Author: dbgoog99

  • Video Bokep Asia Yua Ariga ngentot sampai becek diranjang

    Video Bokep Asia Yua Ariga ngentot sampai becek diranjang


    2601 views

  • Kisah Memek Larangan Hubungan Dengan Atasanku

    Kisah Memek Larangan Hubungan Dengan Atasanku


    2383 views

    Duniabola99.com – Mbak Lia kurang lebih baru 2 minggu bekerja sebagai atasanku sebagai Accounting Manager. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat. Aku sendiri sudah termasuk staf senior. Tapi mungkin karena latar belakang pendidikanku tidak cukup mendukung, management memutuskan merekrutnya. Ia berasal dari sebuah perusahaan konsultan keuangan.


    Usianya kutaksir sekitar 25 hingga 30 tahun. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil “Bu”, walau usiaku sendiri 10 tahun di atasnya. Tapi atas permintaanya sendiri, seminggu yang lalu, ia mengatakan lebih suka bila di panggil “Mbak”. Sejak saat itu mulai terbina suasana dan hubungan kerja yang hangat, tidak terlalu formal. Terutama karena sikapnya yang ramah. Ia sering langsung menyebut namaku, sesekali bila sedang bersama rekan kerja lainnya, ia menyebut “Pak”.

    Dan tanpa kusadari pula, diam-diam aku merasa betah dan nyaman bila memandang wajahnya yang cantik dan lembut menawan. Ia memang menawan karena sepasang bola matanya sewaktu-waktu dapat bernar-binar, atau menatap dengan tajam. Tapi di balik itu semua, ternyata ia suka mendikte. Mungkin karena telah menduduki jabatan yang cukup tinggi dalam usia yang relatif muda, kepercayaan dirinya pun cukup tinggi untuk menyuruh seseorang melaksanakan apa yang diinginkannya.

    Mbak Lia selalu berpakaian formal. Ia selalu mengenakan blus dan rok hitam yang agak menggantung sedikit di atas lutut. Bila sedang berada di ruang kerjanya, diam-diam aku pun sering memandang lekukan pinggulnya ketika ia bangkit mengambil file dari rak folder di belakangnya. Walau bagian bawah roknya lebar, tetapi aku dapat melihat pinggul yang samar-samar tercetak dari baliknya. Sangat menarik, tidak besar tetapi jelas bentuknya membongkah, memaksa mata lelaki menerawang untuk mereka-reka keindahannya.

    Di dalam ruang kerjanya yang besar, persis di samping meja kerjanya, terdapat seperangkat sofa yang sering dipergunakannya menerima tamu-tamu perusahaan. Sebagai Accounting Manager, tentu selalu ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang lebih nyaman dilakukan di ruang kerjanya daripada di ruang rapat.

    Aku merasa beruntung bila dipanggil Mbak Lia untuk membahas cash flow keuangan di kursi sofa itu. Aku selalu duduk persis di depannya. Dan bila kami terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius, ia tidak menyadari roknya yang agak tersingkap. Di situlah keberuntunganku. Aku dapat melirik sebagian kulit paha yang berwarna gading. Kadang-kadang lututnya agak sedikit terbuka sehingga aku berusaha untuk mengintip ujung pahanya. Tapi mataku selalu terbentur dalam kegelapan. Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi dan kedua lututnya lebih terbuka, tentu akan dapat kupastikan apakah bulu-bulu halus yang tumbuh di lengannya juga tumbuh di sepanjang paha hingga ke pangkalnya. Bila kedua lututnya rapat kembali, lirikanku berpindah ke betisnya. Betis yang indah dan bersih. Terawat. Ketika aku terlena menatap kakinya, tiba-tiba aku dikejutkan oleh pertanyaan Mbak Lia..


    “Jhony, aku merasa bahwa kau sering melirik ke arah betisku. Apakah dugaanku salah?” Aku terdiam sejenak sambil tersenyum untuk menyembunyikan jantungku yang tiba-tiba berdebar.

    “Jhony, salahkah dugaanku?”

    “Hmm.., ya, benar Mbak,” jawabku mengaku, jujur. Mbak Lia tersenyum sambil menatap mataku.

    “Mengapa?”

    Aku membisu. Terasa sangat berat menjawab pertanyaan sederhana itu. Tapi ketika menengadah menatap wajahnya, kulihat bola matanya berbinar-binar menunggu jawabanku.

    “Saya suka kaki Mbak. Suka betis Mbak. Indah. Dan..,” setelah menarik nafas panjang, kukatakan alasan sebenarnya.

    “Saya juga sering menduga-duga, apakah kaki Mbak juga ditumbuhi bulu-bulu.”

    “Persis seperti yang kuduga, kau pasti berkata jujur, apa adanya,” kata Mbak Tia sambil sedikit mendorong kursi rodanya.

    “Agar kau tidak penasaran menduga-duga, bagaimana kalau kuberi kesempatan memeriksanya sendiri?”

    “Sebuah kehormatan besar untukku,” jawabku sambil membungkukan kepala, sengaja sedikit bercanda untuk mencairkan pembicaraan yang kaku itu.

    “Kompensasinya apa?”

    “Sebagai rasa hormat dan tanda terima kasih, akan kuberikan sebuah ciuman.”

    “Bagus, aku suka. Bagian mana yang akan kau cium?”

    “Betis yang indah itu!”

    “Hanya sebuah ciuman?”

    “Seribu kali pun aku bersedia.”

    Mbak Tia tersenyum manis dikulum. Ia berusaha manahan tawanya. Rfbet99

    “Dan aku yang menentukan di bagian mana saja yang harus kau cium, OK?”

    “Deal, my lady!”

    “I like it!” kata Mbak Lia sambil bangkit dari sofa.

    Ia melangkah ke mejanya lalu menarik kursinya hingga ke luar dari kolong mejanya yang besar. Setelah menghempaskan pinggulnya di atas kursi kursi kerjanya yang besar dan empuk itu, Mbak Lia tersenyum. Matanya berbinar-binar seolah menaburkan sejuta pesona birahi. Pesona yang membutuhkan sanjungan dan pujaan.

    “Periksalah, Jhony. Berlutut di depanku!” Aku membisu. Terpana mendengar perintahnya.

    “Kau tidak ingin memeriksanya, Jhony?” tanya Mbak Lia sambil sedikit merenggangkan kedua lututnya.

    Sejenak, aku berusaha meredakan debar-debar jantungku. Aku belum pernah diperintah seperti itu. Apalagi diperintah untuk berlutut oleh seorang wanita. Bibir Mbak Lia masih tetap tersenyum ketika ia lebih merenggangkan kedua lututnya.

    “Jhony, kau tahu warna apa yang tersembunyi di pangkal pahaku?” Aku menggeleng lemah, seolah ada kekuatan yang tiba-tiba merampas sendi-sendi di sekujur tubuhku.

    Tatapanku terpaku ke dalam keremangan di antara celah lutut Mbak Lia yang meregang. Akhirnya aku bangkit menghampirinya, dan berlutut di depannya. Sebelah lututku menyentuh karpet. Wajahku menengadah. Mbak Tia masih tersenyum. Telapak tangannya mengusap pipiku beberapa kali, lalu berpindah ke rambutku, dan sedikit menekan kepalaku agar menunduk ke arah kakinya.

    “Ingin tahu warnanya?” Aku mengangguk tak berdaya.

    “Kunci dulu pintu itu,” katanya sambil menunjuk pintu ruang kerjanya. Dan dengan patuh aku melaksanakan perintahnya, kemudian berlutut kembali di depannya.


    Mbak Lia menopangkan kaki kanannya di atas kaki kirinya. Gerakannya lambat seperti bermalas-malasan. Pada saat itulah aku mendapat kesempatan memandang hingga ke pangkal pahanya. Dan kali ini tatapanku terbentur pada secarik kain tipis berwarna putih. Pasti ia memakai G-String, kataku dalam hati. Sebelum paha kanannya benar-benar tertopang di atas paha kirinya, aku masih sempat melihat bulu-bulu ikal yang menyembul dari sisi-sisi celana dalamnya. Segitiga tipis yang hanya selebar kira-kira dua jari itu terlalu kecil untuk menyembunyikan semua bulu yang mengitari pangkal pahanya. Bahkan sempat kulirik bayangan lipatan bibir di balik segitiga tipis itu.

    “Suka?” Aku mengangguk sambil mengangkat kaki kiri Mbak Lia ke atas lututku.

    Ujung hak sepatunya terasa agak menusuk. Kulepaskan klip tali sepatunya. Lalu aku menengadah. Sambil melepaskan sepatu itu. Mbak Tia mengangguk. Tak ada komentar penolakan. Aku menunduk kembali. Mengelus-elus pergelangan kakinya. Kakinya mulus tanpa cacat. Ternyata betisnya yang berwarna gading itu mulus tanpa bulu halus. Tapi di bagian atas lutut kulihat sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus yang agak kehitaman. Sangat kontras dengan warna kulitnya. Aku terpana. Mungkinkah mulai dari atas lutut hingga.., hingga.. Aah, aku menghembuskan nafas. Rongga dadaku mulai terasa sesak. Wajahku sangat dekat dengan lututnya. Hembusan nafasku ternyata membuat bulu-bulu itu meremang.

    “Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. Kenyal.

    “Suka, Jhony?” Aku mengangguk.

    “Tunjukkan bahwa kau suka. Tunjukkan bahwa betisku indah!”

    Aku mengangkat kaki Mbak Lia dari lututku. Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yang menekuk itu. Aku sedikit membungkuk agar dapat mengecup pergelangan kakinya. Pada kecupan yang kedua, aku menjulurkan lidah agar dapat mengecup sambil menjilat, mencicipi kaki indah itu. Akibat kecupanku, Mbak Lia menurunkan paha kanan dari paha kirinya. Dan tak sengaja, kembali mataku terpesona melihat bagian dalam kanannya. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Ketika melepaskan gigitanku, kudengar tawa tertahan, lalu ujung jari-jari tangan Mbak Lia mengangkat daguku. Aku menengadah.

    “Kurang jelas, Jhony?” Aku mengangguk.

    Mbak Lia tersenyum nakal sambil mengusap-usap rambutku. Lalu telapak tangannya menekan bagian belakang kepalaku sehingga aku menunduk kembali. Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Tak pernah aku melihat paha semulus dan seindah itu. Bagian atas pahanya ditumbuhi bulu-bulu halus kehitaman. Bagian dalamnya juga ditumbuhi tetapi tidak selebat bagian atasnya, dan warna kehitaman itu agak memudar. Sangat kontras dengan pahanya yang berwarna gading.


    Aku merinding. Karena ingin melihat paha itu lebih utuh, kuangkat kaki kanannya lebih tinggi lagi sambil mengecup bagian dalam lututnya. Dan paha itu semakin jelas. Menawan. Di paha bagian belakang mulus tanpa bulu. Karena gemas, kukecup berulang kali. Kecupan-kecupanku semakin lama semakin tinggi. Dan ketika hanya berjarak kira-kira selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah menjadi ciuman yang panas dan basah.

    Sekarang hidungku sangat dekat dengan segitiga yang menutupi pangkal pahanya. Karena sangat dekat, walau tersembunyi, dengan jelas dapat kulihat bayangan bibir kewanitaannya. Ada segaris kebasahan terselip membayang di bagian tengah segitiga itu. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip dari kiri kanan G-stringnya. Sambil menatap pesona di depan mataku, aku menarik nafas dalam-dalam. Tercium aroma segar yang membuatku menjadi semakin tak berdaya. Aroma yang memaksaku terperangkap di antara kedua belah paha Mbak Lia. Ingin kusergap aroma itu dan menjilat kemulusannya.

    Mbak Lia menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Menarik nafas berulang kali. Sambil mengusap-usap rambutku, diangkatnya kaki kanannya sehingga roknya semakin tersingkap hingga tertahan di atas pangkal paha.

    “Suka Jhony?”

    “Hmm.. Hmm..!” jawabku bergumam sambil memindahkan ciuman ke betis dan lutut kirinya.

    Lalu kuraih pergelangan kaki kanannya, dan meletakkan telapaknya di pundakku. Kucium lipatan di belakang lututnya. Mbak Lia menggelinjang sambil menarik rambutku dengan manja. Lalu ketika ciuman-ciumanku merambat ke paha bagian dalam dan semakin lama semakin mendekati pangkal pahanya, terasa tarikan di rambutku semakin keras. Dan ketika bibirku mulai mengulum rambut-rambut ikal yang menyembul dari balik G-stringnya, tiba-tiba Mbak Lia mendorong kepalaku.

    Aku tertegun. Menengadah. Kami saling menatap. Tak lama kemudian, sambil tersenyum menggoda, Mbak Lia menarik telapak kakinya dari pundakku. Ia lalu menekuk dan meletakkan telapak kaki kanannya di permukaan kursi. Pose yang sangat memabukkan. Sebelah kaki menekuk dan terbuka lebar di atas kursi, dan yang sebelah lagi menjuntai ke karpet.

    “Suka Jhony?”

    “Hmm.. Hmm..!”

    “Jawab!”

    “Suka sekali!”

    Pemandangan itu tak lama. Tiba-tiba saja Mbak Tia merapatkan kedua pahanya sambil menarik rambutku.

    “Nanti ada yang melihat bayangan kita dari balik kaca. Masuk ke dalam, Jhony,” katanya sambil menunjuk kolong mejanya.

    Aku terkesima. Mbak Tia merenggut bagian belakang kepalaku, dan menariknya perlahan. Aku tak berdaya. Tarikan perlahan itu tak mampu kutolak. Lalu Mbak Lia tiba-tiba membuka ke dua pahanya dan mendaratkan mulut dan hidungku di pangkal paha itu. Kebasahan yang terselip di antara kedua bibir kewanitaan terlihat semakin jelas. Semakin basah. Dan di situlah hidungku mendarat. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yang sangat menyegarkan. Aroma yang sedikit seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala.

    “Suka Jhony?”

    “Hmm.. Hmm..!”

    “Sekarang masuk ke dalam!” ulangnya sambil menunjuk kolong mejanya.

    Aku merangkak ke kolong mejanya. Aku sudah tak dapat berpikir waras. Tak peduli dengan segala kegilaan yang sedang terjadi. Tak peduli dengan etika, dengan norma-norma bercinta, dengan sakral dalam percintaan. Aku hanya peduli dengan kedua belah paha mulus yang akan menjepit leherku, jari-jari tangan lentik yang akan menjambak rambutku, telapak tangan yang akan menekan bagian belakang kepalaku, aroma semerbak yang akan menerobos hidung dan memenuhi rongga dadaku, kelembutan dan kehangatan dua buah bibir kewanitaan yang menjepit lidahku, dan tetes-tetes birahi dari bibir kewanitaan yang harus kujilat berulang kali agar akhirnya dihadiahi segumpal lendir orgasme yang sudah sangat ingin kucucipi.

    Di kolong meja, Mbak Lia membuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Aku mengulurkan tangan untuk meraba celah basah di antara pahanya. Tapi ia menepis tanganku.

    “Hanya lidah, Jhony! OK?”

    Aku mengangguk. Dan dengan cepat membenamkan wajahku di G-string yang menutupi pangkal pahanya. Menggosok-gosokkan hidungku sambil menghirup aroma pandan itu sedalam-dalamnya. Mbak Lia terkejut sejenak, lalu ia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku.

    “Rupanya kau sudah tidak sabar ya, Jhony?” katanya sambil melingkarkan pahanya di leherku.


    “Hm..!”

    “Haus?”

    “Hm!”

    “Jawab, Jhony!” katanya sambil menyelipkan tangannya untuk mengangkat daguku. Aku menengadah.

    “Haus!” jawabku singkat.

    Tangan Mbak Lia bergerak melepaskan tali G-string yang terikat di kiri dan kanan pinggulnya. Aku terpana menatap keindahan dua buah bibir berwarna merah yang basah mengkilap. Sepasang bibir yang di bagian atasnya dihiasi tonjolan daging pembungkus clit yang berwarna pink. Aku termangu menatap keindahan yang terpampang persis di depan mataku.

    “Jangan diam saja. Jhony!” kata Mbak Lia sambil menekan bagian belakang kepalaku.

    “Hirup aromanya!” sambungnya sambil menekan kepalaku sehingga hidungku terselip di antara bibir kewanitaannya.

    Pahanya menjepit leherku sehingga aku tak dapat bergerak. Bibirku terjepit dan tertekan di antara dubur dan bagian bawah vaginanya. Karena harus bernafas, aku tak mempunyai pilihan kecuali menghirup udara dari celah bibir kewanitaannya. Hanya sedikit udara yang dapat kuhirup, sesak tetapi menyenangkan. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalam lagi. Mbak Lia terpekik. Pinggulnya diangkat dan digosok-gosokkannya dengan liar hingga hidungku basah berlumuran tetes-tetes birahi yang mulai mengalir dari sumbernya. Aku mendengus. Mbak Lia menggelinjang dan kembali mengangkat pinggulnya. Kuhirup aroma kewanitaannya dalam-dalam, seolah vaginanya adalah nafas kehidupannku.

    “Fantastis!” kata Mbak Lia sambil mendorong kepalaku dengan lembut. Aku menengadah. Ia tersenyum menatap hidungku yang telah licin dan basah.

    “Enak ‘kan?” sambungnya sambil membelai ujung hidungku.

    “Segar!” Mbak Lia tertawa kecil.

    “Kau pandai memanjakanku, Jhony. Sekarang, kecup, jilat, dan hisap sepuas-puasmu. Tunjukkan bahwa kau memuja ini,” katanya sambil menyibakkan rambut-rambut ikal yang sebagian menutupi bibir kewanitaannya.

    “Jilat dan hisap dengan rakus. Tunjukkan bahwa kau memujanya. Tunjukkan rasa hausmu! Jangan ada setetes pun yang tersisa! Tunjukkan dengan rakus seolah ini adalah kesempatan pertama dan yang terakhir bagimu!”

    Aku terpengaruh dengan kata-katanya. Aku tak peduli walaupun ada nada perintah di setiap kalimat yang diucapkannya. Aku memang merasa sangat lapar dan haus untuk mereguk kelembutan dan kehangatan vaginanya. Kerongkonganku terasa panas dan kering. Aku merasa benar-benar haus dan ingin segera mendapatkan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku. Lalu bibir kewanitaannya kukulum dan kuhisap agar semua kebasahan yang melekat di situ mengalir ke kerongkonganku. Kedua bibir kewanitaannya kuhisap-hisap bergantian.

    Kepala Mbak Lia terkulai di sandaran kursinya. Kaki kanannya melingkar menjepit leherku. Telapak kaki kirinya menginjak bahuku. Pinggulnya terangkat dan terhempas di kursi berulang kali. Sesekali pinggul itu berputar mengejar lidahku yang bergerak liar di dinding kewanitaannya. Ia merintih setiap kali lidahku menjilat clitnya. Nafasnya mengebu. Kadang-kadang ia memekik sambil menjambak rambutku.


    “Ooh, ooh, Jhony! Jhony!” Dan ketika clitnya kujepit di antara bibirku, lalu kuhisap dan permainkan dengan ujung lidahku, Mbak Lia merintih menyebut-nyebut namaku..

    “Jhony, nikmat sekali sayang.. Jhony! Ooh.. Jhony!”

    Ia menjadi liar. Telapak kakinya menghentak-hentak di bahu dan kepalaku. Paha kanannya sudah tidak melilit leherku. Kaki itu sekarang diangkat dan tertekuk di kursinya. Mengangkang. Telapaknya menginjak kursi. Sebagai gantinya, kedua tangan Mbak Lia menjambak rambutku. Menekan dan menggerak-gerakkan kepalaku sekehendak hatinya.

    “Jhony, julurkan lidahmuu! Hisap! Hisaap!”

    Aku menjulurkan lidah sedalam-dalamnya. Membenamkan wajahku di vaginanya. Dan mulai kurasakan kedutan-kedutan di bibir vaginanya, kedutan yang menghisap lidahku, mengundang agar masuk lebih dalam. Beberapa detik kemudian, lendir mulai terasa di ujung lidahku. Kuhisap seluruh vaginanya. Aku tak ingin ada setetes pun yang terbuang. Inilah hadiah yang kutunggu-tunggu. Hadiah yang dapat menyejukkan kerongkonganku yang kering. Kedua bibirku kubenamkan sedalam-dalamnya agar dapat langsung menghisap dari bibir vaginanya yang mungil.

    “Jhony! Hisap Jhony!”

    Aku tak tahu apakah rintihan Mbak Lia dapat terdengar dari luar ruang kerjanya. Seandainya rintihan itu terdengar pun, aku tak peduli. Aku hanya peduli dengan lendir yang dapat kuhisap dan kutelan. Lendir yang hanya segumpal kecil, hangat, kecut, yang mengalir membasahi kerongkonganku. Lendir yang langsung ditumpahkan dari vagina Mbak Lia, dari pinggul yang terangkat agar lidahku terhunjam dalam.

    “Oh, fantastis,” gumam Mbak Lia sambil menghenyakkan kembali pinggulnya ke atas kursinya.

    Ia menunduk dan mengusap-usap kedua belah pipiku. Tak lama kemudian, jari tangannya menengadahkan daguku. Sejenak aku berhenti menjilat-jilat sisa-sisa cairan di permukaan kewanitaannya.

    “Aku puas sekali, Jhony,” katanya. Kami saling menatap. Matanya berbinar-binar. Sayu. Ada kelembutan yang memancar dari bola matanya yang menatap sendu.

    “Jhony.”

    “Hm..”

    “Tatap mataku, Jhony.” Aku menatap bola matanya.

    “Jilat cairan yang tersisa sampai bersih”

    “Hm..” jawabku sambil mulai menjilati vaginanya.

    “Jangan menunduk, Jhony. Jilat sambil menatap mataku. Aku ingin melihat erotisme di bola matamu ketika menjilat-jilat vaginaku.”

    Aku menengadah untuk menatap matanya. Sambil melingkarkan kedua lenganku di pinggulnya, aku mulai menjilat dan menghisap kembali cairan lendir yang tersisa di lipatan-lipatan bibir kewanitaannya.


    “Kau memujaku, Jhony?”

    “Ya, aku memuja betismu, pahamu, dan di atas segalanya, yang ini.., muuah!” jawabku sambil mencium kewanitaannya dengan mesra sepenuh hati.

    Mbak Lia tersenyum manja sambil mengusap-usap rambutku.

  • Kisah Memek Muridku kekasih hatiku

    Kisah Memek Muridku kekasih hatiku


    2710 views

    Duniabola99.com – Kenapa lagi sih kamu ? “ tanyaku dengan nada sinis kepada Amanda. “Maaf kak….. aku jarang latihan..” “Udah berkali2 kamu ga bisa ngikutin. Nadanya melenceng semua… jangan dikira bisa tanpa latihan kamu bisa main saksofon dengan bagus” lanjutku. Amanda hanya terdiam. matanya memandang ke lantai, seakan2 menghitung jumlah lantai keramik, atau sekedar mengira2 luas karpet yang melapisinya. Aku sebal. Sebagai seorang guru musik, hal yang paling menyebalkan adalah ketika muridmu tidak berlatih sama sekali. Ditambah lagi, ketika aku sedang pusing mengerjakan tesis s2ku, dimana mengajar saksofon adalah satu2nya hiburanku, murid yang satu ini membuat hatiku kesal. Amanda, 19 tahun, seorang mahasiswi yang kebetulan satu universitas dengan tempatku mengambil kuliah s2, menurutku sangat berbakat bermain saksofon. Tapi dia jarang sekali latihan.


    Terdengar dari nadanya yang melenceng, dan tiupannya yang tidak statis, pertanda dia jarang menyentuh alat musik itu. Sebagai mahasiswa S2 yang membiayai kuliahnya sendiri, bermain musik dan mengajar musik adalah tulang punggung utama yang membiayai kuliahku. Ayahku tidak bisa membiayai lagi kuliahku karena beliau sudah lama meninggal. Uang yang ibuku berikan setiap bulannya hanya cukup untuk membayar kos saja. Uang untuk kuliah, juga disokong oleh beasiswa. Tetapi beasiswanya tidak penuh. Itulah mengapa aku menggunakan bakatku dalam bermain alat tiup saksofon untuk mencari uang, mengajar maupun bermain di acara2 musik. Dari yang kulihat lewat situs pertemanan facebook, Amanda tampak senang sekali bermain dengan teman2nya entah itu nongkrong di kafe, jalan2 ke mall, maupun berkunjung ke Bandung dengan teman2nya. Itu tidak masalah sebenarnya, tetapi jika dia meninggalkan latihan saksofonnya, itu masalah buatku. Ada orang yang bilang kalo muridnya ngaco, berarti gurunya yang ga bener. Itu membuatku menjadi gemas ketika Amanda selalu membuat kesalahan ketika bermain.

    “udah ya, hari ini sampai disini saja” aku membereskan saksofonku dan buku musik ku. “tapi kak…” amanda memotong ucapanku “tapi kenapa… pokoknya minggu depan saya tes lagi yang tadi ya, jangan sampe ga bisa kayak sekarang.” Aku segera bergegas keluar, memakai jaket, mengisi absen guru di meja resepsionis, dan keluar untuk menyalakan mesin motorku. Sudah mau maghrib rupanya. Amanda menyusulku keluar. “Kak… maafin aku ya…. Aku emang lagi banyak kegiatan akhir2 ini, jarang latihan….” Ucapnya. “yaudah… minggu depan perbaikin oke” aku memakai helmku. “saya pulang dulu ya” aku mengendarai motorku menjauhi tempat les itu. Dari spion aku bisa melihat Amanda masuk ke dalam city car nya. Pertemuanku dengan Amanda bermula ketika aku mengisi acara yang diadakan oleh BEM kampusnya. Dia menjadi panitia, LO band yang beranggotakan diantaranya aku sendiri. Berawal dari ngobrol2 Amanda rupanya bermain saksofon juga dan dia ingin belajar dariku. Karena aku mengajar di salah satu sekolah musik yang mentereng di Jakarta, kusuruh saja dia daftar, dan dia pada akhirnya mendaftar untuk menjadi muridku. Sebenarnya Amanda menyenangkan, senang melucu dan mudah akrab. Tetapi kekurangannya ya itu, malas berlatih, entah hari2nya dihabiskan oleh apa selain kuliah. Apakah itu main, pacaran, aku tidak terlalu tahu, karena obrolan antara aku dan Amanda hanya berkisar musik, lokal maupun musik global.

    Aku kembali ke kosanku, kunyalakan laptop hasil tabungan sendiri itu. Sebenarnya aku bukan dari keluarga yang kurang mampu, hanya saja ayahku orangnya disiplin dan tidak memanjakan anaknya. Waktu aku kuliah s1 di bandung dulu, ketika mampu mencari uang sendiri, aku sudah mulai meringankan beban orang tuaku dengan tidak meminta uang jajan. Ketika sebelum aku lulus s1, ayahku meninggal dan wasiat terakhirnya adalah agar aku terus meneruskan sekolah. Kujalani pesan ayahku, dan nyatanya, walaupun hanya dari mengajar dan bermain musik, aku bisa menabung, membayar uang kuliah, dan menyicil motor, walaupun uang untuk kos masih dibantu oleh ibuku. Sedangkan Amanda, bisa dilihat hidupnya amat mudah. Orang tua yang kaya, dan memanjakan anaknya, terlihat dari saksofonnya yang terlihat baru dan kinclong, beda dengan saksofon tua ku yang hasil nabung sendiri itu. Naik mobil kemana, jalan2, pacarnya pun aku kenal, walau hanya sebatas tahu sama tahu saja. Anak orang kaya juga. Kehidupan mereka berbeda jauh denganku. Tampaknya apa2 saja yang mereka inginkan mudah didapat.


    —————————–minggu depan————————————————

    Jam 4 sore. Aku menunggu hujan reda di kosanku. Jam 5 harusnya aku sudah di sekolah musik itu. Tapi karena aku memakai motor, maka aku hanya bisa menunggu. Waktu terus berlalu. Hujan tidak reda. Maghrib sudah tiba, dan aku sudah menelpon ke sekolah musik itu untuk membatalkan les hari ini. Aku tidur2an di kasurku, malas untuk keluar kemana2 lagi. Tiba2 handphoneku berbunyi. Aku melihat layar handphoneku. Ternyata nomor Amanda. “Halo kak….” Amanda mengawali pembicaraan “Eh kamu, ada apa ? udah tau kan lesnya ga jadi ? “ jawabku “Aku ada di depan kosan kakak” lanjutnya “Eh…. Ngapain ? “ aku heran. Amanda memutus telponnya. Aku bergegas keluar dari kamar kosanku, dan kulihat Amanda dengan basah kuyup terguyur air hujan, berdiri di depan gerbang kosanku. Tanpa pikir panjang aku mengambil payung, lari dan membuka pintu gerbang. “Lho kamu kenapa ? kok kehujanan ? mobil kamu mana ? “ tanyaku bertubi2. Amanda hanya diam saja. DIa menggigil menahan dingin, sekilas kulihat matanya memerah dan ada bekas tangisan. Untung saja tidak ada orang yang lihat, jadi Amanda bisa masuk ke kamarku. Karena kamar mandinya ada di dalam kamar, kusuruh Amanda untuk mandi. Tak lupa kuberikan t shirt ku yang ukurannya agak kecil dan celana pendek, juga handuk yang biasa kupakai. Aku agak khawatir sebenarnya. Karena di kosan ini tidak boleh membawa tamu perempuan ke dalam kamar. Aku tidak tahu apa yang bakal terjadi kalau orang2 kosan mengira aku dan Amanda melakukan hal2 yang tidak senonoh. Aku hanya diam menatap pintu kamar mandi. Suara air mengalir dari shower bisa kudengar dengan jelas. Tak berapa lama Amanda keluar, dengan memakai baju yang tadi kusiapkan.

    Dia sedang berusaha mengeringkan rambutnya dengan menggosok2annya dengan handuk. Bisa kulihat matanya masih merah. “Kenapa sih kamu ?” aku memberanikan diri bertanya “Ceritanya panjang kak….” Katanya sembari duduk disampingku, di pinggir ranjang. “kalo ga mau cerita ga usah dipaksa” aku lalu berdiri dan memakai jaket “Saya beli makan ya, kamu diem disini dulu, jangan ikut keluar, soalnya di kosan ini ga boleh ada tamu cewek masuk ke dalam kamar” “ dan jangan ribut, nanti dikirain saya nyelundupin kamu ke dalem” kataku mengingatkan Aku tidak habis pikir. Apa yang ada di pikiran Amanda sehingga dia nekat datang ke kosan guru musiknya. Aku berjalan dengan payung di tengah hujan, menuju tukang nasi goreng untuk memesan 2 porsi, dibawa pulang. Aku kembali ke kamar kosan. Hujan telah reda. Aku membuka kunci kamar, dan menemukan Amanda sedang menerima telpon dengan air mata yang menetes. Aku segera menutup pintu kamar dan menyiapkan makanan. Amanda hanya diam saja, dan dia serta merta menutup telponnya. “Eh… makan dulu…” aku menegurnya Amanda hanya diam. Sejenak kami berdua terdiam beberapa saat. “Kak… ada tisu ?” Amanda akhirnya membuka mulut. Aku segera mengambilkan tisu dari laci meja belajarku.

    Amanda mengusap air matanya dan menarik nafas panjang. “Maaf ya kak aku ngerepotin” Amanda mengambil makanannya dan mulai makan. “Gapapa kok, santai aja” “Ntar kalo bajunya dah kering saya anter kamu pulang ya” jawabku. “Ga usah kak…. Aku mau disini aja” pernyataan Amanda membuatku kaget. “Tapi, saya kan udah bilang, kosan disini ga boleh nerima tamu cewek sebenernya “ Aku sengaja mempertegas kata2ku. “Aku gak akan ribut kak. Janji” jawabnya Aku hanya menghela nafas sambil ogah2an menyantap nasi gorengku. Apa sih maunya dia, begitu pikirku. “Kalo mau minum ambil tuh gelasnya di rak di deket pintu kamar mandi” ucapku setelah Amanda menyelesaikan makanannya. Amanda menurut dan mengambil gelas, dan menuangkan air dari dalam dispenser. Aku tidak menghabiskan makananku, dan menyalakan laptopku. Jujur saja aku bingung bagaimana harus menghadapi Amanda. Aku jarang pacaran, ketika kuliah aku malah tidak sempat pacaran. Sibuk oleh kuliah dan musik. Apalagi sekarang, kuliah, musik, ngajar. Itulah yang menyebabkanku agak canggung hanya berdua di kamar dengan seorang perempuan. “Kalau mau baca2 majalah itu ada di rak di atas kasur” Aku berkata seperti itu karena Amanda terlihat hanya duduk di tepi ranjang dan memandang lantai dengan tatapan kosong Tapi Amanda seakan tidak menggubris ucapanku.


