Author: dbgoog99
-
Blonde Kanae Amazes With Blowjob In Full POV Scenes
-
Cerita Sex Ibu Majikanku Yang Benar- Benar liar Di Tempat tidur
Link Bokep – Narasi Seks Ngentot Ibu Majikanku yang Benar-benar liar di Tempat tidur – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Seks Dewasa Asyiknya Bercinta dengan Seorang Pramugari. Saya betul-betul lemas dengar keputusan faksi management perusahaan ini hari. Bulan kemarin perusahaan telah sampaikan gagasannya untuk kurangi beberapa pegawai, termasuk sopir. Ini hari saya tahu saya termasuk yang terkena PHK.
Istriku tidak banyak berbicara saat kutunjukkan surat penghentian hubungan kerja tersebut. Dia cuma melihati bayi kami yang baru berumur tiga bulan. Terpikir di pikiran kami bagaimanakah cara menjaga bayi ini tanpa tugas. Pesangon yang tidak berapa banyaknya tentu tidak akan tahan lama.
narasi seks, supir, majikan, narasi seks liar di tempat tidur
Narasi Seks Ngentot Sepanjang satu minggu penuh saya sibukkan diri iklan lowongan kerja di koran dan bertandang ke beragam jenis perusahaan untuk mencari pekerjaan. Hasilnya kosong. Untungnya sorenya istriku bawa berita bahagia.
Pak Sulaiman, lelaki tua yang tinggal tidak jauh dari rumah kami terkena stroke. Dia harus istirahat keseluruhan dan stop menyupir untuk majikan nya. Kata istriku, majikan pak Sulaiman perlu supir baru selekasnya. Istriku menimbarkan selembar kertas tertulis nama dan alamat majikan Pak Sulaiman.Besok paginya saya segera melaju ke rumah Pak Tan, bekas majikan Pak Sulaiman. Rumah Pak Tan hebat besar dan eksklusif. Pembantu Pak Tan membuka pintu gerbang dan menyilahkan saya menanti di teras. Sesaat selanjutnya Pak Tan menjumpaiku. Dia seorang lelaki Cina tua, bos sebuah perusahaan perlengkapan masak di Surabaya.
“Kamu tetangga Pak Sulaiman?” Bertanya Pak Tan.
“Betul, Pak. Nama saya Andi”
“Kamu terlihat muda sekali. Berapakah umurmu?” Bertanya Pak Tan.
“24tahun, Pak”
“Telah lama menjadi supir?”
“tiga tahun, Pak”“Oke, Andi. Langsung. Kamu bisa menjadi supir individu istri saya. Istri saya ialah Tempat Manajer perusahaan. Dia harus banyak berkeliling-keliling ke cabang-cabang perusahaan di beberapa kota lain di Jawa Timur dan di Indonesia,” terang Pak Tan. “Upah tiga bulan awal Rp 1,dua juta. Sepakat?”
“Sepakat, Pak”
“Kamu mulai kerja ini hari!” kata Pak Tan.Satu minggu telah saya jadi supir Nyonya Tan. Dari pegawai kantor, saya tahu nama Nyonya Tan ialah Yena, sebuah nama yang cantik. Di dalam kantor, beberapa pegawai begitu enggan dan hormat kepadanya, dan tidak pernah ada yang berbicara jelek mengenai wanita hebat ini.
Di mobil, saat tidak sedang menghubungi, Bu Yena tidak banyak berbicara. Seperti pagi hari ini diperjalanan ke Malang, ke arah kantor cabang. Dia cuma berbicara sejumlah patah kata jikamana saya terlampau cepat atau terlampau perlahan berkendara.
Kami sampai di Malang saat sebelum tengah hari. Bu Yena majikan ku langsung pimpin rapat beberapa pegawai. Saya sendiri segera ke arah warung makan di muka kantor. Sesudah 3 jam menanti, perutku mulas. Tentu itu karena sambal pecel lele yang kumakan di warung barusan. Saya cari WC. Kata pegawai kantor, WC supir ada pada bagian belakang. Saya selekasnya menyelusup ke belakang cari WC yang diartikan, melalui lorong-lorong sempit setumpukan stock barang perusahaan.
Sesudah usai dengan masalahku di dalam kamar kecil, saya berniat lagi di depan melalui lorong-lorong sempit tersebut. Dinding salah satunya lorong itu rupanya ialah kaca salah satunya ruangan kantor. Gorden dinding kaca itu terbuka sedikit, dan tidak menyengaja dari sela kecil itu saya menyaksikan sebuah episode hebat, yang sudah tentu bukan aktivitas kantoran umumnya.
Seorang lelaki muda sedang asyik merengkuh, mencium dan dengan lidahnya mencari dada wanita yang saya mengenal benar, yaitu Bu Yena. di atas sebuah sofa di ruangan kantor kepala marketing cabang Malang.
Sisi atas blus Bu Yena majikan ku lebar terbuka, memperlihatkan dadanya yang penuh dibalik BH yang tergerai samping. Bu Yena terlihat demikian nikmati tersebut. Kepalanya terdongak dengan mata terpejam bibirnya terbuka. Jika tidak ada dinding kaca ini, saya tentu bisa dengar desah-desah enaknya. Saya terdiam nikmati episode kecil di sela sempit tersebut.
Tidak menyengaja lututku sentuh setumpukan stock barang pecah iris. Setumpukan piring jatuh bersebaran, memunculkan suara yang jelas kedengar dari di dalam ruang. Kusaksikan tindakan Bu Yena dan lelaki itu berhenti saat itu juga. Saya lari menjauh, tidak harus repot mengatur kembali piring-piring yang berantakan.
Satu jam selanjutnya Bu Yena keluar kantor dan meminta kembali ke Surabaya. Saya tidak berani banyak berbicara dalam mobil. Bu Yena pun tidak, tetapi dia terlihat rileks sekali. Saya bertanya dalam hati apa dia mengetahui saya melihatnya barusan. Dua puluh menit selanjutnya, masih juga dalam perjalaan kembali ke Surabaya, dia keluarkan suatu hal dari tasnya.
“Andi, berapakah umurmu?” Bertanya Bu Yena mendadak.
“24 tahun, bu”
“Telah menikah?”
“Telah, Bu. Saya punyai bayi umur tiga bulan”Mendadak Bu Yena melempar satu amplop tebal ke bangku di sebelahku. Beberapa lembar 100 beberapa ribu terlihat dari ujung amplop yang terbuka.
“Itu buat kamu dan anakmu. lima juta rupiah!” kata Bu Yena.
“Buat saya?” tanyaku bingung.
“Ya, buat kamu,” tegas Bu Yena.
“Wah, buat apa ini, ya, bu?” tanyaku tidak memahami. Saya menyaksikannya dari kaca spion. Dapat kusaksikan Bu Yena majikan ku tersenyum dari kaca tersebut.“Ini uang tutup mulut. Saya tahu kamu melihat saya sedang bermesraan sama Alex barusan. Jangan ada yang mengetahui ini. Jika Pak Tan tahu, itu bermakna dari kamu. Dan kau pasti kehilangan tugas. Kunci mulutmu dengan uang lima juta itu, dan kau masih tetap dapat bekerja. Paham?” tutur Bu Yena tegas.
Saya termenung sesaat. Kuberanikan berbicara, “Ibu tidak butuh memberikan saya uang tersebut. Saya akan tutup mulut. Ibu dapat pegang kata-kata saya” “Tidak! Mengambil saja! Dan jangan berbicara kembali!” tersebut kalimat paling akhir bu Yena. Selainnya, dia tidak berbicara kembali. Besoknya saya menyerahkan uang ke tabunganku tanpa bilang-bilang istriku. Dan seterusnya, saya tutup mulut rapat-rapat. Beberapa hari jalan seperti umumnya, tidak banyak yang berbeda.
Yang sedikit berbeda ialah situasi dalam mobil. Akhir-akhir ini Bu Yena seringkali berubah tempat duduk. Jika umumnya dia duduk pas di belakangku, ini kali dia seringkali berubah ke kiri. Dia seringkali mengambil pandang ke arahku dari duduknya di mobil. Entahlah mengapa dia demikian. Yang terang saya tidak pernah berani melihatnya dari kembali spion.
Pagi hari ini saya mengantarkan Bu Yena ke lapangan terbang Juanda. Dia akan bekerja mengecek cabang Bali sepanjang satu minggu . Maka, sepanjang satu minggu ini saya akan stand-by di dalam kantor Pak Tan sebagai pengemudi cadangan. Tetapi setelah siang sebuah sms masuk ke dalam HP-ku. Itu dari Bu Yena. Bunyinya, : Pengemudi cabang Bali sakit. Kamu ke Bali siang hari ini. Telah saya kirim uang buat membeli ticket pesawat. Kamu segera ke kantor Cabang Denpasar”.
Selekasnya saya menghasilkan uang ticket dan alamat kantor Cabang Denpasar dari kantor Surabaya. Juga senang rasanya naik pesawat untuk pertamanya kali. 4 jam selanjutnya saya telah ada di Kantor Cabang Denpasar. “Saya semakin nyaman jika kamu yang nyupir,” kata Bu Yena demikian duduk di atas bangku belakang di mobil Cabang Denpasar. “Kamu banyak tahu jalanan di Denpasar, kan?” bertanya Bu Yena.
“Ya, Bu. Saya tempuh SMA saya di sini,” kataku.
“Baik, langsung ke Hotel Santika Kuta Beach,” perintah Bu Yena.Itil V3
Sesudah check-in di hotel, saya sebelumnya sempat membawa barang ke kamar Bu Yena, sebuah kamar cottage pas di tepi pantai Kuta. “Ini uang buat mencari hotel kecil disekitaran sini. Mobil kamu membawa. HP-kamu perlu stand-by. Jika saya perlu keluar, saya akan telephone,” kata bu Yena.“Baik, bu!”
Saya memperoleh hotel kecil tidak jauh dari Santika Kuta Beach. Jam tujuh malam kurang sedikit, setelah mandi, dan kenakan t-shirt, teleponku tergetar. Bu Yena kirim SMS. “Pengisi daya saya ketinggal di mobil. Dapat kau antara ke hotel?” begitu bunyi SMS tersebut. Saya selekasnya bergerak. Saat sampai di hotel, SMS Bu Yena tiba kembali, “Kamu telah tiba hotel? Dapat segera antara pengisi daya ke kamar saya?”
Dengan pengisi daya pada tangan, saya mengarah ke sisi belakang hotel dan cari cottage bu Yena. Pada malam hari situasi cottage itu syahdu betul, dengan tanaman teduh, lampu redup di seputaran cottage dan suara ombak laut tidak jauh dari cottage. Saya mengetok pintu cottage.
“Masuk saja, tidak digembok!” kedengar suara Bu Yena. Saya tidak berani secara langsung masuk. Sangsi saya berdiri di muka pintu.
“Masuk, Andi!” suara Bu Yena cukup meninggi, 1/2 memerintah.Saya menggerakkan pintu. Bu Yena berdiri di dekat jendela yang menghadap ke pantai dengan satu gelas soft-drink dengan rambut tergerai dan senyuman manis. Berdebar-debar saya menyaksikannya. Tank-top merah ketat yang dikenai biarkan lekuk-lekuk dadanya kelihatan terang. Belahan dada yang cantik itu juga tidak terselinapkan. Saya melihat kakinya yang jenjang. Shorts putih yang teramat pendek itu menyuguhkan sepasang paha mulus yang kuat.
“Ini pengisi dayanya, Bu Yena. Saya simpan sini, ya!” kataku grogi. Bu Yena jalan mendekatiku. Ya ampun! Langkah jalan itu, begitu getarkan dada. Seksi nian orang satu ini. “Kamu terlihat grogi,” tutur Bu Yena tenang, melihatku dengan pandangan penuh. Tidak pernah dia melihatku sebegitu rupa sebelumnya.
“Saksikan sekitar. Sebuah kamar yang sangat nyaman dengan lampu redup, dan suara debur ombak. Prima sekali, kan? ” kata Bu Yena dalam kerlingnya. Wewangian farfum mahal itu menangkap hidungku. Saya tidak tahu Bu Yena berbicara apa, tetapi saya menjawab.
“Ya, betul. Prima,” kataku. Saya undur langkah-langkah. Bu Yena semakin dekat ke arahku.
“Apa yang kau sedang pikirkan saat ini?” bertanya Bu Yena. Mukanya tidak jauh dari mukaku,
“Saya….eh…saya, harus selekasnya kembali. Saya tidak mau mengusik kesempurnaan situasi ini,” kataku.“Demikian?” kata Bu Yena perlahan, menempatkan gelas di atas meja di sampingnya. “Jika demikian, membalikin tubuh dan tutup pintu itu,” ucapnya selanjutnya. Saya mengikuti perintahnya. Saya mengubah tubuh, dan tutup pintu.
“Tidak, demikian, Andi. Tutup dari dalam, bukan di luar!” tutur Bu Yena.
Saya kaget. “Dari dalam? Tujuan Ibu?””“Ya, dari dalam. Dan kau masih tetap di sini. Kita hanya berdua di dalam kamar yang romantis ini. Tidak dapatkah kau saksikan tempat tidur itu? Tidak kah kau tahu mengapa saya panggilmu kesini? Tidak dapatkah kau saksikan begitu saya inginkanmu?”
Saya diam terdiam. Tetapi ada benda yang mulai berasa mengembang di selangkanganku. Bu Yena dekatiku dan mengalungkan ke-2 tangannya ke leherku. “Pangil saya Yena saja. Membawa saya ke tempat tidur tersebut. Saya ingin kamu cumbui saya. Bercintalah denganku. Saya ingin sekali!” Belum saya ucapkan sepatah kata.
Bibir Yena sudah landing di bibirku. Dilumatnya saya dengan rakus dan brutal. Entahlah mengapa saya tidak lagi sangsi. Kubalas lumatan bibir itu dengan tidak kalah brutal. Benar-benar manis dan fresh bibir tersebut. Yena selekasnya melepaskan kaosku dan melepaskan tank-topnya sendiri, biarkan dada cantiknya telanjang.
Saya selekasnya menangkap dada cantik tersebut. Kukulum dan kuhisap mati-matian puting susu Yena. Saya percaya itu yang dia sukai dan dia ingin sekarang ini. Dan saya betul. Dia mengeluh dan mendesah dan membiarku saya mengeksploitasi dada dan lehernya dengan bibir dan lidahku.
Kukulum halus puting merah jambu itu dan kurema-remas dengan irama yang embut juga. Badan Yena tergetar luar biasa. Dengan kecupan terus-menerus dan dorongan dadanya juga, dia gerakkan saya ke tempat tidur dan menindihku dengan terus-menerus, tetap dengan kecupannya yang semakin brutal.
“Susuku. Saya ingin kau hirup putingku kembali. Susuri sekujur dadaku. Untuk aku nikmat. Untuk aku melayang-layang, Andi!”
“Kau akan peroleh yang kau ingin, Yena” kataku tersengal.Kuberi Yena jilatan-jilatan rakus di puting dan seputaran susunya. Dia membalasanya dengan pergerakan yang terbiasa dan trampil. Dibalasnya saya dengan mengisap dan menggigit kecil putingku. Dan debur ombak pantai Kuta seperti tiba-tiba menuntun Yena untuk mintaku melepas celana pendek yang dikenai itu, dan dia tidak sabar menolong saya melepas celana jeansku.
“Lepas celanaku, Andi. Lepas dan berikan saya kejantananmu,” Yena mendesah saat mulai kuraih celana itu untuk kulorotkan. Tempik cantik dan manis wanita Cina itu menyembul dengan keramaian rambut lembut yang menyemut disekelilingnya.
“Kamu ingin saya menggerayangi ini dengan lidahku?” tanyaku.
“Itu yang saya ingin. Do it!” kata Yena.Dia menolong dirinya telentang dan raih kepalaku. Kubenamkan mukaku di tempik Yena dan kumainkan lidahku, menyerobot sedalam mungkin ke seantero vagina yang basah dan lapar tersebut. Yeni mendesah, mengeluh, mendesah dan mengerang nikmat. “Ohhhh! ooouhhhh! Ouuuhhhh, Andiiiii! That’s good. Terussss. Terusss. Ouuuh!” Yena terus mengeluh antara debur ombak pantai.
Sesaat selanjutnya, dia mengusung kepala dan raih penisku. “Saat ini kau harus rasakan balasanku,” canda Yena. Dia menelan bulat-bulan penisku dan mengulumnya penuh nikmat. Iapun menarik penisku mundur-maju dimulai dari kecepatan rendah, sedang dan kecepatan tinggi dengan capitan mulutnya. Saya tersengal-sengal dibikinnya. Benar-benar pakar wanita ini memberi kepuasan pada penisku. Betul-betul mabok saya dibikinnya.
Tidak sabar kembali saya. Libidoku telah naik ke ubun-ubun. Saya menindihnya, serang susunya satu kali lagi dan membuat Yena menggeliat liar pada tempat tidur tersebut. Yena lebih tidak sabar . Dia membetot penisku dan menolongku cari tempik basahnya.
“Senangkan saya, berbahagiakan saya, Andi. Saya ingin kamu semenjak pertama saya menyaksikan kamu!
“Kamu kebanyakan minta, Yena,” kataku.Kubenamkan penisku ke vaginanya yang basah melawan. Kupompa dengan penuh kehalusan dengan pergerakan yang kusesuaikan dengan debar napas Yena. Kubiarkan penisku cari beberapa titik nikmat di vagina Cina seksi ini. Kuberi dia bonus gigitan-gigitan kecil di puting dan sekujur susunya. Ini membuat Yena suka bukan bermain. Tidak dapat kujelaskan rintihan, desahan dan erangan Yena.
Saya dan Yena bercinta tadi malam jemu. Yena cuma memberikan istirahat sesaat saat sebelum dia mulai serang saya kembali. Dia punyai banyak tehnik permainan yang membuatku terperanjat. Dan dia selalu minta, minta dan minta. Ini membuat saya harus menyeimbanginya terus, berapakah kalipun dia meminta.
Kami ada di Bali satu minggu penuh. Yena pandai membuat argumen tidak untuk perlu tiba ke kantor cabang. Dia cuma ingin saya mencumbunya terus dan terus tidak ada habis. Saat malam paling akhir saat sebelum kembali ke Surabaya, saya dan Yena bercinta dalam sleeping-bag setelah larut malam di pantai yang sunyi.
Demikian kembali ke Surabaya, Yena terus meminta saya memberikan kepuasannya : di dalam kamar tempat tinggalnya saat Pak Tan dan seisi rumah sedang keluar, dan dimanapun. Kami pergi ke hotel di Malang, Jogja, Madiun, Jakarta bahkan juga Singapura. Kerap juga Yena meminta saya mencumbunya dalam mobil dan dimanapun dia jadi horny.
-
Cerita Sex Tante Aniez
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Tante Aniez ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Keluarga kami, bertetangga dengan keluarga Pak Aniez, rumah sebelah, terutama mama dan Bu Aniez, walau usia mereka terpaut jauh, mama berusia 46 sementara Bu Aniez 32 tahun.
Mama dan Bu Aniez sering belanja bersama atau sekedar jalan-jalan saja. Saya sering dimintai tolong untuk menyetir, walau mereka bisa mengemudi sendiri.“Ifan, kamu ada acara, nggak?” kata mama jika nyuruh saya.
Mengantar mereka, saya suka, karena aku termasuk anak mama. Sayapun menjadi ikut-ikutan Judi Online Terpercaya 3333 akrab dengan Rida, anaknya Bu Aniez yang baru berusia 5 tahun. Rida sering kuajak main. Di balik itu aku mulai senang juga, karena bisa bersama Bu Aniez yang cantik, putih bersih. Nampak anggun dengan pakaian jilbab modis rapat sekali. Di rumahpun dia sering mengenakan jilbab. Tingginya kira-kira 165 cm, tapi masih tinggian saya sedikit, beberapa centimeteran. Wajahnya cantik, mempesona dan indah, betapa indahnya yang tidak nampak, di balik pakaiannya, apalagi di balik beha? Ah pikirku agak galau.
Lambat laun aku menjadi tertarik dengan Bu Aniez ini, gejala ini baru timbul dua bulan terakhir ini. Kami berdua sering beradu pandang dan saling melempar senyum. Entah senyum apa, aku kurang paham? Paling tidak bagiku atau saya yang terlalu GR. Sering suara memanggil lewat bibirnya yang indah
“Ifan….” Itu yang menjadi terbayang-banyang, suara sangat merdu bagiku dan menggetarkan relung-relung hatiku.
Ia di rumah, bersama Rida dan Parmi, pembantunya. Suaminya kerja di luar kota, pulangnya 2 minggu sekali atau kadang lebih.
Pagi itu saya tidak ada jadwal kuliah, setelah mandi, sekitar pukul 08.00 saya keluar rumah, maksudku cari Judi Bandar Terpercaya 303 teman untuk kuajak ngobrol. Suasana sepi rumah-rumah di kompleks perumahan kami, banyak yang sudah tutup karena para tetangga sudah pada pergi kerja. Kalaupun ada, hanya pembantu mereka. Tetapi Bu Aniez, rupanya masih ada di rumah, karena mobilnya masih di carport. Mungkin dia belum berangkat kerja.
Iseng-iseng aku masuk rumah itu setelah mengetuk pintu tak ada tanggapan. Aku langsung masuk, karena aku sudah terbiasa keluar-masuk rumah ini, bila disuruh mama atau sekedar main dengan Rida. Pagi itu Rida sudah pergi sekolah diantar Parmi. Di dalam rumah, terdengar suara gemercik air dari kamar mandi.
“Siapa ya?” terdengar suara dari kamar mandi
“Saya, Bu, Ifan, mau pinjam bacaan” jawabku beralasan.
“O… silakan di bawah meja… ya”
“Ya Bu, terima kasih…”katakuSambil duduk di karpet, membuka-buka majalah, saya membayangkan, pasti Bu Aniez telanjang bulat di bawah shower, betapa indahnya. Tiba-tiba pikiran nakalku timbul, aku pingin ngintip, melangkah berjingkat pelan, tapi tak ada celah atau lubang yang akses ke kamar mandi. Justru dadaku terasa gemuruh, berdetak kencang, bergetaran. Kalau ketahuan bisa berabe! Akhirnya kubatalkan niatku mengintipnya, kembali aku membuka-buka buku.
Cerita Sex Tante Aniez Beberapa menit kemudian terdengar pintu kamar mandi bergerak, Bu Aniez keluar. Judi303 Terpercaya Astaga…, Tubuh yang sehari-hari selalu ditutup rapat, kini hanya memakai lilitan handuk dari dadanya sampai pahanya agak ke atas, sembari senyum lalu masuk ke kamarnya. Aku pura-pura mengabaikan, tapi sempat kelihatan pahanya mulus dan indah sekali, dadaku bergetar lebih keras lagi. Wah belum apa-apa, sudah begini. Mungkin aku benar-benar masih anak-anak? Pikirku. Rasa hatiku pingin sekali tahu apa yang ada di kamar itu. Aku pingin nyusul! Perhatianku pada bacaan buyar berantakan, fokusku beralih pada yang habis mandi tadi.
Dalam kecamuk pikiranku, tiba-tiba Bu Aniez menyapa dari dalam kamar:
“Kamu nggak kuliah, Fan?” katanya dari dalam kamar
“Tid..dak, …eh nanti sore, Bu” jawabku gagap, hari itu memang jadwal kuliahku sore.Mungkin ia tahu kalau aku gugup, malah mengajak ngomong terus.
Mengapa aku tidak ikut masuk saja, seperti kata hatiku padahal pintu tidak ditutup rapat. Lalu aku nekad mendekat pintu kamarnya dan menjawab omongannya di dekat pintu. Kemudian aku tak tahan, walau agak ragu-ragu, lalu aku membuka sedikit pintunya.
“Masuk saja, enggak apa-apa, Fan” katanya
Hatiku bersorak karena dipersilakan masuk, dengan sikap sesopan-sopannya dan pura-pura agak Agen Pokerqq Terpercaya takut, saya masuk. Dia sedang mengeringkan rambutnya dengan hairdryer di depan meja rias.
“Duduk situ, lho Fan!” pintanya sambil menunjuk bibir ranjangnya.
“Iya,… Ibu… enggak ke kantor” sambil duduk persis menghadap cermin meja rias.
“Nanti, jam 10an. Saya langsung ke balaikota, ada audensi di sana, jadi agak siang” katanya lagi.Sesaat kemudian dia menyuruh saya membantu mengeringkan rambutnya dan sementara tangannya mengurai-urai rambutnya. Kembali aku menjadi gemetar memegang hairdryer, apalagi mencium bau segar dan wangi dari tubuhnya. Leher belakang, bahu, punggung bagian atasnya yang putih mulus merupakan bangun yang indah. Aku memperhatikan celah di dadanya yang dibalut handuk itu, dadaku bergetar cepat. Tanpa sengaja tanganku menyenggol bahu mulusnya, ”Thuiiing…” Seketika itu rasanya seperti disengat listrik tegangan 220V.
“Maaf, Bu” kata terbata-bata
“Enggak pa-pa… kamu pegang ini juga boleh. Daripada kamu lirik-lirik, sekalian pegang” katanya sambil menuntun tangan kananku ke arah susunya, aku jadi salah tingkah.Rupanya dia tahu lewat kaca rias, bila saya memperhatikan payudaranya. Dadaku tambah bergoncang. Aku Judi Bola Online Wd Pulsa menjadi gemetar, percaya antara ya dan tidak, aku gemetaran memegangnya. Maklum baru kali ini seumur-umur.
Beberapa saat kemudian dia beranjak dari tempat duduknya, sambil berkata:
“Kamu sudah pernah sun pacarmu, belum?” tanyanya mengagetkan
“Ah.. Ibu ada-ada aja, malu….kan…”
“Ngapain malu, kamu sudah cukup umur lho, berapa umurmu?
“21 Bu..”“Sudah dewasa itu. Kalau belum pernah cium, mau Bu ajari… Gini caranya” katanya sambil memelukkan tangannya pada bahuku.
Kami berdiri berhadapan, tubuhnya yang dibalut handuk warna pink itu dipepetkan pada tubuhku, nafasnya terasa hangat di leherku. Wanita cantik ini memandangku cukup lama, penuh pesona dan mendekatkan bibirnya pada bibirku, aku menunduk sedikit. Bibirnya terasa sejuk menyenangkan, kami berciuman. Seketika itu dadaku bergemuruh seperti diterpa angin puting beliung, bergetar melalui pori-pori kulitku.
“Kamu ganteng, bahkan ganteng sekali Fan, bahumu kekar macho. Aku suka kamu.” katanya
“Sejak kapan, Bu?” kataku di tengah getaran dadaku
“Sejak… kamu suka melirik-lirik aku kan?!”Saya menjadi tersipu malu, memang aku diam-diam mengaguminya juga dan suka melirik perempuan enerjik ini.
“Ya sebenarnya aku mengagumi Ibu juga” kataku terbata-bata
“ Tuh… kan?! Apanya yang kamu kagumi?
“Yeahh, Bu Aniez wanita karier, cantik lagi…” kataku
“Klop, ya…” sambil mengecup bibirkuKembali kami berpagutan, kini bibirku yang melumat bibirnya dan lidah Bu Aniez mulai menari-nari beradu dengan lidahku. Aku mulai berani memeluk tubuhnya, ciuman semakin seru. Sesekali mengecup keningnya, pipinya kemudian kembali mendarat di bibirnya. Karena serunya kami berpelukan dengan berciuman, tanpa terasa handuk yang melilit pada tubuhnya lepas, sehingga Bu Aniez tanpa sehelai kainpun, tapi dia tidak memperdulikan. Rasanya aku tidak percaya dengan kejadian yang aku alami pagi itu.
Aku mencoba mencubit kulitku sendiri ternyata sakit. Inilah kenyataannya, bukan mimpi. Seorang wanita dengan tubuh semampai, putih mulus, payudaranya indah, pinggulnya padat berisi, dan yang lebih mendebarkan lagi pada pangkal pahanya, di bawah perutnya berbentuk huruf “V” yang ditumbuhi rambut hitam sangat sedap dipandang. Pembaca bisa membayangkan betapa seorang anak remaja laki-laki berhadapan langsung perempuan cantik tanpa busana di depan mata.
Saya memang sering melihat foto-foto bugil di internet, tapi kali ini di alam nyata. Luar biasa indahnya, sampai menggoncang-goncang rasa dan perasaanku. Antara kagum dan nafsu birahi bergelora makin berkejar-kejaran di pagi yang sejuk itu.
Bu Aniez membuka kaosku dan celanaku sekalian dengan cedeku. Dalam hitungan detik, kini kami berdua berbugilria, berangkulan ketat sekali, payudaranya yang indah-montok itu menempel dengan manisnya di dadaku, menambah sesak dadaku yang sedang bergejolak. Perempuan mantan pramugari pesawat terbang ini terus merangsek sepertinya sedang mengusir dahaga kelelakian. Penisku ngaceng bukan main kakunya, saya rasa paling kencang selama hidupku. Apalagi jari-jari Bu Aniez yang lentik nan lembut itu mulai menimang-nimang dan mengocok-ngocok lembut. Rasanya nikmat sekali.
Lambat-laun tubuhnya melorot, sambil tak henti-hentinya menciumiku mulai dari bibir, ke leher, dada dengan pesona permainan lidahnya yang indah di tubuhku. Sampai pada posisi belahan payudaranya dilekatkan pada penisku, digerak-gerakkan, naik-turun beberapa saat. Ah… nikmat sekali.
Sampai dia terduduk di pinggir ranjang, aku masih berdiri, penisku diraih lidahnya menari-nari di ujungnya, kemudian dikulum-kulum. Rasanya luar biasa nikmatnya, sebuah sensasi yang memuncak. Rasanya sampai sungsum, tulang-tulang dan ke atas di ubun-ubun. Tanganku meraih susunya, keremas-remas lembut, empuk dan sejuk dengan puntingnya yang berwarna merah jingga itu.
Cerita Sex Tante Aniez Secara naluri aku pilin-pilin lembut, dia mendesah lirih. Ku rasakan betapa enaknya susunya di kedua telapak tanganku. Setelah sekitar lima menit, dia membaringkan diri di ranjang dengan serta merta aku menindih tubuh molek itu dan dia sambut dengan rangkulan ketat, kami saling membelai, saling mengusap, bergulat dan berguling. Kaki kami saling melilit, dengan gesekan exotic, membuat tititku kaku seperti kayu menempel ketat pada pahanya. Susunya disodorkan pada bibirku, lalu puntingnya ku-dot habis-habisan, saking nafsunya.
Sementara itu kuremas lembut payudaranya yang sebelah, bergantian kiri-kanan. Kepalaku ditekankan pada dadanya, sehingga mukaku terbenam di antara kedua susunya, sambil kuciumi sejadi-jadinya. Perempuan ayu ini mendesis lembut, lalu tangannya mengelus tak melepas penisku.
Aku benar-benar tak tahan, dengan permainan ini nafsuku makin menjadi-jadi, saat ini rasanya penisku benar-benar ngacengnya maksimal sepanjang sejarah, keras sekali dan rasanya ingin memainkan perannya. Aku lalu mengambil posisi menindih Bu Aniez yang tidur terlentang. Pada bagian pinggul antara perut dan pangkal paha tercetak huruf V yang ditumbuhi rambut tipis dan rapi.
