Author: dbgoog99
-
Akiho Little Asian Cocksuckers
-
Kisah Memek Keponakan Tante Rini HOT
Duniabola99.com – Kenalkan, nama saya Boy, teman-teman biasa memanggilku Mas Boy. Saya seorang pemuda berusia 25 tahun dengan tinggi badan 170 cm dan berat 55 kg. Meski usia saya kini sudah seperempat abad, namun pengetahuan saya dalam dunia percintaan masih sangat minim dan belum punya banyak pengalaman yang layak dibanggakan sebagaimana layaknya anak muda jaman sekarang.
Sekarang saya sedang bekerja pada sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa. Sebut saja nama perusahaan itu adalah Sepinggan tours and travel service. Jarak kantor itu sekitar 5 km dari tempat tinggal saya.Kini saya tinggal dengan Om saya, saya biasa memanggilnya om Rudy, ia adalah adik kandung dari Ibu saya). Om Rudy sehari-hari bekerja sebagai Kepala sekolah di sebuah SMK Negeri yang cukup terkenal di kota kami, sementara tante saya, sebut saja namanya tante Rini bekerja sebagai perawat di sebuah RS swasta. Kedua anaknya (sepupu saya) tinggal kost di kota lain karna mereka tidak mau kuliah di kota kami (entah karena alasan apa). Sejak kedua anaknya kuliah dan tinggal di kota lain, om dan tante saya hanya tinggal bertiga dengan seorang pembantu.
Sekitar dua bulan kemudian Om Rudy mengajak saya agar saya tinggal bersama mereka, dengan alasan daripada saya harus kost di luar, lebih baik saya tinggal di rumah om saya saja karena di rumahnya ada kamar yang kosong, kata om Rudy memberi alasan. Sejak saat itu jumlah penghuni rumah bertambah satu orang.
Sebulan kemudian, tante Rini membawa keponakannya ke rumah, jadi sekarang ada lima orang yang tinggal di rumah itu. Sejak kedatangan keponakan tante Rini, suasana jadi kembali ramai, tidak seperti dulu lagi ketika belum ada keponakan. Nama keponakan tante Rini adalah Endang, usianya 15 tahun, ia sudah duduk di kelas dua SMKK Negeri. Endang adalah seorang gadis yang cantik, cerdas, rajin dan baik hati pada semua orang.
Suatu ketika, om Rudy dan tante Rini pergi menghadiri acara perpisahan siswa kelas II di sekolah tempat om saya bekerja. Ia sempat mengajak saya, namun saya menolak dengan alasan saya agak lelah, lalu tante Rini mengajak Endang, namun Endang juga menolak dengan alasan Endang lagi ada tugas dari sekolah yang harus diselesaikan malam itu juga karena besok tugas itu sudah harus dikumpulkan.
Sebelum om dan tante meninggalkan rumah, mereka tidak lupa berpesan agar kami berdua berhati-hati, karena sekarang banyak maling yang pura-pura datang sebagai tamu, namun ternyata sang tamu tiba-tiba merampok setelah melihat situasi yang memungkinkan. Setelah selesai berpesan, om dan tante pun pergi sambil menyuruh saya menutup pintu.
Sejak kepergian om dan tante saya, rumah jadi hening, kini hanya ada suara TV, namun sengaja saya kecilkan volumenya karena Endang sedang belajar. Saya hanya duduk di ruang depan menonton sebuah sinetron yang ditayangkan salah satu stasiun TV swasta. Saya sempat menyaksikan adegan panas seorang lelaki paruh baya yang sedang asyik berselingkuh dengan seorang gadis yang ternyata teman sekantornya sendiri.Karena terlalu asyiknya saya nonton TV, sehingga saya sangat kaget ketika sebuah tangan menepuk pundak saya. Setelah saya lihat ternyata Endang, ia tersenyum manis sambil menarik lenganku dengan manja menuju kamarnya. Saya jadi deg-degan setelah melihat penampilannya, ternyata ia hanya mengenakan celana pendek ketat warna coklat muda dengan kaos orangenya yang super ketat, sehingga lekuk-lekuk tubuhnya tampak begitu jelas.
Sejenak saya terpana melihat tubuhnya yang nyaris sempurna. Saya amati pinggangnya bagai gitar spanyol dengan paha yang kencang, mulus, dan bersih. Selain itu juga tampak buah dadanya sangat menantang. Sepertinya ukuran BH-nya 34B. Pemandangan itu sempat mengundang pikiran jahat saya. Bagaimana rasanya kalo saya menikmati tubuhnya yang nyaris sempurna itu. Namun saya berusaha menyingkirkan pikiran itu karena saya pikir bahwa dia adalah sepupu ipar saya, tinggal serumah dengan saya dan saya pun menganggapnya sudah seperti adik kandung saya sendiri.
“Ada apa sih? Kok kamu mengajak saya masuk ke kamar kamu?” kataku agak bingung sambil berusaha melepaskan tangan saya.
Sebenarnya bukan karena saya menolak tetapi hanya karena grogi saja. Maklum saya belum pernah masuk ke kamar Endang sebelumnya.
“Kak, Endang mau minta tolong nih!” katanya sambil menatapku manja.
“Kakak mau ngga membantu saya menyelesaikan tugas ini, soalnya besok udah harus dikumpul.” kata dia setengah merengek.
“Oh, maksudnya kamu mau minta tolong agar saya membantu kamu mengerjakan tugas itu? Okelah. Saya akan membantumu dengan senang hati, saya kan sudah berjanji untuk selalu menolongmu.” kataku mantap.
“Asyik, makasih ya kak.” kata Endang sambil menciumku.Kontan saya merasa tersengat aliran listrik karena meskipun umur sudah 25 tahun, saya belum pernah mendapat ciuman seperti itu dari seorang gadis, apalagi ciuman itu datangnya dari gadis secantik Endang. Saya pun segera membantunya sambil sesekali curi padang padanya, namun sepertinya ia tidak menyadari kalau saya memperhatikanya.
Setelah kami mengerjakan tugas itu sekitar 30 menit, tiba-tiba Endang berhenti mengerjakan tugas itu. Ia mengeluh sambil memegangi keningnya.
“Kak, Endang pusing nih, boleh ngga kakak pijitin kepala Endang?” katanya sambil merapatkan badannya ke dada saya.
Sempat saya merasakan gesekan dari payudaranya yang cukup kencang namun terasa lembut.
“Emang kenapa kok Endang tiba-tiba pusing?” tanya saya agak heran.
“Ayo kak, tolong pijatin donk, kepala Endang pening!”
“Oke, dengan senang hati lagi.” kataku penuh antusias.Saya lalu mulai menekan-nekan keningnya dengan tangan kiri saya dan tangan kanan. Saya menahan lehernya agar badannya tidak bergoyang. Sesekali saya juga mengelus pundaknya yang putih bersih.
“Kak, belakang leher Endang juga kak, soalnya leher Endang agak kaku nih.” katanya sambil menuntun tangan saya pada lehernya.
Setelah saya memijatnya sekitar lima menit, ia lalu berdiri sambil menarik tangan saya. Katanya,
“Kak, Endang baring di ranjang aja ya? Biar pijitnya gampang.”
“Terserah Endang ajalah.” kata saya sambil mengikutinya dari belakang.Lagi-lagi saya terkesima melihat pinggulnya yang sungguh aduhai.
Ia lalu berbaring telungkup di atas ranjang sambil menyuruh saya memijat leher dan punggungnya. Sesekali saya melihat dia menggerakkan tubuhnya, entah karena sakit atau karena geli. Saya tidak tahu pasti, yang jelas saya juga sangat senang memijat punggungnya yang sangat seksi.
Entah karena gerah atau bagaimana, tiba-tiba saja ia bangun. Katanya,
“Kak, Endang buka baju saja ya? Sekalian pakai balsem biar cepat sembuh.”
“Mungkin Endang masuk angin.” katanya sambil melepaskan kaosnya, lalu kembali berbaring di depan saya.Saya terkesima melihat kulit tubuhnya yang kuning langsat. Dalam hati saya berpikir alangkah bahagianya saya kalau kelak mempunyai istri secantik Endang. Saya terus memijatnya dengan lembut. Sesekali saya memutar-mutar jari-jari saya di tepi rusuknya. Setiap saya meraba sisi rusuknya, ia kontan menggerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Kadang juga pinggulnya ditarik. Maklum, ia belum terbiasa disentuh laki-laki. Saya juga sudah mulai merasakan penis saya mulai bergerak-gerak dan kini sudah semakin tegang.
Tiba-tiba ia membalikkan tubuhnya menghadap ke arah saya. Katanya,
“Kak, Endang buka aja BH-nya ya kak? Soalnya gerah nih.”
“Terserah Endang lah.” kata saya.Kini kami saling berhadap-hadapan, ia berbaring menatap ke arah pandangan saya dan saya berlutut di samping kanannya. Dia hanya tersenyum manja, saya pun membalas senyumanya dengan senyuman yang entah seperti apa modelnya, soalnya saya sudah tidak konsen lagi karena nafas saya sudah mulai tidak menentu. Sepertinya nafas Endang juga sudah mulai tidak terkendali, saya melihat bukitnya yang nampak berdiri kokoh dengan pucuk warna merah jambu kini sudah mulai turun naik.
Saya sempat grogi dibuatnya, bagaimana tidak, selama ini saya belum pernah melihat pemandangan seindah ini. Di depan saya kini tergeletak seorang gadis yang tubuhnya begitu memabukkan dengan desahan nafas yang membuat batang kejantanan saya sudah berdenyut-denyut. Seakan-akan penis saya mau lompat menerjang tubuh Endang yang terbaring mengeliat-geliat, sungguh darah muda saya mulai berdesir kencang. Kini saya mulai merasakan detak jantung saya sudah tidak beraturan lagi.
“Kenapa kak?” katanya sambil tersenyum manja.
“Ngga, ngga papa kok.” kata saya agak grogi.
“Sudahlah, ayo Kak pijitnya yang agak keras dikit.”
“Iya, iya” jawab saya.Saya lalu mulai mengelus-elus perutnya yang putih bersih itu, tanpa sengaja saya menyenggol gundukan di dadanya.
“Ahh..” katanya sambil menggeliatkan tubuhnya.
Saya dengan cepat memindahkan tangan, tetapi ia kembali menariknya.
“Tidak apa-apa kak, terusin saja.” katanya.
Wah, benar-benar malam ini adalah malam yang sangat menyenangkan bagi saya karena tidak pernah terlintas di dalam pikiran saya akan mendapat kesempatan seperti ini. Kesempatan untuk mengelus-elus tubuh Endang yang sangat meransang.
“Saya tidak boleh melewatkan kesempatan sebaik ini,” kata saya dalam hati.
Kini Endang semakin merasakan rabaan jari-jari saya, saya melihat dari desahan nafasnya dan dari tubuhnya yang sudah mulai hangat. Entah setan apa yang membuat Endang lupa diri, dia tiba-tiba menarik wajah saya, lalu mengusapnya dengan jari-jarinya yang lembut dan mulai mencium dan menggigit bibir saya.
Saya hanya pasrah dan terus terang saya juga sebenarnya sangat menginginkanya, namun selama ini saya pendam saja karena saya menghargainya dan menganggapnya sebagai adik saya sendiri. Tetapi saat ini pikiran itu telah sirna dari kepala saya yang dialiri oleh gelora darah muda saya yang menggelora. Ia terus mencium saya dan kini ia melepaskan kaos yang saya pakai lalu membuangnya di samping ranjang.
“Endang, ada apa ini?” tanya saya setengah tidak percaya dengan apa yang sedang ia lakukan.
Tetapi ia tidak memperdulikan kata-kata saya lagi. Melihat gelagat Endang yang sudah di luar batas kendali itu, saya pun tidak mau tinggal diam. Saya mulai membalas ciumannya, melumat bibirnya dan menghisap lehernya yang putih bersih.
Saya merasakan penis saya semakin keras dan berdenyut-denyut. Endang terus mencium bibir saya dengan nafas tersengal-sengal. Saya pun tidak mau kalah, saya mulai meremas-remas payudaranya yang masih kencang dan menantang. Kini saya mulai mengisap pucuknya.
“Achh..” ia menggeliat.
Saya melihat Endang semakin menikmati perbuatannya. Sesekali ia menggerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan sambil mendesah nikmat. Endang melihat penis sudah mendongkrak celana pendek saya, ia lalu menyelipkan tangannya ke dalam CD saya dan ia kini sudah menggenggam penis saya yang berdiri tegak dengan otot-otot yang berwarna kebiruan. Ia lalu menarik celana pendek dan CD saya dan kemudian melemparkannya ke lantai.
Ia kembali menangkap penis saya dan mengocoknya dengan jari-jarinya yang lembut.“Aachh.. achh..” benar-benar nikmat rasanya.
Saya merasakan penis saya semakin tegang dan semakin panjang. Ia terus mempermainkan milik saya yang sudah berdenyut-denyut dan mulai mengeluarkan cairan bening. Saya pun tidak mau ketinggalan. Saya lalu menyelipkan jari-jari saya ke selangkangannya. Saya merasakan lubang kemaluannya sudah hangat dan sudah sangat basah dengan cairan warna bening mengkilat. Rupanya ia sudah benar-benar sangat terangsang dengan permainan kami.
Dengan nafas yang tersengal-sengal, saya lalu melorotkan celana Endang lalu meremas-remas pahanya yang putih mulus dan masih kencang. Saya tidak sanggup lagi menahan nafsu saya yang sudah naik ke ubun-ubun saya. Dengan sekali tarik, saya berhasil melepaskan CD-nya Endang. Kini ia benar-benar bugil. Saya sejenak terpana menyaksikan tubuhnya yang kini tanpa sehelai benang, dengan kulit kuning langsat, halus, bersih dan bentuk badan yang sangat seksi sungguh nyaris sempurna.
Saya benar-benar tidak tahan melihat vaginya yang ditumbui rambut tipis dan halus dengan bentuknya yang mungil berwarna coklat agak kemerah-merahan. Kembali penis saya berdenyut-denyut, seakan meronta-ronta ingin menerjang lubang nikmat Endang yang masih terkatup rapat.
Saya sangat gemas melihat liang kemaluannya dan kini saya mulai mengusap-usap bibirnya dan meremas klitorisnya. Lubang nikmat Endang sudah sangat basah. Saya melihat Endang semakin terlelap dalam nafsunya. Ia hanya mengerang nikmat.
“Achh.. achh.. ohh.. ohh..”
Saya terus menjilat klitorisnya. Ia hanya mendesah, “Achh.. achh..” sambil menarik-narik pinggulnya.
“Kak, ayo masukin kak!” sambil menarik penis saya menuju bibir kemaluannya.
“Oke sayang,” lalu saya membuka kakinya.Kemudian saya melipat kakinya dan menyuruhnya supaya ia membuka pahanya agak lebar. Saya lalu menarik pantat saya dan merapatkannya pada selangkangan Endang. Ia dengan cekatan meraih batang kemaluan saya lalu menempelkannya di bibir kemaluanya yang masih sangat rapat namun sudah basah dengan cairan lendirnya.
“Pelan-pelan ya kak, Endang belum biasa.”
“Iya sayang,” kata saya sambil mengecup bibirnya yang merekah basah.Saya kemudian mendorongnya pelan-pelan.
“Achh.. sakit kak.”
“Tahan sayang.”Saya lalu kembali mendorongnya pelan-pelan dan kini batang saya sudah bisa masuk setengahnya. Endang hanya menggeliat dan menggigit bibirnya. Saya terus mendorongnya sambil memeluk tubuhnya. Sesekali saya menyentaknya agak keras.
“Achhkk.. sakit kak, pelan-pelan donk!” memang kelaminnya masih sangat rapat, maklum ia masih perawan.
“Tahan ya sayang,” saya mencoba menenangkannya sambil memegang pinggulnya erat-erat.
“Akk..” Endang meringis keras.Ia memukul dada saya dengan keras sambil menarik pantatnya.
“Sakit kak, sakitt..”
Saya merasakan batang kejantanan saya menembus sesuatu yang kenyal dalam lubang kenikmatan Endang. Rupanya batang saya telah berhasil menembul selaput daranya. Dari liang sorga Endang tampak mengalir darah segar. Saya terus menggoyang-goyangkan pinggul saya maju mundur sambil menciumi bibirnya dan meremas-remas gunungnya yang sangat menantang itu.
Sesekali saya melihat dia merapatkan kedua pahanya sambil mengigit bibirnya. Benar-benar milik Endang sungguh nikmat, saya merasakan vaginanya semakin basah dan licin, namun tetap saya merasakan kejantanan saya terjepit dan kadang seperti dihisap oleh vaginanya Endang.
Kini saya merasakan batang kemaluan saya sudah berdenyut-denyut sepertinya ingin memuntahkan sesuatu, namun saya tetap menahannya dengan mengurangi irama permainan saya.
“Terus kak, terus..” ia menggeliat.
Saya melihat kedua kakinya mengejang. Gerakan saya kembali saya pacu, membuat payudaranya agak bergoyang dan sepertinya semakin membesar berwarna kemerah-merahan.“Achh.. achh.. Kak cepat kak, cepat kak.” sambil menggeliat.
Ia merapatkan pahanya. Dia mulai menggerak-gerakkan tangannya mencari pegangan. Akhirnya ia memelukku dengan erat dan mengangkat kedua kakinya. Sambil menggigit bibirnya, ia memejamkan matanya. Saya merasakan kalau kini badannya sudah kaku dan hangat. Akhirnya Endang memelukku erat-erat dan mengangkat pantatnya sambil berteriak.”Achhkk..”
Saya merasakan badannya bergetar dan sepertinya ada sesuatu yang hangat menyentuh batang kejantanan saya, rupanya Endang sudah orgasme. Saya semakin tidak kuat menahan denyutan dari buah kejantanan saya, akibat kenikmatan yang diberikan Endang sangat luar biasa, batang saya semakin berdenyut-denyut dan kini saya benar-benar tidak sanggup lagi menahannya.
Lalu saya mempercepat gerakan saya dan mendorong penis saya lebih dalam lagi sambil menarik tubuh Endang dengan erat ke dalam pelukan saya. Saya merasakan kenikmatan yang sangat dahsyat itu. Kini semuanya mengaliri dan menggetarkan seluruh tubuh saya mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki saya.
Akhirnya,“Srett.. srett.. srett..”
Kejantanan saya mengeluarkan cairan hangat dalam lubang kemaluan Endang. Saya sempat bingung dan takut karena telah menikmati tubuh Endang secara tidak sah. Namun rasa nikmat itu lebih dahsyat sehingga pikiran itu segera sirna. Saya hanya tersenyum lalu mengecup bibir Endang dan mengucapkan terima kasih pada Endang.
Tampak tubuh Endang basah dengan keringatnya tetapi terlihat wajahnya berseri-seri karena puas. Endang hanya merapatkan kedua tangannya ke sisi tubuhnya. Ketika saya mencabut batang kejantanan saya dari vaginanya ia hanya tersenyum saja. Astaga, saya melihat di sprey Endang terdapat bercak darah. Tetapi segera Endang bangun dan menenangkan saya.
“Tenang mas, nanti saya cuci, tak akan ada yang mengetahuinya.” katanya sambil meletakkan jarinya di kedua bibir saya.
Kami berdua lalu menuju ke kamar mandi. Di situ kami masih sempat melakukannya sekali lagi, lalu akhirnya kami kembali mandi dan kembali ke kamarnya Endang. Setelah saya mengambil baju dan celana, saya pun menuju ruang tamu. Tidak lama kemudian keluarlah Endang dari kamarnya lalu mengajak saya makan malam berdua. Katanya, ia sengaja duluan makan karena tidak ingin bertemu dengan om dan tante malam ini. Mungkin Endang malu dan takut kalau perbuatan kami ketahuan. Setelah makan, ia kembali ke kamarnya. Entah ia tidur atau belajar, saya tidak tahu pasti.
Tidak lama kemudian, om dan tante saya datang. Mereka menceritakan keadaan pesta itu yang katanya cukup ramai dibanding tahun lalu karena tahun ini siswanya lulus 100 persen dengan nilai tertinggi di kota kami. Om saya menanyakan Endang, tetapi saya katakan mungkin ia sudah tidur sebab tadi setelah makan ia sempat mengatakan kepada saya bahwa ia agak lelah. Om saya hanya menggangguk lalu menuju kamarnya, katanya ia juga sudah makan dan kini ia pun ingin istirahat.Saya tersenyum puas dan kembali menonton sebentar, lalu masuk kamar saya. Di dalam kamar, saya tidak bisa tidur membayangkan kejadian yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu. Malam ini saya sangat senang karena telah merasakan sesuatu yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya dan pengalaman yang sangat manis ini tentu tidak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya.
-
Foto Bugil Indah remaja Dakota memamerkan vagina gemuk-nya
Duniabola99.com – sedang mencari foto ngentot yang terupdate setiap hari? temukan di Duniabola99 yang selalu update dan membagikan. Foto-foto ngentot pilihan terbaik duniabola99.
-
Video Bokep Eropa ku lihat ibuku sedang hisap kontol temanku
-
Kisah Memek Aku Ngetot Sama Anak Majikan Aku Sendiri
Duniabola99.com – Namaku Dhani (bukan nama sebenarnya), aku bekerja sebagai sopir sekaligus tukang kebun dikeluarga yang tergolong kaya raya, kerjaku tergolong mudah yaitu mengantar putri tunggal mereka, Feilin si anak majikan, ke sekolah.
Feilin si anak majikan memiliki wajah yang cantik, agak nakal, genit dan galak, ia mempunyai dua orang teman akrab yang satu bernama Nia, ia bertubuh langsing dan pemalu dan yang satunya bernama Tarida yang sifatnya periang dan suka bercanda.Mereka juga cantik-cantik, putih dan mulus. Tadinya aku bersikap acuh terhadap kegiatan mereka bertiga namun lama kelamaan aku menjadi penasaran apa saja yang mereka bertiga lakukan di halaman belakang yang dengan kerasnya dilarang dimasuki olehku, rasa penasaran setiap hari semakin membesar dan aku berniat mengintip apa saja yang mereka bertiga lakukan.
Pada Tanggal 2 Februari Nia dan Tarida bermain kerumah dan seperti biasanya mereka bermain dihalaman belakang rumah. Dengan hati-hati aku membuka pintu menuju halaman belakang dan melihat sesuatu yang menggetarkan kalbu. Bagaikan tersambar petir disiang hari aku melihat Feilin si anak majikan, Nia dan Tarida sedang asik saling meraba dan berciuman satu sama lain, pakaian renang melekat ditubuh mereka. Agen Judi Bola Sbobet
Otakku langsung menyala membara dengan nafsu yang bergejolak, rupanya ini yang selalu disembunyikan oleh mereka bertiga, entah sudah berapa lama mereka berdua menyimpan rahasia besar dihadapanku, namun dilihat dari cara mereka berciuman dan meraba sepertinya masih amatiran, pikiran kotorku langsung bekerja.
“Ehmmmm-ehem!” dengan sengaja aku muncul dan mengagetkan mereka bertiga. “Awwww!!” ketiganya sangat terkejut, “Mang Dhani ngapain sihhhh… kan udah dibilang ngak boleh masuk!” Feilin tampak kesal dan cemberut. “Gimana non enak yahhhh???”Aku dengan santai menghampiri mereka.
Feilin sepertinya akan membentakku lagi namun Tarida tiba-tiba menarik Feilin dan berbisik sesuatu ditelinga Feilin, “ihhhhhh ngakkk ahhh…” Feilin sepertinya keberatan entah apa yang dibisikkan ditelinganya. Tarida berbisik sesuatu lagi ditelinga Feilin. Kemarahan Feilin tiba-tiba seperti menghilang kini ia memandangiku dengan tatapan yang nakal.“Iya juga…. Hmmmm” Feilin si anak majikan seperti menimbang-nimbang sesuatu, kemudian ia mengangguk pada Tarida yang tersenyum dengan ceria. Tarida menghampiriku dan kemudian ia berkata “Karena mang Dhani sudah mengintip maka mang Dhani harus dihukum…” Tarida terkekeh-kekeh. “Dihukumm ?” Aku bertanya tidak mengerti. “Iya.. mulai sekarang Mang Dhani harus mau jadi boneka.. buat kami…”jawab Feilin.
Aku memandang tidak mengerti namun dengan memberanikan diri Tarida menjelaskan kepadaku tentang keingintahuan mereka terhadap anatomi laki-laki, sekata demi sekata diucapkan dengan terbata-bata. ali ini Aku dan tiga gadis Chinese berada diruangan keluarga, “Cuppp…. Cupp Cuppp”aku sedang asik menciumi Tarida, mereka bertiga masih berpakaian lengkap duduk dihadapanku, sedangkan aku bersujud dibawah kaki mereka.
Tarida menggelinjang dan merintih lirih ketika ciumanku semakin turun kebawah dan mengendus-ngendus juga mengigit-gigit kecil bagian dadanya ang masih rapi terbungkus seragam sekolahnya, lidahku menyelinap liar dari sela-sela seragam sekolah Tarida . “hmmm errrhh… Tarida semakin legit deh..”Aku memujinya.
“Legitt ? emangnya ketan… he he he”Tarida terkekeh-kekeh, tangannya membelai kepalaku yang masih asik menggeluti bagian dada Tarida dengan lembut. “Feilin… titit mang Dhani berdiri tuhhh…. Kasiann sendirian berdirinya kayak lagi nunggu Angkot”Tarida tersenyum genit. Feilin si anak majikan cekikikan sedangkan Nia tertunduk malu dan pura-pura tidak melihat kemaluanku.
Aku berdiri dihadapan Tiga Gadis Chinese, tanpa harus diperintah Tarida yang berada ditengah langsung menjilati kepala kemaluanku, Feilin dan Nina menciumi batang kemaluanku, Batang kemaluanku seperti piala bergilir , sebentar ditarik oleh Tarida, sebentar kemudian sudah ditarik kekanan Oleh Feilin dan sebentar lagi ditarik kekiri dibelai-belai oleh Nia,Sambil menciumi dan menjilati Kemaluanku ketiga Gadis Chinese sesekali bercanda , tawa mereka berderai merdu, semakin lama nafsuku semakin naik keubun-ubun, aku kembali bersujud dihadapan ketiga Chinese , kudorong bahu Feilin agar ia bersandar kebelakang, Tanganku kini menyibakkan rok seragam Feilin sehingga pahanya yang kuning langsat kini terpampang dihadapanku.
Aku memandangi wajah Feilin, aku berusaha menarik turun celana dalam putihnya, Feilin si anak majikan hanya tertawa lepas sambil menepiskan kedua tanganku. “Mau ngapain hayooo… he he he” Tarida tertawa , suaranya terdengar begitu merdu dan menggoda.
“Ngak boleh ahhh… Sono gih berobah dulu jadi siBleki…..Ayo menggongong….” Feilin menyuruhku. Terus terang aku sering tersinggung dengan permintaan Feilin yang aneh-aneh dan berulang kali menyakiti perasaanku sebagai laki-laki, namun demi sedikit kenikmatan aku terpaksa mengorbankan harga diriku.
Dengan menahan rasa sakit hati aku berusaha mengikuti permintaannya , aku merangkak dan menggongong “Guk… Gukkkk Grrrhh…..”Aku menggeram-geram dan menggongong layaknya seekor Anjing, Feilin tertawa terbahak-bahak , Sedangkan kedua Chinese Lainnya tampak prihatin dengan keadaanku.
”Heh… sini… jilati nih!!!” Feilin memerintahku Sambil merangkak aku menghampiri kaki Feilin aku menciumi dan menjilati betisnya , jilatanku terus naik-naik dan naik , Feilin mengangkangkan kedua kakinya seolah – olah memberi jalan bagiku. Tanpa membuang banyak waktu aku mengendus-ngendus selangkangan Feilin.“Good Boyyy…. “tangan Feilin si anak majikan menepuk-nepuk kepalaku, kedua kakinya naik kebahuku namun kemudian dengan kasar menendang bahuku sehingga aku terjengkang “Aduh…” Aku terjengkang kebelakang, aku semakin geram dengan perlakuan Feilin yang semena-mena . “Feilin jangan gitu donggg kan kasihan Mang Dhani….” Nia membelaku.
“Iya ihhh… koqq kamu tega… sihhh…” Tarida juga ikut membelaku, Tarida dan Nia memang baik hati berbeda sekali dengan Feilin, Gadis Chinese yang satu ini memang bandel, genit, nakal, dan galak. “Biar aja!!!! ” Feilin mendengus kesal kemudian ia duduk bersandar disofa. Tarida dan Nia membantuku berdiri “Mang Dhani ngak apa-apa kan ?” Nia bertanya dengan lembut.
“Jangan dimasukkan dihati mang, Feilin memang seperti itu orangnya…. Nanti aku kasih yang lebih asik yah…” Tarida berbisik ditelingaku. Aku menelan ludahku ketika Tarida menyuruhku agar menelanjanginya, namun aku ragu, aku hanya berdiri mematung menatap mata Tarida.
“Waduhhh tititnya Mang Dhani Koqq kempes kayak balon panjang aja….. kena paku ya mang….? Kudu ditambal donggg supaya he he he he” Tarida mengodaku, terus terang aku masih geram dengan perlakuan Feilin si anak majikan sehingga nafsu seksku turun. Tarida meraih tanganku dan meletakkan tanganku pada buah dadanya
“Terserah mang Dhani mau ngapain…..” Tarida memandangiku dengan tatapan matanya yang menggoda, aku seperti api yang hampir padam terkena guyuran minyak , kedua tanganku kini meremas-remas buah dada Tarida, aku membalikkan tubuh Tarida dan memeluknya dari belakang” Tarida… “aku meremas-remas kedua dada Tarida, sambil melakukan remasan-remasan tanganku melepaskan kancing baju seragam Tarida, setelah selesai melepaskan pakaian seragam Tarida , aku melepaskan pengait bra dan kemudian kuloloskan bra putih Tarida.
Kedua tanganku kini mengusap-ngusap dan meremas lembut buah dada bagian bawah yang sangat halus dan lembut.. Aku melirik Nia, hatiku merasa tersentuh karena Nia yang baik seperti kebingungan , aku menarik tangannya dan juga membalikkan tubuhnya kemudian melepaskan pakaian seragam sekolah Nia dan juga Bra warna pink yang dikenakannya.
“Ihhhhhh mang Dhani serakah amattt he he he Hmm Mmmmm” Tarida berkomentar, namun mulutnya kusekap dengan bibirku. Tanganku yang satu bergerilya meremas-remas buah dada Nia sedangkan yang satunya asik meremas-remas buah dada Tarida.
Tarida menarik wajahnya sehingga ciumanku terlepas, kedua tangannya kini menarik kepala kemaluanku, diselipkannya kepala kemaluanku pada sela-sela pantatnya yang hangat, kemudian Tarida menggoyang-goyangkan pantatnya.
“Uhhhh… belajar dari mana Non ? ” Aku bertanya pada Tarida. Tarida tidak menjawabku ia hanya tersenyum, kadang-kadang aku meringis kegelian karena himpitan buah pantat Tarida. “Mang Dhani sendiri belajar dari mana ?” Tarida malah balik bertanya padaku.
Lima belas tahun yang lalu “Diam kau gadis tengik…..ha ha ha” Aku menodongkan pisau pada seorang gadis cantik, si cantik ketakutan, tanganku bergerak menjamahi buah dadanya dan kemudian.. “Jangan Bang ampunnn….”Sicantik memelas memohon kepadaku ketika aku meremas-remas buah dadanya, airmata mulai meleleh dari matanya yang indah
“Brak…… hajar…. Siram!!!! Bakar…”Aku dikejutkan ketika pintu tiba-tiba didobrak dari luar , segerombolan orang menyerbu masuk, mereka menghajarku, menyeretku kesuatu tempat, beberapa temanku sudah banjir darah babak-belur dihajar massa .Seseorang mengguyurku dengan bensin…. Dan… “Lohhh….ditanya koq bengong sih mang ? “suara Tarida tiba-tiba menyadarkan lamunanku. Aku mengecup bibir Tarida, Nia menggeliat melepaskan tubuhnya dari pelukanku, kemudian Nia bersujud dihadapan Tarida dan…
“Uchhhh Niaaa….. enakk…”tubuh Tarida menggelepar hebat ketika Nia menjilati bibir Vagina Tarida. Kedua tanganku mencengkram pinggul Tarida kemudian aku menekan-nekankan kemaluanku dengan lembut, tubuh Tarida bergerak terdorong perlahan kadang-kadang ia terdorong dengan kuat ketika aku melakukan tekanan yang kuat pada belahan pantatnya.
Serangan Nia dan seranganku membuat Tarida meringis-ringis dan “Aaaa Ahh… Crrrr” tubuh Tarida mengeliat indah dan terkulai lemas dalam pelukanku, setelah menciuminya dengan lembut Aku melepaskan Tarida. Aku tidak dapat menahan nafsuku ketika melihat Nia yang masih asik menjilati vagina Tarida,
Aku mengangkat tubuh Nia, kudorong tubuhnya agar berpelukan dengan Tarida dan mereka berciuman dengan lembut. Aku bersujud dihadapan buah pantat Nia, tanganku meremas-remas buah pantatnya yang padat dan kencang kemudian lidahku terjulur memoles-moles sela-sela pantat Nia, Nia menggoyang-goyangkan pantatnya , rupanya dia kegelian.
Aku menekan buah pantat Nia dan kemudian lidahku menggeliat-geliat, lidahku semakin kuat menggeliat kedalam anus Nia. “Auhhhh…. Mang Dhanii….” Nia menarik pantatnya dan menepiskan tanganku yang mencengkram pinggulnya. “Ehhhh kenapa ?” Tarida bertanya karena tiba-tiba ciumannya yang lagi hot-hotnya dengan Nia jadi terganggu.
“Lidah mang Dhani… Euh.. “ Nia tidak melanjutkan kata-katanya, wajahnya merah padam. Aku merangkak dan menghampiri Nia, lidahku terjulur menjilati Vagina Nia, tubuh Nia bergetar hebat, rintihan-rintihan Nia. Membuatku ingin melakukan aktivitas yang lebih mengasikkan “Non.. kalau dicelup gimana…? Mau ?” Aku bertanya pada Nia. Nia memandangiku tidak mengerti.“Maksud mang Dhani……….” Nia tidak melanjutkan kata-katanya sepertinya dia baru tersadar maksudku. “Tapi… aku masih perawan manggg..” Nia tampak keberatan. “Ya ngak masalah… kan Cuma maen diluar aja…. Tapi nikmatnya wahhhh… 1000 x lebih nikmat ketimbang dijilat…..”kataku ambil mengusap-ngusap kedua pahanya, tanpa menunggu jawabannya aku menidurkan Nia diatas permadani bermotif bunga matahari .
“Tapi…. Mang dhani yakin… ngak akan sampai itu…” Nia menggeser pantatnya ketika aku mencoba menggesekkan kepala kemaluanku menjilati Bagian bibir vaginanya .”Saya yakin Non… keperawanan letaknya kan didalam… jadi kalo sebatas kepala kemaluan sih masih aman-aman saja koqq”Aku menjawab keraguannya.
“Hmmm berarti.. beneran yah yang ada dibuku pelajaran biologi….” Tarida memandangiku, aku hanya tersenyum sambil menangkap kedua kaki Nia. Nafas Nia terdengar sangat berat ketika aku mulai menggesek-gesekkan kepala kemaluanku pada gundukan mungilnya. “Hmmhh… “pinggangnya melenting keatas ketika aku berusaha mencelupkan kepala kemaluanku pada belahan diantara bibir Vaginanya.
Aku menekan berkali-kali berusaha memelarkan bibir Vagina yang masih peret akhirnya menekan sekali lagi kali ini dengan disertai sentakan yang kuat dan “Crebbbb Slepppsss” kepala kemaluanku seperti melesat dan dijepit oleh bibir Vagina Nia. “Akssssshhhh….. ” Nia terkejut dan mulutnya terbuka seperti huruf O, tubuhnya melenting-lenting berusaha melepaskan diri namun aku mencengkram pinggulnya kuat-kuat.“Hahhhhh gilaaa… Nia.. Mang Dhani aduhhhh….!!!” Tarida terkejut, sementara nafas Nia yang tadinya tersenggal-senggal kini mulai dapat mengatur nafasnya , keringat – keringat nakal mulai membasahi tubuhnya yang putih dan mulus. Tangan kirinya meraba-raba gundukan Vaginanya , matanya mulai berair “Mang Dhani… Hhhh… Hhhhhh” Nia agak terisak, aku kebingungan, Nia menjelaskan sambil terisak rupanya ia takut keperawanannya terrengut olehku.
”Tenang…kan ngak ngerasain sakit…itu artinya keperawanan masih aman…”Aku menjelaskan padanya, setelah kujelaskan secara rinci dan teliti Nia berhenti terisak-isak. Aku memegang Batang kemaluanku, sesekali kugerakkan kemaluanku berputar dan sesekali kugoyangkan ke kanan dan ke kini, Bibir Vagina Nia yang masih mengemut kepala kemaluanku juga ikut monyong keana kemari mengikuti gerakanku.
Mata Nia terpejam-pejam, bibirnya mendesah-desah ketika aku menggoyang kepala kemaluanku kekiri dan kekanan. “Achhhh… Unghh……..Crrrrrrttt ” Nia melenguh panjang, tubuhnya menggeliat dalam gerakan yang fantastis dan gemulai, keringat nakal tambah banyak dan kini menetes deras membasahi tubuhnya yang menggairahkan.
“Aku mangg….” Tarida berbaring disisi Nia dan ia mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar. Aku meneduhi tubuhnya dan menciumi buah dada Tarida, aku senang banget sama Dada Tarida karena dadanya lebih gede dibandingkan kedua temannya, ciumanku merambat turun, turun dan turun sampai hinggap digundukan mungil diantara selangkangannya, lidahku menggeliat-geliat liar , menyelinap diantara belahan bibir vagina Tarida,Tarida menekan-nekan kepalaku sambil sesekali mengangkat-angkat pinggulnya. Aku mulai mengambil posisi, kutempelkan kepala kemaluanku pada Bibir Vaginanya, terus aku mulai mencongkel-congkel sampai Tarida mendesis-desis dan merintih panjang.
“Manggg…..” Tarida menarik pinggulnya sambil menutupi bagian Vaginanya dengan kedua belah tangannya, ia menarik pinggulnya kebelakang ketika kepala kemaluanku mulai mendesak bibir vaginanya rupanya ia ragu-ragu. Aku menyingkirkan kedua tangan Tarida, dan sekali lagi kembali kutempelkan kepala kemaluanku pada bibir Vaginanya, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku lalu ku tekan kepala kemaluanku perlahan-lahan dan
“Akhhhhhh Mangg…!!! ” Tarida menjerit kaget ketika kepala kemaluanku melesat masuk, Tarida terkulai lemas, nafasnya memburu kencang, sesekali ia merintih keras ketika aku menggoyang kepala kemaluanku dengan liar.
“Owww rrcckkk Crrrrr” Tarida memejamkan matanya rapat-rapat menikmati kenikmatan yang datang menerpanya. Feilin si anak majikan menghampiriku namun aku tidak mempedulikannya , aku malahan asik memainkan buah dada Nia yang kini kembali mendesah-desah, sambil mendengus kesal Feilin meninggalkan kami bertiga.