    Dia masih melamun “Amanda. Kenapa sih ?” Aku makin penasaran. Amanda tampak kaget mendengar pertanyaanku. “Hmmm…. Aku heran kak… apa sih yang dimauin sama laki2” dia membuka dialog “Kenapa gitu ?” aku turun dari kursi dan duduk di karpet. Amanda pun turun dari pinggir ranjang dan duduk di hadapanku. “Tadi aku rencananya bolos les kak….” jawab Amanda “Terus ?” “Aku jalan2 sama pacarku tadi. Pas jam 5, jam harusnya aku les, aku di dalem mobil pacarku, dia lagi nyetir, rencananya mau jalan cari makan terus nonton” Amanda melanjutkan ceritanya. “Entah kenapa handphone dia ditaruh di dashboard. Aku pinjem, mau main game yang ada di hapenya. Dia ngebolehin, tapi entah kenapa aku tiba2 pingin buka inbox smsnya” Halah. Pasti cowoknya selingkuh, begitu pikirku dalam hati. “Aku ngeliat sms2 mesra kak. Gak cuman satu tapi beberapa cewek” Buset. Pikirku. Jagoan banget tuh cowok. “Aku kurang apa sama dia coba ? bela2in bolos les, bela2in dia, selalu aku temenin, kok dia begitu sama aku ?” dia mulai menangis lagi. “Jijik liat sms2 itu, sayang2an segala macem orang pacaran aja” Aku mengambilkan Amanda tisu lagi karena airmatanya mengalir deras. “Terus gimana ?” aku memintanya melanjutkan ceritanya. “Aku marah kak. Tapi dia cuman diem aja ga ngomong apa2. Akhirnya di lampu merah aku keluar dari mobil” “Kan ujan” jawabku sedikit tidak antusias. Entah mengapa kasus ini sangat klasik pada orang2 yang pacaran. Tapi tampaknya Amanda sangat terpukul oleh kejadian tersebut. “Biarin aja kak. Aku jalan, ngejauh dari mobil, aku bisa denger sih dia nglakson terus….. tapi setelah jauh dari mobilnya, aku bingung mau kemana.

    Tapi aku inget kalo tempat tadi deket sama kosan kakak. Makanya aku kesini” Memang dulu Amanda pernah kesini diantar oleh pacarnya, mengambil partitur lagu. “Terus ? kok kamu malah kesini ? ga pulang aja ?” tanyaku sambil berusaha meyakinkan dia agar pulang. “Males nanti ditanyain sama orang tua…. kemana si pacar, kok pulang sendiri. Ribet “ jawabnya “Lah kalo dicariin gimana ?” aku makin bingung “Aku udah bilang sama orang tua aku… mau tidur di rumah temen” “Tenang aja, mereka percaya kok…..” Aduh. Entah mengapa menurutku Amanda berlebihan dalam menghadapi masalah ini. Kenapa gak putusin aja cowok itu, cari taksi, pulang, tidur, besok lupa. Tapi dia malah repot2 pergi ke kosanku. “Terus kamu mau ngapain disini ?” tanyaku dengan malas “Aku mau nenangin diri dulu kak…..” Eh. Bukannya lebih enak di rumah ? disitu kan bisa nangis bombay di depan orang tua. Dijamin bakal ditenangin, abis nangis besoknya lega deh.

    Aku bingung melihat kerapuhannya menghadapi masalah ini. “yaudah lah terserah” kataku “tapi inget, jangan ribut, jangan keluar kamar, besok pagi saya anterin ke rumah” “Iya kak” jawabnya… Jam2 berikutnya diisi dengan obrolan2 yang biasa kami lakukan, soal musik, teknik bermain saksofon. Tak lupa aku menyetel musik keras2 dari laptop dan menyalakan tv agar suara kami tidak terdengar. Tanpa terasa sudah jam 11 malam “Aku ngantuk kak….” Kata amanda “Hmm…. kamu tidur di atas aja, saya biar tidur di karpet” jawabku sekenanya. “Enggak kak… aku kan tamu. Aku aja yang tidur di karpet” malah enak di gw. Aku pikir. Aku mengiyakannya dan menggelar selimut cadangan di karpet, untuk alas tidur agar agak empuk, dan memberinya selimut tipis serta bantal yang berlebih di ranjang. Aku mematikan lampu, dan juga naik ke ranjang, bersiap untuk tidur. “Jangan dimimpiin kejadian yang tadi ya..” kataku mengingatkan “Iya kak….” Sepi. Aku hanya menatap langit2 sambil memikirkan caranya besok pagi keluar tanpa ketahuan yang jaga kos. Kebetulan aja tadi hujan besar sehingga penjaga kos tidak memperhatikan pintu gerbang. Aku agak kesal dengan sikap Amanda. Sudah malas latihan, dan tidak berpikir panjang. Sebenernya muncul rasa kasihan yang besar dalam diriku. Dia belum dewasa, belum bisa mengambil keputusan dengan matang, dan akibatnya seperti ini.


    Ada di kos2an guru musiknya, dan tidur di lantai. Yasudahlah. Mungkin Amanda butuh teman malam ini, begitu pikirku. Entah kenapa aku tidak bisa tidur malam ini, harus kuakui kehadiran Amanda malam ini merusak pikiranku. Bukan jadi buruk, tetapi pikiranku menjadi kotor. Aku pernah melakukan seks, sekali2nya waktu baru kuliah dulu. Pengalaman itulah yang membuatku sedikit membayang2kan bagaimana kalau aku bermain cinta dengan Amanda. Amanda memang cantik, kulitnya putih dan mukanya manis. Dan fakta2 itulah yang membuat pikiranku menjadi kotor. Coba kalau dia laki2. pasti aku santai2 saja. Lama aku tidak bisa tidur. Aku sengaja menghadap ke tembok agar tidak melihat Amanda. Tiba2.. Jleg. Aku merasa ranjangku dinaiki orang. Aku kaget, sedikit terkesiap tapi aku berhasil mehanannya. Rupanya Amanda menaiki ranjangku. “Kak… aku tidur sama kakak ya……” katanya dengan nada merajuk. Damn Aku tidak bisa menolak karena dia sudah naik ke atas ranjang. “Ehh… ni kalau mau pake selimut. Aku memberikan bagian selimutku pada Amanda. Dia tampak agak malu, dan segera mengambil bagian selimutnya, dan tidur membelakangiku. Sial. Apa2an ini. Kenapa dia naik ? apa karena kedinginan ? atau keras ? atau kenapa ? Aku merasakan gerakan di sebelahku. “Kak… maaf… aku sebenernya masih pengen ngobrol” “gapapa kan ?” Aku membalik badanku dan mendapati bahwa jarak mukaku dan muka Amanda tidak lebih dari 2 jengkal. Matanya yang memerah menatapku penuh harap. “Kamu ya… Dengerin. Kenapa sih mesti gini ? kamu sekarang ada di kamar cowok, tidur bareng satu kasur.

    Ga pantes tau. Apa saya tidur di bawah aja ya” Aku berusaha bangkit. “Ini yang aku suka dari kakak…” tiba2 Amanda berkata seperti itu. “Eh……..” Aku heran dan mematung sejenak “Kakak orangnya tegas…” “gak kayak dia…. egois… udha gitu ga pernah bisa tegas dan ga punya pilihan” “Manda… tapi” Kata2ku terhenti ketika tangannya menyentuh pipiku lembut. “Aku suka sama kakak” pengakuannya membuatku terhenyak. Apakah benar ? apa Amanda Cuma terbawa perasaan akibat baru mengalami kekecewaan dalam berpacaran ? Aku mematung. Terdiam. Dalam hati aku mengakui bahwa sosok Amanda yang manis membuatku tertarik. Tetapi selama ini aku selalu me-ignore perasaan itu karena 1, dia sudah punya pacar, dan 2, aku tidak ada waktu untuk perempuan ditengah kesibukan tesis, musik dan ngajar. “Kak” tangannya terus mengelus pipiku. Aku pun luluh. Tiba2 kami berdua saling memajukan wajah kami masing2. kami menutup mata dan bibir kami pun bersentuhan. Kami berciuman dengan pelan dan lembut. Amanda terus maju ke dalam pelukanku. Aku meraih pinggangnya, dan menggenggam tangan satunya. Telapak kaki kami saling bersentuhan dan saling bertautan.di dalam selimut itu. kami berciuman dengan hangat. Kami melupakan batas antara guru dan murid. Walaupun umur kami tidak berbeda jauh, hanya enam tahun, namun rasanya ini seperti affair yang aneh antara guru dan murid. Walaupun guru dan muridnya hanya di sekolah musik saja.

    Kami berciuman sangat lama. Entah kenapa kami berdua tidak berciuman dengan nafsu dan tergesa2. Tangan kiriku yang menyentuh pinggang Amanda, tiba2 mulai nakal. Tanganku masuk ke dalam t shirt yang dia pakai. Menyentuh kulit halusnya. Amanda tidak berontak. Dia malah terus menciumiku. Amanda pun tidak protes ketika tanganku masuk kedalam celana pendeknya dan memegang pantatnya. Damn. Rupanya dia tidak memakai celana dalam dan BH. Aku melepaskan ciumanku, dan mulai menciumi telinga dan lehernya. “Ahh… Kak… ‘ Amanda tampak menikmati perbuatanku. Tanganku terus bermain mencoba membuka celana pendeknya. Amanda tidak berontak, kakinya malah beringsut membantuku melepas celana pendek itu. Pada akhirnya aku melempar celana itu ke lantai. Aku mulai menyentuh pahanya yang sangat mulus. Aku memeluknya erat, menempelkan perutnya di perutku. “Kak….. “ Amanda memanggilku “Kenapa ?” Aku menghentikan ciumanku di leher “Kalau mau itu’… pelan2 ya…. aku belum pernah…” jawabnya pelan dengan nada pasrah dan tatapan penuh harap. Apa. Masih perawan ? aku kaget. Kupikir setidaknya dia pernah tidur dengan pacarnya. Pantas saja dia tidak bisa menyikapi kelakuan pacarnya dengan benar, pengalamannya sangatlah minim. Aku terdiam. Mematung. Tidak dapat berpikir dengan jernih. “Amanda… kalau kamu gak mau, jangan….” aku mundur “Gak apa2 kak. Kalau sama kakak aku mau..” Amanda meraih tanganku. “Kamu belum pernah…. jangan dipaksa kalau gak mau….” aku berusaha berpikir jernih. Amanda terdiam, tetapi dia malah masuk ke pelukanku kembali. “Aku mau….” jawabnya pelan “Aku Cuma minta kakak perlakukan aku dengan lembut” “Tapi” aku masih bertahan “Kak…. aku mau kasih ke kakak malem ini” “itu karena aku suka sama kakak” “dari pertama ketemu, tapi kakak tampaknya cuek sama aku…. tapi aku makin suka karena tau kakak orangnya tegas, dewasa, “ “Amanda, itu cuman perasaan pelarian aja…” jawabku Amanda hanya diam. Tetapi dia menjawab dengan semakin masuk ke dalam pelukanku. Dia memelukku dengan erat, dan tidak mau melepasku. “Aku mau ngelakuinnya cuman sama kakak” amanda tetap gigih. Kami berpandangan sangat lama. Hingga akhirnya aku menciumnya kembali. Pertahanan akal sehatku runtuh. Tanganku terus melingkari pinggangnya yang ramping itu.


    Amanda perlahan2 bergerak menindih tubuhku. Badannya naik ke atas badanku. Tangannya mencoba membuka t shirt ku tapi tampaknya dia agak canggung melakukannya. Aku melepaskan tanganku dari pinggangnya dan membantunya membuka atasanku. Setelah itu aku berusaha bangkit dan duduk. Amanda memegang bahuku dan mencoba maju menciumku. Aku menahannya dan memegang kedua tangannya. Aku menatap matanya lekat2. amanda menatapku malu2. Aku sedikit tegang. Malam ini kedua kalinya aku berhubungan seks. Dan ini yang pertama bagi Amanda. Jantungku berdetak hebat. Aku menggenggam ujung t shirt yang dia pakai. Pelan2 kutarik keatas. Amanda menurut dengan mengangkat tangannya. Amanda sudah telanjang bulat di pangkuanku. Kedua tangannya disilangkan, menutupi buah dadanya yang kecil. Dia sedikit menunduk dan tampak sangat malu. Pasti ini pertama kalinya dia telanjang bulat di depan laki2. Aku memegang dagunya dan mengangkat wajahnya. Tak berapa lama kucium bibirnya lembut. Aku menggenggam kedua tangannya dan mulai menciumi lehernya, terus sampai ke buah dadanya yang kecil Aku menciumi putingnya. Kurasakan badannya agak gemetar, entah karena geli atau agak takut. “Uhh….. Kak… geli…..” Amanda mendesah kecil. Aku berbisik kepadanya “Jangan terlalu berisik ya… nanti bisa gawat kalau ketahuan penjaga kos…” Amanda mengangguk pelan. Aku melanjutkan menciumi buah dadanya. Sempat kulihat Amanda menggigit bibirnya. Menahan agar dia tidak ribut. “Ngggh…. mmmhhh…” Amanda terus mendesah. Aduh, bagaimana nanti ketika kami sampai ke inti permainan ?. Aku menyuruh amanda untuk turun dari pangkuanku. Aku segera melepaskan celanaku. Amanda nampak agak kaget ketika melihat penisku. Ini pertama kalinya juga dia melihat penis lelaki langsung. Amanda duduk di sampingku. “Amanda, kalau kamu emang ga siap, mendingan gak usah….” Aku menatap wajahnya yang tampak malu bersemu merah, “ Ga apa2 kak…. udah sampe sini….” dia tersenyum kecil walau aku bisa merasakan bahwa dia merasa gugup dan deg2an. Aku memegang lembut tangannya dan mencium keningnya. Lalu aku menariknya pelan agar kembali duduk di pangkuanku. Amanda duduk membelakangiku. Punggungnya sungguh mulus dan bersih. Aku mulai menciumi bahunya, terus sampai keleher. Kupeluk erat pinggangnya dan bisa kurasakan tangan Amanda memeluk erat leherku. Lama kuciumi bagian belakang leher dan punggungnya. Tak tahan lagi, pelan2 kubimbing Amanda untuk berbaring di kasur. Aku memegang lututnya dan kulebarkan pahanya. Aku menindih badannya. Tangan Amanda menahan bahuku.

    Aku sejenak mematung memandangi Amanda. Patutkah kurenggut keperawanan perempuan manis ini ? Haruskah dia melakukannya denganku ? Amanda balik menatapku dan berkata “Kak….. pelan2 ya… aku tau pasti sakit pada awalnya” “Kalau kamu gak mau, bisa kita hentiin sekarang kok….. “ aku menjawabnya. Amanda menggeleng pelan. “Aku siap kak………..” Kepala penisku menyentuh bibir vaginanya yang telah basah. Pelan2 kugesekkan kepala penisku di bibir vaginanya. Amanda mengejang2 geli. Aku memperbaiki posisi dengan menggenggam tangannya. Kurasakan pelan, penisku memasuki bibir vaginanya. Sempit sekali. Aku berkonsentrasi penuh memasuki vaginanya. “Nggggh…….Ahhh….. “ Amanda menahan sakit. Bisa kulihat dia menggigit bibirnya dan matanya sedikit berkaca2. “Uhhhh…..” dia menarik napas lega ketika penisku masuk penuh kedalam vaginanya. Aku mulai menggerakkan penisku maju mundur dengan pelan. Amanda tampak menutup matanya, dan meringis seperti menahan sakit. Aku mencabut penisku. Kulihat penisku berlumur darah perawan Amanda. “Sakit? Kalau kamu ga tahan sakitnya ga usah dilanjutin…” Aku khawatir “Gapapa kak…..” Amanda tersenyum dengan mata agak berkaca2. Aku menarik nafas panjang, kuputuskan untuk tidak merubah2 posisi bercinta kami, terlalu dini untuk kami berdua. Ditambah lagi pengalaman kami berdua sangat minim. Aku kembali memasukkan penisku ke lubang vaginanya. Sudah lebih mudah, walau masih sempit. Kurasakan dinding vaginanya yang hangat mengapit penisku erat. “Mmmhhhh….kak.. “ Amanda mendesah pelan, dia sudah tidak meringis atau menggigit bibir lagi seperti sekarang. Aku terus memaju mundurkan penisku dengan pelan namun temponya stabil. “Uhhh…..” Amanda tiba2 mencengkram erat bahuku. Seakan ingin mencakarnya. “Mmmmhhh” Kaki Amanda mencengkram erat pinggangku. Aku tahu dia akan orgasme. Terlalu cepat mungkin. Tetapi wajar. Karena ini pengalaman pertama bagi Amanda. Dia belum tahu bagaimana mengatur tempo, merubah posisi, ditambah lagi malam ini semuanya aku yang mengendalikan.

    Amanda terus bersuara kecil mengikuti tempo goyanganku. “Nggg… mmmmhh….” Tiba2 aku menghentikan gerakanku. Aku tak ingin aku bablas keluar di dalam. Kaki amanda kuat mencengkram pinggangku. Malam ini adalah pengalaman pertamanya. Wajar jika dia tampak tegang atau gugup. Aku tak mau jika ketegangannya mengakibatkan kecelakaan yang tidak diinginkan. “ah…. kenapa kak ?” tanyanya polos dengan nafas tidak teratur “Enggak… tadi kamu ngejepit pingganggku terlalu keras… aku takut kalau nanti aku keluar di dalem…” jawabku. “oh…. “amanda “kamu santai ya sayang….” aku mengelus rambutnya lembut dan dia hanya mengangguk pelan. Pelan2 aku mengisyaratkan agar Amanda tidur tengkurap. Dari belakang aku memposisikan kepala penisku tepat di lubang vaginanya. Pelan2 aku masukkan kembali. “hmmhhh… aaahhhh…” Amanda kembali mendesah ketika kumasukkan penisku. Aku memeluk pinggangnya dan membimbingnya naik. Kami bercinta dalam posisi doggy style. Tangan Amanda bertumpu pada kasur. Aku menggerakkan penisku maju mundur sembari memegang erat pinggangnya. “Uuuuuh…. Ahhh….. “ Amanda tidak bisa menahan lagi suaranya. Entah karena kesakitan atau keenakan. Tapi kalaupun kesakitan, dia tidak berontak. Amanda terus mengerang. Entah berapa lama kami melakukannya. “Kak…. aku… ahhh” Aku tau Amanda akan segera orgasme.


    Tapi aku tidak mencebut penisku. Aku malah makin bernafsu menggerakkannya. Tumpuan tangannya semakin lemas. Aku secara refleks malah menarik tangannya kebelakang agar posisi tubuhnya tetap stabil. Aku merasakan tubuhnya menegang dan vaginanya menjepit erat penisku. “Aaaaah….. aaaahh….. nggghh….” Amanda mengerang tanpa mempedulikan keadaan kamar kosku yang mungkin saja suara malam itu bisa bocor ke kamar sebelah. “Ngggghh… aaaaaaaaaah”. Tak berapa lama aku langsung mencabut penisku dan spermaku lalu muncrat berantakan di luar vaginanya. Amanda langsung dengan lunglai menjatuhkan diri ke kasur. Aku pun merebahkan diri di sebelahnya. Kami berpandangan dengan cukup lama dan berpelukan sampai kami tertidur. Kini, kami bukan murid dan guru lagi. Tapi lebih dari sekedar itu. Kami sering menghabiskan waktu bersama di luar les, karena kami sekarang menjadi sepasang kekasih. Kejadian malam itu, tidak pernah terulang lagi sampai sekarang. Dan kami tidak pernah mengungkitnya lagi. Biarkan malam itu ada untuk dikenang saja dalam hati kami masing2.





  • Foto Bugil Remaja seksi menaikkan rok kotak-kotak untuk mengekspos vaginanya yang dicukur bersih

    Foto Bugil Remaja seksi menaikkan rok kotak-kotak untuk mengekspos vaginanya yang dicukur bersih


    2046 views

    Duniabola99.com – foto cewek yang duduk diatas kursi gantung purih mengangkat gaunnya menampilkan memeknya yang tanpa bulu dan merah merakah dan juga menampilkan toketnya yang padat dan bulat.

  • Video Bokep Ryoko Murakami berjalan sendirian dikegelapan dan sange

    Video Bokep Ryoko Murakami berjalan sendirian dikegelapan dan sange


    1800 views

    Cerita Dewasa

  • Video bokep Eri Hosaka mengocok kontol pacarya

    Video bokep Eri Hosaka mengocok kontol pacarya


    2576 views

    Indogol

  • Video Bokep Eropa tanya saya apapun bersama India Summer

    Video Bokep Eropa tanya saya apapun bersama India Summer


    1711 views

  • Video Bokep Anju Akane hisap kontol setelah siap mandi

    Video Bokep Anju Akane hisap kontol setelah siap mandi


    1786 views

  • Kisah Memek Terlalu Nikmat Buat Di Lupakan

    Kisah Memek Terlalu Nikmat Buat Di Lupakan


    3096 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Terlalu Nikmat Buat Di Lupakan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2018.

    Duniabola99.com – Cerita ini merupakan pengalaman pribadi yang sangat berkesan sekali bagi saya. Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu. Awalnya bermula pada pertengahan masa-masa kuliah saya di sebuah Perguruan Tinggi ternama di Jakarta. Bukan apa, selama ini entah kenapa selalu timbul rasa penasaran dalam diri saya untuk ingin mengungkapkan semua yang pernah terjadi pada diri saya. Agen Sbobet Terpercaya


    Secara kebetulan saya bertemu dengan seorang teman sekerja dan menyarankan untuk menceritakan kembali pengalaman saya ini. Terus terang saya baru tahu ada site semacam ini di Internet.

    Saya sangat tertarik dan ingin membagi cerita pada seluruh pembaca. Tentang kenyataan yang ada dan mungkin sering terjadi disekeliling kita. Kelebihan dan kekurangan dari isi cerita ini adalah menurut yang saya alami. Terserah apapun tanggapan dari para pembaca. Dan ucapan terima kasih saya kepada 17tahun bila cerita sederhana ini dimuat. Sebutlah nama saya Fandy tetapi teman-teman biasa memanggil saya Andy saja.

    Saya mengenal sex bisa dikatakan belum terlalu lama juga. Baru mulai semester 3 semasa duduk dibangku kuliah dulu (saat itu usia saya baru 20 tahun). Kali pertama keperjakaan saya terenggut oleh Mbak Dewi (salah seorang karyawati XX di kampus yang sempat menjadi kekasih saya selama kurang lebih 2 tahun). Semenjak itu sex bagi saya seolah sudah menjadi salah satu kebutuhan utama sehari-hari. Saya seolah terjebak dengan keindahan fantasi kenikmatan surgawi yang Mbak Dewi berikan dan ajarkan kepada saya.

    Hubungan saya dengan Mbak Dewi bisa dibilang lumayan lama juga, dan malahan sampai beberapa kali membuahkan kehamilan. Meski begitu Mbak Dewi selalu saja menggugurkannya. Hal ini terjadi berulang sampai lima kali. Gila memang, tetapi entah kenapa Mbak Dewi justru sangat menikmati hasil perbuatan saya selama hampir kurang lebih 2 tahun hubungan asmara kami itu berlangsung. Saya tidak tahu apakah itu termasuk suatu penyimpangan perilaku atau bukan. Yang jelas setiap kali terjadi kehamilan dengan bangga ia memberitahukannya kepada saya dan mengatakan bahwa saya adalah pria paling hebat yang pernah dikenalnya.

    Bagi saya sendiripun Mbak Dewi adalah segala-galanya. Meski secara fisik ia lebih tua hampir 5 tahun dibanding usiaku, namun itu tidak menjadi beban dan halangan bagi saya untuk mengasihi dan menyayanginya sebagai layaknya seorang kekasih. Kuakui saya bukanlah pria pertama dalam kehidupan cintanya, tetapi itu bukan masalah karena saya sangat mencintainya. Memang meski secara resmi kami belum menikah namun untuk masalah sex kami sudah melakukannya sebulan semenjak pertama kali saling berkenalan. Bercinta dengannya seakan tak pernah bosan.


    Sex menurutnya adalah suatu keindahan yang setiap saat harus bisa dinikmati. Ibarat nasi, 2 atau 3 hari saja rutinitas intim itu tertunda pasti keesokan harinya Mbak Dewi langsung uring-uringan tanpa alasan yang jelas. Kalau sudah demikian hanya ada satu obat paling manjur untuk mengatasinya. Meredamnya dengan buaian-buaian kenikmatan surgawi. Menurutnya saya adalah pria yang paling berharga dan paling menggairahkan dalam hidupnya. Saat itu sudah begitu besar keyakinan dan perasaan cinta saya terhadapnya dan kukira begitu pula sebaliknya. Dan tak pernah terlintas sekalipun di benak saya hubungan indah ini akan berakhir begitu saja.

    Sampai suatu ketika, kebetulan saya ada suatu keperluan mendadak yang sangat penting dan harus ke Bandung selama hampir 2 minggu. Mbak Dewi melepas kepergianku dengan berat hati. Ia tak akan sanggup bila terlalu lama berpisah denganku. Saya sendiri sangat memaklumi perasaannya. Bagaimanapun selama ini tiada hari tanpa kami lewati bersama-sama. Saya ingin mengajaknya turut serta namun itu berarti ia harus bolos kerja. Aku tak menginginkan itu jika ia sampai kena teguran lagipula saat itu saya tak meragukan kesetiaannya.

    Namun kenyataannya tanpa pernah kuduga sama sekali Mbak Dewi melakukan kesalahan besar dan membuat geger karena tertangkap basah sedang melakukan hubungan intim dengan salah seorang dosen senior. Hanya sehari sebelum kedatanganku pulang. Fatalnya mereka melakukannya justru disalah satu ruang kantor ketika pegawai yang lain sedang mengikuti rapat rutin mingguan. Memalukannya lagi kejadian tersebut sempat menjadi tontonan gratis beberapa orang mahasiswa yang kebetulan mengetahui kejadian mesum tersebut.

    Terus terang saya sangat kecewa, malu dan sakit hati dengan perbuatannya tersebut. Saya benar-benar tidak menyangka Mbak Dewi tega menghianati saya dan berselingkuh dengan orang lain. Saya merasa benar-benar telah tertipu dengan perasaan saya sendiri. Padahal saya sangat menyayangi Mbak Dewi sebagaimana layaknya seorang kekasih bahkan calon istri. Saya tidak pernah menghianati cinta saya kepadanya, karenanya ini benar-benar sangat menusuk perasaan. Akhirnya karena terlanjur malu mereka berdua menikah hanya kurang dari 1 minggu semenjak kejadian memalukan tersebut. Mbak Dewi setengah mati berusaha meminta maaf kepadaku atas segala perbuatannya. Dia mengaku khilaf dan meminta pengertianku.


    Meski dengan berat hati apapun alasannya saya berusaha memaafkan dan mengikhlaskan semuanya. Saya berusaha untuk tak menemuinya lagi. Hal ini terasa terlalu sangat menyakitkan. Namun anehnya, hanya 2 hari menjelang pernikahannya entah kenapa aku merasa begitu cemburu dan ingin sekali berjumpa dengannya. Seolah tahu akan perasaan dan keinginanku, Mbak Dewi ternyata memang telah menunggu kedatanganku. Tidak perlu saya ceritakan detilnya, yang jelas saat itu kembali terulang kemesraan yang biasa kami lakukan sebelum kejadian tak mengenakkan tersebut. Bahkan saking rindunya saya sampai menyebadaninya berulang-ulang kali tanpa henti selama beberapa jam. Apalagi bila melihat kemolekan dan kemulusan kulit tubuhnya yang tergeletak pasrah telanjang bulat diatas ranjang begitu mempesona penglihatanku. Membuat gairah birahiku terus bergelora seakan tak pernah padam.

    Kenikmatan demi kenikmatan kami raih dan entah sudah berapa kali kami berdua saling menyemburkan cairan kenikmatan. Rintihan dan erangan kepuasan berulang kali terdengar lembut dari mulut mungilnya yang indah. Kedua bibir merahnya selalu digigitnya gemas setiap kali kuberhasil memberinya seteguk demi seteguk anggur kenikmatan. Seakan pengantin baru hampir sepanjang siang sampai sore kami berdua menikmati indahnya surga dunia meskipun hanya sesaat itu saja. Kusadari sepenuhnya bahwa kemungkinan ini adalah terakhir kalinya kami dapat tidur bersama. Satu yang tak bisa kulupakan hingga detik ini dan sampai kapanpun juga, hasil perbuatan kami tersebut ternyata kembali membuahkan kehamilan. Hanya saja kali ini Mbak Dewi sama sekali tidak menggugurkannya sebagai bukti rasa kasihnya kepadaku.

    Beruntung suaminya tidak pernah curiga dengan kehadiran anak laki-laki pertama mereka yang mukanya sangat mirip sekali denganku. Saat ini usianya hampir menginjak 4,5 tahun. Hampir 3 minggu kemudian setelah pernikahan mereka kami mulai jarang bertemu apalagi bertatap muka. Di kampus pun Mbak Dewi seakan berusaha menghindar bila melihat kedatanganku. Aku berusaha mengerti atas semua sikapnya karena bagaimanapun juga ia sekarang telah menjadi milik orang lain. Aib yang ia alami dulu seolah menjadi trauma yang memalukan baginya. Hari-hari yang biasanya selalu indah ceria seakan berubah dan berbalik 180 derajat. Saya sering melamun dan dilanda rasa cemburu yang berlebihan. Ingin marah tetapi entah kepada siapa.

    Pada dasarnya saya bukanlah orang pendendam, sehingga sedikitpun tidak ada keinginanku untuk membalas semua perbuatannya. Hanya saja rutinitas sex yang biasanya saya lakukan hampir setiap hari bersama Mbak Dewi seakan terhenti total. Hal ini ternyata sangat mengganggu pikiran dan baru saya sadari setelah sekitar 3 minggu kebiasaan rutin tersebut terhenti. Bagaimanapun saya adalah laki-laki normal yang sebelumnya sudah terbiasa melakukan rutinitas sexual. Saya kira pembaca pasti mengerti apa yang saya maksudkan.


    Itulah kenyataannya, pada mulanya saya sering merasa pusing tanpa sebab, sering sampai tidak bisa tidur dan yang paling menyiksa bila alat kelelakian saya hampir setiap saat sering tegang sendiri. Kalo sudah begitu bisa sehari semalam saya tidak bisa tidur sama sekali. Saya sendiri bukanlah pria yang senang bermasturbasi atau onani. Sejak dulu bisa dikatakan hanya sekali atau dua kali saja saya melakukannya sebelum mengenal Mbak Dewi. Setelah itu paling sering justru Mbak Dewi sendiri yang melakukannya bila ia sudah tak sanggup lagi melayaniku atau kalau kebetulan dia sedang kepingin melakukan oral sex.

    Aku hanya tersenyum geli dan mengiyakan permintaannya yang sedikit diluar kebiasaan. Karena terus terang saya lebih senang mengeluarkan air mani saya didalam liang vaginanya. Mungkin karena saat itu saya merasa hanya Mbak Dewi saja satu-satunya wanita didalam hidup ini yang paling kucintai, saya mengira hanya Mbak Dewi sajalah yang memiliki (maaf) liang vagina paling nikmat di dunia. Lucu memang. Dan setiap kali bahkan sampai kapanpun saya akan selalu teringat atas segala keindahan dan pesona sexual yang dimilikinya.