Ketika aku mencoba membuka pahanya nampak lobang merekah warna pink. Kuarahkan senjataku ke selakangannya, pahanya agak merapat dan kutekan. Tapi rasanya hanya terjepit pahanya saja, tidak masuk sasaran. Paha putih mulus itu ku buka sedikit, lalu kutekan kembali dan tidak masuk juga. Adegan ini saya lakukan berulang kali, tapi belum berhasil juga. Perempuan dengan deretan gigi indah itu malah ketawa geli. Penisku hanya basah karena kena cairan dari Vnya. Dia masih ketawa geli, saya menjadi kesal dan malu.
“Tolonginlah… Bu, gimana caranya…” pintaku
“Kamu keburu nafsu… tapi tak tahu caranya” katanya masih ketawaLalu Bu Aniez memegang penisku kemudian diarahkan pada selakangannya, tepatnya pada lobang kewanitaannya. Pahanya di renggangkan sedikit dan lututnya membentuk sudut kiri-kanan
“Sekarang tekan, pelan-pelan” bisiknya
Kuikuti petunjuknya, dan kutekan pinggulku hingga penisku masuk dengan manisnya. Saat kumasukkan itu rasanya nikmat luar biasa, seolah-olah aku memasuki suatu tempat yang begitu mempesona, nyaman dan menakjubkan. Pada saat aku menekan tadi, Bu Aniez mengerang lembut.
“Ahhh…..Ifan…….” desahnya
“Kenapa,….. sakit Bu.?.” tanyaku
“Nggak…sihh, enakan….malah “ jawabnya yang kusambut dengan tekanan penisku yang memang agak seret.
“Saya juga enakan, Bu.. enak banget”
“Tarik dan tekan lagi Fan. Burungmu gede mantap….” katanya.Aku ikuti arahannya dan gerakan ini menimbulkan rasa sangat nikmat yang berulang-ulang seiring dengan gerakan pinggulku yang menarik dan menekan. Saat aku tekan, pinggul Bu Aniez ditekan ke atas, mungkin supaya alat seks kami lebih ketat melekat dan mendalam. Di bawah tindihanku dia mengoyang-goyangkan pinggulnya dan kedua kakinya dililitkan ketat pada kakiku. Kadang diangkat ke atas, tangannya merangkul bahuku kuat sambil tak hentinya menggoyangkan pinggulnya. Aku melakukan gerakan pinggul seirama dengan gerakannya. Sesekali berhenti, berciuman bibir dan mengedot susunya. Kami benar-benar menyatu. Nikmat abiz!
“Enak ya Fan, beginian?!” katanya disela-sela kegiatan kami
“Yah.. enak sekali Bu” katakuKami melakukan manuver gerakan bergulung, hingga Bu Aniez di atasku. Dalam posisi begini ia melakukan gerakan lebih mempesona. Goyangan pinggulnya semakin menyenangkan, tidak hanya naik turun, tetapi juga meliuk-liuk menggairahkan sambil mencuimiku sejadi-jadinya. Kedua tangannya diluruskan untuk menompang tubuhnya, pinggulnya diputar meliuk-liuk lagi.
Setelah sekitar 15 menit, suasananya semakin panas, sedikit liar. Perempuan berambut sebahu itu makin bergairah dan menggairahkan, susunya disodorkan pada bibirku dan ku santap saja, saya senang menikmati susunya yang montok itu. Dalam menit berikutnya gerakannya makin kuat dan keras sehingga ranjangnya turut bergoyang. Kemudian merebahkan diri telungkup menindihku, dengan suaranya. Markas Judi Online Dominoqq
“Ah.. uh… eh…. a….ku…..keluarrr Fan” katanya terengah-engah.
Cerita Sex Tante Aniez Aku terpana dengan pemandangan ini, bagaimana tingkahnya saat mencapai puncak, saat orgasme, benar-benar mengasyikkan, wajahnya merona merah jambu. Sebuah pengalaman benar-benar baru yang menakjubkan. Nafasnya terengah-engah saling berburu. Beberapa menit kemudian gerakan pinggulnya makin melemah dan sampai berhenti. Diam sejenak kemudian bergerak lagi “Ah…” orgasme lagi dan beberapa saat kemudian wanita yang susunya berbentuk indah ini terkapar lemas, tengkurap menindih tubuhku.
Suasananya mendingin, namun aku masih membara, karena penisku masih kuat menancap pada lobang kewanitaan Bu Aniez, kemudian di merebahkan disisiku sambil menghela nafas panjang.
“Aku puas Fan…”
“Permainan Ibu hebat sekali” kataku
“Sekarang ganti kamu, lakukan kayak aku tadi” katanya lagiKemudian aku kembali menunggangi Bu Aniez, dia terlentang pahanya dibuka sedikit. Dan penisku kuarahkan pada selakangannya lagi seperti tadi, disambut dengan tangannya menuntun memasukkan ke Vnya.
“Tekan Fan! Main sesukamu, tapi jangan terlalu keras supaya nikmat dan kamu tahan lama.” Sambil memelukku erat kemudian mencium bibir.
Saya mulai memompa wanita cantik bertubuh indah ini lagi, dengan menggerak-gerakkan pinggulku maju-mundur berulang-ulang. Ia menyambut dengan jepitan vaginanya ketat terasa mengisap-isap. Saat kutekan disambut dengan jepitan ini yang seolah dapat merontokkan sendi-sendiku. Dan tentu saja menimbulkan rasa nikmat bukan kepalang. Nikmat sekali! Sampai pada saatnya, beberapa menit kemudian…
“Aku mau keluar Bu…….” kataku terengah-engah
“Tahan dulu Sayang, aku juga mau keluar lagi kok… terus digoyang…nih… pentilku didot” katanya terengah-engah juga.Aku mengedot susunya dan meremas-remas, sambil memompanya. Sepertinya aku diajak melayang-layang di angkasa tinggi. Setelah beberapa menit, ada sebuah kekuatan yang mendorong mengalir dari dalam tubuhku. Semua tenaga terpusat di satu tempat menghentak-hentak menerobos keluar lewat penisku. Spermaku keluar memancar dengan dahsyatnya, memenuhi lorong birahi milik Bu Aniez, diiringi dengan rasa nikmat luar biasa.
“Ahh….uh…ehh..”suara erangan kami bersahut-sahutan.
Nafas kami berdua terengah-engah saling memburu, kejar-kejaran. Betapa nikmatnya perempuan ini walau lebih tua dari saya, tapi dahsyat sekali. Bu Aniez sangat mempesona. Saya memang pernah mengeluarkan sperma dengan cara onani atau mimpi basah, tapi kali ini mani-ku yang memancar dan masuk ke vagina seorang perempuan, ternyata membawa kenikmatan luar biasa dan baru kali ini aku rasakan, dengan dorongan yang menghentak-hentak hebat, apalagi dengan Bu Aniez, seorang perempuan yang aku kagumi kecantikannya. Seolah-olah ujung rambutku ikut merasakan kenikmatan ini. Dahsyat dan menghebohkan!
Setelah beberapa menit aku terkapar lemas di atas tubuh wanita si kaki belalang itu (ini istilahku; kakinya indah sekali kayak kaki belalang), lalu melihat jam di dinding menunjuk pukul 09.16. Astaga, berarti aku bermain sudah satu jam lebih. Lalu aku mencabut penisku, dan segera ke kamar mandi diikuti Bu Aniez, sambil mencium pipiku.
“Terima kasih ya Fan” katanya sambil menciumku
“Sama-sama Bu..” kami kembali berciuman.Aku berpakaian kembali, kemudian segera keluar rumah, karena takut kalau-kalau Parmi dan Rida pulang.
Sore harinya ada kuliah di kampus, selama mengikuti kuliah aku tidak concern pada dosen. Aku selalu teringat pagi itu, betapa peristiwa yang menyenangkan itu berlangsung begitu mulus, semulus paha Bu Aniez. Padahal hari-hari sebelumnya, mendapat senyumannya dan melihat wajahnya yang cantik, aku sudah senang. Tadi kini aku telah merasakan semuanya! Sebuah pengalaman yang benar-benar baru sekaligus negasyikkan. Lalu aku nulis sms.
“Gimana Bu Aniez, lanjutkan?” teks SMSku
“Kapan, …Yang….?” jawabnyaLalu kami sepakat malam ini dilanjutkan. Mama dan papaku pergi keluar rumah pukul 19.00 ada acara di kantor papa. Sebelum berangkat, saya pamit mama dan aku beralasan pada mama untuk mengerjakan tugas di rumah teman.
“Mungkin, kalau kemalaman saya tidur di sana Ma” kataku pada mama.
Semula mama keberatan, tapi akhirnya mengijinkan.
Aku sudah tidak sabaran, kepingin rasanya ke rumah sebelah. Tapi Bu Aniez bilang kalau datang nanti setelah Rida dan Parmi tidur. Rasanya menunggu kayak setahun.
Sekitar pukul sembilan malam ada sms masuk dari Bu Aniez
“Mrka dah tdr, kemarilah…”
“Aku berangkat, Mi” kataku pada pembantuku, tahunya aku ke rumah teman.
“Nggak pakai motor Mas..?” tanya Mimi
“Dijemput temanku diujung jalan” katakuMalam itu gerimis, aku berangkat ke rumah sebelah, tapi jalanku melingkar lingkungan dulu untuk kamuflase, agar Mimi tidak curiga.
Setelah mengambil jalan melingkar, aku langsung masuk rumah dan disambut Bu Aniez dan langsung masuk kamar. Nyonya rumah mengunci pintu, mematikan lampu tengah dan masuk kamar. Rida tidur di kamar sebelah, sedang Parmi tidur di kamar belakang dekat dapur dan akses ke ruang utama di kunci juga. Sehingga cukup aman.
Lampu meja kamar masih menyala redup, Bu Aniez masuk kamar dan mengunci pintu dengan hati-hati. Dia mengembangkan tangannya dan kami berpelukan kembali. Seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak ketemu. Kami mulai bermain cinta, kucium bibir indah perempuan ini, kamipun mulai hanyut dalam arus birahi. Malam itu ia memakai gaun tidur katun dominasi warna putih berbunga, kubuka kancingnya dan kelepas dengan gemetaran. Beha dan cedenya warna putih dan indah sekali. Diapun mulai membuka kaos lalu celana panjang yang kupakai, kami kembali berpelukan, bercumbu saling beradu lidah dan setiap inci kulit mulusnya kuciumi dengan lembutnya.
“Kamu tak usah keburu-Buru, waktu kita panjang” katanya
“Ya, Bu tadi pagi saya takut ketahuan…maka buru-buru.” kataku sambil membuka kait behanya, (agak lama karena belum tahu caranya) dan menarik pita yang melingkar di kedua bahunya.Lalu aku menciumi payudaranya wajahku kubenamkan di sela-selanya, sambil mengedot punting susunya bergantian kiri kanan. Saya suka sekali memainkan benda kembar milik Bu Aniez ini. Perempuan cantik itu mulai mendesah lembut. Lalu kutarik cedenye ke bawah melalui kakinya dan diapun menarik juga cedeku, kami saling tarik dan akhirnya kami tanpa busana seperti pagi tadi pagi.
Kami berdua mulai mendaki gunung birahi, bergandengan tangan bahkan berpelukan menaiki awan-awan nafsu dan birahi yang makin membara. Nafas desah dan leguhan beriring-iringan dengan derai hujan di luar rumah. Kucoba memainkan seperti di bf yang pernah aku lihat. Pahanya kubuka lebar-lebar aku mempermainkan Vnya dengan jemariku, bibir, klitoris, serta lobangnya berwarna merah jambu menggairahkan. Sesekali kumasukkan jariku dilobang itu dan menari-nari di sana.
Cerita Sex Tante Aniez Lalu tak ketinggalan lidahku ikut menari di klitorisnya dan mengedot-edot. Kuperlakukan demikian perempuan matang-dewasa itu bergelincangan sejadi-jadinya. Bu Aniezpun tidak kalah dahsyatnya dia mengedot penisku penuh nafsu. Lidahnya menari-nari pada kepala Mr P-ku, berputar-putar dan kemudian diemut, diedot habis-habisan, nikmat sekali. Kami saling memberi kenikmatan, saya sampai kelimpungan.
“Ayoo…masukkan Fan…, aku tak tahan….” bisiknya terengah-engah, setelah beberapa menit mengedot.
Saya mulai memasukkan kelelakianku ke dalam lubang kewanitaannya, memompa sepuas-puasnya. Kami berdua benar-benar menikmati malam itu dan ber-seks-ria yang mengasyikkan bersama si tubuh indah putih itu, dengan bentuk pinggul yang menggetarkan itu.
Pendakian demi pendakian ke puncak kenikmatan kami lalui berdua yang selalu diakhiri kepuasan tiada tara, dengan menghela nafas panjang, nafas kepuasan. Kami terkapar bersama, di atas ranjang. Kami saling mengusap, dan mencium lembut, setelah selakangannya ku bersihkan dengan tisu dari spermaku yang tumpah keluar vaginanya. Kami berbaring berpelukan, masih telanjang, kaki kananku masuk di antara pahanya, sementara paha kirinya kujepit di antara pahaku. Kaki kami saling berlilitan.
“Fan, sementara aku sendirian….dan kamu ‘belum terpakai…’ kita bisa main kayak gini ya…” katanya sambil mengusap-usap dadaku, setelah keletihan sirna.
“Ya Bu, saya juga suka kok, bisa belajar sama Bubu Aniez…” kataku yang disambut dengan kecupan dipipiku.
“Aku jadi ingat Fan, ketika kamu sunat dulu, saya baru saja menempati rumah ini. Ingat nggak?” katanya sambil menimang-nimang tititku.
“Ingat Bu, waktu itu Bu Aniez manten baru ya… Dan ternyata Bu Aniez yang pakai pertama kali senjataku ini….” jawabku dan dia mengangguk mengiyakan jawabanku sambil tersenyum lebar.Malam semakin pekat dan dingin, namun api cumbuan semakin membara. Berbagai gaya telah diperkenalkan oleh Bu Aniez, mulai dari gaya konvensional, 69, dogie sytle, sampai gaya lainnya yang membawa sensasi demi sensasi. Beberapa puncak kenikmatan telah kuraih bersama Bu Aniez. Sayang sekali saya lupa sampai berapa kali aku mencapai puncak kenikmatan. Entah sampai berapa kali aku menaiki Bu Aniez, malam itu? Kulihat Bu Aniez tidur pulas setelah melakukan beberapa kali pendakian berahi yang melelahkan, sampai tak sempat berpakaian kembali. Terngiang olehku sesekali bisikannya setelah tenaganya pulih kembali:
“Lagi yukk Fan…” kemudian kamipun memulai lagi.
Pagi telah tiba, dengan pelan aku membuka mata, namun tidak membuat gerakan dan menggeser posisiku pagi itu. Saya terjaga masih berpelukan dengan Bu Aniez dan aku yang hanya berselimut. Sambil kulihat sekitar kamar, pakaianku bercampur dengan pakaian Bu Aniez berantakan di lantai kamar. Wanita cantik itu tersentak ketika melihat jam dinding menunjukkan pukul 05.05, rencananya aku akan pulang subuh tadi, sebelum Parmi bangun, tapi kami keenakan kelonan, tertidur, kesiangan. Apalagi semalaman hampir tidak tidur, mengarungi samudra raya kenikmatan bersama Ibu ayu ini. Lalu aku bertahan, di dalam kamar sampai Parmi mengantar Rida berangkat sekolah.
Setelah Parmi pergi bersama Rida, aku bersiap pulang tapi sebelumnya kami mandi bersama. Lagi-lagi nafsu menyala-nyala kembali, lalu aku bergulat lagi dengan Bu Aniez, sampai kepuasan itu datang lagi. Aku baru pulang, sekitar pukul 07.30 dan Bu Aniez berangkat kerja dan menitipkan kunci rumah ke saya seperti biasanya dan nanti diambil Parmi.
Langkah hubungan ini masih berjalan dengan manisnya, tanpa hambatan berarti. Hambatannya hanya, bila di rumahnya situasi tidak memungkinkan, karena ada orang lain atau suaminya di rumah. Lima tahun sudah aku berjalan dalam lorong-lorong kenikmatan yang menyenangkan bersama Bu Aniez. Kalau tidak di rumah, di rumahku juga pernah dan sesekali kami lakukan di hotel, bila kondisi rumah tidak memungkinkan. Di rumah biasanya pagi hari menjelang Bu Aniez berangkat ke kantor, sementara dan Rida dan Parmi ke sekolah.
Seperti pagi itu aku dapati dia siap berangkat ke kantor, sudah pakai bleser dan celana coklat muda dan kerudung coklat motif Bunga, pakaian seragam kerja. Aku masuk ke rumahnya, langsung berpelukan dan berciuman mesra. Serta merta aku membuka kancing dan membuka celana panjang dan cedenya dengan cepat.
“Kok tidak tadi… Saya mau berangkat nih…?
“Tadi bantu mama dulu. Sebentar aja kok Bu, kita sudah dua minggu tidak main” bisikku.Dia tidak mau di bad, karena sudah pakaian rapi, nanti pakaiannya kusut, berantakan. Hanya dengan gaya doggie style, dia menunduk, tangannya berpegangan pada bibir meja. Lalu saya masukkan tititku dari belakang. Sudah beberapa menit, menembak tapi saya belum sampai puncak.
“Saya capek Fan, gini… aja….” katanya terengah-engah sambil berdiri dan tititku tercabut.
Kemudian perempuan yang masih menggunakan bleser dan kerudung itu duduk di meja, kedua tangannya ke belakang menompang tubuhnya. Sedangkan kedua kakinya diangkat dan ditaruh di atas kedua lenganku, sehingga tempiknya (Vnya), tampak merah merekah menantang. Lalu aku segera memasukkan kembali tititku pada lobang kehormatannya itu.
“Cepetan keluarkan Fan, terlambat aku nanti….” katanya lirih.
“Ya Bu” kataku sambil mulai menggenjot kembali.Kegiatan ini seperti gerak hidrolis, keluar-masuk, namun nikmatnya luar biasa. Sampai beberapa menit kemudian aku keluarkan dengan tenaga hentakan kuat dan ditandai pancaran spermaku keluar kencang dengan kenikmatan dahsyat pula. Bu Aniez juga mengerang panjang bersaut-sautan, sambil memeluk aku erat sekali dan mencium bibir, kakinya ditautkan pada pinggangku.
Beberapa menit kemudian selesai, saya mengeluarkan sperma dengan semprotan yang tidak kalah dahsyatnya dari waktu-waktu sebelumnya, mengantar kepada kepuasan, walau terkesan tergesa-gesa. Setelah membersihkan diri, perempuan tinggi semampai itu bergegas memakai celananya kembali. Kemudian aku mencium keningnya lalu dia berangkat ke kantor. Pagi itu rasanya nikmat sekali seperti hari-hari sebelumnya.
Rasanya saya tidak bosan-bosannya menikmati hubungan ini bersama Bu Aniez. Makanya banyak orang yang suka main beginian, tua muda semuanya, seperti yang sering kita baca dan lihat di media. Kini Bu Aniez bertambah anak, Refa namanya yang berumur empat tahun, mungkin saja dia itu hasil benihku. Sementara lakon itu kini masih berlangsung.-
cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,
-
Video Bokep Eropa tercyduk ibunya jadi ngentot bertiga
-
Foto Ngentot anal Lauren Philips rambut pirang dengan pacarnya di hari Valentine
Duniabola99.com – foto cewek pirang Lauren Philips yang sedang menunggu pacarnya sambil pakai pakaian sexy untuk merayakan hari valentine dan melakukan sex anal yang sangat hot.
-
Video bokep Ryoko Murakami pakai baju tradisional jepang dan diikat
-
Video Bokep Eve dan Elle jilatan maut hingga orgams
-
Alli Rae and Marry Lynn – Hadiah untuk Anda
-
Whitney Westgate melakukan ngentot dengan lambat dan panas dengan kontol gede
-
Video bokep Dillion Harper Bujukan rahasia
-
MOM Blonde MILF with Big Tits takes his girth
-
Kisah Memek Citra Sodara-Ku Yang Manis
Duniabola99.com – Jadi begini, (begitu juga boleh). hari minggu ada acara keluarga didaerah bo*or. nah, waktu itu ane ngeliat Citra ponakan dari tante ane. waktu pertama ane ngeliat dia, ane udah jatuh hati sama doi, terus ane kenalan sama doi.
kalo diliat dari badannya .. jadi, dadanya sekitar B Cup, untuk remaja seperti Doi luar binasa gan. kulitnya putih, langsing. terus ada tatto disekitar lehernya.
kamu kuliah di universitas mana ?? (ane mulai percakapan)
Citra: aku kuliah di universitas yang gk jauh dari rumah ane.
nah… akal bulus ane pun jalan, ane mintain nomer hpnya doi. nah, malam pun datang, Doi ngajakin ane jalan² kedaerah yang gk bisa ane sebutin namanya.
daerah itu pas banget deh, tempat yang cocok buat remaja pacaran. nah, ane nanya sama doi. “kamu udah punya pacar belum ??” , terus doi bilang kalo doi masih jomblo. behhh… kesempatan nggak bakal 2 kali. langsung aja ane tanya kenapa doi belum punya pacar !.
terus Doi bilang, “nggak ada yang naksir sama aku”
ane nggak percaya tuh doi bilang begitu.
terus ane pancing, “kok dileher kamu ada tatto sih ?”
terus doi bilang ini cuman tatto yang nggak permanen,nahh… menit pun berjalan seiiring waktu berputar.
waktu tepat pukul 21:00. ane bilang ke Doi, “udah malem nih, kita pulang yuk”, niatnya sih ane pengen lama² sama DOI. tapi keburu ane bilang begitu dan DOI pun setuju, ya udah deh, ane sama DOI cabut sambil melihat indahnya kota BO*OR, ane bawa motor kesayangan ane yang sering diikut sertakan balap liar di kota.waktu diperjalanan pulang, DOI meluk badan ane. udah mana tangannya tepat dibawah si otong lagi, udah mana didaerah BO*OR cuacanya dingin.
-
Sebut Saja Namanya Vania Putri
2011. Ya, genap satu tahun aku bekerja di tempat penyiaran radio. 1 tahun pula aku mengenal Ochi, yang kini dia dalam tahap persiapan masuk kuliah di kota yang sama, kota hujan. Entah kenapa dia ingin sekali menjadi dokter hewan. Aku tau memang, di rumah ibu nya kucing kesayangan dia dipelihara. Jadi motivasi tersebut yang memberikan dia kemampuan yang memadai untuk melewati tes SPMB untuk masuk ke jurusan kedokteran hewan.Ochi yang masih ngekos di tempat tersebut, kini jarang sekali kelihatan karena kampusnya memang diwajibkan untuk memasuki asrama pada tahun pertama. Tetapi setiap weekend, dia sering mengunjungiku dan kadang aku ajak jalan supaya dia tidak bosan dengan suasana kampus yang sepertinya mempunyai warna kesibukan baru untuk Ochi.
Kali ini aku tidak bercerita tentang Ochi, tetapi akan bercerita tentang teman satu kantorku yang bernama Vania Putri S. atau biasa dipanggil Vani. Vani juga rupanya perantau, tidak jauh dari kota ini, dia berasal dari Bekasi.
24 September 2011
“Lho Van, katanya lo sakit?” sambut ku yang sedang merapikan berkas broadcast yang akan aku bawakan nanti siang
“Iya nih Fer, masih ga enak badan sebenernya. Cuma si Bos minta gw temenin lo broadcast siang nanti. Kebetulan tema yang bakal dibawain nanti siang gw udah paham banget. Jadi ya apa boleh buat”
“Ohh ternyata lo toh partner gw nanti siang. Wah bakal rame dong nih nanti siang pasti listener nya gara-gara ada lo”
“Hahaha bisa aja lo”
“Eh lo udah sarapan belum Van?”
“Belum nih. Tadi gw bangun agak kesiangan jadi ga sempet nyiapin bekel”
“Ya udah, nih tolong lo susun sesuai kemampuan lo biar nanti bawain nya enak. Sarapan biar gw beli ke depan. Lo ga usah terlalu banyak aktivitas. Siapin buat nanti siang aja. Oke?”
“Wah makasih ya fer. Oke deh. Siap BOS!”
“Haha ya udah gw cabut bentar ya.”
“Oke”Vani adalah salah satu penyiar yang ngasih rating siaran paling tinggi. Bayangin aja, bukan apa-apa yaaa. Kalo kalian denger di radio, yang kalian denger suara kan? Adalah sebutan suara ganteng, adalah suara cantik. Nah walaupun penyiarnya ga ganteng amat, ato ga cantik beneran, tapi suara nya itu yang bikin kuping nyaman. Tapi beda sama Vani, aslinya itu cantik bener. Suara nya cantik juga. Makanya rating siaran yang dia pegang pasti rame bener. Secara fans nya Vani itu bejibun seantero Bogor.
Siang ini aku dan Vani membahas tentang wisata kuliner yang ada di kota ini. Dari es duren, asinan, roti unyil, pizza kayu bakar, sop buah, es duren, makanan murah, makanan mahal, resto ini itu, dan lainnya. Sudah bisa diprediksi hari ini ramai request yang masuk. Request minta ini itu. Untungnya Vani paham banget sama materi ini, soalnya dia emang hobi nya wisata kuliner. Tapi entah kenapa body nya ga ada melar-melarnya mau porsi makan dia seporsi kuli (kata orang warteg) dan doyan jajan ini itu.
“Huwaahhh kelar juga Van. Thanks banget ya lo udah bantu n temenin gw siaran siang ini. Kalo ga ada lo entah gimana gw ngadepin listeners. Dan lo juga ga keliatan kaya orang sakit. Semangat banget tadi”
“Hayah santai aja lagi Fer. Gw juga seneng ko jadi partner lo, soalnya lo juga enak bawain nya. Konyol lo ga garing, jadi gw nya juga semangat. Yaa itung-itung kaya gini nih bikin gw cepet pulih dari sakit. Hehehe thanks ya Fer.”
“Siipp sama-sama Van. Lo langsung balik abis ini?”
“Iya Fer, gw sekalian mau istirahat.”
“Gw anter ya. Gw juga ga ada kesibukan lagi”
“Eh gpp nih? Ya udah hehehe mau aja gw mah. Biar ga cape ngangkot”
“Lo sih kenapa ga cicil motor aja sih? Gw aja udah mau jalan 6 bulan nih cicilan”
“Belum kepikiran gw. Nanti aja deh. Hehe”
“Yuk deh beberes, kita pulang abis ini.”Tiiiiiiiiitttuituit (sfx : bunyi sms)
“Ka Fer. Ochi minggu ini ga pulang ke kosan. Ada acara di kampus. Satu angkatan diminta hadir soalnya. Maaf ya ka belum bisa nemenin weekend ini.”
Wahh sepi dong weekend ini ga ada yang bawel bangunin tiap pagi. Tapi ga apalah. Demi dunia baru Ochi yang lebih luas.
“Oke Ochi. Take care ya di sana. Kaka tunggu minggu depan :*”
“Oke ka. Miss you :*”
“Fer, yuk cabut”
“Ohh ehh iya. Yuk. Btw, lo abis mandi?”
“Iya barusan panas banget gw. Jadi mandi bentar di kamar mandi staff”
“Ohh pantes”Broadcast hari ini selesai jam 2 siang. Saat itu aku antar Vani pulang ke kosan nya. Tetapi, sepertinya ada yang aneh. Ini mah jalan aku pulang ke kosan.
“Van, kosan lo yang mana?”
“Lurus aja, nanti ada bangunan ijo, pager item. Itu kosan gw.”
“HAH? Jadi lo ngekos di samping kosan gw? Itu kan kosan khusus cewe nya pak Haji Mansur kan?”
“LOH lo jadi ngekos Haji Mansur juga? Kenapa ga bilang kampret. Tau gitu gw tiap hari nebeng elo Fer. Cape-cape gw naik angkot. Ah”
“Hahahaha ya lo ga bilang sih. Mana tau gw. Hahaha ya udah deehhh rela gw tiap hari jadi ojek lo.”
“Nah gitu doong. Kan ongkos nya lumayan buat wiskul (wisata kuliner) lagi”
“Buseett makan mulu lo. Tapi ga gemuk-gemuk. Tetep aja body lo bagus gitu”
“Ehh masa body gw bagus? Biasa aja ah. Bisa aja lo”
“Hehehe ga gombal loh gw. Kenyataan”
“Hahaha ya udah. Naahh sampe kan. Gw turun dulu ya. Eh fer gw mau liat kosan lo dong sebelah mana. Siapa tau gw bisa main-main kalo lagi bosen”
“Ya udah yuk masuk. Gw parkir motor sebentar. Lo tunggu di tangga situ dlu ya”
“Okee”Setelah ku parkir motor ku, Vani masih clingak clinguk melihat keadaan sekitar.
“Fer, ko sepi?”
“Ya iya lah sepi. Mayoritas kan pada kerja. Kayaknya sih mereka sabtu masih masuk atau entah mereka hangout weekend kali. Kita doang ini yg bisa pulang siang. Yuk naik ke atas”
“Ehh gw cuma mau liat doang ko. Kamar lo sebelah mana?”
“Loh ga masuk dulu? Tuh kamar gw yg atas paling pojok”
“Oh itu. Nanti deh kapan-kapan kalau bosen di kosan gw main ke sini ya. Kebetulan gw udah ada janji sama Selly buat cabut ke Boper beli martabak”
“Anjir makan lagi. Oke lah tiati aja di jalan”
“Bukan buat gw odong. Buat Selly tuh katanya ngidam. Hahaha hamil aja kaga, pake ngidam. Dah yaa Fer gw cabut dulu. Byee”
“Byee..”Ga disangka, ternyata Vani menjadi tetangga kosan. Jadi ada temen ngobrol deh.
25 Oktober 2011
Sudah sekitar satu bulan kalau jam pulang ku sama dengan Vani, pasti selalu aku antar dia. Tetapi Selasa ini berbeda. Setelah perayaan kecil-kecilan di tempat siaran karena hari ini tepat ulang tahunku yang ke-26, Vani pun ingin ikut ke kosan ku karena kacaunya muka dan pakaian ku akibat terkena lemparan tepung dan cake. Hahaha kaya masih anak muda aja dah.
“Udah sih lo nyetir aja. Barang lo biar gw yg bawa. Lo sampe berantakan gini. Kenapa sih ga mau pake kamar mandi kantor? Lagian masih jam 7an juga”
“Lebih pewe di kosan ah Van. Cabut yuk.”
“Yuk deh”Sesampainya di kosan, aku persilakan Vani naik ke kamar ku lebih dulu, sedangkan aku memarkir motor di tempat biasa.
Ckleekk krotak krotak
“waahh rapi juga kamar lo Fer. Gw pikir semua kamar cowo pasti berantakan”
“hahaha ngga doong. Gw gitu loh”(Padahal harusnya tiap weekdays, kamar ini berantakan. Dan akan rapi tiap weekend. Siapa yang merapikan? Tentu saja dirapikan sendiri, biasanya Ochi dateng. Tapi ngga. Soalnya kalo ga rapi, bisa-bisa kepala ku digetok panci lagi sama Ochi ><)
Vani melihat lihat sekeliling kamar ku. Dan matanya pun tertuju pada satu bingkai foto. Ya, foto aku dan Ochi.
“Ehh siapa nih? Pacar lo?”
“Bukaaann. Itu ade-ade an gw. Tuh samping kamar. Tapi dia masih di kampus. Minggu ini ga balik.”