“Sudah- sudah…. Sudah sore…..udah mau hujan…..” Feilin cemberut, Nia dan Tarida terkekeh-kekeh kemudian mereka berdua menolak keinginanku untuk melanjutkan permainan lebih lama lagi, aku kemudian mengantarkan Nia dan Tarida pulang. -
Foto Bugil Remaja gadis Lola Krit pamer payudaranya yang kecil bebas
Duniabola99.com – foto cewek cantik pirang putih mata biru Lola Krit baru bangun tidur dan melepas semua pakaiannya diatas tempat tidurnya sambil berpose dan memperlihatkan toketnya yang gede dan juga menampilkan memeknya yang lebat akan bulu temben berwarna pink dan tembem.
-
Kisah Memek Aku Maniak Oral Seks
Duniabola99.com – Aku tergerak juga untuk mengirim tulisan setelah aku membaca salah satu artikel di Surga Dunia tentang oral seks yang dikenal juga dengan nama cunnilingus. Aku jadi teringat bahwa apa yang tertulis di situ ternyata kasusnya sama dengan diriku.
Terus terang aku lebih menyukai oral sex daripada persetubuhan yang sesungguhnya (dengan penetrasi), terutama jika si lelaki aktif mengoral si wanita. Kecenderungan ini baru kusadari ketika waktu aku di sekolah menengah beberapa tahun lalu untuk pertama kalinya aku menyaksikan film bokep. Aku sangat terangsang melihat adegan si lelaki menciumi dan menjilati kelamin si wanita.Aku sendiri tidak tahu kenapa aku begitu tertarik pada adegan itu. Baru ketika aku kuliah aku kemudian punya pacar. Pacaranku yang pertama biasa-biasa saja. Kegiatan seksual kami hanya terbatas pada ciuman. Demikian pula dengan pacaranku yang kedua, meskipun berlangsung lebih lama tetapi tidak ada letupan seksual yang berat. Kepada kedua-duanya pernah kusampaikan keinginanku untuk meniru apa yang pernah kulihat di film bokep tetapi mereka menolak. Mungkin karena mereka merasa risih. Setelah aku lulus dan bekerja keinginanku itu nyaris terlupakan.
Baru beberapa bulan bekerja aku punya seorang kenalan. Dia mengaku belum lama putus dengan pacarnya. Kami sangat dekat sehingga akhirnya dia tahu keinginan seksualku. Waktu aku mampir ke tempat kostnya, kami bercumbu. Dalam kesempatan itu dia mengajak aku melakukan apa yang selama ini menjadi keinginanku.
Disitulah untuk pertama kalinya aku merasakan apa yang kulihat di film biru beberapa tahun lalu. Aku menciumi seluruh tubuhnya hingga berakhir di vagina dia. Hanya saja kami kurang menikmatinya saat itu, mungkin karena aku kelihatan panik dan grogi, sementara diapun tampaknya ada hambatan psikologis karena aku adalah teman dekatnya. Setelah itu hubungan kami biasa-biasa saja.
Kesempatan kedua datang waktu aku berkenalan dengan seorang gadis di kolam renang. Usianya beberapa tahun di bawahku. Anehnya aku tidak menjadi akrab dengan gadis itu hingga akhirnya aku mendapat kesempatan berkenalan dengan kakaknya yang usianya sebaya denganku. Aku mengenal kakaknya itu melalui telepon ketika aku menelepon ke rumahnya.
Kami kemudian janjian untuk ketemu dan nonton. Cewek ini tinggi dan seksi, kulitnya agak hitam. Ternyata dia pun baru selesai kuliah dan sekarang bekerja sebagai guru senam (dia belum mendapat kesempatan pekerjaan lain). Waktu di dalam bioskop kami berbincang-bincang. Dia makan coklat silver queen. Aku bilang ama dia, bagi dong coklatnya. Ternyata dia tidak memotong coklat yang baru malah langsung memagut bibirku dan dengan gerakan lidah yang mempesona, memindahkan coklat yang baru dia kunyah sedikit demi sedikit ke kerongkonganku.
Persis seperti induk burung yang memberi makan anaknya. Aku kaget bukan main. Sepanjang pemutaran film itu kami sibuk saling memagut. Dia aktif sekali, bahkan waktu aku minta minum pun dia segera menenggak buavita, menciumku, kemudian mengalirkan sari jeruk itu dari mulutnya langsung ke mulutku. Dalam pertemuan kedua kami sepakat ketemu di hotel sederhana. Waktu ngobrol-ngobrol akhirnya kami menemukan titik temu, bahwa kami sama-sama menghindari hubungan seks dalam arti penetrasi, ternyata dia hanya mau dijilat dan akupun memang cuma ingin menjilat. Jadi klop.
Kami berciuman sambil berdiri, pelan-pelan aku melucuti pakaiannya hingga dia telanjang bulat. Masih sambil berdiri, aku menyusuri tubuhnya dengan lidahku hingga lidahku berhenti di klitorisnya. Aku sudah jauh lebih tenang dan rileks. Dia berdiri sambil mulai membuka kakinya. Aku berlutut. Dengan satu sapuan yang menghentak dan seketika, aku menyapu permukaan vaginanya dengan seluruh telapak lidahku. Dia menjerit di atas sana. Kemudian ujung lidahku bermain di klitorisnya.Selain dengan lidah, bibirku memagut, mengulum dan mengisap klitorisnya. Pelan-pelan aku melakukan gigitan-gigitan kecil di sekitar situ sehingga membuat gerakan pahanya semakin menggila. Kedua tanganku memegangi pahanya atau memeluk pantatnya. Dari klitoris, ujung lidahku menemukan lubang vagina dan segera menembusnya kemudian melakukan gerakan memutar dan menyapu, juga gerakan lidah maju mundur.
Karena lubangnya cukup besar, atau mungkin karena mulutku yang kecil, aku bisa meletakkan bibirku agak ke dalam sehingga lidahku bisa masuk cukup panjang dan leluasa. Lidahku menemukan lapisan-lapisan lunak, ada juga seperti lekukan, benjolan atau suatu permukaan seperti handuk. Setelah puas sambil berdiri, dia berjalan dan duduk di kursi. Disuruhnya aku berlutut sementara dia duduk dan membuka pahanya. Begitu dibuka, aku langsung
“makan” dan dia tak henti-hentinya mengeluarkan suara …
..erangan atau keluhan. Tangannya meremas-remas kepalaku atau menekan-nekan kalau dia merasa lidahku kurang dalam. Semakin lama lubangnya semakin basah sehingga gerakan lidahku mengelurakan suara kecipak-kecipak. Tidak ada bagian yang terlewat oleh lidahku. Akhirnya dia bangun dan berjalan ke tempat tidur. Dia berbaring dan membuka pahanya. Aku mengulangi lagi gerakan-gerakan tadi. Aku melihat dia masih tangguh dan belum ada tanda-tanda orgasme padahal aku ingin membuat dia orgasme dengan lidahku.
Dia membalikkan badannya kemudian nungging di depanku sehingga di hadapanku kini terpampang sepasang pantat yang sehat dengan tumpukan kelamin yang menantang. Aku menusukkan lidahku ke lubang kelaminnya dari belakang. Sekarang rasanya lebih longgar dibandingkan tadi.Setelah bermain cukup lama, masih dari belakang, aku membuat sapuan dengan seluruh lidahku perlahan-lahan menyusuri belahan kelaminnya terus ditarik ke atas hingga melewati belahan pantatnya dan berakhir di tengah garis pinggul. Telingaku sudah penuh terisi oleh teriakan dan erangan dia.
Akhirnya aku berbaring menatap langit-langit kamar sementara dia masih tetap nungging. Lantas aku punya inisiatif, dari belakang dia kepalaku masuk ke “kolong” selangkangannya. Kini leherku berada di antara kedua pahanya dan di atas wajahku terbentang kelaminnya yang menganga.
Dengan gerakan yang lebih lembut aku melakukan sapuan dan cemilan-cemilan kecil sehingga dia kelihatan lebih tenang dan irama permainan menjadi slow. Dengan setengah mendesah aku bilang,
“bekap aku….. ” Dan …..perlahan-lahan dia menurunkan pantatnya hingga kini wajahku benar-benar “terbenam”.
Lidahku segera menyusuri lubang kelaminnya, kujulurkan, kemudian lidahku terkunci di dalam. Tanganku memeluk kedua pantatnya. Seperti tahu maksudku, dia melakukan gerakan menggoyang. Pantatnya bergerak memutar, kemudian maju mundur tak ubahnya seperti orang fucking. Dia melakukan gerakan genjotan demi genjotan.
Lidahku kutahan agar tidak melesat dari lubang kemaluannya (sebetulnya aku mau bilang “memeknya” tapi rasanya buatku terlalu vulgar). Aku tidak tahu ekspresi wajah dia, yang jelas dia begitu enjoy dengan gerakan-gerakannya. Selain suara erangan, aku masih bisa mendengar suara kain seprai diremas-remas. Gerakannya makin kencang dan menggila. Kalau saja tidak karena dia orgasme, mungkin aku tidak sanggup bertahan lebih lama lagi karena kehabisan nafas.
Akhirnya dia meregang, ada sentakan kecil, selama beberapa detik tidak ada suara atau gerakan apa-apa, hening, cuma sedutan-sedutan di sepanjang lorong kelamin dia. Akhirnya dia terkulai, aku segera mengangkat pinggul dia dan keluar dari jepitan pahanya. Aku mengambil nafas dan berbaring di sebelahnya, sementara dia masih tetap telungkup.
Setelah berdiam diri cukup lama, dia bangun, mengambil tisu dan membersihkan mukaku yang basah dan lengket. Aku sendiri tidak sampai “keluar” (ejakulasi) tetapi aku merasakan “sejenis orgasme” yang aneh, tidak keluar tapi puas, mungkin karena aku bisa menikmati orgasme cewek dengan lidahku.
Setelah peristiwa itu kami masih sempat satu kali mengulanginya lagi, di tempat yang berbeda dan waktu yang lain tetapi dengan urut-urutan yang sama. Kemudian suatu hari dia bilang bahwa dia lebih baik menikah dengan lelaki pilihannya. Yang jelas lelaki itu bukan aku, karena selama kami kencan tidak sekalipun kami bicara soal pacaran atau pernikahan.
Aku memang ada rasa sedih mengingat aku sangat menikmati permainan ini, tetapi ya sudahlah. Sampai sekarang aku masih mencoba bertahan dengan komitmenku yaitu tidak melakukan seks dalam arti sampai penetrasi kelamin (memasukkan kelamin). Bukan apa-apa, aku sangat takut pada penyakit kelamin. Aku seorang yang well-informed sehingga segala informasi yang berkaitan dengan penyakit kelamin termasuk HIV/AIDS sudah ada di kepalaku.
Memang dengan oral pun kemungkinan terkena penyakit masih tetap ada tapi risikonya lebih kecil. Lagi pula aku selalu menjaga kesehatanku, makanan yang baik, berolahraga, dan menjaga kebersihan termasuk kebersihan mulut dan lidah dengan antiseptik kumur.Karena kesibukanku (dan karena sebetulnya aku tidak ingin dikuasai oleh keinginan itu terus menerus), aku hampir lupa dengan kecenderunganku untuk menikmati oral (cunnilingus) sampai akhirnya aku membaca salah satu tulisan di Surga Dunia dan aku teringat kembali pada kecenderunganku dan pengalamanku.
-
Video bokep Jade Nile memancing suaminya yang lagi stress
-
Alexa Grace pirang mendapatkan kepuasan dimeja dapur
-
Kisah Memek Awek Tudung Penjual Kismis di PNR
Duniabola99.com – “Salam bang. Abang nak beli tak Kismis serta kalendar 2012 saya ni..?” tegur seorang gadis belasan tahun.
Roslan mengangkat wajahnya dari menghadap hidangan nasi lemak yang sedang dinikmatinya lalu matanya memandang tepat ke arah gadis remaja yang baru menegurnya.
“Aiseymen..senja-senja dah kacau aku tengah makan. Kacau daun betul la bebudak Sekolah Agama Tahfiz ni.” rungut Roslan dalam hatinya.Roslan sudah berumur 38 tahun dan sepanjang 6 tahun dia bekerja sebagai pemandu lori kontena jarak jauh sudah acap kali dia diganggu oleh pelajar-pelajar Sekolah Agama Tahfiz yang sentiasa berkeliaran di RnR yang ada di sepanjang Lebuhraya PLUS Utara Selatan.
Senja ini pun tidak terkecuali. Dia sedang dalam perjalanan menghantar kontena berisi tayar dari Kuala Lumpur ke Perlis. Sekarang sudah pukul 7.00 petang dan Roslan berhenti di RnR Tapah untuk mengisi perutnya. Baru hendak makan sudah diganggu oleh gadis remaja ini. Mood Roslan betul-betul tidak baik kerana malam semalam dia bertengkar dengan isterinya. Punca pertengkaran…isterinya menolak permintaannya untuk bersetubuh dengan alasan tengah datang bulan.
“Boleh la sayang. Abang tengah bernafsu ni. Sekejap pun jadi la. Esok abang kena pergi Perlis hantar kena kontena tayar. Tulat baru balik.” rayu Roslan.
“Eton kata tak boleh, tak boleh la..! Eton tengah datang bulan ni. Abang sabar la dulu.” tegas isterinya, Zaiton.
“Ala boleh Eton. Abang tak tahan ni. Tolong la sayang. Buat di lubang dubur Eton pun jadi la.” rayu Roslan lagi.
“Heii..abang ni nak jadi kaum Nabi Luth ke, nak main kat lubang dubur pulak. Dilaknati Allah s.w.t tau tak..!! Eton kata TAK BOLEH..!!!!” herdik isterinya sambil mengiring membelakangi Roslan.Roslan terkulat-kulat terbaring. Hatinya terluka dengan herdikan isterinya. Hampir sahaja air matanya meleleh kesedihan……
“Bang….abang nak beli tak minyak urut dengan kalendar 2012 saya ni..” suara gadis remaja itu sekali lagi menganggunya.
Lamunan Roslan mengenai pertengkaran dengan isterinya malam tadi terpadam. Hatinya panas kerana diganggu ketika makan. Celaka betul budak ni..hatinya merungut lagi.
“Apa nama adik dan dari mana ni..?” tanya Roslan sambil merenung tubuh gadis itu.
“Saya, Lia, dari Sekolah Agama Tahfiz, Ipoh, bang.? jawab gadis itu.
“Berapa usia Lia dan mana kawan-kawan adik yang lain.?” tanya Roslan lagi.
“Lia baru 16 tahun, tingkatan 4. Kawan-kawan yang lain ada tiga orang di sini. Yang lain ada di RnR lain.” jawab Lia lagi.
Roslan memerhati sekelilingnya. Dia ternampak tiga orang pelajar lelaki Sekolah Agama Tahfiz
sedang berkeliaran mencari pembeli. Roslan menatap tubuh Lia. Hatinya mula tertarik dengan tubuh segar yang sedang berdiri di hadapannya.
Tubuh muda Lia amat montok dan gebu Teteknya tidaklah besar sangat. Saiz tempurung kelapa. Cukup-cukup selesa untuk di cekup dengan telapak tangannya yang kasar. Pinggang gadis itu dianggarnya berukuran 26 inci. Tetapi daging bontot Lia yang membuatnya terliur. Daging bontot gadis tu begitu gebu dan tembam.
Tundun gadis itu juga agak menonjol memberi bayangan yang pantatnya pasti tembam yang amat sangat. Baju kurung serta tudung labuh yang dipakai gadis remaja itu tidak mampu melindungi tubuh montok gebu yang dimiliknya.“Eeerr…kenapa abang tengok Lia macam tu..? Lia tak selesa la kalau abang tenung Lia macam tu…” Lia mula berasa tidak selesa dengan tenungan Roslan.
“Eeeerrr.. maaf yea. Bukan apa, abang kasihan tengok Lia ni. Muda-muda dah kena jual barang-barang macam ni. Patutnya Lia fokus pada pelajaran. Bukannya berada di RnR ni.” Roslan mula bersyarah walhal dia cuma belajar setakat darjah enam sahaja.
“Nak buat macam mana bang. Pihak sekolah yang suruh jual. Katanya sebagai aktiviti ko-kurikulum dan nak kumpul dana sekolah. Kalau Lia tak habiskan barang jualan ni, pihak sekolah akan potong markah ko-kurikulum Lia.” jelas Lia dengan nada sayu.
“Dah banyak ke Lia jual hari ni..? Roslan terhidu peluangnya….
“Dari pagi tadi hingga petang ni Lia baru dapat jual sedikit je bang. Sekejap lagi ustaz sekolah Lia akan datang jemput Lia dan kawan-kawan serta pungut hasil jualan. Mati la Lia kalau tak dapat jual semua barang Lia ni. Tolong la beli sedikit bang..” rayu gadis remaja itu.
“Berapa lagi barang yang belum dapat dijual..? tanya Roslan mula memasang perangkap.
“Ada 20 Kotak Kismis dan 12 kalendar 2012 lagi, bang. Abang beli sedikit yea, bang.” pinta Lia mengharap.
“Okay, abang akan beli semua tu dengan satu syarat…” balas Roslan mula masuk jarum…
“Iye ke bang..? Eerr..tapi apa syaratnya…?” wajah manis Lia tersenyum gembira dengan tawaran Roslan.
“Syaratnya ialah…..psstt..pstt..psstt…” Roslan membisikkan syaratnya ke telinga Lia.
Wajah gembira gadis bertudung labuh itu berubah dari gembira ke resah bila mendengar bisikan syarat Roslan. Biar betul….hati Lia berkata-kata.
“Macam mana..? Sekejap je, Lia. Sepuluh minit je dan abang akan beli semua barangan jualan Lia tu.” pancing Roslan…
“Mmmm….kejap yea bang..” balas Lia teragak-agak..
Lia memandang ke arah tiga orang kawan sekolahnya yang sedang menunggunya berhampiran surau. Gadis itu memberi isyarat yang dia hendak ke tandas awam perempuan sebentar. Mereka mengangguk tanda akan menunggunya.
Lia segera ke menuju ke tandas awam perempuan sambil Roslan mengekori dalam jarak 5 meter untuk mengelakkan sebarag syak wasangka. Sebaik sahaja menghampiri tandas awam perempuan, tiba-tiba Roslan memegang tangan Lia dan terus menariknya masuk ke tandas awam lelaki…
“Eehh..bang..tadi kata di tandas awam perempuan. Kenapa abang tarik Lia masuk tandas awam lelaki pulak..” tanya gadis manis itu gelisah tatkala mereka berdua memasuki tandas awam lelaki.
“Tukar tempat. Sini lebih selesa.” jawab Roslan ringkas sambil menarik Lia masuk ke dalam salah satu bilik tandas yang agak jauh di hujung.Sebak sahaja mereka berada di dalam bilik tandas, Roslan mengunci pintunya rapat-rapat. Lelaki berusia 38 tahun itu kemudiannya melondehkan seluar jeans serta seluar dalamnya hingga ke paras lutut. Roslan segera duduk di atas mangkuk tandas tempat buang air besar.
“Cepat sikit Lia….buat seperti yang dijanjikan…” pinta Roslan sambil memegang kepala gadis itu dan menekannya sehingga gadis manis itu duduk melutut betul-betul menghadap batang zakarnya yang sudah terpacul menegang keras.
Tangan kanan Lia teragak-agak memegang alat pembiakan Roslan yang bersaiz 6 1/2 inci itu. Terasa hangat sekali dirasakan. Hati gadis itu berdebar-debar kerana dia belum pernah melakukan perkara yang akan dilakukan sebentar lagi.
Perlahan-lahan Lia mula menyumbatkan kepala daging alat pembiakan Roslan ke dalam mulutnya yang sempit itu.
“Huh…macam nak makan pulak budak ni kulum batang aku. Kelakar betul..!” getus hati Roslan.Roslan mula hilang sabar dengan tindakan perlahan Lia. Tangan lelaki itu memegang kepala gadis itu erat-erat. Tanpa memberi sebarang isyarat, Roslan menghenyak kepala Lia ke bawah ke arah kelangkangnya dan pada waktu yang sama dia menujah batang zakarnya ke atas mencerobohi ruang mulut Lia dengan kasar…!!
“Uurrkkhh…uummpphh….” hampir tersedak gadis itu dibuatnya tatkala batang zakar Roslan menerobos kerongkong sehingga ke anak tekaknya.
Roslan buat tidak peduli dan mula mengepam-ngepam batang zakar pembiakannya dengan kasar ke dalam rongga mulut Lia sedalam-dalamnya. Kedua-dua belah tangan Lia mengapai-gapai seperti orang kelemasan. Air liur gadis itu meleleh-leleh dari tepi bibirnya mengalir membasahi batang zakar Roslan seterusnya membasahi bulu rerambut alatan pembiakan lelaki itu sehingga habis lencun.
“Aargghh…se…seedapppp yang amat..Lia……dah lama isteri abang tak kulum batang zakar abang ni…Dah tiga minggu dia tak kulum batang abang ni…aaahhh..” Roslan mengerang-ngerang kelazatan sewaktu dia menyorong tarik batang zakarnya dari dalam mulut gadis itu.
“Uurrmmpp…uumpphh…Lia…buat semua ni..slurrpp..slurpp…sebab abang janji nak beli…semua kismis dan kalendar 2012 Lia..uurmmpp…janji yea…uurmmpphh…” Lia mengumam-ngumam sewaktu alatan pembiakan Roslan menerobos keluar masuk rongga mulutnya…
“Aargghh….abang..ja..janji…sayang…Abang beli semuaaaa….Cepat sikit Lia….aaakkhh….Abang dah nak terpancut nii…….aarrghh……” Roslan melalak-lalak tidak keruan lantaran kantung telurnya mula dipenuhi cecair benih zuriat berlendirnya…
Lia mula mengulum-ngulum batang zakar Roslan dengan lebih pantas dan kasar. Kelihatan gadis itu ingin menamatkan sessi kuluman batang zakar dengan cepat. Tangan gadis itu memaut kedua belah daging bontot Roslan dari menariknya lebih rapat ke hadapan. Alatan pembiakan Roslan semakin terbenam ke dalam rongga kerongkong Lia. Sehingga ke pangkal batang zakar..!!
“Oouhh….aagghh.aagghh..uuhhh…aayyarkkk….” meraung-raung Roslan dibuatnya, batang zakarnya terasa seperti hendak meletup.
Serentak dengan itu air mani Roslan yang sudah terkumpul banyak di dalam kantung telurnya mengalir deras ke pembuluh urat batang zakar menuju ke kepala zakarnya…
“Aayyaaarkkk……!!!” Roslan menjerit-jerit kesedapan tatkala cecair benih memancut-mancut deras keluar dari pembuluh urat batang zakarnya menuju tepat ke rongga kerongkong Lia.
Gadis itu segera menekan kepalanya rapat ke pangkal alat pembiakan Roslan dan meneguk tembakan demi tembakan air mani Roslan. Tidak setitik pun air mani Roslan terlepas keluar dari bibir mongel Lia. Kaki Roslan terketar-ketar menahan tekanan klimaksnya sehingga tiada lagi pancutan berahi yang mampu dipancutkan lagi.
“Aaahhhh….uuuhhh…legaaa….” Roslan terduduk lesu di mangkuk tandas, nikmatnya tidak terkira kerana air maninya yang sudah tersimpan lama akhirnya berjaya dilepaskan di dalam perut gadis remaja yang baru berusia 16 tahun.Lia terjelepuk terduduk di lantai bilik tandas tersebut. Kini perutnya yang baru berusia 16 tahun dipenuhi dengan cecair benih zuriat milik seorang pemandu lori kontena berusia 38 tahun. Terasa kenyang pula meneguk air pekat berlendir miliki lelaki itu.
Mata Roslan hampir terlelap kelesuan apabila dia terdengar bunyi tangisan kecil Lia. Roslan membuka matanya dan melihat gadis manis itu sedang teresak-esak. Nasib baik tak ramai orang yang masuk ke tandas awam lelaki ketika itu.
“Kenapa Lia? Abang kasar sangat ke tadi? Abang minta maaf kalau abang kasar terhadap Lia tadi.” Kasihan pula rasa Roslan terhadap Lia.
“Bukan. Abang tak kasar terhadap Lia. Cuma….” kata-kata Lia terhenti.
“Cuma apa? Cakap je la…Abang akan cuba tolong…”Roslan memujuk gadis itu.
“Sebenarnya Lia nak minta tolong pada abang lagi. Itu pun kalau abang sudi menolong Lia lagi…”balas gadis itu.
“Hmmmm…okay, abang akan cuba. Apa dia..?” tanya Roslan.
“Sebenarnya Lia nak minta tolong abang belikan kesemua barangan jualan kawan-kawan Lia. Pihak sekolah dah amanahkan kepada kami untuk menjual kesemua barangan itu. Kami tak boleh kembali kalau tak dapat jual kesemuanya…” jelas Lia denga nada sayu.
“Maksud Lia, Lia dan kawan-kawan tak boleh kembali ke sekolah kalau tak dapat jual kesemua barang jualan itu..” kata Roslan agak terkejut dengan peraturan sekolah agama Lia.
“Bukan….sebenarnya kami tak boleh kembali ke…….” kata-kata Lia terhenti kerana teresak-esak.
“Okay..okay..Lia jangan menangis lagi. Abang janji abang akan beli kesemua barangan jualan Lia dan kawan-kawan Lia.” pujuk Roslan untuk menenangkan gadis manis itu.
“Betul ke bang..? Syukur …. Tak dapat Lia balas budi baik abang.” Lia tersenyum gembira.
Tapi bagi Roslan pertolongannya itu bukanlah percuma. Dia perlu meminta balasan yang setimpal dengan jumlah wang yang terpaksa dia keluarkan. Lia harus menjadi korban untuk pertolongannya itu.
“Hmmm….abang boleh tolong tapi Lia kena korbankan sesuatu pada abang…” Roslan mula meminta…“Mmmm..apa dia bang? Lia akan cuba berikan asalkan abang beli semua jualan kami dan kami boleh kembali…” balas Lia.
“Eeerr….Sebenarnya abang dah lama tak bersetubuh dengan isteri abang. Sebagai balasan, abang nak Lia serahkan lubang pantat Lia pada abang. Boleh?” kata Roslan tanpa berselindung.
Lia kelihatan teragak-agak bila mendengar permintaan Roslan. Permintaan itu memang berat baginya. Apatah lagi dia masih dara. Tapi bila memikirkan nasib dia dan kawan-kawannya tidak boleh kembali jika tidak dapat menjual kesemua barangan jualan mereka, dia tiada pilihan lain….
“Eeer…b..baik la…Kalau itu yang abang hendak. Tapi abang jangan kasar-kasar masa bersetubuh dengan Lia tau. Lia ni masih dara lagi…” Lia terpaksa bersetuju juga…
Roslan tersenyum lebar. Tidak disangkanya yang dia berpeluang merasa lubang pantat yang masih dara lagi. Tidak mengapalah jika dia terpaksa mengeluarkan jumlah wang yang agak banyak. Asalkan lubang dara gadis ini dapat dirasainya. Roslan segera menyuruh Lia menonggeng di tempat duduk mangkuk tandas. Perlahan-lahan dia menyelak kain kurung gadis itu ke atas sehingga bontot tembam Lia terdedah dengan hanya dibaluti seluar dalam nipisnya.
“Hmmm…tembamnya bontot Lia ni..” puji Roslan sambil melondehkan seluar dalam gadis itu ke paras buku lali.
Daging bontot Lia kelihatan teramat montok dan padat apabila dilihat dari belakang. Bentuknya yang lebar dan padat itu membuktikan betapa subur dan enak punggung gadis tersebut. Roslan tergamam melihatkan kesempurnaan dan kecomelan gadis remaja itu. Alat pembiakannya serta-merta menegang dan mencanak-canak penuh nafsu melihat pantat subur Lia. Tanpa berlengah lagi Roslan segera melucutkan terus seluar jeans dan seluar dalamnya. Kini dia hanya berbaju T-Shirt sahaja. Roslan merapati Lia masih lagi menonggeng di mangkuk tandas.
Lia menoleh kebelakang dan merenung apa yang sedang merapatinya. Kini terserlah di belakang Lia alat kelamin seorang lelaki yang amat besar dan keras. Dia dapat melihat dengan dekat lubang kencing zakar lelaki itu mengeluarkan air mazi akibat nafsu yang meluap-luap. Dia tahu dia tiada pilihan lain selain daripada membenarkan lelaki bertuah itu meratah tubuh bogelnya malam itu. Lia mencapai alat pembiakan Roslan yang berada di belakangnya lalu mengusapnya dengan lembut. Roslan berasa nikmat usapan lembut tangan Lia sehingga mengerang-ngerang kenikmatan.
“Aaahhh…aakkk….” erang Roslan kelazatan.
Takuk kepala zakarnya mengembang dengan besar dan penuh sekali. Dia semakin merapati gadis separuh bogel itu. Gadis itu pula memahami niat Roslan lalu mengurut-urut batang zakar bertuah tersebut sambil mengusap-usap lembut kantung telur Roslan. Geram sungguh belalai besar milik lelaki itu apabila berada begitu hampir dengan apam yang kelihatan amat tembam dan lembut itu. Roslan menunjal-nunjalkan kepala zakarnya di pintu masuk lubang pantat gadis separuh telanjang yang masih menonggeng itu. Mata Roslan menikmati keindahan pemandangan punggung gadis yang terdedah itu.
Hatinya berdetik memuji kesempurnaan dan kesuburan bontot montok itu. Inilah jenis bontot yang mampu memuaskan zakar setiap lelaki – Bulat, debab, padat dan berisi. Dipeluknya bontot yang bogel itu lalu dia menekan Lia ke bawah dan meletakkan gadis remaja ranum itu ke atas tempat duduk mangkuk tandas dalam keadaan separuh tertiarap.Dengan nafsu meluap-luap dia memeluk punggung Lia yang montok berisi itu dan menghalakan takuk kepala zakarnya yang besar itu ke arah belahan pantat subur Lia yang berbulu nipis itu. Zakar bertuah itu ditekan perlahan-lahan menguak ketembaman bibir pantat gadis muda itu dan bergesel dengan kulit nipis dara di dalam pantat lazat itu.
Roslan berhenti seketika sambil mengira…3……2…..1…..Kemudian dengan tanpa memberi amaran dia hentam batang zakarnya sehingga akhirnya santak ke pangkal pantat Lia. Kelazatan yang dirasainya ketika itu tidak terkata! Meremang bulu roma pasangan mengawan itu tatkala kulit zakar bergesel dengan kulit pantat.
Habis pecah lapisan kulit dara yang dijaga Lia selama ini. Apatah lagi pantat yang masih muda itu mengeluarkan lendir pekat dengan banyak bercampur sedikit darah dara untuk memudahkan persetubuhan mereka. Bontot bogel yang montok dan padat itu ditonggengkan supaya kepala zakar lelaki itu menerobos jauh ke dalam saluran pembiakannya yang amat subur itu.
“Iissk..isskk..Abang janji buat perlahan-lahan yea. Lia takutt….” pinta Lia resah dengan keperitan persetubuhan pertamanya…
Roslan tidak menjawab sebaliknya dia mendengus-dengus dan meraung-raung kenikmatan. Dilihatnya dengan dekat bagaimana alat kelaminnya yang besar dan keras itu membelah pantat dan bontot gadis lazat itu. Dilihatnya bibir pantat yang tembam itu tertarik bersama kepanjangan zakarnya setiap kali dia melakukan sondolan padu. Dilihatnya juga simpulan dubur yang ranum itu kembang-kuncup dengan berahi. Lia pula menonggeng dengan begitu lentik sekali lalu memudahkan lelaki itu memeluk bontot gemuk itu dengan amat erat. Saluran pembiakan gadis montok itu dirasakan begitu panas dan enak sekali.
Kulit dalaman rongga nikmat itu menghasilkan lendir yang membuatkan geselan kulit zakar dan kulit apam bertambah enak. Terasa sungguh kemanisan rongga apam perempuan muda yang amat subur dan matang ini. Celahan bontot Lia yang berlemak dan berselulit itu begitu mampat mengepit kepanjangan batang tersebut sehinggakan batang itu berdenyut-denyut meminta untuk menyemburkan benih buntingnya. Geram sungguh Roslan menatap punggung montok itu berhayun-hayun setiap kali dia menyondolkan zakarnya. Garis-garis selulit yang terdapat pada pipi bontot Lia membuatkan batang zakarnya mencanak-canak penuh dengan nafsu.
“Aaahhhkk…aaarrghh…ss..se..seddapp banggg…Lia nak rasa air mani abang….!!” rengekan Lia bergema di dalam tandas awam lelaki sehingga menimbulkan tanda tanya kepada beberapa pengguna tandas yang ada ketika itu.
Gadis subur itu kini meraung-raung kesedapan meminta benih lelaki tersebut. Dia sememangnya amat dahagakan pancutan kencing mani seorang lelaki. Dikemutnya rongga apamnya padat-padat supaya alat pembiakan lelaki tersebut cepat memancutkan benih. Terkangkang-kangkang gadis remaja itu menadah sondolan demi sondolan zakar Roslan.Lelaki itu pula sedang menikmati kelazatan lubang pembiakan seorang gadis subur yang sememangnya menjadi idaman ramai lelaki itu. Keenakan yang dirasainya ketika itu bertambah-tambah apabila Lia memancutkan air berahinya dengan begitu deras sekali. Setiap kali dia menyondolkan zakarnya setiap kali itulah air berahi Lia memancut-mancut keluar. Lelaki itu memeluk gadis tunggangannya itu dengan semakin erat akibat terlalu geram dengan kemontokan bontot muda tersebut.
Dengan penuh geram dia menyantak-nyantak dan merodok-rodok belahan bontot Lia. Diramasnya bontot gebu itu sehingga ia menjadi kemerah-merahan. Kemutan padat pantat Lia yang amat tembam itu akhirnya berjaya membuatkan zakar Roslan tidak dapat menahan pancutan benihnya. Kalaulah boleh dilihat dari dalam tentu boleh menikmati pandangan yang amat menyelerakan. Tentu boleh lihat bagaimana isi pantat gadis ini menggenggam erat batang pembiakan lelaki yang sedang menyondolnya itu. Berpeluh-peluh celah bontot gemuk dan berlemak itu akibat perbuatan mengawan yang amat bersungguh-sungguh tersebut.
Peha montok Lia terkangkang-kangkang menerima asakan demi asakan batang zakar Roslan. Bersungguh-sungguh dia ingin membenihkan gadis muda yang amat subur dan matang itu. Pasangan yang sedang mengawan itu terjerit-jerit kenikmatan. Tiada lagi segan-silu mereka pada sesiapa. Jeritan mengawan mereka boleh didengar oleh sesiapa saja yang ada di dalam tandas awam lelaki itu. Setiap kali takuk kepala zakar Roslan menyentuh ke dasar rahimnya setiap kali itulah Lia menjerit kenikmatan.
Bukan saja disondolnya lemak punggung gadis montok itu malah lelaki itu menunjal-nunjalkan alat pembiakannya ke dalam tubuh Lia setiap kali dia santak ke pangkal untuk menikmati kemanisan lubuk pembiakan bontot gemuk itu. Akibat daripada perlakuannya yang penuh nafsu itu dia telah gagal untuk menahan kencing maninya. Mana tidaknya, tunjalan yang sedemikian rupa mengakibatkan zakarnya dirangsang sehingga ke pangkal kerana lubuk nikmat Lia yang amat dalam dan padat itu.
Bulu roma Roslan mula meremang dan dia dapat merasa benihnya meluru ke arah kepala zakarnya yang amat besar itu. Telur-telurnya berdenyut-denyut menghasilkan cecair benih yang begitu banyak untuk disemburkan jauh ke dalam bontot Lia yang maha subur dan enak itu. Lelaki membisikkan ke telinga gadis subur itu bahawa dia meminta izin untuk melepaskan benih bayinya ke dalam cipap tembam idaman ramai lelaki itu.
“A..Lia…abang dah nak terpancut ni….Abang nak minta izin pancut dalam lubang pantat Lia yea..aaahh..” pinta Roslan terketar-ketar menahan pancutan maha hebatnya.
Lia hanya mampu mengangguk lemah mengizinkan lubuk nikmatnya dipenuhi oleh benih jantan lelaki tersebut. Dia yang amat memahami keinginan nafsu lelaki merendahkan lagi kepala dan bahunya ke bawah lalu menonggekkan bontot gemuknya ke atas. Bontot yang maha subur itu membuka celahannya dengan amat luas demi untuk mengizinkan salurannya dipenuhkan oleh cecair benih lelaki tersebut.
Roslan kini dihidangkan dengan pandangan bontot muda yang maha gebu dan sempurna yang dengan rela menadah semburan nafsunya sebentar lagi. Lia pula kini sudah meraung-raung tidak sabar menanti pancutan benih lelaki yang sedang menunggangnya itu. Dihentak-hentaknya bontot lebar itu ke belakang supaya lelaki itu memancut dengan cepat.Perlakuan sondolan dan hentakan itu memberi rangsangan yang maksimum kepada kulit zakar lelaki berkenaan. Kepala zakarnya kini mengembang penuh memberi isyarat bahawa ia kini sudah bersedia meledakkan air mani yang amat pekat dan subur.
Telur-telur zakar lelaki itu bekerja keras menghasilkan benih-benih yang terbaik dan paling subur untuk mempersenyawakan telur-telur bunting gadis montok itu. Berjuta-juta sperma yang sihat akan meluru dengan deras untuk merobek telur-telur bunting Lia dengan tanpa belas kasihan.
Kepala zakar Roslan kini kembang-kuncup dalam keadaan bersedia. Air mani yang diceratkan nanti pasti deras supaya terus terpancut jauh ke dasar rahim yang maha enak itu.
“Aaahhhhkk…aaarrghhh….Yearrghhh…sikit lagi..Liaaa….!” Roslan meraung-raung kelazatan.
Akhirnya dengan tunjalan zakar yang paling dalam dengan keadaan bontot gemuk yang amat lentik dan dengan jeritan nafsu yang amat kuat, Roslan memancutkan kencing benihnya ke dalam bontot gemuk Lia yang maha enak itu. Terkemut-kemut bontot lelaki yang berusia 38 tahun itu mengepam setiap titis air maninya terus ke dalam tapak semaian Lia yang amat ranum dan subur itu. Gadis montok yang berusia 16 tahun itu pula tertonggeng-tonggeng dan terkangkang-kangkang semasa benih subur lelaki yang boleh digelar ayahnya itu membuak-buak dengan begitu banyak dan pekat ke dalam pantatnya.
“Oouuhhh….uuhh..uuhh..Yaaa …iiiskk..iskk…” Lia meraung-raung dengan air liur yang meleleh-leleh.
Mata Lia terbeliak-beliak dan mulutnya tenganga-nganga setiap kali dia merasakan kencing mani lelaki itu mencemar liang peranakannya. Amat memberahikan pemandangan ketika itu tatkala Roslan memeluk erat tubuh separuh bogel Lia dan setiap kali benih bunting membuak keluar dari zakarnya setiap kali itulah Roslan menyodok dan menyantak sedalam mungkin.
Pasangan yang sedang puas mengawan itu menikmati klimaks mereka dalam keadaan yang sungguh memberahikan. Mereka berdua menjerit-jerit kepuasan akibat kenikmatan maksimum yang dirasai bersama-sama.
“Aaahh…aaagghh..aarrrhh…ketat betul….pantat…Lia ni…Abang tak tahan betull..!! jerit Roslan tidak tertahan.