    Bercinta dan bersetubuh dengannya membuatku benar-benar merasa sangat berharga dilahirkan sebagai seorang laki-laki. Saya merasa bangga dan bahagia bisa melihatnya merintih merasakan kenikmatan yang kuberikan dan membuatnya orgasme hingga berkali-kali. Mbak Dewi sangat menyukai perlakuanku setiap kali aku memuasinya. Mungkin saja dia termasuk golongan wanita yang hiperaktif, karena apapun bentuk kenikmatan yang sedang dirasakannya ketika orgasme selalu diekspresikan seketika itu juga. Menjerit, memekik, menggeliat bahkan kadang sampai menendang-nendang. Bila sedang mencapai puncak Mbak Dewi seakan seperti terkencing-kencing dan begitu hebat tubuhnya menggeliat sambil menyemprotkan cairan kemaluannya.

    Terkadang saya nggak pernah habis pikir bila Mbak Dewi sedang berada di puncak gejolak birahinya. Bila sedang orgasme cairan yang disemburkannya relatif sangat banyak untuk ukuran wanita seperti dia. Mungkin jauh lebih banyak dibanding semburan air mani pria manapun juga. Dan uniknya Mbak Dewi sanggup melakukannya berkali-kali. Bila sedang terangsang paling tidak saya harus mengulang menyetubuhinya maksimal sebanyak 7-8 kali dalam setiap permainan. Mbak Dewi selalu memuntahkan cairan orgasmenya sampai menyembur keluar dari liang vaginanya. Persis seperti air mancur kecil. Waktu itu saya tidak tahu apa setiap wanita memang begitu adanya bila sedang orgasme. Bila sudah demikian dengan sabar terpaksa saya harus mencabut keluar batang penis saya dari jepitan liang vaginanya agar cairan kewanitaannya bisa tumpah keluar. Kalau tidak, rasanya seperti sedang berada di dalam kolam renang air panas.

    Dengan manja Mbak Dewi mencium bibir saya mesra lalu segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan kemaluan dan selangkangannya yang basah. “Mmm ..cupp .. kau hebat sekali Andy .. mm ..sebentar sayang .. aku ke kamar mandi dulu yaa .. cupp ..”, bisiknya penuh kemesraan setelah orgasme pertamanya selesai. Ia tertawa kecil melihat alat kelelakianku yang basah berlendir terkena semburannya. Sementara diatas sprei juga tampak mulai basah tersiram cairan orgasmenya yang luar biasa banyaknya. “Oooh .. kau luar biasa sekali Dewi .. benar-benar membuatku terangsang ..”, ujarku takjub. “O yaa .. mm ..sabar sayang .. tunggu saja giliranmu ..mm ..cupp .. aku juga menginginkan semburanmu Andy ..hh .. aku ingin benih kita benar-benar menyatu sayang ..mm ..”, bisiknya genit. Dua menit kemudian ia kembali lagi keatas ranjang dan menyuruhku langsung menyetubuhinya seperti semula. Demikian berulang-ulang saya selalu melakukannya sampai sebanyak 4-5 kali dan begitu pula ia selalu membersihkan diri ke kamar mandi setiap kali selesai orgasme. Selebihnya biasanya Mbak Dewi hanya bisa terbaring lemas kelelahan diatas kasur.


    Ia memang sangat sensitif dan mudah sekali orgasme. Setiap kali alat vitalku menekan kedalam dan merangsang dinding vaginanya, paling tidak selama kurang lebih 2-3 menit Mbak Dewi sudah mencapai klimak dan cairan orgasmenya langsung menyemprot keluar mengguyur batang kelelakianku. Karena itu, setiap kali menyetubuhinya harus saya lakukan secara perlahan-lahan. Jangan sampai penis saya menggesek liang vaginanya terlalu cepat.

    Waktu sudah menjelang sore ketika ia kembali mencapai klimak, .. kucabut keluar alat kejantananku yang liat dan panjang dari dalam jepitan liang vaginanya. Mbak Dewi sontak menggeliat dan mengejan sambil mengangkat pinggulnya keatas. Aku segera bergeser sedikit ke sisi kanan tubuhnya. Dan .. Pyuurr .. untuk kelima kalinya cairan orgasmenya menyemprot keluar dari sela-sela celah vaginanya membasahi selangkangannya sendiri dan sebagian sprei tempat tidur. “Fuuhh .. kau keluar lagi Dewi .. nikmat ya sayang ..”. “Aaahh ..Andy ..nngghh ..uuwwhh ..oohh ..”, pekiknya keras setengah tertahan sebelum akhirnya pinggulnya terhempas kembali keatas ranjang.. Sejenak kuusap seluruh batang kejantananku yang basah kuyub dengan selimut, lalu dengan bernafsu kuarahkan kembali kepala penisku yang semakin mengkilat ke liang vagina Mbak Dewi yang mulai menutup rapat lagi.

    “Aaww ..uuhh .. Andy ..”, rintihnya nikmat sambil memelukku lagi. Aku kembali mengayuh naik turun menggoyang tubuhnya. Memberikannya kenikmatan. Mbak Dewi hanya menatapku pasrah melihatku kembali menyetubuhinya seakan ingin membuat dirinya orgasme berulang-ulang kali tanpa henti. ” Su ..sudah Andy .. a ..aku lemas sekali .. aku bisa keluar lagi ..oohh .. ja ..jangan .. jangan sekarang Andy .. ooww .. ooww ..uuhh .. yaahh .. “, rintihnya lemas menahan nikmat ketika hanya dalam 2 menit cairan orgasmenya yang panas kembali menyembur dan seolah mendorong kepala penisku keluar.

    Untuk kesekian kali kembali kucabut batang kelelakianku dari jepitan rapat liang vaginanya. Dan .. pyuur .. cairan orgasme Mbak Dewi langsung tumpah keluar membasahi bibir kemaluan dan selangkangannya lagi. Sebagian besar langsung meresap kedalam sprei tempat tidurnya yang semakin basah lembab berair. “Wooww .. kau luar biasa sekali Dewi .. mm .. kau cepat sekali keluar sayang ..”, ujarku takjub. “Nngg ..hh ..su ..sudah Andy .. aku lemas sekali .. oohh .. ayo dong Andy sekarang giliranmu .. beri aku semburanmu sayang ..”, rintihnya lemas. “Mmm .. sebentar lagi sayang .. kau menggairahkan sekali Dewi .. hh ..aku ingin melihatmu orgasme sekali lagi ..”, ujarku gemas sambil kubenamkan kembali batang penisku yang besar dan panjang ke dalam liang vaginanya. “Nngghh .. ja ..jangan Andy ..a..aaku lemas sekali ..aaww ..”, rintihnya kecil ketika batang kelelakianku kembali menembus dan membelah liang vaginanya sampai menekan peranakannya. ” Ooohh Dewi .. ahh .. nikmat sekali sayang ..”, erangku keenakan merasakan gesekan lembut dinding vaginanya yang basah dan rapat. ” A.. ahh ..Andy .. a..aku bisa pingsan sayang .. nngghh .. ja ..jangan teruskan Andy ..aaww .. oohh .. duh gusti .. uuhh .. ooww .. ooww yaahh ..”, pekiknya nikmat ketika begitu singkat ia kembali orgasme entah untuk kesekian kalinya. “Wooww .. Dewii .. kau luar biasa sekali sayang .. mm .. oohh .. vaginamu mudah sekali terangsang sayang..”, ujarku gemas melihatnya kembali mereguk anggur kenikmatan.


    Kurasakan cairan kewanitaannya yang menyembur hebat berusaha mendorong batang kelelakianku keluar. ” Aahh .. A..andy .. su ..sudah ..sudah sayang .. aku sudah lemas sekali ..”, rintihnya semakin lemah. Kupandangi wajah cantiknya yang berkeringat. Terlihat rona-rona kenikmatan yang amat sangat terbayang di wajahnya. Bibir merahnya yang mungil sedikit megap-megap mengatur napas. Aku tersenyum bahagia melihatnya. Kukecup lembut bibirnya yang hangat dan mengajaknya bercumbu untuk sesaat. “Andy .. kenapa kau belum juga keluar sayang .. oohh ..berapa lama lagi aku harus menunggumu sayang .. a ..aku sudah lemas sekali Andy ..”, bisiknya masih kelelahan. “Fuuhh .. nanti saja sayang .. kita istirahat dulu ..”, ujarku penuh kasih sayang. Aku jadi tak tega melihatnya. “Andy .. jangan begitu sayang .. lakukanlah .. aku juga ingin melihatmu puas ..ayo dong sayang .. jangan bersikap begitu ..”, bisiknya mesra. “Tapi kau masih letih Dewi .. kau bisa keluar lagi nanti ..”, ujarku khawatir. “Hehh .. lakukanlah Andy .. aku tak peduli sayang .. atau ..atau aku akan meng-onani alat vitalmu ..”, ujarnya nakal. “Wooww ..kau nakal sekali Dewi .. tadi kau minta berhenti .. mm ternyata kau masih kurang puas juga sayang .. mm cupp ..ok .. kau ingin melihatku puas juga sayang ..”, bisikku penuh gairah. Mbak Dewi tersenyum gemas lalu mencubit pinggulku mesra. “He-eh .. Andy .. kau tahu aku sangat menyukainya sayang .. semburan hangatmu yang mm ..”, bisiknya lembut penuh gairah.

    Selama kurang lebih 3 menit aku kembali menggoyang pinggul turun naik menyetubuhinya. Dinding vaginanya yang hangat dan lembut seakan meremat-remat hebat pertanda Mbak Dewi akan segera orgasme kembali. “Andy ..ooh ..Andy ..duh gusti .. aku mau keluar lagi .. ooh .. oohh ja ..jangan terlalu cepat sayang .. a..a ..aku.. ooww ..oww ..uuww ..”, pekiknya kuat menahan rasa nikmat. ” Keluarkanlah Dewi .. yaahh .. aku ingin merasakan semburanmu ..sshh ..” “A..andy .. sekaraang ..sekarang .. aakkhh .. oowwhgk “, teriaknya tertahan. Secepat kilat kucabut batang kelelakianku dari jepitan dinding vaginanya yang rapat lalu kugeser tubuhku kebawah sehingga mukaku kini persis berada diatas selangkangannya. Jemari tangan kananku secepat kilat meraih dan memlintir daging clitorisnya. Dan .. Pyuurr .. Kembali Mbak Dewi memuntahkan keluar cairan orgasmenya yang bening. Begitu kuat semprotannya hingga sebagian besar sampai mengenai dan menyiram mukaku. Dengan cepat mulutku menangkap cairan kenikmatannya dan langsung kutelan nikmat. Terasa hangat dan encer. Mmm .. tiada yang lebih nikmat dan indah kecuali merasakan seutuhnya air surgawinya. Kerongkonganku yang tadinya agak kering kini sedikit terasa lebih segar dan basah. Kukecup dan kukulum gemas pentil daging clitorisnya yang kemerahan. Sementara ujung lidahku menggapai masuk kedalam liang kemaluannya sembari menyedot sisa-sisa cairan orgasmenya yang masih merembes keluar.

    Kali ini Mbak Dewi benar-benar lemas tak berdaya. Napasnya semakin megap-megap karena nikmat luar biasa yang dirasakannya. Selangkangannya benar-benar basah kuyub oleh cairan orgasme yang berulangkali ia semburkan. “Mmm .. aku menyukai rasanya sayang .. aah .. kau menikmatinya Dewiku sayang ..”, ujarku puas melihatnya tak berdaya. “A..andy .. a..a..aku su..sudah tak kuat lagi sayang .. oohh ..a..aku seperti terkuras Andy ..”, rintihnya lemas. ” Aku tahu sayang .. sekarang tidurlah .. kau kelihatan capek sekali ..”, ujarku mesra. “Ka ..kau bagaimana sa..sayang ..”, bisiknya setengah bingung melihatku masih belum terpuaskan. ” Sudahlah Dewi .. tidak apa-apa ..tidurlah ..”, kataku pelan.


    Kupeluk mesra tubuh telanjangnya yang basah berkeringat dan menina bobokkannya. Kubelai dan kuremas lembut kedua buah payudaranya secara bergantian. ” Oohh ..Andy ..aku akan memuasimu setelah ini sayang .. mmhh ..hh ..hh..”, rintihnya perlahan sambil mengatur napas. ” Sudahlah Dewi .. tidurlah dulu .. nanti setelah segar kau boleh memuasi aku ..Ok ..!”, bisikku penuh kasih sayang. Dewi mencium bibirku sampai lama sekali sebelum akhirnya kemudian ia jatuh terlelap saking lelahnya. Wajahnya yang cantik terlihat sedikit pucat, namun tampak rona kepuasan yang tak terhingga terbayang disitu. Mulutnya yang indah merekah terlihat tersenyum. Senyum kepuasan.

    Demikianlah tentang kisah yang kualami, suatu kenikmatan yang tak bisa kulupakan. Apabila anda seorang wanita yang sedang membutuhkan seseorang dan ingin merasakan sesuatu yang lain atau senang berfantasi sex melaui telepon, boleh berkenalan dengan saya dan ditunggu emailnya. Mungkin kita bisa saling berbagi pengalaman. Thanks.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Cadence Lux dan Xandra Sixx setelah matahari terbenam

    Cadence Lux dan Xandra Sixx setelah matahari terbenam


    1794 views

  • Foto Bugil ibu rumah tangga Latina Holly lagi bersih bersih rumah

    Foto Bugil ibu rumah tangga Latina Holly lagi bersih bersih rumah


    2037 views

    Duniabola99.com – sedang mencari foto ngentot yang terupdate setiap hari? temukan di Duniabola99 yang selalu update dan membagikan. Foto-foto ngentot pilihan terbaik duniabola99. Nexiasbet

  • Foto Bugil gadis polos remaja Gloria Sol diatas tempat tidurnya

    Foto Bugil gadis polos remaja Gloria Sol diatas tempat tidurnya


    1731 views

    Duniabola99.com – foto gadis remaha Gloria Sol mengangkang kakinya lebar lebar dan malakukan gesekan di memeknya didalam kamarnya hingga becek dan terkulai gak bergerak diatas ranjangnya sendiri.

  • Foto Bugil Gadis remaja yang manis itu mengungkapkan payudaranya yang gede

    Foto Bugil Gadis remaja yang manis itu mengungkapkan payudaranya yang gede


    2082 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik yang sedang terangsang memainkan toketnya yang gede dan bulat padat kenyal hingga memeknya basah diatas tempat tidurnya saat baru bangun pagi. Agen Togel Terpercaya

  • Foto Bugil  Remaja kulit putih memamerkan payudaranya yang tegas

    Foto Bugil Remaja kulit putih memamerkan payudaranya yang tegas


    1809 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantik putih membuka bikinya menampilkan toketnya yang bulat dan padat dan juga menangkang lebar menampilkan memeknya yang tanpa bulu berwarna pink.

    Foto cewek pangilan, Foto model asia seksi mulus, Fodel indonesia seksi mulus, Foto tante girang, Foto tante seksi, cewek pangilan, cewek boking, Koleksi foto cewek cantik, Kumpulan Foto Wanita Cantik, Kumpulan Foto Gadis Sunda Cantik, 7 Cewek Canti,

  • Kisah Memek Ratih Adikku

    Kisah Memek Ratih Adikku


    2540 views

    Duniabola99.com – Ini adalah kisah Nyata pengalamanku yang sengaja aku beberkan untuk pertama kalinya. Sebut saja namaku Arman, aku sendiri tinggal di Bandung. Kejadian yang aku alami ini kalau tidak salah ingat, terjadi ketika aku akan lulus SMA pada tahun 2018.


    Sungguh sebelumnya aku tak menyangka bahwa aku akan meniduri adikku sendiri yang bernama Ratih. Dia termasuk anak yang rajin, sebab dia yang memasak dan mencuci pakaian sehari-hari. Ibuku adalah seorang pedagang kelontong di pasar, sedangkan ayahku sudah lama meninggal. Entah mengapa Ibu tidak berniat untuk menikah lagi.

    Yang ibu lakukan setiap hari adalah sejak jam 4 subuh dia sudah pergi ke pasar dan pulang menjelang magrib, aku pun sekali-sekali pergi ke pasar untuk membantu ibu, itu pun kalau terpaksa sedang tidak punya uang. Sedangkan adikku karena seringnya tinggal di rumah maka dia kurang pergaulan hingga kuperhatikan tampaknya dia belum pernah pacaran. Oh ya, selisih umurku dengan adikku hanya terpaut dua setengah tahun dan saat itu dia masih duduk di kelas 1 SMA.

    Baiklah, aku akan mulai menceritakan pengalaman sex dengan adikku ini. Kejadiannya ketika itu aku baru pulang dari rumah temanku Anto pada siang hari, ketika sampai di rumah aku mendapati adikku sedang asyik menonton serial telenovela di salah satu TV swasta. aku pun langsung membuat kopi, merokok sambil berbaring di sofa.

    Saat itu serial tersebut sedang menampilkan salah satu adegan ciuman yang hanya sebentar karena langsung terpotong oleh iklan. Setelah melihat adegan tersebut aku menoleh kepada adikku yang ternyata tersipu malu karena ketahuan telah melihat adegan tadi.

    “Pantesan betah nonton film gituan” ujarku.

    “Ih, apaan sih” cetusnya sambil tersipu malu.

    Beberapa menit kemudian serial tersebut selesai jam tayangnya, dan adikku langsung pergi ke WC. Kudengar dari aktifitasnya, rupanya dia sedang mencuci piring. Karena acara di televisi tidak ada yang seru, maka aku pun mematikan TV tersebut dan setelah itu aku ke WC untuk buang air kecil. Mataku langsung tertuju pada belahan pantat adikku yang sedang berjongkok karena mencuci piring.


    “Ratih, minggir dulu sebentar pingin pipis nih” sahutku tak kuat menahan.

    Setelah aku selesai buang air kecil, pikiranku selalu terbayang pada bongkahan pantat adikku Ratih. Aku sendiri tadinya tak mau berbuat macam-macam karena kupikir dia adalah adikku sendiri, apalagi adikku ini orangnya lugu dan pendiam. Tetapi dasar setan telah menggoyahkan pikiranku, maka aku berpikir bagaimana caranya agar dapat mencumbu adikku ini.

    Aku seringkali mencuri pandang melihat adikku yang sedang mencuci, dan entah mengapa aku tak mengerti, aku langsung saja berjalan menghampiri adikku dan memeluk tubuhnya dari belakang sambil mencium tengkuknya. Mendapat serangan yang mendadak tersebut adikku hanya bisa menjerit terkejut dan berusaha melepaskan diri dari dekapanku.

    Aku sendiri lalu tersadar. Astaga, apa yang telah aku lakukan terhadap adikku. Aku malu dibuatnya, dan kulihat adikku sedang menangis sesenggukan dan lalu dia lari ke kamarnya. Melihat hal itu aku langsung mengejar ke kamarnya. Sebelum dia menutup pintu aku sudah berhasil ikut masuk dan mencoba untuk menjelaskan perihal peristiwa tadi.

    “Maafkan.. Aa Ratih, Aa tadi salah”

    “Terus terang, Aa nggak tahu kenapa bisa sampai begitu”

    Adikku hanya bisa menangis sambil telungkup di tempat tidurnya. Aku mendekati dia dan duduk di tepi ranjang.

    “Ratih, maafin Aa yah. Jangan dilaporin sama Ibu” kataku agak takut.

    “Aa jahat” jawab adikku sambil menangis.

    “Ratih maafin Aa. Aa berbuat demikian tadi karena Aa nggak sengaja lihat belahan pantat kamu, jadinya Aa nafsu, lagian kan Aa sudah seminggu ini putus ama Teh Dewi” kataku.

    “Apa hubungannya putus ama Teh Dewi dengan meluk Ratih” jawab adikku lagi.

    “Yah, Aa nggak kuat aja pingin bercumbu”

    “Kenapa sama Ratih” jawabnya.


    Setelah itu aku tidak bisa berbicara lagi hingga keadaan di kamar adikku begitu sunyi karena kami hanya terdiam. Dan rupanya di luar mulai terdengar gemericik air hujan. Di tengah kesunyian tersebut lalu aku mencoba untuk memecah keheningan itu.

    “Ratih, biarin atuh Aa meluk kamu, kan nggak akan ada yang lihat ini” Adikku tidak menjawab hanya bisa diam, mengetahui hal itu aku mencoba membalikkan tubuhnya dan kuajak bicara.

    “Ratih, lagian kan Ratih pingin ciuman kayak di film tadi kan?” bujukku.

    “Tapi Aa, kita kan adik kakak?” jawabnya.

    “Nggak apa-apa atuh Ratih, sekalian ini mah belajar, supaya entar kalo pacaran nggak canggung”

    Entah mengapa setelah aku bicara begitu dia jadi terdiam. Wah bisa nih, gumanku dalam hati hingga aku pun tak membuang kesempatan ini. Aku mencoba untuk ikut berbaring bersamanya dan mencoba untuk meraih pinggangnya. Aku harus melakukannya dengan perlahan. Belum sempat aku berpikir, Ratih lalu berkata..

    “Aa, Ratih takut”

    “Takut kenapa, Say?” tanyaku.

    “Ih, meuni geuleh, panggil Say segala” katanya.

    “Hehehe, takut ama siapa? Ama Aa? Aa mah nggak bakalan gigit kok”, rayuku.

    “Bukan takut ama Aa, tapi takut ketahuan Ibu” jawabnya.

    Setelah mendengar perkataannya, aku bukannya memberi alasan melainkan bibirku langsung mendarat di bibir ranum adikku yang satu ini. Mendapat perlakuanku seperti itu, tampak kulihat adikku terkejut sekali, karena baru pertama kalinya bibir yang seksi tanpa lipstick ini dicumbu oleh seorang laki-laki yang tak lain adalah kakaknya sendiri. Adikku pun langsung mencoba untuk menggeserkan tubuhnya ke belakang. Tetapi aku mencoba untuk menarik dan mendekapkan lebih erat ke dalam pelukanku.

    “Mmhh, mmhh.., Aa udah dong” pintanya. Aku menghentikan pagutanku, dan kini kupandangi wajah adikku dan rasanya aku sangat puas meskipun aku hanya berhasil menikmati bibir adikku yang begitu merah dan tipis ini.

    “Ratih, makasih yah, kamu begitu pengertian ama Aa” kataku.

    “Kalau saja Ratih bukan adik Aa, udah akan Aa..” belum sempat aku habis bicara..

    “Udah akan Aa apain” bisiknya sambil tersenyum. Aku semakin geregetan saja dibuatnya melihat wajah cantik dan polos adikku ini.


    “Udah akan Aa jadiin pacar atuh. Eh Ratih, Ratih mau kan jadi pacar Aa”, tanyaku lagi.

    Mendengar hal demikian adikku lalu terdiam dan beberapa saat kemudian ia bicara..

    “Tapi pacarannya nggak beneran kan” Katanya sedikit ragu.

    “Ya nggak atuh Say, kita pacarannya kalo di rumah aja dan ini rahasia kita berdua aja, jangan sampai temen kamu tau, apalagi sama Ibu” jawabku meyakinkannya.

    Setelah itu kulihat jam dinding yang ternyata sudah menunjukan jam 4 sore.

    “Udah jam 4 tuh, sebentar lagi Ibu pulang. Aa mandi dulu yah”, kataku kemudian.

    Maka aku pun bangkit dan segera pergi meninggalkan kamar adikku. Setelah kejadian tadi siang aku sempat tidak habis pikir, apakah benar yang aku alami tadi. Di tengah lamunanku, aku dikejutkan oleh suara Ibuku.

    “Hayoo ngelamun aja, Ratih mana udah pada makan belum?” kata Ibuku.

    “Ada tuh, emang bawa apaan tuh Bu?” aku melihat Ibuku membawa bungkusan.

    Setelah aku lihat ternyata Ibu membeli bakso, kemudian Ibuku memangil Ratih dan kami bersama-sama menyantap Baso itu. Untungnya setelah kejadian tadi siang kami dapat bersikap wajar, seolah tidak terjadi apa-apa sehingga Ibuku tidak curiga sedikit pun.

    Malamnya aku sempat termenung di kamar dan mulai merencanakan sesuatu, nanti subuh setelah Ibu pergi ke pasar aku ingin sekali mengulangi percumbuan dengan adikku sekalian ingin tidur sambil mendekap tubuh adikku yang montok. Keesokannya rupanya setan telah menguasaiku sehingga aku terbangun ketika Ibu berpamitan kepada adikku sambil menyuruhnya untuk mengunci pintu depan. Setelah itu aku mendekati adikku yang akan bergegas masuk kamar kembali.

    “Ehmm, ehmm, bebas nih”, ujarku.


    Adikku orangnya tidak banyak bicara. Mengetahui keberadaanku dia seolah tahu apa yang ingin aku lakukan, tetapi dia tidak bicara sepatah kata pun. Karena aku sudah tidak kuat lagi menahan nafsu, maka aku langsung melabrak adikku, memeluk tubuh adikku yang sedang membelakangiku. Kali ini dia diam saja sewaktu aku memeluk dan menciumi tengkuknya.

    Dinginnya udara subuh itu tak terasa lagi karena kehangatan tubuh adikku telah mengalahkan hawa dingin kamar ini. Kontolku yang mulai ngaceng aku gesek-gesekkan tepat di bongkahan pantatnya.

    “Say, Aa pingin bobo di sini boleh kan?” pintaku.

    “Idih, Aa genit ah, jangan Aa, entar..”

    “Entar kenapa?” timpalku.

    Belum sempat dia bicara lagi, aku langsung membalikkan tubuhnya dan langsung aku pagut bibir yang telah sejak tadi siang membuat pikiranku melayang. Aku kemudian langsung mendorongnya ke arah dinding dan menghimpit hangat tubuhnya agar melekat erat dengan tubuhku. Aku mencoba untuk menyingkap dasternya dan kucoba untuk meraba paha dan pantatnya.

    Walaupun dia menyambut ciumanku, tetapi tangannya berusaha untuk mencegah apa yang sedang kulakukan. Tetapi aku tersadar bahwa ciumannya kali ini lain daripada yang tadi siang, ciuman ini terasa lebih hot dan mengairahkan karena kurasakan adikku kini pun menikmatinya dan mencoba menggerakkan lidahnya untuk menari dengan lidahku.

    Aku tertegun karena ternyata diam-diam adikku juga memiliki nafsu yang begitu besar, atau mungkin juga ini karena selama ini adikku belum pernah merasakan nikmatnya bercumbu dengan lawan jenis.

    Kini tanpa ragu lagi aku mulai mencoba untuk menyelinapkan tanganku untuk kembali meraba pahanya hingga tubuhku terasa berdebar-debar dan denyut nadiku terasa sangat cepat, karena ini adalah untuk pertama kalinya aku meraba paha perempuan. Sebelumnya dengan pacarku aku belum pernah melakukan ini, karena Dewi pacarku lebih sering memakai celana jeans. Dengan Dewi kami hanya sebatas berciuman.


    Kini yang ada dalam pikiranku hanyalah satu, yaitu aku ingin sekali meraba, menikmati yang namanya heunceut (vagina dalam bahasa Sunda) wanita hingga aku mulai mengarahkan jemariku untuk menyelinap di antara sisi-sisi celana dalamnya.

    Belum juga sempat menyelipkan jariku di antara heunceutnya, Ratih melepaskan pagutannya dan mulutnya seperti ikan mas koki yang megap-megap dan memeluk erat tubuhku kemudian menyilangkan kedua kakinya di antara pantatku sambil menekan-nekan pinggulnya dengan kuat. Ternyata Ratih telah mengalami orgasme.

    “Aa.. aah, eghh, eghh” rintih Ratih yang dibarengi dengan hentakan pinggulnya.

    Sesaat setelah itu Ratih menjatuhkan kepalanya di atas bahuku. Aku belai rambutnya karena aku pun sangat menyayanginya, kemudian aku bopong tubuh yang telah lunglai ini ke atas tempat tidur dan kukecup keningnya.

    “Gimana Sayang, enak?” bisikku. Aku hanya bisa melihat wajah memerah adikku ini yang malu dan tersipu, selintas kulihat wajah adikku ini manisnya seperti Nafa Urbach.

    “Gimana rasanya, Sayang?” tanyaku lagi.

    “Aa, yang tadi itu apa yang namanya orgasme?” Eh, malah ganti bertanya adikku tersayang ini.

    “Iya Sayang, gimana, enak?” jawabku sambil bertanya lagi.

    “He-eh, enakk banget” jawabnya sambil tersipu.

    Entah mengapa demi melihat kebahagian di wajahnya, aku kini hanya ingin memandangi wajahnya dan tidak terpikir lagi untuk melanjutkan aksiku untuk mengarungi lembah belukar yang terdapat di kemaluannya hingga sesaat kemudian karena kulihat matanya yang mulai sayu dan mengantuk akibat orgasme tadi maka aku mengajaknya untuk tidur. Kami pun terus tertidur dengan posisi saling berpelukan dan kakiku kusilangkan di antara kedua pahanya.

    Hangat tubuh adikku kurasakan begitu nikmat sekali. Yang ada dalam pikiranku adalah betapa nikmatnya jika aku menikah nanti, pantas saja di jaman sekarang banyak yang kawin entah itu sudah resmi atau belum. Tanpa terasa aku pun sadar dan terbangun dari tidurku, dan kulihat jam di kamar adikku telah menunjukkan jam 9 lewat dan adikku belum juga bangun dari tidurnya. Wah gawat, berarti dia hari ini tidak sekolah, pikirku.

    “Ratih, bangun kamu nggak sekolah?” tanyaku membangunkannya.

    Ratih pun mulai terbangun dan matanya langsung tertuju pada jam dinding. Dia terkejut karena waktu telah berlalu begitu cepat, sehingga dia sadar bahwa hari ini dia tidak mungkin lagi pergi ke sekolah.

    “Aahh, Aa jahat kenapa nggak ngebangunin Ratih” rajuknya manja.

    “Gimana mau ngebangunin, Aa juga baru bangun” kataku membela diri.

    “Gimana dong kalo Ibu tahu, Ratih bisa dimarahin nih, ini semua gara-gara Aa”

    “Loo kok Aa yang disalahin sih, lagian Ibu nggak bakalan tahu kalau Aa nggak ngomongin kan” jawabku untuk menghiburnya.


    “Bener yah, Ratih jangan dibilangin kalau hari ini bolos”

    “Iyaa, iyaa” jawabku.

    Entah mengapa tiba-tiba terlintas di pikiranku untuk mandi bareng. Wah ini kesempatan emas, alasan tidak memberitahu Ibu bahwa dia nggak masuk sekolah bisa kujadikan senjata agar aku bisa mandi bersama adikku.

    “Eh, ada tapinya loh, Aa nggak bakalan bilang ama Ibu asal Ratih mau mandi bareng ama Aa” kataku sambil mengedipkan mata.

    “Nggak mau. Aa jahat, lagian udah gede kan malu masak mau mandi aja musti barengan”

    “Ya udah kalo nggak mau sih terserah” ancamku.

    Singkat cerita karena aku paksa dan dia tidak ingin ketahuan oleh Ibu maka adikku menyetujuinya.

    “Tapi Aa jangan macem-macem yah” pintanya.

    “Emangnya kalo macem-macem gimana?” tanyaku.

    “Pokoknya nggak mau, mendingan biarin ketahuan Ibu, lagian juga itu kan gara-gara Aa, Ratih bilangin Aa udah ciumin Ratih” balasnya mengancam balik.

    Jika kupikir-pikir ternyata benar juga, bisa berabe urusannya, seorang kakak bukannya menjaga adik dari ulah nakal laki-laki lain, eh malah kakaknya sendiri yang nakal. Maka untuk melancarkan keinginanku untuk bisa mandi dengannya, aku pun menyetujuinya.

    Kami berdua akhirnya bangun dari tidur dan setelah berbenah kamar, kami berdua pun pergi menuju kamar mandi. Sesampai di kamar mandi kami hanya saling diam dan kulihat adikku agak ragu untuk melepaskan pakaiannya.

    “Aa balik dulu ke belakang, Ratih malu nih” pintanya.