“Ahh ade apa adeee.. Udeh sih ngaku aja, pacar lo kan?”
“Bukan bukan. Gw dan dia saling respect aja. Ga ada niat buat pacaran. Dia juga begitu”
“Ohh bener nih? Hahahaha oke laahh”
“Oke kenapa?”
“Ehh ngg ngga ko gpp. Gw pinjem kasur lo bentar ya. Mau rebahan.”
“Ya udah pake aja. Gw juga mau mandi sebentar. Bau tepung terigu campur telor gini gw. Digoreng jadi crispy kali yak”
“Hahaha ya udah sih buruan sana. Biar seger”Vani aku tinggal mandi. Tapi sebelum itu aku pasang lagu jazz dari pemusik Saxophone dari Media Player laptop ku.
“FEEERRRR.. LO ADA PILM BAGUS GAAAA? GW SUNTUK NIH”
“Ada. Cari aja di drive D folder Film. Ga usah teriaaakk plaud. Gw denger ko.”
“Hehe maap. Oke thank you”Setengah jam kemudian, aku yang sudah selesai mandi dan mematikan keran air, sayup-sayup terdengar suara rintihan. Modyaarrr, jangan-jangan Vani ngeliat koleksi bokep di laptop gara-gara hidden folder nya blm di unhidden lagi. Wah gawat. Tetapi, sepertinya suara desahan itu aku kenal suara nya, Ya! Suara Vani. Itu suara desahan Vani!!!
Keran air tetap aku nyalakan. Pelan-pelan aku buka pintu supaya tidak menimbulkan suara. Aku intip sebentar ke meja tempat aku menaruh laptop…Deggg Vani sedang masturbasi!
Jeans nya sudah diturunkan di bawah dengkul, tshirt nya sudah terangkat sampai bagian dada nya terbuka. Bra nya sudah terangkat ke atas menunjukkan payudara Vani yang mengkal. Body nya putih mulus, tanpa cacat. Tangan kanan Vani tengah mengocok memek nya, dan tangan kiri nya pun memainkan puting sebelah kiri.
“Uhhhh mmhhhh duuhh enakkk. Mmmmmhhhhh”
Aku yang hanya berbalut handuk saja, terpesona dengan pemandangan tersebut. Sehingga kontolku menjadi keras.
“Uhhh aduuhh cepet mainin memek gw Feerr.. uuuhh ampuunn enak bangettt. Ohhh Feeerrr..”
DEG
Aku yang saat itu terpaku, terdengar desahan Vani memanggil Fer. Entah itu aku atau orang lain. Membuat diriku memberanikan diri menghampiri Vani ke belakang kursi meja komputer.
Sapa ku lembut sambil menyentuh pundaknya dengan lembut pula. Tapi Vani terkejut bukan kepalang. Sampai dia terlompat dari kursi
BRUAKK Dengkul Vani kepentok meja. Merengut kesakitan
“Aduuhh. Sakiit. Aduhh eehh Fer. Gw lagi.. aduuhh ssshh dengkul gw.. ohh duh sorry Fer..”
Vani yang antara kesakitan dengkulnya dan tangannya sibuk menutupi selangkangan dan dada nya terihat linglung. Dia terduduk di tepi kasur dengan tangan kanan yang menutupi dada, paha yang dirapatkan dan tangan kiri mengurut dengkul nya.
“Ya ampun. Lo ga apa-apa Van? Sini rebahan, gw urut dengkul lo. Bunyi kepentok nya kenceng bener”
“Ehh. Huum deh. Ehh tapi ini. Tutup yaa. Aduuhh malu gw”
“Hehe gak apa-apa lagi, gw yang sorry udah ngagetin lo. Lo sih ga ngajak-ngajak. Nih lo tutup pake sarung. Buka sekalian celana lo deh Van. Gw mau liat dengkul lo”
“Ehh humm duh gmn yaa”
“Yaelah gw udah liat semuanya lo masih aje mikir.”
“Ehh udah ya? Hehe sorry deh. Ya udah gw buka”
“Iya”DAAANN. Ternyata benar, bagian perbatasan dengkul dan paha Vani membiru kemerahan. Hampir keunguan.
“Gile Van, memarnya parah bener. Gw ambilin minyak tawon dulu ya”
“Duh iya, sakit banget sampe ngilu dengkul gw. Sorry ya Fer ngerepotin”
“Udehh selow. Kaya sama siapa aja lo ah”
“hehehe”Aku yang masih berbalut handuk saja, kini mengurut memar nya Vani. Tentu saja kontolku masih mengeras dan ternyata terlihat oleh Vani karena handuk ku tidak dapat menutupi keras nya selangkangan nakal ini.
“Feerrr.. itu lo keras ya?”
“Ehh oh iya Van. Sorry ya. Gw horny barusan ngeliat lo masturbasi. Tapi tenang ko, ga gw perkosa. Hehehe”
“Diperkosa juga gpp fer. Ikhlas ko gw”
“Haha apaan sih lo.”
“Beneraa aaahhh duh duh duh sakit sakit ferrr.. duh duh pelan ngurut nyaaaa”
“Tahan dikiiitt. Kalo ga gw giniin nanti memarnya berhari-hari”
“Uhh iya tapi pelanin dikit. Aduuhh ngilu ngilu sakit.”
“Dah cukup ya. Semoga nanti cepet sembuh. Gw cuci tangan dulu sebentar. Lo beberes aja dulu ya”
“Oke. Thanks Fer.”Vani aku tinggal sebentar ke kamar mandi untuk mencuci tanganku yang masih basah karena minyak tawon. Tetapi sayup terdengar suara desahan Vani. Mungkin dia masih mengeluh sakit akan dengkul nya. Aku intip sebentar memastikan Vani tidak apa-apa. Ku tengokkan kepala ke luar kamar mandi sambil menyabuni tanganku, tetapi hanya dapat terlihat bagian pinggir kasur. Tetapi yang aku lihat adalah baju dan bra Vani yang tergeletak di lantai. Aku yang khawatir cepat-cepat mencuci tangan dan kembali keluar dari kamar mandi.
Yang aku lihat bukanlah Vani yang mendesah karena sedang kesakitan, tetapi Vani yang melanjutkan masturbasi nya di dalam sarung. Tangan kanan nya kembali memainkan memek nya yang berada di dalam sarung dan tangan kiri nya meremas payudara nya yang terekspos karena tidak tertutup sarung.
“Vaaan, lo masturbasi lagi?”
“Uhh ohh iya fer nanggung. Kepala gw pusing banget blom nyampe tadi. Uuhh gpp kan gw numpang masturbasi di sini? Lagian lo juga udah liat gw bugil barusan.. uuhh mmhh”
“Kalo gw udah liat, ngapain lo masturbasi di dalem sarung? Buka lah sarung nya, ga gerah apa lo Van?
“Ohh iya deh. Tapi gw malu sama lo”
“Ngapain malu? Kan gw udah liat”
“Hehe iya deh. Tapi lo bugil juga dong. Ga fair kan gw doang yang bugil”
“Loh, nanti kalo kita kenapa napa gmn?
“Kenapa apanya? ML maksud lo?”
“Iya”
“Ya gpp. Sini temenin gw di kasur. Rebahan di samping gw. Jangan kaya patung taman topi berdiri doang disitu. Lagian selangkangan lo udah keras gitu masa didiemin. Gw kan juga mau liat isi nya”
“Iya deh”Ku lepas handuk yang menutupi selangkangan ku. Kontol ku kini terbuka bebas dan tegak lurus ke depan.
“Nah kan, kalo gitu kan kegantengan lo jadi dua kali lipet Fer.”
“Hahaha apaan sih lo”
“Sini rebahan di samping gw, lo liatin gw dulu ya. Dont touch my body. Habis gw nyampe, terserah lo mau apain gw”
“Siap ratu. Aku pada mu.”
“Uhhh fer. Hmm enak banget ihh memek gw.. uuhh duh gpp kan gw vulgar. Ga tahan gw.”
“iyaaa gpp. Bebas di sini mah lo ekspresiin apa yang ada di kepala lo”
“Ohh uhh thank you fer. Uuhhh mmhhh ahhh aaahhh”Vani mulai mengocok memeknya lagi. Kali ini lebih cepat dari sebelumnya. Mungkin karena tidak ada batasan lagi antara kami, dia mulai merasa nyaman. Aku yang sengaja tadi mengambil mouse wireless ku, mencoba memutar mp3 slow jazz yang sepertinya bisa menambah mood Vani di atas kasur. Benar saja, seketika musik jazz berbunyi, Vani makin mempercepat kocokan memek nya.
“Ooohh oooohhh ferr uuhh tusuk memek gw ferrr. Ooohhhh mmhhhh uuuuhhh aduuhh. Mmhhhh feeerrr ko lo diem ajaaaa. Ooohh ayo dong tusuk memek gw.”
“katanya tadi ga boleh nyentuh nyentuh”
“Duuh bodo amat. Uhh gw butuh lo sekarang. Gw butuh kontol lo di memek gw. Sini gw isep dulu kontol lo. Cepeeett siniii”Aku bangun, berlutut di samping kepala Vani dan menyodorkan kontol ku ke depan muka nya
“Duhh gede banget kontol lo. Keras lagi. Uhh mmmhhh sluurrppp mmmpphh sluurrppp”
“OHHHH uuhh enak Van. Jago banget blowjob lo. Mmhhh”Blowjob dari Vani sangat lembut. Baru kali ini aku rasakan kelembutan yang berbeda dibandingkan blowjob yang pernah mantanku berikan maupun Ochi. Lembut bercampur hangat dan basah yang Vani berikan membuat kontolku makin keras dan panas. Aku akui, jika ini dilanjutkan beberapa menit lagi, aku akan orgasme. Jari dari tangan kanan ku mulai menggapai selangkangan Vani. Dengan begini aku harap dia tidak akan terlalu konsentrasi memberikan ku blowjob. Aku buat seenak mungkin kocokan jariku di klitoris Vani.
“OOOHHHH GOD FERR MEMEK GW LO APAIN?? ADUUHHH TERUSIN OOOOOHHH”
“ssstt pelan pelan desah nya. Hehehe enak ya? Gw terusin yaa?”
“Iyahh fer please terusin. Yang cepet. Make me come honey. Please. Uuhh”Strategi ku berhasil, kontolku aman untuk sementara karena hanya dikocok tak karuan dan hanya kadang-kadang saja oleh Vani, selebihnya hanya digenggam saja”
“Ohhh uuhh fer ferr uuhhh ayo cepetin lagii”
Aku percepat kocokan di kontol ku, sambil sesekali jariku bermain di depan pintu lubang memek nya.
“Van, lo masih virgin kah?”
“Ohh uuhh udah ngga fer. Oohh kenapa? Mmhh”
“Gw masukin jari gw yaa”
“Uhh iyaahh masukin aja. Kocokin memek gw. Please fer kocokin uuhh”Aku yang tak mengira Vani sudah tidak virgin lagi. Karena memeknya seperti memek abg dengan bulu tipis di bagian pubis. Tidak ada terlihat lembaran labia mayor. Hanya garis tipis belahan memek yang sangat indah dan berwarna pink
Ketika aku masukkan jari ku, cengkraman dinding vagina nya terasa kuat. Aku berpikir sejenak, apa yang membuat Vani tidak virgin lagi sedangkan dinding vagina Vani terasa seperti perawan yang baru saja menerima benda asing masuk ke dalam nya
“uhh uuhh uuuuuhh oohhhh shitttt cepetin fer cepetin. Gw mau nyampe”
Aku percepat kocokan tangan ku. Jari tengah ku menyentuh sesuatu yang kasar di dalam dinding vagina Vani bagian atas. Aku percepat sentuhan di bagian kasar tersebut. Aku tahu, itu akan membuat Vani terbang ke langit kenikmatan
“OHH OOHHH OOOOOHHH AAAAHHH FEEEEERRRR OOHHHH GW NYAMPE. OOOHHHH AAAAAAAHHHHHHH SHIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTT”
seeeeerrrr
Vani mengejang dan squirt! Walaupun tidak kencang, tetapi aku melihat semburan pelan air dari memek Vani. Membuat tanganku basah dan kasurku juga basah. Kemudian aku rebahkan badan di samping Vani, kemudian dia menaruh kepala nya di dada ku, memeluk dan mengecup pipi kiri ku.
“hufffff thanks ya fer. uuuuhhh uuuhhh ohhhh gilaaa. Uuhhh mmmhh lo apain memek gw barusan fer? Uhhh”
“Ada deehh. Hehehe nikmat ga?”
“Nikmat banget gila. Uuh blom pernah gw senikmat tadi selama masturbasi”
“hehehe bagus dong kalo gitu. Siapa tau lo ketagihan service gw, jadi lo sering main ke sini”
“Main ke kosan lo cuma buat minta dikocokin pake jari. Rugi laahh”
“Loh ko rugi?”
“Ya rugi lah. Gw kan mau nya sekalian ML fer. Mau cicip kontol lo yang keras itu. Hihihi siapa tau jauh lebih enak”
“Emang nya lo udah nyobain berapa kontol Van?”
“Belom pernah fer, makanya gw penasaran. Berhubung lo sohib gw yg lain gender, scara temen gw di kantor kebanyakan cewe, jadi gw percaya sama lo. Lo pasti bisa ngejaga ini”
“Pantesan memek lo masih ngegrip banget. Ko virgin lo udah ilang?”“Dulu waktu SMA pas gw lagi masturbasi, ga sengaja jari gw masuk ke dalem fer trus berdarah. Sejak saat itu gw takut kalo mau masturbasi, sakit banget pas ga sengaja masuk itu. Tapi libido gw ga ketahan, jadi gw masturbasi di klitoris aja. Ga berani masuk lagi. Takut sakit n berdarah lagi. Walaupun gw tau gw udah ga virgin dan bisa aja jari gw masuk ke dalem, tapi gw masih takut. Kebawa yang dulu soalnya.”
“ohh gitu. Tapi tadi lo ga takut jari gw masuk?”
“hmm udah kepalang tanggung sih tadi. Udah enak banget kocokan lo. Jadi lanjutin aja dah”
“Trus masih mau ML sama gw?”
“Masih lah”
“Akhirnya gw bisa ML juga sama cewe cakep”
“ahahaha gombal lo ih. Ada juga gw bersyukur ML perdana gw sama cowo kece kaya lo fer.”
“Hahaha gombal juga lo. Mau ML sekarang apa nanti?”
“Tar dulu fer, gw masih nyaman di pelukan lo. Anget”
“Lo nya dingin kali, abis orgasme ampe keringetan banjir gini”
“Hahaha iya fer, kalau gw abis orgasme pasti banjir keringet. Tapi ga bau acem ko. Serius”
“iyaa iyaa percaya gw”Seketika hening. Aku dan Vani sama-sama menikmati pelukan ini.
“Fer…”
“yaaa?”
“MUACH”Ntah apa arti kecupan Vani di bibir ku. Tetapi aku merasa sebenarnya ada yang lebih, itu yang aku baca dari guratan mata Vani.
“Muach. Knp lo tiba-tiba nyium gw?”
“Hehe gpp. Anggep aja gw say thanks lagi, tapi beda kemasan. Hihi”
“Ohh hehe”
“Fer, lo beneran masih jomblo?”
“Beneran. Emang kenapa sih? Ada temen lo yang suka gw?”
“Hmm bukan bukan”
“Trus kenapa?”
“Bukan temen gw yang suka sama lo. Tapi gw”
“HEEE, serius lo suka sama gw?”Aku yang terkejut Vani bilang seperti itu, langsung duduk dan menatap mata Vani dengan dalam. Apa ini yang aku lihat tadi.
-
Video bokep Aidra Fox licin saat basah
-
Foto Ngentot Pelacur Latina dengan mekanik di belakang mobil
Duniabola99.com – foto pelacur toket gede dan pantantnya yang bahenol entot dengan mekanik di belakang mobil bengkel miliknya dan menyemprotkan sperma ke mukanya.
-
Video Bokep jepang Uika Hoshikawa squirt ranjang sampai basah becek
-
Kisah Memek Aku Berselingkuh Dengan Pak RT Bagian Dua
Duniabola99.com – Sementara aku masih terlena di ranjang dan menarik nafas panjang sesudah orgasmeku tadi, Pak Parno terus menciumi dan ngusel-uselkan hidungnya ke pinggulku, perutku. Bahkan lidah dan bibirnya menjilati dan menyedoti keringatku. Tangannya tak henti-hentinya merabai selangkanganku.
Aku terdiam. Aku perlu mengembalikan staminaku. Mataku memandangi langit-langit kamar motel itu. Menembusi atapnya hingga ke awang-awang. Kulihat Mas Adit sedang sibuk di depan meja gambarnya, sebentar-sebentar stip Staedler-nya menghapus garis-garis potlod yang mungkin disebabkan salah tarik.Mungkin semua ini hanyalah soal perlakuan. Hanyalah perlakuan Mas Adit yang sepanjang perkawinan kami tidak sungguh-sungguh memperhatikan kebutuhan biologisku. Lihat saja Pak Parno barusan, hanya dengan lumatan bibirnya pada ketiakku dan kobokkan jari-jarinya yang menari-nari di kemaluanku, telah mampu memberikan padaku kesempatan meraih orgasmeku.
Sementara kamu Mas, setiap kali kamu menggumuliku segalanya berjalan terlampau cepat, seakan kamu diburu-buru oleh pekerjaanmu semata. Kamu peroleh kepuasanmu demikian cepat.
Sementara saat nafsuku tiba dengan menggelegak, Mas Adit sudah turun dari ranjang dengan alasan ada yang harus diselesaikan, si anu sedang menunggu, atau si anu besok mau pergi dan sebagainya. Kamu ternyata sekali sangat egois. Kamu biarkan aku tergeletak menunggu sesuatu yang tak pernah datang. Menunggu Mas Adit yang hanya memikirkan kebutuhannya sendiri. Yang aku nggak tahu kapan itu datangnya .. Sepertinya aku menunggu Godotku .., menunggu sesuatu yang aku tahu nggak akan pernah datang padaku ..
‘Dik Marni capek ya ..’, bisikkan Pak Parno membangunkan aku dari lamunan.
‘Nggak Pak. Lagi narik napas saja .. Tadi koq nikmat banget yaa .., sedangkan Pak Parno belum ngapa-apain padaku .. Pakee .. Pak Parno juga hebat lhoo .. Baru di utik-utik saja aku sudah kelabakkan .. Hi hi hi ..’, aku berusaha membesarkan hati Pak Parno yang telah memberikan kepuasan tak terhingga ini.Rupanya Pak Parno hanya ingin nge-cek bahwa aku nggak tertidur. Dengan jawabanku tadi dengan penuh semangat dia turun dari ranjang. Dia lepasin sendiri kemejanya, celana panjangnya dan kemudian celana dalamnya. Baru pertama kali ini aku melihat lelaki lain telanjang bulat di depanku selain Mas Adit suamiku. Wuuiihh .. aku sangat tergetar menyaksikan tubuh Pak Parno.
Pada usianya yang lebih dari 55 tahun itu, sungguh Pak Parno memiliki tubuh yang sangat seksi bagi para wanita yang memandangnya. Bahunya bidang. Lengannya kekar, dengan otot-otot yang kokoh. Perutnya nggak nampak membesar, rata dengan otot-otot perut yang kencang, seperti papan penggilasan.
Bukit dadanya yang kokoh, dengan dua putting susu besar kecoklatan, sangat menantang menunggu gigitan dan jilatan perempuan-perempuan binal. Dari tampilan tubuhnya yang kekar dan macho ini, aku lihat Pak Parno adalah sosok penggemar olahraga yang fanatik. Otot-otot di tubuhnya menunjukkan dia sukses berolahraga selama ini.
Pandanganku terus meluncur ke bawah. Dan yang paling membuatku serasa pingsan adalah .. kontolnya .. Aku belum pernah melihat kontol lelaki lain .. Kontol Pak Parno sungguh-sungguh merupakan kontol yang sangat mempesona dalam pandanganku saat ini. Kontol itu besar, panjang, keras hingga nampak kepalanya berkilatan dan sangat indah. Kepalanya yang tumpul seperti helm tentara Nazi, sungguh merupakan paduan erotis dan powerful. Sangat menantang. Dengan sobekan lubang kencing yang gede, kontol itu seakan menunggu mulut atau kemaluan para perempuan yang ingin melahapnya.Sesudah telanjang Pak Parno juga menarik pakaianku, celana jeansku yang sedari tadi masih di separoh kakiku, kemudian blus serta kutangku dilepasnya. Kini aku dan Pak Parno sama-sama telanjang bulat. Pak Parno rebah di antara pahaku. Dia langsung nyungsep di selangkanganku. Lidahnya menjilati kemaluanku. Waduuiihh .. Ampunn .. Kenapa cara begini ini nggak pernah aku dapatkan dari Mas Aditt ..
Lidah kasar Pak Parno menusuk dan menjilati vaginaku. Bibir-bibir kemaluanku disedotinya. Ujung lidahnya berusaha menembusi lubang vaginaku. Pelan-pelan nafsuku terpancing kembali. Lidah yang menusuk lubang vaginaku itu membuat aku merasakan kegatalan yang hebat. Tanpa kusadari tanganku menyambar kepala Pak Parno dan jariku meremasi kembali rambutnya sambil mengerang dan mendesah-desah untuk kenikmatan yang terus mengalir. Tanganku juga menekan-nekan kepala itu agar tenggelam lebih dalam ke selangkanganku yang makin dilanda kegatalan birahi yang sangat. Pantatku juga ikut naik-naik menjemput lidah di lubang vaginaku itu.
Tak lama kemudian, Pak Parno memindahkan dan mengangkat kakiku untuk ditumpangkan pada bahunya. Posisi seperti itu merupakan posisi yang paling mudah bagi Pak Parno maupun bagi aku. Dengan sedikit tenaga aku bisa mendesak-desakkan kemaluanku ke mulut Pak Parno, dan sebaliknya Pak Parno tidak kelelahan untuk terus menciumi kemaluanku. Terdengar suara kecipak mulut Pak yang beradu dengan bibir kemaluanku. Dan desahan Pak Parno dalam merasakan nikmatnya kemaluanku tak bisa disembunyikan.
Posisi ini membuat kegatalan birahiku semakin tak terhingga hingga membuat aku menggeliat-geliat tak tertahankan. Pak Parno sibuk memegang erat-erat kedua pahaku yang dia panggul. Aku tidak mampu berontak dari pegangannya. Dan sampai pada akhirnya dimana Pak Parno sendiri juga tidak tahan. Rintihan serta desahan nikmat yang keluar dari mulutku merangsang nafsu birahi Pak Parno tidak bisa terbendung.
Sesudah menurunkan kakiku, Pak Parno langsung merangkaki tubuhku. Digenggamnya kontolnya, diarahkan secara tepat ke lubang kemaluanku. Aku sungguh sangat menunggu detik-detik ini. Detik-detik dimana bagiku untuk pertama kalinya aku mengijinkan kontol orang lain selain suamiku merambah dan menembus memekku. Seluruh tubuhku kembali bergetar, seakan terlempar ke-awang-awang. Sendi-sendiku bergetar .. menunggu kontol Pak Parno menembus kemaluanku .. Aku hanya bisa pasrah .. Aku nggak mampu lagi menghindar dari penyelewengan penuh nikmat ini .. Maafin aku Mas Adit ..
Aku menjerit kecil saat kepala tumpul yang bulat gede itu menyentuh dan langsung mendorong bibir vaginaku. Rasa kejut saraf-saraf di bibir vaginaku langsung bereaksi. Saraf-saraf itu menegang dan membuat lubang vaginaku menjadi menyempit. Dan akibatnya seakan tidak mengijinkan kontol Pak Parno itu menembusnya. Dan itu membuat aku penasaran,
‘Santai saja Mar, biar lemesan..’, terdengar samar-samar suara Pak Parno di tengah deru hawa nafsuku yang menyala-nyala.
‘Pakee .. Pakee .. ayyoo .. Pakee tulungi saya Pakee .. Puas-puasin ya Pakee.. Saya serahin seluruh tubuh saya untuk Pakee ..’, kedengerannya aku mengemis minta dikasihani.
‘Iyaa Dik Marr .. Sebentar yaa Dik Marr ..’, suara Pak Parno yang juga diburu oleh nafsu birahinya sendiri.Kepala helm tentara itu akhirnya berhasil menguak gerbangnya. Bibir vaginaku menyerah dan merekah. Menyilahkan kontol Pak Parno menembusnya. Bahkan kini vaginakulah yang aktif menyedotnya, agar seluruh batang kontol gede itu bisa dilahapnya.
Uuhh .. aku merasakan nikmat desakan batang yang hangat panas memasuki lubang kemaluanku. Sesak. Penuh. Tak ada ruang dan celah yang tersisa. Daging panas itu terus mendesak masuk. Rahimku terasa disodok-sodoknya. Kontol itu akhirnya mentok di mulut rahimku. Terus terang belum pernah se-umur-umurku rahimku ngrasain disentuh kontol Mas Adit. Dengan sisa ruang yang longgar, kontol suamiku itu paling-paling menembus ke vaginaku sampai tengahnya saja. Saat dia tarik maupun dia dorong aku tidak merasakan sesak atau penuh seperti sesak dan penuhnya kontol Pak Parno mengisi rongga vaginaku saat ini.
Kemudian Pak Parno mulai melakukan pemompaan. Ditariknya pelan kemudian didorongnya. Ditariknya pelan kembali dan kembali didorongnya. Begitu dia ulang-ulangi dengan frekewnsi yang makin sering dan makin cepat. Dan aku mengimbangi secara reflek. Pantatku langsung pintar. Saat Pak Parno menarik kontolnya, pantatku juga menarik kecil sambil sedikit ngebor. Dan saat Pak Parno menusukkan kontolnya, pantatku cepat menjemputnya disertai goyangan igelnya.
Demikian secara beruntun, semakin cepat, semakin cepat, cepat, cepat, cepat, cepat, cepaatt ..ceppaatt. Payudaraku bergoncang-goncang, rambutku terburai, keringatku, keringat Pak Parno mengalir dan berjatuhan di tubuh masing-masing, mataku dan mata Pak Parno sama-sama melihat keatas dengan menyisakan sedikit putih matanya. Goncangan makin cepat itu juga membuat ranjang kokoh itu ikut berderak-derak. Lampu-lampu nampak bergoyang, semakin kabur, kabur, kabur. Sementara rasa nikmat semakin dominan. Seluruh gerak, suara, nafas, bunyi, desah dan rintih hanyalah nikmat saja isinya.
‘Mirnaa .. Ayyoo.. Enakk nggak kontol padee Mirr, enak yaa.. enak Mirr .. ayyoo bilangg enak mana sama kontol si Adit .. Ayoo Mirr enak mana sama kontol suamimu ayoo bilangg ayyoo enakan manaa ..’, Pak Parno meracau.
‘Pakee .. enhaakk.. pakee.. Enhakk kontol pakee .. Panjangg .. Uhh gedhee bangett .. pakee.. Enakan kontol Pak Parnoo ..’.Posisi nikmat ini berlangsung bermenit-menit. Tanpa terasa pergumulan birahi ini sudah berjalan lebih dari 1 jam. Suasana erotis tampak sangat indah dan menonjol. Erangan dan desahan erotik keluar bersahut-sahutan dar mulut kami. Kulihat tubuh kekar Pak Parno tampak berkilatan karena keringatnya.
Dan hal itu membuat Pak Parno jauh terlihat seksi di mataku. Kulihat keringatnya mengalir dari lehernya, terus ke dada bidangnya, dan akhirnya ke tonjolan otot di perutnya. Dengan gemas kupermainkan putting susunya yang bekilatan itu. Kugigiti, kujilati, kuremas-remas. Dan Pak Parno yang merasakan itu, tambah buas gerakannya. Sodokan kontolnya tambah kencang di memekku dan kurasakan tangan-tangannya yang kasar merambahi payudaraku.
Pada akhirnya, setelah hampir 2 jam kami bercinta, aku mendapat orgasmeku 2 kali secara berturut-turut. Itu yang ibu-ibu sering sebut sebagai multi orgasme. Bukan mainn .. hanya dari Pak Parno aku bisa meraih multi orgasmeku inii .. Oohh Pak Parnoo.. terima kasihh .. Pak Parno mau memuaskan akuu.. Sekarangg ayoo .. Pakee biar aku yang memuaskan kamuu .. 10 menit kemudian…
Dan kontol Pak Parno aku rasakan berdenyut keras dan kuat sekali.. Kemudian menyusul denyut-denyut berikutnya. Pada setiap denyutan aku rasakan vaginaku sepertinya disemprot air kawah yang panas. Sperma Pak Parno berkali-kali muntah di dalam vaginaku.Uhh .. Aku jadi lemess bangett .. Nggak pernah sebelumnya aku capek bersanggama. Kali ini seluruh urat-urat tubuhku serasa di lolosi. Dengan telanjang bulat kami sama telentang di ranjang motel ini. Di sinilah akhirnya terjadi untuk pertama kalinya aku serahkan nonokku beserta seluruh tubuhku kepada lelaki bukan suamiku, Pak Parno.
Dan aku heran .. pada akhirnya.. tak ada rasa sesal sama sekali dari hatiku pada Mas Adit. Aku sangat ikhlaskan apa yang telah aku serahkan pada Pak Parno tadi. Dan dalam kenyataan aku mendapatkan imbalan kepuasan dari Pak Parno yang sangat hebat.
Di motel ini aku mengalami 3 kali orgasme. Dua kali beruntun aku mengalami orgasme dalam satu kali persetubuhan dan yang pertama sebelumnya, yang hanya dengan gumulan, ciuman dan jilatan Pak Parno di ketiakku sembari tangannya ngobok-obok kemaluanku aku bisa mendapatkan orgasme yang sangat memberikan kepuasan pada libidoku. Hal itu mungkin disebabkan karena adanya sensasi-sensasi yang timbul dari sikap penyelewengan yang baru sekali ini aku lakukan. Yaa.. pada akirnya aku toh berhak mendapatkannya .. tanpa menunggu Mas Adit yang sangat egois.
Sesungguhnya aku ingin tinggal lebih lama lagi di tempat birahi ini, namun Pak Parno mengingatkan bahwa waktu bernikmat-nikmat yang pertama kali kami lakukan ini sudah cukup lama. Pak Parno khawatir orang-orang rumah menunggu dan bertanya-tanya. Pak Parno mengajak selekasnya kami meninggalkan tempat ini dan kembali menyelesaikan pekerjaan yang telah kami sanggupi pada Mbak Surti dalam rangka membantu hajatannya.
Setelah kami mandi dan membersihkan tanda-tanda yang kemungkinan mencurigakan, kami kembali ke jalanan. Ternyata kemacetan jalan menuju ke Senen ini sangat parah di siang hari ini. Dengan adanya pembangunan jembatan layang pada belokan jalan di Galur, antrean mobil macet sudah terasa mulai dari pasar Cempaka Putih. Mobil Pak Parno serasa merangkak. Untung AC mobilnya cukup dingin sehingga panasnya Jakarta tidak perlu kami rasakan.
Sepanjang kemacetan ini pikiranku selalu kembali pada peristiwa yang barusan aku alami bersama Pak Parno tadi. Lelaki tua ini memang hebat. Dia sangat kalem dan tangguh. Dia sangat sabar dan berpengalaman menguasai perempuan. Dialah yang terbukti telah memberikan padaku kepuasan seksual. Paduan kesabaran, tampilan ototnya yang kekar, postur tegap tubuhnya, serta kontol gedenya yang indah membuat aku langsung takluk secara iklas padanya. Aku telah serahkan seluruh tubuhku padanya.
