak memuncratkan sperma sekencang tersebut.
    Tapi telat, sebentar sesudah k0ntolku tercabut keluar halusnya memek Budhe Marni, saya tidak tahan kembali meredam spermaku yang memaksakan keluar dalam k0ntolku hingga cairan putih kental juga muncrat dan bertebaran di perut dan beberapa kembali ke buah dada Budhe Marni. Budhe Marni selanjutnya mulai menyeka dan meratakan cairan kental itu ke perut dan buah dadanya yang montok dan kadang-kadang dia meremas-remas payudaranya dengan ke-2 tangannya.
    Sementara itu saya tetap berlutut di atas badan Budhe Marni yang sedang tidur terlentang dan dengan tangan kanan saya terus mengocak perlahan-lahan k0ntolku untuk keluarkan beberapa sisa sperma yang tetap ketinggalan dan rasakan kepuasan beberapa detik terakhir pucuk kepuasanku.

  • Video bokep Reon Otowa tanya jawab berujung memek becek

    Video bokep Reon Otowa tanya jawab berujung memek becek


    3020 views

  • Kisah Memek Dapat Menikmati Tubuh Mungil Mahasiswi Yang Perkasa

    Kisah Memek Dapat Menikmati Tubuh Mungil Mahasiswi Yang Perkasa


    2582 views

    Duniabola99.com – Sebut saja namaku Atika, seorang wanita yang telah berusia 40 tahun dan telah bersuami. Menurut banyak teman, aku adalah wanita yang cukup cantik dan berkulit putih bersih. Yang luar biasa adalah postur tubuhku yang masih terawat dan indah. Tinggi badanku 167 cm. Pantatku cukup bulat dan berisi dengan sepasang betis yang indah. Sepasang payudaraku berukuran 34 juga tampak padat dan serasi dengan bentuk tubuhku. Kata orang tubuhku seperti artis Minarti Atmanegara yang bentuk tubuhnya tetap indah diusia yang telah berkepala 4. Aku bekerja sebagai karyawati staff accounting pada sebuah toserba yang cukup besar dikotaku. Sehingga aku banyak mengenal banyak relasi dari para pekerja perusahaan lain yang memasok barang ketempatku bekerja. Aku juga menjadi instruktur senam BL ditempat aku fitness. Disinilah kisah yang akan kisah indah aku dan Indra pertama kali terjadi. Sebagai seorang istri, aku merupakan seorang wanita setia pada suami.


    Aku berprinsip, tidak ada laki-laki lain yang menyentuh hati dan tubuhku, kecuali suami yang sangat kucintai. Dan sebelum kisah ini terjadi, aku memang selalu dapat menjaga kesetiaanku. Jangankan disentuh, tertarik dengan lelaki lain merupakan pantangan buatku. Tetapi begitulah, beberapa bulan terakhir suamiku kurang dapat memuaskanku diatas ranjang. Kalaupun bisa, dia pasti kelelahan dan langsung istirahat. Mungkin karna usia kami yang terpaut 14 tahun, mau tak mau aku cuma bisa memainkan jari sambil membayangkan suamiku sedang memasukkan batang kejantanannya ke vaginaku. Tapi tak senikmat kenyataan. Sampai akhirnya datang seorang mahasiswa yang ingin PI (Praktek Industri) ditempatku. Dan aku ditunjuk sebagai pembimbing mahasiswa tersebut oleh bosku. Mahasiswa itu memperkenalkan dirinya bernama Indra. Kuperhatikan dia dari atas sampai bawah, cukup lumayan penampilannya. Indra berbadan tinggi besar dan atletis, tingginya sekitar 178 cm. Sungguh aku tidak mempunyai pikiran atau perasaan tertarik padanya. Pada awalnya hubungan kami biasa- biasa saja, bahkan cendrung agak kaku. Namun begitu, Indra selalu bersikap baik padaku.

    Kuakui pula, ia pemuda yang simpatik. Ia sangat pandai mengambil hati orang. Sehingga lama-kelamaan kekakuannya berkurang dan kami berdua menjadi akrab. Bahkan aku sering meminta Indra membantuku lembur dikantor. Dan jika begitu biasanya aku bercerita tentang kehidupan rumah tanggaku. Sampai-sampai urusan diatas tempat tidur kuceritakan padanya. Karna Indra sangat pandai memancing. Hingga suatu ketika, setelah sebulan Ia PI dikantorku. Sewaktu aku sedang lembur menghitung keuangan bulanan perusahaan, Indra datang menghampiriku. ” Misi Bu, bisa ganggu gak? ” Tegur Indra sopan. ” Ya ada apa Ndra? ” Jawabku. ” Ini.. ada beberapa yang saya gak ngerti bisa dijelaskan gak Bu? ” Indra bertanya lagi. ” Ooh bisa.. mana yang kamunya kurang paham ” aku menjawab lalu menyuruhnya untuk duduk disampingku disofa. Lalu aku memberikan penjelasan panjang lebar kepadanya. Katanya sih bahan yang dia minta penjelasan dariku itu akan dimasukkan dalam bahan laporannya. ” Bu, saya mo ngasih hadiah ulang tahun, Bu atika mau nerima gak? ” Tanyanya tiba-tiba. ” Boleh, syaratnya hadiahnya harus banyak ya” Jawabku bergurau. ” Saya juga punya syarat Bu, hadiah ini akan saya berikan kalo Bu Atika mau memejamkan mata. Mau gak? ” Tanyanya lagi. ” Serius nih? Oke kalo cuma itu syaratnya Ibu mau ” Kataku sambil memejamkan mata. ” Awas jangan buka mata sampai saya memberikan aba-aba..! ” Kata Indra lagi.

    Sambil terpejam aku penasaran dengan hadiah apa yang akan diberikannya. tetapi, ya ampun, pada saat mataku terpejam, tiba-tiba aku merasakan ada benda yang lunak menyentuh bibirku. Tidak hanya menyentuh, benda itu juga melumat bibirku dengan halus. Aku langsung tahu, Indra tengah menciumku. Maka aku langsung membuka mata, wajah Indra sangat dekat dengan wajahku dan tangannya merangkul pinggangku. Tetapi anehnya, setelah itu aku tidak berusaha mengindar. Untuk beberapa lama, Indra masih melumat bibirku. Kalo mau jujur aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Indra. Sampai kemudian aku tersadar, lalu ku dorong dada Indra hingga ia terjengkang kebelakang. ” Ndra seharusnya ini gak boleh terjadi ” Kataku dengan nada bergetar menahanrasa malu dan sungkan yang menggumpal dihatiku. ” Maaf Bu Atika, mungkin saya terlalu nekat. Seharusnya saya sadar Ibu sudah bersuami. Tapi inilah kenyataannya, Aku sayang sama Bu Atika ” Ujarnya lirih sambil meninggalkanku. Seketika itu aku merasa sangat menyesal, aku merasa telah mengkhianati suamiku. Tapi uniknya peristiwa seperti masih terulang beberapa kali. Beberapa kali jika Indra konsultasi denganku, ia selalu memberikan “hadiah” seperti itu. Tentu itu dilakukannya jiak tak ada orang yang melihat. Meskipun pada akhirnya aku menolaknya, tapi anehnya, aku tidak pernah marah dengan perbuatan Indra itu.

    Entahlah, aku sendiri bingung. Aku tidak tahu, apakah ini dikarnakan permasalahanku dengan suami diatas ranjang sehingga menerima begitu saja semua perbuatannya padaku. Ataukah aku telah jatuh cinta pada pada Indra, pemuda yang usianya jauh berbeda namun sangat menarik perhatianku. Sekali lagi, aku tidak tahu. bahkan dari hari kehari, aku semakin dekat dan akrab dengan Indra. Hingga pada hari terakhir prakteknya, Indra mengajakku jalan- jalan. Awalnya aku menolaknya, aku khawatir kalau kedekatanku dengannya menjadi penyebab perselingkuahan yang sebenarnya. Dengan alasan bahwa itu hari terakhir praktek, Indra terus mendesakku. Akhirnya aku menyetujuinya.Tapi aku memintanya hari minggu. Dengan syarat tidak boleh ada orang kantor yang mengetahuinya. Begitulah, pada hari Minggu, aku dan Indra akhirnya berangkat jalan-jalan. Agar suamiku tidak curiga, aku katakan padanya aku pergi ketempat seorang kawan untuk menyelesaikan lemburan kantor. Ikut juga teman kuliah Indra bersama pacarnya

    Awalnya aku protes, setelah dijelaskan panjang lebar akhirnya aku mau ikut pergi juga. Oh ya, kami berempat menggunakan mobil milik kawan Indra. Berempat kami jalan- jalan kesuatu lokawisata pegunungan yang cukup jauh dari kotaku. Kami sengaja memilih tempat yang jauh dari kota, agar tidak mengundang kecurigaan tetangga, keluarga dan terutama suamiku. Setelah lebih satu jam kami berputar-putar disekitar lokasi wisata, Indra dan kawannya mengajak istirahat disebuah losmen. Kawan Indra tadi dan pacarnya menyewa satu kamar, dan kedua orang itu langsung hilang dibalik pintu yang tertutup. Maklum keduanya baru dimabuk cinta. Aku dan suamiku dulu waktu pacaran juga begitu, jadi aku maklum saja. Indra menyewa juga satu kamar disebelahnya. Aku sebenarnya juga berniat menyewa kamar sendiri akan tetapi indra melarangku. ” Ngapain boros-boros? kalau sekedar istirahat satu kamar saja. Tuh bed- nya ada dua ” Ujarnya. Akhirnya aku mengalah, aku numpang dikamar yang disewa Indra. Walaupun sebenarnya aku merasa sangat tidak enak hati. Kami mengobrol tertawa cekikikan membicarakan kawan Indra dan pacarnya dikamar sebelah. Apalagi, kawan Indra dan pacarnya sengaja mendesah-desah hingga kedengaran ditelinga kami. Sejujurnya aku deg- degan juga mendengar desahan dari kamar sebelah yang mirip suara orang terengah-engah itu. Entah kenapa dadaku semakin berdegup kencang ketika aku mendengar desahan itu dan membayangkan apa ayng sedang mereka lakukan dikamar sebelah. Untuk beberapa saat, aku dan Indra diam terpaku.


    Tiba-tiba Indra menarik tanganku sehingga aku terduduk dipangkuan Indra yang saat itu sedang duduk ditepi tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencium bibirku. Aku tidak sempat menghindar, bahkan aku juga membiarkan ketika bibir dan kumis halus Indra menempel kebibirku hingga beberapa saat. Dadaku semakin berdegub kencang ketika kurasakan bibir halus Indra melumat mulutku. Lidah Indra menelusup kecelah bibirku dan menggelitik hampir semua rongga mulutku. Mendapat serangan mendadak itu darahku seperti berdesir, sementara bulu tengkukku merinding. Namun tiba-tiba timbul kesadaranku. Kudorong dada indra supaya ia melepaskan pelukannya padak diriku. ” Ndra, jangan Ndra, ini enggak pantas kita lakuakan..! ” kataku terbata-bata. Indra memang melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya yangm kekar dan kuat masih tetap memeluk pinggang rampaingku denagn erat. Akujuga masih terduduk dipangkuannya. ” Memang nggak pantas Bu, toh Bu Tika gak puas sama suami Ibu. Aku akan muasin Ibu ” Ujar Indra yang terdengar seperti desahan. Setelah itu Indra kembali mendaratkan ciuman.

    Ia menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu merambat keleher dan telingaku. Aku memang pasif dan diam, namun perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, Indra sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan demi jilatan lidahnya keleherku benar- benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. Bahkan dengan suamiku sekalipun belum pernah aku merasakn rangsangan sehebat ini. Indra sendiri tampaknya juga mulai terangsang. Aku dapat merasakn napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku semakin tak kuat unruk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba tangan Indra yang kekar itu membuka kancing bajuku. Tak ayal lagi, buah dadaku yang berwarna putih bersih itu terbuka didepan Indra. Secara refleks aku masih coba berontak. ” Cukup Ndra! Jangan sampai kesitu Ibu takut..” Kataku sambil meronta dari pelukannya. ” Takut dengan siapa Bu? Toh gak ada yang tahu, percaya sama Indra Bu. Aku akan memuaskan Bu Tika ” Jawab Indra dengan napas memburu. Seperti tidak perduli dengan protesku, Indra yang telah melepas bajuku, kini ganti sibuk melepas BH- ku. Meskipun aku berusaha meronta, namun tidak berguna sama sekali.

    Sebab tubuh Indra yang tegap dan kuat itu mendekapku dengan sangat erat. Kini, dipelukan Indra, buah dadaku terbuka tanpa tertutup sehelai kainpun. Aku berusaha menutupi dengan mendekapkan lengan didadaku, tetapi dengan cepat tangan Indra memegangi lenganku dan merentangkannya. Setelah itu Indra mengangkat dan merebahkan tubuhku ditempat tidur. Tanpa membuang waktu, bibir Indra melumat salah satu buah dadaku sementara salah satu tangannya juga langsung meremas-remas buah dadaku yang lainnya. Bagaikan seekor singa buas ia menjilati dan meremas buah dada yang kenyal dan putih ini. Kini aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang mencengkeramku. Aku menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geliu dan nikmat ketika bibir dan lidah Indra menjilat dan melumat puting susuku. ” Bu.. da.. dadamu putih dan in.. indah sekali. A.. aku makin nggak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata Indra terputus-putus karna nafsu birahi yang kian memuncak. Kemudian Indra juga menciumi perut dan pusarku. Dengan lidahnya, ia pandai sekali mengelitik buah dada hingga perutku. Sekali lagi aku hanya mendesis-desis mendapat rangsangan yang menggelora itu. Kemudian tanpa kuduga, Dengan cepat Indra melepas celana dan celana dalamku dalam sekali tarikan. Lagi-lagi aku berusaha melawan, tetapi dengan tubuh besar dan tenaga kuat kuat yang dimiliki Indra, dengan mudah ia menaklukkan perlawananku. Sekarang tubuhku yang ramping dan putih itu benar-benar telanjang total dihadapan Indra. Sungguh, aku belum pernah sekalipun telanjang dihadapan laki-laki lain, kecuali dihadapn suamiku. Sebelumnya aku juga tak pernah terpikir akan melakukan perbuatan seperti ini. Tetapi kini, Indra berhasil memaksaku. Sementara aku seperti pasrah tanpa daya. ” Ndra, untuk yang satu ini jangan Ndra. Aku tidak ingin merusak keutuhan perkawiananku..! ” Pintaku sambil meringkuk diatas tempat tidur, untuk melindungi buah dada dan vaginaku yang kini tanpa penutup. ” Bu.. apa.. kamu.. nggak kasihan padaku sayang.. , aku sudah terlanjur terbakar.. , aku nggak kuat lagi sayang, please aku.. mohon ” Kata Indra masih dengan terbata- bata dan wajah yang memelas. Entah karna tidak tega atau karena aku sendiri juga telah terlanjur terbakar birahi, aku diam saja ketika Indra kembali menggarap tubuhku.

    Bibir dan salah satu tangannya menggarap kedua buah dadaku, semenatar tangan yanga satunya lagi mengusap-usap paha dan selangkangan kakiku. Mataku benar-benar merem-melek merasakan kenikamatan itu. Sementara napasku juga semakin terengah-engah. Tiba-tiba Indra beranjak dan denagn cepat melepas semua pakaian yang menempel ditubuhnya. Kini ia sama denganku, telanjang bulat-bulat. ya ampun, aku tidak dpat percaya, kini aku telanjang dalam satu kamar denagn laki-laki yang bukan suamaiku, ohh. Aku melihat tubuh Indra yang memang benar-benar atletis, besar dan kekar terutama otot-otot perutnya. Ia lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan suamiku yang berperawakan sedag-sedang saja. Tetapi yang membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan Indra. Benda yang besarnya hampir sama denagn lenganku itu berwarna coklat muda dan kinin tegak mengacung. Panjangnya kutaksir tidak kurang dari 22 cm, atau hampir dua kali lipat dibanding milik suamiku, sementara besarnya sekitar 3 sampai 4 kali lipatnya. Sungguh aku tak percaya, laki-laki semuda Indra memiliki penis sebesar dan sepanjang ini.