    “Apa nggak sebaiknya Aa yang bukain punya Ratih, dan Ratih bukain punya Aa”

    Tanpa pikir panjang aku menghampiri adikku dan aku cium bibirnya. Agar dia tidak malu dan canggung untuk membuka pakaiannya, aku genggam tangannya dan aku tuntun untuk membuka bajuku. Tanpa dikomando dia membuka bajuku setelah itu kutuntun lagi untuk membuka celana basket yang aku kenakan.


    Setelah keadaanku bugil dan hanya memakai celana dalam saja kulihat adikku tegang, sesekali dia melirik ke arah selangkanganku dimana kontolku sudah dalam keadaan siaga satu. Kini giliranku menanggalkan daster yang ia kenakan.

    Begitu aku buka, aku terbeliak dibuatnya karena ternyata tubuh adikku begitu bohai (body aduhai). Dia lalu berusaha menutupi selangkangannya. Lalu dengan sengaja kucolek payudaranya hingga adikku melotot dan menutupinya. Kemudian aku pun balik mencolek memeknya, hehehe..

    “Idihh, Aa nggak jadi ah mandinya, malu”, rajuknya.

    Adikku lalu mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut kemudian melangkah keluar kamar mandi, tetapi karena aku tidak mau kesempatan emas ini kabur maka aku pegang tangannya dan terus aku peluk sambil kukecup bibirnya, karena ternyata adikku sangat merasa nyaman bila bibirnya aku cium.

    Aku lalu menarik handuknya hingga terlepas dan jatuh ke lantai, dan aku pepet tubuhnya ke arah bak air lalu gayung kuambil dan langsung kusiramkan ke tubuh kami berdua. Merasakan tubuhnya telah basah oleh siraman air, adikku berusaha untuk melepaskan ciuman dan desakan yang aku lakukan, tapi usahanya sia-sia karena aku semakin bernafsu menyirami tubuh kami sambil kontolku aku tekan-tekan ke arah selangkangannya.

    Setelah tubuh kami benar-benar basah, aku bagai kemasukan setan. Selain menyedot bibirnya dengan ganas aku pun langsung mencoba untuk melepaskan celananya. Setelah celana dalamnya terlepas dari sarangnya hingga ke tepi lutut, aku pun menariknya ke bawah dengan kakiku hingga benar-benar terlepas. Sadar bahwa aku akan berbuat nekat, Ratih semakin berusaha untuk melepaskan tubuhnya. Sebelum usahanya membuahkan hasil aku melepas pagutannya.

    “Aa, stop please” rengeknya sambil menangis.

    “Ratih, tolong Aa dong. Ratih tadi subuh kan udah ngalami orgasme, Aa belum..” pintaku.


    Dan tanpa menunggu waktu lagi di saat tenaganya melemah, aku kangkangkan pahanya sambil kukecup bibirnya kembali sehingga dia tidak bisa menolaknya. Di saat itu aku meraih burungku dari CD-ku dan mencoba mencari sarang yang sudah lama ini ingin kurasakan.

    Dalam sekejap kontolku sudah berada tepat di celah pintu heunceut adikku, dan siap untuk segera menjebol keperawanannya. Merasa telah tepat sasaran maka aku pun menghentakkan pinggulku. Dan aku seperti benar-benar merasakan sesuatu yang baru dan nikmat melanda seluruh organ tubuhku dan kudengar adikku meringis kesakitan tapi tidak berusaha untuk menjerit.

    Melihat hal itu aku mencoba untuk mengontrol diriku dan mencoba menenangkan perasaan yang membuatku semakin tak karuan, karena aku merasa diriku dalam keadaan kacau tetapi nikmat hingga sulit untuk diuraikan dengan kata-kata.

    Aku mencoba hanya membenamkan penisku untuk beberapa saat, karena aku tak kuasa melihat penderitaan yang adikku rasakan. Kini pandangan aku alihkan pada kedua payudara adikku yang masih diselimuti BH-nya. Aku mencoba untuk melepaskannya tapi mendapat kesulitan karena belum pernah sekalipun aku membukanya hingga aku hanya bisa menarik BH yang menutupi payudara adikku dengan menariknya ke atas dan tiba-tiba dua bongkah surabi daging yang kenyal menyembul setelah BH itu aku tarik.

    Melihat keindahan payudara adikku yang mengkal dan putingnya yang bersemu coklat kemerahan, aku pun tak kuasa untuk segera menjilat dan menyedotnya senikmat mungkin.

    “Aa, ahh, sakit” rintih adikku.

    Seiring dengan kumainkannya kedua buah payudara adikku silih berganti maka kini aku pun mencoba untuk menggerakkan pinggulku maju mundur, walau aku juga merasakan perih karena begitu sempitnya lubang heunceut adikku ini. Badan kami kini bergumul satu sama lain dan kini adikku pun mulai menikmati apa yang aku lakukan. Itu dapat aku lihat karena kini adikku tidak lagi meringis tetapi dia hanya mengeluarkan suara mendesah.

    “Eenngghh, acchh, enngg, aacchh”

    “Gimana, enakk?” aku mencoba memastikan perasaan adikku.


    Dia tidak menjawab bahkan kini justru tangannya meraih kepalaku dan memapahnya kembali mencium mulutnya. Karena aku tidak ingin egois maka aku pun menuruti kehendaknya. Aku kulum bibirnya dan lidah kami pun ikut berpelukan menikmati sensasi yang tiada tara ini.

    Tanganku kugunakan untuk meremas payudaranya. Gila, kenikmatan ini sungguh luar biasa, kini aku pun mencoba untuk menirukan gaya-gaya di film BF yang pernah kulihat. Adikku kuminta menungging dan tangannya memegang bak mandi.

    Aku berbalik arah dan mencoba untuk segera memasukan kembali kontolku ke dalam memeknya, belum sempat niat ini terlaksana aku segera mengurungkan niatku, karena kini aku dapat melihat dengan jelas bahwa heunceut adikku merekah merah dan sangat indah. Karena gemas aku pun lalu berjongkok dan mencoba mengamati bentuk heunceut adikku ini hingga aku melongo dibuatnya.

    Mengetahui aku sampai melongo karena melihat keindahan heunceutnya, adikku berlagak sedikit genit, dia goyangkan pantatnya bak penyanyi dangdut sambil terkikik cengengesan. Merasa dikerjai oleh adikku dan juga karena malu, untuk mebalasnya aku langsung saja membenamkan wajahku dan kuciumi heunceut adikku ini, hingga kembali dia hanya bisa mendesah..

    “Aahh, Aa mau ngapain.., ochh, enngghh” desahnya sambil mengambil nafas panjang.

    Mmhh, ssrruupp, cupp, ceepp, suara mulutku menyedot dan menjilati heunceut adikku ini, dan aku perhatikan ada bagian dari heunceut adikku ini yang aneh, mirip kacang mungkin ini yang namanya itil, maka aku pun mencoba untuk memainkan lidahku di sekitar benda tersebut.

    “Acchh, Aa, nnggeehh, iihh, uuhh, gelii”, erangnya saat aku memainkan itilnya tersebut.

    Karena mendengar erangannya yang menggoda aku pun tak kuasa menahannya dan segera bangkit untuk memeluk adikku dan memasukannya kembali dengan cepat kontolku agar bersemayam pada heunceut adikku ini. Baru beberapa kocokan kontolku di memeknya, adikku seakan blingsatan menikmati kenikmatan ini hingga dia pun meracau tak karuan lalu..

    “Aa, Ratihh, eenngghh, aahh..”

    Rupanya adikku baru saja mengalami orgasme yang hebat karena aku rasakan di dalam memeknya seperti banjir bandang karena ada semburan lava hangat yang datang secara tiba-tiba. Kini aku merasakan kenikmatan yang lain karena cairan tersebut bagai pelumas yang mempermudah kocokanku dalam heunceutnya.


    Setelah itu adikku kini lunglai tak bertenaga, yang ia rasakan hanya menikmati sisa-sisa dari orgasmenya dan seperti pasrah membiarkan tubuhnya aku entot terus dari belakang. Mengetahui hal itu aku pun kini mengerayangi setiap lekuk tubuh adikku sambil terus mengentotnya, mulai dari mencium rambutnya, menggarap payudaranya sampai-sampai aku seperti merasakan ada yang lain dari tubuhku, ada perasaan seperti kontolku ini ingin pipis tapi tubuh ini terasa sangat-sangat nikmat.

    “Aa, udah.. Aa, Ratih udah lemess..” kata adikku.

    “Tunggu Sayangg, Aa maauu nyampai nih, oohh”

    Kurasakan seluruh tubuhku bagai tersengat listrik dan sesuatu cairan yang cukup kental aku rasakan menyembur dengan cepat mengisi rahim adikku ini. Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan yang luar biasa ini aku memegang pantat adikku dan aku hentakkan pinggulku dengan keras membantu kontolku untuk mencapai rongga rahim adikku lebih dalam. Kami berdua kini hanya bisa bernafas seperti orang yang baru saja berlari-lari mengejar bis kota.

    Setelah persetubuhan yang terlarang ini kami pun akhirnya mandi, dan setelah itu karena tubuhku lemas maka aku tiduran di sofa sambil menikmati acara televisi dan adikku kulihat kembali melakukan aktifitasnya membereskan rumah meskipun tubuhnya jauh lebih lemas.

  • Foto Ngentot Samantha Saint payudara besar meniduri kontol besar

    Foto Ngentot Samantha Saint payudara besar meniduri kontol besar


    6520 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang payudara gede dan pantat berisi montk ngentot dengan pria berkonotl besar yang menghantam keras ke memeknya yang tembem dan bulu dicukur rapi berakhir dengan menumpahkan air mani yang banyak dimukannya dan membersihkan mani yang sisa dimulutny

  • Astounding POV Porn Scenes Along Miina Kanno

    Astounding POV Porn Scenes Along Miina Kanno


    1884 views

  • Foto Bugil cewek nasis selfie dibanyak tempat

    Foto Bugil cewek nasis selfie dibanyak tempat


    1781 views

    Duniabola99.com – foto bugil cewek toket gede dan memamerkan memeknya yang berwana pink diberbagai tempat dan berposet hot.

  • Cerita Sex Pasien

    Cerita Sex Pasien


    6775 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Pasien ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexKenalkan namaku Mirna, umurku saat ini 29 tahun. Setelah aku lulus dari kuliahku aku langsung
    mendapatkan pekerjaan sebagai dokter disebuah rumah sakit terkenal. Karena saat kuliah aku mengambil
    jurusan kedokteran.

    Sampai sekarang aku sudah bekerja dirumah sakit itu kurang lebih 3 tahun. Saat aku menjadi dokter aku
    dikenalkan oleh temanku seorang laki-laki yang bekerjadisuatu perusahaan, akhirnya kita saling
    berkenalan dan saling akrab dan kemudian kami menjadi pasangan suami istri.

    Tapi setelah setahun perkawinanku aku menemukan hal yang mengganjal pada suamiku. dalam pernikahanku
    suamiku jarang sekali menyentuhku, dan jika aku mengajaknya untuk berhubungan Sex dengan segala alsan
    dia menolaknya dan ketika alasannya habis dia baru mau aku ajak berhubungan Sex dan itu pun hanya
    menyenangkanku saja padahal dalam hati aku merasatidak terpuaskan.

    Saat itu aku ditugaskan oleh rumah sakit kalau aku disuruh kedesa sebelah untuk membantu warga yang
    ada disana yang sedang dilanda penyakit. Setelah aku meminta ijin pada suamiku, suamiku pun
    mengijinkannya dengan janji 2 minggu sekali aku pulang dan aku menyanggupinya.

    Dari sini lah aku mengetahui sifat buruk suamiku yang sebenarnya. Setelah 2 minggu aku berada didesa
    sebelah, aku memutuskan untuk pulang, sesampainya aku dirumah aku kaget dengan yang aku lihat.

    Suamiku sedang bergumul dengan seorang laki-laki dengan sangat gairahnya. Dia tidak pernah se
    bergairah itu ketika berhubungan Sex denganku. ternyata suamiku adalah seorng gay, tapi aku hanya
    memendam yang aku lihat waktu.

    Setelah kejadian yang aku lihat siang itu, aku menjadi jarang pulang dan suamiku pun juga tak pernah
    menanyakan kenapa aku jarang pulang. Karena desa tempat aku bertugas adalah daerah laut, aku membuang
    penat diotakku dengan melakukan berlayar, sehingga menjadi kebiasaanku setiap kali tak pulang rumah.

    Dari desa itu aku mempunyai banyak kenalan, muda-mudi, yang lebih tua banyak sekali yang aku kenal dan
    ketika aku pulang dari berlayar aku bertemu dengan sosok laki-laki yang begitu menarik buatku.
    Tubuhnya tinggi kekar, kulitnya kecoklatan, brewok dan sekujur tangannya ditumbuhi bulu-bulu halus,
    dimataku terlihat sosok laki-laki yang perkasa.

    Tapi setelah hari itu aku jarang lagi melihat sosok laki-laki tersebut, kemudian aku menanyakan
    tentang laki-laki tersebut kepada bapak yang menahkodai perahuku saat berlayar, aku ajak dia mengobrol
    sambil mencari tau tentang laki-laki tersebut.

    Setelah aku bertanya panjang lebar akhirnya pak nahkoda memberitahuku namanya pak Deni, umurnya
    sekitar 40 tahunan. Tapi hal itu tak begitu mempengaruhiku setelah aku mengetahui namanya. Setelah
    selesai berlayar aku kembali kedesa dan aku langsung menuju tempat praktekku.

    Cerita Sex Pasien Banyak warga yang datang dan pergi, aku pun memeriksanya dengan sebaik mungkin karena itu tugasku.
    Setelah malam tiba, aku hampir menutup tempat praktekku, datanglah sosok laki-laki megetuk pintu yang
    ingin periksa. Karena aku berpikir ini pasien yang terakhir, aku pun mempersilahkannya untuk masuk.

    Dok, saya tidak mempunyai keluhan. Hanya saya ingin tahu apakah tekanan darah saya normal ”.

    Demikian Pak Deni mengawali pembicaraan. Saya bisa tidur nyenyak setelah makan obat dokter ”.

    Sambil memerika, kami berdua terlihat pembicaraan ringan, mulai dari sekolah sampai hobi. Dari situ
    aku baru tahu, Pak Deni telah dua tahun menduda ditinggal mati istri dan anak tunggalnya yang
    kecelakaan di Solo. Sejak saat itu hidupnya membujang.

    Ketika pamit dari ruang praktekku, Pak Deni menawarkan suasana santai sambil menyelam di kepulauan
    karang. Dok, panoramanya sangat indah, pantainya juga bersih lho”.

    Aku setuju atas tawaran itu dan Pak Deni akan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan. Dalam speed
    boath yang menyeberangkan kami, hanya berisi aku, Pak Deni dan pengemudi kapal.

    Sesampainya disana, aku merasa canggung ketika harus berganti pakaian selam di hadapan laki-laki. Tapi
    aku juga belum tahu cara mengenakan pakaian selam jika tanpa bantuan Pak Deni. Terpaksa dengan pakaian
    bikini aku dibantu Pak Deni memakai pakaian renang.

    Tangan kekar berbulu itu beberapa kali menyentuh pundak dan leherku. Ada perasaan merinding. Tanpa
    terasa kegiatan menyelam menjadi kegiatan rutin. Bahkan pergi ke tempat penyelaman sering hanya
    dilakukan kami berdua, aku dan pak Deni.

    Semakin hari jarak hubungan aku dengan Pak Deni menjadi lebih akrab dan dekat. Kami sudah saling
    terbuka membicarkan keluarga masing-masing sampai dengan keluahanku mengenai suamiku yang gay. Dia
    tidak lagi memanggilku Bu Dokter, tapi cukup namaku, dik Adelia.

    Musim barat hampir tiba, kami berdua di tengah perjalanan ke tempat penyelaman. Tiba-tiba datang hujan
    dan angin sehingga gelombang laut naik-turun cukup besar. Aku mual, sehingga kapal dibelokkan Pak Deni
    ke arah sisi pulau yang terlindung.

    Kami turun ke pantai, duduk di bangunan kayu beratap rumbia tempat para penyelam biasa istirahat
    sambil menikmati bekal. Hanya ada dua bangku panjang dan meja kayu di tempat itu. Angin kencang
    menyebabkan tubuh kami basah dan dingin. Aku duduk mepet ke Pak Deni. Aku tidak menolak ketika Pak
    Deni memelukku dari belakang. Tangan berbulu lebat itu melingkar dalam dada dan perutku.

    Dekapan itu terasa hangat dan erat. Aku memejamkan mata sambil merebahkan kepalaku di pundaknya,
    sehingga rasa mabuk laut mulai reda. Sebuah kecupan ringan melekat di keningku, kemudian bergeser ke
    bibir, aku berusaha menolak, tapi tangan yang melingkar di dadaku berubah posisi sehingga dengan mudah
    menyusup dalam BHku.

    Tiba- tiba badanku terasa lemas saat jari tangan itu membuat putaran halus di puting susuku. Bibir
    berkumis lebat itu menjelajah ke bagian sensitip di leher dan belakang telingaku. Persasaan nikmat dan
    merinding menjalar dalam tubuhku.

    Bibir itu kembali bergeser lambat menyusur dagu, bergerak ke leher, pundak dan akhirnya berhenti di
    Payudaraku. Aku tidak tahu kapan kaitan BH itu terbuka. Dorongan kuat muncul di Memekku, ingin rasanya
    ada benda bisa mengganjal masuk. Markas Judi Online Dominoqq

    Cerita Sex Pasien Tangan kekar itu akhirnya membopongku dan meletakkan di atas meja kayu. BHku telah jatuh di atas
    pasir, mulut dan tanggan Pak Deni bergantian menghisap dan meremas kedua gunungku, kanan kiri. Aku
    bagaikan melayang, kedua tanganku menjambak rambut Pak Deni. Kepalaku tanpa terkendali bergerak ke
    kanan dan kiri semakin liar disertai suara eluhan nikmat.

    Oooohhhhh ……oohhhh… ooooohhhh aauuhhhhhh. Kedua tangannya semakin kencang meremas Payudaraku. Mulutnya
    bergeser perlahan ke bawah menelusur pusar …….. terus….Memekku. Ahhh…… husss……. ahh…… aahhhhhh.

    Ketika mulut itu menemukan klitorisku, jeritanku tak tertahan Auh..h …h… aahhh….. husss….. sebuah
    benda lunak menyeruak bibir Memekku. Bergerak perlahan dalam usapan halus serta putaran di dinding
    dalam, membuatku semakin melayang.

    Tanpa terasa eranganku semakin keras. Untuk menambah kenikmatan, aku angkat tinggi pantatku ke atas.
    Ingin rasanya benda itu masuk lebih dalam. Tapi aku hanya memperoleh dipermukaan.

    “Ooohhhh ……..haahh…… haaahh…huuu……………. t..e…r u….s…..se..se..se..dikit…atas..Ooohhh…….aahhh ..” Sebuah
    hisapan kecil di klitorisku memperkuat cengkeraman tanganku di pinggir meja.

    Hisapan itu semakin lama semakin kuat …. kuat dan kuat….. menjadikan kenikmatan tak terhingga ….
    memuncul denyutan orgasme. Otot-otot disekitar Memekku mengejang nikmat dan nikmat sekali. Sesekali
    nafasku tersengal “Aaa……..hhhhhh……huuu…………..a ahhhhh….aahhhh……… aaaahhhhhhhh……. ahhhh…… huhhhhhhh…
    ehhhhhh”.

    Denyut itu menjalar dintara pangkal paha dan pantat ke seluruh tubuh. Orgasme yang sempurna telah aku
    dapatkan. Puncak kenikmatan telah aku rasakan. Lemas sekujur tubuhku, aku ingin dipeluk erat, aku
    ingin ada sebuah benda yang masih tertinggal dalam Memekku untuk mengganjal sisa denyutan yang masih
    terasa. Tapi aku hanya menemukan kekosongan.

    Tangan-tangan berbulu itu dengan pelan membuka kembali pahaku. Kedua kakiku diangkat diantara bahunya.
    Kemudian terasa sebuah benda digeser-geser dalam Memekku. Semula terasa geli, tapi kemudian aku sadar
    Pak Deni sedang membasahi penisnya dengan cairan kawinku.

    Seketika aku bangun sambil menutup kedua kakiku. Aku mendorong badannya, dan aku menangis. Sambil
    membuang muka aku sesenggukan. Kedua tanganku menutup dada dan selangkangan. Pak Deni tertunduk duduk
    dibangku menjauhi aku. Ia sadar aku tidak mau dijamah lebih dari itu. Sambil menelungkupkan badan di
    meja, tangisku tetahan.

    Pak Deni mendekati dan dengan lembut ia membisikkan kata permintaan maaf. Diapun menyorongkan BH serta
    celana dalamku. Aku tetap menangis sambil menutup muka dengan kedua tanganku. Akhirnya pak Deni pergi
    menjauh menuju kapal mengambil bekal. Kami duduk berjauhan tanpa kata- kata.

    Sekali lagi Pak Deni mengajukan permintaan maaf dan berjanji tidak mengulang kejadian itu. Ia
    menyerahkan botol air mineral kepadaku. Maafkan aku dik Adelia, aku khilaf, aku telah lama tidak
    merasakan seperti ini sehingga aku khilaf. Aku minta maaf yah, aku harap kejadian ini tidak mengganggu
    persahabatan kita. Yuk kita minum dan makan siang, terus pulang ”.

    Aku merasa iba pada Pak Deni. Ternyata dengan tulus dia masih bisa menahan syahwatnya. Padahal bisa
    saja memaksa dan memperkosaku. Kesadaranku mulai pulih, emosiku mereda.

    Aku mulai berpikir pada kejadian tadi, bukankah aku telah terlanjur basah saat ini ? Bukankah bagian
    dari kehormatanku telah dijamah Pak Deni ? Bukankah tubuhku yang paling sensitif telah dinikmati Pak
    Deni ?

    Cerita Sex Pasien

    Cerita Sex Pasien

    Apa artinya mempertahankan kesucian perkawinan ? Bukankah aku tidak pernah menikmati rasa seperti ini
    dengan suamiku ? Bukankah aku telah kawin dengan seorang gay ? Yah aku telah diusir dari rumahku oleh
    teman gay suamiku.

    Tapi itu bukan salah suamiku. Ia terlahir dengan kelainan jiwa. Ia menjadi gay dengan menanggung
    penderitaan. Ia terpaksa memperistri aku hanya untuk menutupi gaynya. ceritasexdewasa.org Aku ingin merasakan kenikmatan,
    tapi aku tidak ingin jadi korban, aku tidak ingin punya anak dari hubungan ini dengan Pak Deni.
    Keberanianku mulai muncul. Aku melompat dan memeluk Pak Deni. Kelihatan Pak Deni ragu pada sikapku
    sehingga tangannya tidak bereaksi memelukku.

    Aku bisikan kata mesra. Pak, aku kepingin lagi, seperti tadi, tapi aku minta kali ini jangan
    dikeluarkan di dalam ”.

    Maksud dik Adelia….. ” Sebelum dia menyelesaikan kata- katanya, tanganku meraba ke penisnya. Kemudian
    tanganku menyusup dalam celana renangnya. Sebuah benda yang tidur melingkar, tiba-tiba bangun karena
    sentuhanku

    Tapi jangan dikeluarkan di dalam ya Pak ….”. Terima kasih dik….”.

    Senyum Pak Deni berkembang. Kembali aku didekap, aku dipeluk erat oleh kedua tangan kekar. Aku
    benamkan mukaku di dada bidang berbulu. Tanpa komando aku duduk di atas meja sambil tetap memeluk Pak
    Deni.

    Aku diam, mataku terpejam ketika pelan-pelan aku direbahkan di atas meja. Satu persatu pengikat BHku
    lepas sehingga tampaklah susuku yang masih sangat padat lengkap dengan putingnya yang berwarna coklat
    kemerahan dan sudah berdiri dengan pongahnya.

    Kedua tangannya meraih dadaku, mulut hangat menyelusur gunungku, perlahan-lahan bergeser ke bawah,
    semakin ke bawah gerakkannya semakin liar. Gesekan kumis sepanjang perut membuatku menegang.

    Aku pasrah ketika celana dalamku ditarik ke bawah lepas dari kaki sehingga kini aku sudah benar- benar
    bagaikan bayi yang baru lahir tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.

    Mulut hangat itu kembali bermain lincah diantara bibir bawahku yang ditutupi rambut- rambut kemaluan
    yang berwarna hitam legam dan tumbuh dengan lebatnya disekeliling lubang kawinku dan clitorisku terasa
    sudah mengeras pertanda aku sudah dilanda nafsu kawin yang amat menggelegak.

    Kenikmatan kembali menjalar di rahimku. Auh ….e.e.e.e.e.e.e…..haaah…haa ah haah. Auhhhhsss…… aku
    mengerang. Pak Deni sambil berdiri di tepi meja mengusapkan benda panjang dan keras di klitorisku.

    Aa…hhhh…..uhhh.. jeritan kecil tertahan mengawali dorongan penis Pak Deni menyusup Memekku. Pantatku
    diangkat tinggi dengan kedua tangannya ketika benda itu semakin dalam terbenam.

    Tanpa hambatan penis Pak Deni masuk lebih dalam menjelajah Memekku. Dimulai dengan gerakan pendek maju
    mudur berirama semakin lama menjadi panjang. Nafasku tersengal menahan setiap gerak kenikmatan.

    “Aaah….ahh…..ahh…….haaaa…haassss…….” Entah berapa lama aku menerima irama gerakan maju mundur benda
    keras dalam Memekku. Aku telah merasakan denyut orgasme. Auuuuuuuuhhhhh

    Cerita Sex Pasien Jeritan dan cengkeraman tanganku di pundak belakang penanda aku mencapai puncak orgasme. Gerakan benda
    itu dalam Memekku masih tetap berirama, tegar maju mundur dan membuat gesekan dengan sudut- sudut
    sensitif.

    Tiba-tiba irama gerakan itu berubah menjadi cepat, semakin cepat ….. suara eluhan Pak Deni terdengar
    dan otot Memekku kembali ikut menegang, yah … aku mau kembali orgasme… aaahhhhhhhhhhhh……. aahhhh….
    Tiba-tiba benda dalam Memekku ditarik keluar.

    Semprotan cairan hangat mengenai pahaku dan meleleh di atas meja. Pak Deni mencapai puncak kenikmatan.
    Pak Deni memenuhi janjinya, tidak mengeluarkan cairan mani dalam Memekku. Aku lemas…..lemas sekali
    seperti tidak bertulang. Aku didekap lembut dan sebuah ciuman di kening menambah berkurang daya
    kekuatanku.

    Tiga tahun kemudian setelah kejadian di pulau itu, aku telah menikmati hari-hari bahagiaku. Aku
    sekarang telah menjadi nyonya Deni. Di pelukanku ada si mungil Indri, buah hati kami berdua. Setelah
    perceraian dengan suamiku, satu tahun kemudian aku menikah dengan Pak Deni.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Kisah Memek Dilema Anak Kost

    Kisah Memek Dilema Anak Kost


    2311 views

    Duniabola99.com – Sudah lama aku dan beberapa temanku mengincar sebuah kost putri yang masih baru didaerahku. Daerah dekat kampungku terdapat perumahan yang masih tergolong baru dan tempatnya cukup terpencil ditengah sawah yang kebetulan belum banyak berpenghuni. Hanya ada 5 rumah yang baru dibangun, dan yang ditempati baru satu dan itupun ditempati oleh 4 orang cewek yang kebetulan kost disitu. Kami sering memperhatikan mereka pada saat mereka sering lewat membeli barang kebutuhan dikampungku. Mereka semua cantik cantik dan putih. Belakangan kami mulai mengenal nama nama mereka. Mereka semua berasal dari luar daerah yang baru masuk kuliah semester pertama.


    Suatu malam pada saat aku, Joni, Bram dan Agung sedang minum minuman keras salah seorang cewek penghuni kost yang bernama Tiara baru saja melewati kami memakai kaos ketat dan celana pendek. Timbul pikiran jahat dibenakku dan kucetuskan pada teman-temanku. “Wah Jon…. cakep dan sexi juga ya penghuni kost itu..?” pancingku. “iya tuh.. sexi banget…. wah sayang karena orang kayak kita kan bisanya cuman ngeliat aja…” Bram pun menimpali ” Bener cewek gitu ga bakalan mau sama orang kayak kita kita Jon..” Lalu aku kemabali memancing mereka..”Klo emang ga mau kenapa gak kita perkosa aja sekalian rame-rame, kan bukannya dia juga ga bakalan jadi milik kita….?” “Gila loh…. entar dipenjara gimana..?” sahut Agung. “Ga bakalan….. asal tahu caranya bro…” Sahutku “Maksud loe gimana jack..?” Tanya Bram. Aku mengeluarkan sebuah handycam dari tasku dan beberapa tutup kepala yang memang sudah lama aku siapkan “Ini nih jurus ampuh memperkosa tanpa takut dilaporkan kepolisi.. mau tahu caranya..?” Aku berkata kepada Agung “Kamu bisa gunakan ini kan Gung.?” Agung tersenyum simpul dan mengangguk. “Jadi kita gunakan kamera ini saat kita memperkosa mereka dan kita gunakan sebagai ancaman klo mereka berani melapor..!!!!” Dan aksi itupun tak lama akan Dimulai.

    Waktu menunjukkan pukul 22.30, perlahan kami satu persatu memanjat dinding belakang kost putri yang tidak terlalu tinggi itu. Pelan pelan kubuka pintu dapur yang tidak terkunci dan menuju kedalam pelan pelan diikuti oleh teman temanku. Aku melihat hanya ada 2 motor yang terparkir berarti hanya ada dua penghuni kost saat ini.
    Darahku terkesiap ketika melihat salah satu kamar tidak terkunci dengan pintu sedikit terbuka, aku melihat Tiara sedang tidur dengan paha mulus putihnya yang terbuka. Aku segera membagi 2 kelompok masing masing dua orang. Aku dan Agung memasuki kamar Tiara dan kelompok kedua Bram dengan Joni mengetuk kamar Didin. Bram mengetuk kamar Didin perlahan, rupanya Tiara terbangun terlebih dahulu karena kamar mereka bersebelahan. Namun aku dan Agung sudah bersiap dan segera menempelkan golok dileher Tiara. “Diem lo jangan bertingkah..!!!!!!” Tiara terkejut dan masih terdiam. “Coba panggil temen kamu yang masih tidur dari sini..!!” wajah Tiara pucat dan dengan gemetar memanggil temannya, “Din… bangun Didin… tolongin gue Din…” panggil Tiara dengan suara gemetar. Sementara Bram masih mengetuk kamar Didin. Tak lama pintu dibuka dan Bram langsung menyergap Didin sambil menempelkan goloknya pula, Didin terkejut dan langsung pucat, dia tidak berani berteriak. “Ringkus dan ikat dia dengan lakban Bram..!! Biar dia menikmati tontonan gratis antara aku dan temannya ha.. ha.. ha…” perintahku.


    Setelah Didin diringkus oleh kedua temanku, aku segera memakai topengku dan memberi isyarat ke Agung supaya menyalakan handycam. Tiara semakin pucat dan mulai memohon “Ampun bang… tolong jangan perkosa kami..ini kami ada sedikit uang untuk Abang.. ambil semua yang Abang mau tapi tolong jangan perkosa kami bang..” Kata Tiara hampir menangis. Aku tampar wajah Tiara, “Diem loh jangan berisik..!!” lalu mendorong tubuh mungil Tiara keatas tempat tidurnya yang indah. Tiara mulai terisak, aku tak perduli.

    Aku segera meraih daster tipisnya dan kurobek dengan kasar. Tiara mencoba berguling kesamping sambil menutupi daerah dadanya sambil menyembunyikan wajahnya yang manis. Aku segera meraih tubuhnya dan kutelentangkan dengan paksa. Aku membuka silangan tangan didada Tiara dan dengan kasar sekali lagi aku merobek BH Tiara yang hanya berukuran 32 B.Tampaklah kedua bukit indah yang mungil dengan puting susu yang memerah. “Singkirkan tangan elo sekarang atau gua pukul lagi kamu..!!” perlahan lahan Tiara menurut. Aku mulai meremas dan menciumi buah dada indah itu, sementara Tiara masih terisak.Didin yang terbelenggu dipaksa kedua temanku untuk melihat semua kejadian itu. Aku membuka seluruh pakaianku, dan aku menjambak rambut Tiara sehingga wajahnya terangkat. “Nih kulum penis gue..awas klo ga mau gue bunuh kamu sekarang juga..!!!” Kataku Tiara menurut.. Oooh betapa nikmat rasanya ketika mulut mungil berbibir tipis itu mulai mengulum penisku. “Heh..setan!! Awas jangankena gigi elo rasanya sakit tahu…!!!” aku memaklumi karena mungkin Tiara baru pertama kali ini mengulum penis seorang cowok. Aku segera memaju mundurkan wajah Tiara dipenisku dengan menjambak rambutnya.