Dan Pak Parno tidak sekedar menerimanya untuk kepentingannya sendiri, tetapi dia sekaligus membuktikan bahwa kenikmatan hubungan seksual yang sebenar-benarnya adalah apabila pihak lelaki dan pihak perempuannya bisa mendapatkan kepuasannya secara adil dan setara. Dan aku merasakannya .. tapi .. Benar adilkah ..?
Ah .. pertanyaan itu tiba-tiba mengganguku. Tiba-tiba terlintas dalam pikiranku bahwa dari hubungan badan tadi, aku berhasil merasakan orgasmeku hingga 3 kali. Sementara Pak Parno hanya mengeluarkan spermanya sekali saja. Artinya dia meraih kepuasan dalam hubungan seksual dengan aku tadi hanya sekali. Ahh ..adakah hal ini menjadi masalah untuk hubunganku dengan Pak Parno selanjutnya ..? Kenapa dia banyak diam sejak keluar dari motel tadi ..?
Aku menjadi gelisah, aku kasihan pada Pak Parno apabila dia masih menyimpan dorongan birahinya. Apabila belum seluruh cairan birahinya secara tuntas tertumpah. Bukankah hal demikian itu bagi lelaki akan menimbulkan semacam kegelisahan ..? Apa yang harus aku lakukan ..??‘Pak, tadi puas nggak Pak..?’, aku memberanikan diri untuk bertanya.
‘Bukan main Dik Mar, aku sungguh sangat puas’, begitu jawabnya.Suatu jawaban yang sangat santun yang justru semakin besar kekhawatiranku. Jawaban macam itu pasti akan keluar dari setiap ‘gentlemen’. Aku harus amati dari sudut yang lain. Kulihat dibawah kemudi Kijangnya. Nampak celananya masih menggunung. Artinya kontolnya masih ngaceng. Aku nekat. Kuraba saja tonjolan celananya itu.
‘Ininya koq masih ngaceng Pak? Masih pengin yaa?? Tadi masih mau lagi yaa??’, sambil tanganku terus memijiti gundukkan itu. Dan terbukti semakin membesar dan mengeras.
Pak Parno diam saja. Aku tahu pasti dia menikmati pijatanku ini. Aku teruskan. Tanganku meremasi, mengurut-urut.
‘Hheehh ..dik Marr .. enak sekali tangan Dik Marr yaa..’.Biarlah, biarlah aku akan selalu memberikan yang aku bisa. Dengan berbagai style, tanganku terus meremasi dan mijit gundukkan kontol itu. Tetapi lama kelamaan justru tanganku sendiri makin menikmati kenikmatan memijit-mijit itu. Dan semakin lama justru aku yang nyata semakin kelimpungan. Aku kenang kembali kontol gede ini yang 40 menit yang lalu masih menyesaki kemaluanku. Yang tanpa meninggalkan celah sedikitpun memenuhi rongga vaginaku. Dan ujungnya ini yang untuk pertama kalinya bisa mentok ke dinding rahimku.. ah nikmatnya ..
‘Pakee.. Aku pengin lagii ..’, aku berbisik dengan setengah merintih.
‘Kita cari waktu lagi Dik Mar .., gampang.., Dik Mar khan bisa bilang pada Mas Adit, mau ke Carrefour atau ke Mangga Dua cari barang apa.. gitu’.
‘Iyaa siihh.. Boleh dibuka ya Pak. Aku pengin lihat lagi nih jagoan Pak ..’, sambil aku melempar senyum serta melirikkan mataku ke Pak Parno melihat reaksinya.
‘Boleehh ..’, dia jawab tanpa melihat ke aku, karena keramaian lalu lintas yang mengharuskan Pak Parno berkonsentrasi.Tanganku sigap. Pertama-tama kukendorkan dulu ikat pinggangnya. Kemudian kubuka kancing utamanya. Selanjutnya kuraih resluitingnya hingga nampak celana dalamya yang kebiruan. Di belakang celana dalam itu membayang alur daging sebesar pisang tanduk yang mengarah ke kanan. Oouu.. ini kali yang namanya stir kanan.. Kalau stir kiri, mengarahnya kekiri tentunya.
Dengan tidak sabar kubetot kontol Pak Parno dari sarangnya. Melalui pinggiran kanan celana dalamnya, kontol Pak Parno mencuat keluar. Gede, panjang, kepalanya yang bulat berkilatan. Dan pada ujung kepala itu ada secercah titik bening. Oooww ..baru sekarang aku berkesempatan memperhatikan kontol ini dari jarak yang sangat dekat, bahkan dalam genggamanku.
Rupanya precum Pak Parno telah terbit di ujung kepalanya. Precum itu muncul dari lubang kencingnya. Uuuhh .. indahnyaa .. bisakah aku nggak bisa menahan diri ..??
‘Pak Parno pengin khan..??’, kembali aku berbisik.
‘Heehh .. Dik Mar mau bantu Pak Parno nih ..??’, jawaban yang disertai pertanyaan balik.
‘Gimana bantunya Pak.., berhenti duluu .. Cari tempat lagii .. Hayoo..’, jawabanku enteng.
‘Nggak begitu Dik Mar, kita nggak mungkin berhenti lagi. Ya ini khan macet nih jalanan. Maksudku, apakah .. eehh .. Dik Mar marah nggak kalau aku bilang ini ..??’.
‘Nggak pa pa Pak, saya rela koq, dan saya pengin bantu bener-bener, Pak’.
‘Dik Mar pernah mengisep punya Mas Adit khan?’.
‘Ooo.. Kk.. kaalau ii.. ttuu terus terang aku belum pernah Pak.., kalau lihat punya Mas Adit rasanya aku geli gituu.. jijikk gituu ..’.
‘Kalau lihat punya saya inii.?’, dia terus mendesak dengan pertanyaan yang terus terang aku nggak bisa menjawab secara cepat.Masalahnya aku dihadapkan pada sesuatu hal yang bener-bener belum pernah aku lakukan, bahkan pun dalam khayalan seksualku. Pasti yang Pak Parno inginkan adalah aku mau mengisep-isep kontolnya itu, yaa khan? Tapi aku juga berpikir cepat .. Tadi sewaktu di motel, Pak Parno membenamkan wajahnya ke selangkanganku tanpa risah-risih. Kemudian dijilatinya vaginaku, kelentitku, lubang kemaluanku. Dia juga menelan cairan-cairan birahiku. Aku jadi ingat prinsip adil dan setara yang aku sebutkan di atas tadi.
Mestinya aku yaa.. nggak usah ragu-ragu untuk berlaku mengimbangi apa yang telah dilakukan Pak Parno padanya. Dia telah menjilati, menyedoti kemaluanku. Dan aku sangat menikmati jilatan dahsyatnya. Dan sekarang Pak Parno seakan menguji padaku. Bisakah aku bertindak adil dan setara juga pada dia. Aku membayangkan kontol itu di mulutku ..
‘Dik Mar, sperma itu sehat lhoo, bersih, steril.. dan banyak vitaminnya. Itu dokter ahli lho yang ngomong. Cobalah, kontol Pak Parno ini pasti sedap kalau Dik Mar mengulumnya.. ‘, aku sepertinya mendengar sebuah permohonan.
Aku kasihan juga pada Pak Parno. Mungkin dia sudah mengharapkan sejak awal jalan bersama dari rumah tadi. Mungkin bahkan dia sudah mengharapkan jauh beberapa waktu yang lalu. Dan kini saat aku sudah berada disampingnya harapan itu nggak terkabul. Ah, aku jadi iba .. Kulihat kembali kontol indah Pak Parno.
Yaa.. benar-benar indah..apa artinya indah itu .. Kalau memang itu indah ..sudah semestinya kalau aku menyukainya ..dan kalau aku menyukainya .. mestinya aku nggak jijik ataupun geli .. Dan lihat precum itu.. Juga indah khan, bening, murni, dan mungkin juga wangi ..dan asin .. Dan.. Banyak lho yang sangat menyukainya .., menjilatinya, meminumnya ..
Tahu-tahu aku sudah merunduk, mendekatkan wajahku, mendekatkan bibirku ke kontol Pak Parno yang indah itu. Dan tanpa banyak tanya lagi aku telah mengambil keputusan .. Ah,.. ujung lidahku kini menyentuh, menjilat dan merasakan lendir lembut dan bening milik Pak Parno. Yaahh .. asinnya yang begitu lembutt..
‘Dik Maarr .. Uhh enakk bangett sihh ..’, kepalaku dielus-elusnya. Dan dia sibakkan rambutku agar tidak menggangu keasyikanku. Dan selanjutnya dengan penuh semangat aku mengkulum kontol Pak Parno di mobil yang sempit itu. Kemudian Pak Parno sedikit memundurkan tempat duduknya.
‘Dik Marr .. Terus Dik Marr .. Kamu pinter banget siihh .. uuhh Dik Marr..’, aku terus memompa dengan lembut. Banyak kali aku mengeluarkan kepala itu dari mulutku.. Aku menjilati tepi-tepinya .. Pada pangkal kepala ada alur semacam cincin atau bingkai yang mengelilingi kepala itu. Dan sobekan lubang kencingnya itu .. kujilati habis-habisan ..‘Marr.. enak bangett .. akau mau keluar nihh Dik Marr .. Aku mau keluar nihh ..’, aku tidak menghiraukan kata-katanya, mungkin maksudnya peringatan untukku, jangan sampai air maninya tumpah di mulutku. Dia masih khawatir bahwa mungkin aku belum bisa menerimanya.
Tetapi apa yang terjadi padaku kini sudah langsung berbalik 180 derajat. Rasanya justru aku kini yang merindukannya. Dan aku memang merindukannya. Aku pengin banget merasakan sperma seorang lelaki langsung tumpah dari kontolnya langsung ke mulutku. Dan lelaki itu adalah Pak Parno, yang bukan suamiku sendiri. Aku terus menjilati, menyedoti. Batangnya, pangkalnya, pelernya, sejauh bisa bibir atau lidahku meraihnya, disebabkan tempat yang sempit ini, semua bagian kontolnya itu aku rambah dengan mulutku.
Dan pengalaman pertama itu akhirnya hadir. Saat mulutku mengkulum batangan gede panjang milik Pak Parno itu, aku rasakan kembali ada kedutan besar dan kuat. Kedutan itu kemudian disusul dengan kedutan-kedutan berikutnya. Kalau yang aku rasakan di motel tadi kedutan-kedutan kontol Pak Parno dalam lubang vaginaku, sekarang hal itu aku rasakan di rongga mulutku. Kontol Pak Parno memuntahkan laharnya.
Cairan, atau tepatnya lendir yang hangat panas nyemprot langit-langit rongga mulutku. Sperma Pak Parno tumpah memenuhi mulutku. Entah berapa kali kedutan tadi. Tetapi sperma dalam mulutku ini nggak sempat aku telan seluruhnya karena saking banyaknya.
Sperma Pak Parno berleleran di pipiku, daguku, bahkan juga ke kening dan rambut panjangku. Kontol Pak Parno masih berkedut-kedut saat kukeluarkan dari mulutku. Dan aku raih kembali untuk kuurut-urut agar semua sperma yang tersisa bisa terkuras keluar. Mulutku langsung menyedotinya. Sekali lagi, pengalaman pertama nyeleweng ini benar-benar memberiku daftar panjang hal-hal baru yang sangat sensasional bagiku. Dan aku makin merasa pasti, hal-hal itu nggak mungkin aku dapatkan dari Mas Adit, suamiku tercinta.
Sesuai rencana, aku diturunkan di Pasar Senen oleh Pak Parno. Sungguh aku keberatan untuk perpisahan ini. Kugenggam tangannya erat-erat, untuk menunjukkan betapa besarnya arti Pak Parno bagiku. Aku berjalan dengan gontai saat menuju toko kertas dekorasi itu.
Saat aku turun dari taksi sesampai di rumah, Mbak Surti nampak cemberut. Aku biarkan. Pada temen yang lain aku bilang banyak bahan yang aku cari stoknya habis sehingga aku menunggu cukup lama. Di ujung jalan sana kulihat mobil Kijang Pak Parno. Mungkin sudah lama lebih dahulu nyampai di kompleks. Orang-orang pemasang tenda dan pengatur sound system sudah mulai melaksanakan tugasnya. 2 jam lagi acara akan dimulai.
Aku pamit pulang sebentar, untuk menengok rumah. Mas Adit belum pulang. Aku mandi lagi sambil mengenang peristiwa indah yang kualami sekitar 2,5 jam yang lalu. Saat sabunku menyentuh kemaluanku, masih tersisa rasa pedih pada bibirnya. Mungkin jembut Pak Parno tersangkut saat kontolnya keluar masuk menembus memekku. Dan itu biasanya menimbulkan luka kecil yang terasa pedih pada bibir vaginaku saat terkena sabun seperti ini.
-
Cerita Sex Nafsu Tak Tertahankan
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Nafsu Tak Tertahankan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Intan merupakan seorang mahasiswi kedokteran dari sebuah universitas swasta di Yogyakarta yang terkenal
memiliki banyak mahasiswi cantik-cantik serta seksi. Tidak hanya itu saja, disana juga banyak mahasiswi
yang katanya bisa di-booking, walaupun dengan harga mahal tentunya. Intan sendiri merupakan mahasiswi
kedokteran yang sebentar lagi akan melakukan praktek di daerah terpencil di daerah Purwokerto, Jawa
Tengah.Intan mempunyai seorang pacar yang bernama Rangga, dia hanyalah seorang buruh pabrik, walaupun begitu
tekad kerja keras untuk menjadi tulang punggung keluarganya-lah yang membuat Intan jatuh hati dan
akhirnya bersedia menjadi pacarnya. Intan sendiri memakai hijab modern ketika keluar rumah, tapi tidak
ketika bersama Rangga, seperti sore itu di kontrakan Rangga.“Aaaaaahhhhh.. uuhh.. Ranggaaa.. nikmatnya, sayangg!” teriakan dan desahan nikmat berasal dari bibir
seorang calon dokter yang sehari-harinya berhijab, Intan.Dia sedang mendaki bukit kenikmatan bersama kekasihnya, Rangga. Seperti biasa, sore itu ketika semua
teman Rangga pulang ke kampung halamannya masing-masing, dia mengayuh perahu birahi bersama Intan.“Uuuccchh.. memek kamu enak banget ngejepit kontol aku, sayangg.. uuchh!” Rangga hampir tidak tahan
untuk menyemprotkan isi testisnya ketika Intan berkata,
“Iya, kontol kamu juga nusuk banget ke dalem memek aku, bebbb!” Intan yang saat itu hanya tinggal
memakai bra, masih menggoyang pantatnya di atas pangkuan Rangga.
“Uuuhh.. kamu kuat banget sih, sayangg? Udah 15 menit belum keluar juga! Uuuhh!” Rambutnya yang tergerai
panjang membuat kesan menggairahkan bagi Rangga.
“Aku udah mau keluar, Yang! Uuuhh.. aku harus keluar dimana nih?” Rangga sudah sangat ingin mengeluarkan
spermanya dari tadi pagi ketika melihat foto-foto selfie telanjang Intan yang dikirim via Line.
“Di luar, Sayangg! Uhh.. aku masih masa subur soalnya nih. Uuhh.. bareng-bareng ya, sayangg!” Intan
mengingatkan.Crott! Crott! Hampir lima kali semprotan sperma dari penis Rangga akhirnya jatuh ke atas perutnya
sendiri ketika penisnya dikeluarkan dari vagina sempit Intan.Intan pun membantu dengan mengocok npenis Rangga agar semua isinya keluar, serta sesekali mengulumnya
juga.“Uuuhh.. sayangku Intan, makasih ya buat ngentot sore ini. Uuuhh.. aku keluar banyak banget nih!” Rangga
tidak sadar bahwa Intan hampir klimaks tapi belum mencapai puncak orgasme.Oleh karena itu, dia seolah tidak peduli ketika jatuh tertidur dan Intan mengocok vaginanya sendiri
dengan dua jari tangannya sendiri.“Uuuhh.. uuhh.. Rangga, kontol kamu enak banget. Uuhh.. memekku bakal selalu kangen kontol kamu kalo aku
udah di Purwokerto! Uuuhh.. kontol kamu boleh aku bawa gak? Uuuhh!” Itulah kebiasaan Intan untuk
menaikkan birahinya, bicara kotor. Dan akhirnya,Crott! Crott Croootttt! Intan mencapai puncak orgasmenya dan ikut tidur di sebelah Rangga yang sudah
terlelap lebih dulu. Intan tidak tersenyum.Keesokan harinya.. Intan terbangun dan memakai sebuah kemeja putih polos yang terlalu besar ukurannya
karena itu punya Rangga, dan di dalamnya ia tidak memakai daleman. Dia menuju dapur dan mengambil minum
ketika ada suara pintu diketuk.Tok! Tok! Tok! itu ternyata adalah Pak Jarwo, ketua RT disini. Intan mengenakan hotpants dan
mengancingkan kemejanya sampai atas, dia lalu membuka pintu.“Iya, Pak Jarwo kan? Ada apa ya, Pak?”
“Eh, ada mbak Intan. Begini, mbak, ada sesuatu yang harus dibicarakan. Boleh saya masuk? Mas Rangga-nya
ada? Atau teman-temannya yang lain?”Bingunglah Intan untuk menjawab pertanyaan tersebut, kalau dibilang
ada maka teman-teman Rangga akan dipanggil.Cerita Sex Nafsu Tak Tertahankan Tapi kalau dijawab tidak ada, maka Intan dan Rangga akan langsung diarak keliling desa karena dituduh
berbuat asusila. Mata Pak Jarwo pun tak pernah lepas dari paha putih milik Intan, wanita yang selama ini
tertutup dan memakai hijab ternyata bisa menjadi binal juga, begitulah pikir Pak Jarwo. Prediksi Togel“Tidak ada, Pak.” akhirnya Intan menjawab dengan jujur. Pak Jarwo tersenyum licik.
“Ah, begini… tadi malam ada laporan dari warga bahwa mbak Intan menginap berdua disini dengan mas
Rangga.Sudah menjadi etika moral disini bahwa hal tersebut tidak diperbolehkan, bisa jadi fitnah bahkan bisa
kita arak keliling desa.” Pak Jarwo menjelaskan duduk permasalahan dengan santai.“Iya, Pak, saya minta maaf. Lain kali tidak akan saya ulangi lagi.” Intan berusaha memilih kata-kata
dengan hati-hati agar tidak salah ucap dan supaya kejadian kali ini tidak menjadi buah bibir masyarakat
desa.
“Oh ya, bapak mau minum apa? Saya bikinkan kopi ya,” Intan berusaha mengalihkan bahan pembicaraan.
“Tapi ada beberapa syarat ketika mbak Intan ingin kejadian ini tidak menjadi besar, mungkin mbak Intan
bisa buatkan saya kopi terlebih dahulu.” ujar ketua RT ini dengan begitu santainya.Intan pun berjalan menuju dapur diikuti ekor mata Pak Jarwo yang sudah sangat lapar untuk menyantap
belahan pantat montok kepunyaannya. Diam-diam Pak Jarwo mengikuti Intan ke dapur, dan seketika itu pula
mendekap Intan dari belakang dan menutup mulutnya.“Ini syarat pertama, saya mau kopi susu dan… susunya langsung dari sini.” Pak Jarwo mengelus pelan
payudara Intan yang tidak ditutupi bra dan hanya dilapisi oleh kemeja tipis.Seketika Intan berusaha berontak, tapi apalah daya Intan melawan kekuatan Pak Jarwo. Intan juga takut
Rangga terbangun dan memergoki mereka.“Hmm.. kamu memang binal, pagi-pagi sudah menggoda saya dengan tidak memakai bra dan celana pendek.”
ujar Pak Jarwo.
“Intan baru bangun tidur, Pak Jarwo.” Intan sudah memahami maksud dari Pak Jarwo yang mendekapnya saat
ini dan mencoba santai.
“Pak Jarwo mau pakai susu? Yang kanan apa yang kiri? Aahh..” kata Intan manja. Seketika itu juga Intan
berubah menjadi sangat binal dengan harapan permainan ini cepat selesai.Mendengar Intan yang dipikirnya susah ditaklukan lalu menjadi seperti pelacur, tak ayal penis Pak Jarwo
pun menegang kuat bahkan hampir keluar dari celana bahannya karena saking panjangnya.“Intan, Intan… kamu luarnya saja berhijab, mahasiswi kedokteran, tapi dalamnya tidak beda dengan para
perek yang saya temui di jalanan. Kalau begitu langsung masuk ke syarat kedua, kamu harus menjadi budak
seks saya.” kata Pak Jarwo sambil tangannya terus menerus meremas payudara besar milik Intan.“A-apa, Pak? Budak seks? Intan siap memberikan semuanya buat Pak Jarwo kok, Pak Jarwo bisa entot Intan
dimanapun dan kapanpun. Uuuhh.. remas terus tetek Intan dong, Pak. Intan yakin kontol Pak Jarwo lebih
bisa muasin memek Intan daripada kontol Rangga.. uuhh.. uuhh..” Intan semakin tidak bisa mengontrol
kata-katanya ketika dia merasakan kerasnya penis Pak Jarwo yang sengaja digesekkan ke belahan pantatnya.“Oke, bawa kopi dan susunya ke ruang tamu. Kamu harus telanjang, hanya pakai handuk dan temui saya.
Bisa?”Pak Jarwo dengan sangat jumawa memerintah Intan. Intan pun berbalik dan mengemuti jari-jari tangan Pak
Jarwo sambil berkata dengan suara manja,“Apa pun yang Pak Jarwo mau dengan tubuh Intan, Intan akan berusaha muasin Pak Jarwo dan membuat Pak
Jarwo setia sama memek Intan. Uuuhh.. Pak Jarwo tunggu aja di ruang tamu, yaa..” Usai berkata begitu,
Pak Jarwo pun akhirnya meninggalkan Intan di dapur dan menuju ruang tamu.Intan sendiri masih merenung di dapur, dia bingung kenapa dia mau mengiyakan permintaan Pak Jarwo untuk
melayaninya pagi ini padahal Rangga, kekasihnya yang tampan, masih tidur nyenyak di kamarnya. Tapi Intan
tak ingin dia dan Rangga pada akhirnya dituduh berbuat asusila dan diarak keliling desa, mau ditaruh
dimana harga diri dan nama baik keluarganya? Padahal sehari-harinya Intan memakai hijab.Banyak pertanyaan muncul di kepalanya saat itu. Satu hal yang membuat Intan akhirnya mantap menjadi
budak seks Pak Jarwo mulai pagi ini adalah ukuran penis Pak Jarwo yang tadi digesekkan ke pantatnya,
seakan membelai vagina dan lubang pantatnya. Intan seketika itu juga tersenyum dan membawa kopi panas ke
ruang tamu.“Ini, Pak, kopinya. Intan mau siap-siap dulu, Pak Jarwo tunggu ya..” Sambil mengelus pantat Intan, Pak
Jarwo berkata,
“Iya, pelacur, jangan lama-lama ya.. saya tidak punya waktu banyak.” Pak Jarwo tersenyum menjijikkan.Intan pun berjalan menuju kamar tidur bsambil menggoyangkan pantat, mempertontonkan kemontokan tubuhnya
pada Pak Jarwo. Sampai di depan pintu, ia menengok ke belakang dan dengan kerlingan mata nakal, Intan
menjilat bibirnya sendiri. Uuuh! Penis milik Pak Jarwo sudah tidak tahan ingin segera mencoblos vagina
Intan saat itu juga, tapi Pak Jarwo masih bersabar. Tak berapa lama kemudian, Intan keluar hanya dengan
memakai handuk. Ia berjalan menuju ruang tamu dan duduk menyamping di pangkuan Pak Jarwo.“Pejantannya Intan, nih maunya udah diturutin. Sekarang Pak RT cabul ini mau apalagi?” Intan berusaha
menjadi pelacur yang baik walau dalam hatinya masih ada sedikit keraguan.Pak Jarwo yang ditanya seperti itu malah semakin memuncak birahinya, tapi memang beliau adalah pria yang
sudah sangat matang, tidak mau terburu-buru.Maka sambil mengelus lengan Intan yang terbuka, ia berkata,
“Sekarang berdiri di hadapan saya, buka handuknya, terus rentangkan sambil kamu duduk di pangkuan saya
sekarang. Ayo lakukan!!” Intan segera berdiri, membuka lipatan handuknya dan memperlihatkan vaginanya
yang tercukur rapi serta payudaranya yang montok dengan putingnya yang berwarna pink mencuat ke atas,
tanda dia sendiri pun sebenarnya dalam kondisi terangsang.Perlahan-lahan dengan menyunggingkan senyum nakal, Intan duduk di pangkuan Pak Jarwo.
“Hmm.. bapak ini banyak maunya deh, aku juga paham kok caranya muasin tua bandot mesum kayak bapak.
Bapak tenang aja ya..” Sehabis berkata begitu, Intan perlahan mendekatkan bibirnya yang ranum ke telinga
Pak Jarwo,
“Jangan selesai terlalu cepat ya, suamiku sayang.” Intan berbisik dengan begitu mesra dan itu membuat
jantung Pak Jarwo semakin berdetak kencang.Intan mengulum telinga Pak Jarwo dengan pelan dan mesra, dengan tangan masih memegang handuk dan memeluk
leher Pak Jarwo, seakan-akan mereka tak ingin terlihat orang lain. Pak Jarwo pun tersenyum licik,
menyadari ketidakpercayaannya bagaimana begitu mudah ia menaklukkan mahasiswi kedokteran yang sehari-
harinya berjilbab ini. Dengan tangannya yang kasar, Pak Jarwo mengelusi buah dada Intan yang hanya bisa
dibayangkannya selama ini.“Uuuhh.. Pak Jarwo nakal ya tangannya. Kok cuma dielus sih, Pak? Diremes juga dong, ini kan punya bapak
sekarang. Hihi,” Intan pun mulai terbawa arus birahi ketika bibirnya menyentuh bibir Pak Jarwo yang
kental dengan bau tembakau,tapi itu malah menambah gairahnya untuk mengulum bibir pejantan tuanya.
“Uuhh.. hmm.. mmhh.. hmm.. uuhh.. Pak Jarwo lebih aktif dong! Uuuhh.. hmm.. mmhh..” Lidah mereka berdua
saling bertautan, beradu seakan saling mendorong keluar.Cerita Sex Nafsu Tak Tertahankan Kecipak suara mereka juga sangat keras karena Pak Jarwo sangat menyukai seks yang sedikit kasar dan
berisik, maka dia coba meludahi mulut Intan dan Intan dengan sangat setia menelan semua air liur Pak
Jarwo.Pak Jarwo meremas payudara Intan dengan sedikit kasar, membuat Intan melenguh nikmat. Jari-jari tua itu
mulai
memilin puting mahasiswi kedokteran tersebut, pegangan tangan Intan pada handuk pun lepas karena Intan
tidak
tahan dengan sentuhan-sentuhan tangan Pak RT tersebut. Tangan Intan mengelus rambut Pak Jarwo yang
sudah memutih dengan penuh rasa sayang.“Uuuhh.. Pak Jarwooo.. bapak pasti udah lama gak ngerasain tubuh montok kayak Intan ya? Intan pagi ini
jadi istri bapak deh, Intan akan bikin bapak ngerasain surga dunia ya.. uuhh..” Intan menarik kepala Pak
Jarwo menuju payudaranya, berharap putingnya diemut bibir tua namun menggairahkan tersebut.“Hmm.. umm.. mmm.. puting kamu memang manis, sama seperti orangnya. Hihi..” Pak Jarwo mencolek dagu
Intan sehingga pipi Intan pun semakin memerah mendengar pujian tersebut. Markas Judi Online DominoqqPak Jarwo terus mengemuti puting Intan dan akhirnya.. mencupang payudara Intan dengan keras dan berisik.
“Auuuww!! Pak Jarwo, pelan-pelan dong ah. Intan gak mau Rangga sampe bangun, nanti Intan gak ngerasain
kontol Pak Jarwo pagi ini..” PakJarwo melempar handuk yang tadi dipakai Intan, meremas pantat gadis itu
dan menciumi lehernya.Pak Jarwo berubah menjadi beringas karena ia sebenernya sudah tidak tahan dengan segala kata-kata yang
keluar dari mulut Intan saat ini.Intan melenguh menahan desahannya yang sebenarnya sudah tidak tertahankan, ia baru ingat bahwa ia lupa
mengunci pintu kamarnya dan Rangga bisa keluar sewaktu-waktu. Tapi rasa takut ketahuan malah membuat
birahinya makin meningkat. Intan berusaha melepaskan kancing-kancing kemeja Pak Jarwo saat lidah laki-
laki itu semakin ganas melumuri lehernya dengan air liur. Intan melempar kemeja Pak Jarwo entah kemana,
ia begitu kagum melihat dada bidang Pak Jarwo yang sedikit berbulu.“Aaaahh.. Pak Jarwo, biarkan saya yang bekerja melayani bapak ya..” Intan tersenyum manja dan turun dari
pangkuan Pak Jarwo secara perlahan sambil menciumi leher lelaki tua itu.
“Aaahh.. Intan, kamu memang pintar sekali memainkan lidahmu di kulit bapak, uuhh!” Pak Jarwo baru kali
ini dimanjakan oleh lidah seorang perempuan, apalagi ketika ciuman Intan turun menuju putingnya. Gadis
itu mencium, menjilat dan sedikit menggigit puting Pak Jarwo.Birahi Intan sudah tak tertahankan lagi, ia sudah bertransformasi menjadi layaknya pelacur jalanan yang
menghamba pada kenikmatan seksual. Ciumannya kembali turun menuju perut Pak Jarwo yang sudah sedikit
membuncit, walau begitu sisa-sisa hasil fitness zaman dulu masih terlihat samar. Hmm.. dengan sedikit
tergesa-gesa, Intan mencoba melepas ikat pinggang dan celana panjang milik Pak Jarwo, ia sendiri tidak
sabar untuk memanjakan kontol yang tadi digesekkan ke belahan pantatnya.“Pak Jarwo..” Intan memanggil nama ketua RT tersebut sambil mendesah dan mengerlingkan matanya dengan
nakal, tangannya meremas penis Pak Jarwo sambil menciuminya dari luar celana dalam.Ah, bagai mimpi jadi kenyataan bagi Pak Jarwo sendiri, ia bisa mengelusi rambut seorang Intan yang
sedang membuka celana dalamnya dan akhirnya mengelus penisnya. Kulit bertemu kulit. Bagaikan adegan film
slow motion, Intan mengecup pelan kepala penis Pak Jarwo.Cup! Lalu ia mulai menjilati pinggiran penis Pak Jarwo, masih dengan gerakan yang lambat karena Intan
ingin meresapi rasa penis yang mungkin akan menjadi penis favoritnya untuk selamanya. Intan menjilat
penis Pak Jarwo senti demi senti, sambil menutup matanya bagaikan mencoba pertama kali es krim coklat
kesukaannya saat SD.“Hmm.. mmhh.. umm.. Intan suka rasa Pak Jarwo, mulut ini bakal selalu kangen disentuh kontol Pak Jarwo,
hmm.. mmm..” Penis Pak Jarwo makin tegang mendengar Intan berkata kotor seperti itu.Mulailah Intan memasukkan semua bagian penis Pak Jarwo setelah dirasa cukup basah oleh liurnya.