    Perasaanku bercampur baur antara ngeri, gemes dan penasaran. Kini tubuh telanjang Indra mendekapku. Darahku seperti terkesiap ketika merasakan dada bidang Indra menempel erat dadaku. Ada sensasi hebat yang melandaku, ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini kurasakan dekapan lelaki lain selain suamiku. Ia masih meciumi sekujur tubuhku, sementara tangannya juga tidak kenal lelah meremas-remas buah dadaku yang semakin kenyal. Sekali lagi, sebelumnya tidak pernah kurasakan sensasi dan rangsangan sedahsyat ini. Aku tersentak ketika kurasakan ada benda yang masuk dan menggelitik lubang vaginaku. Ternyata Indra nekat memasukkan jari tangannya kecelah vaginaku.Ia memutar-mutar telunjuknya didalam lubang vaginaku, sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan kenikmatan yang menderaku. Mendapat serangan yang luar biasa nikmat itu, secara refleks aku memutar-muatarkan pantatku. Toh, aku masih berusaha menolaknya. ” Ndra, jangan sampai dimasukkan jarinya, cukup diluaran saja..! ” Pintaku. Tetapi lagi-lagi Indra tidak menggubrisku. Selanjutnya ia menelusupkan kepalanya di selangkanganku, lalu bibir dan lidahnya melumat habis vaginaku. Aku tergetar hebat mendapatkan rangsangan ini. Tidak kuat lagi menahan kenimatan itu, tanpa sadar tanganku menjambak rambut Indra yang masih terengah-engah di selangkanganku,


    Kini aku telah benar- benar tenggelam dalam birahi. Ketika kenikmatan birahi benar- benar menguasaiku, dengan tiba-tiba, Indra melepaskanku dan berdiri di tepi tempat tidur. Ia mengocok- ngok batang penisnya yang berukuran luar biasa tersebut. ” Udah hampir setengah jam, dari tadi aku terus yang aktif, capek nih. Sekaran ganti Bu Atika dong yang aktif..! ” Kata Indra denagn manja. ” Ibu nggak bisa Ndra, lagian Ibu masih takut..! ” Jawabku dengan malu-malu. ” oke kalo gitu pegang aja iniku, please, kumohon sayang..” Ujarnya sambil menyodorkan batang penis besar itu kehadapanku. Dengan malu-malu kupegang batang yang besar dan berotot itu. Lagi-lagi berdebar-debar dan darahku berdesir ketika tanganku mulai memegang penis Indra. Sejenak aku sempat membayangkan bagaimana nikmatnya jiak penis yang besar dan keras itu dimasukkan kelubang vagina perempuan, apalagi jika perempuan itu aku. ” Besaran mana sama milik suami Ibu..? ” Goda Indra. Aku tidak menjawab walau dalam hati aku mengakui, penis Indra jauh lebih panjang dan lebih besar dibandingkan milik suamiku. Padahal usia Indra jauh lebih muda. ” Diapakan nih Ndra..? Sumpah Ibu gak bisa apa-apa ” Kataku berbohong sambil memegang penis Indra. ” Oke, biar gampang, dikocok aja sayang. Bisakan..? ” Jawab Indra dengan lembut. Dengan dada berdegub kencang, kukocok perlahan-lahan penis yang besar milik Indra. Ada sensasi tersendiri ketika aku mulai mengocok buah zakar Indra yang sangat besar tersebut. Gila, tanganku hampir tidak cukup memegangnya. Aku berharap dengan kukocok penisnya, sperma Indra cepat muncrat, sehingga ia tidak berbuat lebih jauh kepada diriku. Indra yang kini telentang disampingku memejamkan matanya ketika tanganku mulai naik turun mengocok batang zakarnya. Napasnya mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah meningkat lagi. Aku sendiri juga terangsang melihat tubuh tinggi besar dihadapanku seperti tidak berdaya dikuasai rasa nikmat.

    Tiba-tiba ia memutar tubuhnya, sehingga kepalanya kini etapt berada diselangkanganku sebaliknya kepalaku juga tepat menghadap selangkangannya. Indra kembali melumat lubang kemaluanku. Lidahnya menjilat-jilat tanpa henti di rongga vaginaku. Sementara aku masih terus mengocok batang zakar Indra dengan tanganku. Kini kami berdua berkelejotan, sementara napas kami juga saling memburu. Setelah itu Indra beranjak dan dengan cepat ia menindihku. Dari kaca lemari yang terletak disebelah samping tempat tidur, aku bisa melihat tubuh rampingku seperti tenggelam dikasur busa ketika tubuh Indra yang tinggi besar mulai menindihku. Dadaku deg-degan melihat adegan kami melalui kaca lemari itu. Gila batinku, kini aku yang telanjang digumuli oleh lelaki yang juga sedang telanjang, dan laki-laki itu bikan suamiku. Indra kembali melumat bibirku. kali ini teramat lembut. Gilanya lagi, aku tanpa malu lagi membalas ciumannya. Lidahku kujulurkan untuk menggelitik rongga mulut Indra. Indra terpejam merasakan seranganku, sementara tanganku kekarnya masih erat memelukku, seperti tidak akan dilepas lagi.

    Bermenit-menit kami terus berpagutan saling memompa birahi masing-masing. Peluh kami mengucur deras dan berbaur ditubuhku dan tubuh Indra. Dalam posisi itu tiba- tiba kurasakan ada benda yang kenyal mengganjal diatas perutku. Ohh, aku semakin terangsang luar biasa ketika kusadari benda yang mengganjal itu adalah batang kemaluan Indra. Tiba-tiba kurasakan batang zakar itu mengganjal tepat dibibir lubang kemaluanku. Rupanya Indra nekat berusaha memasukkan batang penisnya kevaginaku. Tentu saja aku tersentak. ” Ndra.. jangan dimasukkan..! ” Kataku sambil tersengal-sengal menahan nikmat. Aku tidak tahu apakah permintaan aku itu tulus , sebab disisi hatiku yang lain sejujurnya aku juga ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang kemaluan yang besar itu masuk kelubang vaginaku. ” Oke.. kalau nggak boleh diamasukkan, kugesek-gesekkan dibibirnya saja ya..? ” Jawab Indra juga dengan napas yang terengah-engah. Kemudian Indra kembali memasang ujung penisnya tepat dicelah vaginaku. Sungguh aku deg-degan luar biasa ketika merasakn kepala batang penis itu menyentuh bibir vaginaku. Namun karna batang zakar Indra memang berukuran super besar, Indra sangat sulit memasukkannnya kedalam celah bibir vaginaku. Padahal jika aku bersetubuh denagn suamiku penis suamiku masih terlalu kekecilan untuk ukuran lubang senggamaku. Setelah sedikit dipaksa, akhirnya ujung kemaluan Indra berhasil menerobos bibir vaginaku. Ya ampun, aku menggeliat hebat ketika ujung penis yang besra itu mulai menerobos masuk. Walau pun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa nikmatnya sungguh tada tiara. Seperti janji Indra, penisnya berukuran jumbo itu hanya hanya digesek-gesekan dibibir vagina saja. Meskipun hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir teriak histeris. Sungguh batang zakar Indra itu luar biasa nikmatnya.


    Indra terus menerus mamaju- mundurkan batang penis sebatas dibibir vagina. keringat kami berdua semakin deras mengalir, semenatara mulut kami masih terus berpagutan. ” Ayoohh.. ngoommoong saayang, giimaanna raasaanyaa..? ” Kata Indra tersengal-sengal. ” Oohh.. teeruuss.. Ndraa.. teeruss..! ujarku sama-sama tersengal. Entah bagaimana awal mulanya, tiba- tiba kurasakan batang kemaluan yang besar itu telah amblas semua kevaginaku. Bless, perlahan tapi pasti abtang kemaluan yang besar itu melesak kedalam libang kemaluanku. Vaginaku terasa penuh sesak oleh batang penis Indra yang sangat- sangat besar itu. “ Lohh..? Ndraa..! Dimaassuukiin seemmua yah..? ” Tanyaku. ” Taanguung, saayang. Aku nggak tahhan..! ” Ujarnya dengan terus memompa vaginaku secara perlahan. Entahlah,kali ini aku tidak protes. Ketika batang penis itu amblas semua divaginaku, aku hanya dapat terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tertahankan. Begitu besarnya penis si Indra, sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit. Sementara karna tubuhnya yang berat, batang penis Indra semakin tertekan kedalam vaginaku dan melesak hingga kedasar rongga vaginaku. Sangat terasa sekali bagaimana rasanya batang zakar menggesek-gesek dinding vaginaku.

    Tanpa sadar aku pun mengimbangi genjotan Indra dengan menggoyang pantatku. Kini tubuh rampingku seperti timbul tenggelam diatas kasur busa ditindih oleh tubuh besar dan kekearnya Indra. Semakin lama, genjotan Indra semakin cepat dan keras, sehingga badanku tersentak- sentak dengan hebat. Clep.. , clep.. , clep.. , cleep.. , begitulah bunyi batang zakar Indra yang terus memompa selangkanganku. ” Teerruss Nndraa..! Aakuu.. nggaak.. kuuaatt..! ” Erangku berulang-ulang. Sungguh ini permainan seks yang paling nikmat yang pernah kurasakan dalam sepuluh tahun ini. Aku sudah tidak berpikir lagi tentang kesetiaan kepada suamiku. Indra benar-benar telah menenggelamkan aku dalam gelombang kenikmatan. Persetan, toh suamiku sendiri sudah tak bisa lagi memberikan aku kepuasan sedahsyat dan kenikmatan seperti ini. Tidak berapa lama kemudian, aku merasakan nikmat yang luar biasa disekujur tubuhku. Badanku mengelepar-gelepar dibawah genjcetan tubuh Indra. Seketika itu seperti tidak sadar, kuciumi lebih berani bibir Indra dan kupeluk erat- erat. ” Nndraa.. aakkuu.. haampiir.. oorrgaassmmee..! ” desahku ketika hampir mencapai puncak kenikamatan. Tahu aku hampir orgasme, Indra semakin kencang menghunjam-hunjamkan batang kejantanannya keselangkanganku. Saat itu tubuhku semakin meronta- ronta dibawah dekapan Indra yang kuat. Akibatnya, tidak lama kemudian aku benar-benar mencapai klimaks. ” Kaalauu.. uudahh.. orrgassme.. ngoommoong.. saayaang.. biaarr.. aakuu.. ikuut.. puuaas.! ” Desah indra. ” ooh.. aauuhh.. aakkuu.. klimaks.. Nndraa..! ” Jawabku. Seketika dengan refleks tangan kananku menjambak rambut Indra, sedangkan tangan kiriku memeluknya erat-erat.

    Pantatku kunaikkan keatas agar batang kemaluan si Indra dapat menancap sedalam- dalamnya. Setelah kenikmatan puncak itu, tubuhku melemas denagn sendirinya. Indra juga menghentikan genjotannya. ” Aku belum keluar sayang.. Tahan sebentar ya.. Aku terusin dulu..! ” Ujarnya lembut sambil mengecup pipiku. Gila aku bisa orgasme walaupun posisiku dibawah. Padahal jika dengan suamiku, untuk orgasme aku harus berposisi diatas dulu. Tentu saja ini semua karna Indra yang ajuh lebih perkasa diabandingkan suamiku. Walau pun usia mereka trerpaut jauh dan Indra jauh lebih muda. Selain itu batan kejantanannya memang sangat luar biasa besar dan nikmat luar biasa buat vagina perempuan. Meskipun kurasakan sedikit ngilu, kubiarkan Indra memompa terus lubang vaginaku. Karena lelah, aku pasif saja saat Indra terus menggumuliku. Tanpa perlawanan, kini badanku yang kecil dan ramping benar-benar tenggelam ditindih tubuh atletis Indra. Clep.. clep.. clep.. clep. Kulirik kebawah untuk melihat vaginaku yang dihajar batang kejantanan Indra. Gila, vaginaku dimasuki penis sebesar itu. Dan yang lebih gila lagi, batang zakar besar seperti itu nikmatnya tiada terkira. Indra semakin lama semakin kencang memompanya penisnya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi, bibir dan buah dadaku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu tiba-tiba nafsuku bangkit kembali.


    Kurasakan kenikmatan mulai merambat lagi dari selangkanganku yang dengan kencang dipompa si Indra. Maka aku balik membalas ciuman Indra, semantara pantatku kembali berputar-putar mengimbangi penis Indra yang masih perkasa menusuk-nusuk lubang vaginaku. ” Iibuu ingiin.. lagii..? ” Tanya Indra. ” Eehh..” Hanya itu jawabku. Kini kami kembali mengelapar-gelepar bersama. Tiba-tiba Indra bergulung, sehingga posisinya kini berbalik, aku diatas, Indra dibawah. ” Ayoohh gaantii..! Iibu seekaarang di ataass..” Kata Indra. Dengan posisi tubuh diatas Indra, pantatku kuputar-putar, maju- mundur, kiri-kanan, untuk mengocok batang penis Indra yang masih mengacung dilubang vaginaku. Dengan masih malu-malu aku juga ganti menjilati leher dan puting Indra. Indra yang telentang dibawahku hanya dapat merem-melek karna kenikmatan yang kuberikan. ” Tuuh.. biisaa kaan..! Kaatanya taa.. dii.. nggak.. bisa.. , ” Kata si Indra sambil membalas menciumku dan meremas-remas buah dadaku. Hanya selang lima menit saat aku diatas tubuh Indra, lagi-lagi kenimatan tak terkira menderaku. Aku semakin kuat menghunjam- hunjamkan vaginaku kebatang penis Indra. Tubuhku yang ramping makin erat mendekap Indra. Aku juga semakin liart membalas ciuman Indra. ” Nddraa.. aakuu.. haampiir.. orgasme.. laaggii.. ssaayaang..! ” Kataku terengah-engah. Tahu kalau aku akan orgasme untuk yang kedua kalinya, Indra langsung bergulung membalikku, sehingga aku kembali dibawah. Dengan napas yang terengah-engah, Indra yang telah berada diatas tubuhku semakin cepat memompa selangkanganku. Tak ayal lagi, rasa nikmat tiada tara terasa disekujur tubuhku.

    Lalu rasa nikmat itu seperti mengalir dan berkumpul ke selangkanganku. Indra kupeluk sekuat tenaga, sementara napasku semakin tak menentu. ” Kalau mau 0rgasmee ngomong sayang, biaar lepaass..! ” Desah indra. Karna tidak kuat lagi menahan nikmat, aku pun mengerang keras. ” Teruss.. , teruss.. , akuu.. orgasmee Ndraa..! ” Desahku, sementara tubuhku masih terus menggelepar- gelepar dalam tindihan tubuh Indra. Belum reda kenikmatan klimaks yang kurasakan, tiba-tiba Indra mendengus-dengus semakin cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat- erat seperti ingin meremukkan tulang-tulangku. Ia benar-benar membuatku tak bisa bergerak, dan napasnya terus memburu. Genjotannya di vaginaku semakin cepat dan keras. Kemudian tubuhnya bergetar hebat. ” Buu.. , akuu.. , maauu.. , keluuarr sayang..! ” Erangnya tidak tertahankan lagi. Melihat Indra yang hampir keluar, pantatku kuputar-putar semakin cepat. Aku juga semakin erat memeluknya. Crot.. crot.. crot..! Sperma Indra terasa sangat deras muncrat dilubang vaginaku. Indra memajukan pantatnya sekuat tenaga, sehingga batang kejantanannya benar-benar menancap sedalam-dalamnya di lubang kemaluanku. Aku merasa lubang vaginaku terasa sangat hangat oleh cairan sperma yang mengucur dari kemaluan si Indra. Gila, sperma Indra luar biasa banyaknya, sehingga seluruh lubang vaginaku terasa basah kuyup. Bahkan karna sangking banyaknya, sperma Indra belepotan hingga ke bibir vagina dan pahaku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan itu mulai menurun.

    Untuk beberapa saat Indra masih menindihku, keringat kami pun masih bercucuran. setelah itu ia berguling kesampingku. Aku termenung menatap langit-langit kamar. Begitu pun dengan Indra. Ada sesal yang mengendap dihatiku. Kenapa aku harus menodai kesetiaan terhadap perkimpoianku, itulah pertanyaan yang bertalu-talu mengetuk perasaanku. ” Maafkan aku Bu Tika. Aku telah khilaf dan memaksa Ibu melakukan perbuatan ini ” Ujar Indra denagn lirih. Aku tidak menjawab, kami berdua kembali termenung dalam alm pikiran masing-masing. Bermenit-menit kemudian tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami berdua. ” Heei suadah siang lho.. ayo pulang..! ” Teriak kawan Indra disertai ketoak pada pintu. Denagn masih tetap diam, aku dan Indra segera beranjak, berbenah lalu berjalan keluar kamar. Tanpa kata- kata pula Indra mengecup bibirku saat pintu kamar akan dibuka. ” Hayo Ndra, kamu apain Bu Atika sampai pintunya ditutup segala ” Kelakar kawan Indra. ” Ah nggak apa-apa kok, kami cuma ketiduran tadi ” Jawabku degan perasaan malu. Sementara Indra cuma tersenyum.


