Author: dbgoog99
-
Video Bokep Karina Grand memijiti kontol gede lalu masuk kememeknya
-
Kisah Memek Nikmatnya Bercinta Di Kolam Renang Hotel
Duniabola99.com – “Ayolah, cobalah dahulu,” ujar salah seorang wanita yang berada dipinggir kolam. Bahasa itu seperti sebuah canda dari sekelompok wanita yang aku yakin sekali memiliki postur dan raut wajah yang cantik.Salah satunya telah membuka sepatu dan telah menangalkan pakaiannya hingga nampak tinggal berbikini saja.Mereka adalah Chaterine Zeta Jones dan Julia Roberts.
Tanpa sungkan, wanita yang berbikini tsb (Chaterine Zeta Jones) terjun kekolam, menampakkan bra nya yang basah dan samar terlihat bentuk indah dari payudara tsb.Tak lama kemudian, ia menangalkan semua pakaian bikininya dan membuangnya kepinggir kolam.
Kolam itu dalamnya hanya sebatas pinggan orang dewasa.
Sunguh pesta yang menyenangkan bagi mereka.
“Aku tidak tahu,” kata Julia Roberts yang berada di pinggir kolam, sambil mengigit bibirnya.
“Oh, ayolah,” kata Catherine Zeta-Jones, sambil berdiri didalam kolam, secara tidak sadar ia telah memperlihatkan bentuk telanjangnya dalam remang2 cahaya kolam.
“Santailah sedikit, kau pasti membutuhkan itu. Aku tahu kau ingin membuang semua stress, ini sangat baik sekali.”
“Sepertinya menarik,” balas Julia Roberts sedikit bergumam. “Tapi….aku tidak begitu nyaman dengan ruang publik yang terbuka ini.”
“Ayolah,” balas Catherine kembali. “Akan kutunjukkan padamu.” Dia memutar dan menunjukkan bokongnya pada Julia dengan melompat di kolam tersebut.
“Rasanya menyenangkan sekali…ayolah!”, ajaknya sedikit menghasut.Julia mengigit bibirnya dan sedikit tercengang. “Apa2 an ini?” Ia kemudian melepaskan semua pakaiannya dan ikut berbikini.
Terlihat bagaimana bentuk seksi tubuh wanita itu walaupun sedikit kurus dibanding Catherine, tapi payudara dan bokongnya sangat indah..
“Ya tuhan,” Julia berteriak saat terjun kekolam dan membilas rambutnya. “Kau benar, Aku sangat membutuhkan ini.” sahutnya girang.
“Betulkan…?,” balas Catherine meyakinkan. “Setelah beberapa bulan yang melelahkan, kau pasti butuh ini.”
Merekapun asyik bermain di kolam tersebut sambil bersenda gurau. HokiJudi99
Mereka bersandar dipinggir kolam dengan badan tertelungkup. Dan bercerita ttg segala sesuatu yang ringan sambil tertawa.
Tanpa mereka sadari, seorang bertubuh atletis juga sedang menuju kolam tersebut dan ingin masuk kekolam tersebut.
Ia memperhatikan kedua wanita tersebut, seakan mereka cuek dgn kondisi sekitarnya.
Namanya David.
David adalah plan manager hotel tersebut dan ingin melepas lelah sambil memeriksa hasil kreasi pada kolam VIP jacuzzi ini. Terutama pada pancaran gelembung air dari dasar kolam dan spotlight lampu diseputar kolam. Ia pun membuka pakaian kerjanya dan hanya mengunakan celana dalam. Tekanan gelombang didasar kolam tsb ia rasakan dengan kakiknya, dan berharap tingkat pressure gelembung tersebut tidak menganggu pengujung yang ingin bersantai.Ia tersenyum dengan kreasi yang dibuatnya. Sepertinya kedua wanita tersebut menikmati dan menyukainya.
Sekarang ia memperhatikan lampu sorot yang berada dalam kolam. Dan kelihatannya cukup membuat suasan menjadi romantis dikeremangan malam.
Ia berhenti sejenak dengan pekerjaannya dan memandang kedua wanita tersebut. Ia coba memberanikan diri untuk berkenalan dan siapa yang ditujunya. Merekapun berkenalan.
Agaknya Dave sedikit fokus thd Julia.
“Dengar baik-baik, ladies,” kata David sedikit membuka percakapan santai.
“KAlian berdua pasti ingin merasakan yang lebih nikmat?, sangat2 nikmat? tanya Dave?”
“Yeah……” balas kedua wanita tersebut.
Sambil tersenyum David membuka celana dalamnya dan mengibas-ngibaskan diatas kepalanya.
Kedua wanita tsb terkejut tetapi girang. “Wooow…”kata Julia yang tertawa, sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya. “Whatta…”, balas Chaterine tertawa.
Dave nekat dan maju kearah Julia. Ia menarik julia dan mencium tangannya, dan karena Julia seperti kegirangan dengan aksi Dave, ia mau saja ditarik Dave kedalam pelukannya, perlahan dan pasti Dave mencium bibir Julia. Spontan dan macho sekali!.
Julia merespon dengan perlahan, membiarkan lidahnya memasuki mulutnya sambil membiarkan pria tersebut mengendong dalam pangkuannya. Tepat diatas pahanya.Sepertinya pesta malam itu menjadi sedikit liar!
Julia malah merapatkan dirinya, dan berusaha mengarahkan vagina dan pantatnya pada penis pria perkasa tersebut. Ia pun ikut mengesek2 pantatnya pada pangkuan Dave sambil memandang Catherine. Chaterine hanya terbelalak sambil tersenyum.
Dave merasakan bahwa penisnya telah menyenggol bibir vagina Julia.
Karena ‘lampu hijau dalam alunan seks kolam’ sudah menyala, Dave pun mencari-cari sarang vagina Julia dan memberanikan diri untuk melakukan penetrasi pemanasan.
Ibarat gayung bersambut, aksi Dave mendapat tanggapan positive dari Julia. Ia pun merangkul erat pundak Dave. Amazing…..!
Aksi penetrasi Dave sepertinya sudah berjalan mulus, sehingga Dave berusaha melanjutkan untuk usaha yang ‘lebih dalam’ lagi.
Julia hanya tersenyum dan merapatkan tubuhnya pada sang pria sehingga memberi keleluasaan bagi Dave untuk menekan lebih keras lagi.
Julia collaps akibat adegan tersebut, Penis Dave telah menembus dalam vaginanya. Ia merintih nikmat.
Dave menyandarkan Julia pada bibir kolam sehingga tambah leluasa dalam ‘memompa’ vagina Julia dalam remangnya kolam.
David merasakan Catherine mendekati dan merasakan payudaranya menempel pada tubuh belakangnya. Sepertinya emosi birahinya mulai ‘mengamuk’.Tanpa disangka, Chaterine menjadi histeris halus saat David merangkul pantatnya dan menusukkan jarinya pada lubang anus Chaterine.
Semua ini tidak menganggu konsentrasi DAve dalam mengenjot Julia.
Dave memang lihai dalam berhunbunga dengan setiap wanita dan pintar menarik perhatian setiap wanita yang digodanya.
“Kemarilah,” David memutarkan tubuh Catherine kesampingnya. “Julia, masukkan jarimu pada memek Catherine,” David memerintah kalem.
Tanpa mengurangi genjotannya terhadap memek Julia, Julia memindahkan tanganya dan mengarahkan jarinya ke memek Catherine.
Chaterine mengerang asyik sebagaimana Juliapun demikian akibat genjotan David yang keras.
Julia kemudian berbalik arah membelakangi Dave dan menginginkan Dave untuk memasukkan penisnya dalam lubang anusnya. Tentu saja Dave tidak menolak.
Julia sedikit meringis akibat kedatangan benda tumpul dalam anusnya, tapi Dave tidak perduli. Semakin Julia meringis, semakin keras Dave menembak anus Julia.
Tangan Dave tidak tinggal diam, sebagaimana ia memainkan clitoris Julia dan menusuk memeknya dengan jarinya. Ya….Dua lobang Julia kena sasaran tembak!
Akhirnya Julia merasakan saatnya untuk orgasme, “Ohhh…god…i’m comming!..” lengkingnya halus.
Chaterine menekan Julia agar jarinya tidak keluar dari memeknya.
Karena Julia telah selesai, Dave pun melepaskan penisnya dan berbalik arah ke Chaterine.
Ia menyuruh Chaterine bersandar di kolam dengan tangan melipat kebelakang diatas kolam.Dave mengangkat kedua kaki Chaterine ke pundaknya.
Dan dari atas permukaan air terlihat jelas bagaimana memek Chaterine sedikit membuka siap menghadapi lawan tandingnya.
Perlahan Dave mengarahkan penisnya ke vagina Chaterine, dan blessss…. sekali hujaman keras yang dilakukan Dave, membuat badan belakang Chaterine membentur cukup kuat pada dinding kolam.
David berusaha menunduk untuk melumat payudara Chaterine….dan setelah ia dapatkan, ia lumat habis kedua puting tersebut secara bergantian.”
Pantatnya berusaha memberikan goyangan terbaik pada memek Chaterine.
Puas dengan aksi tersebut, Dave menyuruh Julia untuk segera naik keatas kolam dan memintanya untuk mengangkangi kepala Julia.
Kemudian setelah Julia tepat berada diatas kepala Chaterine, Dave menyuru Julia jongkok dan menyuruh pula Chaterine untuk memainkan memek Julia dengan lidahnya. Sungguh pemandangan yang fantastis.
Dave tambah bersemangat menerjang memek Chaterine melihat pemandangan demikian.
Chaterine sering menjerit histeris akibat sentakan Dave.
Air dikolam tersebut, membuat lubang vagina Chaterine tidak lagi licin, malah tambah keset. Disinilah letak nikmatnya aksi seks kolam ini.
Tak puas dengan itu, Dave melepaskan penis dari memek Chaterine dan coba mengarahkannya pada bagian bawahnya. Ya…lobang anus Chaterine menjadi sasaran berikutnya!.
Ia mencari2 lobang tersebut dengan mengarahkan penisnya dibantu dengan tangan Chaterine.
Sepertinya Dave telah menemukan lubang anus tersebut. Dan kali ini….ia lakukan lagi tusukan secara keras dan mendadak.
Semua tanpa ada penetrasi lebih dahulu.!Chaterine terbelalak hebat akibat aksi Dave ini. Dengan sedikit menahan paha Dave, Chaterine berusaha mengurangi tekanan paha Dave pada anusnya.
Tetapi DAve adalah type pria perkasa tanpa kompromi.
Sangahan tangan tersebut tidak bisa menahan terjangan berikutnya dari penis Dave.
Sehingga Chaterine terkadang lepas kontrol dari kulumannya terhadap memek Julia.
“Dave tolong kembali ke vaginaku”, pinta Chaterine. “Aku ingin keluar Dave…”, sambung Chaterine.
Davepun melepaskan penisnya dan kembali mengarahkan penisnya pada memek Chaterine.
Kali ini tangan DAve berusaha merangkul batas penyangga dinding pinggir kolam.
Dan kemudian ia melakukan genjotan pada memek Chaterine dengan keras dan cepat frekwensinya.
Gemercik air menambah seru adengan seks tersebut.
Dave memberi isyarat pada Chaterine bahwa ia akan segera keluar dan menanyakan Chaterine apakah ia juga telah siap.
“Lakukan Dave…i almost done…aku hampir selesai”, kata Chaterine.
Dan dirangkulnya keras tubuh Chaterine pertanda Dave sedang menyemprotkan sperma ke memek Chaterine, demikian pula Chaterine yang melepas kulumannya pada memek Julia untuk merangkul Dave karena ia pun sedang orgasme keras.
“Ohhhh yesss….yesss…yess….”, jerit Chaterine puas merasakan sperma Dave merasuk dalam vaginanya.
Merekapun saling berciuman bersama sebagai tanda puas.
“Ok…girls, anything you need more just ask”, kata Dave.
You can stay here for more 3 day with free, balas Dave yang memberikan nginap tambahan gratis selama 3 hari jika mereka masih ingin memperpanjang menginap di hotel ini.
Mereka tersenyum dan segera kembali kekamarnya masing2.
Aku sendiri seorang engineer biasa dari hotel tersebut hanya bisa melakukan masturbasi melihat keadaan tersebut.Berbahagialah Dave yang memiliki kuasa, wajah yang tampan dan fisik yang menawan.
Artis kalau sudah demikian, tidak lagi memandang siapa yang diajak kencan.
Selagi mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, siapapun itu mereka siap melakukan.
-
Foto Ngentot remaja berambut gelap Mia Manarote
Duniabola99.com – foto gadis cantik Mia Manarote lagi mengikat pita kepahanya untuk menunjukan memeknya kepada pacarnya yaang berkontol besar untuk dimasukinya dengan keras. Nexiasbet
-
Kisah Memek Nikmatnya Pembantu Kost
Duniabola99.com – Hari terakhir ujian, rasanya suntuk banget dech,.. agak mendung memasuki tempat kost-kostan-ku,. Perlahan aku membuka pintu kamar-ku,.. baru aku mau memasuki kamar kost-ku,.. Mang Udin melintas,..
” Non,.. ” Geli banget liat dia cengengesan begitu,. Terlebih aku belum melakukan pembalasan pada Mang Udin,..
” Apa Mang Ujang ?? ” Tanya-ku malas-malasan,..
” Nama saya Udin Non, bukan Ujang,.. ” Protesnya,..
” Ah sama aja,.. kan emang Ujang artinya pembantu kan ?? ” Jawab-ku
” Yeah, si non, Ujang nama non,.. bukan artinya pembantu,.. ” Terangnya,..
” Owh, gitu,.. terus kenapa Mang Udin,. ” Aku ingin cepat-cepat masuk, sebal melihat mukanya yang jelek itu,..
” Gapapa non, kangen aja,.. ” Dia cengengesan, dia kira bagus kali ya,..Aku melangkah masuk dalam kamar,.. kukunci rapat-rapat biar Mang Ujang, eh Mang Udin gak masuk ke dalam lagi kayak kejadian waktu itu,.. tunggu aja Mang Udin, seminggu lagi ya,..
Singkat kata, yang gak perlu aku certain gimana susahnya ujian aku, akhirnya seminggu kemudian, hari kamis waktu itu, temen-temen waktu SMU-ku datang ke tempat-ku,. Yang satu namanya Adel yang ini tipe cewek yang bener-bener cerewet, 100x lebih bawel daripada aku,chubby-chubby gitu tapi tetep seksi,.. rambutnya di cat coklat,.. yang satunya lagi nama Erlin, tapi kita biasa manggil dia Lili,.. sama cerewetnya sama aku, cantik dech orangnya dan rambutnya juga masih panjang seperti dulu, kesannya anggun..
Kalau aku ?? Gak usah diceritain dech ya,. dah sering banget, tar jadi narsis galleri lagi, hohoho^^
Nah kebayang gak gimana rame-nya kamar kost aku, ada 3 orang cewek bawel yang udah sekitar 3 bulan-an gak ketemu,. Dan kayaknya gak kan menarik juga buat diceritain kan,.. masa u mau denger kita gosipin cowok-cowok, tar pada minder lagi,.. hehehe,..
Ampe akhirnya aku ngungkapin ide gila buat ngerjain Mang Udin itu,.. pertamannya Lili menolak ide gila itu,. Beda dengan Adel yang penasaran dengan penis impotent-nya Mang Udin,..
” Yakin Dell ?? ” tanya Lili,.. mukanya gak yakin gitu,..
” Yakin lah, itung-itung bantuin temen hahaha,.. “
” Mang punya rencana pa Dell ?? ” Tanya-ku penasaran,..Adel pun membisik kami bertiga,..Mendengar idenya yang gila itu Aku dan Lili langsung tertawa,..
” Tapi lu ya yang banyak godain,.. ” Lili masih tertawa menodong Adel,.
” Iya dech beres,… ” Adel ikut tertawa-tawa,..Maka Operasi Balas Dendam pun dimulai,..
” Mang Udin, tolong donk,.. ” Aku memanggil Mang Udin yang kebetulan lewat, padahal sebenarnya memang sengaja sudah kutunggu,..
” Loh ada apa non, ” Iya buru-buru mendekat, pasti bukan karena dia pembantu yang rajin, tapi melihat ku yang hanya mengenakan handuk membebat tubuh-ku,..
” Itu Mang Udin, Air dikamar Mandi mati,.. ” Rajuk-ku,..
” Tar Mang Udin periksa diatas,.. ” Katanya, matanya itu udah kayak mau nerkam aja,..
” Itu Mang Udin, Shower aku aja kali yang mati, soalnya di Wastafel nyala koq,.. “
” OW, yawda Mang Udin masuk ya, periksa,.. ” Wajahnya itu seolah mengatakan, ” Nah gini donk, ini yang gue tunggu,.. “Namun Mang Udin begitu terkejut setelah memasuki kamar-ku itu, Adel dan Lili berdiri disebelah kursi yang biasa kupakai untuk main komputer dan browsing DS,. Keduanya tersenyum manja menatap Mang Udin,..
” Duduk sini donk Mang,.. ” Goda Adel,.Sementara aku menutup pintu kamar-ku
” Keran,.. ” , ” Saya mau benerin keran,.. ” Kata Mang Udin, pura-pura… dasar bandot yang suka pura-pura,..
” Tar aja, sini dulu duduk,.. “
Mang udin seperti kebinggungan, menarik nafas sebelum kemudian melangkah ke arah kursi, dan duduk diatasnya,..Mang Udin sekarang duduk di kursi, wajahnya tampak binggung namun juga ada guratan bahagia dalam senyumannya, bagaimana tidak, didepannya berdiri tiga orang gadis cantik yang notabenenya masih mahasiswi dengan hanya handuk yang membebat tubuh kami bertiga,..
Adel yang memang paling gila diantara kami langsung menggoda mang Udin,..
” Mang Udin ya ?? ” goda Adel sambil duduk di paha Mang Udin,..
Mimik Mang Udin tampak seperti orang yang serba salah, ia mengganguk sambil menjawab dengan gelagapan,..
” I…I ya neng, neng siapa ya ?? ” Tanya-nya, tampaknya ia masih malu-malu kucing, padahal biasanya gak tau malu,..
” Ah, Mang Udin, ini kan temen aku, kenalin donk,.. ” Goda-ku, sekaligus sebal melihat gaya-nya yang sok alim itu,..
” Udin neng,.. ” Sambat Mang Udin, sambil menyalami Adel,..
” Adel,.. ” Adel senyum menggoda,..tangannya melepas kancing-kancing baju Mang Udin,..
” Mang udin Mang Udin, mang Udin suka ga diginiin ?? ” Goda Adel sambil membelaikan jemarinya di dada Mang Udin,..Ekspersi kaget Mang Udin yang gak biasa, benar-benar membuat perut ku melilit menahan tawa, Adel memang benar-benar nekad mengoda Mang Udin seperti ini,..Lili yang sendari tadi tampak grogi langsung tertawa lepas, malah ikut-ikutan menggoda Mang Udin,..
” Mang Udin badannya kuat ya,.. ” Bisik Lili tepat di depan telinga Mang Udin
” Oh iya donk Dek,.. ” Jawabnya dengan logat Madura,.. sementara ia sedikit menarik wajahnya tak tahan merasakan hembusan nafas Lili di telinganya,..
” Buka ya Mang Udin,.. ” Adel hanya pura-pura saja, sementara ia dan Lili sudah memelorotkan celana Mang Udin, hingga penisnya yang lemah itu menggantungAdel dan Lili menahan tawa, sama seperti aku,.. Adel meraih tangan Mang Udin meminta Mang Udin melepaskan handuk-nya, iseng Mang Udin juga langsung melepaskan kaitan handuk Lili,..
” Aduh si Mamang,.. ” Lili seperti kaget, melihat keusilan Mang Udin,..
” Hehehehe,.. ” Mang Udin membalas dengan cengengesannya,..
” Mang udin mau ?? ” Tanya Adel,..menunjuk penis Mang Udin yang masih terkulai lemah
” Apa aja mau dech Neng,.. ” Mang Udin cengengesan
Adel menunduk dan meraih penis itu dengan tangannya, lidahnya dijulurkan keluar, dan tubuh Mang Udin bergetar hebat saat lidah Adel menyentuh penisnya itu,..” Duh Mang Udin, seneng ya ?? ” Ejek-ku,.
” Iya donk Non, hehehe,.. ” Seperti yang kuduga, begitu aku mendekat Mang Udin langsung menarik handuk-ku,..
” Biar telanjang semua,.. ” Katanya cengengesan,.Aku hanya tersenyum saja melihat tingkahnya, sambil tertawa dalam hati menunggu balas dendam-ku beberapa saat lagi,..
Mang udin mulai berani dan memagut bibir Lili, Lili sendiri awalnya ingin menolak namun tak jadi, ia membiarkan Mang Udin menciumnya sementara Adel lebih sibuk dengan usaha-nya dan memang paling bersemangat untuk membuktikan “Ketidak-perkasaan” mang Udin itu, ia menggunakan lidahnya memainkan penis Mang Udin, sesekali mengulumnya tanpa rasa jijik sedikit pun, memang yang satu ini agak-agak hyperseks,..
Ia mengulum kepala penis Mang Udin yang nanggung antara keras dan gak itu,.. sementara tangannya sibuk mengocok batang kemaluannya,.. aku membantu Adel dengan memainkan buah zakar Mang Udin, dan aku memang selalu tertarik dengan bentuk puting mang Udin yang selalu mengacung, aku memainkan putingnya yang lucu itu dengan lidah-ku membelai dadanya hingga mulai basah sementara Mang Udin masih sibuk memagut Lili, yang terlihat fine-fine aja menerima ciuman Mang Udin yang benernya gak enak, dan asal-asalan, sementara juga tangan Mang Udin tak membiarkan sepasang buah dada Lili yang menggantung didekatnya itu,…Tangannya memainkan buah dada Lili, meremas-remasnya perlahan hingga sedikit kasar, yang membuat Lili sesekali merintih,.. cukup lama juga kami berempat dalam keadaan itu, namun penis Mang Udin tak kunjung berdiri, malah bergetar-getar dan menumpahkan spermanya ke dada Adel,..
” Masih kuat Mang ?? ” Tanya Adel,..
” Iya Mang Kalo gak kuat jangan dipaksa,.. ” Ejek-ku, dengan nada halus,..
” Iya loh Mang nanti impoten,.. ” Kata Lili,
” Aduh Neng-neng ini, tenang itu belum apa-apa,..”
” Bener nich mang ?? ” Tanya Adel
” Bener dech non,.. “
” Yawda sini Mang ayo tiduran,.. ” Adel membimbing Mang Udin ke kasur-ku,..Adel berdiri sebelum memberikan vaginanya itu tepat diwajah Mang Udin, Mang Udin dengan sigap menggerakan lidahnya membelai vagina Adel itu, lidahnya menyapu-nyapu, sementara aku menggangu Mang Udin dengan membelai-belai dada-nya dengan jemari-ku, sesekali aku menggunakan lidah-ku itu membelai puting-nya itu,..
Tubuhnya bergetar-getar menerima rangsangan demikian rupa, namun ia juga hanya bisa mendesah-desah tertahan, dan sedang sibuk menggerakan lidahnya di vagina Adel, sesekali Adel mendesah-desah nikmat, memang aku tahu benar kalau itu salah satu keahlian Mang Udin, selain permainan tangannya,.. tapi ya hanya 2 itu yang bagus dari Mang Udin, yang lainnya sich gak, apalagi junior-nya yang gak bisa tegak,..
” Ehmmm, Mang Udin,.. ” Adel mendesah-desah, aku sedikit menahan tawa juga melihat ekspresi wajah teman-ku itu,..
Sementara Lili mulai memainkan penis Mang Udin dengan tangannya, sepertinya ia sangat tertarik dengan penis Mang Udin yang memiliki kepala penis yang disunat, tapi pendek dan lembek seperti itu,.. ia tersenyum-senyum sendiri sambil memainkan penis itu dengan tangannya, sambil sesekali memainkan lidahnya di buah zakar penis itu,..” Mang Udin enak gak ?? ” Tanya Lili,..
” Enn-ennak Non,.. lagi,.. ” Jawab Mang Udin disela permainan Lidahnya untuk Adel..
” Kalo gitu bikin keras donk,.. ” Lili senyum-senyum terhalang oleh tubuh Adel,.
Mang Udin sepertinya pura-pura tak mendengar dan meneruskan permainan lidahnya itu,.
Sementara aku dan Lili sekarang sibuk merangsang penis Mang Udi, sesekali terlihat ingin mengeras namun tak lama kemudian kembali lembek dan terkulai, aku dan Lili hanya senyum-senyum sendiri, melihat lemasnya penis Mang Udin itu, sementara tangan kami berdua saling bergantian memainkan penis Mang Udin mulai dari batangnya hingga buah zakarnya itu,..Penis itu tiba-tiba gemetaran, tak lama kemudian tubuh Mang Udin ikut-ikutan menjadi kaku, sementara penisnya mulai menumpahkan cairan kental, aku tertawa-tawa saja melihatnya, demikian juga dengan Lili,..
” Mang Udah keluar ya ?? ” Goda-ku,..
” Belum Neng, itu sich cuma dikit aja,.. “
” OH gitu,.. ” Jawab-ku pura-pura bodoh,..” Mang Udin kuat ya,.. ” Adel pura-pura memuji,.. di sela desahannya,..
” Iya donk neng, Udin,.. ” Katanya bangga,..
” Adel mau nyobain ya ?? ” Kata Adel lagi, mimik wajah Mang Udin langsung berubah serius, seperti orang yang kebinggungan
” Yawda,.. ” Katanya pasrah,.Adel merangkak turun, ia menarik penis Mang Udin yang terkulai lemah itu, ia memandang Mang Udin dengan ragu-ragu,..
” Ini bisa Mang ?? ” Tanya Adel,..
” Tergantung rangsangannya,.. ” Ia mengelak,..
Adel hanya tersenyum, dan menindih penis itu, dengan tangannya ia membimbing penis itu tepat di mulut vagina-nya, sementara perlahan ia mulai menggerakan tubuhnya membalur penis Mang Udin diantara tangannya dan mulut vaginanya,Pasti menarik gaya Adel itu andai penis Mang Udin bisa mengeras, aku dan Lili pun berpindah mencium Mang Udin, namun wajah mang Udin malah seperti orang yang sedang menahan rasa ngilu,..sementara tangan-ku, menarik tangan Mang Udin ke dada-ku, perlahan Mang Udin mulai meremas dada-ku itu, sambil membalas ciuman Lili, tangannya meremas payudara-ku, memainkan puting-ku, hingga aku sedikit mendesah menahan rasa yang diberikan oleh Mang Udin,.
Melihat reaksi-ku Mang Udin seperti diatas angin, tangannya mulai bergerak turun menuju belahan vagina-ku, merenggangkannya dan menyentuh daerah sensitife-ku itu dengan tangannya,.. merasakan belaian tangannya di titik itu sedikit membuat tubuh-ku merinding, namun aku tak mau ketinggalan mengerjai Mang Udin, aku pun menarik tangannya dari lubang kemaluan-ku itu, bis aku kan gampang banget naik-nya..
Aku menyodorkan saja dada-ku kemulutnya, Mang Udin melepaskan ciumannya dari Lili, dan memainkan dada-ku itu dengan lidahnya, sentuhan lidahnya yang memainkan puting-ku membuat-ku merinding juga, terlebih sesekali gigitan pelannya itu,.. Namun bukan Mang Udin kalau cepat puas, seolah melupakan rasa sakit yang mimiknya masih terekam jelas diwajahnya itu, tak dapat dari aku, tangan Mang Udin bergerilya ke lubang kewanitaan Lili,.. Lili hanya diam saja, membiarkan tangan Mang Udin bermain disana,..
Wajah Lili pun mulai berubah, wajahnya yang merona merah, sementara Mang Udin masih cukup dapat membagi konsentrasinya memainkan lidahnya di dada-ku dan tangannya di vagina Lili, sementara Adel makin asyik mengerjai Mang Udin meremas-remas kantung kemaluannya itu sambil terus memainkan penis Mang Udin diantara tangan dan bibir kemaluannya itu,. Membuat Mang Udin tak bertahan lama…
Tubuh Mang Udin kembali bergetar-getar hebat, ia gemetaran tapi wajahnya seperti orang yang sedang menahan rasa sakit,..Penis Mang Udin kembali mengeluarkan cairan spermanya itu, ia merintih-rintih menahan sakit menghentikan gerakan tangannya di vagina-ku dan vagina Lili, ia seperti orang yang sedang begitu menahan rasa ngilu,.. sementara Adel pun langsung turun, melihat penis Mang Udin yang seperti mengkerut itu, wajah Adel tampak puas mengerjai Mang Udin seperti itu,..” Wah jangan-jangan Mang Udin emang impotent nich,.. ” Aku menyambar kesempatan yang dibuat oleh Adel,..
” Eh enak aja, ini kan belum keras aja,. ” Elak Mang Udin,
” Tapi ini kan udah ampe keluar lagi Mang,.. ” Tanya Lili, seperti biasa dengan gaya-nya yang polos,..
” Ya itu sich sial aja Non,.. ” Kata Mang Udin
” Ah yang bener Mang,.. ” Adel mengunakan jarinya menekan-nekan penis Mang Udin yang lemah itu,..
” Iya bener Non,.. ” Katanya menahan rasa sakit,..
” Kalau gitu aku mainin lagi ya Mang,.. ” Ancam ku, menarik penis Mang Udin, seperti ingin mengocoknya,..
” Ampun dech Non ampun,..Iya Mang Udin Impotent ” Kata Mang Udin tak tahan, kalang kabut, penisnya kian layu setelah terpaksa 3 kali memuntahkan spermanya terlebih dengan penisnya yang tak bisa keras itu, kata dia sich sedikit ngilu,.” Nah, Mang Udin mulai sekarang jangan suka iseng-iseng bawa orang luar lagi ya,.. ” Kataku, sambil membelai wajahnya,..
” Iya Non, gak lagi suer dech,.. “
” Nah Mang Udin juga gak mungkin kan cerita keimpotenaan Mang Udin kesebar,.. ” Kata-ku lagi,..
” Iya Non, Mang Udin negrti musti gimana, Janji,.. ” Wajahnya masih ditekuk
” Ya kalau gitu Mang Udin mandi dulu sana,.hehehe.. ” Adel mentertawai penis Mang Udin yang sekarang benar-benar terkulai lemah tak berdaya,..
” Gak dimandiin Non ?? ” Tanya Mang Udin masih tak tahu malu,..
” Tar ya Mang, kalau udah bisa tegak anu-nya,.. ” Lili ikut-ikutan mentertawai Mang Udin yang akhirnya mau mengakui kalau dia Impoten,..Dengan wajah yang Diteguk, Mang Udin keluar dari kamar-ku, dan kami bertiga pun tertawa lebar penuh dengan kepuasaan sehabis mengerjai Mang Udin,..
-
Kisah Memek Birahi Kakak Iparku Yang Sangat Liar
Duniabola99.com – Memang benar kalau kata kaum hawa, lelaki itu memang buaya darat, dan tidak pernah puas dengan 1 pasangan. Contohnya aku sendiri, namaku Aris, aku ini seorang lelaki yang memang jantan sekali, buktinya aku sudah mempunyai 2 istri. Dengan 2 istriku ini aku masih saja ingin mempunyai istri lagi, hha… memang lelaki buaya darat.
Dimata lelaki kebanyakan seperti pepatah yang berkata seperti ini “ Rumput tetangga lebih hijau daripada milik kita senidiri ”. Aku selalu tertarik ketika melihat body montok dan kecantikan dari Mbak Ayu. Mbak Ayu ini adalah istri dari Mas Randy , dia adalah kakak laki-laki dari istriku yang bernama Maria. Entah mengapa setiap aku melihatnya rasanya aku ingin sekali menjamah dan mencumbui tubuh sintalnya.Gambaran dari Mbak Asanah ini sebagai berikut, dia berkulit putih, hidung mancung body sintal, dan berhidung mancung. Jika para pembca melihat Mbak Ayu, saya yakin pasti akan merasakan hal yang sama seperti aku. Mbak Ayu ini keturunan Arab, pokoknya hot banget deh para pembaca, nggak kebayang deh kalau aku sampai bisa ML sama dia.
Sudah hampir 2 tahun ini Mas Randy menikah dengan Mbak Ayu, namun sampai saat ini belum dikaruniai buah hati. Yah mungkin saja mereka belum waktunya atau juga Mas Randy nggak bisa memberi keturunan,hha, initinya hanya yang diatas yang tahu. Selama ini walaupun mereka belum mempuyai keturunan kehidupan mereka terlihat cukup harmonis.
Dihari libur mereka menghilangkan kesuntukannya dengan bermain kerumahku, bahkan tak jarang mereka sampai menginap dirumahku untuk sekedar bermain dengan anakku. Sampai suatu hari, ketika mereka Mas Randy ada pengajian Mbak Ayu pun menginap dirumahku.
“ Mbak, kog Mbak belum juga punya keturunan sih, apa jangan jangan mas Randy gak bisa ngasih keturunan sama Mbak, hha…” Ucapku menggodanya.“ Hemmm… istighfar Aris jangan berkata seperti itu, dosa tauk !!! kami belum mendapat keturunan karena kami belum dipercaya sama yang di atas,” sahutnya dengan raut muka memerah dengan sedikit marah.
“ Iya-iya Mbak, Aris cuma bercanda kali Mbak, sori Mbak yah, hhe… ” ucapku.
Aku sering sekali menggoda Mbak Ayu, aku berani berkata seperti tadi karena memang kami sudah akrab dan Mbak Ayu juga sudah terbiasa dengan candaanku. Kadang aku menyarankan kepada mereka agar suruh megadopsi anak sebagai pemancing agar mereka bisa mempunyai keturunan. Namun jawaban Mas Randy dan Mbak Ayu mereka tidak percaya denga hal seperti itu.
Yah maklum sajalah karena mereka tergolong keluarga yang agamis, malahan mereka bilang bahwa mereka sayang sekali dengan anakku. Mas Randy dan Mbak Ayu memperlakukan anakku layaknya anak mereka sendiri, malahan kalau aku fikir-fikir kasih sayang kami kalah dengan dengan kasih sayang mereka. Ketika Mbak Ayu menginap dirumahku, maka dengan terpaksa aku harus tidur tamu.
Mbak Ayu tidur dikamarku dengan Maria, padahal waktu itu giliran ML ku dengan Maria bukan dengan Erika istriku yang pertama. Huh, terpaksa deh aku harus menunda persetubuhanku dengan Maria. Sebanrnya Aris junior udah kepingin banget menyelami liang senggama istri keduaku Maria, tapi yasudahlah mau gimana lagi.
Saat itu Pada akhirnya aku onani sendiri sama liat video 3x di hp ku, Kacau deh.
Sekitar jam 11 malam karena hawa panas banget di kamar tamu gak ada AC, aku pergi mandi ke Toilet belakang pengen mandi. Ibu-ibu dan anakku dah pada tidur. Di Toilet aku malah terbayang Mbak Ayu dan malah onani lagi. Lagi enak-enaknya telanjang sambil onani duduk di closet , eh… tiba-tiba ada yang terburu-buru masuk toilet tanpa menghiraukan aku.
Mungkin saking kebelet pengen pipis. Langsung tarik daster tidur, celana dalam dan kencing gitu aja. Ternyata Mbak Ayu, begitu kulihat dari belakang, pantatnya putih dan semok banget. Ditambah lagi dia terlihat sexy banget pake daster istriku, belum pernah aku melihat Mbak Ayu pake daster, maklum dia ustazah. Walau di depan saudara, mereka tetep pake jubah dan jilbab.Kecuali kalau mereka mau tidur.Itu pun ganti di kamar.Mbak Ayu belum sadar kalau ada aku didalam Toilet. Mungkin saking kebeletnya.Tapi, pas dia mau cebok nyuci Vaginanya dan menengok kebelakang, dia hampir jatuh dan menjerit melihat aku lagi duduk di closet sambil megangin penisku yang lagi ereksi. Beruntung aku cepet narik dan memegang tangannya sehingga dia tidak sampai terjengkang,
“ Sssttt… Aduh mbak jangan menjerit, Nanti Maria bangun hlo, kalau mbak menjerit nanti kita malah disangka ngapangapain lagi,” ucapku.
Saat itu Mbak Ayu pun pada akhirnya terdiam. Sesaat dia terpukau melihat penisku yang gede dan lagi ereksi. Setelah tersadar saat itu Mbak Ayu pun memalingkan mukanya, dan,
“ Aris… kamu ngapain kamu disini ? bener-bener nggak sopan kamu yah, ” ucapnya memarahiku.
“ Sssttttttt… Pelan Mbak kalau ngomong, justru mbak yang gak sopan, orang aku udah didalam dari tadi, eh mbak malah nyelonong gitu aja, ” ucapku menerangkan.
“ Iya ya, Maafin Mbak yah, habis Mbak tadi kebelet kencing sih, jadi sampai nggak tahu deh kalau kamu ada didalam, ” ucapnya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, kesempatan nih siapa tau aku bisa memanfaatkan suasana ini, ucapku dalam hati. Kemudian,
“ Yasudah Mbak cuci aja dulu tuh anunya nanti bau hlo, apa mau aku Aris yang cebokin ? ucapku bercanda.
“ Ihhh, gak sopan banget kamu Aris,” Jawabnya sensi.
“ Udah lah Mbak, mbak sebenernya mau liat ini kan? Ucapku sembari menunjukan penisku kepada Mbak Ayu.“ Ihhh, kamu apa-apaan sih Ris, ” ucapnya sembari memalingkan mukanya.
“ Sudah lah Mbak, Aris tahu kok kalau Mbak nggak bahagia sama Mas Randy, ” ucapku.
Kemudian aku pun menaarik tangannya dan kutempelkan di penisku. Setelah itu aku genggamkan telapak tangannya di penisku, lalu kupeluk dia. Tak lupa tanganku menarik dasternya keatas dan tangan kananku langsung hinggap di Vaginanya. Saat itu aku mulai memegang dan meremas Vagina-nya yang masih basah oleh sisa air seni dia karena belum sempat di basuh air.
Tanpa memberi kesempatan,sambil kupeluk dia,aku kobel Vaginanya.Dia mau berontak,tapi pas dah kukobel Vaginanya,dia malah mendesah dan merintih.Jangan Aris,dosa besar katanya.Tapi terus aku mainkan clitorisnya dan kuremas payudaranya,
“ Sssshhh… Ahhhh…, ” desahnya
Kemudian aku menarik tangannya dan kugenggamkan pada penisku, saat itu Mbak Ayu hanya menggenggam saja. Namun seiring kumainkan Vaginanya, pada akhirnya tangan diapun mulai meremas-remas penisku,
“ Ouhhhh… Ssssshhh… Ris jangan kayak gini sama aku, Inget Ris aku ini kakakmu… Ouhhh…, ” ucapnya.
Saat itu aku tidak perduli, aku terus melangsungkan aksiku meremas payudaranya dan mainkan Vaginanya dengan jariku. Tanpa menunggu kesadaran dia pulih sepenuhnya, aku membuat tangan dia berpegangan ke bak mandi sampai posisi dia kini pun menungging. Tanpa menunggu waktu, aku mengarahkan penisku pada liang senggamanya. Setelah tepat diliang senggama-nya, maka aku pun langsung menenggelamkan Penisku,
“ Blessssssss… Ahhhh…, ” desah mbak Ayu mulai merasakan nikmat. Beruntung Vaginanya masih basah dan licin oleh cairan dari rangsangan tadi, jadi aku tidak perlu bersusah payah, kini Penisku pun amblas kedalam Vagina Mbak Ayu dengan mudahnya,
“ Ouhhhh… nikmat sekali Mbak memek Mbak, ” ucapku diiringi desahan nikmatku.
Saat itu kurasakn Vagina Mbak Ayu terasa sempit, yah maklum saja karena dia memang belum pernah mempunyai anak. Aku merasakn Penisku terasa terjepit karena memang ukuranya lumayan besar ( panjang 16 cm, diameter 4 cm). Nikmat sekali, Penisku terasa seperti diremas-remas. Tanpa membuang waktu aku pun menggenjot Vagina Mbak Ayu dengan penisku,
“ Ouhhh… Ris… Ssssshhhh… Ahhhh…, ” desah Mbak Ayu keenakan.
Sambil kugenjot Vaginanya dari belakang, tak lupa aku pun meremas-remas payudaranya dari belakang. Saat itu aku melihat pantat Mbak Ayu yang semok dan putih itu bergoyang-goyang mengimbangi setiap tusukan penisku. Benar-benar mantap rasanya guest, serasa ML sama ABG. Sekitar 15 menit aku menggenjot Vagina Mbak Ayu, tiba-tiba aku merasa seperti akan klimaks.Karena merasa seperti itu aku pun mempercepat sodokanku pada Vagina Mbak Ayu. Sekitar 2 menit aku menyodok dengan full speed pada akhirnya kurasakan ada desakan dari batang kejantananku,
“ Cruttttttt…. Cruttt… Cruttt… Ouhhhhh…., ”
Pada akhirnya Penisku menyemburkan lahar panasnya di dalam liang senggama Mbak Ayu. Dia pun hampir berteriak dengan keras.Beruntung aku cepat menutup mulutnya dengan tanganku.Aku dan Mbak Ayu klimaks secara bersamaan. Saat menikmati klimaksku itu, saat itu aku tanamkan dalam-dalam penisku menancap dalam Vagina Mbak Ayu.
Kami menikmati sisa-sisa klimaks kami. Aku peluk dan kuremas payudaranya dari belakang. Setelah penisku lemas, aku pun mencabutnya dari Vagina Mbak Ayu.
Tiba-tiba kesadarannyapun kembali, dia berbalik badan, kemudian,
“ Plak… Plak…, ” suara tamparan Mbak Ayu menampar kedua pipiku.
Aku melihat raut mukanya penuh kekecewaan dan kemarahan,
“ Kamu bejat Ris, kamu tega melakukan hal seperti ini pada kakak iparmu sendiri, ucapnya penuh kekecewaan.
Saat itu aku pun mencoba menenangkanya dengan merangkul dia, namun saaat itu dia mencoba mendorongku, dan,
“ Sudah lah Mbak jangan seperti itu, Aris juga tahu Mbak menikmatinya, jangan siksa bathin Mbak, Aris tau kok Mbak nggak bahagia sama mas Randy, ” Ucapku coba menenangkanya.
Saat itu setelah aku berkata seperti itu, Mbak Ayu berniat menampar aku lagi, namun saaat itu aku memegang tangannya dan mendorongnya agar dia bersandar di dinding kamar mandi, dan aku menyambung perkataanku,
“ Aku tahu, selama ini Mbak pengen punya keturunankan ? Kalau memang mbak Mas Randy tidak mampu, biar aku yang memeberikan keturunan dari benihku kepada mbak, sudah nikmati saja Mbak !!!, ” sambungku.Saat itu Mbak Ayu hanya terdiam saja. Setelah itu aku mengangkat dagunya dan kutatap wajahnya. Sungguh begitu cantik dan menggairahkan sekali Mbak Ayu ini. Mbak Asanah saat itu tidak berani menatap wajahku, matanya tetap megarah kebawah,
“ Mbak, Aris tahu kok nafsu sex Mbak sangat besar, dan kalau aku lihat mas Randy tipe laki-laki yang nggak bisa muasin wanita, benar kan Mbak ??? mulai hari ini biar Aris yang muasin Mbak, ” ucapku.
Ketiak itu Mbak Ayu hanya terdiam saja. Karena dia hanya diam lalu aku pun mengecup keningnya. Tanpa sepatah katapun Mbak Ayu hanya terdiam, dan kini nampak pasrah. Kini aku memberanikan untuk melumat bibirnya. Ketika aku melumata bibirnya, Mbak Ayu tidak merespon sama sekali. Namun ketika aku mulai meremas Payudara. pada akhirnya dia pun membalas lumatan bibirku.