“Uurrghhh…ooohh…Aagghh…perlahan sikit bang…Air mani abang Roslan ni…bb…banyak sangat..ngilu Lia dibuatnyaaa… aaaahhhhkkk…” jerit Lia pula…
Benih mani Roslan membuak-buak memancut dengan pekat, banyak dan deras dek kerana terlalu geram dengan kemontokan Lia. Ada lebih 12 das air mani disemburkan ke dalam lubang yang maha lazat itu. Dek kesuburan Lia, gadis itu telah berjaya dibuntingkan dengan serta-merta. Roslan melihat dengan jelas bagaimana bontot gemuk Lia mengembang-ngembang tatkala benihnya membiak menjadi bayi. Tertonggek gadis montok itu dikerjakannya.
Dengan keadaan gadis muda itu yang sedang terkangkang-kangkang menonggeng-nonggeng Roslan berasa hampir mahu menangis akibat rasa nikmat yang amat sangat. Pancutan maninya semakin lemah setelah lebih 10 semburan namun dia masih meneruskan asakan-asakan kasar ke dalam cipap tembam itu. Dia mahu merasakan nikmat benihnya sehingga ke lelehan terakhir. Itulah persetubuhan dia yang paling nikmat selama ini.
Kalaulah dia tahu tubuh Lia mampu memberikan nikmat sebegini kepada dirinya tentu sudah lama dia membenihkan gadis tersebut. Pelukannya kepada Lia masih erat. Geram sungguh dia mendengar rengekan-rengekan manja gadis yang montok itu.Mereka berdua akhirnya tersungkur di atas mangkuk tandas dalam kepuasan mengawan yang maksimum tadi. Lia tersadai tertiarap dalam keadaan Roslan masih berada di atas belakang tubuh mudanya itu sambil Roslan masih memeluk erat bontot gemuk yang subur itu. Boleh dilihat batang zakarnya masih terbenam jauh di dalam syurga pantat gadis sempurna tersebut. Masih boleh dilihat bontot Roslan mengemut-ngemut perlahan untuk melepaskan titisan-titisan terakhir benihnya ke dalam punggung lebar Lia.
Bayangkanlah betapa banyak benih maninya dilepaskan sebentar tadi. Bayangkanlah betapa bontot gemuk milik Lia mampu memerah begitu banyak benih keluar daripada batang pembiakan seorang lelaki. Benih lelaki bertuah itu kini bertakung sepenuhnya dan bermaharajalela di dalam lubang pantat Lia yang maha subur itu.
“Aaarr…aaahhh…zzz..zzzz…” Roslan mengeluh kelesuan lalu terlelap di atas belakang tubuh montok gadis remaja yang baru sebentar tadi dia buntingkan….
-
Foto Ngentot Aksi hardcore gonzo dengan rambut coklat luar biasa Stella Cox
Duniabola99.com – foto gadis cantik pirang toketnya gede ngentot dengan pacarnya yang berkontol besar ngentot dikamarnya melakukan penetrasi kememeknya yang sempit danjuga pantantnya yang masih perawan hingga merasakan kesakitan dan kenikmatan berakhir dengan menumpahkan air mani diatas toketnya yang gede.Beberapa foto dari Stella Cox.
-
Video Bokep Aruna Aghora ditembus oleh pacarnya
-
Foto Ngentot bercinta hardcore oleh tukang pijat
Duniabola99.com – foto cewek putih ngentot dengan tukat pijat yang berkontol gede dan menghantam dengan keras kontolnya kememek berakhir dengna menembakkan sperma yang banyak kemulut dan wajah.
-
Cerita Sex Sepong Kontol
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Sepong Kontol ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Suatu kebahagiaan tersendiri bila ada tercipta rasa saling menyayangi di antara saudara. Tapi
kebahagiaan seperti apa yang dirasakan Sandraketika berusaha memberikan kebahagiaan untuk Shanty
sebagai rasa sayang seorang adik kepada kakak kandungnya?Cerita nyata ini dipaparkan oleh Lucky, suami Sandra, kepada saya untuk direka menjadi satu cerita.
Lucky, 34 tahun, dan Sandra, 27 tahun, adalah pasangan suami istri harmonis yang dikaruniai 1 orang
putri 3 tahun yang lucu. Tinggal di Wilayah Jakarta Timur, Shanty, 30 tahun, saat itu sudah beberapa
hari menginap di rumah mereka karena sedang menghindar dari suaminya. Shanty sedang mengurus
perceraian dari suaminya karena sudah merasa tidak ada kecocokan lagi di antara mereka.
Malam itu, 21 Juni 2006..
“Kami mau tidur dulu, Mbak..”, kata Sandra kepada Shanty yang masih asyik menonton tv.
“Tadi anakku tertidur di kamarmu..”, kata Sandra lagi.
“Iya.. Pergilah istirahat sana. Kasihan si Lucky besok harus kerja lagi..”, kata Shantysambil
tersenyum.
“Biar anakmu tidur denganku..”, sambung Shanty. Akhirnya Sandra dan Lucky segera masuk ke kamarnya.
“Kasihan Mbak Shanty ya, Mas?”, kata Sandra sambil memeluk Lucky.
“Iya.. Sudah berapa lama dia pisah ranjang dengan suaminya?”, tanya Lucky sambil memjamkan matanya.
“Kalau gak salah sih.. Sudah hampir 4 bulan, Mas”, kata Sandra sambil menyusupkan tangannya ke sarung
Lucky.
“Haaa?! Mas nggak pakai celana dalam ya?”, tanya Sandra agak kaget tapi tangannya erat memegang kontol
Lucky.
“Memang tidak pakai kok..”, kata Lucky santai sambil tersenyum menatap Sandra.
“Jadi selama kita tadi nonton TV bersama Mbak Shanty.. Yeeeee nakal ya!”, kata Sandrasambil meremas
kontol Lucky agak keras.
“Nggak apa-apa kok.. Nggak kelihatan ini kan?”, kata Lucky sambil memiringkan badannya menghadap
Sandra.
“Lagian kalau dia lihat juga.. Anggap saja amal.”, kata Lucky sambil tersenyum nakal.
“Nakal ya!”, kata Sandra sambil melumat bibir Lucky sementara tangannya tak hentimengocok kontol Lucky
hingga tegang.
“Mmmm.. Enak sayang..”, bisik Lucky ketika kontolnya makin cepat dikocok.
“Buka dulu bajunya, Mas..”, kata Sandra sambil menghentikan tangannya.
Lalu Sandra bangkit dari kasur dan melepas seluruh pakaiannya. Lucky juga ikut bangkit lalu segera
melepas pakaiannya.
“Jangan dulu ke kasur.. Hisap dulu dong..”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandralalu tangannya agak menekan dan membimbing kepala Sandra ke arah kontolnya. Sandra mengerti dan menuruti kemauan suaminya itu. Bola Tangkas Android“Ohh..”, desah Lucky terdengar ketika mulut Sandra sudah mengulum penuh kontolnya.
“Mm.. Kamu memang pintar.. hh..”, kata Lucky sambil memejamkan matanya ketika tangan Sandra dengan
pelan mengocok kontolnya.
“Mm..”, terdengar suara Sandra ketika mulutnya tak henti menghisap kontol Luckysambil tangannya tak
henti mengocoknya.
“Ohh.. Ennakk sayangg..”, kata Lucky sambil memajumundurkan pantatnya seiring hisapan mulut Sandra
pada kontolnya.
“Gantian, Mas..”, kata Sandra setelah menghisap kontol Lucky beberapa lama.
Sandra lalu membaringkan tubuhnya di kasur kemudian membuka lebar pahanya. Tampak bulu bulu halus
tumbuh agak lebat di sekitar memeknya.Cerita Sex Sepong Kontol “Oww.. Enak sekali Mass..”, desah Sandra dengan mata terpejam ketika lidah Luckymulai menjilati
belahan memeknya dari atas ke bawah bolak-balik. Pantat Sandralangsung bergoyang seiring rasa nikmat
yang dirasakannya.
“Ohh.. Teruss.. Ohh.”, desah Sandra makin keras ketika jari Lucky keluar masuk lubang memeknya yang
sangat basah sambil tetap lidahnya menjilati kelentitnya.
Tubuh Sandra melengkung dan menggeliat serta menggelinjang menahan nikmat yang luar biasa.. Sampai
akhirnya, serr! Serr! Serr! Sandra mendesakkan kepala Lucky ke memeknya ketika terasa semburan air
mani dalam memeknya disertai rasa nikmat dan nyaman yang amat sangat.
“Ohh!! Ohh!!”, suara Sandra serak keluar dari mulutnya..“Nikmat sekali Mass..”, desah Sandra dengan tubuh lemas terkulai di atas kasur.
“Kini giliranku..”, kata Lucky tersenyum sambil bangkit lalu menaiki tubuh Sandra.
Mulut Lucky yang masih basah oleh cairan memek Sandra segera melumat bibirSandra. Sandra segera
membalas lumatan bibir Lucky sambil memegang kontol Luckydan mengarahkan ke lubang memeknya. Bless..
Bless.. Kontol Lucky ditekan dan dengan segera sudah keluar masuk memek Sandra.
“Ohh..”, kembali desah Sandra terdengar seiring keluar masuk kontol Lucky ke memeknya.
“Ohh enak sekali rasanya sayang..”, bisik Lucky ke telinga Sandra sambil tak hentimemompa kontolnya.
“Kita enak-enakan di sini, sementara Mbak Shanty kesepian..”, kata Sandra sambil mengecup bibir Lucky.
“Ya itu sudah nasibnya, sayang..”, kata Lucky sambil terus merengkuh tubuh Sandradalam kenikmatan.
“Ohh enakk, sayangg..”, desah Sandra sambil menggeliat keenakan.
“Mas suka nggak kepada Mbak Shanty?”, tanya Sandra di sela persetubuhan itu.
“Ya tentu saja suka, namanya juga kakak sendiri..”, kata Lucky sambil terus memompa kontolnya keluar
masuk.
“Maksudku, suka secara fisik.. Lelaki suka wanita..”, kata Sandra sambil menggoyangkan pantatnya.
“Kok kamu membicarakan orang lain sih?”, kata Lucky.
“Ngak apa-apa kan, Mas? Lagian itu membuatku makin bergairah..”, kata Sandrasambil mempercepat
goyangannya.
“Benarkah?”, tanya Lucky.
“Iyaahh.. Kadang saya suka membayangkan Mas bersetubuh dengan wanita lain. Dan itu membuat saya
bergairah.. Nggak marah kan, Mas?”, tanya Sandra.
“Fantasi seperti itu boleh saja, sayang..”, kata Lucky sambil mengecup kening Sandra.
“Ohh.. Betulkahh?”, Sandra mendesah.Cerita Sex Sepong Kontol
“Kalau saya mau Mas membahagiakan Mbak Shanty, mau nggak?”, tanya Sandramengagetkan Lucky.
Serta merta mereka menghentikan gerakan sambil memek dan kontol mereka tetap berpautan.
“Masksud kamu apa, sayang..?”, tanya Lucky. Sandra tidak menjawab pertanyaanLucky, tapi hanya
tersenyum lalu mengecup bibir Lucky.
“Mbak Shanty adalah orang yang paling saya sayang, dan saya ingin dia mendapatkan yang terbaik..”,
kata Sandra.
“Saya ingin bisa memberikan yang terbaik buat dia..”, lanjut Sandra.
“Mas adalah yang terbaik buat saya..”, kata Sandra sambil tersenyum.
“Saya rela membagi hal terbaik yang saya punya dengan Mbak Shanty..”, kata Sandra lagi.
“Mas ngerti kan maksud saya?”, Sandra sambil kembali menggoyang pantatnya.
“Mas ngerti.. Tapi apakah kamu benar-benar..”, ucapan Lucky terputus karena Sandra keburu melumat
bibirnya.
Kembali mereka bersetubuh melanjutkan yang terhenti tadi.
“Saya benar-benar ingin Mas membahagiakan Mbak Shanty.. Juga itu membuat saya makin bergairah..”, kata
Sandra sambil menggoyang pantatnya lebih cepat.
“Baiklah.. Ohh.. Ohh..”, desah Lucky sambil mempercepat gerakannya.
“Aku mau keluarr sayangg..”, kata Lucky sambil mendesakkan kontolnya makin dalam ke memek Sandra.
Crott! Croott! Croott! Air mani Lucky menyembur banyak di dalam memek Sandra.
“Ohh.. Enak sekali sayang..”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandra.
“Mas mau kan memenuhi permintaan saya..?”, tanya Sandra manja.
“Iya.. Baiklah..”, kata Lucky sambil tersenyum.
“Terima kasih. Sering saya membayangkan Mas menyetubuhi Mbak Shanty..”, bisik Sandra. Dan mereka pun
kembali saling berpagutan tanpa melepas kontol dan memek mereka yang masih bertautan.
Suatu pagi..
“Mas, Mbak Shanty.. Saya akan ke pasar dengan si kecil.., ada mau titip tidak?”, kata Sandra kepada
mereka berdua.
“Aku ikut, San..”, kata Shanty.
“Nggak usah, Mbak.., saya mau ke rumah ibu Heru dulu soalnya”, kata Sandra berdalih.
“Ya sudah kalau begitu..”, kata Shanty.
Akhirnya Sandra dan anaknya segera meninggalkan rumah. Tinggal Lucky dan Shantyberdua.
“Tidak ke kantor, Luck?”, tanya Shanty.
“Saya sudah ijin untuk datang agak siang, Mbak..”, jawab Lucky sambil mendekati dan duduk di samping
Shanty.
“Ada satu hal yang ingin saya tanyakan, Mbak..”, kata Lucky.
“Apa itu?”, tanya Shanty sambil menatap mata Lucky.
“Bagaimana urusan Mbak dengan Mas Rudy? Saya kasihan kepada Mbak..”, kata Lucky.
“Nggak tahulah, Luck.. Kita lihat saja nanti..”, kata Shanty sambil menyenderkan tubuhnya di kursi.
“Mbak putus asa?”, tanya Lucky sambil tangannya mencoba memegang tanganShanty.
Shanty hanya diam ketika Lucky menggenggam tangannya. Hanya air mata yang terlihat menetes di sudut
matanya.
“Aku tidak ingin hidup lebih lama lagi..”, kata Sandra sambil terisak.
“Saya mengerti bagaimana perasaan Mbak..”, kata Lucky air mata Shanty makin deras membasahi pipinya..
“Boleh aku pinjam bahumu, Luck? Aku nggak tahan..”, kata Shanty.
Lucky mengangguk. Dan Shanty segera merebahkan kepalanya di bahu Lucky dan menangis terisak. Lucky
mengusap-ngusap rambut dan punggung Shanty untuk menenangkannya.
“Sudahlah, Mbak.. Mbak masih punya kami..”, kata Lucky sambil melepas rangkulan Shanty dan menatap
matanya.
“Kami sayang Mbak.. Saya sayang Mbak..”, kata Lucky.
“Benarkah?”, tanya Shanty sambil meyeka air matanya. Lucky tak menjawab hanya mengangguk sambil
menatap mata Shanty.
Lama mereka saling bertatapan. Ada rasa tak menentu ketika Shanty menatap mata Lucky. Apalagi ketika
Lucky sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya hingga hampir bersentuhan. Shanty tak bisa berkata
apa-apa ketika terasa ada rasa hangat dan nyaman ketika bibir Lucky menyentuh bibirnya. Ketika Lucky
mengecup bibirnya, Shanty hanya bisa terpejam merasakan rasa nyaman dan rasa berdesir di hatinya.
“Mmhh..”, hanya itu yang keluar dari mulut Shanty ketika Lucky mulai melumat bibirnya.
“Luck.. Jangan.. Mmhh..”, kata Shanty ingin menolak tapi gairahnya telah mulai naik. Lucky tak
menjawab, tapi makin hangta melumat bibir Shanty.
“Mmhh..”, Shanty mendesah dan mulai terbawa aliran gairahnya yang bangkit perlahan.
Dibalasnya ciuman Lucky dengan panas dan liar. Sebagai wanita yang telah lama tidak merasakan
kehangatan sentuhan laki-laki, perlakuan Lucky membuat Shanty bergairah tinggi dan mulai melupakan
kesedihannya saat itu.
“Luck.. Aku.. Aku.. Ohh..”, suara Shanty terputus putus serak ketika tangan Lucky mulai menggerayangi
bagian depan baju dasternya. Dua gumpalan empuk di dada Shanty diremas perlahan oleh Lucky sambil
tetap berciuman.
Cerita Sex Sepong Kontol “Mbak, kita pindah ke kamar..”, ajak Lucky sambil menarik tangan Shanty.
“Tapi.. Tapi.. Bagaimana dengan Sandra?”, tanya Shanty ragu.
“Saya bisa menyayangi Mbak seperti ini karena Sandra sayang kepada Mbak..”, kata Lucky sambil menarik
Shanty ke kamar.
“Maksudnya apa, Luck..”, tanya Shanty.
Lucky tidak langsung menjawab, tapi langsung memeluk dan melumat bibir Shanty. Shantypun karena sudah
terbawa gairahnya langsung membalas pagutan Lucky. Keduanya terus berciuman sambil melepas pakaian
masing-masing. Lucky merebahkan tubuh telanjang Shanty ke atas kasur.
“Ohh.. Luckyy.. Mmhh..”, desah Shanty keras ketika lidah dan mulut Lucky menggigit dan menjilati buah
dadanya, apalagi ketika satu tangan Lucky turun ke perut lalu turun lagi ke memeknya yang sudah sangat
basah.
“Saya sayang Mbak..”, kata Lucky sambil menatap Shanty lalu kepalanya mulai turun ke perut lalu turun
lagi ke memek.
“Oohh.. Ohh.. Oww.. Sshh..”, jerit lirih Shanty sambil mata terpejam ketika lidah Lucky liar menjilati
belahan memek dan kelentitnya bergantian.
Serr! Serr! Serr! Shanty merasakan rasa nikmat yang sangat luar biasa ketika cairan cintanya menyembur
disertai dengan geliatan dan gelinjang tubuh ketika rasa nikmat itu menjalar.
“Ohh, Lucky.. Aku sudah lama tidak merasakan hal seperti ini.. Makanya aku keluar cepat..”, kata
Shanty sambil menatap Lucky yang sudah berada di atas tubuhnya.
“Saya akan membahagiakan Mbak.. Kapan saja Mbak mau..”, kata Lucky sambil tersenyum lalu mengecup
bibir Shanty.
“Tapi.. Sandra..”, tanya Shanty.
“Sandra sangat sayang pada Mbak..”, kata Lucky sambil mengarahkan kontolnya ke lubang memek Shanty.
Shanty meraih kontol Lucky dan membimbing ke lubang memeknya. Tak lama Lucky sudah turun naik memompa
kontolnya di lubang memek Shanty.
“Ohh.. Mhh..”, desah Lucky dengan mata terpejam sambil memeluk Shanty.
“Ohh.. Enak sekaliihh.. Ohh..”, desah Shanty sambil menggoyangkan pinggulnya cepat.
Setelah beberapa lama, serr! Serr! Serr! Kembali Shanty menyemburkan air maninya disertai jeritan
kenikmatan dari mulutnya.
“Nikmat sekali.. Ohh..”, bisik Shanty dengan tubuh lunglai.
“Tengkurap, Mbak..”, pinta Lucky sambil mencabut kontolnya.
Shanty menuruti permintaan Lucky tersebut. Shanty membalikkan badannya tanpa menungging, lalu
melebarkan kakinya agar kontol Lucky bisa mudah masuk lubang memeknya. Bless..! Lucky mengarahkan
kontol ke lubang memek Shanty dari belakang lalu menekan dan akhirnya kontol Lucky leluasa keluar
masuk. Mata Lucky terpejam merasakan kenikmatan memompa kontolnya di memek Shanty sambil memegangi
bongkahan pantat Shanty yang bulat padat. Markas Judi Online DominoqqCerita Sex Sepong Kontol “Ohh.. Saya mau keluarrhh..”, kata Lucky serak.
“Jangan dikeluarkan di dalam, Luck.. Aku nggak KB..”, kata Shanty cepat.
Lucky makin mempercepat pompaan kontolnya lalu dengan segera mengeluarkan kontolnya kemudian digesek-
gesekkan di belahan pantat Shanty, sampai.. Croott! Croott! Croott! Air mani Lucky menyembur banyak
dan jauh hingga punggung Shanty.
“Ohh.. Enak sekali, Mbak..”, kata Lucky sambil berbaring di samping tubuh Shanty yang masih tengkurap
berlumuran air mani Lucky di punggung dan pantatnya.
“Apakah ini akan menjadi masalah, Luck?”, tanya Shanty.
“Tidak akan, Mbak.. Percaya kepada kata-kata saya..”, kata Lucky sambil tersenyum lalu mengecup bibir
Shanty.
Menurut Lucky, sampai dengan saat ini hubungan dengan Shanty, yang sudah resmi bercerai dengan
suaminya, tetap berjalan. Sandra selalu meminta Lucky bercerita tentang hubungan sex-nya dengan Shanty
tiap kali mau bersetubuh. Hal ini membuat Sandra sangat bergairah. Shanty dicarikan kontrakan oleh
Lucky sekitar Jakarta Timur agar lebih leluasa menumpahkan kasih sayangnya kepada Shanty.cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,
-
Video Bokep Eropa seketaris Shyla Ryder ngentot dengan atasan dikantor
-
Reon Otowa catwalk poison 90
-
Kisah Memek Ngentot Dengan Calon Tanteku
Duniabola99.com – Ini terjadi kira-kira 2 tahun yang lalu, tapi setiap kali aku membayangkannya, seolah-olah baru saja terjadi kemarin peristiwa yang sangat indah ini.Aku mempunyai seorang paman yang belum menikah. Pamanku ini bisa dibilang banyak yang suka. Hal ini disebabkan karena pamanku adalah pengusaha kaya tapi ia terlalu cerewet dalam memilih pendamping hidupnya. Sebenarnya ia telah banyak diperkenalkan dgn wanita-wanita muda oleh keluargaku, tetapi tetap ia bilang inilah itulah, semuanya tidak cocok dgn matanya, katanya.
Sampai pada suatu saat, ketika aku kebetulan sedang bertamu ke rumahnya, datang teman pamanku dgn seorang wanita yang sangat cantik dan Seksi, semampai, langsing, pokoknya kalau menurut saya, layak dikirim untuk jadi calon miss universe.
Kemudian kami diperkenalkan dgnnya, wanita itu bernama Dianaa, ternyata namanya pas sekali dgn wajahnya yang memang Dianaa itu. Ia berusia 24 tahun dan saat itu ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan teman pamanku itu. Kemudian kami bercakap-cakap, ternyata Dianaa memang enak untuk diajak ngobrol. Dan aku melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dgnnya, karena aku tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Dianaa.Tapi tidak demikian halnya dgn Dianaa. Ia lebih sering memandangku, terutama ketika aku berbicara, tatapannya dalam sekali, seolah-olah dapat menembus pikiranku. Aku mulai berpikir jangan-jangan Dianaa lebih menyukaiku. Tapi aku tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aku yang hendak dijodohkan. Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aku tidak terlalu memikirkannya.
Tidak terasa hari sudah mulai malam. Kemudian sebelum mereka pulang, pamanku mentraktir mereka makan di sebuah restoran chinese food di dekat rumahnya di daerah Sunter. Ketika sampai di restorant tersebut, aku langsung pergi ke WC dulu karena aku sudah kebelet. Sebelum aku menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. Ternyata adalah Dianaa.
“Eh, ada apa Diana?”
“Enggak, aku pengen kasih kartu nama aku, besok jangan lupa telpon aku, ada yang mau aku omongin, oke?”
“Kenapa enggak sekarang aja?”
“Jangan, ada paman kamu, pokoknya besok jangan lupa.”Setelah acara makan malam itu, aku pun pulang ke rumah dgn seribu satu pertanyaan di otakku, apa yang mau diomongin sama Dianaa sih. Tapi aku tidak mau pikir panjang lagi, lagipula nanti aku bisa-bisa susah tidur, soalnya kan besok harus masuk kerja.
Besoknya saat istirahat makan siang, aku meneleponnya dan bertanya langsung padanya.
“Eh, apa sih yang mau kamu omongin, aku penasaran banget?”
“Eee, penasaran ya, Han?”
“Iya lah, ayo dong buruan!”
“Eh, slow aja lagi, napsu amet sih kamu.”
“Baru tahu yah, napsu aku emang tinggi.”
“Napsu yang mana nih?” Dianaa sepertinya memancingku.
“Napsu makan dong, aku kan belum sempat makan siang!”
Aku sempat emosi juga rasanya, sepertinya ia tidak tahu aku ini orang yang sangat menghargai waktu, terutama jam makan siang, soalnya aku sambil makan dapat sekaligus main internet di tempat kerjaku, karena saat itu pasti bosku pergi makan keluar, jadi aku bebas surfing di internet, gratis lagi.
“Yah udah, aku cuma mau bilang bisa enggak kamu ke apartment aku sore ini abis pulang kerja, soalnya aku pengen ngobrol banyak sama kamu.”
Aku tidak habis pikir, nih orang kenapa tidak bilang kemarin saja.
Lalu kataku, “Kenapa enggak kemarin aja bilangnya?”
“Karena aku mau kasih surprise buat kamu.” katanya manja.
“Ala, gitu aja pake surprise segala, yah udah entar aku ke tempat kamu, kira-kira jam 6, alamat kamu di mana?”
Lalu Dianaa bilang, “Nih catet yah, apartment XX (edited), lantai XX (edited), pintu no. XX (edited), jangan lupa yah!””Oke deh, tunggu aja nanti, bye!”
“Bye-bye Han.”
Setelah telepon terputus, lalu aku mulai membayangkan apa yang akan dibicarakan, lalu pikiran nakalku mulai bekerja. Apa bisa aku menyentuhnya nanti, tetapi langsung aku berpikir tentang pamanku, bagaimana kalau nanti ketahuan, pasti tidak enak dgn pamanku. Lalu aku pun mulai tenggelam dalam kesibukan pekerjaanku.
Tidak lama pun waktu sudah menunjukkan pukul 18.00, sudah waktunya nih, pikirku. Lalu aku pun mulai mengendarai motorku ke tempatnya. Lumayan dekat dari tempat kerjaku di Roxymas. Sesampainya di sana, aku pun langsung menaiki lift ke lantai yang diberitahukan. Begitu sampai di lantai tersebut, aku pun langsung melihatnya sedang membuka pintu ruanganya.Langsung saja kutepuk pundaknya, “Hai, baru sampe yah, Yu..”
Dianaa tersentak kaget, “Wah aku kira siapa, pake tepuk segala.”
“Kamu khan kasih surprise buat aku, jadi aku juga mesti kasih surprise juga buat kamu.”
Lalu ia mencubit lenganku, “Nakal kamu yah, awas nanti!”
Kujawab saja, “Siapa takut, emang aku pikirin!”
“Ayo masuk Han, santai aja, anggap aja rumah sendiri.” katanya setelah pintunya terbuka.
Ketika aku masuk, aku langsung terpana dgn apa yang ada di dalamnya, kulihat temboknya berbeda dgn tembok rumah orang-orang pada umumnya, temboknya dilukis dgn gambar-gambar pemandangan di luar negeri. Dia sepertinya orang yang berjiwa seniman, pikirku. Tapi hebat juga kalau cuma kerja sebagai sekretaris mampu menyewa apartment. Jangan-jangan ini cewek simpanan, pikirku.
Sambil aku berkeliling, Dianaa berkata, “Mau minum apa Han?”
“Apa saja lah, asal bukan racun.” kataku bercanda.“Oh, kalau gitu nanti saya campurin obat tidur deh.” kata Dianaa sambil tertawa.
Sementara ia sedang membuat minuman, mataku secara tidak sengaja tertuju pada rak VCD-nya, ketika kulihat satu persatu, ternyata lebih banyak film yang berbau porno. Aku tidak sadar ketika ia sudah kembali, tahu-tahu ia nyeletuk, “Han, kalo kamu mau nonton, setel aja langsung..!”
Aku tersentak ketika ia ngomong seperti itu, lalu kubilang, “Apa aku enggak salah denger nih..?”
Lalu katanya, “Kalo kamu merasa salah denger, yah aku setelin aja sekarang deh..!”
Lalu ia pun mengambil sembarang film kemudian disetelnya. Wah, gila juga nih cewek, pikirku, apa ia tidak tahu kalau aku ini laki-laki, baru kenal sehari saja, sudah seberani ini.
“Duduk sini Han, jangan bengong aja, khan udah aku bilang anggap aja rumah sendiri..!” kata Dianaa sambil menepuk sofa menyuruhku duduk.
Kemudian aku pun duduk dan nonton di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas itu, sampai akhirnya aku pun buka mulut, “Eh iya, tadi di telpon kamu bilang mau ngomong sesuatu, apa sih yang mau kamu ngomongin..?”
Dianaa tidak langsung ngomong, tapi ia kemudian menggenggam jemariku, aku tidak menyangka akan tindakannya itu, tapi aku pun tidak berusaha untuk melepaskannya.
Agak lama kemudian baru ia ngomong, pelan sekali, “Kamu tau Han, sejak kemarin bertemu, kayaknya aku merasa pengen menatap kamu terus, ngobrol terus. Han, aku suka sama kamu.”
“Tapi khan kemarin kamu dikenalkan ke Paman aku, apa kamu enggak merasa kalo kamu itu dijodohin ke Paman aku, apa kamu enggak lihat reaksi Paman aku ke kamu..?”
“Iya, tapi aku enggak mau dijodohin sama Paman kamu, soalnya umurnya aja beda jauh, aku pikir-pikir, kenapa hari itu bukannya kamu aja yang dijodohin ke aku..?” kata Dianaa sambil mendesah.
Aku pun menjawab, “Aku sebenarnya juga suka sama kamu, tapi aku enggak enak sama Paman aku, entar dikiranya aku kurang ajar sama yang lebih tua.”
Dianaa diam saja, demikian juga aku, sementara itu film semakin bertambah panas, tapi Dianaa tidak melepaskan genggamannya. Lalu secara tidak sadar otak pornoku mulai bekerja, soalnya kupikir sekarang kan tidak ada orang lain ini. Lalu mulai kuusap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaku, kutatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dgn pelan, “Dianaa, aku cinta kamu.”
Ia tidak menjawab, tapi memejamkan matanya. Kupikir ini saatnya, lalu pelan-pelan kukecup bibirnya sambil lidahku menerobos bertemu lidahnya. Dianaa pun lalu membalasnya sambil memelukku erat-erat. Tanganku tidak tinggal diam berusaha untuk meraba-raba buah dadanya, ternyata agak besar juga, walaupun tidak sebesar punyanya bintang film porno. Dianaa menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah menikmati rangsangan yang diterima pada buah dadanya.Kemudian aku berusaha membuka satu persatu kancing bajunya, lalu kuremas-remas payudar yang masih terbungkus BRA itu.
“Aaahh, buka aja BH-nya Han, cepat.., oohh..!”
Kucari-cari pengaitnya di belakang, lalu kubuka. Wah, ternyata lumayan juga, masih padat dan kencang, walaupun tidak begitu besar. Langsung kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan.
“Esshh.. ouwww.. aduhh.. Han.. nikmat sekali lidahmu.., teruss..!”
Setelah bosan dgn pDianaadaranya, lalu kubuka seluruh pakaiannya sampai bugil total. Ia juga tidak mau kalah, lalu melepaskan semua yang kukenakan. Untuk sesaat kami saling berpandangan mengagumi keindahan masing-masing. Lalu ia menarik tanganku menuju ke kamarnya, tapi aku melepaskan pegangannya lalu menggendongnya dgn kedua tanganku.
“Aouww Han, kamu romantis sekali..!” katanya sambil kedua tangannya menggeliat manja melingkari leherku.
Kemudian kuletakkan Dianaa pelan-pelan di atas ranjangnya, lalu aku menindih tubuhnya dari atas, untuk sesaat mulut kami saling pagut memagut dgn mesranya sambil berpelukkan erat. Lalu mulutku mulai turun ke buah dadanya, kujilat-jilat dgn lembut, Dianaa mendesah-desah nikmat. Tidak lama aku bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke perutnya, Dianaa menggeliat kegelian.
“Aduh Han, kamu ngerjain aku yah, awas kamu nanti..!”
“Tapi kamu suka khan? Geli-geli nikmat..!”
“Udah ah, jilati aja memek aku Han..!”
“Oke boss.., siap laksanakan perintah..!”Langsung saja kubuka paha lebar-lebar, tanpa menunggu lagi langsung saja kujilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. Dianaa menggoyang-goyangkan pinggulnya dgn liar seakan-akan tidak mau kalah dgn permainan lidahku ini.
“Oohh esshh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohh.. nikmat sekali..!”
Agak lama juga aku bermain di klitorisnya sampai-sampai terlihat banjir di sekitar vaginanya.
“Han, masukkin aja titit kamu ke lobang aku, aku udah enggak tahan lagi..!”
dgn segera kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi ketika kutekan ujung penisku, ternyata tidak mau masuk. Aku baru tahu ternyata dia masih perawan.“Dianaa, apa kamu tidak menyesal perawan kamu aku tembus..?”
“Han, aku rela kalau kamu yang ngambil perawan aku, bagi aku di dunia ini cuma ada kita berdua aja.”
Tanpa ragu-ragu lagi langsung kutusuk penisku dgn kuat, rasanya seperti ada sesuatu yang robek, mungkin itu perawannya, pikirku.
“Aduh sakit Han, tahan dulu..!” katanya menahan sakit.
Aku pun diam sejenak, lalu kucium mulutnya untuk meredakan rasa sakitnya. Beberapa menit kemudian ia terangsang lagi, lalu tanpa buang waktu lagi kutekan pantatku sehingga batang kemaluanku masuk semuanya ke dalam lubangnya.
“Pelan-pelan Han, masih sakit nih..!” katanya meringis.
Kugoyangkan pinggulku pelan-pelan, lama kelamaan kulihat dia mulai terangsang lagi. Lalu gerakanku mulai kupercepat sambil menyedot-nyedot puting susunya. Kulihat Dianaa sangat menikmati sekali permainan ini.
Tidak lama kemudian ia mengejang, “Han, aa.. akuu.. mau keluuuaaaarr.., teruss.. terus.., aahh..!”
Aku pun mulai merasakan hal yang sama, “Diana, aku juga mau keluar, di dalam atau di luar..?”
“Keluarin di dalem aja Sayang.. ohh.. aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya.
Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Oohh.. sshh.. sshh.. sshh..”
Ternyata dia sudah keluar, aku terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya.
“Sshh.. aahh..” dan, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..!”
Kutekan pantatku hingga batang kejantananku menempel ke dasar liang kenikmatannya, dan keluarlah spermaku ke dalam liang surganya.
Saat terakhir air maniku keluar, aku pun merasa lemas. Walaupun dalam keadaan lemas, tidak kucabut batang kemaluanku dari liangnya, melainkan menaikkan lagi kedua pahanya hingga dgn jelas aku dapat melihat bagaimana rudalku masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang menggoda. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya.
“Sshh.. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu.
Setelah itu kami berdua sama-sama lemas. Kami saling berpelukan selama kira-kira satu jam sambil meraba-raba.
Lalu ia berkata kepadaku, “Han, mudah-mudahan kita bisa bersatu seperti ini Han, aku sangat sayang pada kamu.”
Aku diam sejenak, lalu kubilang begini, “Aku juga sayang kamu, tapi kamu mesti janji tidak boleh meladeni paman aku kalo dia nyari-nyari kamu.”
“Oke boss, siap laksanakan perintah..!” katanya sambil memeluku lebih erat.Sejak saat itu, kami menjadi sangat lengket, tiap malam minggu selalu kami bertingkah seperti suami istri. Tidak hanya di apartmentnya, kadang aku datang ke tempat kerjanya dan melakukannya bersama di WC, tentu saja setelah semua orang sudah pulang. Kadang ia juga ke tempat kerjaku untuk minta jatahnya. Katanya pamanku sudah tidak pernah mencarinya lagi, soalnya tiap kali Dianaa ditelpon, yang menjawabnya adalah mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas Dianaa, mungkin akhirnya pamanku jadi bosan sendiri.
Aku dan ia sering jalan-jalan ke Mal-Mal, untungnya tidak pernah bertemu dgn pamanku itu. Sampai saat ini aku masih jalan bersama, tapi ketika kutanya sampai kapan mau begini, ia tidak menjawabnya. Aku ingin sekali menikahinya, tapi sepertinya ia bukan tipe cewek yang ingin punya keluarga. Tapi lama-lama kupikir, tidak apalah, yang penting aku dapat enaknya juga. -
Kisah Memek Mbak Yuli Senang Di Raba Sampai Basah
Duniabola99.com – Namaku Mahardika, biasa dipanggil Dika. Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Universitas di Surabaya. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas II SMA, di kota Jombang, Jawa Timur.
Saat Aku tinggal di kota Jombang, Di depan rumahku ada seorang wanita namanya Yuliana, tapi ia biasa dipanggil Yuli dan aku biasa memanggilnya Mbak Yuli. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah Bank suwasta di Jombang. Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang lurus pastinya cantik. Tapi yang paling aku suka melihatnya buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.
Keindahan tubuh Mbak Yuli tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu.satu lagi yang membuat ku gemes melihat bibir merahnya yang tipis, Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.Setiap pagi kalau mbak Yuli sedang menjemur pakaian, Mbak Yuli selalu menggunakan kaos tanpa lengan kadang masih pake pakean baju tidur yang tipis dan keliatan trawang -trawang. Jika dia saat ambil pakaian kan dia menunduk, kadang sering saya lihat payudaranya yang besar dan ingin kuremas hemmmmm…. Seketika itu pasti saya langsung greng penisku langsung konslet . Apalagi saat nungging ambil pakean yang mau di jemur dari ember terus aku lihat dari belakang dan lihat pantatnya yang indah dan besar hemmmmmm , Aku terus bayangin” missal aku bisa bercinta denganaya aku ingin bercinta lewat belakang” . tapi apa ya mungkin saya Cuma bisa bayangin aja.
Kemudian aku membayangkan misal Mbak Yuli bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap hari, dan selalu penisku greng saat membayangkanya. Bahkan aku berjanji misal aku bisa bercinta dengan Mbk yuli akan kunikmati seluruh bagian tubuhnya terutama payudaranya / teteknya yang indah dan bagian pantat sama vaginanya mungkin yang indah . “tapi apa ya mungkin dalam hati saya bilang gitu” hehehhehe.
Besok malam nya saya pergi di rumah temanku namanya Fahri , untuk membahas acara sekulahan bentar lagi mau mengadakan GELAR KARYA dan ada juga Temenku yang namanya Toni dia di rumah fahri ,terus kita ber tiga membahas tentang GELAR KARYA terus tak lama kemudian udah selese,terus aku ijin pulang karna di rumah gak ada orang. Karna ortuku baru pergi ke rumah simbah kebetulan rumahnya Surabaya kebetulan adek saya juga ikut Jadi aku sendirian di rumah. Kunci rumah awal saya bawa tapi di saku jaket saya, toni mau pergi lihat balapan liar dia gak pake jaket terus pinjem jaket saya, terus aku pulang baru menyadari bahawa konci rumah di bawa oleh Toni karna jaket saya dibawa Toni . “waduh gimana ni kuncinya malah dibawa Toni, alamat bisa tidur di rumah ni” , saya dalam hati bilang gitu .
Padahal jarak nonton balapan liarnya lumayan jauh. Apalagi sudah larut malam,mau kembali ke rumah Fahri gak enak sama ortunya karna udh malam. Terpaksa deh aku tidur di teras rumah, sambil jaga malam.
“Lho masih di luar Dika..??”
Aku tebangun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Yuli baru pulang.
“Eh Mbak Yuli juga baru pulang?,” saya membalas sapaannya.