    Seminggu sejak kejadian itu rasa sesal masih menderaku. Tetapi menginjak minggu kedua muncul rasa rindu pada Indra. Dadaku sering berdebar-debar kalau mengingat kenikamatan luar biasa yang telah diberikan Indra. Aku selalu terbayang keperkasaan Indra diatas ranjang, yang itu semua tidak dimiliki oleh suamiku yang dimakan usia. Sementara aku yang rajin merawat tubuh malah makin ingin merasakan kenikmatan yang lebih. Maka sejak itu aku sering jalan-jalan dengan Indra. Bahkan hampir rutin sebulan 2 sampai 4 kali aku melepas hasrat pada Indra yang selalu melayaniku. Dan dtiap kencan selalu saja ada hal-hal baru yang membuatku semakin terikat oleh keperkasaannya.

  • Foto Ngentot memek temben yang sempit dan lezat Abella Danger

    Foto Ngentot memek temben yang sempit dan lezat Abella Danger


    2028 views

    Duniabola99.com – foto cewek ngentot kasar dengan cowoknya  berkontol besar yang menhantap keras kememeknya yang temben dan pantat yang bahenol dan juga memasukkan kontol gede mulut secara pacsa hingga sesak nafas menembakkan sperma yang banyak di muka.

  • Kisah Memek Mesum Dengan Clara Mahasiswi Jilbab Cantik Di Kampus

    Kisah Memek Mesum Dengan Clara Mahasiswi Jilbab Cantik Di Kampus


    2643 views

    Duniabola99.com – “Tolong ke ruangan saya sebentar” sebuah pesan singkat dari dosen sekaligus pembimbing gw dulu. Dari ruang kerja kecil di sudut gedung dosen, gw beranjak ke sekretariat jurusan, menemui Bu Laras di ruangannya. “kamu, masih sibuk penelitian? Kelas banyak?” hardik bu Laras ketika gw sedang menutup pintu ruang sekre. “enggak sih bu, kenapa ya?” gw masih bingung dengan situasi ini. “saya boleh minta tolong, ambil alih kelas saya. Saya harus ke aussie” pinta beliau kemudian. ya, setahun setelah lulus gw masih mengabdi di kampus, membantu dosen penelitian dan mengajar di mata kuliah dasar. Bu Laras adalah satu dosen senior di jurusan gw, idealisme membuatnya dimusuhi jurusan. Dan gw bisa dibilang mahasiswa kesayangannya. Ia sendiri bukan hanya mengajar di kampus ini, namun juga memiliki status dosen di salah satu universitas di Adelaide.


    Pembicaraan memakan waktu hingga 3 jam, karena gw harus mengajar di fakultas sebelah, dan bukan mata kuliah dasar, melainkan mata kuliah tingkat 3 dan menjadi bahan skripsi gw dulu. Bu Laras menunjuk gw sebagai penggantinya karena beliau menganggap gw kompeten untuk mengajar ini. perkuliahan baru dimulai minggu depan. Jatah 2 kelas tambahan diberikan, membuat waktu istirahat dan penelitian gw berkurang, walau pundi keuangan bertambah. Mungkin di kampus ini gw terbilang satu dari beberapa dosen muda yang bengal (ga nurut peraturan). Mengajar dengan gaya urakan macam mahasiswa. Beliau sendiri yang pernah bilang kalo dosen dilihat dari otaknya, bukan gayanya. Nah, mata kuliah yang beliau berikan ini ada di fakultas sebelah, yang aturannya lebih ketat. Mengharuskan gw berpakaian lebih sopan (sedikit).

    Selasa, 9.30

    Gw telat di hari pertama gw masuk. Kemeja pendek dilapis blazer untuk menutupi tattoo di tangan kiri gw menjadi style andalan. Masih stereotip kalo orang bertattoo itu urakan, walau di fakultas asal, gw bisa seenaknya ngajar make lengan pendek. Pintu gw buka, gw duduk di meja dosen sambil mengeluarkan daftar kehadiran. Beberapa mahasiswi agak tercengang, melihat dosen dengan jenggot tebal, rambut sebahu dan diikat.

    “selamat siang, bu Laras ga bisa menghadiri kuliah ini karena harus penelitian, sy wapol akan menggantikan beliau” kata gw membuka kelas. Dari total 23 orang di kelas, mayoritas adalah pria, sial. Namun ada satu mahasiswi yang mencuri perhatian gw, dari daftar kehadiran gw tau namanya Clara. Duduk di baris tengah, dengan rambut sebahu yang digerai, perawakan tinggi padat. Mengenakan kemeja merah tipis dengan jeans. kulit kuning langsat cenderung putih dengan wajah khas metropolitan (muka anak gaul)

    Suasana hening perlahan cair ketika gw mulai materi. Gw bukan tipikal dosen serius karena selama kuliah gw belajar kalo dosen terlalu serius Cuma bikin setres. Mahasiswa juga menyadari kalo gw ga seseram penampakannya. Kelas ini termasuk kelas yang kooperatif. Saling lempar pertanyaan yang kadang berbalut canda.

    Minggu kedua

    Seperti biasa gw masuk dan menyampaikan materi. 15 menit berlalu dan pintu tetiba diketuk. Clara masuk dengan muka agak panik, “maaf mas telat, boleh masuk?” ya menjadi aturan kelas kalo haram hukumnya manggil gw pak. Sekilas gw melihat jam tangan, telatnya belum terlalu jauh mengingat kelas memiliki durasi 3 jam, jadi gw persilahkan dia masuk tapi duduk di row paling depan. Clara duduk tepat berseberangan dengan gw.


    1 jam berlalu, materi hampir selesai, gw memberikan beberapa soal latihan untuk dikerjakan, kemudian duduk kembali di meja dosen. Saat itu Clara menggunakan kemeja biru muda berbahan semacam satin yang cukup menerawang, ditambah keringat yang masih bercucuran dan membuat kemejanya sedikit basah. Sambil sesekali menjawab pertanyaan dari mahasiswa lain, gw mencuri pandang ke arah Clara. Gw baru menyadari di balik kemejanya ia hanya mengenakan bra, ketika ia menoleh ke belakang dan terpampang jelas garis bra dari balik kemejanya.

    15 menit berselang, ia tetiba membuka kancing paling atas kemejanya dan mengipas-kipaskan kerah kemejanya. “panas banget ih” gerutunya. Gw berusaha mencuri pandang ke balik kemejanya. Belahan dada yang sekilas terlihat, mencilat di karena keringat yang masih membasahi tubuhnya. Berharap kelas lebih lama berlangsung agar gw lebih lama memperhatikan tubuh Clara.

    Kelas ini agak unik, walau setelah jam selesai, banyak yang belum membubarkan diri. Dan pada akhrinya gw mulai menyatu. Di kelas profesional, di luar kelas ngerokok bareng. Rian, salah satu mahasiswa bilang sangat jarang dosen di fakultas ini ga ngasih jark ke mahasiswanya ampe mau ngerokok bareng. Menurut gw sih yang penting di kelas profesional, di luar kita teman.

    Minggu ke-5

    Minggu ini presentasi beberapa kelompok. Clara menggunakan kaos putih berbalut kardigan biru tua. Sambil menunggu kelompoknya maju, ia duduk di baris depan. Setelah gw suruh ia duduk di baris depan, ia cenderung memilih baris depan bersama dua temannya. Kaos yang ia pakai memiliki belahan rendah dan cukup menerawang. Samar terlihat bra berwarna hitam dari balik kaosnya. Ukuran font presentasi yang kecil membuat clara harus memicingkan matanya dan sedikit condong ke depan. Gw yang duduk di meja depan mendapat suguhan belahan dada yang cukup terlihat dari balik kaosnya yang memang kendor. Satu momen ketika ia bertanya dan kardigannya agak turun, gw baru menyadari bahwa bukan kaos yang ia pakai, tapi tanktop dengan belahan samping yang lebih rendah dari belahan depannya. Membuat bra hitamnya terlihat jelas. Ditambah gumpalan dada yang mencuat seperti bra tidak mampu menahannya.


    Clara seperti sadar kalo gw lihat, tapi gw Sengaja ga mengalihkan pandangan gw dan tetap memandang belahan dadanya. Ia sedikit melihat ke bawah, ke arah dadanya dan sadar kalo agak sedikit terbuka, namun bukannya menarik ke atas tanktopnya, ia malah membiarkannya dan berlaga seperti ga ada yang terjadi. Untuk beberapa menit sampai presentasi selesai gw bebas untuk terus melihat dadanya. Satu momen ia bahkan sengaja menekan dadanya ke tengah dengan merapatkan kedua tangannya.

    “iya kan mas?… mas?” pertanyaan dari seorang mahasiswa yang lagi presentasi seperti membangunkan gw. “ah, iya kurang lebih seperti itu” jawab gw sekenanya sambil melihat ppt dan mencoba mengikut apa yang sedang dipertanyakan. Sekilas gw melihat ke arah Clara, iya tertawa kecil sambil menutup mulutnya dengan tangannya. “jadi, dia sengaja?” pikir gw.

    Minggu ke 7

    Seminggu sebelum UTS, hubungan gw dan kelas ini semakin dekat. Beberapa anak ada yang menghubungi gw, mulai dari nanya materi, sampai nanya mata kuliah lain. Hari ini, seperti berbeda, Clara menggunakan rok sepan pendek hitam, dengan kemeja merah (berbeda dengan beberapa minggu lalu), dan blazer. “mau lamaran kerja?” canda gw ke Clara. Gw sadari beberapa anak juga berpakaian lebih rapi dari biasanya. “ada presentasi buat UTS mas abis ini, harus rapi” jawab Clara. Make sense.

    Seperti biasa, Clara duduk di row depan, berhadapan dengan meja gw. berhubung ini hampir materi terakhir sebelum UTS, gw merekap beberapa materi yang gw ajarkan. Posisi Clara yang berada di pojok, membuatnya harus duduk agak menyamping agar melihat papan tulis. Awalnya biasa, namun tetiba Clara melebarkan kakinya. gw masih berpikir positif bahwa itu hanya kebiasaan duduknya. Namun beberpa lama ia tidak merubah posissinya. Gw yang berdiri di sisi papan tulis yang dekat meja gw, menjadi dekat dengan Clara. Penasaran gw ngetes apa Clara benar-benar pamer buat gw, gw menulis lagi beberapa poin materi. Ketika membalikan badan seperti ingin menjelaskan, dengan sengaja gw menjatuhkan spidol gw. gw kemudian jongkok mengambil spidol sambil melihat ke arah Clara, lebih tepatnya ke arah roknya. Keadaan ini harusnya Clara segera merapatkan kakinya, tapi ia tetap membuka lebar kakinya sehingga gw melihat bagian dalam paha mulusnya. Kalo gw lebih jongkok atau melihat lebih lama harusnya gw bisa melihat celana dalamnya, tapi suasana ga memungkinkan.Sambil menjelaskan mata gw memandang seluruh mahasiswa, dan sampai akhirnya melihat Clara. Ia tersenyum sebentar, senyuman penuh kode, kemudian baru merapatkan kakinya. apa artinya ini? Kelas selesai dengan kepala gw penuh pertanyaan apa maksud Clara. tapi gw gak berusaha untuk memikirkannya terlalu dalam, mungkin ia Cuma menggoda.

    Siang menuju sore itu gw kembali ke sekre untuk mengambil beberapa data. Daripada mengerjakan di kantin atau di kosan, gw lebih milih ngerjain di kantin sebelah. Sekitar jam 5 tetiba ada yang dateng nyapa gw “mas, ngapain?” Clara tetiba duduk di samping gw, dengan dua orang temannya. “ah ini, nugas” jawab gw sekenanya. Ia memperhatikan laptop dan setumpuk kertas di samping gw, “banyak ya?” tanyanya penasaran. “yah lumayan, namanya juga kerja” jawab gw sambil menghisap rokok gw kembali. Gw menutup laptop dan merapikan dokumen yang menumpuk. Kerjaan ini bisa nanti lagi, toh deadline masih jauh. “yaah kok dimatiin? Ganggu ya mas?” tanya Clara, “enggak kok, emang udah selesai” jawab gw. Clara kemudian mengajak gw ngobrol, mulai dari hal-hal sepele, sampai ke materi kuliah. Setengah jam berlalu, langit mulai gelap. Pembicaraan lagi menyenangkan, Clara menanyakan banyak hal tentang gw, dan tentang bu Laras. Ia penasaran seperti apa bu Laras, karena beliau terkenal di fakultasnya sebagai dosen yang menyeramkan.

    “Clar, balik yuk” bisik temannya namun cukup keras sampai gw denger. “lo duluan dah, gw ntar aja” tolak Clara halus. Temannya pergi, Clara mulai menanyakan gw lagi. Gw gabisa kabur dari matanya, dan setiap ia tersenyum mata gw seperti ditarik paksa untuk terus melihatnya. Dan akhirnya langit berubah gelap. “laper ga? Makan yuk” tanya gw yang mulai berasa laper. “mau siih… tapi boseen mas di sini mulu” jawab Clara dengan muka manja. “ah saya 6 tahun di sebelah ga ada bosennya”. Pernyataan ini memicu rasa penasaran Clara, “kok ga bosen? Bukannya kantinnya gitu-gitu aja ya?” tanya dia kemudian, “suasananya enak, jawab gw”. ia memutar matanya, agak bingung mungkin. “mau nyoba makan di sana?” tawar gw kemudian. “boleh boleh, yuuk!” Clara bersemangat sambil menarik tangan gw. kemudian ia sadar, melepaskan tangan gw, agak tertunduk malu, “eh, maaf mas”. Gw mengenakan tas gw, dan memegang jemari Clara, “yuk, santai aja kali”. Clara menyambut dengan menggenggam tangan gw.


    Ga lama emang kami bergandengan, gw langsung melepas tangannya karena takut dengan regulasi kampus dan masalah profesionalitas. 10 menit berjalan akhirnya kami sampai ke kantin fakultas gw. suasana masih sama, banyak anak yang main gitar sambil nyanyi ga jelas. Kami duduk di pojok, agak jauh dari keramaian. Sambil mengunyah makanan masing-masing, Clara nampak bersenandung mengikuti lagu. “enak ya ampe malem masih rame, pantes betah” celetuknya di tengah makan. “ya gtulah makanya betah”. Kami selesai makan dan melanjutkan obrolan. “mas, kenapa make blazer terus dah?” tanya Clara tetiba. Sebenarnya gw males buka-bukaan, tapi yaudalah. Gw ga menjawab tapi malah membuka blazer gw. “ini kan ngelanggar aturan” jawab gw kemudian sambil menunjukan tattoo di pergelangan tangan kiri gw. “cool!” Clara nampak antusias sambil memegangi kedua tangan gw. “arti gambarnya apa mas?” tanya Clara yang gw jawab dengan arti tattoo pohon yggdrasil di tangan kiri gw. ia masih antusias dan menanyakan tentang tattoo, ia juga menceritakan beberapa temannya yag memiliki tattoo.

    Perbincangan kami makin seru. Dan tetiba, “panas ya” seru Clara kemudian sambil mengibas-kibaskan blazernya. “buka aja sih, ya panas lah, kantin” jawab gw sekenanya. Awalnya Clara nampak menolak, ia sedikit berpikir kemudian membuka blazernya, ternyata kemeja yang dipakainya adalah kemeja tanpa lengan. Lengan putih mulus dan siluet bagian samping dadanya yang bulat membusung terlihat jelas. Mata gw gabisa lepas dari dua bukit yang menjulang dan terlihat jelas. Ga terasa waktu menunjukan jam 9. Clara mengajak gw pulang. Gw menawari dia untuk diantar pulang.

    Gantian ia bangkit, menjulurkan tangannya, “yuk” ajak Clara sambil tersenyum. Gw bangkit dan meraih tangannya. Berbeda dari gw tadi, ia tidak melepaskan pegangan tangannya. Kami berjalan bergandengan hingga sampai ke parkiran dosen. sebenarnya,dari kata-kata Clara, jarak kosannya dari kampus Cuma sebatas tembok kampus, tapi harus muter karena make mobil. Di jalan tetiba Clara merangkul tangan kiri gw yang emang steady di tuas gigi, “dingin banget sih mas mobilnya” kata Clara manja. Gw bisa merasakan dadanya menempel di lengan gw, tepat di atas sikut. “ya mau gimana, malem, buka jendela aja?” tanya gw kemudian dijawab dengan gelengan manja Clara. sepintas gw rasakan bra yang ia gunakan bukan tipe bra yang bergabus tebal, jadi bisa terasa empuk-empuk dadanya. Sengaja gw naik turunin gigi, biar lengan gw bergerak menyenggol-nyenggol dada Clara. gw berpikir awalnya ga sengaja ia menyentuhkan dadanya, tapi beberapa senggolan hingga yang sengaja gw bergerak buat nyenggol, Clara ga mengubah posisinya. 15 menit dan kami sampai di depan kosan Clara yang ternyata Cuma berjarak 4 rumah dari kosan gw. Malam itu gw kepikiran, sebenarnya kenapa Clara? apa dia suka ama gw? atau ini kisah lain mahasiswa menjilat dosen demi nilai? Entahlah.