Perlahan, sangat pelan, Intan memasukkan semua ke dalam mulutnya, ia ingin penis tersebut menyentuh
ujung tenggorokannya. Lalu juga dengan pelan sekali, Intan melepaskan penis tersebut.Cup! Penis tersebut sudah begitu tegang ketika pada akhirnya Intan menghisapnya, dari pelan perlahan
menjadi semakin cepat, cepat dan semakin cepat.“Uhh.. hmm.. mmhh.. hmm.. Pak Jarwo.. hmm.. mmhh!!”
“Iya, mbak Intan? Kontol saya sepertinya jodoh sama mulut mbak, hehe..”Tapi Pak Jarwo tetaplah seorang pria tua, ia tak akan tahan kalau begini terus. Maka dari itu sebelum
spermanya keluar, segera ia membangunkan Intan dan menyuruh gadis itu kembali dipangku olehnya untuk
mulai memasukkan penis ke dalam liang vagina Intan yang sudah begitu basah. Intan juga berpikir kalau
lama-lama, Rangga bisa bangun dan memergokinya bergumul mesra dengan Pak Jarwo. Maka Intan pun naik dan
duduk di pangkuan Pak Jarwo, tangannya yang lembut memegang dan mengarahkan penis Pak Jarwo ke dekat
bibir vaginanya.“Uuuhh.. Pak Jarwo.. puaskan saya ya, Pak.. cup!” Intan mencium pipi keriput Pak Jarwo dan menurunkan
tubuhnya perlahan-lahan supaya penis Pak Jarwo bisa masuk secara sempurna ke dalam lorong vaginanya.
“Hhhh… saya tidak menyangka bisa ngentot sama mbak Intan. Tenang aja, bukan Jarwo namanya kalau gak bisa
muasin memek perempuan, hehe..” Pak Jarwo membantu dengan menaikkan pinggulnya guna menyambut pantat
Intan yang semakin turun menyelimuti penisnya dengan kehangatan liang vaginanya.
“Uuhh.. hhh.. mmhh.. uuhh!!” Intan mulai mendesah ketika ia mulai memompa penis Pak Jarwo dengan vagina
sempitnya yang bak perawan. Sambil menggenjot, ia meremas rambut Pak Jarwo dan menciumi pipinya.
“Aahh.. mbak Intan! Uuhh.. uuhh.. memek mbak enak banget, belum pernah saya menikmati memek seperti ini,
uuhh!”Cerita Sex Nafsu Tak Tertahankan Darah tua Pak Jarwo mulai berganti menjadi darah muda kembali, tangannya mengelus punggung dan pantat
Intan yang sedikit demi sedikit mulai berkeringat. Kecipak pertemuan penis dan vagina perempuan dan
lelaki berbeda usia ini begitu berisik, untung saja Rangga memang terbiasa bangun siang karena ini hari
Minggu. Intan yang mengetahui hal itu menerima saja tumbukan penis di vagina yang sehari-harinya hanya
diisi oleh penis kekasihnya.“Uuuhh.. teruusshh, Pak Jarwoo.. kontol bapak memang tidak ada duanyaaa!!” Selesai berkata seperti itu,
bibir Intan mencium, mengulum bahkan seperti akan memakan bibir Pak Jarwo, begitu ganas, liar dan
beringas.Intan terbiasa menerima perlakuan seksual yang lembut dari Rangga, tapi sekarang ia menjadi liar karena
kenikmatan yang kelewat batas.“Uuuhh.. uuuhh.. mbak Intan! Ayo ganti gaya, saya mau mbak nungging, saya mau doggy style! Uuhh.. hhhh!”
Pak Jarwo merasa bahwa ia harus mengeluarkan spermanya di vagina Intan, kalau bisa menghamilinya. Intan
akhirnya turun dari pangkuan Pak Jarwo dan dengan berpegangan pada sofa, ia menunggingkan pantatnya yang
montok ke arah Pak Jarwo.Pak Jarwo berdiri dan mencoba memasukkannya ke vagina Intan saat tiba-tiba ia berkata,
“Mbak Intan yang binal, rayu kontol saya biar mau masuk ke memek mbak dong, hehe..” Dia tersenyum
menjijikkan.
“Uuhh.. Pak Jarwo.” Intan mendesah sambil menggoyangkan pantatnya seakan menyambut penis Pak Jarwo yang
semakin mendekat ke liang vaginanya.
“Ayo dong kontolku sayang, masuk ke memek aku. Aku udah gak tahan banget pengen disodok sama kamu, terus
disemprot pake peju, uuhh!” Intan berkata dengan manja sambil memperlihatkan muka sayu,menggigit jarinya sendiri dan itu cukup membuat Pak Jarwo kembali menusukkan penisnya ke vagina Intan
dengan ganas!“Uuuhh.. uuhh.. dasar perek nakal! Mahasiswi emang semuanya bisa dipake! Uuhh.. uuhh! Ini bapak entot!
Uuuhh!” Pak Jarwo menggenjot vagina Intan dengan ganas,sambil menampar pantat gadis itu sampai memerah.
”Uhh! Uhh! Uuhh! Uuhh!” desahan mereka bsaling bersahutan tetapi tetap berusaha untuk tidak terlalu
keras.Intan juga ikut menggoyangkan pantatnya dan mencari kenikmatan dengan menggosok kelentitnya sendiri
menggunakan jari-jarinya.“Uuuhh.. uuuhh.. terus, Pak Jarwooo!! bSudah hampir setengah jam berlalu, bapak belum keluar juga!
Uuhhh!” Intan
terus mendesah,sebentar lagi ia akan mencapai klimaksnya!
“Aaahhh.. Pak Jarwoo!! Saya keluaarrrrr!! Aaahhhhh!!” Intan mendorong pantatnya ke belakang dengan
keras, ia ingin penis Pak Jarwo menyentuh ujung rahimnya.
“Aaaahhhhh.. nikmatnya, Pak Jarwo.. aahhh.. bapak belum keluar ya? Yuk keluarin aja, Pak, di dalem juga
gak papa. Hehe..” Kata-kata Intan yang menggoda membuat Pak Jarwo tidak sabar menyirami vagina mahasiswi
kedokteran ini dengan spermanya.
“Aaahh.. aahhh!” Pak Jarwo semakin ganas menusuk vagina Intan sampai suara tumbukan antara pantat Intan
dan pinggul Pak Jarwo semakin berisik, untung saja tidak berapa lama kemudian Pak Jarwo merasa bahwa
spermanya telah berada di ujung penis dan siap buntuk ditembakkan.
“Aaahh.. aaahhh! Memek mbak enak banget! Sumpah saya ndak bohong! Aaahhh.. uuuhh.. saya keluar yaaa..
aaaaaaaaahhhhhhhhh!!!” Dengan satu lolongan kuat dan dorongan yang kuat akhirnya sperma Pak Jarwo
meluncur masuk ke dalam rahim Intan.
“Aaaahhh.. akhirnya saya bisa puas ngentot sama memek perempuan kayak kamu, uuhh..” Jatuhlah tubuh tua
namun masih bertenaga milik Pak Jarwo ke sofa, ia masih menutup mata dan terengah- engah.Cerita Sex Nafsu Tak Tertahankan Belum benar-benar bangun dari kenikmatan surgawi yang baru ia rasakan. Intan sendiri juga ikut menyusul
merebahkan dirinya di atas tubuh Pak Jarwo, ia bersandar pada dada bidang laki-laki itu sambil memainkan
penis Pak Jarwo yang masih sedikit tegang namun
sangat basah.“Hmm.. saya puas banget bisa main sama Pak Jarwo.. hmm, kontol bapak sekarang bebas keluar masuk memek
saya deh.. oke pejantanku sayang?” Intan sekarang benar-benar manja dan terlihat tidak mau melepas penis
milik Pak Jarwo,ia sudah takluk dan menghamba pada kenikmatan seksual yang diberikan oleh Pak Jarwo.
“Iya, mbak, saya juga puas banget. Hhmm.. ya sudah, pokoknya mbak harus janji selalu sedia memek setiap
kali saya sange ya, mbak.. hehe, cup!” Pak Jarwo mengecup kening Intan, membuat perempuan itu semakin
terbang melayang.Akhirnya Pak Jarwo memakai kembali pakaiannya dan pergi dari kontrakan Rangga sebelum hari makin siang
dan Rangga kembali terbangun. Sebelumnya, Pak Jarwo dan Intan sempat bertukar liur sebelum mereka
berpisah. Ah, hari yang indah! Intan akhirnya mandi dan pulang meninggalkan Rangga yang sebenarnya..
berpura-pura tidur!!cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
-
Malam tak terlupakan Zoe Wood didalam mobil mewah
-
Foto Bugil Remaja dengan payudara eksotis Stacie Jaxxx menggosok klitorisnya
Duniabola99.com – foto cewek cantik remaja toketnya padat kenyal bagus melepas BHnya dan juga melepas celana dalamnya dan memainkkan sambil baring di kursi di memeknya yang berwana pink tanpa bulu.
-
Video bokep Karina Grand pirang jago goyang
-
Foto Bugil Emily Grey pakai kaus kaki warna warni mastrubsi
Duniabola99.com – foto gadis cantuk Emely Grey bugil diatas ranjangnya sambil memainkan memeknya yang merekah dengan alat bantu sex kaca yang besar hingga membuatnya puas maximal sebelum tidur.
-
Video Bokep Miyuki Son saling mengoral sex dan duduk kontol pacarnya
-
Video Bokep Asia Mikan Kururugi bermastrubasi sebelum menghisap 2kontol
-
Foto Ngentot Gadis putih Nataly Gold mendapat entotan di pantat oleh detektif di ruang wawancara
Duniabola99.com – sedang mencari foto ngentot yang terupdate setiap hari? temukan di Duniabola99 yang selalu update dan membagikan. Foto-foto ngentot pilihan terbaik duniabola99.
-
Kisah Memek Istriku jadi budak nafsu semalaman
Duniabola99.com – Begitu mereka bertiga masuk ke mobil di jok belakang…. “Ampuuuuun Tuaaan …….”rintih istriku “Uuughh … uuughhh ….”kudengar desis istriku dan aku berusaha melihat kaca spion dalam. Kulihat berkali-kali Tuan Kon Beng Kok menotok tubuh istriku yang lemah bersandar di kursi jok belakang diapit oleh Tuan Kon Beng Kok duduk di sebelah kanan dan Pak Kotim disebelah kiri istriku …. kemudian kulihat dengan liar Tuan Kon Beng Kok mencumbui istriku yang sudah terbuka resleting gaunnya…… dilumatnya habis-habisan bibir istriku sementara itu kedua tangan Tuan Kon Beng Kok meremas-remas kedua payudara montok istriku dengan kasarnya….. “Mmmmpppffzzz… mmmmmpppgghhhh …..”kudengar rintihan istriku diantara lumatan mulut Tuan Kon Beng Kok …. Tak seperti tadi saat berangkat, Pak Karto hanya diam terduduk melihat rekan bisnisnya tengah meremas-remas payudara montok istriku dan mengelus-elus dan menggosok-gosok selangkangan istriku yang hanya merintih lemah karena Tuan Kon Beng Kok terus melumat bibir istriku …. terus trun ke bawah dan seolah lelaki tua itu kehausan makan dicaploknya payudara montok kiri istriku sambil tangan keriput itu meremas-remas bergantian kedua payudara montok istriku ….. “Zzuuzzuuu …..”kudengar Tuan Kon Beng Kok mendesah dan sreep sreep terdengarlah mulut Tuan Kon Beng Kok menghirup dan mengempot payudara montok kiri istriku dengan ganas setelah Tuan Kon Beng Kok tahu puting susu hitam sebesar kelingking istriku mengeluarkan air susu saat lidah Tuan Kon Beng Kok menjilatinya…
Kulihat Pak Karto naik turun jakunnya, kelihatannya Pak Karto tak pernah menyangka kalau puting susu hitam sebesar kelingking istriku mengeluarkan air susu bila dijilati… dimana Pak Karto rupanya hanya suka meremas-remas kedua payudara montokistriku saja tanpa menjilati puting susu hitam sebesar kelingking istriku ….. Mobil mewah itu sempat tak terkendali saat masuk perumahan karena aku terperangah melihat bagaimana Tuan Kon Beng Kok memperlakukan istriku di bangku belakang…. Pak Karto yang tadinya diam memberi instruksi kepadaku arah mana yang dilewati dan sampailah ke sebuah rumah sangat mewah berpagar tinggi seperti benteng…. setelah kubunyikan klakson maka terbukalah gerbang rumah istana itu dibuka oleh seorang lelaki tua berumur 70 tahunan ke atas…. “Terima kasih Pak Kotim …”setelah Pak Karto membuka jendela bagian belakang kudengar Pak Karto menyampaikan terima kasih pada lelaki sangat tua itu yang wajahnya penuh keriput tetapi terlihat sangar dan lelaki tua itu matanya terlihat nanar saat melihat kejadian dimana Tuan Kon Beng Kok tengah mengerayangi tubuh lemas istriku meremas-remas kedua payudara montok istriku yang terkual sambil mengempot payudara montok istriku dimana puting susu hitam sebesar kelingking dihirup air susu istriku keras dengan ganas tanpa memperdulikan sekelilinginya…. Kulihat seekor anjing herder menyalak dengan ekornya tengah berdiri tegak dan seolah batang kemaluan seperti botol sprite berbulu…. Mobil kuparkir diantara 3 mobil mewah lainnya…. dan pintu garasi ditutup oleh Pak Kotim, lelaki tua itu dan kulihat matanya semakin nanar saat melihat istriku dipapah oleh Tuan Kon Beng Kok dan Pak Karto karena Tuan Kon Beng Kok memang sangat bernafsu sehingga dia masih meremas-remas payudara montok kanan istriku menyusup dari belahan gaun istriku yang tak tertutup resletingnya….. “diam kamu…Marco…..”bentak Pak Kotim ke anjing herder besar itu “kamu ikut sini…”kata Pak Kotim kepadaku. Aku berjalan dibelakang mereka, dimana sambil memapah Tuan Kon Beng Kok terus menerus meremas-remas payudara montok istriku sehingga kedua payudara montok istriku terkual kembali dari gaunnya dan sampailah di suatu ruang besar berkarpet tebal.
Seperti pesakitan aku disuruh duduk di kursi besar dan mewah dan tubuh lemas istriku dihempaskan di sebuah sofa empuk di depanku oleh kedua lelaki tua itu….. “siapa dia?’kata Tuan Kon Beng Kok bertanya kaget saat melihatku duduk “Dia suami Zus Yati …”kata Pak Karto kalem “Haaah …suaminya?”tanya Tuan Kon Beng Kok meninggi. “Tuan gak perlu kuatir ….”katanya ke Tuan Kon Beng Kok dan membisikkan sesuatu ke telinga Tuan Kon Beng Kok Tuan Kon Beng Kok terkekeh-kekeh setelah mendengar bisikan Pak Karto “Kamu duduk sini!” kata Tuan Kon Beng Kok membentakku sambil menunjuk ke samping kiri istriku duduk. Seperti kerbau dicocok hidungnya, akupun duduk di samping kiri istriku yang lemas. “kau suaminya?”tanya Tuan Kon Beng Kok sambil membentakku. Aku hanya mengangguk “Akan kuberitahu dan kutunjukkan kalau istrimu seorang perempuan gatal…”katanya sambil terkekeh-kekeh sambil menarik kedua kaki istriku sehingga pantat bahenol istriku tepat berada di pinggiran sofa dan tubuh lemas istriku tertekuk…. “istrimu tak pernah memakai bra jika datang ke kantorku…..”kata Tuan Kon Beng Kok sambil meremas-remas kedua payudara montok istriku yang terkual dari gaunnya. Istriku hanya menatap sayu dan mendesis-desis saat jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu dengan ganas meremas-remas kedua payudara montok istriku …… “Lihat puting susu istrimu ……”kata Tuan Kon Beng Kok dan kulihat puting susu hitam sebesar kelingking telah menegang kencang “Istrimu sudah terangsang……”katanya “Maaaaazzzzzzz …..”istriku mendesah saat Tuan Kon Beng Kok memelintir kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku “bagus Zus Yati ….. bilang ke suamimu …..”katanya terkekeh-kekeh dan “Eeeeeccccgggghhhhh …….”istriku mendesah kembali saat Tuan Kon Beng Kok tidak hanya memelintir puting susu hitam sebesar kelingking istriku tetapi Tuan Kon Beng Kok memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku ….. Semakin lama semakin kasar Tuan Kon Beng Kok memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku dengan jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu sementara itu kedua telapak tangan Tuan Kon Boo Swie yang menangkup dengan kasar pula meremas-remas kedua payudara montok istriku hingga istriku merintih rintih sambil menatapku Aku selama ini tak pernah melakukan sesuatu dengan kasar kepada istriku tapi aku kini bisa melihat istriku walaupun lemas ternyata istriku menikmati kekasaran jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu yang tengah memencet, memelintir sambil menarik narik puting susu hitam sebesar kelingking istriku dan kedua telapak tangan Tuan Kon Beng Kok yang meremas-remas kasar kedua payudara montok istriku …… Kedua mata istriku terpejam merasakan perlakuan kasar di kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku dan payudara montok istriku ….. Pak Karto sepertiku, hanya diam memperhatikan rekan bisnisnya memperlakukan kasar pada istriku Istriku hanya mendesis-desis dengan kedua matanya terkatup dan jari-jari tangan istriku mencengkeram lemah sofa yang kami duduki. Begitu kasarnya Tuan Kon Beng Kok meremas-remas kedua payudara montok istriku tampak kini kedua payudara montok istriku memerah…..sementara itu kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku semakin tegang mencuat….. “mmmmpppfpfpzzzzzz…….”istriku mendesis-desis keras saat Tuan Kon Beng Kok tiba-tiba memencet, memelintir sambil menarik keras kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku dan tak pernah kulihat betapa menegangnya kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku seperti itu….. Tuan Kon Beng Kok kemudian berdiri dan masuk ke dalam kamar.
“Maaasmmmmppffzz …….”kata istriku lirih dan bibir tebal hitam Pak Karto melahap bibir istriku sementara itu tangan kanan Pak Karto pun mengelus-elus paha padat istriku kemudian menyusup ke belahan gaun bagian bawah istriku “mmmmmppfffffhhhhh….”kembali istriku mendesis-desis saat tangan keriput Pak Karto sampai ke selangkangan istriku dan kulihat jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu tengah menggosok-gosok bibir vagina dan kelentit istriku dan bunyi kecepak “ceek cek cek” lendir vagina istriku terdengar “Hmmm…”kudengar Tuan Kon Beng Kok berdehem dan Pak Karto menarik tangan kanannya dari selangkangan istriku …. Tuan Kon Beng Kok berdiri di depan istriku dan kemudian jongkok sambil membuka tasnya Jantungkupun berdegup kencang saat kulihat isi tas kopor itu, peralatan penstimulir nafsu sex wanita, diantaranya kulihat dildo hitam sebesar kaleng axe ….. Tuan Kon Beng Kok mengambil alat tabung kecil dua buah dan baru kutahu alat itu dan kemudian Tuan Kon Beng Kok memasangkan di kedua puting susu hitam sebesar kelingking yang menegang “Ooooooccgghhhh ……”istriku mendesis-desis saat Tuan Kon Beng Kok menghidupkan alat itu Tubuh lemas istriku menggelinjang saat alat itu bukan saja bergetar tapi juga menyedot-nyedot kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku ….. Kulihat air susu istriku memenuhi tabung kecil itu… Belum sempat istriku mengontrol dirinya…..Tuan Kon Beng Kok sudah mengkangkangkan kedua kaki istriku dimana tanpa ada bulu kemaluan dan membuka lebar bibir vagina istriku yang sudah basah oleh lendir vagina istriku dan dengan kasarnya jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu menggosok-gosok kelentit istriku sehingga tubuh istriku bergetar disertai desahan berat nafas istriku dan bahkan Tuan Kon Beng Kok membuka lebar lebar bibir vagina istriku sehingga liang vagina istriku yang berwarna merah muda tampak merekah dan Tuan Kon Beng Kok mencari cari G Spot istriku dan tak ampun lagi jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu mengkorek-korek G Spot istriku sehingga istriku melenguh seperti kerbau dengan nafas istriku mendengus-dengus …
Kedua jari-jari tangan istriku hanya meremas lemah sofa itu dan Tuan Kon Beng Kok mengeluarkan dildo hitam sebesar kaleng axe dan Tuan Kon Beng Kok menusukkan dildo hitam sebesar kaleng axe itu ke dalam liang vagina istriku yang terbuka lebar itu “tuuuuaaaan Beeeennng Koooookk ……aaaammmppfffuuuuuun “istriku mengerang saat dengan kasar Tuan Kon Beng Kok menusuk masuk dildo hitam sebesar kaleng axe ke dalam liang vagina istriku hingga seluruhnya masuk…… baru setelah itu jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu melepas kuakan bibir vagina istriku hingga tampak mengatup dildo hitam sebesar kaleng axe ….. Tuan Kon Beng Kok kemudian melingkarkan tali dildo hitam sebesar kaleng axe sehingga tampak seperti cawat… “klik” rupanya ikatan itu dikunci sehingga dildo hitam sebesar kaleng axe tak akan mungkin lepas keluar dari liang vagina istriku “Uuuggghhhhhh ….”istriku mendesah dan tubuh sexy istriku berkelejot saat Tuan Kon Beng Kok menghidupkan power dildo hitam sebesar kaleng axe dan dapat kulihat jelas dildo hitam sebesar kaleng axe tidak hanya bergetar tapi meliuk liuk dan gerakan maju mundur di dalam liang vagina istriku “Aaaampffffuuuuuuunnnnzzzzzz .. Ttuaaaaaaaaaan ……”istriku mendesis-desis dan mengerang tubuh istriku tidak hanya bergetar tetapi meliuk liuk seperti cacing kepanasan merasakan dildo hitam sebesar kaleng axe menghajar liang vagina istriku dengan getaran, dan gerakan meliuk-liuk dan maju mundur di liang vagina istriku …. Tubuh istrikupun melorot dari sofa karena kedua kaki istriku tak kuat menahan berat tubuhnya lagi dan hajaran dildo hitam sebesar kaleng axe di liang vagina nya…. Istriku pun berdiri dengan kedua lututnya dan tersungkur ke depan sehingga tubuh istriku yang bersimbah keringat tertelungkup di karpet tebal itu…. Begitu hebatnya dildo hitam sebesar kaleng axe itu merangsang istriku, tubuh istriku bukan hanya mengelinjang dan meliuk-liuk tetapi seolah seperti berenang kedua kaki istriku mengejang melemah mengejang ….dan kedua tangannya menggapai selangkangan nya tapi dildo hitam sebesar kaleng axe menancap kuat di liang vagina nya… Beberapa saat kemudian tubuh istriku mengejang kencang dan kudengar erangan panjang istriku seperti seorang yang terkena strum listrik dengan tubuh tersentak-sentak tak karuan dan pantat bahenol istriku terbanting banting saat orgasme ke sebelasnya meledak malam itu….. Benar-benar suatu peristiwa yang membuat aku semakin ciut nyaliku…..“Amfuuun tuuuaan Beeeeng … ampun tuaaaan ….”istriku merintih mengiba…..” istriku mengerang dan tubuhnya bergetar meliuk-liuk, pantat bahenol istriku tersentak-sentak turun naik tak karuan….. Tuan Kon Beng Kok bukannya mengasihani, malah mempercepat getaran dildo hitam sebesar kaleng axe yang menancap di liang vagina istriku dan getaran, dan gerakan meliuk-liuk dan maju mundur dildo hitam sebesar kaleng axe itu semakin cepat di liang vagina ….. Suara istriku pun seperti sapi yang disembelih tubuh istriku menggelinjang tak karuan dan tersentak-sentak … nafas istriku mendengus-dengus seperti lokomotif uap yang selip menarik gerbong-gerbong beratnya… tubuh dan gaun malamnya basah oleh keringatnya … tertelungkup tak berdaya dengan kepala miring ke arahku .. menatap tajam padaku .. kemudian sayu dan terbelalak kemudian kedua mata istriku terbalik dengan erangan klimaksnya yang terus menerus…. Akupun tanpa sadar menyemburkan air maniku dari batang kemaluan ku melihat istriku merasakan kenikmatan seolah tak terbatas sampai akhirnya mata istriku redup… istriku pingsan…. Tuan Kon Beng Kok melepas dildo hitam sebesar kaleng axe dari liang vagina istriku dan membuka resleting celananya dan dikeluarkannya batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc yang belum disunat dan membalik tubuh istriku telentang… Tuan Kon Beng Kok mengkangkangi tubuh istriku dan mengocok batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc dan begitu mendekati klimaksnya dibukanya mulut istriku dan dijejalkannya batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc ke mulut istriku dan tak ayal lagi air maninya menyembur nyembur di mulut istriku hingga istriku yang pingsan tersedak dan air mani kental Tuan Kon Beng Kok meleleh tak hanya di mulut tapi juga keluar dari hidung istriku ….. Tuan Kon Beng Kok kemudian berdiri dan menuju kamarnya ……
Pak Karto pun mengeluarkan batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc berdiameter sekitar 4 cm itu dan meenjejalkan batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc nya ke liang vagina istriku yang banjir oleh lendir vagina karena multiple orgasme….. kulihat pantat kerempengnya naik turun menggenjot batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc nya di liang vagina istriku dan beberapa menit kemudian Pak Karto mengerang menyemburkan air maninya di liang vagina istriku untuk ke sekian kalinya….. Pak Karto pun meninggalkan aku yang tak dapat bergerak dan istriku yang tertelentang pingsan….. Akupun tertidur sampai akhirnya terbangun saat kudengar istriku mendesah dan kedua mataku terbuka lebar dalam cahaya remang-remang di ruang tamu mewah itu ….. Aku semakin tak dapat bergerak …. aku tersadar saat tubuhku terikat tali di kursi…. “zzaaaangaaaan mbaaaah …..”istriku mendesah Aku tersadar dan kulihat istriku sudah telanjang tidur dengan kedua kakinya yang terkangkang lebar dan kedua pergelangan kakinya terikat di kaki ranjang, sehingga selangkangan yang gundul tanpa bulu kemaluan istriku terpampang dan bibir vagina tampak jelas…..sementara itu kedua tangan istriku di atas kepalanya terikat erat di kedua ujung bagian atas ranjang “Srreeep sreep sreeep …”kudengar hirupan dan baru dalam kesadaran penuh kulihat Pak Kotim lelaki tua berumur 70 tahunan penjaga rumah tengah menyedot-nyedot kedua payudara montok istriku yang ditekan ke tengah oleh kedua tangan lelaki tua berumur 70 tahunan sambil jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu meremas-remas kedua payudara montok …. “Zaaaangaaan mbaaaaahggghhhh zzzz…..”istriku terus mendesis-desis diperlakukan oleh mulut ompong Pak Kotim yang dengan beringas menyedot-nyedot payudara montok istriku …
Cukup lama Pak Kotim seperti bayi tua yang kehausan menyedot-nyedot kedua payudara montok istriku hingga air susu istriku habis dan Pak Kotim meninggalkan sedotan mulut ompongnya dari puting susu hitam sebesar kelingking yang sudah tegang mencuat…. Pak Kotim duduk di samping kanan istriku yang tertelentang menjilati perut istriku pusar istriku dan “Mmmmmmmbaaaaaaagggggghhhhhhhhhhzzzz…..”istriku mendesah panjang saat lidah panjang Pak Kotim menjilati kelentit istriku yang mencuat dan begitu sabarnya lelaki tua berumur 70 tahunan menjilati kelentit istriku dan “Hhhhhhggggghhhhhhhhhhhhh……”istriku mendesis-desis saat kulihat mulut ompong lelaki tua berumur 70 tahunan itu menyedot-nyedot kelentit istriku ….. begitu sabarnya, lelaki tua berumur 70 tahunan menjilati dan menyedot-nyedot kelentit istriku dan membuat istriku menikmati kenikmatan yang tak berujung…. Pantat bahenol istriku terangkat-angkat dan telapak kaki istriku mengejang kaku saat mulut ompong itu menyedot-nyedot keras kelentit istriku disertai lenguhan panjang istriku dan kepala istriku terangkat melihat selangkangan nya yang tengah dipermaikan oleh lidah panjang dan mulut ompong Pak Kotim lelaki tua berumur 70 tahunan Pak Kotim memperlakukan istriku lebih dari 30 menit sampai akhirnya “Mmmbbaaaaaah akuuu nggaaaak taahaaaan ………ngngngngngngng ……”istriku mengejan keras ..pantat bahenol istriku tersentak-sentak dan dengan cepat jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu lelaki tua berumur 70 tahunan itu membuka lebar bibir vagina istriku dan kulihat lendir vagina istriku keluar meleleh dari liang vaginanya….Dengan rakusnya Pak Kotim, lelaki tua berumur 70 tahunan itu menghirup lendir vagina istriku dengan mulut ompong nya begitu keras sehingga suara hirupan itu “ssssrrrrooooob sroooob..” menyedot-nyedot bibir vagina dalam istriku dan membuat istriku mengejan berkali kali memperoleh orgasme berkali kali pula Rupanya permainan Pak Kotim lelaki tua berumur 70 tahunan itu belum selesai saat kulihat lidah panjang itu menerobos masuk ke liang vagina istriku dan Pak Kotim memposisikan tubuh kerempeng nya di atas tubuh istriku posisi 69 sehingga aku bisa melihat dengan lihainya lidah panjang itu menjejali liang vagina istriku sambil meliuk-liuk menyodok-nyodok liang vagina istriku Pak Kotim yang mengkangkangi tubuh istriku melepas celana pendeknya dan aku terbelalak melihat batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah menggelantung bebas di atas kepala istriku …. Pantat kerempeng Pak Kotim mendekati wajah istriku sehingga kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah mendekati mulut istriku “Jeng Yati isep jeng …Isep Jeng Yati …..”kata Pak Kotim Tidak seperti dengan Tuan Kon Beng Kok, istriku kulihat dengan senang hati membuka mulutnya dan kepala jamur besar itupun dilahap istriku dengan susah payah karena saking besarnya….. dan permainan 60 dimulai….istriku mengulum kepala jamur Pak Kotim dan Pak Kotim menjejalkan lidah panjang nya ke liang vagina istriku dan akhirnya istriku mencapai orgasme dengan melenguh seperti kerbau …
karena mulut istriku mengulum penuh kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah yang mulai mengeras Kini Pak Kotim mencabut lidah panjang nya dari liang vagina istriku dan mencabut batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah dari mulut istriku Dengan menimang nimang batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah yang menegang, Pak Kotim turun dari ranjang dan berjalan mendekati selangkangan istriku yang sudah siap ….. dengan setengah jongkok Pak Kotim mengarahkan kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke liang vagina istriku “zzzaaakiiiit ……Mmbaaaaahhhh….”istriku mendesah panjang saat Pak Kotim menusukkan kepala jamur besarnya ke liang vagina istriku yang basah oleh lendir istriku terpeleset tak masuk karena saking besarnya…. Mataku terbelalak saat Pak Kotim mencoba kembali dan dari tempat duduk kuyang terikat ….. pertama kali kulihat liang vagina istriku terkuak begitu lebar setelah kepala jamur Pak Kotim yang besar itu menjejali liang vagina …. begitu kepala jamur itu melesak masuk menjejali liang vagina istriku maka bibir vagina istriku pun menggelembung seolah ditiup disertai suara istriku melenguh seperti kerbau “Adduuuuuuugggghhhh mbaaaaaaggghhhhhhhh…..”istriku melenguh seperti kerbau dan kepalanya menunduk melihat arah selangkangan nya sendiri….dengan gigi gemeletuk, kedua telapak kaki istriku mengejang merasakan kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah menjejali liang vaginanya.