“Iya, baru pulang kerja ni, aku mampir ke rumah temen temenku ada yang menikah jadi kesana dulu,” jawabnya.
“Kok tidur di luar Dika..?
“Hehehe…. kuncinya terbawa teman Mbak, jadi ya nggak bisa masuk,” jawabku.
“Kok bisa?”
Ceritanya panjang Mbak… “jawabku.
Aku berharap agar Mbak Yuli memberiku tumpangan tidur di rumahnya, dalam hati saya bilang gitu. Berlanjut Mbak Yuli membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitaan. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan.“Kenapa Mbak, pintunya rusak ..?”
“Iya ni dari kemarin pintunya agak rusak, tapi aku lupa memanggil tukang kunci Dika jadi agak susah membuka.” jawab Mbak Yuli.
“Kamu bisa membukanya, Dika.” lanjutnya.
“Coba Mbak ,.” jawabku, sambil mengambil alat ala kadarnya dari motorku.
Aku mulai agak bergaya,seolah olah aku bisa. dikit-dikit aku juga punya bakat Mc Gayver.
Tapi aku bersemangat karna harapanku bisa dapat tumpangan tidur di rumahnya Mbak Yuli.
“klutek-klutek klutak klutek…” akhirnya bisa terbuka. Aku pun lega.
“Wah bisa juga kamu Dika, belajar dari mana?.”
“Ah, kebetulan aja kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver,” ucapku bercanda.
“Terima kasih ya Dik,” ucap Mbak Yuli sambil masuk rumah.
Aku agak kecewa sih Cuma ucapan terima kasih aja,. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Yuli keluar dan menghampiriku.
“Tidur di luar apa gak dingin Dika nyamuknya kayaknya juga banyak apa tidur di rumahku aja,” kata Mbak Yuli.
“Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja nanti malah ngrepotin, “jawabku biasa basa-basi. hehehe
“Nanti masuk angin lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo.”
“Yaudah deh mbak” jawabku gitu.
Akhirnya aku masuk juga, soalny itulah yang kuinginkan,biar bisa lihat Mbk yuli dari deket, hati kecil saya bilang gitu.“Mbak, saya tidur di ruang tamu saja.”
Aku langsung merebahkan tubuhku di kursi yang terdapat di ruang tamu.
“Ini bantal dan selimutnya Dika.”
Aku sempet kaget melihat Mbak Yuli datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku pasti membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.
“Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju,” Saya bilang gitu.
“Oh nggak pa-pa Dika, telanjang juga nggak pa-pa.”
“Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa,” ujarku menggoda.
“Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat di kamarku ada,” kata Mbak Yuli sambil masuk kamar.
Aku terus bayangin kata-kata Mbak Yuli tadi “kalau kurang hangat di kamrku ada” .saya mikir terus sampe gak bisa tidur. Terus saya mencoba menyapa kekamarnya sambil ketok ketok pintu kamarnya, Mbak saya mau pinjem bantalnya,, ? saya bilang gitu… trus Mbak Yuli keluar kamar sambil ngasih aku bantal saya sempet kaget , sebab Mbak Yuli hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Yuli. Apalagi dia tidak memakai apa-apa didalam baju tidurnya jadi kelihatan nrawang-nrawang dikit. Terus aku kembali ke kursi, tapi pintu kamarnya Mbak Yuli ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Yuli tidur dan pakaiannya sedikit terbuka.Aku memberanikan diri masuk kamarnya.“Kurang hangat selimutnya Dika,” kata Mbak Yuli.
” Saya sempet kaget saya kira Mbak Yuli udah tidur” . eh iya Mbak, mana selimut yang hangat Mbak,” jawabku memberanikan diri pastinya sambil deg-deg kan.
“Ini di sini dika,” kata Mbk Yuli sambil menunjuk tempat tidurnya.
Aku berlagak bingung . tapi sebenarnya saya maksud Mbak Yuli bilang gitu. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. terus membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Yuli yang tertutup kain tipis itu.“Sudah jangan ngalamun, ayo sini naik,” kata Mbak Yuli.
” katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek,” kata Mbak Yuli saat aku mau naik ranjangnya.
Kali ini bener-bener kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek ku berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.“Ouww, titit kamu sudah berdiri Dika, ingin yang hanga,,t,” katanya.
“Mbak nggak adil masak nyuruh aku telanjang cuma hanya aku yang telanjang, Mbak juga toh,,,” kataku.
“Aku maunya kamu yang membukakan pakaianku.”
Kembali aku kaget , aku benar-benar kaget sambil dag dig dug jantungku . Mbak Yuli mengatakan hal itu. Aku baru pertama tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Yuli penisku sudah berdiri.“Ayo,,,, bukalah bajuku,” kata Mbak Yuli.
Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita telanjang, kalau di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.Setelah Mbak Yuli pakaianya aku copotion meskipun sambil gemeter, tanganku tiba-tiba langsung meremas-remas buah dada Mbak Yuli yang putih dan mulus. Dan lansung saya jilat sama kuhisap putingnya… Mbak Yuli rupanya keasyikan dengan hisapanku. Posisi ini masih keadaan berdiri.
“Ohhhhhhhhhh, Dika…..”
Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Yuli. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Yuli. Pantat yang kenyal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Yuli yang merah ..“Dika, kamu pinter juga melakukannya, sudah sering ya,” katanya.
“Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue,” jawabku.
Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Yuli. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbk Yuli. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya bulunya,trus kujilat vaginanya yg indah itu. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Yuli.masih kurang puas Aku terus kujilat lgi vaginanya sambil bunyi “ceepppp”.“Terus mbk Yuli Bilang ” naik ranjang yuk Dika,,?
Aku langsung menggendongnya dan langsug aku jatuhkan di ranjang dengan pelan-pelan. Mbak Yuli tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vaginanya Mbak Yuli. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Yuli rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Yuli bilang “achhhhhhhhhhhhhh” hingga pahanya sedikit menutup. Tetep masih berlanjut aku kecup klitorisnya……..“Lagi Dika.”ahahahahahhhh
“Iya Mbak, punyamu sungguh nikmat ..”
“Ganti yang lebih nikmat dong Dika.”
Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Yuli yang agak menutup. Kuraba sebentar sambil klitorisnya tak pegang pelan-pelan . Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat dan panjang, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Yuli.“Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah..ah..ah”
“Terus Dika, masukkan sampai pol Dik.. ah.. ah..ah..ah”
Aku terus memasukkan penisku hingga pol. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Yuli. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur.
“Mbak Yuli.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah..ah..ah..”
Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat keras. Itu membuat Mbak Yuli semakin menggeliat keasyikan sambil mbk yuli menciumi leher ku .
“Oh.. ah.. nikmaatt.. Dika.. terus.. ah.. ah.. ah..”sambil saya juga memegang payudaranya Mbak Yuli,,,,ah..ah…ah…mbk Yuli menikmatinya.
Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Yuli memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Yuli memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya Mbak Yuli. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya.“Oh.. Mbak Yuli.. nikmaaatt sekali.. hangat oh.oh.oh.oh.oh.oh..”
Sambil merasakan kenikmatan itu, sambil aku meremas-remas buah dada Mbak Yuli. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Yuli.
“Oh Dika punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah..”
“Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah…”
Mbak Yuli rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Yuli mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Yuli disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat.“Mbak Yuli.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt..”
“Eh.. ahh.. ooohh.. Dika.. asyiiikkk.. ahhhhhhhhhh…”
Setelah dengan gerakan turun sambil di goyang. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya. Sebelum kemasukan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Yuli kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.“Dika, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih,” kata Mbak Yuli.
Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku.
“Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan,” jawabku.
Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas dank eras vagina Mbak Yuli. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.“Oh.. Aah.. Dik.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Dik.. terus.. lebih keras Dik…”
“Mbak Yuli.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii..”
Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Yuli membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Yuli bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur.Mbak Yuli berkelonjotan, ia menikmati. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga merasakan hal yang sama.
“Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi..”
Kutarik penisku keluar dari lubang duburnya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Yuli yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Yuli.
“Oh, Mbak .. nikmat sekali .. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat..”
“Kamu juga Dik, penismu hebat.. hangat dan nikmat..”Terus kami di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi.
“Kamu nggak sekolah Dik,” tanya Mbak Yuli.
“Sudah terlambat, Mbak Yuli tidak bekerja.”
“Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang..”
Kemudian Mbak Yuli pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Yuli tetap nikmat. Akhirnya pukul 14:30 aku pergi ke rumah Toni dan mengambil jaket dan kunci rumahku yang berada di jaketku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita apa lagi wanita itu yang kupinginkan,rasanya seperti mimpi.Kini aku udah lulus SMA berlanjut kuliah dan bekerja di Surabaya, aku masih sering mengingat saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jombang, aku selalu mampir ke rumah Mbak Yuli dan kembali menikmati permainan nikmat. Untung sekarang ia sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Yuli, orang tuaku tidak tahu. Kubilang aku tidur di rumah teman SMA. Sekali lagi ini adalah kisah nyata dan benar-benar terjadi.
-
Kisah Memek Tetangga Yang Cantik dan Bohay
Duniabola99.com – Aku biasa dipanggil Arman (nama samaran). Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Pariwisata sambil bekerja di sebuah hotel bintang lima di Denpasar, Bali. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas 2 SMA, di kota Jember, Jawa Timur.
Saat itu aku tinggal di sebuah gang di pusat kota Jember. Di depan rumahku tinggalah seorang wanita, Nita namanya, tapi ia biasa dipanggil Yuli. Usianya saat itu sekitar 24 tahun, karena itu aku selalu memanggilnya Mbak Yuli. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah departemen store di kotaku. Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron Sarah Vi, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang sebahu.
Namun yang paling membuatku betah melihatnya adalah buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.
Keindahan tubuh Mbak Yuli tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu. Bahkan jika Mbak Yuli memintaku mencium pantatnya akan kulakukan. Satu hal lagi yang membuatku betah melihatnya adalah bibirnya yang merah. Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.Setiap pagi saat menyapu teras rumahnya, Mbak Yuli selalu menggunakan kaos tanpa lengan dan hanya mengenakan celana pendek. Jika ia sedang menunduk, sering kali aku melihat bayangan celana dalamnya berbentuk segi tiga. Saat itu penisku langsung berdiri dibuatnya. Apalagi jika saat menunduk tidak terlihat bayangan celana dalamnya, aku selalu berpikir, wah pasti ia tidak memakai celana dalam.
Kemudian aku membayangkan bagaimana ya tubuh Mbak Yuli jika sedang bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap pagi, dan selalu penisku berdiri dibuatnya. Bahkan aku berjanji dalam hati jika keinginanku terkabul, aku akan menciumi seluruh bagian tubuh Mbak Yuli. Terutama bagian pantat, buah dada dan vaginanya, akan kujilati sampai puas.
Malam itu, aku pergi ke rumah Ferri, latihan musik untuk pementasan di sekolah. Kebetulan orang tua dan saudaraku pergi ke luar kota. Jadi aku sendirian di rumah. Kunci kubawa dan kumasukkan saku jaket. Karena latihan sampai malam aku keletihan dan tertidur, sehingga terlupa saat jaketku dipakai Baron, temanku yang main drum. Aku baru menyadari saat sudah sampai di teras rumah.
“Waduh kunci terbawa Baron,” ucapku dalam hati. Padahal rumah Baron cukup jauh juga. Apalagi sudah larut malam, sehingga untuk kembali dan numpang tidur di rumah Ferri tentu tidak sopan. Terpaksa aku tidur di teras rumah, ya itung-itung sambil jaga malam.
“Lho masih di luar Man..” Aku tertegun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Yuli baru pulang.
“Eh iya.. Mbak Yuli juga baru pulang,” ucapku membalas sapaannya. “Iya, tadi setelah pulang kerja, aku mampir ke rumah teman yang ulang tahun,” jawabnya.
“Kok kamu tidur di luar Man.”“Anu.. kuncinya terbawa teman, jadi ya nggak bisa masuk,” jawabku. Sebetulnya aku berharap agar Mbak Yuli memberiku tumpangan tidur di rumahnya. Selanjutnya Mbak Yuli membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitaan. Sebab setelah dipaksa-paksa pintunya tetap tidak mau terbuka. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan.
“Kenapa Mbak, pintunya macet..”
“Iya, memang sejak kemarin pintunya agak rusak, aku lupa memanggil tukang untuk memperbaikinya.” jawab Mbak Yuli.
“Kamu bisa membukanya, Man.” lanjutnya.
“Coba Mbak, saya bantu.” jawabku, sambil mengambil obeng dan tang dari motorku.Aku mulai bergaya, ya sedikit-sedikit aku juga punya bakat Mc Gayver. Namun yang membuatku sangat bersemangat adalah harapan agar Mbak Yuli memberiku tumpangan tidur di rumahnya.
“Kletek.. kletek…” akhirnya pintu terbuka. Aku pun lega.
“Wah pinter juga kamu Man, belajar dari mana.”
“Ah, nggak kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver,” ucapku bercanda.
“Terima kasih ya Man,” ucap Mbak Yuli sambil masuk rumah.Aku agak kecewa, ternyata ia tidak menawariku tidur di rumahnya. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Yuli keluar dan menghampiriku.
“Tidur di luar tidak dingin? Kalau mau, tidur di rumahku saja Man,” kata Mbak Yuli.
“Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja, sudah biasa kok, “jawabku basa-basi.
“Nanti sakit lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo.”
Akhirnya aku masuk juga, sebab itulah yang kuinginkan.“Mbak, saya tidur di kursi saja.”
Aku langsung merebahkan tubuhku di sofa yang terdapat di ruang tamu.
“Ini bantal dan selimutnya Man.”Aku tersentak kaget melihat Mbak Yuli datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.
“Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju,” ujarku.
“Oh nggak pa-pa Man, telanjang juga nggak pa-pa.”
“Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa,” ujarku menggoda.
“Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat ada di kamarku,” kata Mbak Yuli sambil masuk kamar.Aku tertegun juga saat menerima bantal dan selimutnya, sebab Mbak Yuli hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Yuli. Apalagi ia tidak mengenakan apa-apa lagi di dalam pakaian tidur tipis itu.
Aku juga teringat ucapannya kalau selimut yang lebih hangat ada di kamarnya. Langsung aku menghampiri kamar Mbak Yuli. Ternyata pintunya tidak ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Yuli tidur dan pakaiannya sedikit terbuka. Aku memberanikan diri masuk kamarnya.
“Kurang hangat selimutnya Man,” kata Mbak Yuli.
“Iya Mbak, mana selimut yang hangat,” jawabku memberanikan diri.
“Ini di sini,” kata Mbak Yuli sambil menunjuk tempat tidurnya.Aku berlagak bingung dan heran. Namun aku mengerti Mbak Yuli ingin aku tidur bersamanya. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. Hal itu membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Yuli yang tertutup kain tipis itu.
“Sudah jangan bengong, ayo sini naik,” kata Mbak Yuli.
“Eit, katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek, buka dong kan asyik,” kata Mbak Yuli saat aku hendak naik ranjangnya.Kali ini aku benar-benar kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.
“Ouww, punyamu sudah berdiri Man, kedinginan ya, ingin yang hangat,” katanya.
“Mbak nggak adil dong kalau hanya aku yang bugil, Mbak juga dong,” kataku.
“OK Man, kamu mau membukakan pakaianku.”Kembali aku kaget dibuatnya, aku benar-benar tidak mengira Mbak Yuli mengatakan hal itu. Ia berdiri di hadapanku yang sudah bugil dengan penis berdiri. Aku memang baru kali ini tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Yuli penisku sudah berdiri.
“Ayo bukalah bajuku,” kata Mbak Yuli.
Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita bugil di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.
Setelah Mbak Yuli benar-benar bugil, tanganku segera melakukan pekerjaannya. Aku langsung meremas-remas buah dada Mbak Yuli yang putih dan mulus. Tidak cuma itu, aku juga mengulumnya. Puting susunya kuhisap dalam-dalam. Mbak Yuli rupanya keasyikan dengan hisapanku. Semua itu masih dilakukan dengan posisi berdiri.
“Oh, Man nikmat sekali rasanya..”
Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Yuli. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Yuli. Pantat yang padat dan sintal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Yuli yang merah.
“Man, kamu ahli juga melakukannya, sudah sering ya,” katanya.
“Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue,” jawabku.Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Yuli. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbak Yuli. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya. Tanganku juga masih meremas-remas pantat Mbak Yuli. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Yuli.
“Naik ranjang yuk,” ucap Mbak Yuli.Aku langsung menggendongnya dan merebahkan di ranjang. Mbak Yuli tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vagina Mbak Yuli. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum.
Mungkin Mbak Yuli rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Yuli menggeliat keasyikan hingga pahanya sedikit menutup. Aku terjepit diantara paha mulus itu terasa hangat dan nikmat.
“Masih belum puas menjilatinya Man.”
“Iya Mbak, punyamu sungguh asyik dinikmati.”
“Ganti yang lebih nikmat dong.”Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Yuli yang agak menutup. Kuraba sebentar bulu yang menutupi vaginanya. Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Yuli.
“Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah..”
“Terus Man, masukkan sampai habis.. ah.. ah..”Aku terus memasukkan penisku hingga habis. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Yuli. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur.
“Mbak Yuli.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah..”
Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Itu membuat Mbak Yuli semakin menggeliat keasyikan.
“Oh.. ah.. nikmaatt.. Man.. terus.. ah.. ah.. ah..”Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Yuli memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Yuli memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya.
Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak Yuli. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya.
“Oh.. Mbak Yuli.. nikmaaatt sekali.. hangat dan oh..”
Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali aku meremas-remas buah dada Mbak Yuli. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Yuli.
“Oh Man punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah..”
“Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah…”
Mbak Yuli rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Yuli mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Yuli disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat.“Mbak Yuli.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt..”
“Eh.. ahh.. ooohh.. Man.. asyiiikkk.. ahh.. ennakk.. nikmaaatt..”Setelah dengan gerakan turun naik, Mbak Yuli melepas penisku. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya.
Sebelum kemasukan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Yuli kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.
“Man, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih,” kata Mbak Yuli.
Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku.
“Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan,” jawabku.Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas vagina Mbak Yuli. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.
“Oh.. Aah.. Man.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Man.. terus.. lebih keras Man…”
“Mbak Yuli.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii..”Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Yuli membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Yuli bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur.Mbak Yuli berkelonjotan, ia memejamkan mata menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga merasakan hal yang sama.
“Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi..”
Kutarik penisku keluar dari lubang duburnya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Yuli yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Yuli.
“Oh, Mbak Yuli.. Mbaak.. nikmat sekali deh.. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat..”
“Kamu juga Man, penismu hebat.. hangat dan nikmat..”Kami berpelukan di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi.
“Kamu nggak sekolah Man,” tanya Mbak Yuli.
“Sudah terlambat, Mbak Yuli tidak bekerja?”
“Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang..”Kemudian Mbak Yuli pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Yuli tetap nikmat.
Akhirnya pukul 14:30 aku pergi ke rumah Baron dan mengambil kunci rumahku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita.Kini saat aku kuliah dan bekerja di Denpasar, aku masih sering mengingat saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jember, aku selalu mampir ke rumah Mbak Yuli dan kembali menikmati permainan nikmat. Untung sekarang ia sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Yuli, orang tuaku tidak tahu.
-
Foto Ngentot anal Taylor Sands dengan kontol gede
Duniabola99.com – foto cewek cantik Taylor Sands dientot anal oleh pria berkontol besar dan gemuk diatas sofa hingga becek.
-
Vidio bokep romantis Aidra Fox dengna pacarnya berduaan dikamar
-
Tiny Girl Helps Cum
-
Cerita Sex Cewe Hyper Sex Yang Sering Ganti Pasangan
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Cewe Hyper Sex Yang Sering Ganti Pasangan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Aku punya temen, sebut saja Dini, biar lebih asil. Abg asal kota amoy, Singkawang. Seperti ciri kebanyakan abg amoy, Dini punya perawakan kutilang tapi gak darat, karena toketnya lumyayan gede. Pinggangnya ramping dan pinggulnya yang besar sehingga membuat setiap lelaki betah berlama2 menyapu tubuh Dini dengan matanya.
Apalagi kalo liat Dini jalan, pantatnya yang besar bergerak kekiri kekanan mengikuti gerak langkahnya.
Pasti bikin napsu lelaki yang ngeliatnya, apalagi Dini sering pake celana panjang, apalagi pendek, yang ketat. Kulitnya yang putih dan wajah sendu dengan sepasang mata sipit menambah kecantikan Dini. Yang khas lagi dari Dini adalah bulu tangan dan kaki yang panjang2, ditambah dengan kumis tipis yang menghiasi bagian atas dari bibir mungilnya, menambah keseksiannya. Pastilah jembutnya lebat, dan napsunya gede, seperti aku kalee.
Model pakeannya juga selalu seperti yang dipake abg amoy, rambut lurus sebahu yang dicat kepirangan, blus ketat yang menonjolkan kemontokkan toketnya, dan celana hipster yang juga ketat sehingga pinggang dan pinggulnya pasti menarik perhatian lelaki yang melihatnya. Lagian blus ketatnya cuma sepinggang sehingga pinggang dan perutnya yang putih mulus serta pusernya suka ngintip kalo Dini bergerak. Tambah lagi daya tarik Dini dimata lelaki. Dini sering ngobrol apa saja dengan aku termasuk urusan seks. Dia cerita bahwa cowoknya suka napsu ama dia dan setiap weekeng pasti Dini ngentot dengan cowoknya, kalo gak dirumahnya ya di rumah cowoknya.
Ortu Dini sibuk berbisnis sehingga jarang dirumah, makanya Dini bebas saja ngajak cowoknya tidur dirumahnya. Aku nanya “apa ini cowok yang mrawani kamu”, jawabnya “ini cowok yang kedua”. “Kok bisa”, tanyaku lagi. “Iya Dini kenal ama cowok kedua ini karena cowok yang pertama juga”. Cowoknya ngajak temennya untuk ber 3 some dengan Dini. dasar Din, dia mau aja diantre 2 cowok sekaligus. Bener kan napsunya Dini gede. Ternyata kontol cowok kedua ini lebih besar dan panjang dibanding cowok pertama.
Cerita Sex Cewek Hyper Sex Dini ngerasain lebih nikmat dientot ama cowok kedua. Ketika ber 3 some, cowok kedua sampe 3 kali ngentotin Dini, sedang cowok pertama cuma 2 kali seperti biasanya. Setelah 3some itu, Dini diam2 ngentot juga dengan cowok kedua, hanya berdua saja. sampai akhirnya cowok pertama tau dan hubungan mereka putus. Buat Dini gak masalah karena toh dia mendapat kenikmatan yang lebih dari cowok yang kedua. “Nes, kamu suka ngentotnya ama om om ya”, Dini nanya kebiasaan ngentotku. “Kenapa sih” “Buat aku lebih nikmat kalo sama om om Din”, jawabku. “Om om maennya suka lebih lama, jadi aku sempet nyampe beberapa kali baru si omnya ngecrot”. “Wah kuat banget si om ya”, kata Dini lagi. “Kalo ama cowokku sih kita bareng nyampenya, tapi kalo sampe 3 ronde baru cowokku lama baru ngecrotnya, nikmat banget seh.
Ama si om kamu maen berapa ronde?” “Sukanya 3 ronde juga, aku sampe lemes udahannya”, jawabku. “Wah lebih nikmat ya Nes”. “La iya lah, kamu mo nyoba ama om om, ntar aku kenalin ama om Andi. Dia fotografer yang suka orbitin model2 yunior, aku kenal om Bram juga lewat om Andi”. “Om Bram produsen sinetron itu?” “Iya, mau gak, ntar aku telponin om Andi.
Dia pasti gak nolak deh kalo kamu mau maen ama dia”. “Boleh dah”, jawab Dini lagi, penasaran rupanya dia denger ocehanku. Aku segera mengontak om Andi, kamu2 masih ingat siapa om andi itu kan, kalo dah lupa om Andi nongol di crita Ines yang judulnya DIGARAP 2 COWOK dan NIKMATNYA IKUT CASTING. Aku nerangin ke om Andi bahwa Dini mo ktemuan, nyoba peruntungan di modelling, kataku. Ketika aku nerangin cirinya Dini, om Andi antusias banget menyanggupi. “Kalo ketemu suru bawa bikini atau daleman bikini yang minim dan tipis”, katanya.
Aku dah pahamlah selera om Andi. Hp kuteruskan ke Dini supaya Dini janjian ketemuan sendiri ama om Andi. “Makasih ya Nes. Nikmat gak ama om Andi”, kata Dini sembari ngembaliin hp ku. “Kamu rasain sendiri aja deh. Kapan mo ketemuannya?” jawabku. “Lusa Nes, aku mesti ngatur supaya cowokku gak ngerecokin aku sama om Andi”. “Kamu punya bikini atau daleman model bikini gak?” “Punya sih, cowokku sering beliin aku daleman model bikini, mana kekecilan dan tipis lagi. Bikini juga ada. Kalo aku pake didepan cowokku, 5 menit lagi juga dah dilepasin ama dianya”. “Kamu bawa kalo ketemu ama om Andi, juga bawa baju ganti karena biasanya om Andi ngajak kamu nginep di vilanya”. “Nginep?” “La iya lah, pastinya om Andi ngajak kamu nginep, kebayang kan dia mo maen berapa ronde ama kamu”. “Wah asik dong kalo om Andi kuat begitu, aku jadi gak sabaran mo ketemu om Andi buruan”. Aku tersenyum aja dengernya. Berikut ini adalah apa yang dialami oleh Dini ketika dia bersama om Andi di vilanya. Dini minta aku yang menuliskan ceritanya, dan ini hasilnya.
Pada hari yang dijanjikan, Dini membawa tas yang berisi baju ganti, bikini dan beberapa daleman bikini serta mantel di resto cepat saji. Dia mengatakan pada cowoknya bahwa dia harus keluar kota untuk satu urusan. Karena Dini sangat menyakinkan ketika menerangkan alesannya, cowoknya tidak keberatan dia pergi. Lagian Dini perginya gak weekend, yang merupakan saat dimana cowoknya dapet jatah nikmatnya. Agak lama Dini nunggu, sampe ada seorang lelaki yang menyapanya, “Dini ya”.
Cerita Sex Cewek Hyper Sex Dini memang sudah ngasi tau pake blus ketat warna pink dan jins hipster ketat juga. “Wah kamu cantik sekali, Din, seksi juga lagi”, kata om Andi sambil menyalami Dini sambil menyebutkan namanya. “Om belum pernah neh dapet model amoy, mana amoynya bahenol lagi”. Dia duduk didepan Dini. “Kamu dah lama kenal Ines ya Din”, kata om Andi membuka pembicaraan. “Dah lama juga om, Dini sering curhat ama Ines”. “Kok bisa ngerembet sampe ke om segala”. “Iya om, kita cerita2 ngesex, sampe Ines crita nikimat banget ngesex ama om. Dini jadi kepingin nyobain deh” “Bisa aja si Ines.
Dini biasanya ngesex ama om om juga?”. “Enggak om, sama cowok Dini”. “Sering ya Din ngesexnya”. “Setiap weekend om, keculai kalo Dini lagi dapet”. “Wah asik, dah pengalaman dong kamu urusan ngesex”. “Pengalaman ya cuma ama cowok Dini aja om”. “Iya biar cuma ama 1 cowok tapi kan kamu dah sering ngelakuin ama dia, jadi dah tau dong apa yang dimaui lelaki diranjang”. “O itu maksud om, ya udah lah. Dini selalu nurutin apa yang diminta cowok Dini di ranjang”. “Kamu selalu maennya di ranjang ya Din”. “Iya om, kan maennya selalu dikamar”. “Di hotel?” “enggak om, dirumah Dini atau ditempat cowok Dini”. “Entar asik, vila om ada kolam renangnya, jadi bisa foto session di kolam renang dulu ya Din. Kita berangkat sekarang yuk”.
Cerita Sex Cewe Hyper Sex Yang Sering Ganti Pasangan
Merekapun beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke mobil om Andi yang diparkir di halaman resto. Di jok belakang teronggok tas yang katanya berisi peralatan fotografi, serta peralatan bantu lainnya. Segera mobil meluncur meninggalkan tempat parkir, menembus kemacetan kota menuju ke vila om andi yang terletak di daerah Puncak. Selama diperjalanan mereka ngoborol ngalor ngidul. Om Andi mampir disebuah mini mart didekat vilanya dan membeli makanan dan minuman serta keperluan lainnya. Belanjaan yang cukup banyak itu ditaruh dibagasi mobil mengingat di jok belakang dah dipenuhi peralatan foto.
Sesampainya di vila, om andi menurunkan semua bawaannya. Dini membantu ngangkatin juga selain tas pakeannya. “Gak ada yang nungguin ya om”, tanya Dini. “Ada yang nunggu, setan”. “Bener om ada setannya”, Dini membelalak ketakutan. “He he om becanda kok, kalo juga ada setan, setannya taku ama om. Kan om rajanya setan”, kata om Andi sembari mencolek pinggang Dini yang terbuka. “Ih, om geli ah”, jeritnya manja. “Kan vila ini kosong, jadi kalo om mo pake vilanya, ada orang yang dateng buat membersihkan seluruh vila sebelumnya”.
Makanan dan minuman dimasukkan ke lemari es, sebagian diletakkan dimeja pantri. Ketika itu dah sore, matahari dah mulai turun. “Din, masih ada matahari, fotosession dulu yuk. Kamu pake deh bikini kamu. Om tunggu di belakang ya, di kolam renang”. Dini masuk ke salah satu kamar dan mengganti pakeannya dengan bikini. Karena bikininya minim, toketnya yang besar montok seakan mo ngeloncat keluar. Demikian juga jembutnya yang lebat ngintip dari sela2 cd bikininya.
Cerita Sex Cewek Hyper Sex Om Andi menelan ludah ketika dia melihat Dini berbikini sexy. “Wao, mulus banget Din. Merangsang banget”. Dia segera memberi arahan pada Dini untuk berpose di pinggir kolam renang dan mulai mengambil gambar. Karena Dini belum pernah akting maka gayanya kaku. “Kamu malu ya Din ama om, kok kaku banget seh gaya kamu”. “Enggak kok om, Dini gak malu”. “Iya ya kan kamu dah biasa telanjang didepan cowok kamu. Anggep aja om cowok kamu supaya kamu bisa lebih rilex gayanya”. Dengan sabar om Andi mengarahkan Dini berpose sehingga akhirnya dapet juga satu set foto Dini berbikini. Om Andi mengomentari apa yang harus diperbaiki sembari melihat foto2 yang diambilnya di laptop. Cerita Seks99
Karena dah mulai gelap, foto session dipindah kedalem. Di ruang tamu. “Din kamu ganti pake lingeri, bawa kan”. “Bawa om”, Dini menghilang lagi kekamar dan mengganti bikininya dengan daleman tipis dan minim yang model bikini juga. Om andi kembali ternganga melihat kemontokan bodi Dini. Karena dalemannya yang tipis maka berbayanglah pentil toket Dini yang belum terlalu besar dan berwarna pink kecoklatan. Demikian pula jembutnya yang lebatpun terlihat jelas dibalik cd tipis yang dipakenya. “Wah Din, kamu lebih merangsang begini daripada telanjang bulet”.
Foto session dimulai lagi dengan menggunakan sofa. Lampu sorot dipake untuk menambah pencahayaan. Dini tanpa canggung berpose lebih vulgar dari yang di kolam renang, pahanya selalu dikangkangkan menonjolkan kelebatan jembutnya. Toketnyapun selalu dibusungkan sehingga terekam dengan jelas kemontokannya di kamera om Andi. Sementara om Andi sendiri terlihat sekali susah mengendalikan napsunya yang sudah sangat berkobar2 melihat kemontokan Dini. Karena sudah mendapatkan banyak masukan dari hasil sesi foto bikini, Dini jauh lebih rilex berposenya dan memerlukan sangat sedikit perbaikan sehingga cepat selesai sesi foto lingerie.
Om Andipun men set kameranya ke lap topnya dan mulai membahas satu persatu foto yang telah dibuat dengan Dini. “Foto session ke 3 telanjang ya Din”. “Siapa takut, tapi makan dulu ya om, Dini dah laper neh”. “Kita cari makan diluar ya Din, deket vila ada warung sate kambing, enak”. “Biar tambah hot ya om”, jawab Dini sembari menghilang ke kamar. Keluar dari kamar dia dah memakai pakaeannya yang tadi, blus dan jins hipster. “Din, kalo malem dingin, kamu gak bawa mantel”. “Ada om”, kata Dini sembari masuk ke kamar lagi mengambil mantelnya. Sampe sini om Andi belum menunjukkan aktivitas apa2, walaupun dari wajahnya terlihat sekali bahwa dia sudah sangat bernapsu. Dini heran juga, kok om Andi kuat sekali menahan diri untuk tidak mulai menggelutinya.
Sekembali dari makan, Dini memakai bikininya lagi dan mengajak om Andi berenang. Air kolamnya terasa hangat walaupun tidak dipanasi. Om Andi hanya bercelana gombrong. Mereka berenamh hilir mudik beberapa saat, kemudian Dini segera keluar dari kolam, membungkus tubuhnya dengan anduk dan berbaring di dipan bermatras yang ada dipinggir kolam. Hawanya terasa dingin, segera om andipun keluar dari kolam dan duduk disebelah Dini yang sudah berbaring didipan. “Om dingin om”, Dini mengundang om Andi untuk bertindak. Segera om andi bereaksi, dia berbaring disebelah Dini, memeluknya dan segera memagut bibir mungil Dini. sebentar saja anduk yang membungkus tubuhnya sudah diurai om Andi. Dini menjadi gelisah, kakinya berubah posisi terus, sebentar kaki kiri diatas kaki kanan, sebentar lagi posisinya sebaliknya. Dia rupanya menahan napsunya yang telah berkobar. “Kenapa Din, gatel ya, kok kakinya berubah terus”. Dini diem saja.
Om Andi mencium pipinya, Dini menggelinjang dan menoleh ke arah om Andi. Dia segera mencium kembali bibir mungilnya. Melumatnya, lidahnya mendesak masuk ke dalam mulut Dini, menggelitik langit langit mulutnya. Dia mulai merabai toketnya yang masih tertutup bra bikininya. Dini merintih. ” Om..”. Dia menjilati lehernya, ”tenang aja Din, nikmati ..” . Dini benar benar tak kuasa menolak semua itu , dia hanya pasrah menikmati permainan itu. Kembali om andi menciumi bibir Dini lagi . Dini pun membalasnya dengan penuh nafsu . Dengan cepat dia melepas bra bikini yang di kenakan Dini . Dini sama sekali tak menolak . Dadanya telah terbuka.
Cerita Sex Cewek Hyper Sex Om andi menatap toketnya, yang segera diraba2. Tubuh Dini gemetar. pentilnya juga dimainkan dengan liar. Dini mendesah “ ahh.. .. ehhh ….om ohh… “. Om andi pun menjulurkan lidah , menjilat pentilnya yang tampak menonjol keluar . Dini sudah sepenuhnya di kuasai birahi . Om Andi dengan bernafsu melumat , menyedot toketnya. Membuat Dini semakin birahi . Suara erangan nikmat Dini terdengar , menambah gairah si om . Dia pun mengurai ikatan cd bikini Dini sehingga dalam sekejab Dini sudah bertelanjang bulat. Jembutnya yang lebat menyelimuti daerah nonoknya. Dengan lembut om Andi meraba raba paha putih mulusnya. Perlahan dia mengelus elus paha putih Dini. Sambil sedikit demi sedikit merenggangkan kedua kakinya, dia dapat jelas melihat cairan nikmat yang merembes dari nonok Dini membasahi selangkangan.
Om Andi menjilati daun telinganya sehingga membuatnya terangsang geli. Satu sentuhan lembut , jarinya tepat di belahan nonoknya. Membuat suara erangan birahi keluar dari mulut Dini. “AAhh …… “ . om Andi terus aktif menyapu pentilnya dengan lidah, toketnya tampak mengeras karena napsu . Di sertai getaran getaran jarinya di atas belahan nonoknyanya, membuat tubuh Dini bergejolak. “ ohh….. ahhh .. sudah, Dini gak tahan lagi .. ..” erangnya ketika jarinya bergerak semakin cepat di belahan nonoknya, keatas dan kebawah. Om Andi tidak berhenti , jarinya bergetar semakin liar. Pentil Dini juga dijilat cepat . Tubuh Dini mengejang , Dini menjerit keenakan, dia nyampe. Nafasnya masih memburu di sertai degup jantungnya yang berdetak cepat . Om Andi pun menciumi bibir nya. “Din, kamu merasa nikmat gak ..” tanyanya, sambil terus mencium bibir Dini dengan mesra. Dengan dua jari, bibir nonoknya dikuakkan lebar. Dini mengerang .
Om Andi menatap nonok Dini , dengan liangnya yang basah . itilnya tampak memerah dan membesar . Dia menjulurkan lidah menjilati itil Dini . Lagi lagi Dini mengerang nikmat. Jilatannya di itil Dini terus membangkitkan nafsu birahi Dini.
Sebentar saja Dini telah kembali bernapsu. Dini terus mengerang kenikmatan . Lendir nonok Dini mengalir terus . Rasa nikmat dan gatal mendera itilnya yang tegang terangsang. Dan tubuhnya kembali menegang . “ ahh…enak…ahhh ..enak..” erangnya . Lidahnya terus bergerak menyapu itil Dini dan membawa Dini kembali mengejang kerena nyampe lagi . Tubuh Dini pun kembali lemas . “Om, belum dientot aja Dini dah 2 kali nyampe, apalagi kalo dah dientot ya om”.
Setelah beberapa saat , om andi membawa tubuh bugil Dini kedalam kamar dan membaringkannya di ranjang. Dini berjalan agak gontai dan sempoyongan , tubuhnya terasa lemas dan tenaganya seperti hilang . “Kok masuk om, katanya mo maen di kolam”. “Kan diluar dingin Din, ntar masuk angin lagi. Besok kan kita mo foto session nude lagi”.
Sekarang Dini telah berbaring di ranjang. Om Andi memberikan minuman yang tadi dibelinya di minimart kepada Dini. Dia pun mulai membuka celananya. Kontolnya yang tegang itu sudah siap untuk memasuki nonok Dini. Dia menghampiri Dini . Om Andi meminta Dini mengemut kontolnya. “Kontol om”, kata Dini lirih. “Emangnya kenapa Din”. “Kontol om besar sekali, lebih besar dan lebih panjang dari kontol cowok Dini”. Jemarinya mulai menyentuh kepala kontol om Andi.
Pertama kali Dini hanya memegang dengan kedua jemarinya. “Aah… terus dong Din, pegang erat dengan kedua tanganmu”, rayu om Andi penuh nafsu. “Iiih… keras sekali om”, bisik Dini. “Ayo dong digenggam dengan kedua tanganmu, aahh…” om Andi mengerang nikmat saat tiba-tiba saja Dini bukannya menggenggam tapi malah meremas kuat. “Iiih sakit ya om”, tanyanya. Om Andi menatap Dini. “Ooouhh jangan dilepas Din, remas seperti tadi, lekas Din, oohh…” erangnya lirih. Dini kembali meremas kontolnya seperti tadi. om Andi melenguh nikmat. Markas Judi Online Dominoqq
Cerita Sex Cewek Hyper Sex Dini menatap kontol yang kini sedang diremasnya, jemari kedua tangannya secara bergantian meremas batang dan kepala kontol om Andi. Jemari kiri berada di atas kepala kontol sedang jemari yang kanan meremas batangnya. Om Andi hanya bisa melenguh panjang pendek. “.sshh…Din… terusss, yaahh… ohh… ssshh”, dia melenguh keenakan. Dini memandang om Andi sambil tersenyum dan mulai mengusap-usap maju mundur, setelah itu digenggam dan diremas seperti semula tetapi kemudian dia mulai memompa dan mengocok kontolnya maju mundur. “Aakkkhh… ssshh” om Andi menggelinjang menahan nikmat. Dini semakin bersemangat melihat om Andi merasakan kenikmatan, kedua tangannya bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya. “Din…aahhgghh… sshh, sekarang diemut Din”, pinta om Andi. Dini pun menjulurkan lidahnya dan menjilati ujung kontol om Andi.