    Kamis malam, 2 hari setelahnya

    Sekitar jam 10 malam di kosan, gw baru menyelesaikan beberapa input data, dan bersiap streaming anime. Tetiba hape gw berbunyi, telpon dari Clara ternyata. “mas, maaf mengganggu, lagi di kosan ga?” tanyanya dengan suara yang agak bergetar seperti habis nangis. “iya di kosan ni, kenapa ya?” balas gw agak bingung. “Clara boleh ke sana ga? Plis banget mas plis, nanti Clara jelasin” gw gak tega dengan suara bergetarnya, pun karena kosan gw bebas campur jadi ga masalah. Akhirnya gw iyain permintaan dia. Bakar rokok sebatang dan gw turun (kamar gw di lantai 3). Baru gw sampai pagar, terlihat sesosok gadis berjalan cukup cepat. Menggunakan Celana pendek kain sepaha, kaos bali gombrong, dan jaket yang ga diresleting, dengan tas ransel di punggungnya. Clara berjalan tergopoh, gw langsung mengajaknya masuk ke kamar gw.

    “laptop Clara tetiba mati mas, ga mau nyala lagi, padahal ada UTS dikumpulin besok pagi, boleh pinjem laptop mas ga? Plis, Clara kerjainnya di sini deh” begitu masuk kamar, Clara langsung menjelaskan maksudnya. Gw langsung mempersilahkannya make laptop gw. perlu dijelaskan, kosan gw emang agak gede, kasur single di pojok, laptop gw taro di lantai, nyangkut ke speaker luar karena speaker laptop udah mati, dan Cuma dengan kipas laptop sebagai alasnya, praktis kalo mau ngerjain sesuatu ya tiduran, atau dipangku laptopnya.

    “emang warnet seberang kosan mu penuh?” tanya gw membuka perbincangan saat Clara sibuk ngeluarin buku catetannya. “ga ada aplikasi statistik mas, Clara panik banget. Pinjem ya” balas Clara dengan nada masih panik. Awalnya Clara mengerjakan dengan memangku laptop, karena emang gw larang untuk narik ke manapun, lagi nyetel lagu. Ia nampak sedikit kesulitan mencocokan data di catatannya dengan yang dimasukan ke laptop, jdi gw ambil inisiatif ngebantu. Gw langsung pasang mode kerja, tengkurep menghadap layar.

    “mas, agak panas ya?” tanya Clara tetiba sambil mengibas-kibaskan jaketnya. “yah emang kosanmu ada AC-nya, di sini mah makenya kipas” jawab gw seadanya. “boleh Clara lepas jaket?” ia meminta izin kemudian, gw hanya menjawab anggukan. Clara menaruh laptop di lantai, bangkit dan melepas jaketnya. Lengan putih itu nampak lagi. Baju yang ia kenakan ternyata hampir tanpa lengan. Clara kemudian malah tengkurap di samping gw, “pegel mas lehernya nunduk mlu, sambil tiduran gapapa ya?” tanyanya yang seperti ga butuh jawaban gw.


    Gw seperti mendengar beberapa kali samberan petir, yang kemudian disertai guyuran hujan yang cukup deras. Tapi keseriusan kami ga terganggu karena deadline semakin dekat. Jam setengah 12, akhirnya Clara selesai mengerjakan UTSnya dan mengirimkannya ke email dosen. “yah ujan mas?” tanyanya baru sadar kalo udah setengah jam lebih hujan deras. “kamu kemana aja? Fokus banget” jawab gw sambil noyor kepalanya. “yaah gimana dong, punya payung mas?” tanyanya agak cemas. “gapunya, lagian kosan kamu kan deket, ujan-ujanan dikit gapapa” jawab gw sekenanya. “Clara sih gapapa, datanya basah gimana, masih buat uas ini” serunya sambil menunjuk setumpukan kertas yang daritadi kami pelototin angka-angka di dalamnya. “yaudah tunggu reda aja dulu, ngapain kek” jawab gw sambil bangkit duduk. Clara masih asyik tengkurap. Tekanan dari badannya membuat dadanya mencuat ke samping tertahan bra, bokongnya membusung berani, bulat dan seperti minta dicubit. Dalam hati uda muncul pikiran selama ini Clara memamerkan badannya, boleh gw jamah nih. Tapi gw buang jauh-jauh pikiran itu,gw Cuma dosen pengganti, kalo sampe Clara ngadu ke bu Laras selesai semua karir nama baik gw.

    “mas punya film ga? Nonton aja yuk” tanyanya tetiba. “film apa? bokep?” tanya gw mencoba mancing. “yee jangan, kalo itu entar Clara ga pulang”. Jawaban itu aneh, apa itu berarti kalo gw buat dia terangsang dia rela gw tiduri? Ah setan makin merasuk. “tadi lagi mau nonton anime sih, tuh liat aja di tab” jawab gw kemudian. “wah mas ngikutin ini juga? Ih episode baru uda keluar ya? Mau dong mau dong” jawab Clara antusias ketika melihat tab anime yang lagi gw streaming. Akhirnya kami tonton lah itu film. “mas kok duduk? Clara tiduran aja gapapa kan?” tanyanya tetiba di setelah memulai film. “pegel, sakit keteken gaenak” jawaban gw masih terus memancing. Pikiran gw udah mulai kotor terus ngeliat bokong dan dada yang terjepit itu. “hah sakit? Ooh dedeknya yaa… ahahaha” Clara seperti paham dan malah bercanda. Kenapa pancingan gw terus-terusan disambut, hmmm. “iya lah, gede sih jadi ketindihan kan sakit,hahaha” jawab gw terus memancing. “hmmm sombongnya, segede apa sih?” tanya Clara nantang. Gw udah mulai frontal dan menjurus. “gede deh, masuk mulut kamu mah ga muat” jawab gw sekaligus menantang. “dih, iya deh, mulut Clara yang kecil mas itu sih” jawabannya ternyata ga seperti yang gw harapkan. Gw kira dia bakal nantangin. Gw patah akal, gw kembali nanya ke Clara, “kamu sendiri tengkurep gitu ga sesek?” gw nanya sekaligus tangan gw nunjuk ke arah dadanya. “hah?ini? engga sih, ga sesek Cuma ngganjel ajah” kata Clara sambil tangannya memegang dada bagian sampingnya.

    Clara kemudian bangkit, duduk di sebelah kanan gw. katanya sesek lama-lama tiduran. Ya okelah, kami kemudian mulai menonton episode baru anime tersebut. Baru berlalu 15 menit tetiba petir menyambar keras, dan listrik langsung padam. “hiyaaaah gelap mas” sontak Clara tetiba. “trafo kesamber petir kali” jawab gw santai. “mas kok suaranya ilang juga? Speaker laptopnya kemana?” tanya Clara yang menyadari film yang kami tonton tetiba mute. “rusak speakernya, makanya make speaker luar” jawab gw. “oh” Clara menjawab seperti kehabisan stok pertanyaan. Ruang gelap gulita, cahaya Cuma dari layar laptop. Kami berdua diam menyisakan berisik guyuran hujan menghujam talang air dan atap mobil.

    Gw memandang Clara, ya hanya wajahnya yang terlihat jelas disinari layar laptop. Clara seperti sadar pandangan gw ga bergerak dari wajahnya, “kenapa mas? Liatin aja” tanyanya. “cakep juga kamu ya” jawab gw sambil memandang lurus matanya. “dih kemana aja sebulan lebih tiap selasa ngeliat?” candanya sambil sedikit tertawa. “selama ini ada pengalih terus kan, sekarang Cuma kamu yang keliatan, ternyata cantik” jawaban gw bernada serius, meredakan tawa kecil Clara. ia juga memandang lurus mata gw. perlahan tangan gw merangkul Clara, tak ada perlawanan.

    Kami berdua diam saling berpandangan. Tangan gw naik hingga ke belakang kepalanya, sedikit membelai rambutnya dan perlahan menarik kepalanya mendekati gw. sementara tangan kiri gw perlahan menutup layar laptop. Cahaya semakin meredup karena mengarah makin ke bawah, temaram gw bisa melihat mata Clara perlahan tertutup ketika kepalanya semakin mendekati kepala gw. tak ada perlawanan sama sekali. Dan layar laptop sudah sepenuhnya tertutup, ruangan ini gelap gulita tepat ketika bibir gw menyentuh bibir Clara. tarikan napas cukup panjang sayup terdengar di antara guyuran hujan ketika bibir kami bersentuhan. Tak ada penolakan, gw mulai melumat bibir Clara. bibir mungil tersebut sedikit terbuka, memberi ruang untuk lidah gw bergerilya masuk, yang langsung disambut oleh lidahnya yang seperti sudah tidak sabar.


    Di tengah silat lidah ini, tangan Clara perlahan merangkul gw. tangan kanan gw masih menahan kepalanya untuk ga berhenti berciuman. Napasnya terdengar makin cepat. Tangan kiri gw yang sudah bebas tugas perlahan membelai perutnya, sangat perlahan naik hingga bagian bawah dadanya. Mencari lampu hijau, gw colek-colek sedikit dadanya. Bukan penolakan yang gw dapat, tapi tarikan napas cepat ketika gw menyentuh dadanya. Ini pertanda yang gw cari. Jemari gw langsung terbuka lebar, gw angkat sedikit dan langsung meremas dada kanan Clara. “mmmmhhhhhh” Clara melenguh di tengah ciuman kami yang semakin intim. Gw menyedot paksa lidah Clara masuk ke rongga mulut gw.

    “ngghh nghhh nghhh” Clara mendesah teratur ketika gw meremas dadanya dari luar kaos. Tangan kiri gw berhenti meremas dada Clara dan mulai bergerilya ke balik kaos. Perlahan gw sentuh perutnya, terus naik ke atas. Niat gw mau masuk langsung ke balik bra, ternyata sempit banget, sangat sulit untuk dijamah. Clara tetiba sedikit mendorong gw, hingga melepaskan ciuman kami. “susah ya?” tanyanya sambil sekelebat gw melihat tangannya mengarah ke punggungnya. Ia kemudian menurunkan tali bra dari lengannya. setelah melepaskan kedua sisi tali bra dari tangannya, Clara langsung merangkul gw dan melumat liar bibir gw. tangan kanan gw merangkul punggung Clara, dan tangan kiri gw kembali bergerilya masuk ke balik kaosnya. Ketika gw mendapati bra Clara sudah turun, langsung gw tarik keluar dan gw lempar sembarangan. Tangan kiri gw langsung bergerilya masuk kembali dan meremas dadanya. “aaaaahhhhhh” seketika Clara melepas ciumannya untuk melenguh panjang. Kemudian ia kembali melumat bibir gw, lidahnya liar menari di dalam mulut gw ketika tangan kiri gw bermain di dadanya, meremasnya hingga mencubit putingnya. Clara merangkul gw erat, membuat tangan kiri gw terjepit di antara dadanya, gabisa berbuat apa-apa kecuali meremasi kedua dadanya. Sementara mulut kami terkunci dalam satu ciuman yang kian memanas.

    Perlahan gw melepaskan ciuman kami, kepala gw turun. Clara melepaskan rangkulannya. Kedua tangan gw meremas dada Clara sambil menampik kaosnya ke atas. Kepala gw perlahan mengarah ke dada kirinya. Clara nampak paham, ia langsung menaikan kaosnya melewati kepalanya dan membuangnya entah kemana. Gw gigit kecil puting kirinya sambil gw remas dada kanannya. Bergantian perlakuan ini ke dua dadanya sambil sesekali gw isap putingnya kuat-kuat. “aahhh maaaas, enak banget siih…aaaaahh” Clara melenguh, meracau sejadinya ketika putingnya gw isap kuat-kuat. Di tengah permainan ini, tetiba listrik kembali menyala. Mata gw seperti kena blitz, terang sesaat baru kemudian jelas gw lihat puting pink yang sudah mencuat dari dada putih bulat membusung. Gw kemudian menyelesaikan permainan, hendak melihat ekspresi Clara.

    Clara nampak agak malu, mungkin listrik yang menyala seperti menyadarkan dia sesaat, namun libidonya sudah sangat tinggi, wajahnya sayu. “kenapa mas?” hardik Clara ketika gw melihat wajah cantiknya dalam suasana terang benderang. Semua terlihat jelas, bra putih dan kaosnya yang bergeletakan juga kembali terlihat. “ga Cuma mukanya cantik, dadanya juga bagus banget sih kamu” puji gw. Clara sedikit tersipu, “ah bisa aja mas”. Beberapa detik kami kembali saling diam, agak kikuk harus melanjutkan permainan atau bagaimana. Hingga tetiba tangan Clara mengarah ke selangkangan gw, dan langsung mengusap-usap penis gw dari luar celana. “mana yang katanya ga muat di mulut, Clara mau coba dong” goda Clara sambil tangannya mengusap-usap penis gw. matanya sangat sayu, ia kemudian juga menggigit bibir bawahnya setelah bicara. Libidonya jelas sudah sangat tinggi.

    Gw langsung melempar badan gw telentang di lantai, memberi kebebasan pada Clara untuk ngapa-ngapain gw. ia kemudian duduk di samping gw, tangannya mengelus-elus penis gw dari luar celana. Ia kemudian menurunkan sedikit celana dan cd gw, membut kepala penis gw muncul dan batang penis terjepit celana. Kemudian menjilati perlahan kepala penis gw. sesekali Clara ngeliat gw sambil tersenyum menggoda. Seperti puas ngebuat gw kentang, baru ia kemudian menurunkan celana gw, dan melemparkannya sembarangan. Ia juga menaikan sedikit baju gw biar ga menghalangi penis. Penis gw tegak berdiri, dan Clara agak terbelalak. “gede ya, muat ga nih” entah ini ekspresi kaget asli atau semacam lip service. Ia kemudian beranjak duduk di antara paha gw.

    Tangannya mengocok pelan penis gw sambil perlahan Clara mendekatkan wajahnya. Kembali ia menjilati kepala penis gw. baru kemudian mulutnya terbuka lebar dan perlahan memasukan penis gw ke mulutnya sambil tangannya tetap mengocok pelan batang penis gw. Clara mengulum perlahan, kepalanya naik turun. Ketika kulumannya kian dalam, tangannya beranjak turun dan mengaduk-aduk kedua biji gw. 3 menit berlalu, kepalanya makin cepat bergerak naik turun. Tangannya bertopang di panggul gw. penis gw berasa hangat walau sesekali terantuk gigi. sekeras apapun Clara berusaha, kapasitas mulutnya hanya sampai ¾ penis gw. “phuaaaahh, susaaah” seru Clara sambil melepaskan kulumannya. gw tersenyum ngocol, “ga muat kan”. Clara nampak sedikit cemberut, merasa dirinya gagal menerima tantangan. Rautnya tetiba berubah tersenyum, “Clara tau caranya, pasti muat ampe ujung”. “gimana?” tanya gw sekaligus nantang. “mas tutup mata dulu, rahasia ini, pokoknya ampe ujung” pinta Clara sambil menaikan kaos gw. tepat ketika leher kaos melewati hidung ia berhenti. Membuat mata gw ketutup dan kedua tangan gw mengarah ke atas. “janji gaboleh liat, pokoknya Clara marah kalo mas liat” rajuknya. “iya, coba mana trik rahasianya” tantang gw. emang mata gw ketutup sama sekali, gw gabisa ngeliat apa-apa seperti saat gelap tadi. Gw bisa ngerasain tangan Clara mengocok perlahan penis gw. kemudian melepasnya. Kok gw jadi ga diapa-apain gini? “Clara mana triknya?” tanya gw sambil memastikan Clara ga pergi. “sebentar mas” jawab Clara sambil gw rasakan tangannya kembali mengocok penis gw tapi dengan posisi yang aneh. Gw merasakan genggamannya aneh.


    tetiba bleeesss…”hhhhaaaaahhhh”Clara melenguh kencang bersamaan dengan gw merasakan penis gw masuk ke sebuah goa yang sangat sempit, hangat, berlendir dan berdenyut di seluruh sisinya. Gw langsung menaikan kaos gw dan membuangnya, sedikit bangkit dan gw lihat Clara berjongkok menghadap gw, telanjang bulat tanpa apapun menutupinya lagi. nampak vagina berwarna coklat muda yang dipenuhi bulu-bulu halus. Penis gw sepenuhnya tertanam ke dalam vagina Clara. ia kemudian tersenyum puas dengan wajah yang sudah sangat sange. “muat kan mas ampe ujung” katanya sambil perlahan bergoyang naik turun. “iya muat ampe ujung, tapi curang, itu bibir bawah, bukan bibir atas” gw masih berusaha bicara di tengah kenikmatan luar biasa ini. “sshhh…ahhh… gapapahhhh…lebih enak juga kan, ahhhh” Clara berusaha menggoda gw sambil bergoyang naik turun. “ahhh, iya enaak” gw udah gabisa nahan lagi, dinding vagina Clara terus menekan penis gw, membuat sensasi yang sangat nikmat.