“Peeelaaaaaaaaaaaaaaan mmbaaaaaaaaghhhhhhhzzzzzzzzzzzz….”istriku mengerang saat Pak Kotim menekan ke bawah pantat kerempengnya menjejalkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke liang vagina istriku “kenapa Jeng Yati ? “Ampuuuun mmbaaah …..gaaak muaaaaat ….zzzudaaaaccch mbaaaaggghhhhhzzz…..” “Memang kamu mau muat apa..Jeng Yati ?katanya sambil terus menekan ke bawah pantat kerempengnya kedua tangan Pak Kotim memegang dan meremas-remas pantat bahenol istriku “Zzzudaaah mbaaaghhh ….aampuuun mbaaaahggggg…..anuku zzaaakiiit …anunya Mbah Kotim besaaar…..” “Apa Jeng Yati … aku gak paham… “Anummmmuuu Mbah Kotim “Apa???!!! yang jelas!!!! biar dengar suamimu….cepat !!! atau kusodok keras hhhaaa!!!bentak Pak Kotim sambil menekan ke bawah pantat kerempengnya “Aaaaampuuuuuuuunnnnfffffffffzzz…… kooooontoooolmuuuuuu bezaaaaaaar Mbah Kotiiiiiiiiim ….uuuuuggghhh kooontoooolmuuu bezzzaaar mbaaaaaghhhhhh…..”istriku melenguh seperti kerbau menumbar kata-kata jorok yang tak sepantasnya dikatakan wanita terhormat dihadapan tukang kebun yang tengah menjejalkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke liang vagina istriku … “Aku buat Jeng Yati puas …… kontolku dimana sich Jeng Yati ?tanya Pak Kotim lelaki tua berumur 70 tahunan itu ke istriku “Kontol besar Mbah Kotim menjejali torokku mbaaaaghh”kata istriku seperti pelacur yang melayani tamunya “Uuuggghhh torooookkuuuuu gateeel mbaaaaghhh….”istriku mendesah saat Pak Kotim memutar mutar pantat kerempengnya dan menekan nekan masuk ke dalam liang vagina istriku Pak Kotim semakin cepat menggoyang pantat kerempengnya dan istriku mendesis-desis tak karuan…rupanya Pak Kotim tahu kalau topi baja batang kemaluan nya tengah mengkorek-korek G Spot istriku yang tak dapat lagi mengontrol mulutnya, mungkin saking enaknya “Toooorookkuuuuu gateeel mbaaaaah …gateeeel mbaaaah..”berulang ulang sampai akhirnya istriku mengejan dan tubuhnya mengejang kaku disertai erangan panjang serta pantat bahenol istriku tersentak-sentak dan kedua kakinya mengejang kaku…..saat orgasme nya meledak begitu hebatnya….saat seperti dengan Pak Soman, tukang becak tua itu sampai akhirnya orgasme istriku meledak lagi dan Pak Kotim melesakkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke dalam liang vagina istriku Pak Kotim mengeluar masukkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah di dalam liang vagina istriku sehingga bibir vagina istriku kulihat terikut keluar masuk searah keluar masuk nya batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah di dalam liang vagina istriku yang sudah dibanjiri lendir vagina nya…. Istriku terus menggeram dan mengerang…nafas istriku mendengus-dengus tubuh telanjangnya hanya dapat menggelinjang karena terikat kedua kaki dan kedua tangannya, keringatnya mengucur bercampur dengan keringat Pak Kotim yang mengocok batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah semakin liar dan cepat di liang vagina istriku …… Istriku mengejan dan mengejang kaku pada sekitar 10 sodokan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim dan rupanya karena begitu besarnya batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Karto bukan saja bibir vagina istriku keluar masuk tetapi juga kelentit istriku terikut keluar masuk seirama keluar masuk nya batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim …. Entah berapa lama Pak Kotim menyetubuhi istriku dan entah berapa kali istriku mencapai orgasme…..Yang aku tahu tubuh istriku hanya menggelinjang saat batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim dilepas dari liang vagina istriku yang basah kuyup oleh lendir vagina nya….. “Plok” kudengar saat kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim terlepas dari liang vagina istriku yang ternganga lebar beberapa saat sebelum tertutup kembali….dan lendir vagina istriku meleleh dari liang vagina istriku membasahi sprei ranjang Pak Kotim …. Pak Kotim berdiri diatas lututnya dan langsung mengkangkangi tubuh lemas istriku, yang basah oleh keringat, bergerak ke atas dan mengarahkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah yang masih menegang ke wajah kuyu istriku …. “Ayo Jeng Yati …jilati kontolku ….”kata Pak Kotim mengusap-usapkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya ke wajah istriku ….. bibir istriku dan kemudian menjejali mulut istriku dengan kepala jamur nya yang basah oleh lendir vagina istriku sendiri…..
Kulihat istriku kesulitan mengulum kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Karto yang amat besar….. Pak Kotim mengeluar masukkan kepala jamur nya di mulut istriku dan beberapa genjotan Pak Kotim mencabut kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya dari mulut istriku dan tangan kanannya menyambar gelas kosong dan “crot crot” kulihat air mani Pak Kotim menyembur-nyembur tertampung di gelas itu hingga seperempat gelas…… Kulihat istriku sudah tertidur karena lemas dan kecapain melayani nafsu seks lelaki tua berumur 70 tahunan Pak Kotim pun tersungkur di samping istriku setelah menaruh gelas di meja kecil dan tanpa melepas tali ikatan istriku dan mulut ompong nya mencaplok menyedot-nyedot payudara montok kiri istriku hingga tertidur…… Akupun juga tak kuat menahan kantuk….. sampai aku terbangun saat kudengar suara berisik… Rasa kantukku masih menyelimutiku. Kulihat saat itu Pak Kotim yang masih telanjang dengan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah yang menggantung seperti belalai, tengah menyuapi sesuatu istriku tertelentang terikat kedua kaki dan tangannya…. Istriku tampak menggeleng gelengkan kepalanya menghindari suapan Pak Kotim Begitu aku memperhatikan dengan seksama saat itu mendadak sontak mataku terbelalak karena Pak Kotim tengah berusaha menyuapi air maninya ke mulut istriku …. Mulut istriku kupun ternganga saat Pak Kotim memencet hidung istriku dan istriku pun terangah engah kehabisan udara sehingga bernafas dengan mulutnya….. saat itu, tak ayal lagi Pak Kotim langsung menyuapkan air maninya ke mulut istriku dan istriku berusaha meludahkan air mani Pak Kotim yang ada di mulutnya tapi Pak Kotim terus menjejalkan suapan air maninya ke mulut istriku dan “glek glek…”kudengar istriku meneguk air mani Pak Kotim, lelaki tua berumur 70 tahunan itu yang terus memencet hidung istriku ….. Bukan saja aku….kulihat batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim bergerak dan berdenyut mulai tegang…. “Ayo Jeng Yati …nggak usah dipencet telan air maniku…..”kata Pak Kotim sambil melepas pencetan di hidung istriku sebentar dan memencet kembali sambil menyuapkan kembali air maninya ke mulut istriku …. Pak Kotim terus menyuapkan air maninya ke mulut istriku dengan kasar menjejal jelakanke mulut istriku dan rupanya permainan kasar tak bermoral itu membuat istriku terangsang lagi saat kulihat bibir vagina istriku basah oleh lendir vagina ….. Pak Kotim terus menyuapkan airmaninya ke mulut istriku dan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim mulai menegang…. Pak Kotim meletakkan sendok suapanya dan mengocok batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya sendiri dan berjalan ke arah selangkangan istriku “Mbbbbaaaaaaaaghhhhhh….hhghghghghhghghghghhh ….”istriku mendesah begitu kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim menjejali liang vagina istriku yang telah basah oleh lendir vagina nya….dan bibir vagina istriku pun melesak masuk mengikuti sodokan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah di liang vagina istriku ……
“Aaaaaddduuughhh mbaaaaaggghhh …. aaaaduuuggghhhhzzzz … mbaaaaaaggghhhhzzz …. akuuuu gaaaateeeel ….toroooookkkkkuuuuuuuu eeezzzzzzzgghhhh ….”istriku mendesis-desis saat pantat kerempengnya Pak Kotim memutar mutar dimana kepala jamur Pak Kotim mempermainkan G Spot istriku “Tooorrroooookkkuuuuu gaaaateeel mbbaaaaaaaahhhhhhhhhngngngngngngngngng …. ” istriku mengejan dan tubuhnya mengejang kaku kemudian pantat bahenol istriku tersentak-sentak saat istriku mencapai orgasme di pagi itu…. Seperti tadi malam, Pak Kotim menggoyang pantat kerempengnya sehingga sekat diantara kepala jamur nya dan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya benar-benar menggelitik G spot istriku dan tak ayal lagi istriku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan dengan kedua tangan dan kedua kakinya tetap terikat, pantat bahenol nya bergoyang tak karuan, mulutnya yang ternganga mendesah, kedua matanya terbalik balik, keringatnya membasahi tubuhnya disertai dan nafas istriku mendengus-dengus … Erangan istriku disusul tubuhnya mengejang dan pantat bahenol nya tersentak-sentak entah berapa kali pagi itu sampai tubuh istriku lemah lunglai dan Pak Kotim menggenjot pantat kerempengnya dan “plok” kudengar suara terlepasnya batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim dari liang vagina istriku dan sambil mengocok batang kemaluan nya Pak Kotim berjalan ke meja dan mengarahkan kepala jamur nya ke dalam gelas dan “crot crot crot” air mani Pak Kotim menyembur tertampung di gelas itu…. Setelah menuntaskan semburab air maninya Pak Kotim pun tergeletak di samping istriku, yang sudah lemas tak bertenaga karena mencapai multiple orgasme yang kuperkirakan lebih dari 6 kali, dan Pak Kotim langsung mencaplok payudara montok kiri istriku dan menyedot-nyedot payudara montok kiri istriku sehingga terdengar suara hirupan air susu istriku sementara itu tangan kiri keriput Pak Kotim meremas-remas payudara montok kanan istriku dengan kasar…. jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu juga memencet, memelintir sambil menarik narik puting susu hitam sebesar kelingking istriku dengan sehingga istriku mengerang dan bahkan jari-jari Pak Kotim menyentil nyentil, seperti menyentil telinga anak kecil yang nakal ke puting susu hitam sebesar kelingking kanan istriku …. Begitu terus dan bergantian mulut ompong lelaki tua berumur 70 tahunan itu menyedot-nyedot kedua payudara montok istriku hingga air susu istriku benar-benar habis ….. Istriku benar-benar lemas oleh perlakuan Pak Kotim lelaki tua berumur 70 tahunan itu dan Pak Kotim melepas semua ikatan di tangan dan kedua kaki istriku kemudian mendudukkan istriku dan memapah berdiri keluar kamar sempit itu…. dan beberapa saat kemudian kudengar gemericik air …..dan guyuran air …rupanya istriku dimandikan Pak Kotim …… Sesaat hanya kudengar seseorang menyabuni dan berikutnya kudengar istriku melenguh seperti kerbau dan kemudian “Zzzudaaaagh mbaaaahhhh oghhh oogh mbaaah gaaateeeel torooookkuuuu….”istriku mengerang erang akupun berusaha menggeser kursi dan melongokkan kepalaku …..rupanya kamar mandi Pak Kotim persis di depan kamarnya dan kulihat pantat kerempengnya naik turun diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar …. Kedua mataku melotot melihat bagaimana batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim menghujam keluar masuk di liang vagina istriku yang menyeret keluar masuk bibir vagina istriku mengikuti keluar masuk nya batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim di liang vagina istriku ….. Kemudian kudengar istriku mengejan, mengerang, dan melenguh seperti kerbau beberapa kali disertai tubuhnya mengejang kaku dan pantat bahenol istriku tersentak-sentak …. Aku mendengar istriku mengerang lima kali sebelum Pak Kotim mencabut batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya dari liang vagina istriku dan kemudian menyorongkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya ke mulut istriku dan tak seperti tadi malam dimana dengan sigapnya istriku mengulum kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim dan menyedot-nyedot kepala jamur Pak Kotim dan menelan air mani Pak Kotim dengan lahapnya…. Rupanya sifat asli istriku keluar, menyangka aku tak melihat dan tadi malamnya istriku hanya bersandiwara menolak disuapi air mani Pak Kotim dengan menggeleng-gelangkan kepalanya……akupun teringat cerita portir café itu yang selalu menjejalkan batang kemaluan nya ke mulut istriku yang selalu menyedot-nyedot air maninya sampai habis…. Kembali ku tersadar dan kulihat istriku dengan penuh perasaan menjilati batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah dan kepala jamur Pak Kotim sampai air mani Pak Kotim tak bersisa…. “Enaaaaaak Jeng Yatiiii……”kudengar Pak Kotim melenguh dan kulihat tangan kanan istriku mengocok batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim dan jari-jari tangan kirinya meremas-remas buah pelir Pak Kotim dan ooohh… lidah istriku menjilati lubang kencing Pak Kotim dan sesaat menyedot-nyedot kepala jamur Pak Kotim “Enaaak Jeng Yati….. enaaaak Jeng Yatiii…. lonteku…..pelacurkuuu….”Pak Kotim mendesis-desis sambil meremas-remas rambut pendek istriku yang masih basah dan gerakan pantat kerempengnya maju mundur mengocok kepala jamur nya yang dikulum oleh mulut istriku yang terus menyedot-nyedot kepala jamur Pak Kotim ….. Beberapa saat Pak Kotim menggeram dan pantat kerempengnya tersentak-sentak dan kulihat mulut istriku menyedot-nyedot kepala jamur dan air mani Pak Kotim untuk kedua kalinya…… Rupanya istriku beringas dan kini Pak Kotim terkapar di lantai kamar mandi dan dengan menungging istriku terus melahap batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim yang lemas dan menjilati lubang kencing Pak Kotim kembali….. Beberapa saat rupanya Pak Kotim tak tahan membendung air maninya lagi….. Tapii……
Mataku terbelalak karena seekor anjing herder besar dan batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip menegang kencang ke depan mendengus-dengus di belakang istriku yang menungging yang tengah mengulum dan mengocok batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim yang akan menyemburkan air maninya….. Istriku pun melepas batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim dari kuluman mulut istriku pantat bahenol istriku semakin menungging dan … jari-jari tangan mengocok batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim dengan mulut menganga….dan kulihat semburan kuat air mani kental Pak Kotim yang muncrat ke mulut istriku yang langsung menelan air mani Pak Kotim yang mendengus-dengus dan tubuh lelaki tua berumur 70 tahunan tampak lemas….. Istriku tak menyadari kalau Marco, anjing herder itu tengah memperhatikan belahan bibir vagina istriku yang basah oleh lendir vagina dan air mani Pak Kotim tiba-tiba Marco melompat dan menerkam tubuh istriku yang sedang menungging hingga punggung istriku tertekan tubuh besar Marco sehingga istriku tak dapat bergerak dan secepat kilat Marco, anjing herder besar itu mendesakkan batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip ke liang vagina istriku yang langsung melenguh seperti kerbau merasakan bibir vagina dan liang vagina nya terbelah oleh jejalan batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip Marco, anjing herder besar itu…. Istriku menjerit jerit saat dengan paksa Marco, anjing herder besar itu menjejalkan batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip nya menembus masuk liang vagina istriku yang ternganga lebar… sedangakn bibir vagina istriku terikut masuk karena besarnya batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip Marco, anjing herder besar itu….
“Ampuuuuuuuuunnnnnnnzzzzzzzzxxxxxxkkkkkkkkzzzzzz…….”istriku mengerang Anjing herder besar itu terus menekan pantatnya sehingga batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip nya semakin menjejali liang vagina istriku sampai sekitar 20 cm masuk hingga tersisa bonggol berdiameter sekitar 6 cm batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip itu…. “Ooooooggghhhhhhhh ……”istriku mendesah berat saat Marco menarik keluar batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip nya dan melesakan batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip nya lagi ke liang vagina istriku …. “Oooggh oooocch …..hhheeeegghhh ooooccch heeeeghhhh….”kudengar suara mengerang dan menggeram istriku saat Marco, anjing herder besar itu memompa batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip nya di liang vagina istriku …. Mulailah si jantan, Marco, anjing herder besar itu menyetubuhi betinanya yang tak lain istriku dengan mengocok dengan cepat batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip nya di liang vagina istriku ….. “hggghhh …hggghhh …..”suara istriku menggeram ..kepala istriku merunduk menoleh ke arah tempat ku mengintip…wajahnya menahan sakit…..tapi kemudian kedua mata istriku terbalik….rupanya bukan saja bibir vagina istriku yang terikut keluar masuk akibat kocokan keluar masuk batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip Marco tapi juga karena…kelentit istriku teriikut keluar masuk juga….kemudian erangan demi erangan keluar dari mulut istriku …..saat istriku entah berapa kali istriku mencapai orgasme saat menjadi betina Marco, anjing herder besar itu…. Kulihat kemudian istriku tersungkur dan seperti mengompol kulihat air mani Marco keluar dari liang vagina istriku ….. Istriku tengkurap dengan kedua kaki terkangkang sementara itu Marco di atas tubuh istriku dengan nafas mendengus-dengus dan lidah panjang kasar menjulur-julur dengan air liur jatuh menetes netes di punggung istriku dan batang kemaluan panjang sebesar botol sirop ABC berujung lancip itu menggelantung dengan air mani dan lendir vagina istriku bercampur menetes di lantai kamar mandi…. dimana disebelah istriku lelaki tua berumur 70 tahunan terkapar pingsan…. Marco, anjing herder besar itu mundur hidungnya bergerak-gerak mencium sesuatu dan moncongnya bergerak menuju aroma yang diinginkannya, tak lain adalah lendir vagina istriku yang bercampur air mani Marco di selangkangan istriku …. Moncong itupun mengendus endus dan “oooooccccggghhhh ….”istriku mendesis-desis saat lidah panjang Marco menjilati selangkangan istriku, bibir vagina istriku dan reaksi istriku semakin mengkangkangkan kedua kakinya dan Marco semakin cepat menjilati bibir vagina istriku dan tak ayal lagi pantat bahenol istriku menungging nungging semakin memberi ruang kepada moncong dan lidah panjang kasar Marco untuk menjilati bibir vagina istriku …. “Eeeghhh …heeeghh ..ooocchgg ….”istriku mendesis-desis semakin tak karuan saat lidah panjang kasar Marco semakin cepat menjilati bibir vagina istriku dan pantat bahenol istriku semakin menungging nungging…. “Mmaaaaaarcooooo….”istriku melenguh seperti kerbau saat lidah panjang kasar Marco menjilati bukan saja bibir vagina istriku tetapi juga kelentit istriku “Cepak cepak..”
bunyi kecepak lidah panjang kasar Marco semakin cepat menjilati bibir vagina istriku dan kelentit istriku dan istriku menggeram dan akhirnya mengerang panjang saat mencapai orgasme nya yang kesekian kali….. Aku hanya dapat memperhatikan sampai akhirnya istriku tertidur dan Marco, anjing herder besar itu telah puas oleh layanan betinanya, yang tak lain istriku, pergi entah kemana….. Baru sekitar satu jam, kedua insan berlainan jenis dengan perbedaan umur yang jauh itu bangun…. Sekali lagi Pak Kotim memandikan istriku dan masuk kamar dalam keadaan telanjang…. Istriku pun mengenakan gaun hitamnya dan berhias untuk menghilangkan kesan pucat dimana istriku semalaman, telah melayani nafsu sex Pak Karto, bossnya, Tuan Kon Beng Kok, dan Pak Kotim, dan juga sebagai betina Marco, anjing herder besar itu…. Sementara itu, Pak Kotim meniup-niup mukaku, dan seperti orang bego, aku tak mengerti maksud Pak Kotim yang jelas kurasakan aku merasakan keberanianku hilang dan membuka tali pengikatku…. Memang aku hanya bengong disaat Pak Kotim mendekati istriku saat dilihatnya polesan rias di wajah istriku membangkitkan nafsu sex nya kembali dan Pak Kotim menciumi kuduk istriku dan istriku pun menggelinjang dan jari-jari kedua tangan lelaki tua yang besar-besar itu pun meremas-remas kedua payudara montok istriku dari belakang…..dari balik gaunnya jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu juga memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku sampai akhirnya istriku merunduk Tangan keriput Pak Kotim pun mengerayangi seluruh tubuh istriku yang membungkuk dan tangan kanannya menyinkap gaun istriku sehingga pantat bahenol istriku pun tampak dan dari belakang telapak tangan kanan Pak Kotim menggosok-gosok selangkangan istriku yang langsung meregangkan kedua kakinya….
Pak Kotim pun memelorotkan celana pendek komprangnya dan tersembullah batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya yang sudah menegang keras ingin menjejali liang vagina istriku kembali….. Jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu meraih dan menggosok-gosok bibir vagina istriku yang langsung menopang tubuhnya yang merunduk dengan kedua tangan istriku di atas ranjang itu….. Sambil menggosok-gosok batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya, Pak Kotim kemudian mendekatkan kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya ke liang vagina istriku yang telah basah…. “Uuummppppggghhhzzzzzz……..”istriku merintih saat kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim menjejali liang vagina istriku dan erangan istriku semakin keras tatkala batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim pelan namun pasti menyeruang liang vagina istriku sehingga bibir vagina istriku terlihat olehku terikut masuk ke dalam liang vagina istriku karena saking besarnya batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim. Pantat kerempengnya Pak Kotim terus maju melesakkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya semakin dalam ke liang vagina istriku sementara itu kedua tangan keriputnya memegang pinggul istriku sambil menariknya sehingga dengan cepat batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya masuk seluruhnya ke liang vagina istriku. Pak Kotim diam sejanak dan kemudian Pak Kotim menarik keluar batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya hampir kepala jamur nya hampir terlepas dari jepitan liang vagina istriku tapi dengan cepat Pak Kotim melesakkan kembali batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya.Selanjutnya kulihat pantat kerempengnya Pak Kotim maju mundur dengan teratur mengeluar masukkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya di dalam liang vagina istriku …. Erangan demin erangan, deaisan istriku memenuhi ruangan sempit itu. Pak Kotim semakin cepat memajumundurkan pantat kerempengnya dan dari sisiku bagaimana batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim keluar masuk liang vagina istriku yang terngaga lebar sempit sementara itu bibir vagina istriku terikut keluar masuk akibat sodokan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim …. Keringat kedua insan berbeda umur jauh itu mendengus-dengus dan keringat mereka menettes dan “Aku mau keluar Jeng Yatiiiii…..” “Aku jugaaaa Mbaaah Kotiiiiiim …..” Pak Kotim menghujam dalam dalam batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke dalam liang vagina istriku mungkin kepala jamur Pak Kotim menerobos masuk ke rahim istriku dam kedua mengerang hampir bersamaan dan tubuh istriku terdorong ke depan dan istriku pun kehilangan keseimbangan saat istriku bersamaan orgasme nya dengan ejakulasi Pak Kotim yang terus menyemburkan air maninya dan istriku terjerembab diranjang.. tubuhnya di tindik Pak Kotim yang menekan nekan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah yang menyemburkan air mani di rahim istriku sementara itu air mani Pak Kotim juga keluar diantara sela-sela liang vagina istriku sehingga terbunyi aneh “preet preet …” sebelum akhirnya tubuh istriku ditindih Pak Kotim dan kedua tertidur sementara itu batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Kotim tetap menjejali liang vagina istriku ….. akhirnya mereka bangun dan istriku mengajakku pulang…. aku cuman menurut dan menurut…
-
Desahan Dahsyat Anak Rantau
Duniabola99.com – Aku seorang pegawai di salah satu perusahaan swasta di kota DKI, nama aku Iwan. Aku berumur 30 tahun dengan tinggi badan 170 cm serta berat badan 65 kg dan kata cewek-cewek sih, aku memiliki wajah dan tubuh yang sangat ideal untuk seorang laki-laki bujangan. Perusahaan tempat aku kerja memberlakukan lima hari kerja yaitu setiap hari senin sampai Jumat, sehingga setiap hari sabtu aku selalu berada di rumah yang merupakan salah satu kompleks elit di kota aku itu. Setiap hari sabtu aku selalu mengisi waktu dengan melihat situs porno, majalah porno, dan menonton film pornoh yang aku sewa di salah satu rental yang berada di kompleks tersebut, dan hal itu berlangsung selama berbulan-bulanSuatu saat hal tersebut tidak aku lakukan lagi karena setelah aku melihat Riska anak tetangga aku yang masih duduk di kelas 1 SMP yang kira-kira berumur 12 tahun dan aku sangat terpesona dengan kemolekan tubuh anak tersebut. Riska memiliki tubuh yang indah untuk ukuran anak seumur dia dengan tinggi badan sekitar 155 cm dan berat badan sekitar 45kg serta memiliki dua bukit kembar yang berukuran sedang yang tercermin dari tonjolan padat dibalik seragam sekolah yang ketat dan tank top yang biasa dikenakannya dan yang tidak kalah menariknya lagi ia memiliki pantat yang sangat padat dan berisi yang terlihat dari rok sekolah setinggi lutut dan rok mini yang ia kenakan dan anehnya lagi aku tidak pernah melihat adanya garis CD yang ia kenakan, dan yang pasti memiawnya belum ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku sering melihat riska kesekolah setiap hari dengan sengaja berdiri didepan rumah sebelum aku berangkat kerja atau pada sore hari sepulang kerja di saat ia sedang jalan-jalan sore di sekitar kompleks dan pada saat itu aku selalu memandangi riska dengan sangat tajam dan penuh nafsu namun ia tak menyadarinnya dan sampai suatu hari riska mulai menyadarinya dan mulai membalas tatapan aku dengan mata yang sangat menggoda.
Sejak kejadian itu aku selalu terbayang-bayang dengan kemolekan riska setiap usai bekerja namun bukannya aku jatuh cinta padanya tapi aku suka akan kemolekan tubuhnya dan sangat bernafsu untuk mencicipinnya, tetapi nafsu birahi tersebut aku tahan dan aku lampiaskan dengan hanya memandangi tubuhnya dari balik pagar pada sore hari disaat ia sedang berjalan-jalan dikompleks. Riska selalu menggunakan tank top dan rok mini setiap akan berjalan- jalan disekitar kompleks bersama kakak dan sepupunya (Yani yang sedang kuliah smst 2 dan Neni yang duduk di sma kls 3) dan ini dia lakukan setiap sore. Seperti biasanya pada sore hari setiap pulang kerja aku selalu menunggu riska untuk memandangi tubuhnya, tetapi pada saat itu aku heran karena riska hanya sendiri saja berjalan dengan sangat santai dan seperti biasa pula ia hanya memakai tank top yang pada saat itu berwarna kuning dan rok mini berwarna putih tembus pandang dan yang tidak terlalu ketat.
Dengan sangat nafsu aku tatap dia dari balik pagar dan dia pun membalasnya dan tanpa aku sangka-sangka riska menuju ke pintu pagar rumah aku, dan dalam hati aku bertanya mungkin dia akan marah karena aku selalu menatapnya, tetapi hal tersebut tidak terjadi, dia malah tersenyum manis sambil duduk dideket didepan pagar rumah aku yang membuat nafsu aku semakin tinggi karena dengan leluasa aku dapat memandangi tubuh riska dan yang lebih mengasikan lagi ia duduk dengan menyilangkan pahannya yang membuat sebagian roknya tersingkap disaat angin meniup dengan lembutnya namun ia diam dan membiarkan saja.
Dengan penuh nafsu dan penasaran ingin melihat tubuh riska dari dekat maka aku dekati dia dan bertannya “Duduk sendirian nih boleh aku temanin,” dengan terkejut riska mambalikan wajahnya dan berkata “eh…… boooboleh.” Aku langsung duduk tepat di sampingnya dikarenakan deker tersebut hanya pas untuk dua orang. Dan untuk mengurangi kebisuan aku bertannya pada riska “Biasanya bertiga, temennya mana..?”, dengan terbata-bata riska berkata “Gi.. gini om, mereka i.. itu bukan temen aku tetapi kakak dan sepupu aku.” aku langsung malu sekali dan kerkata “Sorry.” kemudia riska menjelaskan bahwa kakak dan sepupunnya lagi ke salah satu mal namannya MM. Riska mulai terlihat santai tetapi aku semakin tegang jantungku semakin berdetak dengan kerasnya dikarenakan dengan dekatnya aku dapat memandangi paha mulus riska ditambah lagi dua bukit kembarnya tersembul dari balik tank topnya apabila dia salah posisi.
Diam-diam aku mencuri pandang untuk melihatnya namun dia mulai menyadarinya tetapi malah kedua bukit kembarnya tersebut tambah diperlihatkannya keaku yang membuat aku semakin salah tingkah dan tampa sengaja aku menyentuh pahanya yang putih tanpa ditutupi oleh rok mininya karena tertiup angin yang membuat riska terkejut dan riskapun tidak marah sama sekali sehingga tangan aku semakin penasaran dan aku dekapkan tangan aku ke pahanya dan dia pun tidak marah pula dan kebetulan pada saat itu langitpun semakin gelap sehingga aku gunakan dengan baik dengan perlahan-lahan tangan kiri aku yang berada di atas pahanya aku pindahkan ke pinggannya dan meraba-raba perutnya sambil hidungku aku dekatkan ketelingannya yang membuat riska kegelian karena semburan nafasku yang sangat bernafsu dan mata ku tak berkedip melihat kedua bukit kembarnya yang berukuran sedang dibalik tank topnya.
Tanpa aku sadari tangan kiri aku telah menyusup kedalam tank top yang ia gunakan menuju kepunggunya dan disana aku menemukan sebuah kain yang sangat ketat yang merupakan tali BH nya dan dengan sigapnya tangan aku membuka ikatan BH yang dikenakan riska yang membuat tangan aku semakin leluasa ber gerilya dipunggunya dan perlahan- lahan menyusup kebukit kembarnya serta tangan kanan aku membuka ikatan tali BH riska yang berada di lehernya dan dengan leluasa aku menarik BH riska tersebut keluar dari tank topnya karena pada saat itu riska mengggunakan BH yang biasa digunakan bule pada saat berjemur. Setelah aku membuka BHnya kini dengan leluasa tangan aku meraba, memijit dan memelintir bukit kembarnya yang membuat riska kegelian dan terlihat pentil bukit kembarnya telah membesar dan berwarna merah dan tanpa ia sadari ia berkata “Terusss.. nikmattttt.. Ommmm……….. ahh.. ahhhh….” Dan itu membuat aku semakin bernafsu, kemudian tangan aku pindahkan ke pinggannya kembali dan mulai memasukannnya ke dalam rok mini yang ia kenakan dengan terlebih dahulu menurunkan res yang berada dibelakang roknya, kemudian tangan aku masukan kedalam rok dan CDnya dan meremas-remas bokongnya yang padat dan berisi dan ternyata riska memakai CD model G string sehingga membuat aku berpikir anak SMP kayak dia kok sudah menggunakan G string tetapi itu membuat pikiranku selama ini terjawab bahwa riska selama ini menggunakan G string sehingga tidak terlihat adanya garis CD.