Tapi belum diemutnya . om Andi mendorong kontolnya hingga ke mulut Dini . “ayo dong ..Din, diemut ..dong..” pintanya . Dini pun perlahan membuka mulutnya. Kontol om Andi segera melucur masuk ke dalam mulutnya. “ ufff …ughh …. “ suara Dini tertahan kontol . Dini mengeluar masukkan kontolnya didalam mulutnya.
Om Andi kemudian menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toket Dini, perutnya yang menekan nonok Dini. Kembali dia menggerayangi toket Dini, dia mulai menggesekkan jemarinya mulai dari bawah toket di atas perut terus menuju gumpalan kedua toketnya yang kenyal dan montok. Dini merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat. “Om, geli, ayo dong om Dini dientot”, erangnya lirih. Beberapa saat om Andi mempermainkan kedua pentilnya yang kemerahan dengan ujung jemarinya.
Dini menggelinjang lagi, om Andi memuntir sedikit pentilnya dengan lembut. ” Om…” Dini kembali mendesah. Secara bersamaan akhirnya om Andi meremas-remas gemas kedua toketnya dengan sepenuh nafsu. “Aawww… om”, Dini mengerang dan kedua tangannya memegangi kain sprei dengan kuat. Om Andi semakin menggila tak puas meremas lalu dia mulai menjilati kedua toket Dini secara bergantian. Dia menjilati seluruh permukaan toket Dini sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang kanan, digigit-gigitnya pentil Dini secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas. Lima menit kemudian dia menghisap kedua pentil Dini sekuat-kuatnya. Dia tak peduli Dini menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali Dini memegang dan meremasi rambut om Andi, sementara om Andi tetap mencengkeram dan meremasi kedua toket Dini bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya.
Pentil Dini dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Dini hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika gigi om Anton menggigiti pentilnya dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toket Dini nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitan om Andi. Cukup lama om Andi mengemut toket Dini, setelah itu dia merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusar Dini, Dini mulai mengerang-erang kecil keenakan, om Andi mengecup dan membasahi seluruh perutnya. Ketika bergeser ke bawah lagi, om Andi membetulkan posisinya di atas selangkangan Dini. Dia membuka ke dua belah paha Dini lebar-lebar, Dini sudah sangat terangsang sekali.
Kedua tangan Dini masih tetap memegangi kain sprei. Om Andi memandangi nonok Dini yang ditumbuhi jembut lebat. Bibir nonoknya kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit berada diantara kedua bibir nonoknya. Selanjutnya om Andi langsung menyosor menekan nonok Dini, hidungnya menyelip di antara kedua bibir nonok Dini. Bibirnya mengecup bagian bawah bibir nonok Dini dengan bernafsu, sementara tangannya merayap ke balik paha Dini dan meremas pantatnya yang bundar dengan gemas.
Om Andi mulai mencumbui bibir nonok Dini yang tebal itu secara bergantian. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia mengecup dan mengulum bibir nonok Dini bagian bawah. Karena ulahnya, Dini sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhnya menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahanya sampai menjepit kepala om Andi yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir nonoknya. Om Andi memegangi kedua belah pantat Dini yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak. Dini meremasi rambut om Andi sampai kacau. Kadang pantatnya dinaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang digoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidah om Andi pada seluruh permukaan nonoknya.
Dini berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan. Tubuhnya menggeliat hebat, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Om Andi semakin bersemangat melihat tingkahnya. Disibakkan bibir nonok Dini, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendir Dini. Om Andi mengusap dengan lembut bibir nonoknya, agak ke atas dari liang nonoknya yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, itilnya. Lalu secepat kilat dengan lidahnya menyentil2 itil Dini. Dini memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakinya kebawah.
Dini mengejang hebat, pinggulnya bergerak liar dan kaku, sehingga jilatanom Andi pada itilnya jadi luput. Dengan gemas om Andi memegang kuat-kuat kedua belah paha Dini lalu kembali ditempelkannya bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir nonok Dini. Dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkan menembus jepitan bibir nonok Dini dan kembali menyentil itilnya. Dini memekik tertahan dan tubuhnya kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya. Pantat nya terangkat ke atas sehingga lidah om Andi memasuki celah bibir nonoknya lebih dalam dan menyentil-nyentil itilnya. Begitu singkat karena tak sampai 1 menit Dini mengejan kembali dan ada semburan lemah dari dalam liang nonoknya berupa cairan hangat agak kental banyak sekali.
Cerita Sex Cewek Hyper Sex Om Andi masih menyentil itil Dini beberapa saat sampai tubuh Dini terkulai lemah dan akhirnya pantatnya pun jatuh kembali ke kasur. Dini melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru dirasakan, sementara om Anton masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika Dini nyampe. Seluruh selangkangan Dini tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Om Andi menjilati seluruh permukaan nonok Dini sampai agak kering, “Din…puas kan…” bisiknya lembut namun Dini sama sekali tak menjawab, matanya terpejam rapat. “Giliran om ya Din, om mau masuk nih”, bisiknya lagi. “Sekarang dientot yang lama ya om”, rengek Dini. “Yang penting Dini nikmat kan”. “Nikmat banget2, om”.
Cerita Sex Cewe Hyper Sex Yang Sering Ganti Pasangan
Om Andi segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuh Dini yang telanjang berkeringat. Dia menarik kaki Dini ke atas dan ditumpangkan kedua paha Dini pada pangkal pahanya sehingga kini selangkangan Dini menjadi terbuka lebar. Dia menarik pantat Dini ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas nonok Dini yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir nonok Dini dan lalu beberapa saat kemudian kontol ditepuk2kan dengan gemas ke nonok Dini. Dini menggeliat manja dan tertawa kecil, “Om… iiih.. gelii… aah”. “Din, kontol om mau masuk nih”, bisiknya penuh nafsu. “Om, masukin buruan. Dini dah gak tahan lagi neh”, sahut Dini. Sedikit
disibakkannya bibir nonok Dini, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang nonok Dini yang sempit. Dia mulai menekan dan tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang nonok Dini membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Dini menggigit bibir saking nikmatnya. Om Andi melepaskan jemarinya dari bibir nonok Dini dan plekk…bibir nonok Dini langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. Dini memejamkan matanya rapat-rapat dan kedua tangannya kembali memegangi kain sprei. Om Andi agak membungkukkan badan ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah.Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam nonok Dini. Dia kembali menekan, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam nonok Dini. Dia terus menekan kontolnya, terus memaksa memasuki nonok Dini yang luar biasa sempit itu. Om Andi memegang pinggul Dini, dan ditarik kearah kontolnya sehingga masuk makin ke dalam. Dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk nonok Dini. Dini mengerang nikmat. Dihentakkannya lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir nonok Dini.
Om Andi berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat nonok Dini yang luar biasa. Dia merebahkan badannya di atas tubuh Dini yang telanjang, Dini memeluknya, toketnya kembali menekan dada om Andi. Nonoknya menjepit meremas kuat kontol om Andi yang sudah amblas semuanya. “Din… bagaimana rasanya”, bisiknya. “Nikmat banget om”, jawabnya. Dia mencium bibir Dini dengan bernafsu, dan Dinipun membalas dengan tak kalah bernafsu. Mereka saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu om Andi mulai menggoyang pinggul naik turun. Kontolnya mulai menggesek nonok Dini.
Pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Dini memeluk punggung om Andi dengan kuat, kukunya terasa menembus kulit om Andi. Dini merintih dan memekik keenakan. Beberapa kali Dini sempat menggigit bibir om Andi saking napsunya. Om Andi hanya merasakan betapa nonok Dini yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging nonok Dini seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. “Din, om nggak tahan lagi nih aahhgghghh”, bisiknya. “peju om mau keluar”. “Dini juga mo nyampe om, barengan yach”. Dan akhirnya pejunya ngecret di nonok Dini. Dinipun ikut mengejang ketika merasakan hangatnya peju om Andi yang menyembur2 seperti dam yang bobol didalam nononknya. Mereka pun berpelukan puas. Dan tanpa terasa mereka ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecaapaian dalam permainan tadi.
Cerita Sex Cewek Hyper Sex Mereka tertidur sampai menjelang pagi. Ketika terbangun, om Andi membangunkan Dini juga lalu mereka berdua mandi bersama karena semalem mereka gak sempet mandi. Di dalam kamar mandi mereka saling membersihkan dan berciuman. Om Andi minta Dini jongkok dan menjilati serta mengulum kontolnya yang sudah tegak berdiri lagi. Kontolnya dikulum Dini sambil dikocok pelan-pelan naik turun. “Enak banget Din, terus diemut Nes”, erangnya. Kemudian giliran om Andi, Dini disuruh berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub. Dia menyerang selangkangan Dini, khususnya itilnya, dengan lidah sehingga Dini mengerang sambil memegang kepala om Andi dan menenggelamkannya lebih dalam ke nonoknya.
Om Andi menjulurkannya lidahnya lebih dalam ke nonok Dini sambil mengorek-korek itilnya dengan jari manis. Semakin hebat rangsangan yang Dini rasakan sampai akhirnya dia nyampe, dengan derasnya lendirnya keluar tanpa bisa dibendung. Om Andi menjilati dan menelan semua lendirnya. “Om, nikmat banget deh, Dini sampe lemes”, kata Dini. “Ya udah kamu istirahat aja, om mau sediain makanan dulu ya”, katanya sambil keluar dari kamar mandi bertelanjang bulat. Dini mengikutinya, juga dengan bertelanjang bulat. Mereka sarapan sereal yang dicampur dengan susu, sambil minum kopi. Om Andi menghangatkan kue2 yang kemarin dibelinya di microwave. Sambil bercanda2 mereka menyantap semua makanan yang tersedia.
Sehabis makan langsung om Andi menyiapkan kembali peralatan fotonya untuk sesi foto telanjang. Dalam keadaan telanjang bulat Dini berpose dengan macam2 gaya, dikamar mandi, diranjang, disofa, dimeja makan, di beranda dan terakhir kembali dikolam renang. Om Andi mengekspos kemontokan Dini, toket, pentil, pantat dan jembut Dini. Cukup lama sesi foto berlangsung. Seperti ketika sesi lingeri, tak banyak kesulitan yang dialami Dini. Dia sudah bisa berpose secara alami, berkat arahan dan kenikmatan yang dia peroleh dari im Andi. Dalam hati Dini membenarkan cerita Ines bahwa om Andi sangat ahli mengolah pose dan mengolah badan prempuan sampai bergelimang kenikmatan. Semalem dan mulai ngentot saja, om Andi mengulangi lagi merangsang tubuh Dini sampai dia merasakan kenikmatan yang luar biasa, sehingga ketika dientot rasanya sampai susah dituliskannya.
Dini berbaring didipan. Om Andi menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha Dini. Lalu dengan gemas, diciumi pusarnya. ” Om, geli!” Dini menggeliat manja. Om Andi tersenyum sambil terus saja menciumi pusar Dini berulang2 hingga dia menggelinjang beberapa kali. Dengan menggunakan ke2 siku dan lutut om Andi merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toket Dini. Dia mengecup pentilnya sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangi beberapa kali, kemudian dia meremes toket Dini dengan lembut. Remasannya membuat pentil Dini makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentil Dini dan kukulum2 sambil mengusap punggungnya. “Kamu cantik sekali, Din. Kamu gak dicariin ortu kamu kan”, katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Dini. Dini hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya. Dini merangkul leher om Andi, dan mencium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulut om Andi.
Mereka langsung berpagutan lagi, Dini sangat bernapsu meladeni ciuman om Andi. Om Andi mencium bibirnya, kemudian lidahnya kembali menjalar menuju ke toket dan mengulum pentil Dini. Terus menuju keperut dan menjilati pusar Dini hingga Dini menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat. “Om enak sekali..” nafasnya terengah2. Lumatan dilanjutkan pada itil Dini, dijilati, dikulum2, sehingga Dini semakin terangsang hebat.
Pantatnya terangkat supaya lebih dekat lagi kemulut om Andi. Om Andipun memainkan lidahnya ke dalam nonok Dini yang sudah dibuka sedikit dengan jari. Ketika responsnya sudah hampir mencapai puncak, om Andi menghentikannya. Dia ganti posisi 69. Dia telentang dan minta Dini telungkup diatas tubuhnya tapi kepala ke arah kontolnya. Dia minta Dini untuk kembali menjilati kepala kontol lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutnya dari atas. Setelah Dini lancar melakukannya, om Andi menjilati nonok dan itil Dini lagi dari bawah.
Selang beberapa lama mereka melakukan pemanasan maka om Andi berinisiatif untuk menancapkan kontolnya di nonok Dini. Dini ditelentangkan, pahanya dikangkangkan, pantatnya diganjal dengan bantal. Om Andi kemudian menelungkup diatas Dini. Kontol digesek2kan di nonok Dini yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilnya dijilati barusan. “Ayo om cepat, Dini sudah tidak tahan lagi”, pintanya dengan bernafsu. “Wah kamu sudah napsu ya Din, om suka kalo kita ngentot setelah kamu napsu banget sehingga nikmat banget rasanya ketika kontol om masuk ke nonok kamu”, jawabnya. Dengan pelan tapi pasti dia memasukkan kontolnya ke nonok Dini. Dini melenguh sambil merasakan kontol besar menerobos nonoknya yang masih sempit. Om Andi terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua.
Lalu ditarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali. “Om enjot yang cepat dong, Dini udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak om, lebih enak katimbang dijilat om tadi”, lenguhnya. “Om juga mau ngecret, Din”, jawabnya. Dengan hitungan detik mereka berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa nonok Dini berkedutan meremes2 kontol om Andi. Lemas dan capai mereka berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga.
Sudah satu jam kami beristirahat, lalu om Andi minta Dini mengemut kontolnya lagi. “Om belum puas Din, mau lagi, boleh kan?” katanya. “Boleh om, Dini juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi. Om gak ada matinya, baru aja ngecret dah pengen masuk lagi”, jawabnya sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya. Kemudian kepalanya mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontol om Andi dimulutnya. Om Andi mengerang kenikmatan, “Enak banget Din emutanmu. Tadi nonokmu juga ngempot kontol om ketika kamu nyampe. Nikmat banget deh, boleh diulang ya Din kapan2″. Dini diam tidak menjawab karena ada kontol dalam mulutnya. “Din, om udah mau ngecret nih, om masukkin lagi ya ke nonok kamu”, katanya sambil minta Dini nungging.
Cerita Sex Cewek Hyper Sex Dini berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan. Tubuhnya menggeliat hebat, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Om Andi semakin bersemangat melihat tingkahnya. Disibakkan bibir nonok Dini, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendir Dini. Om Andi mengusap dengan lembut bibir nonoknya, agak ke atas dari liang nonoknya yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, itilnya. Lalu secepat kilat dengan lidahnya menyentil2 itil Dini. Dini memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakinya kebawah.
Dini mengejang hebat, pinggulnya bergerak liar dan kaku, sehingga jilatanom Andi pada itilnya jadi luput. Dengan gemas om Andi memegang kuat-kuat kedua belah paha Dini lalu kembali ditempelkannya bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir nonok Dini. Dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkan menembus jepitan bibir nonok Dini dan kembali menyentil itilnya. Dini memekik tertahan dan tubuhnya kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya. Pantat nya terangkat ke atas sehingga lidah om Andi memasuki celah bibir nonoknya lebih dalam dan menyentil-nyentil itilnya. Begitu singkat karena tak sampai 1 menit Dini mengejan kembali dan ada semburan lemah dari dalam liang nonoknya berupa cairan hangat agak kental banyak sekali.
Om Andi masih menyentil itil Dini beberapa saat sampai tubuh Dini terkulai lemah dan akhirnya pantatnya pun jatuh kembali ke kasur. Dini melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru dirasakan, sementara om Anton masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika Dini nyampe. Seluruh selangkangan Dini tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Om Andi menjilati seluruh permukaan nonok Dini sampai agak kering, “Din…puas kan…” bisiknya lembut namun Dini sama sekali tak menjawab, matanya terpejam rapat. “Giliran om ya Din, om mau masuk nih”, bisiknya lagi. “Sekarang dientot yang lama ya om”, rengek Dini. “Yang penting Dini nikmat kan”. “Nikmat banget2, om”.
Om Andi segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuh Dini yang telanjang berkeringat. Dia menarik kaki Dini ke atas dan ditumpangkan kedua paha Dini pada pangkal pahanya sehingga kini selangkangan Dini menjadi terbuka lebar. Dia menarik pantat Dini ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas nonok Dini yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir nonok Dini dan lalu beberapa saat kemudian kontol ditepuk2kan dengan gemas ke nonok Dini. Dini menggeliat manja dan tertawa kecil, “Om… iiih.. gelii… aah”. “Din, kontol om mau masuk nih”, bisiknya penuh nafsu. “Om, masukin buruan. Dini dah gak tahan lagi neh”, sahut Dini. Sedikit
disibakkannya bibir nonok Dini, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang nonok Dini yang sempit. Dia mulai menekan dan tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang nonok Dini membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Dini menggigit bibir saking nikmatnya. Om Andi melepaskan jemarinya dari bibir nonok Dini dan plekk…bibir nonok Dini langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. Dini memejamkan matanya rapat-rapat dan kedua tangannya kembali memegangi kain sprei. Om Andi agak membungkukkan badan ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah.Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam nonok Dini. Dia kembali menekan, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam nonok Dini. Dia terus menekan kontolnya, terus memaksa memasuki nonok Dini yang luar biasa sempit itu. Om Andi memegang pinggul Dini, dan ditarik kearah kontolnya sehingga masuk makin ke dalam. Dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk nonok Dini. Dini mengerang nikmat. Dihentakkannya lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir nonok Dini.
Om Andi berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat nonok Dini yang luar biasa. Dia merebahkan badannya di atas tubuh Dini yang telanjang, Dini memeluknya, toketnya kembali menekan dada om Andi. Nonoknya menjepit meremas kuat kontol om Andi yang sudah amblas semuanya. “Din… bagaimana rasanya”, bisiknya. “Nikmat banget om”, jawabnya. Dia mencium bibir Dini dengan bernafsu, dan Dinipun membalas dengan tak kalah bernafsu. Mereka saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu om Andi mulai menggoyang pinggul naik turun. Kontolnya mulai menggesek nonok Dini.
Pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Dini memeluk punggung om Andi dengan kuat, kukunya terasa menembus kulit om Andi. Dini merintih dan memekik keenakan. Beberapa kali Dini sempat menggigit bibir om Andi saking napsunya. Om Andi hanya merasakan betapa nonok Dini yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging nonok Dini seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. “Din, om nggak tahan lagi nih aahhgghghh”, bisiknya. “peju om mau keluar”. “Dini juga mo nyampe om, barengan yach”. Dan akhirnya pejunya ngecret di nonok Dini. Dinipun ikut mengejang ketika merasakan hangatnya peju om Andi yang menyembur2 seperti dam yang bobol didalam nononknya. Mereka pun berpelukan puas. Dan tanpa terasa mereka ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecaapaian dalam permainan tadi.
Mereka tertidur sampai menjelang pagi. Ketika terbangun, om Andi membangunkan Dini juga lalu mereka berdua mandi bersama karena semalem mereka gak sempet mandi. Di dalam kamar mandi mereka saling membersihkan dan berciuman. Om Andi minta Dini jongkok dan menjilati serta mengulum kontolnya yang sudah tegak berdiri lagi. Kontolnya dikulum Dini sambil dikocok pelan-pelan naik turun. “Enak banget Din, terus diemut Nes”, erangnya. Kemudian giliran om Andi, Dini disuruh berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub. Dia menyerang selangkangan Dini, khususnya itilnya, dengan lidah sehingga Dini mengerang sambil memegang kepala om Andi dan menenggelamkannya lebih dalam ke nonoknya.
Om Andi menjulurkannya lidahnya lebih dalam ke nonok Dini sambil mengorek-korek itilnya dengan jari manis. Semakin hebat rangsangan yang Dini rasakan sampai akhirnya dia nyampe, dengan derasnya lendirnya keluar tanpa bisa dibendung. Om Andi menjilati dan menelan semua lendirnya. “Om, nikmat banget deh, Dini sampe lemes”, kata Dini. “Ya udah kamu istirahat aja, om mau sediain makanan dulu ya”, katanya sambil keluar dari kamar mandi bertelanjang bulat. Dini mengikutinya, juga dengan bertelanjang bulat. Mereka sarapan sereal yang dicampur dengan susu, sambil minum kopi. Om Andi menghangatkan kue2 yang kemarin dibelinya di microwave. Sambil bercanda2 mereka menyantap semua makanan yang tersedia.
Sehabis makan langsung om Andi menyiapkan kembali peralatan fotonya untuk sesi foto telanjang. Dalam keadaan telanjang bulat Dini berpose dengan macam2 gaya, dikamar mandi, diranjang, disofa, dimeja makan, di beranda dan terakhir kembali dikolam renang. Om Andi mengekspos kemontokan Dini, toket, pentil, pantat dan jembut Dini. Cukup lama sesi foto berlangsung. Seperti ketika sesi lingeri, tak banyak kesulitan yang dialami Dini. Dia sudah bisa berpose secara alami, berkat arahan dan kenikmatan yang dia peroleh dari im Andi. Dalam hati Dini membenarkan cerita Ines bahwa om Andi sangat ahli mengolah pose dan mengolah badan prempuan sampai bergelimang kenikmatan. Semalem dan mulai ngentot saja, om Andi mengulangi lagi merangsang tubuh Dini sampai dia merasakan kenikmatan yang luar biasa, sehingga ketika dientot rasanya sampai susah dituliskannya.
Dini berbaring didipan. Om Andi menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha Dini. Lalu dengan gemas, diciumi pusarnya. ” Om, geli!” Dini menggeliat manja. Om Andi tersenyum sambil terus saja menciumi pusar Dini berulang2 hingga dia menggelinjang beberapa kali. Dengan menggunakan ke2 siku dan lutut om Andi merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toket Dini. Dia mengecup pentilnya sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangi beberapa kali, kemudian dia meremes toket Dini dengan lembut. Remasannya membuat pentil Dini makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentil Dini dan kukulum2 sambil mengusap punggungnya. “Kamu cantik sekali, Din. Kamu gak dicariin ortu kamu kan”, katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Dini. Dini hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya. Dini merangkul leher om Andi, dan mencium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulut om Andi.
Cerita Sex Cewek Hyper Sex Mereka langsung berpagutan lagi, Dini sangat bernapsu meladeni ciuman om Andi. Om Andi mencium bibirnya, kemudian lidahnya kembali menjalar menuju ke toket dan mengulum pentil Dini. Terus menuju keperut dan menjilati pusar Dini hingga Dini menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat. “Om enak sekali..” nafasnya terengah2. Lumatan dilanjutkan pada itil Dini, dijilati, dikulum2, sehingga Dini semakin terangsang hebat.
Pantatnya terangkat supaya lebih dekat lagi kemulut om Andi. Om Andipun memainkan lidahnya ke dalam nonok Dini yang sudah dibuka sedikit dengan jari. Ketika responsnya sudah hampir mencapai puncak, om Andi menghentikannya. Dia ganti posisi 69. Dia telentang dan minta Dini telungkup diatas tubuhnya tapi kepala ke arah kontolnya. Dia minta Dini untuk kembali menjilati kepala kontol lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutnya dari atas. Setelah Dini lancar melakukannya, om Andi menjilati nonok dan itil Dini lagi dari bawah.
Selang beberapa lama mereka melakukan pemanasan maka om Andi berinisiatif untuk menancapkan kontolnya di nonok Dini. Dini ditelentangkan, pahanya dikangkangkan, pantatnya diganjal dengan bantal. Om Andi kemudian menelungkup diatas Dini. Kontol digesek2kan di nonok Dini yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilnya dijilati barusan. “Ayo om cepat, Dini sudah tidak tahan lagi”, pintanya dengan bernafsu. “Wah kamu sudah napsu ya Din, om suka kalo kita ngentot setelah kamu napsu banget sehingga nikmat banget rasanya ketika kontol om masuk ke nonok kamu”, jawabnya. Dengan pelan tapi pasti dia memasukkan kontolnya ke nonok Dini. Dini melenguh sambil merasakan kontol besar menerobos nonoknya yang masih sempit. Om Andi terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua.
Lalu ditarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali. “Om enjot yang cepat dong, Dini udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak om, lebih enak katimbang dijilat om tadi”, lenguhnya. “Om juga mau ngecret, Din”, jawabnya. Dengan hitungan detik mereka berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa nonok Dini berkedutan meremes2 kontol om Andi. Lemas dan capai mereka berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga.
Sudah satu jam kami beristirahat, lalu om Andi minta Dini mengemut kontolnya lagi. “Om belum puas Din, mau lagi, boleh kan?” katanya. “Boleh om, Dini juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi. Om gak ada matinya, baru aja ngecret dah pengen masuk lagi”, jawabnya sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya. Kemudian kepalanya mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontol om Andi dimulutnya. Om Andi mengerang kenikmatan, “Enak banget Din emutanmu. Tadi nonokmu juga ngempot kontol om ketika kamu nyampe. Nikmat banget deh, boleh diulang ya Din kapan2″. Dini diam tidak menjawab karena ada kontol dalam mulutnya. “Din, om udah mau ngecret nih, om masukkin lagi ya ke nonok kamu”, katanya sambil minta Dini nungging.
Itilnya tergesek kontol ketika om Andi mengenjotkan kontolnya masuk. Dini menjadi terengah2 karena nikmatnya. “Din, nonokmu peret sekali, terasa lagi empotannya, enak banget Din ngentot dengan kamu”. Terasa bibir nonok Dini ikut terbenam setiap kali kontol dienjot masuk. “Om”, erangnya. Terdengar bunyi “plak” setiap kali dia menghunjamkan kontolnya.
Bunyi itu berasal dari beradunya biji peler om Anton dengan pangkal paha Dini, setiap om Andi mengenjot kontolnya masuk. “Din, om udah mau ngecret”, erangnya lagi. Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di nonok Dina dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam nonok Dini. Bersamaan dengan itu, “Om, Dini nyampe juga om”, Dini mengejang karena ikutan nyampe. “Om, nikmat banget, kapan ngentotin Dini lagi”. Om Andi tidak menjawab, dia terkapar kelelahan.
cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,
-
Foto Bugil Brooklyn Chase, menelanjangi dan melebarkan kakinya
Duniabola99.com – foto cewek dengan dada kekar bugil diatas ranjang menampilakan memeknya yang pink diatas ranjang.
Kumpulan foto gadis, kumpulan foto cewek cantik Tumblr, Foto-foto Cewek Cantik karyawan Indomaret Imut Banget, Gudang Foto Cewek Cantik & seksi, Kumpulan Foto Cewek2 Cantik Berjilbab Terbaru 2019, Kumpulan Foto Cewek Cantik,
-
Video Bokep Asia Mitsuki Akai mastrubasi dan ngocok kontol
-
Momo Aihara cewek gemuk ngntot diruangan sempit
-
Video Bokep Eropa cassidy klein dan kaylee haze beraksi dengan kontol gede
-
Aya Kisaki Deals Cock In Perfect Japanese POV Show
-
Kisah Memek Kenikmatan ML Dengan Pembantu Tua Yang Montok Dimalam Hari
Duniabola99.com – Malam itu Aku makan keluar sama temen-temen kuliah dulu, pulang tengah malem, mbok Hana sudah tidur. Perasaan Aku merinding nginget kejadian sore tadi waktu ngeliat kamarnya dari ruang dapur, rasanya masih gak percaya.
Senin pagi, sebelom berangkat kerja Aku sempet ketemu dia di dapur, nyeruput kopi dan makan roti yang dia siapin. Gak ada kata-kata yang keluar, dari sekilas ngelirik muka mbok Hana, gak ada kesan beban gitu, biasa banget.
“Sore ini Dinda nti pulang sm anak-anak mbok, tolong siapin makanan dan rapi-rapi kamar yah ..”
“Nggih mas..ow hari ini tah..”
“Iyah….” Jawab Aku.Terus kita diem-dieman lagi, mbok Hana masih sibuk bersih-bersih perkakas dapur di belakang meja makan tempat Aku duduk. Ngeliat jam, 5 menit lagi Aku kudu keluar berangkat kerja. Tapi kayaknya ada yang Aku harus omongin sebelom pergi.
” Yang kemaren..saya minta maaf, saya khilaf..tolong jangan dibahas lagi, apalagi setelah ada Dinda nanti mbok..” Kata Aku dengan nada tegas.
“…mm..ga perlu minta maap mas..mbok paham kok..mas lagi bingung, lagi banyak masalah..”
” Okay… Tapi saya tetep harus minta maaf toh..”
“ga..ga apa apa.. Mbok ikhlas..”
“Masa sih ..maen ikhlas aja..lain kali berarti bisa aja dong kejadian lagi…” Komen Aku jahil.
” Hehehe……mmm..yaa..terserah mas aja..”Aku gak perlu ngejawab lagi omongan dia, sudah cukup nyadar bahwa dia emang gak pentingin soal batasan moral, atau jangan-jangan malah ikut ngenikmatin kejadian itu, ada senyum tipis tersungging di bibir Aku waktu ngelangkah pergi, entah apa itu maksudnya.
Selama beberapa hari istri dan anak-anak di rumah suasana belom normal. sm indra dan dewi, anak-anak Aku, tentu aja bikin Aku sumringah, kangen banget sm mereka, kalo lagi sumpek liat muka masem mamahnya Aku cukup ngajak mereka berdua jalan-jalan ke luar.
Komunikasi di kamar jg masih kaku, ngomong seperlunya, tidur masing-masing meski seranjang, sarapan jg masih bukan bini yang nyiapin, tapi mbok Hana. Pembokat tua itu sukur-sukur tau diri, sikapnya biasa banget, kayak gak ada kejadian apa-apa. Andai Dinda tau kejadian itu,kebayang gak sih gimana posesive dan cemburuannya dia, bisa-bisa digorok Aku waktu tidur..hehe..
Sayangnya pikiran waras Aku cuma bertahan beberapa hari, malem ke 4 semenjak mereka pulang, tiba-tiba Aku inget si mbok. Gak bisa tidur sampe tengah malem, desakan emosi Aku gak terkontrol. Gairah Aku terusik, horny banget, sampe waktu nyentuh bagian vital Aku, perasaan jadi gak keruan, pengin ml dengan pembantu pokoknya.
Jadi kebayang bokong besar si mbok, ahhh..kenapa tiba-tiba jadi pengen banget nempelin kemaluan Aku di tengah-tengah pantatnya. Untung gak lama keinget muka 2 anak Aku, jadi malu sm diri sendiri dan segera tertidur. Besok-besoknya, secara gak sadar, Aku jadi suka nyuri kesempetan jelalatan mandangin mbok Hana dari belakang..hehe.. Ckckck..baru nyadar ternyata dia masih bahenol juga biar tua gitu.
Dua malem selanjutnya beneran deh, Aku masih kepikiran dia..dorongan libido Aku jadi parah. Bayangan Aku ngelantur ke kamar di sebelah dapur tempat dia tidur, kebayang di balik pintu itu ada perempuan yang siap sedia Aku setubuhin.
“Mbok..mbok..bahkan istri saya aja gak bikin saya senafsu ini..”kata Aku dalem hati.
Minggu pagi, ada acara arisan kumpulan ibu-ibu wali murid tempat si indra sekolah sore harinya. Mbok Hana jelas orang yang paling sibuk, pas pula dia pinter bikin kue dan masak macem-macem menu makanan, dulunya pernah jadi tkw di Saudi katanya, kerja di hotel.Pakean dia kerja hari itu persis sm dengan seminggu sebelumnya waktu maen gila itu kejadian. Gimana gak pangling dan salah tingkah Aku..hehe.. Semok abis dan kenangannya masih kuat soalnya.. Ntah kenapa tiba-tiba timbul niat nekat Aku, mungkin karena udah berapa malem sebelumnya pikiran Aku terganggu gara-gara dia.
Momentnya pas Dinda lagi sibuk teleponan di teras depan, Aku buru-buru ke dapur, pandangan kita secara reflek ketemu..duilee… dia lagi sibuk motong-motong kentang di meja dapur. Jantung ini berdebar kenceng waktu Aku ngelangkah mendekat dan ngomong berbisik ngajak ml dengan pembantu di belakang bahunya.
“Nanti malem yah…pintu kamar jgn dikunci..”
Dia waktu itu ketakutan, noleh jauh ke depan, takut ada bini Aku. Diem sebentar sambil merhatiin muka Aku yang tepat di belakang punggungnya, sebelum Aku pergi berlalu dia masih sempet ngejawab pelan.
“Nggih mas…”
Acara arisan kelar jam 9 malem, Aku gak ikut nimbrung, perempuan semua soalnya. Duduk nonton tv di lantai 2 bareng anak-anak, pikiran Aku gelisah, antara pengen ngebatalin niat sm penasaran. Anak2 gak lama pada masuk kamar mereka, sementara bini Aku waktu itu gak tau kenapa kumat sakit giginya.
Habis minum biogesic dia langsung masuk kamar, seperti kebiasaan dia selama ini kalo abis minum obat, biasanya tepar sampe pagi, tidur kayak pingsan, gak sadar apa-apa. Momentnya kayak mendukung banget, tapi tetep aja Aku was-was dengan niat Aku. Sudah jam 11, Aku masih ragu mau turun ke bawah untuk ml dengan pembantu, bolak balik merhatiin Dinda tidur, takut tidurnya gak pules.
Aduhh..gila rasanya, sebenernya mudah aja Aku ngebatalin sepihak, dan milih tidur aja. Tapi gimana dengan desakan syahwat Aku yang bikin penasaran, kebayang muka si mbok yang ngeseks gitu ekpresinya bediri nyambut Aku di depan pintu kamarnya..hehe..
Setelah mastiin untuk terakhir kalinya kondisi bini Aku tidur, akhirnya Aku nekat ngelangkah hati-hati ke arah pintu, ngebuka dan nutup daun pintu dengan super hati-hati. Langkah kaki nurunin tangga kayak berlari..hehe..entah karena takut atau gak sabaran. Ini pertama kalinya Aku niat banget selingkuh, makanya kayak amatiran mental Aku.
Suasana dapur dan lorong tempat pintu kamar si mbok redup banget, cuma pantulan cahaya dari lampu ruang tengah aja yang ngebantu Aku sedikit ngeliat suasana di situ. Sempet kawatir jangan-jangan mbok Hana udah tidur. Tapi lamat-lamat kedengeran suara tv dari dalem kamarnya, pelan-pelan Aku pegang handle pintu, trus di dorong supaya kebuka.U know what? Di dalem sana mbok Hana udah kayak tau aja Aku bakal dateng, duduk di sisi ranjang, ngadep ke arah pintu. Pakai baju tank top pemberian bini Aku, dengan kain sarung diiket sepinggang. Kebayang gak sih gimana seronoknya si ibuk2 ini, rambut kegerai sampe bahu, belahan dadanya kayak garis lurus panjang ke atas, senyum di bibirnya terkesan binal.
Dada Aku bergemuruh.. Dia nyengir ngeliat muka Aku yang tegang, Aku buru-buru nutup dan ngunci pintu. Lampu kamar Aku matiin, sementara tv dibiarin nyala, kamuflase suara lah, takut-takut ada yang nguping..segitu parnonya Aku.
“Jadi mas ? Hehe..”
“Yuk..ke kamar mandi aja.. Buka aja kain sarungnya..” Kata Aku berbisik.
“Loh ..kamar mandi?? Terburu-buru gitu mas…” Protes si mbok.
“Takut istri bangun..di sini suara lebih gak kedengeran dari luar..ayoohh..” Kata Aku gak sabar dari dalem kamar mandi kecil itu.Mbok Hana akhirnya nurut, begitu dia masuk, pintu kamar mandi dari alumunium itu Aku tutup rapet. Ruang kamar mandi itu emang sesek untuk kita berdua di dalemnya. Ukuran 2X1, ada bak mandi mungil dan toilet duduk sebelah-belahhan posisinya. Bingung jg ngatur posisi kayak apa..
Tapi Aku gak banyak mikir, berdiri depan dengan dia gini aja udah bikin semangat. Belahan dadanya langsung Aku ciumin bertubi-tubi, mbok Hana mesem-mesem ngeliat kelakuan Aku. Bawahanya cuma ketutupan cd doang, kaos tank top itu kekecilan buat badan bongsor si mbok. Badannya emang cuma setinggi kuping Aku, tapi posturnya lebih besar dari Aku yang kurus.
Sempet terlintas mikir, gila banget, di rumah Aku sendiri, ada bini dan anak-anak Aku di lantai 2, sementara Aku tengah ml dengan pembantu di bawah sini. Tapi ngeliat badan si mbok sudah dalam jangkauan Aku pikiran tadi langsung lenyap, tanpa ragu Aku jamah bokong dan selangkangan dia di bawah.
Ahhh..nafsu Aku memuncak banget.. Jari-jari Aku nyusup ke dalem kolornya, ujung telunjuk sama jari manis ngeraba sekitaran bibir vagina berikut gundukan bulu-bulu lebat itu. Sementara mulut Aku terus ngejilat sekitaran dadanya. Mbok Hana pasrah aja Aku apa-apain.
Nafas kita jadi sama-sama berat, udah puas ngeraba, Aku buru-buru nurunin celana pendek Aku sampe selutut. Baru aja ngebuka eh tangan si mbok maen jamah aja penis Aku yang bediri keras di balik cd, tambah panas ni otak. Jemarinya ngeraba antara pangkal batang dan kantong bijinya, matanya jadi liar noleh ke arah muka Aku.
“Panas mas..kedut-kedut gitu..” Kata dia pelan.
Aku langsung kalap, badan si mbok Aku puter ke belakang, mepet ke dinding bak di depanya, cdnya langsung Aku tarik turun sampe ke mata kaki, belom puas juga, langsung Aku lepasin paksa,sampe kedengeran suara kain robek gitu.
Sekarang pantat gede sebakul itu udah nantang di depan mata.. Langsung aja Aku porotin celana dalem Aku sendiri, trus buru-buru Aku tempelin penis Aku ke bongkahan kiri pantatnya. Digesek-gesek berapa kali, terus tangan kiri si mbok Aku tarik ke belakang, supaya jemarinya bisa megang titit Aku yang bediri keras kayak terong muda.
“Walahhh mas.. Gedenyaa..” Bisik si mbok.
“He eh..siap-siap aja bentar lagi nyodok dalem..” Kata Aku gahar.
“Buka kakinya ..”
“Iyah…mass..” Kata dia sambil masang dua kakinya lebar, sementara dua lenganya mencengkram pinggiran bak.