    Tanpa membuang waktu lagi aku segera memerintahkan kedua temanku untuk melepaskan Didin dan membuka lakban dimulutnya. Aku memerintahkan Didin supaya masuk keranjang dimana Tiara sedang mengulum penisku. “Buka bajumu… dan jilat vagina temanmu ini.. awas kalau tidak mau menurut gue bunuh kamu sekarang juga..!!’ Kataku. Bram dan Joni terkekeh melihatku. “Bisa aja kamu jack.. wah wah.. wah sekali dapet dua lalat nih ayo terusin jack..!!” kata mereka. Agung masih menyorot semua kejadian itu dengan handycamku. Bram dan Joni mulai melepaskan semua pakaian mereka dan mengocok penis mereka , rupanya mereka juga terangsang melihatku.


    Seperti perintahku, setelah aku mengatur posisi sedemikian rupa, Didin mulai menjilati vagina Tiara dengan ragu-ragu. “Ayo yang mesra jilatin vagina Tiara..!! Kalau tidak bisa kupotong lidahmu ..!!” gertakku. Didin menuruti kata kataku. Wajahnya semakin pucat dan hampir menangis. Setelah dia menjilati vagina Tiara, rupanya kuluman Tiara pada penisku mulai kacau, oleh sebab kenikmatan yang ditimbulkanDidin pada vaginanya. Aku tersenyum melihatnya.

    Birahiku segera memuncak dan segera ingin meperkosa vagina milik Tiara yang terlihat sempit itu. Kemudian aku menyuruh Tiara untuk berhenti dan tidur terlentang. Aku menyuruh Didin untuk meletakkan vaginanya diatas mulut Tiara. “Nah sekarang ganTiaran elo yang jilatin vagina milik Didin..jangan mau enaknya saja ya..!!” Tiara pucat tapi dia menurut. wajah Tiara terbenam diselangkangan milik Didin sementara mereka semua hanya terdiam ketakutan menuruti perintahku. Aku memposisikan penisku divagina Tiara, sambil terus berusaha menyodok vaginanya aku terus meremas dan menciumi buah dada Didin yang berukuran sedang dan indah pula. Lubang Tiara masih terasa begitu sempit,walaupun terlihat kesakitan dia masih terus berusaha menjilati vagina Didin. Lubang milik Tiara sudah basah akibat jilatan Didin tadi, dan Drrrt.. drrt.. drrt. Aku segera memompa memasukkan penisku dalam vagina perawan milik Tiara. Sempit sekali rasanya sehingga menimbulkan sensasi nikmat yang luar biasa dipenisku. “Aah..tolong sudah bang sakit bang…aduh..sakit bang..tolong…!!” Jerit Tiara Bram segera mendatangi Tiara dan menampar mulutnya.. PLAK..!!! “Diem Loe dan jangan coba coba bersuara lagi..!! Jilatin terus memek temen kamu itu!!!” kata Bram.

    Air mata Tiara tak dapat dibendung lagi menahan perih, dan aku semakin tak peduli. Semakin cepat aku memompa penisku dalam vaginanya, sambil aku terus meremas dan mencium buah dada Didin yang vaginanya masih terus dijilatin oleh Tiara. Sepuluh menit kemudian….. Crrooot ! spermaku tumpah didalam vagina Tiara. Aku mengentikan aktivitas penisku didalam vagina Tiara. Terasa berdenyut denyut nikmat dinding vagina Tiara. Sementara aku berhenti, kini rupanya giliran Didin yang tiba tiba mengejang, rupanya dia juga mengalami orgasme karena jilatan Tiara pada vaginanya.


    Melihat hal itu aku jadi kembali terangsang dan penisku bangkit berdiri lagi. Aku menyuruh mereka bertukar posisi. Sekarang posisi Tiara ditempati oleh Didin begitu pula sebaliknya. sekarang vagina Tiara-lah yang dijilatin oleh Didin. Darah keperawanan Tiara masih meleleh dipahanya bercampur spermaku. Aku mmerintahkan Didin untuk menjilati bersih sperma bercampur darahku dipaha Tiara. Didin yang ketakutan itu hanya menurut sambil menangis, sesekali terlihat dia seperti mau muntah namun ditahannya. “Awas klo elo sampai muntah gue keluarin semua isi perut eloe.. ngerti..?” ancamku pada Didin. Gadis itu semakin ketakutan. Kini penisku sudah berada dibibir vagina Didin, sementara Didin masih menjilatin vagina milik Tiara yang baru saja kehilangan keperawanannya , aku terus mencumbu dan meremas dada Tiara. Vagina Didin rupanya memang lebih sempit, aku sampai kesulitan beberapa kali membobol keperawanan miliknya. Sampai aku akhirnya benar-benar memaksa penisku barulah aku dapat menembus vagina Didin. Jujur saja ketika memerawani Didin penisku agak sakit karena memang vagina Didin lebih sempit dari vagina milik Tiara. Setelah beberapa saat setelah penisku berada dalam vagina Didin yang sudah berdenyut dari sejak awal perawannya kubobol, aku mulai menggerakkan penisku maju mundur. Vagina Didin lebih nikmat dari vagina Tiara karena memang bentuk tubuh Didin lebih kecil dari bentuk tubuh Tiara. Setengah jam aku memompa vagina Didin sampai akhirnya aku memuntahkan spermaku jauh labih banyak daripada spermaku di vagina Tiara.

    Setelah aku menghabiskan spermaku diliang vagina Didin , aku meyuruh Tiara untuk kembali mengulum penisku membersihkan sisa darah keperawanan Didin yang masih melekat di penisku. Lalu aku berpaling kepada ktiga temanku yang sudah menunggu dengan telanjang dan masing masing penis yang sudah ngaceng. “Bagaimana..?” Tanyaku……” “Hebat Jack……. sampai sampai gue ama Joni udah ga tahan niiih…!!!” Kata Bram “sabar..sabar dulu ya kalian pasti akan menerima bagian masing masing..” “biar mereka bersihkan vagina mereka dahulu ya..?” Kataku Bram sudah tidak sabar lagi, namun aku mencegahnya. “Coba lihat dulu ini…” Lalu aku segera memerintahkan kedua gadis itu untuk saling menjilati vagina temannnya hingga bersih. Bram tertawa lebar”ha.. ha.. ha..betul juga maksud elo jack.. masa kami dikasih bekas kecap elo… ha.. ha.. ha” Setelah mereka melihat kedua vagina milik Sinta dan Tiara sudah terlihat bersih dari spermaku dan ceceran darah keperawanan mereka yang masih menempel dipaha. Bram dan joni segera menyergap dan meperkosa kedua gadis malang itu, dilanjutkan dengan acara bertukar pasangan dan tak ketinggalan pula Agus sang ‘kameramen’ yang merekam semua adegan pemerkosaan itu.

    Setelah hari menjelang subuh kami menguras seluruh harta kedua gadis itu termasuk motor, ATM dan nomer Pin serta perhiasan yang tidak sedikit jumlahnya. Maklum sepertinya mereka anak orang kaya. Sebelum meninggalkan mereka aku sempat mengancam, kalau berani amcam-macam, adegan pemerkosaan itu akan kami sebarluaskan. Setelah itu kami semua pergi meninggalkan mereka hingga beberapa bulan lamanya. Rupanya rahasia itu masih tersimpan rapi oleh mereka, karena setelah sekian lama kami merantau dan memutuskan untuk pulang kampung ternyata tidak ada tanda tanda bahwa kami dicari oleh pihak kepolisian. Hanya saja Tiara dan Didin sudah tidak bertempat tinggal dokostnya lagi, rupanya mereka telah pindah.





  • Tante Reva Pemuas Nafsuku

    Tante Reva Pemuas Nafsuku


    2394 views


    Duniabola99.com – Sebut saja nama dia Reva. Wajahnya cantik dan putih dengan tinggi sekitar 160cm dan berat badan sekitar 48 kg. Dia pegawai baru di perusahaan tempat saya bekerja dia mulai bekerja akhir tahun lalu. Awal mula perkenalan kami layaknya karyawati yang baru masuk dikenalkan ke rekan-rekan sepekerjaan.

    Pada saat itu saya hanya berpikir “Cantik” dan tidak berpikiran lainnya karena saat berkenalkan dia sudah berkeluarga.

    Seiring waktu berjalan kita sering ngobrol dan saling bercerita mengenai kerjaan, keluarga, dan bercanda yang masih wajar. Hal yang paling membuat saya betah ngobrol berlama² dengan Reva adalah dia supel dan wangi parfumnya yang nyaman sekali tercium oleh saya. Apalagi bila kita saling berpapasan saya sering sampai menoleh lagi ke belakang karena tergoda wangi dari parfumnya.

    Kejadian ini berawal ketika suatu hari saya menanyakan YM (yahoo messenger) dia dengan alasan supaya bisa ngobrol waktu jam kerja senggang, jadi tidak ada yg nge-gossip klo kita deket. Setelah saya add YM dia kita mulai sering chatting ditengah jam kantor, lama-lama saya tergoda untuk menanyakan hal-hal pribadi kepadanya terutama perihal kehidupan dia dan suaminya. Hingga akhirnya dia bercerita kalau mereka menikah karena paksaan dari masing2 orang tua, dan hanya bersandiwara di depan orang2 kalau mereka bahagia.

    Semenjak saya mengetahui hal itu mulailah pikiran nakal saya menggoda…. kira2 begini percakapannya:

    Flo: Reva beneran km dirumah gk dekat sama laki kamu?
    Reva: iyah, dia klo malem sering gk pulang pergi main sama teman2nya…
    Flo: Sibuk urusan kerjaan kali?
    Reva: Ngak, sibuk dugem ama teman2nya.
    Flo: Masa sih? emang kamu pernah lihat?
    Reva: Ya aku tau aja, ada sodara aku pernah lihat.
    Flo: ooohh… kamu kesepian donk klo gitu…
    Reva: Tadinya iya, tapi sekarang kamu sering temanin aku klo malem sering telpon dan becanda2 jadi aku gk BT.
    Flo: masa sih?? …. BTW Reva mau gk klo kita lebih dari sekedar teman?
    Reva: Maksudnya?
    Flo: Ya kan kamu gk dekat sama laki kamu, aku juga sebenernya pengen tau kamu lebih jauh.. jadi kita kayak TTM gitu…

    Lumayan lama gk dijawab2 sama Reva sekitar 2 jam dicuekin YM saya……………………………………

    Reva: Aku gk mau klo TTm an gitu….

    Flo: lah terus gimana?? kan kita udah berkeluarga (saya juga punya istri sama anak)
    Reva: emm….. Gini aja… Nanti pulang kerja kamu ajak aku jalan, aku pengen ber-2 aja sama kamu.
    Flo: (Waduh…. ditantangin gini gw…) Oke, nanti kita karaokean aja yuk aku buka room klo udah di dalem aku kasih tau kamu.
    Reva: oke.

    Akhirnya pulang kerja saya langsung cabut ke karaoke yg agak jauh dari kantor dan saya langsung kabari dia untuk langsung kesini. Selang 1/2 Jam Reva datang.

    Flo: Kamu mau pesan minum atau laper kan pulang kerja?
    Reva: Mau minum aja deh Lemon Tea.
    Flo: oke (ngak seberapa lama minuman dan snack datang)… Kamu mau ngomong apa tadi Rev?
    Reva: Iyah aku gk mau TTM an gitu….
    Flo: maaf yah tadi, aku cuma ngutarain perasaan ke kamu tapi gk berarti kamu harus mengiyakan, Gk apa2 kok klo kita temenan aja.
    Reva: Kok minta maaf?? aku kan blom selesai….
    Flo: ??? tadi katanya gk mau TTM an…
    Reva: Gini… Aku seneng deket sama kamu, kamu walapun awalnya aku kira pendiam ternyata orangnya hangat, aku juga suka cara kamu perlakukan aku dengan sopan….
    Flo: Lalu?
    Reva: “Aku gk mau sekedar TTM sama kamu… Aku maunya…..
    (Reva langsung meluk saya dan mencium lembut bibir saya) Kok jadi diam?”
    Flo: (aku pandangi wajah Reva, aku belai rambutnya lalu aku cium bibirnya dengan mesra dia memejamkan matanya.)

    Semenjak kejadian itu kami semakin dekat dan sekitar 3 hari kemudian ketika kami sedang ngobrol2 di dalam mobil saya dia tiba2 meletakkan tangannya di pangkuan saya dan mulai mendekatkan wajahnya, langsung aku sambut bibirnya yg tampak indah sempurna…

    Kami berciuman dan beradu lidah lalu tangan ku memeluk pinggang mungilnya sambil aku mebelai lembut punggung sampai batas Rok nya… Celanaku mulai terasa kesempitan karena ciuman dan pelukan Reva… entah disengaja atau tidak tangan Reva yang ada di pangkuan aku terpeleset dan posisinya sekarang tepat diatas batanganku yg sudah tegang ….Reva melepas ciumannya dan terdiam, terlihat mukanya memerah tapi tangannya tidak dia pindahkan dari situ… Maaf aku gk sengaja Flo… aku katakan

    “gk apa-apa Reva gk usah malu sayang,” … dia mulai mencium aku lagi, tapi kali ini dia mulai meremas2 lembut celanaku yg sudah tegang itu…
    “sebentar.. posisinya miring nih gk enak kataku sambil mencoba meluruskan batanganku supaya tegak dari luar celana”

    Reva berinisiatif untuk mencoba meluruskan juga tapi sulit karena memang batanganku posisinya agak menekuk tegang kebawah….

    Flo: Susah ya sayang?… Benerinnya sambil dibuka aja ya… kamu yang lurusin “sambil aku buka resleting celana aku”
    Reva: Emang boleh sayang aku pengang dari dalem?
    Flo: Boleh…
    Reva: Waww keras udah keras banget sampek gk muat CD kamu sayang…. (sebagian batangan aku sampek keluar dari CD ketika sudah berhasil dilurusin sama Reva) panjang, keras, berurat lagi sayang dede kamu… Bikin aku kepengen aja sih…..
    Sambil tangan kiri menarik CD aku sedikit dia masukkan tangan kanannya untuk meluruskan batanganku.
    Flo: Emang pengen kamu apain sayang?
    Reva: Aku gemesss “kata reva sambil menurunkan cd aku dan menggenggam batangan aku yg sudah tegang “Maaf ya sayang… ”

    Reva langsung membenamkan kepalanya kearah batanganku yg tegang dan mengarah ke mulutnya” Reva langsung menciumi kepala batanganku dengan lembut dan memasukkannya ke dalam mulutnya sambil di pelintir2 dengan lidahnya yang basah…..

    Aku merasakan kenikmatan yg luar biasa hingga mulutku mendesis perlahan dan aku belai rambut panjang Reva….
    Aku tak tinggal diam… perlahan2 sambil aku usap pahanya aku naikkan roknya hingga tangan aku bisa mengelus2 cd dan meremas2 pantat Reva.

    Reva: Enak sayang?? tanyanya sambil masih menggenggam batanganku dan mengocoknya perlahan2…..
    Flo: Enak banget sayang…. masukin semua donk ke mulut kamu….
    Reva: Mana muat!! panjang gitu gk bakal muat…..
    Flo: emang punya laki kamu gk sepanjang ini sayang?
    Reva: Ngak lah… dia itu gendut, bantet dedenya kata dia tertawa…
    Flo: Kamu suka sayang sama dede aku?
    Reva: Hu-uh napsuin sayang…. mentok nih klo masuk meki aku….
    Sambil tangannya masih mengocok2 lembut batanganku tangan satunya aktif mengelus2 kepala kontolku yg mulai basah….Sensasinya luar biasa…..
    Aku masukkan tangan aku ke dalam CD Reva dari belakang, dan Reva mulai menjilati batanganku lagi dengan rakusnya…

    Reva: Hmphhh…. Ohhhh “desahan reva terdengar ketika tanganku mulai bermain2 di sekitar lubang pantatnya dan mulut mekinya yg sudah basah” Sayang… jgn elus2 lubang pantat aku… aku malu…..
    Flo: gk apa2 sayang, kamu nikmatin aja yah…. udah basah banget meki kamu sayang……
    Reva: Kita check in aja yuk.
    Flo: Oke….. (akhirnya kita meluncur ke sebuah hotel di daerah tangerang… sambil tangan Reva tetap mengocok2 Batanganku dan aku nyetir sambil tidak konsen hahaha).

    Setelah mendekati hotel Reva merapihkan celana ku dengan hati2 supaya ngak terjepit resleting celana, lalu kita masuk ke loby dan pesan room.

    Setelah sampai di kamar kami langsung saling berciuman dengan ganasnya… dan tangan reva mulai membuka kancing baju aku satu persatu sambil tetap manikmati lidah aku di dalam mulutnya….. setelah semua kancing baju aku terbuka dia mulai mengelus lembut dada aku dan melepaskan kemejaku…

    Reva: “Badan kamu bagus sayang…. gk kayak laki aku jelek dan gendut….” lalu dia mulai menjilati puting dadaku yang agak berbulu sampai benar2 basah dan air liurnya menetes2…. sambil tangannya membuka ban pinggang dan menurunkan celanaku hingga aku hanya mengenakan CD.
    Flo: Oughhh nikmat banget sayang…. kataku sambil menahan gairah yang kian memuncak… lalu gantian aku membuka baju Reva, Aku angkat bajunya hingga berada diatas siku tangannya sehingga ketiaknya yg berbulu tipis dan berkeringat terlihat jelas…

    Aku makin nafsu melihat pemandangan ini dipadu juga dengan sepasang payudara yang tidak besar tapi bentuknya indah masih terbungkus bra hitamnya…. Langsung aku dorong dia perlahan hingga menempel tembok dan kujilati ketiaknya yg sangat membuatku bergairah….
    Aroma tubuhnya benar2 membuatku tergila2… Reva pun menikmatinya terdengar dari desahan2nya dan nafasnya yg makin memburu…

    Reva: Ahhh honey…. geli banget sayang…. aku baru pertama kali dijilatin di ketiakku……ssstttt oooohhhhhh…

    Flo: Nikmatin aja sayang… aku pengen ciumin setiap jengkal tubuh kamu…..

    Tanganku mulai menurunkan roknya dan cd nya yg sudah basah sedari kita masih dimobil tadi….. lalu aku buka bra hitamnya dan melepaskan semua bajunya sehingga terpampang jelaslah seluruh keindahan tubuh Reva yang begitu menggairahkan… aku ciumi leher, telinga, ketiak, dan dadanya….. aku mainkan putingnya yg sudah menegang di dalam mulutku, kupelintir2 putingnya dengan lidahku dan sambil kubiarkan jari2ku menari2 diatas mekinya….
    Reva sangat menikmati permainanku, terasa di tanganku cairan terus keluar dari mekinya hingga benar2 basah… akhirnya kuputar menghadap tembok tubuhnya dan kujilati mulai dari tengkuknya hingga kedua bukit pantatnya yg seksi…..

    Flo: Sayang kamu lebarin sedikit kaki kamu…
    Reva: Iya sayang… kamu mau apain aku juga aku udah pasrah honey, kamu benar2 membuatku merasakan nikmat….

    Lalu sambil berjongkok di belakang Reva yang sudah melebarkan kakinya aku mulai jilati pahanya sampai ke lubang pantatnya…..

    Reva: Arggghhh sayy.aa..nnggg (Reva merintih keenakan) Jangan disitu… aku maluu…..

    Aku tak peduli dan sambil kujilati lubang pantat Reva yang bersih dan rapat itu aku mainkan jari jempol tanganku mengelus2 belahan Mekinya… dan kuputar2 tepat di itilnya yg sudah tegang….Lumayan lama aku dan Reva menikmati posisi ini sampai akhirnya Reva mendapatkan orgasmenya yang pertama…. Agak terkejut juga aku ketika dia orgasme, aku kira hanya di Film2 saja perempuan klo orgasme sampai kayak orang kencing… Ternyata Reva juga tipe2 perempuan yang seperti itu, tangan aku sampek basah kena semburan orgasmenya…..Benar2 istimewa….

    Reva: Oohhhh GOD….. Yesss honey…… iiihhhhhh ahhhhhhh…. oooouuuhhhhhh….. Keluarrr sayaaannnngggg…… Ssssrrrrrtttt..

    Tubuh Reva terguncang hebat ketika cairan itu menyembur dari mekinya, dan kakinya gemetaran hampir jatuh…
    Aku dengan sigap langsung berdiri dan memeluknya dari belakang sambil mencium bibirnya….. sedangkan kontol aku sudah sangat tegang di dalam cd terjepit dibelahan pantatnya…. lalu aku arahkan dia ke tempat tidur…
    Reva terlentang pasrah dan masih terlihat mukanya sedang menikmati orgasmenya barusan.. langsung aku ciumi payudaranya dan tangan Reva mulai bermain2 dengan kontol aku yang keluar sebagian dari CDku…. Kujilati seluruh payudaranya dan kuciumi bibirnya….

    Reva: Sayang kamu tiduran sini…aku pengen jilatin dede kamu….(sambil dia menarik aku untuk rebahan disamping dia….lalu dia dengan telaten melepas CD ku hingga kontolku terbebas dan terlihat gagah)
    Wow honey… aku sampek merinding lihat dede kamu… aahhhh…. (langsung diemutnya kontolku sambil jari2nya yg mungil menari2 di biji kontolku)

    Flo: Oh Shit… Kataku menahan sensasi nikmatnya perlakuan Reva terhadapku…..
    Reva: Enak sayangku??? klo Reva giniin suka (katanya sambil memasukkan batang kontolku hingga menyentuh tenggorokannya)
    Flo: Arrrghhhh ….. aku hanya bisa mengerang ketika terasa kepala kontolku terjepit tenggorokannya…

    Reva: Aaahhhh… enak sayang? tanya dia lagi sambil mengocok kontolku yang urat2nya makin macho… lalu dia basahi tangannya dengan ludahnya dan dia lumuri semua kontolku dengan tangannya itu….Ouuhhh honey… aku pengen banget… katanya sambil mengusap2 kontolku dengan kedua tangannya yg basah itu….

    Lalu dia mengambil posisi diatas dan perlahan2 dia gesek2an kepala kontolku dengan mekinya….. Ahhhh… nikmat sekali rasa geli dan licin
    bercampur jadi satu…. lalu dia tekan pelan2 hingga kepala kontolku masuk ke mekinya….

    Reva: Eeesssstttt aaahhhhh Enak banget sayang Dede kamu….(matanya terpejam dan kepalanya mendongak menikmati kepala kontolku yang memasuki mekinya yang basah dan sempit)

    Flo: aahh yess honey…. masukin lebih dalem lagi ya…. kataku sambil kudorong keatas pantatku pelan2 sampai akhirnya batang kontolku masuk setengah… Reva menjerit tertahan

    “Eghh!!! Eeeennaa…aaakk….Oh God” sambil dia tekan terus kontolku hingga masuk semuanya….
    “Bless…. Ya ampun mentok banget honey!! AaaahhHHHH!!! Kamu jgn gerak dulu, aku aja yg gerak…” Kata Reva dengan wajah agak tegang antara nikmat dan takut cidera..

    Reva mulai bergerak perlahan maju mundur menikmati kepala kontolku menggesek dinding terdalam mekinya… makin lama makin cepat Reva bergerak dan kuimbangi dengan kuputar2 pinggulku sehingga terdengar suara becek dari mekinya…..

    Reva: Aaahhh Sayanggg… Nikmat banget…. ouuuhhh … aaakk…ku baa..rruu ka..lliii ini… nger..a.aasss.aainn ML kk..aaa…yyaaa..g.iiinii.

    Aku makin gemas melihat wajah cantik Reva memerah karena birahi yang sangat tinggi… lalu kupeluk reva hingga menimpa tubuh aku….

    Kupeluk dia dan mulai kunaik turunkan kontolku dengan tempo sedang…. Terdengar rintihan2 kenikmatan Reva di telingaku setiap kontolku menghantam dinding rahimnya… Aaaahhh…. Yeeessss… OOOoohhhh… TTerr…uuu…sss Say…aaa…nnnn..ggg….. sekitar 5 menit Kukocok meki reva hingga cairan mekinya terasa membasahi biji kontolku…. Saaayaaannggg…. aakuuu mm..aaa..uu kkk..eeee..ll.uuuaaarr La…ggg..iiii Rintihnya, dan dia langsung menekan dadaku hingga posisinya tegak dan dia tarik mekinya sampai copot dari kontolku… dan akhirnya….

    “AAAAAAAHHHHHHHH HONNEEEEYYYYYY….. Crreettt …Sssrrrttt….” Semburan hangat dari meki Reva Sampai membasahi seluruh kontolku dan perutku….

    Tubuh Reva langsung menindih ku dan terkulai lemas diatasku sambil nafasnya memburu dan badannya berguncang2…

    “Benar2 luar biasa…Pikirku” sekarang gantian kamu yg harus puas sayang katanya dan dia langsung nungging disebelah aku dengan gaya doggy style.

    Aku pindah kebelakangnya dan mulai menempatkan kontolku di bibir mekinya yg sudah basah gk karuan dan mengeluarkan aroma khas kewanitaannya…. Kumasukkan perlahan kontolku sampil kupegangi pinggulnya yg agak bergetar ketika kontolku menempel di bibir mekinya… kudorong pelan2 hingga setiap senti kontolku yang masuk bisa kami nikmati bersama2… Aaaahhh…. enakkk bangett sayangg meki mu… desah aku sambil mendorong masuk kontolku ke dalam mekinya yang sempit dan basah itu…dia juga meremas2 sprei dengan ganas dan menggeleng2kan kepalanya setiap aku mendorong masuk dan bibirnya digigit2 oleh dia menahan kenikmatan… akhirnya ketika tinggal sedikit lagi masuk semua aku hentakkan tiba2 hingga terasa bener2 mentok di dalam mekinya, dan Reva pun menjerit tertahan

    “ArrggHH Terus Sayang….”

    Dengan nafsu yang menggebu2 kulebarkan pantatnya dengan kedua tanganku dan ku keluar masukkan dengan cepat kontolku ke dalam mekinya hingga berbunyi “Prett,,, Breeett…. Preettt… Brettt… AaaahhHHH Yeeessss… Ohhh GOD…..” Aku tarik rambut Reva dari belakang seperti menunggangi kuda, dan dia suka itu

    “Fuck mee honeeyyy… aaahhhh shiiitt…” Reva meracau tidak karuan dan aku pun mendesah2 dengan nafas menggebu2….

    Kutarik kontolku sampai lepas dari mekinya dan kuhujamkan lagi sedalam2nya berulang-ulang kali sampai Reva orgasme lagi dan kali ini tidak sampai menyembur tapi sampai menetes2.. aku tidak peduli lagi, jari jempol tanganku kumasukkan juga ke dalam lubang pantat reva

    “AaahhhHH Saayaanggg… kkkaa…mmuuu App..aa.i..n Iitttu…Enak.. Baa…nngg…eeettt” Reva makin menggila dan bersemangat, Keringat kami bercucuran deras kucabut jempolku dari lubang pantatnya dan dia kutekan sampai posisi tengkurap..

    lalu aku dengan posisi seperti push up menghajar mekinya dengan kontolku…

    “Aaahhhhh Sayaaanngggg Semmpiitt Bangetttt” kata aku…

    Reva sudah tidak mampu meladeni omongan aku hanya mendesah2 dan menjerit keenakan ketika kumasukkan kontolku dalam2… akhirnya setelah 15 menit aku pun hampir orgasme, kutindih tubuh Reva dari belakang dan kuciumi bibirnya sambil kupompa terus lobang mekinya….

    Reva menciumi bibirku sambil mendesah2 kenikmatan…. Lalu aku bilang

    “Honeyyy aakkuu mauu keluarrrr… pengen bareng sama kamu…..”

    Iya sayang…kelll…uuuaarrr… ba,,rrre,,,ng…. A.kk…uu… Ahhhh… Ouhhhhh….. Dii.. d..aaalleem.. aajjaahh Ahhhh….. OHHHH… FuCkKKKK///… Jawab Reva sambil terasa cairan hangat di kontolku… aku pun langsunggg memompa sekuat tenaga yg tersisa….Saaaayyyaaaanngg… Keeellluuuaaarrrrrr… AaaAarrrGGhhH!!

    Akhirnya Spermaku yg sudah ingin berlomba2 menyembur keras sampai 3 kali klo gk salah hitung ke dalam meki Reva… dan akhirnya aku terkulai lemas menindih tubuh Reva yang masih bergelinjang kenikmatan dari belakang, dan kubiarkan kontolku didalam mekinya menikmati kehangatan dari meki Reva..

    Habis itu kita berdua berciuman dan dia menjilati tubuh aku yang masih berkeringat lalu kita mandi dan memesan makan malam….

    Itulah pengalaman saya dengan teman sekantor saya, dan Kami masih sering melakukannya bila ada kesempatan… Reva adalah wanita pertama yang bisa membuatku merasa benar2 puas di tempat tidur dan dia juga merasakan yang sama.

  • Video Bokep Eropa holly michaels casting sammi bananas

    Video Bokep Eropa holly michaels casting sammi bananas


    1767 views

  • Foto Bugil Remaja pirang, Piper Perri, sedang berpose solo

    Foto Bugil Remaja pirang, Piper Perri, sedang berpose solo


    1753 views

    Duniabola99.com – foto cewewk pirang cantik Piper Perri memakai bikini merah  berpose hot menampilkan toketnya yang kecil dan ngangkang diatas meja menampilkan memeknya yang tanpa bulu dicukur botak.

  • Kisah Memek Mengobati Rasa Kesedihan Mama

    Kisah Memek Mengobati Rasa Kesedihan Mama


    2884 views

    Duniabola99.com – Hari itu sangat mendung, maklum musim penghujan diawal bulan Desember.., cuaca sangat dingin, dan aku bermalas-malasan berbaring di satu2nya tempat tidur yang cukup empuk di Barak tempatku bertugas. Barak yang sangat jauh dari keramaian kota, kira2 8 jam perjalanan mobil ke Bandara terdekat. praktis tidak ada komunikasi kecuali SMS kalau lagi beruntung mendapatkan signal 1 strep. ditempat yang terpencil ini tidaklah membosankan…, karena dipenuhi pemandangan alam yang indah mempesona.


    Hampir setahun saya dikontrak di perusahaan perkebunan milik PMA tempatku bekerja sekarang..sebagai Manager pengawas, saya mempunyai pendapatan yang lumayan untuk balik ke Jakarta setiap minggu, tetapi kesempatan ini saya tidak pergunakan sampai saat ini kecuali 6 bulan lalu, hitung2 untuk menabung rencana perkawinanku dengan Candy , putri yang sangat cantik yang dijodohkan oleh Almarhum Ayahku.

    Sebenarnya perjodohan ini saya tidak setujui walaupun Candy sangat cantik , 20 tahun atau setahun lebih muda dariku..sangat penurut ..dan kutahu ia sudah mempunyai Pacar.. , bila disandingkan dengan Mama…, ibarat mereka bersaudara selisih beberapa tahun saja, sama cantiknya, cuma Mama lebih dewasa..walaupun Mama sekarang berumur 40 tahun… dan mungkin ini yang menyebabkan saya memilih kerja yang jauh dari rumahku agar waktu dapat melupakan perjodohan kami…, lagi pula saya ingin mencari jodoh sendiri ,..yang dapat mengetahui segala kebutuhannku …, kira2 seperti Mama..lah adanya.