Saat itu dengan ganasnya dia melumat bibirku, aku tahu dia menginginkan kepuasan. Entah apa yang terjadi sama mas Randy hingga istrinya gak bisa hamil dan haus akan sex seperti itu. Saat itu aku menghentikan ciumanya dan,
“ Mbak, kita terusin dikamar belakang saja ya,” ucapku.
Saat itu Mbak Ayu hanya menganguk, sebelum kami pergi kekamar belakang, tidak lupa aku menyuruh dia cebok dulu. Aku yang nyuci pake sabun sirih istriku dan menyiramnya dengan air. Lalu kami pergi ke kamar belakang dengan hati-hati takut istriku bangun dan bercinta lagi dengan ganasnya.Aku menuntaskan hasratku sama Mbak Ayu kakak iparku. Dan Mbak Ayu pun menikmatinya.
Dia benar-benar haus akan sex, tidak perduli dia akhwat atau ustazah, kalau hasrat sex sudah menggelora disimpan dulu gelarnya itu.Aku menikmati setiap lekuk tubuh Mbak Ayu. Benar-benar sangat mulus dan menggairahkan.Mbak Ayu pun bermain dengan ganas. Hampir aku gak bisa mengimbangi. Katanya kontol mas Randy sangat kecil dan cepet banget keluar.
Dia terlalu egois dan ingin enaknya sendiri. Dah dicoba bilangin supaya konsul ke dokter spesialis,malah dia marah-marah. Akhirnya Mbak Ayu cuma bisa menahan rasa sendiri. Pantas saja mainnya sangat liar. Singkat cerita setelah puas, dia pun balik lagi ke kamar dan tidur dengan Maria istriku. Itulah awal perselingkuhanku. Dan setelah itu,kami melakukannya setiap ada kesempatan.Tebak saja guest, pada akhirnya Mbak Ayu pun hamil dan mengandung anakku. Singkat cerita ketika bayi itu sudah terlahir dan aku pun mencoba tes DNA-nya, ternyata DNA-nya persis seperti DNA-ku. Saat itu Mas Randy tidak pernah tahu kalau itu anakku, dan Mas Randy menganggap itu adalah anaknya. Sampai sekarang skandal kami pun masih bertahan. Aku berharap semoga hubungan skandal ini langgeng dan tidak ketahuan oleh istriku maupun Mas Randy. Tamat.
-
Kisah Memek Maniku Yang Muncrat Di Memek Mahasiswi
Duniabola99.com – Aku Bams mаhаѕiѕwа di Kаmрuѕ X di Malang, bеrаѕаl dаri kеluаrgа ѕеdеrhаnа di kota Kediri. Di Malang ini аku tinggаl ngеkоѕ di ѕеbuаh duѕun dеkаt dеngаn kаmрuѕ dаn rаtа-rаtа rumаh diѕini mеmаng dijаdikаn kоѕ-kоѕаn, bаik untuk рutri mаuрun рutrа
Kоѕаnku bеrаdа didаеrаh bаgiаn bеlаkаng duѕun dаn dibаgiаn dераnku аdа kоѕ рutrа, diѕаmрing аdа kоѕ рutri, dаn di bеlаkаng аdа kоѕ рutri уаng dihuni 10 оrаng. Yаng аkаn аku сеritаkаn diѕini аdаlаh реngаlаmаnku dеngаn реnghuni kоѕ рutri уаng bеrаdа di bеlаkаng kоѕku.Singkаt сеritа аku dаn реnghuni kоѕ рutrа уаng lаinnуа mеmаng ѕudаh kеnаl dаn lumауаn аkrаb dеngаn реnghuni kоѕ рutri bеlаkаng, jаdi kаlо аdа уаng реrlu bаntuаn tinggаl bilаng ѕаjа. Aku ѕеring ѕеkаli mаin kе kоѕаn рutri itu untuk ѕеkеdаr ngоbrоl-ngоbrоl ѕаjа diruаng tаmunуа, ituрun kаlаu dikоѕаnku lаgi ѕерi, mаklum ѕаjа аku ѕеndiri уаng аngkаtаn tuа уаng nуаriѕ gаk аdа kеrjааn, ѕеdаngkаn уаng lаinnуа mаѕih ѕibuk dеngаn kuliаh dаn kеgiаtаn-kеgiаtаn lаinnуа.
Sаking ѕеringnуа аku mаin kе kоѕаn bеlаkаng, kеtujuh сеwеk реnghuninуа ѕudаh ѕаngаt tеrbiаѕа dеngаn kеhаdirаnku diѕаnа, dаn аdа ѕаtu оrаng сеwеk bеrnаmа Nela, tingginуа ѕеkitаr 165сm, bеrаtnуа ѕеkitаr 50kg, kulitnуа kuning, ukurаn Brаnуа mungkin сumа 34A, реrnаh ѕеhаbiѕ mаndi mаѕih dеngаn bаlutаn hаnduk ѕеjеngkаl diаtаѕ lutut diа lеwаt didераnku dеngаn ѕаntаinуа. Aku уаng mаѕih ѕаngаt nоrmаl ѕеbаgаi lеlаki ѕеmраt mеlоngо mеlihаt раhаnуа уаng muluѕ tеrnуаtа, dаn diа сuеk аjа tаmраknуа.
Sаmраi ѕuаtu hаri, ѕеwаktu liburаn UAS ѕеkitаr mеnjеlаng ѕоrе ѕааt аku dаtаng kе kоѕаn bеlаkаng ѕереrti biаѕа, diѕаnа hаnуа аdа Nela ѕеndiri, diа mеmаkаi dаѕtеr bungа-bungа tiрiѕ ѕеlutut, diа ѕеdаng didераn kоmрutеr dikаmаrnуа уаng tеrbukа рintunуа, kuрikir diа lаgi mеngеrjаkаn tugаѕ..
“lаgi ngараin, Nel? Yаng lаеn kеmаnа?” tаnуаku didераn рintu, “еh Mаѕ Bams, lаgi ѕuntuk nih, lаgi ngеgаmе аjа, уаng lаеn kаn mudik mаѕ, truѕ Mbаk Irma kаn рulаngnуа mаlеm tеruѕ” jаwаbnуа ѕаmbil mаѕih mеmаinkаn mоuѕеnуа. Nexiabet
“mаѕuk mаѕ”.
Aku рun mаѕuk dаn duduk di kаrреtnуа
“ еmаng kаmu gа mudik jugа Nel?”
“аku kаn ngаmbil SP mаѕ, mаlеѕ klо hаruѕ ngulаng rеgulеr” jаwаbnуа.
“lаgi ngеgаmе ара ѕih?” tаnуаku lаgi
“ini nih mаеn mоnороlу, аbiѕ уаng аdа сumа ini” ѕаmbil mеrubаh роѕiѕi kаkinуа bеrѕilа dаn ѕеmраt mеmреrlihаtkаn раhаnуа, аkuрun mеlоngо lаgi di ѕаjikаn раhаnуа itu, ѕаmраi аkhirnуа diа ѕаdаr dаn ѕаmbil mеnutuр раhаnуа diа bilаng
“hауо ngliаtin ара?”
“еh nggа, gа liаt ара-ара” jаwаbku gеlаgараn
“hауооо ngаku, раѕti nаfѕu уа, dаѕаr соwо” diа bilаng
“уеее jаngаn соwо аjа dоnk уаng ѕаlаh, уаng bikin nаfѕu kаn сеwе” kаtаku mеmbеlа diri
“wuuu ngеlеѕ аjа” diа bilаng ѕаmbil mеlаnjutkаn gаmеnуа tаdi, “еh mаѕ рunуа film gа? BT nih”“film ара уа? Yаng di tеmраtku kаn dаh di tоntоn ѕеmuаnуа” jаwаbku
“уаааh ара аjа dеееh” diа mеmоhоn
“ара dоng, уа еmаng udаh gа аdа lаgi, аdа jugа bоkер tuh klо mаu”
“mаu dоng mаѕ mаu” diа bilаng
аku kаgеt mеndеngаr itu lаngѕung bilаng“bеnеrаn nih, nаnti kереngеn rероt lаgi”
“udаh ѕаnа аmbilin, аku iѕеng ni mаѕ”
“tарi nоntоnnуа bаrеng уа” kubilаng
“iihh gа mаu аh, nаnti mаlаh mаѕ Bams реngеn, biѕа diреrkоѕа аku”
“gа bаkаlаn аtuh ѕаmре kауа gitu, mаu diаmbilin gа niу? Tарi nоntоn bаrеng уа”
“iуа dеh, аmbil ѕаnа” рintаnуа.Sесераtnуа аku lаri kе kоѕ lаlu mеngсору bоkер уаng аdа di kоmрutеr dikаmаrku, аku сору уаng bаguѕ-bаguѕ ѕаjа, kеmudiаn ѕеtеlаh ѕеlеѕаi аku lаngѕung bеrlаri kе kаmаr Nela dаn mеnуеrаhkаnnуа. Nela рun lаngѕung mеngсору уаng аdа di flаѕhdiѕkku.
Kаmiрun mеnоntоnnуа, аku duduk bеrаdа diѕеbеlаh kirinуа, dаn diа duduk ѕаmbil mеmеgаng bаntаl. Kаmi tаk аdа biсаrа ѕааt film itu dimulаi. Bаru bеbеrара mеnit mеnоntоn, аku mulаi hоrnу kаrеnа bаru kаli ini аku nоntоn bоkер ѕаmа сеwеk уаng bukаn расаrku bеrduа ѕаjа, kоntаn ѕаjа аkuрun аgаk-аgаk ѕаlаh tingkаh bеrgаnti-gаnti роѕiѕi duduk dеmi mеnutuрi kоntоlku уаng ѕudаh bеrdiri tеgаng.
Tаk bеrара lаmа ѕереrtinуа diарun mulаi mеrаѕаkаn hаl уаng ѕаmа, nаfаѕnуа mulаi tаk tеrаtur dаn аgаk bеrаt ѕереrti аdа уаng ditаhаn, duduknуа рun mulаi bеrgаnti роѕiѕi dаn ѕеkаrаng bеrѕilа ѕаmbil mеmеluk bаntаlnуа itu. Sеаndаinуа аku уаng jаdi bаntаlnуа, hmmmmm. Akhirnуа аku mеmbеrаnikаn diri bеrtаnуа“kеnара, Nel? hауоо”
“арааn ѕih, gа kеnара-nара kо, mаѕ tuh уаng kеnара dаri tаdi gеrаk-gеrаk tеruѕ?” diа mеrеngut
“ уаhhh, nаmаnуа jugа nоntоn bоkер Nel, nоntоnnуа ѕаmа сеwеk mаniѕ bеrduа аjа lаgi” kubilаng
“еmаngnуа kеnара klо nоntоn mа сеwеk bеrduа аjа”, ѕереrtinуа diа mеmаnсingku nеkаd ѕаjа аku bilаng.“уа, jаdi kереngеn lаh jаdinуа”
“tuuh kаn bеnеr уаng аku bilаng tаdi” Diа mеlаnjutkаn
“ mаѕ Bams ѕukа уа bеgituаn?”
dаn аku jаwаb аѕаl“уа ѕukаlаh, еnаk ѕih”
“lаh kаmu ѕеndiri ѕukа nоntоn bоkер уа? Dаh dаri kараn? Jаngаn-jаngаn kаmu jugа udаh lаgi?” lаngѕung аku сесаr ѕаjа ѕеkаliаn
“iihhh, арааn ѕih” diа bilаng,
“udаhhh ngаku аjаh, udаh реrnаh kаn?kаlо udаh jugа gа рара, rаhаѕiа аmаn kоk, hеhе” аku сесаr tеruѕ
“mmmm tаu аh” diа mаlu tаmраknуа, kеmudiаn diа mеngаlihkаn dаn bеrtаnуа
“mаѕ Bams klо bеgituаn ѕukа jilаtin kауа gitu mаѕ” ѕаmbil mеnunjuk аdеgаn соwоk lаgi jilаtin mеmеk сеwеk
“iуа, ѕukа, di оrаl jugа ѕukа, kеnара? Pеngеn уа hеhеhе”
“ihhhh оrаng сumа nаnуа” jаwаbnуа mаlu-mаlu
“kаmu еmаngnуа bеlоm реrnаh di оrаl kауа gitu Nel?”“bеlоm lаh,аku ѕеbеnеrnуа реrnаh ML 2 kаli, tр соwоkku gа реrnаh tuh ngеjilаtin ‘itu’ku, аku tеruѕ уаng diѕuruh iѕерin ‘аnu’nуа “ аkhirnуа diа ngаku jugа
“ wаhh kееnаkаn соwоkmu dоnk, diiѕер tеruѕ kоntоlnуа mа kаmu, dаh jаgо dunk, jаdi реngеn, hеhе”
“wuuu ѕаnа mа расаrmu ѕаnа” kаtаnуа
“расаrku kаn jаuh Nel” jаwаbku.Aku lаngѕung bеrgеѕеr mеrараtkаn diri diѕаmрing diа.
“ Nel, mаu аku jilаtin mеmеknуа gа?” аku lаngѕung аjа аbiѕ udаh gа tаhаn. Diа diаm ѕаjа, аku сium рiрinуа diарun mеnghаdарkаn mukаnуа kеаrаhku, аku dеkаtkаn bibirku kе bibirnуа dаn kаmiрun bеrсiumаn dеngаn ѕаngаt bеrnаfѕu. Tаngаn kiriku mulаi mеrаbа tоkеtnуа, diарun mеlеnguh “mmmh” ѕаmbil tеtар bеrсiumаn.
“Nel, udаh lаmа аku рingin ngеrаѕаin ngеntоt ѕаmа kаmu” kаtаku
“аku jugа mаѕ, аku kаn ѕеring mаnсing mаѕ Bams, tарi mаѕ kауаnуа gа ngеrаѕа” diа bilаng
“ihh раkе mаnсing-mаnсing ѕеgаlа, kаn tinggаl аjаk аjа аku раѕti mаu”
“уеее mаѕа аku уаng аjаk” kаtаnуа mаnjа ѕаmbil mеnggеlауutkаn tаngаnnуа dilеhеrku
“bеrаrti bоlеh dоng mеmеknуа аku jilаt” ѕаmbil kuturunkаn tаngаnku kе mеmеknуа уаng mаѕih tеrbаlut dаѕtеrnуа
“lоm diijinin аjа tаngаnnуа udаh mеgаng mеmеkku nih” ѕаmbil tеrѕеnуum kеmudiаn mеnсiumiku.Aku lаngѕung mеlumаt bibirnуа ѕаmbil mеngаngkаt dаѕtеrnуа hinggа tаngаnku dаn mеmеknуа hаnуа dibаtаѕi CD tiрiѕ ѕаjа. Nela ѕudаh mulаi mеmаѕukkаn tаngаnnуа kеdаlаm сеlаnа(ѕааt itu аku hаnуа mеnggunаkаn сеlаnа bоxеr) dаn CD ku ѕаmраi mеnуеntuh kоntоlku dаn kеmudiаn mеngеluѕnуа lеmbut
“mmmhhh Nela ѕауаng”
Aku mеmbukа kаоѕku lаlu mеlераѕkаn dаѕtеrnуа ѕеkаliаn hinggа tеrѕiѕа CD dаn brа nуа ѕаjа.
“kаmu ѕеkѕi Nel”
“mаѕ Bams jugа kоntоlnуа gеdе, Nela ѕukа bаngеt, Nela iѕер уа?”
“iуа Nel, аku jugа gа ѕаbаr рingin mеmеk km”Akuрun bеrdiri, Nela mеmеlоrоtkаn сеlаnа ѕеkаliguѕ CDku ѕаmраi kоntоlku ѕереrti mеlоmраt kеdераn mukаnуа ѕаking tеgаngnуа, Nela ѕеdikit kаgеt ѕааt mеlihаt kоntоlku уаng mеmiliki раnjаng ѕеkitаr 17сm
“mаѕ, gеdе ih, расаrku gа ѕеgеdе ini kоntоlnуа”
Sааt diа ѕudаh mеmbukа mulutnуа ingin mеlаhар kоntоlku, аku lаngѕung mеnаriknуа hinggа bеrdiri
“ѕеbеntаr ѕауаng, dаh gа ѕаbаrаn реngеn iѕер уа?”
Nela mеngаngguk mаnуun“kitа 69 уuk ѕауаng”
Aku mеmbukа tаli brа nуа dаn lаlu сdnуа kuturunkаn, tеrlihаt bеrѕih mеmеknуа tаnра jеmbut.
“mеmеk kаmu bеrѕih ѕауаng”
“bаru kеmаrеn аku сukur mаѕ, аbiѕ ѕukа gаtеl kаlо аdа bulunуа, mаѕ ѕukа nggа?”
“ѕukа bаngеt ѕауаng” ѕаmbil kuсiumi mеmеknуа.Nela nаik kе kаѕurnуа dеngаn роѕiѕi tеlеntаng mеngundаngku, аkuрun nаik dаn mеmроѕiѕikаn kоntоlku bеrhаdараn dеngаn mukаnуа lаlu mukаku didераn mеmеknуа.
Aku mulаi mеnjilаti mеmеknуа dеngаn lеmbut , Nela tаnра rаgu mеmаѕukkаn kоntоlku kе mulutnуа dаn mеngосоknуа реrlаhаn
“оughhh, mmmhhh Nela ѕауаng” mеmеk Nela tеrаѕа ѕаngаt lеgit аku mеnjilаti klitоriѕnуа уаng kеmеrаhаn
“hmрffhhh….mmmррhhh” Nela mеlеnguhSеkitаr 5 mеnit kаmi di роѕiѕi ini, kаmi ѕudаh ѕаmа-ѕаmа tidаk tаhаn, аku mеngubаh роѕiѕiku bеrаdа di аtаѕ tubuh tеlеntаng Nela dаn mеngаrаhkаn kоntоlku kе mеmеknуа. Mеmеknуа ѕudаh аgаk bаѕаh ѕеtеlаh оrаl tаdi, аku mеnggеѕеk-gеѕеkkаn kоntоlku ѕеѕааt
“оhhhh, mаѕukin mаѕku ѕауаng, Nela gа tаhаn lаgi mmmmhhh”
Aku ѕеnаng mеndеngаrnуа mеmоhоn mintа di еntоt. Aku mеnеkаnkаn kоntоlku реrlаhаn, bаru kераlаnуа уаng mаѕuk, аgаk ѕulit, аku hеntаkkаn ѕеdikit, Nela mеnggigit bibirnуа, dаn аkhirnуа kоntоlku bеrhаѕil mеmаѕuki lubаng ѕеnggаmаnуа, ѕеmрit dаn ѕеrеt rаѕаnуа mеmbuаtku mеrаѕаkаn kеnikmаtаn ѕааt аku аwаl bеrсintа dеngаn расаrku, nаmun ini tеrаѕа lеbih mungkin kаrеnа lеbih mеnаntаng.
Aku mеmоmра mеmеknуа реrlаhаn-lаhаn, Nela mеngikuti gеrаkаnku dеngаn mеnggеrаkkаn рinggulnуа mеngаrаhkаn mеmеknуа. Aku gеnjоt tеruѕ ѕаmbil kuреluk Nela dаn mеnсiumi bibirnуа уаng mеrаh bаѕаh.“mmh. Hmmрррf….ѕауаng еnаk bаngеt ѕауаng, mеmеk kаmu ѕеmрit bаngеt, kоntоlku kауа diрijеt-рijеt”
“ hе еmh mаѕ, оughhh tеruѕ mаѕ, mаѕukin tеruѕ mаѕ, biаr Nela jерit kоntоlnуа, аhhhhh” biсаrаnуа tеrеngаh-еngаhAku mеnggеnjоt tеruѕ ѕаmраi аkhirnуа kоntоlku аmblаѕ didаlаm mеmеknуа. Aku ѕеmаkin сераt mеmоmра liаng ѕеnggаmаnуа.
“аhhh,,оhhhh, mаѕku,,,оhh,,еntоt аku оhh..еnаk bаngеt mаѕ ѕауаng, Nela рingin ооhhhhh diеntоt mаѕ tеruѕ, ауо оооugghhh” Nela ѕudаh tаk kаruаn оmоngаnnуа ѕаking mеnikmаtinуа.
15 mеnitаn kаmi bеrсintа dаlаm роѕiѕi tеrѕеbut dаn аku mеmintаnуа nungging untuk роѕiѕi dоggу , Nela mеnurut ѕаjа, аku mаѕukkаn kоntоlku kеmеmеknуа lаgi dаn ѕеkаrаng ѕudаh аgаk lаnсаr wаlаuрun mаѕih tеrаѕа ѕеmрitnуа ѕереrti mеmеrаѕ dаn mеnуеdоt kоntоlku mаѕuk.
Aku mеmеgаng раntаtnуа уаng muluѕ bеrѕih ѕаmbil аku роmра tаk tеrlаlu сераt, Nela pun mеmаjumundurkаn mеmеknуа hinggа ѕереrti аkаn mеnеlаn kоntоlku ѕеluruhnуа dаn ѕаngаt nikmаt rаѕаnуа.
Aku mеmреrсераt gеnjоtаnku di mеmеknуа, Nela ѕеdikit bеrtеriаk kеnikmаtаn
“аuhh mаѕ,, mmmhh tеruѕ mаѕ, еnаk аhhh…kоntоl mаѕ…ооhhh ѕауаng”
Nаfаѕku ѕеmаkin mеmburu dаn bеrnаfѕu mеndеngаr осеhаnnуа itu mеmbuаt gеnjоtаnku mеnjаdi ѕаngаt сераt
“ѕауаng, аku kluаrin dimаnа ѕауаng…аh аh оughh”
“didаlеm…аrgh аjа ѕауаng аuuhhh gа рара, Nela jugа mаu kеluаr mmmhhh”Gеnjоtаnku сераt ѕеkаli kаrеnа ѕреrmаku ѕudаh tаk tеrtаhаnkаn lаgi mаu kеluаr.
“аrrrgghhh аku kеluаr ѕауаnggg”
Dаn ѕааt itu jugа tubuh Nela mеngеjаng оrgаѕmе
“аhhhhhhh, аku jugа ѕѕѕѕѕhh mаѕ”Aku muntаhkаn ѕреrmаku dаlаm lubаng mеmеk Nela , аku mеmutаr tubuh Nela dеngаn kоntоl mаѕih tеrtаnсар di mеmеknуа,аku mеmеluk dаn mеnсiumnуа
“kаmu hеbаt ѕауаng, mеmеk kаmu hеbаt jерitаnnуа”
“mаѕ Bams jugа”Diа mеngаjаkku kе kаmаr mаndi untuk mеmbеrѕihkаn tubuh kаmi, dеngаn mаѕih tеlаnjаng kаmi kеluаr kаmаr dаn mеnuju kаmаr mаndi. Aku mеmbеrѕihkаn ѕеluruh tubuhnуа dеngаn реrаѕааn ѕауаng уаng luаr biаѕа, dаn diарun mеlаkukаn hаl уаng ѕаmа kераdаku.
Sеtеlаh ѕеlеѕаi mеmbеrѕihkаn tubuh kаmi, kаmi kеmbаli kеkаmаrnуа dаn mеmаkаi kеmbаli раkаiаn kаmi,ѕааt itu diа bilаng kераdаku
“mаkаѕih уа mаѕ, udаh ngаѕih kерuаѕаn buаt аku, еnаk bаngеt ngеntоt ѕаmа kаmu mаѕ”
“ѕаmа-ѕаmа ѕауаng, bеѕоk-bеѕоk lаgi уа?”
“ѕiар mаѕ. Muасhh” jаwаbnуа ѕаmbil mеnсiumku
Akuрun kеmbаli kе kоѕku dеngаn hаti ѕаngаt ѕеnаng dаn ѕааt аdа kеѕеmраtаn bеrduа kаmiрun mеlаkukаnnуа lаgi. Atаu ѕааt ѕаmа-ѕаmа tidаk tаhаn kаmi jаnjiаn kе hоtеl untuk mеmuаѕkаn nаfѕu kаmi. -
Video Bokep ngetot threesome di tempat gym
-
Kisah Memek Tante Ninik Nyokap temen Gue
Duniabola99.com – Halo agan agan,, lama gak posting nih, kini gue ada cerita Panas terbaru dari pengalaman gue sendiri dengan tante tante, bukan tante girang sih, tapi sensasinya emang bikin deg deg ser karena ngeseks dengan wanita setengah baya. Berikut cerita lengkapnya, baca dengan tenang dan santai ya Tante ninik Ibu temanku. DominoqqNgentot tante
Kriing.. jam di meja memaksa aku untuk memicingkan mata. Wah gawat, telat nih dengan tergesa-gesa aku bangun lalu lari ke kamar mandi. Pagi itu aku ada janji untuk menjaga rumah tanteku.Oh ya, tanteku ini orangnya cantik dengan wajah seperti artis sinetron, namanya Ninik. Tinggi badan 168, payudara 34, dan tubuh yang langsing. Sejak kembali dari Malang, aku sering main ke rumahnya. Hal ini aku lakukan atas permintaan tante Ninik, karena suaminya sering ditugaskan ke luar pulau.
Oh ya, tante Ninik mempunyai dua anak perempuan Dini dan Fifi. Dini sudah kelas 2 SMA dengan tubuh yang langsing, payudara 36B, dan tinggi 165. Sedangkan Fifi mempunyai tubuh agak bongsor untuk gadis SMP kelas 3, tinggi 168 dan payudara 36. Setiap aku berada di rumah tante Fifi aku merasa seperti berada di sebuah harem. Tiga wanita cantik dan seksi yang suka memakai baju-baju transparan kalau di rumah.
Kali ini aku akan ceritakan pengalamanku dengan tante Ninik di kamarnya ketika suaminya sedang tugas dinas luar pulau untuk 5 hari.
Hari Senin pagi, aku memacu motorku ke rumah tante Ninik. Setelah perjalanan 15 menit, aku sampai di rumahnya. Langsung aku parkir motor di teras rumah. Sepertinya Dini dan Fifi masih belum berangkat sekolah, begitu juga tante Ninik belum berangkat kerja.
Met pagi semua aku ucapkan sapaan seperti biasanya.
Pagi, Mas Firman. Lho kok masih kusut wajahnya, pasti baru bangun ya? Fifi membalas sapaanku.
Iya nih kesiangan aku jawab sekenanya sambil masuk ke ruang keluarga.
Fir, kamu antar Dini dan Fifi ke sekolah ya. Tante belum mandi nih. Kunci mobil ada di tempat biasanya tuh. Dari dapur tante menyuruh aku.
OK Tante jawabku singkat.
Ayo duo cewek paling manja sedunia. celetukku sambil masuk ke mobil.
Iya lho, Dini dan Fifi memang cewek yang manja, kalau pergi selalu minta diantar.
Daag Mas Firman, nanti pulangnya dijemput ya. Lalu Dini menghilang dibalik pagar sekolahan.Selesai sudah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke rumah tante Ninik.
Setelah parkir mobil aku langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya. Tante Ninik masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai curiga dan aku hentikan makanku. Setelah menaruh piring di dapur. Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Ninik tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air di kulitnya. Ternyata tante Ninik sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan.
Terdengar suara desahan lirih, Hmm, ohh, arhh. Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Ninik ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya. Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Ninik, membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Ninik berhubungan badan denganku.Lho Fir, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho. Tiba-tiba suara tante Ninik mengagetkan aku.
Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya. Celetuk tante Ninik sambil masuk kamar.
Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar guyonan. Setelah tante Ninik berangkat kerja, aku sendirian di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur.Hmm.. geli ah Aku terbangun dan terkejut, karena tante Ninik sudah berbaring disebelahku sambil tangannya memegang Mr. P dari luar sarung.
Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun. Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Mr. P menegang 90%.
Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok, dengan alasan sakit. Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang. Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja.
Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga celana dalam kamu terlihat. Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Mr. P mu Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskan kelakuannya.
Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Firman tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi celetukku sekenanya.
Lho, jadi kamu.. Tante kaget dengan mimik setengah marah.
Iya, tadi Firman ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan? agak takut juga aku kalau dia marah.
Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang 10 menit. Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dengan lepasnya baju tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan Mr. P di sarungku. Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah.Aku tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini.. dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya.
Emm.., nggak kok tante. Maafin Firman ya. aku semakin salah tingkah.
Lho kok jadi munafik gitu, sejak kapan? tanya tanteku dengan mimik keheranan.
Maksud Firman, nggak salahkan kalau Firman pingin pegang ini..! Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuhku. Langsung aku kecup payudaranya bergantian kiri dan kanan.
Eh, nakal juga kamu ya.. ihh geli Fir. tante Ninik merengek perlahan.
Hmm..shh tante semakin keras mendesah ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya.Rok yang menjadi penghalang, dengan cepatnya aku buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas tubuh tante Ninik. Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras.
Hmm, boleh juga nih. Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh. tante mengagumi Mr. P yang belum pernah dilihatnya.
Ya sudah dibuka saja tante. pintaku. Lalu tante melepas celanaku, dan ketika tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum.
Wah, rupanya tante punya Mr. P lain yang lebih gedhe. Gila tante Ninik ini, padahal Mr. P-ku belum besar maksimal karena terhalang CD.
Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia sudah berhasil melepas CD ku, dan sekarang sedang terperangah melihat Mr. P yang berdiri dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya.
Tante.. ngapain berhenti? aku beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini mengagetkannya.
Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..? agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku.
Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante merinding sambil tersenyum dia ngoceh lagi. Tante masih terkesima dengan Mr. P-ku yang mempunyai panjang 14 cm dengan diameter 4 cm.Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama Mr. P ku. Aku ingin agar tante memulai ini secepatnya.
Hmm, iya deh. Lalu tante mulai menjilat ujung Mr. P. Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampai pangkal Mr. P
Ahh.. enak tante, terusin hh. aku mulai meracau.Lalu aku tarik kepala tante Ninik sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tanganku beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas CD tante Ninik. Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting susunya, aku berhasil melepas penutup satu-satunya itu. Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk di atas dadaku. Sehingga terpampang jelas vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga.
Ayo Fir, gantian kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini. Sambil tangan tante mengusap vaginanya.
OK tante aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih.
Shh.. ohh tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.
Hh.. mm.. enak Fir, terus Fir.. yaa.. shh tante mulai berbicara tidak teratur.Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Ninik. Ahh..Fir..shh..Firr aku mau keluar. tante mengerang dengan keras.
Ahh.. erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang. Rupanya tante sudah mencapai puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya.
Hmm..kamu pintar Fir. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan? dengan manja tante memeluk tubuhku.
Ehh, gimana ya tante.. aku ngomgong sambil melirik ke Mr. P ku sendiri.
Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya tante sadar kalau Mr. P ku masih berdiri tegak dan belum puas.Dipegangnya Mr. P ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Mr. P. Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok.
Fir, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya. tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari Mr.Pku.Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Ninik, lalu turun dari tempat tidur. Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Mr. P ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. PErlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.
Tante siap ya, aku mau masukin Mr. P aku memberi peringatan ke tante.
Cepetan Fir, ayo.. tante sudah gak tahan nih. tante langsung memohon agar aku secepatnya memasukkan Mr. P. Dengan pelan aku dorong Mr. P ke arah dalam vagina tante Ninik, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh Mr. P sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat enak. Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru.Fir, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh tante berbicara sambil merasa keenakan.
Ahh.. shh mm, tante ini cara Firman agar tante juga merasa enak Aku membalas omongan tante.
Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua sisa Mr. P ke dalam vagina tante.
Ahh.. kami berdua melenguh.
Kubiarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Ninik ini masih kencang, pada saat aku menarik Mr. P bibir vaginanya ikut tertarik.
Plok.. plok.. plokk suara benturan pahaku dengan paha tante Ninik semakin menambah rangsangan.
Sepuluh menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras Ahh.. Fir tante nyampai lagiPinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan Mr. P masih menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Ninik, kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas di Mr. P.
Tante, aku mau keluar nih, di mana? aku bertanya ke tante.
Di dalam aja Fir, tante juga mau lagi nih sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun. Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.Arghh.. tante aku nyampai.
Aku juga Fir.. ahh tante juga meracau. Aku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante. setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.
Fir, kamu hebat. puji tante Ninik.
Tante juga, vagina tante rapet sekali aku balas memujinya.
Fir, kamu mau kan nemani tante selama om pergi pinta tante.
Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam? aku balik bertanya.
Gak apa-apa Fir, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang Tante membalas sambil tangannya mengelus dadaku.
Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih dalam cerita Panas kami. Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi.Demikian gan, walau sederhana, tapi cerita panas gue benar benar kejadian nyata alias bukan rekayasa, gue melakukannya dengan tante, ngeseks dengan tante ninik yang bahenol dan montok, masih seger kayak daun muda gan..Tante tante emang bisa mendatangkan sensasi lebih.
-
Kisah Memek Larangan Hubungan Dengan Atasanku
Duniabola99.com – Mbak Lia kurang lebih baru 2 minggu bekerja sebagai atasanku sebagai Accounting Manager. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat. Aku sendiri sudah termasuk staf senior. Tapi mungkin karena latar belakang pendidikanku tidak cukup mendukung, management memutuskan merekrutnya. Ia berasal dari sebuah perusahaan konsultan keuangan.
Usianya kutaksir sekitar 25 hingga 30 tahun. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil “Bu”, walau usiaku sendiri 10 tahun di atasnya. Tapi atas permintaanya sendiri, seminggu yang lalu, ia mengatakan lebih suka bila di panggil “Mbak”. Sejak saat itu mulai terbina suasana dan hubungan kerja yang hangat, tidak terlalu formal. Terutama karena sikapnya yang ramah. Ia sering langsung menyebut namaku, sesekali bila sedang bersama rekan kerja lainnya, ia menyebut “Pak”.Dan tanpa kusadari pula, diam-diam aku merasa betah dan nyaman bila memandang wajahnya yang cantik dan lembut menawan. Ia memang menawan karena sepasang bola matanya sewaktu-waktu dapat bernar-binar, atau menatap dengan tajam. Tapi di balik itu semua, ternyata ia suka mendikte. Mungkin karena telah menduduki jabatan yang cukup tinggi dalam usia yang relatif muda, kepercayaan dirinya pun cukup tinggi untuk menyuruh seseorang melaksanakan apa yang diinginkannya.
Mbak Lia selalu berpakaian formal. Ia selalu mengenakan blus dan rok hitam yang agak menggantung sedikit di atas lutut. Bila sedang berada di ruang kerjanya, diam-diam aku pun sering memandang lekukan pinggulnya ketika ia bangkit mengambil file dari rak folder di belakangnya. Walau bagian bawah roknya lebar, tetapi aku dapat melihat pinggul yang samar-samar tercetak dari baliknya. Sangat menarik, tidak besar tetapi jelas bentuknya membongkah, memaksa mata lelaki menerawang untuk mereka-reka keindahannya.
Di dalam ruang kerjanya yang besar, persis di samping meja kerjanya, terdapat seperangkat sofa yang sering dipergunakannya menerima tamu-tamu perusahaan. Sebagai Accounting Manager, tentu selalu ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang lebih nyaman dilakukan di ruang kerjanya daripada di ruang rapat.
Aku merasa beruntung bila dipanggil Mbak Lia untuk membahas cash flow keuangan di kursi sofa itu. Aku selalu duduk persis di depannya. Dan bila kami terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius, ia tidak menyadari roknya yang agak tersingkap. Di situlah keberuntunganku. Aku dapat melirik sebagian kulit paha yang berwarna gading. Kadang-kadang lututnya agak sedikit terbuka sehingga aku berusaha untuk mengintip ujung pahanya. Tapi mataku selalu terbentur dalam kegelapan. Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi dan kedua lututnya lebih terbuka, tentu akan dapat kupastikan apakah bulu-bulu halus yang tumbuh di lengannya juga tumbuh di sepanjang paha hingga ke pangkalnya. Bila kedua lututnya rapat kembali, lirikanku berpindah ke betisnya. Betis yang indah dan bersih. Terawat. Ketika aku terlena menatap kakinya, tiba-tiba aku dikejutkan oleh pertanyaan Mbak Lia..
“Jhony, aku merasa bahwa kau sering melirik ke arah betisku. Apakah dugaanku salah?” Aku terdiam sejenak sambil tersenyum untuk menyembunyikan jantungku yang tiba-tiba berdebar.“Jhony, salahkah dugaanku?”
“Hmm.., ya, benar Mbak,” jawabku mengaku, jujur. Mbak Lia tersenyum sambil menatap mataku.
“Mengapa?”
Aku membisu. Terasa sangat berat menjawab pertanyaan sederhana itu. Tapi ketika menengadah menatap wajahnya, kulihat bola matanya berbinar-binar menunggu jawabanku.
“Saya suka kaki Mbak. Suka betis Mbak. Indah. Dan..,” setelah menarik nafas panjang, kukatakan alasan sebenarnya.
“Saya juga sering menduga-duga, apakah kaki Mbak juga ditumbuhi bulu-bulu.”
“Persis seperti yang kuduga, kau pasti berkata jujur, apa adanya,” kata Mbak Tia sambil sedikit mendorong kursi rodanya.
“Agar kau tidak penasaran menduga-duga, bagaimana kalau kuberi kesempatan memeriksanya sendiri?”
“Sebuah kehormatan besar untukku,” jawabku sambil membungkukan kepala, sengaja sedikit bercanda untuk mencairkan pembicaraan yang kaku itu.
“Kompensasinya apa?”
“Sebagai rasa hormat dan tanda terima kasih, akan kuberikan sebuah ciuman.”
“Bagus, aku suka. Bagian mana yang akan kau cium?”
“Betis yang indah itu!”
“Hanya sebuah ciuman?”
“Seribu kali pun aku bersedia.”
Mbak Tia tersenyum manis dikulum. Ia berusaha manahan tawanya. Rfbet99
“Dan aku yang menentukan di bagian mana saja yang harus kau cium, OK?”
“Deal, my lady!”
“I like it!” kata Mbak Lia sambil bangkit dari sofa.
Ia melangkah ke mejanya lalu menarik kursinya hingga ke luar dari kolong mejanya yang besar. Setelah menghempaskan pinggulnya di atas kursi kursi kerjanya yang besar dan empuk itu, Mbak Lia tersenyum. Matanya berbinar-binar seolah menaburkan sejuta pesona birahi. Pesona yang membutuhkan sanjungan dan pujaan.
“Periksalah, Jhony. Berlutut di depanku!” Aku membisu. Terpana mendengar perintahnya.
“Kau tidak ingin memeriksanya, Jhony?” tanya Mbak Lia sambil sedikit merenggangkan kedua lututnya.
Sejenak, aku berusaha meredakan debar-debar jantungku. Aku belum pernah diperintah seperti itu. Apalagi diperintah untuk berlutut oleh seorang wanita. Bibir Mbak Lia masih tetap tersenyum ketika ia lebih merenggangkan kedua lututnya.
“Jhony, kau tahu warna apa yang tersembunyi di pangkal pahaku?” Aku menggeleng lemah, seolah ada kekuatan yang tiba-tiba merampas sendi-sendi di sekujur tubuhku.
Tatapanku terpaku ke dalam keremangan di antara celah lutut Mbak Lia yang meregang. Akhirnya aku bangkit menghampirinya, dan berlutut di depannya. Sebelah lututku menyentuh karpet. Wajahku menengadah. Mbak Tia masih tersenyum. Telapak tangannya mengusap pipiku beberapa kali, lalu berpindah ke rambutku, dan sedikit menekan kepalaku agar menunduk ke arah kakinya.
“Ingin tahu warnanya?” Aku mengangguk tak berdaya.
“Kunci dulu pintu itu,” katanya sambil menunjuk pintu ruang kerjanya. Dan dengan patuh aku melaksanakan perintahnya, kemudian berlutut kembali di depannya.
Mbak Lia menopangkan kaki kanannya di atas kaki kirinya. Gerakannya lambat seperti bermalas-malasan. Pada saat itulah aku mendapat kesempatan memandang hingga ke pangkal pahanya. Dan kali ini tatapanku terbentur pada secarik kain tipis berwarna putih. Pasti ia memakai G-String, kataku dalam hati. Sebelum paha kanannya benar-benar tertopang di atas paha kirinya, aku masih sempat melihat bulu-bulu ikal yang menyembul dari sisi-sisi celana dalamnya. Segitiga tipis yang hanya selebar kira-kira dua jari itu terlalu kecil untuk menyembunyikan semua bulu yang mengitari pangkal pahanya. Bahkan sempat kulirik bayangan lipatan bibir di balik segitiga tipis itu.“Suka?” Aku mengangguk sambil mengangkat kaki kiri Mbak Lia ke atas lututku.
Ujung hak sepatunya terasa agak menusuk. Kulepaskan klip tali sepatunya. Lalu aku menengadah. Sambil melepaskan sepatu itu. Mbak Tia mengangguk. Tak ada komentar penolakan. Aku menunduk kembali. Mengelus-elus pergelangan kakinya. Kakinya mulus tanpa cacat. Ternyata betisnya yang berwarna gading itu mulus tanpa bulu halus. Tapi di bagian atas lutut kulihat sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus yang agak kehitaman. Sangat kontras dengan warna kulitnya. Aku terpana. Mungkinkah mulai dari atas lutut hingga.., hingga.. Aah, aku menghembuskan nafas. Rongga dadaku mulai terasa sesak. Wajahku sangat dekat dengan lututnya. Hembusan nafasku ternyata membuat bulu-bulu itu meremang.
“Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. Kenyal.
“Suka, Jhony?” Aku mengangguk.
“Tunjukkan bahwa kau suka. Tunjukkan bahwa betisku indah!”
Aku mengangkat kaki Mbak Lia dari lututku. Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yang menekuk itu. Aku sedikit membungkuk agar dapat mengecup pergelangan kakinya. Pada kecupan yang kedua, aku menjulurkan lidah agar dapat mengecup sambil menjilat, mencicipi kaki indah itu. Akibat kecupanku, Mbak Lia menurunkan paha kanan dari paha kirinya. Dan tak sengaja, kembali mataku terpesona melihat bagian dalam kanannya. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Ketika melepaskan gigitanku, kudengar tawa tertahan, lalu ujung jari-jari tangan Mbak Lia mengangkat daguku. Aku menengadah.
“Kurang jelas, Jhony?” Aku mengangguk.
Mbak Lia tersenyum nakal sambil mengusap-usap rambutku. Lalu telapak tangannya menekan bagian belakang kepalaku sehingga aku menunduk kembali. Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Tak pernah aku melihat paha semulus dan seindah itu. Bagian atas pahanya ditumbuhi bulu-bulu halus kehitaman. Bagian dalamnya juga ditumbuhi tetapi tidak selebat bagian atasnya, dan warna kehitaman itu agak memudar. Sangat kontras dengan pahanya yang berwarna gading.
Aku merinding. Karena ingin melihat paha itu lebih utuh, kuangkat kaki kanannya lebih tinggi lagi sambil mengecup bagian dalam lututnya. Dan paha itu semakin jelas. Menawan. Di paha bagian belakang mulus tanpa bulu. Karena gemas, kukecup berulang kali. Kecupan-kecupanku semakin lama semakin tinggi. Dan ketika hanya berjarak kira-kira selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah menjadi ciuman yang panas dan basah.Sekarang hidungku sangat dekat dengan segitiga yang menutupi pangkal pahanya. Karena sangat dekat, walau tersembunyi, dengan jelas dapat kulihat bayangan bibir kewanitaannya. Ada segaris kebasahan terselip membayang di bagian tengah segitiga itu. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip dari kiri kanan G-stringnya. Sambil menatap pesona di depan mataku, aku menarik nafas dalam-dalam. Tercium aroma segar yang membuatku menjadi semakin tak berdaya. Aroma yang memaksaku terperangkap di antara kedua belah paha Mbak Lia. Ingin kusergap aroma itu dan menjilat kemulusannya.
Mbak Lia menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Menarik nafas berulang kali. Sambil mengusap-usap rambutku, diangkatnya kaki kanannya sehingga roknya semakin tersingkap hingga tertahan di atas pangkal paha.