“Hohhhh.!..shhhhhhhh..!” Desis Aku pas ngerasain ujung penis Aku nyusup dan nyentuh selangkanganya dari sela-sela bawahan pantatnya.Anget, basah, kerasa bulu-bulunya di sekitaran batang Aku, hhhh…darah muda Aku kayak menggelegak.
“Nungging dikit..” Kata Aku penasaran.
“Iyah..nih mass..”Begitu dia nungging langsung Aku arahin masuk tuh kepalanya dibantu dua jari Aku, begitu nemu sasaran, kaki-kaki Aku kayak gemeter pas neken masuk.
“Ahhssssss.!..ohhhhhh..mmmmm..” Bisik Aku ke kupingnya.Penis Aku langsung sukses masuk, dalem gitu, sampe mentok ke pangkalnya.
“Iiih..massss..sesekkk…” Desis si mbok.
“Hhhhh…enakk bangett mbook..” Bisik Aku dengan suara serak..Intinya detik itu kita sama-sama kayak disengat listrik, gemeteran, dada kayak mau meledak sm sensasinya. Lupa sm beda umur kita yang jauh banget, ahh..kalo udah urusan seks sih, anak kecil aja bisa ngebuntingin ibuk-ibuk kayak yang pernah Aku baca di internet.
“Cplak!..cplak!..cplak!..” Penis Aku langsung gerilya keluar masuk.
Ruangan kecil gitu bikin bunyi gesekan kelamin kita jadi rame, was-was juga takut kedengeran, tapi suara tv di luar cukuplah nyembunyiin kejadian di sini. Ini yang udah Aku pengenin dari berapa hari lalu, ahhh..memang janda tua ini luar biasa sedapnya, penis Aku kayak dipilin-pilin dibelakang pantatnya. Lagian mbok Hana juga ikut-ikutan syahwat, semangat banget maju mundurin pantatnya, rintihanya juga seru.
“Masss..iihh..truss sodok mas…hhhhh..” Mulut dia ngeracau, kepalanya sampe nunduk gitu, urat lehernya jegeng.
Sementara Aku di belakang terus ngehajar dengan buas, pinggulnya Aku cengkrem kuat, kaki Aku kadang sampe jinjit segala supaya lebih cepet bergerak dan nusuk sedalem-dalemnya. Seks terburu-buru, dengan rasa was-was gitu malah lebih berkualitas.
Sebentar aja kita udah sama-sama kesetanan, ngelambung, dan bener-bener dahaga dengan kenikmatan. Aku malah sampe nyium bibirnya berapa kali dari belakang, mbok Hana ngebales ciuman panas Aku. Badan kita berdua udah banjir keringet.
“Mbok..mbokkkk…mau keluarrr …hohhhh..” Desah Aku panik sekitar 5 menit permainan.
Dan bener aja..begitu ngehajar sekuat-kuatnya bokong si mbok, pertahanan Aku jebol.
“Ceplakkk ! ..”
“Ahhhhh..aduuhh…duuuhh…mboook..” Jerit Aku tertahan sambil ngegigit bibir.
“Srettt…sreetttt…sreerttt..”Mani Aku berebutan keluar, kerasa banyak banget, badan Aku sampe terbungkuk-bungkuk nahan geli.
“Aihhh ! ..” Pekik si mbok kaget ngerasain semprotan Aku di dalem.
“Hhhhh..mbok jg pengen nih mas..uhhh..” Kata dia sambil geyal geyolin bokongnya, kayak orang kebelet pipis.
“Maaasss..tekennn trusss..” Seru dia yang masih konsen pengen lanjut.
Dengan sisa-sisa tenaga, Aku ngedorong selangkangan Aku serapet mungkin, badan dia gak lama bergetar hebat. Diawalin dengan rintihan panjang mbok Hana tiba-tiba mematung, badannya kaku banget. Pantatnya muter sekali, kayak mengigil gitu..“Masss…uhhhh…aduuhhh….huhuhuu…” Dia sampe nangis gitu, kepalanya ngelendot di atas bak mandi, kerasa ada yang basah ngalir dipangkal penis Aku yang nyumbet bibir vaginanya..
“Uhhhh…masss…enak tenan maas..hhh..” Kata dia setelah kesadaranya perlahan pulih.Begitu penis Aku ditarik, sisa-sisa maninya ngucur turun pelan dari sela-sela bawah pantatnya,nyusurin daleman paha si mbok. Puas banget bisa ml dengan pembantu. Kejadian ml dengan pembantu pas malem itu persis seperti keinginan Aku, batin jadi lega banget..
Tertatih-tatih Aku menapak tangga ke atas, begitu baring di ranjang, di samping bini Aku, .. setelah ml dengan pembantu, seketika itu jg langsung pulas tertidur.
-
Kisah Memek Sepasang mantan Kekasih bergairah
Duniabola99.com – Sepulang sekolah kurasakan suasana yang sepi di rumahku. Satu persatu nomor telepon teman kusambung dan tiada yang ada di rumah. Sesaat kucoba telepon mantan pacarku, ternyata ada, dan kucoba satunya lagi dan ternyata juga ada. Kuajak mereka janjian ke rumahku.
Sejam telah berlalu. Mereka berdua akhirnya datang. Suasana sepi rumah hilang. Akhirnya kami saling bercanda. Rian dan Anto adalah mantanku dan kami awalnya teman yang cukup akrab dan suka berkumpul bersama. Sebenarnya masih ada perasaan suka di hatiku terhadap mereka. Rasanya kurindu akan suasana dulu. Kami mulai bercanda dan duduk bersamaan. Rian memang mantanku yang agresif. Terkadang ia memegang tanganku dan juga merangkulku. Anto melihat reaksi Rian tampaknya ia tak mau kalah. Hal yang sama pun ia lakukan.Mungkin karena mereka mantanku maka aku tidak canggung. Sebenarnya aku menyukai sentuhan-sentuhan mereka. Tahap demi tahap kejadian pun terlewati. Kadang aku dipeluk Rian dan kadang aku dipelukan Anto. Aku pun tak mau kalah, kebetulan Anto saat itu diam dan kupeluk ia dari belakang. “Rin, itu kamu empuk ya,” sahut Anto sambil menggoyangkan punggungnya yang tertempel dadaku sehingga bergesekan. Kurasakan nyilu dan nikmat di putingku, dan membuatku terdiam sesaat. Kemudian,
“Masa, sori Nto.. tapi enak ya,” ucapku sambil bercanda.
“Kayak gitu nggak enak, yang enak kayak ini,” perlahan Rian menarikku dan perlahan kulepaskan Anto.
Rian memelukku, tangannya kurasakan menyentuh dadaku dan mengusap-usapnya lalu meremas-remas.Sesaat kuterdiam menahan nafas dan agak terkaget dengan sentuhan Rian. Kurasakan putingku mengeras dan menegang membuat aliran darahku terangsang keseluruh tubuh. Rasanya nyilu dan nikmat membuat seluruh tubuhku merinding dan lemas. Perlahan mengalir ketonjolan didekat saluran kencingku. Kemudian kurasakan bibir vagina dan anusku berdenyut-denyut. Kusadari aku terangsang. Untung Rian tak menyentuh selangkanganku. “Udah yan, lepasin tangannya dong!” ucapku sambil kedua tanganku melepaskan kedua tangan Rian dari dadaku. Walaupun sebenarnya kusuka, tapi kutolak karena aku terangsang. Kurasakan sebuah bibir mencium kupingku. Mataku melirik ke arah wajah tersebut dan kulihat sekilas wajah Anto. Sesaat kuterdiam kembali. Nikmat di dalam darahku mengalir kembali. Bibir Anto kemudian melumat daun telingaku. Kurasakan nikmat dan lembut mulut Anto dan membuatku tidak dapat mengelak dan menolak. Perlahan lidah Anto menjulur masuk ke lubang telingaku. “Aaahh..” hanya itu yang bisa kuucapkan. Daguku terangkat tinggi. Kurasakan putingku mengeras dan menegang menjadi sensitif. Kurasakan nyilu dan nikmat di putingku.
Tampaknya Rian tak mau kalah. Segera tangannya meremas-remas dadaku. Perlahan kurasakan mulut Rian melumat bibirku. Lidahnya menjilati semua yang ada di mulutku. Aku hanya bisa terdiam tak bergerak, kurasakan pikiranku melayang jauh. Birahiku mengalir di dalam darahku. Tubuhku semakin sensitif dan haus akan sentuhan. Terlintas di pikiranku berharap mendapatkan yang lebih lagi. Kurasakan buaian tangan Anto di pahaku sehingga membuat daerah sensitif di selangkanganku semakin menjadi. Kurasakan rokku perlahan diangkat Anto. Tangannya mengelus-elus pahaku dari daerah paha luar, dalam dan sampai di belahan selangkanganku.Terlintas di pikiranku bahaya bila pembantuku melihat kejadian ini. Perlahan kulepaskan bibirku dari bibir Rian. Dengan suara yang tegang dan gemetar akhirnya dapat kuucapkan,
“Udah dong..! Jangan ya, nanti pembantuku ngeliat.”
Akhirnya mereka berhenti.
“Sorry ya Rin, aku kangen ama kamu,” ucap Anto.
“Aku juga, maaf ya.. abis tubuh kamu bagus nggak kayak pacar gua sekarang,” sahut Rian sambil salah satu tangannya mengelus dadaku.
“Nggak apa-apa aku juga, kita ke atas yuk!” ucapku.
Lalu kami bergegas pindah ke atas.Selesai naik tangga ternyata Rian langsung memelukku sambil berjalan. Kedua tangannya menggerayangi buah dadaku. Kurasakan putingku menegang nyilu yang nikmat. Birahi mengalir dalam darahku membuatku terangsang. Kemudian kami bertiga duduk. Dan tak lama kemudian tubuhku kali ini dirangkul oleh Anto. Tangannya mengelus dan meraba pahaku, kemudian perlahan menyusup di rokku. Tak lama kemudian celana dalamku yang membentuk belahan kemaluanku terlihat jelas. Tangannya bergerak dari bagian paha luar, dalam, dan selangkanganku. Terasa bibir vaginaku berdenyut dan sensitif. Sebenarnya tanpa mereka sadari aku sedang menikmati kejadian ini dan aku terangsang. Aku berusaha menyembunyikan perasaan ini.
“Rina.. Paha kamu mulus.. putih.. kulit kamu lembut ya,” sahut Anto dengan kedua tangan yang menikmati tubuhku. Sesaat kemudian kurasakan tangan Rian mendekap salah satu buah dadaku yang sedang terangsang. Sesaat nafasku tertahan kemudian batinku terdiam. Kurasakan nikmat di dadaku. Putingku sedang dialiri darah birahi. Perlahan daguku terangkat tinggi. Akhirnya nafasku berburu.Tampaknya Rian dan Anto tahu bila aku terangsang. Tanpa basa basi lagi mereka melakukan permainan selanjutnya. Perlahan tangan Rian yang mendekap dadaku turun dan menyusup kaosku. Kurasakan tangan Rian menyentuh kulit perutku dan menyusup sampai mendekap dadaku yang tertutup BH dan kemudian meremas-remas. Daguku terangkat tinggi. Kemudian bibir Rian kurasakan mengecup dan mencuimi leherku. Mataku terpejam dan kugigit lembut bibir bawahku.
“Oouuhh..” dengan pelan desahan itu keluar dari mulutku. Semakin kukeluarkan suara dari mulut maka semakin mereka menjadi. Kurasakan tali BH-ku terlepas dan BH-ku mengendor. Entah siapa yang melakukannya. Kurasakan tangan Rian mendekap dadaku secara langsung. “Aahh,” kurasakan. Dadaku diremas-remas lagi dan kemudian kedua putingku dimainkan oleh Rian. Nikmatnya!
Perlahan BH dan kaosku diangkat. Udara pun menyentuh putingku langsung dan merangsang tubuhku. Celana dalamku dibuka Anto. Kaos dan BH-ku dilepas Rian. Rokku tidak ketinggalan. Pakaian yang menyelimuti tubuhku berserakan entah berada dimana.
Akhirnya tiada sehelai kainpun di tubuh ini. Semakin tubuhku polos semakin buaian udara merangsang tubuhku. Rasanya tubuh ini ingin dinikmati. Perlahan tangan Anto membuat kakiku mengangkang lebar. Rasanya buaian angin merangsang paha dalam dan daerah kemaluanku dan membuatku berharap untuk mendapatkan kenikmatan. Kurasakan bibir Anto menyentuh dan mengecup bibir vaginaku. Daguku terus terangkat tinggi dan dadaku reflek membusung seakan menyodorkan diri. Kurasakan seperti ada setrum yang mengalir dari bibir vagina ke seluruh tubuh.
“Oouuhh..” dengan panjang kuucapkan. Kurasakan tangan Rian meremas dadaku dan memainkan putingku. Ah, dua titik sensitifku terangsang. Dengan reflek dadaku kubusungkan sesampai-sampainya. Tampaknya Rian tidak diam melihatku begini. Segera ia menghisap salah satu putingku lagi. Ah, sekarang ketiga titik sensitifku terangsang. Kurasakan jari-jari Anto perlahan masuk ke liang vaginaku. Lalu keluar lagi dan akhirnya keluar masuk dengan cepat dan serakah. Kurasakan birahiku melayang dan terangsang membuatku pasrah dan menikmati cara mereka yang sedang menikmati tubuhku. Kuarasakan kemaluanku basah. Anusku juga terkena air yang mengalir. Tampaknya Anto mengetahui hal ini. Perlahan salah satu jarinya masuk ke anusku. Semakin lama anusku licin dan jari Anto dapat keluar masuk mudah. Akhirnya jari-jari Anto keluar masuk dikedua liang tubuhku. Nikmat kurasakan dan entah mengapa semakin kusodorkan kedua liangku ke arahnya. Bibir Anto menikmati daerah pinggang dan perutku. Aah, seperti listrik mengalir dalam darahku dan juga daerah daerah tubuhku yang mereka sentuh.Akhirnya kuterbaring dan kulihat Anto melepaskan celananya. Kulihat miliknya terhunus dan ia tujukan ke liang vaginaku. Kurasakan sentuhan miliknya di bibir vaginaku. Perlahan-lahan masuk. Dagu dan dadaku terangkat tinggi. “Aaahh..” kuucapkan sambil akhirnya milik Anto menancap dalam di liang vaginaku. Kemudian ia keluar-masukkan. Kurasakan gesekan milik Anto keluar masuk. Nikmat rasanya sampai-sampai anusku berdenyut-denyut. Mataku setengah terpejam dan kadang-kadang tubuhku goyang karena tak tahan merasakan nikmat. Sekilas terlihat Rian melepaskan celananya. Kulihat miliknya lalu ia tempelkan ke mulutku. Kurasakan di bibirku dan tampaknya aku menyukainya. Perlahan miliknya dimasukkan ke dalam mulutku. Entah mengapa mulutku terangsang. Lalu kudekap milik Rian dengan tanganku. Kuayun-ayunkan dan kuhisap dengan mulutku. Kurasakan seluk beluknya dan kunikmati dengan lidah dan mulutku. Kujilat, kuhisap, kutelan dan seterusnya.
Beberapa saat kemudian kurubah posisiku jadi mengungging. Dengan begini mulutku dapat menikmati milik Rian yang terhunus. Perlahan kurasakan kenikmatan yang berbeda. Milik Anto perlahan ia cabut dari liang vaginaku dan kemudian ia hunuskan ke anusku yang kurasakan berdenyut-denyut nikmat. Perlahan ia masukkan ke anusku yang sudah terangsang, basah dan longgar karena jemarinya. Akhirnya tertancap dalam dan ia keluar masukkan dengan pelan. Karena sudah licin maka ia keluar-masukkan dengan cepat dan akhirnya menyembur cairan di liang anusku.
“Ouuhh..” kuucapkan sambil menikmati semburan yang Anto keluarkan. Setelah itu Anto mendiamkan miliknya diam tertancap. Sesaat kemudian ia mainkan lagi. Anusku sangat licin karena cairannya. Kadang ia keluarkan dulu dan kemudian dia tancapkan lagi. Tampaknya ia sengaja. Karena setiap tancapan aku mendesah karena merasakan nikmat.
Beberapa saat kemudian kurasakan banyak cairan yang menyembur dari milik Rian. Karena kubenar-benar terangsang maka kurasakan nikmat. Lalu kutelan dan entah mengapa malah membuatku tambah terangsang. Setelah habis kulepaskan hisapanku. Rian terdiam. Anto menarik pundakku. Sehingga ia dapat memelukku dari belakang. Tangannya meraba-raba dadaku.Kurasakan ia berdiri dan aku tergantung di miliknya yang menancap. Kulihat Rian menghampiriku lagi. Kurasakan miliknya ia tancapkan ke liang vaginaku. Ah, aku diapit. Kurasakan kedua liangku mereka masuki. Dan akhirnya kami sama-sama sampai puncak dan puas.
Suasana rumah yang sepi sangat merangsang kami. Kemudian aku ajak mereka ke kamarku. Di sana tubuhku mereka nikmati lagi dan lagi. Aku pun menikmatinya juga. Karena gairah kami yang tinggi maka kami lakukan berulang-ulang. Sampai disaat kuhisap milik mereka dan tiada cairan yang mereka keluarkan di mulutku dan liangku. Kurasakan tak ada semburan.
Karena sudah malam akhirnya kami jalan keluar bertiga. Kami jalan-jalan dengan mobilku yang kaca filmnya hampir 100%. Kami main di utara Jakarta. Kemudian kami buat mobil goyang sampai jam 04:00 pagi. Tentu kami melakukan istirahat. Dan kami keluar dan balik jam 04:00 lebih. Tampaknya gairah seumur kami memang fit. Anto dan Rian bergiliran menyetir. Dan diperjalanan tiada sehelai kainpun di tubuhku. Kondisi kaca mobil yang memungkinkan sehingga selepas dari mojok aku pun masih bercinta dengan mereka. Sampai-sampai penjaga karcis pun tidak melihat tubuh polosku. Diperjalanan aku duduk di belakang dan mereka bergiliran bercinta denganku. Mungkin karena tubuhku yang lebih unggul dari cewek-cewek lain jadi mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan yang jarang ini. Dan mereka terus menikmati tubuhku.
-
Cerita Sex Denyutan Memek
Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Denyutan Memek ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.
Cerita Sex – Aku akan menceritakan pengalaman seksku dimana di sebuah cerita dewasa aku menyelipkan nana dan
emailku di sebuah komentar, tak lama kemudian banyak para cowok khususnya yang email padaku, aku
membalas satu persatu emailnya kadang juga ada yang minta ngajakin ngentot, minta foto telanjang mint
pin bb dan kesemuanya aku tanggapi.Tapi ada yang membuat diriku terpesona menyita perhatiannya namanya Adi dia berasal dari Denpasar
kadang kalau emailan sama dia sering blak blak kan apa adanya, dia malah sering ngirim foto saat
ngentot dengan ABGnya, ceweknya cantik payudaranya besar yang hebatnya dia masih umur 18 tahun.Tapi kata Adi binalnya luar biasa kalo lagi dientot. Fotonya telanjang bulat dalam posisi telentang
dan ngangkang sehingga semua ‘modalnya’ terpampang dengan jelas. Tanpa sengaja, foto Susan terlihat
oleh mas Indra ketika aku diskusi dengan dia di kantorku.Mas Indra, customer yang akhir2 ini sering ngentotin aku, iseng buka2 komputerku, dan terlihat lah
foto Susan yang sangat menantang itu. Dia nanya kepadaku, ini foto siapa. Aku jawab itu foto cewek
abgnya chattinganku di Denpasar.Dia dengan sangat bernapsu nyuruh aku kontak ke Adi apakah Susan bisa dia book, kalo bisa dia mau ke
Denpasar sambil melihat peluar bisnis yang ada disana. Aku bilang ke dia, aku ikutan ya. Mas Indra gak
keberatan kalo akupun ikut dengan dia, cuma dia mengatakan kalo Susan mau dientotnya, dia sebenarnya
gak perlu aku, jadi aku harus cari kesibukan sendiri. Poker Deposit PulsaGak masalah buat aku kalo demikian, kan ada Adi yang bisa aku kontak, rasanya dia gak akan keberatan
menemani aku selama ada di Denpasar. Ternyata jawaban Adi positif, Susan bersedia menemani mas Indra
selama berasa di Denpasar. Mas Indra sangat bersemangat mengurus kepergian ke Denpasar. Akupun kontak
Adi mengenai hal ini.
Sampailah aku di Denpasar, sudah senja. Adi dan Susan menjemput kami di airport. Susan sangat menarik,
dia make kemben dan celana jin yang ketat sehingga toketnya yang montok menyembul dengan jelas,
demikian pula pantatnya yang membulat sangat memancing gairah mas Indra untuk segera mengentotinya.Dengan taksi, mas Indra segera memboyong Susan ke hotel yang sudah di booknya. Aku ditinggalkannya
dengan Adi. Adi orangnya cukup ganteng, tinggi besar dengan badan atletis. Adi mengajak aku dengan
mobilnya untuk mencari makan malam.Sambil makan malam, Adi menceritakan siapa dirinya. Dia duren – duda keren tanpa anak – wiraswasta di
Bali, seumur dengan mas Indralah. Aku bilang apakah aku haru manggil dia mas, jawabnya gak udahlah.Panggil Adi sudah cukup, gak usah formal. Habis makan dia nanya aku mau kemana lagi, jawabku aku ikut
kemana dia membawaku. Malah kutambahi, Dea milik kamu selama di denpasar. Dia tersenyum mendengarnya.“Kalo begitu, kita ke villa aja ya”, katanya.
“Vila? Diluar kota?” tanyaku.
“Enggak kok, masih di dalem kota. Vila itu gak besar tapi punya private pool sendiri. Kamu bawa bikini
gak”, jawabnya.“Bawa Di, daleman Dea juga model bikini semua, minim dan tipis sekali”, jawabku.
Cerita Sex Denyutan Memek Aku sudah tau kemana arah perkataannya. Dia cuma tersenyum saja dan mengarahkan mobilnya ke vila itu.
Mobilnya langsung masuk ke garasi vila, rolling door garasi pun ditutup oleh petugas vila. Adi
mengajakku turun dari mobil, aku membawa tasku dan Adi membawa tas yang berisi makanan dan minuman,
mungkin juga pakaiannya.Vila itu cuma satu ruang, seperti kamar hotel, isinya ranjang besar, lemari pakaian, ceritasexdewasa.org meja makan dari
kayu dan lemari es kecil, di ruangan lain ada pantri kecil dan kamar mandi. Adi meletakkan makanan dan
minuman yang dibawanya di meja pantri.Tersedia kompor gas dan peralatan masak sederhana di pantri itu. Yang menarik, keluar dari ruang vila
ada tempat terbuka yang terlindung oleh tembok yang tinggi dan pepohonan yang sangat rindang, sehingga
privacy sangat terjamin.Ada pool kecil, semacam whirlpool untuk berendam, dan ada gazebo yang berisi sipan tanpa matras.
Disamping dipan ada meja kecil untuk meletakkan makanan, minuman dan peralatan kecil lainnya.
“Tempatnya nyaman ya Di”, kataku. Adi hanya tersenyum, kemudian dia masuk ke kamar mandi.Keluar dari kamar mandi dia hanya mengenakan celana pendek yang gombrong, dia menuju ke gazebo sambil
membawa matrasnya. Matras diletakkan di dipan dan dia berbaring sambil membuka coca cola kaleng dan
meminumnya.“Ayo Dea, pake dong bikininya, mau pake daleman bikini kamu juga gak apa”, ajaknya. Aku segera
melepaskan pakaian luarku, tinggallah aku berbalut bra tipis model ikatan dan g string yang juga
tipis. Aku keluar ruang menuju gazebo.Adi membelalak melihat pemandangan indah yang sedang mendekatinya. “Dea kamu napsuin banget”, katanya.
Aku duduk disebelahnya, segera aku ditariknya hingga terbaring disebelahnya. Dan yang kurasakan
berikutnya adalah bibirnya yang langsung mencium bibirku dan melumat.Aku tergagap sesaat sebelum aku membalas lumatannya. Aku merasakan lidahnya menyusup ke dalam mulutku.
Dan reflekku adalah mengisapnya. Lidahnya menari-nari di mulutku. Napsuku naik. Sambil melumat,
tangannya juga merambah tubuhku.Kemudian kurasakan remasan jari kasar pada toketku yang masih terbungkus bra tipis. Aku menggelinjang.
Menggeliat-geliat hingga pantatku terangkat naik dari matras karena rasa nikmat yang luar biasa.Bibirnya melumatku, dan aku menyambutnya dengan penuh napsu. Dirangkulnya tubuhku, bibirnya lebih
menekan lagi. Disedotnya lidahku, sekaligus juga ludahku. Kemudian tangannya kembali meremasi kedua
toketku, dan dilepaskannya ikatan braku. Poker Deposit PulsaGanti bibirnyalah yang menjilati dan mengemut toket dan pentilku. Aku nggak mampu menahan gelinjang
ini, rintihan keluar dari mulutku. Tangannya turun untuk meraih g stringku. Aku makin tak mampu
menahan napsu saat jari-jari kasar itu merabai bibir memekku dari luar g string dan kemudian mengilik
itilku ..aku langsung merasa melayang karena kenikmatan itu.Jarinya meraih memekku melalui samping g stringku. Aku rasakan ujung jari nya bermain di bibir
memekku. Cairan memekku yang sudah mengalir sejak tadi menjadi pelumas untuk memudahkan masuknya
jari-jarinya ke memekku.Dia terus menggumuli tubuhku dan merangsek ke ketiakku. Dia jilati dan sedoti ketiakku. Dia menikmati
rintihan yang keluar dari bibirku. Dia nampaknya ingin memberikan sesuatu yang lain dari yang lain.
Sementara jari-jarinya terus mengilik memekku.Dinding-dindingnya yang penuh saraf-saraf peka dia kutik-kutik, hingga aku serasa kelenger kenikmatan.
Dan tak terbendung lagi, cairan memekku mengalir dengan derasnya. Yang semula satu jari, kini
disusulkan lagi jari lainnya. Kenikmatan yang aku terimapun bertambah. Dia tahu persis titik-titik
kelemahanku.Jari-jarinya mengarah pada G-spotku. Dan tak ayal lagi. Hanya dengan jilatan di ketiak dan kobokan
jari-jari di memekku, dia berhasil membuatku nyampe. Kepalanya kuraih dan kuremasi rambutnya. Kupeluk
tubuhnya erat-erat dan kuhunjamkan kukuku ke punggungnya.Cerita Sex Denyutan Memek Pahaku menjepit tangannya, sementara pantatku terangkat agar jarinya lebih melesek ke memekku. Aku
berteriak histeris. Kakiku mengejang menahan kedutan memekku yang memuntahkan cairan bening.
Keringatku yang mengucur deras mengalir ke mataku, ke pipiku, kebibirku. Kusibakkan rambutku untuk
mengurangi gerahnya tubuhku.
Saat telah reda, kurasakan tangannya mengusap-usap rambutku yang basah sambil meniup-niup dengan penuh
kasih sayang. Dia eluskan tangannya, dia sisir rambutku dengan jari-jarinya. Hawa dingin merasuki
kepalaku.“Dea, kamu liar banget deh. Istirahat dulu yaa. Aku ambilkan minum dulu”, dia masuk kembali ke pantri
untuk mengambilkan minuman. Aku dibawakan kaleng coca cola, dibukakan dan diberikannya kepadaku.Segera kuminum coca cola itu sampe habis. Sementara aku masih terlena di dipan dan menarik nafas
panjang sesudah nyampe tadi, dia terus menciumi dan ngusel-uselkan hidungnya ke perutku. Bahkan lidah
dan bibirnya menjilati dan menyedoti keringatku. Tangannya tak henti-hentinya merabai selangkanganku.
Aku terdiam. Aku perlu mengembalikan staminaku. “Masih capek Dea”, bisiknya. “Nggak Di. Lagi narik
napas saja. Tadi nikmat banget yaa padahal kamu belum apa-apa. Baru di utik-utik saja Dea sudah
kelabakkan”, jawabku.Dengan jawabanku tadi dengan penuh semangat dia turun dari dipan. Dia lepasin sendiri celana
pendeknya. aku sangat tergetar menyaksikan tubuhnya. Bahunya bidang. Lengannya kekar, dengan otot-otot
yang kokoh.Perutnya nggak nampak membesar, rata dengan otot-otot perut yang kencang, seperti papan penggilasan.
Bukit dadanya yang kokoh, dengan dua pentil besar kecoklatan, sangat menantang menunggu gigitan dan
jilatan. Poker Deposit PulsaPandanganku terus meluncur ke bawah. Dan yang paling membuatku terpesona adalah kontolnya yang besar,
panjang, keras hingga nampak kepalanya berkilatan sangat menantang. Dengan sobekan lubang kencing yang
gede, kontol itu mengundang untuk diremes, dikocok dan diemut.Sesudah telanjang Dia menarik lepas g stringku sehingga sekarang kita berdua sudah bertelanjang bulat.
“Dea, jembut kamu lebat banget, pantes kamu tadi jadi liar”, katanya sambil mengelus2 jembutku.“Bukannya liar Di, itu namanya menikmati”, jawabku.
Aku mendorong tubuhnya hingga terbaring di matras. Kontolnya yang keras kugelitik dengan rambutku.
Kemudian kepala kontolnya kubasahi dengan ludahku. Kuratakan ludah dengan jariku. Dia menggeliat
kegelian.Dengan lembut kuusap seluruh permukaan kepala kontolnya yang besar, dia melenguh karena nikmatnya.
Kugenggam pangkal kontolnya dan kepalanya yang basah mulai kujilati. Diujung kepalanya ada setitik
cairan bening.Sambil menjilati cairan bening itu, kontolnya kukocok turun naik. Terasa agak asin. Dengan lidah
kujilati kepala dan leher kontolnya, semua daerah sensitif kujelajahi dengan lidah. Akhirnya kepalanya
kuemut dan kukeluar masukkan ke dalam mulutku.Cerita Sex Denyutan Memek
Perutnya kuelus2, dia meremas2 rambutku. Aku terus saja mengisap kontolnya. kontol yang Gede, panjang,
kepalanya yang bulat berkilatan. kepalaku dielus-elusnya. Dan dia menyibakkan rambutku agar tidak
menggangu keasyikanku. dengan penuh semangat aku terus mengulum kontolnya.“Dea, nikmat banget emutanmu”, erangnya.
“Kamu pinter banget siihh”. aku terus memompa dengan lembut. Berkali2 aku mengeluarkan kepala itu dari
mulutku.. Aku menjilati tepi-tepinya .. Pada pangkal kepala ada alur semacam cincin atau bingkai yang
mengelilingi kepala itu.Dan sobekan lubang kencingnya kujilati habis-habisan. “Dea, nikmatnya aah”, kembali dia
mengerang.Rupanya dia tak tahan dengan rangsanganku, aku ditariknya dari kontolnya, dibaringkannya dan
kembali mulutnya mengarah ke memekku.Dengan lembut dia menjilati daerah sekeliling memekku, pahaku dikangkangkan supaya dia mudah mengakses
memekku. “Di…”, ganti aku yang melenguh keenakan. Lidahnya makin liar menjelajahi memekku.Bibir memekku dikuakkan dengan jarinya dan kembali itilku yang menjadi sasaran lidahnya. Aku makin
menggelinjang gak karuan. Napasku menjadi gak teratur, “Di .., Dea dientot dong”, erangku. Dari
memekku kembali membanjir cairan bening.Dia menjilati cairan itu. Badannya kutarik, dia segera menempatkan kontol besarnya di bibir memekku.
Pelan2 dimasukkannya sedikit demi sedikit, nikmat banget rasanya kemasukan kontol yang gede banget.Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk, mula2 pelan dan makin lama makin cepat sehingga dengan
satu hentakan keras, kontolnya sudah ambles semuanya di memekku, “Aah, Di”, erangku lagi.Dia terus saja mengenjotkan kontolnya dengan keras dan cepat, sehingga akhirnya memekku makin
berdenyut mencengkeram kontolnya dengan keras. “Di, terus yang cepat Di, Dea mau nyampe, aah”, erangku
dengan liar. Poker Deposit PulsaDia terus saja mengenjotkan kontolnya sampe akhirnya, “Aah Di, Dea nyampe…”, kembali aku berteriak.
Dia menghentikan enjotannya. Kembali aku dibelai2 dan bibirku diciumnya dengan mesra.“Di nikmat banget dientot ama kamu, baru sebentar dienjot, Dea dah nyampe,” kataku. Dia mencabut
kontolnya dan minta aku nungging Segera ditancapkannya kembali kontolnya di memekku dari belakang.Pinggulku dipeganginya sambil mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat, rasanya kontol
panjangnya masuk lebih dalam lagi ke memekku, nikmat banget rasanya. Dia rupanya ingin merasakan
macem2 gaya ngentot, segera dia telentang dan minta aku yang diatas.Aku menancapkan kontolnya dimemekku dan kuturunkan tubuhku sehingga kontolnya kembali ambles di
memekku. Aku emnggerakkan pinggulku turun naik dan juga dengan gerakan memutar. Dia meremas2 toketku
dan memlintir pentilku.Aku membungkukkan badanku sehingga dia bisa mengemut pentilku, sesekali digigitnya pelan, aku
menjerit2 karena nikmatnya.Cerita Sex Denyutan Memek “Dea, aku dah mau ngecret, didalem boleh gak”, katanya sambil terus meremes toketku.
“Ngecretin didalem aja Di, biar lebih nikmat”, jawabku sambil terus menaik turunkan pinggulku mengocok
kontolnya yang ambles di memekku. Aku kembali membungkuk, kali ini bibirnya kucium dengan ganas. Dia
memegangi pinggangku.Gerakan pinggulku makin cepat, aku juga merasa akan nyampe lagi. Memekku terasa berdenyut2, “dia aku
mau nyampe juga, bareng ya Di”, kataku terengah. Terus kugerakan pinggulku naik turun dengan cepat
sampe akhirnya pejunya muncrat menyembur2 didalam memekku.Bersamaan dengan ngecretnya dia, akupun nyampe kembali’ “Di, nikmatnya..”, erangku. Aku menelungkup
lemas dibadannya, dia memelukku dan mengecup bibirku, sementara kontolnya masih nancap di memekku.“Di lemes banget, tapi nikmatnya luar biasa”, kataku.
“ini baru ronde pertama lo Dea”, jawabnya.
“Dea mau kok kamu entotin sampe pagi”, kataku. “Kita kedalem yuk”, katanya. Dia mendorongku bangun
sehingga kontolnya tercabut dari memekku. Kita segera pindah kedalam.Aku berbaring kelelahan diranjang. DIa berbaring disebelahku, kayaknya dia belum puas karena tangannya
kembali meremas toketku.“Kamu seksi banget ya Dea, toket kamu besar dan kenceng. Jembut kamu lebat banget, aku suka ngentot
ama yang jembutnya lebat. Mana memek kamu kenceng banget empotannya, aku mau ngerasain lagi ya Dea”,
katanya dan dia kembali mencium bibirku.Dia bangun dan segera mengarah ke memekku, dia tau titik lemahku ada dimemekku. Lidahnya kembali
menjilati memekku. Ujung lidahnya kembali menelusup masuk ke memekku. Rambutnya segera kuremas2 dan
kutekankan kepalanya supaya lidahnya lebih masuk lagi ke memekku.Pantatku menggelinjang naik keatas. Dia terus saja menggarap memekku, pahaku dipeganginya erat2
sehingga aku sulit untuk bergerak2, aku hanya bisa mendesah2 kenikmatan. Rupanya desahanku merangsang
napsunya sehingga segera dia melepaskan memekku dan menaiki tubuhku. “Di, kamu kuat banget sih. Baru
aja ngecret udah pengen masuk lagi”, keluhku. Dia tidak menjawab.
Digenggamnya kontolnya, diarahkan ke memekku. Aku menggelinjang saat kepala tumpul yang bulat gede itu
menyentuh dan langsung mendorong bibir memekku. Kepala kontolnya menguak gerbang memekku.Memekku langsung menyedotnya, agar seluruh batang kontol gede itu bisa dilahapnya. Uuhh .. aku
merasakan nikmat desakan kontol yang hangat panas memasuki memekku.Sesak. Penuh. Tak ada ruang dan
celah yang tersisa.Kontol panas itu terus mendesak masuk. Rahimku terasa disodok-sodoknya. Kontol itu akhirnya mentok di
mulut rahimku. Kemudian dia mulai melakukan pemompaan. Ditariknya pelan kemudian didorongnya.Ditariknya pelan kembali dan kembali didorongnya. Begitu dia ulang-ulangi dengan frekuensi yang makin
sering dan makin cepat. Dan aku mengimbangi secara reflek. Saat dia menarik kontolnya, pantatku juga
menarik kecil sambil sedikit ngebor.Dan saat dia menusukkan kontolnya, pantatku cepat menjemputnya disertai goyangan igelnya. Demikian
secara beruntun, semakin lama makin cepat.Toketku bergoncang-goncang, rambutku terburai, keringatku
bercampur keringatnya mengalir dan berjatuhan di tubuh masing-masing, mataku dan matanya sama-sama
melihat keatas dengan menyisakan sedikit putih matanya.Cerita Sex Denyutan Memek Goncangan makin cepat itu juga membuat ranjang kokoh itu ikut berderak-derak. “Dea, nikmat banget deh
memek kamu”, dia melenguh. Poker Deposit Pulsa“Iya Di, kontol kamu enak banget, Panjangg .. Uhh gede banget.” Posisi nikmat ini berlangsung
bermenit-menit. Kulihat tubuh kekar nya tampak berkilatan karena keringatnya. keringatnya mengalir
dari lehernya, terus ke dada bidangnya, dan akhirnya ke tonjolan otot di perutnya.Dengan gemas kumainkan pentilnya yang bekilatan itu. Kugigiti, kujilati, kuremas-remas. Tambah buas
gerakannya. Sodokan kontolnya tambah kencang di memekku dan tangannya meremes2 toketku.Pada akhirnya, setelah sekian lama dia mengenjot memekku dan aku nyampe 2 kali secara berturut2,
kontolnya terasa berdenyut keras dan kuat sekali.. Kemudian menyusul denyut-denyut berikutnya.Pada setiap denyutan aku rasakan memekku sepertinya disemprot air kawah yang panas. Pejunya kembali
berkali-kali ngcret di dalam memekku. Uhh .. Aku jadi lemes banget. “Di, Dea lemes Di, tapi nikmat
banget. Istirahat dulu ya Di”, kataku. Aku langsung terkapar di ranjang dan tak lama kemudian aku
tertidur.
Pagi hari. Aku terbangun karena ada ciuman di bibirku. Diluar udah terang. Dia sedang mencium bibirku.