    Mengingat Mama, Mama yang sangat jauh di Jakarta…yang telah merawatku sampai saya mulai bekerja ditempat ini…, Mama yang hidup sendiri di rumah peninggalan ayahku yang cukup mewah dengan fasilitas yang memadai lebih dari cukup memenuhi kebutuhan Mama sendiri walaupun Mama tidak perlu bekerja, lagi pula , kami memiliki pembantu yang sangat setia..dan selalu menemani Mama… dan dan sepertinya semua itu tdk ada artinya bagi Mama yang kesepian.. oh Mama..

    SMS yang Mama kirim minggu lalu.., Mama akan berkunjung ke tempat kerjaku sekalian berrekreasi ketempat indah yang saya pernah ceritakan. hanya saja Mama tidak mempunyai teman perjalanan…telah kujawab “Mama tidak perlu datang apalagi tidak ada yang menemani, Ar..akan mengambil cuti tahunan bulan depan dan kembali kejakarta melepaskan rindu dengan Mama…” , alasanku agar Mama tidak perlu berlelah-lelah menempuh perjalanan yang sangat jauh, lagi pula ditempat yang terpencil dan sepi ini tidak ada satupun pekerja yang membawa keluarganya.

    Malu rasanya kalau saya seorang manejer masih ditemani oleh Mama …., tetapi Mama tetap bersikeras…malahan Mama telah memiliki tiket penerbangan yang konek dengan penerbangan terdekat ditempatku dan berdua ditemani oleh Candy . alasan Mama satu2nya yaitu ingin melihat tempat kerja Anaknya yang semata wayang sekaligus mengajak Candy jalan-jalan.

    Keesokan harinya..sebelum saya menjemput Mama dan Candy , pagi2 buta kutemui teman sekerjaku, “Pak Dino…saya akan ke Bandara menjempu Pacarku, mungkin besok siang saya kembali ke Kamp” kataku singkat. dan Pak Dino hanya tersenyum..”Seminggu pun boleh Pak Ar !! apalagi menjemput calon isteri, semua pekerjaan disini sangat lancar”

    Siang harinya tepat jam 13.00 saya tiba di Bandara…, Pesawat yang akan ditumpangi oleh Mama dan Candy belum juga tiba..karena alasan teknis diperkirangan terlambat 2 jam…, pk 16 lewat 8 menit…pesawat satu2nya yang lending dibandara ini telah tiba…, satu persatu penumpang saya telusuri dari jauh…, seluruhnya penumpang berduan cowok dan cewek, atau rombongan cowok…tidak ada penunpang yang berduaan cewek dengan cewek…, tetapi yang satu itu…cewek sendirian …sepertinya Mama !!!, betul…Mama hanya sendiri…,


    Mama dengan Anggunnya turun dari pesawat, kacamata sunglass bertengger didahinya, memakai blus hitam lengan panjang berenda …, celana panjang ketat warna putih..menjinjing tas kesukaannya…, busana yang tidak mencolok…tetapi sangat serasi..dan kelihatan sangat cantik …, paling cantik dari semua penumpang…, semua pengunjung dibandara ini….

    Kuraih kopor begasinya, kusambut dan kucium tangannya…, Mama memelukku dan mencium didahiku…, seperti yang selalu Mama lakukan kepadaku setiap kali bertemu atau berpisah.., lama sekali Mama memelukku sambil memperhatikan wajahku sampai ke kaki, “sepertinya kamu agak gemuk cuma lebih hitam..anakku”, “Ia Ma..!!!, kerjanyakan dikebun…, tetapi Mana Candy Ma!!” tanyaku singkat…,

    “Nah…lho…, langsung tanya pacarnya..tidak menanyakan kesehatan Mama!!” gledek Mama, mukaku jadi memerah malu…, “justru Ar nanyain , kok teganya Candy membuat Mamaku yang cantik bepergiann sendirian..” balasku , “Sedianya Candy akan menemani Mama, tetapi karena tugas ahirnya tdk bisa ditinggalkan, makanya Mama putuskan sendiri aja” alasan Mama singkat….

    Entah kenapa perasaanku jauh lebih senang kalau Mama tidak ditemani oleh Candy, mungkin karena rinduku kepada Mama yang kutemui 6 bulan terakhir, atau perjodohanku dengan Candy yang tidak semestinya terjadi di zaman modern ini…, tetapi alasanku kepada Pak Dino untuk menjemput pacarku…, malu rasanya..

    Lama sekali aku terdiam mencari alasan yang tepat…,”Kenapa kamu diam Ar”, tanya Mama sewaktu kami meninggalkan Bandara, ” Kita keliling kota dulu Ma, sambil mencari persiapan bekal di jalan dan Ar istirahat sebentar , jam 7 malam kita berangkat.. dan perkirakan jam 5 pagi kita tiba dilokasi tempat kerja Ar… ” kataku meminta persetujuan mama, ” terserah kamu Ar, yang penting kamu tidak kelelahan dalam perjalanan yang panjang ini” kata mama.

    Dalam perjalanan , Mama banyak bercerita tentang kejadian…dirumah di jakarta…sepertinya mama sangat kesepian.., tinggal sendirian yang ditemani seorang pembantu, walaupun jadual senam, fitnes, renang..hampir setiap hari tidak ada yang mama lewatkan, Mama juga menjelaskan status perjodohan kami.., sebenarnya tidak mengikat tergantung kami berdua.., “Bukan Ar tidak suka Candy, tetapi Candy sudah punya pacar, lagi pula Ar pingin mencari jodoh sendiri yang …yang…pokok..ne ..seperti Mama” kataku terbata-bata,

    “terserah kamu Ar…, Mama pingin cepat2 punya Mantu” kata mama singkat sambil mengantuk…, “kita istirahat di SBBU depan ya Ma..Ar juga ngantuk”, mama tidak menjawabnya karena sudah tertidur. Di tempat istirahat , kami pindah di jok tengah.., dan mama tertidur pulas terlentang diatas pangkuanku..dan sayapun tertidur…kecapaian, dimalam yang sangat dingin.

    Tengah malam..Mama menggeliat, dan sayapun tersadar.., mama berusaha tidur miring sambil memeluk pinggangku, tepat pipinya berada diatas pionku.., perlahan2 lahan kuelus anak rambut yang ada dikeningnya…, pelukan mama makin mengencang…, kasihan mama…, alis itu, hidung yang mancung, bibir yang tipis..memerah..dagu yang menggelantung, leher yang jenjang..membuat wajah mama sangat sempurna cantiknya.., tetapi sangat cepat ditinggalkan oleh papa selama-lamanya.., tidak sadar , wajah yang sempurna itu mulai kuelus lembut.., dalam tidurnya…,


    mama mungkin merasakan kehangatan dari belaianku diwajahnya , dari kening sampai dagunya, dan mama berusaha meraih tanganku yang mengelus wajahnya membawa turun ke lehernya dan …dan..buah dadanya…, wow.., buah dada mama yang kenyal menonjol dan besar tidak ditopang dengan BH…, ditempat ini tangan mama menekan tanganku , dan akupun mulai mengikuti kemauan mama meraba buah dadanya dari balik bajunya.

    Denyut jantungku mulai memacu…, mamaku dalam tidurnya sangat merindukan belaian kasih sayang seorang laki2…, patutkah saya, anak yang dilahirkannya 20 tahun lalu…yang dibesarkan dengan kasih sayang tanpa pamrih membalasnya dengan memberikan kasih sayang yang lain sebagai seorang laki2 walaupun mama tidak sadar dalam tidurnya ?? seperti keadaan saat ini , naluri kelakianku kini ditantang… oleh seorang wanita yang cantik.., seksi..yang kuidam2kan , …diperjalanan hanya kami berdua…ditengah malam yang sangat sepi dan dingin dan tidak ada orang ketiga yang tau,….

    Entah setan yang mana mulai membisik ” Kasihan Ibumu Ar!!…penuhilah kebutuhan dan keinginannya, tidak ada yang tau Ar!! lagi pula ia tidak sadar..dan dia sangat membutuhkannya”, itulah bisikan..yang mendengung membuatku gelisah, gugup dan takut…tetapi menjanjikan… dan secara refleks pionku pun mulai bereaksi… mengeras … tetapi sakit…karena terjepit dengan celanaku dan tertindih dengan pipi mama.., yang membuatku makin berani karena Mama makin agresif..

    dengan menggelinjitkan tubuhnya , memberikan peluang untuk buah dadanya yang sebelah untuk kuraba , tanganku mulai menyusup langsung meremas kedua buah dadanya bergantian…, mama makin menggeliat..nafas mama mulai memburu . Dalam tidurnya Mama bereaksi sambil berusaha memasukan jari2nya kebalik baju dalamku dan mencakar punggungku dengan kukunya yang tajam…, pionku makin meregang , sangkin sakitnya pionku terjepit, kuusahakan membuka kancing celanaku dan langsung melorotnya…

    Mungkin mama merasakahn benda kenyal bulat panjang..hangat melekat dipinya.., ia menarik tangannya yang mencakar punggungku…dan memegang batang pionku…, wow…jari yang halus lembut…melilit batang pionku menarik kearah bibirnya yang tipis…, kurasakan kehangatan bibir mama membuatku merasakan suatu kenikmatan yang belum pernah kualami sebelumnya…,

    secara tidak sadar tanganku pun meninggalkan buah dadanya dan langsung …menyusup dibalik celananya…plus…bertengger tepat diatas bibir vaginanya, dan…dan tubuh mama makin bergetar.., jari2nya yang memegang pionku makin mengeras…, nafasnya tidak karuan lagi…pinggulnya mengggejolak…clup…, jari tangahku kumasukan dalam liang vaginanya…terasa hangat…menjepit…yang entah kapan mulai membasah……


    Sambil kuaduk aduk vagina mama dengan jari2ku…, per-lahan2 pula kuarahkan kepala pionku kemulutnya…, tiba2 …. plak…plak jari2 yang mencengkram pionku mendarat dipipiku dengan sangat keras…., Mama terjaga dan menamparku…, plak..plok…plak…, entah beberapa kali kedua tangan mama mendarat dipipiku.., sangat keras…dan sakit…tetapi saya membiarkannya…, Nafsu birahiku yang tadinya sangat membara..kini berganti menjadi suatu ketakutan… penyesalan…dan ..dan…siap menerima hukuman seberat apapun…

    Mama berbalik dan tertelungkup.. yang tadinya kepalanya dipangkuanku kini berganti kakinya… sambil menagis…, lama sekali saya biarkan mama menagis… “Teganya kamu Ar.. membuat Mama seperti ini !!” kata mama dalam isaknya tangisnya, ” Maaf Ma!!…Ar khilaf…” kataku nyaris tak terdengar… saking takut dan menyesal, dan berjuta .. kata2 yang sediannya ingin kuucapkan.. tetapi .. tak kunjung terucap…, takut kalau mama makin marah…, dan mungkin membunuhku.

    Walaupun saya rela kalau mama membunuhku…untuk menebus kesalahanku .. tetapi pastilah mama bertambah sedih…, kutinggal sendiri didunia ini dengan noda dan nista.., boleh jadi Mama juga akan bunuh diri…, … oh… tidak Mama tidak boleh membunuhku…, tiba2 mama bangun duduk disampingku…, dengan tenangnya mama mengusap sisa air matanya…, mama tidak menangis lagi ” Ar .. Antar Mama Balik kebandara “,

    ” tapi Ma .. penerbangan kejakarta 3 hari lagi..” kataku memberi alasan.. dan pasrah, ” Tidak apa Ar , mungkin Mama tidak seharusnya datang kesini” kata mama tegas, tidak boleh dibantah… Inilah suatu kenyataan yang saya harus terima, Mama yang dengan penuh kasih sayang melahirkanku, merawatku dan menjagaku sampai hari ini…namun saya balas dengan perbuatan yang tidak sepantasnya. Kuputar balik Mobil menuju Bandara dan perlahan-lahan kutinggalkan tempat yang sepi …dingin … mencekam..

    Mama hanya terdiam membisu entah apa yang dipikirkan , dan saya pun diam berusaha konsentrasi membawa Mobil ditengah malam itu…” Ma !!! bolehkah Ar singgah sebentar untuk menelpon teman sekerja Ar di Kamp?”, tanyaku tanyaku mengharap cemas, ” terserah kamu..”, jawab mama lirih. Kuhentikan mobil dan berusaha menelpon Pak Dino, lama sekali baru ada jawaban dari sana, ” Ini Arman Pak Dino, Tolong dikemas Laptop saya dan semua Barang Milik saya di Barak dan kirim ke Jakarta , alamatnya ntar saya SMS “, Pak Dino kaget dan hanya sempat bertanya “Kenapa”,

    “Ada masalah Keluarga dan saya harus kembali sekarang dan Mobil saya Titip di Bandara” kataku …mengulang-ulang karena signyal sangat kecil…, setelah telepon terputus , kembali saya akan melanjutkan perjalanan , tiba2 ” Apa maksud kamu mengepak barang2 dan kirim kejakarta ..” tanya mama sedikit curiga, “Ar sangat malu kembali kerja, lagi pula mungkin Ar tidak konsentrasi lagi, Ijinkan Ar untuk ikut kejakarta , menemani Mama , merawat Mama, untuk menebus kesalahan Anak yang tidak tau Adat ini” perlahan-lahan mobil kujalankan , “berhenti dulu Ar, Maksudmu kenapa sangat malu kembali kerja di Kamp”,


    “awalnya Izin Ar untuk menjemput Pacar Ar dan temannya, Ar tidak mengatakan menjemput Mama , karena Ar malu kalau Mama yang berkunjung ketempat yang sangat terpencil ini, lagi pula Pak Dino sudah mempersiapkan segalanya untuk menjemput kita, terus apa kata mereka kalau Ar pulang ke Kamp sendirian, lagi pula takutnya Ar dengan mama tidak akan ketemu lagi kalau berpisah, karenanya kemana mama pergi disitupun Ar harus ikut” kataku menjelaskan , lama sekali mama terdiam…dan kelihatannya Mama sangat terharu dengan ucapanku yang terakhir dan akhirnya

    ” Kita teruskan perjalanan Ar…ke tempat kerjamu ” kata mama singkat , jelas dan sangat tegas dan tersenyum , awan menduk yang meliputi wajah kami berdua telah sirna dengan terbitnya Senyum Mama.. yang sangat cerah.. walaupun samar samar tampak ditengah malam buta, “tetapi…Ma”, ” Mama sangat mengerti perasaanmu Ar, Mama bersedia menjadi Pacarmu selama di Kamp kalau itu yang kamu maui, Hanya sebatas Pacar dan jangan sampai kejadian tadi terulang kembali” kata mama memotong alasanku, ” berarti mama , memaafkan perbuatan Ar tadi??”, ”

    Awalnya Mama sangat Marah dan kecewa, tetapi setelah mama pikir2, ini mungkin karena keadaan…, lagi pula mama tau sekarang anak mama sudah dewasa..” Betul Ma??, Mama tidak marah lagi???” tanyaku menegaskan…, tiba2 mama memegang wajahku.., menilik bekas tamparnya yang masih memerah..

    ” Oh…Anakku..maafkan Mama ya!!, sini dekat dekat dengan mama, mama mau cium pipimu bekas tangan mama” , kusodorkan pipiku kiri dan kanan yang masih memar dan sakit, mamapun menciumnya dengan lembut…”yang mana lagi sayang!!” kata mama seakan akan ingin menyelasaikan tugasnya dengan cepat, kusodorkan bibirku “ini juga ma”,

    “Hushh.. jangan merayu mama Ar!!”, kunyalakan lampu jok untuk memperlihatkan bibirku yang juga mungkin membengkak, “oh..kasihan anak Mama..ha..ha..” kata mama sambil tertawa..melihat bibirku menebal ” tapi ini untuk pacarmu aja ya sayang!!”, kata mama menghindar, ” Bukankah Mama telah bersedia menjadi pacarku ” , mama tersentak…, perlahan-lahan tangan mama menarik leherku kearahnya , sambil menutup mata dan bibir terkatup, mama mendekatkan bibirnya ke bibirku yang membengkak..

    Kusambut Bibir Mama yang tipis, basah, merekah dan hangat, tidak seperti sewaktu kami berdua diliputi nafsu birahi yang sangat membara walaupun mama tidak sadar dalam tidurnya..,bibir itu menciumku sangat lembut.., harum .. bak bunga yang baru mekar dipagi hari…bibir itu juga sedikit bergetar.. dan membuat juga sekujur tubuhku ikut bergetar..seakan akan seluruh urat nadiku dialiri strom hangat halus…dan nikmat sekali…

    Mama menciumku dengan penuh kasih sayang, kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya.., tetapi sebagai seorang wanita .. dalam puncak emosinya yang membutuhkan kasih sayang seorang pria…kelihatannya mama sedidik ragu…., dan keraguan inilah menyebabkan bibirnya sedikit bergetar..yang diikuti desah nafas..halus yang dipaksakan… yang kurasakan..terakhir ini mungkin juga mama rasakan bahwa ada suatu yang tidak betul diantara kami ..membuat kami terdiam.. lama.. lama sekali rasanya suasana sepi dan kaku , tiba2 “Ar …kamu jangan mempermainkan lagi mama ya Sayang!!”..kata mama memecahkan kesunyian dipagi yang buta itu.


    Tidak terasa Mobil yang kami gunakan melaju dengan kecepatan hampir maksimal..dan mama sempat memperingatiku ” Pelan2 aja Ar.. jalannya agak licin”..,setelah 2 jam..tepatnya 05.15 pagi kami pun membelok masuk ke Kamp tempat kami bekerja…, Dipintu gerbang yang kami singgah sejenak ..memberikan waktu kepada pak satpam untuk memeriksa, setelah melihat hanya kami berdua

    “Katanya yang dijemput adalah Istri Bapak berdua dengan…”, Pak satpam tdk sempat menyelesaikan kata2nya.., karena mama menggeliat dan “Temannya gak jadi datang, cuman sendiri”, kataku lirih agar tidak membangunkan mama, “Sukurlah Pak , karena kami belum menyiapkan ektra bed” kata pak satpam sambil tersenyum..dan mempersilahkan kami meneruskan perjalanan..masuk Kamp.

    Sebelum tiba dibarak tempatku bekerja mama sempat bertanya “Tadi Satpamnya ngomong apa sich Ar??”, “sebelum Ar pergi jemput mama alasan Ar kan untuk menjemput Pacar alias Calon Isteri berdua dengan temannya, tetapi ternyata.., yang datang cuman seorang , tentu yang datang pacarnya, masa sich temannya?,berarti pak satpam melihat mama tadi menggap calon istriku, lagi pula dia meminta maaf karena tidak sempat atau tidak perlu mempersiapkan ektra bed”, kataku menggoda , Mama hanya tersenyum..”apa kamu tdk malu , calon isterimu udah tua kayak gini..??”, tanya mama ,

    “Siapa bilang Mama sudah tua, dibandingkan dengan Candy, mama mungkin kelihatan tua setahun atau hanya lebih lebih dewasa dan seksi” , “Gombal kamu Ar” mama hanya tersipu2 ..mendengar rayuanku,lanjutnya “jadi selama mama disini harus berstatus calon isterimu ya??”, “kira2 begitulah, lagi pula kita harus seranjang…bolehkan Ma!!”, Mama tdk lagi memperhatikan ucapanku yang terakir, atau mama pura2 tidak mendengarnya..karena kami telah tiba dan mama langsung membuka pintu pondok dan mulai melakukan inspeksi.., “Hm..sederhana tapi sangat nyaman..dan sehat pondok ini Ar..”kata mama setelah meneliti semua ruangan ,

    “inikan spesial disiapkan untuk Mama tersayang!!” kataku singkat, “Atau untuk calon isterimu yang tdk jadi datang” balas mama dengan sedikit nada cemburu, sambil membuka baju dan celana panjangnya..sehingga nampak samar tubuh mama hanya menggunakan singlet berenda merah maron yang sangat ketat sebatas pusat pengganti BHnya.. dan juga CD berenda transparant warna sama dengan singletnya..sambil membuka kopernya menarik daster tipis halus untuk dikenakannya ,

    “Mama istirahat ya!!, ntar siang Mama rapiin kamarmu” kata mama kelelahan sambil menghempaskan badannya di TT satu2nya yang ada diruang itu. Kuturunkan semua perlengkapan mama dari mobil..dan mengaturnya diruang tamu.. dan tak terasa kelelahanpun menghantuiku…, setelah membuka baju dan celana panjangku, sayapun pingin istirahat,…tapi dimana??, disamping mama???, diTT yang sempit..itu??.

    Kubiarkan Mama sendiri menikmati satu2nya TTku yang empuk, dan demi mama saya pun rela beristirahat di sova dengan berselimutkan kain yang tipis…apa adanya.


    Sampai Sabtu sore hari, saya terjaga..dengan selimut yang dikenakan mama sebelumnya, kini melekat menyelimutiku dengan hangat.. dan sayup2 terdengar suara mama bernayanyi keci didapur sibuk memasak..

    Perlahan lahan kuhampiri mama yang asyik melantungkan lagu kesayangannya “Broken angels”, lagu kesayangan sejak Papa pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya.., lagu yang sangat menyayat hati.. dan diiringi gemerincik minyak panas dan asap yang mengepul dari wajan ..hampir menyelimuti wajah mama, kupeluk mama dari belakang dan mama tersentak kaget dan menoleh kebelakang membuat wajah kami bersentuhan..,

    sebelum mama sempat mengeluarkan seruan kaget atau marah, “Mama menangis ya!!” kataku sambil menatap matanya yang memerah dihiasi 2 butir airmata siap meluncur berderai, kusapu airmata itu sambil mengecup keningnya,”tidak sayang !!, mata mama panas karena asap ini” kata mama berbohong sambil menunjuk wajan yang masih mengepul, “Mama ingat Papa ya!!”, mama hanya terdiam.

    Mama masak apa?” tanyaku mengalihkan perasaan mama yang hampir meledak, “masakan kesukaanmu sayang” kata mama tersenyum..manis walaupun senyum itu diliputi kabut kesedihan, “Tapi sepertinya masakan ini, kesukaan Papa!!” kataku menggoda dan mama pun sepertinya tidak tahan lagi membendung emosinya dan menyerbu kepelukanku, menyembunyikan wajahnya, dan meledaklah tangisnya didadaku..

    Kudekap tubuh mama dan membiarkan mama melepas semua perasaan kesedihannya, tak terasa waktupun berlalu perlahan lahan, kurasakan mama tidak dapat lagi mempertahankan tubuhnya dalam kondisi berdiri, kubopong mama dan dengan sangat hati2 kubaringkan ketempat tidur..tetapi tiba2 Mama menarik tubuhku untuk memeluknya lebih erat sambil terisak.

    Kubiarkan tubuhku tertarik dalam pelukannya sehingga menindih tubuh mama. Untuk yang kedua kalinya ada perasaan yang sangat aneh menjalar diseluruh tubuhku..hangat, nikmat syur..syur..tidak seperti kasih sayang yang kualami sebelumnya, perasaan syur yang menelusuri seluruh pori-pori menjalar terus turun keselangkangku..menyebabkan pionku berdetak dan tegang..oww..ow..,


    Pion yang salah tingkah ini khawatir dirasakan oleh mama, menimbulkan kecurigaannya , maksudnya untuk menghindari tonjolannya pionku ke paha mama, tetapi mama justru mendahului goyangan pinggulnya membuat pionku mengarah keselangkang tepat diatas vaginanya. Maksud hati menjauh malah terjerumus kebantalan pubis mama yang sangat empuk.., mama sangat merasakan tonjolan dan ketegangan pionku, Mama makin menggeliat dan mengencangkan pelukannya ” Ar.., mama sangat merindukan papamu..oh…” desah mama dalam isak tangisnya.

    Mendengar Mama mengeluh seperti itu , timbullah Perasaan Takut karena telah mengecewakan Mama, tetapi kalau kubiarkan mama melepas rindu dalam pelukanku…, ach … aku Ragu jangan sampai aku salah sangka dan Mama memarahiku seperti kemarin dalam perjalanan, cemas melihat kondisi mama yang labil, tetapi … kenikmatan , dan kehangatan dan syur dalam pelukan dan dekapan mama bercampur aduk jadi satu,membuatku semakin nekat.., ku lemot mulut mama yang berbibir tipis , kusedot tapi mama menghindar dan berusaha melepaskan bibirnya.. dengan mengatupkan mulutnya dan menengadah, apa boleh buat..leher mama yang menjadi sasaranku, kujilat dan turun ke dada..

    ”Jangan Ar!!” desah mama terbata-bata dan ragu tetapi tidak marah, “Ar bersedia menggantikan Papa Ma!” kataku mengharap nekat , mudah2an mama mau menerimanya, sambil kujilati dadanya..kekiri dan kekanan ke puting kegundukan buah dadanya yang mulai mengenyal, mama makin menggeliat sambil berusaha melepaskan puting susunya dari mulutku, tetapi usahanya sia-sia malah menambah ransangan di buah dadanya, dan akhirnya mama pasrah malahan menarik kepalaku justru menekan kedadanya

    “tapi..Ar..oh!!..” kata mama tidak beraturan .. tersengal-sengal sambil menahan birahi dan keraguannya, tiba tiba…tok..tok..tok…pintu diketuk dari luar, Mama menghentikan kata2nya dan sayapun diam membisu diatas tubuh mama…dengan mulut masih ,melekat diputing kirinya. Hening sejenak…kutarik selimut yang berhamburan untuk menutupi tubuh kami berdua.

    Dalam selimut ,Mama berdiam , membisu dan cemas serta sedikit gemetaran berada dibawah tubuhku yang mendekapnya. “Mama jangan bersuara, mereka menganggap kita istirahat melepas rindu, sebentar lagi mereka akan berlalu” kataku membisikan dekat telinganya, apa boleh buat sudah terlanjur apalagi gelora birahiku telah mengalahkan ketakutan dan keraguanku dan lagi pula mama hanya mengangguk gelisah sambil menahan nafasnya yang juga mulai bergejolak. Perlahan-lahan kucium bibirnya…,

    mama tidak bereaksi hanya menutup mulutnya rapat2 sambil membolakan matanya seperti mengancamku tapi ada rasa takut ketahuan , tetapi dengan memencet hidungnya agar mama membuka mulutnya untuk bernafas dan usahaku berhasil, kusedot lidah mama, mama hanya tetap diam pasrah.., tok…tok…”Pak Arman !!” serunya dibalik pintu , rupanya pak dino yang berkunjung, “Sialan kamu pak dino, aku lagi mencumbu mama nich, minggat lu” kataku hanya dalam hati dan kulanjutkan kerjaanku mengerayangi buah dada mama dengan tangan kiriku memutar pelintir putingnya dan tangan kananku memfiksasi kepalanya dari belakang lehernya agar mama tidak banyak bergerak dan menghindar dari ciumanku.

    Setelah kuperlakukan mama seperti ini, mencium dan meraba teteknya dengan sedikit paksaan, mama hanya dapat menunjuk gelisah kepintu tanpa bersuara…, mungkin maksudnya “sabar Anakku…jangan keburu..ada orang dibalik pintu, malu mama kalau ketahuan dicumbu oleh anaknya”, mudah2an mama berpikir demikian berarti mama mau melayaniku kelak ,hanya karena malu dilihat orang lain mama minta bersabar,

    ok dech…kuhentikan semua kegiatanku ditubuh mama dengan harapan bahwa mama kelak akan melayaniku dengan sukarela, tidak seperti sekarang , dipaksa dan terpaksa, kasihan mama dan kesempatan ini digunakan mama untuk bangun, tetapi segera saya menariknya ..dan mama terjerambat kembali diatas tubuhku..sekali lagi mama ingin memberontak melepaskan diri..tapi sia-sia..akhirnya mama pasrah tertelungkup diatas tubuhku.

    Kucium bibirnya.., dagunya..turun kelehernya…tetapi mama tidak bereaksi seperti tadi..malah tubuhnya terasa dingin..makin dingin…karena tidak ada lagi reaksi dari mama, menyusul birahiku yang juga menyurut..Lama , lama sekali keadaan ini berlangsung hening dan kudapati mama meneteskan air mata entah kenapa yang jelas bukan karena marah akibat perbuatan yang telah kulakukan kepadanya.

    Kubiarkan mama melampiaskan kesedihannya sampai dia tertidur..

  • Video bokep asia Yui Misaki Akari Kato lesbian dengan penis palsu

    Video bokep asia Yui Misaki Akari Kato lesbian dengan penis palsu


    1856 views

  • Cerita Sex Bulan Madu

    Cerita Sex Bulan Madu


    6612 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Bulan Madu ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexPengalaman menarik ini kami alami sewaktu kami berbulan madu di Pulau Bali dan Lombok. Waktu itu sedang low session jadi keadaan tidak seramai kalau sedang hari libur, di mana kami melakukan hubungan seks di tepi pantai yang sepi sambil membuat film dokumentasi adegan kami tersebut, juga sewaktu kami di hotel kegiatan kami sempat diintip oleh seorang pegawai hotel. Saya dan Vonny senang sekali bereksperimen dalam melakukan hubungan seks, dari segala macam gaya, alat-alat bantu seks sampai membuat foto dan film hubungan seks kami.

    Vonny istriku itu kukenal sejak masih duduk dibangku SMA, ia adik kelasku, hingga setelah selesai kuliah ia akhirnya kunikahi. Sejak SMA kami sudah sering melakukan hubungan seks, apalagi semasa kuliah, karena kami berada di kota Malang meskipun tidak sekampus tetapi karena tempat kostku yang bebas jadi kami sering melakukan hubungan seks di tempat kost. Sebenarnya kami juga mempunyai cerita yang menarik sewaktu masih kuliah dulu, tetapi saya ingin menceritakan pengalaman yang satu ini dahulu.

    Singkat cerita, Siang hari sekitar pukul 1.00, akhirnya kami berdua sampai di Pulau Bali, dari airport kami di antar taksi untuk mencari hotel di daerah Kuta, sejenak kami melepas lelah, setelah itu kami jalan-jalan di sepanjang jalan di Kuta, Vonny rupanya tertarik untuk membeli beberapa potong bikini untuk dipakai nanti di pantai.

    Model yang ia beli sangat menggairahkan, kainnya tipis berwarna cerah hingga kalau dipakai lalu kena air, dipastikan apa yang dilapisinya akan terlihat dengan jelas, sengaja ia beli itu untuk membuat aku terangsang, lalu ada celana dalam yang hanya ada secungkup kain kecil untuk menutupi rambut kemaluannya, modelnya hanya bertali satu bagian belakangnya hingga belahan pantatnya jelas bebas terlihat, begitu juga penutup dadanya hanya sekedar untuk menutupi puting buah dadanya, selain itu banyak juga yang lain yang ia beli, pokoknya modelnya yang merangsang.
    Semalam kami di Bali, keesokan harinya kami menyeberang ke Pulau Lombok yang pastinya lebih alami dibanding Bali. Sesampainya di Lombok kami masih harus menyeberang ke Pulau kecil di sebelah Pulau lombok yaitu di Gili Meno. Tempatnya sangat cocok untuk berbulan madu, kami menempati sebuah cottage yang asri, setelah berkemas kami segera menuju ke pantai untuk berenang, mula-mula Vonny masih mengenakan kaos rangkap untuk menutupi bikininya, sesampai di pantai yang berjarak sangat dekat dengan hotel, kami mencari tempat yang nikmat untuk berenang, kami melihat sepasang bule yang sedang asyik bercumbu ria di pinggir pantai yang landai dan berpasir putih itu sehingga kami bisa melihat kalau mereka berdua dalam keadaan telanjang bulat.

    “Vonny, kamu berani nggak seperti mereka itu”, tanyaku.
    “Berani aja, pokoknya ada kamu aku mau aja”, sahut Vonny.

    Cerita Sex Bulan Madu Setelah menemukan tempat yang tepat segera kami berdua berenang di air laut yang jernih itu. Kulihat Vonny mengenakan bikini yang transparan hingga menampakkan bayang rambut kemaluannya di pangkal pahanya, sewaktu ia masuk ke air aku tidak dapat menahan nafsuku yang timbul melihat tubuh Vonny yang memakai bikini transparan itu. Payudaranya yang kencang menantang jelas terlihat di balik bikininya, ujung payudaranya yang berwarna coklat kemerahan membayang jelas terlihat. Segera saja penisku kerediri tegak melihat pemandangan yang indah itu, segera kuabadikan dengan handycamku tubuh Vonny dari segala sudut dan segala lekuk tubuhnya.