“Suka Jhony?”
“Hmm.. Hmm..!” jawabku bergumam sambil memindahkan ciuman ke betis dan lutut kirinya.
Lalu kuraih pergelangan kaki kanannya, dan meletakkan telapaknya di pundakku. Kucium lipatan di belakang lututnya. Mbak Lia menggelinjang sambil menarik rambutku dengan manja. Lalu ketika ciuman-ciumanku merambat ke paha bagian dalam dan semakin lama semakin mendekati pangkal pahanya, terasa tarikan di rambutku semakin keras. Dan ketika bibirku mulai mengulum rambut-rambut ikal yang menyembul dari balik G-stringnya, tiba-tiba Mbak Lia mendorong kepalaku.
Aku tertegun. Menengadah. Kami saling menatap. Tak lama kemudian, sambil tersenyum menggoda, Mbak Lia menarik telapak kakinya dari pundakku. Ia lalu menekuk dan meletakkan telapak kaki kanannya di permukaan kursi. Pose yang sangat memabukkan. Sebelah kaki menekuk dan terbuka lebar di atas kursi, dan yang sebelah lagi menjuntai ke karpet.
“Suka Jhony?”
“Hmm.. Hmm..!”
“Jawab!”
“Suka sekali!”
Pemandangan itu tak lama. Tiba-tiba saja Mbak Tia merapatkan kedua pahanya sambil menarik rambutku.
“Nanti ada yang melihat bayangan kita dari balik kaca. Masuk ke dalam, Jhony,” katanya sambil menunjuk kolong mejanya.
Aku terkesima. Mbak Tia merenggut bagian belakang kepalaku, dan menariknya perlahan. Aku tak berdaya. Tarikan perlahan itu tak mampu kutolak. Lalu Mbak Lia tiba-tiba membuka ke dua pahanya dan mendaratkan mulut dan hidungku di pangkal paha itu. Kebasahan yang terselip di antara kedua bibir kewanitaan terlihat semakin jelas. Semakin basah. Dan di situlah hidungku mendarat. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yang sangat menyegarkan. Aroma yang sedikit seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala.
“Suka Jhony?”
“Hmm.. Hmm..!”
“Sekarang masuk ke dalam!” ulangnya sambil menunjuk kolong mejanya.
Aku merangkak ke kolong mejanya. Aku sudah tak dapat berpikir waras. Tak peduli dengan segala kegilaan yang sedang terjadi. Tak peduli dengan etika, dengan norma-norma bercinta, dengan sakral dalam percintaan. Aku hanya peduli dengan kedua belah paha mulus yang akan menjepit leherku, jari-jari tangan lentik yang akan menjambak rambutku, telapak tangan yang akan menekan bagian belakang kepalaku, aroma semerbak yang akan menerobos hidung dan memenuhi rongga dadaku, kelembutan dan kehangatan dua buah bibir kewanitaan yang menjepit lidahku, dan tetes-tetes birahi dari bibir kewanitaan yang harus kujilat berulang kali agar akhirnya dihadiahi segumpal lendir orgasme yang sudah sangat ingin kucucipi.
Di kolong meja, Mbak Lia membuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Aku mengulurkan tangan untuk meraba celah basah di antara pahanya. Tapi ia menepis tanganku.
“Hanya lidah, Jhony! OK?”
Aku mengangguk. Dan dengan cepat membenamkan wajahku di G-string yang menutupi pangkal pahanya. Menggosok-gosokkan hidungku sambil menghirup aroma pandan itu sedalam-dalamnya. Mbak Lia terkejut sejenak, lalu ia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku.
“Rupanya kau sudah tidak sabar ya, Jhony?” katanya sambil melingkarkan pahanya di leherku.
“Hm..!”“Haus?”
“Hm!”
“Jawab, Jhony!” katanya sambil menyelipkan tangannya untuk mengangkat daguku. Aku menengadah.
“Haus!” jawabku singkat.
Tangan Mbak Lia bergerak melepaskan tali G-string yang terikat di kiri dan kanan pinggulnya. Aku terpana menatap keindahan dua buah bibir berwarna merah yang basah mengkilap. Sepasang bibir yang di bagian atasnya dihiasi tonjolan daging pembungkus clit yang berwarna pink. Aku termangu menatap keindahan yang terpampang persis di depan mataku.
“Jangan diam saja. Jhony!” kata Mbak Lia sambil menekan bagian belakang kepalaku.
“Hirup aromanya!” sambungnya sambil menekan kepalaku sehingga hidungku terselip di antara bibir kewanitaannya.
Pahanya menjepit leherku sehingga aku tak dapat bergerak. Bibirku terjepit dan tertekan di antara dubur dan bagian bawah vaginanya. Karena harus bernafas, aku tak mempunyai pilihan kecuali menghirup udara dari celah bibir kewanitaannya. Hanya sedikit udara yang dapat kuhirup, sesak tetapi menyenangkan. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalam lagi. Mbak Lia terpekik. Pinggulnya diangkat dan digosok-gosokkannya dengan liar hingga hidungku basah berlumuran tetes-tetes birahi yang mulai mengalir dari sumbernya. Aku mendengus. Mbak Lia menggelinjang dan kembali mengangkat pinggulnya. Kuhirup aroma kewanitaannya dalam-dalam, seolah vaginanya adalah nafas kehidupannku.
“Fantastis!” kata Mbak Lia sambil mendorong kepalaku dengan lembut. Aku menengadah. Ia tersenyum menatap hidungku yang telah licin dan basah.
“Enak ‘kan?” sambungnya sambil membelai ujung hidungku.
“Segar!” Mbak Lia tertawa kecil.
“Kau pandai memanjakanku, Jhony. Sekarang, kecup, jilat, dan hisap sepuas-puasmu. Tunjukkan bahwa kau memuja ini,” katanya sambil menyibakkan rambut-rambut ikal yang sebagian menutupi bibir kewanitaannya.
“Jilat dan hisap dengan rakus. Tunjukkan bahwa kau memujanya. Tunjukkan rasa hausmu! Jangan ada setetes pun yang tersisa! Tunjukkan dengan rakus seolah ini adalah kesempatan pertama dan yang terakhir bagimu!”
Aku terpengaruh dengan kata-katanya. Aku tak peduli walaupun ada nada perintah di setiap kalimat yang diucapkannya. Aku memang merasa sangat lapar dan haus untuk mereguk kelembutan dan kehangatan vaginanya. Kerongkonganku terasa panas dan kering. Aku merasa benar-benar haus dan ingin segera mendapatkan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku. Lalu bibir kewanitaannya kukulum dan kuhisap agar semua kebasahan yang melekat di situ mengalir ke kerongkonganku. Kedua bibir kewanitaannya kuhisap-hisap bergantian.
Kepala Mbak Lia terkulai di sandaran kursinya. Kaki kanannya melingkar menjepit leherku. Telapak kaki kirinya menginjak bahuku. Pinggulnya terangkat dan terhempas di kursi berulang kali. Sesekali pinggul itu berputar mengejar lidahku yang bergerak liar di dinding kewanitaannya. Ia merintih setiap kali lidahku menjilat clitnya. Nafasnya mengebu. Kadang-kadang ia memekik sambil menjambak rambutku.
“Ooh, ooh, Jhony! Jhony!” Dan ketika clitnya kujepit di antara bibirku, lalu kuhisap dan permainkan dengan ujung lidahku, Mbak Lia merintih menyebut-nyebut namaku..“Jhony, nikmat sekali sayang.. Jhony! Ooh.. Jhony!”
Ia menjadi liar. Telapak kakinya menghentak-hentak di bahu dan kepalaku. Paha kanannya sudah tidak melilit leherku. Kaki itu sekarang diangkat dan tertekuk di kursinya. Mengangkang. Telapaknya menginjak kursi. Sebagai gantinya, kedua tangan Mbak Lia menjambak rambutku. Menekan dan menggerak-gerakkan kepalaku sekehendak hatinya.
“Jhony, julurkan lidahmuu! Hisap! Hisaap!”
Aku menjulurkan lidah sedalam-dalamnya. Membenamkan wajahku di vaginanya. Dan mulai kurasakan kedutan-kedutan di bibir vaginanya, kedutan yang menghisap lidahku, mengundang agar masuk lebih dalam. Beberapa detik kemudian, lendir mulai terasa di ujung lidahku. Kuhisap seluruh vaginanya. Aku tak ingin ada setetes pun yang terbuang. Inilah hadiah yang kutunggu-tunggu. Hadiah yang dapat menyejukkan kerongkonganku yang kering. Kedua bibirku kubenamkan sedalam-dalamnya agar dapat langsung menghisap dari bibir vaginanya yang mungil.
“Jhony! Hisap Jhony!”
Aku tak tahu apakah rintihan Mbak Lia dapat terdengar dari luar ruang kerjanya. Seandainya rintihan itu terdengar pun, aku tak peduli. Aku hanya peduli dengan lendir yang dapat kuhisap dan kutelan. Lendir yang hanya segumpal kecil, hangat, kecut, yang mengalir membasahi kerongkonganku. Lendir yang langsung ditumpahkan dari vagina Mbak Lia, dari pinggul yang terangkat agar lidahku terhunjam dalam.
“Oh, fantastis,” gumam Mbak Lia sambil menghenyakkan kembali pinggulnya ke atas kursinya.
Ia menunduk dan mengusap-usap kedua belah pipiku. Tak lama kemudian, jari tangannya menengadahkan daguku. Sejenak aku berhenti menjilat-jilat sisa-sisa cairan di permukaan kewanitaannya.
“Aku puas sekali, Jhony,” katanya. Kami saling menatap. Matanya berbinar-binar. Sayu. Ada kelembutan yang memancar dari bola matanya yang menatap sendu.
“Jhony.”
“Hm..”
“Tatap mataku, Jhony.” Aku menatap bola matanya.
“Jilat cairan yang tersisa sampai bersih”
“Hm..” jawabku sambil mulai menjilati vaginanya.
“Jangan menunduk, Jhony. Jilat sambil menatap mataku. Aku ingin melihat erotisme di bola matamu ketika menjilat-jilat vaginaku.”
Aku menengadah untuk menatap matanya. Sambil melingkarkan kedua lenganku di pinggulnya, aku mulai menjilat dan menghisap kembali cairan lendir yang tersisa di lipatan-lipatan bibir kewanitaannya.
“Kau memujaku, Jhony?”“Ya, aku memuja betismu, pahamu, dan di atas segalanya, yang ini.., muuah!” jawabku sambil mencium kewanitaannya dengan mesra sepenuh hati.
Mbak Lia tersenyum manja sambil mengusap-usap rambutku.
-
Pasangan hidup teman lamaku
Perkenalkan namaku Jerry, aku berumur 29 tahun, sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Aku bekerja sebagai konsultan di sebuah perusahaan kontraktor ternama di kota Jogja. Pekerjaankulah membuat aku harus sering pergi keluar kota. Suatu ketika aku harus ke Kota Mendoan, pejabat disini memintaku untuk mengecek kesiapan pembangunan rumah sakit yang ada di kota tersebut, kira –kira satu minggu aku harus berada disana.Hanya dalam waktu 3 hari saja pekerjaan itu terselesaikan. Masih ada waktu banyak tersisa tinggal di kota ini. Iseng-iseng aku buka Facebook di kamar hotel, siapa tau ada temen sma atau smp yang tinggal di kota ini, ya sekalian silaturahmi ataupun ketemuan. Ternyata ada juga yang tinggal di sini, namanya Eri, dia satu kelas dengan ku di SMP. Segera aku message dan dia membalas serta memberikan nomor WA, biar komunikasinya lebih lancar. Langsung aja aku chat si Eri.
“siang eri, ini Jerry, td kita ngobrol lwt FB”
“siang juga mas Jerry, ini Cita, Istri mas Eri, maaf mas eri nya lagi keluar, hp yang ada WA nya ketinggalan,”balasnya
“oh mba Cita ya, ini temen mas ery waktu SMP.”
“Iya, mas ery pernah cerita, punya temen akrab SMP namanya Mas Jerry, gmn kabarnya?”
“ baik kabarnya hayok kita ketemuan sama keluarga mas eri, mumpung aku di Kota Mendoan, eh gimana kabarnya mba Cita”
“kabar baik juga mas,eh mas Jerry nginep dimana, nanti saya kasih tau mas eri”
“aku di hotel XXX mbak, kalo mas eri dah pulang besok kita makan siang aja ya sekalian, tempatnya nderek aja, soalnya saya ga hapal nih heheh”
“oke deh, nanti saya sampaikan mas eri, sampai ketemu.”
Cita itu istrinya si Eri, kata temen-temen si Cita itu dulunya model dan jauh lebih muda, jadi Eri ketiban rejeki, karena mukanya pas-pasan ketemu ama cewe cantik haha.
Mumpung malam ini ga ada kegiatan aku iseng ke diskotik yg ada disebelah hotel. Sudah tiga hari disini ternyata ga tau kalo samping hotel ada karaoke dan diskotiknya. Mau karaoke tapi sendirian, enaknya sih ke diskotik aja, siapa tau ada yang mau nemenin malam ini. Wah ternyata ramai sekali,ternyata hari ini ada DJ dr ibukota. Langsung ke bar pesen martell satu, kebiasaan di jogja, martell sebagai umpan cewe untuk mendekat. Tak berapa lama ada cewe yang mengambil tempat duduk di sampingku, tingginya 165 cm,wajahnya manis, rambutnya sebahu, umurnya sekitar 20an, dia pakai pakaian ketat dan susunya menyembul keliatan, rok mininya membuat pahanya yang mulus bikin horny aja nih. Iseng aku tawarin minum bareng, Eh dia pun mau, kami berkenalan tapi pas berisik musiknya aku ga begitu dengar namanya siapa jadi aku panggil dia mbak aja,. Karena dj nya asik kita pun terbawa suasana,ngobrol kesana kemari sampai 2 botol kita minum bareng. Sengaja aku hentikan minum karena takut jackpot dan bikin buyar. Kelihatan dia udah mabok aku tawarin stay dulu dihotel meski baru jam 11 malam. dia ga kuat berjalan, jadinya aku papah dia masuk ke kamar dan kubaringkan di ranjang. Susunya yang besar semakin bikin aku terangsang, dia pun tersenyum ketika aku melihatnya.
“kenapa mas, horni ya”
“iya nih, habis minum jadi horni, boleh endak minum susunya, biar ga mabok hehehe”
“boleh, tapi susu aja ya jangan yang lain”
Mendapat persetujuan, aku langsung peluk dia, aku cium bibir merahnya yang menggoda, diapun membalasnya dengan ciuman dan hisapan dan lumatan yang bener bener buas, Lidah kami saling menggelitik dan memilin, aku ciumi belakang telinganya, bulu kuduknya berdiri, tanda sangat horni. Secara pelan aku pelorotin pakaiannya, ternyata dia tak memakai BH, susu yang sesak itu sudah terbebas, segera puting nya yang coklat muda aku jilatin dan hisap pelan-pelan, sangat nikmat. SLRUUP SLRUPP SLRUUUP, putingnya yang tadinya ga keliatan jadi menyembul dan mengeras aku hisap terus susunya bergantian sambil tangan kananku mencoba membuka cawat di rok mininya. Setelah cawatnya aku buang, jari tengahku aku masukkan di sela-sela pahanya, meraba vaginanya, ternyata dia sudah basah. Perlahan lahan aku gesek luar vagina dan dia pun mendesah kenikmatan semakin lama semakin menggelinjang.
Sepertinya tak mau kalah diapun meraih celanaku, memintaku untuk gantian posisi berada di bawahnya, segera dia buka ritsleting celanaku, membukanya dan mengeluarkan kont*lku dari dalamnya. Dia mengelus, mengocok dengan agak kasar dan membuat ku hanya melenguh, menikmati setiap kocokannya. Diemutnya kont*lku membuatku semakin melayang, hisapannya dan sedotan di pucuknya membuatku keenakan, sambil dikocok kont*lku dengan cepat membuat tubuhku serasa di awan, AAAH UUUH sensasi yang berbeda dengan istri ku di rumah memang jauh lebih nikmat.
Takut segera keluar , aku segera tarik rambutnya dan menindihnya memposisikan dia di bawah lagi, wajahku ke lubang vaginanya, aku buka pahanya dan mulai jilatin, aku sedot sedot memek nya yang sudah sangat basah, sambil aku pilin-pilin dan remas-remas susunya, dia semakin bergelinjang tak karuan, AAHH…AHHH, ENAK MASSS… ADUHHH AMPUUUN ENAAAK SEEEKALIIII MASSS…. AAAH UUUUH tiba-tiba dia mengejang MAS…AKU KELUAR, seketika aku hisap memeknya lebih kuat, sehingga dia menggelinjang lebih dasyat. Cairan itu pun aku sedot dan rasanya nikmat, gurih.
Dalam keadaan ini aku langsung masukkan kont*l ku ke lubang memeknya, dia sedikit protes karena ga ada jeda, hahaha… BLESSSS, BLEESSS, dengan sedikit memaksa, aku masukkan ke memeknya …AAAAHH, ENAAAK BANGEEET MASSS, jeritan panjangnya AH, MASS,… UUUHH AAHH, aku goyangkan pantatku sehingga kont*lku semakin masuk ke dalam memeknya yang sudah basah. UUH AAAH UUUH AAAH… KONTOOOOL MU ENNAAAAK BANGEEEED MASSSS…..UUUHH AAAH. AAHHH UUUUH, AAHHH UUUH, matanya merem wajahnya mendongak keatas, tanda menikmati persetubuhan ini. Aku semakin senang, aku genjot memek nya lebih dalam, susunya bergoyang tak karuan sesuai irama genjotanku, sementara mulutnya mendesah kenikmatan… AAAAHH ENNAAAK MASSSS, AAAHHH AAAAHH,aku hampir nih, katanya….. AAAHHH UUUHHH AAAH UUUHH AAAH, memek mu enak nih, kataku ,,,UUUHHH AAAHH, DIKEELUAARIIN DII DALAM YAAAA MASS, JANGAAN DI PUUUTUUUSSS AAAAH , aku pun terpacu untuk menggenjotnya lebih cepat, AAAH, AKUUUU KEEEELUAAAAR MAAAAS, kontolku semakin ditarik ke dalam berkedut kedut dan itu membuat ku semakin blingsatan jadinya, akhirnya ga bisa ditahan lagi aku akan crot, AAAH KITAAA BAREEENG YAAA, CROOOT, CROOOT, bersamaan spermaku muncrat di lubang memeknya. Aku membaringkan tubuhku di sampingnya, sekali kali kita berciuman, sangat enak sekali malam ini. Kita istirahat sejenak melepas lelah sambil berpelukan.
Jam 1 malam hpnya berbunyi, dia segera mengambil hp itu di tasnya. Samar-samar ketika menjawab terlihat ada tulisan HUSBAND…. wtf, ternyata dia dah punya suami…
“maaf mas, aku harus pulang ya, ga bisa nemenin. Suamiku dalam perjalanan ke rumah, aku kira dia ga pulang.” Katanya padaku
“oh gpp say, aku panggilkan taksi ya” jawabku, kan ga mungkin aku anterin, bisa berabe nih dipukuli suaminya, hahaha
“iya say, makasih ya, kita lanjut lagi, uh kamu enak banget,belum pernah seperti ini, ini nomerku 081392207xxx”,dia menuliskan di kertas memo hotel,
“ kalo kamu ke Kota Mendoan, jangan lupain aku”katanya sambil pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Setengah jam kemudian dia pergi dengan taksi yang sudah saya pesan lewat resepsionis tanpa aku anterin ke lobby, akupun melanjutkan tidur karena kecapekan dan efek alkohol yang masih tersisa tanpa baju yang menempel.
Aku tak tau tidur sampai bebrapa jam, sampai aku terbangun, gara-gara merasa geli karena kont*lku seakan-akan ada yang memijat –pijat, aku buka mata, ternyata kontolku sedang di kulum oleh cewe yang memakai seragam cleaning service hotel ini, dia masih muda dan parasnya cantik….aku pura-pura ga tau, takut dia kaget, tapi memang ga bisa dibohongi, sangat nikmat, sehingga aku meleguh….AAAH UUUH, cewe itu pun kaget dan wajahnya memucat melihatku bangun, tapi segera aku pegang kepalanya supaya ga melepas kulumannya. AAAH NIKMAAT MBA…TERUUUUS kataku padanya…. dengan sigap si Dina, liat namanya di seragam, mengocok kontol ku lebih cepat…. kocokannya itu membuatku semakin terangsang, tapi aku ga mau cuman di kocok doang,
Aku membimbing dina tidur di ranjang, aku lucutin semua seragamnya, mungkin karena dian sange, maka mau aja ketika aku buka. Ciuman aku daratkan di bibirnya, aku lumat dia, dan dian pun membalas ciumanku dengan ganasnya.liukan lidahnya memnyelusuri setiap ujung mulutku. Perlahan aku buka Bhnya, aku remas-remas susunya. Putingnya sedari tadi sudah mengeras aku pilin pilin sehingga dia tambah mendesah keenakan.AAAHHH, ENAAAAK PA. Aku ciumin lehernya dan jilatin semakin kebawah kearah susunya… susunya lebih besar Dian, jadi tambah semangat… AAAH PAAK, PEEENGIIIN BANGEEET,HOORNIIIII PA…ricaunya.aku pun menyedotnya tambah kenceng….dia pun hanya mendesah AAAHH AAAHH AAAH.
Tangankupun bergelirya di selangkangannya, memeknya tembem bersih, tanpa rambut. Aku raba dan gesek gesek lembut dengan tanganku, Dian sudah becek sekali, ketika aku hendak menjilati memeknya dia menarik kepalaku…PAAAK JANGAAN, JIJIIIK, aku ga peduli, pahanya aku buka dan aku jilatin memeknya, dia semakin menggelinjang…AAAH EEENAAAAK PAAA, AAAH UUUUH, aku pun menemukan spot nya yang bikin Dian terus keenakan AAAHH TERUSSS AAAAH karena sudah basah sekali akupun mengarahkan kontolku ke memeknya…. UUUGGH, AAAH BEESAAAR BAANGEEED, aku sedikit memaksa masuk karena memeknya ternyata sempit, pelan-pelan aku goyang, BLEEESS AAAH AAAH, aku gantian mendesah keenakan krn kontolku serasa di pijat-pijat enak, masih rapet sekali memek dian ini aku genjot agak cepat karena keenakan….AAAHH UUUUHHH AAAAH UUUUHHH EEENAAAK AAAH UUUH si Dian semakin blingsatan, akhirnya dia menegang, tubuhnya bergetar dan tiba-tiba dia teriak, AAAHHH AKUUUU KELUAAAR PAAAA, EEENNAAAAK.
Memeknya tambah licin, karena dia orgasme, akupun mempercepat kontolku, hingga akhirnya CROOOT CROOOT enak sekali rasanya,meskipun sudah keluar, kontolku masih aku tancepin di memeknya, pelan pelan aku cabut kontolku dan rebahan di sampingnya, aku liatin wajahnya yang nampak kecapekan, tapi ada kebahagiaan di matanya.
“maaf pak, kamar bapak tadi saya ketok ga ada jawaban, saya masuk liat bapak telanjang, kebetulan saya lagi butuh banget, saya janda pak, suami meninggal lama dan terangsang liat bapa bugil, maaf kalo lancang pa…” katanya lirih
“Gpp Dian, aku seneng kok, panggil aku Jerry aja ya, kalo kamu pengen kesini aja, aku masih disini agak lama. Eh Dian tinggal dimana emangnya?jauh dari sini?” Wah pikirku dapat gratisan tiap hari nih hehehehe.
“Ya maaf mas Jerry, saya tinggal di deket Baturaden, mampir kesana mas kalo pas main ke Baturaden, saya tinggal sama ibu kok, tp rumahnya jelek.” katanya
“Iya nanti aku main ke tempatmu ya, bisa buat nginep kan? Hhehe” kesempatan nih,dapat memek gratis sambil wisata.
“Boleh mas, tapi puasin saya lagi ya” jawabnya tersenyum
Aku pun tersenyum dan kemudian mencium bibirnya dengan lembut, ingin ke ronde ke dua, tapi dia menolak, karena takut di cari supervisornya. Akhirnya kita mandi bareng mesra aja berdua. Sebelum Dian pergi aku kasih Rp. 500.000,- , dia menolak tapi aku paksa supaya dia menerima, dan diapun menciumku dengan horni lagi, tapi karena HT-nya sudah berisik mencari namanya, akhirnya Dian meninggalkan kamarku.
Setelah Dian pergi, aku nyalakan HP ku, banyak sekali WA yang masuk, dari Istri,Ortu, Kantor, dan Eri. Seperti yang di janjikan kemari, Eri menanyakan apakah hari ini jadi ketemuanhari ini.
“Bro, ketemuan dimana nih?” tanyaku
“Di Mang Engk*ng ya Jerry setengah jam lagi bisa? Gw mau ke jakarta nih sore nanti” jawab Eri
“Siaap, kirimin lokasinya ya, aku ga tau nih” jawabku
Segera setelah lokasi dikirim, aku ambil mobil CRV ku di parkiran dan mengikuti google map. Tak berselang lama, aku berada di lokasi yang dimaksud, krn sudah lama ga ketemu, aku ga tau wajahnya seperti apa, aku telpon dia, di sebelah ujung restoran ada seorang pria kurus memakai baju putih melambaikan tangannya. Aku pun menuju ke meja tersebut.
“Lho sendirian bro?” tanyaku
“Sama istri,tapi dia lagi di kamar mandi.” Kata Erry
Akupun duduk dan memesan makanan yang enak di restoran itu.
“Wah awet muda bro…katanya istri kamu model yak, maaf ga datang di nikahan km” kataku bercanda
“Iya bro, aku nikah 25 tahun, istri masih 18 tahun, dapat rejeki gw bro hahahaha,” ketawa seolah pamer kalo dia juaranya. Karena tertawa agak kenceng dia terbatuk-batuk, si Eri ini perokok berat. Kami pun ngobrol kesana kemari mengingat kejailan-kejailan kita semasa SMP dulu. Tak berselang lama ada seorang wanita datang dari belakangku dan langsung duduk disebelah Ery. Wanita itu menunduk begitu kita saling bertatap muka. wajahnya disembunyikan tak berani memandang ke arahku. Ery memperkenalkan wanita itu bernama Cita, istrinya. Deg… Aku terkejut sampai batuk , jantungku terasa mau copot. si Cita ternyata wanita yang di ranjangku semalam. Kita bersalaman agak lama, berlagak tidak kenal, Untung situasinya bisa terkendalikan layaknya tak terjadi apa-apa antara kita. Makan siangpun berjalan lancar, dan akhirnya balik lagi ke hotel. Di Hotel HP berbunyi, ada WA dari nomer tak dikenal.
“Mas Erry ke jakarta nanti malam, kamu mau kan ditemenin ya. Akupun tersenyum kegirangan. Love this City.
-
Kisah Memek Perawanku Untuk Adikku
Duniabola99.com – Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki. Berikut cerita panas ini aku ingin berbagi pengalamantentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri. Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22 tahun dan adikku berusia 18 tahun. Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya,
sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah. Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap….. Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah,jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik melakukannya. Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi ketagihan… Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri.
Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme. Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri. Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak.
Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan. Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan.Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya. Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa. Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memekku. Tentu saja aku keberatan,
walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan keperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta tolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsung menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku lansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang. Sejak itu,
pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya. Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku menodaiku. Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga ingin merasakan tubuhku juga… dia menjawab: “Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan juga lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak, “emang adik pernah nyobain cewe?” dia bilang “ya, belum kak”…. itulah percakapan awal bencana itu. Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku,
kau merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu aku memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kaget sekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku, gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku… Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan namaku…
Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan. Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat dia sangat senang aku dating… ditariknya aku ke kamarnya dan kami langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat. Gilanya begitu aku melihat kontolnya, aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya… sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku. “Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya mencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk,aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku… “Ohhhhh…” katanya. Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi ke memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku masih sangat tinggi. “Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengekku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku… “Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca” katanya tanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikan kedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah ketika keluar dari rumahnya.
Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekali lelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampai setiap orang di bis. Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi ke sport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsung menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan libidoku dengan cara berolah raga.
Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamar denganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang “kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna” “Abis pake apa” timpalku, “aku ngga punya baju lagi” “Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka” katanya Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan menganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarku tadi…
Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku telanjang juga”. Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, aku pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya sauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuat segalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku…
adikku terus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya, aku sangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikku onani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya. Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik ke bagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku melihat kegelisahanku.Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan. Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata: “Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu” “Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe bahenol” katanya “Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kataku lebih berani “Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…
Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar. Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya. “Kenapa dimatiin” kataku “Udah cukup panas kak” katanya Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing.
Tiba-tiba cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memekku, apalagi melihat kontol adikku. Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendak keluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”. “Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara takut dan ingin. “Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adikku “Belum” kataku, “emang kamu udah..?” lanjutku “Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya “Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kataku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku yang besar menempel di kontolnya.
Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku dan menempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutup G-string. “Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak” katanya dengan nafas memburu. “Aw… dik ngapain kamu” timpalku tanpa berusaha merubah posisiku, karena memang aku juga menginginkannya. “Pengen ngentot kakak” katanya kasar sambil menekan batangnya kepantatku. Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan kakakm John, inget dong” Adikku tetap memegang pinggulku “tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget” “Tolong kak,” katanya memelas.Aku di suruh nagpain juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.
Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca, libidoku tambah naik.. “Persetan dengan pacar brengsek” batinku. “Jangan disini” pintaku. “Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas pinggulku. “Kakak belum siap” kataku. “Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya. Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok di belakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memeku dari belakang… “Oh… ngapain kamu dik…” kataku tanpa melarangnya.
Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku dari belakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku saja ngga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus menjilati memekku “Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintihku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali dan bagian dalam memekku gatal sekali… Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku.. “Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku…. “udah….” kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku… “Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kataku. Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnya yang besar… dia kesulitan… “Mana lubangnya kak..” katanya.Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goaku… “Ini dik” kataku begitu tepat di depannya, “gesek-gesek aja yah dik”. “Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya. “aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”. Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas…. “Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kataku pura-pura….. “Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….” “Memang bisa lebih enak…???” kataku menantang. Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnya yang besar amblas ditelan memekku” Aku merasakan perih luar biasa dan “aw…. sakit dik…” teriakku. Adikku menahan batangnya didalam memekku …. “Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar biasa.
Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga adikku… “Oh, kak… nikmat banget memekmu..” katanya. “Ssssshhhh… ia dik… enak banget” kataku. Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinya maksimum. “Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya di memekku… “Ma kasih kak” katanya tanpa dosa dan memakaikan celanaku lagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis. Akulangsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali diri.. “kenapa adikku????” Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…
Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena dua hari setelah itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam. Satahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai ada seorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah. Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila bersetubuh dengan adikku. Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak aku juga sangat ketagihan permainan seks.
-
Blair Williams ngentot setelah pulang olahraga pagi
-
Skinny Sammie Daniels Bangs Teacher
-
Foto Bugil Brooklyn Chase, menelanjangi dan melebarkan kakinya
Duniabola99.com – foto cewek dengan dada kekar bugil diatas ranjang menampilakan memeknya yang pink diatas ranjang.
Kumpulan foto gadis, kumpulan foto cewek cantik Tumblr, Foto-foto Cewek Cantik karyawan Indomaret Imut Banget, Gudang Foto Cewek Cantik & seksi, Kumpulan Foto Cewek2 Cantik Berjilbab Terbaru 2019, Kumpulan Foto Cewek Cantik,
-
Foto Bugil Model remaja Rusia Oliviana melepas bra seksi dan celana dalam wanita dengan cara menggoda
Duniabola99.com – foro gadis cantik Oliviana yang melepaskan semua pakaian dalamnya dengan perlahan menampilkan toketnya yang gede dan bulat dan memamrkan juga pantatnya yang bahenol dan juga memeknya yang bulunya dicukur rapi.
-
Kisah Memek Tetangga yang menyuruhku emut susu besar nya sampai vagina basah
Duniabola99.com – Ini adalah pengalaman saya dengan Bu Edi, tetangga saya. Waktu itu kira-kira jam 9 pagi saya berniat mau kerumahnya untuk membayar listrik karena memang dibantu oleh beliau dengan menyalur listrik di rumahnya krn kebetulan belum pasang listrik sendiri…
Trus sesampai dirumahnya ternyata sepi sekali. Aku kira tidak ada orang di rumah. Tapi aku liat pagar tidak dikunci, jadi inisiatif aku buka aja kemudian aku ketuk pintu rumah bu Edi… “Pagi bu” sapaku “Eh, mas leo…,masuk..”Aku pun langsung masuk kedalam rumah, kulihat Bu Edi pagi itu begitu seksi dengan menggunakan daster tanpa lengan yang serba tipis dan mini sehingga terlihat tubuh bu edi yang montok..”Wah kalo kayak gini bisa kacau ni otak…” kataku dalam hati “Ini bu, saya mau bayar listrik untuk bulan ini dan bulan depan.
Saya dobel aja, kebetulan ada rejeki…” aku memulai pembicaraan. “Oalah….kenapa kok pake didobel segala sih mas?? Gak apa2 kok bayar satu aja dulu, khan tanggalnya jg msh muda gini, barangkali ada keperluan mendadak khan bisa dipakai dulu…” katanya. “Ah gak apa2 kok bu. Mumpung lagi ada aja. Daripada ntar kepakai bln depan saya jd bingung bayarnya….” Jawabku.
“Mas leo ini bisa aja..masalah itu mah gampang mas bisa diatur…lagian tetangga dekat aja kok. Santai aja lah” serunya ramah. “Iya bu gak apa kok…dibayar dobel aja.” Kataku lagi. “Kalo gitu tunggu ya,,ibu ambil catatannya dulu..Oh iya mas leo mau minum apa? Panas apa dingin??” tanyanya lagi. “Ah gak usah repot2 bu….bentar lagi juga pulang kok..” seruku.
“Udah gak apa2…kopi ya?? Biar gak buru2 pulang…” katanya lagi. “Boleh deh bu, terima kasih…..” jawabku sambil tersenyum. Ibu Edi pun langsung masuk kedapur, Sementara aku hanya terdiam sambil menghitung uang dari dompetku untuk memastikannya tidak kurang. Ibu Edi keluar dari dapur dengan membawa secangkir kopi.“Silakan diminum mas…” “Terima kasih bu..” Jawabku. Bu Edi duduk disampingku sambil membuka2 lembaran buku catatan pembayaran listrik bulan lalu. Aku mencium aroma wangi sekali, ditambah pemandangan indah krn daster bu edi agak rendah sehingga aku bisa melihat belahan dadanya yg putih dan padat berisi. Situs Poker Online
Nampaknya bu edi baru selesai mandi. Aku merasakan ****** aku mulai membesar melihat pemandangan yahud ini… “Nah ini mas, totalnya masih sama seperti bulan kemarin, delapan puluh lima ribu. Jadi dibayar dobel kah?” Aku agak terkejut karena pikiranku masih melayang entah kemana.
“Eh….oh…iya bu, jadi bayar dobel. Berarti totalnya berapa bu??” Jawabku sekenanya. “Berarti ya seratus tujuh puluh ribu…” kata bu edi sambil senyum. “Oh…eh….ii….iya bu saya bayar semua. Ini a…ada dua ratus ribu saya titipkan semua aja..” kataku gugup.
Bagaimana tidak. Ketika menyebutkan jumlah tadi, pose bu edi sangat menantang, dengan belahan dada yg nampak jelas dan paha yg menganga.. “Lho kok kaget?? Kenapa?? Dibayar satu dulu aja gak apa2 kok mas” katanya. “eh…anu….nggak kok bu.
Beneran saya ada kok. Saya bayar semua aja..” kataku sambil melirik belahan dada bu edi yg begitu menantang.. Nampaknya bu edi mengetahui aku menyelidiki dadanya yg sekal itu..Namun bu edi hanya tersenyum tanpa berusaha menutupinya. “Ya udah kalo gitu gak apa2 deh. Emang mas leo liatin apa sih koq kayaknya jadi gak konsentrasi gitu??”
“Oh…eh…nggak kok bu.., anu….” aduh aku mulai bingung, sementara bu edi tersenyum memandang ku. “Kopinya diminum gih mas,, keburu dingin lho” serunya sambil tersenyum. “Masalah duitnya ntar aja deh, keliatannya mas leo lagi bingung gitu…” katanya sambil tersenyum nakal. Tiba2 bu edi menyentuh pahaku, “dari tadi ngliatin ini aja kenapa mas??” Tanya bu edi sambil menunjuk dadanya.“Oh….eh….anu…itu….gak sengaja bu…” jawabku makin gugup “Gak sengaja apa gak sengaja?? Koq diliatin terus sampai gak berkedip gitu..?” katanya sambil semakin mendekat ke aku. “Suka ya???” Tanyanya lagi “Mau??” aku semakin tidak bisa menjawab. Tapi kontolku semakin tegang krn bu edi mengelus-elus pahaku.
“Eh..m..m…maksud ibu??” Srup bibirnya bu edi langsung melumat bibirku dan tangannya meramas-remas ****** ku, pikiranku sangat kacau, aku masih bingung dan belum percaya kalo saat ini aku bermesraan dengan bu edi, yang selalu jadi fantasi sex ku. Birahiku pun mulai bangkit, aku pun mulai meremas-remas payudara bu edi yang tadinya hanya aku liatin saja.
Kami saling melumat dan tangan bu edi terus meremas-remas kontolku. Tanganku pun mulai menelusup dari sela-sela daster bu edi dan masuk ke dalam BHnya. Aku mainkan dan aku pilin-pilin puting susu bu edi yang mulai mengeras.
“Terus mas leo…ssshhs, enak banget..” dan tangan bu edi mulai membuka celana jeans ku, aku pun membantunya dan kemudian kulepas kaosku sehigga kini tinggal cd yang melekat. “Mas…kita ke kamar aja ya…jangan disini nanti diliat orang..” Dan kemudan mencium bibirku.
Bu edi langsung masuk kekamar dan membuka dasternya, tubuh bu edi kini tinggal berbalut BH dan cd saja. Kemudian sambil menatapku nakal bu edi mulai membuka bh dan cd nya. Kini bu edi telah telanjang bulat dihadapanku…
“Wow bener2 seksi nih….” Gumamku sambil memelototi tubuh bu edi satu per satu dari atas sampai bawah. Tubuh bu edi memang sangat mulus, kulitnya putih, payudara nya begitu menantang dengan puting kemerahan yg mengacung. Apalagi memek bu edi, begitu indah dengan klitoris yg menonjol, serta tidak ada satu helaipun bulu jembutnya..nampak sehabis dicukur.
“Kok malah bengong mas leo….sini dong” Bu Edi duduk di tepi ranjang dan kemudian aku mendekat dan menunduk mencium bibirnya. Tangan bu edi melepaskan cd ku dan keluarlah kontolku. “Waaahhh….. mas…ini besar banget, apa begini ya kalo orang arab?” Kebetulan memang aku keturunan arab….”lebih besar dari punya suamiku nih….wah muat gak ya??” kata bu edi sambil mengelus-elus ****** ku, sesekali dijilati ujung hingga buah pelirku jg tak lepas dari jilatan bu edi. Aku hanya terpejam menikmati servis dari bu edi ini. Bu edi kemudian berdiri dan menciumku kemudian turun kedadaku, putingku di hisap dan dijilati.
Ouh..bu enak banget bu, terus bu. Kemudian bu edi berjongkok dihadapan ku dan menjilat kontolku seperti menjilat es krim. Kemudian memasuk kan kontolku kemulutnya. Dia pun mengulum kontolku dengan lihai. Nikmat sekali rasanya, lebih nikmat dari hisapan istriku…. “ahh….Terus bu”, aku pun mulai memompa kontolku didalam mulut bu edi sehingga mulut bu edi terlihat penuh.
Sesekali bu edi menggunakan giginya untuk mengulum kontolku…aaaauuhhhh rasanya benar-benar nikmat. Sekitar 10 menit bu edi mengoralku, sebelum akhirnya menciumi buah pelirku, menjilatinya lalu berdiri dan kembali mencium bibirku.
Ternyata bu edi sangat menyenangi foreplay. Terbukti berkali-kali dia menjilat leher hingga belakang telingaku dan memainkan lidahnya di putingku. Bener-bener sensasi yang luar biasa. Aku pun tidak tinggal diam. Kini aku remasi payudara bu edi sambil aku jilat lehernya.
Payudara nya jg tak luput dari jilatan dan remasanku sampai aku mulai mengulum putingnya. Bu edi hanya mengeliat-mengeliat dan mendesah mendapat perlakuan ini dariku. Sesekali aku gigit2 kecil putingnya dan bu edi melenguh nikmat karenanya….
Perlahan aku baringkan bu edi sambil terus melumati payudara nya. Ciumanku turun ke perutnya..”Bener2 putih dan perfect tubuh ini” batinku. “Ahhhh…..sssssshshhh…..ouh…..terus mas….ahhhhh….enak banget lidahmu….ahhh….mas leo pinter…..eeehmm..” bu edi mengeliat.
Aku pun menjulurkan lidahku ke memeknya, asin, ternyata cairannya bu edi banyak banget keluar. Memek yang kemerahan itu bener-bener basah oleh ludahku yg bercampur lendirnya.. Aku pun mengangkangkan kakinya agar bisa menjilat lebih dalam, ku jilat klitorisnya lalu aku kulum-kulum dan sesekali kugigit pelan-pelan.Ouch…nikmat banget mas……terus…..auhhh…ouhhh…, hisap terus mas…” Aku pun menjilatnya dan kemudian ku masukkan jari ku kadalam memeknya dan bu indah pun menggelinjang keenakan…. Ouch..mas….ahhhhhh….terusin mas…aku gak pernah senikmat ini……jari kamu enak banget ahhh pinter mas…..shhhh…”
Tak lama kemudian bu edi menjepit kepalaku dan menjambak rambutku dan aku pun mepercepat permainan fucking finger ku di memeknya.. “Shhhhh…,uhhhhffff…aku mau keluar mas..oouuuuhh….hisap terus mas….,ohh……” Akupun menghisap kuat kuat lubang kenikmatan itu dan “cret..cret..” Cairan bu edi menyemprot mulutku dan aku pun menjilatnya sampai bersih.
Bu edi keliatan lemas….aku pun kembali berjongkok di atas kepala bu edi dan kembali ku sodorkan kontolku.. Bu edi pun menghisap dengan kuat kontolku..aku membalikkan badanku sehingga posisi kami sekarang 69, aku menahan badanku dengan lutut dan terus memompa mulut bu edi. Sementara memek bu edi kembali basah dan aku terus mengelus elusnya.
Aku pun memperbaiki posisiku dan kini kami sama-sama berbaring.. Kulumat bibir bu edi yang sensual dan menggemaskan, sambil tanganku memainkan klitorisnya.. “Shh..uhf.. nikmat banget mas…aaahh….masukin sekarang mas….auuhhhh..cepet mas aku udah ga tahan nih..gatel banget rasanya.”
Bu edi pun kusuruh mengangkang dan mengangkat kakinya kedepan hingga terlipat menyentuh payudara nya… Kini bibir memek bu edi muncul keluar dan menganga seakan berteriak minta dientot. Aku pun mengarahkan kontolku ke vagina bu edi dan mulai menggesek-gesekannya.. ”sssshhhh….aaahh…uuuhhh ayo maas masukin dong…ahhhhh”.. Aku pun menancapkan kontolku dengan cepat masuk ke dalam vagina bu edi yang sudah basah.
“Ouhhhh….pelan-pelan mas….ahhhhhhhhhh……kontolmu gede banget mas….”. Ternyata memek bu edi masih sempit dan enak banget kontolku serasa dipilin-pilin. Aku pun memompa terus memek bu edi…semakin lama semakin cepat.. “Ouh..terus mas…..iih…ahhh….sshhhh…”.