Lima menit berlalu terdengar suara riska “Ahh.. terusss Om… terusss.. nikmattttt.. ahh.. ahhhh…” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut riska pada saat aku menyentuh dan memasukan jari tengan aku ke dalam memiawnya yang belum ditumbuhi bulu-bulu tersebut dari belakang dan aku pun makin menggencagkan seranganku dengan mengocok memiawnya dengan cepat. Tiba-tiba pecahlah rintihan nafsu keluar dari mulut Riska. “Ouuhhh.. Ommmm.. terus.. ahhh.. ahhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhhhh..” riska mengalami orgasme untuk yang pertama kali. Setelah riska mengalami orgasme aku langsung tersentak mendengar suara beduk magrib dan aku menghentikan seranganku dan membisikan kata-kata ketelinga riska “Udah dulu ya..” dengan sangat kecewa riska membuka matanya dan terlihat adanya kekecewaan akibat birahinya telah sampai dikepala dan aku menyuruhnya pulang sambil berkata “Kapan-kapan kita lanjutkan lagi,” ia langsut menyahut “Ya om sekarang aja tanggung nih, lihat memiaw aku udah basah..” sambil ia memegang memiawnya yang membuat aku berpikir anak ini tinggi juga nafsunya dan aku memberinya pengertian dan kemudian ia pulang dengan penuh kekecewan tanpa merapikan tank top dan roknya yang resnya masih belum dinaikan namun tidak membuat rok mininya turun karena ukuran pingganya yang besar, tetapi ada yang lebih parah ia lupa mengambil BH nya yang aku lepas tadi sehingga terlihat bukit kembarnya bergoyang-goyang dan secara samar-samar terlihat putting gunung kembarnya yang telah membesar dan berwarna merah dari balik tank topnya yang pastinya akan membuat setiap orang yang berpapasan dengannya akan menatapnya dengan tajam penuh tanda tanya.
Setelah aku sampai di rumah aku langsug mencium BH riska yang ia lupa, yang membuat aku semakin teropsesi dengan bentuk gunung kembarnya dan dapat aku bayangkan dari bentuk BH tersebut. Sejak kejadian sore itu, lamunanku semakin berani dengan menghayalkan nikmatnya bersetubuh dengan riska namun kesempatan itu tak kunjung datang dan yang mengherankan lagi riska tidak pernah berjalan-jalan sore lagi dan hal tersebut telah berlangsung selama 1 minggu sejak kejadian itu, yang membuat aku bertanya apakah dia malu atau marah atas kejadian itu, sampai suatu hari tepatnya pada hari sabtu pagi dan pada saat itu aku libur, cuaca sangat gelap sekali dan akan turun hujan, aku semakin BT maka kebiasaan aku yang dulu mulai aku lakukan dengan menonton film porno, tapi aku sangat bosan dengan kaset tersebut. Hujanpun turun dengan derasnya dan untuk menghilangkan rasa malas dan bosan aku melangkah menuju keteras rumah aku untuk mengambil koran pagi, tapi setibanya didepan kaca jendela aku tersentak melihat seorang anak SMP sedang berteduh, ia sangat kedinginan dikarenakan bajunya basah semuannya yang membuat seluruh punggunya terlihat termasuk tali BH yang ia kenakan. Perlahan-lahan nafsuku mulai naik dan aku perhatikan anak tersebut yang kayaknya aku kenal dan ternyata benar anak tersebut adalah Riska, dan aku berpikir mungkin dia kehujanan saat berangkat sekolah sehingga bajunya basah semua. Kemudian aku mengatur siasat dengan kembali ke ruang tengah dan aku melihat film porno masih On, maka aku pun punya ide dengan megulang dari awal film tersebut dan akupun kembali ke ruang tamu dan membuka pintu yang membuat riska terkejut.
Pada saat riska terkejut kemudia aku bertannya pada dia “Lo riska ngak kesekolah nih?” dengan malu- malu riska menjawab “Ujan om..” aku langsung bertannya lagi “Ngak apa-apa terlambat.” “Ngak apa-apa om karena hari ini ngak ada ulangan umum lagi.” riska menjawab dan aku langsung bertannya “Jadi ngak apa-apa ya ngak kesekolah?”. “Ia om”, riska menjawab dan dalam hati aku langsung berpikir bahwa selama ini riska tidak pernah kelihatan karena ia belajar untuk ulangan umum, dan inilah kesempatan yang aku tunggu- tunggu dan aku langsung menawarinya untuk masuk kedalam dan tanpa malu-malu karena udah kedingin dia langsung masuk kedalam ruang tamu dan langsung duduk dan pada saat itu aku memperhatikan gunung kembarnya yang samar- samat tertutupi BH yang terlihat dari balik seragam sekolahnya yang telah basah sehingga terlihat agak transparan. Melihat riska yang kedinginan, maka aku menawari dia untuk mengeringkan badannya di dalam dan dia pun setuju dan aku menunjukan sebuah kamar di ruang tengah dan aku memberi tahu dia bahwa di sana ada handuk dan baju seadannya. Dengan cepat riska menuju ke ruang tengah yang disana terdapat TV dan sedang aku putar film porno, hal tersebut membuat aku senang, karena riska telah masuk kedalam jebakanku dan berdasarkan perkiraan aku bahwa riska tidak akan mengganti baju tetapi akan berhenti untuk menonton film tersebut.
Setelah beberapa lama aku menunggu ternyata riska tidak kembali juga dan akupun menuju keruang tengah dan seperti dugaanku riska menonton film tersebut dengan tangan kanan di dalam roknya sambil mengocok memiawnya dan tangan kiri memegang bukit kembarnya. Aku memperhatikan dengan seksama seluruh tingkah lakunya dan perlahan-lahan aku mengambil handy cam dan merekam seluruh aktivits memegang dan mengocok memiaw dan bukit kembarnya yang ia lakukan sendiri dan rekaman ini akan aku gunakan untuk mengancamnya jika ia bertingkah. Setelah merasa puas aku merekamnya. Aku menyimpan alat tersebut kemudian aku dekati riska dari belakang. Aku berbisik ketelinga riska, enak ya, riska langsung kaget dan buru- buru melepaskan tangannya dari memiaw dan bukit kembarnya, aku langsung menangkap tangannya dan berbisik lagi “Teruskan saja, aku akan membantumu.” kemudian aku duduk dibelakang riska dan menyuruh riska untuk duduk di pangkuanku yang saat itu penisku telah menegang dan aku rasa riska menyadari adanya benda tumpul dari balik celana yang aku kenakan.
Dengan perlahan-lahan, tanganku aku lingkarkan keatas bukit kembarnya dan ciumanku yang menggelora mencium leher putih riska, tangan kananku membuka kancing baju riska satu demi satu sampai terlihat bukit kembarnya yang masih ditutupi BH yang bentuknya sama pada saat kejadian yang sore lalu. Riska sesekali menggelinjat pada saat aku menyentuh dan meremas bukit kembarnya namun hal tersebut belum cukup, maka aku buka sebagian kancing baju seragam yang basah yang digunakan riska kemudian tagan kiri aku masuk ke dalam rok riska dan memainkan bukit kecilnya yang telah basah dan pada saat itu rok yang ia gunakan aku naikan ke perutnya dengan paksa sehingga terlihat dengan jelas G string yang ia gunakan. Aku langsung merebahkan badannya diatas karpet sambil mencium bibir dan telinganya dengan penuh nafsu dan secara perlahan-lahan ciuman tersebut aku alihkan ke leher mulusnya dan menyusup ke kedua gunung kembarnya yang masih tertutup BH yang membuat riska makin terangsang dan tanpa dia sadari dari mulutnya mengeluarkan desahan yang sangat keras. “Ahhhhh terussssssss Omm…….. terusssssss…. nikmattttttt….. ahh…. ahhhhhhhhhhh……. isap terus Om.. Ahhhh…….. mhhhhhhhh. Omm…” Setelah lama mengisap bukit kembarnya yang membuat pentil bukit kembarnya membesar dan berwarna merah muda, perlahan- lahan ciuman aku alihkan ke perutnya yang masih rata dan sangat mulus membuat riska tambah kenikmatan. “Ahh ugggh…. uuhh…. agh…. uhh…. aahh”, Mendengar desahan riska aku makin tambah bernafsu untuk mencium memiawnya, namun kegiatanku di perut riska belum selesai dan aku hanya menggunakan tangan kiri aku untuk memainkan memiawnya terutama klitorisnya yang kemudian dengan menggunakan ketiga jari tangan kiri aku, aku berusaha untuk memasukan kedalam memiaw riska, namun ketiga jari aku tersebut tidak pas dengan ukuran memiawnya sehingga aku mencoba menggunakan dua jari tetapi itupun sia-sia yang membuat aku berpikir sempit juga memiaw anak ini, tetapi setelah aku menggunakan satu jari barulah dapat masuk kedalam memiawnya, itupun dengan susah payah karena sempitnya memiaw riska.
Dengan perlahan-lahan kumaju mundurkan jari ku tersebut yang membuat riska mendesah. “Auuuuuggggkkkk…” jerit Riska. “Ah… tekan Omm.. enaaaakkkkk…terusssss Ommm…” Sampai beberapa menit kemudia riska mendesah dengan panjang. “Ahh ugggh…, uuhh…, agh…, uhh…, aahh”, yang membuat riska terkulai lemah dan aku rasa ada cairan kental yang menyempor ke jari aku dan aku menyadari bahwa riska baru saja merasakan Orgasme yang sangat nikmat. Aku tarik tangan aku dari memiawnya dan aku meletakan tangan aku tersebut dihidungnya agar riska dapat mencium bau cairan cintannya. Setelah beberapa saat aku melihat riska mulai merasa segar kembali dan kemudian aku menyuruh dia untuk mengikuti gerakan seperti yang ada di film porno yang aku putar yaitu menari striptis, namun riska tampak malu tetapi dia kemudian bersedia dan mulai menari layaknya penari striptis sungguhan. Perlahan-lahan riska menanggalkan baju yang ia kenakan dan tersisa hanyalah BH seksinya, kemudian disusul rok sekolahnya yang melingkar diperutnya sehingga hanya terlihat G string yang ia kenakan dan aku menyuruhnya menuju ke sofa dan meminta dia untuk melakukan posisi doggy, riska pun menurutinya dan dia pun bertumpuh dengan kedua lutut dan telapak tangannya.
Dengan melihat riska pada posisi demikian aku langsug menarik G string yang ia kenakan ke arah perutnya yang membuat belahan memiawnya yang telah basah terbentuk dari balik G string nya, dan akupun mengisap memiawnya dari balik G string nya dan perlahan-lahan aku turunkan G string nya dengan cepat sehingga G string yang riska kenakan berada di ke dua paha mulusnya, sehingga dengan leluasa dan penuh semangat aku menjilat, meniup, memelintir klitorisnya dengan mulut aku. “Aduh, Ommm…! Pelan-pelan dong..!” katanya sambil mendesis kesakitan Riska menjatuhkan tubuhnya kesofa dan hanya bertumpuh dengan menggunakan kedua lututnya. Aku terus menjilati bibir memiawnya, klitorisnya, bahkan jariku kugunakan untuk membuka lubang sanggamanya dan kujilati dinding memiawnya dengan cepat yang membuat riska mendesah dengan panjang. “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…,ooohh…, ehh”. “Oooom…, uuhh…” Riska menggeliat- geliat liar sambil memegangi pinggir sofa. “Ahhh… mhhh… Omm…” demikian desahannya. Aku terus beroperasi dimemiawnya. Lidahku semakin intensif menjilati liang kemaluan Riska. Sekali-sekali kutusukkan jariku ke dalam memiawnya, membuat Riska tersentak dan memiawik kecil. Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku dengan memiawnya sambil memasukkan lidahku ke dalam lubangnya. Kugerakkan lidahku di dalam sana dengan liar, sehingga riska semakin tidak karuan menggeliat.
Setelah cukup puas memainkan vaginanya dengan lidahku dan aku dapat merasakan vaginanya yang teramat basah oleh lendirnya aku pun membuka BH yang dikenakan riska begitupun dengan G string yang masih melingkar dipahanya dan aku menyuruh di untuk duduk disofa sambil menyuruh dia membuka celana yang aku gunakan, tetapi riska masih malu untuk melakukannya, sehingga aku mengambil keputusan yaitu dengan menuntun tanggannya masuk ke balik celana aku dan menyuruh dia memegang penis aku yang telah menegang dari tadi. Setelah memegang penis aku, dengan sigapnya seluruh celana aku (termasuk celana dalam aku) di turunkannya tanpa malu-malu lagi oleh riska yang membuat penis aku yang agak besar untuk ukuran indonesia yaitu berukuran 20 cm dengan diameter 9 cm tersembul keluar yang membuat mata riska melotot memandang sambil memegangnya, dan aku meminta riska mengisap penis aku dan dengan malu-malu pula ia mengisap dan mengulum penis aku, namun penisku hanya dapat masuk sedalam 8 cm dimulut riska dan akupun memaksakan untuk masik lebih dalam lagi sampai menyentuh tenggorokannya dan itu membuat riska hampir muntah, kemudian ia mulai menjilatinya dengan pelan- pelan lalu mengulum-ngulumnya sambil mengocok-ngocoknya, dihisap- hisapnya sembari matanya menatap ke wajahku, aku sampai merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara itu.
Cepat-cepat tangan kananku meremas bukit kembarnya, kuremas-remas sambil ia terus mengisap-isap penisku yang telah menegang semakin menegang lagi. Kemudian aku menyuruh riska mengurut penisku dengan menggunakan bukit kembarnya yang masih berukuran sedang itu yang membuat bukit kembar riska semakin kencang dan membesar. Dan menunjukan warna yang semakin merah. Setelah puas, aku rebahkan tubuh riska disofa dan aku mengambil bantal sofa dan meletakan dibawan bokong riska (gaya konvensional) dan aku buka kedua selangkangan riska yang membuat memiawnya yang telah membesar dan belum ditumbuhi bulu-bulu halus itu merekah sehingga terlihat klitorisnya yang telah membesar. Batang penisku yang telah tegang dan keras, siap menyodok lubang sanggamanya. Dalam hati aku membatin, “Ini dia saatnya… lo bakal habis,riska..!” mulai pelan-pelan aku memasukkan penisku ke liang surganya yang mulai basah, namun sangat sulit sekali, beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati aku angkat kedua kaki riska yang panjang itu kebahu aku, dan barulah aku bisa memasukan kepala penisn aku, dan hanya ujung penisku saja yang dapat masuk pada bagian permukaan memiaw riska. “Aduhhhhhh Omm.. aughhhhghhhhh… ghhh… sakit Omm…” jerit Riska dan terlihat riska menggigit bibir bawahnya dan matanya terlihat berkaca-kaca karena kesakitan. Aku lalu menarik penisku kembali dan dengan hati2 aku dorong untuk mencoba memasukannya kembali namun itupun sia-sia karena masih rapatnya memiaw riska walaupun telah basah oleh lendirnya.
Dan setelah beberapa kali aku coba akhirnya sekali hentak maka sebagian penis aku masuk juga. Sesaat kemudian aku benar-benar telah menembus “gawang” keperawanan riska sambil teriring suara jeritan kecil. “Oooooohhhhgfg….. sa… kiiiit…. Sekkkallliii…. Ommmmm….”, dan aku maju mundurkan penis aku kedalam memiaw riska “Bless, jeb..!” jeb! jeb! “Uuh…, uh…, uh…, uuuh…”, ia mengerang. “Auuuuuggggkkkk…” jerit Riska. “Ommm Ahh…, matt.., maatt.., .ii… aku…” Mendengar erangan tersebut aku lalu berhenti dan membiarkan memiaw riska terbiasa dengan benda asing yang baru saja masuk dan aku merasa penis aku di urut dan di isap oleh memiaw riska,namun aku tetap diam saja sambil mengisap bibir mungilnya dan membisikan “Tenang sayang nanti juga hilang sakitnya, dan kamu akan terbiasa dan merasa enakan.” Sebelum riska sadar dengan apa yang terjadi, aku menyodokkan kembali penisku ke dalam memiaw riska dengan cepat namun karena masih sempit dan dangkalnya nya memiaw riska maka penisku hanya dapat masuk sejauh 10 cm saja, sehingga dia berteriak kesakitan ketiga aku paksa lebih dalam lagi. “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…, ooohh…, ehh”. “Ooommm…,sakkkitt…… uuhh…, Ommm…,sakitttt……….. ahh”. “Sakit sekali………… Ommm…, auhh…, ohh…” “Riska tahan ya sayang”. Untuk menambah daya nikmat aku meminta riska menurunkan kedua kakinya ke atas pinggulku sehingga jepitan memiawnya terhadap penisku semakin kuat.. Nyaman dan hangat sekali memiawnya..! Kukocok keluar masuk penisku tanpa ampun, sehingga setiap tarikan masuk dan tarikan keluar penisku membuat riska merasakan sakit pada memiawnya. Rintihan kesakitannya semakin menambah nafsuku. Setiap kali penisku bergesek dengan kehangatan alat sanggamanya membuatku merasa nikmat tidak terkatakan.
Kemudian aku meraih kedua gunung kembar yang berguncang-guncang di dadanya dan meremas-remas daging kenyal padat tersebut dengan kuat dan kencang, sehingga riska menjerit setinggi langit. Akupun langsung melumat bibir riska membut tubuh riska semakin menegang. “Oooom…., ooohh…, aahh…, ugghh…, aku…, au…, mau…, ah…, ahh…, ah…, ah…, uh…, uhh”, tubuh riska menggelinjang hebat, seluruh anggota badannya bergetar dan mengencang, mulutnya mengerang, pinggulnya naik turun dengan cepat dan tangannya menjambak rambutku dan mencakar tanganku, namun tidak kuperdulikan. Untunglah dia tidak memiliki kuku yang panjang..! Kemudian riska memeluk tubuhku dengan erat. Riska telah mengalami orgasme untuk yang kesekian kalinya. “Aaww…, ooww…, sshh…, aahh”, desahnya lagi. “Aawwuuww…, aahh…, sshh…, terus Ommm, terruuss…, oohh” “Oohh…, ooww…, ooww…, uuhh…, aahh… “, rintihnya lemas menahan nikmat ketiga hampir 18 cm penisku masuk kedalam memiawnya dan menyentuh rahimmnya. “Ahh…, ahh…, Oohh…” dan, “Crrtt…, crtr.., crt…, crtt”, air maninya keluar. “Uuhh… uuh… aduh.. aduh… aduhh.. uhh… terus.. terus.. cepat… cepat aduhhh..!” Sementara nafas saya seolah memburunya, “Ehh… ehhh… ehh..” “Uhhh… uhhh…. aduh… aduh… cepat.. cepat Ommm… aduh..!” “Hehh.. eh… eh… ehhh..” “Aachh… aku mau keluar… oohh… yes,” dan… “Creeet… creeet… creeet…” “Aaaoooww… sakit… ooohhh… yeeaah… terus… aaahhh… masukkin yang dalam Ommm ooohhh… aku mau keluar… terus… aahhh… enak benar, aku… nggak tahaaan… aaakkhhh…”
Setelah riska orgasme aku semakin bernafsu memompa penisku kedalam memiawnya, aku tidak menyadari lagi bahwa cewek yang aku nikmati ini masih ABG berumur 12 tahun. Riska pun semakin lemas dan hanya pasrah memiawnya aku sodok. Sementara itu … aku dengarkan lirih … suara riska menahan sakit karena tekanan penisku kedalam liang memiawnya yang semakin dalam menembus rahimnya. Aku pun semakin cepat untuk mengayunkan pinggulku maju mundur demi tercapainya kepuasan. Kira-kira 10 menit aku melakukan gerakan itu. Tiba-tiba aku merasakan denyutan yang semakin keras untuk menarik penisku lebih dalam lagi, dan.. “Terus.., Omm.., terus.. kan..! Ayo.., teruskan… sedikit lagi.., ayo..!” kudengar pintanya dengan suara yang kecil sambil mengikuti gerakan pinggulku yang semakin menjadi. Dan tidak lama kemudian badan kami berdua menegang sesaat, lalu.., “Seerr..!” terasa spermaku mencair dan keluar memenuhi memiaw riska, kami pun lemas dengan keringat yang semakin membasah di badan.
Aku langsung memeluk riska dan membisikan “Kamu hebat sayang, apa kamu puas..?” diapun tersenyum puas, kemudian aku menarik penis aku dari memiawnya sehingga sebagian cairan sperma yang aku tumpahkan di dalam memiawnya keluar bersama darah keperawanannya, yang membuat nafsuku naik kembali, dan akupun memompa memiaw riska kembali dan ini aku lakukan sampai sore hari dan memiaw riska mulai terbiasa dan telah dapat mengimbagi seluruh gerakanku dan akupun mengajarinya beberapa gaya dalam bercinta. Sambil menanyakan beberapa hal kepadanya “Kok anak SMP kaya kamu udah mengenakan G string dan BH seksi” riska pun menjelaskannya “bahwa ia diajar oleh kakak dan sepupunya” bahkan katanya ia memiliki daster tembus pandang (transparan). Mendengar cerita riska aku langsung berfikir adiknya saja udah hebat gimana kakak dan sepupunya, pasti hebat juga.
Kapan-kapan aku akan menikmatinya juga. Setelah kejadian itu saya dan riska sering melakukan seks di rumah saya dan di rumahnya ketika ortu dan kakanya pergi, yang biasanya kami lakukan di ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, meja kerja, meja makan, dapur., halaman belakang rumah dengan berbagai macam gaya dan sampai sekarang, apabila saya udah horny tinggal telepon sama dia dan begitupun dengan dia. Riska sekarang telah berumur 14 tahun dan masih suka dateng mengunjungi rumah saya, bahkan riska tidak keberatan bila aku suruh melayani temen-temen aku dan pernah sekali ia melayani empat sekaligus temen-temen aku yang membuat riska tidak sadarkan diri selama 12 jam, namun setelah sadar ia meminta agar dapat melayani lebih banyak lagi katanya. Yang membuat aku berpikir bahwa anak ini maniak sex, dan itu membuat aku senang karena telah ada ABG yang memuaskan aku dan temen-temen aku, dan aku akan menggunakan dia untuk dapat mendekati kakak dan sepupunya.
-
Kisah Memek KEINGINAN NGESEKS DENGAN PEMUDA
Duniabola99.com – Panggil saja namaku Dewi, umurku 25 tahun, tapi aku sudah mempunyai satu orang anak laki-laki umur 5 tahun. Suamiku namanya Toni, bekerja disebuah perusahaan elektronik sebagi salaes manager. Kalau dibilang kehidupanku sangatlah lebih dari cukup. Soal diranjang, suamiku memanglah sangat bisa memuaskan aku, aku jadi terbuai setiapkali dia memperlakukan aku saat kami ngent*t. Tapi memang dasarnya aku yang hyper sex, aku selalu tergila-gila akan hal yang berbau sex, dari hal-hal yang kecil hingga kebiasaanku yang yaaahh… boleh dibilang agak sedikit eksibis, aku sangat terangsang sekali apabila ada seorang laki-laki yang memperhatikan tubuhkan yang sexy. Dadaku ukuran 36A, pinggangku yang sintal, pantatku yang padat berisi, kulitku yang putih bersih dan mulus membuat orang2 disekitarku sangat tergila-gila bila mereka berlalu didekatku.
Aku tinggal disebuah perumahan yang sederhana. Suamiku tidaklah orang yang suka meninggalkan istrinya berlama-lama dirumah. Suamiku pergi pagi, pulang sore, terkadang agak malam tapi jarang sekali ia meninggalkan aku berhari-hari karena urusan dinas keluar kota. Tapi aku yang sejak dari SMP yang sudah tergila-gila akan sex ini gak pernah puas akan permainan yang dibuat suamiku. Kalau diingat pernah sewaktu SMP, tanpa sengaja dikelasku dudukku agak sedikit terbuka, yaah… namanya juga anak SMP, masih sembarangan dalam sopan santun.
Tapi hal in yang membuat aku pertama kali merasakan ada yang aneh pada diriku, aku merasa puas saat pak rudi, guru Fisikaku melihat kearah memiawku.. saat itu celanaku terasa basah, putingku mengeras… aku biarkan hal tersebut terjadi hingga pelajaran selesai. Saat itu aku belum tahu apa namanya eksibis. Sepulang sekolah aku lihat pada bagian memiawku terdapat cairan yang agak kental keluar, aku mencapai orgasme pertamaku.. tapi tidak melakukan sex… aku puas. Hal itu aku ulang kembali saat keesokan harinya aku pergi sekolah… aku yang tidur sendirian dikamar selepas mandi hendak pergi kesekolah.. aku lepaskan handuk yang melilit itubuhku. Jelas sekali aku telanjang bulat, aku sengaja membuka gorden jendela kamarku sehingga yang lewat pastilah melihat jelas apa yang aku lakukan dari dalam, aku biarkan teman2 tetanggaku melihat saat mereka berlalu lalang hendak pergi sekolah, aku berjoget ria didepan cermin tanpa mempedulikan siapa saja yang melihat dari luar sana… aku hanya membayangkan seseorang yang dengan sengaja mengintip dari balik jendela kamarku sambil mengocok tongkolnya sampai mereka puas…. Aku puas. Hal tersebut barulah aku ketahui dari seorang teman tetangga perempuanku yang sama sekolah denganku bilang padaku. ‘’Kurang ajar si andri… gak tau kamu wi kalo kamu tadi pagi diintipin sama dia… ya ampun sambil keluarin tongkolnya lagi… aku malu… kamu sih tukar baju gak tutup..’’ aku hanya geli mendengarnya.Pernah sekali waktu saat aku pergi berenang, aku berfikir kenapa aku gak berbuat hal yang sedikit eksrim ya… biasanya aku yang berpakaian lengkap pakai kaos ketat untuk berenang dan celana pendek, kali ini aku tidak memakai pakaian dalam, alias aku tidak memakai bra dan celana dalam. Saat keluar dari kamar ganti hal tersebut masih biasa saja bagi mereka melihatnya, tapi ini bedaa… saat aku mulai membasuhi tubuhku dengan air di pancoran kolam berenang. Putting susuku terlihat dengan jelas sekali, belahan memiawku tercetak dengan jelas disana.. orang sekitarku pada melihat kelakuanku.. aku cuek aja. Aku lalu melanjutkan kedalam kolam berenang… hal ini aku ulangi didalam air…diam2 aku melepaskan celanaku, otomatis apabila ada yang menyelam didalam air akan melihat jelas memiawku, benar saja ada 2 orang laki2 saat itu menyelam disekitarku..mereka melihat dengan jelas apa yang aku lakukan, malah aku dengan sengaja melebarkan pahaku… tapi tidak lama, aku langsung menghindar, aku gak mau dianggap terlalu gampangan.. dipojokan aku mulai masturbasi, berkhayal seolah ada seorang laki2 yang nekad mengajakku ngent*t didalam kolam, entah berapa kali aku muncrat didalam air, aku puas.
Kini, aku telah berkeluarga, tapi itu tidak berarti aku menghilangkan kebiasaan atau kesukaanku. Didepan rumahku terdapat kos-kosan anak laki-laki. Tiap pagi aku sengaja melakukan hal yang paling aku suka, sudah barang tentu hal tersebut aku lakukan setelah suamiku pergi ke kantonya. Kalau tiap pagi aku selalu memakai daster yang sangat tipis dan pendek, yang biasa aku pakai kalau aku ingin merayu suamiku kalau aku pengen ngent*t dengannya. Aku selalu membersihkan teras rumah ataupun menyapu halaman. Dengan gaya seperti orang yang tanpa sengaja, aku selalu membungkukkan menghadap belakang tubuhku kearah rumah kos-kosan tersebut, aku sudah barang tentu mendengar sedikit suara gaduh dari dalam, ada yang cengengesan, ada yang bersiul…saat itulah aku sangat terangsang. memiawku selalu basah, aku selalu mempermainkan mereka seakan-akan aku tidak tahu kalau mereka ada didepan rumahku…
Aku masih ingat hal yang paling nekad aku lakukan dulu, saat itu hamil 4 bulan, aku merasa sangat terangsang saat itu, tapi aku lagi gak mood untuk ngent*t dengan suamiku, aku harus melampiaskan sifat eksibisku ini lebih gila lagi. Aku punya ide… saat itu aku pengen memeriksakan kehamilan ku kepada dokter kandungan… aku minta izin dengan suamiku kalau hai ini aku ingin memeriksakan kandunganku, suamiku memberi izin. Tapi aku malah mencari dokter kandungan yang laki-laki bukan perempuan. Setelah aku dipanggil ke ruangan.. aku diperiksa, namanya dokter Reza, orangnya ganteng, masih muda, tapi sepertinya dia sudah punya istri… ‘’Kandungan ibu sehat, gak ada yang perlu ditakutkan’’… disinilah aku punya ide. ‘’tapi dokter..maaf nih saya punya keluhan’’ kataku. ‘’Sepertinya dikelamin saya ini ada sedikit benjolan..’’ kataku, dokter itu mendengar..’’Bisa dokter perisa?’’ kataku seperti orang yang mempunyai keluhan yang sangat dikhawatirkan. Dokter itu sepertinya agak ragu, ‘’Hmmm… baiklah, tapi maaf sebelumnya..’’. Aku lalu disuruh untuk berbaring. Oh..ya.. sebelum bepergian aku sengaja untuk memakai celana khusus ibu hamil, hal itu aku lakukan agar aku bisa membuka semuanya bagian bawahku, sehingga dokter bisa melihat dengan jelas. Lalu dokter itu memeriksa bagian memiawku. Aku melihat gerakan tenggorokannya naik turun menahan rangsangannya.
Tangannya mulai bermain di memiawku, aku merasakan sensasi yang luar biasa, mungkin dokter reza tau kalau saat tangannya menyentuh memiawku, memiawku sedikit bergerak dan pinggangku agak naik turun. Aku tau dia mulai terangsangsang, kulihat dibalik celananya mulai padat, sepertinya tongkolnya mulai menegang, tangannya terus…yah seperti orang memeriksa dan tidak, mengelus memiawku… sedikit mulai sedikit cairan orgasmeku mulai keluar… dan ya ampuuunn… mungkin aku agak sedikit malu karena aku mengeluarkan sedikit lenguhan… aaaahh… aku cepat tersadar.. ‘’Gimana dok?’’ saat kutanya dokter itu gugup, mukanya merah padam. Aku puas saat melihat dokter itu gugup. ‘’Sepertinya hal biasa, karena perut ibu mulai membesar makanya kelamin ibu seperti terlihat agak benjolan, semuanya besih kok..’’ aku menangkap ada sesuatu yang menggoda dengan kata-katanya.