    Setiap kali Clara bergerak turun, gw hentakkan bokong gw ke atas, menjadikan gerakan gw dan Clara saling berlawanan. Setiap hentakkan yang terjadi Clara selalu melenguh kencang. “aaahh…uuhhh… mhhh…enaak maaas”. Kedua tangan gw juga meremas dada Clara yang berguncang liar, sambil sesekali mencubit putingnya. 10 menit berlalu, “ahh maasss keluaaar” Clara melenguh kencang, dan satu hentakkan keras terakhir membuat tubuhnya membusung dan bergetar. penis gw berasa dimandikan oleh cairah hangat yang mengguyur di dalam vagina Clara. Clara langsung tumbang ke depan, gw menahannya dan langsung memeluknya. “enaak banget mas…enak banget” bisik Clara. gw peluk dia dan membalik posisi, ia kini di bawah. Kakinya gw topang di bahu gw. perlahan gw pompa Clara. “ahh iya mas teruss…ahhh” Clara meracau sejadinya ketika gw mempercepat gerakan gw. bermain di rpm tinggi membuat Clara meracau semakin aneh, “ahhh teruss… fuck..yess..ahhh…” lengkingan, racauan, dan lenguhan menyatu dengan napas yang kian cepat dan hujan yang masih deras.

    Sekitar 10 menit sampai gw merasakan gw hampir keluar. “ahhh mas mau keluar lagi” Clara bersiap untuk orgasme keduanya, pun gw merasakan udah di ujung. Kaki Clara tetiba turun dan menyilangkannya di punggung gw, mengunci posisi gw sekarang. “terus maas Clara mau keluaar” Clara meracau makin liar ampe gw harus nyium dia untuk menutup mulutnya. Kakinya mengunci di punggung gw, tangannya mengikat leher gw untuk ga melepaskan ciuman, dan tubuhnya bergetar hebat. Gw merasakan penis gw seperti dipijat, seluruh dinding vaginanya berdenyut, membuat vaginanya makin sempit dan memberi pijatan hebat ke seluruh penis gw. “sssshhhaaaaaahhhh”Clara mendesah lemas disertai dengan guyuran cairan hangat. Dan gw mencapai ujungnya, “ra, mau keluaar” gw memperlambat gerakan gw, bersiap mencabut penis gw. tapi kaki Clara mengikat gw makin kuat, bokongnya bergoyang seperti minta untuk gw pompa lebih cepat. Tangannya mengunci di tengkuk gw. ia melepaskan ciumannya, berbisik di telinga kiri gw “ga mau,ahhh… ga boleeeh,ahh… entot teruus…jangan dilepas…ahhh” gw hilang akal, gw pompa Clara secepat dan sekeras yang gw bisa. “aaahhhh iyaaaahhhh…teruuus” Clara kian meracau. Gw gabisa nahan muatan penis gw lagi. Satu hentakan terakhir penis gw masuk sedalam mungkin ke vagina Clara, dan langsung memuntahkan lava putih hangat di liang rahim Clara. tubuh gw bergidik, 7 semprotan bersarang dalam vaginanya. “aaaaaahhhh enaaaaak” Clara mendesah dan meracau ketika ia gw rangkul erat sambil penis gw memuntahkan seluruh muatannya.

    Setelah yakin semua muatannya keluar,Clara baru melepas seluruh kunciannya dan baru gw cabut penis gw. gw duduk di antara paha Clara, melihat lava putih perlahan meleleh keluar bercampur cairan hangat dari vagina yang menganga. Tangan Clara menengadah ke atas minta gw memeluknya. Gw tidur di sampingnya dan memeluk Clara erat. Kami kembali berciuman sebentar. “enak banget mas, sumpah demi apapun enak” puji Clara. gw hanya menjawab dengan senyuman. Beberapa menit mengisi tenaga, Clara kemudian bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan vaginanya. gw pindah tiduran di kasur. Pikiran gw baru agak jernih, inget kalo gw buang muatan di dalam. Deg-degan juga sih. Clara keluar dari kamar mandi, gw masih ga berani bilang apa-apa. ia kemudian duduk di bibir ranjang. Melihat gw dengan mata penuh kepuasan, kemudian pandangannya perlahan turun ke penis gw yang sudah menyusut. Ia kemudian membelai penis gw. “ntar kalo udah gede, ngentot lagi ya… Clara ketagihan” goda Clara. “itu, peju, gapapa?” gw panik sampe gabisa ngomong kalimat lengkap. Clara tersenyum, “kondom itu proteksi lemah, sering sobek, kalo KB 99% aman”. Dan gw bisa napas lega atas jawaban itu, pantas Clara pede banget untuk gw keluar di dalam.


    Hujan masih mengguyur deras, dan waktu sudah menunjukan tengah malam. Clara merebahkan dirinya di samping gw, di kasur yang sempit ini sehingga kami harus tidur miring agar muat. Clara tiduran membelakangi gw. “mas, Clara boleh nginep aja ga? Udah tengah malem” ujarnya tetiba. Gw merangkul perutnya sambil membalas, “baru mau minta kamu nginep aja daripada tengah malem pulang, hahaha”. Clara tetiba membalikan tubuhnya sehingga tidur miring menghadap gw. “iya mas boleh? Asyik” serunya kemudian mengecup bibir gw, lalu tersenyum manja. Tangan gw beranjak naik dan mengusap rambutnya. Gw kemudian tidur telentang, tangan kiri gw menjadi bantal Clara, ia tidur sambil memeluk gw. tangan kiri gw mengusap-usap rambutnya. Malam kian larut, kami tidur tanpa mengenakan apapun yang menutupi tubuh kami. ga butuh waktu lama hingga Clara terlelap, mungkin ia sudah kelelahan.

    Pagi menjelang, gw bangun dan melihat jam, baru jam 6. Clara sudah tidur berubah posisi, miring membelakangi gw. perlahan gw rangkul perutnya, berbisik di telinganya. “Clara, udah pagi, bangun”. Ia masih pulas tertidur. Beberapa kali gw membangunkannya dan tidak ada respon. Perlahan gw berbisik, kemudin iseng gw mengendus di lehernya. Clara bergidik namun masih pulas. Tangan kanan gw naik perlahan dari perutnya, menuju dadanya yang tumpah ruah. Gw elus perlahan, masih ga ada respon. Gw kemudian cubit pelan putingnya. “mmhh…” Clara bergidik sambil sedikit mendesah. Beberapa kali gw cubit perlahan putingnya, kemudian gw remas pelan dadanya, kiri kanan bergantian. “mhhh, aaahhhh” Clara mendesah sambil masih terlelap, jadi seperti mengigau. Gw mainkan kedua putingnya, sambil gw jilati lehernya. Clara semakin mendesah, namun belum ada tanda ia bangun. Tangan gw turun dari dadanya menuju bokongnya. Gw cubit bokongnya, dan ia masih juga belum bangun. Kemudian tangan gw turun sedikit ke selangkangannya, gw elus vagina yang mengintip di antara kedua belah bokongnya. “ahhhh…ahhh” Clara mendesah, bokongnya bergoyang mengikuti pola elusan jari gw di bibir vaginanya. gw kemudian memainkan Clitorisnya yang terjepit di antara bibir vagina dan pahanya. “aaahhhh…mmmmm” desahan Clara makin mejadi, tubuhnya bergoyang, namun masih seperti orang mengigau. Vaginanya perlahan basah, dan bahkan sudah hampir banjir.

    Penis gw udah berdiri tegak, antara sange dan berdiri ketika pagi. Gw selesaikan gesekan jemari gw di vagina Clara. gw kemudian memegang penis gw, mengarahkannya ke antara dua bokong Clara. gw gesekan perlahan penis gw di bibir vagina yang mengintip tersebut. “mmhhh” Clara mendesah kembali, disertai bokongnya yang bergoyang perlahan. Gw mengira-ngira di mana letak lobang vaginanya, gw arahkan kepala penis gw tepat di depan lobang vaginanya, dan perlahan gw memasukan penis gw ke dalam vagina Clara. kepala penis gw kini sudah masuk, menyisakan batang penis yang sudah keras di luar. Tangan kanan gw kemudian meremas melebarkan bokong Clara dan dengan kekuatan penuh gw benamkan seluruh penis gw ke dalam vagina Clara. “huaaaaahhh” Clara sedikit berteriak ketika sodokkan gw langsung membenamkan seluruh penis gw ke dalam vaginanya yang sudah basah. Langsung gw sodok cepat Clara. posisi ini membuat vaginanya terasa lebih sempit. Penis gw seperti dijepit oleh ruang hangat yang telah basah. Tangan kanan gw naik dan langsung meremas dada Clara.

    Beberapa lama gw menggoyang Clara barulah ia bangun, “mmhhh aaahhh maas enaaaak, teruuus” Clara bangun langsung meracau. Tangannya langsung merangkul kepala gw. tangan gw kemudian mengangkat kaki kanan Clara, membukanya lebar, kemudian tangan gw langsung menyusup ke perutnya dan turun ke vaginanya. di balik rambut-rambut halus vagina itu gw mainkan Clitoris Clara sambil masih memompanya. Kepala Clara menengadah sambil terus meracau “hhhaaaahhh teruus… teruus mas teruus, Clara mau pipis”. Beberapa sodokan kencang membuat tubuh Clara membusung, tangannya kencang merangkul kepala gw, tubuhnya bergetar, sesaat kemudian gw merasakan penis gw diguyur cairan hangat yang begitu deras disertai lenguhan panjang Clara. memastikan ia selesai orgasme baru gw cabut penis gw, dan cairan putih mengalir keluar vaginanya, membasahi bulu-bulu halus yang sudah lembab. Gw kemudian membalik tubuh Clara, memeluknya erat dan mencium bibirnya mesra, “selamat pagi Clara”. Clara tersenyum manja, ia memeluk gw erat sehingga penis gw yang masih berdiri tegak menempel di perutnya. “pagi mas, pagi-pagi Clara udah dientot aja mas” timpalnya sambil tersenyum manja. “ya kamu dibangunin ga bisa, memek udah basah, tusuk aja lah, hehehe. Marah ya?” balas gw kemudian. Clara menggeleng, “enggak, alarmnya enak banget mas. Clara biasa bangun sebel kalo bunyi alarm, kalo ini enak”. Jawaban diiringi dengan tawa kami pagi itu. “kamu enak, mas kentang nih” timpal gw. “uuu kaciaan dedeknya belum keluar yaa” canda Clara sambil tangannya perlahan mengocok penis gw yang masih berdiri tegak. “masukin lagi ya?” tanya gw minta ijin. Clara bangkit duduk sambil tangannya masih memegang penis gw. “bukan ga mau mas, Clara lemes entar gabisa kuliah, disepong aja yaa?” jawabnya. Yang tanpa menunggu balasan gw, wajahnya mengarah ke penis gw dan langsung menjilati kepala penis gw. perlahan Clara mengulum penis gw sambil tangannya mengocok batang penis gw. kuluman yang penuh gairah disertai lenguhan-lenguhan yang bisa gw dengar di sela-sela kulumannya.


    Clara kemudian memposisikan tubuhnya berlutut di antara paha gw. ia melepas kulumannya, menegakkan penis gw, kemudian menjepitnya di antara kedua dadanya. Ya, dada Clara cukup besar untuk bisa benar-benar menjepit penis gw dan mengocoknya. Namun posisi ini keliatan susah buat dia. Jadi gw minta ia berhenti dan tidur telentang di tempat gw. kemudian gw berlutut di atas perutnya, ia kembali menjepitkan dadanya di penis gw. gw bergerak maju mundur beraturan dengan pola Clara mengocokkan dadanya. Sesekali kepalanya berusaha menjangkau kepala penis gw. agak susah keliatannya tapi ia berhasil mengulum kepala penis gw sambil dadanya mengocok penis gw. sensasi unik ini membuat gw sangat bergairah. Dan tak perlu waktu lama untuk gw sampai ke puncaknya. “ahhh mau keluaar” dan *crot crot crot crot* empat semburan bersarang ke wajah cantik Clara. ia menjilati sperma gw yang mendarat di sekitar mulutnya. Clara tersenyum puas dengan wajah belepotan sperma.

    Rehat sejenak baru kami kemudian mandi. Jujur kamar mandi gw ga cukup lebar untuk bisa dipakai berdua. Sehingga tak banyak yang bisa kami lakukan. Setelah Clara membersihkan sperma gw yang mulai mengering di wajahnya, kami mengguyur badan masing-masing. Clara menuangkan sabun di dadanya, dan menggunakan dadanya untuk menyabuni gw. ia menempelkan dadanya di seluruh tubuh gw, kemudian berlutut dan membenamkan penis gw yang masih tertidur di dadanya. “dedek bangun dedek” candanya sambil menggosok-gosokan dadanya yang penuh sabun di penis gw. “jangan ganggu dedek tidur, ntar kalo bangun kamu lemes” balas gw disertai tawa Clara. selesai menyabuni gw. Setelah sedikit membilasnya, gantian gw menuangkan sabun di telapak tangan gw dan mulai menyabuni tubuh Clara. ia berdiri membelakangi gw. gw oleskan ke seluruh tubuhnya, dan terakhir dadanya. Gw mengolesi sambil meremas-remas dadanya. Tubuhnya mencilat, air bercampur sabun diterpa cahaya. Membuat perlahan penis gw bangkit kembali. Gw kemudian mencoba mengambil sikat gigi, namun sengaja menjatuhkannya. “yah ambilin dong tolong” pinta gw. Clara membungkuk berusaha mengambil sikat gigi yang terjatuh, dengan cepat gw arahkan penis gw yang sudah meninggi ke vagina clara, “aaaaahhhhhhh” Clara melenguh kencang ketika penis gw menyeruak masuk ke dalam vaginanya. tangannya yang semula ingin mengambil sikat gigi langsung bertopang ke tembok. Gw memegang panggul Clara sebagai tumpuan dan langsung memompanya perlahan. “sshhh aahhh alibi banget ngambil sikat gigi maas…ahhh” Racau Clara menyadari permintaan gw Cuma alibi. “ahh mas, enak…ahhh, udah jam segini mas…ahh” Clara meracau keenakan namun juga menyadari jam kuliahnya hampir tiba. Baru sekitar 3 menit gw cabut penis gw. ga enak juga kalo dia ampe ga masuk kuliah, kentang sebenernya sih, tapi mau gimana lagi. Clara bangkit, membilas tubuhnya. Kemudian berbalik dan langsung mencium gw. lidahnya langsung liar menyeruak. Gw membalas pelukannya, sambil meremas bokongnya. Cukup lama kami berciuman, hingga Clara yang melepaskan ciuman kami. ia kemudian menggenggam penis gw, “sabar ya dedek, nanti Clara puasin kamu deh” ujar Clara. “janji?” tanya gw kemudian. Clara membalasnya dengan senyuman nakal, lalu memeluk gw.

    Selesai mandi kami bergantian handukan. Keluar kamar mandi gw duduk di bibir ranjang. Gw memandanginya yang sedang mengeringkan tubuhnya. Ia sadar kalo pandangan gw tertuju padanya ketika ia akan memakai celana dalamnya, “kenapa mas?” tanyanya. “yah kamu make baju, mau liat kamu telanjang lebih lama” jawab gw sambil terus memandangi dadanya yang berguncang liar. “iya mas entar kita main lagi, puasin deh liat Clara telanjang” jawabnya sambil berpakaian. “masih lama ya? Pengen terus liat kamu telanjang aja boleh?” tanya gw diselingi sedikit tawa. “yeeh masuk angin dong clara kalo telanjang terus” jawab Clara setengah bercanda. Selesai berpakaian, kami kemudian turun. Gw mengantar Clara ke kosannya, untuk berganti baju dan menyiapkan bawaan kuliahnya. Kemudian berangkat menuju kampus.


    *tambahan
    cerita ini berpotensi menjadi kisah seri karena gw dan Clara menjadi semakin intim, tergantung respon trit dan ingetan gw tentang cerita yang berkesan dengan Clara.

  • Video bokep Kokone Mizutani digudang kosong

    Video bokep Kokone Mizutani digudang kosong


    1918 views

  • Video Bokep Yua Ariga bermian lidah dan ngentot bergilir diluar ruangan

    Video Bokep Yua Ariga bermian lidah dan ngentot bergilir diluar ruangan


    2152 views

  • Kisah Memek Gara-gara SPP – 2

    Kisah Memek Gara-gara SPP – 2


    2914 views

    Duniabola99.com – Lia tampaknya, hendak mengutarakan sesuatu, tapi sudah keburu aku tutup, ia kemudian, kembali memijit bel rumahku, tapi tidak aku gubris, akhirnya ia pun berjalan ke arah toko di seberang dengan perasan tak karuan, karena malu ia melipat tangannya di depan dadanya, agar guncangan dadanya tidak terlalu nampak. Akupun naik ke lantai atas untuk bisa melihatnya lagi.