Kemudian aku berhenti dan menancapkan kontolku sedalam-dalamnya lalu aku diamkan…..aku ciumin payudara bu edi…lalu aku kulum putingnya…Dan secara tiba2 aku goyang lagi dengan gerakan menekan dan memutar.
“Shhhhhh…..ahhhhhh,,,masss pinter banget kamu…a.oooohhh…..enak mas….” Bu edi meracau tak karuan. Kemudian tubuh bu edi mengejang dan kontolku terasa dijepit kuat sekali..
“Ouh..aku keluar lagi mas…..enak mas…..enak banget,” Aku pun membalikkan badan bu edi dan ternyata bu edi langsung mengerti apa mauku dan dia pun langsung menungging dan kini kami dogy style..aku pun memasukan kontolku kedalam memek bu edi..“Ouhh…..mas….kamu kuat banget….ahhhhhh…..leo…..terus sayang…..nikmat banget “ Aku terus memompa memek bu edi sambil meremas-remas payudara bu edi yang bergelantungan.. ”Ouh..ahh..terus mas….,aku gak tahan lagi mas….ahhhhh….. “ rintih bu edi.
Aku pun merasa ada yang mau keluar dari kontolku,,,,aku semakin mempercepat kocokanku di memek bu edi. “huffft….aahhh….oh….sayang….aku mau keluar nih…” seruku. Aku tak peduli lagi dengan beda usia kami. Aku panggil bu edi dengan sayang. “ahhhh….uuhhh….iya sayang gak apa-apa terusin aja….shhhshhhh…” teriaknya.
Rupanya tak dapat kutahan lebih lama lagi. Dengan tusukan terakhir aku berhenti dan cret…cret…..cret…. “ahhhh….. sayang….. uuuhhhh” teriakku mengiringi semprotan spermaku ke memek bu edi.
“Auuuuuuuhhhh……oooooohhhh……” rintih bu edi. Aku merasa ada rasa hangat di sekujur kontolku…nampaknya bu edi orgasme lagi.. “aahh….” Kami berdua rebahan di kasur…bu edi tersenyum puas…lalu aku kecup bibirnya….. “makasih mas……enak bgt…..” ujar bu edi.
“Iya sayang….aku juga merasa enak bgt….puaaaassss sama km….” seruku sambil lalu mengulum bibirnya lagi. Tanganku mulai meraba payudara nya lagi. “mas….aahhhh udah dulu mas…..capek….ssshhh..” “Iya sayang,,,,aku cm gemes aja sama ini …” jawabku sambil mencubit payudara nya.. Kami pun berpakaian lagi. Ketika hendak pamit, bu edi melumat bibirku dan meremas kontolku….
“Uangnya dibawa aja dulu ya…..bln depan aja bayarnya…..” kata bu edi di sela2 ciuman kami. “Aku balas meremas payudara nya lalu aku kulum lagi bibirnya. “kalo bulan depan kelamaan….ini gak betah “ kataku sambil menunjuk kontolku. “Iya gampang….ntar aku sms kalo rumah lagi sepi….ok sayang…..”jawabnya..“Dengan senang hati” jawabku dan aku kulum bibirnya lagi sambil aku mainkan puting payudara nya…. Aku pun pamitan pulang. Sejak itu kami jadi sering ML kalo rumah bu edi lagi sepi. Bahkan pernah juga di hotel kalo bener2 gak tahan tapi di rumah lagi ada anak-anaknya.
Dan aku juga sering dibebaskan bayar listrik karena bu edi puas dengan pelayanan yang aku berikan, dan aku bisa puas memainkan payudara nya.
-
Foto Ngentot cewek berbokong besar setelah diminyakin
Duniabola99.com – foto cewek pirang berpantat besar ngentot degan pria kekar berkontol gede yang menghujam memeknya dengan keras gaya doggystyle dan menembakkan spermanya yang banyak diatas pantatnya yang besar berkilat.
-
Foto Bugil Amirah Adara melepas pakaian indahnya
Duniabola99.com – foto gadis Amirah Adara mengangkat rok dan duduk di kursi memperlihat kan memeknya yang tembem tanpa bulu sambil ngangkang lebar lebar.
-
Kisah Memek Rahasia Pacar Teman Kostku
Duniabola99.com – Sebut saja nama saya Ari. Sdh menikah dan punya 1 orang anak. Saya tinggal diwilayah yg masuk sebagai wilayah Bogor tp saya bekerja di Jakarta. Sebelum saya menceritakan pengalaman-pengalaman yg pernah saya alami, saya minta maaf kalau cara saya bercerita tdk begitu bagus karena saya memang bukan penulis.
ini berawal ketika saya kuliah di Bandung dan jauh dari orangtua. Karena jauh dari orang tua maka saya berpikir inilah kesempatan bagi saya untuk mencoba pengalaman-pengalaman baru terutama tentu saja soal seks. Dari info-info yg saya terima dari teman-teman yg berpengalaman, saya tau banyak hal-hal yg berkaitan dgn sex.Penyewaan LD porno ( waktu itu belum ada VCD hihihihihihi ), majalah, stensilan, tempat perempuan yg bisa diajak gituan, tempat jual obat kuat, obat tidur, alat kontrasepsi ( kalo ini mah dimana-mana sdh banyak ). Kalo soal gaya dan posisi-posisi sex itu sih belajarnya dari film bokep.
Saya sendiri masih perjaka ting ting saat itu dan sdh sangat ingin melepaskan keperjakaan saya ( hehehe… ). Sayangnya setelah kuliah 1 semester, saya belum dapat pacar jg. Maklum kampus saya adalah kampus teknik ternama yg 90% isinya cowok jadi ya persaingannya ketat.
Saya sendiri bukan termasuk cowok yg beruntung alias gak kebagian cewek sekampus bahkan ya itu tadi tdk punya pacar. Padahal saya udah dapat banyak “ilmu” dari teman-teman saya terutama dari Iwan , teman kosku yg sdh ambil tugas akhir. Dia kuliahnya beda jurusan tp masih sekampus. Saya bahkan sdh diajari olehnya bagaimana cara bisa berhubungan seks dgn pacar kita tanpa memaksanya meski awalnya dia tdk mau.
Ajaran itu tdk ajaib-ajaib amat karena modalnya cuma obat tidur atau obat perangsang tergantung situasinya. Trik yg berbahaya memang tp kagak bisa jg dipraktekin jg ( karena kejombloanku itu ). Namun akhirnya berkat trik itu, aku memang bisa melepaskan kerperjakaanku tp rupanya trik itu menjadi senjata makan tuan.
Berkat trik dari Iwan itu aku berhasil menyetubuhi Dewi, pacar Iwan sendiri, dan sampai kini Iwan tdk mengetahuinya. Itupun bukan aku yg melakukan trik tersebut tp Kamil, anak kost satu lagi teman kita berdua, dan aku cuma kecipratan “getah” enaknya saja.
Ceritanya Iwan itu doyan gonta-ganti pacar dan sepertinya setiap pacarnya pasti pernah dia setubuhi. Di tahun terakhir kuliahnya dia punya pacar serius, namanya Dewi. Dibilang serius karena kata Iwan dgn Dewi inilah dia ingin menikah. Di mata Iwan , Dewi adalah cewek yg sempurna. Kalau dari segi fisik, Dewi memang seksi, cantik, putih dan montok. Buah dadanya lumayan menantang dgn pinggul dan perut yg ramping. Rambut panjang dgn wajah yg menawan.
Dewi sering berkunjung ke kamar kost Iwan . Entah datang sendiri atau datang bersama Iwan . Mungkin Iwan meenjemputnya terlebih dahulu karena Dewi kuliah di universitas yg berbeda. Rasanya setiap kali Dewi datang berkunjung, mereka selalu “main” dalam kamar Iwan . Itu ditandai dari suara rintihan Dewi yg sering terdengar ketika sedang disetubuhi oleh Iwan . Meski setiap kamar kost di rumah itu cukup besar tp tetap saja ada suara yg terdengar ketika mereka sedang bersetubuh.
Malah terkadang ada suara jeritan dari Dewi ketika dia mencapai puncak kenikmatannya. Biasanya setelah itu kegaduhan mereka berakhir dan itu artinya mereka telah selesai atau telah tertidur. Tp jika Iwan hasratnya sedang menggebu-gebu maka dia akan menyetubuhi Dewi terus menerus seperti kuda liar sepanjang siang atau sepanjang malam tergantung waktu kedatangan Dewi. Ini ditandai dgn suara rintihan Dewi yg terjadi berulang-ulang dan terus menerus dari arah kamar Iwan .
Tdk jarang Dewi sampai bermalam di kamar Iwan meski tdk pernah sampai berhari-hari. Demikianlah, Iwan si raja sesat, begitu kami menyebutnya dan kegiatan birahinya dgn Dewi. Kami dua anak kost yg lain hanya bisa maklum dan mencemburui “keberuntungan” Iwan .
Oh ya di rumah itu hanya ada 3 kamar kost yg diisi oleh Iwan , Kamil dan aku. Kamil jg sdh punya pacar tp pacarnya itu sangat alim sehingga menolak melakukan hal-hal yg “aneh-aneh”. Tp Kamil jg sdh tdk perjaka. Dia melakukan seks pertama kali sejak SMA dan di tahun-tahun awal kuliah pun dia punya pacar di kota asalnya Jakarta dimana mereka selalu bercinta setiap kali bertemu.
Hubungan mereka akhirnya kandas setelah pacarnya itu selingkuh dan punya cowok lain. Kamil jg berasal dari kampus yg sama dgn kami dan dia setahun belakangan masuk kuliahnya dari Iwan . Jadi mereka berdua adalah seniorku meski dua-duanya beda jurusan dari aku. Baik Iwan , Dewi dan Kamil ketiganya berasal dari Jakarta.Hari itu Iwan mengerjakan tugasnya di kampus sampai malam sedang aku dan Kamil asik mengobrol saja di depan kamar masing-masing. Pukul 8 malam, Dewi datang dan menyapa kami. Kamil mengatakan bahwa Iwan masih di kampus dan kemungkinan akan pulang tengah malam. Mendengar itu Dewi mengatakan akan menunggu di kamar Iwan saja. Mungkin Iwan belum memberitahunya sehingga Dewi datang “terlalu cepat”.
Jaman itu komunikasi belum selancar sekarang karena belum jamannya HP maupun pager. Dewi pun masuk ke dalam kamar Iwan dan menunggu pacarnya itu pulang. Dewi memang punya kunci cadangan Iwan sehingga leluasa keluar-masuk kamarnya. Dan itu sering dilakukannya apalagi saat-saat itu ketika Iwan sibuk mengerjakan proyek tugas akhirnya di kampus.
Hal ini sebenarnya tdk dibolehkan oleh ibu kost kami tp ibu kost kami tdk mengetahuinya. Ibu kost sebenarnya melarang kami membawa tamu perempuan tp dia tdk pernah mengontrol kegiatan kami di kamar masing-masing. Ketiga kamar kost kami ada diatas dan memiliki pintu belakang yg tdk bisa dilihat dari arah rumah utama dimana keluarga ibu kost tinggal.
Sejam kemudian, pukul 9 malam, aku dan Kamil masuk kamar masing-masing dan melakukan kegiatannya sendiri-sendiri. Sekitar pukul 10 malam aku turun kebawah maksudnya ingin mengambil air panas untuk membuat susu. Ketika aku di dapur aku mendengar ibu dan bapak kost sedang ada tamu. Aku bisa mendengar percakapan mereka. Dari pembicaraan yg kudengar sepertinya tamu tersebut adalah bapak dan ibunya Iwan . Wah gimana ini, pikirku. Mereka pasti akan naik ke kamar Iwan dan kalau sampai memergoki Dewi didalamnya, bisa gawat urusannya.
Aku tdk jadi mengambil air panas dan segera keatas dan berpikir untuk memberitahu Kamil. Biar dia yg memberitahu Dewi karena dia lebih senior dari aku dan dia yg lebih mengenal Iwan serta Dewi. Aku mengetuk kamar Kamil dan begitu dia membuka pintu aku segera memberitahu situasinya. Dia berpikir sebentar. Kemudian dia bukannya keluar untuk memberitahu Dewi, malah masuk kembali ke kamarnya.
“Tunggu sebentar”, katanya.
“Wah, gimana sih, kok malah masuk lagi”, kataku.
“Sebentar Ri”, katanya lagi dari dalam kamarnya.Rasanya agak lama jg aku menunggu sampai akhirnya dia keluar sambil nyengir.
“Ngapain bos?”, tanyaku.
“Ah enggak ga apa-apa”, jawabnya.Kita ke kamar Iwan lalu Kamil pun mengetuknya. Tdk langsung dibuka sehingga Kamil harus mengetuknya lagi. Sementara itu di ujung bawah tangga sdh terdengar suara percakapan. Dari suaranya, aku segera tahu bahwa itu adalah suara bapak-ibunya Iwan dan bapak kost kami. Gawat, ini benar-benar gawat. Aku dan Kamil saling berpandang-pandangan dgn panik.
“Ri, do something, lo kesana cegat mereka!”, kata Kamil.
“Trus ngapain?”, tanyaku kebingungan.
“Ngapain kek, ajak ngobrol kek, yg penting mereka jangan naik dulu. Udah kesono cepetan”, perintahnya.Maka akupun berlari turun berpura-pura mau mengambil air panas dan dibawah diujung tangga aku bertemu mereka. Aku memang berhasil menahan mereka beberapa saat. Aku beritahu bahwa Iwan masih di kampus mengerjakan tugas sehingga bapak kost terpaksa balik ke depan untuk mengambil kunci cadangan. Sambil menunggu bapak kost, aku bercerita bahwa Iwan sedang sibuk karena tugas akhir yg dikerjakannya.
Setelah bapak kost kembali dgn kunci cadangan, aku tdk bisa menahan mereka lebih lama karena mereka memang ingin segera naik. Aku jg tdk ingin menimbulkan kecurigaan dgn menghalang-halangi mereka naik. Di bawah segera setelah aku mengisi termos kecilku akupun naik kembali ke atas. Di atas aku lihat bapak kost baru saja membuka pintu kamar Iwan dan menyilahkan kedua orang tua Iwan untuk masuk.
“Hufff….sukurlah”, pikirku,
“situasinya sdh terselamatkan. Hampir saja”.
“Eh tp kemana mba Dewi ya?”. Tdk mungkin dia keluar lewat pintu belakang karena aku tdk mendengar suara pintu belakang dibuka. Apalagi pintu belakang sdh digrendel.Setiap jam 9 malam, pintu belakang pasti di grendel sama orang rumah. Disamping itu dari arah ujung tangga bawah siapapun yg keluar masuk lewat pintu belakang pasti akan terlihat oleh orang tua Iwan dan bapak kost. Jadi kemana mba Dewi ya?. Pintu kamar Iwan telah ditutup dan aku mendengar suara orangtua Iwan yg entah mengomentari apa dalam kamar anak mereka. Aku jg tdk melihat Kamil. Apa mba Dewi ngumpet di kamar Kamil? Yah pasti begitu, pikirku.
Cuma itu kemungkinan yg paling baik dan paling masuk akal. Begitulah analisaku. Aku segera menemukan jawabannya karena Kamil keluar dari kamarnya menemuiku yg masih sibuk mengamati keadaan. Dia merangkulku dan membawaku agak menjauh. Dia berbicara padaku dgn suara pelan nyaris berbisik.“Ri, lo jangan bilang Iwan ya kalo Dewi kesini malam ini?”, katanya.
“Loh, kenapa?”, tanyaku heran.
“Pokoknya jangan deh”, katanya lagi tersenyum nakal.
“Iya tp kenapa? Emangnya ada apa?”, tanyaku lagi masih tdk mengerti.
“Gini aja deh. Lo jangan bilang Iwan dan gue janji 1 atau 2 jam lagi lo akan dapat kejutan istimewa”.
“Kejutan apaan sih? Gak ngerti ah!”, kataku lagi.Dalam hati rasanya aku mulai mengerti akan rencana “busuk” Kamil tp aku masih belum yakin. Apakah dia akan…..? Ah tdk, tdk mungkin. Kamil dan Iwan berteman baik, tdk mungkin Kamil sampai tega melakukannya. Tp kalau soal urusan nafsu, siapa yg tahu. Ah sdhlah aku ikuti saja kemauan Kamil dan menunggu perkembangannya.
Kami berdua masuk kamar dan sebelum masuk kamar Kamil mengedipkan matanya padaku. Aku menunggu dgn berdebar-debar dalam kamar. Apakah mereka akan melakukannya? Apakah Dewi mau mengkhianati Iwan ? Semudah itu? Dan bagaimana caranya? Lalu setelah mereka selesai maka benarkah setelah itu giliranku agar aku tutup mulut. Begitukah? Wah…kalau benar begitu maka inilah malam dimana aku kehilangan keperjakaanku. Bagaimana kalau sampai Iwan tahu? Pikiran-pikiran itu memenuhi otakku sambil menunggu dgn harap-harap horny.
Hehehehe… Tdk sampai 1 jam rasanya aku mendengar suara-suara “aneh” dari kamar Kamil. Suaranya seperti suara rintihan yg teredam. Aku mendengar terus dgn seksama. Yak, aku yakin itu suara Dewi dan sepertinya Kamil sdh berhasil menyetubuhinya. Aku mengenal dgn baik suara rintihan Dewi jika sedang disetubuhi oleh Iwan .
Tp kali ini bukan Iwan yg melakukannya tp teman baiknya, Kamil. Dan aku terlibat dalam persekongkolan itu. Ada rasa bersalah terhadap Iwan tp nafsuku lebih menguasaiku. Ini jg sebagai pelajaran bagi Iwan yg suka memamerkan pacarnya sama kami. Lagian kan dia jg yg mengajarkan sama kita bagaimana cara mendapatkan cewek hingga menidurinya. Duh, aku tdk sabar menunggu giliranku.
Sdh 15 menit sejak aku mendengar suara rintihan Dewi dan sepertinya suara rintihan itu sdh hilang. Apakah mereka sdh selesai? Bagaimana kalau mereka tertidur? Wah…bisa-bisa aku gak “kebagian”. Karena mendapat pikiran seperti itu, aku segera bangkit dan keluar kamarku. Aku mengetuk kamar Kamil dgn pelan. Tak lama aku dengar suara Kamil dari dalam kamarnya.
“Siapa?”, tanyanya pelan.
“Gue, Ari”, jawabku jg dgn pelan.Dia membuka pintunya sedikit dan aku lihat wajahnya yg meski agak memerah tp tersenyum sumringah.
“Udah gak sabaran lu ye?”, katanya sambil membuka pintu lebar menyilahkan aku masuk.
Ternyata Kamil bertelanjang bulat dan tdk mengenakan apapun di tubuhnya. Badannya penuh keringat dan penisnya masih basah yg meski sdh agak melemas tp masih terlihat tegang. Namun yg paling menarik perhatianku adalah pemandangan yg tersaji di atas ranjang Kamil. Seorang mahluk cantik yg sangat seksi bertelanjang bulat dgn tubuh putihnya nan indah penuh dgn keringat yg memantulkan cahaya kamar sehingga memperlihatkan erotisme yg luar biasa.
Tubuh indah itu pasti mengundang birahi setiap lelaki normal yg memandangnya. Dewi tersenyum agak malu melihatku. Dia merubah posisinya yg tadinya telentang lalu kemudian melipat kakinya menutup memeknya. Dia jg berusaha menutup payudaranya dgn tangannya. Aku masih terdiam dan melongo. Beberapa kali aku menelan ludah menyaksikan keindahan tubuhnya. Tingkahku itu mungkin membuat Dewi menjadi grogi.
“Hey…kenapa bengong? Baru pertama lihat cewek telanjang ya?”, katanya lagi sambil cekikikan.
Kamil kemudian mendorongku,
“Udah situ…ambil jatah lo, itu adik lo udah bangun tuh”. Kamil dan Dewi tertawa menyaksikan tonjolan dalam celana pendekku.
Penisku memang sdh berdiri sejak tadi dan membuat celana pendekku terlihat menonjol. Aku memang tdk mengenakan celana dalam dan hanya mengenakan celana pendek beserta kaos oblong. Kamil kemudian duduk di kursi dalam kamarnya. Akupun duduk di ranjang Kamil tdk tahu harus bagaimana. Dewi kemudian bangkit dari tempat tidur.
“Sebentar ya, aku ke kamar mandi dulu. Sperma Kamil banyak banget nih”, katanya.
Sewaktu Dewi bangkit dan berjalan ke kamar mandi memang dari dalam memek Dewi mengalir turun ke pahanya yg putih mulus itu cairan putih kental. Memek Dewi terlihat agak melebar dgn warna kemerahan. Kamil hanya tertawa kecil saja melihat hasil perbuatannya. Sewaktu Dewi di kamar mandi, Kamil memberi tanda acungan jempol padaku. Entah apa maksudnya.
“Buka dong baju lo semua”, kata Kamil kemudian.
Akupun menelanjangi diriku. Aku tdk perduli lagi disitu ada Kamil. Begitu aku menarik turun celanaku, penisku melenting keatas. Hal itu dilihat oleh Dewi yg sedang melap memeknya. Dia tertawa,
“Duh…udah langsung gede gitu ya?”, katanya.
Dgn tubuh indahnya yg telanjang, Dewi mendekat kearahku. Saking tingginya hasratku, lututku sampai gemetar dan aku seperti menggigil kedinginan. Dewi kemudian mengambil lotion ditasnya dan membalurkannya ke penisku yg sdh sangat keras. Rasanya nikmat penisku di gosok dgn tangan lentik Dewi yg cantik itu.
“Mil…gemukan ini dari punya lo”, ujarnya sambil menatap Kamil. Kamil hanya tersenyum.
“Gitu ya?”, jawab Kamil.
“Kamu baring deh,” kata Dewi kemudian.Akupun baring di ranjang dan Dewi kemudian mengambil posisi untuk memasukkan memeknya ke dalam penisku. Detik detik kehilangan keperjakaanku aku saksikan dgn seksama dan dalam kenikmatan yg senikmat-nikmatnya. Hehehehe…. Pelan-pelan dia menurunkan pantatnya yg montok itu dan memeknya pelan-pelan menelan penisku yg sdh berdiri dgn kerasnya. Aku melihat bagaimana bibir memek Dewi membuka dan seolah menghisap penisku masuk ke dalamnya. Expressi Dewi jg mengagumkan. Dia menggigit bibir bawahnya dan terlihat mengeden seperti orang sedang buang air besar. Tubuhnya sampai gemetar ketika melewati bagian tergemuk dari penisku.
“Ehhhhgggg….duh gemuk amat sih nih burung”, katanya sambil mendesah.
Setelah memeknya menelan habis penisku, dia berhenti sejenak mengambil nafas.
“Kamu udah gak perjaka sekarang”, katanya menggodaku.
“Iya mba, makasih ya”, jawabku sambil mencium bibirnya.Dia pun mulai menggoyang pantatnya naik turun. Uuuuuggghhhh….nikmat benarrr.. Jadi ini yg disebut kenikmatan seks. Jauh lebih enak dari masturbasi. Pantesan banyak orang yg ketagihan. Apalagi Dewi sangat piawai menggoyang pantatnya. Kadang di maju mundurin. Kadang diputer kaya nguleg sambel. Tentu saja tanpa melupakan gerakan naik turunnya yg erotis itu. Payudaranya ikut berayun mengikuti irama goyangannya. Secara insting, aku pun mencoba menghisap dan merangsangnya di payudaranya. Ternyata Dewi sangat suka. Goyangannya kini ditambah dgn erangannya yg sangat merangsang itu. Rintihan Dewi yg selama ini aku dengar sayup-sayup saja, kini aku dengar dgn sangat jelas di telingaku.
“Gimana rasanya?”,tanya Dewi disela-sela goyangannya.
“Enak mba…enak banget”, jawabku.
“Kalau mau keluar bilang ya sayang”, katanya tersenyum.Uh cantik benar dia. Cantiknya beda dari biasanya. Cantik erotis. Aku sdh tdk perduli lagi dia pacar temanku. Aku jg tdk perduli ada Kamil disitu. Aku melirik sesaat ke arah Kamil. Aku lihat dia menggosok-gosok penisnya yg sdh membesar lagi. Mungkin karena belum pengalaman atau karena goyangan Dewi yg maut, aku sdh sangat kesulitan menahan muntahan spermaku. Baru 5 menit aku digoyang, aku sdh tdk kuat lagi.
“Mba….aku….mau…ke…lu…arr…”. Dewi segera menghentikan goyangannya dan mencabut memeknya dari penisku.Aku agak kecewa jg karena rasa nikmatnya terputus tp ternyata Dewi ingin menelan spermaku. Dia mengocok penisku dan menadahkan mulutnya dihadapan penisku. Karena sdh tdk tahan, akupun memuncratkan spermaku. Banyak sekali yg keluar. Dewi langsung mewadahi muntahan spermaku itu dgn mulutnya. Dia kemudian menelan sperma sebanyak itu yg ada dimulutnya. Saking banyaknya sampai ada beberapa yg mengalir keluar dari mulutnya.
“Sperma perjaka biar awet muda”, katanya sambil tersenyum.
Aku terbaring lemas setelah gelombang kenikmatan akibat muncratnya spermaku tuntas. Dewi masih dalam posisi setengah menungging di hadapanku sambil memegangi penisku yg mulai melemas ketika Kamil bangkit dari kursinya dan mendekati kami. Dia berkata,
“Dewi, kamu masih belum tuntas kan?”, tanyanya sambil memegangi penisnya yg ternyata sdh menegang kembali. “Huu..kamu tuh ya”, hanya itu komentar Dewi sambil tersenyum melihat penis Kamil yg menghadap kearahnya.
Kamil pun mengambil posisi di belakang Dewi dan Dewi yg sdh tahu apa yg akan terjadi tetap mempertahankan posisi setengah menunggingnya. Kamil kemudian mengangkat pantat Dewi agak tinggi dan menariknya kebelakang dgn agak kasar.
“Hey…pelan-pelan dong” ujar Dewi setengah protes sambil tertawa.
Namun tawa Dewi segera berhenti dan berubah menjadi
“Owwww….”, ketika Kamil menjebloskan penisnya ke dalam lubang kenikmatan miliknya.
Kamil pun segera memompa tubuh indah Dewi dan merekapun mulai mengayuh kembali kenikmatan ragawi bersama. Aku yg berada di hadapan mereka melihat dgn jelas bagaimana ekspresi keduanya. Dewi dgn mulut terbuka, alis agak berkerut dan tubuh yg terayun-ayun mengikuti pompaan Kamil. Mulutnya mengeluarkan rintihan nikmat,
“ah…ah…ah….”. Melihat pemandangan seperti itu, akupun jadi terangsang lagi dan penisku yg tadinya sdh lemas pelan-pelan mulai menegang kembali.
Akupun bangkit dan mengangsurkan penisku ke mulut Dewi yg segera disambar oleh si cantik itu. Kini kedua lubang atas bawahnya telah terisi. Dibawah memeknya digenjot oleh ****** Kamil dan diatas mulutnya disumpal oleh penisku.
Penisku dikulum dan disedot oleh mulut mungil Dewi yg tdk henti-hentinya mendesah karena dientot oleh Kamil. Karena entotan Kamil itu, Dewi jadi tdk konsentrasi dalam menghisap milikku. Terkadang dia menggantinya dgn kocokan tangan. Malah semakin lama ketika entotan Kamil semakin kencang, Dewi hanya memegangi penisku tanpa diapa-apakan.
Karena posisi penisku yg begitu dekat dgn wajahnya maka penisku itu hanya menggesek-gesek pipinya saja. Karena nampaknya Dewi kesulitan menangani dua ****** sekaligus maka akupun mengalah. Aku turun dari ranjang dan duduk di kursi yg tadi diduduki oleh Kamil. Akupun menyaksikan persetubuhan mereka yg semakin membara.
Entah berapa lama, mungkin sekitar 10 menitan, mereka sepertinya akan mencapai puncak kenikmatan bersama. Genjotan Kamil semakin cepat sementara rintihan Dewi jg semakin sering dan keras terdengar. Sampai akhirnya Kamil dgn suara agak tersengal berkata,
”Ran…gue…udah….mo…nyampe…”. Mendengar itu Dewi memutar-mutar pantatnya cepat sekali mengejar kenikmatan yg ingin diperolehnya bersama.
Sampai akhirnya dalam suatu hentakan yg keras Kamil membenamkan penisnya sedalam-dalamnya didalam memek Dewi. “Aaahh….”, teriak mereka hampir berbarengan.
Tubuh Dewi bergetar hebat dan wajahnya menengadah dgn mata terpejam dan alis berkerut. Mulutnya terbuka lebar sambil memekik
“Aahh…Aaaahh…” berkali-kali. Pantatnya didorong-dorongkan kebelakang seolah ingin menelan habis seluruh ****** Kamil yg masih tersisa.
Mereka mendapakan puncak kenikmatan berbarengan dan hal itu berlangsung hampir selama 15 detik. Setelah itu mereka pun ambruk bertindihan. Kamil mencabut penisnya lalu kemudian berbaring telentang disamping Dewi yg masih tengkurap. Mereka berdua nampak tersengal-sengal dan berusaha mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Dewi kemudian memutar badannya baring menelentang.
Mereka berdua nampak kelelahan karena tak lama kemudian mereka tertidur. Aku yg masih merasa nanggung lalu bangkit mendekati ranjang dgn maksud untuk menuntaskan hasratku dalam memek Dewi. Aku tdk perduli dgn Dewi yg masih kelelahan. Aku naik keatas ranjang dan menempatkan penisku dihadapan memek Dewi yg masih tertidur. Dari dalam memek itu mengalir cairan putih yg meski tdk sebanyak tadi tp masih cukup jelas terlihat.
Aku tdk tahu apakah Dewi memang telah tidur atau berpura-pura saja karena ketika aku melap memeknya dgn baju Kamil yg ada diatas lantai, dia tdk bereaksi. Setelah aku yakin memek Dewi sdh cukup kering, pelan-pelan akupun menusukkan penisku ke dalamnya. Ternyata dia tdk tidur karena meskipun matanya tertutup tp dia menggigit bibirnya. Akupun mengecup bibir itu ketika penisku telah terbenam seluruhnya. Dia membuka matanya sambil berpura-pura merajuk,
“Kamu tuh masukin barang tanpa minta izin”, katanya.
“Habis masih penasaran sih mbak”, ujarku sambil menciuminya dgn gemas.Dia membalas ciumanku dan kita pun berciuman cukup lama sampai akhirnya dia melepaskannya dan berkata sambil tersenyum,
“Digoyang dong”. Akupun mulai menaik-turunkan pantatku dgn irama yg lambat.
Dewi ini memang luar biasa, karena setelah bersetubuh berkali-kali pun, dia masih bisa mengimbangi gerakanku. Dia menjepitkan kakinya dipinggangku sambil menggoyang-goyangkan pantatnya. Awalnya aku mengayuh dgn pelan dan tenang namun seiring dgn bertambahnya rasa nikmat di penisku akupun meningkatkan tempo kayuhan pantatku. Nikmat yg tak mampu dilukiskan dgn kata-kata dirasakan penisku.
Nikmat itu menjalar ke seluruh tubuhku yg membuat aku semakin cepat mengayuh kenikmatan diatas tubuh Dewi pacar teman kostku itu. Aku semakin cepat menggenjotnya dan Dewi pun semakin erotis dalam menggoyang pantatnya. Goyangan yg membuat penisku terasa dipilin dan diperas. Untungnya aku masih bisa menahan deraan kenikmatan yg ditimbulkan oleh jepitan memek Dewi sehingga tdk sampai muncrat terlebih dahulu seperti tadi.
Kali ini aku bertekad untuk mengeluarkan spermaku dalam memek Dewi agar proses kehilangan keperjakaanku menjadi lengkap. Demikianlah, pacuan kenikmatan yg ditimbulkan oleh maju-mundurnya penisku dan goyang “dangdut” pantat Dewi berlangsung cukup lama. Kami tdk perduli lagi dgn Kamil yg telah tertidur disamping kami dan orangtua Iwan di kamar sebelah. Dewi mulai lagi mengeluarkan rintihan-rintihan birahinya.
Sampai akhirnya dia memegangi kedua bongkah pantatku dan mengatur gerakan pantatku agar penisku menggosok daerah tertentu dalam memeknya. Daerah yg agak kasar dan menonjol dalam memeknya namun menimbulkan efek yg lebih nikmat bagi kepala penisku. Hal itu semakin menyulitkan aku dalam menahan desakan di ujung penisku. Karena merasa akan segera keluar, aku mempercepat sodokanku dan ternyata hal itu mempercepat Dewi untuk mencapai puncak kenikmatannya. Sodokan-sodokan cepat yg aku lakukan membuat rintihan Dewi semakin keras pertanda semakin dekatnya dia dgn puncak kenikmatannya. Akhirnya saat itu tiba. Dgn satu teriakan keras,
”Aaaah….”, tubuhnya mengejang dan memelukku erat. Dia mencengkeram pantatku dan menempelkan dgn ketat tubuhnya ke tubuhku. Kakinya menjepit pinggangku dgn kuat.
Aku merasakan memeknya berkedut dgn kuat dan membanjiri penisku. Kedutan memek Dewi itu membuat penisku serasa diremas-remas dan benar-benar membuatku tak mampu menahan muntahan di penisku. Akhirnya penisku memuncratkan isinya bersamaan dgn remasan memek Dewi terhadap penisku. Penisku yg sedang menumpahkan isinya itu ditambah dgn kedutan kuat memek Dewi yg menjepitnya menjadi nikmat ganda yg baru pertama kali aku alami dalam hidupku.Nikmatnya bukan alang kepalang. Rasanya aku dilempar ke sebuah tempat yg dalam tak bertepi. Pandangan mataku gelap dan tiap kali deraan kenikmatan itu datang rasanya aku seperti melihat titik cahaya dalam kegelapan itu. Benar-benar sebuah kenikmatan yg luar biasa. Rangkaian kenikmatan demi kenikmatan yg melanda diriku yg diakhiri dgn muncratnya spermaku di dalam memek Dewi menyempurnakan hilangnya keperjakaanku malam itu. Akhirnya aku ambruk dalam pelukan Dewi. Aku mencium bibirnya dgn mesra dan sayang.
“Makasih mba”, ungkapku jujur padanya.
Dia hanya tersenyum dan balas menciumku. Sebenarnya aku jg harus berterimakasih pada Kamil yg telah mengatur semua ini. Tp dia telah tertidur disamping kami dan sdh tdk perduli lagi pada aktivitas kita. Aku mencabut penisku dan menggelosoh turun dari tubuh Dewi. Spermaku tumpah keluar dari dalam memeknya dan lumayan banyak mengalir melalui rekahan pantatnya. Aku berbaring disampingnya dgn tubuh lunglai. Jam telah menunjukkan pukul 12.30. Itu artinya sdh sejam lebih aku dikamar Kamil. Kami sama-sama terdiam dan Dewi tak lama kemudian tertidur. Aku sendiri masih berbaring dalam keheningan mengingat-ngingat kembali malam yg luar biasa ini.
Meski ukuran ranjang Kamil cukup besar tp tak urung terasa sempit jg. Apalagi ventilasi di kamar Kamil tdk sebaik di kamarku karena terletak ditengah antara kamarku dan kamar Iwan sehingga jumlah jendela lebih sedikit dari kamarku. Untungnya udara malam Bandung membuat kami tdk terlalu kegerahan. Maklum hanya ada kipas angin yg menemani kami. Aku yg tdk bisa tidur akhirnya memutuskan untuk balik ke kamarku. Sewaktu bangkit untuk mengenakan baju aku terangsang melihat Dewi yg tertidur dalam ketelanjangannya. Aku berpikir untuk mengajak Dewi ke kamarku. Siapa tahu saja aku bisa menyetubuhinya lagi. Aku tdk jadi mengenakan bajuku dan dgn tetap bertelanjang aku bangunkan Dewi.
“Mba….mba…mba”, kataku berusaha membangunkannya sambil menjawil-jawil pipinya. Dia akhirnya terbangun.
“Dikamarku aja yu mba. “, kataku ketika dia terjaga.Dia menggeliat sehingga membusungkan dadanya yg membuat nafsuku bangkit kembali. Pelan-pelan penisku membesar kembali.
“Emang kenapa Ri? “, tanya Dewi malas.
“Disini panas dibandingkan kamarku. Lagian mas Iwan sering ke kamar ini. Dia kan akrab sama mas Kamil. Kalau ntar atau besok, mas Iwan pulang terus ngetuk kamar ini, gimana?”, ujarku memberiku alasan. Alasan yg tdk dibuat-buat dan memang masuk akal kok.
“Gitu ya, Ri?” ujar Dewi setengah khawatir. Dia bangkit.
“Ya udah deh ke kamar kamu aja. Tp aku jangan diapa-apain lagi ya”, pintanya.
“Iya yuk…”, jawabku sekenanya.Dalam hati aku tdk menjamin akan memenuhi permintaannya. Untungnya dia tdk melihat penisku yg sdh
tegak karena aku menutupinya dgn kaos oblong dan celana pendekku yg kupegang dgn tangan. Sepatu hak tinggi miliknya yg terletak di dekat pintu pun diangkatnya.Dia mengambil tasnya dan memungut bra, kaos oblong, dan celana dalam miliknya yg tergeletak dilantai. Dia ingin mengenakannya.
“Duh…mba, gak usah. Disebelah aja biar cepet.”, kataku melarang.
“Kamu tuh kaya Kamil aja. Satu perguruan sih ya?”, jawabnya sambil tersenyum.Aku agak bingung jg dgn kata-katanya.
“Ya udah deh yuk. Gak ada orang kan diluar?”, lanjutnya.
“Gak ada.”, jawabku sambil mengintip keluar.
“Udah kan? Itu aja? Jeansnya mana?”, tanyaku heran melihatnya memegangi semua baju dan tasnya tp tanpa jeansnya.Seingatku tadi dia datang ke rumah ini mengenakan jeans. Lucu sekaligus merangsang deh melihat Dewi dalam keadaan seperti itu. Dia menggantung tasnya di bahu tp bertelanjang dan hanya memegangi baju-bajunya.
“Gak sempat dikeluarin dari kamar Iwan . Keburu ortu Iwan datang. Tp sama Kamil sdh diumpetin dalam dos pembungkus tape recordernya punya Iwan yg ada dibawah tempat tidurnya. Duh…harus segera diselamatkan tuh kalau enggak bisa kacau nanti.”, jawabnya.
“Oh iya…besok begitu Iwan pergi kita langsung keluarin tuh. Lagian tanpa itu gak bisa pulang kan?”, jawabku.Aku mulai bisa menebak bagaimana awalnya tadi hingga akhirnya Dewi bisa kami setubuhi malam itu.
Aku pun membuka pintu dan setengah berlari ke kamarku disebelah yg tdk terlalu jauh. Dewi segera mengikutiku jg dgn setengah berlari. Sampai di kamarku, dia melihat sekeliling dalam kamarku sambil terlihat hendak mengenakan bajunya. Namun segera kucegah. Aku menarik tubuhnya kearahku dan mendekapnya.
“Ri…kamu mau ap…”, dia tdk bisa menyelesaikan kata-katanya karena aku mencium bibirnya erat.
Awalnya dia diam saja namun akhirnya membalas mesra ciumanku. Aku menarik lepas baju-baju, tas dan sepatu yg dipegangnya. Kami pun berciuman bertelanjang bulat sambil berpelukan erat. Dewi pasti tahu bahwa aku menginginkannya lagi dari penisku yg sdh tegak dan menunjuk perutnya.
Aku kemudian mematikan lampu kamar agar kalaupun ada yg mengintip tdk akan bisa melihat kegiatan kami. Itupun dgn tirai jendela yg masih tertutup sehingga tak akan mungkin orang luar untuk melihat keadaan di dalam. Kami hanya mengandalkan lampu luar lewat jendela atas untuk penglihatan. Selesai berciuman, aku berjongkok menjilati memeknya sambil tanganku meremas-remas payudaranya. Dewi nampak sangat menikmatinya. Dia berpegangan ke dinding kamar untuk menygga tubuhnya yg sedang kenikmatan. Akhirnya setelah sama-sama terangsang kami pun mulai mengambil posisi untuk bercinta kembali. Dewi aku minta menunggingdi kursi kamarku dan wajahnya ke arah tirai jendela.
Singkat kata, kami pun bercinta dalam posisi doggy style. Tangan Dewi berpegangan pada sandaran kursi ataupun pegangan tangan kursi. Sementara pantatnya bergerak maju-mundur berlawanan arah dgn gerakan maju-mundur penisku dalam memeknya. Kadang diputar-putarnya membuat penisku terasa diremas-remas namun nikmatnya benar-benar menggetarkan. Dewi pun sangat menikmatinya terdengar dari suaranya yg terus saja merintih-rintih nikmat.
Selagi kami bercinta dalam posisi itu, tiba-tiba kami mendengar gerbang belakang rumah di buka. Tdk lama gerbang itu ditutup kembali dan terdengar langkah orang menaiki tangga. Tdk salah lagi Iwan sdh pulang dan demi mendengar pacarnya pulang Dewi menghentikan gerakannya. Tubuhnya terasa tegang dan dia diam dalam gelap. Aku yg sedang berada dalam kenikmatan tdk memperdulikannya dan terus saja memompa memek pacar Iwan tersebut.
“Ri…berhenti dulu dong, nanti kedengaran Iwan ”, katanya berbisik.
“Enggak mungkin mba…asal kita gak bersuara, gak akan kedengaran”, jawabku berbisik pula tanpa menghentikan gerakan maju-mundurku.Aku mendengar suara Iwan duduk di kursi tempat aku dan Kamil mengobrol tadi. Dia pasti mau melepas sepatunya sebelum masuk ke kamar. Itu kebiasaan kami semua yg kost disini. Tiba-tiba timbul pikiran iseng dan nekatku. Tirai yg menutup jendelaku aku tarik kesamping sehingga kami bisa melihat apa yg dilakukan Iwan .
“Ari…ngapain kamu?”, Dewi terpekik tertahan.
“Biar kelihatan mas Iwan lagi ngapain mba, jadi kita bisa jaga-jagakalau dia mendekat ke kamar ini, ” jawabku sekenanya untuk menenangkannya. Untuk sementara aku menghentikan pompaan penisku.
“Iya tp …” ,Dewi berusaha untuk protes namun segera aku bungkam dgn mulutku. Kami pun berciuman mesra kembali.
“Kamu tuh ya, nekat dan nakal,” ujar Dewi setelah aku melepaskan ciumanku.
Dari cahaya yg berasal dari luar jendela, aku melihat senyum manis Dewi diwajahnya yg cantik ketika dia mengatakan itu.Tiba-tiba aku menghentakkan kembali penisku ke dalam memeknya.
“Owww…uhhhh…kamu tuh….ah….”, reaksi Dewi ketika aku melakukan itu. Dia tdk beDewi merintih keras karena di depan kamar pacarnya masih sedang duduk dikursi.
“Jangan dulu dong Ri, nanti …”, kata Dewi sambil berusaha memegang pinggangku.Tp aku tdk perduli. Aku pun terus saja memompanya. Dewi sdh tdk berdaya dalam situasi seperti itu. Malah akhirnya dia membalas goyanganku dan menikmatinya kembali meski pacarnya masih ada di dekat situ. Kami bercinta sambil mengamati kegiatan Iwan yg sedang membuka sepatu dan jaketnya. Dalam jarak kurang dari 3 meter, Iwan tdk menyadari bahwa Dewi pacarnya sedang asyik memadu kenikmatan ragawi sambil menikmati ****** lelaki lain yg masih merupakan sahabatnya.
Entah apa yg ada dalam pikiran Iwan karena setelah selesai membuka sepatunya pun dia masih duduk-duduk di kursi itu. Dia seperti sedang memandang ke arah kami. Tp sebenarnya tdk demikian karena kursi yg didudukinya memang mengarah ke kamarku.