Aku menyambut ciumannya, kayanya sarapan pagiku ya dientot lagi. wajah kami sama-sama maju saling
berciuman dengan mesra dan hangat, saling menghisap bibir, lalu lama kelamaan, entah siapa yang
memulai, aku dan dia saling menghisap lidah dan ciuman pun semakin bertambah panas dan bergairah.Ciuman dan hisapan berlanjut terus, sementara tangan nya mulai beralih dari betisku, merayap ke pahaku
dan membelainya dengan lembut. Darahku semakin berdesir. Mataku terpejam. Kembali dia melepas bibirnya
dari bibirku.Satu tangannya masih terus membelai pahaku, akupun terbaring pasrah menikmati belaiannya, sementara ia
sendiri membaringkan tubuhnya miring di sisiku. Dia mencium bibirku kembali, yang serta merta kubalas
dengan hisapan pada lidahnya.Mungkin saat itu gairahku semakin menggelegak akibat tangannya yang mulai beralih dari pahaku ke
selangkanganku, membelai memekku.“Mmhh.. Di” desahku disela2 ciuman panas kami. Dari mencium bibirku, lidahnya mulai berpindah ke
telinga dan leherku, dan kembali lagi ke bibir dan lidahku.Permainannya yang lembut dan tak tergesa-
gesa ini membuatku terpancing menjadi semakin bernapsu, sampai akhirnya ia mulai memainkan tangannya
meraba2 toketku, pentilku yang saat itu sudah tegak mengacung digesek2nya.Diciuminya toketku, kemudian mulai menjilati pentilku. “Ooohh.. sshh.. aachh.. Di..” desahku langsung
terlontar tak tertahankan begitu lidahnya yang basah dan kasar menggesek pentilku yang terasa sangat
peka.Dia menjilati dan menghisap toket dan pentilku di sela-sela desah dan rintihku yang sangat menikmati
gelombang rangsangannya. Dia melepas pentilku lalu bangkit berlutut mengangkangi betisku, dan mulai
menciumi pahaku.Cerita Sex Denyutan Memek Kembali bibirnya yang basah dan lidahnya yang kasar menghantarkan rangsangan hebat yang merebak ke
seluruh tubuhku pada setiap sentuhannya di pahaku. Apalagi ketika lidahnya menggoda selangkanganku
dengan jilatannya yang sesekali melibas bibir memekku.Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan merintih pasrah melawan gejolak napsu. Dia mengalihkan
jilatannya kejembutku yang telah begitu basah penuh lendir memekku. “Di .. ohh..” lenguhku. Lidahnya
melalap vaginaku dari bawah sampai ke atas, menyentuh itilku.Dia menghentikan jilatannya dan berlutut di depanku. Memekku terasa panas, basah dan berdenyut-denyut
melihat kontolnya yang tegang besar kekar berotot.Dia membuka kakiku hingga mengangkang lebar lebar, lalu di turunkannya pantatnya dan menuntun
kontolnya ke bibir memekku. Terasa sekali kepala kontolnya menembus memekku.”Hngk!
Besaar..sekalii..Di,” erangku.Tanpa terburu-buru, dia kembali menjilati dan menghisap pentilku yang masih mengacung dengan lembut,
kadang menggodaku dengan menggesekkan giginya pada pentilku, tak sampai menggigitnya, lalu kembali
menjilati dan menghisap pentilku, nikmat banget rasanya, sementara setengah kontolnya bergerak
perlahan dan lembut menembus memekku.Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dengan perlahan, membuat lendir memekku semakin banyak
meleleh di memekku, melicinkan jalan masuk kontol berototnya ini ke dalam memekku tahap demi tahap.Lidahnya yang kasar dan basah berpindah-pindah dari satu pentil ke pentil yang lain. “Ouuch.. sshh..
aachh.. teruuss.. Di. masukin kontolmu yang dalaam..! oouch..niikmaatnya!” erangku.Seluruh rongga memekku terasa penuuh, kurasakan begitu nikmatnya dinding memekku digesek kontolnya
yang keras dan besaar..! Akhirnya seluruh kontolnya yang kekar besar itu tertelan kedalam memekku.
Terasa bibir memekku dipaksa meregang, mencengkeram otot besar dan keras ini.Melepas pentilku, dia mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan, “..oouch. niikmaat..Di..!!” aku pun
tak kuasa lagi untuk tidak merespon kenikmatan ini dengan membalas menggerakan pantatku maju-mundur
dan kadang berputar menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya napasku semakin tersengal2 diselingi
desah desah penuh kenikmatan.“hh.. sshh.. hh.. Di..oohh ..suungguuhh.. niikmmaat.” lidahnya kembali menari di pentilku. Aku benar
benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambutnya. Kontolnya yang dahsyat semakin cepat dan
kasar menggenjot memekku dan menggesek dinding memekku yang mencengkeram erat.Hisapan dan jilatannya pada pentilku pun semakin cepat dan bernapsu. Seluruh tubuhku bergelinjang liar
tanpa bisa kukendalikan. Desahanku sudah berganti dengan erangan liar,“Ahh.. Ouchh.. entootin Dea terus Di, .. genjoott.. habis memekku..!! genjoott.. kontolmu sampe
mentok..!!” Ooohh.. Di.. bukan maiin.. eennaaknyaa.. ngeentoot denganmu..!!” mendengar celotehanku,
dia berubah menjadi semakin beringas, kontolnya makin cepat dienjotkan keluar masuk memekku.Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan gelombang kenikmatan melanda seluruh tubuhku ”Ngghh.. nghh ..
nghh.. Di.. Akku mau nyampe..!!” pekikanku meledak menyertai gelinjang liar tubuhku sambil memeluk
erat tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhku.Dia mengendalikan gerakannya yang tadinya cepat dan kasar itu menjadi perlahan sambil menekan
kontolnya dalam2 dengan memutar mutar keras sekalii.. Itilku yang sudah begitu mengeras habis
digencetnya.Cerita Dewasa Hot“..aacchh.. Di.. niikmaat.. tekeen.. teruuss.. itilkuu..!!” Akhirnya aku nyampe, kupeluk tubuhnya erat
sekali. wajahnya kuciumi sambil mengerang2 dikupingnya sementara dia terus menggerakkan sambil menekan
kontolnya secara sangat perlahan. Poker Deposit PulsaTubuhku yang terkulai lemas dengan kontolnya masih di dalam memekku yang masih berdenyut-denyut. Tanpa
tergesa-gesa, dia mengecup bibir, pipi dan leherku dengan lembut dan mesra, sementara kedua lengan
kekarnya memeluk tubuh lemasku dengan erat.
Ia sama sekali tidak menggerakkan kontolnya yang masih besar dan keras di dalam memekku. Ia memberiku
kesempatan untuk mengatur napasku yang terengah-engah. Setelah aku kembali “sadar” , aku pun mulai
membalas ciumannya, sehingga dia kembali memainkan lidahnya pada lidahku dan menghisap bibir dan
lidahku semakin liar.Cerita Sex Denyutan Memek Napsuku kembali terpancing dan aku mulai kembali menggerak-gerakkan pantatku perlahan-lahan,
menggesekkan kontolnya pada dinding memekku. Respon gerakan pantatku membuatnya semakin liar.Genjotan kontolnya pada memekku mulai cepat, kasar dan liar. Lalu dia memintaku untuk berbalik, sambil
merangkak dan menungging kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu sambil memelas“Di..masukin kontol gedemu dari belakang kelobang memekku..” Dia pun menatap bokongku. Sambil memegang
kontolnya disodokannya ketempat yang dituju”Bleess..” ..Ooohh. Di.. teruss.. yang.. dalaam..!”! terasa besar dan panjang kontolnya menyodok
memekku, terasa sekali gesekannya di memekku yang menyempit karena tertekuk tubuhku yang sedang
menungging ini.Dia menggarapku dengan penuh napsu, tubuhku kuayun ayunkan maju mundur, ketika kebelakang kusentakan
keras sekali menyambut sodokannya sehingga kontol yang besar dan panjang itu lenyap tertelan memekku.“Hngk.. ngghh..Adi..Dea mau keluaar lagii.. aargghh..!!” aku melenguh panjang, aku nyampe lagi.
Kudorong pantatku ke belakang keras sekali menancapkan kontolnya yang besar sedalam-dalam2nya di dalam
memekku.Terasa memekku berdenyut2 mengempot kontol besarnya. Setelah mengejang beberapa detik diterjang
gelombang kenikmatan, tubuhku melemas dipelukannya yang menindih tubuhku dari belakang.
Berat memang tubuhnya, namun dia menyadari itu dan segera menggulingkan dirinya, rebah di sisiku.
Tubuhku yang telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh dengan rasa
kepuasan.Dia memeluk tubuhku dan mengecup pipiku, membuatku merasa semakin nyaman dan puas. “Dea aku belum
ngecret..! tolong isepin kontolku dong..!” tanpa sungkan lagi kuemut kontolnya, kujilati biji
pelernya, bahkan selangkangannya ketika kulihat dia menggeliat geliat kenikmatan,“..Ohh Dea.. nikmat sekalii.. teruss .. lumat kontolku iseep yang daleemm.. ohh..” dia mengerang penuh
semangat membuatku semakin gairah saja mengemut kontolnya yang besar. untuk makin merangsang dirinya
aku merangkak dihadapannya tanpa melepaskan kontolnya dari mulutku,Kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil kuhentak2 kebelakang. benar saja melihat gerakan erotisku
dia makin mendengus2. Emutanku makin beringas, kontol yang besar itu yang menyumpal mulutku, kepalaku
naik turun cepat sekali, dia menggelinjang hebat.Akhirnya kurasakan memekku ingin melahap kembali kontolnya yang masih perkasa ini, dengan cepat aku
lepas kontolnya dari mulutku langsung aku merangkak ke atas tubuhnya kuraih kontolnya lalu kududuki
sembari ku tuju ke memekku.Bleess.. “..Ooohh..Dea..masuukin kontolku semuanya..!!” dia mengerang. kuputar-putar pinggulku dengan
cepatnya sekali kali kuangkat pantatku lalu kujatuhkan dengan keras sehingga kontol yang besar itu
melesak dalaam sekali.. “..aachh.. Dea.. putaar..habiisiin kontoolku..eennakk.. sekaallii..!!”
gilirannya merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhnya.
Kugenjot bahkan sambil menekan keras sekali pantatku. Kontolnya kugenjot dan kupelintir habis, bahkan
kukontraksikan otot2 memekku sehingga kontol yang besar itu terhisap dan terkenyot didalam memekku.Dia menggelinjang habis kadang mengejangkan tubuhnya sambil meremas pantatku keras sekali, kutekan
lagi pantatku lebih keras, kontolnya melesak seluruhnya bahkan jembutnya sudah menyatu dengan
jembutku, itilku tergencet kontolnya.Badanku sedikit kumiringkan ke belakang, biji pelernya kuraih dan kuremas-remas, “..Ooohh.. aachh..
yeess.Dea”, dia membelalakan matanya. lalu dia bangkit, dengan posisi duduk ia mengemut toketku… aachh
tubuhku semakin panaas.. kubusungkan kedua toketku.“..Emut pentilku.. dua. duanya.. ..yeess..!! …sshh.. …oohh..!! erangku. “..Ooohh.. Dea.. nikmatnya
bukan main posisi ini..! kontolku melesak dalam sekali menembus memekmu..!” dia mendengus2. kurasakan
kontolnya mengembung pertanda pejunya setiap saat akan meletup,“..Ohh.. sshh..aahh.. Di ..keluaar.. bareeng..”, erangku lagi. “..iya..Dea..aku…udah mau ngecret”.
tubuhku mengejang ketika kurasakan semburan dahsyat di dalam memekku,“..aachh. jepiit kontoolku.. yeess.. sshh..oohh..nikmaatnya.. memekmu Dea..!!” dia mengecretkan
pejunya di dalam memekku, terasa kental dan banyak sekali. Akupun menggelinjang hebat,
“..Nggkkh..sshh.. uugghh.. Di.. teekeen kontoolmu.. sampe mentookkhh.. aarrgghh..!!Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya mulai kontolnya, pantatnya, pinggangnya bahkan dadanya yang
kekar kupeluk erat sekali. Seluruh pejunya kuperas dari kontolnya yang sedang terjepit didalam
memekku. Nikmatnya sungguh luar biasa. Poker Deposit PulsaAkhirnya perlahan lahan kesadaranku pulih kembali, tubuhku terasa lemas sekali. “Di, sarapan ini lebih
nikmat dari semalem, Dea mau lagi dong”, kataku. “Iya Dea, kamu mau gak jalan2 sama aku keliling Bali.Kamu bilang aja ke mas Indra kamu mau pulang sendiri. Tiketmu diubah saja tanggal pulangnya, kamu
pulang sendiri aja ke Jakarta. Kita kan bisa jalan2 sambil ngentot sepuasnya. Mau ya Dea”, dia
membujukku.Aku tergiur juga dengan ajakannya. Aku memberitahukan hal itu ke mas Indra dan dia sama sekali tidak
keberatan. Aku tinggal selama beberapa hari di Bali, menikmati pemandangan yang indah dan tentu saja
menikmati kontol Adi yang nikmat banget.cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,
-
Kisah Memek Dosen Binal
Duniabola99.com – Kejadiaan ini tidak sengaja ketika aku di datangi dosen pembimbingku yang binal, Dosen dengan tubuh yang seksi dan menggoda. Mari kita simak cerita selengkapnya. woyooo
Saat itu aku masih duduk di semester 7 di salah satu perguruan tinggi Kota M, cerita sexku ini berawal saat aku lagi putus dgn pacarku, memang pacarku itu orangnya agak ribet sudah aku cintai malah dia bertingkah yg tidak mengenakan hatiku, dan akhirnya hubungan kami hanya bertahan 1 tahun, dia orangnya cemburuan karena posisiku disaat itu amengontrak rumah dgn 5 orang.Kebetulan aku diajak kakaku untuk ikut dgnnya jadinya aku disanan laki-laki sendiri, awalnya aku ingin mencari tempat kos sendiri tapi karena kakakku sayg sekali padaku, aku tidak diperbolehkan pisah rumah, dan aku pun tinggal bersama teman kakakku kesemuanya wanita.
Diantara 4 teman kakakku ada salah satu yg menjadi dosen di Kampus lain, namanya Linda kesemuanya memanggil dgn nama Ibu karena dia tertua disini umurnya sekitar 40 tahun tapi masih sendiri belum menikah, saat aku berdua dgn ibu Linda. Dia bertanya.
“Lhoo kamu kok sendirian dan akhir akhir ini saya lihat kamu sering ngalamun”jangan jangan ngalamun dgn mantan paarmu itu ya”
“heeeehee ibu tau aja ya begitulah ibu”jawabku
Memang aku juga sering curhat soal pribadi dgn ibu Linda, karena dia sudah aku anggap seperti kakak keduaku dan tahu akan banyak hal.“pantesan saja kamu akhir akhir ini selalau murung memikirkan dia terus ya???”
Sering aku bercerita dgn Ibu Linda sampai suatu ketika terjadi kejhadian tersebut.
Begitu dekatnya aku sama Ibu Linda sampai suatu waktu aku mengalami kejadian ini. Entah kenapa aku tidak sengaja sudah mulai ada perhatian sama Ibu Linda. Waktu itu tepatnya siang-siang semuanya pada kuliah, aku sedang sakit kepala jadinya aku bolos dari kuliah.
Siang itu tepat jam 11:00 siang saaat aku bangun, eh agak sedikit heran kok masih ada orang di rumah, biasanya kalau siang-siang bolong begini sudah pada nggak ada orang di rumah tapi kok hari ini kayaknya ada teman di rumah nih. Aku pergi ke arah dapur.
“Eh Ibu Linda, nggak ngajar Bu?” tanyaku.
“Kamu kok nggak kuliah?” tanya dia.
“Habis sakit Bu”, kataku.
“Sakit apa sakit?” goda Ibu Linda.
“Ah… Ibu Linda bisa aja”, kataku.
“Sudah makan belum?” tanyanya.
“Belum Bu”, kataku.
“Sudah Ibu Masakin aja sekalian sama kamu ya”, katanya.
dgn cekatan Ibu Linda memasak, kita pun langsung makan berdua sambil ngobrol ngalor ngidul sampai-sampai kita membahas cerita yg agak berbau seks.
Kukira Ibu Linda nggak suka yg namanya cerita seks, eh tau-taunya dia membalas dgn cerita yg lebih hot lagi. Kita pun sudah semakin jauh ngomongnya. Tepat saat itu aku ngomongin tentang perempuan yg sudah lama nggak merasakan hubungan dgn lain jenisnya.“Apa masih ada gitu keinginannya untuk itu?” tanyaku.
“Enak aja, emangnya nafsu itu ngenal usia gitu”, katanya.
“Oh kalau gitu Ibu Linda masih punya keinginan dong untuk ngerasain bagaimana hubungan dgn lain jenis”, kataku.
“So pasti dong”, katanya.
“Terus dgn siapa Ibu untuk itu, Ibu kan belum kimpoi”, dgn enaknya aku nyeletuk.
“Aku bersedia kok”, kataku lagi dgn sedikit agak cuek sambil kutatap wajahnya.
Ibu Linda agak merah pudar entah apa yg membawa keberanianku semakin membludak dan entah kapan mulainya aku mulai memegang tangannya. dgn sedikit agak gugup Ibu Linda kebingungan sambil menarik kembali tangannya, dgn sedikit usaha aku harus merayu terus sampai dia benar-benar bersedia melakukannya.“Okey, sorry ya Bu, aku sudah terlalu lancang terhadap Ibu Linda”, kataku.
“Nggak, aku kok yg salah memulainya dgn meladenimu bicara soal itu”, katanya.
dgn sedikit kegirangan, dalam hatiku dgn lembut kupegang lagi tangannya sambil kudekatkan bibirku ke dahinya. dgn lembut kukecup keningnya. Ibu Linda terbawa dgn situasi yg kubuat, dia menutup matanya dgn lembut. Juga kukecup sedikit di bawah kupingnya dgn lembut sambil kubisikkan,
“Aku sayg kamu, Ibu Linda”, tapi dia tidak menjawab sedikitpun.
dgn sedikit agak ragu juga kudekatkan bibirku mendekati bibirnya. Cup… dgn begitu lembutnya aku merasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya, dgn cekatan aku sudah menarik tubuhnya ke rangkulanku, dgn sedikit agak bernafsu kukecup lagi bibirnya.dgn sedikit terbuka bibirnya menyambut dgn lembut. Kukecup bibir bawahnya, eh… tanpa kuduga dia balas kecupanku. Kesempatan itu tidak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dgn sedikit kukulum lidahnya.
Kukecup, “Aah… cup… cup… cup…” dia juga mulai dgn nafsunya yg membara membalas kecupanku, ada sekitar 10 menitan kami melakukannya, tapi kali ini dia sudah dgn mata terbuka. dgn sedikit ngos-ngosan kayak habis kerja keras saja.
“Aah… jangan panggil Ibu, panggil Linda aja ya!”
Kubisikkan Ibu Linda, “Linda kita ke kamarku aja yuk!”.
dgn sedikit agak kaget juga tapi tanpa perlawanan yg berarti kutuntun dia ke kamarku. Kuajak dia duduk di tepi tempat tidurku. Aku sudah tidak tahan lagi, ini saatnya yg kutunggu-tunggu. dgn perlahan kubuka kacing bajunya satu persatu, dgn lahapnya kupandangi tubuhnya. Ala mak… indahnya tubuh ini, kok nggak ada sih laki-laki yg kepengin untuk mencicipinya. dgn sedikit membungkuk kujilati dgn telaten. Pertama-tama belahan gunung kembarnya.
“Ah… ssh… terus Ian”, Ibu Linda tidak sabar lagi,
BH-nya kubuka, terpampang sudah buah kembar yg montok ukuran 34 B. Kukecup ganti-gantian,
“Aah… sssh…” dgn sedikit agak ke bawah kutelusuri karena saat itu dia tepat menggunakan celana pendek yg kainnya agak tipis dan celananya juga tipis, kuelus dgn lembut,“Aah… aku juga sudah mulai terangsang.Kusikapkan celana pendeknya sampai terlepas sekaligus dgn celana dalamnya, hu… cantiknya gundukan yg mengembang. dgn lembut kuelus-elus gundukan itu,
“Aah… uh… sssh… Ian kamu kok pintar sih, aku juga sudah nggak tahan lagi”,
Sebenarnya memang ini adalah pemula bagi aku, eh rupanya Linda juga sudah kepengin membuka celanaku dgn sekali tarik aja terlepas sudah celana pendek sekaligus celana dalamku.“Oh… besar amat”, katanya. Kira-kira 18 cm dgn diameter 2 cm, dgn lembut dia mengelus zakarku,
“Uuh… uh… shhh..” dgn cermat aku berubah posisi 69, kupandangi sejenak gundukannya dgn pasti dan lembut. Aku mulai menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dgn lembut, aku berusaha memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya,
“Aah… uh… ssh….. terus Ian”, Linda mengerang.
“Aku juga enak Linda”, kataku. dgn lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati dgn lembut,“Uuh… uh… shhh..” dgn cermat aku berubah posisi 69, kupandangi sejenak gundukannya dgn pasti dan lembut. Aku mulai menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dgn lembut, aku berusaha memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya,
“Aah… uh… ssh….. terus Ian”, Linda mengerang.
“Aku juga enak Linda”, kataku. dgn lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati dgn lembut,
“Assh… oh… ah…. Linda terus sayg”,
dgn lahap juga kusapu semua dinding lubang kemaluannya, “Aahk… uh… ssh…..” sekitar 15 menit kami melakukan posisi 69, sudah kepengin mencoba yg namanya bersetubuh. Kuubah posisi, kembali memanggut bibirnya.Sudah terasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. dgn dibantu tangannya, diarahkan ke lubang kewanitaannya. Sedikit demi sedikit kudorong pinggulku,
“Aakh… sshh… pelan-pelan ya Ian, aku masih perawan”, katanya.
“Haaa…” aku kaget, benar rupa-rupanya dia masih suci.
dgn sekali dorong lagi sudah terasa licin. Blessst,
“Aahk…” teriak Linda,
kudiamkan sebentar untuk menghilangkan rasa sakitnya, setelah 2 menitan lamanya kumulai menarik lagi batang kemaluanku dari dalam, terus kumaju mundurkan. Mungkin karena baru pertama kali hanya dgn waktu 7 menit Linda
“Aakh… ushh… usssh… ahhhkk… aku mau keluar Ian”, katanya.
“Tunggu, aku juga sudah mau keluar akh…” kataku.
Tiba-tiba menegang sudah lubang kemaluannya menjepit batang kemaluanku dan terasa kepala batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tidak kuat lagi memuntahkan
“Crot… crot… cret…” banyak juga air maniku muncrat di dalam lubang kemaluannya.
“Aakh…” aku lemas habis, aku tergeletak di sampingnya.
dgn lembut dia cium bibirku, “Kamu menyesal Ian?” tanyanya.
“Ah nggak, kitakan sama-sama mau.”
Kami cepat-cepat berberes-beres supaya tidak ada kecurigaan, dan sejak kejadian itu aku sering bermain cinta dgn Ibu Linda hal ini tentu saja kami lakukan jika di rumah sedang sepi, atau di tempat penginapan apabila kami sudah sedang kebelet dan di rumah sedang ramai. sejak kejadian itu pada diri kami berdua mulai bersemi benih-benih cinta, dan kini Ibu Vivien menjadi pacar gelapku.
content/uploads/2018/10/16_cr-5.jpg” alt=”” width=”1024″ height=”650″ />
-
Kisah Memek Bercinta Dengan Mbak Ririn Tetanggaku
Duniabola99.com – Disebuah Kota yang sejuk dan indah disitulah aku tinggal, saat itu usiaku baru 18 tahun, aku sekolah disebuah SMA swasta dikotaku, kegiatanku selain sekolah aku juga suka berolah raga, maka tidak aneh jika postur badanku atletik sebut saja namaku anto
Kisah ini dimulai saat aku menginap di rumah seorang tetangga sebelah rumahku, dia seorang ibu dengan 2 orang anak suaminya seorang wiraswasta yang kadang jarang pulang ke rumah, sebut saja namanya mbak ririn, malam itu aku diminta menginap dirumah oarng tuanya mbak ririn yang letaknya tidak jauh dari rumahku mengingat orangtuanya sedang pergi keluar kota dan kebetulan malam itu ada siaran langsung pertandingan sepakbola yang memang menjadi hobbyku makanya aku mengiyakan saat mbak ririn memintaku untuk menginap di rumah orangtuanya, memang hubungan keluargaku dengan mbak ririn sudah seperti saudara jadi dia nggak segan-segan meminta pertolongan padaku.Malam itu saat aku sedang asik menonton per tandingan sepakbola, dia datang dengan anaknya yang masih kecil umurnya kira-kira 2 tahun.
“ Lagi nonton apa to ?” Tanya dia padaku
“ Biasa mbak” jawabku sambil terus menonton pertandingan di televise
“ kamu udah maka to?” tanyanya lagi padaku
“ sudah mbak, tadi sebelum kesini saya makan dulu “ jawabku lagi
“oh…”, “ ya udah kalo begitu,mbak tidurin lia dulu ya” kata mbak ririn padaku sambil membawa anaknya ke kamar, “ Oh, iya to, nanti kamu tidur di kamar depan aja ya” kata mbak ririn sebelum masuk kekamarnya. “ iya, mbak “ jawabku singkat.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.00, sebentar lagi pertandingan sepakbola akan segera selesai, tiba-tiba mbak ririn keluar dari kamarnya dengan menggunakan pakaian tidur yang memperlihatkan lekukan badannya. “kamu belum tidur, to ? “ Tanya mbak ririn padaku. “ belum mbak, sebentar lagi “ jawabku sambil aku mencuri pandangan kea rah mbak ririn yang tampak begitu menggoda hasrat kelelakianku. Situs Judi Bola
“ mbak sendiri belum tidur ?” tanyaku pada mbak ririn
“ mbak, gak bisa tidur to… gak tau kenapa ? “ jawab mbak ririn padaku
“mbak boleh temenin kamu disini to ?” Tanya mbak ririn “ nanti kalo mbak udah ngantuk baru mbak tidur “ lanjutnya.
“ Boleh dong mbak, “ jawabku
Malam itu aku habiskan waktu dengan mengobrol dengan mbak ririn, saat aku ngobrol sesekali aku memperhatikan lekuk badan mbak ririn yang menggodaku walaupun dia sudah mempunyai 2 orang anak tapi dia pandai merawat tubuhnya sehingga terlihat masih segar, apa lagi kedua buah dadanya yang berukuran cukup besar yang selalu tidak pernah lepas dari pandanganku saat aku mengobrol dengannya. Malam semakin larut akhirnya aku tak kuasa menahan hasrat kelelakianku, aku takut mbak ririn tau apa yang sedang aku rasakan dan aku bayangkan, aku nggak mau mbak ririn marah.“mbak, udah malam”, “ saya tidur dulu ya…” kataku sambil beranjak dari tempat dudukku.
“ emang kamu udah ngantuk ya, to ? “ Tanya mbak ririn padaku
“ iya mbak”. “ lagian nanti pagi saya harus latihan mbak “ jawabku
“ ya udah kalo begitu “ jawab mbak ririn singkat.
Malam itu aku tidur dikamar depan, hayalanku melayang dan membayangkan apa yang aku lihat saat aku ngobrol sama mbak ririn tadi. Malam itu kebetulan hujan turun di daerahku menambah suasana mendukung hayalanku tentang mbak ririn, andai saja mbak ririn mau malam ini tidur denganku, semakin aku menghayal semakin hilang rasa ngantukku padahal sudah hampir 2 jam aku berada di kamar, tapi rasa ngantuk itu gak kunjung datang juga.
Saat aku menghayal tentang mbak ririn, nggak tau setan apa yang menghampiriku sehingga aku berani melangkahkan kakiku menuju kamar mbak ririn, sesampainya aku didepan kamar mbak ririn aku beranikan diri untuk membuka pintu kamarnya, ternyata pintunya tidak di kunci, setelah pintu terbuka aku beranikan diri masuk ke kamar mbak ririn dengan perasaan yang nggak karuan antara nafsu dan takut, aku dekati tempat tidur mbak ririn, disana aku lihat mbak ririn sedang tertidur dengan pulas dan disampingnya anaknya yang berumur 2 tahun juga tertidur disisinya.
Aku tertegun beberapa saat memperhatikan tubuh indah yang ada di hadapanku, ingin rasanya aku menjamahnya tapi aku tidak memiliki keberanian untuk melakukannya karena aku takut mbak ririn marah padaku. Dengan hati berdebar-debar aku beranikan diri membangunkan mbak ririn yang sedang tertidur “ mbak….mbak rin “ kataku sambil menyentuh kakinya. Mendengan suaraku mbak ririn terbangun dari tidurnya, ia sepertinya kaget karena aku sudah ada di dalam kamarnya.
“ ada apa to?” tanyanya sambil kebingungan. “ saya nggak bisa tidur mbak “ jawabku dengan suara bergetar menahan nafsuku. “kamu mau tidur disini ?” Tanya mbak ririn sambil menggeser posisinya. “ lia gimana mbak ?” tanyaku dengan perasaan yang gak karuan. “ Emang kamu mo ngapain to?” Tanya mbak ririn dengan suara yang agak meninggi dan rasa takut. Mendengar pertanyaan itu aku langsung pergi meninggalkan kamar mbak ririn dengan perasaan bersalah dan takut mbak ririn marah. Sesampainya aku di kamarku aku rebahkan diriku di tempat tidur, aku menyesali apa yang sudah terjadi tadi tapi tetap saja bayangan tubuh mbak ririn tetap mengodaku sampai akhirnya aku tertidur lelap.Pagi hari saat matahari mulai menyapa, aku terbangun dan langsung mengarahkan kakiku kea rah kamar mandi yang terletak di dekat dapur, saat aku melintas aku melihat mbak ririn sedang menyiapkan sarapan pagi. “ udah bangun to ?” Tanya mbak ririn mengagetkanku. “ ehhh.. udah mbak” jawabku dengan suara gugup, sambil terus berlalu menuju kamar mandi. Sesampai dikamar madi aku bergegas mandi dank arena aku sudah tidak sanggup menahan hasrat nafsuku maka aku melakukan o**ni maka tumpahlah lahar panas pagi itu di kamar mandi.
Selesai mandi aku bergegas kekamarku untuk segera pergi latihan dengan menahan rasa malu dan bersalah. “mbak, saya pamit ya” kataku pada mbak ririn yang saat itu masih asik di dapur. “ saya mau latihan dulu mbak “ kataku lagi. “ loh, kamu nggak makan dulu to ?” Tanya mbak ririn padaku. “makasih mbak”.”udah terlalu siang” kataku sambil menuju keluar. “ ya udah ati-ati perginya ya” kata mbak ririn. “ya, mbak” jawabku singkat. “makasih ya to” katanya lagi sambil memperhatikanku keluar dari rumahnya, aku hanya mengangguk tanpa berani menatapnya.
Cerita Sex Main Kuda Bareng Mbak Rin Seminggu setelah kejadian itu, aku sering kali menghindar untuk ketemu dengan mbak ririn, aku merasa malu atas apa yang aku lakukan waktu itu. Di suatu siang saat keluargaku sedang tidak ada di rumah tiba-tiba pintu rumahku diketuk oleh sesorang dari luar. Aku bergegas membukakan pintu, aku pikir orang tuaku pulang dari undangan, saat pintu aku buka. Aku terkejut ternyata yang datang adalah mbak ririn.”ehh..mbak” kataku sambil menahan rasa malu. “ kamu kemana aja to?”Tanya mbak ririn. Aku tidak menjawab. “masuk mbak” kataku sambil mempersilahkan mbak ririn masuk. Mbak ririn melangkah masuk kerumahku. “pada kemana to?”.”kok sepi” Tanya mbak ririn. “lagi pada pergi ke undangan mbak” jawabku singkat. Mbak ririn duduk di kursi sopa di hadapanku .”to….kamu marah sama mbak ya?” Tanya mbak ririn padaku. “marah kenapa mbak?” tanyaku dengan perasaan bingung. “ akhir-akhir ini kamu selalu menghindar untuk ketemu mbak kan?” tanyanya lagi. Aku terdiam “ nggggak kok mbak” jawabku.
“kalo nggak, kenapa setelah kejadian yang kamu nginep di rumah orang tua mbak kamu selalu mnghindak ketemu mbak?” Tanya mbak ririn. “saya malu mbak”.”saya minta maaf, kalo saya udah lancang masuk kekamar mbak”.”saya takut mbak marah” jawabku sambil tertunduk malu.”kamu ini aneh to” kata mbak ririn sambil tertawa “masa begitu aja mbak marah sih” kata mbak ririn lagi. “emang apa sih yang kamu mau dari mbak?” Tanya mbak ririn padaku. Mendengar pertanyaan itu aku memandang mbak ririn dengan pandangan tajam. “loh kok malah bengong !!!“ kata mbak ririn lagi yang mengejutkaku. Aku hanya tersenyum . “ kapan kamu mau nginep lagi?” Tanya mbak ririn lagi. “nggak tau mbak” jawabku singkat. Sedang asik-asiknya kami mengobrol tiba-tiba ibuku pulang “ehhh…ada mbak ririn” sapa ibuku . “ dah lama mbak ?” Tanya ibuku. “ iya…tante”. “ tadi sih tante” jawab mbak ririn singkat. “ ini tante, saya mau minta tolong sama anto buat jagain rumah mama lagi mala mini “ kata mbak ririn pada ibuku. “ ohhhh… boleh aja “ jawab ibuku. Setelah itu kami ngobrol banyak hal sampai akhirnya mbak ririn pamit pulang dan sebelum pulang Ia sempat mengingatkan aku untuk menjaga rumah ibunya dan memberikan kunci rumah kepadaku.Malam itu aku tidur di rumah orang tuanya mbak ririn, suasana malam yang begitu dingin ditambah hujan rintik-rintik membuat suasana hening. Untuk melepas rasa sepiku aku mencoba mencari hiburan dengan menonton televisi, tapi setelah beberapa kali aku cari acara yang menarik untuk aku tonton ternyata nggak ada yang menarik maka aku putuskan untuk menonton video yang ada di leptopku, kebetulan di leptopku banyak sekali video yang dapat mengusir penatku. Satu demi satu video blue yang ada di leptopku aku putar tanpa aku perhatikan keadaan disekitarku karena aku pikir aku hanya sendirian di rumah itu. Tapi tiba-tiba “ Anto…… “ suara itu mengejutkan aku. Aku terkejut dan memalingkan muka ke arah suara itu. Ternyata mbak ririn sudah berdiri di depan pintu kamarku. “ loh..kok mbak bisa masuk sih “ tanyaku pada mbak ririn “ kan pintunya udah saya kunci mbak?” tanyaku lagi. Mbak ririn hanya tersenyum “ mbak jugakan punya kunci rumah ini to “ jawab mbak ririn. “mbak udah lama ?” tanyaku pada mbak ririn. “ iya…” jawab mbak ririn singkat. “kamu lagi nonton film apa to” Tanya mbak ririn padaku. “ini mbak…” jawabku sambil malu-malu. Mbak ririn berjalan mendekati meja dimana leptopku diletakkan. “ ohhhhhhh….” Ujar mbak ririn. Sampil terus memperhatikan adegan yang terjadi dalam film di leptopku. “kamu suka nonton film gituan ya to” Tanya mbak ririn sambil duduk di samping tempat tidur. “ iya…mbak “ jawabku polos.
“kalo mbak suka juga?” aku balik bertanya sama mbak ririn. “ sapa sih yang gak suka nonton film begituan” jawab mbak ririn. “ tapi mbak lebih seneng praktekinnya” kata mbak ririn sambil tertawa nakal. “ ahh..mbak bisa aja “ jawabku sambil memandang kearah mbak ririn. Akhirnya kami berdua ngobrol tentang banyak hal terutama tentang seks ternyata mbak ririn suka juga membicarakan masalah yang satu ini, makin lama obrolan kami makin seru dan tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 malam. “mbak..gimana hubungan seks mbak sama om Doni” tanyaku dengan berhati-hati. Mbak ririn menarik napas panjang “ mbak nggak mau cerita itu to” jawabnya. “ loh..emang kenapa?” tanyaku. Akhirnya setelah beberapa saat mbak ririn mau juga menceritakan hubungannya dengan om Doni suaminya, dia bercerita bahwa hubungannya baik-baik aja hanya beberapa bulan belakangan ini mbak ririn merasakan hubungannya dengan om doni kurang greget tidak seperti sebelum-sebelumnya .
aku mendengarkan cerita mbak ririn dengan seksama. “mbak, kalo saya denger cerita mbak tadi rasanya mbak ama om doni harus mencari vareasi dong” saranku. “ jangan gitu-gitu aja” ujarku lagi.”gitu-gitu aja gimana maksudnya?” Tanya mbak ririn. “ ya.. gitu “. “ saya nggak bisa jelasin mbak” jawabku dengan nada gugup. “maksud kamu mbak harus nonton film dulu?”. “ atau vareasi posisi berhubungan gitu?” Tanya mbak ririn. “ ya…mungkin itu salah satu yang bisa membantu mbak ama om doni supaya lebih hot lagi “ jawabku nakal. “ kamu bisa aja to” kata mbak ririn. “ kaya kamu udah pengalamn aja” kata mbak ririn lagi sambil tersenyum. “ ada saran lain gak ?” Tanya mbak ririn. Aku tersenyum “ maaf ya mbak mungkin saran saya ini konyol “ kataku. “ Apa?” Tanya mbak ririn penasaran. “ Mungkin mbak harus coba ama orang lain “ kataku. “ maaf ya mbak, jangan marah”.”inikan Cuma saran” ujarku lagi.Mbak ririn terdiam. Mungkin dia sedang memikirkan matang-matang saranku tadi.
“tapi dengan siapa mbak harus melakukannya to?” Tanya mbak ririn
“siapapun pasti mau mbak, soalnya mbak kan masih cantik, seksi lagi “ jawabku nakal
“ kamu bisa aja to “. Kata mbak ririn sambil tersipu manja. “ kalo mbak pilih kamu, kamu mau nggak?” Tanya mbak ririn.
Aku terkejut mendengar pertanyaan itu. Padahal dalam hatiku itulah yang aku inginkan. Tapi aku berusaha jual mahal . “ loh…kenapa harus saya mbak ?” tanyaku.
Mbak ririn menarik napas panjang. “ ya..udah lupain aja to…” jawab mbak ririn sambil beranjak dari duduknya. “ mbak tidur dulu ya.” Katanya. “ slamat malam to” ujarnya lagi.
Aku terdiam dan terpaku dan tidak menjawab apa yang mbak ririn ucapkan. Aku hanya memandang berlalunya mbak ririn di hadapanku dan keluar dari kamarku.
Aku merasa menyesal kenapa tidak aku iyakan aja pertanyaan mbak ririn tadi. Hayalanku melambung jauh membayangkan kami berdua bercinta, bergumul dan saling meregang. Ohhhh indahnya jika terwujud gumanku dalam hati.
Karena aku merasa haus aku melangkahkan kakiku menuju dapur untuk mengambil segelas air minum, sesampainya didapur aku terkejut karena aku melihat mbak ririn ada disana sedang mengambil air minum juga. Tetapi yang membuat aku terpesona adalah mbak ririn hanya menggunakan kaos putih yang tipis tanpa menggunakan bawahan.
“ mbak….” Kataku.
“ ehhh…kamu to “ katanya. “ mo ambil minum ya?” tanyanya lagi
“ iya …mbak “ jawabku sambil terus memperhatikan tubuh mbak ririn yang terlihat menggodaku
Aku melangkahkan kakiku mendekati mbak ririn. Pikiranku sudah tidak karuan antara hasrat dan takut. Tapi aku beranikan diri untuk lebih dekat dengan mbak ririn. Saat sudah dekat entah kenapa keberaniaku timbul lebih besar untuk memeluk mbak ririn.“ mbak….boleh saya minta sesuatu, mbak ?” tanyaku
“ kamu mau minta apa to “ tanyaku
“ boleh saya peluk mbak “ tanyaku
Mbak ririn tersenyum. “ sini …” katanya sambil mengulurkan kedua tanganya ke arahku.