    “Von, kamu lepasin aja bikinimu itu, kan sama aja kamu seperti nggak make apa-apa kalau kamu pake bikini itu”, sahutku.
    “Enggak ah, malu aku”, jawab Vonny.
    “Malu sama siapa, kan nggak ada orang yang tahu di sini, kan sepi”, sahutku.

    Ia melihat sekelilingnya nggak ada orang kecuali sepasang bule yang sedang asyik main kuda-kudaan.

    “Iya deh aku lepas ya”, jawab Vonny.

    Tak kusia-siakan sewaktu ia melepas bikininya kurekam terus dengan handycam-ku hingga ia telanjang bulat di tepi pantai, kulepas sekalian celana renangku hingga penisku yang sudah berdiri tegak tadi meloncat keluar seolah merasa bebas dari kurungannya. Tampak olehku tubuh telanjang Vonny. Rambut kemaluannya tampak kontras sekali dengan kulit tubuhnya yang putih mulus, serta dua gumpalan buah dadanya yang tegak mengacung membuat nafsu ini menjadi berkobar.

    Ujung payudaranya yang berwarna coklat kemerahan itu tampak mengencang karena basah oleh air laut, ingin sekali kuremas-remas dan kuhisap ujung payudaranya itu. Kuabadikan semua tingkah laku Vonny yang telah telanjang bulat itu, ia bermain di air yang jernih sambil sekali-kali ia menoleh ke kiri dan kanan melihat kalau kalau ada yang melihat tubuhnya yang telanjang bulat itu.

    Ia berbaring telentang di pasir pantai dengan posisi kakinya mengangkang hingga tampak belahan lubang vaginanya yang berwarna merah kehitaman itu, kurekam terus adegan ini sambil arah kamera kuarahkan ke bagian vaginanya yang terbuka lebar itu. Tanganku yang satu sambil mengurut penisku yang sudah berdiri tegak sambil sesekali meraba dan meremasi payudara Vonny yang sudah mengencang itu.

    Rupanya Vonny juga sudah mulai terangsang ketika kuraba vaginanya dan kumainkan clitorisnya, ia lalu meraih penisku dan mengocoknya perlahan sambil mendesah keenakkan,

    “Ughh…, Ninoo…, gelii, enakk…”, sambil tangannya semakin kencang mengocok penisku, akhirnya kutaruh handycamnya di suatu tempat yang tepat agar segala adegan kami dapat direkam dengan jelas, selintas terpikir olehku andai ada seseorang yang mau membantu untuk mengambil gambar dengan handycamku pasti akan lebih bagus lagi hasilnya.

    Kulihat ke arah pasangan bule itu, ternyata mereka juga sedang melakukan hubungan seks di pasir pantai, kulihat Vonny juga asyik menyaksikan adegan itu dan tangannya yang satu meremasi payudaranya sedang tangannya yang lain dengan dua jarinya tampak sudah berada di dalam vaginanya yang tampak licin mengkilat karena cairan nafsunya tampaknya sudah membasahi liang vaginanya.

    Kuhampiri Vonny yang telentang di atas pasir pantai itu segera ia meraih penisku dan mengarahkannya ke mulutnya yang mungil dan selanjutnya bagai anak kecil yang sedang makan ice cream, dijilatinya seluruh batang penisku dari ujung kepala sampai ke buah penisku tak lupa dikulumnya sambil sesekali di sedot dengan kuat.

    “Ufffffff nikmat sekali Von…, terusin isapnya…, isap yang kenceng”, karena sudah bangkit nafsunya, Vonny dengan kuat menyedot ujung kepala penisku sambil sesekali menggunakan ujung lidahnya memainkan lubang kencingku, rasa yang ditimbulkan sangat nikmat sampai ke ubun-ubun.

    Segera kubuat posisi yang memungkinkan aku bisa menjilati dan menghisap vagina Vonny yang sudah terbuka itu, ketika kujilati clitorisnya ia menggelinjang kenikmatan sambil kepalaku di jepit dengan kedua belah pahanya, ia rupanya ingin agar aku lebih lama menjilati vaginanya. Dengan dua jariku, jari tengah dan telunjuk kumasukkan ke dalam vaginanya dan mengocok dengan lembut hingga ia tampak mengerang-erang keenakkan, penisku di genggamnya erat sambil terus menghisap-isap ujung penisku.

    Cukup lama kami saling isap dan jilat hingga aku melihat ke arah pasangan bule itu dan ternyata mereka sedang menyaksikan adegan kami. Kukatakan pada Vonny kalau kita sedang diperhatikan oleh pasangan bule itu.

    “Biarin aja, biar mereka terangsang melihat permainan seks kita”.

    Cerita Sex Bulan Madu Bukannya malu tapi Vonny malah lebih ganas dan agresif dalam permainan ini. Kini posisiku telentang di pasir dan Vonny berada di antara ke dua pahaku yang telentang, ia tampak begitu menikmati penisku yang kini sudah basah terkena air liurnya, tak henti-hentinya ia mengisap dan menggigit kecil ujung penisku sehingga aku kelojotan merasakan geli yang luar biasa, kurasakan desakan yang akan keluar dari penisku, segera aja kutarik kepala Vonny agar ia melepaskan penisku dari mulutnya, dan kini kurebahkan ia lalu kuhisap ujung payudaranya sebelah kanan sambil ujung yang satunya kumainkan dengan jariku, Vonny tampak menikmati permainan ini sambil tangannya sendiri memainkan ujung clitorisnya, kedua belah pahanya di buka lebar dan setengah diangkat agar lebih mudah dirinya memasukkan jarinya sendiri.

    “Ninoo…, ayo masukin penismu di vaginaku dong…, aku udah kepengen nihh”, pinta Vonny sambil mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya. Markas Judi Online Dominoqq

    Sambil dituntun tangannya kumasukkan ujung penisku ke lubang vaginanya. Vonny yang tampaknya memang sudah kepingin dengan mengangkat pantatnya ia sengaja membuat agar seluruh batang penisku masuk ke dalam vaginanya.

    “Acchh…, uufffffhh”, desah Vonny ketika seluruh penisku masuk ke dalam vaginanya. Kedua pahanya dilingkarkan di badanku agar penisku tetap menancap di vaginanya, kutarik sedikit keluar lalu kumasukkan dalam-dalam, kutarik lagi kumasukkan lagi dengan ritme yang berirama membuat Vonny mengerang-erang keenakkan.

    Kini dengan ritme yang lebih cepat kutekan-tekan sekuat tenaga hingga mulut Vonny menganga tanpa bisa mengucapkan sepatah katapun karena nikmat yang dia rasakan membuat ia hanya sanggup mengelinjang-gelinjang keenakan.

    Kulihat payudaranya bergerak naik turun seirama dengan kocokan penisku di vaginanya.

    “Niinnoo…, egghh…, aacchh…, aakuu pengen puass dulu ya”, pinta Vonny.

    Tanpa kujawab ia lalu kini berada di atas tubuhku, penisku yang berdiri tegak itu dituntunnya ke liang vaginanya, lalu dengan jeritan kecil Vonny, “Aauu…”.

    Seluruh batang penisku kini amblas masuk ke dalam vagina Vonny yang semakin licin itu, kini ia sepenuhnya bebas menguasai penisku, seperti orang naik kuda semakin lama semakin cepat gerakannya sambil tanganku meremas-remas kedua bukit payudaranya yang indah itu, ia ingin kedua payudaranya itu kuremas-remas dengan kuat hanya dengan begitu ia merasakan nikmat yang sebenarnya, kini ia tidak lagi bergaya seperti naik kuda, tetapi tetap seperti posisi semula hanya kini ia menggesek-gesekkan vaginanya maju mundur sambil ia meremasi sendiri payudaranya hingga akhirnya ia tampak mengejang-ngejang beberapa saat sambil menggigit bibirnya dan matanya terpejam merasakan nikmat yang tiada tara itu, akhirnya ia terkulai di atas tubuhku beberapa saat.

    Lalu ia kembali mengocok penisku dengan vaginanya, kurasakan kini vaginanya lebih seret dari yang tadi sehingga menambah kenikmatanku, segera kuminta agar ia berjongkok aja, posisi doggie style adalah posisi kegemaranku, segera Vonny berjongkok sambil membuka lebar pahanya hingga kulihat dengan jelas lubang kenikmatan itu terbuka di hadapanku, vaginanya sangat merangsang sekali, rambutnya tidak terlalu lebat hingga seluruh bagian dalam vaginanya dapat terlihat dengan jelas.

    Kini kepala penisku kuarahkan ke dalam lubang itu, dengan sekali dorongan, masuklah sebagian penisku ke dalam vagina Vonny. Vonny menjerit kecil ketika sebagian penisku masuk ke vaginanya, kini ia memundurkan pantatnya hingga amblaslah seluruh batang penisku ke dalam vagina Vonny. Dengan kuat kudesak-desak seluruh batang penisku dengan irama yang beraturan hingga Vonny merasa kegelian lagi. Sambil mendesis ia memintaku agar jariku di masukkan ke dalam anusnya, kubasahi jari telunjukku dengan ludah dan sebagian lagi kubasahi pula lubang anusnya dengan air ludahku.

    Cerita Sex Bulan Madu

    Cerita Sex Bulan Madu

    Sambil terus menggoyang kumasukkan jari telunjukku ke anusnya hingga seluruh jariku masuk ke dalam anusnya, sambil kutekan ke bawah hingga kurasakan geseran penisku di dalam vagina Vonny, ia tampak menikmati sekali permainan ini, berulangkali ia memintaku agar lebih keras lagi goyangannya sambil ia membuat gerakan maju mundur pantatnya.

    “Uufffgghh…, Enak Vonn, vaginamu nikmat banget, orang lain pasti pengen ngrasain vaginamu ini, soalnya nikmat banget sih”, Kataku.
    “Iya dong, lain kali kita coba ya, mungkin orang lain pasti udah keluar duluan sebelum aku puas”, sahut Vonny.
    “Bener…, kamu pengen coba penis orang lain?”, tanyaku.
    “Iya…, itu kalau kamu kasih ijin lho, tapi kamu harus ada juga di situ melihat aku main ama orang lain”, jawaban itu semakin membuatku terangsang hingga kupercepat kocokan penisku sambil menekan kuat kuat jariku yang ada di dalam anusnya, hingga akhirnya kurasakan ada desakan yang kuat yang akan menyembur keluar dari penisku, rupanya Vonny juga mengerti kalau aku mau keluar, kucabut keluar dan segera oleh Vonny diraihnya penisku dan segera ia menghisap kuat penisku sampai akhirnya aku tak kuat lagi menahan rasa nikmat ini hingga akhirnya,

    “Cett…, crett.., crett”, keluarlah cairan kenikmatanku, dengan lahap Vonny menghisap setiap tetes cairanku itu, lalu dengan lidahnya ia membersihkan ujung penisku hingga seluruh batang penisku mengkilat oleh air liurnya.

    Apa yang kami lakukan itu ternyata di saksikan oleh sepasang bule tadi, bule cowoknya mengacungkan ibu jarinya ketika melihat kami kini tergeletak kelelahan di pasir pantai, kubalas dengan acungan jempol pula lalu ia tertawa. Kuingat tadi handycam yang sejak tadi merekam adegan kami itu, lalu segera kuambil dan kusimpan film tadi sebagai kenang-kenangan yang indah.

    Dengan tetap telanjang bulat kami bermain di air sambil membersihkan diri dari pasir pantai yang menempel di seluruh tubuh kami, kami tetap di pantai itu sampai menunggu matahari terbenam, karena dari pantai itu kami dapat menyaksikan indahnya peristiwa alam itu, terlebih peristiwa yang baru kami alami tadi.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Foto Bugil cewek pirang Katrin Tequila suka melepas pakaian di luar sebelum melakukan masturbasi

    Foto Bugil cewek pirang Katrin Tequila suka melepas pakaian di luar sebelum melakukan masturbasi


    1587 views

    Duniabola99.com – foto cewek eropa pirang Katrin Tequila melepas bajunya yang pendek dan juga melepas celana jinsnya yang pendek dikursi taman tempat umum menampakkan toketnya yang kecil dan pantatnya yang bahenol dan juga memamikan memeknya yang hingga becek dengan alat bantu sex.

  • Kisah Memek Skandal Perselingkuhan Lewat SMS

    Kisah Memek Skandal Perselingkuhan Lewat SMS


    2239 views

    Duniabola99.com – Malam dingin dan sedikit rintik2 hujan tapi aku tetap saja membawa motor ku ke jalan untuk menjemput istriku pulang kerja,maklum malam itu dia lembur jadi dia pulang tak seperti biasa. Segera ku tarik gas tuk melaju kan motor ku.


    Tiba di tempat kerja istriku aku tunggu dulu sampai keluar dari tempat kerja istriku itu, aku tunggu sambil memainkan hp ku lalu aku di kejutkan kembali oleh sms yang muncul di layar hpku, ku buka kembali sms itu dan ku baca “Say,kok gak di balas sms aku sich ,kenapa dah lupa ya ma aku? “
    aku pun membalas sms itu karena aku pikir dia salah sambung sampai dua kali aku jawab “Maaf mungkin anda salah sambung ! “
    “Aku shinta bekas pacar mu dulu !”
    Aku sangat terkejut dengan balesan sms tadi ,rupanya dari shinta bekas pacarku dulu,tapi dia ada perlu apa kok sekarang dia sempat2nya sms aku setelah selama 2 tahun lost contact

    Setelah dia meninggalkan diriku 2 tahun yang lalu karena married dengan cowo yang lain,hatiku sempat broken, tapi aku tetap menerima keputusan nya karena shinta menuruti apa yang di perintah kan oleh orang tuanya karena mereka menjodohkan dengan pria pilihan mereka(ortu).

    Aku langsung telepon aja dia, “Shinta,gimana kabar kamu ?” Shinta: “aku baik saja ?” .segera kuhentikan telepon ku “Shinta,nanti lagi yah aku telepon” karena aku melihat istriku sudah keluar dari kerjaannya dan mulai berjalan mendekati aku.
    “Telepon dari siapa a ? ” ujar istriku ” Oh ,itu dari teman lama ” tapi aku gak bilang dari shinta karena istriku pasti marah kalo itu telp dari Shinta bekas pacarku dulu.


    Pagi hari nya aku pun pergi ke tempat pekerjaan ku seperti biasa, setelah sampai di tempat kerja aku pun langsung melakukan pekerjaan ku seperti biasanya.
    Jam menunjukan angka 12 itu artinya aku mulai beristirahat setelah pergi makan keluar aku berdiam diri sekaligus memikirkan mengenai kejadian kemarin malam ketika aku di sms ma Shinta, aku berpikir kenapa dia menghubungiku lagi padahal dia sudah berkeluarga dan punya momongan.

    Hp ku pun kembali berbunyi dan ketika ku angkat ada seorang wanita berkata “Halo,selamat siang sayang ?” dan aku pun menjawab “Siang” oh rupanya si shinta lagi .Kami pun mengobrol ngalor ngidul mengenai hubungan kita di masa lalu,aku pun kembali mengenang masa2 indah aku dulu sama dia ,Tapi ah sudah lah itu hanya masa lalu saja.gak akan terulang kembali lagi pula kita berdua sudah memiliki kehidupan masing2.

    “Deni,Kamu masih sayang gak sama aku?” kata shinta .Aku pun terkejut kenapa dia bisa sampai bisa berbicara seperti itu. “Aku masih sayang banget ma kamu ,tapi kita kan sudah berbeda saat ini” aku jawab. lalu dia berkata “Den,kalo kamu masih sayang ma aku ,aku ingin bertemu ma kamu lagi tapi tanpa sepengetahuan istri kamu,aku hanya ingin curhat saja ma kamu mengenai rumah tangga aku” Aku tidak bisa menolak karena dia memohon kepadaku dan berjanji hanya satu kali ini saja.
    Aku pun mengiyakannya dan bersedia untuk bertemu lagi dengan nya.


    Singkat cerita aku pun menunggu di tempat yang telah di sepakati yaitu di tempat biasa restoran tempat langganan kami dahulu , lalu aku melihat seorang wanita yang mulai mendekati tempat aku.Aku lihat dari dekat dan ternyata Shinta.Aku perhatikan wajah dia semakin cantik aja gumamku dan kulihat tubuhnya begitu sintal dengan payudara yang menurut aku sich besar jika di banding dengan kepunyaan istriku.
    Aku bergumam lagi andai kami dulu jadi menikah pasti aku sangat senang.

    “Hai,melamun aja,!” Shinta berkata kepadaku memecah keheningan aku.
    “Shin,kamu semakin cakep aja semenjak aku di tinggal ma kamu” aku menggodanya dan dia pun terlihat senang.

    “Oh ya da apa kamu mau mau ketemu ma aku lagi?”
    “Kenapa gak boleh yah,ya udah aku pulang lagi nich”
    “Tidak aku bercanda aja kok” ujar ku
    “Aku gak bahagia Den”
    “kenapa kamu gak bahagia terus bilang ma aku?””Sambil aku menyantap makanan
    “Aku gak bahagia dengan suami aku sekarang aku mau mendapatkan kebahagian lagi ma kamu den”. Katanya dari dulu juga Shinta masih sayang sama aku


    Aku mendengarkan semua uneg2 di pikiran dia selama dia menjalani kehidupan rumah tangga dia. Aku turut sedih aja mendengar nya .Selama ini dia menderita karena suami nya selingkuh dengan teman sepekerjaan nya.shinta bercerita ma aku.
    Shinta mengetahui nya karena membaca sms2 hp suaminya.Puncak nya yaitu ketika ada sms dari selingkuhan suami dia yang isi nya yaitu “Yang,malam ini kita ketemu di hotel Preanger aja yah aku tunggu di loby jam 20.00 wib.”

    Lalu shinta pun pergi ke tempat tersebut dan melihat dengan mata kepala sendiri,melihat suami nya bertemu dengan teman ceweknya itu,lalu mereka berdua masuk kedalam kamar.”Seperti itu lah Say kelakuan suami aku” shinta berkata sambil menitikan air mata. Aku bilang kok punya istri cantik (shinta) masih bisa2 nya selingkuh. Aku langsung mengusap air matanya dengan sapu tangan.

    Rupanya pembicaraan kami berdua tak terasa dan aku lihat sekarang sudah jam 22.00 wib.
    “Shin,aku antar kamu pulang yah”
    “Jangan ,aku gak mau pulang?”
    “terus gimana anak kamu ,kan kasihan dia di tinggal ma kamu”
    “anak ku sudah aku titipin sama neneknya,aku pokoknya gak mau pulang ?”
    “trus kamu mau kemana malam ini?”
    “kemana aja yang penting gak pulang kerumah suami aku”
    Aku pun bingung karena kalo di bawa kerumah ku pastinya istriku marah.

    “malam ini aku titipin kamu di tempat teman ku aja yah,kebetulan rumah nya saat ini lagi di kosong karena teman ku sedang keluar kota?”
    “Ok”


    Akhirnya kami sampai di rumah teman ku itu, aku menelpon dulu ma teman ku mau pinjam rumah nya selama dia di luar kota untuk di tinggali sama shinta.rupanya teman ku akan pulang satu bulan lagi.

    Aku pun masuk kedalam rumah kulihat agak sedikit berantakan dan aku membersihkan nya maklum rumah orang bujangan seperti ini aku bilang.

    Setelah semua rapi aku duduk di sofa dan shinta pun mendekati aku dan bilang lagi

    “Den,aku sangat sayang sama kamu”
    “aku pun sayang ma kamu ” ujarku.
    Mungkin karena situasi dan kondisi kami saat itu sangat mendukung maka terjadilah peristiwa yang seharusnya tak boleh terjadi.

    Aku menatap kedua bola mata nya agak lama lalu aku berkata aku sayang kamu.
    Aku pun mulai memeluk nya erat dan mulai ku ciumi bibirnya yang merah itu,hatiku saat itu sangat berdebar dan sensasi nya sangat nikmat sekali mungkin karena aku sudah lama tidak berciuman ma dia.

    Sambil berciuman aku meraba2 payudaranya dan aku perlahan membuka kancing bajunya satu persatu akhirnya shinta hanya berbalutkan bra dan cd.aku lihat warna nya pink dan ada renda2 disisi2nya.aku semakin melotot aja ketika shita melepas cd dan bra nya.


    kuciumi bibirnya lalu keleher nya “oh..oh..oh..uh..uh..”ujar shinta karena ku masukan jari tengah ku ke liang nikmat miliknya.

    setelah agak basah liang nikmatnya aku pun meminta shinta untuk membuka semua baju ku dan mengulum burungku.
    dia pun mau.
    “Ooooh..oh…..uhhhh….ohh terus shin..sepongan kamu sangat nikmat”
    kami pun melakukan posisi 69 dan kita saling menjilat kenikmatan2 kami.

    “oh..oh..oh….oh..ohh..uh..uh..haaaah….ouh. …” hanya suara itu saja yang kudengar dari mulut shinta dan aku.
    “Shin,sudah yah aku masukin aja sekarang”
    “Iya sayang masukin aja”
    Aku pun merubah posisi dan sekarang kita berhadapap2an aku mulai memasukan burungku ke liang nikmat shinta. “Sleb..sleb..sleb..”agak sedikit susah memasukan nya,tapi berkat perjuangan aku pun bisa menembus ke dalam liang nikmat shinta.

    kurasakan nikmat yang tiada tara ketika burung ku bergesekan dengan dinding2 liang nikmat shinta.”Ohhhhhhh…..ohh..ohh..ohh”
    Aku melihat shinta pun sangat menikmati gesekan2 itu.

    Lama2 aku mempercepat tempo masuk keluarnya burungku itu dan aku berkata ma shinta”Sayang aku mau keluar sekarang nich”
    “iya sayang aku juga mau keluas bentar lagi” ujarnya


    “oh….oh….oh….ohhhohhh..ohh”
    Shinta pun semakin erat saja dan aku pun semakin cepat penetrasinya”
    Hingga aku mengeluarkan semua tenaga ku yang tersisa dan kami pun mendapat orgasme berbarengan
    “oh..oh..oh..oh..oh..uh..uh..uh.uhh.ooooooh……. ……ooohhhhh”
    aku pun terkulai di atas tubuh shinta dan shinta pun sama sama relaksasi.

    “Sayang nikmat sekali bercinta denganmu sandai kamu adalah suami aku”
    “sayang aku juga merasakan nikmat yang susah untuk aku ungkapkan”

  • Video Bokep Maya Mizuki toket besar tukang hisap kontol

    Video Bokep Maya Mizuki toket besar tukang hisap kontol


    1926 views

  • Video Bokep Scarlet Red memek pink ngentot dengan pria hitam kontol gede diats ayunan

    Video Bokep Scarlet Red memek pink ngentot dengan pria hitam kontol gede diats ayunan

  • Cerita Sex Rental DVD

    Cerita Sex Rental DVD


    2322 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Rental DVD ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexAku saat ini duduk disemester 7 panggil saja aku Ari aku kuliah di kota pelajar Yogyakarta, aku
    dikarunia wajah yang lumayan ganteng dengan tinggi badanku 173 cm, serta ukuran penisku yang besar dan
    panjang membuat kaum hawa yang gila sex membuat dia puas, jujur saja aku orang penggila sex juga.

    Hobby-ku menonton BF sambil ngelus-elus penis yang sudah tidak sabaran mengeluarkan sperma. Setiap
    hari penisku harus kulatih dengan mengelus-elus dan mengocok-ngocok pelan dan halus (tidak sampai
    keluar) agar tetap pada kondisi ready stock.

    Aku mengeluarkan sperma biasanya pada saat nonton BF, aku telanjang sambil tiduran, lama-lama penisku
    menjadi tegang dan kuimbangi dengan kocokan lembut di batang penisku, biasanya kuletakan penisku di
    antara dua telapak tangan dan kumaju-mundurkan tangan kanan dan kiri berlainan arah.

    Wah.. nikmat sekali, dan kalau aku sudah sampai orgasme, aku lalu mencari adegan waktu ceweknya di
    atas cowok di bawah, dan ceweknya bergerak liar memutarkan vaginanya di kemaluan cowoknya. Lalu aku
    semakin puncak dan kupercepat kocokan dan sampailah,

    “Croott.. ah.. ccrroot..”

    Muncratlah spermaku sampai 4–5 kali, dan wah.., badanku lemas, dan aku tertidur dengan bugil, dan
    sperma dimana-mana (di dada, paha, karpet, tangan dan bantal).

    Kejadian seks yang mengesankan buatku, saat kupinjam CD BF ke salah satu rental VCD di daerah Yogya.
    Pinjam CD BF ini aku rutin satu minggu sekali, dan pinjam paling tidak 5 VCD (puas nek..). Saat aku
    masuk rental itu, terlihat yang jaga rental seorang cowok dan cewek, lalu kudatangi yang cowok (maklum
    kalau sama si cewek agak malu kucing).

    “Mas.., full..” kataku sambil melepas helm dan duduk di kursi yang disiapkan.

    “Oh.. ya..,”

    Tidak lama cowok itu mengambil map warna merah yang di dalamnya berisi pilihan gambar CD BF dengan
    nomor pemesanan.

    Sesaat kupilih-pilih BF yang ada dari halaman pertama, sambil mencuri-curi pandang ke arah cewek yang
    sedang baca novel, maklum saat itu sedang sepi, jadi mereka bisa santai, kuperhatikan cewek disitu
    yang masih muda.

    Ya sekitar sama denganku, mungkin tingginya tidak begitu tinggi, sekitar 158 cm, dan berat badan yang
    montok sekitar 54 kg.

    Yang membuatku tidak kuat melepas pandangan dari dia adalah ukuran payudaranya yang cukup besar dan
    menggantung bebas di balik kaos ketat. Wah.., ini pepaya yang besar dan kenyal serta empuk kalau
    dihisap putingnya, maklum saja ukuran 36B, mana tahan kalau penis ini tidak naik.

    Penisku saat itu lagi pemanasan, ya.. tegang-tegang sedikit selain akibat pilih-pilih CD dengan gambar
    yang bugil ditambah lagi suguhan susu yang montok itu.

    Tiba-tiba si cowok bilang,

    “Yang mana Mas..?”

    Aku menjadi kaget, terganggu perhatianku terhadap susu montok itu,

    “Oh.., Ya.. ini nomer 27, Mas..”

    “O.., Tin.. nomer 27..”

    Segera si cewek itu berdiri dan berbalik mencari CD BF no. 27.

    Wow.., ternyata dia memiliki pinggul yang oke, tidak kalah lagi pantat yang super menonjol dan semok.
    Aku terus tidak henti-hentinya mengamati belahan pantat cewek itu yang kutahu namanya Tina. Belahan
    pantat Tina terpampang jelas, karena dia pakai celana kain ketat.

    “Oh.. tidak ada, keluar..” kata Tina sambil kembali duduk. Markas Judi Online Dominoqq

    Terus aku tidak malu-malu pindah duduk ke dekat Tina biar jelas nomor berapa yang mau kupinjam.

    “Sebentar Mbak.., ini nomer 13 ada nggak..?”

    “Sebentar saya cariin..”

    Tina lalu berdiri lagi dan membelakangiku. Dia mencari dari atas sampai bawah, setelah lama mengurut,
    dia menemukan nomor 13 tersebut.

    “Ah.. ini Mas ada kok..”

    “Oh ya..,”

    Cerita Sex Rental DVD Aku lalu memeriksa CD itu, kucuri pandang ke susu yang montok itu. Memang kalau makin dekat makin
    jelas tonjolan susu Tina ini, putingnya nampak tonjolannya di tengah-tengah gundukan payudaranya. Tina
    mengerti gelagatku yang terus mengamati susunya itu.

    “Mas.., mana lagi..? Kok jadi bengong..!”

    “O.. ini Mbak.., nomer 40,” aku kaget sekali tiba-tiba dipeTingatkan seperti itu.

    Aku sengaja memesan nomor yang baling bawah, sehingga Tina nanti bisa menunging membelakangiku. Tina
    berdiri, dan ternyata dia langsung mencari dari deret yang paling tengah, otomatis dia sedikit
    menungging.

    Wow.., ini baru pemandangan yang tidak kalah serunya deh.. Pantat dan belahan pantat Tina benar-benar
    asli dan oke sekali, kelihatan di selakangannya agak menjorok ke dalam gundukan tempat vaginanya
    singgah. Wah.. penisku tidak sadar sudah setengan tegak pengaruh dari pantat montok Tina itu.

    “Ini Mas.., nomer 40..”

    “Oh.. ya.. Mbak sekalian 45, 50, 49 deh..”

    Biar dia agak lama menungging, dan aku dapat menikmati belahan pantat Tina yang montok itu, dan
    sekilas gundukkan vagina yang tertutup celana ketat Tina.

    “Ini Mas.., 45, 50, 49 ada lagi.”

    “Udah cukup Mbak..”

    Aku periksa, mungkin CD-nya tergores atau tidak.

    “Masnya seTing pinjem BF di sini ya..?”

    “Ya.. lumayan sih.., Kalo nggak seminggu sekali baru kemari..”

    “Emmhmm.. rutin ya.. suka nonton BF ya.. Mas..?”

    “Ya.., kalo lagi perlu nganggur aja, lagi bete nih..!”

    “Kok bete.. kenapa..?”

    Aku mulai akrab dengan Tina, dan kalau ngomong sudah tidak nanggung-nanggung lagi, aku yakin dia sudah
    mengerti masalah sex.
    “Ya.. kalo nggak dikeluaTin bisa pusing nih..!”

    “Ha.. ha.. ya.. keluaTin aja..!” kata cowok yang ada di sebelah Tina, ternyata cowok itu mendengar
    percakapanku dengan Tina.

    “Lah.. ya.., makannya aku pinjem BF ini, alat perangsang..”

    Setelah itu aku pulang dan menyalakan komputer dan nonton BF itu, tidak lupa aku telanjang dan
    menyiapkan handuk kecil untuk spermaku nanti muncrat dan body lotion sebagai pelicin.

    (Khayalan batang kemaluanku di dalam vagina cewek) Dan pada hari itu aku menghabiskan waktu dengan
    onani party di kamarku, nikmat dan puas.

    Lalu esoknya aku kembalikan CD BF itu. Sesampainya di depan rental X ini, kelihatan sepi-sepi saja,
    lalu aku masuk dan ternyata aku hanya melihat cowok saja yang jaga.

    “Mas, kembaliin CD nih..!”

    “I.. ya. Se.. bentar ya.., tang.. gung..” sambil nafas yang terengah-engah.

    Aku curiga cowok ini kenapa, dia duduk dan kedua tangannya menggenggam kursi dengan erat dan dia kok
    melihat ke bawah terus.

    “Ya.., tung.. gu ya.. Mas.. Ah.. ye.. ter.. us..” tidak lama cowok itu mengejang, dan,

    “Aku.. ke.. luar.., ah.. ah.. ah..”

    Setelah itu tidak lama kemudian keluarlah seorang cewek dari bawah tempat duduk cowok itu, wah..
    ternyata Tina. Kelihatan sperma cowok itu ada di mulut Tina dan sebagaian di rambutnya.
    “Halo Mas.., kembaliin CD ya..?” Tina menyapa dengan santainya.

    “E.. i.. ya.”

    Tina lalu menuju ke kamar mandi yang letaknya di belakang rental X ini. Tina masih berpakaian lengkap,
    oo.. ternyata dia baru mengkaraoke batang kemaluan cowok ini.

    “Ya Mas, ada yang bisa saya bantu..?” sapa cowok yang baru dipuaskan oleh Tina lewat mulut binalnya,
    sambil berdiri dan memasukkan penisnya yang masih basah karena sperma yang keluar terlalu banyak.

    “Iya.. ini CD-nya.”

    “Oh.., sebentar ya, Mas..”

    Cowok ini memeriksa CD apa ada yang tergores atau tidak.

    Cerita Sex Rental DVD Lalu kucoba untuk memberanikan diri bertanya sesuatu pada Mas ini, aku menjadi yakin kalau rental ini
    benar-benar xx.