“Dia kaya ngeliatin kita ya mba…”, kataku di sela-sela persetubuhan kami.
“I…yaa…”, jawab Dewi cuek diantara desahannya.
“Kalau dia ternyata emang ngeliatin gimana?”, godaku.
“Udah…ah… rewel… ******* ya ******* aja..”, jawab Dewi berpura-pura kesal.Sementara kami berdua sdh semakin mendekati puncak kenikmatan kami. Gerakan maju-mundur pantatku semakin cepat sementara putaran pantat Dewi jg semakin intensif.
“Mba…aku… udah… ham….pirr…”
“Bareng Ri…bareng… aku…jg…hampir…”Kami berpacu lebih hebat lagi membuat kursi kamar agak berderik. Kami tdk perduli dgn bunyi itu dan dgn Iwan yg masih duduk di depan kamarku. Dan akhirnya setelah tdk mampu menahan kenikmatan yg terus mengumpul di ujung penisku, dgn satu hentakan keras, aku menumpahkan berliter-liter lahar panas di dalam liang kenikmatan Dewi.
Aku menekan erat pantatku dan menanamkan penisku sedalam-dalamnya di tubuh Dewi. Pada saat bersamaan, Dewi menarik wajahku dan menciumku erat sekali.
“Mmmmmmmmm……..”, dia memekik tertahan karena mulutnya tersumpal mulutku.
Dia jg sdh sangat dekat dgn orgasmenya. Badannya bergetar menandakan gelombang orgasmenya mulai datang. Dia melepaskan ciumannya sambil berteriak pelan “Aaaahh” dan menghentakkan pantatnya ke belakang membuat memeknya menelan lebih jauh penisku. Dia orgasme lagi. Kami mencapai puncak secara hampir bersamaan. Badai kenikmatan yg luar biasa kembali kami arungi.
Kalau tdk karena ada pacarnya di luar kamarku tentu Dewi sdh kembali memekik bebas karena orgasmenya tersebut. Namun dia hanya menahan suaranya dan kemudian menggigit bantalan sandaran kursiku yg empuk. Badan kami berdua bergetar oleh nikmatnya puncak persetubuhan kami. Penisku yg terus menerus berkedut sambil memuntahkan isinya sedang dijepit oleh memek Dewi yg menghisap kuat penisku. Untuk yg kesekian kalinya aku merasakan kenikmatan seks yg luar biasa malam itu. Jiwaku serasa dibawa terbang melayg karena kenikmatan yg kualami itu.
Dan ketika akhirnya kenikmatan itu berakhir aku seolah dihempas kembali ke bumi dalam keadaan letih namun sangat damai. Aku tdk menyadari kapan Iwan masuk kamarnya tp dia sdh tdk ada di depan kamarku. Sementara itu Dewi sdh tertunduk lemas di sandaran kursiku dan tdk bersuara apapun lagi. Dia jg pasti telah sangat lelah setelah berkali-kali orgasme malam ini dgn 2 orang pria.
Aku mencabut penisku dan cairan spermaku tumpah keluar dari dalam memeknya. Cukup banyak hingga mengalir di pahanya. Aku ambruk diatas karpet sementara Dewi masih dalam posisi menunggingnya dgn kepala yg bersandar diatas sandaran kursiku. Tak lama diapun bangkit dan pindah ke ranjangku. Dia berbaring di ranjangku tanpa berkata apa-apa lagi. Aku yg masih terbaring lemas diatas karpet jg hanya terdiam.
Mungkin karena saking letihnya tdk begitu lama aku mendengar dengkuran lembut cewek itu. Aku pun menyusul pindah ke atas ranjangku bergabung dengannya. Sebelum tidur aku mencium lembut bibirnya dan berbisik pelan
“Makasih ya mba. Malam ini luar biasa banget”. Sepertinya dia masih mendengarku karena dia berkata “mmm” sebagai respon kata-kataku. Akupun berbaring disampingnya dan tak menunggu lama akupun ikut tertidur.
Paginya aku terbangun sekitar pukul 8. Begitu aku membuka mata, aku melihat wajah cantiknya yg sangat alami yg masih tertidur disampingku. Dgn rambut awut-awutannya malah semakin menambah kecantikan alaminya. Posisiku sendiri sedang memeluknya. Aku merasakan penisku yg sdh terbangun kembali menempel ditubuhnya entah di bagian mana dari tubuh Dewi tp mungkin dipahanya. Aku benar-benar beruntung bisa mendapatkan cewek secantik dan seseksi ini. Apalagi dgn permainan seksnya yg luar biasa benar-benar cewek yg ideal sebagai pelepas keperjakaanku. Hehehehehe…
Aku tdk ingat kapan menutup tubuh kami tp yg jelas tubuh kami berdua tertutup selimut. Mungkin mba Dewi yg melakukannya karena biasanya suhu akan sangat dingin menjelang subuh. Aku membuka selimutku dan bangkit menuju kamar mandi. Sempat tersingkap tubuh indahnya yg membuat aku bernafsu untuk mengentotnya lagi, apalagi penisku memang sedang mengacung tegak. Tp melihat keadaannya yg tertidur pulas dan damai, aku jadi tdk tega. Aku pun meneruskan melangkah ke kamar mandi lalu bersih-bersih disitu.
Cukup lama aku di kamar mandi dan setelah selesai akupun balik ke tempat tidur lagi untuk bermalas-malasan. Siapa tau bisa mengentot Dewi lagi, pikirku. Ternyata dia telah bangun tp masih berbaring dibawah selimutnya. Dia seperti sedang bengong memikirkan sesuatu tp dia tersenyum melihat penisku yg sdh berdiri lagi.
“Pagi mba…”, kataku sambil mencium bibir mungilnya.
“Mba sekali lagi makasih ya buat malamnya yg luar biasa”, kataku kembali.
“Iya…..”, jawabnya tersenyum, “tp ini kenapa nih?”, tanyanya kemudian sambil menunjuk penisku.
“Ooh…ini? Biasa deh kalo pagi dia suka duluan bangun. Apalagi kan dia tau dia belum dapat jatah pagi”, jawabku sambil menggoda Dewi.
“Huuuu….. maunya!”, jawab Dewi sambil memonyongkan bibirnya.Melihat itu aku segera menyergap bibirnya dan bergerak menindihnya. Aku bermaksud untuk menyetubuhinya lagi tp segera ditahan oleh Dewi.
“Ri..ri…ntar dulu Ri, ambilin jeansku dulu dong di tempat Iwan .”, katanya.
“Aku musti segera pulang takutnya dia ke tempat kostku nanti.”, lanjutnya kemudian.Akupun mengurungkan niatku dan ikut memikirkan kata-kata Dewi.
“Dia masih dikamarnya nggak ya?”, kataku setengah bertanya.
“Nah itu dia aku gak tau. Aku enggak denger suara apa-apa diluar jg disebelah di kamarnya Kamil.”, jawab Dewi kebingungan.
“Oke gini deh aku keluar dulu liat situasi. Kalau ada kesempatan aku masuk ke kamar Iwan terus ambil jeans mba. Mba punya kuncinya kan?”
“Ada ditasku. Untung semalam sempat aku bawa keluar, kalau enggak wah kacau..”.Akupun bangkit dan mencari tasnya. Setelah aku temukan, aku mencari kunci itu dan segera aku menemukan kunci kamar Iwan didalamnya.
“Oke mba aku keluar deh liat situasi tp….”, aku sengaja menghentikan kata-kataku.
“Tp apa?”, kata Dewi penasaran.Aku tdk menjawab tp hanya tersenyum menggodanya. Sepertinya dia sdh menangkap maksudku terlihat dari tatapan matanya yg berpindah ke penisku yg sedang mengacung tegak.
“Duuuhh… nanti aja dong”, katanya membujukku.
“Mba…gak enak kan mba kalau dilihat orang ada bagian yg menggelembung.”, kataku memberi alasan sekenanya.
“Ini dulu dong dikecilin..”, kataku kemudian sambil menunjuk penisku.
“Ih… kamu tuh!! Dasar perjaka!! Sini…”, ujar Dewi berpura-pura marah.Aku pun mendekatinya. Dia pun bangkit duduk sehingga selimutnya terlepas dan memperlihatkan keindahan tubuhnya.
“Di oral aja ya. Aku masih cape dan memekku agak perih nih dijeblosin dua ****** semaleman…”, katanya lagi sambil memegang penisku ketika aku sdh berada di hadapannya.
“Ya udah gapapa.”, jawabku meski sebenarnya aku lebih suka jika penisku di masukkan ke dalam memeknya.
“Tp nanti kalau udah ketemu jeans mba, aku mau ini ya?”, lanjutku sambil memegang memeknya.
“Iya gampang…”, katanya sambil mulai menghisap penisku.Diapun mulai mengoralku. Namun karena tdk senikmat memek maka aku sulit untuk ejakulasi. Dewi yg sdh tdk sabaran akhirnya memintaku memasukkan saja penisku ke memeknya. Sebelumnya aku diminta membasahi memeknya terlebih dahulu agar penisku mudah masuknya. Akhirnya pagi itu akupun ejakulasi kembali di dalam memeknya.
Singkat kata aku berhasil “menyelamatkan” jeans Dewi dr kamar Iwan dgn bantuan Kamil yg mengajaknya keluar. Dewi pun bisa pulang ke kost-annya dan Iwan sama sekali tdk mengetahui pengalaman hebat pacarnya itu. Sebelum pulang Dewi masih sempat menghadiahi aku dgn sebuah persetubuhan yg indah di kamar mandi dalam kamarku. Orangtua Iwan sendiri pulang keesokan malamnya setelah tanpa sengaja “membantu” kami mendapatkan Dewi.
Sampai lulus kuliah dan menjelang menikah pun Dewi masih sering “bermain” dgn aku dan Kamil. Kadang bertiga tp lebih sering berduaan saja. Capek kata Dewi kalau harus meladeni kami berdua sekaligus. Sewaktu belum lulus hampir semuanya dilakukan di kost-an kami. Biasanya pada saat dia main ke tempat Iwan , kita memanfaatkan waktu tersebut untuk mencuri-curi kesempatan ******* apalagi kalau Iwan sedang tdk ada di kamarnya. Wah sdh kaya piala bergilir deh dia. “Beli satu dapat tiga”, kalau kata Dewi.
Di akhir semester itu sewaktu libur panjang, Iwan mendapatkan kesempatan kerja praktek di Balongan sedang Kamil ikut acara kampus di luar negeri. Dewi bolak-balik ke kost-an Iwan untuk mengerjakan TA-nya dan TA Iwan . Aku yg mustinya pulang liburan membatalkan rencana tersebut dan memutuskan “menemani” Dewi selama Iwan dan Kamil tdk ada. Jadilah aku dan Dewi menikmati “bulan madu” selama dua minggu di kost-an. Kita entot-entotan tanpa henti selama 2 minggu tersebut kecuali Sabtu sore dan Minggu ketika Iwan datang. Benar-benar pengalaman indah dan erotis yg tak terlupakan.
Beberapa kali Dewi hamil, entah oleh Iwan , Kamil, maupun aku, namun Iwan selalu bisa menyelesaikan masalah itu dan dia tdk tahu kalau bibit itu tdk selalu dari dia. Menurut pengakuan Dewi padaku, lelaki yg pernah berhubungan badan dengannya adalah pacarnya waktu tahun kedua yaitu kakak kelasnya ( lelaki yg mendapatkan keperawanannya ), kami bertiga, adik ibu kostnya, atasannya, pacar bulenya ( yg kemudian menikahinya ) dan pernah dgn salah satu dosen di kampusnya. Dosen itu tdk mau meluluskannya karena nilai ujiannya yg buruk namun akhirnya meluluskannya setelah merasakan nikmatnya memek Dewi.
Dewi sendiri akhirnya tdk jadi menikah dgn Iwan dan menikah dgn seorang bule Australia. Kini dia tinggal disana dan terakhir kabarnya mereka akhirnya punya anak 1 setelah lama menikah. Iwan sendiri menikah dgn seorang cewek Jakarta yg dikenalkan oleh tantenya. Sedang Kamil menikah dgn adik kelas Dewi. Bagaimana dgn aku? Hmmm… Penting gak sih untuk diberitahu?
-
Foto Bugil Gadis Buxom Marina Visconti lepas rok pendek sebelum melakukan masturbasi
Duniabola99.com – foto cewek pirangn Marina Visconti melepas pakaiannya yang ketat menampilkan toketnya yang gede dan melakukan mastrubasi dengan alat bantu sex yang menjebol memeknya yang tanpa bulu sambil duduk dikursi sofa.
-
Video Bokep Asia Risa Mizuki ngentot disofa memek sangat becek
-
Hilang Perawan Akibat Nafsu Teman Yang Mengoda
Duniabola99.com – Pada hari itu Desi berniat untuk menginap di kost temanya didaerah semarang, karena pagi harinya dia akan interview. Namun apa yang terjadi sesampainya disana. Devi malah di inapkan di kost cowok, Alhasil Devi-pun kehilangan keperawana-nya. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!Pada suatu ketika sebut saja namanya Desi bertempat tinggal sekitar 2 jam perjalanan dari daerah Semarang, usia 22 tahun perawakannya tinggi, putih , bersih, badan bisa dibilang kurus dan memiliki buah dada yang padat , kira kira 34B lah. Sebuah body ideal buat seorang wanita dan kayaknya dia tipe cewek hyper. Dia seorang perawat lulusan akademi keperawatan di daerah semarang.
Setelah lulus dia ingin melamar kerja di salah satu Rumah Sakit daerah semarang barat. Pada suatu hari Desi meminta tolong temannya yang bernama Winda untuk menginap di kostnya, karena jadwal test interview Rumah sakit tersebut dimulai jam 06.00 wib. Kalau Desi berangkat dari rumah, takut telat dan tidak bisa mengikuti test tersebut, maka Desi kemudian menelpon Winda,
“ Halo, Win ”
“ Iya Dev, ada apa ??? ”
“ Bantuin aku lah Win, Boleh gak aku nginep di kost kamu, satu malam aja, soalnya besok ada test interview pagi…, ”
“ Wah ori Dev gak bisa Dev…. Soalnya malam ini cwok ku nginep kostku…, ”
“ Gimana donk, mintain bantuan ama temen kamu dong ma…. Aku nginep semalem aja…. Pleasss…???, ”
“ Ouw yaudah Dev, coba aku tanyakan dulu sama temenku, dan nanti aku kabarin lagi ya, ”“ Makasih ya Win, pokoknya plisss bantu aku ?? ”
Selang beberapa menit kemudian, Winda menelpon Desi dan berkata bahwa ada salah satu temanya yang boleh ditumpangi kost semalem, dan akhirnya Desi pun berangkat dari rumahnya sekitar jam 19.00 malam dan sampai ke Semarang jam 22.00 malam dan langsung menemui Winda untuk mengantarkan ke tempat kost temannya tersebut.Pada saat itu hujan deras Winda boncengan sama Desi menggunakan motor menuju tempat kost temannya. Sesampai di tempat kost, kemudian Winda mengetuk pintu dan keluarlah temannya dari dalam kamar kost dan ternyata teman Winda penghuni kamar kost tersebut adalah seorang laki laki sebut saja namanya Dody kemudian Desi bersalaman den berkenalan.
Sejenak Desi shok dan kaget ternyata dia ingin diinapkan di kost si Dody, kemudian Desi menarik dan membisiki Winda :
“ Kok kamu gitu sich Win sama aku, masa iya aku kamu kamu suruh tidur di kost Dody ? ”
“ Udah kamu tenang aja Dev, dia baik kok, dia sahabat aku dari jaman aku SMP, percaya deh sama aku, ”…
“ Tapi gmana doooonk,,, aku kan gak enak….????, ”
“ Yaudah kalo nggak mau, apa kamu mau cek in aja di hotel??? Aku anter…??? “
“ Aku lagi gak ada uang Win, ”
“ Yaudah kamu tidur sini aja, lagian kan Cuma numpang 5 jam kan ? besok kamu jam 5 udah berangkat test, ”Karena cuaca hujan deras, uangpun juga gak ada, akhirnya Desi mau menginap di kost Dody tersebut. Winda pun meninggalkan Desi. Kemudian Desi masuk ke kost Dody dan meminta ijin untuk menginap semalam. Kemudian keduanya pun mengobrol. Selang beberapa waktu, Desi Tanya kepada Dody dimana Kamar mandinya, karena Desi ingi berganti baju karena basah.
Kemudian Dody menunjukan Kamar mandinya dan mengantarnya. Masuklah Desi ke kamar mandi dan berganti baju. Ketika ingin berganti pakaian, ternyata Desi lupa nggak bawa BRA dari rumah, Sedangkan BRA yang dipakai basah kehujanan. Pada aat itu Desi pun bingung, dan dengan terpaksa Desipun hanya memakai kaos singlet ketat tanpa BRA dan celana Boxer.
Dengan malu malu dan rasa tidak enak Desi keluar kamar mandi dengan menutup dadanya yang besar dan montok. Dody seketika kaget dan bengong melihat body Desi yang ideal dengan perut yang kurus namun buah dadanya besar dan montok dan melihat tidak ada tali Bra di pundaknya. Munculah niat jahat dan pikiran mesum, Kemudian diantar kembali kekamar oleh Dody.
Sampai di kamar Desi dengan malu malu Desi bilang kepada Dody, bahwa dia mau tidur karena besok berangkat pagi jam 5. Namun Desi mulai merasa tidak nyaman karena Dody terus memandanginya dengan wajah Mesum dan penuh nafsu. Namun Desi percaya apa kata Winda, bahwa Dody orangnya baik. Kemudian Dody menyuruh Desi tidur di kasur dan Dody tidur dengan menggunakan tikar dilantai.
Dody berkata seperti itu karena kasurnya kecil hanya ukuran 1 orang saja (maklum kost murah ukuran 3 x 3 meter) berdekatan dengan kasur yang dipakai tidur Desi. Tak lama kemudian Desi langsung tertidur karena capek. Saat itu Dody belum bisa tidur dan masih mainan Handphone. Saat itu Dody melihat tidurnya miring menghadap ke tembok membelakangi Dody.Hal itu membuat bokong Devi yang semok dan montok tanpa selimut, kemudian punggungnya terlihat tanpa tali Bra. Seketika Kontol Dody mulai tegang dan sesekali Dody memotret tubuh Desi menggunakan HP nya. tidak lama kemudian Desi pun berubah posisi terlentang, terlihat buah dadanya yang montok dan putingnya yang menonjol terlihat dari singlet yang dipakainya.
Dody terus memotret tubuh Desi beberapa kali. Karena Susana sepi dan hujan deras, tanpa berfikir panjang Dody kemudian mendekati Desi dan tidur disampingnya. Seketika itu Desi kaget dan terbangun seraya memberontak dan berkata.“ Kamu mau apa Mas Dody ?, ”
“ Tenang saja Dev, kita butuh kehangatan malam ini, ”
“ Mas, tolong jangan apa-apakan aku mas, aku masih virgin mas, ” ucapnya sambil menangis ketakutan.
“ aku gak akan ngapa-ngapain kamu, aku hanya pengen tidur di deket kamu, ”
“ jangan mas, aku gak mau mas, Mas Dody jangan…., ”
“ percuma kamu teriak, gak aka nada yang dengar …. “
Dengan penuh nafsu kemudian Dody menarik Desi dengan kuat hingga Desi dalam keadaan terlentang dan langsung ditindik dengan tubuh Dody. Dalam keadaan menangis, bibir manisnya diciumi oleh Dody, tangannya di pegang keatas dan di tekan kuat oleh Dody. Dody terus menciumi bibir dan leher Desi. Karena sudah tidak melawan, akhirnya Desi pun pasrah dengan keadaan.
Dody-pun meremas buah dada Desi yag besar dan montok. Desi hanya bisa menangis sambil meronta, namun tak dihiraukan oleh Dody,
“ kita nikmati malam ini Desi ,”
“ tidak mas jangan, aku belum pernah melakukan seperti ini” ucap Desi sambil menangis dan memberontak.“ aku ajari malam ini cara bercinta, ”
“ jangan mas, jangan… Please jangan Mas, ”
Karena sudah tidak bisa berbuat apa apa, Desipun hanya pasrah dan menangis, .. Melihat Desi sudah terlihat lemas dan pasrah, tanpa menunggu lama, Dody langsung membuka kaos Singlet Desi, terlihat Buah dadanya yang montok padat dan putih bersih terawat, putingnya yang mancung berwarna cokelat kehitaman, menambah birahi Dody.
Kemudian Dody menghisap dan menjilat puting Desi, sambil meremas buah dadanya dengan cengkraman yang penuh nafsu,
“ aku bener bener beruntung bisa melihat buah dada indahmu dek,”
“ jangan mas, aku mohon jangan Mas Dody, aku belum pernah seperti ini, ”
Nafsu Dody semakin tak tertahan, dia kemudian melepas celananya dan menarik tangan Desi untuk memegang dan mengocok kontolnya. Namun Desi tidak mau dan terus memberontak. Tanpa buang waktu kemudian diarahkan kontolnya ke mulut Desi sambil di sodok sodokan ke wajah Desi. Saat itu Desi yang sudah tidak berdaya hanya bisa memberontak.Kontol yang sudah tegang dan nafsu yang tidak bisa tertahan, akhirnya Dody tanpa kata langsung melepas kaos singlet Desi dan melepaskan celana Desi. Saat itu nampak jembut Desi yang lebat dan halus, dengan paha yang putih mulus, Dody langsung memegang memek Desi dan menciumi bibir Desi.
Kemudian Dody langsung meDevdih tubuh Desi yang sudah telanjang, dia buka paha Desi dan mulai menyodokan Kontolnya ke memek Desi. Desi sudah pasrah dan sudah tidak bisa memberontak. Berulang kali Dody berusaha memasukan Kontolnya tetap tidak bisa. Sampai saat itu Desi menangis kesakitan namun sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, dia hanya merintih saja.Dody kemudian membasahi memek Desi dengan air liurnya yang di taruh tangan kemudian mengusapkan ke memek Desi berulang kali. Dengan penuh nafsu dan memaksakan untuk masuk kedalam memek Desi, pada akhirnya kontol Dody masuk ke memek Desi, Maka langsunglah Dody menggenjot keluar masuk dengan birahi memek Desi yang masih perawanan itu.
Apalagi saat itu Dody melihat buah dada nya yang montok padat Ditambah lagi putting yang mancung dan tangisan Desi, tanpa berfikir dan menghiraukan Desi, Dody terus menggenjot memek Desi dengan Kontolnya, sesekali sambil meremas dan mengisap putting Desi. Desi terus menangis tersedu dan menahan rasa sakit, karena baru pertama melakukan sex.Setelah sekitar 15 menitan dan Dody sudah merasakan orgasme ingin mengeluarkan sperma, kemudian di cabut kontolnya dari memek Desi dan mengeluarkannya ke wajah hingga tercecer sampai leher dan buah dada Desi. Setelah mengeluarkan sperma ke wajah Desi, Dody terkejut, seluruh batang kontolnya berdarah,
“ kamu benar benar masih perawan Dev???, ”
“ aku gak pernah melakukan seperti ini mas, ” ucapnya sambil menangis dan memejamkan mata.
“ maafkan aku ya Dev ??? aku gak tau kalo kamu benar benar masih perawan , ”
“ aku sudah tidak berharga lagi mas, ini yang aku jaga dan hanya ini yang berharga dari aku mas, tapi mas sudah mengambilnya, ”
Kemudian Dody membersihkan spermanya yang tercecer dimuka Desi lalu memeluk dan menenangkannya. Satu persatu pakaian Desi di ambilkan dan Desipun memakainya. Sunguh malang sekali Desi ini, Semoga saja Dody bertanggung jawab dengan kehilangan keperawan dari Desi. -
Kisah Memek Istriku yang nakal
Duniabola99.com – Namaku Henry, Umurku 28 tahun. Aku adalah seorang pria yang tergolong lumayan attractive dan charming. Tinggiku 172 cm, beratku 65 kg dan mempunyai badan yang tergolong proporsional. Aku bekerja di sebuah perusahaan swasta di kota J. Aku tergolong orang yang rajin dan smart, at least itu menurut rekan kerja dan Bossku. Bossku sangat menyukaiku sampai-sampai dia menganggapku sebagai anaknya. Maklum karena dia pun tidak mempunyai anak laki-laki. Dia hanya mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Helen.
Bossku sudah tua , dia berusia sekitar 70 tahun dan dia sudah sakit sakitan – yang terakhir telah di diagnosa oleh dokter adalah kanker paru-paru. Karena dia tidak mempunyai anak laki-laki dan dia sangat cemas dengan keadaan putrinya bila dia nanti telah tiada, maka akhirnya dia menjodohkanku dengan putrinya sendiri. Saya dan Helen akhirnya menikah setahun yang lalu.Helen adalah seorang wanita yang menurutku sangat anggun dan cantik. Dengan tinggi 167 cm dan berat 48 kg, berambut panjang dan di-highlight dengan warna sedikit blonde, berkulit putih mulus, maklum karena Helen adalah seorang keturunan Tionghoa. Dan dia mempunyai tubuh yang sangat sexy. Mempunyai buah dada yang cukup besar, at least berukuran 34 C dan mempunyai pantat yang sangat sexy, bulat montok dan tidak turun, kaki yang panjang dan betis yang menyerupai bunting padi, tumit yang menyerupai telur ayam
kampung.Pada waktu hari pernikahan kami, aku merasa sangat beruntung karena mendapatkan seorang wanita yang cantik dan juga perusahaan yang besar. Pada malam pertama, saya sudah tidak sabar lagi untuk segera meniduri istriku dan menikmati badannya yang perfect itu meskipun saya tahu bahwa dia sebenarnya sudah tidak virgin lagi, karena dia besar di luar negeri. Tetapi itu juga bukan masalah buat saya yang sudah terbiasa dengan kehidupan yang sangat liberal karena sayapun telah di kirim ke LN oleh Papa saya sejak saya berumur 14 tahun.
Pada malam pertama tersebut setelah pesta perkawinan kami yang di selenggarakan di Hotel M di kota metropolitan ini, kami masuk ke suite kami yang sudah di sediakan oleh hotel M untuk kedua mempelai setelah pesta selesai. Uuh alangkah bahagianya saya, dan saya pun sudah tidak sabar untuk mencumbu istriku.
Sesaat kami memasuki ruangan suite, saya langsung memeluk istriku dari belakang yang masih memakai gaun pengantin dan menciumi lehernya. Dan pada saat itu juga saya merasa sangat horny. Tangan kananku menarik gaun pengantinnya ke atas dan mulai meraba-raba pahanya yang so smooth. Dan tangan kiriku meremas teteknya. Aah gila bener bener perfect.., pikirku. Tetapi Helen tetap bersikap dingin dan malah tiba tiba Helen mengelak dan menarik tubuhnya dariku dan berkata..
“Sabar donk Hen, gua kan masih pake baju ini dan gua cape sekali!”“Boleh nggak malem ini kita nggak ngapa-ngapain? Gua cape banget nih, emang loe nggak cape?”, tanyanya padaku.
“Yah udah sayang kalo kamu cape mungkin kita lakukan besok malam saja OK?” kataku.
Lalu dia pelan pelan melepas gaun pengantinnya sampai hanya tinggal pakaian dalamnya, pantyhose, dan sexy high heel sandalnya saja yang tertinggal di badannya. Ohh my gosh, sexynya, pikirku hingga kontan penisku bangun dan menjadi keras sekali.
Lalu dia akhirnya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Aku hanya terduduk di sofa sambil mengelus-ngelus kontolku sendiri yang sudah tegang.
“Damn!! Masa gua harus ngocok sih?” pikirku dalam hati.
“Ah sabar deh besok juga dapat masa enggak sih gua kan udah menjadi suaminya, mungkin dia capek sekali..”, kataku dalam hati.
Akhirnya kami melewati malam itu tanpa ada excitement. Keesokan harinya waktu aku terbangun dari tempat tidurku, aku melihat ke samping ternyata dia sudah tidak ada di sebelahku. Lalu aku melihat ke sekeliling kamar, ternyata dia pun tidak ada. Lalu aku melihat note dari dia yang mengatakan bahwa dia sudah ada di cafe hotelsedang breakfast dan aku ditunggu di bawah untuk membicarakan sesuatu. Apa lagi sih? Aneh bukannya breakfast di ranjang malah turun ke bawah ada-ada aja nih orang!, gerutuku.
Lalu aku mandi dan bersiap-siap untuk turun ke bawah. Dan akhirnya kutemui dia di bawah. Kulihat dia sedang duduk sendiri sambil menghisap rokok.
“Ngapain di sini, kok bukan breakfast di kamar aja?”.
“Sebenernya ada hal penting yang mau gua omongin sama loe Hen”, jawabnya.
“Loh ada apa nih?”, tanyaku.
“Sebenernya gua nggak mau married sama loe, tapi gua terpaksa karena Papa gua. Kalau saja
Papa nggak dalam keadaan sakit seperti ini dan bukan permintaannya yang terakhir, gua nggak bakal married sama loe..”, jawabnya malas-malasan.“Ooh gila, kok jadinya seperti ini?” kataku kaget.
“Jadi mau kamu bagaimana?”, tanyaku lagi.
“Yah udah kita tetep married selama Papa masih hidup, lalu kita atur perceraian setelah Papa meninggal gimana?”
“Wah kamu sih gila Len! Mana bisa seperti itu? Mana bisa cerai sebegitu gampang?”, tanyaku gusar.
“Well Hen take it or leave it, cepat atau lambat gua juga musti cerai sama loe, gua masih mau free, gua nggak mau committed, and please jangan batasi hidup gua and jangan omong macem-macem sama Papa! Udah deh, gua sekarang mau pulang ke rumah. Lu kan musti ke kantor, ntar kita ketemu deh di rumah malem setelah kamu pulang dari kantor, kita bicarain lagi. Gua pusing nih..”, katanya dengan nada tidak sabar.
Lalu dia pergi meninggalkanku. Aku duduk terbengong untuk beberapa saat dengan pikiran sangat kacau. Dan setelah 2 jam aku bengong merenungi nasibku yang aneh ini, aku berfikir untuk tidak pergi ke kantor dan beinisiatif untuk pulang ke rumah dan menemui Helen untuk membicarakan hal ini lagi.
Pada saat kuparkir mobilku di rumah kami yang luas pemberian mertuaku, saya langsung berjalan masuk menuju rumah, dan ketika menaiki anak tangga menuju ke kamar tidur, aku mendengar suara musik dan mendengar 2 orang sedang berbicara dengan nada yang mendesah desah. Lalu dengan berjalan sangat perlahan aku mencoba untuk mengintip. Dan aku melihat istriku bersama Roni anak buahku di kantor sedang berpelukan dan berciuman.
Hatiku menjadi panas sekali apa lagi sebenarnya Roni adalah anak buahku yang paling aku benci. Tetapi meskipun begitu Roni adalah pemuda yang cukup ganteng dan memiliki tubuh yang atletis dan disukai oleh banyak wanita, at least itulah yang saya dengar dari anak buahku yang lain.
Awalnya aku ingin langsung masuk ke kamar untuk melabrak mereka tapi kuurungkan niatku, dengan tetap mengintip dan mencari posisi yang lebih baik supaya dapat melihat dengan jelas apa yang sedang mereka perbuat. Pelan pelan aku melihat mereka sedang berpelukan, berciuman dan tertawa-tawa kecil, lalu aku mendengar Roni bertanya..“Len, gimana malam pertama lu, hehehe enak?”
“Wah gua kaga ngapa-ngapain tuh, males gua soalnya yang ada di otak gua dari kemaren cuma kontol loe aja, gua kangen sama loe Ron, and gua juga kangen sama kontol loe yang nikmat itu, gua pengen di entot sama loe Ron, gua nggak bisa tidur semalem, gua ampe masturbasi di kamar mandi sendirian waktu si tolol Henry itu tidur, sambil ngebayangin kamu ngentotin gua Ron, hehehe..”, jawab helen dengan tertawa nakal.
Gila nggak menyangka kalo Helen seorang yang kelihatannya seorang yang anggun itu adalah ternyata seorang yang nakal dan binal, pikirku dengan hati yang panas. Lalu Roni berkata..
“Kalo loe kangen buka donk celana gua, loe nggak mau ketemu sama ‘dede’ gua?”
“Ahh mau Ron, kasih liat gua donk..” Helen mendesah.
Lalu istriku jongkok dan membuka resleting celana Roni dan pelan pelan di keluarkannya penis Roni dari dalam celananya, lalu Helen menciumnya sambil berkata..
“Gila kontol loe Ron, nikmat banget keliatannya shh, ooh..”
Lalu pelan pelan dia cium penis Roni sambil dikocoknya perlahan hingga Roni mendesah..
“Aahh iyah Helen ciumin kontol gua. kocok kontol gua ahh dasar lonte, ooh, enak sekali”.
Lalu perlahan penis Roni membengkak, dan menjadi sangat besar.
Ah gila gede banget penis nih orang, paling tidak panjangnya 18 cm dan gila diameternya, pikirku. Dan Helen pun mulai mengulum dan menjilati kepala hingga batangnya dan mengulumnya lagi, lalu tiba tiba Roni menjambak rambut istriku dan berkata..
“Yah perek, begitu caranya jilatin terus dasar kamu pelacur, jilat pelernya juga donk!”.Kemudian dia menjambak rambut Helen dan memaksa Helen untuk menjilat biji pelirnya. Lalu helen menjilat dan mengulum biji pelernya sambil mengocok penis Roni, dan dengan mendesah desah, dia berkata..
“Roni sayangku, ahh, Ron, memek gua udah basah banget nih ahh gila, Ron please entotin mulut gua Ron, perkosa mulut gua Ron!! Ahh.. Shh,” teriaknya.
Lalu Roni menjambak dan memasukkan seluruh bagian penisnya ke dalam mulut Helen sampai Helen hampir muntah setiap kali Roni menyodokkan penisnya ke dalam mulut Helen. Sambil menjambak Rambut Helen dia meracau..
“Nih, gua entot mulut loe nih, dasar mulut cabo, nih gua entot ampe tenggorokan loe, ahh mulut loe memang enak, dasar mulut pelacur tau aja cara nyepong”.
Helen pun tak kalah gilanya. Dia lalu dengan semangat menyedot penis Roni, meskipun kadangkala dia hampir muntah karena penis Roni masuk terlalu dalam.
“Iyagh.. ooh entot mulut gua, gua nih pelacur murahan yang harus diperkosa, yahh oohh perkosa terus mulutku..”
Kemudian Roni mengeluarkan penisnya lalu dengan menjambak kasar rambut istriku lalu menampar-namparkan kontolnya ke muka istriku, lalu dengan rambut istriku dia mengelap penisnya. Seterusnya Roni membuka celana berikut celana dalamnya, lalu dia duduk di atas ranjang dengan kaki diangkat ke atas, dia menjambak rambut istriku lalu dituntunnya muka dan hidung istriku ke daerah anusnya sambil berkata..
“Nih perek, jilatin juga lobang pantat gua..” Dengan perlahan Helen menjilatinya sambil mendesah..
“Uuh Ron, gua suka lubang pantat kamu.., aah.. sini gua jilatin” Rupanya Helen bukan hanya menjilat lubang anus Roni tapi diapun menyedotnya dengan bersemangat.
Wah, gila ternyata istriku adalah seorang sex maniac, ooh gila, mukanya yang anggun dan cantik itu serta bibirnya yang sensual, gila sedang menjilati pantat laki-laki lain, pikirku hingga aku mulai menjadi horny dan penisku menjadi sangat keras.
Ah, gila bini gua lagi di pake orang kok gua malah jadi horny sih?, pikirku.
Lalu sambil mengintip, kubuka resletingku dan kumainkan sendiri ‘adik’ku yang sudah menegang itu sambil menikmati pemandangan terkutuk itu. Aku masih melihat istriku sedang menjilati anus Roni dengan masih berpakaian lengkap, blouse, rok yang sampai ke lutut dan sepasang sandal tinggi yang sexy di kakinya yang indah itu. Ooh sexynya.. Edan, penisku
makin menegang.Sekarang kulihat Helen memasukkan tangan kanannya ke bawah roknya sambil berjongkok. Rupanya dia juga sudah tidak tahan hingga memasukkan tangannya sendiri ke dalam roknya, dan kukira pasti dia sedang memainkan memeknya sendiri. Sambil terus menjilat ia berkata..
“Ron Memek gua udah gatel banget nih Ron, gila Ron gua udah nggak tahan, udah basah
banget nih, jilatin donk Ron, please!”Kemudian Roni dengan sigapnya berdiri dan mengangkat istriku ke ranjang, di robeknya baju istriku dan di tariknya rok istriku. Ternyata istriku sudah tidak mengenakan celana dalam.
Ahh gila, betapa indahnya vagina istriku, dengan jembut yang tercukur rapi dan bagian lubang yang bersih dan halus dan berwarna pink kemerahan tanpa bulu sehelai pun. Rupanya istriku sering pergi ke salon untuk di wax, dan dia pernah menceritakan kepada teman wanitanya yang kebetulan juga temanku bahwa dia pernah ke Japan untuk merawat vaginanya sehingga warnanya bisa berwarna pink kemerahan.
“Buset, betapa untungnya si bangsat Roni itu! Aku saja yang suaminya belum pernah melihat dari jarak dekat memeknya..”, umpatku dengan hati yang meluap-luap dan anehnya dengan disertai oleh nafsu birahi yang meluap-luap juga hingga makin kencang kukocok penisku. Rupanya dia sudah mempersiapkan hal ini sejak dia meninggalkan hotel pagi tadi.
“Dasar perempuan sundal..”, pikirku.
Kemudian Roni mengangkat kaki istriku yang indah dan masih mengenakan sandal tingginya yang sexy itu lalu di taruhnya ke pundaknya. Dengan rakusnya Roni menjilati vagina istriku, menyedotnya dan memasukkan lidahnya ke dalam vagina istriku.“Aah aah, enak Ron, enak banget, masukin lidah loe Ron, ahh edan enak banget lidah loe, gigit kelentit gua Ron please gigit, ahh gila enak banget Ron!!”
Istriku berteriak-teriak keenakan, dan tubuhnya pun mulai bergetar keenakan. Dia
menjambak rambut Roni sambil berteriak-berteriak..“Yah Ron terus Ron.. Masukkan yang dalam, sedot kelentit guaah ooh!”
Lalu tiba tiba dia berteriak dengan keras dan menjepitkan kakinya ke kepala Roni..
“Aahh Ron, gua keluar, Ron gua keluarr, edan Ron kamu.. Enak banget..”
Tapi Roni tidak berhenti di situ saja, Roni tetap menjilati vagina istriku dan sekarang bahkan mengangkat pinggul istriku lebih tinggi lagi, dan dia mulai ganti menjilati lubang anus istriku.
“Aah geli Ron.. Enak Ron.. Ooh yah mainin juga lubang memek gua pake jari loe Ron, ooh yah Ronn gila enak banget!”
Dan Roni mulai memainkan jarinya di vagina istriku dan sesekali dia memasukan ke dalamnya dan mulai mencoba untuk menggaruk G-spot istriku hingga istriku meracau..
“Yah di situ Ron G-spot gua ahh iyah di situ.. Garuk terus Ron garuk!”
Dengan pinggul yang meliuk-liuk, mulut yang mendesah-desah, lidah yang kadangkala keluar untuk menjilat bibir sexynya yang kering itu dan tangan yang memainkan teteknya sendiri dengan menurunkan BH-nya karena belum di lucuti, terpampanglah keindahan tetek istriku yang belum pernah kulihat. Bulat montok kencang putih mulus dengan nipple yang kecil berwarna pink. Seperti memandang dua bukit kembar yang sangat indah.
“Orghh Ron gua udah nggak tahan nih Ron.. Please ewein gua donk Ron, gua pengen kontol loe, masukin donk Ron ahh shh!”, mohon helen.
Dengan perlahan Roni berdiri di samping ranjang dan mengangkat pinggul istriku. Lalu dengan perlahan dia menggesek-gesek kontolnya di ujung vagina istriku yang indah itu, dan istriku mulai menggila kembali. Dia menggoyang-goyangkan pinggulnya dan semakin gila memainkan teteknya dengan memelintir putingnya dan tangannya yang satu lagi berusaha memainkan kelentitnya sendiri sambil berusaha memasukan secara paksa penis Roni ke dalam vaginanya.
“Ron, masukin donk sayang masukin, gua udah nggak tahan nih, bisa meledak gua kalo gini, cepet donk entotin gua!”, pintanya.
“Sabar yah lonte, gua bikin loe gila dulu heheheh..” jawab Roni dengan tersenyum.Kemudian dengan perlahan Roni memasukkan penisnya ke dalam vagina istriku, lalu setelah memasukan setengah dia mencabutnya kembali, lalu memasukannya lagi hingga istriku dengan liarnya berteriak..
“Masukin kontol loe sekarang semuanya, jangan siksa gua kaya begini, bajingan!”
Akhirnya Roni dengan keras menyodokkan seluruh batang penisnya ke dalam vagina istriku hingga istriku beteriak..
“Ahh gila enak banget kontol loe, gede banget, sodok memek gua yang keras Ron, ahh perkosa gua, abuse memek gua pake kontol loe yang gede.., tusuk memek gua sampe tembus…” Dan Roni memompanya dengan cepat.
“Aah, ahh, shmm yah.. ewein gua Ron ewein gua.. Ahh gua pengen pipis nih Ron, memek gua pengen pipis Ron gua nggak tahan nih.. Ooh bajingan loe Ron, loe bikin gua horny seperti ini!”
“Bukannya ini yang loe mau, loe cari gua kan untuk ini, hehe untuk ngentot sama gua kan Len? Loe sama si Jack juga nggak puas kan?? Hehe”, ejek Roni.
Wah gila ternyata istriku juga pernah melakukannya dengan si Jack juga?, Umpatku sambil terus mengocok kontolku sendiri. Jack adalah seorang bule expat yang di-hire oleh mertuaku untuk operation di kantornya.
Gila, sudah berapa orang di kantor yang udah mencoba vagina istriku?, pikirku sendiri.
Tak lama terdengar rintihan Helen yang keras dari kamar, “Aahh gua keluar lagi Ron, gila kamu Ron, nikmat banget ngewe sama kamu ahh..”Lalu Roni membalikkan tubuh Helen dengan posisi menungging sambil berkata, “Nungging Len, gua mau nyobain pantat kamu nih, kata si Jack pantat loe enak hehehe..”
“Gila loe, jangan Ron, kontol loe kegedean, bisa robek pantat gua, jangan please jangan donkk, pleasee!”
Tanpa menghiraukan permohonan istriku, Roni lalu mengambil lubrication dari kantong celananya dan mengoleskan ke giant penisnya dan dengan cepat di masukannya lah kontolnya ke lubang pantat istriku..
“Aah perih.. Ron perihh, gila sakitt, ahh udah Ron udah gua bisa mati Ron..”
“Tenang bitch! Sebentar lagi pasti akan terasa enak!” dan lama kelamaan istriku memang mulai menikmatinya..
“Ooh ternyata enak Ron, terus pompa lubang anus gua terus entotin..” jeritnya sambil terus memainkan vagina dan kelentitnya sendiri.
“Aah gua mau keluar lagi nih Ron, aahh gua keluar, gua keluar, enak Ron gilaa!”
“Sabar Say, gua juga mau keluar nih, aah gila, enak banget pantat loe, aah..”
“Jangan keluar dulu Ron, gua mau minumn sperma loe ahh shh..” lalu Helen berjongkok di depan Roni dan mengocok dan mengulum penis Roni hingga akhirnya..
“Ahh gua keluar nih Len, gua keluarr, nih telen sperma gua, TELENN..!”Dengan lahapnya istriku menyedot dan melahap sperma yang keluar dari penis Roni. Dan bahkan ada juga yang berceceran di lantai dan tanpa ragu-ragu dengan rakusnya istriku menjilat sperma yang ada di lantai.