Beberapa waktu lalu aku pernah melakukan lagi hal yang menurut aku paling aku sukai. Yaitu menjemur pakaian, yaah… menjemur pakaian ini aku lakukan di belakang rumahku. Tentu tidak ada orang yang lalu lalang dibelakangnya, karena tembok belakang tembok rumahku agak tinggi, tapi hal ini tidak menyurutkan keinginan aku untuk melaksanakan hal sexsualku, hal ini aku lakukan untuk menggoda tetangga baruku yang baru beberapa waktu lalu menikah. Rumahnya bertingkat, sudah barang tentu saat dia melongok dari jendela rumah tingkatnya pasti akan melihat aku hanya mengenakan celana dalam saja. Aku tahu istrinya pasti tidak ada dirumah, istrinya juga bekerja sedangkan dia bekerja dengan sistem 10/5, artinya 10 hari kerja 5 hari libur. Saat jadwal dia libur itulah aku selalu menggodanya, aku sangat jelas kalau tetanggaku ini sedang mengintipku dari balik jendelanya. Karena aku melihat ada sedikit bayangan dari gordennya. Aksi ini aku buat lebih tambah nekad lagi, aku telanjang bulat… aku masturbasi sambil berdiri.. aku kocokkan memiawku, sedangkan tangan yang satu lagi memeras susuku. Aku puas diperhatikan seperti itu… aku klimaks… aku muncrat.Pernah sekali waktu aku bertandang kerumah tetanggaku ini… yah sekedar mengobrol antar wanitalah…sambil mengantar makanan waktu itu. Sesampainya didepan pintunya… aku ketok, tak ada jawaban.. Cuma aku mendengar suara gaduh dari dalam rumahnya… plak..plak..plak… ooohhh.. aaacchhh.. gila!! Mereka lagi ngent*t… aku sedikit agak mengintip kejendela rumahnya…mereka lagi ngent*t diruang tamu… televisi dibiarkan hidup, aku lihat film porno, sepertinya mereka lagi mempraktekkan adegan yang ada di film itu. Aku lihat tetanggaku ini lagi menyodok istrinya dari belakang, sedangkan istrinya menungging di sofa mereka. Ya ampunnnn…. tongkol suaminya terlihat jelas olehnya… besar, gemuk, panjang… dan ooohh…. Sepertinya aku ingin saja langsung masuk kedalamnya dan bergabung… tapi ini tidak mungkin terjadi. Dan sekarang, istri tetanggaku ini berada diatas bersama suaminya yang sedang duduk, yah mereka melakukan WOT (Women On Top)… Oooocchhh… kali ini tanpa sadar tanganku mulai mengocok memiawku sendiri… aku lihat penekanan memiaw itu pada batang tongkol suaminya sangat jelas… kepalanya menggelinjang ke atas dan kebawah… suaranya sangat menikmati apa yang dilakukan suaminya.
Karena tidak tahan, aku buru2 untuk pulang, aku masturbasi dirumah sendirian, membayangkan seandainya tetanggaku itu lagi ngent*t denganku.Sepertinya hal tersebut memang terjadi, selang beberapa hari kemudian, tetanggaku itu ditinggalkan istrinya siang untuk bekerja, sedangkan aku sendiri ditinggalkan suamiku juga siang bekerja. Klop sudah..hehehe… pintuku di ketok… aku lihat dari dalam… dari balik keca jendela rebenku…. Anto.. ya ampun.. aku sekarang lagi bugil, aku tak mau dong buka pintu langsung bugil, kesannya pasti dengan sengaja mengundang, aku langsung mengambil handuk… ya handuk yang pendek tentunya yang kalau diangkat sedikit saja sudah barang tentu terlihat memiawku… ‘’Ada apa anto’’ kataku, aku lihat matanya melirik kearah bawahku, tapi dia segera tersadar… ‘’anu mbak… mau pinjam martil, pintu rumahku rusak..’’ ‘’oo..tunggu sebentar ya’’ aku tau kalau matanya melirik kearah pantatku saat aku berpaling darinya. Aku mengambil martil yang ada dibawah laci meja kerja suamiku, sudah barang tentu harus membungkuk… aku pastikan semua yang ada dibelakangku ini terlihat jelas oleh anto, yaahh… memiawku.. aku berpaling seketika, anto gugup… aku tertawa geli dalam hati… aku kasih martil yang dipintanya, tapi tangannya tak seirama dengan matanya yang tetap menatap kearah dadaku.
Pucuk dicinta ulam tiba… saat anto mengembalikan martil….’’kamu bisa juga memperbaiki rumah?’’ tanya ku. ‘’Yah… begitulah mbak… dulu bapakku tukang… yah sedikit banyaknya anaknya sudah barang tentu bisa, kenapa mbak? Ada yang perlu di perbaiki?’’… tanyanya… wuih.. ini kesempatanku mengerjai dia. ‘’Iya nih… pintu kamar mandi yang ada di kamar kami agak berbunyi… gak tau tuh kenapa’’… kataku, tapi emang bener, pintu kamar mandi yang ada di kamar pribadi kami itu lagi rusak. ‘’ya sudah biar aku perbaiki..’’ katanya sambil aku mempersilakan dia untuk masuk ke kamarku, tapi tetap aku memakai handuk kecil yang ku kenakan tadi. Saat dia memperhatikan pintunya aku bilang…’’oh ya tak apa khan aku membereskan tempat tidurku… berantakan… malu aku..’’… ‘’gak apa2 mbak silahkan..’’. sebenarnya hal ini aku sengaja untuk menggoda dia. Aku bereskan spray tempat tidurku… sudah barang tentu agak membungkuk, dan memperlihatkan memiawku dari belakang… pastilah tongkolnya tegang… aku terus saja melanjutkan kerjaan mengganti spray tempat tidurku.. suara ketokan martilnya seperti tidak berirama lagi… aku menaaanggg….
Dalam hatiku.. selang beberapa lama suara ketokan itu tida terdengar… saat kutoleh kebelakang??? Yaaa ampun… anto sudah bertelanjang bulat… gila…tidak salah lagi kalau istrinya Arini terpekik saat tongkol suaminya masuk kedalam memiawnya. Kalau aku ukur panjangnya hampir sejengkalku, besarnya setengah pergelangan tanganku dan berurat. Sesaat aku terkesima dan menelan air ludah, tapi aku langsung tersadar, apakah dia akan memperkosaku? Antara tidak dan ya… antara mau dan menolak batinku ini, kalau aku menolak…memiawku sudah terlanjur basah…kalau aku jujur padanya, pastinya aku dianggap wanita yang tidak2. Aku berpura-pura menolak…’’Antoooo!!…jangan….’’ tak sempat suaraku menyambung kata-kata, anto langsung saja memelukku dari belakang, menunggingkanku, memegang erat tanganku dari belakang… dan Ooooccchhh… aku rasakan sensasi yan luar biasa tanpa kata dari anto, lidahnya langsung bermain di memiawu dari belakang…’’Jangan anto…aku..Ooocchh…bukan….Aaacchh….istrimu…..AAAAAccccchhh…’’ Anto seakan mengerti keinginanku kalau sebenarnya aku tidak menolak, dijilatnya, sedikit menggigit daging memiawku…menariknya… menghisapkan dalam2…menjulurkan lidahnya sangat dalam kedalam memiawku…. Oh..sialan aku langsung terangsang….suamiku belum pernah sekalipun melakukan hal seperti ini padaku karena aku tidak pernah memintanya, tapi ini?? Laki2 yang bukan suamiku berani untuk melakukan foreplay di memiawku, jilatannya sangat lembut..terkadang agak nakal dengan sedikit menggigit… dan Accchh…aku mendesah… dan oohhh my god… memiawku berdenyut.. aku orgasme… apa yang harus aku lakukan? Aku malu kalau anto tau… sudah barang tentu anto tau hal ini kalau aku menyukainya.
Tidak salah lagi…hal itu terjadi… entah mengapa saat pegangannya terlepas aku membiarkan saja diriku menungging dihadapannya.. dan bleessss…tongkol besar itu sedikit demi sedikit masuk kedalam memiawku, aku sedikit memiawik dibuatnya.. ya ampun.. sangat penuh mengisi memiawku, padat dan panjang, tidak seperti punya suamiku yang hanya besar saja tapi tak bisa mencapai kedalam titik ogasmeku… tapi ini seperti hampir tidak muat, pantas saja arini selalu berteriak saat mereka ngent*t.
Plak…plak..plak…kcpak..kcpak…seperti berjalan diatas jalan yang berlumpur… memiawku mulai becek…anto terus saja memaju mundurkan pantatnya seakan aku ini adalah istrinya… aku…ya tuhan..kenapa aku??? Aku sangat menikmatinya… aku tak bisa bohong… sedikit demi sedikit aku mengikuti permainannya…pantatku mulai aku maju mundurkan juga..pertanda kalau aku ini setuju diperlakukan seperti ini … seperti adegan dalam film porno..hal ini aku lihat dari cermin lemariku… wwwoooww…. Sangat indah gerakan anto saat memiawku di ent*tnya.
Sekarang aku yang tidak tahan lagi, aku tolak anto sehingga dia jatuh tertidur diatas tempat tidurku, aku arahkan tongkolnya kedalam memiawku… tapi aku tak mau buru2…aku mau merasakan setiap jengkal yang ada di tongkolnya, aku lambat2 memasukkannya, aku ingin menikmatinya… dan aku melenguh dengan kerasnya seakan aku ini ngent*t ditengah hutan rimba yang tiada berpenghuni…. Ooooccccccchhhh…..ssssssssss….. dengan sedikit demi sedikit gerakan tubuhku naik turun…semakin kencang..semakin nikmat… anto tidak mau tinggal diam dia langsung menaik turunkan pinggulnya kearah memiawku sehingga menimbulkan suara sensasi yang luar biasa…plak..plak…plak… hal itu berjalan cukup lama dan akhirnya aku …’’antttttooooo…..aa..aa..aaa..akkuuu…mau keluar… oooccchhh nikmaaaattt….’’
Dan crot…crot…crott… keluar bunyi indah dari memiawku… memang sangat puas aku kali ini. Anto lalumenidurkan aku… sekarang aku yang dibawah… dan tanpa basa basi… ccclleeeepp… batang itu… dan wwwuiiihhh….. seakan aku mendapat air dahaga di tengah padang tandus… aku puas aku berteriak kegirangan… aaah…aahh..aah… oohhh….yessss…..ooohhh… tanganku memukul tempat tidurku memberi tanda kalau aku puas akan permainannya. Digenjot seperti itu aku tidak tahan…maju mundur..semakin kencang..dan kencang…’’mbaaakk….aku mau keluar aku tembak diluar yaaaa…..!!!’’ dalam hatiku…tiddak.. hal ini tidak boleh terjadi, aku harus merasakan bagaimana rasanya memiawku isempot oleh spermanya anto… aku tahan pantatnya, seakan aku suruh dia untuk tetap menahan tongkolnya didalam saat mengeluarkan spermanya… dan crooott….croottt….croottt.. aku merasakan dinding rahimku penuh sekali dengan spermanya…aku puas… aku bersama-sama berteriak…’’Aaaaaaacchhh…..’’…
Itulah pengalamanku dengan anto dan kegilaanku yang aku fikir baru kali ini aku wujudkan… yaahh… bercinta dengan PEMUDA. -
Foto Bugil Alice Shea menyebar pantat telanjang kecilnya dan memeknya yang dicukur botak
Duniabola99.com – gadis cantik berambut pendek Alice Shea bugil sambil berpose hot diatas kursi sambil duduk memperlihatkan tokenya yang kecil dan putingnya yang besar dan juga memeknya yang tembem berwarna pink masih sempit botak tanpa bulu yang sangat hot, dapat membuat agan agan untuk melakukan coli puas maximal siap tisu sebelum agan milihat foto foto dari Alice Shea.
-
Kisah Memek Layaknya bulan madu berduaan di hotel
Duniabola99.com – Dimana saat itu aku masih duduk di kelas satu SMA di salah satu sekolah swasta di kota kecilku, aku sangat senang untuk pertama kalinya masuk sekolah, dulunya aku mempunyai badan yang gemuk mungkin karena penyakit liverku aku menjadi kurus dan langsing, aku semakin pede saat mengenakan baju putih abu abu, dan pipiki tidak setembem kayak dulu sekarang wajahku menawan.
Pertama masuk, aku sudah mengenal hampir setengah kelas karena memang berasal dari SMP yang sama. Di belakang tempat dudukku ada segerombolan cowok. Diantaranya ada seorang cowok Yang lumayan tampan, putih dan menarik. Sering kali aku merasa dia sering memperhatikanku secara diam-diam.Setiap hari aku berangkat dan pulang sekolah naik angkutan umum. Sampai suatu hari, seusai pelajaran tiba-tiba Tom mendekatiku. Dia menawarkan untuk mengantarku pulang. Kupikir dari pada naik kendaraan umum akhirnya aku setuju saja dia mengantarku. Ternyata dia juga sudah membawakanku helm.
Hari itu sehabis mengantarku pulang tiba-tiba cuaca berubah jadi mendung dan hujan. Aku pun menyuruh dia masuk ke rumah sambil menunggu hujan reda. Sejak hari itu kamipun jadi dekat. Setiap hari dia mengantar jemput aku walaupun sebenarnya rumahnya sangat jauh dari tempat tinggalku.
Pada hari Valentine karena kami sama-sama tidak mempunyai pasangan, dia menawariku untuk keluar nanti malam. Aku pun setuju. Pulang sekolah aku siap-siap, aku cuci rambut dan blow layaknya orang yang mau pergi berkencan, kupilih baju yang kuanggap paling oke. Kira-kira jam 16:00 dia datang menjemputku. Lalu kita berangkat ke bioskop.
Dan aku benar-benar tidak menduga ternyata di dalam bioskop dia menyatakan perasaannya kepadaku. Bagaikan di sambar geledek, aku pun mengangguk. Karena memang selama ini diam-diam aku telah merasa sayang padanya. Hubungan kami berlanjut terus sampai 2 bulan kemudian kita bertengkar hebat sekali. Lalu keesokan harinya dia meminta maaf padaku. Karena sekolah kami libur selama semingu, kami pun merencanakan untuk menginap di luar kota.
Kemudian aku minta ijin kepada orang rumah karena yang ada di rumah hanya nenekku, aku pun bilang padanya akan ke luar kota selama 4 hari dengan teman-teman. Tentunya itu hanya alasan supaya aku bisa pergi. Sesuai waktu yang di janjikan aku menunggu Tom di rumah sahabatku. Kemudian kami pun berangkat ke luar kota di daerah pegunungan.
Sesampainya di sana kami mencari penginapan yang sesuai lalu check in. Ruangan yang kami tempati tidak terlalu besar namun terlihat sangat nyaman. Disana ada sebuah ranjang berukuran king size yang di sisi kanan kirinya terdapat meja kecil dan lampu.Lalu ada satu set sofa dan meja. Disisi yang lain ada televisi lengkap dengan VCD playernya. Sementara di kamar mandinya dilengkapi dengan bathtub dan shower. Walaupun tidak begitu bagus namun lumayan enak tempat tersebut.
Karena kurasa seluruh tubuhku tidak fresh aku pun pergi mandi. Sementara Tom masih keluar untuk membelikan majalah dan cemilan. Aku Mandi dengan air hangat dan berendam sesaat. Setelah selesai aku mengenakan lingerie warna merah menyala yang sengaja kubeli sebelumnya.
Warnanya yang merah sangat kontras dengan kulitku yang kuning pasti akan membuat siapa saja yang melihatku terangsang. Kemudian kupakai Kimono kamar mandi dari hotel tempat kami menginap. Dan aku berbaring di ranjang sambil nonton TV.
Tak lama kemudian Tom kembali. Setelah meletakkan belanjaan dia pun pergi mandi. Sengaja kumatikan lampu kamar kemudian lampu baca di meja kunyalakan remang-remang. Suasana ini benar-benar romantis, kimono pun kubuka dan kulempar begitu saja. Kemudian kutata bantal dan guling di ranjang sedemikian rupa sehingga aku bisa bersandar dengan enak. Kuusap-usap tubuhku sambil memperhatikan lingerie yang baru pertama kali kupakai.
Tak lama kemudian Tom keluar dari kamar mandi sambil melilitkan handuk di pinggangnya. Dia pun tercengang melihatku, kemudian sambil tersenyum dia berkata, “Kamu benar benar sexy sayang..” Diapun mendekatiku sampai di bibir ranjang, aku pun berdiri dengan bertumpu pada kedua lututku.
Kubelai rambut Tom yang baru setengah kering, kuciumi wangi rambutnya. Kemudian ciumanku pun turun, hidungnya kukecup, bibirnya kukecup dan kulumat dengan mesra. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku sambil sesekali mengusap punggungku.Kurasakan ciuman Tom makin hebat, lidah kami saling berpagutan, kurasakan bibirnya perlahan namun pasti turun menjelajahi leherku yang membuat jantungku makin keras berdetak. Sementara tangannya yang lain mengusap-usap buah dadaku yang kelihatan hampir tidak muat di dalam lingerie yang kupakai karena ukurannya memang besar, 36C.
Kurasakan lidah Tom turun dari leher menyusuri dadaku kemudian tangannya menurunkan lingerie-ku di bagian dada yang menyebabkan tersembullah dua bukit indahku. Matanya tak pernah lepas dari dadaku sambil dia berkata, “Oh buah dadamu memang indah sayang.. aku tak pernah sanggup menahan diriku bila melihatnya..” Aku pun hanya tersenyum sambil mataku mengerling nakal, yang membuatnya makin tidak tahan.
Dia meremas-remas dengan mesra buah dadaku sambil dipilin-pilin putingnya. Kemudian dia jilati bergantian sambil dikulumnya. Kulihat benar-benar tidak muat buah dadaku dalam genggamannya. Ya inilah salah satu kebanggaan diriku, keindahan yang kumiliki.
Aku pun mengerang, “Aaacchh.. Tom.. kau pandai sekali menghisapnya.. aacchh..” tanpa kusadari tanganku sudah membuka handuk yang dipakai Tom yang kubiarkan jatuh begitu saja. Dan dapat kulihat jelas kejantanannya yang panjang dan besar telah berdiri dengan tegak seolah-olah menantangku. Memang kuakui batang kejantanan Tom sangat besar, panjangnya mungkin hampir 15 cm, dan hal inilah yang mungkin membuatku selalu ketagihan untuk bermain seks dengannya.
Kuusap-usap kepala kemaluannya, kurasakan ada lendir kenikmatan telah membasahi kepala kejantanannya yang membuatku makin terangsang. Kutundukkan kepalaku lalu kujilat-jilat kepala kemaluannya lalu seluruh batangnya kujilat sambil kuusap-usap.Kemudian kudorong tubuh Tom sampai dia terduduk di sofa, lalu aku berjongkok di depannya, kujilati terus batang kejantanannya kemudian kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sambil lidahku berputar-putar di dalamnya. Kontan saja Tom mengerang, “Aahcchh.. sayaangg.. nikmatt sekalii..” Aku merasakan batang kejantanannya semakin tegang, urat-uratnya mulai menonjol keluar tentu saja aku semakin bergairah melihatnya.
Aku mulai mengeluar-masukkan batang kejantanan Tom, makin lama gerakanku makin cepat sambil kugenggam dan kuputar-putar. Dia mengerang lagi, “Sayaang.. kamuu benar-benar hebat.. aacchh..” Aku tak menghiraukannya, kukocok batang kejantanannya makin lama makin cepat kemudian kuhisap-hisap, kurasakan tubuh Tom menegang,
“Aku mau keluaarr saayy.. akuu nggaak tahann..” Makin kupercepat kocokan tanganku, kemudian kuhisap kuat-kuat batang kejantanannya dan.., “Creett.. ccrereett..” Kurasakan air mani Tom memenuhi mulutku, langsung kutelan sambil tetap kujilat batang kejantanannya kemudian kujilati seluruh permukaan bibirku sambil kuremas-remas buah dadaku, kulihat Tom lemas sesaat.. Saat aku sedang asyik meremas-remas buah dadaku sendiri, sambil kulirik dia dengan pandangn sayu dan sexy. Tiba-tiba Tom mengangkat tubuhku dan membaringkannya di ranjang.
Dia mengulum buah dadaku sambil dihisapnya kemudian perlahan ciumannya turun mencium lingerie di bagian perutku sambil tangannya merambat ke bagian kemaluanku dan mengusap-usap klitorisku yang rasanya sudah membesar. Aku menggeliat sambil engerang, “Aacchh.. Tom.. nikmat..”
Kemudian dia berdiri dengan berlutut di ranjang, dia lepaskan celana dalam merahku yang sangat sexy itu. Dia usap-usap klitorisku yang memang bersih dari rambut-rambut. Kemudian pelan namun pasti dia jilat klitorisku sambil jari tengahnya dia masukkan ke liang kewanitaanku. Benar-benar nikmat kurasakan, kugigit bibirku sambil tanganku tak henti-hentinya memilin putingku sambil sesekali kujilati buah dadaku sendiri.Karena buah dadaku besar, aku tidak kesulitan untuk menjilatinya. Sementara Tom sedang sibuk di bawah sana, membuatku menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Aku pun tak sabar lagi, aku berkata pada Tom, “Ayo.. Tomm.. masukkan pelermu.. aku.. akuu..” rupanya Tom telah paham maksudku, sebelum aku menyelesaikan kalimatku.. tiba-tiba.., “Slepp..” aku memekik,
“Aaacchh.. yeeahh..” sambil menahan nikmat yang luar biasa kudapat.
Belum sampai selesai kurasakan nikmat bulan madu ini, Tom sudah menggoyangkan batang kejantanannya keluar masuk dari liang senggamaku dengan sangat cepat, rupanya dia masih ingat seperti itulah favoritku. Aku memang suka digoyang sangat cepat dari pertama sehingga rasanya luar biasa nikmatnya. Goyangan Tom pun makin cepat. Kurasakan batang kejantanannya sa ngat keras menghujam di dalam liang kewanitaanku. Aku pun hanya bisa memekik,
“Tomm.. aachh.. nikmat sekali sayangg.. pelermu emang nikmat..” Tom pun tak bereaksi mengurangi goyangannya, makin lama makin cepat dia bergoyang sampai aku berkata,
“Tomm.. aku mau keluarr sayaangg.. akuu nggak tahann..” dia pun berkata,
“Kita sama-sama sayaang..” batang kejantanan Tom makin cepat ritmenya. Kemudian kurasakan nikmat yang luar biasa, tubuhku menegang, melengkung hingga bagian dadaku terbusungkan,
“Aaacchh.. Tomm.. aku keluarr..” Kurasakan liang kewanitaanku sangat hangat. Tiba-tiba Tom menghentikan goyangannya dan tubuhnya menegang juga, “Aachh.. akuu juga sayang..” dan,
“Creett.. crett..” Air mani Tom kurasakan menyemprot dinding rahimku, terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang kewanitaanku. Kemudian kami berdua tergeletak sambil dia terus menciumiku dan membisikkan kata-kata cinta bulan madu, diusap-usapnya rambutku yang membuatku ketiduran sejenak.Ketika aku terbangun, aku langsung menuju kamar mandi untuk berbilas. Kuisi bed tub dengan air panas sampai penuh kemudian kumasukkan aroma parfume kesukaanku dengan sedikit minyak lalu aku berendam di dalamnya, benar-benar nikmat setelah tadi ber-bulan madu.
Aku hampir ketiduran ketika kurasakan ada jari-jari halus membelai dan mengusap rambutku. Kubuka mataku, kulihat Tom sedang berjongkok di sana, masih dalam keadaan telanjang bulat. Kulihat senyumannya yang mesra. Kemudian dia mencium keningku, terus menyusur hidungku hingga akhirnya kami berciuman lagi.
Tangannya mengusap-usap buah dadaku, membuat birahiku bangkit kembali. Kemudian kuusap-usap batang kejantanannya yang memang sejak dia berjongkok telah tegak berdiri. Dia masuk ke bed tub, aku pun menggeser badanku hingga aku terduduk di tepi bed tub.
Kemudian dia naikkan pahaku sampai posisiku mengangkang, kutarik batang kejantanannya sampai menyentuh kemaluanku lalu kuusap-usapkan di klitorisku. Aku menggelinjang kenikmatan. Perlahan aku masukkan kepala kejantanannya di depan liang senggamaku dan Tom mendorong pantatnya yang otomatis menyodokkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku.
“Aaachh.. kamu nakal Tomm..” erangku. Kemudian bibir kami saling berciuman dengan ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara itu kurasakan gerakan Tom sudah makin cepat dan cepat, dia naikkan kaki kiriku ke bahunya sambil setengah melingkar ke lehernya. Dia gerakkan memutar pantatnya, kuremas-remas buah dada ku sambil kami terus berciuman.
Tiba-tiba dia melepas ciumannya dan.., “Aaacchh.. sayaang..” dia memekik sambil memeluk erat tubuhku. Kurasakan kebali air maninya membasahi dinding rahimku. Kemudian kucium dia dengan mesra sambil kubelai-belai. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama. Aku menyabuni dia dan dia menyabuniku bergantian. Kemudian kami memesan sate yang biasa mangkal di depan hotel tersebut.Selesai makan kami nonton VCD yang memang sudah disediakan di sana. Waktu kami nonton blue film, kembali nafsu kami bangkit dan kami pun melakukan seperti yang ada di film. Seharian kami bisa bermain sampai Tom mencapai 7 kali orgasme dan aku sudah tak terkira lagi berapa kali orgasme. Ini kami lakukan selama 4 hari 3 malam. Benar-benar seperti orang yang sedang ber-bulan madu. Sampai pada akhirnya kami harus kembali ke kota kami.
Aku dan Tom begitu bahagia saat bulan madu itu. Meskipun kami sekarang sudah tidak bersama lagi.
-
Yui Misaki dientot threesome di pantat dan memeknya yang berbulu lebat hingga becek
-
Video bokep Gina Gerson sange membangunakn pacarnya yang sedang tidur
-
Video Bokep Miku Ohashi madi sambi main busa sabun
-
Sex and the TEEN Baby Sitter
-
Kisah Memek Horny melihat foto istri teman sendiri
Duniabola99.com – Akhir minggu aku sendirian di rumah; menjadi Ana manis saya jauh dari kota, mengunjungi beberapa teman lama di Barat.
Pada hari Sabtu aku merasa sedikit horny dan kemudian mulai menonton beberapa film porno di internet, sampai akhirnya saya datang di situs baru; ada gambar perempuan kulit putih yang berbeda dengan laki-laki hitam
Tapi kemudian aku terkejut melihat gambar Helena, pacar istri saya; jalang yang adalah seorang pelacur yang nyata; yang jalang saya kacau kadang-kadang, yang jalang yang telah mendapat suaminya Jorge menjadi cuckold sempurna …Saya mengklik pada link dan menonton video yang menunjukkan dia duduk telanjang di depan kamera, mengatakan namanya dan bagaimana dia adalah seorang pelacur untuk Penis hitam. Kemudian tiga orang hitam muncul di tempat kejadian; jadi, Helena pergi berlutut dan mulai mengisap kontol hitam besar dan menyentak dua yang lainnya …
gundukan Helena segar bersih dicukur dan ada tato kecil di atas bibir vaginanya, tapi aku tidak bisa membaca apa yang mengucapkan kata-kata.Sebuah suara berat memintanya dari balik kamera bagaimana dia suka mendapatkan fucked dan pelacur menjawab. “Dengan banyak Penis hitam yang saya bisa.”
Kemudian tiga orang hitam telanjang masuk tembakan. Salah satu dari mereka mulai cocok nya dengan leher anjing. Pas sekali dia menceritakan: “. Pada lutut Anda, jalang”
Dia cepat berlutut sebagai pria mengepungnya dan terus menganiaya tubuhnya yang telanjang. Mereka menusuk vagina, pantat dan mencubit puting kerasnya.Ketika saya melihat aksi saya mulai tersentak penisku. Aku tidak pernah membayangkan apa yang pelacur untuk laki-laki hitam Helena telah menjadi membiarkan bajingan ini memperlakukannya seperti seperti jalang kotor.
Tiba-tiba, seorang pria mendorongnya maju ke posisi doggie. Kamera pindah ke pantatnya sebagai salah satu pria menarik pipinya terpisah dan lain menghasilkan butt plug besar; setelah diminyaki mereka memasukkannya ke dalam pantatnya.Helena harus telah digunakan untuk itu karena dia hanya mengerang sedikit sebagai bajingan nya mudah melar terbuka untuk steker.
Dengan pantatnya diisi enam orang hitam bergantian fucking pussy dan mulutnya selama dua puluh menit berikutnya. Penis mereka adalah berbagai bentuk dan ukuran tetapi semua yang besar. Helena dalam tenggorokan mereka sangat mudah …Begitu salah satu dari mereka datang di vagina mereka akan menarik keluar dan pergi ke mulutnya, ia akan menghisap dan menjilat Penis mereka bersih. vagina segera menetes air mani ke lantai.
Ketika terakhir dari mereka selesai mendapatkan kemaluannya dibersihkan, mereka memerintahkan dia: “Pelacur, sekarang Anda membersihkan kekacauan Anda.” Dia berbalik masih di tangan dan lututnya dan mulai menjilat semua keberanian dari lantai, seperti pantatnya sekarang mengangkat tinggi.
Salah satu pria kulit hitam mendapat belakangnya dan mengeluarkan butt plug. bajingan erat-erat sekarang membentang dan tidak dekat tetapi tetap terbuka. Orang yang sama yang telah dihapus steker mendorong kemaluannya ke dalam vaginanya. kamera semakin dekat saat ia ditarik keluar. Lalu ia berjajar kontol yang tebal dilapisi keberanian dengan pantat yang terbuka sebelum didorong sepenuhnya jauh di dalam di anusnya.
Dia menampar pipi pantat Helena keras sebelum ia mulai bercinta anusnya, sepanjang waktu dia mengerang saat ia ditumbuk ke dalam dirinya. Dia bahkan memiliki orgasme, segera setelah orang datang di pantatnya dia ditarik keluar. Sekali lagi kamera melakukan close up dari bajingan yang terbuka sebelum diisi lagi dengan Penis hitam besar lain.
Orang yang datang di pantatnya pindah bulat untuk kepala dan memerintahkan dia untuk menjilati penisnya membersihkan … Tanpa jeda pelacur kotor boneka yang kontol basah ke dalam mulutnya dan mulai menjilati itu …
Semua enam orang kacau pantatnya sebelum mendapatkan dia untuk membersihkan Penis mereka, sebagai orang terakhir selesai dengan bokongnya butt plug didorong kembali Dalam tembakan berikutnya Helena berlutut dengan semua enam orang berdiri di sekelilingnya.; wanking Penis mereka, itu tidak lama sebelum mereka semua mulai datang di wajah sensual.Dia membuka mulutnya dan menjulurkan lidah, beberapa dari mereka ditembak keberanian mereka ke mulutnya yang terbuka karena mereka beristirahat Penis mereka di lidahnya. Lainnya akan menembak beban mereka di seluruh wajah dan rambutnya.
Dia masih berlutut dengan kaki terbuka seperti kamera pindah dekat dengan vagina. Lalu aku jelas bisa membaca huruf tato di atas gundukan dicukur, melalui keberanian menetes antara dia spread paha.
Bunyinya “COCK HITAM HANYA” …
Kemudian dilarang lagi dengan tangan, karena ia mulai meraup cairan berantakan yang bocor dari kuncup mawar nya. Helena dilapisi jari-jarinya dan memindahkan mereka ke mulutnya sebelum dia menjilat mereka bersih saat ia melihat ke kamera, dengan tampilan yang jahat terburuknya di mata slutty seksi …
Seseorang bertanya. “Katakan suami mengkhianati Anda apa pelacur Anda …”
“Saya tidak pelacur … Aku mencintai suamiku, tapi dia belum kontol hitam besar …”
Helena tersenyum pada kamera video yang berakhir … -
Vidio bokep Yui Kyouno pembantuku yang patuh