Tanpa pikir panjang aku peluk mbak ririn dengan eratnya. Dan tanpa aku sadari kemaluanku ternyata sudah tegang. Dengan sedikit keberanian aku kecup kening mbak ririn dan diapun terbawa suasana itu. Mbak ririn memejamkan matanya. Tanpa menunggu waktu lama aku kecup bibir dan aku lumat habis bibir mbak ririn yang terlihat sangat menikmati permainanku, aku telusuri rongga mulutnya dengan lidahku….dan diapun membalasnya dengan nafsunya yang membara.
Tidak hanya disitu, tanganku mulai beraksi meremas kedua buah dadanya yang montok. Diapun mendesah “ ahhhhhh….anto “ desahnya. Aku tidak peduli aku coba singkapkan kaos yang dia gunakan aku masukkan tanganku ke celana dalamnya, aku elus kemaluannya. Ternyata sudah basah. “ ohhhhh.. anto kamu nakal “ desahnya lagi. Aku makin bernapsu. Aku angkat kaos yang dipakain mbak ririn ternyata dia tidak menggunakan BH langsung aku isap putingnya yang selama ini menggoda imanku, aku lumat putingnya, aku isap. “ ooohhhhh….annntooooo” desahnya membuat napsuku semakin membara.
“ mbak, aku saying mbak” kataku
“ mmmmhhhmmmm ….” Desahnya tanpa bisa mnjawab
“ to…. Jangan disini, dikamar aja ya “ ajaknya padaku
Akupun mengikuti kemauannya menuju kamarnya.
Sesampainya dikamarnya, aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka ini, aku langsung lucuti kaos yang dipakai mbak ririn dan sedikit memaksa aku pelorotkan celana dalam yang dipakainya.
“ sabar dong toooo “ kata mbak ririn
Aku tidak pedulikan perkataan mbak ririn, aku dorong dia ke tempat tidur aku buka kakinya dan aku jilat kemaluannya dengan lidahku. “ uhhhh….ssstttt… ohhhhhh “ desahnya
Aku terus mempermainkan lidahku di dalam kemaluannya, ia menggelinjang penuh kenikmatan dan setelah beberapa saat aku mempermainkan lidahku dikemaluannya ia menekan kepalaku sehingga aku makin terpendan di dalam kemaluannya.
“ ohhhh…antooo….yesssss…terussssss tooooo “ desahnya penuh napsu“ ohhhhh….ssssssSSSSssss….anto kamu nakal “ ujarnya
Akhirnya aku merasakan ada cairan manis yang keluar dari kemaluannya, aku tidak berhenti dan terus menjilat dan menghisapnya. “ to…udah saying, gentian ya “ kata mbak ririn
Akupun menghentikan kegiatannku. Mbak ririnpun duduk di atas tempat tidur dan ia menariku untuk lebih mendekat. Tanpa ragu-ragu ia membuka celanaku dan tanpa kemaluanku yang sudah menegang
Ia mengusap kemaluanku dengan lembutnya dan akhirnya ia mengulumnya dengan penuh napsu
“ ohhh… mbak…..SSsssss “ desahku
Dia terus mengocok kemaluanku, mbak ririn memang sudah berpengalaman dengan hal ini.
“ ohhhhh….yesssssss “ desahku lagi
“ mmmmhhhhmmm…. “ desahnya
“ mbak udah, mbak “ kataku
Mbak ririnpun menghentikan kegiatannya.
“ aku masukin ya mbak “ pintaku dengan penuh napsu
Mbak ririn nggak menjawab ia hanya mengangguk tanda setuju.
Maka dengan bantuan tangannya aku arahkan kemaluanku kea rah kemaluannya. blesssssssssssssssssssss, mbak ririn sedikit tersentak sambil menyeringai….bleess bleess bleess bleess bleess bleess bleess bleess bleess bleess ooohhh bleess bleess bleess aku tarik ulur penisku keluar masukandalam vag|na mbak ririn……..
“ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh “ desahan panjang keluar dari mulut mbak ririn
Setelah puas dengan gerakan tadi aku lanjutkan pergerakan ku, kulipat kakinya keatas sehinga aku merasakan kemaluannya menyempit kugoyang kemaluanku dengan penuh napsu….srelp srelp srelp sreppppp kutahan dan ku putar kemaluanku dalam vaginanya…
“mbaaaaaaaaaaaaakkk aku…oooohhhh”. cretttttttttt cretttttt crettttttttt “ ooohhh “ mbak ririn memeluku dengan erat
“oooooohhhhhh….” dia juga berteriak ternyata dia juga merasakan lahar panas tumpah dari dalam vaginanya.
Tubuh kami basah oleh keringat, kamipun saling berpandangan dan tersenyum tanda suka dan gembira.
“ Anto, makasih ya “ katanya
“ makasih apa mbak?” tanyaku
“ kamu udah memberikan kepuasan sama mbak “ katanya
Aku hanya tersenyum. Dan akhirnya malam itu kamipun tidur berdua dengan tanpa sehelai benangpun. Dan kami ulangi beberapa kali hubungan itu layaknya suami istri.Setelah kejadian itu, kami selalu menyempatkan untuk melakukannya baik itu dirumah mbak ririn, dirumah orang tuanya malah sempat waktu itu karena mbak ririn tahu dirumahku hanya ada aku ia memintaku untuk melayaninya dikamarku. Dan sejak hubungan gelapku dengan mbak ririn aku sering mendapat tambahan uang saku untuk sekolahku.
-
Kisah Memek Exe adik kelas..
Duniabola99.com – Siang itu aku mengunjungi SMAku, salah satu SMA favorit di Jakarta, Sebagai alumni di SMA tersebut, aku Robert masih sering ikut membina kegiatan ekstra kulikuler yang ada, di antaranya melatih Volley dan Bulutangkis. Kesempatan ini juga aku pakai sebagai kesempatan untuk mengunjungi adik2 kelasku yang cantik2. Dan sebagai kakak kelas kadang kala membuat usahaku untuk mendekati mereka tidak terlalu sulit. Salah satu adik kelas yang dekat denganku adalah Risti. Berparas biasa saja, berkulit sawo matang, pintar dan mempunyai body yang proposional. Maklum, dia selain mengikuti kegiatan keilmuan dibidang bahasa Inggris, aktif juga di dalam kegiatan Paskibraka dan Cheersleaders. Hubunganku dengan Risti sendiri sudah berjalan 3bulan. Dan sampai saat itu masih terbatas ciuman saja.
Hari itu adalah hari Sabtu, di mana aku menyempatkan diri untuk bermain bulutangkis. Dan Risti, sedang mengikuti latihan cheers sore itu.
“Hai, kak Robert… mau main bulutangkis yah di atas? ” tanya Risti saat berpapasan denganku. “Hai, Ris. Iya nih lagi mau main ke atas. Kamu lagi latihan? “tanyaku balik.“Iya, kak. Tapi Risti haus mau beli minum dulu di depan.” “Oke, sampai jam berapa latihannya, Ris?”
“Jam 4 juga sudah selesai, Kak”
“Baiklah. Kalau sempat nanti main-main lah ke atas.”
“Beres deh…. kebetulan aku minta di jemput pak Min agak lama kak. Biar kita bisa berduaan lebih lama….”
Seeerrr mendengar kalimat Risti membuat pikiran ku sekilas membayangkan apa yang akan terjadi nanti.
Sekitar jam 4, pintu aula atas terbuka dan muncullah Risti dengan mengenakan kaus gombrong dan celana hotpans yang membuat cetakan lembah di antara kedua pahanya terlihat samar2.
“Lho, kak…mana yang lain? Kok kak Robert sendirian?”, tanya Risti mellihatku sedang bermain shadow dengan tembok.
“Iya, yang lain baru aja pulang.” Sahutku sambil menghampiri Risti dan mengecup bibirnya.
“Ahhhhh, kak….jangan begitu nanti kalo ada yang masuk bisa repot.” Desah Risti saat kukecup bibirnya.
“Hehehehe…. nga ada yang bakalan ke sini Ris.”
“Kamu mau menemani kakak bermain? ”
“Boleh, Kak…”
Lalu setelah 15 menit kami bermain terlihat Risti memberikan tanda untuk menghentikan permainan. “Kak, udah dulu ya…Risti capek.” Lalu kamipun duduk2 di pinggir lapangan. Dan Risti tiduran di atas pahaku.
“Capek, Rist?”
“Iya, kak. Tadi soalnya lumayan latihannya. Dan tadi waktu Risti jadi base sempat terjatuh.”
“Nih, lihat memar kan lutut Risti’, kata Risti sambil menunjukkan lututnya yang memang seperti lebam.
“Duh, kamu, hati-hati donk Ris”
“Tuh liat sampai lebam gitu lutut kamu.”
“Sakit? ” tanyaku sambil memegang dan mengelus-ngelus lututnya.
“Nga, kak…Geli iya…” jawabnya sambil tertawa kecil. Melihat Risti tertawa membuatku gemas dan langsung saja kucium bibir mungilnya.
“Kak…..Kak Risti takut ada yang datang”“Tenang” kubangunkan Risti sebentar dan “Klek…” suara pintu aula kukunci dan kemudian kumatikan lampu aula tersebut.
“Sini, sayang mana tadi yang lebam? Kakak lilat lagi..”
Tak lama segera kurangkul Risti dan kukecup lembut bibirnya.
“Makanya lain kali hati-hati yah sayang….”
“Iya kak….”
Lalu kamipun kembali bercumbu kembali. Semakin lama cumbuan kami semakin panas dan membara. Dengan adrenalin yang keluar sehabis kami berolahrga membuat suasana di dalam aula menjadi panas.
Kuberanikan diri untuk mencumbu Risti lebih jauh lagi. Ciumanku turun menyusuri leher jenjang Risti.
“Oh…. kak….” Risti membalas cumbuanku dengan desahan dan tangan yang semakin erat dileherku.
Melihat sambutan yang mendukung, tanganku mulai berani bergerilya. Tangan kiriku tetap menopang badan Risti sedangkan tangan kanan mulai menuruni dadanya. Terasa sangat kenyal sekali payudara Risti di tanganku yang merabanya dari lluar kaosnya….
“Ouuughh, kak Robert….”
Segera kukulum lagi bibir Risti untuk menghentikan desahannya. Dan tanganku meremas pantadnya yang begitu kenyal…..
Segera kutarik Risti ke dalam Ruang ganti. Hasratku untuk berbuat lebih jauh semakin tak tertahan. Segera kurebahkan Risti ke atas meja yang ada di ruang ganti tersebut.
Kembali kami berciuman dengan liarnya. Tanganku tak tinggal diam. Kusingkapkan dan kulepas kaos yang dikenakan oleh Risti. Kuremas remas dengan lembut kedua bukitnya dibalik Bra model sport yang dikenakannya.
“Oh….Kak…” Risti pun semakin liar dengan remasan2 lembut yang kuberikan. Tangannya tak tinggal diam melepaskan kaos yang kukenakan yang semakin basah oleh keringat nafsu.
Kutanggalkan Bra yang melekat,36B sempat kulirik dari kaitan bra yang kutanggalkan, dan kududukan Risti di meja. Ciumanku bergerilya menuruni lehernya yang jenjang dan turun menuju kedua bukit kembar yang begitu menggoda.
Kuelus lembut dan kemudian kujatuhkan ciumanku di bukit sebelah kirinya. Kekecup dan kemudian kusedot kecil… “Awww, kak….oughhh” pekik Risti sebagai reaksi atas aksi yang kuberikan kepadanya. Melihat reaksi demikian membuatku mengekplorasi lebih lanjut. Kuremass-remas dada Risti sebalah kanan. Dan pentil yang kecil kupilin-pilin lembut.
Ristipun semakin liar dan lenguhan2nya membuat adrenalinku semakin kencang mengalir. Membuatku gemas. Kutarik lembut pentil membuat Risti berpekik…”Awww, kak…sakit…”
Tak kuhiraukan pekikan Risti. Tanganku segera menarik lepas celana hotpans yang melekat. Di bagian tengan celana dalam Risti yang bermodel mini tercetak sebuah pulau kecil. Mungkin akibat cairan yang keluar, tanda Risti sudah terangsang sekali.
Kuelus2 bagian tengan celana dalamnya membuat Risti semakin menjerit….”Ouchhh, kak…Ochhh…”Kuselipkan jariku kedalam celana dalamnya, dan kumainkan jari-jariku di atas klitorisnya….”Ochh kak….terus kak….geli….”
Merasa terganggu dengan celana dalamnya, segera kulepas dan kubuang ke lantai.
Setelah celana itu terlepas, kubuka celana pendek dan celana dalamku. Segera aku berlutut. Mengamati dan mengelus-ngelus kemaluan Risti dengan lembut. Semakin cepet elusan yang kuberikan membuat Risti semakin melenguh dengan keras…”Ochh,kak…..Ouchhh”
Kukecup vagina itu…Hmmmm wangi khas vagina yang saat itu aneh bagiku namun memberikan sensasi lain…
Kuberanikan lidahku untuk bermain di vagina Risti…Kusapu permukaannya atas dan bawah….
“Kak, robert…ouchh….terus kak….”
“Kak, ah….. ”
Seiring desahan yang keluar…vagiana Risti mengeluarkan cairan…Kujilat dan kuhisap seakan tidak ingin membiarkan cairan itu keluar begitu saja…
Akibat dari hisapanku Risti berteriak ” Ah….Ah…Ah…Kakkkk!! Risti mau pipis Kakkk…..Ahhhh” Melihat ini segera kumasukan jariku dan kukocok didalamnya semakin lama semakin cepat disertai dengan jilatan2 lidahku….akhirnya “Arrrgggggghhhhh Kakkkkkkkk…” Tubuh Risti mengejang hebat….
Kubiarkan Risti menikmati Orgasmenya. Orgasme yang mungkin pertama baginya. Saat membuka matanya Risti berkata ” Kak, oh…..nikmat sekali..” Kukecup bibirnya dan kemudian kubisikkan ” Risti, I Love U So Much…”
“Love U So Much To….” Kembali kami berpagutan dengan mesra. Kubimbing tangan Risti untuk menyentuh kemaluanku yang berdiri tegak. Ku berikan contoh untuk mengocok kemaluanku yang berukuran 18cm diameter 4cm…Kocokan tangan Risti yang mungil dan lembut membuatku berdesi “Oh….ya Risti…Oh…Enak sayang”. Kumainkan kembali kemaluan Risti yang masih basah….Kupilin2 clitorisnya…”Ouhhhh Kak….Gatel lagi kak….”
Segera kuposisikan diriku diantara kedua kakinya. Dengan isyarat kumohon izin darinya. Tak ada kata terucap…hanya anggukan kecil. Kuposisikan kemaluanku tepat di depan kemaluannya…kugosok-gosok kecil dan berputar memainkan klitorisnya…membuat Risti tak tahan dan merebahkan badannya di meja sambil meremas-remas bukitnya…
Setelah kurasa pas..dan kemaluan Risti kembali basah oleh lendir kenikmatannya..Kutekan kepala kemaluanku menyeruak membuka jalan di dalam kemaluan Risti…..”Ah…. kak….Sakittt!!!” pekik Risti saar kepala kemaluanku berhasil menerobos masuk. Kebelai rambutnya dan kupagut bibirnya untuk menenangkan Risti….Setelah kurasa kemaluannya mulai beradaptasi dengan adanya benda asing d dalamnya kutekan dan kukeluarkan masukan kemaluanku pelan-pelan…sampai akhirnya “Crreeeetttzzz…..” kemaluanku seperti menyobek sesuatu dan “Blessss!!!” masuklah seluruh kemaluanku di dalam vagina Risti. “Kakkkkkk……Awwww!!!” Jeritan Risti dan kulihat tetes air mata di ujung matanya
Oh….vagina yang sempit dan peret…mencengkeran kemaluan begitu erat..Kuremas-remas payudara Risti dan kucumbu bibirnya untuk menenangkannya. Setelah kulihat Risti lebih tenang…kuayun perlahan-lahan kemaluanku……Ristipun mulai menikmati ayunanku. Kucoba dengan ayunan 9 kecil 1 dalam. Satu….Dua….Tiga….Empat….Lima….Enam….Tu juh…Delapan…Sembilan….Seeeeepppppuluh……S aat hitungan kesepuluh kubenamkan semua kemaluanku menyeruak ke dalam vagina Risti….”Ohhhhhh…..kakkkkk…..”.
Kuulangi lagi….Satu….dua…..Tiga…Empat..Lima…Enam. …Tujuh…Delapan…Seeeemmmmbiilllaannn….Seepp pppulluhhhhh….kuulangi….dengan tekanan pada ayunan kesembilan dan kesepuluh ” Ohhh….kakk…….Enakkkk…kakak…..Terus Kakk….!!!” Desah Risti….
Kuulangi lagi dengan kombinasi sama…dan pada ayunan yang keempat Risti berteriak “Kakkkkk ayo Kakkk Risti Mau keluar lagiiii…..” Ayunan ke enam saat baru saja kubenamkan kemaluanku dihitungan keempat…..Risti menjerit ” Ahhhhhh……ahhhhh………..Kakkkkk……”dan tubuh Risti kejang-kejang dan digigitnya tanganku “Ahhhhh…” Kubiarkan kemaluanku masih berada di dalam kemaluannya….
Saat Risti mulai menguasai diri, kuminta iya untuk membelakangiku dengan posisi nungging dan bertumpu di meja. Melihat posenya membuatku gemas…kukecup vaginanya dan kuberikan tepukan ringan pada bongkahan pantaddnya…..
Segera kemudian kutancapakan kembali kemaluanku ke dalam vaginanya. Posisi ini membuat kemaluanku semakin dalam masuk ke dalam vaginanya.
“OHHHH Kakkkk…..” tusukan pertama dengan posisie doggie membuat Risti melenguh. Kuayun dan kupompa kemaluannya.
“Cleppp….Cleppp….Clepppp” Suara kemaluan kami beradu diiringi dengan suara beceknya vagina Risti oleh cairan yang keluar dari kemaluan Risti….
Kupompa dan semakin lama kutingkatkan Rpm kocokan pada kemaluannya membuat Risti tak tahan
“Kakkkk Ouuchhh….Ouch…”
“Ouch….Kakkk Risiti Mau Keluar lagi…”
“OOuuuchhh….Ahhh….Iya Sayang….Kakak juga sebentar lagi keluar, kita bareng yah sayang…” Kukecup bibirnya dari belakang sambil kuremas bukit kembarnya.
Kembali kugenjot Risti dengan cepat….
“ochhh….oh….Kak…..”
“Ayo sayng….Ohhh…..Ohh….”
“Oh….Kak….Risti Luv U kak Robert”
“Iii…Luv…U….Tooo Risti…”
“Crrrrooooottttsss…..Croooots….Crooootsss….. Crotsss…Croootsss” semburan spermaku didalam rahimnya mengiringi orgasmeku“Ochhh..oH….kAKK..kAKKKKKKK” Jeri Risti menjemput orgasmenya kembali…
Setelah kami mencapai orgasme kami bersama, kurebahkan badanku di atas Risti. Sambil memejamkan mata menikmati orgasme bersama yang baru kami reguk. Kubiarkan kemaluanku tetap berada didalam kemaluan Risti yang serasa menjepit dan mengurut2.
“Plooopp…” Suara kemaluanku yang mengecil dan keluar dari sangkar emas Risti. Kubuka Mata. Dan ku kecup kening Risti sambil mengucapkan..”Terima Kasih ya Sayang….”
Risti hanya tersenyum. Segera kami memakai kaus kami kembali dan di lantai lulihat ceceran sperma bercampur dengan darah perawan Risti.
“Kak…Jangan tinggalin Risti.”
“Risti Takut kehilangan kakak ”
Demikian kata-kata terakhir yang kuingat membayangkan kejadian tahun lalu. Lulus SMA Risty melanjutkan pendidikannya di Australia dan aku sibuk dengan pekerjaanku. Membuat kami memutuskan untuk mengambil jalan sendiri2.
-
Kisah Memek ngentot dengan teman chatting
Duniabola99.com – Nama gw Novi Gelis! huehuehue… Gw dari Bandung dan gw mempunyai teman chating yang selalu setia menemani gw sepanjang malam namanya dedy dia anak Jakarta! Dedy merupakan anak yang baik dan ceplas ceplosan kalau ngomong di chat! dan pembicaraan Kita sudah melewati masa-masa hehehe..sensor dulu yahhh dan kadang berakhir dengan cyber sex!
Bukan hanya sekedar chat sex tapi juga sex yg memuaskan, yah walaupun hanya di chat. Akhirnya setelah sekian lama, gw lah yg memberanikan diri datang ke ibu kota untuk menemuinya. Sekalian hangout gitu! Dan malam ini, Dedy berjanji akan mengajakku makan malam bersama. Malam ini dedy berencana mengajaku makan malam di sebuah tempat yang special katanya! Kami belum pernah ketemu secara langsung dan antara gw dan dedy hanya bertemu di dunia maya saja yaitu chat sama facebook!
Alasannya, ya karena gw tidak tinggal di kota yg sama dengannya. Bakalan mahal jika ingin sering bertemu!hehehe…maklum gw anak kere! Keinginan bertemu bukan hanya karena ingin saling kenal lebih dekat tapi juga karena semakin memanasnya pembicaraan kita di chat! Dan akhirnya malam itu kami pun kopi darat di hotel tempat gw menginap. Cerita Seks Terbaru Tepat pukul 7 malam suara bel kamar hotel gw berbunyi ! gw segera menghampiri pintu dan saat gw buka.., Dedy kulihat berdiri di depan. Tampak gagah dan maskulin. Ternyata tidak jauh berbeda dari foto yg ada pada facebook sama pict di YMnya! Sebaliknya, kulihat Dedy tertegun dengan apa yang kupakai malam ini. gw mengenakan gaun tipis krem sepaha dengan tali kecil di pundak.Matanya masih tertegun melihat bercak 2 bulatan BH 34B di dadaku dan g-string yg tembus pandang tersorot lampu di depan kamar hotel. “Silakan masuk..” kata gw sambil menarik tangannya dengan manja. Hanya saja Dedy sepertinya tidak sabar dengan kedatangan gw yg sudah ditunggu-tunggunya. Tangan gw ditariknya lembut, badan gw dipeluknya dengan hangat. Hingga wajah gw tepat berada di depan wajahnya. “Aku kangen banget sama lo, honey” ucapnya sambil berniat mencium bibir gw. gw berusaha menjauh, tapi tak kulepas dekapannya. Kututup bibirnya dengan telunjukku. “Eiitt.. sabar dong, ded. Masak mau serobot aja sih. ” gw mengerling nakal padanya. Dan langsung gw ajak ke sofa di kamar itu. Gw biarkan dia duduk di sana dan bukan di tempat tidur yg terbentang di depan Kita. “Mau minum apa? gw hanya punya bir dan coca cola kaleng,” ucap gw seraya melangkah ke kulkas.
“Bir saja, enak minum bir dengan wanita cantik seperti lo,” Dedy mulai sadar rupanya.. hingga bisa berbicara lebih banyak. gw tersenyum mendengar ucapannya. gw ambil bir buatnya dan coca cola buat gw sendiri. gw duduk di sebelah kanannya. Saat kuteguk minumanku, kaki kananku kusilakan di atas kaki kiriku. Karena bajuku tidak seberapa panjang, terbuka deh pahaku. Walaupun Dedy juga sedang menegak minumannya, matanya tidak henti-hentinya melihat pahaku yg putih mulus. “Lo cantik sekali, Novi,” tangannya mulai berkelana. Kali ini mengusap-usap pahaku. Dan menggeser badannya. “Lo juga ganteng,” bisikku manja di telinganya. Semakin tidak sabaran dia. Nafasnya kudengar sudah tidak teratur. Kaleng birnya dan kaleng coca colaku ditaruhnya di atas meja kecil sebelahnya. “Aku kangenn banget sama kamu. gw ingin ‘telen’ kamu.. Sar” gitu istilah Dedy jika ingin mulai main.
Kecupan kecil mendarat di bibirku. gw balas dengan lembut. Kulihat matanya penuh dengan rasa kangen. Kecupannya berubah menjadi ciuman yang lebih bernafsu. Lidahnya bermain-main dengan penuh nafsu di mulutku diikuti dengan nafasnya yang tak tertahankan. Begitu lincahnya membuat gw pun mulai terangsang, kubalas juga dengan permainan lidahku di mulutnya. Kehangantan meliputi Kita berdua. Duduk Kita semakin mendekat. Tangan kanannya memelukku dg lembutnya. Tangan kirinya sudah mulai berjalan lebih jauh di pahaku. “hmm.. hmm..” desahku seirama permainan lidah Kita. Kulingkarkan kedua lenganku di lehernya. “Aku kangen lo juga, win” di sela-sela permainan lidah Kita. Hingga akhirnya Dedy tak tahan, dan dengan perlahan namun pasti Dedy membuka gaunku tanpa mengurangi kehangatan Kita. Sekarang tinggal bra tanpa tali dan g-string putihku. Kulihat matanya terpukau dengan pemandangan di depannya.“Bikin lo tambah kepingin, ya win,” kerlingku nakal. “Iya, honey..” jawabnya sambil tangannya mulai menjelajahi lipatan gunungku. Dielusnya, dipandangnya, dielusnya lagi dan dikecupnya bra ku. Ahh.. lembutnya. “Kita ga jadi makan malam, ded?” tanyaku mangingatkan. “Ga laper gw, gw lebih laper kamu..” senyumnya. Sambil perlahan berdiri, gw tarik tangannya. Dengan isyarat mataku, Dedy tahu gw minta dia berpindah ke tempat tidur. Kudorong dia, mengisyaratkan supaya dia berbaring di tempat tidur. Kubiarkan dia bertanya-tanya dalam hati. Dengan pakaian yang lengkap kubiarkan dia berbaring. gw naik juga ke tempat tidur, dengan hanya mengenakan bra dan g-string. gw naik ke atasnya. Kucium lembut bibirnya. Perlahan gw buka kancing kemejanya. Dibantunya gw dengan sedikit mengangkat badannya, hingga gw bisa melepaskan kemejanya dengan mudah. Di hadapanku sekarang terbentang dada bidangnya. Kucium perlahan dadanya. Kujilat-jilat putingnya, yang kiri .. yang kanan. gw tak tahu apa yg dirasakannya.
Yang kutahu tangannya mengelus-elus lembut rambutku. “Novi.. enak honey..” lidahku meneruskan perjalanannya. Sedikit ke bawah, jilatanku semakin membuatnya semakin gemas mengusap-usap rambutku. Perutnya pun tak lepas dari jilatanku. “Lo pintar ya..” bisiknya tertahan. Hingga ke bawah perut. Masih ada celana panjang yg menutup gerakan-gerakan tak karuan dibaliknya. Ada onggokan yg ingin segera terlepaskan. gw lirik Dedy, dan matanya memintaku untuk membebaskan. gw menggeleng nakal.. “Ngga, ah.. sabar dong..” gw lanjutkan lagi kecupanku. gw kecup tonjolan itu. Cup..cup..cup.. gw tersenyum lebar, sewaktu kulihat matanya memohon dengan sangat. “Tunggu ya.. gw pingin kecup dari luar dulu.” gw kecup lagi. gw masukan tonjolan itu di mulutku. “Novi nakal ya.. buka dong, honey. gw ngga tahan, nih” Akhirnya kubuka ikat pinggangnya.
Dan resletingnya. Kulirik lagi, matanya sudah semakin memohon. Akhirnya kubuka celana panjangnya. Terpikir lagi keinginan untuk mengganggunya. Kubiarkan CD nya. Kukecup lagi tonjolannya yang sudah semakin besar itu. Ahh.. kalo mau jujur, gw juga sudah tidak tahan melihatnya. Ingin kutelan rasanya. Tapi gw ingin mengganggunya juga.. hehe.. gw masukan tonjolan itu ke mulutku. Kukulum perlahan. Ahh.. gerakannya semakin tak karuan. “Novi.. buka honey, bukaa..” Aku buka juga akhirnya. WOW.. besaarr sekalii.. gw tak percaya mataku. Dengan tak sabar kupegang batang besar itu. gw usap-usap. “Suka honey?” tanya Dedy. “Suka banget. Punyamu besar banget!! gw jilat-jilat pinggirannya. Dari atas ke bawah, gw balik lagi dari bawah ke atas. Sesekali kurasakan gerakannya yg semakin tak henti.“Enakk honeyg.. teruuss..” pintanya. Kujilat belahannya. Lidahku bermain-main di sana. Membuat gerakan nakal. Semakin cepat, seirama kocokan tanganku yang juga semakin cepat. gw masukan kepalanya ke mulutku. gw sedot seperti makan es krim. Sesekali lidahku bermain di belahannya. “Aghh.. enakk..” gw semakin menjadi-jadi mendengar erangannya. Kubuka bra ku. Biar gerakanku semakin lepas. Kusentuh buah dadaku dengan kontolnya. Kuputar-putar kontolnya mengelilingi dadaku. Melingkari bongkahanku dan putingku. Yg kiri.. yg kanan.. ahh.. enaknya. Kumasukan lagi ke mulutku, kali ini lebih dalam. Hampir menyentuh ujung mulutku. Aghh.. sedapnya. Aku sedoott lebih lama. “srrpp.. srpp..” gw mainkan juga lidahku di dalam sana.
Kuempot sampe terdengar suaraku sendiri. “Aghh.. enak honey. Enak banget. Lo pinterr.. terus honey..” erangnya. Kulepas lagi.. kali ini tanganku yg bermain. Kukocok perlahan, perlahan dan akhirnya lebih cepat. Matanya terpejam menahan gejolak yg ada. Kutahu.. pasti dia tidak mau keluar sekarang. Hehe.. dasar cowok. gw mau kerjain lagi ahh.. Kulepas batangnya. Dedy terkaget-kaget. “Kok udahan, honey. gw belum puas nih..” gw hanya tersernyum. gw kecup bibirnya dan memintanya untuk berlutut di ujung tempat tidur. Gantian gw yang merebahkan tubuhku di hadapannya. “Mainkan kontolmu, ded.. kocok-kocok sendiri ya. gw suka liat cowok mengocok kontolnya. ” Dia mengerti maksudku. gw memang suka bangeett. Hadiahnya, gw juga mau beronani di hadapannya. gw pejamkan mataku.. tanganku bergerilya di tubuhku.
Tangan kiri dan kananku bermain di dadaku. Ahh.. enaknya sentuhanku sendiri. gw basahi jari telunjuk tangan kananku dengan memasukkan ke mulutku. Kubuka mataku, ingin kuliat apa yg sedang Dedy perbuat. Ah gantengnya. Dengan kontol yang sudah membesar, dikocok-kocoknya terus batangnya. Bikin gw semakin terangsang. Aku masukan jariku perlahan ke mulutku.. kukulum jariku..kusedot. Kunikmati getaran yg ada. “Ehmm..mhhmm..” sambil mendesah-desah, badanku kugoyangkan. Kubasahi putingku dg jariku. Kulingkari putingku, sambil kulirik Dedy dengan lirikan nakal. “Lo nakal, yaa..” sahut Dedy sambil mengocok kontolnya. Matanya memancarkan kesenangan sekaligus, kelaparannya.. Kubasahi lagi sebelah buah dadaku. Kulingkari lagi.. “Uuughh.. ” erangku menahan sensasi. Kemudian tangan kananku turun ke bawah.. ke perutku.. “Ughhghh..” badanku kuangkat sedikit ke atas.“Terus honey..” Dedy tak tahan lagi menunggu jalannya tanganku. Kuturunkan lagi. Ke atas g-stringku. Kugosok-gosok perlahan. Sambil mendesah..”mmhhmm..ehmm..” Kuselipkan satu jari ke baliknya. “Aghh..”.. kurasakan memek gw sudah basah. Semakin mudahnya gw memainkan jariku di sana. “Kasih liat dong honey..” Dedy memohon supaya gw membuka g-stringku. gw semakin menjadi-jadi.. “Sabar dong, win..” sambil jariku kumasukan ke memek gw..”AGGgghh..” oh nikmatnya.. tangan kiriku semakin gencarnya meremas-remas buah dadaku. Gerakan badanku semakin tak karuan. Bergoyang ke sana kemari. Akhirnya kubuka g-stringku. Kuturunkan perlahan. Sampai di lututku..”Bukain dong, win..” dengan cepat ditariknya g-stringku. “Ngga tahan ya..” kerlingku lagi. Kubuka pahaku lebar-lebar. Biar Dedy bisa melihat lebih jelas.
Kumasukkan jari telunjuk kananku ke memek gw. “Aaagghh..nikmat..” maju mundur.. pelan-pelan. Kunikmati sensasi yg ada. memek gw semakin basah. Kutambahkan jariku, kali ini 2 jari. “Aghh.. ” kugoyangkan badanku. Ketika jariku keluar, kuarahkan badanku ke jari. Ketika kumasukan kumundurkan badanku. Semakin licinn.. semakin dalamm.. semakin menggila kumasukan jarikuu.. “Oghh..Oghh..” Tangan kiriku berpindah. Kugunakan jari kiriku memainkan klitorisku. “aghh.. ” semakin lama semakin tak terbendung lagi.. kugerak-gerakkan terus jariku. Keluar masuk. Keluar masuk. Semakin cepat. Akhirnya.. “Ahh..” gw tak tahan lagii.. becek deh. Basah. Becek. gw lemas.. Di ujung sana, Dedy tersenyum puas melihat pemandangan tadi. “Lo cantik sekali, honey.. gw suka melihatnya.” Dedy mendekatkan wajahnya ke wajahku.
“Masih mau gw?” tanyaku. “Mau dong honey..” Kita berciuman lagi. kontolnya yg besar, terasa di belahan pahaku. Kadang terasa menyenggol memek gw. Ciumannya yg lembut sangat menyentuh. Lidahnya mencari-cari lidahku. Dedy tahu sekali menghidupkan gariahku kembali. Nakal dia, di awal-awal chat Kita, dia menyelidiki apa yang gw suka. Kini badan Kita yg tanpa benang sehelaipun saling berpelukan dalam kehangatan. “mmhh..hmm.” desahku merasakan lembut ciumannya. Ciuman Dedy berpindah ke leherku, dijilatnya leherku, yg semakin membuat gw terangsang! “Dedyy..””Ya honey..” Jilatannya semakin turun, ke dadaku.. ke buah dadaku. “Aghh..” kurasakan buah dada kiriku basah oleh jilatannya. Sementara yg kanan diremas-remas olehnya. “Enak, ded..” dijilatnya yg kanan, dan yg kiri diremas-remasnya.“Ded.. teruss.. turun win..” Mukanya terangkat.. “Sabar dong honey..” gantian lirikan nakalnya menggangguku. “Lo jahatt.. ” ujarku sambil mengelus-elus kepalanya. Jilatannya semakin turun. Perutku kena gilirannya. Diputar-putar lidahnya di pusarku. “Aghh..” semakin turun lagi. Dibukanya pahaku lebih lebar. Jarinya membuka memek gw. Kurasakan klitorisku dijilatnya lembut.. “Ughh.. enak ded..” Dikulumnya hangat. Semakin lama semakin cepat. “ded.. enakk..” bukan lagi klitorisku yg dijilatnya. Semakin ke bawah.. memek gw dibukanya dengan kedua jarinya. Supaya lidahnya bisa masuk leluasa..”Oughh.. ennaakk .. ded..” pantatku melonjak-lonjak kenikmatan. Dimasukkan lagi lidahnya lebih dalam, bikin gw semakin tak kuasa menahan gerakan pinggulku. “Enak ded.. ohh..oh.. enak ded..” Dedy semakin bernafsu mendengar eranganku. Sodokan lidahnya semakin menjadi-jadi. Biarpun badanku tak bisa diam, Dedy tak perduli..
“Dedyn.. enak bangett..teruuss” pantatku sedikit diangkatnya. Sekarang bukan hanya memek gw yg dijilat tapi juga lubang anusku. Dijilatinya memutar lubang anusku. Sensasinya berbeda sekali. Jilatannya kembali ke memek gw. Dengan posisi memek gw agak di atas, dimasukannya memek gw ke dalam mulutnya. gw kaget sekali tapi enakk.. “Dedyn.. lo apain memek gw..” Dedy tak menggubris, semakin dilahapnya memek gw. Diisep, dijilat, trus diisep lagi .. disedotnya klitorisku dengan sedotan yg wowww.. gw ga tau lagi apa perasaanku yg ada gw menjeritt.. “Agghh.. Dedyn..” kurasakan cairan hangat keluar dari memek gw. Gilaa.. lemes gw. Tapi Dedy ngga mau menunggu lama lagi. Ditindihnya tubuhku. Dibukanya pahaku. Didekatkannya batangnya ke lubang memek gw. Digesek-gesek.. “ouhh..” dimasukkannya perlahan-lahan ..
“Aahh..” rintihku. Kupejamkan mataku menikmati. Oughh.. nikmatnya. Sedikit demi sedikit batangnya menembus lebih dalam. “Achh.. enakk..teruss ded..” Dedy menggerak-gerakkan badannya. Didorongnya perlahan.. “AAagghh.. yg cepat win.. yg keras.. ” pintaku. Gerakannya berubah cepat. Dorongannya pun semakin keras, hingga badanku ikut terdorong. “Ooohh enakk.. teruuss..” kontolnya terasa nikmat. “Enak honeyyyyy..?” . “Iya.. teruss ded..” Aku semakin menggila, kakiku kuangkat dan kulipat mengelilingi pinggangnya. Kujepit lama tatkala Dedy mendorong masuk. “Ohh..” Gerakannya bukan hanya semakin keras tapi juga semakin cepat. Tubuhku juga semakin cepat bergerak mengikuti iramanya. “Aghh.. Sar, memiaw lo enakk..” kali ini bukan hanya eranganku, tapi juga erangannya. “Punyamu juga enak, honeyg..”Tak disangka, Dedy mencabut kontolnya dan mengubah posisiku ke doggy style. Sleebb.. kontolnya menembus memek gw yang basah kuyub. “Oughh.. ennaakk honeyg..” kuputar-putar pantatku mengimbangi permainannya. “Novih.. gila kamuu..””.. teruuss masukin memek gw. Yang keras ded..” Dedy semakin mengganas, erangannya pun tak kalah ganas..”Agghh.. memek lo novi..enakk.. enak ngentot sama lo honeyg..aghh..” kata-katanya sudah tak beraturan. Badannya terus bergerak. Mendorong kontolnya yg uenakk banget. Dikecupnya punggungku, diremasnya buah dadaku. Semakin membuatku ke puncak kenikmatan.. “Ded.. gw mau keluaar..””Tunggu honeyg.. tahan bentarr..” gerakannya semakin cepat dan semakin liar “Aghh..” erangannya semakin tak karuan. Semakin cepat, semakin liar.. gw semakin tak tahan.. “Ded.. ” bersamaan.. jeritanku berpadu dengan jeritan keras
Dedy.. “Achh.. gw keluar honeyg.. achh..” kurasakan cairan hangat membasahi memek gw berpadu dengan cairanku. Lemasnya lemasnya.. Tubuh Dedy memeluk erat tubuh gw dan gw menjatuhkan diri ke tempat tidur. gw balikkan badan ku yang masih telanjang bulat tanpa sehelai pakaianpu. Kupeluk erat tubuhnya ” terima kasih cinta. sudah memuaskan gw.” dedy mengecup kening gw! “Ternyata lo seperti yg gw bayangkan. Cantik dan liar di tempat tidur. gw suka banget! Kitapun berpelukan, lupa akan janji Kita malam itu, untuk makan malam bersama!hehehe…keenakan ngentot jadi lupa makan ni ceritanya!
-
Vidio bokep Jillian Janson dan Kinsley Eden pirang ngentot bertiga dikamar