“Kamu memang lonte paling najis yang pernah gua temuin..” kata Roni.
Setelah selesai pertempuran mereka, merke saling berpelukan. Tak lama kemudian Roni berpakaian lagi.
“Say, gua musti balik ke kantor nih sebelon suami tolol loe tegor gua lagi”, kata Roni.
“Iya Say, balik dulu deh ntar kita ngentot lagi kalo ada waktu, gua pasti kangen kontol loe lagi deh malem ini..” ujar Helen sambil tersenyum nakal.
“Loh kan loe bisa ngentotin laki loe?”, Roni membalik.
“Wah enggak deh, gua nggak nafsu sama dia, mau juga gua jadiin dia budak di rumah gua, kalo dia masih mau tetep married sama gua hahahahaha. Dasar laki-laki tak berguna, gua hanya mau married sama dia kan gara gara bokap gua aja..”, jawab Helen dengan nada menghina.
Sakit sekali hatiku mendengarnya. Pengen rasanya aku masuk ke kamar itu untuk menghajar Roni dan istriku sendiri. Tapi tak tahu mengapa aku lebih memilih untuk turun ke bawah dan bersembunyi di kamar yang lain.
Tak lama kemudian aku mendengar pintu utama ditutup menandakan kalau si keparat Roni telah meninggalkan rumah. Dan setelah Roni meninggalkan rumah aku pun pelan-pelan menyusup ikut meninggalkan rumah dan pergi untuk menenangkan pikiran.
Pikiranku menjadi sangat kacau, tidak tahu apa yang musti saya perbuat setelah mengalami kejadian yang sangat aneh dan tidak masuk akal tersebut. Aku akhirnya memutuskan untuk pergi ke club untuk minum dan menenangkan pikiran. Sekitar pukul 10 malam, baru aku memutuskan untuk kembali ke rumah dan untuk membicarakannya kepada istriku tentang kejadian yang kulihat siang tadi. Setibanya di rumah, aku melihat istriku baru memarkir mobilnya di dalam garasi.
“Len dari mana kamu?”, sapaku.“Gua dari Senayan nih, abis shopping..” ujarnya.
“Beli apa aja nih?”
“Hmm beli sepatu sama baju”
“Len ada yang mau gua omongin deh tentang tadi pagi..”, tanyaku lagi sambil memasuki rumah.
“Yah omong aja”, katanya sambil berbalik dan berjalan memasuki rumah dan menaiki tangga untuk menuju ke kamar.
Di dalam kamar aku duduk di sofa, memandanginya yang sedang melucuti bajunya.
“So, gimana masalah tadi pagi?” kejarku.
“Yah tadi udah diomongin kan bahwa kita sebenernya married karena kepaksa” jawabnya lagi sambil mengenakan dan mencoba blouse putih dan rok hitam yang baru dibelinya yang panjang selututnya.
“Anyway, bagus nggak baju yang baru gua beli?” tanyanya kepadaku.
“Bagus Len” kataku.
“Anyway, jadi kita bakalan divorce nih?”
“Well iya lah kan tadi gua udah omong gitu”
“Loe gila, bagaimana gua bisa? Gua kan nggak bisa divorce kaya begitu aja and juga kita kan udah married dan muka gua mau gua taro dimana and juga gimana dengan orang tua gua?
Mereka pasti akan kecewa sekali karena mereka menaruh banyak harapan di gua, gua nggak bisa divorce karena orang tua gua juga pasti bakal kecewa banget” kataku lagi.
“Yah itu urusan kamu donk, bukan urusan gua” jawabnya santai.
“Gila loe, kamu kok seenaknya aja? Lagian tadi siang loe ngapain aja seharian?” tanyaku memancing.
“Loh loe kan tau gua siang ngapain aja, loe juga liat kan?”, katanya menantang, hingga dengan terkejut setengah mati lalu aku menjawab..
“Jadi loe tau kalo gua liat loe lagi having sex sama si Roni?” tanyaku balik.
“Iyah, loe kan ngintipin gua, gua tau kok cuma gua diem aja supaya loe liat, dan loe jadi berubah pikiran dan divorce sama gua”, jawabnya enteng.
“Wah loe keterlaluan, jadi loe sengaja? Dan loe tau kan itu hurt gua?” jawabku.
“Iyah gua tau, dan gua senang melihat loe menderita. Hmm OK deh, gua ada proposal buat loe, kalo loe mau. Mau denger?” tanyanya.
“OK, apa proposal loe?” tanyaku lagi.“Gua bisa tetep married sama loe kalo gua boleh main sama co lain dan loe mau jadi slave gua, mau?” tanyanya balik sambil dia mencoba memakai sandal tinggi yang baru di belinya.
Wah dia menjadi sangat sexy dengan memakai baju dan sepatu barunya, blouse warna putih, rok sampai lutut, dan sandal tinggi yang ramping dan sexy berwarna hitam dengan tali yang melingkar di pergelangan kakinya dan hak yang setinggi paling tidak 10 cm. Membuat kakinya terkesan sangat sexy. Dan aku pun tidak bisa tidak memperhatikannya hingga membuatku sangat excited dan horny. Lalu dia berjalan-jalan mengaca, dan aku tidak bisa berhenti memperhatikannya, tiba tiba..
“So Henry, bagaimana sama proposal gua, loe ngapain aja sih?” tanya dia setengah membentak.
“Oohh iyah, enggak, OK, maksud loe jadi budak loe itu gimana?” tanyaku balik.
“Yah jadi budak sex dan budak gua, and loe akan gua perlakukan semau gua aja OK? Deal?” tanyanya.
“Gua punya fantasi fetish pengen jadi mistress dan mempunyai slave yang bisa gua perlakukan seenak gua. Kalo kamu OK kita tetep married deh, gimana?” tanyanya lagi.
“OK kalo itu maumu”, jawabku dengan tanpa sadar.
“OK, tapi gua mau liat dulu, bisa nggak loe jadi budak gua..”, katanya sambil duduk di sofa kamar tidur sambil menyilangkan kakinya yang sexy sambil merokok.
“Sekarang gua mau test dulu” katanya lagi.
“Yah terserah kamu deh” jawabku pasrah.
“Yah bagus. Kalo begitu sekarang cepet buka baju kamu semua, loe telanjang di depan gua”, perintahnya.
“Hah, telanjang?” tanyaku.
“Iyah cepet, apa kamu tolol dan budek sampe nggak denger suruhan gua?” jawabnya dengan membentak.
Lalu seperti orang tolol mungkin karena kekesalan di hati dan rasa horny yang meluap sedari tadi siang bercampur aduk, aku menurut saja membuka semua baju di depan istriku.
“Semuanya buka, gua pengen liat loe telanjang bulat” bentaknya. Lalu kutanggalkan semua bajuku, dan dia berdiri dengan senyum menghina sambil berkata..
“Kamu memang pantas jadi budak gua. Badan loe jelek, kontol loe kecil, yah paling bisa loe jadi budak gua dasar laki laki tolol”
Lalu dia kembali duduk dan menyilangkan kakinya kembali dan merokok sambil berkata..
“Sini laki laki tolol, kemari bersihin sepatu sama kaki gua. Pijitin kaki gua yang capek abis dipake jalan ini pake lidah kamu!!” bentaknya.Dengan tololnya seperti orang di-hypnotized aku berjongkok di depan istriku. Istriku menjambak rambutku dan menunjuk ke kakinya sambil membentak..
“Ayo jilatin, bersihin pake lidah loe yang bener!!”
Lalu aku pun mulai menciumi kakinya, lalu tiba tiba, PLAKK!! Tangannya menampar pipiku dan berkata..
“Goblog, bukan cuma ciumin, tapi jilatin semuanya, sepatu gua, kaki gua, semuanya!”
Terpaksa aku dengan perlahan menjilati sepatunya mulai dari hak sandalnya yang ramping dan bulat itu, aku jilati dari ujung sampai pangkalnya dan dari situ kujilati tumit kakinya yang indah bagaikan telur ayam kampung yang mulus dan berwarna putih kemerahan, lalu dari sana lidahku menuju punggung kakinya dan akhirnya pada jari-jari kakinya.
“Eh tolol, sekarang kamu lepas sandal gua pake mulut kamu, nggak boleh pake tangan, awas kalo gua sampe kegigit” bentaknya lagi.
Aku merasa sangat terhina dan tertekan, tapi anehnya di samping rasa terhina dan marah, aku juga merasa sangat horny hingga aku merasakan penisku tiba-tiba naik dan mengeras. Lalu dengan hati-hati aku menggunakan gigiku untuk membuka tali yang melingkar di pergelangan kakinya hingga aku berhasil melepas sepatu kanannya dengan gigi dan mulutku.
Setelah itu aku beralih ke kaki kanannya dan mencoba lagi melepas sepatu kirinya dengan
gigi dan mulutku lagi. Tetapi aku kurang berhati-hati hingga kakinya sedikit tergigit olehku. Tiba tiba, dengan keras.. “PLAKK”, telapak sepatu kanannya mendarat di pipiku..“Eh anjing, dasar kamu laki-laki tidak berguna, nyopot gitu aja kagak bisa, dasar nggak berguna and liat tuh kontol jelek kecil kamu udah mengeras, hahahahahahah dasar kamu memang anjing. Anjing geladak!!, ejeknya. Aku diam saja dan masih berusaha untuk membukanya dengan hati hati sampai semuanya terlepas.
“OK, sekarang jilatin sandal gua, bersihin!!” bentaknya lagi.
Aku berlutut di depannya menjilati sandalnya, telapak sandalnya dan punggung sandalnya, haknya dan tali talinya sampai bersih dan Helen melihatku dengan sinis dan setengah mengejek sambil merokok..
“Yah begitu anjing, yang bersih yah! Nah sekarang kaki gua, telapak kakinya bersihin dan jari-jari dan sela-sela jarinya, OK anjing?”
Aku mulai menjilati kakinya dari tumit ke telapak kaki, sampai pada jari-jari kakinya yang indah bercutex pink. Kusedot setiap jari kakinya. Kakinya terasa sangat halus, bersih dan rapi berwarna putih kemerahan dan berbau sedikit keringat bercampur bau kulit dari sepatu itu.
Ah, aku tidak tahu kenapa aku menjadi sangat terangsang dan aku sendiri heran, apakah aku type cowo yang sebetulnya menyukai perlakuan seperti ini? Penisku menjadi sangat keras, dan karena tidak tahan, aku mengocoknya sambil menjilati kakinya. Tiba-tiba Helen berseru..
“Hey anjing, siapa suruh loe mainin kontol kecil loe?” bentaknya.
“Jangan pegang-pegang kontol loe, gua ada hadiah nanti buat kontol loe!” bentaknya lagi.
“Nah, sekarang jilatin dari betis ampe paha gua!!” katanya.
Aku mulai menjilati kedua belah kakinya. Aku merasa benar-benar seperti anjing dan anehnya birahiku menjadi sangat tinggi dan bernafsu sekali hingga penisku menjadi sangat tegang dan keras, dan tiba-tiba..
“Eh anjing, sekarang tarik celana dalem gua pake mulut bau loe!!”, bentaknya lagi sambil merokok lalu dengan perlahan kutarik celana dalamnya sampai ke ujung kaki bawah dan melepaskannya.“Sekarang cium celana dalamku dan pakai sebagai topi”, ledeknya, lalu aku menciumnya.
Wah tercium aroma vaginanya yang sangat menggiurkan. Aku menciumnya dalam-dalam untuk menikmati bau vagina dari celana dalamnya.
“Eh tolol, enak nggak baunya?” tanyanya.
“Enak len”, jawabku.
“Eh anjing, mulai sekarang gua mau loe panggil gua Nyonya!!” bentaknya.
“Iyah Nyonya, enak sekali”, jawabku.
Kemudian dia menaikkan kedua kakinya di kedua sandaran tangan sofa sambil membentak,
“Eh anjing, sini sekarang jilatin memek gua”.
Dengan pelan kujilati memeknya. Pertama kuciumi dulu kelentitnya, lalu kujilat dengan ujung lidahku, lalu pelan pelan kugetarkan ujung lidahku di kelentitnya hingga Helen melenguh..
“Ahh iyah enak jilat terus anjing!! Iyah begitu sekarang isep kelentitnya!!” Dengan pelan kuhisap kelentitnya.
Kuhisap dalam-dalam karena aku ingin menyedot semua cairan yang ada dari memeknya.
“Ooh iyah di sana iyah isep terus anjing gua yang tolol!!”,
katanya sambil merem melek dan menjambak rambutku menikmati jilatan dan hisapanku.“Nah sekarang masukkan lidah loe ke dalam memek gua ayo cepet tolol!!”
bentaknya sambil menjambak rambutku dan membawa mukaku ke depan memeknya dan menekankan mukaku ke memeknya. Dengan perlahan kumasukkan lidahku ke dalam memeknya sambil kumainkan jariku dalam memeknya menggaruk garuk G-spotnya.“Aah iyah gitu uugghh iyah.. Like that honey.. Yeah masukin terus lidah loe yang dalem sama mainin G-spot gua and garuk G-spot gua ahh ooh”,
desahnya sambil matanya mendelik ke atas menikmati sensasi yang luar biasa.“Ooh ooh kamu memang anjing yang pinter ahh ooh gosh enak sekali, ooh.. ntar, ntar, tolol..”
bentaknya lagi sambil menjambak rambutku menjauhi memeknya.“Ooh keliatanya loe cape yah, heh cowo nggak berguna??”, tanyanya kepadaku.
“Iyah Nyonya, saya cape dan haus, boleh saya minum dulu?” tanyaku memelas kepada Helen.
“Ooh ternyata anjing gua haus juga sekarang.. OK, bentar gua kasih loe minum,” katanya sambil beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke belakang.
Kali ini Helen kembali dengan tempat makanan si Remus anjing kami, lalu dengan santainya dia menaruh tempat makanan anjing itu di lantai dan dengan gaya yang sangat elegant dia menyalakan sebatang rokok, dan perlahan dia berjongkok tepat di atas tempat makanan anjing tersebut. Dengan pandangan yang sinis sambil merokok dia menatapku dan berkata..
“Loe haus kan?? Sebentar lagi loe bakal dapet minuman yang sangat enak” katanya, lalu perlahan aku melihat cairan yang agak kekuningan memancar dengan deras dari memeknya.
Dia kencing di tempat makanan anjing itu dengan menatapku sambil merokok. Lalu setelah selesai dia bangun dan menjambak rambutku kembali dan dituntunnya aku dan menekan mukaku ke tempat makanan anjing tersebut kemudian disuruhnya aku meminumnya.
“Ayo minum!! Minum kaya anjing cepet!!”
perintahnya sambil terus menekan mukaku ke tempat makanan anjing itu. Dengan perlahan kujilati dan kuminum air kencingnya dari tempat tersebut sampai habis.“Enak nggak juice gua??” tanyanya.
Aku diam saja karena aku merasa mual setelah meminum air kencingnya. Tiba-tiba rambutku dijambak ke atas ke hadapannya lalu dengan keras dia menampar pipiku, PLAKK!!
“Anjing, gua tanya enak nggak, loe diem aja, sekarang gua tanya lagi, enak nggak?”
“Enak Nyonya, enak banget..”
“Shh.. hmm, gila sekarang gua horny banget, tapi kontol loe terlalu jelek buat gua entotin,
tapi gimana lagi yah” katanya dengan sinis.“Udah sekarang kamu tiduran, terus kocok kontol loe yang jelek gua pengen liat mau nggak gua pake kontol loe cepet!!”, katanya sambil mendorongku sampai aku terjengkang.
Dengan perlahan kukocok kontolku sendiri, lalu tiba tiba dia berjalan menuju ke arah sepatunya dan mengambil sepatunya lalu di lemparkan kepadaku sambil berkata..
“Nih ciumin and jilatin sepatu gua sambil loe kocok kontol loe..” Dan aku mulai menciumi sepatunya dan menjilatinya sambil aku mengocok kontolku yang sudah mulai dan menjadi sangat keras.
“Ooh enak Nyonya, sepatu Nyonya baunya, ahh iyah Nyonya” kataku tanpa kusadari dan tak tahu kenapa aku menjadi sangat horny.
Lalu setelah kontolku menjadi sangat keras, dengan perlahan dia berjongkok dan tangannya menarik kontolku dengan sangat kasar, sampai aku merasa kesakitan, dan mengarahkannya ke memeknya. Ooh inilah yang kutunggu-tunggu, damn gua pengen banget ngerasain memeknya, pikirku. Dengan perlahan dia memasukkan kontolku ke dalam memeknya dan menggoyang-goyangkan pantatnya dengan gerakan yang berputar.
“Enakk sekali Nyonya, terus Nyonya” kataku. Tapi dia hanya diam saja dan tiba tiba berkata..
“Gila kontol loe nggak enak nih” bentaknya sambil menatapku dengan sinis.
“Tapi shit, apa boleh buat nggak ada kontol lain, dildo gua aja ketinggalan di rumah Papa” katanya lagi sambil menggoyangkan pantatnya naik turun dengan gerakan memutar ala ngebor dan dengan mata yang merem melek. Tiba tiba ada suara langkah kaki dan ada yang berteriak..
“Nyonya?? Pak??”
Ternyata satpamku masuk. Aku kaget sekali di buatnya. Shit mati gua, satpam gua ngeliat lagi, pikirku. Tapi dengan tanpa ekspresi terkejut, Helen menjawab..
“Iyah kenapa Pak Bandi?”, tanyanya sambil terus mengentot kontolku.
Dengan tiba-tiba Helen bangun dari kontolku yang sudah meloyo karena aku terkejut. Dan dia berdiri di hadapan satpam tersebut dengan keadaan telanjang.
“Pak, coba Pak saya liat kontol Bapak, kontol suami saya loyo,” katanya sambil tangannya mengarah ke bagian celana Pak bandi dan merogohnya.“Nyah jangan Nyah, wah nggak enak sama tuan,” kata Pak Bandi.
“Udah, cepet turunin celana kamu, kamu mau yang enak nggak?” kata Helen istriku sambil
tersenyum nakal.“Bapak kan pasti mau juga kan? Masa sih nggak mau? Kok kontolnya keras kalo nggak mau?” ujarnya sambil tangannya merogoh kontol si satpam yang lucky itu.
Tak tahu kenapa tapi saya menjadi sangat horny melihat adegan seperti itu hingga dengan tanpa sadar aku mengocok kontolku yang kembali tegang sambil melihat istriku yang sudah gila itu merayu si satpam untuk mengentotnya. Lalu dengan perlahan dia berjongkok di depan si satpam sambil memohon..
“Ayoo Pak, saya pengen liat nih kontol Bapak” pintanya sambil membuka buckle ikat pinggang si satpam dan menurunkan resleting si satpam dan mengeluarkan kontolnya.
Ooh my God, ternyata si satpam mempunyai kontol yang panjang dan berdiameter besar. Si satpam yang masih malu-malu itu mencoba menghindar. Tetapi dengan tidak tahu malunya, istriku memaksa untuk memasukkan kontol si satpam yang besar itu ke dalam mulutnya..
“Ahh ini kontol gede sekali dan enak, macho sekali dengan warna yang agak kehitaman, besar dan penuh dengan urat-urat kejantanan, ahh enak sekali, nggak seperti kontol suami saya tuh yang kecil”
katanya sambil mengulum dan menghisap kontol si satpam itu dan memandangku dengan hina. Pak bandi yang tadinya malu-malu, sekarang menjambak rambut istriku dan mengnhujam-hunjamkan kontolnya ke dalam mulut istriku sambil meracau..
“Ooh gila mulut Nyonya enak nih.. Arrgghh enak sekali, terus Nyonya, sepong terus kontol saya, Nyonya kan suka,” katanya.
“Iiyyahh Pak kontol Bapak enak juga.. Pake Pak mulut saya, entot mulut saya..” kata istriku yang sudah lupa daratan karena birahi.
Saya hanya bisa memandang dengan perasaan yang marah kesal, tapi di samping itu aku juga horny berat, sampai-sampai kontolku menjadi tegang sekali. Dan aku pun mengocok kontolku sambil melihat pemandangan yang gila itu.
Gila Helen, cewe anggun begitu sampai kontol satpam saja dia suka, aku sendiri pun tak percaya melihatnya. Setelah puas dia mengulum dan menghisap kontol Pak Bandi satpamku yang sangat beruntung itu, dia duduk di sofa dan menyuruh Pak Bandi untuk memasukkan kontolnya lagi ke dalam memeknya.
“Ooh Pak Bandi saya sudah nggak tahan lagi, Bapak mau kan masukin dan muasin saya?” tanya Helen.
Lalu dengan buasnya Pak bandi memasukkan alatnya yang begitu besar ke dalam memek istriku dan mulai menggenjotnya, kontan istriku mendelik dan berteriak..
“Aah gila nih kontol be.. be.. besar se.. se.. kali ahh.. ooh yah.. eenak sekali, tterus Pak entotin saya” katanya seperti orang yang sudah hilang ingatan.
Kontan Pak Bandi si satpam menjadi sangat buas mengentot istriku, memompa istriku dengan sangat kuat..
“Oohh ooh ooh.. Pak saya mau keluar nih.. Saya hampiir sampai”,
dengan makin gila Pak Bandi memompa dengan kuat memek istriku sampai akhirnya..“Aah gilaa gua kkeluar!!”
jerit Helen sambil tangannya meremas pantat Pak Bandi si satpam. Tapi rupanya si Pak satpam masih kuat dan masih bernafsu untuk menikmati vagina istriku. Dia tetap memompa hingga istriku mendelik dan mendesah kenikmatan. Sambil memandangku, dia berkata..
“Nih liat monyong, kontol tuh kaya gini, enak, nggak kaya punya loe”
bentaknya padaku sambil terus menikmati kenikmatan yang Pak Bandi si satpam berikan kepadanya. Tiba tiba Pak Bandi sudah tidak tahan dan mulai berteriak..“Ahh ahh ahh, Nyonya saya mau keluar Nyonya ooh ooh”
“Pak, keluarkan di mulut saya, saya ingin merasakan peju Bapak” katanya dengan penuh nafsu.
Lalu Pak bandi mencabut kontolnya dan mengarahkannya ke muka istriku hingga memuntahkan air maninya ke situ. Dan dengan tanpa rasa jijik Helen istriku yang gila itu menelan dan mengulum air mani Pak bandi di hadapanku. Akhirnya dengan tersenyum puas dia berkata..
“Terimakasih yah Pak, enak sekali peju dan kontol Bapak, saya dibikin puas olehnya. Untung ada Bapak, kalo tidak saya nggak akan bisa puas dengan kontol suami saya. Lain kali kalo
Bapak lagi horny masuk aja OK”, katanya sambil mencium kontolnya lagi. Si satpam tersenyum dan berkata..“Iyah Nyonya, memek Nyonya juga enak sekali. Belum pernah saya merasakan wanita secantik dan seseksi Nyonya” Kemudian istriku berdiri dan merangkul si satpam sambil berkata..
“Temenin saya mandi yuuk, siapa tau nanti di dalam alat Bapak berdiri lagi”.
Dengan tanpa memperhatikanku sama sekali, Helen menarik tangan si satpam membawanya menuju ke kamar pengantin kami dan ke kamar mandi. Di sana aku dengan kontol yang masih sangat tegang hanya bisa memperhatikannya sambil mengocok kontolku. Ahh, betapa malangnya nasibku.
-
Vidio bokep jepang Ryoko Murakami ngentot tanpa buka semua pakaiannya
-
Kisah Memek Ibu Mertua Memang Hot
Duniabola99.com – Aku punya mertua yang baik, perhatian, dan sayang terhadap menantunya. Mertuaku yang perempuan berumur 41 tahun. Tapi yang aku kagumi dari dia adalah tubuhnya masih singset, langsing, ramping, seksi, dan payudaranya yang lumayan montok, kulitnya pun masih mulus dan putih bersih, maklum dia indo perancis. Sedangkan mertuaku yang laki laki berumur 54 tahun, dia jarang dirumah karena dia adalah seorang konsultan dan sekarang dia sedang bertugas di Inggris. Pulangnya pun 1 minggu 1 kali. Kadang juga tidak pulang selama satu bulan. Isteriku adalah anak tunggal.
Kejadian ini berawal saat aku sedang bercumbu dengan isteriku dikamar, waktu itu aku lupa mengunci pintunya. Tak sengaja ibu mertua ku lewat didepan kamar temapt aku bercumbu dengan isteriku. Dia langsung terpaku melihatku yang sedang asyik mencumbu isteriku. Langsung aku menghentikan cumbuanku dan berhenti, “oh.. mama… ehmm..ehh….ada apa…..ma??? “ sapaku sambil berjalan menuju pintu. “maaf mama gak tahu kalau kalian lagi itu……habis pintunya tadi gak dikunci sih….!!! “ sahut ibu mertuaku.Sejak ibu mertuaku melihat kejadian itu, cara memandang dia ke arahku agak berbeda. Bahkan sikapnya pun agak berubah terhadapku. Aku tidak tahu apa yang menimpa ibu mertuaku sehingga menjadi seperti itu. Suatu hari aku di minta ibu mertuaku mengantarkanya ke Bali, karena dia ingin melayat saudaranya yang meninggal. Aku pun berangkat sabtu pagi kebetulan sabtu itu aku libur kerja. Hari itu aku naik pesawat tiba di bandara pukul 9 pagi. Langsung aku dan ibu mertuaku menuju tempat kediaman saudaranya. Waktu terus berlalu, malampun tiba. Akhirnya malam itu aku menginap diHotel yang bisa dibilang hotel berbintang diBali. Pukul 11 malam aku terbangun oleh dering telepon diHP ku. Aku melihat nomor dirahasiakan. Aku segera menjawab dering telepon itu. “halo ini siapa yah…malam malam begini kok nelpon” tanyaku sambil membuka kedua mataku yang masih mengantuk. “dik…ini mama…kamu uda tidur yah?? Bissa tolongin mama gak???
Koper mama yang berisi pakaian tidak bissa dibuka…. Kamu cepetan kesini yah….kekamar mama…” sahut ibu mertuaku ditelepon. “oh…mama… iya ma… aku segera kesana” aku segera bergegas menuju kamar ibu mertuaku yang berdampingan dengan kamarku. aku mengetuk pintu kamar ibu mertuaku. “iya dik… bentar” tak lama kemudian ibu mertuaku membukakan pintu. Dia mengenakan kaos berwarna putih dan rok berwarna hitam. “ma… mana tas koper nya katanya gak bissa dibuka” sapaku sambil masuk kekamar ibu mertuaku. “itu loh kopernya….dik didepan ranjang itu loh…. Dari tadi mama coba buka tapi tidak bissa.” Jawab ibu mertuaku sambil menutup pintu kamar. Setelah beberapa menit aku akhirnya aku berhasil membuka kopernya secara paksa. Ternyata isi koper itu adalah BH dan CD G-string nya ibu mertuaku. Saat melihat hal itu aku mulai ngeres pikiranku. “terima kasih yah..dik…kamu uda nolongin mama…” “ah iya ma gak papa kok” Aku sejenak duduk disofa kamar itu. “kenapa dik….kamu capek….” Tanya ibu mertuaku sambil mendekati aku yang duduk disofa.
Sejenak aku memandang wajah ibu mertuaku yang begitu cantik. Kemudian dia juga memandangku. Kami berpandang pandangan sampai aku mencoba mengecup bibirnya yang merah. Saat aku mengecup bibirnya, dia membalas kecupan bibirku, lidahku dan lidahnya saling bertabrakan. Saat kedua tangan ibu mertuaku mulai meraih punggungku dan mulai memeluk tubuhku. Aku melepaskan cumbuanku. “kenapa……sayang…. Kenapa tidak kamu teruskan… ????” kata ibu mertuaku sambil memegangi wajahku. “maaf….maaf….atas kelancangan saya….sekali lagi maaf…..” “kamu takut sama isteri kamu….??? “ Tanya mamaku sambil mendekati tubuhku. “mama… maafin saya ma….itu dosa ma….. lagian aku gak sama…hhffzz” jari telunjuk ibu mertuaku menghentikan ucapanku itu. “ssssstttt…. Uda kamu gak usah takut sama papa… ingat dik…disini kita Cuma berdua… berdua…. Isteri kamu dan suami mama tak kan pernah tahu kejadian ini…..” sahut ibu mertuaku sambil mencoba mencium pipiku. “ma… maafin aku ma… saya ma…. Aku sebenernya juga sudah tidak tahan melihat mama…. Malam ini” langsung ciuman bibir ibu mertuaku yang mendarat dipipi ku lanjutkan dengan bibirku” kucumbu ibu mertuaku diatas sofa itu. Setelah beberapa menit ibu mertuaku minta berhenti. “ada apa ma..??? “ tanyaku dengan serius “jangan disini diranjang aja yah…. Mama gak nyaman kalo diatas sofa… kunci dulu pintunya dik” sahut ibu mertuaku. “langsung dengan segera aku bangun dari sofa dan berjalan menuju pintu untuk menguncinya.
“sayaaaang.. sini dong mama uda tidak sabar…” panggilan ibu mertuaku manja. kulihat ibu mertuaku duduk diatas ranjang. Langsung aku mencopot seluruh bajuku dan kuhanya mengenakan CD. Langsung aku naik keatas ranjang besar dan empuk itu. Segera kujamah tubuh ibu mertuaku dengan sentuhan lembut dipahanya. “aaaahhhhh…..” desah ibu mertuaku sambil memejamkan mata. Langsung aku mencumbu bibirnya yang merah dengan lahap. Spontan langsung ibu mertuaku membalasnya dengan liar, bahkan lebih liar dari yang aku kira. Setelah beberapa menit aku beralih ke lehernya yang putih dan mulus. “aaaaahhhhh…..sudah lama mama pengen merasakan ini…..akhirnya tanpa diminta kamu mengerti apa beban bathin mama selama ini….aaaaahhhhh…..aaaaaahhhhhh” desahan ibu mertuaku semakin menjadi jadi seperti desahan di film film bokep. Setelah satu menit lebih aku menciumi lehernnya aku beralih ke dadanya aroma wangi ditubuhnya membuatku semakin menjadi jadi. Kuciumi dengan lahap dan bringas dadanya sambil memeluk erat tubuhnya. Penisku semakin keras dan amat keras seakan akan CD ku tak kuat menahan penisku yang tegak berdiri. Sambil menciumi dadanya aku mencoba melepas kaos yang dia pakai. Akhirnya beberapa menit kemudian kaosnya terlepas.Terpampang didepanku dua buah payudara montok dan mulus yang masih terbungkus oleh BH G-string hitam. Langsung aku menyosor payudaranya yang masih terbungkus BH G-String hitam itu. “aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh……buka aja….buka BH nya sayang …… “ sambil terus menciumi kedua payudaranya yang montok. Ibu mertuaku mengeluh keenakan sambil memejamkan mata dan mendesah. Kemudian aku mencoba meraih kancing BH nya yang berada dipunggungnya. Tak lama kemudian aku berhasil meraih kancing BH nya yang berada dipunggungnya, dan aku menjatuhkan BH nya ke lantai. Kulihat putting payudaranya yang coklat terlihat sangat kontras. Langsung ku lahap putting payudaranya yang kiri dengan mulutku. “aaaaaahhhhhh……. aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… enak baget sayaaaaaaang…. Kamu benar..benar… aaaaahhh…..aaaahhhh….tahu… apa yang mama…. aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… yang mama pengen” sambil mendesah dan memejamkan mata dia berusaha mengucapkan kata kata itu” kuciumi seluruh permukaan kedua payudaranya, kuhisap berulang kali, kuhisap dengan kuat sampai hisapan mulutku terdengar keras “ccpppceekkk” kulihat ibu mertuaku mengeluh keenakan. “ooohhh…oooohhhh…..aaaaahhhhh….enak…..sekali sayaaaaang !!!!” tak hanya itu aku menjilati seluruh permukaan kedua payudaranya dengan bringas sampai sampai seluruh kedua permukaan payudaranya basah karena air liurku. Ibu mertuaku mengeluh keenakan sambil memejamkan mata dan mendesah . Kemudian aku beralih ke perut dan pusarnya, kuciumi dengan penuh gairah sambil melepaskan rok hitam yang dia pakai. Tak lama kemudian rok hitam itu terlepas dari tubuhnya.
Kulihat CD G-string yang berwarna hitam itu agak terlihat basah. Dengan posisi duduk ibu mertuaku melorotkan CD ku “buka aja…gak usah malu…sayaaaang..tuh kan udah bangun dari tadi” ibu mertuaku langsung mengelus elus penisku yang sudah tegak berdiri sambil mencoba mencium penisku. Dia mendorong tubuhku dan akhirnya aku terbaring diranjang empuk itu. Lamgsung dia menciumi pensiku dengan ganas dan bringas, liar sekali ibu mertuaku saat itu. Aku segera bangun dari ranjang kemudian aku mendorong tubuh ibu mertuaku dan akhirnya kepala ibu mertuaku beralas bantal yang empuk dan terbaring diatas ranjang. Langsung aku mencopot CD G-string yang dia pakai. Wow vaginanya masih terawatt dengan baik… merah merona dengan ditumbuhi bulu lebat. Kulihat vaginanya sudah basah, langsung aku menyosor selakanganya yang wangi dan menciumi seluruh permukaan vaginanya yang ternyata juga wangi. “aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… terus… jangan berhenti… terus…. Mama pengen kamu terus ciumin punya mama…. aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… mama mohon jangan berhenti” berkali kali cairan sperma keluar dari vagina ibu mertuaku. “setelah beberapa menit aku beralih menciumi leher, dada, dan kedua payudaranya yang montok sambil menindih tubuhnya. Penisku yang tegak berdiri menggesek gesek selakangannya.. “aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… kenapa ….. kenapa sayaaaang….. aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… kenapa gak kamu masukin…. Mama uda gak tahan… aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh……” “maaf ma… aku takut mama hamil….soalnya aku takut tidak bissa menahan air maniku nanti…..” sahutku menjawab. “oooooohhhh… aaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh …..aaaaahhhh…… tidak sayyang tidak jangan buat mama tersiksa cepat masukin…. Mama gak peduli hamil apa tidak….” Langsung aku menancapkan penisku kevaginanya yang basah. “slep slep slep slep” penisku keluar masuk keluar masuk. Aku berulang kali menggenjot tubuhku.Ibu mertuaku mengeluh keenakan sambil memejamkan mata dan mendesah aaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh …..aaaaahhhh…… “beberapa menit kemudian penisku bereaksi pinggul seperti bergetar hebat saat air maniku keluar deras menuju kedalam vaginanya ibu mertuaku. Beberapa menit kemudian kami berganti posisi yaitu ibu mertuaku duduk diatas pangkuanku sambil mengelus elus rambutku dan menggenjot genjot tubuhnya. Akupun menciumi leher, dada dan payudaranya dengan liar dan bringas. Ibu mertuaku mengeluh keenakan sambil memejamkan mata dan mendesah.
Mertua“aaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh …..aaaaahhhh…… “ Tak lama kemudian kurasakan air maniku keluar bersamaan dengan air mani ibu mertuaku. “Kenapa gak dari dulu sih kamu melakukan ini pada mama aaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh …..aaaaahhhh…… “ sambil mendesah dan memejamkan mata dia bertanya kepadaku. “saya tidak tahu ma… kalau sebenernya mama pengen banget bercinta dengan saya….” Jawabku dengan nada lirih. Setelah beberapa menit kami berganti posisi lagi. Posisiku sekarang tubuhku berbaring diatas ranjang dan ibu mertuaku menindih tubuhku. Dia berkali kali menggenjot genjot tubunya sendiri sambil mendesah dan memejamkan mata “aaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh …..aaaaahhhh…… “ waktu terus berlalu kami tertidur sampai pagi diranjang besar itu”sinar matahari menyorot wajahku dari jendela. Kulihat ibu mertuaku sedang duduk tersenyum diatas ranjang sambil memandangku. “ayo bangun sayaaaang udah pagi nih” sapa ibu mertuaku sambil mengeringkan rambutnya yang basah.
“mama…uda pagi yah…ma…. Ma saya pengen lagi nih.. langsung ku ciumi lehernya sambil memeluknya dari belakang. “eits… eits… jangan jangan jangan gak boleh gak boleh…. Kemarin aja jual mahal sama mama…. Sekarang kamu sendiri yang minta” sahut mamaku sambil ketawa kecil. “mending kamu mandi dulu sana gi…. Habis itu kita sarapan dulu baru deh kita lanjutin lagi ronde keduanya…. Gimana sayang tawaran mama? Mau gak? Kalo gak mau yah kamu gak boleh nyentuh mama lagi” tawar ibu mertuaku. “ya deh ya deh… aku mau” sahutku dengan ketawa.
Habis mandi dan sarapan pagi, siang sampai sore aku melakukannya lagi dikamar itu. Malamnya aku dan ibu mertuaku jalan jalan ke pantai Kuta. Setelah pulang dari pantai Kuta, malam hari kira kira pukul 12 malam aku melakukan ronde ke 3 dengan ibu mertuaku. Waktu terus berlalu. Sepulang dari Bali secara diam diam kami juga sering melakukan hubungan sex diHotel tanpa sepengetahuan istriku dan papa mertuaku.
-
Kisah Memek Ngentot Mbak Ampe Teler Dan Muncrat
Duniabola99.com – Ibuuqu adalah 8 bersaudara,, dan beldiiau adalah anak tertua ke2,, kemuddiian adiik-adiikny ada 5 orang,, berturut-turut perempuan dan yaang bungsu prdiia,, adiik perempuan yaang terkecil tinggal bersama kita sejak aqu Massih kecil..
Sejak aqu usdiia 8 tahun {kira kira kelas 4 SD},, Jengqu itu mulai iqut tinggal dii rumah kita,, sebut saja Mbak Gelisi.. Mbak Gelisi terpaut sekitar 7 tahun denganqu,, jadii waktu itu usdiiany 15 thn.. Setelah lulus SMP dii K,, Mbak Gelisi tidak mau meneruskann ke SMA dan memilih iqut AMassny dii Bandung,, katany mau tahu Bandung..
Wajah Mbak Gelisi sangat imut,, bulet,, cuqup menarik,, qulit sawo mateng,, dengan tinggi seperti anak perempuan usdiia 14 tahun,, tetapi dalam pandanganqu sepertiny tubuh Mbak Gelisi lebih montok diibandiing teman seusdiiany yaang lain..
Sebagai gadiis remaja yaang sedang mekar tubuhny,, Jengqu ini juga agak sediikit genit.. Ddiia senang berlama-lama jika sedang merdiias diiriny dii depan cermin,, aqu sering menggodany dan Mbak Gelisi selalu tertawa saja.. aqu sendiiri anak tertua dari tigat bersaudara {semua saudaraquperempuan}..Rumahqu waktu itu hany mempunyi 4 kamar,, 1 kamar orang tuaqu dan tigat untuk anakqu.. ke2 adiikkqu tidur dalam 1 kamar,, dan aqu mentigati kamar lain yaang lebih kecil.. Sejak Mbak Gelisi tinggal dengan kita,, Jeng tidur dengan ke2 adiikkqu ini.. Pergaulan Mbak Gelisi dengan tetangga sekitar juga sangat baik,, diia cepat akrab dengan anak remaja sebayany,, antara lain tetangga kita Eli..
Usdiiany tak jauh beda dengan Jengqu kira-kira 16 tahun,, tapi berbeda dengan Jengqu,, Eli berqulit putih bersih dan jauh lebih tinggi {kata orang bongsor},, wajahny ayu,, rambutny selalu diisisir poni,, murah senyum dan baik hati.. diia sangat baik terhadap semua saudaraqu terlebih terhadapqu,, mungkin karena diia anak tunggal dan sangat mendambakann seorang adiik laki-laki seperti yaang sering diikatakannny kepadaqu.. Mbak Eli sering bermain dii rumah kita,, bahkann beberapa kali iqut tidur dii rumah kita bila hari libuur,, oh ya Mbak Eli ini kelas 3 SMEA.. Agen Bola Terpercaya
Sekitar tigat bulan setelah Mbak Gelisi tinggal dii rumahqu,, suatu saat ibuu dan almarhum ayahqu harus meninggalkann kita karena suatu urusan dii Jawa Tengah {almarhum berasal dari sana} katany urusan warisan atau apalah waktu itu aqu tidak begitu paham.. adiikkqu yaang kecil {3,,5 thn..} ddiiajak serta,, sedangkann kita diititipkann pada tetangga sebelah rumah {kita saling dekat dengan tetangga kiri-kannan} dan tentu saja pada Mbak Gelisi..
Mbak Gelisi orangny sangat telaten mengurus para kepoonakann,, mungkin karena dii desa dulu memang Jengqu itu orang yaang ‘prigel’ dalam pekerjaan rumah tangga.. Setdiiap hari Mbak Gelisi bersama adiikkqu selalu mengantarqu sekolah yaang jarakny tidak terlalu jauh dengan rumah.. Lalu diia pulang dan menjemputqu lagi pada jam pulang sekolah {kira-kira puqul 11:30}.. aqu sangat senang diijemput Mbak Gelisi,, karena aqu puny kestigatan untuk menggandengny dan menepuk pantatny yaang montok itu.. Entah mengapa meskipun aqu saat itu Massih kecil,, tetapi kemontokann dada Mbak Gelisi serta juga pinggulny yaang menonjol itu membuat aqu selalu berusaha menyentuhny terutama secara ‘pura pura’ tidak sengaja.. Semuany itu aqu laqukann secara intuitif saja,, tanpa ada sdiiapapun yaang mengajari.. Pada hari ketigat sejak diitinggal pergi ke2 orang tuaqu {hari jutmat},, Sepulang sekolah,, kita bermain dii ruang depan sambil nonton televisi.. aqu,, adiikkqu,, Mbak Gelisi dan Mbak Eli.. Orang tua Mbak Eli inilah yaang diititipi oleh orang tuaqu.. Massa kecilqu memang lebih banyk diihabiskann dii dalam rumah,, jarang aqu bermain dii luar rumah kecuali bila sekolah,, dan pergaulanqu juga lebih banyk dengan adiikkqu,, atau beberapa anak sebaya tetangga terdekat,, itupun kebanykann merexa perempuan.. kita bdiiasany bermain mobil-mobilan atau sesekali bermain dokter-dokteran,, aqujadii dokter lalu Mbak Gelisi dan Mbak Eli menjadii pasien..