    Tampak Lia dengan kikuk berbicara dengan Mas Yus, begitu aku biasa memanggil pemilik toko itu, karena kebetulan di sana sedang ramai pembelinya, itu memang biasa terjadi karena walaupun tak seberapa besar, tapi barang yang disediakan cukup lengkap, dan tidak terlalu beda jauh dengan di toko grosir.

    Tampak Lia yang sedang berbincang sering diamati dari atas ke bawah oleh bapak-bapak dan mas-mas yang kebetulan sedang berbelanja, sepertinya mereka tahu kalau Lia tidak memakai bra, karena aku yang melihatnya memakai teropong dari arah belakang tak sedikitpun melihat ataupun tersamar tali BH, padahal pakaian Lia cukup transparan karena mungkin usianya yang cukup lama, karena mungkin tanggung bagi Lia untuk membeli baju seragam baru, karena sekarang sudah mendekati kelulusan.

    Gerakan badannya saat mengambil uang di saku roknya pun mendapat perhatian dari semua laki-laki yang ada di sana, payudaranya kembali berguncang hebat, karena sepertinya dia cukup sulit mengambil uang yang ada di saku roknya, mungkin karena roknya pun sepertinya dibuat pada waktu dia masih baru kelas dua, jadi dengan ukuran tubuhnya yang sekarang rok itu terlihat mini dan sangat pas di pantatnya. Akupun jadi teringat bahwa akupun menyuruhnya untuk tidak memakai CD di balik roknya. Dan ternyata memang tidak terlihat bentuk CD dibalik roknya yang ketat itu, dan gerakan dua belahan pantatnya terlihat cukup menggairahkan. Bergoyang dengan sangat natural saat ia bergerak.


    Pantas saja laki laki yang melihatnya di sana memandangnya seperti hendak menelanjanginya, memandangi dari atas ke bawah. Ternyata Lia memang sangat sexy dengan keadaan yang seperti itu. Dengan tanpa memakai penutup dada alias BH dengan pakaian seragam yang transparan karena termakan usia, dan roknya yang sepertinya dua ukuran di bawah ukurannya yang sekarang.

    Kemudian tampak, ia kembali merogoh seluruh sakunya, baik baju dan roknya, gerakannya itu kembali mengundang tatapan para lelaki di sekitarnya, karena kali ini terlihat jelas guncangan di payudaranya dan jelas sekali kalo dia tidak memakai BH, karena goyangan paudaranya terlihat sangat jelas. Sepertinya dia terlihat panik dan menunjuk ke arah rumahku, mungkin uang yang dimilikinya kurang untuk membayar rokok dan tali yang kuminta, atau dompetnya tertinggal barangkali. Itu yang ada di benakku saat melihatnya kebingungan.

    Karena tak tega melihatnya kebingungan dan jadi tontonan gratis terlalu lama. Akhirnya kutelepon Mas Yus dengan HP-ku, dan pura-pura menanyakan apakah ada temanku cewek yang beli tali pramuka dan rokok, karena aku beralasan bahwa aku khawatir kok lama banget, dan ternyata benar, Mas Yus menerangkan bahwa Lia memang mengaku duitnya kurang karena dompetnya tertinggal di rumahku, dan tadinya Mas Yus curiga apa betul Lia temanku dan disuruh beli tali dan rokok olehku, karena ia baru pertama kali ini melihat Lia, tidak seperti temanku yang lain yang sering membeli barang ke tokonya kala main ke rumahku, begitu katanya.


    Akhirnya Lia bisa meninggalkan toko itu, setelah aku bilang bahwa kekuranganya nanti akan diantarkan, dan bahwa benar Lia itu temanku. Di akhir pembicaraan Mas Yus sempet bilang bahwa Lia itu sexy banget dengan keadaan seperti ini, suruhlah sering sering ia belanja ke tokonya. Dan aku yakin Lia mendengarnya, karena tempat Mas Yus menerima telepon hanya berjarak setengah meter dari tempat Lia berdiri, sedang saat ia mengucapkanya Mas Yus berbicara biasa, tidak berbisik. Jadi aku yakin Lia pasti mendengarnya. Aku pun menyanggupi bahwa Lia juga nanti yang akan mengantarkan kekurangan pembayarannya.

    Mereka tidak tahu kalau aku mengamati semua yang terjadi sejak tadi dari jauh.

    Saat Lia berjalan ke arah rumahku, para pembeli yang sedari tadi ada di sana tampak ribut ada yang bertepuk tangan, bersiul (terlihat dari bibirnya yang monyong), ada juga yang bersuit dengan “irama menggoda” karena terdengar juga olehku.

    Lia kini tambah kikuk dan malu, karena kini dia sadar bahwa semua orang yang ada di sana telah tahu bahwa ia tidak memakai BH, karena saat ia panik tadi ia tidak dapat lagi menutup-nutupi lagi keadaannya yang tanpa pakaian dalam, dan gerakanya tadi membuat orang semakin jelas melihat payudaranya yang terguncang kesana kemari, saat ia merogoh saku baju dan rok pendeknya. Tapi Lia enggan berlari karena takut akan lebih memepertontonkan payudaranya yang bergoyang jika ia berlari. Ia hanya berjalan sedikit cepat untuk mencapai rumahku.


    Aku telah menunggunya di depan pintu pagar yang telah aku buka, dan menyambutnya dengan tersenyum. Satu rencanaku telah tercapai.

    Lia yang masih terlihat malu, semakin malu, karena akulah yang jelas tahu jika dibalik seragamnya ia tidak memakai apa-apa lagi, karena akulah yamg memintanya melakukan semua ini. Tapi aku bersikap wajar saja, dan itu membuat Lia tenang berada di dekatku. Memang selama ini aku dikenal sebagai cowok yang baik, dan cenderung pemalu, karena itu banyak cewek yang tertarik padaku.

    Setelah ngobrol ini-itu, akhirnya meunuju ke pokok permasalahan, bahwa ia butuh uang untuk membayar tunggakan SPP dan uang bangunan, yang sebenarnya telah orang tuanya berikan, tapi telah ia pergunakan untuk beli ini dan itu serta “biaya kenakalannya” seperti narkoba dan minuman keras. Dan aku menyanggupi untuk meminjaminya tapi semua itu ada timbal baliknya kataku padanya.

    “Seperti yang kubilang tadi, mau nggak, sebagai jaminanya aku foto kamu dengan pose yang sexi dan dengan pakaian seadanya?!” tanyaku padanya.
    “Ya mau gimana lagi, toh aku sudah datang ke sini sesuai dengan keinginanmu, nggak pake BH dan CD”.
    “Sudah kepalang basah, lagian hanya kamu yang bisa menolong aku. So, mo gimana lagi.. Ak.. Aku terima deh! Tapi janji nggak akan menyebarkan foto-fotoku khan?!”, Ia bertanya dengan sedikit terbata-bata.

    Rupanya ia sudah terlalu sering berbohong pada orang tuanya, tentang ke mana saja barang barang yang mereka berikan untuknya, seperti HP, jam tangan (bermerk) serta beberapa perhiasan emas kecil seperti anting, yang sering ia katakan hilang, tertinggal di rumah teman dll. Padahal semua itu sudah ia jual. Dan tampaknya orang tuanya sudah mulai curiga dengan semua itu, karena itu HP yang ia miliki sekarang tidak berani ia jual, karena takut akan menambah kecurigaan orang tuanya, lagi pula kalau di jual paling hanya laku sedikit karena itu adalah HP keluaran lama. Itu ceritanya kemudian, saat aku mulai mempersiapkan peralatanku.


    Saat kutanya kenapa dia mau menerima syaratku untuk di foto dengan pakaian minim dan sexy, ia menjawab bahwa ia percaya denganku, bahwa ia yakin, aku adalah cowok yang bisa dipercaya, dan tidak akan berbuat yang tidak-tidak, karena ternyata selama ini Widi sering bercerita padanya mengenai apa saja yang telah ia lakukan untukku, tentang foto sexy Widi yang aku buat, tentang aku yang mengajaknya jalan tanpa memakai BH dan memutuskan kancing bajunya, tentang aku yang selama ini tidak pernah minta yang macam-macam (ML) pada Widi, sehingga Widi percaya padaku, begitu ceritanya (tapi soal yang tentang Widi hanya memakai celana pendek saja selama menemani aku yang berkunjung ke rumahnya, sepertinya tidak Widi beritahukan), itu pulalah yang membuat Lia percaya padakku, bahwa aku senang melihat cewek sexy dan mem-foto mereka. Karena selama ini ternyata Widi dan Lia berteman cukup dekat sejak SD, hanya saja ia beda SMP dengan Widi dan juga denganku, jadi aku baru mengenalnya di SMA/SMU. Selain alasan yang pasti dia butuh duit juga tentunya.

    Karena keadaan rumah sepi, lagi pula pintu gerbang sudah aku kunci, rasa isengku muncul, seberapa percayanya Lia padaku. Lalu akupun mulai melakukan aksiku.

    “Lia, kamu kan aku suruh ke sini, hanya boleh memakai seragam tanpa BH dan CD, tapi aku belum liat buktinya tuh!”.
    “Idih lu Yurie.. Masa sih dari tadi kau gak liat toket gue yang terayun ayun gini” katanya sambil memegang toketnya denga dua tangannya.

    Tampaknya dia sudah mulai rilex denganku karena sudah memakai bahasa lu-gue.

    “Iya serius, aku belum bisa liat jelas tuh!”

    Kemudian ia menarik baju seragamnya ke belakang, sehingga toketnya yang tadinya tersamar di balik seragamnya. Kini makin jelas terlihat, putingnya yang kecil, menonjol di seragamnya,


    “Wah mana, tetep gak jelas” kataku.
    “Mungkin kalo gini baru jelas” lanjutku sambil menyambar satu gelas air es yang memang sedari tadi ada di meja depanku sebagai obat kalau aku haus kala menunggu dia datang tadi. Kemudian menyiramkannya ke arah dada Lia yang sedang memamerkan puting payudaranya.

    Kontan seragam di bagian depannya basah kuyup, karena air es yang tersisa masih cukup banyak, karena aku memang tidak begitu lama menunggu Lia datang.

    Bersambung . . ..

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri


  • Video bokep Shiona Suzumori menghisap kontol dan melakukan tits job

    Video bokep Shiona Suzumori menghisap kontol dan melakukan tits job


    2662 views

    Situs Judi Bola

  • Foto Bugil pirang manis dengan payudara sempurna Aislin membentang vagina ketatnya

    Foto Bugil pirang manis dengan payudara sempurna Aislin membentang vagina ketatnya


    1918 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang Aislin yang mengangkat pakaiannya menampilkan toketnya yang gede pentil warna pink dan juga memamerkan memeknya yang tembem berbulu tipis yang dicukur rapi diluar ruangan.

    Kumpulan majalah online dewasa, Foto majalah dewasa, cerita dunia, Dunia artis, Dunia maya, Dunia model, Popular word, Foto Cewek Cantik, Foto Cewek Seksi, Foto cewek cantik asia, Cewek mulus, cewek tokek besar, cewek cantik, cewek seksi, Foto cewek tokek kecil, Foto cewek tokek besar, Foto cewek manis

  • Foto Bugil Cewek amatir Vanessa Rivas memamerkan pantatnya yang cantik di sekitar rumah

    Foto Bugil Cewek amatir Vanessa Rivas memamerkan pantatnya yang cantik di sekitar rumah


    1908 views

    Duniabola99.com – foto gadis Vanessa Rivas suka bermain basket dan menampilkan bodynya yang hot di sekitaran rumahnya menampakkan pantatnya yang bahenol dan memeknya yang tanpa bulu.

  • Kisah Memek Menyetubuhi Anak Ibu Kost Yang Masih Perawan

    Kisah Memek Menyetubuhi Anak Ibu Kost Yang Masih Perawan


    2543 views

    Cerita ini bermula saat saya mendapatkan tempat kossan yang baru. Dari kemarin-kemarin saya muter-muter di daerah sampangan , dan pada akhirnya saya dapet juga tuh tempat kossan yang buat saya tempatin. Dengan tempa yang masuk ke dalam-dalam perkampungan dan ada satu satu hal , yang buat tertarik saya untuk tinggal di kossan itu.

    Karena di tempat kos sinilah, ada anak dari ibu kos yang cantiknya bukan maen.

    Gadis itu bernama Lia, dia merupakan mahasiswi dari kampus UNTAG. Saat saya melihat dia,

    seketika kontol saya begitu ngaceng dan tegang karena Lia sangat cantik dan seksi. Sebelumnya saya bertanya untuk mencari kossan , saat itulah yang menyapa dan menjawab si Lia dan berkata:

    “Iya , masih ada satu kamar kok Kak”.

    Dengan jawaban seperti itu , saya langsung tak pikir lama-lama dengan suara yang lembut dan halus menjadikan kontol saya semakin bersemi. Dengan pemilik Ibu kos yang juga begitu ramah juga, tapi kadang –kadang Ibu kos yang dengan profesi berdagang di Solo juga jarang untuk pulang ke rumah nya.

    Lia juga mengatakan kalo Bapak dan Ibu juga jarang di rumah.Dan pada akhirnya di kemudian hari, saya langsung untuk mengambil kamar kossan yang kebetulan bersebelahan dengan pemilk rumahnya. Dengan tepat kos yang lumayan terpencil dan jauh saya dari teme-temenm gak jadi masalah lah buat saya. Yang penting saya bisa dapetin hati Si Lia anak dari pemilik yang punya kossan.

    Dan kemudian saya sudah siap untuk menempati kamar kossan yang baru. Saat saya duduk kan di luar, saya melihat Lia sedang telpon-telponan ntah dari siapa dengan duduk di teras rumahnya.

    “ wow. . .kesempatan buat saya nih. . ?”ucap saya.

    Begitu nungguin Lia telpon-telponan, langsung saya samperin dia. Situs Poker Online

    “ Hay…lagi ngapaian nih. .?”ucap saya.

    Dengan sambil tersenyum.

    “ Iya ,Kak sedang santaian aja kok Kak..”ucap Lia.

    Dengan membalas dengan senyum simpul.

    “Sedang telponan sama si pacar ya. . ?”ujar saya.

    “ Pacar Kak .. . ?”jawab Lia.

    Terasa hati ini remuk medengar ucapan Si Lia. Ternyata Lia sudah punya pacar. Ampun deh. . . !!

    Tapi pembicaraan masih tetap berjalan , walau Lia sudah punya gebetan. Saya berkeinginan untuk akrab dengan Lia, ya….sapa taukalo Lia bosen atau Bete dengan pacarnya. Sapa tau. . . . . .?

    Saya perhatikan dengan wajah cantik nya Si Lia,

    Sumpaaaah. . . .!!!! bener-bener mirip wajah Indo. Dengan kulit yang eksotik dan dengan paras yang beda dari lingkungannya.

    “Kok . , Liatin Lia seperti itu sih Kak. . .?”tanya Lia

    Saya yang bengong kemudian tersadar.

    “ Eh ,iya. .ternyata Lia ada tai lalat nya juga ya. . ?”jawab saya.

    “ Kalau orang punya ciri-ciri seperti itu, orang nya sering beruntung lho. . .?” ucap saya.

    “ Lha memangnya ada apa ikh Kak?” Tanya Lia

    “ Ya iyalah beruntung. . .! untung aja tai lalat, kalo tai kambing gimana jal. . .?” dengan bercanda.

    Lia seketika langsung tertawa. Manis banget senyumnya ngeliat dia tertawa. Pada akhirnya pada malam itu saya berhasil ngobrol begitu laama dan tertawa bersama Lia. Bahkan setelah cerita tentang tai lalat itu, Lia bahkan nunjukin kalau dia punya tanda lahir di pundaknya.

    “Mana mungkin itu tanda lahir .. !

    kayaknya tatto deh!” dengan menuduh.

    “Beneran kok Kak ini tanda lahir!” balasnya.

    “Gak percaya ah. . .!

    Pasti kamu orangnya suka tato kan. . !

    Harus dicek nih!” tuduh saya.

    Dia malah tertawa ngekek. Saya begitu senang.. Dan paginya, saya sempetin dulu joging pagi.

    Dengan lari di tempat dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat saya. Punya badan tegap dan berotot memang inilah saya.


    Walaaah. . .. tiba-tiba saya denger suara cebar-cebur dari kamar mandi. Saya usut dari mana asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar yang saya tempati.

    Ternyata disebelahnya kamar mandi tho. . . !

    Saya coba mendengar suara gemercik air tersebut. Ternyata suara kemudian adalah suara nyanyian seorang gadis.

    Tidak salah lagi, itu suara Lia!

    Saya begitu seksama dan menikmati suara nyanyiannya. Merdu dan apik banget.. !