    “Mas maaf ya.., mau tanya.”

    “Ya.., kenapa..?”

    “Tadi itu..” sebelum aku selesai ngomong, “Oh.., tadi itu Tina minta oral sama kont0l ini, biasa kok
    Mas, disini nyantai aja.”

    “O.., jadi siapa saja bisa ya..?”

    “Bisa aja, kalo sekedar oral, kocok kont0l, emut kont0l dan elus-elus aja.”

    “Kalo.., sorry ya Mas.., kalo nge-sex sungguhan gimana..?”

    “Ya, tanya aja ama Tina, temennya banyak kok. Dia seneng banget kalo nge-sex. Ya.. kan enak sih.”

    “Jadi kalo onani disini bisa ya..?”

    “Kalo itu sih para pelanggan BF seTing Mas. Si Tina tuh yang seTing ngocokin kont0l cowok. Ya.., kalo
    Tina nggak capek aja dan lagi ‘MUT’.”

    Dan tidak lama kemudian Tina kembali dari kamar mandi, kelihatannya dia baru keramas rambutnya, maklum
    terkena muncratan sperma cowok penjaga rental.

    “Halo Mas. Pinjem BF lagi..?”

    “Oh.., nggak kok.”

    “Tin.., ini Mas mo kenalan ama kamu lebih dalam..” kata cowok rental X itu.

    Aku kaget sekali cowok itu bilang seperti itu,

    “Ya Mbak.., boleh nggak..?”

    “Itu Tin.., Mas ini mo kocokan binal kamu, kamu mau nggak..?”

    “Bisa..” kata Tina sambil mengeTingkan rambutnya dengan handuk.

    “Ya.. udah sana ajak ke atas aja Tin.., biar rentalnya kutunggu.”

    Wah.., ini waktunya menguji perkasaanku, sudah lama penisku tidak ketemu sama sahabat karib si vagina.

    Lalu aku dan Tina naik tangga menuju lantai dua, dan Tina membawa satu CD BF dari rental itu. Sesampai
    di sebuah kamar, Tina mempersilakanku untuk duduk di ranjang yang cukup besar juga.

    Tina lalu mengunci pintu, dia meletakkan handuknya di kursi dan menyalakan TV dan CD player, dan
    memutar CD BF itu dengan volume yang cukup keras. Tidak lama kemudian terdengarlah erangan nafsu, dan
    terlihat adegan bugil-bugil dari CD tersebut, ini membuat batangku yang tidak sabar lagi melihat
    kemolekkan tubuh Tina. Tina lalu membuka jendela selebar-lebarnya, agar suasananya lebih natural.

    “Gimana Mas, e.. nama kamu siapa sih..?”

    “Aku Ari, kamu pasti Tina to..?”

    “Kok tau..?”

    “Ya.. tau dong..,”

    Tidak lama kemudian Tina mendekatiku, dan duduk di sampingku, dan tidak segan-segan lagi tangan kanan
    Tina memegang batang kemaluanku yang masih terbungkus celana pantangku, dielus-elus dan kadang-kadang
    diremas-remas.

    “Ari suka sex ya..?”

    “Ya. Ah.., kamu pinter deh nge-sex..!”

    “Ah.., kata siapa..?” sambil tetap mengocok-ngocok kemaluanku, dan aku masih pasif merasakan gesekan
    tangan Tina.

    “Ya, ah.., hemm.., kata Mas di bawah tadi.”

    “Ooo, Mas Ucok toh..,”

    Sekarang Tina duduk di hadapanku, dan menjongkok sambil tangannya tetap mengocok habis batang
    kejantananku yang sudah setengah tegang itu.

    “Ar.., udah dibuka ya..? Biar kont0l kamu nggak tersiksa ama CD kamu, biar ngacengnya sempurna.”

    “Ya.., udah.. buka aja..”

    Tina pelan-pelan membuka celanaku dari sabuk sampai membuka resleting-nya, setelah celanaku terbuka,
    aku sedikit mengangkat pantatku untuk memudahkan Tina melepas celana, dan sekarang aku tinggal
    menggunakan CD biru-ku, dan pakaianku masih terpakai.

    Lemparkan celanaku di kursi dan Tina mulai duduk kembali di selakanganku, dan aku masih dalam keadaan
    duduk di pinggir ranjang rental X.

    “Hemm.., ah.. kont0l kamu kelihatanya besar juga Ar..,” puji Tina sambil mengelus-elus naik turun
    penisku yang masih terbungkus CD.

    “Ah.. ya.. hem.. oughg.. ye..” erangan yang tidak dapat kutahan lagi, ditambah erangan dari CD BF yang
    dinyalakan oleh Tina tadi menambah hot suasana di kamar rental X.

    Tina sedikit demi sedikit membuka CD-ku, dan terlihatlah batang kemaluanku yang sudah mengacung keras
    seperti rudal siap lepas kendali.

    “Wow.., Ar.. kont0lmu lumayan juga nih..” sambil tetap mengocok naik turun kejantananku,

    “Kamu rawat ya..? Kok tegaknya sempurna banget sih..? Keras lagi..,”

    “Ah.., te.. rus.. Tin.. don.. stop..!”

    Tina mulai mengocok keras, cepat, dan tiba-tiba pelan, keras lagi, pelan lagi. Wah.. ini membuat aku
    menjadi kelabakan, ternyata Tina ahli juga membuat cowok melayang, hampir saja aku keluar tapi aku
    tetap bertahan.

    Kemudian Tina mulai mengocok batang kemaluanku dengan tangan kiri dan tangan kanannya mengelus-elus
    telur. Wa.., ini nikmat sekali, geli-geli gimana ya..! Kadang-kadang dia menusuk-nusuk anusku dengan
    telunjuk kanannya.

    “Ah.. ya.. te.. rus.. Tin.. kamu.. ahli deh..!”

    Cerita Sex Rental DVD Sekarang Tina mulai dengan mulutnya, perlahan-lahan dimasukkan penisku ke mulut binalnya.
    Saat masuk mulutnya,

    “Ah.., hemm.. ye.. ah..”

    Aku sedikit mengangkat pantatku, terasa dingin geli dan enak sekali, lain dengan onani.

    Perlahan-lahan Tina mengkocok penisku dengan mulutnya dan lidahnya yang lincah.

    “Ha.., ough.., ehmm.., ye.. te.. rus..” kupegangi rambutnya, aku tarik turunkan kepalanya untuk
    mengatur kocokan mulutnya di penisku.

    “Ehhmm.., Eh.. em..,” suara mulut Tina yang penuh dengan batangku.

    Tidak lama dia menarik nafas, dan mengeluarkan penisku dari mulutnya.

    “Ah.., hemm.., kamu kuat sekali Ar.. Biasanya cowok-cowok kalo dioral dikit udah keluar..”
    Lalu dia melanjutkan dengan menyedot telurku, dan dilepaskan sampai bersuara,

    “Ploks.. ploks..”

    Tarian lidah Tina di ujung kepala penisku dan sampai anusku juga tidak ketinggalan dari nafsu seksnya
    itu.

    Dan setelah beberapa menit lamanya aku bertahan dari tarian lidah Tina di penisku, aku mulai merasa
    tidak kuat menahan spermaku yang mau keluar.

    “Ah., Tin.., aku.. mo.. ah.. ye.. keluaarr..!”

    Dan Tina mulai memasukkan semua penisku di mulutnya, dan dikocoknya dengan cepat dan keras.
    Tidak lama kemudian,

    “Ahh.. crroot.. crroott.. ah.. ye.. yes..!”

    Tina menutup mulutnya rapat-rapat supaya spermanya tidak keluar dari mulutnya. Dan selama 30 detik
    lamanya dia menekan mulutnya tetap di penisku, dan meyakinkanku tidak keluar lagi. Lalu dia melepaskan
    mulutnya dari penisku, dan menelan semua spermaku walaupun ada yang keluar sedikit dari mulutnya.

    Aku lemas dan telentang di atas ranjang dengan telanjang bawah saja, dan aku merasa panas dan aku
    melepas semua pakaianku. Sekarang aku bugil, telanjang tanpa sehelai benang di hadapan Tina yang
    menikmati spermaku.

    “Kamu lumayan juga Ar..! Bisa bertahan beberapa menit lamanya.”

    “Ah.. biasa aja tuh..!”

    “Kamu pake obat ya..? Irex kali..?”

    “Ah.. nggak juga.”

    “Udah.., kamu istirahat dulu. Aku mo bersihkan mulutku nih.. Eh, makasih spermanya lho.. gurih..!”
    katanya sambil terseyum.

    Dia menuju kamar mandi yang ada di kamar itu. Ternyata dia sikat gigi, biar tidak bau kali.

    Aku beristirahat sambil telanjang menunggu Tina keluar dari kamar mandi. Dengan ditemani CD BF yang
    dari tadi tidak usai-usai, menambah batang kejantananku tidak mau tidur, penisku masih tegak walaupun
    tidak sekeras tadi.

    Tidak lama kemudian Tina keluar dari kamar mandi, dia tetap berpakaian lengkap, kaos ketat dan celana
    kain ketat. Tina mendekatiku yang lagi telentang telanjang di ranjang, dia duduk di sampingku.

    “Lho.., kont0l kamu kok nggak turun-turun sih..?”

    “Ya.., itu lihat BF mana bisa turun, apalagi susu kamu yang montok itu menggoda kont0lku.”

    “Ah.., kamu bisa saja.” candanya sambil langsung tangan kanannya mengocok-ngocok pelan batangku yang
    sudah setengah tegak.

    Perlahan-lahan dia menunduk dan mencium bibirku dengan bibir tebalnya itu. Aku langsung melumat habis
    bibirnya, permainan lidah Tina memang mahir, dan aku imbangi saja dengan permainan lidah yang tidak
    kalah mahirnya.

    Sekitar beberapa menit kami bermain kiss dan kiss, dan Tina tetap mengocok penisku, aku mulai
    menjelajahi susunya yang montok itu, kuremas dengan tanganku yang dari tadi gatal sekali.

    Terasa kenyal dan empuk sekali susu Tina, kuelus-elus dan kugesek-gesek halus putingnya dari luar
    kaos. Sekarang Tina melepaskan lumatan bibirnya, dan mengerang merasakan tarian tanganku di susunya
    itu.

    “Ah.., ye.. em.. enak.. Ar.. te.. rus.. ya.. itu.. ough..” tangan Tina tetap mengocok-ngocokku dan aku
    berusaha melepaskan kaos Tina dan dia langsung membantunya dengan melepaskan sendiri kaos ketatnya
    itu.

    Nah.., sekarang terpampang susu Tina yang tertutup BH 36 itu.

    “Tin.. aku buka ya.. biar terlihat bebas..”

    “Buka aja..”

    Tina lalu mengangkat kedua tangannya memudahkanku melepas kaitan BH yang ada di belakang, susu Tina
    yang montok itu terpampang bebas di depan wajahku, dan aku langsung saja melahap habis susu Tina yang
    besar sekali. Kusedot, kuremas dan pelintir putingnya.

    “Ah.. ye.. oug.. hem.. te.. rus.. Ar..!” mulai tidak jelas ucapan Tina.

    Kami mulai duduk berhadap-hadapan, dan selakangan Tina mulai dibuka lebar, dan aku duduk di antaranya,
    sehingga aku puas mempermainkan susu montok Tina.

    Kupegang kedua puting Tina yang cukup menonjol itu, dan kupelintir bebarengan.

    “Ah.. ye.. ah.. aow.. yes.. no.. ough..”

    Kepala Tina bergerak tidak karuan, ke kanan ke kiri. Kurebahkan Tina dan kududuk di perutnya, aku
    mengarahkan penisku di belahan susu Tina, dan kurapatkan susu Tina yang besar itu untuk menjepit
    penisku dan aku maju-mundurkan penisku.

    “Ah.. Tin.. su.. su.. ah.. ye.. em.. puk enak..” aku mulai kocok susu Tina sampai susu Tina berwarna
    merah.

    Ternyata Tina menikmati ini, dan aku tidak sabaran lagi ingin menikmati vagina cewek ini.

    Cerita Sex Rental DVD Aku mulai turun dan mengelus-elus vagina Tina dari luar celana ketatnya, terasa sekali vaginanya sudah
    becek sekali akibat permaian panas kami. Kusuruh Tina berbalik telungkup, dan terlihat resleting
    celananya masih tertutup rapat.

    Kumulai menurunkan resleting itu, Tina sedikit mengangkat pantatnya agar memudahkanku untuk melepas
    celananya, dengan posisi menungging ini pantat Tina kelihatan makin montok dan bahenol.

    Tidak lama kulepas celana ketat Tina. Wah.., ternyata Tina benar-benar terangsang sekali. CD kuning
    tipisnya bawah total, dengan posisi menungging ini bongkahan vagina makin terlihat, apalagi Tina
    merenggangkan selakangannya.

    Aku mengelus-elus bongkahan itu dengan tangan telunjukku, Tina sedikit mengangkat pantatku akibat
    rangsangan tanganku, dan biasanya pantat Tina otomatis maju mundur dengan sendiTinya.

    Lalu aku melepas CD kuning tipis mulik Tina itu dengan pelan-pelan, dan Tina memberi sensasi dengan
    memutar-mutarkan pantatnya, wowo.. woo.., ini bari sex dan super model sex, dia pintar sekali
    meningkatkan nasfu sex lawannya.

    Terlepas sudah CD Tina, terlihat bebas pantat yang putih mulus tanpa cacat dan vagina yang memerah
    basah dan berambut rapih. Aku mulai mengelus-elus permukaan pantat Tina.

    “Ah.. Ar.. ehmm.. ouhghh.. ah.. ye.. langsung aja Ar.., aku.. nggak.. tahan.. oh.. ye..” sambil merem
    melek Tina menahan nafsunya.

    Langsung aku mendekatkan wajahku di belahan pantat Tina, dan langsung melumat habis vagina Tina dalam
    posisi menungging.

    “Ah.. ye.. dalam.. Ar.. ough.. ye.. oh.. ye..” sambil meliuk-liukkan tubuh semok-nya itu Tina
    mengerang tidak karuan, karena kupermainkan klit-nya Tina dengan lidahku.

    Kunaik-turunkan lidahku di penjolan daging itu. Belahan vagina Tina lumayan tebal, dan merah warna
    dalan vaginanya dan becex sekali. Beberapa saat kemudian aku memasukkan dua jariku, yang satu
    kumasukkan di vagina Tina dan yang satu lagi kumasukkan di anusnya.

    Pelan-pelan kumasukkan,

    “Hemmah.. pelan.. pelan.. Ar.. ya.. te.. rus di.. kit..lagi.. ough..” Tina mengangkat pantatnya
    sebagai reaksi jari masuk di vagina dan anusnya. Pelan-pelan kukocok anus dan vagina Tina dengan
    jariku.

    “Yac.. ah.. le.. bih.. cepat.. Ar, oh.. ye.. oh.. no.. ye.. ya.. oug.. hemmh.. cepet..!”

    Aku mulai mempercepat kocokanku di kedua lubang kenikmatan Tina. Sementara itu aku tidak menyia-
    nyiakan susu yang menggelantung bebas. Dalam posisi nunggi ini aku dapat melihat dengan bebas gerakkan
    tubuh Tina yang bahenol dan montok. Kuremas dan pelintir putingnya.

    “Ah.. Ar.. aku.. kee.. ke.. lu.. ar.. nggaa.. kuu.. at..”

    Aku merasa Tina mulai dalam kondisi orgasme yang memuncak, kupercepat kocokan tanganku di vagina dan
    anus Tina. Tidak lama kemudian Tina mengejang dan mengangkat badannya dengan gemetaran, dan terasa
    cairan hangat dari dalam vagina Tina.

    “Serr.. serr..” lumayan banyak sampai keluar dari permukaan vagina Tina.

    Tina lelah dan terkulai lemas di ranjang dengan posisi telungkup telanjang. Lalu tanganku kucabut dari
    vagina dan anus Tina, terlihat cairan yang lumayan kental dan putih di jariku, lalu kuusapkan ke
    kejantananku sebagai pelicin. Kukocok-kocok pelan dan lembut penisku agar tetap tegang dan tegak
    berdiri.

    Sementara itu Tina telanjang dan membelakangiku, aku lalu membalikkan dia.

    “Tin, orgasme kamu hebat banget deh..”

    “Oh.. ah.. kocokan jari kamu hebat sekali, kamu belajar dimana sih..? Kok tau kelemahanku..?” sambil
    terus mengocok penisku.

    “Ya.. nonton BF aja kan udah pengalaman.”

    “Ah.. kamu bisa aja.” katanya sambil menggantikan tanganku untuk mengocok batangku yang mau keluar
    lagi.

    “Tin, boleh aku coba vagina kamu ini..?” sambil kuelus-elus vaginanya.

    “Boleh..”

    Lalu kulebarkan selakangan Tina, dan kurangsang dulu dengan oral di vaginanya. Lidahku menyusuri
    vaginanya dari atas ke bawah dan ke atas lagi dan seterusnya. Tina mulai mendesah keenakan.

    “Ehhmm.. ah.. ye.. Ar.. sekarang aja kont0lmu masukin deh..!”

    Cerita Sex Rental DVD Lalu kupegang kedua paha Tina, lalu kuangkat ke atas, terlihat jelas vagina Tina yang sudah membuka
    lebar dan becek. Pelan-pelan kumasukkan batang kemaluanku ke vagina Tina.

    “Ouhg.. hemm.. ah.. ye..” erangan Tina menerima sodokan pertama penisku.

    Aku mulai memaju-mundurkan penisku dengan pelan-pelan.

    “Oh.. ye.. shiit.. ah.. ye..” erangku.

    Enak benar vagina Tina, dindingnya berdenyut-denyut. Aku mulai percepat kocokanku, dan semakin cepat.

    “Ah.. Ar.. yes.. oh.. no.. ough.. hemm.. ya.. ya.. te.. rus.. Ar.. dalam..” kepala Tina yang tidak
    karuan ke kanan dan ke kiri.

    Kuvariasi kocokanku dengan pelan-pelan, lalu tiba-tiba cepat sekali, pelan lagi cepat lagi dan
    seterusnya, biasanya kuputar pantatku agar penisku memutar di vagina Tina.

    “Ya.. ini.. oke.. Ar.. te.. rus.. ough.. ye.. hem..” Tina menyukai gerakan memutar dari pantatku.
    Sekitar 3 menit gerakan ini berlangsung, kubalikkan Tina dengan posisi menungging, dan kutancapkan
    lagi penisku di vagina Tina dari belakang. Dengan pegangan pinggul Tina yang semok itu aku langsung
    percepat.

    “Oh.. ye.. Tin.. vaginamu oke..”

    “Kont0l kamu.. ouhg.. hemm.., hebat.. Ar.. te.. rus.. da.. lam..!”

    Setelah beberapa saat, tiba-tiba,

    “Ah.. Ar.. aku akan, aku.. ke.. luar..!”

    “Ta.. han.., nanggung nih! Ah.. ye.. hemm..!”

    Terasa aku sudah sampai, kusuruh Tina untuk duduk di atasku, dan dia memegang penisku, dan
    dimasukkannya ke vaginanya.

    “Ouh.. ya.. Tin.. kamu.. hebat..!”

    “Ya.. Ar.., cepet ya..! Aku, keluar.. ah.. hemm..!”

    Lalu Tina mempercepat gerakannya dengan sangat liar, dia merangkulku dan menggerakkan pantatnya untuk
    mengocok batang kejantananku dengan cepat.

    “Oh.. Ar.. aa.. ku.. ngga.. k.. tahan.. keluar.. hem..!”

    “Ki.. ta.. samaan.. aku.. keluar.. juga..”

    Dalam hitungan tiga detik,

    “Crroot.., crroott.. ah.. ah.. ye..”

    “Seerr.., sreerr..” kumuncratkan spermaku ke dalam rahim Tina, dan terasa sekali semburan cairan
    hangat Tina di kepala penisku.

    Tina lemas di dadaku, dan kami tertidur di ranjang itu dengan bertelanjang ria.

    Setelah istirahat beberapa jam, aku terbangun, ternyata Tina sudah tidak ada di sampingku. Lalu
    kukenakan bajuku dan turun ke tempat rental, dan ternyata Tina ada disana.

    “Mas Ari udah bangun ya..? Nggak mandi dulu Mas..?”

    “Oh.., nggak Tin, makasih.”

    “Nggak pinjem BF lagi..?”

    “Ah.. tidak dulu. Lagi pembuangan besar-besaran tadi di atas.”

    Tina tersenyum, lalu aku pulang ke kostku dan aku langsung mandi. Besok-besoknya aku ke rental X itu
    untuk kocokan penis saja sama Tina.

    Setelah beberapa bulan aku tidak kesana, kuketahui Tina tidak di situ lagi. Kutanya sama Mas yang jaga
    di rental X itu dimana Tina berada, ternyata Tina ke Jakarta. Wah.., nyesal sekali nih.. mulai nih..
    tidak ada pemuasan sex selain onani deh.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Hentai001

    Hentai001


    1950 views

  • Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik

    Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik


    3172 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Perkenalkan namaku Evan, kira kira hampir satu tahun Evan ngekost di rumah bu Fely, tak sengaja juga aku bisa ngekost di tmuah ibu Fely dimana awal ceritanya kita bertemu di pasar, saat itu Ibu Fely mendapat kejadian kecopetan saat Ibu Fely teriak minta tolong aku langsung mengejar pencopet itu dan bisa menangkap copet tersebut dan mengembalikan dompetnya.

    Setelah kejadian itu aku sedikit bercerita ingin mancari tempat kost disitulah ibu Fely berbalik baik hati untuk ngekost di tempatnya yaitu di rumah bedengan. Suatu hari sudah empat bulan aku ngekost di kostnya dan aku telat bayar kost selama tiga bulan, mungkin juga karena ibu Fely masih teringat saat aku bantu mengembalikan dompetnya jadi beliau terlalu baik denganku.

    Tapi dalam hatiku Evan tidak enak tapi gimana lagi duitku juga tidak punya jadi apabila bertemu ibu Fely aku banyak menghindar unutk bertemu dengannya langsung. Sampai satu hari waktu itu masih sore jam 4.

    Evan masih tidur-tiduran dengan malasnya di kamarnya. Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok tok..tok..tok.. lalu suara bu Fely yang manggil,Van Van ada di dalem gak?Sontak Evan bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir Evan.

    Dengan cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja ah, ntar juga bu Fely pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara bu Fely,t Evan lagi tidur ya..?t dan dari kamar mandi Evan menyahut sedikit teriak,t lagi mandi bu.

    Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara bu Fely jadi dekat,tya udah mandi aja dulu Van, ibu tunggu di sini yat eh ternyata masuk ke kamar, Evan tadi gak mengunci pintu. sbusyet dah, terpaksa bener-bener harus mandi nie,tpikir Evan.

    Sekitar lima belas menit Evan di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau bu Fely bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lama-lama toh bu Fely sepertinya masih menunggu.

    Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik Akhirnya keluar juga Evan dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburu-buru. Bu Fely tersenyum manis melihat Evan yang salah tingkah,lama juga kamu mandi ya Zackt bu Fely membuka pembicaraan.

    Pasti bersih banget mandinya yat gurau bu Fely sambil sejenak melirik dada bidang Evan. sah ibu bisa aja biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..? jawab Evan sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur.

    Bu Fely mendekat dan duduk di samping Evan, sCuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulutucap bu Fely.

    Evan jadi kikuk,twahduh kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret niet jawab Evan dengan sedikit memohon. Bu Fely terlihat sedikit berpikirtmmmm boleh deh, tapi jangan lama-lama ya emang uangmu di pakai untuk apa sie? terlihat bu Fely sedikit menyelidik.

    Hmmmm pasti buat cewe mu yatdia terlihat kurang senang. sah nggak juga kok bu.. saya emang lagi ada keperluan,t jawab Evan hati-hati melihat raut wajah bu Fely yang kurang senang. shuhlaki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh sama aja dengan suamiku.tkeluh bu Fely dengan nada kesal.

    Waduh nampaknya bu Fely lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama Evan. Dengan cepat Evan menjawab,tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kokshhhhh.bu Fely menghela nafas,tudahlah Van, gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah ibu Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Marni terus aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Marni jauh lebih muda ya.”Cerita Sex”

    Sedikit penjelasan bahwa bu Fely ini istri pertama dari pak Kardi, sedangkan istri keduanya bu Marni. Dan sekarang sepertinya pak Kardi lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Marni dan bu Fely tampaknya udah mulai kesepian nie wah kalo masalah keluarga sie aku kurang paham bu. jawab Evan kikuk gak apa-apa Van, ibu hanya mau curhat aja sama kamu boleh kan Van?suara bu Fely sendu.

    Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas bu Fely terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie, gawat dong pikir Evan. sudah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kardi kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Marni,

    Evan bermaksud menghibur. sah kamu Van emang ibu masih cantik menurutmu? bu Fely menatap sendu ke arah Evan, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya.

    Uhh. ingin rasanya Evan menghapus air mata itu, pak Kardi emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba Evan bisa berbuat sesuatu busyet Evan memaki dalam hati skenapa otak gwa jadi kotor gini.

    Dengan sedikit gugup Evan menjawab,tmmmeeeiya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda.

    Uupsss . Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa kata-kata yang menggoda yang keluar dari mulut gerutu Evan dalam hati. Evan jadi panik, jangan-jangan bu Fely marah dengan ucapan Evan. Tapi ternyata Evan salah, karena bu Fely tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi, ih Evan bisa aja menghibur.

    Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua siet rona wajah bu Fely berubah sedih lagi, kalo menurutmu Van, apa ibu emang gak menarik lagi? sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap Evan minta penilaian.

    Terang aja Evan makin kikuk, wah aku mau ngomong apa ya bu? Takutnya nanti di bilang lancang lho tapi kalo mau jujur. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh. Bu Fely tampaknya senang dengan pujian itu,thmmm.. kamu ada-ada aja saja ibu udah 43 lho.. emang Evan liat dari mananya bisa bilang begitu? Evan jadi cengar cengir, itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.

    Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik Bu Fely kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke Evan sambil berkata, ah.. gak perlu malu.
    Bilang ajat Nafas Evan terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan bu Fely, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian Evan mengalihkan pandangan ke arah tubuh bu Fely mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh Evan memperhatikan bahwa bu Fely memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya.

    Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan Evan beralih ke bagian depan uupss terlihat belahan dada yang hmmm sepertinya buah dada itu lumayan besar.

    Sentuhan lembut tangan bu Fely di paha Evan yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan Evan. Markas Judi Online Dominoqq

    Dengan penuh selidik bu Fely bertanya,lho kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an Evan sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh bu Fely,mmm eeemm.. ibu benar-benar masih cantik

    Kulitnya masih kencang masih sangat menggodat Tidak ada jawaban dari mulut bu Fely, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat dan seperti ada magnet yang kuat, wajah bu Fely makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah.

    Evan pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Evan menyambut bibir merah bu Fely, desahan nafas mulai terasa berat hhhhhhhhciuman terus bertambah dahsyat, bu Fely menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Evan, dan dibalas dengan lilitan lidah Evan sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

    Dengan naluri yang alami, tangan Evan merambat naik ke bahu bu Fely, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Evan meraba bahu bu Fely sampai ke lehernya.

    Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Evan meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. shhhhhhhhht nafas bu Fely mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak.

    Jemari lentik bu Fely tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Evan melingkari pinggang Evan, mencari lipatan handuk, hendak membukanya Uupps. Evan tersentak dan sadar.,tupshhh maaf bu maaf bu saya terbawa suasana.

    Evan tertunduk tak berani menatap bu Fely sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah bu Fely. Terlihat bu Fely pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka.

    Pemandangan yang menakjubkan. napa Van kita sudah memulainya dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu yang lama terpendam kamu harus menyelesaikannya Evan tatapan bu Fely terlihat semakin sendu mmm ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu bisa gawat dong pak Kardi juga bisa marah besar but jawab Evan.

    Tanpa menjawab bu Fely bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. Evan terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh bu Fely.

    Kemudian dengan tenang bu Fely melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya. Saat berjalan membelakangi Evan itu nampak gerakan bokong bu Fely naik turun, dan perasaan Evan semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat bu Fely berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur.”Cerita Sex”

    Evan tidak melepaskan sedikit pun gerakan bu Fely. Sampai bu Fely berdiri dekat di depan Evan dan berkata,tkamarnya udah di kunci Van, dan gak ada yang akan mengganggu. Evan tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan.

    Bu Fely kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. Evan mendekat dan duduk di samping bu Fely hmmm nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Evan langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

    Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik Bu Fely yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Evan, menarik wajah dan langsung melumat bibir Evan dengan nafsu yang membara. Evan membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah bu Fely, tangan Evan meremas payudara montok milik bu Fely.

    Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah. Setelah beberapa saat, bu Fely mendorong lembut badan Evan, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu.

    Evan mendorong lembut tubuh bu Fely, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang.

    Tanpa menunggu lagi Evan melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting.

    Dengan gemas Evan menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya HHHH. AHHH.MMMH. suara bu Fely mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. Evan melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel bu Fely yang menggelinjang kegelian.

    Evan menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam bu Fely, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan bu Fely mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambut-rambut yang tertata rapi.

    Evan mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha bu Fely yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama. Tanpa menunggu lama.

    Evan menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina bu Fely dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat bu Fely mengerang kenikmatan, ceritasexdewasa.org AHHHH. MMMMH HHH Van.UHH desahan birahi yang memuncak dari bu Fely membuat Evan semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.

    Setelah beberapa menit Evan mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya bu Fely tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya, Van. Ayo sayang masukkin Van hhhhmmmmh. Suara bu Fely ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.

    Dengan tenang Evan menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap.

    Cerita Sex Ibu Kost Yang Baik Bu Fely semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya. Evan naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina bu Fely yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan Evan dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

    Dengan sekali dorongan penis Evan amblas sampai setengahnya. Evan menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan bu Fely, AHHH.TERUSKAN Van.AHHH.

    Kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Evan memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

    Evan bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan bu Fely mencengkam punggung Evan, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh

    AH..AH..AH..MMHMHHHHHH. tak hentinya desahan meluncur dari bibir Evan dan bu Fely. Sesaat Evan menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, bu Fely memeluk Evan dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya.

    Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, bu Fely memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan.

    Sesekali bu Fely memutar pantatnya dan kemudian memasu

    kkan batang zakar Evan lebih dalam. Evan tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu bu Fely.

    Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat bu Fely seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan. Dengan sigap Evan membalikkan posisi, bu Fely kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Evan meneruskan pertempuran.

    Van ..AHH..AH..AH..UHTERUS Van. AHHHAHH IBU SAMPAI VAN.AHHHHHHHHH MMMMMHHH.

    Setelah teriakan tertahan bu Fely mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Evan merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.

    Evan menikmatinya dengan memutar “mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Evan kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut bu Fely.

    Yang dengan cepat meraih penis Evan dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut bu Fely mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Evan membaringkan tubuhnya disamping bu Fely.

    Terdiam untuk beberapa saat. Bu Fely bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Evan. makasih ya sayang ini rahasia kita berdua I love u Van,t bisik mesra bu Fely di telinga Evan.

    mmm baik but belum sempat Evan menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk bu Fely menempel di bibirnya, kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dongtucap bu Fely manja. iya sayang. Balas Evan, senyum manis merekah di bibir seksi bu Fely.

    Setelah itu dengan cepat Evan dan bu Fely merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Evan, bu Fely berbisik mesra,tsayang tar malem suamiku gak ada di rumah.. aku tunggu di kamar ya berapa ronde pun dilakoni buat Evan sayang. Sambil berpelukan mesra, Evan menyanggupi ajakan bu Fely.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Petite teen Lacie Channing wet pussy banged

    Petite teen Lacie Channing wet pussy banged


    1930 views

  • Video Bokep Pristine Edge gairah yang nyata bercinta romantis

    Video Bokep Pristine Edge gairah yang nyata bercinta romantis


    1937 views

  • Olivia Devine ngentot disiang bolong diatas kursi sofa orange

    Olivia Devine ngentot disiang bolong diatas kursi sofa orange


    1719 views