Kadang-kadang bila aqu sedang berpura-pura memeriksa dengan stetoskop mainanqu secara mencuri-curi aqu menyenggol payudara Mbak Eli atau Jengqu,, tapi merexa tidak marah hany tersenyum sambil berkata,, ‘Eh,, koq dokterny nakal,, ya’.. sambil tertawa,, terkadang membalas dengan cubitan ke pipi atau lenganqu,, yaang selalu quhindari.. Memang mulany aqu tak sengaja tapi sepertiny asyik juga menyenggol payudara merexa,, maka hal itu menjadii kebdiiasaanqu,, setdiiap kali permainan itu.. Terasa sekali payudara merexa kenyl dan empuk,, setelah aqu besar baru aqu menydari bahwa saat itu merexa pasti tak memakai beha,, karena tak terasa ada sesuatu yaang menghalangi sentuhan jariqu pada daging montok itu kecuali lapisan baju merexa.. Setdiiap kali tanganqu menyentuh mereMass atau menowel bukit empuk itu,, aqu merasakann ada getaran aneh terutama dii sekitar kemaluanqu,, tak jarang membuatny menegang,, walaupun waktu itu
Massih kecil dan belum sunat.. Sering aqu mengkhayalkann memegang payudara merexa bila sedang sendiirdiian dii kamarqu sambil memegang kontolqu,, hingga tegang walaupun tak sampai mengeluarkann sperma,, hany cairan bening,, seperti cairan lem uhu tapi tidak seperti lem lengketny.. Sdiiang itu setelah adiikkqu tertidur kita kembali bermain dokter-dokteran dan hal itu qulaqukann lagi.. Untuk diiperiksa quminta Mbak Gelisi untuk berbaring dii lantai,, ddiia menurut saja.. yaang pertama quperiksa adalah dahiny lalu aqulangsung meletakkann stetoskopqu dii dadany,, namun aqu sengaja memposisikann tanganqu sedemikdiian rupa sehingga tanganqu berhasil menempel dii dada Mbak Gelisi,, qurasakann empuk sekali dan seiring dengan napasny,, tanganqupun iqut naik turun pelan-pelan.. Mbak Gelisi hany tertawa saja,, sementara Mbak Eli memperhatikann sambil tertawa,, rupany merexa geli atas kequrangajaranqu ini,, sepertiny Mbak Gelisi keenakann dengan tingkahqu ini,, tanganqu tak hany memeriksa dii 1 ttigat tetapi terus bergeser,, dan aqu tak pernah mengangkat tanganqu dari gundukann kenyl itu.. Sampai tiba-tiba Mbak Gelisi memegang tanganqu dan menggosok-gosokannny dii dadany.. aqu merasa senang sekali,, apalagi Mbak
Gelisi juga tiba-tiba merangqul dan menciumiqu dengan geMass,, tapi ya cuma begitu saja.. Karena selanjutny Mbak Eli yaang minta diiperiksa,, Mbak Eli malahan lebih gila lagi,, ddiia sengaja membuka kanncing blus-ny sehingga aqu bisa melihat gundukann daging yaang putih itu.. Tanganqu gemetar ketika meletakkann stetoskop plastikqu dii tepi gundukann dadany,, apalagi ketika dengan suara nyring Mbak Eli berkata,, ‘Mass…. {ddiia bdiiasa memanggilqu Mass seperti adiik adiikkqu,, begitu juga Mbak Gelisi},, diingin stetoskopmu!!’.. Tanpa mempedulikann ucapanny,, stetoskopqu terus bergeser sehingga tersingkaplah bajuny dan mataqu terbelalak melihat puting susuny yaang kecil dan berwarna coklat muda itu..Saat itulah Mbak Eli menepis tanganqu sambil tertawa,, ‘Sudah sudah,, geli!!’.. merexa bertigat langsung berdiiri dan meninggalkannqu sambil berbisik-bisik,, aqu merengek agar merexa tetap menemaniqu bermain,, tetapi merexa terus keluar sambil tertawa.. aqumerasakann kalau penisqu kaqu sekali dan juga celanaqu jadii basah,, entah mengapa aqu jadii penasaran sekali dengan semua ini,, aqu bertekad kalau besok main dokter-dokteran lagi,, akann aqu singkap baju Mbak Gelisi atau Mbak Eli bdiiar aqu bisa melihat lebih jelas puting susu yaang menonjol bulet itu.. Malamny sebelum tidur aqu kembali membayaangkann kejaddiian sdiiang itu,, qurasakann penis kecilqu meregang sehingga qubuka celana pendekqu dan qukeluarkann penisqu yaang sudah tegak ke atas itu.. qupegang dan qureMass pelan-pelan,, sambil memejamkann mata qubayaangkann kekenylan dada Mbak Gelisi,, puting susu Mbak Eli,, terasa nikmat sekali melamun sambil merasakann sesuatu yaang gatal dan nikmat dii sekitar penisqu itu.. ‘Hayo..,, lagi ngapain!!,, aqu jadii kaget dan terlonjak serta membuka mataqu.. dii depanqu qulihat Mbak Gelisi sambil tersenyum memandang bagdiian bawah tubuhqu yaang terbuka itu.. Mukaqu terasa panas,, mungkin merah padam mukaqu,, sambil membetulkann celana yaang hany qupelorotkann sampai dengqul aqu segera memeluk guling tanpa berkata apa apa lagi dan membelakanngi Jengqu.. Sambil terus tertawa Jengqu iqut naik ke ranjangqu dan memelukqu dari belakanng dan menciumqu sambil berbisik,, ‘Nggak apa apa Mass..’.. Jantungqu deg-deg,, apalagi ketika dengan lembut Jengqu membelai rambutqu terus tubuhqu sambil berbisi,, ‘eeehhhh,, jangan malu,, kamu senang ya pegangin burung,, sini Jengpegangin’.. Mulany aqu ragu,, taqut kalau Jengqu hany memancing reaksiqu saja,, tetapi ketika rabaanny turun ke arah selangkannganqu aqu jadii berubah senang.. quberanikann diiri untuk menolehny dan qudapati wajah Jengqu yaang tersenyum manis sekali membuat hatiqu berbunga bunga.. pinisqu yaang tadiiny sudah mengecil itu mendadak meregang lagi dan mendesak celanaqu.. Jengqu kemuddiian menciumi wajahqu dengan kasih sayaang,, tanganny mulai meraba lagi bagdiian sensitifqu dari bagdiian luar celanaqu,, aqu yakin Jengqu bisa merasakann penisqu yaang meregang dan keras itu,, elusan Jengqu terasa qurang nikmat,, aquberpikir seandainy Jengqu memegang langsung pinisqu,, tentu lebih nikmat.. Belum habis aquberpikir,, tiba-tiba saja Mbak Gelisi memelorotkann celana pendekqu sampai terlepas,, sehingga pinisqu yaang sudah tegang itu bebas mengacung diiudara terbuka..
Dengan kelima jariny Jengqu menggenggam pinisqu dan mereMassny pelan..aqu merasa gatal dan geli serta nikmat yaang tak qumengerti tapi membuat aqu merasa seperti melayaang dan menggeldiiat serta merintih pelan.. Dengan memandang tajam mataqu,, reMassan jari lentik Mbak Gelisi dii pinisqu menjadii semakin cepat bahkann juga diikocokny naik turun kadang-kadang juga diielusny buah pelirqu.. aqu semakin meringis merasakann kenikmatan ini,, secara nalurdiiah aqu berusaha merangqul Jengqu agar rasa geli itu makin terasa nikmat.. aqu juga berusaha menempelkann wajahqu ke wajah Mbak Gelisi yaang qulihat juga merah padam dan bibirny gemetar,, nafas Mbak Gelisi semakin memburu dan ddiia makin merapatkann tubuhny ke tubuh kecilqu,, tanganqu diiraihny lalu diituntun ke dadany yaang montok dan kenyl itu.. Tanganqu terasa menempel dii puting susu Mbak Gelisi yaang terasa keras seperti kelereng itu,, aqu mereMassny dengan agak Elit,, karena telapak tanganqu yaang kecil itu tak bisa mereMass keseluruhan permukaan dada Mbak Gelisi yaang lebar dan keras itu quperhatikann Jengqu saat itu mengenakann baju tidur kaos yaang tipis tanpa mengenakann apa apa lagi diibalikny.. Merasa qurang puas hany mereMass dari luar,, aqupun menyelusupkann tanganqu ke luMass tangan baju tidur Mbak Gelisi sehingga tanganqu secara langsung bersentuhan dengan dada yaang telah lama aqu kanngeni itu,, hangat dan licin sekali.. Kalau tadiiny Jengqu yaang asyik mereMass-reMass pinisqu,, sekarang justru aqu yaang beringas mereMass-reMass payudara Jengqu bahkann tanganqu yaang lain juga iqut iqutan mereMass payudara Mbak Gelisi yaang 1ny.. Mbak
Gelisi hany memejamkann matany rapat rapat sambil menggigit bibirny.. aqutak mempedulikann apapun sikap Mbak Gelisi,, bagiqu kestigatan eMass ini harus benar-benar diinikmati dan peduli dengan Jengqu.. Tanganqu bukann hany mereMass,, tetapi juga memelintir puting susu Jengqu yaang kecil dan keras itu,, lucu sekali melihat ke2 tanganqu menyelinap dan bergerak-gerak dii dalam baju tidur Jengqu.. qurasakann tangan Jengqu sudah tak mengocok penisqu,, tetapi hany kadang kadang saja ddiia mereMassny dengan keras membuat aqu kesakitan.. Dari luar dadany yaang berbaju tidur mulutqu iqut iqutan menciumi dada Jengqu itu,, rasany bila memungkinkann aqu ingin memanfaatkann seluruh tubuhqu untuk menikmati kekenylan dadaMbak Gelisi ini.. Tak qusadari nafas Jengqu makin lama makin memburu,, rupany ddiia juga sangat menikmati kekasaran tanganqu ini.. Tiba-tiba saja Mbak Gelisi mengangkat baju tidurny sehingga dadany tersibak,, baru saat itu aqu bisa melihat kemontokann payudara Jengqu ini,, tanganqu hany dapat menutupi sebagdiian ujung atas payudarany,, sedangkann bagdiian yaang lain Massih belum tersentuh oleh reMassanqu.. Dada yaang montok itu diipenuhi oleh barut-barut merah bekas reMassanqu.. Setelah dadany terbuka dengan gemetar Mbak Gelisi berbisik,, ‘ Mass,, isep pentilny pelan-pelan ya’.. Tak perlu diiperintah tigat kali,, aqu segera melumat puting susu Jengqu dan mengenyotny sequatqu,, Mbak Gelisi mendesis desis dan menekann kepalaqu quat quat kedadany,, aqu memeluk pinggangny dan qutindiih badan Mbak Gelisi dengan tubuhqu yaang telanjang bawah itu.. Terasa pinisqu yaang kaqu itu menghunjam dii tubuh mulus Jengqu yaang hany diilapisi celana dalam itu.. Jengqu makin kencang memeluk tubuhqu,, bahkann diia menyuruh aqu untuk menjilati juga putingny.. qulaqukann semua itu dengan penuh semangat,, entah apa pengaruh kepatuhanqu ini pada Mbak Gelisi,, yaang jelas aqu sangat menikmatiny,, penisqu yaang menggeser-geser diiperut Mbak Gelisi terasa mengeluarkann cairan yaang membasahi perut Mbak Gelisi..
Saat itu Mbak Gelisi sudah tak mempedulikann penisqu lagi,, ddiia asyik menikmati kepatuhanqu itu.. Mungkin karena sudah tak tahan dengan semua itu,, tiba-tiba saja Mbak Gelisi juga melepaskann celana dalamny.. Selama ini aqu hany bernafsu pada gunungny saja,, aqu tak pernah berpikiran lebih dari itu.. Ketika dengan berbisik diia menyuruhqu memindahkann ciumanqu,, aqu agak bingung juga.. ‘ Mass,, ayo sekarang ciumi selangkanngan Mbak ya,, nanti puny kamu juga Mbak ciumi’.. aqu menghentikann kesibuukannqu dii dada Mbak Gelisi dan memandang ke selangkannganny.. aqu takjub sekali melihat selangkanngan Mbak Gelisi itu karena ada rambut keriting yaang tumbuh dii ujung selangkannganny yaang cembung itu,, ini adalah pemandangan yaang sama sekali baru bagiqu,, selama ini aqu hany pernah melihat selangkanngan adiikkqu yaang aqu tahu tak ada burungny seperti aqu.. Namun selangkanngan wanita yaang berbulu,, ya baru kepunyan Mbak Gelisi ini!! Oh,, terus terang saja,, meskipun aqu secara naluri sudah Masskit birahi,, tetapi tak pernah qubayaangkann bahwa aqu akann melangkah sejauh ini dalam bidang sexual apalagi dii usdiiaqu yaang belum sampai sepuluh tahun itu.. aqu agak ragu juga melepaskann mainan yaang begitu nikmat dii payudara Mbak Gelisi,, tetapi perintah Mbak Gelisi membuatqu merubah posisi badanqu dan dengan ragu-ragu qudekatkann wajahqu ke bukit cembung yaang ada bulu keritingny itu..
Merasakann keraguanqu,, Mbak Gelisi tanpa basa basi langsung menekann kepalaqu sehingga bibir dan hidungqu menempel dii bulu-bulu keriting yaang halus itu.. Karena tadii aqu diisuruh menggigiti payudara,, maka kali ini aqupun juga mulai menggigiti bukit cembung itu.. Namun qudengar Mbak Gelisi berterdiiak lirih,, ‘Jangan keras keras gigitny Mass,, sakit!!’.. Ketidaktahuanqu benar-benar konyol,, aqu kira bukit cembung itu sama seperti payudara,, tetapi karena bidangny kecil,, tanganqu tak mungkin untuk mereMassny,, sebagai sasaran lain aqu jadii mereMass paha Mbak Gelisi serta juga pantatny.. Ketika Mbak Gelisi membisiki agar ciumanqu lebih turun lagi ke depan,, aqu agak bingung juga.. Nah ketika aqumaju ke depan barulah aqu melihat celah sempit yaang berbentuk bibir dan saat itu sudah basah.. Warnany sungguh menarik merah muda dan bibirny seperti berlipat lipat.. Seperti bdiiasa aqu menciumi bagdiian ini dengan penuh semangat.. ‘Jilat saja Mass,, nikmat lho!!’,, bisikann Mbak Gelisi membuatqu merubah lagi permainanqu.. Entah kenapa dii tengah asyiknyaqu menjilati celah basah yaang asin dan agak amis itu,,
Mbak Gelisi mengerang dan menjambak rambutqu sambil menjepitny dengan ke2 pahany.. aqu tak bisa bernafas dan aqu segera berontak melepaskann diiri.. Mbak Gelisi melepaskann baju tidurny yaang tadii Massih bergulung dii atas dadany sehingga ddiia sekarang jadii telanjang bulet.. Dengan suara serak diisuruhny aqu berbaring telentang,, dengan telanjang bulet Mbak Gelisi memegang pinisqu yaang Massih tegang itu,, karena waktu itu aqu belum diikhitan,, Jengqu menceletkann qulup penisqu yaang terasa sangat geli bagiqu kemuddiian dengan tiba-tiba Mbak Gelisi mengangkanngi pinisqu ddiia menurunkann pantatny,, dan diituntunny pinisqu meMassuki celah sempit yaang tadii aqu jilati itu.. diilaqukannny semua ini dengan pelan-pelan sampai akhirny aqu merasakann kehangatan jepitan kemaluan Jengqu yaang ternyta telah sangat basah.. aqu tak mengerti apa yaang diilaqukann Jengqu ini,, tetapi terasa geli,, ngilu dii sekitar kemaluanqu,, juga ada rasa perih.. Jengqu hany ddiiam saja setelah menelan pinisqu,, ddiia malah mendekatkann dadany ke wajahqu sehingga aqu mulai lagi menyedot puting susuny itu.. Jengqu kembali mendesis-desis,, dan terasa ddiia memutar-mutar pantatny membuat pinisqu seperti diikocok-kocok oleh tangan Jengqu yaang lembut itu,, nikmat sekali.. Jengqu terus saja menggoyaangkann pantatny ke kannan-kiri,, putar sehingga ada rasa yaang lebih nikmat dii sekitar kemaluanqu.. Rasa geli yaang diitimbulkann membuat aqu makin ganas menciumi bahkann juga menggigit daging montok yaang bergantung dii depanqu itu.. Ketika Mbak Gelisi mengangkat pantatny,, aqu merasa kalau batang penisqu yaang sekarang penuh lendiir dari dalam celahMbak Gelisi itu menjadii gatal dan geli,, ternyta rasany jauh lebih menyenangkann daripada diireMass dengan tangan Mbak Gelisi,, apalagi dengan tanganqu sendiiri.. Tidak lama aqu merasakann ada lendiir yaang meleleh dii pangkal pinisqu,, yaang berasal dari luMass Mbak Gelisi itu.. Ketika qutanykann apakah Mbak Gelisi pipis,, ddiia tak menjawab,, melainkann memejamkann matany serta mendesis dengan keras sekali.. Pantatny diitekann keras-keras ke tubuhqu sehingga terasa pangkal kemaluanqu menyentuh bibir memekny yaang hangat.. qurasakann tubuhny menegang dan berdenyut-denyut pada bagdiian kemaluanny,, membuat kontolqu seperti diiurut dan diipilin oleh tangan yaang lembut.. Oh….,, sungguh qurasakann nikmat yaang sungguh luar bdiiasa.. Bayaangkann……,, aqu yaang baru SD kelas 3 telah merasakann tubuh Jengqu yaang notabene beberapa tahun lebih tua,, yaang mungkin mandiiak sex {terakhir qutemukann koleksi gambar gambar porno dii balik tumpukann pakadiianny.. Jujur saja Mbak,, aqupun tak tahu apakah sebelum itu
Jengqu sudah pernah berhubungan sex,, tetapi qukira ddiia sudah pernah melaqukannny,, mungkin dengan temanny ketika dii K.. Mbak pengalaman ini sangat membekas dii hatiqu,, setelah kejaddiian itu setdiiap ada kestigatan aqu selalu melaqukann hal itu bersamaJengqu,, bahkann pada suatu saat Mbak Eli ddiiajak melaqukann bersama kita bertigat {nanti lain waktu aqu cerita lagi tentang hal ini}.. Kalau dulu kita Massih berpura-pura,, maka sekarang kita sudah pintar saling merangsang,, dan yaang paling qunikmati adalah saat spermaqumenyembur keluar,, itulah puncak dari segala kenikmatan,, geli,, dan nikmat bercampur menjadii 1.. kita sama sama menyukai permainan ini sehingga sering dalam 1 hari kita melaqukannny tigat tigat kali,, sering juga Jengqu pindah ke kamarqu malam-malam dan kita melaqukann hubungan sex ini dengan pintu terqunci.. Mbak Gelisi juga senang mengulum pinisqu,, bahkann seringkali juga aqu muncrat dii dalam mulutny.. Semua kegdiiatan ini qulaqukann kira-kira sampai qurang lebih ke2 tahun sampai akhirny Jengqu pulang ke K.. dan selanjutny menikah dii sana.. Mbak Yuri,, diisaat aqu sudah berkeluarga keinginan untuk mengulang persetubuhan avonturir dengan Jengqu sering muncul,, yaang aqu bayaangkann hany betapa sekarang aquakann lebih pintar membuat Jengqu merasa nikmat,, dan aqupun pasti juga akann lebih menghayati dalam merasakann kelembutan Jengqu itu.. Semua keinginanqu itu baru dapat terulang 15 tahun kemuddiian,, ketika adiikkqu yaang paling kecil menikah dii K.. Malam itu setelah acara resepsi perkawinan selesai kita kembali ke rumah kira-kira puqul 1 pagi,, dan karena banyk saudara yaang datang maka kita juga menyewa beberapa kamar hotel melati yaang letakny tidak jauh dari rumah {kira kira ke200 meter},, kebetulan waktu itu aqu 1 rombongan dengan Mbak Gelisi bersama tigat orang anakny {11 thn dan 8 thn},, suaminy tidak iqut,, karena ada tugas kanntorny yaang tak bisa diitinggalkann.. Jengqu tidur dii ranjang bersama ke2 anakny,, aqu tidur dii lantai dengan kasur extra.. Mungkin karena terlalu lelah ke2 anakny langsung tertidur tak lama setelah lampu kamar diipadamkann.. Walaupun lelah aqu tak bisa memejamkann mata,, karena mengingat-ingat kejaddiian beberapa belas tahun lalu bersama Jeng yaang sekarang sedang terbaring dii atas ttigat tidur.. Ternyta hal ini juga ddiialami oleh Jeng,, aqu merasakann diia gelisah bolak balik.. ‘Nggak bisa tidur Mass??’.. ‘Iya nich,, sumuk’.. Sambil melongok Jeng tersenyum kepada yaang ada diibawahny.. Sambil turun dari ranjang ddiia bilang,, ‘Eh boleh nggak aqu tidur dii sini??,, sumuk dii atas,, dii sinikann anyep’.. aqu menggeser ke tepi memberi ttigat untuk Jeng.. Jantung ini serasa berpacu cepat ketika tubuh Jeng yaang hangat menempel ke sisi tubuhqu.. aqu merasa ‘adiikkqu’ sudah mulai bereaksi walaupun belum tegak benar {aqu waktu itu hany mengenakann kaos oblong dan sarung saja,, tidak mengenakann Celana Dalam}.. aqu semakin tidak tahan ketika Jengqu memiringkann tubuhny ke arahqu sehingga sekarang dadany menempel pada lenganqu.. Semakin nggak karuan nich rasany.. ternyta Jeng tidak mengenakann Tututp dada,, hany baju tidur terusan saja,, yach payudarany cuquplah,, kira-kira 35B tapi terasa sudah sangat kencang dii lenganqu.. aqu semakin berani,, quraih pinggang Jeng dan aqu rapatkann pada tubuhqu..
Tiba-tiba,, tidak tahu sdiiapa yaang mulai kita telah saling berpagutan.. LidahJengqu dengan lincah menyelinapp ke dalam mulutqu yaang segera qubelit dengan lidahqu sendiiri.. Mbak Yuri,, selama itu aqu hany pernah berhubungan sex dengan biniqu sendiiri,, dan selama itu juga trauma hubungan sexqu dengan Mbak Gelisi membuat aqu selalu beranggapan bahwa Mbak Gelisi ‘lebih nikmat’ dari biniqu.. Bagiqu inilah saatny untuk membuktikann kebenaran memori Massa lalu itu.. Tangan Mbak Gelisi mulai meraba dadaqu terus ke bawah sampai dii selangkannganqu dan menemukann ‘adiikkqu’ yaang sudah mengacung keras.. Perlahan tangan Mbak Gelisi mulai membelai-belai,, mengocok-ngocok.. aqu tak mau ketinggalan dengan ganas merogoh ke arah selangkannganny sambil mulut ini tak henti hentiny bergantdiian menghisap puting yaang telah menegang.. Clitoris Mbak Gelisi qubelai dengan sediikit kasar membuatny mengelinjang tidak keruan.. Ketika aqu bermaksud akann menggunakann lidah untuk membuat sensasi yaang lain,, Jengqu mencegahny,, ‘Jangan Mass,,Jeng nggak tahan geliny’,, katany.. aqu mengurungkann ndiiatqu dan dengan pandangan matany aqu mengerti bahwa Jeng sudah tidak tahan ingin diisetubuhi maka aqu mengambil posisi untuk menindiihny,, perlahan aqu gesekann dulu ‘adiikkqu’ ke seputar belahan dan permukaan ldiiang Jengqu itu,, diia terlihat mengelinjang dan berusaha meraih penisqu,, diibimbingny menuju lembah kehangatanny..Begitu ujung adiikkqu sudah terselip ddiiantara ke2 bibir memekny,, dengan berbisik Jeng menyuruhqu untuk menekann!! Perlahan quturunkann pantatqu,, oh….,, ternyta qurang lebih sama dengan rasa istri aqu tapi agak lebih hangat rasany.. Mulai aqu naik turunkann dengan perlahan membuat sensasi yaang semakin lama semakin qupercepat irama kocokannqu,, sayaangny Jeng Munrni sama sekali tidak memberi reaksi apa-apa,, ddiia hany ddiiam saja,, sambil tanganny terus mencakar-cakar punggungqu.. Rupany Jeng sangat terpengaruh oleh suasana yaang menegangkann ini,, sehingga Elit untuk memberikann respon.. Namun kira-kira pada menit ke 5 aqu merasakann otot-otot memekny mulai berkontraksi menandakann sudah waktuny bagi Jeng.. aqu mempercepat kocokann dan membenamkann sedalam dalamny sampai qurasakann dasar kewanitaanny,, qudengar Jeng menjerit tertahan karena segera ddiia letakkann bantal ke wajahny untuk meredam suara yaang timbul.. Bagdiian vitalqu terasa ada yaang mencengkram lembut tapi ketat sekali,, otot-otot memek Jengqu serasa memijat-mijat.. Mbak Yuri……,, terus terang rasany lebih nikmat dari yaang selama iniaqu pernah dapat dari biniqu,, barang biniqu tidak bisa mencengkeram,, meskipun sebenarny lebih sempit dan kering diibandiing kepunyan Jeng yaang terasa lebih longgar dan agak licin itu..aqu sendiiri belum keluar saat itu,, qulihat Jengqu terqulai keleelahan,, qubersihkann sisa-sisa air seni serta juga cairan dari dalam memekny dengan menggunakann handuk kecil yaang ada dii dekat sana.. Setelah qurasakann kering,, dengan perlahan quMassukkann lagi pinisqu yaang Massih tegang dan qugenjot lagi.. aqu menggigit bibir
Jengqu ketika qurasakann gesekann penisqu dengan diindiing memek Jengyaang kesat dan kering itu,, rasany luar bdiiasa.. Jeng tiba tiba berbisik,, ‘Mass,, jangan diigoyaang dulu ya,, bdiiar Jeng yaang goyaangin’.. aqu menurut saja,, dan mulailah Jengqu meletakkann ke2 kakiny dii pantatqu,, lalu mulai bergoyaang,, pertama memutar ke kiri dan ke kannan,, kadang-kadang diisodokny ke atas.. aqu hany memejamkann mata merasakann kenikmatan yaang tak pernah aqu dapat ini,, ‘Enak mana puny Jeng sama Asri,, Mass??’.. aqutak menjawab pertanyan Jeng ini,, karena jujur saja Mbak Yuri,, puny Jengqu lebih nikmat dari memek Asri biniqu.. Tak tahan dengan putaranny,, apalagi Jengqu terus membisikkann kata-kata yaang membuatqu makin terangsang,, aqupun iqut-iqutan menggerakkann pinisqu maju mundur.. Sementara gunung Jengqu sudah rata quciumi dan qugigiti,, tadiiny aqu taqut untuk membuat cupangan diidadany,, tetapi justru Mbak Gelisi yaang menyuruhqu.. Beberapa saat kemuddiian aqu rasakann sesuatu seakann mendesak untuk diikeluarkann.. qutekann sedalam-dalamny dan meledaklah semua kenikmatan dii dasar kewanitaanny.. Jengqu tersenyum dalam kegelapan melihat aqu mencapai kepuasan itu.. ‘Mass,, ini baru komplit ya’!!,, bisikny.. Setelah merasakann tuntasny semprotan spermaqu,, Mbak Gelisi mendorong tubuhqu ke samping,, dan dengan lembut diiqulumny pinisqu,, aqu menolak karena terasa geli sekali membuat sakit dii batang penisqu,, tetapi Jeng tak mempedulikannqu,, terus saja ddiia menjilati sehingga pinisqu hingga bersih.. Sampai sekarang aqu selalu merindukann persetubuhan dengan Mbak Gelisi ini..
Seringkali aqu melamun dan menganalisis apa yaang menyebabkann begitu nikmatny rasa persetubuhan dengan ddiia.. Jawabny hany 1,, suasana yaang penuh resiko,,Cerita dewasa membuat rangsangan yaang berbeda dan membuat aqu menjadii penuh gairah..
-
Cerita Sex Bercinta Di Ruang Komputer Kampus
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Bercinta Di Ruang Komputer Kampus ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Percaya bahwa hari telah larut malam. Aku masih berada di ruang komputer kampus sendirian. Pegal rasanya seharian menulis tugas yang harus diserahkan besok pagi. Untunglah akhirnya selesai juga. Sambil melepas lelah iseng-iseng aku buka internet dan masuk ke situs-situs porno. Aku membuka gambar-gambar orang bersenggama lewat anus. Mula-mula terasa aneh, tapi makin lama aku merasakan fantasi lain.
Aku merasakan erangan perempuan yang kesakitan karena lubang duburnya yang sempit ditembus dengan kemaluan yang mengeras. Ah.. khayalanku semakin jauh.
Tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara pintu ruangan membuka dan menutup. Hii.. aku lihat sudah jam 22:30, malam-malam begini pikiranku jadi membayangkan hal-hal menakutkan. Tapi kemudian aku dikagetkan lagi ketika melihat seorang perempuan membawa map berisi beberapa lembar kertas dan dua buah buku tipis masuk kemudian menaruhnya di sebelah komputer, lalu menyalakan komputer dan mengetik. Komputernya terhalang tiga meja komputer di sebelahku.
Aku jadi lega, sekarang ada teman, walaupun dia tidak memperhatikan aku sama sekali. Aku perhatikan dari samping, wajahnya manis dengan hidung yang kecil dan mancung. Kulitnya tidak terlalu putih, tapi mulus dengan jaket jeans lengan pendek yang dikenakannya, dia tampak cantik.
Cerita Sex Bercinta Di Ruang Komputer Tapi, akh peduli amat. Aku melanjutkan buka-buka situs tadi, anganku semakin menerawang, kemaluanku agak menegang. Dan akhirnya aku melirik pada perempuan di ruangan itu, dan langsung aku melirik pantatnya. Besar! pikirku. Tiba-tiba saja aku membayang kalau kemaluanku merobek-robek pantatnya yang menggiurkan itu. Aku jadi deg-degan, semakin dibayangkan semakin menjadi-jadi kemaluanku menegang. Sampai akhirnya aku nekat mendekati dia. Aku mencoba menenangkan diriku agar tampak normal. Bola Tangkas Android
“Ma’af.. sedang mengerjakan tugas?” suaraku sedikit bergetar.
Dia melirikku sebentar lalu matanya tertuju lagi ke layar komputer, sambil menjawab,
“Iya.. Mas.. aku kelupaan menuliskan beberapa judul buku dalam daftar kepustakaan, cuma dikit kok.”
“Rumahnya deket sini?”
“Iya di asrama, dan saya biasa kerja malam-malam begini,” jawabnya.
“Nah.. selesai deh,” dia membereskan kertas-kertas, lalu terdengar suara mesin printer bekerja.
Dia mengambil hasilnya dan kelihatan puas.
“Bisa pulang sama-sama?” aku bertanya sambil mataku sebentar-sebentar mencuri pandang ke arah pantatnya yang kelihatan besar membayang dibalik celana trainning kain parasitnya. Aduh, dadaku mendesir.
“Sebentar aku tutup dulu komputerku ya..”Aku bergegas pergi ke komputerku.
“Mas sedang ngerjakan apaan?”
Aku kaget tidak menyangka kalau dia mengikuti aku.
“Ah.. ini.. iseng-iseng aja buka-buka internet, capek sih ngetik serius terus dari tadi.”
“Eh.. gambar-gambar gituan yaa? Hi ih!” dia mengangkat bahunya, tapi mulutnya tersenyum.
“Ah.. iseng-iseng aja.. Mau ikutan liat-liat?” tiba-tiba keberanianku muncul. Dan di luar dugaan dia tidak menolak.
“Tapi bentar aja yaa.. entar keburu malam!” dia langsung duduk di kursi sebelahku.
Makin lama kami makin asyik buka-buka gambar porno, sampai akhirnya,
“Aku mau pulang deh Mas. Udah malem.. Aku bisa pulang sedirian.. deket kok.”
Dia siap berdiri. Tapi dengan reflek tanganku cepat memegang pergelangannya. Dia terkejut. Aku sudah tidak memperdulikan apa-apa lagi, kecuali mempraktekkan gambar-gambar yang dilihat tadi. Kemaluanku sudah menegang.
Tanpa basa basi aku langsung menduduki pahanya dan langsung melumat bibirnya. “Umh.. mh..” dia berusaha meronta dan menarik kepalanya ke belakang, tapi tangan kiriku cepat menahan belakang kepalanya, sementara tangan kananku sudah memegang buah dadanya, memutar-mutar, dan meremas-remas putingnya. Gerakan perempuan itu makin lama makin lemah, akhirnya aku berani melepaskan ciumanku, dan beralih menciumi bagian-bagian tubuh lain, leher, belakang telinga, kembali ke leher, lalu turun ke bagian belahan buah dadanya. Aku melihat dia juga menikmatinya. Matanya mulai sayu, bibirnya terbuka merekah.Cerita Sex Bercinta Di Ruang Komputer Kampus
“Namamu siapa?” aku tampaknya agak bisa mengendalikan keadaan. Dia tidak menjawab. Hanya matanya yang sayu itu memandang kepadaku. Aku tidak mengerti maksudnya. Tapi ah tidak perduli aku mengangkat berdiri tubuhnya, lalu aku duduk di kursi, kutarik badannya dan dia duduk di pangkuanku. “Ehh.. hh..” dia berdesah ketika kepalaku menyeruduk buah dada yang masih terhalang T-shirt merah muda di balik jaket jeans yang terbuka kancingnya. Tanganku segera menaikkan kaosnya, sehingga tampak bagian bawah dadanya yang masih berada di balik BH. Kunaikkan BH-nya tanpa melepas, dan kembali mulutku beraksi pada putingnya, sementara tanganku meremas-remas pantatnya dan pahanya.
“Oohh.. Mas.. Mas.. Aoohh..” aku semakin menggila mendengar desahnya. Lalu aku ingin melaksanakan niatku untuk menembuskan batang kemaluanku ke pantatnya. Kubalikkan badannya sehingga dia membelakangiku. Aku pun berdiri dan menurunkan celana trainingnya dengan mudah. Dengan tidak sabar celana dalamnya pun segera kuturunkan. Aku duduk dan kutarik badannya sehingga pantatnya menduduki kemaluanku. “Aghh.. Uhh” aku terkejut karena kemaluanku yang sedang menegang itu rasanya mau patah diduduki pantatnya. Tapi nafsuku menghilangkan rasa sakit itu. Aku genggam kemaluanku dan kutempelkan ke lubang duburnya, lalu kutekan. “Aaah..” dia menjerit, tubuhnya mengejang ke belakang. Tapi kemaluanku tidak bisa masuk. Terlalu sempit lubangnya. Keberingasanku makin menjadi. Aku dorong tubuhnya sehingga posisi badannya membungkuk pada meja komputer. Pantatnya kelihatan jelas, bulat. Pelukanku dari belakang tubuhnya membuat dia tertindih di meja. Kutempelkan kemaluanku pada lubang pantatnya. Sementara tangan kiriku meremas buah dada kirinya. Mulutku pun tidak henti-hentinya menggerayangi bagian belakang leher dan punggungnya. Dengan sekali hentak paksa, kudorong masuk kemaluanku. “Aih.. ah uh aoowww..” aku pun mersa sedikit kesakitan, tapi kenikmatan yang tiada taranya kurasakan. “Jangan.. aduh aahh sakiit, tidak deh.. ahh..” Aku semakin bernafsu mendengar rintihannya. Sambil memeluk buah dadanya., kutarik dia berdiri. Lalu aku pun menggerakan kemaluanku maju mundur, mulutku menciumi pipinya dari samping belakang, sementara tanganku meremas buah dadanya, seolah-olah ingin menghancur lumatkan tubuh perempuan yang sintal itu.Cerita Sex Bercinta Di Ruang Komputer Perempuan itu tidak henti-hentinya merintih, terutama ketika kemaluanku kudorong masuk. Beberapa tetes air mata menggelinding di pipinya. Mungkin kesakitan, aku tidak tahu. Tapi apa daya aku pun sudah tidak kuat menahan keluar air maniku lagi dan tubuhku mengejang, perempuan itupun mengejang dan merintih, karena tanganku dengan sangat keras meremas buah dadanya. Badannya ikut tertarik ke belakang, dan mulutku tanpa terasa menggigit lehernya. “Ouhh.. hh..” kenikmatan luar biasa ketika kemaluanku menyemburkan air maniku ke pantatnya. Hangat sekali. Aku terduduk dia pun terduduk di atas kemaluanku yang masih menancap di pantatnya. Kepalaku terkulai di punggungnya. Perempuan itu memandang ke arah layar komputer dengan pandangan kosong. Sementara tetes air matanya masih terus membasahi pipinya.
“Ma’afkan aku.. Aku tidak kuat nahan diri,” aku mencoba menghiburnya. Tapi dia tidak menjawab.
“Siapa namamu?” tanyaku dengan lembut. Kembali dia membisu.
“Aku mau pulang.. kamu tidak perlu nganter aku.. biar orang-orang tidak tanya macem-macem,” katanya dengan suara perlahan.
“Aku sebenarnya tau siapa kamu.. Mas,” dia berbicara tanpa menoleh ke arahku. Markas Judi Online Dominoqq
“Ha.. aku..” aku tekejut.
“Ya.. karena aku temen baru pacarmu, Yuni, aku pernah liat foto-fotomu di tempat dia.”
Kali ini dia menatapku dengan tajam.
“Tapi.. aku sama sekali tidak nyangka kelakuanmu seperti ini,” selesai dia menaikkan celana dan membetulkan BH dan T-shirtnya.
“Tapi tidak usah khawatir aku tidak bakalan cerita kejadian ini, aku takut ini akan melukai hatinya. Dia setia sama kamu,” lanjutnya.
“Kamu tidak.. kasian ama dia?”
Aku terdiam, termangu, bahkan tidak menyadari kalau dia sudah berlalu.Akhir-akhir ini aku tahu nama gadis itu Rani, memang dia teman pacarku, Yuni. Aku menyesali perbuatanku. Rani tetap baik pada kami berdua. Kami bahkan menjadi kawan akrab. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Entah sampai kapan dia akan menyimpan rahasia ini. Aku kadang-kadang khawatir, kadang-kadang juga memandang iba pada Rani. Oh, aku telah menghancurkan gadis yang tulus.
cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
-
Video bokep Antonia Sainz memborgol pacernya diatas ranjang
-
Foto Ngentot Si cantik bermata biru, Jenna Marie, menggoda cowok orang untuk ngentot dengannya
Duniabola99.com – foto cewek cantik bermata biru Jenna Marie menggoda pacar sahabatnya yang lagi oral sex untuk ngentot dengannya dikamar, dan melakukan hubungan sex ngentot yang keras kememeknya hingga berteriak kesakitan dan mumpahkan sperma yang banyak kemukanya.
-
Foto Ngentot pelacur remaja menghisap kontol dan menelan sperma yang menetes
Duniabola99.com – foto cwewk ramaja yang berlutut didpan pacarnya melakukan hisapan kontol yang gede dan melakukan ngentot gaya anjing dan menerima banyak sperma di mulutnya.
-
Bahenolnya tetangga yang kukentot
Tetangga Montok Bahenol Sebut saja namaku Pram, aku adalah suami dari seorang istri yang menurutku sungguh sangat sempurna. Namun begitu sebagaimana layaknya sebuah pepatah, rumput tetangga sangatlah segar, itu yang berlaku dalam kehidupanku. Walaupun pelayanan yang kuterima dari istriku sungguh tidak kurang suatu apapun, masih juga terlintas dalam anganku fantasi yang menggairahkan setiap kali Tante Amy lewat di depan rumah.Tante Amy adalah seorang pengusaha Garment yang cukup ternama di kota Solo. Kalau tidak salah tafsir, usia Tante Amy sekitar 38 tahun, sementara suaminya adalah pemilik sebuah penginapan di Pantai Senggigi Pulau Lombok. Barangkali karena lokasi usaha pasutri ini yang berjauhan, mungkin itulah penyebab mereka sampai sekarang ini belum dikaruniani momongan. Tapi sudahlah, itu bukan urusanku, karena aku hanya berkepentingan dengan pemilik betis kaki yang berbulu halus milik Tante Amy yang selalu melintas dalam setiap fantasi seksku. Kalau menurut penilaianku betis kaki Tante Amy bak biji mentimun, sementara gumpalan buah dada, pantat maupun leher Tante Amy sangatlah sejuk kurasakan seiring dengan air liurku yang tertelan dalam kerongkonganku.
Sore.., sehabis kubersihkan Tiger 2000ku, terlihat Tante Amy keluar dari mobil. Saat itulah sejengkal paha putih di atas lutut tertangkap oleh mataku tidak urung kelakilakianku berdenyut juga. Lamunanku buyar oleh panggilan istriku dari teras samping. Sesuai rencana, aku akan mengantar istriku untuk berbelanja ke pasar untuk membeli oleholeh yang akan dibawa pulang ke Kalimantan (perlu kujelaskan di sini, istriku berasal dari Kalimantan Selatan).
Malam terakhir sebelum keberangkatan istriku beserta putra putriku ke Kalimantan sungguh suatu malam yang menggairahkan buatku. Bagaimana tidak, setelah sekian minggu tidak pernah kulihat istriku minum ramuramuan anti hamil, malam ini dia kulihat sibuk di dapur mengaduk dua buah gelas jamu, satu untuknya satu untukku. Anakanak asyik main video game di ruang keluarga di temani Ryan adikku. Kode rahasia dari kelopak mata istriku mengajakku masuk ke kamar tidur.
Setelah mengunci pintu kamar, aku duduk di kursi sambil mengupas apel, sementara istriku yang mengenakan gaun tembus pandang sedang meletakkan dua buah gelas berisi rahasia kedahsyatan permainan ranjangku di meja di dekatku. Tonjolan payudara yang amat terawat bagus itu menyembul tepat di depan mataku. Pembaca yang budiman, cita rasa hubungan seksku adalah menarinya Citra istriku mengawali kisah ranjang.
Setelah kuminum jamu, aku mendekati Citra sambil memandangi dari ujung kaki sampai ujung rambut panjang sebahunya perlahan kutelusuri. 15 menit sudah berlalu, Citra mulai melepas satu persatu pakaiannya hingga akhirnya tinggal BH dan celana dalamnya yang menutupi point penting persembahan untukku. Kudekap Citra sambil kucium mata indahnya, desahan napas terasa hangat terhembus di helaian bulu dadaku. Lidahku yang terjulur memasuki mulut Citra dan perlahan bergerak memutari langitlangit rongga mulut istriku. Balasan yang kurasakan sangatlah hangat menggetarkan bibirku.
Tangan Citra yang melingkari tubuhku bergerak melucuti bajuku. Sementara jilatan lidahku mampir mendarati leher yang putih bergelombang bak roti bolu itu. Jilatanku pindah ke belakang leher dan daun telinganya. Pelukanku memutar ke belakang diikuti belaian tanganku memutari gumpalan payudara yang semakin mengeras. Tidak urung telapak tanganku semakin gemetaran, kuremas halus payudara Citra dengan tangan kananku sementara tangan kiriku meraba dan mengusap sekujur pusaran. Citra mendesahdesah sambil memegang klitor1snya.
Ouch.., uhh. Mas antar aku ke puncak sanggama buat sanguku pisah tiga minggu denganmu..! permohonan Citra memang selalu begitu setiap bersetubuh.
Janganlah terlalu banyak bicara Citraku, lebih baik kita nikmati malam ini dengan desah napasmu, karena desah napas dan erangan kepuasanmu akan membuatku mampu mengantarmu ke puncak berulangulang. Kau tahu kan penyakitku, semakin kau mengerang kenikmatan semakin dahsyat pacuan kuda kont*lku, jawabku.
Aacchh.., huuhh.., hest..! desah napas Citra keluar sambil kedua tangannya memeluk wajahku dan perlahan menuntunnya menelusuri titiktitik kenikmatan yang kata orang titik kenikmatan perempuan ada beratusratus tempatnya.Memang sampai saat ini aku tidak pernah menghitung entah ada berapa sebenarnya titik itu, yang jelas menurutku tubuh perempuan itu seperti permen yang semuannya enak dirasa untuk dijilati, buktinya setiap mili tubuh istriku kujilati selalu nikmat dirasakan Citraku. Perjalanan lidahku lurus di atas vagin4 yang kemudian menjilat helaian bulu halus menuju Vagin4. Harum semerbak aroma vagin4 wanita asal Kalsel hasil dari Timung (Timung adalah perawatan/pengasapan ramuramuan untuk tubuh wanitawanita asal Suku Kalimantan) membuatku menarik napas dalamdalam.
Kulumanku mendarat di bibir vagin4 sambil sesekali menarik lembut, membuat Citra menanggapi dengan erangan halus dan tekanan tangannya menekan kepalaku untuk semakin menelusuri kedalaman jilatan lidah mancari biji kedelai yang tersembunyi. Gigitan halus gigiku menarik lembut klitor1s merah delima. Tanpa kusadari Citra mengulurkan balon jari kepadaku, jari tengah tanganku yang terbungkus dengan balon karet pelan kumasukkan ke dalam lubang vagin4 Citra dan menari di dalam menelusuri dinding lubang senggamanya.
Hsstt.. uuhh.. aduduhh..! desah napas Citra membuat kedua kakinya gemetaran, Ayo Mas..! Sekarang..! pintanya tidak sabar lagi.