    Akhirnya timbul pikiran kotor saya. Dengan dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa saya panjat!

    Akhirnya dengan cepat, otak saya berfikir mesum.

    Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya seperti ini. Setelah yakin orang tua Lia sudah berangkat pergi berdagang dan Lia pasti sendirian di rumah, saya nekat untuk ngintipin Lia mandi.

    Dengan panjatan kursi, akhirnya saya bisa mencapai ujung tembok paling atas. Pelan-pelan saya angkat kepala untuk melihat pemandangan di dalam kamar mandi.

    Dan memang benar. . !

    Lia sedang mandi sambil bernyanyi. Lia dengan wajah Indo itu ternyata punya tubuh yang sangat seksi. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat saya liat secara jelas.

    Dengan tetek yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang sebagian tertutup dengan busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah memeknya dapat terlihat sanagat jelas. Tanpa sadar sudah membuat batang kontol saya langsung mengeras.

    Lia masih asyik menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun.

    Yang membuat saya tak tahan dengaan kondisi tangannya yang meremas teteknya sendiri. Terpaan busa sabun dari teteknya yang putih licin oleh sabun membuat saya serasa mau horny. Kemudian ,

    Lia membilas sabunnya dengan mengguyurkan air.

    Kulitnya makin terlihat putih bercahaya dan pada berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan air. Diluar dugaan saya, ternyata Lia menjamaahi dan mengelus-elus bagian memeknya. Saya berfikir Lia melakukan pembersihan di daerah memeknya.

    Ternyata, Lia begitu nikmat dengan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut. Saya liat matanya sudah merem-merem keenakan.


    “Ohh Yessss. . .. Lia sedang masturbasi. . .!”

    Baru kali ini saya melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara jelas saya menonton Lia yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir memeknya. Secara tak sadar saya jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi saya sangat terlihat. Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Lia.

    Malu deh jadinya kalo ketahuan , lagi satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku mesum seperti ini. Ternyata dingklik yang menjadi pijakan saya untuk mengganjal kursi tak sanggup lagi menahan pijakan saya. Akhirnya dingklik tersebut meleset.

    Dan Lia jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya.

    “Mampuss deh.. kalo Lia sampai tau!” batin dengan rasa cemas.

    Saya langsung menghentikan tontonan sebentar. Saya segera turun dari dinding yang saya panjat buru- buru. Ternyata Lia menyadari dirinya diintip. Lia segera mengenakan handuk dan pakainnya lalu buru-buru keluar kamar mandi.

    Saya segera menuju pintu kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Lia, kalau-kalau Lia bisa berteriak. Bisa mateng saya kalau dia nanti akan mengadu ke Bapak Ibunya setelah pulang dari berdagangnya. Saya yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung bertumbukan dengan Lia yang baru saja keluar kamar mandi.

    Kemudian handuk Lia langsung lepas, dan Lia terjatuh.

    “Sorii..Sorii. .. “

    Dengan kata kata itu yang bisa terucap dari mulut saya sambil membantu Lia untuk berdiri. Saya langsung mengambil handuknya. Dan nampaknya Lia kelabakan ketika handuknya hampir saja copot. Lia tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang membuat teteknya menyembul kelihatan.

    “Kakak, barusa ngintipin Lia yah?” tanya Lia

    Dengan menundukkan kepalanya, Lia menunduk mungkin karena dia malu. Karena baru saja dia melakukan masturbasi. Saya jadi ngerasa berdosa.

    “Kakak minta maaf ya.. Kakak menyesal banget”


    saya ucapin itu dengan nada memelas. Lia cuma mengangguk tapi masih menunduk. Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil menahan malu. Matanya berkaca-kaca. Saya jadi tambah merasa bersalah.

    “Blum ada lho yang ngeliat Lia begituan. . ?”

    “ Kok kakak berani sih?” suaranya lirih.

    Akhirnya saya anterin Lia ke kamarnya. Saya bimbing dia menuju kamarnya. Dibenak saya semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia ketakutan. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma.

    Setelah sampai dikamar Lia, saya malah memeluknya. Terlintas dipikiran saya, kalau cewek sedang sedih begitu cara untuk menenangkannya hanyalah dengan di peluk ,menurut teori saya yang pernah saya lakukan .

    “Lia . . .. ,Kakak minta maaf ya . . ”

    saya bisikin itu ke telinganya. Sekali lagi Lia mengangguk. Dari pelukan, saya beralih mendekap Lia.

    Saya langsung saja cium pipinya kemudian bibirnya. Kemudian dengan naluri saya, tangan saya juga ikut memainkan perannya meremas dada Lia dari luar handuknya.

    “Kakak! Sedang ngapaain nih. . .!” ucap Lia kaget.

    Dalam teori saya, kepalang becek , basah aja sekalian!

    Tanggung ketahuan ngintipin Lia mandi, kenapa gak saya tidurin aja sekalian?

    Mumpung ada kesempatan !!

    Saya kemudian men dorong Lia ke tempat tidurnya. Pintu kamarnya segera saya kunci. Dan kemudian handuknya dengan mudah saya lepas. Bibir Lia saya lumat dan beradu dengan lidah. Tangan saya menjamah teteknya yang semok. Lia sedikit berontak dan kakinya berulah gak karuan.

    “Kakaaaakk..” Lia berteriak.

    Saya mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana?

    Saya bisa dihajar masa. Akhirnya saya menghentikan aksi birahi saya. Saya mutusin untuk membujuk Lia pelan-pelan. Sambil mengelus-elus pundaknya dan membelai rambutnya saya ngomong pelan-pelan.


    “ Lia, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud ngapa-ngapain Lia”.

    “Kakak gak mungkin menyakiti Lia karena kakak sayang banget sama Lia..”.ucap saya.

    Lalu saya cium leher Lia, tangan saya mulai lagi main-main mengelus teteknya, meremas dan mengelus kemudian turun ke daerah memeknya.

    “Kakak, Lia mohon jangan ya kak. .” Lia memelas ketakutan.

    “Lia pokoknya santai aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Lia. Kakak Sayang sama Lia.”

    Tangannya terus mendorong-dorong saya. Lia sangat ketakutan setengah mati. Saya terus memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Lia. Kemudian turun dan menjilati puting teteknya yang merona.

    Dan tangan kanan saya mengelus-elus daerah memeknya. Jari tengah mulai saya masukkan ke selakangan memeknya. Saya terus mainkan itu pelan-pelan.

    “Kakak.. Lia mohon, Lia belom pernah begituan kak.. . .”

    “ Lia takut.. . . .” Lia masih memelas.

    Tangannya terus menahana tangan kanan saya yang menjamah didaerah bibir memeknya. Saya cuma jawab permohonan Lia dengan ciuman dan kuluman dibibirnya. Saya terus lumat bibir Lia dan bibir memeknya dilumat jari tengah saya. Perlahan saya masukan jari tengah saya dengan pelan-pelan.

    Terasa daerah memeknya Lia sudah basah. Mengetahui daerah memeknya nya sudah basah dan licin, saya jadi yakin kalau sebenarnya Lia juga pingin menikmati permainan saya. Kayaknya Lia juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat.

    “Lia. . . “.

    “Kakak masukin jari kakak pelan-pelan ya.”

    “ Kagak sakit kok..”

    “ Lia tenang aja yaa..”

    Belum lagi Lia memberikan persetujuannya, jari tengah saya terus saja masuk ke memeknya.

    Akhirnya jawaban Lia Cuma erangan dan desahan. Saya terus mainkan dengan memasukkan jari tengah saya kedalam memeknya sedikit demi sedikit.

    Akhirnya bisa masuk jari saya!

    “Kakak.. Lia takut kak..” Lia terus ngomong.

    Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya agak berat. Saya yakin Lia sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi.


    Cewek-cewek seperti Lia mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi sendiri.

    Seperti yang saya liat barusan di kamar mandi. Saya makin sibuk dengan tangan kiri saya membelai rambutnya, mulut saya sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan saya memasukkan jari kedalam liang memek Lia yang makin banjir dengan cairan dan licin.

    Akhirnya saya gak tahan lagi. Dengan sekejap segera saya lepaskan semua pakaian saya hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera saya tindih tubuh Lia yang tergeletak.

    “Lia, kita coba masukin yuk.. !!”

    “Tahan sedikit ya.. “

    “Mungkin sedikit nyeri.”

    Lia dengan lugunya mengangguk.

    Tampaknya Lia sudah diliputi gejolak birahi yang gak bisa di kontrol. Saya makin birahi dan bersemangat. Perlahan saya sempret-sempretkan kontol saya yang udah tegang dari tadi ke bibir memeknya Lia. Lia yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.

    Jiwa raganya sudah diliputi hasrat seks. Setelah kontol saya licin dengan cairan Lia, perlahan saya tancapkan kontol saya ke dalam liang memek Lia. Walaupun pekerjaan saya halus dan pelan, tetap saja Lia merintih kesakitan. Sekarang kontol saya tercampur dengan cairan licin dari Lia dan darah virginnya. Kemudian Lia menangis, Namun bibirnya terus mengeluarkan suara

    “Arrhhh.. ahhhh.. kakak..”

    Saya gak mau ambil pusing. Saya sibuk dengan mengobrak abrik memek Lia yang sangat sempit agar batang kontol saya bisa masuk lebih dalam lagi. Dibantu dengan cairan pelicin Lia yang sudah banjir, kontol saya bisa masuk semuanya.

    Saya terus menggenjot dengan maju mundur batang kontol saya. Sesekali saya cium dan jilatin leher Lia hingga ke teteknya. Kemudian putting nya saya emut dan sedot sekuat-kuatnya. Akhirnya saya meliat tanda-tanda Lia akan birahi kembali. Segera saya atur dengan kecepatan goyangan saya.

    Saya pun pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Lia lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak


    “Kakakk…. . ”

    Berurutan setelah itu saya juga keluar menyemprotkan cairan pejuh saya didalam memeknya.

    “Aaaaahhh.. Ahhhh.. Lia..”

    Saya ngecrooot. .. . . . .

    “Croooott. . . . .Jrooot……Criiiit. . .. “

    Beberapa kali semburan dengan menekan kontol saya sedalam-dalamnya kedalam liang memeknya. Lia pun menjepitkan pahanya. Akhirnya untuk beberapa saat kita menikmati dan merasakan nikmatnya bagaimana orgasme yang sebenarnya. Beberapa saat setelah itu terasa kedut- kedut dan denyutan dari memeknya.

    Kontol saya yang masih menancap dan belum saya cabut. Batang kontol saya itu saya biarin sampai lemas didalam memeknya Lia. Saya terus perhatikan wajah menawan Lia yang lemas sayu setelah saya renggut bunga keperawanannya.

    Sesaat saya jadi tak tega dan kasihan telah melakukan ini semua kepada Lia. Kembali saya elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan. Saya tatap matanya dalam-dalam sambil berkata pelan

    “Lia, maukah kamu jadi pacar kakak?” Lia hanya diam.

    Saya tau dia udah punya pacar. Tapi saya sama sekali gak tau apa yang mau saya katakan selain itu kepada Lia.

    Saya pasang kembali celana dan keluar dari kamar Lia. Lia masih terdiam lemas dan sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. Saya udah siap dengan segala resiko dari perbuatan saya barusan. Setelah itu saya langsung berkemas di dalam kamar kos saya.

    “Mungkin setelah ini Lia akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan saya bakal di pidana kan” pikir saya.

    Siang harinya, saya sudah selesai beres-beres barang-barang. Saya pengen cabut duluan sebelum saya di usir sama orang tuanya Lia. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke saya.

    Ternyata pintu kamar kos saya diketuk.

    Setelah saya buka ternyata Lia. Saya persilahkan Lia masuk. Lia pun masuk kedalam kamar saya. Lia melihat saya sudah berkemas dengan barang-barang siap-siap mau kabur.

    “Kakak mau kemana?” tanya Lia. Saya cuma diam.


    “Kakak gak boleh pergi!”

    Lia takut.. !

    “Gimana coba kalau Lia sampai hamil?”

    “Kakak harus bertanggungjawab untuk semua ini!” kata Lia lirih.

    “Baiklah kakak tak akan pergi. Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa”.

    “Tapi kakak mohon jangan mengadu sama orang tua Lia ya..”permintaan saya.

    Lia hanya mengangguk, dan dengan matanya masih sembab karena menangis.

    Saya jadi kasihan, akhirnya Lia saya peluk lagi. Seminggu setelah itu, saya dan Lia Cuma diam-diam dan tak ada tegur sapa. Tapi akhirnya saya mencoba beranikan diri lagi untuk menegurnya dan mengajaknya bercanda lagi.

    Akhirnya, saya bisa ngajakin Lia untuk berhubungan badan lagi. Ya. . .Kadang dikamar kos saya, kadang dikamar dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar saya, padahal orang tuanya ada dirumah. Ternyata Lia selalu diliputi sex gairah.

    Permainan birahi ini kami semakin hari semakin variasi. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Lia sudah berani menelan habis sperma yang saya semburin didalam mulutnya.

    Permainan seks lagi dan lagi.. kami berdua sama-sama diliputi gairah birahi yang liar. Walaupun status hubungan saya belum jelas hingga saat ini, saya tetap menjalani ini sama Lia. Dan Lia masih berhubungan dengan pacarnya.


    Tapi kalo soal ranjang Lia lari ke saya dan hampir setiap malam Lia mampir ke kamar saya buat adegan gituan. . .

    itung-itung pengahantar tidur malamnya. Kadang setelah gituan dia balik ke kamarnya, kadang tidur di kamar saya. Sejak saat itulah, Lia ternyata diam-diam juga main sama pacarnya. Saya pernah nanya ke Lia, apa dia pernah melakukan hubungan badan dengan cowoknya? Awalnya Lia bilang belum.

    Tapi setelah saya selidiki sms dari cowoknya, ternyata mereka juga udah ngelakuin hal begituan.

    Setelah perawannya saya renggut, Lia malah jadi hyperseks dan binal yang pengen ngelakuin hal itu terus.

    Pada saat itu, pembicaraan saya sama Lia sampai ke sesuatu yang bahkan gak saya duga. Lia berkata sedandainya kalau dia membayangkan di setubuhi dengan dua orang, yaitu saya dan pacarnya.



    Hehehee… Tak habis pikir saya membayangkannya. . . ., mengapa cewek yang dulu nya pemalu dan cupu ini bisa jadi binal seperti ini ya?? Sekian.

  • Cerita Sex Berhubungan Intim Saat Pulang Surprise

    Cerita Sex Berhubungan Intim Saat Pulang Surprise


    774 views

    “Biasa-biasa saja…”, jawabku.
    “Lu gak katakan ke Rida jika saya pergi mengelana?!”, tanyaku ke Edo.
    Saya cukup kecewa, karena awalnya sudah membuat gagasan supaya Rida tidak mencariku kembali.

    Cersex Terbaru – “Hahahahahaha, ia cinta mati sama lu man…”, Edo ketawa terpingkal-pingkal. Saya kebingungan, apa yang harus saya lakukan? Apa saya harus terima Rida?
    “Telah, kelak saya ceritain, lu mandi saja dahulu, tentu capekkan pulang dari Bali…”.

    Aku juga bawa koperku naik ke lantai 3, kembali lagi ke kamarku untuk mandi dan istirahat sesaat. Saat naik, lantai dua yang adalah tempat servis pijat-pijat, rupanya semua kamar tertutup, tentu ini hari ramai pelanggan, patutan saja di bawah saya cuma bertemu Edo sendiri.

    Lantai 3 hanya ada tante Yully sendiri, saya meminta membikinkan makanan, sekalian menanti aku juga mandi supaya tubuhku fresh. Hari mulai malam, saya mulai mengantuk, sesudah mandi aku juga selekasnya isi perutku, selanjutnya istirahat di kamarku. Karena lelahnya saya melalui perjalanan, aku juga lelap sesaat sampai suara keras menggugahku. Kelihatannya beberapa teman kembali pesta di luaran sana. Suara lagu disco benar-benar keras dan membuat saya tidak bisa tidur.