Batang kemaluanku yang sejak tadi mengejang ditariknya menuju ring tinju persetubuhanku. Penisku memang tidak seberapa besar, namun panjangnya yang 18,3 cm ini sejak perjaka dulu kupasangi antinganting, dan hal itu yang membuatku mampu main berulangulang.Di atas ranjang Citra membuat posisi silang, posisi yang sangat dia senangi. Tanpa membuat roman tambahan, kumasukkan batang kemaluanku ke lubang vagin4 yang sudah siap tempur itu.
Uuch.. aacchh.. terus genjot Mas..! desahnya.
Tanpa mencabut penisku dari lubang, Citra membuat posisi balik, Ii.. ii yaa begitu Mas teeruus..!
Sekali lagi kelenturan hasil fitnest Citra membantu membalik posisi menungging tanpa kucabut batang kemaluanku yang masih menancap di liangnya.Dengan gerakan katrol kuhujani celah pantat Citra dengan kencang.
Akhirnya, Uuu.. uch aa.. ach e.. ee.. enakk..! teriakan kecil Citra membuatku semakin kencang menusuk vagin4nya dengan semakin dahsyat.
Tunggu aku Cit.. kita samasama.. oya.. oy.. yack.. uuhh..! desahku.
Kupeluk dari belakang tubuh yang terbalut dengan peluh, terasa nikmat sekali. Akhirnya malam ini Citra kewalahan setelah mengalami orgasme sampai lima kali hingga aku telat bangun pagi untuk jogging sambil melihat tubuh indah Tante Amy lari pagi di Minggu yang cerah ini.Hari ini masuk hitungan ke tiga hari aku ditinggalkan oleh istriku pulang mudik, fantasi Tante Amy selalu hadir dalam kesepianku. Hingga tanpa kusadari pembantu Tante Amy mengetuk pintu depan rumahku.
Pak Pram saya ke mari disuruh Ndoro Putri minta bantuan Pak Pram untuk memperbaiki komputer Ndoro Putri, kata pembantu Tante Amy.
Ya.. inilah namanya kuthuk marani sundhuk (datang seperti apa yang diinginkan).
O ya, sebentar nanti saya susul. kusuruh Bik Ijah pulang duluan.Kulo nuwun.. kekethuk pintu depan rumah Tante Amy tanpa kudengar jawaban, hanya klethak.. klethok suara langkah kaki menuju pintu yang ternyata Tante Amy sendiri yang datang.
Silahkan masuk Dik Pram, Tante mau minta tolong komputer Tante kena Virus. Silahkan langsung saja ke ruang kerja Tante.
Tanpa berkatakata lagi aku masuk menuju ruang kerja Tante Amy yang menurutku seperti kamar Hotel 7 (Obat Sakit Kepalaku yang sedang puyeng ngelihat lenggaklenggok jalan Tante Amy di depanku).Sejujurnya kukatakan aku sudah tidak karuan membayangkan halhal yang menggairahkan. Sambil aku menunggu Scan Virus berjalan, kutelusuri pelosok ruangan kerja Tante Amy (sengaja kuhilangkan label Tante di depan nama Amy untuk menghibur dan membuat fantasi di benakku tentang kharisma seksualitas pemilik ruangan ini). Khayalanku buyar dengan kedatangan si pemilik ruang kerja ini. Pendek kata, sambil kerja aku di temani ngobrol oleh Tante Amy kesana kesini sampai akhirnya Tante Amy menyinggung rasa kesepiannya tanpa kehadiran anak di rumah yang megah ini.
Dik Pram nggak tahu betapa hampa hidup ini walau terguyur dan tertimbun harta begini tanpa kebersamaan suami dan hadirnya anak. Selain Om Jhony itu nggak bisa ngasih keturunan yang dapat memberikan kehangatan keluarga. Keadaan ini membuatku butuh teman untuk menghapus kekeringanku. cerita Tante Amy membuat kelakianku langsung bangun.
Perkawinanku diambang kehancuran karena kerasnya mertuaku menuntut kehadiran cucucucu untuk mewarisi peninggalan Papanya Om Jhon. Sebenarnya jujur kukatakan Om Jhony nggak mau pisah denganku, apapun yang terjadi. Malah pernah diluar kewajarannya sebagai seorang Suami dan kepala Rumah Tangga, Om Jhony pernah memintaku untuk membuat Bayi tabung. cerita Tante Amy tidak seratus persen kuperhatikan, karena aku lebih tertarik melihat betis biji timun Tante Ami dan pahanya tersingkap karena terangkat saat duduk di sofa.
Ternyata tanpa kusadari sebenarnya Tante Amy memancing hasratku secara tidak langsung. Walau sedikit ragu aku semakin mengarahkan pembicaraan ke arah seks. Tanpa sadar aku pindah duduk di dekat Tante Amy, dan tanpa permisi kupegang dan kuremas tangannya. Ternyata perlakuanku itu tidak mendapatkan penolakan sama sekali. Hingga akhirnya dalam posisi berdiri kudorong Tante Amy ke tembok dan kucium bibir merekah delima itu.
Dengan hasrat yang menggebugebu aku agak kasar dalam permainan, sehingga terbawa emosi menyerang sekujur tubuh Tante Amy yang tentunya takut ketahuan pembantu. Permainanku berhenti sejenak karena Tante Amy bergegas menutup pintu. Dan mungkin karena Tante Amy telah sekian lama kering tidak pernah disemprot air mani suaminya, dia terkesan terburuburu. Dengan cepat dia melepas pakaiannya satu persatu hingga menyisakan BH dan celana dalamnya.
Kini aku tahu betapa indahnya rumput tetangga dan betapa dahsyatnya gairahku. Kudorong Tante Amy rebah di atas meja kerja dengan tangan kananku meremas payudaranya yang kenyal karena belum pernah melahirkan. Terasa nikmat sekali payudaranya kuremasremas, sementara tangan kiriku melepaskan celana dalam biru lautnya. Aduh itu bulubulu halusnya membuatku merinding. Tidak kuingat aku siapa Amy itu siapa.., Nilam dan Ziddan (anakku) yang sedang jauh di sana, semuanya kulupakan karena aku sudah terselimuti nafsu setan duniawi. Aku semakin menggila melumat dan menjilat, meraba serta meremas pantat Tante Amy yang sekal plus mulus terawat ini.
Tante Amy menggelinjang kenikmatan merasakan pelayananku. Vagin4 Tante Amy ternyata masih teramat kuat mencengkeram penisku yang membuatnya terbelalak kagum plus ngeri melihat antinganting yang kupasang di bawah ujung kepala kemaluanku. Tante Amy tidak sabar menanti nikmatnya ditusuk pistol kejantananku. Lagilagi Tante Amy kelewat terburuburu menyerangku yang akhirnya aku merasa sedang diperkosanya. Antinganting yang maha dahsyat tergantung setia selalu bertahuntahun kupakai terasa sakit oleh hisapan dan kuluman serta gigitan giginya.
Lidah Tante Amy berputar memutari batang kemaluanku. Aku menggelinjang tidak karuan. Pikir punya pikir inilah hasil dari pikiran kotorku selama ini, ya sudah, kunikmati saja walau sakit. Mendadak Tante Amy ganas menyerangku, didorongnya aku ke sofa, dengan posisi duduk bersandar aku menerima tindihan tubuh indah Tante Amy yang posisinya membelakangiku. Kemudian dipegangnya pistol gombyokku dan diarahkan ke vagin4nya. Lalu dengan ngosngosan Tante Amy naik turun menekanku, ini berlangsung kurang lebih 15 menit.
Kini posisi Tante Amy menghadapku. Lagilagi dipegang penisku dan dimasukkan ke liang vagin4nya. Nah.., ini baru membuatku merasa enak karena aku dapat dengan leluasa mengulum putingnya dan mengusapusap bulu halus betis biji timunnya. Goyang sana goyang sini, sekarang dengan kekuatanku kuangkat tubuh Tante Amy dengan posisi berdiri. Kunaikturunkan dan kurebahkan di sofa tubuhnya. Kutaruh kaki indah ini di bahuku, kuhujani Tante Amy dengan gesekangesekan tajam. Dalam hal ini dia mulai merasa tidak tahan sama sekali, kakinya yang melingkar di bahuku semakin kencang menjepitku. Dia mengerang kenikmatan mencapai klimaks orgasme.
Aku merasa heran, aku merasa belum mau keluar. Sudah berbagai posisi kulakukan, belum juga keluar. Tante Amy semakin merintih kewalahan, aku tidak mau melepaskan hujananhujananku. Antinganting saktiku membantu membuatku dapat main sampai empat kali Tante Amy mengalami orgasmenya.
Hingga pada suatu ketika aku merasa mendekati pelabuhan, kubiarkan batang kemaluanku tertanam dan tertimbun bulubulu kemaluannya yang tidak seharum punya Citra, istriku. Tanpa sadar aku terikat kenikmatan sedang main dengan istri orang. Lalu laharku muntah di dalam vagin4 bersamaan dengan orgasme Tante Amy untuk yang kelima kalinya. Aku lemas dengan masih membiarkan penisku yang terbenam dan tertimbun bulu vagin4nya. Aku terkulai merasa hangat di atas tubuh Tante Amy yang basah oleh keringat.
Lamalama aku sadar, aku bangun tapi kok Tante Amy tidak bergerak. Ach.., mungkin dia tertidur kenikmatan. Kutepis anganku dari pikiran yang tidaktidak. Aduh mak, Tante Amy ternyata pingsan. Tapi melihat seonggok tubuh montok berbulu halus, gairahku tumbuh lagi. Perlahan kujilat dari ujung kaki sampai pangkal paha dengan membalik posisi pistolku menindih wajahnya. Kukulum vagin4 Tante Amy sampai tibatiba aku kelelahan dan tertidur.
Akhir cerita, perbuatanku ini berlangsung terus tanpa setahu suami Tante Amy dan Istriku. Sampai suatu hari kutahu Tante Amy sedang hamil tua yang tidak lain karena mengandung benihku, tapi herannya hubungan Tante Amy dengan suaminya tambah mesra. Kutahu juga belakangan hari mertua maupun orangtua Tante Amy sering hadir di rumah yang letaknya di depan rumahku.
-
Ibuku mengajariku ngentot saat kami diintip dibalik gorden
-
Asian Amateur Brunette Goes Nasty On Two Fat Cocks
-
Kisah Memek Bermain Dengan Wanita Bule
Duniabola99.com – Ini adalah pengalaman sekali seumur hidupku. Saat ini saya sekolah di Australia. Disini banyak disco party yang diselenggarakan juga oleh anak-anak Indonesia. Nah kebetulan last weekend tempo hari ada party di satu pub di Downtown. Saya pergi kesana dengan beberapa rekanku. Pembaca semuanya kan tahu bila rutinitas di party lebih malam lebih ramai.
Party ini baru diawali jam 10 malam, namun saya pergi sekitaran jam 11. Nyatanya yang datang telah agak banyak. Kurang lebih jam 12 malam, telah banyak orang yang disco, minum-minum, merokok di smoking ruang. Saat ini baru di keluarkan ketentuan kalau tiap-tiap bar atau pub di Perth tidak bisa merokok didalam, jadi di party ini disiapkan tempat merokok. Pokoknya suasananya enak sekali deh.Selalu saya minum-minum dengan rekanku di dekat barnya. Bar ini dekat sekali dengan tempat disco-nya, jadi sembari minum-minum serta bercakap kita dapat mengecengin orang yang tengah disco. Rekanku mengajakku minum, kuladeni namun dia menyuruhku yang pesan minumannya. Kebetulan ada waitress yang lewat, kupanggil lantas kupesan minuman beer. Waitress-nya orang Amerika. Berwajah oke, selalu body oke, buah dadanya kurang lebih 36B, pokoknya oke. Rekanku selalu mengajakku taruhan $500 bila saya dapat bersenggama dengan waitress itu. Saya sanggupi taruhannya.
Saat waitress-nya datang membawa minuman, kuberi tipnya agak besar (disini bila pesan apa-apa harus bayar panduan). ” Oh, thank you. My name is Stephanie. Do you need anything else? Call me if you want to order again. ” Waitress-nya tampak suka sekali. Kubilang kalau saya kelak pesan sekali lagi ke dia. Selalu dia pergi sekali lagi meladeni orang yang lain yang ingin pesan minum.
Setelah beer-nya habis, kupanggil sekali lagi si waitress itu, pesan minuman sekali lagi. Saat datang, kubayar sembari saya menggodanya. Nyatanya dia sukai. Habis menggoda sembari bercakap sebentar, kutanya jam berapakah dia usai kerja. Saya katakan saya ingin mengajaknya berjalan-jalan. Dia katakan beres jam 2 pagi. Saya katakan kelak kutunggu ditempat yang kutunjuk. Dia katakan oke. Beres langkah pertamaku.
Pada akhirnya saat ini telah jam 2 pagi. Rekan-temanku telah tidak sabar mendengar berita baiknya, namun mereka pergi sekali lagi ke tempat beda. Selalu saya segera ketemu waitress itu yang telah siap pergi, tak akan menggunakan baju kerja. Lagian party kan agak gelap jadi tidak demikian terang memandangnya. Saat saya ketemu dia, wow man, bodinya serta buah dadanya membuatku terangsang. Selalu kubawa saja dia ke restoran Thailand (restorannya buka hingga pagi), bebrapa bercakap mengenainya sembari minum. Nyatanya bercakap dengannya enak sekali kelihatannya saya telah mengenalnya mulai sejak dahulu. Pada akhirnya omongannya merembet ke arah gituan. Saya telah bernafsu sekali.Pelan-pelan kudekati dia selalu kucium pipi, ke leher hingga pada akhirnya ke bibirnya. Kebetulan kita duduknya agak mojok jadi tidak demikian terlihat orang yang lain, telah demikian saya pernah lihat jam tunjukkan jam 4 pagi, jadi telah sepi sekali. Nyatanya saya terima responnya. Kutanyakan padanya apakah ingin gituan denganku. Tahu-tahunya dia ingin. Pada akhirnya kita sepakat ingin ke tempatku soalnya tidak demikian jauh. Segera saja kami pergi ke tempatku.
Di mobil, tanganku telah mulai gatal. Satu tangan pegang setir, satu sekali lagi berkelana. Pelan-pelan tanganku menyelusup ke paha selalu ke daerah selangkangannya. Kebetulan dia menggunakan rok, jadi tanganku tak ada kesusahan masuk ke sela-sela pahanya. Dia nikmati benar elusanku. ” Mmmh.. mmh.. oohh.. ohh.. ” Sesudah kurang lebih 10 menit saya terasa CD-nya mulai agak basah, saya berhenti mengelus-elus sekali lagi soalnya telah tiba. Setelah tiba di apartemenku, kugendong dia sembari ciuman. Lidahku juga beraksi. Dia agresif sekali. Ke-2 tangannya memeluk leherku, selalu kakinya ke pinggangku. Hingga di kamarku, kita masih tetap ciuman. Tanganku mulai meraba buah dadanya yang aduhai besarnya.
Baru kesempatan ini saya rasakan buah dada orang bule, mimpi apa saya semalam. Kuremas-remas buah dadanya, dia makin nafsu saja. Saya telah tidak tahan menginginkan bersetubuh dengannya, kubuka baju dan roknya. Dia juga buka baju serta celanaku. Saat ini dia tinggal menggunakan BH serta CD hitam, sedang saya tinggal menggunakan CD, saya memandangnya menjadi tambah nafsu. Kelihatannya warna hitam itu lambang warna sex. Kupeluk dia dari belakang sembari mengelus-elus buah dadanya sembari mencium lehernya.
Selalu kubuka BH-nya. Ini event yang menggairahkan. Kuelus-elus buah dadanya yang mulus itu. Dia juga nampaknya terangsang sekali. Kubuka CD-nya bebrapa perlahan selalu giliran dia buka CD-ku. Kemaluanku telah tegang sekali. Dia lihat kemaluanku lantas mengelus-elus batang kemaluanku. ” Oh.. oh.. mmhh.. ” tidak berapakah lama automatis dia mengisap batang kemaluanku ” Oh.. yes.. oh.. ” Mainan lidah serta mulutnya yang telah mahir itu buat kemaluanku tegang prima. Telah 10 menit kurang lebih dia mengisap batang kemaluanku. Saya telah nyaris keluar namun kutahan serta kusuruh dia berhenti. Selalu kurebahkan dia di ranjang. Kubuka pahanya lebar-lebar, terlihat bulu kemaluannya rapi berwarna coklat serta liang kemaluannya yang merah merekah.Kujilati buah dada serta puting susunya. Dia meringis kesenangan. Kurang lebih kujilati sekitaran 5 menit buah dadanya dengan bergiliran kanan serta kiri. Selalu kujilati serta kumainkan klitorisnya, tanganku yang satu mengelus-elus pahanya, satu sekali lagi mengelus-elus buah dadanya. Dia nikmati enaknya jilatanku, ” Mmmhh.. ooh.. yes.. baby.. uuhh.. faster.. uhh.. ” Sesudah nyaris 10 menit dia mulai orgasme. Dia telah seperti kemasukan setan, kupercepat pergerakan lidahku.
Pada akhirnya dari liang kemaluannya keluarkan banyak cairan. Kujilati cairannya hingga bersih walau agak bau serta asam. Namun saya sukai. Saya mulai aksiku namun terlebih dulu saya menggunakan kondom dahulu takut kemungkinan penyakit. Kuarahkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya yang telah terangsang sekali, selalu kumasukkan bebrapa perlahan, ” Bless.. ” masuklah batang kemaluanku ke lubang kemaluannya, ” Oh.. mmhh.. ” saya tak ada problem memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya, soalnya dia telah tidak perawan sekali lagi serta kemaluannya telah agak basah. Pelan-pelan kugenjot dia sembari berciuman.
Sebagian waktu lalu, tempo permainanku kupercepat. Dia meringis kesenangan, kupercepat sekali lagi, dia makin agresif. Kurang lebih 15 menit permainan kami berjalan, dia keluarkan cairan sekali lagi. Saya dapat rasakan karna pergerakanku semakin licin.
Sesudah ambil nafas sebentar, saya katakan ingin ganti tempat doggy model. Selalu dia menungging di dekat tepi ranjang. Kuelus-elus pantatnya yang montok, lalu kuarahkan kemaluanku serta memasukkan bebrapa perlahan. Tanganku mengelus-elus buah dadanya, ” Ohh.. uuh.. uhh.. ” dia kesenangan. Selalu kugenjot sekali lagi makin cepat, dia mulai klimaks saat ini, ” Ohh.. ahh.. aahh.. mmhh.. ” dia ingin keluar, namun saya masih tetap dapat menahan punyaku. Pada akhirnya liang kemaluannya berlepotan cairan kewanitaannya. Kucabut kemaluanku sembari membalikkan tubuhnya serta menyuruhnya rebahan di pinggir ranjang.Kujilati bibir kemaluannya hingga bersih lantas kusuruh dia main diatas. Saya rebahan, lantas dia dengan tempat jongkok diatas tubuhku coba memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya. ” Bless.. ” dia menggoyangkan pinggulnya serta pantatnya. Dia percepat goyangannya ” Aahh.. aahh.. ahh.. ” saya katakan kalau saya telah ingin keluar. Dia menggenjot sebentar lalu berdiri melepas kondomku, selalu dia menghisap batang kemaluanku dengan ganas. ” Oh.. sangat nikmat.. ” pada akhirnya spermaku muncrat didalam mulutnya, enak sekali rasa-rasanya. Dia menjilati spermaku hingga bersih.
Setelah permainan ini usai, kita tidur dalam kondisi bugil. Kita baru bangun jam 3 sore, lantas kuantarkan dia pulang. Hingga di tempat tinggalnya, saya telah janjian ingin ketemu sekali lagi serta bertanya nomor teleponnya. Pada akhirnya saya telepon rekanku serta pada akhirnya bisa $500 dari rekanku itu. Lumayan $500 buat menutupi bayar apartemenku serta bisa kesenangan tidak ada tara sekali lagi. Sering-sering taruhan seperti begini oke juga.
-
Nikmati Tubuh Istri Sepupu
Pertama kali aku mengenal dirinya, aku kagum dengan budi pekerti dan kesopanan bicaranya. Saat itu aku masih ingat, dia sudah duduk di bangku akhir SLTP dan usianya menginjak 15 tahun. Waktu itu aku sudah bertunangan dengan kakak sepupunya yang sekarang telah menjadi istri tercintaku dan dikaruniai seorang putra yang imut.
Sebut saja namanya Fitri, seorang istri 23 tahun, ibu dari balita berusia satu tahun yg berwajah teduh dengan sorot mata tajam yg membuat libidoku bergejolak setiap kali bertemu pandang dengannya. Senyum dari bibirnya yg tipis, dipadu dengan lekukan bra 34B yg selalu tercetak dengan jelas di balik setiap pakaian ketat yg dikenakannya, plus, legging yg menjadi kesukaannya selalu membuat penisku menggeliat liar. Suaminya berprofesi sebagai supir distributor F&B yg diproduksi dari daerah ini, untuk didistribusikan ke berbagai hotel di Jakarta; yg pulang setiap seminggu sekali.
Kembali pada pokok cerita, mudik kali ini aku kembali bertemu dengannya saat keluarganya termasuk sepupu istriku mengunjungi keluarga istriku untuk bertamu; selepas mengetahui bahwa aku dan istriku sudah sampai di kampung halaman. Posisi dudukku berada di ruang tengah, dan istriku berada di dapur. Setelah bersalaman, Fitri segera mencari istriku di dapur. Sensor tinggi dari telingaku menangkap komunikasi mereka dalam bahasa daerah, yg jika diartikan kurang lebih seperti ini:
I: Istriku
F: Fitri
A: AkuF: “Teteeeh! Apa kabaaar??? Udah lama ga ketemu! Makin molegh (padet) aja teh!”
I: “iiih Si Fitri bisa ajjaaah… yg ada kamuh yg makin seksi ajah! Tuh liat, kemejanya aja udah meletet begitu! Jadi keliatan atuh dalemnya kalo kancingnya ketat begituh”!
F: “Ah, gapapa teh… sedekah buat cowo!”
Kebetulan memang aku duduk di sofa panjang yg memungkinkanku untuk melihat jelas ke arah dapur. Fitri dan istriku mengobrol dalam posisi berdiri, dan Fitri mengenakan kemeja putih agak transparan dgn tanktop hitam sebagai daleman, dipadu dgn legging berwarna hitam yg membentuk dengan jelas bagian pinggul ke bawah. Fantasiku semakin liar ketika kuperhatikan dari jauh, tidak ada ceplakan celana dalam di legging si Fitri… which means dia menggunakan g-string -atau jangan2- tidak menggunakan underwear sama sekali!
Lamunanku buyar tatkala keponakanku memanggilku minta THR, maka untuk sejenak aku mengalihkan perhatian sejenak ke para ponakanku untuk memberikan THR yg memang telah kusiapkan dlm amplop angpau warna pink. Tidak disangka, si Fitri tiba2 sudah persis di sampingku.
duduk dgn gaya manja di dudukan untuk tangan di sofaku.
F: “Ooommm… buat Pitri maannaaahh?”
A: “Kamu udah nini nini begitu masa masih mau THR?”
F: “Namanya juga ibu rumah tangga yg kesepian ditinggal suami kerja, oom… jadi wajar atuh dapet THR dari si Om! Bener kan teh? … (Keluarga tertawa mendengar celetukan Fitri)”
I: “iyah yang, gapapa… kasih dua amploplah sekalian buat si kecil..”
A: “Yasudaah kalau begituuuu…”
Sesaat kukeluarkan dua buah amplop angpau dari tas kecil berwarna hitam yg selalu kubawa kemana-mana dan kuberikan keduanya ke jemari lembut bersih si Fitri.
F: “Aduuuh… Si om mah baik banget! Andaikan AA nya Pitri kaya si Om…”
Kuanggap kalimat itu sebagai sebuah kalimat “basa basi” karena keinginannya telah terpenuhi.
Sekian lama kami bercengkerama dgn anggota keluarga lainnya di ruang tengah, dan Fitri masih tidak beranjak dari tempatnya semula. Bahkan beberapa kali, entah dilakukan dgn sengaja atau tidak, ia melingkarkan tangannya ke belakangku. Karena posisinya berada di pinggir sofa (dudukan tangan), maka saat ia melingkarkan tangannya, otomatis payudaranya beberapa kali menyentuh daun telingaku.
Lagi2 kubuang otak mesumku dengan berpikir bahwa ini adalah sepupu istriku yg SUDAH BERSUAMI.. maka kuanggap ini sebagai “kebetulan” belaka walaupun aku berusaha keras untuk menahan pikiran liarku yg seolah menggedor setiap pintu di dalam otakku, meminta paksa untuk dibebaskan dgn segera!
Hampir memasuki waktu malam, keluarga Fitri pamit, namun tanpa dirinya. Dia bilang mau nginep beberapa hari mau ngobrol2 sama tetehnya (istriku). Jadi, keluarganya pulang tanpa Fitri dan anaknya.
Seperti biasa, aku mengambil posisi di ruang tengah karena aku perokok berat, sementara istriku dan sepupunya ngobrol di ruang TV sambil Fitri menidurkan anaknya yg masih berusia 1,5 tahun itu. Karena suasana santai, maka Fitri telah berganti kostum menggunakan tanktop dan hotpants warna pink saat ngobrol dgn istriku. Penisku semakin berdenyut melihat pemandangan seperti itu di depanku
Tak lama kemudian, aku ingin buang air kecil, dan kebetulan di kamar mandi ada Abah, orang tua laki-laki istriku. Jadi, aku bilang ke istriku bahwa aku mau ke pincuran (pancuran yg difungsikan untuk tempat mandi/mencuci pakaian/buang air kecil).A: “Aku pipis di pincuran aja deh… di kamar mandi penuh”
I: “Ya udah sanah, hati2 gelap! Jalannya licin loh…”
A: “Iya gapapa, pelan2 aja”
F: “Pitri ikut, Om… Udah nahan juga dari tadi…mana si Abah lama banget lagih..”
Deg! Apakah ini waktunya? Tuhan, kok ya cepat sekali Kau beri aku ujian yg berat ini
A: “oh gitu? Hayuk atuh…”
Dan aku mengambil hp ku untuk difungsikan sebagai senter. Aku berjalan di belakang Fitri yg sedang memakai jaket sembari mencari sendalnya di depan rumah. Saat ia merunduk, dengan jelas aku bisa melihat bongkahan pantat kenyalnya yg dibalut shortpant karet warna pink -dan lagi2- tanpa ceplakan celana dalam!
A: “… … …”
F: “Om, kok ngelamun gitu??”
A: “Ah, nggak… Itu lagi ngeliatin jalan ke pincuran, ternyata gelap juga ya? (Ngeles)”
F: “Di sini emang gitu, Om… Ga ada lampu buat ke pincuran… Hayuk atuh!”
Maka kami berjalan beriringan, dan para suhu pasti bisa menebak bahwa aku kembali memposisikan diri berjalan di belakang Fitri untuk memperhatikan ayunan pinggul, pantat, dan paha mulusnya haha. Tidak berapa lama kemudian di tengah jalan berembun yg licin, dia terpeleset. Karena aku persis berada di belakangnya, maka aku dgn sigap menangkap tubuhnya… Dan dengan jelas aku bisa melihat payudaranya yg terbalut tanktop pink di balik jaketnya yg hanya diritsleting setengahnya. Yg lebih membuatku kaget, dari selipan tanktop pink itu aku tidak melihat adanya bra atau kemben atau apapun itu untuk menutupi putingnya! God damned! I think this situation is well prepared
F: “Aduh! Maaf Om… Licin banget jalannya!”
A: “Iya, udah mulai ngembun soalnya! Pelanpelan aja, Fit! Yuk sini…”
F: “Iya Om, pelan2 yah…”
Entah kenapa, tanganku secara otomatis meraih pinggulnya untuk berjalan berdampingan denganku, namun posisi Fitri berada agak ke depan, dengan tanganku tetap melingkar di pinggulnya; sehingga dengan bebas penis tegangku yg masih terbungkus celana pendek warna hitam ini bisa kugesekkan ke hotpants karetnya yg berwarna pink.
Langkah demi langkah kami berjalan pelan sekali, dan setiap langkah terhenti, penisku kugesekkan ke bongkahan pantat sebelah kanannya sambil tangan kiriku menahan pinggulnya, terlihat seolah berhati hati tetap menahan agar Fitri tidak terpeleset lagi. Entah disengaja tau tidak, kok ya di setiap langkah itu dia seperti mengerti maksudku. Setiap kugesekkan penisku ke pantatnya, dia seperti menekan pantatnya ke batangku… Setiap kali pasti begitu! Jarak antara rumah ke pincuran yg hanya 20 meter-an sepertinya terasa lama sekali karena kami melangkah “sangat hati2” … Atau lebih tepatnya, “saling menikmati” kali ya!
Sesampainya di depan pincuran, aku segera menurukan celanaku dan penisku yg tegang sedari tadi langsung terbebas dari sangkarnya. Tapi aku baru sadar, bahwa tanganku masih pegang telepon yg kufungsikan sebagai senter. Tanpa pikir panjang, kupanggil Fitri untuk pegang teleponku, jd aku bisa buang air kecil dgn leluasa.
A: “Fit, tolong pegang teleponku doong… Tadi lupa main masuk aja”
F: “Iyaah Om, kadieukeun atuh hapenyaah…”
Agar para suhu bisa membayangkan, pincuran ini berada di bawah jalan setapak; terdiri dari beberapa buah bilik yg saling bersebelahan. Kebetulan pincuran ini tdk memiliki tempat BAB, tapi memang dikhususkan untuk pipis atau mencuci baju. Sebuah bilik pincuran berukuran kurang lebih 2×3 meter, dengan air yg selalu mengalir selama 24 jam dari sebuah pipa PVC.
Kembali ke jalan cerita, karena memang posisi badan jalan ke pincuran licin karena embun, maka bisa ditebak… Fitri, perempuan dengan dada 34B itu kembali terpeleset saat ingin meraih teleponku, dan aku reflek membalikkan badanku untuk menangkapnya.
BRUKKK!!!
Aku menangkapnya untuk kedua kalinya. Bedanya, kali ini posisi tubuhku agak membungkuk (masih dlm posisi berdiri) dan tubuh kami saling berhadapan, dan lebih parahnya lagi, penisku berada dalam posisi bebas dengan kepala Fitri berada di dadaku. Yg membuatku heran, kali ini tidak ada reaksi dari si Fitri.
A: “Fit, kamu gapapa?”
F: “… … …”
A: “Fit, kamu kenapa? (Sambil kuletakkan tanganku di wajahnya)”
F: “(posisi wajah masih menghadap bawah)Iya, Pitri ga apah2…
(Mengubah posisi wajah menatapku)…
Kontol qamuh gede juga yah?”OMG!!! Bagai disambar petir rasanya! SHIT!!! Ternyata posisi tangannya sudah memegang penisku dengan lembut. Perasaanku campur aduk antara khawatir dgn kondisinya, tapi juga sekarang shock karena posisi tangannya sudah berada di penisku yg tegang sedari tadi.
F: “Masih mau pipis ga, Om kalo diginiin? (Sambil mengocok penisku maju mundur dgn perlahan)…”
A: “Ouw… nakal banget kamu, Fit! Kalo aku bilang udah ga mau pipis lagi, gimana?”
F: “Hihihi… Mmm… Kalo kamu ga mau pipis, nih, matiin lampu flashnya dong, om… Soalnya Pitri mau pipis sebentar…”
Tangan Fitri tetap memegang penisku sambil berjalan perlahan ke tempat pipis di pincuran. Kemudian, dia menurunkan hotpants karet pinknya sampai batas lutut, dan berjongkok untuk pipis… Jadi posisi wajahya persis berada di depan penisku yg semakin tegang.
F: “Deketan atuh, Om… Biar bisa sekalian…”
A: “… … …”
Dengan sigap aku mematikan flashku sambil melangkah maju ke depan sehingga posisi testisku menempel ke pipi si Fitri. Tangannya tetap mengocok penisku dengan perlahan, namun dilakukan dgn genggaman yg kuat.
F: “Si Teteh pasti seneng banget dapetin qamuuh… Udah baik, gak pelit, pasti pinter ngewe kalo kontolnya gede begini”
Aku tidak menduga bahasa seliar itu bisa keluar dari mulut kecil nan menggairahkan yg selama di depan keluarga istriku selalu mengeluarkan kalimat yg santun. Aku tidak mengira di balik sosok sepupu istriku ini tersimpan figur iblis wanita yg ganas dan bisa keluar di saat2 tertentu… seperti yg terjadi padaku saat ini.
A: “Haha… kok kamu bisa bilang gitu, Fit? Ukuranku bukannya ukuran standar laki2 Asia?”
F: “(Sambil menempelkan bibirnya ke penisku)… Mmmh Pitri mah teu ngarti … Mmmhh… urusan Asia Asia-an… Yg penting sekarang Pitri tau kalo kontol kamu gede! Lebih gede dari suami aquh…mmmhh”
Fitri yg masih dlm posisi jongkok dengan hotpants pink yg turun setengah, telah menempelkan bibirnya di penisku dan mulai menjilati ujung penisku dengan jilatan-jilatan kecil persis seperti yg aku inginkan! Jilatan jilatan kecil dekat lubang penis yg menimbulkan sensasi ngilu nikmat yg akan membangkitkan libido tinggi yg selama ini bersembunyi di dalam tubuhku.
Kemudian, dia mulai mengulum kepala penisku… bibirnya berusaha menyesuaikan dengan penisku dengan ukuran mulutnya yg mungil, dan kembali memainkan lidahnya di sekitar lubang dan lingkaran kepala penisku. Perlahan, dia mulai menjelajahi penisku lebih dalam; lebih turun lagi dan semakin ke bawah.
Aku merasa ujung penisku telah menyentuh sesuatu, yg menurutku adalah ujung kerongkongannya. Sepertinya dia berusaha menjangkau pangkal penisku, namun tak kuasa, sehingga ia tersedak dan mengeluarkan penisku dari mulutnya… Diikuti dengan air liur yg melimpah ruah dan masih tersambung antara penisku dan bibir mungilnya.
A: “Ouw… kamu seksi banget sih, Fit! Aku suka banget sama gaya blowjob kamu!”
F: “Ssshh.. Haaah… Pitri ga kuat kalo semua, Om! Sluurpp… Kontol kamu kok lain yah? Jadi penasaran.. sshhh.. masa aku ga bisa fellatio-in qamuuh…”
DAMN… Man! She knows about Fellatio! Suatu hal yg hanya berada dalam imajinasiku bahwa istriku suatu saat tahu banyak mengenai sex seperti apa yg kuharapkan… Namun ternyata harus kudapatkan dalam sosok sepupunya!
Akupun mulai memberanikan diri untuk lebih membungkuk. Sambil memegang hp, jemari tangan kiri kufungsikan untuk membelai rambutnya, sementara jari tangan kananku yg bebas mulai menurunkan sedikit retsleting bagian atas jaketnya, untuk kemudian masuk ke balik tanktop bagian atas… Dan ternyata benar: Fitri tidak pakai BRA!
Jemari kananku semakin leluasa membelai dan meremas-remas dada kirinya, sementara penisku masih berada dalam kuluman bibir mungil Fitri. Dengan perlahan kuapit putingnya dengan telunjuk dan jari tengahku, dan kupilin dengan sangat hati hati.
F: “uuhh… auw.. Kamu pinter banget sih sayaaang… Mmhhh… sayang pinter mainin pentil Pitri.. Eemmhhh.. (Sambil terus maju mundur perlahan memainkan penisku dlm mulutnya)”
A: “(berbisik) Sssttt… Jgn kenceng2, Fit! Nanti kedengeran orang ga enak akh! Terusin, Fit… Kamu suka yah blowjob-in aku?”
F: “Iya… MmpPhhrrr.. Pitri suka kontol kamu sayang! Cup..plup… Pitri suka nyepongin kontol kamu”
A: “Jangan lama2 atuh, Fit.. Gantian dong!”
F: “(matanya melihat ke mataku penuh tanda tanya dan melepas penisku dari bibir mungilnya) … Gantian gimana maksudnyah, Om? Emang biss… Mmffff…”
Sebelum Fitri menyelesaikan kalimatnya, tanpa banyak cingcong langsung kukulum bibir nya sambil kumainkan spesialisasiku: French Kiss! Sambil melakukan itu, kuarahkan tubuh seksi dengan hotpants pink yg turun selutut itu untuk berdiri, sambil perlahan kuarahkan mundur sampai dia bersandar di betonan dinding bilik pincuran.
Alih2 berpikir untuk merekam peristiwa laknat nan nikmat tersebut, aku malah memasukkan smartphoneku ke dalam jaket sambil mencumbu sepupu istriku itu. Penisku kugesekkan sejajar dengan mulut vaginanya, sementara tangan kiriku membelai perlahan leher bagian belakang si Fitri. Bibir dan lidahku teleh berpindah ke leher sampingnya, sementara jemari kananku masih membelai puting sebelah kirinya yg sudah benar2 keras di balik tanktop pink yg dikenakannya.
F: “Gantian kumaha sih, Om? Aaahh… SiOm meni pinter pisan jilatin kuping Pitri… Mmmhh.. Uugghh.. Mmphh..”A: “sluurpp.. mmhhh.. Ini belum, Fit! Maksudku gantian itu yg iniii…”
Seketika aku langsung berjongkok ke depan vaginanya, dan mengarahkan dia untuk sedikit mengangkang. Fitri pun menekuk kedua tangan di samping telinganya, dan merendahkan tubuhnya sedikit agar bisa mengangkangi wajahku. Melihat pubis tanpa bulu dan vagina yg sudah dlm posisi terangsang merekah persis di depanku, mataku gelap! Langsung kuserang vaginanya bertubi tubi dengan lidahku, mulai dari klitoris, sisi2 lubang vagina, dan kuusahakan untuk memasukkan lidahku sedalam2nya ke liang vaginanya. Tangan kanan Fitri mulai berubah posisi untuk menjambak rambutku seolah mengarahkanku ke bagian vagina yg diinginkannya untuk bersentuhan langsung dgn lidahku.
F: “..ooUhh.. Eeemmhh.. Aah.. Sshhhh.. Enak sayaang.. Aahhhh.. Eemhh.. Pitri baru sekali inih diginiin sama Om.. OUh.. Gatel, sayaang.. Ahhh..sshhh…”
A: “… … …”
Ia sudah tidak mempedulikan kata panggilan untukku yg terus menerus berubah: antara “om” dan “sayang”. Namun begitu, aku tidak mempedulikannya. Tidak sepatah katapun keluar dari mulutku dan terus kujilati dan kuhisap vagina Fitri tanpa berhenti.
Untuk menambah sensasi, sambil menjilatinya, kubasuh jemari kananku dengan air yg mengalir di pincuran, dan setelah kulirik dan kuyakin bersih, segera kurapatkan telunjuk dan jari tengahku, untuk kemudian kumasukkan dengan sangat perlahan ke dalam vagina si Fitri. Semakin lama semakin dalam sampai jariku tenggelam sepenuhnya.. Dan kukocok vaginanya dengan perlahan dan speed yg semakin meningkat.
Saat kulirik ekspresinya seperti sedang menahan sesuatu, bibirku pindah menyusuri leher dan kemudian kukulum dan kujilati kupingnya -sementara tangan kananku tetap mengocok vaginanya-
A: “Gimana rasanya Fit?”
F: “mmmh.. mmhh.. Enak banget! Kamu pinter banget entotin Pitri pake tangan! Pitri belom pernah diginiin, Om.. Aah.. Terusin sayang.. Sshhh.. Aaah.. Mmh, Pitri sayang sama Om.. Aahh..”
Semakin kukenali mimik wajahnya seperti sudah ndak kuat menahan sesuatu yg sudah sedari tadi ditahannya. Semakin kupercepat kocokanku pada vaginanya, dan makin kuperdalam lidahku menyentuh telinganya. Sejenak dia berucap:
F: “mmh.. Oom, takutnya Pitri pipis inniiihhh.. Mmhpphh.. Mmpphh….”
A: “Ga apa2 Fit.. Pipisin aja tanganku jangan ditahan2 ya, geulis! Hayuk atuh aku mau lihat..”
Tetiba desahan Fitri semakin meninggi, pinggulnya bergoyang semakin hebat dan tangan kanannya mencengkeram tanganku dengan kuat. Khawatir berteriak, segera kuarahkan tangan kiriku menutup bibir mungilnya yg terbuka setengah itu.
F: “mmpphh.. Aah.. Aah.. Aaauuuw.. Aah.. Pitri pipis omm.. Pitri pipiiimmmpppfff… ”
A: “Ssstt..(Tanganku membekap mulutnya)”
Benar saja, dalam sekejap aku merasa telunjuk dan jari tengahku seperti dijepit sekuat tenaga, dan seperti ada sesuatu yg mendorong keluar! Secepatnya kulepas jemariku dari vaginanya, dan…
SOOORRR… SRRRT.. SRRT..
Semburan pertama sangat kuat dan kencang..
Semburan kedua semakin berkurang..
Dan semburan terhenti setelah yg ketiga!
Ini adalah pertama kalinya kumelihat seorang perempuan squirt dengan mata kepalaku sendiri! Selain itu, ini juga kali pertama aku membuat seorang perempuan squirt dalam hidupku!
Nafas fitri tersengal sengal.. memburu layaknya seseorang yg terpuaskan! Ekspresi yg sungguh berbeda dgn ekspresi buatan yg banyak kulihat di film biru yg banyak tersimpan di hardisk notebook-ku. Kakinya bergetar hebat, hingga tangan kananku yg basah karena lendir kenikmatan dari vaginanya harus menopangnya agar ia tidak terjatuh; dan dengan perlahan kulepaskan dekapan tangan kiriku yg menutup bibir mungilnya yg masih mengeluarkan desahan lemah. Keringat membasahi wajah dan lehernya, membuat penisku yg masih berada di luar celana semakin keras dan berkedut semakin kencang!
F: “(dengan suara tersengal sengal).. hhhh… hhh… Pitri pipis yah, Om? Maap yah, Om.. hhh.. hhhh..”
A: “(dgn suara berbisik di telinga Fitri)… Gapapa Fitri sayaaang… Ekspresi kamu bener2 nafsuin banget tadi.. Puas banget aku liatnya”
F: “hhh.. Pitri lemes banget.. Tapi kamu kan belomaaan..”
A: “(berbisik dgn nada menenangkan).. Gapapa, Fit.. Kan aku masih 4 hari lagi di sini. Nanti2 juga gapapa..”
F: “..hhhh..hhhh..tapi nanti belum tentu nemuin waktu kaya gini lagi, sayaaang!”
A: “Sssttt..jgn teriak, Fit! ga enak sama orang orang”
F: “tenang aja,sayang.. Mulai jam 7 malem jarang ada orang yg ke sini…soalnya banyak yg bilang di sini angker, dan pada males juga ke sini soalnya gelap, ga keliatan jalannya… Kaya kita tadi.. Tapi kalo kita kan makin ga keliatan makin nempel.. Makin nempel jadi makin enak, ya kan sayang??”
Kemudian dia kembali menciumku, dan lidah kami kembali berpagutan satu sama lain. Sejenak Fitri melepaskan pagutannya, menengadahkan tangan kiri ke dekat bibirnya yg merekah, dan meludah. Setelah itu, dia meraih batangku yg masih tegak berdiri, mengusap batang penisku dengan ludahnya dan menggerakkan tangannya maju mundur dgn perlahan, sementara bibirnya kembali memagut bibirku dengan rakusnya!
-
Foto Ngentot Cewek pirang Haley Reed sepong kontol beras sebelum bercinta hardcore
Duniabola99.com – foto cewek kurus pirang toket kecil Haley Reed dipaksa ngentot oleh abang tirinya yang berkontol gede dan memaksanya untuk oral sex dan memasukkan alat bantu sex ke dalam memeknya sebelum hantam dengan kontolnya yang besar dan menelan semua air maninya. Joker8899