    Mau tak mau saya bangkit dari tidurku, ku pandangi jam dinding, rupanya jam dua subuh. Ku membuka pintu dan coba menyaksikan ruang kumpul kami. Panorama yang telah tidak asing, beberapa teman sedang pesta sex. Tetapi ini kali sedikit berbeda, kelihatannya ada tambahan anggota.
    Gadis itu membelakangi, hingga saya tidak bisa menyaksikannya secara jelas. Aku juga dekatinya, gadis itu sedang menyepong k0ntol Edo.
    “Rida?…”, begitu terkejutnya saya menyaksikan Rida sedang gabung dalam acara pesta ini.
    Edo lantas tersenyum, Rida tidak mempedulikanku, dia terus menyibuki dianya melumat k0ntol Edo. Kusaksikan sekitaran, Andi sedang menyedoti susu Tyas, dan yang yang lain, Ayu, Widya, Lisa, dan Iskandar sedang asyik menyanyi sekalian berjoget telanjang. Ini kali tidak ramai, entahlah repot apa beberapa teman yang lain. Jika bos Herman sich lumrah, semenjak menikah, dia telah jarang-jarang bermain-main kesini.
    Yang tidak habis kupikir ialah bagaimana Rida dapat ada dalam acara pesta ini. Saya termenung sesaat, sampai mendadak Ayu tarik tanganku supaya bergabung untuk menyanyi bersama-sama. Badan mereka yang bugil sedikit membuat k0ntolku mengeras, aku juga turut di barisan mereka untuk berjoget.
    Sekalian menari nikmati lagu ‘Move Like A Jagger’, Ayu menarik kaos ke atas, seakan ingin saya turut berjoget telanjang . Saya biarkan menelanjangiku, badan atas ku telah telanjang saat Ayu sukses menarik lepas kaos ku. Lantas sekalian menari di depanku, dia coba buka kancing dan resleting celanaku. Celanaku juga selanjutnya sukses diplorotkannya, sampai cuma sisa celana dalamku. Selang beberapa saat juga, Ayu memplorotkan celana dalamku.
    Masih sekalian berjoget, kami terus berangkulan tanpa kenakan pakaian. Badan Ayu tercium benar-benar wangi, dan Iskandar sedang asyik k0ntolnya dikulum berganti-gantian oleh dua gadis, Widya dan Lisa. Kadang-kadang aku juga meremas susu Ayu yang bikin gemas. Style berjogetnya yang sedikit genit, membuat k0ntolku mengeras. Kusaksikan arah Rida, rupanya ia telah ber-WOT dengan Edo. Edo yang duduk di atas sofa dipangkui oleh Rida. Rida terus bergoyang dengan badan membelakangi Edo, terlihat terang disini Rida yang sedang berpangku di paha Edo sedang terangsang berat. Goyangannya cantik membuat susunya tergetaran.
    Sedikit iri saya menyaksikan episode itu, yang mana akulah yang terlebih dulu mengenali Rida. Sedang tidak konsentrasi karena pikirkan Rida, mendadak ku rasa k0ntolku digenggam, kusaksikan ke bawah, rupanya Ayu telah berjongkok untuk mengocak k0ntolku. K0ntolku yang telah tegang kubiarkan Ayu mengocaknya. Justru saya tidak sabar untuk dikulum Ayu, selekasnya saya jambak rambut Ayu dan kutarik sampai mukanya berkenaan k0ntolku. Ayu memahami, dia juga segera membuka mulutnya untuk melumat k0ntolku.
    Posisi Andi sama dengan Edo, seolah tidak ingin kalah, Tyas juga ber-WOT dengan irama yang cepat. Susunya yang putih bergoyang lencang, gadis oriental ini seperti bintang di sini. Cuma Iskandar saja yang sama sepertiku, namun ia dilayani dua gadis sekalian.

    Sedotan Ayu yang cukup professional memang benar-benar menyenangkan, Memaju-mundurkan mulutnya dik0ntolku sekalian kadang-kadang dia meremas buah jakarku, membuat saya benar-benar nikmati kesan sepongan yang cukup lain. Telah entahlah berapakah lagu yang terlintasi, sampai kuluman Ayu cukup menjemukan ku, ingin sekali saya nikmati memeknya, meskipun seringkali dan cukup jemu, tetapi gairah birahiku tidak bisa bohong jika saya benar-benar memerlukan sex. Lantas saya menggerakkan muka Ayu supaya menjauhi k0ntolku. Ku mencari kondok yang selalu saya stock dan ku pasangkan, saya benar-benar sangat takut jika sampai mehamili seorag gadis di sini.
    Ku ambil badan Ayu untuk bergabung di atas sofa, selekasnya ku mengambil posisi supaya Ayu gampang berpangku di pahaku. Perlahan-lahan Ayu naik ke pahaku, lantas meRidang k0ntolku supaya gampang ditujukan ke k0ntolku saat dia akan duduk di pangkuanku.
    “Ah…”, desahan Ayu saat k0ntolku melesap ke memeknya.
    Sekarang ada 3 pasangan yang berlomba-lomba dengan style WOT. Ku saksikan ke Tyas dan Rida, dua gadis ini bagus sekali gairahku, saya justru tidak memikirkan Ayu yang WOT tapi Tyas dan Rida. Yang membuat saya tertarik sama ke-2 nya ialah, Rida ialah gadis paling muda di sini, ‘barang’ yang baru, hingga terlihat lebih ‘fresh’, dan Tyas ialah typeku, gadis oriental, saya benar-benar sangat sukai dengan gadis berkulit putih, terlihat lebih bersih.
    Ingin selekasnya ku mengakhiri pertalian cinta dengan Ayu, supaya bisa antre rasakan kembali sex dengan Rida dan Tyas. Tetapi Ayu terus bergoyang mengocak k0ntolku dengan penuh semangat. Dari belakang saya meremas-remas susunya, rambutnya wangi mengenaiku, hingga sensasiku ialah berfantasi dengan tutup mataku dan memikirkan Tyas lah yany sedang berpangku denganku. Desahan kepuasan kudengar dari mulut Ayu,
    “Ah… ah… ah…”. Acara pesta sex semacam ini kerap kami selenggarakan hampir tiap malam, tetapi ini kali sedikit berlainan, selainnya personel yang tidak komplet, tetapi kami dihibur pendatang baru, yakni Rida. Saya menyengaja mengirit tenagaku, biarkan Ayu yang lebih agresif, supaya saya bisa memiliki sedikit tenaga untuk bercinta dengan Rida dan Tyas.
    Bacaan Seks Ngentot Surprise Saat Pulang Berlibur
    Kusaksikan ke samping, Rida telah ganti posisi, tidak membelakangi Edo kembali, dia ber-WOT secara bertemu, hingga Edo dapat sekalian meremas dan menyedoti susunya. Saya makin terangsang menyaksikan susu fresh Rida yang terus dihisapi Edo, terlihat benar-benar fresh. Mudah-mudahan saja Edo selekasnya akhiri bermainnya hingga saya dapat berganti-gantian. Dan posisi Tyas tetap sama, dia tetap terus semangat mengoyangkan pinggulnya mengocak k0ntol Andi. Yang berlainan ialah Iskandar, dia telah mendoggie Lisa, dengan bibir yang terus bergelut dengan bibir Widya yang berjongkok di sampingnya.
    K0ntolku hangat di saat memek Ayu, karena takut berejakulasi dalam, saya minta Ayu hentikan WOTnya, saya meminta untuk keluarkan di luar. Meskipun memakai kondom, saya masih tetap sedikit berpikiran krisis, takut kecil kemungkinan ada kebocoran pada kondom. Saya benar-benar takut jika harus bertanggung-jawab atas wanita yang tidak betul, memang lumayan egois, itu juga argumen saya tinggalkan Rida.
    Selanjutnya Ayu juga berdiri, dan k0ntolku terlepas dari cengkeraman memeknya, dia lantas berjongkok di depanku, saya buka lebar pahaku supaya Ayu lebih gampang untuk blowjob. Lantas Ayu menarik kondom yang dipasang di k0ntolku, supaya saya lebih ‘merasakan’ enaknya sepongannya.
    K0ntolku dikocaknya, dengan tangan lantas berpindah dengab mulutnya, secara memiliki irama sekalian mainkan buah jakarku membuat saya tidak tahan dan merasa akan selekasnya berejakulasi. Kuluman yang makin cepat membuatku tidak tahan dan pada akhirnya menyemprot spermaku di tenggorokan Ayu, kutahan kepalanya supaya k0ntolku masih tetap meredam lebih dalam di situ. Ayu kelihatan terselak dengan semburan spermaku, lumayan menarik jika k0ntolku berejakulasi dalam, baik di memek ingin juga di mulut.
    Saya istirahat sesaat, sekalian menanti Edo atau Andi yang jemu, sekalian kumpulkan tenaga saya cuma duduk saja. Ayu yang gairah seksnya tinggi terlihat tidak senang, dia mengocak memeknya sendiri dengan jarinya, cewek hyperseks semacam ini benar-benar menjijikkanku. Lantas Widya yang semula cuma berciuman dengan Iskandar lantas mendekati Ayu, dia menolongnya mainkan memeknya, terlihat episode lesbian yang ada seperti pada beberapa film, bahkan juga mereka sama-sama berganti-gantian mainkan memek mereka.
    “Argh!…”, teriak Rida, langsung membuatku terkejut lantas melihat ke arahnya, rupanya Edo menggigit puting susu Rida lumayan kuat.
    “Sorry…”, kata Edo meneruskan kulumannya.
    Kusaksikan posisi Tyas saat ini telah berbeda, dia ditindih oleh Andi, dengan bringas Andi memompanya secara cepat.
    “Uh uh uh…”, desahan Tyas di ikuti getaran badan karena pompaan Andi.
    Posisi Iskandar dan Lisa sama juga, Iskandar menindih Lisa meskipun harus ada di lantai, tetapi semangatnya masih tetap berkobar, sekalian melumat bibir Lisa, Iskandar juga memompakan k0ntolnya di saat memek Lisa. Mereka memakai kondom, karena untuk keamanan, kami jaga citra gadis di sini, mereka sedikit akan kehilangan berlangganan bila sudah melahirkan anak.
    Untuk kami, lebih bagus beberapa gadis ini memakai kondom saat berhubungan seksual, karena cukup menyusahkan jika harus alami beberapa hal tidak diharapkan, kira saja jika harus mengaborsi bayi dalam kandungan mereka.
    Nyaris sejam berakhir, Edo tetap kelihatan kuat memacu Rida, kemungkinan dia konsumsi obat kuat, karena sejauh ini kami mengetahui jika Edo memang seorang hyperseks. Dan Andi dan Iskandar telah istirahat, begitupun beberapa gadis, mereka cuma merokok dan nikmati bir yang ada. Saya menyaksikan Tyas yang sedang lowong juga selekasnya mendatanginya. Tyas kelihatan sedikit lelah, rambutnya sedikit berantakan, tetapi saya tidak ingin tahu, kutarik tangannya supaya dia berdiri dan menjauhi dari segerombolan orang yang sedang nge-bir tersebut.
    “Layani saya donk Yas…”, pintaku, lantas selekasnya aku juga ambil kondom baru untuk digunakan.
    Saya tahu Tyas sedikit lelah, menjadi saya rebahkan dia di atas sofa, dia terduduk menyandarkan, saya berdiri di depannya lantas buka lebar selangkangannya. Ku tujukan ‘rudal’ ku ke sasaran targetku. ‘Bleps’, suara yang kedengar saat k0ntolku menancap sampai ke, full, di memeknya yang sedikit basah. Tyas lantas menyimpankan matanya dan berdesah,
    “Ah…”, dia terlihat lelah.
    Mukanya yang elok membuat saya benar-benar terangsang, sekalian memacunya aku juga melumat bibir cantiknya. Jika saja nasibnya bagus, mungkin Tyas telah jadi seorang aktris, muka dan badannya benar-benar memberikan dukungan sekali, bahkan juga lebih elok dari Sandra Dewi sekali juga. Badannya wangi, kuciumi pipinya yang putih tetapi sedikit merah merona, lantas kuciumi lehernya yang sedikit jangkung, “Wangi…”, sampai hingga ke susu nya yang bukat montok. Putingnya yang masih tetap sedikit kecil dan merah muda itu kulumat mati-matian.
    Masih memacunya, berasa air bertebaran, karena gadis oriental memang mempunyai sedikit keunikan, yakni ‘becek’.
    “Ah… Capek….”, desahan Tyas yang benar-benar tidak kugubris. Terus ku pacu tanpa ampun, sekalian menyaksikan ke Rida yang tetap dipacu oleh Edo.
    Saya sedikit tamak, maunya pengin segera menuntaskan ini lantas beralih ke Rida.
    Beberapa saat memacu Tyas, pada akhirnya ku saksikan Edo bangun, dia kelihatannya telah menuntaskan bermainnya. Kusaksikan Tyas juga telah lelah, dia tertidur dalam pacuanku, aku juga menarik keluar k0ntolku lantas berpindah dekati Rida.
    “Tamak sekali kau Man…”, kata Edo sekalian melepas kondomnya.
    “Hehehe, menumpahkan rasa rindu…”, jawabku. Lantas Edo juga bergabung untuk nge-bir sekalian kumpulkan tenaga kembali.
    Itil V3
    Rida terlihat juga tidak sadar diri, dia juga pasti kelelahan. Tindakan awalnya saya cuma nikmati susunya saja, kurang memberikan kepuasan jika Rida pada kondisi tertidur. Tetapi bolehkah buat, dia tentu benar-benar lelah dipacu Edo tiada henti sejak dari barusan. Buah dadanya terlihat fresh, tidak demikian besar hingga membuat daya khayalanku lumayan kuat memikirkan jika Rida masih duduk di kursi SMA. Ku remas-remas dadanya lantas kusedot kuat puting susunya, kumainkan juga dengan lidahku.
    Saya ingat lagi saat pertama saya mengenalinya, awalannya kupikir Rida ialah cewek baik, sesudah mengenalinya di Facebook, kami juga makin dekat, dan lakukan hubungan seks. Awalannya saya cuma mengetest, rupanya Rida serius untuk melayaniku, karena itu lah saya memendam hatiku supaya tidak jatuh hati. Saya tidak ingin memiliki pasangan yang menekuni di sektor semacam ini, aku juga kabur sejumlah minggu ke Bali, entahlah bagaimana Rida justru dapat gabung di sini, pesta sex saat ini.
    Kelak sajalah jika sebelumnya sempat baru bertanya ke Edo, malam hari ini agar saya menikmatinya dahulu. Lagian karena Rida telah ditiduri Edo, setdknya saya punyai argumen untuk tidak membangun jalinan selanjutnya.
    Sesudah senang menyedoti susu nya yang fresh, saya mulai arahkan k0ntolku ke memek Rida. Dia tetap lelap karena kelelahan, tidak sedikitpun bergerak untuk menampik, hingga secara gampang saya membobol memeknya yang basah dengan beberapa sisa air kepuasan memek Rida yang bahkan juga bercucur keluar membasahi sekitaran pahanya. Selangkangannya kubuka, kakinya ku angkat ke atas hingga saya gampang memacunya. Masih sempit dan legit seperti awalnya berjumpa, Rida yang masih hijau ini cukup memberi kesan untuk tingkatkan gairah birahiku.
    Edo telah kembali fresh, dia sekarang sedang memacu Tyas yang sedang lelap, dan Iskandar sedang memacu Ayu dengan style doggie. Hmm, kelihatannya itu model kesukaannya Iskandar, hahaha. Andi, Lisa dan Widya menari-nari di muka tv, ini kali lagu Melinda “Cinta Satu Malam” yang sedang memengaruhi pikiran mereka untuk berjoget.
    Jogetan mereka kelihatan lain, kelihatannya mereka mabok karena minuman keras yang mereka minum.
    Ku goyangkan bokongku mundur-maju hingga k0ntolku masuk keluar di memek Rida. Sekalian meremas-remas payudaranya, saya menciumi bibirnya. Rida belum juga sadar diri, badannya tidak memiliki daya, cuma bergoyang meng ikuti pompaan ku yang makin lama makin cepat.
    Ku tampar-tampar pipinya supaya Rida dapat sadar, tetapi capek sudah menyusupinya, matanya terbuka sesaat saja, lantas tutup lagi. Pipinya memeras karena pukulanku, sebentar-bentar cuma dengar suara desahan kecil,
    Bahkan juga saya menarik-narik putingnya supaya Rida dapat terjaga, tetapi percuma usahaku. Hingga saya berserah untuk menidurinya pada kondisi sadar, saya memacunya dengan kondisi Rida yang 1/2 sadar.
    Sampai beberapa saat berakhir sejak acara pesta, aku juga sedikit lelah. Saat senang meniduri Rida, kutarik k0ntolku, ku membuka kondom yang membuat perlindungan k0ntolku, dan ku kocokkan k0ntolku sampai spermaku muncrat di muka Rida. Kemudian aku juga kembali lagi ke kamar untuk istirahat, tetapi Edo, Andi dan Iskandar belum senang benar-benar nikmati ke-5 gadis tersebut. Mereka tetap memacu gadis-gadis yang telah tidak sadar diri tersebut.
    Saya istirahat lagi untuk mengembalikan stamina, esok saya harus kembali bekerja seperti sebelumnya. Upayanya ini cuma saya dan Edo saja yang semakin banyak menekuni, dan yang yang lain telah repot dengan kegiatan mereka sendiri. Apalagi semenjak Herman menikah, dia jarang-jarang kesini untuk membantu jaga usaha ini, hingga saya dan Edo yang lebih harus berusaha keras supaya usaha ini tidak gulung alas.